PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD KANISIUS PUGERAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Oleh: Intan Indry NIM: 111134158
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Setiap hadiah yang diberikan Allah Pasti ada tantangan yang harus kita hadapi Semakin besar tantangannya semakin besar Hadiah yang akan kita raih Terus semangat dan antusias dalam berusaha Tetap semangat Karena Allah SWT Selalu bersama kita.
Dengan segala kerendahan hati dan tulus Iklas, Secara khusus penelitian ini dipersembahkan kepada: Allah SWT, Ibu Ayah dan Bapak tercinta, Kakek Nenek ku terkasih, Adik-adikku dan teman-temanku Terima Kasih.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Indry, Intan (2015) Peningkatan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas III SD Kanisius Pugeran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) . Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendiskripsikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa; (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTGT; (3) meningkatkan prestasi belajar siswa melaluipenerapan modelpembelajaran kooperatif tipeTGT padamatapelajaran IPS kelasIII SD Kanisius Pugeran. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Kanisius Pugeran yang terdiri dari 37 siswa. Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini meliputi: Dokumentasi, Observasi, Wawancara dan tes tertulis. Analisis data dilakukan secara deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian menjukkan bahwa:(1) upaya peningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeTeams Games Tournament (TGT)telah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut a)Presentasi guru, b) Belajarkelompok, c) Tournament akademik, untuk mengukur penguasaan materi setiap individu dalam kelompok, d) Pengakuankelompok; (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTGT dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan jumlah siswa yang aktif dari kondisi awal 41%, menjadi 72% pada siklus 1,dan menjadi 86% pada siklus II. (3) penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT, dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran pada materi Kerja sama. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal 67,45, meningkat menjadi 78,34 pada siklus 1,dan menjadi 88,11 pada siklus II. Persentase siswa yang mencapai KKM (75) dari kondisi awal 45%, meningkat menjadi 91,89% pada siklus 1,dan menjadi 91,89% pada siklus II. Kata kunci : Model pembelajaran Kooperatif tipe TGT, Keaktifan, Prestasi belajar, dan mata pelajaran IPS.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Improvement Of Activeness And Learning Achievement In Social Studies Subject Of Grade Students Of Pugeran Canisius Primary School Using Teams Games Tournament (TGT) Model This research is triggered by the lack of activeness and learning achevement in social studies of third students of Pugeran Canisius Primary School. This research aims to (1) describe the use of cooperative learning type Teams Games Tournament (TGT) model in order to improve students’ learning activeness and achievement; (2) improve students’ larning activeness through the implementation of cooperative learnign type TGT model; (3) improve students’ learning achievement throough the implementation of cooperative learnign type TGT model in social subject of 3rd grade students of Pugeran Canisius Primary School. This research design used is Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles. The research participant was 3rd grade students of Pugeran Canisius Primary School which consist of 37 students. Research techniques used for this resesearch include: Documentation, Observation, Interview, and written test. Data analysis was done discriptively-quantitative. The result of this research showed that: (1) the effort to improve social learning activeness and achievement of 3rd grade students in Pugeran Canisius Primary School using cooperative learning type Teams Games Tournament (TGT) model has done with the steps as follow a) teacher presentation, b) learning in group, c) academic tournament, to measure material mastery for each individual in group, d) group acknowledgement; 2) the implementation of cooperative learning type TGT can improve social learning activeness of 3rd grade students in pugeran Canisius Primary School. This is showed by the inprovement in of the activeness of students from the initial condition 41% become 72% in the first cycle, and become 86% in the second cycle. 3) the implementation of Cooperative Learning model TGT, can improve students’ achievement in social study in 3rd grade students of pugeran Canisius Primary School 1 in Team Work material. This is showed by the improvement of class’ score average 67.45 at initial condition, improve to 78.34 in the first cycle and become 88.11 in the second cycle. Percentage of students who achieve KKM (75) from the initial condition 45%,improve to 91.89% in the first cycle and become 91.89% in the second cycle. Keywords: Cooperative Learning Model, Activeness, Learning Achievement and Social Subject.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO & PERSEMBAHAN ................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ........................................................................... 5 1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 5 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 1.5 Definisi Operasional ............................................................................ 6 1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II. LANDASAN TEORI
..................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 9 2.1.1
Keaktifan Belajar ..................................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan .......................................................... 9 2.1.1.2 Indikator Keaktifan ............................................................ 10 2.1.1.3 Faktor yang Meningkat kan Keaktifan ..............................11
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2
Prestasi Belajar ......................................................................... 13
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 13 2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 14 2.1.3
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................................. 15
2.1.3.1 Tujuan Mata Pembelajaran IPS .......................................... 16 2.1.4
Materi Pembelajaran ............................................................... 17
2.1.5
Pembelajaran Kooperatif ......................................................... 20
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif.................................. 20 2.1.5.2 Unsur Dasar dalam Pembelajaran Kooperatif .................... 22 2.1.5.3 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ...................................... 23 2.1.5.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif .................................... 23 2.1.5.5 Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif .......... 24 2.1.5.6 Beberapa Tipe Pembelajaran Kooperatif..........................25 2.1.6
Teams Games Tournament (TGT) ........................................... 26
2.1.6.1 Pengertian TGT .................................................................. 26 2.1.6.2 Komponen Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ................. 27 2.1.6.3 Kelebihan dan Kekurangan TGT ....................................... 27 2.1.7
Langkah-langkah TGT ............................................................. 28
2.2 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 30 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 32 2.4 Hipotesis Tindakan............................................................................... 34
BAB III. METODE PENELITIAN
.............................................................. 35
3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 35 3.2 Setting Penelitian.................................................................................. 36 3.3 Tindakan Penelitian .............................................................................. 37 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 50 3.5 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 50 3.6 Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 53 3.6.1 Validitas ...................................................................................... 53 3.6.2 Uji Validitas Instrumen Penelitian ............................................. 56
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.6.3 Realibilitas .................................................................................. 58 3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 59 3.8 Indikator Keberhasilan ......................................................................... 61 3.9 Jadwal Penelitian .................................................................................. 62
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 63 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 63 4.1.1 Pra Siklus .................................................................................... 63 4.1.2 Pelaksanaan Siklus I ................................................................... 66 4.1.3 Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 72 4.2 Hasil Penelitian yang Diperoleh ........................................................... 77 4.2.1 Hasil Keaktifan Belajar Siswa .................................................... 77 4.2.2 Hasil Prestasi Belajar Siswa ....................................................... 79 4.3 Pembahasan .......................................................................................... 82
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 88 5.1 Kesimpulan........................................................................................... 88 5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 89 5.3 Saran ..................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91 LAMPIRAN
................................................................................................. 93
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................228
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Instrumen Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar ......................... 51 Tabel 2. Kisi Kisi Soal Evaluasi Siklus 1 ........................................................ 52 Tabel 3. Kisi Kisi Soal Evaluasi Siklus 2 ........................................................ 52 Tabel 4. Hasil Validasi Soal Tes Siklus I ......................................................... 54 Tabel 5. Hasil Validasi Soal Tes Siklus II ....................................................... 55 Tabel 6. Hasil Perhitungan Validasi Instrument Lembar Pengamatan Keaktifan ............................................................................................ 56 Tabel 7. Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran .................................. 57 Tabel 8. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ......................................... 57 Tabel 9. Kriteria Kualifikasi Reliabilitas Instrumen ........................................ 58 Tabel 10. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Siswa ........................................... 61 Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Prestasi Siswa ............................................... 61 Tabel 12. Jadwal Penelitian.............................................................................. 62 Tabel 13. Data Awal Keaktifan Siswa ............................................................. 64 Tabel 14. Data Awal Prestasi Belajar Siswa .................................................... 65 Tabel 15. Persentase Keaktifan Siswa Siklus 1 ............................................... 78 Tabel 16. Presentase Keaktifan Siswa Siklus II ............................................... 79 Tabel 17. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus 1 ............................................... 80 Tabel 18. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ............................................... 81 Tabel 19. Persentase Keaktifan Belajar Siswa.................................................84 Tabel 20. Persentase Prestasi Belajar Siswa....................................................86
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Literatur Map Penelitian-Penelitian Relevan ................................. 32 Gambar 2. Dari Model Lewin .......................................................................... 35 Gambar 3. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ............................................ 85 Gambar 4. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ................................... 86
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin ...................................................................................... 93 Lampiran 2. Silabus ......................................................................................... 97 Lampiran 3. RPP .............................................................................................. 105 Lampiran 4. Materi Pembelajaran .................................................................... 144 Lampiran 5. LKS dan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ............................. 148 Lampiran 6.Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II ........................................... 157 Lampiran 7. Hasil PengerjaanLKS Siklus I dan Siklus II ............................... 161 Lampiran 8. Hasil PengerjaanLKS Siklus I dan Siklus II ............................... 166 Lampiran 9. Media Kartu Tournament Siklus I dan Siklus II.......................... 173 Lampiran 10. Validasi. ..................................................................................... 176 Lampiran 11. Uji Validitas Soal Evaluasi ........................................................ 192 Lampiran 12. Uji Reliabilitas ........................................................................... 197 Lampiran 13. Data Awal Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ...................... 199 Lampiran 14. Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ............... 205 Lampiran 15. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ................... 223 Lampiran 16. Dokumentasi Foto...................................................................... 226
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini, terdapat enam hal yang diuraikan oleh peneliti. Keenam hal tersebut, yaitu : latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sanjaya,2011:2) menyatakan, bahwa pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk menjadikan suasana dan proses belajar yang dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif mengembangkan potensi dalam dirinya, untuk memiliki berbagai hal yang berguna dalam hidupnya, seperti kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampialan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan diberikan pada peserta didik sejak dini diharapkan agar peserta didik mampu mengembangkan potensinya, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Seorang pendidik atau guru sebaiknya memiliki sikap profesionalisme, namun
profesionalisme
seorang
guru
bukanlah
pada
kemampuanya
mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Daya tarik suatu mata pelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu sendiri, dan kedua oleh cara mengajar guru. Cara mengajar guru
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
juga sering kita sebut dengan metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan (Hariyanto dan Suyono, 2011:19). Pendidik yang professional dapat menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam melakukan kegiatan belajar didalam maupun diluar kelas. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan wali kelas III SD Kanisius Pugeran Yogyakarta 11 Agustus 2014, beliau mengungkapkan bahwa sebagian besar siswa masih terlihat pasif
dalam kegiatan
pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPS. Guru mengaku lebih mendominasi dalam kegiatan pembelajaran, siswa hanya seperti pendengar, namun disini siswa menjadi pendengar yang acuh, dan tidak aktif dalam pembelajaran IPS. Dari hasil wawancara kepada siswa kelas III pada tanggal 12 Agustus 2014 pada 10 siswa, terdapat 7 siswa yang menganggap mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang sulit, dan juga membosankan dan 3 siswa yang menganggap pelajaran IPS sebagai matepelajaran yang mudah serta menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SD Kanisius Pugeran Yogyakarta kelas III pada mata pelajaran IPS pada tanggal 13 Agustus 2014 peneliti melihat guru masih mendominasi pelajaran dengan menggunakan gaya konvensional dan masih kurang memberikan pelajaran yang berpusat pada siswa, guru juga jarang menggunakan model pembelajaran inovatif yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
siswa yang kesulitan dalam menerima materi yang diberikan guru. Berdasarkan observasi data yang telah peneliti lakukan di kelas III dalam mata pelajaran IPS dengan materi “kerja sama” pada tahun 2013/2014, yang berjumlah 20 siswa, peneliti mendapatkan ada 11 siswa yang memiliki nilai di bawah KKM dan 9 siswa yang mendapat nilai di atas KKM, dengan rata-rata nilai siswa 67,45. Menurut hasil wawancara, observasi serta dokumentasi/pengumpulan data, peneliti menemukan permasalahan yang terjadi di SD Kanisius Pugeran yaitu rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS. Menurut Zaini, dkk (2008:xiv) pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Sedangkan prestasi belajar menurut
kamus Bahasa Indonesia (2007:895)
prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Banyak cara yang digunakan untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran misalnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Slavin (2008:4) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Cooperative learning mempunyai beberapa variasi model yaitu STAD (Student Teams Achievement Division), JIGSAW (tim ahli), investigasi kelompok TGT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
(Teams Games Tournament), dan pendekatan structural yang meliputi TPS (Think Pair Share) dan NTH (Numbered Head Together). Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran inovatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pembelajaran inovatif yang akan peneliti cobakan adalah pembelajaran inovatif dengan model pembelajaran kooperatif
tipe
TGT. TGT atau pertandingan permainan tim yang dikembangkan oleh Vries dan Edward (1995) adalah model pembelajaran yang meminta siswa untuk memainkan permainan dengan anggotanya untuk memperoleh tambahan point untuk memperoleh skor tim mereka. TGT sangat cocok untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar. Meski demikian, TGT juga dapat diadaptasi untuk digunakan dengan tujuan yang dirumuskan dengan kurang tajam dengan menggunakan penelitian yang bersifat terbuka, misalnya esai atau kinerja (Nur & Wilkan dari, 2000:27). Berdasarkan uraian di atas, peneliti mendapatkan bahwa di SD Kanisius Pugeran sebagian besar siswa yang memiliki keaktifan dan prestasi belajar rendah, oleh karena hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul : “Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti akan membatasi masalah pada: 1. Model pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran kooperatif menggunakan tipe TGT di kelas III SD Kanisius Pugeran. 2. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada Keaktifan dan prestasi belajar siswa SD Kanisius Pugeran kelas III pada mata pelajaran IPS. 1.3 Rumusan masalah Dalam penelitian ini ada 3 rumusan masalah yaitu : 1. Bagaimana proses penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran? 2. Apakah penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran? 3. Apakah penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana proses penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan model Teams Games Tournament (TGT) dapat meingkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran. 3. Untuk mengetahui apakah penerapan model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran. 1.5 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti rumuskan definisi operasional sebagai berikut: 1. Keaktifan belajar Keaktifan merupakan suatu proses dimana peserta didik memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran secara aktif, dari segi fisik dan mental pada saat pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah iya melakukan perubahan belajar yang menunjukan kecakapan belajar dalam bentuk skor atau nilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
3. Model pembelajaran Kooperatif tipe TGT TGT adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. 1.6 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Manfaat Teoritis Secara
teoritis,
hasil
penelitian
ini
diharapkan
mampu
memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan, khususnya bagi guru / pendidik. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan penelitian dan kekayaan penelitian dalam bidang pendidikan khususnya dalam penggunaan metode TGT pada matapelajaran IPS di SD kelas III. 2. Manfaat Praktis 1. Bagi peneliti lain Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
pengetahuan dalam melakukan penelitian di kelas III pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model TGT 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk guru agar pembelajaran IPS, sebagai inspirasi dalam mengajar dan dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3. Bagi Sekolah Meningkatkan kinerja sekolah dengan optimalnya kinerja guru dan mewujudkan
pembelajaran
efektif
di
sekolah,
khususnya
pembelajaran IPS. 4. Bagi Program Studi Penelitian ini dapat menambah referensi skripsi pada perpustakaan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab II ini diuraikan yang mendasari penelitian, yaitu kajian pustaka, penelitian sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis kerja. Berikut landasan teori : 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Keaktifan Belajar
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Menurut Zaini, dkk (2008:xiv) pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Silberman (2013:ix) mengemukakan bahwa pembelajaran yang aktif berlangsung dengan cepat, menyenangkan, suportif, dan melibatkan semua murid, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk kemudian berjalan berkeliling di dalam kelas untuk mencari informasi sendiri. Menurut Rusman (2013:324) pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Rosdijati (2010:9) mengemukakan bahwa hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran aktif adalah motivasi dalam diri peserta didik, siswa aktif bertanya dan mempertanyakan, mengemukakan gagasan, berinteraksi dengan lingkungan, serta keterlibatan guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
2.1.1.2 Indikator keaktifan Lewis, Gina dan Pat Hollingsworth (2008:viii) mengungkapkan beberapa strategi untuk mendorong siswa agar terlibat aktif didalam kelas yaitu: 1) mengacu pada tujuan, 2) melibatkan siswa, 3) menggunakan seni, gerakan dan indera, 4) meragamkan langkah dan kegiatan. Menurut Rusman (2013:324) indikator keaktifan adalah 1) siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, 2) siswa melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar, 3) siswa menerapkan dalam kehidupan seharihari, 4) siswa membuat kesimpulan sendiri, 5) siswa terlibat secara aktif, 6) siswa berperan dalam proses pembelajaran. Rosdijati (2010:9) mengemukakan bahwa indikator keaktifan adalah 1) motivasi dalam diri peserta didik, 2) siswa aktif bertanya dan mempertanyakan, 3) mengemukakan gagasan, berinteraksi dengan lingkungan, 4) serta keterlibatan guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Menurut Zaini dkk (2008:xiv) indikator keaktifan adalah sebagai berikut: 1) siswa mempertanyakan informasi baru yang masuk, 2) siswa diajak untuk berdiskusi, 3) siswa menjawab pertanyaan atau membuat pertanyaan, 4) melibatkan indra belajar yang banyak. Berdasarkan indikator-indikator keaktifan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, peneliti merumuskan 5 indikator sebagai acuan dalam penelitian, adapun Indikator tersebut adalah sebagai berikut, 1) tanya jawab, 2) mengemukakan pendapat, 3) berinteraksi dengan siswa lain, 4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
memperhatikan penjelasan guru, 5) mengerjakan tugas. Setiap indikator memiliki penjelasan/penjabaran untuk memudahkan dalam proses pengamatan/observasi yang dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian. Penjelasan/penjabaran dari indikator sebagai berikut: 1) tanya jawab meliputi siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain, siswa melakukan tanya jawab dengan guru; 2) mengemukakan pendapat meliputi siswa berpendapat dalam diskusi kelas, siswa berpendapat dalam diskusi kelompok; 3) interaksi dengan siswa lain meliputi siswa mengikuti diskusi kelas, siswa mengikuti diskusi kelompok; 4) memperhatikan penjelasan guru meliputi siswa memperhatikan guru saat penjelasan materi, siswa memperhatikan guru saat memberikan instruksi; 5) mengerjakan tugas meliputi
siswa
mengerjakan
tugas
yang
diberikan
guru,
siswa
melaksanakan instruksi yang diberikan guru. 2.1.1.3 Faktor yang Meningkatkan Keaktifan Muhibbin Syah (2012:146) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: 1. Faktor internal peserta didik Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri, yang meliputi: 1) Aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. 2) Aspek psikologis, belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis.
