PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BENTUK COPING STRESS TARUNA PUTRI DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN MILITER AKADEMI ANGKATAN UDARA Studi Kualitatif Naratif di Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Ajeng Sandra Loveta 109114014
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, Carilah, maka kamu akan mendapatkan, Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius 7:7)
Hidup itu seperti pergelaran wayang, Dimana kamu menjadi dalang, Atas naskah semesta yang dituliskan oleh TuhanMu (Sujiwo Tejo)
If you have a very beautiful dream, So remember that God give you strength to make it real (Hitam Putih)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil karya ini kupersembahkan kepada keluargaku, Orang tuaku yang sungguh hebat tiada duanya, Br. Dwi Yuliantoro dan S. Sari Mulyani Adik-adiku Yolanda dan Sherren, Sekaligus orang-orang yang selalu menopangku, Keluarga besar, someone, dan para sahabatku, Terimakasih atas segala dukungan, doa, pelajaran hidup yang telah kalian berikan Tak lupa, aku berterimakasih pula bagi alam semesta ini
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BENTUK COPING STRESS TARUNA PUTRI DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN MILITER AKADEMI ANGKATAN UDARA Studi Kualitatif Naratif di Yogyakarta
Ajeng Sandra Loveta
ABSTRAK Terjadi perubahan pada sistem TNI yang membuka peluang untuk perempuan menyandang status sebagai prajurit mulai tahun 2013. Mereka yang memilih pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara merupakan orang-orang pilihan dari seluruh Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan bentukbentuk coping stress Taruna Putri yang masih tergolong baru sebagai TNI AU dalam menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara. Peneliti melihat mulai dari awal saat menempuh pendidikan, kondisi terkait coping stress dan tahapannya, serta jenis-jenis strategi koping. Peneliti mewawancarai 4 orang Taruna Putri, terdiri dari 3 orang Mayor Taruna Putri dan 1 orang Sersan Taruna Putri. Data akan dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini adalah informan memiliki bentuk-bentuk coping stress yang berbeda satu dengan yang lain, sesuai dengan persepsi dari masingmasing Taruna Putri. Narasi deskripsi informan diketahui melalui pengalaman Taruna Putri selama menjalani pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara, dengan struktur progresif/optimistik. Gejala stres yang muncul pada setiap informan berbeda, walaupun penyebab dan jenis stres yang dialami oleh keseluruhan informan sama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada pola yang sama dari faktorfaktor yang mempengaruhi coping stress.
Kata kunci : Taruna Putri, TNI AU, Coping Stress, Narasi, Faktor
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI TARUNA PUTRI’S COPING STRESS FORM ON PASSING TROUGH MILITARY STUDY AT AIR FORCE ACADEMY Narative Qualitative Study in Yogyakarta
Ajeng Sandra Loveta
ABSTRACT There was a changing system on TNI that open opportunities for women to be student since 2013. The people that took military education on Air Force Academy are the best from entire of Indonesia. This research was purposed to spell out Taruna Putri’s coping stress form who are beginner on military education. The researcher inspect from the beginning of their study, coping stress condition and its step, and also the types of coping strategy. The researcher interviewed 4 person, consist of 3 Major Taruna Putri, and 1 Sergeant Taruna Putri. Tematik data analysis would been used to analyze the datas. The result of this research, each informants descriptive narrative were known from Taruna Putri’s experience in taking military education on Air Force Academy with progressive/optimistic structure. Symptoms that occured on each participan was also different, altough the causes and type of stress was the same. This study also showed that there was a same pattern of the factors that give effect to coping stress.
Key words: Taruna Putri, Air Force Academy, Coping Stress, Narrative, Factor
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih-Nya yang melipah kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam proses penyelesaiannya, peneliti menyadari bahwa tanpa kerja keras, doa, dukungan, tekad yang kuat, dan bantuan dari semua pihak, peneliti tidak dapat segera menyelesaikan skripsi ini. Peneliti berharap agar skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pendidikan militer AAU di Yogyakarta berkaitan dengan bentuk coping stress terhadap calon perwiranya. Sebagai peneliti awal yang belum terampil dalam melakukan penelitian, peneliti menerima banyak dukungan serta bimbingan baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, dengan segala hormat peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi, yang selalu sabar dalam memberikan bantuan serta dukungannya jika penulis sedang mengalami kesulitan dan kebimbangan. 4. Ibu Dra. L. Pratidarmanasititi, MS. dan Bapak Dr. T. PriyoWidiyanto, M. Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan sehingga penelitian ini memiliki kualitas yang lebih baik.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5. Ibu Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti Dian Sabbati, MA. selaku dosen pembimbing akademik, yang selalu memberikan dukungan kepada kami, sebagai anak bimbingan akademiknya agar segera mendapakan gelar sarjana. 6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan serta mengajarkan berbagai pengalaman berharga selama 5 tahun ini. 7. Bapak Marsekal Muda TNI Tabri Santoso, S.IP selaku Gubernur AAU periode 20132014, yang telah membantu penulis dalam melancarkan perijinannya ke AAU di Yogyakarta. 8. Bapak Mayor Muhammad Reza, selaku KadisBin Taruna, yang telah membantu dalam sharing, mengagendakan pertemuan, serta memberikan saran kepada penulis. 9. Bapak Letkol Rony Widodo, selaku Pembina Taruna dan Taruna Putri, yang telah mengijinkan penulis untuk meluangkan waktu dan bertemu kepada para informan penelitian. 10. Seluruh anggota keluarga, papa dan mama yang selalu memberikan dukungan moralmaterial, tak henti-hentinya mendoakan penulis, serta adik-adikku yolanda dan sherren, yang selalu bawel agar penulis cepat menyelesaikan skripsi ini. 11. Special Someone, yang selalu memotivasi dan meluangkan waktunya untuk mendampingi penulis dalam proses penyelesaian skripsi serta memberikan bahunya untuk bersandar ketika penulis lelah. 12. Para informan penelitian. Terimakasih yang sebesar-sebarnya atas kesediaan waktu dan keterbukaan kalian dalam menceritakan pengalamannya selama menempuh pendidikan di AAU Yogyakarta sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13. Best Friends : Lusia, Tita, Filiana, Laura, terimakasih atas pelajaran hidup, kebersamaan, kekeluargaan, tangis-tawa, dukungan, bantuan, cerita, yang tak kan tergantikan oleh apapun. 14. Para pejuang KKN “Dorgos 1946” : Tyas, Fiona, Jepe, Anwar, Anto, terimakasih atas pengalaman kehidupan yang telah kita lewati hingga menjadi keluarga baru. 15. Teman seperjuangan : Metha, Angel, Desi, Agnes Dita, Chacha, Kak Ria, Tirza, terimakasih kalian telah banyak membantu dalam segala hal. 16. Teman-teman pejuang skripsi yang tergabung dalam group whatsapp. Semangat untuk menggapai cita-cita untuk mendapatkan sebuah gelar sarjana S.Psi. 17. Alam semesta. Terimakasih alam semesta kami bahagia! Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi yang dibuat masih banyak kekuarngan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti bersedia membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya ini.
Yogyakarta, 24 Februari 2016 Peneliti,
Ajeng Sandra Loveta
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN MOTTO ......................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................... vi ABSTRAK .......................................................................................... vii ABSTRACT ......................................................................................... viii LEMBAR PESETUJUAN PUBLIKASI ........................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvii DAFTAR TABEL ............................................................................. xix DAFTAR SKEMA .............................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 12 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 12 D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 12
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres ................................................................................................. 14 1. Definisi stres ............................................................................. 14 2. Gejala stres ................................................................................ 16 3. Penyebab stres ........................................................................... 20 4. Jenis stres .................................................................................. 21 B. Coping Stress .................................................................................. 21 1. Pengertian coping stress ........................................................... 21 2. Bentuk-bentuk coping stress ..................................................... 22 3. Proses coping stress .................................................................. 26 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi coping stress ..................... 29 C. Taruna Putri .................................................................................... 36 1. Definisi Taruna Putri ................................................................. 36 2. Syarat pendaftaran Taruna Putri ............................................... 36 3. Kegiatan atau aktivitas Taruna Putri ......................................... 38 D. Akademi Angkatan Udara ............................................................... 39 E. Bentuk Coping Stress pada Taruna Putri yang Sedang Menempuh Pendidikan Militer di Akademi Angkatan Udara ........ 41 F. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................ 47 xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Fokus Penelitian .............................................................................. 48 C. Informan Penelitian ......................................................................... 49 D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 50 E. Metode Analisis Data ...................................................................... 55 1. Tahap organisasi data ................................................................ 55 2. Tahap analisis tematik ............................................................... 56 3. Tahap interpretasi ...................................................................... 58 F. Verifikasi Penelitian ........................................................................ 59 1. Kredibilitas ................................................................................ 59 2. Dependabilitas ........................................................................... 61 3. Transferabilitas ......................................................................... 62 4. Konfirmabilitas ......................................................................... 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 64 1. Proses pengumpulan data .......................................................... 64 2. Proses analisis data ................................................................... 65 B. Hasil Narasi Deskripsi Informan .................................................... 67 1. Narasi informan A ..................................................................... 67 2. Narasi informan B ..................................................................... 75 3. Narasi informan C ..................................................................... 83 4. Narasi informan D ..................................................................... 89 5. Analisis struktur narasi ............................................................. 93 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Hasil Analisis Tematik/Interpreasi Jenis- jenis Strategi Coping ............................................................ 98 D. Ringkasan dan Integrasi Hasil ...................................................... 124 E. Pembahasan ................................................................................... 125
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 131 B. Saran ............................................................................................. 134 1. Bagi pihak AAU ..................................................................... 134 2. Bagi partisipan ........................................................................ 134 3. Bagi peneliti lain ..................................................................... 135
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 136 LAMPIRAN ....................................................................................... 139
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Guide Wawancara Key Informan ........................................................ 140 Daftar Panduan Pertanyaan ................................................................. 142 Catatan Lapangan Informan A 1. Wawancara 1 (CL A/1) ........................................................... 148 2. Wawancara 2 (CL A/2) ........................................................... 150 3. Wawancara 3 (CL A/3) ........................................................... 152 Catatan Lapangan Informan B 1. Wawancara 1 (CL B/1) ........................................................... 154 2. Wawancara 2 (CL B/2) ........................................................... 156 3. Wawancara 3 (CL B/3) ........................................................... 158 Catatan Lapangan Informan C 1. Wawancara 1 (CL C/1) ........................................................... 160 2. Wawancara 2 (CL C/2) ........................................................... 162 3. Wawancara 3 (CL C/3) ........................................................... 164 Catatan Lapangan Informan D 1. Wawancara 1 (CL D/1) ........................................................... 166 2. Wawancara 2 (CL D/2) ........................................................... 168 Transkrip Wawancara Informan A (TR A/V) ..................................... 170 Transkrip Wawancara Informan B (TR B/V) ..................................... 204 Transkrip Wawancara Informan C (TR C/V) ..................................... 229 Transkrip Wawancara Informan D (TR D/V) ..................................... 263
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Analisis Tematik Informan A Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU (AT A/a) ...... 285 Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya (AT A/b) ........ 292 Jenis-jenis Strategi Coping (AT A/c) ............................................ 300 Analisis Tematik Informan B Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU (AT B/a) ...... 311 Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya (AT B/b) ........ 318 Jenis-jenis Strategi Coping (AT B/c) ............................................ 328 Analisis Tematik Informan C Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU (AT C/a) ...... 337 Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya (AT C/b) ........ 343 Jenis-jenis Strategi Coping (AT C/c) ............................................ 350 Analisis Tematik Informan D Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU (AT D/a) ...... 363 Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya (AT D/b) ........ 369 Jenis-jenis Strategi Coping (AT D/c) ............................................ 376
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Pertanyaan Wawancara ............................................ 51 Tabel 2. Contoh Tabel Analisis Tematik .............................................. 57 Tabel 3. Identitas Informan ................................................................... 65 Tabel 4. Proses Kegiatan Analisis Data ................................................ 66 Tabel 5. Ringkasan Narasi Deskripsi Informan .................................... 97 Tabel 6. Rangkuman Tema Hasil Analisis Tematik ........................... 120
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR SKEMA
Skema 1. Proses Coping Stress ............................................................. 27 Skema 2. Bentuk Coping Stress Taruna Putri ....................................... 44 Skema 3. Bentuk Coping Stress terhadap Narasi Progresif/Optimistik .......................................................... 130
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Udara di Yogyakarta, Indonesia. Akademi Angkatan Udara mencetak Perwira TNI Angkatan Udara. Secara organisasi, Akademi Angkatan Udara berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Udara, yang dipimpin oleh seorang Gubernur Akademi Angkatan Udara (Katalog AAU, 2005). Sistem Pendidikan di Akademi Angkatan Udara menganut sistem Tri Tunggal Terpadu. Artinya sistem pendidikan yang dilaksanakan meliputi kegiatan pengajaran, jasmani militer, dan latihan serta pengasuhan secara terpadu dengan satu tujuan yaitu menghasilkan perwira berpangkat Letnan Dua yang mempunyai sifat "Tri Sakti Wiratama" (Makayasa, 2006). Tri Sakti Wiratama merupakan prajurit yang memiliki sifat tanggap (penguasaan ilmu pengetahuan),
tanggon
(kepribadian
yang
luhur),
dan
trengginas
(kesemaptaan jasmani). Hal tersebut merupakan ciri khas lembaga pendidikan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan tinggi umum lainnya. Seorang calon Perwira juga harus tertanam dalam jiwanya “Dwi Warna Purwa Cendekia Wusana” artinya seorang calon Perwira terlebih dahulu mengedepankan jiwa juang (Dwi Warna) yang kemudian didukung
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dengan intelegensia atau kecerdasan serta profesionalisme (Katalog AAU, 2008). Dalam rangka mendukung tercapainya tujuan, untuk membentuk prajurit yang profesional, maka Akademi Angkatan Udara Yogyakarta memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada Taruna. Lembaga pendidikan militer ini, bertujuan agar Taruna dapat menjadi perwira TNI AU sebagai pejuang Sapta Marga. Hal tersebut didukung dengan kualifikasi akademis potensial dasar matra udara, memiliki kesamaptaan jasmani dan kemiliteran sebagai penunjang tugas pengabdian selaku prajurit TNI AU, serta mampu mengembangkan kader pemimpin bangsa atau didalam TNI AU (Mulyanto, 2007). Istilah Taruna atau Karbol untuk laki-laki dan Taruna Putri untuk perempuan yang tergolong masih baru dalam Akademi Angkatan Udara diwajibkan mengikuti program pendidikan AAU yang dilaksanakan selama empat tahun, meliputi satu tahun program pendidikan integratif di Resimen Chandradimuka Magelang dan tiga tahun di Akademi Angkatan Udara. AAU menyelenggarakan tiga program studi atau majoring meliputi Teknik Aeronautika,
Teknik
Elektronika,
dan
Teknik
Manajemen
Industri
(Makayasa, 2006). Saat Tentara Nasional Indonesia (TNI) genap berusia 68 tahun, berbagai perubahan dilakukan termasuk membuka peluang untuk perempuan menyandang status sebagai prajurit. Setelah sekian lama hanya menerima Taruna, mulai tahun 2013 membuka kesempatan untuk perempuan menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Taruna Putri. Hanya saja, kuota bagi perempuan belum banyak. Perubahan ini dilakukan dengan pertimbangan, sudah saatnya wanita memiliki posisi yang setara dengan pria. Namun, tetap tidak memberikan hak khusus pada wanita. Kebijakan ini bertujuan agar ada kesetaraan gender (Miftah dkk, 2013). Namun, sebelum kebijakan baru tersebut dibuat, sebelumnya sudah ada TNI AU wanita atau sering disingkat Wanita Angkatan Udara (WARA). Awal terbentuknya, sudah ada sejak 12 Agustus 1963 dan merupakan realisasi emansipasi wanita. Saat itu posisi yang diberikan sebatas bidang administrai, guru bahasa, dokter, dan di bidang hukum. Mulai tahun 1982, WARA mulai diberi kepercayaan tidak hanya sebagai pengatur penerbang tetapi sebagai pengemudi pesawat terbang. Bahkan mulai ada wanita yang menjadi teknisi pesawat terbang (Ariandra, 2012). Berdasarkan catatan sejarah, kaum wanita terkadang diposisikan sebagai pelengkap dan hanya berperan di dalam urusan domestik. Namun, seiring perkembangan jaman dan dengan kemajuan teknologi, Wara (Wanita Angkatan Udara) dituntut dua peran, yakni sebagai prajurit TNI AU dan peran dalam rumah tangga, yakni berperan ganda. Dalam rumah tangga, wanita harus membina putra-putrinya agar menjadi generasi penerus yang berguna bagi nusa dan bangsa. Wanita Angkatan Udara, meski sebagai wanita yang feminine, tidak menghalangi Wara untuk mengukir prestasi maksimal dalam mengemban tugas. Persamaan hak dan kewajiban Wara dengan prajurit pria juga disamakan (Gemilang, 2013).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Kini, TNI Angkatan Udara telah menerima 12 calon Taruna Putri untuk dididik secara militer. Mereka di didik bersama-sama prajurit pria untuk melaksanakan pendidikan tinggi dalam Akademi Militer di Magelang. Mereka para wanita itu di gembleng bersama dengan calon taruna dari ketiga angkatan. Mereka masuk asrama, dan sedang menjalani pendidikan dengan Taruna laki-laki di Magelang selama satu tahun. Mereka akan dikembalikan ke masing-masing angkatan dan akan mengikuti pendidikan di angkatan masing-masing selama tiga tahun. Sehingga pada 2017 nanti mereka sudah resmi menjadi perwira TNI AU dengan pangkat Letnan Dua (Gemilang, 2013). Pendidikan dalam AAU memiliki peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh Taruna Putri. Selama masa pendidikan tersebut, tidak selamanya kehidupan para Taruna Putri berjalan baik-baik saja, tenang, dan penuh kegembiraan. Kadangkala para Taruna Putri menghadapi berbagai hambatan, rintangan, persoalan, dan konflik sederhana yang dapat mudah diselesaikan. Selain itu, ada beberapa hal tersebut yang cukup kompleks dan sulit untuk diselesaikan. Hal ini dapat menimbulkan keadaan yang tidak seimbang dan tekanan psikologis dalam diri Taruna Putri tersebut. Seperti yang diungkapan oleh partisipan MC yang mengatakan bahwa 3 bulan pertama pendidikan dirasa cukup berat : “Ya mungkin awal-awal dulu doang sih, masih masa peralihan dari sipil ke militer. Mungkin kalau sipil dulu kegiatan fisik nggak ada, bahkan relatif nggak ada. Lalu sekarang militer, di PBBnya itu yang lebih saklek lagi” (MC, 24 Februari 2015).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Menurut sebuah penelitian (Annisa, 2012), beberapa hambatan dalam pendidikan militer antara lain sistem senioritas yang kuat, penerimaan hukuman-hukuman, disiplin diri yang tidak kenal kompromi, tanggung jawab dalam manajemen diri dan junior, dan belum lagi kegiatan latihan yang berbahaya. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan militer berbeda dengan pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat sipil pada umumnya. Hal ini dapat membuat Taruna Putri AAU belajar di bawah kondisi tekanan yang mengakibatkan perasaan takut, nervous, hati-hati, waspada bahkan terkadang mengganggu pola tidur mereka, sehingga hal tersebut berdampak pada kualitas hidup selama menjalani pendidikan kemiliteran di Akademi Angkatan Udara. Perbedaan pendidikan militer dengan pendidikan yang ditempuh oleh masayarakat sipil pada umumnya tampak pada aktivitas yang sedang dijalankan oleh Taruna Putri di Akademi Angkatan Udara. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ketiga partisipan yang mengatakan perbedaan pendidikan yang sedang dihadapi : “Contohnya saja dari kebiasaan-kebiasan setiap hari. Ya waktu saya sipil, banyak kebiasaan dan kegiatan yang dilakukan dengan santai. Berbeda saat sekarang saya menjadi Tentara. Setelah saya masuk menjadi Taruna Putri, semua kegiatan sudah terjadwal. Mulai dari bangun pagi hingga mejelang istirahat malam. Disini saya menjadi hidup teratur, saling care antar kawan dengan memegang teguh jiwa korsa, dan tidak ada pembeda karena semua sama rata. “Ya awalnya pasti merasa ada perbedaan. Saya saja kaget kok. Wah beda saat saya belum berada disini. Lalu ada seperti mosnya kalau jaman sekolah dulu, ya disini juga seperti itu. Tapi memang sudah minat di militer, ya saya jalani karena segala perubahan itu sudah menjadi resiko”. “Perubahannya banyak sih mbak. Mulai dari mindset kita, sikap, kedisiplinan, kerapian, serta tepat waktu itu berubah semua. Terus kita juga diajarkan tentang tata cara menjadi seorang tentara. Nah, kalau kita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
cuti kadang hal-hal itu sampai kebawa semua” (UO, MC, dan DA, 23 & 24 Februari 2015).
Walaupun tampak ada perbedaan pendidikan dalam masyarakat sipil dengan pendidikan di Militer, tetapi hal ini tidak berlaku ketika Taruna Putri sedang menjalankan pendidikannya di AAU. Dalam masa pendidikan, tidak ada perbedaan yang mencolok antara Taruna pria maupun wanita. Seperti yang diungkapkan oleh partisipan DA yang mengatakan hanya sedikit perbedaannya: “Kalau disini sih kita sama. Semua kegiatannya pun sama. Apalagi kalau Binsik (Pembinaan Fisik), kita juga melakukannya kok. Namun, hanya berbeda takarannya saja. Perbedaannya cuma bagian itu sih. Kalau kegiatan mulai dari bangun pagi sampai menjelang tidur itu sama, kan pisahnya cuma waktu tidur saja, beda flat” (DA, 24 Februari, 2015). Namun, secara biologis tubuh seorang wanita terdiri dari tulang-tulang yang relatif lebih kecil, otot juga lebih kecil, akan tetapi lebih banyak lemak dan memberi kesan membulat dan lebih halus. Memang hal inilah yang menyebabkan sebutan “kaum lemah” bagi wanita. Selain itu, kekuatan tenaga atau daya fisik pria jauh lebih banyak daripada tenaga fisik kaum wanita. Tubuh wanita yang besar dan gemuk belum tentu menjamin adanya tenaga dan daya fisik yang lebih dibandingkan dengan seorang pria yang sebaliknya mungkin jauh lebih kurus (Gunarsa dan Gunarsa, 2004). Kepribadian
seorang
wanita
merupakan
suatu
kesatuan
yang
terintegrasikan antara aspek-aspek emosionalitas, rasio, dan suasana hati. Biasanya kesatuan ini pada wanita adalah kuat dan menyebabkan logika berpikirnya dikuasai oleh kesatuan tersebut. Dengan demikian wanita seolah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
olah berpikir dengan mengikutsertakan perasaan dan tak ketinggalan pula suasana hatinya. Apabila kesedihan sedang meliputi dirinya, maka pikirannya terhambat oleh kegelapan suasana hati dan sulit memperoleh penyelesaian persoalan. Pikiran, perasaan, dan kemampuan yang erat berhubungan satu sama lain menyebabkan kaum wanita cepat mengambil tindakan atas dasar emosinya (Gunarsa dan Gunarsa, 2004). Namun, sebagai Taruna Putri yang menyandang status prajurit, hal tersebut tidak berlaku. Taruna Putri di latih dan di didik agar sama dengan Taruna, yaitu mengatasi persoalan menggunakan rasio. Seperti yang diungkapan oleh partisipan UO mengenai pelatihan dan didikan sebagai tentara tidak mengenal laki-laki atau perempuan : “Kita diajarkan bagaimana sikap kita sebagai seorang Tentara, kita harus tahan terhadap apapun itu, apapun itu bentuknya kita harus hadapi. Tidak peduli kita laki-laki ataupun perempuan, kita harus bisa mengontrol diri kita. Kita sudah diajarkan dari awal, jadi begitu kita masuk kesini kita sudah terbiasa untuk membentengi diri kita dengan segalam macam. Mungkin emosional, mungkin kita ketahui perempuan pada umumnya mudah menangis atau segala macam, kita disini sudah bisa mengatasi hal-hal itu. Seperti itu cengeng bisa di bilang begitu sudah tidak, karena kita sudah terlatih, jadi kita bukan bisa tapi kita terlatih melakukannya” (UO, 23 Februari 2015). Stimulus lingkungan baik fisik, psikologis, atau sosial yang diterima Taruna Putri AAU dapat menyebabkan stres atau penegangan dalam sistem yang sering disebut stresor. Stres adalah tuntutan atau overtax terhadap sistem, yang menghasilkan ketegangan, kecemasan, dan kebutuhan energi, usaha fisiologis, dan usaha psikologi ekstra (Sundberg, Winebarger, dan Taplin, 2007). Menurut Prawirohusodo (dalam Annisa, 2012) stres adalah suatu pengalaman hidup atau perubahan lingkungan individu yang cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
bermakna sebagai akibat ketimpangan antar tuntutan hidup dan kemampuan penyesuaian individu. Stres yang muncul pada Taruna Putri tampak pada masa awal pendidikan yang dirasa cukup berat dan berpengaruh pada metabolisme tubuh Individu tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh partisipan MC mengatakan sempat bermasalah terhadap siklus bulanannya: “Dulu saya hampir 5 bulan nggak menstruasi. Soalnya ya stres. Dulu waktu di Magelang itu lho yang masa peralihan dari sipil ke militernya itu. Mungkin metabolisme kitanya yang masih menyesuaikan” (MC, 24 Februari 2015). Saptoto (2010) menyatakan bahwa keadaan tersebut akan membuat individu melakukan berbagai usaha untuk menguasai, meredakan, atau menghilangkan berbagai tekanan yang dialaminya. Menurut Parry (1992) berbagai usaha yang dilakukan individu tersebut dikenal dengan istilah coping. Folkman & Lazarus (1980) mengatakan bahwa coping merupakan sekumpulan pikiran dan perilaku yang dimiliki individu dalam menghadapi situasi yang menekan. Coping pada dasarnya menggambarkan proses aktivitas kognitif yang disertai dengan aktivitas perilaku (Lazarus, dalam Folkman, 1984). Coping merupakan pikiran-pikiran atau tindakan-tindakan untuk beradaptasi terhadap stres dalam kehidupan sehari-hari (Hardjana, 2007). Kemudian coping yang berorientasi pada masalah lebih efektif dibandingkan coping yang beroerientasi pada emosi kerena dapat langsung mengenai sumber masalah, adapun coping yang berorientasi pada emosi hanya bersifat sementara untuk meredakan emosi karena menggunakan cara-cara supresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
dan distraksi (Scheier dalam Parry, 1990; Gibbon, 1999; Lestari & Lestari, 2005). Lazarus & Folkman (dalam Saptoto, 2010) mengklasifikasikan coping menjadi dua bagian, yaitu approach coping dan avoidance coping. Approach coping yang juga disebut problem focused coping memiliki sifat analitis logis, mencari informasi, dan berusaha untuk memecahkan masalah dengan penyesuaian yang positif. Sedangkan Avoidance coping yang juga disebut emotion focused coping mempunyai ciri represi, proyeksi, mengingkari, dan berbagai cara untuk meminimalkan ancaman (Hollahan & Moos, 1987). Secara umum berbagai penelitian yang ada menunjukkan bahwa strategi problem focused coping, yang bertujuan mengelola beberapa aspek dalam situasi yang penuh tekanan atau stres, berhubungan dengan hasil yang lebih
positif
hanya
jika
usaha
tersebut
secara
nyata
dapat
dipertanggungjawabkan. Sebaliknya untuk stresor yang relatif tidak dapat dikontrol, strategi emotion focused coping yang berorientasi ke arah pengaturan emosi atau penilaian kembali ancaman terlihat paling adaptif (Saptoto, 2010). Menurut Annisa (2012) untuk meminimalkan atau menghilangkan stressor yang ditimbulkan dari berbagai masalah yang dihadapi, para Taruna Putri AAU membutuhkan perilaku coping yang sesuai, sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik sebagai Taruna Putri yang penuh dengan prestasi maupun sebagai alat pertahanan negara dengan tugasnya masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Taruna Putri diharapkan dapat mengelola coping stressnya. Dalam hal ini, khususnya pada Taruna Putri di Akademi Angkatan udara. Cohen (dalam Smet, 1994) mendefinisikan coping stress sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stress. Pada dasarnya, coping stress adalah usaha perubahan kognitif dan perilaku secara konstan sebagai respon yang dilalui individu dalam menghadapi situasi yang mengancam dengan mengubah lingkungan atau situasi yang stresful untuk menyelesaikan masalah (Farida, 1994). Kemudian, Sarason (1999) mengartikan coping stress sebagai cara untuk menghadapi stres, yang mempengaruhi bagaimana seseorang mengidentifikasi dan mencoba untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, Pramadi (2003) mengartikan coping stress sebagai respon yang bersifat psikologis untuk mengurangi tekanan dan sifatnya dinamis. Melihat fenomena dalam dunia pendidikan militer di Akademi Angkatan udara, di mana tuntutan yang diharapkan oleh AAU yaitu menjadi Perwira AU yang profesional dalam pengoperasian dan pemeliharan senjata AU yang memerlukan ketrampilan tinggi serta asumsi dimasyarakat tentang perempuan yang menjadi anggota TNI AU masih belum populer, maka dilakukanlah pemilihan yang sangat ketat terhadap para Taruna Putri. Pendidikan yang diberikan pun sama dan cukup keras karena memang di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
progamkan untuk menciptakan situasi yang cocok dengan kondisi pertempuran,
sehingga
tidak
jarang
pendidikan
di
AAU
tersebut
menimbulkan beberapa tuntutan yang menyebabkan perubahan secara mendasar baik sikap maupun tindakan para Taruna Putri. Seperti yang diungkapkan oleh partisipan UO mengatakan bahwa semua perlakuan saat menjalani pendidikan di AAU hak dan kewajibannya sama: “Jadi dari waktu kita masuk awal sebagai Taruna Putri, semua barangbarang sipil itu di stop. Kemudian pembagian barang mulai atas sampai bawah tuh dari TNI. Tujuannya itu sendiri agar disamaratakan, jadi tidak ada kesenjangan sosial disni. Tidak terlihat seseorang itu asalnya dari tingkat ekonominya. Baik yang rendah, sedang, maupun tinggi karena semua sama disini. Sampai mulai dari jumlah, model, merk semuanya sama. Lalu hak dan kewajibannya pun juga sama” (UO, 23 Februari 2015). Keadaan yang menuntut para Taruna Putri sebagai pajurit perempuan angkatan pertama terjadi kesenjangan kodrat. Pada dasarnya kodrat seorang perempuan yaitu, lemah lembut, faktor emosi yang lebih dominan, dan suasana hati yang cepat berubah, tidak berlaku bagi Taruna Putri. Taruna Putri dituntut sebagai perempuan dalam pendidikan militer yang tegas, tanggap, dan disiplin. Hal tersebut sering berdampak pada kondisi psikologis mereka dalam menjalani pendidikan militer di AAU. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana bentuk-bentuk coping stress yang dialami Taruna Putri dan masih tergolong angkatan baru di dalam pendidikan militer Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana bentuk-bentuk coping stress pada Taruna Putri yang masih tergolong baru dalam TNI AU di Akademi Angkatan Udara”.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah untuk menjabarkan bentuk-bentuk coping stress Taruna Putri yang masih tergolong baru sebagai TNI AU dalam menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara.
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terbagi menjadi dua macam, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pengembangan teori psikologi klinis maupun perkembangan di dunia militer. Khususnya memberi gambaran tentang bentuk-bentuk coping stress yang dialami oleh Taruna Putri dalam menempuh pendidikan militer di AAU Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
2. Manfaat Praktis a) Bagi psikologi AAU Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan kontribusi akademis
bagi
dunia
Psikologi
Angkatan
Udara,
untuk
memperkaya hasil penelitian dan pengembangan di bidang psikologi Angkatan Udara. b) Bagi partisipan Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai coping stress ketika menempuh pendidikan militer sehingga mampu menyesuaikan dirinya dengan segala tuntutan yang ada selama pendidikan guna mencegah terjadinya stres ketika menempuh pendidikan militer. c) Bagi peneliti lain Mengingat bahwa hasil penelitian mengenai coping stress pada Taruna masih jarang di Indonesia, bahkan untuk Taruna Putri tergolong penelitian baru, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan acuan bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti topik yang berkaitan dengan coping stress pada Taruna Putri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres 1. Definisi Stres Secara umum stres dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertekan atau suatu keadaan dimana individu mengalami ketegangan yang disebabkan oleh faktor eksternal dari lingkungan dan faktor internal dari individu itu sendiri. Menurut Nevid, dkk (2003) stres adalah suatu tekanan atau tuntutan yang dialami oleh individu atau organisme agar individu dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri. Pada dasarnya, stres yang optimal akan membuat individu memiliki motivasi yang tinggi, menjadi lebih bergairah, daya tangkap dan persepsi yang tajam, serta menjadi lebih tenang. Sedangkan, stres yang terlalu rendah akan mengakibatkan kebosanan, motivasi menjadi turun, sering bolos, serta mengalami kelesuan. Stres itu sendiri adalah akibat dari interaksi (timbal balik) antara rangsangan lingkungan dan respon individu (Siswanto, 2007). Stres menurut Selye (dalam Huffman, Vernoy, & Vernoy, 2000) adalah suatu respon tubuh yang tidak spesifik terhadap beberapa tuntutan yang ada. Dengan kata lain yaitu, tubuh bereaksi secara sama ketika menghadapi stres, tidak memperdulikan apapun jenis dari stressornya. Contoh respon tubuh yang tidak spesifik yaitu ketika seseorang sedang
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
berolahraga dengan seseorang yang cemas ketika akan menghadapi ujian. Dalam dua kondisi tersebut memungkinkan tubuh memunculkan respon yang sama, seperti hati berdebar, nafas lebih cepat, dan keringat bercucuran. Meskipun hasil respon tubuh yang dihasilkan bisa sama, tetapi stressornya berbeda. Hal itu yang dimaksud dengan respon tubuh yang tidak spesifik. Jika dijabarkan sebagai berikut, reaksi pertahanan fisiologis yang dilakukan oleh tubuh ketika menghadapi stressor merupakan polapola reaksi yang universal atau sama pada setiap orang. Reaksi pertahanan fisiologis ini bertujuan melindungi organisme dan menjaga integritasnya supaya organisme tersebut tetap survive (Siswanto, 2007). Stres dapat dialami oleh individu dan hal tersebut sulit untuk dihindari dalam proses kehidupan manusia. Oleh karena itu, stres menjadi permasalahan yang menarik untuk dibahas karena tidak akan ada hentinya. Menurut Gerrig dan Zimbardo (2008) mengungkapkan bahwa stres merupakan pola respon organisme terhadap stimulus yang mengganggu keseimbangan dan memerlukan kemampuan untuk mengatasinya. Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijabarkan, maka dapat disimpukan bahwa stres merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami ketidak seimbangan antara tekanan atau tuntutan yang dirasakan dengan kemampuan yang dimiliki untuk menjalani tuntutan maupun beradaptasi (menyesuaikan diri).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2. Gejala Stres Stres dapat dialami oleh individu tanpa terkecuali. Menurut Khairani (2013), memaparkan beberapa ulasan mengenai gejala utama stres yang tiba-tiba muncul dan tidak diketahui sebabnya: - Jantung sering berdebar tanpa sebab diketahui - Berkeringat dingin atau merasa menggigil - Ke toilet lebih sering dari biasanya - Mulut terasa kering - Sakit atau nyeri perut bagian atas - Mudah lelah walaupun mengerjakan pekerjaan yang ringan - Merasa sakit seluruh otot badan yang tidak biasa - Sakit kepala tanpa sebab - Mudah tersinggung - Kurang rasa humor - Kurang selera terhadap makanan, kesenangan ataupun seks - Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit tanpa disadari - Kurang punya waktu menjalankan hobi atau kebiasaan - Merasa tidak mampu mengatasi permasalahan apapun - Kurang tertarik berkomunikasi dengan orang lain, selalu menghindar - Kurang percaya terhadap penampilan diri - Merasa segala sesuatu tidak berguna - Selalu merasa kehilangan dan sedih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
- Pelupa - Sulit tidur, tidur tidak nyaman atau mudah terbangun, dan bangun merasa tidak segar Berikut beberapa gejala stres juga akan dijabarkan menurut Looker dan Gregson (2005) : a) Sistem Pernafasan : Penyakit jantung koroner (angina dan serangan jantung), Hipertensi (tekanan darah tinggi), Stroke, dan Migren. b) Sistem Pencernaan : Gangguan pencernaan, Nausa, Rasa panas dalam perut (pirosis), Bisul dalam perut dan usus dua belas jari, Radang usus besar (sindroma usus besar berat), Diare, Sembelit, dan Perut Kembung. c) Otot dan Sendi : Pusing, Kram, Kejang otot, Nyeri punggung, dan Nyeri leher. d) Lain-lain : Diabetes, Kanker, Encok (rheumatoid arthritis), Asma, Masuk angin biasa dan flu, Gangguan seksual (diantaranya yaitu, dorongan seks berkurang, ejakulasi dini, gagal mencapai orgasme, kemandulan), Penyakit kulit, dan Gangguan tidur. e) Perilaku : Makan terlampau banyak (obesitas), Hilang selera makan (anoreksia), Meningkatnya frekuensi merokok, Meningkatnya konsumsi
kafein,
Meningkatnya
konsumsi
alkohol,
dan
Penyalahgunaan obat-obatan. f) Emosional : Kecemasan (misalnya saja, ketakutan, fobia, dan obsesi), dan Depresi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Berdasarkan pendapat dari dua para ahli mengenai gejala stres tersebut, maka peneliti membuat kesimpulan bahwa gejala stres dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Sistem Pernafasan :
Jantung sering berdebar, tanpa sebab yang jelas
Sakit kepala tanpa sebab
Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
b. Otot dan Sendi :
Merasa sakit seluruh otot badan, tetapi bukan hal yang biasa
Kram tanpa sebab yang jelas
Nyeri pada punggung, leher
c. Sistem Pencernaan :
Ke Toilet lebih sering dari biasanya
Mulut terasa kering
Sakit atau nyeri perut bagian atas
Gangguan pencernaan
Perut kembung
d. Perilaku :
Kurang selera makan
Meningkatnya frekuensi merokok
Meningkatnya konsumsi alkohol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
e. Emosional :
Mudah tersinggung
Kecemasan, misalnya sering merasa ketakutan, fobia berlebihan, dan obsesi
Depresi
f. Lain-lain :
Berkeringat dingin atau merasa menggigil
Pelupa
Gangguan seksual, contohnya dorongan seks berkurang
Merasa tidak mampu mengatasi permasalahan apapun
Kurang tertarik berkomunikasi dengan orang lain, mencoba selalu menghindar
Kurang peraya terhadap penampilan diri
Merasa segala sesuatu tidak berguna
Selalu merasa kehilangan dan sedih
Sulit tidur, tidur tidak nyaman atau mudah terbangun, dan bangun merasa tidak segar
Kurang punya waktu menjalankan hobi atau kebiasaan
Mudah lelah walaupun pekerjaan ringan
Mudah masuk angin biasa dan flu
Kurang rasa humor
Asma tanpa sebab yang jelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
3. Penyebab Stres Siswanto (2007) mengungkapkan bahwa stresor adalah sesuatu yang menyebabkan stres. Menurut Passer dan Smith (2007), penyebab stres adalah suatu jenis stimulus tertentu, baik bersifat fisik atau psikologis, dapat mengakibatkan suatu tuntutan yang mengancam kesejahteraan dan menuntut individu untuk beradaptasi dengan cara tertentu. Karakteristik stressor yang menjadikan suatu peristiwa dapat menimbulkan stres adalah intensitas, lama atau jangka waktu kejadian, terduga atau tidak terduga, besar atau kecilnya kontrol seseorang, serta lamanya dampak peristiwa tersebut dirasakan oleh seseorang. Menurut Resick (2005), macam-macam stressor berdasarkan tingkatannya (dalam Passer dan Smith, 2007), yaitu : a) Microstressor Berkaitan dengan masalah yang dihadapi sehari-hari dan gangguan kecil yang ada dalam keseharian individu. b) Major Negative Event Berkaitan dengan peristiwa-peristiwa negatif besar yang sangat membebani dan menuntut usaha yang besar pula untuk mengatasinya. c) Catastrophic Events Berkaitan dengan peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dan cukup berpengaruh terhadap sejumlah besar masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
4. Jenis Stres Semua perubahan dalam hidup individu dapat menyebabkan stres. Stres dapat dibagi menjadi 2 yaitu, stres yang positif dan stres yang negatif. Stres yang positif, dapat memberi motivasi dan dapat memberi semangat bagi kehidupan seseorang, bisa disebut dengan eustress. Kemudian stres yang justru melemahkan individu atau stres yang negatif, dapat disebut dengan distress (Huffman, Vernoy dan Vernoy, 2000). Dalam hal ini, peneliti hanya akan melihat jenis stres yang muncul dan tampak pada Taruna Putri seperti apa, ketika sedang menempuh pendidikan militer di akademi angkatan udara.
B. Coping Stress 1. Pengertian Coping Stress Penyesuaian diri untuk menghadapi stres, dalam konsep kesehatan mental dikenal dengan istilah coping. Secara harafiah, coping bermakna sebagai pengatasan atau penanggulangan. Coping sering disamakan dengan adjustment (penyesuaian diri). Selain itu, coping sering dimaknai juga untuk problem solving (memecahkan masalah). Coping menurut Siswanto (2007) adalah bagaimana reaksi orang ketika menghadapi stres atau tekanan. Coping didefinisikan Aldwin (2007) sebagai strategi yang digunakan untuk hal yang berkaitan dengan kenyataan atau antisipasi masalah dan emosi negatif yang menyertainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Huffman, Vernoy, dan Vernoy, 2000), coping stress adalah penilaian kognitif dan perilaku yang dapat berubah secara konstan, lalu dapat digunakan oleh individu untuk mengatur berbagai tuntutan spesifik baik eksternal maupun internal, serta dapat dinilai mengganggu atau melampaui kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut. Selain berfungsi untuk mengatur stres, menurut Lavine coping stress mempunyai fungsi yang lain, yaitu merupakan sebuah usaha penyesuaian diri terhadap kondisi stres (dalam Setyaningsih, 2003). Delongis dan Puterman (dalam Fink, 2007) mengemukakan bahwa coping stress merupakan usaha yang berupa kognitif dan perilaku, untuk mengelola situasi stres yang tergantung pada sejumlah faktor. Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai coping stress, maka dapat disimpulkan bahwa coping stress merupakan suatu usaha yang berupa penyesuaian diri, pemecahan masalah, penilaian kognitif, perilaku, dan reaksi individu dengan lingkungan, saat menghadapi situasi yang mengancam untuk mengatasi atau mengurangi tekanan.
2. Bentuk-bentuk Coping Stress Beberapa ahli berusaha untuk membagi dan mengorganisasi bentukbentuk coping stress untuk memperjelas penggolongannya. Oleh karena itu, terdapat beberapa penggolongan bentuk coping stress. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembagian bentuk-bentuk coping stress
menurut
Carver,
Scheier,
dan
Weintraub
(1989)
karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
penggolongannya cukup jelas dan mampu membedakan masing-masing strategi berdasarkan cara coping itu sendiri. Carver, Scheier, dan Weintraub (1989) membagi macam-macam coping stress menjadi 13 bentuk yang terdiri dari 5 bentuk yang termasuk ke dalam problem focused coping dan 8 bentuk tergolong ke dalam emotion of coping. Adapun bentuk-bentuk coping stress sebagai berikut : A) Problem Focused Coping (PFC) 1. Active Coping (Koping Aktif) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya langkah nyata yang dilakukan oleh individu untuk menyelesaikan atau menghadapi masalah serta adanya keputusan untuk mengambil langkah yang bijaksana sebagai pemecah masalah. 2. Planning (Membuat Rencana) Merupakan coping yang ditandai dengan adanya usaha untuk memikirkan cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi stressor atau dapat juga berupa usaha untuk membuat rencana penyelesaian masalah. 3. Suppression of Competing Activities (Menekan Aktivitas Lain) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya usaha individu untuk mengurangi perhatian dari aktivitas lain sehingga individu dapat lebih memfokuskan diri pada permasalahan yang sedang dihadapi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
4. Restraint Coping (Mengendalikan Tindakan) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan usaha individu untuk menunggu waktu dan kesempatan yang tepat untuk bertindak. Individu berusaha untuk menahan diri dan tidak tergesagesa dalam bertindak. 5. Seeking Social Support for Instrumental Reasons (Mencari Dukungan Sosial untuk Alasan Instrumental) Merupakan salah satu bentuk coping yang terwujud dalam usaha individu untuk mencari saran, bantuan, dan informasi dari orang lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. B) Emotion Focused Coping (EFC) 1. Seeking Social Support for Emotional Reasons (Mencari Dukungan Sosial untuk Alasan Emosional) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya usaha individu untuk mencari dukungan moral, simpati, dan pehamaman dari orang lain. Dukungan simpati dan perhatian dari orang lain ini, diharapkan dapat menjadi kekuatan bagi individu dalam menghadapi masalahnya. 2. Positive Reinterpretation (Memaknai Kembali Secara Positif) Merupakan strategi coping yang ditandai dengan adanya usaha untuk memaknai semua kejadian yang dialami sebagai sesuatu hal yang positif dan bermanfaat bagi perkembangan diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
3. Acceptance (Penerimaan) Merupakan sebuah sikap untuk menerima kejadian dan peristiwa sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi. 4. Denial (Penyangkalan) Merupakan usaha individu untuk menolak atau menyangkal kejadian sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi. 5. Turning to Religion (Kembali ke Agama) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai oleh adanya usaha untuk mencari kenyamanan dan rasa aman dengan cara kembali ke agama. Biasanya diwujudkan dalam doa, meminta bantuan kepada Tuhan, dan adanya sikap pasrah pada Tuhan. 6. Focusing on and Venting Emotions (Berfokus pada Emosi dan Penyaluran Emosi) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan usaha untuk meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional dan secara bersamaan melakukan upaya untuk menyalurkan atau meluapkan perasaan-perasaan tersebut. 7. Behavioral Disengagement (Pelepasan Perilaku) Merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya penurunan usaha untuk menghadapi stressor (menyerah terhadap situasi yang dialami). Bentuk coping ini juga dikenal dengan istilah putus asa. Bentuk nyata dari rasa putus asa dapat mengarah pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
tindakan individu untuk minum alkohol, hingga mabuk-mabukan sebagai cara pelarian dari masalah. 8. Mental Disengagement (Pelepasan Secara Mental) Merupakan usaha individu untuk mengalihkan perhatian dari permasalahan yang dialami dengan melakukan aktivitas lain seperti berkhayal atau tidur. Coping stress memberikan dampak baik secara psikologis, sosial, dan fisiologis. Hasil penggunaan coping secara psikologis meliputi reaksi emosional, seperti depresi dan kecemasan, kesejahteraan, dan perfomansi kerja. Sedangkan secara sosial, proses coping berdampak pada perubahan hubungan interpersonal dan kemampuan untuk memenuhi peranan sosial. Hasil secara fisiologis meliputi jangka pendek, yaitu seperti gangguan sistem saraf autonomic, hormonal dan reaksi fisiologis jangka panjang, misalnya perkembangan penyakit jantung coronaer (Cohen, 1987). Hasil akhir dari penggunaan proses coping dapat dilihat dari kemampuan individu untuk melanjutkan kehidupan.
3. Proses Coping Stress Lazarus (dalam Santrock, 2003), menjelaskan bahwa proses coping stress diawali dengan adanya penilaian kognitif terhadap stressor, yang dilanjutkan dengan perilaku individu dalam menghadapi sebuah permasalahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sumber kemampuan yang dimiliki
Sumber stress, tahapnya, cara mengantisipasi sumber masalah di masa yg akan datang
Dukungan sosial
Tujuan Coping Stress Respon& Strategi Coping untuk melakukan problem solving dan pengaturan emosi Mis: mencari informasi, berbagi rasa dg sesama, melakukan tindakan langsung
Penilaian & Makna Stressor Penilaian Primer, mis: menghilangkan sumber tekanan
Stressor lain, mis: peristiwa yg mempengaruhi kehidupan, masalah yg muncul sehari-hari
-mengurangi tekanan akibat kondisi lingkungan -proses penyesuaian
Hasil Coping Stress Mis, pulihnya fungsi psikologi sehingga mampu melakukan aktivitas sehari-hari
Penilaian Sekunder, mis: evaluasi pilihan&sumber coping stress
Cara coping stress yg digunakan
Faktor kepribadian, mempengaruhi individu memberikan respon dan memilih strategi coping
Skema 1. “Proses Coping Stress”
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Lazarus (dalam Bart Smet, 1994), menjelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses coping stress. Sebelum individu akhirnya menentukan cara merespon masalah dan strategi coping yang akan dipilih, beberapa hal yang dapat berpengaruh adalah sumber potensi yang dimiliki individu. Sumber kemampuan yang dimiliki individu seperti uang dan waktu, dukungan sosial yang didapatkan, ada atau tidaknya stressor lain dalam kehidupan, cara coping stress yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, faktor kepribadian yang dapat mempengaruhi individu dalam memberikan respon coping dan memilih strategi coping. Selain beberapa hal yang telah dijabarkan diatas, kejadian yang menimbulkan stress serta tahapan-tahapannya dan cara individu melakukan antisipasi juga akan turut berpengaruh pada proses coping stress selanjutnya, terutama dalam memberikan penilaian dan interpretasi terhadap stressor yang dirasakan oleh individu. Setelah individu memberikan penilaian dan interpretasinya inilah baru kemudian individu tersebut akan memberikan respon dan memilih strategi coping yang paling sesuai, misalnya dengan mencari informasi, melaukan aksi langsung, dan mencari dukungan dari orang lain. Respon dan strategi coping yang dipilih individu, kemudian individu tersebut melakukan tugas-tugas coping stress yang berguna untuk mengurangi kondisi lingkungan yang dirasakan mengancam dan agar individu dapat menyesuaikan diri dengan kenyataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
yang terjadi. Akhirnya dari tugas-tugas coping stress yang dilakukan individu, maka akan muncul sebuah hasil coping stress (coping outcomes).
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Coping Stress Kemampuan individu untuk melakukan coping stress berbeda-beda dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor dari stressornya yaitu, kompleksitas, intensitas, dan lamanya peristiwa itu terjadi. Lazarus dan Folkman
(1984,
dalam
Huffman,
Vernoy
dan
Vernoy,
2000)
mengemukakan adanya beberapa sumber daya coping yang dimiliki oleh individu berdasarkan pengaruh penggunaan coping stress, yaitu : a) Kesehatan Semua jenis stres dapat menyebabkan perubahan fisiologis. Oleh karena itu, kesehatan seorang individu secara signifikan dapat mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan coping stress. Semakin kuat dan sehat seseorang tersebut, maka akan semakin baik pula kemampuannya dalam melakukan coping stress. Seorang ahli, yaitu Hans Selye (dalam Davidson dkk, 2006), mengulas bahwa respon biologis untuk bertahan dan mengatasi stres fisik yang dikenal sebagai general adaptation syndrom (GAS), digambarkan sebagai berikut : a. Fase pertama (alarm reaction) Fase dimana sistem saraf otonom diaktifkan oleh stres. Jika stres terlalu kuat, terjadi luka pada saluran pencernaan, kelenjar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
adrenalin membesar, dan thimus menjadi lemah. Perubahanperubahan ini digambarkan sebagai “fight or flight” (melawan atau melarikan diri). b. Fase kedua (resistance) Fase ini yaitu organisme beradaptasi dengan stres melalui berbagai mekanisme coping yang dimiliki. Tubuh akan berusaha menolak atau mengatasi stresor yang tidak dapat dihindari. Respon fisiologis yang terjadi pada fase alarm terus berlangsung, sehingga tubuh rentan terhadap stresor-stesor lain. c. Fase ketiga (exhaustion) Fase ini terjadi ketika stresor menetap atau organisme tidak mampu merespon secara efektif. Menurut Selye (1950), Tahap ini merupakan fase kelelahan yang amat sangat dan bisa jadi organisme tersebut mati atau menderita kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Dalam hal ini, Taruna Putri dihadapkan pada kegiatan yang padat dan rutin setiap harinya. Kesehatan dan cara bertahan mereka cukup berpengaruh untuk melakukan coping stress selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. b) Kepercayaan Positif Citra diri positif dan sikap positif, merupakan sumber yang sangat signifikan dalam hal coping stress. Kemudian dalam sebuah penelitian menunjukkan, bahwa peristiwa yang terjadi secara temporal,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
meningkatkan harga diri dan dapat mengurangi tingkat kecemasan yang disebabkan oleh kejadian yang penuh dengan stres (Greenberg et al., 1989 dalam Huffman, Vernoy, dan Vernoy, 2000). Kepercayaan
positif
seperti
halnya
harapan,
juga
dapat
mempengaruhi individu dalam menggunakan coping stress untuk menghadapi situasi yang berat. Misalnya, individu yang menghadapai rintangan yang nampaknya tidak mungkin dapat dilakukannya, ternyata bisa dilakukan. Menurut Lazarus dan Folkman, harapan itu dapat berasal dari kepercayaan diri sendiri, yang dapat memungkinkan individu untuk merancang strategi coping stress bagi dirinya. Selain itu, kepercayaan individu tersebut pada orang lain yang memberi sugesti positif, juga dapat mempengaruhi keyakinan yang positif. Contohnya, dokter yang memberikan sugesti positif pada pasiennya, bahwa individu tersebut akan sembuh, maka pasien tersebut memiliki keyakinan positif dapat sembuh, dan akhirnya benar-benar sembuh. Kepercayaan positif ini penting dimiliki oleh Taruna Putri. Jika seorang Taruna Putri ini memiliki kepercayaan yang positif, maka dalam merancang strategi coping untuk mengatasi stressnya, dapat mengandalkan diri sendiri. Oleh karena itu, Taruna putri tidak akan terlalu mengalami kesulitan beradaptasi selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
c) Locus of Control Internal Perbedaan individu yang memiliki locus of control external dengan individu yang memiliki locus of control internal, tampak pada contoh kasus seseorang yang sedang menderita penyakit serius. Ketika individu tersebut memiliki locus of control external, maka individu tersebut hanya terfokus pada penyakitnya. Individu merasa tidak berdaya untuk mengubah keadaannya. Sedangkan individu yang memiliki
locus
of
control
internal,
akan
mencoba
untuk
mengumpulkan informasi tentang penyakitnya, dan tetap mengikuti program kesehatan yang sedang dijalankannya. Menurut Cohen dan Edwards (1989, dalam Huffman, Vernoy, dan Vernoy, 2000), menjelakan bahwa locus of control internal adalah salah satu cara sebagai penyangga stres dalam keadaan dan kendala apapun. Oleh karena itu, individu yang memiliki locus of control internal tinggi, akan lebih mudah memilih cara copingnya untuk menghadapi situasi stres. Menurut
sebuah
penelitian
oleh
Strickland
(1978,
dalam
Huffman,Vernoy, dan Vernoy, 2000) menunjukkan bahwa individu yang memiliki locus of control internal akan lebih berhasil melakukan coping, daripada individu yang tidak mempunyai kontrol tersebut. Hal ini didukung pula dari penelitian di China dan Belgia, yang menunjukkan hubungan antara stres psikologis dan locus of control. Hasil penelitian tersebut yaitu, pengusaha dan mahasiswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
memiliki locus of control internal lebih tinggi, akan kurang mengalami stres psikologis dibandingkan dengan mereka yang memiliki locus of control external lebih tinggi. Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan locus of control sebagai tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Locus of control internal adalah individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa-apa pun yang terjadi pada diri mereka. Sedangkan, untuk locus of control extrenal adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan dan kesempatan. Kemudian menurut Kreitner dan Kinichi (2005) mengatakan hasil yang dicapai locus of control internal dianggap berasal dari aktivitas dirinya, sedangkan locus of control external menganggap bahwa keberhasilan individu yang dapat dicapai merupakan kontrol dari keadaan sekitarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan locus of control internal yaitu, individu yang memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu merupakan kendali dari dirinya sendiri dan hal itu sebagai salah satu cara penyangga stres dalam keadaan maupun kendala apapun, serta lebih berhasil untuk melakukan coping. Sedangkan, locus of control external yaitu, individu yang yakin kendali dirinya dari kekuatan luar atau keadaan sekitarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
d) Keterampilan Sosial Individu yang memiliki keterampilan sosial dengan baik, memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan individu yang memiliki keterampilan sosial kurang baik. Keterampilan sosial yang seharusnya dimiliki oleh individu, kurang lebih seperti halhal berikut; melakukan tindakan yang tepat pada situasi tertentu, memulai percakapan, dan berekspresi dengan baik. Keterampilan sosial yang efektif, tidak hanya akan membantu individu untuk berinteraksi dengan orang lain, namun juga membantu mengkomunikasikan kebutuhan dan keinginan individu. Selain itu, dapat juga membantu individu ketika membutuhkan dan menurunkan permusuhan dalam situasi yang penuh dengan ketegangan. Hal ini dapat membantu individu dalam mengatasi coping stressnya. Ketika individu tersebut butuh beradaptasi memahami lingkungan, caranya bisa saja dengan mengamati individu lain, meminta saran dari individu yang telah mumpuni dalam keterampilan sosialnya, dan terus-menerus berlatih agar semakin terasah keterampilan sosialnya. Ketrampilan sosial yang mungkin dimiliki oleh Taruna Putri adalah sosialisasi yang baik dengan rekan-rekannya, pengasuh, pelatih, dan masyarakat sekitar ketika ada kegiatan pesiar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
e) Dukungan Sosial Winnubst, Buunk, dan Marcelissen (1988, dalam Huffman, Vernoy, dan Vernoy, 2000) mengemukakan bahwa dukungan sosial dapat menahan pengaruh keadaan stres dari perceraian, kehilangan orang yang dicintai, penyakit kronis, kehamilan, kehilangan pekerjaan, dan tuntutan kerja yang berlebihan. Dukungan sosial juga dapat berupa saran maupun perhatian dari teman, keluarga, dan dukungan kelompok. Dukungan sosial erat kaitannya dengan individu dalam mengatasi coping stress. Perlu adanya dukungan sosial dari orang-orang terdekat untuk memberi kekuatan pada individu ketika sedang menghadapi stres. Pada dasarnya manusia memang makhluk sosial. Sehingga dukungan dari orang sekitar sangat penting bagi individu tersebut. Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial merupakan cara untuk menunjukkan kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan untuk orang lain. Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa dirinya dicintai, dihargai, berharga, dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Dukungan sosial yang mungkin didapat oleh Taruna Putri adalah dari keluarga, saudara, teman, pemimpin, pelatih, dan pengasuh. Hal tersebut cukup mendukung mereka, agar cepat beradaptasi dengan segala situsasi stres selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
C. Taruna Putri 1. Definisi Taruna Putri Menurut KBBI edisi keempat, 2011, Taruna yaitu Pemudi. Taruna atau biasa disebut Taruna Putri merupakan pelajar (Siswa) sekolah calon perwira (Kadet). Dalam hal ini individu yang berjenis kelamin perempuan. Perempuan yang menjalani pendidikan sebagai Taruna Putri di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. 2. Syarat Pendaftaran Taruna Putri a) Warga Negara RI (Bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri dan PNS). b) Berusia sekurang-kurangnya 17 tahun 9 bulan dan setinggi-tingginya 22 tahun pada saat pembukaan Dikma. c) Sehat jasmani dan rohani, tidak sedang kehilangan hak untuk menjadi prajurit. d) Berijazah SMA/MA jurusan IPA dengan ketentuan nilai UAN sebagai berikut : -
Lulusan tahun 2013 nilai akhir rata-rata IPA minimal 6,87.
-
Lulusan tahun 2014 nilai akhir rata-rata IPA minimal 6,25.
-
Lulusan tahun 2015 ditentukan setelah hasil UAN selesai.
e) Berijazah SMK tahun 2015 jurusan : -
Teknik penerbangan.
- Teknik mesin.
-
Teknik elektro.
- Teknik perkapalan.
-
Dengan nilai ditentukan setelah hasil UAN selesai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
f) Tinggi badan calon sekurang-kurangnya 160 cm dengan berat seimbang. g) Belum pernah kawin dan sanggup tidak kawin selama Dikma. h) Harus ada persetujuan/ijin dari orang tua/wali. i) Bersedia menjalani ikatan dinas pertama (IDP) 10 tahun terhitung saat dilantik menjadi letnan dua. j) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara kesatuan RI (Katalog AAU, 2014). Dalam syarat pendaftaran Taruna Putri diatas, batasan usia masuk kedalam masa remaja akhir. Menurut Monks, Knoers, & Haditono (2002), batasan usia masa remaja akhir, yaitu 18-21 tahun. Remaja ada dalam status interim sebagai akibat daripada posisi yang sebagian diberikan oleh orang tua dan sebagian diperoleh melalui usaha sendiri yang selanjutnya memberikan prestise tertentu pada remaja. Pada syarat juga nampak dijelaskan bahwa perlu adanya persetujuan atau ijin dari orang tua/wali. Hal ini menunjukkan bahwa Taruna Putri tersebut berada dalam masa remaja akhir yang masih menjadi tanggung jawab dari orang tua, walaupun mereka dapat mengambil keputusannya sendiri. Namun, dalam batas usia tersebut, seseorang juga mendapatkan hak-haknya sebagai warga Negara. Dengan begitu individu dapat melakukan kewajibankewajiban tertentu tidak tergantung pada orang tuanya seperti halnya dalam memilih dan kewajiban tanggung jawab secara hukum (Monk, Knoers, & Haditono, 2002).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
3. Kegiatan atau Aktivitas Taruna Putri Setiap hari Taruna Putri diwajibkan untuk bangun pada pukul 04.00 WIB dan istirahat malam pada pukul 22.00 WIB. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Taruna Putri yang sedang mendapatkan tugas dinas. Sebelum melakukan segala aktivitasnya, Taruna Putri diberi waktu untuk ibadah. Setelah itu, kegiatan pagi yang dilaksanakan adalah latihan drum band, olahraga, lari maupun aerobic. Kemudian kegiatan pembersihan dilanjutkan dengan makan pagi dan apel pagi. Selesai apel pagi, Taruna Putri melaksanakan ground school (kuliah) di Viratama sampai siang hari (Katalog AAU, 2008). Pada siang hari jeda kuliah, Taruna Putri diberi waktu untuk melakukan ibadah siang dan makan siang. Setelah itu, kembali ke Viratama untuk melaksanakan kuliah lanjutan. Selesai ground school, Taruna Putri diberikan waktu untuk mandi sore dan melaksanakan kegiatan sore sesuai jadwal perharinya. Malam hari, Taruna Putri diberikan waktu untuk belajar malam dan sebelum semua kegiatan off, mereka diwajibkan untuk melaksanakan apel malam. Kegiatan ini dimulai dari hari senin sampai jumat. Pada hari sabtu dan minggu, Taruna Putri diberikan kesempatan untuk melakukan pesiar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (Katalog AAU, 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
D. Akademi Angkatan Udara Sesuai dengan surat ketetapan KSAU No. 57/45/Pen/KS/52 sejak tanggal 1 april 1954, tersenggaralah susunan dan penyatuan sekolah atau pendidikan AURI. Sekolah itu adalah sekolah penerbang yang berada dalam kesatuan pendidikan 001 di Pangkalan Angkatan udara Kalijati. Kemudian pada tahun 1958, sekolah penerbang Lanud Kalijati pindah ke Lanud Adi sucipto. Hal tersebut dilakukan karena adanya penyempurnaan organisasi dalam tubuh AURI, sehingga komando pendidikanpun mengalai perubahan (Katalog AAU, 2005). Selama dalam masa pendidikan ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Taruna Putri. Tahapan-tahapan itu sebagai berikut (dalam katalog AAU, 2005) : a) Semester I (Tahap Integratif Pertama) : -
Latihan dasar kemiliteran “Chandradimuka” Selama 17 minggu di Akmil, Magelang.
-
Pekan orientasi dan matrikulasi, selama 3 minggu di AAU, Yogyakarta. Taruna Putri masih berpangkat prajurit Taruna.
b) Semester II (Taruna Putri telah berpangkat Kopral Taruna) Para Taruna dibagi kedalam 3 jurusan, yaitu : Jurusan Aeronautika, Elektronika, dan Administrasi. c) Semester III-IV (Taruna Putri berpangkat Sersan Taruna) Menempuh pendidikan sesuai jurusannya sebanyak 221 hari dengan beban study sebanyak 41 SKS. Dimana setiap minggunya, yaitu 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
jam pelajaran tatap muka dan terstruktur, 6 jam ekstrakulikuler (sore hari), dan 16 jam mandiri (malam hari). d) Semester V-VI (Taruna Putri berpangkat Sersan Mayor Taruna) Menempuh pendidikan sesuai dengan jurusannya selama 180 hari dengan beban study sebanyak 232 SKS. Dimana setiap minggunya relatif sama dengan di tingkat III. e) Semester VII (Telah diwisuda dan berpangkat Letnan Dua) Menempuh pendidikan lanjutan profesi sesuai dengan jurusannya masing-masing di AAU. Dimana prosesnya dilakukan selama 154 hari (22 minggu) dengan beban study bidang profesi sebanyak 20 SKS. Oleh karena itu, pendidikan pada semester VII ini dinamakan dengan pendidikan Akademi lanjutan dan masih dilaksanakan di Akademi TNI-AU. Menjelang akhir dari pendidikan Akademi lanjutan, para Perwira Siswa tersebut diseleksi di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) “Saryanto” di Jakarta, untuk menentukan siapa saja yang kemudian setelah lulus Akademi lanjutan dapat meneruskan pendidikan kecabanganya di sekolah Penerbang TNI-AU dan sekolah non-Penerbang TNI-AU.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
E. Bentuk Coping Stress pada Taruna Putri yang Sedang Menempuh Pendidikan Militer di Akademi Angkatan Udara Berdasarkan uraian beberapa teori di atas, maka diperoleh suatu konsep mengenai penelitian ini. Taruna Putri yang sedang menempuh pendidikan Militer di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Segala aktivitas setiap harinya mulai dari bangun pagi hingga akan istirahat malam yang telah diatur, menjadi sebuah kewajiban bagi Taruna Putri. Aktivitas yang dialami oleh Taruna Putri setiap harinya di Akademi Angkatan Udara selama menempuh pendidikan militernya, akan menjadi pengalaman mereka sebagai proses dari coping stress. Proses coping stress diawali dengan penilaian kognitif terhadap stressor, yang dilanjutkan dengan perilaku individu dalam menghadapi sebuah permasalahan. Pengalaman Taruna Putri sebagai pelajar dan calon perwira tersebut, akan berbeda dengan wanita pada umumnya. Proses pengambilan keputusan awal Taruna Putri yang memilih masuk ke dalam Akademi Angkatan Udara pada masa usia remaja akhir, menjadi keputusan penting bagi mereka. Pada masa tersebut, Taruna Putri sudah dibebaskan memilih untuk masa depan dirinya, tetapi tetap dengan adanya ijin dari orang tua. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja dalam status interim. Oleh sebab itu, ketika Taruna Putri melaksanakan pendidikan di Akademi Angkatan Udara, akan mengalami berbagai pengalaman yang mungkin dari pengalaman tersebut merupakan stressornya. Dari pengalaman tersebut, yang nantinya akan menjadi pilihan bagi individu dalam menentukan cara merespon masalah dan strategi coping yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Coping yang akan digunakan oleh Taruna Putri harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi permasalahan yang dihadapi, untuk memperoleh hasil yang efektif. Oleh karena itu, perlu mengetahui terlebih dahulu gejala stres yang muncul pada seorang individu tersebut. Setelah mengetahui gejala stres yang muncul, maka perlu ditelusuri apa penyebab stres yang dialami oleh individu itu. Macam-macam stressor dibedakan berdasarkan tingkatannya, yaitu microstressor, major negative event, dan catastrophic events. Kemudian, stres dapat dibagi menjadi stress yang positif (eustress) dan stress yang negatif (distress) yang disebabkan karena adanya beberapa stressor atau tuntutan. Hal tersebut mempengaruhi cara Taruna Putri dalam menentukan coping stress yang akan digunakannya, selama menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan udara. Bentuk-bentuk coping stress tersebut dibagi menjadi dua, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Dalam hal ini, bentuk-bentuk dari coping stress tersebut masih dapat digolongkan menajdi lebih rinci. Bentukbentuk coping stress secara rinci dijabarkan sebagai berikut, problem focused coping (active coping, planning, suppression of competing activities, restraint coping, seeking social support for instrumental reasons) dan emotion focused coping
(seeking
social
support
for
emotional
reasons,
positive
reinterpretation, acceptance, denial, turning to religion, focusing on and venting emotions, behavioral disengagement, mental disengagement). Kemampuan individu untuk melakukan coping stress berbeda-beda dan dipengaruhi
oleh
beberapa
faktor.
Upaya
individu
tersebut
akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
menggambarkan bagaimana Taruna Putri dalam mengelola coping stress yang akan digunakannya, selama menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan bentuk-bentuk coping stress Taruna Putri yang masih tergolong baru sebagai TNI AU dalam menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara. Dalam penjabaran bentukbentuk coping stress, akan diketahui gejala, penyebab, dan jenis stresnya. Setelah diketahui, dari pengalaman Taruna Putri itu sendiri akan menggambarkan bentuk-bentuk coping stress dan dapat diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi coping stresnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengambilan Keputusan Taruna Putri (tergolong remaja akhir) *Memilih masuk menjadi siswa calon perwira.
44
Pengalaman selama menempuh pendidikan di AAU
Gejala Stres
Penyebab Stres
Jenis Stres
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Coping Stress
Bentuk-bentuk Coping Stress
Problem focused coping (PFC)
Emotion focused coping (EFC)
o Active coping o Planning o Suppression of completing activities o Restraint coping o Seeking social support for instrumental reasons
o Seeking social support for emotional reasons o Positive reinterpretation o Acceptance o Denial o Turning to religion o Focusing on and venting emotions o Behavioral disengagement o Mental disengagement
Skema 2. “Bentuk Coping Stress Taruna Putri”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
F. Pertanyaan Penelitian Menurut Herdiansyah (2010), fungsi pertanyaan penelitian kualitatif adalah untuk membantu peneliti dalam memfokuskan tujuan penelitian ke dalam bentuk pertanyaan yang spesifik. Creswell (2008) mengemukakan bahwa tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk mengeksplorasi, memahami, menggambarkan, serta menemukan fenomena utama terhadap topik penelitian yang akan diteliti. Oleh karena itu, Creswell membagi pertanyaan penelitian menjadi dua bagian, yaitu : 1) Central Question Central question adalah pertanyaan utama dari suatu penelitian yang bersifat sangat umum dan luas. Central question dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk coping stress pada Taruna Putri yang masih tergolong angkatan baru dalam TNI AU di Akademi Angkatan Udara. 2) Subquestion Subquestion adalah pertanyaan-pertanyaan di luar pertanyaan yang utama. Fungsinya untuk memperjelas, membuat lebih spesifik, khusus, serta mengarahkan pada pertanyaan utama di dalam sebuah penelitian. Subquestion dalam penelitian ini, yaitu : 2.1. Pengalaman seperti apa yang dialami oleh Taruna Putri di Akademi Angkatan Udara. 2.2. Faktor-faktor coping stress seperti apa yang muncul pada Taruna Putri selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2.3. Apa penyebab dan jenis stres yang dirasakan, serta gejala stres seperti apa yang muncul oleh Taruna Putri selama berada di Akademi Angkatan Udara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif narasi. Narasi didefinisikan sebagai interpretasi terorganisir mengenai serangkaian kejadian. Narasi juga untuk mempelajari ketahanan dan perkembangan diri seseorang. Metode studi naratif digunakan tidak hanya untuk mengkaji bukti ketahanan atau perkembangan positif seseorang, tetapi juga untuk mengidentifikasi mekanisme yang mendorong penyesuaian adaptif pada ketidakmampuan atau situasi yang sulit (Dunn dalam Dunn et a., 2009). Dengan metode ini, peneliti diharapkan untuk lebih mampu memahami informan dan pengalamannya selama menjalani pendidikan. Dalam metode narasi ini, penuturannya mengadung tiga komponen interpretasi berdasarkan waktu awal, tengah, dan akhir. Tiga komponen tersebut digunakan agar mampu menampilkan peristiwa secara integrasi. Metode narasi berfungsi sebagai deskriptif dan interpretif. Metode ini juga berfungsi mendeskripsikan kata kunci, isu, dan peristiwa kompleks yang dialami oleh informan. (Smith, 2008). Metode ini memiliki fungsi interpretif, studi naratif menghubungkan keseluruhan arti cerita dan isu-isu khusus dengan teori yang lebih luas. Hal tersebut dapat memampukan peneliti untuk melakukan interpretasi. Fungsi interpretif dari metode ini mampu melihat bagaimana elemen dalam cerita
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
dapat saling berkaitan, isu apa yang menjadi tema utama, gambar diri serta kepercayaan dan nilai-nilai apa yang mendasari (Smith, 2008) Terdapat beberapa jenis struktur narasi, diantaranya adalah struktur narasi progresif/optimistik
dan
struktur
narasi
regresif/pesimistik.
Narasi
progresif/optimistik merupakan narasi yang menggambarkan rangkaian tantangan dalam hidup dan tokoh utama dapat memunculkan kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Narasi progresif/optimistik juga ditandai dengan nuasa narasi yang optimistik. Sedangkan struktur narasi regresif/pesimistik merupakan narasi yang menggambarkan rangkaian kesengsaraan tokoh utama dan memiliki nuansa narasi pesimistik (Smith, 2008). Metode ini dirasa cocok digunakan karena sesuai untuk menggambarkan bentuk-bentuk coping stress yang merupakan tujuan dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan bentuk-bentuk yang mempengaruhi coping stress Taruna Putri selama menjalani pendidikan di AAU Yogyakarta.
B. Fokus Penelitian Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif bersifat holistik, yaitu menyeluruh, tidak dapat dipisah satu dengan yang lain. Karena begitu luasnya cakupan penelitian, maka peneliti perlu melakukan pembatasan penelitian melalui fokus. Fokus dalam penelitian kualitatif menitikberatkan pada kebaruan informasi yang dapat diperoleh dari upaya untuk memahami secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial yang dialami informan (Sugiyono, 2013). Fokus dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk coping stress Taruna Putri yang masih menjalani pendidikan di AAU Yogyakarta. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara meminta informan untuk menceritakan tentang pengalamannya selama menjalani pendidikan di AAU mulai dari awal masuk hingga saat ini (sesuai dengan tingkat Taruna Putri saat peneliti mengambil data).
C. Informan Penelitian 1. Teknik Pemilihan dan Kriteria Informan Penelitian Pada
penelitian
ini,
informan
penelitian
ditentukan
dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu, salah satu teknik dalam non-random sampling atau non-probability sampling
yang
memungkinkan
peneliti
dapat
memilih
informan
berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh informan penelitian, disesuaikan dengan tujuan penelitian (Moleong, 2008). Peneliti memilih beberapa kriteria dalam menentukan informan penelitian, seperti berikut : a) Informan penelitian berjenis kelamin perempuan. b) Informan penelitian merupakan calon perwira putri yang pertama dan sedang menjalani pendidikan di AAU Yogyakarta. c) Informan penelitian berasal dari daerah di Indonesia yang berbeda satu sama lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2. Prosedur Mendapatkan Informan Penelitian Prosedur yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informan penelitian melalui langkah sebagai berikut : a) Membuat surat ijin kepada Gubernur AAU. b) Membuat surat ijin kepada MAKO AAU. c) Menyusun daftar pertanyaan penelitian dan jadwal pertemuan diserahkan kepada KadisBin Taruna AAU. d) Menyerahkan daftar pertanyaan penelitian, jadwal pertemuan, dan kriteria calon informan kepada Komandan Skadron II, selaku pembina Taruna. e) Melakukan perkenalan, rapport, penjelasan tujuan wawancara, serta memastikan kesediaan informan untuk terlibat dalam penelitian. f) Meminta informan penelitian menandatangani lembar persetujuan informan dan melakukan wawancara pra-penelitian. g) Melakukan wawancara bertahap pada informan penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data wawancara. Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2013) mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Peneliti memilih menggunakan teknik wawancara karena dapat menggali
lebih
dalam
tentang
pengalaman
dari
informan.
Teknik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
pengumpulan data ini mampu menggali informasi secara mendalam melalui self-report dan inquiry (Sugiyono, 2013). Peneliti menggunakan pendekatan wawancara dengan petunjuk umum. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok informasi yang dirumuskan dan akan ditanyakan (Moleong, 2008).
Tujuannya yaitu agar informasi yang diperlukan oleh
peneliti dapat diperoleh dan terbatas pada konteks yang relevan dengan penelitian. Untuk dapat memastikan bahwa semua data terkumpul dengan baik, maka peneliti menggunakan media alat perekam dan membuat catatan lapangan.
Tabel 1. Panduan Pertanyaan Wawancara
Awal Bisakah diceritakan awal mula Anda bisa tertarik masuk AAU? Bisakah Anda ceritakan aktivitas Anda mulai dari pagi hingga menjelang istirahat pada malam hari? Bagaimana mengatasi emosional Anda saat sedang menstruasi selama menjalani pendidikan di AAU? Bisakah Anda ceritakan kegiatan apa saja yang Anda lakukan jika sedang istirahat dari aktivitas pendidikan di AAU? Tengah Bagaimana pandangan Anda, dalam menghadapi setiap permasalahan yang pernah terjadi? Bisakah Anda menceritakan pada saya, apa kesulitan-kesulitan yang sedang Anda hadapi? Bagaimana Anda menyelesaikan kesulitan tersebut? Langkah apa yang Anda ambil ketika Anda mulai merasa ada ketidakcocokan dengan keadaan, situasi, kondisi, maupun sistem yang ada disini? Bagaimana pengaruh dukungan dari orang-orang di sekitar Anda? Menurut Anda, kemampuan apa yang Anda miliki untuk tetap bertahan menjalani pendidikan disini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. 2.
3. 4.
5.
52
Akhir (PFC) Active Coping Langkah apa yang Anda lakukan dalam beradaptasi dengan segala kedispilinan yang diterapkan disini? Planning Bisakah diceritakan perencanaan-perencanaan apa yang Anda lakukan, sebelum masuk ke AAU? Lalu bisakah diceritakan, perencanaan-perencanaan apa yang akan Anda lakukan untuk study di semester depan? Adakah perencanaan-perencanaan yang Anda buat, saat Anda merasa memiliki suatu permasalahan? Jika ada bisakah Anda menceritakannya? Jika tidak, mengapa Suppresion of competing activities Bisakah Anda menceritakan pada saya, bagaimana tindakan yang Anda lakukan agar keadaan menjadi lebih baik? Reistrant coping Apakah Anda tipe orang yang jika mengalami suatu permasalahan harus diselesaikan saat itu juga? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! Apakah Anda tipe orang yang jika mengalami suatu permasalahan harus diselesaikan saat itu juga? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! Seeking social support for instrumental reason Apakah Anda akan mencari bantuan, ketika Anda merasa ada kesulitan dalam akademis? Bantuan seperti apa, yang Anda butuhkan ketika sedang mengalami kesulitan dalam akademis? Apakah Anda akan menemui seseorang untuk sekedar meminta saran, ketika Anda merasa ada hal yang mengganjal atau kurang berkenan dengan kondisi disini? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! Apakah Anda akan mencari informasi dari orang lain, ketika Anda merasa kurang mampu dalam menghadapi suatu permasalahan? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya!
(EFC) 1. Seeking social support for emotional reason Apakah Anda akan menemui seseorang untuk sekedar meminta saran, ketika Anda merasa ada hal yang mengganjal atau kurang berkenan dengan kondisi disini? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! Apakah Anda pernah menemui seseorang untuk mengungkapkan keluh kesah yang dirasakan saat Anda menghadapi suatu permasalahan? Mengapa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
3. 4.
5. 6. 7.
8.
53
Ketika ada waktu untuk pesiar, aktivitas apa yang Anda lakukan untuk sekedar melepas penat dari segala kegiatan di AAU? Apakah Anda melakukannya sendiri atau bersama orang lain? Positive reinterpretation Menurut Anda masalah itu sesuatu yang negatif atau positif? Jelaskan! (Jika jawaban dari informan masalah itu sesuatu yang megatif) Hikmah apa yang bisa Anda petik dari pengalaman menghadapi suatu permasalahan yang dirasakan? Acceptance Apa yang membuat Anda bertahan sampai saat ini? (Pertanyaan fleksibel, tergantung jawaban informan sebelumnya) Adakah hal-hal yang sampai saat ini masih belum bisa Anda terima? Apakah Anda bisa menerima kondisi, ketika Anda merasa ada sesuatu yang kurang cocok dengan diri Anda? Mengapa? Denial Adakah masalah-masalah yang sampai saat ini Anda pendam dan tidak di ungkapkan pada orang lain? Mengapa? Situasi seperti apa yang membuat Anda tidak ingin terlihat punya masalah? Apakah Anda pernah memilih untuk tidur dan masa bodoh dengan permasalahan yang sedang dihadapi? Jika ya/tidak mengapa Anda melakukan hal tersebut? Turning to religion Menurut Anda, agama itu apa? Bisakah dijelaskan peran agama dalam permasalahan yang Anda hadapi? Bagaimana peran atau pengaruh agama bagi Anda? Focusing on and venting emotion Bagaimana Anda mengekspresikan perasaan tidak enak atau mungkin tertekan saat merasa ada kondisi yang kurang cocok dengan diri Anda? Bagaimana Anda mengungkapan perasaan-perasaan ketika Anda sedang lelah selama menjalani proses pendidikan di AAU? Behavioral disengagement Pernah merasa gagal menghadapi masalah? Mengapa? Bisakah dijelaskan usaha-usaha yang dulu pernah dilakukan untuk menghadapi masalah, namun sekarang tidak pernah lagi dilakukan? Mengapa? Apakah Anda pernah merasa putus asa, ketika sedang beradaptasi dengan kondisi di lingkungan AAU? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! Mental disengagement Kalau boleh berkhayal saat ini atau seandainya diperbolehkan, Anda ingin menghindari masalah yang mana dalam hidup Anda?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Apakah Anda pernah melakukan hal yang dirasa tidak berguna, ketika sedang menghadapi suatu permasalahan? Mengapa?
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data observasi. Menurut Cartwright & Cartwright (dalam Herdiansyah, 2010) mendefinisikan observasi adalah suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Teknik pengumpulan data ini mampu melihat perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat diukur. Tujuan observasi, yaitu untuk mendeskripsikan lingkungan (site) yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, individuindividu yang terlibat dalam lingkungan tersebut beserta aktivitas dan perilaku yang dimunculkan, serta makna kejadian berdasarkan perspektif individu yang terlibat tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan observasi dengan metode anecdotal record. Dalam metode ini, peneliti melakukan observasi hanya dengan membawa kertas kosong untuk mencatat perilaku yang khas, unik, dan penting yang dilakukan informan penelitian. Selain itu, peneliti yang menggunakan metode ini juga dapat menafsirkan makna dari perilaku yang muncul, menurut pendapat dan sudut pandang peneliti sepanjang penafsiran dan makna menurut peneliti berfungsi sebagai pendukung dari makna yang sebenarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
E. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan data penelitian kualitatif berbentuk narasi, deskripsi, dan cerita. Perlu diperhatikan bagi peneliti, untuk mengetahui bagaimana cara memperlakukan data agar informasi yang terkandung di dalam data dapat digunakan secara maksimal. Metode analisis data yang paling sesuai dengan karakteristik data penelitian kualitatif adalah analisis tematik. Untuk lebih jelasnya, metode analisis data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut (Poerwandari, 2005) : 1. Tahap Organisasi Data Metode
analisis
data
dalam
penelitian
ini
diawali
dengan
pengorganisasian data. Hal ini dilakukan karena data penelitian kualitatif sangat banyak dan beragam. Organisasi data memampukan peneliti untuk memperoleh kualitas data yang baik berkaitan dengan penyelesaian penelitian. Pengorganisasian data dapat dilakukan dengan : a. Mencantumkan kode yang mudah diingat dan menggambarkan berkas atau data. b. Mencantumkan tanggal pada setiap berkas yang memerlukan spesifikasi waktu. c. Melakukan penomoran secara urut dari baris ke baris ketika melakukan analisis data. d. Memisahkan data menjadi 3 bagian, yakni awal, tengah, dan akhir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
2. Tahap Analisis Tematik Analisis tematik merupakan proses dasar analisis penelitian kualitatif. Analisis tematik adalah proses menemukan tema dan indikator yang berada dalam tumpukan informasi yang tersedia serta mengklasifikasikan tema tersebut dengan label, definisi, dan deskripsi. Klasifikasi tersebut, secara minimal, diharapkan mampu mendeskripsikan fenomena dan secara maksimal diharapkan memampukan peneliti melakukan interpretasi terhadap fenomena yang terjadi. Tema-tema tersebut dapat muncul pada tingkat manifest (secara langsung tidak dapat terlihat) dan pada tingkat laten (secara langsung tidak dapat terlihat namun mendasari atau membayangi). Sangat penting bagi peneliti untuk sadar terhadap emosi, nilai-nilai, prakonsepsi teoretis, pilihan-pilihan dan pandangan tentang hidup dalam melakukan proses analisis tematik. Dengan menyadari hal-hal tersebut, peneliti diharapkan tidak memproyeksikan pandangan-pandangan sendiri dalam proses analisis tematik. Melakukan analisis tematik dengan cara sengaja memikirkan konsep yang berada dikutub berlawanan dengan konsep yang peneliti dalami akan sangat membantu. Teknik ini dinamakan flip flop. Teknik flip flop menjadi bagian penting dari identifikasi dan kategorisasi konsep. Dengan teknik ini, peneliti dimungkinkan untuk mengembangkan berbagai kemungkinan konsep dan penjelasannya. Peneliti melakukan analisis tematik pada masing-masing kasus secara terpisah terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
bagaimana individu-individu yang berbeda dapat mengembangkan coping stress. Analisis kasus secara terpisah memungkinkan peneliti melihat fenomena secara mendalam. Setelah melakukan analisis kasus secara terpisah, peneliti melakukan analisis antar kasus. Hal ini memungkinkan peneliti memperoleh gambaran lebih mendalam dan komprehensif. Analisis tematik, secara teknis akan dilakukan secara berikut : a. Membaca transkrip wawancara berulang kali sebelum melakukan pemadatan fakta. b. Mengidentifikasi tema yang muncul. c. Secara disiplin segera menuliskan tambahan-tambahan pemikiran dan pencerahan ketika muncul. d. Mendaftar tema yang muncul pada lembar terpisah. Tabel 2. Contoh Tabel Analisis Tematik Kategori tema
Hasil wawancara
Pemadatan Fakta
Tema
Hasil wawancara merupakan trasnkrip asli wawancara. Pemadatan fakta berisi inti dari hasil wawancara. Berdasarkan pemadatan fakta, peneliti berusaha menemukan makna dan tema yang muncul dan diletakkan pada kolom tema. Berdasarkan isi dari kolom tema, peneliti berusaha mengkategorikan tema dalam deskripsi coping stress, gejala stres, penyebab stres, jenis stres, bentuk-bentuk coping stress, faktor-faktor yang mempengaruhi coping stress, serta tahapan coping stress.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
3. Tahap Interpretasi Istilah analisis dan interpretasi seringkali digunakan bergantian. Namun, menurut Kvale (1996), interpretasi merupakan upaya memahami data secara lebih ekstensif dan mendalam. Peneliti berusaha mengembangkan struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang secara eksplisit tidak ditampilkan oleh data atau hasil wawancara. Dalam tahap ini, peneliti perlu mengambil jarak dari data, memahami dan melakukan langkahlangkah metodis dan teoretis yang jelas, serta memasukan data dalam konteks konseptual khusus. Pada bagian hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan narasi kehidupan informan sesuai dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Berdasarkan pemaparan narasi tersebut, peneliti melakukan analisis narasi yang meliputi riwayat pendidikan di AAU, serangkaian aktivias di AAU, fisiologis dalam tubuh wanita, interaksi dengan lingkungan, dan tema dominan. Berdasarkan analisis narasi yang telah dilakukan, peneliti diharapkan dapat melihat tahapan coping stress dan jenis-jenis strategi coping (problem focused coping dan emotional focused coping) para informan dalam penelitian ini. Peneliti akan melakukan analisis coping stress informan pada bagian selanjutnya. Peneliti mencoba untuk menjabarkan bentuk-bentuk coping stress yang ditemukan menggunakan acuan teori yang digunakan pada penelitian ini. Pada bagian pembahasan, peneliti akan membahas mengenai coping stress, yang termasuk didalamnya, yaitu : gejala stres, penyebab stres,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
jenis stres, bentuk-bentuk coping stress, faktor-faktor yang mempengaruhi coping
stress,
serta
tahapan
coping
stress
dengan
cara
mengkonfirmasikannya dengan hasil-hasil penelitian yang hampir sama sebelumnya. Selain itu, peneliti akan mencoba mencari keterkaitan antara narasi dan poin-poin yang ada di dalam coping stress yang dimiliki oleh informan.
F. Verifikasi Penelitian Dalam melakukan penelitian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya dan merupakan hal yang penting, yaitu kualitas penelitian. Penelitian kualitatif memiliki memiliki kriteria kualitas penelitian yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Kriteria dalam kualitas tersebut adalah kredibilitas, dipendabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas (Poerwandari, 2005). 1. Kredibilitas Kredibilitas merupakan pengganti validitas dalam penelitian kualitatif. Kredibilitas terletak pada kemampuan penelitian dalam mengeksplorasi masalah, menggambarkan setting, proses, kelompok sosial, maupun pola interaksi yang kompleks (Poerwandari, 2005). Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti memutuskan untuk menggunakan 4 orang informan Taruna Putri yang masih tergolong baru sebagai TNI AU dan mengkaitkan permasalahan informan dengan konteks coping stress selama menempuh pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara. Hal ini dimaksudkan agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
peneliti memperoleh gambaran mengenai dinamika coping stress Taruna Putri. a. Validitas Komunikatif Suatu penelitian akan memiliki validitas komunikasi yang baik jika peneliti mengkonfirmasikan data dan hasil penelitian kepada responden. Dalam proses pengambilan data, peneliti menggunakan alat perekam dan melakukan pencatatan lapangan segera setelah proses pengambilan data untuk memastikan agar data yang diperoleh akurat dan tidak mengandung unsur subjektif peneliti. Peneliti tidak melakukan konfirmasi data kepada responden karena diharapkan rekaman dan catatan lapangan sudah menggambarkan apa yang benarbenar ingin disampaikan oleh informan sehingga data yang diperoleh peneliti tidak perlu dikonfirmasi lagi kepada informan. b. Validitas Argumentatif Penelitian dikatakan memiliki validitas argumentatif yang baik jika rasionale data yang diperoleh dan hasil penelitian dapat diikuti dengan baik. Untuk mencapai validitas argumentatif, peneliti melakukan diskusi dengan dosen pembimbing. c. Validitas Ekologis Validitas ekologis menunjukkan sejauh mana penelitian dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang diteliti. Selama proses pengambilan data, peneliti tidak berusaha memberikan perlakuan khusus (treatment) agar informan mengubah pandangan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pikirannya
mengenai
sesuatu.
Peneliti
berupaya
61
memperoleh
pandangan data apa adanya dengan mengajukan pertanyaan untuk memancing informan menunjukkan perasaan, pikiran, pandangan, dan sikapnya terhadap sesuatu. 2. Dependabilitas Dependabilitas merupakan pengganti reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Walaupun demikian, konsep mengenai keajegan yang dimaksud sangat berbeda antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif berpendapat bahwa realita bersifat statis sehingga dapat direplikasikan
dengan
serangkaian
pengendalian
atau
manipulasi.
Sedangkan penelitian kualitatif berpendapat bahwa dunia sosial bersifat dinamis.
Penelitian
kualitatif
justru
dituntut
untuk
memahami
kompleksitas konteks realita menggunakan strategi atau desain yang luwes. Dengan dasar demikian, konsep replikasi dalam penelitian kualitatif tidak dapat diterima. Reliabilitas dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan menjaga data agar benar-benar sesuai dengan realita. Hal ini dilakukan dengan pencatatan rinci mengenai data, desain penelitian, keputusan-keputusan serta alasan pengambilan keputusan tersebut. Hal ini memungkinkan
pihak
lain
untuk
mempelajari
data,
mengajukan
pertanyaan jika perlu, dan melakukan analisis kembali (Marshall dan Rossman dalam Poerwandari, 2005). Oleh karena itu, peneliti kualitatif mengusulkan
beberapa
hal
untuk
(Sarantakos dalam Poerwandari, 2005).
meningkatkan
dependabilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
a. Koherensi Koherensi merupakan kesesuaian metode yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian. Untuk mencapai hal ini, peneliti telah menjelaskan rasionale penelitian ini pada bagian sebelumnya. b. Keterbukaan Keterbukaan merupakan sejauh mana peneliti membuka diri dengan memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai tujuan. Cara peneliti dalam menentukan metode yang digunakan telah peneliti jelaskan rasionalnya pada bagian sebelumnya. c. Diskursus Diskursus merupakan sejauh mana dan sesensitif apa penelitian mendiskusikan temuan dan analisisnya dengan dibimbing oleh seorang dosen. Selain itu, peneliti juga melibatkan 2 orang rekan peneliti lain dalam melakukan analisis data (devil’s advocate). 3. Transferabilitas Transferabilitas adalah aspek validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Transferabilitas merupakan sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti untuk membuat orang lain memahami penelitiannya (Sugiyono, 2013). Untuk mencapai transferabilitas, peneliti berusaha memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, serta dapat dipercaya agar orang lain dapat memutuskan apakah hasil penelitian dapat diaplikasikan di tempat atau kasus lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
4. Konfirmabilitas Konfirmabilitas
merupakan
aspek
pengganti
objektivitas
dalam
penelitian kualitatif. Konfirmabilitas menyiratkan bahwa penelitian dapat dikonfirmasi dan bukan berarti menciptakan jarak antara peneliti dan informan (Patton dalam Poerwandari, 2005). Lincoln dan Guba (dalam Poerwandari, 2005) menyarankan agar evaluasi objektif diarahkan pada data yang diperoleh. Objektivitas dalam penelitian kualitatif merupakan kesamaan pandangan atau analisis terhadap topik atau data penelitian. Dengan demikian, konfirmabilitas merupakan sejauh mana diperoleh kesetujuan di antara peneliti-peneliti mengenai aspek yang dibahas (Sarantakos dalam Poerwandari, 2005). Peneliti melakukan devil’s advocade, diskusi dengan dosen pembimbing, serta studi literatur untuk memenuhi aspek ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian 1. Proses Pengumpulan Data Peneliti menghubungi dan membuat surat ijin kepada Gubernur Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta, untuk meminta bantuan agar dihubungkan dengan informan penelitian yang sesuai kriteria dan telah ditentukan oleh peneliti. Setelah berhasil memperoleh persetujuan sesuai dengan proses perijinian di AAU, peneliti membuat janji wawancara dengan informan atas ijin dari Kadisbis Taruna dan Komandan Skadron II, selaku Pembina informan. Tiap informan dalam penelitian ini menjalani wawancara sebanyak 2-3 kali. Pada wawancara pertama, peneliti melakukan rapport (mencatat data informan yang relevan) dan memberikan informed consent secara lisan dengan memaparkan tujuan wawancara, kerahasiaan identitas informan, alasan kenapa informan terpilih, dan menjelaskan peran informan dalam penelitian. Data informan diuraikan sebagai berikut :
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 3. Identitas Informan
Inisial Usia Agama Tingkat Daerah Asal Suku Jumlah Saudara Pendidikan Terakhir Pekerjaan Ayah/Ibu
Informan 1 UO 20 tahun Kristen III (Mayor II)
Informan 2 MC 20 tahun Islam III (Mayor II)
Informan 3 DA 20 tahun Hindu III (Mayor II)
Informan 4 EP 20 tahun Islam II (Sersan)
Tebing Tinggi
Malang
Gianyar, Bali
Jakarta
Batak
Jawa
Bali
Jawa
1
1
2
2
SMA
SMA
SMA
SMA
Karyawan Swasta/ Ibu Rumah Tangga
TNI AD/ Guru PNS
POLRI/ Ibu Rumah Tangga
Karyawan Swasta/ Ibu Rumah Tangga
Sebelum memberikan pertanyaan, peneliti meminta ijin untuk menggunakan alat perekam kepada informan. Peneliti memberikan instruksi dan mulai memberikan pertanyaan pokok. Diakhir wawancara pertama, peneliti membuat persetujuan untuk melakukan wawancara berikutnya dan mengucapkan terimakasih. 2. Proses Analisis Data Setelah selesai membuat transkrip wawancara, peneliti melakukan analisis tematik. Dalam melakukan analisis tematik, peneliti dibantu oleh dua rekan lain untuk meminimalisir peneliti memasukkan unsur-unsur subjektifnya kedalam hasil analisis data. Proses kegiatan analisis data diuraikan dalam tabel di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 4. Proses Kegiatan Analisis Data No.
Tanggal
Kegiatan
Kesulitan yang Dialami Peneliti kesulitan menentukan tematema pada data transkrip wawancara agar sesuai dengan fokus penelitian
1.
25/11/2015 (19.00-21.15)
Peneliti dan 2 rekan (Tita dan Lusia) melakukan analisis tematik dari AT A/a-AT A/b
2.
02/12/2015 (15.00-16.45)
Peneliti dan seorang rekan (Tita) melakukan analisis tematik dari AT A/c-selesai
3.
07/12/2015 (13.00-15.05)
Peneliti dan 2 rekan (Fili dan Tita) melakukan analisis tematik dari AT B/aAT B/b/8
4.
16/12/2015 (11.15-13.15)
Peneliti dan 2 rekan (Lusia dan Fili) melakukan analisis tematik dari AT B/b/9-AT B/c/3
5.
19/12/2015 (18.00-19.10)
Peneliti dan seorang rekan (Tita) melakukan analisis tematik dari AT B/c/4-selesai
Peneliti terkadang kurang mampu memilah dengan baik agar tetap fokus pada penelitian yang menjadi tujuan
6.
02/01/2016 (16.00-16.55)
Peneliti dan seorang rekan (Lusia) melakukan analisis tematik dari AT C/aselesai
Peneliti dan rekan terkadang kesulitan dalam memecahkan data transkrip wawancara yang panjang menjadi beberapa tema bagian
Beberapa kali peneliti memiliki perbedaan pendapat dengan rekan karena perbedaan persepsi dalam memahami transkrip wawancara Peneliti terkadang merasa kesulitan memilah transkrip wawancara yang tetap fokus pada penelitian atau mengikuti alur jawaban dari informan Peneliti terkadang menganalisis informan masih subjektif sehingga kurang mampu agar tetap objektif
Evaluasi Peneliti berusaha berdiskusi agar selalu fokus pada saat awal menempuh pendidikan militer di AAU dan hal-hal yang berkaitan dengan coping stress serta tahapannya Peneliti dan rekan berdiskusi untuk menyamakan persepsi terlebih dahulu Peneliti membaca ulang transkrip wawancara, dan selalu berdiskusi dengan rekan agar tetap fokus pada penelitian
Peneliti selalu diingatkan rekan dalam diskusi agar tetap fokus objektif tidak menganalisis dengan pandangan yang subjektif Peneliti selalu berdiskusi dengan rekan agar dapat memilah informasi dengan baik Peneliti membaca ulang data transkrip wawancara dan berdiskusi dengan rekan mencoba untuk memecahkannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
04/01/2016 (10.00-11.00)
Peneliti dan seorang rekan (Fili) melakukan analisis tematik dari AT C/b-selesai
Peneliti dan rekan terkadang memiliki perbedaaan persepsi dalam menentukan tema
8.
