PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL “SURAT KECIL UNTUK TUHAN” KARYA AGNES DAVONAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER 2
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun oleh Niky Novalina 091224028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL “SURAT KECIL UNTUK TUHAN” KARYA AGNES DAVONAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER 2
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Disusun oleh Niky Novalina 091224028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Kedua orang tuaku Bapak Akunardo dan Ibu Katarina Adik-adikku Devi Christin dan Mahaliano Novrian Taru Saudara, sahabatku dan Koppe yang mendukungku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu “ (1 Timotius, 4:12)
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23)
“Pray, and let God worry” (Martin Luther)
Dream, belive, and make it happen (Agnes Monica)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Novalina, Niky. Nilai Pendidikan Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester 2. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji nilai pendidikan moral yang terkandung dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dan implementasinya dalam materi pembelajaran sastra di SMA kelas XI, semester 2. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan teknik catat. Dengan menggunakan metode ini, peneliti membagi tiga tahap. Pertama, peneliti menganalisis tokoh dan penokohan, dan latar. Kedua, peneliti menggunakan hasil analisis untuk menggali nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel ini. Ketiga, implementasi novel Surat Kecil untuk Tuhan untuk pembelajaran sastra di SMA. Analisis struktural novel Surat Kecil untuk Tuhan meliputi tokoh dan penokohan, latar, serta alur. Analisis struktural novel digunakan untuk menemukan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Dari hasil analisis pendekatan struktural dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dibagi menjadi empat bagian yaitu (1) hubungan manusia dengan Tuhan yang terdiri dari 2 nilai yaitu bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan, (2) hubungan manusia dengan diri sendiri yang terdiri dari 5 nilai yaitu sabar, bijaksana, bekerja keras, tangguh, dan tanggung jawab, (3) hubungan manusia dengan keluarga yang terdiri dari 3 nilai yaitu hormat, rasa kasih sayang, dan rela berkorban, dan (4) hubungan manusia dengan sesama yang terdiri dari dua nilai yaitu sportif dan setia. Berdasarkan hasil analisis novel Surat Kecil untuk Tuhan dapat disimpulkan bahwa novel tersebut dapat diimplementasikan dalam materi pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2 dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum KTSP.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Novalina, Niky. The Moral Values of a Novel Entitled Surat Kecil untuk Tuhan Written by Agnes Davonar and the Implementation in Literature Learning for the Eleventh Graders of Senior High School in Second Semester. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Sanata Dharma University This study examines The Moral Values of a Novel entitled Surat Kecil untuk Tuhan written by Agnes Davonar and the Implementation in Literature Learning for the eleventh Graders of Senior High School in second Semester. This study used structural analysis as the approach. This study was a library research that used descriptive analysis as the methodology. Then, listening and note taking were used as the data gathering technique. The researcher divided the methodology into three steps. First, analyzing characters and characteristics, and setting. Second, using the results of the analysis to dig the moral values in the novel. Third, implementing Surat Kecil untuk Tuhan in learning literature in senior high school. Structural analysis of Surat Kecil untuk Tuhan covers characters and characteristics, setting, and plotting. The results of the analysis were used to find out the moral values in Surat kecil untuk Tuhan by Agnes Davonar. Based on the result of structural approach, the researcher could draw a conclusion that there are four moral values in Surat Kecil untuk Tuhan. They are (1) a relationship between human and God that consists of two values; being pious and thankful, (2) a relationship between human and themselves that consists of five values, namely patient, wise, hard working, tough, and responsible, (3) a relationship between human and their family that consists of three values, namely respect, love, and willing to sacrifice, and (4) a relationship between human and other people that consists of two values, namely fair and loyal. Based on the analysis of Surat Kecil untuk Tuhan, this could be concluded that this novel can be implemented in learning literature materials for the eleventh graders of senior high school in second semester. The implementation is in form of syllabus and lesson plan that are appropriate for competent standard and basic competent in the school-based curriculum (KTSP).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Nilai Pendidikan Moral dalam Novel “Surat Kecil untuk Tuhan” Karya Agnes Davonar dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Semester 2. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan
ketelitian telah
membimbing, memotivasi,
mengarahkan, dan memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Drs. B. Rahmanto, M. Hum. sebagai Dosen Pembimbing II yang dengan bijaksana, sabar, dan penuh ketelitian membimbing, mengarahkan, memotivasi, dan memberikan berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr. Yuliana Setyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra
Indonesia,
yang
telah
memberikan
banyak
dukungan,
pendampingan, saran, dan nasihat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap dosen Program Studi PBSI yang dengan penuh dedikasi mendidik, mengarahkan, membimbing, membagi ilmu pengetahuan, memberikan dukungan, dan bantuan kepada penulis dari awal perkuliahan sampai selesai. 5. R. Marsidiq, selaku karyawan sekretariat prodi PBSI atas bantuan pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan berbagai urusan administratif.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………..
iv
MOTTO…………………………………………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………….
vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI…………………………………….
vii
ABSTRAK………………………………………………………………………
viii
ABSTRACT……………………………………………………………………..
ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
xii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang………………………………………………….
1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………....
5
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………
5
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………….....
6
1.5 Batasan Istilah………………………………………………….
6
1.6 Sistematika Penyajian………………………………………….
8
LANDASAN TEORI………………………………………...........
9
2.1 Penelitian Relevan……………………………………………..
9
2.2 Nilai Pendidikan Moral..........……………………....................
11
BAB II
2.2.1 Pengertian Nilai ………………………………………….
11
2.2.2 Pengertian Moral…………………………………………
14
2.2.3 Pengertian Pendidikan Moral.....................………………
17
2.2.4 Pengertian Nilai Pendidikan Moral……………………....
18
2.3 Hakikat Novel.…………………………………………............
20
2.4 Pendekatan Struktural............………………………….............
21
2.5 Unsur Pembentuk Novel.........…………………………………
23
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III
BAB IV
2.5.1 Tokoh dan Penokohan……………………………………
23
2.5.2 Latar……………………………..……………………….
27
2.5.3 Alur……………………………..………………………..
28
2.6 Implementasi dalam Pembelajaran Sastra di SMA………….....
30
2.6.1. KTSP……………………………..……………………...
33
2.6.2 Silabus……………………………..……………………..
34
2.6.3 RPP……………………………..………………………..
37
METODOLOGI PENELITIAN…………………………………
40
3.1 Jenis Penelitian………………………………............................
40
3.2 Metode Penelitian……………………………………………...
40
3.3 Data dan Sumber Penelitian……………………………………
41
3.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………….............
42
3.5 Instrumen Penelitian…………………………………………...
43
3.6 Teknik Analisis Data…………………………………………..
43
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ANALISIS NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN………………………….
45
4.1 Analisis Tokoh dan Penokohan, Latar, serta Alur dan Nilai Pendidikan Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan……………………………….............................................
45
4.1.1 Tokoh dan Penokohan……………………………….........
45
4.1.2 Latar……………………………………………................
65
4.1.2.1 Latar Tempat…………………...............................
65
4.1.2.2 Latar Waktu…………….........................................
72
4.1.2.3 Latar Sosial…………………..................................
79
4.1.3 Alur: Tahap Awal-Tengah-Akhir………………………....
82
4.2 Keterkaitan Antarunsur Tokoh dan Penokohan, Latar, daan Alur…………………………………...........................................
88
4.3 Hasil Penelitian…………………………………………..............
94
4.3.1 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Tuhan……………………………………..............
xiii
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.2 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri............…………………………….....
98
4.3.3 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Keluarga………………………………………….
105
4.3.4 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Sesama…………………………………………... BAB V
107
IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA……………………………………………………………........
111
5.1. Implementasi dalam Pembelajaran Sastra di
BAB VI
SMA…………………………………………………………. ...
111
5.1.1
Silabus…………………………………………………..
115
5.1.2
RPP……………………………………………………..
116
PENUTUP…………………………………………………………...
118
6.1 Kesimpulan……………………………………………………..
118
6.2 Implikasi……………………………………………….............
119
6.3 Saran…………………………………………………………….
120
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. LAMPIRAN……………………………………………………………………… BIODATA………………………………………………………………………...
xiv
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil karya manusia yang diciptakan melalui imajinasi pengarang dengan kepekaan yang tajam terhadap persoalan hidup manusia dalam kehidupan. Karya sastra yang baik mengajak pembaca melihat karya tersebut sebagai cermin dirinya sendiri. Karya sastra harus bersifat dulce et utile yang berarti indah dan berguna (Budianta-Melani dkk, 2008:19). Jadi, selain bersifat menghibur, karya sastra yang baik juga harus memberikan makna atau menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan teladan bagi pembaca karya sastra. Kita ketahui bahwa perubahan zaman yang pesat menimbulkan pergeseran nilai dalam masyarakat yang mulai memprihatinkan. Banyak orang tidak punya gagasan lagi tentang norma kebaikan. Orang juga tidak dapat hanya lari pada hati nurani, karena hati nurani pun merasa tidak berdaya menemukan kebenaran apabila norma-norma yang biasanya dipakai sebagai landasan pertimbangan menjadi serba tidak pasti (Hadiwardoyo, 1990:9). Dalam hal ini, usia remajalah yang paling mudah terpengaruh karena adanya suatu perubahan tersebut. Banyak remaja yang tersandung kasus seperti penggunaan obat-obat terlarang, kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh remaja, tawuran antar pelajar dan masih banyak lagi. Hal ini tentulah sangat memprihatinkan karena nilai-nilai moral yang ditanamkan dalam lingkungan keluarga serasa sudah tidak dihiraukan lagi karena pengaruh budaya dan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
lingkungan masyarakat yang kurang baik yang memungkinkan terjadinya penyimpangan perilaku tersebut. Menyikapi hal tersebut, dunia pendidikan Indonesia bergerak dengan menanamkan pendidikan karakter di sekolah. Nilai-nilai yang ditanamkan diharapkan dapat menjadi bekal hidup di masyarakat. Ketika dihadapkan pada kondisi dan pilihan untuk berbuat tidak baik anak dapat membentengi diri sendiri. Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah merumuskan 18 nilai karakter yang akan ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa (Suyadi, 2012:7). Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut bertujuan untuk mendidik dan mencetak manusia-manusia yang cerdas dan berkarakter mulia. Salah satu jenis karya sastra yang mampu menghibur dan memberikan pesan atau nilai-nilai kehidupan didalamnya adalah novel. Dalam hal ini, novel yang dipilih oleh peneliti adalah novel Surat Kecil untuk Tuhan. Novel ini ditulis oleh sastrawan Indonesia yaitu Agnes Davonar. Agnes Davonar memulai karirnya sebagai penulis amatir di sebuah blog. Seiring berjalannya waktu menjadi penulis yang mau belajar hingga menerbitkan lima novel online dan empat puluh dua cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya. Nama belakang Davonar sendiri diambil dari nama adiknya. Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober, sedangkan Davonar lahir di Jakarta 7 Agustus. Mereka berdua adalah dua saudara yang besar dalam lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang penulis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Karya-karya lain yang dihasilkan oleh Agnes Davonar adalah Misteri Kematian Gaby dan Lagunya (2008) merupakan novel utama Agnes Davonar, Sahabat: tentang Cinta, Kisah Sejati dan Tragedi kehidupan (2009), Denny Sumargo Biografy (2009), My Blacberry Girlfriends (2010), My Last Love (2010), Kisah Tragis Oei Hui Lan Putri Orang Terkaya Di Indonesia Asal Semarang (2010), Love and Life Chocolatos (2011), dan Ayah Mengapa Aku Berbeda? (2011). Novel Surat Kecil untuk Tuhan adalah salah satu novel terlaris (best seller) karena telah masuk cetakan ke-30. Banyaknya peminat novel ini dimulai dari remaja, bahkan orang dewasa pun menyukai novel Surat Kecil untuk Tuhan ini. Surat Kecil untuk Tuhan diangkat dari kisah nyata, perjuangan seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke, gadis cantik, pintar, dan mantan artis cilik ini berusia 13 tahun, yang menjadi penderita kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Meskipun diserang penyakit yang begitu menakutkan, Keke tidak pernah menyerah dalam menghadapinya. Ia tidak berkeinginan untuk beristirahat di rumah, yang ia inginkan adalah hanya sekolah, belajar, bermain bersama teman-temannya. Ia selalu berusaha tabah dan tetap berjuang, tidak lupa berdoa, tidak mudah putus asa, selalu tetap bersyukur atas kehidupan yang dimilikinya meskipun dalam keadaan sakit, sopan, sederhana, menjadi teman yang baik bagi sahabat-sahabatnya, dan masih banyak lagi nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan teladan oleh siswa. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sastra memiliki
beberapa peranan dalam dunia pendidikan (Moody dalam Ardiana, 1990: 221).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Sastra berperan untuk menunjang keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan cipta, karsa, dan rasa serta mengembangkan pembentukan watak. Berkaitan dengan hal itu, nilai-nilai yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dapat dijadikan bahan dalam pembelajaran moral. Artinya, pembelajaran moral dapat diintegrasikan dengan pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Berkaitan dengan nilai pendidikan moral, peneliti tertarik untuk menganalisis nilai pendidikan moral apa saja yang terdapat dalam novel Surat kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA. Ada beberapa alasan mengapa peneliti memilih menghubungkan penelitian ini pada pembelajaran sastra di SMA. Yang pertama, novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar ini banyak mengandung nilai-nilai moral yang dapat diteladani dari tokoh-tokohnya. Kedua, sesuai dengan standar kompetensi untuk kelas XI, semester 2, yaitu Memahami buku biografi, novel, dan hikayat. Kompetensi Dasar Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh. Kajian yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan pendekatan struktural. Pendekatan struktural sangat penting bagi analisis karya sastra karena di dalamnya suatu karya sastra dibangun oleh unsurunsur yang membentuknya. Tanpa analisis struktural tersebut maka kebulatan makna intrinsik yang dapat digali dari suatu karya sastra hanya dapat ditangkap, dipahami sepenuhnya atas dasar pemahaman tempat dan fungsi unsur itu di dalam keseluruhan karya sastra (Teeuw dalam Sugihastuti, 2002:44). Unsur-unsur yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dimaksud adalah tokoh dan penokohan, tema, alur, latar, sudut pandang, dan bahasa. Namun, dalam penelitian ini dibatasi hanya pada tokoh dan penokohan, latar, serta alur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat di susun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana analisis tokoh dan penokohan, latar, serta alur dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar? 2. Nilai pendidikan moral apa sajakah yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar? 3. Bagaimana implementasi nilai pendidikan moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan tokoh dan penokohan, dan latar novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. 2. Mendeskripsikan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. 3. Mendeskripsikan implementasi nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2 (dalam bentuk silabus dan RPP). 1.4 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat kecil untuk Tuhan yang dapat dijadikan teladan dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan dalam pembelajaran bahasa dan sastra di SMA. Dalam hal ini, nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dapat diaplilasikan dalam pembelajaran. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi peneliti lain mengenai nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel dan implementasinya dalam pembelajaran. 1.5 Batasan Istilah 1. Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan: tradisional yang dapat mendorong pembangunan perlu kita lembangkan. Sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya (KBBI, 2008:963). 2. Pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,
dalam arti
tuntutan agar anak didik memiliki kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak, serta percaya diri dengan penuh rasa tanggung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
jawab dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupan sehari-hari (Anas Salahudin, 2011:19). 3. Moral berarti ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban; ahlak budi pekerti susila, (KBBI, 2008:929) 4. Tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:165) 5. Latar menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:216). 6. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan (Depdiknas, 2008:529). Implementasi dari penelitian ini adalah silabus dan RPP. 7. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Depdiknas, 2008:23). Dalam penelitian ini ditujukan sebagai pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester II. 8. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, mater pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan bahan ajar (Masnur, 2007:23)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Masnur, 2007:45). 1.6 Sistematika Penyajian Penelitian ini terdiri dari 6 bab. Bab I adalah pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II adalah landasan teori, berisi tinjauan penelitian yang relevan dan landasan teori. Bab III adalah metodologi penelitian. Bab ini berisi jenis penelitian, metode penelitian, data dan sumber penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV adalah hasil penelitian dan pembahasaan. Bab ini berisi hasil analisis tokoh dan penokohan dan deskripsi data analisis nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Bab V berisi implementasinya dengan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II dalam bentuk silabus dan RPP. Bab VI merupakan bab penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian yang Relevan Ada dua penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Dhika Widyanintya -Universitas Pembangunan Nasional ―Veteran"
Surabaya (2011) dalam skripsinya yang
berjudul Representasi Perjuangan Hidup dalam Novel “Surat Kecil untuk Tuhan” (Studi Semiologi Representasi Perjuangan Hidup dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan) dan
penelitian yang dilakukan oleh Dayang Atika Kurniawati –
Universitas Tanjungpura Pontianak dalam artikelnya yang berjudul Kajian Intertekstual Pada Novel Surat Kecil Untuk Tuhan dan Novel Air Mata Surga. Pertama, dalam penelitian yang dilakukan oleh Dhika Widyanintya – Universitas Pembangunan Nasional ―Veteran‖ Surabaya merupakan penelitian kajian teks dengan menggunakan pendekatan analisis semiologi Roland Barthes dalam memaknai leksia-leksia yang dapat menggambarkan objek yang diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana representasi perjuangan hidup dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 19 leksia yang mempresentasikan perjuangan hidup dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan. Perbedaaan yang terdapat pada penelitian ini adalah objek penelitian. Objek penelitian Dhika Widyanintya (2011) adalah Representasi Perjuangan Hidup, sedangkan objek penelitian peneliti adalah nilai pendidikan moral.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dayang Atika Kurniawati – Universitas Tanjungpura Pontianak dalam artikelnya yang berjudul Kajian Intertekstual Pada Novel Surat Kecil Untuk Tuhan dan Novel Air Mata Surga. Penelitian
tersebut
merupakan
penelitian
kualitatif
dengan
pendekatan
intertekstual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter tokoh, alur, latar, hubungan intertekstual, hubungan hipogram dan transformasi pada novel Surat Kecil untuk Tuhan dan novel Air Mata Surga. Dari hasil analisis data,diperoleh hasil karakter tokoh utama dalam novel SKUT yaitu tabah, karakter tokoh utama dalam novel AMS yaitu suka menolong. Alur dalam novel SKUT yaitu alur maju dan alur dalam AMS yaitu alur campuran. Latar tempat pada novel SKUT yaitu 21 tempat yang digunakan dalam novel AMS yaitu 25 tempat. Latar waktu yang digunakan dalam novel SKUT yaitu pagi hari, dalam novel AMS latar waktu yang digunakan yaitu Jumat sore. Latar sosial dalam novel SKUT yaitu kepercayaan masyarakat, dalam novel AMS yaitu kehidupan masyarakat. Hubungan intertekstual pada novel SKUT dan novel AMS yaitu adanya persamaan dan perbedaan. Hubungan hipogram dan transformasi terbukti karena adanya persamaan ide dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kedua novel. Perbedaaan yang terdapat pada penelitian ini adalah objek penelitian. Objek penelitian Dayang Atika adalah Kajian Intertekstual sedangkan objek penelitian peneliti adalah nilai pendidikan moral. Beberapa penelitian terdahulu di atas merupakan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti karena memiliki persamaan, yaitu subjek kajian yang diteliti berupa novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Davonar. Perbedaan yang terdapat pada kedua penelitian tersebut dengan yang akan diteliti adalah objek kajiannya. Objek kajian dalam penelitian ini adalah nilai pendidikan moral. Berdasarkan tinjauan terhadap penelitian terdahulu, penulis mendapatkan gambaran bahwa penelitian yang dilakukan sekarang ini masih relevan untuk diteliti lebih lanjut mengenai nilai pendidikan moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan, dalam penelitian ini penulis akan menambahkan implementasi hasil penelitian pada pembelajaran sastra di sekolah.
2.2 Nilai Pendidikan Moral 2.2.1
Pengertian Nilai Darmadi (2009:67) berpendapat bahwa nilai berarti sifat atau kualitas yang
melekat pada sesuatu. Misalnya bunga itu indah, perbuatan itu susila. Indah, susila adalah sifat atau kualitas yang melekat pada hubungan atau perbuatan. Dengan demikian, maka nilai itu sebenarnya adalah suatu kenyataan yang ―tersembunyi‖ di balik kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai. Bagus (dalam Sjarkawi, 2006:29) berpendapat bahwa nilai atau value (bahasa inggris) atau valere (bahasa latin) berasal dari kata verba berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. Nilai merupakan sesuatu yang menarik dan harus dicari dan di dalamnya terdapat hal yang menyenangkan, diinginkan. Singkatnya sesuatu yang baik (Bertens, 1993:139). Menurut Mardiatmadja (1986:55) bahwa nilai menunjuk pada sikap seseorang terhadap sesuatu yang baik. Nilai dapat saling berkaitan membentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
suatu sistem. Sistem yang satu dengan yang lainnya koheren dan mempengaruhi segi kehidupan manusia. Nilai sudah ada dan terkandung dalam sesuatu meskipun abstrak. Melalui pendidikan, nilai dapat diimplementasikan ke segala aspek kehidupan. Walaupun nilai bersifat abstrak artinya tidak dapat diamati melalui indra manusia, namun dalam realisasinya nilai berkaitan dengan tingkah laku atau segala aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata (praktis) namun demikian dalam setiap nilai memiliki dasar, yaitu merupakan hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdapat dalam nilai-nilai tersebut (Darmadi, 2009:71). Kaswardi (1993:20) juga menambahkan bahwa nilai merupakan realitas abstrak yang dapat dirasakan dalam diri manusia masing-masing sebagai daya pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup. Nilai yang bersifat abstrak ini dapat diketahui dari tiga realitas, yaitu pola tingkah laku, pola berpikir, dan sikap-sikap seorang pribadi atau kelompok. Nilai erat hubungannya dengan manusia, baik dalam bidang estetika yang mengatur kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari maupun bidang estetika yang berhubungan dengan persoalan keindahan, bahkan nilai masuk ketika manusia memahami agama dan keyakinan beragama. Oleh karena itu nilai berhubungan dengan sikap seseorang sebagai warga masyarakat, warga suatu bangsa, sebagai pemeluk suatu agama dan sebagai warga dunia. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai dalam dua konteks, pertama, akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya, bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai. Baik dan buruk, benar dan salah bukan hadir karena hasil persepsi dan penafsiran manusia, tetapi ada sebagai sesuatu yang ada dan menuntun manusia dalam kehidupannya. Persoalannya bukan bagaimana seseorang harus menemukan nilai yang telah ada tersebut tetapi lebih kepada bagaimana menerima dan mengaplikasikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Nilai bagai pandangan objektivis tidak tergantung pada objek, melainkan objeklah sebagai penyangga perlu hadir dan menampakan nilai tersebut. Namun meski tanpa hadirnya objek, nilai memang telah ada dengan sendirinya. Pandangan kedua, memandang nilai itu subejektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya. Jadi nilai memang tidak akan ada dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilai. Nilai dalam pengertian ini bukan di luar si penilai tetapi inheren dengan subjek yang menilai. Nilai dalam objek bukan penting atau tidak penting pada objek sejatinya, melainkan tergantung si penilai memberikan persepsi terhadap objek tersebut. Nilai berhubungan erat dengan kegiatan manusia menilai. Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang selanjutnya diambil suatu keputusan. Keputusan nilai dapat dinyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau buruk, manusiawi atau tidak manusiawi, religius atau tidak religious. Penilaian ini dihubungkan dengan unsur-unsur atau hal yang ada pada manusia, seperti jasmani, cipta, karsa, rasa dan keyakinan (Darmadi, 2009:67). Sesuatu dipandang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
bernilai karena seseuatu itu berguna, maka disebut niali kegunaan, bila benar dipandang bernilai maka disebut nilai kebenaran, indah dipandang bernilai maka disebut nilai keindahan (estetis), baik dipandang bernilai maka disebut nilai moral (etis), religious dipandang bernilai maka disebut nilai keagamaan. Oleh karena itu, nilai itu memiliki polaritas dan hierarki, yaitu: 1. Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai (polaritas) seperti baik dan buruk, keindahan dan kerjelekan. 2. Nilai terususn secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.
2.2.2
Pengertian Moral Moral berasal dari bahasa Latin, yaitu kata mos, (adat istiadat, kebiasaan,
perilaku, cara), mores (adat istiadat, kelakuan, watak, cara hidup, akhlak) (Bagus dalam Sjarkawi, 2006:27). Dalam KBBI (2008:929) moral berarti ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban; ahlak budi pekerti susila. Moral merupakan aturan kesusilaan yang meliputi norma untuk semua kelakuan, perbuatan, dan tingkah laku. Aturan tersebut tidak dapat ditentukan atau diputuskan oleh perorangan ataupun sekelompok orang, melainkan harus berdasarkan pendapat umum (Ali, 1979:217).
Moral adalah sesuatu yang
menyangkut kebaikan. Menyangkut segi batiniah dan segi lahiriah. Orang yang baik adalah orang yang memiliki sikap batin yang baik dan melakukan perbuatanperbuatan baik pula (Hadiwardoyo, 1990:13).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Darmadi (2009:72) juga menambahkan bahwa makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Akan tetapi sikap batin yang baik baru dapat dilihat orang lain setelah terwujud dalam perbuatan lahiriah yang baik pula. Maka, dengan kata lain, kita mungkin dapat menyamakan moral dengan kebaikan orang atau kebaikan manusiawi. Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangan tentang nilai-nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca. Moral dalam cerita biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat praktis, sebab petunjuk itu dapat ditampilkan atau ditemukan modelnya, dalam kehidupan nyata, sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita lewat sikap dan tingkah laku tokoh-tokohnya (Nurgiyantoro, 2010:320). Menurut Shipley (dalam Tarigan 1985:194), pada dasarnya karya sastra memiliki nilai yang terkandung didalamnya yaitu: 1) Nilai hedonik, yaitu nilai-nilai yang dapat memberikan kesenangan langsung kepada pembaca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2) Nilai artistik, nilai yang dapat memanifestasikan atau mewujudkan keterampilan seseorang. 3) Nilai kultural, yaitu nilai yang mengandung hubungan yang mendalam dengan masyarakat atau kebudayaan. 4) Nilai moral, agama atau nilai yang memberikan ajaran yang terkait dengan etika moral dan agama. 5) Nilai praktis, yaitu nilai-nilai bersifat praktis di dalam karya sastra yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh pembaca. Kehadiran moral dalam cerita fiksi dapat dipandang sebagai semacam saran terhadap perilaku moral tertentu yang bersifat praktis tetapi bukan resep atau petunjuk bertingkah laku.Ia dikatakan praktis lebih disebabkan ajaran moral itu disampaikan lewat sikap dan perilaku konkrit sebagaimana ditampilkan oleh para tokoh cerita. Tokoh-tokoh tersebut dapat dipandang sebagai model untuk menunjuk dan mendialogkan kehidupan sebagaimana yang diidealkan oleh penulis cerita (Nurgiyantoro, 2005:265).
2.2.3
Pengertian Pendidikan Moral Menurut Mursidin (2011:9) pendidikan moral adalah moral pendidikan.