Adapun faktor psikologis
peserta didik
yang
mempengaruhi keaktifan belajarnya adalah sbegai berikut: (1) inteligensi, tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) peserta didik; (2) sikap, adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif; (3) bakat, adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir yang berguna untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing; (4) minat, adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; dan (5) motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. 2. Faktor eksternal peserta didik Merupakan faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Adapaun yang termasuk dari faktor ekstrenal di anataranya adalah: (a) lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas; serta (b) lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
non sosial, yang meliputi: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta didik dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik. 3. Faktor pendekatan belajar Merupakan segala cara atau strategi yang digunakan peserta didik dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. 2.1.2
Prestasi Belajar
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar Winkel (dalam Nurochim, 2013:6) menyatakan belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Djamarah, syaiful bahri (dalam Nurochim, 2013:6) mengungkapkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik. Moh Surya, (dalam Nurochim, 2013:7) menyatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai susatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengelaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Ali (dalam Yusnandar E, 2009:3),” belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku, akibat interaksi individu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dengan lingkungan”. Slameto (2010:2) mengatakan bahwa “belajar ialah suatu proses untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Berdasarkan ketiga pendapat tersebut terlihat bahwa interaksi merupakan unsur penting dalam proses belajar. Menurut
kamus Bahasa Indonesia (2007:895) prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Sadirman (2009:46) mengemukakan bahwa prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun luar individu dalam belajar. Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang definisi prestasi belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil dari berinteraksi yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan. 2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mulyasa (2006:191), menjelaskan “prestasi belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang melatar belakanginya”. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, diantaranya :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
1. Pengaruh faktor internal Contoh pengaruh faktor internal adalah intelegensi, keberhasilan individu dapat diukur dengan intelegensinya, semakin tinggi tingkat intelegensi maka kemungkinan tingkat hasil yang dicapai semakin tinggi. Namun belum tentu dengan intelegensi yang rendah maka siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah, hal ini dikarenakan masih ada faktor-faktor lain, yaitu minat, sikap, waktu, dan kesempatan. 2. Pengaruh faktor eksternal Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial dan faktor non-sosial. Faktor sosial meliputi hubungan manusia dengan berbagai situasi sosial, contoh sekolah, masyarakat, teman, lingkungan keluarga, dan lain-lain. Faktor non-sosial bukan menyangkut seperti keadaan fisik atau lingkungan alam, melainkan lebih ke keadaan rumah, fasilitas belajar, ruang belajar, dan lain-lain. 2.1.3
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut Sapriya (2009:11) Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Menurut standart ISI oleh BSNP (2006:175), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Menurut Somantri (dalam Supriya, 2009:11) pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Ilmu pengetahuan sosial sendiri merupakan suatu bidang studi yang mempelajari kehidupan manusia dalam lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, dan sejarah. 2.1.3.1 Tujuan Mata Pembelajaran IPS Sapriya (2009:12) berpendapat bahwa IPS di tingkat sekoah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and value) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga Negara yang baik. Standar isi (2006:175) mengungkapkan bahwa Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Mengenal
konsep-konsep
yang
berkaitan
dengan
17
kehidupan
masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Pada intinya, tujuan mata pelajaran IPS yaitu memberikan bekal kepada siswa untuk memiliki pengetahuan mengenai peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social. Pelajaran IPS juga sebagai dasar siswa untuk bersosialisasi dan menjalankan kehidupan sehari-hari di lingkunganya. 2.1.4
Materi Pembelajaran 1. Pengertian kerjasama Kerjasama adalah kegiatan yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu
berhubungan
dengan
manusia
yang
lain.
Manusia
membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kerjasama yang baik adalah kerja sama yang saling menguntungkan. Artinya kerja sama itu tidak boleh berat sebelah atau merugikan salah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
satu pihak. Kerja sama yang baik juga harus dilakukan dengan sukarela. Apabila orang dipaksa bekerja sama, maka hasilnya tidak akan baik. 2. Bentuk-bentuk kerja sama Kerjasama dapat dilakukan dilingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa. Ketika melakukan kerjasama setiap orang harus melaksanakan dengan tanggung jawab agar hasilnya dapat dirasakan bersama. a. Kerjasama di rumah Kerjasama dirumah sebaiknya melibatkan seluruh anggota keluarga, seperti ayah, ibu dan anak atau mungkin keluarga lain yang juga berada dalam satu rumah. Setiap anggota keluarga dapat bekerja sama dengan cara saling membantu dan saling menghormati. Ayah dan ibu bekerja mencari nafkah. Mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bagi ibu yang tidak bekerja, tugasnya adalah mengurus semua kebutuhan keluarga. Tentunya hal tersebut memmerlukan kerjasama dari anggota keluarga yang lain. Anak sebagai anggota keluarga harus dapat bekerja sama dengan anggota keluarga yang lain. Misalnya, membantu pekerjaan ayah atau ibu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
b. Kerja sama di Sekolah Di sekolah kamu dapat bekerja sama dengan siswa yang lain atau juga dengan bapak/ibu guru. Kerjasama yang dilakukan adalah dalam hal kebaikan, misalnya diskusi kelompok atau membuat majalah dinding (mading) Kerjasama dalam hal keburukan tidak boleh dilakukan. Misalnya saling mencontek ketika ulangan atau membuat kegaduhan dan kekacauan dikelas sewaktu guru tidak ada. Beberapa contoh kegiatan bekerja sama disekolah adalah diskusi kelompok, membersihkan kelas, dan mengumpulkna sumbangan untuk korban bencana. c. Kerjasama dilingkungan kelurahan/desa. Lingkungan yang lebih besar dari lingkungan rumah adalah lingkungan tetangga di sekitar mu. Tetangga adalah orang-orang yang tinggal disekitar rumah kita. Untuk membina hubungan yang baik dilingkungan tetangga biasanya diadakan suatu kerja sama. Bentuk kerjasama yang di lakukan
misalnya kerjasama
dalam penyelenggaraan upacara perkawinan, kematian, ronda atau siskamling (sistem keamanan lingkungan) dan kerja bakti membersihkan lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
3. Manfaat kerja sama Kerja sama yang dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, ataupun lingkungan masyarakat dapat memberi manfaat. Beberapa manfaat kerja sama adalah sebagai berikut. a. Kerjasama membuat pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menjadi cepat selesai. b. Kerjasama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan sehingga mempererat tali persaudaraan. c. Kerjasama dapat menumbuhkan rasa sosial dan menciptakan kepedulian terhadap sesama. d. Kerjasama dapat menghindari sifat egois atau mementingkan diri sendiri. e. Kerjasama dapat menimbulkan ide-ide baru berdasarkan hasil diskusi selama bekerja sama. 2.1.5
Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (2008:4) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat di pengaruhi oleh keterlibatan dari setiap kelompok itu sendiri. Model
pembelajaran
kooperatif
ini
memandang
bahwa
keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran tersebut seperti misalnya teman sebaya. Melalui belajar dari teman sebaya dan di bawah bimbingan guru maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang di pelajari. Lie
(dalam
Wena
Made,
2009:189)
mengatakan
bahwa
pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan dasar asumsi bahwa proses belajar akan lebih bermakna jika peserta didik dapat saling mengajari. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mendorong siswa berinteraksi untuk dapat menggali ilmu tidak hanya dari guru melaikan juga dari sesama siswa. Pembelajran kooperatif juga mendorong siswa ikut aktif dalam suatu pembelajaran yang sedang berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
2.1.5.2 Unsur Dasar dalam Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie (dalam Rusman, 2013:212) ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut : 1. Prinsip ketergantungan positif (positive independence) Yaitu
dalam
pembelajaran
kooperatif,
keberhasilan
dalam
penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. 2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability) Yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masingmasing anggota kelompoknya. 3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction) Yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain. 4. Partisipasi dan komunikasi (participation communication) Yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. 5. Evaluasi proses kelompok Yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
2.1.5.3 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Taniredjo dkk (2011:59) mengemukakan cirri-ciri Pembelajaran Kooperatif sebagai berikut: 1. Belajar dengan teman 2. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman 3. Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok 4. Belajar dengan teman sendiri dalam kelompok 5. Belajar dalam kelompok kecil 6. Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat 7. Keputusan tergantung pada siswa sendiri 8. Siswa aktif 2.1.5.4 Prosedur Pembelajaran Kooperatif Menurut
Rusman
(2013:212-213)
pembelajaran
kooperatif
memiliki prosedur atau langkah-langkah, yang pada prinsipnya memiliki empat tahap sebagai berikut: 1. Penjelasan materi Ini merupakan tahapan untuk menyampaikan pokok-pokok materi pembelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok, yang bertujuan untuk membuat siswa paham akan pokok materi pembelajaran. 2. Belajar kelompok Tahapan ini dilakukan siswa setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
3. Penilaian Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu maupun kelompok. 4. Pengakuan tim Pengakuan tim merupakan penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah. 2.1.5.5 Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Sugiyanto
(2009:43-44)
mengemukakan
ada
banyak
nilai
pembelajaran kooperatif diantaranya adalah: 1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan social 2. Memungkinkan
para
siswa
saling
belajar
mengenai
sikap,
keterampilan, informasi, perilaku social, dan pandangan-pandangan. 3. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian social 4. Kemungkinan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai social dan komitmen. 5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois 6. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa 7. Berbagai keterampilan social yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekan. 8. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesame manusia. 9. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai prespektif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain orang lain yang dirasakan lebih baik 11. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas social, agama dan orientasi tugas. 2.1.5.6 Beberapa tipe pembelajaran Kooperatif 1. STAD (Student Teams Achievement Division) Pada
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
ini
siswa
dikelompokkan ke dalam kelompok kecil yang disebut tim. Kemudian seluruh kelas diberikan presentasi materi pelajaran. Siswa kemudian diberikan tes. 2. Jigsaw Koopertif tipe Jigsaw ini dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. kooperatif tipe jigsaw ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya. Dengan demikian siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
3. Tipe Team Games Tournamens (TGT)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pembelajaran dimana setelah kehadiran guru, siswa pidah kekelompoknya masingmasinguntuk saling membantru menjawab pertanyaan-pertanyaan dari materi yang diberikan. 4. TPS (Think Pairs Share) Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (think pairs share) mulanya dikembangkan oleh Frank T. Lyman (1981). Tipe model pembelajaran kooperatif ini memungkinkan setiap anggota pasangan siswa untuk berkontemplasi terhadap sebuah pertanyaan yang diajukan. 5. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Merupakan
inovasi
dalam
pembelajaran
karena
dalam
PBM
kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok/tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan,
mengasah,
menguji,
dan
mengembangkan
kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. 2.1.6
Teams Games Tournament (TGT)
2.1.6.1 Pengertian TGT TGT atau pertandingan permainan tim yang dikembangkan asli oleh David De Vries dan Keath Edward pada tahun 1995. Menurut Isjoni (2013:83-84) TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang berisi 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku bangsa atau ras yang berbeda. Menurut Saco (dalam rusman, 2012:224)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Tipe TGT dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, dari ilmu-ilmu eksak, ilmu-ilmu sosial maupun bahasa dai jenjang pendidikan dasar (SD,SMP) hingga perguruan tinggi. Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa TGT merupakan model pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk belajar dengan cara berinteraksi dengan kelompok belajar yang telah di tentukan oleh guru. 2.1.6.2 Komponen Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Menurut slavin dalam Taniredja dkk (2011:67-68) ada lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yaitu: 1. Penyajian kelas (Class Pressentation) 2. Kelompok (teams) 3. Permaianan (games) 4. Kompetisi atau turnamen (turnaments) 2.1.6.3 Kelebihan dan Kekurangan TGT Menurut Taniredja dkk (2011:72-73) pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki kelebihan dan kekurangan seperti sebagai berikut: 1. Kelebihan TGT a. Di dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya; b. Rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
c. Perilaku mengganggu terhadap manusia lain menjadi lebih kecil; d. Motivasi belajar siswa bertambah; e. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan pembelaan Negara f. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa lain dan antara siswa dan guru; g. Siswa dapat menelaah sebuah mata pelajaran atau pokok bahasan bebas mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antar siswa juga siswa dengan guru akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan. 2. Kekurangan TGT a. Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa ikut serta menyumbangkan pendapatnya; b. Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran; c. Kemungkinan terjadinya kegaduhan jika guru tidak dapat mengelola kelas. 2.1.7
Langkah-Langkah TGT Langkah-langkah pembelajaran TGT : Secara runtut TGT terdiri atas 4 komponen utama: 1. Presentasi guru Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang akan di gunakan untuk kegiatan teams games tournament.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2. Belajar kelompok Setiap kelompok di beri waktu untuk belajar kembali guna mempersiapkan kegiatan teams game tournaments yang akan dilakukan. 3. Tournament akademik Prosedur kegiatan tournament adalah sebagai berikut : a. Masing-masing kelompok menunjuk 6 perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6 meja tournament di atasnya terdapat kartu soal yang di letakan terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama. b. Keempat pewakilan menuju masing-masing meja tournament. Sehingga dalam satu meja tournament terdiri dari 6 orang siswa yang berbeda kelompok. c. Setiap perwakilan kelompok duduk mengelilingi meja tournament. Dalam meja tournament dilakukan pengundian untuk menentukan peran sebagai pembaca soal, pemain , penantang 1, penantang 2, penantang 3, dan penantang 4. d. Siswa yang berperan sebagai pemain mengmbil satu soal dan memberikan
kepada
pembaca
soal,pembaca
soal
akan
membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut. e. Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang satu tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja. f. Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam. g. Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh. 4. Pengakuan kelompok Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. Berdasarkan pendapat ahli mengenai langkah-langkah TGT maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah TGT yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Presentasi guru, b) Belajar kelompok, c) Tournament akademik, atau tournament untuk mengukur penguasaan materi setiap individu dalam kelompok c) Pengakuan kelompok; 2.2 Penelitian yang Relevan Pada bagian ini peneliti akan memaparkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan. Hadiah (2012), meneliti tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas III SDN Ungaran II menggunakan model TGT. Hasil perolehan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA di siklus I dan II ada peningkatan cukup baik di setiap indikator yaitu: 1) tertib dan senang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
melakukan games: dari 20 anak menjadi 26 siswa, 2) menghargai pendapat teman: dari19 siswa menjadi 20 siswa, 3) bekerja sama: dari 26 anak menjadi 29 siswa, 4) tertib dan senang mengikuti tournament: dari 12 siswa menjadi 23 siswa, 5) bersikap sportif: dari 18 siswa menjadi 21 siswa. Untuk peningkatan hasil prestasi siswa pada mata pelajaran IPA dari kondisi awal nilai rata-rata 78,8 pada siklus I meningkat menjadi 81,6 dan pada siklus II 84,4. Kesimpulannya adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif TGT dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa. Pramodyawardani (2011), meneliti tentang peningkatan Motivasi, Partisipasi, dan prestasi belajar siswa kelas X-8 SMA Negeri 7 Surakarta siswa melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam mata pelajaran Ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II sebanyak 96,87% siswa memiliki motivasi belajar tinggi dan sangant tinggi, 84,38% siswa yang memiliki partisipasi tinggi dan sangat tinggi, 100% siswa melebihi standar ketuntasan belajar minimal atau KKM untu mata pelajaran ekonomi. Ningrum (2012), meneliti tentang peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif teknik TGT. Hasil dari penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 12,4 dan siklus II meningkat menjadi 15,5. Sedangkan peningkatan pada prestasi belajar pada siklus I 82,31% dan siklus II meningkat menjadi 86,88%. Kesimpulannya adalah penggunaan model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
pembelajaran kooperatif teknik TGT dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa. Keaktifan
Hadiah, Sri Hartini (2012) Peningkatan Keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa SDN Ungaran II Yogyakarta melalui model Teams Games Tournaments (TGT)
Teams game Tournament
Prestasi Belajar
Pramodyawardani (2011) Peningkatan Motivasi, Partisipasi, dan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X-8 SMA Negeri 7 Surakarta melalui model Teams Games Tournaments (TGT)
Ningrum, Windy Kusuma (2012) Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model Team Games Tournamnet (TGT)
Yang diteliti: Keaktifan, prestasi belajar dan model pembelajaran kooperatif teknik Team Games Tournamnet (TGT) pada siswa kelas III Gambar 1. Literature Map Penelitian-Penelitian Relevan 2.3 Kerangka Berpikir Sapriya (2009:12) berpendapat bahwa IPS di tingkat sekoah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and value) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga Negara yang baik. Menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Standar isi (2006:175) pada poin ke 4 mengungkapkan bahwa Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Dinutuhkan model pembalajaran dan hal-hal lain yang dapat membantu pencapaian tujuan tersebut salah satunya adalah membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Menurut Rusman (2013:324) pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Pembelajaran yang banyak melibatkan siswa salah satunya yaitu pembelaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dengan menggunakan TGT siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran dengan perasaan senang, karena TGT adalah pembelajaran kooperatif yang berisi permainan, pertandingan/turnamen dan
bekerja
bersama
kelompok.
