PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh: Fransiska Rusiana Arumsari 081224029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh: Fransiska Rusiana Arumsari 081224029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus. 2. Ayah dan Ibuku (P. Rukijodan Endang Marliyaningsih). 3. Adikku, Christiana Silvia Widy Astuti.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO
Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada indahnya mimpi-mimpi mereka. (Eleanon Rosevelt)
Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya. (Peter F. Drucker)
Keberhasilan bukanlah hasil pembakaran spontan. Kita harus membakar diri sendiri. (Arnold H. Glasow)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Rusiana Arumsari, Fransiska. 2013. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2013. Skripsi S1. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII C setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).Disamping itu, peneliti juga mendeskripsikan peningkatan keterlibatan siswa. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berjumlah 44 orang.Data diperoleh dari hasil tes menyimak, jurnal siswa dan guru, serta observasi.Analisis data kuantitatif dilakukan dengan mencarimean, standar deviasi, dan menguji perbedaaan dua rata-rata menggunakan uji-t.Analisis data kualitatif dilakukan dengan mencermati aspek hasil pengamatan yang berupa keberanian mengungkapkan pendapat, keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran, menghargai pendapat teman, kerjasama dalam kelompok, dan kemampuan memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor menyimak siswa sebelum diadakan tindakan sebesar 76,40, pada siklus I meningkat menjadi 80,49, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 93,31. Hasil uji-t menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kondisi awaldengansiklus I dan antara siklus I dengan siklus II.Siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kondisi awal hanya 24 atau 54%, pada siklus I meningkat menjadi32 atau 80%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 40 atau 100% siswa yang tuntas. Berdasarkan observasi, diperoleh data bahwa sebagian besar siswa telah aktif selama proses pembelajaran. Pada siklus I hanya 70% siswa yang terlibat aktif, dan pada siklus II meningkat menjadi 77,5% siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD sangat efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan serta keaktifan siswa dalam pembelajaran menyimak. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia, pihak sekolah, dan peneliti lain. Guru bahasa Indonesia kiranya dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran menyimak. Pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan sarana yang dapat menunjang pembelajaran menyimak. Peneliti lain dapat mengadakan penelitian lain mengenai peningkatan pembelajaran menyimak dengan metode yang berbeda.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Rusiana Arumsari, Fransiska. 2013. The Improvement of Listening Skills in Reading News Using Student Teams Achievement Division (STAD) the type of Cooperative Method In Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School Grade VIII C Academic Year 2011/2012.Thesis S1. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD. This research aims to describe the improvement oflistening skills in reading news student of grade VIII C after experiencing the cooperative learning methods type Student Teams Achievement Divisions (STAD). In addition, the researchers also describe the improvement student engagement. This classroom action researchwas conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely: (1) planning, (2) act, (3) observations, and (4) reflection. The subject of this research were 44 VIIIC students of Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School. Data collection was gathered from the listening test, the students and teacher journals, and observations. The quantitative analyze is searching mean, standart of deviation, and subject to a test of two average using t-test. The qualitative analyze was meticulousedfrom some aspect namely: the express courage assumption, the activity/participation in learning process, respect the opinion of friends, cooperation within the group, the ability to solve problems. The result shows that the average score of the students listening before treathment was 76.40 increase into 80.49 on cycle I and increaseinto 93.31 on cycle II. Based on the t-test, it shows that there are significant diferrent of average between first condition with first cycle and between first cycle and last cycle. Students who accomplishedcomplete learning in the pre-test were only 24 or 54%. In cycle I it’s became 32 or 80%. In the cycle II the numbers increased to 40 or 100%. Based on the observations data, many students have been active during the learning process. In the first cycle only 70% of students who are actively involve and on the second cycle increase 77.5% students were actively involved. Therefore, it can be concluded that the use of cooperative method type STAD can increase skill and student activity. Beside the result, theresearcher is giving advice to Indonesia language teachers, school, and other researchers. The Indonesian language teachers would be able to apply the method type STAD cooperative learning in teaching listening. The school would accommodating the equipment for learn listening. The other researches can do other research about the improvement of listening skills with other method.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah melimpahkan berkat serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012” dengan baik dan lancar.Penyusunanskripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terwujud karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Kaprodi PBSID Universitas Sanata DharmaYogyakarta yang selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi. 2. Dr. Y. Karmin M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar telah membimbing penulis dan memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini. 3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah membimbing penulis dan memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen PBSID yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah. 5. J.A Retno Widyastuti, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia mendampingi penulis dalam penelitian di sekolah. 6. Br. Valentinus Naryo, FIC, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………...
iv
MOTO………………………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………..
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………
vii
ABSTRAK…………………………………………………………………….
viii
ABSTRACT……………………………………………………………………
ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
x
DAFTAR ISI……………………………………………………………….....
xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….....
xv
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………
xvi
DAFTAR DIAGRAM……………………………………………………......
xvii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xviiii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………..........
1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………....
4
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………….............
4
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………
4
1.5 Batasan Istilah……………………………………………………………..
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..
8
2.1 Penelitian yang Relevan…………………………………………………...
8
2.2 Kajian Teori………………………………………………………………..
10
2.2.1 Keterampilan Menyimak…………………………………………....
xii
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.1.1 Pengertian Menyimak………………………………………...
11
2.2.1.2 Tujuan Menyimak…………………………………………..... 11 2.2.1.3 Jenis-Jenis Menyimak………………………………………... 12 2.2.2 Berita………………………………………………………...............
16
2.2.2.1 Pengertian Berita…………………………………………….
16
2.2.2.2 Macam-Macam Berita…………………………………….....
17
2.2.2.3 Unsur-Unsur Berita…………………………………………..
19
2.2.3Kurikulum Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP)………………………………………….. 2.2.3.1 Pengertian Kurikulum………………………………………..
20 20
2.2.2.3.2 Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)………………………………………………………… 2.2.3.3 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)……. 2.2.3.4
Komponen
KTSP
pada
pembelajaran
BSI
21 22
Dalam
Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII SMP……………..
23
2.2.4 Metode Kooperatif Tipe STAD……………………………………...
25
2.2.4.1 Pengertian Metode Kooperatif……………………………….
25
2.2.4.2 Karakteristik Metode Kooperatif…………………………….
26
2.2.4.3 Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Kooperatif……………………………………………………. 2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif……………...
27 29
2.2.4.5 Jenis Model Pembelajaran Kooperatif………………………
31
2.2.4.6Student Teams Achievement Division (STAD)………………
34
2.3 Kerangka Berpikir…………………………………………………………
38
2.4 Hipotesis Tindakan………………………………………………………..
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..
41
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………….....
41
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………... 41 3.3 Subjek Penelitian………………………………………………………......
41
3.4 Desain Penelitian………………………………………………………......
42
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5 Tahap-Tahap Penelitian……………………………………………...........
43
3.6 Prosedur Tindakan Pada Siklus I………………………………………….
46
3.7 Prosedur Tindakan Pada Siklus II…………………………………………
50
3.8 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………...........
52
3.9 Instrumen Penelitian…………………………………………………….....
55
3.10 Teknik Analisis Data……………………………………………………..
55
3.11 Indikator Keberhasilan…………………………………………………..
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………
58
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian……………………………………….....
58
4.2 Hasil Penelitian…………………………………………………………….
71
4.3 Pembahasan………………………………………………………………..
86
BAB V PENUTUP……………………………………………………………
93
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………........
93
5.2 Saran………………………………………………………………………
94
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...
95
LAMPIRAN…………………………………………………………………... 97
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas VIII……………………………………………………..
25
Tabel 2.2
Kriteria Skor Kuis dan Poin Kemajuan……………………….
37
Tabel 2.3
Kriteria Penghargaan Kuis dan Kelompok……………………
37
Tabel 3.1
Presentase Target Ketercapaian Penerapan Tindakan Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012…………………………………………….
57
Tabel 4.1
Hasil Jurnal Siswa Siswa Siklus I…………………………….. 81
Tabel 4.2
Hasil Jurnal Siswa Siswa Siklus II……………………………
xv
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.1
Kerangka Berpikir Penggunaan Metode Kooperatif Tipe STAD Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak……………………………………………………..
xvi
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 4.1
Hasil Kuis Siklus I…………………………………………. 71
Diagram 4.2
Hasil Kuis Siklus II………………………………………...
73
Diagram 4.3
Keterlibatan siswa Siklus I…………………………………
74
Diagram 4.4
Keterlibatan Siswa Siklus II………………………………..
75
Diagram 4.5
Hasil nilai rata-rata menyimak…………………………….
87
Diagram 4.6
Peningkatan Ketuntasan Nilai Siswa………………………
88
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1
Model PTK Kemmis dan Mc . Taggart………………….
42
Gambar 4.1
Guru Memberikan Materi Siklus I……………………….
85
Gambar 4.2
Suasana Saat Diskusi Kelompok Siklus I………………..
85
Gambar 4.3
Suasana Saat Kuis Siklus I……………………………….
85
Gambar 4.4
Guru Memberikan Penjelasan Materi Siklus II………….. 86
Gambar 4.5
Suasana Saat Diskusi Kelompok Siklus II……………….
86
Gambar 4.6
Suasana Saat Kuis Siklus I……………………………….
86
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Silabus Pembelajaran…………………………………...
98
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I……
99
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II…... 106
Lampiran 4
Lembar Soal Siklus I…………………………………… 112
Lampiran 5
Lembar Soal Siklus II…………………………………..
Lampiran 6
Kunci Jawaban Siklus I………………………………… 116
Lampiran 7
Kunci Jawaban Siklus II………………………………..
119
Lampiran 8
Transkrip Berita Siklus I………………………………..
121
Lampiran 9
Transkrip Berita Siklus II………………………………. 124
Lampiran 10
Pedoman Jurnal Siswa Siklus I dan II………………….. 127
Lampiran 11
Pedoman Jurnal Guru Siklus I dan II…………………...
Lampiran 12
Daftar Nilai Siswa VIIIC SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta (data awal)…………………………………
Lampiran 13
128
129
Pedoman Wawancara Guru Bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta…………………………...
Lampiran 14
114
131
Daftar Hadir Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta ……………………………………………..
132
Lampiran 15
Nilai Siswa Siklus I…………………………………….. 133
Lampiran 16
Nilai Siswa Siklus II……………………………………
Lampiran 17
Nilai Kuis Siklus I……………………………………… 137
Lampiran 18
Nilai Kuis Siklus II……………………………………..
139
Lampiran 19
Penentuan Kelompok Bintang Siklus I…………………
141
Lampiran 20
Penentuan Kelompok Bintang Siklus II………………..
142
Lampiran 21
Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Siklus I…………... 143
Lampiran 22
Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Siklus II………….. 145
Lampiran 23
Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian di SMP Pangudi
Lampiran 24
135
Luhur 1 Yogyakarta…………………………………….
147
Contoh Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus I……….
148
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25
Contoh Hasil Diskusi Kelompok Siswa Siklus II………
149
Lampiran 26
Contoh Hasil Kuis Siklus I……………………………... 150
Lampiran 27
Contoh Hasil Kuis Siklus II…………………………….
Lampiran 28
Contoh Hasil Jurnal Siswa Siklus I…………………….. 152
Lampiran 29
Contoh Hasil Jurnal Siswa Siklus II……………………
154
Lampiran 30
Contoh Hasil Jurnal Guru Siklus I……………………...
156
Lampiran 31
Contoh Hasil Jurnal Guru Siklus II…………………….. 157
Lampiran 32
Hasil Uji T Sampel Berpasangan I................................... 158
Lampiran 33
Hasil Uji T Sampel Berpasangan II.................................
159
Lampiran 34
Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus I
160
Lampiran 35
Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus II
162
Lampiran 36
Catatan Observasi Terbuka untuk Mengobservasi Siswa
164
151
dan Guru Lampiran 37
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian………………
165
Lampiran 38
Biodata Penulis…………………………………………
166
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Jenis keterampilan berbahasa ada empat, yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Manusia dengan kondisi fisik yang sempurna membutuhkan empat keterampilan itu dalam kehidupan sehari-hari. Setiap keterampilan itu saling berkaitan satu dengan yang lain. Keterampilan berbahasa itu dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktik dan banyak latihan. Setiap keterampilan itu erat kaitannya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin cerah dan jelas pikiran seseorang, semakin terampil pula dalam berbahasa. Melatih keterampilan berbahasa berarti melatih pula keterampilan berpikir (Tarigan, 2008:2—3). Keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh manusia sejak kecil adalah keterampilan menyimak dan berbicara. Adapun keterampilan menulis dan membaca dapat dipelajari manusia saat mulai sekolah. Menyimak adalah suatu keterampilan mendengarkan suatu informasi untuk dapat menangkap isi pesan atau makna yang terdapat dalam ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008). Keterampilan menyimak sangatlah penting karena merupakan hal dasar untuk dapat menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Dalam pergaulan di masyarakat, kegiatan menyimak menjadi lebih banyak dilakukan daripada kegiatan membaca, menulis dan berbicara. Hal itu dibuktikan melalui penelitian 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
yang dilakukan oleh Paul T.Rankin (1929, Tarigan,2008:139) bahwa kebanyakan orang dari berbagai pekerjaan dan jabatan menggunakan waktu untuk menyimak sebanyak 45%, untuk berbicara 30%, untuk membaca 16% dan untuk menulis 9%. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kegiatan menyimak mempunyai peran yang penting dalam kehidupan manusia di masyarakat. Keterampilan menyimak termasuk salah satu keterampilan yang dipelajari di sekolah, baik tingkat SD, SMP, maupun SMA. Salah satu pembelajaran menyimak di kelas VIII Semester 2, adalah menyimak berita. Berdasarkan hasil wawancara dengan J.A. RetnoWidyastuti, S.Pd., selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tanggal 24 April 2012, beliau mengatakan pada kenyataannya hasil tes kompetensi menyimak, khususnya menyimak berita masih rendah. Siswa mengalami kesulitan untuk memahami dan menemukan pokok informasi khususnya aspek ”bagaimana” yang terdapat dalam berita. Guru mengatakan belum menemukan cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran menyimak itu. Penggunaan metode ceramah dan pemberian contoh berita serta latihan-latihan menyimak pada siswa merupakan metode yang dilakukan guru selama pembelajaran menyimak. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 24 April 2012, peneliti menemukan adanya 20 siswa yang tidak tuntas pada pembelajaran menyimak berita dalam satu kelas yang terdiri atas 44 orang. Nilai mereka di bawah standar KKM yang ditetapkan oleh guru yaitu 76. Pada kenyataannya, hasil pembelajaran menyimak berita kelas VIII C di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta masih tergolong rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru, rendahnya hasil pembelajaran menyimak berita pada siswa kelas VIII C disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) jumlah siswa dalam satu kelas yang terlalu banyak, (2) bahan ajar yang berupa materi simakan yang dimiliki guru terbatas, (3) metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum inovatif. Berdasarkan faktor-faktor tersebut,timbul pemikiran peneliti untuk berupaya meningkatkan keterampilan menyimak siswa dengan menerapkan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran. Peneliti mengambil objek keterampilan menyimak berita karena guru mengeluhkan bahwa menyimak berita masih rendah khususnya aspek bagaimana. ”Metode kooperatif dimaknai sebagai serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa yang mengutamakan pertukaran informasi terstruktur antarpembelajar dalam kelompok yang bersifat sosial dan masingmasing pembelajar bertanggung jawab atas pembelajaran itu ”(Kagan, dalam Widharyanto, dkk., 2003:20). Menurut Slavin (2009), tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Tipe ini bercirikan pembagian kelompok yang anggotanya terdiri atas 4 sampai 5 orang kemudian dikelompokkan secara heterogen. Penggunaan metode kooperatif tipe STAD ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan siswa dalam menemukan pokok informasi berita khususnya aspek ”bagaimana”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut. “Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII C menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ?”
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII C setelah mengalami proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut. a. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada aspek keterampilan menyimak, khususnya menyimak berita. Pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan dan inovatif apabila menerapkan metode kooperatif tipe STAD. Dengan demikian, hasil belajar siswa khususnya keterampilan menyimak berita dapat ditingkatkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
b. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti lain. 1. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam memahami unsur-unsur berita, khususnya aspek “bagaimana”. Hasil belajar siswa pada pembelajaran menyimak khususnya menyimak berita diharapkan meningkat dengan menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif, yaitu menggunakan metode kooperatif tipe STAD. 2. Bagi Guru Penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif upaya meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki metode dan teknik mengajar yang selama ini telah digunakan sehingga tercipta pembelajaran yang menarik. 3. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah. Hasil penelitian ini dapat disampaikan pembelajaran
dalam
pembinaan
menyimak
guru
khususnya
ataupun menyimak
kesempatan berita
lain
dapat
bahwa
dilakukan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD agar pencapaian hasil belajar siswa maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
4. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat memperkaya wawasan mengenai penerapan metode kooperatif tipe STAD sebagai upaya meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan bahan perbandingan dan relevansi terhadap penelitian yang relevan.
1.5 Batasan Istilah Ada beberapa istilah dalam penelitian ini yang perlu diberi batasan, yaitu sebagai berikut. 1. Keterampilan Menyimak Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008:31). 2. Berita Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet (Sumadiria, 2008:65).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
3. Metode Kooperatif Metode kooperatif adalah metode pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010:37). 4. Tipe STAD Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggungjawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota (Suyatno, 2009:52). 5. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Taniredja, Tukiran dkk., 2011:16—17).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang peneliti temukan ada tiga, yaitu: Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh Sutrisnani (2001), Suci Rahmawati (2007), dan Leni Wijayanti (2011). Penelitian Sutrisnani (2001) berjudul “Penggunaan Metode STAD dalam Meningkatkan Pembelajaran bahasa Indonesia pada Siswa SMK Negeri 1 Surabaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa SMK N 1 Surabaya dengan menerapkan metode STAD. Penelitian ini dilakukan melalui dua siklus.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 71,37 dengan nilai terendah 64 dan pada siklus ke II nilai rata-rata siswa 76,32 dengan nilai terendah 70. Adapun batas nilai ketuntasan yang ditetapkan oleh guru adalah 65. Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisnani relevan dengan penelitian ini dalam hal metode yang digunakan yaitu menggunakan STAD. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian yang diteliti oleh Sutrisnani adalah siswa SMK, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa SMP. Penelitian Suci Rahmawati (2007) berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audiovisual Dengan Teknik DengarJawab pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Tersono Batang”. Tujuan peneliti-
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
an ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan media audiovisual dan teknik dengar-jawab. Penelitian ini bermanfaat membantu siswa mengatasi kesulitan pembelajaran khususnya menyimak berita, memotivasi siswa untuk belajar, dan melatih siswa melakukan kegiatan menyimak secara intensif dan efektif. Penelitian ini terdiri atas dua siklus.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus.Pada pratindakan siklus I dan siklus II terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata sebesar 62,9%. Selain itu, terjadi peningkatan perubahan perilaku siswa ke arah positif. Hal itu terlihat pada keaktifan siswa dan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu pada bidang kajian yang berupa keterampilan menyimak berita. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada metode yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dengar-jawab serta memanfaatkan media audiovisual. Penelitian Leni Wijayanti (2011) berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita dengan Metode Intregatif dan Teknik Permainan Ingatan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 1 Demak”. Penelitian ini dilakukan dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai siswa yang disebabkan kurang minatnya siswa saat mengikuti pelajaran menyimak berita, serta kurang tepatnya media dan metode pembelajaran yang digunakan guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menyimak dengan metode integratif dan teknik permainan ingatan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
media audiovisual, mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyimak berita siswa dengan metode integratif dan teknik permainan ingatan menggunakan media audiovisual, dan mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus, yaitu: prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus. Nilai ratarata kumulatif pada saat prasiklus mencapai 49,56 dengan kategori kurang. Nilai rata-rata kumulatif siklus I mengalami peningkatan mencapai 66,43 dengan kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-rata kumulatif mengalami peningkatan menjadi 77,13 dengan kategori baik. Hal ini berarti terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,7 poin atau 16,19%. Selain itu, peningkatan perilaku siswa ke arah positif juga ditunjukkan dari setiap siklus. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievent Divisions (STAD)” masih relevan untuk diteliti.Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang sebelumnya. Metode STAD mengutamakan kemampuan siswa dalam kelompok untuk saling membantu dan mengarahkan jika ada anggota kelompok yang belum mengerti akan materi yang sedang dibahas. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas kelompoknya, karena prestasi kelompok ditentukan dari hasil kuis.
2.2 Kajian Teori Teori yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan menyimak, berita, kurikulum pembelajaran menyimak BSI kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
VIII SMP, metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).Paparan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.
2.2.1 Keterampilan Menyimak Keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan menyimak (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing skills).Keterampilan menyimak dimiliki manusia sejak kecil. Keterampilan menyimak dimiliki manusia jika manusia dilahirkan tidak dalam keadaaan disfungsional alat pendengaran. Berikut ini akan dipaparkan mengenai pengertian menyimak, tujuan menyimak dan ragam menyimak.
2.2.1.1 Pengertian Menyimak Menyimak adalah suatu proses atau kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan untuk memperoleh informasi, menanggapi isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi seseorang melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008). Dengan demikian, menyimak adalah suatu keterampilan berbahasa yang diperoleh dengan cara mendengarkan lambang-lambang bunyi atau ujaran seseorang agar diperoleh informasi serta dapat menangkap maksud atau makna dari sebuah komunikasi atau ujaran.