Moral pendidikan adalah nilai-nilai yang terkandung secara built in dalam setiap bahan ajar atau ilmu pengetahuan, seperti build in-nya perasaan, pikiran, rasa lapar, rasa bahagia atau sedih yang hadir dalam diri setiap manusia. Karena itu, sesuatu nilai datang tanpa diundang, hadir tanpa pikir, jumpa tanpa dipinta, namun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
baru bermakna bila dicerna lewat pendidikan yang mampu membermaknakan kebermaknaannya makna. Suparno
(dalam
Hadiwardoyo,
2005:92)
mengemukakan
bahwa
pendidikan moral merupakan keseluruhan proses dan usaha-usaha pengembangan budi pekerti. Pendidikan moral merupakan bagian lingkungan yang dirancang secara sengaja untuk mengembangkan cara berpikir dan bertindak dalam situasi moral. Atau dengan perkataan lain, pendidikan moral adalah seluruh proses dan semua usaha orang-orang dewasa untuk membantu orang-orang muda, agar hatri mereka semakin tulus dan tindakan-tindakan mereka semakin berkenan di hati Tuhan dan sesama. Thomas (dalam Sjarkawi, 2006:45) berpendapat bahwa sebagaimana pendidikan pada umumnya, pendidikan moral dilakukan di dalam sekolah dan di luar sekolah. Pendidikan moral yang tepat adalah pendidikan yang terbukti membantu orang-orang muda untuk mau dan mampu mewujudkan nilai-nilai yang makin luhur (Scheler dalam Hadiwardoyo, 1985:17). Hadiwardoyo
(1985:17)
juga
menambahkan
bahwa
keberhasilan
pendidikan moral juga tergantung dari adanya dan tingginya moralitas pemimpin masyarakat yang menjadi panutan bagi banyak orang. Beddoe (dalam Sjarkawi, 2006:50) menyarankan agar pendidikan moral hendaknya dilaksanakan dengan mengambangkan suatu tipe kehidupan yang memungkinkan seseorang memiliki sikap respek yang mendalam kepada orang lain. Pembelajarannya dengan cara memecahkan masalah melalui konflik moral.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.4
18
Pengertian Nilai Pendidikan Moral Nilai pendidikan moral meliputi hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan lingkungan alam (Nurgiyantoro 2005:266). Samani (2012:47), membuat kategori nilai pendidikan moral sebagai berikut: Jangkauan Sikap dan Perilaku
Butir-Butir
Nilai
Pendidikan
Moral Sikap
dan
perilaku
dalam Berdisiplin, beriman, bertakwa,
hubungannya dengan Tuhan
berpikir
jauh
ke
depan,
bersyukur, jujur, mawas diri, pemaaf, pemurah, pengabdian. Sikap
dan
hubungannya sendiri
perilaku dengan
dalam Bekerja keras, berani memikul diri resiko,
berdisiplin,
lembut/berempati,
berhati berpikir
matang, berpikir jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bersikap konstruktif, bertanggung jawab, bijaksana,
cerdik,
cermat,
dinamis, efisien, gigih, hemat, jujur, berkemauan keras, kreatif, kukuh
hati,
lugas,
mandiri,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
mawas diri, menghargai karya orang
lain,
menghargai
kesehatan, menghargai waktu, pemaaf, pemurah, pengabdian, pengendalian
diri,
produktif,
rajin, ramah tamah, rasa kasih sayang, rasa percaya diri, rela berkorban, sabar, setia, adil, hormat, tertib, sportif, susila, tangguh,
tegas,
tekun,
tepat
janji/amanah, terbuka, ulet. Sikap
dan
perilaku
dalam Bekerja keras, berpikir jauh ke
hubungannya dengan keluarga
depan, bijaksana, cerdik, cermat jujur, berkemauan keras, lugas, menghargai menghargai
kesehatan, waktu,
tertib,
pemaaf, pemurah, pengabdian, ramah tamah, rasa kasih sayang, rela berkorban, sabar, setia, adil, hormat, sportif, susila, tegas, tepat janji/amanah, terbuka. Sikap
dan
hubungannya
perilaku
dalam Bekerja keras, berpikir jauh ke dengan depan, bertenggang rasa/toleran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masyarakat dan bangsa
20
bijaksana, cerdik, cermat, jujur, berkemauan keras, lugas, setia, menghargai
waktu,
pemurah,
pengabdian, ramah tamah, rasa kasih sayang, rela berkorban, adil,
hormat,
tertib,
sportif,
susila, tegas, tepat janji/amanah, Sikap
dan
hubungannya sekitar
perilaku dengan
dalam Bekerja keras, berpikir jauh ke alam depan, menghargai kesehatan, pengabdian.
Lickona (2012:70-72) menambahkan nilai pendidikan moral yang utama adalah rasa hormat dan tanggung jawab. Kedua nilai utama tersebut merupakan yang menjadi dasar landasan sekolah yang tidak hanya memperbolehkan, tetapi mengharuskan para guru untuk memberikan pendidikan tersebut untuk membangun manusia-manusia yang secara etis berilmu dan dapat memposisikan diri mereka sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab. Rasa hormat berarti menunjukkan penghargaan kita terhadapa harga diri orang lain ataupun hal lain selain diri kita. Tanggung jawab merupakan suatu bentuk lanjutan dari rasa hormat. Jika kita menghormati orang lain, berarti kita menghargai mereka. Jikia kita menghargai mereka, berarti kita merasakan sebuah ukuran dari rasa tanggung jawab kita untuk menghormati kesejahteraan hidup mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Selain sikap hormat dan tanggung jawab, bentuk-bentuk lain yang sebaiknya
diajarkan
di
sekolah
adalah
kejujuran,
keadilan,
toleransi,
kebijaksanaan, disiplin diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap demokratis (Lickona, 2012:74).
2.3 Hakikat novel Kata novel berasal dari bahasa Latin novellas, yang terbentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang setelah karya sastra lainnya seperti puisi dan drama (Heru Santosa dan Sri Wahyuni, 2010:46). Dalam KBBI (2008:969) novel dijelaskan sebagai karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel juga diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang lebih daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting, menarik dari kehidupan seseorang secara singkat dan yang pokok-pokok saja (Heru Santosa dan Sri Wahyuni, 2010:46). Novel menyajikan kehidupan itu sendiri. Sebagian besar terdiri atas kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan kehidupan subjektivitas manusia (Wellek dan Warren dalam Heru Santosan dan Sri Wahyuni). Sumarjo (dalam Heru Santosa dan Sri Wahyuni) mengatakan bahwa novel adalah produk masyarakat. Novel berada di masyarakat karena novel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam masyarakat. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa novel merupakan cerita rekaan atau tidak nyata yang menceritakan tentang kehidupan manusia dan segala tingkah laku manusia. Penceritaan di dalam karya sastra fiksi ini biasanya menceritakan seputar kehidupan sosial, politik, religiusitas, ekonomi, dan lain sebagainya.
2.4 Pendektatan Struktural Pendekatan struktural sangat penting bagi analisis karya sastra karena di dalamnya suatu karya sastra dibangun oleh unsur-unsur yang membentuknya. Analisis struktural merupakan prioritas utama sebelum diterapkannya analisis dengan menggunakan pendekatan lain. Tanpa analisis struktural tersebut kebulatan makna intrinsik yang dapat digali dari suatu karya sastra hanya dapat ditangkap, dipahami sepenuhnya atas dasar pemahaman tempat dan fungsi unsur itu di dalam keseluruhan karya sastra (Teeuw dalam Sugihastuti,2002:44). Struktur karya sastra menyarankan pada pengertian hubungan intrinsik yang bersifat timbal-balik, saling menentukan, saling mempengaruhi yang secara bersama membentuk kesatuan yang utuh (Nurgiyantoro, 2007:36). Pradopo (2005:118) mengatakan bahwa struktur adalah bangunan unsur-unsur yang bersistem. Unsur-unsur tersebut adalah tokoh dan penokohan, tema, alur, latar, sudut pandang, dan bahasa. Namun, dalam penelitian ini dibatasi hanya pada tokoh dan penokohan, latar, serta alur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Menurut Nurgiyantoro (2010:37), analisis struktural tidak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu dari karya fiksi, misal peristiwa, alur, latar, tokoh, dan lain sebagainya. Akan tetapi, yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antar unsur dan sumbangan apa yang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai. Hubungan antar unsur intrinsik inilah yang nantinya yang akan menunjukkan jalan cerita yang akan membentuk suatu makna dan keindahan. Makna yang terkandung dalam cerita inilah yang mengandung nilai-nilai yang dapat dipetik dari pembaca. Tokoh tidak pernah lepas dari penokohan, begitu juga dengan unsur yang lainnya. Unsur-unsur intrinsik saling bersinergi dalam membentuk suatu cerita, antarunsur itu nantinya akan membentuk suatu makna dengan adanya jalinan peristiwa yang dilakukan oleh tokoh dan unsur-unsur lain yang dengan sendirinya akan mendukung dan akan tercipta keindahan. Keindahan itu tampak oleh adanya makna yang tersirat maupun tersurat dalam karya sastra itu. Fungsi utama sebuah karya sastra adalah melukiskan, mencerminkan kehidupan
manusia,
sedangkan
kehidupan
manusia
selalu
mengalami
perkembangan. Hubungan karya sastra dan masyarakat memberikan pengaruh terhadap perkembangan teori sastra berikutnya. Strukturalisme dianggap sebagai teori modern yang berhasil membawa manusia pada pemahaman secara maksimal (Ratna, 2004:75-76). Pendekatan struktural dalam penelitian ini dijadikan jembatan dalam menemukan nilai-nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar, dalam hal ini unsur intrinsik dibatasi hanya pada tokoh dan penokohan, latar, serta alur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
2.5 Unsur Pembentuk Novel 2.5.1
Tokoh dan Penokohan Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai
pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Walaupun tokoh cerita ―hanya‖ merupakan tokoh ciptaan pengarang, ia haruslah merupakan seorang tokoh yang hidup secara wajar, sewajar sebagaimana kehidupan manusia yang terdiri dari darah dan daging, yang mempunyai pikiran dan perasaan. Kehidupan tokoh cerita adalah kehidupan dalam dunia fiksi, maka ia haruslah bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan cerita dengan perwatakan yang disandangnya (Nurgiyantoro, 2010:167). Sudjiman (dalam Budianta, 2008:86) menegaskan bahwa tokoh adalah individu rekaan
yang mengalami peristiwa atau berkelakuan dalam berbagia
peristiwa dalam cerita. Sayuti (dalam Wiyati, 2006:30) juga menambahkan bahwa tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptakan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata. Oleh karena itu, dalam sebuah fiksi tokoh hendaknya dihadirkan secara alamiah. Dalam arti tokoh-tokoh itu memiliki ―kehidupan‖ atau berciri ―hidup‖ atau memiliki derajat lifelikeness (keseperti hidupan). Sedangkan menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:165), tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kuatitas moral dan kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam tiga jenis (Nurgiyantoro, 2010:176-183). Pertama, berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita. Kedua, berdasarkan fungsi penampilan tokoh. Ketiga, berdasarkan perwatakannya. Namun, dalam penelitian ini dibatasi hanya pada tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita dan berdasarkan fungsi penampilan tokoh. Berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibedakan menjadi: a. Tokoh Utama Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian atau yang dikenai kejadian. b. Tokoh Tambahan Tokoh tambahan adalah tokoh yang disebut kedua. Permunculan tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, baik secara langsung atau tidak langsung. Berdasarkan fungsi penampilan tokoh, tokoh dibedakan menjadi: a. Tokoh Protagonis Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi—yang salah satu jenisnya secara popular disebut hero—tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Altenbernd & Lewis dalam Nurgiyantoro, 2010:178).
26
Menurut
Sudjiman (1988:18), tokoh protagonis selalu menjadi tokoh yang sentral dalam cerita. b. Tokoh Antagonis Tokoh
antagonis
adalah
tokoh
penyebab
terjadinya
konflik
(Nurgiytantoro, 2010:179). Sudjiman (1988:19) berpendapat bahwa tokoh yang merupakan penentang utama dari tokoh protagonis disebut antagonis atau tokoh lawan. Hampir sama seperti manusia nyata, tokoh dalam fiksi pun memliki watak. Ada dua cara menggambarkan watak tokoh yaitu secara langsung (telling, analitik), dan tak langsung (showing, dramatik). Selanjutnya secara tak langsung watak tokoh digambarkan melalui beberapa cara: (1) penamaan tokoh (naming), (2) cakapan, (3) penggambaran pikiran tokoh, (4) arus kesadaran, (5) pelukisan perasaan tokoh, (6) perbuatan tokoh, (7) sikap tokoh, (8) pandangan seseorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu, (9) pelukisan fisik, dan (10) pelukisan latar (Sayuti dalam Wiyatmi, 2006:32). Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2010:165). Sedangkan menurut Sudjiman (1988:23), penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari tokoh adalah orang yang memainkan suatu adegan dalam cerita, sedangkan penokohan adalah watak atau karakter yang ada dalam setiap tokoh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.5.2
27
Latar Latar atau setting disebut juga landasan tumpu, menyaran pada pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:216). Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling memperngaruhi satu dengan yang lain. a. Latar Tempat Latar tempat, menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. b. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah ―kapan‖ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi c. Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi (Nurgiyantoro, 2010:227-233). Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Latar sosial menurut Hudson dalam Sudjiman (1988) mencakup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
penggambaran keadaaan masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikapnya, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa dan lain-lain yang melatari peristiwa.
2.5.3
Alur Alur merupakan peristiwa yang diurutkan membangun tulang punggung
cerita (Sudjiman, 1988:29). Alur juga dapat diartikan sebagai struktur peristiwaperistiwa yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik tertentu (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:113). Stanton dalam Nurgiyantoro (2010:113) pun mengemukakan bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Sejalan dengan pendapat Kenny dalam Nurgiyantoro (2010:113) mengemukakan bahwa plot sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat
sederhana,
karena
pengarang
menyusun
peristiwa-peristiwa
itu
berdasarkan kaitan sebab akibat. Untuk
memperoleh
keutuhan
sebuah
plot
cerita,
Aristoteles
mengemukakan bahwa sebuah plot haruslah terdiri dari tahap awal (beginning), tahap tengah (middle), dan tahap akhir (ends) (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:142).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
a. Tahap Awal Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut sebagai tahap perkenalan. Tahap perkenalan pada umumnya berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Ia misalnya, berupa penunjukkan dan pengenalan latar, seperti nama –nama tempat, suasana alam, waktu kejadiannya, dan lain-lain, yang pada garis besarnya berupa deskripsi setting. Di samping untuk memperkenalkan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita, konflik sedikit demi sedikit juga sudah mulai dimunculkan. b. Tahap Tengah Tahap tengah cerita yang juga dapat disebut sebagai tahap pertikaian. Menampilkan pertentangan dan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat, semakin menegangkan. Konflik yang dikisahkan dapat berupa konflik internal yaitu konflik yang terjadi dalam diri seorang tokoh, dan konflik eksternal yaitu konflik atau pertentangan yang terjadi antartokoh cerita. Dalam tahap tengah inilah klimaks ditampilkan, yaitu konflik (utama) telah mencapai titik intensitas tertinggi. c. Tahap Akhir Tahap akhir sebuah cerita, atau dapat juga disebut sebagai tahap peleraian , menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini berisi bagaimana kesudahan cerita, atau menyaran pada hal bagaimanakah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
akhir sebuah cerita yang dibedakan ke dalam dua macam kemungkinan: kebahagiaan (happy end) dan kesedihan (sad end).
2.6 Implementasi dalam Pembelajaran Sastra di SMA Menurut Rahmanto (1988:16) pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi empat manfaat yaitu membantu
keterampilan
berbahasa,
meningkatkan
pengetahuan
budaya,
mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak. Agar dapat memilih bahan pengajaran sastra dengan tepat, beberapa aspek perlu dipertimbangkan. Ada tiga aspek penting yang tidak boleh dilupakan jika ingin memilih bahan pengajaran sastra (Rahmanto, 1988:27). a. Bahasa Agar pengajaran sastra dapat lebih berhasil, guru kiranya perlu mengembangkan ketrampilan (atau semacam bakat) khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya.Dalam usaha meneliti ketepatan teks yang terpilih, guru hendaknya tidak hanya memperhitungkan kosa kata dan tata bahasa, tetapi perlu mempertimbangkan situasi dan pengertian isi wacana termasuk ungkapan dan referensi yang ada. b. Psikologi Tahap perkembangan psikilogis ini juga sangat besar pengaruhnya terhadap daya ingat, kemampuan mengerjakan tugas, kesiapan bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan problem yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dihadapi. Karya sastra yang terpilih untuk diajarkan hendaknya sesuai dengan tahap psikologis pada umumnya dalam suatu kelas, guru hendak menyajikan karya sastra yang setidak-tidaknya secara psikologis dapat menarik minat sebagian besar siswa dalam kelas itu. Ada empat tahap perkembangan psikologi: (1) tahap pengkhayalan (8 sampai 9 tahun), (2) tahap romantik (10 sampai 12 tahun), (3) tahap realistik (13 sampai 16 tahun, (dan (4) tahap generalisasi (umur 16 tahun dan selanjutnya). c. Latar belakang budaya Siswa akan mudah tertarik pada karya-karya sastra dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka, terutama bila karya sastra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan mereka dan mempunyai kesamaan dengan mereka atau dengan orangorang
disekitar
mereka,
guru
sastra
hedaknya
memilih
bahan
pengajarannya dengan menggunakan prinsip mengutamakan karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal oleh para siswa (Rahmanto, 1988:2631). Salah satu kelebihan novel sebagai bahan pengajaran sastra adalah cukup mudahnya karya tersebut dinikmati siswa sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing secara perorangan. Tujuan pokok yang perlu dicapai dalam pengajaran novel adalah meliputi peningkatan kemampuan membaca baik secara ekstensif maupun intensif (Rahmanto, 1988:66). Semi (1993:153) secara khusus menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran sastra di sekolah menengah (SMA/MA/SMK) adalah untuk mencapai kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
apresiasi kreatif. Karya sastra adalah miniatur kehidupan yang digali dalam spektrum kebudayaan yang mengakar dari suatu komunitas masyarakat. Karyakarya
sastra
dengan
demikian
mengandung
nilai-nilai
kehidupan
dan
kemanusiaan. Dibutuhkan rumusan tujuan pembelajaran sastra yang lebih terbuka, yang lebih memungkinkan siswa menggunakan daya nalarnya secara bebas. Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran sastra dengan demikian sangat penting, karena tujuan yang dirumuskan itu akan dijadikan pedoman bagi pemilihan bahan yang sesuai. Pemilihan bahan pembelajaran harus, termasuk bahan yang akan diteskan, harus menopang tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal, yaitu membimbing dan meningkatkan kemampuan mengapresiasi sastra siswa. Rusyana (1984:313) membedakan tujuan pembelajaran sastra yakni tujuan pembelajaran sastra untuk kepentingan ilmu sastra dan tujuan pembelajaran sastra untuk kepentingan pendidikan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk kepentingan ilmu pengetahuan (ilmu sastra), tujuan pembelajaran sastra lebih diorientasikan pada pengetahuan tentang teori sastra, sejarah sastra, sosiologi sastra dan kritik sastra. Sedangkan untuk kepentingan pendidikan, tujuan pembelajaran sastra merupakan bagian dari tujuan pendidikan pada umumnya yakni mengantarkan anak didik untuk memahami dunia fisik dan dunia sosialnya, dan untuk memahami
dan
kedudukannya
mengapresiasi
sebagai
makhluk
nilai-nilai ciptaan
dalam Tuhan.
hubungannya Menurut
dengan
Nurgiyantoro
(2001:321), tujuan pembelajaran sastra secara umum ditekankan, atau demi terwujudnya, kemampuan siswa untuk mengapresiasi sastra secara memadai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Jadi, dalam perspektif pendidikan, tujuan pembelajaran sastra lebih diarahkan pada kemampuan siswa mengapresiasi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam karya sastra. Pembelajaran sastra pada penelitan ini akan diwujudkan dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
2.6.1
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) KTSP adalah penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK). Kurikulum ini disusun dengan alasan bahwa kemampuan dan potensi anak berbeda-beda dari masing-masing satuan pendidikan. Namun, dalam penyusunan kurikulum di tingkat satuan pendidikan tetap mengacu pada standar isi yang sudah diterapkan oleh pemerintah. KTSP terdiri dari empat komponen yaitu: tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan
pendidikan
menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
b. Struktur dan Muatan KTSP Struktur KTSP pada jenjang pendidikan menengah tertuang dalam Standar Isi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamnnya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulu. c. Kalender Pendidikan Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagiamana tercantum dalam Standar Isi. d. Silabus dan RPP Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembeelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus yang telah disusun guru bisa mengembangkannya menjadi Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswanya (Sanjaya, 2010:143-148).
2.6.2
Silabus Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
kompetensi untuk penilaian (Sanjaya, 2010:1148). Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, dan kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada pusat kegiatan guru dan dinas pendidikan (BSNP, 2006:14-15). 1) Format Silabus Sanjaya (2010:170-173) menyebutkan bahwa format dalam silabus paling tidak memuat delapan komponen, yaitu: a) Menentukan Identitas Silabus Pada komponen identifikasi yang perlu diisi adalah nama sekolah, nama mata pelajaran, kelas, dan semester. b) Rumusan Standar Kompetensi Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dn sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat dilihat dari Standar Isi (SI). c) Menentukan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka komptensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi. d) Mengidentifikasi Materi Pokok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Materi pokok disusun untuk pencapaian tujuan, oleh karenanya materi pokok dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan materi pokok adalah (1) potensi peserta didik, (2) relevan dengan karakteristik daerah, (3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik, (4) kebermanfaatan bagi peserta didik, (5) struktur keilmuan, (6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, (7) relevan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, (8) sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia, (9) merumuskan kegiatan pembelajaran. e) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Petunjuk dalam merumuskan indikator, adalah pertama, indikator dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku yang dpat diukur keberhasilannya. Kedua, perilaku yang dapat diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar. Ketiga, sebaiknya setiap indikator hanya mengandung satu bentuk perilaku. f) Menentukan Penilaian Penilaian tidak hanya dilakukan dengan tes bik tes lisan maupun tes tulisan akan tetapi bisa juga melalui nontes, seperti melakukan wawancara dan observasi termasuk pengukuran sikap dan penilaian hasil karya. g) Menentukan Alokasi Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. h) Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan suber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
2.6.3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan
yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kegiatan pembelajaran (Sanjaya, 2010:173). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik dikelas maupun di luar kelas sesuai dengan kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat halhal yang terkait dengan aktifitas pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi dasar. Dalam menyusun RPP, seorang guru hendaknya mencantumkan standar kompetensi yang memayungi kompetensi dasar yang akan disusun dalam RPPnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Sanjaya (2010:174) menjelaskan RPP secara rinci harus memuat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode, medi dan sumber pembelajaran, serta evaluasi. Sanjaya (2010:176) mengatakan bahwa langkah yang patut dilakukan guru dalam penyusunan RPP, yaitu: 1) Tulislah mata pelajaran yang akan dipelajari siswa. 2) Tuliskan topik atau pokok bahasan yang harus dipelajari. 3) Tuliskan untuk kelas berapa dan semester berapa perencanaan itu disusun). 4) Tuliskan
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
mempelajari
topik
pembelajaran. 5) Tuliskan SK/KD sesuai dengan Standar Isi. 6) Rumuskan indikator hasil belajar yang hendak dicapai sesuai SK/KD. 7) Tuliskan dan uraikan secara singkat tentang materi/isi pelajaran yang harus dipelajari siswa sesuai dengan indikator hasil belajar. 8) Tuliskan apa yang harus dilakukan siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni menguasai kompetensi (indikator hasil belajar) yang diharapkan. 9) Tuliskan alat bantu apa saja yang harus digunakan agar kompetensi dasar dapat dicapai. Tentukan pula dari mana siswa dapat memperoleh pengalaman belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10)
39
Tuliskan prosedur jenis, dan bentuk evaluasi yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi ketercapaian siswa menguasai indikator hasil belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan sumber bahan yang digunakan, jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau kajian pustaka dengan metode deskriptif analisis. Penelitian kepustakaan yakni serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Mestika, 2004: 3). Menggunakan deskriptif analisis karena data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis dan hasil akhirnya berupa deskriptif atau penggambaran nilai pendidikan moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar.
3.2 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Analisis struktural merupakan prioritas utama sebelum diterapkannya analisis dengan menggunakan pendekatan lain. Tanpa analisis struktural tersebut kebulatan makna intrinsik yang dpat digali dari suatu karya sastra hanya dapat ditangkap, dipahami sepenuhnya atas dasar pemahaman tempat dan fungsi unsur itu di dalam keseluruhan karya sastra (Teeuw dalam Sugihastuti,2002: 44). Struktur karya sastra menyarankan pada pengertian hubungan intrinsik yang bersifat timbal-balik, saling menentukan, saling mempengaruhi yang secara bersama membentuk kesatuan yang utuh (Nurgiyantoro, 2007: 36). Pradopo (2005: 118) mengatakan bahwa struktur adalah
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
bangunan unsur-unsur yang bersistem. Unsur-unsur tersebut adalah tokoh dan penokohan, tema, alur, latar, sudut pandang, dan bahasa. Namun, dalam penelitian ini dibatasi hanya pada tokoh dan penokohohan, latar, serta alur. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya sebuah metode. Metode berarti suatu cara yang telah disusun teratur dan terpikirkan matang, dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu dalam ilmu pengetahuan dan cara belajar. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau menuliskan objek penelitian, pada saat sekarang berdasarkan pada fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode ini tidak hanya menganalisis dan mengumpulkan data, melainkan menganalisis dan menginterpretasi data tersebut. Dalam penelitian ini, hanya akan dideskripsikan tokoh dan penokohan serta kaitan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar.
3.3 Data dan Sumber Penelitian Data dalam penelitian ini adalah kata, kalimat, dan ungkapan dalam setiap paragraf dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang mengandung nilai pendidikan moral. Sumber data penelitian ini adalah: Judul
: Surat Kecil untuk Tuhan
Pengarang
: Agnes Davonar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahun
: 2012
Penerbit
: AD Publisher
Kota Terbit
: Jakarta
42
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Teknik baca dilakukan dengan cara membaca secara cermat, teliti, dan kritis untuk menemukan nilai-nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan metode simak dengan teknik lanjutan di atas (Mahsun, 2007: 92-93). Kedua teknik ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai tokoh dan penokohan serta nilai-nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Berdasarkan kedua teknik yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan sumber tertulis. Sumber tertulis yang digunakan adalah buku-buku atau literatur yang dapat menyelesaikan masalah dan mendukung penelitian ini. Sumber terlulis yang dimaksud ialah sumber yang dapat mengintrepasikan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Data diperoleh dari dialog para tokoh, monolog, narasi dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan yang menggambarkan nilai pendidikan moral. Data diidentifikasi dan diklasifikasikan ke dalam nilai pendidikan moral.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Selanjutnya, nilai pendidikan moral yang ditemukan dicari implementasinya dengan pembelajaran sastra di kelas dalam bentuk silabus dan RPP berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.
3.5 Instrumen Penelitian Instrument merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2003: 177). Dalam penelitian kepustakaan sebagai instrument penelitian adalah alat bantu bibliografis (Mestika, 2004: 10). Jadi, instrument pengumpul data adalah alat bantu bibliografis yang berupa buku referensi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik simak dan teknik catat.