Dengan
demikian,
penggunaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini adalah sebagai berikut: 1) siswa memiliki kebebasan untuk berinteraksi dan menggunakan pendapatnya, 2) rasa percaya diri siswa menjadi lebih tinggi; 3) perilaku mengganggu terhadap manusia lain menjadi lebih kecil;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
4) motivasi belajar siswa bertambah; 5) pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan pembelaan Negara; 6) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara siswa dengan siswa lain dan antara siswa dan guru; 7) siswa dapat menelaah sebuah mata pelajaran atau pokok bahasan bebas mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antar siswa juga siswa dengan guru akan membuat interaksi belajar dalam kelas menjadi hidup dan tidak membosankan. 2.4 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir itulah peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: 1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa SD Kanisius Pugeran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) presentasi guru, b) belajar kelompok, c) tournament akademik, untuk mengukur penguasaan materi setiap individu dalam kelompok c) Pengakuan kelompok; 2. Penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
TGT
dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III di SD Kanisius Pugeran. 3. Penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
TGT
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas III di SD Kanisius Pugeran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang dilakukan, setting penelitian, rencana tindakan, teknik penumpulan data, instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dan jadwal penelitian, berikut penjelasan lebih lanjut. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sanford dalam Taniredja, dkk (2010:16) penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan siklus yang bersifat menyeluruh yang terdiri atas analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta tambahan, dan evaluasi. Model Kurt Lewin dalam Taniredja, dkk (2010:23)
adalah model dalam PTK yang
diperkenalkan pada tahun 1946, yang kemudian menjadi acuan dari model lainya. Konsep inti PTK Lewin, bahwa dalam satu siklus PTK terdiri dari empat langkah, yaitu (1) perencanaan (planning);(2) aksi atau tindakan (acting); (3) observasi (observing); dan (4) refleksi (reflecting).
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Keterangan : 1. Planning / perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan segala hal yang akan dilakukan untuk tindakan penelitian. 2. Acting / tindakan Pada tahap ini peneliti bersama guru saling bekerja sama untuk mengimplementasi kan atau melakukan tindakan dengan menggunakan rencana yang sudah dibuat peneliti. 3. Observing / observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan kepada siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung. 4. Reflecting / refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis, mengevaluasi, dan merefleksikan data yang telah didapat ketika observasi dan juga pembelajaran di kelas. 3.2. Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian ini di SD Kanisius Pugeran yang beralamat di dusun Pugeran, kelurahan Suryodiningratan, kecamatan Mantrijeron, kabupaten Sleman, Yogyakarta pada tahun ajaran 2014/2015. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama Oktober sampai November 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3.2.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Kanisius Pugeran, Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. 3.2.4 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran dengan menggunakan model TGT. 3.3. Tindakan Penelitian 3.3.1 Persiapan Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan SD yang akan di buat tempat penelitian. Kemudian peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas untuk melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi pada kelas III di SD tersebut. Setelah memperoleh perizinan, peneliti membuat janji dengan guru kelas untuk melakukan wawancara, dokumentasi, observasi. Hasil yang diperoleh peneliti berdasarkan wawancara dan dokumentasi dari guru kelas diketahui bahwa nilai rata- rata kelas tahun sebelumnya untuk KD kerja sama pada tahun pelajaran 2013/2014 adalah 67,45. KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Peneliti kemudian meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas III SD Kanisius Pugeran untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan izin, Setelah mengetahui keadaan kelas, peneliti kemudian membuat rumusan masalah berdasarkan hari observasi terhadap kelas III SD Kanisius Pugeran. Tahap penelitian dilanjutkan dengan penyusunan proposal dan mengkaji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok serta menyusun rencana penelitian setiap siklus. 3.3.2 Tindakan Setiap Siklus Siklus ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap tahap akan dijelaskan sebagai berikut: Siklus I : 1. Perencanaan Tindakan Tahap pertama adalah tahap perencanaan. Penelitian ini akan dilakukan Peneliti. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti mempersiapkan instrumen pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS yang telah dibuat berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lebar silabus, RPP, LKS terlampir di bagian lampiran. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus ini dilaksanakan dalam dua (2) kali pertemuan, setiap pertemuan dialokasikan selama 2 jam pelajaran (JP). a. Pertemuan I: Kegiatan Awal: 1) Menyampaikan inti tujuan pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi) Kegiatan Inti: Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran teams games tournament dalam kegiatan 1 meliputi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Presentasi : 1) Guru memperlihatkan sebuah gambar berkaitan tentang kerja sama pada siswa. 2) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang pengertian kerjasama. 3) Siswa menceritakan kegiatan kerja sama yang dilakukan di rumah Teams : 4) Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok heterogen setiap
kelompok berisi 6 siswa. 5) Setiap kelompok mendapatkan ringkasan materi dan LKS. 6) Setiap kelompok berdiskusi untuk memahami kerja sama di sekolah dan menuliskannya di LKS. 7) Setiap kelompok membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan tidak baik di sekolah melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengerjakan LKS. 8) Kelompok yang telah selesai mengerjakan LKS, kemudian guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya. 9) Kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan dan komentar. 10) Guru memberikan penguatan dari hasil pekerjaan kelompok. Kegiatan Akhir 11) Siswa diberi penjelasan mengenai tata cara dan peraturan dalam melakukan kegiatan Games dan tournament yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
12) Guru dan siswa menyimpulkan materi. 13) Siswa merefleksikan apa yang telah dipelajari. b. Pertemuan 2 Kegiatan Awal: Menyampaikan inti tujuan pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi) Kegiatan Inti: Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran teams games tournament dalam kegiatan 1 meliputi : Presentasi : 1) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sebelumnya. 2) Siswa di beri penjelasan kembali mengenai meteri yang akan digunakan untuk teams games tournament. Teams : 3) Setiap kelompok di beri waktu untuk belajar kembali bersama teman satu kelompok guna mempersiapkan kegiatan teams games tournament yang akan dilakukan. Games : Setiap kelompok menunjuk satu perwakilan kelompok untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan permainan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
4) Perwakilan kelompok maju untuk mengambil kartu soal. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh. Siswa kelompok lain tidak diperkenankan untuk menjawab. 5) Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. 6) Perwakilan kelompok yang sudah menjawab soal kembali lagi kedalam
kelompoknya.
Kemudian
dilanjutkan
perwakilan
kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal. 7) Permainan tersebut dilakuan terus hingga semua kelompok mendapat giliran. 8) Kelompok yang memperoleh skor terbanyak mendapatkan bintang. Tournament : Setelah siswa kembali kedalam kelompok, guru menjelaskan aturan tournament yang akan di lakukan. Prosedur kegiatan tournament adalah sebagai berikut : 9) Masing-masing kelompok menunjuk 6 perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6, meja tournament di atasnya terdapat kartu soal yang di letakan terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
10) Keenam pewakilan menuju masing-masing meja tournament. Sehingga dalam satu meja tournament terdiri dari 6 orang siswa yang berbeda kelompok. 11) Setiap perwakilan kelompok duduk mengelilingi meja tournament. Dalam meja tournament dilakukan pengundian untuk menentukan peran sebagai pembaca soal, pemain , penantang 1, penantang 2, penantang 3, penantang 4 dst . 12) Siswa yang berperan sebagai pemain mengmbil satu soal dan memberikan
kepada
pembaca
soal,pembaca
soal
akan
membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut. 13) Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang satu tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya. Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja. 14) Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam. 15) Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Penghargaan kelompok : 16) Setelah selesai tournament siswa kembali ke dalam kelompoknya dan menyerahkan nilainya untuk di jumlahkan dan dituliskan dipapan tulis. 17) Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. Kegiatan Akhir 18) Siswa mengerjakan evaluasi 19) Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan. 3. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui bagaimana proses penerapan TGT dan hasil tingkat keaktifan siswa serta prestasi belajar, saat mengikuti pembelajaran dengan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti yang dilakukan 3 orang observer. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan. 4. Refleksi Pada tahap ini peneliti merefleksikan apakah proses pembelajaran dengan model TGT yang telah dilaksanakan berlangsung dengan baik dan hasil yang dicapai apakah telah mencapai target siklus II. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan apakah siklus perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Siklus II: 1. Perencanaan Tindakan Tahap pertama adalah tahap perencanaan. Penelitian ini akan dilakukan Peneliti. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti mempersiapkan instrument pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS yang telah dibuat berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Lebar silabus, RPP, LKS terlampir di bagian lampiran. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus ini dilaksanakan dalam dua (2) kali pertemuan, setiap pertemuan dialokasikan selama 2 jam pelajaran (JP). a. Pertemuan I: Kegiatan Awal: 1) Menyampaikan inti tujuan pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi) Kegiatan Inti: Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran teams games tournament dalam kegiatan 1 meliputi: Presentasi: 2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kerjasama di desa/kelurahan mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
3) Siswa menceritakan kegiatan kerja sama yang dilakukan di desa/kelurahan. Teams : 4) Setiap kelompok mengerjakan LKS dan berdiskusi untuk memahami manfaat kerja sama dalam kehidupan manusia. 5) Kelompok yang telah selesai mengerjakan LKS, kemudian guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya. Games: Setiap kelompok menunjuk satu perwakilan kelompok untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan permainan sebagai berikut: 6) Perwakilan kelompok maju untuk mengambil kartu soal. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh. Siswa kelompok lain tidak diperkenankan untuk menjawab. 7) Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. 8) Perwakilan kelompok yang sudah menjawab soal kembali lagi kedalam
kelompoknya.
Kemudian
dilanjutkan
perwakilan
kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
9) Permainan tersebut dilakuan terus hingga semua kelompok mendapat giliran. Kelompok yang memperoleh skor terbanyak mendapatkan bintang. Kegiatan Akhir: 10) Siswa dalam kelompok diminta untuk memahami kembali materi hari ini, untuk melakukan kegiatan teams game tournament di pertemuan selanjutnya. c. Pertemuan 2 Kegiatan Awal: Menyampaikan inti tujuan pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi) Kegiatan Inti: Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran teams games tournament dalam kegiatan 1 meliputi : Presentasi : 1) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sebelumnya. 2) Siswa di beri penjelasan kembali mengenai meteri yang akan digunakan untuk teams games tournament. Teams : 3) Setiap kelompok di beri waktu untuk belajar kembali bersama teman satu kelompok guna mempersiapkan kegiatan teams games tournament yang akan dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
Games : Setiap kelompok menunjuk satu perwakilan kelompok untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan permainan sebagai berikut: 4) Perwakilan kelompok maju untuk mengambil kartu soal. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh. Siswa kelompok lain tidak diperkenankan untuk menjawab. 5) Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. 6) Perwakilan kelompok yang sudah menjawab soal kembali lagi kedalam
kelompoknya.
Kemudian
dilanjutkan
perwakilan
kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal. 7) Permainan tersebut dilakuan terus hingga semua kelompok mendapat giliran. 8) Kelompok yang memperoleh skor terbanyak mendapatkan bintang. Tournament : Setelah siswa kembali kedalam kelompok, guru menjelaskan aturan tournament yang akan di lakukan.prosedur kegiatan tournament adalah sebagai berikut : 9) Masing-masing kelompok menunjuk 6 perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6, meja tournament di atasnya terdapat kartu soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
yang di letakan terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama. 10) Keenam pewakilan menuju masing-masing meja tournament. Sehingga dalam satu meja tournament terdiri dari 6 orang siswa yang berbeda kelompok. 11) Setiap perwakilan kelompok duduk mengelilingi meja tournament. Dalam meja tournament dilakukan pengundian untuk menentukan peran sebagai pembaca soal, pemain , penantang 1, penantang 2, penantang 3, penantang 4 dst . 12) Siswa yang berperan sebagai pemain mengmbil satu soal dan memberikan
kepada
pembaca
soal,pembaca
soal
akan
membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut. 13) Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang satu tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya. Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja. 14) Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam. 15) Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Penghargaan kelompok : 16) Setelah selesai tournament siswa kembali ke dalam kelompoknya dan menyerahkan nilainya untuk di jumlahkan dan dituliskan dipapan tulis. 17) Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. Kegiatan Akhir 18) Siswa mengerjakan evaluasi 19) Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan. 5. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui bagaimana proses penerapan TGT dan hasil tingkat keaktifan siswa serta prestasi belajar, saat mengikuti pembelajaran dengan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti yang dilakukan 3 orang observer. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan. 6. Refleksi Pada tahap ini peneliti merefleksikan apakah proses pembelajaran dengan model TGT yang telah dilaksanakan berlangsung dengan baik dan hasil yang dicapai apakah telah mencapai target siklus II. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan apakah siklus perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
3.4 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mengumpulkan berbagai data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi (hasil belajar siswa). 1. Observasi. Pada penelitian ini, observasi yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk memantau proses dan dampak penggunaan TGT dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa di kelas. Observasi dilakukan selama proses kegiatan dalam setiap pertemuan per siklus. Observasi dilakukan oleh 3 observer. 2. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengumpulkan data nilai prestasi belajar siswa yang berkaitan dengan prestasi belajar siswa pada kondisi awal prestasi belajar siswa. 3. Tes Tes berupa soal evaluasi yang berbentuk soal pilihan ganda sejumlah 10 untuk siklus I dan 5 soal pilihan ganda di siklus II. 3.5 Instrumen Pengumpulan Data 1. Keaktifan siswa : Pengumpulan data keaktifan menggunakan teknik observasi, untuk melihat
hasil
peningkatan
keaktifan
selama
pembelajaran
berlangsung, instrument yang digunakan adalah lembar observasi keaktifan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Tabel 1. Lembar Observasi Keaktifan
Siswa Nama Siswa
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Indikator 5
Tanya jawab
Mengemukakan pendapat
Interaksi dengan siswa lain
Memperhatikan penjelasan guru
Mengerjakan tugas
Siswa melakukan
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa mengikuti
Siswa
Siswa
tanya jawab dengan
tanya
berpendapat
berpendapat
mengikuti
diskusi kelompok
memperhatika
siswa lain berkaitan
dengan
dalam
dalam
diskusi kelas
berkaitan dengan
dengan
berkaitan dengan
kelas
kelompok
berkaitan
materi belajar.
materi belajar.
dengan
berkaitan dengan
dengan materi
materi belajar.
belajar.
belajar.
melakukan
materi
jawab guru
belajar.
diskusi berkaitan materi
diskusi
Siswa
Siswa
hatikan guru saat
mengerjakan
melaksanakan
n guru saat
memberikan
tugas
instruksi yang
penjelasan
instruksi
diberikan
diberikan
guru
guru
materi
memper-
yang
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10
Validator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
2. Prestasi belajar: Pengumpulan data prestasi belajar siswa menggunakan teknik tes, untuk melihat hasil prestasi belajar siswa. Instrument yang digunakan adalah soal tes tertulis. Tes tersebut berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal untuk siklus I dan 5 soal untuk siklus II. Soal telah terbukti valid setelah diujikan pada siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran yang berjumlah 19 siswa. Tabel 2. Kisi Kisi Soal Evaluasi Siklus 1 Indikator
Nomor soal 1,3,10 2,7,8,9
Jumlah soal 3 4
1.3.3 Menjelaskan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di sekolah
5,6
2
1.3.4 Membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah.
4
1
1.3.1 Memahami pengertian kerjasama. 1.3.2 Menunjukan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di lingkungan rumah.