2.2.1.2 Tujuan Menyimak Seseorang menyimak suatu ujaran tentunya memiliki tujuan. “Tujuan menyimak ada delapan, yaitu: (1) untuk mengevaluasi, (2) untuk mengapreasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
simakan, (3) agar dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat, (4) agar dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, (5) untuk menikmati, (6) agar dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, (7) untuk meyakinkan, dan (8) untuk belajar” (Tarigan, 2008:59). Kegiatan menyimak memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan umum menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan pembicara melalui ujaran. Selain terdapat tujuan umum, terdapat pula tujuan khusus menyimak yang dapat menyebabkan aneka ragam menyimak (Tarigan, 2008). Tarigan (2008:37) dalam bukunya “Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa”, menyimak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: menyimak ekstensif (extensive listening) dan menyimak intensif (intensive listening). Adapun penjelasan dari menyimak ektensif dan menyimak intensif dibahas dalam subbab selanjutnya.
2.2.1.3 Jenis-Jenis Menyimak Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang klasifikasi jenisjenis menyimak.Menurut Myers dan Myers, 1975 (dalam Hermawan, 2012:43) mengklasifikasikan menyimak ke dalam informative listening, appreciative listening, dan critical listening. Menurut Bradley, (1978dalam Hermawan, 2012:43) jenis menyimak ada enam, yaitu: (1) listen purposefully, (2) listen actively,(3) listen objectively, (4) listen constructively, (5) listen attentively, dan (6) listen enthusiastically. Menurut De Vito, (2001 dalam Hermawan, 2012:43)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
menyimak dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) participatory and passive listening, (2) surface and depth listening serta (3) activeand inactive listening. Hermawan (2012: 43—47) dalam bukunya yang berjudul “Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan” mengklasifikasikan menyimak menjadi tiga, yaitu: (1) menyimak secara pasif, (2) kritis, dan (3) aktif.Tarigan, (2008: 37—59) mengklasifikasikan menyimak menjadi dua jenis, yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak yang tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. Macam menyimak ekstensif adalah sebagai berikut. a) Menyimak sosial Menyimak sosial (social listening) adalah menyimak yang terjadi dalam situasi-situasi sosial secara sopan santun dengan suatu maksud (Tarigan, 2008). b) Menyimak sekunder Menyimak sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening) (Tarigan, 2008). c) Menyimak estetik Menyimak
estetik
(aesthetic
listening)
atau
menyimak
apresiatif
(appreciational listening) adalah menyimak untuk mendapatkan rasa indah atau untuk menikmati keindahan misalnya: keindahan musik, pembacaan puisi, drama radio, dll. (Tarigan, 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
d) Menyimak pasif Menyimak pasif (passive listening) adalah menyimak tanpa sengaja suatu percakapan atau obrolan yang biasanya menandai pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa (Tarigan, 2008).
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.Macam menyimak intensif adalah sebagai berikut. a) Menyimak kritis Menyimak kritis (critical listening) adalah menyimak yang berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan, atau butir-butir baik dan benar dari ujaan seorang pembicara dengan alasan kuat yang dapat diterima oleh akal sehat (Tarigan, 2008:46). b) Menyimak konsentratif Menyimak konsentratif (concentrative listening) atau sering disebuta study-type listening atau menyimak sejenis telaah, menurut Anderson (dalam Tarigan, 2008). c) Menyimak kreatif Menyimak
kreatif
(creative
listening)
adalah
menyimak
yang
mengakibatkan kesenangan imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang dirangsang oleh sesuatu yang disimaknya (Dawson, 1963 (dalam Tarigan 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
d) Menyimak eksploratif Menyimak eksploratif (explorative listening) adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit (Tarigan, 2008:51). e) Menyimak interogatif Menyimak interogatif (interrogative learning) adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara karena penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan (Tarigan, 2008:52). f) Menyimak selektif. Menyimak selektif merupakan kegiatan menyimak untuk melengkapi menyimak pasif. Menyimak selektif biasanya digunakan untuk mempelajari unsur ketatabahasaan (Tarigan,2008). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini peneliti menggunakan menyimak intensif yang mengarah pada menyimak konsentratif dan menyimak secara aktif.Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa menyimak konsentratif adalah menyimak yang membutuhkan konsentrasi penuh untuk memahami bahan simakan, sedangkan menyimak secara aktif merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan secara sadar untuk mrndapatkan informasi terterntu.dengan teliti dan tidak tergesa-gesa. Penelitian ini menggunakan menyimak intensif yang mengarah pada menyimak konsentratif dan aktif, dengan alasan karena kegiatan menyimak ini mengarah pada kegiatan yang diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu untuk mendapatkan informasi atau butir-butir penting tertentu yang terdapat dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
rekaman berita. Kegiatan ini termasuk menyimak aktif karena dalam menyimak aktif, penyimak harus memahami dan mengingat apa yang didengar untuk dapat memberikan kesan positif terhadap hal apa yang telah didengar.
2.2.2
Berita Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur
5W+1H, yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (di mana), When (kapan), Why (mengapa), dan How (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pembaca atau pendengar atau pemirsa televisi (Iskandar, 2003:56). Berita ada beragam jenis/macamnya. Adapun pengertian, jenis/macam berita, dan unsur berita akan dibahas sebagai berikut.
2.2.2.1 Pengertian Berita Pengertian berita dari segi etimologis, berita sering disebut juga dengan warta. Warta berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “vrit” atau “vritta”yang berarti kejadian atau peristiwa yang telah terjadi.Persamaan dalam bahasa Inggris dapat dimaknakan dengan “write”. Istilah berita dalam bahasa Indonesia disadur dari kata “vritta“ dalam bahasa Sansekerta, yang berarti kejadian atau peristiwa yang telah terjadi (Yunus, 2010:46). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:178) berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui surat kabar, radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2008). “Berita adalah laporan peristiwa yang di dalamnya terkandung empat hal (cepat atau aktual, nyata atau faktual, penting dan menarik), karena tidak semua berita layak untuk dilaporkan” (M. Romli, 2006:6). “Berita adalah suatu laporan yang hangat, padat, akurat, mengenai suatu kejadian atau peristiwa, bukan peristiwa atau kejadiannya itu sendiri” (Wiharyanto, 2005:3). “Berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak” (Suhandang, 2004:103). “Berita adalah laporan informasi penting yang baru/telah terjadi dan menarik perhatian publik yang mencerminkan hasil kerja wartawan dan tugas jurnalistik” (Yunus, 2010:47). Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang pengertian berita, peneliti menyimpulkan bahwa berita adalah laporan peristiwa yang hangat, aktual, faktual, menarik, dan penting bagi orang lain baik melalui media cetak maupun melalui media online.
2.2.2.2 Macam-Macam Berita Berita ada beraneka ragam jenisnya. Macam-macam berita antara lain dibedakan berdasarkan sifat kejadian dan berdasarkan soal atau masalah yang dicakupinya (Wiharyanto, 2005) . a. Macam berita berdasarkan sifat kejadian Berdasarkan sifat kejadian berita, atau sifat terjadinya berita, macam berita dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
1) Berita yang diduga, yakni berita-berita yang sudah diduga akan terjadi. Misalnya:
berita
mengenai
perayaan
hari
nasional
atau
hari
internasional (HUT Kemerdekaan, hari PBB, dan lain-lain). 2) Berita yang tidak diduga, yakni berita yang kejadiannya tidak terduga sama sekali, yang terjadi secara sekonyong-konyong. Misalnya: kebakaran, kecelakaan, gempa bumi, gelombang tsunami, pembunuhan misterius, atau pembunuhan terhadap orang terkenal. b. Macam berita berdasarkan soal atau masalah yang dicakupnya Berdasarkan soal atau masalah yang dicakupnya, macam berita dibedakan menjadi tujuh, yaitu sebagai berikut. 1) Berita politik, yakni berita yang mengulas masalah kenegaraan, sejak dari diplomasi internasional, pemilihan umum, dan krisis-krisis kabinet, serta masalah-masalah politik yang timbul di daerah, seperti: masalah pilkadal (pemilihan kepala daerah secara langsung). 2) Berita ekonomi, yakni berita yang mengulas masalah perdagangan, perindustrian, perbankan, perburuhan, catatan harga pasar, bursa, dll. 3) Berita kejahatan, yakni berita yang mengulas segala kejadian yang melanggar
peraturan
pembunuhan,
dan
penodongan,
undang-undang pencopetan,
negara.
pencurian,
Misalnya: perampokan,
perkosaan, dll. 4) Berita-berita kecelakaan/kebakaran, yakni berita yang mengulas kejadian yang tak terduga seperti kecelakaan, kebakaran, bencana alam, bunuh diri, dll.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
5) Berita olahraga, yakni berita yang mengulas seluruh kejadian olah raga, misalnya: berita sepak bola, atletik, renang, senam, polo air, dll. 6) Berita militer, yakni berita yang mengulas peristiwa perang atau pemberontakan atau kegawatan yang dialami suatu negara. 7) Berita ilmiah, yakni berita yang mengulas segala kemajuan ilmu pengetahuan, baik berupa penemuan-penemuan baru, teori-teori baru, perbaikan cara kerja baru, hasil riset, hasil survei, pertemuan-pertemuan ahli-ahli ilmu pengetahuan, simposium, dan lain sebagainya. Berita yang digunakan dalam penelitian ini adalah berita kebakaran, berita kejahatan, berita yang tidak di duga, berita yang diduga.Jumlah berita yang digunakan untuk kegiatan menyimak dalam penelitian ini ada tujuh.
2.2.2.3 Unsur-Unsur Berita Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur 5W+1H, yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why (mengapa) dan How (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca atau pendengar atau pemirsa televisi (Iskandar, 2003:56). Unsur berita ada lima, biasa disebut 5W+1H yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why (mengapa) dan How (bagaimana), (Barus, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
a. Who (siapa): berita harus mengandung unsur “siapa”. Berita harus mengandung sumber yang jelas. “Siapa” bisa mengacu pada individu, kelompok, atau lembaga. b. What (apa): berita harus mengandung hal yang menjadi topik berita tersebut. Jika menyangkut suatu peristiwa atau kejadian, yang menjadi “apa” adalah kejadian atau peristiwa itu. c. Where (di mana): berita harus menunjuk tempat kejadian; “di mana” terjadinya kejadian atau fakta itu. d. When (kapan): “kapan” terjadinya peristiwa tersebut. e. Why (mengapa): kelengkapan unsur berita harus dapat menjelaskan “mengapa” peristiwa itu sampai terjadi. Hal ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu pembaca. f. How (bagaimana): “bagaimana” terjadinya suatu peristiwa.
2.2.3 Kurikulum Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2.2.3.1 Pengertian Kurikulum Pengertian kurikulum yang terdapat dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Muslich, 2007:1).
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran menyimak BSI kelas VIII SMP adalah KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2010:10). Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) “KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan” (Sanjaya, 2009:128). KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Muslich, 2010: 1). Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2006/2007 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah, sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), (BSNP, 2006). Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.
2.2.3.2 Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki karakteristik. Karakteristik KTSP ada empat, yaitu sebagai berikut. a. Dilihat dari desainnya, KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari dua segi, pertama struktur program KTSP yang memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik. Kedua, kriteria keberhasilan KTSP lebih banyak diukur dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari sistem kelulusan yang ditentukan oleh standar minimal penguasaan isi pelajaran seperti yang diukur dari hasil Ujian Nasional. b. KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu. Hal ini dapat dilihat dari prinsip-prinsip pembelajaran dalam KTSP yang menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran melalui berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran yang disarankan, misalnya melalui CTL, inquiri, pembelajaran portofolio, dan lain sebagainya. c. KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah. Hal ini tampak pada salah satu prinsip KTSP, yakni berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan oleh daerah. d. KTSP merupakan kurikulum teknologis. Hal ini dapat dilihat dari adanya standar kompetensi, kompetensi dasar, kemudian dijabarkan menjadi indikator hasil belajar, yakni sejumlah perilaku yang terukur sebagai bahan penilaian (Sanjaya, 2009).
2.2.3.3 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat dibedakan secara umum dan khusus. “Tujuan umum ditetapkan KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan “(Sanjaya, 2009:132). Adapun tujuan khusus ditetapkan KTSP menurut adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antarsatuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai (Sanjaya, 2009:132).
2.2.3.4 Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII SMP “KTSP memiliki komponen, yaitu: tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)” (Muslich, 2010:12). “Pelaksanaan KTSP mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL” (Muslich, 2010:9). Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan diantaranya dengan menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di Indonesia. SNP yang telah ditetapkan pemerintah mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiyayaan, dan standar penilaian pendidikan. Namun,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
hanya dua dari delapan standar yang telah disahkan oleh Mendiknas, yaitu standar isi dan standar kompetensi lulusan (Mulyasa, 2007). Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (Mulyasa, 2007:45). “Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal, dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi memuat kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, KTSP, dan kalender pendidikan atau akademik” (Mulyasa, 2007:45). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan (Mulyasa, 2007: 91). Untuk mencapai SKL suatu mata pelajaran dapat dilihat melalui sebaran materi pelajaran yang dijabarkan berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di
SMP
maupun di SMA diarahkan agar siswa menguasai dengan baik aspek keterampilan berbahasa yang diintegrasikan dengan kemampuan kebahasaan dan bersastra (Nurbaya, Siti dan Nurhadi, 2011). Terdapat dua belas SK keterampilan menyimak yang telah ditetapkan (Standar Isi KTSP, 2006). Siswa harus menguasai ke-12 standar kompetensi tersebut dalam kemampuan berbahasa dan bersastra. Ke-12 standar kompetensi keterampilan menyimak terbagi dalam 6 standar kompetensi kemampuan menyimak aspek kemampuan berbahasa dan 6 standar kompetensi kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
menyimak aspek kemampuan bersastra. Kemudian dari 12 standar kompetensi tersebut, dijabarkan ke dalam 24 kompetensi dasar aspek kemampuan berbahasa dan 24 kompetensi dasar aspek kemampuan bersastra. Pada penelitian ini peneliti akan mengembangkan aspek menyimak dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas VIII SMP. Berikut ini adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar aspek menyimak kelas VIII semester 2 jenjang pendidikan SMP/MTs yang digunakan peneliti dalam penelitian. Tabel 2.1 Kriteria Standar Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kelas VIII Kelas VIII, Semester 2 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
9. Memahami isi berita dari radio/ 9.1 Menemukan pokok-pokok berita televisi.
(apa,
siapa,
dimana,
kapan,
mengapa, dan bagaimana) yang didengar
dan
atau
ditonton
melalui radio/televisi. (Kurikulum 2006) 2.2.4 Metode KooperatifTipe Student Teams Achievement Divisions(STAD) 2.2.4.1 Pengertian Metode Kooperatif Menurut pendapatRusman, (2011), metode kooperatif merupakan metode pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang dilakukan secara kolaboratif
beranggotakan 4—6 orang yang
heterogen. Dalam kelompok-kelompok kecil yang dibuat itu, diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu pelajaran, berkaitan dengan penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam memahami unsur 5W+1H khususnya aspek “bagaimana”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Pembuatan kelompok-kelompok kecil dalam belajar juga merupakan suatu cara untuk membuat siswa lebih komunikatif dengan siswa lain di dalam kelompok.Siswa dapat saling membantu antar anggota kelompoknya. 2.2.4.2 Karakteristik Metode Kooperatif Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif ada empat menurut yaitu: (a) pembelajaran secara tim, (b) didasarkan pada manajemen kooperatif, (c) kemauan untuk bekerja sama, dan (d) keterampilan bekerja sama (Rusman, 2011). Penjelasan mengenai karakteristik metode kooperatif adalah sebagai berikut. (a) Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. (b) Didasarkan pada manajemen kooperatif Manajemen dalam pembelajaran kooperatif
memiliki tiga fungsi, yaitu
sebagai berikut. Pertama, fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.Kedua, fungsi manajemen sebagai organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif. Ketiga, fungsi manajemen sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun nontes. (c) Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran menggunakan metode kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh karena itu, prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. (d) Keterampilan bekerja sama Pembelajaran kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerja sama dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan, dan hadiah. Pembelajaran menggunakan metode kooperatif memiliki ciri, yaitu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong dan atau dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasi usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.
2.2.4.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Kooperatif Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode kooperatif adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
a. Penjelasan materi Pada tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. b. Belajar kelompok Tahap ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi.Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. c. Penilaian Penilaian dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu maupun kelompok. d. Pengakuan tim Pengakuan timadalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim yang paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi menjadi lebih baik lagi (Rusman, 2011). Menurut
Suyatno
(2009:51—52),
langkah-langkah
pembelajaran
menggunakan metode kooperatif adalah sebagai berikut. a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. b. Menyajikan informasi. c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. d. Membimbing kelompok belajar dan bekerja. e. Evaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
f. Memberikan penghargaan. Dari kedua pendapat itu, penulis menyimpulkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode kooperatif sebenarnya ada empat, yaitu sebagai berikut. (1) Penjelasan materi berupa penyampaian informasi mengenai tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa. (2) Mengorganisasi siswa membentuk kelompok. (3) Penilaian. (4) Pemberian penghargaan.
2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif Ada beberapa kelebihan dan kelemahan metode kooperatif. Penjelasan kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. Ada delapan kelebihan pembelajaran menggunakan metode kooperatif, yaitu sebagai berikut. 1. Siswa tidak terlalu bergantung kepada guru, melainkan dapat menumbuhkan kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain. 2. Siswa dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea tau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide orang lain. 3. Metode ini dapat membantu anak untuk peduli terhadap orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
4. Metode ini dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5. Metode ini merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6. Melalui metode ini, dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil). 8. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Selain metode kooperatif ini memiliki kelebihan, metode ini juga memiliki kelemahan. Ada lima kelemahan metode kooperatif, yaitu sebagai berikut. 1. Memerlukan waktu untuk memahami metode kooperatif ini. 2. Terdapat kemungkinan apa yang seharusnya dicapai dan dipahami oleh siswa tetapi tidak dapat terwujud karena ciri pembelajaran kooperatif adalah saling membelajarkan (antarsiswa dalam kelompok).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
3. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. 4. Keberhasilan penggunaan metode kooperatif ini memerlukan waktu yang cukup panjang. 5. Sulitnya membangun rasa percaya diri dan bekerja sama dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif masih susah (Sanjaya, 2008).
2.2.4.5 Jenis Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif ada beberapa jenis model.Menurut Rusman, (2011) ada enam model pembelajaran kooperatif, yaitu (1) model STAD, (2) jigsaw, (3) Investigasi Kelompok (GI), (4) model Make a Match (Membuat Pasangan), (5) TGT (Teams Games Turnaments), (6) model struktural.Adapun penjelasan dari masing-masing model kooperatif tersebut adalah sebagai berikut. (1) Model STAD “STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota” (Suyatno, 2009).Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin. STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti dan sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam pembelajaran matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, teknik, dan lain-lain pada tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
(2) Jigsaw Pembelajaran kooperatif model jigsaw, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.Masing-masing dalam kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri atas dua atau tiga orang. Dalam model kooperatif jigsaw ini, siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompokknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. (3) Investigasi Kelompok(Group Investigation) Strategi pembelajaran GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan
di
Universitas
Tel
Aviv,
Israel.
Secara
umum,
perencanaan
pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2—6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi (pokok bahasan) yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan atau memamerkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan saling tukar informasi temuan mereka. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe GI adalah sebagai berikut. a. Membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari kurang lebih 5 siswa. b. Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis. c. Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati. (4) Model Make a Match (Membuat Pasangan) Model Make a Match (membuat pasangan) dikembangkan oleh Lorna Curran. Keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan model ini adalah sebagai berikut. a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban). b. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. c. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban). d. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
e. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. f. Kesimpulan. (5) Model TGT (Teams Games Tournaments) Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri atas lima tahap, yaitu: (a) tahap penyajian kelas (class presentation), (b) belajar dalam kelompok (teams),
(c)
permainan
(games),
(d)
pertandingan
(tournament),
dan
(e) penghargaan kelompok (team recognition). Adapun ciri-ciri model kooperatif tipe TGT adalah siswa bekerja dalam kelompok kecil, games tournament, dan penghargaan kelompok. (6) Model Struktural Ada beberapa pendapat yang mengemukakan komponen dalam pembelajaran kooperatif model structural. (Spencer dan Miguel Kagan (2009) dalam Rusman), mengemukakan bahwa ada enam komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe pendekatan struktural, yaitu: (a) struktur dan konstruk yang berkaitan, (b) prinsip-prinsip dasar, (c) pembentukan kelompok dan pembentukan kelas, (d) kelompok, (e) tata kelola, dan (f) keterampilan sosial.
2.2.4.6 Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pengertian STAD seperti yang telah dipaparkan di atas, STAD merupakan salah satu dari tipe pembelajaran kooperatif yang paling tua dan paling banyak diteliti.STAD juga merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling banyak diaplikasikan dalam beberapa mata pelajaran dan tingkatan atau jenjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
pendidikan, mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2009). Strategi atau siklus pelaksanaan STAD ada beberapa tahap. Menurut Suyatno (2009:52), strategi atau siklus pelaksanaan STAD yaitu sebagai berikut. (1)
Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok.
(2)
Membuat kelompok heterogen (4—5 orang).
(3)
Mendiskusikan bahan belajar/LKS/modul secara kolaboratif.
(4)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
(5)
Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok.
(6)
Mengumumkan rekor tim dan individual.
