PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UPAYA MENGURANGI KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2013/2014) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh: Steffani Tia Anjar Pratiwi NIM: 101114062
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan untuk: Tuhan Yesus yang telah membimbing, memberi kesehatan, menjaga, mencintai, dan selalu menyertai di setiap langkah hidupku Kedua orangtua tercinta Bapak Abraham Saibi dan Ibu Agustina Sukarmiatun yang selalu setia mendukung, menyayangi, dan selalu mendoakanku Kakakku Nova Budi Prasetyo dan Adikku Pricilia Riana Prastika yang selalu menyemangatiku Vicktorinus Raditya yang senantiasa memberikan
semangat
dan
dukungan bagiku Teman terdekatku Maria Yulia Kristiani yang telah menghibur dan mengajakku jalan-jalan ketika aku merasa jenuh mengerjakan skripsi Teman-teman Christina Dwi, Dyah Ayu, Yusika Dwi, Wilibrorda Ndemu, Novita Dian yang telah membantu dan selalu menyemagatiku Teman-teman OMK Alvina Dewi, Stefanus Kunses, Stefanus Tito Almamater Universitas Sanata Dharma khususnya teman-teman BK USD angkatan 2010 SMP Kanisius Pakem Yogyakarta yang sudah memberikan waktunya untuk menjadi tempat penelitian. Seluruh pihak yang terlibat dalam penulisan skripsiku, terimakasih atas semangat dan doanya.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“NOTHING IS IMPOSSIBLE”
Hal Tersulit Apapun dalam hidup, ketika kita berusaha pasti akan ada jalan keluar (Steffani Tia Anjar Pratiwi)
Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan berarti ia tidak pernah mencoba hal baru
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK UPAYA MENGURANGI KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem, Tahun Ajaran 2013/2014)
Steffani Tia Anjar Pratiwi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa serta untuk mengetahui seberapa baik penurunan tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam satu kali pertemuan. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Data penelitian ini diperoleh melalui skala kecenderungan perilaku bullying dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan pengkategorisasian lima jenjang ordinal. Uji beda dilakukan dengan menggunakan uji non parametrik test dengan metode uji dua sampel berpasangan Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan antara pre-test dan post-test, dimana terjadi penurunan skor item dan skor subjek pada setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying secara signifikan pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. hasil rata-rata jumlah skor subyek pada pra tindakan adalah 44,67%. Pada siklus I rata-rata skor subyek menurun menjadi 36,94%. Pada siklus II rata-rata skor subyek menurun menjadi 30,87%. Dari hasil T-test juga menunjukkan bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan perilaku bullying pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem dapat dikurangi melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. Kata Kunci:
Kecenderungan Perilaku Bullying, bimbingan kelompok, sosiodrama
viii
metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE EFFORTS TO REDUCE THE TENDENCY OF BULLYING THROUGH GROUP GUIDANCE WITH SOCIODRAMAS METHOD (Action Research Guidance and Counseling in Class VIIIA of SMP Kanisius Pakem, Academic Year of 2013/2014)
Steffani Tia Anjar Pratiwi Sanata Dharma University The study aims to reduce the tendency of student bullying behavior and to know how the tendency level of bullying behavior decreased through 15 group counseling services using sociodramas applied to the eight grade students of Kanisius Pakem Junior High School Academic year 2013/2014. This study is a counseling action research carried out in two cycles. Each cycle in this research was done in one meeting. The subjects of this study were 20 eighth grade students at Kanisius Pakem Junior High School counseling of 11 boys and 9 girls. The research data was obtained through the scale of behavioral tendencies of bullying and supported by the results of observation during group counseling activities, interviews, and documentation. Data were analyzed using a five-level of ordinal categorization. Different test performed using nonparametric test with Wilcoxon’s two sample paired test method paired. Results of the analysis showed a difference between the pre-test and post-test, where there was a decline in items scores and scores of subject for each cycle. This shows that there is a significant decrase of tendency in bullying behavior among the eighth grade students of Kanisius Pakem after following groups guidance service using sociodramas method. The average score of the subject of pre-action was 44.67%. in the first cycle, the average score of the subject decreased to 36,94%. In the second cycle, the average score of the subject decreased to 30.87%. The T-test results also showed that Ho was rejected. This shows that the tendency of bullying behavior among the eighth grade students of Kanisius Pakem can be reduced through group guidance using sociodramas method.
Kata Kunci:
Kecenderungan Perilaku Bullying, bimbingan kelompok, sosiodrama
ix
metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur atas berkat Tuhan Yesus, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan oleh karena itu, guna perbaikan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik di masa yang akan datang. Penulis menyadari banyak menerima bantuan, semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2.
Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam membimbing dan mendampingi penulis pada setiap tahap dan seluruh proses penyusunan skripsi ini.
3.
Laurentia Sumarni, S.Pd., M. Trans. St selaku editor abstrak bahasa inggris yang sudah memberikan waktunya dan membantu penulis untuk dapat menyelesaikan abstrak bahasa inggris. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membagi ilmunya kepada penulis selama masa studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
5.
Andrias Indra Purnama, S.T., S.Pd selaku kepala sekolah SMP Kanisius Pakem yang berkenan memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP Kanisius Pakem.
6.
Bernadeta, S.Pd, selaku guru wali kelas VIII A yang bersedia meluangkan waktu untuk membuat jadwal penelitian dan membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
7.
Seluruh staf guru SMP Kanisius Pakem yang berkenan menerima peneliti dalam melaksanakan penelitian.
8.
Seluruh siswa SMP Kanisius Pakem khususnya siswa kelas VIII A Tahun Ajaran 2013/2014 atas kebersamaan dan kebahagiaannya saat peneliti melakukan penelitian.
9.
Kedua orangtua tersayang, Bapak Abraham Saibi dan Ibu Agustina atas motivasi, nasehat, kepercayaan, doa dan segalanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Kakak Nova Budi Prasetyo, Adik Pricilia Riana Prastika dan seluruh keluarga yang selalu mendukung peneliti dengan semangat dan doa-doanya. 11. Sahabat-sahabatku bimbingan dan konseling Christina Dwi Ariningtyas, Dyah Ayu Novitasari, Novita Dian Ratnasari, Wilibrorda Ndemu, Yusika Dwi Martafani, Marietha, Sr. Mariane dan seluruh mahasiswa BK USD angkatan 2010 yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan kebahagiaan.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Sahabat-sahabat OMK, Alvina Dewi, Stefanus Kunses, Stefanus Tito yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 13. Mas A. Priyatmoko, atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus administrasi perkuliahan serta penyelesaian skripsi. 14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini namun peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Steffani Tia Anjar Pratiwi
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................
v
HALAMAN KEASLIAN KARYA ........................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
ABSTRACT ............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .............................................................................
x
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xvi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
4
D. Rumusan Masalah ...................................................................
4
E. Tujuan Penelitian ....................................................................
5
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
5
G. Definisi Operasional ...............................................................
6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Bullying.....................................................................
8
1. Pengertian Bullying.............................................................
8
2. Karakteristik Perilaku Bullying ..........................................
9
3. Jenis Perilaku Bullying .......................................................
9
4. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Bullying .........................
11
5. Dampak Perilaku Bullying ..................................................
13
B. Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Metode Sosiodrama .........................................
13
1. Pengertian Bimbingan Kelompok .......................................
13
2. Manfaat dan Tujuan Bimbingan Kelompok........................
14
3. Keuntungan Bimbingan Kelompok ....................................
15
4. Pengertian Sosiodrama ........................................................
16
C. Kajian Penelitian yang Relevan ..............................................
17
D. Kerangka Berpikir ..................................................................
18
E. Hipotesis Tindakan .................................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................
20
B. Setting (Lokasi dan Waktu Penelitian) ...................................
21
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Subjek Penelitian ....................................................................
22
D. Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................
22
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
23
F. Validitas dan Reliabilitas.........................................................
28
G. Prosedur Penelitian .................................................................
31
H. Teknik Analisis Data ..............................................................
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Rekaman Pelaksanaan Tindakan ............................................
41
1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan ...................................
42
2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I ....
51
3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II ...
62
B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................
72
C. Pembahasan ............................................................................
80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................
84
B. Keterbatasan Peneliti ..............................................................
85
C. Saran ......................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
87
LAMPIRAN
90
......................................................................................
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Perilaku Bullying Sebelum Uji Coba................
23
Tabel 2. Lembar Observasi Siswa ..................................................................
25
Tabel 3. Lembar Observasi Peneliti ...............................................................
26
Tabel 4. Panduan Wawancara Siswa ..............................................................
27
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Perilaku Bullying Setelah Uji Coba ..................
29
Tabel 6. Kategorisasi Skor Item .....................................................................
36
Tabel 7. Kategorisasi Skor Subyek.................................................................
37
Tabel 8. Kriteria Kategori Hasil Presentase Skor Observasi Siswa dan Peneliti............................................................................
38
Tabel 9. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .........................................................
41
Tabel 10. Observasi Siswa Pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan
45
Tabel 11. Skor Subyek dari Angket Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan .................................
47
Tabel 12. Skor Item dari Angket Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan ..................................
48
Tabel 13. Observasi pada Tahap Siklus I .......................................................
56
Tabel 14. Skor Subyek dari Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I ..
58
Tabel 15. Skor Item dari Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I ......
60
Tabel 16. Observasi Siswa pada Tahap Siklus II ...........................................
67
Tabel 17. Skor Subyek pada Tahap Siklus II .................................................
68
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 18. Skor Item Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus II ............
69
Tabel 19. Data Hasil Observasi Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II .....................................................................
72
Tabel 20. Capaian Skor Perkembangan Perilaku Bullying Siswa ..................
76
Tabel 21. Kriteria Keberhasilan......................................................................
79
Tabel 22. Rekapitulasi Hasil Uji t ..................................................................
80
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 1. Observasi Siswa Tahap Pra Tindakan ....................................................
46
Grafik 2. Skor Subyek Angket Perilaku Bullying Tahap Pra Tindakan .................
47
Grafik 3. Skor Item Angket Perilaku Bullying Tahap Pra Tindakan ......................
49
Grafik 4. Observasi Siswa pada Tahap Siklus I .....................................................
57
Grafik 5. Skor Subyek pada Tahap Siklus I ...........................................................
59
Grafik 6. Skor Item pada Tahap Siklus I ................................................................
60
Grafik 7. Observasi pada Tahap Siklus II ..............................................................
67
Grafik 8. Skor Subyek pada Tahap Siklus II ..........................................................
69
Grafik 9. Skor Item pada Tahap Siklus II...............................................................
70
Grafik 10. Hasil Analisis Data Observasi Siswa antara Tahap Pra Tindakan dan Siklus I ......................................................................
73
Grafik 11. Hasil Analisis Data Observasi Siswa antara Tahap Siklus I dan Siklus II ..............................................................................
74
Grafik 12. Hasil Analisis Data Observasi Siswa antara Tahap Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II .....................................................
75
Grafik 13. Hasil Analisis Angket Perilaku Bullying Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Pra Tindakan dan Siklus I .......................
77
Grafik 14. Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Siklus I dan Siklus II ................................
xviii
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Grafik 15. Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ..
xix
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1 1.1 SPB Siklus I ......................................................................................................
90
1.2 Skenario Sosiodrama Siklus I ...........................................................................
95
1.3 SPB Siklus II ....................................................................................................
97
1.4 Skenario Sosiodrama Siklus II .........................................................................
103
LAMPIRAN 2 2.1 Lembar Observasi Siswa ..................................................................................
106
2.2 Lembar Observasi Perilaku Bullying Siswa pada Tahap Pra Tindakan Bimbingan ........................................................................................................
107
2.3 Lembar Observasi Perilaku Bullying Siswa pada Tahap Siklus I ....................
108
2.4 Lembar Observasi Perilaku Bullying Siswa pada Tahap Siklus II ...................
109
2.5 Tabulasi Hasil Observasi Perilaku Bullying Siswa pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan ....................................................
110
2.6 Tabulasi Hasil Observasi Perilaku Bullying Siswa pada Tahap Siklus I..........
111
2.7 Tabulasi Hasil Observasi Perilaku Bullying Siswa pada Tahap Siklus II ........
112
LAMPIRAN 3 3.1 Lembar Angket Perilaku Bullying ....................................................................
113
3.2 Hasil Angket Perilaku Bullying pada Tahap Uji Coba .....................................
115
3.3 Hasil Angket Perilaku Bullying pada Tahap Pra Tindakan ..............................
116
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.4 Hasil Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I .......................................
117
3.5 Hasil Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus II ......................................
118
LAMPIRAN 4 4.1 Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................
119
LAMPIRAN 5 5.1 Dokumentasi .....................................................................................................
124
LAMPIRAN 6 6.1 Surat Keterangan Ijin Penelitian .......................................................................
xxi
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak kasus-kasus kekerasan yang sering dijumpai di sekolah. Sekolah harusnya menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk belajar dan berkembang, tetapi saat ini sekolah justru menjadi tempat timbulnya kekerasan. Hasil survei yang dilakukan oleh Erick Van Diesel dari National Child Protection Adviser Save the Children United Kingdom bahwa dari 800 anak, 70 persen di antaranya mengalami kekerasan fisik itu. Bahkan sebagian anak-anak tersebut dihukum hampir setiap hari dengan luka yang cukup parah. Pemukulan merupakan bentuk kekerasan fisik yang paling sering terjadi. Ironisnya, kekerasan ini justru kerap terjadi di lingkungan sekolah. Hal senada disampaikan Ketua Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa), Diena Trigg bahwa sekolah-sekolah yang menjadi tempat penelitian Sejiwa terbukti terjadi bullying (kekerasan) pada anak. Ada 199 macam jenis kasus bullying di sekolah. Di antaranya junior disundut rokok oleh senior, pemukulan pada masa ospek (sekarang MOS) dan pemalakan uang.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sadtya Edy Nugraha mahasiswa BK Universitas Sanata Dharma Program Studi Bimbingan dan Konseling ketika mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPLBK) di SMP Kanisius Pakem, bahwa banyak siswa yang melakukan perilaku bullying kepada teman sekelas maupun berbeda kelas. Selain itu, banyak siswa yang mengeluh bahwa mereka sering kali diejek, dipermalukan di depan kelas, dihina, dicemooh, diolok-olok, dijuluki, dan dikucilkan oleh teman-temannya. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sadtya Edy Nugraha bahwa tingkat perilaku bullying yang terjadi pada SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013 tergolong rendah, yaitu sebesar 71,60%. Bullying dapat diartikan sebagai sebuah situasi di mana terjadi penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. Perilaku bullying merupakan perilaku negatif yang seharusnya dihindari oleh anak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku kekerasan ada di dalam lingkungan sekolah. Seseorang bisa dikatakan menjadi korban bullying apabila dia diperlakukan negatif dengan jangka waktu sekali atau berkali-kali bahkan sering atau menjadi sebuah pola. Bahaya-bahaya perilaku bullying dapat diidentifikasi antara lain menurunnya nilai akademik, menurunkan tingkat kecerdasan anak, berpotensi tumbuh sebagai pelaku kriminal. keadaan ini tentu tidak dapat dibiarkan, oleh sebab itu perlu diupayakan pendampingan, bantuan bagi orang-orang yang mengalami korban bullying tersebut. Salah satu alternatif bantuan adalah melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
bimbingan kelompok. Prayitno, (1995: 178) menyatakan bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, dan memberi saran. Bimbingan kelompok dapat dilakukan dengan menggunakan media sosiodrama. Sosiodrama adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang terjadi dalam konteks hubungan sosial dengan cara mengemas masalah-masalah tersebut melalui sebuah drama. Melalui metode sosiodrama para siswa diajak untuk belajar memecahkan dilema-dilema pribadi yang mendukungnya dengan bantuan kelompok sosial yang anggota-anggotanya adalah teman-teman sendiri. Dengan kata lain, dilihat dari sudut pandang pribadi, model ini berupaya membantu individu dengan proses kelompok sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti bermaksud untuk
mengadakan
penelitian
dengan
judul
“Upaya
Mengurangi
Kecenderungan Perilaku Bullying Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah yang teridentifikasi adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
1. Peserta didik memiliki kecenderungan perilaku bullying dalam segi fisik seperti mengganggu, menendang, dan memukul teman. 2. Peserta didik cenderung memiliki sifat memerintah dan berkata kasar. 3. Peserta didik memiliki kecenderungan menolak teman untuk bergabung dalam kelompok. 4. Peserta didik memiliki kecenderungan memberikan julukan kepada teman.