Jumlah
10
Tabel 3. Kisi Kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Indikator 1.3.1 Menjelaskan 3 contoh kegiatan kerjasama di masyarakat desa/kelurahan. 1.3.2 Mengidentifikasi manfaat kerja sama bagi kehidupan manusia. Jumlah
Nomor soal 1,3
Jumlah soal 2
2,4,5
3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji validitasnya dan reliabilitasnya sebelum digunakan. Pada bagian validitas dan reliabilitas akan dibahas tentang pengetian validitas dan reliabilitas, serta jenis validitas yang digunakan dalam penelitian. 3.6.1 Validitas Menurut Surapranata (2004:50) berpendapat bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Masidjo (2010:243) menerangkan bahwa suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes yang telah valid. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 jenis yaitu validitas isi (content validity), dan validitas konstruksi (construct validity). 1. Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Uji validitas konstruk untuk instrumen penelitian ini, yaitu instrumen yang digunakan untuk keaktifan dan untuk prestasi belajar siswa yang dilakukan dengan pendapat para ahli (expert judgement). Uji validitas instrument untuk lembar observasi keaktifan dilakukan oleh tiga dosen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
ahli dan 1 guru kelas. Kemudian untuk instrumen yang berkaitan dengan prestasi belajar diuji oleh satu dosen ahli dan satu guru kelas. 2. Validitas isi Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Validasi isi dalam instrumen ini diuji dengan pendapat para ahli (expert Judgement). Uji validitas instrument untuk lembar observasi keaktifan dilakukan oleh tiga dosen ahli dan 1 guru kelas. Kemudian untuk instrumen yang berkaitan dengan prestasi belajar diuji oleh satu dosen ahli dan satu guru kelas. a. Validitas Eksternal Validitas eksternal instrumen penelitian ini diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Konkretnya instrumen diujicobakan di kelas yang pernah mendapatkan materi yang diteliti, yaitu di kelas IV SD Kanisius Pugeran pada tanggal 22 Oktober 2014. Hasil ujicoba adalah sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Validasi Soal Tes Siklus I Nomor
r hitung
r tabel
1 2 3 4 5 6
0,779 0,404 0 0,712 0,575 0,620
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Keterangan soal Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0,707 0,711 0,265 0,390 0,825 0,779 0,562 0,491 0,468 0,403 0,502 0,825 0,196
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
55
Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid
Tabel 5. Hasil Validasi Soal Tes Siklus II Nomor
r hitung
r tabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0,515 0,537 -0,246 0,388 0,500 0,415 0,554 0,217 0,547 0,489 0,547 0,604 -0,008 0,151 0,620 0,103
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Keterangan soal Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
Keterangan: Soal dinyatakan valid ketika r hitung ≥ r tabel (0,444) Dari 19 soal untuk siklus I yang divalidasi, ada 13 soal valid dan 6 soal yang tidak valid. Selanjutnya yang digunakan untuk penelitian adalah soal yang valid saja, yaitu sejumlah 10 soal. Kemudian untuk siklus II ada 16 soal yang di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
validasi, soal yang valid adalah 9 dan soal yang tidak valid ada 7. Selanjutnya yang digunakan untuk penelitian adalah soal yang valid saja, yaitu sejumlah 5 soal. 3.6.2 Uji Validitas Instrumen Penelitian Hasil perhitungan validasi instrumen penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas Instrument Observasi Instrument observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan keaktifan siswa. Uji Validitas instrument observasi ini di lakukan dengan expert Judgement. Hasil perhitungan validasi instrument observasi tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan Keaktifan Ahli
Hasil Penilaian Dosen 1 Layak digunakan dengan perbaikan, tambahkan kolom identitas pelaksanaan dan kolom tanda tanagn observer. Tambahkan pula petunjuk pengisian lembar observasi (menggunakan turus/centang) Dosen 2 Layak digunakan dengan perbaikan dengan mengkomunikasikan kepada observer untuk penyamaan persepsi. Guru kelas III SD Layak digunakan tanpa perbaikan, instrument sudah layak digunakan, karena didalamnya terdapat indikator-indikator yang pas digunakan untuk penelitian keaktifan siswa. Berdasarkan kriteria tersebut, dengan adanya perbaikan hal-hal tersebut diatas, maka instrument penelitian tersebut layak digunakan dengan perbaikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
2. Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Validitas perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan expert judgement. Perhitungan validasi perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 7. Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No
Perangkat Pembelajaran
1
Silabus RPP
2
Ahli
Hasil Penilaian Rata - rata
Rata-rata
Rata-rata total
Dosen Ahli
2,85
3,28
3,37
Guru kelas Dosen Ahli
3,71 3,69
3,46
Guru kelas
3,23
Tabel 8. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor 4 3 2 1
Kriteria Baik sekali Baik Kurang Kurang sekali
Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran di atas diperoleh skor rata-rata 3,37 maka perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kriteria baik. Berdasarkan kriteria tersebut, maka perangkat pembelajaran tersebut layak untuk digunkana oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
3.6.3 Reliabilitas Masidjo (2010:209) berpendapat bahwa reliabilitas adalah taraf sampai
dimana
suatu
tes
mampu
menunjukkan
konsistensi
hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas, yaitu koefisien korelasi yang menunjukkan derajat hubungan antara dua hasil pengukuran yang diperoleh dari instrumen atau prosedur yang sama. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran, artinya kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara empiris yaitu melalui uji lapangan. Perangkat penelitian yang diuji reliasbilitasnya meliputi lembar kuesioner dan soal evaluasi. Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas suatu tes menurut Masidjo (2010:209) dapat ditentukan dengan kualifikasi reliabilitas pada tabel dibawah ini. Tabel 9. Kriteria Kualifikasi Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat Tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,20
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat Rendah
Tabel diatas menunjukkan interval koefisien reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas soal evaluasi yang digunakan untuk penelitian. Pada interval 0,91-1,00 menunjukkan kualifikasinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
“sangat tinggi”. Interval 0,71-0,90 menunjukkan kualifikasinya “tinggi”. Interval 0,41-0,70 menunjukkan kualifikasinya “cukup”. Interval 0,21-0,40 menunjukkan kualifikasinya “rendah”. Selanjutnya, interval kurang dari 0,20 menunjukkan kualifikasinya “sangat rendah”. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data menurut Sugiyono (2010:335) merupakan proses mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh melalui hasil catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam bentuk kategori, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang partisipasi siswa dan prestasi belajar IPS selama proses pembelajaran. 1. Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar siswa a. Keaktifan Data mengenai keaktifan siswa diperoleh berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data keaktifan siswa dengan cara membandingkan kondisi awal keaktifan siswa dengan kondisi pada siklus I dan siklus II. Langkahlangkah menghitung peningkatan keaktifan siswa berdasarkan hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Menghitung
persentase
keaktifan
awal
siswa
dengan
menghitung jumlah siswa yang telah aktif sesuai dengan pernyataan dalam lembar observasi dengan rumus :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keaktifan =
Jumlah siswa yang telah aktif Jumlah siswa
60
x 100%
2) Menghitung persentase keaktifan pada setiap siklus 3) Membandingkan persentase tingkat keaktifan pada kondisi awal dengan persentase tingkat keaktifan pada siklus I dan membandingkan persentase tingkat keaktifan pada siklus I dengan
persentase
Pembandingan ini
tingkat
keaktifan
dilakukan untuk
pada
siklus
mengetahui
II.
jumlah
peningkatan pada setiap siklus. b. Prestasi Belajar Data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil soal evaluasi yang diberikan peneliti pada setiap akhir siklus. Analisis data prestasi belajar siswa dengan cara membandingkan kondisi awal, akhir siklus I dan akhir siklus II. Langkah-langkah penskoran soal evaluasi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Penskoran Nilai Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0 2) Penghitungan jumlah skor yang diperoleh setiap siswa 3) Menghitung nilai siswa dengan rumus : Nilai Akhir =
Jumlah skor benar Jumlah skor total
x 100%
4) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus : SR =
Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah seluruh siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
5) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus: Persentase =
Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM Jumlah seluruh siswa
x 100%
6) Membandingkan persentase tingkat pencapai prestasi belajar siswa pada kondisi awal dengan akhir siklus I dan siklus II. Perbandingan
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
jumlah
peningkatan pada setiap siklus. 3.8 Indikator Keberhasilan Tabel 10. Kriteria Keberhasilan Keaktifan Belajar Siswa No
Peubah
Indikator
Persentase keaktifan klasikal siswa
Persentase
Kondisi Awal (%) 41%
Target Siklus 1 (%) 65%
Target Siklus 2 (%) 75%
Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa No
Peubah
Indikator
Kondisi Awal 67,45
Target Siklus 1 70
Target(akhir) Siklus 2 80
Prestasi belajar siswa
1. Rata-rata nilai ulangan 2. Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
45%
65%
75%
Keterangan: Siklus akan dihentikan jika target akhir (siklus 2) sudah tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.9
62
Jadwal Penelitian Penelitian ini telah direncanakan untuk dilaksanakan selama 5
bulan yaitu mulai dari bulan maret sanpai september 2014. Jadwal penelitian dapat dilihat pada table Jadwal Penelitian: Tabel 12. Jadwal Penelitian No
Bulan Kegiatan
1
Pengumpulan data awal
2
Penyusunan Proposal
3
Permohonan ijin untuk penelitian
4
Pelaksanaan Penelitian
5
Pengumpulan Data
6
Pengolahan Data
7 8
Penyusunan Laporan Ujian Skripsi
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas III SD Kanisius Pugeran dengan Model TGT telah dilaksanakan dalam 2 siklus. Sesuai kesepakatan yang dilakukan antara peneliti dan guru kelas III. Setiap siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Peneliti meminta bantuan kepada
teman
peneliti
untuk
menjadi
observer
guna
melakukan
observasi/pengamatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian setiap siklus adalah sebagai berikut : 4.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian 4.1.1
Pra Siklus Tahap persiapan dalam penelitian ini dimulai dengan pemilihan sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Peneliti kemudian meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas III SD Kanisius Pugeran untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan izin, peneliti kemudian melakukan observasi serta wawancara. Hasil wawancara dengan guru kelas diketahui bahwa nilai rata- rata kelas tahun sebelumnya untuk KD Kerja sama adalah 67,45. Sedangkan KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Setelah mengetahui keadaan kelas, peneliti kemudian membuat rumusan masalah berdasarkan hari observasi terhadap kelas III SD Kanisius Pugeran. Tahap penelitian dilanjutkan dengan penyusunan proposal dan mengkaji
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok serta menyusun rencana penelitian setiap siklus. Tabel 13. Data Awal Keaktifan Siswa No
Indikator
Data Awal Jumlah 13 siswa
persentase 35%
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi belajar.
15 siswa
45%
Siswa berpendapat dalam diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar Siswa berpendapat dalam diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar.
14 siswa
38%
0 siswa
0%
16 siswa
43%
6
Siswa mengikuti diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar.
0 siswa
0%
7
Siswa memperhatikan guru saat penjelasan materi
19 siswa
51%
8
Siswa memperhatikan guru saat memberikan instruksi Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
23 siswa
62%
26 siswa
70%
Siswa melaksanakan instruksi yang diberikan guru Rata rata siswa yang aktif dalam kelas
24 siswa
65%
1
Siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain berkaitan dengan materi belajar.
2 3 4 5
9 10
Persentase siswa yang aktif dalam kelas
15 41%
Keterangan: Pengambilan data awal saya lakukan dihari rabu pada tanggal 13 agustus 2014 pada saat pembelajaran IPS berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 14. Data Awal Prestasi Belajar Siswa Nama siswa Kondisi awal Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 rata-rata Jumlah siswa Persentase siswa
80 55 60 68 80 60 85 65 66 80 70 60 60 70 60 70 60 70 55 75
Tuntas
Tidak Tuntas
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 67,45 9
11
45%
55%
Keterangan : Data awal prestasi belajar siswa peneliti peroleh dari guru kelas pada tanggal 11 Agustus 2014, nilai diatas merupakan nilai ulangan pada mata pelajaran IPS dengan tema “kerjasama”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.2
66
Pelaksanaan Siklus I Pada penelitian ini, kegiatan siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 29 Oktober 2014 dan 30 Oktober 2014. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah pengertian mengenai kerjasama serta bentuk kerja sama di rumah dan di sekolah. 1. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang pengertian kerja sama serta bentuk kerja sama di rumah dan di sekolah, menyiapkan silabus, RPP, LKS, menyiapkan gambar-gambar yang berkaitan dengan kerja sama, soal serta tabel games “ mari belajar sambil bermain” dipertemuan kedua, menyiapkan kartu soal untuk tournament, menyiapkan tabel skor di setiap meja tournament, menyiapkan
medali
penghargaan
kelompok
beserta
hadiahnya,
menyiapkan soal evaluasi di pertemuan kedua, menyiapkan lembar pengamatan (observasi) siswa yang telah disiapkan peneliti sebelumnya. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pertemuan 1 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 29 Oktober 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP dan media gambar yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siklus ini, siswa diajak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
untuk belajar dengan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran kooperatif teknik Team Games Tournament (TGT). Materi yang di pelajari pada pertemuan ini adalah pengertian kerja sama dan bentuk-bentuk kerja sama yaang ada di rumah serta di sekolah. Kegiatan awal yang dilakukan guru dan siswa saling mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, apersepsi. Apersepsi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa. Kegiatan awal juga terdapat pemberian motivasi dan tujuan. Motivasi yang dilakukan siswa adalah bernyanyi “peel banana”, sedangkan tujuan disampaikan dengan cara guru menunjukan sebuah gambar mengenai kerja sama yang dilakukan
sekawanan
semut.
