PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA KELAS V DENGAN TEMA 3 “KERUKUNAN DALAM BERMASYARAKAT” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Sriyani Wulandari NIM: 111134129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA KELAS V DENGAN TEMA 3 “KERUKUNAN DALAM BERMASYARAKAT” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Sriyani Wulandari NIM: 111134129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELJARAN KIIRIKULW 2013 PADA KELAS V DENGAN TEMA “KERUKUNAN
DALAM BERMASYARAKAT"
01eh:
11111341
Pcmbimbing II
Theresia Yunia Setyawan, S.Pd.,M.Hum
Tanggal: 8 April20l5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN KtHKIILIIM 2013 PADA KELAS V DENGAN TEMA “KERII―
AN DALAM BERMASYARAKAT"
Dipersiapkan dan disusun oleh
:
Sriyani Wulandari
NIM: ll1l34l29 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi pada tanggal
27 April20ls, dan dinyatakan memenuhi syarat.
Susunan Panitia Penguj
i
Nama Lengkap
Ketua
G.Ari Nugrahanta,SJ。 ,S.S.,B.S.T.,M.A
Sekretaris
Christiyanti Aprin■stuti,S.Si.,M.Pd
Anggota
Dra.Ignatia Esti SIIIIIlarah,M.Hllm
Anggota
Thercsia Yuma Sctyaw観 ,S.Pd.,M.Hum
Anggota
G.Ari Nug透 an亀
SJ。
,S.S.,BoS.T.,M.A
Yogyaka*a" 27
Apil2}15
Fakulhs Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
厘橘
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEⅣIBAIIAN
Slaipsi ini dipersembahkan untuk
1.
:
Kedua orang tua: Bapak Suwarsono dan Ibu Lucia Rukmiyarsi yang selalu memberi perhatian, motivasi dan kasih sayang yang tulus.
2.
Kedua kakak tersayang: Silvester Bimo Wicaksono dan Rafael Galih Permadi Siwi yang selalu memberi motivasi.
3.
Orang-orang terdekat yang selatu memberilan perhatiau dao semangat.
4.
Universitas Sanata Dharrra.
iV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
"Belajar dari masa lalu, hidup untuk masakini dan berharap untuk
ftNa yang
akan datang'.
(Alb€rt Eistein)
"Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat".
(Winston Chuchill)
ooFormula
dari sebuatr kesuksesan
adalah kerja keras dan tidak pernah menyerah".
(Sriyani Wulandari)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa slaipsi yang daya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutrpan atau daftar pustakq sebagaimana layaknya kaya ilmiah.
Yogyakam 27 ApFi12015 Peneliti
Vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PER}TYATAAN PERSETUJUAI{ PUBLIKASI KARYA ILMIAII UNTUK KEPEI{TINGAhI AKADE}IIS Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhamra:
Narna : Sriyani Wulandari
NIM : llll34l29 Demi pengembangan ilmu pengetahuag saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul
:
PENGEMBAI\iGAII PROTOTIPE PERANGKAT PEMBELAJARAN KTIRIKT.]LT'M 2013 PADA KELAS V DENGAN TEMA 6'KERUKT]NAI\I DALAM BERMASYARAKAT'. Demikian saya memberikan kepada peryustakaao Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalaln
bentuk pangkalan data" mendistibusikan secara terbatas, dan di intemet atau media lain uotuk kepeutingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari sata maupun memberikan royalty kepada saya mempublikasikannya
selama tetap menyantumkan ftlma saya sebagai psneliti.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal
27 April 2015
Yang menyatakan
V‖
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Wulandari, S. (2015). Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas v dengan Tema 3 "Kerukunan dalam Bermasyarafral ". Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait dengan Kurikulum 2013. Potensi yang ada adalah penerapan Kurikutum 2013 yarg mengembangkan pendidikan karakter dan pendekatan saintifik. Masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam: merumuskan kegiatan pembelajaran, penyediaan media, dan melakukan penilaian. Oleh sebab itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Tujuannya untuk mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran dan mendeskripsikan kualitas prototipe per wrykat pembelaj aran. Penelitian ini menggunakan enam langkah yang meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data (3) desain prototipe produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain dan (6) uji coba desain. Model pembelajaran yang digunakan adalah discovery learning. Prototipe perangkat pembelajaran divalidasi oleh tiga validator dengan skor rata-rata 4,69 (sangat baik). Dengan demikian perangkat tersebut layak diuj icobakan. Uji coba dilakukan di SDN Depok 1 dari tanggal 17 - 22 November 2Al4Setelah uji coba, peneliti melalrukan wawancara akhir. Dari hasil wawancara akhir didapatkan data bahwa prototipe perangkat pembelajaran membantu guru dalam: (1) merumuskan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning, (2) menyediakan dan memfasilitasi siswa untuk membuat media dan (3) melakukan penilaian KI I (sikap spiritual), KI 2 (sikap sosial), KI 3 (pengetahuan) dan KI4 fteterampilan).
Kata
kunci:
Penelitian dan Pengembangan, Kurikulum 2013, discovery I e arning,
prototipe perangkat pembelaj aran
V‖
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Wulandari, S. (2015). Developing Learning Materiel of Curriculum 2013 far Grade V students on Theme 3 "Harmony in Society". Thesis. Yogyakarta: Sanata Dharma University. This research and development was based on the potential and problems associated with Curriculum 2013. The potential was the implementation of Curriculum 2013 that developed character education and scientific approach. The problems faced by teachers were some diffrculties in formulating learning activities, providing media and assessing results. Therefore, the researcher was encouraged to do a research and development on learning materiel of Curriculum 2013. The purpose of this research was to develop prototype of learning materiel and to describe the quality of the prototype. This used six steps of R&D namely: (1) potential and problems, Q) data collection, (3) prototype product design, (4) design validation, (5) design revision, and (6) design trials. The learning model used was discovery learning. The learning materiel prototype was validated by three validators and received an average score of 4.69 (excellent). Therefore, the protofpe learning materiel was f teasible to be tested. The trials were done in Depok
I
State Elementary School ftom 17 - 22 November 2014. From the final interview conducted after the trials, the researcher gathered some data that showed the prototype learning materiel prototype created help teachers in: (1) formulating leaming activities based on scientific approaches and o'discovery leaming" model, (2) providing and facilitating students to make learning medi4 and (3) conducting assessment on KI 1 (spiritual attitude), KI2 (social attitudes), KI3 (knowledge), and KI4 (skills).
Keywords: research and development, Curriculum 2A13, discovery lear:ring , prototype learning materiel.
:X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME), karena atas rahmat dan l€runia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul PENGEMBAI\iGAIY PROTOTIPE
PERANGKAT
PEMBELAJARAN KURIKT]LUM 2013 PADA KELAS V DENGAN TEMA
"KERUK[ NAII DALAM BERMASYARAKATD. Stripsi ini disusrlr dalam rangka memenuhi persyaxatan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Kegrruan dan Ilmu Pendidikaru Universitas Sanata Dharma Peneliti menyampaikan perhargaan dan ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan
motivasi sehingga slaipsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Gregorius
Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., MA.,
Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma
3.
Cluistiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma
4.
Dra. Ignatia Esti Sumaralr, M.Hum., Dosen Pembimbing membimbing
dan
I
yang telah
memberikan motivasi sehingga peneliti dapat
menyelesaikan slaipsi ini.
5.
The,resia
Yunia Setyawan, S.Pd.,M.Hum., Dosen pembimbing
II
yang telah
membimbing dan memberi masuH
6.
Para Dosen dan staffkaryawan PGSD Uniyersitas Sanata Dhafina yang telah
melayani peneliti dengan baik.
7.
Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd.,M.Pd., Kepala Sekolatr SD Negeri Depok 1 yang telah memberikan
ijin penelitian di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
Khusni Mirati, S.Pd., guru kelas
V
SD Negeri Depok 1 yang telah
memberikan bantuan selama penelitian di sekolah.
9.
Para vatidator yang telah memberikan bantuan dalam penelitian
10. Seluruh siswa kelas V A SD Negeri Depok
I
ini.
tahm ajaran 201312014 yang
telah membantu selama penelitian berlangsung.
11. Teman-terran
satu penelitian kolaboratif yang telah melakukan kerjasama dan
memberikan dukungan.
Peneliti menyadari bahwa skripsi
ini
masih banyak kekurangan dan
keterbatasan. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 27 April 201 5
Xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix PRAKATA ......................................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Batasan Masalah...................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7 F. Devinisi Operasional ............................................................................... 8 G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................ 10
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12 A. Kajian Pustaka......................................................................................... 12 1. Kurikulum 2013 ............................................................................... 12 a.
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ................................ 15
b.
Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ......................................... 20
2.
Pendidikan Karakter ......................................................................... 23
3.
Pendekatan Tematik ......................................................................... 28
4.
Pendekatan Saintifik ......................................................................... 31
5.
Model Pembelajaran Discovery Learning ........................................ 35
6.
Perangkat Pembelajaran ................................................................... 39 a.
Silabus ....................................................................................... 40
b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 43
7.
Media Pembelajaran ......................................................................... 47
8.
Siswa Kelas V SD ............................................................................ 49
9.
Tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat ..................................... 52
10. Penilaian Otentik .............................................................................. 53 B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 55 C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 58 D. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 59
BAB III METODE PENGEMBANGAN ........................................................ 61 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 61 B. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 65 C. Seting Penelitian ..................................................................................... 70 1. Subjek Uji Coba ................................................................................ 70 2. Waktu Penelitian ............................................................................... 70 D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 70 1. Wawancara ........................................................................................ 71 2. Kuesioner .......................................................................................... 75 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Teknik Analisis Data ............................................................................... 79
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 81 A. Hasil Penelitian dan Pengembangan ....................................................... 81 1. Proses Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran ............... 81 a.
Potensi dan Masalah .................................................................. 81
b.
Pengumpulan Data .................................................................... 85
c.
Desain Prototipe Produk ........................................................... 86 1) Silabus .................................................................................. 87 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................... 88 3) Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................. 90 4) Pedoman Penilaian dan Kunci Jawaban ............................... 90
d.
Validasi Desain ......................................................................... 91 1) Data Hasil Validasi dan Revisi Prototipe Produk dari Dosen Ahli Kurikulum I dan II........................................................ 95 2) Data Hasil Validasi Guru Kelas V ....................................... 104
e.
Revisi Desain ............................................................................ 106 1) Revisi Desain Dosen I .......................................................... 106 2) Revisi Desain Dosen II ......................................................... 108 3) Revisi Guru Kelas V Sekolah Dasar .................................... 109
f.
Uji Coba Prototipe Produk ........................................................ 112 1) Pembelajaran 1 ..................................................................... 113 2) Pembelajaran 2 ..................................................................... 118 3) Pembelajaran 3 ..................................................................... 120 4) Pembelajaran 4 ..................................................................... 121 5) Pembelajaran 5 ..................................................................... 122 6) Pembelajaran 6 ..................................................................... 123
2.
Kualitas Prototipe Perangkat Pembelajaran ..................................... 127 xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Analisis Data Penilaian ............................................................. 127 1) Data Hasil Penilaian Dosen Ahli Kurikulum I ..................... 127 2) Data Hasil Penilaian Ahli Kurikulum II ............................... 128 3) Data Hasil Penilaian Guru Kelas V ...................................... 129
b.
Wawancara Akhir...................................................................... 132
c.
Spesifikasi Prototipe Produk ..................................................... 135
B. Pembahasan ............................................................................................. 151 1. Prototipe Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran Discovery Learning ........................................................................... 152 2. Prototipe Perangkat Pembelajaran Menggunakan Media yang Mendukung Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 .......................... 157 3. Prototipe Perangkat Pembelajaran Memuat Deskriptor-deskriptor Penilaian KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 ............. 159 4. Kelebihan dan Kekurangan Produk .................................................. 162 a. Kelebihan Produk ........................................................................ 162 b. Kekurangan Produk ..................................................................... 163
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN ................................................................................................. 164 A. Kesimpulan ............................................................................................. 164 B. Keterbatasan Pengembangan .................................................................. 165 C. Saran ........................................................................................................ 165
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 167 LAMPIRAN ....................................................................................................... 171 RIWAYAT PENELITI ..................................................................................... 258
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum .................................................. 13 Tabel 2.2 Deskripsi Perilaku dari Sikap yang Dikembangkan ........................... 27 Tabel 2.3 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Mengajar ................................. 33 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................... 71 Tabel 3.2 Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ...................................... 72 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Akhir ................................................................ 73 Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara Akhir ............................................................. 74 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi .............................................................. 76 Tabel 3.6 Kuesioner Validasi .............................................................................. 77 Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................. 80 Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................... 80 Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................. 92 Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................... 94 Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 1 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 .................................................................................................... 95 Tabel 4.4 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 2 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 .................................................................................................... 98 Tabel 4.5 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 3 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 .................................................................................................... 101 Tabel 4.6 Tabel Komentar Hasil Validasi Pembelajaran 1 ................................. 108 Tabel 4.7 Tabel Komentar Hasil Validasi Pembelajaran 2 ................................. 109 Tabel 4.8 Tabel Komentar Hasil Validasi Pembelajaran 4 ................................. 111 Tabel 4.9 Hasil Rekap Nilai Pembelajaran 1 ...................................................... 117 Tabel 4.10 Hasil Rekap Nilai Pembelajaran 6 .................................................... 124 Tabel 4.11 Lembar Umpan Balik ........................................................................ 126
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.12 Analisis Data Penilaian Dosen I........................................................ 128 Tabel 4.13 Analisis Data Penilaian Dosen II ...................................................... 129 Tabel 4.14 Analisis Data Penilaian Guru Kelas V .............................................. 130 Tabel 4.15 Rekapitulasi Validasi ........................................................................ 131 Tabel 4.16 Perumusan Indikator dari Kompetensi Dasar ................................... 136 Tabel 4.17 Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik ......................................................................... 142 Tabel 4.18 Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning ........................................ 143 Tabel 4.19 Contoh Rublik Penilaian Sikap yang digunakan dalam Pembelajaran (Sikap Kemandirian) ......................................................................... 148
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Elemen Utama Perbaikan Kurikulum 2013 .................................... 20 Gambar 2.2 Elemen Perubahan ........................................................................... 21 Gambar 2.3 Keseimbangan antara Sikap, Ketrampilan dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills .............................. 21 Gambar 2.4 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 ........................................ 22 Gambar 2.5 Literatur Map dari Penelitian yang Relevan ................................... 57 Gambar 3.1 Langkah – Langkah R&D (Sugiyono, 2014) .................................. 62 Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar .............................................. 69 Gambar 4.1 Siswa Melakukan Wawancara dengan Siswa Lainnya ................... 114 Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan Soal Matematika ............................................. 115 Gambar 4.3 Siswa Mencari Contoh Iklan ........................................................... 116 Gambar 4.4 Diagram Batang Rekapitulasi Balikan Siswa.................................. 126 Gambar 4.5 Diagram Batang Penilaian Dosen I ................................................. 128 Gambar 4.6 Diagram Batang Penilaian Dosen II ................................................ 129 Gambar 4.7 Diagram Batang Penilaian Guru Kelas V ....................................... 130 Gambar 4.8 Diagram Batang Rekapitulasi Penilaian Validasi ........................... 131 Gambar 4.9 Contoh Penerapan Tema ................................................................. 135 Gambar 4.10 Contoh Penilaian Otentik yang digunakan dalam Prototipe perangkat pembelajaran ................................................. 147 Gambar 4.11 Siswa Mencoba Memainkan Alat Musik Ritmis........................... 153 Gambar 4.12 Siswa Membandingkan Data Jarak Perjalanan dan Waktu Perjalanan....................................................................................... 156 Gambar 4.13 Siswa menggunakan Media Iklan dalam Majalah untuk Melakukan Pengamatan unsur Iklan .............................................. 157 Gambar 4.14 Guru Melakukan Penilaian ........................................................... 161
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel
Halaman
Lampiran 1: Pertanyaan Wawancara Awal ......................................................... 171 Lampiran 2: Instrument Validasi RPP ................................................................ 172 Lampiran 3: Pertanyaan Wawancara Akhir ........................................................ 176 Lampiran 4: Hasil Wawancara Awal .................................................................. 177 Lampiran 5: Lembar Penilaian Validasi Ahli I ................................................... 199 Lampiran 6: Lembar Penilaian Validasi Ahli II.................................................. 208 Lampiran 7:Lembar Penilaian Validasi Guru kelas V ........................................ 217 Lampiran 8: Lembar Kerja Siswa ....................................................................... 235 Lampiran 9: Balikan Siswa ................................................................................. 249 Lampiran 10: Hasil Wawancara Akhir ............................................................... 250 Lampiran 11: Foto-foto Penelitian ...................................................................... 253 Lampiran 12: Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 256 Lampiran 13: Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................................. 257
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan pengertian, dan spesifikasi produk yang dikembangkan. Tujuh hal tersebut dijelaskan secara berurutan dalam pembahasan berikut.
A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini pendidikan karakter secara umum hanya dikaitkan dengan pelajaran Agama, padahal pendidikan karakter yang sebenarnya sangat dibentuk dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh siswa.
Pada
setiap
perubahan
kurikulum
diadakan
perbaikan
dan
pengembangan, seperti pada penerapan Kurikulum 2013. Pada Kurikulum 2013 peningkatan aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan dicapai dengan pembelajaran di ruang kelas, di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan pemahaman tentang kurikulumkurikulum sebelumnya diharapkan Kurikulum 2013 dapat diterapkan untuk mengembangkan karakter siswa karena sistem pembelajarannya yang bersumber dari kehidupan yang dijalani siswa baik di rumah, sekolah maupun di lingkungan masyarakat disekitar siswa (Kemendikbud, 2013). Kurikulum 2013 disusun dengan tujuan untuk mendidik karakter siswa mulai dari jenjang SD sampai SLTA. Kekhasan Kurikulum 2013 terdiri atas
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
kompetensi inti sikap (yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial), kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti ketrampilan. Isi dari kurikulum berupa Kompetensi Inti (KI), secara lebih rinci dinyatakan dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi inti tersebut dirumuskan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema tertentu. Penetapan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yg hendak diberdayakan dalam diri peserta didik. Kompetensi lulusan terdiri dari tiga hal yaitu sikap (KI 1 dan 2), pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4). Sikap mencangkup elemen antara lain proses, individu, sosial, dan alam. Pengetahuan mencangkup elemen proses, objek dan subjek. Keterampilan mencangkup proses, abstrak dan konkret (Kemendikbud, 2014). Kurikulum 2013 mengacu pada pelajaran tematik terpadu yang mendukung seta memberi kemudahan bagi siswa untuk memahami konsep materi pembelajaran. Pembelajaran terdiri dari beberapa konsep materi yang tergabung dalam tema yang dapat menarik dan menambah semangat belajar siswa karena pembelajaran tersebut bersifat nyata atau kontekstual (Kemendikbud, 2014). Pembelajaran yang bersifat nyata memunculkan suatu proses ilmiah di mana terdapat penalaran deduktif yang melihat fenomena umum untuk menarik kesimpulan yang lebih spesifik. Proses ilmiah inilah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
yang kemudian memunculkan suatu pendekatan ilmiah atau disebut juga pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dijalankan dengan teknik-teknik investigasi atas suatu fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan yang baru, mengoreksi, dan memadukan dengan pengetahuan yang sebelumnya. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktifitas pengumpulan data melalui
observasi atau experimen, mengolah informasi atau data,
menganalisis, kemudian menformulasi dan menguji hipotesis. Menurut Permendikbud No 81 Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/eksperimen,
mengasosialisasikan/mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2014). Proses pembelajaran untuk membantu siswa mencapai 5M perlu mempertimbangkan
tahap-tahap
perkembangan
intelektual
anak.
Perkembangan intelektual siswa sekolah dasar berada pada tahap oprasional konkret karena usia anak SD berkisar antara usia 7 atau 8 tahun hingga 11 atau 12 tahun pengelompokan
yang ditandai berbagai
macam
oleh kemampuan operasional
untuk
terutama
melakukan objek
yang
dimanipulasi karena anak sudah dapat mengenalinya dengan indra dengan cukup baik (Piaget, 2010). Pada tahap ini, perkembangan kemampuan berpikir siswa sudah mantap, kemampuan skema asimilasinya sudah lebih tinggi dalam melakukan suatu koordinasi yang konsisten antar skema (Muhibin, 1995). Oleh karenanya maka proses pembelajaran perlu memperhatikan tahap perkembangan anak untuk mencapai kompetensi inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
baik kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan maupun keterampilan. Beberapa
aspek
penting
mengenai
Kurikulum
2013
belum
terealisasikan secara maksimal di sekolah dasar. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil wawancara kepada guru di SDN Depok 1, SDN Ngenthak Minggir Bantul, SDN Caturtunggal 6, SD Mutiara Persada, SDN Walitelon 2 Temanggung, SD Tumbuh dan SDK Pugeran. Berdasarkan hasil wawancara dari sembilan guru tersebut didapatkan beberapa data mengenai pemasalahan yang dialami guru berkaitan dengan penerapan Kurikulum 2013. Pertama, mengenai penilaian empat kompetensi yang dilakukan guru pada setiap pembelajaran. Sembilan (100 %) guru yang peneliti wawancarai mengalami kesulitan dalam mengaitkan materi antar pembelajaran dan mengevaluasi KI 3. Saat melakukan penilaian Kompetensi Inti KI 1, KI 2 dan KI 4, (100%) guru menggunakan acuan dari pemerintah namun acuan tersebut dinilai belum memuat deskriptor yang jelas sehingga guru belum paham bagaimana cara menilai melalui pengamatan kegiatan dalam kelas. Kedua, mengenai media pembelajaran. Semua guru (100%) mengalami kesulitan dalam membuat media pembelajaran. Ketiga, mengenai kegiatan pembelajaran yang memuat 5M. Terdapat tujuh (78%) guru yang mengalami kesulitan dalam merumuskan kegiatan yang memuat 5M. Kesulitan tersebut dalam mengaitkan mata pelajaran dan mengatur pemenggalan waktu dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dirangkum bahwa guru mengalami kesulitan dalam beberapa hal antara lain membuat serta menggunakan rublik penilaian, membuat media, dan merumuskan kegiatan yang mencakup 5M. Sebagian besar guru masih menggunakan penilaian yang mengacu pada buku panduan pemerintah tanpa dilakukan pengembangan. Oleh sebab itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Prototipe prototipe perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” untuk Kelas V di SDN Depok 1. Penelitan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Borg & Gall, 1983). Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri yang temuannya dipakai untuk mendesaian produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu (Borg & Gall, 2003). Produk yang peneliti kembangkan adalah prototipe prototipe perangkat pembelajaran untuk kelas V yang dikhususkan pada subtema 1 “Hidup Rukun”.
B. Batasan Masalah Penelitian pengembangan ini dibatasi pada pengembangan prototipe perangkat pembelajaran untuk kelas V dengan tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dengan subtema 1 “Hidup Rukun”. Model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
yang digunakan adalah discovery learning untuk mencapai KI 1 (sikap spiritual), KI 2 (sikap sosial), pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi sikap spiritual yang dikembangkan adalah sikap-sikap dalam hubungannya dengan Tuhan, sedangkan sikap sosial menyangkut cermat, mandiri dan percaya
diri.
Kompetensi
pengetahuan
yang
dikembangkan
adalah
kemampuan yang dapat dilihat melalui hasil belajar siswa dalam tes dan dapat diukur menggunakan rublik penilaian. Kompetensi keterampilan yang dikembangkan menyangkut keterampilan-keterampilan yang melibatkan kemampuan motorik siswa dalam kegiatan pembelajaran.
C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada subtema 1 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” untuk kelas V sekolah dasar? 2. Seperti apakah kualitas prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” yang layak digunakan di kelas V sekolah dasar?
D. Tujuan Penelitian 1. Mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” untuk kelas V sekolah dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
2. Mendeskripsikan kualitas prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” yang layak digunakan di kelas V sekolah dasar.
E. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Adanya teori dalam penelitian ini, memberi manfaat antara lain: a.
Sebagai bahan referensi dan pengetahuan mengenai prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan pada subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V.
b.
Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan pada subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V.
2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini dapat memberi manfaat bagi guru, siswa, dan peneliti. Manfaat tersebut antara lain: a.
Bagi guru Guru memperoleh pengalaman atas keterlibatannya dalam mengembangkan dan menguji prototipe perangkat pembelajaran pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan pada subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V sekolah dasar. b.
Bagi siswa Siswa kelas V dapat mempelajari
materi pada tema 3
“Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan pada subtema 1 “Hidup Rukun” dengan
menggunakan model pembelajaran discovery
learning. Melalui model pembelajaran tersebut siswa dapat mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c.
Bagi peneliti Peneliti
mendapat
pengalaman
secara
langsung
dalam
mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan pada subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V. Peneliti juga memperoleh wawasan dan bekal dalam mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran selanjutnya.
F. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, digunakan definisi. Definisi tersebut adalah: 1. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah segala perlengkapan belajar yang dibuat dan direncanakan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
2. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang memiliki empat Kompetensi Inti yaitu kompetensi sikap spiritual (KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4) untuk mencapai semua aspek kognitif, afektif serta psikomotorik. 3. Siswa Kelas V SD Siswa kelas V SD adalah mereka yang sedang duduk di kelas atas dengan usia berkisar antara 11 atau 12 tahun dan masuk dalam kategori tahap operasional konkret dimana ditandai oleh kemampuan untuk melakukan pengelompokan berbagai macam operasional terutama objek yang dimanipulasi karena anak sudah dapat mengenalinya dengan indra dengan cukup baik. 4. Tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” Tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan subtema 1 “Hidup Rukun” adalah tema dan subtema yang ada dalam Kurikulum 2013 mengenai perilaku yang mencerminkan hidup rukun dalam sekolah dan masyarakat dengan mengaitkian tujuh pelajaran yaitu IPA, bahasa Indonesia, PJOK, PPKn, IPS, matematika, dan SBdP. 5. Discovery Learning Discovery learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa memperoleh pengetahuan secara mandiri dengan tahap pemberian rangsangan,
pernyataan/identifikasi
masalah,
pengumpulan
data,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
pengolahan
data,
pembuktian,
dan
penarikan
kesimpulan
untuk
menghasilkan pengetahuan baru.
G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut : 1. Prototipe perangkat pembelajaran disusun berdasarkan Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan subtema 1 “Hidup Rukun”. 2. Prototipe perangkat pembelajaran yang disusun meliputi silabus dan enam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan jaring-jaring tema. 3. Prototipe
perangkat
pembelajaran
disusun
dengan
merumuskan
kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan Kompetensi Inti untuk kelas V. 4. Prototipe perangkat pembelajaran disusun berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang termuat dalam jaring-jaring subtema “Hidup Rukun”. 5. Prototipe perangkat pembelajaran disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik yang mencakup tahap pembelajaran 5M (mengamati, menanya, manalar, mencoba dan mengkomunikasikan) dan menggunakan model discovery learning. 6. Prototipe perangkat pembelajaran disusun dengan menggunakan media yang memanfaatkan barang-barang di lingkungan sekitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
7. Penilaian dalam prototipe perangkat pembelajaran menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap spiritual KI 1: bersyukur dan sikap berdoa, sikap sosial KI 2: mandiri, cermat dan percaya diri, pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4: keterampilan menulis, menggambar, membuat iklan, dsb. 8. Prototipe perangkat pembelajaran disusun berdasarkan ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian. Empat hal tersebut dijelaskan secara berurutan dalam pembahasan berikut.