C. Batasan Masalah Untuk lebih memperjelas arah dalam penelitian ini, selain karena keterbatasan kemampuan peneliti serta keterbatasan waktu, maka akan dibatasi pada “Upaya Mengurangi Kecenderungan Perilaku Bullying Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014.”
D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kecenderungan perilaku bullying dapat dikurangi melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Pakem? 2. Item-item instrumen perilaku bullying mana saja yang teridentifikasi tinggi disetiap siklus tindakan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk 1. Mengurangi kecenderungan perilaku bullying melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. 2. Mengidentifikasi item-item instrumen perilaku bullying yang masuk kategori tinggi disetiap siklus tindakan.
F. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk keilmuan bimbingan dan bimbingan dalam bidang bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama, yang dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Praktis a. Bagi Pembimbing Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya mengurangi kecenderungan perilaku bullying melalui layanan bimbingan kelompok kepada siswa. b. Bagi Siswa Siswa dapat mengubah kecenderungan perilaku bullying sehingga dapat mencapai perkembangan kearah yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
c. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan kesempatan untuk berlatih melakukan prosedur penelitian
sederhana
yang
kelak
berguna
sebagai
bekal
untuk
menindaklanjuti penelitian yang lain sebagai satu kompetensi yang diharapkan dari guru BK di sekolah.
G. Definisi Operasional Variabel 1. Kecenderungan Perilaku bullying
:
Sebuah
hasrat
untuk
menyakiti
seseorang yang diperlihatkan kedalam aksi secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakuka secara senang bertujuan untuk membuat korban menderita. 2. Bimbingan Kelompok : Suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan dinamika kelompok dimana dalam kegiatan kelompok terjadi interaksi dan bebas mengeluarkan pendapat. 3. Sosiodrama
: Suatu metode dalam bimbingan yang dapat dikatakan sebagai
alat yang digunakan dalam memberikan layanan kepada siswa (kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem) berkaitan dengan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial dengan cara mengajak mereka memerankan peran-peran tertentu yang berkaitan dengan hubungan antar manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi paparan mengenai kajian teori relevan yang mendasari bangunan konseptual penelitian tindakan ini yang meliputi: Hakikat Bullying, Layanan Bimbingan Kelompok, Sosiodrama. A. Hakikat Bullying 1. Pengertian Bullying Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, Seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan teror termasuk juga tindakan yang direncakan maupun yang spontan, bersifat nyata atau hampir tidak terlihat, di hadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak (Coloroso. 2003) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kekerasan sebagai penggunaan kekuatan atau daya fisik yang disengaja, yang merupakan ancaman atau sebenarnya, terhadap diri sendiri, orang lain, atau terhadap sebuah kelompok atau komunitas, sehingga berakibat atau kemungkinan besar mengakibatkan cidera, kematian atau bahaya fisik, perkembangan yang salah atau kerugian (Cowie, 2009).
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Karakteristik Perilaku Bullying Perilaku bullying mempunyai karakteristik yang unik. Ken Rigby (Astuti, 2008:8) berpendapat bahwa perilaku bullying mempunyai tiga karakteristik, yaitu: a. Ada perilaku agresi yang menyenangkan pelaku untuk menyakiti korbannya; b. Tindakan
bullying
dilakukan
secara
tidak
seimbang
sehingga
menimbulkan perasaan tersakiti pada diri korban; c. Perilaku bullying terus dilakukan secara berulang. Anak-anak yang terlibat dalam perilaku bullying baik sebagai pelaku, korban maupun penonton semuanya beresiko. Jika dibiarkan saja, pelaku bullying menjadi tidak sensitif terhadap penderitaan orang lain dan kian lama kian tidak menyadari sifat anti sosial dari perbuatannya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying adalah suatu bentuk kekerasan yang dilakukan seseorang maupun sekelompok orang terhadap orang lain, yang dilakukan secara sengaja dan terus menerus dengan maksud mengintimidasi korban melalui berbagai bentuk perilaku, yaitu secara fisik, verbal, maupun secara mental. 3. Jenis Perilaku Bullying Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA, 2008) mengidentifikasi jenis perilaku bullying menjadi tiga kategori, yaitu bullying fisik, bullying verbal, dan
bullying
mental.
Masing-masing
dari
bentuk
perilaku
tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
menimbulkan efek negatif. Ketiga bentuk perilaku bullying tersebut bersifat sama antara satu dengan yang lain, yaitu bersifat merendahkan bagi sang korban bullying. a. Bullying Fisik Bullying fisik merupakan jenis bullying yang kasat mata yang dapat dilihat dan diidentifikasi dibandingkan dengan jenis bullying verbal dan mental (SEJIWA, 2008). Contoh bullying fisik antara lain: menampar, menyikut dengan kasar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal dengan sengaja, meludahi, memalak, melempar dengan barang, merusak barang yang dimiliki oleh orang lain, menghukum dan lain sebagainya. b. Bullying Verbal Bullying verbal merupakan jenis perilaku bullying yang juga bisa terdeteksi karena bisa tertangkap dengan indra pendengaran manusia (SEJIWA, 2008). Bentuk bullying verbal merupakan bentuk bullying yang umum digunakan dan sering dilakukan baik oleh perempuan maupun lakilaki. Contoh-contoh bullying verbal antara lain: memanggil teman dengan nama orangtua, memaki, menghina, menjuluki, mempermalukan di depan umum, mencela, menuduh, menyoraki, menyebarkan gosip, memfitnah, menolak, meneriaki dan lain sebagainya. c. Bullying Mental Bullying mental merupakan jenis perilaku bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap mata atau telinga kita jika kita tidak cukup awas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
mendeteksinya (SEJIWA, 2008). Jenis perilaku bullying mental merupakan jenis perilaku bullying yang dapat melemahkan harga diri korban secara sistematis. Contoh bentuk bullying mental antara lain: 1) Memandang/melirik dengan penuh sinis, 2) Memandang dengan penuh ancaman, 3) Mengucilkan, 4) Mempermalukan, 5) Memandang yang merendahkan, memelototi dan lain sebagainya. 4. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Bullying Faktor-faktor penyebab perilaku bullying dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu faktor dalam diri dan faktor dari luar. a. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang menyebabkan perilaku bullying terjadi yang berasal dari dalam diri pelaku bullying. Cowie (2009:16) berpendapat bahwa individu yang melihat pengalaman masa lalu sebagai pengalaman yang negatif dapat berperan sebagai pelaku bullying terhadap orang lain. Adapun Astuti (2008:4-5) berpendapat bahwa salah satu penyebab terjadinya perilaku bullying adalah karakter dari dalam diri individu itu sendiri, seperti dendam/iri hati; adanya semangat ingin menguasai korban dengan kekuatan fisik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku bullying yang berasal dari luar diri. 1) Faktor Keluarga Keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi dan sekaligus tempat untuk belajar membentuk kepribadian anak. Keluarga berpengaruh penting bagi pembentukan karakter dan perkembangan anak. Menurut Kartono (2006:120-123), hal-hal yang mempengaruhi anak menjadi pelaku bullying yang berasal dari masalah keluarga antara lain: pertama rumah tangga yang berantakan (konflik internal sampai perceraian orangtua); kedua perlindungan lebih dari orangtua; ketiga penolakan dari orangtua; keempat pengaruh buruk dari orangtua. 2) Lingkungan dan komunitas Tempat yang dimaksud dalam faktor lingkungan dan komunitas adalah sekolah, tempat tinggal/lingkungan tetangga. Faktor lingkungan dan komunitas itu sendiri merupakan tempat dimana anak menghabiskan waktu untuk belajar dan bersosialisasi. 3) Sosial kultural Faktor sosial kultural merupakan faktor yang mencakup norma-norma sosial dan kultur, serta nilai-nilai yang dapat mendukung kekerasan sebagai cara yang wajar dapat diterima yang berlaku di dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
masyarakat yang luas. Menurut Cowie (2009:18) konteks masyarakat yang lebih luas meliputi kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial yang mempertahankan tingkat ketidaksetaraan ekonomi atau sosial yang tinggi antara kelompok di dalam masyarakat. 5. Dampak Perilaku Bullying Bagi Pelaku dan Korban Bullying memiliki dampak yang negatif bagi perkembangan karakter anak, baik bagi si korban maupun pelaku. Jika tidak diatasi, perilaku bullying akan menyebabkan agresi yang lebih jauh. Dampak bagi diri korban akan menimbulkan perasaan tertekan. Kondisi ini menyebabkan korban mengalami kesakitan fisik dan psikologis, kepercayaan diri yang kurang, malu, trauma, terisolir, dan takut sekolah. Apabila bullying dibiarkan, pelaku bullying akan belajar bahwa tidak ada resiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi ataupun mengancam anak lain. Ketika dewasa, pelaku bullying akan memiliki potensi yang lebih besar untuk menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya maupun hukum (Pengaruh Bullying, 2008).
B. Layanan Bimbingan Kelompok 1. Pengertian Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok yang membahas masalah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Pemberian informasi dalam bimbingan kelompok dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karier, ataupun kehidupan (Nurihsan,2006: 23). Layanan bimbingan kelompok memungkinkan peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Yusuf:2005). 2. Manfaat dan Tujuan Bimbingan Kelompok Winkel & Sri Hastuti (2007:565) menjelaskan manfaat bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak langsung dengan banyak siswa, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama. Siswa juga dapat berani mengemukakan pendapatnya di depan teman-teman kelompoknya. Menurut Prayitno dan Anti (1994) tujuan bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu para siswa yang mengalami
masalah
melalui
prosedur
kelompok.
Selain
itu
juga
mengembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok melalui berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu, baik suasana yang menyenangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
maupun yang menyedihkan. Secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk: a. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan temantemannya. b. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok c. Melatih siswa untuk dapat membina kekaraban bersama teman-teman dalam kelompok khususnya teman di luar kelompok pada umumnya. d. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok. e. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain. f. Melatih siswa memperoleh ketrampilan sosial. g. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungan dengan orang lain 3. Keuntungan Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok memiliki beberapa keuntungan, yaitu: a. Anak bermasalah dapat mengenali diriya melalui teman-teman kelompok. Anak dibantu teman lain dalam menemukan dirinya dan sebaliknya, anak dapat membantu teman lain untuk menemukan dirinya. b. Sikap-sikap positif anak dapat dikembangkan seperti toleransi, saling menghargai, kerjasama, tanggung jawab, disiplin, kreativitas, dan sikap-sikap kelompok lainnya. c. Dapat menghilangkan beban-beban moril seperti malu, penakut dan sifat-sifat egoistis, agresif, manja, dan sebagainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
d. Dapat
menghilangkan
ketegangan-ketegangan
emosi,
konflik-konflik,
kekecewaan-kekecewaan, curiga-mencurigai, iri hati, dan sebagainya. e. Dapat mengembangkan gairah hidup dan melakukan tugas, suka menolong, disiplin, dan sikap-sikap lainnya.
C. Metode Sosiodrama 1. Pengertian Sosiodrama Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya Depdiknas 2012 (dalam Abdullah, 2013). Menurut Winkel (2004) sosiodrama merupakan dramatisasi berbagai persoalan yang sering dialami dalam pergaulan sosial. Metode sosiodrama merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru. Dari penjelasan tentang sosiodrama di atas dapat disimpulkan bahwa sosiodrama adalah kegiatan bermain peran yang didalamnya membahas mengenai masalah yang terjadi dalam hubungan sosial. Dalam kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
sosiodrama, beberapa siswa memerankan tokoh yang terdapat dalam skenario dan yang lainnya mengamati dan menganalisis interaksi antara pemeran. 2. Prosedur Tindakan Sosiodrama dalam Bimbingan 1) Perencanaan Pada tahap ini pembimbing merencanakan bimbingan yang akan dilaksanakan menggunakan metode sosiodrama. Pembimbing melihat kembali kebutuhan dan tujuan yang dicapai apakah sesuai dengan karakteristik
dari
teknik
sosiodrama.
Kegiatan
yang
dilakukan
pembimbing pada tahap perencanaan yaitu: a) Identifikasi kebutuhan siswa yaitu sikap, keterampilan apa yang perlu dipelajari siswa dalam berinteraksi dengan orang lain dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari b) Merumuskan tujuan layanan sesuai dengan kebutuhan siswa c) Identifikasi materi berdasarkan kebutuhan dan tujuan, materi ini yang akan dikembangkan ke dalam skenario permainan peranan d) Mengembangkan skenario sosiodrama e) Merencanakan strategi pelaksanaan f) Merencanakan evaluasi 2) Pelaksanaan Pada tahap ini pembimbing melaksanakan bimbingan dengan mengajak siswa bermain sosiodrama. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
a) Pembukaan Dimulai dengan pembinaan hubungan baik, pemberian motivasi dan penjelasan tujuan serta kegiatan yang akan dilaksanakan b) Kegiatan inti Langkah-langkah permainan sosiodrama meliputi: 1.
Pemberian informasi bahwa dalam permainan sosiodrama akan melibatkan siswa sebagai kelompok pemain dan siswa lain menjadi
kelompok observer,
kelompok
pemain
maupun
kelompok observer sama-sama mengikuti aktivitas belajar melalui permainan yang dilaksanakan 2.
Pembimbing
membacakan
garis
besar
cerita
sosiodrama
diteruskan dengan pembacaan rambu-rambu pemain dari setiap pemegang peran 3.
Setelah dipahami oleh semua siswa maka langkah berikutnya menentukan kelompok pemain. Kelompok ini terdiri dari siswa yang memerankan peran-peran tertentu sesuai dengan tuntutan skenario. Penentuan pemain ditunjuk oleh pembimbing
4.
Penjelasan dan pengarahan terhadap kelompok pemain. Para pemain yang telah terpilih kemudian diberi penjelasan tentang proses permainan dalam skenario. Kelompok pemain diberi waktu sejenak untuk mempelajari skenario
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
5.
Kelompok observer juga diberi pengarahan terkait peran mereka sebagai observer. Observer bertugas untuk mengamati proses permainan, bagaimana para pemain memerankan adegan dalam permainan, dialog para pemain, pemecahan masalah yang dilakukan oleh pemain dan sebagainya
6.
Pelaksanaan permainan, adegan dalam skenario dimainkan oleh para pemegang peran. Pembimbing berperan sebagai pengarah permainan (sutradara) dan sekaligus sebagai pengamat proses baik terhadap kelompok pemain maupun kelompok observer
7.
Setelah semua adegan selesai dimainkan maka langkah berikutnya adalah diskusi. Aspek yang didiskusikan terkait dengan substansi materi yang disampaikan melalui permainan sosiodrama, proses permainan hingga pada perasaan para pemain maupun penonton ketika berlangsungnya permainan.