(7)
Memberikan penghargaan. Menurut Slavin (2005:143—146), STAD terdiri atas lima komponen
utama, yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. (1) Presentasi kelas Materi STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di kelas. Presentasi kelas sebenarnya sama seperti pembelajaran biasanya yang dipimpin oleh guru secara langsung, hanya perbedaannya yaitu presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar member perhatian penuh selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka dalam mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. (2) Tim Tim terdiri atas empat atau lima siswa yang heterogen. Fungsi utama tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk tiap anggotanya. (3) Kuis Siswa mengerjakan kuis individual sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim. Siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Oleh karena itu, setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya (4) Skor kemajuan individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan “skor awal”, yang diperoleh dari rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. (5) Rekognisi tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Adapun langkah membuat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok adalah dengan cara menghitung skor individu dan skor kelompok. Skor individu diperoleh bagi siswa berdasarkan hasil kuis mereka (presentase yang benar) melampaui skor awal mereka (Slavin, 2008). Tabel 2.2 Kriteria Skor Kuis dan Poin Kemajuan No.
Skor kuis
Poin Kemajuan
1.
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5
2.
10—1 poin di bawah skor awal
10
3.
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20
4.
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30
5.
Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)
30
Adapun tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimum bagi kelompok mereka, berapapun tingkat kinerja mereka sebelumnya (Slavin, 2008).Langkah untuk menghitung skor tim adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
(1) Catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir. (2) Bulatkan semua pecahan. Tabel 2.3 Skor tim atau kelompok No.
Kriteria (rata-rata tim)
Penghargaan
1.
15
Tim Baik
2.
16
Tim Sangat Baik
3.
17
Tim Super
2.3 Kerangka Berpikir Menyimak merupakan keterampilan berbahasa dengan mendengarkan lambang-lambang bunyi agar diperoleh informasi serta dapat menangkap maksud serta makna dari sebuah komunikasi atau ujaran. Kegiatan menyimak terkadang dianggap hal yang biasa oleh siswa karena keterampilan menyimak sudah ada dalam diri setiap siswa sejak kecil. Oleh karena itu, pembelajaan menyimak di sekolah banyak mengalami kendala dan keprihatinan karena hasil belajar siswa yang rendah. Pembelajaran menyimak berita dilakukan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia baik di SMP maupun di SMA diarahkan agar siswa menguasai dengan baik aspek keterampilan berbahasa yang diintegrasikan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
kemampuan kebahasaan dan bersastra. Ada 12 standar kompetensi keterampilan menyimak yang ditetapkan (Standar Isi KTSP, 2006). Ke-12 standar kompetensi itu harus dikuasai siswa dalam kemampuan berbahasa dan bersastra. Subaspek kemampuan menyimak terbagi dalam 6 standar kompetensi aspek kemampuan berbahasa dan 6 standar kompetensi aspek kemampuan bersastra. Dari 12 standar kompetensi dijabarkan ke dalam 24 kompetensi dasar kemampuan menyimak aspek kemampuan berbahasa dikembangkan demikian halnya ada 24 kompetensi dasar aspek kemampuan bersastra. Pembelajaran yang inovatif kiranya dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menyimak adalah metode kooperatif. Metode kooperatif dimaknai sebagai serangkaian aktivitas pembelajaran yangdiorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antarpembelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing-masing pembelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani (Kagan dalam Widharyanto, dkk. 2003:20). Penggunaan metode kooperatif diharapkan mampu membuat siswa lebih komunikatif dalam kelompok, sehingga kesulitan yang ditemui dalam pembelajaran dapat teratasi. Salah satu tipe dari metode kooperatif yaitu tipe STAD. Penelitian ini menggunakan metode kooperatif tipe STAD dikarenakan tipe ini sangat cocok untuk semua mata pelajaran dari jenjang SD sampai perguruan tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penggunaan Metode Kooperatif Tipe STAD Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Keterampilan Menyimak
Metode Kooperatif
Jenis-Jenis Menyimak
Jenis Model Metode Kooperatif
Pengertian Berita, Macam, dan Unsurnya
Kelebihan dan Kelemahan Metode Kooperatif
Kurikulum Pembelajaran Menyimak BSI Kelas VIII SMP
Tipe STSD.
Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif Tipe STAD
2.4 Hipotesis Tindakan “Hipotesis tindakan merupakan suatu jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK” (Mulyasa, 2009:63).mHipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Penggunaan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian “Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas” (Kusnandar, 2008:45). PTK termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. “Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan”Rochiati (dalam Kusnandar, 2008:46).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Jl. Timoho II/29 Yogyakarta. Waktu pelaksanaannya, yaitu tanggal 4 Mei 2012, 11 Mei 2012, 18 Mei 2012, dan 21 Mei 2012. Adapun penulisan hasil laporan penelitian dilakukan selama semester genap tahun ajaran 2011/2012.
3.3 SubyekPenelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang berjumlah 44 orang. Kelas terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
3.4 Desain Penelitian Penelitian ini menerapkan model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini, setiap siklus terdiri atas empat komponen atau tahap.“Keempat komponen itu, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian dilakukan perbaikan perencanaan pada siklus berikutnya, demikian seterusnya, atau dengan beberapa kali siklus” (Taniredja, 2011:23). Model ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Mc. Taggart
Observasi
siklus 1
Perencanaan
Refleksi
Observasi
siklus 2
Tindakan
an
Refleksi
PerbaikanPerencana
Tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
3.5 Tahap-Tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan dua siklus. Namun, jika tujuan penelitian masih belum bisa tercapai, tentu saja perlu dilakukan tindakan-tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Tiap siklus terdiri atas empat komponen atau empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pada tahap ini, peneliti melakukan koordinasi dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII C mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan disajikan, dan bagaimana rencana pelaksanaan penelitiannya. Permasalahan yang muncul berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII C, guru memberikan keterangan bahwa hasil tes menyimak berita siswa rendah. Siswa masih kesulitan untuk memahami dan menemukan pokok informasi khususnya aspek “bagaimana” yang terdapat dalam berita. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti dapat mencari penyelesaian dengan baik untuk meningkatkan kemampuan menyimak, khususnya menyimak berita. Hal yang dilakukan peneliti dalam tahap perencanaan ini adalah (a) menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang dilakukan; (b) menyusun pedoman observasi dan jurnal; (c) mempersiapkan video rekaman berita yang akan digunakan untuk kegiatan menyimak pada siklus I dan II; (d) menyususn pedoman evaluasi; (e) mempersiapkan alat dokumentasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
2.Tindakan Tindakan penelitian adalah pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Tindakan dilakukan dalam tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal adalah kegiatan untuk memancing pengetahuan siswa tentang keterampilan menyimak berita dengan memberi pertanyaan seputar berita yang sedang hangat diberitakan akhir-akhir ini. Selain itu, guru juga menyajikan presentasi mengenai metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menyimak berita kali ini, yaitu metode kooperatif tipe STAD yang merupakan hal baru bagi siswa. Kegiatan inti adalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran menyimak berita.Selama kegiatan berlangsung, siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 orang, kemudian siswa diminta untuk menyimak berita dengan baik. Setelah itu, mereka diminta untuk menjawab pertanyaan 5W+1H dalam kelompok. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kemajuan kelompoknya, karena setelah diadakan diskusi kelompok, pada akhirnya guru akan mengadakan kuis. Saat mengerjakan kuis, siswa tidak boleh saling menyontek. Hasil kuis tiap siswa menentukan prestasi kelompok nantinya. “Kegiatan refleksi adalah kegiatan untuk mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, atau guru” (Widharyanto, 2003:8). Kegiatan refleksi bertujuan untuk merefleksikan kembali apa yang telah dipelajari bersama, apa yang telah dilakukan, kesalahan atau kekurangan serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
kelebihan apa yang ditemukan selama proses pembelajaran menyimak berita berlangsung. 3. Observasi Pada tahap observasi ini, peneliti mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran menyimak berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa. Aspek-aspek yang diobservasi meliputi: (1) keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat, (2) keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran, (3) menghargai pendapat teman, (4) kerjasama dalam kelompok, (5) kemampuan memecahkan masalah. Dalam praktik observasi ini, peneliti memberikan tanda check list ( √ ) pada pedoman observasi yang telah disiapkan. Setelah hasil pembelajaran selesai, peneliti mendata hasil observasi melalui beberapa cara, antara lain: (1) tes yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak berita siswa menggunakan dua siklus; (2) lembar pedoman observasi dan mengambil gambar tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung; (3) jurnal yang meliputi jurnal siswa dan jurnal guru. Jurnal siswa berisi pesan dan kesan siswa pada saat mengikuti pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Jurnal guru berisi ungkapan perasaan guru setelah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung (4) dokumentasi foto sebagai laporan berupa gambar, aktivitas siswa selama penelitian. Dokumentasi ini digunakan sebagai penguat data-data lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
4.Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi, yaitu analisis terhadap hasil tes, hasil observasi, dan hasil jurnal. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelebihan dan kekurangan materi menyimak berita, tindakan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan tindakan-tindakan yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran. Refleksi yang dilakukan pada siklus I digunakan untuk menentukan langkah tindakan yang harus diambil pada siklus II.
3.6 Prosedur Tindakan Pada Siklus I Prosedur tindakan pada penelitian siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran menyimak berita yang dilakukan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti bersama guru bahasa Indonesia sebelum pelaksanaan tindakan di kelas antara lain adalah: (1) menyusun RPP, (2) menyiapkan bahan materi simakan, (3) menyiapkan lembar pedoman observasi, jurnal siswa dan guru, dan lembar penilaian aspek keterlibatan siswa. 2. Tindakan Tindakan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pada pelaksanaannya, peneliti dan guru melakukan tindakan dalam pembelajaran. Guru sebagai pengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal, hal yang dilakukan oleh guru adalah memancing pengetahuan dan respon siswa mengenai berita yang sedang hangat diberitakan akhir-akhir ini. Guru juga memancing pengetahuan siswa tentang pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD. (2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan menyimak berita. Guru menjelaskan pengertian serta langkah-langkah penerapan metode kooperatif tipe STAD kepada siswa serta menerangkan pengertian berita dan unsur-unsurnya. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 orang.Kemudian mereka diminta untuk menyimak video rekaman beritayang berjudul “SPBU Meledak dan Terbakar, Seorang Terluka” (durasi 48 detik) dan “Ledakan Tabung Gas di Warung Soto, Delapan Orang Mengalami Luka Bakar” (durasi 01:41).Guru memutarkan rekaman video berita sebanyak dua kali. Selama video itu diputarkan, siswa diminta untuk mencatat hal-hal penting yang mereka simak.Setelah itu, guru membagikan
soal.Siswa
mengerjakan
soal
itu
secara
berkelompok.Setelah dilakukan diskusi kelompok, kemudian guru mengadakan kuis dengan memutarkan rekaman video berita yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
berjudul “Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Peduli” (durasi 02:37) dan “Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat” (durasi 02.01). Dalam mengerjakan soal kuis, setiap siswa diminta untuk mengerjakan sendiri dan tidak boleh saling menyontek. (3) Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran menyimak yang telah berlangsung.Siswa diminta untuk mengisi jurnal siswa yang telah dipersiapkan oleh peneliti, yang berisi tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Observasi Observasi dilakukan saat pembelajaran menyimak berita berlangsung. Peneliti mengikuti pembelajaran menyimak sampai akhir pembelajaran selesai. Observasi dilakukan berdasarkan pedoman observasi siswa yang berisi pertanyaan mengenai perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu oleh guru bahasa Indonesia dalam mengamati perilaku siswa yaitu hal apa saja yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Setelah pembelajaran menyimak berita selesai, peneliti bersama guru bahasa Indonesia kemudian mendata hasil observasi melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut. (1) Hasil diskusi dan kuis yang berguna untuk mengetahui peningkatan keterampilan menyimak berita siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
(2) Lembar pedoman observasi siswa serta foto-foto yang menghasilkan gambar yang berfungsi menggambarkan situasi kelas saat pembelajaran menyimak berita itu berlangsung. (3) Jurnal, yang meliputi jurnal siswa dan jurnal guru. Jurnal siswa berisi pesan dan kesan siswa selama mengikuti pembelajaran, sedangkan jurnal guru berisi ungkapan perasaan setelah melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. (4) Dokumentasi foto sebagai laporan berupa gambar yang diperoleh dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran. Dokumentasi digunakan sebagai penguat data-data yang lain. 4. Refleksi Setelah guru melaksanakan tindakan, kemudian guru bersama peneliti melakukan refleksi. Guru bersama peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh yang berupa hasil tes, hasil observasi, dan hasil jurnal. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui (a) kelebihan serta kelemahan metode kooperatif tipe STAD, (b) kelebihan serta kekurangan materi simakan berita, (c) tindakan-tindakan yang dilakukan siswa selama pembelajaran, (d) tindakantindakan yang dilakukan guru dan peneliti selama proses pembelajaran. Refleksi pada siklus I ini dilakukan untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya peneliti lakukan pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
3.7 Prosedur Tindakan Pada Siklus II Prosedur tindakan pada penelitian siklus II terdiri atas perbaikan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. 1. Perbaikan Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan penyempurnaan dari perencanaan siklus I. Hal-hal yang dilakukan adalah: (1) guru bersama peneliti menyusun perbaikan RPP, (2) guru dan peneliti menyiapkan bahan simakan yang lebih baik, (3) guru dan peneliti menyusun perbaikan isntrumen tes dan nontes. 2. Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus II ini sesuai dengan perbaikan perencanaan yang telah disusun oleh guru dan peneliti. Guru sebagai pengajar melakukan pembelajaran sesuai dengan perbaikan RPP yang telah disusun bersama peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. (1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal, hal yang dilakukan guru pada siklus II ini terdapat beberapa pembaharuan. Siswa diminta lebih berkonsentrasi dalam menyimak video berita yang telah disampaikan di siklus I. (2) Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, hal yang dilakukan guru adalah mengulas kembali materi yang telah disampaikan pada siklus I. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 orang. Guru memutarkan video rekaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
berita yang berjudul berjudul “Tol BSD Ditutup Akibat Banjir”(durasi 02:11). Kemudian siswa di dalam kelompok mengerjakan soal yang diberikan Guru secara berdiskusi. Setelah itu, Guru mengadakan kuis dengan memutarkan video rekaman berita yang berjudul “Ibu Tega Siramkan Air Panas ke Anaknya Sendiri” (durasi 02:13) dan “Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon” (durasi 01:54). Siswa mengerjakan soal kuis secara individu. (3) Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran menyimak yang telah berlangsung. Siswa diminta untuk mengisi jurnal siswa yang telah dipersiapkan oleh peneliti, yang berisi tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran yang telah berlangsung pada hari itu. 3. Observasi Peneliti bersama guru menyiapkan lembar observasi siswa. Aspek yang diamati dari kegiatan awal pembelajaran hingga akhir kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan berdasarkan pedoman observasi siswa yang berisi pertanyaan mengenai perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan bersama kegiatan tindakan pelaksanaan siklus II. Melalui observasi, peneliti mendapatkan data berupa keterangan tentang perilaku siswa selama pembelajaran menyimak berita berlangsung. 4. Refleksi Refleksi padasiklus II ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penerapan metode kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran menyimak berita dan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan tindakan siklus I. Refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
dilakukan dengan menganalisis hasil diskusi kelompok dan kuis siswa, dan hasil nontes yang berupa hasil jurnal siswa dan guru, observasi, dan dokumentasi. Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk merefleksi hasil menyimak siswa pada siklus I. Tujuan refleksi ini adalah untuk menentukan kemampuankemampuan yang telah dicapai siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang masih muncul dalam pembelajaran. Peningkatan yang dicapai pada siklus II adalah peningkatan hasil diskusi kelompok, kuis, dan perubahan tingkah laku siswa.
3.8 Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2011), mengemukakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan nontes. Teknik nontes meliputi: observasi, dokumentasi, dan jurnal. Berikut pemaparan masing-masing teknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini. 1. Teknik tes “Tes merupakan teknik mengumpulkan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pelajaran” (Sanjaya, 2009:85). Jika dilihat dari jumlah pesertanya, tes yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tes individu dan tes kelompok. Jika dilihat dari cara pelaksanaannya, tes dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis (esai).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2. Teknik nontes a. Observasi Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Arikunto, dkk., 2006:86). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyimak menggunakan metode STAD dan keaktifan siswa selama pembelajaran. Observasi dilakukan baik terhadap guru maupun siswa. Observasi dilakukan menggunakan teknik observasi terstruktur dan observasi terbuka. Adapun kisi-kisi atau aspek yang diobservasi dengan teknik observasi terstruktur untuk siswa meliputi: keberanian siswa mengungkapkan pendapat, keaktifan/peran peserta dalam proses pembelajaran, menghargai pendapat teman, kerjasama dalam kelompok, dan mampu memecahkan masalah. Dalam penelitian ini, siswa menggunakan seragam yang bertuliskan nama agar peneliti, guru, dan observer mudah dalam mengobservasi setiap siswa. b. Dokumentasi Dokumentasi foto merupakan teknik pengumpulan data yang cukup penting, yaitu sebagai bukti dokumen kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian.
Peneliti
memandang
pentingnya
dokumentasi
untuk
mengambil gambar saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. c. Jurnal Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari siswa maupun kejadian-kejadian yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
menonjol selama penelitian. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu: jurnal guru dan jurnal siswa. Melalui jurnal siswa dapat diketahui: (1) kesungguan atau minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita; (2) kesulitan yang dialami siswa dalam menerima materi menyimak berita; (3) ketertarikan siswa terhadap metode kooperatif tipe STAD; (4) kesulitan atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD; (5) perasaan siswa setelah pembelajaran menyimak berita metode kooperatif tipe STAD; dan (6) pesan, kesan, dan saran siswa terhadap pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif tipe STAD. Melalui jurnal guru, dapat diketahui kesan dan pesan guru mengenai pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif STAD yang telah dilaksanakan. Guru dapat menilai sesuai dengan pengamatan guru selama mengajar. d. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasiatau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas (Kusnandar, 2008). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru bahasa Indonesia kelas VIIIC untuk mengetahui permasalahan apa yang terjadi di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
3.9 Instrumen Penelitian “Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian” (Sanjaya, 2009:84). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal.Instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar pedoman wawancara, dan lembar jurnal untuk siswa maupun guru.
3.10 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh peneliti, kemudian dianalisis.Analisis data kuantitatif dan kualitatif dilakukan guna mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan menyimak berita siswa dan perubahan sikap yang terjadi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif, yaitu menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan data kualitatif yang merupakan data berbentuk kalimat dapat dianalisis secara kualitatif. 1. Teknik Analisis Data Kuantitatif Analisis data tes secara kuantitatif dilakukan dengan cara persentase, yaitu: (1) merekap nilai yang diperoleh siswa, (2) menghitung nilai kumulatif, (3) menghitung nilai rata-rata, (4) menghitung persentase.
Rumus nilai persentase adalah: 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Keterangan: NP
: Nilai Persentase
NK
: Nilai Kumulatif
R
: Jumlah Responden
2. Teknik Analisis Data Kualitatif Peneliti selain melakukan analisis data secara kuantitatif, dilakukan juga analisis data secara kualitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menarik kesimpulan dari data berupa non tes. Data kuantitatif diperoleh dari skor menyimak teks berita yang hasilnya dikonversikan ke kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil jurnal siswa dan guru, hasil observasi, dan dokumentasi.
3.11 Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Indikator keberhasilan ini ditentukan berdasarkan nilai ratarata yang diperoleh siswa dan jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan atau di atas batas minimal yang telah ditetapkan. Selain itu, indikator aspek sikap atau perilaku keterlibatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Tabel 3.5 Persentase Target Ketercapaian Penerapan Tindakan Pada Siswa Kelas VIII, SMP Pangudi Luhur 1, Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Indikator Kemampuan Menyimak
Keteribatan siswa
Kondisi Awal Hanya 46,67% siswa yang mencapai KKM dalam kompetensi dasar menyimak.
Siklus I Tujuh puluh persen (70%) siswa mencapai KKM dalam kompetensi dasar menyimak.
Siklus II Tujuh puluh delapan persen (78%) siswa mencapai KKM dalam kompetensi menyimak.
Enam puluh lima persen (65%) siswa aktif terlibat dalam pembelajaran menyimak.