A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum 2013 Pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan solusi bagi persoalan-persoalan yang dialami bangsa dan negara. Pendidikan perlu dilaksanakan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas untuk memajukan negara. Untuk mewujudkannya salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah
adalah
dengan
melakukan
pengembangan
kurikulum. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini merupakan hasil pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirilis tahun 2004 dan KTSP pada tahun 2006. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberi kontribusi penting dalam pendidikan yaitu untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum ini mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab (Kemendikbud, 2014). Kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dari dua kurikulum sebelumnya. Perubahan
dan
perkembangan
kurikulum
juga
dipengaruhi
oleh
kesenjangan kurikulum sebelumnya (KTSP) dengan kurikulum saat ini (Kurikulum 2013). Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan kesenjangan-kesenjangan yang ada pada Kurikulum KTSP dengan kondisi ideal, yaitu: Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum KONDISI SEBELUMNYA
KONDISI IDEAL
KOMPETENSI LULUSAN 1.
Belum sepenuhnya menekankan
1.
Berkarakter mulia
2.
Keterampilan yang relevan
3.
Pengetahuan – pengetahuan terkait
pendidikan karakter 2.
Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan
3.
Pengetahuan-pengetahuan lepas
MATERI PEMBELAJARAN 1.
Belum relevan dengan kompetensi
1.
yang dibutuhkan
Relevan dengan materi yang dibutuhkan
2.
Beban belajar terlalu berat
2.
Materi esensial
3.
Terlalu luas, kurang mendalam
3.
Sesuai dengan tingkat perkembangan anak
PROSES PEMBELAJARAN 1.
Berpusat pada guru
1.
Berpusat pada peserta didik
2.
Proses pembelajaran berorientasi
2.
Sifat pembelajaran kontekstual
3.
Buku teks memuat materi dan proses
pada buku teks 3.
Buku teks hanya memuat materi bahasan
pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
KONDISI SEBELUMNYA
KONDISI IDEAL PENILAIAN
1.
Menekankan aspek kognitif
1.
Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proposional
2.
Tes menjadi cara penilaian yang
2.
dominan
Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1.
Memenuhi kompetensi profesi saja
1.
Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal
2.
Fokus pada ukuran kinerja PTK
2.
Motivasi mengajar
PENGELOLAAN KURIKULUM 1.
Satuan pendidikan mempunyai
1.
Pemerintah pusat dan daerah
pembebasan dalam pengelolaan
memiliki kendali kualitas dalam
kurikulum
pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan
2.
Masih terdapat kecenderungan
2.
Satuan pendidikan mampu menyusun
satuan pendidikan menyusun
kurikulum dengan
kurikulum tanpa
mempertimbangkan kondisi satuan
mempertimbangkan kondisi satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik,
pendidikan, kebutuhan peserta
dan potensi daerah
didik, dan potensi daerah 3.
Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran
3.
Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman
Sumber: Mulyasa (2013:61-63) Berbagai kesenjangan kurikulum dan adanya beragam tantangan zaman, maka perlu dilakukan pengembangan kurikulum. Pengembangan ini dilakukan untuk menghadapi tantangan zaman dengan berbagai persoalan yang dihadapinya diantaranya globalisasi dan pasar bebas. Masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi informasi, dll. Sehingga diharapkan Kurikulum 2013 mampu menjadi solusi bagi tantangan dan masalah dalam dunia pendidikan dengan bekal dari berbagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
macam kompetensi didalamnya. Kompetensi tersebut antara lain: kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan
mempertimbangkan
segi
moral
suatu
permasalahan,
kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat/minatnya, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan (Mulyasa, 2013). a. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis tahun 2004 dan KTSP pada tahun 2006. Pada kurikulum KTSP sudah terdapat kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, namun pengembangan
kurikulum
tetap
dilaksanakan.
Pengembangan
kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dialami, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Tantangan internal dalam pengembangan kurikulum 2013 antara lain: 1) Pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Penilaian dan Standar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
Penilaian Pendidikan. Kedelapan standar tersebut dijelaskan dengan rinci sebagai berikut: a) Standar Isi adalah cakupan materi dan tingkat komperensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan. b) Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses meliputi: (1) perencanaan proses pembelajaran (2) pelaksanaan proses pembelajaran (3) penilaian hasil pembelajaran (4) pengawasan proses pembelajaran c) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah bagian dari Standar Nasional Pendidikan yang merupakan kriteria Kompetensi Lulusan minimal yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). d) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. e) Standar Sarana dan Prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimum tentang ruang
belajar,
tempat
berolahraga,
tempat
beribadah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekspresi serta sumber belajar lainnya. f) Standar Pengelolaan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
pendidikan
pada
tingkat
satuan
pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas
penyelenggaraan
pendidikan.
Standar
pengelolaan oleh satuan pendidikan meliputi: (1) perencanaan program sekolah/madrasah (2) pelaksanaan rencana kerja sekolah (3) monitoring dan evaluasi (4) kepemimpinan sekolah/madrasah (5) sistem informasi manajemen (6) Standar Pembiayaan Pendidikan g) Standar Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, sedangkan evaluasi pendidikan adalah pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan. h) Standar Pembiayaan Pendidikan adalah seluruh biaya, baik biaya untuk penyediaan sarana dan prasarana, penggembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
sumberdaya manusia, biaya pendidikan dan gaji pendidik dan tenaga kependidikan. 2) Perkembangan penduduk Indonesia, dilihat dari penduduk usia produktif. Banyaknya penduduk usia produktif apabila memiliki kopetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. Tantangan eksternal yang dialami dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pendagogi, seta berbagai fenomena negatif yang mengemuka (Kemendikbud, 2014:2). Selain hal tersebut pertimbangan yang menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut: 1) pengetahuan merupakan modal utama dalam persaingan global 2) sumber daya manusia sebagai modal pembangunan 3) pada abad ke 21, mata pelajaran utama perlu dibingkai oleh kompetensi pembelajaran dan inovasi karena belajar tidak hanya terbatas di sekolah, tetapi bisa dari sumber lain. 4) pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
5) perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup pernyataan yang tidak memiliki jawaban tunggal, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, dan penilaian spontanitas/ekspresif. 6) perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan, dan memutuskan, sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya akan diperlukan untuk pengambilan keputusan (Fadlilah, 2014). Pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masa depan dapat terwujud apabila terjadi perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut: 1) berpusat pada guru menjadi pada siswa 2) satu arah menjadi interaktif 3) isolasi menuju lingkungan jejaring 4) pasif menuju aktif menyelidiki 5) maya/abstrak menuju konteks dunia nyata 6) pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim 7) luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterkaitan 8) simulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru 9) alat tunggal menuju alat multimedia 10) hubungan satu arah menjadi kooperatif 11) produksi massa menuju kebutuhan pelanggan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
12) usaha sadar tunggal menuju jamak 13) satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak 14) kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan 15) pemikiran faktual menuju kritis 16) penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan Penyusunan Kurikulum 2013 juga diharapkan dapat memberi penguatan pada tata kelola Kurikulum serta memperdalam dan memperluas materi pembelajaran. b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Elemen-elemen perubahan Kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian. Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 seperti dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Elemen Utama Perbaikan Kurikulum 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat peda gambar berikut.
Gambar 2.2 Elemen Perubahan Keseimbangan soft skills dan hard skills meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Elemen pendekatan (isi) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelajaran dengan pendekatan saintifik. Keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.3 Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk membangun Soft Skills dan Hard Skills
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Berdasarkan gambar dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adalah adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills. Pada jenjang SD, ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak.
Gambar 2.4 Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Berdasarkan gambar 2.4, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 dipadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Khrathwohl, ketrampilan (skill) dari Dyers, dan pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson (Kemendikbud, 2014: 6-10). Berdasarkan
berbagai
pengertian
tersebut,
peneliti
menyimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum penyempurnaan dari dua kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Berbasis Kompetensi (KBK) dan KTSP yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum 2013 menerapkan Kurikulum
pembelajaran ini
tematik
dikembangkan
dan
untuk
pendekatan
saintifik.
menyeimbangkan
antara
kemampuan soft skills dan hard skills, dengan begitu kompetensi sikap maupun keterampilan dapat berjalan secara seimbang. Harapannya peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang berkembang dengan baik sehingga dapat berpengaruh pada kesuksesan diri sendiri dan menciptakan generasi bangsa yang lebih baik Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang tidak hanya sekedar menilai pengetahuan dalam pencapaian Standar Kompetensi Kelulusan (SKL). Kurikulum 2013 mengembangkan empat Kompetensi Inti yaitu sikap spiritual (KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3), dan keterampilan (KI 4). Melalui empat aspek tersebut dihapkan siswa tidak hanya memiliki kecerdasan dalam bidang kognitif saja namun mencapai semua aspek kognitif, afeksif dan psikomotorik.
2. Pendidikan Karakter Karakter berasal dari nilai tentang sesuatu yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak (Kesuma, 2011:11). Pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan. Pertama, mengembangkan potensi nurani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
atau afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai bangsa. Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji, sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Keempat mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. Kelima, mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, berkebangsaan tinggi dan penuh kekuatan (Zubaedi, 2011:18). Sementara itu, Kesuma (2011) menjelaskan bahwa terdapat tiga tujuan utama pendidikan karakter yaitu yang pertama memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah). Tujuan kedua pendidikan karakter adalah mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilainilai yang dikembangkan oleh sekolah. Tujuan ketiga dalam pendidikan karakter seting sekolah adalah membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Pendidikan kemampuan
yang
karakter
merupakan
berkesinambungan
dinamika dalam
diri
pengembangan manusia
untuk
mengadakan internalisasi nilai-nilai sehingga menghasilkan disposisi aktif, stabil, dalam diri individu. Dinamika ini membuat pertumbuhan individu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
menjadi semakin utuh. Unsur-unsur ini menjadi dimensi yang menjiwai proses formasi setiap individu (Kusuma, 2004:104). Pendidikan karakter di Indonesia didasarkan pada Sembilan pilar karakter dasar. Karakter dasar menjadi tujuan pendidikan karakter. Kesembilan pilar karakter dasar ini adalah sebagai berikut: 1) cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya 2) tanggung jawab, disiplin, dan mandiri 3) jujur 4) hormat dan santun 5) kasih sayang, peduli, dan kerja sama 6) percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah 7) keadilan dan kepemimpinan 8) baik dan rendah hati 9) toleransi, cinta damai, dan persatuan Dalam penelitian ini, akan difokuskan pada tiga nilai dalam penilaian sikap sosial. Ketiga nilai karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah madiri, cermat, dan percaya diri. Berikut penjelasan mengenai definisi nilai-nilai yang dikembangkan dalam penelitian ini: 1) Mandiri Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Mandiri dapat diketahui dari sikap dan perilaku atas dasar inisiatif, kemampuan sendiri, menghindari diri dari sikap ketergantungan pada orang lain, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
mampu menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain. Orang yang mandiri selalu bersikap
dan berperilaku yang lebih mengandalkan
terhadap inisiatif, kemampuan dan bertanggung jawab pada diri sendiri secara konsekuen dan menghindari diri dari sikap ketergantungan pada orang lain (Fathurrohman, 2013). 2) Cermat Cermat adalah suatu kondisi di mana seseorang terbiasa melakukan kegiatan dengan rapi dan baik dan menghindari sikap sembarangan dan terbiasa teliti. Seseorang yang cermat akan mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan penuh perhatian, menghindari sikap ceroboh, selalu berbuat dengan ketelitian yang tinggi, tidak suka sembrono dan tidak suka asal-asalan. Cermat berarti mengerjakan setiap pekerjaan dengan teliti dan selalu menghindari sikap menggampangkan (Fathurrohman, 2013). 3) Percaya Diri Percaya diri dapat ditunjukkan dari perilaku sering menunjukkan sifat dan perilaku mantap dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan tidak mudah terpengaruh ucapan dan perbuatan orang lain. Terbiasa bersikap dan berperilaku mantap dalam melaksanakan tugas sehari-hari; tidak mudah terpengaruh oleh ucapan maupun perbuatan orang lain; dan mempunyai kemantapan dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Selalu bersikap dan berperilaku atas dasar keselarasan dengan keseimbangan antara kemampuan dengan apa yang akan dicapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
sehingga menumbuhkan keyakinan akan tercapai, tidak mudah terpengaruh oleh ucapan maupun perbuatan orang lain; selalu menghindari rendah diri; dan selalu menghindari ketergantungan diri (Fathurrohman, 2013). Berdasarkan penjelasan tiga karakter di atas, deskripsi perilaku dari sikap-sikap yang dikembangkan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Deskripsi Perilaku dari Sikap yang Dikembangkan (Fathurrohman (2013) & Hidayatullah (2010)) Sikap Mandiri
Deskripsi Perilaku a. bersikap dan berperilaku atas dasar inisiatif dan kemampuan sendiri b. bersikap dan berperilaku atas dasar inisiatif, kemampuan, dan tanggung jawab sendiri secara konsekuen c. menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain d. menghindari diri dari sikap ketergantungan pada orang lain
Cermat
a. melakukan kegiatan dengan rapi dan baik b. mengerjakan tugas-tugas sekolah dengan penuh perhatian c. berbuat dengan ketelitian yang tinggi d. mengerjakan setiap pekerjaan dengan teliti, cermat, dan selalu menghindari sikap menggampangkan e. tidak suka sembrono, asal asalan, dan ceroboh f. jeli, berhati-hati dalam memakai uang atau mengeluarkan sesuatu barang, hemat g. teliti dan hati-hati dalam melakukan sesuatu, penuh minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Sikap Percaya diri
Deskripsi Perilaku a. menunjukkan
sifat
dan
perilaku
mantap
dalam
melaksanakan pekerjaan sehari-hari b. tidak mudah terpengaruh ucapan dan perbuatan orang lain c. mempunyai kemantapan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak d. bersikap dan berperilaku atas dasar keselarasan dan keseimbangan antara kemampuan dan apa yang akan dicapai sehingga menumbuhkan keyakinan akan tercapai e. menghindari rendah diri f. menghindari ketergantungan diri terhadap orang lain g. dapat berdiri sendiri dalam suatu keadaan
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah upaya untuk membimbing pembiasaan perilaku siswa agar dapat mengambil segala keputusan dengan cara bijak. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi utuh dengan nilai-nilai baik yang terdapat dalam diri siswa sehingga dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui berbagai macam kegiatan baik dirumah di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Di sekolah pendidikan karakter ditanamkan melalui kegiatan pembelajaran.
3. Pendekatan Tematik Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Prastowo,
2014:54).
Pembelajaran
tematik
dimaknai
sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu dan ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis dari model pembelajaran terpadu.
Istilah
pembelajaran
tematik
sebenarnya
adalah
model
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas dalam Trianto, 2010:79). Sedangkan menurut Poerwadarminta pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok pemikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta dalam Majid, 1983:80). Menurut 3 pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran tematik termasuk dalam model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan mata pelajaran yang terkait dengan tema tersebut. Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik. Ada enam keunggulan pembelajaran tematik dibandingkan model pembelajaran konvensional yaitu: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
2) Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. 3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa, sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama. 4) Membantu mengembangkan keterampilan berfikir siswa. 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya. 6) Mengembangkan
keterampilan
sosial
siswa,
seperti
kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Pembelajaran tematik terpadu terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1) memilih/menetapkan tema 2) melakukan analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan membuat Indikator 3) membuat hubungan pemetaan antara Kompetensi Dasar dan Indikator dengan tema 4) membuat jaringan Kompetensi Dasar 5) menyusun Silabus Tematik Terpadu 6) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik integratif adalah sebuah pendekatan yang menyajikan berbagai materi dari berbagai mata pelajaran yang saling berkaitan satu sama lain ke dalam satu tema. Pembelajaran jauh lebih bermakna karena siswa belajar menggunakan hal-hal yang nyata dan ditemukan di kehidupan
sehari-hari
yang
dikembangkan
dalam
tema.
Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
pembelajaran yang bermakna dan pengalaman belajar yang baik, pengetahuan yang didapatkan siswa akan lebih mendalam dan bertahan lama.
4. Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum
atau
prinsip
melalui
tahapan-tahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014:34).
Pendekatan
saintifik
diyakini
sebagai
titisan
emas
perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif dibandingkan dengan penalaran deduktif. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik kedalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umunya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum (Kemendikbud, 2014).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Pendekatan saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar, yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar discovery leaning merupakan salah satu teori belajar yang digagas oleh Bruner. Piaget menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema. Skema adalah suatu struktural mentah atau struktur kognitif yang dengannnya seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin dalam Hosnan, 2014:35). Vygotsky, dalam teorinya menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of proximal development yang dapat diartikan sebagai daerah yang terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini.
Hal tersebut dapat didefinisikan sebagai
kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu (Nur & Wikandani dalam Hosnan, 2014:35). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/melakukan percobaan,
mengasosialisasikan/mengolah
informasi,
dan
mengomunikasikan hasil konsep, hukum atau prinsip yang mereka temukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: 1) mengamati 2) menanya 3) mengumpulkan informasi/eksperimen 4) mengasosiasikan/mengolah informasi 5) mengkomunikasikan Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Tabel 2.3 Langkah Pembelajaran dan Kegiatan Mengajar. Langkah
Kegiatan Pembelajaran
pembelajaran Mengamati
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat)
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengumpulkan
a. melakukan eksperimen
informasi/eksperimen
b. membaca sumber lain selain buku teks c. mengamati objek/kejadian/aktifitas d. wawancara dengan narasumber
Mengolah informasi/ mengasosiasikan
a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil kegiatan mengumpulkan informasi b. pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Langkah
Kegiatan Pembelajaran
pembelajaran Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Adapun karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik adalah sebagai berikut: 1) berpusat pada siswa 2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum dan prinsip. 3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa. 4) mengembangkan karakter siswa. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran. Proses tersebut mengajak siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan
informasi/melakukan
percobaan,
mengasosialisasikan/mengolah informasi, dan mengomunikasikan hasil konsep, hukum atau prinsip yang mereka temukan. Langkah-langkah tersebut diyakini dapat mendukung perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
5. Model Pembelajaran Discovery Learning Model pembelajaran penemuan atau discovery pertama kali diperkenalkan oleh Plato dalam suatu dialog antara Socrates dengan seorang anak. Discovery berasal dari kata “discover” berarti menemukan. Discovery merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan kostruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman (Bruner dalam Hosnan, 2014:281). Hal yang menjadi dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam belajar di kelas. Oleh sebab itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya dengan discovery learning, yaitu murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Model discovery learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matterin the final form, but rather is required to organize it him self” dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa model pembelajaran discovery learning
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang terjadi ketika siswa tidak disajikan dengan subjek materi bentuk akhir dan instan, melainkan memerlukan siswa sendiri dalam mengatur subjek materi dan menemukan pengetahuan mereka (Bruner dalam Kemendikbud, 2014). Dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Lingkungan diperlukan untuk memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi sebagai menunjang proses belajar. Discovery adalah cara mengajar yang mengatur pengajaran sehingga anak memperoleh pengetahuan
yang
sebelumnya
belum
diketahuinya.
Di
dalam
penerapannya, kegiatan atau pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri (Hamiyah, 2014). Dalam discovery learning, guru menyediakan data dan siswa diberi pertanyaan atau masalah untuk membantu mereka mencari jawaban, kesimpulan, generalisasi dan solusi. Dalam discovery learning guru masih diperkenankan membantu mengarahkan proses pembentukan konsep pada siswa seandainya dibutuhkan. 1) Ciri-ciri dan karateristik pembelajaran Model pembelajaran discovery mempunyai 3 ciri utama yaitu: a) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasikan pengetahuan b) berpusat pada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
c) kegiatan menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada. 2) Tahap dan langkah-langkah pembelajaran Tahap dan langkah-langkah penerapan dalam discovery learning adalah sebagai berikut: a) stimulus (pemberian perangsang/stimuli) b) problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) c) data collection (pengumpulan data) d) data processing (pengolahan data) e) verification (pembuktian) f) generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) (Syah dalam kemendikbud, 2004:244) 3) Kelebihan Model Discovery learning Kelebihan model discovery learning adalah sebagai berikut (Kemendikbud, 2014:32) a) Membantu
siswa
untuk
keterampilan-keterampilan
memperbaiki dan
dan
proses-proses
meningkatkan kognitif.
Usaha
discovery leaning merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. b) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer. c) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
d) Model ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri. e) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. f) Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. g) Berpusat
pada
siswa
dan
guru
berperan
sama-sama
aktif
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. h) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang dinal dan tertentu atau pasti. i) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik. j) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru. k) Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. l) Mendorong siswa berpikir intuisi dam merumuskan hipotesis sendiri. m) Memberikan keputusan yang bersifat intristik. n) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang. o) Proses belajar meliputi sesame aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya. p) Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa. q) Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
r) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas pembelajaran dengan model discovery learning dapat diartikan sebagai cara belajar di mana siswa
memperoleh
pengetahuannya
secara
mandiri.
Guru
masih
diperkenankan untuk membantu siswa yang mungkin kesulitan untuk menemukan konsep dengan berperan sebagai pembimbing dan penunjuk jalan saat siswa berproses memperoleh pengetahuannya. Discovery learning dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu pemberian rangsangan, pernyataan/identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan penarikan kesimpulan. Konsep pengetahuan awal siswa sangat diperlukan untuk mengkonstruksi pengetahuan. Konsep awal yang dipadukan dengan ide dan kreativitas siswa akan menghasilkan pengetahuan baru.
6. Perangkat Pembelajaran Dalam Kamus Bahasa Indonesia perangkat adalah alat atau perlengkapan,
sedangkan
pembelajaran
menjadikan orang belajar.
Dapat
adalah
proses
atau
cara
disimpulkan bahwa, perangkat
pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
Trianto
(2010:96)
menyatakan
bahwa
perangkat
pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan dalam pengelolaan proses pembelajaran. Menurut Siregar dan Hartini (2010) perangkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
pembelajaran merupakan seperangkat usaha yang dilakukan dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkontrol agar terdapat perubahan yang lebih baik pada diri siswa. Daryanto dan Trasial (2012:154) mengungkapkan bahwa perangkat pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Perangkat
pembelajaran meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), media pembelajaran, bahan ajar, dan evaluasi. Perangkat pembelajaran disusun dan dikembangkan oleh guru maupun
peneliti
sesuai
kemampuan
siswa.
Adapun
perangkat
pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Silabus Silabus dikembangkan dengan rujukan utama Standar Isi (Permen Diknas No 22 Tahun 2006). Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas dan penilaian hasil belajar (Sanjaya, 2006:26). Fadlillah (2014:135)
mengungkapkan
bahwa
silabus
adalah
rencana
pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dirumuskan di dalam silabus pada dasarnya ditunjukkan untuk memfasilitasi peserta didik menguasai SK/KD (Fathurrohman, 2013:199). Ruang lingkup silabus dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Kompetensi Inti Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. 2) Kompetensi Dasar Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. 3) Materi pembelajaran Materi pembelajaran ialah setiap materi ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran ini harus mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar karena materi pembelajaran dibuat untuk mencapai standar kompetensi lulusan. 4) Kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
5) Penilaian Penilaian ialah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian ini berfungsi untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan
hasil
belajar
peserta
didik
secara
berkesinambungan. 6) Alokasi waktu Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap kompetensi yang akan dicapai. Alokasi waktu tersebut ditentukan berdasarkan keluasan materi yang diajarkan. 7) Sumber belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada tema tertentu yang terdiri dari berbagai macam aspek. Aspek tersebut antara lain: materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian, penilaian, alokasi
waktu,
dan
sumber
belajar.
Silabus
disusun
memfasilitasi peseta didik agar dapat menguasai SK/KD.
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus (Mulyasa, 2007:212). Sedangkan Sanjaya (2008:59) menyatakan bahwa RPP adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman dalam proses pembelajaran untuk setiap kegiatan proses pembelajaran. Perencanaan ini merupakan penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang selanjutnya dibuat materi pembelajaran lengkap dengan metode, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Mengacu pada Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum
2013,
bahwa
rencana
pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD, dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran dan metode pembelajaran; (6) media, alat, dan sumber belajar; (7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; (8) penilaian. Idealnya sebuah RPP harus mencakup beberapa hal tersebut, dalam penelitian ini dihasilkan RPP dengan komponen sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
1) Jaring-jaring Tema Jaring-jaring tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan Kompetensi Inti dan Indikator dari berbagai bidang studi yang terkait. 2) Kompetensi Inti Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. 3) Kompetensi Dasar Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. 4) Indikator Indikator adalah penanda pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Indikator ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. 5) Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah segala sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. 6) Materi pembelajaran Materi pembelajaran adalah informasi, alat, teks dan segala bentuk bahan yang digunakan guru untuk membantu siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
memahami kompetensi yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. 7) Media dan alat pembelajaran Media dan alat pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran membantu guru dalam menyalurkan pesan dan inti pokok yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Bentuk media pembelajaran bermacam-macam antara lain berbentuk perangkat keras, perangkat lunak, audio maupun visual dsb. 8) Sumber belajar Sumber belajar adalah sebuah alat atau bahan yang dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran. 9) Pendekatan dan metode pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu cara atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan suatu materi tertentu dalam kegiatan pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal 10) Langkah-langkah pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran adalah tahap penerapan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
11) Penilaian Penilaian
adalah
suatu
bentuk
pengukuran
untuk
mengetahui tingkat keberhasilan atau ketercapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 12) Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas panduan yang di dalamnya berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu perencanaan pelajaran yang dijabarkan dalam silabus. Rencana ini digunakan oleh pendidik sebagai patokan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP memuat data sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran dan metode pembelajaran, media, alat, dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah segala perlengkapan belajar yang disusun untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Perangkat pembelajaran merupakan
suatu
kombinasi
yang
tersusun
melalui
unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
pembelajaran merupakan tolok ukur keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar.
7. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Sadiman, 2006:6). Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna (Kustandi, 2011:9). Ahli-ahli lain juga mempunyai pendapat yang berbeda, Sadiman (2006:7) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim
ke penerima sehingga dapat
merangsang, pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
Pengertian tentang media
pembelajaran yang lain yaitu media pembelajaran merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah & Aswan, 2010:121). Azhar Arsyad (2005:6) menjelaskan bahwa media pendidikan memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut: a.
media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
b.
media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik
c.
penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio
d.
media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas
e.
media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
f.
media pendidikan dapat digunakan secara missal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, computer, radio tape/kaset, video recorder) Berbagai kegunaan atau manfaat media pembelajaran telah dibahas
oleh banyak ahli. Sadiman (2006:17-18) menyampaikan kegunaankegunaan media pendidikan secara umum sebagai berikut: a.
memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu besifat visual
b.