3) Penutup Pada tahap ini pembimbing menyimpulkan hasil bimbingan yang dilaksanakan melalui permainan sosiodrama, aspek apa saja yang dapat dipelajari melalui sosiodrama yang baru saja dilaksanakan diberi penekanan sebagai upaya untuk mengikat perolehan belajar siswa dan dilanjutkan dengan evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4) Evaluasi Prosedur terakhir setiap pelayanan selalu diakhiri dengan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil 3. Keunggulan Sosiodrama Abdullah
(2013:
108)
mengemukakan
keunggulan
metode
sosiodrama adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkan rasa empati dan memperkaya siswa dalam berbagai pengalaman situasi sosialisasi yang bersifat problematic. b. Memperkaya pengetahuan dan pengalaman semua siswa mengenai cara menghafal dan memecahkan suatu masalah. c. Dengan bermain peran siswa memperoleh kesempatan untuk belajar mengekspresikan penghayatan mereka mengenai suatu problema sosial. d. Memupuk keberanian siswa untuk tampil didepan umum tanpa kehilangan keseimbangan pribadi. e. Merupakan suatu hiburan bagi siswa dengan melakukan/melihat pemain peranan. 4. Kelemahan Sosiodrama Adapun kelemahan yang dimiliki oleh sosiodrama antara lain adalah (Taniredja, Faridli dan Sri Harmianto, 2011: 42): a. Sebagian siswa yang tidak ikut bermain drama mereka akan menjadi kurang aktif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
b. Banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan pelaksanaan pertunjukkan c. Memerlukan tempat yang cukup luas d. Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton (Sagala, 2009: 213-214)
C. Kajian Penelitian yang Relevan Menurut penelitian Wardatul Djannah dan Drajat Edy K (2012), metode sosiodrama digunakan dalam meningkatkan interaksi sosial dengan teman sebaya pada kelas VII SMP Negeri 8 Surakarta. Hasil dari penelitian tindakan tersebut mencapai ketuntuasan pada siklus I sebanyak 39,93%, pada siklus II mencapai ketuntasan 56,52%. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan interaksi sosial dengan teman sebaya.
D. Kerangka Berpikir Upaya yang diberikan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying pada siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem adalah melalui bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama. Kecenderungan perilaku bullying yang dilakukan oleh siswa dapat mengganggu mental siswa lain, baik secara fisik maupun psikologis. Untuk itulah perlu ada sebuah metode yang membuat perilaku bullying berkurang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Metode ceramah dirasa kurang efektif digunakan saat guru BK memberikan layanan bimbingan, maka diputuskan untuk menggunakan metode sosiodrama saat memberikan layanan bimbingan kelompok. Pada tahap pra tindakan metode sosiodrama belum digunakan. Metode sosiodrama akan digunakan pada siklus I dan siklus II. hal ini dilakukan agar peneliti dapat menggali lebih dalam tingkat perilaku bullying siswa pada tahap pra tindakan. Selain itu, untuk mengetahui apakah metode sosiodrama efektif digunakan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa melalui bimbingan kelompok. Metode sosiodrama dilakukan sebelum penjelasan materi bimbingan. Peneliti akan menceritakan inti dari sosiodrama yang akan dipentaskan. Kemudian peneliti akan menetapkan yang dapat atau bersedia untuk memainkan tokoh yang ada dalam cerita sosiodrama tersebut. Setelah itu, peneliti akan memberikan kesempatan kepada pemain sosiodrama (pelaku) untuk berunding beberapa menit sebelum mereka melakukan pementasan sosiodrama. Setelah pementasan sosiodrama selesai peneliti akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian mereka berdiskusi mengenai masalah-masalah yang ada dalam cerita sosiodrama yang sudah dipentaskan. Dalam kelompok diskusi, siswa diajak bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam cerita drama tersebut. Kemudian setiap kelompok dipersilahkan untuk menyampaikan hasil diskusi. Berdasarkan hasil diskusi dapat dilihat tingkat perilaku bullying siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. Selain itu, tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
juga dapat diukur melalui pengisian angket kecenderungan perilaku bullying. Selama proses kegiatan bimbingan peneliti dan mitra kolaboratif juga dapat melakukan observasi siswa dan melakukan wawancara di akhir kegiatan bimbingan untuk melengkapi data/informasi yang sudah didapat.
E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho
: Kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIII tidak dapat dikurangi melalui bimbingan kelompok.
Ha
: Kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIII dapat dikurangi melalui bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, subjek penelitian, waktu dan tempat, peran dan posisi peneliti, prosedur penelitian hasil intervensi tindakan yang diharapkan dan teknik pengumpulan data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan kelas. Penelitian tindakan bimbingan kelas sama hal nya seperti penelitian tindakan kelas. Adapun yang membuatnya berbeda adalah fokus dari penelitian tersebut karena dalam penelitian ini lebih mengarah ke dalam bidang bimbingan dan konseling. Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR) merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Dede Rahmat dan Badrujaman (2011) menjelaskan penelitian tindakan merupakan salah satu strategi yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah, dengan adanya suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
B. Setting (Lokasi dan Waktu Penelitian) 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VIIIA di SMP Kanisius Pakem tahun pelajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada jam pelajaran BK. Pelaksanaannya pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan Oktober hingga November 2014. 3. Partisipasi dalam penelitian Pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh mitra kolaboratif dan beberapa pengamat, yaitu: a. Mitra Kolaboratif Nama
: Andrias Indra Purnama, S.T., S.Pd.
Jabatan
: Kepala Sekolah SMP Kanisius Pakem
b. Mitra Kolaboratif Nama
: Bernadeta, S.Pd
Jabatan
: Wali Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem
c. Mitra Kolaboratif Nama
: Novita Dian Ratnasari
NIM
: 101114068
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
C. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A di SMP Kanisius Pakem semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Adapun jumlah siswa dimaksud adalah 20 orang siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan sebanyak 9 siswa perempuan.
D. Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok yang berorientasi pada kecenderungan perilaku bullying. Kegiatan bimbingan kelompok ini dilaksanakan di dalam kelas dan metode yang digunakan adalah metode sosiodrama. Indikator keberhasilan pencapaian mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem dalam mengikuti bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama, ditetapkan sebagai berikut: 1. Adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem dalam mengikuti bimbingan kelompok setelah diterapkan metode sosiodrama yang ditunjukkan dengan penurunan presentase sebesar 6% pada tahap pra tindakan, siklus I, dan siklus II. 2. Adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem saat mengikuti bimbingan kelompok setelah diterapkan metode sosiodrama berdasarkan observasi siswa yang ditunjukkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
kenaikan rata-rata hasil observasi siswa pada tahap pra tindakan sebesar 21,3%, siklus I sebesar 26,45%, dan siklus II sebesar 301%.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa: 1. Angket Kecenderungan Perilaku Bullying Angket yang digunakan merupakan skala kecenderungan perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang telah dipaparkan oleh ahli. Skala disebarkan disetiap pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok tiap siklus selesai. Skala perilaku bullying di isi oleh siswa setelah mengikuti bimbingan kelompok. Skala perilaku bullying terdiri dari 30 butir. Masing-masing pernyataan terdapat 4 kriteria jawaban dan pedoman penskoran butir, yaitu Sering (S) = 4, Kadang-kadang (K) = 3, Jarang (J) = 2, dan Tidak Pernah (TP) = 1. Cara untuk menjawab setiap instrumen perilaku bullying, siswa diminta untuk memberikan tanda centang √ (checklist) pada kolom alternatif jawaban. Jawaban harus sesuai dengan kondisi atau situasi sebenarnya yang sedang dialami siswa. Berikut ini merupakan kisi-kisi yang digunakan sebagai pedoman untuk menyusun pernyataan dalam skala perilaku bullying siswa, aspek yang diamati adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen KecenderunganPerilaku Bullying Sebelum Uji Coba Indikator No Item Jumlah
No
Aspek
1.
Bullying Fisik Perilaku bullying yang kasat mata. Siapapun bisa melihat karena terjadi kontak langsung antara pelaku dan korban. Bullying Verbal Perilaku bullying yang bisa tertangkap oleh indera pendengaran
a. Memukul b. Menendang c. Menyenggol dengan bahu d. Memalak e. Melempar dengan barang
Bullying Mental Perilaku bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap oleh mata ataupun telinga
2.
3.
4 26 17
1 1 1
11,23 18
2 1
Memaki Menghina Memberi julukan Menuduh Menyoraki Menjelekjelekkan g. Menyindir
5 14,16,24 1,19,29 12,28 2 9,13,21
1 3 3 2 1 3
10,6
2
a. Memandang dengan sinis b. Mengucilkan c. Mempermalukan di depan umum d. Mendiamkan e. Mengancam
15,27,30
3
7 20
1 1
22,25 3,8
2 2
a. b. c. d. e. f.
TOTAL
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2.
Observasi Siwa Lembar observasi terstruktur adalah lembar observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2010: 205). Lembar observasi ini disusun oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi data yang digunakan oleh peneliti. Lembar observasi berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan aktivitas siswa dan peneliti pada saat bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. Lembar ini diisi oleh mitra kolaboratif pada setiap pelaksanaan pra penelitian tindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut ini data panduan observasi terhadap siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem dan peneliti: Tabel 2 Lembar Observasi Siswa No.
Situasi Yang Diamati
A.
Respon Siswa
1
Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan. Siswa hadir secara psikologis. Keberanian siswa dalam merefleksikan bimbingan Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan Situasi Pelaksanaan Sosiodrama Kemampuan siswa dalam memahami instruksi yang diberikan
2 3 4 5 6 B. 1
Kualifikasi Baik Cukup Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2 3
4
5 6
Keberanian siswa saat memainkan drama didepan kelas Kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas saat pementasan drama Kemampuan siswa dalam menghayati peran yang akan dimainkan Kepercayaan diri siswa ketika menjadi narrator kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
Keterangan: Baik =3 Cukup = 2 Kurang = 1 Berikut ini panduan observasi terhadap peneliti pada saat memberikan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama kepada siswa kelas VIII SMP Kanisius Pakem: Tabel 3 Lembar Observasi Peneliti No Situasi Yang Diamati 1. Kemampuan peneliti dalam menyampaikan instruksi yang jelas kepada siswa. 2. Rasa empati yang dimiliki peneliti kepada siswa. 3. Kemampuan peneliti dalam memberikan layanan bimbingan. 4. Kreativitas peneliti dalam merencanakan tindakan kelas. 5. Kedisiplinan peneliti dalam mengelola kelas. 6. Kemampuan peneliti merefleksikan proses bimbingan. 7. Kemampuan peneliti dalam memberikan dukungan kepada siswa. 8. Kepercayaan diri peneliti dalam
Baik
Kualifikasi Cukup Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
memberikan layanan bimbingan. Kesabaran peneliti dalam menghadapi siswa. 10. Penguasaan peneliti terhadap materi bimbingan. 9.
Keterangan : Baik
=3
Cukup
=2
Kurang
=1
3.
Wawancara Wawancara dilakukan setiap berakhirnya kegiatan layanan bimbingan kelompok. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah dilaksanakan bimbingan dengan menggunakan media sosiodrama. Tabel 4 Panduan Wawancara Siswa No Pertanyaan 1 Bagaimana komentar anda mengenai topik bimbingan hari ini? 2
Menurut anda materi yang diberikan guru BK sudah sesuai dengan kebutuhan siswa?
3
Apakah anda merasa terbantu dengan materi bimbingan hari ini?
4
Manfaat apa yang anda peroleh dari materi bimbingan hari ini?
5
Apakah kegiatan sosiodrama dalam kegiatan hari ini dapat membantu anda dalam memahami materi bimbingan?
6
Apakah kegiatan sosiodrama yang digunakan dalam topik bimbingan hari ini sudah sesuai dengan materi bimbingan?
7
Apakah anda merasa senang dengan sosiodrama yang digunakan guru BK dalam bimbingan hari ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
4.
Studi Dokumen Dokumen yang diguanakan dalam penelitian ini adalah foto selama proses penelitian tindakan bimbingan dan bimbingan berlangsung dengan catatan lapangan yang disusun oleh mitra kolaboratif dan pengamat lain.
F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas merupakan proses untuk mengetahui sejauh mana instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011:173). Uji validitas instrumen dilakukan untuk menguji instrumen dan untuk menguji ketepatan dari segi teknik. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2005: 64-113). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesesejajaran digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:
Keterangan : rxy
= Korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir
n
= Jumlah subyek
x
= Skor butir atau aspek
y
= Skor skala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
xy
= Hasil perkalian antara skor x dan skor y
Menurut Sugiyono (2010: 455) jika nilai korelasi kurang dari 0,444 maka item perilaku bullying tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Pelaksanaan uji coba terhadap kuesioner dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2014. Hasil uji coba kemudian dihitung menggunakan rumus korelasi product moment dengan jumlah subyek (n) sebanyak 20 siswa. Penghitungan validitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 15.0. Berdasarkan penghitungan tersebut peneliti mendapatkan 3 item yang tidak valid. Item yang tidak valid kemudian dibuang untuk mendapatkan item-item yang valid sehingga tersisa 27 item yang siap digunakan untuk mengukur tingkat perilaku bullying siswa. Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen KecenderunganPerilaku Bullying Setelah Uji Coba Indikator No Item Jumlah
No
Aspek
1.
Bullying Fisik Perilaku bullying yang kasat mata. Siapapun bisa melihat karena terjadi kontak langsung antara pelaku dan korban. Bullying
2.
a. Memukul b. Menendang c. Menyenggol dengan bahu d. Memalak e. Melempar dengan barang
a. Memaki
4 26 17
1 1 1
11,23 18
2 1
5
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
3.
Verbal Perilaku bullying yang bisa tertangkap oleh indera pendengaran
b. c. d. e. f.
Menghina Memberi julukan Menuduh Menyoraki Menjelekjelekkan g. Menyindir
14,16,24 1,19,29 12,28 2 9,13,21
3 3 2 1 3
10,6
2
Bullying Mental Perilaku bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap oleh mata ataupun telinga
a. Memandang dengan sinis b. Mengucilkan c. Mempermalukan di depan umum d. Mendiamkan e. Mengancam
15,27,30
3
7 20
1 1
22,25 3,8
2 2
TOTAL
27
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah alat ukur yang menunjuk pada ketepatan dan kemantapan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap suatu subyek penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliable jika instrumen tersebut mempunyai ketepatan hasil walaupun digunakan berulang-ulang. Cara mencari reliabilitas instrumen yang skor nya bukan 1 dan 0 misalnya angket atau soal bentuk uraian adalah hanya menghitung reliabilitas menggunakan rumus alpha, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Keterangan : rii
= koefisien reliabilitas
k
= banyaknya butir soal = jumlah varian skor item = jumlah varian skor total
G. Prosedur Penelitian Peneliti menyusun rencana pelaksanaan tindakan sebanyak 2 siklus. 1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Pada prosedur penelitian tindakan bimbingan berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kecenderungan perilaku bullying siswa sebelum menggunakan metode sosiodrama. berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Menyiapkan panduan observasi siswa dan peneliti. b) Menyiapkan angket kecenderungan perilaku bullying yang sudah diuji coba validitasnya. c) Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
b. Tahap Pelaksanaan 1) Peneliti
sedikit
berbasa-basi
dengan
mengucapkan
salam
dan
menanyakan kabar siswa. 2) Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan penelitian di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. 3) Penutup berupa pengisian angket kecenderungan perilaku bullying. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi siswa, sedangkan pengamatan terhadap peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi peneliti. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti. 2. Siklus I Pada prosedur penelitian siklus I berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mengurangi perilaku bullying siswa melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan pada siklus I:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan Perangkat Bimbingan a) Menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB), topik bimbingan yaitu mengenai empati. Peneliti memilih topik empati sebagai materi bimbingan berdasarkan item tertinggi pada tahap pra tindakan. b) Menyiapkan materi bimbingan yang bersumber dari buku bullying, mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. 2) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Menyiapkan panduan observasi siswa dan peneliti. b) Menyiapkan angket kecenderungan perilaku bullying yang sudah diuji coba validitasnya. c) Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa. b. Tahap Pelaksanaan 1) Peneliti
sedikit
berbasa-basi
dengan
mengucapkan
salam
dan
menanyakan kabar siswa. 2) Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan penelitian di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. 3) Peneliti menyampaikan topik bimbingan yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini. 4) Peneliti menyampaikan materi bimbingan. 5) Evaluasi dan refleksi kegiatan. 6) Penutup berupa pengisian angket kecenderungan perilaku bullying.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi siswa, sedangkan pengamatan terhadap peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi peneliti. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti. Pada saat melakukan kegiatan bimbingan mitra kolaboratif melakukan observasi terhadap peneliti dari awal hingga akhir bimbingan. 3. Siklus II Pada prosedur penelitian siklus II berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II: a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan Perangkat Bimbingan a) Menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB), topik bimbingan yaitu mengenai toleransi. Peneliti memilih topik toleransi sebagai materi bimbingan berdasarkan item tertinggi pada tahap siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
b) Menyiapkan materi bimbingan yang bersumber dari buku bullying, mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. 2) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Menyiapkan panduan observasi siswa dan peneliti. b) Menyiapkan angket kecenderungan perilaku bullying yang sudah diuji coba validitasnya. c) Menyiapkan pedoman wawancara untuk siswa. b. Tahap Pelaksanaan 1) Peneliti sedikit berbasa-basi dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. 2) Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan penelitian di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. 3) Peneliti menyampaikan topik bimbingan yang akan disampaikan pada pertemuan kali ini. 4) Peneliti menyampaikan materi bimbingan. 5) Evaluasi dan refleksi kegiatan. 6) Penutup berupa pengisian angket kecenderungan perilaku bullying. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi siswa, sedangkan pengamatan terhadap peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif berdasarkan panduan observasi peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan mitra kolaboratif untuk melengkapi data yang didapatkan oleh peneliti. Pada saat melakukan kegiatan bimbingan mitra kolaboratif melakukan observasi terhadap peneliti dari awal hingga akhir bimbingan.