Tujuh puluh persen (70%) siswa aktif terlibat dalam pembelajaran menyimak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 DeskripsiPelaksanaanPenelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yang terletak di Jl. TimohoII/29, Yogyakarta. Sekolah ini letaknya agak jauh dari jalan raya, sehingga suasana belajar mengajar cukup nyaman. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus, siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan setiap satu siklus, yaitu pada tanggal 4 Mei 2012 dan 11 Mei 2012. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2012 dan 23 Mei 2012. Kelas yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII C, dengan jumlah siswa 44 orang yang terdiri atas 20 siswa
laki-laki dan 24 siswa
perempuan. Penelitian ini melibatkan Guru bahasa Indonesia kelas VIII C yang bernama Ibu J.A. Retno Widyastuti, S.Pd. dan rekan peneliti yang bernama Elisabet Ayu Wiranti, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Prodi PBSID sebagai observer. Peneliti dan guru dalam penelitian ini memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin memecahkan masalah pembelajaran menyimak yang terjadi di kelas VIII C, khususnya pembelajaran menyimak berita. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai guru adalah guru bahasa Indonesia yang sesungguhnya mengajar di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, yaitu ibu J.A. Retno Widyastuti, S.Pd. Peneliti hanya bertindak sebagai pemberi ide atau gagasan untuk memecahkan masalah dan membantu dalam proses pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan metode
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Siswa diharapkan mampu bekerjadalam
kelompok
atau
tim,
serta
anggota
kelompok
atau
tim
bertanggungjawab terhadap kemajuan hasil anggota kelompoknya itu. Adapun penjelasan pelaksanaan setiap siklus adalah sebagai berikut. 1. Siklus I Siklus I terdiri atas empat komponen atau tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Setiap komponenatau tahapan tersebut
diuraikan secara lebih rinci yaitu sebagai berikut. a. Perencanaan Sebelum siklus I dilakukan, peneliti bersama guru menyusun RPP untuk pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan video rekaman berita, lembar observasi, jurnal siswa dan guru serta pedoman wawancara. Sebelum siklus I dimulai, peneliti telah mewawancarai guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang mengampu kelas VIII C yang bernama J.A. Retno Widyastuti, S.Pd. Peneliti dalam penelitian ini tidak mengadakan pretes, untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyimak berita. Namun, peneliti menggunakan hasil menyimak siswa yang sebelumnya telah dilakukan guru bahasa Indonesia. Pada pembelajaran menyimak berita sebelumnya, metode yang guru gunakan adalah metode ceramah dan pemberian tugas. Dalam penelitian ini, peneliti bersama guru mencoba mengaplikasikan metode kooperatif tipe STAD untuk pembelajaran menyimak berita. Metode kooperatif tipe STAD menjadikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
siswa untuk mampu bekerja sama dengan anggota kelompoknya dan dapat saling bertukar pendapat atau pikiran. Pada siklus ini, guru menyampaikan materi sesuai dengan apa yang terdapat dalam RPP yang telah disusun bersama peneliti. Hal-hal yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus I dalam pembelajaran menyimak berita di kelas VIII C adalah sebagai berikut. 1) Guru memberikan pertanyaan pemahaman untuk menggali pengetahuan siswa mengenai berita yang sedang hangat akhir-akhir ini (up to date). 2) Guru menyampaikan KD, indikator, serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3) Guru menyampaikan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran serta bagaimana cara menerapkannya. 4) Guru memberikan materi pengertian berita dan unsur-unsurnya dalam power point. 5) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 6) Guru memutarkan rekaman video berita. 7) Guru membagikan soal. 8) Siswa berdiskusi di dalam kelompok. 9) Guru dan siswa mengevaluasi hasil kerja kelompok. Hal-hal yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus I adalah sebagai berikut. 1) Guru mencoba memancing ingatan siswa akan materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dengan beberapa pertanyaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
2) Guru menjelaskan bahwa pertemuan kali ini adalah kuis. 3) Guru memutarkan video rekaman berita. Siswa mengerjakan kuis secara individu dan tidak boleh saling mencontek. 4) Guru mengoreksi hasil kuis siswa dan menghitung poin kemajuan untuk mengetahui siapa yang menjadi kelompok bintang dalam kelas itu. b. Tindakan Peneliti memperoleh data dari guru bahasa Indonesia berupa nilai kemampuan menyimak berita siswa kelas VIII C, yang menunjukkan hasil pembelajaran menyimak berita siswa masih rendah. Hal itu terbukti dengan adanya 18 siswa yang belum tuntas atau nilai yang diperoleh masih di bawah standar KKM yang telah ditentukan dalam kelas itu. Siklus I dilakukan pada hari Jumat tanggal 4 Mei 2012 dan hari Jumat tanggal 11 Mei 2012. Pelaksanaan proses pembelajaran menyimak mengacu pada RPP (lihat lampiran 2) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru dan siswa juga mengisi jurnal atau catatan harian setelah siswa mengerjakan kuis.Pada siklus ini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan menuliskan pokokpokok berita. Hal-hal yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung antara lain adalah sebagai berikut. 1) Penjelasan singkat mengenai metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran menyimak berita, pengertian berita dan unsurnya, serta contoh bahan simakan video rekaman berita dari televisi. 2) Siswa dibagi dalam kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
3) Siswa menyimak video rekaman berita. 4) Siswa mengerjakan latihan soal dalam kelompok secara berdiskusi. 5) Siswa dan guru bersama-sama melakukan evaluasi. 6) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan kelompok mereka untuk kemudian dianalisis oleh peneliti dan guru. 7) Peneliti mengamati proses pembelajaran di kelas bersama rekan peneliti yang bernama Elisabet Ayu Wiranti. 8) Siswa mengerjakan kuis secara individu. Siswa tidak boleh saling mencontek. Hasil kuis ini akan menentukan kelompok mana yang akan menjadi kelompok bintang dalam kelas tersebut. Apabila anggota kelompok tersebut itu mendapatkan nilai yang tinggi, maka kelompok itu dapat dikatakan berhasil, dan menjadi kelompok bintang dalam kelas itu. 9) Guru dan peneliti menganalisis hasil kuis dan menentukan kelompok mana yang menjadi kelompok bintang. c. Observasi Data yang dapat peneliti amati yaitu data hasil observasi perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung, jurnal guru dan siswa. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer, diperoleh data sebagai berikut. 1) Catatan-catatan selama proses pembelajaran a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberikan apersepsi berupa pertanyaan seputar berita apa yang sedang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
b) Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran serta metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. c) Pembelajaran dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun Guru bersama peneliti. d) Guru kurang berkeliling memantau siswa. e) Guru juga memantau siswa saat kuis berlangsung agar tidak ada aksi saling contek. f) Guru memberikan respon yang baik apabila ada siswa yang bertanya karena belum paham atau ada hal yang masih membuat bingung. 2) Pengamatan saat siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok dan kuis. a) Ada beberapa siswa yang antusias untuk berdiskusi dalam kelompok, namun ada juga siswa yang tidak mau berdiskusi, melainkan asyik melamun atau ngobrol dengan teman. b) Beberapa siswa terlihat antusias menyimak video rekaman berita yang disajikan, namun ada juga yang malas-malasan. c) Siswa mengerjakan kuis secara individu. Tidak nampak aksi saling contek di kelas selama kuis berlangsung. d. Refleksi Tahap refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, atau guru (Widharyanto, 2008:8). Pada tahap ini diuraikan mengenai prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria rencana tindakan pada siklus berikutnya. Beberapa hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
yang peneliti dan observer temukan selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. 1) Masih ditemukan beberapa siswa yang berbicara sendiri atau dengan temannya saat diskusi kelompok berlangsung. 2) Masih ditemukan siswa yang tidak mau ikut berpartisipasi membentuk kelompok diskusi dengan alasan malas bergabung dengan siswa lain. 3) Seluruh siswa antusias dalam menyimak video rekaman berita yang diputarkan oleh guru. Namun, karena keterbatasan media pengeras suara (speaker), suara yang dihasilkan kurang maksimal. 4) Suara guru saat memberi penjelasan materi maupun saat memberi instruksi kepada siswa untuk membentuk kelompok dan mengerjakan soal sangat lirih, sehingga siswa kurang dapat mendengar dengan baik apa yang disampaikan guru. 5) Kelas yang terlalu besar dan jumlah siswa yang cukup banyak membuat guru kesulitan untuk menguasai kelas. 6) Guru tidak berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain untuk mendampingi siswa saat berdiskusi kelompok. 7) Penjelasan yang disampaikan guru terlalu cepat sehingga siswa kurang dapat memahami apa yang disampaikan. Kekurangan-kekurangan
yang
telah
ditemukan
pada
proses
pelaksanaan pembelajaran menyimak siklus I dapat dilihat dari aspek siswa maupun guru. Kekurangan tersebut akan diperbaiki dalam proses pembelajaran selanjutnya, yaitu pada siklus II supaya mendapatkan hasil yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Adapun langkah-langkah yang ditempuh guru untuk memperbaiki kekurangankekurangan itu adalah sebagai berikut. 1) Guru akan memotivasi seluruh siswa agar lebih aktif dalam berdiskusi dan memperhatikan pelajaran dengan baik. 2) Guru akan memotivasi seluruh siswa agar mau membentuk kelompok diskusi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 3) Guru akan memperhatikan suara dan intonasi dalam memberikan materi, agar seluruh siswa dapat mendengarkan penjelasan maupun instruksi yang disampaikan guru. 4) Guru akan berkeliling untuk memantau proses diskusi kelompok dalam kelas. 5) Guru akan berusaha menyediakan alat pengeras suara (speaker) dengan kualitas yang lebih baik agar seluruh siswa dapat menyimak berita dengan baik.
2. Siklus II Tahapan dalam siklus II meliputi: perbaikan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap perbaikan perencanaan, meliputi: pembuatan RPP perbaikan sesuai dengan SK-KD dalam Standar Isi berdasarkan hasil refleksi siklus I. Tahap tindakan, meliputi: pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dikembangkan dari hasil refleksi siklus I. Tahap observasi, meliputi: observasi pembelajaran yang dilakukan berdasarkan refleksi pelaksanaan pembelajaran di siklus I. Tahap refleksi, meliputi: guru dan peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dan merencanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
pelaksanaan tindakan pada siklus III jika masih belum ada peningkatan hasil belajar serta perubahan sikap siswa. Adapun penjabaran dari setiap tahap tersebut adalah sebagai berikut. a. Perbaikan Perencanaan Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pada tahap ini, peneliti bersama guru menyusun RPP perbaikan, menyiapkan materi simakan yang lebih baik beserta media pendukung, menyusun perbaikan instrumen tes maupun non tes. Pada siklus II ini, guru menyampaikan materi sesuai dengan RPP perbaikan yang telah disusun bersama peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini adalah sebagai berikut. Pertemuan pertama siklus II langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah sebagai berikut. 1) Guru bersama peneliti mengorganisasikan kelas agar siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4—5 orang. 2) Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Tujuan pembelajaran yang harus dicapai adalah siswa mampu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana) yang di dengar dan atau ditonton melalui radio atau televisi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. 3) Guru mengulas kembali materi berita yang telah disampaikan pada siklus I selama dua kali pertemuan. 4) Siswa menyimak rekaman video berita berjudul “Tol BSD Ditutup Akibat Banjir” (durasi 02:11).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
5) Siswa mencatat hal-hal penting yang mereka dengar kemudian mereka berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan yang guru berikan. Pertemuan ke dua, siklus II adalah pelaksanaan kuis.Pada pertemuan ke dua siklus II ini, guru mengadakan kuis untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa secara perorangan.Saat mengerjakan kuis ini, siswa dilarang saling menyontek. 1) Guru mengulas materi berita yang disampaikan. 2) Guru memutarkan video rekaman berita yang berjudul “Ibu Tega Siramkan Air Panas ke Anaknya Sendiri” (durasi 02:13) dan “Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon” (durasi 01:54). 3) Siswa mengerjakan soal kuis secara individu tanpa saling menyontek. b. Tindakan Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2012 dan 23 Mei 2012. Setiap satu kali pertemuan membutuhkan waktu 2 x 40 menit. Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada RPP yang telah disusun guru bersama peneliti (lampiran 2). Kegiatan observasi dilakukan observer bersama peneliti saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pertemuan pertama siklus II telah dilaksanakan tanggal 18 Mei 2012 dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2) Guru memancing ingatan siswa tentang berita yang telah disimak bersama pada pertemuan sebelumnya. 3) Guru mengulas kembali materi berita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
4) Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 orang. 5) Siswa menyimak video rekaman berita. 6) Siswa mengerjakan soal diskusi di dalam kelompok. 7) Guru mengevaluasi hasil diskusi siswa bersama di kelas. Pertemuan berikutnya adalah tanggal 23 Mei 2012.Adapun langkahlangkah pembelajaran sebagai berikut. 1) Guru sedikit mengulas materi berita yang telah disampaikan. 2) Guru memutarkan video rekaman berita. 3) Siswa mengerjakan soal diskusi secara individu. Siswa diminta untuk tidak saling menyontek selama kuis berlangsung. 4) Siswa mengumpulkan lembar jawaban mereka. 5) Guru mengoreksi hasil kuis untuk dapat menentukan kelompok mana yang menjadi kelompok bintang di kelas itu. c. Observasi Observasi dilakukan oleh observer dan peneliti.Observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati selama pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. 1) Catatan-catatan selama proses pembelajaran Data-data yang diperoleh observer dan peneliti selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut. a) Suara guru saat mengajar lebih lantang dan lebih jelas sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
b) Guru juga terlihat lebih aktif dalam memantau setiap siswa saat mereka melakukan diskusi kelompok. c) Pada umumnya siswa cukup antusias mendengarkan penjelasan dari guru dan menyimak video rekaman berita dengan baik, namun masih terdapat siswa yang berbicara dengan temannya saat guru menyapaikan materi. d) Siswa berani bertanya menanyakan apa yang belum dimengerti mengenai berita. 2) Pengamatan saat siswa melakukan diskusi kelompok dan kuis a)
Masih terdapat siswa yang tidak mau membentuk kelompok untuk melakukan diskusi kelompok.
b)
Saat kuis berlangsung, terdapat siswa yang mengerjakan dengan kurang antusias.
c)
Saat diskusi kelompok, siswa di dalam kelompoknya masing-masing saling berbagi
peran.
Ada
yang
membacakan
soal,
kemudian
saling
mendiskusikan jawaban yang tepat, dan ada yang bertugas menuliskan hasil diskusi di lembar kertas yang telah disediakan. d. Refleksi Tahap refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, atau guru (Widharyanto, 2008:8). Pada tahap ini diuraikan mengenai prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria rencana tindakan pada siklus berikutnya. Beberapa hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
yang peneliti dan observer temukan selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. 1) Suara guru saat mengajar lebih lantang dan lebih jelas sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik. 2) Guru juga terlihat lebih aktif dalam memantau setiap siswa saat mereka melakukan diskusi kelompok. 3) Pada umumnya siswa cukup antusias mendengarkan penjelasan dari guru dan menyimak video rekaman berita dengan baik, namun masih terdapat siswa yang berbicara dengan temannya saat guru menyapaikan materi. 4) Siswa berani bertanya menanyakan apa yang belum dimengerti mengenai berita. 5) Saat diskusi kelompok, terlihat siswa di dalam kelompoknya masing-masing saling berbagi peran. Ada yang membacakan soal, kemudian saling mendiskusikan jawaban yang tepat, dan ada yang bertugas menuliskan hasil diskusi di lembar kertas yang telah disediakan. 6) Terlihat siswa lebih antusias membentuk kelompok diskusi. Kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada proses pelaksanaan pembelajaran menyimak siklus I, baik dari aspek siswa maupun guru sudah dapat diperbaiki pada siklus II. Dengan adanya perbaikan dari kekurangan yang ditemukan pada siklus I, tujuan untuk mengupayakan proses pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik sudah tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
4.2 Hasil Penelitian Pada sub bab ini akan dipaparkan tentang hasil penelitian yang berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes diperoleh untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa dan hasil nontes berupa keterlibatan siswa selama proses pembelajaran, jurnal guru, jurnal siswa, observasi dan wawancara. 4.2.1 Hasil Tes Kemampuan Menyimak Hasil kemampuan menyimak siswa diperoleh dari siklus I dan siklus II.Hasil kemampuan menyimak diperoleh dari hasil diskusi kelompok dan kuis. a. Hasil Kemampuan Menyimak Siklus I Pada siklus I, hasil kemampuan menyimak diperoleh dari diskusi kelompok dan kuis. Dari hasil diskusi kelompok yang terdiri atas lima kelompok, dapat diketahui tingkat kemampuan menyimak siswa. Nilai kelompok 2, 4, dan 5 sebesar 77,7. Kelompok 1 dan 3 mendapat nilai sebesar 66,6. Rata-rata nilai kelompok 2, 4 dan 5 sebesar 9,71, sedangkan kelompok 1 dan 3 sebesar 8,32. Perolehan nilai selain dari diskusi kelompok juga melalui kuis. Hasil kuis siklus I nilai tertinggi yaitu 100, diperoleh 6 siswa, dan nilai terendah yaitu 55,5 diperoleh 1 siswa. Berikut ini dipaparkan diagram hasil kuis siklus I.
Jumlah Siswa
Diagram Hasil Kuis Siklus I 30
20
20 10
7
6
7
5
0 100
88,8
77,7
66,6
Perolehan Nilai
Diagram 4.1 Hasil Kuis Siklus I
55,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Berdasarkan hasil kuis, dapat diketahui siapa yang menjadi kelompok bintang dalam kelas dengan cara melihat poin kemajuan. Hasil kuis dikelompokkan berdasarkan kelompok yang telah dibentuk,pada kegiatan diskusi kelompok di awal, kemudian dihitung rata-rata nilainya. Berdasarkan hasil kuis, nantinya dapat diketahui ada tidaknya peningkatan keterampilan siswa. Berdasarkan hasil kuis siklus 1 yang kemudian dikelompokkan lagi sesuai kelompoknya, diperoleh nilai rata-rata kelompok sehingga dapat menunjukkan kelompok bintang. Nilai rata-rata kelompok 1 sebesar 74,93, kelompok 2 sebesar 79,1 kelompok 3 sebesar 77,7, kelompok 4 sebesar 84,66, kelompok 5 sebesar 85,12. Kelompok 5 mendapatkan nilai rata-rata tertinggi sehingga kelompok 5 disebut sebagai kelompok bintang. b. Hasil Kemampuan Menyimak Siklus II Pada siklus II hasil kemampuan menyimak siswa diperoleh melalui diskusi kelompok dan kuis. Dari hasil diskusi kelompok yang terdiri atas sembilan kelompok diperoleh data nilai kelompok 1 dan 9 memperoleh nilai sebesar 100, kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6, memperoleh nilai sebesar 88,8, kelompok 7 dan 8 memperoleh nilai sebesar 77,7. Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata tiap kelompok yaitu: kelompok 1 dan 9 memperoleh nilai rata-rata sebesar 100, kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,8, dan kelompok 7 dan 8 memperoleh nilai rata-rata sebesar 77,7. Nilai kemampuan menyimak juga diperoleh melalui kuis. Pada siklus II nilai kuis tertinggi sebesar 100 (27 siswa) dan terendah sebesar 77,7 (4 siswa). Berikut ini dipaparkan diagram hasil perolehan kuis pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Jumlah Siswa
Diagram Hasil Kuis Siklus II 30
27
20 10
9
4
0 100
88,8
77,7
Perolehan Nilai
Diagram 4.2 Hasil Kuis Siklus II Berdasarkan perolehan hasil kuis tersebut, kemudian dihitung nilai ratarata siswa untuk menentukan kelompok bintang di siklus II. Nilai rata-rata kelompok 1 sebesar 88,85, kelompok 2 sebesar 97,76, kelompok 3 sebesar 94,42, kelompok 4 sebesar 91, 06, kelompok 5 sebesar 96,2, kelompok 6 sebesar 97,76, kelompok 7 sebesar 91,04, kelompok 8 sebesar 100, dan kelompok 9 sebesar 80. Dengan demikian, kelompok 2 dan 6 menjadi kelompok bintang.
4.2.2 Hasil Nontes Hasil nontes diperoleh melalui penilaian aspek keterlibatan siswa selama proses pembelajaran, jurnal guru, jurnal siswa, dan observasi. Berikut akan dipaparkan secara rinci. a. Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Pada proses pembelajaran menyimak akan dipaparkan mengenai keterlibatan siswa pada siklus I dan II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
1. Siklus I Hasil kualitas pembelajaran menyimak dari segi afektif (sikap) diperoleh dari penilaian aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran.Keterlibatan siswa dapat dilihat dari pengamatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti dibantu rekan peneliti yang bernama Elisabet Ayu Wiranti dengan bantuan beberapa indikator, yaitu: (a) keberanian siswa mengungkapkan pendapat, (b) keaktifan/peran serta siswa dalam proses pembelajaran, (c) menghargai pendapat teman, (d) kerjasama dalam kelompok, (e) memecahkan masalah. Penilaian aspek keterlibatan siswa ada tiga kategori. Jumlah keterlibatan siswa selama proses pembelajaran menyimak sejumlah 4—5 dikategorikan sangat aktif, jumlah keterlibatan 3 dikategorikan aktif, dan jumlah keterlibatan 1—2 dikategorikan kurang aktif. Berikut ini diagram hasil keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran siklus I.
Jumlah Siswa
Diagram Keterlibatan Siswa 40
28
29
32
29 14
20 0 A
B
C
D
E
Indikator Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa
Diagram 4.3 Keterlibatan Siswa Siklus I Keterangan: A : Keberanian siswa mengungkapkan pendapat B : Keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran C : Menghargai pendapat teman D : Kerjasama dalam kelompok E : Mampu memecahkan masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Diagram batang di atas, menunjukkan ada 28 atau 70% siswa yang berani mengungkapkan pendapat, sebanyak 29 atau 72,5% siswa yang berperan serta dalam proses pembelajaran, sebanyak 32atau 80% siswa menghargai pendapat teman, sebanyak 29 atau 70% siswa yang dapat bekerja sama dalam kelompok, dan sebanyak 14 atau 35% siswa yang mampu memecahkan masalah. 2. Siklus II Hasil kualitas proses pembelajaran menyimak siklus II dapat dilihat dari data penilaian aspek keterlibatan siswa yang terlampir dalam lampiran. Berikut ini dipaparkan gambar diagram batang penilaian aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran menyimak siklus II.