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
c.
penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal media pendidikan berguna untuk meningkatkan kegairahan belajar; memungkinkan peserta didik belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
dan memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara pesaerta didik dengan lingkungan dan kenyataan d.
memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran
e.
media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya
interaksi
langsung
dengan
guru,
masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran membantu guru dalam menyalurkan pesan dan inti pokok yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Bentuk media pembelajaran bermacammacam antara lain berbentuk perangkat keras, perangkat lunak, audio maupun visual dsb.
8. Siswa Kelas V SD Perkembangan intelektual siswa sekolah dasar berada pada tahap oprasional konkret karena usia anak SD berkisar antara usia 7 atau 8 tahun hingga 11 atau 12 tahun yang ditandai oleh kemampuan untuk melakukan pengelompokan berbagai macam operasional terutama objek yang dimanipulasi karena anak sudah dapat mengenalinya dengan indra dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
cukup baik (Piaget, 2010). Siswa kelas V SD memasuki usia 11 tahun, pada usia ini anak memasuki tahap operasional konket. Pada tahap ini, perkembangan kemampuan berpikir siswa sudah mantap, kemampuan skema asimilasinya sudah lebih tinggi dalam melakukan suatu koordinasi yang konsisten antar skema (Muhibin, 1995). Siswa sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi, dan dapat menghubungkan dimensi yang satu dengan dimensi lainnya. Siswa mampu melakukan aktivitas logis tertentu, tetapi hanya dalam situasi yang konkret (Monks, 1987). Periode operasional konkret ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitungkan) angka-angka atau bilangan. Kemampuan
yang berkaitan dengan
perhitungan (angka), seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Di samping itu, pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana (Rochmah, 2005:168). Siswa dapat berpikir secara logis dan memahami hubungan sebab akibat dengan mengobservasi, menjawab pertanyaan, dan memberikan alasan logis atas jawaban mereka, namun harus dikaitkan dengan contoh konkret. Apabila tidak dikaitkan dengan contoh konkret siswa belum dapat melakukan penalaran hipotetik atau abstrak (Upton, 2012).
Meuman
berpendapat bahwa siswa dengan usia delapan sampai dua belas tahun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
memasuki tahap analisis. Dalam masa ini anak telah mampu membedabedakan sifat dalam mengenal bagian-bagian. Fantasi siswa mulai berkurang dan diganti dengan pengamatan yang nyata. Siswa mulai menganalisis apa yang mereka amati dan dengan berpikiran kritis mereka sedikit demi sedikit mulai mencapai tingkat berpikir abstrak (Ahmadi, 2005). Perkembangan kognitif siswa usia 11 tahun menurut Allen (2010) adalah sebagai berikut: a. mulai berpikir dengan cara lebih abstrak karena kemampuan memori yang lebih panjang sehingga mampu mengingat informasi yang telah terjadi dalam suatu peristiwa tertentu b. berhasil mengurutkan, mengatur, dan mengelompokkan agar mampu memecahkan masalah matematis yang rumit c. menyukai tantangan, pemecahan masalah, penelitian, dan pengujian terhadap solusi yang memungkinkan Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SD dengan usia 11 hingga 12 tahun memasuki tahap operasional konkret. Hal ini ditandai oleh kemampuan untuk dapat melakukan pengelompokan berbagai macam operasional terutama objek yang dimanipulasi. Siswa sudah mampu menghubungkan dimensi yang satu dan yang lainnya, siswa juga mampu melakukan aktifitas logis dalam situasi yang konkret.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
9. Tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” Tema secara harafiah adalah topik atau pokok bahasan. National Council Teacher of English (NCTE) menyatakan bahwa sebuah tema dapat berupa konsep abstrak atau hal nyata yang dikembangkan dari sebuah bangun atau bidang. Tema harus luas sehingga memungkinkan untuk dipilah ke dalam anak tema atau topik (NCTE dalam Sudaryana, 2014). Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan beberapa muatan pelajaran sekaligus. Kurikulum 2013, tema sudah dipersiapkan oleh pemerintah dan sudah dikembangkan menjadi subtema dan satuan pembelajaran (Kemendikbud, 2014:16). Adapun muatan pelajaran yang dipadukan dalam penelitian ini adalah muatan pelajaran IPA, PJOK, PPKn, IPS, matematika, SBdP, dan bahasa Indonesia. Tema yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kerukunan dapat diartikan sebagai keadaan yang baik dan damai, tidak terdapat pertengkaran, sedangkan masyarakat diartikan sebagai sejumlah orang yang tinggal pada suatu tempat. Berdasarkan pengertian tersebut, kerukunan dalam masyarakat dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang hidup dengan damai dan tidak terdapat pertengkaran di suatu tempat tertentu. Tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” terdiri atas tiga subtema yaitu: (1) subtema 1 “Hidup Rukun”, (2) subtema 2 “Manfaat Hidup Rukun” (3) subtema 3 “Cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Menjaga Kerukunan”. Subtema yang dipilih dalam penelitian ini adalah subtema 1 “Hidup Rukun”. Subtema ini diuraikan dalam enam pembelajaran. Materi dalam subtema 2 “Hidup Rukun” berkaitan dengan kehidupan sehari-hari di sekolah maupun masyarakat yang mencerminkan kerukunan dalam bertingkah laku. Kegiatan yang dilakukan antara lain: melakukan wawancara dengan teman maupun anggota masyarakat, membuat rangkaian listrik, membuat laporan, menampilkan pertunjukkan musik atau tari dsb. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tema merupakan topik atau pokok bahasan yang berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran sekaligus memadukan beberapa muatan pelajaran. Tema yang digunakan dalam penelitian ini adalah tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat”. Kerukunan dalam bermasyarakat dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang hidup dengan damai dan tidak terdapat pertengkaran di suatu tempat tertentu.
10. Penilaian Otentik Dalam American Library Association (dalam Kemendikbud, 2014) menyatakan bahwa penilaian otentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Penilaian otentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode
penilaian
alternatif
yang
memungkinkan
siswa
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara menstimulasikan situasi yang dapat ditemui didalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, dalam Depdikbud, 2014:34). Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, dilihat menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik (Fadlillah, 2014). Penilaian otentik lebih sering dinyatakan sebagai penilaian berbasis kinerja (performance-based assessment). Ada pula yang menyebutnya dengan direct assessment, hal ini dilakukan karena penilaian otentik menyediakan lebih banyak bukti langsung dari penerapan keterampilan dan pengetahuan. Apabila seorang siswa dapat mengerjakan dengan baik tes pilihan ganda, kita inferensikan secara tidak langsung bahwa siswa tersebut dapat menerapkan pengetahuan yang telah dipelajarinya dalam konteks dunia yang sesungguhnya. Namun akan lebih baik apabila penilaian dilakukan terhadap suatu demonstrasi langsung tentang penerapan pengetahuan dan keterampilannya (Majid, 2014). Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara untuk mengumpulkam berbagai informasi mengenai perkembangan siswa dan penguasaan materi siswa selama pembelajaran. Penilaian otentik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
memiliki relevansi yang kuat dengan pendekatan ilmiah, karena penilaian ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Oleh karena itu, penilaian otentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran, khususnya jenjang sekolah dasar.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembangan yang menghasilkan prototipe produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas V SD merupakan hal yang baru. Sangat sedikit sumber yang bisa diperoleh terkait penelitian yang relevan dengan yang dilakukan oleh peneliti. Namun demikian peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan mengenai penelitian pengembangan berupa produk perangkat pembelajaran. Pertama,
Irawan
(2014)
melakukan
penelitian
yang
berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Mengenal Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Tujuan utama penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan prototipe produk berupa bahan ajar sesuai kebutuhan belajar siswa yang mengacu pada Kurikulum 2013. Bahan ajar ini mengimplementasi pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter yang berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Skor rerata berdasarkan hasil uji coba prototipe produk pada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
dan validasi oleh pakar Kurikulum SD serta dua orang guru adalah 4,41 dan menunjukkan bahwa bahan ajar yang disusun kualitasnya “sangat baik”. Kedua, Ananti (2014) menulis penelitian yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan berbasis Metode Montessori”. Penelitian ini mengembangkan alat peraga matematika berbasis metode Montessori dengan ciri menarik, bergradasi, autocorrection, dan auto education. Hasil validasi prototipe produk menunjukkan rerata skor 3,7 dan masuk kategori “sangat baik” setelah dilakukan tahapan validasi ahli serta uji coba yang dilakukan di SD Kanisius Jomegatan Yogyakarta. Ketiga, Sartika (2012) melakukan penelitian dengan judul “Keefektifan Penggunaan Metode Discovery dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode discovery dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Hasil penelitian eksperimen semu ini menyatakan bahwa metode discovery efektif untuk digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini ditunjukkan oleh nilai hasil posttest pada kelas eksperimen dengan rata-rata 79,28 dan kelas kontrol 62,68 sedangkan hasil uji t-test diperoleh t hitung (7,283) > t tabel (1,663) dan tingkat signifikan α 0,000 < 0,05. Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena terdapat dua penelitian yang menggunakan Kurikulum 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
dan satu penelitian yang menggunakan model pembelajaran discovery. Selain itu, terdapat dua penelitian yang penggunaan model penelitian Research and Development (R&D). Maka peneliti mengacu pada penelitian di atas sebagai pedoman dalam membuat penelitian dengan judul “Pengembangan Prototipe Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema “Kerukunan dalam Bermasyarakat” di SD Negeri Depok 1”. Berikut adalah literatur map mengenai penelitian yang relevan. Kurikulum 2013
Model Penelitian Research and Development (R&D)
Sartika (2012)
Irawan (2014) Pengembangan Bahan Ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Mengenal Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Discovery Learning
Ananti (2014) Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan berbasis Metode Montessori
Keefektifan Penggunaan Metode Discovery dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD di SD Negeru Sidorejo Lor 04 Salatiga Semester II Tahun Pembelajaran 2011/2012
Yang perlu diteliti Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema “Kerukunan dalam Bermasyarakat”
Gambar 2.5 Literatur Map dari Penelitian yang Relevan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
C. Kerangka Berpikir Kurikulum 2013 merupakan merupakan kurikulum baru yang diterapkan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum sebelumnya yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Dengan diterapkannya Kurikulum 2013 diharapkan generasi bangsa dapat berkembang menjadi lebih baik dari segi sikap, pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki agar dapat memajukan masa depan bangsa. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menjunjung tinggi pendidikan karakter sebagai upaya untuk membimbing serta membentuk perilaku siswa yang lebih baik dalam mengambil keputusan. Dengan penerapan pendidikan karakter diharapkan dapat terbentuk pribadi siswa yang utuh dan dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka di masyarakat. Pemerintah telah menerbitkan buku pembelajaran untuk siswa dan buku pegangan untuk guru. Dalam buku pegangan guru sudah terdapat berbagai acuan untuk pembuatan perangkat pembelajaran, namun masih perlu dilakukan beberapa perbaikan agar perangkat pembelajaran yang dibuat semakin layak untuk digunakan. Berdasarkan alasan tersebut dilakukan perkembangan terhadap perangkat pembelajaran yang sudah ada. Prototipe pembelajaran dikembangkan dalam satu subtema yang dilaksanakan enam pembelajaran. Prototipe pembelajaran yang dikembangkan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik. Dalam pendekatan tematik integratif, materi pembelajaran yang diterapkan terdiri dari berbagai mata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
pelajaran yang saling berkaitan dan dalam pendekatan saintifik pembelajaran dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/melakukan percobaan, mengasosialisasikan/mengolah informasi, dan mengomunikasikan hasil konsep, hukum atau prinsip yang mereka temukan. Model pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan prototipe pembelajaran ini adalah model pembelajaran discovery learning, di mana guru bertindak sebagai motivator, fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar sesuai kemauan mereka untuk melakukan percobaan dengan konsep awal yang mereka punyai dan kembangkan sendiri hingga mencapai suatu kesimpulan. Untuk mengukur kemampuan siswa guru menggunakan penilaian otentik dengan berbagai deskriptor untuk mempermudah guru dalam menilai bagaimana perkembangan siswa dan penguasaan materi siswa selama pembelajaran.
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
prototipe
pembelajaran subtema 1 “Hidup Rukun” yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas prototipe pembelajaran subtema 1 “Hidup Rukun” yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
3. Apakah prototipe pembelajaran yang dibuat memuat deskriptor yang membantu guru dalam melakukan penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4? 4. Apakah prototipe pembelajaran membantu guru membimbing siswa membuat media pembelajaran secara mandiri? 5. Apakah hasil penerapan prototipe pembelajaran subtema 1 “Hidup Rukun” membantu guru dalam merumuskan kegiatan yang memuat 5M? 6. Apakah prototipe pembelajaran subtema 1 “Hidup Rukun” membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas V Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENGEMBANGAN
Bab ini berisi jenis penelitian, prosedur pengembangan, seting penelitian, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data. Lima hal tersebut dijelaskan secara runtut sebagai berikut.
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan prototipe produk tertentu dan menguji keefektifan prototipe produk tersebut (Sugiyono, 2014:407). Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah
untuk
mengembangkan
suatu
produk
baru
atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Syaodih, 2008:164). Dalam penelitian ini produk pendidikan yang akan dikembangkan adalah perangkat pembelajaran dengan tema “Kerukunan dalam Bermasyarakat dan subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V Sekolah Dasar. Sugiyono (2014, 408-427) mengemukakan bahwa terdapat 10 langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian,
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
(9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk masal. Berikut pemaparan desain penelitian pengembangan berupa gambar dan penjelasananya.
Potensi dan masalah
Pengumpulan data
Desain produk
Uji coba produk
Revisi desain
validasi desain
Revisi produk
Uji coba pemakaian
Produksi masal
Revisi produk
Gambar 3.1 Langkah-langkah R&D (Sugiyono, 2014) Berikut adalah penjelasan mengenai sepuluh langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2014). 1.
Potensi dan masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Metode penelitian yang cocok digunakan dalam mengenali potensi dan masalah adalah metode survey atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
2.
Pengumpulan data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan
produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 3.
Desain produk produk yang dihasilkan dalam Research and Development bermacam-macam. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4.
Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.
5.
Revisi desain Setelah
desain
produk
divalidasi,
maka
akan
diketahui
kelemahannya. Kekurangan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi oleh peneliti dengan cara memperbaiki desain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
6.
Uji coba produk Pengujian
produk dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja lama dengan yang baru. Eksperimen juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai sistem baru. 7.
Revisi produk Apabila dalam hasil validasi dan uji coba dengan sampel terbatas didapatkan hasil baik, namun masih terdapat beberapa komentar dari validator maka perlu dilakukan revisi agar kualitas
produk dapat
meningkat. 8.
Uji coba pemakaian Setelah pengujian terhadap revisi selanjutnya
produk berhasil, mungkin terdapat
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut
diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang lebih luas. 9.
Revisi produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Diperlukan adanya eveluasi kinerja untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Produksi masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk di produksi masal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Berdasarkan sepuluh langkah yang sudah disebutkan, digunakan enam langkah dalam penelitian dan pengembangan ini. Keenam langkah tersebut meliputi (1) potensi masalah yang dilakukan melalui wawancara survei kebutuhan kepada sembilan guru dari sekolah dasar yang berbeda, (2) pengumpulan data dari analisis kebutuhan, (3) desain prototipe produk berupa perangkat pembelajaran, (4) validasi desain yang dilakukan oleh dua dosen ahli Kurikulum 2013 dan satu guru kelas V, (5) revisi desain sesuai hasil komentar pada validasi, dan (6) uji coba prototipe produk yang dilakukan selama satu minggu. Peneliti menggunakan enam dari sepuluh langkah pengembangan
dengan
alasan
penelitian
pengembangan
penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 ini merupakan pengembangan secara terbatas dengan skala yang kecil, penelitian pengembangan ini masih memerlukan masukan dan saran dari semua pihak agar prototipe produk bahan ajar semakin baik dan berkembang menyesuaikan kebutuhan peserta didik.
B. Prosedur Pengembangan Dalam melakukan penelitian dan pengembangan terdapat langkahlangkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:409), yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
1.
Potensi dan masalah Penelitian berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi atau masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Pada langkah awal melakukan penelitian, peneliti mencari potensi dan masalah mengenai implementasi Kurikulum 2013 yang ada di lapangan. Data tentang potensi dan masalah diperoleh melalui wawancara yang dilakukan kepada sembilan guru dari sembilan sekolah dasar yang berbeda.
2.
Pengumpulan data Setelah melakukan wawancara, peneliti mendapatkan data-data mengenai analisis kebutuhan pada lapangan. Selanjutnya peneliti mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan prototipe produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
3.
Desain prototipe produk Prototipe produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari silabus, RPP, LKS dan evaluasi atau penilaian. Langkah awal yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan tema yang akan digunakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Setelah memilih tema yang sesuai, kemudian dilakukan pemilihan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Selanjutnya menentukan subtema dan dilakukan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
KI dan KD tersebut, dilanjutkan dengan membuat indikator dan tujuan yang hendak dicapai. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan yang sesuai dengan tema, kemudian dengan berpatokan pada silabus disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat disusun menggunakan pendekatan tematik dan pendekatan saintifik yang memuat
5M
(Mengamati,
menanya,
mencoba,
menalar
dan
mengkomunikasikan). Model pembelajaran yang digunakan adalah discovery learning. Selain itu, dalam RPP juga memuat pendidikan karakter yang mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa meliputi sikap spiritual (KI 1) dan sikap sosial (KI 2). Sikap sosial yang dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah madiri, cermat dan percaya diri. Ketiga sifat sosial tersebut dipilih karena sangat relevan terhadap pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning. Sedangkan aspek pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) yang dikembangkan dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran dan materi yang dipelajari. Penilaian yang dilakukan untuk menilai siswa adalah penilaian otentik. 4.
Validasi desain Prototipe produk yang berupa perangkat pembelajaran, setelah dibuat kemudian divalidasi oleh para ahli dengan cara melakukan penilaian terhadap prototipe produk yang dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki prototipe produk agar lebih baik lagi. Validasi akan dilakukan oleh tiga pakar yang terdiri dari dua dosen ahli Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
2013 dan satu guru kelas yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Hal ini bertujuan agar peneliti memperoleh kritik dan saran dari para ahli sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari prototipe produk yang dihasilkan. 5.
Revisi desain Setelah dilakukan validasi prototipe produk dapat diketahui kekurangan dari prototipe produk tersebut. Kekurangan tersebut kemudian diperbaiki oleh peneliti berdasarkan kritik dan saran yang diperoleh dari para ahli. Hal ini bertujuan agar diperoleh prototipe produk yang lebih baik lagi.
6.
Uji coba prototipe produk Prototipe produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian diujicobakan di lapangan. Tujuannya untuk mengetahui keefektifan dari prototipe produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas V A SD Negeri Depok 1. Setelah dilakukan uji coba, validasi juga dilakukan oleh siswa dengan cara mengisi kuesioner untuk menilai apakah prototipe produk yang berupa penilaian diri sendiri yang telah dibuat oleh peneliti sudah sesuai dan baik untuk siswa. Langkah-langkah tersebut akan membantu peneliti dalam menghasilkan
prototipe produk perangkat pembelajaran yang bermanfaat dan layak digunakan pada siswa kelas V sekolah dasar. Keenam langkah tersebut digambarkan dalam bagan Prosedur Pengembangan Bahan Ajar berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Langkah 1
Potensi dan Masalah
Analisis Kebutuhan
Wawancara
Langkah 2 Hasil Wawancara
Pengumpulan Data
Kajian Dokumen
Langkah 3 Desain Prototipe Produk
KI-KD
Evaluasi
Tema
Subtema
Sumber Belajar
Indikator Kegiatan Belajar Tujuan
Silabus
Menyusun RPP
Urutan Isi
Strategi Pembelajaran
Langkah 4 Validasi Prototipe Produk
Evaluasi Formatif 1
Langkah 5 Revisi Prototipe Produk
Langkah 6 Evaluasi Formatif 2
Uji coba Prototipe Produk
Prototipe Produk Hasil Uji Coba Terbatas
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
C. Seting Penelitian 1. Subjek Uji Coba Subjek uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A SD Negeri Depok 1. Siswa kelas V A berjumlah 31 anak yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. 2. Waktu Penelitian Penelitian pengembangan prototipe produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 dilaksanakan selama enam bulan yaitu pada bulan Agustus 2014 sampai bulan Januari 2015.
D. Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data atau pengukuran yang disesuaikan dengan kakteristik data yang akan dikumpulkan dari responden penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat berbagai macam teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Untuk menghasilkan prototipe produk pengembangan yang baik, maka diperlukan instrumen yang berkualitas untuk menggali data yang diperlukan dalam mengembangkan prototipe produk perangkat pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
1. Wawancara Wawancara adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan dalam bentuk pertemuan tatap muka secara individual (Syaodih, 2006:216). Dalam penelitian dan pengembangan ini, wawancara
dilakukan
terhadap
guru pelaksana
Kurikulum
2013.
Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah uji coba. Wawancara sebelum uji coba dilakukan untuk menganalisis masalah yang terjadi di lapangan terutama terkait dengan kebutuhan guru terhadap perangkat pembelajaran. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat kisi-kisi untuk merumuskan pertanyaan. Kisi-kisi yang digunakan untuk merumuskan pertanyaan wawancara disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan No 1.
Nomor
Topik Pertanyaan
Pertanyaan
Pemahaman guru tentang kekhasan Kurikulum 2013 yang memuat 4 Kompetensi Inti
2.
Pentingnya
merumuskan
kegiatan
pembelajaran
1
yang
mengandung 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba,
2
dan Mengkomunikasikan) 3.
Kesulitan guru dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang mencakup 5M
4.
Pengetahuan guru tentang Pendekatan Saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran Kurikulum 2013
5.
3
4
Model pembelajaran yang telah digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tematik integratif berdasarkan
5
Kurikulum 2013 6.
Kesulitan guru dalam penyediaan media pembelajaran
7.
Kesulitan guru dalam mengevaluasi kompetensi pengetahuan KI-3
6 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
No 8.
Nomor
Topik Pertanyaan
Pertanyaan
Acuan yang diperlukan guru untuk menilai beberapa kompetensi antara lain: a.
kompetensi spiritual KI 1
b.
kompetensi sosial KI 2
c.
kompetensi ketrampilan KI 4
8,9,10
Berdasarkan kisi-kisi diatas, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian. Peneliti melakukan wawancara kepada sembilan guru sekolah dasar yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Berikut pertanyaan wawancara yang dirumuskan untuk menganalisis kebutuhan guru terhadap perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Tabel 3.2 Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan No 1.
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu tentang kekhasan Kurikulum 2013 yang memuat 4 Kompetensi Inti?
2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami pentingnya merumuskan kegiatan pembelajaran yang mengandung 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan)?
3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu hadapi dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang mencakup 5M?
4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pendekatan Saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran Kurikulum 2013?
5.
Model pembelajaran apa saja yang Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tematik integratif berdasarkan Kurikulum 2013?
Jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
No 6.
Daftar Pertanyaan
Jawaban
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi dalam penyediaan media pembelajaran?
7.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengevaluasi kompetensi pengetahuan (KI3)? Bagaimana harapan Bapak/Ibu berkaitan dengan kesulitan tersebut
8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan untuk menilai kompetensi spiritual (KI 1)?
9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan untuk menilai kompetensi sosial (KI 2)?
10.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan untuk menilai kompetensi ketrampilan (KI 4)?
Selain
menggunakan
wawancara
awal
untuk
menganalisis
kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, wawancara juga dilakukan pada akhir penelitian. Tujuan dilakukan wawancara pada akhir adalah untuk mengetahui sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat membantu guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan penilaian yang mengacu Kurikulum 2013. Sebelum merumuskan pertanyaan wawancara akhir, peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu. Berikut kisi-kisi pertanyaan wawancara akhir yang dibuat oleh peneliti: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Akhir No 1
Topik Pertanyaan Pembuatan atau perumusan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M
2
Penggunaan model pembelajaran discovery learning dalam pendekatan saintifik
Nomor Pertanyaan 1
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
No 3
Nomor
Topik Pertanyaan
Pertanyaan
Penggunaan media pembelajaran dalam membantu proses
3
pencapaian tujuan pembelajaran 4
Pembuatan media pembelajaran
4
5
Pelaksanaan proses penilaian KI 1 dengan adanya
5
deskriptor dari indikator sikap religious 6
Pelaksanaan proses penilian KI 2 dengan adanya deskriptor
6
dari indikator sikap sosial 7
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran KI 3
8
Pelaksanaan proses penilaian KI 4 dengan adanya
7 8
deskriptor dari indikator keterampilan
Kisi-kisi di atas digunakan untuk menjadi acuan membuat daftar pertanyaan wawancara akhir. Wawancara akhir dilakukan dengan guru yang ikut serta dalam uji coba prototipe produk perangkat pembelajaran yaitu guru kelas VA SD N Depok 1. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kualitas atau tingkat keberhasilan dari prototipe produk yang dihasilkan dalam uji coba yang dilakukan. Berikut daftar pertanyaan wawancara akhir yang telah dibuat oleh peneliti berdasarkan kisi-kisi pada tabel 3.3: Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara Akhir No 1.
Pertanyaan
Jawaban
Apakah Ibu terbantu dalam hal membuat atau merumuskan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M?
2.
Apakah
Ibu
penggunaan
terbantu model
discovery learning saintifik?
dalam
hal
pembelajaran
dalam pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
No 3.
Pertanyaan
Jawaban
Apakah media pembelajaran yang ada dapat
membantu
proses
pencapaian
tujuan? 4.
Apakah media pembelajaran yang ada cukup mudah untuk dibuat oleh guru maupun siswa?
5.
Apakah Ibu terbantu dalam melaksanakan proses penilaian KI 1 dengan adanya deskriptor dari indikator sikap spritual?
6.
Apakah
Ibu
terbantu
dalam
hal
melaksanakan proses penilaian KI 2 dengan adanya deskriptor dari indikator sikap sosial? 7.
Apakah
Ibu
terbantu
dalam
hal
melakukan evaluasi pembelajaran KI 3? 8.
Apakah
Ibu
terbantu
dalam
hal
melaksanakan proses penilaian KI 4 dengan adanya deskriptor dari indikator ketrampilan?
2.
Kuesioner Instrumen kuesioner disusun untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas prototipe produk perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Syaodih (2011:30) dalam bukunya menjelaskan bahwa kuesioner adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus diiisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dalam penelitian ini kuesioner penilaian untuk para ahli Kurikulum 2013 dan guru kelas V disusun dengan berpedoman pada perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Selain untuk guru dan ahli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
kurikulum, siswa juga melakukan pengisian kuesioner, kuesioner untuk siswa berbentuk rublik penilaian diri sendiri yang pembuatannya didasarkan pada rublik yang telah dibuat. Sebelumnya peneliti membuat kisi-kisi sebagai acuan pembuatan pernyataan yang terdapat pada lembar kuesioner. Kisi-kisi kuesioner validasi disajikan pada tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi No. 1.