H. Teknik Analisis Data 1. Angket Kecenderungan Perilaku Bullying Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengkategorisasian jenjang ordinal. Norma pengkategorisasian menggunakan kriteria Azwar (2011: 108). Terdapat lima kategorisasi skor item yang digunakan dalam mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kategorisasi skor item dapat dilihat pada tabel berikut:
X≤µ - 1,5σ
Tabel 6 Kategorisasi Skor Item Rentang Nilai Skoring Item Angket Perilaku Bullying X≤47,25
Sangat Rendah
µ - 1,5σ<X≤µ-0,5σ µ - 0,5σ<X≤µ+0,5σ µ + 0,5σ<X≤µ+1,5σ µ + 1,5σ<X
47,25<X≤60,75 60,75<X≤74,25 74,25<X≤87,75 87,75<X
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Formula Kategori
Kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Keterangan : Xmaksimum
: 4 x 27 = 108
Xminimum
: 1 x 27 = 27
Luas Jarak
: 108 - 27 = 81
Standar Deviasi ( / sd)
: 81/6 = 13,5
Mean Teoritik ( )
: (108+27)/2 = 67,5
Berikut adalah kategorisasi skor subjek yang berguna untuk menentukan pencapaian skor tertentu: Tabel 7 Kategorisasi Skor Subyek Formula Kategori
Rentang Nilai Skoring Subyek Angket Perilaku Bullying
Kategori
X≤µ - 1,5σ
X≤35
Sangat Rendah
µ - 1,5σ<X≤µ-0,5σ µ - 0,5σ<X≤µ+0,5σ µ + 0,5σ<X≤µ+1,5σ µ + 1,5σ<X
35<X≤45 45<X≤55 55<X≤65 65<X
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Keterangan : X maksimum
: 4 x 20 = 80
X minimum
: 1 x 20 = 20
Luas Jarak
: 80 – 20 = 60
Standar Deviasi ( / sd)
: 60 : 6 = 10
Mean Teoritik ( )
: (80+20) : 2 = 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
2. Observasi Kegiatan Bimbingan Data
hasil
observasi
kegiatan
bimbingan
dianalisis
dengan
mendeskripsikan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok yaitu menggunakan lembar observasi siswa dan peneliti. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keberhasilan kegiatan bimbingan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan metode sosiodrama. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka dalam menghitung presentase skor hasil observasi digunakan cara sebagai berikut:
q = presentase skor hasil observasi kegiatan bimbingan kelompok siswa dengan peneliti r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh t = skor maksimal Selanjutnya, presentase skor hasil observasi kegiatan bimbingan siswa dan peneliti dianalisis sesuai dengan pedoman kriteria observasi kegiatan bimbingan siswa dan peneliti sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Tabel 8 Kriteria Kategori Hasil Presentase Skor Observasi Siswa dan Peneliti Presentase yang diperoleh Kriteria 85%≤ q ≤ 100% Sangat Tinggi 70%≤ q ≤ 85% Tinggi 55%≤ q ≤ 70% Sedang 40%≤ q ≤ 55% Rendah 0%≤ q ≤ 40% Sangat Rendah (Ridwan, 2007: 15) q = presentase skor hasil observasi perilaku bullying siswa 3. Analisis Data Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi, bertatap muka yang disengaja, terencana, dan sistematis antara pewawancara (interviewer) dengan individu yang diwawancarai (interviewee) (Hidayat dan Badrujaman, 2012: 124). Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon. 1) Analisis Data Wawancara Terstruktur Analisis data wawancara terstruktur terdiri dari 5 butir pertanyaan terbuka yang diajukan kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Hasil dari wawancara terstruktur dapat menjadi bahan acuan dalam merencanakan tindakan perbaikan di setiap siklus. 2) Analisis Data Wawancara Tidak Terstruktur Analisis data wawancara tidak terstruktur diajukan kepada guru wali kelas pada awal pra tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
4. Analisis Data Dokumentasi Analisis data dokumentasi dalam penelitian ini berupa rekaman foto. Rekaman foto dilakukan sejak awal siklus hingga akhir siklus. Hasil rekaman foto dapat digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi, angket, dan wawancara. 5. Analisis Uji T Analisis uji t didapat berdasarkan hasil perhitungan SPSS
non
parametric tes dengan memakai uji dua sampel berpasangan Wilcoxon. Singgih (2012) menjelaskan H0 ditolak jika nilai asymp sig < nilai Z.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan paparan secara berurutan mengenai hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian. Hasil penelitian terdiri dari hasil pra penelitian, siklus I dan siklus II. A. Rekaman Pelaksanaan Tindakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling ini dilaksanakan pada bulan November 2014, di SMP Kanisius Pakem. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kecenderungan perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. Prosedur dan hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II. Data hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam pembahasan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dijabarkan sebagai berikut:
Siklus Pra Tindakan
Siklus I Siklus II
Tabel 9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Hari/Tanggal Materi 3 November 2014 Belum menggunakan materi 10 November 2014 Empati 15 November 2014 Toleransi
44
Metode Belum menggunakan sosiodrama Sosiodrama Sosiodrama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Berikut ini adalah penjabaran pelaksanaan kegiatan penelitian perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem dari kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan, siklus I, dan siklus II: 1. Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Kegiatan
pra
penelitian
tindakan
bimbingan
berisi
tentang
perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta angket perilaku bullying, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat perilaku bullying siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem melalui bimbingan kelompok sebelum menggunakan sosiodrama. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a. Perencanaan Tahap perencanaan dalam pra penelitian ini berfungsi untuk mempermudah peneliti untuk melakukan tindakan bimbingan pada siklus I. Tahap ini berisi rancangan kegiatan yang akan dilakukan peneliti saat pelaksanaan pra penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi: 1) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Panduan Observasi Panduan observasi disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
dilakukan oleh peneliti
dan mitrakolaboratif sedangkan
observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b) Angket kecenderungan perilaku bullying Angket perilaku bullying siswa disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa setelah diberikan bimbingan kelompok. c) Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian angket. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan arahan guru wali kelas. Selama kegiatan penyebaran angket berlangsung, peneliti didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif dalam melakukan pengamatan siswa. Kegiatan pra penelitian tindakan ini berlangsung pada hari Senin, 3 November 2014 pukul 12.45. Peneliti datang bersama mitra kolaboratif yang akan mengobservasi peneliti dan siswa-siswi SMP Kanisius Pakem yang berkegiatan selama kegiatan pengisian angket berlangsung. Berikut rincian kegiatan pra tindakan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
1) Kegiatan Awal Kegiatan diawali oleh peneliti dengan mengucapkan salam pembuka dan sedikit
berbasa-basi menanyakan kabar siswa,
“Bagaimana kabarnya?”. Pada saat itu juga peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan penelitian serta meminta dukungan dan kerjasama seluruh siswa selama proses kegiatan berlangsung. Peneliti juga berharap proses kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat terbentuknya kerjasama siswa dengan peneliti. 2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini peneliti membagikan angket kepada siswa kemudian membacakan instruksi pengisian angket. Siswa boleh bertanya jika ada butir item yang kurang dipahami. Peneliti memberikan waktu 30 menit kepada siswa untuk mengisi angket. Setelah selesai, peneliti mengambil angket yang telah diisi siswa. 3) Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup, peneliti mengucapkan terimakasih atas kerjasama siswa dilanjutkan dengan doa penutup dan mengucapkan salam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
c. Data Hasil Observasi, Angket Kecenderungan Perilaku Bullying, dan Wawancara pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan. 1) Data Hasil Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan observasi dan pengamatan respon siswa dari awal hingga akhir kegiatan. Berikut ini adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa selama proses kegiatan bimbingan sebelum menggunakan metode sosiodrama pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: Tabel 10 Observasi Siswa Pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Presentase Kategori No.Subyek Jumlah Presentase 85-100 ST 70-85 T 4,7 2 10% 55-70 S 1,2,5,9,10,11,13,14,15,16,17,18,20 13 65% 40-55 R 3,6,8,12,19 5 25% 0-40 SR Dari tabel di atas dapat dilihat presentase observasi siswa pada tahap pra tindakan bimbingan adalah 25% anak berada dalam kategori rendah (R), 65% anak berada dalam kategori sedang (S), dan 10% anak berada dalam kategori tinggi (T).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58,33
44,44
63,88
55,55
55,55
58,33
63,88
69,44 50
55,55 58,33
66,66
52,77
75
50
66,66
72,22 47,22
61,11
30 25 20 15 10 5 0
58,33
49
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
Grafik 1 Observasi Siswa Pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Pada grafik observasi di atas peneliti menganalisis subyeksubyek yang rendah berdasarkan tahap pra tindakan seperti subyek nomor 3, 6, 8, 12, dan 19. Hasil pengolahan di atas dijadikan acuan untuk melakukan observasi di tahap siklus I. 2) Data Hasil Kecenderungan Angket Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Angket kecenderungan perilaku bullying siswa disebarkan oleh peneliti
diakhir
kegiatan
pra
penelitian
tindakan
bimbingan.
Penyusunan angket perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator perilaku bullying siswa. a) Data Skor Subyek Data skor subjek merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku
bullying
Berikut grafik data skor subjek pada pra tindakan:
siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 11 Skor Subyek dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Rentang Skor
Kategori
No.Subyek
25-35 35-45 45-55 55-65 65-75
SR R S T ST
3,14,18 5,8,12,15,20 9,10,11,13 1,2,4,6,7,16,17,19 -
Jumlah Presentase Subyek
3 5 4 8 -
15% 25% 20% 40% -
Dari tabel di atas dapat dilihat presentase yang cenderung melakukan perilaku bullying adalah 15% anak berada dalam kategori sangat rendah (SR), 25% anak berada dalam kategori rendah (R), 20% anak berada dalam kategori sedang (S), dan 40% anak berada dalam kategori tinggi (T). Anak yang berada dalam kategori tinggi ditunjuk sebagai pemeran sosiodrama.
Grafik 2 Skor Subyek dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra PenelitianTindakan Bimbingan
Dari grafik skor subyek di atas menunjukkan bahwa beberapa subyek memiliki kecenderungan perilaku bullying, diantaranya subyek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
nomor 1,2,4,6,7,16,17, dan 19. Hasil pengolahan di atas dijadikan acuan untuk melakukan tindakan pada tahap siklus I. b) Data Skor Item Data skor item ini bertujuan untuk menunjukkan item mana yang masih dalam kategori rendah. Hal ini digunakan peneliti untuk melakukan perencanaan dalam penentuan topik bimbingan pada siklus I. Berikut adalah tabel dan grafik data skor item dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan. Tabel 12 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Rentang Skor
Kategori
No Item
Jumlah Item
Presentase
33,75-47,25
SR
27
100%
47,25-60,75 60,75-74,25 74,25-87,75 87,75101,25
R S T ST
1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 -
-
-
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor item angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan termasuk dalam kategori sangat rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Grafik 3 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa item tertinggi yang menunjukkan kecenderungan perilaku bullying adalah item nomor 24 yang berbunyi “Saya menghina teman saya yang bodoh”. Item tersebut termasuk dalam aspek bullying verbal.
3) Hasil Wawancara pada Tahap Pra Penelitian Tindakan Bimbingan Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan: a) Siswa belum sepenuhnya berpartisipasi saat mengikuti kegiatan bimbingan. b) Siswa merasa bingung dengan materi yang disampaikan oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
c) Siswa merasa bosan karena peneliti menyampaikan materi dengan metode ceramah. d) Siswa belum mendapatkan manfaat dari kegiatan bimbingan pada hari ini. e) Siswa belum memahami maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. d. Refleksi Setelah dilaksanakan kegiatan bimbingan pra tindakan, selanjutnya dilaksanakan refleksi terhadap capaian hasil. Peneliti, guru wali kelas, dan mitra kolaboratif mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan selama pra tindakan dan melakukan evaluasi. Berikut dipaparkan hasil refleksi. Secara umum pelaksanaan pra tindakan telah sesuai dengan yang telah direncanakan oleh peneliti. Namun demikian, masih terdapat beberapa hambatan yang muncul pada saat pra tindakan dilaksanakan dan hambatan inilah yang perlu diperbaiki. Beberapa hambatan tersebut antara lain: 1) Beberapa anak menggunakan kesempatan saat peneliti sedang menjelaskan untuk mengganggu teman, melempar barang milik teman, menendang kursi, menyoraki teman yang tidak bisa menjawab pertanyaan, menakut-nakuti teman. 2) Tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. 3) Membantah ketika disuruh. 4) Saat peneliti menjelaskan materi beberapa anak tidak memperhatikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Peneliti dan mitra kolaboratif berdiskusi dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan pra tindakan yang telah dilaksanakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan pada layanan bimbingan pada siklus berikutnya, antara lain: 1) Peneliti memberikan perhatian dengan memberi pertanyaan pada siswa yang sering mengganggu teman saat peneliti sedang menjelaskan materi. 2) Pada siklus I peneliti harus lebih tegas pada siswa yang sering mengganggu teman dan tidak serius mengikuti kegiatan bimbingan. 3) Peneliti memperingatkan siswa supaya mengingat materi yang telah diberikan hari ini karena aka nada sesi tanya jawab pada siklus berikutnya untuk mengingat materi apa yang telah diberikan pada tahap pra ini. 2.
Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I Kegiatan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta angket kecenderungan perilaku bullying, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki pada kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus I:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memiliki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 10 November 2014 pukul 13.15 di kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus I: 1) Penyusunan Perangkat Bimbingan a) Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai empati. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi siswa dan penilaian angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap pra penelitian tindakan. Dalam tahap pra tindakan peneliti sudah menggunakan metode sosiodrama. kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b) Materi Bimbingan Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku bullying, mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Materi bimbingan ini dipilih berdasarkan item tertinggi pada tahap siklus I yang berbunyi “Saya menghina teman saya yang bodoh”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
2) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Panduan Observasi Panduan observasi disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitrakolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b) Angket kecenderungan perilaku bullying Angket kecenderungan perilaku bullying siswa disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa setelah diberikan bimbingan kelompok. c) Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian angket. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus I telah terlaksana sesuai dengan perencanaan, yaitu pada tanggal 10 November 2014 pukul 13.15 peneliti datang bersama dengan mitra
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. Penilaian observasi siswa dimulai sejak awal peneliti dan mitra kolaboratif masuk kedalam kelas hingga berakhirnya proses kegiatan bimbingan. Dokumentasi dapat diambil sewaktu-waktu oleh mitra kolaboratif, asalkan masih dalam proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan penelitian tindakan bimbingan siklus I: 1) Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan salam pembuka dan menanyakan kabar siswa. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan kelompok mengenai empati. Metode pengajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode sosiodrama. Peneliti menceritakan inti dari cerita drama yang akan dipentaskan. Setelah itu, peneliti menentukan siswa yang dapat atau bersedia memainkan tokoh dalam cerita drama tersebut dan memberikan waktu beberapa menit untuk melakukan persiapan seperti membaca naskah drama, mencoba menghayati tokoh yang akan diperankan dalam cerita drama tersebut, menentukan posisi setiap pemain, dan membagi tanggung jawab setiap pemain saat pementasan drama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
2) Kegiatan Inti Pementasan drama dilakukan sebelum penjelasan materi bimbingan. Pertama-tama siswa yang bertugas sebagai narrator membuka pementasan sosiodrama dengan membacakan kembali inti dari cerita sosiodrama tersebut dan mengenalkan siswa yang ikut berperan dalam sosiodrama tersebut. Saat pementasan sosiodrama dimulai, peneliti dan mitra kolaboratif mengamati siswa yang menjadi pemain dalam pementasan sosiodrama tersebut. Mereka nampak serius dan menghayati peran. Peneliti mengamati siswa yang menjadi penonton, hanya beberapa anak saja yang masih tidak memperhatikan sosiodrama pementasan tersebut. Kebanyakan
dari
mereka
memperhatikan
dan
menikmati
pementasan sosiodrama yang diperankan oleh teman mereka sendiri. Setelah pementasan sosiodrama selesai, peneliti menanyakan pendapat siswa tentang cerita sosiodrama tersebut. Salah satu dari siswa mengatakan bahwa pementasan sosiodrama tadi sangat menarik. Dia memahami akibat jika melakukan perilaku bullying kepada teman. 3) Kegiatan Penutup Diakhir kegiatan peneliti memberikan lembar refleksi pada masing-masing siswa untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
perasaan masing-masing dari mereka saat mengikuti kegiatan hari ini. Setelah selesai mengisi lembar refleksi, peneliti membagikan angket perilaku bullying untuk diisi. Setelah kegiatan selesai peneliti menutup pertemuan dengan salam dan mengingatkan siswa agar mempersiapkan diri pada pertemuan berikutnya. c. Data Hasil Observasi dan Hasil Angket Penelitian Tindakan Bimbingan Siklus I 1) Data Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang telah disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan penilaian observasi dan mengamati respon siswa sejak awal hingga akhir kegiatan. Berikut ini adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penetuan kategori sedang berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa setelah menggunakan metode sosiodrama.
Presentase 85-100 70-85
Kategori ST T
55-70 40-55 0-40
S R SR
Tabel 13 Observasi Siswa pada Tahap Siklus I No.Subyek 13 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,15,16 ,18,19,20 7,14,17 -
Jumlah 1 16
Presentase 5% 80%
3 -
15% -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Dari tabel di atas dapat dilihat presentase observasi siswa pada tahap siklus I adalah 15% anak berada dalam kategori sedang (S), 80% anak berada dalam kategori tinggi (T), dan 5% anak berada dalam kategori sangat tinggi (ST).
Grafik 4 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus I Pada grafik observasi di atas peneliti menganalisis subyeksubyek yang rendah berdasarkan tahap siklus I seperti subyek nomor 7,14, dan 17. Hasil pengolahan diatas dijadikan acuan untuk melakukan observasi di tahap siklus II. 2) Hasil Angket Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I Angket kecenderungan perilaku bullying dibagikan oleh peneliti diakhir kegiatan siklus I. penyusunan angket perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator perilaku bullying.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
a) Data Skor Subjek Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan skor subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa setelah dilakukan perbaikan. Berikut adalah tabel dan grafik data skor subyek dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus I: Tabel 14 Skor Subyek dari Angket KecenderunganPerilaku Bullying Pada Tahap Siklus I Rentang Skor
Kategori
No.Subyek
Jumlah Subyek
Presentase
25-35 35-45 45-55 55-65 65-75
SR R S T ST
2,6,8,9,12,14,15,18 3,5,7,10,11,13,16 1,4,17,20 19
8 7 4 1 -
40% 35% 20% 5%
Dari tabel di atas dapat dilihat presentase skor subyek siswa pada tahap pra tindakan bimbingan adalah 40% anak berada dalam kategori sangat rendah (SR), 35% anak berada dalam kategori rendah (R), 20% anak berada dalam kategori sedang (S), dan 19% anak berada dalam kategori tinggi (T).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Grafik 5 Grafik Skor Subjek Pada Tahap Siklus I
Dari grafik skor subyek di atas menunjukkan bahwa beberapa subyek memiliki kecenderungan perilaku bullying, diantaranya subyek nomor 1, 4, 17, 20, dan 19. Hasil pengolahan di atas dijadikan acuan untuk melakukan tindakan pada tahap siklus II. b) Data Skor Item Data ini merupakan hasil dari analisis data angket kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan skor item penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying
siswa
setelah
dilakukan
perbaikan
pada
siklus
selanjutnya. Berikut adalah tabel dan grafik data skor item dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus I:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 15 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Siklus I Rentang Skor
Kategori
No Item
Jumlah Item
Presentase
33,75-47,25
SR
27
100%
47,25-60,75 60,75-74,25 74,25-87,75 87,75101,25
R S T ST
1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 -
-
-
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor item angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus I termasuk dalam kategori sangat rendah.
Grafik 6 Grafik Skor Item pada Tahap Siklus I Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa item tertinggi yang menunjukkan kecenderungan perilaku bullying adalah item nomor 5. Jika dibandingkan dengan data pada tahap pra tindakan, item nomor 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
lebih rendah karena dalam pengisian angket kondisi siswa berubahubah. 3) Hasil Wawancara pada Tahap Siklus I Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap siklus I: a) Siswa menilai bahwa topik bimbingan hari ini menyenangkan. b) Siswa menilai bahwa materi yang disampaikan peneliti sesuai dengan kebutuhan siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. c) Siswa merasa terbantu dengan materi yang disampaikan oleh peneliti. d) Siswa merasa dapat memahami alur cerita drama yang telah dipentaskan dan dapat merefleksikan pelajaran apa yang didapat dari pementasan drama tersebut. e) Siswa menilai metode sosiodrama sangat menarik. Siswa semakin memahami materi yang disampaikan melalui metode sosiodrama. f) Siswa menilai metode sosiodrama sudah sesuai dengan materi bimbingan yang disampaikan. g) Siswa merasa senang dengan adanya sosiodrama dalam kegiatan bimbingan hari ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
d. Refleksi Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari angket, hasil pengamatan, dan wawancara. Secara keseluruhan, proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada siklus I telah menunjukkan bahwa ada perbaikan daripada saat pra tindakan atau sebelum menggunakan metode sosiodrama. hal ini namapk dilihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada siklus I menunjukkan adanya penurunan daripada saat pra tindakan. 3.
Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II Kegiatan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II berisi tentang perencanaan, pelaksanaan, data hasil observasi serta angket kecenderungan perilaku bullying, dan refleksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah menggali lebih dalam mengenai tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki pada kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan yang telah dilaksanakan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus II: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti sudah memiliki persiapan untuk melaksanakan bimbingan pada tanggal 15 November 2014 pukul12.15 di kelas VIIIA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
SMP Kanisius Pakem. Bentuk persiapan yang telah dilakukan oleh peneliti adalah penyusunan perangkat bimbingan dan penyusunan instrumen penelitian. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan yang telah dilakukan pada tahap siklus II: 1) Penyusunan Perangkat Bimbingan a) Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) Topik bimbingan yang akan diberikan mengenai toleransi. Pilihan topik bimbingan ini berdasarkan dari hasil observasi siswa dan penilaian kecenderungan angket perilaku bullying pada tahap siklus I. Dalam tahap siklus I peneliti sudah menggunakan metode sosiodrama. kegiatan ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. b) Materi Bimbingan Materi bimbingan yang diberikan oleh peneliti bersumber dari buku bullying, mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Materi bimbingan dipilih berdasarkan item tertinggi nomor 1 pada tahap siklus II yang berbunyi “Saya memberi julukan teman saya dengan sebutan nama orang tua nya”. 2) Penyusunan Instrumen Penelitian a) Panduan Observasi Panduan observasi disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan peneliti selama kegiatan proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
bimbingan sedang berlangsung. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti dan mitrakolaboratif sedangkan observasi peneliti dilakukan oleh mitra kolaboratif. b) Angket kecenderungan perilaku bullying Angket kecenderungan perilaku bullying siswa disusun oleh peneliti yang digunakan untuk mengukur kecenderungan perilaku bullying siswa setelah diberikan bimbingan kelompok. c) Pedoman Wawancara Siswa Pedoman wawancara disusun oleh peneliti yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian angket. Pada saat wawancara peneliti dapat mengecek kebenaran data atau informasi dari hasil observasi dan skala penilaian. b. Pelaksanaan Kegiatan penelitian tindakan pada tahap siklus II telah terlaksana sesuai dengan perencanaan, yaitu pada tanggal 15 November 2014 pukul 12.15 peneliti datang bersama dengan mitra kolaboratif. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peneliti akan didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif saat melakukan observasi siswa dan dokumentasi saat proses kegiatan bimbingan. Penilaian observasi siswa dimulai sejak awal peneliti dan mitra kolaboratif masuk kedalam kelas hingga berakhirnya proses kegiatan bimbingan. Dokumentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dapat diambil sewaktu-waktu oleh mitra kolaboratif, asalkan masih dalam proses kegiatan bimbingan. Berikut ini adalah penjabaran dari kegiatan penelitian tindakan bimbingan siklus II: 1) Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan salam pembuka dan menanyakan kabar siswa. Sesuai dengan rencana, pada pertemuan kali ini peneliti akan menyampaikan topik bimbingan kelompok mengenai toleransi. Metode pengajaran yang digunakan oleh peneliti adalah metode sosiodrama. Pertama-tama peneliti menceritakan inti dari cerita drama tersebut dan menentukan siswa yang teridentifikasi melakukan perilaku bullying untuk memerankan tokoh dalam drama tersebut. Sebelum pementasan dimulai, peneliti memberikan waktu beberapa menit
kepada
pemain
drama
untuk
memahami
ceritanya,
memahami peran masing-masing dalam pementasan drama. 2) Kegiatan Inti Pementasan drama dilaksanakan sebelum peneliti memberikan materi bimbingan. Pada pertemuan kali ini siswa terlihat antusias. Siswa yang menjadi penonton ikut berkonsentrasi mengikuti jalannya cerita pementasan drama tersebut. Pada saat pementasan drama, peneliti mengamati siswa yang sedang bermain drama. Mereka sangat serius dalam memerankan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
peran masing-masing dan dapat bekerjasama dengan kelompok. Ketika pementasan drama selesai, peneliti menanyakan kembali tentang cerita drama tersebut. Siswa merespon dengan sangat baik, memahami setiap inti dari cerita drama tersebut. 3) Kegiatan Penutup Diakhir kegiatan peneliti meminta beberapa siswa untuk merefleksikan apa yang telah didapat dari kegiatan hari ini secara spontan. Ada siswa yang dengan sukarela merefleksikan apa yang didapat dari kegiatan bimbingan hari ini. Dia mengatakan bahwa merasa senang dengan adanya kegiatan bimbingan hari ini. Materi yang disampaikan peneliti memberikan manfaat bagi mereka. Ada juga siswa yang ditunjuk untuk mengemukakan pendapatnya terhadap kegiatan bimbingan hari ini. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa atas partisipasi hari ini dan mengucapkan salam. c. Data Hasil Observasi, Hasil Angket Kecenderungan Perilaku Bullying, dan Wawancara pada Tahap Siklus II 1) Data Hasil Observasi pada Tahap Siklus II Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan mitra kolaboratif. Kegiatan ini berpedoman pada panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Peneliti dan mitra kolaboratif mulai melakukan observasi dan pengamatan respon siswa dari awal hingga akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
kegiatan. Berikut adalah tabel dan grafik analisis hasil observasi terhadap penentuan kategori berdasarkan hasil pengamatan dan aktivitas siswa setelah menggunakan metode sosiodrama pada siklus II:
Presentase Kategori 85-100 ST 70-85 T 55-70 S 40-55 R 0-40 SR
Tabel 16 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus II No.Subyek 1,2,3,5,6,9,10,13,15,17,18,19 4,7,11,12,16 8,14 20 -
Jumlah Presentase 12 60% 5 25% 2 10% 1 5% -
Dari tabel di atas dapat dilihat presentase observasi siswa pada tahap siklus II adalah 5% anak berada dalam kategori rendah (R), 10% anak berada dalam kategori sedang (S), 25% anak berada dalam kategori tinggi (T), dan 60% anak berada dalam kategori sangat tinggi (ST).
Grafik 7 Observasi Siswa Pada Tahap Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Pada grafik observasi di atas peneliti menganalisis subyeksubyek yang rendah berdasarkan tahap siklus II adalah subyek nomor 20 . 2) Hasil Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Siklus II Angket kecenderungan perilaku bullying disebarkan oleh peneliti diakhir kegiatan siklus II. Penyusunan angket kecenderungan perilaku bullying yang disusun oleh peneliti berpedoman pada indikator-indikator kecenderungan perilaku bullying. a) Data Skor Subjek Data
ini
merupakan
hasil
dari
analisis
data
angket
kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan subyek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa pada tahap siklus II. Berikut adalah tabel dan grafik analisis hasil angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus II: Tabel 17 Skor Subyek pada Siklus II Rentang Skor
Kategori
No.Subyek
Jumlah Subyek
Presentase
25-35
SR
15
75%
35-45 45-55 55-65 65-75
R S T ST
1,4,5,6,7,8,9,10,11,12 ,13,15,17,18,19 2,3,14,16,20
5
25%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Dari tabel di atas dapat dilihat presentase skor subyek siswa pada siklus II adalah 75% anak berada dalam kategori sangat rendah (SR) dan 5% anak berada dalam kategori rendah (R).
Grafik 8 Grafik Skor Subjek pada Tahap Siklus II Dari grafik skor subyek di atas menunjukkan bahwa tidak ada subyek yang cenderung melakukan perilaku bullying pada tahap siklus II. b) Data Skor Item Data
ini
merupakan
hasil
dari
analisis
dan
angket
kecenderungan perilaku bullying yang dilihat berdasarkan dari skor per item. Tujuannya untuk mengetahui penurunan item. Berikut adalah tabel dan grafik dan data skor item dari angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus II:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel 18 Skor Item dari Angket Kecenderungan Perilaku Bullying pada Tahap Siklus II Rentang Skor
Kategori
No Item
Jumlah Item
Presentase
33,75-47,25
SR
27
100%
47,25-60,75 60,75-74,25 74,25-87,75 87,75101,25
R S T ST
1,2,3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27 -
-
-
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor item angket kecenderungan perilaku bullying pada tahap siklus II termasuk dalam kategori sangat rendah.