3.6 Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh, peneliti akan menganalisa secara kepustakaan. Berdasarkan hal tersebut, langkah-langkah dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa langkah diantaranya adalah: Pertama, menentukan buku yang dijadikan sebagai objek penelitian, yaitu novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Kedua, mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. Ketiga, mengidentifikasi struktur pembentuk dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan tersebut (tokoh dan penokohan, latar, serta alur) menggunakan pendekatan struktural. Keempat, menganalisis nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Kelima, mengimplementasikan dalam bentuk silabus dan RPP. Keenam, menarik kesimpulan. Ketujuh, menyajikan dalam bentuk laporan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ANALISIS NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN Dalam bab empat ini akan dideskripsikan hasil analisis struktur intrinsik karya sastra yang dibatasi pada tokoh dan penokohan, latar, serta alur. Unsurunsur tersebut dianggap cukup memadai oleh penulis untuk menemukan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Selain itu, dalam bab empat ini juga dianalisis hubungan antara tokoh dan penokohan, latar, serta alur dengan nilai pendidikan moral yang terdiri dari hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan keluarga, dan hubungan manusia dengan sesama yang terkandung dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. 4.1 Analisis Tokoh dan Penokohan, Latar, serta Alur dan Nilai Pendidikan Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan 4.1.1 Tokoh dan Penokohan Tokoh cerita, menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010: 165), adalah orang(-orang) yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokohtokoh yang ada dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan yaitu: Keke, Jody, Chika, Kiki, ibu, Baye, Iyus, bibi, Deasy, Kholil, Putri, Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, Adhinda, Andi, Angel, dr. Adi Kusuma, Prof. Lukman, Indung, Prof. Mukhlis, 45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Prof. Peng Shuai, dan Ana. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, tokoh dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis (Nurgiyantoro, 2010: 176-183). Pertama, berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Kedua, berdasarkan fungsi penampilan tokoh dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Ketiga, berdasarkan perwatakannya dibedakan menjadi tokoh sederhana dan tokoh bulat. Dalam penelitian ini hanya membahas tokoh berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam cerita dan berdasarkan fungsi penampilan tokoh. Selain tokoh, peneliti juga akan membahas mengenai penokohan untuk memberi penjelasan pada jenis tokoh berdasarkan fungsi penampilan tokoh, yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Penokohan merupakan pelukisan sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan berbagai hal lain yang berhubungan dengan jati diri tokoh. Berikut dipaparkan tokoh-tokoh dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita dan tokoh berdasarkan fungsi penampilan tokoh beserta penokohannya. 4.1.1.1 Keke Novel Surat Kecil untuk Tuhan menceritakan perjalanan hidup tokoh Keke sehingga secara langsung tokoh Keke merupakan tokoh yang memiliki intensitas keterlibatan paling banyak dengan peristiwa-peristiwa yang membangun cerita. Berdasarkan hal tersebut tokoh Keke dapat disimpulkan sebagai tokoh utama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai tokoh “aku”. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut. (1)
Hai sobat, kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chika yang tampan dan Kiki yang manis. Hehehe... Jadi diantara keluargaku, aku adalah anak perempuan satu-satunya. (SKUT, hlm 5). Tokoh Keke secara fisik digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik. Selain cantik, ia termasuk anak yang hormat kepada orang tua, pekerja keras, bertakwa kepada Tuhan, dan bertanggung jawab. (2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Mereka sering memanggilku dengan sebutan “si cantik” he..he.. Ntah apa karena dalam nama panjangku tercantum Cantika atau emang benar ya. (SKUT, hlm 9). Esok harinya, tidak seperti biasanya, ayah selalu memesan aku untuk pulang bersamanya semenjak pulang dari rumah sakit. Aku menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah. (SKUT, hlm 120). Tapi Tuhan sangat mencintaiku dan memberikan aku kekuatan untuk terus mengejar semua ketertinggalanku. Dengan tidak menyerah begitu saja, aku pun belajar dengan giat dan melupakan sejenak tentang gambar-gambar kartun komik dibenakku, dan menggantinya dengan buku-buku pelajaran sekolah. Aku juga meminta kak Kiki untuk mengajarkan hal yang tidak aku pahami hingga aku mengerti. Dan ternyata usahaku tidak sia-sia. (SKUT, hlm 8). Pihak sekolah sempat memberikan aku kesempatan untuk tidak mengikuti ujian karena tertinggal banyak mata pelajaran. Tapi aku menolak dan meminta ayah membiarkan aku untuk ikut ujian semester itu. Aku yakin aku bisa walau aku tidak berharap banyak untuk mendapat nilai bagus. (SKUT, hlm 96-97). Allah memang maha adil, dan ini yang membuat aku ingin memperdalam ajaran agama. Terkadang aku serin g membuka Al-Qur’an, sambil mencari-cari makna dari hidupku dan pernah aku membaca salah satu ayat AlQur’an yang artinya “Sesuatu yang baik menurutmu baik belum tentu baik dimata Allah.” (SKUT, hlm 23).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Walaupun ia terkena kanker jaringan lunak yang mematikan tapi Keke selalu bersyukur atas kehidupan yang ia miliki bahkan ketika teman-teman sekelasnya ada yang mengejekmya karena sedang sakit, ia tetap sabar. Ia juga dikenal sebagai anak yang sportif. Penyakit yang dideritanya tidak membuat ia putus asa, ia terus berjuang melawan penyakitnya dengan berbagai macam pengobatan. Bahkan ia sampai dibawa ayahnya ke Singapura untuk mengobati penyakit kanker yang dideritanya, rasa sakit yang ia alami ketika menjalani pengobatan kemoterapi tidak membuat ia mengeluh, Keke tetap tangguh menghadapinya demi kesembuhan dirinya. Meskipun pada akhirnya kanker jaringan lunak tersebut tidak bisa disembuhkan lagi dan semakin meluas dalam tubuh Keke yang mengakibatkan ia harus kehilangan nyawanya. (7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Sobat, rasa sakit itu sesungguhnya membuat aku terasa lemah dan ingin menangis. Belum lagi rasa dingin yang terus menusuk seluruh tubuhku. Tapi berkat orang-orang yang aku cintai, rasa dingin itu seolah menjadi hangat dan menyejukkan. Aku bersyukur saat aku sulit seperti ini tak ada sedikitpun sahabatku lari dariku. (SKUT, hlm 85). “Aduh, kayaknya kalau menang dengan keadaan musuh sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat, kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!” Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan Angel. (SKUT, hlm 33). Tidak apa kita mendapatkan predikat B. Toh mau A, B, atau C, tujuan dari LDKS ini bukan untuk memperebutkan nilai. Tapi untuk mendekatkan kita dan membuat kita semakin kompak. Setuju kan? (SKUT, hlm 22). Sobat, sebenarnya aku sangat malu pergi ke sekolah dalam keadaan seperti itu tapi aku tak punya pilihan lain selain harus terus memperjuangkan hidupku. (SKUT, hlm 51). “Itulah yang membedakan putriku dengan yang lainnya. Dia adalah gadis yang kuat dan penuh dengan ketegaran dalam menghadapi cobaan yang berat!” (SKUT, hlm 62).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Berdasarkan kutipan (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8), (9), dan (10) dapat disimpulkan bahwa tokoh Keke adalah tokoh “aku” dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. Keke secara fisik merupakan gadis yang cantik. Keke digambarkan sebagai anak yang hormat kepada orang tua, pekerja keras, bertakwa kepada Tuhan, anak yang selalu bersyukur dengan kehidupan yang ia miliki, sabar, sportif. Ia juga terus berjuang dan tetap tangguh untuk melawan kanker jaringan lunak yang ada di dalam tubuhnya. 4.1.1.2 Jody Jody adalah ayah Keke yang selalu setia menjaga dan merawat Keke terutama saat Keke sakit, ia selalu setia mendampingi Keke. Jody digambarkan sebagai tokoh tambahan dalam novel. Jody dikenal sebagai ayah yang penuh tanggung jawab, bijaksana, penuh kasih sayang, dan bertakwa kepada Tuhan. Saat Keke harus berjuang melawan penyakitnya, Jody pun melakukan berbagai cara untuk menemukan pengobatan yang terbaik agar Keke sembuh. Ia tidak berputus asa dan tetap berjuang demi kesembuhan anak yang disayanginya. Berikut ini kutipan mengenai tokoh Jody. (12)
(13)
(14)
Setelah aku lulus dari SD Al-Kamal, ayah memberikan aku kebebasan penuh untuk memilih sekolah SMP yang aku idamkan. Ya, ayah memang dikenal sebagai orang yang demokrasi dan penuh tanggung jawab. (SKUT, hlm 10). Ayah sangat bijaksana. Aku bangga padanya, karena selain berperan sebagai ayah, ia juga berperan sebagai ibu yang baik untukku. Ia mengayomiku, mengurus segala keperluanku, sehingga terkadang aku lupa kalau aku hanya mempunyai satu orang tua saja dalam keluargaku. (SKUT, hlm 20). Dia memandangku dengan wajah penuh cemas kemudian memelukku secara tiba-tiba. Aku bingung melihat wajah ayah yang sembab seperti habis menangis ditambah dengan sikapnya yang tidak biasa. Suster yang tadi bicara denganku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(15)
(16)
50
langsung tersenyum melihat tingkah ayahku seperti sudah lama saja tidak melihatku. “Aduh ayah, malu nih. Kenapa sih tiba-tiba begini?” Ujarku. “Gapapa Keke. Nggak usah malu gitu. Kalau ayah peluk kamu gini artinya ayah sayang sama Keke.” (SKUT, hlm 44). Ayah sering merenung di kamarnya sanbil menangis. Entah sudah berapa banyak air mata yang ayah habiskan. Aku melihatnya sholat Tahajud di malam hari sambil menangis tersedu-sedu, berdoa pada Tuhan untuk memohon petunjuk. (SKUT, hlm 46). Ayah begitu bahagia melihatku kembali bersemangat menjalani hidupku. Ia pun semakin berharap semangatku selalu ada. Dan tanpa menyerah ia mencari pengobatan terbaik yang bisa menyelamatkan hidupku. Bagiku ia adalah ayah yang sungguh luar biasa. Tidak ada kata pantang menyerah darinya untuk menyelamatkan hidupku dari kanker ini. (SKUT, hlm 77).
Berdasarkan kutipan (12), (13), (14), (15), dan (16) dapat disimpulkan bahwa pak Jody adalah ayah Keke. Ia bekerja di salah satu yayasan pendidikan tempat keke bersekolah di Jakarta. Pak Jody merupakan orang tua tunggal bagi Keke karena ia dan ibu Keke telah bercerai. Ia dikenal sebagai ayah yang penuh tanggung jawab, bijaksana, penuh kasih sayang, bertakwa kepada Tuhan, dan selalu berjuang menemukan pengobatan yang terbaik untuk menyelamatkan Keke dari kanker jaringan lunak. 4.1.1.3 Chika Tokoh “Aku” atau Keke memiliki kakak yang bernama Chika. Chika merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak berhubungan dengan tokoh lain dan intensitas penceritaan tokoh ini tidak banyak. Selain itu, tokoh ini digambarkan sebagai kakak tertua Keke. Berikut ini kutipan mengenai tokoh Chika. (17)
Chika adalah kakak tertuaku. Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Magazine di Jakarta. tentu saja dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orang tua kami. (SKUT, hlm 5). Berdasarkan kutipan (17) dapat dijelaskan bahwa tokoh Chika adalah kakak tertua Keke. Selain kuliah, ia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta dan menjadi kakak kebanggaan bagi Keke karena bisa membagi waktu antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orang tua mereka. 4.1.1.4 Kiki Kiki digambarkan sebagai kakak kedua dari tokoh “Aku” atau Keke. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak berhubungan dengan tokoh lain dan intensitas hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok seorang kakak yang selalu diandalkan dalam segala hal. Berikut ini kutipan yang menggambarkan tokoh Kiki. (18)
Sedangkan Kiki, kakakku yang kedua adalah orang yang paling diandalkan dalam segala hal. Bila aku lapar, dia suka memasak untukku. Bila aku kesepian, dia akan menemaniku. Dan bila aku kesulitan mengerjakan tugas dari sekolah, ia akan mengajarkan aku. Mmm.. lebih tepatnya dia adalah anak yang pandai. Tidak heran dia lah yang menjadi guru privateku. Jadi ayah tidak repot mencari guru pribadi karena Kiki selalu siap membantu. Tapi terkadang aku juga harus berebut dengan temannya, sebab kakakku yang satu ini selalu diandalkan juga oleh temantemannya. (SKUT, hlm 5-6).
Berdasarkan kutipan (18) dapat disimpulkan bahwa Kiki adalah kakak kedua Keke yang selalu bisa diandalkan. Ia selalu membantu keke ketika keke menghadapi kesulitan mengerjakan tugas sekolah, kadang-kadang memasak untuk Keke, dan selalu menemani Keke.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
4.1.1.5 Ibu Tokoh ibu digambarkan sebagai ibu dari Keke. Ia merupakan salah satu tokoh tambahan karena tidak banyak diceritakan dalam novel ini. Ibu Keke sudah lama bercerai dengan ayahnya, meskipun begitu ibu Keke masih sering menemui dan memberikan semangat serta dukungan kepada Keke terutama ketika Keke sakit. Berikut beberapa kutipan yang menggambarkan tokoh ibu. (19)
(20)
(21)
(22)
Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau ibu dan ayah telah bercerai sejak dua tahun terakhir. Tapi hubungan keduanya masih terjalin dengan baik. (SKUT, hlm 6). Kami berbicara sejenak tanpa membahas sedikitpun tentang penyakitku di kamar. Ibuku mengelus dahiku yang terasa sakit agar membaik. (SKUT, hlm 47). Akupun harus merelakan ibu pulang. Ia memang saat ini harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Kedatangannya membuat aku sedikit merasa tenang, tapi aku masih saja tidak tahu apakah aku benar-benar sakit flu atau sakit yang lainnya, sebab ketika aku tanyakan kepada ibu, ibu pun menjawab hal yang sama dengan ayah. (SKUT, hlm 48). Oh sahabatku, andai saja kau tau, sosok ibu dalam hidupku nyaris telah hilang ketika perceraian ibu dengan ayahku. Ibu telah menjalankan kehidupannya sendiri. Walaupun terkadang ia menjengukku dan menemaniku saat terakhir aku di rumah sakit, tetapi tetap saja aku merasa kehilangan. (SKUT, hlm 103).
Berdasarkan kutipan (19), (20), (21), dan (22) dapat disimpulkan bahwa tokoh ibu merupakan ibu dari Keke. Ia sudah bercerai dengan ayah Keke sejak lama. Meskipun begitu, ibu Keke masih sering menemui Keke terutama ketika Keke sakit untuk memberikan semangat dan dukungan kepada Keke. 4.1.1.6 Baye Baye digambarkan sebagai tante dari Keke. Keke dan keluarganya sering berkunjung ke rumah tante Baye. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
banyak diceritakan dan tidak memiliki intensitas hubungan dengan peristiwaperistiwa yang terjadi dalam novel. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita. Secara fisik juga tidak diungkapkan. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Baye. (23)
Tentu saja aku senang bukan karena harus ke dokter, tapi aku senang karena bisa bertemu dengan tante Baye yang sejak kecil selalu memberikan kasih sayangnya padaku. Kami sekeluarga memang sering bersilahturahmi ke rumah tante dan omku. (SKUT, hlm 30).
Berdasarkan kutipan (23) dapat dijelaskan bahwa tokoh Baye adalah tante dari Keke. Ia selalu memberikan kasih sayangnya kepada Keke sejak Keke masih kecil. Keke dan keluarganya juga sering bersilahturahmi ke rumah tante Baye. 4.1.1.7 Iyus Tokoh Iyus digambarkan sebagai karyawan ayah Keke. Ia merupakan sosok yang memiliki sifat lucu, bersahabat, dan sangat loyal terhadap keluarga Keke. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Iyus. (24)
(25)
(26)
Ada satu lagi karyawan ayah, namanya pak Iyus, yang biasa aku panggil pak Yus. Dia orangnya lucu, bersahabat, dan sangat loyal terhadap keluargaku. Dia sudah aku anggap sebagai keluargaku sendiri bahkan dia seperti ayah keduaku. (SKUT, hlm 10). Dan terkadang aku bersenda gurau dengan pak Yus, karena dia selalu saja bisa merubah suasana menjadi ceria. (SKUT, hlm 12). Untuk menghindari pandangan-pandangan aneh orang terhadapku, aku langsung berlari menuju kelas dan duduk di kursiku. Pak Iyus meletakkan tasku, lalu menunggu di luar teras kelas untuk berjaga-jaga. (SKUT, hlm 52).
Berdasarkan kutipan (24), (25) dan (26) dapat dikatakan bahwa tokoh Iyus adalah salah satu karyawan ayah Keke. Ia digambarkan sebagai seorang yang lucu, bersahabat, dan sangat loyal terhadap keluarga Keke. Keke sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
menganggapnya seperti keluarga sendiri dan ia selalu setia mendampingi Keke dan keluarganya. 4.1.1.8 Bibi Bibi digambarkan sebagai pembantu rumah tangga di kediaman Keke. Ia juga merupakan salah satu tokoh tambahan dalam novel ini karena tokoh ini tidak memiliki banyak interaksi dengan peristiwa-peristiwa yang membangun cerita novel ini. Ia dapat dikategorikan sebagai tokoh protagonis karena perwatakannya yang baik dan setia kepada keluarga Keke. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh bibi. (27)
(28)
(29)
Sambil menikmati roti buatan bibi yang sudah bekerja padaku sejak lama, aku pun membaca-baca isi UndangUndang Dasar 45 agar aku tidak salah bicara. (SKUT, hlm 12). Tiba-tiba bibiku terlihat sibuk sendiri mondar-mandir mencari obat di kamarku. Dia kemudian bertanya padaku. “Ke, kamu lihat nggak obat tetes mata? Setau bibi kamu kan yang terakhir pakai. Di kotak P3K nggak ada soalnya.” “Coba bibi cek di laci meja belajar! Seingat Keke ada di sana” Ujarku santai sambil berbaring di ranjang. (SKUT, hlm 27). “Wah, kak Kiki jadi lebih keren loh. Jadi kayak satria baja hitam, hehehe.” “Huss.” Peringat bibi untuk tidak menggoda kakakku. (SKUT, hlm 27).
Berdasarkan kutipan (27), (28), dan (29) dapat disimpulkan bahwa bibi adalah pembantu rumah tangga di rumah Keke. Ia telah setia bertahun-tahun bekerja bagi keluarga Keke. 4.1.1.9 Deasy Tokoh Deasy adalah tokoh tambahan karena tokoh ini hanya sebagai pendukung cerita. Deasy adalah kakak kelas Keke. Ia merupakan guru menari Keke sekaligus menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Al-Kamal. Ia adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
seorang yang aktif dalam organisasi dan kreatif. Tarian yang diajarkan Deasy selalu ditampilkan dalam berbagai acara di sekolah. Berdasarkan penggambaran tokoh Deasy tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tokoh Deasy termasuk tokoh protagonis karena memiliki sifat dan watak yang dapat diteladani. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Deasy. (30)
Waduh aku hampir lupa neh, satu orang lagi yang berjasa dalam hidupku, kak deasy. Dia yang menjadi guru menariku. Selain melatih tari adik-adik kelas, dia juga menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Al-Kamal loh. Nah, biasanyanya tarian-tarian yang diajarkan kak Deasy selalu ditampilkan dalam berbagai acara di sekolah dan pentas seni antar sekolah. (SKUT, hlm 10).
Berdasarkan kutipan (30) dapat dikatakan bahwa Deasy adalah kakak kelas Keke yang mengajari Keke menari. Ia juga seorang yang aktif dalam organisasi karena menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Al-Kamal dan seorang yang pandai menari dan menjadi pelatih tari. Setiap tarian yang diajarkannya selalu ditampilkan dalam berbagai acara di sekolah dan pentas seni antar sekolah. 4.1.1.10 Kholil Kholil digambarkan sebagai staff ayah Keke di kantor. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak diceritakan dan tidak memiliki intensitas hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita. Dari segi fisik juga tidak diungkapkan. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Kholil. (31)
Terkadang di sela-sela aku menunggu ayah selesai bekerja di kantor, aku sering curhat juga sama pak Kholil. Beliau adalah staff ayah di kantor. (SKUT, hlm 11).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Berdasarkan kutipan (31) dapat dijelaskan bahwa Kholil adalah staff ayah keke di kantor. 4.1.1.11 Putri Putri digambarkan sebagai tetangga sekaligus kakak kelas Keke di SMA Al-Kamal. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak diceritakan dan tidak memiliki intensitas hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita. Penggambaran fisik juga tidak diungkapkan. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Putri. (32)
Saran dari ayah yang pertama adalah dengan nada yang gembira memberitahukan kepada kak Putri, tetangga sekaligus kakak kelasku di SMA Al-Kamal untuk menemaniku membeli pembalut wanita. (SKUT, hlm 19).
Berdasarkan kutipan (32) dapat dijelaskan bahwa Putri adalah tetangga sekaligus kakak kelas Keke di SMA Al-Kamal.
4.1.1.12 Fadha Tokoh Fadha digambarkan sebagai sahabat Keke dan merupakan tokoh tambahan. Ia merupakan sosok yang memiliki percaya diri, dan agak tomboy. Dari segi fisik ia digambarkan sebagai tokoh yang memiliki tubuh yang agak besar dan memiliki porsi makan yang banyak. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Fadha. (33)
Oh ya sobat, tidak lupa kukenalkan beberapa sahabat terbaikku yang selalu kukenang dan kusayangi. Dimulai dari Fadha. Walaupun berbadan gemuk, dia mempunyai PD alias percaya diri yang tinggi dan agak tomboy. (SKUT, hlm 14).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(34)
57
Fadha mengacungkan dua tangannya yang artinya dua porsi. Tentu saja ibunya akan marah karena anak gadis satusatunya dalam keluarga, kini mulai tumbuh menjadi besar melebihi ukuran badannya. (SKUT, hlm 102).
Berdasarkan kutipan (33) dan (34) dapat dikatakan bahwa tokoh Fadha adalah sahabat Keke yang digambarkan bertubuh gemuk dan memilik percaya diri yang tinggi. Ia juga dikenal sebagai seorang yang agak tomboy. 4.1.1.13 Shifa Shifa digambarkan sebagai sahabat Keke dan merupakan tokoh tambahan. Dari segi fisik ia digambarkan sebagai seorang yang hitam manis. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Shifa. (35) (36)
Shifa, si hitam manis yang aktif banget. (SKUT, hlm 14). Aku masih bisa bercanda dengan sahabatku terutama ketika mendengarkan Shifa bercerita hal-hal lucu yang mengocok perut. (SKUT, hlm 53).
Berdasarkan kutipan (35) dan (36) dapat disimpulkan bahwa Shifa adalah sahabat Keke yang secara fisik digambarkan hitam manis. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita. 4.1.1.14 Maya Tokoh Maya merupakan salah satu tokoh tambahan. Ia adalah salah satu sahabat Keke yang dikenal sebagai anak yang pemalu tapi malu-maluin. Ia juga memiliki sifat yang peduli, dan setia sebagai sahabat. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Maya. (37) (38)
Maya, yang pemalu tapi malu-maluin. (SKUT, hlm 14). “Aduh, kok ngomong gitu sih? Kalah menang itu bukan masalah. Yang penting sekarang loe sembuh dulu deh.” Ujar Maya. (SKUT, hlm 34).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Berdasarkan kutipan (37) dan (38) dapat terlihat bahwa Maya adalah salah satu sahabat Keke yang memiliki sifat pemalu. Ia juga seorang sahabat yang peduli dan setia kepada temannya. 4.1.1.15 Idha Tokoh Idha digambarkan sebagai salah satu sahabat Keke dan merupakan tokoh tambahan. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita, namun penggambaran fisiknya sedikit diungkapkan. Hal ini dibuktikan dengan kutipan berikut. (39)
Kemudian ada Idha, yang manis tapi nggak semanis gula. (SKUT, hlm 14).
Dari kutipan (39) disimpulkan bahwa Idha adalah salah satu sahabat keke yang manis. 4.1.1.16 Andhini Tokoh Andhini juga digambarkan sebagai salah satu sahabat Keke. Ia merupakan tokoh tambahan. Dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita, tokoh ini memiliki sifat jenius. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Andhini. (40)
Andhini yang jenius....(SKUT, hlm 14).
Dari kutipan (40) dapat disimpulkan bahwa Andhini merupakan salah satu sahabat keke yang memiliki sifat jenius. 4.1.1.17 Adhinda Adhinda merupakan tokoh tambahan dan sahabat Keke. Ia digambarkan memiliki sifat ceriwis dan manja. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Adhinda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(41)
59
....dan Adhinda yang ceriwis dan manja. Mereka berdua itu kembar loh. (SKUT, hlm 14).
Dari kutipan (41) dapat disimpulkan bahwa Adhinda adalah sahabat Keke dan merupakan kembaran dari Andini. 4.1.1.18 Andi Andi digambarkan sebagai kekasih Keke. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak diceritakan dan intensitas penceritaan tokoh ini tidak banyak. Dari penggambaran fisik, Andi merupakan sosok pria tampan. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang penuh kasih sayang. Ia tetap setia kepada Keke meskipun Keke dalam keadaan sakit. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Andi. (42)
Untuk pria lain di luar keluargaku yang aku sayang, hanya dia yang kucintai. Namanya Andi. Dia merupakan sosok pria tampan yang hobi bermain basket. (SKUT, hlm 16). (43) “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukankah menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya? Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riangdalam keadaan apapun!” Ungkapnya. (SKUT, hlm 72). (44) “Andi tidak pernah berpikir wajah Keke seperti apa. Yang Andi suka dari Keke adalah sifat Keke. Keke seorang gadis yang kuat. Itu yang membuat Andi cinta sama Keke. (SKUT, hlm 73). Berdasarkan kutipan (42), (43), dan (44) dapat disimpulkan bahwa Andi adalah kekasih Keke. Ia digambarkan seorang yang tampan dan memiliki hobi bermain basket dan sangat mencintai Keke. 4.1.1.19 Angel Angel merupakan teman sekelas Keke. Tokoh ini merupakan tokoh tambahan. Berdasarkan penokohannya, ia merupakan tokoh antagonis. Ia selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
usil kepada Keke dan memiliki sifat yang sombong. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Angel. (45)
(46)
(47)
Angel dan geng sempat melewati kami dengan lambaian muka meledek, tapi kami tidak terpengaruh oleh ejekan tersebut. (SKUT, hlm 22). “Wow, sejak kapan di sekolah kita ada trendsetter. Boleh berkacamata hitam di kelas!” Kata Angel pada sahabatnya, Lia. “Haha, bagus tuh. Makanya bikin trendsetter baru. Besok-besok loe jangan mau kalah pake kacamata biru dong, Ngel!” Jawab lia. “Maunya sih. Tapi kan gua lagi nggak sakit mata. Hehehe...” Ledek Angel yang disambut dengan tawa oleh sahabat-sahabatnya. (SKUT, hlm 31). “Aduh, kayaknya kalau menang dengan keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat. Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!” (SKUT, hlm 33).
Dari kutipan (45), (46), dan (47) dapat disimpulkan bahwa Angel adalah teman sekelas Keke yang selalu usil dan sombong. Ia selalu meledek Keke. 4.1.1.20 dr. Adi Kusuma dr. Adi Kusuma digambarkan sebagai dokter pribadi keluarga Keke. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak diceritakan dan tidak memiliki intensitas hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh dr. Adi Kusuma. (48)
Setelah tiba di rumah sakit, kami langsung diterima oleh dr. Adi Kusuma yang juga merupakan dokter pribadi keluarga kmi. Aku hanya duduk terdiam. dr. Adi mulai memeriksa mulut dan mataku melalui senter kecil. (SKUT, hlm 35).
Dari kutipan (48) disimpulkan bahwa dr. Adi Kusuma merupakan dokter pribadi keluarga Keke.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
4.1.1.21 Prof. Lukman Prof. Lukman adalah seorang dokter ahli THT yang dirujuk oleh dr. Adi Kusuma untuk membantu menangani penyakit Keke. Ia adalah sosok yang ramah. Tokoh ini merupakan tokoh tambahan karena tokoh ini tidak banyak dimunculkan dalam cerita. Dari penggambaran fisik, ia digambarkan memiliki wajah sejuk dengan rambutnya yang beruban. (49)
Resepsionis kemudian meminta suster untuk membawa kami bertemu Prof. Lukman, seorang dokter ahli THT terbaik di rumah sakit tersebut. Ketika kami masuk, dokter menyapa kami dengan senyuman. Wajahnya sejuk dengan rambut yang beruban. (SKUT, hlm 37).
Dari kutipan (49) dapat digambarkan tokoh Prof. Lukman adalah seorang dokter ahli THT yang dirujuk untuk menangani penyakit Keke. Ia juga memiliki wajah sejuk dengan rambut beruban serta seorang yang ramah. 4.1.1.22 Indung Indung merupakan tokoh tambahan. Hal ini karena tokoh Indung tidak banyak diceritakan dan tidak banyak digambarkan perwatakannya ia merupakan tokoh tambahan yang membantu menyembuhkan penyakit Keke. Ia adalah seorang ahli herbal dari Gontor, Jawa Tengah. (50)
Mas Indung merupakan keturunan pendiri pondok pesantren Gontor. Dia adalah ahli herbal, dan dia sengaja datang jauhjauh dari Gontor, Jawa Tengah dengan membawa bermacam tumbuh-tumbuhan. Aku hanya heran dan berpikir kalau itu hanya oleh-oleh yang dia bawa untuk ayah. Tapi ternyata bukan. Oleh-oleh itu dia bawa untukku. Ayah menyuruhku duduk di sofa, sedangkan mas Indung menyodorkan bawang yang sangat besar bentuknya, lebih besar daripada bawang bombay. “Ini untuk apa?” Tanyaku. “Ini obat herbal yang bisa bikin bengkak di wajah Keke kempes!” Jelas mas Indung. (SKUT, hlm 59).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Berdasarkan kutipan (50) dapat disimpulkan bahwa tokoh Indung yang biasa dipanggil mas Indung ini merupakan seorang ahli herbal dari Gontor, Jawa tengah yang membantu menyembuhkan penyakit Keke. 4.1.1.23 Prof. Mukhlis Prof.
Mukhlis
adalah
dokter
yang
telah
berhasil
membantu
menyembuhkan penyakit Keke walaupun pada akhirnya kanker jaringan lunak yang ada dalam tubuh Keke muncul kembali dan merenggut nyawa Keke. Ia merupakan tokoh tambahan. Ia sosok yang hangat dan baik. Ia juga terus berjuang untuk menyelamatkan Keke. Berikut kutipan yang menggambarkan tokoh Prof. Mukhlis. (51)
Setelah mencari tau kesana dan kemari akhirnya ayah pun berhasil menemukan Prof. Mukhlis atau pak Mukhlis. Tidak ingin membuang waktu lagi, ayah langsung pergi ke rumah sakit yang terdapat di tengah kota itu. Ayah memang beruntung karena bisa bertemu dengan Prof. Mukhlis tepat pada hari dimana kami datang. Ayah diundang memasuki ruangan kantornya dan terjadilah pembicaraan antara ayah dan Prof. Mukhlis. (SKUT, hlm 77). (52) Berbeda dengan yang lainnya, Prof. Mukhlis lebih ingin bicara secara pribadi padaku. Beliau orangnya hangat dan baik. (SKUT, hlm 78). (53) Prof. Mukhlis seperti tidak ingin menyerah. Sebagai seorang dokter ia meyakini dirinya bisa untuk membunuh sel kanker itu. Ia pun memutuskan mencoba memberikan laser pada bagian kanker sehingga terangkat. (SKUT, hlm 142). (54) “Prof. Janji Keke, Prof. akan berjuang untuk mencari jalan kanker yang Keke derita.” (SKUT, hlm 145). Dari kutipan (51), (52), (53), dan (54) disimpulkan bahwa Prof. mukhlis adalah dokter yang membantu menyembuhkan penyakit Keke. Ia seorang yang hangat dan baik dan terus berjuang untuk membantu menyelamatkan hidup Keke walaupun pada akhirnya Keke meninggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
4.1.1.24 Prof. Peng Shuai Tokoh Prof. Peng Shuai adalah seorang dokter ahli yang ada di Singapura. Ia merupakan harapan terakhir ayah Keke untuk menyembuhkan Keke meskipun akhirnya Prof. Peng menyerah juga. Ia merupakan tokoh tambahan karena tidak banyak berhubungan dengan tokoh lain dan intensitas penceritaan tokoh ini tidak banyak.
Tokoh
ini
digambarkan
sebagai
sosok
yang
cukup
ramah.