Jumlah Siswa
Diagram Keterlibatan Siswa 40 30
33
31
30
24
22
20 10 0 A
B
C
D
Indikator Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa
Diagram 4.4 Keterlibatan Siswa Siklus II Keterangan: A : Keberanian siswa mengungkapkan pendapat B : Keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran C : Menghargai pendapat teman D : Kerjasama dalam kelompok E : Mampu memecahkan masalah
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Diagram di atas merupakan penilaian aspek keterlibatan siswa yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: jumlah keterlibatan siswa mencapai 4—5 dikategorikan sangat aktif, jumlah keterlibatan siswa mencapai 3 dikategorikan aktif, dan jumlah keterlibatan siswa mencapai 1—2 dikategorikan kurang aktif. Pada penilaian keterlibatan
siswa
terlihat
ada
sejumlah
32
atau
80%
siswa
berani
mengungkapkan pendapat, sejumlah 31 atau 77,5% siswa dalam kelas ikut berperan serta dalam proses pembelajaran, sejumlah 33 atau 82,5% siswa menghargai pendapat teman, sejumlah 30 atau 75% siswa mau bekerja sama dalam kelompok, dan sejumlah 24 atau 60% siswa mampu memecahkan masalah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang dapat bekerja sama dalam kelompok sejumlah 30 siswa. Hal ini berarti siswa dalam proses pembelajaran menyimak dapat dikatakan mampu bekerja sama dalam kelompok terbukti bahwa ketika siswa dalam kelompok dapat saling memberikan pendapat maka kerjasama dalam kelompok dapat dikatakan baik.
b. Hasil Jurnal Guru Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari siswa maupun guru serta kejadian-kejadian yang menonjol selama penelitian. Jurnal guru digunakan untuk mengetahui kesan dan pesan guru mengenai pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif STAD yang telah dilaksanakan. Jurnal guru dalam penelitian ini diperoleh dari siklus I dan siklus II. Aspek yang diamati dalam jurnal guru yaitu: (a) kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan menyimak, (b) keseriusan siswa saat mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
pembelajaran menyimak, (c) tanggapan siswa terhadap pembelajaran menyimak, (d) perilaku siswa saat pembejaran menyimak, (e) tanggapan siswa terhadap tugas dan pembelajaran menyimak yang diberikan, (f) kejadian yang muncul saat pembelajaran. Data yang diperoleh berdasarkan jurnal guru pada siklus I adalah sebagai berikut. 1) Siswa cukup siap mengikuti pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Mereka duduk dengan rapi dan menyiapkan buku serta peralatan lain yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung. 2) Siswa cukup serius selama proses belajar mengajar, meskipun sesekali ada yang bercanda dengan teman sebangku atau teman lain bangku. Ada pula siswa yang terlihat melamun. 3) Pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD sangat bagus. Metode ini meyenangkan dan siswa menginginkan agar metode ini juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran yang lain. 4) Perilaku siswa saat pembelajaran menyimak berlangsung bermacam-macam. Ada yang menyimak penjelasan guru dengan baik, tenang, tidak bergurau dengan teman. Ada juga ditemukan siswa yang tiduran saat pembelajaran berlangsung. Ada juga yang bersenda gurau dengan teman. 5) Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru baik. Soal yang diberikan mudah dimengerti. Video rekaman berita yang digunakan juga mudah disimak, sehingga siswa juga dapat menyerap informasi yang ada di dalamnya dengan mudah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
6) Kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak berlangsung adalah pada saat diskusi kelompok ada salah satu siswa yang tidak mau berpartisipasi membentuk kelompok. Siswa tersebut tidak mau bergabung membentuk kelompok dengan alasan tidak mau ikut bekerja menyumbang ilmu. Teman lain pun tidak mau jika siswa itu masuk menjadi anggota kelompoknya karena siswa itu dikenal tidak mau ikut berpartisipasi menyumbangkan pendapat dalam diskusi kelompok. Berdasarkan hasil jurnal siklus I, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hal itu terlihat dari kesiapan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Namun, ada beberapa siswa yang menunjukkan sikap belum cukup siap mengikuti pembelajaran. Hal itu terlihat dari sikap siswa yang tidak mau berpartisipasi dalam kelompok, bercanda dengan teman saat pembelajaran berlangsung, dll. Data jurnal guru juga diperoleh pada pembelajaran menyimak siklus II. Aspek yang diamati sama dengan jurnal guru siklus I. Berdasarkan jurnal guru pada siklus II diperoleh data sebagai berikut. 1)
Siswa cukup siap mengikuti pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Mereka duduk dengan rapi dan menyiapkan buku serta peralatan lain yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung.
2)
Siswa cukup serius selama proses belajar mengajar, meskipun sesekali ada yang bercanda dengan teman sebangku atau teman lain bangku. Ada pula siswa yang terlihat melamun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3)
79
Pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD sangat bagus. Metode ini meyenangkan dan siswa menginginkan agar metode ini juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran yang lain.
4)
Perilaku siswa saat pembelajaran menyimak berlangsung bermacam-macam. Pada umumnya siswa mengikuti proses pembelajaran menyimak dengan baik. Mereka mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru dengan baik.
5)
Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru baik. Soal yang diberikan mudah dimengerti. Video rekaman berita yang digunakan juga mudah disimak, sehingga siswa juga dapat menyerap informasi yang ada di dalamnya dengan mudah.
6)
Kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak berlangsung adalah keberanian siswa untuk bertanya, menanyakan sesuatu hal yang dirasa masih kurang jelas.
c. Hasil Jurnal Siswa Selain melalui jurnal guru data juga diperoleh melalui jurnal siswa. Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui (1) kesungguan atau minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita; (2) kesulitan yang dialami siswa dalam menerima materi menyimak berita; (3) ketertarikan siswa terhadap metode kooperatif tipe STAD; (4) kesulitan atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD; (5) perasaan siswa setelah pembelajaran menyimak berita metode kooperatif tipe STAD; dan (6) pesan, kesan dan saran siswa terhadap pembelajaran menyimak berita melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
metode kooperatif tipe STAD. Jurnal siswa diperoleh dari kegiatan pembelajaran menyimak siklus I dan II. 1. Jurnal siswa siklus I Data yang diperoleh dari jurnal siklus I adalah: pertama, aspek ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Ada sebanyak 36 siswa dari 40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran, mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD cukup tinggi, yaitu sebesar 90%. Kedua, aspek kejelasan penjelasan guru. Ada sebanyak 36 siswa dari 40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran yaitu 90% mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti penjelasan guru menurut mereka cukup jelas dan mudah dimengerti. Ketiga, aspek siswa mengalami kesulitan atau tidak selama melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung. Ada sejumlah 4 orang menjawab ―Ya‖, yang artinya 10% mereka merasa kesulitan melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD, dan 36 orang menjawab ―Tidak‖, yang artinya 90% mereka merasa tidak mengalami kesulitan melakukan pembelajaran menggunakan metode STAD. Keempat, aspek ada tidaknya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang dapat dirasakan siswa. Ada, sebanyak 30 siswa atau 75% menjawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
―Ya‖. Hal itu berarti mereka merasakan adanya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran menyimak berita. Kelima, aspek perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Ada sebanyak 36atau 90% siswamenjawab mereka merasa senang. Hal ini berarti penggunaan metode STAD dalam pembelajaran menyimak berita dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran. Berikut ini pemaparan hasil jurnal siswa siklus I dalam bentuk tabel. Tabel. 4. 1 Hasil Jurnal Siswa Siklus 1 No. Pertanyaan 1. Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan STAD? 2. Apakah penjelasan guru mengenai metode kooperatif tipe STAD pada pembelajaran menyimak berita sudah cukup jelas dan mudah dipahami? 3. Apakah Anda merasa kesulitan ketika melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD? 4. Apakah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat membantu mempermudah Anda dalam memahami dan menemukan pokok-pokok berita (5W+1H) khususnya aspek ―bagaimana‖? 5. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD?
Jawaban Ya = 36 Tidak = 4
Presentase Ya = 90% Tidak= 10%
Ya = 36 Tidak = 4
Ya = 90% Tidak = 10%
Ya = 4 Tidak = 36
Ya = 10% Tidak = 90%
Ya = 30 Tidak= 10
Ya = 75% Tidak = 25%
Ya = 36 Tidak = 4
Ya = 90% Tidak = 10%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
2. Jurnal siswa siklus II Selain jurnal siswa diperoleh dalam siklus I, jurnal siswa juga diperoleh dalam siklus II. Pertama, aspek ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Ada 33 siswa dari 40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran, mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD cukup tinggi, yaitu sebesar 75%. Kedua, aspek kejelasan penjelasan guru. Ada 32 siswa atau sekitar 72% mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti penjelasan guru menurut mereka cukup jelas dan mudah dimengerti. Ketiga, aspek siswa mengalami kesulitan atau tidak selama melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung. Ada 6 siswa menjawab ―Ya‖, yang artinya 13% mereka merasa kesulitan melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD, dan 34 siswa menjawab ―Tidak‖, yang artinya 77% mereka merasa tidak mengalami kesulitan melakukan pembelajaran menggunakan metode STAD. Keempat, aspek ada tidaknya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang dapat dirasakan siswa. Berdasarkan tabel di atas, 32 siswa atau 72% menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti mereka merasakan adanya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran menyimak berita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Kelima, aspek perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran.Ada 34 siswa atau 77% yang menjawab merasa senang. Hal itu berarti penggunaan metode STAD dalam pembelajaran menyimak berita dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran. Berikut ini pemaparan hasil jurnal siswa siklus II dalam bentuk tabel. Tabel. 4. 2 Hasil Jurnal Siswa Siklus 1I No. 1.
2.
3.
4. .
5.
Pertanyaan Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan STAD? Apakah penjelasan guru mengenai metode kooperatif tipe STAD pada pembelajaran menyimak berita sudah cukup jelas dan mudah dipahami? Apakah Anda merasa kesulitan ketika melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD? Apakah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat membantu mempermudah Anda dalam memahami dan menemukan pokok-pokok berita (5W+1H) khususnya aspek ―bagaimana‖? Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD?
Jawaban
Presentase
Ya = 33 Tidak = 7
Ya = 75 % Tidak= 15%
Ya = 32 Tidak = 8
Ya = 72% Tidak = 18%
Ya = 6 Tidak = 34
Ya = 13% Tidak = 77%
Ya = 32 Tidak= 8
Ya = 72% Tidak = 18 %
Ya = 34 Tidak = 6
Ya = 77% Tidak = %
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
d. Hasil Observasi dan Dokumentasi Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan siklus I dan II. Peneliti dibantu rekan dan guru dalam mengamati jalannya proses belajar mengajar dari awal hingga akhir pembelajaran. 1. Siklus I Dari hasil pengamatan pada siklus I diperoleh data bahwa proses pembelajaran berlangsung cukup baik. Guru juga menggunakan media pembelajaran yang berupa rekaman video berita yang up to date untuk pembelajaran menyimak berita.Namun, media yang digunakan berupa pengeras suara (speaker) menghasilkan suara yang kurang maksimal, sehingga, beberapa siswa mengeluhkan keadaan tersebut. Melalui hasil dokumentasi terlihat bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat berpangku tangan saat pembelajaran berlangsung bahkan ngobrol sendiri dengan teman. Berdasarkan pengamatan, suara guru dalam menyampaikan materi cukup keras, namun ruang gerak guru masih terbatas. Hal seperti ini dapat menjadi bahan perbaikan pada siklus II. Di bawah ini dokumentasi yang menggambarkan situaasi pada saat kegiatan belajar mengajar siklus I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Gambar 4.1 Guru memberikan materi
Gambar 4.2 Suasana diskusi kelompok
Gambar 4.3 Suasana saat kuis
2. Siklus 2 Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa adanya kemajuan yang terjadi baik pada siswa maupun guru. Melalui pengamatan terlihat semangat belajar siswa pada siklus II cukup tinggi. Mereka sangat antusias mengikuti pembelajaran. Ruang gerak guru juga terlihat lebih meluas.guru bersedia untuk berkeliling memantau siswa dari jarak yang lebih dekat sehingga Guru bisa langsung membantu jika menemukan siswa yang mengalami kesulitan. Di bawah ini adalah dokumentasi pelaksanaan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Gambar 4.4 Guru memberikan penjelasan materi
Gambar 4.5 Saat diskusi kelompok
Gambar 4.6 Suasana saat kuis
4.3 Pembahasan Pada subbab ini dibahas mengenai pembahasan analisis hasil penelitian yang berupa hasil kemampuan menyimak siswa beserta peningkatan yang terjadi. Analisis data mengenai peningkatan kemampuan menyimak dan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran diuraikan secara terperinci sebagai berikut. 4.3.1 Hasil Menyimak Siswa Hasil penelitian peningkatan keterampilan menyimak berita dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa. Nilai rata-rata diperoleh berdasarkan rumus berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
= Keterangan: = rata-rata hitung = jumlah skor n = jumlah siswa Secara umum hasilnya dapat tergambarkan dalam diagram sebagai berikut. 93
100 80
76
80
60 40
Rata-Rata (Mean)
20 0 Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Diagram 4.5 Hasil rata-rata menyimak Berdasarkan diagram di atas, kita dapat melihat adanya peningkatan keterampilan menyimak siswa. Pada kondisi awal (sebelum tindakan) nilai rataratanya adalah 76,61. Nilai rata-rata setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 80,49 dan pada siklus II mengalami peningkatan juga menjadi 93,31. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak siswa menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat dikatakan berhasil. Pembelajaran menyimak dengan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal itu terbukti dari ketuntasan siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
mencapai indikator yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Berikut ini adalah gambar diagram yang menunjukkan peningkatan ketuntasan nilai menyimak siswa. 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
40 32 24 20 Tuntas Tidak Tuntas
8 0 kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Diagram 4.6 Peningkatan Ketuntasan Nilai Siswa Gambar diagram ketuntasan belajar siswa di atas menunjukkan adanya peningkatan siswa yang memenuhi KKM yaitu siswa yang mendapat nilai di atas 76. Pada kondisi awal, sebanyak 24 atau sekitar 54% siswa yang mencapai ketuntasan nilai rata-rata di atas 76 dan 20 atau sekitar 45% siswa yang tidak mencapai ketuntasan nilai rata-ratadi bawah 76. Pada siklus I, sebanyak 32 atau sekitar 80% siswa yang mencapai ketuntasan nilai rata-rata di atas 76 dan 8 atau sekitar 20% siswa yang tidak mencapai ketuntasan nilai rata-ratadi bawah 76. Pada siklus II, sebanyak 40 atau sekitar 100% siswa yang mencapai ketuntasan nilai rata-rata di atas 76. Maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa telah tercapai. Untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata kita menggunakan uji-t. Uji-t yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
sebelum menggunakan metode kooperatif tipe STAD dan sesudah menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Rumus yang digunakan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata adalah sebagai berikut. 1) Mencari mean d= = = 7,2175 2) Mencari varians dan standar deviasi S2= =
–
Sd = √s2 –
=
= √173,102 = 13,15
= 173,10 3) Menentukan Hi dan Ho Hi = Ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Ho = Tidak ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa setelah menggunakan metode kooperatif tipe STAD. 4) Mencari t hitung t hitung =
= = 3,469416389
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
5) Menentukan t tabel t tabel = n – 1 = 40 – 1 = 39, maka t tabel = 2,017 6) Membuat kesimpulan Hasil uji-t Sampel Berpasangan menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel.Artinya, Ho ditolak. Dengan demikian kesipulannya adalah ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa setelah meggunakan metode kooperatif tipe STAD. Jadi, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang semakin meningkat baik, dari sebelum tindakan hingga tindakan I. Walaupun hasil penelian pada siklus I menunjukkan sudah adanya peningkatan, namun peneliti masih melanjutkan untuk mengadakan siklus II. Hasil penelitian siklus II menunjukkan adanya peningkatan pula.Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menunjukkan perbedaan rata-rata siklus I dan siklus II. 1) Mencari mean d= = = 15,59 2) Mencari varians dan standar deviasi –
S2 = = =
Sd = √s2 –
–
= √368,1292 = 0,812
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
= = = 368,129 3) Menentukan Hi dan Ho Hi = Ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I dibandingkan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus II. Ho = Tidak ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I dibandingkan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus II. 4) Mencari t hitung t hitung =
= = 3,025 5) Menentukan t tabel t tabel = n – 1 = 40 – 1 = 39, maka t tabel = 2,017 6) Membuat kesimpulan Hasil uji-t Sampel Berpasangan menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel. Artinya, Ho ditolak. Dengan demikian, kesipulannya adalah ada perbedaan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I dibandingkan nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus II. Nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus II jauh lebih baik dibanding nilai rata-rata menyimak siswa pada siklus I. Artinya nilai rata-rata menyimak siswa mengalami peningkatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui perbedaan rata-rata hitung siklus I dan siklus II. Hasilnya menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan.100% siswa tuntas artinya, nilai mereka di atas standar KKM yang ditetapkan, yaitu 76. Nilai rata-rata siklus I 80,49 meningkat menjadi 93,31 pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD sangat efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak berita untuk kelas VIII SMP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab V ini dipaparkan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga mengemukakan beberapa saran yang ditujukan kepada pihak sekolah, guru, dan peneliti lain.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD terbukti mampu meningkatkan keterampilan menyimak siswa. Kelas VIII C SMP Pagudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil menyimak siswa yang berupa hasil diskusi kelompok dan kuis. Melalui adanya hasil tes menyimak siswa, maka dapat dikatakan keterampilan menyimak siswa semakin membaik. Melalui pengamatan dapat diketahui bahwa setelah pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD, terjadi peningkatan. Berdasarkan analisis data, hasil tes menyimak siswa pada kondisi awal hanya terdapat 56% siswa yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi 72% siswa yang tuntas, dan pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 100% siswa yang mendapatkan nilai nilai tuntas. Hal itu berarti telah membuktikan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan telah tercapai. Dengan demikian, penggunaan metode ini sangat efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data bahwa sebagian besar siswa telah aktif selama proses pembelajaran. Pada siklus I hanya 70% siswa yang terlibat aktif, dan pada siklus II mengalami peningkatan 77,5% siswa terlibat aktif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran menyimak juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang peneliti kemukakan, yaitu sebagai berikut. a. Guru bahasa Indonesia dapat menerapkan metode pembelajaran yang peneliti gunakan dalam penelitian pada pembelajaran menyimak. b. Pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan sarana prasarana penunjang kegiatan menyimak siswa sehingga proses menyimak berjalan baik. c. Peneliti lain dapat mengadakan penelitian lain mengenai peningkatan pembelajaran menyimak dengan metode yang berbeda dengan mengaitkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini tentunya diharapkan akan dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasardan Menengah. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Gramedia. Hermawan, Herry. 2012. MenyimakKeterampilanBerkomunikasi Terabaikan. Yogyakarta: GrahaIlmu.
yang
Kurniati, Nia. 2008. Kompetensi Berbahasa Indonesia Untuk Kelas VII Sekolah menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Penerbitan Nasional. Kusnandar. 2008. Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Muda, Iskandar Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas: Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Malang: Bumi Aksara. . 2011. Melaksanakan PTK ItuMudah. Jakarta: BumiAksara. Nurbaya, Sitidan Nurhadi. 2011. Modul Pengembangan Pembelajaran Menyimak. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan Nasional 2011. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. . 2010. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Romli, M, AsepSyamsul. 2009. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: Rosda. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. . 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, danPraktik. Bandung: Nusa Media. Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suhandang, Kustadi. 2004. PengantarJurnalistik. Bandung: Nuansa. Sumadiria, AS Haris. 2008. Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalistik. Cetakan II. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Taniredja, H. Tukiran. 2011. Model-Model Pembelajaran inovatif. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Widharyanto, dkk. 2003. Student Active Learning Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, PBSID, FKIP,USD. Wiharyanto, A. Kardiyat. 2005. UniversitasSanata Dharma.
Teknik
Menulis
Berita.
Yogyakarta:
Wiriaatmaja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
: SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta : Bahasa Indonesia : VIII (Delapan) / 2 (Dua) : Mendengarkan 9. Memahami isi berita radio/televisi
Materi Pembelajaran
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Teknik Penilaian 9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa, di mana, kapan, dan bagaimana) yang didengar atau ditonton melalui radio/televisi
Cara menemukan pokok-pokok berita dan implementasinya
1. o Mendengarkan rekaman berita dari radio/TV o Mendiskusikan pokok2. pokok berita yang didengar dari rekaman o Menentukan pokokpokok berita o Menuliskan pokokpokok berita dengan ejaan yang benar
Alokasi Waktu
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mampu menjawab Tes tertulis pernyataan-pernyataan berkaitan dengan isi berita. Mampu menuliskan Tes tertulis pokok-pokok berita dengan ejaan yang tepat.
Bentuk Instrumen Uraian
Sumber Belajar
Contoh Instrumen 1.
Uraian 2.
Jawablah pertanyaan apa, mengapa, dimana, bagaimana, dan kapan yang menyangkut berita yang kalian simak! Temukan dan tuliskan pokokpokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
2 X 40’
TV/Radio/ Rekaman berita
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun (diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2
99
Siklus 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
: SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta : Bahasa Indonesia : VIII/ 2 : Mendengarkan 9. Memahami berita dari radio atau televisi. : 9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio atau televisi. : 1. Siswa mampu menemukan pernyataanpernyataan yang merupakan jawaban dari pertanyaan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana). 2. Siswa mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang tepat. : 4x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
:
B. Materi Pokok
Siswa mampu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio atau televisi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. : Pengertian berita dan pokok-pokok berita.
Kompetensi Dasar
Indikator
C. Uraian Materi Pokok : Berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat (KBBI,2008: 178).Unsur berita ada lima, biasa disebut 5W+1H yaitu: What (apa), Where (dimana), When (kapan), Who (siapa), Why (mengapa) dan How (bagaimana). What : Apa yang terjadi Where : Di mana peristiwa itu terjadi? When : Kapan peristiwa itu terjadi? Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Why : Mengapa peristiwa itu terjadi? How : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
100
:
Pertemuan Pertama Kegiatan dan Waktu
Alokasi waktu
Metode
Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. 2. Guru bertanya kepada siswa apakah kemarin atau hari ini, sebelum berangkat sekolah menyempatkan waktu untuk menonton berita di televisi atau mendengarkan siaran berita dari radio? 3. Guru bertanya kepada siswa, berita apa yang kalian simak? Kegiatan Inti
(5 menit)
1. Guru memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan siswa berkaitan materi yang akan dipelajarai bersama pada pertemuan kali ini, yaitu berita. Pertanyaan itu antara lain, apa pengertian berita yang kalian ketahui? 2. Guru menyampaikan kompetensi dasar, (70 menit) indikator, dan tujuan pembelajaran pertemuan kali ini. 3. Guru menjelaskan pengertian berita dan pokok-pokok berita (5W+ 1H). 4. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok 4-5 orang. Di dalam kelompok nanti
Ceramah
Kooperatif tipe STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
6.