Kemudian
siswa
diminta
menceritakan kegiatan apa yang dilakukan oleh sekawanan semut tersebut, selanjutnya guru memnyampaikan tujuan yang terkait oleh gambar tersebut. Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pengertian kerja sama dan bentuk kerja sama di rumah. Kegiatan selanjutnya adalah membagi siswa menjadi kelompok heterogen. Ada 6 kelompok, setiap kelompok berisikan 6 orang. Setelah masuk kedalam kelompok masingmasing siswa di beri lembar LKS dan siswa diminta mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
soal dalam LKS, siswa dapat mendiskusikan soal yang dia dapat dengan teman satu kelompoknya. Siswa di minta untuk mendiskusikan dan menuliskan bentuk-bentuk kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah. Siswa yang sudah selesai diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Siswa kelompok lain dapat memberikan komentar atau masukan mengenai jawaban yang di presentasikan di depan kelas. Pada kegiatan akhir, guru menanyakan siapa yang belum jelas mengenai materi yang disampaikan hari ini. Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari hari ini. Terakhir siswa bersama guru melakukan refleksi secara lisan. b. Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 30 Oktober 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP dan media yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan kedua ini siswa masih diminta mempelajari materi yang sama seperti pertemuan 1. Kegiatan awal yang dilakukan di pertemuan ke 2 ini adalah guru dan siswa saling mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, apersepsi. Apersepsi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa. Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
pertemuan yang lalu, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini. Pada kegiatan inti siswa yang sudah masuk dalam kelompok diminta untuk berdiskusi dan belajar kembali mengenai materi dipertemuan kemarin. Setelah itu siswa dalam kelompok melakukan games yang berjudul “ Mari Belajar Sambil Bermain”. Game ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut; perwakilan kelompok maju untuk mengambil soal yang berada dalam amplop di papan tulis. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh kemudian menjawab pertanyaan yang telah diperoleh. Siswa kelompok lain tidak diperkenankan untuk menjawab. Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. Perwakilan kelompok yang sudah menjawab soal kembali lagi kedalam kelompoknya. Kemudian dilanjutkan perwakilan kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal. Permainan tersebut dilakukan terus hingga semua kelompok mendapat giliran. Kegiatan selanjutnya adalah tournament, dalam tournament siswa dalam masing-masing kelompok dibagi dalam 6 meja tournament, perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6 meja tournament, di atasnya terdapat kartu soal yang di letakan terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama. Setiap siswa yang ada di meja tournament akan mendapat tugas berbeda, ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
siswa yang menjadi pembaca soal, pemain, penantang 1, penantang 2, penantang 3, penantang 4. Siswa yang berperan sebagai pemain mengambil satu soal dan memberikan kepada pembaca soal, pembaca soal akan membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut. Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang 1 tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya. Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja. Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam. Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh. Setelah selesai tournament
siswa
kembali
ke
dalam
kelompoknya
dan
menyerahkan nilainya untuk dijumlahkan dan dituliskan dipapan tulis. Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi games dan tournament yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan mengenai materi. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I. Setelah itu, siswa dan guru melakukan refleksi secara lisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
1. Observasi Sejalan dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh 2 orang teman peneliti untuk melakukan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan. Dari hasil observasi yang di lakukan pada siklus 1, masih ada siswa yang masih bingung ketika melakukan tournament. Masih ada beberapa siswa yang belum belum ikut berdiskusi secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok. Ada juga siswa yang masih segan untuk melakukan kegiatan tanya jawab dengan teman dalam kelompok. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman-teman adalah kegiatan pada pembelajaran siklus 1 masih terlihat adanya siswa yang belum berperan secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok. 2. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus 1 keaktifan siswa sudah mulai terlihat namun masih ada siswa yang belum berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dari kegiatan belajar mengajar siklus 1 ini, masih harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, di antaranya : a. Memberikan penjelasan yang lebih jelas sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, ini dilakukan agar siswa tidak bingung ketikan melakukan tournament. b. Membuat kartu soal tournament dengan dilapisi karton (kartu soal tebal), ini dilakukan karena pada siklus satu banyak anak yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
terlihat mengintip dan menerawang soal tournament yang sedang dibacakan. c. Memberikan dorongan yang lebih kepada siswa agar siswa bisa lebih aktif bertanya, dan berperan aktif dalam diskusi kelas maupun kelompok. Berdasarkan hasil siklus I, Rata-rata keaktifan klasikal siswa mencapai 72%. Prestasi belajar yang di peroleh siswa meningkat dari kondisi awal 45% menjadi 91,89% dengan nilai rata-rata 78,34. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM belum mencapai target akhir, oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk melakukan siklus II dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. 4.1.3
Pelaksanaan Siklus II Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 5 November 2014 dan 6 November 2014. Materi pembelajaran yang di ajarkan adalah bentuk-bentuk kerja sama di lingkungan desa/ kelurahan dan manfaat kerja sama. 1. Tahap Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti pada pertemuan ini adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi penyusunan materi pelajaran tentang bentuk kerja sama dilingkungan desa/kelurahan dan manfaatmanfaat kerja sama, menyiapkan silabus, RPP, LKS, menyiapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
gambar-gambar yang berkaitan dengan kerja sama, soal serta tabel games
“mari
belajar
sambil
bermain”
dipertemuan
kedua,
menyiapkan kartu soal untuk tournament, menyiapkan tabel skor di setiap meja tournament, menyiapkan medali penghargaan kelompok beserta hadiahnya, menyiapkan soal evaluasi di pertemuan kedua, menyiapkan lembar pengamatan (observasi) siswa yang telah di setiapkan peneliti sebelumnya. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pertemuan I Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 5 November 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama siklus ini, siswa diajak untuk belajar dengan model pembelajaran yang sama yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Materi yang di pelajari pada pertemuan ini adalah bentuk kerja sama dilingkungan desa/kelurahan dan manfaat-manfaat kerja sama. Kegiatan awal yang dilakukan guru dan siswa saling mengucapkan salam, salah satu siswa memimpin doa, apersepsi, pemberian motivasi dan tujuan. Motivasi yang dilakukan siswa adalah bernyanyi “jari jempol”. Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari. Guru dan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melakukan
tanya
jawab
mengenai
bentuk
kerja
74
sama
dilingkungan desa/kelurahan dan manfaat kerja sama. Kegiatan selanjutnya adalah membagi siswa menjadi kelompok heterogen yang berbeda dari siklus I. Ada 6 kelompok, setiap kelompok berisikan 6 orang. Setelah masuk kedalam kelompok masingmasing siswa di beri lembar LKS dan siswa diminta mengerjakan soal dalam LKS, siswa dapat mendiskusikan soal yang dia dapat dengan teman satu kelompoknya. Siswa di minta untuk mendiskusikan dan menuliskan bentuk-bentuk kerja sama yang ada dilingkungan desa/kelurahan serta manfaat kerja sama. Siswa yang sudah selesai diminta untuk mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Siswa kelompok lain dapat memberikan komentar atau masukan mengenai jawaban yang di presentasikan di depan kelas. Pada kegiatan akhir, guru menanyakan siapa yang belum jelas mengenai materi yang disampaikan hari ini. Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari hari ini. Terakhir siswa bersama guru melakukan refleksi secara lisan. b. Pertemuan 2 Kegiatan belajar pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 6 November 2014 pada jam 09.20 sampai jam 11.40 dengan berpedoman pada RPP dan media yang telah disiapkan oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
peneliti. Pada pertemuan kedua ini siswa masih diminta mempelajari materi yang sama seperti pertemuan 1. Dalam kegiatan inti pertama-tama guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang sudah di pelajari dipertemuan 1. Kemudian siswa diberi waktu 5 menit untuk berdiskusi dan belajar kembali bersama teman kelompok untuk mempersiapkan games dan tournament. Kegiatan selanjutnya adalah games, games yang dilakukan masih sama dengan games didalam siklus I, namun dengan menggunakan soal yang berbeda. Kemudian dalam kegiatan tournament juga masih sama seperti kemarin, namun peneliti sudah membuat kartu soal yang tebal hingga ketika pembaca soal membacakan soal, pemain dan para penantang tidak dapat mengintip soal/jawaban seperti pada siklus I. Pada siklus II ada 2 kelompok yang mendapat skor akhir yang sama. Kelompok yang memiliki skor yang sama di berikan tournament tambahan, dalam tournamnet tambahan ini peneliti membacakan 4 buah soal yang akan menjadi rebutan oleh dua kelompok tersebut. Kelompok yang dapat menjawab soal secara cepat akan mendapatkan skor tambahan, akhirnya kelompok 6 yang mendapatkan skor paling banyak. Kelompok 6 dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi games dan tournament yang telah dibahas. Guru memberikan penguatan mengenai materi. Kemudian, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi dan melakukan refleksi secara lisan dan tertulis. 3. Observasi Sejalan dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti dibantu oleh 2 orang teman untuk melakukan observasi. Observasi terhadap siswa berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan. Dari hasil observasi yang di lakukan pada siklus II, seluruh siswa yang masih bingung ketika melakukan tournament di siklus I sudah tidak terlihat bingung. Siswa yang belum ikut berdiskusi secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok disiklus I kemarin, di siklus II ini sudah mampu berdiskusi secara aktif dalam kelas maupun dalam kelompok. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan teman-teman adalah kegiatan pada pembelajaran siklus II adanya peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan di dalam kelas. 4. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II keaktifan dan prestasi belajar siswa sudah meningkat dibanding siklus I. Siswa sudah terlihat berperan aktif dalam kegiatan dalam kelas maupun dalam kelompok. Siswa juga sudah tidak segan lagi untuk bertanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
bila tidak mengerti mengenai materi. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II ini, masih harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, diantaranya : a. Memberikan dorongan yang lebih kepada siswa agar siswa bisa lebih aktif bertanya, dan berperan aktif dalam diskusi kelas maupun kelompok. a. Siswa masih harus dibimbing ketika melakukan kegiatan di meja tournament agar tournament dapat berjalan dengan lancar. b. Lebih memperhitungkan waktu sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai rencana. Berdasarkan hasil siklus II, rata-rata keaktifan klasikal siswa mencapai 86%. Rata-rata nilai nilai siswa mencapai 88,11 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebanyak 91,89%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian telah mencapai target akhir, oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk tidak melakukan siklus III. 4.2 Hasil Penelitian yang Diperoleh 4.2.1
Hasil Keaktifan Belajar Siswa. Berdasarkan data yang peneliti peroleh, dapat dilihat keaktifan
siswa mengalami peningkatan di kondisi awal sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan. Rata-rata awal keaktifan siswa adalah 41% setelah diberi tindakan keaktifan siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I keaktifan siswa adalah 72% sedangkan pada siklus II keaktifan siswa adalah 86%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Tabel 15. Persentase Keaktifan Siswa Siklus 1 No
1
2
3
4
5 6 7 8 9 10
Indikator
Siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain berkaitan dengan materi belajar. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi belajar. Siswa berpendapat dalam diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar Siswa berpendapat dalam diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa memperhatikan guru saat penjelasan materi Siswa memper-hatikan guru saat memberikan instruksi Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru Siswa melaksanakan instruksi yang diberikan guru Rata-rata
Persentase Jumlah Siswa Rata-rata yang menunjukkan setiap keaktifan pada Siklus 1 Indikator Pertemuan Pertemuan 1 2 65 % 86% 75,5%
57%
67%
62%
59%
70%
63%
65%
84%
74,5%
59%
65%
62%
76%
89%
82,5%
70%
78%
74%
65%
86%
75,5%
67%
81%
74%
70%
86%
78%
65%
79%
72%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Tabel 16. Presentase Keaktifan Siswa Siklus II No
Indikator
1
Siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain berkaitan dengan materi belajar.
2
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi belajar. Siswa berpendapat dalam diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar Siswa berpendapat dalam diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa memperhatikan guru saat penjelasan materi Siswa memper-hatikan guru saat memberikan instruksi Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru Siswa melaksanakan instruksi yang diberikan guru Rata rata
3
4
5 6
7 8 9 10
4.2.2
Persentase Jumlah Siswa yang menunjukkan keaktifan pada Siklus 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2 89 % 89%
Rata-rata setiap Indikator 89%
76%
81%
78,5%
78%
81%
79,5%
81%
94%
87,5%
70%
81%
75,5%
81%
89%
85%
89%
92%
90,5%
89%
89%
89%
97%
97%
97%
86%
92%
89%
84%
88%
86%
Hasil Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data prestasi belajar yang peneliti peroleh dari hasil evaluasi akhir siklus I dan II. KKM mata pelajaran IPS kelas III SD Kanisius Pugeran adalah 70. Siswa dinyatakan lulus jika mendapat 70 atau lebih dari 70. Nilai rata-rata hasil evaluasi di akhir siklus I adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
78,34. Presentasi siswa yang telah memenuhi KKM adalah 91,89%. Kriteria keberhasilan siklus I adalah presentase jumlah siswa yang memenuhi KKM sebesar 60% dengan nilai rata-rata 70. Pada siklus II nilai rata-rata hasil evaluasi di akhir siklus II adalah 88,11. Presentasi siswa yang telah memenuhi KKM adalah 91,89%. Kriteria keberhasilan siklus II adalah presentase jumlah siswa yang memenuhi KKM sebesar 75% dengan nilai rata-rata 80. Data tersebut dapat dilihat dalam tabeltabel dibawah ini: Tabel 17. Prestasi Belajar Pada Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25
Nilai 90 90 70 80 90 70 100 80 70 100 80 70 70 70 70 70 60 80 60 80 70 80 70 90 70
Prestasi Belajar Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35 Siswa 36 Siswa 37 Rata rata Jumlah Ketuntasan Persentase Ketuntasan
80 70 70 60 70 70 70 70 80 70 90 90 78,34
81
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 34 91,89%
3 8,11%
Tabel 18. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24
Nilai 100 100 80 100 100 80 100 80 100 80 60 80 100 100 80 100 80 100 60 100 80 80 80 100
Pada siklus II Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28 Siswa 29 Siswa 30 Siswa 31 Siswa 32 Siswa 33 Siswa 34 Siswa 35 Siswa 36 Siswa 37 Rata rata
Jumlah Ketuntasan Persentase ketuntasan
80 100 100 80 60 80 100 80 80 80 100 100 100 88,11
82
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 34 91,89%
3 8,11%
4.3 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Kanisius Pugeran yang beralamat di dusun Pugeran, kelurahan Suryodiningratan, kecamatan Mantrijeron, kabupaten Sleman, Yogyakarta pada tahun ajaran 2014/2015. Subyek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas III SD Kanisius Pugeran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament. Tujuan kedua adalah untuk membuktikan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Observasi keaktifan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Observasi dilakukan oleh peneliti dibantu oleh teman peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Menurut Rusman (2013: 324) pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam
mengakses
berbagai
informasi
di
kelas,
sehingga
mereka
mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Rosdijati (2010: 9) mengemukakan bahwa hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran aktif adalah motivasi dalam diri peserta didik, siswa aktif bertanya dan mempertanyakan, mengemukakan gagasan, berinteraksi dengan lingkungan, serta keterlibatan guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Oleh karena itu peneliti membuat lembar observasi pengamatan keaktifan siswa dengan membuat indikator-indikator yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Pada siklus I penelitian memperkenalkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament kepada siswa dengan cara melaksanakan games dan tournament. Games dan tournament di lakukan di pertemuan kedua, pertemuan pertama guru melakukan presentasi mengenai materi pelajaran, tanya jawab, berdiskusi bersama siswa, siswa juga diminta mengisi LKS yang telah disediakan guru. Pada pertemuan kedua siswa di ajak melakukan games “belajar sambil bermain” kemudian siswa di masukkan kedalam beberapa meja tournament untuk melakukan tournament. Kelompok siswa yang mendapatkan banyak point ketika tournament akan diberi penghargaan oleh guru, terakhir siswa diminta mengerjakan soal evaluasi. Pada setiap siklus juga diadakan observasi dengan lembar pengamatan untuk tingkat keaktifan siswa. Observasi dilakukan oleh teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
dari peneliti. Hasil obeservasi siklus I menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa di kelas III sebesar 72% tingkat keaktifan siswa ini meningkat sebesar 31% dibandingkan dengan kondisi awal sebelum menggunakan TGT yaitu 41%. Tingkat keaktifan siswa pada siklus ke II sebesar 86% meningkat 14% dibandingkan dengan tingkat keaktifan siklus I. Tabel dan grafik peningkatan siswa adalah sebagai berikut: Tabel 19. Persentase Keaktifan Siswa No
Indikator Data Awal
1
2
3
4
5 6 7 8 9 10
Siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain berkaitan dengan materi belajar. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi belajar. Siswa berpendapat dalam diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar Siswa berpendapat dalam diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelas berkaitan dengan materi belajar. Siswa mengikuti diskusi kelompok berkaitan dengan materi belajar. Siswa memperhatikan guru saat penjelasan materi Siswa memper-hatikan guru saat memberikan instruksi Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru Siswa melaksanakan instruksi yang diberikan guru Rata rata
35,1%
Persentase Jumlah Siswa yang menunjukkan keaktifan Siklus 1 Siklus 2 75,5% 89%
45,5%
62%
78,5%
37,8%
63%
79,5%
74,5%
87,5%
43,2%
62%
75,5%
0%
82,5%
85%
51,3%
74%
90,5%
62,1%
75,5%
89%
70,2%
74%
97%
64,8%
78%
89%
41%
72%
86%
0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
100% 86%
90% 80%
72%
70% 60% Data Awal
50% 41%
Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% Keaktifan siswa
Gambar 3. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Grafik diatas menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dan data awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Penelitian ini juga digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut
kamus Bahasa Indonesia (2007:895) prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Sadirman A.M (2009 : 46) mengemukakan bahwa prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun luar individu dalam belajar. Prestasi belajar di SD Kanisius Pugeran ditentukan dengan kriteria ketuntasan minimal 70. Data awal prestasi belajar siswa menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
45% siswa mencapai KKM dari 20 siswa dengan nilai rata-rata 67,45. Hasil analisis prestasi belajar siklus I menunjukkan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 91,89% dengan nilai rata-rata 78,34. Sedangkan hasil analisis prestasi belajar siklus II menunjukkan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM adalah 91,89% dengan nilai rata-rata 88,11. Hasil peningkatan nilai rata-rata tersebut jika di tuliskan dalam tabel dan grafik adalah sebagai berikut: Tabel 20. Data Prestasi Belajar Siswa No Indikator 1. Rata-rata nilai siswa secara klasikal 2. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Data Awal 67,45
Siklus I 78,34
Siklus II 88,11
45%
91,89%
91,89%
100% 90%
91,89%
91,89%
80% 70% 60% 50%
45%
Data Awal Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% Prestasi Belajar
Gambar 4. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Grafik diatas menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar berupa persentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dari data awal ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah peneliti lakukan pada siswa kelas III SD Kanisius Pugeran semester ganjil tahun ajaran 2014/2015, dapat disimpulkan : 1. Upaya peningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) telah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut a) Presentasi guru, b) Belajar kelompok, c) Tournament akademik, untuk mengukur penguasaan materi setiap individu dalam kelompok, d) Pengakuan kelompok; 2. Penerapan model TGT dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran. Hal ini ditunjukan oleh adanya peningkatan jumlah siswa yang aktif dari kondisi awal 41%, menjadi 72% pada siklus 1,dan menjadi 86% pada siklus II. 3. Penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT, dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas III SD Kanisius Pugeran satu pada materi Kerja sama. Hal ini ditunjukan oleh adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari kondisi awal 67,45, meningkat menjadi 78,34 pada siklus 1,dan menjadi 88,11 pada siklus II. Persentase siswa yang mencapai KKM (75) dari kondisi awal 45%, meningkat menjadi 91,89% pada siklus 1,dan menjadi 91,89% pada siklus II.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
5.2 Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan bagi pembaca maupun peneliti lain, tetapi peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan yang dilakukan selama proses penelitian. Kekurangan yang dirasakan oleh peneliti dianggap sebagai keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Adapun keterbatasan peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. Berkaitan dengan proses penelitian saat melakukan observasi untuk mengukur keaktifan siswa, peneliti merasa belum optimal. Hal ini karena observasi hanya dilakukan oleh 3 observer dengan siswa yang berjumlah 37 dalam satu kelas. 2. Berkaitan dengan proses penelitian, soal yang ditujukan untuk melihat prestasi belajar pada siklus kedua hanya ada 5 soal pilihan ganda. Peneliti berpendapat soal tersebut terlalu sedikit sehingga hasilnya kurang optimal untuk melihat seberapa besar prestasi belajar siswa. 5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament pada materi kerja sama karena terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. 2. Bagi sekolah, perlu memberi kesempatan dan fasilitass bagi para pendidik agar dapat menerapkan pembelajaran inovatif dengan harapan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
3. Bagi peneliti selanjutnya, ada baiknya instrumen disiapkan jauh- jauh hari agar tidak menghambat saat proses penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: Andi Hadiah, Srihartini. 2012. Peningkatan Keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa SDN Ungaran II Yogyakarta melalui model Teams Games Tournaments (TGT).
Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Sanata
Dharma. Hamzah,B dkk. 2011. Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran . Bandung : PT Remaja Rosdakarya Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius Mulyasaa.2006.Implementasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, nasmur. 2009. Melaksanakan PTK itu mudah. Jakarta: Bumi aksara Ningrum, Windy Kusuma. 2012. Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model Teams Games Tournament (TGT). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Nurochim.2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu Ilmu Sosial.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Pramodyawardani. 2011. Peningkatan Motivasi, Partisipasi, dan Prestasi Belajar ekonomi siswa kelas X-8 SMA Negeri 7 Surakarta melalui model Teams Games Tournaments (TGT). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Rosdijati, Nani.2010. Praktik PAKEM IPS SD. Jakarta : Erlangga. Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesional Guru.Jakarta:Rajawali Pers. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sanjaya, wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Sapriya.2009. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. Slavin, Robert E. 2008. Cooperatif Learning. Bandung: Nusa Media Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah & Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (2006) Jakarta: BP Cipta Jaya. Sugianto.2010. Model-model pembelajaran inovatif.Surakarta:Yuma Pustaka Sunardi dkk. 2011.Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik Kelas untuk SD Kelas III semester I Awal III A. Yogyakarta:Kanisius. Taniredja dkk. 2011. Model-model pembelajaran inovatif.Bandung:Alfabeta Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zaini Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Surat Ijin
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Silabus
97
PLAGIAT TINDAKAN PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANSILABUS TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Pugeran
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: III/I
Waktu
: 8 x 35 Menit (4 x Pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah Siklus /
Mata
Kompetensi
pertemuan
pelajaran
Dasar
Indikator
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
Media Penilaian
dan Suber belajar
Siklus I
Ilmu
1.4
1. Memahami
Pertemuan
Pengetah
Melakukan
pengertian
a. Orientasi
1
uan
kerjasama
kerjasama
b. Apersepsi
pengama LKS.
Sosial
di
c. Pemberian motivasi
tan
2. Menunjuka
Kegiatan Awal
2x35
Non tes
Media :
menit
Lembar
gambar,
penilaian
Sumber : Indrastuti,
lingkungan
n minimal 3 d. Pemberian acuan
rumah,
contoh
sekolah dan
kegiatan
Kegiatan Inti
Tes
lmu
kelurahan/
kerjasama
Presentasi :
Soal
Pengetahu
desa
di
14) Guru memperlihatkan sebuah gambar berkaitan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
lingkungan rumah.
tentang kerja sama pada siswa. 15) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
3. Menjelaska
pengertian kerjasama.
n minimal 3 Teams : contoh
-
keaktifa
evaluasi
dkk.2010.I
an Sosial Kelas III SD. Yudististir a:Jakarta
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok 98
Teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
kegiatan kerjasama
-
di sekolah 4. Membedak an kegiatan
-
kerja sama yang baik
heterogen setiap kelompok berisi 6 siswa.
Sejawat
Setiap kelompok berdiskusi untuk
melalui
memahami kerja sama di sekolah dan
diskusi
menuliskannya di LKS.
dan kerja
Guru memberikan penguatan dari hasil
kelompok.
pekerjaan kelompok. Konfirmasi
dan yang
Guru bertanya kepada siswa, siapa yang belum
buruk di
paham.
sekolah.
Kegiatan Akhir a. Siswa diberi penjelasan mengenai tata cara dan peraturan dalam melakukan kegiatan Games dan tournament yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya. b. Guru dan siswa menyimpulkan materi. c. Siswa merefleksikan apa yang telah dipelajari.
Siklus I
Ilmu
1.4
Pertemuan
Pengetah
Melakukan
mi
2
uan
kerjasama
pengertia
Sosial
1. Memaha
Kegiatan Awal
a. Orientasi
n
lingkungan
kerjasama c. Pemberian motivasi 2. Menunju
Non tes
Media :
menit
Lembar
gambar, LKS
pengama dan soal b. Apersepsi
di
rumah,
2 x 35
tan
evaluasi,
penilaian kartu soal. keaktifa
Sumber :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
sekolah dan
kan
kelurahan/
minimal 3
desa
contoh
d. Pemberian acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
kegiatan
Tes Soal evaluasi
Kegiatan Inti
Indrastuti, dkk.2010.I lmu Pengetahu
kerjasama Presentasi :
an Sosial
di
Kelas III
16) Siswa dan guru melakukan tanya jawab
lingkunga
SD. tentang materi yang sebelumnya.
n rumah. 3. Menjelas
17) Siswa di beri penjelasan kembali mengenai
kan
meteri yang akan digunakan untuk teams
minimal 3
kerjasama
Teams : -
Setiap kelompok di beri waktu untuk belajar
di sekolah 4. Membeda kan kegiatan
yang baik dan yang buruk di
Teman
melalui diskusi dan kerja kelompok.
kembali bersama teman satu kelompok guna mempersiapkan kegiatan teams games tournament yang akan dilakukan.
kerja sama
a:Jakarta
Sejawat games tournament.
contoh kegiatan
Yudististir
Games : a. Setelah siswa kembali kedalam kelompok dan melakukan tournament.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
b. Kelompok dengan jumlah skor paling
sekolah.
banyak mendapatkan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. Kegiatan Akhir a. Siswa mengerjakan evaluasi Siklus II
Ilmu
Pertemuan
Pengetah
1
uan Sosial
1.4 Melakukan
1. Menjelas kan 3
Kegiatan Awal
a. Orientasi
contoh kerjasama di lingkungan
kegiatan
b. Apersepsi
d. Pemberian acuan
masyarak rumah, sekolah, dan kelurahan/d
at
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
desa/kelu rahan.
Kegiatan Inti
Presentasi :.
2. Mengiden esa.
tifikasi
yang dilakukan di desa/kelurahan. Teams :
sama bagi kehidupa n
Media :
menit
Lembar
LKS, games
tan penilaian keaktifa
Indrastuti, dkk.2010.I lmu
Tes
Pengetahu
LKS
an Sosial Kelas III SD. Yudististir
18) Siswa menceritakan kegiatan kerja sama
manfaat kerja
Non tes
pengama Sumber :
kerjasama c. Pemberian motivasi di
2 x 35
a:Jakarta Teman Sejawat melalui
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
diskusi dan kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
heterogen setiap kelompok berisi 6 siswa.
manusia. -
kelompok.
Setiap kelompok mendapatkan ringkasan materi dan LKS.
Games : Setiap
kelompok
menunjuk
satu
perwakilan
kelompok untuk melakukan permainan. Kegiatan Akhir a. Guru dan siswa menyimpulkan materi. b. Siswa merefleksikan apa yang telah dipelajari. c. Salah satu siswa memimpin doa penutup. Siklus II
Ilmu
Pertemuan
Pengetah
2
uan Sosial
1.4 Melakukan
3. Menjelas kan 3
Kegiatan Awal
a. Orientasi
contoh kerjasama di lingkungan
kegiatan kerjasama di
at
Non tes
Media :
menit
Lembar
gambar,
pengama LKS. b. Apersepsi c. Pemberian motivasi d. Pemberian acuan
masyarak rumah,
2 x 35
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
tan penilaian keaktifa
Sumber : Indrastuti, dkk.2010.I
Tes
lmu
Soal
Pengetahu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
sekolah, dan kelurahan/d
desa/kelu rahan.
Kegiatan Inti
Presentasi :
4. Mengiden esa.
tifikasi
-
Kelas III
-
Siswa dan guru melakukan tanya jawab
Yudististir
tentang materi yang sebelumnya.
a:Jakarta
Siswa di beri penjelasan kembali mengenai
sama bagi
Teman Sejawat
materi yang akan di gunakan untuk kegiatan
kehidupa n manusia.
an Sosial
SD.
manfaat kerja
evaluasi
teams games tournament. Teams :
melalui diskusi dan kerja kelompok.
-
Setiap kelompok di beri waktu untuk belajar kembali guna mempersiapkan kegiatan teams
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 RPP siklus I dan Siklus II
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS PUGERAN I
Kelas / Semester
: III/1
Tema/ Subtema/ Pb
: Kerja sama
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran ( 2 x 35 menit )
Siklus /Pertemuan
: siklus 1, pertemuan ke 1
A. Standar Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah. B. Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Sosial 1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa. C. Indikator Ilmu Pengetahuan Sosial 1.3.1 Memahami pengertian kerjasama. 1.3.2
Menunjukan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di lingkungan
rumah. 1.3.3 Menjelaskan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
1.3.4 Membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah. D. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Dengan melakukan tanya jawab siswa mampu memahami pengertian kerjasama dengan benar. 2. Dengan berdiskusi kelompok dan bercerita siswa mampu menunjukan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di lingkungan rumah dengan benar. 3. Melalui kerja kelompok siswa mampu menjelaskan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di sekolah dengan benar. 4. Melalui kerja kelompok siswa mampu membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah dengan benar. E. Materi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian kerja sama 2. Kerjasama di lingkungan rumah 3. Kerja sama di sekolah F.
Metode
Pembelajaran,
Pembelajaran Metode : 1. Tanya jawab, 2. Diskusi kelompok, 3. penugasan,
Model
Pembelajaran
dan
Pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Model : Times Game Tournamens Pendekatan : Kontekstual guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan dimana siswa berada. G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media -
Gambar kerjasama semut
-
Papan skor
Alat -
Alat tulis
-
Buku
Sumber Pembelajaran -
Buku tematik siswa kelas III A
-
Indrastuti dkk.2010.Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD.Yudististira:Jakarta
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
No 1
Metode
Waktu
Kegiatan Awal
e. Orientasi -
Guru
mengucapkan
pembuka.
salam
5’
Tanya Jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Guru
menunjuk
salah
satu
siswa untuk memimpin doa pembukaan. f. Apersepsi -
Guru
menanyakan
pembelajaran yang lampau g. Pemberian motivasi -
Menyampaikan
inti
tujuan
pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi) h. Pemberian acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2
Kegiatan Inti
Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran teams games tournament dalam kegiatan 1 meliputi : Presentasi : 19) Guru memperlihatkan sebuah gambar berkaitan tentang kerja sama pada siswa.
30’
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20) Siswa mengamati gambar yang diberikan oleh guru. 21) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
30’
pengertian kerjasama.
kelompok,
22) Siswa menceritakan
penugasan
kegiatan kerja sama yang dilakukan di rumah . Teams : -
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen setiap kelompok berisi 6 siswa.
-
Setiap kelompok mendapatkan ringkasan materi dan LKS.
-
Setiap kelompok berdiskusi untuk memahami kerja sama di sekolah dan menuliskannya di LKS.
-
Setiap kelompok membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan tidak baik di sekolah melalui kegiatan diskusi kelompok dan mengerjakan
Diskusi
’
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
LKS. -
Kelompok yang telah selesai mengerjakan LKS, kemudian guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya.
-
Kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan dan komentar.
-
Guru memberikan penguatan dari hasil pekerjaan kelompok.
Konfirmasi a. Guru bertanya kepada siswa, siapa yang belum paham. 3
Kegiatan Akhir d. Siswa diberi penjelasan mengenai tata cara dan peraturan dalam melakukan kegiatan Games dan tournament yang akan dilakukan di pertemuan selanjutnya. e. Guru dan siswa menyimpulkan
5’
Tanya jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
materi. f. Siswa merefleksikan apa yang telah dipelajari. g. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
I. Refleksi 1. Apakah kamu sudah memahami pengertian kerjasama? 2. Apakah kamu sudah merasa dapat menunjukan contoh kegiatan kerjasama di rumah dan disekolah? J. Aksi 1. Siswa sudah mampu memahami pengertian kerjasama dan menyebutkan contoh kegiatan kerjasama dirumah dan disekolah dengan benar. 2. Siswa mampu mengerjakan LKS yang di berikan oleh guru dengan benar K. Kecakapan Hidup ( Life Skill ) 1. Kecakapan kesadaran diri (kerja keras dan percaya diri) 2. Kecakapan berpikir (kecakapan mengolah informasi menjadi keputusan melalui kegiatan menentukan pola pada garis bilangan) 3. Kecakapan social (kerjasama kelompok dan kecakapan komunikasi lisan) L. Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Lembar observasi keaktifan Jenis penilaian
: Non tes
Instrumen
: LKS(terlampir)
M. Rubrik Penelian Rubrik Penilaian LKS No 1
2
3
4
Aspek Pengertian kerjasama
Skor 3 Menjelaskan
Skor 2
Skor 1
Menjelaskan
Menjelaskan
pengertian kerjasama pengertian
pengertian
dengan benar dan
kerjasama dengan
kerjasama namun
lengkap
benar namun
kurang benar dan
kurang lengkap.
kurang lengkap.
Kegiatan kerjasama di
Menyebutkan dan
Menyebutkan dan
Menyebutkan
lingkungan rumah
menjelaskan 3
menjelaskan 2
dan menjelaskan
kegiatan
kegiatan
1 kegiatan
Kegiatan kerja sama di
Menyebutkan 3 dan
Menyebutkan 2
Menyebutkan 1
sekolah
menjelaskan
dan menjelaskan
dan menjelaskan
kegiatan bekerja
kegiatan bekerja
kegiatan bekerja
sama di sekolah.
sama di sekolah.
sama di sekolah.
Membedakan kegiatan
Membedakan
Membedakan
Membedakan
kerja sama yang baik
kegiatan kerja sama
kegiatan kerja
kegiatan kerja
dan yang buruk di
yang baik dan yang
sama yang baik
sama yang baik
sekolah
buruk di sekolah dan
dan yang buruk di
dan yang buruk
memberikan 3
sekolah dan
di sekolah dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS PUGERAN I
Kelas / Semester
: III/1
Tema/ Subtema/ Pb
: Lingkungan
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran ( 2 x 35 menit )
Siklus/pertemuan
: siklus 1 pertemuan 2
A. Standar Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah. B. Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Sosial 1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa. C. Indikator Ilmu Pengetahuan Sosial 1.3.1 Memahami pengertian kerjasama. 1.3.2 rumah.
Menunjukan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
1.3.3 Menjelaskan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di sekolah 1.3.4 Membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah.
D. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Siswa mampu memahami pengertian kerjasama melalui tanya jawab di kegiatan teams games tournaments dengan tepat. 6. Siswa mampu menunjukan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di lingkungan
rumah melalui tanya jawab di kegiatan teams games
tournaments dengan benar. 7. Siswa mampu menjelaskan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di sekolah melalui tanya jawab di kegiatan teams games tournaments dengan benar. 8. Siswa mampu membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah melalui tanya jawab di kegiatan teams games tournaments dengan benar. E. Materi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Pengertian kerjasama 5. Kerjasama di lingkungan rumah 6. Macam-macam kegiatan kerjasama di lingkungan rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Metode Pembelajaran dan Pendekatan Pembelajaran Metode : 4. Times Game Tournamens, 5. Tanya jawab, 6. Diskusi kelompok, 7. penugasan, Pendekatan : Kontekstual : guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan dimana siswa berada. G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media -
Soal Teams game tournaments
-
Papan skor
-
Bintang
Alat -
Alat tulis
-
Buku
-
Penghargaan untuk kelompok
Sumber Pembelajaran -
Buku tematik siswa kelas III A
-
Indrastuti dkk.2010.Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD.Yudististira:Jakarta
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
No 1
Metode
Waktu
Kegiatan Awal
a. Orientasi -
Guru mengucapkan salam pembuka.
-
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
5’
memimpin doa pembukaan.
b. Apersepsi -
Guru menanyakan pembelajaran
yang
lampau
c. Pemberian motivasi -
Menyampaikan inti tujuan pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi)
d. Pemberian acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Tanya Jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
119
Kegiatan Inti Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan 1 meliputi :
Presentasi : 23) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sebelumnya. 24) Siswa di beri penjelasan kembali mengenai meteri yang akan digunakan untuk teams games tournament.
Teams : -
Setiap kelompok di beri waktu untuk
45’
Diskusi
belajar kembali bersama teman satu
kelompok,
kelompok guna mempersiapkan kegiatan
games, dan
teams games tournament yang akan
tournament
dilakukan.
Games : Setiap kelompok menunjuk satu perwakilan kelompok untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
permainan sebagai berikut: a. Perwakilan
kelompok
maju
untuk
mengambil kartu soal. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh. Siswa kelompok lain tidak diperkenankan untuk menjawab. b. Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. c. Perwakilan
kelompok
yang
sudah
menjawab soal kembali lagi kedalam kelompoknya.
Kemudian
dilanjutkan
perwakilan kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal. d. Permainan tersebut dilakuan terus hingga semua kelompok mendapat giliran. e. Kelompok
yang
memperoleh
skor
terbanyak mendapatkan bintang.
Tournament : a. Setelah siswa kembali kedalam kelompok, guru menjelaskan aturan tournament yang akan di lakukan.prosedur kegiatan tournament adalah sebagai berikut :
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Masing-masing kelompok menunjuk 6 perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6 meja tournament, di atasnya terdapat kartu soal yang di letakan terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama.
Ke empat pewakilan menuju masing-masing meja tournament. Sehingga dalam satu meja tournament terdiri dari 4 orang siswa yang berbeda kelompok.
Setiap perwakilan kelompok duduk mengelilingi meja tournament. Dalam meja tournament dilakukan pengundian untuk menentukan peran sebagai pembaca soal, pemain , penantang 1, penantang 2, penantang 3, penantang 4 dst.
Siswa yang berperan sebagai pemain mengmbil satu soal dan memberikan kepada pembaca soal,pembaca soal akan
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut.
Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang satu tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya. Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja.
Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam.
Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh.
Penghargaan kelompok : a. Setelah selesai tournament siswa kembali ke dalam kelompoknya dan menyerahkan
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
nilainya untuk di jumlahkan dan dituliskan dipapan tulis. b. Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan medali dan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. 3
Kegiatan Akhir b. Siswa mengerjakan evaluasi c. Siswa mengumpulkan hasil kerja evaluasi
Penugasan
d. Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan.
20’
e. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
I. Refleksi 1. Apakah kamu sudah mampu menjawab pertanyaan yang di ajukan guru pada saat pelaksanaan kegiatan teams game tournaments mengenai materi kerjasama di lingkungan rumah? J. Aksi 1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi yang di berikan oleh guru dengan benar. K. Kecakapan Hidup ( Life Skill ) 1. Kecakapan kesadaran diri (kerja keras dan percaya diri)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS PUGERAN I
Kelas / Semester
: III/1
Tema/ Subtema/ Pb
: Kerja sama
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran ( 2x35 menit )
Siklus/Pertemuan
: Siklus 2 , pertemuan ke-1
A. Standar Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah. B. Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Sosial 1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa. C. Indikator Ilmu Pengetahuan Sosial 1.3.1 Menjelaskan 3 contoh kegiatan kerjasama di masyarakat desa/kelurahan. 1.3.2 Mengidentifikasi manfaat kerja sama bagi kehidupan manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
D. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Melalui tanya jawab dan diskusi kelompok siswa mampu menjelaskan 3 contoh kegiatan kerjasama di masyarakat desa/kelurahan dengan benar. 2. Melalui diskusi kelompok dan LKS siswa mampu mengidentifikasi manfaat kerja sama bagi kehidupan manusi dengan benar.
E. Materi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Kerja sama di lingkungan desa/kelurahan. 8. Manfaat kerja sama F.
Metode
Pembelajaran,
Model
Pembelajaran Metode : 8. Tanya jawab, 9. Diskusi kelompok, 10. penugasan, Model : 1. Times Game Tournament Pendekatan :
Pembelajaran
dan
Pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Kontekstual guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan dimana siswa berada. G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media -
Papan skor
Alat -
Alat tulis
-
Buku
Sumber Pembelajaran -
Buku tematik SD kelas III A
-
Indrastuti dkk.2010.Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD.Yudististira:Jakarta
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan No 1
Alokasi
Metode
Waktu
Kegiatan Awal
a. Orientasi -
Guru mengucapkan salam pembuka.
-
Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa pembukaan.
b. Apersepsi -
Guru menanyakan pembelajaran yang
5’
Tanya Jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
lampau c. Pemberian motivasi -
Menyampaikan inti tujuan pembelajaran (menyampaikan tujuan dan motivasi)
d. Pemberian acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2
Kegiatan Inti Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran teams games tournament dalam kegiatan 1 meliputi :
Presentasi : 25) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kerjasama di desa/kelurahan
30’
mereka. 26) Siswa menceritakan kegiatan kerja sama yang dilakukan di desa/kelurahan. Teams : -
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen setiap kelompok berisi 6 siswa.
-
Setiap kelompok mendapatkan ringkasan materi dan LKS.
-
Setiap kelompok mengerjakan LKS dan
30’
Diskusi kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berdiskusi untuk memahami manfaat kerja sama dalam kehidupan manusia. -
Kelompok yang telah selesai mengerjakan LKS, kemudian guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasilnya.
-
Kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan dan komentar.
-
Guru memberikan penguatan dari hasil pekerjaan kelompok.
Games : Setiap kelompok menunjuk satu perwakilan kelompok untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan permainan sebagai berikut: f. Perwakilan
kelompok
maju
untuk
mengambil kartu soal. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya mengenai soal yang di peroleh. Siswa kelompok lain
tidak
diperkenankan
untuk
menjawab. g. Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor.
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h. Perwakilan
kelompok
yang
130
sudah
menjawab soal kembali lagi kedalam kelompoknya.
Kemudian
dilanjutkan
perwakilan kelompok lain untuk maju ke depan untuk mengambil kartu soal. i. Permainan tersebut dilakuan terus hingga semua kelompok mendapat giliran. j. Kelompok
yang
memperoleh
skor
terbanyak mendapatkan bintang. 3
Kegiatan Akhir h. Siswa dalam kelompok diminta untuk memahami kembali materi hari ini, untuk melakukan kegiatan teams game tournament di pertemuan selanjutnya. i. Guru dan siswa menyimpulkan materi. j. Siswa merefleksikan apa yang telah dipelajari. k. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
5’
Tanya jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
I. Refleksi 1. Apakah kamu sudah memahami kerja sama di lingkungan desa/kelurahan? 2. Apakah kamu sudah memahami manfaat yang didapatkan apa bila kita melakukan kerja sama? J. Aksi 1. Siswa sudah mampu memahami pengertian kerjasama dan menyebutkan contoh kegiatan kerjasama dirumah dengan benar. 2. Siswa mampu mengerjakan LKS yang di berikan oleh guru dengan benar. K. Kecakapan Hidup ( Life Skill ) 1. Kecakapan kesadaran diri (kerja keras dan percaya diri) 2. Kecakapan berpikir (kecakapan mengolah informasi menjadi keputusan melalui kegiatan menentukan pola pada garis bilangan) 3. Kecakapan social (kerjasama kelompok dan kecakapan komunikasi lisan) L. Penilaian Rubrik penilaian observasi Jenis penilaian
: Non tes
Instrumen
: LKS(terlampir)
M. Rubrik Penelian Rubrik Penilaian LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Tingkat Pendidikan
: SD KANISIUS PUGERAN I
Kelas / Semester
: III/1
Tema/ Subtema/ Pb
: Lingkungan
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran ( 2 x 35 menit )
Siklus/Pembelajaran
: Siklus 2 pertemuan ke-2
A. Standar Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah. B. Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Sosial 1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan/desa. C. Indikator Ilmu Pengetahuan Sosial 1.3.1
Mengidentifikasi kerja sama di desa/kelurahan
1.3.2
Memahami manfaat kerja sama bagi kehidupan sehari-hari..
D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Melalui tanya jawab, games, dan tournament siswa mampu mengidentifikasi bentuk kegiatan kerja sama yang ada di desa/ kelurahan dengan benar. 2. Melalui tanya jawab, games, dan tournament siswa mampu memahami manfaat kerja sama bagi kehidupan sehari-hari dengan tepat. E. Materi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 9. Pengertian kerja sama 10. Kerja sama di desa/kelurahan. 11. Manfaat kerja sama di kehidupan sehari-hari. F. Metode Pembelajaran dan Pendekatan Pembelajaran Metode : 11. Tanya jawab, 12. Diskusi kelompok, 13. Penugasan Model : Times Games Tournament Pendekatan : Kontekstual : guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan dimana siswa berada. G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Media -
Soal Teams game tournaments
-
Papan skor
-
Bintang
Alat -
Alat tulis
-
Buku
-
Penghargaan untuk kelompok
Sumber Pembelajaran -
Buku tematik siswa kelas III A
-
Indrastuti dkk.2010.Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III SD.Yudististira:Jakarta
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Alokasi
No 1
Metode
Waktu
Kegiatan Awal
e. Orientasi -
Guru
mengucapkan
salam
pembuka. -
Guru menunjuk salah satu siswa untuk
memimpin
pembukaan. f. Apersepsi
doa
5’
Tanya Jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Guru menanyakan pembelajaran yang lampau
g. Pemberian motivasi -
Menyampaikan pembelajaran
inti
tujuan
(menyampaikan
tujuan dan motivasi) h. Pemberian acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2
Kegiatan Inti
Siswa mengikuti struktur belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan 1 meliputi : Presentasi : 27) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sebelumnya. 28) Siswa di beri penjelasan kembali mengenai materi yang akan di
45’
gunakan untuk kegiatan teams games tournament. Teams : -
Setiap kelompok di beri waktu
Diskusi
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
untuk belajar kembali guna
kelompok,
mempersiapkan kegiatan teams
games, dan
game tournaments yang akan
tournament.
dilakukan. Games : Setiap
137
kelompok
menunjuk
satu
perwakilan kelompok untuk melakukan permainan. Guru menjelaskan langkahlangkah dalam melakukan permainan sebagai berikut: k. Perwakilan
kelompok
maju
untuk mengambil kartu soal. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya yang
di
mengenai
soal
peroleh.
Siswa
lain
tidak
kelompok
diperkenankan untuk menjawab. l. Jika jawaban benar mendapat skor 10 jika salah maka tidak mendapat skor. m. Perwakilan
kelompok
yang
sudah menjawab soal kembali lagi
kedalam
kelompoknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kemudian
dilanjutkan
perwakilan kelompok lain untuk maju
ke
depan
untuk
mengambil kartu soal. n. Permainan
tersebut
dilakuan
terus hingga semua kelompok mendapat giliran. o. Kelompok yang memperoleh skor
terbanyak
mendapatkan
bintang. Tournament : b. Guru menjelaskan aturan tournament yang akan di lakukan.prosedur kegiatan tournament adalah sebagai berikut :
Masing-masing kelompok menunjuk 6 perwakilan kelompok yang akan di letakkan 6 meja tournament ,di atasnya terdapat kartu soal yang di letakan
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terbalik bersama kunci jawabanya terkait materi kerja sama.
Keenam pewakilan menuju masing-masing meja tournament. Sehingga dalam satu meja tournament terdiri dari 6 orang siswa yang berbeda kelompok.
Setiap perwakilan kelompok duduk mengelilingi meja tournament. Dalam meja tournament dilakukan pengundian untuk menentukan peran sebagai pembaca soal, pemain , penantang 1, penantang 2 dst.
Siswa yang berperan sebagai pemain mengmbil satu soal dan
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memberikan kepada pembaca soal,pembaca soal akan membacakan isi soal kemudian pemain menjawab soal tersebut.
Jika pemain tidak dapat menjawab soalnya maka soal di lemparkan kepada penantang. Jika penantang satu tidak dapat menjawab maka penantang 2 boleh menjawab dan seterusnya. Namun jika semua pemain tidak bisa menjawab maka soal tersebut di diamkan saja.
Siswa yang menjawab benar berhak mendapatkan skor. Kemudian dilanjutkan pada soal berikutnya
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
sampai waktu yang di tentukan oleh guru selesai dan posisi pemain di putar searah jarum jam.
Siswa kembali ke kelompok asal untuk menghitung jumlah skor yang di peroleh.
Penghargaan kelompok : c. Setelah selesai tournament siswa kembali ke dalam kelompoknya dan menyerahkan nilainya untuk di jumlahkan dan dituliskan dipapan tulis. d. Kelompok dengan jumlah skor paling banyak mendapatkan hadiah dari guru sebagai penghargaan atas prestasinya. 3
Kegiatan Akhir f. Siswa mengerjakan evaluasi g. Siswa mengumpulkan hasil kerja evaluasi
20’
Penugasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
h. Siswa merefleksikan apa yang telah dilakukan. i. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
I. Refleksi 1. Apakah kamu sudah mampu menjawab pertanyaan yang di ajukan guru pada saat pelaksanaan kegiatan teams game tournaments mengenai materi kerjasama di lingkungan rumah dengan benar ? J. Aksi 1. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi yang di berikan oleh guru dengan benar. K. Kecakapan Hidup ( Life Skill ) 1. Kecakapan kesadaran diri (kerja keras dan percaya diri) 2. Kecakapan berpikir (kecakapan mengolah informasi menjadi keputusan melalui kegiatan menentukan pola pada garis bilangan) 3. Kecakapan social (kerjasama kelompok dan kecakapan komunikasi lisan) L. Penilaian Lebar observasi keaktifan Jenis penilaian
: Tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Materi Pelajaran
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Kerja Sama 4. Pengertian kerjasama Kerjasama adalah kegiatan yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia yang lain. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kerja sama yang baik adalah kerja sama yang saling menguntungkan. Artinya kerja sama itu tidak boleh berat sebelah atau merugikan salah satu pihak. Kerja sama yang baik juga harus dilakukan dengan sukarela. Kalau orang dipaksa bekerja sama, maka hasilnya tidak akan baik. 5. Bentuk-bentuk kerja sama Kerjasama
dapat
dilakukan
dilingkungan
rumah,
sekolah,
dan
kelurahan/desa. Dalam melakukan kerjasama setiap orang harus melaksanakan dengan tanggung jawab agar hasilnya dapat dirasakan bersama. 1. Kerjasama di rumah Kerjasama dirumha sebaiknya melibatkan seluruh anggota keluarga, seperti ayah, ibu dan anak atau mungkin keluarga lain yang juga berada dalam satu rumah. Setiap anggota keluarga dapat bekerja
sama
menghormati.
dengan
cara
saling membantu
dan
saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Ayah dan ibu bekerja mencari nafkah. Mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bagi ibu yang tidak bekerja, tugasnya adalah mengurus semua kebutuhan keluarga. Tentunya hal tersebut memmerlukan kerjasama dari anggota keluarga yang lain.Anak sebagai anggota keluarga harus dapat bekerja sama dengan anggota keluarga yang lain. Misalnya, membantu pekerjaan ayah atau ibu. 2. Kerja sama di Sekolah Disekolah kamu dapat bekerja sama dengan siswa yang lain atau juga dengan bapak/ibu guru. Kerja sama yang dilakukan adalah dalam hal kebaikan, misalnya diskusi kelompok atau membuat majalah dinding (mading) Kerja sama dalam hal keburukan tidak boleh dilakukan. Misalnya saling mencontek ketika ulangan atau membuat kegaduhan dan kekacauan dikelas sewaktu guru tidak ada. Beberapa contoh kegiatan bekerja sama disekolah adalah diskusi kelompok, membersihkan kelas, dan mengumpulkna sumbangan untuk korban bencana. 3. Kerja sama dilingkungan kelurahan/desa. Lingkungan yang lebih besar dari lingkungan rumah adalah lingkungan tetangga di sekitar mu. Tetangga adalah orang-orang yang tinggal disekitar rumah kita. Untuk membina hubungan yang baik dilingkungan tetangga biasanya diadakan suatu kerja sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Bentuk kerja sama yang di lakukan misalnya kerja sama dalam penyelenggaraan upacara perkawinan, kematian, ronda atau siskamling (sistem keamanan lingkungan) dan kerja bakti membersihkan lingkungan. 6. Manfaat kerja sama Kerja sama yang dilakukan di lingkungan rumah, sekolah, ataupun lingkungan masyarakat dapat memberi manfaat. Beberapa manfaat kerja sama adalah sebagai berikut. f. Kerja sama membuat pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menjadi cepat selesai. g. Kerjasama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan sehingga mempererat tali persaudaraan. h. Kerja sama dapat menumbuhkan rasa sosial dan menciptakan kepedulian terhadap sesama. i. Kerja sama dapat menghindari sifat egois atau mementingkan diri sendiri. j. Kerja sama dapat menimbulkan ide-ide baru berdasarkan hasil diskusi selama bekerja sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Lampiran 5 LKS dan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Pugeran
Kelas/Semester
: III/I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) Hari/Tanggal
: 29 Oktober 2014
Alokasi Waktu
: 2 JP (2x35 menit)
Pertemuan Ke-
: 1
A. Standar Kompetensi 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah dan kelurahan/desa C. Indikator Ilmu Pengetahuan Sosial 1.3.1 Memahami pengertian kerjasama. 1.3.2
Menunjukan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di lingkungan
rumah. 1.3.3 Menjelaskan minimal 3 contoh kegiatan kerjasama di sekolah. 1.3.4
Membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di
sekolah. C. Kegiatan Belajar 1. Tuliskan identitasmu pada kolom 2. Bacalah ringkasan materi yang telah disediakan 3. Lengkapi kolom dibawah ini berdasarkan ringkasan materi yang kamu pahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Nama :....................................... No
:.......................................