Topik
No.Pertanyaan
Komponen RPP a. Unsur-unsur RPP b. Kesesuaian indikator c. Rumusan kegiatan pembelajaran
1, 2, 3, 4, 5
d. Kegiatan pembelajaran e. Rumusan 5M di setiap penggalan 2.
Penggunaan pendekatan
6
saintifik 3.
Penggunaan model pembelajaran discovery
7
learning 4.
Penggunaan media
8
pembelajaran 5.
Pembuatan LKS
6.
Pembuatan Lembar evaluasi
7.
a.
Tes
b.
Non tes
9
10, 11
Pembuatan deskriptor penilaian
PB 1 : 12, 13, 14, 15, 16, 17
a. KI 1: Sikap religius
PB 2 : 12, 13, 14, 15
b. KI 2: Sikap sosial
PB 3 : 12, 13, 14, 15, 16
c. KI 4: Keterampilan
PB 4 : 12, 13, 14 PB 5 : 12, 13, 14, 15, 16 PB 6 : 12, 13, 14, 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
No. 8.
Topik Pengaturan waktu
No.Pertanyaan PB 1 : 18 PB 2 : 16 PB 3 : 17 PB 4 : 15 PB 5 : 17 PB 6 : 18
9.
Penggunaan bahasa
PB 1 : 19 PB 2 : 17 PB 3 : 18 PB 4 : 16 PB 5 : 18 PB 6 : 19
Kisi-kisi kemudian digunakan sebagai acuan pembuatan pernyataan kuesioner. Lembar validasi yang berupa kuesioner diisi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan satu guru kelas IV sekolah dasar. Berikut kuisioner yang digunakan validator untuk menilai kualitas perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti: Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Skor No.
Aspek yang Dinilai
1.
Kelengkapan unsur-unsur RPP tematik integrative
2.
Kesesuaian indikator dengan KD pada RPP tematik integrative
3.
Rumusan kegiatan harus memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan)
4.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 penggalan
5.
Setiap penggalan memuat unsur 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan)
6.
Ketepatan dalam menggunakan pendekatan saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran
1
3
5
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
Skor No. 7.
Aspek yang Dinilai
1
3
5
Komentar
Kegiatan pembelajaran mencerminkan 6 langkah sesuai model pembelajaran discovery learning
8.
Kesesuaian media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
9.
LKS sesuai dengan indikator pembelajaran
10.
Memuat lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3
11.
Memuat lembar evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, KI 2, dan KI 4
12.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 1 tentang sikap berdoa
13.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang kemandirian
14.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang kemampuan menulis
15.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan menggambar
16.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan membuat iklan sederhana
17.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 kemampuan mempresentasikan hasil prototipe produk
18.
Proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2
19.
Penyusunan RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Total Skor Rata-rata Skor
Kuesioner validasi pada tabel 3.6 merupakan lembar kuesoiner yang disediakan untuk memvalidasi perangkat pembelajaran pada pembelajaran satu. Kuesioner yang dibuat peneliti hanya menggunakan skor 1,3,dan 5 karena peneliti ingin menghindari keragu-raguan validator dalam memberikan skor antara sangat baik atau baik maupun kurang atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
sangat kurang. Pembelajaran dua dan seterusnya menggunakan acuan yang sama berupa kuesioner tersebut. Setiap pembelajaran memiliki perbedaan butir pernyataan seperti tertera dalam kisi-kisi kuesioner. Perbedaan tersebut terdapat pada topik pembuatan deskriptor penilaian sikap religius, sosial dan keterampilan; pengaturan waktu dan penggunaan bahasa.
E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui uji coba diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan melalui wawancara dengan guru kelas V sebelum dan sesudah penelitian. Selain itu juga didapatkan dari hasil validasi berupa kritik dan saran yang dikemukakan oleh dua orang pakar kurikulum, guru kelas V, dan siswa kelas V SD. Data dianalisis sebagai dasar untuk mengetahui kelayakan prototipe produk perangkat pembelajaran dan selanjutnya dilakukan perbaikan. Data kuantitatif atau data berupa angka berasal dari penilaian oleh dua orang pakar kurikulum, guru kelas V, dan siswa kelas V SD. Data dianalisis berdasarkan penilaian dalam kuesioner, dijumlah dan dihitung rata-rata nilai. Skala penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima X > ̅ + 1,80 Sbi
Interval Skor
Kategori Sangat baik
̅ + 0,60 Sbi < X ≤ ̅ + 1,80 Sbi
Baik
̅ - 0,60 Sbi < X ≤ ̅ + 0,60 Sbi
Cukup
̅ - 1,80 Sbi < X ≤ ̅ - 0,60 Sbi
Kurang
X ≤ ̅ - 1,80 Sbi
Sangat kurang
Keterangan: Rataan ideal ( ̅ )
= (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku (SBi)
= (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
X
= Skor aktual
Konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut. Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala 5 Interval Skor
Kategori
4,22 – 5
Sangat baik
3,41 – 4,21
Baik
2,61 – 3,40
Cukup
1,80 – 2,60
Kurang
1 – 1,79
Sangat kurang
Tabel kriteria skor skala lima di atas yang nantinya digunakan peneliti mendeskripsikan hasil validasi hingga uji coba terbatas prototipe produk berupa bahan ajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai hasil penelitian dan pengembangan yang meliputi proses pengembangan prototipe perangkat pembelajaran dan kualitas prototipe perangkat pembelajaran dan penjelasan mengenai kedua hal tersebut. Beberapa hal tersebut dijelaskan secara runtut sebagai berikut.
A. Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Proses Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Proses penelitian dan pengembangan meliputi enam tahap sebagai berikut: a.
Potensi dan Masalah Berdasarkan langkah-langkah pengembangan
yang sudah
dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan karena adanya potensi dan masalah. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini adalah melakukan wawancara kepada 9 guru dari berbagai sekolah dasar yaitu SDN Depok 1, SDN Ngenthak Minggir Bantul, SDN Caturtunggal 6, SD Mutiara Persada, SDN Walitelon 2 Temanggung, SD Tumbuh dan SDK Pugeran. Wawancara dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi masalah-masalah serta fakta yang terjadi di lapangan terkait pelaksanaan Kurikulum 2013 di SD serta pemberdayaan prototipe perangkat pembelajaran bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Wawancara ini digunakan untuk menyesuaikan
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
prototipe perangkat pembelajaran yang akan dibuat agar sesuai dengan kebutuhan lapangan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan pada tanggal satu hingga 3 November 2014. Berdasarkan wawancara dengan 10 pertanyaan yang dijawab oleh sembilan guru dari SD yang berbeda diperoleh hasil sebagai berikut : Pertama, pertanyaan mengenai pemahaman tentang kekhasan Kurikulum 2013 yang memuat 4 Komperensi Inti (KI). Data hasil wawancara menunjukkan bahwa sembilan guru (100%) sudah memahami kekhasan Kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana guru menjawab wawancara dengan menyebutkan 4 kompetensi inti yang terdiri dari sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Kedua, pertanyaan mengenai pentingnya merumuskan kegiatan pembelajaran yang mengandung 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan). Berdasarkan hasil wawancara sebanyak dua guru (22%) memahami pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran yang mengandung 5M karena menurut mereka dengan pembelajaran 5M siswa dapat aktif dalam mengelola pengetahuan, namun terdapat 7 guru (78%) yang kesulitan dalam memahami pentingnya merumuskan tujuan pembelajaran. Ketiga, pertanyaan mengenai kesulitan yang dihadapi dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang mencakup 5M (mengamati,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan). Hasil wawancara yang didapatkan adalah sebanyak 7 guru (78%) mengalami kesulitan dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M yang terdiri dari 4 guru (44%) mengalami kesulitan dalam merumuskan kegiatan pembelajaran dan 3 guru (33%) kesulitan dalam mengatur waktu. Keempat, pertanyaan mengenai pengetahuan tentang pendekatan saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran Kurikulum 2013. Terdapat 8 guru (89%) yang memahami pendekatan saintifik, secara garis besar mereka berkata bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dan dalam pembelajarannya terdapat tahap 5M, namun terdapat 1 guru (11%) yang belum memahami pendekatan saintifik. Kelima, pertanyaan mengenai model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tematik integratif berdasarkan Kurikulum 2013. Dari hasil wawancara 9 guru (100%) sudah menerapkan pembelajaran tematik integratif berdasarkan Kurikulum 2013. Dalam penggunaannya satu guru menggunakan ke 3 model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 secara kompleks namun 8 guru tidak menggunakan ke 3 model pembelajaran dan hanya menggunakan dua atau hanya satu model pembelajaran. Keenam, pertanyaan mengenai kesulitan yang dihadapi dalam menyediakan media pembelajaran. Hasil wawancara menyatakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
bahwa 9 guru (100%) mengalami kesulitan dalam menyediakan media pembelajaran. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu guru dalam membuat media dan banyaknya kegiatan yang dijalankan oleh guru. Ketujuh, pertanyaan mengenai kesulitan yang dihadapi dalam mengevaluasi kompetensi pengetahuan (KI 3). Sebanyak 9 guru (100%) mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kompetensi pengetahuan (KI 3). Hal ini terjadi karena berbagai hal antara lain waktu yang kurang dalam penyampaian materi pelajaran yang banyak, minimnya fasilitas serta media yang digunakan untuk sarana pembelajaran, kemampuan siswa yang berbeda antara satu dan lainnya, kemampuan guru dalam membuat soal yang dapat mengukur pengetahuan siswa dengan baik, dan masih terdapat guru yang kurang memahami rublik penilaian yang ada dalam buku pemerintah. Kedelapan, pertanyaan mengenai acuan yang diperlukan untuk menilai kompetensi spiritual (KI 1). Dari hasil wawancara diketahui bahwa 9 guru (100%) menggunakan acuan penilaian kompetensi spiritual (KI 1) dari buku yang dibuat oleh pemerintah. Kesembilan, pertanyaan mengenai acuan yang diperlukan untuk menilai kompetensi sosial (KI 2). Sebanyak 9 guru (100%) menggunakan acuan penilaian kompetensi sosial (KI 2) dari buku yang dibuat oleh pemerintah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Kesepuluh, pertanyaan mengenai acuan yang diperlukan untuk menilai
kompetensi
keterampilan
(KI
4).
Hasil
wawancara
menunjukkan 9 guru (100%) menggunakan acuan penilaian keterampilan (KI 4) dari buku yang dibuat oleh pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dirangkum bahwa guru mengalami kesulitan dalam beberapa hal. Guru mengalami kesulitan dalam membuat serta menggunakan rublik penilaian. Semua guru yang diwawancarai menggunakan rublik penilaian yang terdapat pada buku pemerintah, namun kurang memahami rublik tersebut. Selain itu guru juga mengalami kesulitan dalam membuat media karena terbatasnya waktu dan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh guru. Dalam merumuskan kegiatan yang mencakup 5M terdapat tujuh guru yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut dalam mengaitkan mata pelajaran dan mengatur pemenggalan waktu dalam proses pembelajaran.
b. Pengumpulan Data Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemahaman guru sudah cukup untuk melaksanakan pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Apabila terdapat kesulitan sebagian besar terkait dengan prototipe perangkat pembelajaran, penilaian, peraga dan media pembelajaran. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
pendekatan tematik integratif dan saintifik namun belum maksimal. Mengenai penilaian sikap (KI 1 dan 2), pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) guru masih menggunakan acuan dari buku pemerintah dan belum mampu mengembangkan sendiri karena keterbatasan waktu. Kesibukan guru dalam mengajar dan aktifitas lain diluar belajar mengajar membuat guru belum mampu mengembangkan bahan ajar serta prototipe perangkat pembelajaran. Oleh sebab itu muncul harapan bahwa kedepannya guru dapat mengembangkan bahan ajar menggunakan referensi dan sumber lain selain buku dari pemerintah. Hal tersebut berarti bahwa guru membutuhkan prototipe perangkat pembelajaran, penilaian, bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran dengan Kurikulum 2013 untuk membantu proses pembelajaran agar lebih bermakna dan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Prototipe perangkat pembelajaran tersebut tentunya dapat menanamkan nilai-nilai karakter, tematik, dilengkapi dengan LKS, rubrik penilaian, yang sesuai dengan kompetensikompetensi yang akan dicapai berdasarkan Kurikulum 2013.
c. Desain Prototipe Produk Setelah dilakukan wawancara dan diperoleh data tentang analisis kebutuhan, maka tahap selanjutnya adalah merancang prototipe perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Tahap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
merancang
prototipe
perangkat
pembelajaran
diawali
dengan
menentukan kelas yang akan dipakai untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Kelas yang dipakai adalah kelas V SD Negeri Depok 1. Langkah selanjutnya adalah menentukan tema, subtema, kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Tema yang digunakan adalah tema 3 “Kerukunan dalam Masyarakat” subtema 1 “Hidup Rukun”. Selanjutnya dibuat indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai indikator yang ada. Setelah itu dibuat silabus dan RPP yang memuat indikator dan tujuan yang ingin dicapai. Pada setiap prototipe perangkat pembelajaran juga memuat materi serta penilaian untuk setiap pembelajaran di kelas dalam satu hari. Peneliti juga membuat rublik penilaian yang dibutuhkan untuk menilai siswa. Dalam membuat rublik penilaian, peneliti menentukan sikap yang akan dikembangkan pada siswa. Langkah terakhir peneliti membuat soal evaluasi berdasarkan materi yang dipelajari siswa beserta kunci jawabannya. 1) Silabus Silabus adalah perangkat pembelajaran yang memuat penilaian serta instrumen penilaian. Silabus digunakan sebagai pedoman
untuk
pembuatan
serta
pengembangan
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran sebagai produk dari penelitian pengembangan. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
tematik integratif dan pendekatan saintifik. Silabus disusun secara sistematis yang berisi komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya untuk memenuhi target pencapaian kompetensi setiap muatan pembelajarannya. Komponen-komponen silabus antara lain: identitas sekolah, muatan pelajaran, kompetensi dasar dari kompetensi inti, indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran yang disertai dengan teknik penilaian dan instrumennya, alokasi waktu dan sumber belajar. Dalam
penelitian
ini,
silabus
disusun
berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD) yang termuat dalam jaring-jaring subtema “Hidup Rukun”. Silabus disusun dengan merumuskan kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan Kompetensi Inti untuk kelas V. Media yang dicantumkan dalam silabus sebagian besar memanfaatkan barang-barang di lingkungan sekitar. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran [RPP] adalah rencana yang
menggambarkan
prosedur
dan
pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Maka ringkasnya RPP adalah rencana operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) Komptensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan penjabaran dari silabus. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran yang memuat beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Komponen RPP terdiri dari: identitas sekolah, identitas mata pelajaran atau tema/subtema, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian
kompetensi,
materi
pembelajaran,
metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkahlangkah pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk enam pembelajaran yang memiliki alokasi waktu enam jam pelajaran dan 35 menit setiap alokasi waktu. Jadi terdapat (6 x 35 menit) setiap harinya. RPP ini merupakan pengembangan dari buku pegangan guru yang dibuat lebih terperinci sehingga diharapkan guru dapat lebih mudah memahami dan dapat menerapkannya untuk pembelajaran di kelas. Langkah pembelajaran dalam RPP ini menggunakan pendekatan saintifik yang memuat 5M (mengamati, menanya, manalar, mencoba dan mengkomunikasikan) dan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Rencana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dengan menggunakan media yang memanfaatkan barang-barang di lingkungan sekitar. 3) Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan selama proses pembelajaran. LKS disusun pada setiap pertemuan sehingga terdapat 6 LKS dalam penelitian ini. LKS dibuat sesuai dengan kompetensi dasar yang ada dalam masing-masing RPP. Soal-soal yang ada dalam LKS disusun berdasarkan materi yang telah diajarkan kepada siswa sehingga diharapkan LKS tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa secara akurat di tiap pertemuan. 4) Pedoman Penilaian dan Kunci Jawaban Pedoman
penilaian
yang
digunakan
dalam
prototipe
perangkat pembelajaran ini adalah penilaian otentik yang disesuaikan dengan indikator yang akan dinilai. Indikator tersebut mengacu pada perkembangan sikap sosial dan spiritual (KI 1 dan KI 2), pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa. Penilaian dilakukan dengan berbagai cara karena proses pembelajaran yang berkesinambungan. Penilaian dilakukan untuk menilai indikator sikap spiritual (KI 1), sikap individu-sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Sikap spiritual (KI 1) dilakukan untuk menilai karakter atau sikap siswa dengan sesama dan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan sikap (KI 2) dilakukan untuk menilai sikap yang dimiliki oleh setiap individu. Sikap individu-sosial (KI 2) yang dikembangkan pada prototipe perangkat pembelajaran ini adalah sikap cermat, teliti, mandiri, percaya diri dan sportif. Pengetahuan (KI 3) dinilai melalui penilaian tes dan non tes yang diukur menggunakan rublik penilaian. Keterampilan (KI 4) dinilai melalui penilaian non tes menggunakan rublik penilaian.
d. Validasi Desain Sesudah menyusun prototipe perangkat pembelajaran, langkah yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan validasi. Validasi dilakukan oleh para ahli yang terdiri dari dua dosen yang ahli dalam Kurikulum 2013 dan satu guru kelas V di SDN Depok 1 yang sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013 sehingga beliau memahami bagaimana penerapan dan perangkat pembelajaran 2013 yang baik dan benar. Validasi prototipe perangkat pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas produk yang dikembangkan oleh peneliti. Aspek yang dinilai dari prototipe produk yang dihasilkan, meliputi (1) kelengkapan RPP, (2) kesesuaian indikator dengan KD, (3) perumusan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M, (4) kegiatan pembelajaran, (5) penerapan 5M dalam setiap penggalan, (6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
kesesuaian dalam menggunakan pendekatan saintifik, (7) kesesuaian dalam menggunakan model discovery learning, (8) kesesuaian penggunaan media pembelajaran, (9) kesesuaian Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan indikator, (10) kesesuaian deskriptor penilaian berdasarkan KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4, (11) pengaturan waktu dan penggalan, serta (12) penggunaan bahasa dalam penyusunan RPP. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata pada masing-masing pembelajarannya. Perhitungan skor rerata mengacu pada tabel konversi nilai skala lima berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) pada bab 3. Penjelasan mengenai perhitungan PAP dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.1 Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor X>
+ 1,80 Sbi
Kategori Sangat baik
+ 0,60 Sbi < X ≤
+ 1,80 Sbi
Baik
- 0,60 Sbi < X ≤
+ 0,60 Sbi
Cukup
- 1,80 Sbi < X ≤
- 0,60 Sbi
Kurang
X≤
- 1,80 Sbi
Sangat kurang
Keterangan: Rataan ideal ( )
= (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku (SBi) = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) X
= Skor aktual
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( )
: (5+1) = 3
Simpangan baku (SBi)
:
(5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik: Jawaban: Kategori sangat baik
=X>
+ 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X >3 + 1,21 = X > 4,21 Kategori baik
=
+ 0,60 Sbi < X ≤
+ 1,80 Sbi
= 3 + (0,60 . 0,67) ≤ X < 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + 0,40 < X ≤ 3 + 1,21 = 3,40 < X ≤ 4,21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
Kategori cukup baik
=
- 0,60 Sbi < X ≤
+ 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 . 0.67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0.67) = 3 – 0,40 < X ≤ 3 + 0,40 = 2,60 < X ≤ 3,40 Kategori kurang baik
=
- 1,80 Sbi < X ≤
- 0,60 Sbi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67) = 3 – 1,21 < X ≤ 3 – 0,40 = 1,79 < X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik
=X≤
- 1,80 Sbi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 – 1,21 = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima yaitu sebagai berikut. Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima, berikut: Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala 5 Interval Skor
Kategori
4,22 – 5
Sangat baik
3,41 – 4,21
Baik
2,61 – 3,40
Cukup
1,80 – 2,60
Kurang
1 – 1,79
Sangat kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
Berikut ini merupakan data hasil validasi dan revisi RPP Kurikulum
2013
oleh
masing-masing
validator
pada
tiap
pembelajarannya. 1) Data Hasil Validasi dan Revisi Prototipe Produk dari Dosen Ahli Kurikulum I dan II Validasi prototipe produk penelitian yang berupa Rencana Pelaksanaan (RPP) dilakukan oleh dosen ahli Kurikulum SD 2013 I pada tanggal 7 November 2014. a) RPP Pembelajaran 1 Berikut data hasil validasi yang dilakukan oleh dosen I dan II untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu yang disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 1 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 No
Dosen I Aspek yang Dinilai Kelengkapan unsur1
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
5
5
5
5
5
Komentar
unsur RPP tematik integratif Kesesuaian indikator
2
dengan KD pada RPP tematik integratif Rumusan kegiatan
3
Belum ada
harus memuat 5M
kegiatan
(mengamati, menanya,
Mengkomuni-
menalar, mencoba,
kasikan
mengkomunikasikan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
No
Dosen I Aspek yang Dinilai Kegiatan pembelajaran 4
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
5
5
3
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
dilaksanakan dalam 2 penggalan Setiap penggalan memuat unsur 5M
5
(mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan) Ketepatan dalam menggunakan
6
pendekatan saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran Kegiatan pembelajaran mencerminkan 6
7
langkah sesuai model pembelajaran discovery learning Kesesuaian media
8
pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
9
LKS sesuai dengan indikator pembelajaran Memuat lembar
10
evaluasi tes untuk mencapai KI 3 Memuat lembar
11
evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, KI 2, dan KI 4 Memuat deskriptor
12
untuk dapat menilai KI 1 tentang sikap berdoa
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
No
Dosen I Aspek yang Dinilai Memuat deskriptor 13
Skor 5
Komentar
Dosen II Skor 1
Komentar KI 2
untuk dapat menilai KI
disesuaikan
2 tentang kemandirian
dengan indikator.
Memuat deskriptor 14
5
5
5
5
5
5
5
3
3
5
5
5
93
79
4,89
4,18
untuk dapat menilai KI 4 tentang kemampuan menulis Memuat deskriptor
15
untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan menggambar Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI
16
4 tentang keterampilan membuat iklan sederhana Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI
17
4 kemampuan mempresentasikan hasil prototipe produk Proposional dalam
18
pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2 Penyusunan RPP
19
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Total Skor
Rata-rata Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Berdasarkan tabel di atas, pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 diperoleh hasil skor rerata dari dosen I sebesar 4,89 dan dapat dikategorikan “sangat baik”. Sedangkan hasil hasil skor rerata dari dosen II adalah 4,18. Skor dapat dikategorikan “baik” dan secara umum, dosen ahli Kurikulum 2013
II
menyimpulkan
bahwa
instrumen
RPP
pada
pembelajaran 1 layak digunakan dengan revisi sesuai saran. b) RPP Pembelajaran 2 Berikut data hasil validasi yang dilakukan oleh dosen I dan II untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu yang disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 2 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 No
Dosen I
1
Aspek yang Dinilai Kelengkapan unsur-
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
3
5
3
5
5
unsur RPP tematik integratif 2
Kesesuaian indikator dengan KD pada RPP tematik integratif
3
Rumusan kegiatan harus memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan)
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
No
Dosen I
4
Aspek yang Dinilai Kegiatan
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
3
pembelajaran dilaksanakan dalam 2 penggalan 5
Setiap penggalan memuat unsur 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan)
6
Ketepatan dalam menggunakan pendekatan saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran
7
Kegiatan pembelajaran mencerminkan 5 langkah sesuai model pembelajaran discovery learning
8
Kesesuaian media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
9
LKS sesuai dengan indikator pembelajaran
10
Memuat lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
No
Dosen I
11
Aspek yang Dinilai Memuat lembar
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
5
5
5
5
1
Komentar
evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, KI 2, dan KI 4 12
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 1 tentang bersyukur
13
14
Memuat deskriptor untuk dapat menilai
sesuaikan
KI 2 tentang
dengan
kemandirian
indikator
Memuat deskriptor
5
5
5
5
3
5
5
5
83
73
4,88
4,29
untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan menulis 15
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang kemampuan melakukan gerakan
16
Proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2
17
KI 2
Penyusunan RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Total skor Rata-rata skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 diperoleh hasil skor rerata dari dosen I sebesar 4, 88 dan dapat dikategorikan “sangat baik”. Sedangkan hasil skor rerata validasi dari dosen II adalah sebesar 4,29. Hasil validasi tersebut dapat dikategorikan “sangat baik”. Secara umum, dosen ahli Kurikulum 2013 II menyimpulkan bahwa instrumen RPP pada pembelajaran 2 layak digunakan dengan revisi sesuai saran. c) RPP Pembelajaran 3 Berikut data hasil validasi yang dilakukan oleh dosen I dan II untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu yang disajikan pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 3 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 Dosen I No 1.
Aspek yang Dinilai Kelengkapan unsur-unsur
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
5
5
3
5
5
5
5
RPP tematik integrative 2.
Kesesuaian indikator Adengan KD pada RPP tematik integrative
3.
Rumusan kegiatan harus memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan).
4.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 penggalan.
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
Dosen I No 5.
Aspek yang Dinilai Setiap penggalan memuat
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
3
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
unsur 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan) . 6.
Ketepatan dalam menggunakan pendekatan saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
7.
Kegiatan pembelajaran mencerminkan 5 langkah sesuai model pembelajaran discovery learning.
8.
Kesesuaian media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
9.
LKS sesuai dengan indikator pembelajaran.
10.
Memuat lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3.
11.
Memuat lembar evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, KI 2, dan KI 4.
12.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 1 tentang sikap berdoa.
13.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang kemandirian.
14.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang kemampuan menulis
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Dosen I No
Aspek yang Dinilai
15.
Memuat deskriptor untuk
Skor
Komentar
Dosen II Skor
5
5
5
5
3
5
5
5
88
82
4,89
4,56
Komentar
dapat menilai KI 4 keterampilan bercerita. 16.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk.
17.
Proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2.
18.