7. 8. 9.
siswa diharapkan mampu bekerja sama, saling bertukar jawaban dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman anggota kelompoknya apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal latihan. Guru memutarkan video rekaman berita berjudul “SPBU Meledak dan Terbakar, Seorang Terluka” (durasi 48 detik) dan “Ledakan Tabung Gas di Warung Soto, Delapan Orang Mengalami Luka Bakar” (durasi 01:41). Siswa mencatat hal-hal yang penting yang terdapat dalam berita itu. Guru membagikan soal. Siswa mengerjakan soal secara kelompok Guru dan siswa mengevaluasi hasil diskusi. Kegiatan Penutup
1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang telah dipelajari ini. 3. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah kuis untuk menentukan siapa kelompok bintang dalam kelas itu.
(5 menit)
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Kedua Kegiatan dan Waktu Kegiatan Awal
Alokasi waktu
1. Guru mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. (5 menit) 2. Guru bertanya kepada siswa masih ingatkah berita apa yang disimak minggu lalu? Apa saja pokok-pokok berita yang terdiri dari 5W+1H itu? Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan bahwa pertemuan kali ini adalah kuis. 2. Guru meminta siswa untuk (70 menit) menyiapkan alat tulis dan menyiapkan diri mereka untuk menyimak dengan baik. 3. Guru memutarkan video rekaman berita berjudul “Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Peduli” (durasi 02:37) dan “Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat” (durasi 02.01), 4. Siswa mencatat hal-hal yang penting yang terdapat dalam berita itu (secara individu). 5. Guru membagikan soal (kuis). 6. Siswa mengerjakan soal (secara individu). 7. Guru dan siswa mengevaluasi hasil menyimak itu.
Metode
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang telah dipelajari ini.
(5 menit)
E. Media / Sumber Media : 1. Jurnalistik Praktis untuk Pemula 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia 3. Siaran Berita dari Liputan6 SCTV dan Fokus (Indosiar) F.
Penilaian : Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran.
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pernyataanpernyataan yang merupakan jawaban dari pertanyaan pokok-pokok berita.
Penilaian Teknik Penilaian Tes tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Berita 1 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan peristiwa itu terjadi? 3. Di mana peristiwa itu terjadi? 4. Mengapa peristiwa itu terjadi? 5. Bagaimana kondisi karyawan dan pembeli saat peristiwa itu terjadi? 6. Siapa nama korban dari peristiwa itu?
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Soal Berita 2 Apa isi berita itu? Kapan peristiwa itu terjadi? Di mana peristiwa itu terjadi? Mengapa peristiwa itu terjadi? Siapa saja korban dari peristiwa itu? Bagaimana polisi mengusut kasus ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Soal Berita 3 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan aksi saling contek itu terjadi? 3. Di mana saja aksi saling contek itu terjadi? 4. Mengapa aksi saling contek itu bisa terjadi saat UNAS? 5. Siapa yang membenarkan pendapat longgarnya pengawasan UNAS? 6. Bagaimana cara SMP N 5 Tasikmalaya, Jawa Barat mencegah kecurangan terjadi saat UNAS? Soal Berita 4 1. Apa isi berita itu? 2. Di mana peristiwa penyemprotan itu dilakukan? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengendalikan serangan serangga tomcat? 4. Kapan serangga tomcat umumnya menyerang warga desa Bugis, Buleleng, Bali? 5. Mengapa warga tidak tahu serangga tomcat? 6. Siapa nama korban serangan tomcat dalam berita itu? 2. Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang tepat.
Tes tertulis
Uraian
Temukan dan tuliskan pokokpokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Bentuk tes: tertulis No Aspek Penilaian Menjawab pertanyaan tentang isi berita 1 a. Semua benar (3) b. Sebagian besar benar (2) c. Sebagian besar salah (1) 2
3
Bobot 5
Menemukan pokok-pokok berita a. Tepat (3) b. Kurang tepat (2) c. Tidak tepat (1) Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang tepat. a. Tepat (3) b. Kurang tepat (2) c. Tidak tepat (1)
Nilai
5
5
Keterangan: Skor maksimal = 3 (3 × 5) = 45 Nilai akhir :
Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal
Mengetahui, Guru Mapel Bhs Indonesia.
Jumat, 4 Mei 2012 Peneliti,
(__________________________) NIP / NIK : ..........................
(_______________________) NIM : ..........................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3
106
Siklus 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) NamaSekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
: SMP PangudiLuhur 1 Yogyakarta : Bahasa Indonesia : VIII/ 2 : Mendengarkan 9. Memahamiberitadari radio atautelevisi. : 9.1 Menemukanpokok-pokokberita (apa, siapa, di mana, mengapa, danbagaimana) yang didengardanatauditontonmelalui radio atautelevisi. : 1. Siswamampumenemukanpernyataanpernyataan yang merupakanjawabandaripertanyaanpokokpokokberita (apa, siapa, di mana, mengapa, danbagaimana). 2. Siswamampumenuliskanpokokpokokberitadenganejaan yang tepat. : 4x 40 menit (2 x pertemuan)
A. TujuanPembelajaran
:
B. MateriPokok C. UraianMateriPokok
Siswamampumenemukanpokok-pokokberita (apa, siapa, di mana, mengapa, danbagaimana) yang di dengardanatauditontonmelalui radio atautelevisidenganmenjawabpertanyaanpertanyaan. : Pokok-pokokberita. :
KompetensiDasar
Indikator
Berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat (KBBI,2008: 178).Unsur berita ada lima, biasa disebut 5W+1H yaitu: What (apa), Who (siapa), Where (dimana), When (kapan), Why (mengapa) dan How (bagaimana). What : Apa yang terjadi Where : Di manaperistiwaituterjadi? When : Kapanperistiwaituterjadi? Who : Siapa yang terlibatdalamperistiwaitu? Why : Mengapaperistiwaituterjadi? How : Bagaimanaperistiwaituterjadi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
D. Langkah-LangkahPembelajaran : PertemuanPertama KegiatandanWaktu
Alokasiwa ktu
Metode
KegiatanAwal 1. Guru mengucapkansalamdanmengecekkehadiransisw a. (5 menit) 2. Guru bertanyakepadasiswaapakahmasihingatdenganb erita yang disimakbersamaminggulalu? Beritaapaitu? KegiatanInti 1. Guru menyampaikankompetensidasar, indikator, dantujuanpembelajaranpertemuan kali ini. 2. Guru mengulaskembalimateripokokpokokberita. 3. Guru memintasiswauntukmembentukkelompok 4-5 orang. 4. Guru memutarkan video rekamanberitaberjudul “Tol BSD DitutupAkibatBanjir”(durasi 02:11). 5. Siswamencatathal-hal yang penting yang terdapatdalamberitaitu. 6. Guru membagikansoal. 7. Siswamengerjakansoalsecarakelompokdengand iskusi. 8. Guru dansiswamengevaluasihasildiskusi.
(70 menit)
KegiatanPenutup 1. Guru dansiswamenyimpulkanmateri yang telahdisampaikan. (5 menit) 2. Guru bersamasiswamelakukanrefleksiataspelajaran yang telahdipelajariini.
Ceramah Kooperatiftip e STAD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PertemuanKedua KegiatandanWaktu
Alokasi waktu
Met ode
KegiatanAwal 1. Guru mengucapkansalamdanmemeriksakehadiransiswa. 2. Guru bertanyakepadasiswamasihingatkahberitaapa yang disimakpadapertemuansebelumnya?Apasajapokok(5 menit) pokokberita yang terdiridari 5W+1H itu?
1. 2.
3.
4. 5. 6. 7.
KegiatanInti Guru menjelaskanbahwapertemuan kali iniadalahkuis. Guru memintasiswauntukmenyiapkanalattulisdanmenyiapkandiri merekauntukmenyimakdenganbaik. Guru memutarkan video “IbuTegaSiramkan Air PanaskeAnaknyaSendiri” (durasi 02:13) dan “Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon” (durasi 01:54). Siswamencatathal-hal yang penting yang terdapatdalamberitaitu (secaraindividu). Guru membagikan soal (kuis). Siswa mengerjakan soal (secara individu). Guru dan siswa mengevaluasi hasil menyimakitu.
(70 menit)
KegiatanPenutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah (5 menit) disampaikan. 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang telah dipelajar ini.
E. Media/Sumber Media
: 1. Jurnalistik Praktis untuk Pemula 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia 3. Siaran Beritadari Liputan6 SCTV dan Fokus (Indosiar)
F. Penilaian : Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menemukan pernyataan-pernyataan yang merupakan jawaban dari pertanyaan pokokpokok berita.
Teknik Penilaian Tes tertulis
109
Penilaian Bentuk Instrumen Penilaian Uraian Soal Berita1 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan banjir itu terjadi? 3. Di mana banjir itu terjadi? 4. Mengapa banjir itu terjadi? 5. Bagaimana tindakan pengelola tol untuk menghindari kemacetan yang lebih serius? 6. Siapa yang mengeluhkan adanya banjir di jalur tol itu? Soal Berita 2 1. Apa isi berita itu? 2. Siapa nama anak itu? 3. Mengapa Ibu itu tega menyiram air panas padaanaknya? 4. Di mana peristiwa itu terjadi? 5. Kapan peristiwa itu terjadi? 6. Bagaimana awal cerita nasib buruk Chintya? Soal Berita 3 1. Apa isi beritaitu? 2. Di mana peristiwa itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan yang tepat.
Tes tertulis
Uraian
110
terjadi? 3. Sejak kapan mereka harus belajar di bawah pohon? 4. Mengapa mereka tidak belajar di ruang kelas? 5. Siapa nama siswa SD N Babakan 04 yang mengeluhkan kondisi sekolahnya yang rusak dalam berita itu? 6. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah terkait beberapa ruang kelas yang rusak agar mendapat tanggapan dan bantuan dari pemerintah? Temukan dan tuliskan pokokpokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
Bentuk tes: tertulis
No Aspek Penilaian 1 Menjawab pertanyaan tentang isi berita a. Semua benar (3) b. Sebagian besar benar (2) c. Sebagian besar salah (1) 2 Menemukan pokok-pokok berita a. Tepat (3) b. Kurang tepat (2) c. Tidak tepat (1) 3 Mampu menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan
Bobot 5
5
5
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
yang tepat. a. Tepat (3) b. Kurang tepat (2) c. Tidak tepat (1) Keterangan: Skor maksimal = 3 (3 × 5) = 45 Nilai akhir :
Skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
Mengetahui, Guru Mapel Bhs Indonesia.
Jumat, 18 Mei 2012 Peneliti,
(__________________________) NIP / NIK : ..........................
(_______________________) NIM : ..........................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4
112
LEMBAR SOAL SIKLUS I
BERITA 1 “SPBU Meledak dan Terbakar ; Seorang Terluka” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan peristiwa itu terjadi? 3. Di mana peristiwa itu terjadi? 4. Mengapa peristiwa itu terjadi? 5. Bagaimana kondisi karyawan dan pembeli saat peristiwa itu terjadi? 6. Siapa nama korban dari peristiwa itu? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
BERITA 2 “Ledakan Tabung Gas di Warung Soto, Delapan Orang Mengalami Luka Bakar” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan peristiwa itu terjadi? 3. Di mana peristiwa itu terjadi? 4. Mengapa peristiwa itu terjadi? 5. Siapa saja korban dari peristiwa itu? 6. Bagaimana cara polisi mengusut kasus ini? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
BERITA 3 “Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Perduli” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan aksi saling contek itu terjadi? 3. Di mana saja aksi saling contek itu terjadi? 4. Mengapa aksi saling contek itu bisa terjadi saat UNAS? 5. Siapa yang membenarkan pendapat longgarnya pengawasan UNAS? 6. Bagaimana cara SMP N 5 Tasikmalaya, Jawa Barat mencegah kecurangan terjadi saat UNAS? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
BERITA 4 “Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Di mana peristiwa penyemprotan itu dilakukan? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengendalikan serangan serangga tomcat? 4. Kapan serangga tomcat umumnya menyerang warga desa Bugis, Buleleng, Bali? 5. Mengapa warga tidak tahu serangga tomcat? 6. Siapa nama korban serangan tomcat dalam berita itu? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5
114
LEMBAR SOAL SIKLUS II
BERITA 1 “Tol BSD Ditutup Akibat Banjir” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Kapan banjir itu terjadi? 3. Di mana banjir itu terjadi? 4. Mengapa banjir itu terjadi? 5. Bagaimana tindakan pengelola tol untuk menghindari kemacetan yang lebih serius? 6. Siapa yang mengeluhkan adanya banjir di jalur tol itu? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
BERITA 2 “Ibu Tega Siramkan Air Panas ke Anaknya Sendiri” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Siapa nama anak itu? 3. Mengapa Ibu itu tega menyiram air panas pada anaknya? 4. Di mana peristiwa itu terjadi? 5. Kapan peristiwa itu terjadi? 6. Bagaimana awal cerita nasib buruk Chintya? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
BERITA 3 “Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon” Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan informasi yang terdapat dalam rekaman video berita yang kalian simak! 1. Apa isi berita itu? 2. Di mana peristiwa itu terjadi? 3. Sejak kapan mereka harus belajar di bawah pohon? 4. Mengapa mereka tidak belajar di ruang kelas? 5. Siapa nama siswa SD N Babakan 04 yang mengeluhkan kondisi sekolahnya yang rusak dalam berita itu? 6. Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah terkait beberapa ruang kelas yang rusak agar mendapat tanggapan dan bantuan dari pemerintah? 7. Temukan dan tuliskan pokok-pokok berita itu dengan ejaan yang tepat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6
116
KUNCI JAWABAN
Siklus 1 BERITA 1 1. SPBU di Kabupaten Serdang, Bedagai, Sumatera Utara meledak dan terbakar. 2. Sabtu petang. 3. Di Kabupaten Kabupaten Serdang, Bedagai, Sumatera Utara. 4. Peristiwa itu terjadi diduga karena meteran pengisian minyak premium yang tiba-tiba mengeluarkan api dan menyambar jerigen berisi bensis di bawahnya. 5. Mereka panik dan berhamburan keluar SPBU untuk menyelamatkan diri. 6. Muksin. 7. Pokok-pokok berita: Apa
: Peristiwa SPBU
di Kabupaten Serdang, Bedagai,
Sumatera Utara meledak dan terbakar. Di mana
: Di Kabupaten Kabupaten Serdang, Bedagai, Sumatera
Utara. Kapan
: Sabtu petang.
Siapa
: Muksin.
Mengapa
: Peristiwa itu terjadi diduga karena meteran pengisian
minyak premium yang tiba-tiba mengeluarkan api dan menyambar jerigen berisi bensis di bawahnya. Bagaimana
: Mereka panik dan berhamburan keluar SPBU untuk
menyelamatkan diri.
BERITA 2 1. Ledakan tabung gas elpiji di sebuah warung soto di menimbulkan delapan orang mengalami luka bakar. 2. Peristiwa itu terjadi sore kemarin. 3. Peristiwa itu terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
Semarang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
4. Peristiwa itu terjadi karena kebocoran gas elpiji di dapur yang kemudian tersulut api tungku yang sedang memasak soto. 5. Korban dari peristiwa ini yaitu: Darsun (karyawan warung soto), istri Mulyono (pemilik warung soto), dan rekan Darsun (karyawan soto). 6. Polisi menyita 3 tabung gas elpiji 12 kilogram dan sebuah jaket yang terbakar. 7. Pokok-pokok berita: Apa
: Ledakan tabung gas elpiji di sebuah warung soto di
Semarang yang menimbulkan delapan orang mengalami luka bakar. Di mana
: Di Semarang, Jawa Tengah.
Kapan
: Sore kemarin.
Siapa
: Darsun (karyawan warung soto), istri Mulyono
(pemilik warung soto), dan rekan Darsun (karyawan soto). Mengapa
: Peristiwa itu terjadi karena kebocoran gas elpiji di
dapur yang kemudian tersulut api tungku yang sedang memasak soto. Bagaimana
: Polisi menyita 3 tabung gas elpiji 12 kilogram dan
sebuah jaket yang terbakar.
BERITA 3 1. Peserta UN menyontek saat UNAS. 2. Hari kedua UN. 3. Di Ponorogo, Jawa Timur, dan di Purworejo, Jawa Tengah. 4. Peristiwa itu terjadi karena longgarnya pengawasan. 5. Inde Bunga. 6. Dengan memasang kamera pengintai/ CCTV. 7. Pokok-pokok berita: Apa
: Peserta UN menyontek saat UNAS.
Di mana
: Di Ponorogo, Jawa Timur, dan di Purworejo, Jawa
Tengah. Kapan
: Hari kedua UN.
Siapa
: Inde Bunga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Mengapa
: Peristiwa itu terjadi karena longgarnya pengawasan.
Bagaimana
: Dengan memasang kamera pengintai/CCTV.
BERITA 4 1. Serangan tomcat di Surabaya dan Bali. 2. Di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. 3. Untuk melakukan pengendalian serangga tomcat, Dinas Kota Surabaya melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida nabati, yang terbuat dari daun mimbau, serai, dan laos. 4. Umumnya tomcat menyerang warga saat mereka beristirahat . 5. Karena bentuknya mirip dengan semut. 6. Suhadi. 7. Pokok-pokok berita: Apa
: Serangan tomcat di Surabaya dan Bali.
Di mana
: Di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Kapan
: Umumnya tomcat menyerang warga saat mereka
beristirahat . Siapa
: Suhadi.
Mengapa
: Karena bentuknya mirip dengan semut.
Bagaimana
: Dinas Kota Surabaya melakukan penyemprotan
dengan menggunakan pestisida nabati, yang terbuat dari daun mimbau, serai, dan laos.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7
119
KUNCI JAWABAN
Siklus 2 BERITA 1 1. Banjir di ruas jalan tol lingkar luar BSD menyebabkan kemacetan. 2. Rabu sore. 3. Di ruas jalan tol lingkar luar BSD. 4. Peristiwa itu terjadi karena kondisi jalan yang berada di daerah resapan air, juga diduga karena buruknya sistem drainase.
5. Menutup sementara jalan tol BSD. 6. Sejumlah pengguna tol. 7. Pokok-pokok berita: Apa
: Banjir di ruas jalan tol lingkar luar BSD menyebabkan
kemacetan. Di mana
: Di ruas jalan tol lingkar luar BSD.
Kapan
: Rabu sore.
Siapa
: Sejumlah pengguna tol.
Mengapa
: Karena Kondisi jalan yang berada di daerah resapan air,
juga diduga karena buruknya sistem drainase.
Bagaimana
: Menutup sementara jalan tol BSD.
BERITA 2
1. Kekerasan pada anak yang dilakukan oleh ibu kandung dengan menyiramkan air panas. 2. Chintya. 3. Karena Chintya menggoda adiknya yang sedang tidur. 4. Kampung Ciracas, Jakarta Timur. 5. Siang tadi. 6. Nasib buruk itu berawal dari perceraian kedua orang tua Cintya. 7. Pokok-pokok berita:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Apa
120
: Kekerasan pada anak yang dilakukan oleh ibu
kandung dengan menyiramkan air panas. Di mana
: Di kampung Ciracas, Jakarta Timur.
Kapan
: Siang tadi.
Siapa
: Chintya.
Mengapa
: Karena Chintya menggoda adiknya yang sedang tidur.
Bagaimana
: Nasib buruk itu berawal dari perceraian kedua orang
tua Cintya.
BERITA 3 1. Sekolah rusak, siswa belajar di bawah pohon. 2. Peristiwa itu terjadi SD N Babakan 04 Kecamatan Tejo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 3. Sejak awal tahun ajaran. 4. Mereka tidak belajar di ruang kelas karena ruang kelas rusak dimakan rayap. 5. Sumirah. 6. Dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bogor. 7. Pokok-pokok berita: Apa
: Sekolah rusak, siswa belajar di bawah pohon.
Di mana
: Di di SD N Babakan 04 Kecamatan Tejo, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Kapan
: Sejak awal tahun ajaran.
Siapa
: Sumirah.
Mengapa
: Karena ruang kelas rusak dimakan rayap.