Kelas :....................................... 1. Jelaskan pengertian kerja sama! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 2. Berikan 3 contoh kegiatan kerja sama di rumah! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 3. Sebutkan 3 contoh kegiatan kerja sama di sekolah! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 4. Sebutkan 3 contoh kegiatan kerja sama dalam hal baik di sekolah! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 5. Sebutkan 3 contoh kegiatan kerja sama dalam hal tidak baik di sekolah! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ......................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama :
3. Manusia di tuntut untuk bisa bekerja sama dengan orang lain karena satu sama lain saling....
Kelas : No
a. Mengasihi
:
b. Bekerja sama c. Membutuhkan
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang tepat!
d. Menyayangi
1. Bentuk kegiatan yang dilakukan bersama dan memiliki
4. Yang bukan termasuk contoh kerja sama dalam
tujuan disebut....
kebaikan di sekolah adalah....
a. Saling membantu
a. Memberikan jawaban kepada teman pada saat
b. Saling kerjasama
ulangan
c. Saling mengasihi
b. Mengajari teman ketika berdiskusi kelompok
d. Saling tolong
c. Membuat majalah dinding
2. Siapa saja yang harus ikut bekerja sama dirumah?
d. Membersihkan kelas bersama-sama
a. Ayah, Ibu, tetangga
5. Kerjasama di lingkungan sekolah dilakukan oleh ....
b. Ayah, anak, tetangga
a. Semua guru
c. Ayah, ibu, anak
b. Guru dengan kepala sekolah
d. Ibu, ayah, tetangga
c. Semua siswa d. Seluruh warga sekolah
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
6. Tugas kelompok merupakan tugas yang dikerjakan secara bersama-sama. Ketika tugas tersebut dikerjakan oleh salah satu siswa, maka.................. a. Selesai tepat waktu b. Mendapat nilai bagus c. Hasil akan memuaskan d. Tidak cepat selesai 7. Kerjasama di rumah dilakukan oleh .... a. Ayah dan Ibu b. Ibu dan anak c. Semua anggota keluarga d. Ayah, Ibu dan pembantu 8. Berikut ini merupakan contoh kerja sama di rumah, kecuali........ a. Membersihkan rumah bersama-sama b. Ani membantu Ibu mencuci piring c. Doni mengecat tembok rumah d. Riska membantu adiknya merapikan kamar 9. Perhatikan gambar berikut
Kegiatan seperti gambar diatas merupakan kerja sama yang dilakukan di....... a. Pasar b. Sekolah
c. Masyarakat d. Rumah
10. Dalam bekerja sama setiap orang yang terlibat diwajibkan untuk.... a. Riang gembira b. Bertanggung jawab c. Percaya diri d. Mementingkan diri sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Pugeran
Kelas/Semester
: III/I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) Hari/Tanggal
: 5 November 2014
Alokasi Waktu
: 2 JP (2x35 menit)
Siklus/Pertemuan Ke-
: Siklus 2 pertemuan ke- 1
A. Standar Kompetensi 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar 1.5 Melakukan kerjasama di lingkungan rumah, sekolah dan kelurahan/desa C. Indikator Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Siswa mampu menjelaskan 3 contoh kegiatan kerjasama di masyarakat desa/kelurahan. 2. Siswa mampu mengidentifikasi manfaat kerja sama bagi kehidupan manusia. C. Kegiatan Belajar 4. Tuliskan identitasmu pada kolom 5. Bacalah ringkasan materi yang telah disediakan 6. Lengkapi kolom dibawah ini berdasarkan ringkasan materi yang kamu pahami
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
Nama :....................................... No
:.......................................
Kelas :.......................................
1. Sebutkan dan jelaskan 3 contoh kegiatan kerjasama di masyarakat! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Apakah manfaat-manfaat yang kita dapat setelah melakukan kerja sama?jelaskan! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
:
Kelas
:
Nomor
:
155
Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang tepat! 11. Yang bukan merupakan kerja sama dilingkungan desa adalah.... a. Penyelenggaraan kerja bakti b. Penyelenggaraan ronda malam c. Penyelenggaraan upacara kematian d. Penyelenggaraan piket 12. Kerja sama memberikan banyak manfaat. Siapakah yang akan merasakan manfaat tersebut........... a. Orang lain
c. Bersama
b. Diri sendiri
d. Individu
13. Ketika seseorang sedang mengikuti kegiatan gorong royong, maka harus dilakukan dengan......... a. Sukarela dan terpaksa b. Terpaksa dan berat hati c. Sukarela dan ikhlas d. Ikhlas dan berat hati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Manfaat gotong royong adalah .... a. Merusak persatuan warga b. Menimbulkan kemalasan c. Pekerjaan mudah terbengkelai d. Mempererat hubungan antar warga 15. Pekerjaan seseorang yang dikerjakan bersama terasa.... a. Lebih cepat b. Lebih ringan c. Lebih lama d. Lebih mudah
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Kunci Jawaban
I.
Siklus I A. Kunci Jawaban LKS 1. Kerjasama adalah kegiatan yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. 2. Kegiatan kerja sama di lingkungan rumah
Ayah dan ibu bekerja mencari nafkah. Mereka bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ayah, ibu, dan kakak membersihkan halaman bersama dihari minggu.
Bekerja sama membantu ibu dalam membereskan rumah.
3. Kegiatan bekerja sama disekolah Diskusi kelompok Membersihkan kelas Membuat Mading 4. Membedakan kegiatan kerja sama yang baik dan yang buruk di sekolah. 1) Kegiatan kerja sama yang baik di sekolah Mengumpulkan sumbangan untuk korban bencana. Membersihkan kelas Diskusi kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
2) Kegiatan kerja sama yang buruk di sekolah Mencontek ketika ulangan Membuat kegaduhan dan kekacauan dikelas sewaktu guru tidak ada. Bekerja sama untuk menjahili teman B. Kunci Jawaban Evaluasi 1. B 2. C 3. C 4. A 5. D 6. D 7. C 8. C 9. D 10. B II.
Siklus II A. Kunci Jawaban LKS 1. Kegiatan kerjasama di lingkungan desa/kelurahan.
Kerja sama dalam penyelenggaraan upacara perkawinan atau kematian
Ronda atau siskamling (sistem keamanan lingkungan)
Kerja bakti membersihkan lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
2. Manfaat kerja sama a. Kerja sama membuat pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menjadi cepat selesai. b. Kerjasama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan sehingga mempererat tali persaudaraan. c. Kerja sama dapat menumbuhkan rasa sosial dan menciptakan kepedulian terhadap sesama. d. Kerja sama dapat menghindari sifat egois atau mementingkan diri sendiri. e. Kerja sama dapat menimbulkan ide-ide baru berdasarkan hasil diskusi selama bekerja sama. B. Kunci Jawaban Evaluasi 1. D 2. C 3. C 4. D 5. B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Lampiran 7 Hasil Pengerjaan LKS Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran 8 Hasil Pengerjaan Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Media Kartu Tournament Siklus I dan Siklus II
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal : Sebuah sistem yang digunakan untuk menjadikan desa aman adalah.....
Soal : orang-orang yang tinggal disekitar rumah kita disebut dengan.....
Soal : Apa yang akan di dapatkan ketika melakukan Kerja sama di lingkungan rumah, sekolah, ataupun lingkungan masyarakat .....
Jawaban : SISKAMLING
Jawaban : TETANGGA
Jawaban : MANFAAT
Soal : Pengertian lain dari EGOIS adalah....
Soal : berdasarkan hasil diskusi selama bekerja sama, kerja sama akan menimbulkan ....
Soal : Sebutkan 2 contoh kerja sama di lingkungan kelurahan!
Jawaban : Mementingkan diri sendiri
Jawaban : Ide-ide baru
Jawaban : Kerja bakti Ronda / SISKAMLING
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 Validasi
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Kepada Yth : Bapak/ibu dosen Dengan ini saya lampirkan instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran sebelum validasi kepada Bapak/ibu dosen yang akan digunakan untuk penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan keaktifan dan Prestasi belajar IPS siswa kelas III A SD Kanisius Pugeran dengan Model Teams games Tournament (TGT)”. Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang peneliti lampirkan berupa lembar observasi keaktifan Peneliti sangat mengharapkan saran dan masukan dari dosen pembimbing, sebelum peneliti melakukan uji validitas kepada bapak /ibu dosen Atas kesediaan dosen memberikan saran dan masukan pada instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran tersebut, peneliti ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 10 Oktober 2014 Peneliti,
Intan Indry NIM. 111134158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Indikator Keaktifan
Uno (2012:33) ciri atau kadar dari proses pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa yaitu 1) siswa aktif mencari atau memberikan informasi, bertanya bahkan dalam membuat kesimpulan, 2) adanya interaksi aktif secara tersetruktur dengan siswa, 3) adanya kesempatan bagi siswa untuk menilai hasil karyanya sendiri, 4) adanya pemanfaatan sumber belajar secara optimal. Dimyati dan Mudjiono (2006:45) menjelaskan bahwa indikator keaktifan meliputi, 1) mencatat atau sekedar mendengarkan pemberitahuan, 2) memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru, 3) mencatat tugas yang diberikan dan mengerjakan tugas rumah, 4) berdiskusi dalam kelompok, 5) melibatkan diri dalam proses tanya jawab dan 6) terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Rosdijati (2010:9) memgemukakan bahwa pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu 1) memberikan motivasi dalam diri peserta didik, 2) siswa aktif dalam bertanya dan mempertanyakan, 3) siswa mengemukakan gagasan, 4) siswa berinteraksi dengan lingkungan, 5) keterlibatan guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Berdasarkan indikator-indikator keaktifan yang telah dijelaskan oleh para ahli yaitu diantaranya Uno (2012:33), Dimyati dan Mudjiono (2006:45), dan Rosdijati (2010:9), maka peneliti merumuskan indikator keaktifan dengan mempertimbangkan indikator yang dapat diamati selama proses pembelajaran berlangsung. Rumusan indikator yang dibuat oleh peneliti sebagai berikut: Uno (2012:33) 1. siswa aktif mencari atau memberikan informasi, bertanya bahkan dalam membuat kesimpulan 2. adanya interaksi aktif secara tersetruktur dengan siswa
Dimyati dan Mudjiono (2006:45) 1. mencatat atau sekedar mendengarkan pemberitahuan 2. memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru 3. mencatat tugas yang diberikan dan mengerjakan tugas rumah, 4. berdiskusi dalam kelompok, 5. melibatkan diri dalam proses tanya jawab
Rosdijati (2010:9) 1. siswa aktif dalam bertanya dan mempertanyakan 2. siswa mengemukakan gagasan 3. siswa berinteraksi dengan lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
Indikator-indikor diatas dapat dikategorikan menjadi 5 indikator pokok yaitu 1) tanya jawab, 2) mengemukakan pendapat, 3) interaksi dengan siswa lain, 4) memperhatikan penjelasan guru, 5) mengerjakan tugas. Setiap masing-masing indikator memiliki penjelasan/penjabaran untuk memudahkan dalam proses pengamatan/observasi yang dilakuakan pada saat pelaksanaan penelitian. Penjelasan/penjabaran dari indikator sebagai berikut: 1) Tanya jawab a. Siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain b. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru 2) Mengemukakan pendapat a. Siswa berpendapat dalam diskusi kelas b. Siswa berpendapat dalam diskusi kelompok 3) Interaksi dengan siswa lain a. Siswa mengikuti diskusi kelas b. Siswa mengikuti diskusi kelompok 4) Memperhatikan penjelasan guru a. Siswa memperhatikan guru saat penjelasan materi b. Siswa memperhatikan guru saat memberikan instruksi 5) Mengerjakan tugas a. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru b. Siswa melaksanakan instruksi yang diberikan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kepada Yth : Bapak/ibu dosen
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Dengan ini saya lampirkan instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran sebelum validasi kepada Bapak/ibu dosen yang akan digunakan untuk penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan keaktifan dan Prestasi belajar IPS siswa kelas III A SD Kanisius Pugeran dengan Model Teams games Tournament (TGT)”. Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang peneliti lampirkan berupa lembar observasi keaktifan Peneliti sangat mengharapkan saran dan masukan dari dosen pembimbing, sebelum peneliti melakukan uji validitas kepada bapak /ibu dosen Atas kesediaan dosen memberikan saran dan masukan pada instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran tersebut, peneliti ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 13 Oktober 2014 Peneliti,
Intan Indry NIM. 111134158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Kepada Yth : Bapak/ibu dosen Dengan ini saya lampirkan instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran sebelum validasi kepada Bapak/ibu dosen yang akan digunakan untuk penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan keaktifan dan Prestasi belajar IPS siswa kelas III A SD Kanisius Pugeran dengan Model Teams games Tournament (TGT)”. Instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran yang peneliti lampirkan berupa lembar observasi keaktifan Peneliti sangat mengharapkan saran dan masukan dari dosen pembimbing, sebelum peneliti melakukan uji validitas kepada bapak /ibu dosen Atas kesediaan dosen memberikan saran dan masukan pada instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran tersebut, peneliti ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 14 Oktober 2014 Peneliti,
Intan Indry NIM. 111134158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 Uji Validitas Soal Evaluasi
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 Uji Reliabilitas
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 Data Awal Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 Hasil Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16 Dokumentasi Foto
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
Foto-foto Kegiatan
Penyampaian Garis Besar Model TGT
Bertanya jawab dalam permainan
Berdiskusi dalam kelompok
Berdiskusi bersama teman
Pelaksanaan Tournament
Pelaksanaan Tournament
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengakuan (penghargaan) Kelompok
Penataan Meja Tournament
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Daftar Riwayat Hidup
Intan Indry merupakan anak tunggal dari pasangan bapak Mimid dan Ibu Mulatsih Erna Bakti. Peneliti lahir di Purworejo pada tanggal 31 Januari 1994. Memulai pendidikan di SD Negeri Kebon Baru Cirebon pada tahun 1999-2001, kemudian pindah di SD Negeri Pringgowijayan, Purworejo pada tahun 2001-2005. Dilanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Purworejo pada tahun 2005-2008. Setelah itu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Purworejo pada tahun 2008-2011. Pada tahun 2011 masuk ke Perguruan Tinggi Swasta di Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan, program study Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan lulus pada tahun 2015. Pada saat di bangku perkuliahan peneliti mengikuti salah satu kegiatan yang ada di Sanata Dharma yaitu Teater. Peneliti pernah melakukan pentas teater pada tahun 2012. Saat ini peneliti masih menjadi salah satu anggota teater di Sanata Dharma sebagai tukang make-up ketika ada pentas-pentas teater di kampus Universitas Sanata Dharma.