Penyusunan RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Total Skor Rata-rata skor
Dari tabel 4.5, diperoleh hasil skor rerata dari dosen I sebesar 4,89
pada
pembelajaran
3,
hasil
validasi
tersebut
dapat
dikategorikan “sangat baik”. Sedangkan hasil rerata skor dari dosen II sebesar 4,56, hasil validasi dari RPP pembelajaran 3 tersebut dapat dikategorikan “sangat baik”. Kesimpulan yang didapatkan dari dosen validasi II adalah instrumen RPP layak digunakan dengan revisi sesuai saran. 2) Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V Validasi prototipe produk penelitian yang berupa Rencana Pelaksanaan (RPP) juga dilakukan oleh Guru Kelas V. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
melakukan
validasi
terhadap
6
RPP
pembelajaran.
pembelajaran satu, dua dan tiga dilakukan
RPP
pada tanggal 5
November 2014 sedangkan RPP pembelajaran empat, lima dan enam dilakukan pada tanggal 6 November 2014. Aspek yang divalidasi yaitu: (1) kelengkapan RPP, (2) kesesuaian indikator, (3) perumusan tujuan, (4) langkah kegiatan pembelajaran, (5) kesesuaian
dalam
menggunakan
pendekatan
saintifik,
(6)
kesesuaian dalam menggunakan model discovery learning, (7) kesesuaian penggunaan media pembelajaran, (8) kesesuaian indikator penilaian berdasarkan KD, (9) pengaturan waktu dan penggalan, serta (10) penggunaan bahasa dalam penyusunan RPP. Berdasarkan validasi tersebut diperoleh data yang berisi komentar pada masing-maisng RPP di setiap pembelajarannya sebagai berikut: (a)
RPP Pembelajaran 1 Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 terdapat 19 item penilaian, dari 19 item diperoleh skor lima pada 18 item dan skor tiga pada satu item. Total skor yang diperoleh adalah 93 dengan skor rerata sebesar 4, 89. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 1 dapat dikategorikan “sangat baik”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
(b)
RPP Pembelajaran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 terdiri dari 17 item. Dari 17 item didapatkan 16 item dengan skor lima dan satu item dengan skor tiga. Total skor yang diperoleh adalah 83 dengan hasil skor rerata sebesar 4, 88. Oleh karena itu,
hasil
validasi
dari
RPP
pembelajaran
2
dapat
dikategorikan “sangat baik”. (c)
RPP Pembelajaran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 terdiri dari 18 item. Dari 18 item diperoleh skor lima pada 17 item dan skor satu pada tiga item. Total skor yang diperoleh adalah 88 dengan hasil skor rerata sebesar 4,89. Oleh karena itu, hasil validasi dari RPP pembelajaran 3 dapat dikategorikan “sangat baik”.
(d) RPP Pembelajaran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4 terdiri dari 16 item. Dari 16 item tersebut diperoleh skor lima untuk 15 item dan skor tiga untuk satu item. Total skor yang diperoleh adalah 78 dengan hasil skor rerata sebesar 4, 87. Oleh karena itu,
hasil
validasi
dari
dikategorikan “sangat baik”.
RPP
pembelajaran
4
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
(e) RPP Pembelajaran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5 terdiri dari 18 item. Dari 18 item tersebut diperoleh skor lima pada 17 item dan skor tiga pada satu item. Total skor yang diperoleh adalah 88 dengan hasil skor rerata sebesar 4, 89. Oleh karena itu,
hasil
validasi
dari
RPP
pembelajaran
5
dapat
dikategorikan “sangat baik”. (f) RPP Pembelajaran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6 terdiri dari 17 item. Dari 17 item tersebut didapatkan skor lima pada 16 item dan tiga pada satu item. Total skor yang diperoleh adalah 83 dengan hasil skor rerata sebesar 4, 88. Hasil validasi dari RPP pembelajaran 6 dapat dikategorikan “sangat baik”.
e.
Revisi Desain 1) Revisi Desain Dosen I Selain melakukan penilaian, dosen validator juga memberikan saran dan komentar mengenai prototipe produk perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut saran dan komentar dari dosen ahli Kurikulum I:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
a) Pembelajaran 1 Dosen ahli Kurikulum 2013 I menyimpulkan bahwa instrumen RPP pada pembelajaran 1 layak digunakan tanpa revisi. Namun masih terdapat skor yang belum maksimal pada no 18 yaitu pada proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2. Oleh karena itu tetap dilakukan perbaikan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. b) Pembelajaran 2 Secara
umum,
dosen
ahli
Kurikulum
2013
I
menyimpulkan bahwa instrumen RPP pada pembelajaran 2 layak digunakan tanpa revisi. Namun masih terdapat skor yang belum maksimal pada no 16 yaitu pada proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2. Sehingga tetap dilakukan perbaikan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. c)
Pembelajaran 3 Tidak jauh berbeda pada pembelajarn 1 dan 2, pada RPP pembelajaran 3 ini, ahli materi memberikan kesimpulan bahwa instrumen RPP layak digunakan tanpa revisi. Namun pada pembelajaran 3 ini masih terdapat skor yang kurang maksimal pada no 17 mengenai proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2. Oleh karena itu tetap dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
perbaikan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. 2) Revisi Desain Dosen II Dosen validator II juga memberikan saran dan komentar mengenai prototipe produk perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut saran dan komentar tersebut: a) Pembelajaran 1 Terdapat beberapa komentar yang diperoleh dari dosen ahli Kurikulum 2013 II. Dari komentar-komentar yang diberikan telah dilakukan perbaikan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. Komentar yang diperoleh dari hasil validasi pembelajaran I adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Tabel Komentar Hasil Validasi Pembelajaran 1 No 3.
Komentar Pakar
Revisi
Belum ada kegiatan
Menambahkan kegiatan yang
mengkomunikasikan.
merupakan tahap mengkomunikasikan
13.
KI 2 disesuaikan dengan
Membuat penilaian KI 2 sesuai
indikator.
indikator pembelajaran yaitu menambahkan rublik penilaian sikap cermat.
b) Pembelajaran 2 Dari hasil validasi diperoleh komentar dari dosen ahli Kurikulum 2013. Dari komentar yang diberikan, peneliti telah melakukan
perbaikan
agar
diperoleh
prototipe
produk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
penelitian yang lebih baik lagi. Komentar yang diperoleh dari hasil validasi pembelajaran 2 adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Tabel Komentar Hasil Validasi Pembelajaran 2 No 13.
Komentar Pakar
Revisi
KI 2 disesuaikan
Membuat penilaian KI 2 sesuai indikator
dengan indikator.
pembelajaran dengan menambahkan rublik penilaian sikap cermat.
c) Pembelajaran 3 Secara umum tidak terdapat komentar dari dosen ahli kurikulum 2013 II, namun masih terdapat skor yang belum maksimal pada no 5,6, dan 13, sehingga dilakukan perbaikan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. 3) Revisi Desain Guru Kelas V Sekolah Dasar Selain kedua dosen, guru kelas V juga memberikan saran dan komentar mengenai prototipe produk perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut saran dan komentar dari guru kelas V SD N Depok 1: a) Pembelajaran 1 Guru
menyimpulkan
bahwa
instrumen
RPP
pada
pembelajaran 1 layak digunakan tanpa revisi. Namun pada hasil penilaian masih terdapat skor yang kurang maksimal pada no 8 yaitu mengenai kesesuaian media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Peneliti tetap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
melakukan perbaikan dan penyesuaian media agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. b) Pembelajaran 2 Secara umum, guru menyimpulkan bahwa instrumen RPP pada pembelajaran 2 layak digunakan tanpa revisi. Namun pada hasil penilaian masih terdapat skor yang kurang maksimal pada no 9 yaitu mengenai kesesuaian LKS dengan indikator pembelajaran. Peneliti tetap melakukan perbaikan terhadap LKS dan menyesuaikannya dengan indikator agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. c) Pembelajaran 3 Disimpulkan oleh guru bahwa instrumen RPP pada pembelajaran 3 layak digunakan tanpa revisi. Namun pada hasil penilaian masih terdapat skor yang kurang maksimal yaitu no 17 mengenai proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2. Peneliti tetap melakukan perbaikan dalam pengaturan waktu penggalan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. d) Pembelajaran 4 Terdapat komentar secara keseluruhan dari guru. Dari komentar yang diberikan peneliti telah melakukan perbaikan agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Komentar yang diperoleh dari hasil validasi pembelajaran 4 adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Tabel Komentar Hasil Validasi Pembelajaran 4 Komentar secara
Revisi
keseluruhan Lengkapi lampiran evaluasi tes
Melengkapi rublik evaluasi tes yaitu
sesuai tujuan yang akan dicapai
rublik menyelesaikan soal matematika dan rublik kemampuan melakukan wawancara.
e) Pembelajaran 5 Secara umum, guru menyimpulkan bahwa instrumen RPP pada pembelajaran 5 layak digunakan tanpa revisi. Namun masih terdapat skor yang kurang maksimal pada no 10 mengenai lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3. Peneliti tetap
melakukan
perbaikan
dengan
memperbaiki
dan
menambahkan lembar evaluasi tes agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi. f)
Pembelajaran 6 Guru
menyimpulkan
bahwa
instrumen
RPP
pada
pembelajaran 2 layak digunakan tanpa revisi. Namun, masih terdapat skor yang kurang maksimal di no 10 mengenai lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3. Peneliti tetap melakukan perbaikan pada lembar evaluasi tes dengan menambahkan spesifikasi yang lebih jelas agar diperoleh prototipe produk penelitian yang lebih baik lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
f.
Uji Coba Prototipe produk Setelah dilakukan validasi oleh dua dosen dan satu guru, prototipe perangkat pembelajaran kemudian diuji cobakan di lapangan melalui pembelajaran di kelas. Uji coba tersebut dilaksanakan dengan mengimplementasikan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada tema tiga “Kerukunan dalam Masyarakat”. Selain itu kegiatan ini juga dilakukan untuk mengimplementasikan penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4. Uji coba prototipe perangkat pembelajaran dilakukan di kelas V SD Negeri Depok 1. Setelah kegiatan dilakukan maka akan diperoleh komentar dari rublik penilaian diri sendiri. Uji coba lapangan dilakukan dengan pembelajaran selama 6 hari mulai
dari
pembelajaran
satu
hingga
pembelajaran
enam.
Pembelajaran satu dimulai pada tanggal 10 November 2014 sampai berakhir di pembelajaran enam pada tanggal 15 November 2014. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas. Sesuai kesepakatan antara peneliti dan guru kelas, guru kelas mengajar dua kali pada pembelajaran kedua dan keempat sedangkan pembelajaran lainnya dilaksanakan oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran berjalan dengan cukup baik dan sesuai dengan langkah pembelajaran yang terdapat dalam RPP. Berikut dipaparkan kegiatan pembelajaran selama enam hari masa penelitian berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
1) Pembelajaran 1 Pembelajaran pertama dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 17 November 2014. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan apersepsi berupa tanya jawab mengenai kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan alat komunikasi. Selanjutnya siswa mencermati gambar pada buku siswa dan menuliskan informasi yang diperoleh dari pengamatan gambar tersebut. Guru kemudian memperlihatkan telpon genggam kepada siswa dan siswa mengamati. Setelah itu siswa dibimbing untuk menuliskan pertanyaan mengenai apa yang ingin mereka ketahui tentang telepon genggam dan komunikasi dengan bahasa yang tepat dan menuliskannya pada tabel pertanyaan. Jika sudah selesai siswa menukarkan soal tersebut kepada siswa lain, soal dikerjakan secara mandiri dengan cara mengamati langsung dan membaca artikel mengenai telepon genggam. Kegiatan selanjutnya siswa membacakan soal, jawaban beserta penjelasan bergantian.
mereka
Pembelajaran
mengenai dilanjutkan
soal
tersebut
dengan
secara
melakukan
wawancara kepada teman sekelas mengenai jarak rumah hingga sekolah, dan berapa waktu yang diperlukan untuk sampai ke sekolah. Berikut adalah foto kegiatan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
Gambar 4.1 Siswa Melakukan Wawancara dengan Siswa Lainnya Selanjutnya siswa menuliskan data tersebut pada kolom-kolom tabel yang sudah disediakan oleh guru dan membandingkan jarak yang paling dekat dan yang paling jauh serta waktu yang paling singkat dan waktu yang paling lama. Dengan wawancara dan perbandingan tadi, siswa mengerti apa itu waktu dan apa itu jarak, sehingga hal itu dijadikan pengantar guru untuk menggali daya pikir siswa untuk mengetahui apa itu kecepatan. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk mengerjakan soal matematika mengenai kecepatan. Berikut adalah foto kegiatan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan Soal Matematika Di buku siswa terdapat bacaan mengenai export import, kegiatan selanjutnya siswa membaca bacaan tersebut dan mencari kata-kata sukar yang ada di dalam bacaan, kemudian siswa menuliskannya pada tabel yang sudah disediakan dan mencari arti kata sukar tersebut pada kamus bahasa Indonesia yang telah dibawa. Siswa selanjutnya menggunting iklan yang didapatkan pada majalah atau koran, menempelkannya pada buku, kemudian siswa menuliskan apa saja informasi penting yang terdapat dalam iklan tersebut di dalam lembar yang sudah disediakan guru dan mengkomunikasikan hasil tersebut kepada siswa lain. Berikut merupakan foto kegiatan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
Gambar 4.3 Siswa Mencari Contoh Iklan Pembelajaran
ditutup
dengan
melakukan
pengambilan
kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan hari ini, siswa juga melakukan refleksi dan terakhir ditutup dengan doa. Saat pulang siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan pada hari tersebut. Rekap nilai yang diperoleh dalam pembelajaran pertama baik berupa sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan serta keterampilan dipaparkan secara detail dalam tabel 4.9 berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Tabel 4.9 Hasil Rekap Nilai Pembelajaran 1 Skor PB 1
Kecermatan
Keterampilan membuat iklan sederhana
Keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk
K4
Kemandirian
K2
1
RF
7.5
6
6.67
5
7.5
7.5
2
IN
5
7.5
6.67
7.5
7.5
7.5
3
ASP
7.5
8
7.5
5
5
5
4
MID
7.5
7
6.67
8.5
5
5
5
ED
7.5
7.5
7.5
5
5
5
6
AA
7.5
7.5
8.33
7.5
7.5
7.5
7
ARNH
7.5
6
5.83
5
5
5
8
AWA
7.5
8
6.67
7.5
5
5
9
AWE
7.5
7.5
6.67
6.5
5
5
10
AFP
5
6.5
7.5
5
5
5
11
AR
7.5
8
8.33
7.5
8.75
5
12
AAY
5
7
7.5
5
5
7.5
13
CAN
7.5
8.5
8.33
7.5
6.25
7.5
14
CRR
7.5
7
6.67
6.5
7.5
5
15
CDAP
7.5
7.5
7.5
5
6.25
7.5
16
DAPS
7.5
8
8.33
6.5
5
5
17
DWNP
7.5
7
7.5
7.5
7.5
7.5
18
DPS
7.5
8
7.5
7.5
8.75
7.5
19
DNH
7.5
7
5.83
6.5
6.25
5
20
DAPW
5
6
6.67
5
5
7.5
21
ESP
7.5
7.5
7.5
6
6.25
5
22
FA
7.5
7
7.5
5
7.5
7.5
23
FN
7.5
7.5
6.67
6.5
5
5
24
FAN
7.5
8
7.5
6.5
7.5
7.5
25
FAA
7.5
7.5
6.67
5
7.5
5
26
HNQ
5
6
8.33
7.5
7.5
7.5
No
Nama K1
K3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
Skor PB 1
Kecermatan
Keterampilan membuat iklan sederhana
Keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk
K4
Kemandirian
K2
27
HAM
7.5
6.5
7.5
5
6.25
7.5
28
INS
7.5
8
5.83
8
7.5
5
29
RATS
7.5
7.5
7.5
8
8.75
7.5
30
RBP
5
8
6.67
7.5
6.25
7.5
31
RTSP
7.5
7
5.83
7.5
5
7.5
7
7.3
7.19
6.4
6.45
6.25
No
Nama K1
Rata-rata
K3
2) Pembelajaran 2 Pembelajaran kedua dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 November 2014. Pembelajaran hari tersebut dibimbing oleh guru kelas dan peneliti hanya bertugas sebagai pengamat dan fasilitator. Sebagai pengantar sebelum mengawali pelajaran guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan listrik. Setelah itu siswa membaca teks bacaan mengenai sumber energy listrik, mengidentifikasi kata-kata tidak baku yang ada dalam bacaan, menuliskannya pada tabel yang telah disediakan oleh guru kemudian mencari kata baku didalam kamus dan menuliskan kata baku yang tepat digunakan dalam bacaan. Guru selanjutnya menunjukkan contoh rangkaian seri dan paralel kepada siswa berupa gambar, siswa mengamati dan menjelaskan berupa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
lisan maupun tertulis pada tabel yang disediakan guru tentang perbedaan antara rangkaian seri dan paralel. Untuk membantu memahami siswa dapat membaca artikel yang terdapat pada buku mengenai rangkaian seri dan paralel. Siswa selanjutnya melanjutkan pembelajaran dengan membaca teks bacaan tentang ekspor impor yang terdapat pada buku pegangan siswa. Melalui teks bacaan tersebut siswa menyimpulkan apa itu pengertian ekspor dan impor lalu menuliskan pengertiannya pada lembar yang sudah disediakan oleh guru. Sebelum istirahat, guru meminta siswa untuk mengamati lingkungan sekitar sekolah dan mengajak siswa untuk berfikir kira-kira benda apa saja yang ada di lingkungan sekolah yang dapat menimbulkan sumber bunyi. Setelah istirahat selesai siswa menjelaskan kepada guru menurut cara pandang mereka mengenai apa saja benda yang bisa menimbulkan bunyi, dan guru meminta siswa untuk mengambil atau meminjam alat tersebut. Dengan membaca instruksi pada buku, siswa mencoba memainkan musik menggunakan beberapa alat yang mereka temukan tadi. Guru mengajak siswa untuk membandingkan dengan suara gitar atau alat musik yang lainnya, dan bertanya “mana yang lebih enak untuk didengar?”. Siswa menyimpulkan dengan bahasa mereka apa itu harmoni musik. Kegiatan terakhir adalah menarik kesimpulan mengenai apa saja yang telah dipelajari hari ini, mengumpulkan LKS dan menulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
refleksi harian. Guru juga memberikan catatan kepada siswa mengenai barang-barang yang harus dibawa esok hari untuk pembelajaran selanjutnya. Sebagai penutup siswa melakukan doa penutup dan salam penutup. Pembelajaran kedua berjalan dengan baik dan siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran hari ini, terlebih saat mereka menemukan alat musik ritmis dari barangbarang yang dapat mereka temukan sehari-hari. Tetapi terkadang karena terlalu bersemangat, musik yang siswa mainkan terkesan sangat gaduh, dan guru harus membimbing mereka agar memainkannya dengan aturan tertentu. 3) Pembelajaran 3 Pembelajaran ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 19 November 2014. Pembelajaran diawali dengan kegiatan apersepsi dimana guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan. Selanjutnya siswa memperhatikan kegiatan yang ada didalam gambar, memberikan pendapat tentang kegiatan yang ada didalam gambar dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Di dalam LKS terdapat tabel perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan, siswa ditugaskan untuk mengisi tabel tersebut sebagai pengantar sebelum siswa mengomunikasikan perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di dalam keluarga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
Setelah istirahat pembelajaran dilanjutkan. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah membaca konsep perbandingan pada buku siswa untuk mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru. Selanjutnya siswa mengeluarkan contoh-contoh iklan yang mereka bawa dari rumah, bisa berupa majalah, pamflet, maupun koran. Dari contoh tersebut siswa menggambar dan membuat iklan menurut kreativitas mereka dengan berpatokan pada unsur-unsur iklan yang telah mereka identifikasi sebelumnya. Kegiatan
pembelajaran
diakhiri
dengan
kegiatan
menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan hari ini, selanjutnya siswa berdoa dan mengucapkan salam. Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik dan siswa mengikutinya dengan antusias. 4) Pembelajaran 4 Pembelajaran keempat dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 20 November 2014. Pembelajaran hari ini dibimbing oleh guru dan peneliti. Kegiatan pada hari ini adalah melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara guru memberikan apersepsi dan pertanyaan pengantar mengenai bacaan yang mengarah pada pelaksanaan wawancara. Setelah itu siswa mengamati bacaan, mencari informasi penting dari bacaan tersebut dan menuliskannya pada tabel. Pertanyaan wawancara telah diinformasikan oleh peneliti pada hari sebelumnya sehingga siswa telah mendapatkan sebagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
rincian jawaban yang mereka tanyakan dirumah bersama keluarga maupun orang-orang sekitar rumah mereka. Siswa kemudian mengkonsultasikan hasil wawancara yang mereka lakukan kepada guru. Selelah berkonsultasi, siswa juga melakukan tukar pikiran mengenai
hasil
wawancara
dengan
siswa
lain.
Setelah
mengumpulkan informasi, siswa mengkomunikasikan didepan kelas mengenai hasil wawancara tersebut. Dari hasil presentasi dan wawancara siswa merangkum dan meyimpulkan apa itu lembaga budaya dan apa saja fungsi lembaga budaya. Kegiatan selanjutnya adalah membahas siswa membaca ilustrasi cerita mengenai perbandingan dan siswa mencoba mengerjakan soal matematika dengan berdiskusi kelompok. Perwakilan kelompok menuliskan hasil perhitungan mereka di papan tulis. Kelompok lain dapat mengomentari atau memberi masukan apabila terdapat perhitungan yang salah. Kegiatan penutup adalah melakukan penarikan kesimpulan mengenai pembelajaran hari tersebut dan diakhiri dengan doa dan salam penutup. 5) Pembelajaran 5 Pembelajaran kelima dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 21 November 2014. Pembelajaran diawali dengan membaca cerita yang ada pada buku siswa dan siswa menjawab pertanyaan guru. Selanjutnya siswa dibimbing untuk masuk dalam kelompok, di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
dalam kelompok siswa berlatih dan merundingkan lagu apa yang akan mereka nyanyikan dengan notasi lagu yang baik. Setelah siswa menentukan hasil diskusi, siswa memberi laporan kepada guru, dan siswa berlatih menyanyikannya di luar kelas. Siswa bebas untuk menambahkan instrumen atau gerakan dalam lagu yang akan dipentaskan pada hari berikutnya. Secara berkelompok siswa menceritakan hasil latihan mereka. Setelah istirahat siswa melakukan pengamatan terhadap rangkaian seri dan paralel. Secara berkelompok mereka membuat rangkaian seri dan paralel dengan mengikuti petunjuk percobaan pada buku dan melakukan pengamatan terhadap rangkaian yang sudah dibuat oleh guru. Dalam melakukan percobaan siswa menuliskan laporan percobaan. Kegiatan terakhir adalah mempresentasikan hasil percobaan siswa dan menyimpulkan apa perbedaan antara rangkaian seri dan paralel. 6) Pembelajaran 6 Pembelajaran keenam dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 22 November 2014. Pembelajaran diawali dengan mengingat, membaca artikel dan menonton video tentang tari saman yang disediakan oleh guru. Siswa menjelaskan pendapatnya mengenai sikap yang dapat dicontoh dari para penari saman dan menuliskannya pada lembar yang sudah disediakan. Dengan meneladan sikap dari penari saman yang sudah dipelajari, siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
kembali berkumpul dalam kelompok yang sudah dibentuk hari sebelumnya untuk berlatih. Siswa menampilkan sebuah pertunjukan baik berupa lagu dan iringan musik ritmis atau lagu disertai tarian. Secara bergantian siswa secara berkelompok menampilkan penampilan mereka. Setelah selesai siswa mengisi LKS yang sudah disediakan guru. Guru melakukan penilaian terhadap seluruh aspek yang meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan maupun keterampilan. Berikut merupakan rekapan nilai dari hasil pembelajaran 6. Tabel 4.10 Hasil Rekap Nilai Pembelajaran 6 Skor PB 6
Percaya Diri
Keterampilan bernyanyi
Keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk
K4
Kemandirian
K2
1
RF
7.5
6.25
8.75
6.25
7.5
7.5
2
IN
5
8.75
10
7.5
7.5
7.5
3
ASP
7.5
8.75
8.75
6.25
6.25
5
4
MID
7.5
7.5
10
8.75
6.25
5
5
ED
10
8
7.5
6.87
6.25
5
6
AA
10
8.75
6.25
7.5
7.5
7.5
7
ARNH
7.5
6.25
10
6.25
6.25
5
8
AWA
10
8
8.75
8.12
6.25
5
9
AWE
10
8.75
7.5
6.87
6.25
5
10
AFP
7.5
6.25
7.5
5.62
6.25
5
11
AR
10
8.75
7.5
6.87
8.25
10
12
AAY
7.5
7.5
10
6.25
7.5
7.5
No
Nama
K1
K3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
Skor PB 6
Percaya Diri
Keterampilan bernyanyi
Keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk
K4
Kemandirian
K2
13
CAN
10
10
7.5
8.12
8.25
7.5
14
CRR
10
7.5
6.25
7.5
10
10
15
CDAP
10
7.5
10
6.87
7.5
7.5
16
DAPS
7.5
8.75
8.75
6.87
6.25
5
17
DWNP
10
7.5
6.25
8.12
7.5
7.5
18
DPS
10
10
8.75
8.12
8.25
10
19
DNH
7.5
7.5
6.25
6.87
6.25
5
20
DAPW
7.5
6.25
7.5
6.25
7.5
7.5
21
ESP
7.5
8.75
7.5
6.25
6.25
5
22
FA
10
7.5
7.5
6.25
7.5
7.5
23
FN
10
10
7.5
7.5
6.25
5
24
FAN
7.5
8.75
8.75
6.87
10
10
25
FAA
10
8.75
7.5
6.25
10
10
26
HNQ
5
6.25
10
8.75
7.5
7.5
27
HAM
7.5
6.25
7.5
6.87
7.5
7.5
28
INS
7.5
10
7.5
8.12
6.25
10
29
RATS
10
8.75
8.75
8.75
10
10
30
RBP
5
8.75
10
8.12
7.5
7.5
31
RTSP
7.5
7.5
8.75
8.12
7.5
7.5
Rata-rata
8.38
8.05
8.22
7.21
7.41
7.17
No
Nama
K1
K3
Guru juga menyediakan lembar penilaian diri sendiri yang dicantumkan dalam LKS. Hasil dari balikan siswa terdiri dari beberapa pernyataan yang dijawab oleh siswa. Rekapitulasi balikan siswa dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
Tabel 4.11 Lembar Umpan Balik Skor
Persentase
Pernyataan Ya
Tidak
Ya
Tidak
31
0
100%
0%
3
2
93,6%
6,4%
3
2
93,6%
6,4%
31
0
100%
0%
27
4
87,1%
12,9%
30
1
96,8%
3,2%
Rubrik penilaian diri menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Petunjuk dalam rubrik penilaian diri mudah dipahami. Ukuran dan jenis huruf dalam rubrik penilaian diri mudah dibaca. Penilaian sesuai dengan kemampuan yang akan saya capai. Penilaian diri dapat mengintropeksi sikap saya Saya merasa tidak keberatan dengan penilaian diri sendiri.
Berikut adalah diagram batang hasil rekapitulasi balikan dari siswa terhadap rubrik penilaian diri. Diagram Batang Rekapitulasi Umpan Balik Penilaian Diri Siswa YA
120 100
93.6
Persentase
100
TIDAK 100
93.6
96.8
87.1
80
60 40 20 0 0
6.4
6.4
12.9 0
3.2
Pernyataan
Gambar 4.4 Diagram Batang Rekapitulasi Balikan Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
Rekapitulasi di atas menunjukkan bahwa rubrik penilaian diri yang dibuat oleh peneliti relevan untuk digunakan dalam menilai sikap siswa kelas IV SD. Hal ini terlihat karena lebih dari 50% siswa menilai baik rubrik tersebut yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, petunjuk, ukuran dan jenis huruf yang mudah dipahami siswa. Kemudian lebih dari 50% siswa juga menjawab “Ya” untuk pernyataan penilaian sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai. Penilaian diri dapat menginteropeksi sikap siswa juga mendapat lebih dari 50% jawaban “Ya”. Kemudian yang terakhir, lebih dari 50% siswa tidak merasa keberatan dengan penilaian diri sendiri. Secara keseluruhan, dapat diasumsi bahwa siswa dapat dengan mudah menilai diri atas sikap yang dilakukan, dan guru juga terbantu untuk menilai sikap tersebut.