Penggambarannya secara fisik juga sedikit diungkapkan. Berikut kutipan mengenai Prof. Peng Shuai. (55)
(56) (57)
Tidak ingin membuang waktu ayah langsung pergi menuju Singapura. Ia membawa semua berkasku ke Singapura. Ayah bahkan harus pulang hari itu juga demi ingin menjagaku di rumah. Di sana ayah bertemu dengan seorang dokter ahli yang bernama Prof. Peng Shuai. Setelah melihat kondisiku dan catatan hasil dari diagnosa dokter sebelumnya, Prof. Peng mengaku tidak terlalu optimis tapi ia bertekad untuk mencoba menyelamatkan aku. Ayah pun mulai menaruh harapan kepada Prof. Peng Shuai. (SKUT, hlm 149). ... Prof. Peng. Orangnya cukup ramah dan kulitnya yang putih menjadi ciri khasnya. (SKUT, hlm 162). “Pak Jody, mungkin saya harus minta maaf sebelumnya karena pada awalnya saya mengira putri bapak masih bisa diobati dengan cara saya. Tapi setelah menganalisa hasilnya, saya hanya bisa memberikan satu saran untuk mengobati putri bapak. “Jelas Prof. Peng. “Ok. Saran apa itu Prof?” “Saya harus melakukan operasi bedah kecil untuk mengangkat sel kanker itu.” (SKUT, hlm 164).
Dari kutipan (55), (56), dan (57) dapat disimpulkan bahwa Prof. Peng Shuai adalah seorang dokter ahli di Singapura. Ia cukup ramah dan memiliki kulit yang putih sebagai ciri khasnya. Ia mencoba membantu menyelamatkan Keke tapi pada akhirnya menyerah juga karena satu-satunya cara untuk mengangkat sel kanker itu adalah dengan melakukan operasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
4.1.1.25 Ana Ana merupakan tokoh tambahan. Tokoh ini tidak digambarkan secara jelas dari segi perwatakan dan peranannya dalam cerita. Secara fisik juga tidak diungkapkan. Ia merupakan seorang psikolog yang dipanggilkan dokter rumah sakit untuk pak Jody atau ayah Keke karena ayah Keke mengeluh sakit pada lambungnya padahal dari hasil diagnosa lambungnya tidak terjadi apa-apa. Berikut kutipan tokoh Ana. (58)
(59)
Dokter yang merawat ayah sempat bingung dengan hasil diagnosa lambungnya yang disimpulkan tidak terjadi apaapa. Sudah tiga hari ini ayah hanya selalu mengeluh kesakitan. Karena bingung dengan penyakit ayah, dokter tidak kehilangan akal. Kemudia memutuskan untuk memanggil seorang psikolog untuknya. Ayah yang terkulai lemah terus mengeluh sakit pada lambungnya sambil duduk di samping psikolog tersebut. Psikolog wanita itu sepertinya mulai menyadari ada hal lain yang terjadi dalam hidup ayah, bukan karena rasa sakit oleh lambung. Menyadar hal itu akhirnya dia mengajak ayah untuk bicara secara empat mata. “Lambung anda sakit ya?” Tanya psikolog wanita bernama Ana tersebut. “Iya sakit. Dan saya bingung kata dokter bilang tidak apa-apa.” Jawab ayah. “Mungkin ada hal yang ingin bapak keluhkan kepada saya. Bisa saya bantu apapun masalah anda.” (SKUT, hlm 193). “Bila anda ayah yang baik, anda akan kuat dan sembuh. Karena anak anda sudah membuktikan kalau dia adalah anak yang kuat. Sekarang bangun dan tunjukan kepada anak anda sebuah keceriaan. Biarkan dia bahagia. Dia pasti cemas jika tau ayahnya sakit seperti ini!” (SKUT, hlm 194).
Dari kutipan (58) dan (59) disimpulkan bahwa Ana adalah seorang psikolog yang membantu ayah Keke untuk tetap kuat dan kembali bersemangat agar bisa membahagiakan Keke. Berdasarkan analisis tokoh-tokoh dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan tersebut dapat disimpulkan bahwa novel ini menyoroti perjalanan hidup satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
tokoh, yaitu tokoh “Aku” atau Keke yang sekaligus menjadi tokoh utama dalam novel ini. Beberapa tokoh yang terlibat berperan sebagai tokoh tambahan yang mendukung kisah perjalanan hidup tokoh utama sehingga tokoh-tokoh tambahan tersebut digambarkan memiliki kaitan dengan kehidupan tokoh utama. Selain itu, sebagian besar tokoh merupakan tokoh bulat karna penggambaran semua okoh sangat detail sehingga terlihat berbagai sisi kehidupannya. Hal tersebut untuk memperjelas keterkaitan tokoh tambahan dengan kehidupan tokoh utama dan memberikan kesan bahwa tokoh utama mengenal baik terhadap tokoh-tokoh tambahan yang disebutkan dalam novel ini. Novel ini juga kurang membahas adanya pertentangan antar tokoh sehingga hampir sebagian tokoh berperan sebagai tokoh protagonis yang memihak pada tokoh utama.
4.1.2 Latar Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:216). Latar dapat dianalisis dalam tiga bagian, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. 4.1.2.1 Latar Tempat Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya sastra (Nurgiyantoro, 2010:227). Latar tempat pada novel Surat Kecil untuk Tuhan mengambil latar di sembilan tempat. Kesembilan tempat tersebut adalah di kamar tidur, Jakarta, sekolah Al-Kamal, ruang UKS, rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
sakit, WTC, Puncak, Green Garden, Singapura, dan Bandung. Berikut latar tempat yang ada dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. 1.
Kamar tidur (60)
(61)
(62)
(63)
... Baiklah, aku menyerah dan akan bangun. Indahnya pagi beserta cahaya matahari pagi juga mulai menyentuh seluruh isi ruangan kamarku yang cukup besar. (SKUT, hlm 5). Aku segera melihat ke cermin di lemari kamar. Astaga!! Mataku memerah. Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi! Aku tertular penyakit mata dari kakakku. (SKUT, hlm 28). Ayah sering merenung di kamarnya sambil menangis. Entah berapa banyak air mata yang ayah habiskan. (SKUT, hlm 46). ... Hanya aku seorang yang tetap di kamarku tertidur lelap. (SKUT, hlm 47).
Berdasarkan kutipan (60), (61), (62), dan (63) dapat dijelaskan bahwa kamar tidur adalah salah satu latar tempat dalam novel ini. Keke biasa menghabiskan waktunya di kamar tidur ketika berada di rumah. Keke juga mulai menyadari ada sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya ketika melihat wajahnya di cermin kamarnya. Sejak saat itulah, masalah mulai timbul. Keke terkena penyakit kanker jaringan lunak. Ayahnya juga sering merenung menangis di kamar semenjak tau bahwa Keke mengidap penyakit kanker yang mematikan itu. 2.
Jakarta (64)
... Kebetulan bersama dengan itu kami pindah ke Jakarta karena ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan dan itu menjadi kesempatan kami untuk mulai sekolah kembali. (SKUT, hlm 7).
Berdasarkan kutipan (64) dijelaskan bahwa setelah ayah dan ibu Keke bercerai, mereka pindah ke Jakarta karena ayah Keke mendapatkan tawaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan dan Keke melanjutkan sekolahnya di Jakarta. 3.
Sekolah Al-Kamal (65)
Nah... Ada lagi yang membuat aku merasa betah di sekolahku, Al-Kamal. Aku mempunyai banyak teman. Tidak hanya teman sekelasku saja, aku juga mempunyai banyak kakak kelas yang sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri. Mereka banyak yang duduk di bangku SMP dan SMA. (SKUT, hlm 9).
Dari kutipan (65) dijelaskan bahwa setelah keluarga Keke pindah ke Jakarta, Keke melanjutkan sekolahnya di yayasan Al-Kamal. 4.
Ruang UKS (66)
(67)
Aku baru menyadari seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Pertandingan langsung dihentikan. Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Teman-teman langsung membawaku menuju toilet untuk membersihkan darahku serta meredakan mimisan di hidungku. Setelah mulai berhenti mereka langsung mengantarkan aku ke ruang UKS. (SKUT, hlm 34). ... Untuk sesaat aku hanya beristirahat di ruang UKS bersama teman-temanku yang cemas. (SKUT, hlm 35).
Berdasarkan kutipan (66) dan (67) dijelaskan bahwa Keke mulai mimisan dan harus beristirahat di ruang UKS. 5.
Rumah Sakit (68)
(69)
(70)
... Setelah tiba di rumah sakit, kami langsung diterima oleh dr. Adi Kusuma yang juga merupakan dokter pribadi kami. (SKUT, hlm 35). Sesuai perintah dr. Adi Kusuma, bila dalam lima hari tidak ada perkembangan, aku harus menuju rumah sakit rujukan. Dengan sedikit memaksa, akhirnya kami tiba di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat. Aku sedikit gugup karena baru kali ini aku menjadi pasien rumah sakit. (SKUT, hlm 37). Setelah mencari tau kesana dan kemari akhirnya ayah pun berhasil menemukan Prof. Mukhlis atau pak Mukhlis. Tak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(71)
(72)
(73)
68
ingin membuang waktu lagi, ayah langsung pergi ke rumah sakit yang terdapat di tengah kota itu. (SKUT, hlm 77). Jika setiap bulan aku harus menjalani kemoterapi artinya aku harus masuk rumah sakit sekitar 7 sampai 10 hari termasuk hitungan saat kemoterapi. Sebelum menjalani proses kemoterapi itu, aku pun banyak melakukan doa dan sholat untuk memuluskan iman dan taqwaku kepada Tuhan. Hari itu pun tiba. Ini adalah pengalaman pertamaku menginap di rumah sakit. (SKUT, hlm 82). Sore ketika tiba di rumah sakit, ayah mendapatkan kenyataan pahit karena pihak rumah sakit menolak untuk memberikan sinar laser karena aku baru saja melakukan kurang lebih lima bulan lalu. (SKUT, hlm 130). Ketika aku mulai memperhatikan setiap kegiatan yang harus aku lakukan di rumah sakit ini, aku mulai berpikir tidak ada bedanya dengan proses pemeriksaan di rumah sakit Jakarta. Mungkin yang membedakan adalah mungkin peralatan di Singapura lebih modern dan lebih baik. (SKUT, hlm 162).
Berdasarkan kutipan (68), (69), (70), (71), (72), dan (73) dapat dijelaskan bahwa sejak Keke mengalami sakit pada matanya dan mimisan, Keke dibawa ke rumah sakit tempat praktek dokter pribadi keluarga mereka. Karena tidak ada perubahan, Keke dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, di rumah sakit tersebut ayah Keke tidak dapat menerima prosedur yang harus dijalani oleh Keke karena terlalu berat baginya bila Keke harus kehilangan sebagian wajahnya karena harus dioperasi. Akhirnya, ayah Keke mencari dokter di rumah sakit lain dan berhasil menemukan Prof. Mukhlis. Di rumah sakit tempat Prof. Mukhlis prakteklah Keke menjalani kemoterapi dan kanker tersebut berhasil dilenyapkan. Tapi itu tak berjalan lama, kanker itu muncul kembali dan ayah Keke mendatangi rumah sakit untuk meminta Keke menjalani kemoterapi kembali seperti yang sudah pernah Keke lakukan sebelumnya namun pihak rumah sakit menolaknya karena Keke baru saja melakukannya dan itu baru berjarak lima bulan. Ayah Keke tidak menyerah begitu saja, ia melakukan berbagai cara dan berhasil membuat pihak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
rumah sakit menyetujuinya. Tapi Tuhan berkehendak lain, Prof. Mukhlis menyerah untuk menyembuhkan Keke karena kanker tersebut sudah kebal terhadap obat-obat yang dimasukkan ke dalam tubuh Keke malah semakin parah dan menyebar ke bagian tubuh Keke yang lain. Akhirnya, ayah Keke membawa Keke ke rumah sakit di Singapura. Pemeriksaan yang dijalani Keke di rumah sakit di Singapura tidak jauh berbeda dengan di Jakarta, yang membedakannya mungkin peralatan di Singapura lebih baik dan modern. 6.
WTC (74)
Kini semua mulai membaik dan aku tinggal menjalani dua kali sisa kemoterapi sebelum mengakhiri proses itu. Karena keadaan aku sehabis operasi membaik, akhirnya ayah meminta kakak kelasku, Putri, yang dulu memberikan pembalut pertamaku. Kami pun membeli rambut palsu di WTC ternama di Jakarta.
Berdasarkan kutipan (74) dapat disimpulkan bahwa rambut Keke menjadi rontok akibat proses kemoterapi yang dijalaninya dan Keke membeli rambut palsu untuk melindungi kepalanya di WTC ternama di Jakarta. 7.
Puncak (75)
(76)
(77)
Di malam kenaikan kelasku, ayah akan mengajak kami berjalan di villa kami di kota bunga, Puncak. Semua temantemanku dapat bersenang-senang di sana. (SKUT, hlm 98). Kami mengadakan barbeque di halaman villa kami pada malam hari sambil menikmati hawa sejuk di Puncak. (SKUT, hlm 99). ... Keesokan harinya aku diajak ayah berkeliling di daerah puncak. (SKUT, hlm 100).
Berdasarkan kutipan (75), (76), dan (77) dijelaskan bahwa setelah Keke sembuh dari kankernya dan saat itu kenaikan kelas, ayah Keke mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat Keke berlibur di puncak. Mereka menikmati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
suasana liburan tersebut dengan bergembira bersama. Keke juga diajak berkeliling di daerah Puncak oleh ayahnya. 8.
Green Garden (78)
... Kak Chika mengiyakan perkataan ayah. Aku tau mereka berbohong kemudian aku merasa lapar. Ayah pun mengajak kami makan malam di luar sambil menikmati udara malam di kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea food di kaki lima yang enak di kawasan Green Garden. Aku senang kami bisa tertawa bersama-sama dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah di hati ayah dan kakak-kakakku. Walau aku tau sebenarnya mereka pun hanya ingin membuatku senang dengan tertawanya. Padahal di hatinya, mereka cemas dan takut bila aku mengalami hal buruk kembali. (SKUT, hlm 111-112).
Berdasarkan kutipan (78) dapat disimpulkan bahwa Keke dan keluarganya makan bersama di kawasan Green Garden. Keke berusaha terlihat baik-baik saja tertawa bersama ayah dan kedua kakaknya sambil menikmati makanannya dan ia berhasil. Saat itulah masalah muncul kembali. Kanker yang sempat lenyap itu telah kembali. Keke hanya tidak ingin ayah dan kedua kakaknya mengetahuinya dan cemas akan keadaannya walaupun ayah Keke sudah mencurigai hal tersebut. 9.
Singapura (79)
(80)
Setiba di Singapura kami langsung menuju daerah Orchard, dimana rumah sakit yang akan menjadi tempatku berobat terletak di kawasan tersebut. ... Memang Singapura merupakan negara dengan kota belanja. Penduduknya tertib dan disiplin. Aku sangat menikmati kebersamaanku dengan ayah di negeri ini.
Berdasarkan kutipan (79) dan (80) dijelaskan bahwa Keke dan ayahnya pergi ke Singapura untuk menjalani pengobatan. Selain menjalani pengobatan di Singapura, Keke juga diajak ayahnya untuk berjalan-jalan sebentar menikmati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
kota Singapura dan Keke sangat menikmati kebersamaan dia dan ayahnya selama berada di Singapura. (SKUT, hlm 167). 10.
Bandung (81)
(82)
(83)
(84)
(85)
... Aku berbicara dengan ayah. Aku minta ijin untuk jalanjalan bersama teman-teman di kota Bandung. Miniatur dari Paris, yakni Paris van Java. (SKUT, hlm 178). Teman-temanku juga mulai mempersiapkan perjalanan ke Bandung. Mungkin ini untuk ke sekian kali kami ke Bandung sebelum aku sakit. Tapi sudah dua tahun terakhir aku tidak pernah ke Bandung. Ayah ikut serta dalam tamsya ke Bandung ini karena ia ingin tetap ada bersamaku. Jadi rencana perjalanan kami adalah bersama-sama kami konvoi mobil dari Jakarta menuju Garut kemudian menuju Bandung. Suasana hatiku berubah seketika saat kami memasuki kota Bandung. Rasanya aku tidak nyaman merasakan udara kota Bandung yang terasa kotor dan cuacanya yang sangat panas. (SKUT, hlm 179). ... Setelah kami berkeliling kota Bandung, memang banyak terjadi perubahan besar di kota Bandung. Bandung telah menjadi kota besar yang dipadati oleh perkantoran dan mobil-mobil serta motor yang menurut aku dapat memicu naiknya suhu udara secara global sehingga menyebabkan terjadinya perubahan iklim. (SKUT, hlm 180). Perjalanan indah telah berakhir. Kami kelelahan setelah sepanjang perjalanan bertamasya di Bandung. Tak hentihentinya senyuman kebahagiaan dan kebersamaan selalu ada di wajah kami. Setidaknya senyum itu terasa hangat dan menyentuh hatiku. (SKUT, hlm 182).
Berdasarkan kutipan (81), (82), (83), (84), dan (85) dapat disimpulkan bahwa setelah kembali dari Singapura, Keke meminta ijin kepada ayahnya untuk berlibur ke kota Bandung bersama teman-temannya. Awalnya ayah Keke tidak mengijinkan mengingat kondisi Keke masih dalam keadaan sakit tapi Keke berhasil membujuk ayahnya dan ayahnya mengijinkan Keke pergi. Ayah Keke ikut pergi bersama-sama mereka karena ayah Keke ingin selalu berada di dekat Keke. Setibanya di Bandung, ada hal berbeda yang dirasakan oleh Keke. Suasana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
kota Bandung telah berubah menjadi kota yang penuh dengan bangunan dan cuacanya yang sangat panas. Berbeda sekali dengan Bandung yang dulu, yang terkenal sebagai tempat yang sejuk. Meskipun begitu, Keke sangat menikmati perjalanan liburan bersama teman-temannya selama di Bandung. Mereka sangat bahagia. 4.1.2.2 Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi (Nurgiyantoro, 2010:230). Latar waktu dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dimulai saat pengarang menceritakan kehidupan tokoh Keke yang bermula pada saat Keke bangun tidur di pagi hari dan setelah itu selama dua tahun Keke berjuang melawan penyakit yang dideritnya dan berakhir saat pengarang menceritakan pada waktu malam hari Keke sekeluarga menginap di rumah sakit. Berikut beberapa peristiwa yang menunjukkan adanya latar waktu dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. Suara kicau burung di pagi hari menjadi pengenalan latar waktu yang menceritakan kehidupan Keke. Ia terbangun di pagi hari yang indah di ruangan kamarnya yang cukup besar. Selang beberapa waktu, hal aneh mulai terjadi saat hendak makan pagi, karena telah terjadi sesuatu pada mata Keke. Keke mulai mengalami sakit mata yang merupakan awal dari kemunculan kanker jaringan lunak di wajahnya. Hari itu merupakan pertandingan voli antar kelas, Keke memaksakan tetap ikut bertanding. Cuaca siang yang panas membuat keke sedikit lemah, namun ia tak ingin menunjukkan pada timnya hingga pada saat sebuah bola melayang di depannya, Fadha berteriak agar Keke mengoper bola padanya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
tapi kepala Keke pusing hingga akhirnya gagal. Berikut kutipan yang menggambarkan pengenalan kehidupan Keke. (89)
(90)
(91)
Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit kamarku. Aku masih terbaring, malas untuk bangun. Tapi sepertinya bila aku terus tertidur, matahari akan marah padaku. Aku mencoba untuk tidur kembali, tapi tak kuasa menahan sinar matahari yang terus terbayangbayang di wajahku. Baiklah. Aku menyerah dan akan bangun. Indahnya pagi beserta cahaya matahari pagi juga mulai menyentuh seluruh isi ruangan kamarku yang cukup besar. (SKUT, hlm 5). .... Untuk menghindari keadaaan memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan pagi. Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini. (SKUT, hlm 29). .... Pertandingan pun di mulai. Cuaca siang yang panas membuat aku sedikit lemah saat itu, tapi aku tidak ingin menunjukkan kepada timku. Kami sempat unggul dalam point, tapi semakin lama angka menjadi semakin dekat. Saat sebuah bola melayang di depanku, Fadha berteriak padaku untuk mengoper bola padanya, tapi kepalaku merasa sedikit pusing sehingga akhirnya gagal. (SKUT, hlm 35).
Setelah ayah Keke membawa Keke ke rumah sakit, ayah Keke mendapatkan berita yang sangat menyedihkan. Keke ternyata bukan sakit mata biasa tapi ada kanker yang bersarang di wajahnya. Hal itu membuat ayah Keke sangat sedih dan terus menangis di kamar pada saat sore hari. Malamnya, ia sholat Tahajud sambil menangis tersedu-sedu memohon petunjuk kepada Tuhan. Keke tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi waktu itu. Keesokan harinya saat siang hari ayah Keke mengajak pak Yus pergi ke rumah om dan tante Keke tanpa mengajak Keke. Ketika pulang, lagi-lagi Keke melihat mata ayahnya sembab. Berikut kutipannya. (92)
.... Sore harinya kembali aku melihat ayah keluar dari kamar dengan mata yang sembab seperti habis menangis. (SKUT, hlm 45).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(93)
74
.... Aku melihatnya sholat Tahajud di malam hari sambil menangis tersedu-sedu, berdoa kepada Tuhan untuk memohon petunjuk. Entah petunjuk apa yang sedang dia harapkan terhadap situasi yang tidak aku mengerti ini. Siang harinta ayah berkun jung ke rumah om dan tante tanpa mau mengajak aku. Ia hanya pergi berdua dengan pak Yus. Setelah pulang, lagi-lagi aku melihat mata ayah yang sembab. (SKUT, hlm 46).
Ayah Keke mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan penyakit Keke. Ia pun mencoba pengobatan alternatif dengan membawa seorang ibu yang katanya bisa menyembuhkan penyakit keke ke rumah mereka saat malam hari. Ibu itu memberikan perasan jeruk nipis ke wajah Keke yang katanya setelah dioles bengkak pada wajah Keke bisa hilang. Tapi ternyata tidak ada perubahan. Hari terus berjalan, selama sebulan ayah Keke terus mencari pengobatan alternatif untuk Keke. Ia pun mengundang pengurus pondok pesantren Gontor yaitu mas Indung untuk mengobati Keke. Mas Indung membawa berbagai macam tumbuhtumbuhan herbal yang katanya bisa menyembuhkan penyakit Keke. Berikut kutipannya. (94)
(95)
(96)
Malam itu ayah membawa seorang ibu yang katanya bisa menyembuhkan penyakitku. Ia memberiku jeruk nipis kemudian mengoleskan ke arah wajahku yang bengkak. Dia bilang setelah dioles bengkak di wajahku akan hilang. Aku ragu dengan apa yang ia katakan tapi berterima kasih bila memang terjadi. (SKUT, hlm 55). .... Terlebih suatu ketika salah satu teman ayahku yang merupakan pengurus pondok pesantren Gontor, yang aku panggil dengan sebutan mas Indung datang dengan mendadak pada malam itu. Mas Indung merupakan keturunan pendiri pondok pesantren Gontor. Dia adalah ahli herbal, dan dia sengaja datang jauh-jauh dari Gontor, Jawa Tengah dengan membawa bermacam tumbuh-tumbuhan, (SKUT, hlm 59). Satu bulan berlalu sejak pengobatan tradisional yang kulalui dan tiba akhirnya di pencarian terakhir yang bisa kami lakukan. (SKUT, hlm 67).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Setelah mendapatkan pengobatan yang tepat untuk Keke dengan menjalani proses kemoterapi selama satu setengah bulan akhirnya kanker tersebut bisa dimusnahkan. Keke dan ayahnya begitu bahagia mendengar berita tersebut. Setelah Keke sembuh, Keke harus menghadapi cobaan lain, yaitu ujian akhir semester. Selama Keke sakit, Keke telah banyak ketinggalan pelajaran. Namun Keke tak menyerah, ia bekerja keras agar bisa mengikuti ujian akhir semester. Kerja keras tersebut tidak sia-sia. Saat pembagian rapot Keke memang tidak juara kelas tapi tetap naik kelas. Ayahnya senang melihat hasil ujian Keke. Ia memberikan kado istimewa untuk Keke dan sahabat-sahabat Keke yaitu berjalanjalan di Puncak di malam kenaikan kelas Keke.
Setelah sampai di Puncak,
mereka mengadakan barbeque pada malam hari sambil menikmati hawa sejuk di Puncak. Pada malam itu juga Keke bersama teman-temannya bercerita satu per satu tentang kehidupan mereka masing-masing. Berikut kutipannya. (97)
(98)
(99)
4 hari berlalu. Proses kemoterapi yang aku jalani mulai terlihat hasilnya walau tidak secara penuh. Besarnya pembengkakan di wajahku mulai berkurang, walau hanya berapa cm saja. (SKUT, hlm 85-86). Prof. dan keluargaku menyambut sukacita kemajuan hasil kemoterapi tersebut. Tetapi proses penyembuhan belum berhenti sampai di situ. Aku diharuskan melakukan radioterapi lagi di rumah sakit yang berbeda. Jadi wajahku harus disinar dengan menggunakan alat yang canggih. Belum lagi ditambah pengobatan lain untuk membuat kondisi tubuhku kembali normal. Semua aku jalani setiap hari selama satu setengah bulan. (SKUT, hlm 90). Ternyata aku tidak bodoh-bodoh banget untuk tinggal kelas. Saat pembagian rapot aku memang tidak juara kelas tapi tetap naik kelas dan tidak juga masuk peringkat terakhir di kelasku. Ayah senang melihat hasil ujianku. Ia memberi sebuah kado istimewa untuk aku dan gank di sekolahku. Di malam kenaikan kelasku, ayah akan mengajak kami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
berjalan-jalan di vila kami di kota Bunga, Puncak. Semua teman-temanku dapat bersenang-senang di sana. (SKUT, hlm 98). (100) Hatiku sangat bahagia. Kami mulai membayangkan keindahan dan kesenangan kami. Kami mengadakan barbeque di halaman vila kami pada malam hari sambil menikmati hawa sejuk di puncak. (SKUT, hlm 99). (101) .... Malam itu aku bersama teman-temanku bercerita satu per satu tentang kehidupan kami masing-masing. Fadha, Maya, Dhinda, Shifa, Ida, Andhini, mereka bercerita sambil memelukku erat-erat seakan-akan mereka tak oercaya aku dapat kembali ke pelukan mereka. (SKUT, hlm 99-100). Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara. Kanker itu telah kembali bahkan semakin parah. Ayah Keke khawatir akan tersebut. Malam itu, ia mengajak kedua kakak Keke yaitu Chika dan Kiki untuk berbicara mengenai kekhawatirannya akan keadaan Keke. Keke mendengar perkataan ayahnya kepada kedua kakaknya tanpa sepengatahuan ayahnya. Berikut kutipannya. (102) Malam itu, ketika aku sedang berjalan di ruang tamu tanpa ayah ketahui, aku mendengar ayah berkata kepada kak Chika dan Kiki tentang kekhawatirannya akan keadaanku. Aku terdiam menutupi diriku di samping pintu. (SKUT, hlm 111). Selama dua tahun Prof. Mukhlis mengangani penyakit Keke dan pernah menyelamatkan Keke dari kanker jaringan lunak tersebut namun akhirnya menyerah untuk mengobati Keke karena kanker tersebut telah menyebar ke anggota tubuh Keke yang lain. Berikut kutipannya. (103) “Keke, kamu sudah besar dan kamu sudah saya tangani dua tahun lamanya. Kali ini untuk pertama kali saya harus jujur. Dengan sangat menyesal... Saya tidak bisa melenyapkan kanker itu seperti dulu. Ini adlah kesedihan terbesar dlam hidup saya. Saya minta maaf sebesar-besarnya... Saya menyerah... Kali ini terakhir yang bisa saya lakukan hanya berdoa kepada Tuhan agar ada mukjizat untuk kita semua... Terutama untuk Keke..” (SKUT, hlm 143).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Namun ayah Keke tidak menyerah, ia bahkan mencari pengobatan hingga ke Singapura. Setelah seharian ke Singapura dan berhasil menemui dokter di sana, malam harinya ayah Keke pulang dan langsung menemui Keke. Ia mengajak Keke untuk berobat di Singapura. Keke menjadi sedih kenapa ia harus menghadapi cobaan yang begitu berat. Ia merasa Tuhan tidak adil pada dirinya. Ayah Keke berusaha untuk menenangkan Keke dan memberikan semangat kepada Keke supaya Keke tetap kuat. Keke pun mulai tenang dan mengerti maksud ayahnya sehingga malam itu menjadi malam terindah yang membuat Keke menjadi kuat dan sebelum tidur ayah Keke membantu Keke menyuntikkan obat di pergelangan lengannya untuk membantu Keke tidur nyenyak dan mencegah kanker itu berkembang cepat. Berikut kutipannya. (104) Malam itu ayah pulang pada hari itu juga dan langsung ke kamarku untuk berbicara denganku. Ayah memberitahuku tentang dokter Singapura yang ia temui. Ia mulai berkata ingin mengajakku berobat di Singapura. (SKUT, hlm 149). (105) Malam itu menjadi malam terindah yang membuatku menjadi kuat. Sebelum tidur ayah membantu menyuntikkan obat ke pergelangan lenganku. Obat itu berguna untuk membuatku tidur nyenyak dan mencegah kanker itu berkembang cepat. (SKUT, hlm 152). Selama berada di Singapura, prosedur yang harus dijalani Keke ternyata sama yaitu harus dioperasi karena kanker yang diderita Keke sudah semakin parah. Ayahnya tak sanggup menghadapi kenyataan tersebut dan berencana membawa Keke kembali ke Jakarta. Ayah Keke akhirnya mengajak Keke makan dan kali ini Keke boleh memakan apa saja yang ia suka. Setelah makan, ayah Keke mengajak Keke berjalan-jalan sambil menikmati kota Singapura di malam hari. Setelah puas berjalan-jalan, mereka akhirnya pulang, namun tubuh Keke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
terasa letih dan tak kuat berjalan. Mereka pulang menggunakan taksi, saat turun dari taksi tubuh Keke terasa berat untuk digerakkan sehingga ia digendong oleh ayahnya. Sesampai di rumah sakit, Keke tertidur dan ketika bangun pagi-pagi sekali ia tidak melihat ayahnya di ruang kamarnya. Hingga berapa saat kemudian ayahnya kembali dan menyapa dengan ucapan selamat pagi pada Keke. berikut kutipannya. (106) Setelah sepanjang malam kami berjalan dan menikmati kota Singapura, tubuhku terasa letih dan tak kuat berjalan kembali menuju rumah sakit. Kami naik taksi untuk kembali ke rumah sakit. Saat hendak turun dari taksi, tubuhku terasa berat untuk bergerak. Ayah melihat kesulitanku dan ia menawarkan untuk menggendong aku. (SKUT, hlm 171). (107) Pagi-pagi sekali aku terbangun dan melihat ayah tidak ada di ruang kamarku. Aku kemudian membuka jendela yang mengarah ke sebuah sudut kota. Kulihat banyak sekali orang yang berada di jalan untuk memulai aktivitas paginya yang dipenuhi oleh pepohonan yang indah. Ingin rasanya aku berada di sana. Tapi aku hanya menunggu ayah di kamar. Beberapa saat kemudian, ayah kembali dan menyapaku dengan ucapan “Selamat pagi sayang. Kok bangunnya pagi sekali?” (SKUT, hlm 171). Penyakit Keke semakin parah, suatu malam darah keluar dari hidung Keke tanpa henti-henti. Tubuhnya dingin dan meronta-ronta kesakitan. Ia mulai panik dan sesak nafas. Ia memanggil ayahnya namun suaranya terlalu kecil untuk didengar. Keke bahkan terpaksa berjalan dengan merangkak menggunakan tangannya. Ayah keke panik dan langsung membawa Keke ke rumah sakit. Malam itu Keke dan keluarganya menginap di rumah sakit. Dokter terpaksa menyediakan alat bantu pernafasan karena Keke beberapa kali mengalami kesulitan dalam bernafas. Berikut kutipannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
(108) Suatu malam, darah keluar dari hidungku tak henti-henti. Tubuhku terasa dingin dan meronta-ronta kesakitan. Kepalaku seperti tertekan oleh sebuah penjepit jemuran beribu-ribu rasanya. Aku mulai panik dan sesak nafas, dan aku berteriak memanggil ayah. Suaraku terlalu kecil untuk mereka dengar. Aku pun merangkak dengan tanganku seperti kucingku, Moni yang berjalan dengan empat kakinya. Ketika aku sampai di pintu kamar, ayah terlihat histeris melihat keadaanku karena darah berceceran di seluruh lantai. (SKUT, hlm 197). (109) Malam itu, kami sekeluarga bersama kedua kakakku menginap di rumah sakit. Karena beberapa kali aku mengalami kesulitan dalam bernafas, dokter terpaksa menyediakan alat bantu pernafasan. (SKUT, hlm 198). Setiap peristiwa yang dialami oleh Keke mulai dari pengenalan cerita kehidupan Keke hingga masalah yang ia hadapi yaitu menderita penyakit kanker jaringan lunak sampai pada akhirnya meninggal dunia diceritakan menggunakan latar waktu pagi, siang, dan malam hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa latar waktu dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan menggunakan latar waktu pagi hari, siang hari, dan malam hari.