Bagaimana
: Dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan ke
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bogor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 8 Transkrip Berita Siklus I
BERITA 1 SPBU Meledak dan Terbakar, Seorang Terluka Liputan 6 SCTV
11/03/2012
Liputan6.com, Medan: Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu (10/3) petang, meledak dan terbakar. Seorang karyawan terluka bakar di bagian tangan dan wajah. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kebakaran diduga dipicu meteran pengisian minyak premium yang tiba-tiba mengeluarkan api dan menyambar jerigen berisi bensin di bawahnya. Api pun langsung berkobar membakar pompa meteran dan memicu ledakan. Sejumlah karyawan dan pembeli langsung panik dan berhamburan keluar SPBU menyelamatkan diri. Namun, naas Muksin, salah seorang karyawan SPBU, mengalami luka bakar di bagian tangan dan wajah dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Beruntung api cepat dipadamkan hingga tidak merambat ke pompa bensin lainnya. BERITA 2 Ledakan Tabung Gas di Warung Soto, Delapan Orang Mengalami Luka Bakar PATROLI
26/03/2012
Indosiar.com, Semarang - (Senin, 26.03.2012) Tabung gas elpiji kembali memakan korban. Minggu (25/03) sore, tabung gas ukuran 12 kilogram disebuah warung soto di Semarang, Jawa Tengah, meledak dan membuat sedikitnya 8 orang, termasuk pemilik warung mengalami luka bakar. Darsun, salah seorang karyawan warung ini tentu saja tak menyangka, ia akan mengalami nasib seperti ini. Kulitnya sebagian mengelupas akibat jilatan api dari ledakan tabung gas ini. Selain Darsun, korban lain dari peristiwa di Jalan Puri Anjasmoro, Kelurahan Karangayu, Semarang Barat ini yakni istri Mulyono, si pemilik warung dan rekan Darsun sesama karyawan warung. Menurut salah seorang karyawan, penyebab kebakaran dari kebocoran gas elpiji di dapur yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
kemudian tersulut api tungku yang sedang memasak soto. Dua unit mobil pemadam kebakaran dengan belasan petugas yang datang berhasil memadamkan api yang sempat membakar bangunan warung. Polisi menyita 3 tabung gas elpiji 12 kilogram dan sebuah jaket yang terbakar untuk pengusutan kasus ini. (Agus Hermanto/Sup) BERITA 3 Peserta Ujian Mencontek, Pengawas Tak Peduli Liputan 6 SCTV
24/04/2012
Liputan6.com, Ponorogo: Hari kedua ujian nasional tingkat SMP, Selasa (24/4), diwarnai aksi saling contek para peserta. Sejumlah peserta bahkan bebas mengobrol tanpa ditegur meski ada pengawas di tiap ruang ujian. Namun di tempat lain, peserta tidak berkutik karena ruangan dilengkapi kamera CCTV. Beginilah situasi di salah satu SMP di Ponorogo, Jawa Timur di hari kedua Ujian Nasional. Sejumlah peserta ujian ngobrol dan saling menyontek. Pengawas sebenarnya ada, tapi mereka tidak menegur sehingga terkesan membiarkan kecurangan itu. Longgarnya pengawasan itu dibenarkan salah seorang peserta ujian. Contek-menyontek juga dilakukan peserta Ujian Nasional di sebuah SMP Negeri di Purworejo, Jawa Tengah. Seorang siswi berusaha menyontek dengan membuka lembaran kertas kecil di pangkuannya yang diduga sudah dipersiapkan sebelum ujian berlangsung. Di saat yang sama, sejumlah peserta lain malah mengobrol. Entah tau atau tidak, pengawas ujian membiarkan saja kecurangan itu. Guna mencegah kecurangan seperti menyontek, sepuluh ruang ujian di SMP Negeri 5 Tasikmalaya, Jawa Barat, dipasangi kamera pengintai atau CCTV. Kamera-kamera itu dihubungkan ke sejumlah monitor di sebuah ruang. Di ruang itulah para pengawas terus memantau gerak-gerik para peserta ujian. Para peserta yang berniat curang tapi menyadari adanya kamera pengintai tak berkutik. Meski dilengkapi CCTV, setiap ruang ujian tetap diawasi secara langsung oleh dua orang pengawas. Ujian nasional tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah atau sederajat tahun 2012 diikuti oleh sekitar 3,7 juta pelajar, digelar mulai Senin kemarin (23/4) hingga Kamis mendatang. Mata pelajaran yang diujikan ialah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Ujian susulan akan digelar pada 30 April, 1 Mei, 3 Mei, dan 4 Mei mendatang. (ALI/YUS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
BERITA 4 Penyemprotan Sebagai Upaya Atasi Serangan Tomcat FOKUS
26/03/2012
Indosiar.com, Surabaya - (Senin, 26.03.2012) Serangan serangga tomcat di Surabaya kian meluas. Senin pagi serangga tomcat juga menyerang pusat pemerintahan di kota Surabaya, seperti di Gedung Negara Grahadi. Ratusan serangga tomcat yang menyerang di gedung negara Grahadi ini menyebar diluar halaman seperti di rumput, selokan dan taman bunga. Untuk melakukan pengendalian serangga tomcat, dinas pertanian kota Surabaya melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida nabati, yang terbuat dari daun mimbau, serai dan laos. Di Desa Bugis, Buleleng, Bali, 9 orang warganya terserang tomcat yang banyak dijumpai dilingkungan sekitar rumah warga. Kulit yang terkena cairan tomcat melepuh dan gosong. Umumnya tomcat menyerang warga desa saat mereka beristirahat. Warga tidak tahu serangga tomcat karena bentuknya mirip semut. Warga juga belum paham cara mengatasi atau menghindari cairan tomcat agar kulitnya tidak melepuh. Pihak dinas pertanian Provinsi Bali menyatakan, baru dua wilayah kabupaten yang ditemukan adanya serangan tomcat, yakni di kotamadya Denpasar dan Kabupaten Buleleng, Bali. (Sri Rama/Riadi Sulhi/Sup)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9
124
Transkrip Berita Siklus II
BERITA 1 Tol BSD Ditutup Akibat Banjir FOKUS
20/04/2012
Indosiar.com,Tangerang - (Jumat, 20.04.2012) Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya, Rabu sore, menyebabkan banjir di ruas jalan tol lingkar luar BSD. Akibat banjir ini, ratusan kendaraan terjebak kemacetan panjang hingga belasan kilometer. Untuk menghindari kemacetan yang lebih serius, pengelola menutup sementara jalan tol BSD. Inilah situasi jalan tol lingkar luar di kawasan BSD, setelah direndam banjir setinggi satu meter, sejak Rabu sore. Banjir yang menggenangi ruas jalan tol di kilometer 8 ini menyebabkan jalan tidak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, banyak kendaraan yang terjebak kemacetan. Hingga pukul sembilan malam, antrian kendaraan sudah mencapai belasan kilometer. Banjir yang sudah berulang kali terjadi ini, selain disebabakan oleh kondisi jalan yang berada di daerah resapan air, juga diduga karena buruknya sistem drainase. Hanya kendaraan besar dan tinggi yang bisa melewati ruas jalan tol yang terendam. Meski demikian, hampir semua kendaraan memilih berhenti, menunggu air surut. Sejumlah kendaraan yang nekad menerobos genangan air, mogok di tengah jalan dan harus diderek. Sejumlah mobil yang melintas saat jam pulang kantor dari Bintaro menuju BSD maupun arah sebaliknya, harus memutar arah di dalam tol. Sedangkan pengguna tol yang akan masuk pintu tol BSD, terpaksa mencari jalan alternatif. Sejumlah pengguna tol mengeluhkan terulangnya banjir yang merendam tol jorr BSD ini, karena membuat aktivitas mereka terganggu. Hingga pukul 10 malam, pintu tol Pondok Ranji dan Pondok Aren Dua, masih ditutup karena genangan air, belum juga surut. (Mas Ibnu Syamsuri/Sup)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
BERITA 2 Kekerasan Pada Anak, Ibu kandung Tega Siramkan Air Panas ke Anaknya Liputan 6 SCTV
28/04/2012
Liputan6.com, Jakarta Timur. Kekerasan dalam keluarga kembali terjadi dan kali ini menimpa seorang anak yang disiram air panas oleh ibu kandungnya sendiri. Data KPAI menyebutkan kekerasan anak cenderung meningkat karena tekanan hidup menjadi salah satu penyebabnya. Kampung Ciracas, Jakarta Timur siang tadi sedikit ribut. Salah seorang warganya tega menyiksa anak kandungnya sendiri dengan menyiram air panas. Chyntia bocah bermur 10 tahun inilah korbannya. Kaki kanannya harus diperban karena melepuh. Chyntia disiram air panas ibu kandungnya sendiri hanya karena Chyntia menggoda adiknya yang sedang tidur. Tetangga bercerita, nasib buruk yang diawali Chyntia berawal dari perceraian orang tuanya. Fenomena kekerasan pada anak sudah sering didengar. Apa sebenarnya yang terjadi dengan masyarakat kita? Data dari KPAI kekerasan pada anak terus meningkat dari tahun lalu yang angkanya mencapai ribuan kasus. Pelakunya justru dari lingkungan terdekat seperti kerabat atau keluarga sendiri. Faktor tekanan hidup menjadi salah satu pemicunya. BERITA 3 Sekolah Rusak, Siswa Belajar di Bawah Pohon Liputan 6 SCTV
30/04/2012
Liputan6.com, Bogor: Belajar di bawah pohon maupun di kelas merangkap gudang dan dapur terpaksa dijalani para siswa Sekolah Dasar Negeri Babakan 04 di Bogor, Jawa Barat. Bangunan sekolah yang sudah lebih dari setahun rusak parah, hingga kini tidak mendapat perhatian apalagi diperbaiki. Sekolah dimulai. Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Babakan 04 Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barar, begitu bersemangat mengikuti pelajaran meski dilakukan di ruang terbuka di bawah pohon. Belajar seperti ini sudah mereka lakukan sejak awal tahun ajaran. Ruang kelas yang rusak dimakan rayap adalah alasan kenapa para siswa tidak lagi belajar di ruang kelas. Suminah, siswi SD mengaku, kondisi semakin parah jika hujan turun. Pihak sekolah dengan terpaksa akan meliburkan mereka agar murid-murid belajar di rumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Ruang kelas hanya diperuntukan bagi siswa kelas 1 dan 2, itupun secara bergiliran. Pihak sekolah juga harus memutar otak memanfaatkan sisa dua ruang kelas yang ada. Karenanya kenyamanan belajar terpaksa dikorbankan. Lantaran jauh dari pusat pemerintahan, membuat sekolah ini luput dari perhatian. Surat pemberitahuan memang sudah berulang kali dikirimkan ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bogor. Namun sejauh ini tak pernah ada tanggapan, apalagi upaya perbaikan yang begitu dinanti-nantikan. (MEL).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Lampiran 10 PEDOMAN JURNAL SISWA PADA SIKLUS 1 DAN SIKLUS II Nama Siswa : Kelas/ No. Absen : Hari, tanggal : 1. Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ? (Ya/ Tidak) Apa alasannya? ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 2. Apakah penjelasan guru mengenai metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran menyimak berita sudah cukup jelas dan mudah dipahami? (Ya/ Tidak) Apa alasannya? ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 3. Apakah Anda merasa kesulitan ketika melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)? (Ya/ Tidak) Apa alasannya? ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 4. Apakah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat membantu mempermudah Anda dalam memahami dan menemukan pokok-pokok berita (5W+1H) khususnya aspek “bagaimana”? (Ya/ Tidak) Apa alasannya? ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 5. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)? (Senang/ Tidak) Apa alasannya? ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 6. Tuliskan pesan, kesan, maupun saran Anda terhadap pembelajaran menyimak berita yang telah dilakukan menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)! ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 11 PEDOMAN JURNAL GURU SIKLUS 1 DAN SIKLUS II Guru Pengampu : Hari, tanggal : 1. Bagaimanakah kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)? Jawab: ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 2. Bagaimanakah keseriusan siswa ketika mengikuti pelajaran menyimak berita dengan menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)? Jawab: ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran menyimak yang dilakukan dengan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)? Jawab: ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 4. Bagaimanakah perilaku siswa pada saat pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berlangsung? Jawab: ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 5. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap tugas pada pembelajaran menyimak berita yang diberikan oleh guru? Jawab: ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………… 6. Jelaskan kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) berlangsung? Jawab: ………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Lampiran 12 DAFTAR NILAI SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami isi berita dari radio/ televisi Kompetensi Dasar : Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang di dengar atau ditonton melalui radio/ televisi. KKM: 76 No. NIS NAMA SISWA NILAI KETERANGAN 1. 12481 Alberta Agustina Hosea Wuri 88 TUNTAS 2. 12482 Albertus Bisma Wisnumurti Apriandaru 68 TIDAK TUNTAS 3. 12483 Alexandra Nadia Pramestya 85 TUNTAS 4. 12484 Alvian Bima Putra 88 TUNTAS 5. 12485 Anasthasia Lioba Vidia Swasty Indria 81 TUNTAS Putri 6. 12486 Andreas Giovan Advenda Indrianto 70 TIDAK TUNTAS 7. 12487 Antonius Pandu Nugroho 70 TIDAK TUNTAS 8. 12488 Benedicta Sekar Putri Dewantari 88 TUNTAS 9. 12489 Benedictus Angga Pradipta Pudyatmoko 71 TIDAK TUNTAS 10. 12490 Brigitta Sekar Winda Saputra 60 TIDAK TUNTAS 11. 12491 Diva Masula Pramusita Ngamel 81 TUNTAS 12. 12492 Feby Priskila Fransie 88 TUNTAS 13. 12493 Gabriel Alexandro Tobias 80 TUNTAS 14. 12494 Gertrud Galing Turida 81 TUNTAS 15. 12495 Hilaria Erika Dwi Kusumaningrum 75 TIDAK TUNTAS 16. 12496 I Made Christian Wiranata Rediana 61 TIDAK TUNTAS 17. 12497 Ignasius Adhitya Ivan Lenka Alvita 75 TIDAK TUNTAS 18. 12498 Ignatius Widyo Danurdoro 75 TIDAK TUNTAS 19. 12499 Josephine Veda Mahendrayani 71 TIDAK TUNTAS 20. 12500 Jhosua Aljamo Christ Prasetya 71 TIDAK TUNTAS 21. 12501 Krissanti Dewi Danudibroto 80 TUNTAS 22. 12502 Lucia Yuriko Magdalena Silitonga 70 TIDAK TUNTAS 23. 12503 Margarete Theda Kalyca Krisandini 80 TUNTAS 24. 12504 Maria Ari Kandela 80 TUNTAS 25. 12505 Maria Christy Monicasari 80 TUNTAS 26. 12506 Maria Engelina Hartono 91 TUNTAS 27. 12507 Markus Afrie Indratama 81 TUNTAS 28. 12508 Michelle Angela Tiara Rotty 70 TIDAK TUNTAS 29. 12509 Monica Christella Chandra 85 TUNTAS 30. 12510 Paskah Rico Pratama Sudibyo 75 TIDAK TUNTAS 31. 12511 Rahajeng Fitria Wahyuniputri 78 TUNTAS 32. 12512 Rwin Allen Vickery 78 TUNTAS 33. 12513 Satrio Pinandito Sudarmawan 65 TIDAK TUNTAS 34. 12514 Sava Dekatanaya Sargga Pawitra 75 TIDAK TUNTAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
12515 12516 12517 12518 12519 12520 12626 12629 12631 12632
L = 20 P = 24
Stefanus Christian Diyaneswara Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh Pramesti Pramatatya Damarjati
78 80 71 75 78 78 80 61 91 55
130
TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Lampiran 13 Pedoman Wawancara Guru Bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Nama Guru Guru Kelas
: ……………………………… :……………………………….
1. Berdasarkan empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), manakah keterampilan berbahasa yang mengalami hambatan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 8 Semester II? Jawab: ………………………………………………………………………….. 2. Berapakah KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran bahasa Indonesia? Jawab: ………………………………………………………………………………….. 3. Kompetensi Dasar mana dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 8 Semester 2 yang menunjukkan hasil pembelajaran siswa di bawah standar KKM yang telah ditentukan? Jawab: ………………………………………………………………………………….. 4. Hambatan-hambatan seperti apa yang Ibu temui dalam proses pembelajaran pada Kompetensi Dasar itu? Jawab: ………………………………………………………………………………….. 5. Metode pembelajaran apa yang biasanya Ibu gunakan dalam pembelajaran Kompetensi Dasar tersebut? Jawab: ………………………………………………………………………………….. 6. Apakah Ibu pernah mencoba metode pembelajaran lain selain menggunakan metode yang disebutkan di atas? Jika “ya” metode apa itu? Jawab: ………………………………………………………………………………….. 7. Sumber dan media apa saja yang telah Ibu gunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada Kompetensi Dasar yang belum dapat tercapai secara maksimal tadi? Jawab: ………………………………………………………………………………….. 8. Apa harapan Ibu terkait dengan keinginan peneliti untuk melakukan penelelitian guna meningkatkan Kompetensi Dasar yang belum tercapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 8 Semester 2 ini? Jawab: …………………………………………………………………………………..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lampiran 14 DAFTAR HADIR SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
NIS 12481 12482 12483 12484 12485 12486 12487 12488 12489 12490 12491 12492 12493 12494 12495 12496 12497 12498 12499 12500 12501 12502 12503 12504 12505 12506 12507 12508 12509 12510 12511 12512 12513 12514 12515 12516 12517 12518 12519 12520 12626 12629 12631 12632
Nama Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya Alvian Bima Putra Anasthasia Lioba Vidia Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri Benedictus Angga Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula Pramusita N. Feby Priskila Fransie Gabriel Alexandro Tobias Gertrud Galing Turida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda M. Jhosua Aljamo Christ Prasetya Krissanti Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S. Margarete Theda Kalyca K. Maria Ari Kandela Maria Christy Monicasari Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico Pratama Sudibyo Rahajeng Fitria W. Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya Sargga P. Stefanus Christian D. Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh P. Pramatatya Damarjati
Siklus I 4/05/12 11/05/12 . . . . S . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I I S . . . . S . . . . . . . . . . . . . S . . . . S S
Siklus II 18/05/12 21/05/12 . S . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . S . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I . S S . . . . . . . . . . . . . . . . . . S S
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Lampiran 15 Nilai Siswa Pada Siklus I
Nama
kel
SB/ T 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Alberta A. Albertus Bisma Alexandra N. Alvian Bima Anasthasia L. Andreas G. Antonius Pandu Benedicta S. Benedictus A. Brigitta Sekar Diva Masula Feby Priskila Gabriel A. Gertrud Galing Hilaria Erika I Made C. Ignasius A. Ignatius Widyo Josephine Veda
3 4 2 2 5 3 1 2 1 2 5 1 3 1 4 1 5 4
-
SBB/ KT 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
SBS/ TT
SB/ T
SBB/ KT
SBS/ TT
Menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan tepat SB/ T
2 -
3 -
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
-
-
2 2 -
2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2
3 2 2
SBB/ KT
3 2
SBS/ TT
-
6 7 7 7 7 6 6 7 6 7 7 6 6 6 7 6 7 7
Nilai
No
Menjawab pertanyaan tentang isi berita
Aspek Penilaian Menemukan pokok-pokok berita
Total skor
Nilai diskusi kelompok
66,6 77,7 77,7 77,7 77,7 66,6 66,6 77,7 66,6 77,7 77,7 66,6 66,6 66,6 77,7 66,6 77,7 77,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Jhosua Aljamo Krissanti Dewi Lucia Yuriko Margarete T. Maria Ari Maria Christy Maria E. Markus Afrie Michelle A. Monica C. Paskah Rico Rahajeng F. Rwin Allen Satrio Pinandito Sava D. Stefanus C. Veronica Geta Yoanes Leo Yohanes C. Yosevin Sekar Yosia Damar Putri Anindya Helena Corelly Stefanie Ghea Pramatatya D.
3 3 4 5 5 5 4 4 2 1 5 1 1 2 4 3 2 3 3 4 2 5 -
-
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 -
3
2 2 2
2 2 3
2 2
3 3
-
3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 -
3 -
-
2 2 -
-
-
3 2 2 2
3
-
6 6 7 7 7 7
3 3 3
2 2 2
-
134
-
3 3 -
-
-
7 7 6 7 6 6 7 7 7 7 6 6 7 7 7 -
66,6 66,6 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 66,6 77,7 66,6 66,6 77,7 77,7 77,7 77,7 66,6 66,6 77,7 77,7 77,7 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Lampiran 16 Nilai Siswa Pada Siklus II
Nama
kel
SB/ T 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Alberta A. Albertus Bisma Alexandra N. Alvian Bima Anasthasia L. Andreas G. Antonius Pandu Benedicta S. Benedictus A. Brigitta Sekar Diva Masula Feby Priskila Gabriel A. Gertrud Galing Hilaria Erika I Made C. Ignasius A. Ignatius Widyo Josephine Veda
9 4 1 8 9 4 8 1 5 2 9 7 3 6 9 8 8 3 7
SBB/ KT
3 3 3
SBS/ TT
SB/ T 3 3 3
2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
SBS/ TT
3 3 3 3 3 2 2 3 3
1 2 2
2 2 3 3
SBB/ KT
2 2
2 2
SB/ T
2
3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
SBS/ TT
3
2
2
3 3
SBB/ KT
Menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan tepat
3 3 3 2 1
9 8 9 7 9 8 7 9 8 8 9 7 8 8 9 7 7 8 7
Nilai
No
Menjawab pertanyaan tentang isi berita
Aspek Penilaian Menemukan pokok-pokok berita
Total skor
Nilai diskusi kelompok
100 88,8 100 77,7 100 88,8 77,7 100 88,8 88,8 100 77,7 88,8 88,8 100 77,7 77,7 88,8 77,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Jhosua Aljamo Krissanti Dewi Lucia Yuriko Margareta T. Maria Ari Maria Christy Maria E. Markus Afrie Michelle A. Monica C. Paskah Rico Rahajeng F. Rwin Allen Satrio Pinandito Sava D. Stefanus C. Veronica Geta Yoanes Leo Yohanes C. Yosevin Sekar Yosia Damar Putri Anindya Helena Corelly Stefanie Ghea Pramatatya D.