Grafik 9 Grafik Item pada Tahap Siklus II Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa item tertinggi yang menunjukkan kecenderungan perilaku bullying adalah item nomor 1 yang berbunyi “Saya memberi julukan teman saya dengan sebutan nama orang tua nya”. Item tersebut termasuk dalam aspek bullying verbal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
3) Hasil Wawancara pada Tahap Siklus II Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem. Proses wawancara dilakukan diakhir proses kegiatan bimbingan. Berikut adalah hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahap siklus II: a) Siswa sangat aktif dalam kegiatan bimbingan hari ini. Siswa dapat mengutarakan pendapatnya tanpa malu-malu atau takut. b) Siswa merasa terbantu dengan adanya metode sosiodrama dalam memahami materi yang disampaikan oleh peneliti. c) Siswa merasa senang dengan adanya pementasan drama. Mereka
dapat
mengutarakan
perasaan
mereka
melalui
bimbingan
siswa
semakin
pementasan drama tersebut. d) Setelah
mengikuti
kegiatan
memahami akibat melakukan perilaku bullying terhadap teman lain. e) Siswa terkesan dengan kegiatan bimbingan pada hari ini. d. Refleksi Secara keseluruhan kegiatan bimbingan pada pertemuan siklus II berjalan sesuai dengan rencana. Siswa ikut berperan dalam melancarkan kegiatan hari ini. Siswa yang tadinya tidak mau mendengarkan, mengganggu teman, mengambil barang milik teman,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
memanggil nama teman dengan sebutan lain, memalak teman menjadi sadar bahwa perilaku mereka selama ini merugikan orang lain. Berdasarkan hasil angket kecenderungan perilaku bullying, observasi siswa, dan wawancara menunjukkan bahwa adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying dari siklus I dan penurunan kecenderungan perilaku bullying yang signifikan di siklus II.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan meliputi pengolahan data hasil analisis observasi siswa, angket kecenderungan perilaku bullying, dan wawancara. Berikut adalah penjabaran hasil analisis instrumen penelitian tindakan yang telah dilaksanakan: 1. Hasil Analisis Observasi Siswa Observasi siswa digunakan untuk mengukur pencapaian skor observasi siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan. Penilaian berdasarkan panduan observasi siswa yang telah disusun oleh peneliti. Kegiatan ini dilakukan dari awal kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan hingga akhir kegiatan siklus II. Berikut adalah tabel hasil analisis observasi siswa di setiap tindakan bimbingan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 19 Data Hasil Observasi Siswa Pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 Jumlah Rata-rata
Hasil Observasi Pra Tindakan Siklus I 21 26 22 29 17 28 26 28 24 27 18 26 27 25 19 29 24 29 20 29 21 26 18 29 25 19 23 22 21 27 20 28 20 21 23 27 16 27 21 27 426 529 21,3 26,45
Siklus II 32 32 31 30 31 32 30 23 33 31 28 30 31 24 34 30 32 36 33 19 602 301
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil pencapaian skor hasil observasi pada pelaksanaan kegiatan bimbingan dari awal kegiatan pra penelitian tindakan bimbingan hingga akhir siklus II mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik perbandingan hasil observasi siswa pada tahap pra penelitian tindakan bimbingan dan siklus I:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Grafik 10 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa antara Tahap Pra Tindakan dan Siklus I
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa siswa yang mengalami penurunan perilaku bullying dapat dilihat dari aktivitasnya selama mengikuti proses kegiatan bimbingan adalah subyek nomor 7, 13, dan 14. Sedangkan yang tidak mengalami peningkatan dan penurunan adalah subyek nomor 17. Hasil analisis data observasi ini akan dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus II dengan perbandingan siklus I. Berikut adalah grafik perbandingan hasil analisis data observasi siswa dari tahap siklus I dan siklus II:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
40 30 20
S1
10
S2
0 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
Grafik 11 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa antara Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa ada penurunan kecenderungan perilaku bullying yang dilihat dari aktivitas siswa selama mengikuti proses kegiatan bimbingan yaitu pada subyek nomor 6, 9, 13, 15, 17, dan 18. Namun pada siklus II ada beberapa siswa yang mengalami peningkatan kecenderungan perilaku bullying berdasarkan hasil analisis data observasi yaitu subyek nomor 8 dan 20. Penelitian berakhir pada siklus II karena melihat dari hasil analisis rata-rata data observasi siswa adanya penurunan perilaku bullying. Berikut adalah grafik perbandingan yang menggambarkan secara keseluruhan penurunan perilaku bullying siswa berdasarkan pengolahan data observasi selama proses kegiatan bimbingan pra tindakan, siklus I, dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
40 30 Pra
20
SI
10
SII
0 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
Grafik 12 Perbandingan Hasil Analisis Data Observasi Siswa Pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan grafik di atas, bila dilihat secara keseluruhan menunjukkan adanya penurunan kecenderungan perilaku bullying berdasarkan pengolahan data observasi siswa selama mengikuti proses kegiatan bimbingan. 2.
Hasil Analisis Angket Kecenderungan Perilaku Bullying Angket kecenderungan perilaku bullying digunakan untuk mengukur tingkat perilaku bullying siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan. Penyusunan angket perilaku bullying berdasarkan indikator-indikator perilaku bullying. Berikut hasil analisis angket perilaku bullying berdasarkan skor subyek di setiap tindakan bimbingan. Tabel 20 Capaian Skor Perkembangan Perilaku Bullying Siswa
Rentang Skor 25-35 35-45 45-55 55-65 65-75
Kategori SR R S T ST
Pra Jumlah 3 5 4 8 -
% 15% 25% 20% 40% -
Siklus I Jumlah % 8 40% 7 35% 4 20% 1 5%
Siklus II Jumlah % 15 75% 5 25%
Ket Menurun Menurun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan perilaku bullying pada siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem di setiap tindakan bimbingan. Berikut adalah penjabaran dari tabel di atas: a. Pada pra tindakan terdapat 3 (tiga) anak yang memiliki perilaku bullying rendah (SR) dengan presentase 15%, 5 (lima) anak memiliki perilaku bullying sedang (R) dengan presentase 25% dan 4 (empat) anak memiliki perilaku bullying (S) dengan presentase 20%.
Pada pra
tindakan ini juga terdapat anak yang memiliki perilaku bullying tinggi (T) sejumlah 8 anak dengan presentase 40%. b. Pada siklus I terdapat 8 (delapan) memiliki perilaku bullying sangat rendah (SR) dengan presentase 40%, 7 (tujuh) memiliki perilaku bullying (R) dengan presentase 35%, 4 (empat) memiliki perilaku bullying (S) dengan presentase 20%, dan 1 (satu) memiliki perilaku bullying (T) dengan presentase 5%. c. Pada siklus II terdapat 15 (lima belas) memiliki perilaku bullying sangat rendah (SR) dengan presentase 75%, 7 (tujuh) memiliki perilaku bullying (R) dengan presentase 25%. Berdasarkan dari hasil analisis skor subyek perilaku bullying yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perilaku bullying siswa dapat dikurangi melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. berikut grafik perbandingan hasil analisis perilaku bullying berdasarkan skor subyek penelitian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
50 40 30 Pra
20
SI
10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Grafik 13 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Pra Tindakan dengan S1 Pada grafik di atas terjadi capaian skor perilaku bullying siswa pada siklus I. Peneliti melihat beberapa item yang masih rendah dan menganalisis item-item yang masih tinggi berdasarkan pra tindakan seperti pada item nomor 1, 3, 7, 16. Peneliti melanjutkan siklus II dan berharap adanya penurunan perilaku bullying pada butir-butir skor item yang masih tinggi. Berikut adalah perbandingan hasil analisis data skor subyek berdasarkan angket perilaku bullying pada siklus I dan siklus II:
Grafik 14 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap SI dengan SII Pada grafik di atas terjadi penunrunan capaian skor perilaku bullying yang sangat baik pada beberapa item nomor 3, 5, 9, 12, 23, dan 24. Terlihat jelas bahwa beberapa item tersebut menurun sangat baik pada siklus II. Hal ini terjadi karena peneliti melakukan perbaikan tindakan pada siklus I. Penelitian berakhir pada siklus II. Berdasarkan hasil angket perilaku bullying menunjukkan bahwa ada penurunan perilaku bullying siswa melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. Berikut adalah grafik perbandingan hasil analisis data skor subyek angket perilaku bullying pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II:
50 40 30
PRA
20
SI SII
10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Grafik 15 Perbandingan Hasil Analisis Data Angket Perilaku Bullying Berdasarkan Skor Subyek Antara Tahap Pra Tindakan, S1, dan S2 Pada grafik di atas terlihat bahwa terhadi penurunan yang sangat baik pada setiap siklus tindakan bimbingan. Terlihat pada beberapa butir item yaitu 3, 5, 16, 18, dan 23. Selain itu, terlihat juga dari perkembangan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
selama mengikuti kegiatan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama, siswa sudah saling menghargai antar teman, mengurangi perilaku mengejek teman. 3.
Kriteria Keberhasilan Berikut adalah kriteria keberhasilan dalam penelitian, setelah dilakukannya perbaikan pada tiap siklus.
Indikator
a.
b.
4.
H
Tabel 21 Kriteria Keberhasilan Kriteria Keberhasilan Siklus I Siklus II Pra Capaian Target Capaian Target Capaian
Rata-rata kuesioner skor subjek Penurunan yang terjadi tiap siklus
44,67%
37%
36,94%
31%
30,87%
10
17
15
18
asil Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan tahap akhir pengujian data untuk mendapatkan hasil uji beda penelitian tiap siklusnya. Berikut adalah hasil perhitungan uji beda. Tabel 22 Rekapitulasi Hasil Uji t Test Statistics(b) SI – PRA Z Asymp. Sig. (2-tailed)
SII – SI
SII – PRA
-2.857(a)
-3.021(a)
-3.417(a)
.004
.003
.001
a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra penelitian-siklus I adalah -2,857 dan Asymp Sign (2-tailed) adalah 0,004. Pada siklus Isiklus II nilai Z adalah -3,021 dan Asymp Sign (2-tailed) adalah 0,003. Pada siklus II-pra tindakan adalah -3,417 dan Asymp Sign (2-tailed) adalah 0,001. Jika 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak, jadi kesimpulannya ada penurunan perilaku bullying melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama pada kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. Hasil uji SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
C. Pembahasan Bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama adalah bimbingan kelompok yang di dalamnya terdapat kegiatan sosiodrama. Dimana sosiodrama yang di dalamnya terdapat pembelajaran bermain peran yang menjadi salah satu pendukung berlangsungnya kegiatan bimbingan kelompok. Adanya metode sosiodrama juga memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah sosial. Selanjutnya sosiodrama menurut Depdiknas 2012 (dalam Abdullah, 2013) adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Melalui sosiodrama ini anak dilatih untuk menumbuhkan rasa empati kepada teman, anak juga diajarkan bagaimana bersikap toleransi kepada teman. Winkel & Sri Hastuti (2007:565) menjelaskan manfaat bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak langsung dengan banyak siswa, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama. Metode sosiodrama ini memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa merasakan bagaimana menjadi anak korban bullying, apa yang dirasakan, bagaimana tanggapan mereka, apa yang dipikirkan anak yang menjadi korban bullying. Terlihat dari pra tindakan ada beberapa anak yang sering melakukan perilaku bullying, seperti menghina teman di depan teman lain. Namun setelah dilakukan siklus I dan siklus II, anak yang sebelumnya sering mengejek teman, menghina, dan memanggil teman dengan nama julukan, lebih berhati-hati dalam berkata. Anak bisa menyebutkan perilaku apa saja yang termasuk dalam perilaku bullying. Selanjutnya, bimbingan pada siklus I dan siklus II peran peneliti adalah membantu anak-anak yang menjadi subyek penelitian untuk bisa mengurangi perilaku bullying. Coloroso (2003) berpendapat bahwa perilaku bullying
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
merupakan tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan teror termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan, bersifat atau hampir tidak terlihat. Dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying sangat berbahaya apabila tidak dicegah. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket dan hasil observasi sebelum digunakan metode sosiodrama, anak yang melakukan perilaku bullying cukup tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak melakukan perilaku bullying adalah faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri, faktor eksternal meliputi keluarga, lingkungan dan komunitas, sosial kultural. Perilaku bullying yang sering dilakukan adalah bullying verbal, seperti menjelek-jelekkan teman, menghina teman, memanggil teman dengan nama julukan yang tidak pantas. Setelah dilakukan siklus I dan siklus II menggunakan metode sosidrama, perilaku bullying anak menurun. Perilaku bullying yang menurut diperkuat oleh keunggulan
metode
sosiodrama
yang
menumbuhkan
rasa
empati
dan
memperkaya siswa dalam berbagai pengalaman situasi sosial yang bersifat problematik, memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa mengenai cara menghafal dan memecahkan suatu masalah, dengan bermain peran siswa memperoleh kesempatan untuk belajar mengekspresikan penghayatan mereka mengenai suatu problema sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Bab ini disertakan data implikasi dan saran-saran yang bertujuan untuk semakin memperbaiki metode sosiodrama dalam mengurangi perilaku bullying. A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan bimbingan dan bimbingan yang sudah dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru BK SMP Kanisius Pakem Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa dalam proses bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama dapat menurun. Kesimpulan tersebut dapat dibuktikan dengan membandingkan data akhir siklus. Dari data hasil angket perilaku bullying pada akhir siklus diperoleh penurunan nilai yang signifikan, artinya layanan bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama memiliki rata-rata dengan hasil, pra tindakan 44,67%, siklus I 36,94%, dan sikus II 30,87%. 2. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kecenderungan perilaku bullying siswa dapat dikurangi secara signifikan melalui bimbingan kelompok menggunakan metode sosiodrama. 3. Hasil ujit t pada pra penelitian-siklus I adalah -2,857 dan Asymp Sign (2tailed) adalah 0,004. Pada siklus I-siklus II nilai Z adalah -3,021 dan Asymp 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Sign (2-tailed) adalah 0,003. Pada siklus II-pra tindakan adalah -3,417 dan Asymp Sign (2-tailed) adalah 0,001. Jika 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak, jadi kesimpulannya ada penurunan kecenderungan perilaku bullying melalui bimbingan kelompok dengan metode sosiodrama pada kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014. B. Keterbatasan Peneliti Peneliti telah berusaha dengan maksimal dalam melaksanakan penelitian namun jika didapat data yang kurang akurat, maka hal tersebut dikarenakan terdapat keterbatasan peneliti. Keterbatasan tersebut meliputi: 1. Keterbatasan waktu, peneliti hanya diberikan waktu 1x45 menit. Hal ini yang membuat peneliti mengatur kegiatan sosiodrama dengan skala kecil. 2. Ruang kelas berdekatan dengan kelas lain sehingga situasi sedikit bising ketika melakukan kegiatan bimbingan. 3. Kemungkinan perilaku bullying tidak menurun ketika jika tidak ada tindak lanjut dari sekolah maupun guru BK maka akan kembali seperti pada saat pra tindakan. C. Saran Setelah penelitian tindakan bimbingan dan bimbingan selesai dilakukan peneliti memiliki beberapa saran untuk beberapa phak, antara lain: 1. Bagi Siswa Siswa diharapkan mempertahankan dan mengurangi perilaku bullying, sehingga dapat menciptakan suasana yang nyaman dan akrab terhadap sesama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
teman, peka terhadap kesulitan teman, serta dapat mengaktualisasikan diri pada hal yang positif. 2. Bagi Guru BK Bagi guru BK diharapkan untuk menciptakan nilai toleransi, tanggung jawab, dan saling menghargai dalam kegiatan belajar-mengajar di lingkungan sekolah. 3. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti yang akan datang diharapkan mampu mengembangkan penelitian terkait topik perilaku bullying yang lebih variatif, misalnya menggunakan metode dinamika kelompok dan menyusun topik-topik bimbingan yang lebih bervariasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Daftar Pustaka Abdullah, Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Ahmadi, Abu. H.2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia. Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Astuti, Ponny Retno. 2008. Meredam Bullying: 3 Cara Efektif Mengatasi Kekerasan pada Anak. Jakarta: Grasindo. Ayuningtyas, R. 2006. Ironis, Kekerasan Pada Anak di sekolah Justru Tinggi. Tersedia: http://news.detik.com/index.php/detikread/tahun/2006/bulan/07/tgl/21/time/16 5621/idnews/640911/idkanal/10. Azwar, Syaifudin. 2006. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______________. 2011. Reliabilitas dan Validitas Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Coloroso, Barbara. 2007. Stop Bullying (Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah Hingga SMU). Jakarta: PT. Ikrar Mandiri abadi. Cowie, Helen dan Jennifer, Dawn. 2009. Penanganan Kekerasan Di Sekolaih Pendekatan Lingkup Sekolah Untuk Mencapai Praktik Terbaik. Jakarta: Indeks.