4.1.2.3 Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Keluarga Keke dikenal sebagai keluarga yang taat beribadah dan bertakwa. Mereka selalu berdoa apabila ingin memulai sesuatu. Hal ini terlihat dalam kutipan di bawah ini. (110) Dengan mengucap syukur dengan Nawaitu lalu berdoa Bismillahi Tawakaltu ‘Alallah, kami memutuskan untuk kembali sekolah. (SKUT, hlm 7).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Keke juga memilih sekolah Al-Kamal supaya ia bisa mendalami ajaran Islam lebih dalam dan ingin lancar membaca Al-Qur’an. Karena ayahnya selalu mengingatkan kepadanya sebuah ayat yang beliau ambil dari sebuah Hadist. Selain itu teman-teman di sekolah Keke juga memiliki perilaku sosisal yang baik terutama sahabat-sahabat Keke. Mereka selalu setia dalam susah dan senang, saling mendukung satu sama lain, apapun yang mereka lakukan selalu dilakukan bersama-sama. Berikut kutipannya. (111) Alasanku memilih Al-Kamal tempat aku menuntut ilmu karena aku ingin mendalami ajaran agama Islam lebih dalam dan aku ingin sekali lancar membaca Al-Qur’an. Karena ayahku selalu mengingatkan kepadaku sebuah ayat yang beliau ambil dari sebuah Hadist yaitu: “Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” Di dalam pikiranku selalu teringat nasehat ayah dan aku ingin membuat orang tuaku bangga. Bukankah disebutkan dalam Hadist: “Tiada kebanggaan orang tua di akhirat kecuali anak yang bisa membaca Al-Qur’an. (SKUT, hlm 11). (112) Kami ini kelompok yang sudh terkenal dekat dan heboh. Selain itu kami tergabung dalam kelompok voli yang pandai pastinya. Hehehe.. Buat kami, susah atau senang, suka atau tangis, apapun kami lakukan bersama. Banyak hal yang nyaris tidak pernah kami lakukan tanpa kebersamaan. Karena kami adalah kelompok yang paling mengutamakan kebahagiaan satu dan yang lainnya. (SKUT, hlm 15). Keluarga Keke tidak pernah lupa untuk membaca Al-Quran. Hal itu selalu mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan ketika Keke koma seluruh keluarga Keke membaca ayat-ayat Al-Qur’an setiap hari. Walaupun Keke tertidur 48 jam lamanya tapi ia tenang bersama ayat-ayat suci yang dibacakan keluarganya dan ayat-ayat itu berhasil membangunkan Keke dari koma. Berikut kutipannya. (113) Mereka membaca ayat-ayat Al-Qur’an setiap hari disampingku. Dari wajah mereka terlihat ketakutan akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
kehilangan aku. Suara-suara ayat suci itu ternyata berhasil membuatku terbangun. (SKUT, hlm 88). (114) Walau aku tertidur 48 jam lamanya, tapi aku tidur dengan tenang bersama ayat-ayat suci yang keluar dari mulut mereka yang berdoa untukku. Tuhan membuat kami menjadi semakin dekat. (SKUT, hlm 89). Selain dikenal sebagai keluarga yang taat beribadah, keluarga Keke dikenal sebagai keluarga yang berkecukupan. Mulai dari mobil mewah sampai makanan yang enak sudah Keke rasakan. Keke juga sering berlibur ke luar negeri bersama keluarganya. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut ini. (115) “Keke. Di dunia ini apa yang belum Keke rasakan?” Tanya ayah. Dan aku hanya diam. “Keke ingin naik mobil mewah apapun, kita sudah pernah rasakan!!” “Keke ingin ke luar negeri dari Eropa sampai Amerika, kita pernah rasakan juga.” “Keke ingin makan enak, semua sudah kita rasakan!!” (SKUT, hlm 151). Melalui latar sosial ini dapat terlihat bahwa kehidupan Keke dikelilingi oleh orang-orang yang taat beribadah dan bertakwa. Keke dan keluarganya selalu memulai sesuatu dengan doa dan Keke juga belajar membaca Al-Qur’an agar lebih mendalami ajaran Islam. Selain itu, Keke hidup dalam lingkungan sebuah keluarga yang berkecukupan. 4.1.3 Alur Alur
dapat
diartikan
sebagai
struktur
peristiwa-peristiwa
yaitu
sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik tertentu (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:113). Untuk memperoleh keutuhan sebuah plot cerita, Aristoteles mengemukakan bahwa sebuah plot haruslah terdiri dari tahap awal (beginning), tahap tengah (middle), dan tahap akhir (ends) (Abrams dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Nurgiyantoro, 2010:142). Dilihat dari struktur alurnya, novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar memiliki alur maju. a. Tahap Awal Tahap awal sebuah cerita biasanya disebut sebagai tahap perkenalan. Tahap perkenalan pada umumnya berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya. Tahap awal dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan diawali dengan pengenalan latar dan para tokoh. Berikut kutipan yang menunjukkan tahap awal alur cerita dalam novel ini: (116) Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit kamarku. Aku masih terbaring, malas untuk bangun. (SKUT, hlm 5). (117) Hai sobat, kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chika yang tampan dan Kiki yang manis. Hehehe... Jadi diantara keluargaku, aku adalah anak perempuan satu-satunya. (SKUT, hlm 5) (118) Oh ya, tak lupa kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia adalah raja di istana kami. Ayahku sekaligus pacar abadiku. Lucu ya? Eits! Jangan salah paham ya... Pacar dalam hal ini adalah hubungan antara ayah dan anak. (SKUT, 6). Ayah dan ibu Keke telah bercerai, semenjak bercerai itulah Keke dan kedua kakaknya mengikuti ayah mereka untuk pindah ke Jakarta. Keke pindah sekolah ke Yayasan Al-Kamal tempat di mana ayahnya bekerja. Di sekolah tersebut ia bertemu dengan para sahabat dan teman-temannya yang lain. Berikut kutipannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
(119) .... Kebetulan bersamaan dengan itu kami pindah ke Jakarta karena ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah yayasan pendidikan dan itu menjadi kesempatan kami untuk mulai sekolah kembali. (SKUT, hlm 7). (120) Nah.... Ada lagi yang membuatku merasa betah di sekolahku, Al-Kamal. Aku mempunyai banyak teman. Tidak hanya teman sekelasku saja, aku juga mempunyai banyak kakak kelas yang sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri. (SKUT, hlm 9). Seiring berjalannya waktu, masalah mulai muncul ketika Keke mulai menderita sakit mata yang berlanjut hingga membuat wajahnya bengkak serta mengalami mimisan. Berikut kutipannya. (121) Aku segera melihat ke cermin di lemari kamar. Astaga!! Mataku memerah. Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi! Aku tertular penyakit mata dari kakakku. (SKUT, hlm 28). (122) Aku baru menyadari seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Pertandingan langsung dihentikan. Aku terkejut tak menyadari hidungku mulai mengeluarkan darah segar. Teman-teman langsung membawaku ke toilet untuk membersihkan darahku serta meredakan mimisan di hidungku. Setelah mulai berhenti mereka langsung mengantarkan aku ke ruang UKS. (SKUT, hlm 34). b. Tahap Tengah Tahap tengah cerita yang juga dapat disebut sebagai tahap pertikaian. Menampilkan pertentangan dan atau konflik yang sudah mulai dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi semakin meningkat, semakin menegangkan. Konflik yang terjadi dalam novel ini adalah konflik internal yaitu konflik yang terjadi dalam diri seorang tokoh, tokoh tersebut adalah Keke. Setelah mengalami mimisan, keke dibawa ayahnya ke rumah sakit untuk diperiksa dan diagnosa awal dokter mengatakan Keke mungkin terkena sinus. Jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
dalam waktu 5 hari tidak sembuh, maka Keke disarankan ke dokter THT untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan memang benar, penyakit Keke tidak sembuh malah semakin menjadi sehingga membuat sebagian wajah Keke membengkak dan matanya perih. Ayah Keke sangat terkejut ketika keke menjalani pemeriksaan ke dokter THT mengetahui bahwa putrinya mengalami kanker yang sangat ganas yaitu Rabdomiosarkoma atau yang biasa disebut kanker jaringan lunak. Berikut kutipannya. (123) Setelah tiba di rumah sakit, kami langsung diterima dr. Adi Kusuma yang juga merupakan dokter pribadi keluarga kami. Aku hanya duduk terdiam. dr. Adi mulai memeriksa mulut dan mataku melalui senter kecil. Ia tidak banyak bicara, kemudian ayah mulai bertanya-tanya tentang penyakitku. “Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampai mimisan gitu?” “Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. (SKUT, hlm 35). (124) “Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada perubahan, saya akan membuat surat pengantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan)” Ujar dokter Adi Kusuma. (SKUT, 36). (125) “Pak Jody, inilah Rabdomiosarkoma. Penyakit ini tergolong kanker ganas yang tidak memiliki tanda-tanda. Berbeda dengan penyakit kanker lainnya seperti kanker payudara, ataupun kanker stadium ringan. Kanker ini berkembang sangat cepat. Dalam waktu lima hari bisa dipastikan kanker itu mulai terlihat di bagian wajah Keke kalau segera tidak diantisipasi!!” Jelas Prof. Lukman, dan ayah mulai menangis. (SKUT, hlm 41). Ayah Keke tidak sanggup bila mengikuti saran dari Prof. Lukman bahwa Keke harus dioperasi dan akan kehilangan sebagian wajahnya bila dioperasi. Oleh karena itu, ayah Keke mencari pengobatan lain seperti pengobatan herbal hingga akhirnya ia menemukan seorang dokter yang bisa menyelamatkan nyawa Keke. Dan memang benar, setelah mengalami proses kemoterapi untuk waktu yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
cukup lama Keke dinyatakan sembuh dari kanker jaringan lunak. Berikut kutipannya. (126) Hampir semua informasi keberadaan orang pintar atau pengobatan tradisional kutemui. Namun entah apa yang terjadi ketika aku sampai di tempat itu. mereka hanya menyuruhku duduk kemudian kembali ke mobil dan kami pulang tanpa hasil. Seluruh pulau Jawa, Sumatera, dan Bali telah kami lalui hanya untuk mencari pengobatan yang terbaik. Tidak ada hasil apapun dari pencarian itu dan hanya membuat wajahku mulai semakin tak beraturan. (SKUT, hlm 66). (127) Setelah mencari kesana dan kemari akhirnya ayahpun berhasil menemukan Prof. Mukhlis atau pak Mukhlis. Tidak ingin membuang waktu lagi, ayah langsung pergi ke rumah sakit yang terdapat di tengah kota itu. (SKUT, hlm 77). (128) .... Aku senang mendengar kalimat kemoterapi. Artinya aku tidak perlu masuk ruang operasi. Kalimat itu memang kalimat asing yang baru aku dengar, tapi mendengar yang ayah katakan padaku itu hanya berupa pemasukan obatobatan keras untuk mengusir kanker yang menyebalkan ini, setidaknya satu titik cahaya ketenangan mulai muncul dalam hidupku. (SKUT, hlm 81). (129) .... Setelah melakukan radioterapi sekitar 25 kali, akhirnya dari hasil scan aku dinyatakan sembuh dari kanker. Berita itu disampaikan Prof. di hadapan aku dan ayah. Mendengar berita paling indah dalam hidupku ini, air mata yang selama ini tidak pernah aku tunjukkan kepada orang lain, kali ini tumpah ruah. Aku bersujud sambil mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena kebesaran hatiNya memberikan kesembuhan kepadaku. (SKUT, hlm 91). Namun, hal itu tak berlangsung lama, beberapa bulan kemudian kanker tersebut muncul kembali dan dokter yang pernah menyelamatkan Keke menyerah atas penyakit Keke. Keke sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Berikut kutipannya. (130) .... Sobat, semenjak mimpi itu terjadi, aku mulai merasakan hal yang aneh. Entah mengapa kini aku sering berkedip secara terpaksa karena mataku terasa perih. (SKUT, hlm 108).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
(131) Aku mencoba untuk menganggap hal itu biasa, tapi perlahan kejadian itu terulang lagi hari demi hari. Rasa gatal itu berubah menjadi kemerahan dan aku mulai menderita karena mata sebelah kananku terasa sakit saat melihat papan tulis. (SKUT, hlm 109). (132) “Pak Jody, sesungguhnya ini sulit dipercaya. Tapi kanker yang pernah ada di bagian hidung Keke kini telah kembali dan berpindah dan bersarang di bagian mata pelipis kanan Keke!!” (SKUT, hlm 114). (133) “Keke, kamu sudah besar dan kamu sudah saya tangani selama dua tahun lamanya. Kali ini untuk pertama kalinya saya harus jujur. Dengan sangat menyesal... Saya tidak bisa melenyapkan kanker itu seperti dulu. Ini adalah kesedihan terbesar dalam hidup saya... Saya minta maaf sebesarbesarnya... Saya menyerah... Kali ini hal terakhir yang bisa saya lakukan hanya berdoa kepada Tuhan agar ada mujizat untuk kita semua... Terutama untuk Keke..” (SKUT, hlm 143). Keke sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Ayah Keke sangat sedih, ia tidak ingin Keke menjalani proses operasi sebagai jalan terakhir karena ia tidak mau Keke kehilangan wajahnya. Ia sangat menyayangi Keke. Mereka akhirnya kembali ke rumah hingga suatu saat keadaan Keke semakin parah dan dilarikan ke rumah sakit. Keke mengalami koma selama tiga hari. Saat koma, ia bertemu seorang malaikat yang sangat cantik kemudian Keke menitipkan sebuah surat yang ia tuliskan untuk Tuhan yang ia beri judul Surat Kecil untuk Tuhan. (134) Pada hari itu, keadaanku menjadi lebih buruk dan tidak seperti biasanya. Dokter mulai bergegas memasuki ruang operasi dengan beberapa perlengkapan kedokteran. Aku mulai tak dapat bernafas dengan baik. Suaraku bahkan tidak terdengar dengan baik. Tekanan kepalaku tidak seperti biasanya, mungkin kanker itu telah menutupi kesadaranku secara perlahan. (SKUT, hlm 203). (135) Saat aku koma, aku bermimpi sedang berjalan dalam suatu tempat yang selalu aku ingat. Tempat di mana aku selalu merasa bahagia, sebuah kota penuh dengan arsitektur khas Eropa kuno dengan sebuah menara tinggi menghiasi kota tersebut, menara Eifel. (SKUT, hlm 205).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
(136) Setelah beberapa saat, seorang wanita dengan gaun serba putih keluar dari rumah tersebut. Orang tersebut juga tidak asing untukku. Wanita itu cantik sekali dengan sekeranjang bunga melati yang ia petik dari tamannya. (SKUT, hlm 206). (137) Aku terdiam sejenak. Kakak itu memperhatikanku dengan tersenyum. Lalu aku mulai mengambil sebuah kertas kecil yang kubawa dari tasku, kemudian aku menulis dengan sebuah pena. Entah mengapa aku bahagia berada di sini. Aku sadar aku tidak akan melihat kakak itu karena dulu saat aku pergi kami tak lagi berjumpa dalam waktu yang lama. “Kak, boleh aku titip sebuah surat buat kakak?” “Surat apa itu?” “Rahasia.. Kakak Cuma boleh baca kalau aku tidak kembali lagi..” Kakak itu tidak menjawab, dan aku pun mulai menulis dalam sebuah kata-kata yang kuberi judul... Surat Kecil untuk Tuhan. (SKUT, hlm 208). c. Tahap Akhir Tahap akhir sebuah cerita, atau dapat juga disebut sebagai tahap peleraian , menampilkan adegan tertentu sebagai akibat klimaks. Jadi, bagian ini berisi bagaimana kesudahan cerita, atau menyaran pada hal bagaimanakah akhir sebuah cerita, dan akhir cerita ini adalah kesedihan (sad end). Setelah sadar, Keke menitip pesan kepada ayah dan keluarganya dalam sebuah tulisan singkat. Setelah menulis tulisan singkat tersebut, Keke akhirnya pergi untuk selamanya dan tidak akan kembali lagi. Berikut kutipannya. (138) Dengan sekuat tenaga aku menggunakan jariku untuk menulis. Tuhan maha besar membiarkan tanganku yang lumpuh dapat bergerak. Walau banyak yang ingin kutulis, tapi tanganku mulai tak kuat bergerak. Aku hanya ingin melihat keluargaku bahagia dan rukun. Aku ingin ketika aku pergi keluarga bisa ikhlas dan menerima semua ini. 15 tahun lamanya Keke hidup dalam sebuah kebahagiaan di dunia ini. Dan Tuhan pun mengijinkan aku menulis walaupun tulisan yang mampu kusampaikan hanya.. “Rukun dan bahagialah ketika Keke pergi..” (SKUT, hlm 211).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
(139) Setelah apa yang ingin kusampaikan telah selesai, seluruh keluargaku mulai mengikhlaskan aku untuk pergi. Air mata menjadi tanda terakhir ketika aku mulai kembali mengantuk. (SKUT, hlm 212). 4.2 Keterkaitan Antarunsur Tokoh dan Penokohan, Latar, dan Alur Analisis struktural tidak cukup dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu dari karya fiksi, misal peristiwa, alur, latar, tokoh, dan lain sebagainya. Akan tetapi, yang lebih penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan antar unsur intrisnsik tersebut. Dalam peneltian ini dibatasi hanya pada tokoh dan penokohan, latar, serta alur. Ketiga unsur tersebut walau masing-masing menjelaskan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling bekaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Novel Surat Kecil untuk Tuhan juga memiliki unsur tokoh dan penokohan, latar, dan alur yang berkaitan satu dengan yang lain, seperti dalam kutipan berikut. (140) Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit kamarku. Aku masih terbaring, malas untuk bangun. (SKUT, hlm 5). Kutipan diatas menggambarkan adanya keterkaitan antar tokoh, latar, dan alur. Tokoh dari kutipan di atas yaitu “aku...”, latar tempatnya “...kamarku” dan alur yang diceritakan pada kutipan di atas merupakan tahap awal yang berupa pengenalan cerita. Keke sebagai tokoh utama dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan menjalani kehidupannya sehari-hari sebagai siswa di SMP Al-Kamal. Alasan ia memilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
sekolah Al-Kamal karena ia ingin mendalami ajaran agama islam lebih dalam dan lancar membaca Al-Quran. Berikut kutipannya. (141) Alasanku memilih Al-Kamal tempat aku menuntut ilmu karena aku ingin mendalami ajaran agama Islam lebih dalam dan aku ingin sekali lancar membaca Al-Qur’an. Karena ayahku selalu mengingakan kepadaku sebuah ayat yang beliau ambil dari sebuah Hadist yaitu: “Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” Di dalam pikiranku selalu teringat nasehat ayah dan aku ingin membuat orang tuaku bangga. Bukankah disebutkan dalam Hadist: “Tiada kebanggaan orang tua di akhirat kecuali anak yang bisa membaca Al-Qur’an. (SKUT, hlm 11).
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya keterkaitan antar tokoh, latar tempat, dan latar sosial. Tokoh dari kutipan di atas yaitu “...aku”, latar tempat yaitu “Al-Kamal”, dan latar sosialnya “ayahku selalu mengingatkan kepadaku sebuah ayat yang beliau ambil dari sebuah Hadist yaitu: “Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” Seiring berjalannya waktu, masalah mulai muncul saat Keke terkena sakit mata dan itu semakin parah hingga membuat wajahnya bengkak. Setelah dibawa ke rumah sakit, ayah Keke sangat kaget dan sedih mengetahui anaknya Keke menderita kanker jaringan lunak. (142) Suara di dalam ruangan tidak terdengar sehingga keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman mulai menghela nafas untuk memulai pmbicaraan dengan ayah sambil memperhatikan hasil copy scenen kepalaku. “Pak Jody..” Panggil Prof. Lukman pada ayahku. “Iya, Prof. Bagaimana hasil diagnosa copy scenennya?” Tanya ayah. “Hmm.. Mohon bapak kuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
mendengar semua ini!” Jelas Prof. Lukman yang mulai membuat ayah sedikit bingung. “Ada apa dengan putri saya, Prof?” Tanya ayah. “Hasil diagnosa saya menunjukkan secara positif putri bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma.” “Hah??? Rabdo...” Ujar ayah kesulitan mengulang kata-kata yang baru didengarnya. “Ya, rabdomiosarkoma. Penyakit ini secara luas dikatakan tergolong kanker.” “Astaga... kanker???” Ayah terkejut. (SKUT, hlm 39-40).
Kutipan di atas menggambarkan adanya keterkaitan antar tokoh, latar tempat, dan alur. Tokoh dalam kutipan di atas yaitu “ Prof. Lukman dan pak Jody”, latar tempatnya “di dalam ruangan”, dan alurnya merupakan alur pada tahap tengah yaitu ketika masalah mulai muncul yaitu Keke terkena rabdomiosarkoma (kanker) seperti dalam kutipan “Hasil diagnosa saya menunjukkan secara positif putri bapak terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma.” Ayah keke sangat kaget dan sedih mendengar berita itu. Ia sering mmangis tersedu-sedu di kamar sambil berdoa. Berikut kutipannya. (143) Ayah sering merenung di kamarnya sambil menangis. Entah sudah berapa banyak air mata yang ayah habiskan. Aku melihatnya Sholat Tahajud di malam hari sambil menangis tersedu-sedu, berdoa pada Tuhan memohon petunjuk. (SKUT, hlm 46). Kutipan di atas menggambarkan adanya keterkaitan antara tokoh dan penokohan, latar tempat, dan latar waktu. Tokoh dan penokohan dari kutipan di atas yaitu “ayah” dan sifatnya yang tidak lupa dalam keadaan apapun selalu berdoa”Aku melihatnya Sholat Tahajud...”, latar tempatnya “di kamarnya”, dan latar waktu “di malam hari”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Setelah mengetahui Keke terkena kanker, ayah Keke melakukan berbagai cara mencari pengobatan untuk Keke seperti pengobatan herbal hingga akhirnya menemukan seorang dokter yang bisa menyelamatkan Keke. Berikut kutipannya. (144) Setelah mencari kesana dan kemari akhirnya ayahpun berhasil menemukan Prof. Mukhlis atau pak Mukhlis. Tidak ingin membuang waktu lagi, ayah langsung pergi ke rumah sakit yang terdapat di tengah kota itu. (SKUT, hlm 77). Dari kutipan di atas ditemukan adanya keterkaitan antar tokoh, dan latar tempat. Tokoh dalam kutipan di atas yaitu “Prof. Mukhlis”, dan latar tempatnya yaitu “di rumah sakit”. Kesembuhan Keke tidak berlangsung lama. Keke mulai merasakan sesuatu terjadi lagi dalam tubuhnya seperti waktu pertama kali ia mendapatkan kanker. Berikut kutipannya. (145) Entah mengapa kini aku sering berkedip secara terpaksa karena mataku terasa perih. Hal itu sudah aku alami semenjak dua hari setelah mimpi itu terjadi dan yang paling menyulitkan aku adalah saat mendengarkan guruku bercermah di papan tulis dalam pelajaran biologi. (SKUT, hlm 108). Kutipan di atas menggambarkan adanya keterkaitan antar tokoh, dan latar waktu. Tokoh dalam kutipan di atas yaitu “Aku” dan latar waktunya yaitu “dua hari”. Keke sangat sedih mengetahui bahwa kanker tersebut telah kembali. Namun ia tidak ingin ayahnya mengetahuinya. Ia berusaha terlihat kuat bahkan ia tetap belajar untuk mempersiapkan ulangan yang akan ia hadapi harinya. Berikut kutipannya.
keesokan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
(146) Aku terus menangis dan tanpa terasa tertidur pulas. Sore hari setelah beristirahat aku terbangun, dan mendapatkan ayah tidak ada di rumah. Aku yakin ia pasti pergi ke rumah tante dan om untuk bercerita mengenai hal ini, karena tadi sewaktu perjalanan pulang ia sempat berkata demikian. Aku memilih untuk belajar menghadapi ulangan besok, walau aku tidak dapat lagi berkonsentrasi tapi aku berusaha memaksa pelajaran itu masuk ke otakku hingga terasa sangat penat. (SKUT, hlm 127). Berdasarkan kutipan di atas terdapat keterkaitan antar tokoh dan penokohan, dan latar waktu. Tokoh dalam kutipan di atas yaitu “ Aku, ayah, om, dan tante”, penokohan tokoh Keke yaitu bekerja keras terlihat dalam kutipan “Aku memilih untuk belajar menghadapi ulangan besok, walau aku tidak dapat lagi berkonsentrasi tapi aku berusaha memaksa pelajaran itu masuk ke otakku...”, dan latar waktunya yaitu “sore hari”. Seiring berjalannya waktu, Keke tidak bisa disembuhkan lagi untuk yang kedua kalinya. Kanker tersebut telah menyebar hampir ke seluruh tubuhnya. Prof. Mukhlis yang pernah menangani penyakit Keke selama dua tahun akhirnya menyerah. Kondisi Keke semakin memburuk. Berikut kutipannya. (147) Pada hari itu, keadaanku menjadi lebih buruk dan tidak seperti biasanya. Dokter mulai bergegas memasuki ruang operasi dengan beberapa perlengkapan kedokteran. Aku mulai tak dapat bernafas dengan baik. Suaraku bahkan tidak terdengar dengan baik. Tekanan kepalaku tidak seperti biasanya, mungkin kanker itu telah menutupi kesadaranku secara perlahan. (SKUT, hlm 203). Kutipan di atas menggambarkan adanya keterkaitan antar tokoh, latar tempat, dan alur (tahap tengah). Tokoh dalam kutipan di atas yaitu “Aku dan dokter”, latar tempatnya “ruang operasi”, alurnya (tahap tengah) saat klimaks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
ditampilkan, yaitu konflik telah mencapai titik intensitas tertinggi terdapat dalam kutipan “Pada hari itu, keadaanku menjadi lebih buruk dan tidak seperti biasanya.”