4 2 2 1 1 7 6 3 9 7 5 6 3 4 6 5 4 7 8 2 6 2 -
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
-
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 -
-
2 2 2 3 3 1 2 2 3 1
-
-
-
-
2 2 2 2 2 2 2
-
1 2
3 3 3 -
136
-
3
-
-
2 2 2 -
-
8 8 8 9 9 7 8 8 9 7 8 8 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 -
88,8 88,8 88,8 100 100 77,7 88,8 88,8 100 77,7 88,8 88,8 88,8 88,8 88,8 88,8 88,8 77,7 77,7 88,8 88,8 88,8 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Lampiran 17 Nilai KUIS Siklus I
Nama
SB/ T 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Alberta A. Albertus Bisma Alexandra N. Alvian Bima Anasthasia L. Andreas G. Antonius Pandu Benedicta S. Benedictus A. Brigitta Sekar Diva Masula Feby Priskila Gabriel A. Gertrud Galing Hilaria Erika I Made C. Ignasius A. Ignatius Widyo Josephine Veda
SBB/ KT 2
3 3 2 2 2
SBS/ TT
SB/ T 3 3 3
SB/ T
2 2 2 3
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3 2 2
2 2
3
SBB/ KT
3 3 3
3 3
2 2
3
SBS/ TT
2
3
3
SBB/ KT
Menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan tepat
3 3
SBS/ TT
8 9 9 6 8 8 8 7 7 9 6 7 6 7 6 7 8 7 8
Nilai
No
Menjawab pertanyaan tentang isi berita
Aspek Penilaian Menemukan pokok-pokok berita
Total skor
Nilai KUIS
88,8 100 100 66,6 88,8 88,8 88,8 77,7 77,7 100 66,6 77,7 66,6 77,7 66,6 77,7 88,8 77,7 88,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Jhosua Aljamo Krissanti Dewi Lucia Yuriko Margareta T. Maria Ari Maria Christy Maria E. Markus Afrie Michelle A. Monica C. Paskah Rico Rahajeng F. Rwin Allen Satrio Pinandito Sava D. Stefanus C. Veronica Geta Yoanes Leo Yohanes C. Yosevin Sekar Yosia Damar Putri Anindya Helena Corelly Stefanie Ghea Pramatatya D.
2 2
2 2
3 3
-
-
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
-
-
1 -
-
3
-
3 2
3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
-
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2
3 3
2 2 2 -
3 3 3 -
3
-
-
2
-
-
-
2
3 2 2 2 2 2 -
138
2
-
-
-
7 6 9 9 8 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 6 9 7 7 7 7 -
77,7 66,6 100 100 88,8 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 66,6 55,5 77,7 77,7 66,6 100 77,7 77,7 77,7 77,7 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Lampiran 18 Nilai KUIS Siklus II
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Nama
Alberta A. Albertus Bisma Alexandra N. Alvian Bima Anasthasia L. Andreas G. Antonius Pandu Benedicta S. Benedictus A. Brigitta Sekar Diva Masula Feby Priskila Gabriel A. Gertrud Galing Hilaria Erika I Made C. Ignasius A. Ignatius Widyo Josephine Veda
Menuliskan pokok-pokok berita dengan ejaan tepat
SB/ T
SBB/ KT
SBS/ TT
SB/ T
SBB/ KT
SBS/ TT
SB/ T
SBB/ KT
SBS/ TT
-
2
-
-
2
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
-
-
3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2
2
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
-
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 -
-
3 3 3 3 3
-
-
7 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8 7 9 9 9 9 9
Nilai
No
Menjawab pertanyaan tentang isi berita
Aspek Penilaian Menemukan pokok-pokok berita
Total skor
Nilai KUIS
77,7 100 100 100 100 100 77,7 100 100 100 88,8 77,7 100 100 100 100 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Jhosua Aljamo Krissanti Dewi Lucia Yuriko Margarete T. Maria Ari Maria Christy Maria E. Markus Afrie Michelle A. Monica C. Paskah Rico Rahajeng F. Rwin Allen Satrio Pinandito Sava D. Stefanus C. Veronica Geta Yoanes Leo Yohanes C. Yosevin Sekar Yosia Damar Putri Anindya Helena Corelly Stefanie Ghea Pramatatya D.
2
3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 -
-
-
2 2 3 3 3
2
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 -
140
2 3 3 3 2
-
-
3 3 3 3 -
2 2 2
-
3 2
-
-
3 3 3 3 -
-
-
8 8 9 9 7 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 9 8 9 9 9 9 -
88,8 88,8 100 100 77,7 88,8 100 100 100 100 100 100 100 100 88,8 88,8 88,8 100 88,8 100 100 100 100 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19 Penentuan Kelompok Bintang Pada Siklus I KELOMPOK 1 NO. NILAI 77,7 08 100 10 66,6 13 66,6 15 88,8 17 77,7 29 66,6 32 55,5 33
KELOMPOK 2 NO. NILAI 66,6 04 88,8 05 77,7 09 66,6 11 77,7 28 77,7 35 100 38 77,7 42
KELOMPOK 3 NO. NILAI 88,8 01 88,8 07 77,7 14 77,7 20 66,6 21 66,6 37 77,7 39 77,7 40
KELOMPOK 4 NO. NILAI 100 02 77,7 16 88,8 19 100 22 77,7 26 77,7 27 77,7 36 77,7 41
Total: 599,5 Rata-rata: 74,93 Peringkat 2
Total: 632,8 Rata-rata: 79,1 Perigkat 3
Total: 621,6 Rata-rata: 77,7 Peringkat 5
Total: 677,3 Rata-rata:84,66 Peringkat 2
KELOMPOK 5 NO. NILAI 88,8 06 77,7 12 77,7 18 100 23 88,8 24 77,7 25 77,7 30 77,7 43 100 03 Total: 766,1 Rata-rata: 85, 12 Peringkat 1/ Kelompok Bintang
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20 Penentuan Kelompok Bintang Pada Siklus II KELOMPOK 1 NO. NILAI 100 03 77,7 08 100 23 77,7 24 Total: 355,4 Rata-rata: 88,85 Peringkat 7
KELOMPOK 2 NO. NILAI 100 10 88,8 21 100 22 100 41 100 43 Total: 488,8 Rata-rata: 97,76
KELOMPOK 3 NO. NILAI 77,7 13 100 18 100 27 100 32
Perigkat 2
KELOMPOK 6 NO. NILAI 100 14 100 26 100 31 88,8 36 100 42 Total: 488,8 Rata-rata: 97,76 Peringkat 2
KELOMPOK 5 NO. NILAI 100 09 100 30 88,8 37
Total: 377,7 Rata-rata: 94,42
KELOMPOK 4 NO. NILAI 77,7 02 100 06 88.8 20 88,8 35 100 38 Total: 455,3 Rata-rata: 91,06
Peringkat 4
Peringkat 5
Peringkat 3
KELOMPOK 7 NO. NILAI 88,8 12 100 19 88,8 25 88,8 29 88,8 39 Total: 455,2 Rata-rata: 91.04 Perigkat 6
KELOMPOK 8 NO. NILAI 100 04 100 07 100 16 100 17 100 40 Total: Rata-rata: 100 Peringkat 1/ kelompok bintang
Total: 288,8 Rata-rata: 96,2
KELOMPOK 9 NO. NILAI 100 01 100 05 100 11 15 100 28 Total: Rata-rata: 400 Peringkat 8
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Lampiran 21 PENILAIAN ASPEK KETERLIBATAN SISWA SIKLUS I Hari/ Tanggal : 4 Mei 2012 Lembar Observasi Keterlibatan Siswa No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama
Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya Alvian Bima Putra Anasthasia Lioba Vidia Swasty Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri Benedictus Angga Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula Pramusita Ngamel Feby Priskila Fransie Gabriel Alexandro Tobias Gertrud Galing Turida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda Mahendrayani Jhosua Aljamo Christ Prasetya
1
2
Kode 3
4
.
.
.
.
Jumlah Keterlibatan 4
.
.
.
.
4
-
-
-
-
. .
.
.
.
.
. .
.
. .
4
.
.
3
.
2
.
2 .
3
.
3
.
.
.
.
4
.
.
3
.
.
.
.
4
.
.
3
.
.
4
.
.
3
. .
.
.
.
.
2 .
. .
-
.
.
.
-
.
.
.
5
.
.
3
.
.
4
.
.
4 3
Pernyataan
1. Keberanian siswa mengungkapkan pendapat. 2. Keaktifan/ peran serta dalam proses pembelajaran. 3. Menghargai pendapat teman. 4. Kerjasama dalam kelompok. 5. Mampu memecahkan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
30. 31. 32. 33. 34. 35.
36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Krissanti Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S. Margarete Theda Kalyca K. Maria Ari Kandela Maria Christy Monicasari Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico Pratama Sudibyo Rahajeng Fitria Wahyuniputri Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya Sargga Pawitra Stefanus Christian Diyaneswara Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh Pramesti Pramatatya Damarjati
.
.
.
.
.
.
3
.
.
.
4
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3
.
4 4 3
.
.
4
.
4
.
.
2
.
.
2
-
-
-
-
-
-
.
.
.
.
.
5
.
.
-
-
-
-
.
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
-
-
4
.
.
4
.
.
4
.
2 .
3 2
. .
2
.
.
3
.
.
.
4
.
.
.
.
4
-
-
-
-
-
Keterangan: 4—5 : Sangat aktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 22 PENILAIAN ASPEK KETERLIBATAN SISWA SIKLUS II Hari/ Tanggal : 18 Mei 2012 Lembar Observasi Keterlibatan Siswa No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Nama
Kode 3 4
2
Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya Alvian Bima Putra Anasthasia Lioba Vidia Swasty Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri Benedictus Angga
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3
Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula Pramusita Ngamel Feby Priskila Fransie Gabriel Alexandro Tobias Gertrud Galing Turida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda Mahendrayani Jhosua Aljamo Christ Prasetya Krissanti Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S.
.
.
.
3
.
.
5
Jumlah Keterlibatan 5
1
.
4 .
4
.
3 5 2 3
.
.
4
.
.
.
.
4
.
.
.
.
4
.
.
.
.
.
2
.
.
3
.
. . .
.
.
. .
.
3
2 .
.
3 3
.
.
2
.
.
.
4
.
.
.
3
.
.
.
4
Pernyataan
1. Keberanian siswa mengungkapkan pendapat. 2. Keaktifan/ peran serta dalam proses pembelajaran. 3. Menghargai pendapat teman. 4. Kerjasama dalam kelompok. 5. Mampu memecahkan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Margarete Theda Kalyca K. Maria Ari Kandela Maria Christy Monicasari Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico Pratama Sudibyo Rahajeng Fitria Wahyuniputri Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya Sargga Pawitra Stefanus Christian Diyaneswara Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh Pramesti Pramatatya Damarjati
. .
.
.
.
.
4
.
.
4
.
.
3
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3 .
5 2
.
.
2
.
.
.
4
.
.
.
.
5
.
.
.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
.
.
.
. .
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
3
3 .
.
4 4
.
.
2
.
.
4
.
4 3
.
.
.
3
.
.
.
.
.
5
-
-
-
-
-
-
Keterangan: 4—5 : Sangat aktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Lampiran 32 Hasil Uji T Sampel Berpasangan I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
NIS 12481 12482 12483 12484 12485 12486 12487 12488 12489 12490 12491 12492 12493 12494 12495 12496 12497 12498 12499 12500 12501 12502 12503 12504 12505 12506 12507 12508 12509 12510 12511 12512 12513 12514 12515 12516 12517 12518 12519 12520 12626 12629 12631 12632
Nama Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya Alvian Bima Putra Anasthasia Lioba Vidia Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri Benedictus Angga Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula Pramusita N. Feby Priskila Fransie Gabriel Alexandro Tobias Gertrud Galing Turida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda M. Jhosua Aljamo Christ Prasetya Krissanti Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S. Margarete Theda Kalyca K. Maria Ari Kandela Maria Christy Monicasari Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico Pratama Sudibyo Rahajeng Fitria W. Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya Sargga P. Stefanus Christian D. Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh P. Pramatatya Damarjati
Sebelum 88 68 85 88 81 70 70 88 71 60 81 88 80 81 75 61 75 75 71 71 80 70 80 80 80 91 81 70 85 75 78 78 65 75 78 80 71 75 78 78 80 61 91 55
Sesudah 88,8 100 100 66,6 88,8 88,8 88,8 77,7 77,7 100 66,6 77,7 66,6 77,7 66,6 77,7 88,8 77,7 88,8 77,7 66,6 100 100 88,8 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 66,6 55,5 77,7 77,7 66,6 100 77,7 77,7 77,7 77,7 -
d 0,8 32 15 21,4 7,8 18,8 18,8 10,3 6,7 40 14,4 10,3 13,4 3,3 8,4 16,7 13,8 2,7 17,8 6,7 13,4 30 20 8,8 2,3 13,3 3,3 7,7 7,3 2,7 11,4 9,5 0,3 2,3 4,4 2,5 0,3 0,3 16,7 13,3 ∑d= 288,7
d2 0,64 1024 225 457,96 60,84 353,44 353,44 106,09 44,89 1600 207,36 106,09 179,56 10,89 70,56 278,89 190,44 7,29 316,84 44,89 179,56 900 400 77,44 5,29 176,89 10,89 59,29 53,29 7,29 129,96 90,25 0,09 5,29 19,,36 625 0,09 0,09 278,89 176,89 ∑d2= 8834,96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Lampiran 33 Hasil Uji T Sampel Berpasangan II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
NIS 12481 12482 12483 12484 12485 12486 12487 12488 12489 12490 12491 12492 12493 12494 12495 12496 12497 12498 12499 12500 12501 12502 12503 12504 12505 12506 12507 12508 12509 12510 12511 12512 12513 12514 12515 12516 12517 12518 12519 12520 12626 12629 12631 12632
Nama Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya Alvian Bima Putra Anasthasia Lioba Vidia Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri Benedictus Angga Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula Pramusita N. Feby Priskila Fransie Gabriel Alexandro Tobias Gertrud Galing Turida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda M. Jhosua Aljamo Christ Prasetya Krissanti Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S. Margarete Theda Kalyca K. Maria Ari Kandela Maria Christy Monicasari Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico Pratama Sudibyo Rahajeng Fitria W. Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya Sargga P. Stefanus Christian D. Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh P. Pramatatya Damarjati
Siklus 1 88,8 100 100 66,6 88,8 88,8 88,8 77,7 77,7 100 66,6 77,7 66,6 77,7 66,6 77,7 88,8 77,7 88,8 77,7 66,6 100 100 88,8 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 77,7 66,6 55,5 77,7 77,7 66,6 100 77,7 77,7 77,7 77,7 -
Siklus 2 77,7 100 100 100 100 100 77,7 100 100 100 88,8 77,7 100 100 100 100 100 88,8 88,8 100 100 77,7 88,8 100 100 100 100 100 100 100 100 88,8 88,8 88,8 100 88,8 100 100 100 100 -
d 22,3 0 33,4 11,2 11,2 11,2 0 22,3 0 33,4 11,1 11,1 22,3 22,3 11,2 11,1 11,2 11,1 22,2 0 0 11,1 11,1 22,3 22,3 22,3 22,3 22,3 33,4 44,5 11,1 11,1 22,2 0 11,1 22,3 22,3 22,3 ∑d= 623,6
d2 497,29 0 1115,56 125,44 125,44 125,44 0 497,29 0 1115,56 123,21 123,21 497,29 497,29 125,44 497,29 125,44 123,21 492,84 0 0 123,21 123,21 497,29 497,29 497,29 497,29 497,29 1115,56 1980,25 123,21 123,21 492,89 0 23,21 497,29 497,29 497,29 ∑d2= 14390,26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
Lampiran 34 Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus I No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Nama
Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya Alvian Bima Putra Anasthasia Lioba Vidia Swasty Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri Benedictus Angga Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula Pramusita Ngamel Feby Priskila Fransie Gabriel AlexandroTobias Gertrud GalingTurida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda Mahendrayani JhosuaAljamo Christ Prasetya Krissanti Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S. Margarete Theda
1
2
Kode 3
4
.
.
.
.
Jumlah Keterlibatan 4
.
.
.
.
4
-
-
-
-
. .
.
.
.
.
. .
.
. .
4
.
.
3
.
2
.
2
.
.
3
.
3
.
.
.
.
4
.
.
3
.
.
.
.
4
.
.
3
.
.
4
.
.
3
.
.
2 .
. .
-
.
.
.
-
.
.
.
5
.
.
3
.
.
4
.
.
4
.
.
.
3
.
.
.
3
.
.
.
3
.
.
.
4
.
Pernyataan
1. Keberanian siswa mengungkapkan pendapat. 2. Keaktifan/ peran serta dalam proses pembelajaran. 3. Menghargai pendapat teman. 4. Kerjasama dalam kelompok. 5. Mampu memecahkan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kalyca K. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
30. 31. 32. 33. 34. 35.
36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Maria Ari Kandela Maria Christy Monicasari Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico PratamaSudibyo RahajengFitriaW ahyuniputri Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya SargaPawitra Stefanus Christian Diyaneswara Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia DamarS asongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh Pramesti Pramatatya Damarjati Jumlah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
4 4 3
.
.
4
.
4
.
.
2
.
.
2
-
-
-
-
-
-
.
.
.
.
.
5
.
.
-
-
-
-
.
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
-
4
.
.
4
.
.
4
.
2 .
3 2
. .
2
.
.
3
.
.
.
4
.
.
.
.
4
-
-
-
-
-
-
28
29
32
29
14
Keterangan: 4—5 :Sanga taktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Lampiran 35 Lembar Observasi Keterlibatan Siswa Siklus II No.
Nama
Kode 3 4
2
Alberta Agustina Hosea Wuri Albertus Bisma Wisnumurti Alexandra Nadia Pramestya AlvianBima Putra Anasthasia Lioba Vidia Swasty Andreas Giovan Advenda Antonius Pandu Nugroho Benedicta Sekar Putri BenedictusAngga
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
3
.
.
.
3
24.
Brigitta Sekar Winda Saputra Diva Masula PramusitaNgamel Feby Priskila Fransie Gabriel Alexandro Tobias Gertrud Galing Turida Hilaria Erika Dwi K. I Made Christian Wiranata R. Ignasius Adhitya Ivan Lenka Ignatius Widyo Danurdoro Josephine Veda Mahendrayani Jhosua Aljamo Christ Prasetya Krissant Dewi Danudibroto Lucia Yuriko Magdalena S. Margarete Theda Kalyca K. Maria Ari Kandela
25.
Maria Christy
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
.
.
5
Jumlah Keterlibatan 5
1
.
4 .
4
.
3 5 2 3
.
.
4
.
.
.
.
4
.
.
.
.
4
.
.
.
.
.
2
.
.
3
.
. . .
2 .
.
3 3
.
.
2
.
.
.
4
.
.
.
3
.
.
.
.
4
.
.
.
.
4
.
.
4
.
.
3
.
.
. .
.
3
. .
.
Pernyataan
1. Keberanian siswa mengungkap kan pendapat. 2. Keaktifan/ peranserta dalam proses pembelajaran. 3. Menghargai pendapat teman. 4. Kerjasama dalam kelompok. 5. Mampu memecahkan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Monicasari 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Maria Engelina Hartono Markus Afrie Indratama Michelle Angela Tiara Rotty Monica Christella Chandra Paskah Rico PratamaSudibyo RahajengFitriaWa hyuniputri Rwin Allen Vickery Satrio Pinandito Sudarmawan Sava Dekatanaya Sargga Pawitra Stefanus Christian Diyaneswara Veronica Geta Tis Prakasita Yoanes Leo Damar Laksana Yohanes Christha Batista Yosevin Sekar Ayu Putrihadi Yosia Damar Sasongko Adi Putri Anindya Shavitri Helena Corelly Haryana Stefanie Ghea Galuh Pramesti Pramatatya Damarjati Jumlah
.
.
.
3
.
.
.
.
.
.
.
5 2
.
.
2
.
.
.
4
.
.
.
.
5
.
.
.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
.
.
.
. .
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
3
3 .
.
4 4
.
.
2
.
.
4
.
4 3
.
.
.
3
.
.
.
.
.
5
-
-
-
-
-
-
22
31
33
30
24
Keterangan: 4—5 :Sangat aktif, 3 : Aktif, 1—2 : Kurang aktif
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Lampiran 36 CatatanObservasi Terbuka UntukMengobservasiSiswa No. Aspek 1. Keantusiasansiswapadasaatberd iskusikelompok.
2. Keantusiasansiswapadasaatmen yimakberita.
3. Situasikelaspadasaatsiswameng erjakankuis.
Deskripsi ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… …………………………………………
CatatanObservasi Terbuka UntukMengobservasiGuru No. Aspek 1. Guru membukapelajarandanmenyam paikantujuanpembelajaran.
Deskripsi ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… 2. Pembelajaran yang ………………………………………… terjadidilakukansesuai RPP. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… 3. Guru ………………………………………… aktifmemantausiswasaatberdisk ………………………………………… usikelompok. ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… 4. Guru meresponpertanyaan………………………………………… pertanyaanyang ………………………………………… diajukanolehsiswa. ………………………………………… …………………………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran 38 Biodata Penulis
Fransiska Rusiana Arumsari yang kerap dipanggil Siska, lahir di Cilacap, 21 Februari 1991. Ia anak pertama dari Bapak P. Rukijo dan Ibu Th. Endang Marliyaningsih. Ia lulus dari TK Pertiwi Setiyorini tahun 1996. Ia kemudian melanjutkan di SD N 04 Maos Lor dan lulus pada tahun 2002. Setelah itu ia kemudian melanjutkan ke jenjang SMP di SMP N 02 Maos dan lulus pada tahun 2005. Ia kemudianmelanjutkan ke jenjang SMA di SMA N 03 Cilacap dan lulus pada tahun 2008. Kemudian ia melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Jurusan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, dengan menghasilkan karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012”.