Hartinah, Sitti.2009. Konsep Dasar Bimbingan dan Kelompok. Bandung : PT. Refika Aditama. Kartono, Kartini. 2006. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Masidjo, I. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Bimbingan. Bandung: PT Refika Aditama. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang: Ghalia Indonesia. _________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Tohirin, 2007. Bimbingan Bimbingan di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Taniredja Tukiran, dll. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta. Wardhani IGAK, dll. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Winkel & Sri Hastuti, 2004. Bimbingan dan Bimbingan di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi. Yusuf, S dan Nurihsan, J. 2005. Landasan Bimbingan danBimbingan.Bandung: PT. Mutiara Nurkencana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Satuan Layanan Bimbingan
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1.1
Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem No 1. 2. 3. 4. 5.
Keterangan Topik/ Pokok Bahasan Bidang Bimbingan Jenis Pelayanan Fungsi Layanan Standar Kompetensi
6.
Kompetensi Dasar
7.
Indikator
8. 9.
Sasaran Pelayanan Materi Pelayanan
10. Metode
11. 12. 13. 14. 15.
Tempat Penyelenggara Waktu Penyelenggara Alat Evaluasi
16. Rencana Tindak Lanjut
17. Catatan Khusus 18. Sumber (Daftar Pustaka)
Empati Pribadi Sosial Bimbingan Kelompok Pemahaman, Pemeliharaan Siswa mampu mengembangkan rasa empati kepada teman Siswa mengembangkan rasa empati kepada teman agar dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. a. Siswa menyadari pentingnya rasa empati dalam kehidupan sehari-hari b. Siswa mampu mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan dalam menumbuhkan empati Siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem a. Menyadari pentingnya rasa empati dalam kehidupan sehari-hari b. Mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan dalam menumbuhkan rasa empati Pembukaan, penjelasan materi, pertunjukkan sosiodrama, tanya jawab, dinamika kelompok, refleksi dan evaluasi, pengamatan. Ruang kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem 45 menit Steffani Tia Anjar Pratiwi Alat tulis, angket perilaku bullying a. Apa yang anda dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini? b. Bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan apa yang anda dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini? Dalam pertanyaan berikut akan dicek apakah siswa mampu mempraktekkan rasa empati, sehingga dapat menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA). 2008. Bullying Mengatasi Kekerasan Di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Layanan Bimbingan No
Kegiatan
Keterangan
Waktu
1.
Pembukaan
Kegiatan diawali dengan salam 5 menit pembuka dan sedikit berbasa-basi seperti menanyakan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya??”
2.
Pementasan Sosiodrama
Cerita drama pada pertemuan ini 10 menit menceritakan tentang seorang anak yang dibully teman-temannya karena bentuk tubuhnya yang gendut.
3.
Penjelasan Materi
Peneliti menyampaikan materi 15 menit bimbingan kelompok mengenai empati, yaitu:
4.
Dinamika Kelompok
5.
Evaluasi
a. Menyadari pentingnya rasa empati dalam kehidupan sehari-hari b. Mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan dalam menumbuhkan empati Melakukan diskusi kelompok 5 menit a. Apa yang kamu dapatkan setelah 10 menit mengikuti kegiatan bimbingan hari ini? b. Bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan apa yang kamu dapatkan dari kegiatan ini?
6.
Penutup
Peneliti menyebarkan angket perilaku 5 menit bullying dan meminta siswa segera mengisi dan mengumpulkan kembali angket tersebut kepada peneliti atau mitra kolaboratif. Setelah itu secara singkat peneliti meringkas kembali dari awal hingga akhir proses kegiatan bimbingan. Peneliti juga meminta
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
beberapa siswa untuk menceritakan pengalamannya setelah mengikuti bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Setelah itu peneliti juga menyampaikan harapannya kepada siswa. Sebagai penutup peneliti mengucapkan terimakasih dan salam.
Memeriksa dan Menyetujui Guru Wali Kelas
Bernadeta, S.Pd
Yogyakarta 5 November 2014 Penyelenggara
Steffani Tia NIM. 101114062
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Sudahkah Aku Berempati??
Empati merupakan kondisi ketika kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Setiap orang memiliki tingkat empati yang berbeda satu sama lain. Orang yang memiliki empati yang tinggi, akan segera menolong temannya yang berada dalam kesulitan, sedangkan orang yang empatinya rendah akan menjauhi teman yang sedang dalam kesulitan bahkan beberapa menjadi agresif, mencaci, mengejek, atau memberi julukan pada temannya. Empati adalah keadaan mental yg membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dl keadaan perasaan atau pikiran yg sama dng orang atau kelompok lain. Menumbuhkan empati pada diri sendiri merupakan pembentukan sikap solidaritas dan saling menolong sesama teman. Bekerjasama melakukan sesuatu untuk orang lain. Rasa empati adalah sikap dan ekspresi yang seolah-olah dapat merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Misalnya, ketika teman yang gendut duduk termenung karena minder sementara anak yang lain nampak gembira. Rasa empati dapat kita tunjukkan dengan menghibur teman, tidak memperolok-olok/mengejek teman. Rasa empati juga dapat kita tunjukkan dengan menanyakan atau menawarkan bantuan apa yang diperlukan oleh teman lain. Tentu saja bantuan yang kita tawarkan sesuai dengan kemampuan kita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
SKENARIO SOSIODRAMA 1 Rani adalah siswa kelas VIII di SMP Harapan Bangsa. Ketika tes pelajaran Olahraga, murid-murid diminta untuk membuat beberapa kelompok maraton. Nama Pak Guru
Percakapan Baiklah anak-anak, sekarang kita akan tes lari marathon. Bapak akan membagi kalian dalam beberapa kelompok. Edi, Doni, Riana, Rani, dan Diana menjadi 1 kelompok.
Edi
Yaaahh, kita sama si Rani. Dia kan gak bisa lari.
Doni
Iyaa nih, bisa kalah kita.
Pak Guru
Sekarang kita mulai lari marathon nya. Dimulai dari kelompok Edi. (Lari marathon berlangsung) Edi dan teman-temannya lari dengan sangat kencang, sedangkan Rani tertinggal cukup jauh.
Doni
Yeeey kita sampai finish duluan.
Edi
Iya, lari kita kencang juga. Tapi ngomong-ngomong si Rani kemana?
Diana & Riana
Ayo Rani, kamu pasti bisa.
Edi
Ya ampun Rani buruan lari nya, tinggal beberapa detik lagi. Bisa kalah kita!!!
Doni
Haahh dasar gendut! Lari gitu aja lama banget! Bener kan Ed, kita pasti kalah
Edi
Niih gara-gara si gendut satu ini nih kita jadi kalah
Rani
Maaf teman-teman, aku sudah berusaha semampuku. (dengan raut wajah sedih)
Doni
Kamu apa-apa gak bisa! Makanya jangan gendut-gendut jadi orang!
Edi
Udah ah males kelompokkan sama kamu!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1.3
Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem
No
Keterangan
1.
Topik/ Pokok Bahasan
Toleranis
2.
Bidang Bimbingan
Pribadi Sosial
3.
Jenis Pelayanan
Bimbingan Kelompok
4.
Fungsi Layanan
Pemahaman, Pemeliharaan
5.
Standar Kompetensi
Siswa mampu mengembangkan sikap toleransi kepada teman
6.
Kompetensi Dasar
Siswa mengembangkan sikap toleransi sehingga dapat memahami dan menerima kekurangan diri orang lain.
7.
Indikator
c. Siswa menyadari pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari d. Siswa mampu mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan dalam menumbuhkan sikap toleransi
8.
Sasaran Pelayanan
Siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem
9.
Materi Pelayanan
c. Menyadari
pentingnya
sikap
toleransi
dalam
kehidupan sehari-hari d. Mengidentifikasi
ketrampilan
yang
dibutuhkan
dalam menumbuhkan sikap toleransi 10. Metode
Pembukaan, penjelasan materi,pertunjukkan sosiodrama, tanya jawab, dinamika kelompok, refleksi dan evaluasi, pengamatan.
11. Tempat Penyelenggara
Ruang kelas VIIIA SMP Kanisius Pakem
12. Waktu
45 menit
13. Penyelenggara
Steffani Tia Anjar Pratiwi
14. Alat
Alat tulis, angket perilaku bullying
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. Evaluasi
c. Apa yang anda dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini? d. Bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan apa yang anda dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini?
16. Rencana Tindak Lanjut
Dalam pertanyaan berikut akan dicek apakah siswa mampu mempraktekkan sikap toleransi, sehingga dapat menjalin relasi yang baik dengan orang lain.
17. Catatan Khusus
-
18. Sumber (Daftar Pustaka)
Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA). 2008. Bullying Mengatasi Kekerasan Di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Jakarta: Grasindo.
Kegiatan Layanan Bimbingan No 1.
Kegiatan Pembukaan
Keterangan
Waktu
Kegiatan ini diawali dengan salam 5 menit pembuka dan menanyakan kabar siswa. Sebelum peneliti menyampaikan topik bimbingan,
terlebih dahulu peneliti
mengajak siswa untuk mengulas kembali apa
yang
sudah
dipelajari
pada
pertemuan sebelumnya. Peneliti juga mengemukakan harapannya agar siswa dapat
bekerjasama
kembali
pada
pertemuan kali ini. 2.
Pementasan Sosiodrama
Cerita
drama
pada
pertemuan
ini 10 menit
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menceritakan tentang seorang anak yang dianggap bodoh oleh teman-temannya karena tidak bisa mengerjakan soal matematika. 3.
Penjelasan Materi
Peneliti menyampaikan materi 10 menit bimbingan kelompok mengenai melek emosi, yaitu: a. Menyadari pentingnya sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari b. Mengidentifikasi ketrampilan yang dibutuhkan dalam menumbuhkan sikap toleransi
4.
Dinamika Kelompok
Melakukan diskusi kelompok
10 menit
5.
Evaluasi
a. Apa yang kamu dapatkan setelah 5 menit mengikuti kegiatan ini? b. Bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan apa yang kamu dapat darik kegiatan ini?
6.
Penutup
Peneliti menyebarkan angket perilaku 5 menit bullying dan meminta siswa segera mengisi dan mengumpulkan kembali angket tersebut kepada peneliti atau mitra kolaboratif. Setelah itu secara singkat peneliti meringkas kembali dari awal hingga akhir proses kegiatan bimbingan. Peneliti juga meminta beberapa siswa untuk
menceritakan
pengalamannya
setelah mengikuti bimbingan kelompok
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pada pertemuan kali ini. Setelah itu peneliti juga menyampaikan harapannya kepada siswa. Sebagai penutup peneliti mengucapkan terimakasih dan salam.
Memeriksa dan Menyetujui Guru Wali Kelas
Yogyakarta 12 November 2014 Penyelenggara
Steffani Tia Bernadeta, S.Pd
NIM. 101114062
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
TOLERANSI Dunia ini ibarat pohon besar yang terdiri atas banyak dahan, cabang, dan tunas. Dengan banyaknya dahan, cabang, dan tunas tersebut maka pohon akan tumbuh menjadi besar dan kuat. Begitu banyak perbedaan antar individu yang Sikap toleransi adalah suatu sikap hidup dalam ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang mencerminkan sikap menghargai dan menghormati orang lain. Kita harus dapat bergaul dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Dengan toleransi kita dapat merasakan atau menjaga perasaan orang lain sehingga orang lain tidak merasa tersinggung. Sikap toleransi merupakan sikap yang memiliki nilai budi pekerti yang baik. Dengan memiliki sikap toleransi ini, kita bisa menempatkan diri pada lingkungan pergaulan dengan benar sehingga tercipta suasana yang rukun, harmonis, serasi, selaras, dan seimbang. Hal-hal penting yang harus kita miliki dalam pergaulan yang baik adalah sikap toleransi. Pelaksanaan sikap toleransi dapat kita wujudkan dalam: a) Menghormati hak-hak orang lain. b) Kerelaan membantu teman yang mengalami musibah. c) Kesediaan menjenguk teman yang sedang sakit. d) Kemauan mengendalikan sikap, perbuatan, dan tutur kata yang dapat menyinggung atau melukai perasaan orang lain. 3.2 Manfaat Memupuk dan Mengembangkan Sikap Toleransi Sikap toleransi dapat kita kembangkan melalui beberapa bentuk. Misalnya, apabila teman kita mendapat musibah, kita harus berusaha memberikan pertolongan atau bantuan semampu kita. Kita harus dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain. Apabila teman kita sedang sakit, kita harus segera menjenguknya agar hatinya terhibur sehingga cepat sembut. Di dalam berteman kita harus selalu mengendalikan sikap dan tingkah laku serta tutur kata agar tidak menyinggung atau menyakiti orang lain, sehingga hubungan antarteman akan terjalin terus denganbaik. Untuk itu sikap-sikap bijaksana di bawah ini bermanfaat untuk mewujudkan toleransi. a) Jika kita tidak senang dihina orang, janganlah kita menghina orang lain. b) Jika kita tidak senang dianggap remeh orang, jangan pula kita menganggap remeh orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
c) Jika kita tidak mau hak kita diganggu, janganlah mengganggu hak orang lain. Jika sikap toleransi dikembangkan dalam kehidupan akan memberikan manfaat yang dapat menguntungkan diri sendiri dan juga orang lain. Manfaat-manfaat tersebut diantaranya: a) Menumbuhkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhada sesama. b) Menciptakan suasana yang aman dan tentram dalam kehidupan antar sesama. c) Mempererat rasa kekeluargaan dan keakraban antar sesama sehingga akan melahirkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang berdasar Pancasila. d) Memupuk rasa tanggung jawab pada diri sendiri untuk melindungi dan membantu satu sama lain. e) Memupuk rasa kebersamaan sehingga dapat menciptakan suatu kerukunan dalam kehidupan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
SKENARIO SOSIODRAMA 2 Di sekolah SMP Melati, ketika pelajaran matematika berlangsung Mimi siswa kelas VIII tampak sedih. Nama
Percakapan
Bu Guru
Sudah mengerti apa yang ibu jelaskan tadi?
Murid-murid
Sudah bu.
Bu Guru
Baiklah kalau begitu ibu akan memberikan soal. Kalian kerjakan soal tersebut. Setelah beberapa puluh menit berlalu
Bu Guru
Baiklah, siapa yang sudah selesai mengerjakan? Mimi coba kerjakan pekerjaanmu didepan.
Mimi
(dengan wajah pucat Mimi maju ke depan) baik bu. 10 menit berlalu
Vika
Eh mi, lama amat ngerjain gituan doing!
Kunti
Iya nih lama bener. Gak bakal istirahat nih kalo kamu ngerjainnya lelet gitu!!
Vika
Lagian nih bu guru nyuruh orang oon ngerjain soal. Jadi lama nih vik. (dengan wajah kesal sambil menggerutu)
Bu Guru
Mimi apakah ada kesulitan?
Mimi
Ada bu. Saya tidak bisa mengerjakan soal yang ini bu, cukup sulit.
Vika
Yaelah Mi, ngerjain soal ginian aja susah? Bodoh banget sih kamu?
Bu Guru
Coba Vika bantu Mimi mengerjakan soal. Vika maju ke depan lalu mengerjakan soal tersebut.