05/01/2016 (13.00-15.15)
Peneliti dan seorang rekan (Tita) melakukan analisis tematik dari AT C/cselesai
Peneliti dan rekan terkadang menganalisis informan berbeda, sehingga beberapa kali silang pendapat
9.
08/01/2016 (19.00-20.55)
Peneliti dan seorang rekan (Tita) melakukan analisis tematik dari AT D/a- AT D/b/9
Peneliti dan rekan terkadang kurang mampu menganalisis informan sehingga kurang mampu menangkap apa yang sebenarnya informan rasakan dan pikirkan
10.
11/01/2016 (09.00-10.55)
Peneliti dan seorang rekan (Lusia) melakukan analisis tematik dari AT D/b/10-selesai
Peneliti tekadang kurang mampu menangkap inti apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh informan
67
menjadi beberapa bagian Peneliti dan rekan berdiskusi dan mencoba membaca ulang data trankrip wawancara agar sependapat dalam menentukan tema Peneliti berusaha mendengarkan pendapat dari rekan dan hasil keputusan analisanya merupakan hasil diskusi Selalu melakukan diskusi dengan rekan agar mendapatkan hasil keputusan dalam menentukan isi pemikiran dan perasaan informan secara tepat Peneliti dan rekan melakukan diskusi dan membaca ulang data transkip wawancara yang telah dilaksanakan
B. Hasil Narasi Deskripsi Informan 1. Narasi Informan A a. Ketertarikan dan serangkaian aktivitas Taruna Putri dalam menempuh pendidikan militer AAU (awal) Ya awal mulanya tuh saya belum mengetahui kalau di akademi TNI sendiri baik darat, udara, maupun laut ada penerimaan untuk Taruna Putri. Karena dari dari waktu jamannya akademi militer nasional itu hanya Taruna Taruna Taruna. Dan Akademi yang memiliki Taruna Putri itu Akademi Kepolisian, itu sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
berlangsung sejak mungkin tahun 2005. Lalu, saya waktu tahun 2011, saya kelas 2 SMA saya mengikuti paskibraka tingkat nasional. Jadi saya sebagai perutusan Provinsi Sumatera Utara mewakili untuk pelaksanaan pengibaran bendera Pusaka di Istana Negara. Itu saya kelas 2 SMA. Tahun 2012 akhir, itu tahun desember 2012 saya mendapatkan telefon dari Mabes TNI. Dan ternyata ada penerimaan untuk tahun 2013 dan sedang dipersiapkan untuk penerimaan Taruna. Jadi, saya ditanyakan tentang kesediaan saya mau mengikuti tes atau tidak. Menurut saya itu adalah suatu kesempatan dan harus diambil, kenapa tidak, bisa menjadi batu loncatan bagi saya dan saya mengikuti tes. Waktu itu tes yang saya ikuti pertama darat. Setelah saya ikuti, ternyata psikologi saya lebih condong ke udara. Dan dari darat sendiri menyarankan kepada saya untuk mengalokasikan saya kepada udara………….(TR/A/V/4-32) Informan merupakan anggota paskibraka nasional pada tahun 2011. Kemudian informan mendapat informasi ada penerimaan perempuan dapat menyandang status sebagai prajurit, melalui via telepon dari Mabes TNI. Sehingga, informan diminta kesediaanya untuk mengikuti serangkaian tes. Kesempatan itu tak di sia-siakan oleh informan. Informan mengikuti serangkain tes dan cocok untuk masuk ke Angkatan Udara. Ada, pasti ada. Contohnya saja dari kebiasaan-kebiasaan setiap hari. Ya waktu saya sipil anak SMA kan, bangun tidak sesuka hati, tapi kan bangun kita santai. Kegiatan juga santai. Mau makan kita kapan aja terserah, mau berangkat sekolah terserah, terus sampai sekolah mau bercanda sama teman-teman atau segala macam. Semua kegiatan itu bisa kita kapan kita mau itu bisa kita lakukan. Kalau sekarang setelah saya jadi Tentara, setelah saya jadi Taruna Putri masuk Taruna, semua kegiatan itu sudah ada jadwalnya. Jadi tahap tahapnya itu sudah ada. Apa yang harus dilakukan jam berapa. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi bangun lagi itu ada kegiatannya. Jadi sudah ada jam-jamnya. Dan hidup saya lebih teratur disini, tertata……………………………..(TR/A/V/59-83) Perubahan yang dirasakan informan ketika menjalani pendidikan di AAU, kehidupannya jadi lebih teratur dan tertata. Hal tersebut berbeda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
dengan kehidupannya saat sipil. Kegiatan yang dilakukan bisa sebebas dan semau yang diingkannya. Dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara sendiri, Taruna Taruna Putri itu tidak ada pembedaan secara spesifik……….Jadi disni tuh semua kegiatan itu sama hanya dalam kegiatan fisik sebagaimana kita ketahui kekuatan fisik antara laki-laki dan perempuan itu jelas berbeda dan ada ketentuanketentuannya seperti apa yang kaum wanita harus lakukan, seperti apa yang kaum laki-laki lakukan……………….(TR/A/V/172-182) Menurut informan tidak ada perbedaan yang spesifik antara Taruna dan Taruna Putri. Perbedaannya hanya pada kegiatan fisik, disesuaikan porsinya sesuai dengan kemampuan fisik laki-laki dan perempuan. ………………………………………………….......Ya saya sendiri pernah melakukan pelanggaran, pelanggaran disiplin. Mungkin dalam kegiatan yang dituntut waktunya cepat, gerakan cepat, saya masih lelet, saya masih lelet itu kadang saya (TR/A/V/307-313) Informan pernah melakukan pelanggaran. Pelanggaran yang dilakukan merupakan pelanggaran disiplin, kurang tepat waktu dan masih lambat gerakannya dalam melaksanakan kegiatan. ………………Jadi walaupun kita melakukan sebuah pelanggaran tindakannya itu berupa pembinaan fisik seperti lari, push up, pull up, dan itu bagus untuk kita………………….(TR/A/V/316-322) Menurut informan ketika melakukan pelanggaran, punishment yang diberikan yatitu, pembinaan fisik, seperti push up, pull up. b. Fisiologis dalam tubuh wanita dan interaksi Taruna Putri dengan lingkungan (tengah) Untuk itu kita di didik waktu setahun kita di Magelang. Kita benarbenar di didik, di bina pembedaan kita waktu sipil ke Militer. Jadi disitu kita benar-benar diajarkan bagaimana sikap kita sebagai seorang Tentara, kita harus tahan terhadap apapun itu, apapun itu bentuknya kita harus hadapi……….……..…………………………
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Mungkin emosional, mungkin kita ketahui perempuan pada umumnya mudah menangis atau segala macam, kita disini sudah bisa mengatasi hal-hal itu. Seperti itu cengeng bisa di bilang begitu sudah tidak, karena kita sudah sudah sudah terlatih sudah, jadi kita bukan bisa tapi kita terlatih melakukannya. Kita dengan semangat kita dengan motivasi yang tinggi, kita juga bisa mengontrol emosi kita dari tempat ini (TR/A/V/367-379)…………………………Jadi misalnya seperti menstruasi ya memang ada perubahan emosional dari kita lebih sensitif kalau perempuan itu kita bisa mengatasi. Dan semakin lama disini, kita semakin terlatih bagaimana mengatasinya emosional kita itu dengan dengan kegiatan yang bisa dibilang padat, padat disini semuanya terjadwal. Kita mengikuti kegiatan itu dengan senang, dengan ikhlas, dengan ikhlas itu kita menurut saya itu kuncinya ikhlas dapat berjalan dengan baik (TR/A/V/387-397) Menurut informan cara mengatasi emosional perempuan yang terjadi pada setiap bulannya yaitu, mengontrol emosi dengan motivasi yang tinggi untuk menempuh pendidikan militer di AAU. Informan sudah bisa melakukan kontrol emosi tersebut, karena hasil dari didikan selama satu tahun di Magelang. Selain itu, dalam menjalani setiap kegiatan informan menerapkan prinsip untuk selalu merasa senang dan ikhlas. Iya. Jadi karena pengaruh rekan-rekan kita itu bisa jadi semangat kita. Disaat kita ngedrop kita lihat teman kita semangat, kita selalu berusaha kita harus semangat kita harus semangat kita bisa, paling nggak kita tuh bisa seperti dia…………………(TR/A/V/417-427) Menurut informan ketika melakukan kegiatan bersama rekanrekannya, pengaruhnya dapat memberikan semangat bagi satu dengan yang lainnya. Jadi untuk berinteraksi sendiri kalau di luar dari flat kita berinteraksi dengan rekan-rekan, dengan pengasuh, dengan pelatih, dengan Antap-antap yang ada disini, dengan Dosen atau segala macam, kita tetap berinteraksi dengan mereka, tapi kita tetap memperhatikan jenjang hierarki. Jadi kita tetap berinteraksi tapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
kita tidak bablas dengan mereka…….......................................Kalau dengan rekan-rekan sendiri, kita bisa berinteraksi di kelas maupun di flat setelah kegiatan malam (TR/A/V/440-449) Interaksi yang dilakukan oleh informan dengan lingkungan di sekitar AAU, selalu memperhatikan jenjang hierarki. Walaupun harus bersosialiasi, tapi hierarki tetap diutamakan di lingkungan AAU. Kalau saya sendiri, aktivitas saya sendiri selama pesiar itu yang pertama itu mencari kebutuhan saya……………………...ada tugas apa dari dosen, ada tugas apa dari senior, apa tugas dari pengasuh itu saya selesaikan dahulu. Jika ada waktu senggang, baru saya pakai untuk istirahat. Tapi sebelum itu semua saya lakukan, yang awal itu saya hubungi orang tua saya (TR/A/V/461-467) Aktivitas yang dilakukan informan saat ada kesempatan pesiar yaitu, menghubungi orang tua, ketika ada tugas informan berusaha menyelesaikan tanggung jawabnya terlebih dahulu, lalu mencari kebutuhan yang diperlukan, dan jika masih ada kesempatan digunakan untuk istirahat. Mereka kebanyakan memberi dukungan moril kepada saya, menyemangati saya untuk kedepan. Karena memang ini sudah saya jalani dan memang saya mau jalani dan mereka mau menyemangati saya kalau saya itu harus semangat dan saya itu harus selesai dengan baik dan benar tidak tidak tidak menyimpang terus dengan aturan, dan saya lulus tepat waktu, saya naik pangkat tepat waktu, bisa membanggakan buat orang tua dan teman-teman saya (TR/A/V/500-506) Menurut informan dukungan dari orang-orang disekitar dapat memberikan semangat bagi dirinya dalam menjalankan pendidikan di AAU. Dukungan yang diberikan adalah dukungan moril. Kalau motivasi saya tuh, kenapa saya mau masuk TNI AU, karena saya ingin jadi penerbang. Menjadi fighter menjadi penerbang tempur. Disitu yang menjadi semangat saya, karena di Indonesia belum ada penerbang tempur dan saya ingin membuktikan kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
wanita itu bisa, bukan hanya sekedar ya seperti yang kita tahu diluar sana, seperti sipil akh gitu bukan hanya bukan hanya dengan wanita seperti itu tapi wanita itu juga tangguh bisa bisa bersanding dengan lelaki, bisa sama, bisa melangkah bersama, bisa dibina bersama, dan kedepannya punya progress dan kerja yang sama. Jadi disitu saya ingin benar-benar ingin menunjukkan kalau wanita itu bisa (TR/A/V/514-523) Motivasi diri informan yang tinggi ingin menjadi penerbang tempur dan ingin membuktikan bahwa wanita juga bisa melakukan seperti yang dilakukan laki-laki, membuat semangat bagi dirinya dalam menjalankan pendidikan militer di AAU. Informan juga ingin membuktikan bahwa wanita itu juga bisa tangguh dan tidak seperti yang dibayangkan masyarakat sipil pada umumnya. c. Coping stress dan Tahapan coing stress yang dialami oleh Taruna Putri dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara (akhir) Pengalaman (jeda) banyak (tertawa pelan) sekarang kan udah jadi mayor dua (tersenyum) udah ada junior, kalau dulu kan waktu mbak datang pertama kan masih sersan tuh nggak ada nggak ada juniornya, kalau dulu yang ngikutin, kalau sekarang enak sih udah ada junior, istilahnya lebih ceweknya tuh lebih lebih banyak lah kita, lebih ramai walaupun mereka kan lebih sedikit dari kita (TR/A/V/545-556) Pengalaman informan saat melaksanakan aktivitas sehari-hari, saat ini sudah banyak. Selain sudah naik pangkat dari sersan menjadi mayor dua, informan juga merasa lebih ramai dengan adanya junior Taruna Putri, walaupun jumlahnya lebih sedikit daripada letting informan. Tanggung jawab itu (tersenyum) kayak makin terasa………………………………………….. kalau sekarang tuh karena posisi kita ditengah kan, kita emang punya junior, tapi kita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
kan juga punya senior, kita yang harus ngasih tahu adik kita…………………………………………….(TR/A/V/559-571) Menurut informan posisinya saat ini berada di tengah, walaupun sudah memiliki junior, informan masih memiliki senior. Sehingga tanggung jawabnya saat ini semakin tinggi untuk memberikan contoh pada juniornya. Kalau kelebihannya itu cuman paling kita nggak ngerasain punya senior cewek kan, cewek ya dulu di flat istilahnya cuman kita sendiri, letting pertama nggak ada senior lah nggak ada, istilahnya ya respect tetep respect lah sama senior, tapi dulu kalau udah di dalam flat itu kan ya udah kita, udah tinggal kita, kalau adiknya mungkin stresnya itu lebih lebih stres mereka ……..…………………………………………...(TR/A/V/583-592) Menurut informan kelebihan menjadi Taruna Putri pertama di AAU karena tidak merasakan memiliki senior perempuan di flat. Saat berada di flat, ya hanya informan dan rekan Taruna Putri yang seletting. Heem jadi kayak tiba-tiba deg-degan, kayak deg deg deg gitu aduh nih kenapa ya, sering sering kayak gitu mbak eh ya nggak sering sih tapi beberapa kali sih pernah merasakan kayak gitu, nggak tahu nanti lagi belajar di kelas juga kadang tiba-tiba deg deg deg deg kayak berdebar debar…………………………(TR/A/V/606-611) Iya pelupa……………………………………..(TR/A/V/636-643) Iya, mungkin bawaan kegiatan kali ya, kita kan ada misalnya jam sepuluh udah selesai nggak bisa tidur………. (TR/A/V/649-652) Iya, kayak sesak, jadi kadang-kadang deg-degan, kadang-kadang kayak huftt sesak gitu………………………...(TR/A/V/666-668) Gejala stres yang beberapa kali dirasakan oleh informan, seperti jantung berdebar tanpa sebab yang jelas, pelupa, sulit tidur, dan sesak nafas tanpa sebab yang jelas. …………………………….. tingkat stressingnya waktu tingkat junior sama kita sekarang sudah posisinya emang udah senior,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
biarpun masih ada senior diatasnya lagi kan sedikit berkurang………………………………………(TR/A/V/703-715) Menurut informan tingkat stres dalam posisinya sekarang sudah mulai berkurang. Informan merasa lebih stres saat posisinya masih tingkat sersan. Menurut saya masalah itu (jeda lagi) apa ya mungkin mungkin dalam tanda kutip (tersenyum) mungkin masalah itu hal yang nggak bisa disel sa sa satu suatu hal yang belum bisa diselesaikan itu menurut saya masalah, selagi itu masih bisa diselesaikan mau itu cepat atau lambat itu bukan bukan suatu masalah (TR/A/V/741745) Menurut informan masalah sebagai sesuatu yang belum bisa terselesaikan. Walaupun belum dapat terselesaikan, informan memiliki prinsip bahwa cepat atau lambat masalah itu dapat diselesaikan. Lingkungan disini tuh ya namanya juga lingkungan militer ya, disiplin semuanya sesuai semua sesuai aturan, semua ada aturannya masing-masing, sudah ada jobdesnya masing-masing, jadi waktu tingkat dua harus ngerjain apa, tingkat tiga harus ngerjain apa……………………………………………..(TR/A/V/776-785) Lingkungan menurut informan yaitu, lingkungan militer yang menjunjung tinggi kedisiplinan. Sehingga setiap kegiatan sudah ada aturan dan porsinya masing-masing bagi tiap-tiap tingkatannya. Kalau kemampuan yang begitu menonjol sih, kalau saya pribadi menurut saya nggak nggak ada ya, kalau yang satu satu hal spesifik gitu nggak, tapi kalau dalam pertanyaan sampai bisa bertahan sampai sekarang ini itu kita menjaga seimbang dalam semua aspek, jadi semuanya itu bisa mengikuti……………….(TR/A/V/842-852) Kemampuan yang dimiliki informan tidak begitu menonjol. Namun, menurutnya informan dapat bertahan hingga saat ini karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
dapat menjaga keseimbangan dalam semua aspek. Sehingga masih bisa mengikuti semua kegiatan yang ada. Kalau saya sih tantangan terbesar itu ya dari diri saya sendiri, jadi kayak gimana saya harus bisa belajar, disamping juga punya junior harus mengajar mendidik juniornya, terus punya senior juga harus loyal sama senior, terus ada komandan juga kita harus loyal kepada komandan, tan tanpa mengesampingkan yang namanya akademis, kepribadian, maupun samapta, jadi semuanya adalah tantangan……………………………………..(TR/A/V/862-869) Menurut informan tantangan terbesar dalam studynya adalah diri sendiri. Selain menjalankan pendidikan militer sebagai Taruna Putri, tidak hanya akademisnya saja yang menjadi tantangan, tetapi kepribadian dan samapta harus balance.
2. Narasi Informan B a. Ketertarikan dan serangkaian aktivitas Taruna Putri dalam menempuh pendidikan militer AAU (awal) Awalnya, emang dari awal sih nggak pingin buat kuliah. Pinginnya yang langsung ikatan dinas………………………..(TR/BV/4-8) Sejak awal informan tidak tertarik untuk masuk kuliah. Informan lebih memilih pendidikan dalam ikatan dinas. …………………………………………………………....Mungkin kalau dari Magelang dulu sampai saya sekarang semester itungannya kan semester 4 ya, itu saya bisa ngikutin kegiatan akademiknya, terus IP saya juga lumayan, ya paling nggak bisa di atas Tarunannya malahan. ……………………(TR/B/V/55-62) Prestasi awal informan dalam menjalani pendidikan militer di AAU, mendapatkan IP yang cukup tinggi dan dapat lebih tinggi dibandingkan Tarunanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Ehmm kalau disini kan kayak apa ya, akademiknya itu ada penghargaannya gitu kayak bintang penghargaan. Nah itu saya bisa dapat 2 dari 3 bintang itu (TR/B/V/64-66) Menurut informan, reward yang diperoleh dari prestasi akademik yang diraihnya, yaitu mendapatkan 2 bintang dari 3 bintang yang ada. Apa ya, ehmmm relatif nggak ada sih ya. Kami kalau latihan bareng, kalau baris juga kalau ceweknya juga…………………. Terus kami kalau latihan ya latihan bareng, terus kalau di kelas ya sekelas ada ceweknya juga. Jadi nggak ada bedanya sih (TR/B/V/75-80) Menurut informan tidak ada perbedaan antara Taruna dan Taruna Putri selama menjalani pendidikan militer di AAU . Setiap kegiatan, latihan, dan dikelas pun selalu dilakukan bersama-sama dengan Tarunanya. Pelanggaran ehmmmm pelanggaran yang fatal nggak jangan sampe lah ya, paling trouble trouble kecil yang apa ya kayak apa ya, telat waktunya gitu doang (TR/B/V/138) Pelanggaran yang pernah dilakukan oleh informan. Pelanggaran yang dilakukan bukan termasuk pelanggaran berat. Hanya pelanggaran kecil masalah kedisiplinan, kurang tepat waktu dalam kegiatan. Kalau konsekuensinya pelanggaran yang fatal itu ya, yang paling berat ya dikeluarin kan yang paling berat. Terus paling kalau yang trouble trouble kecil ya tindakan di tempat lah, kayak push up, di gitu gituin kan, di sit up juga, paling kalau trouble trouble kecil ya kayak gitu aja (TR/B/V/144-147) Menurut informan konsekuensi pelanggaran yang dilakukan jika pelanggaran termasuk pelanggaran berat dapat dikeluarkan dari pendidikan militer di AAU. Namun, pelanggaran yang pernah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
dilakukan oleh informan, konsekuensi yang didapatkan merupakan pembinaan fisik, seperti push up, sit up, dan lari di tempat. b. Fisiologis dalam tubuh wanita dan interaksi Taruna Putri dengan lingkungan (tengah) Kalau saya udah lancar sih kalau disini, meskipun kegiatannya full padet gitu, saya tiap bulan siklusnya tiap bulan dapet. Mungkin dulu awalnya di Magelang itu stres gitu kan, ya mbak juga gitu kan? Ngrasain juga kan? (TR/B/V/200-203) ……………………. Dulu saya hampir berapa ya, 5 bulan nggak dapet. Soalnya ya stres………………………..(TR/B/V/205-208) Terus habis gitu ya udah, udah bisa nyesuaiin diri. Habis itu kesini sininya siklusnya udah lancar. Balik lagi rutin kok tiap bulan…………………………………………..(TR/B/V/212-216) Menurut informan saat ini siklus menstruasinya sudah lancar, tetapi pernah saat di Magelang pada bulan-bulan pertama pendidikan, sempat mengalami hambatan dalam menstruasi. Hampir 5 bulan informan tidak menstruasi karena masih dalam proses adaptasi dari sipil ke pendidikan militer. Maksudnya diajak ngomong sama siapa itu juga diam. Daripada ntar banyak apa banyak ngomelnya gitu kan maksudnya disini kami kan masuknya kami minoritas dari cowoknya. Nah kadang cowok kan nggak ngerti (TR/B/V/228-231) Ketika sedang menstruasi untuk mengatasi emosional informan, lebih banyak memilih untuk diam saat sudah merasa jengkel. Cara tersebut dilakukannya karena menurut informan laki-laki kurang memahami kondisi perempuan yang sedang sensitif ketika sedang menstruasi. Kalau itu sih saya lebih memanfaatkan teman-teman Taruna saya. Kan kita se se apa ya, sepemikiran sesifat gitu, paling kalau kayak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
gitu lebih banyak cerita ke mereka kalau di kamar.....(TR/B/V/240245) Cara informan dalam mengatasi suasana hatinya saat sedang merasa tidak enak dengan keadaan selama menempuh pendidikan milter di AAU. Informan memanfaatkan teman-teman Taruna Putrinya untuk sharing agar melegakan hatinya. Kalau pesiar ya kayak gitu tadi ini apa minta dipijitin sama ibu-ibu pijit itu kan ada langganan itu. Terus habis itu ini ya namanya cewek sih ya ke salon juga iya, potong rambut, kadang juga temanteman tuh ngajakin spa bareng juga iya pernah, terus apa ya kayak kalau pesiar belanja kebutuhan apa yang di dalam kurang kita beli di luar, kayak belanja bulanan kayak gitu, kayak misalnya sabun lah, atau apa lah belanja di luar, terus apa nelpon orang tua, terus kadang saya ketemuan sama teman sekolah saya……………………………………………(TR/B/V/300-309) Aktivitas yang dilakukan oleh informan ketika ada kesempatan waktu luang atau pesiar. Informan menggunakan waktunya untuk refreshing, seperti pijetan sama ibu tukang pijet, ke salon, spa bersama teman-teman, membeli barang-barang yang dibutuhkan, telefon orang tua, dan bertemu dengan teman sekolahnya dulu. Kalau dukungan dari keluarga sih ya mereka medukung dari apa yang saya pingin dan apa yang saya udah capai, kalau dari orang tua kan emang eh bapak saya kan basicnya militer kan, jadi beliau juga udah tahu apa kegiatannya. Paling kalau dari bapak saya apa ya diberi semangat pasti bisa kok ngelakuin apa sih latihan fisik maupun apa pasti bisa……………… kalau ibu lebih menyemangati saya dengan doa (tertawa pelan) ya kayak gitu terus jangan jangan gampang ngeluh ya…………….. Terus dari keluarga besar saya mereka bangga dengan apa yang telah saya capai…………………………………………….(TR/B/V/336-345) Pengaruh dukungan orang-orang disekitar informan sangat memberikan semangat bagi dirinya dalam menjalani pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
militer di AAU. Terlebih bapak informan sudah memiliki basic di militer, sehingga sering diberi nasihat untuk menjalani pendidikan. Keluarga besar informan pun bangga dengan pencapaian yang telah diraihnya sampai saat ini. c. Coping stress dan Tahapan coing stress yang dialami oleh Taruna Putri dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara (akhir) Kalau pengalaman sejauh ini ya senang-senang aja (tersenyum) fine fine gitu. Soalnya udah mulai naik tingkat juga, kesejahteraannya udah mulai menambah kan, kalau dulu yang waktu mbak yang wawancara itu saya baru dapat pesiar sabtu sama minggu, sekarang saya udah bisa pesiar hari rabu, terus habis itu udah dapat long weekend, weekend, IB itu udah lebih banyak kayak gitu daripada tingkat dua, jadi udah lebih banyak tahu dunia luar (TR/B/V/391-397) Pengalaman yang dirasakan oleh informan sampai saat ini, masih merasa senang dan baik-baik saja. Saat ini informan sudah naik tingkat dari sersan menjadi mayor dua, sehingga kesejateraannya mulai bertambah dan lebih mengenal dunia luar lebih banyak. Dulu waktu saya tingkat dua juga, gara-gara ya mungkin kebetulan dapat nilainya yang baik penilaian itu, saya dapat kesempatan buat ikut exchange visit ke Australia (TR/B/V/399-401) Ya tujuan utamanya kan buat study banding sama kadet Australia, terus habis itu ya setelah selesai tugasnya yang exchange tadi itu ya dikasih kesempatan buat mengenal Australia (tersenyum), Khususnya Canberra sama Sydney (TR/B/V/414-417) Prestasi yang diraih informan, membuatnya mendapat kesempatan untuk exchange visit ke Australia. Selama di Australia, informan melakukan study banding sebagai tugas utamanya dan setelah selesai tugas informan mendapat kesempatan untuk mengenal Australia, khususnya di Canberra serta Sydney.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Mungkin nggak sebebas kalau dulu kan saya sukanya, kalau suka suka ngedengerin lagu, terus main (jeda) main volley sama bulu tangkis, kalau disini juga kegiatan kayak gitu ada, tapi kan nggak bisa yang aku pingin ini ya aku pingin ngelakuin, kan ada waktunya, kalau mau latihan kayak olahraga itu sore hari selasa atau hari kamis itu ada, tapi kan nggak semuanya juga yang saya pinginin (tersenyum) bisa jalan (TR/B/V/439-444) Gejala stres yang dirasakan oleh informan, yaitu kurang punya waktu menjalankan hobi atau kebiasaan. Informan merasa waktunya saat ini sudah terjadwal, sehingga tidak bisa melakukan aktivitas yang diluar jadwal yang sudah ditentukan. ………waktu kemarin saya tingkat 2, saya dapat perunggu kan dari teman-teman Akpol IPDN itu dapat perunggu (TR/B/V/468-469) ya mana tahu mbak, itu kenal nembak aja waktu masuk kesini (tersenyum) kayak gitu (TR/B/V/468-469) Prestasi yang kembali di raih informan mendapat perunggu dari bakatnya menembak. Informan pun tidak menyadari bakatnya tersebut, jika tidak dilatih selama menjalani pendidikan militer di AAU. Masalah itu (jeda) kayak tantangan (tersenyum) yang harusnya saya, gimana caranya bisa ngelewatin (TR/B/V/471-472) Menurut informan, masalah adalah tantangan yang harus dilewati oleh dirinya bagaimanapun caranya. Tantangan kalau saya sih ngadepin masalah tuh disaat saya (jeda) dengan pikiran saya sendiri saya nggak bisa, nggak bisa nyelesaiin, ya itu masalah kalau buat saya. Jadi saya harus tanya ke orang gimana baiknya, kayak gitu (TR/B/V/475-478) Tantangan menurut informan ketika menghadapi masalah dan harus diselesaikan dengan pikirannya sendiri. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi informan, karena saat menghadapi masalah, informan harus tanya ke orang lain untuk sharing bagaimana baiknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Proses dinamika ehhmmmm (jeda) dulu waktu tingkat satu kan dari sipil ke militer, itu paling masih homesick homesicknya sama orang tua lah………………Tingkat dua udah pindah kesini kan udah Praja kan ngikutin kegiatan udah nggak begitu fisikkkkk, udah nggak begitu ngikutin kegiatan kan udah kegiatan di matra masing-masing kan…...Terus tingkat tiga ini apalagi udah udah maksudnya udah, kan kalau dulu sersan itu cuma ngikutin kegiatan, kalau saya tingkat tiga ini udah yang apa ya kalau istilahnya yang motornya kegiatan itu, terus ntar kalau tingkat empat nah ya mereka yang jadi supervisornya kegiatan kayak gitu (TR/B/V/541-555) Proses dinamika yang dialami oleh informan mulai dari tingkat pertama yaitu, merasa homesick dengan keluarga di rumah. Kemudian di tingkat dua merasa kegiatan yang dilaksanakan tidak selalu kegiatan fisik seperti yang dirasakan pada tingkat pertama. Saat ini di tingkat tiga, mulai menajdi motor atau penggerak dalam suatu kegiatan, dan membawahi junior serta memiliki tanggung jawab bagi seniornya. Lingkungan disini gimana caranya kamu bisa menyesuaikan diri ditempat dan di orang masing-masing, apalagi posisinya sebagai junior harus tahu tempat yang tepat (TR/B/V/557-559) Maksudnya tempat itu.......... jadi ya gimana kamu memposisikan kamu sebagai junior dan disini ada senior kamu….....(TR/B/V/561566) Menurut informan lingkungan di AAU yaitu bagaimana caranya seseorang dapat menyesuaikan diri dan memposisikan dirinya sesuai dengan tingkatannya. Ketika menjadi junior cara menyesuaikan dirinya bagaimana dan ketika menjadi senior cara menyesuaikan dirinya jg berbeda. …..Kelebihannya (jeda) apa ya, kalau kelebihannya sihhh (jeda lagi) ehmmm banyak bisa jadi contoh yang pertama buat adik-adik saya, terus bisa maksudnya bisa buktiin kalau ini kami cewek juga nggak nggak mereka cowok-cowok pikirin, orang kalau masalah akademik itu masih Taruna Putrinya yang pegang, maksudnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
masih menang Taruna Putrinya kalau masalah akademik kayak gitu, terus ehmmm bisa bikin tradisi-tradisi yang baik lah buat adik-adiknya ntar, terus bisa jadi pelopornya pilot di TNI AU, insyaAllah (TR/B/V/650-657) Kelebihan menjadi Taruna Putri angkatan pertama menurut informan yaitu, bisa menjadi contoh yang pertama buat juniornya, membuktikan bahwa seorang perempuan juga bisa melakukan hal-hal yang dikerjakan oleh laki-laki, dalam bidang akademiknya juga tidak kalah dengan Tarunanya, dapat memberikan tradisi-tradisi yang baik untuk juniornya, serta bisa jadi pelopor pilot TNI AU nantinya. Kalau kekurangan mungkin masalah apa ya kehidupan akademinya itu kayak masih belum ada kiblatnya gitu. Jadi masih ya udah masih ngikutin tradisi-tadisinya Taruna kayak gitu. Kalau punya masalah yang khusus wanita itu agak susah diungkapkan (tersenyum) kayak gitu (TR/B/V/659-662) Menurut informan kekurangannya menjadi Taruna Putri pertama, yaitu belum mempunyai kiblat dalam tradisi-tradisi Taruna Putri. Selama ini masih menggunakan tradisi dari Taruna, sehingga ketika ada permasalahan yang khusus wanita sulit untuk diungkapkan. …………………………….Nah paling ya kalau saya dengerdenger dari senior saya yang satu jurusan juga sama saya itu elektro, ntar tuh kalau elektro tugas akhirnya yang susah, ya masih maindset saya aja sih ya , kalau tantangan saya disini sih mungkin TA itu tantangan buat saya waktu buat TA ntar (TA/B/V/753-759) Menurut informan
tantangan terbesar selama menjalankan
pendidikan di AAU adalah tugas akhir yang dirasakan sangat berat karena sifat ilmu jurusannya yang sulit. ..................Ya dari dulu ikut majoring ini, saya sering cari cari referensi, sering tanya-tanya kalau pelajaran ini tuh susah nggak sih, kalau ujian itu gimana, terus habis itu kebanyakan yang bikin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
her itu apa kayak gitu, terus dosennya tuh tipe-tipenya yang kayak gimana (TR/B/V/771-774) Cara yang dilakukan informan untuk mengatasi tantangan terbesarnya dalam study yaitu, sering mencari referensi, sering bertanya dengan senior pelajaran apa yang dianggap susah, lalu bertanya pelajaran yang sering membuat remidi itu apa, dan tipe-tipe dosen dalam memberi materi seperti apa.
3. Narasi Informan C a. Ketertarikan dan serangkaian aktivitas Taruna Putri dalam menempuh pendidikan militer AAU (awal) Jadi itu saya emang udah lahir, hidup di lingkungan ya kayak tentara, polisi kayak gitu. Nah bapak saya sendiri itu polisi, kakak saya yang pertama kedua juga polisi, tinggalnya juga di asrama polisi jadi tuh ehm jadi udah pasti mindset kita itu pingin seperti bapak kita sendiri kan. Saya itu emang awalnya pinginnya tuh kan nggak tahu kalau ada Taruna Putri TNI, pas itu pinginnya masuk Akpol dulu, tapi karena prestasi saya yang bisa ke Paskibraka Nasional saya di tawarin dari pusat buat ikut Taruna Putri angkatan pertama TNI. Ya saya koordinasi juga dengan orang tua dan nggak ada salahnya saya coba. Jadi dari kecil emang pingin masuk ke angkatan (TR/C/V/4-12) Informan merupakan paskibraka Nasional. Sejak awal sudah tertarik ingin masuk ke pendidikan militer, karena lingkungan keluarganya dari Polri. Informan tinggal di asrama Polri sejak kecil, sehingga sudah menjadi cita-citanya untuk masuk ke angkatan. Berkat prestasinya, informan ditawari dari pusat untuk mengikuti Taruna Putri angakatan pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Banyak sih mbak. Dari mindset kita juga udah berubah. Iya dari pemikiran kita berubah, terus dari sikap juga, disiplinnya, kerapiannya, sama tepat waktunya itu berubah semua. Ya kita kan banyak diajarin gimana tata cara untuk bisa jadi seorang tentara…………………………………………….(TR/C/V/22-27) Menurut informan, banyak perubahan dari kehidupan sipil ke militer. Perubahannya yaitu, mulai dari mindset, sikap, disiplin, kerapian, dan ketepatan waktu. Intinya informan diajarkan bagaimana caranya menjadi seorang tentara. ……………………………Mungkin kalau dari segi akademik saya di apa di jurusan saya sendiri saya rangking 3 umum Tinya Teknik Industrinya. Kalau di kelas saya rangking duanya (TR/C/V/56-58) ……..Kalau drum band saya jadi Penata Ramanya (TR/C/V/64-66) ……………………………Jadi saya dulu waktu di Candradimuka waktu di Magelang, karena Samapta terbaik jadi saya dapat pin emas. Namanya Trengginas kan………………..(TR/C/V/73-79) Prestasi
awal
yang
diraih
oleh
informan
dalam
bidang
akademiknya yaitu, mendapatkan rangking 3 secara umum di jurusan Teknik Industri. Namun, kalau di kelas informan menjadi rangking 2. Dalam drum band, informan menjadi penara ramanya. Kemudian, saat di Candaradimuka Magelang, prestasi informan dalam samapta karena menjadi yang terbaik, mendapatkan pin emas Trengginas. Kalau disini sih kita sama. Iya kegiatan sama semua. Apalagi kalau Binsik ya, fisik kan kalau wanita itu ada takarannya, cowok itu ada takarannya. Perbedaannya cuma disana aja, tapi kalau kegiatannya itu semua sama…………………………………..(TR/C/V/86-90) Menurut informan tidak ada perbedaan perlakuan dalam menjalani pendidikan militer di AAU antara Taruna dan Taruna Putri. Hanya sedikit perbedaan dalam binsik, pembinaan fisik. Perbedaannya pada takaran antara laki-laki dan perempuan berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Pelanggaran saya sih belum………………………(TR/C/V/127) Pembinaan fisik sih. Lari, lari keliling atau apa 3x,4x, terus push up, sit up kayak gitu aja (TR/C/V/132-133) Informan
merasa
belum
pernah
melakukan
pelanggaran.
Konsekuensi dari pelanggaran yang dilakukan lebih ke pembinaan fisik seperti, lari keliling, push up, dan sit up. b. Fisiologis dalam tubuh wanita dan interaksi Taruna Putri dengan lingkungan (tengah) ……Cuma awal aja waktu 3 bulan pertama itu nggak lancar tapi setelah itu udah lancar lagi (TR/C/V/172-173) Informan sempat mengalami hambatan menstruasi pada 3 bulan pertama menjalani pendidika militer di AAU. Menstruasinya kurang lancar, tetapi setelah itu tidak ada kendala lagi dalam menstruasi. Diam mau ada apa gitu daripada saya marah-marah atau apa gitu, saya diam aja…………………………………..(TR/C/V/182-183) Iya diam aja, nahan-nahan gitu (TR/C/V/185) Kalau saya sih sembahyang (TR/C/V/191) Cara informan mengontrol emosinya saat kondisi sensitif setiap bulannya lebih memilih untuk diam dan untuk mengungkapkannya informan lebih memilih sembahyang. Menurutnya, hal tersebut lebih efektif untuk mengindari keributan. Kalau disini, saya kalau ada waktu kosong gitu saya biasanya ngerjain tugas-tugas gitu (tersenyum lebar) dari dosen. Lebih senang gitu, kalau nggak ngobrol sama teman-teman, cerita-cerita, kalau nggak persiapan buat besuk pakaiannya kalau saya gitu. Kalau pas pesiar sih saya pesiar kan ibadah dulu, sembahyang, terus cari kelengkapan yang kurang misal alat mandi yang habis, apa gitu terus habis gitu beli makan, terus istirahat telpon orang tua gitu. Jadi lebih ke komunikasi ke orang tua, baru istirahat (TR/C/V/249-256)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Aktivitas yang dilakukan oleh informan ketika ada kesempatan waktu luang maupun pesiar. Informan lebih mengutamakan tanggung jawabnya terlebih dahulu, yaitu mengerjakan tugas. Setelah tugas yang dimiliki selesai, informan ngobrol dengan teman-temannnya, lalu mempersiapkan
kelengkapan
atribut
yang
akan
dikenakannya
keesokan harinya. Jika pesiar informan memilih untuk komunikasi dengan orang tua terlebih dahulu lalu istirahat. Informan akan belanja saat kebutuhannya di dalam asrama sudah berkurang dan membeli makan. Jadi seperti yang motivasi kita disini ya mereka. Untuk lebih bersemangat, kayak misal disini gitu, jadi nggak sedih apa nggak beban gitu karena mereka banyak memotivasi saya, dan ada sahabat saya, ada orang tua saya, kakak saya kan emang yang paling mendukung. Jadi semuanya nggak terlalu berat buat saya (TR/C/V/293-297) Menurut informan pengaruh dukungan dari orang-orang disekitar informan sangat besar, karena mereka memotivasi informan dan menjadi bersemangat dalam menjalani pendidikan militer di AAU. Hal tersebut membuat informan menjadi tidak terlalu berat dalam melaksanakan segala aktivitas yang dijalankan selama di AAU. c. Coping stress dan Tahapan coing stress yang dialami oleh Taruna Putri dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara (akhir) Masih biasa kayak biasanya itu, cuma sekarang ditambah tanggung jawab karena kan di mayor dua tuh untuk urusan drumband udah mulai. dan apalagi saya sebagai ee penata ramanya, jadi saya harus lebih sibuk lagi untuk ngurusin anggota saya, ngurusin pertamenpertamennya kayak gimana, jadi ya ada sedikit tekanan……………………………………….(TR/C/V/363-369)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Ya kita harus menyiapkan segalanya, jadi kalau kurang satu ya yang trouble kita, ya kita yang kena tindak (TR/C/V/371-372) Pengalaman yang dirasakan informan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari selama menjalani pendidikan militer saat ini semakin bertambah tanggung jawabnya. Dalam drum band, informan yang menjadi penata rama, sibuk mengurusi pertamen-pertamennya dan anggota-anggotanya. Hal tersebut membuat informan merasa sedikit tertekan. Tekanan yang dirasakan karena informan harus menyiapakan segalannya dan ketika ada yang kurang atau trouble, informan yang kena tindak. Nggak tahu kenapa tiba-tiba sakit aja. Kalau yang punggung pernah kebentur sih, tapi nggak tahu kadang (jeda diam sebentar) kadang nyeri (TR/C/V/429-430) Iya belum. Kalau sekarang kita masih terikat waktunya dengan jadwal-jadwal yang ada………………………(TR/C/V/446-448) Iya, saya kedinginan dikit langsung pilek……(TR/C/V/450-451) Gejala stres yang dialami oleh informan seperti, nyeri pada punggung, kurang punya waktu dalam menjalankan hobi atau kebiasaan, dan mudah masuk angin biasa (flu). Hal itu kadang-kadang dirasakan oleh informan selama menjalani pendidikan militer di AAU. Masalah itu sesuatu hal yang mengganggu kita, (tersenyum). Mengganggu pikiran dan kalau saya ada suatu masalah tuh saya kadang ngerasa gimana ya kayak berubah jadi orang yang diam aja gitu. Ada yang saya pikirin, tapi saya nyoba ngetesnya itu saya cerita ke teman saya, teman sekamar saya, minta saran bagusnya itu kayak gimana, nanti saya pikirin baru saya laksanain biar masalahnya itu selesai cepat-cepat selesai……..(TR/C/V/519-526) Menurut informan masalah adalah sesuatu yang mengganggu dirinya. Mengganggu pikiran dan jika informan sedang memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
masalah, merasa berubah menjadi orang yang pendiam. Untuk itu informan mencoba untuk sharing dengan teman sekamarnya meminta saran agar masalah yang dihadapi cepat selesai. Lingkungan disini ya lingkungan senior junior itu. Jadi hierarkinya itu keras……………………………………….(TR/C/V/557-563) Menurut informan lingkungan di AAU, sangat menjunjung tinggi hierarki. Senior dan junior sangat kental terasa. Sehingga, perlu menyesuaikan diri ada di posisi mana dalam berinteraksi dengan lingkungan di AAU. Kalau saya tuh, tantangan itu motivasi buat saya. Motivasi buat bisa ngelakuin hal itu, bahkan kalau bisa saya bisa lebih dari orang yang ngelakuin hal itu………………………….(TR/C/V/587-592) Menurut informan tantangan adalah motivasi bagi dirinya. Dari tantangan tersebut, informan memiliki prinsip harus bisa melakukan hal yang lebih dari orang lain lakukan. Kalau saya sulit mengatur rekan-rekan saya untuk menjalankan perintah seeesuai tepat waktu…………………………….Kalau kita ngatur junior kan lebih gampang, dia pasti nerima kita, kalau letting sendiri ya masih setengah-setengah lah mereka buat ngikutinnya kayak gitu (TR/C/V/612-618) Kesulitan yang sering dihadapi informan lebih karena sulit mengatr rekan-rekannya dalam menjalankan perintah tepat waktu. Informan merasa lebih sulit mengatur teman selettingnya, karena temantemannya mengikuti instruksinya hanya setengah-setengah. Kalau dalam bidang fisik sih, saya masih bisa, masih mampu mbak. Kayak ke Samaptaan itu, saya masih bagus, akademis saya juga masih bagus…………………………………………(TR/C/V/689-693)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Menurut informan kemampuan yang dimiliki hingga saat ini masih bertahan menjalani pendidikan militer di AAU yaitu, kemampuan fisiknya masih baik, samaptanya juga baik, dan akademisnya juga masih baik. Dari ketiga aspek tersebut, semua masih dapat diandalkan. Melawan rasa ngantuk (TR/C/V/704) Di kelas doang (tertawa pelan). Selain itu nggak terlalu, kalau di kelas tuh parah, hahha. Bisa kita sampai tiba-tiba ilang (TR/C/V/722-723) Menurut informan tantangan terbesar dalam studynya adalah melawan rasa kantuk ketika belajar di kelas.
4. Narasi Informan D a. Ketertarikan dan serangkaian aktivitas Taruna Putri dalam menempuh pendidikan militer AAU (awal) Karena ehmm saya tuh emang pingin sekolah ikatan dinas……………………………………………….(TR/D/V/5-11) Informan sejak awal sudah lebih tertarik pendidikan dengan ikatan dinas daripada kuliah secara umum di Universitas. Dulu waktu awal-awal di Magelang itu doang mbak, tapi cuma sebentar kan masih adaptasi ya, paling sebulan aja sih setelah itu udah tahu gini gini gini, ya udah (TR/D/V/69-71) Menurut informan sempat merasa kaget dengan kedisiplinan yang diterapkan oleh AAU. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, hanya sebentar pada awal-awal penyesuaian dari masa sipil ke militer. ………Kalau disini sih semua kegiatannya sama aja, bener-bener sama kita, cuman di kegiatan samapta jasmani itu beda porsi sama cara pelaksanaannya aja sih, selebihnya sama (TR/D/V/74-82)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Menurut informan tidak ada perbedaan perlakukan antara Taruna dan Taruna Putri. Mulai dari kegiatan samapta, jasmani semuanya sama hanya ada perbedaan pada cara pelaksanaannya dan porsinya. ………Kalau pelanggaran istilahnya trouble ya ada tindakan kayak gitu, tindakan yang buat ngelatih ketahanan fisik sih, misalnya push up, pull up gitu gitu…………………………(TR/D/V/85-87) Konsekuensi dari pelanggaran lebih pada tindakan untuk melatih fisik, sepeti push up dan pull up. Jika melakukan pelanggaran yang sering disebut dengan istilah trouble, konsekuensinya akan dikenakan tindakan untuk melatih ketahanan fisik. b. Fisiologis dalam tubuh wanita dan interaksi Taruna Putri dengan lingkungan (tengah) Kalau saya lebih sering cerita ke teman sih, jadi biar teman tuh tahu keadaannya saya kayak gimana, mungkin lebih enak juga kayak gitu, sebisa mungkin buat cerita ke teman (TR/D/V/139141) Menurut informan untuk mengatasi suasana hati yang cenderung sensitif saat menstruasi, cara informan lebih ke sharing dengan temannya. Sehingga temannya tahu keadaan yang dirasakan oleh informan dan informan merasa lebih lega. Kalau saya istirahat, waktu kosong gitu misalnya waktu saya pas lagi di flat, ngisi waktunya kayak buat (jeda) gimana ya cerita sama teman santai-santai, kalau nggak nulis agenda, kalau saya orangnya senang apa ya jadiin sesuatu tanggal ini tuh ada ini ini ini, jadi nandain sesuatu itu di tanggal ini, terus kalau bisa saya tuh nyempetin persiapan buat besuknya lagi biar besuk nggak keteteran, terus juga kalau nggak itu, ya itu sih sharing sama teman-teman, atau kalau nggak ya sama kakak asuh, cerita saya, saya mau apa, sulitnya saya apa (TR/D/V/156-163)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Kegiatan yang dilakukan informan ketika ada kesempatan waktu luang lebih mengisi waktunya untuk bercerita dengan temannya sambil santai-santai. Selain itu, informan suka menulis di agendannya. Hal-hal yang ditulis lebih ke peristiwa apa yang terjadi dan menarik informan pada hari itu. Informan juga mempersiapkan kelengkapan atribut yang akan dikenakan keesokan harinya. ..............Istirahat dulu jam 08.00-10.00, jam 10.30 keluar nyempetin pingin makan apa gitu terus ya makan, terus juga benarbenar pertama kali nelfon orang tua lah cerita keadaannya kayak gimana, disana keadaan orang tua kayak gimana, terus kedu ketiga tuh beli perlengkapan untuk disini tuh butuh apa, kayak buku tulis bolpoin segala macam, kalau nggak alat mandi gitu gitu, terus habis gitu baru jalan-jalan terserah mau nonton atau kerumah saudara (TR/D/V/200-207) Ketika ada kesempatan untuk pesiar, informan lebih memilih istirahat, menelpon orang tua, membeli perlengkapan, jalan-jalan nonton atau kerumah saudara. c. Coping stress dan Tahapan coping stress yang dialami oleh Taruna Putri dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara (akhir) Pengalamannya banyak banget………….gimana belajarnya di satu sisi kamu harus kuat kamu tentara, tapi di satu sisi lagi kamu juga perempuan, kamu harus bisa menempatin dirinya itu, belajar nempatin dirinya itu dilatih banget, terus ehmm cara manage waktu……………………………………………(TR/D/V/280-289) Informan mendapatkan banyak pengalaman selama menjalani pendidikan militer di AAU. Informan banyak dilatih untuk menjadi seorang tentara, tetapi tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Dalam hal ini, banyak dilatih supaya informan dapat menempatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
dirinya dan cara memanage waktu dengan tepat. Mengutamakan kedisiplinan dalam setiap kegiatan. Masalah itu sesuatu yang ti ehmm diri dari diri sendiri tidak bisa diselesaikan, saya menganggap diri saya tuh tidak bisa menyelesaikan, makanya itu disebut masalah…(TR/D/V/297-305) Menurut informan masalah adalah sesuatu yang tidak dapat diselesaikan, sehingga informan menganggap itu sebagai masalah. Pengaruh ada, jadi patokannya tuh karena mereka perempuan pertama kan, jadi terus juga mereka tuh hebat-hebat udah bisa, oh ya ternyata kakak saya juga bisa kayak terjun Paradasar itu, wah kakak saya juga mampu ternyata, terus juga ya mereka udah apa simbolis buat dapatin kegiatan itu kan ada dapat apa dapat wing dari masing-masing, kakak saya wingnya udah lengkap, ternyata kakak saya perempuan juga bisa kok, mereka ya patokannya sih mereka nilai positif, dan nilai lebihnya nilai-nilai mereka jauh diatas yang cowok diatas Taruna (TR/D/V/413-420) Menurut informan kakak Taruna Putri menjadi patokannya untuk melaksanakan kegiatan yang ekstrim, karena merasa kakaknya saja bisa, bahkan bisa menorehkan prestasi sampai nilai yang diperoleh melebihi Taruna. ………………………Kemarin waktu naik ke sersan saya dapat ehmmmmmm trengginas perunggu…………..(TR/D/V/422-424) Prestasi yang diraih informan dalam bidang samapta mendapatkan trengginas perunggu. Pengaruhnya positif tapi ya itu bes pengaruhnya tuh besar banget, karena setiap saya misalnya capek aduh ingat oh ya ingat orang tua saya, ingat orang tua saya yang udah bangga sama saya kayak gini……………………………………………(TR/D/V/467-473)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Pengaruh dukungan dari orang-orang sekitar informan sangat besar. Terutama dari orang tuanya, yang mebuat informan semangat dalam menjalani pendidikan militer di AAU. Kemampuan fisik saya mbak, ya dasar sih fisik sama mental, sama hati sama pikirannya saya masih disini, nggak ada kepikiran buat saya udah capek, saya nggak mau jadi, saya mau keluar nggak ada nggak ada pikiran kaya gitu……………………(TR/D/V/531-537) Menurut informan kemampuan dalam bidang fisik, mental, dan pikirannya masih mampu untuk bertahan menjalani pendidikan militer di AAU. Sehingga sejauh ini kemamapuannya masih bisa diandalkan. Tantangan terbesarnya (jeda lagi) belajar sih, ya belajar dengan waktu yang singkat singkat itu………………..(TR/D/V/540-544) Menurut informan tantangan terbesar dalam studynya adalah belajar dengan waktu yang cukup singkat-singkat.
5. Analisis Struktur Narasi a. Informan A Deskripsi tersebut menggambarkan informan yang memiliki prinsip yang teguh dan motivasi diri yang tinggi. Dukungan dari orang-orang disekitarnya, semakin menambah motivasinya dalam menjalani pendidikan militer di AAU. Motivasinya ingin menjadi penerbang tempur dan membuktikan bahwa perempuan juga seseorang yang tagguh, menjadikan segala tantangan yang ada di hadapannya selama menjalani pendidikan militer akan dihadapinnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Selama menempuh pendidikan militer di AAU memang bukan hal yang mudah bagi dirinya, bahkan gejala stres pun sempat dialami. Namun, hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi dirinya untuk mampu bertahan menajalani pendidikan. Kembali lagi pada motivasi dirinya yang tinggi, membuatnya semangat dalam menjalani masamasa pendidikan tersebut. Berdasarkan deskripsi fenomena pengalaman kehidupan menjalani pendidikan militer di AAU, informan A memiliki struktur narasi progresif/optimistik maka jenis stres yang dialaminya tergolong dalam esustress. Nuansa dari narasi kehidupan informan adalah optimistik dan penyebab stres yang tampak yaitu, microstressor. Gambaran diri (image) yang nampak dalam ceritanya adalah seorang yang memiliki motivasi diri yang tinggi. Tema dominan yang muncul adalah kepercayaan diri. b. Informan B Deskripsi tersebut menggambarkan informan yang memiliki beberapa prestasi sejak awal menjalani pendidikan militer di AAU. Walaupun pada awalnya, informan sempat
mengalami
masa
penyesuain diri yang cukup sulit sampai mengalami hambatan pada menstruasinya. Namun, hal tersebut tidak menurunkan semangatnya dalam menjalani pendidikan militer di AAU. Terbukti dari prestasiprestasi yang dapat ia raih sampai mendapat kesempatan exchange visit ke Australia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Pengaruh dukungan dari orang-orang disekitar informan sangat menguatkan dirinya untuk selalu termotivasi dalam menjalani masa pendidikan. Tantangan yang dihadapi informan lebih pada dirinya sendiri yang terkadang kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Berdasarkan deskripsi fenomena pengalaman kehidupan menjalani pendidikan militer di AAU, informan B memiliki struktur narasi progresif/optimistik maka jenis stres yang dialaminya tergolong dalam esustress. Nuansa dari narasi kehidupan informan adalah optimistik dan penyebab stres yang tampak yaitu, microstressor. Gambaran diri (image) yang nampak dalam ceritanya adalah seorang yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik dan dapat menorehkan prestasi di luar dugaan dirinya sendiri. Tema dominan yang muncul adalah kontrol diri. c. Informan C Deskripsi tersebut menggambarkan informan yang memiliki banyak prestasi yang diraih sebelum dan saat menjalani pendidikan militer di AAU. Sejak kecil informan dibentuk dalam lingkungan keluarga militer, sehingga dalam menjalani pendidikan bukan hal yang sulit bagi dirinya. Gejala stres sempat dialami oleh informan selama menjalani masa pendidikan militer di AAU. Namun, hal tersebut masih bisa di atasi oleh informan dan bukan menjadi masalah besar bagi dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tantangan dijadikannya sebagai motivasi untuk dapat melewatinya dan bisa lebih dari yang orang lain lakukan. Berdasarkan deskripsi fenomena pengalaman kehidupan menjalani pendidikan militer di AAU, informan C memiliki struktur narasi progresif/optimistik maka jenis stres yang dialaminya tergolong dalam esustress. Nuansa dari narasi kehidupan informan adalah optimistik dan penyebab stres yang tampak yaitu, microstressor. Gambaran diri (image) yang nampak dalam ceritanya adalah seorang yang memiliki kemampuan yang bisa di andalkan sehingga dapat menorehkan beberapa prestasi. Tema dominan yang muncul adalah penguasaan lingkungan. d. Informan D Deskripsi
tersebut
menggambarkan
informan
yang
cepat
beradaptasi dengan lingkungannya. Caranya untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan, yaitu sering sharing dengan teman maupun seniornya. Selain itu, informan juga suka menulis tentang peristiwaperistiwa penting dalam hidupnya dalam agenda. Kakak seniornya menjadi patokan bagi dirinya dalam menjalani masa pendidikan militer di AAU. Sehingga memotivasi dirinya untuk dapat berprestasi. Kemampuan fisik dan mentalnya cukup dapat diandalkan. Semangatnya dalam menjalani pendidikan juga berkat dukungan dari orang-orang disekitarnya, terlebih orang tuanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Berdasarkan deskripsi fenomena pengalaman kehidupan menjalani pendidikan militer di AAU, informan D memiliki struktur narasi progresif/optimistik maka jenis stres yang dialaminya tergolong dalam esustress. Nuansa dari narasi kehidupan informan adalah optimistik dan penyebab stres yang tampak yaitu, microstressor. Gambaran diri (image) yang nampak dalam ceritanya adalah seorang yang memiliki kemampuan fisik dan mental yang cukup baik sehingga mampu beradaptasi dengan cepat. Tema dominan yang muncul adalah relasi dengan orang lain. Tabel 5. Ringkasan Narasi Deskripsi Informan Informan A Progresif/ Optimistik dengan jenis stres eustress Nuansa Narasi: Optimis selalu memotivasi diri sendiri Penyebab stres : Microstressor Gambaran diri: Motivasi diri yang cukup tinggi
Informan B Informan C Struktur Narasi Progresif/ Progresif/ Optimistik Optimistik dengan jenis dengan jenis stres eustress stres eustress Nuansa Narasi: Nuansa Narasi: Optimis selalu Optimis selalu tekun dan kerja mencoba keras tantangan baru Penyebab stres : Penyebab stres : Microstressor Microstressor Gambaran diri: Gambaran diri: Penyesuaian diri Kemampuan yang baik, yang diandalkan mampu meraih mampu prestasi diluar menorehkan dugaan pribadi prestasi
Tema dominan: Kepercayaan diri
Tema dominan: Kontrol diri
Tema dominan: Penguasaan lingkungan
Informan D Progresif/ Optimistik dengan jenis stres eustress Nuansa Narasi: Optimis selalu cepat mengambil tindakan Penyebab stres : Microstressor Gambaran diri: Kemampuan fisik dan mental yang baik, mampu beradaptasi dengan cepat Tema dominan: Relasi dengan orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
C. Hasil Analisis Tematik/Interpretasi Jenis-jenis Strategi Coping a) Problem Focused Coping (PFC) 1. Active Coping Informan A memiliki active coping dilihat dari caranya dalam beradapatsi dengan kedisiplinan yang diterapkan, yaitu merubah mindsetnya dengan membandingkan pengalaman orang lain yang positif dah hal tersebut dapat pula diterapkan pada dirinya sendiri. Kalau untuk beradaptasinya sih mungkin waktu awal ya awal-awal, kalau sekarang kan udah terbiasa, jadi ehm bisa dibilang bukan adaptasi (tersenyum), kalau dulu awal-awal kalau beradaptasinya tuh ya butuh waktu sih, karena kan dari kehidupan saya dulu juga sipil masuk sini tuh berubah, kalau saya tuh mindsetnya saya lihat teman-teman saya yang awalnya tuh SMA SMA kayak SMA TN itu kan disiplinnya udah udah terlatih sama seperti itu, saya tuh ngelihatnya mereka, oh mereka bisa kok, mereka tuh SMA aja umurnya sama umurnya ini bisa, masak ya berarti saya juga, cuman kan beda inputannya aja kayak gitu. (TR/A/V/890-900) Informan B cenderung tidak memiliki active coping dilihat dari langkahnya dalam beradaptasi dengan kedisiplinan yang diterapkan, kurang bisa untuk mengambil keputusan bagi dirinya sendiri, karena informan cenderung menunggu orang lain yang lebih aktif kepadanya. Kalau saya ehmmm kalau masalah adaptasi ya mbak, saya itu ehmm kayak gini, saya itu kalau misal di tempat yang baru itu saya orangnya relatif diam dulu, terus ngeliat sekitar pelajarin dulu orang-orangnya kalau disini itu kayak gimana sih, terus apa ya hidupnya tuh gimana gitu (tersenyum), maksudnya ngeliat dulu sekitar dulu gitu lho, kayak observasi gitu. Ntar itu kalau udah oh situasinya kayak gitu baru ntar tanya-tanya orang yang di dekat situ, disini tuh ada apa aja. Soalnya juga kalau misalkan masalah pergaulan ya mbak ya, kalau saya sama orang yang baru itu, kadang saya tuh nggak nggak apa ya (jeda) nggak orangnya tuh nggak bisa langsung waa waa waa langsung kayak gitu mbak (tersenyum), saya pasti ehmm diam dulu (tersenyum lagi), terus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
nanti kalau nggak diajak ngobrol ya nggak ngobrol. (TR/B/V/793806) Informan C memiliki active coping dilihat dari caranya dalam beradaptasi mampu mengambil langkah dari keputusannya sendiri, seperti saat akan mulai pendekatan ke orang lain, informan memperhatikan terlebih dahulu, dan berani lebih aktif terlebih dahulu. Kalau saya tuh mau adaptasi tuh, saya perhatikan dulu, saya perhatikan kayak saya oh lingkungannya tuh kayak gini, berarti saya harus kayak gini, kayak gitu saya. Jadi saya tuh memperhatikan dulu, baru saya mulai pendekatan, kayak gitu saya. Iya, baru saya mendekati. Waktu ngumpul bareng gitu. Kalau pendekatannya satu orang ya, saya mendekati satu orang itu, orang ini kayak gimana, baru diajak ngobrol ngobrol gitu. (TR/C/V/743752) Informan D memiliki active coping dilihat dari langkahnya dalam beradaptasi dengan kedisiplinan yang diterapkan mampu mengambil keputusan yang bijaksana sebagai pemecah masalah, seperti halnya informan melakukan setiap kegiatan dengan tepat waktu. Langkah saya tuh untuk kegiatan (jeda) ya ya ya ngelakuin aja kegiatannya secara tepat waktu, misalnya aja saya saya bangun eh saya kegiatan jam setengah lima ya, ya udah berarti saya harus bangun jam empat, saya harus ngapain ngapain aja, terus giliran udah jam setengah lima saya bisa kegiatan nggak telat juga, pokoknya ngindarin trouble kayak gitu hindarin pelanggaran. (TR/D/V/572-579) 2. Planning Informan A mempunyai planning dalam memikirkan cara yang mulai dilakukannya untuk menghadapi stressornya saat ini, hal itu tampak usaha dari informan yang sudah mencari teman belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
mahasiswa di luar AAU, agar dapar membantunya nanti dalam pengerjaan tugas akhir. Saya udah mulai cari cari belajar belajar dan cari cari teman mahasiswa mahasiswa dari luar buat nyelesaiin tugas akhir ya, soalnya kan memang sih disini tuh kayak sama setara dengan S1 dari luar, saya emang di majoring elektronika, tapi kan disini kegiatannya penuh penuh (tersenyum) apa ehmm punya banyak kegiatan jadi bukan cuman fokus ke belajar, di banding dengan mahasiswa diluar kan cuman dia kerja satu fakultas dan dia hanya fokus ke situ hanya belajar, dia menyelesaikan 8 semesternya hanya di belajar, kalau kita kan disini ada banyak kegiatannya, jadi yang dituntut untuk setiap naik tingkat tuh bukan hanya lulus dalam bidang akademis aja, tapi juga harus dalam kepribadian sama samapta, makanya itu saya tapi outputnya diharapkan sama dengan yang mahasiswa punya. (TR/A/V/943-954) Informan B cenderung tidak mempunyai planning dalam hal memikirkan cara untuk membuat penyelesaian masalah, karena rencana informan lebih pada target yang ingin dicapai dalam waktu dekat. Rencana perencanaan jarak dekat ya saya pingin naik ke tingkat empat (tersenyum), terus habis gitu lulus, terus habis gitu ntar ya kalau dapat kesempatan buat tes jadi penerbang ya ikut ikutan, kalau dapat ya ngikutin jalur karirnya penerbang, tapi kalau ntar misalnya nggak ya saya ehmmm kan kalau mau kayak gitu kan ada tes bakat psikotesnya kayak gitu kan, jadi ntar sesuai bakat saya dimana ya saya bakal menjalani karir saya disitu. Ehmm iya buat naik ke tingkat empat (tersenyum) itu dulu. Ehmm saya pingin tetap mempertahankan prestasi saya disini, atau mungkin meningkatkan. (TR/B/V/810-820) Informan C mempunyai planning dalam memikirkan cara yang akan ditempuh untuk membuat penyelesaian masalahnya, yaitu usahanya ingin meraih peringkat pertama yang pernah di dapat karena saat ini peringkat tersebut sedang menurun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Ya saya mau meningkatkan IP saya (tersenyum lebar). Mau ningkatin nilai-nilai saya yang lumayan anjlok. (TR/C/V/753-755). Saya pigin ekhm kalau dulu itu Samaptanya saya peringkat pertama mbak, tapi kalau sekarang saya sudah menurun juga, semenjak saya sempat kan sakit operasi amandel, jadi menurun jauh. Jadi saya pingin rebut lagi peringkat saya itu. (TR/C/V/765768) Informan D mempunyai planning dalam usahanya menyelesaikan masalah, seperti caranya agar dapat meningkatkan IP untuk bisa masuk organisasi yang dipilihnya dan akan memperbaiki sikapnya supaya dalam penilaian kepribadiannya menjadi baik. Buat benar-benar waktu dekat kan saya selesai uts, saya berharap ehm IP saya tuh dapat 3,5, karena saya mau ikut organisasi yang polisi Taruna itu seperti senior saya tadi (sempat menunjuk seniornya yang kebetulan melintas dan nampak dari jendela saat sesi wawancara). Karena itu kan salah satu persyaratannya utsnya harus bagus, nah itu rencana saya dalam waktu dekat ini dan juga saat saya pulang kerumah alhamdullilah kan prestasi saya nambah, jadi gitu. Kalau misalnya sekalipun nggak ya berarti saya belum berprestasi dalam bidang hal itu, mungkin bidang yang lain dan rejeki saya bukan disana ehm nggak dalam jangka waktu dekat ini ya itu sih ditingkatin IP, kan uts udah lewat berarti tinggal aspek penilaian fisik sama kepribadiannya, oh ya berarti saya harus respect lagi sama senior kayak gitu, ngindarin masalah jangan sampe ada masalah sama senior ataupun penagsuh ataupun komandan kayak gitu, karena itu akan benar-benar pengaruh buat penilaian saya. (TR/D/V/589-604) 3. Suppression of Competing Activities Informan A cenderung tidak memiliki suppression of competing activities, karena informan lebih fokus pada motivasi dirinya yang cukup kuat, daripada memikirkan fokus pada permasalahan yang sedang dihadapi. Saya kembali lagi kayak tadi motivasi, jadi ehm orang tua ah udah tinggal sekian, aduh apalagi sekarang hah udah mau bulan 12, ntar cuti natal ketemu orang tua, aduh udah jalanin lewat lewat, tapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
udah lah apa oh udah semester sekian tinggal dikit lagi udah mau lulus, jadi kayak jadi kayak hambatannya itu kesampingin itu (tersesenyum) terkesampingkan, udah jadi fokus lagi jalanin kegiatan, nggak jadi kayak nggak mikir lah saya ada hambatan dimana, udah saya mau saya mau kedepan sana, ya udah sana aja nggak usah yang mikirin kiri kanan. (TR/A/V/977-984) Informan B memiliki suppression of competing activities, karena nampak dari usahanya yang mengurangi aktivitas lain sehingga fokus untuk menghadapi permasalahan yang sedang hidapi, seperti caranya sharing dengan orang lain agar informan mampu melihat dari sisi yang tidak diketahuinya dalam menyelesaikan masalah. Ehmm saya itu biasanya ya ini mbak, untuk membuat keadaan jadi lebih baik itu banyak sharing, kan saya nggak bisa ya mbak kalau nggak tanya, jadi biar keadaannya lebih baik ya saya banyak tanyatanya aja. Nah, dari tanya itu kan saya jadi tahu apa yang kurang dari saya, ya kayak kalau saya lagi ada masalah gitu. Mungkin dari orang lain bisa melihat dari sisi yang nggak saya tahu gitu lho mbak, gitu sih. (TR/B/V/829-834) Informan C memiliki suppression of competing activities, karena ada usaha dari individu yang lebih fokus untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, informan melakukan kegiatan dengan serius dalam hal lari agar staminanya menambah, dan mencapai nilai lebih baik pada samaptanya yang sempat menurun. Kalau saya tuh kegiatannya lari, jadi saya tuh bener-bener ngikutin kegiatannya itu. Jadi saya tuh bener-bener serius kegiatannya lari supaya stamina saya tuh semakin meningkat. Karena kita kan kalau lari pagi itu terserah kita, mau pelan kek mau cepet (tersenyum), jadi cuma ditargetin sama pelatihnya ehm lewat jalan ini belok sini jalan sini udah finish digituin aja, nggak dihitung berapa menit, jadi saya tuh kalau bisa tuh saya pingin lebih cepet lagi gitu. Biar stamina saya tambah, nanti di Samapta saya bisa bagusan lagi daripada kemarin. (TR/C/V/785-794)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Informan D cenderung tidak memiliki suppression of competing activities, karena walaupun informan mulai menampakan usahanya untuk mengurangi perhatian dari aktivias lain, tetapi tidak fokus untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, seperti usaha informan untuk sharing dengan orang lain, namun lebih agar mengenal satu sama lain. Sharing, sering ngobrol ya, sering ngobrol sama teman tuh bikin cepat dekat, saya oh ya saya walaupun beda, misalnya beda masukannya oh ya saya sukanya ini saya sukanya ini, oh ya udah berarti saya cerita tentang sukanya saya, nanti dia juga otomatis juga excited kan, oh ya gitu ya ep ya, ntar juga misalnya dia ceritain sukanya dia apa, bedanya sama saya apa jadi tahu, oh ya kayak gitu, terus ntar gimana gimana gimana, akhirnya dekat gampang kayak gitu. (TR/D/V/635-643) 4. Restraint Coping Informan A cenderung tidak memiliki restraint coping, dalam usaha yang dilakukan tidak perlu menunggu waktu dan kesempatan dalam bertindak, karena setiap ada kondisi yang kurang cocok bagi dirinya akan langsung diselesaikannya. Nggak ada sih, sampai sejauh ini nggak ada. (TR/A/V/987-989). Kalau saya secara langsung, jadi sistemnya soalnya kerja satu ya diselesaikan, nggak ada satu udah di hmm dikerjakan ah yang lain lain lagi sambil yang lain, ya terakhir numpuk. (TR/A/V/992-994) Informan B cenderung tidak memiliki restraint coping, karena dalam usaha yang dilakukan ketika keadaan ada yang kurang cocok baginya, tindakan yang nampak lebih pada menyelesaikan saat itu juga. Saat itu juga. Jadi saya, soalnya saya nggak bisa mikir sendiri ya mbak ya (tersenyum), jadi saya kalau punya masalah jadi langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
tanya, langsung minta saran gitu. Soalnya saya kepikiran juga orangnya kalau punya masalah, nggak bisa yang dipendam sendiri gitu, terus menutupi ekspresi gitu (tersenyum) nggak bisa (tersenyum lagi). Bukan bukan pingin nunjukkin ya mbak ya, tapi saya dengar dari orang disekitar saya ya emang raut mukanya itu langsung ada yang beda, bukan maksud saya pingin nunjukkin saya lagi kesel, saya tuh nggak nggak pernah, malah biasa aja lho muka saya, ya tapi kata orang lain kalau saya kesel tuh (tersenyum) dibilang muka dongkol gitu (tersenyum lagi), ya padahal biasa aja, emang nggak bisa nutupin ekspresi. Jadi nggak bisa bohong sebenarnya. (TR/B/V/846-856) Informan C memiliki restraint coping dari caranya dalam menyelesaikan masalah, informan bertindak tidak tergesa-gesa dan mampu menahan diri, seperti ketika informan merasa tertekan akan memilih diam terlebih dahulu, istirahat untuk menenangkan dirinya, setelah pikirannya jernih masalah tersebut akan diselesaikannya. Kalau saya tuh misalnya tertekan, saya tuh pasti cerita ke teman saya, kalau nggak tuh saya milih untuk tidur (tersenyum). Jadi untuk saya menenangkan pikiran saya, jadi nanti saya bisa berpikir jernih untuk ngatasin tekanannya itu, kalau saya kayak gitu. Ya kadang tuh saya, kalau tertekan itu emosional saya tinggi mbak, jadi kalau teman saya ngomong, padahal tuh dia ngomong benerbener bisa kepancing juga saya (tersenyum lebar) emosi, daripada berantem-berantem kayak gitu, lebih baik saya istirahat menenangin pikiran saya. (TR/C/V/843-858) Informan D tidak memiliki restraint coping, karena tindakan yang dipilih ketika ada masalah menyelesaikannya sesegera mungkin, tidak menunggu waktu yang tepat, seperti cara yang akan dilakukannya ketika menemui masalah akan cepat diselesaikan segera. Saya see (jeda) sesegera mungkin, kalau ada masalah ya diselesaiin, takutnya berlarut larut larut nimbul lagi masalah saya mendingan cepat diselesaiin, di clearin besuk besuk udah tenang saya nggak ada masalah. (TR/D/V/683-687)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
5. Seeking Social Support for Intrumental Reasons Informan A mempunyai seeking social support instrumental reasons, tampak pada usahanya untuk mencari saran, bantuan, dan informasi pada orang lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, seperti mencari bantuan, meminta penjelasan-penjelasan dari orang lain ketika informan merasa butuh menyelesaikan masalahnya. Ehm mungkin dua-duanya kali ya, kalau saya pertama sih coba selesaiin sendiri nggak bisa baru saya cari bantuan, jadi pertama saya misalnya ada di satu persoalan masalah akademis, pasti buat saya penasaran, ya udah pasti saya selalu berusaha aduh gimana gimana sih kok yang lain bisa ini nggak bisa nih, apa yang salah dari kenapa salah salah terus, kalau nggak dapat lagi baru tanya tanya tanya teman atau tanya siapa baru minta bantuan. (TR/A/V/1012-1018). Seperti mungkin kayak penjelasanpenjelasan ya, misalnya dari misalnya satu pelajaran nggak bisa, saya sharing dengan teman saya yang yang sama lah yang satu majoring satu jurusan, seperti sharing gitu, terus ehm kan kalau kalau soal, kalau kasih satu persoalan kan yang lain juga sama gitu persoalannya, nah itu kita sharing gimana kok bisa dia bisa kenapa saya nggak gitu gimana caranya belajar dari dianya. (TR/A/V/1021-1026) Informan B mempunyai seeking social support for instrumental reasons, dilihat dari usahanya bertanya, meminta saran, maupun informasi, seperti bertanya pada senior yang lebih berpengalaman, dan sharing dengan orang lain ketika ada hal mengganjal baginya. Iya, tanya ke yang lebih berpengalaman. Paling kalau ke seniorsenior gitu belum ada waktu buat tanya, ya saya tanya ke teman saya dulu (tersenyum). Aku ada kayak gini nih, gimana dong menurutmu, kayak gitu. Iya, pokoknya kalau ada hal yang mengganjal asal udah ngomong ke orang lain ya udah. (TR/B/V/860-867) Informan C mempunyai seeking social support for instrumental, karena ketika sedang ada permasalahan atau butuh bantuan, informan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
akan mencarinya, seperti halnya bertanya kepada dosen saat ada permasalahan akademis, bertanya pada teman, cerita dengan kakak kadungnya untuk meminta saran. Ya kalau emang benar-benar ada masalah di kelas, saya coba tanya ke dosen, saya catat permasalahannya, ntar saya coba tanya ke dosen ini bagaimana penyelesaiannya. Ya ke teman dulu, kalau teman nggak bisa baru ke dosennya. (TR/C/V/939-945). Pernah sama teman sekamar, kalau sama yang luar sih nggak. Nggak pingin aja, lebih nyaman sama teman sekamar. Iya, kalau di luar ya sama kakak saya. Kakak kandung saya, kalau ada apa-apa saya cerita sama kakak kandung saya. Kalau ada apa-apa ceritanya sama dia. (TR/C/V/947-954) Informan D mempunyai seeking social support for instrumental, terlihat dari caranya saat menghadapi suatu kesulitan, informan akan mencari bantuan dan bertanya pada senior atau teman yang lebih paham, seperti informan ada kesulitan dalam akademis, mencari bantuan pada senior untuk mengajarinya. Bantuannya ya itu nanya teman saya kan, nanya teman nanya senior, saya belajar terus sama teman saya yang lebih ngerti, ini gimana gimana gimana ya, alhamdullilah teman teman saya tuh senior saya juga ke saya masih sabar gitu mau ngajarin saya, bantuannya sih seperti itu, karena saya kan belum dapat ehmmmm pesiar waktu yang banyak, kalau misalnya banyak kan bisa nyari di internet kayak gitu, jadi ya selama ini masih ketergantungan sama teman atau senior. (TR/D/V/688-696) b) Emotion Focused Coping (EFC) 1. Seeking Social Support for Emotional Reasons Informan A cenderung tidak memiliki seeking social support for emotional reasons, karena tidak berusaha mencari dukungan simpati dan perhatian dari orang lain, informan lebih mengendalikan dirinya sendiri dan punya prinsip say no to sharing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Kalau di bilang butuh, kalau saya sendiri sih nggak, karena saya dari awal itu udah berpikir apa ya hmm udah istilahnya mindset kayak say no to sharing gitu, say no to sharing, jadi kalau ada emang udah benar-benar nyesek kayaknya serasa nggak sanggup di pendam sendiri ya saya memilih kayak apa ya berdoa, jadi saya kalau saya ngendaliin diri saya tuh saya misalnya nggak bisa cerita sama orang lain saya yang malas gitu kan, ya saya cerita sama diri saya sendiri (tersenyum), jadi kayak kembalikan diri saya sendiri kayak gitu, ya seolah-olah diri saya ini ada dua gitu (tersenyum lagi), ya saya ceritain ke dia kayak gimana gitu kalau saya, kalau saya pribadi kayak gitu. (TR/A/V/1081-1092) Informan B memiliki seeking social support for emotional reasons, karena membutuhkan dukungan simpati dan perhatian dari orang lain, yang diharapkan dapat menjadi kekuatan baginya dalam menghadapi masalahnya, seperti informan bisa cerita kapan saja dengan temannya meskipun baru sebatas memberi tahu ketika ada permasalahan. Kalau cerita ke teman-teman saya ya (jeda) kapanpun saya ketemu mereka ya saya bisa cerita, meskipun cuma sebatas saya baru ngomong ini lho saya tuh punya masalah. (TR/B/V/869-871) Informan C memiliki seeking social support for emotional reasons, karena informan membutuhkan dukungan simpati maupun perhatian dari orang lain yang bertujuan menjadi kekuatan baginya dalam menghadapi masalah, seperti halnya ketika informan merasa di titik jenuh rasanya ingin pulang dan cerita pada bapak atau kakaknya. Kalau saya tuh, biasanya ada kan tiap orang ada titik jenuhnya ya mbak ya, kalau saya lagi udah jenuh banget sama kegiatan disini tuh rasanya pingin pulang. Iya, jadi udah mikir di rumah pingin pulang, ya pingin cerita-ceritain sama bapak lah atau kakak, cuman ya gimana paling saya telfon cuman pas pesiar aja, ya gitu kalau jenuh-jenuhnya gitu, kalau disini jarang saya mbak mau cerita ke siapa, paling teman sekamar saya aja, selain itu nggak ada. (TR/C/V/1029-1039)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Informan D memiliki seeking social support for emotional reasons, karena perlu adanya dukungan simpati dan perhatian dari orang lain yang diharapkan mampu menjadi kekuatan bagi informan dalam menghadapi masalah, seperti yang diungkapkannya ketika capek tidur ada jam-jam tertentu, sehingga ketika membutuhkan sharing agar nyaman secara emosi, informan memilih untuk cerita dengan temannya. Iya pernah, sering daripada capek kan tidur juga apa ehmmm ada jamnya kan, ntar ah medingan cerita aja sama teman saya kayak gimana kali aja dia punya solusinya terus juga oh ya nanti beban saya berkurang gitu lho, kalau orang mau cerita kan bebannya, terus juga udah dapat solusi gitu sih biasanya, saya orangnya selalu sharing. (TR/D/V/727-734) 2. Positive Reinterpretation Informan A mempunyai positive reinterpretation, dilihat dari usahanya yang memaknai semua masalah itu sesuatu hal yang positif dan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, informan mengungkapkan jika masalah dapat menjadi hal yang membangun bagi dirinya. Kalau saya pribadi itu masalah itu positif. (TR/A/V/1152). Karena itu bisa memba malah itu yang bisa membangun kita, buat bangun jadi misalnya jadi orang lah, jadi bukan sekedar misalnya bukan sekedar prestasi aja bukan sekedar ujian aja yang bisa membangun kita, membangun retifikasi kita jadi naik atau apa, tapi masalah juga membangun, ya makanya itu tergantungnya itu ya tergantung bagaimana kita menyikapi suatu masalah, kalau kita udah mumet dengan suatu masalah belum terselesaikan atau apa segala macam itu pasti jadinya negatif terus, tapi coba kita tolak balikan masalah masalah itu jadi batu loncatan jadi apa, itu jadi membangun, malah bisa-bisa jadi masalah itu (tersenyum) yang membuat kita maju gitu, ya gitu paling. (TR/A/V/1154-1163)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Informan B mempunyai positive reinterpretation, hal itu tampak pada adanya usaha informan dalam memaknai sebuah permasalahan menjadi hal yang positif dan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, informan menyatakan jika dari sebuah masalah dirinya mempunyai solusi dan dari situ informan tahu apa yang akan menjadi resikonya kelak. Ehmmm (jeda) kalau masalah mungkin kalau saya nganggepnya tuh lebih banyaknya saya ngambilnya jadi hal yang positif. Soalnya saya jadi tahu, kalau saya punya masalah ini solusinya kayak gini ntar dampaknya kayak gini, jadi saya ntar kalau suatu saat nemuin masalah itu lagi ya saya jadi tahu apa resikonya itu apa, jadi saya bisa ngelihat, terus jadi paling menjadi menjadi apa ya (jeda) ya pokoknya ngerti ngerti kalau punya masalah itu gimana nanggapinnya. Mungkin bisa membantu lebih dewasa. (TR/B/V/885-891) Informan C mempunyai positive reinterpretation, karena ada usahanya dalam memaknai semua masalah yang dialami menjadi hal yang positif dan bermanfaat bagi perkembangan dirinya, tampak pada yang diungkapkan oleh informan dapat belajar dari sebuah masalah dan mempunyai cara agar tidak dapat terulang masalah yang sama. Kalau saya positif ya, dari masalah tuh saya sering belajar gimana saya biar saya nggak kena masalah itu lagi, terus saya juga belajar kenapa saya bisa kena masalah itu berarti saya nggak boleh kayak gitu lagi, jadi banyak ngasih saya positif apa nilai positif sih daripada negatifnya, jadi saya tuh banyak belajar dari dapat masalah-masalah (tersenyum) kayak gitu, trouble trouble. (TR/C/V/1114-1119) Informan D cenderung tidak mempunyai positive reinterpretation, dilihat dari pemaknaan dalam permasalahan menjadi hal yang negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
dan tidak bermanfaat bagi perkembangan dirinya, seperti halnya informan menanggapi permasalahan dapat membuatnya stres. Menurut saya masalah nggak ada yang positif, masalah masalah misalnya masalah saya nggak bisa tidur negatif insomnia bikin sakit, masalah saya ngerasa nggak bisa ngikutin kegiatan, yang ada nanti saya stres sendiri, negatif sih, buat saya jangan sampai ada masalah. (TR/D/V/807-810) 3. Acceptance Informan A memiliki acceptance, hal itu tampak dari sikap informan yang menerima setiap kejadian atau peristiwa sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi, seperti kondisi lingkungan di AAU, informan merasa nyaman dan cocok-cocok saja. Nggak, bisa semua. (TR/A/V/1166) Informan B memiliki acceptance, karena sikap yang ditunjukkan mampu menerima setiap kejadian atau peristiwa sebagai suatu kenyatan yang harus dihadapi, seperti lingkungan di AAU mampu informan terima dan cocok dengan aturan yang ada. Ehmm nggak ada sih, normal-normal aja. (TR/B/V/894) Informan C memiliki acceptance, dilihat dari sikap informan yang mampu menerima akan kejadian atau peristiwa sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi, seperti kondisi lingkungan di AAU, informan merasa mampu untuk bertahan. Ya kalau saya pemikiran saya, kalau saya nggak tahan disini gimana orang tua saya nanti (tersenyum), pasti udah gimana tetangga tetangga saya tuh ngelihat saya tuh udah gimana ya tuh, senang ngebanggain saya di depan orang tua saya juga, orang tua saya juga pastinya bangga kan, masak saya nggak kuat disini (tertawa pelan) bikin malu, bukan malu lagi mah itu, yang pasti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
yang utama itu orang tua saya, karena mereka yang dukung saya juga, saya juga pingin banggain mereka. (TR/C/V/1130-1136) Informan D memiliki acceptance, karena sikap informan yang menerima setiap kejadian dan peristiwa sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi, seperti mampu bertahan di AAU dan semangat ada dalam diri informan untuk menjalankan berbagai aktivitas yang ada. Saya selalu ingat sama orang tua dan terutama adik saya. Karena kalau udah ingat mereka, jadi semangat lagi buat ngejalanin aktivitas disini, nggak ada kepikiran buat nggak betahan disini gitu sih. (TR/D/V/821-823) 4. Denial Informan A mempunyai denial, ada usaha informan untuk menolak atau menyangkal kejadian sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi, seperti prinsip yang diterapkan oleh informan setiap hari harus berlatih fake smile, hal itu menyangkal keadaan jika informan merasa tidak baik-baik saja. Setiap waktu, jadi kalau ada trouble (tersenym) gitu, kalau bisa jangan orang nggak nggak keliatan, jadi saya berlatih fake smile seolah-olah tidak terjadi apa-apa (tersenyum lagi), apa ya jadi tanpa orang tanpa orang lain tahu dan tanpa saya sadari sendiri itu selesai gitu lho, sampai akhirnya selesai, jadi kalau ada masalah situasinya ya dalam semua situasi, jadi kalau udah kegiatan ini kegiatan ini saya itu kalau ketemu atau kayak ngelihat orang itu nggak peduli junior, senior, atau sama seletting kalau bisa nggak ada bahas masalah itu nggak ada yang tahu. (TR/A/V/1172-1187) Informan B mempunyai denial, karena usaha informan untuk menolak atau menyangkal kejadian sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi, seperti ketika informan merasa sedang stres akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
sebuah acara, informan tidak ingin menunjukkan kalau sedang mengalami masalah dihadapan teman-temannya. Ehmmm situasi kalau misalkan kami disini lagi misalkan kalau teman-teman saya itu lagi lagi misalkan lagi apa ya, kayak stres acara kayak gitu, ya itu (tersenyum) saya kadang saya juga kalaupun saya punya masalah langsung cerita ke teman saya kadang juga kalau lagi di situasi yang sama (tersenyum lagi), ya nggak bakalan nemuin solusi kayak gitu. (TR/B/V/895-901) Informan C memiliki denial, dilihat dari ada usaha yang dilakukan informan untuk menolak atau menyangkal kejadian sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi, tampak yang diungkapkan oleh informan pernah memilih tidur dan merasa agar waktu bejalan dengan cepat tidak terbebani masalah. Pernah (tertawa pelan) saya tinggal tidur, ya biar gini aja apa lagi mumet kan ehmm daripada dipikirin tambah mumet kan mending tidur dulu. Kalau tidur tuh ya dapat istirahat terus waktu cepat berjalan. Ya semakin apa nggak lama lah saya ngerasain apa ngerasain di bebanin sama masalahnya itu, jadi kan dapat santai juga, udah rilex, bisa mikir jernih (tersenyum), kalau mumet ntar makin pikirannya amburadul. (TR/C/V/1227-1238) Informan D memiliki denial, sebab ada usaha dari informan yang menolak atau menyangkal kejadian sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi, seperti tidak ingin terlihat memiliki masalah karena ada kekhawatiran informan orang lain tidak dapat mengerti dirinya. Ya soalnya kalau udah terlihat punya masalah ntar pertanyaan dan saya saya nggak ada masalah, saya juga setiap ada masalah saya juga nggak mau nunjukin ke semua orang hey gue tuh lagi ada masalah lho gini gini gini, dan saya nggak berharap orang tuh buat ngertiin saya, justru saya yang harus ngertiin mereka, saya yang harus nyesuaiin mereka, dan yang punya masalah tuh bukan saya doang, jangan karena gara-gara masalah saya semuanya tuh harus tertuju sama saya kayak gitu, saya orangnya kayak gitu, jadi sebisa mungkin sekalipun nanti kalau misalnya saya ada masalah, saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
bersikap biasa, kecuali emang udah benar-benar orang itu yang nanya sendiri sampai memperhatiin detail banget, eh kamu ada apa gitu, baru kayak gitu sih mbak (tersenyum), mending selesaiin sendiri aja. (TR/D/V/829-839) 5. Turning to Religion Informan A mempunyai turning to religion, adanya usaha informan mencari kenyamanan dengan kembali ke agama yang diwujudkan dalam doa dan meminta bantuan kepada Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh informan kekuatan doa ketika ada masalah begitu besar bahkan lebih bermanfaat daripada mengumbar masalah tersebut dengan orang lain. Heem, kekuatan doa ya gitu makanya kalau ada masalah atau apa pasti selalu doa aja doa, apalagi kalau udah hening kan istilahnya udah tidur, kita bisa khusyuk ya kita bisa mengekspresikan diri kita sendiri, dan itu menurut saya lebih jauh lebih lebih bermanfaat dibandingkan dengan mengumbar masalah itu dengan orang lain. (TR/A/V/1227-1231) Informan B mempunyai turning to religion, dengan adanya usaha dari informan untuk mencari kenyamanan dengan kembali ke agama yang diwujudkan dalam doa, meminta bantuan kepada Tuhan, dan adanya sikap pasrah pada Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh informan pengaruh agama paling besar setelah motivasi dari orang lain. Ehmmmmm paling besar setelah motivasi-motivasi dari orangorang disekitar saya. Jadi kadang kalau saya punya masalah ehmm itu kan biasanya saya panik ya, terus kalau misalkan belum sempat nanya ke orang tuh, saya buat ngelegain hati tuh (tersenyum) astafirulloh kayak gitu (tersenyum lagi) inget gitu udah lumayan apa, kayak ngepnya di dada tuh kayak lega (tertawa pelan) baru saya cerita sama orang lain. Soalnya saya diajari dari bapak saya tuh kalau kamu punya masalah, kalau nggak bisa ngatasin sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
atau orang lain, ya kamu masih punya yang diatas. Mungkin kalau saya punya masalah juga ya itu peringatan dari Allah kalau saya lupa mungkin sama dia eh sama yang diatas. (TR/B/V/946-956) Informan C mempunyai turning to religion, hal tersebut dilihat dari adanya usaha untuk mencari kenyaman dengan kembali pada agama yang diwujudkan dalam doa, meminta bantuan pada Tuhan, dan sikap pasrah pada Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh informan jika merasa benar-benar tidak mampu, informan akan cerita pada Tuhan bahkan bisa sampai menangis dan mengungkapkan segala keluh kesah minta bantuan pada Tuhan. Kalau saya juga kalau misalnya benar-benar udah kayak nggak mampu gitu kan, mau cerita ke siapa saya kadang dari doa sembahyang ke Tuhan tuh saya sambil nangis (tersenyum), pernah nangis-nangis saya doa ya sedikit lega sih, ya itu saya kalau udah nggak bisa ngadu sama siapa lagi saya minta tolong Tuhan, setiap saya nggak setiap saya ada masalah aja, nggak ada masalah pun saya pasti minta bantuan Tuhan, biar selalu dilindungin segala macam, jadi ya penting buat saya peran agama, jadi mereka juga yang ngingetin saya buat berbuat suatu hal itu jangan kayak, kayak menjauhin yang aneh-aneh gitu, sa saya nggak neko-neko orangnya, nggak suka, kan orang bali kebanyakan kan kadang anak-anak bali tuh dugem lah segala macam juga, saya milih mending diam di rumah. (TR/C/V/1264-1274) Informan D mempunyai turning to religion, ditandai adanya usaha untuk mencari kenyamanan dengan kembali ke agama diwujudkan dalam doa, meminta bantuan pada Tuhan, dan adanya sikap pasrah pada Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh informan pasrah pada Tuhan, saat berdoa merupakan tempat untuk mengungkapkan segala keluh kesahnya. Agama (jeda) pegangan hidup saya, kalau saya nggak punya agama saya harus kemana dan saya saya punya Tuhan dan Tuhan tuh pasti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
ngasih yang terbaik, Allah tuh nggak akan ngasih cobaan di luar kemampuan saya, berarti kalau Allah ngasih cobaan berarti saya masih mampu, itu agama menurut saya dan tempat saya tempat saya yang benar-benar untuk ngadu di saat orang tuh nggak tahu masalah saya tuh dan itu pasti ada solusinya entah dari mimpi, entah dari orang lain, entah dari kejadian apa benar-benar berarti agama tuh buat saya. (TR/D/V/847-854) 6. Focusing on and Venting Emotions Informan A memiliki focusing on and venting emotions, dilihat dengan usahanya untuk meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional dan secara bersamaan melakukan upaya untuk menyalurkan atau meluapkan perasaan tersebut, seperti informan yang sudah merasa keletihan, akan melakukan upaya untuk meluapkan perasaannya dengan cara bercanda dengan temannya. Kalau misalnya udah kecapekan itu pasti biasanya ngobrol sama teman sekamar, kok kayak gini ya, iya capek, tapi ya sebatas itu aja, waktu jadi kayak oh ternyata (tersenyum) dia juga sama, ya udah sama-sama (tersenyum lagi) ini juga, jadi jadi nggak jadi capek, ya gitu saya ngeluh capek ya ini, iya ini aku juga gini, ya udah lah kamu juga capek saya juga capek ya udah mending di jalanin aja, toh lewat lewat jadi jadi mindsetnya tuh lewat lewat (tersenyum kembali), udah selesai selesai kayak gitu, jadi bawaannya itu ke kepada hal ya humor, jadi kayak ketawa sendiri lah (tertawa pelan) sama kayak teman sharing gitu kan, oh iya ya sama-sama capek, ya udah lah ya di bahas jadinya lucu-lucuan kayak gitu gitu. (TR/A/V/1247-1256) Informan B memiliki focusing on and venting emotions, dilihat dari usahanya meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional dan secara bersamaan melakukan upaya untuk menyalurkan atau meluapkan perasaan-perasaan tersebut, seperti yang diungkapkannya ketika sedang lelah akan sharing dengan temannya agar melegakan dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Ehmm kalau lelah ya saya ngungkapinnya dengan sharing ke teman-teman mbak (tersenyum). Daripada saya kepikiran terus gitu kan ya mbak, ya kalau udah cerita lumayan lah lega gitu. (TR/B/V/965-967) Informan C cenderung belum memiliki focusing on and venting emotions, karena ada usahanya untuk meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional, tetapi tidak diiringi dengan upayanya untuk menyalurkan atau meluapkan perasaan-perasaan tersebut, informan lebih memilih diam ketika sedang lelah atau jenuh dan mengamati teman-teman lain yang sedang melakukan aktivitas. Saya kalau lagi kayak gitu tuh jenuh apa itu saya diam menyendiri kayak gitu, ya gimana ya mau ngapain jadi malas, jadi nggak pingin ngapa-ngapain, di ajak ngobrol juga jadi sensitif (tersenyum), tapi saya lagi nyoba buat nggak kayak gitu, maksudnya ya misalnya emang ada masalah, saya kalau bisa kan saya ada masalah nih diajak ngobrol baik-baik pun saya bisa marah-marah ke orang itu, saya coba buat ya kayak ngelupain dikit dikit, jangan kayak gitu, karena nggak enak juga sama teman (tersenyum lagi) ngajak ngomong baik-baik malah saya marahmarahin, ya saya coba ngontrol, ya sering kadang sekarang kalau misalnya tuh saya ya ada masalah tuh saya pasti nongkrongnya di Timur pertamen itu sama teman-teman saya, ada teman saya latihan ngangkat-ngangkat bass drum itu paling saya duduk ngeliatin, ngobrol, paling kayak kayak gitu daripada diam sendiri ternyata nggak enak juga (kembali tersenyum), kepikiran sendiri nggak ada yang diajak ngomong, ntar gila lagi. (TR/C/V/13021318) Informan D memiliki focusing on and venting emotions, tampak pada usahanya meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional dan secara bersamaan melakukan upaya untuk menyalurkan atau meluapkan perasaan-perasaan tersebut, seperti yang diungkapkan oleh informan berusaha menghibur diri sendiri dengan mencari hiburan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Ehmm ngibur diri sendiri sih, jadi misalnya saya nggak suka ya saya nyari nyari orang yang suka ngelawak kayak gitu, simple aja sih sebenarnya, usahain jangan sampai, oh ya gue harus kayak gini, gue harus ehm nyari sesuatu yang bisa saya suka dengan itu kayak gitu gimana, gitu sih intinya. (TR/D/V/826-868) 7. Behavioral Disengagement Informan
A
cenderung
tidak
mempunyai
behavioral
disengagement, dilihat dari tidak ada penurunan usaha untuk menghadapi stressor yang mengarah ke bentuk coping putus asa, seperti yang informan ungkapkan pantang putus asa. Selama saya jadi Taruna nggak, putus asa itu nggak, pantang putus asa mbak, menurut saya itu terlalu jauh (tertawa pelan) buat putus asa. (TR/A/V/1273-1274) Informan B cenderung tidak memiliki behavioral disengagement, tampak dari hal yang dilakukan informan tidak melakukan penurunan usaha untuk menghadapi stressor yang mengarah ke bentuk coping putus asa, seperti yang diungkapkannya belum pernah merasa putus asa sampai frustasi. Merasa gagal (jeda) merasa gagal terus frustasi belum pernah ngerasain. (TR/B/V/969-970) Informan C cenderung tidak memiliki behavioral disengagement, karena dilihat dari tindakan yang dilakukan tidak melakukan penurunan usaha untuk menghadapi stressor yang mengarah ke bentuk coping putus asa, seperti yang disampaikan oleh informan tidak terpikirkan merasa putus asa. Nggak, nggak pernah kepikiran buat kayak gitu (tersenyum), saya nggak mikir buat putus asa gitu, malah jangan sampai (tertawa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
pelan), jangan sampai saya berpikir buat putus asa. (TR/C/V/13661369) Informan D cenderung tidak memiliki behavioral disengagement, dilihat dari tidak ada penurunan usaha untuk menghadapi stressor yang mengarah ke bentuk coping putus asa, seperti yang disampaikan oleh informan belum pernah merasa gagal. Alhamdullilah saya belum pernah merasa gagal. (TR/D/V/871) 8. Mental Disengagement Informan A cenderung tidak memiliki mental disengagement, dilihat dari usaha yang dilakukan informan tidak menunjukkan mengalihkan perhatian dari permasalahan yang sedang dialami dengan melakukan aktivitas lain berkhayal atau tidur, karena informan tidak suka berandai-andai atau berkhayal ketika ingin menghindari dari suatu masalah. Kalau buat hindarin suatu masalah sih, saya nggak pernah berkhayal masalah itu, nggak nggak kepikiran (tersenyum), kalau selama ini nggak kepikiran (tertawa pelan), nggak ada waktu buat ngehayal kali ya, waktu sih mungkin ada tapi nggak kayak (tersenyum lagi) terlintas pun tidak masalah kayak gitu, jadi untuk suatu masalah ah seandainya saya kayak gini nggak, berandaiandai gitu nggak (kembali tersenyum) nggak nggak ini. (TR/A/V/1281-1287) Informan B cenderung tidak memiliki mental disengagement, karena
usaha
yang
dilakukan
informan
tidak
menunjukkan
mengalihkan perhatian dari permasalahan yang sedang dihadapi dengan melakukan aktivitas lain berkhayal atau tidur, informan mungkin
berkhayal,
tetapi
khayalannya
lebih
pada
ingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
menghilangkan sifat buruknya, bukan berkhayal untuk mengalihkan perhatian dari permasalahannya. Ehmmm apa ya, ehmm yang pingin saya hindarin, ya sebenernya sifat jelek saya sih (tersenyum), soalnya saya orangnya ketergantungan sama orang itu saya ngrasanya makdusnya ya saya nggak bisa kayak gitu terus harusnya, ntar saya lama-lama mau apa-apa kalau udah nggak ada orang dan mesti sendiri, apalagi disini dituntut jadi perwira gitu kan, terus tipenya kan harus mandiri, nanti kalau saya tanya terus ya gimana kayak gitu, terus nggak boleh yang ehmmmmm cuek sama orang. Soalnya saya kalau sama orang nggak bisa care sama orang lain. Jadi apa ya saya tuh pingin pingin di carein orang, tapi saya sendiri nggak bisa. (TR/B/V/975-983) Informan karena
usaha
C cenderung tidak memiliki mental disengagement, yang
dilakukan
informan
tidak
mengalihkan
permasalahan yang sedang dihadapi, walaupun informan melakukan mengkhayal, seperti yang disampaikan informan berkhayal tidak ingin kena kasus-kasus contohnya tindakan asusila. Masalah yang pertama tuh jangan sampai kena-kena kasus, ya kayak Wara-wara gitu kan banyak dekat sama Perwira-perwira tuh kena kasus kasus kayak asusila gitu jangan sampai, terus jangan nyontoh kayak Akpol itu ada kejadian besuknya mau dilantik eh malah dikeluarin gara-gara asusila juga itu ada, ya jangan sampai pindah agama kejadian pindah agama kayak gitu, sama di kantor nggak ada masalah nanti kalau kerja kedepannya kalau udah jadi Antap tuh Anggota Tetap itu jangan sampai ngecewain anak-anak buah saya, saya harus bisa menghargai dengan yang pangkatnya kecil tapi lebih tua daripada saya, kan lebih lama ngerasain jadi tentara kan yang lebih berpengalaman jangan sampai saya ngeremehin mereka. (TR/C/V/1370-1382) Informan D cenderung tidak memiliki mental disengagement, dilihat dari usaha yang dilakukan informan tidak mengalihkan perhatian dari permasalahan yang dialami dengan melakukan aktivitas lain berkhayal atau tidur, seperti yang diungkapkan oleh informan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
lebih pada ingin menghindari rasa tidak sukanya pada suatu kegiatan, bukan khayalan untuk mengalihkan perhatian dari suatu permasalahan. Apa ya, ya sebenernya nggak ada sih nggak yang ah saya nggak pingin kegiatan ini, nggak nggak sampai kayak gitu. Mungkin hindarin rasa supaya saya nggak suka jadi saya tuh hindarin benarbenar sampai jangan sampai saya ngerasaain saya benar-benar nggak suka dengan hal itu, itu aja sih yang ingin saya hindarin, terus juga jangan sampai saya terbeban gitu itu sih yang saya hindarin kayak gitu, terus saya nggak bisa ya saya harus lewatin gimanapun caranya. (TR/D/V/889-895) Tabel 6. Rangkuman Tema Hasil Analisis Tematik Informan A
Informan memiliki active coping 1.Melihat pola kedisiplinan dari orang lain (TR/A/V/890900)
Informan mempunyai planning 1.Mulai membuat perencanaan untuk menyelesaikan tugas akhirnya kelak (TR/A/V/943954)
Informan B
Informan C
Informan D
Problem Focused Coping (PFC) Active Coping Informan tidak Informan Informan memiliki active memiliki active memiliki active coping coping coping 1.Meinginkan 1.Mengobservasi 1.Menerapkan orang lain yang lingkungan disiplin pada diri lebih aktif pada terlebih dahulu sendiri dirinya sebelum (TR/D/V/572(TR/B/V/793melakukan 579) 806) pendekatan (TR/C/V/743752) X Planning Informan tidak Informan Informan mempunyai mempunyai mempunyai planning planning planning 1.Target yang 1.Mulai membuat 1.Mulai membuat ingin dicapai perencanaan perencanaan dalam waktu untuk untuk dekat memperbaiki memperbaiki (TR/B/V/810penilaian sikap agar dapat 820) sebelumnya masuk organisasi (TR/C/V/753(TR/D/V/589755) 604) 2.Membuat perencanaan untuk meraih peringkat yang pernah dicapai (TR/C/V/765-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
768) Informan tidak memiliki suppression of competing activities 1.Motivasi diri yang cukup kuat (TR/A/V/977984)
X
X Suppression of Competing Activities Informan Informan memiliki memiliki suppression of suppression of competing competing activities activities 1.Sharing menjadi 1.Fokus pada caranya agar permasalahan keadaan menjadi yang sedang lebih baik dihadapi (TR/B/V/829(TR/C/V/785834) 794)
Restraint Coping Informan tidak Informan mempunyai mempunyai restraint coping restraint coping 1.Menyelesaikan 1.Menyelesaikan permasalahan saat masalah itu juga dengan menunggu waktu bertanya pada yang tepat orang lain (TR/C/V/843(TR/B/V/846858) 856)
Informan tidak memiliki suppression of competing activities 1.Sharing untuk lebih saling mengenal satu sama lain (TR/D/V/635643) X
Informan tidak Informan tidak mempunyai mempunyai restraint coping restraint coping 1.Tidak ada 1.Menyelesaikan kondisi yang masalah sesegera kurang cocok mungkin (TR/A/V/987(TR/D/V/683989) 687) 2.Menyelesaikan masalah secara langsung (TR/A/V/992994) X X X Seeking Social Support for Instrumental Reasons Informan Informan Informan Informan memiliki seeking memiliki seeking memiliki Seeking memiliki seeking social support social support social support social support instrumental instrumental instrumental instrumental reasons reasons reasons reasons 1.Mencari 1.Membutuhkan 1.Memerlukan 1.Mencari bantuan ketika saran dari bantuan dari bantuan pada ada kesulitan seniornya saat ada teman maupun senior saat ada (TR/A/V/1012hal yang dosen permasalahan 1018) mengganjal (TR/C/V/939(TR/D/V/6882.Bantuan yang (TR/B/V/860945) 696) diperlukan, seperti 867) 2.Memerlukan penjelasan ketika saran dari teman ada kesulitan sekamar atau akademis kakak kadung (TR/A/V/1021(TR/C/V/9471026) 954)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Informan tidak memiliki seeking social support for emotional reasons 1.Prinsip say no to sharing, lebih mengandalkan diri sendiri (TR/A/V/10811092) X Informan mempunyai positive reinterpretation 1.Menganggap masalah sebagai hal yang positif (TR/A/V/1152) 2.Masalah menjadi hal yang membangun bagi dirinya (TR/A/V/11541163) Informan memiliki acceptance 1.Merasa cocok dengan kondisi lingkungan di AAU (TR/A/V/1166) Informan mempunyai denial 1.Tidak ingin terlihat punya masalah dan melakukan fake smile
122
Emotion Focused Coping (EFC) Seeking Social Support for Emotional Reasons Informan Informan Informan memiliki seeking memiliki seeking memiliki seeking social support for social support for social support for emotional reasons emotional emotional reasons 1.Setiap ada reasons 1.Sharing agar masalah, akan 1.Membutuhkan nyaman secara cerita pada teman dukungan dari emosi (TR/B/V/869teman atau (TR/D/V/727871) keluarga 734) (TR/C/V/10291039) Positive Reinterpretation Informan Informan Informan tidak mempunyai mempunyai mempunyai positive positive positive reinterpretation reinterpretation reinterpretation 1.Masalah 1.Menganggap 1.Masalah menjadi hal yang masalah hal yang menjadi hal yang positif karena bisa positif karena negatif dan menemukan dapat belajar dari berusaha solusi masalah tersebut menghindari (TR/B/V/885(TR/C/V/1114punya masalah 891) 1119) (TR/D/V/807810)
Acceptance Informan Informan memiliki memiliki acceptance acceptance 1.Menerima 1.Merasa mampu segala kondisi bertahan di yang ada di lingkungan AAU lingkungan AAU (TR/C/V/1130(TR/B/V/894) 1136)
Denial Informan Informan mempunyai mempunyai denial denial 1.Saat bersama 1.Memilih teman-teman istirahat agar dalam situasi yang merasa waktu sama tidak ingin berjalan dengan terlihat punya cepat ketika ada
X Informan memiliki acceptance 1.Mampu bertahan dengan segala aktivitas di AAU (TR/D/V/821823) Informan mempunyai denial 1.Tidak ingin terlihat punya masalah karena khawatir orang lain tidak dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(TR/A/V/11721187)
masalah (TR/B/V/895901)
masalah (TR/C/V/12271238)
123
memahami dirinya (TR/D/V/829839)
Informan memiliki turning to religion 1.Agama merupakan pegangan dalam setiap perbuatan yang akan dilakukannya (TR/D/V/847854)
Turning to Religion Informan Informan Informan memiliki turning memiliki turning memiliki turning to religion to religion to religion 1.Kekuatan doa 1.Doa merupakan 1.Mengungkapka cukup besar, peran paling besar n segala keluh dibanding setelah motivasi kesah ketika mengumbar dari orang sekitar berdoa masalah (TR/B/V/946(TR/C/V/1264(TR/A/V/1227956) 1274) 1231)
Informan mempunyai focusing on and venting emotions 1.Meluapkan perasaannya dengan bercanda bersama teman (TR/A/V/12471256) Informan tidak memiliki behavioral disengagement 1.Sikap pantang putus asa (TR/A/V/12731274) X Informan tidak mempunyai mental disengagement 1.Tidak pernah berkhayal untuk
Focusing on and Venting Emotions Informan Informan tidak mempunyai mempunyai focusing on and focusing on and venting emotions venting emotions 1.Mengungkapka 1.Lebih memilih n perasaannya diam dan hanya dengan sharing mengamati dengan teman aktivitas yang (TR/B/V/965dilakukan oleh 967) temannya (TR/C/V/13021318) X Behavioral Disengagement Informan tidak Informan tidak memiliki memiliki behavioral behavioral disengagement disengagement 1.Belum pernah 1.Sikap untuk merasa gagal tidak pernah sampai frustasi merasa putus asa (TR/B/V/969(TR/C/V/1366970) 1369) X X Mental Disengagement Informan tidak Informan tidak mempunyai mempunyai mental mental disengagement disengagement 1.Berkhayal ingin 1.Berkhayal tidak menghilangkan ingin terlibat
Informan mempunyai focusing on and venting emotions 1.Mencari hiburan untuk mengungkapkan perasaan lelah (TR/D/V/826868) Informan tidak memiliki behavioral disengagement 1.Belum pernah merasa gagal (TR/D/V/871)
X Informan tidak mempunyai mental disengagement 1.Tidak berkhayal untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menghindari masalah (TR/A/V/12811287)
X
sifat jelek, bukan menghindari dari permasalahannya (TR/B/V/975983)
dalam kasus asusila, bukan menghindari masalah yang ada (TR/C/V/13701382)
X
X
124
menghindari masalah, lebih ingin menghilangkan perasaan tidak suka melakukan kegiatan (TR/D/V/889895) X
D. Ringkasan dan Integrasi hasil Berdasarkan kesimpulan yang peneliti buat mengenai definisi coping stress dalam tinjauan teori bahwa coping stress merupakan suatu usaha yang berupa penyesuaian diri, pemecah masalah, penilaian kognitif, perilaku, dan reaksi individu dengan lingkugan, saat menghadapi situasi yang mengancam untuk mengatasi atau mengurangi tekanan, maka hasil narasi informan A, B, C, dan D, bernuansa progresif/optimistik dengan jenis stres yang dialami yaitu, eustress. Informan A cenderung balance menggunakan strategi coping ketika menghadapi masalah selama menempuh pendidikan militer di AAU. Terkadang menggunakan problem focused coping dan terkadang menggunakan emotion focused coping. Sedangkan informan B cenderung menggunakan emotion focused coping dalam strategi copingnya, ketika menghadapi masalah selama menempuh pendidikan militer di AAU. Kemudian untuk informan C cenderung menggunakan problem focused coping dalam strategi copingnya, ketika menghadapi masalah selama menempuh pendidikan militer di AAU. Sedangkan untuk informan D cenderung balance menggunakan strategi coping ketika menghadapi masalah selama menempuh pendidikan militer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
di AAU, bisa menggunakan problem focused coping dan bisa juga menggunakan emotion focused coping. Berdasarkan pemaparan analisis tematik jenis-jenis strategi coping pada
bagian
sebelumnya,
peneliti
dapat
menemukan
beberapa
kecenderungan strategi yang dipilih oleh informan ketika menghadapi masalah selama menempuh pendidikan militer di AAU. Dalam kenyataannya kedua jenis stategi coping tersebut digunakan beriringan, namun terkadang ada beberapa kecenderungan yang mengarah informan memilih menggunakan strategi coping problem focused coping maupun emotion focused coping. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan persepsi antara individu satu dengan yang lainnya dan fokus individu dalam menanggapi permasalahan yang sedang dihadapi.