2. Kualitas Prototipe Perangkat Pembelajaran a. Analisis Data Penilaian Setelah semua prototipe perangkat pembelajaran divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan satu guru kelas V, maka didapatkan beberapa data sebagai berikut. 1) Data Hasil Penilaian Dosen Ahli Kurikulum I Hasil penilaian dari dosen I yang telah didapat selanjutnya akan dianalisis. Berikut adalah analisis data penilaian dosen I:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
Tabel 4.12 Analisis Data Penilaian Dosen I Pembelajaran
Skor
Rata-rata
Kriteria
1
93
4,89
Sangat Baik
2
83
4,88
Sangat Baik
3
88
4,89
Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis bahwa dosen I memberikan nilai dengan kriteria sangat baik sebanyak tiga item dengan persentase 100%. Untuk penilaian dengan kriteria baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada (0%). Berikut adalah diagram penilaian oleh dosen I:
Diagram Penilaian Dosen I 4.56
4.6 4.5
Skor
4.4 4.3 4.2
4.29 4.18
4.1 4 3.9 Pembelajaran 1 Pembelajaran 2 Pembelajaran 3
RPP
Gambar 4.5 Diagram Batang Penilaian Dosen I
2) Data Hasil Penilaian Dosen Ahli Kurikulum II Berikut adalah analisis data penilaian dosen II:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
Tabel 4.13 Analisis Data Penilaian Dosen II Pembelajaran
Skor
Rata-rata
Kriteria
1
79
4,18
Baik
2
73
4,29
Sangat Baik
3
82
4,56
Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisis bahwa dosen II memberikan nilai dengan kriteria sangat baik sebanyak dua item dengan persentase 67%. Untuk criteria baik sebanyak satu item dengan persentase 33%. Sedangkan untuk kriteria cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada (0%). Berikut adalah diagram penilaian pakar II:
Gambar 4.6 Diagram Batang Penilaian Dosen II
3) Data Hasil Penilaian Guru Kelas V Berikut adalah analisis data peniliaian dari guru kelas V yang telah didapat:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
Tabel 4.14 Analisis Data Penilaian Guru Kelas V Pembelajaran
Skor
Rata-rata
Kriteria
1
93
4,89
Sangat Baik
2
83
4,88
Sangat Baik
3
88
4,89
Sangat Baik
4
78
4,87
Sangat Baik
5
88
4,89
Sangat Baik
6
83
4,88
Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas V memberikan nilai dengan kriteria sangat baik sebanyak enam item dengan persentase 100%. Untuk penilaian dengan kriteria baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik tidak ada (0%). Berikut penilaian guru kelas V dalam bentuk diagram yang disajikan pada gambar 4.7.
Skor
Diagram Penilaian Guru Kelas V 4.895 4.89 4.885 4.88 4.875 4.87 4.865 4.86
4.89
4.89
4.89
4.88
4.88 4.87
RPP
Gambar 4.7 Diagram Batang Penilaian Guru Kelas V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
Hasil dari penilaian dari dua dosen ahli Kurikulum 2013 dan satu guru kelas V Sekolah Dasar, maka penilaian tersebut kemudian direkapitulasi secara keseluruhan sebagai berikut. Tabel 4.15 Rekapitulasi Validasi No
Validator
Rerata
Kategori
1
Dosen 1
4,86
Sangat baik
2
Dosen 2
4,34
Sangat baik
3
Guru Kelas V
4,87
Sangat baik
Jumlah
14,07
Rerata (jumlah:validator)
4,69
Sangat baik
Rata-rata skor yang diperoleh dari rekapitulasi penilaian prototipe produk yaitu 4,69. Maka dapat disimpulkan bahwa prototipe perangkat pembelajaran pada kelas V dengan subtema “Hidup Rukun” sudah memenuhi kriteria kelayakan yang sangat baik untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Berikut adalah diagram batang hasil rekapitulasi secara keseluruhan dari tiga validator:
Skor
Diagram Rekapitulasi Penilaian 5 4.9 4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 4
4.87
4.86 4.34 Dosen I
Dosen II
Guru Kelas V
Nilai Rata-rata
Gambar 4.8 Diagram Batang Rekapitulasi Penilaian Validasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
b. Wawancara Akhir Setelah prototipe produk divalidasi dan diuji coba pada pembelajaran di kelas, peneliti melakukan wawancara akhir untuk mendapatkan beberapa keterangan dari guru. Tujuan dilakukan wawancara akhir ini adalah untuk mengetahui peran pengembangan prototipe perangkat pembelajaran yang dilakukan. Pertanyaan yang diajukan berjumlah delapan butir pertanyaan. Berikut dijelaskan hasil wawancara akhir yang dilakukan kepada guru kelas V. 1) Pertama, pertanyaan tentang hal merumuskan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M. Guru tersebut merasa sangat terbantu dengan perumusan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M pada prototipe perangkat pembelajaran. Beliau mengutarakan bahwa kegiatan 5M yang dituliskan dan dilaksanakan sudah urut. Sehingga beliau dapat melihat bagaimana perkembangan siswa sesuai usia mereka. 2) Kedua, pertanyaan tentang penggunaan model pembelajaran discovery dalam pendekatan saintifik yang diaplikasikan pada kegiatan pembelajaran. Guru merasa sangat terbantu karena menurut guru siswa kelas V sudah dapat melaksanakan pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran ini dinilai pas untuk diterapkan pada kelas V. Guru juga mengatakan bahwa beliau sudah membaca artikel di internet bahwa banyak peneliti yang sudah menggunakan model pembelajaran ini sebelumnya. Namun dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
pelaksanaanya
guru
masih
harus
tetap
membimbing
dan
mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. 3) Ketiga, pertanyaan mengenai media pembelajaran yang digunakan dapat membantu proses pencapaian tujuan. Dengan adanya media pembelajaran, guru merasa sangat terbantu dalam menyampaikan materi
pembelajaran
kepada
siswa
terlebih
dengan
model
pembelajaran discovery learning. Media dapat digunakan siswa sebagai sarana pengamatan atau percobaan agar siswa lebih memahami materi pembelajaran. Beliau berkata bahwa media yang digunakan cukup relevan dan mudah ditemui oleh siswa. 4) Keempat, pertanyaan tentang media pembelajaran yang ada cukup mudah untuk dibuat oleh guru maupun siswa. Menurut guru, media pembelajaran yang ada sangat mudah untuk disediakan atau dibuat oleh guru maupun siswa. Media yang digunakan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi juga sangat memudahkan guru dalam memperoleh media apabila menginginkan media berbasis audio visual. 5) Kelima, pertanyaan mengenai melaksanakan proses penilaian KI 1 dengan adanya deskriptor dari indikator sikap. Guru merasa sangat terbantu dengan adanya deskripsi pada kriteria penilaian yang dibuat secara rinci, karena guru biasanya hanya melakukan perkiraan saja apabila tidak ada patokan deskriptor yang jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
6) Keenam, pertanyaan mengenai melaksanakan proses penilaian KI 2 dengan adanya deskriptor dari indikator sosial. Serupa dengan penilaian KI 1, guru juga merasa terbantu dengan deskripsi penilaian yang lengkap dan mudah untuk dilakukan karena sudah tersedianya kriteria penilaian yang rinci.
Berbeda hal dengan pembelajaran
biasanya, guru hanya menemukan lembar penilaian namun tidak ada deskriptor khusus mengenai penilaian sikap. 7) Ketujuh, pertanyaan tentang melakukan evaluasi pembelajaran (KI 3). Guru juga merasa terbantu dengan adanya soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) dan rublik penilaian. Sehingga terdapat patokan yang jelas dalam melakukan penilaian. 8) Kedelapan, pertanyaan mengenai melaksanakan proses penilaian KI 4 dengan adanya deskriptor dari indikator ketrampilan. Dalam menilai ketrampilan siswa, guru merasa sangat terbantu karena adanya deskriptor yang lebih jelas dan rinci. Penilaian siswa pada Kurikulum 2013 khususnya diluar aspek kognitif sangat memerlukan pengamatan. Dengan adanya deskriptor dari kriteria penilaian yang dibuat dapat memudahkan guru dan memberi patokan saat melakukan pengamatan dan penilaian. Berdasarkan
data
wawancara
tersebut,
peneliti
dapat
menyimpulkan bahwa prototipe produk berupa perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dan diujicobakan sangat membantu guru dalam proses pembelajaran. Prototipe produk berupa perangkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
pembelajaran yang dikembangkan memiliki deskriptor yang lebih rinci dan jelas dibandingkan pedoman dari pemerintah yang selama ini digunakan oleh guru. Namun, segala bentuk keterbatasan dari prototipe produk ini sebaiknya dapat disempurnakan lagi untuk penggunaan selanjutnya.
c.
Spesifikasi Prototipe produk Prototipe perangkat pembelajaran yang dibuat memiliki spesifikasi dan kualitas yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1) Prototipe perangkat pembelajaran disusun berdasarkan Kurikulum 2013
pada
Kelas
V
dengan
Tema
“Kerukunan
dalam
Bermasyarakat” dan subtema 1 “Hidup Rukun”. Berikut adalah contoh tema dan subtema yang digunakan. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (RPPH)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Depok 1
Kelas/Semester
: V/1
Tema/Subtema
: Kerukunan dalam Masyarakat Hidup Rukun
Pembelajaran ke-
:3
Alokasi Waktu
: 7 x 35 menit
Gambar 4.9 Contoh Penerapan Tema 2) Prototipe perangkat pembelajaran disusun dengan memperhatikan siswa pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD), perumusan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
indikator dan tujuan pembelajaran. Berikut akan dipaparkan indikator dan tujuan dalam salah satu RPP yaitu Pembelajaran 3. Tabel 4.16 Perumusan Indikator dari Kompetensi Dasar No 1
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar 1.1 Meresapi makna
Indikator 1.1.1
Berdoa dan
anugerah Tuhan
menjawab
Yang Maha Esa
pertanyaan guru
berupa bahasa
dengan bahasa
Indonesia yang
Indonesia yang
diakui sebagai
baik dan benar.
sarana yang lebih unggul daripada bahasa lain untuk memperoleh ilmu pengetahuan. 1.3. Memiliki sikap
1.3.1.
Mengikuti
disiplin dan rasa
pembelajaran
cinta tanah air
dengan tertib dan
terhadap sistem
mematuhi aturan
pemerintahan serta
yang berlaku
layanan masyarakat
didalam kelas.
daerah melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 3.3. Menguraikan isi
3.3.1.
Mengidentifikasi
teks paparan iklan
unsur-unsur
tentang ekspor
dalam iklan.
impor sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
No
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
Indikator
dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.3. Menyajikan teks
4.3.1.
Menjelaskan
paparan iklan
unsur-unsur
tentang ekspor dan
dalam iklan.
impor sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa secar mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 2
Matematika
2.7. Menunjukkan
2.7.1. Melaporkan hasil
perilaku cermat
penda-taan jarak
dalam mendata
dan waktu yang
jarak dan waktu
diperlukan oleh
yang diperlukan
tiap teman sekelas
oleh tiap teman
dari rumah masing-
sekelas dari rumah
masing ke sekolah.
masing-masing ke sekolah. 3.4. Mengenal konsep
3.4.1. Melakukan operasi
perbandingan dan
hitung dengan
skala.
menggunakan perbandingan. 3.4.2. Memecahkan masalah sederhana yang melibatkan perbandingan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
No
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar 4.13 Merumuskan
Indikator 4.13.1
Menuliskan
dengan kalimat
model
sendiri, membuat
matematika dari
model
masalah yang
matematika, dan
berkaitan dengan
memilih strategi
konsep
yang efektif
perbandingan.
dalam
1.13.1. Menerapkan
memecahkan
strategi yang
masalah nyata
tepat untuk
sehari- hari yang
menyelesaikan
berkaitan dengan
masalah yang
konsep
berkaitan dengan
perbandingan,
konsep
skala, dan
perbandingan.
hubungan antar
1.13.2. Memeriksa
kuantitas, serta
kebenaran
memeriksa
jawaban dalam
kebenaran
menyelesaikan
jawabnya.
masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan.
3
PPkn
1.2
Menghargai
3.4.3.
Menganut
kebersamaan dalam
keyakinan dan
keberagaman
agama sesuai
sebagai anugerah
pilihan masing-
Tuhan Yang Maha
masing dan
Esa dalam
mempersilahkan
kehidupan
teman untuk
bermasyarakat dan
beribadah dan
berbangsa.
berdoa sesuai agama dan keyakinannya masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
No
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar 2.3. Menunjukkan
Indikator 2.3.1
Mematuhi aturan
penghargaan
kelas sebagai
terhadap proses
penghargaan
pengambilan
terhadap proses
keputusan atas
pengambilan
dasar musyawarah
keputusan dalam
mufakat.
membentuk aturan kelas.
3.5. Memahami nilai-
3.5.1.
Mengelompokan
nilai persatuan dan
contoh dan bukan
kesatuan di rumah,
contoh tentang
sekolah dan
perilaku yang
masyarakat.
mencerminkan persatuan dan kesatuan di rumah.
4.4. Menerapkan nilai-
4.4.1.
Memeragakan
nilai persatuan dan
aktifitas anggota
kesatuan di rumah,
keluarga yang
sekolah dan
mencerminkan
masyarakat.
penerapan nilainilai persatuan dan kesatuan.
Dari indikator pembelajaran di atas, maka ditentukan tujuan pembelajaran sebagai berikut: a) Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, siswa mampu berdoa serta menjawab minimal 3 pertanyaan guru mengenai kegiatan ekspor impor dengan sopan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
b) Dengan membaca peraturan kelas, siswa mampu menaati minimal 3 peraturan yang ada di dalam kelas dan mengikuti pembelajaran dengan disiplin. c) Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat mengidentifikasikan unsur-unsur sebuah iklan dengan percaya diri. d) Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat menjelaskan minimal 3 unsur-unsur iklan dengan teliti. e) Dengan mendata jarak dan waktu yang diperlukan teman sekelas dari rumah masing-masing ke sekolah, siswa mampu melaporkan minimal 2 hasil pendataan jarak dan waktu dengan cermat. f)
Dengan berhitung, siswa dapat melakukan minimal 3 operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dengan teliti.
g) Dengan kegiatan berhitung, siswa dapat memecahkan 3 masalah perbandingan dengan cermat. h) Dengan kegiatan berhitung, siswa dapat menuliskan model matematika dari 3 masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan dengan cermat. i)
Dengan berhitung, siswa dapat menerapkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan 3 masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan dengan cermat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
j)
Dengan berhitung, siswa dapat memeriksa kebenaran jawaban dalam menyelesaikan 3 masalah yang berkaitan dengan konsep perbandingan dengan teliti.
k) Dengan menganut keyakinan
dan agama sesuai pilihan
masing-masing, siswa dapat mempersilahkan teman untuk beribadah dan melakukan 2 kali doa sesuai agama dan keyakinannya masing-masing dengan sopan. l)
Dengan mematuhi minimal 8 aturan kelas, siswa dapat memberikan
penghargaan
terhadap
proses
pengambilan
keputusan dengan tanggung jawab. m) Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat menceritakan minimal 1 kali mengenai pentingnya menjaga kerukunan dengan cermat. n) Dengan mengamati gambar, siswa dapat memberi 2 contoh perilaku yang menunjukkan persatuan dan kesatuan di rumah dengan percaya diri. o) Berdasarkan pengalaman dan pengamatan lingkungan sekitar, siswa dapat menyebutkan 2 contoh perilaku yang tidak menunjukkan persatuan dan kesatuan di rumah dengan cermat. 3) Prototipe perangkat pembelajaran disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. Berikut dipaparkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
Tabel 4.17 Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan
Kegiatan
Kegiatan Guru
1.
Inti
2.
Guru memberikan
Kegiatan Siswa
Siswa memperhatikan
80
gambar yang berisi
kegiatan yang sedang
menit
kegiatan untuk
dilakukan pada gambar.
diamati oleh
(mengamati/identifikasi
siswa.
masalah)
Guru menanyakan
1.
2.
Siswa memberikan
pendapat siswa
pendapatnya tentang
saat mengamati
kegiatan pada gambar.
gambar.
(menalar/pengumpulan data)
3.
Guru memberikan
3.
Siswa menjawab
beberapa
pertanyaan yang diajukan
pertanyaan
oleh guru. (menalar)
pancingan kepada siswa 4.
Guru memberikan
4.
Siswa mengisi tabel
tabel perilaku yang
perilaku yang
mencermin-kan
mencerminkan persatuan
persatuan dan
dan kesatuan.
kesatuan.
(mencoba/pengolahan data)
5.
Guru memberikan
5.
Siswa menceritakan
pertanyaan tentang
perilaku yang
perilaku yang
mencerminkan persatuan
mencermin-kan
dan kesatuan dalam
persatuan dan
keluarga.
kesatuan dalam
(mengkomunikasikan)
keluarga. 6.
Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Guru membimbing
6.
Siswa menuliskan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
siswa untuk
pertanyaan tentang
menuliskan
perilaku yang
pertanyaan atau
mencerminkan persatuan
hal yang ingin
dan kesatuan.
mereka ketahui
(menanya/pembuk-tian)
Waktu
Kegiatan Pembelajaran
143
tentang perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan.
4) Prototipe perangkat pembelajaran disusun dengan menggunakan model
discovery
learning.
Berikut
dipaparkan
kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Tabel 4.18 Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan
Kegiatan
Kegiatan Guru
Pembelajaran Kegiatan
1.
Awal
Guru
Kegiatan Siswa
1.
memberikan
Siswa memberikan
15
salam kepada guru.
menit
salam kepada siswa. 2.
Guru menunjuk
2.
Siswa berdoa bersama.
3.
Siswa mencermati
salah satu siswa untuk memimpin doa. 3.
Guru menunjukkan
Waktu
Model Pembelajaran Discovery learning
gambar yang ada di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Kegiatan Guru
Pembelajaran
Kegiatan Siswa
gambar yang
buku siswa
ada di buku
(Orientasi).
Waktu
144
siswa (Orientasi.) 4.
Guru melakukan
4.
Siswa melakukan
tanya jawab
tanya jawab mengenai
mengenai
kegiatan sehari-hari
kegiatan sehari-
yang berkaitan dengan
hari yang
persatuan dan
berkaitan
kesatuan.
dengan
(Apersepsi/Stimulasi).
persatuan dan kesatuan. (Apersepsi). 5.
Guru
5.
Siswa mendengarkan
memberikan
penjelasan guru
gambaran
mengenai manfaat
mengenai
pembelajaran.
manfaat
(Motivasi).
pembelajaran. (Motivasi). 6.
Guru memberi
6.
Siswa mendengarkan
penjelasan awal
penjelasan awal
mengenai
mengenai persatuan
persatuan dan
dan kesatuan.
kesatuan.
(Pemberian acuan).
(Pemberian acuan). Kegiatan Inti
1.
Guru
1.
Siswa memperhatikan
80
memberikan
kegiatan yang sedang
menit
gambar yang
dilakukan pada
berisi kegiatan
gambar.
untuk diamati
(mengamati/identifika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Kegiatan Guru
Pembelajaran
Kegiatan Siswa
oleh siswa. 2.
Guru menanyakan
3.
si masalah).
2.
Siswa memberikan
pendapat siswa
pendapatnya tentang
saat mengamati
kegiatan pada gambar.
gambar.
(menalar/pengumpulan
Guru
data).
memberikan
3.
Siswa menjawab
beberapa
pertanyaan yang
pertanyaan
diajukan oleh guru.
pancingan
(menalar).
kepada siswa. 4.
Guru memberikan
5.
4.
Siswa mengisi tabel
tabel perilaku
perilaku yang
yang
mencerminkan
mencermin-kan
persatuan dan
persatuan dan
kesatuan. (mencoba/
kesatuan.
pengolahan data)
Guru memberikan
5.
Siswa menceritakan
pertanyaan
perilaku yang
tentang perilaku
mencerminkan
yang
persatuan dan
mencermin-kan
kesatuan dalam
persatuan dan
keluarga.
kesatuan dalam
(mengkomunikasikan)
keluarga. 6.
Guru membimbing
6.
Siswa menuliskan
siswa untuk
pertanyaan tentang
menuliskan
perilaku yang
pertanyaan atau
mencerminkan
Waktu
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
hal yang ingin
persatuan dan kesatuan.
mereka ketahui
(menanya/pembuktian)
Waktu
146
tentang perilaku yang mencermin-kan persatuan dan kesatuan. Kegiatan Penutup
1. Guru
1.
Siswa dengan bantuan
10
membimbing
guru menyimpulkan
menit
siswa untuk
pelajaran pada
menyimpul-kan
penggalan pertama.
pelajaran pada
(menarik kesimpulan)
penggalan pertama. 2. Guru
2. Siswa mendengarkan
menjelaskan
penjelasan guru
kembali apabila
mengenai
terjadi kesalah-
pembelajaran.
pahaman dalam pembelajaran. 3. Guru memberi
3.
Siswa diberi umpan
umpan balik
balik yang konstruktif
yang konstruktif
baik tentang hasil
baik tentang
karyanya maupun
hasil karya
keterampilan
maupun
komunikasinya.
keterampilan komunikasi siswa. 4. Guru membimbing siswa untuk menulis refleksi
4.
Siswa menulis refleksi harian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
147
harian. 5. Guru
5.
mempersilahkan
Siswa melakukan persiapan istirahat.
siswa untuk istirahat.
5) Penilaian dalam prototipe perangkat pembelajaran menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap spiritual KI 1: bersyukur dan sikap berdoa, sikap sosial KI 2: mandiri, cermat dan percaya diri, pengetahuan KI 3 dan keterampilan KI 4: keterampilan menulis, menggambar, membuat iklan, dsb.. Berikut dipaparkan salah satu penilaian yang digunakan dalam prototipe perangkat pembelajaran. 1.
Teknik Penilaian a. Penilaian sikap, meliputi : 1) Penilaian sikap KI 1 (sikap berdoa) 2) Penilaian sikap KI 2 (kemandirian) 3) Penilaian sikap KI 2 (kecermatan) b. Penilaian pengetahuan, meliputi : 1) Kemampuan menyelesaikan soal matematika 2) Kemampuan mengamati gambar dan iklan c. Penilaian keterampilan, meliputi : 1) Penilaian prototipe produk (keterampilan membuat cerita)
2) Penilaian keterampilan mempresentasikan hasil prototipe produk
Gambar 4.10 Contoh Penilaian Otentik yang Digunakan dalam Prototipe perangkat Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148
Di bawah ini merupakan salah satu contoh rublik penilaian sikap yang digunakan dalam pembelajaran. Tabel 4.19 Contoh Rublik Penilaian Sikap yang digunakan dalam Pembelajaran (Sikap Kemandirian)
1
Kriteria
No
Perkembangan Perilaku Baik Sekali
Baik
Cukup
4
3
2
Perlu Bimbingan 1
Menghitung
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
jarak dan
mendata
mendata
mendata
melakukan
waktu
jarak dan
jarak dan
jarak dan
salah satu
waktu
waktu
waktu
kegiatan,
berdasarkan
berdasarkan
dengan
mendata
petunjuk
petunjuk
melakukan
jarak dan
yang ada
yang ada
wawancara
waktu
dalam LKS
dalam LKS
kepada
dengan
dengan
dengan
teman,
melakukan
melakukan
melakukan
melakukan
wawancara
wawancara
wawancara
perkiraan
kepada
individu
kepada
pengukuran
teman atau
kepada
teman,
dengan
melakukan
teman,
melakukan
menanyakan
perkiraan
melakukan
perkiraan
caranya
pengukuran
perkiraan
pengukuran,
kepada
dengan
pengukuran
menghitung,
guru.
menanyakan
secara
mencatat
caranya
individu,
dan
kepada guru.
menghitung,
menuliskan
mencatat
di LKS,
dan
dalam
menuliskan
mengerjakan
di dalam
siswa
LKS dengan
meminta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
Kriteria
No
Perkembangan Perilaku Baik Sekali
Baik
Cukup
4
3
2
inisiatif.
Perlu Bimbingan 1
petunjuk guru.