Seluruh keluarga Keke hanya bisa pasrah dan terus berdoa kepada Tuhan hingga pada akhirnya Keke pun meninggal. (148) Dengan sekuat tenaga aku menggunakan jariku untuk menulis. Tuhan maha besar membiarkan tanganku yang lumpuh dapat bergerak. Walau banyak yang ingin kutulis, tapi tanganku mulai tak kuat bergerak. Aku hanya ingin melihat keluargaku bahagia dan rukun. Aku ingin ketika aku pergi keluarga bisa ikhlas dan menerima semua ini. 15 tahun lamanya Keke hidup dalam sebuah kebahagiaan di dunia ini. Dan Tuhan pun mengijinkan aku menulis walaupun tulisan yang mampu kusampaikan hanya.. “Rukun dan bahagialah ketika Keke pergi..” Setelah apa yang ingin kusampaikan telah selesai, seluruh keluargaku mulai mengikhlaskan aku untuk pergi. Air mata menjadi tanda terakhir ketika aku mulai kembali mengantuk. (SKUT, hlm 211-212). Dari kutipan di atas menggambarkan keterkaitan antar unsur tokoh dan penokohan, dan alur. Tokoh dalam kutipan di atas yaitu “Keke”, penokohan Keke sangat tangguh seperti dalam kutipan “Dengan sekuat tenaga aku menggunakan jariku untuk menulis. Tuhan maha besar membiarkan tanganku yang lumpuh dapat bergerak.” Alur dalam kutipan ini merupakan alur dalam tahap akhir yang terdapat dalam kutipan “Setelah apa yang ingin kusampaikan telah selesai, seluruh keluargaku mulai mengikhlaskan aku untuk pergi. Air mata menjadi tanda terakhir ketika aku mulai kembali mengantuk”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Dari uraian di atas sudah jelas bahwa tokoh dan penokohan, latar, serta alur saling berkaitan. Unsur-unsur tersebut membentuk sebuah cerita yang menarik dan menunjukkan bagaimana hubungan antarunsur itu, dan sumbangan apa yang diberikan dalam cerita tersebut. 4.3 Hasil Penelitian Hasil penelitian nilai pendidikan moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar meliputi: 1. Hubungan manusia dengan Tuhan yang terdiri dari 2 nilai yaitu bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan. 2. Hubungan manusia dengan diri sendiri yang terdiri dari 5 nilai yaitu sabar, bijaksana, bekerja keras, tangguh, dan tanggung jawab. 3. Hubungan manusia dengan keluarga yang terdiri dari 3 nilai yaitu hormat, rasa kasih sayang, dan rela berkorban. 4. Hubungan manusia dengan sesama yang terdiri dari 3 nilai yaitu rasa kasih sayang, sportif dan setia.
4.3.1
Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan
Tuhan Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan Tuhan yang ditemukan dalam penelitian ini sebanyak 2 nilai pendidikan moral, diantaranya bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan. 1. Bertakwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Bertakwa berasal dari kata takwa yaitu terpeliharanya diri untuk tetap melaksanakan perintah Tuhan, dan menjauhi segala larangannya. Nilai bertakwa ini ditunjukkan oleh tokoh Jody atau ayah Keke dan Keke. Saat pertama kali ayah Keke mengetahui Keke terkena kanker yang mematikan, ayah Keke sangat sedih. Ia melakukan sholat dan berdoa kepada Tuhan. Berikut kutipannya. (149) .... Aku melihatnya sholat Tahajud di malam hari sambil menangis tersedu-sedu, berdoa pada Tuhan untuk memohon petunjuk. (SKUT, hlm 46). Setelah Keke mengetahui penyakitnya dan menjalani proses kemoterapi, Keke tidak pernah lupa berdoa dan sholat setiap waktu. Hingga saat kanker itu ternyata muncul kembali, Keke hanya bisa berdoa semoga tidak terjadi apa-apa. Ia berharap apa yang ia khawatirkan selama ini tidak terjadi lagi. Tokoh Keke yang bertakwa ditunjukkan pada beberapa kutipan berikut. (150) Sebelum menjalani proses kemoterapi itu, aku pun banyak melakukan doa dan sholat untuk memuluskan iman dan takwaku kepada Tuhan. (SKUT, hlm 82). (151) Sobat, aku mulai takut bilamana masa lalu itu terulang! Aku berdoa sepanjang pemeriksaan agar tidak terjadi apa-apa dengan diriku. (SKUT, hlm 112). (152) Belum lama aku merebahkan tubuhku, adzan Maghrib pun berkumandang. Langsung saja aku bangkit dari tempat tidurku dan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah aku merasa bersih, langsung saja kuambil mukena, dilanjutkan dengan sholat. Setelah selesai sholat, aku berdoa kepada Allah agar jalan hidupku dimudahkan, aku berdoa pula semoga yang selama ini aku khawatirkan tidak terjadi. (SKUT, hlm 117).
2. Bersyukur Kepada Tuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Bersyukur adalah keadaan di mana seseorang berterima kasih kepada Tuhan. Mengucap syukur atas segala sesuatu yang ia terima dalam hidupnya. Keke selalu megucap syukur atas kehidupan yang ia terima dan menjalaninya dengan penuh bahagia. Ia bersyukur sebagai seorang anak dapat belajar membaca Al-Qur’an dan menjalaninya dengan kebahagiaan. Berikut kutipannya. (153) Aku bersyukur, sebagai seorang anak aku dapat menjalankan semuanya dengan penuh kebahagiaan. Terkadang aku berbagi bersama sahabat-sahabatku tentang apa yang aku bisa termasuk cara membaca Al-Qur’an kepada teman-temanku yang belum bisa. (SKUT, hlm 11). Keke menjalani hidupnya layaknya gadis remaja biasanya. Sampai suatu saat masalah mulai muncul. Keke menderita penyakit kanker jaringan lunak di wajahnya. Ia mulai menjalani berbagai pengobatan mulai dari pengobatan herbal hingga kemoterapi. Saat menjalani proses kemoterapi, Keke merasakan kedinginan yang luar biasa, namun ia tetap mengucap syukur karena di saat seperti itu, tak ada sedikitpun sahabatnya lari darinya. Setelah menjalani kemoterapi dan melakukan radioterapi sekitar 25 kali, akhirnya Keke dinyatakan sembuh dari kanker. Ia sangat senang sekali dan bersujud sambil mengucapkan terima kasih kepada Tuhan. Berikut kutipannya. (154) Tapi berkat orang-orang yang aku cintai, rasa dingin itu seolah menjadi hangat dan menyejukkan. Aku bersyukur saat aku sulit seperti ini tak ada sedikitpun sahabatku lari dariku. (SKUT, hlm 85). (155) Setelah melakukan radioterapi sekitar 25 kali, akhirnya dari hasil scan aku dinyatakan sembuh dari kanker. Berita itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
disampaikan Prof. Mukhlis di hadapan aku dan ayah. Mendengar berita paling in dah dalam hidupku ini, air mata yang selama ini tidak pernah aku tunjukkan kepada orang lain, kali ini tumpah ruah. Aku bersujud sambil mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena kebesaran hatinya memberikan kesembuhan kepadaku. (SKUT, hlm 91). Menjalani hidupnya bersama kanker yang dideritanya tidak membuat Keke menjadi patah semangat dalam hal belajar. Ia tetap berjuang agar bisa mengikuti ujian dan itu tidak sia-sia. Keke mendapatkan peringkat ketiga terbaik di kelas dan ia sangat bersyukur atas prestasi yang ia dapatkan. Rasa syukur tersebut terlihat dalam kutipan berikut. (156) .... Berita baik itu akhirnya sampai ke telingaku. Aku mengucap syukur kepada Tuhan, setidaknya usahaku untuk terus belajar dan menjadi yang terbaik dapat terkabulkan. Aku hanya tersenyum dan berharap ini nyata dan berharap kalau aku tidak sedang bermimpi. Kuperhatikan setiap nilai yang kudapat, rasa haru dan bahagia menghiasi setiap ruang hatiku. (SKUT, hlm 200). 4.3.2 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan diri sendiri dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 5 nilai pendidikan moral. Kelima nilai pendidikan moral tersebut diantaranya adalah sabar, bijaksana, bekerja keras, tangguh, dan tanggung jawab. 1. Sabar Sabar adalah sikap di mana seseorang tahan menghadapi cobaan, tidak lekas marah, dan tidak mudah putus asa. Sikap sabar ini ditunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
oleh tokoh “Aku” atau Keke. Suatu ketika, Keke mengalami sakit mata seperti kakaknya. Ia mengira sakit mata yang dideritanya akibat terjangkit dari kakakknya. Ia pun menggunakan kacamata ke sekolah. Sesampai di sekolah, teman-temannya merasa heran melihat penampilan Keke. Angel dan temannya pun langsung meledek Keke. Tapi Keke tetap sabar dan tidak menghiraukan ledekan tersebut. Hal ini dapat terlihat pada kutipan berikut. (157)
“Aduh, kayaknya kalau menang dengan keadaan musuh sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat, kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!” Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan Angel. (SKUT, hlm 33).
Sakit mata yang diderita Keke ternyata bukan sakit mata biasa. Keke divonis mengidap kanker jaringan lunak yang mematikan. Ketika Keke terkena kanker, ia harus menjalani proses kemoterapi dan itu dirasakannya sangat sakit sekali. Tapi Keke dengan sabar menjalaninya sampai pada akhirnya Keke dinyatakan sembuh dari kanker yang ia derita. Berikut kutipannya. (158) .... Dengan sabar aku menunggu dan menunggu saat-saat kemoterapi datang. Rasa sakit mungkinm membayangi, tapi keinginan untuk sembuh begitu kuat di hatiku. (SKUT, hlm 88). (159) Hari indah dan harapan yang aku nanti akhirnya telah datang. Doaku selama ini telah didengar oleh Tuhan. Kesabaran dan keikhlasanku menerima semua cobaan ini telah terbayar dengan kesembuhan. (SKUT, hlm 95). Tapi kesembuhan itu hanya sementara, kanker tersebut muncul kembali. Namun Keke tak dapat berbuat banyak, ia hanya tetap sabar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
menjalaninya dan tidak ingin membuat ayahnya bersedih kembali. Keke menjalani proses kemoterapi lagi, walau sakit tapi ia lebih bisa menerima keadaan dibanding saat pertama kali mendapatkan kanker. Ia sudah siap dengan apapun yang Tuhan inginkan. Keke ingin tetap kuat dan sabar menghadapi cobaan apapun. Sikap sabar tersebut terlihat pada kutipan berikut. (160) Aku mulai mendengarkan semua perkataan ayah dengan seksama. Aku sadar semua ini akhirnya tidak akan mengubah keadaan. Aku tetap berada pada suatu kenyataan kalau aku nyata bersama kanker itu dan kanker yang kupikir bagian masa lalu kini telah kembali padaku. Aku berusaha untuk tenang, mencoba berpikir yang terbaik bagiku. Ya, aku beusaha tegar dan menerima karena aku sudah janji pada diriku tidak akan membuat ayah bersedih lagi. (SKUT, hlm 122). (161) .... Walau sakit rasanya, tapi aku lebih bisa menerima keadaan ini daripada pertama kali aku mendapatkan kanker. (SKUT, hlm 131). (162) Aku belajar satu hal dalam menghadapi semua ini. Kini aku siap dengan apapun yang Tuhan inginkan. Ya!! Aku akan kuat dalam menghadapi cobaan apapun dariNya. (SKUT, hlm 135). (163) “Apa yang Prof. bilang itu benar ayah. Keke memang sudah ditakdirkan untuk bersama kanker ini oleh Tuhan. Keke siap menjalani hidup Keke dengan kanker ini. Keke percaya ini sudah jalannya, tidak ada yang perlu disesali.” (SKUT, hlm 144). (164) .... Aku sadar, mengapa Tuhan memberikan ujian ini padaku. Ujian ini adalah sebuah pesan kepada dunia bahwa kelak ada orang-orang hebat yang bisa lepas dari hal yang sama seperti yang terjadi dalam hidupku. (SKUT, hlm 145). 2. Bijaksana Bijaksana adalah keadaan di mana seseorang selalu menggunakan akal budinya dan pandai serta berhati-hati apabila menghadapi sesuatu. sikap bijaksana diperlukan agar kita tidak gegabah dalam mengambil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
keputusan atau dapat mengendalikan diri ketika menghadapi suatu masalah. Sikap bijaksana dalam novel ini ditunjukkan oleh tokoh Jody atau ayah Keke dan Keke. Ayah Keke adalah orang tua tunggal bagi Keke. Semenjak bercerai, segala keperluan Keke diurus oleh ayahnya. Ia mengayomi Keke dan mengurus semua keperluan yang dibutuhkan Keke. Berikut kutipannya. (165) Ayah sangat bijaksana. Aku bangga padanya, karena selain berperan sebagai ayah, ia juga berperan sebagai ibu yang baik untukku. Ia mengayomiku, mengurus segala keperluanku, sehingga terkadang aku lupa kalau aku hanya mempunyai satu orang tua saja dalam keluargaku. (SKUT, hlm 20). Sikap bijaksana juga ditunjukkan oleh Keke ketika ia menasehati sahabatnya Fadha yang marah pada ibunya karena tidak mengijinkan Fadha untuk makan berlebihan. Berikut kutipannya. (166) Hanya satu kata yang bisa kusampaikan untuk sahabatku Fadha. Terkadang kita hanya akan menjadi anak kecil dalam mata orang tua kita. Namun percayalah keputusan apapun yang mereka berikan untuk kita, itu adalah hal yang terbaik dari apapun. Karena mereka sebagai orang tua telah menentukan jalan dan arah dimana kita akan menjadi hidup lebih baik. Tanpa mereka kita bukanlah apa-apa di dunia ini. (SKUT, hlm 104). 3. Bekerja Keras Jiwa pekerja keras melekat dalam diri Keke. Bagi Keke, pendidikan sangat penting. Ketika ia kembali bersekolah setelah beberapa bulan tidak ingin sekolah karena akibat dari perceraian orang tuanya, ia berusaha mengejar ketertinggalannya dalam pelajaran. Saat Keke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
menderita penyakit kanker pun ia tetap bekerja keras mengerjar ketertinggalannya dalam pelajaran seperti pada kutipan berikut: (167) Tapi Tuhan sangat mencintaiku dan memberikanku kekuatan untuk terus mengejar semua ketertinggalanku. Dengan tidak menyerah begitu saja, aku pun belajar dengan giat dan melupakan sejenak tentang gambar-gambar kartun di benakku, dan menggantinya dengan buku-buku pelajaran sekolah. Aku juga meminta kak Kiki untuk mengajarkan hal yang tidak aku pahami hingga aku mengerti. Dan ternyata usahaku tidak sia-sia. (SKUT, hlm 8). (168) Semenjak aku sakit, aku telah tertinggal banyak pelajaran. Aku tau sulit untuk mengejar tapi aku tidak akan menyerah. Saat sakit dulu walau dalam keadaan buta aku tidak pernah lupa membaca buku pelajaran. Pihak sekolah sempat memberikan aku kesempatan untuk tidak mengikuti ujian karena tertinggal banyak mata pelajaran. Tapi aku menolak dan meminta ayah membiarkan aku untuk ikut dalam ujian semester itu.aku yakin aku bisa walau aku tidak berharap banyak untuk mendapat nilai bagus. (SKUT, hlm 96). (169) Tapi sayangnya tidak ada dalam pikiranku untuk mencontek. Aku hanya berusaha dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik dengan hasil jerih payahku. Ujian selama tiga hari itu pun akhirnya selesai. (SKUT, hlm 97). (170) .... Tapi masa itu masih panjang dan aku harus terus berusaha mengejar nilai terbaik karena semakin lama nilai yang ditetapkan oleh pemerintah untuk naik tingkat sekolah sangat tinggi. Tentu saja kami harus maksimal belajar dengan giat agar bisa duduk di SMU. (SKUT, hlm 101). Kanker itu telah kembali bahkan semakin parah. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Keke untuk tetap belajar mempersiapkan diri menghadapi ulangan. Berikut kutipannya. (171) Aku memilih untuk belajar menghadapi ulangan besok, walau aku tidak dapat lagi berkonsentrasi tapi aku berusaha memaksa pelajaran itu masuk ke otakku hingga terasa sangat penat. (SKUT, 127).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Menyadari begitu pentingnya pendidikan dalam suatu kehidupan manusia membuat Keke sangat memperhatikan pendidikannya. Ia sangat senang belajar dan selalu bekerja keras agar bisa memperoleh hasil yang terbaik. Ketika ia pulang dari Singapura, ia ingin kembali bersekolah walau dalam keadaan sakit. Ia sangat rindu dimana ia bisa bersekolah dan belajar bersama sahabat-sahabatnya. Ayahnya sempat tidak mengijinkan Keke untuk sekolah, tapi semangat Keke membuat ayahnya menjadi luluh dan mengijinkan Keke kembali bersekolah. Keke ingin dirinya bisa mengikuti ujian akhir semester. Setidaknya bisa merasakan saat-saat indah itu bergulir. Berikut kutipannya. (172) Hal yang aku inginkan ketika kembali ke Indonesia adalah aku ingin kembali bersekolah walau dalam keadaan sakit seperti ini. Aku merindukan masa-masa dimana aku bisa bersekolah dan belajar bersam sahabat-sahabatku. Ketika keinginan itu aku sampaikan pada ayah, ia sempat tidak mengijinkan karena kondisi fisikku yang sangat lemah. Ia takut tiba-tiba aku bertambah buruk dan bisa mempengaruhi kondisi tubuhku. Tapi setelah kujelaskan bahwa aku akan baik-baik saja dan berjanji untuk menjaga kondisiku, ayah pun akhirnya luluh tapi harus tetap di bawah pengawasan pak Iyus. Aku senang sobat, akhirnya aku bisa kembali bersekolah secara normal. Aku pun menyiapkan semua materi pelajaran yang harus aku siapkan untuk memulai hariku di sekolah. (SKUT, hlm 176). (173) Kalau kanker itu mulai protes, terkadang aku tidak bisa pergi sekolah dan agar tidak tertinggal pelajaran, aku terpaksa meminjam catatan dari teman sekelasku. Hal itu kulakukan agar saat ujian akhir semester, aku bisa mengikutinya. Setidaknya bisa merasakan saat-saat indah itu bergulir. (SKUT, hlm 185). (174) Aku harus belajar agar bisa ikut dalam ujian. Sobat, saat kanker itu menyerang otakku, terkadang tanganku tidak lagi menurut padaku. Tanganku memang masih kuat untuk menulis tapi tidak kuat untuk waktu yang lama. Satusatunya jalan ytang aku ambil adalah meminjam catatan dari sahabatku kemudian memfotokopi salinan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
untuk kubawa ke rumah. Dlam kondisi seperti ini, aku tidak ingin melewatkan waktu sekolah sedikitpun. (SKUT, hlm 186). (175) Sesungguhnya melihat kondisiku seperti saat ini, ayah sempat cemas apa aku bisa mengikuti ujian dengan baik. Tapi aku meyakinkan kalau aku masih bisa untuk ikut dalam ujian tersebut. Tekad serta keinginan keras dariku membuat ayah akhirnya mendukungku. Mungkin beliau menyadari tidak hal lain yang bisa aku lakukan selain meminta hal ini. Karena aku tau ayah melihat ini sebagai hal terakhir yang bisa dilakukannya untuk membuatku gembira. (SKUT, hlm 187). 4. Tangguh Tangguh adalah sikap seseorang di mana ia kuat, tabah, dan tahan derita. Keke memiliki sikap yang sangat tangguh. Ia tetap kuat menjalani kehidupannya walau dalam keadaan sakit. Ia tidak pernah mengeluh, ia menunjukkan kepada semua orang bahwa ia anak yang kuat dan mampu melewati segala ujian dengan kuat dan tabah. Orang-orang di sekitarnya juga mengakui bahwa Keke sebagai anak yang tangguh. Berikut kutipan yang menjelaskan bahwa Keke anak yang tangguh. (176) “Itulah yang membedakan putriku dengan yang lainnya. Dia adalah gadis yang kuat dan penuh dengan ketegaran dalam menghadapi cobaan yang berat!” (SKUT, hlm 62). (177) “Pak, saya percaya Keke anak yang kuat. Jadi bapak tidak perlu mencemaskannya. Walau dia masih berusia 14 tahun, tapi dia itu sungguh luar biasa!” Ujar Prof. Mukhlis. (SKUT, hlm 114). (178) .... Di saat seperti inilah aku tau rasanya sulit dalam berpikir, tapi aku tidak ingin kehilangan semangat belajar, aku ingin sekali berprestasi dan membanggakan ayah, walaupun di sela-sela aku menghafalkan pelajaran kepalaku terasa berat. (SKUT, hlm 119). (179) “Ayah jangan meminta maaf, karena Keke telah ikhlas menerima semua cobaan ini. Keke aja kuat. Ayah juga harus kuat. Dan kita sama-sama hadapi semua ini sebagai kasih sayang Tuhan sama Keke.” (SKUT, hlm 123).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
(180) .... Aku memang takut menghadapi kenyataan bahwa kanker ini bisa membuat hidupku tak berdaya, walaupun kapan saja aku sadar Tuhan bisa menjemputku. Tapi inilah saat-saat dimana aku harus menjadi diriku yang kuat seperti biasanya. (SKUT, hlm 144). (181) Bila kanker nakal itu datang, aku mencoba melawan semua rasa sakit itu dengan sekuat tenaga. Tidak peduli setiap tetes demi tetes darah yang mengalir dari hidungku terus kutahan, semua kuhadapi tanpa mengeluh. (SKUT, hlm 189). 5. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah keadaan di mana seseorang wajib menanggung segala sesuatu. Setiap manusia pasti memiliki rasa tanggung jawab, hanya kesadaran akan tanggung jawab itu dikembangkan atau dibiarkan mati. Sikap tanggung jawab dimiliki oleh tokoh Jody atau ayah Keke. Ia adalah sosok ayah yang penuh tanggung jawab terhadap keluarganya. Apalagi semenjak bercerai dengan ibu Keke, ayah Keke menjadi orang tua tunggal bagi Keke dan kedua kakaknya. Ia mengayomi Keke, mengurus segala keperluan Keke. Berikut kutipannya. (182) .... Ya, memang ayah dikenal sebagai orang yang demokrasi dan penuh tanggung jawab. Aku sangat bangga padanya. (SKUT, hlm 10). (183) Ya, dialah ayah yang memberikan motivasi kepadaku, yang selalu menemaniku. Aku beruntung mempunyai seorang ayah seperti beliau. (SKUT, hlm 62).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
4.3.3 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Keluarga Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan keluarga yang ditemukan dalam penelitian ini sebanyak 3 nilai pendidikan moral diantaranya hormat, rasa kasih sayang, dan rela berkorban. 1. Hormat Hormat adalah sikap di mana setiap orang saling menghargai dan memberi hormat; perbuatan yang menandakan rasa khidmat atau takzim. Keke sangat menghormati orang tuanya. Tak pernah sekalipun ia melanggar nasehat orang tuanya. Ia selalu patuh pada orang tuanya seperti pada kutipan berikut: (184) Esok harinya tak seperti biasanya, ayah selalu memesan aku untuk pulang bersamanya semenjak pulang dari rumah sakit. Aku menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah. (SKUT, hlm 120) (185) Sebelum berangkat ke sekolah, ayah memberikan aku obatobatan dan makanan yang harus aku bawa dari rumah. Ia memperingatkan aku untuk tidak makan sembarangan di kantin. Aku pun mengikuti semua aturan itu. (SKUT, hlm 127). 2. Rasa Kasih Sayang Rasa kasih sayang adalah sikap di mana seseorang mengasihi, cinta dan sayang terhadap seseorang. Rasa kasih sayang dalam novel ini ditunjukkan oleh tokoh Jody. Rasa kasih sayang ditunjukkan oleh tokoh Jody atau ayah Keke. Ia sangat menyayangi Keke. Rasa kasih sayang beliau terhadap Keke begitu besar sehingga ketika ia mengetahui Keke menderita kanker yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
mematikan ia sangat sedih. Hal tersebut dapat terlihat dalam kutipan berikut. (186) “Ya Tuhan, kenapa harus Keke yang menerima semua ini? Dia masih terlalu kecil untuk menghadapi cobaan kanker untuk kedua kalinya!” Ujar ayahku sambil menangis. (SKUT, hlm 115). (187) Ayah mendekat padaku. Ia memberikan pelukan hangat. (SKUT, hlm 121). (188) Seketika itu juga ayah menitikan air mata dihadapanku dan dia memelukku sambil mengucapkan kata maaf padaku. Dan aku merasakan sebuah kasih sayang dari seorang ayah yang luar biasa. Ia membuat aku menjadi tegar dalam menghadapi cobaan ini. (SKUT, hlm 123). (189) .... “Selamat tidur anakku. Ayah mencintai kamu.” (SKUT, hlm 171). (190) “Keke memang anak yang kuat. Entah sudah berapa banyak air mata yang saya keluarkan, tapi tidak sebanding dengan air matanya. Saya hanya tidak ingin kehilangan anak saya. Saya mencintai dia, saya ingin dia selalu ada disisi saya.” (SKUT, hlm 194). 3. Rela Berkorban Rela berkorban adalah sikap di mana seseorang menunjukkan kesetiaannya terhadap sesamanya. Ia rela melakukan apapun untuk membahagiakan orang yang disayanginya. Sikap rela berkorban ditunjukkan oleh tokoh Jody atau ayah Keke. Ia rela melakukan apa saja agar Keke bisa sembuh seperti pada kutipan berikut ini. (191) .... Ia rela menjual apapun yang ia miliki, berapapun biaya yang akan dikeluarkan ayah tidak peduli dan ia ingin aku terus bertahan. (SKUT, hlm 204).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
4.3.4 Nilai Pendidikan Moral Berdasarkan Hubungan Manusia dengan Sesama Nilai pendidikan moral berdasarkan hubungan manusia dengan sesamanya dalam penelitian ditemukan sebanyak 3 nilai pendidikan moral. Ketiga nilai tersebut adalah rasa kasih sayang, sikap sportif, dan setia. 1. Rasa Kasih Sayang Rasa kasih sayang adalah sikap di mana seseorang mengasihi, cinta dan sayang terhadap seseorang. Rasa kasih sayang juga ditunjukkan oleh tokoh Keke dan Andi. Layaknya remaja yang lain, keke mengalami masa yang indah. Keke memiliki seseorang kekasih bernama Andi. Ia sangat menyayangi kekasihnya tersebut begitu juga dengan Andi. Mereka saling mencintai. Bagi Andi, Keke adalah seorang gadis yang kuat. Sifat itulah yang membuat Andi cinta terhadap Keke. Andi juga merasa hidupnya kosong bila tanpa Keke. Berikut kutipannya. (192) Untuk pria lain di keluargaku yang aku sayang, hanya dia yang aku cintai. Namanya Andi. Dia merupakan sosok pria tampan yang hobi bermain basket. Entah bagaimana aku bisa jatuh cinta padanya, walau sejujurnya banyak yang suka kepadaku saat itu. Aku tau hal itu karena secara diamdiam mereka berbisik kepada teman-temanku untuk berkenalan atau sekedar untuk menitip salam. (SKUT, hlm 16). (193) “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukankah menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya? Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keadaan apapun!” Ungkapnya. (SKUT, hlm 72). (194) “Andi tidak pernah berpikir wajah Keke seperti apa. Yang Andi suka dari Keke adalah sifat Keke. Keke seorang gadis yang kuat. Itu yang membuat Andi cinta sama Keke.” (SKUT, hlm 73).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
(195) .... “Keke, terima kasih ya. Aku sayang kamu!!” Ujarnya. (SKUT, hlm 99). 2. Sportif Sportif adalah sikap seseorang mau mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri. Keke menunjukkan sikap sportifnya ketika mereka mendapatkan nilai B dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) sementara kelompok Angel mendapatkan predikat A. Selain itu sikap sportif Keke terlihat saat pertandingan voli di sekolah, tim voli Keke bertemu dengan tim voli Angel di final dan tim voli Keke harus mengakui bahwa tim voli Angel lebih unggul dibanding tim voli Keke. berikut kutipannya. (196)
(197)
.... Sayangnya tim kami kalah dengan tim Angel yang mendapatkan nilai predikat A. Fadha merasa sangat bersalah karena gara-gara dia tim kami mendapatkan nilai B. Aku pun memberikan semangat padanya dan berkata, “Tidak apa kita mendapatkan predikat B. Toh mau A, B, atau C, tujuan dari LDKS ini bukan untuk memperebutkan nilai. Tapi untuk mendekatkan kita dan membuat kita semakin kompak. Setuju kan?” (SKUT, hlm 21-22). .... Banyak dari murid-murid yang memberikan dukungan, tapi akhirnya tim kami memang kalah dengan Angel. Dengan rasa sportif, aku mendekati Angel di akhir pertandingan dan berkata padanya... “Kami harus akui kalau tim kamu memang yang terbaik, Angel!” (SKUT, hlm 97-98).
3. Setia Setia adalah sikap dimana seseorang berpegang teguh terhadap sesuatu atau prinsip. Tenggang rasa yang sanggup merasakan dan bersedia mengulurkan tangan bila diperlukan. Sikap setia dalam novel ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
ditunjukkan oleh tokoh Iyus dan sahabat-sahabat Keke (Fadha, Shifa, Maya, Adhinda, Andhini, dan Idha). Berikut kutipannya. (198) .... Pak Iyus meletakkan tasku, lalu menunggu di luar teras kelas sambil berjaga-jaga. (SKUT, hlm 52). (199) Pak Iyus orang yang sangat setia loh, tentu kalian akan selalu tersenyum juga bila kelak melihatnya. Ia selalu menemaniku dan mengantarkanku ke mana saja. (SKUT, hlm 101). (200) Mungkin sahabatku ingin bertanya dengan apa yang terjadi padaku, tapi mereka merasa sungkan. Mereka berusaha menerima keadaanku tanpa pernah mengeluh. Mereka selalu ada disisiku. Itulah yang membuat aku menjadi kuat dalam menjalankan aktivitas sejenak, dan melupakan omongan dan pandangan aneh dari yang lainnya. (SKUT, hlm 53). (201) Teman-temanku yang setia selalu disampingku bahkan ikut makan di kelas bersamaku. Hatiku tenang dan sejenak aku melupakan rasa malu dan sakit yang terus ada di wajahku. Aku masih bisa bercanda dengan sahabatku terutama ketika mendengarkan Shifa bercerita hal-hal lucu yang mengocok perut. (SKUT, hlm 53). (202) .... Dan yang paling membuatku bersemangat saat ini karena teman se-gankku mau ikut untuk mengantarkan aku pergi ke lokasi yang jauh itu. aku tidak menyangka mereka rela meminta ijin hanya untukku. Dengan penuh kebahagiaan aku memeluk mereka yang begitu memperhatikanku. (SKUT, hlm 67). (203) Ingin rasanya aku menangis tapi kesedihan itu hilang seketika saat semua sahabatku mulai datang. Mereka tidak pernah jauh dariku. Mereka datang untuk memberikan semangat kepadaku. Bahkan tidak sedetikpun aku merasa kehilangan mereka. Tidak sedikitpun aku merasa kesepian, mereka selalu ada disisiku. (SKUT, hlm 137). (204) .... Tapi satu hal yang tidak akan pernah aku lupakan ada sebuah tulisan dari sahabatku. Sebuah tulisan yang tidak akan pernah aku lupakan untuk selamanya. Terselip dalam kertas file yang berisikan gambar-gambar animasi yang melukiskan semua sahabatku dan bertulis sebuah kata-kata indah. “Untuk sahabat kami, Keke. Kami selalu ada di hatimu. Dan selalu bersamamu untuk selamanya. Di sini kami menunggumu untuk kembali.” (SKUT, hlm 160). (205) Aku bersyukur karena semua sahabatku di kelas tidak pernah merasa terganggu oleh keadaanku. Mereka sungguh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
luar biasa, setiap jam istirahat mereka selalu ada di sampingku. (SKUT, hlm 177).
Dari nilai-nilai pendidikan moral yang terkandung dalam novel ini membawa adanya perubahan dalam diri pembaca. Nilai-nilai positif yang dapat diteladani tampak dari tokoh dan penokohan, peristiwa demi peristiwa yang dialami tokoh, dan latar sosial yang merupakan tempat berinteraksi baik antartokoh maupun tokoh dengan kehidupan sosialnya dengan masyarakat. Tidak hanya sekedar menghibur dan mengandung keindahan, tetapi karya sastra mampu mengubah pandangan dan kehidupan pembaca ke arah yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA 5.1 Implementasi dalam Pembelajaran Sastra di SMA Dalam kaitannya dengan pembelajaran sastra di SMA, siswa tidak hanya dituntut untuk memahami karya , tetapi juga mengapresiasikan karya sastra. Tahapan pembelajaran sastra di SMA memuat empat komponen yaitu, mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Depdiknas, 2006:232). Komponen
mendengarkan
meliputi
kemampuan
mendengar,
memahami,
mengapresiasikan ragam karya sastra seperti cerpen, puisi, drama, dan novel. Komponen berbicara meliputi kemampuan membahasa, menanggapi, dan mendiskusikan ragam karya sastra sesuai isinya. Komponen membaca meliputi kemampuan membaca serta memahami berbagai jenis karya sastra dan dapat mengapresiasikannya.
Komponen
menulis
meliputi
kemampuan
mengapresiasikan karya sastra ke dalam bentuk tulisan kesastraan berdasarkan ragam-ragam karya sastra yang dibaca (Depdiknas, 2006:242). Ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan pembelajaran sastra yaitu bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya. 1. Bahasa Agar pengajaran sastra dapat lebih berhasil, guru kiranya perlu mengembangkan ketrampilan (atau semacam bakat) khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya. Dalam usaha meneliti ketepatan teks yang terpilih, guru 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
hendaknya tidak hanya memperhitungkan kosa kata dan tata bahasa, tetapi perlu mempertimbangkan situasi dan pengertian isi wacana termasuk ungkapan dan referensi yang ada. Bahasa dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar ini menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari yang biasa digunakan dalam lingkungan remaja sehingga mudah dipahami oleh pembaca khususnya bagi peserta didik SMA. Berikut kutipan yang memberikan pendiskripsian bahasa yang digunakan dalam novel ini. (1)
(2)
Aku melirik Fadha dan berbisik, “Loh kok mereka bisa tau gua lagi sakit mata?” “Mungkin banyak yang pakai kacamata hitam kali. Udah cuek aja, kalo perlu loe deketin aja biar besok dia kena juga!” “Ogah ah, ntar dosa lagi.” (SKUT, hlm 31). Aku mulai merasa tambah sulit bernafas sehingga harus menggunakan mulutku sebagai bantuan. Ayah langsung berkata bahwa mungkin aku terkena sinus. Setelah tiba di rumah sakit, kami langsung diterima oleh dr. Adi Kusuma yang juga merupakan dokter pribadi keluarga kami. (SKUT, hlm 35).
2. Psikologi Tahap perkembangan psikilogis ini juga sangat besar pengaruhnya terhadap daya ingat, kemampuan mengerjakan tugas, kesiapan bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan problem yang dihadapi. Karya sastra yang terpilih untuk diajarkan hendaknya sesuai dengan tahap psikologis pada umumnya dalam suatu kelas, guru hendak menyajikan karya sastra yang setidak-tidaknya secara psikologis dapat menarik minat sebagian besar siswa dalam kelas itu. Ada empat tahap perkembangan psikologi: (1) tahap pengkhayalan (8 sampai 9 tahun), (2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
tahap romantik (10 sampai 12 tahun), (3) tahap realistik (13 sampai 16 tahun, (dan (4) tahap generalisasi (umur 16 tahun dan selanjutnya). Ditinjau dari aspek psikologi, novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar relevan untuk pembelajaran sastra bagi peserta didik SMA. Peserta didik yang duduk di bangku SMA sudah termasuk dalam tahap generalisasi (usia 16 tahun ke atas) sehingga sudah selayaknya diajarkan tentang fenomena kehidupan atau relatia hidup dan melatih mereka menentukan keputusan-keputusan bermoral berdasarkan fenomena tersebut. Hal ini sesuai dengan bobot cerita dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. Cerita dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan memberikan pengajaran pada peserta didik tentang cara tetap bertahan dalam keadaan tersulit sekalipun dengan tetap sabar dan tangguh dalam menghadapi permasalahan hidup serta selalu bekerja keras untuk mencapai hasil terbaik di dunia pendidikan. Berikut kutipan yang memberikan pendeskripsian tentang masalah yang dihadapi dan nilai moral yang ditemukan lewat masalah-masalah tersebut. (1)
(2)
(3)
Kami setuju dengan apa yang aku inginkan, tapi tidak secepat itu. Karena Prof. meminta aku beristirahat total dari aktivitas luar, jadinya aku harus menunggu sampai minimal tiga hari menjalani kemoterapi. Dengan sabar aku menunggu dan menunggu saat-saat kemoterapi datang. Rasa sakit mungkin membayangi, tapi keinginan untuk sembuh begitu kuat di hatiku. (SKUT, hlm 87-88). Bila kanker nakal itu datang, aku mencoba melawan semua rasa sakit itu dengan sekuat tenaga. Tidak peduli setiap tetes demi tetes darah yang mengalir dari hidungku terus kutahan, semua kuhadapi tanpa mengeluh. (SKUT, hlm 189). Semenjak aku sakit, aku telah tertinggal banyak pelajaran. Aku tau sulit untuk mengejar tapi aku tidak akan menyerah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(4)
114
Saat sakit dulu walau dalam keadaan buta aku tidak pernah lupa membaca buku pelajaran. (SKUT, hlm 96). .... Tapi sayangnya tidak ada dalam pikiranku untuk mencontek. Aku hanya berusaha dan berdoa kepada Tuhan agar diberikan yang terbaik dengan hasil jerih payahku. Ujian selama tiga hari itu pun akhirnya selesai. (SKUT, hlm 97).
3. Latar Belakang Budaya Siswa akan mudah tertarik pada karya-karya sastra dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka, terutama bila karya sastra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan mereka dan mempunyai kesamaan dengan mereka atau dengan orang-orang disekitar mereka, guru sastra hedaknya memilih bahan pengajarannya dengan menggunakan prinsip mengutamakan karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal oleh para siswa. Ditinjau dari aspek lingkungan yaitu latar belakang kehidupan dan kebudayaan peserta didik, latar belakang cerita novel Surat Kecil untuk Tuhan relevan diajarkan untuk semua peserta didik SMA di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari pemilihan latar tempat dan jenis profesi tokoh dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya. Novel ini sebagian besar mengambil latar tempat di Jakarta dan diceritakan bahwa tokoh-tokoh dalam novel ini kebanyakan berprofesi sebagai siswa sekolah di sebuah yayasan Pesantren. Berikut kutipan yang menggambarkan latar tempat Jakarta dan profesi tokoh. (1)
... Kebetulan bersama dengan itu kami pindah ke Jakarta karena ayah mendapatkan tawaran pekerjaan di sebuah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(2)
115
yayasan pendidikan dan itu menjadi kesempatan kami untuk mulai sekolah kembali. (SKUT, hlm 7). Nah... Ada lagi yang membuat aku merasa betah di sekolahku, Al-Kamal. Aku mempunyai banyak teman. Tidak hanya teman sekelasku saja, aku juga mempunyai banyak kakak kelas yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri. Mereka banyak duduk di bangku SMP dan SMA. (SKUT, hlm 9).
Supaya pembelajaran sastra di sekolah dapat tercapai sesuai target, hendaknya guru mempersiapkan silabus dan RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Pembelajaran sastra pada penelitian ini akan diwujudkan dalam bentuk silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Hasil analisis novel Surat Kecil untuk Tuhan akan diimplementasikan sebagai materi pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester 2 dengan standar kompetensi yaitu Memahami buku biografi, novel, dan hikayat. Kompetensi Dasar Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh. Silabus dan RPP didasarkan pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). 5.1.1 Silabus Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (Muslich, 2007:16). Kegiatan pembelajaran dengan materi pokok novel Surat Kecil untuk Tuhan, untuk mencapai SK dan KD SMA kelas XI semester 2 yang telah ditentukan yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
1. Membaca penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. 2. Menganalisis tokoh dan hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar melalui kegiatan diskusi kelompok. 3. Membuat rangkuman mengenai keteladanan tokoh dan hal-hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang dibaca secara berkelompok. 4. Mempresentasikan hasil rangkuman kelompok mengenai keteladanan tokoh dan hal-hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar di depan kelas. 5. Siswa mampu memberikan tanggapan mengenai keteladanan tokoh dan hal menarik yang ditemukan dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang sudah dibaca. 5.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Setelah membuat silabus, peneliti membuat RPP untuk kelas XI semester 2 karena pada kelas kelas tersebut KD yang telah ditentukan oleh kurikulum sesuai dengan novel
karya Agnes Davonar. KD kelas XI semester 2, yaitu
mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh. Oleh karena itu, novel tersebut dapat dijadikan materi dalam menganalisis novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Sebelum materi diberikan kepada siswa, terlebih dahulu siswa diberi tugas untuk membaca novel tersebut di rumah. Kemudian pada pertemuan berikutnya guru hanya memberikan penggalan isi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar kepada siswa karena sebelumnya siswa telah membaca novel tersebut di rumah. Rancangan pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) terlampir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP Ada tiga hal utama yang akan dikemukakan pada bab ini, yaitu: kesimpulan hasil penganalisisan, implementasi, dan saran. 6.1 Kesimpulan Novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar memiliki tokoh utama. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Keke sebagai tokoh utama memiliki kepribadian hormat kepada orang tua, pekerja keras, bertakwa kepada Tuhan, bertanggung jawab, selalu bersyukur kepada Tuhan, sabar, tangguh, dan sportif. Novel Surat Kecil untuk Tuhan ini berlatar tempat di Jakarta, kamar tidur, sekolah Al-Kamal, ruang UKS, rumah sakit, WTC, Puncak, Green Garden, Singapura, dan Bandung. Latar waktu dalam novel ini yaitu pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Latar sosial yang terjadi dalam novel ini yaitu kehidupan Keke yang berkecukupan dan sebuah keluarga yang sangat bertakwa kepada Tuhan. Mereka tidak pernah lupa berdoa dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Dari hasil analisis struktural dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai pendidikan moral yaitu hubungan manusia dengan Tuhan yang terdiri dari 2 nilai yaitu bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri yang terdiri dari 5 nilai yaitu sabar, bijaksana, bekerja keras, tangguh, dan tanggung jawab, hubungan manusia dengan keluarga yang terdiri dari 3 nilai yaitu hormat, rasa
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
kasih sayang, dan rela berkorban, dan hubungan manusia dengan sesama yang terdiri dari dua nilai yaitu sportif dan setia. Dengan demikian novel Surat Kecil untuk Tuhan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA karena banyak mengandung pembelajaran hidup. Sikap dan kepribadian Keke dapat menjadi teladan bagi siswa SMA agar selalu bersyukur dan sabar dalam menghadapi sesuatu, selalu mengutamakan pendidikan dan bekerja keras untuk memperoleh hasil yang terbaik.
6.2 Implikasi Analisis nilai pendidikan moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dapat digunakan dalam pembelajaran sastra, seperti: 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengajaran apresiasi sastra di SMA, terutama analisis karya sastra yang menggunakan pendekatan struktural sastra. Siswa diharapkan mampu menerapkan sikap positif dari tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel in terutama menerapkan sikap positif dari tokoh utama yang hormat kepada orang tua, pekerja keras, bertakwa kepada Tuhan, bertanggung jawab, selalu bersyukur kepada Tuhan, sabar, tangguh, dan sportif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
6.3 Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dan implikasi di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi pembaca novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar khususnya para siswa SMA hendaknya dapat menerapkan sikap positif yang dimiliki tokoh Keke dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran hidup dalam novel ini dapat dijadikan sebagai cermin dalam menjalani kehidupan. 2. Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar merupakan novel yang baik dijadikan alternatif untuk pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Novel ini kaya akan nilai pendidikan, selain itu novel tersebut mudah dipahami dan bersifat menghibur. Pelajaran hidup dalam novel tersebut menjadi amanat yang penting bagi para siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Ardiana, Leo Indra. 1990. Pengajaran Drama: Berapresiasi dan Berekspresi. Malang: Asah Asih Asuh. Arikunto. 1995. Pengkajian Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru. Budianta, Melani, dkk. 2008. Membaca Sastra, Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Indonesia Tera. Darmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta. Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Gramedia. Hadiwardoyo, Purwa, dkk. 1985. Nilai-nilai Kemanusiaan dan Hikmat Bagi Pendidikan. Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma. -----------------------------------. 1990. Moral dan Masalahnya. Yogyakarta: Kanisius. -----------------------------------. 2005. Pelangi Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kaswardi (Ed.). 1993. Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia. Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Lickona, Thomas (di terjemahkan oleh Juma Abbu Wamaungo). 2012. Mendidik untuk Membentuk Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa (Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mardiatmadja, BS. 1986. Tantangan Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Mestika, Zed. 2004. Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Murshidin. 2011. Moral Sumber Pendidikan. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
----------------------------. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ---------------------------. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pradopo, Rahmat Djoko. 2005. Pengkajian Puisi Analisis Starata Norma dan Analisis Struktural dan Semantik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahmanto. B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro. Samani. Muchlas & Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana. Semi, M, Atar. 1993. Rancangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa. Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Sugihastuti. 2002. Teori dan Aplikasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyadi. 2013. Strategi Rosadakarya.
Pembelajaran
Pendidikan
Karakter.
Bandung:
Tarigan, Henri Guntur. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: PT Angkasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS Nama Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: XI/2
Standar Kompetensi : Membaca : 15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
15.1
Penggalan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Alat/Bahan/Sumber Waktu
Membaca penggalan
Kognitif
Bentuk
4 JP
Alat : Novel,
Mengungkapkan novel Surat
novel Surat Kecil untuk 1. Siswa mampu
hal-hal
Tuhan karya Agnes
memahami isi
Tugas
Davonar
penggalan novel
kelompok
Bahan: Lembar
dapat diteladani Agnes
Menganalisis tokoh
Surat Kecil untuk
Bentuk
Kerja
dari tokoh
dan hal yang menarik
Tuhan karya Agnes
Instrumen
yang terdapat dalam
Davonar
Soal uraian
menarik
yang Kecil untuk dan Tuhan karya
Davonar
penggalan novel Surat
2. Siswa mampu
Tagihan
Lembar
viewer, laptop
Sumber: Agnes Davonar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kecil untuk Tuhan
menganalisis tokoh
pengamatan
2012. Surat Kecil
karya Agnes Davonar
dan hal yang
guru dan
untuk Tuhan.
melalui kegiatan
menarik yang
siswa
Jakarta:
diskusi
terdapat dalam
Agnesdavonar
Membuat rangkuman
penggalan novel
Publisher
mengenai keteladanan
Surat Kecil untuk
Mendiknas. 2009.
tokoh dan hal-hal yang
Tuhan melalui
Pedoman Umum
menarik yang terdapat
kegiatan diskusi
Ejaan Bahasa
dalam penggalan novel
kelompok
Indonesia Yang
3. Siswa mampu
Disempurnakan.
Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes
membuat
Jakarta:
Davonar yang dibaca
rangkuman
Departemen
secara berkelompok
mengenai
Pendidikan
Mempresentasikan
keteladanan tokoh
Nasional.
hasil
dan hal-hal yang
Nurgiyantoro,
menarik yang
Burhan. 2010.
keteladanan tokoh dan
terdapat dalam
Teori Pengkajian
hal-hal yang menarik
penggalan novel
Fiksi.
yang terdapat dalam
Surat Kecil untuk
Yogyakarta:
kelompok
rangkuman mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penggalan novel Surat
Tuhan karya Agnes
Gajah Mada
Kecil
Tuhan
Davonar yang
University Press
karya Agnes Davonar
dibaca secara
Depdiknas. 2008.
di depan kelas
berkelompok
Kamus
untuk
Besar
Psikomotor
Bahasa
1. Mempresentasikan
Indonesia. Edisi
hasil
rangkuman
kelompok
keteladanan tokoh dan hal-hal yang menarik
yang
terdapat
dalam
penggalan
novel
Surat Kecil untuk karya
Agnes Davonar di depan kelas 2. Siswa
Jakarta:
Gramedia.
mengenai
Tuhan
IV.
mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memberikan tanggapan mengenai keteladanan tokoh dan hal menarik yang
ditemukan
dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya
Agnes
Davonar
yang
sudah dibaca
Afektif a. Karakter 1. Siswa mampu menanggapi secara kritis dalam pembacaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
novel 2. Siswa mampu memberi kritik dan saran yang mendukung bagi pembaca novel b. Keterampilan sosial 1. Siswa mampu bekerja sama dengan teman dalam diskusi kelompok 2. Siswa mampu menghargai dan menerima kritik dan saran dari teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sekolah
: SMA
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: XI/2
Standar Kompetensi : Membaca 15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat Kompetensi Dasar : 15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh Alokasi waktu
: 4 jam pelajaran (2 kali pertemuan)
A. Indikator Kognitif 1. Siswa mampu memahami isi penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. 2. Siswa mampu menganalisis tokoh dan hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan melalui kegiatan diskusi kelompok. 3. Siswa mampu membuat rangkuman mengenai keteladanan tokoh dan halhal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang dibaca secara berkelompok. Psikomotor 1. Mempresentasikan hasil rangkuman kelompok mengenai keteladanan tokoh dan hal-hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar di depan kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Siswa mampu memberikan tanggapan mengenai keteladanan tokoh dan hal menarik yang ditemukan dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang sudah dibaca. Afektif a. Karakter 1. Siswa mampu menanggapi secara kritis dalam pembacaan novel. 2. Siswa mampu memberi kritik dan saran yang mendukung bagi pembaca novel. b. Keterampilan sosial 1. Siswa mampu bekerja sama dengan teman dalam diskusi kelompok. 2. Siswa mampu menghargai dan menerima kritik dan saran dari teman. B. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Siswa mampu memahami isi penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar. 2. Siswa mampu menganalisis tokoh dan hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan melalui kegiatan diskusi kelompok. 3. Siswa mampu membuat rangkuman mengenai keteladanan tokoh dan halhal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang dibaca secara berkelompok. Psikomotor 1. Mempresentasikan hasil rangkuman kelompok mengenai keteladanan tokoh dan hal-hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar di depan kelas. 2. Siswa mampu memberikan tanggapan mengenai keteladanan tokoh dan hal menarik yang ditemukan dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar yang sudah dibaca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif a. Karakter 1. Siswa mampu menanggapi secara kritis dalam pembacaan novel. 2. Siswa mampu memberi kritik dan saran yang mendukung bagi pembaca novel. b. Keterampilan sosial 1. Siswa mampu bekerja sama dengan teman dalam diskusi kelompok. 2. Siswa mampu menghargai dan menerima kritik dan saran dari teman. C. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Novel Novel dalam istilah Indonesia adalah sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cakupan tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2010: 9-10). Novel dapat mengemukakakn sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks daripada cerpen. 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca. Walaupun tokoh cerita “hanya” merupakan tokoh ciptaan pengarang, ia haruslah merupakan seorang tokoh yang hidup secara wajar, sewajar sebagaimana kehidupan manusia yang terdiri dari darah dan daging, yang mempunyai pikiran dan perasaan. Kehidupan tokoh cerita adalah kehidupan dalam dunia fiksi, maka ia haruslah bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan cerita dengan perwatakan yang disandangnya (Nurgiyantoro, 2010:167). Sudjiman (dalam Budianta, 2008:86) menegaskan bahwa tokoh adalah individu rekaan
yang mengalami peristiwa atau berkelakuan dalam
berbagia peristiwa dalam cerita. Sayuti (dalam Wiyati, 2006:30) juga menambahkan bahwa tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptakan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata. Oleh karena itu, dalam sebuah fiksi tokoh hendaknya dihadirkan secara alamiah. Dalam arti tokoh-tokoh itu memiliki “kehidupan” atau berciri “hidup” atau memiliki derajat lifelikeness (keseperti hidupan). Sedangkan menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2010:165), tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kuatitas moral dan kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam tiga jenis (Nurgiyantoro, 2010:176183). Pertama, berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita. Kedua, berdasarkan fungsi penampilan tokoh. Ketiga, berdasarkan perwatakannya. Berdasarkan tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, tokoh dibedakan menjadi: a. Tokoh Utama Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian atau yang dikenai kejadian. b. Tokoh Tambahan Tokoh tambahan adalah tokoh yang disebut kedua. Permunculan tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, baik secara langsung atau tidak langsung. Berdasarkan fungsi penampilan tokoh, tokoh dibedakan menjadi: a. Tokoh Protagonis Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi—yang salah satu jenisnya secara popular disebut hero—tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Altenbernd & Lewis dalam Nurgiyantoro, 2010:178).
Menurut
Sudjiman (1988:18), tokoh protagonis selalu menjadi tokoh yang sentral dalam cerita. b. Tokoh Antagonis Tokoh
antagonis
adalah
tokoh
penyebab
terjadinya
konflik
(Nurgiytantoro, 2010:179). Sudjiman (1988:19) berpendapat bahwa tokoh yang merupakan penentang utama dari tokoh protagonis disebut antagonis atau tokoh lawan. Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi: a. Tokoh Sederhana Tokoh sederhana dalam bentuk yang asli, adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu saja
(Nurgiyantoro,
2010:181-182).
Sujdiman
(1988)
juga
menambahkan bahwa tokoh sederhana sebagai tokoh datar. Tokoh datar menurutnya adalah tokoh yang bersifat statis; di dalam perkembangan lakuan, watak tokoh itu sedikit sekali berubah, bahkan ada kalanya tidak berubah sama sekali. b. Tokoh Bulat Tokoh bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkapkan berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya (Nurgiyantoro,
2010:183).
Sejalan
dengan
pendapat
Sudjiman
(1988:21), jika tokoh memiliki lebih dari satu ciri segi watak yang ditampilkan atau digarap di dalam cerita sehingga tokoh itu dapat dibeda-bedakan dari tokoh-tokoh yang lain, maka tokoh itu disebut tokoh bulat atau tokoh kompleks. Hampir sama seperti manusia nyata, tokoh dalam fiksi pun memliki watak. Ada dua cara menggambarkan watak tokoh yaitu secara langsung (telling, analitik), dan tak langsung (showing, dramatik). Selanjutnya secara tak langsung watak tokoh digambarkan melalui beberapa cara: (1) penamaan tokoh (naming), (2) cakapan, (3) penggambaran pikiran tokoh, (4) arus kesadaran, (5) pelukisan perasaan tokoh, (6) perbuatan tokoh, (7)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sikap tokoh, (8) pandangan seseorang atau banyak tokoh terhadap tokoh tertentu, (9) pelukisan fisik, dan (10) pelukisan latar (Sayuti dalam Wiyatmi, 2006:32). Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2010:165). Sedangkan menurut Sudjiman (1988:23), penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari tokoh adalah orang yang memainkan suatu adegan dalam cerita, sedangkan penokohan adalah watak atau karakter yang ada dalam setiap tokoh. 3. Latar Latar atau setting disebut juga landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa
yang
diceritakan
(Abrams
dalam
Nurgiyantoro, 2010:216). Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling memperngaruhi satu dengan yang lain. a. Latar Tempat Latar tempat, menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. b. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi c. Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
karya fiksi (Nurgiyantoro, 2010:227-233). Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain. Latar sosial menurut Hudson dalam Sudjiman (1988) mencakup penggambaran keadaaan masyarakat, kelompok-kelompok sosial dan sikapnya, adat kebiasaan, cara hidup, bahasa dan lain-lain yang melatari peristiwa. D. Metode Pembelajaran Tanya jawab, inquiri, diskusi, penugasan, ceramah E. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 No 1.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Metode
Kegiatan Awal 1.1 Informasi
awal
tentang
Ceramah
materi yang akan diajarkan 1.2 Memberi Apersepsi
10 menit
Kegiatan Inti 2.
Eksplorasi 2.1 Guru
Tanya Jawab meminta
siswa
untuk menceritakan novel yang
pernah
dibaca
(Tahap Orientasi) 2.2 Guru mengadakan tanya jawab
tentang
yang
menarik
pengalaman novel
hal-hal dari
membaca (Tahap
Merumuskan Masalah)
Elaborasi
10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3 Guru
membagikan
penggalan
novel
Surat
Kecil untuk Tuhan 2.4 Siswa
membaca
penggalan
novel
Surat
Kecil untuk Tuhan di dalam
kelompok
(1
Inquiri, diskusi,
kelompok 4 orang)
penugasan
2.5 Siswa menganalisis tokoh dan hal yang menarik yang
terdapat
penggalan
dalam
novel
Surat
Kecil untuk Tuhan melalui kegiatan
diskusi
kelompok. 2.6 Siswa
membuat
rangkuman
mengenai
keteladanan
tokoh
dan
hal-hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan Davonar
karya
Agnes
yang
dibaca
secara berkelompok. 2.7 Guru materi
menyimpulkan yang
telah
diajarkan 2.8 Siswa diminta memberi komentar tentang kegiatan belajar
yang
berlangsung
telah
60 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.9 Guru
mengajak
siswa
merefleksikan cerita dari novel dalam kehidupan sehari-hari 2.10 Guru
membuat
rangkuman secara singkat mengenai
materi
yang
telah diajarkan
Kegiatan Akhir 3.
3.1 Guru menutup pelajaran 10 menit Total Waktu
Ceramah
90 menit
Pertemuan 2 No 1.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Metode
Pendahuluan 1.1 Brainstorming,
informasi
Ceramah
awal tentang materi dan kegiatan belajar
15 menit
1.2 Guru me-review kegiatan awal
Kegiatan Inti 2.
Tanya Jawab
Eksplorasi 2.1 Guru penggalan
10 menit membagikan novel
Surat
Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Elaborasi 2.2 Siswa mempresentasikan hasil
rangkuman
kelompok
mengenai
keteladanan
tokoh
dan
hal-hal yang menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan
karya
Agnes
Davonar di depan kelas. 2.3 Siswa
memberikan
tanggapan
mengenai
keteladanan tokoh dan hal
60 menit
menarik yang ditemukan
penugasan
dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar
yang
sudah
diminta
untuk
dibaca.
Penutup 3.
3.1 Siswa memberi
komentar
tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung 3.2 Siswa
diajak
merefleksikan serta
15 menit
nilai-nilai
kecakapan
hidup
yang bisa dipetik dari pembelajaran
Total Waktu
Inquiri, diskusi,
90 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Bahan/alat Bahan
: lembar kerja
Alat
: novel, viewer, laptop
G. Sumber Agnes Davonar. 2012. Surat Kecil untuk Tuhan. Jakarta: Agnesdavonar Publisher. Mendiknas. 2009. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Gramedia. H. Penilaian Penilaian kognitif = tugas kelompok (terlampir) Penilaian afektif = pengamatan guru (terlampir) I.
Instrumen Uraian bebas (terlampir) Lembar pengamatan guru (terlampir) Lembar pengamatan siswa (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Penggalan Novel Surat Kecil untuk Tuhan Bacalah teks di bawah ini dengan seksama!
SURAT KECIL UNTUK TUHAN Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit-langit kamarku. Aku masih terbaring, malas untuk bangun. Tapi sepertinya bila aku terus tertidur, matahari akan marah padaku. Aku mencoba untuk tidur kembali, tapi tak kuasa menahan sinar matahari yang terus terbayang-bayang di wajahku. Baiklah.. Aku menyerah dan akan bangun. Indahnya pagi beserta cahaya matahari pagi juga mulai menyentuh seluruh isi ruangan kamarku yang cukup besar. “uoohhh....” Teriakku sambil menguap. Hai sobat, kenalkan namaku Gita Sesa Wanda Cantika. Terlalu panjang ya.. Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki, namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chika yang tampan dan Kiki yang manis. Hehehe.... Jadi diantara keluargaku, aku adalah anak perempuan satu-satunya. Chika adalah kakak tertuaku. Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta. Tentu saja dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orang tua kami. Sedangkan Kiki, kakakku yang ke-dua adalah orang yang paling aku andalkan dalam segala hal. Anaknya rajin dan pandai sekali. Terkadang setiap aku mengalami kesusahan dalam pelajaran sekolah, dia yang menjadi guru privatku. Keluarga kami keluarga yang bahagia, walau ibu dan ayah telah bercerai namun hubungan masih terjalin dengan baik. Aku dan kedua kakakku tinggal bersama ayah. Ops.... tak lupa kukenalkan pahlawan dalam keluarga kami. Dia ini adalah raja di istana kami.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hm.... di hari ini! Saatnya aku ceritakan tentang bagian dari istana kami. Sejak kecil aku mempunyai hobi menyanyi dan modeling. Gak percaya? Silakan saja lihat koleksi kamarku. Bukan sombong ya. Tapi itu kan waktu kecil, sekarang aku sibuk dengan sekolah saja kok! Terkadang kalau melihat majalah model, aku masih bisa bayangkan ketika aku beberapa kali menjadi juara model di kejuaraan dan mungkin saat aku juga sempat membuat album cilik. Tapi rasanya itu bagian dari masa kecil yang indah. Walau terkadang aku masih merindukan masa-masa itu. Sejujurnya aku ingin melanjutkan semua cita-citaku. Sayangnya itu semua belum tercapai karena beberapa masalah dalam keluarga kami, khususnya ketika perceraian ayah dan ibu. Aku dan kedua kakakku seperti kehilangan semangat untuk hidup. Kami mulai malas untuk sekolah dan melakukan kegiatan di luar. Bahkan kami sempat tidak sekolah untuk beberapa bulan. Walau merasa belum siap dengan perceraian itu, tapi kami putuskan untuk kembali ke sekolah. Dengan mengucapkan syukur dengan Nawaitu lalu berdoa Bismillah Tawakaltu ‘Alallah, kami memutuskan untuk kembali ke sekolah. Ternyata doa kami terkabulkan. Pilihan ini tidak salah.. Aku sangat bahagia dapat menjadi bagian di Yayasan Pondok Pesantren Al-Kamal sebagai siswa di sana. Sekarang aku duduk di bangku kelas 1 SLTP Al-Kamal. Aku baru menginjak sekolah ini saat aku masuk pertengahan semester. Rasanya menjadi anak remaja adalah bagian dari hidupku saat ini. Terlepas dari itu semua aku masih berusia 13 tahun. Aku juga mempunyai hobby jalan-jalan ke Mall. Temantemanku suka mengeluh jika sedang bepergian denganku. Aku suka menghilang secara tiba-tiba. Mereka terkadang sibuk mencari aku kemana-mana, padahal sesungguhnya aku suka sekali menuju toko buku atau tempat bacaan di setiap Mall. Dari sekedar membaca komik sampai novel semua aku suka! Makanya tak heran aku bisa berjam-jam berdiri sambil membaca buku di sebuah kios atau toko buku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Buat aku pendidikan adalah segalanya. Dan segala sesuatu yang bia aku baca untuk menambah pengetahuan otakku, selalu aku lahap. Mulai dari buku pintar sampai kamus bahasa Indonesia. Aku sih sip-sip aja! Heheee. Oh ya, aku suka sekali kimik keluaran Jepang. Bahkan aku bercita-cita untuk menjadi penulis komik. Di sela-sela waktuku, aku selalu menggambar Manga atau tokoh kartun Jepang. Entah sudah berapa banyak tokoh kartun imajinasiku terlukis di kertas fileku. Tak lupa kukenalkan beberapa sahabat terbaikku yang selalu kukenang dan kusayangi. Dimulai dari Fadha. Walau berbadan gemuk, dia mempunyai PD alias percaya diri yang tinggi dan agak tomboy. Shifa, si hitam manis yang aktif banget. Kemudian ada Idha, yang manis tapi nggak semanis gula. Andhini yang jenius dan Adhinda yang ceriwis dan manja. Mereka berdua itu kembar loh... Jadi kami bertujuh tergabung dalam kelompok Paskibra sekolah. Kami ini kelompok yang sudah terkenal dekat dan heboh. Selain itu juga kami tergabung dalam kelompok voli yang paling pandai pastinya. Hehehe... Kami adalah geng yang selalu bersama, susah dan senang. Duka atau tangis. Apapun kamu lakukan bersama. Banyak hal yang nyaris yang tidak pernah kami lakukan tanpa bersama. Karena kami adalah kelompok paling ngetop dan menghebohkan di sekolah kami. Tak kalah dari geng apapun. Karena kami punya motto : “We are populer girl...” Tak terlupa satu sisi yang ingin kukatakan akan perjalanan cinta. Aku pun tak bisa terlepas dari jatuh cinta. Cinta yang mungkin orang lain bilang cinta monyet. Tapi buat aku, cukup cinta yang indah. Untuk seseorang yang kusayang. Andi, dia adalah pangeran dalam hidupku. Anugerah Tuhan yang membuat aku serasa seperti putri dalam dongeng. Ada juga pak Iyus yang selalu setia kepada keluarga kami, ia selalu menemaniku dan mengantarkanku ke mana saja. Selain itu, ada juga pak Kholil, ia adalah salah satu karyawan ayah di kantor dan bibi yang sudah lama bekerja bagi keluarga kami.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami kanker ganas bernama Rabmiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan. Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langka dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu. Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang bila kau tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku. Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis, rasanya berat dan menyakitkan. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 2 bulan mencari pengobatan tradisional dan seorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker. Perasaanku saat itu sangat hancur, aku takut hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku. Aku menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa Ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model. Air mataku yang berjatuhan setiap harinya tidak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. Walau demikian aku sungguh beruntung, sahabat-sahabatku, keluargaku, kekasihku dan terutama untuk membuat ayahku bahagia lebih lama. Di saat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami kritis. Tuhan mendengar doaku, di saat itulah aku mendapatkan sebuah mujizat, seorang dokter yaitu Prof. Mukhlis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berhasil menyelamatkanku dari penyakit itu di saat-saat terakhir hidupku. Aku sembuh dan kanker di wajahku menghilang secara gaib. Aku merasakan kebaikan Tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku, aku pun berjanji padaNya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku. Usai penyakit itu hilang, aku melewatkan hari-hariku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku. Malam kenaikan kelas, ayah mengajak aku dan teman-teman untuk berlibur di Puncak untuk merayakan kesembuhan dan kenaikan kelasku yang saat itu bisa saja aku tidak naik kelas karena telah tertinggal banyak pelajaran. Tapi aku tidak patah semangat, aku bekerja keras mengejar semua ketertinggalanku dalam pelajaran dan itu berhasil. Aku menghabiskan waktuku dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diriku pada Tuhan. Hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku, kini ia menyerang wajah sebelah kananku. Walau air mata berjatuhan disampingku, aku berusaha untuk tegar dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupku adalah tanda Tuhan sayang kepadaku. Prof. Mukhlis yang menyelamatkan hidupku pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkanku. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga aku bisa melewatkan ujian terakhirku di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. Walau aku buta dan lumpuh, aku berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatku untuk lulus dan memakai seragam SMA. Tapi ayahku bukan tipe orang yang mudah menyerah begitu saja, ia terus mencari cara agar bisa menyelamatkanku. Akhirnya ia bertemu dengan seorang dokter ahli di Singapura. Hari itu juga ia pergi ke Singapura dan menemui dokter Peng Shuai. Aku pun akhirnya menjalani pengobatan di Singapura. Namun ayahku dan aku harus kecewa karena prosedur yang dijalankan di rumah sakit di Singapura sama dengan di Jakarta yaitu aku harus menjalani operasi karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kanker tersebut sudah semakin parah bahkan menyebar ke anggota tubuhku yamg lain dan ayahku sangat keberatan. Kami akhirnya kembali lagi ke Jakarta. Sobat, hidup adalah anugerah yang indah. Atas kebaikan Tuhan, aku mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisiku yang semakin parah. Aku bersyukur karena bisa lulus dengan baik bahkan aku peringkat ketiga terbaik di kelas dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatku walau hanya sehari di saat sebelum aku harus dilarikan di rumah sakit karena darah terus mengalir di hidungku. Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan di saat hembusan nafasku semakin berat. Tapi aku tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratku kepada Tuhan. Surat yang telah membuatky hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yang mengalami penyakit kanker sama denganku. Aku berharap ketika aku tidak ada lagi di dunia ini, kisahku menjadi inspirai bagi siapapun yang ada di dunia ini untuk selalu bersyukur akan hidup. Karena Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaannya. Aku juga menulis walaupun tulisan yang mampu kusampaikan hanya.. “Rukun dan bahagialah ketika Keke pergi..”
Lampiran 2 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Bacalah dengan cermat penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar! 2. Analisislah tokoh, perwatakan, tema. alur, latar, amanat, sudut pandang, dan bahasa dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar melalui kegiatan diskusi di dalam kelompok! ( 1 kelompok 4 orang)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Buatlah rangkuman mengenai keteladanan tokoh dan hal-hal menarik yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar secara berkelompok ! 4. Presentasikan hasil rangkuman kelompokmu di depan kelas!
Lampiran 3 Kunci Jawaban (Surat Kecil untuk Tuhan) 1. ...... 2. Tokoh: Tokoh-tokoh yang ada dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan yaitu: Keke, Jody, Chika, Kiki, ibu, Baye, Iyus, bibi, Deasy, Kholil, Putri, Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, Adhinda, Andi, Angel, dr. Adi Kusuma, Prof. Lukman, Indung, Prof. Mukhlis, Prof. Peng Shuai, dan Ana. Analisis perwatakan dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan: a. Keke anak yang cantik, hormat kepada orang tua, pekerja keras, bertakwa kepada Tuhan, bertanggung jawab, selalu bersyukur kepada Tuhan, sabar, tangguh, dan sportif. b. Jody dikenal sebagai ayah yang penuh tanggung jawab, bijaksana, penuh kasih sayang, dan bertakwa kepada Tuhan. c. Chika adalah kakak tertua Keke. Ia lebih tua 8 tahun dari Keke. Ia seorang kakak yang mandiri, ia bekerja sambil kuliah dan bisa membagi waktu antara kulaih dan bekerja sehingga tidak merepotkan orang tuanya. d. Kiki adalah kakak kedua Keke. ia adalah kakak yang selalu bisa diandalkan. Ia selalu membantu Keke.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Ibu Keke sudah lama bercerai dari ayah Keke. meskipun begitu, ibu sering datang mengunjungi Keke terutama ketika Keke sakit. f. Baye adalah tante dari tokoh Keke. Keke dan keluarganya sering mengunjungi rumah tante Baye. g. Iyus adalah orang yang bekerja bagi keluarga Keke. Pak Iyus orang yang setia, lucu, dan bersahabat. Ia selalu menemani dan mengantar Keke ke mana saja. h. Tokoh bibi adalah orang yang bekerja di rumah Keke. Ia sudah lama bekerja bagi keluarga Keke dan sangat setia pada keluarga Keke. i. Deasy adalah kakak kelas Keke yang mengajari Keke menari. j. Kholil adalah staff ayah Keke di kantor. k. Putri adalah tetangga sekaligus kakak kelas Keke yang mengajari Keke menggunakan pembalut dan memberitahu hal-hal yang perlu Keke tahu mengenai haid. l. Fadha, Shifa, Idha, Andhini, Adhinda, dan Maya adalah sahabat Keke. m. Tokoh Andi adalah kekasih yang sangat dicintai Keke. n. Angel adalah teman sekelas Keke yang sombong dan sering usil kepada Keke. o. dr. Adi kusuma adalah dokter pribadi keluarga Keke p. Prof. Lukman adalah dokter yang memberitahu ayah Keke bahwa Keke terkena kanker jaringan lunak atau Rabdomiosarkoma. q. Indung adalah ahli herbal dari Gontor yang memberikan tumbuhtumbuhan herbal untuk Keke makan. r. Prof. Mukhlis adalah dokter yang berhasil menyelamatkan hidup Keke dari kanker. s. Prof. Peng Shuai adalah seorang dokter ahli yang ada di Singapura t. Ana adalah seorang psikolog yang diminta dokter di rumah sakit untuk membantu menangani masalah yang dihadapai oleh ayah Keke. Tema: Perjuagan seorang gadis bernama Keke dalam menghadapi kanker jaringan lunak yang dideritanya. Alur: Menggunakan alur maju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Latar (Tempat, waktu, sosial): Latar tempat: Jakarta, kamar tidur, sekolah Al-Kamal, ruang UKS, rumah sakit, WTC, Puncak, Green Garden, Singapura, dan Bandung. Latar waktu dalam novel ini adalah di pagi hari, siang, hari, sore hari, dan malam hari. Latar sosial yang terjadi dalam novel ini yaitu kehidupan Keke yang berkecukupan dan sebuah keluarga yang sangat bertakwa kepada Tuhan. Mereka tidak pernah lupa berdoa an selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Sudut Pandang: Menggunakan sudut pandang orang pertama karena penggunaan kata ganti “Aku” untuk menunjukkan tokoh utama yang bernama Keke. Bahasa: Penggunaan bahasa pada novel ini menggunakan bahasa Indonesia. Amanat: Amanat yang terkandung dalam novel ini yaitu jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun kepada Tuhan. Dan bersabarlah selalu setiap kali mendapati ujian
3. Hal-hal menarik yang dapat diteladani dari para tokoh yang terdapat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan: Keke dan ayahnya sangat bertakwa kepada Tuhan. Mereka tidak pernah melupakan untuk selalu berdoa kepada Tuhan. Ayah Keke juga dikenal sebagai seorang ayah yang penuh tanggung jawab, dan penyayang, ia bahkan rela berkorban demi Keke agar Keke bisa sembuh dari kanker yang dideritanya. Keke selalu bersyukur atas kehidupan yang ia terima dari Tuhan. Ia juga selalu sabar menghadapi setiap ujian dalam kehidupannya. Keke juga dikenal sebagai seorang sahabat yang sangat bijaksana. Selain itu ia dikenal sebagai seorang yang selalu bekerja keras, tangguh, sportif. Ia selalu hormat dan mematuhi segala perintah dan nasehat dari orang tuanya. Tak pernah sekalipun ia membantah perkataan orang tuanya. Keke sangat beruntung memiliki sahabat yang selalu setia dan menerima dia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam keadaan apapun. Tak pernah sekalipun sahabat-sahabat Keke meninggalkan Keke. Mereka selalu setia dengan Keke. Ada juga Pak Iyus yang setia dan selalu menemani Keke ke mana saja Keke pergi. 4. ....
Lampiran 5 Soal Petunjuk: a. Siswa membuat kelompok beranggotakan 4 orang. b. Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang telah disediakan di bawah ini. Pertanyaan: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 1) 2. Jelaskan karakter tokoh utama dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan! (Skor 1) 3. Jelaskan karakter tokoh tambahan dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan! (Skor 4) 4. Bagaimana alur yang digunakan dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 2) 5. Di mana saja tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 2) 6. Kapan saja waktu terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 2) 7. Bagaimana suasana dan kondisi lingkungan dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Amanat apa yang terkandung dalam penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 2) 9. Nilai kehidupan apa saja yang dapat diambil dari penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan? (Skor 2) 10. Bagaimana pandangan hidup pengarang yang dapat anda lihat dari cara pandang tokoh Keke saat menghadapi masalah hidupnya? (Skor 2)
Lampiran 6 Kunci Jawaban Surat Kecil untuk Tuhan 1. Tokoh-tokoh yang ada dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan yaitu: Keke, Jody, Chika, Kiki, ibu, Baye, Iyus, bibi, Deasy, Kholil, Putri, Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, Adhinda, Andi, Angel, dr. Adi Kusuma, Prof. Lukman, Indung, Prof. Mukhlis, Prof. Peng Shuai, dan Ana. 2. Tokoh utama dalam novel ini yaitu Keke. Keke anak yang cantik, hormat kepada orang tua, pekerja keras, bertakwa kepada Tuhan, bertanggung jawab, selalu bersyukur kepada Tuhan, sabar, tangguh, dan sportif. 3. Tokoh-tokoh tambahan dalam novel ini adalah Jody, Chika, Kiki, ibu, Baye, Iyus, bibi, Deasy, Kholil, Putri, Fadha, Shifa, Maya, Idha, Andini, Adhinda, Andi, Angel, dr. Adi Kusuma, Prof. Lukman, Indung, Prof. Mukhlis, Prof. Peng Shuai, dan Ana. Jody dikenal sebagai ayah yang penuh tanggung jawab, bijaksana, penuh kasih sayang, dan bertakwa kepada Tuhan. Chika adalah kakak tertua Keke. Ia lebih tua 8 tahun dari Keke. Ia seorang kakak yang mandiri, ia bekerja sambil kuliah dan bisa membagi waktu antara kulaih dan bekerja sehingga tidak merepotkan orang tuanya. Kiki adalah kakak kedua Keke. ia adalah kakak yang selalu bisa diandalkan. Ia selalu membantu Keke. Ibu Keke sudah lama bercerai dari ayah Keke. meskipun begitu, ibu sering datang mengunjungi Keke terutama ketika Keke sakit. Baye adalah tante dari tokoh Keke. Keke dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keluarganya sering mengunjungi rumah tante Baye. Iyus adalah orang yang bekerja bagi keluarga Keke. Pak Iyus orang yang setia, lucu, dan bersahabat. Ia selalu menemani dan mengantar Keke ke mana saja. Tokoh bibi adalah orang yang bekerja di rumah Keke. Ia sudah lama bekerja bagi keluarga Keke dan sangat setia pada keluarga Keke. Deasy adalah kakak kelas Keke yang mengajari Keke menari. Kholil adalah staff ayah Keke di kantor. Putri adalah tetangga sekaligus kakak kelas Keke yang mengajari Keke menggunakan pembalut dan memberitahu hal-hal yang perlu Keke tahu mengenai haid. Fadha, Shifa, Idha, Andhini, Adhinda, dan Maya adalah sahabat Keke. Tokoh Andi adalah kekasih yang sangat dicintai Keke. Angel adalah teman sekelas Keke yang sombong dan sering usil kepada Keke. dr. Adi kusuma adalah dokter pribadi keluarga Keke. Prof. Lukman adalah dokter yang memberitahu ayah Keke bahwa Keke terkena kanker jaringan lunak atau Rabdomiosarkoma. Indung adalah ahli herbal dari Gontor yang memberikan tumbuh-tumbuhan herbal untuk Keke makan. Prof. Mukhlis adalah dokter yang berhasil menyelamatkan hidup Keke dari kanker. Prof. Peng Shuai adalah seorang dokter ahli yang ada di Singapura. Ana adalah seorang psikolog yang diminta dokter di rumah sakit untuk membantu menangani masalah yang dihadapai oleh ayah Keke. 4. Alur yang digunakan dalam novel ini menggunakan alur maju meskipun ada beberapa bagian cerita yang menceritakan di masa lalu tetapi sebagian besar ceritanya beralur maju. 5. Jakarta, kamar tidur, sekolah Al-Kamal, ruang UKS, rumah sakit, WTC, Puncak, Green Garden, Singapura, dan Bandung. 6. Latar waktu dalam novel ini adalah di pagi hari, siang, hari, sore hari, dan malam hari. 7. Latar sosial yang terjadi dalam novel ini yaitu kehidupan Keke yang berkecukupan dan sebuah keluarga yang sangat bertakwa kepada Tuhan. Mereka tidak pernah lupa berdoa an selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Amanat yang terkandung dalam novel ini yaitu jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun dan selalu berdoa kepada Tuhan. Dan bersabarlah selalu setiap kali mendapati ujian. 9. Nilai kehidupan yang dapat diambil dari cerita novel ini adalah bertakwa kepada Tuhan, selalu bersyukur, sabar, bijaksana, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, hormat, rasa kasih sayang, rela berkorban, sportif, dan setia. 10. Pandangan hidup pengarang saat mengalami masalah yaitu ia tetap sabar dan tangguh dalam menghadapi cobaan di hidupnya. Ia tidak pernah lupa berdoa dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Lampiran 7 Penilaian 1 (Tugas Kelompok): Pedoman penilaian kognitif untuk hasil analisis penggalan novel Surat Kecil untuk Tuhan Soal 1
2
Kriteria
Skor
Siswa menjawab semua tokoh dengan lengkap.
1
Siswa kurang lengkap menjawab semua tokoh.
1/2
Siswa menjelaskan perwatakan tokoh utama dengan tepat. Siswa kurang menjelaskan perwatakan tokoh utama dengan
1 1/2
tepat. 3
Siswa menjelaskan perwatakan tokoh-tokoh tambahan dengan
4
tepat. Siswa kurang menjelaskan perwatakan tokoh-tokoh tambahan
2
dengan tepat. 4
Siswa menyebutkan alur novel dengan tepat beserta alasan.
2
Siswa tidak menyebutkan alur novel dengan tepat beserta
1
alasannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Siswa menyebutkan semua latar tempat novel dengan tepat.
2
Siswa menyebutkan latar tempat novel dengan kurang tepat
1
atau kurang lengkap. 6
Siswa menyebutkan latar waktu cerita dalam novel dengan
2
tepat. Siswa menyebutkan latar waktu cerita dalam novel dengan
1
kurang tepat atau kurang lengkap. 7
Siswa menyebutkan latar sosial dalam novel dengan tepat.
2
Siswa menyebutkan latar sosial dalam novel kurang tepat atau
1
kurang lengkap,. 8
Siswa menyebutkan amanat yang terkandung dalam novel
2
dengan tepat. Siswa menyebutkan amanat yang terkandung dalam novel
1
dengan kurang tepat atau kurang lengkap. 9
Siswa menyebutkan nilai kehidupan yang terkandung dalam
2
novel dengan tepat. Siswa menyebutkan nilai kehidupan yang terkandung dalam
1
novel kurang tepat atau kurang lengkap. 10
Siswa menyebutkan suatu pandangan hidup pengarang yang
2
tercermin dari tokoh Keke sesuai dengan cerita novel. Siswa menyebutkan suatu pandangan hidup pengarang yang
1
tercermin dari tokoh Keke kurang sesuai dengan cerita novel. 20
Skor Maksimal
Penilaian 2 (Tugas Kelompok): Pedoman Kognitif untuk penilaian hasil analisis novel Surat Kecil untuk Tuhan Skor 5 Menyebutkan
Skor 3 tokoh Menyebutkan
Skor 1 tokoh Menyebutkan
tokoh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
secara lengkap
setengah atau lebih dari kurang dari setengah dari setengah
dari
jumlah jumlah keseluruhan tokoh
keseluruhan tokoh dalam dalam novel novel Mampu
semua
tokoh
mengelompokkan semua mengelompokkan semua dikelompokkan
sesuai
tokoh
Mampu
sesuai
dengan tokoh
karakter tokoh dengan karakter disertai alasan
Tidak
sesuai tokoh
dengan karakter tokoh dan tidak namun disertai alasan yang tepat
tidak disertai alasan yang tepat
Tema
yang
dipilih Tema yang dipilih kurang Tema yang dipilih tidak
mampu
meggambarkan menggambarkan
isi keseluruhan novel
isi menggambarkan
keseluruhan novel
Mampu meyebutkan jenis Mampu
isi
keseluruhan novel
menyebutkan Tidak
mampun
alur dalam novel dengan jenis alur dalam novel menyebutkan
alasan
tepat beserta alasan yang dengan tepat namun tidak dengan tepat atau tidak sesuai.
beserta tepat
alasan
dengan menyebutkan
atau
tidak sama sekali
menyebutkan
alasan
alasan
sama sekali. Mampu
menyebutkan Menyebutkan semua latar Hanya
menyebutkan
semua latar dengan tepat namun sebagian kurang sebagian latar dan kurang dan
lengkap
disertai alasan Mampu sudut
alasan. Mampu
dengan disertai alasan
menyebutkan Menyebutkan pandang
digunakan dalam dengan
dengan tepat atau kurang lengkap tepat dan alasan yang
tepat
kurang tepat.
sudut Tidak menyebutkan sudut
yang pandang yang digunakan pandang yang digunakan novel dalam
novel dengan dalam novel dengan tepat
beserta kurang tepat atau tanpa dan tanpa disertai alasan disertai alasan.
menyebutkan Mampu
menyebutkan Tidak
Mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
semua
bahasa
yang semua
bahasa
yang menyebutkan
semua
digunakan dalam novel digunakan dalam novel bahasa yang digunakan beserta penjelasannya.
namun
tidak
disertai dalam novel dan tidak
penjelasannya Mampu
disertai penjelasannya.
memaparkan Memaparkan kurang dari Memaparkan 1 amanat
lebih dari 2 amanat yang 2 amanat yang relevan yang relevan dengan isi relevan dengan isi cerita dengan isi cerita novel
cerita novel
novel Mampu
memberikan Mampu
penjabaran
memberikan Tidak
mengenai penjabaran
mengenai memberikan
permasalah pokok dalam permasalahan
pokok mengenai
novel secara singkat dan dalam novel dengan tepat pokok jelas
penjabaran
permasalahan dalam
novel
namun tidak singkat atau dengan tepat dan tidak tidak jelas
Menyebutkan
mampu
secara singkat dan jelas
unsur- Menyebutkan
unsur- Menyebutkan
unsur-
unsur ekstrinsik dengan unsur ekstrinsik kurang unsur ekstrinsik kurang lengkap beserta alasan
lengkap namun disertai lengkap alasan yang tepat
Total Nilai Maksimal
atau
tidak
disertai alasan. 50
Penilaian 3: Pedoman Penilaian Afektif Siswa di Kelas Aspek penilaian
Skor 2
Skor 1
Antusiasme/menjadi
Siswa
menunjukkan Siswa
pendengar yang baik
apresiasi kepada teman menunjukkan yang membacakan hasil kepada
kurang
teman
apresiasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pekerjaannya
dengan membacakan
hasil
menjadi pendengar yang pekerjaannya baik Menyumbangkan ide
Siswa
aktif Siswa
kurang
aktif
menyumbangkan ide saat menyumbangkan ide saat berdiskusi Kerja sama
berdiskusi
Siswa menunjukkan kerja Siswa
kurang
sama saat kerja kelompok menunjukkan kerja sama saat kerja kelompok Kritis
Siswa
mampu Siswa
memberikan
kurang
tanggapan memberikan
aktif
tanggapan
terhadap novel yang telah terhadap novel yang telah disediakan dengan
Bahasa yang digunakan
oleh alasan
guru disediakan yang dengan
sesuai
sesuai
Siswa
menggunakan Siswa
oleh alasan
bahasa yang sopan saat menggunakan bertanya
kepada
atau siswa lain
Nilai maks: P.1+P.2+P.3 =10 8
yang
kurang bahasa
guru yang sopan saat bertanya kepada guru atau siswa lain
Total Nilai Maksimal
guru
10