E. Pembahasan Peneliti telah menemukan pola dari keseluruhan informan yang memilih menjadi Taruna Putri. Keseluruhan informan memilih masuk pendidikan militer atas dasar passion mereka. Sejak awal mereka memang sudah tertarik memasuki dunia pendidikan militer yang sudah ada ikatan dinas. Ketertarikan mereka dengan dunia militer inilah yang menyebabkan mereka mampu cepat beradaptasi dengan segala kedisiplinan yang diterapkan oleh pihak AAU. Sehingga informan Taruna Putri tersebut dapat menorehkan beberapa prestasi yang dapat melebihi dari Tarunanya. Hal ini juga membuktikan bahwa Taruna Putri yang notabene perempuan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
merupakan orang-orang yang tangguh dan kemampuannya dapat diandalkan. Gejala stres yang muncul pada informan A, seperti jantung berdebar tanpa sebab yang jelas, pelupa, sulit tidur atau tidur mudah terbangun sehingga bangun merasa tidak segar, dan asma tanpa sebab yang jelas, mulai dirasakan oleh informan semenjak menjadi senior. Hal tersebut dirasakan karena informan mulai memiliki tanggung jawab yang lebih pada juniornya. Informan merupakan angkatan pertama Taruna Putri di AAU, sehingga merasa harus menjadi senior yang bisa memberikan turunan yang baik kepada juniornya. Tidak jauh berbeda dengan informan A, informan B juga merasakan gejala stres pada dirinya. Namun, informan B hanya merasa kurang memiliki waktu menjalankan hobi atau kebiasaan. Hal tersebut juga dirasakan oleh informan C. Selain merasa kurang memiliki waktu untuk menjalankan hobi atau kebiasaan, informan C juga merasakan nyeri pada punggung dan leher tanpa sebab yang jelas, kemudian informan C merasa jika dirinya mudah masuk angin biasa dan flu. Dari ketiga informan tersebut, berbeda dengan yang dirasakan oleh informan D. Informan D yang merupakan junior dari ketiga informan A, B, dan C, belum merasakan gejala stres. Peneliti telah menemukan pola penyebab stres yang dialami oleh keseluruhan informan, yaitu penyebab stres yang tergolong dalam macam stres microstressor. Hal ini dikarenakan penyebab stres yang dialami oleh informan merupakan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
hari dan gangguan kecil yang ada dalam keseharian informan. Macam stres tersebut, sesuai dengan teori menurut Resick (2005) yang ada di dalam Passer dan Smith (2007). Pada dasarnya, dalam menjalankan pendidikan militer di AAU, para informan mengalami masa penyesuaian diri yang terkadang tanpa disadari muncul gejala-gejala stres. Namun, stres yang dirasakan oleh para informan tersebut, merupakan jenis stres yang positif, yaitu eustress. Dalam hal ini stres yang dialami oleh informan, stres yang dapat membangun mereka dan dapat memberi motivasi serta semangat agar lebih bisa menjalankan pendidikan militer di AAU dengan baik. Jenis stres dan pengertiannya tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Huffman, Vernoy dan Vernoy (2000). Strategi jenis coping yang digunakan oleh informan, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping juga merupakan kesesuaian dari teori Carver, Scheier, dan Weintraub (1989). Coping stress memberikan dampak yang baik secara psikologis, sosial, dan fisiologis bagi informan. Hasil dari penggunaan coping stress yang kecenderungan dipilih oleh informan berfungsi untuk memampukan informan dalam menjalankan kehidupannya sebagai Taruna Putri di AAU. Seperti informan A dan D yang cenderung balance dalam menggunakan strategi coping yang digunakan saat menghadapi masalah selama menempuh pendidikan militer di AAU. Hal tersebut nampak berbeda dengan informan B yang cenderung menggunakan emotion focused coping, sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
informan C cenderung menggunakan problem focused coping dalam menanggapi masalah selama menempuh pendidikan militer di AAU. Proses coping stress yang dilakukan oleh keseluruhan informan, melalui beberapa tahap, sesuai dengan teori dari Lazarus (dalam Bart Smet, 1994). Ketika menghadapi permasalahan, informan perlu menyadari sumber kemampuan apa yang dimilikinya. Secara keseluruhan, informan memiliki
sumber
kemampuan
waktu,
walaupun
waktu
dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi cukup singkat, kemudian dukungan sosial yang cukup berpengaruh dan berperan besar bagi keseluruhan informan dalam menghadapi masalah, cara coping stress walaupun berbeda satu dengan yang lainnya, serta faktor kepribadian yang dapat mempengaruhi informan dalam memberikan respon coping dalam memilih strategi coping. Faktor-faktor yang mempengaruhi coping stress yang muncul dari keseluruhan informan tampak sama. Beberapa sumber daya coping yang dimiliki oleh informan sesuai dengan teori dari Lazarus dan Folkman (1984, dalam Huffman, Vernoy dan Vernoy, 2000), muncul pada keseluruhan informan, seperti pengaruh kesehatan yang cukup baik, kepercayaan positif yang cukup tinggi, ketrampilan sosial yang cukup baik, dan dukungan sosial dari orang-orang disekitar yang cukup tinggi. Hal tersebut membuat pola narasi dari keseluruhan informan sama, yaitu narasi bernuansa progresif/optimistik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa gejala stres yang muncul bukan menjadi masalah berarti bagi para informan, karena mereka memiliki cara kecenderungan memilih strategi coping yang sesuai dengan persepsi mereka, sehingga dapat mengolah stress menjadi hal yang baik dan dapat membangun serta memotivasi bagi dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Memilih menjadi Taruna Putri di AAU
130
Gejala stres yang muncul: *Jantung sering berdebar tanpa sebab yang jelas, pelupa, sulit tidur, asma tanpa sebab yang jelas (Informan A) *Kurang memiliki waktu menjalankan hobi atau kebiasaan (Informan B dan C) *Nyeri pada punggung, leher (Informan C) *Mudah masuk angin biasa dan flu (Informan C) Penyebab stres: *Microstressor. Jenis stres: *Eustress. Bentuk-bentuk coping stress: *Kecenderungan balance menggunakan problem focused coping dan emotion focused coping (Informan A dan D) *Kecenderungan menggunakan emotion focused coping (Informan B) *Kecenderungan menggunakan problem focused coping (Informan C) Faktor-faktor yang mempengaruhi: *Kesehatan fisik yang cukup baik. *Kepercayaan positif yang tinggi. *Ketrampilan sosial yang cukup baik. *Dukungan sosial dari orang disekitar yang besar.
Merasa memiliki motivasi diri yang tinggi, mampu menyesuaikan diri dengan segala kedisiplinan yang diterapkan, tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan
Narasi Progresif/Optimistik
Skema 3. Bentuk Coping Stress terhadap Narasi Progresif/Optimistik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pengalaman yang dialami oleh Taruna Putri selama menempuh pendidikan milter di Akademi Angkatan Udara cukup beragam. Walaupun pada dasarnya, mereka melakukan segala aktivitas dan kegiatan yang sama, namun pengalaman yang dialami berbeda satu dengan yang lainnya. Seperti halnya informan A, selalu memiliki motivasi diri yang tinggi dan prinsip yang teguh. Motivasinya yang ingin menjadi seorang penerbang tempur dan ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi seorang yang tangguh, tidak pernah mematahkan semangatnya dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Namun, kondisi tersebut membuat informan A selalu menerapkan “fake smile” dalam keadaan apapun. Pengalaman dari informan A berbeda dengan informan B, yang tidak pernah “ngoyo” dalam mendapatkan sesuatu. Informan B merupakan siswa yang berprestasi, terbukti dari serangkaian prestasinya dalam bidang akademik maupun samapta. Dalam bidang akademik informan pernah mendapat kesempatan exchange visit ke Australia selama 2 minggu. Kemudian pretasinya dalam bidang menembak juga tidak perlu diragukan lagi, karena pernah mendapat 2 bintang dari 3 bintang yang ada. Namun, kemampuannya tersebut baru informan sadari setelah menjadi Tauna Putri di AAU.
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Pengalaman yang dirasakan oleh informan C yang juga merupakan siswa berprestasi seperti informan B, tampak ada perbedaannya. Prestasi yang sudah informan torehkan dari bidang akademik dan samapta. Informan C dalam bidang akademik pernah memperoleh peringkat kedua di kelasnya dan peringkat tiga pararel dalam majoring Teknik Manajemen Industri. Selain itu, dalam samapta di bidang olahraga informan pernah beberapa kali menjuarai perlombaan yang diadakan, sehingga informan pernah meraih pin emas trengginas. Dalam kesenian drumband, informan juga merupakan penataramanya, yaitu komandan yang mengatur jalannya drumband agar tetap rapi dalam barisan dan mengikuti instruksi iraman yang dimainkan. Pengalaman yang dirasakan oleh informan D, belum cukup beragam seperti informan A, B, dan C. Hal ini dikarenakan, informan D merupakan junior dari ketiga informan tersebut. Namun, informan D juga merupakan siswa yang berprestasi. Hal ini terbukti dari bidang samapta, informan D pernah meraih pin perunggu trengginas. Informan D juga memiliki bakat menembak seperti informan B. Sama dengan kakak tingkatnya, informan D baru menyadari bakatnya tersebut setelah menjadi Taruna Putri di AAU. Stres selama menjalani pendidikan militer di AAU pernah dialami oleh Taruna Putri. Namun, cara mengatasi stres atau sering disebut dengan coping yang dimiliki oleh Taruna Putri cukup baik. Sehingga mereka masih mampu mengatasi stres yang dialaminya. Bentuk coping stress yang digunakan informan A dan D cenderung balance, yaitu menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
problem focused coping dan emotion focused coping. Sedangkan informan B cenderung menggunakan bentuk coping stres, emotion focused coping dan informan C cenderung menggunakan bentuk coping stress, problem focused coping. Dalam hal ini, Taruna Putri memiliki kecenderungan dalam bentuk coping stress yang berbeda merupakan hal yang wajar karena tergantung dari persepsi masing-masing saat menghadapi persoalan yang dihadapinya. Faktor-faktor coping stress yang tampak pada Informan A selama menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Udara yaitu, kesehatannya yang baik, kepercayaan positif dirinya yang tinggi, ketrampilan sosial yang cukup baik, dan dukungan sosial dari orang disekitarnya yang besar. Sedangkan pada informan B yaitu, kesehatannya yang baik, kepercayaan positif dirinya yang cukup baik, ketrampilan sosial yang baik, dan dukungan sosial dari orang disekitanya yang sangat besar. Kemudian pada Informan C yaitu, kesehatannya yang cukup baik, kepercayaan positif yang tinggi, ketrampilan sosial yang baik, dan dukungan sosial dari orang disekitar yang sangat besar. Terakhir bagi informan D yaitu, kesehatannya yang sangat baik, kepercayaan positif yang tinggi, ketrampilan sosial yang cukup baik, dan dukungan sosial dari orang disekitar yang besar. Secara keseluruhan jenis stres yang tampak dari informan Taruna Putri, terdapat pola yang sama. Jenis stres yang dialami oleh informan adalah eustress. Eustress merupakan jenis stres yang positif. Dalam hal ini stres yang dialami oleh informan, merupakan stres yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
membangun, menambah semangat, dan memberi motivasi bagi mereka dalam menjalankan pendidikan militer di Akademi Angkatan Udara. Gejala stres yang muncul dari informan A yaitu, jantung sering berdebar tanpa sebab yang jelas, pelupa, sulit tidur, dan asma tanpa sebab yang jelas. Sedangkan gejala stres yang muncul pada informan B yaitu, kurang memiliki waktu menjalankan hobi atau kebiasaan. Hal tersebut dirasakan pula oleh informan C. Selain itu, gejala stres lain yang dirasakan oleh informan C yaitu, nyeri pada punggung, leher dan mudah masuk angin biasa (flu). Namun, gejala stres belum nampak pada informan D, selama berada di Akademi Angkatan Udara.
B. Saran 1. Bagi Pihak Akademi Angkatan Udara Pihak Akademi Angkatan Udara diharapkan dapat menganalisa hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi mengenai bentuk-bentuk coping stress yang dimiliki oleh Taruna Putri. Sehingga dapat melakuan pembinaan pada Taruna Putri dan mengenali karakter Taruna Putri lebih mendalam. 2. Bagi Partisipan Partisipan diharapkan lebih mampu memilih bentuk coping stress yang sesuai dengan permasalahan yang sering dihadapi. Bentuk coping stress yang digunakan akan membantu partisipan dalam menemukan solusi permasalahan dengan cepat sesuai tuntutan sebagai Taruna Putri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
dalam menempuh pendidikan militer Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta. 3. Bagi Peneliti lain Bagi peneliti lain yang kedepannya ingin melakukan penelitian mengenai coping stress pada Taruna Putri di AAU, diharapkan untuk lebih meningkatkan kredibilitas agar lebih jelas mengenai indikator dalam pertanyaan wawancara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Aldwin, Carolyn. M. (2007). Stress, Coping, and Development: An Integrative Perspective . New York : The Guilford Press. Annisa, Fitra. (2012). Coping Stress Karbol dalam Menempuh Pendidikan Militer di Akademi Angkatan Udara. Skripsi (tidak diterbitkan). Arianda. (2012). Wanita Angkatan Udara Indonesia. Diunduh pada tanggal 14 Februari 2015. Dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Wanita Angkatan Udara Indonesia Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Carver, C. S., Scheier, M. F, & Weintraub, J. K. (1989). Assessing Coping Strategies : A Theoritically Based Approach. Journal of Personality and Social Psychology. Cohen, F. (1987). Measurement of Coping (Research Methods in Stress and Healthin Psychology). San Fransisco : John Wiley and Sons. Ltd. Creswell, John, W. (2012). Reseacrh Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed ed. Ketiga. Yogyakarta: Pustaka pelajar Davidson, Gerald C., Neale, John M., & Kring, Ann M. (2006). Psikologi Abnormal Edisi 9. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Dra. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa & Dr. Singgih D. Gunarsa. (2004). Psikologi Untuk Muda-Mudi. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia. Dunn, D. S., Uswatte, G., & Elliott, T. R. (2009). Happiness, resilience, and positive growth following physical disability: Issues for understanding, reseacrh, and therapeutic intervention. Oxford Handbook of Posiive Phsychology, 2(62), 651-664. Fink, George. (2007). Encyclopedia of Stress Volume one A-E. USA : Elsevier, Inc. Gemilang, Mirza. (2013). Sudah Banyak Wanita yang Jadi Penerbang Tempur Angkatan Udara. Diunduh pada tanggal 6 Januari 2015. Dari : http://hankam.kompasiana.com/2013/08/27/sudah banyak wanita yang jadi penerbang tempur angkatan udara 587383.html Gerrig, Richard J & Zimbardo, Philip G. (2008). Psychology and Life ed. USA: Person Education, Inc. Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika. Huffman, Karen., Vernoy, Mark., & Vernoy, Judith. (2000). Psychology in Action. New York: John Wiley & Sons, Inc. Katalog AAU. (2005). Yogyakarta : Akademi Angkatan Udara Adi Sucipto. Katalog AAU. (2008). Yogyakarta : Akademi Angkatan Udara Adi Sucipto. Katalog AAU. (2014). Yogyakarta : Akademi Angkatan Udara Adi Sucipto. Khairani, H. Makmun. (2013). Psikologi Umum. Yogyakarta : Aswaja Pressindo. Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo. (2005). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Lestari, R., & Lestari, S. (2005). Pelatihan Berpikir Optimis untuk Mengubah Perilaku Coping Pada Mahasiswa. Jurnal Psikodinamik, 7(2), 10-10. Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah. Looker, Terry & Gregson, Olga. (2005). Managing Stress Mengatasi Stres Secara Mandiri. Yogyakarta : BACA! Makayasa, Adhi. (2006). Akademi Angkatan Udara. Diunduh pada tanggal 19 November 2014. Dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Akademi Angkatan Udara Miftah F, Surya., Bramasta, Adjie., dan Hidayat, Imam. (2013). Tahun ini Mulai Rekrut Taruna. Diunduh pada taggal 6 Januari 2015. Dari : http://jatim.tribunnews.com/2013/10/02/tahun-ini-tni-mulai-rekrut-Taruna Moleong, Lexy. J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset. Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, Siti R. (2002). Psikologi Perkembangan (Pengantar dalam Berbagai Bagiannya).Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Mulyanto. (2007). Menata Sistem Pendidikan Akademi TNI: Sebuah Pemikiran Berdasarkan Studi Banding Antara Akademi Militer Australia dan Indonesia. Jakarta: Grha Nusadwijaya. Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., & Greene, Beverly. (2003). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Passer, Michael W & Smith, Ronald E. (2007). Psychology : The Science of Mind and Behavior ed. New York : The Mc Graw Hill Companies, Inc. Poerwandari, K. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta : Lembaga Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pusat Bahasa. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Bahasa. Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Edisi 12 buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Santrock, John W. (2003). Adolescence (Perkembangan Remaja) ed. Keenam. Jakarta : Erlangga. Saptoto, Ridwan. (2010). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif. Jurnal. Vol 37, No. 1 Juni 13-22. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology Biopsychology Interactions . New York : John Wiley & Sons, Inc. Sarosa, Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-dasar. Jakarta Barat: Indeks. Sejarah Akademi Angkatan Udara (Kawah Candradimuka Ksatria Dirgantara). (2005). Yogyakarta : Akademi Angkatan Udara Adi Sucipto. Setianingsih, I. T. S. (2003). Hubungan Perilaku Coping Stress dengan Tingkat Religiusitas pada Penghuni Panti Rehabilitas. Psikowacana vol. II, no. 2. Siswanto, S.psi., M. Si. (2007). Kesehatan Mental Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Smith, J. A. (2008). Qualitative Psychology: A Practice Guide to Research Methods Edition. Singapore: Sage.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Smith, Jonathan. A. (2013). Dasar-dasar Psikologi Kualitatif: Pedoman Praktis Metode Peneltian. Bandung : Nusa Media. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : CV. Alfabeta. Sundberg., D. N., Winebarger, A. A., & Taplin, R. J. (2007). Psikologi Klinis (edisi keempat). Yogyakarta : Pustaka Belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GUIDE WAWANCARA KEY INFORMAN (WAWANCARA AWAL)
A. Data Diri Subjek 1. Nama
:
2. Agama
:
3. Tempat/tanggal lahir
:
4. Alamat
:
5. Pendidikan terakhir
:
B. Riwayat Pendidikan di AAU 1. Bisakah diceritakan awal mula Anda bisa tertarik masuk AAU? 2. Apa yang berubah setelah Anda masuk AAU? 3. Bagaimana suka yang Anda rasakan selama menjalani pendidikan di AAU? 4. Bagaimana duka yang Anda rasakan selama menjalani pendidikan di AAU? 5. Pencapaian apa saja yang telah Anda torehkan selama menjalani pendidikan di AAU? 6. Bagaimana bentuk reward yang diberikan atas prestasi tersebut? 7. Apakah ada perbedaan perlakuan antara Taruna dan Taruna selama menjalani pendidikan di AAU?
C. Serangkaian Aktivitas di AAU 1. Bisakah Anda ceritakan aktivitas Anda mulai dari pagi hari hingga menjelang istirahat pada malam hari? 2. Dari serangkaian aktivitas tersebut, bagian mana yang menurut Anda banyak menguras tenaga maupun pikiran? 3. Apakah ada perbedaan aktivitas antara Taruna dengan Taruna? 4. Pelanggaran apa saja yang telah Anda lakukan selama menjalani pendidikan di AAU?
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
5. Bagaimana bentuk konsekuensi dari pelanggaran yang telah dilakukan tersebut? 6. Jika Anda sakit, bagaimana prosedur yang dilakukan agar Anda dapat istirahat? 7. Ijin sakit yang seperti apa sehingga Anda dapat diijinkan untuk tidak mengikuti kegiatan? 8. Menurut Anda sebagai Taruna, peristiwa apa yang paling berat untuk dihadapi selama menjalani pendidikan di AAU?
D. Fisiologis dalam Tubuh Wanita 1. Secara alami seorang wanita mengalami siklus menstruasi setiap bulannya, apakah selama menjalani pendidikan di AAU Anda mengalami hambatan tersebut? 2. Bagaimana mengatasi emosional Anda saat sedang menstruasi selama menjalani pendidikan di AAU? 3. Bagaimana mengatasi “suasana hati” seorang wanita yang dapat berubah sewaktu-waktu dalam menjalani pendidikan di AAU? 4. Kesulitan apa yang Anda rasakan dalam hal latihan fisik selama menjalani pendidikan di AAU? 5. Sejauh yang saya ketahui, latihan fisik di pendidikan AAU ini cukup berat. Nah, bagaimana Anda sebagai wanita mengatasi hal tersebut? 6. Apakah pengaruh kesehatan yang Anda alami selama menjalani segala aktivitas di pendidikan AAU?
E. Interaksi dengan Lingkungan 1. Bisakah Anda ceritakan kegiatan Apa saja yang Anda lakukan jika sedang istirahat dari aktivitas pendidikan di AAU? 2. Jika ada kesempatan melakukan pesiar, aktivitas apa saja yang Anda lakukan? 3. Bagaimana waktu untuk bertemu dengan keluarga? 4. Bagaimana pengaruh dukungan dari orang-orang di sekitar Anda?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Daftar Panduan Pertanyaan Coping Stress
Bagaimana pengalaman Anda dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari selama menjadi Taruna Putri?
Apakah Anda pernah mengalami gejala seperti dibawah ini? Gejala-gejala Sistem Pernafasan : Jantung sering berdebar, tanpa sebab yang jelas Sakit kepala tanpa sebab Hipertensi (Tekanan darah tinggi) Otot dan Sendi : Merasa sakit seluruh otot badan, tetapi bukan hal yang biasa Kram tanpa sebab yang jelas Nyeri pada punggung, leher Sistem Pencernaan : Ke Toilet lebih sering dari biasanya Mulut terasa kering Sakit atau nyeri perut bagian atas Gangguan pencernaan Perut kembung Perilaku : Kurang selera makan Emosional : Mudah tersinggung Kecemasan (sering merasa ketakutan, fobia berlebihan, dan obsesi) Lain-lain : Berkeringat dingin atau merasa menggigil
Ya/tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Pelupa Merasa tidak mampu mengatasi permasalahan apapun Kurang tertarik berkomunikasi dengan orang lain, mencoba selalu menghindar Kurang peraya terhadap penampilan diri Merasa segala sesuatu tidak berguna Selalu merasa kehilangan dan sedih Sulit tidur, tidur tidak nyaman atau mudah terbangun, dan bangun merasa tidak segar Kurang punya waktu menjalankan hobi atau kebiasaan Mudah lelah walaupun pekerjaan ringan Mudah masuk angin biasa dan flu Kurang rasa humor Asma tanpa sebab yang jelas
Ketika Anda merasakan beberapa gejala di atas, bagaimana Anda menyikapinya?
Usaha atau cara apa yang selama ini sudah digunakan untuk mengatasi hal tersebut?
Mengapa Anda memilih untuk melakukan hal itu?
Bagaimana hasilnya? dan apa dampak dari penggunaan cara tersebut?
Apa saja perasaan-perasaan yang muncul selama usaha tersebut dilakukan?
Bagaimana cara mengatur dan mengelolanya?
Tahapan Coping Stress
Bagaimana pandangan Anda, dalam menghadapi setiap permasalahan yang pernah terjadi?
Bisakah Anda menceritakan pada saya, bagaimana proses dinamika Anda dengan lingkungan disini selama menempuh pendidikan di AAU?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
Bisakah Anda memberikan alasan pada saya, mengapa Anda lebih memilih masuk di AAU daripada yang lainnya?
Bisakah Anda menceritakan pada saya, apa kesulitan-kesulitan yang sedang Anda hadapi? Bagaimana Anda menyelesaikan kesulitan tersebut?
Langkah apa yang Anda ambil ketika Anda mulai merasa ada ketidakcocokan dengan keadaan, situasi, kondisi, maupun sistem yang ada disini?
Bagaimana pengaruh dukungan dari orang-orang di sekitar Anda?
Menurut Anda, kemampuan apa yang Anda miliki untuk tetap bertahan menjalani pendidikan disini?
Apa tantangan terbesar dalam study Anda saat ini?
Cara apa yang Anda gunakan dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi?
Bagimana hasilnya? Apakah cara tersebut Anda gunakan lagi atau Anda memiliki cara baru untuk menyelsaikan sebuah masalah?
Jenis-jenis Strategi Coping A. Problem Focused Coping (PFC) 1) Active Coping -Langkah apa yang Anda lakukan dalam beradaptasi dengan segala kedispilinan yang diterapkan disini? 2) Planning -Bisakah diceritakan perencanaan-perencanaan apa yang Anda lakukan, sebelum masuk ke AAU? -Lalu bisakah diceritakan, perencanaan-perencanaan apa yang akan Anda lakukan untuk study di semester depan? -Adakah perencanaan-perencanaan yang Anda buat, saat Anda merasa memiliki suatu permasalahan? Jika ada bisakah Anda menceritakannya? Jika tidak, mengapa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
3) Suppresion of Competing Activities -Bisakah Anda menceritakan pada saya, bagaimana tindakan yang Anda lakukan agar keadaan menjadi lebih baik? 4) Reistrant Coping -Apakah ada tindakan yang ditunda, ketika menghadapi kondisi yang kurang cocok bagi Anda? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! -Apakah Anda tipe orang yang jika mengalami suatu permasalahan harus diselesaikan saat itu juga? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! 5) Seeking Social Support for Instrumental Reason -Apakah Anda akan mencari bantuan, ketika Anda merasa ada kesulitan dalam akademis? -Bantuan seperti apa, yang Anda butuhkan ketika sedang mengalami kesulitan dalam akademis? -Apakah Anda akan menemui seseorang untuk sekedar meminta saran, ketika Anda merasa ada hal yang mengganjal atau kurang berkenan dengan kondisi disini? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! -Apakah Anda akan mencari informasi dari orang lain, ketika Anda merasa kurang mampu dalam menghadapi suatu permasalahan? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya!
B. Emotional Focused Coping (EFC) 1) Seeking Sosial Support for Emotional Reason -Apakah pada saat Anda mengalami kondisi yang membuat Anda kurang nyaman, Anda membutuhkan orang lain untuk sekedar sharing dan membuat nyaman secara emosi? Mengapa? -Apakah Anda pernah menemui seseorang untuk mengungkapkan keluh kesah yang dirasakan saat Anda menghadapi suatu permasalahan? Mengapa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
-Ketika ada waktu untuk pesiar, aktivitas apa yang Anda lakukan untuk sekedar melepas penat dari segala kegiatan di AAU? Apakah Anda melakukannya sendiri atau bersama orang lain? 2) Positive Reinterpretation -Menurut Anda masalah itu sesuatu yang negatif atau positif? Jelaskan! -(Jika jawaban dari informan masalah itu sesuatu yang megatif) Hikmah apa yang bisa Anda petik dari pengalaman menghadapi suatu permasalahan yang dirasakan? 3) Acceptance -Apa yang membuat Anda bertahan sampai saat ini? -(Pertanyaan fleksibel, tergantung jawaban informan sebelumnya) Adakah hal-hal yang sampai saat ini masih belum bisa Anda terima? -Apakah Anda bisa menerima kondisi, ketika Anda merasa ada sesuatu yang kurang cocok dengan diri Anda? Mengapa? 4) Denial -Adakah masalah-masalah yang sampai saat ini Anda pendam dan tidak di ungkapkan pada orang lain? Mengapa? -Situasi seperti apa yang membuat Anda tidak ingin terlihat punya masalah? -Apakah Anda pernah memilih untuk tidur dan masa bodoh dengan permasalahan yang sedang dihadapi? Jika ya/tidak mengapa Anda melakukan hal tersebut? 5) Turning to Religion -Menurut Anda, agama itu apa? -Bisakah dijelaskan peran agama dalam permasalahan yang Anda hadapi? -Bagaimana peran atau pengaruh agama bagi Anda?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
6) Focusing and Venting Emotion -Bagaimana Anda mengekspresikan perasaan tidak enak atau mungkin tertekan saat merasa ada kondisi yang kurang cocok dengan diri Anda? -Bagaimana Anda mengungkapan perasaan-perasaan ketika Anda sedang lelah selama menjalani proses pendidikan di AAU? 7) Behavioral Disengagement -Pernah merasa gagal menghadapi masalah? Mengapa? -Bisakah dijelaskan usaha-usaha yang dulu pernah dilakukan untuk menghadapi masalah, namun sekarang tidak pernah lagi dilakukan? Mengapa? -Apakah Anda pernah merasa putus asa, ketika sedang beradaptasi dengan kondisi di lingkungan AAU? Jika ya/tidak, tolong berikan penjelasan pada saya! 8) Mental Disengagement -Kalau boleh berkhayal saat ini atau seandainya diperbolehkan, Anda ingin menghindari masalah yang mana dalam hidup Anda? -Apakah Anda pernah melakukan hal yang dirasa tidak berguna, ketika sedang menghadapi suatu permasalahan? Mengapa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Catatan Lapangan : Informan A Wawancara
Kode : CL A/1
:1
Hari/Tanggal : Senin, 23 Februari 2015 Waktu
: 20.00-21.00 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 22.00 WIB
Informan
Nama
: UO
Usia
: 20 tahun
Suku
: Batak
Agama
: Kristen Protestan
Anak ke
: 1 dari 2 bersaudara
Pendidikan terakhir
: SMA
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Berpakaian seragam (baju coklat, celana coklat, sepatu hitam), bersemangat ketika bercerita, pandangan mata fokus pada peneliti, ketika menjawab pertanyaan yang menarik bagi informan jawabannya akan lebih panjang, nada suaranya keras dan tegas, selama proses wawancara informan menujukkan muka yang serius tanpa tertawa.
Catatan peristiwa khusus: Saat awal-awal menjawab pertanyaan, nada suara informan cukup keras . Namun, setelah beberapa saat, nada suara informan mulai sedikit menurun dan tetap antusias terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
Perilaku pengamat: Ketika datang ke kantor komandan Skadron II, akan lebih baik jika mengajak ngobrol santai dan berjabat tangan terlebih dahulu agar terasa
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
lebih akrab. Coba mencari tempat untuk wawancara agar informan lebih terbuka dan nyaman.
Bagian Reflektif :
Reflektif analisis (pola yang mulai muncul) : Secara spintas, informan memiliki motivasi diri yang tinggi karena memang passionnya sudah di militer.
Refleksi metode: -
Metode wawancara sudah berjalan lancar. Namun, peneliti merasa belum terlalu mahir melakukan inquiry.
-
Peneliti diharapkan tidak terlalu terpaku pada panduan pertanyaan. Cobalah lebih berani mengalir dan menggali data menggunakan apa yang informan katakan.
Refleksi etik dan konflik : Peneliti merasa kurang mampu menggali perasaan informan ketika melakukan aktivitas atau kejadian yang dirasa berat maupun duka yang dirasakannya. Pertanyaan itu dapat digali lagi dengan mengganti pola pertanyaannya.
Refleksi kerangka berpikir : Data masih nampak belum jelas. Pewancara harus memilah data dan mencari tema yang muncul.
Klarifikasi : Perlu klarifikasi mengenai perasaan yang dirasakan kurang enak oleh informan selama menempuh pendidikan militer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Kode : CL A/2 Wawancara
:2
Hari/Tanggal : Kamis, 12 November 2015 Waktu
: 19.45-19.52 WIB dilanjutkan 22.39-22.51 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingkor AAU dan Ruang Tamu Handrawina
Disusun pukul : 23.45 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Informan memiliki gaya berpakain sama dengan wawancara 1. Informan lebih banyak tersenyum. Informan sedang dalam kondisi bingung karena kegiatan yang padat dan membutuhkan kehadirannya dalam kegiatankegiatan tersebut. Nada suaranya tetap tegas walaupun pelan.
Catatan peristiwa khusus: Wawancara kedua yang pertama berlangsung kurang lebih 7 menit karena informan dipanggil oleh komandan untuk mengikuti kegiatan latihan kesenian yang akan ditampilkan. Kemudian wawancara dilanjutkan setelah kegiatan latihannya selesai, kondisi informan tampak lelah karena memang waktu sudah malam saatnya informan beristirahat. Wawancara lanjutan tersebut juga kondisinya cukup bising karena terdengar suara office boy yang sedang merapikan ruang makan Taruna dan Taruna Putri.
Perilaku pengamat: Peneliti dan informan sempat merasa terganggu karena wawancara harus dihentikan tiba-tiba, serta suara bising selama wawancara sedang berlangsung. Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena baik peneliti maupun informan masih tetap bisa fokus pada wawancara yang dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) : Informan mulai merasakan punya tanggung jawab lebih karena mulai menjadi senior. Secara spintas, mulai tampak gelaja stres pada informan. Namun, informan mengakui tingkat stresnya lebih tinggi ketika menjadi sersan.
Refleksi metode: -
Metode wawancara sudah berjalan lancar.
-
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar lebih luwes untuk bercerita mengenai kegiatan atau aktivitasnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
Refleksi etik dan konflik: -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya. Peneliti mulai melakukan analisis dangkal dengan cara mendengar rekaman ulang sebelum melakukan wawancara lanjutan. Tujuannya agar peneliti dapat lebih memunculkan pertanyaan yang sesuai dan lebih mendalam.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Kode : CL A/3 Wawancara
:3
Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2015 Waktu
: 19.15-20.09 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingkor AAU
Disusun pukul : 22.00 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Informan memiliki gaya berpakain sama dengan wawancara 2. Sama seperti wawancara kedua, informan lebih banyak tersenyum dan terkadang tertawa pelan. Gaya bicaranya tidak berbeda jauh saat wawancara pertama, nadanya cukup keras dan tegas. Namun, postur tubuhnya tampak lebih santai.
Catatan peristiwa khusus: Beberapa saat wawancara, informan sempat terganggu dengan rekannya yang melintas di samping ruang rapat dan tampak dari jendela ruangan.
Perilaku pengamat: Informan beberapa kali kurang konsentrasi, sehingga peneliti perlu mengulang pertanyaan. Peneliti pun perlu beberapa waktu untuk merangkai ulang pertanyaan yang di ajukan agar makna pertanyaan tersebut, dipahami oleh informan.
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) : Secara spintas, informan lebih condong menggunakan jenis strategi coping PFC (problem focused coping).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
Refleksi metode : -
Metode wawancara sudah berjalan lancar.
-
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar lebih luwes untuk bercerita mengenai coping stressnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
Refleksi etik dan konflik : -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : CL B/1 Catatan Lapangan : Informan B Wawancara
:1
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Februari 2015 Waktu
: 19.00-19.46 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 21.30 WIB
Informan
Nama
: MC
Usia
: 20 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Anak ke
: 1 dari 2 bersaudara
Pendidikan terakhir
: SMA
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya bicara) : Berpakaian seragam (baju coklat, celana coklat, sepatu hitam), informan murah senyum walaupun masih tampak malu-malu, tergolong orang yang kalem karena dalam setiap menjawab pertanyaan saat wawancara tampak lemah lembut walaupun nada suaranya tegas. Catatan peristiwa khusus : Informan tergolong orang yang komunikatif dalam menjawab setiap pertanyaan dalam wawancara, cukup memudahkan peneliti untuk lebih mengenali informan. Perilaku pengamat : Ketika datang ke kantor komandan Skadron II, akan lebih baik jika mengajak ngobrol santai dan berjabat tangan terlebih dahulu agar terasa lebih akrab. Coba mencari tempat untuk wawancara agar informan lebih terbuka dan nyaman.
Bagain Reflektif : Reflektif analisis (pola yang mulai muncul) : Informan tergolong orang yang penurut dan cukup mengidolakan keluarganya yang termasuk keluarga militer.
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Refleksi metode : - Metode wawancara sudah berjalan lancar. Nanum, peneliti merasa belum terlalu mahir melakukan inquiry. - Peneliti diharapkan tidak terlalu terpaku pada panduan pertanyaan. Cobalah lebih berani mengalir dan menggali data menggunakan apa yang informan katakan. Refleksi etik dan konflik : Peneliti merasa masih kurang melakukan pendekatan terhadap informan sehingga perlu waktu untuk berkomunikasi lebih diluar wawancara. Refleksi kerangka berpikir : Data masih nampak belum jelas. Pewancara harus memilah data dan mencari tema yang muncul.
Klarifikasi : Perlu melakukan pendekatan lebih dalam agar informan semakin terbuka dalam mengungkapkan perasaannya selama menempuh pendidikan militer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Kode : CL B/2 Wawancara
:2
Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015 Waktu
: 15.30-15.53 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 17.00 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Informan memiliki gaya berpakain sama dengan wawancara 1. Informan masih tetap murah senyum dan kalem.
Catatan peristiwa khusus: Pada saat wawancara berlangsung, satu ruangan dengan orang lain yang juga ingin mengenali Taruna dan Taruna Putri di AAU lebih mendalam, sehingga beberapa kali sempat terganggu oleh flash kamera dari orang lain tersebut yang mengambil gambar.
Perilaku pengamat: Fokus peneliti dan informan sempat terganggu beberapa kali oleh flash kamera dari orang lain yang ingin mengambil gambar saat melakukan wawancara.
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) : Informan lebih santai dan tidak malu-malu dalam proses wawancara karena sebelumnya sudah ada komunikasi terlebih dahulu sebelum wawancara berlangsung.
Refleksi metode : -
Metode wawancara sudah berjalan lancar.
-
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
lebih luwes untuk bercerita mengenai kegiatan atau aktivitasnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
Refleksi etik dan konflik : -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya. Peneliti mulai melakukan analisis dangkal dengan cara mendengar rekaman ulang sebelum melakukan wawancara lanjutan. Tujuannya agar peneliti dapat lebih memunculkan pertanyaan yang sesuai dan lebih mendalam.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Kode : CL B/3 Wawancara
:3
Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2015 Waktu
: 14.10-14.24 WIB dilanjutkan 14.28-15.00 WIB
Tempat
: Ruang Tamu Wingtar AAU dan Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 17.30 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Informan memiliki gaya berpakain sama dengan wawancara 2. Informan lebih lugas dan tetap terbuka dalam menjawab pertanyaan pada proses wawancara.
Catatan peristiwa khusus: Sempat pindah ruangan saat awal proses wawancara berlangsung, sehingga peneliti butuh mengembalikan fokus informan setelah pindah ruangan.
Perilaku pengamat: Pindah ruangan dalam proses wawancara yang sedang berlangsung sempat mengganggu. Namun, setelah pindah ruangan untuk wawancara, situasinya semakin kondusif dan tidak terganggu oleh hal-hal yang lain.
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) : Informan tampak lebih tenang, semakin bertanggung jawab dengan kegiatan yang harus dilaksanakan, dan cukup menikmati proses selama menjalani pendidikan militer di AAU.
Refleksi metode : -
Metode wawancara sudah berjalan lancar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
159
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar lebih luwes untuk bercerita mengenai coping stressnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
Refleksi etik dan konflik : -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : CL C/1
Catatan Lapangan : Informan C Wawancara
:1
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Februari 2015 Waktu
: 20.05-20.35 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 22.00 WIB
Informan
Nama
: DA
Usia
: 20 tahun
Suku
: Bali
Agama
: Hindu
Anak ke
: 3 dari 3 bersaudara
Pendidikan terakhir
: SMA
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya bicara) : Berpakaian seragam (baju coklat, celana coklat, sepatu hitam), tergolong orang yang cuek, saat menjawab pertanyaan dalam wawancara informan menjawab demgan singkat dan padat. Catatan peristiwa khusus : Informan tampak kurang bersemangat dalam proses wawancara, karena wawancara dilaksanakan pada malam hari, tampak raut wajah lelah pada informan. Perilaku pengamat : Ketika datang ke kantor komandan Skadron II, akan lebih baik jika mengajak ngobrol santai dan berjabat tangan terlebih dahulu agar terasa lebih akrab. Coba mencari tempat untuk wawancara agar informan lebih terbuka dan nyaman.
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Bagain Reflektif : Reflektif analisis (pola yang mulai muncul) : Informan tergolong orang yang berprestasi, tampak dari prestasi-prestasi yang telah diraihnya. Refleksi metode : - Metode wawancara sudah berjalan lancar. Nanum, peneliti merasa belum terlalu mahir melakukan inquiry. - Peneliti diharapkan tidak terlalu terpaku pada panduan pertanyaan. Cobalah lebih berani mengalir dan menggali data menggunakan apa yang informan katakan.
Refleksi etik dan konflik : Peneliti masih kurang mampu menggali informan karena jawaban yang dilontarkan seringkali cukup singkat. Refleksi kerangka berpikir : Data masih nampak belum jelas. Pewancara harus memilah data dan mencari tema yang muncul.
Klarifikasi : Perlu klarifikasi mengenai perasaan yang dirasakan kurang enak oleh informan selama menempuh pendidikan militer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Kode : CL C/2 Wawancara
:2
Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2015 Waktu
: 14.15-15.09 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 18.00 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Informan memiliki gaya berpakain sama dengan wawancara 1. Informan walaupun masih cuek, tetapi lebih banyak tersenyum dan lebih ramah. Nada suara informan cukup keras walaupun suaranya sedikit serak
Catatan peristiwa khusus: Wawancara yang dilakukan sempat harus segera diakhiri dan dilanjutkan keesokan harinya, karena informan akan melaksanakan ibadah.
Perilaku pengamat: Penelti dan informan sempat terganggu oleh suara gaduh mesin pemotong rumput dari luar ruangan pada saat pertengahan wawancara.
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) : Informan mulai merasakan punya tanggung jawab lebih karena mulai menjadi senior. Secara spintas, mulai tampak gelaja stres pada informan karena tuntutan tanggung jawab saat menjadi senior cukup tinggi.
Refleksi metode : -
Metode wawancara sudah berjalan lancar.
-
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar lebih luwes untuk bercerita mengenai kegiatan atau aktivitasnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Refleksi etik dan konflik : -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya. Peneliti mulai melakukan analisis dangkal dengan cara mendengar rekaman ulang sebelum melakukan wawancara lanjutan. Tujuannya agar peneliti dapat lebih memunculkan pertanyaan yang sesuai dan lebih mendalam.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Kode : CL C/3 Wawancara
:3
Hari/Tanggal : Kamis, 12 November 2015
Waktu
: 20.07-21.05 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingkor AAU
Disusun pukul : 00.15 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya berbicara): Informan memiliki gaya berpakain sama dengan wawancara 2. Informan lebih banyak tersenmyum dan santai dalam proses wawancara. Informan merasa mulai nyaman dengan proses wawancara, sehingga mulai banyak mengungkapkan apa yang dirasakan.
Catatan peristiwa khusus: Saat wawancara berlangsung, ruangan yang dipakai untuk melakukan wawancara, beberapa kali diketuk oleh Taruna lain yang ingin melihat kondisi ruangan tersebut.
Perilaku pengamat: Informan lebih luwes saat proses wawancara berlangsung, mulai memudar sikap cuek yang sering tampak pada informan.
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) : Tanggung jawab lebih yang saat ini informan rasakan, sedikit membuatnya merasa stres pada awal mulai menjadi senior.
Refleksi metode : -
Metode wawancara sudah berjalan lancar
-
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar lebih luwes untuk bercerita mengenai coping stressnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
Refleksi etik dan konflik : -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : CL D/1
Catatan Lapangan : Informan D Wawancara
:1
Hari/Tanggal : Senin, 26 Oktober 2015 Waktu
: 15.04-16.43 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingtar AAU
Disusun pukul : 18.00 WIB
Informan
Nama
: EP
Usia
: 20 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Anak ke
: 2 dari 3 bersaudara
Pendidikan terakhir
: SMA
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya bicara) : Berpakaian seragam dinas saat jaga (baju tentara loreng-loreng, celana tentara loreng-loreng, sepatu pdl hitam), dalam proses wawancara informan tampak masih takut-takut ketika ada suara dari senior maupun komandannya. Catatan peristiwa khusus : Dalam menjawab pertanyaan, banyak hal yang mencoba ditutupin oleh informan, sehingga jawaban yang dilontarkan beberapa kali tidak sesuai dengan pertanyaannya dan mencoba di putar-putarkan oleh informan tidak langsung pada intinya. Perilaku pengamat : Ketika pertamakali bertemu, informan datang terlambat, sehingga lebih baik jika bisa berkomunikasi terlebih dahulu di luar wawancara.
Bagain Reflektif : Reflektif analisis (pola yang mulai muncul) : Informan masih menutup diri, masih belum bisa terbuka dengan peneliti. Masih ada ketakutkan dalam menjawab pertanyaan. Refleksi metode :
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
167
Metode wawancara sudah berjalan lancar. Nanum, peneliti merasa belum terlalu mahir melakukan inquiry. - Peneliti diharapkan tidak terlalu terpaku pada panduan pertanyaan. Cobalah lebih berani mengalir dan menggali data menggunakan apa yang informan katakan. Refleksi etik dan konflik : Peneliti masih kurang mampu mengarahkan informan untuk menjawab sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan. Refleksi kerangka berpikir : Data masih nampak belum jelas. Pewancara harus memilah data dan mencari tema yang muncul. Klarifikasi : Perlu klarifikasi mengenai jawaban informan yang beberapa kali tidak langsung pada intinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Wawancara
:2
168
Kode : CL D/2
Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2015
Waktu
: 20.17-21.03 WIB
Tempat
: Ruang Rapat Wingkor AAU
Disusun pukul : 22.30 WIB
Bagian Deskriptif :
Gambaran diri informan (penampilan fisik, cara bertindak, gaya bicara) : Berpakaian seragam (baju coklat, celana coklat, sepatu hitam). Informan lebih bisa menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dan mulai lebih santai dengan proses wawancara. Catatan peristiwa khusus : Wawancara yang dilakukan pada malam hari tampak raut wajah letih pada informan yang seharian sudah melaksanakan aktivitas pendidikan militer di AAU. Perilaku pengamat : Pada saat awal wawancara berlangsung sempat terganggu oleh Taruna lain yang ingin memasuki ruangan wawancara.
Bagian Reflektif :
Refleksi analisis (pola yang mulai muncul) :
Peneliti melihat mulai ada kebranian yang muncul dalam diri informan, walaupun masih tampak rasa patuh yang tinggi pada senior maupun komandannya. Refleksi metode : -
Metode wawancara sudah berjalan lancar.
-
Peneliti mulai mampu melakukan inquiry berdasarkan informasi yang diberikan informan. Pertanyaan yang muncul, terkadang tidak ada dalam daftar pertanyaan, tujuannya untuk memancing informan agar lebih luwes untuk bercerita mengenai kegiatan atau aktivitasnya selama menempuh pendidikan militer di AAU.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
Refleksi etik dan konflik : -
Refleksi kerangka berpikir : Data sudah mulai cukup jelas dan terlihat polanya. Peneliti mulai melakukan analisis dangkal dengan cara mendengar rekaman ulang sebelum melakukan wawancara lanjutan. Tujuannya agar peneliti dapat lebih memunculkan pertanyaan yang sesuai dan lebih mendalam.
Klarifikasi : -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : TR A/V
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Traskrip Wawancara WAWANCARA I (P) Ehm UO sendiri bisa nggak nyeritain awal mulanya kok bisa sih tertarik masuk ke AAU ini? (UO) Ya awal mulanya tuh saya belum mengetahui kalau di akademi TNI sendiri baik darat, udara, maupun laut ada penerimaan untuk Taruni. Karena dari dari waktu jamannya akademi militer nasional itu hanya Taruna Taruna Taruna. Dan Akademi yang memiliki Taruni itu Akademi Kepolisian, itu sudah berlangsung sejak mungkin tahun 2005. Lalu, saya waktu tahun 2011, saya kelas 2 SMA saya mengikuti paskibraka tingkat nasional. Jadi saya sebagai perutusan Provinsi Sumatera Utara mewakili untuk pelaksanaan pengibaran bendera Pusaka di Istana Negara. Itu saya kelas 2 SMA. Tahun 2012 akhir, itu tahun desember 2012 saya mendapatkan telefon dari Mabes TNI. Dan ternyata ada penerimaan untuk tahun 2013 dan sedang dipersiapkan untuk penerimaan Taruni. Jadi, saya ditanyakan tentang kesediaan saya mau mengikuti tes atau tidak. Menurut saya itu adalah suatu kesempatan dan harus diambil, kenapa tidak, bisa menjadi batu loncatan bagi saya dan saya mengikuti tes. Waktu itu tes yang saya ikuti pertama darat. Setelah saya ikuti, ternyata psikologi saya lebih condong ke udara. Dan dari darat sendiri menyarankan kepada saya untuk mengalokasikan saya kepada udara. Jadi pada bulan satu saya tes di daerah darat, bulan empat itu saya lapor, lapor ke bagian ehm matra udara di daerah saya, kalau saya dapat alokasi dari darat untuk mengikuti tes di matra udara. Bulan empat saya mengikuti serangkain tes dan ternyata saya lolos sampai tingkat pusat. Tingkat pusat di AAU di sini bulan juli disini tanggal 13-30 juli itu saya mengikuti dan selama tes itu, disitu makin terasa kalau kesempatan itu ini disitu benar-benar bagus buat saya jadi batu loncatan buat saya kenapa tidak saya baru tamat SMA langsung masuk disini. Disni juga kuliah setara dengan S1 pendidikannya 4 tahun, sudah dapat gelar, dapat pangkat kedinasan jadi jelas. Setelah dari sini juga jelas statusnya jelas, jadi saya tidak tidak harus ber ehm harus juga sih sebenarnya dipikirkan masalah pekerjaan kedepannya. Akan tetapi karena disini kedinasan dan ini mengikat dan saya rasa itu kesempatan yang baik buat saya (P) Jadi lebih ah udah setelah lulus aku udah ada ini kok, udah ada bayangan akan disini? (UO) Iya (P) Berarti awalnya memang di seleksi dulu ya, maksudnya sebelum ke udara ini pertama tuh udah ada tesnya dulu untuk kemana gitu? (UO) Iya, jadi kalau kita berbicara secara umum. Awalnya tuh tesnya di 170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
171
daerah. Jadi kita mendaftar ke mako di Lanud di daerah. Di daerah lulus, lulus dulu, jadi sistemnya tuh sistem gugur. Di daerah juga bukan tes sekali tes bukan. Tes bertahap-tahap, tahap satu gugur, tidak lanjut. Tahap satu lulus lanjut lanjut lanjut sampai pantohir daerah. Pantohir daerah lulus tingkat pusat, masuk berkumpul di pusat, jadi tes pusat sendiri tidak setiap tahun diadakan di tempat yang sama. Misalkan tahun saya di Akademi Angkatan Udara disini, tapi waktu adik saya yang sekarang Kopral Taruna itu dilaksanakan di Bandung. Ehm jadi kalau sudah masuk ke panpus (panitia pusat), kita mengulang lagi tes yang di daerah. Mengulang lagi sama, sama rangkaiannya tahap demi tahap. Hanya saja waktu di pusat ini dia tidak bersistem gugur seperti di daerah. Jadi dia tes dulu serangkaian tahap satu dua tiga empat sampai pantohir baru ditentukan siapa yang akan diterima (P) Oh jadinya, dari daerah dulu ya yang pasti baru (UO) Daerah (P) Ok, terus apa sih yang UO rasakan kalau misalnya sebelum dan setelah masuk ke AAU ini sendiri? (UO) Maksudnya perubahan saya waktu sipil dengan saya sekarang menjadi tentara? (P) Heem (UO) Ada, pasti ada. Contohnya saja dari kebiasaan-kebiasaan setiap hari. Ya waktu saya sipil anak SMA kan, bangun tidak sesuka hati, tapi kan bangun kita santai. Kegiatan juga santai. Mau makan kita kapan aja terserah, mau berangkat sekolah terserah, terus sampai sekolah mau bercanda sama teman-teman atau segala macam. Semua kegiatan itu bisa kita kapan kita mau itu bisa kita lakukan. Kalau sekarang setelah saya jadi Tentara, setelah saya jadi Taruna masuk Taruna, semua kegiatan itu sudah ada jadwalnya. Jadi tahap tahapnya itu sudah ada. Apa yang harus dilakukan jam berapa. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi bangun lagi itu ada kegiatannya. Jadi sudah ada jam-jamnya. Dan hidup saya lebih teratur disini, tertata. Jadi jam segini harus bangun, jam segini wajib ibadah. Ibadah wajib ke Masjid setelah ini makan pagi, setelah ini apel. Dan apel itu salah satu pembeda antara menurut saya salah satu pembeda antara sipil dengan militer atau ada instansi-instansi yang mengadakan apel. Karena apel itu berhubungan dengan pengecekan, pengecekan pasukan. Dan itu sangat berhubungan di dalam kehidupan kita sebagai seorang Tentara, untuk mengecek pasukan kita, kekuatan kita berjumlah berapa dan kita harus tahu. Baik kita perorangan maupun kita, harus tahu bukan hanya pemimpin kita, tapi kita juga sesama ang sesama yang di bawah sesama anggota kita harus tahu siapa teman kita, kurang atau tidak kita harus saling tahu. Jadi disini kita tuh diajarkan di didik untuk saling peduli. Saling care dengan satu dengan yang lain, dimana jiwa korsa itu betul-betul ditanamkan. Satu untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
172
semua dan semua untuk satu. Jadi disini tidak ada pembeda. Jadi apa yang digunakan rekan kita, kita juga punya. Semua disini sama nggak ada bedanya (P) Ehm nggak ada ya? (UO) Nggak ada (P) Mulai dari pakaian sampai semuanya tuh? (UO) Semuanya dari jadi waktu begitu kita masuk Taruna semua barangbarang sipil itu di stop. Jadi tidak ada, tidak barang sipil. Jadi pembagian barang dari atas sampai bawah tuh dari Negara dari Mabes dari Tentara. Jadi dari TNI sendiri itu jadi kita satu sama lain tuh punya jadi tidak ada saling disini itulah gunanya disamakan jadi tidak ada kesenjangan sosial disni. Jadi tidak terlihat kalau misalnya tuh a asalnya orangnya tingkat ekonominya seperti apa itu tidak terlihat karena semuanya sama. Jadi dia punya barang sekian, kita juga punya. Jumlahnya sama, modelnya sama, merknya sama, semua sama. Dan haknya juga sama, jadi tidak ada pembedaan siapa orang tuanya tidak ada. Dan hak dan kewajiban hak semua bersama-sama (P) Terus setelah masuk sini nih sukanya apa sih yang dirasain selama menjalani pendidikan di AAU ini? (UO) Kalau sukanya suka sendiri kesenangan sendiri, saya menyukai kegiatan yang ada di tempat ini. Kenapa karena saya sudah dari awal tes saya sudah berpikiran oh ini tuh bagus untuk saya. Kedepannya saya akan seperti ini seperti ini seperti ini. Oh ini progresnya bagus buat saya, kedepannya bagus untuk orang-orang yang saya cintai untuk orang yang saya sayangi bagus buat mereka. Bisa jadi saya tuh setiap menjalani kegiatan disini saya tuh dengan rasa suka karena awalnya saya sudah termotivasi dan ini lah ini kegininan saya. Apapun yang terjadi apapun yang disini saya lakukan dengan senang. Jadi itu bu ee rasa senang itu sendiri yang jadi motivasi saya untuk menjalani pendidikan (P) Emang sudah passionnya disini ya? (UO) Sudah (P) Jadi neglakuin kegaiatannya ya seneng-seneng aja gitu? (UO) Iya (P) Itu tadi kan sukanya, kalau dukanya sendiri ngejalani pendidikan disini itu apa sih? (UO) Kalau dukanya bisa dibilang tidak ada sama sekali (P) Oh nggak ada? (UO) Nggak ada, karena setiap kegiatan saya lakukan dengan ikhlas dengan suka dan saya selalu berpikiran kedepan. Jadi setiap kegiatan oh ini seperti ini nanti kedepan seperti ini. Yang saya lakukan sekarang nanti berbuah manis di kemudian hari. Jadi berpikirnya tuh bukan selangkah-selangkah tapi kita harus melangkah jauh kedepan kita harus jauh kedepan jadi itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123 124 125 125 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
173
yang membuat saya semangat menjalani hari-hari disini (P) Jadi hampir nggak ada dukanya ya? (UO) Bukan hampir tapi memang tidak ada (P) Tidak ada? (UO) Tidak ada (P) Ok, terus kalau pencapaiannya yang udah di raih UO sendiri selama menjalani pendidikan disini apa? (UO) Kalau pencapaian sampai sekarang ini mungkin sesuai dengan kehidupan saya sebagai Taruna. Pembedaan saya dari sipil sampai ke Taruna. Kalau dulu bisa di bilang ya sesuka hati saya, apa yang saya mau saya lakukan terserah saya. Kalau sekarang saya hidup saya lebih teratur, tertata, lebih rapi, semua kegiatan tertata ada waktu-waktunya, dan disini benar-benar diajarkan kebersamaan, dan semua disini kita tuh bukan hanya menjadi rekan, tapi kita tuh jadi saudara disini. Semua sama tidak ada pembeda dan dengan pemimpin-pemimpin yang mengayomi kita, membina kita, mengasuh kita, mengawasi itu satu pelajaran satu pencapaian yang sudah saya rasakan. Dan kedepannya saya juga berharap bahwa saya ada peningkatan-peningkatan yang lebih lanjut dan kearah yang lebih baik (P) Ehm kalau untuk prestasi sendiri yang sudah pernah diraih oleh UO selama menjalani pendidikan disini seperti apa? (UO) Menurut saya kalau tiap ada kegiatan disini, tiap ada tugas disini merupakan suatu prestasi, adalah prestasi apabila saya atau semua Taruna lakukan disini kita berhasil melakukannya adalah prestasi. Bukan hanya perorangan tapi juga peregu. Jadi kita tidak berpikir bagaimana menyelesaikan suatu masalah tapi bagaimana kita bisa menyelesaikan secara bersama-sama. Dan itu setiap kegiatan adalah prestasi jika kita mampu untuk menyelesaikannya. Setiap tugas adalah prestasi menurut saya (P) Nah menurut UO sendiri kan bentuk dari tugas itu suatu prestasi, kalau bentuk rewardnya dari prestasi itu sendiri apa? (UO) Ada. Jadi kalau disini itu berlaku reward and punishment seperti yang kita tahu kehidupan militer. Reward reward itu sendiri dapat berupa dapat berupa lisan maupun tulisan. Dan tulisan itu dapat berupa seperti penghargaan dari anggota tetap atau dari Antap itu yang berwenang. Jadi ada pihak-pihak yang berwenang yang berhak memberikan kita penghargaan mencatatkan di buku saku kita. Jadi kita disini kita punya buku saku, jadi itu di tulis kalau ada kita berprestasi bilang apa. Jadi kita misalnya kalau kita upacara ada pengucap pengucap Sapta Marga. Jika diucapkan dengan lantang dengan suara yang tegas, suara yang bagus itu suatu prestasi. Dan dari dari inspektur upacaranya sendiri bisa memberikan reward berupa penulisan. Penulisan kalau dia mengucapkan Sapta Marga itu dengan baik dan benar dengan suara lantang. Dan dapat juga berupa bonus atau apa itu tergantung pimpinan atau berupa berupa perhatian secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206
174
moril maupun materil (P) Bonusnya sendiri tuh seperti apa bentuknya? Lisan dan tulisan itu tadi? (UO) Jadi misalnya satu Skadron berprestasi ada reward pesiarnya di perpanjang atau atau ada acara seperti syukuran biasanya seperti itu (P) Oh begitu, lalu ada perbedaan nggak antara Taruna dan Taruni dalam menjalani pendidikan di AAU ini? (UO) Dalam menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara sendiri, Taruna Taruni itu tidak ada pembedaan secara spesifik. Jadi kita disini penyambutan itu sama karena sebagaimana kita ketahui di KBBI itu tidak ada Taruni. Taruni itu hanya huruf i itu hanya menyimpulkan kalau kita ini perempuan, tapi tetap Taruna. Jadi disni tuh semua kegiatan itu sama hanya dalam kegiatan fisik sebagaimana kita ketahui kekuatan fisik antara laki-laki dan perempuan itu jelas berbeda dan ada ketentuan-ketentuannya seperti apa yang kaum wanita harus lakukan, seperti apa yang kaum laki-laki lakukan. Misalnya dalam pembinaan fisik sepeti push up, pull up itu ada ketentuanketentuannya untuk Taruna seperti apa yang buat Taruni itu seperti apa. Jadi untuk ada pembedanya juga (P) Jadi tetap ada pembedanya ya di bagian-bagian tertentu? (UO) Iya ada bedanya, tapi basicly semuanya sama hanya pembinaan fisik itu berbeda (P) Bisa diceritaiin nggak aktivitas dari pagi sampai istirahat itu apa aja? Jam-jamnya mungkin! (UO) Jadi dari jam 04.00 pagi bangun, jam 04.30 itu ibadah, jadi yang muslim ke Masjid, jadi semua berangkat ke Masjid jam setengah lima. Jam 05.00 pagi itu kembali ke Handrawina, itu kita melakukan kegiatan pagi. Kegiatan pagi itu berupa latihan drum band dan olahraga aerobic pagi itu dapat berupa senam atau pun lari keliling Kesatria. Setelah itu sampai jam 05.30. Jam 05.30 itu pembersihan. Pembersihan itu mandi dan merapikan kamar segala macam, dan meninggalkan kamar dengan keadaan rapi. Jam enam kurang lima belas atau jam 05.45, itu kita sudah melaksanakan makan pagi. Setelah selesai melaksanakan makan pagi sampai jam 06.15. Jam 06.15 itu sudah melaksanakan apel pengecekan, apel pagi. Dan setiap hari itu dari hari senin sampai hari sabtu itu apel pagi, apelnya itu berbeda-beda. Hari senin ada upacara, selasa apel lorong, rabu apel flat, kamis apel Skadron, jumat apel Wingkor, ulangi apel Wingtar, sabtu apel Wingkor. Jadi setiap hari itu apelnya berbeda-beda, tetapi apel itu dilaksanakan dari jam 06.30 itu sampai jam 07.00. Jam 07.00 itu semua berangkat ke Viratama ke gedung untuk kita melaksanakan Ground School atau kuliah. Jam 07.30 kita itu memulai kuliah, Ground School di mulai sampai jam11.30. 11.30 semua kembali ke flat untuk melaksanakan ibadah siang. Ibadah siang sampai jam 12.30. Jam 12.30 sudah makan siang, jadi sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248
175
start makan siang. Sudah makan siang sampai jam 13.00, kita sudah bergerak menuju Viratama lagi untuk melaksanakan Groud School. Ground School itu dilaksanakan sampai jam 14.30. Jam 14.30 itu kita kembali kembali ke ee flat, itu kegiatan mandi sampai jam setengah empat, tapi dihari-hari itu ada bedanya. Hari senin itu setelah pulang dari Ground School 14.30 ada jam komandan. Jam komandan sampai 14.30. 14.30 dilaksanakan pembelajaran kurikulum. Kalau Mayor satunya TA, kalau tingkat satunya TA, tingkat dua dan tiga itu Penulisan Karya Ilmiah. Kalau hari selasa, 14.30 kembali dari Ground School melaksanakan persiapan dan pelaksanaan jam 15.30 itu mulai pembinaan kreasi Taruna. Jadi BinPiktar itu, jadi Taruna disini di bagi-bagi. Jadi yang bagian couple volley itu latihan volley, yang Bahasa Inggris Bahas Inggris, yang menembak menembak, yang lari lari, jadi itu berangkat ke tempat latihannya masingmasing. Itu dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis. Kalau hari Rabu dan Jumat, pulang dari Ground School 14.30, jam 15.00 sudah akh sudah persiapan berangkat ke ke tempat premajoring itu dilaksanakan kurikulum JasMil, Jasmani Militer. Jadi tingkat itu, dilaksanakan premajoring, dari tingkat Aeroneutika, Elektronika, dan Teknik Industri itu tingkat dua tiga empat itu berbeda-beda. Jadi dan itu jadwalnya tidak sama. Setiap ada pembinaan JasMil itu jadwalnya tidak sama, jadi berbeda-beda. Kalau hari Sabtu sendiri, itu dari pagi di mulai jam 06.30 apel Wingkor. Jadi itu jadi itu ruang lingkupnya yang Wingkor, jadi satu Taruna yang tingkat dua, tiga, empat melaksanakan apel Wingkor. Setelah itu jam 08.00 sudah persiapan kegiatan Wing Piktar dilanjutkan jam 10.00, jam sepuluh pagi itu mulai karate sampai jam 12.00. Sampai jam 12.00 ibadah, jam 13.00 makan siang. Setelah makan siang dilanjutkan dengan WingKorKar. Jadi itu kegiatan mandiri, seperti olahraga bersama dan sebagainya dan latihan drum band. Lalu jam 15.00 selesai off persiapan pesiar kalau sabtu. Jam 16.00 sudah berangkat pesiar untuk pemberangkatan sampai jam sepuluh malam. Itu untuk kegiatan emm sampai sampai malamnya itu kalau Sabtu. Kalau hari Senin-Jumat setelah kembali dari kegiatan itu sore jam 17.00, jam 17.00 dan akh Senin, Selasa, Selasa dan Kamis itu kembalinya jam 17.30. Kalau Rabu Jumat itu jam 17.00, jam 17.00 setelah itu persiapan buat ibadah Sholat Magrib dan makan malam. Setalah makan malam melaksanakan ibadah Sholat Isya di Masjid, dan dilaksanakan belajar malam sampai jam 21.00. Jam 21.00 apel malam. Apel malam dari jam 21.00 sampai jam 22.00 diberi waktu untuk melakukan persiapan untuk kegiatan besuknya. Jadi persiapan besuk seperti seragam, bahan pelajaran yang buat kita kuliah besuknya, pembersihan kamar sektor umum, sektor pribadi, kita laksanakan dari jam sembilan sampai jam sepuluh malam. Jam sepuluh malam kegiatan sudah off. Seluruh Taruna sudah tidur dan begitu selanjutnya sampai bangun pagi lagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290
176
(P) Jam 10.00 itu kalau sudah off harus sudah tidur? (UO) Sudah tidur. Sudah off, mati lampu, sudah nyala lampu teras kecuali yang dinas. Yang jaga itu sudah istirahat malam. Kalau hari Minggu, startnya itu jam setengah lima. Jadi jam setengah lima itu ibadah sampai jam lima itu latihan drum band. Kita latihan drum band sampai jam setengah tujuh. Jam setengah tujuh dilanjutkan dengan makan pagi. Makan pagi disaat makan pagi itu yang Muslim, yang Non-Muslimnya berangkat ibadah keluar. Setelah makan pagi mereka yang Muslim tadi, latihan drum band lagi sampai jam delapan. Sampai jam delapan sudah berangkat pesiar keluar sampai jam delapan malam. Jam delapan malam berangkat ke Bus penjemputan. Dari jalur akh tengah, utara, maupun selatan. Jadi berkumpul disini sampai jam setengah sembilan apel pengecekan selesai kembali ke flat sampai jam 22.00 masih diberi waktu untuk pesiapan untuk kegiatan besuknya (P) Oh jadi kalau pesiar tuh nggak 24 jam gitu ya? (UO) Tidak (P) Jadi ada waktunya nanti tetap kembali kesini gitu ya? (UO) Iya. Kalau hari Sabtu, Jadi kalau pesiar itu untuk tingkat dua, dua kali seminggu, untuk tingkat tiga dan empat tiga kali seminggu. Tingkat dua hanya Sabtu dan Minggu, Tingkat tiga dan empat, Rabu, Sabtu dan Minggu. Kalau hari Rabu itu dilaksanakan dari pukul lima lima sore sampai pukul sembilan malam. Kalau hari Sabtu dari jam empat sore sampai pukul sepuluh malam. Kalau hari Minggu dari jam delapan pagi sampai delapan malam (P) Dari serangkaian aktivitas yang udah UO ceritakan tadi, bagian mana sih yang kayaknya aduh ini menguras tenaga dan pikiran banget nih, nah itu bagian mana yang berat? (UO) Kalau di bilang berat sih tidak karena sudah membiasakan diri dari awalnya itu kita di didik di Resimen Candradimuka di Magelang sudah Diksar (Pendidikan Dasar) Prajurit, jadi kita benar-benar ditempa selama tiga bulan, jadi masa peralihan dari kita sipil kepada militer. Jadi kita disana sudah terbiasa dengan kegiatan-kegiatan dengan semua dengan waktu kita lakukan dengan cepat, tap tap, sudah ada rangakaiannya kita harus ini, kapan kita harus itu, dan semuanya itu bisa dilakukan dan semuanya tidak ada yang berat. Dan menurut saya, menurut saya pribadi saya tidak merasakan hal yang berat menjalani di tempat ini karena kembali ke motivasi kita di awal, dari awal mau masuk kesini ini memang sudah citacita saya. Jadi sudah niat saya untuk masuk kesini, jadi apapun sudah akan saya lakukan (P) Jadi menurut UO semuanya tidak ada yang berat karena sudah ada niat? (UO) Iya tidak. Tidak ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291 291 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332
177
(P) Terus ada nggak sih perbedaan dari segi aktivitas antara Taruna dan Taruni itu sendiri? (UO) Kalau dari segi aktivitas tidak ada. Sama semua karena kita bergabung dengan mereka (P) Ehm jadi dari serangkaian acara aktivitasnya dari pagi sampai malam pasti bareng gitu ya? (UO) Iya. Jadi kita terpisah itu hanya waktu istirahat malam karena flatnya dipisah. Selebihnya kita bergabung. Karena kita berdua belas, kita dibagi empat flat kita dibagi tiga-tiga. Taruninya tiga dari situ begitu kegiatan apel malamnya selesai, kita kembali lagi ke flat kita berkumpul lagi dua belas. Begitu mulai dari kegiatan pagi, mulai dari ibadah Sholat Subuh, kita bareng sama Tarunanya semua kegiatan sama (P) Ok, berbedanya hanya di tempat tinggalnya? (UO) Iya tempat tinggalnya (P) Terus pernah nggak UO melakukan pelanggaran selama menjalani pendidikan disini? (UO) Kalau pelanggaran sendiri, setiap orang memiliki kekurangan, setiap orang tuh tidak sempurna gitu. Adakalanya kita melakukan pelanggaran tetapi bukan dari kemauan kita tetapi dari sikap-sikap kita kurang baik, kurang berkenan dimata komandan atau dimata pengasuh atau sebagainya. Ya saya sendiri pernah melakukan pelanggaran, pelanggaran disiplin. Mungkin dalam kegiatan yang dituntut waktunya cepat, gerakan cepat, saya masih lelet, saya masih lelet itu kadang saya (P) Kalau konsekuensi dari pelanggaran yang pernah UO lakuin itu apa? (UO) Kalau konsekuensi dari pelanggaran disiplin disini biasanya adalah pembinaan fisik. Jadi walaupun kita diberi punishment, tetapi itu bagus untuk kedepannya. Jadi kita tuh diberi pembinaan fisik. Jadi walaupun kita melakukan sebuah pelanggaran tindakannya itu berupa pembinaan fisik seperti lari, push up, pull up, dan itu bagus untuk kita. Untuk kedepannya itu bagus, jadi sekalipun namanya punishment itu mengarah ke arah yang positif (P) Ehm bukan punishment yang jelek ya istilahnya? (UO) Heem (P) Pernah sakit nggak sih selama menjalani pendidikan disini? (UO) Tidak (P) Oh belum pernah ya. Tahu nggak prosedurnya kalau biasanya ada Taruna maupun Taruni kalau sakit itu gimana? (UO) Kalau disini kita segala kegiatan itu kita laporkan secara hierarkis. Jadi bertahap mulai dari Komandan, elemen Korp, baru elemen Flight Kor, kepada Skadron Kor, baru kita mulai, baru kita naik lagi ke Antapnya. Kalau Kor itu seniornya kita mayor satu tingkat empat baru kita ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374
178
Komandan elemen, baru kita ke Komandan Flight, baru kita ke Komandan Skadron Kor. Semua kegiatan apa saja yang ingin kita laporkan itu dilakukan secara bertahap, secara hierarki (P) Jadi kalau ada yang sakit ya dilaporkan dulu dari bawah? (UO) Dari bawah (P) Kalau ijin untuk sakitnya itu sendiri bentuknya seperti apa dan boleh tidak mengikuti kegiatan yang seperti apa? (UO) Jadi kalau sakit sendiri itu ada ketentuan-ketentuannya. Ketentuannya itu ditentukan dari pihak kesehatan, dan ada emm kalau dia bersifat sakitnya itu mungkin ekm riskan, mungkin akan mondok di Rumah Sakit, tapi kalau dia masih bisa mengikuti rekan-rekan Taruna yang lain, dia akan kembali ke flat dan akan memakai ban dinas ringan. Jadi dilengannya tertera ban dinas ringan. Jadi dia tidak harus mengikuti semua kegiatan yang berbau fisik dengan full bersama dengan rekan-rekannya (P) Berarti tetap ada tandanya ya bagi yang sakit? (UO) Ada (P) Buat UO sendiri peristiwa apa sih yang paling berat mulai dari awal sampai sekarang ini menjalani pendidikan disini? (UO) Menurut saya mulai dari awal saya masuk 18 Juli 2014 sampai sekarang ini tidak ada peristiwa-peristiwa berat, karena semuanya itu di menurut saya semuanya disini itu berwarna. Jadi setiap ada momentmoment itu kegiatan ini kegiatan itu semua memberi warna kehidupan disini (P) Jadi nggak ada ya yang paling berat? (UO) Tidak ada (P) Kalau ngomongin masalah cewek nih kan tiap bulan tuh ada siklusnya. Nah pernah mengalami hambatan nggak selama menjalani pendidikan disini? (UO) Tidak. Saya lancar tiap bulan (P) Mulai dari awal masuk tuh sampai sekarang ini lancar-lancar aja? (UO) Masih-masih (P) Nah kan karena tiap bulannya seperti itu, kadang emosionalnya cewek lebih labil ya, naik turun gitu, untuk mengatasinya buat UO sendiri seperti apa? (UO) Untuk itu kita di didik waktu setahun kita di Magelang. Kita benarbenar di didik, di bina pembedaan kita waktu sipil ke Militer. Jadi disitu kita benar-benar diajarkan bagaimana sikap kita sebagai seorang Tentara, kita harus tahan terhadap apapun itu, apapun itu bentuknya kita harus hadapi. Tidak peduli kita laki-laki ataupun perempuan, kita harus bisa mengontrol diri kita. Jadi kita sudah diajarkan dari awal, jadi begitu kita masuk kesini kita sudah terbiasa untuk membentengi diri kita dengan segalam macam. Mungkin emosional, mungkin kita ketahui perempuan pada umumnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416
179
mudah menangis atau segala macam, kita disini sudah bisa mengatasi halhal itu. Seperti itu cengeng bisa di bilang begitu sudah tidak, karena kita sudah sudah sudah terlatih sudah, jadi kita bukan bisa tapi kita terlatih melakukannya. Kita dengan semangat kita dengan motivasi yang tinggi, kita juga bisa mengontrol emosi kita dari tempat ini (P) Jadi prosesnya karena sudah terlatih ya, bukan karena cewek atau cowok semua posisinya sama disini untuk masalah ini ya? (UO) Iya (P) Nah, itu tadi kan masalah emosionalnya. Kalau masalah suasana hati sendiri kadang cewek kan bisa tiba-tiba senang, tiba-tiba sedih dan nggak tahu penyebabnya apa. Untuk mengatasi hal itu selama menjalani pendidikan disini seperti apa? (UO) Kalau saya sendiri, kalau saya pribadi untuk masalah suasana hati saya tidak jadi setiap kegiatan disini tidak mempengaruhi suasana hati saya tiba-tiba saya merasa sedih atau saya ngedrop gitu saya tidak tidak karena seperti yang sudah saya itu sebelumnya kita dari awal sudah dibina seperti ini, jadi kita sudah terlatih untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Jadi misalnya seperti menstruasi ya memang ada perubahan emosional dari kita lebih sensitif kalau perempuan itu kita bisa mengatasi. Dan semakin lama disini, kita semakin terlatih bagaimana mengatasinya emosional kita itu dengan dengan kegiatan yang bisa dibilang padat, padat disini semuanya terjadwal. Kita mengikuti kegiatan itu dengan senang, dengan ikhlas, dengan ikhlas itu kita menurut saya itu kuncinya ikhlas dapat berjalan dengan baik (P) Jadi untuk masalah suasana hati itu sendiri buat UO sudah tidak ada masalah ya? (UO) Sudah tidak ada masalah (P) Kalau kesulitan yang UO rasain untuk kegiatan fisik itu sendiri apa? (UO) Kalau kesulitannya untuk kegiatan fisik itu tidak ada. Menurut saya tidak ada kesulitan karena apa, karena sudah terporsi (P) Jadi sudah ada porsinya masing-masing? (UO) Ya, jadi sudah ada porsinya masing-masing (P) Karena porsinya itu sendiri buat UO cukup jadi nggak bermasalah? (UO) Sudah pas (P) Nah kalau yang aku ketahui pribadi latihan fisik disini memang cukup berat kan ya. Apalagi UO nih seorang cewek, mengatasi hal itu seperti apa ya? (UO) Sebenarnya tidak berat. Mungkin orang melihat latihan fisik disini berat, tapi sebenarnya tidak berat. Karena kenapa, karena dilakukannya secara bersama-sama (P) Karena pengaruh dilakukan bersama jadi tidak berat begitu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458
180
(UO) Iya. Jadi karena pengaruh rekan-rekan kita itu bisa jadi semangat kita. Disaat kita ngedrop kita lihat teman kita semangat, kita selalu berusaha kita harus semangat kita harus semangat kita bisa, paling nggak kita tuh bisa seperti dia. Kita tuh ekhm kita jangan kalah gitu. Jadi semua semangat saling jadi rekan-rekan disini saling mendorong kita juga makanya maka dari itu kita diajarkan saling berbagi, saling menyemangati, itu dia namanya jiwa korsa. Satu untuk semua, semua untuk satu. Kegiatan kita lakukan bersama-sama, saling tolong, jadi ada disaat kita butuh, bantu dia, bangun dia buat bangkit lagi. Jadi disitu kita semangat untuk melakukan semua kegiatan. Karena dilakukannya bersama-sama, jadi kita punya motivasi sendiri teman kita (P) Jadi karena ada teman itu ya semangat kita juga semangat gitu ya? (UO) Iya (P) Ok, kalau masalah pengaruh kesehatan UO selama masih menjadi orang sipil dan setelah menjadi Taruna disni seperti apa? (UO) Saya merasa jauh lebih sehat (P) Oh jadi malah merasa lebih sehat? (UO) Lebih sehat (P) Dengan kegiatan yang teratur itu jadi merasa lebih sehat? (UO) Karena lebih teratur iya jadi lebih sehat (P) Bisa di ceritain nggak aktivitas UO dengan lingkungan disini sepeti apa, misal dengan teman, komandan atau dengan orang-orang dilingkungan ini lah! (UO) Jadi untuk berinteraksi sendiri kalau di luar dari flat kita berinteraksi dengan rekan-rekan, dengan pengasuh, dengan pelatih, dengan Antap-antap yang ada disini, dengan Dosen atau segala macam, kita tetap berinteraksi dengan mereka, tapi kita tetap memperhatikan jenjang hierarki. Jadi kita tetap berinteraksi tapi kita tidak bablas dengan mereka. Bahwa kita tetap ingat dengan mereka, dengan jenjang pangkat juga, jadi kita menghormati mereka, jadi kita tetap berbicara dengan sopan, dengan tidak menggunakan bahasa-bahasa yang kurang kurang baku tidak berkenan kita menjaga etika kita sebagai seorang Taruna. Kalau dengan rekan-rekan sendiri, kita bisa berinteraksi di kelas maupun di flat setelah kegiatan malam (P) Biasanya ada waktu nggak untuk cerita sama teman-teman gitu? (UO) Ada jadi apel malam jam sembilan jadi masih diberi waktu sampai jam sepuluh, sampai satu jam gitu kan kita persiapan. Nah persiapan itu kita bisa sambil ngobrol dengan teman, tidak fokus dengan kegiatan individual, kita ngerjain apa, kita bersihin baju. Jadi kita bisa bareng-bareng misal kita di kamar mandi, nyuci baju nyuci baju bareng-bareng, kita juga bisa bercengkrama, ngobrol, apa kegiatan apa hari ini, lalu dengan nyetrika dengan teman sekamar juga bisa ngobrol menceritakan semuanya dan itu cukup waktu yang cukup untuk berbagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 486 497 498 499 500
181
(P) Kalau ada waktu untuk pesiar gitu kan, nah biasanya ngapaian aja tuh , waktunya untuk aktivitas apa aja? (UO) Kalau saya sendiri, aktivitas saya sendiri selama pesiar itu yang pertama itu mencari kebutuhan saya. Memenuhi kebutuhan saya dulu, jadi yang tidak ada disini, saya butuh untuk dibeli apa yang harus saya lakukan, ada tugas apa dari dosen, ada tugas apa dari senior, apa tugas dari pengasuh itu saya selesaikan dahulu. Jika ada waktu senggang, baru saya pakai untuk istirahat. Tapi sebelum itu semua saya lakukan, yang awal itu saya hubungi orang tua saya (P) Pernah nggak sih waktu pesiar gitu ngunjungi orang yang mungkin lebih berpengalaman disini dahulu gitu? (UO) Ada. Jadi kalau pesiar sudah tidak ada tidak ada tugas dari dosen atau tugas dari senior, jadi benar-benar free itu, saya akan bahkan teman-teman saya itu banyak di jogja saya sering ketemu mereka, nah biasa saya ketemu di di daerah UGM bareng mereka, mereka banyak disitu juga. Kadang saya mengunjungi rumah komandan bersilaturahim kesitu, ya banyak hal yang bisa dilakukan selama pesiar (P) Jadi kalau pesiar tuh ada suatu waktu ngunjungi rumah komandan juga? (UO) Iya. Tapi itu tidak tidak istilahnya tidak terjadwal dan terpaksa juga. Jadi itu kemauan kita (P) Ehm biasanya emang untuk bersilahturahmi aja gitu ya? (UO) Iya (P) Kalau pesiar gitu ada ketentuannya gitu nggak sih? Misalnya nggak boleh jalan sendirian? (UO) Ada. Taruna Taruni itu tidak boleh sendiri. Minimal berdua (P) Terus waktu untuk ketemu keluarga sendiri itu gimana? (UO) Kalau waktu ketemu untuk keluarga itu bisa saat pesiar. Bisa saat waktu ijin bermalam, long weekend, weekend kalaupun cuti. Itu kita bisa pulang, bisa bertemu keluarga (P) Jadi kalau ijin bermalam tuh beda lagi sama pesiar? (UO) Beda. Jadi kalau ijin bermalam itu hanya satu malam keluar sabtu, kembalinya minggu dan itu hanya boleh dilaksanakan di Jogjakarta (P) Oh jadi tidak boleh keluar wilayah ini? (UO) Tidak. Jadi hanya di sub-district. Kalau keluarnya weekend hari jumat-minggu, kalau long weekend itu kamis-minggu ataupun rabu-minggu itu boleh kembali ke daerah tapi hanya dibatasi biasanya Jawa Bali (P) Ehm jadi selain batas itu tidak boleh? (UO) Tidak (P) Terus kalau dukungan dari orang-orang sekitar itu seperti apa, misal kayak keluarga sendiri, teman-teman, maupun lingkungan gitu? (UO) Mereka kebanyakan memberi dukungan moril kepada saya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 230 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542
182
menyemangati saya untuk kedepan. Karena memang ini sudah saya jalani dan memang saya mau jalani dan mereka mau menyemangati saya kalau saya itu harus semangat dan saya itu harus selesai dengan baik dan benar tidak tidak tidak menyimpang terus dengan aturan, dan saya lulus tepat waktu, saya naik pangkat tepat waktu, bisa membanggakan buat orang tua dan teman-teman saya (P) Jadi pengaruh keluarga sendiri cukup besar ya? (UO) Besar (P) Awalnya mau masuk sini tuh memang ada dukungan dari keluarga atau keinginan UO sendiri? (UO) Keinginan saya sendiri dan di dukung oleh orang tua saya (P) Awalnya tuh kenapa sih tertarik menjadi tentara apalagi seorang cewek gitu lho, apa yang menjadi motivasi terbesarnya? (UO) Kalau motivasi saya tuh, kenapa saya mau masuk TNI AU, karena saya ingin jadi penerbang. Menjadi fighter menjadi penerbang tempur. Disitu yang menjadi semangat saya, karena di Indonesia belum ada penerbang tempur dan saya ingin membuktikan kalau wanita itu bisa, bukan hanya sekedar ya seperti yang kita tahu diluar sana, seperti sipil akh gitu bukan hanya bukan hanya dengan wanita seperti itu tapi wanita itu juga tangguh bisa bisa bersanding dengan lelaki, bisa sama, bisa melangkah bersama, bisa dibina bersama, dan kedepannya punya progress dan kerja yang sama. Jadi disitu saya ingin benar-benar ingin menunjukkan kalau wanita itu bisa (P) Jadi dari situ ya yang menjadikan motivasi kalau wanita itu nggak boleh lemah? (UO) Iya (P) Baiklah ya terimakasih cukup sekian wawancara kita pada hari ini. (UO) Iya WAWANCARA II (P) Ehm sebelumnya apa kabar? (tersenyum) (UO) (Tertawa pelan) baik baik baik (P) Kegiatannya apa aja tadi? (tersenyum) (UO) Hari ini tuh belajar terus kesenian, jadi fokus ke kesenian buat nanti leaning di Temanggung. Habis pulang Ground School itu semua yang biasanya Jasmil Jasmil itu di off diganti ke kesenian (P) Oh ya ya, pantes tadi sempat di cancel jadwal wawancaranya ya? (UO) Heem (P) Oke, lanjut ya bagaimana sih pengalaman UO melaksanakan aktivitas sehari-hari selama menjadi Taruna Putri disini? (UO) (Jeda) Ulangi mbak (tertawa pelan) (P) (tersenyum) Pengalamannya UO melaksanakan aktivitas sehari-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584
183
hari (sebelum sempat meneruskan pertanyaan, informan langsung sudah menyela dengan menjawab)! (UO) Pengalaman (jeda) banyak (tertawa pelan) sekarang kan udah jadi mayor dua (tersenyum) udah ada junior, kalau dulu kan waktu mbak datang pertama kan masih sersan tuh nggak ada nggak ada juniornya, kalau dulu yang ngikutin, kalau sekarang enak sih udah ada junior, istilahnya lebih ceweknya tuh lebih lebih banyak lah kita, lebih ramai walaupun mereka kan lebih sedikit dari kita, kita kan berdua belas mereka sembilan, tapi ada kayak nambah suasana baru, belum lagi ada sersan Tarunanya juga, nah baik pengalaman tuh ngejalanin hari-hari tuh senang sih mbak di respectkin sama adik-adiknya, ehm waktu awal-awal sih agak canggung kayak di hormatin gitu kan, dihormatin perasaan kayaknya kemarin (tersenyum lagi) saya yang hormat-hormatin, oh udah ada junior saya (kembali tersenyum) kayak gitu (P) Ehm ada perbedaannya nggak waktu dulu belum ada juniornya sekarang udah ada, yang dirasaain kayak gimana? (UO) Tanggung jawab itu (tersenyum) kayak makin terasa, kalau dulu kan kalau junior ngikut aja kan, misalanya di suruh ini di suruh ini ya udah ngikut ngikut, misalnya trouble salah yang dilakuin oh ya salah, kalau sekarang tuh karena posisi kita ditengah kan, kita emang punya junior, tapi kita kan juga punya senior, kita yang harus ngasih tahu adik kita, misalnya adik kita kita kasih tahu, ntar adiknya yang salah (tersenyum lagi) ternyata tuh yang salah sebenarnya kita, karena kita nggak nggak kurang kurang untuk ngasih tahu adiknya kurang bertanggung jawab, dan disitu lebih dituntut tanggung jawabnya oh ternyata kayak gini jadi jadi posisi yang sekarang itu ditengah-tengah, kalau dulu kan waktu yang posisi bawah itu ya ngikut aja ngikut, kalau sekarang tuh ada kesalahan yang salah tuh bukan (sambil tersenyum kembali) yang membuat kesalahan, yang salah tuh malah seniornya, senior di atasnya (P) Oh jadi kalau ada pelanggaran apa yang dihukum bukan juniornya malahan? (UO) Tetap junior, tapi jadi senior yang satu klik diatasnya itu juga diingatkan untuk lebih ngasih tahu ke adiknya mana yang seharusnya dilakukan (P) Oh ya, nah kalau kelebihan dan kelemahannya dulu waktu jadi Taruna Putri yang pertama belum ada senior sama adiknya yang sekarang apa sih? (UO) Gimana? (tersenyum) (P) Menurut UO sendiri, kelebihan dan kelemahannya dibandingin sama Taruna Putri yang sekarang itu kayak gimana? (UO) (terseyum) Kalau kelebihannya itu cuman paling kita nggak ngerasain punya senior cewek kan, cewek ya dulu di flat istilahnya cuman kita sendiri,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626
184