Vika
Niiihh, selesai kan. Ngerjain soal ginian aja lama!!
Mimi
(dengan wajah malu) saya memang bodoh. (kemudian Mimi langsung lari keluar)
Bu Guru
Vika!! Kamu tidak boleh berkata begitu. Kalau kamu tahu Mimi tidak bisa mengerjakan harusnya kamu membantunya. Bukannya malah menghinanya seperti itu. Kamu harus bisa merasakan apa yang dirasakan Mimi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Lembar Observasi Siswa
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
Lampiran 2.1
LEMBAR OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA
Tanggal
:
Topik
:
No
Situasi yang Diamati 1
A. 1
Respon Siswa Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan.
2
Siswa hadir secara psikologis.
3
Keberanian siswa dalam merefleksikan bimbingan
4
Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat
5 6
Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
B.
Situasi Pelaksanaan Sosiodrama
1
Kemampuan siswa dalam memahami instruksi yang diberikan Keberanian siswa saat memainkan drama didepan kelas
2 3
5
Kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas saat pementasan drama Kemampuan siswa dalam menghayati peran yang akan dimainkan Kepercayaan diri siswa ketika menjadi narrator
6
kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
4
Jumlah
2
3
4
5
6
7
8
Obyek yang Diamati 9 10 11 12 13
14
15
16
17
18
19
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
Lampiran 2.2
LEMBAR OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA TAHAP PRA TINDAKAN
Tanggal
:
Topik
:
No
Situasi yang Diamati 1
2
3
4
5
6
7
Obyek yang Diamati 9 10 11 12 13
8
14
15
3
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
3
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
3
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
3
2
1
2
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
22
17
26
24
18
27
19
24
20
21
18
25
23
21
20
20
23
16
21
A. 1
Respon Siswa Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan.
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
1
2
2
Siswa hadir secara psikologis.
1
1
1
3
1
2
3
2
1
2
2
3
Keberanian siswa dalam merefleksikan bimbingan
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
4
Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
3
1
3
2
2
2
1
6
Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
2
2
1
2
2
2
2
B.
Situasi Pelaksanaan Sosiodrama
1
Kemampuan siswa dalam memahami instruksi yang diberikan Keberanian siswa saat memainkan drama didepan kelas
1
2
1
1
3
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
5
Kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas saat pementasan drama Kemampuan siswa dalam menghayati peran yang akan dimainkan Kepercayaan diri siswa ketika menjadi narrator
2
2
6
kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
1 21
2 3 4
Jumlah
16
17
18
19
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
Lampiran 2.3
LEMBAR OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA TAHAP SIKLUS I
Tanggal
:
Topik
:
No
Situasi yang Diamati 1
2
3
4
5
6
7
Obyek yang Diamati 9 10 11 12 13
8
14
15
2
2
2
3
2
3
2
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
1
2
2
3
1
3
2
2
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
1
1
3
3
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
3
2
3
2
1
2
3
2
3
2
2
2
3
2
1
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
29
28
28
27
26
25
29
29
29
26
29
19
22
27
28
21
27
27
27
A. 1
Respon Siswa Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan.
2
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
2
Siswa hadir secara psikologis.
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3
Keberanian siswa dalam merefleksikan bimbingan
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
4
Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat
2
2
2
3
2
2
2
2
2
5
3
3
2
2
2
2
2
2
6
Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
2
3
3
2
3
3
3
B.
Situasi Pelaksanaan Sosiodrama
1
Kemampuan siswa dalam memahami instruksi yang diberikan Keberanian siswa saat memainkan drama didepan kelas
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
5
Kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas saat pementasan drama Kemampuan siswa dalam menghayati peran yang akan dimainkan Kepercayaan diri siswa ketika menjadi narrator
2
2
6
kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
3 26
2 3 4
Jumlah
16
17
18
19
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
Lampiran 2.4
LEMBAR OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA TAHAP SIKLUS II
Tanggal
:
Topik
:
No
Situasi yang Diamati 1
2
3
4
5
6
7
Obyek yang Diamati 9 10 11 12 13
8
14
15
16
17
18
19
20
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
1
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
1
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
1
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
1
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
1
32
31
30
31
32
30
23
33
31
28
30
31
24
34
30
32
36
33
19
A. 1
Respon Siswa Partisipasi siswa dalam mengikuti bimbingan.
3
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
Siswa hadir secara psikologis.
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
Keberanian siswa dalam merefleksikan bimbingan
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
4
Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat
2
3
3
3
3
3
3
2
3
5
Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
3
3
2
3
2
3
3
2
6
Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
2
3
3
3
3
3
3
B.
Situasi Pelaksanaan Sosiodrama
1
Kemampuan siswa dalam memahami instruksi yang diberikan
3
3
3
3
2
2
2
Keberanian siswa saat memainkan drama didepan kelas
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
2
2
5
Kemampuan siswa dalam mengembangkan kreativitas saat pementasan drama Kemampuan siswa dalam menghayati peran yang akan dimainkan Kepercayaan diri siswa ketika menjadi narrator
3
3
6
kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan
3 32
4
Jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Lampiran 2.5 TABULASI HASIL OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA TAHAP PRA PENELITIAN TINDAKAN BIMBINGAN No
Nama
Hasil Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 JUMLAH RATA-RATA
21 22 17 26 24 18 27 19 24 20 21 18 25 23 21 20 20 23 16 21 426 21,3
Hasil Observasi Skala 100 58,33 61,11 47,22 72,22 66,66 50 75 52,77 66,66 55,55 58,33 50 69,44 63,88 58,33 55,55 55,55 63,88 44,44 58,33 1183,25 59,16
Deskripsi
S S R T S R T R S S S R S S S S S S R S
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Lampiran 2.6 TABULASI HASIL OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA TAHAP SIKLUS I No
Nama
Hasil Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 JUMLAH RATA-RATA
26 29 28 28 27 26 25 29 29 29 26 29 19 22 27 28 21 27 27 27 529 26,45
Hasil Observasi Skala 100 72,22 80,55 77,77 77,77 75 72,22 69,44 80,55 80,55 80,55 72,22 80,55 52,77 61,11 75 77,77 58,23 75 75 75 1469,37 73,46
Deskripsi
T T T T T T S T T T T T R S T T S T T T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Lampiran 2.7 TABULASI HASIL OBSERVASI PERILAKU BULLYING SISWA TAHAP SIKLUS II No
Nama
Hasil Observasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 JUMLAH RATA-RATA
32 32 31 30 31 32 30 23 33 31 28 30 31 24 34 30 32 36 33 19 602 301
Hasil Observasi Skala 100 88,88 88,88 86,11 83,33 86,11 88,88 83,33 63,88 91,66 86,11 77,77 83,33 86,11 66,66 94,44 83,33 88,88 100 91,66 52,77 1672,11 83,60
Deskripsi
ST ST ST T ST ST T S ST ST T T ST S ST T ST ST ST R
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Lampiran 3 Angket Perilaku Bullying
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Lampiran 3.1
INSTRUMEN PERILAKU BULLYING SMP Kanisius Pakem
Dimodifikasi Oleh: Steffani Tia Anjar Pratiwi Disusun Oleh: Sadtya Edy Nugraha
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
A. IDENTITAS Nama
:
Jenis Kelamin
:
Umur
:
Kelas
:
Sekolah
:
Tgl. Pengisian
:
B. PENGANTAR Berikut ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku Bullying. Disamping kolom pertanyaan disediakan kolom alternative jawaban untuk menjawab setiap pertanyaan. Jawablah secara jujur dan sesuai dengan pengalaman dan keadaan diri anda; SS : Sangat Sering S
: Sering
J
: Jarang
TP : Tidak Pernah
C. PETUNJUK 1. Berikanlah tanda centang (√) pada salah satu kolom alternatif jawaban. 2. Jawablah dengan tepat setiap pertanyaan yang sesuai dengan kondisi diri Anda sekarang. 3. Kerjakanlah sesegera mungkin dengan tidak membuang waktu terlalu banyak untuk menjawab pada setiap pernyataan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
4. Jawablah menurut reaksi Anda yang pertama kali muncul ketika Anda selesai membaca setiap pernyataan, yakni Anda tidak perlu berpikir panjang untuk menjawab setiap pernyataan tersebut. 5. Dalam hal ini tidak ada penilaian yang benar atau salah pada setiap jawaban yang sudah Anda berikan pada pernyataan, karena pernyataan-pernyataan ini bukan tes intelegensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
No
Item
Alternatif Jawaban SS
1.
Saya menjelek-jelekan bagian tubuh teman saya seperti “pesek, botak, nonong”
2.
Saya menyoraki teman sekelas saya yang tidak populer
3.
Saya mengancam teman saya ketika dia tidak mau menuruti apa yang saya perintahkan
4.
Saya
memukul
teman
saya
sebagai
pelampiasan
kemarahan saya 5.
Saya menghina teman saya yang bodoh
6.
Saya menyindir teman yang tidak saya sukai
7.
Saya membuat teman merasa tidak nyaman dengan mengucilkan dari teman-teman yang lain
8.
Saya menjelek-jelekan teman saya yang bodoh, pendiam, pemalu
9.
Saya sengaja menyindir teman saya dengan suara yang keras
10. Saya meminta secara paksa uang saku teman saya 11. Saya menjelek-jelekan teman saya yang saya anggap tidak cantik/tampan 12. Saya menghina teman yang berbeda suku dengan saya 13. Saya memandang teman saya dengan penuh ancaman 14. Saya menghina teman saya yang miskin 15. Saya hebat karena saya pernah menjatuhkan teman saya 16. Saya melempari teman saya menggunakan benda milik pribadi 17. Saya memberi julukan teman saya dengan kata-kata negative seperti “cungkring, gendut, goblok” 18. Saya mempermalukan teman saya yang pendiam di depan
S
J
TP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
banyak orang 19. Saya memaki teman saya yang bodoh 20. Saya mendiamkan teman saya yang kurang bergaul ketika berada di 21.
kelas Saya memalak teman saya yang saya anggap penakut
22. Saya memberi julukan teman saya dengan sebutan nama orang tua nya 23. Saya mendiamkan teman saya yang kurang bergaul ketika berada di 24.
kelas Saya menendang bokong teman dengan sengaja
25. Saya memandang sinis pada teman yang berbeda pendapat dengan saya
26. Saya secara diam-diam menuduh teman saya yang tidak saya sukai 27. Saya memberi julukan teman saya dengan sebutan nama salah satu hewan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
Lampiran 3.2 Hasil Angket Perilaku Bullying Tahap Uji Coba ITEM ANGKET PERILAKU BULLYING
No Subjek
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
3
1
1
1
1
1
4
2
2
2
2
5
2
1
1
6
2
2
2
7
1
1
8
1
9
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
2
4
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
4
3
4
1
1
4
3
1
2
4
2
2
2
2
1
1
1
2
3
3
3
2
2
1
2
3
3
2
3
3
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
4
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
2
3
3
2
1
2
1
1
1
1
3
2
1
1
1
2
1
3
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
11
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
3
2
2
1
1
1
1
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
2
1
1
3
1
13
3
2
2
2
3
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
15
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
1
1
2
1
2
1
1
1
16
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
17
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
4
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
18
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
19
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
20
2
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
3
4
5
6
7
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Lampiran 3.3 Hasil Angket Perilaku Bullying Tahap Pra Tindakan No Subjek
ITEM ANGKET PERILAKU BULLYING 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
1
3
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
5
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
6
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
7
3
2
3
2
3
4
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
8
3
2
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
2
2
10
2
1
3
2
1
1
3
2
2
2
2
2
1
2
1
3
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
11
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
12
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
2
2
2
1
1
2
2
2
13
1
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
3
1
3
1
1
1
2
1
2
1
2
3
14
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
2
1
1
1
1
1
1
2
15
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
3
1
3
1
1
1
1
1
1
2
1
2
16
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
17
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
1
2
3
2
2
2
2
2
2
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
2
2
19
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
4
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
20
2
2
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
2
2
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
Lampiran 3.4
Hasil Angket Perilaku Bullying Tahap Siklus I ITEM ANGKET PERILAKU BUULYING
No Subyek
1
1
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
2
3
2
2
2
1
1
2
2
4
2
2
2
2
1
2
5
2
2
2
1
2
6
1
1
1
1
7
1
1
1
8
1
1
9
2
10 11
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
3
2
2
2
2
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
3
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
1
2
1
1
1
1
3
2
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
13
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
14
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
15
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
1
1
1
2
1
2
1
1
16
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
2
17
2
2
2
2
2
1
2
4
2
2
2
1
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
18
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
19
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
20
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
Lampiran 3.5
Hasil Data Angket Perilaku Bullying Tahap Siklus II ITEM ANGKET PERILAKU BULLYING
No Subyek
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
2
2
4
2
2
1
1
1
1
5
2
1
1
1
1
6
2
2
1
1
7
1
1
1
8
1
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
10
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
2
1
11
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
12
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
2
1
1
13
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
3
1
3
1
3
2
1
2
2
1
1
1
1
15
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
16
2
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
17
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
2
1
2
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
19
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
20
3
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Hasil Uji SPSS
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4.1
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Total Item 1
.263
Sig. (2-tailed)
.263
N Item 2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 4
Item 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Tidak Valid
20 .371
N
Item 10
20
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Valid
.001
.212
Sig. (2-tailed)
Item 9
.692(**)
Pearson Correlation
N
Item 8
20
.118
Pearson Correlation
Valid
.001
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed) Item 7
.691(**)
.361
N
Tidak Valid
20
Pearson Correlation N
Item 5
Keterangan
Pearson Correlation
Tidak Valid
20 .636(**)
Valid
.003 20 .798(**)
Valid
.000 20 .661(**)
Valid
.002 20 .563(**)
Valid
.010 20 .629(**)
Valid
.003 20 .562(**)
Valid
.010 20 .744(**)
Valid
.000 20 .610(**) .004 20
Valid
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item 14
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 17
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 18
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 19
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 20
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 21
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 22
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 23
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 25
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 26
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 27
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 28
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Item 29
Pearson Correlation
.798(**)
Valid
.000 20 .680(**)
Valid
.001 20 .772(**)
Valid
.000 20 .716(**)
Valid
.000 20 .794(**)
Valid
.000 20 .604(**)
Valid
.005 20 .673(**)
Valid
.001 20 .638(**)
Valid
.002 20 .758(**)
Valid
.000 20 .921(**)
Valid
.000 20 .738(**)
Valid
.000 20 .760(**)
Valid
.000 20 .646(**)
Valid
.002 20 .691(**)
Valid
.001 20 .847(**)
Valid
.000 20 .710(**)
Valid
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sig. (2-tailed)
.000
N Item 30
Pearson Correlation
20 .684(**)
Sig. (2-tailed) N Total
Pearson Correlation
.001 20 1
Sig. (2-tailed) N * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
20
Valid
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4.2
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .954
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .954
N of Items 27
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4.3
Rekapitulasi Hasil Uji t
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks
S1 - PRA
N 16(a)
Mean Rank 10.34
Sum of Ranks 165.50
Positive Ranks
5(b)
13.10
65.50
Ties
0(c)
Negative Ranks
Total S2 - S1
S2 - PRA
21
Negative Ranks
13(d)
11.27
146.50
Positive Ranks
7(e)
9.07
63.50
Ties
1(f)
Total
21
Negative Ranks
16(g)
11.00
176.00
Positive Ranks
5(h)
11.00
55.00
Ties
0(i)
Total
21
a S1 < PRA b S1 > PRA c S1 = PRA d S2 < S1 e S2 > S1 f S2 = S1 g S2 < PRA h S2 > PRA i S2 = PRA
Test Statistics(b) SI - PRA Z
SII - SI
SII - PRA
-2.857(a)
-3.021(a)
-3.417(a)
.004
.003
.001
Asymp. Sig. (2-tailed) a Based on positive ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Dokumentasi
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5.1
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5.2
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5.3
132