2
Membaca
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
instruksi
membaca
membaca
membaca
membaca
pada buku
instruksi
instruksi
instruksi
instruksi
siswa
pada buku
pada buku
pada buku
pada buku
siswa
siswa
siswa
siswa tanpa
dengan
dengan
dengan
melihat
melihat
melihat
melihat
tahap-tahap
tahap-tahap
tahap-tahap
tahap-tahap
pengerjaan
pengerjaan
pengerjaan
pengerjaan,
dan
secara
secara detail,
yang
dilakukan
detail, yang
yang
dilakukan
atas perintah
dilakukan
dilakukan
atas
guru.
atas inisiatif
atas
perintah
diri sendiri.
petunjuk
guru.
guru. 3
Menyelesai-
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
kan soal
menyelesai-
menyelesai-
menyelesai-
menyelesai-
cerita
kan soal
kan soal
kan soal
kan soal
cerita
cerita
cerita
cerita
dengan
dengan
dengan
dengan
menuliskan
menuliskan
menuliskan
menuliskan
cara
cara
cara
cara
pengerjaan
pengerjaan
pengerjaan
pengerjaan
secara
pada LKS,
pada LKS,
pada LKS,
lengkap
saat bekerja
saat bekerja
saat bekerja
pada LKS
siswa
siswa
siswa
secara
bertanya
bertanya
bertanya
mendiri.
pada guru.
pada teman.
pada teman dan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150
No
Kriteria
Perkembangan Perilaku
4
Baik Sekali
Baik
Cukup
4
3
2
Perlu Bimbingan 1
Mencari
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
informasi
menemukan
menemukan
menemukan
menemukan
penting dari
sendiri lebih
lebih dari 4
lebih dari 3
kurang dari
bacaan
dari 5
informasi
informasi
3 informasi
informasi
penting dari
penting dari
penting dari
penting dari
bacaan,
bacaan,
bacaan,
bacaan.
salah satu
salah satu
salah satu
informasi
informa-si
informasi
penting
penting
penting
diketahui
diketahui
diketahui
dari
dari
dari bertanya
bertanya
bertanya
kepada
kepada guru.
kepada
siswa lain.
siswa lain. 5
Mencermati
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
dan
belajar
belajar
belajar
belajar
membuat
membuat
membuat
membuat
membuat
sebuah
sebuah iklan
sebuah iklan
sebuah iklan
sebuah iklan
iklan
dari
dengan
dengan
dengan
mencermati
bertanya
bertanya
bertanya
contoh
kepada guru,
kepada
kepada guru
iklan,
membuat
guru,
dan dibantu
membuat
sendiri iklan
membuat
siswa lain,
sendiri iklan
mengguna-
sendiri iklan
membuat
mengguna-
kan kurang
mengguna-
iklan
kan lebih
dari 3
kan salah
mengguna-
dari 3
barang yang
satu barang
kan barang
barang yang
sudah
yang
yang
sudah
dibawa.
dipinjam
dipinjam
dari siswa
dari siswa
lain.
lain.
dibawa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
B. Pembahasan Prototipe perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas V dengan subtema “Hidup Rukun” dikembangkan oleh peneliti untuk membantu guru mengatasi permasalahan yang ditemui dalam penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam: merumuskan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, menyediakan media,
dan melakukan penilaian. Oleh sebab itu, peneliti
terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan prototipe perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Prototipe perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan berdasarkan karakteristik tersebut memperoleh respon yang baik dari para validator. Rekap hasil validasi dari ketiga ahli adalah sebagai berikut. Pakar kurikulum I
: 4,87
Pakar kurikulum II
: 4,34
Guru Kelas V
: 4,87
Dari hasil tersebut menghasilkan skor rerata yaitu 4,69 dengan kategori “sangat baik”. Skor tersebut menunjukkan bahwa prototipe perangkat pembelajaran layak untuk diujicobakan. Setelah peneliti melakukan ujicoba di SDN Depok 1, guru menjadi terbantu. Berdasarkan wawancara akhir, guru merasa terbantu dalam hal: 1. melaksanakan proses pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 2. memahami cara memfasilitasi siswa dalam membuat media pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
3. melakukan penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 karena adanya deskriptordeskriptor berupa rublik penilaian Prototipe perangkat yang dikembangkan oleh peneliti dapat membantu mengatasi permasalahan guru karena memiliki kekhasan: 1. Prototipe
Perangkat
Pembelajaran
yang
Dikembangkan
Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran Discovery learning Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum
atau
prinsip
melalui
tahapan-tahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014: 34). Kelima langkah pendekatan saintifik tersebut digunakan dalam melaksanakan pembelajaran yang dimuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah tersebut dapat dimanfaatkan guru untuk merancang proses pembelajaran agar siswa lebih aktif mengkonstruksi pengetahuan mengumpulkan
mereka
melalui
kegiatan
mengamati,
informasi/melakukan
menanya, percobaan,
mengasosialisasikan/mengolah informasi, dan mengomunikasikan hasil konsep, hukum atau prinsip yang mereka temukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
Contoh kegiatan pembelajaran saintifik pada pembelajaran 2 adalah memahami arti harmoni musik. Siswa membaca instruksi dan melihat gambar pada buku siswa sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran sebagai tahap mengamati. Lalu siswa menanyakan kepada guru beberapa hal yang mereka kurang pahami mengenai bacaan dan gambar sebagai tahap menanya. Selanjutnya siswa mencari dan memilah benda-benda yang ada di lingkungan sekolah yang dapat dijadikan sebagai alat musik sebagai tahap menalar. Setelah menemukan beberapa benda, siswa mencoba memainkan beberapa benda yang menjadi alat musik ritmis, tahap ini merupakan tahap mencoba. Berikut adalah gambar kegiatan tersebut.
Gambar 4.11 Siswa Mencoba Memainkan Alat Musik Ritmis Terakhir siswa menyimpulkan apa pengertian harmoni musik menurut pendapat mereka, tahap ini merupakan tahap mengkomunikasikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
Berdasarkan hasil wawancara akhir kepada guru kelas, prototipe perangkat pembelajaran yang dibuat sangat membantu guru karena menampilkan aspek yang detail terutama dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan). Kegiatan 5M yang dituliskan dalam prototipe perangkat pembelajaran dan dilaksanakan secara urut dapat membantu guru dalam melihat bagaimana perkembangan siswa sesuai usia mereka. Namun tidak semua langkah dalam pembelajaran saintifik berjalan sesuai dengan yang urutan yang diarapkan. Pada kenyataannya sebagian besar siswa tidak melakukan proses menanya setelah tahap mengamati namun justru melakukan proses tersebut ketika mereka menemui kebingungan dalam tahap menalar dan mencoba. Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang termasuk dalam pendekatan saintifik. Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman (Bruner dalam Hosnan, 2014:281). Melalui langkah-langkah penerapan discovery learning, pembelajaran yang dilaksanakan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa. Langkah-langkah penerapan discovery learning antara lain: a. stimulus (pemberian perangsang/stimuli) b. problem statement (Pernyataan/identifikasi masalah) c. data collection (pengumpulan data)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
d. data processing (pengolahan data) e. verification (pembuktian) f. generalization
(menarik
kesimpulan/generalisasi)
(Syah
dalam
Kemendikbud, 2004: 244). Model discovery learning dapat diartikan sebagai cara belajar siswa dalam memperoleh pengetahuan secara mandiri yang penemuannya didasarkan pada konsep awal yang siswa ketahui dengan bantuan ide dan kreativitas siswa. Pada model pembelajaran ini guru masih diperkenankan untuk membantu siswa yang mungkin kesulitan untuk menemukan konsep dengan berperan sebagai pembimbing dan penunjuk jalan dalam proses siswa dalam memperoleh pengetahuan. Model ini digunakan dalam penelitian karena diyakini model pembelajaran discovery learning dapat membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilanketerampilan dan proses-proses kognitif karena pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh dalam menguatkan pengertian, ingatan serta transfer pengetahuan. Seperti pada contoh pelaksanaan pembelajaran satu dengan melakukan wawancara kepada teman satu kelas mengenai jarak antara rumah dengan sekolah, kendaraan yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke sekolah. Kegiatan wawancara tersebut dilanjutkan dengan membandingkan data yang didapatkan. merupakan gambar kegiatan tersebut.
Berikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
Gambar 4.12 Siswa Membandingkan Data Jarak Perjalanan dan Waktu Perjalanan Dari data yang didapatkan, siswa berpikir mengenai perbandingan antara jarak dan waktu antara teman yang satu dan yang lainnya, dari hasil pemikiran tersebut sebagian besar siswa dapat menemukan konsep kecepatan dimana semakin jauh jarak antara suatu tempat berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan. Berdasarkan wawancara akhir yang dilakukan, peneliti mendapatkan data bahwa guru merasa terbantu dalam hal penggunaan model pembelajaran discovery learning. Guru menyatakan bahwa beliau pernah membaca artikel di internet mengenai penggunaan model pembelajaran ini sebelumnya. Model pembelajaran discovery learning dalam pendekatan saintifik dinilai guru pas diterapkan pada kelas V namun dalam pelaksanaannya guru masih harus tetap membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
2. Prototipe Perangkat Pembelajaran Menggunakan Media yang Mendukung Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna (Kustandi, 2011:9). Media yang digunakan juga sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Contohnya adalah
penggunaan media iklan baik iklan cetak maupun elektronik.
Media konkrit ini sangat mendukung model pembelajaran discovery learning. Pada pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa dengan mengamati dan mencoba siswa dapat mengerti apa itu unsur iklan. Berikut
merupakan
gambar
penggunaan
benda
kongkrit
dalam
pembelajaran.
Gambar 4.13 Siswa Menggunakan Media Iklan dalam Majalah untuk Melakukan Pengamatan Unsur Iklan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
Dalam percobaan merangkai rangkaian listrik baik seri maupun paralel siswa dapat benar-benar mengerti dan memahami bagaimana cara merangkai rangkaian listrik, apa yang membuat lampu bisa menyala, apa saja perbedaan antara kedua rangkaian dan bagaimana kecermatan dalam melakukan percobaan membuahkan hasil yang memuaskan. Dalam pembelajaran digunakan berbagai macam benda konkrit seperti pesawat telepon, jam dinding, gitar, benda-benda ekspor impor, contoh iklan pada majalah dan koran, dsb. Belajar dengan alat musik ritmis menjadi sangat menyenangkan ketika siswa mengumpulkan barang-barang bekas dan merangkainya menjadi alat musik sederhana. Berdasarkan hasil wawancara akhir peneliti dengan guru, guru meyatakan bahwa penggunaan media sangat membatu pencapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran juga sangat mudah dibuat baik oleh guru maupun siswa. Media yang digunakan sebagian besar merupakan benda-benda konkrit dan nyata yang ada di lingkungan sekitar, sehingga cukup mudah untuk ditemukan dan dibuat baik oleh guru maupun oleh siswa. Pembelajaran sebagian besar mempelajari iklan sehingga baik siswa maupun guru mudah untuk mendapatkannya. Jika ingin memakai media audio visual guru bisa download dari internet atau siswa bisa melihat iklan di televisi maupun media cetak karena kemajuan teknologi akan sangat membantu apabila dimanfaatkan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159
3. Prototipe Perangkat Pembelajaran Memuat Deskriptor-deskriptor Penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4 Penilaian yang digunakan yaitu penilaian otentik. Penilaian otentik adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah (Kemendikbud, 2014: 34). Penilaian ini didasarkan atas perkembangan peserta didik dari berbagai aspek. Penilaian ini harus menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki peserta didik. Dari pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dapat menerapkannya pada pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan baru atau bagaimana mereka belajar untuk memperoleh pengetahuan awal. Rublik penilaian yang memuat sikap spiritual (KI 1), sikap sosial (KI 2), pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) dinilai sangat membantu guru dalam melakukan penilaian. Nilai-nilai sikap sosial yang dikembangkan adalah mandiri, cermat dan percaya diri. Sikap tersebut merupakan beberapa sikap merupakan penerapan pendidikan karakter. Terdapat beberapa deskriptor dalam rublik penilaian yang dapat memudahkan guru untuk menilai apa saja kemampuan yang dicapai oleh siswa sehingga dapat memberi patokan yang jelas, karena biasanya guru hanya melakukan perkiraan dalam memberi nilai pada siswa. Sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
contoh sikap mandiri yang diperoleh siswa dengan inisial AA dengan nilai 7,5 pada pembelajaran 1. Kriteria yang dipenuhi siswa antara lain: a. Siswa mendata jarak dan waktu berdasarkan petunjuk yang ada dalam LKS dengan melakukan wawancara kepada teman, melakukan perkiraan pengukuran, menghitung, mencatat dan menuliskannya di LKS dalam pengerjaannya siswa meminta petunjuk guru. b. Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan memperhatikan tahap-tahap pengerjaan secara detail, yang dilakukan atas petunjuk guru. c. Siswa menyelesaikan soal cerita dengan menuliskan cara pengerjaannya pada LKS, saat pengerjaannya siswa bertanya pada guru. d. Siswa menemukan lebih dari 4 informasi penting dari bacaan, salah satu informasi penting diketahui dari bertanya kepada guru. e. Siswa belajar membuat sebuah iklan dengan bertanya kepada guru, membuat sendiri iklan menggunakan kurang dari 3 barang yang sudah dibawa. Pada pembelajaran 2, 3, 4, dan 5 sedikit demi sedikit siswa mulai memiliki inisiatif untuk mengerjakan tugas, dan membawa barang-barang untuk belajar dengan inisiatif sendiri dan jarang bertanya kepada teman atau meminta bantuan teman. Pada pembelajaran 6 nilai AA meningkat menjadi 8,75 dengan memenuhi kriteria dibawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
a. Siswa membaca instruksi pada buku siswa dengan memperhatikan tahap-tahap pengerjaan secara detail, yang dilakukan atas inisiatif diri sendiri. b. Siswa menemukan lebih dari 4 informasi penting dari bacaan, salah satu informasi penting diketahui dari bertanya kepada guru. c. Siswa mencermati lagu, dan berlatih menyanyikan lagu secara individu serta memainkan alat menggunakan minimal 1 alat yang dibawa sendiri dari rumah. Berikut adalah gambar penilaian yang dilakukan guru.
Gambar 4.14 Guru Melakukan Penilaian Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, guru merasa terbantu dalam melakukan proses penilaian KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4. Dengan adanya deskriptor yang jelas, guru lebih mudah untuk melakukan penilaian. Deskriptor tersebut memberi patokan yang jelas dalam melakukan pengamatan dan melakukan penilaian. Guru juga lebih mudah dalam menulis deskripsi pencapaian siswa pada rapot dengan adanya deskriptor yang sudah ada dalam prototipe perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
4. Kelebihan dan Kekurangan Prototipe produk Melalui validasi dan wawancara akhir peneliti memperoleh masukanmasukan untuk memenuhi tujuan penelitian dan pengembangan prototipe perangkat pembelajaran. Dari hasil tersebut dapat dilihat kelebihan dan kekurangan prototipe produk prototipe perangkat pembelajaran. Berikut penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan prototipe produk prototipe perangkat pembelajaran. a. Kelebihan Prototipe produk 1) Prototipe perangkat pembelajaran disusun menggunakan model pembelajaran discovery learning sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar, bereksperimen dan mengkonstruksi pengetahuan baru dengan bekal pengetahuan awal yang siswa miliki. 2) Prototipe perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan tematik dan pendekatan saintifik dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013. 3) Media pembelajaran yang digunakan dalam prototipe perangkat pembelajaran cukup mudah untuk ditemukan di kehidupan seharihari sehingga mudah dipersiapkan oleh guru maupun siswa. 4) Penilaian
dalam
prototipe
perangkat
pembelajaran
memiliki
deskriptor dari indikator yang jelas sehingga membantu guru dalam melakukan penilaian. 5) Perkembangan yang dialami siswa dalam setiap KI dapat menjadi sarana bagi guru mendeskripsikannya dalam rapor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
b. Kekurangan Prototipe produk 1) Prototipe produk hanya terbatas pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V. 2) Prototipe
produk
hanya
menggunakan
salah
satu
model
pembelajaran saintifik yaitu model pembelajaran discovery learning. 3) Waktu kegiatan yang dituliskan dalam prototipe perangkat pembelajaran harus disesuaikan oleh guru. Bagi siswa yang kurang cepat dalam berfikir, diperlukan waktu yang lebih lama dari waktu yang ditulisakan dalam prototipe perangkat pembelajaran. 4) Guru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan penilaian pada KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 untuk setiap siswa karena tiap siswa memiliki pencapaian yang berbeda-beda antara satu dan lainnya. Dari hasil validasi dan komentar yang ada maka peneliti melakukan revisi
dan perbaikan
prototipe perangkat
pembelajaran sehingga
selanjutnya prototipe perangkat pembelajaran layak untuk digunakan guru SD kelas V dalam melaksanakan pembelajaran di kemudian hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan pengembangan dan saran. Ketiga hal tersebut dijelaskan secara runtut sebagai berikut.
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
pengembangan
prototipe
perangkat
pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Prosedur pengembangan prototipe perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 subtema “Hidup Rukun” untuk kelas V sekolah dasar, dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain prototipe produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba prototipe produk hingga akhirnya menghasilkan prototipe produk hasil uji coba teratas berupa prototipe perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 subtema “Hidup Rukun” untuk siswa kelas V sekolah dasar. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui tahaptahap pengembangan, antara lain validasi oleh para ahli, yaitu : dua pakar kurikulum SD 2013 sebesar 4,87 dan 4,34; guru kelas V SD sebesar 4,87. Skor tersebut menunjukkan kualitas bahan ajar mengacu kurikulum 2013
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165
subtema “Hidup Rukun” untuk siswa kelas V SD memiliki kategori kualitas “sangat baik”.
B. Keterbatasan Pengembangan Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti mengalami beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Prototipe perangkat pembelajaran hanya terbatas pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” dan subtema 1 “Hidup Rukun” untuk kelas V. 2. Prototipe perangkat pembelajaran hanya menggunakan salah satu model pembelajaran saintifik yaitu model pembelajaran discovery learning. 3. Waktu kegiatan pembelajaran yang dituliskan dalam prototipe perangkat pembelajaran harus disesuaikan menurut kecerdasan dan kecepatan siswa dalam berfikir. 4. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran membutuhkan waktu cukup lama karena guru membutuhkan waktu untuk melakukan penilaian pada KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 untuk setiap siswa.
C. Saran Saran bagi peneliti lainnya yang akan mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran yang sejenis sebagai berikut: 1. Prototipe perangkat pembelajaran dapat dikembangkan dengan subtema yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
2. Penggunaan model pembelajaran saintifik dapat diperluas dengan model pembelajaran yang lain seperti model pembelajaran problem-based learning dan project-based learning. 3. Peneliti perlu mengenali karakteristik siswa sehingga lebih mudah dalam mengelompokkan serta mengatur kegiatan pembelajaran sedemikian rupa sehingga dapat membantu siswa yang mempunyai kecerdasan dan kecepatan berpikir kurang. 4. Peneliti perlu memiliki kiat khusus untuk melakukan penilaian pada KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 untuk setiap siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A & Sholeh, M. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Allen, K & Marotz, L. (2010). Profil Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Indeks. Ananti, P. (2014). “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan berbasis Metode Montessori”. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daryanto & Tasrial. (2012). Konsep Pembelajaran Kreatif. Malang: Gava Media. David, A. et al. (2009). Method for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013: dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Fathurrohman, P dkk. (2013). Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama. Hamiyah, N & Jauhar, M. (2014). Strategi Belajar-Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Hidayatullah, M. (2010). Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Irawan, C. (2014). “Pengembangan Bahan Ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Mengenal Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Kartono, K. (1990). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Kemendikbud. (2013). Kerukunan dalam Bermasyarakat (Buku Guru). Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. (2013). Kerukunan dalam Bermasyarakat (Buku Siswa). Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. (2013). Menyambut Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kesuma, D dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kustandi, C. (2011). Media Pembelajaran; Manual Digital. Bogor. Ghalia. Kusuma, D. (2004). Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo. Listyarti, R. (2012). Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif. Jakarta: Erlangga. Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Monks, dkk. (1987). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nursisto. (1999). Kiat Menggali Kreativitas. Jakarta: Mitra Gama Widya. Piaget, J. (2010). The Psychology of Intelligence. New York: Routledge. Prawironegoro, P. (1980). Metode Penemuan untuk Bidang Studi Matematika. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Purwadi, S. (1980). Metode-metode Mengajar. Jakarta: Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Rochmah, E. (2005). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Stain Ponorogo Press. Sadiman, A. (2006). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana. Sartika, M. (2012). “Keefektifan Penggunaan Metode Discovery dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi (tidak diterbitkan). Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana. Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Siregar, E & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Sudaryana, W. (2014). Pembelajaran Berbasis Tema. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Sukmadinata & Syaodih, N. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suryobroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syaodih, N. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Upton, P. (2012). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Kamus Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Balai Pustaka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran Lampiran1 1. Pertanyaan Wawancara Awal Nama
:
Guru Kelas
:
Sekolah
:
No 1.
Daftar Pertanyaan
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu tentang kekhasan kurikulum 2013 yang memuat 4 Kompetensi Inti?
2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami pentingnya merumuskan kegiatan pembelajaran yang mengandung 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan) ?
3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu hadapi dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang mencakup 5M?
4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pendekatan Saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran Kurikulum 2013?
5.
Model pembelajaran apa saja yang Bapak/Ibu gunakan untuk . mencapai tujuan pembelajaran tematik integratif berdasarkan Kurikulum 2013?
6.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi dalam penyediaan media pembelajaran?
7.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibuhadapi dalam mengevaluasi kompetensi
pengetahuan
(KI-3)?
Bagaimana
harapan
Bapak/Ibu berkaitan dengan kesulitan tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan untuk menilai kompetensi spiritual (KI-1)?
9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan untuk menilai kompetensi sosial (KI-2)?
10.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan untuk menilai kompetensi ketrampilan (KI-4)?
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Lampiran Lampiran2 2. Instrumen Validasi RPP Yth. Bapak/Ibu Validator Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara membubuhkan tanda centang () pada salah satu kolom angka 1, 3 atau 5 serta memberikan komentar pada kolom yang tersedia.
No.
Aspek yang Dinilai
1.
Kelengkapan unsur-unsur RPP tematik integratif
2.
Kesesuaian indikator dengan KD pada RPP tematik integratif
3.
Rumusan kegiatan harus memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan)
4.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 penggalan
5.
Setiap penggalan memuat unsur 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan)
6.
Ketepatan dalam menggunakan pendekatan saintifik untuk mencapai tujuan pembelajaran
7.
Kegiatan pembelajaran mencerminkan 6 langkah sesuai model pembelajaran
Skor 1 3 5
Komentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Aspek yang Dinilai penemuan
8.
Kesesuaian media pembelajaran untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
9.
LKS sesuai dengan indikator pembelajaran
10.
Memuat lembar evaluasi tes untuk mencapai KI 3
11.
Memuat lembar evaluasi nontes untuk mencapai KI 1, KI 2, dan KI 4
12.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 1 tentang sikap berdoa
13.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 2 tentang kemandirian
14.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang kemampuan menulis
15.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan menggambar
16.
Memuat deskriptor untuk dapat menilai KI 4 tentang keterampilan membuat iklan sederhana
Skor 1 3 5
Komentar
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Aspek yang Dinilai
17.
Memuat deskriptor untuk dapat
Skor 1 3 5
Komentar
menilai KI 4 kemampuan mempresentasikan hasil produk 18.
Proposional dalam pengaturan waktu pada penggalan 1 dan 2
19.
Penyusunan RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Total Skor Rata-rata Skor
Kriteria kelayakan instrumen (mohon lingkari salah satu): No.
Kriteria
Skor
1.
Sangat baik
2.
Baik
3,40 < x ≤ 4,21
3.
Cukup baik
2,60 < x ≤ 3,40
4.
Kurang baik
1,79 < x ≤ 2,60
5.
Sangat kurang baik
Komentar secara keseluruhan:
Kesimpulan (mohon lingkari salah satu): 1. Instrumen RPP layak digunakan tanpa revisi.
x > 4,21
x ≤ 1,79
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
2. Instrumen RPP layak digunakan dengan revisi sesuai saran. 3. Instrumen RPP tidak layak digunakan.
Yogyakarta,
November 2014
Validator,
______________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
Lampiran 3. Pertanyaan Wawancara Akhir
Nama
:
Guru Kelas
:
Sekolah
:
No 1.
Pertanyaan
Jawaban
Apakah Ibu terbantu dalam hal membuat atau merumuskan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M?
2.
Apakah Ibu terbantu dalam hal penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
dalam pendekatan
saintifik? 3.
Apakah media pembelajaran yang ada dapat membantu proses pencapaian tujuan?
4.
Apakah media pembelajaran yang ada cukup mudah untuk dibuat oleh guru maupun siswa?
5.
Apakah Ibu terbantu dalam melaksanakan proses penilaian KI-1 dengan adanya deskriptor dari indikator sikap spritual?
6.
Apakah Ibu terbantu dalam hal melaksanakan proses penilaian KI-2 dengan adanya deskriptor dari indikator sikap sosial?
7.
Apakah Ibu terbantu dalam hal melakukan evaluasi pembelajaran (KI-3)?
8.
Apakah Ibu terbantu dalam hal melaksanakan proses penilaian KI-4 dengan adanya deskriptor dari indikator ketrampilan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Lampiran 4. Hasil Wawancara Awal
Nama
:Sumardi
Guru Kelas
: IV
Sekolah
: SD Negeri Depok1
No 1.
Daftar Pertanyaan
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Kurikulum
2013
merupakan
tentang kekhasan kurikulum 2013 lanjutan pengembangan KTSP 2006 yang memuat 4 Kompetensi Inti?
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan
ketrampilan
terpadu yang memuat 4 kompetensi 2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Masih
perlu
bimbingan
dan
pentingnya merumuskan kegiatan masukan dengan sharing dengan pembelajaran yang mengandung 5M teman di dalam KKG terutama (Mengamati,
Menanya,
Menalar, dalam praktik mengajarnya
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) ? 3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu Materi yang terlalus empit dalam hadapi dalam merumuskan kegiatan buku, sehingga perumusan tujuan pembelajaran yang mencakup 5M?
4.
pembelajaran tidak maksimal
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui Proses
pembelajaran
dapat
tentang Pendekatan Saintifik untuk dipadankan dengan suatu proses mencapai
tujuan
pembelajaran ilmiah
Kurikulum 2013? 5.
Model pembelajaran apa saja yang - Model Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
integratif
berdasarkan
2013?
berbasis
pembelajaran
berbasis
pembelajaran
berbasis
proyek
tematik - Model Kurikulum
pembelajaran
masalah - Model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
178
Jawaban penemuan
6.
Kesulitan
apa
yang
Bapak/Ibu Materi yang banyak, waktu yang
hadapi dalam penyediaan media singkat sehingga penggunaan media pembelajaran? 7.
tidak maksimal
Kesulitan apa yang Bapak/Ibuhadapi Membuat soal dengan proporsi dalam
mengevaluasi
pengetahuan
(KI-3)?
kompetensi masing-masing mata pelajaran yang Bagaimana harus berintegrasi dengan tema.
harapan Bapak/Ibu berkaitan dengan kesulitan tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Acuan
yang
digunakan
sesuai
untuk menilai kompetensi spiritual dengan buku pemerintah seperti (KI-1)?
pengamatan,
observasi
teman
sejawat dan angket penilian diri. 9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Acuan
yang
digunakan
sesuai
untuk menilai kompetensi sosial (KI- dengan buku pemerintah seperti 2)?
pengamatan di kelas dan angket penilaian antar teman
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Acuan untuk
menilai
ketrampilan (KI-4)?
yang
digunakan
sesuai
kompetensi dengan buku pemerintah seperti pemberian
tugas
dan
table
pengamatan siswa. Yogyakarta, 14 Oktober 2014 Mengetahui
Sumardi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Agus Riyanto
Guru Kelas
:V
Sekolah
: SDN 2 Mojayan
No 1.
Daftar Pertanyaan
179
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Penggunaan
pendekatan
saintifik
tentang kekhasan kurikulum 2013 kurikulum
diarahkan
pada
yang memuat 4 Kompetensi Inti?
kompetensi
yang
pencapaian
dirumuskan dari SKL 2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Pendekatan pentingnya
merumuskan
tujuan mengandung
saintifik
selalu
5M
dengan
pembelajaran yang mengandung 5M melaksanakan 5M pada KBM maka (Mengamati,
Menanya,
Menalar, akan
dapat
menanamkan
siswa
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) untuk berpikir ilmiah. ? 3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu Saat ini belum ada kesulitan karena hadapi dalam merumuskan tujuan tujuan pembelajaran yang mencakup 5M?
pembelajaran
sudah
dituangkan dalam buku guru. Jadi guru tinggal mengembangkan.
4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui Pendekatan saintifik dalam proses tentang Pendekatan Saintifik untuk pembelajaran meliputi 5M pada mencapai
tujuan
pembelajaran proses 5M. menerapkan nilai-nilai
Kurikulum 2013?
ilmiah dan menghindari sifat-sifat non ilmiah.
5.
Model pembelajaran apa saja yang - contextual teaching and learning. Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai - kooperatif tujuan
pembelajaran
tematik - diskusi
integratif berdasarkan Kurikulum - experiment 2013? 6.
Kesulitan
apa
yang
Bapak/Ibu Kurangnya sarana-prasarana yang
hadapi dalam penyediaan media memadai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
180
Jawaban
pembelajaran? 7.