letting pertama nggak ada senior lah nggak ada, istilahnya ya respect tetep respect lah sama senior, tapi dulu kalau udah di dalam flat itu kan ya udah kita, udah tinggal kita, kalau adiknya mungkin stresnya itu lebih lebih stres mereka, karena mereka diluar flat sendiri punya senior yang Taruna, tapi di dalam ada kita, ada kita yang juga seniornya kayak gitu sih, kalau misalnya lebih perbedaannya yang di kita sama adik kita, kalau kekurangannya sih ehm apa ya, kayaknya tidak begitu ad bisa di bilang nggak ada untuk kekurangannya (P) Jadi menurut UO jadi Taruna Putri yang pertama itu kelebihan banget ya? (UO) Heem (tersenyum) ya istilahnya enak lah nggak ada nggak ada senior tingkat atasnya, kita yang jadi senior, kita yang paling senior, meskipun kita masih punya senior yang Taruna itu, posisinya kalau udah di flat kan ya kita ini kita gitu (P) Terus ini kan (tiba-tiba seorang Taruna masuk mengetuk pintu untuk memanggil informan yang dapat panggilan dari komandan, dan terpaksa wawancara dihentikan sementara) {Setelah beberapa jam kemudian, wawancara dilanjutkan} (P) (Sambil melihat data dari informan) Ini kan ngerasa jantung sering berdebar, tanpa sebab yang jelas, emang kayak tiba-tiba nggak tahu kenapa gitu? (UO) Heem jadi kayak tiba-tiba deg-degan, kayak deg deg deg gitu aduh nih kenapa ya, sering sering kayak gitu mbak eh ya nggak sering sih tapi beberapa kali sih pernah merasakan kayak gitu, nggak tahu nanti lagi belajar di kelas juga kadang tiba-tiba deg deg deg deg kayak berdebar debar lho kok jadi saya deg-degan kayak sering eh bukan sering tapi pernah pernah beberapa beberapa kali kayak gitu (P) Itu bukan karena habis lari gitu ya? (UO) Nggak, misalnya diam lagi belajar atau lagi apa tiba-tiba deg deg deg, deg-degan kayak deg-degan gitu kayak kayak ada yang buru-buru padahal nggak ada (P) Terus ini kalau nyeri pada punggung atau leher itu biasanya kenapa? (masih melihat data dari informan) (UO) Nggak ini karena bawa beban kan kayak tas tas ransel gitu, kalau udah di lepas, waktu bawanya sih biasa, tapi begitu udah lepas baru terasa nyerinya, ya kayak gitu rasanya kan setiap apa setiap hari (P) Kalau ini emang karena bawa beban ya, bukan karena tanpa sebab? (UO) Bukan (P) Terus kurang selera makan, ada apa ini? (masih melihat data dari informan) (UO) (jeda) saya itu lagi program diet aja (tertawa pelan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668
185
(P) Lho, oh ini kata temannya tadi kena ini ya apa over weight? (tersenyum) (UO) Heem, jadi ya mengurangin porsi makan saya juga (P) Ehm disini kalau ada yang kena over weight langsung ada ini pembinaan? (UO) Ada pembinaan khususnya (P) Berarti kurang selera makannya karena program dietnya? (UO) Iya (P) Emang pelupa ya? (masih melihat data dari informan) (UO) (jeda) Iya pelupa (tersenyum), apalagi kalau udah ini kan misalnya hari ini belajar belajar ini nangkap sih cepat cepat nangkapnya, tapi pasti pertama besuknya mau refresh ke satu pelajaran itu, kadang-kadang harus istilahnya harusnya ada pancingannya dulu gitu, nggak bisa langsung oh ini yang kayak gini kayak gini kayak gini, sama kayak kemarin nggak nggak bisa gitu, saya juga sering kalau misalnya ketemu banyak orang itu saya juga sering kadang-kadang lupa nama, tapi kalau wajah tuh saya nggak, ingat selalu ingat, tapi kalau nama lupa (P) Ini cuma istilahnya apa sih memori jangka panjangnya aja yang kurang, jadi cuma memori jangka pendeknya aja yang sering ke pakai kayak gitu ya? (UO) Heem, iya (P) Sulit tidur juga? (masih melihat data dari informan) (UO) Iya, mungkin bawaan kegiatan kali ya, kita kan ada misalnya jam sepuluh udah selesai nggak bisa tidur, jadi ya ngapain lah ada aja yang saya kerjain buat ngisi waktunya buat, tapi kalau tidur cepat juga kadang-kadang jam satu jam dua tuh mau kebangun sampai setengah 4 (P) Itu sering? (UO) Ehmm ya kalau rangenya 10, 5 lah (P) Bangun jadi nggak segar gitu ya? (UO) Iya, kan bangun terus nggak bisa tidur lagi jadinya melek terus sampai pagi (tersenyum) (P) Terus solusinya gimana tuh? (UO) Ya cuman daripada saya bengong kan udah nggak ada kegiatan, ya udah saya ambil kegiatan lah, ngapain gitu saya pakai pakai persiapan ngerapiin barang-barang atau apa lah ada aja, jadi nggak nggak bingung stack aduh saya harus ngapain nggak bisa tidur, ada aja yang dikerjain daripada ini bingung, daripada diam nggak jelas kayak gitu (P) Terus pernah asma juga tanpa sebab yang jelas? (masih melihat data dari informan) (UO) Iya, kayak sesak, jadi kadang-kadang deg-degan, kadang-kadang kayak huftt sesak gitu, mungkin karena saya yang terlalu baper kali ya (tertawa pelan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
186
(P) Baper kenapa nih kok sampai nyesek? (tersenyum) (UO) (tersenyum) Nggak ada sih (P) Nah ketika UO merasakan beberapa hal tadi, cara nyikapinnya gimana? (UO) Kalau ehm mikir nanggapinnya pertama saya nenangin dulu, saya nggak mikir negatifnya, ehm apa nggak masalah jadi kayak oh ini nggak ada nggak ada masalah buat saya nggak ada masalah buat kesehatan, makanya kalau kayak kebangun misalnya susah tidur, pasti dilihat satu sisi kan kalau kalau cuman mandang satu sisi pasti negatif gitu kan, tapi saya sih ngambil ke positifnya, saya lebih bisa banyak persiapan, lebih banyak waktu untuk persiapan, terus misalnya ada buku-buku yang mau saya baca saya juga jadi rampung bacanya, terus kalau kayak pelupa pelupa gitu saya tuh jadi karena karena sering apa ya kebanyakan mikir mungkin kali sering lupa gitu, hal-hal yang kecil itu saya jadi saya catat kayak di buku-buku kecil gitu, jadi ya ya efek misal saya nggak bisa tidur pokoknya ya kayak gitu, ada dampak positifnya juga, jadi nyikapinnya saya lebih kayak berpikir ke arah yang positif, daripada saya stres mikirin saya nggak bisa tidur (tersenyum), makin nggak bisa tidur saya, jadi kadang-kadang saya juga nenangin diri, kadang-kadang bisa juga sih tidur, tertidur udah nenangin diri, tapi ya sampai benar-benar tenang lah (P) Nenangin dirinya kayak gimana tuh? (UO) Ehmmm kayak se senam gitu kayak yoga gitu, jadi kayak meditasi sendiri, meditasi sendiri nenangin pikiran, ya lama-lama bisa bisa tidur, tapi nggak nggak setiap malam kayak gitu nggak nggak setiap malam saya saya kayak gitu (P) Temannya tahu kalau misal UO kebangun atau susah tidur gitu? (UO) Tahu, beberapa tahu yang teman sekamar saya tahu kalau saya nggak bisa tidur (P) Terus temannya membantu nggak? (UO) Bantu, bantu juga, ya tapi kan ya namanya juga teman ya bantu yang bisa dianya, kalau yang masalahnya kan itu dari diri saya gitu mbak nolak atau nggaknya (P) Terus usaha-usaha yang udah dilakuin UO tadi itu, dampaknya seperti apa? (UO) Kalau kayak dari kayak kayak gitu sampai sekarang saya masih pelupa, emang memori saya jangka panjangnya tuh ini, tapi kalau stt bisa aja sih kadang saya bisa mikir memori jangka panjang saya mungkin agak nggak sebagus memori jangka pendek, tapi untuk hal-hal tertentu memori jangka panjang saya tuh bisa lebih lebih tajam daripada ini jangka pendeknya, tapi kalau misalnya kayak ehmm pelupa atau segala macam itu bisa sih mulai mulai kesini mulai tingkat istilahnya kan tingkat stressingnya waktu tingkat junior sama kita sekarang sudah posisinya emang udah senior,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752
187
biarpun masih ada senior diatasnya lagi kan sedikit berkurang, jadi banyak yang ya kita bisa berpikir lah, lebih apa ya masih bisa dibilang ya sudah berkurang lah dari tingkat stressing waktu sersan dulu, bisa lebih santai lebih tenang, jadi yang pasti lebih dampaknya itu saya bisa lebih tenang sekarang (P) Lebih stres waktu sersan dulu apa sekarang? (UO) Sersan, ya kan kalau sekarang tuh emang stres cuma tapi kan kita jadi masih punya junior, jadi pelimpahan stresnya itu lebih kepada mereka kan daripada kitanya kayak gitu (P) Perasaan-perasaan yang muncul setelah melakukan usaha itu, seperti apa UO? (UO) Lebih tenang, malah kadang sekarang lebih banyak diam, sekarang saya nggak banyak omong, kan apa bukan diam pendiam, tapi tenang aja gitu, di banding awal dulu waktu sersan, saya aktif banget namanya juga sersan kan, kalau ini itu perintah segala macam, semua dilimpahinnya ke sersan, kalau sekarang kan mayor dua sudah mulai berpikir, yang penggeraknya kan istilahnya mayor dua, yang tingkat empat nyuruh tingkat duanya tingkat tiganya yang gerakin tingkat dua, jadi sudah berkurang tingkat ininya di banding dulu (P) Cara ngatur buat gerakin tingkat duanya atas ijin dari tingkat empatnya itu seperti apa? (UO) Ya itu sih kalau menurut saya kayak kita tuh memposisikan diri saya ya kalau sama senior itu apa yang dari senior itu ya udah kita terima dulu terima aja, tapi untuk ke bawahnya kita pilah pilah yang kayak dari senior itu mana yang mana yang benar-benar mengarah ke hal yang positif, mana yang sebenarnya itu bukan berarti negatif tapi tidak tidak begitu berpengaruh, jadi ehmmm istilahnya nurunin ke bawahnya itu yang bagusbagusnya yang kalau menurut saya ya posisi di tingkat tiga ini posisi yang ditengah, menurut saya kayak gitu memposisikan diri (P) Terus kalau menurut UO sendiri, masalah itu apa? (UO) (jeda) Menurut saya masalah itu (jeda lagi) apa ya mungkin mungkin dalam tanda kutip (tersenyum) mungkin masalah itu hal yang nggak bisa disel sa sa satu suatu hal yang belum bisa diselesaikan itu menurut saya masalah, selagi itu masih bisa diselesaikan mau itu cepat atau lambat itu bukan bukan suatu masalah (P) Nah dari yang udah diungkapin UO, menurut UO ada hal yang sampai sekarang masih belum bisa di selesaikan nggak sih? (UO) Nggak sih, kalau sampai sekarang nggak, soalnya saya berpikirnya masalah tuh itu, jadi nggak ada hal yang sekarang kita lagi stack di situ-situ aja, ini gimana ya nyelesaiinya, tapi emang itu prosesnya memakan waktu yang lama buat saya tuh bukan suatu masalah, jadi disini tuh nggak ada masalah (tersenyum) kalau menurut saya kayak gitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794
188
(P) Bisa UO ceritain nggak, gimana dinamikanya UO berproses dengan lingkungan disini dari dulu sampai sekarang? (UO) Ya beda kalau di Magelang itu kan kita tuh hidupnya sendiri gitu lho nggak ada terikat sama senior, cuman sama teman, nggak ada ya memang ada sih senior yang di Akmil, tapi kan kita tuh lebih dalam ngomongnya tuh lebih penuh sama pengasuh, jadi ya gitu beda lah sama disini, jadi istilahnya semua balik kesini tuh mulai dari nol lagi gitu mbak, kalau menurut saya tuh dinamikanya ya emang kayak gitu, jadi waktu tingkat dua tuh emang pressnya tuh kan di tingkat dua itu, kegaiatan sama apa lah segala macam, sama selama sersanya tuh kegiatannya full, full emang sersan yang emang melakukan melakukan, jadi ibarat kata sersan itu kayak pekerjanya lah jadi kan kita kayak pekerjanya, apa-apa dikerjain nggak mikir apa aja udah di, kalau sekarang ini posisi yang ditengah ini kita tuh jadi penggeraknya, jadi istilahnya dari atasan nyuruh ini nyuruh itu kita tuh ngajarin sekalian kita ngajarin ke bawah ke adiknya kita juga menggerakan mereka biar kegiatannya tuh semuanya jalan, nggak cuman nggak cuman nyuruh adikknya doang, tapi kita juga harus memantau, jadi lebih lebih berpikir lah daripada sekedar cuman ngelakuin ngelakuin, kalau posisinya mereka tuh oh adiknya harus kayak gini, nanti kalau udah kayak gini dia nanti efeknya gimana, jadi nggak cuman sekedar oh ya udah ini udah saya lakuin nggak cuman seperti itu, kalau posisinya tingkat empat kan belum saya rasain, iya sampai sampai posisi yang sekarang ini di tingkat tiga (P) Menurut UO sendiri lingkungan disini tuh seperti apa? (UO) Lingkungan disini tuh ya namanya juga lingkungan militer ya, disiplin semuanya sesuai semua sesuai aturan, semua ada aturannya masing-masing, sudah ada jobdesnya masing-masing, jadi waktu tingkat dua harus ngerjain apa, tingkat tiga harus ngerjain apa, tingkat empat harus ngerjain apa, sudah ada di posisinya masing-masing, ibarat kata seperti kita SMA, kayak tingkat satu kita kelas satu apa yang kita kerjain, kelas dua apa, kelas tiga kan lebih santai, lebih landai ya seperti itu kurang lebih seperti itu lah disini, cuman lebih lebih disiplin semuanya tertata, jadi semua kegiatan itu bersama-sama, jadi nggak ada Taruna saya mau ini kesana sendiri nggak ada semuanya bareng {Kegiatan harus segera dihentikan, karena waktu sudah terlalu malam dan Taruna Putri sudah diharuskan untuk istirahat malam} (P) Makasih ya UO (UO) Iya mbak, sama-sama WAWANCARA III (P) Oke haiiii UO, ini ngelanjutin yang kemarin ya, sebelumnya apa kabar? (tersenyum) (UO) Baik (tertawa pelan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836
189
(P) Kegiatannya apa aja tadi? (UO) Hari ini tuh latihan kes, tadi tuh pulang Ground School kayak biasa, terus lari siang, habis itu latihan kesenian (P) Terus ini nanti latihan kesenian lagi? (UO) Iya soalnya buat acara HUT PIA hari kamis (P) Oke, bisa UO beri alasan nggak sama saya, kenapa sih lebih memilih masuk AAU ini daripada yang lainnya? (UO) Sebenarnya sih kalau saya bukan lebih milih ya (tersenyum), karena saya emang tesnya cuman di satu tempat ini, nggak sih saya tesnya dua, dulu yang pertama angkatan darat kalah gagal di darat, terus udara, jadi saya tuh masukin lamaran tuh dua di dua tempat, darat sama udara, daratnya gagal udaranya lanjut, terus kan Puji Tuhan kebetulan lulus sampai sekarang, kalau laut dulu nggak ada, jadi ehmm nggak ada informasi eh nggak ada nggak ada dapat informasi buat Taruni laut (P) Ehm jadi bukan karena memilih, tapi emang lebih masuknya di udara ya? (UO) Heem, lolosnya disitu (P) Terus kesulitan-kesulitan apa sih yang mungkin saat ini sedang dihadapin gitu? (UO) Maksudnya kesulitan yang gimana? (P) Ehm saat ini, hal apa sih yang menurut UO itu mengalami kesulitan gitu? (UO) Kalau secara umum sih nggak ada cuman karena kegiatannya sih sama ya, sama semuanya sama, maka dari itu ada intervalnya masingmasing, setiap angkatan beda setiap tingkat beda, ya mungkin tambahannya kalau di banding dulu saya waktu sersan sekarang udah senior punya junior, jadi punya tanggung tanggung jawab dan punya tanggung jawab terhadap juniornya, tapi juga punya kewajiban sama seniornya karena kan masih ada senior di atas kita lagi, itu aja sih tambahannya di banding di banding dulu kita sersan (P) Berarti istilahnya cuman karena tambahannya sekarang punya tanggung jawab ke junior dan kewajiban ke senior itu? (UO) Heem, sekarang sih iya (P) Ehm kalau pengaruh dukungan dari orang-orang sekitar buat UO gimana? (UO) Pengaruhnya itu berpengaruh banget sangat besar apalagi orang tua ya, meskipun jauh dari rumah kan komunikasi tetap, jadi kalau ada waktu pesiar atau apa kan pasti nelfon, ya memang dari orang-orang sekitar kita yang nguatin, jadi tapi bukan cuman dari ehm orang tua aja sih, misalnya kan itu tuh kalau diluar, kalau di dalamnya juga kan kita punya bersosialisasi bersosialita disini ada teman-teman, jadi tuh saling saling menguatkan lah biar kita juga ngelewatin hari-hari disini tuh kayak nggak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878
190
berasa udah cepat cepat berlalu ya seperti itu intinya (P) Jadi yang utama itu pasti orang tua ya? (UO) Iya (P) Terus kalau menurut UO sendiri, kemampuan apa sih yang UO miliki sampai masih bisa bertahan sampai sekarang disini? (UO) (jeda) Kalau kemampuan yang begitu menonjol sih, kalau saya pribadi menurut saya nggak nggak ada ya, kalau yang satu satu hal spesifik gitu nggak, tapi kalau dalam pertanyaan sampai bisa bertahan sampai sekarang ini itu kita menjaga seimbang dalam semua aspek, jadi semuanya itu bisa mengikuti, jadi nggak mesti satu di satu aspek yang ini yang a kita bisa nilainya bagus tinggi, tapi satu aspek terendah, itu juga nggak bisa nggak bisa istilahnya nggak guna di Akademi, tapi harus seimbang dalam segala hal, jadi disini tuh ada tanggap, tanggon, trengginas, jadi kayak kemampuan akademis, kepribadian sama fisiknya itu seimbang, jadi itu yang membuat kita bisa bertahap berlanjut sampai jenjang sekarang, kalau saya sampai sekarang (P) Apakah karena pengaruh dukungan dari orang tua juga yang bisa membuat UO mampu bertahan sampai sekarang? (UO) Iya heem, jadi kayak apa ya kan termotivasi kalau saya sih ngerasanya oh bentar lagi kayak cuti, misalnya bentar lagi cuti bentar lagi cuti buat ketemu sama orang tua, kan sebelum cuti juga ada ujian-ujian, jadi punya semangat, kita ada semangat sendiri yang terbangun, ada motivasi sendiri, ya kembali lagi itu dari diri kita sendiri, dari orangnya masing-masing (P) Terus kalau tantangan terbesar dalam studynya buat UO saat ini itu apa? (UO) (jeda) Kalau saya sih tantangan terbesar itu ya dari diri saya sendiri, jadi kayak gimana saya harus bisa belajar, disamping juga punya junior harus mengajar mendidik juniornya, terus punya senior juga harus loyal sama senior, terus ada komandan juga kita harus loyal kepada komandan, tan tanpa mengesampingkan yang namanya akademis, kepribadian, maupun samapta, jadi semuanya adalah tantangan, tapi itu dari diri kita sendiri, jadi tergantung kalau saya memindset sendiri gimana tantangan menghadapi tantangan itu sebenarnya (P) Nah karena itu tantangannya dari diri sendiri, cara apa sih yang digunain UO untuk menyelesaikan masalahnya itu? (UO) Kalau saya sih mindset dulu, mindset oh saya disini cuman kayak ah cuman misalnya kalau di AAUnya kan 3 tahun tambah di Magelang setahun, selama pendidikan cuman 4 tahun, nanti selesai tamat dapat pangkat dapat gelar udah termotivasi, jadi kayak jalan biar ngalir ngalir ngalir nanti ujungnya metik buahnya itu ada ada hasilnya, jadi kayak gitu sih, jadi ehm apa yang dirasa berat itu mungkin kan setiap orang itu juga kadang-kadang ada titik jenuh juga nggak tahu kenapa, ya itu jadi jadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920
191
termotivasi sendiri, oh itu nggak ada masalah, kayak ini semua cepat berlalu kayak gitu (P) Biasanya dengan cara seperti itu hasilnya kayak gimana? (UO) Bisa ngikutin kegiatan, jadi kita tuh kayak menikmati semua kegiatan yang ada disini enjoy, ngikuti kegiatan a, b, c, ya udah di ikutin aja, nggak jadi nggak nggak ehm tidak apa ya kayak kan ada keinginan pribadi, saya maunya kayak gini maunya kayak gitu, jadi nggak ada rasa kayak gitu, kalau kita udah nikmatin pasti bisa semua terlewatin dan itu nggak kerasa udah berlalu (P) Jadi karena menikmati, jadi ya udah? (UO) Iya, ngalir ngalir aja (P) Langkah apa sih yang UO lakuin untuk beradaptasi dengan segala kedisiplinan yang diterapkan disini? (UO) Kalau untuk beradaptasinya sih mungkin waktu awal ya awal-awal, kalau sekarang kan udah terbiasa, jadi ehm bisa dibilang bukan adaptasi (tersenyum), kalau dulu awal-awal kalau beradaptasinya tuh ya butuh waktu sih, karena kan dari kehidupan saya dulu juga sipil masuk sini tuh berubah, kalau saya tuh mindsetnya saya lihat teman-teman saya yang awalnya tuh SMA SMA kayak SMA TN itu kan disiplinnya udah udah terlatih sama seperti itu, saya tuh ngelihatnya mereka, oh mereka bisa kok, mereka tuh SMA aja umurnya sama umurnya ini bisa, masak ya berarti saya juga, cuman kan beda inputannya aja kayak gitu (P) Jadi ngelihat dari segi cermin orang lain ya? (UO) Heem, bercermin dari orang lain (P) Sebelum masuk AAU ini, UO punya perencanaan-perencanaan yang ingin dilakuin nggak? (UO) Kalau saya kalau cita-cita dulu, saya tuh cita-cita awalnya tuh pingin jadi diploma, jadi pingin jadi kayak duta duta duta duta besar gitu buat buat explore Indonesia ke dunia lain, soalnya saya juga waktu SMA tuh beberapa kali keluar dan punya banyak teman di luar sana, jadi saya termotivasi sendiri kalau saya jadi diplomat pasti teman-teman saya dari belahan dunia pasti lebih banyak lagi, saya bisa banggakan Negara saya di depan mereka itu awal awalnya saya cita-cita disitu, terus tapi saya juga ada sempat sempat sih waktu itu saya berpikiran ke a saya mau jadi admin Negara, entah itu dulu saya kan mindsetnya admin Negara itu TNI/POLRI kan nggak tahu kan orang sipil, istilahnya buta sama hal hal yang berbau militer, jadi tuh sempat gimana kalau saya jadi admin Negara, terus disitu juga saya bisa punya banyak relasi kan, soalnya admin Negara mengabdinya sama Negara, ya udah dan dan malah akhirnya jadi TNI, jadi tentara (P) Jadi tuh nggak ada bayangan sebelumnya? (UO) Nggak sih (P) Istilahnya apa yang direncanain dulu sama kenyataannya sekarang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962
192
itu hal baru? (UO) Iya hal baru, baru semuanya baru, tapi apa ya kayak dulu tuh saya ehmmm apa ya waktu saya kan mantan paski nasional 2011, nah disitu nggak kepikiran bakal jadi paski nasional, tapi saya saya waktu pas kecil saya ingat waktu kelas 6 sd, saya lihat di TV acara 17’an di Istana itu, saya sempat sempat bilang sama orang tua saya, mama saya pingin kayak gitu, mama saya bilang kamu mau kayak gitu, kamau kalau bisa kamu kayak gitu lah, nanti kamu kibarin kibarin bendera di Istana pasti bangga mama bangga, ya saya mau kayak gitu nanti saya bawa bendera, kebetulan waktu itu juga saya aktif kan di kepramukaan waktu selama saya SD tuh sampai jambore tingkat nasional juga, nah itu tapi cuman sebatas omongan di situ situ aja, setelah itu udah buyar, nah pas waktu SMA masuk dan tentara juga dulu sempat sempat ke terucap juga waktu itu oh saya mau jadi Taruna, tapi waktu itu karena kan emang nggak ada, seolah-olah ngomong ngomonginnya kayak ke arah hal mustahil, karena emang dulu kan nggak ada buat cewek kalau Taruna TNI, eh tiba-tiba nggak tahu kenapa 2013 di buka yang pertama (tersenyum), jadinya masuk (P) Ehm jadi dulu waktu kecil cuman kayak ngasal pingin ini tapi sekarang malah jadi kenyataan? (UO) Iya cuman asal kayak pingin pingin eh ternyata kejadian gitu (P) Oke, terus UO punya perencanaan-perencanaan yang ingin dilakukan untuk study di semester depan nggak? (UO) Saya udah mulai cari cari belajar belajar dan cari cari teman mahasiswa mahasiswa dari luar buat nyelesaiin tugas akhir ya, soalnya kan memang sih disini tuh kayak sama setara dengan S1 dari luar, saya emang di majoring elektronika, tapi kan disini kegiatannya penuh penuh (tersenyum) apa ehmm punya banyak kegiatan jadi bukan cuman fokus ke belajar, di banding dengan mahasiswa diluar kan cuman dia kerja satu fakultas dan dia hanya fokus ke situ hanya belajar, dia menyelesaikan 8 semesternya hanya di belajar, kalau kita kan disini ada banyak kegiatannya, jadi yang dituntut untuk setiap naik tingkat tuh bukan hanya lulus dalam bidang akademis aja, tapi juga harus dalam kepribadian sama samapta, makanya itu saya tapi outputnya diharapkan sama dengan yang mahasiswa punya, jadi kita tetap ada TA seperti itu, tetap ada paparan tetap ada penelitian, ya makanya itu saya juga mengambil ilmu dari orang lain yang dari luar yang yang istilahnya lebih berpengalaman gitu, misalnya saya elektro semester 5 (tersenyum lagi) dengan elektro di UGM semester 5, saya juga merasa pasti dia lebih jauh lebih bisa, karena dia lebih fokus ke elektronya, kalau hari-hari kesehariannya dia juga cuman buat belajar, jadi kayak cari teman relasi buat ya ngasih saran ngasih bantuan ngasih pandangan bagaimana sebuah karya ilmiah itu harus dibuat kan, saya yakin juga mereka lebih berpengalaman dalam menulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004
193
(P) Oh gitu, terus nih ya kalau misal UO sedang dalam suatu masalah, UO nih punya perencanaan-perencanaan buat menyelesaikan masalah itu nggak, atau gimana menurut UO nih? (UO) Ehm ya heem, kalau saya sih nggak apa ya, jadi kalau menurut saya kayak kalau di buat perencanaan tuh kayak kita tuh (tersenyum) ada seperti antisipasi (tersenyum lagi) kalau saya antisipasi, ehm tapi kan kalau di satu sisi antisipasi itu membuat kita berpikir jadi negatif, kalau saya nggak mau mikir ah ntar kalau kayak gini kalau kayak gini nggak mau, jadi di jalanin kalau ada trouble ada masalah ya udah di hadapin, di hadapin di selesaikan, selesai ya udah oke, jadi saya nggak mau jadi saya nggak mau kayak terganggu pikirannya oleh hal-hal yang belum tentu terjadi, masih mungkin kalau kalau kalau (P) Bisa nggak UO ceritain, bagaimana tindakannya apa yang akan dilakukan agar keadaan menjadi lebih baik? (UO) Saya kembali lagi kayak tadi motivasi, jadi ehm orang tua ah udah tinggal sekian, aduh apalagi sekarang hah udah mau bulan 12, ntar cuti natal ketemu orang tua, aduh udah jalanin lewat lewat, tapi udah lah apa oh udah semester sekian tinggal dikit lagi udah mau lulus, jadi kayak jadi kayak hambatannya itu kesampingin itu (tersesenyum) terkesampingkan, udah jadi fokus lagi jalanin kegiatan, nggak jadi kayak nggak mikir lah saya ada hambatan dimana, udah saya mau saya mau kedepan sana, ya udah sana aja nggak usah yang mikirin kiri kanan (P) Jadi kembali lagi ke motivasi diri UO yang kuat? (UO) Iya motivasi, iya benar (P) Ada nggak tindakan yang ditunda ketika UO itu ngadepin kondisi yang mungkin kurang cocok buat diri UO gitu? (UO) Nggak ada sih, sampai sejauh ini nggak ada (P) Kalau UO nih, tipe orang yang kalau lagi punya masalah tuh harus diselesaikan saat itu juga atau gimana? (UO) Kalau saya secara langsung, jadi sistemnya soalnya kerja satu ya diselesaikan, nggak ada satu udah di hmm dikerjakan ah yang lain lain lagi sambil yang lain, ya terakhir numpuk (P) Oh jadi kalau ada satu permasalahan ya diselesaiin dulu baru nanti ngurusin yang lain-lainnya? (UO) Iya kayak gitu (P) Nggak suka kalau nunda ntar dulu deh, gitu nggak ya? (UO) Nggak soalnya malah jadi lebih lama kan ntar, udah waktunya lama juga jadi apa ya kayak banyak numpuk numpuk pening, kalau saya orangnya tunggu selesai dulu yang satu saya kerjakan baru saya pindah ke kerjaan yang lain, jadi selesai jadi bertahapnya itu keliatan, jadi selesainya itu juga keliatan mana yang udah selesai mana yang belum, kalau coba kita udah selesai ngerjain yang ini, belum selesai mau ngerjain yang ini, besuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046
194
belum selesai ngambil lagi yang ini, nanti kalau dilihat ditanya ini yang selesai yang mana kan nggak kelihatan (P) Ehm UO ini kalau ngerjain sesuatu itu pasti bertahap nggak random gitu ya? (UO) Heem (P) Nah kalau UO lagi merasa kesulitan dalam akademis, lebih suka mencari bantuan atau mencoba menyelesaikannya sendiri? (UO) Ehm mungkin dua-duanya kali ya, kalau saya pertama sih coba selesaiin sendiri nggak bisa baru saya cari bantuan, jadi pertama saya misalnya ada di satu persoalan masalah akademis, pasti buat saya penasaran, ya udah pasti saya selalu berusaha aduh gimana gimana sih kok yang lain bisa ini nggak bisa nih, apa yang salah dari kenapa salah salah terus, kalau nggak dapat lagi baru tanya tanya tanya teman atau tanya siapa baru minta bantuan (P) Ehm bantuan seperti apa yang UO butuhin ketika mengalami hambatan dalam akademis? (UO) Seperti mungkin kayak penjelasan-penjelasan ya, misalnya dari misalnya satu pelajaran nggak bisa, saya sharing dengan teman saya yang yang sama lah yang satu majoring satu jurusan, seperti sharing gitu, terus ehm kan kalau kalau soal, kalau kasih satu persoalan kan yang lain juga sama gitu persoalannya, nah itu kita sharing gimana kok bisa dia bisa kenapa saya nggak gitu gimana caranya belajar dari dianya (P) Ehm jadi belajar sama yang udah lebih bisa? (UO) Heem (P) Pernah nggak sih UO menemui seseorang untuk sekedar meminta saran, ketika UO itu merasa ada yang mengganjal atau kurang berkenan dengan kondisi disini? (UO) Belum (P) Terus UO minta saran itu ketika kondisi seperti apa? (UO) Kalau saya tuh kan lebih ke pribadi ya, kok aku ngerasa gini juga sih, saya saya typical orang yang ya tertutup tertutup, ya saya kan kalau saya mikirnya saya nggak mau berbagi (tersenyum) kesulitan saya sama orang lain, ngapain coba dan saya kayak gitu, selagi bisa saya selesaikan sendiri ya udah saya selesaikan sendiri, ehmm seolah-olah kan disini kan sama kegiatannya sama ya (tersenyum lagi) nggak pantes juga saya ngeluh sama ngeluh pribadi saya (kembali tersenyum) sama dia, entah dia juga sama punya masalah pribadi juga, soalnya kegiatan juga sama, hidup hidupnya sama apa-apanya sama kayak gitu (P) Oh UO emang tertutup buat sharing kalau masalah pribadi gitu ya? (UO) Heem kalau masalah-masalah pribadi gitu, jarang jarang banget (P) Nah kalau UO biasanya sharing sama teman itu apa yang dibicarakan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088
195
(UO) Biasanya sih masalah-masalah keseharian, kalau misalnya ibarat kata kayak gosip misalnya bukan gosip sih, tapi misalnya ada satu hari ini tuh ada kejadian ini, ya udah pasti dibahas kita bahas kita mendiskusikan gitu kan, kalau misalnya kok aku kayak gini ya, kok saya kayak gini, saya pinginnya kayak gini, kok saya ngerasanya kayak gitu nggak, nggak ke teman-teman gitu nggak (P) Lebih sering mendem sendiri? (UO) Ya lebih saya (tersenyun) saya pendem sendiri, saya bawa ke dalam doa, udah saya lega lega selesai (P) Menurut UO cara itu baik nggak kalau dilakukan berkelanjutan? (UO) Tergantung orangnya, kalau saya sih kalau saya tergantung ketahanan orangnya (tertawa pelan) ya ya kalau secara mungkin secara psikologis itu nggak baik kali ya orang tertutup terus, kalau saya saya melihatnya selagi orang itu mampu untuk dia mindsetin dirinya kayak gitu, ya why not kalau saya kayak gitu, jadi kalau saya mikirnya ah udah ah teman-teman saya juga misalnya kan curhat curhat, istilahnya kan curhat ya, saya tuh paling malas kalau curhat (tersenyum), mending saya ngelakuin yang lain daripada buat curhat curhat curhat gitu sih, dari ntar saya curhat dia juga punya curhatan, jadi pendengar yang baik saja (tertawa pelan lagi), saya kayak gitu mbak, istilahnya apa ya malas buat berbagi keluh kesah saya, jadi saya ngerasa aduh ntar saya berbagi dia dia terima (tersenyum lagi) nggak ya, saya tuh kayak gitu, ntar dia juga punya keluh kesah lagi, kan nggak enak, saya mikirnya nggak enakan udah nggak usah mending saya mending, tapi saya itu bukan saya pendam sendiri juga, pendam benar-benar kayak masukin hati nggak, jadi kalau saya bawa dalam doa, jadi ya kalau malam udah mau tidur gitu, kan udah nggak ada kegiatan, ya berdoa serahkan apa ya, ya saya kan nasrani, jadi kalau saya ada masalah atau apa pasti saya omongin dalam doa gitu dan itu buat saya lega dan tidurpun juga bisa buat saya nyenyak, bisa ini, kalau saya pribadi (jeda) sampai se detik ini (kembali tersenyum) kalau masih sama saya pribadi, baik sih sama saya kalau secara psikologis itu saya tahu nggak baik (P) Jadi UO ini orangnya lebih introvert dalam hal kalau curhat gitu ya? (UO) Heem (P) Ehm berarti UO ini dalam kondisi yang kurang nyaman, butuh nggak sih sharing sama orang lain? (UO) Kalau di bilang butuh, kalau saya sendiri sih nggak, karena saya dari awal itu udah berpikir apa ya hmm udah istilahnya mindset kayak say no to sharing gitu, say no to sharing, jadi kalau ada emang udah benar-benar nyesek kayaknya serasa nggak sanggup di pendam sendiri ya saya memilih kayak apa ya berdoa, jadi saya kalau saya ngendaliin diri saya tuh saya misalnya nggak bisa cerita sama orang lain saya yang malas gitu kan, ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130
196
saya cerita sama diri saya sendiri (tersenyum), jadi kayak kembalikan diri saya sendiri kayak gitu, ya seolah-olah diri saya ini ada dua gitu (tersenyum lagi), ya saya ceritain ke dia kayak gimana gitu kalau saya, kalau saya pribadi kayak gitu (P) Jadi berdialog dengan diri sendiri gitu ya? (UO) Heem, ya seolah-olah ehm misalnya ka misalnya satu kok saya kayak gini ya kayak gini ya, nanti ya saya juga yang jawab, hem kamu sih kayak gini kayak gini (tersenyum) gitu aj nggak ngerti, oh ya juga ya jadi kayak gitu, jadi kayak ya tanya sendiri jawab sendiri, ya terakhir masalahnya juga selesai (tersenyum lagi) kayak gitu (P) Nah kalau waktu pesiar nih, aktivitas apa sih yang UO lakuin untuk sekedar melepas penat, disini kan kegiatannya padat ya, ngapain nih? (UO) Lah tidur (tertawa pelan), iya benar jadi kalau pesiar tuh pasti tidur dulu, tidur ntar bangun beli perlengkapan belanja kan di supermarket atau apa gitu kan buat beli perlengkapan, biasanya saya belanja kalau udah belanja bulanan udah seperti ibu-ibu aja kan, beli perlengkapan mandi apa lah biasa kan cewek ribet itu paling nonton, nonton sama teman-teman, nonton tv sih seringnya, soalnya disini kan intensitas kita nonton tv itu sedikit, jadi saya tuh lebih sering paling nonton tv, kayak nonton nonton paling nonton berita, terus kan saya nggak suka sinetron sinteron nggak suka, soalnya juga nggak tahu sih saya mungkin kebiasaan dari kecil itu dari saya SD itu dari orang tua dulu nonton itu dilarang, kecuali nonton nonton berita, jadi sampai sekarang masih kebawa kalau buka tv pasti bukanya berita (P) Disini di kasih fasilitas tv juga? (UO) Ada, tapi kita kan jarang itu, soalnya disini juga ada kegiatan padat, ada tv juga aduh ngapain nonton malas, sama ini juga saya kalau udah pesiar itu, kalau hari minggu kalau misalnya hari minggu itu saya apa kan kalau orang tua asuh saya disini dapat koran kompas nah itu ada ttsnya, jadi kayak ngerjain tts itu, ya ngerjain ya sekedar nambah-nambah pengetahuan umum lah, soalnya disini nggak kan istilahnya terlalu banyak kegiatan nggak bisa fokus, jadi ya sekedar-sekedar nambah pengetahuan dengan ngisi tts (P) Aktivitas ketika pesiar itu lebih suka melakukannya sendiri atau sama orang lain, misalnya teman-temannya gitu? (UO) Paling kalau misalnya mau nonton bioskop paling ya paling sama teman, tapi kalau lagi di rumah ya sendiri kan, kadang sama orang tua orang tua asuh saya, sebenarnya kan ya itu tidur aja udah berapa jam, tidur itu sampai berjam-jam, bangun belanja-belanja itu sama teman, sama temanteman bareng-bareng balik, tidur nonton berita udah gitu (P) Berarti yang utama kalau pesiar tidur dulu ya? (UO) Heem (tertawa pelan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172
197
(P) Kalau disini waktu tidurnya menurut UO sendiri seperti apa sih? (UO) Sebenarnya sih berkurang nggak ya, cuman kayak rasa (jeda) rasa apa ya rasa kayak istilahnya itu rasa nikmatnya itu beda (tertawa pelan), ya jamnya sih dari jam sepuluh sampai jam empat pagi udah cukup udah cukup banget, padahal kalau di misalnya sepuluh empat 6 jam ya, 6 jam itu di padahal kalau pesiar itu paling efektifnya kita tidur cuman 2 jam, tapi itu udah puas banget kan, udah quality time banget nyenyak aja, beda rasanya jadi kayak napa nggak di manfaatin kan mumpung pesiar, di dalam nggak bisa nggak dapat se senyaman itu (P) Ehm itu kan istilahnya on duty ya, waktu on duty tidur 6 jam itu kayak nggak puas, sedangkan ketika off duty tidur 2 jam aja udah puas ya? (UO) Heem iya, heem udah puas (P) Nah kalau menurut UO, masalah itu sesuatu yang negatif atau positif sih? (UO) (jeda lalu tertawa pelan) it depend, tergantung (P) Menurut UO sendiri kalau secara umumnya deh, masalah itu sesuatu yang negatif atau yang positif? (UO) Hah apa tadi masalah? (P) Iya masalah, kalau menurut pendapat UO, masalah itu sesuatu yang negatif atau positif? (UO) Kalau saya pribadi itu masalah itu positif (P) Kenapa tuh? (UO) Karena itu bisa memba malah itu yang bisa membangun kita, buat bangun jadi misalnya jadi orang lah, jadi bukan sekedar misalnya bukan sekedar prestasi aja bukan sekedar ujian aja yang bisa membangun kita, membangun retifikasi kita jadi naik atau apa, tapi masalah juga membangun, ya makanya itu tergantungnya itu ya tergantung bagaimana kita menyikapi suatu masalah, kalau kita udah mumet dengan suatu masalah belum terselesaikan atau apa segala macam itu pasti jadinya negatif terus, tapi coba kita tolak balikan masalah masalah itu jadi batu loncatan jadi apa, itu jadi membangun, malah bisa-bisa jadi masalah itu (tersenyum) yang membuat kita maju gitu, ya gitu paling (P) Ada nggak sih hal-hal yang UO rasa kurang cocok dengan diri UO sendiri dengan kondisi disini? (UO) Nggak, bisa semua (P) Nah ada nggak masalah-masalah yang sampai saat ini masih UO pendam dan belum di ungkapin sama orang lain? (UO) Kalau saya pribadi nggak ada, nggak ada, ya itu soalnya saya mindsetnya ada masalah selesaikan selesaikan selesaikan udah tuh dan nggak ada untuk saat ini nggak ada (P) Situasi seperti apa sih yang buat UO itu nggak mau terlihat kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214
198
lagi punya masalah? (UO) Maksudnya? (P) Ehm saat disini nih, kan UO punya banyak kegiatan, aktivitasnya padat, terus berdinamika juga dengan teman-teman dan lingkungan disini, nah dalam situasi yang seperti apa, UO itu nggak pingin dilihat kalau lagi punya masalah, misal saat UO itu menghadapi trouble atau apa gitu? (UO) Setiap waktu, jadi kalau ada trouble (tersenym) gitu, kalau bisa jangan orang nggak nggak keliatan, jadi saya berlatih fake smile seolah-olah tidak terjadi apa-apa (tersenyum lagi), apa ya jadi tanpa orang tanpa orang lain tahu dan tanpa saya sadari sendiri itu selesai gitu lho, sampai akhirnya selesai, jadi kalau ada masalah situasinya ya dalam semua situasi, jadi kalau udah kegiatan ini kegiatan ini saya itu kalau ketemu atau kayak ngelihat orang itu nggak peduli junior, senior, atau sama seletting kalau bisa nggak ada bahas masalah itu nggak ada yang tahu (P) Jadi the power of fake smile ya? (tersenyum) (UO) Heem fake smile (tersenyum) (P) Pernah nggak sih UO itu memilih tidur dan masa bodoh dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau saat di titik jenuh deh? (UO) Sampai sejauh ini sih belum, misalnya nggak perduli atau di bawa tidur gitu nggak, malah saya kalau ada masalah nggak bisa tidur (tertawa pelan), jadi gimana gimana mau tidur (P) Nah kalau menurut UO sendiri, agama itu apa sih? (UO) Agama itu hal kit hal yang kita yakini, hal yang kita imani sama Tuhan kita, Jadi gimana cara kita membuktikan kesetiaan kita sama dia di atas, itu menurut saya agama apa yang jadi pegangan kita, menaati perintahnya menjauhi larangannya itu yang jelas (P) Bisa dijelasin nggak peran agama dalam setiap permasalahan yang dihadapin UO itu? (UO) Maksudnya? (P) Jadi dalam menghadapi situasi apapun itu, peran agama buat UO itu seperti apa? (UO) Oh peran? (tertawa pelan) saya dengarnya perang tadi (tertawa pelan lagi) (P) Nggak, peran bukan perang ya? (tersenyum) (UO) Peran agama besar besar sekali, jadi sama ya malah itu lebih jauh lebih besar daripada peran orang tua sendiri, jadi lebih kembali kepada Tuhan itu yang menguatkan kita, yang memilih ya ajaran agama itu sendiri, karena menurut saya juga nggak ada tuh agama yang ngajarin yang nggak benar, semua agama ngajarin yang benar buat umatnya, jadi ya itu lebih lebih lebih kepada agama itu yang lebih menopang kita, jadi kayak pondasinya lah istilahnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256
199
(P) Kalau pengaruh agama buat UO sendiri itu gimana? (UO) Kalau pengaruhnya buat saya itu ya sangat besar sih pengaruhnya, soalnya ada ehmm kita kan dari kecil udah diajarin agama kan, jadi kita tahu mana yang harus mana yang baik mana yang nggak, jadi kayak ngelakuin sesuatu itu juga masih ya hati-hati lah, ada ada keawaspadaan dan itu sangat berpengaruh, jadi sangat mempengaruhi bagaimana tindakan seseorang, jadi menurut saya makanya kalau orang yang tanpa agama itu ya nggak bisa terkontrol, dan menurut says agama itu juga bagian dari yang bisa mengontrol kayak gitu (P) Jadi kalau flashback di pembicaraan awal, kayak UO itu sendiri ketika apapun situasinya akhirnya balik lagi ke agama, balik lagi ke dalam doa, kekuatan doa gitu ya? (UO) Heem, kekuatan doa ya gitu makanya kalau ada masalah atau apa pasti selalu doa aja doa, apalagi kalau udah hening kan istilahnya udah tidur, kita bisa khusyuk ya kita bisa mengekspresikan diri kita sendiri, dan itu menurut saya lebih jauh lebih lebih bermanfaat dibandingkan dengan mengumbar masalah itu dengan orang lain (P) Nah ngomongin masalah ekspresi nih ya, kalau UO itu cara mengekspersikan perasaan nggak enaknya saat berada disini mungkin situasinya juga kurang cocok atau bagaimana, mengekspesikannya seperti apa? (UO) Jadi kalau saya disini sih kayak tempatkan hati dan pikiranmu (tersenyum) dimanapun dimana kamu berada, jadi kalau misalnya ada masalah misalnya ada kegiatan ya saya disitu ya saya disitu nggak mikirin aduh saya ada trouble atau apa segala macam, nggak mikirin itu (tersenyum lagi), soalnya saya bisa fake smile jadi nggak keliatan seolah-olah nggak terjadi apa-apa (P) Jadi istilahnya prinsipnya UO itu here and now, disini dan sekarang? (UO) Heem disini dan sekarang, ya iya fokusnya itu (P) Nah kalau misalnya UO itu mengungkapkan ekspresi lelah dengan segala aktivitas disini itu, caranya seperti apa? (UO) Kalau misalnya udah kecapekan itu pasti biasanya ngobrol sama teman sekamar, kok kayak gini ya, iya capek, tapi ya sebatas itu aja, waktu jadi kayak oh ternyata (tersenyum) dia juga sama, ya udah sama-sama (tersenyum lagi) ini juga, jadi jadi nggak jadi capek, ya gitu saya ngeluh capek ya ini, iya ini aku juga gini, ya udah lah kamu juga capek saya juga capek ya udah mending di jalanin aja, toh lewat lewat jadi jadi mindsetnya tuh lewat lewat (tersenyum kembali), udah selesai selesai kayak gitu, jadi bawaannya itu ke kepada hal ya humor, jadi kayak ketawa sendiri lah (tertawa pelan) sama kayak teman sharing gitu kan, oh iya ya sama-sama capek, ya udah lah ya di bahas jadinya lucu-lucuan kayak gitu gitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298
200
(P) Pernah nggak sih UO itu merasa gagal dalam menghadapi masalah tuh? (UO) (jeda) Pernah pernah beberapa kali, ehm beberapa masalah (jeda lagi) tapi ya diselesaiin benar-benar diselesaiin, jadi kayak nggak berhasil ya tunggu selesai kayak gitu, soalnya kalau nggak selesai selesai juga pasti jadi kayak beban pikiran (P) Kenapa ngerasa gagal, ngerasa gagalnya tuh kayak gimana? (UO) Bukan bukan kalau menurut saya sih nggak mikirnya tuh gagal, tapi belum, jadi ah cara ini nggak berhasil ya coba cara lain, nggak berhasil juga coba jalanin pokoknya sampai selesai, ya gimana caranya gimana caranya ya kayak gitu (P) Ehm gimana caranya UO itu bisa mendapatkan cara buat berhasil gitu ya? (UO) Heem, ya gimana caranya untuk bisa (P) Terus UO pernah nggak sih ngerasa putus asa ketika sedang beradaptasi dengan situasi lingkungan disini? (UO) Selama saya jadi Taruna nggak, putus asa itu nggak, pantang putus asa mbak, menurut saya itu terlalu jauh (tertawa pelan) buat putus asa (P) Kalau boleh berkhayal nih, seandainya ini ya, hal apa sih yang ingin UO hindarin dari masalah yang ada dalam hidup UO itu? (UO) Maksudnya? (P) Oke seandainya kita berkhayal nih ya dan diperbolehkan, hal apa sih yang nggak pingin UO lakuin, ya dihindarin gitu lah, dari masalah yang ada di hidup UO gitu lho? (UO) (jeda) Kalau buat hindarin suatu masalah sih, saya nggak pernah berkhayal masalah itu, nggak nggak kepikiran (tersenyum), kalau selama ini nggak kepikiran (tertawa pelan), nggak ada waktu buat ngehayal kali ya, waktu sih mungkin ada tapi nggak kayak (tersenyum lagi) terlintas pun tidak masalah kayak gitu, jadi untuk suatu masalah ah seandainya saya kayak gini nggak, berandai-andai gitu nggak (kembali tersenyum) nggak nggak ini (P) Nah kalau sekarang nih, dikasih sedikit waktu untuk berkhayal, itu kira-kira apa? (UO) (jeda) Nggak ada sih (tertawa pelan), mungkin karena saya terpatri disini kali ya, udah udah kayak terpaku disini, jadi mindsetnya tuh disini terus, jadi kita kalau berekspektasi masalah diluar juga masih meraba-raba (P) Oh mungkin balik lagi tadi karena prinsipnya UO here and now jadi susah ya buat menghayal? (UO) Heem (tertawa pelan) (P) Pernah nggak sih UO itu ngelakuin hal yang dirasa nggak berguna, ketika menghadapi suatu trouble gitu? (UO) Berguna semua, heem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341
201
{Tiba-tiba ada salah satu komandan yang menghampiri masuk ke dalam ruangan dan wawancara sempat terhenti sebentar karena menjawab pertanyaan dari komandan tersebut} (P) Oh ya pernah ngerasain terakhir berada di titik jenuh itu, UO saat disini kapan? (UO) Pas sersan (P) Oh waktu sersan ya, kenapa itu? (UO) Sersan pertenghan sih, misalnya kayak kayak aduh kok lama banget ya sersan ya (tertawa pelan) kapan naiknya kapan naik mayor duanya kayak gitu, padahal begitu naik mayor dua, perasaan kemarin waktu sersan kok nggak berasa ya, udah mayor dua aja ya (tertawa pelan lagi), padahal pas waktu sersan pertengahan itu sempat kayak mu mumet sendiri (tersenyum) gitu, pikirannya kacau sendiri, ya saya sendiri yang buat kacau, kok gini sih kegiatannya nggak jelas, kamu sih jadi senior apaan sih malah kayak gini, gimana sih rasanya jadi senior kayak gitu, tapi tuh sesaat (tersenyum lagi) doang, sesaat aja sih (P) Setelah itu udah? (UO) Udah, udah lupa (tersenyum) (P) Berapa lama sih setahun? (UO) Apanya? (P) Dari sersan ke mayor duanya itu? (UO) Ya kan setiap pangkat itu kan setahun setahun (P) Berati ini nanti naik ke mayor satunya? (UO) Bulan (jeda) juni (P) Persiapan apa sih yang UO lakuin kan saat ini udah di mayor dua, nantinya mau ke mayor satu kan, nah apa aja persiapannya? (UO) Kalau untuk kehidupan di kayak kehidupan di flat gitu itu sih, udah mikir oh nanti gimana tuh turunan turunan ngebina adik-adiknya gimana itu udah saya pikirin dari sekarang, kalau untuk keseluruhan saya udah mikir masalah judul, masalah ini, bentar lagi TA saya soalnya, soalnya ini saya ngelihat senior senior saya juga aduh pusing, besuk saya juga stres deh masalah ini, ini kalau saya nanti misalnya kayak saya nikmatin sekarang leha-leha, nanti kalau saya kayak bisa-bisa saya lebih stres dari senior saya nih, nanti saya lihat senior saya juga aduh (P) Berarti kayak sekarang ini UO udah ngelihat seniornya lagi pusingpusingnya ngerjain TA nih? (UO) Iya, lagi kayak aduh, nih dia udah udah bab sekian buat ikut ujian sampai bab sekian aduh, saya mikir ntar (tersenyum) saya nanti aduh, kadang-kadang saya mikir nanti ntar saya bab sekian tuh selesainya kapan ya, jadi kayak ya gitu kayak makanya itu udah nyiapin kayak nyari-nyari teman, ya pertama nyari teman buat ngebantu, kayak buat judul aja mikirnya tuh setengah istilahnya tuh setengah mati buat judul doang, buat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383
202
ngajuin judulnya belum isinya (tertawa pelan) masih judulnya aja, ya kayak udah mulai nyiapin itu lah, kalau saya sih fokusnya lebih ke itu (P) Udah mulai ada channel teman dari luar gitu? (UO) Udah, jadi udah kayak dapat beberapa, udah mulai ngasih ngasih saran, ya udah saya tampung dulu kan, ntar gimana gimananya kan masih berlanjut masih panjang (P) Temannya itu ngasih sarannya, sarannya yang seperti apa? (UO) Dia ngasih saran, jadi kayak kamu mau gimana kalau kamu kayak gini kayak gini gini, soalnya saya kan elektro kalau disini tuh wajib buat alat, jadi kita wajib buat alat gitu, kayak wajib buat robot, jadi ya udah gimana kalau kamu buatnya kayak gini kayak gini gini, tapi saya nanyain dia saran, tapi dia bukan sebatas memberikan saran kamu buat a, b, c, d, e, nggak, dia juga meminta pendapat saya, kamu setuju nggak kalau kayak gini, jadi kayak sharing saling sharing (P) Ehm jadi kayak bertukar pendapat gitu ya? (UO) Heem, bertukar pikiran gimana baiknya alat (P) Oh ya ini kan udah ada junior ya, turunan apa sih yang UO kasih buat juniornya sekarang? (UO) Gimana jadi senior yang baik dan benar, (tersenyum) jadi kayak jadi apa ya rasa takut sama senior itu kan pasti ada, kalau saya maksudnya takut itu sama senior nggak mesti gara-gara dia galak, nggak mesti gara-gara ini (tersenyum lagi), tapi kalau dia bisa dengan diam nggak ngapa-ngapain tapi itu junior itu bisa takut bisa jadi kayak bukan takut dalam arti kabur, jadi kayak makin respect gitu, jadi nggak mesti nggak mesti galak nggak mesti harus ngambil adiknya nggak mesti nindak nggak mesti dengan tindakan, tapi dengan omongan aja itu juga bisa buat orang seganin kita gitu, kalau bisa dengan omongan kenapa mesti dengan tindakan kayak gitu (P) Berarti UO tuh ingin nunjukin ini lho wibawa gitu? (UO) Iya dengan wibawa, iya lah dengan wibawa dengan omongan aja bisa, ya jadi pendewasaan gini lah (P) Kalau UO sendiri kan belum ada turunan dari Taruninya kan, hal apa sih yang baru buat UO tuh? (UO) Ya kalau semua hal baru semua kan, apalagi kita masih junior, jadi nggak mandang kita Taruni nggak Taruna pasti semuanya baru dapatnya ya itu baru disini, ya kembali lagi mungkin kayak turunan turunan itu kita dapatnya dari cowok semua, ya kebawahnya itu kita pilah, jadi di saya di kitanya ini di letting kitanya yang memilah, mana yang mana yang harus di turunin mana yang nggak, jadi letting kita yang nampung semua dari dari turunan yang atasnya, tapi kebawahnya kita yang milah mana yang harus buat cewek mana yang pas mana yang nggak, ya istilahnya legowonya itu ya di kita harus di kita lah (P) Itu contohnya seperti apa yang di dapat dari atas, ya udah lah buat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394
203
adiknya nggak usah terutama buat yang cewek sendiri gitu? (UO) Mungkin kalau saya sih bukan nggak usah ya, tapi misalnya ehmm kalau cewek itu kan kadang ada kalanya dia halangan ada faktor ini, kalau cowok kan nggak memandang itu, jadi kayak dia nggak mau tahu kan nggak mau tahu dan dia juga nggak tahu bukan nggak mau tahu juga, dia nggak tahu juga kan, nggak mungkin juga dia ngecek kita misal lagi halangan dia ngecek, tapi kita kan tahu rasanya tapi kita kan tahu rasanya gimana, ya udah nanti kita ke adik kita, kita perhatikan oh kalau dia kondisinya lagi kayak gini nggak pas buat buat ngelakuin kegiatan kayak gini gitu (P) Oke makasih ya (tersenyum) (UO) Iya mbak (tersenyum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : TR B/V
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Traskrip Wawancara WAWANCARA I (P) Bisa diceritakan nggak sih awal mulanya MC tertarik masuk AAU ini gimana? (MC) Awalnya, emang dari awal sih nggak pingin buat kuliah. Pinginnya yang langsung ikatan dinas. Soalnya kan saya mikirnya, ehm orang tua saya kan udah biayain saya dari dari sekolah, terus masak saya mau ngeluarin duit orang tua saya lagi. Terus akhirnya ya udah dari SMA mikirnya nggak berminat buat kuliah (P) Oh jadi udah dari SMA mikirnya sudah sampai sini? (MC) Ya pokoknya udah yang ikatan dinas aja. Terus habis itu dari sekolahnya kan, dari sekolah saya kan udah ada kalau di akhir-akhir itu udah ada kayak apa ya pendaftaran gitu, kaya di list gitu pinginnya kemana kemana gitu, terus ada tawaran juga kan, dari akademi-akademi gitu ke sekolah saya. Jadi mereka datang gitu k sekolahannya saya. Ya udah terus saya berminat, minatnya daftar AAU (P) Udah emang tertarik k AAU ini ya? (MC) Heem (P) Ada perubahan nggak sih setelah masuk di AAU ini, MC yang dari orang sipil jadi ke militer, walaupun MC SMAnya di Magelang di apa itu namanya, Taruna Nusantara? (MC) Ya awal pasti ada lah. Saya ya kaget. Wah ini apa nih. Terus ya sama kayak dulu. Kalau kita sekolah kan ada perubahannya kayak SD-SMPSMA. Ada kayak MOSnya ya udah gitu, sama juga kayak gitu. Jadi ya emang dari awalnya udah minat di Militer, ya udah di niatin. Ya segala perubahannya ya itu resikonya (P) Walaupun dulu SMAnya itu juga asrama kan ya, tetep ada perubahan setelah masuk sini? (MC) Mungkin kalau kehidupannya ya sama lah, maksudnya tapi kalau kegiatannya ya yang padat, terus habis itu sama kan di asrama juga jarang keluar, jarang lihat dunia luar juga. Tapi perubahannya kan ini terus kalau SMA kan namanya sekolah, sekolah kan masih ya masih bebas juga sih. Maksudnya ketemu orang tua juga bisa, bisa dijengukin gitu, kalau sekarang kan mungkin bedanya lebih jarang ketemu orang tua. Terus lebih ya ada ikatannya gitu lho, kayak kita punya atasan juga. Jadi sikap kita juga, harus ada yang yang militernya gitu kan. Tapi ya emang dari awalnya niat, jadi ya udah di niatin (P) Sukanya yang dirasain MC dalam menjalani pendidikan di AAU itu sendiri seperti apa? 204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
205
(MC) Sukanya sudah sesuai dengan keinginan saya (P) Memang sudah passionnya sih ya? (MC) Heem. Karena ya udah cita-cita saya, saya mengikuti pendidikan. Tinggal nunggu lulusnya, terus ya apa yang udah saya rencanain dari saya sekolah dulu semoga tercapai (P) Amin. Kalau dukanya sendiri yang dirasain selama menjalani pendidikan disini seperti apa? (MC) Dukanya apa ya, relatif nggak ada sih. Tapi mungkin kalau dipikir masalah seneng-senengnya mungkin apa ya, kayak ketemu orang tuanya lebih jarang, terus kalau sama teman-teman sekolah dulu kalau pas pesiar aja bisa ketemu komunikasi. Tapi relatif nggak ada sih kalau duka-dukanya (P) Cuma karena waktunya yang kurang untuk ketemu orang tua atau temang gitu ya? (MC) Heem (P) Terus pencapaian yang sudah MC dapatkan selama menjalani pendidikan disini seperti apa? (MC) Pencapaiannya ehmmmm mungkin dari di Magelang dulu ya, kan kalau kan kalau sistemnya akademi kayak gini kan juga ada pencapaian ada indeks prestasinya gitu ada IP IPnya juga, mungkin kalau dari Magelang dulu sampai saya sekarang semester itungannya kan semester 4 ya, itu saya bisa ngikutin kegiatan akademiknya, terus IP saya juga lumayan, ya paling nggak bisa di atas Tarunannya malahan. Terus habis itu bisa ikut kegiatan untuk lomba-lomba olahraga antar Taruna antar kayak gitu (P) Bentuk rewardnya dari prestasi yang MC raih sampai saat ini apa? (MC) Ehmm kalau disini kan kayak apa ya, akademiknya itu ada penghargaannya gitu kayak bintang penghargaan. Nah itu saya bisa dapat 2 dari 3 bintang itu (P) Oh bentuk rewardnya seperti itu ya? (MC) Heem. Dari Taruna-tarunanya itu juga ini lho saya bisa. Terus bisa kayak apa ya, pengakuan dari komandannya juga (P) Bangga juga gitu ya bisa mengalahkan Taruna dan menunjukkan saya bisa nih lho ya? (MC) Iya (P) Terus ada perbedaan perlakuan nggak antara Taruna sama Taruninya? (MC) Apa ya, ehmmm relatif nggak ada sih ya. Kami kalau latihan bareng, kalau baris juga kalau ceweknya juga, dari 12 itu kan dibagi 4, kalau disini bilangnya flat kayak 4 kelompok gitu kan, kelompok kompi gitu lah. Nah itu 3 Taruni ikut di tiap-tiap barisan itu. Terus kami kalau latihan ya latihan bareng, terus kalau di kelas ya sekelas ada ceweknya juga. Jadi nggak ada bedanya sih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
206
(P) Jadi sama semuanya gitu ya? (MC) Heem. Kalau latihan ya ikut latihan (P) Kalau dari Komandannya nggak memperlakukan perbedaan untuk Taruni dan Tarunanya ya? (MC) Nggak (P) Ok, sekarang bisa MC ceritain nggak aktivitas apa saja yang di lakukan mulai dari bangun pagi sampai menjelang istirahat malam seperti apa? (MC) Kalau pagi pagi itu on bangun pagi itu jam 04.00. Jam 04.00 tuh udah ngerapiin kamar, ngerapiin kasur segala macem, terus persiapan untuk ibadah pagi ke Masjid. Terus habis itu 04.30 udah persiapan di Handrawina di lapangan situ buat kegiatan pagi. Kegiatan pagi tuh ada apelnya juga. Terus habis itu tuh jam 05.15 itu baru lari pagi kalau nggak ya senam pagi. Udah habis itu 05.30 sampe 05.30 tuh. Setelah itu 05.30 persiapan mandi, ntar jam 06.00 makan pagi, setelah itu 06.30 apel pagi, habis itu jam 07.00 ke Ground School untuk kuliah yang di Viratama itu sampai jam berapa ya, sampai jam 11.30. 11.30 balik lagi ibadah Sholat Dzuhur, makan siang, apel siang, terus kembali lagi ke Ground School sampai jam 15.00. Jam 15.00 udah balik kesini lagi apel buat kegiatan sore. Kegiatan sore tuh biasanya kalau nggak kegiatan Piktar kayak ya apa ya bilangnya tuh, kegiatan pembinaan olahraga antar Taruna gitu. Kalau nggak ada pembinaan karya tulis terus kalau nggak latihan drum band gitu. Terus ada kegiatan Jasmil juga, itu selang seling sih, gantian gitu. Terus udah kegiatan sore tuh sampai 17.30, 17.30 persiapan mandi-mandi, jam 18.00 ibadah sore ke Masjid. Terus habis itu jam 18.30nya makan malam sampai jam 19.00. Jam 19.00 ibadah Isya di Masjid, terus habis itu latihan drum band itu biasanya sampai jam 20.00 apa ya, jam 20.00 itu terus kegiatan belajar malam. Belajar malam sampe jam 21.00. Jam 21.30 udah apel malam. Jam 22.00 off kegiatan untuk istirahat (P) Jadi nggak boleh ada kegiatan kalau sudah jam 22.00? (MC) Iya nggak boleh. Jam 22.00 tuh biasanya di cek dari Perwira pengawasnya itu keliling ngontrol gitu (P) Dari kegiatan yang sore itu semuanya harus mengikuti atau ada ketentuan-ketentuan tertentu? (MC) Semuanya mengikuti. Semuanya biasanya sih ini apa ya perskadron. Jadi kalau seangkatan saya yang tingkat 2 kegiatannya ini, ntar yang tingkat 3nya ini gitu gitu, kayak gitu sih sebenernya (P) Nah dari serangkaian aktivitas yang udah MC ceritakan tadi, bagian mana sih yang menurut MC itu merasa paling menguras tenaga dan pikiran nih, itu yang mana? (MC) Menguras tenaga ehmm kayaknya nggak ada deh. Soalnya soalnya dari awal udah beratnya tuh udah di Magelang dulu. Peralihan dari sipil ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123 124 125 125 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
207
militernya itu. Soalnya makin kesini sini tuh udah biasa. Udah biasa juga sama Tarunanya juga (P) Kalau beratnya yang di Magelang itu kayak gimana ya? (MC) Ya mungkin awal-awal dulu doang kayak apa sih ehmmmm ya dari sipil ke militer, yang mungkin sipil dulu kegiatan fisik nggak ada, relatif nggak ada kan. Terus di militernya mungkin PBBnya lebih lebih saklek lagi kan, ya kayak gitu (P) Terus kalau aktivitasnya antara Taruna sama Taruni itu tetep sama ya? (MC) Sama. Kami pressing waktunya juga sama. Kalau jam segini harus kesini, jam segini kesini, jam segini harus ngelakuin ini, kumpulnya sama, ngelakuinnya juga sama, nggak ada bedanya (P) Ini berarti itungannya udah setahun disini kan ya? (MC) Setahun di AAU (P) Nah udah pernah melakukan pelanggaran belum selama disini? (MC) Pelanggaran ehmmmm pelanggaran yang fatal nggak jangan sampe lah ya, paling trouble trouble kecil yang apa ya kayak apa ya, telat waktunya gitu doang (P) Kalau pelanggaran seperti itu pernah ya? (MC) Ya pernah, masih ada seperti itu (tersenyum lebar) (P) Terus konsekuensi dari pelanggaran itu sendiri apa sih? (MC) Kalau konsekuensinya pelanggaran yang fatal itu ya, yang paling berat ya dikeluarin kan yang paling berat. Terus paling kalau yang trouble trouble kecil ya tindakan di tempat lah, kayak push up, di gitu gituin kan, di sit up juga, paling kalau trouble trouble kecil ya kayak gitu aja (P) Oh berarti tindakan-tindakan di tempat gitu ya? (MC) Tindakan di tempat, kalau udah tindakan di tempat udah selesai, udah gitu (P) Jadi kalau ada masalah saat itu selesaikan saat itu juga, setelah itu sudah selesai? (MC) Iya gitu (P) MC pernah sakit nggak selama disini? (MC) Selama disini alhamdullilah nggak pernah (P) Nah kalau misalnya ada yang sakit nih, prosedur untuk dapat ijin istirahat kayak gimana? (MC) Kalau prosedurnya waktu kita sakit, kan biasanya kalau sakit disini kan ada kayak apa ya kelompok ehmm ini kalau disini istilahnya pokdo, pokdokor gitu. Itu tuh kayak senior kakak tingkat kita, tingkat 4 yang megang kita, megang megang pleton kita gitu, yang tanggung jawab kita kurangnya apa, kita sakit apa, kayak gitu tu ada yang ngurusin kita dari yang tingkat empatnya. Nah itu biasanya kalau kita lagi sakit, ya kita laporan sesuai dengan jenjang hierarkinya. Kita laporan ke pokdokor, terus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206
208
itu ntar dari mereka di lanjutin ke pengasuh, kayak gitu ntar kalau sudah ada responnya nanti di salurin ke rumah sakit yang ada disini itu. Gampang sebenernya sih kalau kalau emang kita sakit. Tinggal laopran ntar udah udah di urusin sama kesehatan (P) Ehm berarti kalau sakit emang ijinnya ada tingkat-tingkatannya dulu gitu ya? (MC) Heem (P) Misalnya lagi sakit nih, ijin untuk nggak mengikuti kegiatannya kayak gimana? (MC) Bisa kayak gitu itu bisa. Kan kita ngelaporin kayak gitu kan, terus itu nanti dari kesehatannya ada rujukannya, ada toleransinya gitu. Kita nggak ikut kegiatan ini, terus habis itu dapat dinas ringan kayak gitu (P) Kalau emang sakit tetap ada perbedaannya walaupun sedikit ya? (MC) Kan kalau kita sakit juga nggak bisa mengikuti maksimal semua kegiatan (P) Peristiwa yang paling berat sebagai Taruni dalam menjalani pendidikan di AAU ini seperti apa ya? (MC) Peristiwa kayak gimana? (P) Peristiwa yang buat MC tuh duh kok melakukannya berat ya, tapi setelah menjalani ternyata oh seperti ini, itu kayak gimana? (MC) ehmm apa ya, mungkin kalau mau latihan kayak gini kali, ehm latihan apa ya, kalau mau latihan luar yang pikirannya ntar duh ini kegiatannya ntar kegiatan cowok banget nih, terus itu pasti kalau dipikir kan emang kita berimajinasi banyak gitu kan, aduh ini tuh berat gini gini gini. Biasanya sama Tarunannya juga disemangatin, udah bisa bisa bisa, ya emang bisa pasti kan kalau disuruh latihan kan pelatih kita sudah punya takaran sendiri kan. Pasti mereka juga udah tahu ini lho ceweknya pasti juga bisa. Bisa mengikuti, ya emang bisa sih, bisa kok kayak gitu (P) Berarti emang karena imajinasinya ya yang banyak seperti gini gini? (MC) Iya (tersenyum). Tapi pasti bisa dan sampai sekarang pun juga masih mengikuti kegiatan (P) Nah kalau cewek sendiri itu kan setiap bulannya mengalami siklus menstruasi, kalau MC sendiri selama menjalani pendidikan di AAU ini ada trouble nggak untuk masalah ini? (MC) Kalau saya udah lancar sih kalau disini, meskipun kegiatannya full padet gitu, saya tiap bulan siklusnya tiap bulan dapet. Mungkin dulu awalnya di Magelang itu stres gitu kan, ya mbak juga gitu kan? Ngrasain juga kan? (P) Iya sama (MC) Sama kayak gitu juga. Dulu saya hampir berapa ya, 5 bulan nggak dapet. Soalnya ya stres. Dulu waktu di Magelang kan yang perubahannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248
209
dari sipil ke militernya itu. Mungkin metabolisme kitanya (tersenyum) yang masih menyesuaikan (P) Oh berarti yang paling berat saat di Akmil Magelang ini ya? (MC) Iya. Soalnya di Magelang itu masih kayak pendidikan dasarnya gitu (P) Sampai 5 bulanan ya itu? (MC) Iya. Terus habis gitu ya udah, udah bisa nyesuaiin diri. Habis itu kesini sininya siklusnya udah lancar. Balik lagi rutin kok tiap bulan. Kalau disini juga kan ini kan dari pengasuh Taruninya itu kan di catet, pasti di catet. Bulan ini, bulan yang belakannya, terus bulan ini ini dicatet tiap bulan (P) Oh rutin ada yang ngecekin tiap bulannya? (MC) Iya. Pengasuh Taruni itu ehm ya mungkin carenya mereka ya dengan kita, di kontrol juga kitanya (P) Oke bagus itu. Nah kalau cewek nih emosionalnya saat menstruasi sendiri kan ihh moodnya bisa naik turun, kalau MC sendiri ngejalaninya kayak gimana? (MC) Moodnya naik turun. Kalau kayak gitu manusiawi sih ya, kalau cowok juga sama kan pasti juga ada mood-moodannya gitu. Tapi kalau disni saya sudah biasa (tersenyum). Heem udah biasa, paling kalau lagi dongkol itu saya mending diam (tersenyum lagi) (P) Oh diam? (MC) Heem. Maksudnya diajak ngomong sama siapa itu juga diam. Daripada ntar banyak apa banyak ngomelnya gitu kan maksudnya disini kami kan masuknya kami minoritas dari cowoknya. Nah kadang cowok kan nggak ngerti (P) Nah untuk mengatasi hal itu MC milih diam? (MC) Heem. Saya emang orangnya kayak gitu. Kalau saya ada masalah mending saya diam dulu, kalau udah tenang baru mau cerita (P) Kalau mengatasi suasana hati itu sendiri, biasanya cewek sama cowok kan beda ya, lebih sensitif cewek, cewek kan lebih gampang tiba-tiba senang sendiri, sedih sendiri nggak jelas karena pada dasarnya kita lebih sering menggunakan emosional kita, nah buat MC sendiri itu seperti apa? (MC) Oke, kalau itu sih saya lebih memanfaatkan teman-teman Taruni saya. Kan kita se se apa ya, sepemikiran sesifat gitu, paling kalau kayak gitu lebih banyak cerita ke mereka kalau di kamar. Terus kalau misalkan lagi pesiar kayak gitu, lebih banyak nyritain apa sih kenapa sih saya seminggu kemarin di dalam, di AAU itu apa aja perasaan kami, kayak gitu. Saling cerita sih, sama-sama saling cerita (P) Jadi dengan saling cerita juga lebih plong gitu ya? (MC) Iya, heem. Terus mereka juga saling banyak juga nyemangatinnya kayak gitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290
210
(P) Pernah nggak sih ngerasa kesulitan dalam menjalani aktivitas fisik selama menjalani pendidikan di AAU ini? (MC) Nggak ehm nggak. Soalnya dari awal tuh ada trainingnya dulu. Jadi kan pasti kalau kita ngelakuin sesuatu nggak mungkin bisa kalau nggak dilatih kan, ya makanya dari awal tuh, dari pelatihnya juga dilatih dari awal gimana caranya gimana caranya. Ntar juga pasti ehm bisa ngelakuin instruksinya kayak gitu (P) Untuk masalah fisik sendiri antara Taruna dan Taruni disamakan latihannya atau bagaimana? (MC) Kalau latihannya kalau latihan sama. Maksudnya misal kalau kita Taruninya eh Tarunanya push up nih, Taruninya juga push up, tapi mungkin perbedaan porsinya kayak gitu. Kan disesuaiin sama kemampuan fisiknya cewek kayak gitu (P) Tetap ada perbedaan dalam porsinya ya? (MC) Heem (P) Sejauh ini yang aku pahami latihan fisik disini kan cukup berat ya, buat MC sendiri buat ngejalani itu kayak gimana? (MC) Latihan berat itu kayak yang tadi saya bilang, kalau apa sih saya ngomongin itu berat kalau saya belum ngelakuin dan saya masih mikirin itu gimana caranya itu gimana caranya. Tapi kalau kesini sini saya udah apa ya paham ini lho kerjaan saya, terus habis itu ya ini kegiatan saya, terus ada pelatih yang bakal bisa ngelatih saya terus ngasih instruksi ke saya buat ngelakuin kegiatan itu. Sampai sekarang saya bisa ngelakuin itu karena udah kebiasa terus habis itu ngikutin instruksi dari pelatih (P) Jadi semua karena sudah dilatih terlebih dahulu ya? (MC) Heem heem. Mungkin karena pikiran orang yang nggak ngerti haduh itu berat berat. Ya iya sih sama kayak pikiran sebelum ngelakuin itu pasti takut juga (tersenyum) (P) Kalau pengaruh kesehatan MC sendiri yang di rasain selama menempuh pendidikan disini kayak gimana? (MC) Pengaruh fisik? (P) Ya baik fisik maupun kesehatannya MC yang lainnya. (MC) Apa ya, pengaruh fisik sih ya mungkin apa sih kayak saya sekarang sih nggak pernah sakit yang kayak gimana tuh nggak pernah. Paling bangun pagi itu pegel, pegel ya biasa kan kayak gitu. Kalau kayak kegiatan oalahraga gitu, pasti bangun-bangun pegel, kayak gitu gitu aja sih (P) Ehm berarti karena pengaruh aktivitas seharian aja yang padat dan bangun pagi badannya jadi capek-capek aja ya? (MC) Heem iya. Biasanya kalau tiap libur eh pesiar gitu ya biasanya ya ya ini minta dipijetin gitu (tersenyum) gitu gitu doang (P) Dipijetin sama temannya gitu? (MC) Nggak. Kan ada point gitu kan, kayak tempat kita buat istirahat kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291 291 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332
211
kita diluar gitu. Itu biasanya kami ada langganan ibu-ibu pijet gitu (P) Oh gitu, jadi selama ini ada langganan tersendiri? (MC) Iya. Jadi pas kami pesiar itu gitu, kalau nggak ya potong rambut ya pokoknya memanjakan diri gitu lah (tersenyum) (P) Memanjakan diri seperti orang-orang diluar sana pada umumnya ngelakuinnya? (MC) Iya (tersenyum) (P) MC sendiri bica nyeritain nggak sih aktivitasnya kalau lagi di luar kalau lagi pesiar itu seperti apa? (MC) Kalau pesiar ya kayak gitu tadi ini apa minta dipijitin sama ibu-ibu pijit itu kan ada langganan itu. Terus habis itu ini ya namanya cewek sih ya ke salon juga iya, potong rambut, kadang juga teman-teman tuh ngajakin spa bareng juga iya pernah, terus apa ya kayak kalau pesiar belanja kebutuhan apa yang di dalam kurang kita beli di luar, kayak belanja bulanan kayak gitu, kayak misalnya sabun lah, atau apa lah belanja di luar, terus apa nelpon orang tua, terus kadang saya ketemuan sama teman sekolah saya ya cerita juga gimana mereka kuliahnya, gimana saya di dalam kayak gitu, terus apa ya makan bareng sama teman-teman, refreshing gitu lah intinya (P) Pokoknya saat persiar buat refreshing setelah aktivitas di dalam padat, buat senang-senang aja kayak gitu? (MC) Heem heem (tersenyum) (P) Selain aktivitas pesiar yang ketemu teman-teman tadi dan lainlain, pernah nggak kunjungan kemana gitu? (MC) Kalau kunjungan kemana saya biasanya pernah kunjungan selain kayak gitu, pernah dari senior saya diajakin kayak promosi, juga pernah promosi ke sekolah saya dulu pernah, terus lain-lainnya paling kalau nggak diajakin kayak gituan ya nggak, mending milih refreshing sendiri (tersenyum) (P) Terus waktu untuk ketemu sama keluarga sendiri itu kayak gimana? (MC) Kalau ketemu sama keluarga sama kayak ini sih sebenernya kayak anak sekolahan, kalau mereka libur, biasanya disini juga libur. Jadi kalau misalkan kalau saya dapet cuti gitu saya pulang. Kayak kemarin itu juga saya dapat kesempatan long weekend gitu kan, dari rabu kamis jumat sabtu minggu, 5 hari itu saya pulang. Jadi biasanya kalau dapat kesempatan libur apa long weekend kayak gitu saya lebih memilih pulang daripada ikut teman saya ke daerah mereka terus main kayak gitu, mending saya pulang (tertawa pelan) soalnya jarang ketemu (P) Oh berarti temannya kalau ada kesempatan long weekend gitu ada yang memilih main ke daerah lain? (MC) Ada kan yang kayak gitu pingin tahu daerah teman lainnya kayak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374
212
gitu juga ada (P) Lalu pengaruh dukungan dari orang-orang disekitar MC itu kayak gimana, misal ya keluarga, saudara, teman-teman kayak gimana? (MC) Kalau dukungan dari keluarga sih ya mereka medukung dari apa yang saya pingin dan apa yang saya udah capai, kalau dari orang tua kan emang eh bapak saya kan basicnya militer kan, jadi beliau juga udah tahu apa kegiatannya. Paling kalau dari bapak saya apa ya diberi semangat pasti bisa kok ngelakuin apa sih latihan fisik maupun apa pasti bisa. Kalau bapak sih lebih kayak gitu, kalau ibu lebih menyemangati saya dengan doa (tertawa pelan) ya kayak gitu terus jangan jangan gampang ngeluh ya kayak gitu-gitu lah kalau dari ibu. Terus dari keluarga besar saya mereka bangga dengan apa yang telah saya capai dan setelah itu saya mikir saya sudah ngasih kebanggaan untuk mereka ya saya lakuin ini lah kayak gitu (P) Kalau di rumah lebih dekat sama siapa dari kedua orang tuanya? (MC) Dua-duanya sih, bapak ibu sih (P) Kalau untuk cerita biasanya lebih sering ke siapa? (MC) Ehmm wajar sih kayak teman-temannya ke Ibu (P) Awalnya mau masuk kesini itu dari diri MC sendiri atau orang tua mengarahkan? (MC) Kalau apa ya, muncul pertama kalinya itu dari dari kecil itu saya ini kan keluarga besar saya emang militer semua kan. Terus apa tante-tante saya juga banyak yang menjadi Koad kayak gitu. Terus ya saya dari kecil emang pandangan saya udah militer militer militer gitu, ya jadinya kayak udah muncul dengan sendirinya kayak gitu itu saya sudah pingin jadi tentara kayak gitu, terus habis gitu udah gede gede gede waktu SMA saya masuk ke situ udah ada pandangan banyak lagi kan, terus ada kayak maksudnya terus kayak jalur masuk tentara yang dari akademi kayak gitu. Terus saya dari itu keinginan kecil saya jadi tentara, terus saya masuknya tempat akademi kayak gitu (P) Emang udah di bentuk dari kecil pandangannya mau kesini ya? (MC) Iya (tersenyum). Pandangannya udah yang militer militer gitu deh. (P) Udah seneng aja gitu ya masuk militer daripada jadi orang sipil ya? (MC) Iya (tersenyum lebar) (P) Yak cukup sekian pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, Terimakasih (MC) Iya WAWANCARA II (P) Sebentar ya tak liat dulu (jeda sebentar sambil membuka data informan), gimana kegiatannya hari ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416
213
(MC) Hari ini (jeda) normatif kegiatannya paginya ground school, terus tadi sempat pembinaan siang juga lari siang, terus ini kegiatannya ini ada wawancara (tersenyum) (P) Kalau biasanya? (MC) Harusnya ada kegiatan kesenian, kayak gitu. Sore itu kesenian. Keseniannya biasanya itu tiap-tiap kelompok ada rampak gendang, ada apa ya (jeda) angklung banyumasan, band, ada nari juga, kayak gitu semacam eskul (P) Yang di ikutin MC apa? (MC) Kalau saya ikutnyaaa ee kayak ngisi ngisi mading kayak gitu (P) Setiap hari senin? (MC) Itu kegiatannya setiap hari senin sore kayak gitu. Oh ya kalau hari senin tuh, misal minggu ini kegiatan kayak kreatif gitu, minggu depan ada kayak latihan karya ilmiah itu di sama dosennya, jadi selang seling selama satu minggu (P) Pengalamannya MC selama melakukan aktivitas sehari-hari disini kayak gimana? (MC) Kalau pengalaman sejauh ini ya senang-senang aja (tersenyum) fine fine gitu. Soalnya udah mulai naik tingkat juga, kesejahteraannya udah mulai menambah kan, kalau dulu yang waktu mbak yang wawancara itu saya baru dapat pesiar sabtu sama minggu, sekarang saya udah bisa pesiar hari rabu, terus habis itu udah dapat long weekend, weekend, IB itu udah lebih banyak kayak gitu daripada tingkat dua, jadi udah lebih banyak tahu dunia luar (tersenyum lebar) (P) (tersenyum) Udah tahu mana aja emang? (MC) Dulu waktu saya tingkat dua juga, gara-gara ya mungkin kebetulan dapat nilainya yang baik penilaian itu, saya dapat kesempatan buat ikut exchange visit ke Australia (P) Tepatnya kapan itu? (MC) Waktu tingkat 2 akhir (P) Berapa lama? (MC) Seminggu (tersenyum) (P) Pengalamannya yang di dapat disana apa aja? (MC) Pengalamannya disana kebanyakan sih ya tujuan awalnya, tujuan intinya buat study banding sama kadet kadet di Australia, terus habis itu, selain itu juga {Sempat terganggu oleh pengasuh Taruni, yang memberikan informasi secara tiba-tiba untuk mempersingkat waktu wawancara karena Taruni akan ada kegiatan latihan persiapan parent’s meeting} (P) Oh ya gimana tadi? (MC) Ya tujuan utamanya kan buat study banding sama kadet Australia, terus habis itu ya setelah selesai tugasnya yang exchange tadi itu ya dikasih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458
214
kesempatan buat mengenal Australia (tersenyum), Khususnya Canberra sama Sydney (P) Berapa orang itu? (MC) Waktu itu 6 orang. 3 orang dari yang mayor satunya yang sekarang, 3 orang yang dari Taruna eh 2 orang, 2 orang yang dari, oh berarti 4, 4 orang yang dari Taruna 2 orang dari Taruni (P) Sebuah kesempatan yang luar biasa ya? (MC) Ya, kalau disini kamu mau dapatin apa ya kamu harus tunjukin nilainilaimu (P) Nilai akademisnya MC gimana? (MC) Alhamdullilah nggak bermasalah (tersenyum) (P) Pernah nggak sih ngerasain jantung berdebar tanpa sebab gitu? (MC) Kalau tanpa sebab nggak pernah. Tapi kalau mungkin paling kalau mau ngelakuin (tersenyum) latihan-latihan ekstrim (tersenyum lagi) (P) Contohnya kayak gimana? (MC) Kayak kemarin pas Para dasar itu, yang terjun payung, ya itu juga kan (tersenyum) manusiawi lah kalau terjun dari ketinggian segitu, ya siapa juga yang nggak takut, ya itu pasti deg-degan gitu (tersenyum lagi) (P) Berarti lebih ke nervous gitu ya? (MC) Iya, nervous iya bukan yang tiba-tiba gitu, kayak ngeliat apa gitu takut, nggak gitu (P) Ini (Sambil melihat data informan) kok kurang punya waktu menjalankan hobby, hobbynya MC apa? (MC) Mungkin nggak sebebas kalau dulu kan saya sukanya, kalau suka suka ngedengerin lagu, terus main (jeda) main volley sama bulu tangkis, kalau disini juga kegiatan kayak gitu ada, tapi kan nggak bisa yang aku pingin ini ya aku pingin ngelakuin, kan ada waktunya, kalau mau latihan kayak olahraga itu sore hari selasa atau hari kamis itu ada, tapi kan nggak semuanya juga yang saya pinginin (tersenyum) bisa jalan (P) Jadi cuma masalah waktu aja ya? (MC) Iya, bukan karena nggak kesalur (tertawa pelan) (P) Itu jadi hambatan nggak? (MC) Hambatan sih (jeda) nggak, tapi (jeda lagi) nggak bisa sebebas dulu waktu sipil pingin ini pingin ini apa yang dipinginin bisa (P) Ngaruh ke diri MC sendiri nggak kayak gitu? (MC) Nggak, nggak terlalu banyak nggak nggak banyak (sedikit gagap saat menjawab pertanyaan) (P) Hambatannya kan waktu ya tadi, terus usaha yang dilakukan MC seperti apa? (MC) Ehmmm mungkin bisa di salurkan ke olahraga lain kayak gitu. Jadi saya dulu kan sukanya volley sama bulu tangkis, nah disini tuh ada volley sama bulu tangkis, tapi mungkin kan kalau disini ada kayak buat tim Piktar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 486 497 498 499 500
215
gitu kan mbak ya, itu tu kan juga diliat bakatnya ini tuh kayak gimana gimana gimana, mungkin saya suka, tapi saya nggak berbakat, nggak ahli itu nggak, kan ada yang lebih ahli kayak gitu, ya saya nggak di volley atau bulu tangkis, saya bakatnya malah di couple nembak pistol kayak gitu, jadi ya saya sekarang jadi enjoynya ke nembak (tersenyum lebar) suka (tersenyum lebar lagi) gitu (P) Udah ada prestasi disitu? (MC) Ehmmmm Alhamdullilah waktu kemarin saya tingkat 2, saya dapat perunggu kan dari teman-teman Akpol IPDN itu dapat perunggu (P) Dari situ malah tahu punya bakat yang lain ya (tersenyum)? (MC) Iya (tertawa pelan) ya mana tahu mbak, itu kenal nembak aja waktu masuk kesini (tersenyum) kayak gitu (P) Menurut MC masalah itu apa sih? (MC) Masalah itu (jeda) kayak tantangan (tersenyum) yang harusnya saya, gimana caranya bisa ngelewatin (tersenyum lagi) (P) Tantangan yang seperti apa, yang buat MC itu jadi sebuah masalah? (MC) Ehhmmmm kayak tantangan kalau saya sih ngadepin masalah tuh disaat saya (jeda) dengan pikiran saya sendiri saya nggak bisa, nggak bisa nyelesaiin, ya itu masalah kalau buat saya. Jadi saya harus tanya ke orang gimana baiknya, kayak gitu (P) Tanya ke seseorang? (MC) Iya mungkin ada saran, oh ya harusnya kayak gini, mungkin yang (tersenyum) otak saya nggak kepikiran sampai situ, ada sisi lain dari masalah saya yang bisa diselesaiin (P) Sering nggak tanya atau minta pendapat ke orang lain? (MC) Ehhmmmmm sering (tersenyum). Saya soalnya emang nggak bisa buat, nggak bisa buat mikir sendiri tuh emang bukan tipe saya. Saya harus tanya ke orang (P) Bukan tipe pemikir sendiri? (MC) Iya, bukan tipe pemikir, kalau punya masalah saya pikirin sendiri malah nggak bisa, harus tanya (P) Biasanya eee lebih sering sharing ke siapa? (MC) Kalau sharing pertama ya karena saya disini ke teman paling dekat yang bisa. Disini saya juga punya teman, teman dekat kan, ada teman yang lebih dekat juga dari SMA kan juga saya sama dia, cuman dia juga ikut disini. Terus disini juga ada yang namanya kakak asuh kayak gitu, ya itu tempat biasanya saya nanya (P) Lebih nyaman buat cerita ke siapa? (MC) Nyaman ke dua-duanya (tersenyum lebar). Ya soalnya karena udah udah percaya juga, terus sering juga nyelesaiin ya kayak gitu (P) Ehmm hal apa sih yang biasanya MC ceritain tuh, contohnya aja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 230 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542
216
deh? (MC) Ehhhmmmmm contohnya kayak (jeda) ya kayak misalkan dapat tugas ini, terus aku nggak bisa, tapi kan biasanya udah dituntutnya ya kamu gimana caranya, kamu bisa nyelesaiin, kayak gitu tuntutannya (P) Tugas apa yang menurut MC itu cukup sulit? (MC) Ehmm kalau disini kan ada itu, kalau saya kan kebetulan eem anggota polisi Taruni kan ada ikut ikut organisasi disitu jadi anggota di organisasinya mayor satunya yang sekarang. Jadi ya gimana senior itu ngasih tugas ke saya tentang apa misalkan ta tak (bicaranya jadi gagap) apa ya kayak ada kegiatan, terus apanya yang dipersiapin kayak gini, gini gini, kamu gimana caranya ini selesai. Terus ya saya kan nggak ada yang ditanyain, mungkin belum ada referensi, ya saya terus tanya ke kakak asuh saya, kalau nggak tanya ke teman saya baiknya gimana (P) Nggak semua bisa masuk ke organisasi itu? (MC) Iya nggak semuanya, nggak semua bisa menjabat disitu. Yang menjabat itu mayor satunya sekarang, tingkat tiganya itu cuman mengisi, ikut membantu, tapi ada jabatan disitu. Tetapi selain itu yang tingkat duanya itu semuanya anggota (P) MC sendiri ada menjabat di organisasi itu? (MC) Saya sebagai anggota polisi Taruna, belum menjabat. Ehmmmm tingkat empatnya nanti pingin. Soalnya disitu saya bisa tahu cara manajemen waktu, acara, bikin kegiatan itu gimana sih, apa aja sih yang dipersiapin kayak gitu. Ntar dikesatuan juga pasti dibutuhin, jadi kalau perwira masih perwira muda itu pasti juga lebih sering di suruh-suruh seniornya, besuk ada acara ini disiapin, ntar tuh juga bakal tahu gimana caranya manage waktu, manage acara durasinya berapa kayak gitu gitu (P) MC sendiri untuk manage waktu masih sering trouble nggak? (MC) Ehmmmm kalau trouble masih ada (tersenyum), masih ada miss. Masih telat lah ya kayak gitu lah, masih ehmm susah buat on time (tersenyum lagi) (P) Itu jadi hambatan buat MC? (MC) Iya (tersenyum) kenapa sih harus harus telat, padahal juga kegiatannya udah udah waktunya tuh udah duluan kayak gitu (P) Menurut MC sendiri yang buat jadi nggak on time itu kenapa? (MC) Ehhmmmm apa ya udah sebenernya kalau saya nggak on timenya, sebenernya udah tahu jadwalnya jam segini, tapi masih aja ada yang dilakuin, yang ngapain lah ngapain lah. Hal-hal yang kiranya nggak begitu penting tuh masih saya pikirin, masih saya lakuin (tersenyum). Sebenernya udah tahu harusnya tuh (tersenyum lagi) jadi mepet (P) MC bisa ceritain nggak proses dinamikanya selama disini tuh kayak gimana? (MC) Proses dinamika ehhmmmm (jeda) dulu waktu tingkat satu kan dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584
217
sipil ke militer, itu paling masih homesick homesicknya sama orang tua lah, terus udah tingkat satu itu udah mulai dapat pesiar, udah mulai menyesuaikan, udah bisa nelfon orang tua, udah bisa tahu dunia luar, meskipun cuman waktu cuman pesiar itu beberapa jam aja. Tingkat dua udah pindah kesini kan udah Praja kan ngikutin kegiatan udah nggak begitu fisikkkkk, udah nggak begitu ngikutin kegiatan kan udah kegiatan di matra masing-masing kan. Apalagi di udara kegiatannya udah nggak kayak di darat kan ya, cuman fisikkk aja lari kayak gitu nggak. Kalau disini udah banyak udah grandschool, udah interaksi sama seniornya juga, udah banyak tahu kegiatan kayak gitu. Terus tingkat tiga ini apalagi udah udah maksudnya udah, kan kalau dulu sersan itu cuma ngikutin kegiatan, kalau saya tingkat tiga ini udah yang apa ya kalau istilahnya yang motornya kegiatan itu, terus ntar kalau tingkat empat nah ya mereka yang jadi supervisornya kegiatan kayak gitu (P) Nah kalau lingkungan disini menurut MC itu seperti apa? (MC) Lingkungan disini gimana caranya kamu bisa menyesuaikan diri ditempat dan di orang masing-masing, apalagi posisinya sebagai junior harus tahu tempat yang tepat (P) Maksudnya tempat itu gimana? (MC) Maksudnya tempat itu kalau kalau kalau (sedikit gagap saat menjawab) gimana kalau junior itu lagi di AAU, ya itu eventnya on duty, jadi ya gimana kamu memposisikan kamu sebagai junior dan disini ada senior kamu, terus kamu kalau sebagai junior pas kegiatan pesiar kayak gitu, ya kayak gitu lah kamu memposisikan diri kamu itu adeknya, dan kalau diluar ya itu kamu kalau mau cerita apa-apa bisa kayak gitu (P) Oh ya kalau yang waktu tingkat pertama tadi kan homesick ya, nah cara ngatasainnya gimana tuh kan belum bisa ngabarin keluarga juga kan? (MC) Kalau dulu emang nggak bisa sih mbak (tersenyum). Jadi saya lebih banyak nulis (tersenyum lebar) (P) Ada kesempatan buat nulisnya kapan? (MC) Ya paling kalau dikelas gitu (tersenyum), pasti capek kan bikin ngantuk ya mbak ya, nah itu saya daripada ngantuk, ya udah saya curhat aja di buku notes itu (P) Ehmm berarti di notesnya itu banyak curhatannya? (MC) Iya (tersenyum) selama tiga bulan pertama yang sebelum saya dapat pesiar itu (tersenyum lebar) belum dapat bicara (tersenyum lagi) (P) Dialihinnya dalam bentuk tulisan ya? (MC) Iya soalnya saya mau cerita ke teman (tersenyum) juga mereka dalam situasi yang sama (P) Perasaannya gimana bisa mengalihkan dalam bentuk tulisan? (MC) Lega aja (tersenyum) lega meskipun nggak terobati (tertawa pelan).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626
218
Jadi ya nggak, ya apa yang mbak nggak hihhh, mungkin kan kayak kalau ada unek-unek itu rasanya gimana gitu (tersenyum lebar) kalau udah cerita itu ya udah, udah enteng lah (tersenyum) (P) (tersenyum) Dari coretan-coretan di notes itu ada orang lain yang tahu nggak sih? (MC) Ehmmmm teman sekitar, semeja belajar (tersenyum) saya. Nggak nggak gitu yang saya rahasiain itu nggak. Kan ada kan yang curhat itu buat sendiri, kalau saya nggak (P) Ceritanya lebih seperti apa? (MC) Ya biasanya saya ceritain kegiatan disini, kegiatan dulu disana, capekmya gimana, dongkol lah, ya kayak gitu-gitu (P) Dongkolnya karena apa itu? (MC) Ya dongkol mesti, gara-gara capek terus masih suruh ini suruh itu kayak gitu. Terus notes ini juga waktu udah ada kesempatan ketemu orang tua saya kasihin (tersenyum). Ini lho buk, dulu aku waktu disana itu kayak gini lho, kegiatannya itu kayak gini, terus ya situasinya kayak gitu (P) Dibaca nggak sama ibu? (MC) Dibaca (tersenyum) (P) Terus tanggapannya orang tua kayak gimana? (MC) Kalau bapak saya kan udah emang dari militer ya mbak ya (tersenyum), jadi ya udah (tersenyum lagi) ya emang itu prosesnya (kembali tersenyum) (P) Lalu? (MC) Udah gitu aja (tertawa pelan). Ya emang prosesnya udahan, ya iya sih. Ya udah ini prosesnya, lagi di proses ini, lagi di siklus itu, ntar juga bakal ada waktunya untuk senang-senang (tersenyum). Ya tinggal tunggu waktu disitu (tersenyum lebar) tinggal tuggu waktu tingkat tingkat juga bakal ada kesejahteraan lain lagi, nggak selamanya kamu (tersenyum lagi) stag disitu (P) Terus alasannya MC sendiri lebih memilih di AAU daripada yang lainnya apa? (MC) Lebih milih AAUnya ya gara-gara, ya menurut saya AAU lebih AUnya punya TNI yang lebih dekat dengan teknologi (tersenyum lebar). Ya semuanya juga berteknologi, tapi kan kalau disini ya kayak gitu lah, lebih cenderung ke teknologi pesawat saya kayak pengetahuannya (P) Karena ini ada keterbatasan waktu sekarang harus di akhirin dulu ya, nanti ada pertemuan lagi untuk melanjutkan wawancara ini ya? (MC) Belum selesai dong ini mbak? (P) Iya belum sih (tersenyum), besuk kita agendakan lagi buat ketemu, makasih ya? (MC) Heem (tersenyum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668
219
WAWANCARA III (P) Oke sebelumnya apa kabar? (MC) Alhamdulillah (tersenyum) (P) Sama seperti kemarin-kemarin ya, langsung kita lanjut aja dari wawancara kemarin, terakhir kita membahas tentang pilihan MC di AAU, nah sekarang saya tanya ada kesulitan-kesulitan yang dirasain sama MC nggak selama ini? (MC) Kalau kesulitan (jeda) relatif (jeda lagi) nggak ada, soalnya kalau saya nggak tau, saya langung tanya teman-teman sama lebih sering sharing (P) Biasanya lebih sering sharing ke siapa? (MC) Keee (jeda) teman sama ke kakak asuh saya (P) MC sendiri punya kakak asuh berapa disini? (MC) Kalau kakak asuh banyak, tapi yang saya percaya ya cuman satu aja (P) Satu daerah sama kakak asuhnya? (MC) Bukan (P) Ehm karena udah percaya sih ya? (MC) Iya udah percaya soalnya sama lebih sering ngasih solusi. Sama lebih sering interaksi masalah kalau punya masalah (P) Kakak asuhnya itu Taruna? (MC) Iya Taruna, cowok (P) Oh ya kan MC ini angkatan pertama sih ya? (MC) Iya (tersenyum lebar) (P) Menurut MC apa kelebihan dan kekurangan jadi Taruni angkatan pertama? (MC) Ehmmm kelebihannya (jeda) apa ya, kalau kelebihannya sihhh (jeda lagi) ehmmm banyak bisa jadi contoh yang pertama buat adik-adik saya, terus bisa maksudnya bisa buktiin kalau ini kami cewek juga nggak nggak mereka cowok-cowok pikirin, orang kalau masalah akademik itu masih Taruninya yang pegang, maksudnya masih menang Taruninya kalau masalah akademik kayak gitu, terus ehmmm bisa bikin tradisi-tradisi yang baik lah buat adik-adiknya ntar, terus bisa jadi pelopornya pilot di TNI AU, insyaAllah (tersenyum) (P) Kalau kekurangannya sendiri apa? (MC) Kalau kekurangan mungkin masalah apa ya kehidupan akademinya itu kayak masih belum ada kiblatnya gitu. Jadi masih ya udah masih ngikutin tradisi-tadisinya Taruna kayak gitu. Kalau punya masalah yang khusus wanita itu agak susah diungkapkan (tersenyum) kayak gitu (P) Hal ya susah diungkapkan itu masih bisa diungkapin nggak? (MC) Ehmm masih, soalnya disini kami juga masih punya pengasuh Taruni, jadi masih ada pengasuhnya yang cewek juga (P) Ehm gitu, menurut MC ada hal-hal baru nggak yang bisa dimanfaatin buat adiknya nanti?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
220
(MC) Ehmmm bisa eh ada, ya kayak misalnya gimana ya, kalau (jeda) dari sisi misal pembinaan kayak gitu, kita kan yang angkatan pertama juga udah bisa ngerasain lah, waktu kami masih tingkat dua kan masih belum ada adik kami Taruni, ya itu ngikutin pembinaan-pembinaan kami dari seniorsenior yang cowok itu yang nggak bisa ngerasain ini lho batasnya saya tuh nggak mampu, terus segini lho batasnya saya pas lagi halangan, saya nggak kuat lah, kalau udah ngerasa kalau udah ngerasaaa nggak kuat ya harus nyampain ke seniornya kayak gitu, itu udah kami kasih tahu ke junior kami Taruni juga (P) Oh hal itu yang bisa jadi pertimbangan dari angkatan MC ke juniornya ya? (MC) Heem, iya (tersenyum). Terus menurut saya juga cowok-cowok itu udah jadi lebih mengerti, batasnya cewek tuh kekuatannya nggak kayak mereka juga gitu (tersenyum) (P) Hal itu udah di share juga berarti? (MC) Iya (tersenyum). Mereka juga udah ngertiin, kalau kami lagi halangan juga pasti di tak eh di tanya kayak gitu, ada yang sakit apa nggak, terus kayak gitu pasti ada toleransi masalah pembinaan porsinya (P) Saat menstruasi itu, pernah dalam suatu waktu ngerasain yang sakit banget gitu nggak? (MC) Kalau saya sendiri nggak nggak yang kayak gitu, pastinya sakit perut itu nggak, tapi paling kalau udah yang latihannya lumayan lumayan berat lah kalau misalnya dikata, nah itu udah bisa nyampein kalau mungkin sedang halangan terus ada toleransi (P) Lemes gitu kah rasanya? (MC) Iya, soalnya disini kami juga tiap bulannya juga di di (agak gagap) rekap lah jadwal datang bulan itu, jadi wajib laporan juga kepada pengasuh kami Taruni. Jadi apa senior kami yang cowok juga udah ngerti (P) Udah ada yang bertugas ngerekap tiap bulannya gitu ya? (MC) Ya itu dari pengasuh kami Taruni yang ngerekap, yang kesehatan. Kita itu ngikutin kegiatan diluar itu tetap sama kayak Tarunanya itu tetap, tapi ya ada toleransinya (P) Oh oke, ehm kalau pengaruh dukungan dari orang-orang terdekat atau orang-orang disekitar MC sendiri itu kayak gimana? (MC) Kalau pengaruh orang-orang sekitar tuh kalau saya cukup besar, soalnya saya orangnya nggak bisa yang dilepas sendiri gitu, nggak bisa ngambil keputusan (tersenyum). Jadi kalau apa (jeda) kalau saya, bukan biasanya ya saya emang orangnya kayak gitu. Jadi kalau punya masalah bisa dipikirin sendiri, tapi saya harus minta solusi, minta masukan kayak gitu, soalnya saya mikirnya kalau saya mutusin sendiri, saya mungkin dari sisi saya nggak tahu resikonya apa, tapi mungkin dari orang lain tahu resikonya dari masalah saya itu apa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752
221
(P) Jadi MC mempunyai pandangan ketika di hadapkan suatu permasalahan butuh pendapat dari sisi orang lain? (MC) Iya, terus motivasi juga dari orang lain tuh juga penting buat saya (tersenyum lebar) (P) Ehm gitu, terus siapa aja orang yang paling mempengaruhi dalam hidup MC sampai saat ini? (MC) Masih sebagian besar dari ibu saya, lebih seringnya dari ibu saya {tiba-tiba Gubernur AAU datang menghampiri kami setelah beliau selesai rapat, hanya sekedar menyapa, dan kami dipersilahkan untuk melanjutkan wawancara} (P) Yuk lanjut, selain ibu? (MC) Selain ibu saya, selain itu juga kalau motivasi dariiii (jeda) sahabat saya sama (jeda) dari kakak asuh saya (P) Apa MC sudah ada punya pacar? (tersenyum) (MC) Ehmmmm belum (tertawa pelan), ada orang dekat aja (tersenyum) (P) Juga memotivasi? (MC) Iya, orang dekat yang baru saya putusin (tertawa pelan). Ya itu (tersenyum) (P) (ikut tertawa pelan) apa orangnya disini juga? (MC) Nggak, dia di Akpol (tersenyum). Itu ya kalau buat memotivasi ya cukup bisa mempengaruhi kegiatan saya disini, cukup memotivasi (tersenyum lagi) (P) Terus menurut MC sendiri apa sih kemampuan yang dimiliki sampai bisa bertahan hingga saat ini? (MC) Kalau kemampuan saya disini, kalau saya tipenya orangnya bukan yang terobsesi pada apa yang saya pinginin saya harus dapatin mbak, tapi kalau saya, saya tuh ngelakuin apa dapat tugas atau disuruh apa itu ya saya ngelakuin sesuai kemampuan saya dan alhamdullilahnya saya ngelakuin kayak gitu tuh pasti saya bisa dapatin yang terbaik gitu lho mbak. Saya juga apa namanya apa bisa dapat apa rangking disini itu juga saya nggak obsesi pingin dapat rangking, tapi pas ada ujian ini ya udah saya ngelakuin semaksimal yang saya bisa ya utungnya alhamdullilahnya masih bisa dapat yang terbaik. Bukan orang yang ngoyo, bukan orang yang kayak gitu soalnya saya mbak (tersenyum lebar). Berarti emang kemampuan saya tuh masih bisa di andalkan (P) MC ngerasa kemampuannya bahkan melebihin ekspektasi yang dipikirin MC sendiri? (MC) Iya kadang kayak gitu (tersenyum lebar). Soalnya saya juga tuh kadang orangnya ini ya mbak, sebenernya saya itu saya pemalu orangnya, kalau nggak dipaksa buat nampil itu ya saya nggak nggak nampil gitu, nggak buat saya yang inisiatif saya tuh tampil di umum itu nggak bisa (tersenyum). Jadi saya tuh harus di dorong gitu mbak (tersenyunm lebar).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794
222
(P) Apa tantangan tersebesar MC dalam studynya saat ini? (MC) Kalau tantangan ehmm kebetulan kan saya elektro ya mbak ya, nah kalau elektro itu kalau disini kayaknya tuh mainsetnya udah susah ribet segala macem gitu, pelajarannya orang-orang pemikir dan kutu buku gitu kan. Nah paling ya kalau saya denger-denger dari senior saya yang satu jurusan juga sama saya itu elektro, ntar tuh kalau elektro tugas akhirnya yang susah, ya masih maindset saya aja sih ya , kalau tantangan saya disini sih mungkin TA itu tantangan buat saya waktu buat TA ntar (P) Oh baru mainset ya belum benar-benar hal itu jadi tantangannya? (MC) Iya, kalau sejauh ini sih ya saya melajari elektro dari tingkat dua sampai sekarang ya alhamdullilah saya masih ikut tiga besarnya, ya berarti ya udah kalau saya bisa {tiba-tiba datang salah satu pengasuh Taruna Putri yang memanggil kami untuk datang ke ruanganan komandan untuk menghadap dan wawancarapun harus dihentikan sementara. Akhirnya, wawancara dilanjutkan dan kami pindah tempat} (P) Oke, lanjut ya, jadi tadi karena tantangannya itu belum benarbenar dirasakan baru mindset, lalu caranya MC buat menyelesaikan itu gimana? (MC) Ehmmmm saya (jeda) ya dari dulu ikut majoring ini, saya sering cari cari referensi, sering tanya-tanya kalau pelajaran ini tuh susah nggak sih, kalau ujian itu gimana, terus habis itu kebanyakan yang bikin her itu apa kayak gitu, terus dosennya tuh tipe-tipenya yang kayak gimana (P) Oh sering tanya seperti itu ketika sharing? (MC) Iya, sering tanya, sharing ke senior saya (P) Ehm jadi kalau tanya secara personal gitu lebih berani, sedangkan kalau tampil di depan umum agak susah? (MC) Iya kayak gitu (tersenyum lebar) (P) Terus hasil dari cara yang dilakukan MC itu apa? (MC) Ehmmm kalau buat masalah ngatasin belajar kayak gitu, ya saya tahu tipe-tipe dosen saya kayak gimana, kalau ngerjain soal itu kayak gimana, terus yang misalkan kalau menjawab itu banyak dapat nilai bagus, terus tulisannya rapi dapat nilai kayak gitu, terus paling cara belajarnya kalau misalkan dosen ini itu wajib catatannya yang lengkap lah yang apa, terus apa ya kayak ehmmm spesifikasi dosennya itu maksudnya dia masalah komunikasi atau yang ahli rangkaian listrik kayak gitu saya tahu, jadi nanti saya tahu kalau ntar saya mau bikin tugas akhir itu, saya ngambil temanya itu bisa langsung tanya ke dosennya yang misalkan kira-kira saya mau ngambil tema robotica gitu misalkan yak, nah kayak gitu bisa langsung tanya ke dosennya mulai dari sekarang tuh udah mulai tanyatanya kayak gitu. Jadi kayak udah ada gambaran (P) Oh ya, lalu langkah apa sih yang MC lakuin untuk beradaptasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836
223
dengan segala kedisiplinan yang diterapkan disini? (MC) Kalau saya ehmmm kalau masalah adaptasi ya mbak, saya itu ehmm kayak gini, saya itu kalau misal di tempat yang baru itu saya orangnya relatif diam dulu, terus ngeliat sekitar pelajarin dulu orang-orangnya kalau disini itu kayak gimana sih, terus apa ya hidupnya tuh gimana gitu (tersenyum), maksudnya ngeliat dulu sekitar dulu gitu lho, kayak observasi gitu. Ntar itu kalau udah oh situasinya kayak gitu baru ntar tanya-tanya orang yang di dekat situ, disini tuh ada apa aja. Soalnya juga kalau misalkan masalah pergaulan ya mbak ya, kalau saya sama orang yang baru itu, kadang saya tuh nggak nggak apa ya (jeda) nggak orangnya tuh nggak bisa langsung waa waa waa langsung kayak gitu mbak (tersenyum), saya pasti ehmm diam dulu (tersenyum lagi), terus nanti kalau nggak diajak ngobrol ya nggak ngobrol (P) Punya perencanaan nggak MC entah sebelum masuk ke AAU ini atau setelahnya mungkin, atau perencanaan lainnya tentang studynya gitu, ada nggak? (MC) Rencana perencanaan jarak dekat ya saya pingin naik ke tingkat empat (tersenyum), terus habis gitu lulus, terus habis gitu ntar ya kalau dapat kesempatan buat tes jadi penerbang ya ikut ikutan, kalau dapat ya ngikutin jalur karirnya penerbang, tapi kalau ntar misalnya nggak ya saya ehmmm kan kalau mau kayak gitu kan ada tes bakat psikotesnya kayak gitu kan, jadi ntar sesuai bakat saya dimana ya saya bakal menjalani karir saya disitu (tersenyum lebar) (P) Perencanaan paling dekat itu ya? (MC) Ehmm iya buat naik ke tingkat empat (tersenyum) itu dulu. Ehmm saya pingin tetap mempertahankan prestasi saya disini, atau mungkin meningkatkan. Soalnya apa ya, ya saya udah pernah ngasih orang tua saya yang terbaik di tingkat dua, tingkat tiganya ke tingkat empat ya paling nggak kayak kemarin. Tingkat duanya kemarin kan saya yang ehmm dapat penghargaan yang dapat kesempatan main ke Australia itu, paling nggak saya tingkat tiganya bisa dapat prestasi lagi, mungkin lebih dari itu ya alhamdullilah, kalau nggak ya paling nggak sama lah, nggak turun peringkat (P) Bisa nggak MC ceritain, apa sih tindakan yang MC lakuin agar keadaan menjadi lebih baik? (MC) Ehmm saya itu biasanya ya ini mbak, untuk membuat keadaan jadi lebih baik itu banyak sharing, kan saya nggak bisa ya mbak kalau nggak tanya, jadi biar keadaannya lebih baik ya saya banyak tanya-tanya aja. Nah, dari tanya itu kan saya jadi tahu apa yang kurang dari saya, ya kayak kalau saya lagi ada masalah gitu. Mungkin dari orang lain bisa melihat dari sisi yang nggak saya tahu gitu lho mbak, gitu sih (tersenyum) (P) Ada hal-hal yang ditunda sama MC nggak, mungkin karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878
224
situasinya yang kurang cocok disini, jadi hal itu belum dilakuin hingga sekarang? (MC) Apa ya (jeda) ya kayaknya nggak ada deh. Soalnya tuh dari SMA mindsetnya udah pingin kedinasan gitu, jadi nggak ada yang ehmmm harapan-harapan saya waktu sipil yang tertunda tuh nggak ada. Saya dulu pinginnya yang kedinasan, dapatnya yang kedinasan ya udah saya jalani. Ya saya dulu udah pingin, terus saya udah di kasih, kalau nggak dijalani dengan baik juga ahh (tersenyum) sia-sia (tersenyum lebar) (P) MC tuh kalau lagi punya masalah, tipe orangnya lebih suka yang menyelesaikan saat itu juga atau gimana? (MC) Saat itu juga. Jadi saya, soalnya saya nggak bisa mikir sendiri ya mbak ya (tersenyum), jadi saya kalau punya masalah jadi langsung tanya, langsung minta saran gitu. Soalnya saya kepikiran juga orangnya kalau punya masalah, nggak bisa yang dipendam sendiri gitu, terus menutupi ekspresi gitu (tersenyum) nggak bisa (tersenyum lagi). Bukan bukan pingin nunjukkin ya mbak ya, tapi saya dengar dari orang disekitar saya ya emang raut mukanya itu langsung ada yang beda, bukan maksud saya pingin nunjukkin saya lagi kesel, saya tuh nggak nggak pernah, malah biasa aja lho muka saya, ya tapi kata orang lain kalau saya kesel tuh (tersenyum) dibilang muka dongkol gitu (tersenyum lagi), ya padahal biasa aja, emang nggak bisa nutupin ekspresi. Jadi nggak bisa bohong sebenarnya (tersenyum lebar) (P) Kalau MC lagi ada kesulitan akademis nih, langsung tanya ke orang lain? (MC) Iya, tanya ke yang lebih berpengalaman. Paling kalau ke seniorsenior gitu belum ada waktu buat tanya, ya saya tanya ke teman saya dulu (tersenyum). Aku ada kayak gini nih, gimana dong menurutmu, kayak gitu (mempraktekan percakapan jika bersama temannya sambil tersenyum) (P) Hal itu dilakukan juga sama MC ketika ngerasa ada yang mengganjal dalam hati? (MC) Iya, pokoknya kalau ada hal yang mengganjal asal udah ngomong ke orang lain ya udah (tersenyum lebar) (P) Waktu buat sharing gitu kapan biasanya? (MC) Kalau cerita ke teman-teman saya ya (jeda) kapanpun saya ketemu mereka ya saya bisa cerita, meskipun cuma sebatas saya baru ngomong ini lho saya tuh punya masalah (P) Kalau pesiar gitu lebih suka kemana? (MC) Kalau pesiar (jeda) saya biasanya kan disini ada yang namanya check point ya, itu tempat kalau kami pesiar beristirahat ya disitu, kayak rumah gitu, ya paling saya check point terus kalau saya misalkan ada perlu ya butuh belanja atau apa lah gitu ya saya keluar. Kalau misalkan saya udah bosen ya saya pegi main, nonton kayak gitu sama teman-teman saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920
225
(P) Teman-teman Taruni juga? (MC) Heem (tersenyum). Ya teman-teman Taruni, kalau misalkan mereka nggak pada mau keluar ya saya juga main teman saya yang kuliah disini. Di check point itu kami emang suka ngumpul disitu, kadang juga kan punya perlunya masing-masing nah itu baru baru pegi pergi, tapi ntar kalau udah mau waktu pesiarnya habis, ntar ngumpulnya ya disitu lagi (P) Menurut MC sendiri masalah itu sesuatu yang positif atau negatif? (MC) Ehmmm (jeda) kalau masalah mungkin kalau saya nganggepnya tuh lebih banyaknya saya ngambilnya jadi hal yang positif. Soalnya saya jadi tahu, kalau saya punya masalah ini solusinya kayak gini ntar dampaknya kayak gini, jadi saya ntar kalau suatu saat nemuin masalah itu lagi ya saya jadi tahu apa resikonya itu apa, jadi saya bisa ngelihat, terus jadi paling menjadi menjadi apa ya (jeda) ya pokoknya ngerti ngerti kalau punya masalah itu gimana nanggapinnya. Mungkin bisa membantu lebih dewasa (tersenyum lebar) (P) Ada hal tradisi atau lingkungan yang nggak cocok disini nggak? (MC) Ehmm nggak ada sih, normal-normal aja (P) Ehmm situasi seperti apa sih yang membuat MC itu nggak pingin terlihat punya masalah? (MC) Ehmmm situasi kalau misalkan kami disini lagi misalkan kalau teman-teman saya itu lagi lagi misalkan lagi apa ya, kayak stres acara kayak gitu, ya itu (tersenyum) saya kadang saya juga kalaupun saya punya masalah langsung cerita ke teman saya kadang juga kalau lagi di situasi yang sama (tersenyum lagi), ya nggak bakalan nemuin solusi kayak gitu (P) Stres acaranya kayak gimana sih? (MC) Ya maksudnya kalau ada lagi ada lagi ada apa ya, kalau lagi ada acara banyak kegiatan kayak gitu, terus sama-sama stres juga, terus saya yang punya masalah lain dari situasi itu, ya saya kadang (tersenyum) ya saya kalau ngeluapin saya emosi, ya teman saya ya malah emosi juga (tertawa pelan) (P) Menurut MC itu orang dianggap stres dalam kondisi seperti apa? (MC) Ehmmmm apa ya, orang dituntut mikir cepat (tersenyum). Ya saya soalnya tipe orangnya harus nanya dulu (tersenyum lagi) jadi nggak bisa mikirnya cepat kayak gitu. Nggak bisa nentuin keputusan secara cepat (kembali tersenyum) (P) Itu buat MC stres kah? (MC) Iya (tersenyum) (P) Sering nggak dituntut untuk berpikir cepat gitu? (MC) Kalau disini sering (tersenyum). Kalau disini kan emang harusnya kayak gitu ya mbak (tersenyum lagi), tapi ya saya pribadinya dari dulu kayak gitu, ya jadi sampai sekarang saya masih belajar sih (P) Kalau kayak gitu, berpikir cepatkan udah jadi tuntutan ya, nah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962
226
MC sendiri sampai sekarang masih ngerasa belajar, solusinya gimana tuh? (MC) Nggak ada orang disekitar saya eh maksudnya nggak ada nggak ada orang-orang yang sering saya tanyain disekitar saya. Jadi saya biasanya ya mikir sendiri ya disitu, kalau pas lagi nggak ada siapa-siapa, saya tetap dituntut untuk apa, idemu itu apa, itu saya baru ya itu bisa mikir sendiri itu, ya itu kalau nggak ada orang-orang yang saya kenal (tersenyum lebar) (P) Berarti istilahnya kalau udah kepepet gitu ya? (tersenyum) (MC) Iya (tersenyum) (P) Dari proses belajar itu contohnya kayak gimana? (MC) Ya kalau ehm bisa bisa, tapi setelah saya ngambil keputusan itu sendiri, saya tetap tanya (tersenyum), eh tadi aku habis kayak gini lho (P) Kalau MC lagi ada masalah nih ya, lebih milih tidur atau masa bodoh dengan hal itu atau gimana caranya pokoknnya di selesaiin nih mesti hidapin? (MC) Sebenarnya saya orangnya baperan juga ya mbak ya (tersenyum lebar), terus apa namanya kalau misalkan punya masalah gitu, ya misalkan masalah, misalnya yang bikin masalah itu, jadi ngerasa bersalahnya gitu, ya saya kepikiran terus kepikiran terus kayak gitu, tapi kalau saya udah capek hah udah lah (tersenyum) baru saya tidur, tapi ya tetap bisa tidur saya, tapi saya kalau bangun hah kok gini lagi sih saya (memperagakan saat informan panik). Bisa tidur nyenyak gitu bisa (tersenyum), tapi kalau udah bangun ingat lagi (P) Menurut MC agama itu apa sih? (MC) Agama itu yang (jeda) yang saya apa ya, agama tuh yang saya ikutin dan saya jadiin teman saya dari saya lahir sampai saya mati (tersenyum) (P) Peran atau pengaruh agama buat MC itu kayak gimana? (MC) Ehmmmmm paling besar setelah motivasi-motivasi dari orang-orang disekitar saya. Jadi kadang kalau saya punya masalah ehmm itu kan biasanya saya panik ya, terus kalau misalkan belum sempat nanya ke orang tuh, saya buat ngelegain hati tuh (tersenyum) astafirulloh kayak gitu (tersenyum lagi) inget gitu udah lumayan apa, kayak ngepnya di dada tuh kayak lega (tertawa pelan) baru saya cerita sama orang lain. Soalnya saya diajari dari bapak saya tuh kalau kamu punya masalah, kalau nggak bisa ngatasin sendiri atau orang lain, ya kamu masih punya yang diatas. Mungkin kalau saya punya masalah juga ya itu peringatan dari Allah kalau saya lupa mungkin sama dia eh sama yang diatas (tersenyum lebar). (P) Sholatnya kalau disini masih sering bolong-bolong? (tersenyum) (MC) Kalau disini masih (tersenyum). Soalnya buat apa ya, dengan padatnya kegiatan disini bukan ya bolong-bolong sih maksudnya cuma nggak tepat waktunya aja. Disediaiin waktu juga, tapi kadang saya (tersenyum) saya apa ya ada urusan lain lagi dari teman-teman, sholatnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004
227
mundur telat kayak gitu (P) Bagaimana MC mengungkapkan perasaan-perasaan ketika sedang lelah selama menjalani proses pendidikan di AAU? (MC) Ehmm kalau lelah ya saya ngungkapinnya dengan sharing ke temanteman mbak (tersenyum). Daripada saya kepikiran terus gitu kan ya mbak, ya kalau udah cerita lumayan lah lega gitu (P) Pernah ngerasa gagal nggak saat menghadapi masalah? (MC) Merasa gagal (jeda) merasa gagal terus frustasi belum pernah ngerasain (P) Ngerasanya setiap menghadapi masalah ya berhasil melewatinnya? (MC) Iya, heem kayak gitu (P) Kalau boleh kerkhayal nih, hal apa sih yang ingin dihindari sama MC? (MC) Ehmmm apa ya, ehmm yang pingin saya hindarin, ya sebenernya sifat jelek saya sih (tersenyum), soalnya saya orangnya ketergantungan sama orang itu saya ngrasanya makdusnya ya saya nggak bisa kayak gitu terus harusnya, ntar saya lama-lama mau apa-apa kalau udah nggak ada orang dan mesti sendiri, apalagi disini dituntut jadi perwira gitu kan, terus tipenya kan harus mandiri, nanti kalau saya tanya terus ya gimana kayak gitu, terus nggak boleh yang ehmmmmm cuek sama orang. Soalnya saya kalau sama orang nggak bisa care sama orang lain. Jadi apa ya saya tuh pingin pingin di carein orang, tapi saya sendiri nggak bisa (P) Oh MC ngerasa nggak care sama orang? (MC) Belum, maksudnya saya nggak peka kayak gitu. Saya kan punya kakak asuh saya ini kan, dia tuh care banget sama saya nih mbak, jadi tahu kalau saya punya masalah, saya tuh harusnya butuh apa tuh ya dia tahu, nah tapi saya tuh nggak bisa kayak gitu, nggak bisa meneruskan mesti bilang kurang ini, kayak gini nggak bisa (tersenyum lebar) (P) Belum bisa mungkin? (tersenyum) (MC) Iya belum (tersenyum). Saya juga kan punya adik asuh yang disini, nah itu saya juga ngerasa bersalah banget, soalnya saya nggak bisa momong orangnya, nggak bisa nasehatin orang, dek kalau kamu kayak gini kayak gini disini kehidupannya kayak gini harusnya kamu kayak gini gitu nggak bisa. Padahal saya sama kakak asuh saya digituin gitu lho mbak, jadi saya rasanya tuh nggak bisa ngelanjutin jadi kakak asuh yang baik (tertawa pelan) (P) Nah karena MC ngerasa belum bisa jadi kakak asuh yang baik buat adiknya, caranya giamana tuh? (MC) Ehmm biasanya ya kakak asuh saya kan udah tahu ya mbak saya orangnya kayak gitu, terus saya bilang ehmm saya tuh nggak bisa nggak bisa naeshatin ini lho, terus kadang tuh buat saya bisa, saya didudukin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022
228
berdua gini sama kakak asuh saya di suruh (informan memberikan isyarat dengan tangannya, memperagakan dia dan adik juniornya ketika duduk berdua, persis saat wawancara yang sedang dijalaninya) kakak asuhnya disitu, udah kamu nasehatin-nasehatin, dipaksa gitu (tersenyum lebar), biasanya ngomong berdua gitu, nanti kakak asuh saya kayak memantau. Ya udah sana kalian ngomong berdua gitu (tersenyum lebar). Kalau kayak gitu ya bisa, dengan terpaksa soalnya (tersenyum lebar). Ya kalau ngomong-ngomong ngoceh gitu ya bisa, tapi kalau dengan sendirinya misalkan adek asuh saya kurang ini, dek kamu kurang ini lho, gini lho. Nah itu juga saya kalau orangnya nggak di deketin gitu saya ya cuek (tersenyum), nggak ngerti nih kamu butuhnya apa (P) Berarti mesti ada inisiatifnya dari juniornya buat datang ke MC gitu ya? (MC) Iya, saya juga kalau nggak diminta ya nggak ngomong (tersenyum) (P) Oke saya rasa cukup untuk kali ini, makasih ya MC, maaf kalau beberapa kali mengganggu waktunya juga (tersenyum) (MC) Iya nggak apa-apa mbak, menyelamatkan saya dari lari siang tadi (tersenyum lebar)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : TR C/V
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Traskrip Wawancara WAWANCARA I (P) Bisa diceritain nggak sih awal mulanya DA tertarik masuk ke AAU ini tuh kayak gimana? (DA) Jadi itu saya emang udah lahir, hidup di lingkungan ya kayak tentara, polisi kayak gitu. Nah bapak saya sendiri itu polisi, kakak saya yang pertama kedua juga polisi, tinggalnya juga di asrama polisi jadi tuh ehm jadi udah pasti mindset kita itu pingin seperti bapak kita sendiri kan. Saya itu emang awalnya pinginnya tuh kan nggak tahu kalau ada Taruni TNI, pas itu pinginnya masuk Akpol dulu, tapi karena prestasi saya yang bisa ke Paskibraka Nasional saya di tawarin dari pusat buat ikut Taruni angkatan pertama TNI. Ya saya koordinasi juga dengan orang tua dan nggak ada salahnya saya coba. Jadi dari kecil emang pingin masuk ke angkatan (P) Oh gitu, jadi DA ini anak terakhir ya? (DA) Iya anak terakhir (P) Dua kakaknya cowok? cowok semua? (DA) Cowok semua (P) Berarti emang awalnya pingin di Akpol tetapi karena ada peluang ini jadi diambil gitu ya? (DA) Iya (P) Ada peruabah nggak sih DA yang dari orang sipil ya setelah masuk ke sini tuh, ada perubahannya nggak? (DA) Banyak sih mbak. Dari mindset kita juga udah berubah. Iya dari pemikiran kita berubah, terus dari sikap juga, disiplinnya, kerapiannya, sama tepat waktunya itu berubah semua. Ya kita kan banyak diajarin gimana tata cara untuk bisa jadi seorang tentara. Disiplinnya bagaimana, sampai bagian kecilpun makan juga itupun ada tata caranya bagaimana itu sampai kebawa misalkan kita cuti di lingkungan itu kebawa semua (P) Dari makan pun juga tetap ada tata caranya? (DA) Ada tata caranya (P) Kalau sukanya yang DA rasakan selama menjalani pendidikan disini itu apa? (DA) Banyak sih. Banyak hal-hal baru kan, jadi tahu oh ini dunia militer seperti ini. Terus saya juga nggak sendiri disini, saya ada teman-teman yang lain kan. Jadi ya ketemu sama teman-teman yang daerahnya jauhjauh, jadi kalau misalnya kita ada perlu apa kita mau singgah ke tempatnya juga gampang, berhubungan banyak. Disni juga senang hubungan dengan senior jadi kayak punya kakak banyak, kayak gitu (P) Kalau dukanya sendiri yang DA rasain seperti apa? 229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
230
(DA) Duka sih belum ada ya (P) Belum ada? (DA) Belum. Soalnya masih bisa ngelewatin ngejalanin hari-hari selama disini. Rame-rame soalnya kalau sendiri nggak tahu (tersenyum) (P) Jadi sampai detik ini masih fine fine aja? (DA) Ya fine aja (P) Dulu SMAnya di SMA Negeri atau? (DA) SMA Negeri. Jadi SMA yang di daerah saya ya SMA favorit (P) Oh SMA Negeri yang favorit disana? (DA) Iya (P) Kehidupannya emang benar-benar sipil nggak ada pendidikannya? (DA) Nggak. Emang sipil (tersenyum) (P) Berarti masuk sini tuh emang benar-benar dari orang sipil? (DA) Iya. Tapi kan saya masuk Paskibraka kayak gitu, jadi udah biasa. Udah masuk lah sedikit doktrin-doktrin TNI itu juga (P) Lalu prestasi yang sudah DA raih sampai saat ini selama menjalani pendidikan disini seperti apa? (DA) Kalau disini prestasi belum sih. Mungkin kalau dari segi akademik saya di apa di jurusan saya sendiri saya rangking 3 umum Tinya Teknik Industrinya. Kalau di kelas saya rangking duanya (P) Tadi di jurusan? (DA) Teknik Manajemen Industri (P) Berarti udah bisa ngalahin Tarunaya juga dong itu? (DA) Jadi peringkat satu dua tiganya Taruni semua (P) Oh malah ini satu dua tiga Taruninya semua? (DA) Iya (tersenyum). Jadi malah Taruninya semua gitu. Kalau untuk olahraganya sih belum kan baru ini baru mulai ada perlombaan Piktar. Kalau drum band saya jadi Penata Ramanya (P) Oh jadi Penata Ramanya? (DA) Iya (P) Kalau bentuk rewardnya dari prestasi yang sudah DA dapetin itu seperti apa? (DA) Darimana? (P) Dari sini. Misal kayak rangking tadi ada bentuk rewardnya nggak? (DA) Kalau bentuk rewardnya itu semester semester kedua semester akhir ini ya, biasanya tuh kita yang misalnya ehm rangking satu dalam pelajaran, dalam Samapta, sama disini ada penilaian kepribadian itu nanti dapet semacam pin gitu. Jadi saya dulu waktu di Candradimuka waktu di Magelang, karena Samapta terbaik jadi saya dapat pin emas. Namanya Trengginas kan. Tanggap Tanggop sama Trengginas. Penghargaannya kayak gitu (P) Jadi itu udah jadi suatu kebanggan tersendiri buat DA ya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
231
(DA) Iya. Itu susah dapetnya dan jadi suatu kebanggan (P) Jadi dapet itu tuh bersaing dengan Taruna juga? (DA) Iya Tarunanya juga (P) Ada perbedaan perlakuan nggak sih antara Taruna dan Taruninya selama menjalani pendidikan disini? (DA) Kalau disini sih kita sama. Iya kegiatan sama semua. Apalagi kalau Binsik ya, fisik kan kalau wanita itu ada takarannya, cowok itu ada takarannya. Perbedaannya cuma disana aja, tapi kalau kegiatannya itu semua sama. Dari bangun pagi sampai ehmm menjelang mau tidur itu sama, kan pisahnya cuma pas tidur aja, beda flat (P) Nah karena sudah menyinggung aktivitas itu tadi, bisa diceritain sama DA nggak kegiatan dari pagi hingga menjelang istirahat itu apa aja? (DA) Biasanya kayak kemarin pagi senin bangun pagi itu jam 04.00. Bangun jam 04.00, jadi yang Islam itu ibadah ke Masjid. Kami yang non-Is nunggu balik dari Masjid lalu kedepan untuk apel kegiatan pagi. Setelah itu senam pagi, senam pagi balik ke flat untuk pembersihan. Jam 06.00 itu udah makan, makan pagi. Jam 07.00 berangkat kalau disini namanya Ground School kalau kuliah. Ground School itu sampai jam 11.30, balik Sholat sama makan siang. Terus balik lagi ke Ground School sampai jam 14.30, balik lagi kesini biasanya ada kurikulum kalau nggak ya Jasmil kalau nggak ya Binpiktar balik sore jam 17.30 setelah itu pembersihan, Sholat, makam malam, ibadah lagi, belajar malam, apel malam, setelah itu istirahat (P) Istirahatnya itu jam? (DA) Jam 22.00, wajib harus sudah istirahat (tersenyum) (P) Kalau ada yang melakukan aktivitas lebih dari jam 22.00 nggak boleh? (DA) Nggak. Biasanya wajib udah harus istirahat gitu ya (P) Kalau dari serangkaian aktivitas yang udah DA ceritain itu, menurut DA aktivitas yang paling menguras tenaga dan pikiran itu yang bagian mana? (DA) Apa ya, ehm kalau saya sih nggak terlalu mbak (tersenyum). Kebetulan kan ya kayak SMA gitu. Ada ekstrakulikulernya jadi udah kebiasaan jadi nggak ada yang terlalu beban gitu (P) Jadi menjalaninya karena memang sudah terbiasa? (DA) Iya udah terbiasa. Nggak ada beban untuk ngejalaninnya itu (P) Terus kalau perbedaan aktivitas antara Taruna dan Taruni itu juga nggak ada? (DA) Nggak ada sih. Sama semua (P) Cuma di fisik itu tadi ya beda porsinya? (DA) Iya beda porsinya aja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123 124 125 125 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
232
(P) Selama menjalani hitungannya selama udah setahun ya disini? (DA) Iya udah satu tahun setengah (P) Pernah melakukan pelanggaran nggak selama menjalani pendidikan disini? (DA) Pelanggaran saya sih belum (tersenyum). Belum ada (P) Belum ada dan jangan sampai ya? (DA) (tersenyum) Iya. Jangan sampai (P) Nah kalau yang DA tahu bentuk konsekuensi dari melakukan pelanggaran itu seperti apa sih? (DA) Pembinaan fisik sih. Lari, lari keliling atau apa 3x,4x, terus push up, sit up kayak gitu aja (P) Jadi lebih ke fisik? (DA) Pembinaan fisik. Kayak untuk Samapta, kayak gitu (P) Setelah melanggar, konsekuensinya pembinaan fisik setelah itu? (DA) Selesai. Udah (P) Oke, DA selama disini pernah sakit nggak? (DA) Saya syukur sih belum (P) Nah kalau misal sakit tuh prosedur yang bisa dilakuin itu seperti apa? (DA) Kalau sakit tuh kita melaporkan kepada pembina pengawas kita. Nanti kita akan dibawa ke RS AU, di cek kalau emang perlu istirahat, istirahat disana (P) Jadi kalau sakit pokoknya udah lapor aja, nanti udah ada yang ngurusin gitu ya? (DA) Iya, heem (P) Bentuk ijinnya itu sendiri kalau lagi sakit itu kayak gimana, kan kalau sakit kurang bisa mengikuti semua kegiatan ya? (DA) Heem. Ya kan kita udah laporan, di cek di RS AU. Dari RS AU itu nanti bikin surat anak ini mungkin dari hari ini sampai tanggal berapa itu nggak terlalu bisa mengikuti kegiatan, di kasih keringanan gitu, di kasih suratnya. Sama kalau kita surat ke sekolah itu lho ada ijinnya (P) Pokoknya kalau sakit ada surat ijinnya jadi gampang ya? (DA) Iya, heem (P) Kalau buat DA sendiri sebagai Taruni peristiwa terberat apa sih yang pernah dialami selama menjalani pendidikan di AAU ini maupun setahun sebelumnya di Magelang itu? (DA) (tersenyum lebar) Belum ada. Soalnya ya sama, gimana ya, papa saya juga sering cerita kan gimana pendidikan itu, ya udah jadi gimana ya, kalau orang udah komitmen udah mindsetnya kayak gitu ya ngejalani semuanya nggak terlalu beban. Mikirnya ya pasti bisa lewat bisa ngelewatin gitu (P) Jadi emang udah enjoy aja ya? (DA) Enjoy aja (tersenyum lebar).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206
233
(P) Oke, nah kalau cewek ini kan mengalami siklus menstruasi setiap bulannya, buat DA sendiri pernah mengalami hambatan nggak selama menjalani pendidikan disini? (DA) Menstruasi nggak sih. Lancar aja setiap bulannya. Lancar nggak ada kendala (P) Waktu di Magelang kemarin juga lancar aja nggak ada kendalanya? (DA) Ehm cuma awal aja waktu 3 bulan pertama itu nggak lancar tapi setelah itu udah lancar lagi (P) Oh berarti beratnya cuma waktu 3 bulan awal aja waktu disana setelah itu nggak? (DA) Iya. Nggak, setelah itu lancar aja (P) Terus namanya cewek ya, emosionalnya kan nggak stabil ya apalagi mungkin waktu PMS gitu ya kan sensitif itu ya, nah DA sendiri untuk mengatasi hal itu gimana? (DA) Kalau saya misalnya kayak gitu tuh, saya lebih milih diam mbak (P) Diam? (DA) Iya. Diam mau ada apa gitu daripada saya marah-marah atau apa gitu, saya diam aja. Daripada ntar ada kisruh atau apa kan saya lebih diam (P) Jadi udah lah daripada rusuh nanti mending milih diam gitu? (DA) Iya diam aja, nahan-nahan gitu (P) Oh malah nahan-nahan? (DA) Heem (tersenyum). Belajar untuk ngontrol emosi juga sih sebenarnya (P) Oh bentuk kontrol emosinya dengan ditahan itu ya? (DA) Iya (P) Untuk cara mengungkapkan emosinya seperti apa? (DA) Kalau saya sih sembahyang (P) Berarti lebih ngungkapinnya ke sembahyang aja ya, daripada ntar sama orang nggak ngerti juga? (DA) Iya (P) Nah kalau untuk mengatasi suasana hati cewek kadang kan tibatiba moodnya bisa berubah gitu kan, ya walaupun cowok juga, tapi cewek kan lebih gampang senang, terus nanti tiba-tiba sedih entah kenapa gitu, DA sendiri gimana ngtasinnya? (DA) Itu tu saya kalau ada masalah saya pasti palingan ada teman ngajak curhat curhat kayak gitu, terus saya kalau emang lagi ada masalah tuh emang saya tuh jarang cerita sebenarnya. Kadang aja ceritanya, saya lebih milih diam, sembahyang, terus istirahat udah (tersenyum) (P) Kalau ada masalah lebih senang dipikir sendiri? (DA) Iya, jadi ya curhatnya sama yang diatas (tersenyum lebar). Lebih tenang juga. Curhat sama teman juga belum tentu juga (P) Lebih enak sama yang diatas sih ya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248
234
(DA) Iya. Lebih kayak gitu (P) Kalau kesulitan yang DA rasain selama melakukan aktivitas fisik disini seperti apa? (DA) Nggak ada. Soalnya saya atlet mbak (tersenyum lebar) (P) Atlet apa? (DA) Atlet karate, atlet basket juga iya (P) Jadi dari SMA emang sudah atlet juga ya? (DA) Iya (P) Jadi kalau masalah fisik sudah terbiasa? (DA) Iya fisiknya sudah biasa di genjot (P) Atlet sudah sampai tingkat nasional atau bagaimana? (DA) Oh nggak, baru sampai daerah aja. Jadi waktu itu mau ditarik, tapi karena ikut tes jadi mengundurkan diri. (P) Kalau orang sipil maupun saya sendiri yang saya tahu kan latihan fisik disini cukup berat dan padat ya, nah DA mengatasinya sebagai cewek itu seperti apa? (DA) Kalau saya sendiri sih nggak berat, sama kayak waktu saya sipil sih. Soalnya waktu saya latihan untuk kejuaraan itu emang di genjot fisiknya, lari jauh lah apa itu jadi disini nggak kaget. Biasa (tersenyum) (P) Waktu itu porsinya sama juga seperti disini? (DA) Sama, sama juga. Kan cuma lari lari udah terbiasa sih. Kayak sit up, push up udah selesai itu istirahat, ya udah (P) Ada perbedaan kesehatan nggak untuk masalah fisik sendiri bagi DA waktu saat di sipil dan sekarang disini? (DA) Ehm sakitnya? (P) Ya misal perbedaan masalah kesehatan dulu waktu di sipil sama disini itu seperti apa? (DA) Kalau waktu sipil sih saya malah lebih sering sakit mbak. Mungkin karena pola makan juga kali ya, kalau disini lebih terjaga pola makannya, terus latihan fisiknya juga teratur, jadi disini saya jarang malah jarang sakit itungannya (P) Berarti jauh lebih sehat disini ya? (DA) Jauh lebih sehat (tersenyum lebar). Daripada jaman dulu di rumah (tersenyum) (P) Oh gitu ya? (DA) Iya (tersenyum lebar) (P) Bisa diceritain nggak aktivitas apa aja yang DA lakuin ketika istirahat dari aktivitas pendidikan disini? (DA) Misal lagi off? (P) Heem. Kayak gitu ngapain aja? (DA) Ehm ini di AAU? (P) Iya bisa saat disini atau saat pesiar gitu misalnya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290
235
(DA) Kalau disini, saya kalau ada waktu kosong gitu saya biasanya ngerjain tugas-tugas gitu (tersenyum lebar) dari dosen. Lebih senang gitu, kalau nggak ngobrol sama teman-teman, cerita-cerita, kalau nggak persiapan buat besuk pakaiannya kalau saya gitu. Kalau pas pesiar sih saya pesiar kan ibadah dulu, sembahyang, terus cari kelengkapan yang kurang misal alat mandi yang habis, apa gitu terus habis gitu beli makan, terus istirahat telpon orang tua gitu. Jadi lebih ke komunikasi ke orang tua, baru istirahat (P) Jadi yang utama kabar ke orang tua dulu ya baru istirahat? (DA) Iya (hehehhe). Pasti ngabarin dulu (P) Kalau ada kesempatan pesiar gitu pernah melakukan kunjungan kemana gitu nggak atau waktunya digunakan istirahat aja atau senang-senang atau gimana? (DA) Istiarahat. Kalau saya sih kadang kita dapat tugas-tugas gitu, saya ngerjain tugas-tugas dulu (P) Jadi lebih prioritaskan tugas dulu? (DA) Kerjakan tugas dulu selesai, terus biasanya kalau ada yang pingin nonton kita nonton, kalau nggak kita istirahat gitu aja. Jadi sesuai (tersenyum) dengan temannya kalau mau ngajak nonton kita nonton, kalau nggak ya kita istirahat gitu aja. Soalnya kan jarang-jarang kita dapat istirahat full dari kan pesiarnya pagi jam 08.00 sampai jam 20.00 malam. Kalau nggak saya ketemu sama teman-teman saya yang dari Bali yang kuliah disini kan gitu. Jadi lebih sering ngisi waktu luang kayak gitu (P) Untuk mengisi waktu luang itu sendiri lebih seneng refreshing di luar atau disini aja? (DA) Refreshing (tersenyum lebar) di luar. Kan lihat dunia luar gitu (P) Pernah nggak sih kalau lagi pesiar melakukan kunjungan ke seniornya atau kemana gitu? (DA) Nggak. Kalau untuk kita kan untuk karena Taruna angkatan pertama itu ketemu senior itu juga di batesin. Kalau ketemu senior disini itu nggak apa-apa, disini juga kan ada jam kakak asuh kakak asuh gitu kan. Kalau gitu nggak apa-apa. Kalau di luar nggak terlalu. Seniornya kan juga punya kesibukannya sendiri kan (P) Terus waktu untuk ketemu keluarga sendiri kayak gimana? (DA) Kalau ketemu keluarga, kalau ada waktu cuti. Cuti sama weekend kemarin kan boleh pulang cuma waktu itu aja, sama mungkin ada event event kayak kemarin kita di Bandung Paralayang Dasar itu orang tuanya datang ke Bandung (P) Berarti kalau ada event tertentu orang tua boleh datang ya? (DA) Iya (P) Terus pengaruh dukungan dari orang sekitar buat DA itu kayak gimana, misal dari keluarga, teman-teman?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291 291 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332
236
(DA) Besar banget (tersenyum lebar) (P) Besar banget ya? (DA) Iya. Jadi seperti yang motivasi kita disini ya mereka. Untuk lebih bersemangat, kayak misal disini gitu, jadi nggak sedih apa nggak beban gitu karena mereka banyak memotivasi saya, dan ada sahabat saya, ada orang tua saya, kakak saya kan emang yang paling mendukung. Jadi semuanya nggak terlalu berat buat saya (P) Awalnya DA tertarik dengan dunia militer karena memang sudah passionnya dan dapat dukungan dari keluarga? (DA) Iya. Dukungan Orang tua, keluarga sama teman-teman juga (P) Kalau dirumah lebih dekat sama ayah atau ibu? (DA) Saya sama ayah (P) Lebih senang cerita juga ke ayah? (DA) Kalau cerita nggak. Nggak sama sekali (tersenyum lebar). Paling sama kakak saya yang nomer dua (P) Kalau untuk cerita lebih enak ke kakak? (DA) Iya kalau ada apa-apa sama kakak saya. Akhirnya kalau kakak saya laporan ke bapak (tersenyum) saya laporan ke bapak (P) Kalau nggak, nggak ya? (DA) (tersenyum) Nggak (P) Terus hubungan DA sendiri sama teman-teman disini kayak gimana? (DA) Gimana, baik nggak ada masalah (P) Kalau kepepetnya pingin cerita nih, cerita ke teman nggak? (DA) Oh ya ada teman dekat disini ada (P) Kalau ada apa-apa cerita ke dia? (DA) Iya. Cerita, minta solusi juga (P) Kalau buat mengisi waktu luang dan nggak bisa keluar, disini seperti apa? (DA) Ngobrol (tersenyum) sama teman-teman. Ngorbol sambil persiapan pakaian, sepatu, terus itu bercanda-bercanda. Jadi lebih fresh (P) Untuk menyemangati kegiatan selanjutnya lebih enak gitu ya? (DA) Iya (tersenyum) (P) Kalau buat ngobrol sendiri emang ada waktunya atau sambil ngapain atau apa gitu? (DA) Sambil nyuci (tersenyum lebar) sambil bercanda bercanda (P) Ngobrolnya itu emang mengambil kesempatan seperti itu? (DA) Iya. Di sela-sela gitu aja (P) Untuk waktu ketemu dengan temannya saat seperti itu? (DA) Iya di flat. Kan soalnya kita beda kelas, kesibukannya juga beda per kelas. Terus itu juga sesuai dengan jadwalnya gitu (P) Untuk di bagian Teknik Industri sendiri ada berapa Taruni disitu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374
237
(DA) 6. Jadi kan itu ada 3 kelas, ada TI satu dua tiga, jadi tiap kelas ada 2 Taruninya. Nanti satu T1 14 orang T2 T3nya 13 13 (P) Berati Taruninya tetap di bagi-bagi gitu ya? (DA) Iya. Tetep baur (P) Pernah ngalamin masalah nggak sih antar Taruna maupun Taruninya? (DA) Permasalahan nggak sih (tersenyum lebar) jarang mbak (tersenyum lebar lagi) jarang kayak gitu soalnya kita sering emang kayak gimana ya, udah kayak saudara aja. Jadi kalau masalah kecil dikit ya udah (P) Diobrolin apa nggak? (DA) Diobrolin aja biasa, di omongin langsung jangan kayak gitu (P) Jadi lebih enak ya hubungannya? (DA) Iya (P) Oke udah sih cukup sekian wawancara kita untuk saat ini (tersenyum) makasih ya (DA) (tersenyum) iya mbak WAWANCARA II (P) DA ya? (DA) Iya (P) Ehmm…sekarang kegiatannya apa aja? (DA) Masih sama (P) Masih sama ya? (DA) Cuma ada perbedaan ini sekarang, kalau pulang ground school makan langsung ada lari siang, jadi perubahan jadwalnya itu aja sih, kalau lainnya masih sama (P) Pengalamannya DA selama melaksanakan aktivitas disini sampai saat ini tuh kayak gimana sih? (DA) Saya? (P) Iya (DA) Masih biasa kayak biasanya itu, cuma sekarang ditambah tanggung jawab karena kan di mayor dua tuh untuk urusan drumband udah mulai. dan apalagi saya sebagai ee penata ramanya, jadi saya harus lebih sibuk lagi untuk ngurusin anggota saya, ngurusin pertamen-pertamennya kayak gimana, jadi ya ada sedikit tekanan, hehe (sempat mengucapkan sesuatu yang kurang jelas seperti ngedumel, samar-samar terdengar mengatakan “tapi ya” lalu terdiam tidak dilanjutkan) (P) Tekanannya itu seperti apa? (DA) Ya kita harus menyiapkan segalanya, jadi kalau kurang satu ya yang trouble kita, ya kita yang kena tindak (P) Pasti DA yang kena tindak? (DA) Iya, (tersenyum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416
238
(P) Karena sebagai? (DA) Jadi penata rama itu jadi komandannya. Penata ramanya kan ada lima, dua cewek tiga cowok (P) Ehmm salah satunya DA itu? (DA) Iya (P) Kemarin katanya ada kegiatan di Jakarta itu ngapain aja? (DA) HUT TNI yang ke 70 di cilegon, upacara sama defile. Nah disana saya juga ikut upacaranya sebagai penata ramanya (P) Ehmm tekanannya lebih tinggi? (DA) Iya, karena kan dari komandannya berharapnya biar nggak pingsan ya, upacaranya kan lumayan lama. Jadi ya berusaha biar bagus juga pas defilenya. Sama kan pastinya antara akademik kan ada tiga akademik, angkatan laut, udara, sama akmil pasti saling saingan, karena kan kita kan Taruni pertama, penata rama juga baru pertamakali. Jadi saingan mana yang paling bagus (P) Hasilnya udah ada? (DA) Jadi dari tiga angakatan itu, mengakui kalau yang bagus itu udaranya (P) Oh ya? Congratulation ya? (DA) Hehe, iya makasih mbak (P) Terus kegiatannya, ehmm kemarin kan long weekend ya, nah kalau biasanya long weekend tuh ngapain aja sih? (DA) Oh itu, kan kebetulan kan nggak boleh pulang ke Bali ya (P) Oh nggak boleh? (DA) Nggak (tersenyum) (P) Terus kemana aja? (DA) Saya diam di Jogja. Saya cuma ya biasa kita kan dapet SIJ, nyalaiin musik atau lagu, udah itu aja, istirahat. Terus saya nggak hobby keluar soalnya (tersenyum) (P) Oh nggak hobby keluar, berarti cuma di dalam aja? (DA) hehe, iya cuma di dalam rumah aja (P) Di rumah mana? (DA) Di lempuyangan itu ada check pointnya. Check point untuk Taruni. Diam disana (P) Check pointnya itu kayak gimana sih? (DA) Bentuknnya perumahan. Jadi kita punya ibu asuh Taruna. Nah ibu asuh kita yang punya rumah itu, yang ngasuh kita (P) Ehm jadi boleh tinggal disitu, boleh juga kalau mau keluar boleh gitu? (DA) Boleh (P) Jadi kemarin emang lebih ngabisin waktu untuk istirahat? (DA) Iya (P) Kecapekan setelah ke Jakarta itu kah?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458
239
(DA) Iya, waktu setelah Jakarta (P) Pernah nggak sih DA ngerasaain jantungnya kayak berdebar tanpa sebab yang jelas gitu? (DA) Saya sih nggak. Kecuali kalau lagi grogi mungkin ya (P) Jadi waktu grogi aja, selain grogi nggak ya? (DA) Nggak (P) Kalau sakit kepala gitu, misal yang tiba-tiba nggak juga? (DA) Kalau kecapekan. Selain itu nggak pernah. Bersyukur deh (tersenyum) (P) Nah kalau nyeri punggung sama leher ini gimana, tanpa sebab gitu kah, nggak tahu kenapa tiba-tiba sakit aja atau memang aktivitasnya yang padat? (DA) Nggak tahu kenapa tiba-tiba sakit aja. Kalau yang punggung pernah kebentur sih, tapi nggak tahu kadang (jeda diam sebentar) kadang nyeri (P) Sering nggak? (DA) Nggak, nggak sering. Kadang-kadang aja (P) Tapi tiba-tiba itu memang? (DA) Iya (P) Oh ya ini, kurang punya waktu buat menjalankan hobby ya, hobbynya DA apa sih? (DA) Main basket (tersenyum) (P) Disini nggak bisa ya? (DA) Nggak bisa lah. Terus mau main sama siapa, hehhe. Lha Taruninya nggak ada yang bisa (P) Kalau sama Tarunanya gitu gimana? (DA) Tarunanya ada, cuma kita kan belum waktunya untuk kayak bisa main basket gitu. Mungkin nanti kalau udah tingkat akhir baru ada waktu luang buat main (P) Oh gitu, jadi untuk sementara ini belum ada waktunya? (DA) Iya belum. Kalau sekarang kita masih terikat waktunya dengan jadwal-jadwal yang ada. Kalau mayor satu tuh nanti, ada kegiatan mandiri ya udah terserah, mau main sepak bola, main apa terserah kayak gitu (P) Ehm gitu, terus ini emang gampang masuk angin ya? (DA) Iya, saya kedinginan dikit langsung pilek. Ini sekarang lagi pilek (tersenyum) (P) Kena ac gini langsung pilek? (Saat wawancara berlangsung berada di ruangan yang berAC) (DA) Iya, saya orangnya emang nggak kuat pake ac. Kalau kelamaan, misalnya dari malam sampe pagi itu sakit kepala udah itu (P) Oh langsung kayak gitu? (DA) Iya, karena terlalu kedinginan (P) Ada alergi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 486 497 498 499 500
240
(DA) Nggak (P) Cuma emang kayak gitu? (DA) Emang kayak gitu. Nggak kuat. Naik motor jauh, kena angin, pilek langsung, hehhe. Tapi besoknya ilang. Pileknya hari itu aja, ntar ilang lagi (P) Oh emang nggak kuat gitu ya, bukan karena penyakit atau alergi segala macamnya itu? (DA) Bukan. Emang nggak kuat aja (tersenyum) (P) Pernah di perikasain nggak? (DA) Pernah. Nggak ee normal semua (P) DA kan pernah ngalamin kayak nyeri-nyeri tadi ya yang tiba-tiba tanpa sebab gitu, nah caranya DA sendiri untuk mengatasi itu kayak gimana? (DA) Kalau saya sih minta tolong teman saya buat pijetin, dikasih minyak, udah gitu aja mbak. Nggak pernah pake obat-obatan (P) Kalau udah minta tolong teman udah ngerasa lebih baik? (DA) Iya, ngerasa lebih baik aja (P) Nggak berkelanjutan? (DA) Nggak (P) Kenapa DA lebih memilih cara itu? (DA) Ya mau gimana lagi, hehhe. Soalnya saya juga mikir ada efek sampingnya kalau saya sering khayang-khayang gitu kan. Mungkin dia kerasa capek atau gimana gitu otot-ototnya. Jadi saya minta tolong teman saya aja buat apa di longgarin dikit lah gitu (sambil memegang bagian punggung) (P) Ada waktu untuk relaksasi gitu nggak sih? (DA) Pesiar? (P) Iya misal kalau pesiar gitu, biasanya dimanfaatin nggak? (DA) Iya. Kalau emang udah bener-bener ngerasa capek banget. Kalau dikit sih nggak, tidur aja, istirahat (P) Perasaannya DA kayak gimana kalau lagi ngerasaain nyeri punggung tiba-tiba gitu, terus ini tenggorokan kering ya, lebih ngerasa seperti apa? (DA) Ya, agak kesel sih (tersenyum) kok kayak lemah banget gitu badannya (P) Kesel sama diri sendiri? (DA) Hhehe ya diri sendiri. Jadi ya ngikutin kegiatan itu kayak susah berat jadinya. Pinginnya tuh biar sehat-sehat aja (P) Cara ngaturnya biar hal itu nggak terus-terusan terjadi gimana? (DA) Kalau saya sih, kalau udah flu, flunya berat banget saya ngadep ke senior saya, minta ada obat nggak. Saya diamin dulu, saya lebih banyakin istirahat (P) Selain itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 230 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542
241
(DA) Selain itu saya biasanya ya kalau ngikutin kegiatan beruasaha untuk nggak berpikiran untuk sakitnya. Jadi bisa jalanin kegiatan, walaupun agak sedikit memaksakan sih (tersenyum lebar) (P) Memaksakan ya? (DA) Iya (P) Lebih memaksakannya kayak gimana? (DA) Misalnya kan udah nggak enak badan, tapi tetap ikut lari kayak biasanya, ntar juga ilang mikirnya kayak gitu, walaupun kayaknya berat banget buat lari, hehhehe, biasanya kayak gitu (P) Kan memaksakan ya itu, biasanya ada efeknya nggak setelah itu? (DA) Nggak sih, maksudnya kan biasanya orang sakit itu kalau berkeringat lebih mendingan, ya itu saya lebih baik (P) Oh jadi karena itu lebih memaksakan diri aja gitu? (DA) Iya soalnya kan dari apa senior saya juga bilang jangan dimanjain, nanti malah makin parah, masak di diamin terus badannya nggak gerak (P) Jadi karena ada apa itu? (DA) Kayak ada masukan dari senior juga, ya benar juga (P) Menurut DA sendiri itu, masalah itu apa sih? (DA) Masalah itu sesuatu hal yang mengganggu kita, (tersenyum). Mengganggu pikiran dan kalau saya ada suatu masalah tuh saya kadang ngerasa gimana ya kayak berubah jadi orang yang diam aja gitu. Ada yang saya pikirin, tapi saya nyoba ngetesnya itu saya cerita ke teman saya, teman sekamar saya, minta saran bagusnya itu kayak gimana, nanti saya pikirin baru saya laksanain biar masalahnya itu selesai cepat-cepat selesai. Soalnya saya tuh kalau ada masalah itu ke ngga ke ngganggu banget (sempat sedikit gagap) (P) Biasanya masalah yang dihadapi apa? (DA) Kalau disini? (P) Iya (DA) Biasanya ya masalah-masalah kayak gitu tadi kayak yang tanggung jawab yang harus saya lakuin, sama kayak misalnya yang ada trouble sama mayornya kan kepikiran juga tuh gimana nih di troblein terus, gimana biar cepat selesai, biar nggak ditroublein terus (P) Biasanya troubelnya apa? (DA) Kalau saya sih masih yang sepele-sepele, kayak kita nih disini itu nggak boleh senyum-senyum mbak, kayak gitu (P) Oh nggak boleh? (DA) Nggak boleh. Terus dibilang kayak nggak yakinan sama mayornya kalau perintahnya ini nggak jalan, kayak gitu aja, masih sepele kalau saya (P) Oh itu yang masih sering jadi trouble? (DA) Heem (P) Terus kalau udah ada trouble gitu caranya DA untuk nyelesaiinnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584
242
kayak gimana? (DA) Kalau kita sih, trouble sama mayornya, kita hadapin mayornya. Ngadep terus pas makan, ngadep mayornya makan bareng-bareng. Nanti kan lama kelamaan dikasih tugas apa sama mayornya biar troubelnya dianggap impas (P) Oh trouble dianggap impas ketika? (DA) Mayornya misalnya udah bilang selesai atau udah ngasih tugas ke kita, udah selesai (P) Jadi istilahnya semacam konsekuensi gitu? (DA) Iya, kamu trouble ya kamu dapat hukumannya (P) Bisa diceritain nggak proses dimanikanya DA sama lingkungan disini itu kayak gimana? (DA) Misalnya kayak gimana? (P) Menurut DA lingkungan disini itu seperti apa? (DA) Lingkungan disini ya lingkungan senior junior itu. Jadi hierarkinya itu keras. Misalnya kegiatan kalau mayor satunya ini belum pulang, misalnya kita di flat, mayor satunya masih ada kegiatan diluar, jadi kita respectnya itu ngisiin mug atau gelas botol air minumnya mereka itu ngisi air taruh dikamarnya, itu bentuk respectnya, sama ngangkatin jemurin mereka, kan ada di jejerin di teras, diangkatin, ditaruhin di masuk kamarnya kayak gitu. Jadi masih menjujung banget senior junior (P) Ehmm kalau kayak gitu menurut DA cocok nggak dengan hal itu? (DA) Kalau saya sih cocok-cocok aja. Karena emang kan disini namanya tentara dijunjung hierarkinya dan emang emang kita harus respect sama senior kita. Kan nanti dikesatuan kita kerjasamanya bareng senior kita (P) Ehm karena memang sudah hierarkinya jadi bukan masalah besar buat DA? (DA) Iya, bukan (P) Alasannya DA lebih memilih masuk kesini (AAU) daripada yang lain-lainnya itu apa sih? (DA) Disini, kalau disini tuh karena angkatan ditawarin juga mbak. Kita angkatan pertama, ya kenapa nggak gitu. Saya pingin nyoba sesuatu hal yang baru. Makanya kalau untuk Akpol itu kan udah beberapa angkatan gitu, jadi saya lebih memilih untuk masuk tentara ini, lagipula dari lingkungan keluarga saya kan polisi semua, masak saya mau jadi polisi juga (sambil tersenyum). Jadi saya melenceng dikit ke tentara. Dan saya pingin nyoba hal yang baru (P) DA suka tantangan nggak? (DA) Suka (P) Tantangan yang seperti apa? (DA) Apa aja sih mbak, setiap ada tantangan saya coba mbak. Saya coba buat ngelewatin setiap tantangan itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626
243
(P) Buat DA sendiri tantangan itu apa dan hal apa yang menantang selama berada disini? (DA) Kalau saya tuh, tantangan itu motivasi buat saya. Motivasi buat bisa ngelakuin hal itu, bahkan kalau bisa saya bisa lebih dari orang yang ngelakuin hal itu. Contohnya, kalau contoh kecilnya kayak misalnya saya latihan untuk hal mayor saya ngajarin putaran baru, saya bertekad untuk bisa ngelakuin hal apa secepat mungkin ngelakuin putaran itu bahkan lebih bagus daripada senior saya. Saya berpikiran kayak gitu (P) Jadi setiap ngelakuin sesuatu hal itu, seperti punya target gitu ya? (DA) Iya. Jadi dari mayornya juga nekenin kayak gitu. N harus apa lebih, jadi N harus N+1. Kalau N kita harus N+1nya gitu (P) Jadi harus lebih dari standart yang sudah ada? (DA) Iya (P) Contoh lainnya apa selain itu tadi? (DA) Banyak sih mbak (tersenyum lebar) (P) Salah satunya deh yang mudah apa? (DA) Dalam hal, kayak dalam hal ujian, mungkin mayor satunya itu IPK tertingginya itu cuma 3,4, tapi kita bisa sampai ada yang 3,7 kayak gitu contohnya (P) Itu dalam hal akademisnya ya? (DA) Heem dalam hal akademisnya. Dalam Samaptanya juga, misalnya mayornya kelilingnya berapa delapan menit, kita bisa lebih daripada mayornya. Jadi gitu juga ada, rekan-rekan saya yang kayak gitu (P) Oh jadi itu udah menunjukkan kalian udah N+1nya dari yang sudah ada? (DA) Iya (tersenyum lebar) (P) Kesulitan-kesulitan yang sering DA hadapin itu apa biasanya? (DA) Kalau saya sulit mengatur rekan-rekan saya untuk menjalankan perintah seeesuai tepat waktu. Kadang kita udah perintahin jam segini harus persiapan kayak gini gini gini, tapi teman saya malah molor jamnya molor jamnya jadinya trouble kayak gitu. Sulitnya kita tuh ngatur teman kita sendiri. Kalau kita ngatur junior kan lebih gampang, dia pasti nerima kita, kalau letting sendiri ya masih setengah-setengah lah mereka buat ngikutinnya kayak gitu (P) Jadi kesulitannya malah ngatur letting sendiri? (DA) Iya, sama letting sendiri. Saat saya jadi penata rama itu kan ada teman satu lettingnya juga, tapi kita mimpin mayor satu, hhehe. Kalau disini tuh kendalanya kita, bukan di saya aja, kendalanya itu ngatur temanteman sendiri. Karena belum tentu teman-teman kita loyal sama kita. Kalau ngatur junior, dia nggak nurut tinggal tindak, nurut nggak nurut tinggal tindak. Kalau teman sendiri masak kita tindak juga (tersenyum lebar)kan masih mikir-mikir juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668
244
(P) Masih ada perasaan, apa ya istiliahnya sungkan eh ya nggak enak juga gitu ya? (DA) Iya (P) Terus buat menghandle itu semua biar ngikutin caranya DA gimana? (DA) Ya kita ngasih penjelasan, kita ngasih pengertian, kenapa kita kayak gini, kenapa kita harus kayak gini, ya biar semua kegiatan itu jalannya lancar, biar kitapun nggak dapat tindakan dari mayornya kayak gitu. Mereka beberapa sih udah ada yang ngerti, tapi beberapa hhehe masih ada yang belum (tersenyum) (P) Nah, untuk ngatur yang belum bisa ngikutin caranya DA itu kayak gimana? (DA) Biasanya saya ngalah ke orangnya. Ya udah saya oh kayak gitu, ya udah. Habis itu tolong dong kayak gini, jangan gitu lagi. Ntar saya yang ngikutin dia dulu gimana caranya, biar dia nanti ngikutin saya. Jadi saya ngalah dulu, ngikutin kemauannya orangnya itu kayak gimana sih, baru (jeda) Kalau kita sama-sama keras nanti malah berantem (P) Langkahnya DA kalau ada ketidakcocokan dengan beberapa hal tadi, lalu tindakannya seperti apa? (DA) Ya itu saya kalau misalnya udah crash biasanya saya ngalah dulu mbak. Ntar saya ngalah, saya tanya teman-teman saya, ini nih orangnya kayak gimana sih, kita harus kayak gimana sih sama orangnya. Ntar baru saya deket-deketin, saya deketin baru saya coba ajak ngobrol biar istilahnya kayak gitu kan. Biar ya makin berkuranglah rasa benci-bencinya hehhe kayak gitu, biar baik (P) Oh pendekatannya lebih ke personal gitu ya? (DA) Iya, kalau saya sih lebih sering langsung kayak gitu mbak. Langsung ke orangnya (tersenyum) (P) Kalau pengaruh dukungan orang-orang disekitar DA sendiri seperti apa? (DA) Pengaruhnya pasti (jeda) pengaruhnya pasti ada lah. Karena kita kan hidup disini tuh bareng mereka, kita meminta motivasi dari siapa lagi kalau bukan dari mereka. Jadi biasanya ya agak menambah gimana ya menambah motivasi lagi buat ngejalanin yang disini (P) Menambah motivasinya itu darimana aja? (DA) Dari teman-teman saya itu yang Taruni. Ehmm saat saya ada masalah saya cerita, saya agak gini nih dikasih ini ini ini, saya aja bisa kok, masak kamu nggak bisa. Oh ya udah, itu termasuk juga motivasi. Kadang mereka ayo yuk semangat semangat kuat kuat kuat, itu tuh udah menambah motivasi saya (P) Selain itu darimana lagi? (DA) Sebenernya dari teman-teman Taruna juga ada yang dukung kok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
245
Kayak kita waktu ikut lomba lari 5 km itu, bener-bener ngasih motivasi banget. Mereka itu sampai ikutin kita lari, jadi kita kan jelas-jelas semangat lagi kan. Terus teman saya aja ikutan lari, masak saya nggak bisa jadi juara, kayak gitu (P) Oh beneran sampai ikutan supportnya kayak gitu? Di latihannya juga? (DA) Nggak, di hari Hnya aja, pas lombanya. Jadi mereka di tempatin, di setiap tempat buat dukung kita. Jadi setiap kita lewat itu ada mereka. Terus pas di finish itu, teman saya yang aslinya itu udah disalib, tapi pas temantemannya ikut lari tuh, dia jadi ikutan lari, jadi juara 1 hehe. Karena emang dukungan dari teman-teman itu tuh, apalagi satu letting kan, pasti semuanya kayak gitu (P) Lomba apa itu ya? Dimana? (DA) Lari 5 km, disini hehe. Lawan-lawanya ini yang udah kerja, antap antapnya itu, yang pangkatnya serda lah ya itu. Lawan sama angkatan udara semuanya, dari mabes kesini (P) Acaranya kapan itu? (DA) Udah lama sih, waktu saya sersan, akhir sersan (P) Menurut DA, kemampuan apa sih dimiliki sampai DA sendiri masih bertahan hingga saat ini disini? (DA) Kalau dalam bidang fisik sih, saya masih bisa, masih mampu mbak. Kayak ke Samaptaan itu, saya masih bagus, akademis saya juga masih bagus. Ya belum ada ini sih, ya saya belum ngerasa susah disini. Masih mampu buat ngejalanin disini. Akademisnya masih bagus, tapi peringkat 4 sih, sempat peringkat 3 turun ke 4 (P) Kenapa itu? (DA) Ya dulu itu kan karena saingan saya kan lagi sakit, jadi kan nilainya berkurang-berkurang, sekarang udah sembuh heheh. Ya memang orangnya lebih pintar daripada saya sih. Jadi itu yang membuat dia lebih naik, dan saya turun diperingkat 4. Samaptanya beda tipis sama yang peringkat 3 (P) Ada perasaan gimana gitu nggak DA? (DA) Nggak, saya itu cuman target saya itu peringkat 3 dulu itu mbak, jadi saya termotivasi ujian saya ini nanti harus lebih bagus daripada dia. Saya harus dapetin peringkat itu (P) Tantangan terbesar dalam study saat ini buat DA apa? (DA) Melawan rasa ngantuk (tertawa pelan) (P) Melawan rasa ngantuk aja nih? (tersenyum lebar) (DA) Heem, selain itu nggak (sambil senyum-senyum) (P) Lalu usaha DA untuk melawan rasa ngantuk itu gimana? (DA) Kadang saya berdiri kalau dosennya lagi jelasin, kalau nggak saya kebelakang ijin buat cuci muka, gitu aja (P) Boleh berdiri dikelas?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752
246
(DA) Boleh, kalau ijin, yang penting kita memperhatikan (P) Dosennya memperhatikan nggak sih kalau ada yang ngantuk gitu? (DA) Memperhatikan, pasti ditegur gitu, paling disuruh push up. Kamu kalau ngantuk berdiri sana dibelakang paling digituin (P) Selain cara itu, usaha lain dari DA untuk ngelawan rasa ngantuk itu ada lagi nggak? (DA) Paling minum. Jadi kita kan disediain minum disana, kalau saya udah bener-bener ngantuk kan kurang oksigen tuh (tersenyum) saya minum, minum air. Cuci muka udah, minum, balik lagi (P) Sehari-hari juga sering ngerasa ngantuk gitu apa cuma di kelas doang? (DA) Di kelas doang (tertawa pelan). Selain itu nggak terlalu, kalau di kelas tuh parah, hahha. Bisa kita sampai tiba-tiba ilang (tersenyum) (P) Hasilnya bisa fokus lagi dikelas? (DA) Iya, udah nggak ngantuk lagi dikelas, terus waktu istirahatnya kan disediain snack itu, istirahatnya juga cuma sebentar 15-30 menit. Jadi saya sempet-sempetin buat tidur (tersenyum lebar). Ya lumayan lah (tersenyum lagi) (P) Menurut DA jam istirahat kurang nggak sih? (DA) Nggak,cukup. Mungkin istirahatnya ini aja, yang 15 menit terlalu cepat. Kalau yang 30 menit cukup nyempetin (sambil memejamkan mata) (P) Kalau untuk istirahat malamnya, kurang nggak? (DA) Lumayan, dari jam 10 (22.00 WIB). Jam 10 itu udah harus off, bangunnya ya jam 4 (04.00 WIB). Sholat buat yang muslim, terus kegiatan pagi olahraga (P) Itu udah cukup? (DA) Kadang malah saya kebangun (tersenyum lebar). Kebangun jam 3 (03.00 WIB). Nggak tahu kebangun kenapa, kadang itu udang ngerasa seger kan, cukup aja tidurnya (P) Sering mimpi nggak? (DA) Nggak, saya tuh tidur, bangun-bangun udah pagi aja (tersenyum lebar), tidurnya nyenyak (P) Cara DA buat adapatasi disini dari dulu awal sampai saat ini itu kayak gimana? (DA) Kalau saya tuh mau adaptasi tuh, saya perhatikan dulu, saya perhatikan kayak saya oh lingkungannya tuh kayak gini, berarti saya harus kayak gini, kayak gitu saya. Jadi saya tuh memperhatikan dulu, baru saya mulai pendekatan, kayak gitu saya (P) Oh jadi DA itu tipenya memperhatikan dulu? (DA) Iya, baru saya mendekati. Waktu ngumpul bareng gitu. Kalau pendekatannya satu orang ya, saya mendekati satu orang itu, orang ini kayak gimana, baru diajak ngobrol ngobrol gitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794
247
(P) Ada rencana buat study DA kedepannya nggak? (DA) Ya saya mau meningkatkan IP saya (tersenyum lebar). Mau ningkatin nilai-nilai saya yang lumayan anjlok (tersenyum lebar lagi) (P) Nilainya berapa emang? (DA) Terakhir sih 8,2 rata-ratanya. Yah pokoknya gimana caranya saya harus bisa dapat peringkat tiganya itu (tersenyum lebar) (P) Targetnya itu emang dari diri DA sendiri? (DA) Iya (P) Dengan target itu, jadi masalah buat DA nggak? (DA) Nggak sih (P) Lalu selain peringkat 3 itu, hal apa lagi yang ingin DA capai dalam waktu dekat? (DA) Saya pigin ekhm kalau dulu itu Samaptanya saya peringkat pertama mbak, tapi kalau sekarang saya sudah menurun juga, semenjak saya sempat kan sakit operasi amandel, jadi menurun jauh. Jadi saya pingin rebut lagi peringkat saya itu (P) Kapan operasinya itu? (DA) Waktu saya sersan. Cuma kan jadi akumulasi nilainya tuh menurun iya, naik turun grafiknya tuh (P) Oh karena faktor kesehatan penilaiannya jadi menurun? (DA) Iya menurun, kan disini mempengaruhi mbak. Kalau sakit tuh nilai kepribadiannya kurang juga, kalau sakit ada pengurangan nilai kepribadian, apalagi kalau sampai menginap di Rumah Sakit pas lagi kegiatan. Tapi kalau saya tuh kebetulan, pas saya operasi itu pas lagi long weekend, jadi nggak terlalu berpengaruh sama kegiatan saya sehari-hari seperti itu (P) Kalau sakit nilai kepribadiannya pasti berkurang? (DA) Iya kalau sakit sampai tinggal di Rumah Sakit tuh nilai kepribadiannya berkurang (P) Alasannya itu kenapa? (DA) Ya karena dia tidak mengikuti kegiatan seperti teman-teman lainnya gitu. Jadi dia kan ada pengecualiannya. Misalnya kita habis ini balik kesana, ke Handrawina ke flat, kita ngikut kegiatan dia nggak, nah gitu (P) Hal apa yang DA lakukan untuk jadi lebih baik lagi disini, ketika DA juga memiliki target-target seperti yang sudah dijelaskan tadi? (DA) Kalau saya tuh kegiatannya lari, jadi saya tuh bener-bener ngikutin kegiatannya itu. Jadi saya tuh bener-bener serius kegiatannya lari supaya stamina saya tuh semakin meningkat. Karena kita kan kalau lari pagi itu terserah kita, mau pelan kek mau cepet (tersenyum), jadi cuma ditargetin sama pelatihnya ehm lewat jalan ini belok sini jalan sini udah finish digituin aja, nggak dihitung berapa menit, jadi saya tuh kalau bisa tuh saya pingin lebih cepet lagi gitu. Biar stamina saya tambah, nanti di Samapta saya bisa bagusan lagi daripada kemarin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836
248
(P) Apa itu tadi Samapta sama di akademis itu beda ya? (DA) Beda. Jadi kita tuh ada 3 aspek, akademis, Samapta, sama kepribadian. (P) Oh jadi tiga-tiganya itu saling berpengaruh, nah penilaiannya itu gimana sih? (DA) Berpengaruh, kalau kepribadian itu dari pengasuh sendiri yang menilai, kalau Samapta itu ya dari nilai-nilai Samaptanya kita, kan ada kegiatan jasmil itu, kalau akademis ya yang di kelas (P) Ehm jadi DA berusaha memperbaiki di Samaptanya sama akademisnya itu ya? (DA) Iya, di akademisnya peringkat 3, di Samaptanya kalau bisa ya peringkat pertama lagi (tersenyum lebar) (P) Kemarin menurun di peringkat berapa memang Samaptanya? (DA) Nggak di umumin, yang di umumin cuma peringkat 1, 2, 3 aja (P) Namanya DA berarti nggak termasuk dalam 3 peringkat itu kemarin? (DA) Nggak (tersenyum) (P) Bentuk penghargaannya seperti apa emang? (DA) Saya pernah dapat peringkat pertama itu. Jadi saya dapat semacam pin. Kalau Samapta namanya itu trengginas. Ada trengginas emas, perak, sama perunggu. Waktu itu saya dapat yang emas (P) Pinnya itu modelnya bergilir atau saat misalnya DA yang udah dapetin itu, ya tetap ada di DA? (DA) Tetep mbak. Jadi misalnya saya semester ini udah dapat, semester depan nggak dapat, ya pinnya itu tetap di kita. Kalau semester depannya dapat, ya nambah pinnya gitu. Jadi semakin nambah semakin nambah, bukan di copot copot gitu nggak (P) Jadi targetnya buat ngejar pin itu lagi ya? (DA) Iya, senior saya bahkan udah ada yang sampai sembilan disini disini (menunjukkan posisi diletakannya pin tersebut pada seragam informan), ada sembilan penghargaan, mulai dari akademisnya, Samaptanya, pingin kayak gitu juga (tersenyum lebar) (P) Bersaingnya sama Taruna juga ini ya? (DA) Iya, sama Taruna-tarunanya juga (P) Saingan terberat menurut DA itu yang seperti apa? (DA) Seperti apa ya (terdiam sejenak) ya kalau dalam Samaptanya itu pasti susah buat nyaingin Tarunanya, apalagi sekarang nilainya disamain sama Tarunanya. Jadi Samaptanya itu sama, cuma kita bedanya itu waktu lari itu 10 menit 100. Kalau Tarunanya kan sekitar 8 menit, nilainya sekitar 100, 6 putaran. Sama 6 putaran cuma beda waktu. Kalau untuk sit up, push up itu sama nilainya. Jadi bener-bener disamain Taruna sama Taruninya, benerbener bersaing. Tenaga cowok kan beda mbak sama tenaga cewek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878
249
(tersenyum lebar) (P) Penilaiannya hanya beda di waktunya, udah itu aja? (DA) Iya mbak, sama beda kalau cewek kan sit up, kalau cowok pull up udah itu aja (P) Ada tindakan yang ditunda DA sampai sekarang nggak? (DA) Yang ditunda, nggak, udah saya kerjakan semua (tersenyum) (P) DA kan sempat menyampaikan ada tekanan tadi ya di awal, nah cara menyelesaikannya itu seperti apa? (DA) Kalau saya tuh misalnya tertekan, saya tuh pasti cerita ke teman saya, kalau nggak tuh saya milih untuk tidur (tersenyum). Jadi untuk saya menenangkan pikiran saya, jadi nanti saya bisa berpikir jernih untuk ngatasin tekanannya itu, kalau saya kayak gitu (P) Lebih seringnya tuh ngalihinnya cerita ke temannya atau tidur? (DA) Dua-duanya (tersenyum lebar) (P) Kalau dibuat perbandingan, lebih banyak milih yang mana? (DA) Ehm lebih banyak milih yang istirahat, nenangin pikiran saya (tersenyum) (P) Alasannya kenapa? (DA) Ya kadang tuh saya, kalau tertekan itu emosional saya tinggi mbak, jadi kalau teman saya ngomong, padahal tuh dia ngomong bener-bener bisa kepancing juga saya (tersenyum lebar) emosi, daripada berantem-berantem kayak gitu, lebih baik saya istirahat menenangin pikiran saya (P) Pernah sampai kepancing emosinya nggak? (DA) Pernah, ya pasti pernah sih, tapi sekarang saya mencoba untuk nggak gitu (tersenyum) lebih tenang lagi (tersenyum lagi) (P) Ketika kepancing kayak gitu, usaha yang dilakukan DA seperti apa? (DA) Saya langsung masuk kamar (tersenyum lebar), diam di kamar. Pasti disamperin kan kenapa, saya bilang nggak. Kalau saya tuh cerita kalau saya udah bener-bener tenang, baru saya cerita, kalau masih emosi saya mending diam diam (P) Kalau pengalaman dari study yang kemarin nih, ada kesulitan nggak? (DA) Ehm tapi untuk mayor duanya ini udah nggak dapet pelajarannya. Dulu saya troublenya di kalkulus. Itu c, c+ (tersenyum lebar). Sekarang udah nggak ada kalkulus, jadi (tersenyum lebar lagi) udah aman-aman (kembali tersenyum lebar) (P) Kalau menemui kesulitan seperti itu, apa yang dilakukan DA? (DA) Ya saya belajar sama teman saya yang bisa (tersenyum) (P) Pernah minta bantuan siapa saja selain teman? (DA) Teman letting aja sih, ke senior juga susah mbak, mereka kan belajar juga buat ujian, karena kadang kita kan ujiannya barengan, masak kita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 912 913 914 915 916 917 918 919 920
250
ganggu mereka juga (P) Komunikasi sama senior waktunya kapan? (DA) Pagi sampai kegiatan makan malam. Kalau habis makan malam tuh kita nggak mungkin ngadep ke kamarnya, nggak boleh. Kalaupun pagi tuh paling kita ngadep cuman di depan, di teras (P) Kalau sama juniornya bagaimana? (DA) Iya sama. Nah kalau sama juniornya ini kan sekarang udah ada yang ceweknya, kalau dia ada masalah, dia yang ke kamar kita, ngobrol di kamar (P) Ada berapa junior yang cewek sekarang? (DA) 9 (P) Pembagian flatnya itu gimana? (DA) Bareng satu lorong, cuma beda kamar, jadi ini kamarnya sersan, ini kamarnya mayor dua (tangan informan sambil digerak-gerakan diatas meja) (P) Juniornya masih malu-malu gitu nggak sih? (DA) Masih, bukan malu-malu sih, tapi takut-takut (tersenyum lebar) (P) Takutnya kenapa itu? (DA) Takutnya mau cerita, tapi takut gimana gimana, padahal kita biasa aja (tersenyum lebar) kita biasa aja sih. Malah kita seneng kalau dia mau cerita, kita bisa bantu adek-adek kita sendiri (P) Hal seperti itu pernah dialamin DA juga nggak dulu? (DA) Pernah saya (tersenyum lebar) waktu saya junior, saat saya ada masalah, saya takut sama kakak junior. Nah disini kan ada kakak asuh kor, satu daerah, kadang saya lebih takut sama mereka, daripada sama kakak asuh yang lain (P) Lha ada apa? (DA) Ya nggak tahu (tersenyum) ngerasa nggak enak aja, ngerasa takut takutnya ntar kalau cerita gimana. Nggak enaknya itu, saya takutnya malumaluin nama daerah gitu (P) Lebih nyamannya cerita ke siapa? (DA) Saya ceita ke kakak asuh yang benar-benar kakak asuh saya. Kan ada kakak asuh keluarga asuh juga. Kadang ceritanya sama yang itu. Padahal kan seharusnya ceritanya sama yang satu daerah (tersenyum). Soalnya yang tanggung jawab kita kan mereka, yang satu kor (P) Ada berapa kakak yang satu daerah disini? (DA) Tergantung sih mbak, tergantung lettingnya ada berapa. Kalau yang dari bali ada 3, kakak asuh kornya ada 3. Sekarang ini saya kakak asuh kornya ada 4 (P) Ada yang paling dekat nggak? (DA) Ada ada udah kayak kakak sendiri sih ada (P) Taruna itu ya? (DA) Iya, Taruni kan saya pertama. Kalau sekarang ini kan adek senior
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962
251
saya nih enak karena udah ada kitanya. Jadi ada apa-apa bisa minta ke kita. Kalau dulu saya apa-apa mesti minta ke mayornya, meskipun di meja makan, misalnya kurang apa kurang baju ini kurang baju ini (P) Menurut DA sendiri, perbedaannya DA dengan yang adek Taruni juniornya itu kayak gimana? (DA) Kalau saya tuh ini bener-bener belajar dari 0, bener-bener belajar kalau di kasih turunan-turunan itu dari Taruna, dari cowok, kalau sekarang kan mending masih dapet dari kita, jadi kalau misal ada masalah itu bisa kita kita nyelesaiin. Nah kalau letting saya tuh nyelesaiin masalah selalu berembug, nggak bisa curhat ke mayornya Taruna, sedangkan yang sekarang tuh bisa curhat ke kita, nanti kita yang bantu (P) Berembugnya itu sama seletting Taruna juga? (DA) Tapi kita tuh sering berembugnya sama-sama Taruni, karena ya biar masalahnya ini biar kita aja (P) Menurut DA, itu suatu kelebihan atau kekurangan? (DA) Kalau buat mereka itu suatu kelebihan. Kalau buat saya ya itu kelemahan (tersenyum lebar) karena nggak ada, jadi kita ngerasain turunannya Taruna. Jadi kurang turunannya dari Taruni (P) Kalau emang lagi benar-benar ada permasalahan yang mesti diselesaikan secara akademis bagaimana? (DA) Ya kalau emang benar-benar ada masalah di kelas, saya coba tanya ke dosen, saya catat permasalahannya, ntar saya coba tanya ke dosen ini bagaimana penyelesaiannya (P) Langsung ke dosen? (DA) Ya ke teman dulu, kalau teman nggak bisa baru ke dosennya (tersenyum) (P) Apakah DA pernah menemui seseorang hanya untuk sekedar minta saran jika ada hal yang mengganjal dengan kondisi disini? (DA) Pernah sama teman sekamar, kalau sama yang luar sih nggak. Nggak pingin aja, lebih nyaman sama teman sekamar (P) Lebih percaya sama teman sekamar ya? (DA) Iya, kalau di luar ya sama kakak saya. Kakak kandung saya, kalau ada apa-apa saya cerita sama kakak kandung saya. Kalau ada apa-apa ceritanya sama dia (P) Kedekatannya sama kakak kandungnya kayak gimana? (DA) Deket. Saya dari kecil soalnya sama dia terus (tersenyum)’ (P) Jaraknya berapa tahun itu? (DA) Lumayan sih, 9 tahun, tapi dekat (P) Hal apa yang sering DA ceritain? (DA) Banyak sih (tersenyum lebar) ya misalnya saya dekat sama siapa atau apa, pasti cerita. Nggak ada yang saya tutupin sama kakak saya, saya kasih tahu ke kakak saya, saya cerita
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
963 964 965 966 967 968 969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 1000 1001 1002 1003 1004
252
(P) Lebih dekat sama kakak atau orang tua? (DA) Kakak (tersenyum lebar) kalau sama orang tua saya malah takut takut mbak (tersenyum) karena kan orang tua tuh beda pikirannya sama kita, ya takutnya kita cerita dikit dikit, ntar orang tua mikirnya aneh-aneh, kayak gitu (P) Emang sama kakak lebih kayak gimana? (DA) Ya kalau sama kakak, kakak saya lebih ngerti, kalau orang tua saya belum tentu ngerti (tersenyum) (P) Kakak sering ngasih saran? (DA) Iya ketika ngasih saran ya coba saya ikutin dan kalau misalnya libur itu, yang paling sering hubungin dia, nanyain lagi apa (P) Kakaknya ada berapa, 2 ya (sambil buka data informan), lebih dekat yang mana? (DA) Iya 2, sama-sama dekatnya, cuma sama yang pertama karena dia udah berkeluarga, susah kalau mau komunikasi, udah ngurusin keluarganya. Jadi saya tuh lebih dekatnya sama kakak saya yang kedua, lebih banyak ceritanya sama dia. Belum berkeluarga juga sih, masih nanti bulan desember ini mau nikah nanti (P) Nah kalau kakak yang keduanya ini nikah nanti gimana? (DA) Ya nggak apa-apa, soalnya kakak saya yang kedua ini pemikirannya masih nggak tua-tua banget gitu lho (tersenyum lebar) dan saya juga tuh dekat sama calon istrinya, kadang saya juga cerita sama calon istrinya kalau ada apa-apa. Jadi ya nggak apa-apa sih ya, kalau sama yang pertama ini emang saya nggak terlalu dekat (P) Karena pemikirannya juga lebih tua ya? (DA) Nggak sih, karena sifatnya hampir kayak saya, jadi sama-sama keras (tersenyum lebar) kalau yang kedua ini sifatnya kalem (tersenyum) jadi kalau saya marah-marahin dia terima-terima aja (tertawa lebar) ya dia ngalah (tertawa lebar lagi) (P) Kalau DA butuh informasi lebih suka nyari tahu sendiri atau langsung tanya ke orang lain? (DA) Kalau saya sih nyari tahu sendiri, kalau emang saya udah bener-bener nggak dapetin informasinya baru saya coba tanya ke orang lain. Soalnya saya lebih suka mandiri (tersenyum) kadang saya tuh nggak enakan kalau nyusahin teman (P) Saat DA bener-bener butuh sharing terus belum bisa ngubungin kakaknya kayak gimana tuh? (DA) Kalau saya sih diam mbak (tersenyum lebar). Jadi saya tuh lebih sering mendem sendiri, nanti kalau udah ngerasa, udah enak itu, baru saya cerita, kayak gitu. Walaupun itu kejadiannya udah lama gitu, baru cerita (P) Menurut DA dengan kebiasaan seperti itu baik nggak sih? (DA) Nggak (tersenyum lebar) tapi gimana ya mbak, ya saya udah terbiasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1017 1018 1019 1020 1021 1022 1023 1024 1025 1026 1027 1028 1029 1030 1031 1032 1033 1034 1035 1036 1037 1038 1039 1040 1041 1042 1043 1044 1045 1046
253
kadung kayak gitu, padahal saya tahu bahwa kayak gini tuh nggak enak {Wawancara harus segera dihentikan, karena informan sudah ada panggilan dari komandan untuk ditarik kegiatan ibadah} (P) Oh ya, makasih ya DA? (DA) Iya, maaf ya mbak mau ibadah WAWANCARA III (P) Hay DA, langsung aja ya? (DA) Heem (P) Capek nggak hari ini? (melihat kondisi informan yang kurang bersemangat seperti biasanya) (DA) Hah (kaget saat diberi pertanyaan) ngantuk doang mbak (tertawa pelan) (P) Ngantuk? Kegiatannya apa aja hari ini? (tersenyum) (DA) Iya, tadi praktek jadi nggak tidur (tersenyum) (P) Oh gitu, biasanya ada waktu buat tidur siang? (DA) Nggak, biasanya apa kan istirahat, habis istirahat makan snack saya pakai tidur (tersenyum) (P) Oh tadi nggak ada waktunya ya? (DA) Ada, tapi saya ngerjain tugas biar langsung kirim hari ini, kan kirim lewat email (P) Ehm kalau tugas dirikimnya lewat email gitu? (DA) Iya, selesai langsung kirim email, dosennya ada cuman di kirim ke emailnya dia (tersenyum) (P) DA pernah nggak sih ngalamin kondisi yang kurang nyaman, terus DA membutuhkan orang lain untuk sekedar sharing dan membuat nyaman secara emosi aja gitu? (DA) Kalau saya tuh, biasanya ada kan tiap orang ada titik jenuhnya ya mbak ya, kalau saya lagi udah jenuh banget sama kegiatan disini tuh rasanya pingin pulang (tersenyum) (P) Oh pingin pulang? (DA) Iya, jadi udah mikir di rumah pingin pulang, ya pingin cerita-ceritain sama bapak lah atau kakak, cuman ya gimana paling saya telfon cuman pas pesiar aja, ya gitu kalau jenuh-jenuhnya gitu, kalau disini jarang saya mbak mau cerita ke siapa, paling teman sekamar saya aja, selain itu nggak ada (P) Nah kalau lagi jenuh ngatasinnya gimana, kondisinya belum ada pesiar nih itu kayak gimana? (DA) Saya ini ada di Timur pertamen mbak, paling saya ambil stick mainmain stick (tersenyum) (P) Oh gitu, jadi itu yang bisa ngalihin DA ketika jenuh? (DA) Iya (tertawa pelan), iya cuma main-main stick, paling ngobrol sama teman-teman, ketawa-ketawa, kan biasanya kumpul-kumpul disana, udah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1047 1048 1049 1050 1051 1052 1053 1054 1055 1056 1057 1058 1059 1060 1061 1062 1063 1064 1065 1066 1067 1068 1069 1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1077 1078 1079 1080 1081 1082 1083 1084 1085 1086 1087 1088
254
itu aja jadi bikin lupa sementara lah (tertawa pelan lagi) (P) Dan untuk ngobatinnya ntar pesiar telfon itu ya? (tersenyum) (DA) Iya, telfon orang tua (P) Kapan terakhir kali ngerasain di titik jenuh itu? (DA) (jeda) kapan ya, awal-awal saya naik ini sih eh nggak sekitar dua bulan lalu (P) Dalam kondisi jenuh-jenuhnya itu? (DA) Heem, mungkin lagi di press aja sama seniornya (P) Oh malah di press sama seniornya? (DA) Iya di press, jadi kita kan pada stres disini (tersenyum), setiap kegiatan yang dilakuin jadinya salah salah, jadinya kan tindakan tindakan jenuh juga (tersenyum lagi) (P) Ehm contoh di press sama seniornya dalam hal apa itu? (DA) Ya masalah waktu, kegiatan harus tepat waktu kan, terus kadangkadang kan kita udah kumpul lengkap masih ada aja satu yang nyecer (P) Oh itu salah satu jadi kena semua gitu ya? (DA) Iya, kena semua (tertawa pelan) ya gimana (P) Semakin naik tingkat, semakin apa? (DA) Tanggung jawabnya makin gede (P) Itu juga makin di press sama seniornya? (DA) Iya, awal-awal kita naik mayor dua ini emang di press nanti belakangan baru mulai di kasih kebebasan kebebasan gitu, emang kayak gitu (P) Dari dulu tradisinya kayak gitu? (DA) Iya, soalanya nanti kan kita mau jadi senior, jadi dibikin baik dulu, nanti baru dikasih kayak job jobnya buat santai itu pelan-pelan dikasih nanti pas menjelang menjelang kalau mau serah terima jabatannya (P) Naik tingkat lagi kapan tuh? (DA) Masih lama mbak (tersenyum) paling juni juli (P) Jadi kalau pesiar tuh yang utama nelfon orang rumah dulu buat ngelepas penat ya? (DA) Iya, kalau pesiar saya main gitar (tersenyum) (P) Oh gitu, bisa main gitar? Disediain di check point ya? (DA) Bisa (tersenyum), punya sendiri, barang-barang punya sendiri di taruhnya di luar, di check point, kalau bosen atau apa paling saya di kamar main gitar, dengerin lagu, main game gitu aja, kalau keluar saya jarang, malas udah capek di dalam, capek di luar (P) Malas ya? (tersenyum) Nggak pingin ngerefreshnya jalan-jalan diluar? (DA) (tersenyum) Kalau ini weekend baru, kalau pesiar kan masih mikir habis ini jam segini harus udah persiapan buat balik kayak gitu, kalau weekend kan bebas lah intinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1089 1090 1091 1092 1093 1094 1095 1096 1097 1098 1099 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1119 1120 1121 1122 1123 1124 1125 1126 1127 1128 1129 1130
255
(P) Bedanya pesiar sama weekend gimana sih? (DA) Kalau weekend tuh tiga hari libur empat hari libur, kalau pesiar kan dari sabtu cuman empat jam lima jam gitu aja, kalau minggu sih 12 jam dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam, tapi sama aja kepikiran (tertawa pelan), kalau rabu itu cuman empat jam, jam 6 sampai setengah 10 lah eh setengah 6 sampai setengah 10 (P) Ehm gitu jadi kalau pesiar daripada buat jalan mending istirahat aja lah ya? (DA) Heem (tersenyum) mending buat tidur, beda nanti mungkin kalau saya udah senior mayor satu udah nggak kepikiran lagi, balik ya balik, ya soalnya kan nggak emang ya tetap aja kalau kita masih junior kan kepikiran balik aduh nih ntar ada apa ya ada apa ya kan kayak gitu, ntar ada trouble di bahas capek lagi, kalau mayor satu kan pesiar balik ya udah dia tinggal balik sampai sini santai, kita kan masih ada kumpul (tersenyum lagi) (P) Jadi disini untuk yang senior paling tertinggi pendidikan itu mayor satunya itu ya? (DA) Iya, dia kan yang jadi kayak raja akademi (P) Kalau yang perwira itu? (DA) Oh itu dia jadi Pasis dulu, Perwira siswa tiga bulan Kibi disini, tiga bulan baru nanti baru benar-benar lepas dari sini (P) Oh jadi kalau udah mayor satu, yang benar-benar megang gitu ya? (DA) Megang akademi (tertawa pelan) (P) Terus kalau menurut DA sendiri masalah itu sesuatu yang positif atau yang negatif? (DA) Kalau saya positif ya, dari masalah tuh saya sering belajar gimana saya biar saya nggak kena masalah itu lagi, terus saya juga belajar kenapa saya bisa kena masalah itu berarti saya nggak boleh kayak gitu lagi, jadi banyak ngasih saya positif apa nilai positif sih daripada negatifnya, jadi saya tuh banyak belajar dari dapat masalah-masalah (tersenyum) kayak gitu, trouble trouble (P) Perasaan DA kalau “saat itu” lagi kena masalah gimana sih? (DA) Duh kalau saya kena masalah tuh saya pasti stres mbak (tersenyum), stres terus takut takut gitu, ngapain aja takut ini ya, tapi saya kepikiran juga, wah saya trouble nih, saya harus berani berani ngadep ke mayor yang ntroubelin saya itu, harus berani kalau nggak nggak selesai selesai saya nih (tersenyum lagi), jadi setiap hari tuh saya ngadep ngadep ngadep di meja makan tapi, kan Taruni nggak boleh ngadep ke kamar kan, ngadepnya di meja makan biar saya plong juga (kembali tersenyum), terserah lah mau di kasih tindakan apa yang penting masalahnya selesai gitu (tersenyum lagi) (P) Apa sih yang buat DA itu bisa bertahan sampai sekarang disini? (DA) Ya kalau saya pemikiran saya, kalau saya nggak tahan disini gimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1131 1132 1133 1134 1135 1136 1137 1138 1139 1140 1141 1142 1143 1144 1145 1146 1147 1148 1149 1150 1151 1152 1153 1154 1155 1156 1157 1158 1159 1160 1161 1162 1163 1164 1165 1166 1167 1168 1169 1170 1171 1172
256
orang tua saya nanti (tersenyum), pasti udah gimana tetangga tetangga saya tuh ngelihat saya tuh udah gimana ya tuh, senang ngebanggain saya di depan orang tua saya juga, orang tua saya juga pastinya bangga kan, masak saya nggak kuat disini (tertawa pelan) bikin malu, bukan malu lagi mah itu, yang pasti yang utama itu orang tua saya, karena mereka yang dukung saya juga, saya juga pingin banggain mereka (P) Tetangga-tetangga DA yang udah kenal tuh juga ikut bangga ya? (DA) Iya, kan itu dari kecil udah kenal saya, kan saya tinggal di komplek asrama gitu, ya jadi ya ngelihat saya tuh kayak saya tuh kayak jadi dijadiin contoh buat anak-anak mereka gitu, masak ntar (tertawa pelan) saya nggak kuat malu juga, saya juga mikir kalau saya keluar dari sini ngapain, udah ibaratnya udah setengah basah, ya basah sekalian gitu, bentar lagi kok juga gitu (tertawa pelan lagi) (P) Motivasi terbesar DA tadi kan dari orang tua ya, nah motivasi seperti apa sih yang biasanya mereka lakuin buat DA tuh? (DA) Kalau orang tua saya itu biasanya diem diem mbak (tertawa pelan), jadi kadang ngomongnya ke kakak saya tapi nggak ngomong ke saya langsung, iya jadi saya dulu kan pernah jadi kayak pembawa baki gitu, ternyata bapak saya nonton tuh dia udah pingin nangis lihat saya (tersenyum), waktu di kabupaten, ibu saya juga gitu, terus waktu saya lulus ke nasional ke Jakarta itu, bapak saya cuman pura-pura bilang gitu (tertawa pelan lagi), maksudnya kan saya ada bilang, dijemput, pak saya lulus ke nasional berangkat ke Jakarta, oh terus gimana (informan memperagakan ketika berdialog dengan bapaknya), bapak saya cuman kayak gitu datar, tapi waktu nontonin saya di TV, dia tuh bapak saya katanya heboh banget, eh itu tuh anak saya anak saya anak saya (kembali tertawa pelan) kayak gitu, dia nggak mau nunjukin depan saya gitu, dari kakak sih, ceritanya tuh dari kakak kakak saya, jadi kalau saya nelfon pun mereka jarang mau ngomong apa gitu jarang, paling nanyain gimana sehat, sehat tapi apa ya nggak nggak cerita senang gimana gimana, kayak saya jadi penata rama nonton di TV tuh katanya senang banget liatnya, tapi nggak ngomong ke saya langsung, ngomongnya sama kakak saya (P) Kalau telfon pun bapak sama ibu jarang mau cerita gimana gimananya? (DA) Jarang ini paling bilang sehat sehat disana jangan lupa sembahyang kayak gitu, mereka jarang, tapi sebenarnya saya tahu kalau mereka tuh bangga banget, apalagi dari cerita kakak saya (tertawa pelan), saya malah lucu sebenarnya (tertawa pelan lagi), ya itu bilang yang tadi bapak mau nangis (kembali tertawa pelan), ya ampun sampai segitunya (tertawa pelan lagi) (P) Ada hal kondisi disini yang dirasa kurang cocok sama diri DA nggak sih?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1173 1174 1175 1176 1177 1178 1179 1180 1181 1182 1183 1184 1185 1186 1187 1188 1189 1190 1191 1192 1193 1194 1195 1196 1197 1198 1199 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214
257
(DA) Misalnya gimana? (P) Ehm misal dalam kedisiplinan atau peraturannya disini, yang mungkin ini seperti ini ini ini, tapi buat diri DA wah bukan aku nih sebenernya, cuman konsekuensinya karena saya udah disini ya gimana lagi, kira-kira ada nggak? (DA) Saya tuh sebenarnya orangnya selengekan mbak (tertawa pelan), selengekan apa pingin bebas itu gimana jalan semau saya gitu, cuman disini karena masih ada senior kan saya harus jalannya tatap lah, nggak bisa kalau bahasanya disini tuh kayak kliya kliye itu lho, kayak semaunya gitu nggak bisa, kalau cuti tuh motivasinya gitu, bisa santai (tersenyum) diluar bisa terserah saya mau jalannya kayak gimana, gimana ekspresi apa gimana saya mengekspresikan diri saya tuh, kalau nggak ada senior ya kayak waktu itu kan sempat di tinggal tuh pergi 3 hari ke Thailand, kita kan cuma 2 skadron disini, kan kita yang megang itu istilahnya, ya itu pas disana saya baru ngerasa senang, sampai Kadis ops sendiri juga gitu tahu gitu sering dibecandain jadinya sering dipanggil, hey kamu sekarang ada mayor satunya nggak berani ketawa-ketawa ya (tertawa pelan lagi) digituin, ya iya lah ntar saya dimarahin (P) Ehm jadi sebenarnya yang nggak ngebolehin kalian senyumsenyum siapa sih? (DA) Dari seniornya, jadi ya kan komandan kan udah ada beberapa yang dekat sama kita udah kenal sama kita, jadi biasa aja, padahal Kadis ops itu terkenal galak kan orangnya, tegas gitu, tapi kalau sama saya ketawa ya saya ketawa biasa aja, tergantung orangnya sih, emang junior ya nggak boleh senyum, nggak boleh rilex gitu (P) Oh gitu, terus ada masalah yang sampai saat ini masih di pendam DA nggak sih, dan belum diungkapin ke orang lain? (DA) Saya nggak ada kayaknya, saya kalau nyimpen masalah malah stres sendiri nanti (tersenyum), pinginnya tuh kalau misalnya ada masalah tuh langsung selesaiin selesaiin biar nggak ada beban gitu (P) Situasi seperti apa sih yang membuat DA tidak ingin terlihat punya masalah tuh? (DA) Situasi ya kalau lagi sama teman teman tuh saya pinginnya dilihatnya nggak kayak nggak gimana ya murung gitu saya nggak pingin, pinginnya tuh ya udah kalau sama teman tuh ya udah ketawa ketawa, jangan murung murung (tersenyum) pokonya gimana caranya saya di depan teman teman tuh nggak keliatan kayak orang banyak masalah gitu atau punya masalah atau apa, meding kalau saya teman teman tuh cari hiburan gitu, sedikit ngurangin beban kalau misalnya ada masalah masalah (P) Kalau sama teman-teman DA nggak mau terlihat punya masalah ya? (DA) Iya, biasanya saya jail (tertawa pelan), sering ngusilin teman-teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 1230 1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237 1238 1239 1240 1241 1242 1243 1244 1245 1246 1247 1248 1249 1250 1251 1252 1253 1254 1255 1256
258
saya (tertawa pelan lagi), ya saya bercanda-bercanda ntar saya usilin kayak biasa biasanya (tersenyum), ya saya ejekin lah (kembali tertawa pelan) (P) Yang paling usil diantara yang lain DA ya ini? (tersenyum) (DA) Masih ada lagi (tertawa pelan) dari papua, biasanya saya berdua sama itu sering usil usil (tertawa pelan lagi) (P) Reaksi temannya gimana tuh saat di usilin? (DA) Ya kadang ada yang marah, ada yang biasa aja, kadang ada yang ketawa juga, tergantung mood orang sih (tersenyum), tergantung moodnya orang (P) Kalau ada yang marah gimana tuh? (DA) Ya apa ya kayak di nggak, ya semakin marah semakin kita bercandain (tertawa pelan) (P) Pernah nggak sih DA milih buat tidur dan masa bodoh dengan masalah yang sedang dihadapin gitu? (DA) Pernah (tertawa pelan) saya tinggal tidur, ya biar gini aja apa lagi mumet kan ehmm daripada dipikirin tambah mumet kan mending tidur dulu (tertawa pelan lagi) (P) Kenapa lebih memilih tidur daripada ngadepin masalahnya itu? (DA) Kalau tidur tuh ya dapat istirahat terus waktu cepat berjalan (tertawa pelan) (P) Harapannnya dengan waktu cepat berjalan tuh apa? (DA) Ya semakin apa nggak lama lah saya ngerasain apa ngerasain di bebanin sama masalahnya itu, jadi kan dapat santai juga, udah rilex, bisa mikir jernih (tersenyum), kalau mumet ntar makin pikirannya amburadul (P) Kalau menurut DA sendiri, agama itu apa? (DA) Agama itu kepercayaan yang kita pegang ya jangan sampai berubah, walaupun agama itu sebenarnya sama aja sih, cuman cara menyembah Tuhannya aja yang beda, cuman dari kecil ya agama saya yang di kasih sama orang tua saya itu, ya saya nggak mau ngecewain leluhur-leluhur saya juga gitu, jadi saya berusaha untuk kan rawan nih mbak kalau kayak saya ini pindah agama pindah agama, jadi ya saya nggak banyak sih eh nggak sedikit maksudnya (tersenyum), nggak sedikit yang kayak gitu, jadi setiap saya ibadah tuh pasti di wanti-wanti juga, karena kebanyakan juga yang dari yang sering berubah itu dari laki-lakinya kan, karena misalnya nikah sama anaknya pejabat, biar promosi jabatannya rela pindah agama kayak gitu, malah cowoknya yang gampang pindah agama (tertawa pelan) daripada yang cewek, iya kalau yang di tentara itu kebanyakan cowoknya, jadi ya di wanti-wanti biar nggak pindah agama, apalagi yang cewek kan jangan sampai, ya saya juga udah nanemin banget ke diri saya, saya nggak mau pindah agama gimanapun situasinya (P) Setahuku malah ini biasanya yang cewek? (DA) Tapi di stt banyak yang saya dapat malah dulu pengasuh saya yang di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1257 1258 1259 1260 1261 1262 1263 1264 1265 1266 1267 1268 1269 1270 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 1279 1280 1281 1282 1283 1284 1285 1286 1287 1288 1289 1290 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298
259
Candra, namanya nama orang bali, ternyata dia akhirnya cerita ke saya, saya pindah agama, banyaknya kok yang dari cowok, karena di samping jabatan, terus dia juga nikahnya sama anak-anak pejabat itu pasti ngikutnya ya udah, kebanyakan gitu, makannya kaget kalau Kasau gitu orang hindu pertama kalinya ya gitu (P) Kalau peran agama dalam permasalahan yang sering DA hadapin itu seperti apa? (DA) Kalau saya juga kalau misalnya benar-benar udah kayak nggak mampu gitu kan, mau cerita ke siapa saya kadang dari doa sembahyang ke Tuhan tuh saya sambil nangis (tersenyum), pernah nangis-nangis saya doa ya sedikit lega sih, ya itu saya kalau udah nggak bisa ngadu sama siapa lagi saya minta tolong Tuhan, setiap saya nggak setiap saya ada masalah aja, nggak ada masalah pun saya pasti minta bantuan Tuhan, biar selalu dilindungin segala macam, jadi ya penting buat saya peran agama, jadi mereka juga yang ngingetin saya buat berbuat suatu hal itu jangan kayak, kayak menjauhin yang aneh-aneh gitu, sa saya nggak neko-neko orangnya, nggak suka, kan orang bali kebanyakan kan kadang anak-anak bali tuh dugem lah segala macam juga, saya milih mending diam di rumah (tersenyum lagi) (P) Ehm pengaruh agama juga seperti itu? (DA) Ajaran agama tuh banyak pengaruhnya buat saya, karena saya takut kan kalau di Hindu itu karmapala itu pasti jalan, saya takut itu, makanya saya ngikutin apa yang diajarin, karmapala itu kayak apa imbalan dalam suatu perbuatan, kalau baik dikasih baik, kalau jelek ya takutnya gitu (tersenyum) (P) Ehm tadi DA kan sempat bilang ya kalau bisa nangis saat sembahyang itu, sedangkan tututan disini walaupun kamu cewek kan kamu tentara, nah nggak boleh nangis kan, jadi melepaskan emosi sedih sampai nangis ya saat-saat sembahyang itu? (DA) Iya tuntutannya begitu harus kuat (tersenyum), susah matiin perasaan tuh susah (tersenyum lagi), susah tetap ya gimana (kembali tersenyum), tapi pernah juga kok kalau lagi di tindak, mungkin kitanya udah terlanjur capek banget, banyak pikiran ya keluar sendiri itu (P) Biasanya ketahuan nggak? (DA) Ya gimana, waktu itu sih sempat dari itu tindakannya dari komandan, trouble trouble semua, ya di temenin ada Pokdokor kan, nangis ya udah dibiarin sama Pokdokornya biar nangis seperti itu, mungkin ngerti (tertawa pelan), ngerti kan mereka juga nggak bisa ngapa-ngapain, cuma bisa bisikbisik ngasih semangat ya ayo kayak gitu, namanya juga cewek pertama mbak (tersenyum) kan mereka bingung juga kan mesti ngapain (P) Patokannya emang benar-benar dari kalian yang pertama ya, buat adik-adiknya yang sekarang ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1299 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1313 1314 1315 1316 1317 1318 1319 1320 1321 1322 1323 1324 1325 1326 1327 1328 1330 1331 1332 1333 1334 1335 1336 1337 1338 1339 1340 1341
260
(DA) Iya, kemampuan titik titik apa titik batas kemampuannya itu nyampai mana, jadi ibaratnya tuh kita nih uji coba mbak (tertawa pelan), ya apa-apa dicobain ke kita, kuat nggak kuat nggak ini (tersenyum) (P) Gimana sih caranya DA mengekspresikan perasaannya ketika berada di kondisi yang kayak tadi misal ada di titik jenuh, nah itu gimana? (DA) Saya kalau lagi kayak gitu tuh jenuh apa itu saya diam menyendiri kayak gitu, ya gimana ya mau ngapain jadi malas, jadi nggak pingin ngapangapain, di ajak ngobrol juga jadi sensitif (tersenyum), tapi saya lagi nyoba buat nggak kayak gitu, maksudnya ya misalnya emang ada masalah, saya kalau bisa kan saya ada masalah nih diajak ngobrol baik-baik pun saya bisa marah-marah ke orang itu, saya coba buat ya kayak ngelupain dikit dikit, jangan kayak gitu, karena nggak enak juga sama teman (tersenyum lagi) ngajak ngomong baik-baik malah saya marah-marahin, ya saya coba ngontrol, ya sering kadang sekarang kalau misalnya tuh saya ya ada masalah tuh saya pasti nongkrongnya di Timur pertamen itu sama temanteman saya, ada teman saya latihan ngangkat-ngangkat bass drum itu paling saya duduk ngeliatin, ngobrol, paling kayak kayak gitu daripada diam sendiri ternyata nggak enak juga (kembali tersenyum), kepikiran sendiri nggak ada yang diajak ngomong, ntar gila lagi (tertawa pelan) (P) Waktu seperti apa DA bisa ngambil-ngambil waktu buat sendiri tuh? (DA) Ya kayak gini jam-jam gini, kalau nggak ada kegiatan tuh kan kita balik ke flat otomatis lah, nggak ada kegiatan nyampai nunggu apel malam, biasanya jam setengah sepuluh (P) Nah kalau DA ngungkapin perasaan-perasaannya ketika sedang lelah selama disini itu kayak gimana? (DA) Cari hiburan mbak, kalau di dalam kan bawa laptop, saya ngidupin musik kalau nggak nonton film (tersenyum) (P) Oh boleh, di waktu-waktu seperti ini ya? (DA) Boleh, atau nggak pas waktu udah selesai gini kan kita masih ada waktu buat persiapan di flat, sebelum kita tidur kan kita terserah mau tidur jam berapa, yang penting kegiatannya off, kegiatannya off setelah apel malam itu off, habis itu bebas kita mau ngapain di flat, mau nyuci kek atau ngapain, tapi tergantung perwira pengawasnya kadang ada yang saklek gitu, ntar di cek udah tidur, karena kamarnya kan nggak di kunci, biasanya kan di cek sama pengawasnya (P) Da sendiri pernah ngerasa gagal nggak sih dalam menghadapi masalah? (DA) Gagal maksudnya gimana mbak? (P) Ehm misalnya lagi ngadepin masalah nih, dih kayak gitu aja kok aku nggak bisa ngelewatinnya sih, nah pernah nggak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1342 1343 1344 1345 1346 1347 1348 1349 1350 1351 1352 1353 1354 1355 1356 1357 1358 1359 1360 1361 1362 1363 1364 1365 1366 1367 1368 1369 1370 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1378 1379 1380 1381 1382 1383
261
(DA) Pernah (tersenyum) (P) Kenapa emang itu? (DA) Iya kan masa-masa saya masih gampang kena sakit itu, sebelum operasi amandel, saya kan pernah operasi itu mbak, terus saya sering sakit kan panas, jadi misalnya ada tindakan saya nggak ikut, kayak gitu tuh jadi hujatan dari teman-teman, emang benar-benar sakit, tapi karena hujatannya itu kan jadi beban ya, terus saya mikir udah lah, jadi kalau misalnya kayak gitu tuh saya langsung ya udah lah daripada saya di hujat, mending saya ikutan aja ya walaupun ya sakit sakit dikit daripada saya di hujat kan masuknya ke hati mbak (tertawa pelan), nambah beban aja, kadang juga misalnya kayak teman saya mampu ngelakuin suatu hal saya nggak mampu kan, saya mikir misalnya di kasih gerakan apa buat muter stick saya nggak ya bisa teman saya bisa kan saya di tindak di tindak di tindak gara-gara nggak bisa, saya berpikir dia aja bisa masak saya nggak bisa bisa sih, ya saya teruslah belajar nanya ke orangnya itu, gimana sih ini udah benar belum udah benar belum kayak gitu gitu sampai saya benar-benar bisa (P) Ehm Da pernah sempat ngerasaain di hujat sama teman-teman itu teman Taruna Putri juga? (DA) Iya (tersenyum), ya kalau Taruna kan jarang, tapi ya pernah ada Taruna langsung ngomong kayak gitu ya kan sakit hati juga (tersenyum lagi), padahal ya benar-benar sakit, pasti kan kita kalau ada apa-apa dikoreksi ya saling ngoreksi ya gitu, biar teman-teman saling baik juga kayak gitu (P) Pernah ngerasa putus asa nggak sih pas adaptasi dengan lingkungan disini? (DA) Nggak, nggak pernah kepikiran buat kayak gitu (tersenyum), saya nggak mikir buat putus asa gitu, malah jangan sampai (tertawa pelan), jangan sampai saya berpikir buat putus asa (P) Kalau misal boleh berkhayal nih, masalah seperti apa sih yang ingin dihindarin sama DA? (DA) Masalah yang pertama tuh jangan sampai kena-kena kasus, ya kayak Wara-wara gitu kan banyak dekat sama Perwira-perwira tuh kena kasus kasus kayak asusila gitu jangan sampai, terus jangan nyontoh kayak Akpol itu ada kejadian besuknya mau dilantik eh malah dikeluarin gara-gara asusila juga itu ada, ya jangan sampai pindah agama kejadian pindah agama kayak gitu, sama di kantor nggak ada masalah nanti kalau kerja kedepannya kalau udah jadi Antap tuh Anggota Tetap itu jangan sampai ngecewain anak-anak buah saya, saya harus bisa menghargai dengan yang pangkatnya kecil tapi lebih tua daripada saya, kan lebih lama ngerasain jadi tentara kan yang lebih berpengalaman jangan sampai saya ngeremehin mereka (P) Pernah nggak sih DA ngerasain ngelakuin hal-hal yang nggak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1384 1385 1386 1387 1388 1389 1390 1391 1392 1393 1394 1395 1396 1397 1398 1399 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1411 1412 1413 1414 1415 1416 1417 1418
262
berguna ketika menghadapin suatu permasalahan gitu? (DA) Apa ya, mungkin nangis ya (tertawa pelan) (P) Menurut DA itu nggak berguna? (tersenyum) (DA) Lah ngapain nangis juga (tertawa pelan) capek-capek, maksudnya ngapain nangisin masalah itu harusnya di hadapin, cengeng banget (tertawa pelan lagi) (P) Kenapa ngerasain cengeng banget begitu? (tersenyum) (DA) Ya gimana ya (tersenyum) kan nangis itu identik dengan orang cengeng mbak (tertawa pelan) (P) Menurut DA nangis itu identik dengan orang cengeng? (DA) Iya, tapi sebenanya nggak sih, kalau orang ngeluapin suatu perasaannya dia orang marah pun bisa nangis, ngelupain apa ya kadang lega juga, kalau saya tuh kadang nangis nggak jelas gitu, mungkin garagara numpuk ngeluap semua (tersenyum) (P) Oh DA ini tipenya yang kalau ada apa-apa diem diem dulu, tibatiba suatu waktu bisa blarr semua gitu ya? (tersenyum) (DA) Iya (tersenyum) (P) Itu menurut DA baik nggak? (DA) Nggak sih (P) Nah kalau tahu udah nggak baik, caranya DA biar nggak seperti itu gimana? (DA) Ya belajar belajar dikit dikit, kadang ya bisa kadang kambuh (tertawa pelan), kadang bisa kadang saya kambuh lagi kayak gitu, kayak saya misalnya itu kan ibaratnya tuh sumbunya tuh pendek ya mbak, jadi itu dari komentar teman-teman juga saya belajar kan bisa nih bisa, tapi suatu ketika kambuh lagi kayak gitu (tertawa pelan lagi), tapi mau belajar kadang hah sabar sabar sabar gitu, kadang nggak bisa nahan lagi langsung gertak gitu (tersenyum) (P) Oh dari teman-teman juga DA terkenalnya sumbunya pendek gitu ya? (DA) Iya, saya sebenarnya orangnya gampang marah mbak, gimana ya kalau misalnya menurut saya tuh emang nggak pas ya saya pasti langsung komentar, nggak setuju kayak gitu, ceplas ceplos (tersenyum) (P) Oke saya rasa cukup makasih ya DA? (tersenyum) (DA) Iya mbak sama-sama (tersenyum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : TR D/V
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Traskrip Wawancara WAWANCARA I (P) Ehmm baru pertama ketemu ya kita EP, santai aja, ini kita semacam sharing gitu lah, langsung kita mulai ya, bisa diceritain nggak awal mulanya EP bisa tertarik masuk ke AAU ini gimana? (EP) Karena ehmm saya tuh emang pingin sekolah ikatan dinas, terus karena saya sendiri kalau misalnya harus kuliah nanti saya kerjanya gimana gitu, udah itu udah pasti dapat kerja apa belum, karena kalau ikatan dinas kan udah pasti dapat kerja, dan ndilalah juga ehm mama saya tuh nuntut saya untuk ehmmm bisa sarjana hatus S1. Saya kebetulan ya udah saya juga pingin kuliah iya, tapi langsung dapat kerja, ya udah akhirnya masuk AAU (P) Sebelumnya emang udah ada keluarga yang di militer? (EP) Kebetulan ada almarhum kakek saya tuh di darat dia, ehmmm kalau apa namanya pangkat terakhirnya itu kolonel, terus om saya dari ibu saya, sekarang letkol di semarang, kebetulan emang ada, jadi ya emang pingin ngelanjutin dari apa pekerjaan kakek ehmm baru saya sendiri sih dari empat kakak sepupu saya (P) (sambil melihat data informan) EP ini anak kedua dari tiga bersaudara, kakak atau adiknya belum ada yang masuk atau tertarik dengan militer juga? (EP) Nggak ada, kakak saya kuliah di Jakarta, sedangkan adik saya baru umur lima tahun. Jaraknya jauh 15 tahun (P) Ehmm kalau dari orang tua sendiri nggak ada yang basicnya militer ya? (EP) Nggak ada, bapak swasta ibu ibu rumah tangga. Ya dari almarhum kakek (P) Ada perubahan nggak saat di sipil dulu sama setelah masuk di AAU ini? (EP) Perubahan ada jadi jadi lebih ke keluarga tuh pinginnya dekat terus, karena emang sehari-hari kan udah nggak sama keluarga, sedangkan pas hari libur tuh biasanya kangen sama keluarga, terus sama teman-teman yang dulu tuh juga pingin semakin buat ketemu, kalau buat keluarga tuh kalau misalkan dulu kan yah cuek cuekan aja, sekarang kalau ngeliat mama tuh aduh kapan lagi bisa ketemu, jarang-jarang udah jarang-jarang, lebih (jeda) apa ya memanfaatin kesempatan kalau lagi libur (P) Suka duka yang dirasain EP selama menjalani pendidikan di AAU ini kayak gimana? (EP) Sukanya bisa 24 jam sama teman-teman, maksudnya ngerasa semua 263
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
264
kegiatan kan bareng terus, terus kalau dukanya ya mungkin jauh dari keluarga itu aja, bisa ehmm ketika keluarga saya sedang kumpul saya tidak bisa, ketika ibu saya ulang tahun, kakak saya ulang tahun saya tidak ada, ya tapi itu digantinya ya itu 24 jam bisa sama-sama ngelaksanain kegiatan senang-senang bareng (P) Apa sih yang dirasain EP, ketika keluarga pada ngumpul terus EP nggak bisa hadir karena sedang menjalani pendidikan disini? (EP) Ya ada rasa sedihnya sih, tapi itu kan udah jadi resiko dari pilihan saya, dari awal saya yang mau dan milih kesini, ya nggak apa-apa lah, ntar kalau ada kesempatan buat ketemu keluarga, pasti ketemu kok, lagipula masih ada teman-teman ini, saya nggak sendirian kok disini (P) Oh ya kakaknya udah kuliah ya, jaraknya berapa tahun emang? (EP) Jaraknya cuma 16 bulan, dekat. Kakaknya cewek. Ya karena emang lha ndilalahnya juga kan dia punya asma kan, jadinya nggak nggak fisiknya nggak mendukung. Dan dia orangnya feminim banget sih, jadinya nggak cocok kayak gini (P) Beda sama EP ya, emang dari dulu udah keliatan bedanya kalian berdua? (EP) Iya dari kecil, emang dari kecil tuh emang suka gimana ya dibilang tomboy sih juga nggak biasa aja, tapi emang SD aja saya tuh sempat nggak mau pake rok gara-gara ribet, akhirnya dibikinin celana kulot kan sama mama, celana yang depannya rok itu, emang sukanya yang kayak gini gini gini. Apalagi pas SMA udah asrama juga di SMA Widya Nusantara kan, yang kayak Taruna Nusantara kan, terus jadi kayak lebih tahu, biasa saya mau kemana (P) Oh memang dari SMA sudah memilih masuk asrama dan udah dibentuk ya sebelum masuk kesini? (EP) Iya (P) Nggak ada rasa kaget dengan segala kedisiplinan disini awal-awal dulu? (EP) Ehmmm ya dulu waktu awal-awal di Magelang itu doang mbak, tapi cuma sebentar kan masih adaptasi ya, paling sebulan aja sih setelah itu udah tahu gini gini gini, ya udah (P) Ada perbedaan perlakuan nggak antara Taruna dan Taruna Putrinya selam menjalani pendidikan disini? (EP) Nggak ada mbak, kalau disini sih semua kegiatannya sama aja, benerbener sama kita, cuman di kegiatan samapta jasmani itu beda porsi sama cara pelaksanaannya aja sih, selebihnya sama (P) Ehmm pernah ngelakuin pelanggaran nggak? (EP) Nggak pernah sih, iya nggak pernah. Nggak mau, soalnya ngerasa kayak kegiatannya tuh udah capek, ntar gimana kalau dapat pelanggaran kan dinilai orang jadinya jelek, terus ntar dapat ehmmm apa hukuman gara-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
265
gara ngelakuin pelanggaran-pelanggaran itu kan harus tanggung jawab gara-gara jeleknya, saya nggak mau, sebisa mungkin sih hindarin (P) Kalau misalnya ada pelanggaran nih, tahu nggak konsekuensinya apa? (EP) Ehmmmm kalau pelanggaran istilahnya trouble ya ada tindakan kayak gitu, tindakan yang buat ngelatih ketahanan fisik sih, misalnya push up, pull up gitu gitu, tujuannya sih kearah sana (P) Bisa diceritakain nggak EP, aktivitas apa aja yang dilakukan mulai dari bangun pagi sampai menjelang istirahat malam gimana? (EP) Setiap hari bangun itu jam 04.000. Nah dari bangun jam 04.00, kita ngelakuin ibadah ke Masjid sholah subuh, terus 04.30 udah mesti persiapan buat kegiatan pagi. Ntar jam 05.15 itu lari pagi kalau nggak ya senam pagi, terus jam 05.30 itu persiapan buat mandi, terus jam 06.00 makan pagi. Jam 06.30 apel pagi, terus jam 07.00 pergi buat Ground School untuk kuliah, disini kan sama aja kayak kuliah kayak gitu, itu sampai jam 11.30. Jam 11.30 ada waktu buat ibadah sholat dzuhur, terus makan siang ada apel lagi apel siang gitu, terus balik lagi Ground School kembali kuliah sampai jam 14.30. Nah jam 15.00 ada apel lagi buat kegiatan sore, terus kegiatan sorenya tuh kegiatan eskul atau kalau disini namanya Piktar kayak gitu selesainya jam 17.30. Jam 17.30 persiapan lagi mandi, terus jam 18.00 ibadah ke Masjid sholat magrib, habis itu jam 18.30 persiapan makan malam. Jam 19.00 selesai makan malam persiapan lagi buat ibadah ke Masjid sholat isya, terus ada latihan drumband, kalau nggak ya kegiatan malam kayak gitu sampai jam 20.00. Jam 20.00 ada kegiatan belajar malam sampai jam 21.00. Jam 21.30 apel malam, terus jam 22.00 harus udah off kegiatan buat istirahat, udah kayak gitu sih (P) Pernah ngerasain sakit nggak selama disini? (EP) Sakit fisik, sakit fisik sempat sakit gara-gara di Magelang tuh cuacanya dingin kan, sedangkan saya di Jakarta, jadi paling penyesuaian diri aja sih. Paling flu batuk ringan, cuman 2 sampai 3 hari aja sih udah (P) Nggak ada riwayat sakit yang lebih dari itu ya? (EP) Nggak pernah, nggak pernah sampai demam kayak pusing gitu tuh nggak pernah (P) Kalau menurut EP sendiri hal apa sih yang berat dijalani selama melakukan kegiatan dari yang awal masuk AAU sampai sekarang? (EP) Kalau disini sih nggak ada mungkin, yah kalau di Magelang kan ya dari sipil ke militer, ya awalnya tuh emang berat kaget juga, oh ternyata kayak gini berat, terus dijalanin ya saya bisa ngelewatin, dan karena ini kemauan saya ya jadi biasa-biasa aja, emang nggak ada yang berat sih (P) Passionnya emang udah disini? (EP) Heem (P) Cewek kan setiap bulannya ada menstruasi ya, ada hambatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123 124 125 125 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164
266
nggak sih EP? (EP) Nggak, kalau buat saya sih alhamdullilah normal, ya seminggu terus kayak perempuan-perempuan berdarah gitu. Nggak ada yang sampai nggak, mungkin kan kondisi fisik orang kan beda-beda, ada yang sampai sebulan itu nggak dapet, nanti baru misalnya kegiatan normal penyesuaian diri baru dapet gitu, nah saya nggak, normal sampai sekarang benar-benar. Ya masih normal, Alhamdullilahnya waktu yang tiga bulan di Magelang itu juga masih normal, yang kayak saya sih jarang, misalnya 3-5 orang kok dari 37 orang, sisanya kan ada yang baru tiga bulan yang baru dapet, kalau saya Alhamdulillah sih (P) Oh berarti EP sendiri untuk masalah siklusnya nggak ada masalah ya? (EP) Iya. nggak ada masalah (P) Nah kalau tiap bulan lagi mens kayak gitu, emosional kita sebagai cewek kan kadang naik turun ya, untuk mengatasinya menurut EP sendiri kayak gimana? (EP) Kalau saya lebih sering cerita ke teman sih, jadi biar teman tuh tahu keadaannya saya kayak gimana, mungkin lebih enak juga kayak gitu, sebisa mungkin buat cerita ke teman (P) Kalau buat ngatasin masalah suasana hati, namanya juga cewek ya kadang mood cewek tiba-tiba berubah, bisa senang bisa langsung sedih tanpa tahu sebabnya, EP sendiri gimana cara ngatasinnya? (EP) Ya itu tadi mbak, saya typical orangnya emang suka cerita sih, jadi kalau udah ngerasa gimana gimana gimana, saya lebih suka cerita kalau saya tuh lagi gini gini gini, kayak gitu sih (P) Ada kesulitan yang dirasain nggak ketika menjalani latihan fisik selama disini? (EP) Kesulitan sih nggak ada, karena ya bener-bener dikasih instruksinya itu benar, terus juga buat safetynya itu ada, di kasih waktu, kamu harus kayak gini gini, gimana caranya nanti kalau kamu kesulitan ngejalaninnya gini, tahap demi tahapnya di kasih tahu, jadi nggak ada kesulitan (P) Bisa EP ceritain nggak apa aja yang dilakuin EP ketika lagi istirahat atau lagi nggak ada aktivitas disini itu ngapain? (EP) Kalau saya istirahat, waktu kosong gitu misalnya waktu saya pas lagi di flat, ngisi waktunya kayak buat (jeda) gimana ya cerita sama teman santai-santai, kalau nggak nulis agenda, kalau saya orangnya senang apa ya jadiin sesuatu tanggal ini tuh ada ini ini ini, jadi nandain sesuatu itu di tanggal ini, terus kalau bisa saya tuh nyempetin persiapan buat besuknya lagi biar besuk nggak keteteran, terus juga kalau nggak itu, ya itu sih sharing sama teman-teman, atau kalau nggak ya sama kakak asuh, cerita saya, saya mau apa, sulitnya saya apa (P) Ada kakak asuh yang dipercaya disini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206
267
(EP) Ada kakak asuh saya, kalau yang perempuan karena emang ada kakak sekolah saya yang dari SMA ada dua orang kakak asuh saya, saya sering cerita ke dia, malam-malam misalnya tuh ehmm, terus kalau yang ke cowok tuh juga ada, jadi dari keluarga asuh saya satu orang. Jadi ya saya cerita, misalnya saya senang sama ehmm Taruna yang lainnya, ya saya kayak gini gini gini. Ya cerita ke kakak asuhnya masalah keluarga juga butuh apa, karena senior kan waktunya lebih banyak daripada junior (P) Berarti EP tuh waktu pesiarnya baru dikasih hari sabtu minggu? (EP) Hari minggu, sabtunya belum. Kemungkinan kan sekarang baru hari ini baru selesai UTS, ya harusnya tuh sabtu ini, sabtu ini udah di ijinkan sama komandan, ya sabtu malamnya baru pesiar, kalau nggak ya minggu depan. Setalah ya karena sabtu ini juga yang senior saya yang tingkat tiga itu ada kegiatan dengan orang tua, yaitu parent’s meeting kan, nah minggu depannya tuh yang tingkat empatnya main keluar negeri dia, mau ada drumband di Thailand ya dua minggu lagi sampai tiga minggu lagi lah baru keluar hari sabtu (P) Nah kalau kayak besuk ini nih yang tingkat tiganya kan ada parent’s meeting, terus yang tingkat duanya ngapain kalau nggak pesiar? (EP) Kami disini ikut panitia juga sih, jadi ikut serta. Kan karena jadi misalnya saya bantuin yang senior-senior saya itu ikut ngedata apa ikut ngasih undangan kayak gitu, terus sebagai kan orang tua tuh pasti ngelilingin AAU jadi tour guidenya gitu lho, ikut serta juga yang junior. Kalau misalnya yang tingkat empatnya karena mau persiapan drumband itu, dia diberikan istirahat di rumah long week, kan bisa 3-4 hari (P) Oh jadi besuk ini tingkat empatnya dikasih long weekend, tingkat tiganya ada kegiatan parent’s meeting, tingkat duanya membantu? (EP) Iya, kebetulan juga kenapa yang tingkat empatnya diberikan long weekend karena orang tuanya kan tinggal di flat satu tempatnya tingkat empat, karena kan nggak muat kalau misalnya di flat tingkat tiga aja, saya di flat lima dua, jadi kebetulan kan dipake juga. Emang dari dulu tradisinya kayak gitu (P) EP udah dikasih kesempatan pesiar? (EP) Udah, dariii bulan september kemarin awal september itu udah pesiar (P) Aktivitas apa yang dilakuin EP ketika ada kesempatan pesiar? (EP) Pertama kan kalau pesiar keluar kan jam 08.00 pagi kan, belum pada buka, ya itu istirahat dulu, istirahat dulu jam 08.00-10.00, jam 10.30 keluar nyempetin pingin makan apa gitu terus ya makan, terus juga benar-benar pertama kali nelfon orang tua lah cerita keadaannya kayak gimana, disana keadaan orang tua kayak gimana, terus kedu ketiga tuh beli perlengkapan untuk disini tuh butuh apa, kayak buku tulis bolpoin segala macam, kalau nggak alat mandi gitu gitu, terus habis gitu baru jalan-jalan terserah mau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248
268
nonton atau kerumah saudara kayak gitu gitu (P) Ada saudara disini? (EP) Kebetulan nggak ada sih, tapi ada sahabat saya dari SMA tuh disini, jadi bisa ketemu (P) Kalau check pointnya yang tingkat dua dimana? (EP) Kalau buat tingkat duanya di jalur selatan, di wijilan mbak, tapi keluar dari AAU sih lumayan, karena emang baru apa dapatnya daerah sana sih lumayan, itu rumah orang dari rekan orang tua teman saya (P) Oh ibu asuhnya itu juga termasuk ibu salah satu dari Taruna/i disini? (EP) Iya (P) Terus waktu untuk ketemu sama keluarga sendiri kayak gimana? (EP) Ya ketemunya itu kan kalau misalnya ada long week, IB, Ijin bermalam, sama cuti, cuti cuti hari besar, sama cuti misalnya ada kegiatan wisuda, kalau tingkat satu kemarin kan ada pelantikan pertama, pangkat pertama, nah itu cuti juga (P) Kalau tingkat tiganya kemarin kan long weekend akhirnya nggak diijinkan pulang ke daerahnya masing-masing ya, nah kalau tingkat duanya gimana tuh? (EP) Nggak ada, kami ehmm belum ada long weekend mbak, karena kebijakan dari gubernur dan peraturan di peraturan di khusus Taruna untuk tingkat dua di semester ganjil belum ada belum boleh long weekend (P) Oh jadi cuma hari minggu itu tadi ya pesiarnya? (EP) Iya, sama waktu kemarin idul adha kemarin juga pesiar, hari kamis, tanggal merah juga pesiar (P) Kalau pengaruh dukungan dari orang-orang disekitar EP itu seperti apa? (EP) Kalau dukungan di dukung banget sih sama sahabat juga, ya gimana ep sehat-sehat iya sehat, ya tetap semangat, ehmmm lewat kan ep?, iya lewat jalanin aja (informan mempraktekan percakapan saat dengan sahabatnya). Terus juga mereka juga tetap contact saya, misalnya eh ep libur kapan, kita ada acara kayak gini gini gini, terus juga alhamdullilah komunikasi sih tetap lancar, mereka juga ngedukung semangat ya ep, ntar kalau misalnya ada libur beberapa hari disana ngabarin aja, biar kita aja yang nyamperin kesana kayak gitu gitu, ikut senang saya juga disini (P) Teman-teman waktu SMA ya itu? (EP) Iya (P) Siapa orang yang paling berpengaruh buat EP? (EP) Di teman-teman saya? (P) Ya terserah EP, siapa itu? (P) Kalau yang berpengaruh buat hidup saya sebenarnya adik saya, karena pas banget kalau kebetulan saya lagi sakit ehm flu batuk gitu, tiba-tiba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290
269
gelisah itu kepikirannya adik saya aja, pas pesiar kan nelfon, ma ehmm adik kenapa, lagi sakit kak (informan mempraktekan saat sedang berkomunikasi dengan orang tuanya) nah sakitnya itu pasti sama kayak saya. Kayak ada kontak batin gitu. Oh ya nggak apa-apa kok kak, tenangtenang aja, oh ya udah terus saya lega lagi. Sering kayak gitu sih, waktu di asrama juga apa-apa adik saya, jadi pengaruh banget (P) Dekat sama orang tua nggak? (EP) Dekat (P) Paling dekat sama ayah atau ibu? (EP) Sama dua-duanya. Soalnya saya misal nanya soal cewek kalau buat masalah cewek nanya ma kakak harus gimana ya kalau sebagai cewek, terus kalau ke bapak tuh kayak cowok tuh kayak gimana sih, kayak gini gini gini, maunya cowok tuh apa, ya alhamdullilah sih dekat sama bapak, sampai saya dulu waktu saya pacaran tuh pasti cerita ke orang tua saya. Sama saya masalah sama sahabat saya, saya ngapain aja saya pasti cerita, terbuka (P) Ya saya rasa cukup dulu untuk kali ini, setelah ini kegiatannya apa? (EP) Sekarang jaga mbak sampai nanti jam 17.00. Ya kalau dapat jatah jaga gini, nggak ada kegiatan apa-apa mbak selain jaga aja (P) Oh gitu, oke makasih ya (tersenyum) (EP) Iya mbak sama-sama (tesenyum) WAWANCARA II (P) Haiii EP, apa kabar? (EP) Baik (tersenyum) (P) Kegiatannya apa hari ini? (EP) Tadi groundschool seperti biasa, terus kegiatan sore, setelah itu ibadah, makan malam, terus ini mbak (P) Oh gitu, langsung lanjut ya, pengalaman apa sih yang EP rasain selama ngelaksanain aktivitas sehari-hari disini sebagai Taruna Putri? (EP) Pengalamannya banyak banget, belajar buat kayak outbound gitu kan lebih diperdalam, terus ehmm gimana belajarnya di satu sisi kamu harus kuat kamu tentara, tapi di satu sisi lagi kamu juga perempuan, kamu harus bisa menempatin dirinya itu, belajar nempatin dirinya itu dilatih banget, terus ehmm cara manage waktu juga, saya punya waktu segini, sedangkan saya harus kayak gini gini gini, pengalamannya banyak banget, terus juga mungkin kalau orang-orang bisa kayak latihan nembak kan, orang-orang yang latihan nembak perlu biaya berapa, sedangkan saya disini bisa dengan sesuka hati saya mau latihan nembak kapan aja juga, ya kayak gitu, pengalamannya banyak (P) Ehm kalau ngerasain jantung berdebar tanpa sebab gitu nggak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
291 291 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332
270
pernah? (EP) Nggak pernah (P) Sakit kepala tanpa sebab gitu nggak pernah? (EP) Nggak pernah, masih ngerasa sehat-sehat aja sih sampai sekarang, nggak pernah alhamdullilah (P) Ehm menurut EP sendiri, masalah itu apa sih? (EP) Masalah itu sesuatu yang ti ehmm diri dari diri sendiri tidak bisa diselesaikan, saya menganggap diri saya tuh tidak bisa menyelesaikan, makanya itu disebut masalah. Di saat ya di saat, kalau saya orangnya di saat saya punya masalah ya saya cerita ke orang yang terdekat saya, saya tanya solusinya gimana, ada yang bilang oh ada yang bantuin. Ujungnya sih kembali ke diri masing-masing, misalnya yang ini nganggap ini positif, yang ini negatif ya udah saya harus bisa ngambil yang positif, dan lihat jangan lihat buat dari sisi jangka pendeknya aja, tapi buat jangka panjangnya. Menurut saya masalah kayak gitu (P) Ada hal yang EP rasain belum diselesaikan nggak sampai saat ini nggak? (EP) Nggak ada sih (P) Hal apa sih yang buat EP, ini tuh jadi masalah buat “aku” selama disini? (EP) Disini, nggak ada. Jadi aku mikir normal-normal aja, oh ya berarti kayak gini ikutin aja, terus juga oh ya saya nggak sendiri kok, saya sama teman-teman juga. Jadi alhamdullilah ya ngerasa beratnya nggak ada sih karena kan sama teman-teman gitu, kembali lagi prinsip saya kayak gitu, dan saya disini atas kemauan saya sendiri bukan kemauan orang lain, jadi ya saya harus tanggung jawab sama apa yang udah saya mau gitu. Berani dan resiko tuh bukan cuma disini doang, setiap semuanya itu ada resiko, jadi ya udah nggak apa-apa (P) Menurut EP lingkungan disini tuh seperti apa? (EP) Lingkungan disini enak, buat di flat juga bersih, terang, airnya lancar, makanan juga enak, snack lancar, kesejahteraannya juga, fasilitas semua ada, jadi ya enak lah alhamdullilah (P) Ada hal yang dirasa kurang cocok nggak sama kedisiplinan disini? (EP) Nggak ada, cocok semua, buat pembinaan juga semua cocok (P) Aktivitas apa yang buat EP itu paling berat? (EP) Apa ya (jeda) nggak ada sih, soalanya disini aktivitasnya normal aja, kayak kegiatan-kegiatan fisik, terus karya ilimah, emang udah seharusnya jenjang kayak saya kan bisa dibilang kuliah juga kan, ya emang kayak gitu, terus eskul eskul kayak nembak gitu gitu biasa aja, terus ada drumband normal-normal aja (P) Kalau EP lebih tertarik eskul yang mana? (EP) Ehm kebetulan sih ehmm disini tuh sebutannya tuh Piktar, tapi kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374
271
eskul itu dilombain juga kan, tapi belum dipastikan lomba itu ada apa nggak, kalau disini Piktar itu udah pasti ada lomba, tapi kalau buat tahun kemarin itu eh Piktar itu dilaksanain dua tahun sekali, jadi otomatis saya berlatihnya dari sekarang buat tahun depan kayak gitu, saya lebih minat ke nembak gitu (P) Oh di nembak ya? (EP) Iya, kalau teman saya kayak ke orientering, orientering tuh apa la lari bawa apa sambil kayak lihat peta gitu check point di setiap itu ada check point check pointnya yang mana itu sambil lari, sambil bawa ransel, senjata sama pakai helm, terus juga ada basket juga ada yang lebih minat kesana, terus ada yang renang juga, pokoknya banyak deh perlombaannya (P) Saat nembak tuh perasaan apa yang EP rasain? (EP) Senang banget, soalnya kayak nih lho saya saya harus dapat nih, saya harus dapat terus dan saya dulu tuh saya dulu tuh ngira nembak kan ya udah nyampai aja langsung nembak ternyata nggak, ada tekniknya juga, terus ya terus pas dapat beneran nembak udah dapat sasaran, terus kena ya itu senang banget lah, dapat kepuasan sendiri masing-masing, nyenengin lah kegiatannya (P) Oh perasaan senangnya seperti itu? (EP) Iya, senangnya tuh ketika apa yang saya lihat,apa yang saya incer tuh dapat kena sasaran (P) Pernah meleset juga? (EP) Pernah, waktu awal-awal kan ternyata banyak modelnya nembak tuh (informan mulai memperagakan ketika sedang menembak dan seolah-olah memperlihatkan sasaran tembak yang harus ditembak), jadi harus kayak nembak yang ehmmm putih buat ngumpulin, terus ada lagi yang item cuma segini cuma kecil doang tuh harus nyampai di tengah, terus ada lagi yang nembak kayak semen gitu, ditembak itu harus jatuh. Nah itu beda-beda, ya kan baru benar-benar belajar, jadinya saya yang awalnya ngumpulin peluru itu udah bisa, terus dipindahin yang sebelumnya saya belum terlalu bisa, jadi meleset gitu nggak kena nggak jatuh (P) Ketika sasaran yang dituju meleset, apa yang EP rasain? (EP) Kayak yahh nggak kena gitu (tersenyum), tapi ya udah belajar di kasih tahu sama pelatihnya lagi, harus kayak gini gini gini, terus juga jangan nembak itu jangan selalu dipikiran keburu buat buru-buru dia harus jatuh harus jatuh gitu, karena nembak itu benar-benar ngelatih kesabaran banget sih. Jadi harus sabar, walaupun diiii (jeda) kasih waktu juga, nggak boleh lebih gitu, ada ketentuan waktunya. Ya harus sabar itu nggak buru buru pingin jatuh nggak boleh kayak gitu, sama kalau rasanya pingin buruburu jatuh itu kayak pasti nggak kena, meleset pasti, jadi dikasih tahu pelatihnya kayak gitu, dan tapi itu emang benar (P) Bisa EP ceritain nggak kenapa lebih memilih masuk AAU ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416
272
daripada yang lainnya? (EP) Kalau (jeda) saya darat itu (jeda lagi) nggak deh, kegiatan fisiknya itu terlalu berat walaupun disini juga berat sih, kalau darat kan lebih ke fisik otaknya juga nggak terlalu, kalau laut itu buat renang, renang saya bukan ahli renang juga, jadi saya mikirnya ya AAU aja lah, saya lebih senang, saya senang juga belajar sih, jadi ya saya yang balance soalnya AAU, jadi kegiatan juga iya, belajar juga iya, disini di AAU, kalau misalnya di angkatan darat kan kalau kegiatan fisik, fisik aja daripada latihan yang lainlainnya, karena emang pertahanan mereka kan di darat kan, sedangkan kalau di udara pertahanannya otak kan saya harus kayak gimana gimana (P) EP udah tahu informasi ini sebelumnya berarti ya, nah tahu informasi ini darimana? (EP) Kebetulan sekolah saya itu ada, ya itu karena senior-senior saya kan dan juga buat sekolah saya sama sekolah Taruna Nusantara itu justru dari orang-orang akademi ini yang ke sekolah kami, nah tes kami tuh di bedakan. Kalau mereka kan ehmm tesnya sampai berbulan-bulan itu sistem gugur juga kan, kalau kami tuh tesnya komulatif, jadi di kumpulin dulu tiga, saya tuh tes cuma empat hari, empat hari hari pertama tuh dapat pengarahan gini gini gini, besuknya psikotes, terus besuknya lagi itu kesehatan, terus terakhir itu jasmani. Nah itu dikumpulin jadi satu, terus bulan depan sebulan kemudian keluar pengumuman, saya baru lulus. Nah setelah saya lulus tuh dapat ya itu informasinya gara-gara mereka datang ke sekolah saya sih, ya cuma cuma ngasih tahu profil-profilnya, terus di catatin siapa yang mau mau aja (P) Oh ngikut tesnya emang udah dari sekolahnya SMA itu? (EP) Iya, emang dari sekolahnya (P) Sebelumnya ngikut kayak Paskibra itu juga nggak? (EP) Oh nggak, saya nggak ikut Paskibra, nggak ikut sih, cuma ikutnya tes itu. Yang tes dari SMA itu, karena emang saya milihnya waktu pas letting saya kan darat, laut, udara mais dipisah tesnya, jadi darat darat, laut laut, udara udara, tesnya masing-masing beda. Terus kalau untuk letting junior saya di bawah saya satu klik di bawah saya ini tesnya itu digabung akademi TNI, jadi saya maunya tes, tapi saya nggak tahu masuk yang mana, sampai akhirnya nanti baru tes integratif di Magelang itu baru tahu saya masuk ke darat, laut, atau udara (P) Ehm ada pengaruh nggak sih dari senior Taruna Putri buat EP sendiri, kalau EP kan termasuknya angkatan kedua ya untuk Taruna Putri disini? (EP) Pengaruh ada, jadi patokannya tuh karena mereka perempuan pertama kan, jadi terus juga mereka tuh hebat-hebat udah bisa, oh ya ternyata kakak saya juga bisa kayak terjun Paradasar itu, wah kakak saya juga mampu ternyata, terus juga ya mereka udah apa simbolis buat dapatin kegiatan itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458
273
kan ada dapat apa dapat wing dari masing-masing, kakak saya wingnya udah lengkap, ternyata kakak saya perempuan juga bisa kok, mereka ya patokannya sih mereka nilai positif, dan nilai lebihnya nilai-nilai mereka jauh diatas yang cowok diatas Taruna (P) Prestasi apa yang udah diraih EP sampai saat ini? (EP) Udah ada, alhamdullilah sih kemarin waktu naik ke sersan saya dapat ehmmmmmm trengginas perunggu, di bidang samapta jasmani kan, alhamdullilah udah dapat itu dari hasil kerja saya selama satu tahun (P) Ehm trengginas perunggu udah sama kayak kakaknya DA ya? (EP) Kak DA? Oh iya, dia dapat trengginas perak, ya diatas saya (P) Wah udah hebat ya EP? (EP) Alhamdullilah sih udah masuk tiga kategori itu (tersenyum) (P) Bersaing sama Taruna yang lain ya? (EP) Iya bersaing sama Taruna eh untuk saya di pisahin kategorinya, jadi saya bersaing bersama 8 rekan lainnya. Kalau untuk setahun terakhir (jeda) untuk Taruni itu tersendiri gitu, beda dengan Tarunanya, kalau iya untuk Taruni sendiri, tapi kalau misalnya (jeda) kalau di chandradimuka itu semua Taruninya itu tersendiri, kalau buat di AAU kalau nggak salah akademiknya itu digabungin sama Tarunanya, akademik sama kepribadian, kalau untuk samaptanya baru dibedain lagi. Porsinya mungkin sama cara pelaksanaannya, untuk push up dan pengambilan nilai yang penguetan tangan itu caranya beda-beda (P) Bisa EP ceritain nggak sih kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi, mungkin dari awal di Magelang itu sampai saat ini disini? (EP) Penyesuaiannya paling, sebulan penyesuaiannya karena kan kegiatannya udah apa ke ulang lagi ke ulang lagi ke ulang lagi jadi udah ngerti, oh ya habis ini ini oh ya udah ntar paling kayak gini, jadi ntar juga bisa lewat, jadi ya udah penyesuainnya sebulan, kesulitannya ya wajar nggak terlalu, normal saya mikirnya itu normal karena sama kayak lainnya dan yang ngerasain itu bukan cuma saya aja, pelatih-pelatih saya, pengasuh juga bilangnya iya dulu saya juga kayak gitu kok, saya ngerasain sama apa yang kamu rasain kayak gitu, saya juga bisa ngelewatinnya, jadi mereka yang lebih berpengalaman (P) Sering nggak EP sharing ke seseorang gitu atau sukanya lebih ke nulis? (Sebelum pelaksanaan wawancara, saat sedang menunggu, peneliti sempat melihat perilaku informan yang asik mencorat-coret buku saku miliknya) (EP) Sharing sama kayak gini, karena kalau nulis kadang nggak ada kesempatan terus juga duh ribet, mendingan di sampein langsung ke teman lebih enak, karena teman tuh harus tahu kondisi saya kaya gimana karena disini satu satu eh sewaktu-waktu komandan ataupun senior nanya saya gimana kan teman saya harus tahu, jadi lebih sering ke teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 486 497 498 499 500
274
(P) Teman Taruna Putri? (EP) Iya, Taruninya. Saya juga punya sahabat cowok sih tapi kan dia ehmm kapasitasnya kan cowok mikirnya logika kan, ya kalau perempuan lebih ke hati ke hati jadi saya pasti cerita ke 8 teman saya yang perempuan itu. Kalau buat kakak asuh kan junior kegiatannya lebih padat jadi jarang ketemu, ya sering sih ketemu di ruang makan, tapi nggak punya waktunya nggak punya banyak waktu (P) Pengaruh dukungan dari orang-orang sekitar buat EP seperti apa? (EP) Pengaruhnya positif tapi ya itu bes pengaruhnya tuh besar banget, karena setiap saya misalnya capek aduh ingat oh ya ingat orang tua saya, ingat orang tua saya yang udah bangga sama saya kayak gini, padahal saya baru kayak gini tapi orang tua saya senang gitu, saya ingatnya itu ya itu pengaruh banget, ya biasanya juga adek kak kapan pulang nih biar saya semangat disini, saya bentar lagi bentar lagi pulang sebentar lagi pulang saya ketemu adik saya (P) Kalau adiknya pasti bangga kan sama EP, nah dia pernah ngungkapin ke EP sendiri nggak? (EP) Iya dia ehm ibu saya cerita kak ehmm adik saya namanya alif (informan mempraktekan ketika berkomunikasi dengan ibunya), kak masak adik ngomong gini, iya alif, dia ditanya sama gurunya, alif punya kakak nggak, punya satu kuliah yang satu sekolah di Jakarta yang satunya sekolah di Jogja dia tentara, nanti kalau ada yang nakal sama alif, biar kakak kakak alif aja yang engmmm apa yang ngejagain alif, dia bangga, terus juga ehmm alif senang punya kakak, punya kakak dua-duanya beda beda, jadi alif malah senang kok punya kakak kayak gitu, dia senang, ibu saya cerita kayak gitu senang banget (P) Adiknya minat juga kayak EP atau belum keliatan? (EP) Belum keliatan sih, tapi dia sama sih beneran sama persis sama saya mbak, dia sukanya apa sama, beneran saya kecil tuh kayak dia banget, cuma belum tahu dia maunya apa, tapi dia pingin jadi pilot, kan belum tahu wawasan gitu kan nanti, tapi dari ceritanya dia saya sih senang banget dibanggain kayak gitu (P) Komunikasi dengan orang tua, saat pesiar saja itu? (EP) Iya waktu pesiar aja cerita-cerita, disini saya kayak gimana, terus orang tua dirumah kayak gimana keluarga saya disana, itu waktu pesiar (P) Pesiar nyempetin buat telfon keluarga dulu? (EP) Iya harus, benar benar harus nyempetin, kalau jangankan pesiar kalau tiap kalau misalnya saya ehmmm ngadep kakak asuh saya, kakak asuh saya pesiar saya misalnya nitip, ya kak tolong sms’in orang tua saya tanyain kabarnya gini gini gini, pokoknya setiap saya bisa ada kesempatan pasti saya lakuin (P) Oh kakak asuhnya kalau nitip gitu bisa ya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 230 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542
275
(EP) Bisa, karena kan kakak asuh saya pesiar, kan waktunya lebih banyak buat pesiar, oh ya catat aja di kertas mau ngomong apa, saya kayak gitu. Terus ya nih tadi kata mama salam, mama baik-baik aja, terus kemarin kan saya ulang tahun, pas saya ulang tahun itu saya nggak pesiar kan, emm bukan bukan hari minggu, ataupun hari rabu ataupun sabtu, stt kakak asuh saya bilang dapat salam dari mama, kakak selamat ulang tahun, oh ya makasih (P) Baru ulang tahun? (EP) Tanggal 1 september, udah lama sih, dua bulan yang lalu sih mbak (P) Kakak asuhnya yang kebetulan ada waktu pesiar? (EP) Iya, kalau nggak salah sebelum itu juga ada long week, jadi sempat terus ya udah bikin video dulu, dia yang punya dia punya kamera kan ya udah bikin video, terus dikirim ke mama saya (P) Bawa kamera boleh disini? (EP) Ehmm untuk di organisasi, jadi dia memakai kamera organisasi, itu di ijinkan, dan tapi itu untuk acara tertentu juga sih, nah kebetulan waktu itu saya ada acara ehmm (jeda) buat saya lat buat saya masuk organisasi disini, jadi di bolehin karena senior, kan senior yang megang jadi boleh (P) Nah ketika seniornya pesiar nih dan EP belum diijinkan untuk pesiar, kegiatannya EP apa aja selama disini? (EP) Waktu awal-awal tuh kegiatannya junior saya eh senior saya pesiar, saya ada nonton bersama di ini kantor wingtar (informan sambil menunjukkan lokasi kantor wingtar) terus kan karena ya nggak nggak bosen juga kalau gitu, terus juga kebijakannya komandan yang jaga kan beda-beda, ada terus lari lari gembira, jogging, berenang di kolam renang, berenang bebas segala macam, habis itu kalau nggak renang ehmm kan lama tuh, sorenya renang malamnya kegiatan tantib jadi kayak gitu, paling tantib sih kayak gitu (P) Menurut EP, kemampuan apa sih yang dimiliki sehingga mampu untuk tetap bertahan menjalani pendidikan disini? (EP) Kemampuan fisik saya mbak, ya dasar sih fisik sama mental, sama hati sama pikirannya saya masih disini, nggak ada kepikiran buat saya udah capek, saya nggak mau jadi, saya mau keluar nggak ada nggak ada pikiran kaya gitu, karena nginget nginget orang tua saya udah senang saya disini, tapi gimana kalau misalnya saya keluar pasti orang tua saya sedih dan saya nggak mau orang tua saya sedih, jadi ya itu satu-satunya alasannya saya harus ada disini, kebetulan juga karena saya dari dulu senang ada disini (P) Oke, kalau tantangan terbesar dalam studynya sampai saat ini apa? (EP) (jeda) tantangan terbesarnya (jeda lagi) belajar sih, ya belajar dengan waktu yang singkat singkat itu, tapi kan ada sekolah, jadi ya benar-benar nyempetin kalau di sekolah nyempetin waktu lah, nanya sama Tarunanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584
276
yang lebih bisa daripada saya, bilang ke dosen saya nggak ngerti dosen, saya gini gini gini, ya udah tantangannya itu aja (P) Kalau ada sesuatu hal yang nggak tahu dan butuh informasi, tanya ke siapa? (EP) Tanya ke temannya dulu, baru kalau misalnya teman saya nggak bisa baru tanya ke dosen. Kalau misalnya di flat ya nanya ke senior, karena senior tuh benar-benar open banget, open banget kalau misalnya saya nggak bisa, saya ngadep ke kamarnya, bilang iya ini kak saya nggak bisa yang ini ini ini udah, terus kalau buat apa ya kan waktu itu sempat ada ehm penampilan nari kan, saya saya nggak bisa gerakan ini, nah senior saya kan lebih ngerti, ya di ajarin kayak gitu, solusinya. Senior tuh open banget buat setiap kita ada masalah ngasih solusinya, karena mereka jauh lebih berpengalaman daripada saya, dan mereka udah ngelewatin masa yang kayak saya (P) Hasilnya yang di dapat seperti apa, ketika ada suatu masalah lalu ditanyakan ke seniornya seperti itu? (EP) Jauh lebih baik sejauh ini, karena waktu itu saya saya nggak tahu kan, saya kan majoring aeronautika ehmmm nanya gimana kalau misalnya ehm nanti utsnya ngerjainnya kayak gimana ya, terus di kasih tahu kisinya, terus diingetin juga cara buat kalau misalnya guru mau ngasih kisi-kisi tuh harus dicatat, karena udah mendekati hari uts itu biasanya ehmm kisi-kisinya nggak jauh beda, terus dia juga ngajarain saya rumus-rumus kayak gitu, masih bisa sih mereka. Benar-benar open sih, saya ngrasa disini open banget, misalnya mereka lagi sambil persiapan, oh ya saya itu drumband kan, saya ke korpsnya saya ngadep, ini saya belum bisa lagu ini, dia lagi persiapan, dia ngomong kan ini ketokannya tuh kayak gini, terus saya belum ngerti, gini deh dia beehenti berhenti buat kegiatannya itu terus dia ngajarin saya apa pake sticknya, saya cuman oh ya ya saya ngerti, jadi jadi diajarin jadi lebih bisa (P) Langkah apa sih yang EP lakuin untuk beradaptasi dengan segala kedisiplinan yang diterapkan disini? (EP) Langkah saya tuh untuk kegiatan (jeda) ya ya ya ngelakuin aja kegiatannya secara tepat waktu, misalnya aja saya saya bangun eh saya kegiatan jam setengah lima ya, ya udah berarti saya harus bangun jam empat, saya harus ngapain ngapain aja, terus giliran udah jam setengah lima saya bisa kegiatan nggak telat juga, pokoknya ngindarin trouble kayak gitu hindarin pelanggaran (P) Sempat pernah ngelakuin trouble nggak? (EP) Nggak pernah, alhamdullilah nggak pernah, misalnya udah mepet nih kan kegiatan 04.30, saya baru 04.25 baru selesai persiapan gitu, ya udah berarti saya harus lari gitu buru-buru jalannya dipercepat kalau nggak larinya dipercepat, buat kegiatan ibadah kan pertama kali kan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626
277
ibadah, ya udah akhirnya nggak telat gitu, terus pas di cek saya hadir (P) Ehm adaptasi kedisiplinan buat EP tuh udah bisa lah ya? (EP) Alhamdullilah sih udah, udah teratur, udah tahu saya kapan harus gimana gimananya, udah baik (P) EP punya perencanaan-perencanaan nggak apa yang mau dilakuin selama menjalani pendidikan disini? (EP) Buat benar-benar waktu dekat kan saya selesai uts, saya berharap ehm IP saya tuh dapat 3,5, karena saya mau ikut organisasi yang polisi Taruna itu seperti senior saya tadi (sempat menunjuk seniornya yang kebetulan melintas dan nampak dari jendela saat sesi wawancara). Karena itu kan salah satu persyaratannya utsnya harus bagus, nah itu rencana saya dalam waktu dekat ini dan juga saat saya pulang kerumah alhamdullilah kan prestasi saya nambah, jadi gitu. Kalau misalnya sekalipun nggak ya berarti saya belum berprestasi dalam bidang hal itu, mungkin bidang yang lain dan rejeki saya bukan disana ehm nggak dalam jangka waktu dekat ini ya itu sih ditingkatin IP, kan uts udah lewat berarti tinggal aspek penilaian fisik sama kepribadiannya, oh ya berarti saya harus respect lagi sama senior kayak gitu, ngindarin masalah jangan sampe ada masalah sama senior ataupun penagsuh ataupun komandan kayak gitu, karena itu akan benarbenar pengaruh buat penilaian saya (P) Persayaratannya untuk bisa masuk organisasi polisi itu apa aja? (EP) Pertama kali kan IP itu, terus kedua disaat ehmm di announcemet anggota polisi Taruna ehmmm anggota calon polisi Taruna untuk apa berkumpul di belakang Handrawina ini ataupun dimana gitu, nah itu kehadiran itu juga harus ada harus ikut, kedua itu kehadiran, ketiga respect sama senior, sikapnya itu kayak gimana gimana gimana ke seniornya ya sikapnya ke senior, nanti kan karena yang berpengaruh itu yang benarbenar pengaruh itu, berat IP dan nilai dasmilnya gimana, kalau senior udah bilang nggak baik kan, ya udah nggak akan diajuin kayak gitu (P) Ada IP minimal? (EP) Harus 3 sih, ya minimal 3 sih (P) Kalau nilainya dasmil baik, tapi IP belum dapat minimal 3, nggak bisa juga? (EP) Ehmm kalau itu ada pertimbangannya sih, kayaknya ada pertimbangan lagi sebelumnya, cuman kalau ketentuan mutlaknya sih IP minimal, oh ya kalau misalnya komandan bilang senang kan juga pasti senior juga mengikuti tinggal bilang, ya nilai aspek lain sih, karena kan dipikirnya oh ya ini anak mungkin ehmm dia belum bisa beradaptasi awal cara belajar kayak disini gimana kan, terus juga ehmmmm mungkin ada beberapa materi yang dia masih belum ngerti kayak gitu masih bisa sih (P) Nah kalau caranya EP sendiri untuk beradapatasi disini gimana tuh?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668
278
(EP) Alhamdullilah sih saya saya orangnya tuh cepat beradaptasi, temanteman saya maunya ini jada saya ngikutin, oh ternyata cara main dia kayak gini saya ikutin dan itu sejalan sama saya, ehmm misalnya saya nggak suka teman saya kayak gini oh ya tapi saya juga nggak boleh terlalu kayak gitu, biar positifnya aja, karena saya lebih mikir ya kalau misalnya saya egois sendiri siapa yang mau temenin saya kayak gitu, alhamdullilah saya orangnya adaptasinya cepat, ya emang tipenya orang cepat gampang bergaul sih (P) Bisa diceritain nggak gimana tindakannya EP agar keadaan itu jauh lebih baik? (EP) Sharing, sering ngobrol ya, sering ngobrol sama teman tuh bikin cepat dekat, saya oh ya saya walaupun beda, misalnya beda masukannya oh ya saya sukanya ini saya sukanya ini, oh ya udah berarti saya cerita tentang sukanya saya, nanti dia juga otomatis juga excited kan, oh ya gitu ya ep ya, ntar juga misalnya dia ceritain sukanya dia apa, bedanya sama saya apa jadi tahu, oh ya kayak gitu, terus ntar gimana gimana gimana, akhirnya dekat gampang kayak gitu (P) Emang EP tuh lebih nyaman buat sharing ya? (EP) Iya, ya buat cerita buat bukan masalah yang besar ya, oh ya suka sih orangnya saya typical suka cerita. Saya juga mikir biar orang tuh tahu saya gimana gitu kan, biar juga kalau mereka ada apa-apa kan mereka nggak sungkan sama saya, intinya sih itu biar mereka supaya nggak sungkan sama saya buat cerita, buat ada masalah ep, gue butuh ini ini ini ini, lu ada nggak, terus gue kayak gini gini gini, kira-kira menurut lu gue kayak gimana ya enaknya, karena saya senang banget kalau misalnya udah dipercaya sama orang, oh ya ada hasilnya saat saya ngasih kepercayaan sama orang (P) Caranya EP berarti ngasih kepercayaan ke orang lain, biar orang lain itu juga percaya sama EP? (EP) Iya, kalau misalnya dia itu nggak percaya sama saya oh ya udah berarti emang ehmm saya bukan emm orang yang bisa dipercaya sama dia, terus biasa aja saya, saya tuh orangnya santai aja nggak mikir pusing mbak, ya udah lah kayak gitu sih sebenarnya, saya tuh orangnya cuek (tersenyum), tapi saya harus ngelakuin itu, ya udah nggak usah dipikirin. Tapi disaat saya ada kritikan sama orang lain, saya harus rubah itu, itu baru sapa pikirin, ep lu tuh nggak boleh kayak gini gini gini ep, itu tuh nggak baik buat lu, oh nggak boleh, ya saya itu bakal dengerin dia, karena kan yang nilai saya itu orang lain bukan diri saya, kalau misalnya menurut saya baik, tapi menurut orang lain nggak eh dan dampaknya emang nggak baik kan ya saya saya akan berubah itu dulu (P) Ehmm tetap mau menerima kritikan gitu ya? (EP) Iya, heem (tersenyum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
279
(P) Ada tindakan yang ditunda nggak misal lagi hadapin kondisi yang kurang cocok buat EP? (EP) Nggak ada sih alhamdullilah, karena saya lulus SMA tuh pingin kuliah pingin kerja juga dengan waktu yang singkat, alhamdullilah ya sekarang kuliah sambil nanti lulus udah dapat pekerjaan, jadi udah menyenangkan orang tua saya ibu saya pinginnya sarjana lah, alhamdullilah nggak ada, nggak ada yang ditunda (P) Kalau sama kakak kandungnya jaraknya kan dekat ya tadi, dia masuk kuliah sama EP di sini bersamaan? (EP) Iya 16 bulan doang, nggak sih, dia dua tahun di atas saya, karena waktu itu saya tuh TK 3 tahun, karena dijaman saya dijaman saya tuh kalau nggak salah TKnya tuh harus 7 tahun apa eh buat masuk kelas 1 SDnya, jadi saya nunggu nunggu setahun lagi. Ya dua tahun diatas kakak saya, kakak saya lulus tahun 2012 saya 2014 (P) Ehmm EP nih tipe orang kalau lagi hadapain suatu masalah, langsung menyelesaikannya saat itu juga atau gimana? (EP) Saya see (jeda) sesegera mungkin, kalau ada masalah ya diselesaiin, takutnya berlarut larut larut nimbul lagi masalah saya mendingan cepat diselesaiin, di clearin besuk besuk udah tenang saya nggak ada masalah (P) Bantuan seperti apa sih yang EP butuhkan ketika sedang mengalami kesulitan di akademisnya? (EP) Bantuannya ya itu nanya teman saya kan, nanya teman nanya senior, saya belajar terus sama teman saya yang lebih ngerti, ini gimana gimana giaman ya, alhamdullilah teman teman saya tuh senior saya juga ke saya masih sabar gitu mau ngajarin saya, bantuannya sih seperti itu, karena saya kan belum dapat ehmmmm pesiar waktu yang banyak, kalau misalnya banyak kan bisa nyari di internet kayak gitu, jadi ya selama ini masih ketergantungan sama teman atau senior (P) EP tuh akan menemui seseorang untuk sekedar minta saran atau mencari informasi nggak, ketika ada hal yang dirasa kurang mampu menghadapi suatu permasalahan? (EP) Ehmm saya kalau buat di lingkungan Taruni, saya datang langsung ke orang itu, fleksibel aja kalau ada kalau misalnya saya ngeliat ehmm oh ini orangnya kayaknya bisa nih ya saya, kan semua orang banyak yang bisa kan, ya saya nanya, nggak terpaku orang-orang itu, nggak terpaku harus dia harus dia saya nggak gitu, karena saya mikir juga dia pasti kan punya kesibukan masing-masing ya masak saya harus ganggu kesibukannya dia (P) Menurut EP sendiri pengaruhnya mereka itu seperti apa? (EP) (jeda) Pengaruh banget, karena kalau ada teman yang ngediemin saya ya saya nggak enak lah, orang kegiatannya bareng tiba-tiba diem-dieman kan nggak enak, itu pengaruh banget sih, begitu juga senior kan, eh kakakkakak saya ngediemin saya eh saya harus gimana kalau misalnya jawab,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747 748 749 750 751 752
280
pengaruh banget sih makanya saya berusaha buat baik, menjalanin hubungan baik sama mereka dan alhamdullilah sampai sekarang hubungannya baik. Sebisa mungkin berhubungan baik sama teman seletting, senior karena 24 jam hidup saya kan sama mereka kayak gitu. Kalau ada masalah sama teman itu pasti saya selesaiin, ya saya minta maaf ya, minta maaf juga, gue tuh maunya kayak gini gini gini, oh ya udah ep gue maunya gini, ya udah cari solusinya, pokoknya harus dapat solusinya dan besuk pagi tuh saya harus dekat sama dia lagi kayak gitu. Saya nggak mau sampe diem-dieman, karena saya pasti butuh dia, pasti saya butuh dia, masak saya butuh dia gengsi, ah ini orang udah jahat sama saya, buat saya nggak mau kayak gitu dan ya terserah sih dia butuh saya apa nggak, pasti saya butuh dia, dan sewaktu-waktu pasti Tuhan apa ngasih jalan saya buat nanya ke dia (P) Oh gitu, sekalipun temannya itu nggak terlalu dekat sama EP? (EP) Iya, sekalipun nggak terlalu dekat cuma eh ya apa kabar ep eh ya ya yang penting saya baik sama dia berhubungan baik (P) Pernah nggak ketika EP ngalamin kondisi kurang nyaman, terus datang ke seseorang untuk sekedar sharing agar EP nyaman secara emosi? (EP) Iya pernah, sering daripada capek kan tidur juga apa ehmmm ada jamnya kan, ntar ah medingan cerita aja sama teman saya kayak gimana kali aja dia punya solusinya terus juga oh ya nanti beban saya berkurang gitu lho, kalau orang mau cerita kan bebannya, terus juga udah dapat solusi gitu sih biasanya, saya orangnya selalu sharing (P) Daripada cuman dibuat tidur doang gitu kah? (EP) Iya (tersenyum) daripada di pendem sendiri kan, tiba-tiba ntar nangis sendiri, sakit sendiri, masalahnya makin banyak, aduh saya bukan kayak gitu orangnya (P) Pernah nangis disini? (EP) Nggak, nggak pernah, nggak pernah kalau nangis, saya nggak pernah kalau nangis (P) Keadaan seperti apa yang bisa buat EP tuh sampai menangis? (EP) Ehmmm (jeda) gara-gara film (tersenyum). Iya pernah gara-gara film doang. Jadi tuh rata-rata udah pada nangis gitu eh bisa nangis juga (tersenyum lagi) (P) Film apa itu? (EP) Film apa ya waktu itu, ehmmm hello gost, film Thailand atau apa itu, filmnya sedih tentang orang seorang anak yang belum bisa terima kalau keluarganya meninggal sampai dia dewasa kayak gitu sedih banget, terus langsung keinget orang tua (tersenyum lebar), karena kebetulan waktu itu saya belum boleh pesiar, udah udah putus komunikasi sama orang tua berapa bulan ya, sebulan sebulan apa dua bulan ya itu, wah lagi kangen ya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787 788 789 790 791 792 793 794
281
lagi kangen ya di stelin kayak gitu, nangis (tersenyum) (P) Nah ketika kemarin itu belum ada pesiar, putus komunikasi dengan orang tua, apa sih yang dilakuin EP agar tetap merasa nyaman disini? (EP) Ehmmmmm pertama sharing, rencana nih bentar lagi bentar lagi pesiar pesiar semangatin diri aja, terus dikasih hiburan itu nonton, terus sama senior sama senior juga senior yang hubungin ibu saya, ya kak katanya baik-baik aja kayak gitu, cara solusinya kayak gitu, kalau nggak sebenarnya saya lebih ngusahain buat sebenarnya orang tua saya yang lebih hubungin senior saya buat tanya tentang saya kayak gimana, senior saya bilang mau salam nggak, ya udah salam aja, mau nitip pesan nggak, nggak nggak, ya udah nggak apa-apa, lebih di sabar-sabarin katanya, soalnya kan bulannya tuh lebih terasa pas udah mikirnya tuh nanti juga ada waktunya intinya itu, saya mikirnya nanti juga ada waktunya kok ya udah saya sabarin dulu, ya udah lah (P) Waktu pernah sempat pesiar kemarin aktivitas apa sih yang EP lakuin buat sekedar melepas penat disini? (EP) Tergantung, kalau misalnya lagi minggu minggunya capek kan, ya lebih senang nyenengin diri sendiri ya itu istirahat aja, kalau nggak nonton berdua sama teman saya yang cewek kan, kalau nggak ya itu nemenin teman saya yang SMA juga buat sekedar cerita, oh ya dulu tuh kayak gini gini, di SMA tuh kayak gini gini gini, oh ya sekarang saya di AAU kayak gini nih, oh ya gue kuliah juga lagi gini ep fleksibel sih intinya tergantung mood (P) Teman waktu SMA ada yang kuliah di Jogja? (EP) Iya, ada yang di UGM, ada juga yang di UAD gitu sih kalau nggak salah (P) Oh kalau emang sempat, waktu pesiar itu hubungin teman-teman SMA itu? (EP) Heem (P) Temannya nggak ada yang tertarik seperti EP sekarang ini? (EP) Nggak, angakatan saya waktu itu yang tertarik tuh 2 orang, 3 orang jadi yang daftar sama saya, tapi 2 orang ini gagal gara-gara kan waktu itu kesehatan, kan dia minus pake kacamata, karena AAU kan kalau kesehatan benar-benar nomor satu, harus matanya harus sehat, giginya harus sehat, kebetulan teman saya tuh belum selesai pakai behelnya, pakai behelnya itu belum selesai, nggak boleh pakai behel harus, kan kegiatannya ehmm lebih bahaya kan kalau pake kawat itu terbatas, ntar kalau misalnya jatuh, terus kawatnya gimana gimana kan bahaya sama gigi kan, sama yang satu lagi itu buat mata, dia habis operasi lasik, tapi itu waktu dekat jadi masih belum sembuh total, masih keliatan itu, itu dia gagalnya disitu (P) Persyaratannya cukup ketat ya buat bisa masuk AAU ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836
282
(EP) Iya, harus bagus dalam semua hal, bukan sangat bagus, tapi harus bagus, harus masuk standart semuanya, ntar kalau nggak bagus pasti jadi pertanyaan, kenapa yang ini gini gini gini, ntar kalau lebih bagus ya alahamdullilah, jadi prestasi kayak gitu (P) Oke buat EP tuh masalah itu sesuatu yang negatif atau yang positif? (EP) Masalah (jeda) negatif (P) Kenapa? (EP) Buat kita jadi mikir (tersenyum lebar) kan kalau kita ada masalah kan kayak gimana, ya udah sih intinya itu, emang masalah ada yang positif, nggak ada kan? (P) Menurut EP sendiri gimana? (EP) Menurut saya masalah nggak ada yang positif, masalah masalah misalnya masalah saya nggak bisa tidur negatif insomnia bikin sakit, masalah saya ngerasa nggak bisa ngikutin kegiatan, yang ada nanti saya stres sendiri, negatif sih, buat saya jangan sampai ada masalah (P) Ya ya, kalau gitu hikmah apa sih yang bisa EP ambil dari setiap hadapin masalah tuh? (EP) Ya hikmahnya pelajaran buat diri saya sendiri, misalnya saya nggak bisa tidur, ngusahain bener-bener ngusahain gimana caranya caranya gimana saya harus bisa tidur, terus kayak saya misalnya belum bisa nepatin waktu itu kan masalah, oh ya saya hikmahnya saya harus pergerakan saya harus lebih cepat, setiap ada waktu harus saya manfaatin buat persiapan kegiatannya apa, hikmahnya itu jadi lebih tahu diri sendiri jadi harus kayak gimana efek buat diri sendiri dan lingkungan (P) Apa yang membuat EP tuh bertahan sampai saat ini? (EP) Saya selalu ingat sama orang tua dan terutama adik saya. Karena kalau udah ingat mereka, jadi semangat lagi buat ngejalanin aktivitas disini, nggak ada kepikiran buat nggak betahan disini gitu sih (P) Ada masalah yang sampai saat ini masih dipendam dan belum diungkapkan ke orang lain nggak? (EP) Nggak, nggak ada (P) Situasi seperti apa yang membuat EP tuh ingin terlihat nggak punya masalah? (EP) Ya soalnya kalau udah terlihat punya masalah ntar pertanyaan dan saya saya nggak ada masalah, saya juga setiap ada masalah saya juga nggak mau nunjukin ke semua orang hey gue tuh lagi ada masalah lho gini gini gini, dan saya nggak berharap orang tuh buat ngertiin saya, justru saya yang harus ngertiin mereka, saya yang harus nyesuaiin mereka, dan yang punya masalah tuh bukan saya doang, jangan karena gara-gara masalah saya semuanya tuh harus tertuju sama saya kayak gitu, saya orangnya kayak gitu, jadi sebisa mungkin sekalipun nanti kalau misalnya saya ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 870 871 872 873 874 875 876 877 878
283
masalah, saya bersikap biasa, kecuali emang udah benar-benar orang itu yang nanya sendiri sampai memperhatiin detail banget, eh kamu ada apa gitu, baru kayak gitu sih mbak (tersenyum), mending selesaiin sendiri aja (P) Pernah nggak sih memilih buat masa bodoh dan tidur ketika sedang ada masalah gitu? (EP) (jeda) di rumah ya kayaknya, disini nggak nggak bisa (tesenyum) harus saya selesaiin, harus benar-benar di selesaiin, karena masalahnya tuh pasti kalau udah dapat satu masalah, lagi saya masalah pasti kalau nggak saya selesaiin itu berantem, pasti di selesaiin dulu kalau lagi ada masalah (P) Menurut EP sendiri, agama itu apa sih? (EP) Agama (jeda) pegangan hidup saya, kalau saya nggak punya agama saya harus kemana dan saya saya punya Tuhan dan Tuhan tuh pasti ngasih yang terbaik, Allah tuh nggak akan ngasih cobaan di luar kemampuan saya, berarti kalau Allah ngasih cobaan berarti saya masih mampu, itu agama menurut saya dan tempat saya tempat saya yang benar-benar untuk ngadu di saat orang tuh nggak tahu masalah saya tuh dan itu pasti ada solusinya entah dari mimpi, entah dari orang lain, entah dari kejadian apa benarbenar berarti agama tuh buat saya (P) Terus kalau peran atau pengaruh agama sendiri buat EP dalam permasalahan yang dihadapi itu seperti apa? (EP) Pengaruh banget, pengaruh banget lah kalau misalnya saya ya itu saya ngasih nanya solusi, misalnya orang tua saya juga, orang tua saya ngarahin kedua hal, nah orang tua kan saya ngarahin, lha terus saya harus nanya kemana kan, ya itu larinya ke Tuhan saya, ke segala macam, pengaruh banget lah karena saya orang yang beragama (tersenyum lebar) (P) Bagaimana sih EP mengekspresikan perasaan yang lagi nggak enak atau lagi ada kondisi yang kurang cocok dengan diri EP sendiri? (EP) Ehmm ngibur diri sendiri sih, jadi misalnya saya nggak suka ya saya nyari nyari orang yang suka ngelawak kayak gitu, simple aja sih sebenarnya, usahain jangan sampai, oh ya gue harus kayak gini, gue harus ehm nyari sesuatu yang bisa saya suka dengan itu kayak gitu gimana, gitu sih intinya (P) Pernah ngerasa gagal nggak dalam menghadapi masalah selama ini? (EP) (jeda) Alhamdullilah saya belum pernah merasa gagal (P) Pernah merasa putus asa nggak saat adapasti dengan kondisi lingkungan disini? (EP) Nggak, nggak pernah, ya saya nggak terlalu mikirin gimana gimana mbak, oh ya udah bisa bisa (tersenyum lebar), saya typical orangnya kayak gitu sih, bukan kayak gimana gimana mikirnya, aku udah nggak bisa nih, jadi gue bisa gue bisa, misalnya kalau ngeliat teman saya, teman saya aja bisa kenapa saya nggak bisa, cuma kayak gitu doang, terus juga ah nanti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907
284
kalau saya nggak bisa nanti saya lemah lho, saya mikirnya kayak gitu doang, jadi saya harus bisa gitu (P) Kalau saat ini kita berkhayal nih ya, hal apa sih yang ingin EP hindarin dalam hidupnya? (EP) Hindarin disini? (P) Ya boleh, misal disini apa itu? (EP) Kegiatan (P) Kegiatan yang seperti apa? (EP) Ya kegiatan yang pingin saya hindarin (P) Misalnya apa? (EP) Apa ya, ya sebenernya nggak ada sih nggak yang ah saya nggak pingin kegiatan ini, nggak nggak sampai kayak gitu. Mungkin hindarin rasa supaya saya nggak suka jadi saya tuh hindarin benar-benar sampai jangan sampai saya ngerasaain saya benar-benar nggak suka dengan hal itu, itu aja sih yang ingin saya hindarin, terus juga jangan sampai saya terbeban gitu itu sih yang saya hindarin kayak gitu, terus saya nggak bisa ya saya harus lewatin gimanapun caranya (P) Apa sih yang buat EP itu beban? (EP) (jeda) Nggak ada, nggak ada sih, buktinya udah lewat, kayak misalnya berpedoman dari senior-senior saya bilang ketakutan itu hanya beberapa saat sebelum saya ngelakuin, ya emang kenyataannya begitu setelah saya lakuin ah udah lewat (tersenyum), ya berat emang berat karena kita belum pernah ngelakuin kan, ya udah kayak gitu (P) Ehm pernah nggak ngerasa ngelakuin hal yang nggak berguna ketika hadapin masalah? (EP) Nggak, berguna semua karena saya saya yang emang saya yang salah, hal yang saya lakuin berguna semua menurut saya (P) Oh oke, terimakasih ya EP (EP) Iya mbak sama-sama (tersenyum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisis Tematik Informan A Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU Kode : AT A/a
No. 1.
2.
Kategori Tema Transkip Wawancara Riwayat Pendidikan di I: Ada, pasti ada. Contohnya saja dari kebiasaanAAU kebiasaan setiap hari. Ya waktu saya sipil anak SMA kan, bangun tidak sesuka hati, tapi kan bangun kita santai. Kegiatan juga santai. Mau makan kita kapan aja terserah, mau berangkat sekolah terserah, terus sampai sekolah mau bercanda sama teman-teman atau segalam macam. Semua kegiatan itu bisa kita kapan kita mau itu bisa kita lakukan. Kalau sekarang setelah saya jadi Tentara, setelah saya jadi Taruna masuk Taruna, semua kegiatan itu sudah ada jadwalnya. Jadi tahap tahapnya itu sudah ada. Apa yang harus dilakukan jam berapa. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi bangun lagi itu ada kegiatannya. Jadi sudah ada jam-jamnya. (TR A/V/59-68) Riwayat Pendidikan di I: Pembedaan saya dari sipil sampai ke AAU Taruna. Kalau dulu bisa di bilang ya sesuka hati saya, apa yang saya mau saya lakukan terserah saya. Kalau sekarang saya hidup saya lebih teratur, tertata, lebih rapi, semua kegiatan tertata ada waktu-waktunya, dan disini benar-benar diajarkan kebersamaan, dan semua disini kita tuh bukan hanya menjadi rekan, tapi kita tuh jadi saudara disini. Semua sama tidak ada pembeda dan dengan pemimpin-pemimpin yang mengayomi 285
Pemadatan Fakta Tema Informan merasakan ada Perbedaan dari perubahan dalam kehidupan sipil ke hidupnya. militer Informan mengikuti setiap aktivitas atau kegiatan yang telah dijadwalkan.
Informan mengakui jika kehidupannya sekarang lebih teratur. Semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan informan, dilakukan bersama-sama dengan rekan-rekannya.
Perbedaan dari kehidupan sipil ke militer dan rasa kekeluargaan dengan rekan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 286
3.
4.
5.
kita, membina kita, mengasuh kita, mengawasi itu satu pelajaran satu pencapaian yang sudah saya rasakan. (TR A/V/131-140) Riwayat Pendidikan di I: Kalau sukanya suka sendiri kesenangan AAU sendiri, saya menyukai kegiatan yang ada di tempat ini. Kenapa karena saya sudah dari awal tes saya sudah berpikiran oh 286nit uh bagus untuk saya. Bisa jadi saya tuh setiap menjalani kegiatan disini saya tuh dengan rasa suka karena awalnya saya sudah termotivasi dan ini lah ini kegininan saya. Apapun yang terjadi apapun yang disini saya lakukan dengan senang. Jadi itu bu ee rasa senang itu sendiri yang jadi motivasi saya untuk menjalani pendidikan. (TR/A/V/100-109) Riwayat Pendidikan di P : Kalau dukanya sendiri ngejalani pendidikan AAU disini itu apa sih? I: Nggak ada, karena setiap kegiatan saya lakukan dengan ikhlas dengan suka dan saya selalu berpikiran kedepan. Jadi berpikirnya tuh bukan selangkah-selangkah tapi kita harus melangkah jauh kedepan kita harus jauh kedepan jadi itu yang membuat saya semangat menjalani hari-hari disini. (TR/A/V/118-123) Serangkaian Aktivitas I: Dalam menjalani pendidikan di Akademi di AAU Angkatan Udara sendiri, Taruna Taruni itu tidak ada pembedaan secara spesifik. Jadi disni tuh semua kegiatan itu sama hanya dalam kegiatan fisik sebagaimana kita ketahui kekuatan fisik antara laki-laki dan perempuan itu jelas berbeda dan ada ketentuan-ketentuannya seperti apa yang kaum wanita harus lakukan, seperti apa yang kaum laki-laki lakukan. Misalnya dalam
Informan merasakan Suka selama suka dalam menempuh pendidikan melaksanakan semua di AAU kegiatan atau aktivitas di AAU. Motivasi dalam diri informan cukup tinggi sehingga apapun yang dilakukan selama menjalani pendidikan terasa senang. Informan tidak Duka selama merasakan duka dalam menempuh pendidikan menjalani pendidikan di di AAU AAU. Informan merasa ikhlas dan selalu berpikiran untuk langkah selanjutnya. Tidak ada perbedaan Perbedaan secara spesifik antara Taruna dan Taruna dan Taruna Putri Putri. Sedikit perbedaan dalam hal pembinaan fisik, bedanya hanya pada porsi pelaksanaannya.
antara Taruna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 287
6.
Serangkaian Aktivitas di AAU
7.
Serangkaian Aktivitas di AAU
8.
Serangkaian Aktivitas di AAU
9.
Serangkaian Aktivitas di AAU
pembinaan fisik sepeti push up, pull up itu ada ketentuan-ketentuannya untuk Taruna seperti apa yang buat Taruni itu seperti apa. Jadi untuk ada pembedanya juga. (TR/A/V/172-182) I : Iya ada bedanya, tapi basicly semuanya sama hanya pembinaan fisik itu berbeda. (TR/A/V/184-185) I: Kalau di bilang berat sih tidak karena sudah membiasakan diri dari awalnya itu kita di didik di Resimen Candradimuka di Magelang sudah Diksar (Pendidikan Dasar) Prajurit, jadi kita benar-benar ditempa selama tiga bulan, jadi masa peralihan dari kita sipil kepada militer. Dan menurut saya, menurut saya pribadi saya tidak merasakan hal yang berat menjalani di tempat ini karena kembali ke motivasi kita di awal, dari awal mau masuk kesini ini memang sudah cita-cita saya. (TR/A/V/276-286) I: Ya saya sendiri pernah melakukan pelanggaran, pelanggaran disiplin. Mungkin dalam kegiatan yang dituntut waktunya cepat, gerakan cepat, saya masih lelet, saya masih lelet itu kadang saya. (TR/A/V/311-313) I: Kalau konsekuensi dari pelanggaran disiplin disini biasanya adalah pembinaan fisik. Jadi walaupun kita melakukan sebuah pelanggaran tindakannya itu berupa pembinaan fisik seperti lari, push up, pull up, dan itu bagus untuk kita. Untuk kedepannya itu bagus, jadi sekalipun namanya punishment itu mengarah ke arah yang positif. (TR/A/V/316-322) I: Kalau disini kita segala kegiatan itu kita laporkan secara hierarkis. Jadi bertahap mulai
Informan tidak Masa peralihan merasakan segala kehidupan dari sipil ke kegiatan atau aktivitas di militer AAU itu berat. Informan sudah bisa menyesuaikan diri setelah menjalani pendidikan dasar di Magelang.
Informan merasa pernah Pelanggaran melakukan pelanggaran dilakukan disiplin.
yang
Konsekuensi dari Konsekuensi pelanggaran, yaitu diterima pembinaan fisik. pelanggaran Informan merasa punishment yang diberikan merupakan hal yang positif.
yang dari
Semua kegiatan yang Sistem hierarki yang harus dilaporkan, dijunjung tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 288
10.
11.
12.
dari Komandan, elemen Korp, baru elemen Flight Kor, kepada Skadron Kor, baru kita mulai, baru kita naik lagi ke Antapnya. Semua kegiatan apa saja yang ingin kita laporkan itu dilakukan secara bertahap, secara hierarki. (TR/A/V/329335) Fisiologis dalam I: Untuk itu kita di didik waktu setahun kita di Tubuh Wanita Magelang. Kita benar-benar di didik, di bina pembedaan kita waktu sipil ke Militer. Jadi disitu kita benar-benar diajarkan bagaimana sikap kita sebagai seorang Tentara, kita harus tahan terhadap apapun itu, apapun itu bentuknya kita harus hadapi. Tidak peduli kita laku-laki ataupun perempuan, kita harus bisa mengontrol diri kita. (TR/A/V/367-372) Fisiologis dalam I: Kalau saya sendiri, kalau saya pribadi untuk Tubuh Wanita masalah suasana hati saya tidak jadi setiap kegiatan disini tidak mempengaruhi suasana hati saya tiba-tiba saya merasa sedih atau saya ngedrop gitu saya tidak tidak karena seperti yang sudah saya itu sebelumnya kita dari awal sudah dibina seperti ini, jadi kita sudah terlatih untuk mengatasi hal-hal seperti itu. Jadi misalnya seperti menstruasi ya memang ada perubahan emosional dari kita lebih sensitif kalau perempuan itu kita bisa mengatasi. Dan semakin lama disini, kita semakin terlatih bagaimana mengatasinya emosional kita itu dengan dengan kegiatan yang bisa dibilang padat, padat disini semuanya terjadwal. (TR/A/V/387-395) Interaksi dengan I: Jadi untuk berinteraksi sendiri kalau di luar dari Lingkungan flat kita berinteraksi dengan rekan-rekan,
dilakukan secara bertahap atau sering disebut dengan istilah hierarki.
Informan merasakan di didik secara militer ,agar menjadi seorang Tentara tidak peduli walaupun informan perempuan.
Perbedaan dari kehidupan sipil ke militer walaupun seorang perempuan
Informan tidak Tingkat emosional merasakan pengaruh perempuan ketika yang berarti tentang menstruasi “suasana hati”. Ketika menstruasi, informan merasakan ada perubahan emosional dan lebih sensitif.
Informan berinteraksi
saat Sistem hierarki yang dengan dijunjung tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 289
13.
Interaksi Lingkungan
14.
Interaksi Lingkungan
dengan pengasuh, dengan pelatih, dengan Antap-antap yang ada disini, dengan Dosen atau segalam macam, kita tetap berinteraksi dengan mereka, tapi kita tetap memperhatikan jenjang hierarki. Jadi kita tetap berinteraksi tapi kita tidak bablas dengan mereka. Bahwa kita tetap ingat dengan mereka, dengan jenjang pangkat juga, jadi kita menghormati mereka, jadi kita tetap berbicara dengan sopan, dengan tidak menggunakan bahasa-bahasa yang kurang kurang baku tidak berkenan kita menjaga etika kita sebagai seorang Taruna. (TR/A/V/440-448) dengan I: Aktivitas saya sendiri selama pesiar itu yang pertama itu mencari kebutuhan saya. Memenuhi kebutuhan saya dulu, jadi yang tidak ada disini, saya butuh untuk dibeli apa yang harus saya lakukan, ada tugas apa dari dosen, ada tugas apa dari senior, apa tugas dari pengasuh itu saya selesaikan dahulu. Jika ada waktu senggang, baru saya pakai untuk istirahat. Tapi sebelum itu semua saya lakukan, yang awal itu saya hubungi orang tua saya. (TR/A/V/461467) dengan P: Pernah nggak sih waktu pesiar gitu ngunjungi orang yang mungkin lebih berpengalaman disini dahulu gitu? I: Ada. Jadi kalau pesiar sudah tidak ada tidak ada tugas dari dosen atau tugas dari senior, jadi benar-benar free itu, saya akan bahkan temanteman saya itu banyak di Yogyakarta saya sering ketemu mereka, nah biasa saya ketemu di di daerah UGM bareng mereka, mereka banyak
lingkungan di meskipun dalam hal sekitarnya, tetap berinteraksi memperhatikan jenjang hierarki. Informan memposisikan diri sebagai Taruna Putri ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
Informan saat pesiar, Aktivitas akan mengubungi orang pesiar tua, kemudian mencari kebutuhan pribadi, menyelesaikan mengerjakan tugas, dan jika masih ada kesempatan digunakan untuk istirahat.
selama
Informan ketika pesiar Aktivitas pernah berkunjung ke pesiar rumah komandan. Ketika pesiar, informan jika sempat memanfaatkan waktu untuk bertemu rekannya yang di Yogyakarta.
selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 290
15.
Interaksi Lingkungan
dengan
16.
Interaksi Lingkungan
dengan
17.
Lain-lain (Motivasi Tertarik Masuk ke AAU)
disitu juga. Kadang saya mengunjungi rumah komandan bersilaturahim kesitu, ya banyak hal yang bisa dilakukan selama pesiar. (TR/A/V/468-475) I: Kalau waktu ketemu untuk keluarga itu bisa saat pesiar. Bisa saat waktu ijin bermalam, long weekend, weekend kalaupun cuti. Itu kita bisa pulang, bisa bertemu keluarga. (TR/A/V/486488) I: Mereka kebanyakan memberi dukungan moril kepada saya, menyemangati saya untuk kedepan. Karena memang ini sudah saya jalani dan memang saya mau jalani dan mereka mau menyemangati saya kalau saya itu harus semangat dan saya itu harus selesai dengan baik dan benar tidak tidak tidak menyimpang terus dengan aturan, dan saya lulus tepat waktu, saya naik pangkat tepat waktu, bisa membanggakan buat orang tua dan teman-teman saya. (TR/A/V/500-506) I: Kalau motivasi saya tuh, kenapa saya mau masuk TNI AU, karena saya ingin jadi penerbang. Menjadi fighter menjadi penerbang tempur. Disitu yang menjadi semangat saya, karena di Indonesia belum ada penerbang tempur dan saya ingin membuktikan kalau wanita itu bisa, bukan hanya sekedar ya seperti yang kita tahu diluar sana, seperti sipil akh gitu bukan hanya bukan hanya dengan wanita seperti itu tapi wanita itu juga tangguh bisa bisa bersanding dengan lelaki, bisa sama, bisa melangkah bersama, bisa dibina bersama, dan kedepannya punya progress dan kerja yang
Informan menceritakan Tersedia waktu untuk waktu untuk dapat interaksi rutin dengan bertemu dengan keluarga keluarga. Informan merasakan Dukungan dari orang mendapat dukungan dari sekitar orang-orang di sekitar, seperti orang tua dan teman-temannya.
Informan memiliki Motivasi Pribadi motivasi diri menjadi TNI AU karena ingin menjadi penerbang tempur. Informan ingin membuktikan bahwa perempuan juga dapat bersanding dengan lakilaki dalam hal pekerjaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 291 sama. Jadi disitu saya ingin benar-benar ingin menunjukkan kalau wanita itu bisa. (TR/A/V/514-523)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 292
Analisis Tematik Informan A Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya Kode : AT A/b
No. 1.
Kategori Tema Coping Stress
2.
Coping Stress
Transkip Wawancara I: Tanggung jawab itu (tersenyum) kayak makin terasa, kalau dulu kan kalau junior ngikut aja kan, misalanya di suruh ini di suruh ini ya udah ngikut ngikut, misalnya trouble salah yang dilakuin oh ya salah, kalau sekarang tuh karena posisi kita ditengah kan, kita emang punya junior, tapi kita kan juga punya senior, kita yang harus ngasih tahu adik kita, misalnya adik kita kita kasih tahu, ntar adiknya yang salah (tersenyum lagi) ternyata tuh yang salah sebenarnya kita, karena kita nggak nggak kurang kurang untuk ngasih tahu adiknya kurang bertanggung jawab, dan disitu lebih dituntut tanggung jawabnya oh ternyata kayak gini jadi jadi posisi yang sekarang itu ditengah-tengah, kalau dulu kan waktu yang posisi bawah itu ya ngikut aja ngikut, kalau sekarang tuh ada kesalahan yang salah tuh bukan (sambil tersenyum kembali) yang membuat kesalahan, yang salah tuh malah seniornya, senior di atasnya. (TR/A/V/559-571) I: Kalau kelebihannya itu cuman paling kita nggak ngerasain punya senior cewek kan, cewek ya dulu di flat istilahnya cuman kita sendiri, letting pertama nggak ada senior lah nggak ada, istilahnya ya respect tetep respect lah
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa Perubahan menjadi posisinya sekarang senior dituntut tanggung jawab lebih.
Informan merasakan Kelebihan menjadi suatu kelehiban menjadi Taruna Putri pertama Taruna Putri pertama di di AAU AAU.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 293
3.
4.
sama senior, tapi dulu kalau udah di dalam flat itu kan ya udah kita, udah tinggal kita, kalau adiknya mungkin stresnya itu lebih lebih stres mereka, karena mereka diluar flat sendiri punya senior yang Taruna, tapi di dalam ada kita, ada kita yang juga seniornya kayak gitu sih, kalau misalnya lebih perbedaannya yang di kita sama adik kita, kalau kekurangannya sih ehm apa ya, kayaknya tidak begitu ad bisa di bilang nggak ada untuk kekurangannya. (TR/A/V/583592) I: Heem (tersenyum) ya istilahnya enak lah nggak ada nggak ada senior tingkat atasnya, kita yang jadi senior, kita yang paling senior, meskipun kita masih punya senior yang Taruna itu, posisinya kalau udah di flat kan ya kita ini kita gitu. (TR/A/V/595-598) Gejala-gejala Coping P: Ini kan ngerasa jantung sering berdebar, tanpa Stress sebab yang jelas, emang kayak tiba-tiba nggak tahu kenapa gitu? I: Heem jadi kayak tiba-tiba deg-degan, kayak deg deg deg gitu aduh nih kenapa ya, sering sering kayak gitu mbak eh ya nggak sering sih tapi beberapa kali sih pernah merasakan kayak gitu, nggak tahu nanti lagi belajar di kelas juga kadang tiba-tiba deg deg deg deg kayak berdebar debar lho kok jadi saya deg-degan kayak sering eh bukan sering tapi pernah pernah beberapa beberapa kali kayak gitu. (TR/A/V/603611) Gejala-gejala Coping P: Itu bukan karena habis lari gitu ya? Stress I: Nggak, misalnya diam lagi belajar atau lagi apa tiba-tiba deg deg deg, deg-degan kayak deg-
Informan merasakan Gejala jantung sering berdebar muncul tanpa sebab yang jelas.
stres
yang
Informan merasakan Gejala jantung berdebar seperti muncul ada yang membuatnya
stres
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 294
5.
6.
7.
8.
degan gitu kayak kayak ada yang buru-buru padahal nggak ada. (TR/A/V/612-615) Gejala-gejala Coping I: Iya pelupa (tersenyum), apalagi kalau udah ini Stress kan misalnya hari ini belajar belajar ini nangkap sih cepat cepat nangkapnya, tapi pasti pertama besuknya mau refresh ke satu pelajaran itu, kadang-kadang harus istilahnya harusnya ada pancingannya dulu gitu, nggak bisa langsung oh ini yang kayak gini kayak gini kayak gini, sama kayak kemarin nggak nggak bisa gitu, saya juga sering kalau misalnya ketemu banyak orang itu saya juga sering kadang-kadang lupa nama, tapi kalau wajah tuh saya nggak, ingat selalu ingat, tapi kalau nama lupa. (TR/A/V/636-643) Gejala-gejala Coping P: Sulit tidur juga? Stress I: Iya, mungkin bawaan kegiatan kali ya, kita kan ada misalnya jam sepuluh udah selesai nggak bisa tidur, jadi ya ngapain lah ada aja yang saya kerjain buat ngisi waktunya buat, tapi kalau tidur cepat juga kadang-kadang jam satu jam dua tuh mau kebangun sampai setengah 4. P: Itu sering? I: Ehmm ya kalau rangenya 10, 5 lah. (TR/A/V/648-654) Gejala-gejala Coping P: Terus pernah asma juga tanpa sebab yang Stress jelas? I: Iya, kayak sesak, jadi kadang-kadang degdegan, kadang-kadang kayak huftt sesak gitu, mungkin karena saya yang terlalu baper kali ya. (TR/A/V/664-667) Coping Stress I: Kalau ehm mikir nanggapinnya pertama saya nenangin dulu, saya nggak mikir negatifnya,
buru-buru, padahal sebenarnya tidak. Informan merasa kalau Gejala dirinya pelupa. muncul Informan jika diberi informasi saat itu, langsung paham, tetapi jika besuk ditanyakan kembali perlu ada pancingan supaya informasi kemarin diingatnya.
stres
yang
Informan merasa sulit Gejala tidur dan tidur tidak muncul nyaman atau mudah terbangun.
stres
yang
Informan merasakan Gejala asma tanpa sebab yang muncul jelas
stres
yang
Informan memandang Cara atau usaha yang suatu masalah sebagai dilakukan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 295
9.
Coping Stress
ehm apa nggak masalah jadi kayak oh ini nggak ada nggak ada masalah buat saya nggak ada masalah buat kesehatan, makanya kalau kayak kebangun misalnya susah tidur, pasti dilihat satu sisi kan kalau kalau cuman mandang satu sisi pasti negatif gitu kan, tapi saya sih ngambil ke positifnya, saya lebih bisa banyak persiapan, lebih banyak waktu untuk persiapan, jadi nyikapinnya saya lebih kayak berpikir ke arah yang positif, daripada saya stres mikirin saya nggak bisa tidur (tersenyum), makin nggak bisa tidur saya, jadi kadang-kadang saya juga nenangin diri, kadang-kadang bisa juga sih tidur, tertidur udah nenangin diri, tapi ya sampai benarbenar tenang lah. (TR/A/V/673-688) I: Ehmmm kayak se senam gitu kayak yoga gitu, jadi kayak meditasi sendiri, meditasi sendiri nenangin pikiran, ya lama-lama bisa bisa tidur, tapi nggak nggak setiap malam kayak gitu nggak nggak setiap malam saya saya kayak gitu. (TR/A/V/690-693) I: Tingkat stressingnya waktu tingkat junior sama kita sekarang sudah posisinya emang udah senior, biarpun masih ada senior diatasnya lagi kan sedikit berkurang, jadi banyak yang ya kita bisa berpikir lah, lebih apa ya masih bisa dibilang ya sudah berkurang lah dari tingkat stressing waktu sersan dulu, bisa lebih santai lebih tenang, jadi yang pasti lebih dampaknya itu saya bisa lebih tenang sekarang. (TR/A/V/709-715) I: Lebih tenang, malah kadang sekarang lebih banyak diam, sekarang saya nggak banyak omong, kan apa bukan diam pendiam, tapi
hal yang positif. mengatasi gejala stres Ketika informan merasa sulit tidur, hal yang dilakukannya, yaitu mempersiapkan segala sesuatu untuk keesokannya harinya. Informan terkadang melakukan meditasi untuk menenangkan dirinya.
Informan merasa tingkat Dampak dari usaha stresnya lebih tinggi, atau cara mengatasi ketika menjadi sersan. stres Saat ini, informan merasa lebih tenang dibandingkan dulu waktu masih menjadi sersan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 296
10.
11.
tenang aja gitu, di banding awal dulu waktu sersan, saya aktif banget namanya juga sersan kan, kalau ini itu perintah segala macam, semua dilimpahinnya ke sersan, kalau sekarang kan mayor dua sudah mulai berpikir, yang penggeraknya kan istilahnya mayor dua, yang tingkat empat nyuruh tingkat duanya tingkat tiganya yang gerakin tingkat dua, jadi sudah berkurang tingkat ininya di banding dulu. (TR/A/V/722-729) Lain-lain (Pemahaman I: Menurut saya masalah itu (jeda lagi) apa ya tentang Situasi) mungkin mungkin dalam tanda kutip (tersenyum) mungkin masalah itu hal yang nggak bisa disel sa sa satu suatu hal yang belum bisa diselesaikan itu menurut saya masalah, selagi itu masih bisa diselesaikan mau itu cepat atau lambat itu bukan bukan suatu masalah. (TR/A/V/741-745) Tahapan Coping I: Lingkungan disini tuh ya namanya juga Stress lingkungan militer ya, disiplin semuanya sesuai semua sesuai aturan, semua ada aturannya masing-masing, sudah ada jobdesnya masing-masing, jadi waktu tingkat dua harus ngerjain apa, tingkat tiga harus ngerjain apa, tingkat empat harus ngerjain apa, sudah ada di posisinya masing-masing, ibarat kata seperti kita SMA, kayak tingkat satu kita kelas satu apa yang kita kerjain, kelas dua apa, kelas tiga kan lebih santai, lebih landai ya seperti itu kurang lebih seperti itu lah disini, cuman lebih lebih disiplin semuanya tertata, jadi semua kegiatan itu bersama-sama, jadi nggak ada Taruna saya mau ini kesana sendiri nggak ada semuanya bareng.
Masalah menurut Definisi masalah informan adalah sesuatu yang belum bisa diselesaikan olehnya.
Lingkungan menurut informan, yaitu lingkungan militer yang disiplin sesuai aturannya masing-masing.
Gambaran lingkungan saat menempuh pendidikan militer di AAU
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 297
12.
Tahapan Stress
13.
Tahapan Stress
14.
Tahapan Stress
(TR/A/V/776-785) Coping P: Ehm saat ini, hal apa sih yang menurut UO itu mengalami kesulitan gitu? I: Kalau secara umum sih nggak ada cuman karena kegiatannya sih sama ya, sama semuanya sama, maka dari itu ada intervalnya masing-masing, setiap angkatan beda setiap tingkat beda, ya mungkin tambahannya kalau di banding dulu saya waktu sersan sekarang udah senior punya junior, jadi punya tanggung tanggung jawab dan punya tanggung jawab terhadap juniornya, tapi juga punya kewajiban sama seniornya karena kan masih ada senior di atas kita lagi, itu aja sih tambahannya di banding di banding dulu kita sersan. (TR/A/V/815-824) Coping I: Pengaruhnya itu berpengaruh banget sangat besar apalagi orang tua ya, meskipun jauh dari rumah kan komunikasi tetap, jadi kalau ada waktu pesiar atau apa kan pasti nelfon, ya memang dari orang-orang sekitar kita yang nguatin, jadi tapi bukan cuman dari ehm orang tua aja sih, misalnya kan itu tuh kalau diluar, kalau di dalamnya juga kan kita punya bersosialisasi bersosialita disini ada temanteman, jadi tuh saling saling menguatkan lah biar kita juga ngelewatin hari-hari disini tuh kayak nggak berasa udah cepat cepat berlalu ya seperti itu intinya. (TR/A/V/830-837) Coping I: Kalau kemampuan yang begitu menonjol sih, kalau saya pribadi menurut saya nggak nggak ada ya, kalau yang satu satu hal spesifik gitu nggak, tapi kalau dalam pertanyaan sampai bisa bertahan sampai sekarang ini itu kita menjaga
Informan merasa tidak Tidak mengalami mengalami kesulitan kesulitan dalam yang berarti. tahapan coping stress Informan merasa memiliki tanggung jawab bagi juniornya dan kewajiban bagi seniornya.
Informan merasa Dukungan dari orang dukungan yang paling sekitar besar, yaitu dari orang tuanya. Dukungan dari rekanrekannya seletting juga cukup berpengaruh besar bagi informan.
Informan merasa tidak Mengetahui kelebihan memiliki kemampuan dan kekuatan yang yang menonjol. dimiliki Kemampuan yang dimiliki informan, yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 298
15.
Tahapan Stress
16.
Tahapan Stress
17.
Tahapan
seimbang dalam semua aspek, jadi semuanya itu bisa mengikuti, jadi kayak kemampuan akademis, kepribadian sama fisiknya itu seimbang, jadi itu yang membuat kita bisa bertahap berlanjut sampai jenjang sekarang, kalau saya sampai sekarang. (TR/A/V/824-852) Coping I: Kalau saya sih tantangan terbesar itu ya dari diri saya sendiri, jadi kayak gimana saya harus bisa belajar, disamping juga punya junior harus mengajar mendidik juniornya, terus punya senior juga harus loyal sama senior, terus ada komandan juga kita harus loyal kepada komandan, tan tanpa mengesampingkan yang namanya akademis, kepribadian, maupun samapta, jadi semuanya adalah tantangan, tapi itu dari diri kita sendiri, jadi tergantung kalau saya memindset sendiri gimana tantangan menghadapi tantangan itu sebenarnya. (TR/A/V/862-869) Coping I: Kalau saya sih mindset dulu, mindset oh saya disini cuman kayak ah cuman misalnya kalau di AAUnya kan 3 tahun tambah di Magelang setahun, selama pendidikan cuman 4 tahun, nanti selesai tamat dapat pangkat dapat gelar udah termotivasi, jadi kayak jalan biar ngalir ngalir ngalir nanti ujungnya metik buahnya itu ada ada hasilnya, jadi kayak gitu sih, jadi ehm apa yang dirasa berat itu mungkin kan setiap orang itu juga kadang-kadang ada titik jenuh juga nggak tahu kenapa, ya itu jadi jadi termotivasi sendiri, oh itu nggak ada masalah, kayak ini semua cepat berlalu kayak gitu. (TR/A/V/872-880) Coping I: Bisa ngikutin kegiatan, jadi kita tuh kayak
keseimbangan kemampuan akademis, kepribadian, dan fisiknya.
Informan merasa Tantangan dalam study tantangan terbesar dalam studynya, yaitu dari dirinya sendiri.
Mindset informan lebih Cara mengatasi ke memotivasi diri tantangan dalam study sendiri agar setiap kegiatan atau aktivitas selama menempuh pendidikan militer yang dilakukan cepat berlalu.
Informan
menikmati Hasil dari cara yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 299 Stress
untuk menikmati semua kegiatan yang ada disini dalam semua kegiatan dilakukan enjoy, ngikuti kegiatan a, b, c, ya udah di ikutin yang diikuti. mengatasi tantangan aja, nggak jadi nggak nggak ehm tidak apa ya kayak kan ada keinginan pribadi, saya maunya kayak gini maunya kayak gitu, jadi nggak ada rasa kayak gitu, kalau kita udah nikmatin pasti bisa semua terlewatin dan itu nggak kerasa udah berlalu. (TR/A/V/882-887)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 300
Analisis Tematik Informan A Jenis-jenis Strategi Coping Kode : AT A/c
No. 1.
2.
Kategori Tema Transkip Wawancara Problem Focused P: Langkah apa sih yang UO lakuin untuk Coping (PFC) beradaptasi dengan segala kedisiplinan yang diterapkan disini? Active Coping I: Kalau untuk beradaptasinya sih mungkin waktu awal ya awal-awal, kalau sekarang kan udah terbiasa, jadi ehm bisa dibilang bukan adaptasi (tersenyum), kalau dulu awal-awal kalau beradaptasinya tuh ya butuh waktu sih, karena kan dari kehidupan saya dulu juga sipil masuk sini tuh berubah, kalau saya tuh mindsetnya saya lihat teman-teman saya yang awalnya tuh SMA SMA kayak SMA TN itu kan disiplinnya udah udah terlatih sama seperti itu, saya tuh ngelihatnya mereka, oh mereka bisa kok, mereka tuh SMA aja umurnya sama umurnya ini bisa, masak ya berarti saya juga, cuman kan beda inputannya aja kayak gitu. (TR/A/V/890-900) Planning I: Saya udah mulai cari cari belajar belajar dan cari cari teman mahasiswa mahasiswa dari luar buat nyelesaiin tugas akhir ya, soalnya kan memang sih disini tuh kayak sama setara dengan S1 dari luar, saya emang di majoring elektronika, tapi kan disini kegiatannya penuh penuh (tersenyum) apa ehmm punya banyak kegiatan jadi bukan cuman
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa Adaptasi dengan adaptasi dengan lingkungan di AAU kedisilpinan di AAU membutuhkan waktu. (Informan memiliki active coping)
Informan mencari Perencanaan untuk bantuan untuk study di semester menyelesaikan tugas depan akhirnya nanti. Informan mengilustrasikan perbedaan belajar di AAU dan sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 301
3.
4.
fokus ke belajar, di banding dengan mahasiswa diluar kan cuman dia kerja satu fakultas dan dia hanya fokus ke situ hanya belajar, dia menyelesaikan 8 semesternya hanya di belajar, kalau kita kan disini ada banyak kegiatannya, jadi yang dituntut untuk setiap naik tingkat tuh bukan hanya lulus dalam bidang akademis aja, tapi juga harus dalam kepribadian sama samapta, makanya itu saya tapi outputnya diharapkan sama dengan yang mahasiswa punya. (TR/A/V/943-954) Suppresion of I: Saya kembali lagi kayak tadi motivasi, jadi Competing Activities ehm orang tua ah udah tinggal sekian, aduh apalagi sekarang hah udah mau bulan 12, ntar cuti natal ketemu orang tua, aduh udah jalanin lewat lewat, tapi udah lah apa oh udah semester sekian tinggal dikit lagi udah mau lulus, jadi kayak jadi kayak hambatannya itu kesampingin itu (tersesenyum) terkesampingkan, udah jadi fokus lagi jalanin kegiatan, nggak jadi kayak nggak mikir lah saya ada hambatan dimana, udah saya mau saya mau kedepan sana, ya udah sana aja nggak usah yang mikirin kiri kanan. (TR/A/V/977-984) Restraint Coping P: Ada nggak tindakan yang ditunda ketika UO itu ngadepin kondisi yang mungkin kurang cocok buat diri UO gitu? I: Nggak ada sih, sampai sejauh ini nggak ada. (TR/A/V/987-989) I: Kalau saya secara langsung, jadi sistemnya soalnya kerja satu ya diselesaikan, nggak ada satu udah di hmm dikerjakan ah yang lain lain lagi sambil yang lain, ya terakhir numpuk.
mahasiswa Universitas. (Informan planning)
di memiliki
Informan memiliki motivasi diri yang tinggi. Motivasi informan, yaitu teringat orang tuanya, sudah menempuh pendidikan setengah jalan, sehingga mengesampingkan hambatan. (Informan tidak memiliki suppression of competing activities) Informan merasa tidak ada tindakan yang ditunda. Informan lebih suka menyelesaikan segala sesuatunya secara langsung . (Informan tidak memiliki restraint
Motivasi Pribadi
Menyelesaikan masalah secara langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 302
5.
Seeking Social Support for Instrumental Reasons
6.
Seeking Social Support for Instrumental Reasons
7.
Lain-lain (Perilaku saat Membutuhkan Bantuan)
(TR/A/V/992-994) I: Ehm mungkin dua-duanya kali ya, kalau saya pertama sih coba selesaiin sendiri nggak bisa baru saya cari bantuan, jadi pertama saya misalnya ada di satu persoalan masalah akademis, pasti buat saya penasaran, ya udah pasti saya selalu berusaha aduh gimana gimana sih kok yang lain bisa ini nggak bisa nih, apa yang salah dari kenapa salah salah terus, kalau nggak dapat lagi baru tanya tanya tanya teman atau tanya siapa baru minta bantuan. (TR/A/V/1012-1018) I: Seperti mungkin kayak penjelasan-penjelasan ya, misalnya dari misalnya satu pelajaran nggak bisa, saya sharing dengan teman saya yang yang sama lah yang satu majoring satu jurusan, seperti sharing gitu, terus ehm kan kalau kalau soal, kalau kasih satu persoalan kan yang lain juga sama gitu persoalannya, nah itu kita sharing gimana kok bisa dia bisa kenapa saya nggak gitu gimana caranya belajar dari dianya. (TR/A/V/1021-1026) I: Kalau saya tuh kan lebih ke pribadi ya, kok aku ngerasa gini juga sih, saya saya typical orang yang ya tertutup tertutup, ya saya kan kalau saya mikirnya saya nggak mau berbagi (tersenyum) kesulitan saya sama orang lain, ngapain coba dan saya kayak gitu, selagi bisa saya selesaikan sendiri ya udah saya selesaikan sendiri, ehmm seolah-olah kan disini kan sama kegiatannya sama ya (tersenyum lagi) nggak pantes juga saya ngeluh sama ngeluh pribadi saya (kembali tersenyum) sama dia, entah dia
coping) Informan ketika menghadapi suatu persoalan, berusaha untuk menyelesaikan sendiri dahulu, jika tidak bisa baru meminta bantuan. (Informan memiliki seeking social support for instrumental reasons) Informan membutuhkan bantuan dari orang lain, seperti penjelasan mengenai persoalan yang sedang dihadapi.
Perilaku yang dilakukan saat mengalami kesulitan dalam akademis
Bantuan dibutuhkan
yang
Informan merasa pribadi Tergolong pribadi yang tertutup. yang introvert Informan ketika menghadapi suatu kesulitan,mencoba untuk menyelesaikannya sendiri dahulu. Informan merasa tidak pantas mengeluh masalah pribadi pada rekannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 303
8.
9.
10.
juga sama punya masalah pribadi juga, soalnya kegiatan juga sama, hidup hidupnya sama apaapanya sama kayak gitu. (TR/A/V/1034-1042) I: Heem kalau masalah-masalah pribadi gitu, jarang jarang banget. (TR/A/V/1044) Lain-lain (Perilaku I: Ya lebih saya (tersenyun) saya pendem Informan lebih nyaman Individu) sendiri, saya bawa ke dalam doa, udah saya menyimpan sendiri lega lega selesai. (TR/A/V/1054-1055) kesulitan yang dialaminya dan dipasrahkan pada Tuhan dengan cara berdoa. Emotional Focused P: Ehm berarti UO ini dalam kondisi yang kurang Informan merasa jika Coping (EFC) nyaman, butuh nggak sih sharing sama orang memiliki masalah tidak perlu sharing dengan lain? Seeking Social I: Kalau di bilang butuh, kalau saya sendiri sih orang lain. Support for Emotional nggak, karena saya dari awal itu udah berpikir Informan lebih suka Reasons apa ya hmm udah istilahnya mindset kayak say menyimpan masalahnya no to sharing gitu, say no to sharing, jadi kalau sendiri dan berdialog ada emang udah benar-benar nyesek dengan dirinya sendiri. tidak kayaknya serasa nggak sanggup di pendam (Informan sendiri ya saya memilih kayak apa ya berdoa, memiliki seeking social jadi saya kalau saya ngendaliin diri saya tuh support for emotional saya misalnya nggak bisa cerita sama orang lain reasons) saya yang malas gitu kan, ya saya cerita sama diri saya sendiri (tersenyum), jadi kayak kembalikan diri saya sendiri kayak gitu, ya seolah-olah diri saya ini ada dua gitu (tersenyum lagi), ya saya ceritain ke dia kayak gimana gitu kalau saya, kalau saya pribadi kayak gitu. (TR/A/V/1081-1092) Seeking Social P: Nah kalau waktu pesiar nih, aktivitas apa sih Ketika pesiar informan Support for Emotional yang UO lakuin untuk sekedar melepas penat, lebih memilih untuk Reasons istirahat terlebih dahulu. disini kan kegiatannya padat ya, ngapain nih?
Mempasrahkan segala kesulitan pada Tuhan
Kenyamanan pribadi saat memiliki masalah
Kenyamanan pribadi melepas penat ketika pesiar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 304
11.
Positive Reinterpretation
I: Lah tidur (tertawa pelan), iya benar jadi kalau pesiar tuh pasti tidur dulu, tidur ntar bangun beli perlengkapan belanja kan di supermarket atau apa gitu kan buat beli perlengkapan, biasanya saya belanja kalau udah belanja bulanan udah seperti ibu-ibu aja kan, beli perlengkapan mandi apa lah biasa kan cewek ribet itu paling nonton, nonton sama teman-teman, nonton tv sih seringnya, soalnya disini kan intensitas kita nonton tv itu sedikit, jadi saya tuh lebih sering paling nonton tv, kayak nonton nonton paling nonton berita, terus kan saya nggak suka sinetron sinteron nggak suka, soalnya juga nggak tahu sih saya mungkin kebiasaan dari kecil itu dari saya SD itu dari orang tua dulu nonton itu dilarang, kecuali nonton nonton berita, jadi sampai sekarang masih kebawa kalau buka tv pasti bukanya berita. (TR/A/V/1099-1112) I: Kalau saya pribadi itu masalah itu positif. (TR/A/V/1152) I: Karena itu bisa memba malah itu yang bisa membangun kita, buat bangun jadi misalnya jadi orang lah, jadi bukan sekedar misalnya bukan sekedar prestasi aja bukan sekedar ujian aja yang bisa membangun kita, membangun retifikasi kita jadi naik atau apa, tapi masalah juga membangun, ya makanya itu tergantungnya itu ya tergantung bagaimana kita menyikapi suatu masalah, kalau kita udah mumet dengan suatu masalah belum terselesaikan atau apa segala macam itu pasti jadinya negatif terus, tapi coba kita tolak balikan masalah masalah itu jadi batu loncatan jadi apa, itu jadi
Informan lebih memilih untuk melakukan aktivitas pribadi, setelah itu baru bersama rekanrekannya.
Informan memandang Pemaknaan masalah itu sebagai hal masalah yang positif, karena dapat membangun dan membuat dirinya lebih maju. (Informan memiliki positive reinterpretation)
tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 305
12.
Acceptance
13.
Denial
14.
Denial
15.
Denial
membangun, malah bisa-bisa jadi masalah itu (tersenyum) yang membuat kita maju gitu, ya gitu paling. (TR/A/V/1154-1163) P: Ada nggak sih hal-hal yang UO rasa kurang cocok dengan diri UO sendiri dengan kondisi disini? I: Nggak, bisa semua. (TR/A/V/1164-1166)
Informan sudah bisa Penerimaan diri menerima semua kondisi yang ada. (Informan memiliki acceptance) P: Nah ada nggak masalah-masalah yang sampai Informan merasa tidak Sikap menghadapi saat ini masih UO pendam dan belum di ungkapin ada masalah yang permasalahan sama orang lain? dipendam sampai saat I: Kalau saya pribadi nggak ada, nggak ada, ya ini. itu soalnya saya mindsetnya ada masalah selesaikan selesaikan selesaikan udah tuh dan nggak ada untuk saat ini nggak ada. (TR/A/V/1167-1171) P: Situasi seperti apa sih yang buat UO itu nggak Dalam setiap waktu, Penyangkalan diri agar mau terlihat kalau lagi punya masalah? informan tidak ingin keadaan terlihat baikI: Setiap waktu, jadi kalau ada trouble terlihat punya masalah baik saja. (tersenym) gitu, kalau bisa jangan orang nggak oleh orang lain. memiliki nggak keliatan, jadi saya berlatih fake smile (Informan seolah-olah tidak terjadi apa-apa (tersenyum denial) lagi), apa ya jadi tanpa orang tanpa orang lain tahu dan tanpa saya sadari sendiri itu selesai gitu lho, sampai akhirnya selesai, jadi kalau ada masalah situasinya ya dalam semua situasi, jadi kalau udah kegiatan ini kegiatan ini saya itu kalau ketemu atau kayak ngelihat orang itu nggak peduli junior, senior, atau sama seletting kalau bisa nggak ada bahas masalah itu nggak ada yang tahu. (TR/A/V/1172-1187) P: Pernah nggak sih UO itu memilih tidur dan Ketika informan Perilaku ketika ada masa bodoh dengan permasalahan yang sedang memiliki masalah, masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 306
16.
Turning to Religion
17.
Turning to Religion
18.
Turning to Religion
dihadapi atau saat di titik jenuh deh? I: Sampai sejauh ini sih belum, misalnya nggak perduli atau di bawa tidur gitu nggak, malah saya kalau ada masalah nggak bisa tidur (tertawa pelan), jadi gimana gimana mau tidur. (TR/A/V/1190-1194) I: Agama itu hal kit hal yang kita yakini, hal yang kita imani sama Tuhan kita, Jadi gimana cara kita membuktikan kesetiaan kita sama dia di atas, itu menurut saya agama apa yang jadi pegangan kita, menaati perintahnya menjauhi larangannya itu yang jelas. (TR/A/V/1196-1199) I: Peran agama besar besar sekali, jadi sama ya malah itu lebih jauh lebih besar daripada peran orang tua sendiri, jadi lebih kembali kepada Tuhan itu yang menguatkan kita, yang memilih ya ajaran agama itu sendiri, karena menurut saya juga nggak ada tuh agama yang ngajarin yang nggak benar, semua agama ngajarin yang benar buat umatnya, jadi ya itu lebih lebih lebih kepada agama itu yang lebih menopang kita, jadi kayak pondasinya lah istilahnya. (TR/A/V/1208-1214) I: Kalau pengaruhnya buat saya itu ya sangat besar sih pengaruhnya, soalnya ada ehmm kita kan dari kecil udah diajarin agama kan, jadi kita tahu mana yang harus mana yang baik mana yang nggak, jadi kayak ngelakuin sesuatu itu juga masih ya hati-hati lah, ada ada keawaspadaan dan itu sangat berpengaruh, jadi sangat mempengaruhi bagaimana tindakan seseorang, jadi menurut saya makanya kalau orang yang tanpa agama itu ya nggak bisa
informan kesulitan untuk beristirahat.
Agama menurut Definisi agama informan merupakan hal yang diimani untuk menaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Informan merasa peran Peran agama agama begitu besar dan merupakan penopang atau pondasi bagi dirinya.
Informan merasa Pengaruh agama pengaruh agama sebagai kewaspadaannya untuk mengatur tindakannya. Ketika informan memiliki masalah, selalu dibawa ke dalam doa. Cara informan mengekspresikan diri ketika memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 307
19.
20.
terkontrol, dan menurut says agama itu juga bagian dari yang bisa mengontrol kayak gitu. (TR/A/V/1216-1223) I: Heem, kekuatan doa ya gitu makanya kalau ada masalah atau apa pasti selalu doa aja doa, apalagi kalau udah hening kan istilahnya udah tidur, kita bisa khusyuk ya kita bisa mengekspresikan diri kita sendiri, dan itu menurut saya lebih jauh lebih lebih bermanfaat dibandingkan dengan mengumbar masalah itu dengan orang lain. (TR/A/V/1227-1231) Focusing on and I: Jadi kalau saya disini sih kayak tempatkan Venting Emotions hati dan pikiranmu (tersenyum) dimanapun dimana kamu berada, jadi kalau misalnya ada masalah misalnya ada kegiatan ya saya disitu ya saya disitu nggak mikirin aduh saya ada trouble atau apa segala macam, nggak mikirin itu (tersenyum lagi), soalnya saya bisa fake smile jadi nggak keliatan seolah-olah nggak terjadi apa-apa. (TR/A/V/1236-1241) Focusing on and I: Kalau misalnya udah kecapekan itu pasti Venting Emotions biasanya ngobrol sama teman sekamar, kok kayak gini ya, iya capek, tapi ya sebatas itu aja, waktu jadi kayak oh ternyata (tersenyum) dia juga sama, ya udah sama-sama (tersenyum lagi) ini juga, jadi jadi nggak jadi capek, ya gitu saya ngeluh capek ya ini, iya ini aku juga gini, ya udah lah kamu juga capek saya juga capek ya udah mending di jalanin aja, toh lewat lewat jadi jadi mindsetnya tuh lewat lewat (tersenyum kembali), udah selesai selesai kayak gitu, jadi bawaannya itu ke kepada hal ya humor, jadi kayak ketawa sendiri lah (tertawa
masalah, yaitu berdoa daripada mengumbar dengan orang lain. (Informan memiliki turning to religion)
Informan memiliki Prinsip pribadi pandangan bahwa menempatkan pikiran dan hatinya disini dan sekarang.
Ekspresi informan ketika merasa kelelahan, yaitu dengan humor. (Informan memiliki focusing on and venting emotions)
Humor digunakan untuk mengekspresikan rasa lelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 308
21.
Behavioral Disengagement
22.
Behavioral Disengagement
23.
Behavioral Disengagement
24.
Mental Disengagement
pelan) sama kayak teman sharing gitu kan, oh iya ya sama-sama capek, ya udah lah ya di bahas jadinya lucu-lucuan kayak gitu gitu. (TR/A/V/1247-1256) P: Pernah nggak sih UO itu merasa gagal dalam menghadapi masalah tuh? I: Pernah pernah beberapa kali, ehm beberapa masalah (jeda lagi) tapi ya diselesaiin benarbenar diselesaiin, jadi kayak nggak berhasil ya tunggu selesai kayak gitu, soalnya kalau nggak selesai selesai juga pasti jadi kayak beban pikiran. (TR/A/V/1257-1262) P: Kenapa ngerasa gagal, ngerasa gagalnya tuh kayak gimana? I: Bukan bukan kalau menurut saya sih nggak mikirnya tuh gagal, tapi belum, jadi ah cara ini nggak berhasil ya coba cara lain, nggak berhasil juga coba jalanin pokoknya sampai selesai, ya gimana caranya gimana caranya ya kayak gitu. (TR/A/V/1263-1267) I: Selama saya jadi Taruna nggak, putus asa itu nggak, pantang putus asa mbak, menurut saya itu terlalu jauh (tertawa pelan) buat putus asa. (TR/A/V/1273-1274) I: Kalau buat hindarin suatu masalah sih, saya nggak pernah berkhayal masalah itu, nggak nggak kepikiran (tersenyum), kalau selama ini nggak kepikiran (tertawa pelan), nggak ada waktu buat ngehayal kali ya, waktu sih mungkin ada tapi nggak kayak (tersenyum lagi) terlintas pun tidak masalah kayak gitu, jadi untuk suatu masalah ah seandainya saya
Informan pernah Perasaan gagal dalam merasa gagal dalam menghadapi masalah menghadapi masalah.
Informan merasa bukan Perasaan belum gagal, tetapi belum berhasil menghadapi berhasil menemukan masalah cara untuk menyelesaikannya.
Informan tidak pernah merasa putus asa. (Informan tidak memiliki behavioral disengagement) Informan merasa tidak perlu berkhayal untuk menghindari suatu masalah, Informan tidak ingin berandai-andai. (Informan tidak memiliki mental
Sikap pantang putus asa
Sikap tidak berkhayal
ingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 309
25.
Mental Disengagement
26.
27.
28.
Mental Disengagement
kayak gini nggak, berandai-andai gitu nggak (kembali tersenyum) nggak nggak ini. (TR/A/V/1281-1287) P: Nah kalau sekarang nih, dikasih sedikit waktu untuk berkhayal, itu kira-kira apa? I: Nggak ada sih (tertawa pelan), mungkin karena saya terpatri disini kali ya, udah udah kayak terpaku disini, jadi mindsetnya tuh disini terus, jadi kita kalau berekspektasi masalah diluar juga masih meraba-raba. (TR/A/V/1288-1292) P: Pernah nggak sih UO itu ngelakuin hal yang dirasa nggak berguna, ketika menghadapi suatu trouble gitu? I: Berguna semua, heem. (TR/A/V/1296-1298)
disengagement)
Informan merasa Prinsip pribadi mindsetnya disini dan sekarang, sehingga tidak bisa jika mengkhayal.
Informan merasa semua hal yang dilakukan berguna, ketika menghadapi suatu masalah Lain-lain (Kondisi I: Sersan pertenghan sih, misalnya kayak kayak Informan merasa ada di Jenuh) aduh kok lama banget ya sersan ya (tertawa titik jenuh. pelan) kapan naiknya kapan naik mayor duanya kayak gitu, padahal begitu naik mayor dua, perasaan kemarin waktu sersan kok nggak berasa ya, udah mayor dua aja ya (tertawa pelan lagi), padahal pas waktu sersan pertengahan itu sempat kayak mu mumet sendiri (tersenyum) gitu, pikirannya kacau sendiri, ya saya sendiri yang buat kacau, kok gini sih kegiatannya nggak jelas, kamu sih jadi senior apaan sih malah kayak gini, gimana sih rasanya jadi senior kayak gitu, tapi tuh sesaat (tersenyum lagi) doang, sesaat aja sih. (TR/A/V/1306-1314) Lain-lain (Turunan I: Gimana jadi senior yang baik dan benar, Informan merasa butuh untuk Junior) pelajaran (tersenyum) jadi kayak jadi apa ya rasa takut memberi sama senior itu kan pasti ada, kalau saya untuk juniornya bahwa
Sikap yang dilakukan dalam menghadapi masalah
Kondisi saat di titik jenuh
Tanggung jawab untuk junior
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 310
29.
maksudnya takut itu sama senior nggak mesti gara-gara dia galak, nggak mesti gara-gara ini (tersenyum lagi), tapi kalau dia bisa dengan diam nggak ngapa-ngapain tapi itu junior itu bisa takut bisa jadi kayak bukan takut dalam arti kabur, jadi kayak makin respect gitu, jadi nggak mesti nggak mesti galak nggak mesti harus ngambil adiknya nggak mesti nindak nggak mesti dengan tindakan, tapi dengan omongan aja itu juga bisa buat orang seganin kita gitu, kalau bisa dengan omongan kenapa mesti dengan tindakan kayak gitu. (TR/A/V/1360-1368) Lain-lain (Turunan I: Mungkin kalau saya sih bukan nggak usah ya, untuk Junior) tapi misalnya ehmm kalau cewek itu kan kadang ada kalanya dia halangan ada faktor ini, kalau cowok kan nggak memandang itu, jadi kayak dia nggak mau tahu kan nggak mau tahu dan dia juga nggak tahu bukan nggak mau tahu juga, dia nggak tahu juga kan, nggak mungkin juga dia ngecek kita misal lagi halangan dia ngecek, tapi kita kan tahu rasanya tapi kita kan tahu rasanya gimana, ya udah nanti kita ke adik kita, kita perhatikan oh kalau dia kondisinya lagi kayak gini nggak pas buat buat ngelakuin kegiatan kayak gini gitu. (TR/A/V/1358-1392)
bagaimana caranya oraang bisa respect tanpa sikap galak.
Informan merasa perlu Informasi memberi informasi perempuan kepada rekannya Taruna, ketika perempuan sedang menstruasi kondisinya sedikit berbeda dari biasanya.
tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisis Tematik Informan B Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU Kode : AT B/a
No. 1.
2.
3.
4.
Kategori Tema Transkip Wawancara Riwayat Pendidikan di I: Ya awal pasti ada lah. Saya ya kaget. Wah AAU ini apa nih. Terus ya sama kayak dulu. Kalau kita sekolah kan ada perubahannya kayak SDSMP-SMA. Ada kayak MOSnya ya udah gitu, sama juga kayak gitu. Jadi ya emang dari awalnya udah minat di Militer, ya udah di niatin. Ya segala perubahannya ya itu resikonya. (TR/B/V/21-25) Riwayat Pendidikan di I: Ya mungkin awal-awal dulu doang kayak apa AAU sih ehmmmm ya dari sipil ke militer, yang mungkin sipil dulu kegiatan fisik nggak ada, relatif nggak ada kan. Terus di militernya mungkin PBBnya lebih lebih saklek lagi kan, ya kayak gitu. (TR/B/V/125-129) Riwayat Pendidikan di I: Sukanya sudah sesuai dengan keinginan AAU saya. (TR/B/V/39) I: Karena ya udah cita-cita saya, saya mengikuti pendidikan. Tinggal nunggu lulusnya, terus ya apa yang udah saya rencanain dari saya sekolah dulu semoga tercapai. (TR/B/V/41-43) Riwayat Pendidikan di I: Dukanya apa ya, relatif nggak ada sih. Tapi AAU mungkin kalau dipikir masalah seneng-senengnya mungkin apa ya, kayak ketemu orang tuanya lebih jarang, terus kalau sama teman-teman sekolah dulu kalau pas pesiar aja bisa ketemu komunikasi. Tapi relatif nggak ada sih kalau duka-dukanya. (TR/B/V/46-49) 311
Pemadatan Fakta Tema Informan merasakan ada Perbedaan dari perubahan dalam kehidupan sipil ke hidupnya. militer Informan merasa segala perubahan yang ada merupakan resiko.
Informan merasa perubahan saat militer lebih banyak di kegiatan fisik.
Perbedaan dari kehidupan sipil ke militer dilihat dari kegiatannya
Informan merasa suka Suka selama menjalani pendidikan menempuh pendidikan karena sudah sesuai di AAU dengan keinginan dan cita-citanya. Informan merasa relatif Duka selama tidak ada duka, hanya menempuh pendidikan waktu bertemu dengan di AAU orang-orang terdekat menjadi jarang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 312 5.
6.
7.
Riwayat Pendidikan di I: Pencapaiannya ehmmmm mungkin dari di AAU Magelang dulu ya, kan kalau kan kalau sistemnya akademi kayak gini kan juga ada pencapaian ada indeks prestasinya gitu ada IP IPnya juga, mungkin kalau dari Magelang dulu sampai saya sekarang semester itungannya kan semester 4 ya, itu saya bisa ngikutin kegiatan akademiknya, terus IP saya juga lumayan, ya paling nggak bisa di atas Tarunannya malahan. Terus habis itu bisa ikut kegiatan untuk lomba-lomba olahraga antar Taruna antar kayak gitu. (TR/B/V/55-62) I: Ehmmmm Alhamdullilah waktu kemarin saya tingkat 2, saya dapat perunggu kan dari temanteman Akpol IPDN itu dapat perunggu. (TR/B/V/465-466) Riwayat Pendidikan di P: Bentuk rewardnya dari prestasi yang MC raih AAU sampai saat ini apa? I: Ehnm kalau disini kan kayak apa ya, akademiknya itu ada penghargaannya gitu kayak bintang penghargaan. Nah itu saya bisa dapat 2 dari 3 bintang itu. (TR/B/V/63-66) Riwayat Pendidikan di P: Terus ada perbedaan perlakuan nggak antara AAU Taruna sama Taruninya? I: Apa ya, ehmmm relatif nggak ada sih ya. Kami kalau latihan bareng, kalau baris juga kalau ceweknya juga, dari 12 itu kan dibagi 4, kalau disini bilangnya flat kayak 4 kelompok gitu kan, kelompok kompi gitu lah. Nah itu 3 Taruni ikut di tiap-tiap barisan itu. Terus kami kalau latihan ya latihan bareng, terus kalau di kelas ya sekelas ada ceweknya juga. Jadi nggak ada bedanya sih. (TR/B/V/73-80)
Informan merasa Prestasi yang diraih pencapaian prestasinya cukup bisa dibanggakan.
Informan mendapatkan Reward penghargaan, yaitu 2 diperoleh bintang.
Informan merasa tidak Perbedaan ada perbedaan antara Taruna dan Taruna dan Taruna Putri Putri. Sedikit perbedaan dalam hal pembinaan fisik, bedanya hanya pada porsi pelaksanaannya.
yang
antara Taruna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 313
8.
9.
10.
I: Sama. Kami pressing waktunya juga sama. Kalau jam segini harus kesini, jam segini kesini, jam segini harus ngelakuin ini, kumpulnya sama, ngelakuinnya juga sama, nggak ada bedanya. (TR/B/V/132-134) I: Kalau latihannya kalau latihan sama. Maksudnya misal kalau kita Taruninya eh Tarunanya push up nih, Taruninya juga push up, tapi mungkin perbedaan porsinya kayak gitu. Kan disesuaiin sama kemampuan fisiknya cewek kayak gitu. (TR/B/V/258-261) Serangkaian Aktivitas P: Nah dari serangkaian aktivitas yang udah MC di AAU ceritakan tadi, bagian mana sih yang menurut MC itu merasa paling menguras tenaga dan pikiran nih, itu yang mana? I: Menguras tenaga ehmm kayaknya nggak ada deh. Soalnya soalnya dari awal udah beratnya tuh udah di Magelang dulu. Peralihan dari sipil ke militernya itu. Soalnya makin kesini sini tuh udah biasa. Udah biasa juga sama Tarunanya juga. (TR/B/V/118-124) Serangkaian Aktivitas I: Pelanggaran ehmmmm pelanggaran yang fatal di AAU nggak jangan sampe lah ya, paling trouble trouble kecil yang apa ya kayak apa ya, telat waktunya gitu doang. (TR/B/V/138-140) I: Ehmmmm kalau trouble masih ada (tersenyum), masih ada miss. Masih telat lah ya kayak gitu lah, masih ehmm susah buat on time. (TR/B/V/527-528) Serangkaian Aktivitas I: Kalau konsekuensinya pelanggaran yang di AAU fatal itu ya, yang paling berat ya dikeluarin kan yang paling berat. Terus paling kalau yang trouble trouble kecil ya tindakan di tempat lah,
Informan tidak Masa peralihan merasakan berat kehidupan dari sipil ke menjalani pendidikan di militer AAU karena sudah terlatih saat di Magelang.
Informan merasa pernah Pelanggaran melakukan pelanggaran dilakukan ringan, yaitu masalah waktu.
yang
Menurut informan, Konsekuensi konsekuensi yang harus diterima dilakukan ketika pelanggaran melakukan pelanggaran
yang dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 314
11.
12.
kayak push up, di gitu gituin kan, di sit up juga, paling kalau trouble trouble kecil ya kayak gitu aja. (TR/B/V/144-147) Serangkaian Aktivitas I: Kalau prosedurnya waktu kita sakit, kan di AAU biasanya kalau sakit disini kan ada kayak apa ya kelompok ehmm ini kalau disini istilahnya pokdo, pokdokor gitu. Itu tuh kayak senior kakak tingkat kita, tingkat 4 yang megang kita, megang megang pleton kita gitu, yang tanggung jawab kita kurangnya apa, kita sakit apa, kayak gitu tu ada yang ngurusin kita dari yang tingkat empatnya. Nah itu biasanya kalau kita lagi sakit, ya kita laporan sesuai dengan jenjang hierarkinya. Kita laporan ke pokdokor, terus itu ntar dari mereka di lanjutin ke pengasuh, kayak gitu ntar kalau sudah ada responnya nanti di salurin ke rumah sakit yang ada disini itu. Gampang sebenernya sih kalau kalau emang kita sakit. Tinggal laopran ntar udah udah di urusin sama kesehatan. (TR/B/V/158-168) Fisiologis dalam I: Dulu saya hampir berapa ya, 5 bulan nggak Tubuh Wanita dapet. Soalnya ya stres. Dulu waktu di Magelang kan yang perubahannya dari sipil ke militernya itu. Mungkin metabolisme kitanya (tersenyum) yang masih menyesuaikan. (TR/B/V/205-208) I: Kalau saya udah lancar sih kalau disini, meskipun kegiatannya full padet gitu, saya tiap bulan siklusnya tiap bulan dapet. Mungkin dulu awalnya di Magelang itu stres gitu kan, ya mbak juga gitu kan? Ngrasain juga kan? (TR/B/V/200-203) I: Terus habis gitu ya udah, udah bisa
sesuai dengan bentuk pelanggarannya. Prosedur ketika sakit, Menggunakan sistem laporan sesuai dengan hierarki dalam setiap jenjang hierarkinya. aktivitas Informan merasa mudah ketika sedang sakit, hanya perlu laporan saja.
Informan mengalami Peubahan metabolisme perubahan metabolism tubuh pada perempuan hingga menstruasinya sempat terganggu. Setelah dapat menyesuaikan diri, informan merasa mentsruasinya sudah lancar setiap bulannya walaupun kegiatannya yang padat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 315
13.
Fisiologis Tubuh Wanita
dalam
14.
Fisiologis Tubuh Wanita
dalam
nyesuaiin diri. Habis itu kesini sininya siklusnya udah lancar. Balik lagi rutin kok tiap bulan. Kalau disini juga kan ini kan dari pengasuh Taruninya itu kan di catet, pasti di catet. Bulan ini, bulan yang belakannya, terus bulan ini ini dicatet tiap bulan. (TR/B/V/212-216) I: Moodnya naik turun. Kalau kayak gitu manusiawi sih ya, kalau cowok juga sama kan pasti juga ada mood-moodannya gitu. Tapi kalau disni saya sudah biasa (tersenyum). Heem udah biasa, paling kalau lagi dongkol itu saya mending diam. (TR/B/V/223-226) I: Maksudnya diajak ngomong sama siapa itu juga diam. Daripada ntar banyak apa banyak ngomelnya gitu kan maksudnya disini kami kan masuknya kami minoritas dari cowoknya. Nah kadang cowok kan nggak ngerti. (TR/B/V/228231) I: Saya emang orangnya kayak gitu. Kalau saya ada masalah mending saya diam dulu, kalau udah tenang baru mau cerita. (TR/B/V/233234) P: Kalau mengatasi suasana hati itu sendiri, biasanya cewek sama cowok kan beda ya, lebih sensitif cewek, cewek kan lebih gampang tibatiba senang sendiri, sedih sendiri nggak jelas karena pada dasarnya kita lebih sering menggunakan emosional kita, nah buat MC sendiri itu seperti apa? I: Oke, kalau itu sih saya lebih memanfaatkan teman-teman Taruni saya. Kan kita se se apa ya, sepemikiran sesifat gitu, paling kalau kayak gitu lebih banyak cerita ke mereka kalau di
Informan jika sudah Situasi “suasana hati” merasa tidak enak hati, perempuan ketika lebih baik diam dan menstruasi akan bercerita ketika kondisinya sudah tenang. Informan merasa kadang Tarunanya kurang mengerti situasi yang sedang dialami perempuan.
Informan lebih Cara memanfaatkan teman- mengatasi teman Taruna Putri hati” untuk bercerita.
informan “suasana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 316
15.
Interaksi Lingkungan
16.
Interaksi Lingkungan
kamar. Terus kalau misalkan lagi pesiar kayak gitu, lebih banyak nyritain apa sih kenapa sih saya seminggu kemarin di dalam, di AAU itu apa aja perasaan kami, kayak gitu. Saling cerita sih, sama-sama saling cerita. (TR/B/V/235-245) dengan I: Kalau pesiar ya kayak gitu tadi ini apa minta dipijitin sama ibu-ibu pijit itu kan ada langganan itu. Terus habis itu ini ya namanya cewek sih ya ke salon juga iya, potong rambut, kadang juga teman-teman tuh ngajakin spa bareng juga iya pernah, terus apa ya kayak kalau pesiar belanja kebutuhan apa yang di dalam kurang kita beli di luar, kayak belanja bulanan kayak gitu, kayak misalnya sabun lah, atau apa lah belanja di luar, terus apa nelpon orang tua, terus kadang saya ketemuan sama teman sekolah saya ya cerita juga gimana mereka kuliahnya, gimana saya di dalam kayak gitu, terus apa ya makan bareng sama temanteman, refreshing gitu lah intinya. (TR/B/V/300-309) I: Kalau kunjungan kemana saya biasanya pernah kunjungan selain kayak gitu, pernah dari senior saya diajakin kayak promosi, juga pernah promosi ke sekolah saya dulu pernah, terus lain-lainnya paling kalau nggak diajakin kayak gituan ya nggak, mending milih refreshing sendiri. (TR/B/V/315-318) dengan I: Kalau ketemu sama keluarga sama kayak ini sih sebenernya kayak anak sekolahan, kalau mereka libur, biasanya disini juga libur. Jadi kalau misalkan kalau saya dapet cuti gitu saya pulang. Kayak kemarin itu juga saya dapat
Ketika pesiar, informan Aktivitas lebih memilih pesiar memanjakan diri, seperti pijetan, ke salon, belanja kebutuhan, menelfon orang tua, dan terkadang bertemu dengan temanteman sekolahnya dulu. Informan lebih memilih refreshing sendiri ketika tidak diajak kunjungan oleh seniornya.
selama
Informan lebih memilih Tersedia waktu untuk untuk pulang dan interaksi rutin dengan bertemu dengan keluarga keluarga ketika ada kesempatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 317
17.
Interaksi Lingkungan
kesempatan long weekend gitu kan, dari rabu kamis jumat sabtu minggu, 5 hari itu saya pulang. Jadi biasanya kalau dapat kesempatan libur apa long weekend kayak gitu saya lebih memilih pulang daripada ikut teman saya ke daerah mereka terus main kayak gitu, mending saya pulang (tertawa pelan) soalnya jarang ketemu. (TR/B/V/322-329) dengan I: Kalau dukungan dari keluarga sih ya mereka medukung dari apa yang saya pingin dan apa yang saya udah capai, kalau dari orang tua kan emang eh bapak saya kan basicnya militer kan, jadi beliau juga udah tahu apa kegiatannya. Paling kalau dari bapak saya apa ya diberi semangat pasti bisa kok ngelakuin apa sih latihan fisik maupun apa pasti bisa. Kalau bapak sih lebih kayak gitu, kalau ibu lebih menyemangati saya dengan doa (tertawa pelan) ya kayak gitu terus jangan jangan gampang ngeluh ya kayak gitu-gitu lah kalau dari ibu. Terus dari keluarga besar saya mereka bangga dengan apa yang telah saya capai dan setelah itu saya mikir saya sudah ngasih kebanggaan untuk mereka ya saya lakuin ini lah kayak gitu. (TR/B/V/336-345)
Informan merasa Dukungan dari orang dukungan keluarga sekitar cukup besar, karena emamg basic keluarganya militer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 318 Analisis Tematik Informan B Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya Kode : AT B/b
No. 1.
2.
Kategori Tema Coping Stress
Transkip Wawancara I: Kalau pengalaman sejauh ini ya senangsenang aja (tersenyum) fine fine gitu. Soalnya udah mulai naik tingkat juga, kesejahteraannya udah mulai menambah kan, kalau dulu yang waktu mbak yang wawancara itu saya baru dapat pesiar sabtu sama minggu, sekarang saya udah bisa pesiar hari rabu, terus habis itu udah dapat long weekend, weekend, IB itu udah lebih banyak kayak gitu daripada tingkat dua, jadi udah lebih banyak tahu dunia luar. (TR/B/V/391-397) I: Dulu waktu saya tingkat dua juga, gara-gara ya mungkin kebetulan dapat nilainya yang baik penilaian itu, saya dapat kesempatan buat ikut exchange visit ke Australia. (TR/B/V/399-401) I: Pengalamannya disana kebanyakan sih ya tujuan awalnya, tujuan intinya buat study banding sama kadet kadet di Australia, terus habis itu, selain itu juga setelah selesai tugasnya yang exchange tadi itu ya dikasih kesempatan buat mengenal Australia (tersenyum), Khususnya Canberra sama Sydney. (TR/B/V/407417) Gejala-gejala Coping P: Pernah nggak sih ngerasain jantung berdebar Stress tanpa sebab gitu? I: Kalau tanpa sebab nggak pernah. Tapi kalau mungkin paling kalau mau ngelakuin
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa Pengalaman selama kesejahteraannya lebih menjadi Taruna Putri meningkat ketika naik tingkat, karena mulai mengenal dunia luar lebih banyak. Informan mendapatkan kesempatan exchange visit di Australia.
Informan vervous ketika Gejala stres yang tidak akan melakukan latihan- muncul latihan ekstrim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 319
3.
Gejala-gejala Coping Stress
4.
Lain-lain (Pemahaman tentang situasi)
5.
Coping Stress (Mengikuti alur jawaban informan)
6.
Coping Stress (Mengikuti alur jawaban informan)
(tersenyum) latihan-latihan ekstrim. (TR/B/V/427-429) P: Berarti lebih ke nervous gitu ya? I: Iya, nervous iya bukan yang tiba-tiba gitu, kayak ngeliat apa gitu takut, nggak gitu. (TR/B/V/423-436) P: Ini (Sambil melihat data informan) kok kurang punya waktu menjalankan hobby, hobbynya MC apa? I: Mungkin nggak sebebas kalau dulu kan saya sukanya, kalau suka suka ngedengerin lagu, terus main (jeda) main volley sama bulu tangkis, kalau disini juga kegiatan kayak gitu ada, tapi kan nggak bisa yang aku pingin ini ya aku pingin ngelakuin, kan ada waktunya, kalau mau latihan kayak olahraga itu sore hari selasa atau hari kamis itu ada, tapi kan nggak semuanya juga yang saya pinginin (tersenyum) bisa jalan. (TR/B/V/437-444) I: Masalah itu (jeda) kayak tantangan (tersenyum) yang harusnya saya, gimana caranya bisa ngelewatin. (TR/B/V/471-472) P: Tantangan yang seperti apa, yang buat MC itu jadi sebuah masalah? I: Ehhmmmm kayak tantangan kalau saya sih ngadepin masalah tuh disaat saya (jeda) dengan pikiran saya sendiri saya nggak bisa, nggak bisa nyelesaiin, ya itu masalah kalau buat saya. Jadi saya harus tanya ke orang gimana baiknya, kayak gitu. (TR/B/V/473-478) P: Tanya ke seseorang? I: Iya mungkin ada saran, oh ya harusnya kayak gini, mungkin yang (tersenyum) otak saya
Informan merasa Gejala waktunya tidak sebebas muncul ketika sipil dulu, karena saat ini semua kegiatan sudah terjadwal.
stres
yang
Menurut informan, Definisi masalah masalah yaitu tantangan yang harus dilewati. Informan merasa ketika Tantangan bagi diri tidak bisa sendiri menyelesaikan masalahnya sendiri, itu merupakan tantangan baginya.
Informan merasa ketika Cara yang dilakukan sedang menghadapi untuk mengatasi masalah harus bertanya tantangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 320
7.
Coping Stress (Mengikuti alur jawaban informan)
8.
Coping Stress (Mengikuti alur jawaban informan)
nggak kepikiran sampai situ, ada sisi lain dari masalah saya yang bisa diselesaiin. P: Sering nggak tanya atau minta pendapat ke orang lain? I: Ehhmmmmm sering (tersenyum). Saya soalnya emang nggak bisa buat, nggak bisa buat mikir sendiri tuh emang bukan tipe saya. Saya harus tanya ke orang. I: Iya, bukan tipe pemikir, kalau punya masalah saya pikirin sendiri malah nggak bisa, harus Tanya. (TR/B/V/479-489) P: Tugas apa yang menurut MC itu cukup sulit? I: Ehmm kalau disini kan ada itu, kalau saya kan kebetulan eem anggota polisi Taruni kan ada ikut ikut organisasi disitu jadi anggota di organisasinya mayor satunya yang sekarang. Jadi ya gimana senior itu ngasih tugas ke saya tentang apa misalkan ta tak (bicaranya jadi gagap) apa ya kayak ada kegiatan, terus apanya yang dipersiapin kayak gini, gini gini, kamu gimana caranya ini selesai. Terus ya saya kan nggak ada yang ditanyain, mungkin belum ada referensi, ya saya terus tanya ke kakak asuh saya, kalau nggak tanya ke teman saya baiknya gimana. (TR/B/V/504-512) P: MC sendiri untuk manage waktu masih sering trouble nggak? I: Ehmmmm kalau trouble masih ada (tersenyum), masih ada miss. Masih telat lah ya kayak gitu lah, masih ehmm susah buat on time. P: Itu jadi hambatan buat MC? I: Iya (tersenyum) kenapa sih harus harus telat,
pada seseorang, karena dengan bertanya informan mendapatkan saran yang mungkin tidak dipikirkannya.
Informan sebagai Tugas sebagai anggota anggota polisi Taruna polisi Taruna Putri Putri, ketika mendapatkan tugas yang harus dipersiapkan agar cepat selesai merupakan tugas yang cukup sulit baginya.
Informan merasa masih Hambatan pribadi kesulitan dalam memanage waktu agar on time. Sering tidak on time informan karena terlalu banyak hal yang dilakukan dan hal itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 321
9.
Tahapan Stress
padahal juga kegiatannya udah udah waktunya tuh udah duluan kayak gitu. P: Menurut MC sendiri yang buat jadi nggak on time itu kenapa? I: Ehhmmmm apa ya udah sebenernya kalau saya nggak on timenya, sebenernya udah tahu jadwalnya jam segini, tapi masih aja ada yang dilakuin, yang ngapain lah ngapain lah. Halhal yang kiranya nggak begitu penting tuh masih saya pikirin, masih saya lakuin (tersenyum). Sebenernya udah tahu harusnya tuh (tersenyum lagi) jadi mepet. (TR/B/V/526-538) Coping I: Proses dinamika ehhmmmm (jeda) dulu waktu tingkat satu kan dari sipil ke militer, itu paling masih homesick homesicknya sama orang tua lah, terus udah tingkat satu itu udah mulai dapat pesiar, udah mulai menyesuaikan, udah bisa nelfon orang tua, udah bisa tahu dunia luar, meskipun cuman waktu cuman pesiar itu beberapa jam aja. Tingkat dua udah pindah kesini kan udah Praja kan ngikutin kegiatan udah nggak begitu fisikkkkk, udah nggak begitu ngikutin kegiatan kan udah kegiatan di matra masing-masing kan. Apalagi di udara kegiatannya udah nggak kayak di darat kan ya, cuman fisikkk aja lari kayak gitu nggak. Kalau disini udah banyak udah grandschool, udah interaksi sama seniornya juga, udah banyak tahu kegiatan kayak gitu. Terus tingkat tiga ini apalagi udah udah maksudnya udah, kan kalau dulu sersan itu cuma ngikutin kegiatan, kalau saya tingkat tiga ini udah yang apa ya kalau istilahnya yang motornya
tidak begitu penting.
Proses dinamika yang diceritakan informan, ketika tingkat satu merasa masih homesick, tingkat dua informan merasa sudah mulai berinteraksi dengan senior dan kegiatannya mulai di matra masingmasing, tingkat tiga infroman merasa sebagai penggerak dalam kegiatan, serta tingkat empat dalam kegiatan diibaratkan oleh informan sebagai supervisornya.
Proses dinamika dengan lingkungan selama menempuh pendidikan di AAU
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 322
10.
11.
12.
kegiatan itu, terus ntar kalau tingkat empat nah ya mereka yang jadi supervisornya kegiatan kayak gitu. (TR/B/V/541-555) Tahapan Coping P: Nah kalau lingkungan disini menurut MC itu Stress seperti apa? I: Lingkungan disini gimana caranya kamu bisa menyesuaikan diri ditempat dan di orang masing-masing, apalagi posisinya sebagai junior harus tahu tempat yang tepat. I: Maksudnya tempat itu kalau kalau kalau (sedikit gagap saat menjawab) gimana kalau junior itu lagi di AAU, ya itu eventnya on duty, jadi ya gimana kamu memposisikan kamu sebagai junior dan disini ada senior kamu, terus kamu kalau sebagai junior pas kegiatan pesiar kayak gitu, ya kayak gitu lah kamu memposisikan diri kamu itu adeknya, dan kalau diluar ya itu kamu kalau mau cerita apa-apa bisa kayak gitu. (TR/B/V/556-566) Lain-lain (Pemahaman P: Oh ya kalau yang waktu tingkat pertama tadi tentang situasi) kan homesick ya, nah cara ngatasainnya gimana tuh kan belum bisa ngabarin keluarga juga kan? I: Kalau dulu emang nggak bisa sih mbak (tersenyum). Jadi saya lebih banyak nulis. I: Ya paling kalau dikelas gitu (tersenyum), pasti capek kan bikin ngantuk ya mbak ya, nah itu saya daripada ngantuk, ya udah saya curhat aja di buku notes itu. I: Iya (tersenyum) selama tiga bulan pertama yang sebelum saya dapat pesiar itu (tersenyum lebar) belum dapat bicara. (TR/B/V/567-578) Lain-lain (Pengalihan P: Dialihinnya dalam bentuk tulisan ya? kondisi) I: Iya soalnya saya mau cerita ke teman
Lingkungan menurut Definisi lingkungan informan, yaitu penyesuaian diri seseorang, disesuaikan dengan tempat dan posisi (junior dan senior).
Cara informan Sala satu cara mengatasi homesick, mengatasi homesick dialihkan ke nulis. Kesempatan untuk nulis, ketika ngantuk di kelas. Informan menulis saat tiga bulan pertama belum mendapatkan pesiar dan belum bisa berkomunikasi dengan keluarga. Informan merasa lebih Pengalihan situasi baik menulis karena dengan cara menulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 323
13.
Tahapan Stress
14.
Tahapan Stress
15.
Tahapan Stress
(tersenyum) juga mereka dalam situasi yang sama. P: Perasaannya gimana bisa mengalihkan dalam bentuk tulisan? I: Lega aja (tersenyum) lega meskipun nggak terobati (tertawa pelan). Jadi ya nggak, ya apa yang mbak nggak hihhh, mungkin kan kayak kalau ada unek-unek itu rasanya gimana gitu (tersenyum lebar) kalau udah cerita itu ya udah, udah enteng lah. (TR/B/V/579-586) Coping I: Lebih milih AAUnya ya gara-gara, ya menurut saya AAU lebih AUnya punya TNI yang lebih dekat dengan teknologi (tersenyum lebar). Ya semuanya juga berteknologi, tapi kan kalau disini ya kayak gitu lah, lebih cenderung ke teknologi pesawat saya kayak pengetahuannya. (TR/B/V/615-618) Coping I: Ehmmm kelebihannya (jeda) apa ya, kalau kelebihannya sihhh (jeda lagi) ehmmm banyak bisa jadi contoh yang pertama buat adik-adik saya, terus bisa maksudnya bisa buktiin kalau ini kami cewek juga nggak nggak mereka cowok-cowok pikirin, orang kalau masalah akademik itu masih Taruninya yang pegang, maksudnya masih menang Taruninya kalau masalah akademik kayak gitu, terus ehmmm bisa bikin tradisi-tradisi yang baik lah buat adikadiknya ntar, terus bisa jadi pelopornya pilot di TNI AU, insyaAllah. (TR/B/V/650-657) Coping I: Kalau kekurangan mungkin masalah apa ya kehidupan akademinya itu kayak masih belum ada kiblatnya gitu. Jadi masih ya udah masih ngikutin tradisi-tadisinya Taruna kayak gitu.
cerita dengan teman juga dalam situasi yang sama. Perasaan informan lega ketika menulis, walaupun tidak sepenuhnya terobati.
Informan memilih AAU Alasan memilih AAU karena TNI dengan pendekatan yang lebih ke teknologi.
Informan merasa Kelebihan menjadi menjadi Taruna Putri Taruna Putri pertama pertama bisa menjadi di AAU contoh bagi juniornya dan membuktikan bahwa perempuan tidak seperti yang dipikirkan oleh laki-laki.
Informan merasa Kelemahan menjadi kekurangan menjadi Taruna Putri pertama Taruna Putri pertama, di AAU jika memiliki masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 324
16.
Tahapan Stress
17.
Tahapan Stress
Kalau punya masalah yang khusus wanita itu agak susah diungkapkan (tersenyum) kayak gitu. (TR/B/V/659-662) Coping I: Ehmmm bisa eh ada, ya kayak misalnya gimana ya, kalau (jeda) dari sisi misal pembinaan kayak gitu, kita kan yang angkatan pertama juga udah bisa ngerasain lah, waktu kami masih tingkat dua kan masih belum ada adik kami Taruni, ya itu ngikutin pembinaanpembinaan kami dari senior-senior yang cowok itu yang nggak bisa ngerasain ini lho batasnya saya tuh nggak mampu, terus segini lho batasnya saya pas lagi halangan, saya nggak kuat lah, kalau udah ngerasa kalau udah ngerasaaa nggak kuat ya harus nyampain ke seniornya kayak gitu, itu udah kami kasih tahu ke junior kami Taruni juga. (TR/B/V/668-676) I: Terus menurut saya juga cowok-cowok itu udah jadi lebih mengerti, batasnya cewek tuh kekuatannya nggak kayak mereka juga gitu. (TR/B/V/679-681) I: Mereka juga udah ngertiin, kalau kami lagi halangan juga pasti di tak eh di tanya kayak gitu, ada yang sakit apa nggak, terus kayak gitu pasti ada toleransi masalah pembinaan porsinya. (TR/B/V/683-685) Coping I: Kalau pengaruh orang-orang sekitar tuh kalau saya cukup besar, soalnya saya orangnya nggak bisa yang dilepas sendiri gitu, nggak bisa ngambil keputusan (tersenyum). Jadi kalau apa (jeda) kalau saya, bukan biasanya ya saya emang orangnya kayak gitu. Jadi kalau punya masalah bisa dipikirin sendiri, tapi saya harus
khusus wanita sulit untuk diungkapkan. Informan merasakan Toleransi pembinaan pembinaan dari bagi Taruna Putri seniornya masih belum memahami batasan bagi Taruna Putri ketika dengan menstruasi. Saat ini, informan merasa Taruna lebih bisa mengerti kekuatan Taruna Putri ketika sedang menstruasi dan diberikan toleransi untuk pembinaan.
Informan merasa tidak Dukungan dari orang bisa dilepas sendiri sekitar dalam mengambil keputusan, karena membutuhkan orang lain untuk memberinya pendapat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 325
18.
Tahapan Stress
19.
Tahapan Stress
minta solusi, minta masukan kayak gitu, soalnya saya mikirnya kalau saya mutusin sendiri, saya mungkin dari sisi saya nggak tahu resikonya apa, tapi mungkin dari orang lain tahu resikonya dari masalah saya itu apa. (TR/B/V/702-709) I: Iya, terus motivasi juga dari orang lain tuh juga penting buat saya. (TR/B/V/712) I: Masih sebagian besar dari ibu saya, lebih seringnya dari ibu saya, Selain ibu saya, kalau motivasi dariiii (jeda) sahabat saya sama (jeda) dari kakak asuh saya. (TR/B/V/716-722) Coping I: Kalau kemampuan saya disini, kalau saya tipenya orangnya bukan yang terobsesi pada apa yang saya pinginin saya harus dapatin mbak, tapi kalau saya, saya tuh ngelakuin apa dapat tugas atau disuruh apa itu ya saya ngelakuin sesuai kemampuan saya dan alhamdullilahnya saya ngelakuin kayak gitu tuh pasti saya bisa dapatin yang terbaik gitu lho mbak. Saya juga apa namanya apa bisa dapat apa rangking disini itu juga saya nggak obsesi pingin dapat rangking, tapi pas ada ujian ini ya udah saya ngelakuin semaksimal yang saya bisa ya utungnya alhamdullilahnya masih bisa dapat yang terbaik. Bukan orang yang ngoyo, bukan orang yang kayak gitu soalnya saya mbak (tersenyum lebar). Berarti emang kemampuan saya tuh masih bisa di andalkan. (TR/B/V/734-744) Coping I: Kalau tantangan ehmm kebetulan kan saya elektro ya mbak ya, nah kalau elektro itu kalau disini kayaknya tuh mindsetnya udah susah ribet segala macem gitu, pelajarannya orang-
Informan merasa dukungan dari orang lain sangat penting, terutama dari ibu, sahabat, dan kakak asuhnya.
Kemampuan informan Pengetahuan masih bisa diandalkan, kemampuan sampai saat ini informan dimiliki masih dapat yang terbaik dan rangking, walaupun informan tidak pernah terobsesi untuk mendapatkannya.
tentang yang
Informan merasa Tantangan dalam study jurusan yang saat ini dijalaninya, dalam mindsetnya sudah ribet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 326
20.
Tahapan Stress
21.
Tahapan Stress
orang pemikir dan kutu buku gitu kan. Nah paling ya kalau saya denger-denger dari senior saya yang satu jurusan juga sama saya itu elektro, ntar tuh kalau elektro tugas akhirnya yang susah, ya masih mindset saya aja sih ya , kalau tantangan saya disini sih mungkin TA itu tantangan buat saya waktu buat TA ntar. (TR/B/V/753-759) Coping P: Oke, lanjut ya, jadi tadi karena tantangannya itu belum benar-benar dirasakan baru mindset, lalu caranya MC buat menyelesaikan itu gimana? I: Ehmmmm saya (jeda) ya dari dulu ikut majoring ini, saya sering cari cari referensi, sering tanya-tanya kalau pelajaran ini tuh susah nggak sih, kalau ujian itu gimana, terus habis itu kebanyakan yang bikin her itu apa kayak gitu, terus dosennya tuh tipe-tipenya yang kayak gimana. I: Iya, sering tanya, sharing ke senior saya. (TR/B/V/768-776) Coping I: Ehmmm kalau buat masalah ngatasin belajar kayak gitu, ya saya tahu tipe-tipe dosen saya kayak gimana, kalau ngerjain soal itu kayak gimana, terus yang misalkan kalau menjawab itu banyak dapat nilai bagus, terus tulisannya rapi dapat nilai kayak gitu, terus paling cara belajarnya kalau misalkan dosen ini itu wajib catatannya yang lengkap lah yang apa, terus apa ya kayak ehmmm spesifikasi dosennya itu maksudnya dia masalah komunikasi atau yang ahli rangkaian listrik kayak gitu saya tahu, jadi nanti saya tahu kalau ntar saya mau bikin tugas akhir itu, saya ngambil temanya itu bisa langsung tanya ke
dan susah. Menurut informan, tantangannya nanti saat membuat TA.
Informan lebih banyak Cara mengatasi mencari referensi dan tantangan dalam study sering bertanya pada seniornya tentang majoring yang dijalaninnya.
Informan saat ini mulai Hasil dari cara yang mencari informasi dilakukan untuk tentang spesifikasi mengatasi tantangan dosen yang nanti dapat membantunya dalam mengerjakan tugas akhirnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 327 dosennya yang misalkan kira-kira saya mau ngambil tema robotica gitu misalkan yak, nah kayak gitu bisa langsung tanya ke dosennya mulai dari sekarang tuh udah mulai tanya-tanya kayak gitu. Jadi kayak udah ada gambaran. (TR/B/V/781-792)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 328 Analisis Tematik Informan B Jenis-jenis Strategi Coping Kode : AT B/c
No. 1.
2.
Kategori Tema Transkip Wawancara Problem Focused P: Oh ya, lalu langkah apa sih yang MC lakuin Coping (PFC) untuk beradaptasi dengan segala kedisiplinan yang diterapkan disini? Active Coping I: Kalau saya ehmmm kalau masalah adaptasi ya mbak, saya itu ehmm kayak gini, saya itu kalau misal di tempat yang baru itu saya orangnya relatif diam dulu, terus ngeliat sekitar pelajarin dulu orang-orangnya kalau disini itu kayak gimana sih, terus apa ya hidupnya tuh gimana gitu (tersenyum), maksudnya ngeliat dulu sekitar dulu gitu lho, kayak observasi gitu. Ntar itu kalau udah oh situasinya kayak gitu baru ntar tanya-tanya orang yang di dekat situ, disini tuh ada apa aja. Soalnya juga kalau misalkan masalah pergaulan ya mbak ya, kalau saya sama orang yang baru itu, kadang saya tuh nggak nggak apa ya (jeda) nggak orangnya tuh nggak bisa langsung waa waa waa langsung kayak gitu mbak (tersenyum), saya pasti ehmm diam dulu (tersenyum lagi), terus nanti kalau nggak diajak ngobrol ya nggak ngobrol. (TR/B/V/793-806) Planning I: Rencana perencanaan jarak dekat ya saya pingin naik ke tingkat empat (tersenyum), terus habis gitu lulus, terus habis gitu ntar ya kalau dapat kesempatan buat tes jadi penerbang ya ikut ikutan, kalau dapat ya ngikutin jalur
Pemadatan Fakta Tema Dalam masalah adaptasi, Adaptasi dengan informan lebih lingkungan di AAU mengobservasi dengan cara diam memperhatikan lingkungan sekitar terlebih dahulu. (Informan tidak memiliki active coping)
Informan ingin Perencanaan untuk meningkatkan study di semester prestasinya untuk di depan tingkat empat dan melanjutkan karirnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 329
3.
4.
karirnya penerbang, tapi kalau ntar misalnya nggak ya saya ehmmm kan kalau mau kayak gitu kan ada tes bakat psikotesnya kayak gitu kan, jadi ntar sesuai bakat saya dimana ya saya bakal menjalani karir saya disitu. I: Ehmm iya buat naik ke tingkat empat (tersenyum) itu dulu. Ehmm saya pingin tetap mempertahankan prestasi saya disini, atau mungkin meningkatkan. (TR/B/V/810-820) Suppresion of I: Ehmm saya itu biasanya ya ini mbak, untuk Competing Activities membuat keadaan jadi lebih baik itu banyak sharing, kan saya nggak bisa ya mbak kalau nggak tanya, jadi biar keadaannya lebih baik ya saya banyak tanya-tanya aja. Nah, dari tanya itu kan saya jadi tahu apa yang kurang dari saya, ya kayak kalau saya lagi ada masalah gitu. Mungkin dari orang lain bisa melihat dari sisi yang nggak saya tahu gitu lho mbak, gitu sih. (TR/B/V/829-834) Restraint Coping I: Saat itu juga. Jadi saya, soalnya saya nggak bisa mikir sendiri ya mbak ya (tersenyum), jadi saya kalau punya masalah jadi langsung tanya, langsung minta saran gitu. Soalnya saya kepikiran juga orangnya kalau punya masalah, nggak bisa yang dipendam sendiri gitu, terus menutupi ekspresi gitu (tersenyum) nggak bisa (tersenyum lagi). Bukan bukan pingin nunjukkin ya mbak ya, tapi saya dengar dari orang disekitar saya ya emang raut mukanya itu langsung ada yang beda, bukan maksud saya pingin nunjukkin saya lagi kesel, saya tuh nggak nggak pernah, malah biasa aja lho muka saya, ya tapi kata orang lain kalau saya kesel tuh
jika informan memiliki kesempatan. (Informan tidak memiliki planning)
Informan merasa agar Komunikasi keadaaan menjadi lebih orang lain baik lebih banyak sharing dengan orang lain. (Informan memiliki suppression of competing activities)
dengan
Informan merasa tidak Menyelesaikan bisa berpikir sendiri masalah secara ketika memiliki langsung masalah, sehingga membutuhkan orang lain untuk bertanya. (Informan tidak memiliki restraint coping)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 330
5.
6.
7.
(tersenyum) dibilang muka dongkol gitu (tersenyum lagi), ya padahal biasa aja, emang nggak bisa nutupin ekspresi. Jadi nggak bisa bohong sebenarnya. (TR/B/V/846-856) Seeking Social I: Iya, tanya ke yang lebih berpengalaman. Support for Paling kalau ke senior-senior gitu belum ada Instrumental Reasons waktu buat tanya, ya saya tanya ke teman saya dulu (tersenyum). Aku ada kayak gini nih, gimana dong menurutmu, kayak gitu. P: Hal itu dilakukan juga sama MC ketika ngerasa ada yang mengganjal dalam hati? I: Iya, pokoknya kalau ada hal yang mengganjal asal udah ngomong ke orang lain ya udah. (TR/B/V/860-867)
Informan akan bertanya kepada yang lebih berpengalaman, senior dan teman-temannya ketika mengalami kesulitan maupun ada hal yang mengganjal dalam dirinya. (Informan memiliki seeking social support for instrumental reasons) Informan bisa cerita ke teman-temannya kapan saja ketika ada kesempatan untuk bertemu. Saat pesiar, informan lebih menghabiskan waktu untuk beristirahat atau keluar dengan teman-temannya. (Informan memiliki seeking social support for emotional reasons)
Emotional Focused I: Kalau cerita ke teman-teman saya ya (jeda) Coping (EFC) kapanpun saya ketemu mereka ya saya bisa cerita, meskipun cuma sebatas saya baru Seeking Social ngomong ini lho saya tuh punya masalah. Support for Emotional P: Kalau pesiar gitu lebih suka kemana? Reasons I: Kalau pesiar (jeda) saya biasanya kan disini ada yang namanya check point ya, itu tempat kalau kami pesiar beristirahat ya disitu, kayak rumah gitu, ya paling saya check point terus kalau saya misalkan ada perlu ya butuh belanja atau apa lah gitu ya saya keluar. Kalau misalkan saya udah bosen ya saya pegi main, nonton kayak gitu sama teman-teman saya. (TR/B/V/869-877) Positive I: Ehmmm (jeda) kalau masalah mungkin kalau Informan menganggap Reinterpretation saya nganggepnya tuh lebih banyaknya saya masalah sebagai hal ngambilnya jadi hal yang positif. Soalnya saya yang positif karena dari
Perilaku yang dilakukan saat mengalami kesulitan dalam akademis
Kenyamanan pribadi saat memiliki masalah dan saat melepas penat ketika pesiar
Pemaknaan masalah
tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 331
8.
9.
10.
11.
jadi tahu, kalau saya punya masalah ini solusinya kayak gini ntar dampaknya kayak gini, jadi saya ntar kalau suatu saat nemuin masalah itu lagi ya saya jadi tahu apa resikonya itu apa, jadi saya bisa ngelihat, terus jadi paling menjadi menjadi apa ya (jeda) ya pokoknya ngerti ngerti kalau punya masalah itu gimana nanggapinnya. Mungkin bisa membantu lebih dewasa. (TR/B/V/885-891) Acceptance P: Ada hal tradisi atau lingkungan yang nggak cocok disini nggak? I: Ehmm nggak ada sih, normal-normal aja. (TR/B/V/893-894) Denial P: Situasi seperti apa sih yang membuat MC itu nggak pingin terlihat punya masalah? I: Ehmmm situasi kalau misalkan kami disini lagi misalkan kalau teman-teman saya itu lagi lagi misalkan lagi apa ya, kayak stres acara kayak gitu, ya itu (tersenyum) saya kadang saya juga kalaupun saya punya masalah langsung cerita ke teman saya kadang juga kalau lagi di situasi yang sama (tersenyum lagi), ya nggak bakalan nemuin solusi kayak gitu. (TR/B/V/895-901) Lain-lain (Pengalaman P: Stres acaranya kayak giamana sih? tentang stres) I: Ya maskudnya kalau ada lagi ada lagi ada apa ya, kalau lagi ada acara banyak kegiatan kayak gitu, terus sama-sama stres juga, terus saya yang punya masalah lain dari situasi itu, ya saya kadang (tersenyum) ya saya kalau ngeluapin saya emosi, ya teman saya ya malah emosi juga. (TR/B/V/902-906) Lain-lain (Pengalaman P: Menurut MC itu orang dianggap stres dalam
memiliki masalah, dampaknya ada solusi dan tahu resikonya jika mengalaminya kembali. (Informan memiliki positive reinterpretation)
Informan merasa cocok Penerimaan diri dengan lingkungannya. (Informan memiliki acceptance) Informan tidak ingin Sikap menghadapi terlihat punya masalah permasalahan ketika teman-temannya sedang stres atau sedang pada situasi yang sama. (Informan memiliki denial)
Informan dan teman- Perilaku ketika sedang temannya merasa stres stres ketika sedang banyak kegiatan.
Menurut
informan Kesulitan
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 332 tentang stres)
12.
13.
kondisi seperti apa? I: Ehmmmm apa ya, orang dituntut mikir cepat. Ya saya soalnya tipe orangnya harus nanya dulu, jadi nggak bisa mikirnya cepat kayak gitu. Nggak bisa nentuin keputusan secara cepat. P: Itu buat MC stres kah? I: Iya. (TR/B/V/908-928) Lain-lain (Pengalaman P: Sering nggak dituntut untuk berpikir cepat tentang stres) gitu? I: Kalau disini sering (tersenyum). Kalau disini kan emang harusnya kayak gitu ya mbak (tersenyum lagi), tapi ya saya pribadinya dari dulu kayak gitu, ya jadi sampai sekarang saya masih belajar sih. (TR/B/V/915-918) Lain-lain (Pengalaman P: Kalau kayak gitu, berpikir cepatkan udah jadi tentang stres) tuntutan ya, nah MC sendiri sampai sekarang masih ngerasa belajar, solusinya gimana tuh? I: Nggak ada orang disekitar saya eh maksudnya nggak ada nggak ada orang-orang yang sering saya tanyain disekitar saya. Jadi saya biasanya ya mikir sendiri ya disitu, kalau pas lagi nggak ada siapa-siapa, saya tetap dituntut untuk apa, idemu itu apa, itu saya baru ya itu bisa mikir sendiri itu, ya itu kalau nggak ada orang-orang yang saya kenal. P: Berarti istilahnya kalau udah kepepet gitu ya? I: Iya. P: Dari proses belajar itu contohnya kayak gimana? I: Ya kalau ehm bisa bisa, tapi setelah saya ngambil keputusan itu sendiri, saya tetap tanya (tersenyum), eh tadi aku habis kayak gini
merasa bahwa kesulitan dirasakan jika dituntut berpikir cepat.
Dilingkungan informan Kesulitan saat ini dituntut untuk dirasakan berpikir cepat, tetapi informan merasa masih dalam taraf belajar untuk berpikir cepat. Informan merasa ketika sudah tidak ada orang yang bisa untuk ditanya, maka informan dapat berpikir sendiri. Informan merasa walaupun sudah bisa mengambil keputusan sendiri, setelah itu tetap bertanya dengan orang lain.
yang
Usaha yang dilakukan dalam menghadapi kesulitan yang dirasakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 333
14.
Denial
15.
Turning to Religion
16.
Turning to Religion
lho. (TR/B/V/919-931) P: Kalau MC lagi ada masalah nih ya, lebih milih tidur atau masa bodoh dengan hal itu atau gimana caranya pokoknnya di selesaiin nih mesti hidapin? I: Sebenarnya saya orangnya baperan juga ya mbak ya (tersenyum lebar), terus apa namanya kalau misalkan punya masalah gitu, ya misalkan masalah, misalnya yang bikin masalah itu, jadi ngerasa bersalahnya gitu, ya saya kepikiran terus kepikiran terus kayak gitu, tapi kalau saya udah capek hah udah lah (tersenyum) baru saya tidur, tapi ya tetap bisa tidur saya, tapi saya kalau bangun hah kok gini lagi sih saya (memperagakan saat informan panik). Bisa tidur nyenyak gitu bisa (tersenyum), tapi kalau udah bangun ingat lagi. (TR/B/V/932942) I: Agama itu yang (jeda) yang saya apa ya, agama tuh yang saya ikutin dan saya jadiin teman saya dari saya lahir sampai saya mati. (TR/B/V/944-945) P: Peran atau pengaruh agama buat MC itu kayak gimana? I: Ehmmmmm paling besar setelah motivasimotivasi dari orang-orang disekitar saya. Jadi kadang kalau saya punya masalah ehmm itu kan biasanya saya panik ya, terus kalau misalkan belum sempat nanya ke orang tuh, saya buat ngelegain hati tuh (tersenyum) astafirulloh kayak gitu (tersenyum lagi) inget gitu udah lumayan apa, kayak ngepnya di dada tuh kayak lega (tertawa pelan) baru saya
Informan ketika ada Perilaku masalah, tetap masih masalah bisa tidur walaupun selalu kepikiran.
ketika
ada
Menurut informan Definisi agama agama yaitu, ajaran yang diikuti dan menjadi pedoman baginya Peran atau pegaruh Peran dan pengaruh agama bagi informan agama merupakan yang paling besar, setelah motivasi dari orang disekitarnya. Ketika informan sedang panik, belum bisa bertanya pada orang lain, maka informan istifar dan merasa lega. (Informan memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 334
17.
18.
19.
cerita sama orang lain. Soalnya saya diajari dari bapak saya tuh kalau kamu punya masalah, kalau nggak bisa ngatasin sendiri atau orang lain, ya kamu masih punya yang diatas. Mungkin kalau saya punya masalah juga ya itu peringatan dari Allah kalau saya lupa mungkin sama dia eh sama yang diatas. (TR/B/V/946-956) Focusing on and P: Bagaimana MC mengungkapkan perasaanVenting Emotions perasaan ketika sedang lelah selama menjalani proses pendidikan di AAU? I: Ehmm kalau lelah ya saya ngungkapinnya dengan sharing ke teman-teman mbak (tersenyum). Daripada saya kepikiran terus gitu kan ya mbak, ya kalau udah cerita lumayan lah lega gitu. (TR/B/V/963-967) Behavioral P: Pernah ngerasa gagal nggak saat menghadapi Disengagement masalah? I: Merasa gagal (jeda) merasa gagal terus frustasi belum pernah ngerasain. P: Ngerasanya setiap menghadapi masalah ya berhasil melewatinnya? I: Iya, heem kayak gitu. (TR/B/V/968-972) Mental I: Ehmmm apa ya, ehmm yang pingin saya Disengagement hindarin, ya sebenernya sifat jelek saya sih (tersenyum), soalnya saya orangnya ketergantungan sama orang itu saya ngrasanya maksudnya ya saya nggak bisa kayak gitu terus harusnya, ntar saya lama-lama mau apa-apa kalau udah nggak ada orang dan mesti sendiri, apalagi disini dituntut jadi perwira gitu kan, terus tipenya kan harus mandiri, nanti kalau saya tanya terus ya gimana kayak gitu, terus nggak boleh yang ehmmmmm cuek sama orang.
turning to religion)
Informan ketika sedang lelah, mengukapkannya dengan cara sharing dengan temantemannya. (Informan memiliki focusing on and venting emotions) Informan tidak pernah merasa gagal. (Informan tidak memiliki behavioral disengagement)
Cara mengukapkan rasa lelah
Perasaan tidak pernah merasa gagal dalam menghadapi masalah
Informan merasa ingin Sikap yang menghindari sifat dihindari jeleknya yang tergantung dengan orang lain. Informan juga ingin menghindari rasa cueknya dengan orang lain. (Informan tidak memiliki mental
ingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 335
20.
21.
22.
Soalnya saya kalau sama orang nggak bisa care sama orang lain. Jadi apa ya saya tuh pingin pingin di carein orang, tapi saya sendiri nggak bisa. (TR/B/V/975-983) Lain-lain (Sikap yang P: Oh MC ngerasa nggak care sama orang? tampak) I: Belum, maksudnya saya nggak peka kayak gitu. Saya kan punya kakak asuh saya ini kan, dia tuh care banget sama saya nih mbak, jadi tahu kalau saya punya masalah, saya tuh harusnya butuh apa tuh ya dia tahu, nah tapi saya tuh nggak bisa kayak gitu, nggak bisa meneruskan mesti bilang kurang ini, kayak gini nggak bisa. (TR/B/V/984-989) Lain-lain (Perasaan P: Belum bisa mungkin? bersalah) I: Iya belum (tersenyum). Saya juga kan punya adik asuh yang disini, nah itu saya juga ngerasa bersalah banget, soalnya saya nggak bisa momong orangnya, nggak bisa nasehatin orang, dek kalau kamu kayak gini kayak gini disini kehidupannya kayak gini harusnya kamu kayak gini gitu nggak bisa. Padahal saya sama kakak asuh saya digituin gitu lho mbak, jadi saya rasanya tuh nggak bisa ngelanjutin jadi kakak asuh yang baik. (TR/B/V/990-996) Lain-lain (Perilaku P: Nah karena MC ngerasa belum bisa jadi kakak yang diarahkan) asuh yang baik buat adiknya, caranya giamana tuh? I: Ehmm biasanya ya kakak asuh saya kan udah tahu ya mbak saya orangnya kayak gitu, terus saya bilang ehmm saya tuh nggak bisa nggak bisa naeshatin ini lho, terus kadang tuh buat saya bisa, saya didudukin berdua gini sama kakak asuh saya di suruh (informan memberikan
disengagement)
Informan merasa masih Sikap kurang care belum peka dengan care dengan orang lain kepada orang lain.
Informan merasa masih Perasaan bersalah pada belum bisa menjadi junior kakak asuh yang baik, karena masih belum bisa menurunkan sifat dari kakak asuh informan.
Informan merasa kurang Tindakan yang bisa menasehati diarahkan oleh orang juniornya. lain Tindakan dari kakak asuh informan mnegarahkannya untuk ngobrol berdua dengan juniornya, di dampingi kakak asuhnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 336
23.
isyarat dengan tangannya, memperagakan dia dan adik juniornya ketika duduk berdua, persis saat wawancara yang sedang dijalaninya) kakak asuhnya disitu, udah kamu nasehatin-nasehatin, dipaksa gitu (tersenyum lebar), biasanya ngomong berdua gitu, nanti kakak asuh saya kayak memantau. Ya udah sana kalian ngomong berdua gitu (tersenyum lebar). Kalau kayak gitu ya bisa, dengan terpaksa soalnya (tersenyum lebar). Ya kalau ngomong-ngomong ngoceh gitu ya bisa, tapi kalau dengan sendirinya misalkan adek asuh saya kurang ini, dek kamu kurang ini lho, gini lho. Nah itu juga saya kalau orangnya nggak di deketin gitu saya ya cuek (tersenyum), nggak ngerti nih kamu butuhnya apa. (TR/B/V/998-1013) Lain-lain (Inisiatif dari P: Berarti mesti ada inisiatifnya dari juniornya orang lain) buat datang ke MC gitu ya? I: Iya, saya juga kalau nggak diminta ya nggak ngomong. (TR/B/V/1014-1016)
Informan merasa ketika Sikap cuek tidak diminta untuk tampak berbicara, maka akan diam saja.
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisis Tematik Informan C Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU Kode : AT C/a
No. 1.
2.
3.
Kategori Tema Transkip Wawancara Riwayat Pendidikan di I: Banyak sih mbak. Dari mindset kita juga udah AAU berubah. Iya dari pemikiran kita berubah, terus dari sikap juga, disiplinnya, kerapiannya, sama tepat waktunya itu berubah semua. Ya kita kan banyak diajarin gimana tata cara untuk bisa jadi seorang tentara. Disiplinnya bagaimana, sampai bagian kecilpun makan juga itupun ada tata caranya bagaimana itu sampai kebawa misalkan kita cuti di lingkungan itu kebawa semua. (TR/C/V/22-27) Riwayat Pendidikan di P: Kalau sukanya yang DA rasakan selama AAU menjalani pendidikan disini itu apa? I: Banyak sih. Banyak hal-hal baru kan, jadi tahu oh ini dunia militer seperti ini. Terus saya juga nggak sendiri disini, saya ada temanteman yang lain kan. Jadi ya ketemu sama teman-teman yang daerahnya jauh-jauh, jadi kalau misalnya kita ada perlu apa kita mau singgah ke tempatnya juga gampang, berhubungan banyak. Disni juga senang hubungan dengan senior jadi kayak punya kakak banyak, kayak gitu. (TR/C/V/30-37) Riwayat Pendidikan di P: Kalau dukanya sendiri yang DA rasain seperti AAU apa? I: Duka sih belum ada ya, soalnya masih bisa ngelewatin ngejalanin hari-hari selama disini. Rame-rame soalnya kalau sendiri nggak tahu. 337
Pemadatan Fakta Tema Informan merasakan ada Perbedaan dari perubahan, seperti kehidupan sipil ke pemikiran (mindset), militer sikap, disiplin, dan kerapian untuk menjadi seorang tentara.
Informan merasa suka Suka selama dalam menjalani menempuh pendidikan pendidikan di dunia di AAU militer, karena tahu banyak hal dan mengenal karakter teman-teman dari daerah yang berbeda-beda.
Informan belum Duka selama merasakan duka, karena menempuh pendidikan menjalani pendidikan di AAU secara bersama-sama dengan teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 338
4.
Riwayat Pendidikan di AAU
5.
Serangkaian Aktivitas di AAU
6.
Serangkaian Aktivitas di AAU
7.
Serangkaian Aktivitas
(TR/C/V/38-42) I: Kalau disini prestasi belum sih. Mungkin kalau dari segi akademik saya di apa di jurusan saya sendiri saya rangking 3 umum Tinya Teknik Industrinya. Kalau di kelas saya rangking duanya. (TR/C/V/56-58) I: Kalau drum band saya jadi Penata Ramanya. (TR/C/V/66) I: Kalau bentuk rewardnya itu semester semester kedua semester akhir ini ya, biasanya tuh kita yang misalnya ehm rangking satu dalam pelajaran, dalam Samapta, sama disini ada penilaian kepribadian itu nanti dapet semacam pin gitu. Jadi saya dulu waktu di Candradimuka waktu di Magelang, karena Samapta terbaik jadi saya dapat pin emas. Namanya Trengginas kan. Tanggap Tanggop sama Trengginas. Penghargaannya kayak gitu. (TR/C/V/73-79) I: Kalau disini sih kita sama. Iya kegiatan sama semua. Apalagi kalau Binsik ya, fisik kan kalau wanita itu ada takarannya, cowok itu ada takarannya. Perbedaannya cuma disana aja, tapi kalau kegiatannya itu semua sama. Dari bangun pagi sampai ehmm menjelang mau tidur itu sama, kan pisahnya cuma pas tidur aja, beda flat. (TR/C/V/86-90) P: Nah kalau yang DA tahu bentuk konsekuensi dari melakukan pelanggaran itu seperti apa sih? I: Pembinaan fisik sih. Lari, lari keliling atau apa 3x,4x, terus push up, sit up kayak gitu aja. (TR/C/V/130-133) P: Kalau buat DA sendiri sebagai Taruni
Informan sudah Prestasi yang diraih menorehkan beberapa dan reward yang prestasi, yaitu dalam diperoleh bidang akademik mendapatkan rangking 3, dalam drum band menjadi penata rama, dan saat di Candradimuka mendapatkan pin emas trengginas.
Informan melaksanakan Perbedaan kegiatan yang sama Taruna dan dengan Taruna, Putri perbedaannya hanya pada takarannya dan pisah saat istirahat tidur.
antara Taruna
Pembinaan fisik, lari, Konsekuensi push up, sit up, diterima merupakan konsekuensi pelanggaran dari pelanggaran.
yang dari
Sharing
dari Prinsip yang dipegang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 339 di AAU
8.
Fisiologis Tubuh Wanita
9.
Fisiologis Tubuh Wanita
10.
Fisiologis Tubuh Wanita
peristiwa terberat apa sih yang pernah dialami selama menjalani pendidikan di AAU ini maupun setahun sebelumnya di Magelang itu? I: Belum ada. Soalnya ya sama, gimana ya, papa saya juga sering cerita kan gimana pendidikan itu, ya udah jadi gimana ya, kalau orang udah komitmen udah mindsetnya kayak gitu ya ngejalani semuanya nggak terlalu beban. Mikirnya ya pasti bisa lewat bisa ngelewatin gitu. (TR/C/V/156-162) dalam I: Ehm cuma awal aja waktu 3 bulan pertama itu nggak lancar tapi setelah itu udah lancar lagi. (TR/C/V/172-173) dalam P: Terus namanya cewek ya, emosionalnya kan nggak stabil ya apalagi mungkin waktu PMS gitu ya kan sensitif itu ya, nah DA sendiri untuk mengatasi hal itu gimana? I: Kalau saya misalnya kayak gitu tuh, saya lebih milih diam mbak. I: Iya. Diam mau ada apa gitu daripada saya marah-marah atau apa gitu, saya diam aja. Daripada ntar ada kisruh atau apa kan saya lebih diam. I: Iya diam aja, nahan-nahan gitu. I: Heem (tersenyum). Belajar untuk ngontrol emosi juga sih sebenarnya. (TR/C/V/177-187) dalam P: Untuk cara mengungkapkan emosinya seperti apa? I: Kalau saya sih sembahyang. (TR/C/V/190191) I: Itu tu saya kalau ada masalah saya pasti palingan ada teman ngajak curhat curhat kayak gitu, terus saya kalau emang lagi ada
pengalaman orang tua, teguh mindset, dan komitmen informan yang cukup kuat, membuatnya tidak terlalu beban menjalani pendidikan di AAU.
Kendala menstruasi saat tiga bulan pertama pendidikan. Informan ketika sedang PMS, untuk ngontrol emosinya yang sedang sensitif, lebih memilih diam.
Kendala mestruasi yang dirasakan Kontrol diri untuk mengatasi kondisi yang sedang tidak stabil
Cara informan untuk Cara mengungkapkan mengugkapkan ekspresi emosional emosinya, yaitu sembahyang. Menurut informan ketika ada masalah, lebih suka diam,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 340
11.
12.
13.
masalah tuh emang saya tuh jarang cerita sebenarnya. Kadang aja ceritanya, saya lebih milih diam, sembahyang, terus istirahat udah. (TR/C/V/199-202) I: Iya, jadi ya curhatnya sama yang diatas (tersenyum lebar). Lebih tenang juga. Curhat sama teman juga belum tentu juga. (TR/C/V/204-205) Fisiologis dalam P: Kalau kesulitan yang DA rasain selama Tubuh Wanita melakukan aktivitas fisik disini seperti apa? I: Nggak ada. Soalnya saya atlet mbak. I: Atlet karate, atlet basket juga iya. (TR/C/V/208-212) I: Iya fisiknya sudah biasa di genjot. (TR/C/V/216) I: Kalau saya sendiri sih nggak berat, sama kayak waktu saya sipil sih. Soalnya waktu saya latihan untuk kejuaraan itu emang di genjot fisiknya, lari jauh lah apa itu jadi disini nggak kaget. Biasa. (TR/C/V/223-225) Fisiologis dalam I: Kalau waktu sipil sih saya malah lebih Tubuh Wanita sering sakit mbak. Mungkin karena pola makan juga kali ya, kalau disini lebih terjaga pola makannya, terus latihan fisiknya juga teratur, jadi disini saya jarang malah jarang sakit itungannya. (TR/C/V/234-237) Interaksi dengan I: Kalau disini, saya kalau ada waktu kosong Lingkungan gitu saya biasanya ngerjain tugas-tugas gitu (tersenyum lebar) dari dosen. Lebih senang gitu, kalau nggak ngobrol sama teman-teman, cerita-cerita, kalau nggak persiapan buat besuk pakaiannya kalau saya gitu. Kalau pas pesiar sih saya pesiar kan ibadah dulu,
sembahyang, istirahat.
lalu
Informan tidak merasa Hambatan kesulitan dalam aktivitas aktivitas fisik fisik di AAU, karena saat sipil, informan merupakan seorang atlet karate dan basket.
dalam
Informan merasa Pola hidup kesehatannya lebih baik saat pendidikan di AAU daripada waktu sipil.
Kesempatan ketika ada Aktivitas waktu kosong, pesiar digunakan informan untuk mengerjakan tugas, ngobrol bersama teman-teman, dan menyiapkan pakaian
selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 341
14.
Interaksi Lingkungan
15.
Interaksi Lingkungan
sembahyang, terus cari kelengkapan yang kurang misal alat mandi yang habis, apa gitu terus habis gitu beli makan, terus istirahat telpon orang tua gitu. Jadi lebih ke komunikasi ke orang tua, baru istirahat. (TR/C/V/249-256) I: Istiarahat. Kalau saya sih kadang kita dapat tugas-tugas gitu, saya ngerjain tugas-tugas dulu. (TR/C/V/262-263) I: Kerjakan tugas dulu selesai, terus biasanya kalau ada yang pingin nonton kita nonton, kalau nggak kita istirahat gitu aja. Jadi sesuai (tersenyum) dengan temannya kalau mau ngajak nonton kita nonton, kalau nggak ya kita istirahat gitu aja. Soalnya kan jarang-jarang kita dapat istirahat full dari kan pesiarnya pagi jam 08.00 sampai jam 20.00 malam. Kalau nggak saya ketemu sama teman-teman saya yang dari Bali yang kuliah disini kan gitu. Jadi lebih sering ngisi waktu luang kayak gitu. (TR/C/V/265271) dengan P: Terus waktu untuk ketemu keluarga sendiri kayak gimana? I: Kalau ketemu keluarga, kalau ada waktu cuti. Cuti sama weekend kemarin kan boleh pulang cuma waktu itu aja, sama mungkin ada event event kayak kemarin kita di Bandung Paralayang Dasar itu orang tuanya datang ke Bandung. (TR/C/V/282-286) dengan P: Terus pengaruh dukungan dari orang sekitar buat DA itu kayak gimana, misal dari keluarga, teman-teman? I: Besar banget, jadi seperti yang motivasi kita disini ya mereka. Untuk lebih bersemangat,
seragam untuk keesokan harinya. Saat pesiar, informan mempergunakan kesempatan itu untuk ibadah, mencari kelengkapan sehari-hari, telfon orang tua, nonton, dan istirahat,.
Waktu bertemu keluarga Tersedia waktu untuk ketika informan cuti dan interaksi rutin dengan saat ada event yang keluarga mendatangkan orang tuanya.
Dukungan dari orang Dukungan dari orang sekitar bagi informan sekitar sangat besar, karena informan jadi lebih bersemangat menjalani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 342
16.
Lain-lain dengan seletting)
kayak misal disini gitu, jadi nggak sedih apa nggak beban gitu karena mereka banyak memotivasi saya, dan ada sahabat saya, ada orang tua saya, kakak saya kan emang yang paling mendukung. Jadi semuanya nggak terlalu berat buat saya. (TR/C/V/289-297) (Interaksi P: Pernah ngalamin masalah nggak sih antar teman Taruna maupun Taruninya? I: Permasalahan nggak sih (tersenyum lebar) jarang mbak (tersenyum lebar lagi) jarang kayak gitu soalnya kita sering emang kayak gimana ya, udah kayak saudara aja. Jadi kalau masalah kecil dikit ya udah. (TR/C/V/337-341)
pendidikan di AAU.
Informan merasa jarang Interaksi dengan orang ada masalah dengan lain teman seletting, karena sudah seperti saudara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 343 Analisis Tematik Informan C Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya Kode : AT C/b
No. 1.
Kategori Tema Coping Stress
2.
Coping Stress
Transkip Wawancara P: Pengalamannya DA selama melaksanakan aktivitas disini sampai saat ini tuh kayak gimana sih? I: Masih biasa kayak biasanya itu, cuma sekarang ditambah tanggung jawab karena kan di mayor dua tuh untuk urusan drumband udah mulai. dan apalagi saya sebagai ee penata ramanya, jadi saya harus lebih sibuk lagi untuk ngurusin anggota saya, ngurusin pertamenpertamennya kayak gimana, jadi ya ada sedikit tekanan. (TR/C/V/359-367) I: Ya kita harus menyiapkan segalanya, jadi kalau kurang satu ya yang trouble kita, ya kita yang kena tindak. (TR/C/V/371-372) I: Jadi penata rama itu jadi komandannya. Penata ramanya kan ada lima, dua cewek tiga cowok. I: HUT TNI yang ke 70 di cilegon, upacara sama defile. Nah disana saya juga ikut upacaranya sebagai penata ramanya. I: Iya, karena kan dari komandannya berharapnya biar nggak pingsan ya, upacaranya kan lumayan lama. Jadi ya berusaha biar bagus juga pas defilenya. Sama kan pastinya antara akademik kan ada tiga akademik, angkatan laut, udara, sama akmil pasti saling saingan, karena kan kita kan Taruni
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa Perubahan menjadi semakin bertambah senior tanggung jawabnya ketika naik tingkat dan mendapat sedikit tekanan.
Informan sebagai penata Tanggung jawab rama dalam drum band, sebagai penata rama mempunyai tugas yang lebih, sepeti harus menyiapkan segalanya dan ketika ada trouble, informan yang kena tindak dari komandan. Komandan memberi tanggung jawab pada informan agar bisa memberikan yang terbaik saat upacara defile.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 344
3.
4.
5.
pertama, penata rama juga baru pertamakali. Jadi saingan mana yang paling bagus. (TR/C/V/376-389) Gejala-gejala Coping I: Nggak tahu kenapa tiba-tiba sakit aja. Kalau Stress yang punggung pernah kebentur sih, tapi nggak tahu kadang (jeda diam sebentar) kadang nyeri. I: Nggak, nggak sering. Kadang-kadang aja. (TR/C/V/429-432) Gejala-gejala Coping I: Iya, saya kedinginan dikit langsung pilek. Ini Stress sekarang lagi pilek (tersenyum). I: Iya, saya orangnya emang nggak kuat pake ac. Kalau kelamaan, misalnya dari malam sampe pagi itu sakit kepala udah itu. (TR/C/V/450-455) I: Emang kayak gitu. Nggak kuat. Naik motor jauh, kena angin, pilek langsung, hehhe. Tapi besoknya ilang. Pileknya hari itu aja, ntar ilang lagi. (TR/C/V/461-462) Lain-lain I: Kalau saya sih, kalau udah flu, flunya berat (Memaksakan diri) banget saya ngadep ke senior saya, minta ada obat nggak. Saya diamin dulu, saya lebih banyakin istirahat. I: Selain itu saya biasanya ya kalau ngikutin kegiatan beruasaha untuk nggak berpikiran untuk sakitnya. Jadi bisa jalanin kegiatan, walaupun agak sedikit memaksakan sih. I: Misalnya kan udah nggak enak badan, tapi tetap ikut lari kayak biasanya, ntar juga ilang mikirnya kayak gitu, walaupun kayaknya berat banget buat lari, hehhehe, biasanya kayak gitu. (TR/C/V/497-509) I: Iya soalnya kan dari apa senior saya juga bilang jangan dimanjain, nanti malah makin
Informan merasa kadang Gejala punggung terasa nyeri. muncul
stres
yang
Informan merasa Gejala gampang flu ketika muncul merasa dingin. Saat kena ac terlalu lama atau naik motor terlalu jauh, informan juga langsung bisa kena flu.
stres
yang
Ketika informan merasa flunya sudah semakin berat, informan menghadap ke senior untuk meminta obat dan lebih banyak istirahat. Informan sengaja memaksakan diri tetap mengikuti kegiatan, walaupun kondisi badan kadang kurang sehat.
Kondisi badan yang kadang dipaksakan untuk mengikuti kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 345
6.
7.
8.
parah, masak di diamin terus badannya nggak gerak. (TR/C/V/514-515) Lain-lain (Pemahaman I: Masalah itu sesuatu hal yang mengganggu tentang Situasi) kita, (tersenyum). Mengganggu pikiran dan kalau saya ada suatu masalah tuh saya kadang ngerasa gimana ya kayak berubah jadi orang yang diam aja gitu. Ada yang saya pikirin, tapi saya nyoba ngetesnya itu saya cerita ke teman saya, teman sekamar saya, minta saran bagusnya itu kayak gimana, nanti saya pikirin baru saya laksanain biar masalahnya itu selesai cepat-cepat selesai. Soalnya saya tuh kalau ada masalah itu ke ngga ke ngganggu banget. (TR/C/V/519-525) Lain-lain (Pemahaman I: Biasanya ya masalah-masalah kayak gitu tadi tentang Situasi) kayak yang tanggung jawab yang harus saya lakuin, sama kayak misalnya yang ada trouble sama mayornya kan kepikiran juga tuh gimana nih di troblein terus, gimana biar cepat selesai, biar nggak ditroublein terus. I: Kalau saya sih masih yang sepele-sepele, kayak kita nih disini itu nggak boleh senyumsenyum mbak, kayak gitu. I: Nggak boleh. Terus dibilang kayak nggak yakinan sama mayornya kalau perintahnya ini nggak jalan, kayak gitu aja, masih sepele kalau saya. (TR/C/V/230-539) Coping Stress P: Terus kalau udah ada trouble gitu caranya DA untuk nyelesaiinnya kayak gimana? I: Kalau kita sih, trouble sama mayornya, kita hadapin mayornya. Ngadep terus pas makan, ngadep mayornya makan bareng-bareng. Nanti kan lama kelamaan dikasih tugas apa sama
Menurut informan Definisi masalah masalah adalah hal yang mengganggu pikirannya. Jika sedang memiliki masalah, informan berusaha memikirkannya solusi agar cepat selesai.
Masalah yang sering Permasalahan dihadapi informan yaitu sering dihadapi berkaitan dengan tanggung jawab. Masalah sepele yang sering dihadapin informan juga seperti tidak boleh banyak senyum.
yang
Informan merasa ketika Cara atau usaha yang ada trouble dengan dilakukan untuk mayor, berusaha untuk mengatasi masalah menemui agar mendapat tugas yang setimpal dengan troublenya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 346
9.
Tahapan Stress
10.
Tahapan Stress
11.
Tahapan
mayornya biar troubelnya dianggap impas. (TR/C/V/542-547) Coping I: Lingkungan disini ya lingkungan senior junior itu. Jadi hierarkinya itu keras. Misalnya kegiatan kalau mayor satunya ini belum pulang, misalnya kita di flat, mayor satunya masih ada kegiatan diluar, jadi kita respectnya itu ngisiin mug atau gelas botol air minumnya mereka itu ngisi air taruh dikamarnya, itu bentuk respectnya, sama ngangkatin jemurin mereka, kan ada di jejerin di teras, diangkatin, ditaruhin di masuk kamarnya kayak gitu. Jadi masih menjujung banget senior junior. I: Kalau saya sih cocok-cocok aja. Karena emang kan disini namanya tentara dijunjung hierarkinya dan emang emang kita harus respect sama senior kita. Kan nanti dikesatuan kita kerjasamanya bareng senior kita. (TR/C/V/557-567) Coping P: Alasannya DA lebih memilih masuk kesini (AAU) daripada yang lain-lainnya itu apa sih? I: Disini, kalau disini tuh karena angkatan ditawarin juga mbak. Kita angkatan pertama, ya kenapa nggak gitu. Saya pingin nyoba sesuatu hal yang baru. Makanya kalau untuk Akpol itu kan udah beberapa angkatan gitu, jadi saya lebih memilih untuk masuk tentara ini, lagipula dari lingkungan keluarga saya kan polisi semua, masak saya mau jadi polisi juga (sambil tersenyum). Jadi saya melenceng dikit ke tentara. Dan saya pingin nyoba hal yang baru. (TR/C/V/571-579) Coping I: Apa aja sih mbak, setiap ada tantangan saya
Menurut informan, lingkungan di AAU menjunjung tinggi hierarki, senior dan junioritas. Informan merasa cocok dengan lingkungan di AAU.
Gambaran lingkungan saat menempuh pendidikan militer di AAU
Informan merasa ingin Alasan memilih AAU mencoba sesuatu hal yang baru, karena lingkungan keluarganya berada di kepolisian.
Informan merasa setiap Tantangan
dijadikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 347 Stress
12.
Tahapan Stress
13.
Tahapan Stress
coba mbak. Saya coba buat ngelewatin setiap tantangan itu. I: Kalau saya tuh, tantangan itu motivasi buat saya. Motivasi buat bisa ngelakuin hal itu, bahkan kalau bisa saya bisa lebih dari orang yang ngelakuin hal itu. Contohnya, kalau contoh kecilnya kayak misalnya saya latihan untuk hal mayor saya ngajarin putaran baru, saya bertekad untuk bisa ngelakuin hal apa secepat mungkin ngelakuin putaran itu bahkan lebih bagus daripada senior saya. Saya berpikiran kayak gitu. (TR/C/V/583-592) Coping P: Jadi setiap ngelakuin sesuatu hal itu, seperti punya target gitu ya? I: Iya. Jadi dari mayornya juga nekenin kayak gitu. N harus apa lebih, jadi N harus N+1. Kalau N kita harus N+1nya gitu. (TR/C/V/593595) Coping I: Kalau saya sulit mengatur rekan-rekan saya untuk menjalankan perintah seeesuai tepat waktu. Kadang kita udah perintahin jam segini harus persiapan kayak gini gini gini, tapi teman saya malah molor jamnya molor jamnya jadinya trouble kayak gitu. Sulitnya kita tuh ngatur teman kita sendiri. Kalau kita ngatur junior kan lebih gampang, dia pasti nerima kita, kalau letting sendiri ya masih setengahsetengah lah mereka buat ngikutinnya kayak gitu. I: Iya, sama letting sendiri. Saat saya jadi penata rama itu kan ada teman satu lettingnya juga, tapi kita mimpin mayor satu, hhehe. Kalau disini tuh kendalanya kita, bukan di saya aja, kendalanya itu ngatur teman-teman sendiri.
ada tantangan pasti akan sebagai motivasi dicoba dan hal itu merupakan motivasi bagi informan.
Informan mempunyai Prinsip prinsip dari mayornya, dijalankan yaitu harus lebih dari yang lainnya.
yang
Informan merasa sulit Kesulitan mengatur mengatur teman-teman teman seletting seletting untuk mengikuti perintahnya agar tepat waktu. Informan masih ada rasa tidak enak hati untuk memberi tindakan pada teman selettingnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 348
14.
Tahapan Stress
15.
Tahapan Stress
Karena belum tentu teman-teman kita loyal sama kita. Kalau ngatur junior, dia nggak nurut tinggal tindak, nurut nggak nurut tinggal tindak. Kalau teman sendiri masak kita tindak juga (tersenyum lebar) kan masih mikirmikir juga. (TR/C/V/612-626) Coping I: Ya kita ngasih penjelasan, kita ngasih pengertian, kenapa kita kayak gini, kenapa kita harus kayak gini, ya biar semua kegiatan itu jalannya lancar, biar kitapun nggak dapat tindakan dari mayornya kayak gitu. Mereka beberapa sih udah ada yang ngerti, tapi beberapa hhehe masih ada yang belum. I: Biasanya saya ngalah ke orangnya. Ya udah saya oh kayak gitu, ya udah. Habis itu tolong dong kayak gini, jangan gitu lagi. Ntar saya yang ngikutin dia dulu gimana caranya, biar dia nanti ngikutin saya. Jadi saya ngalah dulu, ngikutin kemauannya orangnya itu kayak gimana sih, baru (jeda) Kalau kita sama-sama keras nanti malah berantem. I: Ya itu saya kalau misalnya udah crash biasanya saya ngalah dulu mbak. Ntar saya ngalah, saya tanya teman-teman saya, ini nih orangnya kayak gimana sih, kita harus kayak gimana sih sama orangnya. Ntar baru saya deket-deketin, saya deketin baru saya coba ajak ngobrol biar istilahnya kayak gitu kan. Biar ya makin berkuranglah rasa bencibencinya hehhe kayak gitu, biar baik. (TR/C/V/632-651) Coping I: Kalau dalam bidang fisik sih, saya masih bisa, masih mampu mbak. Kayak ke
Informan perlu memberi Cara pendekatan penjelasan kepada dengan teman seletting temannya agar persepsinya sama dan sejalan. Pendekatan yang dilakukan informan dari individu ke individu. Informan akan mengikuti keinginan temannya, lalu mulai mendekati agar temannya mengikuti aturan main informan.
Informan merasa Pengetahuan kemampuannya dalam kemampuan
tentang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 349
16.
Tahapan Stress
17.
Tahapan Stress
Samaptaan itu, saya masih bagus, akademis saya juga masih bagus. Ya belum ada ini sih, ya saya belum ngerasa susah disini. Masih mampu buat ngejalanin disini. Akademisnya masih bagus, tapi peringkat 4 sih, sempat peringkat 3 turun ke 4. (TR/C/V/689-693) Coping P: Tantangan terbesar dalam study saat ini buat DA apa? I: Melawan rasa ngantuk . (TR/C/V/703-704) Coping P: Lalu usaha DA untuk melawan rasa ngantuk itu gimana? I: Kadang saya berdiri kalau dosennya lagi jelasin, kalau nggak saya kebelakang ijin buat cuci muka, gitu aja. (TR/C/V/707-709) I: Paling minum. Jadi kita kan disediain minum disana, kalau saya udah bener-bener ngantuk kan kurang oksigen tuh (tersenyum) saya minum, minum air. Cuci muka udah, minum, balik lagi. (TR/C/V/717-719) I: Iya, udah nggak ngantuk lagi dikelas, terus waktu istirahatnya kan disediain snack itu, istirahatnya juga cuma sebentar 15-30 menit. Jadi saya sempet-sempetin buat tidur (tersenyum lebar). Ya lumayan lah. (TR/C/V/725727)
bidang fisik cukup dimiliki mumpuni, lalu didukung dengan kemampuan akademisnya yang masih baik. Tantangan informan Tantangan dalam study dalam studynya, yaitu melawan rasa kantuk. Cara informan melawan Cara mengatasi rasa kantuk, yaitu tantangan dalam study berdiri, ijin untuk cuci muka, minum, dan jika ada kesempatan istirahat informan gunakan untuk tidur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 350 Analisis Tematik Informan C Jenis-jenis Strategi Coping Kode : AT C/c
No. 1.
2.
3.
Kategori Tema Transkip Wawancara Problem Focused P: Cara DA buat adapatasi disini dari dulu awal Coping (PFC) sampai saat ini itu kayak gimana? I: Kalau saya tuh mau adaptasi tuh, saya Active Coping perhatikan dulu, saya perhatikan kayak saya oh lingkungannya tuh kayak gini, berarti saya harus kayak gini, kayak gitu saya. Jadi saya tuh memperhatikan dulu, baru saya mulai pendekatan, kayak gitu saya. I: Iya, baru saya mendekati. Waktu ngumpul bareng gitu. Kalau pendekatannya satu orang ya, saya mendekati satu orang itu, orang ini kayak gimana, baru diajak ngobrol ngobrol gitu. (TR/C/V/743-752) Planning P: Ada rencana buat study DA kedepannya nggak? I: Ya saya mau meningkatkan IP saya (tersenyum lebar). Mau ningkatin nilai-nilai saya yang lumayan anjlok. (TR/C/V/753-755) I: Saya pigin ekhm kalau dulu itu Samaptanya saya peringkat pertama mbak, tapi kalau sekarang saya sudah menurun juga, semenjak saya sempat kan sakit operasi amandel, jadi menurun jauh. Jadi saya pingin rebut lagi peringkat saya itu. (TR/C/V/765-768) Suppresion of P: Hal apa yang DA lakukan untuk jadi lebih baik Competing Activities lagi disini, ketika DA juga memiliki target-target
Pemadatan Fakta Tema Cara informan Adaptasi dengan beradaptasi dengan lingkungan di AAU lingkungan yaitu, memperhatikan terlebih dahulu, lalu melakukan pendekatan perindividu. (Informan memiliki active coping)
Informan memiliki Perencanaan untuk rencana dalam studynya study di semester untuk meningkatkan IP depan dan pada samapta ingin menjadi peringkat pertama kembali. (Informan memiliki planning)
Hal yang dilakukan Keseriusan dalam informan ketika keadaan mencapai target
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 351
4.
Restraint Coping
5.
Restraint Coping
seperti yang sudah dijelaskan tadi? I: Kalau saya tuh kegiatannya lari, jadi saya tuh bener-bener ngikutin kegiatannya itu. Jadi saya tuh bener-bener serius kegiatannya lari supaya stamina saya tuh semakin meningkat. Karena kita kan kalau lari pagi itu terserah kita, mau pelan kek mau cepet (tersenyum), jadi cuma ditargetin sama pelatihnya ehm lewat jalan ini belok sini jalan sini udah finish digituin aja, nggak dihitung berapa menit, jadi saya tuh kalau bisa tuh saya pingin lebih cepet lagi gitu. Biar stamina saya tambah, nanti di Samapta saya bisa bagusan lagi daripada kemarin. (TR/C/V/785-794) P: DA kan sempat menyampaikan ada tekanan tadi ya di awal, nah cara menyelesaikannya itu seperti apa? I: Kalau saya tuh misalnya tertekan, saya tuh pasti cerita ke teman saya, kalau nggak tuh saya milih untuk tidur (tersenyum). Jadi untuk saya menenangkan pikiran saya, jadi nanti saya bisa berpikir jernih untuk ngatasin tekanannya itu, kalau saya kayak gitu. I: Ya kadang tuh saya, kalau tertekan itu emosional saya tinggi mbak, jadi kalau teman saya ngomong, padahal tuh dia ngomong bener-bener bisa kepancing juga saya (tersenyum lebar) emosi, daripada berantemberantem kayak gitu, lebih baik saya istirahat menenangin pikiran saya. (TR/C/V/843-858) P: Ketika kepancing kayak gitu, usaha yang dilakukan DA seperti apa? I: Saya langsung masuk kamar (tersenyum
menjadi lebih baik untuk mencapai target yaitu, mengikuti kegiatan dengan serius. (Informan memiliki suppression of competing activities)
Ketika informan merasa Menyelesaikan ada tekanan, informan masalah menunggu memilih untuk cerita waktu yang tepat pada temannya atau istirahat tidur. Informan lebih memilih untuk menenangkan pikirannya dengan cara beristirahat ketika sedang tertekan. (Informan memiliki restraint coping)
Informan lebih memilih Menyelesaikan menghindar dan diam masalah menunggu ketika sedang emosi, waktu yang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 352
6.
7.
lebar), diam di kamar. Pasti disamperin kan kenapa, saya bilang nggak. Kalau saya tuh cerita kalau saya udah bener-bener tenang, baru saya cerita, kalau masih emosi saya mending diam diam. (862-867) Lain-lain (Perbedaan I: Kalau saya tuh ini bener-bener belajar dari Senior dan Junior) 0, bener-bener belajar kalau di kasih turunanturunan itu dari Taruna, dari cowok, kalau sekarang kan mending masih dapet dari kita, jadi kalau misal ada masalah itu bisa kita kita nyelesaiin. Nah kalau letting saya tuh nyelesaiin masalah selalu berembug, nggak bisa curhat ke mayornya Taruna, sedangkan yang sekarang tuh bisa curhat ke kita, nanti kita yang bantu. (TR/C/V/926-931) I: Kalau buat mereka itu suatu kelebihan. Kalau buat saya ya itu kelemahan (tersenyum lebar) karena nggak ada, jadi kita ngerasain turunannya Taruna. Jadi kurang turunannya dari Taruni. (TR/C/V/936-938) I: Iya, kemampuan titik titik apa titik batas kemampuannya itu nyampai mana, jadi ibaratnya tuh kita nih uji coba mbak (tertawa pelan), ya apa-apa dicobain ke kita, kuat nggak kuat nggak ini. (TR/C/V/1299-1301) Seeking Social P: Kalau emang lagi benar-benar ada Support for permasalahan yang mesti diselesaikan secara Instrumental Reasons akademis bagaimana? I: Ya kalau emang benar-benar ada masalah di kelas, saya coba tanya ke dosen, saya catat permasalahannya, ntar saya coba tanya ke dosen ini bagaimana penyelesaiannya. I: Ya ke teman dulu, kalau teman nggak bisa
lalu dapat bercerita ketika kondisinya sudah tenang.
Informan merasa saat Perbedaan Taruna pertama kali masuk Putri angkatan pertama AAU belajar dari 0, dan juniornya karena mendapatkan turunan dari senior Tarunanya. Menurut informan, lettingnya dipakai sebagai uji coba dalam mencapai kemampuan melaksanakan kegiatan.
Ketika ada kesulitan dalam akademis, informan mencari bantuan pada teman atau dosennya. (Informan memiliki seeking social support for instrumental
Perilaku yang dilakukan saat mengalami kesulitan dalam akademis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 353
8.
Seeking Social Support for Instrumental Reasons
9.
Seeking Social Support for Instrumental Reasons
10.
Emotional Focused Coping (EFC) Seeking Social Support for Emotional Reasons
baru ke dosennya. (TR/C/V/939-945) P: Apakah DA pernah menemui seseorang hanya untuk sekedar minta saran jika ada hal yang mengganjal dengan kondisi disini? I: Pernah sama teman sekamar, kalau sama yang luar sih nggak. Nggak pingin aja, lebih nyaman sama teman sekamar. I: Iya, kalau di luar ya sama kakak saya. Kakak kandung saya, kalau ada apa-apa saya cerita sama kakak kandung saya. Kalau ada apaapa ceritanya sama dia. (TR/C/V/947-954) I: Kalau saya sih nyari tahu sendiri, kalau emang saya udah bener-bener nggak dapetin informasinya baru saya coba tanya ke orang lain. Soalnya saya lebih suka mandiri (tersenyum) kadang saya tuh nggak enakan kalau nyusahin teman. (TR/C/V/994-997) P: DA pernah nggak sih ngalamin kondisi yang kurang nyaman, terus DA membutuhkan orang lain untuk sekedar sharing dan membuat nyaman secara emosi aja gitu? I: Kalau saya tuh, biasanya ada kan tiap orang ada titik jenuhnya ya mbak ya, kalau saya lagi udah jenuh banget sama kegiatan disini tuh rasanya pingin pulang. I: Iya, jadi udah mikir di rumah pingin pulang, ya pingin cerita-ceritain sama bapak lah atau kakak, cuman ya gimana paling saya telfon cuman pas pesiar aja, ya gitu kalau jenuhjenuhnya gitu, kalau disini jarang saya mbak mau cerita ke siapa, paling teman sekamar saya aja, selain itu nggak ada. (TR/C/V/10291039)
reasons) Informan pernah Bantuan meminta saran pada dibutuhkan teman sekamarnya atau pada kakak kandungnya, ketika ada hal yang mengganjal.
Informan akan cari tahu sendiri terlebih dahulu baru tanya orang lain jika informasi yang dibutuhkan belum lengkap. Saat informan merasa ada di titik jenuh, informan ingin pulang. Ketika di rumah, informan ingin bercerita dengan bapak atau kakaknya saat rasa jenuh muncul selama menjalani pendidikan militer di AAU. (Informan memiliki seeking social support for emotional reasons)
Perilaku dilakukan membutuhkan informasi
yang
yang saat
Kenyamanan pribadi saat memiliki masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 354 11.
12.
13.
14.
(Saat-saat P: Nah kalau lagi jenuh ngatasinnya gimana, kondisinya belum ada pesiar nih itu kayak gimana? I: Saya ini ada di Timur pertamen mbak, paling saya ambil stick main-main stick. I: Iya (tertawa pelan), iya cuma main-main stick, paling ngobrol sama teman-teman, ketawaketawa, kan biasanya kumpul-kumpul disana, udah itu aja jadi bikin lupa sementara lah. (TR/C/V/1040-1047) Lain-lain (Saat-saat P: Kapan terakhir kali ngerasain di titik jenuh itu? jenuh) I: Kapan ya, awal-awal saya naik ini sih eh nggak sekitar dua bulan lalu. I: Heem, mungkin lagi di press aja sama seniornya. I: Iya di press, jadi kita kan pada stres disini (tersenyum), setiap kegiatan yang dilakuin jadinya salah salah, jadinya kan tindakan tindakan jenuh juga. I: Ya masalah waktu, kegiatan harus tepat waktu kan, terus kadang-kadang kan kita udah kumpul lengkap masih ada aja satu yang nyecer. (TR/C/V/1050-1061) Seeking Social P: Jadi kalau pesiar tuh yang utama nelfon orang Support for Emotional rumah dulu buat ngelepas penat ya? Reasons I: Iya, kalau pesiar saya main gitar. I: Bisa (tersenyum), punya sendiri, barang-barang punya sendiri di taruhnya di luar, di check point, kalau bosen atau apa paling saya di kamar main gitar, dengerin lagu, main game gitu aja, kalau keluar saya jarang, malas udah capek di dalam, capek di luar. (TR/C/V/1076-1083) Positive I: Kalau saya positif ya, dari masalah tuh saya Lain-lain jenuh)
Informan saat merasa Cara mengatasi rasa jenuh mengatasinya jenuh dengan cara, main stick, ngobrol dengan temantemannya, tertawa bersama, dan kumpulkumpul
Informan merasa sedang Situasi jenuh di press dengan dirasakan seniornya. Hal yang membuat informan stres, karena setiap kegiatan yang dilakukan sepertinya salah, jadi kena tindakan.
yang
Aktivitas ketika pesiar Aktivitas pesiar ketika informan yang utama melepas penat. telfon orang tua, lalu main gitar, dengerin lagu, dan main game.
Informan
memandang Pemaknaan
tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 355 Reinterpretation
15.
16.
sering belajar gimana saya biar saya nggak kena masalah itu lagi, terus saya juga belajar kenapa saya bisa kena masalah itu berarti saya nggak boleh kayak gitu lagi, jadi banyak ngasih saya positif apa nilai positif sih daripada negatifnya, jadi saya tuh banyak belajar dari dapat masalah-masalah (tersenyum) kayak gitu, trouble trouble. (TR/C/V/1114-1119) Lain-lain (Situasi saat I: Duh kalau saya kena masalah tuh saya pasti terkena masalah) stres mbak (tersenyum), stres terus takut takut gitu, ngapain aja takut ini ya, tapi saya kepikiran juga, wah saya trouble nih, saya harus berani berani ngadep ke mayor yang ntroubelin saya itu, harus berani kalau nggak nggak selesai selesai saya nih (tersenyum lagi), jadi setiap hari tuh saya ngadep ngadep ngadep di meja makan tapi, kan Taruni nggak boleh ngadep ke kamar kan, ngadepnya di meja makan biar saya plong juga (kembali tersenyum), terserah lah mau di kasih tindakan apa yang penting masalahnya selesai gitu. (TR/C/V/1121-1128) Acceptance I: Ya kalau saya pemikiran saya, kalau saya nggak tahan disini gimana orang tua saya nanti (tersenyum), pasti udah gimana tetangga tetangga saya tuh ngelihat saya tuh udah gimana ya tuh, senang ngebanggain saya di depan orang tua saya juga, orang tua saya juga pastinya bangga kan, masak saya nggak kuat disini (tertawa pelan) bikin malu, bukan malu lagi mah itu, yang pasti yang utama itu orang tua saya, karena mereka yang dukung saya juga, saya juga pingin banggain mereka. (TR/C/V/1130-1136)
masalah itu sebagai hal masalah yang positif, karena dapat membuatnya jadi belajar dari masalah tersebut. (Informan memiliki positive reinterpretation) Informan merasa stres Situasi ketika dan takut saat trouble mengalami trouble, tapi informan berusaha untuk menghadapi trouble tersebut dan berani akan konsekuensi yang akan diterimanya.
ada
Informan mempunyai Keyakinan diri yang pemikiran agar tetap dimiliki bertahan menjalani pendidikan di AAU, karena sudah menjadi kebanggaan orang disekitarnya. (Informan memiliki acceptance)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 356 17.
Acceptance
18.
Denial
19.
Denial
I: Saya tuh sebenarnya orangnya selengekan mbak (tertawa pelan), selengekan apa pingin bebas itu gimana jalan semau saya gitu, cuman disini karena masih ada senior kan saya harus jalannya tatap lah, nggak bisa kalau bahasanya disini tuh kayak kliya kliye itu lho, kayak semaunya gitu nggak bisa, kalau cuti tuh motivasinya gitu, bisa santai (tersenyum) diluar bisa terserah saya mau jalannya kayak gimana, gimana ekspresi apa gimana saya mengekspresikan diri saya tuh, kalau nggak ada senior ya kayak waktu itu kan sempat di tinggal tuh pergi 3 hari ke Thailand, kita kan cuma 2 skadron disini, kan kita yang megang itu istilahnya, ya itu pas disana saya baru ngerasa senang, sampai Kadis ops sendiri juga gitu tahu gitu sering dibecandain jadinya sering dipanggil, hey kamu sekarang ada mayor satunya nggak berani ketawa-ketawa ya (tertawa pelan lagi) digituin, ya iya lah ntar saya dimarahin. (TR/C/V/1178-1190) P: Oh gitu, terus ada masalah yang sampai saat ini masih di pendam DA nggak sih, dan belum diungkapin ke orang lain? I: Saya nggak ada kayaknya, saya kalau nyimpen masalah malah stres sendiri nanti (tersenyum), pinginnya tuh kalau misalnya ada masalah tuh langsung selesaiin selesaiin biar nggak ada beban gitu. (TR/C/V/1198-1202) P: Situasi seperti apa sih yang membuat DA tidak ingin terlihat punya masalah tuh? I: Situasi ya kalau lagi sama teman teman tuh saya pinginnya dilihatnya nggak kayak nggak
Informan tergolong orang yang cuek dan ekspresif, hal itu kurang bisa dilakukan saat menjalani pendidikan militer di AAU.
Sifat pribadi yang dimiliki dan kurang bisa diterapkan dengan kondisi lingkungan di AAU
Informan merasa tidak Sikap menghadapi ada masalah yang permasalahan dipendam.
Saat informan bersama Waktu bersama temanteman-temannya, tidak teman ingin tampak memiliki masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 357
20.
Denial
21.
Turning to Religion
gimana ya murung gitu saya nggak pingin, pinginnya tuh ya udah kalau sama teman tuh ya udah ketawa ketawa, jangan murung murung (tersenyum) pokonya gimana caranya saya di depan teman teman tuh nggak keliatan kayak orang banyak masalah gitu atau punya masalah atau apa, meding kalau saya teman teman tuh cari hiburan gitu, sedikit ngurangin beban kalau misalnya ada masalah masalah. I: Iya, biasanya saya jail (tertawa pelan), sering ngusilin teman-teman saya (tertawa pelan lagi), ya saya bercanda-bercanda ntar saya usilin kayak biasa biasanya (tersenyum), ya saya ejekin lah. (TR/C/V/1203-1216) P: Pernah nggak sih DA milih buat tidur dan masa bodoh dengan masalah yang sedang dihadapin gitu? I: Pernah (tertawa pelan) saya tinggal tidur, ya biar gini aja apa lagi mumet kan ehmm daripada dipikirin tambah mumet kan mending tidur dulu. I: Kalau tidur tuh ya dapat istirahat terus waktu cepat berjalan. I: Ya semakin apa nggak lama lah saya ngerasain apa ngerasain di bebanin sama masalahnya itu, jadi kan dapat santai juga, udah rilex, bisa mikir jernih (tersenyum), kalau mumet ntar makin pikirannya amburadul. (TR/C/V/1227-1238) I: Agama itu kepercayaan yang kita pegang ya jangan sampai berubah, walaupun agama itu sebenarnya sama aja sih, cuman cara menyembah Tuhannya aja yang beda, cuman
Waktu bersama temantemannya, lebih digunakan informan untuk mencari hiburan dengan menjaili dan bercanda bersama.
Informan pernah Perilaku memilih untuk tidur masalah ketika sedang memiliki masalah. (Informan memiliki denial)
ketika
Menurut informan Definisi agama agama yaitu kepercayaan yang dipegang dan jangan
ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 358
22.
Turning to Religion
dari kecil ya agama saya yang di kasih sama orang tua saya itu, ya saya nggak mau ngecewain leluhur-leluhur saya juga gitu, jadi saya berusaha untuk kan rawan nih mbak kalau kayak saya ini pindah agama pindah agama, jadi ya saya nggak banyak sih eh nggak sedikit maksudnya (tersenyum), nggak sedikit yang kayak gitu, jadi setiap saya ibadah tuh pasti di wanti-wanti juga, karena kebanyakan juga yang dari yang sering berubah itu dari laki-lakinya kan, karena misalnya nikah sama anaknya pejabat, biar promosi jabatannya rela pindah agama kayak gitu, malah cowoknya yang gampang pindah agama (tertawa pelan) daripada yang cewek, iya kalau yang di tentara itu kebanyakan cowoknya, jadi ya di wanti-wanti biar nggak pindah agama, apalagi yang cewek kan jangan sampai, ya saya juga udah nanemin banget ke diri saya, saya nggak mau pindah agama gimanapun situasinya. (TR/C/V/1240-1254) I: Kalau saya juga kalau misalnya benar-benar udah kayak nggak mampu gitu kan, mau cerita ke siapa saya kadang dari doa sembahyang ke Tuhan tuh saya sambil nangis (tersenyum), pernah nangis-nangis saya doa ya sedikit lega sih, ya itu saya kalau udah nggak bisa ngadu sama siapa lagi saya minta tolong Tuhan, setiap saya nggak setiap saya ada masalah aja, nggak ada masalah pun saya pasti minta bantuan Tuhan, biar selalu dilindungin segala macam, jadi ya penting buat saya peran agama, jadi mereka juga yang ngingetin saya buat berbuat suatu hal itu jangan kayak,
sampai berubah, walaupun pada dasarnya semua agama itu sama, hanya cara menyembahnya saja yang berbeda.
Ketika informan merasa Peran agama tidak mampu, informan memilih untuk sembahyang sampai kadang menangis agar mendapat pertolongan dari Tuhan. Informan selalu meminta bantuan, perlindungan, di ingatkan, dan dijauhkan dari hal-hal buruk kepada Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 359
23.
24.
kayak menjauhin yang aneh-aneh gitu, sa saya nggak neko-neko orangnya, nggak suka, kan orang bali kebanyakan kan kadang anak-anak bali tuh dugem lah segala macam juga, saya milih mending diam di rumah. (TR/C/V/1264-1274) Turning to Religion I: Ajaran agama tuh banyak pengaruhnya buat saya, karena saya takut kan kalau di Hindu itu karmapala itu pasti jalan, saya takut itu, makanya saya ngikutin apa yang diajarin, karmapala itu kayak apa imbalan dalam suatu perbuatan, kalau baik dikasih baik, kalau jelek ya takutnya gitu. (TR/C/V/1277-1280) Focusing on and P: Gimana sih caranya DA mengekspresikan Venting Emotions perasaannya ketika berada di kondisi yang kayak tadi misal ada di titik jenuh, nah itu gimana? I: Saya kalau lagi kayak gitu tuh jenuh apa itu saya diam menyendiri kayak gitu, ya gimana ya mau ngapain jadi malas, jadi nggak pingin ngapa-ngapain, di ajak ngobrol juga jadi sensitif (tersenyum), tapi saya lagi nyoba buat nggak kayak gitu, maksudnya ya misalnya emang ada masalah, saya kalau bisa kan saya ada masalah nih diajak ngobrol baik-baik pun saya bisa marah-marah ke orang itu, saya coba buat ya kayak ngelupain dikit dikit, jangan kayak gitu, karena nggak enak juga sama teman (tersenyum lagi) ngajak ngomong baik-baik malah saya marah-marahin, ya saya coba ngontrol, ya sering kadang sekarang kalau misalnya tuh saya ya ada masalah tuh saya pasti nongkrongnya di Timur pertamen itu sama teman-teman saya, ada teman saya latihan ngangkat-ngangkat bass drum itu paling saya duduk ngeliatin, ngobrol,
(Informan memiliki turning to religion)
Informan merasa Pengaruh agama pengaruh agama cukup besar baginya, karena dalam ajaran agamanya ada karmapala.
Cara informan Cara mengekspresikan mengekspresikan diri ketika ada masalah perasaannya ketika ada masalah lebih banyak diam, menyendiri, dan tidak ingin melakukan apa-apa, tetapi saat ini mulai diubah dengan cara kumpul bersama teman-temannya, melihat temannya yang latihan mengangkat bass drum, dan ngobrol. (Informan tidak memiliki focusing on and venting emotions)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 360
25.
26.
paling kayak kayak gitu daripada diam sendiri ternyata nggak enak juga (kembali tersenyum), kepikiran sendiri nggak ada yang diajak ngomong, ntar gila lagi. (TR/C/V/1302-1318) Focusing on and P: Nah kalau DA ngungkapin perasaanVenting Emotions perasaannya ketika sedang lelah selama disini itu kayak gimana? I: Cari hiburan mbak, kalau di dalam kan bawa laptop, saya ngidupin musik kalau nggak nonton film. (TR/C/V/1324-1327) Behavioral I: Pernah (tersenyum), kan masa-masa saya Disengagement masih gampang kena sakit itu, sebelum operasi amandel, saya kan pernah operasi itu mbak, terus saya sering sakit kan panas, jadi misalnya ada tindakan saya nggak ikut, kayak gitu tuh jadi hujatan dari teman-teman, emang benar-benar sakit, tapi karena hujatannya itu kan jadi beban ya, terus saya mikir udah lah, jadi kalau misalnya kayak gitu tuh saya langsung ya udah lah daripada saya di hujat, mending saya ikutan aja ya walaupun ya sakit sakit dikit daripada saya di hujat kan masuknya ke hati mbak (tertawa pelan), nambah beban aja, kadang juga misalnya kayak teman saya mampu ngelakuin suatu hal saya nggak mampu kan, saya mikir misalnya di kasih gerakan apa buat muter stick saya nggak ya bisa teman saya bisa kan saya di tindak di tindak di tindak gara-gara nggak bisa, saya berpikir dia aja bisa masak saya nggak bisa bisa sih, ya saya teruslah belajar nanya ke orangnya itu, gimana sih ini udah benar belum udah benar belum kayak gitu gitu sampai saya benar-benar bisa. (TR/C/V/1342-1357)
Informan merasa butuh mencari hiburan untuk mengungkapkan ekspresi perasaannya.
Hiburan digunakan untuk mengekspresikan perasaannya
Informan pernah Perasaan gagal dalam merasa gagal dalam menghadapi masalah menghadapi masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 361 27.
Behavioral Disengagement
28.
Mental Disengagement
29.
Mental Disengagement
P: Pernah ngerasa putus asa nggak sih pas adaptasi dengan lingkungan disini? I: Nggak, nggak pernah kepikiran buat kayak gitu (tersenyum), saya nggak mikir buat putus asa gitu, malah jangan sampai (tertawa pelan), jangan sampai saya berpikir buat putus asa. (TR/C/V/1365-1369) P: Kalau misal boleh berkhayal nih, masalah seperti apa sih yang ingin dihindarin sama DA? I: Masalah yang pertama tuh jangan sampai kena-kena kasus, ya kayak Wara-wara gitu kan banyak dekat sama Perwira-perwira tuh kena kasus kasus kayak asusila gitu jangan sampai, terus jangan nyontoh kayak Akpol itu ada kejadian besuknya mau dilantik eh malah dikeluarin gara-gara asusila juga itu ada, ya jangan sampai pindah agama kejadian pindah agama kayak gitu, sama di kantor nggak ada masalah nanti kalau kerja kedepannya kalau udah jadi Antap tuh Anggota Tetap itu jangan sampai ngecewain anak-anak buah saya, saya harus bisa menghargai dengan yang pangkatnya kecil tapi lebih tua daripada saya, kan lebih lama ngerasain jadi tentara kan yang lebih berpengalaman jangan sampai saya ngeremehin mereka. (TR/C/V/1370-1382) P: Pernah nggak sih DA ngerasain ngelakuin halhal yang nggak berguna ketika menghadapin suatu permasalahan gitu? I: Apa ya, mungkin nangis ya. I: Lah ngapain nangis juga (tertawa pelan) capek-capek, maksudnya ngapain nangisin masalah itu harusnya di hadapin, cengeng
Informan tidak pernah Perasaan berpikir untuk putus asa. putus asa (Informan tidak memiliki behavioral disengagement)
pantang
Informan saat Khayalan pribadi yang diperkenankan ingin dihindari berkhayal, tidak ingin terlibat kasus seperti tindak asusila, pindah agama, dan permasalahan dengan anak buahnya kelak ketika sudah bekerja di kantor. (Informan tidak memiliki mental disengagement)
Informan merasa Sikap yang tidak menangis merupakan efektif saat hal yang tidak berguna menghadapi masalah ketika menghadapi permasalahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 362
30.
Lain-lain pribadi)
banget. I: Ya gimana ya (tersenyum) kan nangis itu identik dengan orang cengeng mbak. (TR/C/V/1383-1392) (Sifat informan Tipe pribadi yang to I: Iya, saya sebenarnya orangnya gampang Menurut marah mbak, gimana ya kalau misalnya menurut tergolong orang yang to the point saya tuh emang nggak pas ya saya pasti the point langsung komentar, nggak setuju kayak gitu, ceplas ceplos. (TR/C/V/1414-1416)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nalisis Tematik Informan A Saat Awal Menempuh Pendidikan Militer di AAU Kode : AT D/a
No. 1.
2.
3.
Kategori Tema Transkip Wawancara Riwayat Pendidikan di I: Perubahan ada jadi jadi lebih ke keluarga AAU tuh pinginnya dekat terus, karena emang sehari-hari kan udah nggak sama keluarga, sedangkan pas hari libur tuh biasanya kangen sama keluarga, terus sama teman-teman yang dulu tuh juga pingin semakin buat ketemu, kalau buat keluarga tuh kalau misalkan dulu kan yah cuek cuekan aja, sekarang kalau ngeliat mama tuh aduh kapan lagi bisa ketemu, jarang-jarang udah jarang-jarang, lebih (jeda) apa ya memanfaatin kesempatan kalau lagi libur. (TR/D/V/29-35) Riwayat Pendidikan di I: Ehmmm ya dulu waktu awal-awal di AAU Magelang itu doang mbak, tapi cuma sebentar kan masih adaptasi ya, paling sebulan aja sih setelah itu udah tahu gini gini gini, ya udah. (TR/D/V/69-71) I: Kalau disini sih nggak ada mungkin, yah kalau di Magelang kan ya dari sipil ke militer, ya awalnya tuh emang berat kaget juga, oh ternyata kayak gini berat, terus dijalanin ya saya bisa ngelewatin, dan karena ini kemauan saya ya jadi biasa-biasa aja, emang nggak ada yang berat sih. (TR/D/V/116-119) Riwayat Pendidikan di I: Sukanya bisa 24 jam sama teman-teman, AAU maksudnya ngerasa semua kegiatan kan bareng terus, terus kalau dukanya ya mungkin jauh 363
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa ada Perbedaan dari perubahan setelah kehidupan sipil ke masuk AAU, yaitu militer kedekatannya dengan keluarga sangat berbeda ketika informan saat sipil dan sekarang di militer.
Informan sempat kaget saat awal-awal masuk AAU, karena kedisiplinan yang diterapkan dalam lingkungan militer.
Perbedaan dari kehidupan sipil ke militer dengan kedisiplinan yang diterpakan.
Informan merasa senang Suka selama karena bisa 24 jam menempuh pendidikan bersama teman- di AAU
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 364
4.
5.
6.
dari keluarga itu aja, bisa ehmm ketika keluarga saya sedang kumpul saya tidak bisa, ketika ibu saya ulang tahun, kakak saya ulang tahun saya tidak ada, ya tapi itu digantinya ya itu 24 jam bisa sama-sama ngelaksanain kegiatan senang-senang bareng. (TR/D/V/38-43) Riwayat Pendidikan di I: Ya ada rasa sedihnya sih, tapi itu kan udah AAU jadi resiko dari pilihan saya, dari awal saya yang mau dan milih kesini, ya nggak apa-apa lah, ntar kalau ada kesempatan buat ketemu keluarga, pasti ketemu kok, lagipula masih ada teman-teman ini, saya nggak sendirian kok disini. (TR/D/V/46-49) Serangkaian Aktivitas I: Nggak ada mbak, kalau disini sih semua di AAU kegiatannya sama aja, bener-bener sama kita, cuman di kegiatan samapta jasmani itu beda porsi sama cara pelaksanaannya aja sih, selebihnya sama. (TR/D/V/74-76) Serangkaian Aktivitas P: Ehmm pernah ngelakuin pelanggaran nggak? di AAU I: Nggak pernah sih, iya nggak pernah. Nggak mau, soalnya ngerasa kayak kegiatannya tuh udah capek, ntar gimana kalau dapat pelanggaran kan dinilai orang jadinya jelek, terus ntar dapat ehmmm apa hukuman garagara ngelakuin pelanggaran-pelanggaran itu kan harus tanggung jawab gara-gara jeleknya, saya nggak mau, sebisa mungkin sih hindarin. (TR/D/V/77-82) I: Nggak pernah, alhamdullilah nggak pernah, misalnya udah mepet nih kan kegiatan 04.30, saya baru 04.25 baru selesai persiapan gitu, ya udah berarti saya harus lari gitu buru-buru jalannya dipercepat kalau nggak larinya
temannya yang dianggap seperti keluarga sendiri.
Informan merasa sedikit Duka selama waktu beretemu menempuh pendidikan keluarga merupakan di AAU sebuah resiko menjalani pendidikan militer di AAU. Menurut informan tidak ada perbedaan antara Taruna dan Taruna Putri, hanya porsi pelaksaan kegiatan saja. Informan merasa tidak pernah melakukan pelanggaran dan sebisa mungkin menghindarinya. Ketika persiapan untuk kegiatan mepet, informan akan mempercepat gerakannya agar menghindari keterlambatan.
Perbedaan Taruna dan Putri
Pelanggaran dilakukan
antara Taruna
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 365
7.
Serangkaian Aktivitas di AAU
8.
Serangkaian Aktivitas di AAU
9.
Fisiologis Tubuh Wanita
dalam
10.
Fisiologis Tubuh Wanita
dalam
dipercepat, buat kegiatan ibadah kan pertama kali kan kegiatan ibadah, ya udah akhirnya nggak telat gitu, terus pas di cek saya hadir. (TR/D/V/581-585) I: Ehmmmm kalau pelanggaran istilahnya trouble ya ada tindakan kayak gitu, tindakan yang buat ngelatih ketahanan fisik sih, misalnya push up, pull up gitu gitu, tujuannya sih kearah sana. (TR/D/V/85-87) P: Pernah ngerasain sakit nggak selama disini? I: Sakit fisik, sakit fisik sempat sakit gara-gara di Magelang tuh cuacanya dingin kan, sedangkan saya di Jakarta, jadi paling penyesuaian diri aja sih. Paling flu batuk ringan, cuman 2 sampai 3 hari aja sih udah. (TR/D/V/107-110) I: Nggak, kalau buat saya sih alhamdullilah normal, ya seminggu terus kayak perempuanperempuan berdarah gitu. Nggak ada yang sampai nggak, mungkin kan kondisi fisik orang kan beda-beda, ada yang sampai sebulan itu nggak dapet, nanti baru misalnya kegiatan normal penyesuaian diri baru dapet gitu, nah saya nggak, normal sampai sekarang benar-benar. Ya masih normal, Alhamdullilahnya waktu yang tiga bulan di Magelang itu juga masih normal, yang kayak saya sih jarang, misalnya 3-5 orang kok dari 37 orang, sisanya kan ada yang baru tiga bulan yang baru dapet, kalau saya Alhamdulillah sih. (TR/D/V/124-132) P: Nah kalau tiap bulan lagi mens kayak gitu, emosional kita sebagai cewek kan kadang naik turun ya, untuk mengatasinya menurut EP sendiri kayak gimana?
Menurut informan Konsekuensi ketika ada pelanggaran, diterima konsekuensinya seperti pelanggaran melatih ketahanan fisik. Informan merasa kurang enak badan pada awalawal masuk ke AAU, karena proses adaptasi cuaca yang berbeda dengan daerah asalnya. Informan merasa tidak ada hambatan untuk siklus menstuasi selama menjalani pendidikan di AAU.
Proses lingkungan
Siklus normal
yang dari
adaptasi
menstuasi
Menurut informan untuk Tingkat emosional mengatasi emosional perempuan ketika yang naik turun setiap menstruasi bulannya, yaitu dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 366
11.
Interaksi Lingkungan
12.
Interaksi Lingkungan
I: Kalau saya lebih sering cerita ke teman sih, jadi biar teman tuh tahu keadaannya saya kayak gimana, mungkin lebih enak juga kayak gitu, sebisa mungkin buat cerita ke teman. (TR/D/V/136-141) I: Ya itu tadi mbak, saya typical orangnya emang suka cerita sih, jadi kalau udah ngerasa gimana gimana gimana, saya lebih suka cerita kalau saya tuh lagi gini gini gini, kayak gitu sih. (TR/D/V/145-147) dengan P: Bisa EP ceritain nggak apa aja yang dilakuin EP ketika lagi istirahat atau lagi nggak ada aktivitas disini itu ngapain? I: Kalau saya istirahat, waktu kosong gitu misalnya waktu saya pas lagi di flat, ngisi waktunya kayak buat (jeda) gimana ya cerita sama teman santai-santai, kalau nggak nulis agenda, kalau saya orangnya senang apa ya jadiin sesuatu tanggal ini tuh ada ini ini ini, jadi nandain sesuatu itu di tanggal ini, terus kalau bisa saya tuh nyempetin persiapan buat besuknya lagi biar besuk nggak keteteran, terus juga kalau nggak itu, ya itu sih sharing sama teman-teman, atau kalau nggak ya sama kakak asuh, cerita saya, saya mau apa, sulitnya saya apa. (TR/D/V/154-163) dengan I: Pertama kan kalau pesiar keluar kan jam 08.00 pagi kan, belum pada buka, ya itu istirahat dulu, istirahat dulu jam 08.00-10.00, jam 10.30 keluar nyempetin pingin makan apa gitu terus ya makan, terus juga benar-benar pertama kali nelfon orang tua lah cerita keadaannya kayak gimana, disana keadaan orang tua kayak gimana,
cara bercerita dengan temannya. Informan tergolong orang yang suka bercerita tentang dirinya pada temannya.
Informan akan Aktivitas selama tidak meluangkan waktu ada kegiatan untuk istirahat ketika ada kesempatan dan tidak ada kegiatan. Selain istirahat, informan juga menyempatkan waktu untuk mempersiapan perlengkapan kegiatan selanjutnya.
Ketika ada kesempatan Aktivitas untuk pesiar, informan pesiar menyempatkan diri seperti istirahat, keluar mencari makanan yang saat itu ingin dimakan, menelfon orang tua,
selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 367
13.
Interaksi Lingkungan
14.
Interaksi Lingkungan
15.
Interaksi Lingkungan
terus kedu ketiga tuh beli perlengkapan untuk disini tuh butuh apa, kayak buku tulis bolpoin segala macam, kalau nggak alat mandi gitu gitu, terus habis gitu baru jalan-jalan terserah mau nonton atau kerumah saudara kayak gitu gitu. (TR/D/V/200-207) dengan P: Terus waktu untuk ketemu sama keluarga sendiri kayak gimana? I: Ya ketemunya itu kan kalau misalnya ada long week, IB, Ijin bermalam, sama cuti, cuti cuti hari besar, sama cuti misalnya ada kegiatan wisuda, kalau tingkat satu kemarin kan ada pelantikan pertama, pangkat pertama, nah itu cuti juga. (TR/D/V/218-222) dengan P: Kalau pengaruh dukungan dari orang-orang disekitar EP itu seperti apa? I: Kalau dukungan di dukung banget sih sama sahabat juga, ya gimana ep sehat-sehat iya sehat, ya tetap semangat, ehmmm lewat kan ep?, iya lewat jalanin aja (informan mempraktekan percakapan saat dengan sahabatnya). Terus juga mereka juga tetap contact saya, misalnya eh ep libur kapan, kita ada acara kayak gini gini gini, terus juga alhamdullilah komunikasi sih tetap lancar, mereka juga ngedukung semangat ya ep, ntar kalau misalnya ada libur beberapa hari disana ngabarin aja, biar kita aja yang nyamperin kesana kayak gitu gitu, ikut senang saya juga disini. (TR/D/V/232-241) dengan I: Kalau yang berpengaruh buat hidup saya sebenarnya adik saya, karena pas banget kalau kebetulan saya lagi sakit ehm flu batuk gitu, tibatiba gelisah itu kepikirannya adik saya aja, pas
membeli perlengkapan, jalan-jalan, nonton, dan kerumah saudara.
Waktu bertemu dengan Tersedia waktu untuk keluarga, yaitu saat long interaksi rutin dengan week, IB, dan saat cuti. keluarga
Menurut informan, Dukungan dari orang dukungan dari orang sekitar sekitar cukup besar baginya.
Adik informan adalah Dukungan dari orang orang yang cukup sekitar berpengaruh bagi hidupnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 368
16.
pesiar kan nelfon, ma ehmm adik kenapa, lagi sakit kak (informan mempraktekan saat sedang berkomunikasi dengan orang tuanya) nah sakitnya itu pasti sama kayak saya. Kayak ada kontak batin gitu. Oh ya nggak apa-apa kok kak, tenang-tenang aja, oh ya udah terus saya lega lagi. Sering kayak gitu sih, waktu di asrama juga apa-apa adik saya, jadi pengaruh banget. (TR/D/V/247-254) Lain-lain (Kedekatan P: Paling dekat sama ayah atau ibu? dengan keluarga) I: Sama dua-duanya. Soalnya saya misal nanya soal cewek kalau buat masalah cewek nanya ma kakak harus gimana ya kalau sebagai cewek, terus kalau ke bapak tuh kayak cowok tuh kayak gimana sih, kayak gini gini gini, maunya cowok tuh apa, ya alhamdullilah sih dekat sama bapak, sampai saya dulu waktu saya pacaran tuh pasti cerita ke orang tua saya. Sama saya masalah sama sahabat saya, saya ngapain aja saya pasti cerita, terbuka. (TR/D/V/257-264)
Informan merasa dekat Hubungan kelekatan dengan kedua dengan keluarga orangtuanya. Informan tergolong orang yang terbuka tentang kehidupannya dengan keluarganya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 369 Analisis Tematik Informan A Berkaitan tentang Coping Stress dan Tahapannya Kode : AT D/b
No. 1.
2.
3.
Kategori Tema Coping Stress
Transkip Wawancara I: Pengalamannya banyak banget, belajar buat kayak outbound gitu kan lebih diperdalam, terus ehmm gimana belajarnya di satu sisi kamu harus kuat kamu tentara, tapi di satu sisi lagi kamu juga perempuan, kamu harus bisa menempatin dirinya itu, belajar nempatin dirinya itu dilatih banget, terus ehmm cara manage waktu juga, saya punya waktu segini, sedangkan saya harus kayak gini gini gini, pengalamannya banyak banget, terus juga mungkin kalau orang-orang bisa kayak latihan nembak kan, orang-orang yang latihan nembak perlu biaya berapa, sedangkan saya disini bisa dengan sesuka hati saya mau latihan nembak kapan aja juga, ya kayak gitu, pengalamannya banyak. (TR/D/V/280-289) Gejala-gejala Coping P: Ehm kalau ngerasain jantung berdebar tanpa Stress sebab gitu nggak pernah? I: Nggak pernah P: Sakit kepala tanpa sebab gitu nggak pernah? I: Nggak pernah, masih ngerasa sehat-sehat aja sih sampai sekarang, nggak pernah alhamdullilah. (TR/D/V/290-295) Lain-lain (Pemahaman I: Masalah itu sesuatu yang ti ehmm diri dari tentang Situasi) diri sendiri tidak bisa diselesaikan, saya menganggap diri saya tuh tidak bisa menyelesaikan, makanya itu disebut masalah.
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa Perubahan menjadi mendapatkan banyak TNI AU pengalaman ketika menjalani pendidikan di AAU, seperti halnya informan di didik sebagai tentara, tetapi di sisi lain informan tetap sebagai kodratnya perempuan.
Informan merasa tidak Tidak muncul gejalamengalami masalah gejala coping stress kesehatan yang tanpa sebab.
Menurut informan Definisi masalah masalah itu hal yang tidak bisa diselesaikan dan menganggap dirinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 370
4.
Lain-lain (Pemahaman tentang Situasi)
5.
Tahapan Stress
Coping
6.
Tahapan Stress
Coping
7.
Lain-lain
(Aktivitas
Di saat ya di saat, kalau saya orangnya di saat saya punya masalah ya saya cerita ke orang yang terdekat saya, saya tanya solusinya gimana, ada yang bilang oh ada yang bantuin. Ujungnya sih kembali ke diri masing-masing, misalnya yang ini nganggap ini positif, yang ini negatif ya udah saya harus bisa ngambil yang positif, dan lihat jangan lihat buat dari sisi jangka pendeknya aja, tapi buat jangka panjangnya. Menurut saya masalah kayak gitu. (TR/D/V/297-305) I: Disini, nggak ada. Jadi aku mikir normalnormal aja, oh ya berarti kayak gini ikutin aja, terus juga oh ya saya nggak sendiri kok, saya sama teman-teman juga. Jadi alhamdullilah ya ngerasa beratnya nggak ada sih karena kan sama teman-teman gitu, kembali lagi prinsip saya kayak gitu, dan saya disini atas kemauan saya sendiri bukan kemauan orang lain, jadi ya saya harus tanggung jawab sama apa yang udah saya mau gitu. Berani dan resiko tuh bukan cuma disini doang, setiap semuanya itu ada resiko, jadi ya udah nggak apa-apa. (TR/D/V/311-318) I: Lingkungan disini enak, buat di flat juga bersih, terang, airnya lancar, makanan juga enak, snack lancar, kesejahteraannya juga, fasilitas semua ada, jadi ya enak lah alhamdullilah. (TR/D/V/320-322) P: Ada hal yang dirasa kurang cocok nggak sama kedisiplinan disini? I: Nggak ada, cocok semua, buat pembinaan juga semua cocok. (TR/D/V/323-324) P: Aktivitas apa yang buat EP itu paling berat?
tidak dapat menyelesaikannya.
Informan merasa tidak Prinsip Pribadi ada masalah dengan lingkungan di AAU, karena prinsip informan berada disini atas kemauannya sendiri dan menjalaninya tidak sendiri, tetapi dengan teman-temannya.
Lingkungan di AAU Gambaran lingkungan menurut informan di AAU lingkungan yang nyaman untuknya. Menurut informan Gambaran lingkungan merasa cocok dengan menempuh pendidikan lingkungan di AAU militer di AAU Aktivitas
yang Aktivitas
selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 371
8.
9.
selama menjalani I: Apa ya (jeda) nggak ada sih, soalanya disini pendidikan di AAU) aktivitasnya normal aja, kayak kegiatankegiatan fisik, terus karya ilimah, emang udah seharusnya jenjang kayak saya kan bisa dibilang kuliah juga kan, ya emang kayak gitu, terus eskul eskul kayak nembak gitu gitu biasa aja, terus ada drumband normal-normal aja. (TR/D/V/325-330) Lain-lain (Aktivitas P: Kalau EP lebih tertarik eskul yang mana? selama menjalani I: Ehm kebetulan sih ehmm disini tuh pendidikan di AAU) sebutannya tuh Piktar, tapi kalau eskul itu dilombain juga kan, tapi belum dipastikan lomba itu ada apa nggak, kalau disini Piktar itu udah pasti ada lomba, tapi kalau buat tahun kemarin itu eh Piktar itu dilaksanain dua tahun sekali, jadi otomatis saya berlatihnya dari sekarang buat tahun depan kayak gitu, saya lebih minat ke nembak gitu. (TR/D/V/331-337) Tahapan Coping P: Bisa EP ceritain nggak kenapa lebih memilih Stress masuk AAU ini daripada yang lainnya? I: Kalau (jeda) saya darat itu (jeda lagi) nggak deh, kegiatan fisiknya itu terlalu berat walaupun disini juga berat sih, kalau darat kan lebih ke fisik otaknya juga nggak terlalu, kalau laut itu buat renang, renang saya bukan ahli renang juga, jadi saya mikirnya ya AAU aja lah, saya lebih senang, saya senang juga belajar sih, jadi ya saya yang balance soalnya AAU, jadi kegiatan juga iya, belajar juga iya, disini di AAU, kalau misalnya di angkatan darat kan kalau kegiatan fisik, fisik aja daripada latihan yang lain-lainnya, karena emang pertahanan mereka kan di darat kan, sedangkan kalau di
dilaksanakan informan menjalani pendidikan tidak ada yang berat, militer di AAU karena menurutnya semua aktivitas yang dijalankan berjalan dengan normal.
Ketertarikan informan Aktivitas selama pada kegiatan Piktar menjalani pendidikan yaitu menembak. militer di AAU
Menurut informan, Alasan memilih masuk memilih masuk AAU ke AAU karena antara kegiatan fisik dan kegiatan belajar seimbang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 372
10.
Lain-lain (Turunan dari senior Taruna Putri)
11.
Tahapan Stress
Coping
12.
Tahapan Stress
Coping
udara pertahanannya otak kan saya harus kayak gimana gimana. (TR/D/V/374-384) I: Pengaruh ada, jadi patokannya tuh karena mereka perempuan pertama kan, jadi terus juga mereka tuh hebat-hebat udah bisa, oh ya ternyata kakak saya juga bisa kayak terjun Paradasar itu, wah kakak saya juga mampu ternyata, terus juga ya mereka udah apa simbolis buat dapatin kegiatan itu kan ada dapat apa dapat wing dari masing-masing, kakak saya wingnya udah lengkap, ternyata kakak saya perempuan juga bisa kok, mereka ya patokannya sih mereka nilai positif, dan nilai lebihnya nilainilai mereka jauh diatas yang cowok diatas Taruna. (TR/D/V/413-420) P: Prestasi apa yang udah diraih EP sampai saat ini? I: Udah ada, alhamdullilah sih kemarin waktu naik ke sersan saya dapat ehmmmmmm trengginas perunggu, di bidang samapta jasmani kan, alhamdullilah udah dapat itu dari hasil kerja saya selama satu tahun. (TR/D/V/421-424) P: Bisa EP ceritain nggak sih kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi, mungkin dari awal di Magelang itu sampai saat ini disini? I: Penyesuaiannya paling, sebulan penyesuaiannya karena kan kegiatannya udah apa ke ulang lagi ke ulang lagi ke ulang lagi jadi udah ngerti, oh ya habis ini ini oh ya udah ntar paling kayak gini, jadi ntar juga bisa lewat, jadi ya udah penyesuainnya sebulan, kesulitannya ya wajar nggak terlalu, normal saya mikirnya itu normal karena sama kayak
Informan merasa Turunan dari senior mendapatkan turunan dari senior Taruna Putri, karena dari seniornya menjadi patokan bagi dirinya.
Informan sudah Prestasi yang diraih mendapatkan prestasi yaitu trengginas perunggu.
Informan tidak merasa Tidak mengalami kesulitan dalam kesulitan dalam penyesuaian dalam tahapan coping stress menjalani pendidikan militer di AAU, karena informan belajar mengenali pola kegiatannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 373
13.
Tahapan Stress
14.
Tahapan Stress
lainnya dan yang ngerasain itu bukan cuma saya aja, pelatih-pelatih saya, pengasuh juga bilangnya iya dulu saya juga kayak gitu kok, saya ngerasain sama apa yang kamu rasain kayak gitu, saya juga bisa ngelewatinnya, jadi mereka yang lebih berpengalaman. (TR/D/V/439-449) Coping P: Pengaruh dukungan dari orang-orang sekitar buat EP seperti apa? I: Pengaruhnya positif tapi ya itu bes pengaruhnya tuh besar banget, karena setiap saya misalnya capek aduh ingat oh ya ingat orang tua saya, ingat orang tua saya yang udah bangga sama saya kayak gini, padahal saya baru kayak gini tapi orang tua saya senang gitu, saya ingatnya itu ya itu pengaruh banget, ya biasanya juga adek kak kapan pulang nih biar saya semangat disini, saya bentar lagi bentar lagi pulang sebentar lagi pulang saya ketemu adik saya. (TR/D/V/466-473) Coping P: Menurut EP, kemampuan apa sih yang dimiliki sehingga mampu untuk tetap bertahan menjalani pendidikan disini? I: Kemampuan fisik saya mbak, ya dasar sih fisik sama mental, sama hati sama pikirannya saya masih disini, nggak ada kepikiran buat saya udah capek, saya nggak mau jadi, saya mau keluar nggak ada nggak ada pikiran kaya gitu, karena nginget nginget orang tua saya udah senang saya disini, tapi gimana kalau misalnya saya keluar pasti orang tua saya sedih dan saya nggak mau orang tua saya sedih, jadi ya itu satu-satunya alasannya saya harus ada disini, kebetulan juga karena saya dari dulu senang ada
Dukungan dari orang- Dukungan dari orang orang disekitar, sekitar memberi pengaruh yang positif bagi dirinya.
Menurut informan, Pengetahuan kemampuan fisik dan kemampuan mentalnya masih dapat dimiliki diandalkan, sehingga informan masih mampu bertahan menjalani pendidikan militer di AAU
tentang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 374
15.
Tahapan Stress
16.
Tahapan Stress
17.
Tahapan Stress
disini. (TR/D/V/529-573) Coping P: Oke, kalau tantangan terbesar dalam studynya sampai saat ini apa? I: Tantangan terbesarnya (jeda lagi) belajar sih, ya belajar dengan waktu yang singkat singkat itu, tapi kan ada sekolah, jadi ya benar-benar nyempetin kalau di sekolah nyempetin waktu lah, nanya sama Tarunanya yang lebih bisa daripada saya, bilang ke dosen saya nggak ngerti dosen, saya gini gini gini, ya udah tantangannya itu aja. (TR/D/V/538-544) Coping P: Kalau ada sesuatu hal yang nggak tahu dan butuh informasi, tanya ke siapa? I: Tanya ke temannya dulu, baru kalau misalnya teman saya nggak bisa baru tanya ke dosen. Kalau misalnya di flat ya nanya ke senior, karena senior tuh benar-benar open banget, open banget kalau misalnya saya nggak bisa, saya ngadep ke kamarnya, bilang iya ini kak saya nggak bisa yang ini ini ini udah, terus kalau buat apa ya kan waktu itu sempat ada ehm penampilan nari kan, saya saya nggak bisa gerakan ini, nah senior saya kan lebih ngerti, ya di ajarin kayak gitu, solusinya. Senior tuh open banget buat setiap kita ada masalah ngasih solusinya, karena mereka jauh lebih berpengalaman daripada saya, dan mereka udah ngelewatin masa yang kayak saya. (TR/D/V/545-556) Coping P: Hasilnya yang di dapat seperti apa, ketika ada suatu masalah lalu ditanyakan ke seniornya seperti itu? I: Jauh lebih baik sejauh ini, karena waktu itu
Informan merasa Tantangan dalam study tantangan terbesar dalam studynya, karena waktu belajar yang singkat.
Ketika butuh informasi, Cara yang dilakukan informan tanya pada untuk mengatasi teman atau seniornya. tantangan
Informan merasa jauh Hasil dari cara yang lebih baik ketika sudah dilakukan untuk mencoba untuk bertanya mengatasi tantangan pada seniornya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 375 saya saya nggak tahu kan, saya kan majoring aeronautika ehmmm nanya gimana kalau misalnya ehm nanti utsnya ngerjainnya kayak gimana ya, terus di kasih tahu kisinya, terus diingetin juga cara buat kalau misalnya guru mau ngasih kisi-kisi tuh harus dicatat, karena udah mendekati hari uts itu biasanya ehmm kisikisinya nggak jauh beda, terus dia juga ngajarain saya rumus-rumus kayak gitu, masih bisa sih mereka. Benar-benar open sih, saya ngrasa disini open banget, misalnya mereka lagi sambil persiapan, oh ya saya itu drumband kan, saya ke korpsnya saya ngadep, ini saya belum bisa lagu ini, dia lagi persiapan, dia ngomong kan ini ketokannya tuh kayak gini, terus saya belum ngerti, gini deh dia beehenti berhenti buat kegiatannya itu terus dia ngajarin saya apa pake sticknya, saya cuman oh ya ya saya ngerti, jadi jadi diajarin jadi lebih bisa. (TR/D/V/557-571)
Menurut informan, seniornya sangat open ketika informan membutuhkan bantuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 376
Analisis Tematik Informan A Jenis-jenis Strategi Coping Kode : AT D/c
No. 1.
2.
Kategori Tema Transkip Wawancara Problem Focused P: Langkah apa sih yang EP lakuin untuk Coping (PFC) beradaptasi dengan segala kedisiplinan yang diterapkan disini? Active Coping I: Langkah saya tuh untuk kegiatan (jeda) ya ya ya ngelakuin aja kegiatannya secara tepat waktu, misalnya aja saya saya bangun eh saya kegiatan jam setengah lima ya, ya udah berarti saya harus bangun jam empat, saya harus ngapain ngapain aja, terus giliran udah jam setengah lima saya bisa kegiatan nggak telat juga, pokoknya ngindarin trouble kayak gitu hindarin pelanggaran. (TR/D/V/572-579) Planning P: EP punya perencanaan-perencanaan nggak apa yang mau dilakuin selama menjalani pendidikan disini? I: Buat benar-benar waktu dekat kan saya selesai uts, saya berharap ehm IP saya tuh dapat 3,5, karena saya mau ikut organisasi yang polisi Taruna itu seperti senior saya tadi (sempat menunjuk seniornya yang kebetulan melintas dan nampak dari jendela saat sesi wawancara). Karena itu kan salah satu persyaratannya utsnya harus bagus, nah itu rencana saya dalam waktu dekat ini dan juga saat saya pulang kerumah alhamdullilah kan
Pemadatan Fakta Tema Informan merasa agar Kedisiplinan dalam tepat waktu dalam setiap lingkungan AAU kegiatan, mesti bisa mengatur waktu untuk menghindari trouble. (Informan memiliki active coping)
Informan merasa perlu Perencanaan meningkatkan IP agar study dalam bisa masuk organisasi waktu dekat yang diinginkannya. (Informan memiliki planning)
untuk jangka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 377
3.
4.
prestasi saya nambah, jadi gitu. Kalau misalnya sekalipun nggak ya berarti saya belum berprestasi dalam bidang hal itu, mungkin bidang yang lain dan rejeki saya bukan disana ehm nggak dalam jangka waktu dekat ini ya itu sih ditingkatin IP, kan uts udah lewat berarti tinggal aspek penilaian fisik sama kepribadiannya, oh ya berarti saya harus respect lagi sama senior kayak gitu, ngindarin masalah jangan sampe ada masalah sama senior ataupun penagsuh ataupun komandan kayak gitu, karena itu akan benarbenar pengaruh buat penilaian saya. (TR/D/V/589-604) Suppresion of P: Bisa diceritain nggak gimana tindakannya EP Competing Activities agar keadaan itu jauh lebih baik? I: Sharing, sering ngobrol ya, sering ngobrol sama teman tuh bikin cepat dekat, saya oh ya saya walaupun beda, misalnya beda masukannya oh ya saya sukanya ini saya sukanya ini, oh ya udah berarti saya cerita tentang sukanya saya, nanti dia juga otomatis juga excited kan, oh ya gitu ya ep ya, ntar juga misalnya dia ceritain sukanya dia apa, bedanya sama saya apa jadi tahu, oh ya kayak gitu, terus ntar gimana gimana gimana, akhirnya dekat gampang kayak gitu. (TR/D/V/635-643) Restraint Coping P: Ada tindakan yang ditunda nggak misal lagi hadapin kondisi yang kurang cocok buat EP? I: Nggak ada sih alhamdullilah, karena saya lulus SMA tuh pingin kuliah pingin kerja juga dengan waktu yang singkat, alhamdullilah ya sekarang kuliah sambil nanti lulus udah dapat pekerjaan, jadi udah menyenangkan orang tua
Informan merasa dengan Cara agar keadaan sharing akan membuat menjadi lebih baik keadaan jauh lebih baik. (Informan tidak memiliki suppression of competing activities)
Informan merasa tidak Harapan pribadi ada tindakan yang ditunda. Harapan yang sudah diinginkan sejak SMA, sudah tercapai saat ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 378
5.
6.
7.
saya ibu saya pinginnya sarjana lah, alhamdullilah nggak ada, nggak ada yang ditunda. (TR/D/V/669-675) Restraint Coping P: Ehmm EP nih tipe orang kalau lagi hadapain suatu masalah, langsung menyelesaikannya saat itu juga atau gimana? I: Saya see (jeda) sesegera mungkin, kalau ada masalah ya diselesaiin, takutnya berlarut larut larut nimbul lagi masalah saya mendingan cepat diselesaiin, di clearin besuk besuk udah tenang saya nggak ada masalah. (TR/D/V/683687) Seeking Social P: Bantuan seperti apa sih yang EP butuhkan Support for ketika sedang mengalami kesulitan di Instrumental Reasons akademisnya? I: Bantuannya ya itu nanya teman saya kan, nanya teman nanya senior, saya belajar terus sama teman saya yang lebih ngerti, ini gimana gimana giaman ya, alhamdullilah teman teman saya tuh senior saya juga ke saya masih sabar gitu mau ngajarin saya, bantuannya sih seperti itu, karena saya kan belum dapat ehmmmm pesiar waktu yang banyak, kalau misalnya banyak kan bisa nyari di internet kayak gitu, jadi ya selama ini masih ketergantungan sama teman atau senior. (TR/D/V/688-696)
Informan lebih suka Menyelesaikan menyelesaikan masalah masalah secara secara langsung langsung daripada menundanya. (Informan tidak memiliki restraint coping)
Ketika mengalami kesulitan, informan berusaha bertanya pada teman maupun seniornya. Informan merasa saat ini masih ketergantungan dengan teman dan seniornya, karena belum memiliki waktu yang banyak untuk pesiar. (Informan memiliki seeking social support for instrumental reasons) Seeking Social P: EP tuh akan menemui seseorang untuk sekedar Informan membutuhkan Support for minta saran atau mencari informasi nggak, ketika bantuan penjelasan atau Instrumental Reasons ada hal yang dirasa kurang mampu menghadapi informasi dari Taruna Putri yang lainnya. suatu permasalahan? I: Ehmm saya kalau buat di lingkungan Taruni, saya datang langsung ke orang itu,
Perilaku yang dilakukan saat mengalami kesulitan dalam akademis
Bantuan dibutuhkan
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 379
8.
Lain-lain dari sekitar)
fleksibel aja kalau ada kalau misalnya saya ngeliat ehmm oh ini orangnya kayaknya bisa nih ya saya, kan semua orang banyak yang bisa kan, ya saya nanya, nggak terpaku orangorang itu, nggak terpaku harus dia harus dia saya nggak gitu, karena saya mikir juga dia pasti kan punya kesibukan masing-masing ya masak saya harus ganggu kesibukannya dia. (TR/D/V/697-705) (Pengaruh I: Pengaruh banget, karena kalau ada teman lingkungan yang ngediemin saya ya saya nggak enak lah, orang kegiatannya bareng tiba-tiba diem-dieman kan nggak enak, itu pengaruh banget sih, begitu juga senior kan, eh kakak-kakak saya ngediemin saya eh saya harus gimana kalau misalnya jawab, pengaruh banget sih makanya saya berusaha buat baik, menjalanin hubungan baik sama mereka dan alhamdullilah sampai sekarang hubungannya baik. Sebisa mungkin berhubungan baik sama teman seletting, senior karena 24 jam hidup saya kan sama mereka kayak gitu. Kalau ada masalah sama teman itu pasti saya selesaiin, ya saya minta maaf ya, minta maaf juga, gue tuh maunya kayak gini gini gini, oh ya udah ep gue maunya gini, ya udah cari solusinya, pokoknya harus dapat solusinya dan besuk pagi tuh saya harus dekat sama dia lagi kayak gitu. Saya nggak mau sampe diem-dieman, karena saya pasti butuh dia, pasti saya butuh dia, masak saya butuh dia gengsi, ah ini orang udah jahat sama saya, buat saya nggak mau kayak gitu dan ya terserah sih dia butuh saya apa nggak, pasti saya butuh dia, dan
Informan merasa Pengaruh pengaruh teman maupun diarsakan seniornya, cukup lingkungan berpengruh baginya. Informan perlu menjaga hubungan baik dengan teman dan senionya.
yang dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 380
9.
Emotional Focused Coping (EFC) Seeking Social Support for Emotional Reasons
10.
Seeking Social Support for Emotional Reasons
sewaktu-waktu pasti Tuhan apa ngasih jalan saya buat nanya ke dia. (TR/D/V/707-723) P: Pernah nggak ketika EP ngalamin kondisi kurang nyaman, terus datang ke seseorang untuk sekedar sharing agar EP nyaman secara emosi? I: Iya pernah, sering daripada capek kan tidur juga apa ehmmm ada jamnya kan, ntar ah medingan cerita aja sama teman saya kayak gimana kali aja dia punya solusinya terus juga oh ya nanti beban saya berkurang gitu lho, kalau orang mau cerita kan bebannya, terus juga udah dapat solusi gitu sih biasanya, saya orangnya selalu sharing. (TR/D/V/727-734) P: Nah ketika kemarin itu belum ada pesiar, putus komunikasi dengan orang tua, apa sih yang dilakuin EP agar tetap merasa nyaman disini? I: Ehmmmmm pertama sharing, rencana nih bentar lagi bentar lagi pesiar pesiar semangatin diri aja, terus dikasih hiburan itu nonton, terus sama senior sama senior juga senior yang hubungin ibu saya, ya kak katanya baik-baik aja kayak gitu, cara solusinya kayak gitu, kalau nggak sebenarnya saya lebih ngusahain buat sebenarnya orang tua saya yang lebih hubungin senior saya buat tanya tentang saya kayak gimana, senior saya bilang mau salam nggak, ya udah salam aja, mau nitip pesan nggak, nggak nggak, ya udah nggak apa-apa, lebih di sabar-sabarin katanya, soalnya kan bulannya tuh lebih terasa pas udah mikirnya tuh nanti juga ada waktunya intinya itu, saya mikirnya nanti juga ada waktunya kok ya udah saya sabarin dulu, ya udah lah. (TR/D/V/754-767)
Informan merasa jika Kenyamanan pribadi disituasi kondisi kurang saat kondisi kurang nyaman, lebih memilih nyaman untuk sharing. Infoman berpikir ketika sharing, siapa tahu temannya punya solusi. (Informan memiliki seeking social support for emotional reasons) Ketka belum diijinkan untuk pesiar, aktivitas yang dilakukan informan yaitu, sharing, diberi hiburan nonton, dan meminta bantuan pada senior untuk memberi kabar keadaanya pada keluarganya.
Kenyamanan pribadi agar tetap merasa nyaman saat belum mendapatkan ijin pesiar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 381 11.
12.
13.
Seeking Social P: Waktu pernah sempat pesiar kemarin aktivitas Support for Emotional apa sih yang EP lakuin buat sekedar melepas Reasons penat disini? I: Tergantung, kalau misalnya lagi minggu minggunya capek kan, ya lebih senang nyenengin diri sendiri ya itu istirahat aja, kalau nggak nonton berdua sama teman saya yang cewek kan, kalau nggak ya itu nemenin teman saya yang SMA juga buat sekedar cerita, oh ya dulu tuh kayak gini gini, di SMA tuh kayak gini gini gini, oh ya sekarang saya di AAU kayak gini nih, oh ya gue kuliah juga lagi gini ep fleksibel sih intinya tergantung mood. (TR/D/V/768-776) Positive I: Masalah (jeda) negatif. Reinterpretation P: Kenapa? I: Buat kita jadi mikir (tersenyum lebar) kan kalau kita ada masalah kan kayak gimana, ya udah sih intinya itu, emang masalah ada yang positif, nggak ada kan? P: Menurut EP sendiri gimana? I: Menurut saya masalah nggak ada yang positif, masalah masalah misalnya masalah saya nggak bisa tidur negatif insomnia bikin sakit, masalah saya ngerasa nggak bisa ngikutin kegiatan, yang ada nanti saya stres sendiri, negatif sih, buat saya jangan sampai ada masalah. (TR/D/V/801-810) Positive P: Ya ya, kalau gitu hikmah apa sih yang bisa EP Reinterpretation ambil dari setiap hadapin masalah tuh? I: Ya hikmahnya pelajaran buat diri saya sendiri, misalnya saya nggak bisa tidur, ngusahain bener-bener ngusahain gimana
Ketika pesiar informan Kenyamanan pribadi lebih memilih untuk melepas penat ketika menyenangkan diri pesiar terelebih dahulu, seperti istirahat, nonton bersama teman, jalan bersama teman SMA, fleksibel tergantung dengan mood informan.
Informan memandang Pemaknaan masalah itu sebagai hal masalah yang negatif, karena ketika ada masalah membuat informan menjadi bepikir. (Informan tidak memiliki positive reinterpretation)
tentang
Menurut informan, Hikmah dari hikmah dari pemaknaan masalah mendapatkan masalah yaitu, dapat menjadi pelajaran bagi dirinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 382
14.
Acceptance
15.
Denial
16.
Denial
caranya caranya gimana saya harus bisa tidur, terus kayak saya misalnya belum bisa nepatin waktu itu kan masalah, oh ya saya hikmahnya saya harus pergerakan saya harus lebih cepat, setiap ada waktu harus saya manfaatin buat persiapan kegiatannya apa, hikmahnya itu jadi lebih tahu diri sendiri jadi harus kayak gimana efek buat diri sendiri dan lingkungan. (TR/D/V/811-819) P: Apa yang membuat EP tuh bertahan sampai saat ini? I: Saya selalu ingat sama orang tua dan terutama adik saya. Karena kalau udah ingat mereka, jadi semangat lagi buat ngejalanin aktivitas disini, nggak ada kepikiran buat nggak betahan disini gitu sih. (TR/D/V/820-823) P: Ada masalah yang sampai saat ini masih dipendam dan belum diungkapkan ke orang lain nggak? I: Nggak, nggak ada. (TR/D/V/824-826) I: Ya soalnya kalau udah terlihat punya masalah ntar pertanyaan dan saya saya nggak ada masalah, saya juga setiap ada masalah saya juga nggak mau nunjukin ke semua orang hey gue tuh lagi ada masalah lho gini gini gini, dan saya nggak berharap orang tuh buat ngertiin saya, justru saya yang harus ngertiin mereka, saya yang harus nyesuaiin mereka, dan yang punya masalah tuh bukan saya doang, jangan karena gara-gara masalah saya semuanya tuh harus tertuju sama saya kayak gitu, saya orangnya kayak gitu, jadi sebisa mungkin sekalipun nanti kalau misalnya saya ada
dan informan menjadi tahu efek dari masalah tersebut seperti apa.
Informan selalu teringat Hubungan kelekatan orang tua dan adiknya, dengan keluarga agar tetap bertahan. (Informan memiliki acceptance)
Informan merasa tidak ada masalah yang dipendam sampai saat ini. Dalam setiap waktu, informan tidak ingin terlihat punya masalah oleh orang lain. (Informan memiliki denial)
Sikap menghadapi permasalahan
Penyangkalan diri agar keadaan terlihat baikbaik saja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 383
17.
Denial
18.
Turning to Religion
19.
Turning to Religion
masalah, saya bersikap biasa, kecuali emang udah benar-benar orang itu yang nanya sendiri sampai memperhatiin detail banget, eh kamu ada apa gitu, baru kayak gitu sih mbak (tersenyum), mending selesaiin sendiri aja. (TR/D/V/829-839) P: Pernah nggak sih memilih buat masa bodoh dan tidur ketika sedang ada masalah gitu? I: Di rumah ya kayaknya, disini nggak nggak bisa (tesenyum) harus saya selesaiin, harus benar-benar di selesaiin, karena masalahnya tuh pasti kalau udah dapat satu masalah, lagi saya masalah pasti kalau nggak saya selesaiin itu berantem, pasti di selesaiin dulu kalau lagi ada masalah. (TR/D/V/840-845) I: Agama (jeda) pegangan hidup saya, kalau saya nggak punya agama saya harus kemana dan saya saya punya Tuhan dan Tuhan tuh pasti ngasih yang terbaik, Allah tuh nggak akan ngasih cobaan di luar kemampuan saya, berarti kalau Allah ngasih cobaan berarti saya masih mampu, itu agama menurut saya dan tempat saya tempat saya yang benar-benar untuk ngadu di saat orang tuh nggak tahu masalah saya tuh dan itu pasti ada solusinya entah dari mimpi, entah dari orang lain, entah dari kejadian apa benar-benar berarti agama tuh buat saya. (TR/D/V/847-854) I: Pengaruh banget, pengaruh banget lah kalau misalnya saya ya itu saya ngasih nanya solusi, misalnya orang tua saya juga, orang tua saya ngarahin kedua hal, nah orang tua kan saya ngarahin, lha terus saya harus nanya kemana kan, ya itu larinya ke Tuhan saya, ke segala macam,
Ketika informan Perilaku memiliki masalah, masalah informan merasa harus segera diselesaikan agar tidak berantem.
ketika
ada
Agama menurut Definisi agama informan merupakan pegangan hidup yang mengarahkannya. Informan merasa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik dan nggak akan memberi cobaan di luar batas kemampuannya. (Informan memiliki turning to religion) Informan merasa Peran dan pengaruh pengaruh agama sangat agama berperan dalam kehidupannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 384
20.
21.
22.
23.
pengaruh banget lah karena saya orang yang beragama. (TR/D/V/857-861) Focusing on and P: Bagaimana sih EP mengekspresikan perasaan Venting Emotions yang lagi nggak enak atau lagi ada kondisi yang kurang cocok dengan diri EP sendiri? I: Ehmm ngibur diri sendiri sih, jadi misalnya saya nggak suka ya saya nyari nyari orang yang suka ngelawak kayak gitu, simple aja sih sebenarnya, usahain jangan sampai, oh ya gue harus kayak gini, gue harus ehm nyari sesuatu yang bisa saya suka dengan itu kayak gitu gimana, gitu sih intinya. (TR/D/V/826-868) Behavioral P: Pernah ngerasa gagal nggak dalam Disengagement menghadapi masalah selama ini? I: Alhamdullilah saya belum pernah merasa gagal. (TR/D/V/869-871) Behavioral P: Pernah merasa putus asa nggak saat adapasti Disengagement dengan kondisi lingkungan disini? I: Nggak, nggak pernah, ya saya nggak terlalu mikirin gimana gimana mbak, oh ya udah bisa bisa (tersenyum lebar), saya typical orangnya kayak gitu sih, bukan kayak gimana gimana mikirnya, aku udah nggak bisa nih, jadi gue bisa gue bisa, misalnya kalau ngeliat teman saya, teman saya aja bisa kenapa saya nggak bisa, cuma kayak gitu doang, terus juga ah nanti kalau saya nggak bisa nanti saya lemah lho, saya mikirnya kayak gitu doang, jadi saya harus bisa gitu. (TR/D/V/872-880) Mental P: Kalau saat ini kita berkhayal nih ya, hal apa sih Disengagement yang ingin EP hindarin dalam hidupnya? I: Kegiatan. I: Ya kegiatan yang pingin saya hindarin.
Ekspresi informan ketika merasa tidak enak atau kondisi yang kurang cocok, yaitu dengan humor. (Informan memiliki focusing on and venting emotions)
Humor digunakan untuk mengekspresikan rasa yang kurang cocok
Informan belum pernah Perasaan gagal dalam merasa gagal dalam menghadapi masalah menghadapi masalah. Informan tidak terlalu Sikap pantang putus memikirkan perasaan asa putus asa, karena melihat teman-temannya yang lain bisa, informan juga merasa harus bisa (Informan tidak memiliki behavioral disengagement).
Informan ingin Sikap yang menghindari kegiatan dihindari yang tidak ingin dilakukan.
ingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 385
24.
Mental Disengagement
I: Apa ya, ya sebenernya nggak ada sih nggak yang ah saya nggak pingin kegiatan ini, nggak nggak sampai kayak gitu. Mungkin hindarin rasa supaya saya nggak suka jadi saya tuh hindarin benar-benar sampai jangan sampai saya ngerasaain saya benar-benar nggak suka dengan hal itu, itu aja sih yang ingin saya hindarin, terus juga jangan sampai saya terbeban gitu itu sih yang saya hindarin kayak gitu, terus saya nggak bisa ya saya harus lewatin gimanapun caranya. (TR/D/V/881-895) P: Ehm pernah nggak ngerasa ngelakuin hal yang nggak berguna ketika hadapin masalah? I: Nggak, berguna semua karena saya saya yang emang saya yang salah, hal yang saya lakuin berguna semua menurut saya. (TR/D/V/902905)
Informan merasa tidak ingin terbebani, sehingga apapun harus bisa informan lewati. (Informan tidak memiliki mental disengagement)
Informan merasa hal Prinsip pribadi yang dilakukannya selalu berguna.