Kesulitan
apa
hadapi
dalam
yang
Bapak/Ibu Kesulitannya
mengevaluasi evaluasi
kompetensi
pengetahuan
Bagaimana
harapan
adalah
mata
(KI-3)? terkandung
pemisahan
pelajaran dalam
yang setiap
Bapak/Ibu pembelajaran.
berkaitan dengan kesulitan tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Rubrik penilaian dari pemerintah untuk menilai kompetensi spiritual yaitu daftar penilaian spiritual. Isi (KI-1)?
rubrik adalah ketaatan beribadah, berdoa perilaku bersyukur, toleransi.
9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Rubrik penilaian dari pemerintah untuk menilai kompetensi sosial yaitu daftar penilaian sosial. Isi (KI-2)?
rubrik
adalah
jujur,
disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, kerjasama, dan lainlain. 10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Rubrik penilaian dari pemerintah, untuk
menilai
ketrampilan (KI-4)?
kompetensi Isi rubrik adalah kinerja, proyek, portofolio.
Yogyakarta, 14 Oktober 2014 Mengetahui
Agus Riyanto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Room Mawardi Yohanes
Guru Kelas
: IV SD
Sekolah
: SD Mutiara Persada Yogyakarta
No 1.
Daftar Pertanyaan
181
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Kurikulum
2013
tentang kekhasan kurikulum 2013 pembelajaran yang memuat 4 Kompetensi Inti?
menerapkan
mengaplikasi
saintifik bahwa
anak
yang harus
menjadi peserta didik yang aktif. Guru menjadi fasilitator bagi anak didik agar mereka tidak hanya mampu
menerima
pembelajaran
tetapi juga mencari atau menemukan pembelajaran mereka sendiri. 2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Dengan pembelajaran 5M, anak pentingnya
merumuskan
tujuan diharapkan dapat termotivasi untuk
pembelajaran yang mengandung 5M mengembangkan (Mengamati,
Menanya,
pembelajaran
Menalar, tanpa adanya keterpaksaan diri.
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) Anak dapat merasakan kesenangan ? 3.
dalam belajar.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu Kesulitan yang saya hadapi dalam hadapi dalam merumuskan tujuan merumuskan tujuan pembelajaran pembelajaran yang mencakup 5M?
yang mencakup 5M ini adalah saya tidak dibekali sarana dan prasarana yang mencukupi. Selain itu, guru juga
harus
menyiapkan
media
pembelajaran yang banyak dengan waktu
yang
sedikit.
Waktu
pembelajaran juga tersita (bahkan kurang) untuk menyelesaikan materi dari
buku
tematik.
Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
182
Jawaban menerapkan 5M tersebut dalam kegiatan
pembelajaran
juga
memerlukan waktu yang lama. 4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui Pendekatan
saintifik
adalah
tentang Pendekatan Saintifik untuk pendekatan yang mendorong anak mencapai
tujuan
pembelajaran untuk
Kurikulum 2013?
lebih
aktif
menemukan
jawaban-jawaban atas pertanyaanpertanyaannya sendiri atau teman sekelasnya.
5.
Model pembelajaran apa saja yang Project based learning Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai Problem based learning tujuan
pembelajaran
tematik Discovery learning
integratif berdasarkan Kurikulum 2013? 6.
Kesulitan
apa
yang
Bapak/Ibu Kesulitan yang saya hadapi adalah
hadapi dalam penyediaan media dalam hal waktu dan tenaga. Hal ini pembelajaran?
karena
di
dalam
pembelajaran
tematik guru diwajibkan mengajar tematik dalam JP yang terlalu banyak.
Selain
itu,
guru
juga
diwajibkan untuk mengisi jurnaljurnal penilaian dan administrasi. 7.
Kesulitan
apa
hadapi
dalam
yang
Bapak/Ibu Pembelajaran tematik harus dipecah
mengevaluasi lagi menjadi evaluasi pada setiap
kompetensi
pengetahuan
Bagaimana
harapan
(KI-3)? mata pelajaran, padahal materi dari
Bapak/Ibu setiap
berkaitan dengan kesulitan tersebut.
mata
pelajaran
tidak
seimbang dalam hal jumlah. Ada yang porsi materinya terlalu banyak, ada yang porsi materinya sedikit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
183
Jawaban Sehingga dalam pembuatan soal saya mengalami kesulitan untuk menyeimbangkan
penilaian
atau
dan
evaluasi. Harapan
saya,
evaluasi
penilaian
KI-3
tidak
serumit
sekarang. Nilai tematik dijadikan satu tidak pecah menjadi tiap mata pelajaran.
Selain
itu,
materi
pembelajaran juga perlu detail. 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Pengamatan,
komunikasi
dengan
untuk menilai kompetensi spiritual orang tua, komunikasi dengan siswa (KI-1)? 9.
lain (teman sejawat).
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Pengamatan
terhadap
siswa
untuk menilai kompetensi sosial langsung, komunikasi dengan orang (KI-2)?
tua dan komunikasi dengan teman (siswa lain)
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Praktek, pengamatan terhadap siswa untuk
menilai
kompetensi langsung, komunikasi dengan orang
ketrampilan (KI-4)?
tua dan komunikasi dengan teman (siswa lain) Yogyakarta, 13 Oktober 2014 Mengetahui
Room Mawardi Yohanes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Khusni Mir’ati, S.Pd.
Guru Kelas
:5
Sekolah
: Sd Negeri Depok 1
No 1.
Daftar Pertanyaan Sejauh
mana
Bapak/Ibu
184
Jawaban
pemahaman K13 merupakan kurikulum yang lebih
tentang
kekhasan efektif
dilakukan
kurikulum 2013 yang memuat 4 pembelajarannya Kompetensi Inti?
pencapaian
karena
terpadu
kompetensi
dengan
yang
lebih
lengkap. 2.
Sejauh
mana
memahami
Bapak/Ibu 5 M perlu dirumuskan agar tujuan K 13 pentingnya yaitu
merumuskan
membentuk
karakter
siswa
tujuan sehingga dapat bersaing hidup di masa
pembelajaran yang mengandung depan dapat tercapai. 5M
(Mengamati,
Menalar,
Menanya,
Mencoba,
dan
Mengkomunikasikan) ? 3.
Kesulitan
apakah
yang Sejauh ini dalam rumusan tujuan
Bapak/Ibu
hadapi
dalam terbantu dengan buku guru hanya saja
merumuskan pembelajaran
tujuan dalam melaksanakan seluruh tujuan yang mencakup tersebut waktu kurang mencukupi
5M? 4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui Pendekatan saintifik digunakan guna tentang untuk
Pendekatan mencapai
Saintifik membentuk siswa dapat menghadapi tujuan tantangan
pembelajaran Kurikulum 2013?
masa
depan
dengan
kemampuan yang lebih kreatif, inovatif dan produktif.
5.
Model pembelajaran apa saja Model pembelajaran berbasis masalah, yang Bapak/Ibu gunakan untuk proyek, inkuiri. mencapai tujuan pembelajaran tematik integratif berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
185
Jawaban
Kurikulum 2013? 6.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu Harus
mempersiapkan
hadapi dalam penyediaan media dapat
mencakup
pembelajaran? 7.
seluruh
yang tujuan
pembelajaran saat itu.
Kesulitan
apa
yang Terkadang materi yang terdapat ddalam
Bapak/Ibuhadapi mengevaluasi
dalam buku tidak dapat disampaikan sehari kompetensi karena ada materi yang banyak tetapi
pengetahuan (KI-3)? Bagaimana waktu harapan
media
Bapak/Ibu
sedikit.
Selain
itu
dalam
berkaitan menyusun rubrik penilaian KD 1 2 dan
dengan kesulitan tersebut
4 juga mengalami kesulitan karena ini merupakan yang pertama saya lakukan. Saya membutuhkan pedoman yang jelas dan rinci dalam menilai hal tersebut.
8.
Acuan
apa
perlukan
yang
Bapak/Ibu Panduan buku guru
untuk
menilai blangko pengamatan, penilaian diri
kompetensi spiritual (KI-1)? 9.
Acuan
apa
perlukan
perlukan
apa
maupun penilaian teman sejawat.
yang
Bapak/Ibu Dengan penilaian buku guru meliputi
untuk
menilai lembar pengamatan, penilaian diri dan
kompetensi sosial (KI-2)? 10. Acuan
yaitu dengan
yang untuk
teman sejawat.
Bapak/Ibu Buku guru meliputi lembar penilaian menilai kerja
kompetensi ketrampilan (KI-4)?
portofolio,
produk
dan
pengamatan. Yogyakarta, 14 Oktober 2014 Mengetahui
Khusni Mir’ati, S.Pd.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Lucia Rukmiyarsi
Guru Kelas
: II
Sekolah
: SD N Caturtunggal 6 Depok Sleman
No 1.
Daftar Pertanyaan
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Pembelajaran tentang kekhasan kurikulum 2013 mengacu yang memuat 4 Kompetensi Inti?
2.
186
saintifik
pada
sikap
yang spiritual,
pengetahuan, keterampilan
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Hal ini sangat penting agar siswa pentingnya merumuskan kegiatan aktif belajar secara mandiri, namun pembelajaran yang mengandung 5M untuk kelas 2 masih kurang dalam (Mengamati,
Menanya,
Menalar, menalar dan menanya dan siswa
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) masih bergantung pada guru. ? 3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu Dalam membuat kegiatan menjadi hadapi dalam merumuskan kegiatan berkesinambungan pembelajaran yang mencakup 5M?
dan
dalam
mengarahkan anak untuk menanya serta menalar.
4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui Pembelajaran yang mengacu pada tentang Pendekatan Saintifik untuk 5M mencapai
tujuan
pembelajaran
Kurikulum 2013? 5.
Model pembelajaran apa saja yang Penemuan Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
tematik
integratif berdasarkan Kurikulum 2013? 6.
Kesulitan
apa
yang
Bapak/Ibu Kurang Waktu
hadapi dalam penyediaan media pembelajaran?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 7.
Daftar Pertanyaan Kesulitan
apa
hadapi
dalam
yang
Jawaban
Bapak/Ibu Saya mengalami kesulitan dalam
mengevaluasi mengembangkan penilaian melalui
kompetensi
pengetahuan
Bagaimana
harapan
(KI-3)? rublik karena belum terbiasa, saya
Bapak/Ibu hanya
berkaitan dengan kesulitan tersebut 8.
187
menggunakan
yang
ada
didalam buku pemerintah.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Mengacu pada buku pemerintah untuk menilai kompetensi spiritual yang mencakup antara lain sikap (KI-1)?
9.
berdoa, dan bertingkah laku.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Melalui
buku
untuk menilai kompetensi sosial pengamatan (KI-2)?
pemerintah
sikap
antara
dan lain
kesetiakawanan dan kepedulian.
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Mengacu pada buku pemerintah untuk
menilai
ketrampilan (KI-4)?
kompetensi yang
mencangkup
antara
lain
keterampilan menulis, menggambar
Yogyakarta, 13 Oktober 2014 Mengetahui
Lucia Rukmiyarsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Florentina Haryanti
Guru Kelas
: Kepala Sekolah
Sekolah
: SD N Walitelon 2 Temanggung
No 1.
Daftar Pertanyaan Sejauh
mana
Bapak/Ibu
Jawaban
pemahaman Yang saya tahu, meskipun
tentang
188
ada 4
kekhasan kompetensi, namun penekanannya adalah
kurikulum 2013 yang memuat 4 pada kI 1dan KI 2, yaitu tentang sikap. Kompetensi Inti?
Karena, pada kurikulum ini, meskipun akademiknya kurang, guru tetap wajib menaikkan grade siswa ke kelas yang lebih tinggi.
2.
Sejauh
mana
memahami
Bapak/Ibu Perumusan 5M, dimaksudkan untuk pentingnya memberikan pemahaman dari diri siswa
merumuskan
tujuan dengan sudut pandang siswa yang aktif,
pembelajaran
yang sehinggaa
siswa
mampu
mengelola
mengandung 5M (Mengamati, pengetahuan yang baru didapatnya bukan Menanya, Menalar, Mencoba, hanya dari sistem tuang gelas, namun dan Mengkomunikasikan) ? 3.
Kesulitan
apakah
Bapak/Ibu
hadapi
merumuskan
melalui tahapan proses.
yang Kesulitannya ketika untuk membuat hal dalam tersebut
berkesinambungan
dalam
tujuan kegiatan pembelajaran.
pembelajaran yang mencakup 5M? 4.
Apakah
yang
Bapak/Ibu Pendekatan saintifik merupakan kegiatan
ketahui
tentang
Pendekatan yang menuntut anak untuk berproses
Saintifik untuk mencapai tujuan dengan pembelajaran Kurikulum 2013?
tahapan
Mengamati,
yang
Menanya,
terdiri
dari
Menalar,
Mencoba, dan Mengkomunikasikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 5.
Daftar Pertanyaan
189
Jawaban
Model pembelajaran apa saja Karena saya kepala sekolah, saya jarang yang Bapak/Ibu gunakan untuk masuk kelas. Namun yang saya tahu mencapai tujuan pembelajaran adalah cooperative learning. tematik integratif berdasarkan Kurikulum 2013?
6.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu Waktu yang sering mepet dikarenakan hadapi dalam penyediaan media banyak sekali rapat dinas. pembelajaran?
7.
Kesulitan
apa
yang Terkadang
Bapak/Ibuhadapi mengevaluasi
masih
siswa
yang
dalam ketinggalan dari segi materi. Harapnnya kompetensi memberikan remedial bagi siswa yang
pengetahuan
(KI-3)? masih belum mampu, dan memberikan
Bagaimana harapan Bapak/Ibu pengayaan berkaitan
ada
dengan
bagi
siswa
yang
sudah
kesulitan menguasai materi.
tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu Kita bisa mewawancari siswa tersebut perlukan
untuk
menilai misalnya gemar beribadah atau tidak dan
kompetensi spiritual (KI-1)? 9.
kita bisa melihat dari catatan guru agama
Acuan apa yang Bapak/Ibu Indikator penilaian sikap yang lebih jelas perlukan
untuk
menilai dan terinci.
kompetensi sosial (KI-2)? 10. Acuan apa yang Bapak/Ibu Panduan kegiatan praktetk sesuai dengan perlukan
untuk
menilai materi yang sudah diberikan
kompetensi ketrampilan (KI-4)? Yogyakarta, 14 Oktober 2014 Mengetahui
Florentina Haryanti, M.pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Trias Kusdaryanto
Guru Kelas
: Kelas V
Sekolah
: SD Kanisius Pugeran
No 1.
Daftar Pertanyaan
190
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Kurikulum
2013
adalah
tentang kekhasan kurikulum 2013 yang kurikulum yang mengacu pada memuat 4 Kompetensi Inti? 2.
perkembangan sikap anak.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Dari indicator yang ada di buku pentingnya
merumuskan
tujuan per kompetensinya pada kI3 dan
pembelajaran yang mengandung 5M KI4, jadinya saya kembangkan (Mengamati,
Menanya,
Menalar, dari situ saja.
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) ? 3.
Kesulitan hadapi
apakah
dalam
yang
Bapak/Ibu Kesulitannya adalh ketika harus
merumuskan
tujuan membuat
pembelajaran yang mencakup 5M?
kegiatan
yang
mencakup dari unsur 5 kegiatan tersebut.
4.
Apakah
yang
Bapak/Ibu
ketahui Pendekatan saintifik merupakan
tentang Pendekatan Saintifik untuk kegiatan yang menuntut siswa mencapai
tujuan
pembelajaran untuk
Kurikulum 2013?
berproses
aktif selama
pelajaran berlangsung, sehingga siswa bisa mempunyai pandangan sendiri.
5.
Model pembelajaran apa saja yang Modelnya adalah inkuiri. Biarkan Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai siswa yang memahami sendiri. tujuan pembelajaran tematik integratif berdasarkan Kurikulum 2013?
6.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi Waktu yang kurang memadahi, dalam
penyediaan
pembelajaran?
media dikarenakan di kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
191
Jawaban menulis, seperti rpp dan penilaian sebagai portofolio.
7.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibuhadapi Harus melihat prioses akademis dalam
mengevaluasi
pengetahuan
(KI-3)?
kompetensi siswa, misal dengan ulagan dan Bagaimana lain lain. Harus membuat soal
harapan Bapak/Ibu berkaitan dengan yang baik dan benar. kesulitan tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Kalo di kanisius kita bisa lihat untuk menilai kompetensi spiritual dari apakah anak tersebut aktif (KI-1)?
dalam latihan koor, dan dalam acara keagamaan sering datang misal, retret dll.
9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Sistem penilaian yang lebih jelas. untuk menilai kompetensi sosial (KI2)?
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Kegiatan praktek pada materi untuk menilai kompetensi ketrampilan yang diberikan. (KI-4)?
Yogyakarta, 15 Oktober 2014 Mengetahui
Trias Kusdaryanto, S.pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
: Galih Hema
Guru Kelas
: Kelas II
Sekolah
: SD Tumbuh
No 1.
Daftar Pertanyaan
192
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Kurikulum
2013
tentang kekhasan kurikulum 2013 yang kurikulum memuat 4 Kompetensi Inti?
yang
adalah
memuat
4
kompetensi , namun mapelnya diintegrasikan aecara tematik.
2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Hal pentingnya
merumuskan
tersbut
penting
tujuan pemahaman
anak
supaya dapat
pembelajaran yang mengandung 5M berlangsung dengan cara yang (Mengamati,
Menanya,
Menalar, bertahap,
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) ?
sehingga
pemahamannya
akan
lebih
nyantol pada siswa. 3.
Kesulitan hadapi
apakah
dalam
yang
Bapak/Ibu Kesulitannya
merumuskan
tujuan untuk
pembelajaran yang mencakup 5M?
adalah
memasukkan
rumitnya setiap
tahapan %M pada setiap kegiatan pembelajarannya.
4.
Apakah
yang
Bapak/Ibu
ketahui Saintifik
itu
tadi
adalah
tentang Pendekatan Saintifik untuk pendekatan yang di dalamnya ada mencapai
tujuan
pembelajaran kegiatan yang mengacu pada
Kurikulum 2013? 5.
proses 5M .
Model pembelajaran apa saja yang Modelnya
adalah
kooperatif
Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai learning. Supaya siswa juga bisa tujuan pembelajaran tematik integratif belajar dari temannya. berdasarkan Kurikulum 2013? 6.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi Terkadang pulangkerja sampai di dalam
penyediaan
pembelajaran?
media kosan tenaga sudah capek dan ada tanggungan laporab sekolah yang harus dikerjakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 7.
Daftar Pertanyaan
193
Jawaban
Kesulitan apa yang Bapak/Ibuhadapi Belum ada kesulitan, soalnya kalo dalam
mengevaluasi
pengetahuan
(KI-3)?
kompetensi akademis
bisa
dilohat
dari
Bagaimana evaluasi tes.
harapan Bapak/Ibu berkaitan dengan kesulitan tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Saya bisa bertanya pada guru untuk menilai kompetensi spiritual religiusitas tentang perkembangan (KI-1)?
9.
anak tersebut.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Rubrik penilaiannya kadang saya untuk menilai kompetensi sosial (KI- masih bingung. 2)?
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Hasil
dari
untuk menilai kompetensi ketrampilan nilainya (KI-4)?
kegiatan
saya
gunakan
praktek, untuk
melihat kemampuan si anak.
Yogyakarta, 15 Oktober2014 Mengetahui
Galih Hema, S.pd
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
:Mukijah
Guru Kelas
:Satu
Sekolah
: SD N Ngenthak Mangir
No 1.
Daftar Pertanyaan
194
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Kurikulum yang mengutamakan tentang kekhasan kurikulum 2013 yang keaktifan anak. Pembelajaran memuat 4 Kompetensi Inti?
mengutamakan banyak praktek. Guru hanya mengamati dan mengarahkan.
2.
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami Merumuskan pentingnya
merumuskan
tujuan pembelajaran yang mengandung
pembelajaran yang mengandung 5M 5M (Mengamati,
Menanya,
tujuan
penting
karena
dalam
Menalar, pembelajaran padak urikulum
Mencoba, dan Mengkomunikasikan) ?
2013
sangat
mengutamakan
kegiatan praktek pada siswa sehingga dari tujuan tersebut guru
dapat
merumuskan
penilaian. 3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu hadapi Tidak
ada
kesulitan
karena
dalam merumuskan tujuan pembelajaran dalam merumuskan tujuan tidak yang mencakup 5M?
jauh beda dengan kurikulum KTSP.
Kita
hanya
perlu
memahami pembelajaran yang akan dilaksanakan dan tinggal memasukkan
5M
dalam
perumusan tujuan. 4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Saya masih kurang memahami Pendekatan Saintifik untuk mencapai tentang tujuan pembelajaran Kurikulum 2013?
untuk
pendekatan mencapai
saintifik tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
195
Jawaban pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
5.
Model pembelajaran apa saja yang Dalam
mencapai
tujuan
Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai pembelajaran penerapan model tujuan pembelajaran tematik integratif pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013?
belum
begitu
terlihat, dalam penerapan model masih setengah-setengah.
6.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi Di SD kami kekurangan alat dalam penyediaan media pembelajaran?
peraga, computer cuma 1, laptop cuma 1, internet putus-putus, sehingga
sulit
untuk
menyediakan
media
pembelajaran. 7.
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu hadapi Pada kompetensi pengetahuan dalam
mengevaluasi
pengetahuan
(KI-3)?
kompetensi guru
dituntut
Bagaimana menyediakan
harapan Bapak/Ibu berkaitan dengan media kesulitan tersebut.
untuk
menyediakan
pembelajaran,
namun
sekolah sangat minim fasilitas, sehingga kami pun kesulitan dalam menyediakan media.
8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Dalam
menilai
untuk menilai kompetensi spiritual (KI- spiritual 1)?
kompetensi
saya
hanya
menggunakan acuan dari buku pemeritah, karena saya belum memahami sepenuhnya.
9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Kompetensi social saya juga untuk menilai kompetensi sosial (KI-2)?
hanya menggunakan acuan dari buku
yang
pemerintah.
diberikan
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
196
Jawaban
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan Kompetensi keterampilan saya untuk menilai kompetensi ketrampilan juga mengacu pada buku yang (KI-4)?
diberikan dari pemerintah.
Yogyakarta, 14 Oktober 2014 Mengetahui
Mukijah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Rekapitulasi Hasil Wawancara No 1.
Daftar Pertanyaan
Jawaban
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu 100%
Bapak/Ibu
tentang kekhasan kurikulum 2013 kekhasan yang memuat 4 Kompetensi Inti? 2.
memahami
kurikulum
2013
yang
memuat 4 Kompetensi Inti
Sejauh mana Bapak/Ibu memahami 22% tidak mengalami kesulitan pentingnya merumuskan kegiatan memahami pentingnya merumuskan pembelajaran yang mengandung 5M kegiatan
pembelajaran
(Mengamati, Menanya, Menalar, mengandung Mencoba,
5M
yang
(Mengamati,
dan Menanya, Menalar, Mencoba, dan
Mengkomunikasikan) ?
Mengkomunikasikan) 78%
mengalami
kesulitan
memahami pentingnya merumuskan tujuan
pembelajaran
mengandung
5M
yang
(Mengamati,
Menanya, Menalar, Mencoba, dan Mengkomunikasikan) 3.
Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu 44% mengalami kesulitan dalam hadapi dalam merumuskan kegiatan merumuskan kegiatan pembelajaran pembelajaran yang mencakup 5M?
yang memuat 5M 33% kesulitan dalam hal mengatur waktu.
4.
Apakah yang Bapak/Ibu ketahui 89%
memahami
pendekatan
tentang Pendekatan Saintifik untuk saintifik, 11% belum memahami mencapai
tujuan
pembelajaran pendekatan saintifik.
Kurikulum 2013? 5.
Model pembelajaran apa saja yang 100%
guru
sudah
menerapkan
Bapak/Ibu gunakan untuk mencapai pembelajaran dengan menggunakan tujuan
pembelajaran
tematik model
pembelajaran
tematik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Daftar Pertanyaan
Jawaban
integratif berdasarkan Kurikulum integratif 2013? 6.
Kesulitan
apa
yang
Kurikulum
Bapak/Ibu 100% guru mengalami kesulitan
pembelajaran? apa
penyediaan
media
yang 100% mengalami kesulitan dalam
Bapak/Ibuhadapi mengevaluasi pengetahuan
hal
pembelajaran
Kesulitan
harapan
berdasarkan
2013
hadapi dalam penyediaan media dalam
7.
198
dalam mengevaluasi siswa. Tidak hanya kompetensi KI-3, tetapi juga KI-1, KI-2 dan KI-
(KI-3)?
Bagaimana 4, gguru mengalami kesulitan dalam
Bapak/Ibu
berkaitan menilai.
dengan kesulitan tersebut 8.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan 100%
menggunakan
acuan
menggunakan
acuan
menggunakan
acuan
untuk menilai kompetensi spiritual pemerintah (KI-1)? 9.
Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan 100% untuk menilai kompetensi sosial pemerintah (KI-2)?
10. Acuan apa yang Bapak/Ibu perlukan 100% untuk
menilai
ketrampilan (KI-4)?
kompetensi pemerintah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Lembar Penilaian Validasi Ahli I Pembelajaran 1
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 2
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 3
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Lembar Penilaian Validasi Ahli II Pembelajaran 1
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 2
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 3
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. Lembar Penilaian Validasi Guru Kelas V Pembelajaran 1
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 2
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 3
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 4
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 5
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 6
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Pembelajaran 1
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 2
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 3
241
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 4
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 5
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran 66 Pembelajaran
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Balikan Siswa
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10. Hasil Wawancara Akhir
250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
253
Lampiran 11. Foto-foto Penelitian Peneliti memberikan bimbingan siswa sebelum melakukan wawancara
Siswa melakukan wawancara mengenai perbandingan
Siswa mempresentasikan perhitungan mereka mengenai perbandingan
Siswa mencari iklan dalam majalah atau koran
Siswa mengerjakan soal pada LKS
Siswa melakukan wawancara mengenai budaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
254
Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi
Siswa membuat iklan sederhana
Siswa mempresentasikan hasil iklan yang mereka buat
Guru membimbing siswa dalam menemukan kata-kata kurang baku dalam bacaan
Siswa mempersiapkan alat-alat untuk melakukan percobaan
Siswa membuat rangkaian listrik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
Siswa mengkonsultasikan pekerjaannya pada peneliti
Siswa menuliskan hasil kegiatan wawancara di papan tulis
Siswa membedakan bunyi alat musik untuk mengetahui pengertian harmoni musik
Siswa merundingkan lagu yang akan dinyanyikan dan alat musik yang akan digunakan dalam pementasan
Siswa mempresentasikan hasil tarian yang mereka buat
Siswa bernyanyi dengan iringan musik ritmis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian
256
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Penelitian
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Sriyani Wulandari lahir di Bantul, 10 Januari 1993. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri Maguwoharjo 1 Sleman Yogyakarta, tamat pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri Depok 4 Sleman Yogyakarta, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 9 Yogyakarta, tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi berjudul “Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan Tema 3 Kerukunan Dalam Bermasyarakat”. Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran tersebut dilakukan di SD Negeri Depok 1 Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta.