PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELLBEING) PADA REMAJA PIATU
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Diyah Septiningtyas 109114092
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
“TETAPI KAMU INI, KUATKANLAH HATIMU, JANGAN LEMAH SEMANGATMU, KARENA ADA UPAH BAGI USAHAMU!” (2 TAWARIKH 15:7)
“JANGANLAH HENDAKNYA KAMU KUATIR TENTANG APAPUN JUGA, TETAPI NYATAKANLAH DALAM SEGALA HAL KEINGINANMU KEPADA ALLAH DALAM DOA DAN PERMOHONAN DENGAN UCAPAN SYUKUR” (FILIPI 4:6)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hasil karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus, Orangtua yang luar biasa, bapak dan ibu Kedua kakak tersayang, Keluarga besar, Teman setia dan para sahabat, Terimakasih untuk segala bentuk cinta, perhatian, dukungan dan doa yang tiada henti kalian berikan
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS (PSYCHOLOGICAL WELL-BEING) PADA REMAJA PIATU
Diyah Septiningtyas ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara lebih mendalam mengenai kesejahteraan psikologis pada remaja piatu. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana kesejahteraan psikologis pada remaja piatu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang fokus pada sebuah fenomena, yakni kematian ibu. Subjek dalam penelitian ini merupakan remaja piatu yang berjumlah 3 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara semi terstruktur dengan masing-masing subjek. Verifikasi hasil penelitian didapatkan dengan melakukan member checking dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek menunjukkan sikap yang berbeda pada dimensidimensi kesejahteraan psikologis. Dari ketiga subjek, hanya satu subjek yang mampu menunjukkan sikap positif pada seluruh dimensi kesejahteraan psikologis.
Kata Kunci: Remaja Piatu, Kesejahteraan Psikologis
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING IN ADOLESCENTS OF MOTHERLESS
Diyah Septiningtyas ABSTRACT
The aim of this research is to give more description about psychological well-being in adolescents of motherless. The questions in this research is how the psychological well-being in adolescents of motherless. The kind of this research is a qualitative descriptive and focus on a phenomenon (motherless). Subject in this research are 3 adolescents of motherless. Method of collection data by semi-structured interview with each subject. Verification of the results obtained by performing member checking and triangulation. The results showed that all three subjects showed a different attitude on the dimensions of psychological well-being. Of the three subjects, only one subject that is able to show a positive attitude in all dimensions of psychological well-being.
Keywords: Adolescent of motherless, Psychological Well-being
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas cinta dan kasihNya sehingga segala proses penelitian dapat dilewati sampai dengan peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Segala proses baik suka maupun duka selama proses penelitian berlangsung merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti. Sebagai pribadi yang masih belajar dalam melakukan penelitian, peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang terjadi selama proses penelitian ini berlangsung. Oleh sebab itu, banyak pihak yang turut serta terlibat untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menerima banyak dukungan dan bimbingan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, dengan penuh hormat peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Tarsius Priyo Widiyanto, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengikuti ujian skripsi dan selaku dosen pembimbing akademik yang selalu mendampingi peneliti selama proses studi. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, selaku dosen pembimbing skripsi atas kesabaran dan perhatiannya dalam membimbing peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si dan Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan sehingga penelitian ini memiliki kualitas yang lebih baik. 5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas kebersamaannya selama peneliti studi, yang sudah memberikan pengalaman yang sangat berarti dan membantu peneliti untuk mengenal serta mendalami ilmu psikologi. 6. Kedua orang tua, bapak dan Ibu Sukamto tersayang yang tak pernah lelah memberikan berbagai macam dukungan, pendampingan, nasehat dan doa yang selalu menguatkan. 7. Kedua kakak tercinta, mas Wel dan mas Arif yang selalu mendukung dan mendoakan. 8. Keluarga besar, yang senantiasa menguatkan dan mendoakan selalu. 9. Ketiga subjek penelitian. Terimakasih sebesar-besarnya atas bantuan kalian dengan kesediaan dan keterbukaanya untuk berbagi cerita tentang pengalaman masing-masing, sehingga dapat membantu peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman gereja, Youth of MTY yang tanpa lelah menanyakan proses penelitian dan selalu mendukung dalam doa di setiap persekutuan. 11. Sedulur-sedulur: Tina, Yosua, Agus, Kodok yang selalu setia menemani dan menghibur peneliti. Trimakasih untuk kebersamaan, cerita, canda-tawa, dan dukungan kalian. Spesial big thanks untuk sedulur Yosua atas dukungan dan bantuan yang sangat berarti dalam proses pengerjaan skripsi ini. xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Teman setia, yang tak pernah lelah mendukung, bersabar dan setia menemani peneliti dalam berproses untuk menyelesaikan skripsi ini hingga bersedia memberikan waktu dan tenaganya. 13. Para sahabat seperjuangan road to S.Psi, cewek-cewek kesayangan Thumbthumbers: Yohana, Mimi, Lena, Dewi trimakasih untuk kebersamaan, tawacanda dan bantuan kalian yang tulus dalam berbagai bentuk selama perkuliahan, serta senantiasa menyediakan telinga untuk mendengarkan keluhan dari peneliti. 14. Para sahabat seperjuangan road to S.Psi yang tak kalah pentingnya: Mak Anin, Daning, Ntonk, Tista, Melati, Vita, Ika, Vivid, Christy, Yovie, Rinta yang tiada hentinya memberi motivasi dan meluangkan waktunya untuk diskusi dan tukar pikiran dalam proses penulisan skripsi 15. Teman-teman seperjuangan bimibingan di group Pendekar Scriptsweet. Trimakasih untuk kebersamaaanya dalam melewati setiap suka dan duka saat bimbingan dan dukungan di saat rasa letih dan bosan melanda. 16. Teman-teman seperjuangan bimbingan di group Pejuang yang Tertinggal, trimakasih untuk hiburan yang selalu memotivasi. Terkhusus untuk Ester dan Riska yang banyak membantu peneliti di proses penyelesaian skripsi. Tetap semangat guys!! 17. Full Team of PSIBK, para SC dan semua cepries, baik yang seangkatan ataupun diatasnya. Trimakasih banyak untuk kebersamaanya selama kita berdinamika bersama di berbagai kegiatan. Kesibukan bersama cepries, Yohana, Lena, Ica n Mbak Angga yang bisa menjadi hiburan tersendiri ketika xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peneliti merasa jenuh mengerjakan skripsi. Trimakasih untuk kehadiran kalian yang tak pernah lelah membantu dan telinga yang tak henti mendengarkan. 18. Sahabat-sahabat SMA yang tak pernah lelah memberi candaan yang memotivasi, Rambang, Dini, Astri, Debby, Tiwik, Usrok, Seni, Titin, Cut, Tacic, Fani. Trimakasih untuk setiap penghiburan, dukungan, doa dan harapan yang selalu kalian berikan untukku. Trimaksih untuk waktu dan tenaganya guys. 19. Trimakasih mak Monica, tergolong temen baru tapi selalu setia memberi masukan-masukan dan dukungan. Meskipun sekarang jauh, tapi selalu setia menanyakan proses skripsi. 20. Pimpinan Humas, karyawan dan seluruh staf Humas Universitas Sanata Dharma atas kebersamaan dan pengalaman selama peneliti studi. 21. Serta seluruh teman dan pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu. Trimakasih banyak. Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi yang dibuat masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti sangat menerima saran dan kritikan untuk kesempurnaan karya ini.
Yogyakarta, 11 Februari 2016 Peneliti,
Diyah Septiningtyas xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. vi ABSTRAK ........................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................ viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x-xiii DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv DAFTAR SKEMA .................................................................................................xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1 B. Rumusan Masalah ...........................................................................8 C. Tujuan Penelitian ............................................................................8 D. Manfaat Penelitian ..........................................................................8 1. Manfaat Teoritis ........................................................................8 2. Manfaar Praktis .........................................................................8 xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................10 A. Remaja...........................................................................................10 1. Pengertian Remaja ..................................................................10 2. Karakteristik Perkembangan Remaja ......................................11 B. Piatu ..............................................................................................16 C. Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) .................17 1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis ......................................17 2. Dimensi – dimensi Kesejahteraan Psikologis ........................18 3. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis ................................................................................24 D. Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) Remaja Piatu .................................................................................26 E. Pertanyaan Penelitian/ Skema .......................................................29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................30 A. Jenis Penelitian .............................................................................30 B. Fokus Penelitian ............................................................................31 C. Subjek Penelitian ..........................................................................31 D. Metode Pengumpulan Data ...........................................................31 E. Metode Analisis Data ....................................................................34 F. Verifikasi Penelitian ......................................................................36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................38 A. Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan .................................38 B. Profil Subjek Penelitian ................................................................40 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Subjek 1...................................................................................41 a. Deskripsi Subjek 1 ............................................................41 b. Deskripsi Kematian Ibu Subjek 1 .....................................41 c. Pelaksanaan Wawancara Subjek 1 ....................................42 d. Analisis Subjek 1 ..............................................................42 2. Subjek 2...................................................................................57 a. Deskripsi Subjek 2 ............................................................57 b. Deskripsi Kematian Ibu Subjek 2 .....................................58 c. Pelaksanaan Wawancara Subjek 2 ....................................58 d. Analisis Subjek 2 ..............................................................58 3. Subjek 3...................................................................................70 a. Deskripsi Subjek 3 ............................................................70 b. Deskripsi Kematian Ibu Subjek 3 .....................................71 c. Pelaksanaan Wawancara Subjek 3 ....................................71 d. Analisis Subjek 3 ..............................................................71 C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................94 BAB V
PENUTUP ..........................................................................................102 A. Kesimpulan ................................................................................102 B. Kelemahan Penelitian.................................................................103 C. Saran...........................................................................................104
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................105 LAMPIRAN .........................................................................................................108
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Kesejahteraan Psikologis Remaja Piatu ..................................................29
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Panduan Wawancara .............................................................................. 33 Tabel 2 Ringkasan Identitas dan Deskripsi Singkat Subjek Penelitian............... 40 Tabel 3.1 Pelaksanaan Wawancara Subjek 1 ...................................................... 42 Tabel 3.2 Pelaksanaan Wawancara Subjek 2 ...................................................... 58 Tabel 3.3 Pelaksanaan Wawancara Subjek 3 ...................................................... 71 Tabel 4 Gambaran Kesejahteraan Psikologis Ketiga Subjek .............................. 86
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Harapan untuk memiliki orangtua utuh merupakan dambaan bagi setiap anak. Kadang harapan hanya sebatas keinginan yang belum tentu dapat terwujud karena beberapa anak dihadapkan pada situasi harus berpisah dari orangtua karena kematian. Menurut Holmes & Rahe (dalam Weiten, 1997), ketiadaan orangtua karena kematian adalah suatu perubahan dalam hidup yang dapat menimbulkan stres. Perubahan struktur dalam keluarga karena kematian orangtua mengakibatkan anak menjadi yatim piatu. Penelitian yang dilakukan oleh Casares, dkk (2009) di Namibia Afrika Selatan, ditemukan bahwa lebih dari 19 anak dan remaja yatim piatu mengalami gangguan kesehatan mental, tekanan psikologis dan rentan terhadap depresi yang terjadi diantara satu dari enam anak dan remaja. Kematian yang terjadi pada orangtua menimbulkan kesedihan dan menyebabkan banyak perubahan yang terjadi dalam keluarga. Situasi tersebut menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahaan yang terjadi di dalam hidupnya. Menurut Lloyd (dalam Astuti, 2007), kedukaan karena kematian orangtua yang terjadi di masa anak-anak dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi sekitar 2 atau 3 kali lipat ketika dewasa. Hal ini 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
menunjukkan, bahwa kematian yang terjadi pada orangtua dapat memberikan dampak secara psikologis bagi anaknya. Peran orangtua sebagai pendamping perkembangan anak menjadi tidak dapat berfungsi dengan baik, ketika salah satu maupun kedua orangtua meninggal. Kematian yang terjadi pada orangtua membuat anak untuk menyusun kembali hidupnya dan belajar untuk hidup tanpa bantuan dan kehadiran orang tuanya (Andre dalam Aiken, 2001). Keadaan tersebut menjadikan anak harus melewati perkembangan dirinya dari masa ke masa tanpa pengasuhan dari orangtua. Sementara itu, masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanakkanak ke masa dewasa yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, kognitif maupun sosioemosi. Lesmana (dalam Sari & Basri, 2007), mengatakan bahwa perubahan fisik dan kognitif yang terjadi di masa remaja akan memberikan dampak yang besar pada perubahan emosionalnya. Remaja akan mengalami perubahan biologis secara dramatis pada tubuhnya, bertemu dengan pengalaman-pengalaman baru dan memiliki tugas perkembangan baru (Santrock, 2012). Menurut Erikson (dalam Papalia, Feldman & Martorell, 2014), tugas utama remaja adalah melawan krisis identitas versus kebingungan identitas atau identitas versus kebingungan peran. Sementara menurut Hall (dalam Santrock, 2012), masa remaja merupakan masa storm and stress (badai dan stress), yakni masa bergolak yang diwarnai dengan konflik dan perubahan suasana hati (mood). Terjadinya perubahan-perubahan dalam diri tersebut yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
kemudian menutut remaja untuk dapat menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya. Proses penyesuaian diri remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, khususnya peran dari keluarga. Keluarga memiliki peranan yang besar dalam kehidupan anak, terlebih peran seorang ibu. Menurut Santrock (2012), ibu cenderung memiliki peran lebih banyak sebagai manajer dalam pengasuhan daripada ayah. Pernyataan serupa juga ditemukan dalam studi yang dilakukan oleh Carloss (1995), remaja mengatakan jika ibu lebih banyak terlibat dalam pengasuhan dibandingkan ayah. Seorang ibu memiliki peran sangat besar dalam pendidikan anak sejak dini karena ibu adalah sosok pertama yang berinteraksi dengan anak, yang memberikan rasa aman, rasa percaya dan nasehat untuk dipatuhi (Hurlock, 2002). Ibu juga memiliki sifat yang tidak egois, bertanggung jawab, toleran dan penuh kehangatan (Matlin, 1993). Menurut Gunarsa (2004), seorang wanita sebagai ibu akan menjadi model tingkah laku, pendidik, konsultan dan sumber informasi bagi anak-anaknya, sehingga anak akan merasa lebih senang, bebas dan terbuka dalam menanyakan sesuatu apabila ibunya yang melakukan. Hadirnya figur ibu sebagai pengasuh dapat menciptakan kelekatan antara anak dan ibu. Menurut Ainsworth dan Bowlby (dalam Papalia, 2009), kelekatan antara anak dan ibu menjadikan anak membuat “model kerja” mengenai apa yang diharapkan dari ibunya. Anak yang memiliki kelekatan aman dengan pengasuh akan memiliki rasa percaya dengan pengasuhnya dan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
kemampuan diri sendiri. Adanya perasaan aman dan percaya terhadap pengasuh, menjadikan anak cukup percaya diri untuk terlibat di lingkungan (Jacobsen & Hoffman dalam Papalia, 2013). Dengan demikian, adanya kelekatan antara anak dengan ibu juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam menjalin relasi dengan orang lain. Akan tetapi, hal tersebut tentunya tidak berlaku pada remaja piatu atau remaja yang tidak memiliki ibu karena kematian. Hasil penelitian Astuti dan Gusniarti (2009) menyebutkan bahwa kematian ibu memberikan dampak psikologis bagi individu dalam ketidakmampuan menyelesaikan masalah, kecemasan untuk menjalani hidup, kehilangan sosok yang memberi support dan nasehat, perubahan prestasi akademis dan kekhawatiran jika sudah menikah. Hilangnya peran dan fungsi ibu dalam proses tumbuh kembang remaja menimbulkan perasaan kehilangan akan pembinaan, bimbingan, kasih sayang dan perhatian. Hal inilah yang mendorong remaja piatu untuk dapat melewati masa remajanya secara mandiri tanpa pendampingan dari seorang ibu. Menurut Dercon (2004), kematian ibu memberikan dampak yang lebih besar pada anak bila dibandingkan dengan kematian ayah dan jauh lebih merusak ketika terjadi saat anak lahir sampai usia remaja awal (Hurlock, 2002). Hope Edelman (2010) menyatakan bahwa perempuan mana pun yang kehilangan ibu akan mengalami perubahan besar pada dirinya. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kematian ibu dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
memunculkan perasaan kehilangan suatu hal yang sangat berarti bagi kehidupan seorang anak. Sementara Allen dan Dally (2007) menjelaskan bahwa remaja yang hidup tanpa ayah lebih cenderung memiliki masalah di sekolah, misal memiliki skor rendah pada tes prestasi, kemampuan intelektual dan kecerdasan, dan masalah perilaku seperti ketidakpatuhan dan tingkat kehadiran yang buruk bahkan cenderung putus sekolah. Selain itu, remaja yang hidup tanpa ayah lebih cenderung memilih teman yang menyimpang, mengalami kesulitan bergaul dan memiliki masalah dengan teman sebaya, menjadi lebih agresif, terlibat dalam perilaku kriminal, memiliki, menggunakan, atau mendistribusikan alkohol atau obat-obatan serta terlibat dalam seks bebas (Crouter, Davis, Updegraff, Delgado & Fortner, 2006). Menurut Hasan, Yusuf dan Alan (2012), keluarga memiliki peran dan fungsi yang besar untuk kesejahteraan psikologis anak dan orangtua dalam menerima kebahagiaan sepanjang waktu (Hasan, Yusuf dan Alan, 2012). Sebaliknya, peran dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan secara optimal ketika figur ibu tidak hadir dalam keluarga. Perubahan kondisi karena kehilangan ibu memberikan dampak pada perasaan ketidaknyamanan secara psikis dalam diri anak. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mentalnya dan kemudian akan berdampak pada kesejahteraan psikologisnya. Menurut Ryff & Singer (dalam Papalia, 2002) mengenai kesehatan mental, bahwa orang yang sehat secara mental bukan karena ketiadaan sakit secara mental,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
melainkan memiliki respon positif terhadap dimensi-dimensi kesejahteraan psikologis, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Individu yang dapat memberikan respon positif terhadap 6 dimensi kesejahteraan psikologis adalah individu yang memiliki kesejahteraan psikologis positif. Dimensi penerimaan diri merupakan tingkat kemampuan individu dalam bersikap dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, berani mengakui kesalahan dan mampu mengintrospeksi diri. Dimensi hubungan positif dengan orang lain yang berarti kemampuan individu untuk memiliki hubungan yang berkualitas dengan orang lain. Individu juga dituntut untuk dapat mengatur dan mengendalikan dirinya sendiri serta mengatur nasibnya, yang merupakan pengertian dari dimensi otonomi. Pada dimensi penguasaan lingkungan, individu
harus
memiliki
kemampuan
untuk
mengatur
hidup
dan
lingkungannya. Dimensi tujuan hidup yang berarti individu harus memiliki pemahaman dan memiliki rencana dalam tujuan hidupnya. Selain itu, individu harus memiliki kemampuan untuk terus berjuang mengembangkan dirinya dan mampu melawan berbagai rintangan yang merupakan pengertian dari dimensi pertumbuhan pribadi. Salah satu dampak dari kematian ibu adalah ketidakmampuan anak dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya ketika ibu sudah meninggal. Hal tersebut bisa muncul karena anak kehilangan sosok yang selalu memberi support dan nasehat (Astuti dan Gusniarti, 2009). Perubahan situasi tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
yang menimbulkan kecemasan pada diri anak dalam menjalani kehidupannya tanpa ada pendampingan dari ibu. Keadaan tersebut yang sebenarnya mendorong remaja untuk dapat bersikap mandiri dalam menjalani hidupnya. Dampak dari kematian ibu ini yang dapat berpengaruh pada kesejahteraan psikologis remaja secara otonomi, penerimaan diri, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Dampak lain yang timbul dari kematian ibu juga dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan nilai akademis anak. Hal ini dikarenakan tidak adanya figur ibu yang biasanya selalu mendampingi dan memberikan dukungan saat anak belajar. Dampak kematian ibu ini yang dapat berpengaruh pada kesejahteraan psikologis aspek otonomi dan penguasaan lingkungan. Dengan demikian, keluarga memiliki peran dalam membantu remaja untuk mencapai kesejahteraan psikologisnya, terutama sosok ibu yang memiliki pengaruh besar terhadap anak. Situasi akan berbeda pada anak yang kehilangan ibu karena kematian. Ketidakhadiran figur ibu menyebabkan remaja mengalami kerentanan dalam memandang dirinya, yang kemudian dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologisnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana kesejahteraan psikologis pada remaja yang tidak memiliki ibu (piatu).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
B.
Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan yang telah peneliti sampaikan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini
adalah “Bagaimana kesejahteraan
psikologis pada remaja piatu?”
C.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara lebih mendalam mengenai kesejahteraan psikologis pada remaja piatu.
D.
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1.
Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu psikologi, khususnya psikologi perkembangan dan kesehatan mental dalam kaitannya dengan kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pada remaja piatu.
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Remaja Piatu Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengetahui kesejahteraan psikologis pada remaja piatu. Dengan demikian dapat menjadi bahan untuk mengintrospeksi dirinya sehingga tetap dapat mencapai kesejahteraan psikologisnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
b.
Bagi Keluarga dan Orang-orang Terdekat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada ayah dan keluarga-keluarga yang lain maupun orang-orang terdekat mengenai kondisi psikologis remaja piatu dilihat dari tingkat kesejahteraannya. Dengan demikian, kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam membantu mendampingi anak piatu untuk memandang kehidupannya. Oleh sebab itu, remaja piatu tetap dapat mencapai kesejahteraan psikologisnya meskipun tanpa kehadiran seorang ibu di hidupnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Remaja 1.
Pengertian Remaja Kata remaja atau adolescence berasal dari bahasa Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja merupakan salah satu fase dalam perkembangan hidup manusia. Menurut Santrock (1995), masa remaja ialah periode transisi dari masa anak-anak hingga masa dewasa awal, yang berlangsung pada usia kira-kira 12 atau 13 tahun sampai dengan 21 tahun dan dibagi menjadi masa remaja awal, tengah dan akhir. Masa remaja awal berlangsung pada usia 12 atau 13 tahun hingga 15 tahun, masa remaja tengah dimulai pada usia 15 tahun hingga 18 tahun dan masa remaja akhir berlangsung pada usia 18 atau 19 tahun sampai dengan usia 21 tahun. Menurut Papalia, Feldman dan Martorell (2014), masa remaja merupakan masa perkembangan transisi yang melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosional dan sosial dengan beragam latar belakang sosial, budaya dan ekonomi yang berbeda dan terjadi pada usia 11 tahun hingga usia 19 atau 20 tahun. Berdasarkan beberapa definisi mengenai remaja, maka dapat disimpulkan
bahwa
remaja 10
merupakan
salah
satu
fase
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
perkembangan manusia yang terjadi pada usia 11 hingga 21 tahun, dimana pada rentan usia terebut merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa yang melibatkan perubahan fisik, kognitif dan psikososial.
2.
Karakteristik Perkembangan Remaja a.
Perkembangan Fisik Remaja Perubahan fisik pada remaja ditandai dengan masa pubertas, yang dimulai dengan adanya perubahan hormon pada usia 8 tahun untuk perempuan dan 9 tahun pada laki-laki (Susman & Rogol dalam Papalia, 2014). Menurut Papalia, Feldman & Martorell (2014), pubertas ditandai dalam dua tahap dimana pada tahap pertama terjadi pengaktifan kelenjar adrenal yang meningkatkan hormon androgen dan kemudian mempengaruhi pertumbuhan rambut pupis, rambut ketiak, rambut-rambut halus di wajah, pertumbuhan badan, kulit berminyak dan bau badan. Pada tahap kedua terjadi kematangan organ seks, dimana sel telur perempuan mengeluarkan estrogen yang merangsang pertumbuhan alat kelamin, membentuk payudara serta pubis dan rambut ketiak. Sedangkan pada laki-laki terjadi peningkatan testis dalam memproduksi androgen, khususnya testosteron yang merangsang pertumbuhan alat kelamin, pertumbuhan otot dan rambut di badan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
Kematangan organ reproduksi pada perempuan ditandai dengan dimulainya menstruasi atau menarche , yang biasanya terjadi di usia 10 tahun hingga 16,5 tahun. Sedangkan pada laki-laki ditandai dengan peningkatan produksi sperma yang mendorong terjadinya ejakulasi pertama atau spermache, yang terjadi di usia sekitar 13 tahun. Secara fisik, perempuan menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat 2 tahun daripada laki-laki, dimana di usia 11 hingga 13 tahun cenderung lebih tinggi, lebih berat dan kuat jika dibandingkan dengan laki-laki seusianya. Remaja akan mencapai tinggi yang sepenuhnya di usia kurang lebih 15 tahun pada perempuan dan sekitar usia 17 tahun untuk laki-laki. Perempuan akan memiliki pinggul yang yang lebih besar dan terjadi penumpukan lemak. Sedangkan laki-laki akan tampak besar, bahu melebar, kaki tampak lebih panjang dari badan dan pundak cenderung lebih panjang dari lengan atas dan tingginya. Adanya perubahan dan pertumbuhan fisik yang cepat pada masa remaja menjadikan beberapa bagian tubuh tampak tidak proposional untuk sementara waktu. Remaja memiliki perhatian yang cukup besar untuk citra tubuhnya. Hal tersebut yang kemudian mendorong remaja untuk melakukan berbagai usaha guna mengontrol badannya supaya terlihat tetap ideal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
b.
Perkembangan Kognitif Remaja Remaja cenderung berpikir lebih abstrak daripada anak-anak yang lebih muda, dimana remaja mulai dapat membahas hal-hal yang sifatnya abstrak seperti cinta, keadilan dan kebebasan. Remaja dapat memahami kata-kata sebagai simbol yang dapat memiliki beragam makna, senang menggunakan ironi, metafora dan permainan kata (Owens dalam Papalia, 2014). Remaja mulai mampu untuk memahami sudut pandang dan tingkat pengetahuan orang lain sehingga mulai trampil untuk berbicara dengan sudut pandang orang lain. Menurut tahap perkembangan Piaget, masa remaja masuk dalam tahap operasional formal (formal operation) yang terjadi pada usia sekitar 11 tahun, dimana remaja menggunakan penalaran hipotesis-deduktif dan pemikiran proposisional. Remaja akan melakukan penalaran hipotesis-deduktif dengan membuat hipotesis atau
memprediksi
variabel-variabel
yang
mungkin
dapat
mempengaruhi hasil, yang kemudian dijadikan dasar untuk membuat kesimpulan yang logis dan teruji. Kemudian secara sistematis, remaja akan melakukan pemisahan dan penggabungan variabel-variabel untuk melihat kesimpulan yang benar dalam kehidupan nyata. Sedangkan pemikiran proposisional merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
kemampuan remaja untuk melakukan evaluasi logika proposisi (pernyataan verbal) tanpa mengacu pada keadaan dunia nyata. Menurut Kohlberg (dalam Papalia Olds Feldman, 2009), remaja akan mengalami masa penalaran moral yaitu kemampuan melakukan penalaran yang lebih kompleks tentang isu-isu moral ketika mencapai tingkat kognitif yang lebih tinggi. Remaja juga menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam memecahkan masalah, menerima sudut pandang orang lain, mengatasi hubungan interpersonal dan kemampuan dalam melihat kondisi sosial diri sendiri. Remaja berada pada tingkatan penalaran moral di tahap moralitas konvensional atau moralitas dari peran konformitas konvensional, yang biasanya dicapai setelah usia 10 tahun dimana remaja akan mulai menginternalisasi standar figur otoritas. Remaja mulai berusaha untuk menjadi baik, menyenangkan orang lain dan memelihara keteraturan sosial. c.
Perkembangan Psikososial Remaja Menurut Erikson (dalam Papalia, 2014), remaja dikenal sebagai masa pencarian identitas, yakni konsepsi koheren tentang diri, membuat tujuan-tujuan, nilai-nilai dan keyakinan kuat saat individu berkomitmen kuat. Tugas utama remaja adalah melawan krisis identitas versus kebingungan identitas. Di tahap ini, remaja mengalami masa peralihan dimana akan dihadapkan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
keraguan atas peran yang akan dilakukan. Kebingungan akan peran tersebut memberi pengaruh terhadap tingkat emosi yang cenderung tinggi, perubahan minat dan peran serta memunculkan keinginan akan kebebasan. Akan tetapi, perasaan ingin bebas dalam diri remaja cenderung mendapatkan intervensi dari orangtua terutama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Menurut Papalia, Feldman & Martorell (2014), pencapaian identitas seksual sebagai bagian dari kesadaran seksual juga merupakan aspek penting dari pembentukan identitas yang selebihnya dapat memberikan dampak pada citra diri dan hubungan. Pada diri remaja mulai muncul orientasi seksual yang mengarah pada romantisme dan afeksi yang bisa terjadi kepada lawan jenis (heteroseksual), sesama jenis (homoseksual) atau keduanya (biseksual) Dalam kehidupannya di keluarga, remaja banyak melakukan pemberontakan terhadap orangtua. Hubungan remaja dengan saudara
kandung
juga
menunjukkan
adanya
jarak
dan
keseimbangan kekuatan antara saudara tua dengan saudara muda menjadi lebih setara. Remaja lebih memiliki ketertarikan di dunia luar daripada di dalam keluarga. Oleh sebab itu, remaja akan menghabiskan banyak waktu dengan teman sebayanya. Remaja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
akan ikut bergabung atau membentuk persahabatan, geng dan kerumunan.
B.
Piatu Yatim piatu adalah istilah yang dipakai untuk menyebutkan seseorang yang tidak memiliki ayah dan ibu lagi. Yatim merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti seseorang yang tidak memiliki ayah, sedangkan piatu yang berarti seseorang yang tidak memiliki ibu. Anak piatu pada sebagian daerah diartikan sebagai anak yang tidak memiliki ibu saja (www.organisasi.org). Sumber lain mengartikan anak piatu sebagai seseorang yang tidak memiliki ibu lagi karena telah meninggal dunia, ketika anak belum menginjak usia baligh atau dewasa, baik itu laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin dan beragama apa pun (file.upi.edu). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anak piatu adalah anak yang ibunya sudah meningal atau anak yang sudah tidak beribu lagi. Sedangkan dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan kata motherless, yang berarti kehilangan seorang ibu, tidak memiliki kasih sayang dan tidak kenal dengan ibunya (www.artikata.com). Berdasarkan beberapa definisi mengenai anak piatu, maka dapat disimpulkan bahwa anak piatu adalah anak yang terpisah dengan ibu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
kandungnya sebelum anak dewasa karena ibu meninggal, sehingga seorang anak tidak lagi memiliki sosok ibu kandung dalam hidupnya.
C.
Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) 1.
Pengertian Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) Kesejahteraan psikologis (Psychological Well-Being) adalah tingkat kemampuan individu dalam menerima diri apa adanya, menciptakan hubungan hangat dengan orang lain, mandiri terhadap tekanan sosial, mengendalikan lingkungan eksternal, mempunyai arti dalam hidup dan merealisasikan potensi dirinya secara kontinyu (Ryff & Keyes, 1995). Menurut
Bartram
&
Boniwell
(2007),
kesejahteraan
psikologis
berhubungan dengan kepuasan pribadi, keterikatan, harapan, rasa syukur, stabilitas suasana hati, pemaknaan terhadap diri sendiri, harga diri, kegembiraan, kepuasan dan optimisme termasuk juga mengenali kekuatan dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Sementara menurut Lopea (dalam Phronesis, 2008), kesejahteraan psikologis bukan hanya ketiadaan penderitaan, tapi lebih dari itu kesejahteraan psikologis merupakan keterikatan aktif di dalam dunia, memahami arti dan tujuan hidup serta menciptakan hubungan dengan objek maupun orang lain. Menurut
Ryff
(1995),
kesejahteraan
psikologis
merupakan
penggambaran kesehatan psikologis individu berdasarkan pemenuhan enam dimensi kesejahteraan psikologis. Dimensi-dimensi tersebut adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa kesejahteraan psikologis adalah gambaran dari kesejahteraan psikologis individu
berdasarkan
pemenuhan
dimensi-dimensi
kesejahteraan
psikologis yang terdiri dari penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi.
2.
Dimensi-dimensi Kesejahteraan Psikologis Individu yang memiliki kesejahteraan psikologis yang positif adalah individu yang memiliki respon positif terhadap dimensi-dimensi kesejahteraan psikologis (Ryff dalam Papalia, 2008). Ryff membuat enam dimensi pada kesejahteraan psikologis (Ryff, 1989; Ryff dan Keyes, 1995), yaitu: a.
Penerimaan Diri (Self-Acceptance) Penerimaan diri merupakan bagian utama dari kesehatan mental, seperti karakteristik dari aktualisasi diri, fungsi optimal dan kedewasaan. Teori rentang kehidupan juga menekankan pada individu untuk dapat menerima diri sendiri dan dan masa lalunya. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri merupakan karakteristik utama dari fungsi-fungsi psikologis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
Individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi penerimaan diri memiliki sikap positif terhadap diri sendiri, mengakui dan menerima berbagai aspek dalam diri yakni kualitas baik maupun buruk dan mampu bersikap positif terhadap kehidupan masa lalu. Sementara individu yang memiliki skor rendah pada dimensi ini memiliki perasaan tidak puas dengan diri sendiri, kecewa dengan apa yang sudah terjadi di masa lalu, bermasalah dengan kualitas pribadi tertentu dan ingin menjadi berbeda dari yang sekarang. b.
Relasi Positif dengan Orang Lain (Positive Relations with Others) Hubungan positif dengan orang lain sangat penting dalam konsep kesejahteraan psikologis, yang mempunyai makna memiliki hubungan yang berkualitas dengan orang lain. Dimensi ini menekankan pada pentingnya memiliki hubungan yang hangat dan penuh kepercayaan dengan orang lain, individu yang mampu mengaktualisasi diri dengan baik, memiliki empati dan afeksi yang kuat terhadap orang lain dan mampu mengidentifikasi dirinya secara lengkap terhadap orang lain. Individu dengan skor tinggi pada dimensi ini memiliki hubungan yang hangat, puas dan saling percaya dengan orang lain, peduli dengan kesejahteraan orang lain, mampu menunjukkan sikap empati, afeksi dan keintiman yang kuat, serta mampu memahami hubungan timbal balik manusia yang saling memberi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
menerima. Sementara skor rendah ditunjukkan oleh individu yang sedikit tertutup dan tidak percaya dalam menjalin relasi dengan orang lain, mengalami kesulitan dalam menciptakan hubungan yang hangat, tidak terbuka dan tidak peduli dengan orang lain, merasa terasing dan frustasi dalam berelasi dan tidak bersedia membuat kompromi untuk memelihara ikatan yang penting dengan orang lain. c.
Otonomi (Autonomy) Otonomi,
yaitu
tingkat
kemampuan
individu
dalam
menentukan nasib sendiri, kebebasan, pengendalian internal, individual dan pengaturan perilaku internal. Dasar kepercayaannya adalah bahwa pikiran dan tindakan seseorang berasal dari dirinya sendiri dan seharusnya tidak ditentukan oleh kendali orang lain. Individu yang dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik adalah individu yang memiliki keberfungsian yang otonom dan memiliki ketahanan yang baik dari pengaruh lingkungan. Individu yang berfungsi secara utuh adalah individu yang memiliki evaluasi internal. Individu tidak mencari-cari pengakuan dari orang lain namun melakukan evalusi diri, tidak tergantung pada ketakutan kolektif, kepercayaan dan aturan lingkungan. Individu memiliki kebebasan atas norma yang mengatur kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Skor tinggi pada dimensi otonomi ditunjukkan dengan kemampuan individu dalam mengarahkan diri dan bersikap mandiri, mampu menghadapi tekanan sosial serta mampu mengatur perilaku diri sendiri dan mengevaluasi diri dengan standar pribadi. Sedangkan skor rendah tampak apabila individu memperhatikan pengharapan dan evaluasi orang lain, bergantung pada penilaian orang lain dalam membuat keputusan penting dan individu yang menyesuaikan diri terhadap tekanan sosial dalam berpikir dan bertingkah laku tertentu. d.
Penguasaan Lingkungan (Enviromental Mastery) Penguasaan lingkungan ini diartikan sebagai kepemilikan kompetensi dalam mengatur hidup dan lingkungannya. Dimensi ini menekankan pada kemampuan individu untuk memilih atau menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi psikologisnya. Kemampuan
ini
dipengaruhi
khususnya kemampuan
oleh
kedewasaan
seseorang untuk
seseorang,
memanipulasi
dan
mengontrol lingkungan yang kompleks melalui aktivitas mental dan fisik. Penguasaan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni merubah lingkungan agar sesuai dengan kondisi individu (yang diubah adalah lingkungannya) dan individu beradaptasi dengan lingkungan yang ada tanpa merubah lingkungan tersebut (yang berubah adalah individunya).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Individu memiliki skor tinggi pada dimensi ini apabila memiliki rasa memiliki dan mampu mengelola lingkungan, mengontrol
berbagai
kegiatan
eksternal
yang
kompleks,
menggunakan berbagai kesempatan yang ada di lingkungan dengan efektif serta mampu memilih atau menciptakan konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadi. Sedangkan inividu dengan skor rendah pada dimensi ini mengalami kesulitan dalam mengatur aktifitas sehari-hari, merasa tidak mampu untuk mengubah atau memperbaiki lingkungan, tidak menyadari dengan kesempatan yang ada di lingkungan dan kurang memiliki kontrol terhadap dunia luar. e.
Tujuan Hidup (Purpose in Life) Dimensi ini menekankan pada adanya tujuan dan makna dalam kehidupan. Tujuan hidup diartikan sebagai pemahaman mengenai tujuan hidup, perasaan terarah dan makna hidup. Individu yang memiliki tujuan hidup adalah individu yang kreatif atau dapat melakukan penyatuan emosional dalam akhir hidup. Individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini memiliki tujuan dan arah untuk hidupnya, merasakan adanya arti dalam hidup di masa kini dan masa lalu, memegang keyakinan yang memberikan tujuan hidup serta memiliki tujuan dan sasaran untuk hidup. Sedangkan skor rendah tampak apabila individu kurang mempunyai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
arti hidup, tujuan, arah hidup, dan tidak memiliki sikap atau keyakinan yang memberikan makna hidup. f.
Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth) Pertumbuhan pribadi merupakan kemampuan individu dalam mengembangkan potensinya secara terus menerus, menumbuhkan dan memperluas diri sebagai seorang individu. Dalam dimensi ini, individu memiliki kekuatan untuk terus berjuang menyatakan diri dan melawan rintangan eksternal, Skor yang tinggi pada dimensi pertumbuhan pribadi menunjukkan bahwa individu merasakan pengembangan potensi diri yang berkelanjutan, melihat diri sebagai sebagai sesuatu yang tumbuh dan berkembang, terbuka pada pengalaman baru, menyadari potensi diri, melihat adanya peningkatan pada diri dan perilaku dari waktu ke waktu serta mau berubah untuk mencerminkan lebih banyak pengetahuan diri dan keefektifan. Sedangkan skor yang rendah menunjukkan bahwa individu tidak merasakan adanya kemajuan dan pengembangan potensi dalam dirinyai dari waktu ke waktu, merasa bosan dan tidak tertarik dengan kehidupan serta tidak mampu untuk mengembangkan sikap atau tingkah laku baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis Menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a.
Usia Perubahan usia memberikan pengaruh pada beberapa dimensi dari
kesejahteraan
psikologis,
yakni
dimensi
penguasaan
lingkungan, dimensi relasi positif dengan orang lain dan dimensi otonomi. Dimensi penguasaan lingkungan dan relasi positif dengan orang lain cenderung tinggi pada usia lansia. Sementara dimensi otonomi cenderung meningkat pada usia dewasa awal dan madya (Ryff & Keyes, 1995) b.
Jenis Kelamin Jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan pada dimensi relasi positif dengan orang lain dan dimensi pertumbuhan pribadi. Wanita menunjukkan angka yang lebih tinggi pada kedua dimensi tersebut dibandingan dengan pria. Sedangkan untuk keempat dimensi yang lain tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
c.
Status Pernikahan, Keuangan, Kesehatan dan Tingkat Pendidikan Status pernikahan memberikan pengaruh pada dimensi penerimaan diri dan tujuan hidup. Sedangkan kondisi keuangan dan kesehatan dapat mempengaruhi
kesejahteraan psikologis pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
dimensi penerimaan diri, penguasaan lingkungan dan tujuan hidup. Selain itu, tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang (Ryff, Keyes & Shmotkin, 2002). d.
Budaya Faktor budaya memberikan pengaruh terhadap konsep diri dan relasi positif dengan orang lain. Budaya individualistic cenderung memiliki nilai self oriented menunjukkan tingkat otonomi yang tinggi dan relasi positif dengan orang lain yang rendah. Sedangkan other-oriented memiliki tingkat otonomi yang rendah dan tingkat relasi positif dengan orang lain yang tinggi.
e.
Kepribadian Penelitian yang dilakukan oleh Schmutte & Ryff (1997) menunjukkan adanya hubungan antara trait kepribadian Big Five (Extraversion,
Neuroticism,
Opennes,
Agreeableness,
Conscientiousness) dengan kesejahteraan psikologis. Dimensi penerimaan diri, penguasaan ligkungan, tujuan hidup dan otonomi memiliki
hubungan
yang
kuat
pada
trait
Neuroticsm,
Conscientiousness, Extraversion dan Agreeableness. Dimensi relasi positif dengan orang lain memeiliki kecenderungan berhubungan dengan trait Agreeableness. Sementara dimensi pertumbuhan pribadi menjadi prediktor pada kepribadian Opennes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
f.
Coping Coping stress yang dilakukan seseorang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologisnya. Penelitian yang dilakukan oleh Kling, Seltzer dan Ruff (1997) menyatakan bahwa individu yang menggunakan
problem
focused
coping
secara
signifikan
memberikan pengaruh pada kesejahteraan psikologis di dimensi penguasaan lingkungan dan tujuan hidup. Sedangkan yang menggunakan emotional focused coping menunjukan kesejahteraan psikologis yang cenderung rendah pada dimensi penguasaan lingkungan dan penerimaan diri.
D.
Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) Remaja Piatu Kehilangan orangtua karena kematian merupakan hal yang dapat menimbulkan kedukaan mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bukan hanya karena kesedihan tidak dapat menjumpai secara fisik, melainkan juga karena adanya berbagai perubahan yang terjadi di dalam dirinya. Begitu pun perubahan status yang akan dialami oleh orang-orang yang ditinggalkannya. Pasangan hidup yang ditingalkan akan menjadi duda atau janda, sementara anak akan menjadi anak yatim piatu apabila kedua orangtuanya sudah meninggal. Sedangkan anak yang kehilangan bapak akan menjadi anak yatim dan anak yang kehilangan ibu akan menjadi anak piatu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Keluarga memiliki peranan yang sangat besar dalam perkembangan anak sejak kecil hingga dewasa. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Carloss (1995), remaja mengatakan bahwa ibu lebih terlibat dalam pengasuhan mereka dibandingkan dengan ayah. Hal ini dikarenakan seorang ibu memiliki peranan yang paling penting dalam mengasuh anak sejak kecil hingga dewasa. Seorang ibu mampu memberikan sikap-sikap positif seperti kehangatan, kasih sayang dan perhatian. Oleh sebab itu, anak selalu merasakan kenyamanan ketika bersama ibu. Hal tersebut yang kemudian dapat memunculkan kelekatan antara ibu dan anak. Menurut Lazarus (1991), kelekatan antara ibu dan anak terbentuk sejak awal kehidupan anak atau sejak kelahiran. Masa tersebut dianggap sebagai peletak dasar emosi yang berkelanjutan sepanjang hidup. Seorang anak yang memiliki kelekatan dengan ibu akan memiliki sikap percaya dengan orang lain, sehingga dalam dirinya muncul perasaan aman terhadap lingkungan. Hal tersebut yang menjadikan anak memiliki sikap positif dalam memandang dan menyikapi lingkungannya. Sebaliknya anak yang tidak memiliki kelekatan dengan ibu, tidak memiliki kepercayaan dengan orang lain sehingga dirinya merasa tidak aman dengan lingkungannya. Dengan demikian, anak akan memandang negatif lingkunganya. Menurut Santrock (1995), masa remaja ialah periode transisi dari masa anak-anak hingga masa dewasa awal, yang berlangsung pada usia kira-kira 12 atau 13 tahun sampai dengan 21 tahun. Pada masa ini, individu tidak lagi disebut sebagai anak kecil, namun juga tidak dapat disebut sebagai orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
dewasa. Masa ini sering disebut sebagai masa peralihan dari kanak-kanak menuju ke arah kedewasaan yang diikuti dengan berbagai perubahan perkembangan yakni perubahan secara fisik, kognitif dan psikososial. Dengan demikian, remaja akan melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai tahapan perkembangan yang terjadi di dalam dirinya beserta tugas-tugas di setiap tahap perkembangannya. Kesejahteraan psikologis menurut Ryff (1995) adalah kondisi seseorang yang bukan hanya terbebas dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, melainkan lebih dari itu yaitu individu yang mampu menerima diri sendiri saat ini maupun masa lalu (self acceptance), pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth), keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life), memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain (positive relationship
with
other),
kapasitas
untuk
mengukur
kehidupan
dan
lingkungannya secara efektif (enviromental mastery) dan kemampuan untuk menentukan tindakan sendiri (autonomy). Seorang remaja piatu harus menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang terjadi dalam hidupnya tanpa didampingi oleh ibu. Sementara itu, ibu merupakan sosok yang memberikan kehangatan, kasih sayang, perhatian dan rasa aman kepada anak-anaknya. Ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam mengasuh anak sejak kecil hingga dewasa. Dengan demikian, situasi tersebut mempengaruhi seorang anak dalam memandang dirinya dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologisnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
E.
Pertanyaan Penelitian/ Skema Pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kesejahteraan psikologis pada remaja piatu.
Skema 1. Kesejahteraan Psikologis Remaja Piatu Remaja Piatu
Ketidakhadiran ibu mengakibatkan fungsi dan peran keluarga tidak dapat berjalan optimal
Ketidaknyamanan secara psikologis Penerimaan Diri Hubungan Positif dengan Orang Lain Otonomi Penguasaan Lingkungan Tujuan Hidup Pertumbuhan Pribadi
Kesejahteraan Psikologis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif (Poerwandari, 1998). Menurut Creswell (2012), penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna masalah sosial atau kemanusiaan dari sejumlah individu atau sekelompok orang. Peneliti akan mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi data yang berbentuk narasi dan visual (bukan angka), untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dari sebuah fenomena (Leo, 2013). Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti akan fokus pada fenomena tertentu (penelitian fenomenologis). Peneliti akan memahami berbagai fenomena yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya secara holistik dengan cara mendeskripsikannya dalam kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dan menggunakan berbagai metode yang alamiah pula (Moleong, 2006).
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
B.
Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah kesejahteraan psikologis pada remaja piatu. Peneliti akan melihat kehidupan remaja piatu dan bagaimana situasi tersebut berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologisnya.
C.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purpose sampling, dimana peneliti memilih subjek penelitian berdasarkan pada ciri-ciri subjek yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Moleong, 2006). Kriteriakriteria yang digunakan peneliti dalam memilih subjek penelitian adalah sebagai berikut: 1. Subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki atau perempuan 2. Subjek penelitian adalah individu yang termasuk dalam kategori remaja, yakni berusia antara 11 hingga 21 tahun 3. Subjek penelitian merupakan remaja piatu, yaitu remaja yang tidak memiliki ibu karena kematian 4. Subjek penelitian adalah remaja yang menjadi piatu sejak masih kecil
D.
Metode Pengumpulan Data Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstrukur. Wawancara adalah diskusi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu (Kahn & Cannel dalam Sarosa, 2012).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data mengenai sikap dan pendapat partisipan (Basuki, 2006). Dengan wawancara, peneliti akan menggali data yang “kaya” dan multi dimensi dari partisipan tentang suatu hal (Myers dalam Sarosa, 2012). Teknik wawancara semi terstruktur melibatkan peneliti dan partisipan dalam sebuah dialog, dimana peneliti bisa memodifikasi pertanyaan-pertanyaan sesuai jawaban partisipan dan dapat menggali lebih dalam pada wilayahwilayah yang menarik dan penting (Smith, 2013). Sebelum proses wawancara berlangsung, peneliti membuat topik dan daftar pertanyaan pemandu wawancara terlebih dahulu yang biasanya dipakai untuk memulai wawancara dan untuk menjaga alur pembicaraan supaya tetap berada dalam tema yang diteliti. Topik dan daftar pertanyaan wawancara akan diikuti dengan pertanyaan tambahan untuk menggali lebih jauh dari jawaban yang diberikan subjek (Sarosa, 2012). Panduan wawancara hanya berisi topik-topik pembicaraan yang mengacu pada satu tema sentral dan disesuaikan dengan tujuan wawancara (Herdiansyah, 2015). Basuki (2006) menyatakan bahwa panduan pertanyaan yang sudah dibuat, tidak harus diajukan dalam urutan yang ketat ketika wawancara berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara Kematian Ibu
• Kapan ibu Anda meninggal? • Ceritakan pengalaman Anda bersama dengan almarhum ibu? • Bagaimana pengaruh kematian ibu terhadap hidup Anda?
Penerimaan Diri
• Bagaimana Anda memandang diri sendiri? (kelebihan dan kekurangan) • Bagaimana
sikap
Anda
terhadap
kelebihan
dan
kekurangan yang Anda miliki? • Bagaimana sikap Anda terhadap kematian ibu? • Bagaimana Anda memandang hidup Anda saat ini? Relasi Positif dengan • Bagaimana relasi Anda dengan keluarga? Orang Lain
• Bagaimana relasi Anda dengan teman-teman? • Bagaimana relasi Anda dengan lingkungan tempat tinggal? • Bagaimana cara Anda menjaga relasi dengan orang lain? • Bagaimana cara Anda untuk membangun relasi dengan orang lain?
Otonomi
• Bagaimana sikap Anda ketika menghadapi masalah?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
• Bagaimana cara Anda untuk menyelesaikan masalah? Penguasaan
• Apa saja kegiatan Anda saat ini?
Lingkungan
• Bagaimana peran Anda di kegiatan yang Anda ikuti? • Bagaimana peran Anda di lingkungan? • Bagaimana sikap Anda ketika berada di lingkungan baru?
Tujuan Hidup
• Bagaimana pandangan Anda terhadap masa depan? • Apa tujuan hidup Anda? • Bagaimana sikap Anda untuk masa depan?
Pertumbuhan Pribadi
• Bagaimana pandangan Anda terhadap kemampuan yang Anda miliki? • Bagaimana sikap Anda terhadap kemampuan yang Anda miliki? • Bagaimana sikap Anda terhadap hal baru yang Anda temui?
E.
Metode Analisis Data Proses analisis data merupakan proses secara keseluruhan melibatkan usaha untuk memaknai data yang berupa teks atau gambar. Peneliti mempersiapkan keseluruhan data yang akan dianalisis, melakukan analisisanalisis yang berbeda, memahami data secara mendalam, menyajikan data dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
melakukan intepretasi makna yang lebih luas mengenai data tersebut (Creswell, 2012). Creswell (2012) menyampaikan beberapa langkah dalam melakukan analisis data yakni: 1. Mengolah dan mempersiapkan data Mengolah dan mempersiapkan data yang berarti peneliti melakukan transkripsi wawancara, menscanning, mengetik data lapangan, memilah dan menyusun data. 2. Membaca keseluruhan data Peneliti menciptakan general sense dari informasi yang didapat dan merefleksikan maknanya secara mendalam. 3. Menganalisis lebih detail dengan melakukan coding data Melakukan coding berarti mengolah data ke dalam segmentasisegmentasi tulisan sebelum memaknainya (Rossman&Rallis dalam Creswell, 2010). Proses coding data diawali
dengan menyiapkan
semua data yang diperoleh selama proses proses pengumpulan data dilanjutkan dengan mensegmentasi data ke dalam kategori-kategori, kemudian memberi label pada kategori-kategori tersebut dengan istilah-istilah khusus. 4. Menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orangorang, kategori-kategori dan tema-tema yang akan dianalisis 5. Menyajikan deskripsi data dan tema dalam bentuk laporan kualitatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
6. Mengintepretasi atau memaknai data
F.
Verifikasi Penelitian Menurut Creswell (2012), ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memeriksa akurasi hasil penelitian. Strategi pemeriksaan hasil penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Member checking Strategi member checking adalah strategi konfirmasi kepada partisipan mengenai keakuratan dan analisis data. Peneliti akan membawa kembali hasil penelitian kepada partisipan dengan tujuan untuk memeriksa apakah laporan atau deskripsi atau tema yang dibuat sudah akurat atau belum. Peneliti dapat melakukan wawancara lebih lanjut dengan partisipan dan memberikan kesempatan bagi partisipan untuk memberikan komentar mengenai hasil penelitian. 2. Triangulate (triangulasi) Triangulasi yang berarti mentriangulasi dari sumber-sumber data yang berbeda, dengan cara memeriksa bukti-bukti dari sumbersumber tersebut yang kemudian digunakan untuk membangun justifikasi tema-tema secara koheren. Dengan kata lain, teknik triangulasi merupakan teknik untuk memeriksa keabsahan data, dengan cara memanfaatkan hal lain di luar data yang sudah didapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
untuk melakukan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan 1) Pencarian dan Seleksi Subjek Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
teknik
purpose
sumpling
untuk
mendapatkan subjek yang sesuai dengan kriteria tertentu berdasarkan pada tujuan penelitian. Peneliti menempuh beberapa cara untuk mendapatkan subjek yang sesuai dengan kriteria. Pencarian dimulai dengan mencoba untuk mencari sendiri di lingkungan sekitar peneliti. Selain itu, peneliti juga meminta bantuan kepada teman-teman untuk mencari subjek yang sesuai dengan kriteria. Berdasarkan proses seleksi, peneliti menentukan 3 subjek yang akan digunakan untuk penelitian ini. Pada
tahap
persiapan
sebelum
pengambilan
data,
peneliti
menghubungi setiap subjek melalui telepon dan SMS. Hal ini dilakukan karena
peneliti
belum
mengenal
ketiga
subjek
tersebut.
Peneliti
memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud serta tujuan penelitian secara singkat. Selain itu, peneliti juga menanyakan kesediaan subjek untuk terlibat dalam penelitian. Setelah mendapatkan kesediaan dari masingmasing subjek, kemudian antara peneliti dan setiap subjek membuat kesepakatan waktu untuk bertemu guna melakukan wawancara. 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
2). Pengambilan Data Wawancara dengan para subjek berlangsung sejak tanggal 18 Mei 2015 sampai dengan 30 Agustus 2015. Proses wawancara melibatkan 3 subjek dengan waktu yang berbeda-beda, tergantung kesepakatan dengan masing-masing subjek. Proses wawancara dilakukan sebanyak 2 kali di setiap subjek untuk mendapatkan data yang kaya dan mendalam. Ketiga subjek yang terlibat dalam penelitian ini merupakan orang yang belum dikenal oleh peneliti sebelumnya. Oleh sebab itu, peneliti berusaha untuk menciptakan kondisi yang nyaman supaya proses wawancara dapat berlangsung dengan lancar. Di pertemuan pertama dengan setiap subjek, peneliti melakukan perkenalan terlebih dahulu, kemudian melakukan rapport (pendekatan) kepada subjek dan menyampaikan maksud serta tujuan dari wawancara. Setelah proses rapport dirasa sudah cukup, peneliti menanyakan kepada subjek untuk waktu pelaksanaan wawancara. Selama proses wawancara berlangsung, peneliti memberi kesempatan untuk subjek bertanya apabila ada hal yang tidak dimengerti. Berdasarkan kesepakatan bersama antara peneliti dengan setiap subjek, waktu untuk pelaksanaan wawancara langsung dilakukan di pertemuan pertama. Pada wawancara kedua, peneliti melakukan wawancara tambahan untuk mendapatkan beberapa informasi baru dari subjek, yang dirasa kurang atau belum didapatkan pada wawancara pertama. Selain itu, peneliti juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
menanyakan beberapa data dari hasil wawancara sebelumnya yang bersifat ambigu atau kurang jelas dan kurang mendalam. Setelah data wawancara sudah didapatkan, langkah berikutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis terhadap seluruh data. Seusai melakukan analisis data, peneliti melakukan proses member checking kepada setiap subjek untuk mendapatkan validitas hasil penelitian. Peneliti menemui masing-masing subjek dan menyerahkan data hasil wawancara yang sudah diolah kepada setiap subjek. Selain dengan proses member checking,
validitas
penelitian
juga
didapatkan
dengan
melakukan
wawancara kepada significant others, yaitu teman atau ayah subjek.
B.
Profil Subjek Penelitian Tabel 2. Ringkasan Identitas dan Deskripsi Singkat Subjek Penelitian Subjek 1
Subjek 2
Subjek 3
Inisial
C
M
A
Jenis Kelamin
P
P
P
16 tahun`
19 tahun
19 tahun
Pelajar SMA
Lulusan SMA
Mahasiswa
Usia Pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
1. Subjek 1 a. Deskripsi Subjek 1 Subjek penelitian merupakan remaja putri yang berusia 16 tahun, seorang pelajar kelas 1 SMA swasta di Magelang. Subjek aktif mengikuti beberapa kegiatan di sekolahnya, antara lain kepengurusan OSIS, PSK (Persatuan Siswa Kristen) dan kelas vokal. Selain aktif di kegiatan sekolah, subjek juga aktif mengikuti kegiatan pelayanan di gereja. Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa subjek merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Subjek memiliki satu orang kakak perempuan, yang saat ini sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak laki-laki. Bapak subjek merupakan seorang karyawan di sebuah hotel. Saat ini subjek tinggal bersama bapak dan neneknya yang sudah lansia, sementara kakaknya tinggal di Semarang bersama suami dan anaknya. b. Deskripsi Singkat Terkait Kematian Ibu dari Subjek 1 Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa ibu subjek meninggal di usia 48 tahun ketika subjek duduk di bangku SD. Almarhum ibu meninggal dikarenakan sakit darah tinggi, hingga menyebabkan pembuluh darah pecah dan masuk ke otak. Hal tersebut mengakibatkan almarhum koma selama 2 hari kemudian meninggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
c. Pelaksanaan Wawancara Subjek 1 Tabel 3.1. Pelaksanaan Wawancara Subjek 1 Hari, tanggal
Tempat
Waktu
Senin, 18 Mei 2015
Rumah C
Pukul 16.15-17.30 WIB
Kamis, 30 Juli 2015
Rumah C
Pukul 15.30-16.10 WIB
d. Analisis Subjek 1 1). Penerimaan Diri Berdasarkan hasil wawancara, subjek merupakan pribadi yang pemalas di sekolah dan kemampuannya di pelajaran tergolong biasa saja. Selain itu, subjek juga menyadari bahwa dirinya merupakan pribadi yang aktif, yang harus melakukan kegiatan. Ketika wawancara, subjek berkata demikian: “Emm…aku tu males kalau di sekolah. Ya biasa aja sih kemampuanku . Aku tipe orangnya yang gak bisa diem, harus ada yang bisa dilakukan. (Subjek 1, 403-404, 437 dan 934-936) Di saat ibu meninggal, awalnya subjek menunjukan reaksi marah terhadap bapak sebagai bentuk protes atas kenyataan yang harus dihadapi.Namun beberapa hari setelah kematian ibu, subjek mulai bisa menerima keadaan bahwa kematian yang terjadi pada ibunya merupakan yang terbaik. Pada saat wawancara, subjek berkata demikian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
“Kayak dulu kan sempet marah sama bapak…Tapi ya trus hari-hari setelah ibu meninggal malah, biasane kan kalau orang-orang tu pada sedih. Kalau aku tu malah lebih seneng, lebih plong. Oh ibu udah nggak sakit. Soale pas sakit tu, sini selang sini selang. Banyak selang. Trus kalau pas aku kesana, aku nyanyi berdoa gitu tu ibu bisa nangis. Nah trus aku mikirnya, kok kayak gini to ya di Rumah Sakit tapi mbok melek to. Tapi, ya nggak bisa to wong disini selang (hidung), disini selang (mulut). Padahal ibu tu seumur-umur belum pernah masuk Rumah Sakit njuk mondok gitu tu belum pernah. Njuk pas lihat seperti itu tu kasian. Njuk ibu meninggal tu njuk, yo wis lah.” (Subjek 1, 1201-1216 dan 1218-1237) Beberapa waktu kemudian, subjek menunjukkan perubahan perilaku dalam dirinya. Subjek yang dulu sering datang ke makam untuk curhat dengan ibu, kini mencoba untuk cerita ke kakak karena menyadari bahwa perilakunya tersebut tidak tepat. Subjek menyatakan demikan: “Tapi dulu pertama-tama sebelum nyoba sama mbak, ke itu ke makam. Trus curhat ma ibu. Ya kayak orang ngomong sendiri, kayak gitu. “Buk, aku tu suka sama dia.” Kayak gitu. Tapi,lama-lama njuk wah cerita sama ibu kok ya disitu (=makam). Trus yaitu pelan-pelan mulai cerita sama mbak.” (Subjek 1, 1360-1369) Sementara itu, saat ini subjek merasa sedih dan seolah-olah menyalahkan keadaan ketika teman-teman di sekolah saling menceritakan ibunya masing-masing sementara hanya subjek yang tidak memiliki ibu. Hal tersebut dapat dilihat dalam pernyataan berikut ini: “Kayak apa ya, ah kok aku tok ya yang kayak gini. Temen di sekolah tu nggak ada yang kayak aku. Trus kayak misal apa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
gitu kan trus kayak nyrempet-nyrempet tentang mamahe mereka. Trus kayak, ah males banget kok yang dibahas itu lo. Njuk rasanya tu trus kayak, nggak mau inget. Nggak mau trus sedih gitu to. Tapi, kan ya kebawa juga to. Tapi trus mereka cerita-cerita gitu to. Njukmaku, kok ya tinggal aku yang nggak punya gitu lo, sedangkan yang lain masih punya gitu lo.” (Subjek 1, 1301-1315) Subjek merasa sedih karena belum sempat merasakan kenyamanan ketika bisa cerita dengan ibu, seperti yang dikatakan kakaknya. Saat ini ketika subjek sudah SMA tetapi ibu sudah tak ada lagi, sehingga subjek tidak bisa merasakan hal tersebut. Subjek mengatakan demikian: “Emm..pernah kan mbak tu bilang waktu ibu masih ada, “Kamu to nek cerita apa-apa, nek misal kamu suka sama orang atau ada apa-apa tu cerita sama ibu. Enak wis to pokoke. Enak pokoke. Ya besuk nek kamu udah SMA nek cerita-cerita ma ibu kan enak.” Ya tapi sekarang ibu udah nggak ada, jadi nggak bisa tahu rasane. Ya agak sedih sih kenapa belum sempet merasakan malah ibu udah nggak ada. Ya pengene cerita-cerita ma ibu.” (Subjek 1, 1345-1358) Subjek pernah ada masalah dengan nenek, karena nenek mengaitkan almarhum ibu ketika memarahinya. Subjek mengatakan demikian: “Kayak dulu juga pernah ada konflik. Soale sampai embah bawa-bawa ibu. Embah bilang, “Lha yo kamu tu sithik-sithik ibu, sithik-sithik ibu. Wong udah nggak ada, mbok ya udah.” Trus aku kan bilang, “Lha yo wong kan inget to. Gitu sih, pasti jengkel kalau nyangkut pautin ibu.” (Subjek 1, 1449-1457)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Selain itu, terkadang subjek ingat dengan almarhum ibu ketika belajar yang kemudian membuat semangat belajarnya menurun. Subjek merasa kehilangan semangat untuk menjalani hari-harinya ketika ia ingat dengan almarhum ibu. Oleh sebab itu, subjek selalu berusaha untuk menyibukkan diri. Subjek mengatakan demikian: “Kadang ya pas belajar gitu jadi sok inget ibu, nanti kalau udah pikirane kesana trus jadi agak males-malesan le belajar wong trus jadi inget.…Soalnya nanti nek keinget tu trus jadi kayak apa-apa males. Emoh ah. Nggarap ini nggo opo. Buat besuk yo ngge apa. Njuk kayak, eh emoh. Ya itu tadi suka menyibukkan diri” (Subjek 1, 541-545 dan 1416-1426) Di sisi lain, subjek bisa mensyukuri hidupnya saat ini yang tinggal memiliki bapak. Subjek merasa bangga memiliki bapak yang bisa berperan sebagai bapak dan juga ibu. Subjek mengatakan demikian: “Terus ibu nggak ada tu, wah tinggal bapak. Njuk kayak, wah ho’o ya bapak tu nggak kayak bapak yang lain. Bisa jadi kayak ibu juga.Bangga.Bisa kek deket sama bapak tu juga habis ibu meninggal. Kalau dulu cuma sekedar ada bapak, ya. Kayak bapak-bapak yang biasa, gitu lo.” (Subjek 1, 1148-1156) 2). Relasi Positif dengan Orang Lain Subjek merupakan pribadi yang senang bekerja di organisasi karena bisa untuk menambah relasi pertemanan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan subjek ketika wawancara:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
“Bisa nambah temen. Kayak cepet gitu lo. Aku liat anak-anak yang nggak ikut, pasti dia tu kayak yang kenal kakak kelas ya cuma yang itu-itu. Terus, cepet gitu lo. Baru berapa bulan di SMA udah aku tahu dia, tahu dia, tahu dia kayak gitu.” (Subjek 1, 235-242) Selain itu, subjek juga memiliki hubungan yang baik dengan guru-guru di sekolahnya. Subjek suka bercanda dengan beberapa gurunya karena merasa nyambung dan nyaman. Akan tetapi, subjek memiliki hubungan yang biasa saja dengan guru-guru yang tidak disenangi, bahkan subjek merasa malas untuk bertanya. Hal ini tampak dari perkataan subjek saat wawancara yang demikian: “Ya suka guyon-guyon sih, beberapa tapi. Pernah bilang apa trus kayak, eh kok aku bilang gitu. Hahaha. Gurunya tu malah ketawa malah, “Napa C?” “Nggak papa kok pak. Hahaha,” kayak gitu. Cuman trus yaudah nggak papa. Karena udah nyaman, udah klop (=cocok). Terus kayak, “Eh keceplosan”. Ya itu kalau sama guru-guru yang nggak suka, ya nggak deket lah. Kepengen tanya pun males.” (Subjek 1, 610-619 dan 570-573) Subjek menganggap kedekatannya dengan semua temantemannya sama, seperti yang dikatakan saat wawancara: “Deket, banyak sih. Nggak ada yang terus aku paling deket sama ini. Aku tu dari dulu nggak pernah yang terus paling deket tu sama ini. Apa-apa cerita sama dia, terus dia cerita sama aku tu nggak pernah. (Subjek 1, 687-716) Subjek sering menjadi tempat curhat oleh teman-temannya. Ketika teman-teman curhat dengannya, subjek akan berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan akan memberi pendapat jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
diminta. Selain itu, subjek juga akan berusaha untuk menjaga kepercayaan
yang
teman-teman
berikan
untuknya.
Ketika
wawancara, subjek mengatakan demikian: “Ho’o sering pada curhat gitu. Ya, aku tu orangnya gampangan tu lo mbak. Jadi kalau temen-temen cerita, ya aku ya, ya, ya gitu aja. Kan ada tu kalau diceritain malah banyak komentar lah, males lah apa marah gitu-gitu kan. Nah kalau aku tu ya teko ya gitu aja. Kalau lagi ada temen cerita ya tak dengerin. Nanti kalau ditanyain pendapat, ya aku baru ngomong, gini, gini, gini. Kayak gitu sih. Jadi mungkin pada mikirnya aku tu gampangan. Diajak cerita ya cukup ya, ya, ya gitu doang. Jadi mungkin pada nilainya aku enak buat jadi tempat cerita. Cuma mereka, ya rahasia mereka aku tahu njuk mereka bilang aku jangan bilang sapa-sapa. Ya nggak tak bilangin sapa-sapa wong aku emang sama mereka semua tak anggep ya deket gitu lah” (Subjek 1, 724, 653-668, 734-740) Di sisi lain, subjek justru tidak pernah curhat ke temantemannya. Subjek lebih memilih kakak sebagai tempat bercerita. Hal ini tampak dari pernyataan subjek ketika wawancara yang demikian: “Padahal kalau aku ada apa gitu, pasti tu ceritanya sama mbak. Cerita apa pun sama mbak. Kayak aku tu punya apa pun di sini, tu tak certain ke mbak. Nggak yang terus ke satu orang yang menurutku deket gitu tu nggak..Cuma mereka, ya rahasia mereka aku tahu njuk mereka bilang aku jangan bilang sapa-sapa. Ya nggak tak bilangin sapa-sapa wong aku emang sama mereka semua tak anggep ya deket gitu lah. Ya aku sering jadi tempat curhat, tapi aku nggak pernah curhat ke mereka. Lebih nyaman ke mbak. Ya itu deket. Malah banyak cerita ke kakak, kalau sama temen malah nggak pernah cerita apa-apa.Ya cerita, misalnya di sekolah “Mbak aku kok ginigini.” (Subjek 1, 725-743 dan 904-916)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Ketika bertemu dengan orang baru, subjek akan mendahului untuk bertanya terlebih dahulu untuk membuka percakapan seperti yang dikatakan saat wawancara demikian: “Aku tu orangnya tu kalau, emm.. sebenere biasanya tak tanya dulu sih kalau mereka yang nanya dulu tu jarang. Kadang tu nggak ada yang njuk. Kayak kemarin tu MOS (=Masa Orientasi Siswa) aku nyoba, diem aja gitu to. Terus juga ada yang nanya tapi mungkin belum deket gitu tu. Terus aku yang nanya, dari sekolah mana?. Setelah itu baru mau cerita, baru mau apa.” (Subjek 1, 775-786) Sementara itu, subjek tidak terlalu dengat dengan tetanggatetangga di sekitar rumahnya. Hanya ada komunikasi di saat-saat tertentu saja. Akan tetapi, subjek memiliki kedekatan yang lebih dengan tetangga yang tinggal di depan rumah, karena sejak kecil subjek sering dititipkan dengan tetangga depan rumahnya tersebut. Ketika wawancara, subjek mengatakan demikian: “Lumayan sih. Kadang itu ibu-ibu PKK suka, “Ayo mbak Cristin besuk 17 Agustus nyanyi.” Kayak gitu. Ya cuma gitugitu tok. Omong-omongan ya cuma kalau misal di warung, “Beli apa, beli apa? terus, pulang sore mbak?” “Iya buk”. Gitu tok. Jadi ya cuma seperlunya aja. Kalau yang depan rumah ini nggak saudara tapi deket. Soale dulu bapak ibu misal pulang kerja jam 10, aku masih SD kan nggak berani di rumah sendiri. Njuk Mbah masih di rumah, masih punya rumah sendiri. Nah aku kan sendiri. Mbak itu di Semarang. Nah aku kan masih kecil gitu. Aku tu pasti suruh kesana soale malem daripada sendiri. Terus disana sampai malem, sampai bapak ibu pulang kerja baru nanti dijemput. Jadi hubungannya ya deket. Pagi-pagi masak apa gitu, kadang diantar kesini.” (Subjek 1, 867-891)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
Sebelum ibu meninggal, subjek merupakan anak yang sangat dekat dengan almarhum ibunya. Ibu merupakan tempat untuk subjek menceritakan banyak hal. Sebaliknya, subjek justru memiliki hubungan yang biasa saja dengan kakak dan bapaknya. Subjek merupakan pribadi yang sangat tertutup dengan kakaknya. Kedekatan dengan kakak mulai terjalin setelah kematian ibu. Subjek mulai bisa terbuka dengan kakaknya karena menyadari sudah tidak ada ibu yang biasanya menjadi tempat untuk bercerita. Meskipun saat ini kakaknya telah menikah, akan tetapi situasi tersebut tidak merubah kedekatan subjek dengan kakaknya. Bahkan subjek juga dekat dengan kakak iparnya. Hal ini tampak pada pernyataan yang subjek utarakan saat wawancara: “Njuk ibu nggak ada, wah njuk cerita sama siapa nggak ada ibu to. Njuk cerita sama sapa ini. Njuk coba ngomong mbak. Nggak sih dari dulu sebelum mbak nikah sampai sekarang tetep aja deket. Soalnya sama suaminya mbak juga deket.” (Subjek 1, 954-958 dan 1026-1029) Relasi positif dengan orang lain juga tampak dari kedekatan subjek dengan bapak, yang juga baru mulai terbangun setelah ibu meninggal. Awalnya, subjek membutuhkan penyesuaian untuk beraktifitas sehari-hari dengan bapak. Subjek merasa aneh karena sebelumnya subjek banyak melakukan aktifitas bersama almarhum ibunya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu subjek mulai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
terbiasa untuk beraktiftas bersama dengan bapak. Subjek berangkat dan pulang sekolah pun bersama bapak, bahkan subjek juga sering tidur bersama bapaknya. Hal ini tampak dari hasil wawancara dengan subjek: “Akhire yo trus nggak papa sih, njuk sama bapak. Soale dulu apa-apa sama ibu, kemana-mana nganter apa-apa sama ibu. Nggak ada ibu, terus kan sama bapak kan piye gitu kan kalau sama bapak. Terus sama mbak juga nggak bisa, terus berjalannya waktu sama bapak njuk bisa. Terus apa-apa sama bapak gitu. Ya, kadang juga kalau lagi males bobok di kamar ya bobok sama bapak, ndeketi bapak. Dianter kemana-mana juga ma bapak. Berangkat sekolah, pulang sekolah juga ma bapak.” (Subjek 1, 1044-1054 dan 1159-1164) Ketika menghadapi masalah, subjek lebih terbuka untuk bercerita dengan kakak bukan ke bapak. Dengan bapak, subjek hanya terbuka untuk menceritakan tentang kegiatan sekolah. Subjek mengatakan demikian: “Menceritakan hal yang memang subjek tidak dapat menyelesaikan sendiri ke mbak, tidak pernah ke bapak (10611068). Kalau sama bapak paling cerita apa gitu sing cuma di sekolah gitu tak certain. Cuma nggak kayak cerita sama mbak gitu. Kayak masih kayak anak kecil yang sering cerita ke bapak ibu gitu itu. Di sekolah gini-gini tu masih tak certain ke bapak. Tiap hari itu. “Mosok to, tadi gini-gini.” (Subjek 1, 1061-1068 dan 1086-1094) Selain itu, subjek juga sangat dekat dengan keponakannya yang berusia 2,5 tahun. Berikut pernyataan subjek: “Emm, keponakan usia 2,5 tahun, cowok. Deket banget. Telepon-teleponan juga dia tahu suaraku. Manggil aku tu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
nggak mau tante, tapi “Crist” gitu. Belum bisa ‘r’, jadi terus “Cis’. Nek kesini juga kayak udah lupa kalau punya mamah gitu. Mesti apa-apa sama aku.” (Subjek 1, 1071-1079) Subjek sering menjdi tempat bercerita neneknya tentang anakanaknya yang tinggal di luar kota. Subjek sering membantu neneknya untuk menghubungi saudara-sudaranya yang tinggal jauh. Berikut pernyataan subjek ketika wawancara: “Sama mbah ya cuma biasa aja, cuma ngomong-ngomong biasa. Cuma mbah suka, “Om yang di surabaya tu gini, gini, gini. Om yang di Jakarta tu gini, gini, gini. Kok nggak pernah telepon ya?”. Kayak gitu. Embah yang lebih banyak cerita. Kalau sama mbah nggak pernah yang cerita-cerita. Kalau sama embah ya itu cuma nyeritake saudara-saudara yang di luar. Suka tak teleponin, “Ni mbah nek meh ngomong sama tante yang di Surabaya.” Nek misal mbah diceritain sama tante yang di Surabaya atau apa, misal apa gitu nanti ceritain ke aku.” (Subjek 1, 1116-1132) 3). Otonomi Berdasarkan hasil wawancara, dimensi otonomi tampak dari sikap subjek dalam mengatasi kesulitan mengatur waktudi kegiatankegiatan yang diikuti. Beberapa kegiatan yang subjek ikuti, waktunya sering bersamaan. Oleh sebab itu, subjek selalu mendahulukan kegiatan yang waktunya lebih mendesak. Subjek mengatakan demikian: “Hambatan-hambatan tu kalau tabrakan sama acara gereja. Kan aku juga seksi apresiasi seni, paling banyak acara sih. Ada pentas seni, ada apa gitu. Nanti terus, “Kok kamu ini kan tin ketua apresiasi seni kok malah nggak datang?”. Aku juga mentingin yang lebih dulu, soale misal besuk minggu tampil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
vocal grup. Terus itu hari Jumat. Sedangkan acara buat di OSIS tu masih kamis, atau apa. Kan aku ndahuluin yang lebih dulu gitu lo. Aku juga dah ijin. Cuma nanti biasa, “Kok nggak dateng to kamu ki”. Jadi, aku mendahulukan yang lebih mendekati dulu.” (Subjek 1, 135-152) Ketika merasa bingung dengan banyaknya kegiatan yang diikuti, subjek mencoba untuk bercerita dengan orang lain. Meskipun subjek mendapatkan masukan-masukan, namun pada akhirnya subjek tetap memutuskan keputusannya sendiri. Subjek mengatakan demikian: “Aku pernah cerita aku tu kok gini-gini ya. Udah di gereja jadi koordinator, terus vocal grup, di sekolah masih OSIS gini, gini, gini. Aku tu pulang juga kadang jam 5 terus masih ke gereja, masih apa-apa. Terus ini piye gitu. Terus pernah tanya juga sama yang lain kok aku, po aku keluar ya dari OSIS. Soalnya, kalau keluar dari gereja kan udah dilantik sama yang Gembala paling tinggi to. Udah panggilan, di gereja. Wong ya udah pelayanan juga. Po keluar dari OSIS ya. Terus malah dibilangi, kalau kita udah dikasih kayak gitu, itu tu bukan karena gimana-gimana. Itu tu karna kita bisa. Terus aku kayak mikir-mikir gitu lo. Oh berarti bukan karna apa-apa tapi karna aku bisa. Oh berarti aku bisa ya. Oh berarti mbok mau sekayak apa pun tu aku bisa. Ya wis trus aku memutuskan lanjut semua” (Subjek 1, 174-199) 4). Penguasaan Lingkungan Subjek merupakan siswa yang aktif mengikuti kegiatan di sekolah. Selain tanggung jawabnya sebagai pelajar untuk belajar, subjek juga aktif dalam mengikuti beberapa kegiatan, yakni di OSIS, PSK dan grup vokal. Subjek memiliki peran untuk mengelola
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
setiap organisasi yang diikuti. Hal ini tampak dari keaktifan subjek dalam menjalankan tanggung jawabnya di organisasi, seperti yang dikatakannya ketika wawancara seperti ini: “Kegiatan di sekolah sih apa ya, belajar biasa, belajar kayak biasa gitu. Terus OSIS aktif juga. Terus biasanya kalau nanti OSIS ada deadline event yang udah H- berapa gitu, pasti kita pulang sampai jam 4 jam 5. Terus kalau biasanya ada kelas vocal, biasanya jam 4 baru selesai. OSIS, terus pengurus PSK (=Persekutuan Siswa Kristen) juga, terus itu kelas vocal. Tapi kelas vocal juga kadang kalau pas ada, kalau nggak ya nggak. (Subjek 1, 4-19) Subjek senang terlibat di organisasi karena bisa ikut berperan untuk memperbaiki kekurangan,
seperti
yang dikatakannya
demikian: “Itu sih kayak misal, kita liat terus kok kayak gini to. Nanti kalau nggak bisa ikut, nggak bisa benerin. Misal liat apa gitu, terus cuma liat. Ah, kok gitu to. Nah, sedangkan kalau kita ikut, terus didalemnya kita bisa ngasih mbok gini, mbok gini, mbok gini. Jadi, nanti tampilane kayak yang kita pengen. Kayak gitu” (Subjek 1, 220-229) Di OSIS, subjek berani menegur ketua ketika bersikap tidak benar. Subjek mengatakan demikian: “Kan ketuanya cowok. Suaranya bagus, dia juga dari SMP tu emang dia udah seni banget lah hidupnya. Terus, dia ngambekan kadang. Emang tertib, dia suka ngasih tau, “Kamu tu mbok kerja, kamu tu udah dipilih guru, mbok ayo!. Nah dia itu, kalau udah nggak suka, yo wis nggak suka gitu lo kak. Makanya aku to, “Mbok ayo itu diajak!” Aku bilang gitu sama ketua. Terus nanti, “Emoh dia nggak mau kerja kok.” Ya kan kamu ketua, Ayo diajak!” (Subjek 1, 246-260)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Selain
itu,
penguasaan
lingkungan
juga
tampak
dari
keterlibatan subjek dalam mengelola organisasi PSK yang diikuti. Subjek mampu mampu menjalankan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagai bendahara, meskipun rekan kerjanya tidak ikut serta menjalankan tugas. Ketika wawancara, subjek mengatakan demikian: “Aku kan bendahara, kadang kan ngitung uang kolektan selesai ibadah. Tapi bendahara 1 tu kelas 2. Nah bendahara 2nya tu aku. Nah ini bendahara 1nya tu kadang malah pulang ibadah tu nggak ngapa-ngapain. Aku ngitung kayak gitu.” (Subjek 1, 282-289) Selain itu, subjek juga memberi masukan dan mengajak temanteman pengurus PSK untuk membuat perubahan acara di kegiatan PSK supaya lebih maju. Subjek mengatakan demikian: Emm..ada. Kebetulan seksi acara tu kelas X. Terus aku bisa bilange kan bisa lebih deket juga kan aku bilang. “Eh selama ini kan PSK tu cuma ibadah, terus selesai dari aula terus udah. Mbok dibikin game yo. Aku kan di ibadah remaja Pantekosta kan pernah ada game. Jiplak yo, jiplak game gerejaku.” “Nggak papa po jiplak. Nggak papa, ayo dicoba di sekolah kita!” Tak coba bikin kertas-kertas kecil terus bikin ayat. Terus, aku bilang ke ketuanya, katanya “Halah mbok nggak usah!” Intine kita udah jalan PSKnya udah lumayan kok. “Ya nggak papa to, ayo kita bikin!.” Terus dicoba bikin. Terus bilang ke Pembina Rohani, “Pak bikin itu yo game, terus mbok tempat duduke jangan pakai kursi, lesehan! Kok kayak bapakbapak, ibu-ibu.” Terus, terus lesehan, akhirnya dicoba. Gamegamenya juga akhirnya mulai dicoba pas PSK.” (Subjek 1, 374-400) Ketika di dalam kelas, subjek merupakan siswa yang aktif bertanya. Subjek mengatakan demikian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
“Hahaha….aktif banget. Kayak tanya sih, enggak yang diem. Ya sering, celoteh-celoteh gitu lah orangnya. Kadang juga menurutku, kok kayak aku pernah kayak gini. Terus nanya, “Aku pernah kayak gini pak itu termasuk itu juga nggak?” Kadang temen-temen tu kadang njuk geli gara-gara aku nanya. “Ih ya ampun, cuma kayak gitu aja ditanyain!” “Ya wong nggak tau kok, hahaha..” (Subjek 1, 521-533) Setelah
ibu
meninggal,
subjek
belajar
sendiri
untuk
mengerjakan tugas-tugas rumah seperti setlika, menjahit dan memasak. Selain itu, subjek juga menyiapkan makanan untuk bapak seperti yang dulu almarhum ibu lakukan untuk bapak. Subjek mengatakan demikian: “Emm..lebih itu sih, apa-apa njuk bisa. Dulu, aku setlika nggak bisa. Ibu to dulu yang setlika. Jahit, itu tu dulu nggak bisa trus sekarang belajar sendiri bisa. Dulu kan ibu tu sering terima pesanan roti. Nah aku, bapak mbak tu kan nggak bisa, belum belajar sama sekali. Njuk belajar sendiri. Njuk belajar masak. Dulu kan, kalau bapak mau makan kan ibu yang nyiapin, nah kalau sekarang ya ngambilin maem.” (Subjek 1, 1249-1261) 5). Tujuan Hidup Berdasarkan hasil wawancara, subjek memiliki keinginan supaya dirinya bisa mahir berbahasa inggris. Keinginan tersebut berkaitan dengan masa depannya supaya mempermudah subjek dalam memahami bacaan ketika nantinya kuliah dan supaya dapat berkomunikasi lancar dengan bahasa Inggris. Hal tersebut dapat dari hasil wawancara yang mengatakan demikian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
“Tapi kalau bahasa Inggris emang dasarnya suka. Jadi pengen bisa ngomong pake bahasa Inggris lancar, kan kayake keren tu lo kalau bisa ngomong bahasa Inggris lancar. Trus kan besuk-besuknya jadi bisa kalau komunikasi sama orang luar. Trus juga besuk waktu kuliah kan katanya buku-bukunya banyak yang pakai bahasa Inggris jadi ya biar gampang lah buat ngerti.” (Subjek 1, 474-485) Selain itu, subjek juga ingin dapat meringankan bapak dengan tidak sering meminta uang. Hal ini dikarenakan setelah ibunya meninggal,
subjek
melihat
bapaknya
bekerja
keras
untuk
mendapatkan uang. Subjek ingin bekerja supaya memiliki penghasilan, tetapi hal tersebut belum dapat dilakukan karena dirinya masih sekolah. Selain itu, subjek juga ingin menjadi anak yang patuh terhadap bapak. Subjek mengatakan demikian: “Em..pengennya tu pengen nggak minta uang ke bapak. Pengen kerja, tapi kok masih SMA. Jadi ya gitu, pengen kerja. Punya uang sendiri. Ya pengen, biar punya uang sendiri gak minta-minta ke bapak. Kasian juga soale aku sering minta uang ke bapak, hehe...bapak setelah ibu meninggal jadi kerjanya lebih banyak tu lho. Kan kasian juga. Seenggaknya kalau aku udah kerja, trus punya uang sendiri kan bisa meringankan.Trus pengen ya itu pengen nurut. Kadang dibilangi apa gitu, ya iya padahal enggak. Kalau dibilangi ki ya, ya gitu tapi padahal enggak. Ya pengene, mbok ya manut kaya gitu. Tapi, ya sekarang sedang pelan-pelan supaya bisa nurut sama Bapak” (Subjek 1, 1388-1392, 1403-1412 dan 1426-1433) 6). Pertumbuhan Pribadi Berdasarkan hasil wawancara, dimensi pertumbuhan pribadi tampak dari sikap subjek yang tetap bertahan dengan banyaknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
kegiatan yang diikuti. Subjek merasa mampu untuk melakukan semua kegiatan. Subjek mengatakan demikian: “...Tapi, nggak tau kayak ya wis lah nggak papa dijalanin nanti kan bisa semuanya sambil jalan. Ya nggak papa. Teko dicoba pelan-pelan. Nanti lama-lama kan ya aku bisa. Bisa di kegiatan ini, biasa di kegiatan yang itu, kayak gitu...Oh berarti bukan karena apa-apa tapi karena aku bisa. Oh berarti aku bisa ya. Oh berarti mbok mau sekayak apa pun tu aku bisa.” (Subjek 1, 152-164 dan 194-199) Untuk mewujudkan keinginannya lancar berkomunkasi dengan bahasa Inggris, subjek mengikuti les, memperhatikan saat pelajaran dan selalu bertanya jika kesulitan. Subjek mengatakan demikian: “Ya, kalau biar bisa ngomong bahasa Inggris lancar, ya aku dulu ikut les-lesan bahasa Inggris gitu. Trus ya kalau pas pelajaran gitu, bener-bener merhatiin biar ngerti. Kalau pas nggak tau ya langsung tanya. Gitu sih. Biar lincah bahasa inggris. Hahaha..” (Subjek 1, 489-496)
2. Subjek 2 a. Deskripsi Subjek 2 Subjek kedua dalam penelitian ini merupakan remaja putri berusia 19 tahun, yang merupakan lulusan SMA dan saat ini menjadi karyawan koperasi di bagian perekapan. Subjek merasa tidak nyaman di lingkungan kerjanya saat ini dikarenakan sikap yang tidak baik dari manager dan kasir yang kebetulan suami istri. Subjek sering mendapatkan perkataan-perkataan yang tidak baik tentang dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Akan tetapi, subjek tetap berusaha untuk bertahan di tempat kerjanya karena kebutuhan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa subjek merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Subjek tinggal bersama dengan bapak, nenek dan kakak sepupunya. Sementara kakak lelakinya sudah hidup mandiri karena bekerja di luar kota. b. Deskripsi Singkat Terkait Kematian Ibu dari Subjek 2 Menurut pengakuan subjek dalam wawancara, almarhum ibu meninggal ketika subjek TK. Penyebab ibu meninggal bukan karena sakit, akan tetapi karena dampak dari usaha untuk menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungan. c. Pelaksanaan Wawancara Subjek 2 Tabel 3.2 Pelaksanaan Wawancara Subjek 2 Hari, tanggal
Tempat
Waktu
Rabu, 22 Juli 2015
Rumah M
Pukul 14.30-16.00 WIB
Rabu, 12 Agustus 2015
Rumah M
Pukul 10.20-10.50 WIB
d. Analisis Subjek 2 1). Penerimaan Diri Berdasarkan hasil wawancara, terkadang subjek bisa lupa jika ibunya sudah meninggal akan tetapi tak jarang ingatan akan almarhum ibu masih sering muncul. Hal tersebut membuat subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
merasa sedih dan belum dapat menerima keadaan tersebut sepenuhnya. Subjek mengatakan demikian: “Yo maksute piye yo, yo teko jalani wae lah. Soale kadang aku ki mikire, yo kadang teko sok merasa lali barang kadang yoan lo mbak. La kan wis terbiasa ibu nggak ada. Ya njuk kadang lali lah. Tapi yo kadang nek pas inget yo, kok kenapa ning aku gitu lo, sedih lah. Maksute le ibu e nggak ada, kenapa kok ibuku gitu lo.” (Subjek 2, 514-523) Subjek merasa kehilangan kasih sayang dan kehilangan sosok yang menjadi tempat curhat. Subjek sering berandai-andai jika ibu masih ada, maka dirinya akan lebih baik dari saat ini. Meskipun subjek mengaku dirinya sudah ‘pasrah’, tapi tetap saja perasaan menyesali keadaan yang sudah terjadi masih sering muncul. Hal tersebut sesuai dengan perkataan subjek saat wawancara: “Yo kadang nek misal ada apa-apa, hanya mikire paling nek ada ibu aku nggak bakal kayak gini. Ngono lo mbak. Yo maksute untuk hidupku saat ini. Yo ming mikire, ngopo to kok malah ra ono. Maksute sing tak ajak aku curhat. Mesti mikire yo ming, seandainya ada ibu pasti aku bakal cerita apa-apa nang ibu. Yo mikire pasti nek ada ibu, aku bisa menjadi lebih baik lah. Yo sok kangen-kangen juga. Kadang nek bengi-bengi gitu sok kangen juga. Yach, maksute ya kasih sayange ki baru aja, belum penuh. Yo aku sih njuk teko sok pasrah gitu lo. Yo kadang njuk teko sok nggetuni (=menyesali) ngono lo. Wah aku yo belum merasakan kasih sayang ibu sepenuhnya.” . (Subjek 2, 566-580 dan 1049-1053) Selain itu, subjek sering merasa iri ketika melihat kedekatan antara seorang anak dengan ibu dan ketika teman-teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
menceritakan tentang ibunya masing-masing. Dalam wawancara, subjek berkata demikian: “...Yo njuk mulai kerasa banget disitu. Eh kok yo pada akrab banget e ma ibu. Sedangkan aku ming bapak. Yo maksute ma bapak yo deket, tapi kan nggak ada ibu njuk nggak ada sing tak ceritake. Yo gitu itu lah mbak. Yo kadang kalau pas kumpul ma temen-temen di sekolah dulu, pada cerita-cerita tentang ibu . Njuk nek sekarang ini misal ada acara-acara, misal kumpul kelurga apa kondangan gitu sok pada duduk-duduk ro ibu e. Yo irine ya karna hal-hal kayak gitu lah mbak. Kok do karo ibu, sedangkan aku tidak gitu lo.” (Subjek 2, 1026-1046) Menurut subjek keadaan ekonomi keluarganya pasti akan lebih baik apabila ibu masih ada, karena ibu bisa membantu bapak bekerja. Subjek mengatakan demikian: “Kan bapak sendirian, otomatis kebutuhan keluarga kan ya cuma dari penghasilane bapak. Nek misal masih ada ibu kan ya setidaknya bisa membantu, kan pasti juga bisa bantu bapak kerja.” (Subjek 2, 840-845) Subjek juga merasa dirimya akan lebih baik di agama jika ibu masih ada, karena ibu akan membimbingnya untuk mempelajari agama. Berikut pernyataan subjek saat wawancara: “.. Jane nek ada ibu mesti kan iso pengajian bareng, yo di ajar-ajari ngono lah. La tapi nek sekarang kan kabeh-kabeh kudu dewe. Ya punya keinginan, tapi le melakukan kui lo. Nek misal masih ada ibu kan terus ada yang memotivasi.” (Subjek 2, 886-895)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Subjek menyadari akan kesalahannya yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, karena malas dan sudah lelah dengan pekerjaan di kantor. Subjek mengatakan demikian: “Ya bagi-bagi. Ya pengene mbakku sih mungkin aku suruh nyapu sik sebelum kerja. Tapi kan aku ra ono waktu kan mbak. Ya meskipun kerja gak banyak kerjaan, tapi kan yo kesel kan mbak. Yo aku yo salah juga sih. Cuma kan yo kesel. Yo janne yo iso sih, aku le bangun rodo gasik njuk iso nyapu-nyapu sik. Yo tapi piye ya, aku ki sok males juga sih mbak. Maksute orange wegahan mbak. Soale ya wis kesel kui.” (Subjek 2, 779-785 dan 803-804) Meskipun demikian, subjek masih bisa mensyukuri dengan hidupnya saat ini karena memiliki bapak yang dapat berperan sebagai bapak sekaligus ibu. Hal tersebut yang membuat subjek merasa bangga dengan bapak, seperti yang dikatakan saat wawancara demikian: “Yo segalanya, bangga lah. Yo bapak kan berperan sebagai bapak yo ibu.” (Subjek 2, 681-691) 2). Relasi Positif dengan Orang Lain Berdasarkan hasil wawancara, subjek memiliki hubungan baik dengan teman kantor yang menjabat sebagai kasir. Subjek sering menjadi tempat cerita oleh teman kantornya tersebut. Subjek banyak mendengarkan ketika menjadi tempat untuk cerita dan hanya memberi tanggapan seperlunya. Di sisi lain, subjek merupakan pribadi yang pendiam dan tidak terbuka dengan teman-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
teman kantor. Begitu pun dengan atasan, subjek hanya berbicara seperlunya saja. Subjek mengatakan demikian: “Ya mbak kasir itu sok cerita tentang suamine. Tapi aku ra tau, nggak pernah cerita tentang pribadiku nang mbak’e kui. Dadi aku ra terbuka wonge mbak. Yo apik sih sebenere nek sama kasire yang istrine manager itu. Nek deknen cerita, yo wis cerita. Yo tak tanggepi seperlunya aja, yo lebih banyak ndengerin sih mbak. aku yo nggak pernah cerita apa-apa malahan. Yo nek nang kerjaan yo ming meneng kok mbak. Aku nek misal ra dipanggil gitu yo nggak ngomong, males kok. Nek ro bosku ya nek ngomong-ngomong yo hanya seperlunya.” (Subjek 2,18-26, 240-241, 356-357, 370-371 dan 293-295) Subjek juga cukup akrab dengan semua teman kantornya. Tidak ada konflik antara subjek dengan teman-teman di kantornya. Berikut pernyataannya saat wawancara: “Yo akrab sih, penak kok mbak. Yo nek keluar-keluar rumah ngono yo nggak pernah kok mbak. Yo nggak pernah sih dolan ro temen-temen kantor. Pernah sih tapi ming ro sak temen tok, kui ya cuma nang kos’e tok. Belum pernah ada konflik juga.” (Subjek 2, 276-282) Selain itu, subjek juga memiliki hubungan baik dengan temanteman lamanya saat SMA. Diantara subjek dengan teman-temannya tersebut saling terbuka satu sama lain. Meskipun saat ini jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, akan tetapi hubungan masih tetap terjaga dengan menjaga komunikasi lewat handphone. Subjek mengatakan demikian: “Yo bagus sih. Tapi yo nggak pernah main. Yo ada sih temen deket SMA, tapi kan saiki wis pada sibuk dewe-dewe semenjak lulus itu lo mbak, dan do semenjak kerja. Kui trus nggak pernah ketemu. Yo kadang, dia sok kesini datang ke rumahku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Tapi ya itu, nek nggak perlu banget yo ora. Yo nek apa-apa dikandani mbak. yo misal ada info temen nikah, punya anak gitu itu. Yo komunikasi lewat HP. Tapi yoo nek penting, nek ra penting yo ora kok mbak. Jarang lah. Sebenere apik-apik ro temen-temen sih. Cuma nek ra penting banget yo do ra sms kok. Yo suka curhat. Ya maksute yo pada terbuka sih. Cuma yo emang jarang ketemu. Tapi yo ada sih, nek misal ada waktu yo teko kesini. Yo ming teko curhat-curhat gitu mbak.” (Subjek 2, 386-407) Subjek juga memiliki hubungan baik dengan teman di lingkungan rumah. Berikut pernyataannya ketika wawancara: “Ya paling ming ro si T. Dia pun jarang, kan kuliah. Ya aku sih paling akrabnya ming sama T kok. Kan rumahe ndelalah yo deket to, ming depan belakang Trus yang agak jauh disana paling ming 2 anak. Wis ming itu. Laine do ra akrab. Apalagi sing rumahe jauh-jauh sana.” (Subjek 2, 412-420) Subjek
selalu
berusaha
untuk
menjaga
hubungan
pertemanannya dengan saling mengerti, mengalah dan tidak saling menyakiti. Hal tersebut dilakukan agar hubungan subjek dengan teman-teman tetap baik. Subjek mengatakan demikian: “Kalau dengan teman-teman dekatku sih nggak pernah. Ya pokoke harus bisa saling ngerti, ngalah, gak menyakiti, ya gitu sih ben hubungane tetep apik. “ (Subjek 2, 425-429) Pacar menjadi tempat untuk cerita ketika subjek kangen dengan ibu dan subjek mendapat dukungan kekuatan dari ibu pacarnya tersebut. Selain itu, subjek juga terbuka dengan pacar dengan masalah yang sedang dihadapi. Subjek mengatakan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
“Ya aku kadang kan cerita sama pacarku nek kangen. Dia juga cerita ro ibuke. Yo mungkin ibunya bisa mengerti, wong ya digemateni. Wong ya wis nggak punya ibu, kasian. Untungnya ibu e ki ngono, jadi aku kan yo seneng kan mbak. Malah cerita ke pacar. Yo Alhamdulilahe wae bisa ngerteni lah.” (Subjek 2, 549-555 dan 584-586) Sementara itu, subjek tidak pernah menceritakan masalah yang sedang dialaminya ke bapak, karena khawatir akan membebani bapak. Begitu pula dengan kakak, subjek juga tertutup dengan masalah yang sedang dialaminya. Ketika wawancara, subjek mengatakan: “Yo kan misal aku cerita ro orangtuaku kan yo nggak mungkin, nanti malah kepikiran to. Iya dong mbak. Kasihan to wong tinggal punya bapak. Kasihan nek trus malah melu mikir. Kan aku ra terbuka mbak kalau sama bapakku. Maksute kalau ada apa-apa, aku jarang cerita ro bapak sama masku yo nggak pernah. Nek masalah pribadi aku nggak pernah cerita ro bapak. Nek masalah kerjaan aku yo nggak pernah cerita. Yo biasa kok mbak. Akrab sih. Tapi nek masalah pribadi, masalah kerjaan ra tak ceritake. Yo kadang yo ming ngobrol-ngobrol biasa.” . . (Subjek 2, 170-178, 580-584, 669-675) Kedekatan subjek tampak dari perhatian yang subjek berikan untuk bapak ketika memberi ijin untuk bapak menikah lagi. Meskipun pada akhirnya bapak tidak mau untuk menikah lagi. Hal tersebut dilakukan karena subjek memikirkan kehidupan masa tuanya bapak. Subjek mengatakan demikian: “Yo piye yo mbak, kan aku terbiasa apa-apa dengan bapak. Jadi yo cedak. Ya maksute, nek minta opo-opo kan trus cuma ma bapak to. Bapakku tu ya, maksute piye ya.Dulu kan pernah tak tawarkan, ya nek misal meh nikah maksute ki nggak popo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Yo aku SMP SMA lah mbak aku ngomong ngono ke bapak. Tapi yo bapak emang nggak mau kok. Ya kan, masa tuane tu lo mbak. Ya maksute kan aku besok-besok juga punya suami. La trus, bapak meh dengan siapa. Trus yang ngurusi bapak siapa gitu to. Gitu kui sih mbak. Kepikiran masa tuane. Tapi, bapak emoh kok yo wis. Kan aku juga nggak mungkin maksa to mbak.” (Subjek 2, 681-691 dan 726-734) Sementara itu, hubungan subjek dengan kakak sepupumya sering tidak baik dikarenakan pekerjaan rumah. Subjek tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena bekerja, sedangkan kakak sepupu ingin subjek meluangkan waktu untuk ikut mengerjakan pekerjaan rumah. Berikut pernyataan subjek saat wawancara: “Yo biasanya sama mbak sepupu, sik anake budhe kui lo. Kan maksute nek soal kerjaan rumah sok jarang megange lah. Nek ra minggu maksute. La soale kan yo wektune, berangkat yo jam segitu. Yo ming sok ngomong,”Kok ra pernah ndemek gawean ngomah to?” Yo piye ya, la aku yo kerja e mbak. Aku nek misal iso yo tak kerjakan sendiri. Yo ming masalah kerjaan rumah sih. Aku yo seringnya ro mbakku itu, nek ro bapak malah ra tau. Yo sering ngono kui mbak. Ya piye ya, orange ki emang akeh omonge, banyak bicara mbak. Yo nek di rumah yo ming masalah kerjaan rumah tok.” (Subjek 2, 739-756) Subjek menyiapkan
mendapatkan
perhatian
dari
neneknya
dengan
makan untuk subjek. Meskipun demikian, subjek
sering menegur supaya istirahat karena neneknya sudah tua seperti yang subjek katakan saat wawancara: “Mbah ki usia meh 100 tahun mbak. Yo wis sepuh lah. Kadang nek mbah bangun gasik, kadang sok nanak nasi mbak. Perhatian ro aku mbak. Sok ngliwetke nggo aku, buat sarapan. Kadang kan aku kan, wis lah mbok yo istirahat wae kan aku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
nek makan gampang iso beli lah. Tapi ki kadang yo tetep kui nanakke nasi kui juga. Yo kui, gemati (=perhatian) banget.” (Subjek 2, 822-832) Subjek menjaga hubungan dengan saudara-saudara yang tinggalnya jauh dengan menjaga komunikasi dan saling member informasi. Subjek mengatakan demikian: “Cuma yo nek ada hal yang penting baru ngabari. Nek misal nggak ada, yo ora mbak. Nek sepupu yo jarang mbak, jauh to soale. Yo jarang sih mbak. Tepi nek sama anaknya pakdhe sok kontak-kontakan. Kan ada yang kerja nang Bandung, Bogor. Ya hanya sekedar kontak-kontakan biasa, komunikasi lah ben gak keputus.” (Subjek 2, 986-977) Sementara itu, subjek memiliki hubungan yang tidak baik dengan keluarga besar almarhum ibunya. Subjek
merasa
tidak
cocok karena kondisi ekonomi yang berbeda dengan dirinya. Selain itu, subjek merasa sakit hati karena pernah mendapatkan perlakuan yang tidak baik sehingga hubungannya menjadi tidak harmonis. Subjek menceritakan dalam wawancara demikian: “Nek ibu ki soale kan wong ndue (=berkecukupan) kan mbak. Jadi aku tu kalau dengan saudara-saudara ibu tu nggak terlalu deket, soale kan mereka kaya-kaya. Yo agak sombong sih mbak. Soale dulu ki pernah konflik dengan masku soal apa gitu waktu aku kecil. Jadi masku ki tersinggung sama pakdheku ki ngomong apa gitu kan njuk mas nggak mau kesana lagi. Ya aku kan orange isinan, dadi nek kon kesana dewe kan emoh gitu lo, yo isinan banget. Malah pernah ngomong nek nggak mau diajak saudaraan, ngono. Semenjak ibu nggak ada, gitu lo maksute. Ya bapak sih sok bilang mbok kesana sendiri. La tapi ki jarang nek kesana juga gitu lo mbak bapak ki. Yo jadi yo nggak deket lah mbak semenjak ibu meninggal. Njuk dulu ki pernah ada omongan kalau mas kesana tu cuma mau minta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
duit. Dadi ki nek misal aku kesana, pasti pikirane oh arep minta duit. Padahal aku ki yo ora mbak. Nek misal dikasih ya makasih, nek misal enggak yo wis nggak papa. Yo wis njuk ra pernah rono juga. Yo males juga to mbak wis pernah digituin to.” (Subjek 2, 980-110) 3). Otonomi Subjek
merupakan
pribadi
yang
tetap
bertahan
pada
keputusannya sendiri, yakni tetap bekerja di tempat kerjanya saat ini, meskipun pacar memintanya untuk keluar. Hal tersebut sesuai dengan perkataan subjek ketika wawancara yang mengatakan demikain: “Yo trus biasane cerita karo pacar. Yo trus kasih solusi, suruh keluar to. La tapi aku kan butuh. Jadi yo nggak mau keluar tetepan.” (Subjek 3, 179-182) Di sisi lain, subjek memiliki kekhawatiran untuk hidupannya kelak ketika dirinya menikah. Subjek merasa khawatir ketika besuk menikah lalu memiliki anak, tetapi dirinya tidak memiliki sosok ibu yang bisa membantu dan tidak memilik tempat untuk bertanya. Ketika wawancara, subjek berkata demikian: “Trus kadang yo, wah besok pas aku nikah nggak ada ibu. Maksute terus nek misal aku ada apa-apa trus dengan siapa. Setidaknya, besuk nek misal aku wis punya anak. Maksute sosok ibu kan biasane trus bantu-bantu momong. Maksute ya trus njuk aku besok dengan siapa nek nggak dewe ngono lo. Iyo. Yo kayak njuk piye yo mbak. Antara sedih ro takut tu lo. Kan trus pas nikah wah ibu nggak ada, njuk nggak liat aku nikah. Njuk aku punya anak, ibu yo nggak ngerti. Nggak iso bantu-bantu juga. Yo ngono kui lah mbak. Trus piye gitu lo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Biasane do takon-takon nang ibu. La aku wis nggak punya ibu. Ngono kui lo mbak.” (Subjek 2, 523-544) 4). Penguasaan Lingkungan Berdasarkan wawancara, subjek merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerjanya saat ini. Hal ini dikarenakan, subjek sering menjadi sasaran kemarahan teman kerjanya. Akan tetapi, subjek tidak berani untuk melawan. Subjek memilih untuk mengalah dan menerima seperti yang dikatakan saat wawancara: “Nek nang kerjaan ki ya piye ya mbak. Yo penak nggak penak, nyaman gak nyaman sih mbak. Kan nang kerjaanku kan cewek e ming 2. Nah posisine ki aku dan kasir yang cewek. Nah kasirnya itu ki istri managerku. Nah trus kadang sok marah-marah nang kantor kae lo. Aku sering jadi sasaran marahe. Yo, aku sih ming meneng wae mbak. Nggak berani to nek ngelawan apa komentar gitu. Ya teko ngalah, teko tak trimani wae” (Subjek 2, 3-12 dan 14-18) Begitu pula ketika atasan bersikap mendiamkan subjek karena kesalahan
yang
dilakukannya,
subjek
tidak
berani
untuk
menanyakan kesalahannya. Subjek sebenarnya merasa sakit hati ketika mendapat perkatakan tidak baik dari manajernya, namun subjek tetap diam tidak berani berkomentar. Subjek menyatakan demikian: “Tur misal masalah pekerjaanku, misal aku ada kesalahan. Tapi ki ra langsung diutarakan secara langsung ki ora, yo teko meneng kae lo mbak. La trus piye nek kayak gitu taunya. La aku yo nggak ngerti opo-opo to. Yo aku yo bingung sok’an. Yo kayake ki tidak membuat kesalahan, tapi kok njuk teko sok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
menengke aku gitu lo mbak. Meh tanya yo nggak berani. Kadang tu suka disindir kayak gini, “Nek uwong kerja nang koperasi ora bidange ki nggo opo? malah gawe rekoso!” Ngono kui lo mbak. Padahal kan ono aku disitu. Kan yo sakit to mbak nek digituke. Yo aku teko diem wae.” (Subjek 2, dan 35-46 dan 69-75) Subjek berusaha untuk berusaha bekerja sebaik mungkin untuk
menghindari
perkataan-perkataan
tidak
baik
dari
managernya. Berikut pernyataan subjek ketika wawancara: “Yo ngono sih mbak. Yo berusaha kerja sebaik mungkin aja, ben nggak dapet sindiran-sindiran lagi.” (Subjek 2, 158-160) Saat di rumah, subjek menyadari kewajibannya untuk mengerjakan tugas-tugas rumah ketika ada waktu. Subjek menyatakan demikian: “Nek misal aku selo, yo tak kerjakan. Yo tetep resik-resik rumah. Ra mungkin kan ora mbak. Wong ya omahe dewe. Nek misal aku pas libur, aku disuruh masak yo aku masak.” (Subjek 2, 787-792) 5). Tujuan Hidup Berdasarkan hasil wawancara, yang menjadi tujuan hidup subjek saat ini adalah keinginannya untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus meminta ke bapak seperti yang dikatakan subjek demikian: “…Ya pengennya tercukupi lah. Yo aku we gajian, tapi yo masih sok minta orangtua kok mbak, kadang. Kan bensin ngono-ngono yo jih njaluk. Kan yo pengen gajine lebih ngono
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
kui. Pengene ya punya gaji lebih to, dadi iso setidaknya mencukupi kebutuhanku dewe ngono lo. Gak minta-minta bapak meneh ngono lo.” (Subjek 2, 857-866) 6). Pertumbuhan Pribadi Berdasarkan kemampuannya
hasil saat
ini
wawancara, tanpa
subjek
memiliki
menerima
keinginan
untuk
mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Hal ini tampak dari perkataannya ketika wawancara yang mengatakann demikian: “Tapi kan kemampuanku ming semono kan mbak. Yo ming isone koyo ngono kui. Ya nggak bisa ngapa-ngapa mbak. La kan kemampuanku cuma segini, ya mungkin emang segitu yang bisa tak dapet dengan kemampuan segini. Ya paling cuma nunggu keajaiban kalau ada kenaikan gaji. Haha.” (Subjek 2, 867-869 dan 872-878)
3. Subjek 3 a. Deskripsi Subjek 3 Subjek merupakan seorang mahasiswi berusia 19 tahun. Saat ini, subjek sedang menempuh kuliah semester 1 di jurusan Sastra Inggris di salah satu universitas negeri di Yogyakarta. Selain sibuk di perkuliahan, subjek juga aktif mengikuti beberapa kegiatan di kampus antara lain UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) bahasa asing, HIMA (Himpunan Mahasiswa) dan bergabung di komunitas debat. Subjek merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Subjek memiliki empat kakak dan dua orang adik laki-laki yang kembar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Keempat kakaknya sudah menikah dan tinggal dengan keluarganya masing-masing, sementara subjek tinggal bersama dengan bapak dan kedua adiknya. b. Deskripsi Singkat Terkait Kematian Ibu dari Subjek 3 Berdasarkan hasil wawancara, kematian ibu terjadi ketika subjek SD. Ibu meninggal dikarenakan sakit komplikasi yang sudah di diderita cukup lama. c. Pelaksanaan Wawancara Subjek 3 Tabel 3.3. Pelaksanaan Wawancara Subjek 3 Hari, tanggal
Tempat
Waktu
Jumat, 7 Agustus 2015
Rumah A
Pukul 11.15-12.30 WIB
Minggu, 30 Agustus 2015
Rumah A
Pukul 15.30-16.05 WIB
d. Analisis Subjek 3 1). Penerimaan Diri Berdasarkan hasil wawancara, subjek cukup dapat menerima keadaan akan kematian yang terjadi pada ibunya. Subjek selalu meyakinkan pada dirinya sendiri, bahwa kematian ibu adalah kenyataan yang harus diterima. Ketiadaan ibu dalam hidupnya tidak menjadi penghalang untuk subjek melanjutkan kehidupannya. Ketika wawancara, subjek mengatakan demikian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
“E..ya kalau misalnya sekarang kan kita juga maksutnya harus menerima lah emang ibu udah nggak ada. Ya sampai sekarang aku selalu kayak apa ya, e terus menyadarkan kayak nyadarin diri sendiri, iya ibu udah nggak ada, ya itu kenyataan yang harus diterima..sekarang itu kayak lebih apa ya mempercayakan diri lah. Meskipun nggak ada ibu, kamu tu harus bisa, jangan sampai apa yang sudah terplanningkan dulu sekarang malah jadi hancur cuma gara-gara nggak ada ibu, kayak gitu.” (Subjek 3, 740-747 dan 1225-1231) Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang rasa sedih dan tertekan masih bisa muncul ketika teman-temannya ada komunikasi dengan ibunya masing-masing. Akan tetapi, subjek menyadari bahwa ini proses dan ia tetap terus belajar untuk beradaptasi. Subjek mengatakan demikian: “Kayak yang misalkan sama temen-temen ada yang bilang, “Ah aku diSMS nih sama ibu, kenapa nggak pulang.” Oh aku udah enggak diSMS lagi. Ya sedih sih. Ya gitu itu lah. Yaudah lah, nggak papa. Ya masih terus proses beradaptasi. Sama kayak lebih tertekan aja sih. Dulunya sih yang kebiasa kayak yang tiap hari harus cerita nih. Aku ada ini, ada ini, ada ini. Sekarang udah nggak ada lagi. Ya disimpan sendiri.Padahal kalau kayak sekarang-sekarang ini kan aku lagi banyakbanyaknya cerita untuk bisa diceritakan. Gitu sih.” (Subjek 3, 773-778) Subjek merupakan pribadi yang banyak bicara, seperti yang dikatakannya demikian: “aku cerewet, suka ngomong ceplas-ceplos kayak gitu. Nah padahal sometimes kalau ngomong ini, ya Allah ternyata aku omongannya kayak gitu, gitu lo.” (Subjek 3, 964-968)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
2). Relasi Positif dengan Orang Lain Subjek memiliki hubungan yang baik dengan teman-temannya di kampus, seperti yang dikatakannya saat wawancara: “maksutnya hubungan antar temen juga udah terjalin dengan baik. Mereka udah tau gimana kitanya, kita juga udah tau gimana kayak me mentreatment mereka gitu lah. Kayak gitu kalau dikampus.” (Subjek 3, 153-158) Begitu pun di dalam keluarga, subjek memiliki hubungan yang baik dengan adik-adiknya. Subjek peduli terhadap adik-adiknya dengan selalu membagikan pengalamannya untuk membimbing dalam menjalani hidup. Subjek mengatakan demikian: “Jadinya sekarang kan, dirumah tu kayak orang yang ya lebih tua lah daripada adik-adikku 2 gitu kan. Jadinya aku tuh kayak yang masih dik kamu tu harus kayak gini, mendingan kayak gini, kayak gini. Kan ya bukannya gimana-gimana. Aku tu merasa kayak aku udah duluan tahu, gimana kehidupan itu. Jadi mendingan tu kayak gini. Besok tu kamu kayak gini, kayak gini lo. Nah kayak gini, ya kayak gitu, kayak gitu sih.” (Subjek 3, 408-421) Selain itu, subjek juga memiliki hubungan yang baik dengan kakak-kakaknya meskipun sudah hidup terpisah. Subjek mematuhi nasehat-nasehat yang diberikan kakak-kakak untuk dirinya. Meskipun terpisah jarak dengan kakak-kakak, namun subjek selalu menjaga hubungannya agar tetap baik dengan tetap menjalin komunikasi. Subjek menjaga komunikasi setiap hari dengan semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
kakak dan keponakan. Ketika wawancara, subjek mengatakan demikian: “Kalau sama mas-mas sih, kayak aku tu lebih manut gitu lo. Soalnya kan, mas-masnya kan jaraknya juga udah jauh-jauh juga dan dia udah yang berkeluarga. Udah yang kayak misal ngasih tau, ngasih tau kayak gitu. Tapi kan untuk mas yang nomer 4 kan jaraknya nggak jauh juga, cuma 3 tahun. Kalau aku sih masih, masih mendingan gimana to mas. Kayak masih yang merengek-rengek, minta-minta gitu lo. Kalau sama mbak sih, ohya, ya tinggal manut-manut aja. Kalau caranya sih, sekarang sih lebih ke anak-anaknya gitu lo. Anak-anaknya mbak-mbakku gitu lo. Kan kayak akunya kayak pendekatan. Sebenernya pendekatan-pendekatannya tu lebih ke ponakanponakan gitu lo. Mungkin ini, lebih tanya ke misalnya bapak lagi ngapain, ibu lagi ngapain. Kayak gitu, kayak gitu. Oh ini, ini lo ditanyain sama bulek, misalnya kayak gitu. Nah lebih kayak gitu sih, lebih deketin ke anak-anaknya kalau enggak ya mungkin kalau sama mas mbaknya cuma kayak cerita. Lagian kan kayak jauh juga kan dari sini. Kayak gimana kabar sana, gimana kabar sini. Tapi tiap hari sih tetep SMS atau telepon, kayak gitu” (Subjek 3, 501-514 dan 523-542) Setelah ibu meninggal, subjek sering curhat dengan kakak perempuannya ketika menghadapi masalah. Subjek tidak ingin menceritakannya ke bapak. Akan tetapi, kedekatan subjek dengan kakak mulai berbeda ketika kakaknya menikah. Subjek dapat memahami kondisi kakak yang harus lebih memperhatikan keluarganya. Subjek mengatakan demikian: “Dan sekarang ibu udah nggak ada, ya jadi jarang cerita ke bapak. Lebih ke mbak. Biasanya e sama embak juga kadang curhat. Sama embak, misal duh kalau misalnya sekiranya permasalahan yang maksutnya kayak yang nggak sampai aku cerita ke orangtua, ya aku ceritanya sama mbak, gitu. Mbak gimana nih, aku di kampus kayak gini, hidupku kayak gini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Misal kayak gitu, aku juga kayak sering cerita sih. Dan misalnya feedbacknya dari dia juga, ya kamu tu harusnya kayak gini, kayak gini. Jangan terlalu membuat, misalnya jangan terlalu membebankan orangtua. Misal kalau lagi ada masalah atau apa, kayak gitu sih. Seperti itu sih. Ya sering dikasih nasehat-nasehat gitu aja. Sebenarnya ada perbedaan juga iya sih. Kayak dulu sebelum berkeluarga itu, kayak kita tu kayak deket gitu lo. Masih, mbak aku ini ini ni, gimana ni, gimana. Sekarang kalau pun sekarang kan, ya aku udah tau dia kan udah berkeluarga. Jadi kayak mau ngomong yang terlalu ini sensi gitu juga nggak berani. Toh dia juga udah kayak punya keluarga sendiri yang harus diutamakan. Jadi kayak aku, aku ceritanya kayak yang masalah-masalah biasa aja yang nggak terlalu seintim dulu gitu lo. Gitu.” (Subjek 3,648-650, 543-562, 568-583) Subjek memiliki hubungan yang dekat dengan temantemannya. Terlebih saat ini subjek jauh dari keluarga, subjek lebih mengutamakan teman sebagai tempat untuk berbagi cerita. Subjek selalu berusaha untuk dapat menjadi pendengar yang baik untuk teman-temannya. Selain itu, subjek juga berusaha untuk dapat mengenali karakter masing-masing temannya. Demikian pernyataan subjek saat wawancara: “E kalau sekarang sih, e apa ya aku kayak lebih mengutamakan temen gitu lo. Kayak lebih, disaat aku jauh dari keluarga sekarang ini, yang aku punya kan cuma temen. Yaudah, aku kayak share problematikku tu sama tementemen. Tapi, kayak aku juga punya batesan-batesan sih. Dimana yang aku bisa share ke temen dan dimana aku harus menyimpannya sendiri yang itu kayak masalah pribadi. Tapi, toh disini aku juga kayak apa ya, kan deket sama tementemen juga. Kayak misal aku bersama temen-temenku, aku selalu berusaha menjadi pendengar yang baik tapi aku juga meminta ke temen-temenku. Tolong dong aku punya kayak gini, kayak gini. Semua temen, aku berusaha buat ngenali semua temenku, satu-satu gitu lah. Kamu itu tipenya orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
kayak gimana, gimana gitu lah.” (Subjek 3, 889-908 dan 952-955) Subjek merupakan pribadi yang ingin memiliki banyak teman. Salah satu tujuan subjek mengikuti organisasi adalah untuk menambah pertemanan, seperti yang dikatakannya: “Kalau relasi, aku adalah typical orang yang pengennya banyak temen, kayak gitu lo. Jadi, salah satu tujuannya kayak organisasi atau apa itu kan nambah temen. Aku sih e temennya ya gimana ya, temennya banyak, aku kesana kesini.” (Subjek 3, 943-950) Untuk menjaga hubungan dengan teman-temannya, subjek selalu meminta maaf ketika ada salah. Subjek dapat memahami dan menghargai kesibukan dari masing-masing teman-temannya. Selain itu, subjek memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menjaga komunikasi dengan teman-temannya. Saat wawancara, subjek mengatakan demikian: “Ya paling minta maaf, minta maaf kayak gitu, udah nyambung lagi. Besok kalau ada cekcok-cekcok lagi, marah-marah lagi, ya kayak gitu sih. Kalau untuk yang kayak nyatuin jadwal misal buat ketemuan gitu, kita sekarang harus lebih yang kita udah gedhe udah tau. Dia punya kegiatan sendiri. Kayak kita tu harus ngalah dulu lah. Biarkan dia sendiri yang mendahulukan yang mana. Ya lebih menghargai gitu lah ya. Kalau menjaga hubungan sih sekarang tetep kayak kontak-kontakan gitu sih. Tetep masih kontak-kontakan meskipun kayak kita beda kota, beda univ kayak gitu. Sekarang sih masih yang kontakkontakan, tapi yang frekuensi untuk kayak ketemu ngumpulngumpul bareng gitu kan otomatis kurang. Tapi, toh lebih mengoptimalkan kayak di sosial media, atau apalah kayak gitu sih." (Subjek 3, 997-1010, 1014-1025)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
Sementara itu, subjek memiliki hubungan yang biasa saja dengan para tetangga di sekitar rumahnya. Subjek merasa tidak nyaman dengan lingkungan rumah karena adanya perbedaan cara pandang antara subjek dengan tetangga-tetangganya. Teman-teman seusianya di rumah sudah bekerja, menikah dan punya anak. Sedangkan subjek masih kuliah dan masih ingin belajar. Ketika ada waktu luang, subjek lebih memilih untuk pergi dengan temantemannya daripada di sekitar rumah. Hal tersebut sesuai dengann pernyataannya ketika wawancara: “Kalau di rumah, itu tu sebenarnya ya itu sebenarnya kalau aku di sekolah di kampus tu yang lebih cerewet. Tapi kalau, kalau aku rasa sih kalau di rumah itu biasa-biasa aja. Sama tetangga-tetangga juga yang biasa-biasa aja. Enggak yang terus say hai, gimana buk ada apa,ada apa. Kayak gitu tu enggak. Aku typical orang yang kalau misalnya ada waktu pun, enggak yang main di tetangga-tetangga gitu. Enggak yang menyambangi temen-temen sepantaran gitu enggak sih. Soalnya aku kayak ngerasa, beda sih feel ku di rumah sama di sekolah. Lagian temen-temen sepantaranku tu beda juga tu lo orientasinya. Kalau aku tu, ya gimana ya kayak mikir inilah gimana gimana gitu. Kalau sini kan kayak, ya bukannya gimana-gimana. Cuma menurutku lingkungannya tu beda sama kayak aku di sekolah gitu lo. Misalpun ada waktu luang, aku lebih milih main ke luar sama temen-temen gitu. Kalau di rumah malah jarang.” (Subjek 3, 1113-1116) 3). Otonomi Berdasarkan hasil wawancara, subjek sering merasa kesulitan untuk membagi waktu di kegiatan-kegiatan yang diikutinya. Untuk mengatasi kesulitannya tersebut, subjek mencoba membuat jadwal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
kegiatan. Kemudian, subjek akan mendahulukan kegiatan yang lebih mendesak dan penting terlebih dahulu seperti yang dikatakannya berikut ini: “Pertama sih, udah coba buat kayak jadwal gitu. Apa sih deadline-deadline yang harus didahulukan. Bikin jadwal dulu. Misalnya besok harus kuliah dari jam ini sampai jam ini, nanti acara ini ini ini. Tapi, meskipun buat jadwal kayak gitu sih, juga kayak sering tabrakan gitu lo. Misalnya sore ada jadwal ngerjain ini, tapi disini juga ada kumpul. Nah, misalnya kayak gitu kayak gitu. Jadi, tetep harus mikir-mikir juga sih mana yang harus didahulukan, mau deadlinenya kuliah dulu atau mau yang kumpul-kumpul dulu, gitu.” (Subjek 3, 24-39) Subjek menentukan sendiri kemauannya tanpa ada paksaandari siapa pun. Seperti pada saat subjek memilih universitas dan jurusan yang
saat
ini
diambil.
Subjek
mempertimbangkan
sendiri
pilihannya-pilihannya tersebut sebelum membuat keputusan. Subjek menjadikan pendapat teman hanya sebagai pertimbangan saja, sementara keputusan tetap ada dalam dirinya sendiri. Subjek mengatakan demikian: “E..kalau dulunya aku memilih Sasing, pertama emang aku suka bahasa inggris sih dari dulu. Terus suka bahasa Inggris kan choosenya ada 2, pendidikan bahasa inggris apa sastra inggris. Terus ekenapa aku nggak memilih pendidikan. Karena menurutku pendidikan itu kayak, dulu kan juga pernah ada sedikit pengalaman buat kayak ngajar anak-anak kecil kayak gitu, kayak gitu. Nah, aku pengen kayak sesuatu yang beda gitu lo. Aku pengen menggali lebih jauh tentang bahasa Inggris. Kalau menurutku pendidikan kan kayak, ya bukannya gimana-gimana ya sih kayak kita tu separo-separo. Separo diajarkan gimana mengajar dan separo kayak bawa bahasa inggrisnya. Kalau di Sasing, aku lebih pengen tau gimana sih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
seluk beluknya bahasa inggris. Kayak gitu kan kita juga diajari kayak culturenya, terus gimana bahasa Inggris yang lebih mendalam. Kayak gitu. Tapi ya sebagaimana mungkin tetep aku, e gimana ya ikuti apa yang udah ada dulu lah. Temen tu kayak sebagai e pertimbangan gitu aja lah. Nggak usah terlalu manut sama mereka, tapi di depan kita kan pilihan kita kan ini. Yaudah ini, gini aja. Kayak gitu.” (Subjek 3, 207-232 dan 332-340) Selain itu, kemandirian subjek juga tampak ketika subjek mengatur dirinya untuk menjalankan semua kegiatannya. Subjek selalu mendahulukan kegiatan yang lebih penting dari beberapa kegiatan yang diikuti. Berikut pernyataan subjek ketika wawancara: “Pertama sih, udah coba buat kayak jadwal gitu. Apa sih deadline-deadline yang harus didahulukan. Bikin jadwal dulu. Misalnya besok harus kuliah dari jam ini sampai jam ini, nanti acara ini ini ini. Tapi, meskipun buat jadwal kayak gitu sih, juga kayak sering tabrakan gitu lo. Misalnya sore ada jadwal ngerjain ini, tapi disini juga ada kumpul. Nah, misalnya kayak gitu kayak gitu. Jadi, tetep harus mikir-mikir juga sih mana yang harus didahulukan, mau deadlinenya kuliah dulu atau mau yang kumpul-kumpul dulu, gitu....Karena sekarang sih aku mikirnya, kuliah dulu lah no 1 untuk yang masih kumpulkumpul masih bisa dipending dulu. Nanti e kalau enggak, yang maksutnyatugasnya dulu nanti ngumpulnya bisa nyusul atau bahkan ijin-ijin dulu lah. Kalau sekarang lebih kayak gitu.” (Subjek 3, 24-39 dan 42-53) 4). Penguasaan Lingkungan Selain sibuk di perkuliahan, subjek juga aktif mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan seperti UKM bahasa asing, HIMA dan komunitas debat. Seperti yang dikatakan subjek dalam wawancara:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
“Ya, e kalau kesibukan di kampus sih sebenarnya kan dari jadwal apa ya, dari jadwal yang udah dikasih itu kan kayak udah banyak banget. Terus diluar pembelajaran kampus juga aku tuh juga suka ikut kayak ada beberapa kegiatan. Aku ikutnya UKM 1, e komunitasnya 1, HIMAnya 1. Nah, komunitas itu, aku kan ikut kayak komunitas debat kayak gitu itu.” (Subjek 3, 4-10, 74-82 dan 89-91) Subjek selalu mengingatkan adik-adiknya di rumah ketika melakukan hal yang menurut subjek tidak baik. Selain itu, subjek juga sudah berani untuk menyampaikan pendapatnya ke orangtua. Berikut pernyataan subjek ketika wawancara: “Kalau dalam keluarga, kayak gimana ya, ya banyak sih. Soalnya, saya juga bukan typical orang yang kayak diem gitu lo. Kalau apa-apa tu harus yang ini harus kayak gini, harus kayak gini, harus kayak gini, gitu. Jadi, kayak misal ada adik atau ada siapa gitu. Bukannya salah sih. Atau mungkin, menurut pendapatku itu nggak harusnya kayak gini. Aku tetep, nggak boleh kayak gini. Kamu tu harusnya kayak gini, kayak gini, kayak gini. Terus kalau misalpun orangtua atau apa, kayak aku tuh udah, udah gimana ya, udah berani gitu. Mendingan gimana kalau kayak gini, kayak gini, kayak gini. Seperti itu.” (Subjek 3, 378-396) Subjek menyadari bahwa saat ini dirinya berperan sebagai kakak tertua untuk adik-adiknya, karena semua kakaknya sudah bekerja. Oleh sebab itu, di kelurga subjek berperan untuk membimbing
adik-adiknya
seperti
yang
dikatakannya
saat
wawancara: “E mas-mas dan mbak-mbakku udah kerja semua dan aku sama adik. Jadinya sekarang kan, dirumah tu kayak orang yang ya lebih tua lah daripada adik-adikku 2 gitu kan. Jadinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
aku tuh kayak yang masih dik kamu tu harus kayak gini, mendingan kayak gini, kayak gini. Kan ya bukannya gimanagimana. Aku tu merasa kayak aku udah duluan tahu, gimana kehidupan itu. Jadi mendingan tu kayak gini. Besok tu kamu kayak gini, kayak gini lo. Nah kayak gini, ya kayak gitu, kayak gitu sih.” (Subjek 3, 406-421) Ketika sedang di rumah, subjek punya peran untuk memelihara keadaan rumah dengan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah mengganti peran almarhum ibu. Dalam wawancara, subjek mengatakan demikian: “Sekarang lebih kayak menggantikan apa yang dulu dikerjain sama ibu kalau pas di rumah. Sekarang lebih yang mengalih semua pekerjaan sih kayak misal harus pekerjaan-pekerjaan rumah gitu kan harus e aku mikirnya aku yang harus turun tangan untuk mengerjakan ini. Kan, enggak etis juga kan kalau misalkan bapak, adik-adikku ngelakuin itu gitu lo.” (Subjek 3, 912-915 dan 930-937) Subjek sudah mulai terbiasa dengan kehidupan anak kos yang harus
mandiri
dan
pandai
mengatur
keuangan.
Berikut
pernyataannya ketika dalam wawancara: “Kalau awalnya sih kaget. Semuanya harus sendiri. Tapi ya udah mulai bisa sekarang. Kalau dulu di rumah ya belum nyuci, toh nanti ada yang nyelesain. Nah kalau sekarang mau kamu nggak nyuci mau apa, tetep aja disitu. Nah kan harus nyuci sendiri, kayak gitu. Sebenarnya sih kan, dulu pertamanya sih kaget oh ternyata kehidupan anak kos tu kayak gini. Dan kehidupannya tu kayak, kan dulu Magelang sama Jogja kan beda banget nih. Kayak Jogja tu kayak hedon, kayak ya harus jajan sana, jajan sini. Terus ya sekarang sih lebih harus manage uang juga. Perbanyak buat nanya mbak-mbak kos aja, mbak enaknya gimana ya gini, gini, gini. E kayak yang apa ya, ya itu sih beda banget antara Magelang sama Jogja tu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Kalau Jogja tu yang, ya udah beli aja disini. Kalau dulu Magelang kan lebih tahu juga daerahnya. Kalau sana kan, ya kalau mau kesana gimana ya. Terus ini jalan mana, jalan mana, kayak gitu. Kalau di Magelang kan, oh ya tempatnya sini nanti ya ngerti lah kayak gitu. Sekarang tu kalau di Jogja tu lebih, oh ya habis ini ya harus ini. Kayak apa ya, semua tu preparenya banyak gitu lo daripada disini. Dan juga kalau kehidupan anak kos tu, yang lebih harus irit. Tapi gimana ya di sisi lain tu, ah aku juga pengen. Temen-temenku udah kesini-kesini, kok aku belum. Ya kayak gitu sih. Gitu, harus bisa manage uang gitu juga sih.” (Subjek 3, 1033-1074) 5). Tujuan Hidup Berdasarkan hasil wawancara, subjek memiliki keinginan dalam wakttu dekat bisa menjadi guru les private supaya memiliki penghasilan sendiri. Selain itu, subjek juga ingin kegiatan di organisasi lancar dan dirinya bisa naik jabatan. Di perkuliahan, subjek menginginkan adanya peningkatan nilai IP, karena dengan begitu dapat membawa nama baik keluarga. Hal ini seperti yang subjek katakan ketika wawancara: “Harapannya besok ke depan sih, dalam waktu terdekat ini bisa ngelesi private dulu lah. Biar bisa dapat duit dulu. Trus kalau udah kayak gitu, semua lancar lah, organisasi lancar, jabatannya trus naik bisa jadi apalah gitu. Pengennya sih pengen jadi kayak ketua departemen gitu lo. Kalau udah kan, jadi ketua departemen mungkin nanti bisa jadi presiden UKM, amin. Kalau yang untuk kuliah sih, IPnya naik lagi, terus bisa enggak jangan ada yang remidi-remidi. E.. klo target deketdeket ini sih kayak gitu itu. Semua lancar-lancar seperti yang aku inginkan. Rumah juga lancar-lancar aja. Semua bisa berjalan dengan baik sih. Untuk ke depannya sih kayak yang pengen, aku di perkuliahan juga tinggi. Maksutnya di perkuliahan juga wow. Dan itu kayak bisa membawa nama keluarga gitu lo.”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
(Subjek 3, 1164-1205) Di dalam keluarga, subjek punya keinginan untuk tidak merepotkan orangtua maupun saudara-saudara yang lain. Subjek ingin memiliki penghasilan sendiri dari menjadi guru les, sehingga dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Ketika wawancara, subjek mengatakan demikian: “Di keluarga pengennya, pengennya tu aku nggak ngrepotin gitu lo. Maksutnya nggak memberikan beban kepada orangtua maupun saudara-saudara yang lain. Makanya itu, sekarang itu tu kayak lebih jangan terlalu menampakkan apa yang kurangnya kamu gitu lo. Misal, aku butuh ini, butuh ini. Sebisa mungkin aku bisa mememenuhi itu sendiri tu dari aku. Jangan minta-minta dulu lah. Makanya, aku tu pengen cari ngeles dulu. Biar dapet duit dulu. Biar nggak ngrepoti.” (Subjek 3, 1209-1224) 6). Pertumbuhan Pribadi Subjek merupakan pribadi yang senang mengikuti organisasi sebagai
sarana
untuk
subjek
menambah
pengetahuan
dan
pengalaman. Selain itu, alasan subjek bergabung di organisasi kampus adalah untuk mengetahui sistem kerja di kampus yang pastinya berbeda dengan swaktu SMA dulu, seperti yang subjek katakan berikut ini: “E kalau untuk masalah organisasi itu, kan dari dulu aku emang suka sih kayak organize kayak ngatur-ngatur orang kayak gitu. Nah sekarang mau, mau nambah pengetahuan lagi gimana sih kalau organisasi di univ dan ternyata kalau emang di univ itu lebih hetic lebih yang repot ini itu ini itu. Ya, untungnya sih bisa ngambil banyak pelajaran juga sih. Gimana buat manage-manage dan juga kalau dari kampus itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
kayak pengen nambah relasi juga kan. Banyak temen, banyak juga gimana relasi ngurusi ini ngurusin itu. Kayak gitu.” (Subjek 3, 110-126) Dimensi pertumbuhan pribadi juga tampak pada sikap subjek saat memotivasi dirinya dalam menjalani suatu hal yang sudah menjadi keputusan. Subjek mau belajar untuk mengatasi kesulitan dalam perkuliahannya. Subjek mengatakan demikian: “Menikmati, meskipun ada beberapa juga kayak oh ternyata ada ini ternyata ada ini. Ada hal-hal baru yang aku belum pernah sebelumnya, yang maksutnya berbeda lah dengan situasi dulu waktu SMA. Jadi kayak, oh jadi kayak gini tu kuliah tu. Kayak gitu.Dulu kan mikirnya, ah paling juga Sasing mau buat belajar grammerdoang. Mau belajar ini doang ini doang, kayak gitu. Tapi ternyata, oh enggak di Sasing itu ternyata harus ada kayak pendalaman analisis novel lah, analisis ini ini. Bener-bener kayak mendalem banget, literatur banget. Ya sekarang, oh ternyata kayak gini. Dan diharuskan kayak rajin baca, kayak gitu. Dulu sih aku, oh God harus baca ini, harus baca ini. Tapi, semakin kesini semakin kesini juga ya emang harusnya tu kayak gini, gitu lo. Yaudah sih, e let it flow aja lah. Nglanjutin apa yang udah dipilih juga. Toh ini juga pilihanku dari awal. Yaudah lanjutin aja.Aku mau belajar, pasti juga bisa. (Subjek 3, 237-265) Subjek merupakan pribadi yang mudah dan senang untuk menerima hal-hal baru. Berikut pernyataanya ketika wawancara: “Oh kalau akademis sih, ya untungnya aku tu termasuk golongan yang bisa dibilang kayak gampang buat menerima, memang buat menerima hal-hal baru kayak gitu aku seneng.” (Subjek 3, 315-320) Subjek
belajar
untuk
mendewasakan
dirinya
sendiri,
menyelesaikan masalah sendiri dan menanggung konsekuensi dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
keputusan yang diambil. Subjek merasa mampu untuk hidup mandiri, seperti yang dikatakannya berikut ini: “Sekarang sih lebih kayak lebih bisa belajar untuk mendewasakan diri gitu lah. Kamu kan dulu kan, maksutnya sekarang kan udah nggak ada yang diajak sharing sekarang. Sekarang kamu harus bisa menyelesaikan masalahmasalahmu itu sendiri dan konsekuensinya juga harus kamu tanggung sendiri. Kayak gitu sih. Dan lebih harus memikirkannya tu lebih ke gimana kita menghadapi ini yang biasanya kamu share dan sekarang kamu nggak bisa menshare, kayak gitu. Sekarang harus bisa aku mandiri kok, aku bisa, aku bisa kayak gitu sih.” (Subjek 3, 868-884) Subjek merasa dirinya mampu untuk bisa menjadi orang sukses dan bisa membahagiakan orangtua meskipun tidak memiliki ibu. Subjek mengatakan demikian: “Sekarang itu kayak lebih apa ya mempercayakan diri lah. Meskipun nggak ada ibu, kamu tu harus bisa, jangan sampai apa yang sudah terplanningkan dulu sekarang malah jadi hancur cuma gara-gara nggak ada ibu, kayak gitu. Pengennya sih sekarang kayak buktiin ke ibu juga. Aku bisa kok kayak gini, kayak gini. Aku bisa kok besok kayak bisa sukses, besok bisa kayak ngebahagiain orangtua, kayak gini, gini tanpa adanya ibu. Ibu mungkin, ya gitu aja sih. Aku cuma bisa ngedoain. Cuma bisa action. Aku cuma bisa ngebuktiin aja. Ya sih, tetep yang bisa diambil cuma dulu kayak apa nasehat-nasehatnya aja. Sekarang sih mencoba untuk bisa mempercayakan diri, kalau kamu bisa nglakuin, kayak gitu sih.” (Subjek 3, 1225-1248)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Tabel 4. Gambaran Kesejahteraan Psikologis Ketiga Subjek
DIMENSI Penerimaan Diri
SUBJEK 1
SUBJEK 2
• Pemalas, kemampuan biasa, aktif (S1, 403-403, 437 & 934-936) • Marah di awal, lama-lama bisa menerima kematian ibu (S1, 1201-1216 & 12181237) • Tidak lagi pergi ke makan untuk curhat, mulai cerita ke kakak (S1, 1360-1369) • Sedih dan menyalahkan keadaan (S1, 1301-1315) • Sedih belum merasakan cerita dengan ibu (S1, 13451358) • Marah dengan nenek karena mengungkit almarhum ibu (S1, 1449-1457) • Kehilangan semangat beraktifitas (S1, 541-545 &
• Sedih ketika ingat ibu, belum dapat menerima keadaan (S2, 514-523) • Merasa kehilangan kasih sayang dan tempat curhat, merasa akan lebih baik jika ibu masih ada, menyesali keadaan yang terjadi pada dirinya (S2, 566-580 & 1409-1053) • Iri melihat kedekatan orang lain dengan ibunya, ketika teman-teman menceritakan ibunya (S2, 1026-1046) • Merasa perekonomian keluarga akan lebih baik jika masih ada ibu (S2, 840-845) • Merasa akan lebih baik di
SUBJEK 3
KESIMPULAN
• Selalu meyakinan diri Subjek 1: kematian ibu adalah Menyadari kelebihan & kekurangan dalam kenyataan yang harus diri diterima dan bukan penghalang untuk Bermasalah, kecewa dengan kejadian masa melanjutkan kehidupan lalu (kematian ibu) (S3, 740-747 & 1225 Menerima keberadaan 1231) dan bangga dengan • Sedih datang adalah wajar ayah karena dipandang sebagai proses adaptasi (S3, 773Subjek 2: 778) • Pribadi yang banyak Mengakui kelemahan diri bicara (Subjek 3, 964-968) Bermasalah, kecewa dengan kematian ibu Menerima keberadaan dan bangga dengan ayah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Relasi Positif Dengan Orang Lain
1416-1426) agama jika masih ada ibu (S2, 866-895) • Mensyukuri hidup yang tinggal memiliki bapak, • Mengakui kemalasannya bangga dengan bapak yang untuk mengerjakan bisa berperan sebagai bapak pekerjaan rumah dan lelah bekerja (S2, 779-785 & dan ibu (S1, 1148-1156) 803-804) • Mensyukuri hidup yang tinggal memiliki bapak, bangga dengan bapak yang dapat berperan sebagai bapak dan ibu (S2, 681-691)
Subjek 3: Memahami sifat diri sendiri Bersikap positif terhadap masa lalu (kematian ibu) Bersikap positif pada diri sendiri
• Senang berorganisasi untuk • Menjadi tempat cerita menambah pertemanan (S1, teman, tetapi tidak terbuka 235-242) dengan teman (S2, 18-26, 240-241, 356-357, 370• Dekat dengan guru371 & 293-295) gurunya, tapi malas bertanya dengan guru yang • Akrab dengan temantudak disenangi (S1, 610teman di kantor (S2, 276619 & 570-573) 282) • Kedekatan yang sama • Hubungan baik dengan dengan semua teman (S1, teman-teman SMA, 687-716) menjaga komunikasi (S2
• Hubungan baik dengan Subjek 1: berelasi teman-teman kampus (S3, Senang dengan orang lain 153-158) • Hubungan baik dengan Memiliki hubungan dekat dengan teman adik-adik dengan guru dan keluarga membimbing (S3, 408 Terbuka dengan 421) kakak • Hubungan baik dengan kakak-kakak walaupun Menjadi kepercayaan orang lain tinggal jauh, menjaga komunikasi dengan kakak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
• Menjadi tempat curhat teman-teman, menjaga rahasia, menjadi pendengar yang baik (S1, 724, 653668 & 734-740) • Curhat ke kakak bukan ke teman (S1, 725-744 & 904916) • Mendahului bertanya ketika bertemu orang baru (S1, 775-786) • Tidak dekat dengan tetangga-tetangga di rumah, hanya dekat dengan tetangga depan rumah (S1, 867-891) • Bisa terbuka dengan kakak setelah ibu meninggal, hubungan tetap dekat meski kakak sudah menikah, dekat dengan kakak ipar (S1, 954958 & 1026-029) • Mulai dekat dengan bapak setelah ibu meninggal, beraktifitas dengan bapak
•
• •
•
•
•
•
236-407) dan keponakan (S3, 501514 & 523-542) Hubungan baik dengan teman rumah (S2, 412- • Curhat dengan kakak 420) setelah ibu meninggal, memahami kondisi kakak Menjaga hubungan yang sudah berkeluarga pertemanan (S2, 425-429) (S3, 648-650, 543-562 & Terbuka dengan pacar 568-583) tentang masalah yang dihadapi (S2, 549-555 & • Dekat dengan teman, mengandalkan teman saat 584-586) jauh dari keluarga, Tidak curhat ke bapak menjadi pendengar yang karena khawatir akan baik untuk temanmenjadi beban pikiran, temannya, berusaha tertutup dengan kakak mengenali masing-masing (S2, 170-178, 580-584 & teman (S3, 889-908 & 669-675) 952-955) Memikirkan kehidupan masa tua bapak dengan • Ikut organisasi untuk menambah teman (S3, member ijin untuk 943-950) menikah (S2, 681-691 & • Menjaga hubungan 726-734) pertemanan (S3, 997-1010 Hubungan yang tidak baik & 1014-1025) dengan keluarga alm ibu • Hubungan biasa dengan (S2, 980-110) tetangga, tidak nyaman Hubungan kakak sepupu
Subjek 2: Memiliki hubungan dekat dengan temanteman Kemampuan menjaga hubungan pertemanan dan persaudaraan Terbuka dengan pacar Memahami dan meperhatikan kesejahteraan bapak Hubungan yang tidak baik dengan keluarga dari almarhum ibu Subjek 3: Hubungan baik dan dekat dengan teman dan saudara Senang menambah relasi pertemanan Kemampuan menjaga relasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
(S1, 1044-1054 & 1159tidak baik karena 1164) pekerjaan rumah (S2, 739756) • Terbuka dengan bapak seputar kegiatan sekolah • Hubungan baik dengan (S1, 1086-1094) nenek (S2, 822-832) • Dekat dengan keponakan • Menjaga komunikasi (S1, 1071-1079) dengan saudara-saudara yang tinggal jauh (S2, • Menjadi tempat cerita 986-977) nenek, membantu nenek untuk menghubungi • Hubungan yang tidak baik saudara-saudara yang jauh dengan keluarga besar (S1, 116-1132) alm. Ibu (S2, 980-110) Otonomi
dengan lingkungan rumah karena perbedaan cara pandang (S3, 1113-1116)
• Mengatur waktu, • Memegang keputusannya • Mengatasi kesulitan Subjek 1: mendahulukan kegiatan sendiri (S3, 179-182) membagi waktu dengan Mampu mengatur diri sendiri yang mendesak (S1, 135- • Kekhawatiran mendahulukan kegiatan ketika membuat yang lebih penting dan Mandiri 152) besuk menikah dan keputusan untuk diri mendesak (S3, 24-39) • Menceritakan masalah ke kehidupan setelah sendiri • Menentukan kemauannya orang lain, namun tetap menikah (S2, 523-544) membuat keputusan sendiri sendiri tanpa pengaruh (S1, 174-199) orang lain (S3, 207-232 & Subjek 2: Mampu membuat 332-340) keputusan • Mengatur diri menjalankan kegiatan, Perasaan tergantung secara emosioal mendahulukan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
penting (S3, 24-39 & 4253) Penguasaan Lingkungan
• Aktif di OSIS, PSK dan grup vocal (S1, 4-19) • Senang berorganisasi karena bisa ikut berperan memperbaiki kekurangan (S1, 220-229) • Menegur ketua yang bersikap salah (S1, 246260) • Menjalankan tanggung jawab di PSK (S1, 282-289) • Memberi masukan untuk kemajuan PSK (S1, 374400) • Aktif bertanya di kelas (S1, 521-533) • Mengerjakan pekerjaan rumah menggantikan peran alm ibu (S1, 1249-1261)
• Tidak nyaman di tempat kerja karena menjadi sasaran kemarahan teman, namun subjek tidak berani melawan (S2, 3-12 & 1418) • Diam, mengalah dan tidak berani bertanya ke atasan tentang kesalahannya (S2, 35-46 & 69-75) • Bekerja sebaik mungkin untuk menghindari perkataan tidak baik dari manager (S2, 158-160) • Sadar dengan tanggung jawab pekerjaan rumah (S2, 787-792)
dengan alarhum ibu
• Sibuk di kampus, aktif di Subjek 1: kegiatan kemahasiswaan, Aktif di kegiatan sekolah yakni UKM bahasa asing, HIMA dan komunitas Ikut berperan dalam mengelola kegiatandebat (S3, 4-10, 74-82 & kegiatan yang diikuti 89-91) • Mengingatkan adik ketika Mengerjakan tanggung jawab di melakukan kesalahan, lingkungan rumah dan berani menyampaikan organisasi pendapat ke orangtua (S3, 378-396) • Membimbing adik-adik Subjek 2: sebagai kakak tertua di Tidak berperan untuk mengelola lingkungan rumah (S3, 406-421) kerja • Mengerjakan pekerjaan rumah mengganti peran Merasa tidak mampu memperbaiki alm ibu (S3, 912-915 & lingkungan kerja 930-937) • Mulai terbiasa dengan Menyadari tanggung jawab di rumah kehidupan anak kos (S3, 1033-1074) Subjek 3:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Aktif di kegiatan kemahasiswaan Kemampuan beradaptasi di lingkungan baru Mengerjakan tanggung jawab di lingkungan rumah Menjalankan perannya sebagai kakak tertua di rumah Tujuan Hidup
• Ingin mahir berbahasa • Ingin memenuhi inggris (S1, 474-485) kebutuhan sendiri tanpa meminta ke bapak (S2, • Ingin meringankan bapak 857-866) dengan tidak sering meminta uang, ingin bekerja supaya punya uang & ingin menjadi anak yang patuh (S1, 1388-1392, 1403-1412, 1426-1433)
• Ingin jadi guru private supaya punya penghasilan, kegiatan organisasi lancar, naik jabatan dan IP meningkat (S3, 11641205) • Ingin tidak merepotkan orangtua maupaun saudara-saudara yang lain, punya penghasilan dari jadi guru private sehingga bisa memenuhi kebutuhan sendiri (S3, 1209-1224)
Subjek 1: Ingin memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sendiri Meringankan beban bapak dalam hal keuangan Subjek 2: Keinginan memenuhi kebutuhan sendiri Tidak minta uang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
bapak Subjek 3: Keinginan memiliki penghasilan sendiri Keinginan kemajuan di organisasi Keinginan peningkatan nilai akademis Keinginan untuk mandiri tidak merepotkan orangtua dan saudara-saudara Pertumbuhan Pribadi
• Merasa dirinya mampu mengerjakan semua kegiatan yang diikuti (S1, 152-164 & 194-199) • Ikut les, memperhatikan pelajaran, bertanya jika kesulitan supaya bisa berbahasa inggris lancar (S1, 489-496)
• Menerima kemampuan saat ini tanpa ada keinginan untuk mengembangkan menjadi lebih baik (S2, 872-878)
• Ikut organisasi untuk Subjek 1: menambah pengetahuan, Melihat diri sebagai pribadi yang tumbuh pengalaman dengan dan berkembang mengikuti organisasi baru Mengembangkan (S3, 110-126) perilaku • Memotivasi diri untuk menjalankan yang sudah menjadi keputusan, belajar Subjek 2: memiliki mengatasi kesulitan (S3, Tidak keinginan untuk 237-265)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
•
Mudah dan senang menerima hal baru (S3, 315-320)
meningkatkan diri menjadi lebih baik Subjek 3: Terbuka terhadap hal baru Memiliki perasaan mengembangkan diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
C.
Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian berdasarkan setiap dimensi menurut konsep kesejahteraan psikologis (Ryff, 1989; Ryff dan Keyes, 1995) adalah sebagai berikut. 1. Penerimaan Diri Penerimaan diri menekankan pada individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri, mengakui dan menerima berbagai aspek dalam diri baik positif maupun negatif dan mampu bersikap positif terhadap masa lalunya. Individu yang dapat mampu menunjukkan sikap-sikap tersebut dikatakan sebagai individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi penerimaan diri. Sementara individu yang memiliki skor rendah merupakan individu yang tidak puas dengan diri sendiri, kecewa dengan yang sudah terjadi di masa lalu, bermasalah dengan kualitas pribadi tertentu dan ingin menjadi berbeda dari yang sekarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek menunjukkan sikap yang berbeda pada dimensi penerimaan diri. Dimensi penerimaan diri pada penelitian ini berkaitan dengan sikap penerimaan diri subjek terhadap kematian yang terjadi pada ibu. Sikap yang sama ditunjukkan oleh subjek 1 dan 2, dimana kedua subjek belum dapat menerima kematian yang terjadi pada ibu. Keduanya mengatakan jika masih merasa sedih dan menyalahkan keadaan akan kematian ibu, meskipun sudah terjadi lama, yakni ketika subjek 1 duduk di bangku SD dan subjek 2 masih TK. Hal ini menunjukkan jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
kedua subjek masih bermasalah dengan masa lalunya, yakni kematian yang terjadi pada ibu. Selain itu, kematian ibu menyebabkan subjek 1 dan subjek 2 merasakan kehilangan kasih sayang seorang ibu dan kehilangan sosok yang menjadi tempat untuk bercerita atau curhat. Penelitian yang dilakukan oleh Carloss (1995) bahwa ibu lebih penting dan lebih terlibat di dalam pengasuhan anak dari kecil hingga dewasa daripada ayah karena ibu mampu memberikan kasih sayang, kehangatan dan perhatian. Hal tersebut terbukti pada perasaan subjek 1 dan 2 yang merasa kehilangan kasih sayang ibu karena memang kematian ibu terjadi ketika kedua subjek masih kecil. Perilaku lain yang mencerminkan belum bisa bersikap menerima kembali ditunjukkan oleh subjek 1, yakni subjek sering merasa kehilangan semangat ketika teringat akan almarhum ibunya. Sementara subjek 2 sering merasa iri ketika melihat kedekatan orang lain dengan ibunya dan di saat teman-teman saling menceritakan tentang ibunya masing-masing. Sementara itu, sikap penerimaan diri justru ditunjukkan berbeda oleh sujek 3. Subjek 3 sudah dapat menerima kematian yang terjadi pada ibunya. Kematian yang terjadi pada ibu tidak menjadi penghalang untuk subjek beraktifitas. Subjek selalu menanamkan pada diri bahwa kematian ibu adalah kenyataan yang harus diterima. Menurut subjek jika perasaan sedih terkadang muncul, hal tersebut adalah wajar karena subjek menganggapnya hal tersebut sebagai proses adaptasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
Menurut
Ryff
(1989),
tingkat
pendidikan
seseorang
dapat
mempengaruhi kesejahteraan psikologisnya. Hal ini kemungkinan ada pengaruh antara tingkat pendidikan setiap subjek dalam memenuhi aspek penerimaan diri, dimana subjek 1 masih duduk di bangku SMA kelas 1 dan subjek 2 lulusan SMA. Sementera subjek 3 adalah seorang mahasiswa.
2. Relasi positif dengan Orang Lain Hubungan positif dengan orang lain memiliki makna hubungan yang berkualitas dengan orang lain. Dimensi ini menekankan pada pentingnya memiliki hubungan hangat dan penuh kepercayaan dengan orang lain, individu yang mampu mengaktualisasikan diri dengan baik, memiliki empati dan afeksi yang kuat terhadap orang lain dan mampu mengidentifikasi dirinya secara lengkap terhadap orang lain. Pada hasil penelitian ini, ketiga subjek memiliki hubungann yang baik dengan orang lain. Subjek 1 memiliki hubungan yang baik dengan para gurunya ketika di sekolah. Hal ini tampak dari kebiasaannya yang senang bercanda dengan guru. Sama halnya dengan subjek 1, subjek 2 juga memiliki hubungan baik dengan orang lain karena menjadi tempat kepercayaan temanteman mereka untuk bercerita. Akan tetapi, meskipun teman-temannya begitu percaya dengan subjek, namun subjek 1 dan 2 jsutru tidak terbuka dengan orang lain. Subjek 1 lebih nyaman untuk curhat dengan kakak perempuannya, begitu pula dengan subjek 3. Hubungan hangat dengan orang lain tampak dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
sikap subjek 3 yang sangat senang berteman dan subjek selalu berusaha untuk dapat mengenali karakter masing-masing dari setiap temannya. Sikap peduli terhadap kesejahteraan orang lain tampak di tunjukkan oleh subjek 2, dimana subjek menginjinkan bapaknya untuk menikah lagi. Hal tersebut subjek lakukan, karena subjek memikirkam hari tua dari bapaknya. Selain itu, subjek 3 juga menunjukkan kepeduliannya terhadap orang lain dengan selalu memberi nasehat untuk adik-adiknya. Berdasarkan sikap-sikap tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga subjek dalam penelitian ini dapat menujukkan sikap yang menggambarkan relasi positif dengan orang lain.
3. Otonomi Dimensi otonomi merupakan kemampun individu dalam menentukan nasib sendiri, kebebasan, pengendalian internal, individual dan pengaturan perilaku internal. Dalam penelitian ini, subjek 1 dan 3 menunjukkan sikap yang menggambarkan subjek dapat mengatur dirinya sendiri atau dapat mandiri tanpa pengaruh orang lain. Subjek 1 dan 3 mampu mengatur dirinya sendiri dalam mendahulukan kegiatan yang lebih mendesak. Selain itu, mandiri dalam hal emosi juga ditunjukkan oleh subjek 3 yang mampu mandiri untuk tetap menjalankan kehidupannya tanpa terhalang oleh ingatan akan almarhum ibu. Subjek 3 juga mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dan siap menerima segala konsekuensi yang menyertai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Sedangkan subjek 2, menunjukkan sikap bergantung secara emosi dengan almarhum ibu. Hal ini tampak dalam kekhawatirannya ketika dirinya menikah. Subjek merasa tidak puas ketika pernikahannya tidak dihadiri oleh ibu dan merasa khawatir untuk kehidupannya selanjutnya ketika sudah memiliki anak.
4. Penguasaan Lingkungan Dimensi ini menekankan pada kemampuan individu untuk memilih atau menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi psikologisnya. Penguasaan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara, yakni merubah lingkungan agar sesuai dengan kondisi individu (yang diubah lingkungannya) dan individu beradaptasi dengan lingkungan yang ada tanpa merubah lingkungan tersebut. (yang berubah adalah individunya). Berdasarkan penelitian ini, subjek 1 dan 3 memiliki kesamaan dalam hal perannya di lingkungan. Subjek 1 sebagai seorang pelajar SMA, aktif di kegiatan sekolah yakni di OSIS, PSK dan grup vocal. Subjek 1 mampu mengajak teman-temannya untuk membuat perubahan di kegaiatan PSK supaya menjadi lebih baik. Sementara itu, subjek 3 aktif di kegiatan kampus yakni mengikuti UKM bahasa Asing, HIMA dan dan komunitas debat. Hal tersebut menunjukkan kedua subjek dapat menyesuaikan dirinya di lingkungan dan dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
Sementara itu, subjek 2 tidak menunjukkan sikap positif pada dimensi penguasaan lingkungan. Hal ini dikarenakan, subjek tidak berperan aktif dalam lingkungan kerjanya. Ketika ada mendapat teguran karena kesalahan yang dilakukannya, subjek memilih untuk diam, mengalah dan tidak berani bertanya dengan atasan. Hal tersebut menunjukkan sikap subjek yang tidak berkompeten untuk mengelola lingkungan kerjanya. Sikapnya tersebut menunjukkan kesejahteraan psikologis subjek 2 pada dimensi penguasaan lingkungan cenderung rendah karena subjek menggunakan emotional focused coping. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kling, Seltzer dan Riff (1977) bahwa individu yang menggunakan emotional focused coping menunjukkan kesejahteraan psikologis yang cenderung rendah pada dimensi penguasaan lingkungan dan penerimaan diri. Selain itu, subjek 3 menunjukkan kemampuan penguasaan lingkungan sebagai anak kos. Meskipun menjadi anak kos yang tinggal jauh dari keluarga merupakan
pengalaman
pertama
baginya,
namun
subjek
mampu
menyesuaikan dirinya dengan kehidupan anak kos yang harus mengatur kehidupannya sendiri. Ketika di awal, subjek merasa kaget dengan kehidupan anak kos, sehingga subjek merasa sedikit kesulitan. Akan tetapi dengan segera subjek dapat mengatur dirinya sehingga dapat menyesuikan diri dengan lingkungan anak kos. Hal ini menunjukkan bahwa subjek sejahtera secara psikologis pada dimensi penguasaan lingkungan karena subjek menggunakan problem focused coping dalam menghadapi kesulitan. Hal tersebut sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kling, Seltzer dan Riff (1997), bahwa individu yang menggunakan problem focused coping secara signifikan memberikan pengaruh pada kesejahteraan psikologis di dimensi penguasaan dan otonomi. Meskipun demikian, ketiga subjek memiliki perilaku yang sama ketika di rumah. Subjek 1, subjek 2 dan subjek 3 mampu berperan dalam menjaga lingkungan rumah. Hal tersebut tampak dari sikap subjek 1, 2 dan 3 yang mengerjakan pekerjaan rumah seperti yang dilakukan oleh almarhum ibunya dulu.
5. Tujuan Hidup Dimensi tujuan hidup merupakan dimensi yang diartikan sebagai adanya tujuan dan makna dalam kehidupan. Dari ketiga subjek penelitian, menunjukkan adanya tujuan hidup yang sama, yakni keinginan untuk dapat mencukupi kebutuhannya sendiri tanpa merepotkan bapak. Subjek 1 dan subjek 3 ingin memiliki penghasilan sendiri sehingga dapat mencukupi kebutuhan sendiri tanpa merepotkan bapak. Sementara itu, subjek 2 ingin kenaikan gaji di pekerjaannya saat ini supaya juga dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Hal tersebut menunjukan, ketiga subjek dalam penilitian ini memiliki tujuan hidup positif. Dengan demikian, baik subjek 1, subjek 2 maupun subjek 3 dikatakan sejahteraa secara psikologis dilihat dari dimensi tujuan hidup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
6. Pertumbuhan Pribadi Pertumbuhan
pribadi
merupakan
kemampuan
individu
dalam
mengembangkan potensinya secara terus menerus, menumbuhkan dan memperluas diri sebagai seorang individu. Subjek 1 dan 3 mampu menunjukkan sikapnya pada dimensi ini. Subjek pertama 1 dalam sikapnya yang mampu untuk tetap bertahan dalam banyaknya kegiatan yang diikuti karena melihat dirinya mampu untuk melakukan. Sedangkan pada subjek 3 tampak pada sikapnya yang mau belajar dalam mengatasi kesulitan dalam kuliah. Sementara itu, subjek kedua justru memiliki skor yang rendah pada aspek pertumbuhan pribadi. Hal ini dikarenakn sikapnya yang menerima apa adanya hidupnya tanpa ada perasaan atau keinginan untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab, pada dimensi pertumbuhan pribadi, subjek 1 dan 3 dapat memenuhi fungsi pada dimensi ini, sementara subjek menunjukkan skor yang rendah pada dimensi ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian yang terjadi pada ibu mempengaruhi remaja dalam mencapai kesejahteraan psikologisnya. Tidak semua subjek menunjukkan sikap positif pada 6 dimensi kesejahteraan psikologis. Subjek 1 menunjukkan sikap positif pada dimensi relasi positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Subjek 2 menunjukkan sikap positif pada dimensi relasi positif dengan orang lain dan tujuan hidup. Sedangkan subjek 3 menunjukkan sikap positif pada dimensi penerimaan diri, relasi positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Dengan demikian, berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari ketiga subjek hanya subjek 3 yang menunjukkan sikap positif pada seluruh dimensi kesejahteraan psikologis yakni penerimaan diri, relasi positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi.
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
B.
Kelemahan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kelemahan dan jauh dari kesempurnaan, antara lain: 1. Topik dalam penelitian ini merupakan hal yang sensitif terutama bagi remaja. Hal ini sangat memungkinkan bagi subjek untuk kurang terbuka dan juga memungkinkan untuk memberikan jawaban yang bersifat normatif. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu yang lebih lama dan usaha yang lebih baik untuk mendapatkan data yang lebih mendalam 2. Subjek dalam penelitian ini kurang bervariatif karena hanya melibatkan remaja perempuan. Oleh sebab itu, akan mendapat hasil yang lebih bervariatif jika ditambahkan dengan subjek laki-laki sehingga dapat digunakan untukk pembanding. 3. Peneliti tidak melakukan wawancara dengan significant other pada semua subjek. Oleh karena itu, akan lebih baik jika menambahkan data dari significant other dari semua subjek. 4. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang rentan terhadap sikap interpretatif peneliti ketika mengolah data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
C.
Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, peneliti menyarankan bahwa: 1. Bagi Penelitian Selanjutnya Dalam penelitian selanjutnya, alangkah baiknya menambahkan teknik observasi untuk pengambilan data sehingga dapat digunakan untuk pembanding maupun melengkapi data dari hasil wawancara. 2. Bagi Kepentingan Praktis a. Hasil penelitian ini hendaknya bisa menjadi bahan perenungan untuk remaja piatu dalam bersikap menghadapi kematian yang terjadi pada ibu. b. Keluarga dan orang-orang terdekat kiranya dapat memeberikan dukungan untuk remaja piatu yang masih bermasalah dengan kesejahteraan psikologisnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adina Fitria S., Sri Maryati Deliana, Rulita Hendriyani. (2013). “Grief Pada Remaja Akibat Kematian Orangtua Mendadak”. Jurnal. Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. ISSN 2252-6358 Astuti, Dwi Yulianti. (2007). “Kematian Akibat Bencana dan Pengaruhnya pada Kondisi Psikologis Survivor: Tinjuan Teoritis Tentang Arti Penting Death Education.” Universitas Islam Indonesia. UNISIA, Vol xxx, No 66. Basuki, Sulistyo. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Bartram, D., & Boniwell, L. (2007). “The science of Happiness: Achieving sustained psychological wellbeing.” Positive Psychology in Practice, pp 478-482. Casares, M. R., Thombs, B. D., & Rousseau, C. (2009). “The Association of Single and Double Orphanhood with Symptoms of Depression among Children and Adolescents in Namibia.” European Child & Adolescent Psychiatry. 18 (6): 369–376. Creswell, John W. (2012). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gunarsa, S.D., Yulia Singgih. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Herdiansyah, Haris. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Hurlock, E. B. (2002). Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Kamus Besar Bahasa Indonesia Leo, Sutanto (2013). Kiat Jitu Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Erlangga. Moleong, Prof. Dr. Lexy J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Rosdakarya. Papalia, Olds, Feldman. (2007). Human Development, Tenth Edition. New York: McGraw-Hill. Papalia, Olds, Feldman. (2009). Human Development: Perkembangan Manusia Buku 1, Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Humanika. Papalia, Olds, Feldman. (2009). Human Development: Perkembangan Manusia Buku 2, Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Humanika. Papalia, Diane E., Feldman, Ruth D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia Buku 2, Edisi 12. Jakarta: Salemba Humanika. Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3). Santrock, John W. (2012). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Jilid 1, Edisi Ketigabelas. Jakarta: Erlangga. Santrock, John W. (2002). Life-Span Development Jilid II, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Santrock, John W. (2003). Adolescence. Jakarta: Erlangga. Sarosa, Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Smith, Jonathan A. (2006). Qalitative Psychology: Pratical Guide to Research Methods. New Delhi: Sage. Smith, Jonathan A. (2013). Interpretative Phenomenological Analysis: Theory, Method & Research. United Kingdom: MGP Print Group. Steve R. Baumgardner, Marie K. Crothers. (2009). Positive Psychology. Amerika: Pearson Education. Tenggara. Henry., Zamralita., & Suyasa, P.T.Y.S. (2008). “Kepuasan Kerja dan Kesejahteraan Psikologis Karyawan.” Phronesis Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi. Vol. 10. No. 1. 96-115. Universitas Waksito, Lanang F.X. (2014). Hubungan Antara Adversity Intelligence dan Kesejahteraan Psikologis Pada Pensiunan. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yuniana. Kesejahteraan Subjektif pada Yatim Piatu (Mustadh’Afin). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Yohana Cristie, Hartanti, Nanik. (2013). “Perbedaan Kesejahteraan Psikologis pada Wanita Lajang Ditinjau dari Tipe Wanita Lajang.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No. 1 www.organisasi.org Diunduh pada tanggal 21 Juli 2015 www.file.upi.edu Diunduh pada tanggal 21 Juli 2015 www.artikata.com Diunduh pada tanggal 21 Juli 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
VERBATIM WAWANCARA SUBJEK 1 Insial subjek
:C
Hari, tanggal (waktu) : Senin, 18 Mei 2015 (16.15-17.30 WIB) Kamis, 30 Juli 2015(15.30-16.10 WIB) Tempat
: Rumah Subjek
No.
Verbatim
Ringkasan
Tema
Koding
1
Bagaimana
2
sekolah, coba ceritakan seperti
3
apa?
4
Kegiatan di sekolah sih apa ya, Kegiatan
5
belajar biasa, belajar kayak biasa sekolah
6
gitu. Terus OSIS aktif juga. Terus mengikuti OSIS, PSK
7
biasanya kalau nanti OSIS ada dan kelas vocal (4-19)
8
deadline event yang udah H- Pulang sore jika ada Kegiatan di sekolah
Penguasaan
9
berapa gitu, pasti kita pulang tugas di OSIS dan kelas
Lingkungan (+)
10
sampai jam 4 jam 5. Terus kalau vocal (7-12)
kegiatanmu
di
subjek
di Kegiatan di sekolah
belajar,
Penguasaan lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
11
biasanya ada kelas vocal, biasanya
12
jam 4 baru selesai.
13
Jadi, kamu ikut kegiatan apa
14
saja di sekolah?
15
OSIS,
16
(=Persekutuan
17
juga, terus itu kelas vocal. Tapi
18
kelas vocal juga kadang kalau pas
19
ada, kalau nggak ya nggak.
20
Kalau
21
ceritakan kamu seperti apa di
22
situ?
23
Di OSIS sih sebenere itu, apa sih
24
namane ketua OSIS kan kakak
25
kelas otomatis kan yang kelas 2,
26
kelas 3. Terus, nanti anggota ada
27
yang kelas 2 ada yang kelas 1.
28
Cuma nggak tau angkatan ini yang
29
ketua OSIS tu malah apa ya
terus
di
pengurus Siswa
OSIS
PSK
Kristen)
gitu,
coba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
30
kerjaannya
tu
31
nyuruh-nyuruh,
32
kerjaan. Kan nggak seharusnya
33
seorang ketua seperti itu. Ya jadi
34
nggak sreg sama sikapnya. Cuma
35
yang kerja justru ada satu temenku
36
yang seangkatanku, dia tu aktif
37
banget. Ngurus kemarin ngurus
38
parade
39
(=Pentas
40
sekertaris, cuma kayak kesane ya
41
dia yang kerja. Dia yang ngatur
42
kita, tapi jadi gitu lo. Ya maksute
43
sukses. Cuma kalau misal rapat,
44
ketua OSIS cuma “Gimana ya kita
45
mau gini, gimana ya?” Terus kita
46
yang usul, dipakai. Kita ada usul
47
dia pakai. Terus, “Kita mau ada
48
acara gini, disuruh guru gini-gini.
band, Seni).
malah
banyak
nggak
ngurus Emang
ada
Pensi dia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
49
Gimana ya enaknya?”. Cuma
50
gitu. Jadi, kayak cuma nama gitu
51
lo. Pembinanya ikut sih, ditanyai,
52
“Hari ini ada kegiatan OSIS apa,
53
sampai jam berapa, kuncinya
54
sekolah
55
enggak?”, kayak gitu. Terus nanti
56
disediain uang konsumsi juga.
57
Terus, apa yang kamu lakukan
58
dengan sikap ketua yang seperti
59
itu?
60
Ya kita, kita pernah nyoba ada Subjek
61
event terus kan ditanyain gini ditanya
62
juga,“Kita mau ada event, gimana rapat supaya ketua juga
63
ya?”, gitu. Ya kita sebenernya ada mau
64
ide banyak sih, cuma ya aku juga pendapatnya (60-80)
65
nyoba diem. “Gak tau, coba
66
dipikir!” Ya kayak gitu, kita
67
nyoba kayak gitu. Terus dia, “Ya
mau
dibawa
atau
diam pendapat
saat Usaha
memperbaiki Penguasaan
di lingkungan
menyampaikan
lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
68
gimana kalau kalian nggak usul
69
apa-apa.” “Ya kenapa nggak
70
kakak aja yang usul?”. Terus, ya
71
kita nyoba diem aja. Terus, ya
72
akhirnya ya dia bisa. Dia juga
73
punya
74
mungkin dia males, atau emang
75
cuma seneng namanya jadi ketua
76
OSIS, apa gimana. Cuma kan
77
akhirnya, juga dia sebenernya.
78
“Gini aja po ya, gini aja po?.”
79
“Nah, mbok ya gitu”. Nah kayak
80
gitu kita. Akhirnya, dia juga bisa.
81
Gini sih, baru beberapa bulan di
82
SMA tapi udah tau kayak gitu.
83
Dulu milih ketua gimana?
84
Ketua dulu guru ngasih beberapa
85
kandidat,
86
terbanyak.
ide.
Tapi
terus
nggak
kita
tau
suara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
87
Hambatan-hambatan
88
sering terjadi ketika di OSIS
89
seperti apa?
90
Ada yang keluar dari OSIS 1,
91
gara-gara dia merasa kayak nggak
92
ada temen. Kayak emang orange
93
sulit punya temen kali ya. Itu
94
padahal kakak kelas, kelas 2.
95
Emang kepengurusan ini banyak
96
yang kelas 1 malahan. Nah terus
97
kita pernah ada itu tu program
98
pertama di OSIS angkatan periode
99
ini tu kemaren bulan apa ya udah
100
lama sih. Terus, jalan terus H-1
101
kita kan nglembur di sekolah.
102
Nyiapin
103
macem-macem gitu. Terus dia
104
tanya, “Aku ngapain?”. Terus ya
105
kita bilang kan, e ada yang bilang
panggung,
yang
nyiapin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
106
“Apa yang bisa dikerjain.” Terus
107
mungkin dia sensitif atau gimana,
108
kayak ngerasa gak dianggap. Ya
109
maksutnya kayak kita OSIS ya apa
110
yang bisa dikerjain kan nggak
111
harus nunggu disuruh gitu lo. Ya
112
kita terus, “Ya apa yang bisa
113
dikerjain kak”. Terus kita ada
114
yang gunting, ada yang apalah.
115
Dia mungkin kesannya kayak
116
nggak ada yang nyuruh aku.
117
Kayak nggak dianggep. Terus dia
118
keluar, cuma nitip pesen ke ketua
119
OSIS. Terus waktu rapat ketua
120
OSIS bilang. Terus beberapa dari
121
kita ada yang sampai ngomong ke
122
dia. Dia dipanggil gitu terus kita
123
bilang,
124
misal masih mau, kita masih
“Kak,
gini-gini
kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
125
bisa.” Tapi dia bilang, “Nggak
126
ah”. Kayak gitu.
127
Itu kamu ikut juga waktu
128
ngomong sama kakak kelas
129
yang keluar itu?
130
E..enggak sih mbak. Temen yang
131
lain.
132
Lalu, hambatan-hambatan yang
133
kamu alami di OSIS seperti
134
apa?
135
Hambatan-hambatan
136
tabrakan sama acara gereja. Kan
137
aku juga seksi apresiasi seni,
138
paling banyak acara sih. Ada
139
pentas seni, ada apa gitu. Nanti Ketika
140
terus, “Kok kamu ini kan tin ketua yang
141
apresiasi seni kok malah nggak bersamaan, subjek akan
142
datang?”. Aku juga mentingin mendahulukan kegiatan
143
yang lebih dulu, soale misal besuk yang
tu
kalau
ada
kegiatan Mendahulukan waktunya yang lebih penting
waktunya
lebih
hal Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
144
minggu tampil vocal grup. Terus mendekati dan akan ijin
145
itu hari Jumat. Sedangkan acara jika berhalangan hadir
146
buat di OSIS tu masih kamis, atau (139-152)
147
apa. Kan aku ndahuluin yang lebih
148
dulu gitu lo. Aku juga dah ijin.
149
Cuma nanti biasa, “Kok nggak
150
dateng to kamu ki”. Jadi, aku
151
mendahulukan
152
mendekati dulu. Kadang juga Subjek berusaha untuk Melihat diri sebagai Pertumbuhan pribadi
153
pengen, ah capek pengen keluar tetap
154
salah satu. Tapi, nggak tau kayak berbagai kegiatan yang bertumbuh
155
ya wis lah nggak papa dijalanin diikuti karena merasa
156
nanti kan bisa semuanya sambil dirinya mampu (152-
157
jalan.
158
Kenapa kok kamu bilang nggak
159
papa?
160
Ya nggak papa. Teko dicoba
161
pelan-pelan. Nanti lama-lama kan
162
ya aku bisa. Bisa di kegiatan ini,
yang
lebih
164)
bertahan
pada pribadi
yang (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
163
biasa di kegiatan yang itu, kayak
164
gitu. Lagian ikut semua kegiatan
165
juga bisa nambah pengetahuan
166
kok.
167
Terus, ketika menjumpai situasi
168
yang kayak kamu bilang tadi
169
capek seperti itu, lalu apa yang
170
kamu lakukan?
171
Pernah sih dulu kayak di gereja
172
ada kayak komisi-komisi kecil.
173
Jadi
174
anggotanya gitu to. Aku pernah Subjek cerita ke orang Menyelesaikan
175
cerita aku tu kok gini-gini ya. lain
176
Udah di gereja jadi koordinator, kebingungannya dengan
177
terus vocal grup, di sekolah masih banyaknya
178
OSIS gini, gini, gini. Aku tu yang diikuti. Meskipun
179
pulang juga kadang jam 5 terus mendapat
180
masih ke gereja, masih apa-apa. masukan, tetapi tetap
181
Terus ini piye gitu. Terus pernah subjek
buat
mantau
setiap
tentang masalah sendiri
aktifitas
masukan-
yang
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
182
tanya juga sama yang lain kok memutuskan(174-199)
183
aku, po aku keluar ya dari OSIS.
184
Soalnya, kalau keluar dari gereja
185
kan udah dilantik sama yang
186
Gembala paling tinggi to. Udah
187
panggilan, di gereja. Wong ya
188
udah pelayanan juga. Po keluar
189
dari
190
dibilangi, kalau kita udah dikasih
191
kayak gitu, itu tu bukan karena
192
gimana-gimana. Itu tu karna kita
193
bisa. Terus aku kayak mikir-mikir
194
gitu lo. Oh berarti bukan karna Subjek merasa mampu Menilai diri mampu
Pertumbuhan pribadi
195
apa-apa tapi karna aku bisa. Oh melakukan
(+)
196
berarti aku bisa ya. Oh berarti kegiatan (194-199)
197
mbok mau sekayak apa pun tu aku
198
bisa. Ya wis trus aku memutuskan
199
lanjut semua.
200
Dulu, alasan kamu masuk OSIS
OSIS
ya.
Terus
malah
banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
201
karena apa?
202
Itu sih, SMP masuk OSIS juga
203
kayake SMA kok juga kayak
204
kepengen gitu. Suka organisasi Senang
205
sih.
organisasi
206
Kenapa kok suka organisasi?
senang
207
Ya, gimana ya nggak tau kayak bagian dalam mengurusi pribadi
208
apa ya. Kayaknya tu kayak pengen sebuah acara (204-216)
209
kalau ada acara apa tu pengen
210
yang di belakang panggung gitu
211
lo. Nggak yang, malah nggak
212
terlalu suka yang kelihatan. Suka
213
yang, ah aku yang ngurusi ah.
214
Kayak kalau besuk ada acara gini,
215
aku pengen aku yang bikin ah,
216
pengen yang gimana-gimana gitu.
217
Lalu,
218
dapetin
219
organisasi?
manfaat
yang
apa
dengan
kamu ikut
mengikuti Rasa kompeten untuk Penguasaan karena mengelola lingkungan lingkungan (+) untuk
ambil Melihat diri sebagai Pertumbuhan pribadi
bertumbuh
yang (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
220
Itu sih kayak misal, kita liat terus Senang terlibat dalam Kemampuan
Penguasaan
221
kok kayak gini to. Nanti kalau sebuah
lingkungan (+)
222
nggak
223
benerin. Misal liat apa gitu, terus memperbaiki
224
cuma liat. Ah, kok gitu to. Nah, kekurangan (220-229)
225
sedangkan kalau kita ikut, terus
226
didalemnya kita bisa ngasih mbok
227
gini, mbok gini, mbok gini. Jadi,
228
nanti tampilane kayak yang kita
229
pengen. Kayak gitu.
230
Lalu, keuntungan yang kamu
231
dapet apa ketika bekerjasama
232
dengan
233
melakukan
234
organisasi?
235
Bisa nambah temen. Kayak cepet Berkerja
236
gitu lo. Aku liat anak-anak yang organisasi
bisa dengan orang lain
237
nggak ikut, pasti dia tu kayak yang mempercepat
dan
238
kenal kakak kelas ya cuma yang menambah pertemanan
bisa
ikut,
nggak
acara
bisa bisa
teman-teman
saat
kegiatan
di
karena mengelola lingkungan
membantu
dalam Menjalin
relasi Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
239
itu-itu. Terus, cepet gitu lo. Baru (235-242)
240
berapa bulan di SMA udah aku
241
tahu dia, tahu dia, tahu dia kayak
242
gitu.
243
Terus, hambatan-hambatan di
244
tugasmu sebagai koordinator
245
seni apa?
246
Kan ketuanya cowok. Suaranya Menegur ketua supaya Kemampuan
Penguasaan
247
bagus, dia juga dari SMP tu bersikap
lingkungan (+)
248
emang dia udah seni banget lah kewajibannya terhadap
249
hidupnya. Terus, dia ngambekan anggota (246-260)
250
kadang. Emang tertib, dia suka
251
ngasih tau, “Kamu tu mbok kerja,
252
kamu tu udah dipilih guru, mbok
253
ayo!.” Nah dia itu, kalau udah
254
nggak suka, yo wis nggak suka
255
gitu lo kak. Makanya aku to,
256
“Mbok ayo itu diajak!” Aku
257
bilang gitu sama ketua. Terus
sesuai mengelola lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
258
nanti, “Emoh dia nggak mau kerja
259
kok.”
260
“Ayo diajak!”. Cuma dia kalau
261
udah nggak suka sama orang, ya
262
kayak gitu.
263
Terus
264
bagaimana dengan kegiatanmu
265
yang lain kayak tadi kamu
266
bilang
267
(Persekutuan
268
dan kelas vocal?
269
E…kalau di PSK aku sebagai
270
bendahara. Ya aku masih junior
271
sih di PSK. Kayak pengurus-
272
pengurusnya
273
senior. Kayak ketua juga senior.
274
Kalau
275
Pembina
276
juga dari dulu di SMP mungkin
Ya
kan
selain
juga
PSK
kamu
ketua,
di
aktif
OSIS,
di
Siswa
tu
ini
Kristen)
udah
senior-
dipilih
kerohanian.
PSK
sama
Mungkin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
277
udah tau aku kayak gimana,
278
mungkin ya terus aku masuk. Ya
279
angkatanku tu cuma 4. Di PSK
280
kan kayak yang rohani gitu, tapi
281
jadi kayak dikuasai sama yang
282
lebih senior. Aku kan bendahara, Melaksanakan tanggung Bertanggung
283
kadang kan ngitung uang kolektan jawab
284
selesai ibadah. Tapi bendahara 1 bendahara seorang diri bergantung
285
tu kelas 2. Nah bendahara 2nya tu meskipun
286
aku. Nah ini bendahara 1nya tu kerjanya
287
kadang malah pulang ibadah tu bekerja (282-289)
288
nggak
289
ngitung kayak gitu. Pernah juga Subjek bersama teman- Perasaan memiliki dan Penguasaan
290
sih, pengurus cuma 4 yang kelas teman
291
X. Sedangkan yang kelas 2 ke menjalankan tugas dari
292
Bali.
293
menghubungi salah satu dari 4 ini,
294
“Dek, jangan lupa ada PSK ya
295
jumat.” “Loh, tetep ada PSK kak?
ngapa-ngapain.
Terus
ketua
jawab Penguasaan
sebagai terhadap tugas tanpa lingkungan (+) dengan
patner orang lain tidak
ikut
Aku
di
organisasi menjaga lingkungan
PSK ketua(289-315)
lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
296
Kan yang kakak kelas pada ke
297
Bali. “Nggak papa, kan nanti
298
kelas Xnya juga banyak, nanti
299
bisa ikut.” Terus kita bilang ke
300
TU, suruh ngumumin di speaker
301
kalau Jumat ada PSK. Cuman
302
bapak kerohaniannya tu bilang,
303
”Ini jadi ada PSK po? La wong
304
yang kelas 2 aja nggak ada.” Kita
305
bilang, nggak papa mereka udah
306
bilang ke kita. “Tapi bener kalian
307
bisa ngurusi berempat?”. “Nggak
308
papa pak kita bisa, kita juga udah
309
ngurusi pelayan-pelayannya nanti
310
yang
311
siapa, yang singer siapa.” Terus,
312
bapake bilang, “Dah nggak usah
313
daripada.” Nggak tau nggak usah
314
napa, tapi kita kan ya udah wong
WL
(=Worship
Leader)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
315
guru yang nyuruh juga. Terus
316
diumuin lagi di speaker kalau
317
Jumat nggak ada PSK. Terus
318
besoknya kita rapat, kelas X yang
319
dimarahi.
320
kerohaniannya juga dateng. “Saya
321
yang nyuruh kalau nggak ada
322
PSK. Ya udah lah kalian juga 1
323
organisasi mbok ya ayo sama-
324
sama melayani Tuhan.”
325
Tadi yang kamu maksut ketua
326
menghubungi salah satu dari
327
kalian buat ngadain PSK itu
328
kamu yang dihubungi atau yang
329
lain?
330
E..itu temen yang lain kak, aku
331
cuma ikut waktu lapor ke TU itu
332
yang suruh ngumumin.Trus bantu
333
nyiapin acara.
Sampai
Pembina
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
334
Dari ketiga organisasi itu, kamu
335
lebih nyaman di mana?
336
Sebenere awalnya tu lebih ke PSK
337
gitu lo. Kayak mereka dateng ke
338
PSK tu lebih, ya udah karena kita
339
dapet nilai gara-gara nyatet firman
340
Tuhan. Jadi, nilai agama kita
341
tambah
342
Tuhan. Kayake
343
dateng ya biar dapet nilai gitu lo.
344
Kayake nggak ada gimana gitu lo.
345
Padahal kalau di SMP tu, kayak
346
kita pengen gitu lo ibadah dengan
347
kesadaran sendiri. Dulu juga ada
348
nilai bonus di SMP, tapi mereka
349
beda. Nah aku tu pengen yang di
350
SMA tu mbok kayak di SMP,
351
kayak dulu. Cuma liat organisasi
352
PSK
kalau
juga
nyatet
kayak
firman
mereka juga
cuma
jadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
353
pengurus. Nggak ada biar pengen
354
PSKnya maju atau piye gitu. Tapi
355
kalau di kerjaan, aku lebih nyantol
356
ke OSIS sih. OSIS juga banyak
357
acara-acara. Maksute kayak aku
358
lebih diterima di OSIS.
359
Emang apa aja yang kamu
360
dapetin di OSIS?
361
Ya maksute kayak tadi lebih Subjek
merasa
362
punya banyak temen terus kayak senang
di
363
lebih dihargai di OSIS aja. Kayak daripada PSK karena Perasaan berharga di Penguasaan
364
di OSIS aku bilang apa gitu, trus lebih banyak teman dan lingkungan
365
pada bilang oh iya ya gitu. Terus merasa lebih dihargai
366
kalau di PSK aku kan, kok ketika
367
PSKnya
368
“Halah, halah.” Kayak berfungsi
369
lah di OSIS daripada di PSK.
370
Nggak cuma nama tok.
371
Terus dengan situasi PSK yang
gini.
Terus
lebih Relasi dengan orang Relasi positif dengan OSIS lain
menyampaikan
cuma, pendapat (361-370)
orang lain (+)
lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
372
seperti udah kamu certain tadi,
373
apa yang kamu lakukan?
374
Emm..ada. Kebetulan seksi acara Subjek
375
tu kelas X. Terus aku bisa bilange masukan dan mengajak memperbaiki
376
kan bisa lebih deket juga kan aku teman-teman
377
bilang. “Eh selama ini kan PSK tu yang lain, ketua dan Perasaan mewujudkan Pertumbuhan pribadi
378
cuma ibadah, terus selesai dari Pembina
379
aula terus udah. Mbok dibikin membuat
380
game yo. Aku kan di ibadah acara guna kemajuan
381
remaja Pantekosta kan pernah PSK (374-400)
382
ada game. Jiplak yo, jiplak game
383
gerejaku.” “Nggak papa po jiplak.
384
Nggak
385
sekolah kita!” Tak coba bikin
386
kertas-kertas kecil terus bikin ayat.
387
Terus, aku bilang ke ketuanya,
388
katanya
389
usah!” Intine kita udah jalan
390
PSKnya udah lumayan kok. “Ya
papa,
ayo
“Halah
dicoba
mbok
di
nggak
memberi Kemampuan
Penguasaan lingkungan (+)
pengurus lingkungan
untuk kemampuan diri perubahan
(+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
391
nggak papa to, ayo kita bikin!.”
392
Terus dicoba bikin. Terus bilang
393
ke Pembina Rohani, “Pak bikin
394
itu yo game, terus mbok tempat
395
duduke
396
lesehan! Kok kayak bapak-bapak,
397
ibu-ibu.” Terus, terus lesehan,
398
akhirnya dicoba. Game-gamenya
399
juga akhirnya mulai dicoba pas
400
PSK
401
Terus, kalau kamu di dalem
402
kelas itu seperti apa sih?
403
Emm…aku tu males kalau di Subjek pemalas saat di Mengakui kekurangan Penerimaan diri (+)
404
sekolah. Kan aku sekertaris di sekolah (403-404)
405
kelas. Terus misal, buku jurnal itu Subjek
tidak Tidak
406
kadang aku tu nakal. Kadang tu menjalankan
tugas jawab
407
kan, tiap hari harus bawa absen. dengan
408
Nah mesti tu ketinggalan. Padahal sekretaris di kelas (404- lingkungan
409
nanti kalau ada guru yang mau 432)
jangan
pakai
kursi,
baik
dalam diri bertanggung Penguasaan
sebagai tugasnya
dengan lingkungan (-) di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
410
penilaian kan butuh absen buat
411
manggil satu-satu. “Sekertarisnya
412
sapa ya?”. Terus aku angkat
413
tangan gitu. “Bawa absen nggak
414
mba?” “Enggak bu.” Terus buku
415
jurnal, tiap pagi harus diambil di
416
kantor TU. Buku jurnal yang hari
417
pelajaran apa, materi apa terus
418
guru tanda tangan. Nah itu tu
419
mesti, aku tu mesti ngambile
420
siang-siang. Jadi, jam keberapa
421
gitu. Guru yang jam pertama
422
nanya,”Jurnalnya
423
mbak?” Terus aku bilang, “Belum
424
diambil bu.” Terus nanti tengah-
425
tengah pelajaran keluar gitu, terus
426
dilama-lamain ambil jurnal. Terus
427
nanti kalau ada guru yang pergi
428
kan pasti ditinggali catetan. Terus
mana
ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
429
nulis
di
papan
tulis.
430
dikumpulin ya nulisnya cepet-
431
cepet, kalau nggak dikumpulin ya
432
males-malesan.
433
Kalau
434
kamu orangnya seperti apa?
435
Aku biasa aja.
436
Biasa aja gimana maksutnya?
437
Ya biasa aja sih kemampuanku. Subjek menilai dirinya Mengakui kelemahan Penerimaan diri (+)
438
Gini sih, misal lagi kepengen biasa saja di pelajaran diri
439
banget terus liat kayak pengen (437)
440
belajar terus bisa sampai buku Kemauan belajar tidak Melakukan
sesuatu Pertumbuhan pribadi
441
catetan tu bisa sampai warna- menentu sesuai dengan tergantung
suasana (-)
442
warni gitu lo. Pinjem bolpoint mood. (438-452)
443
temen yang warna apa gitu. Terus
444
nyatet,
445
pengen liat gitu terus baca-baca.
446
Kalau lagi nggak kepengen ya
447
suruh nyatet suruh jelasin pun
dalam hal
terus
nanti
Kalau
pelajaran,
di
rumah
hati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
448
sampai buku tu nggak tak buka.
449
Cuma liatin gurunya terus ya
450
masuk sih masuk tau gitu, cuma
451
nanti tu nggak tak catet. Ya kalau
452
lagi moodnya dapet. Kayak kalau
453
di bahasa Inggris tu langsung
454
kayak liat gurunya tu langsung
455
suka. Kalau yang nggak suka itu
456
malah bahasa Indonesia. Kayake
457
kok males gitu. Kayak satu jam tu
458
lama banget. Kalau yang tak sukai
459
tu ya pasti nilainya bagus, misal
460
nilai Inggris biasanya lebih tinggi
461
dari pelajaran lainnya.
462
nggak yang tak sukai bisa jelek.
463
Jadi,
464
pelajaran
465
apakah seperti itu?
466
Iya kak. Seneng banget kalau
kamu
senang bahasa
Kalau
dengan Inggris,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
467
bahasa Inggris, dari dulu SMP.
468
Apakah kesenanganmu dengan
469
bahasa
470
hubungannya
471
citamu ke depan?
472
Em…kalau cita-cita mau jadi apa
473
gitu aku masih belum tau sih kak
474
pengen jadi apa. Tapi kalau Senang pelajaran bahasa Memiliki
475
bahasa Inggris emang dasarnya Inggris
476
suka. Jadi pengen bisa ngomong berkomunikasi
477
pake bahasa Inggris lancar, kan menggunakan
478
kayake keren tu lo kalau bisa Inggris dengan lancar
479
ngomong bahasa Inggris lancar. dan
480
Trus kan besuk-besuknya jadi bisa memahami buku saat
481
kalau komunikasi sama orang luar. besuk kuliah (474-485)
482
Trus juga besuk waktu kuliah kan
483
katanya
484
yang pakai bahasa Inggris jadi ya
485
biar gampang lah buat ngerti.
Inggris
ada
dengan
buku-bukunya
cita-
banyak
agar
mudah
dapat akademis
bahasa
untuk
tujuan Tujuan Hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
486
Trus, apa yang sudah kamu
487
lakukan
488
keinginanmu itu?
489
Ya, kalau biar bisa ngomong Subjek
melatih Usaha
490
bahasa Inggris lancar, ya aku dulu kemampuan
bahasa keinginan
(+)
491
ikut les-lesan bahasa Inggris gitu. Inggris
dengan
Otonomi (+)
492
Trus ya kalau pas pelajaran gitu, mengikuti
les,
493
bener-bener merhatiin biar ngerti. memperhatikan
saat
494
Kalau pas nggak tau ya langsung pelajaran dan banyak
495
tanya. Gitu sih. Biar lincah bahasa bertanya (489-496)
496
inggris. Hahaha..
497
Emang model kamu belajar
498
bagaimana?
499
Model belajar sih, itu harus duduk Subjek belajar di ruang Mengatur diri sendiri Penguasaan
500
di sini (ruang tamu). Belajar tu tamu bukan di meja dari lingkungan yang lingkungan (+)
501
malah nggak di meja belajar. Di belajar
502
meja belajar tu nanti malah bobok menghindari gangguan-
503
lah, apa lah, malah baca yang lain. gangguan
504
Suka beli buku to aku, suka baca mungkin
untuk
mewujudkan
mewujudkan Pertumbuhan pribadi
untuk mengganggu
yang bisa
terjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
505
buku-buku ya nanti yang diambil (499-506)
506
tu itu. Jadi belajar disini. Nanti
507
bapak pergi kemana gitu, aku titip
508
jajan. Biasanya sih belajar nggak Belajar
509
rutin, malah kadang kalau ada keinginan (508-517)
510
ulangan pun tapi merasa nggak
511
pengen belajar tu malah nggak.
512
Jadi ya tergantung kalau pas lagi
513
pengen belajar, ya belajar. Nek
514
ada PR ya PR. Cuma mau ada PR,
515
nggak ada PR, mau ada ulangan,
516
nggak
517
belajar.
518
Terus
519
keaktifanmu
520
kelas?
521
Hahaha….aktif
522
tanya sih, enggak yang diem. Ya ketika berada di dalam
523
sering, celoteh-celoteh gitu lah kelas (521-533)
ada
ulangan
ya
gimana saat
saat
ada Melakukan
sesuatu Pertumbuhan pribadi
tergantung keinginan
(-)
udah
dengan di
banget.
dalam
Kayak Subjek aktif bertanya Aktif di lingkungan
Penguasaan lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
524
orangnya.
Kadang
525
menurutku, kok kayak aku pernah
526
kayak gini. Terus nanya, “Aku
527
pernah
528
termasuk
529
Kadang temen-temen tu kadang
530
njuk geli gara-gara aku nanya. “Ih
531
ya ampun, cuma kayak gitu aja
532
ditanyain!” “Ya wong nggak tau
533
kok, hahaha..”
534
Emm..ada pengaruhnya nggak
535
sih waktu dulu Ibu masih ada
536
dengan saat ini saat ibu nggak
537
ada untuk sekolahmu?
538
E ya ada sih. Kalau dulu kan ya
539
belajar sering ditemenin ma ibu.
540
Nek sekarang udah nggak. Trus
541
kadang ya pas belajar gitu jadi sok Kadang masih teringat Bermasalah
542
inget
kayak
ibu,
itu
juga
gini
pak
juga
nggak?”
nanti
kalau
itu
udah dengan almarhum ibu masa lalu
dengan Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
543
pikirane kesana trus jadi agak saat
544
males-malesan le belajar wong membuatnya
545
trus jadi inget. Tapi ya udah mau belajar (541-545)
546
gimana lagi, memang udah nggak
547
ada ibu. Ya trus berusaha lupa,
548
berusaha buat fokus belajar lagi.
549
Kalau
550
pengaruhnya nggak?
551
Kalau nilai enggak juga sih. Ya
552
berusaha buat dapet nilai bagus Berusaha mendapatkan Perasaan mampu
Pertumbuhan pribadi
553
bagus
(+)
554
nilainya anjlok. Nek pas ada belajar,
555
kesulitan pas di sekolah, pasti bisa mengatasi
556
diselesain asal mau belajar. Ya sendiri dan jika tidak
557
belajar sendiri gak papa, nanti nek bisa akan bertanya (552-
558
ada yang nggak bisa baru tanya.
559
Terus
560
hubunganmu dengan guru-guru
561
di sekolah?
buat
terus.
nilai
gitu
Jangan
bagaimana
belajar
lalu malas
ada
sampai nilai bagus dengan rajin
sih
558)
merasa
bisa Mengatur diri
kesulitan
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
562
Kalau sama guru sih, ya itu kayake Guru-guru
563
guru-guru tu udah tau aku kayak karakter subjek (562- dengan orang lain
564
gimana gitu lo. Kayak mesti guru 570)
565
bahasa Inggris gitu kayak udah
566
tau gitu, kayak “C, ayo maju. Ayo,
567
bisa to kamu?” “Enggak, sir.”
568
gitu. “Hayo, C!” Ya kayake baru
569
beberapa bulan tu kayake mereka
570
udah tahu. Ya itu kalau sama Tidak
571
guru-guru yang nggak suka, ya guru yang tidak subjek dengan
572
nggak deket lah. Kepengen tanya senangi (570-573)
573
pun males.
574
Lalu
575
dengan guru itu apa?
576
Ya itu, ngomongnya pelan-pelan,
577
lemah lembut banget. Guru bahasa
578
Jawa itu kan lemah lembut banget,
579
alus. Kayak kelas tu harus diem
580
biar bisa denger suara gurune gitu.
hambatan-hambatanmu
dekat
mengenal Hubungan
dengan Bersikap
baik Relasi positif dengan orang lain (+)
dingin Relasi positif dengan orang
tidak disukai
yang orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
581
Nah itu tu males. Tapi, temen
582
sebangku udah nyatet terus aku
583
liat gitu. Mungkin bilang apa gitu,
584
tapi aku nggak tau udah tak catet
585
aja. Malah suka kayak yang
586
praktek. Kalau sama Guru yang
587
galak tu ya kadang deg-degan.
588
Kalau marahin panjang lebar. Mau
589
dibantah tapi ya wong Guru. Enak
590
sebenere orange. Malah kadang
591
yang galak itu, kalau di luar kelas
592
diajak ngomong tu lebih enak.
593
Berarti
594
guru-guru kalau di luar kelas
595
bisa dibilang dekat ya?
596
Iya. La wong sering ke kantor Kedekatan dengan guru- Hubungan
597
guru buat ambil jurnal. Njuk guru
598
banyak yang tau. Trus latihan- sering
599
latihan gitu juga ijinnya sama untuk megambil jurnal,
hubunganmu
dengan
terjalin
karena dengan orang lain
berinteraksi
baik Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
600
guru. Terus sebagian besar guru ijin
601
cewek di sekolah seksi konsumsi organisasi (596-606)
602
di organisasi sekolah, sedangkan
603
aku di OSIS kan kan sekbid
604
(=sekertaris bidang). Jadi, nanti
605
kalau acara apa-apa trus butuh
606
snack jadi sering ketemu mereka.
607
Terus
608
biasanya
609
bersama guru?
610
Ya
611
beberapa tapi. Pernah bilang apa guru-guru
612
trus kayak, eh kok aku bilang gitu. merasa
613
Hahaha. Gurunya tu malah ketawa nyambung (610-619)
614
malah, “Napa C?” “Nggak papa
615
kok pak. Hahaha,” kayak gitu.
616
Cuman trus yaudah nggak papa.
617
Karena udah nyaman, udah klop
618
(=cocok).
kegiatan
suka
apa
dilakukan
guyon-guyon
Terus
kayak,
dan
keperluan
yang ketika
sih, Sering bercanda dengan Hubungan hangat
“Eh
karena dengan orang lain nyaman
dan
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
619
keceplosan”.
620
Terus
621
bersama
622
bagaimana?
623
Emmm..aku tu dari SD tu mesti Teman
624
temen-temen sekelas tu nggak ada pendiam oleh teman- dengan orang lain
625
yang njuk, mbok yang sampai teman lain, tapi bisa
626
yang pendiem pun, nggak tau terbuka dengan subjek
627
sama aku berani ngomong gitu tu (623-650)
628
lo. Sampai yang diem pun mereka
629
kalau sama aku, misal anak ini
630
pendiem trus banyak yang bilang
631
ini tu dia pendiem, gini gini.
632
Padahal
633
ngomong. “Enggak ah, nek mbek
634
aku nggak ngapa-ngapa kok, ya
635
dia ngomong ya ngomong.” Cuma
636
emang nggak yang terus se-
637
mereka (=teman-teman yang lain).
kalau
hubunganmu teman-teman
nek
sama aku,
bisa
yang
dikenal Hubungan baik
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
638
Cuma nggak yang terus nggak
639
mau cerita apa-apa. Dia juga mau
640
ngomong-ngomong
641
cuma sama kamu tok C”. Gitu
642
kata temen-temen tu.
643
Menurutmu,
644
bisa
645
sementara ke temen-temen yang
646
lainnya tidak seperti itu?
647
Nggak tau, mungkin gini ya orang
648
lihat aku kayak gini. Kayake C tu,
649
mbok kita mau ngomong apa pun
650
kayake, “Ya, ya.” Gitu mungkin.
651
Bisa diceritakan “ya, ya” itu
652
bagaimana maksutnya?
653
Ya, aku tu orangnya gampangan Subjek mudah bergaul, Membangun
654
tu lo mbak. Jadi kalau temen- mau
655
temen cerita, ya aku ya, ya, ya gitu cerita orang lain
656
aja. Kan ada tu kalau diceritain memberi pendapat jika orang lain
seperti
kok.
kenapa itu
ke
“Ya
mereka kamu
mendengarkan hubungan dan berempati
Relasi positif dengan baik, orang lain (+) dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
657
malah banyak komentar lah, males diminta (653-668)
658
lah apa marah gitu-gitu kan. Nah
659
kalau aku tu ya teko ya gitu aja.
660
Kalau lagi ada temen cerita ya tak
661
dengerin. Nanti kalau ditanyain
662
pendapat, ya aku baru ngomong,
663
gini, gini, gini. Kayak gitu sih.
664
Jadi mungkin pada mikirnya aku
665
tu gampangan. Diajak cerita ya
666
cukup ya, ya, ya gitu doang. Jadi
667
mungkin pada nilainya aku enak
668
buat jadi tempat cerita.
669
Terus kalau kamu berteman
670
sama temen, kamu seperti apa
671
sih?
672
Berteman sama temen, ya itu Subjek
673
kayak aku merasa kayak aku yang pengaruh untuk teman- dengan orang lain
674
bawa
675
Nggak pernah yang njuk aku
pengaruh
buat
memberi Hubungan
mereka. temannya (672-684)
dekat Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
676
terpengaruh
gitu
lo.
677
kayak aku tu kalau ngomong
678
kayak tak sambung-sambungke
679
sama hal-hal dramatis-dramatis
680
gitu. Terus mereka kayak bisa
681
kayak aku. Cepet gitu lo mereka
682
jadi kayak aku. Mereka jadi sama
683
gitu lo. Mereka jadi kayak cepet
684
sih bisa kayak aku. Pengaruh baik.
685
Kalau
686
temen-temen seperti apa?
687
Deket, banyak sih. Nggak ada Memiliki
688
yang terus aku paling deket sama yang sama dekatnya ke lain
689
ini. Aku tu dari dulu nggak pernah semua teman-temannya
690
yang terus paling deket tu sama (687-716)
691
ini. Apa-apa cerita sama dia, terus
692
dia cerita sama aku tu nggak
693
pernah.
694
Lalu seperti apa?
hubunganmu
Contohe
dengan
hubungan Hubungan dekat orang Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146
695
Ya semua kayake sama gitu lo. Subjek
696
Kalau mereka cerita sama aku kepercayaan
697
juga. Ada beberapa orang sik teman-temannya
698
kayake
699
deket
700
Sedangkan aku nganggep mereka,
701
kamu tu sama kayak yang lain.
702
Mereka tu berani gitu lo. Padahal
703
aku ngerasa, aku tu nggak deket
704
banget sama mereka, tapi kok
705
kamu
706
rahasiamu, kayak gitu lo. Rahasia-
707
rahasia mereka tu diceritain ke
708
aku. Sampai aku tu gini, ”Nah itu
709
kan urusan keluargamu to, mbok
710
ya jangan cerita!” “Ya wong aku
711
nggak tau kok meh cerita mbek
712
sapa.”. Ya gitu sih. Ya aku cuma
713
batin sih. Cuma terus bilang aku
emang banget
kok
nganggep sama
berani
aku 721)
mereka.
to
cerita
menjadi Memiliki oleh yang
hubungan Relasi positif dengan memuaskan orang lain (+)
(695- untuk orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147
714
kan nggak deket banget sama
715
kamu kayak gitu. Terus, “Oh ho’o
716
po?”
717
Sementara kamu merasa kok
718
mereka percaya banget sama
719
kamu sampai cerita ke kamu,
720
seperti itu ya?
721
Ho’o. Kok percaya banget.
722
Berarti kamu sering jadi tempat
723
curhatan ya?
724
Ho’o sering pada curhat gitu. Subjek menjadi tempat Memiliki
725
Padahal kalau aku ada apa gitu, curhat teman-temannya yang
726
pasti tu ceritanya sama mbak. (724)
727
Cerita apa pun sama mbak. Kayak Subjek jika curhat pasti Memiliki kepercayaan Relasi positif dengan
728
aku tu punya apa pun di sini, tu ke
729
tak certain ke mbak. Nggak yang teman karena merasa
730
terus
731
menurutku deket gitu tu nggak
732
ada. Deket banget ada, ya banyak.
ke
satu
orang
kakak
hubungan Relasi positif dengan memuaskan orang lain (+)
untuk orang lain
bukan
ke dengan orang lain
yang lebih nyaman (725-743)
orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148
733
Nggak yang terus satu gitu, bisa 3
734
4 gitu deket semua gitu. Cuma Subjek menjaga rahasia Menjaga kepercayaan Relasi positif dengan
735
mereka, ya rahasia mereka aku sesuai permintaan dari yang diberikan oleh orang lain (+)
736
tahu njuk mereka bilang aku teman-temannya
737
jangan bilang sapa-sapa. Ya nggak 740)
738
tak bilangin sapa-sapa wong aku
739
emang sama mereka semua tak
740
anggep ya deket gitu lah. Ya aku
741
sering jadi tempat curhat, tapi aku
742
nggak pernah curhat ke mereka.
743
Lebih nyaman ke mbak.
744
Berarti kayak yang kamu bilang
745
tadi, kamu nggak suka yang
746
model
747
gitu ya?
748
Ho’o. Dulu sempet di SMP itu Tidak ingin deket hanya Menentukan
749
ada, 7 itu kemana-kemana bareng. dengan beberapa teman sendiri
750
Sedangkan aku merasa, ya sama saja karena belajar dari Masa lalu dijadikan Penerimaan diri (+)
751
mereka emang deket, main juga pengalaman saat SMP pelajaran
temenan
(734- orang lain
berkelompok
sikap Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
752
sama mereka. Cuma sama yang yang dinilai hanya dekat Menjaga
753
lain aku ngerasa udah, sama dengan beberapa teman baik dengan orang lain orang lain (+)
754
mereka aku juga sering ngobrol, saja (748-767)
755
sering
756
orang memandangnya, aku sering
757
kemana-mana tu sama mereka.
758
Sampai orang-orang di sekolah tu
759
gini, “Ih kalian ni lo pinter-pinter
760
terus jadi satu trus gini gini.”
761
“Mosok to? aku mbek yang lain
762
juga gitu.” “Tapi ketok kok,
763
kalian nek kemana-mana bareng.”
764
Gitu itu. Terus, njuk ini SMA ini
765
njuk nggak ah, kayake nggak mau
766
deket sama siapa-siapa. Semua
767
sama.
768
Jadi kamu seperti itu karena
769
alesan nggak mau jadi omongan
770
seperti yang kamu bilang tadi
kemana-kemana.
Cuma
Memahami lingkungan
hubungan Relasi positif dengan
situasi Penguasaan Lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150
771
itu ya?
772
Ho’o. Enak semua sama.
773
Kalau dalam berteman kamu
774
orangnya seperti apa?
775
Aku tu orangnya tu kalau, emm.. Banyak
776
sebenere biasanya tak tanya dulu untuk bertanya ketika hubungan
777
sih kalau mereka yang nanya dulu bertemu
778
tu jarang. Kadang tu nggak ada karena
779
yang njuk. Kayak kemarin tu pengalaman (775-786)
780
MOS (=Masa Orientasi Siswa)
781
aku nyoba, diem aja gitu to. Terus
782
juga ada yang nanya tapi mungkin
783
belum deket gitu tu. Terus aku
784
yang nanya, dari sekolah mana?.
785
Setelah itu baru mau cerita, baru
786
mau apa.
787
Lalu,
788
mendahului
789
dengan teman-teman?
gimana
mulanya untuk
bisa
bergaul
mendahului Usaha
orang belajar
menciptakan Relasi positif dengan hangat orang lain (+)
baru dengan orang lain dari Belajar pengalaman
Penerimaan diri (+) dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
790
E dulu SD enggak mudah bergaul. Subjek
mulai
mudah Membangun
Relasi positif dengan
791
Pertama kali ikut Serafim tim bergaul dan memiliki hubungan baik dengan orang lain (+)
792
vocal grup, itu aku nggak punya teman sejak ikut paduan orang lain
793
temen. Aku dulu nggak gampang suara Serafim sampai
794
punya temen, jaman SD. Terus itu saat ini ikut di OSIS
795
ikut Serafim itu jadi akhire banyak banyak
796
temen. Terus kita tampil dimana dengan adik kelas (790-
797
gitu, trus nanti kenalan sama grup 804)
798
lain. Terus dari situ mulai berani
799
nanya dulu. Terus juga masuk
800
OSIS, ketemu adik kelas kan terus
801
pasti kita yang ngomong, kita
802
yang nge MOS, kayak gitu. Jadi
803
ya mulai berani tu ya itu sejak ikut
804
di Serafim. Dulunya sih nggak Awalnya
tidak
805
berani. Apa-apa pasti sama ibu. Itu jauh-jauh
dari
806
aku dulu latihan Serafim itu aku karena
807
nggak mau ditinggal sama ibu. teman tapi lama-lama
808
Mesti ditunggu. Selama latihan itu berani
ngomong
belum
untuk
mau Dekat dengan orang Relasi positif dengan ibu lain punya
ngobrol
orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
809
pasti ibu nggak boleh pulang harus dengan orang lain (804-
810
nunggu aku. Soale belum ada 816)
811
temene, belum ada yang deket.
812
Terus akhire mereka kenalan dulu,
813
baru ngomong njuk ikut lomba
814
kesana ikut lomba kesini, kenalan
815
sama grup lain njuk gampang
816
ngomong gitu njukan. Aku dulu
817
ikut Serafim kelas 4 SD, terus
818
yang lain kelas 5, 6 trus sampai 1
819
SMP itu yang paling besar. Terus
820
kebawa sampai besar ikut terus.
821
Terus sampai kemarin terakhir ke
822
Bali terus aku keluar, bosen.
823
Kenapa kamu bosen?
824
La dari kelas 4, 5, 6, 7, 8, 9. Nah 6 Meninggalkan Serafim Mencoba hal baru
Pertumbuhan pribadi
825
tahun ikut. Ya nggak tahu bosen. karena sudah
(+)
826
Nggak papa, bosen gitu. Sekarang kegiatan di sekolah dan Kehendak bebas
827
kan juga udah banyak kesibukan gereja
dan
banyak
ingin
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
828
lain, di sekolah, di gereja. Jadi, ya mencoba
829
udah keluar nggak papa, ganti ke lain (824-831)
830
kegiatan yang lain, mencoba di
831
kegiatan lain
832
Terus, bagaimana hubungamu
833
dengan
834
rumah sini?
835
Kalau dengan mereka-mereka sih Tidak
836
nggak begitu malahan. Soalnya kegiatan di lingkungan
837
banyak nggak di rumahnya sih. rumah karena banyak
838
Banyak kegiatan di luar. Ya nggak kegiatan luar rumah dan
839
terlalu deket. Soalnya sini yang tidak ada teman yang
840
besar-besar ya kuliah, kalau yang seusia (835-850)
841
kecil-kecil ya balita. Nggak ada
842
yang njuk se aku gitu. Aku dulu
843
pas masih SD tu banyak temene.
844
Kayak yang 17 Agustus gitu jalan
845
santai gitu banyak temen-temene.
846
Nggak tau yang besar-besar ini
lingkungan
di
kegiatan
sekitar
mengikuti Kehendak bebas
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
847
udah pada kuliah, yang kecil-kecil
848
juga balita. Jadi aku jarang ikut
849
jalan santai 17 gitu, sok males
850
ikut.
851
Kalau kamu dengan kegiatan-
852
kegiatan di kampung seperti
853
apa?
854
Kayak karang Taruna gitu ya?
855
Ya seperti itu. Kamu bagaimana
856
dengan Karang Taruna disini?
857
Karang Tarun disini tu nggak ada.
858
Lalu,
859
tetangga-tetangga
860
bagaimana?
861
Kalau yang sini ini deket sih, yang
862
rumah 1, 2, 3, 4 ini saudara semua.
863
Oh seperti itu. Kalau dengan
864
tetangga
865
bagaimana
hubunganmu
yang yang
dengan disini
lainnya bukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
866
saudara?
867
Lumayan sih. Kadang itu ibu-ibu Kedekatan
dengan Komunikasi
868
PKK suka, “Ayo mbak Cristin tetangga
sebatas lingkungan jika perlu
869
besuk 17 Agustus nyanyi.” Kayak komunikasi seperlunya
870
gitu. Ya cuma gitu-gitu tok. (867-875)
871
Omong-omongan ya cuma kalau
872
misal di warung, “Beli apa, beli
873
apa? terus, pulang sore mbak?”
874
“Iya buk”. Gitu tok. Jadi ya cuma
875
seperlunya aja. Kalau yang depan Dekat dengan tetangga Hubungan
876
rumah ini nggak saudara tapi depan
rumah
karena dengan orang lain
877
deket. Soale dulu bapak ibu misal dulu
subjek
sering
878
pulang kerja jam 10, aku masih dititipkan
879
SD kan nggak berani di rumah orangtuanya
880
sendiri. Njuk Mbah masih di pulang kerja dan sering
881
rumah,
882
sendiri. Nah aku kan sendiri. 891)
883
Mbak itu di Semarang. Nah aku
884
kan masih kecil gitu. Aku tu pasti
masih
punya
disitu
jika belum
rumah member masakan (875-
dengan Relasi positif dengan orang lain (-)
hangat Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
885
suruh
kesana
soale
malem
886
daripada sendiri. Terus disana
887
sampai malem, sampai bapak ibu
888
pulang kerja baru nanti dijemput.
889
Jadi hubungannya ya deket. Pagi-
890
pagi masak apa gitu, kadang
891
diantar kesini.
892
Kamu berapa bersaudara sih
893
dek?
894
Aku 2. Punya kakak. 2 cewek
895
semua.
896
Lalu kakak sekarang dimana?
897
Semarang.
898
Kerja atau bagaimana kok di
899
Semarang?
900
Udah nikah, udah punya anak 1,
901
baru 2 tahun.
902
Lalu, bagaimana hubunganmu
903
dengan kakak? Hubungan hangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
904
Ya itu deket. Malah banyak cerita Dekat dengan kakak, dengan orang lain
Relasi positif dengan
905
ke kakak, kalau sama temen malah banyak cerita seputar
orang lain (+)
906
nggak pernah cerita apa-apa.
907
Biasanya tentang apa ni yang 918)
908
biasanya
909
kakak?
910
Ya cerita, misalnya di sekolah
911
“Mbak aku kok gini-gini.” Sampai
912
ada konflik di PSK itu sampai tak
913
certain. “Ini lo mbak mosok aku
914
kan ya kelas X kan nggak tahu ini
915
to mosok kelas X yang disalahke,
916
gini
917
keaktifen. Mbok sering di rumah,
918
nemenin bapak!” Ya aku nggak Senang
919
mau, ya intinya aku mending ikut kegiatan
920
kegiatan
921
pengetahuan,
922
daripada
kamu
gini.”
“Ya,
bisa
certain
kamu
sekolah ke kakak (904-
ke
neh Mengatur diri mengikuti Terbuka pada hal baru untuk
nambah-nambah mengatasi rasa bosan di pengalaman
bosen
di
gitu rumah
dan
untuk
rumah. menambah pengetahuan
Otonomi (+) Pertumbuhan pribadi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
923
Memangnya
924
merasa bosan ketika di rumah?
925
Iya sih gampang bosen nek di
926
rumah, apalagi kalau pas libur.
927
Kalau di rumah kan nggak banyak
928
kegiatan. Paling ya cuma bersih-
929
bersih trus habis itu nonton tv,
930
tidur trus udah. Kan bosen kalau
931
cuma gitu-gitu terus. Kalau ikut
932
kegiatan-kegiatan
933
Banyak yang bisa dilakuin. Ya
934
aku tipe orangnya yang gak bisa Melihat dirinya sebagai
935
diem,
936
dilakukan.
937
kegiatan-kegiatan di gereja di aktifitas yang dilakukan
938
sekolah biar gak cuma di rumah (934-936)
939
nanti bosen.
940
Trus, tadi kamu bilang suka
941
cerita ke kakak daripada teman
harus
sering dan pengalaman (918-
kamu
kan
ada
Makanya
922)
enak.
yang
bisa orang yang tidak bisa
trus
ikut berdiam diri, harus ada
Mengenali sifat diri Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159
942
karena lebih nyaman ya. Apa
943
yang
944
merasa lebih nyaman cerita ke
945
kakak?
946
Ya mungkin karena sama-sama
947
cewek sih ya. Dulu tu waktu ibu Ketika ibu masih ada, percaya dengan orang
Relasi positif dengan
948
masih tu, aku tu sok males cerita subjek
orang lain (-)
949
sama mbak. Sama mbak tu males dengan kakak karena
950
banget, malah sering tengkar. “Ah khawatir tidak dihargai
951
paling nanti kalau aku cerita ke (947-953)
952
kamu paling nanti ya ming diejeki,
953
ming di apa gitu.” Njuk apa-apa
954
cerita sama ibu. Njuk ibu nggak Mulai bisa cerita dengan lain karena keadaan
Relasi positif dengan
955
ada, wah njuk cerita sama siapa kakak karena bingung lingkungan
orang lain (+)
956
nggak ada ibu to. Njuk cerita sama mau cerita dengan siapa
957
sapa ini. Njuk coba ngomong setelah
958
mbak. Trus, dulunya tu mbak juga sosok ibu yang biasanya
959
pernah ngomong. Mbak tu pernah menjadi tempat cerita
960
bilang, “Ndut kamu tu kok nggak (954-958)
menyebabkan
kamu
Tertutup, tidak
malas
cerita lain
Terbuka dengan orang
kehilangan
Sulit untuk terbuka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
961
pernah cerita apa-apa to sama Subjek
962
aku. Mbok ya cerita apa gitu lo. teguran dari kakaknya,
963
Wong mbak’e ming 1 mbok ya supaya
964
cerita apa gitu.”
965
Itu mbak bilang seperti itu
966
setelah ibu nggak ada atau
967
kapan?
968
Ya waktu ibu masih ada. Mbak
969
udah kerja. Mungkin dia merasa
970
udah dewasa. “Ayo to mbok cerita,
971
ngobrol-ngobrol sama aku. Nggak
972
kayak anak kecil terus gitu. Ayo to
973
kamu tu cerita.” “Emoh, aku tu
974
mau cerita sama ibu.” Nggak ada
975
ibu to, njuk yo isa mulai cerita.
976
Njuk tapi, “Kamu nganu lo nek
977
dengerke aku kayak nek ibu
978
dengerke
979
malesi, gini gini.” Ya, terus mau
aku.
mendapat dengan orang lain
mau
cerita
dengannya (958-964)
Jangan
kayak
Relasi positif dengan orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
980
dengerke gitu. Nek dulu, nek
981
dengerke aku cerita gitu malah,
982
“Mosok, ah ho’o po?” Gitu malah
983
yang nggoda gitu.
984
Terus selain masalah di sekolah,
985
biasanya apa lagi yang kamu
986
certain?
987
Ya misal kayak masalah-masalah Tidak
988
pribadi gitu. Tapi ya cuma ya diceritakan ke kakak,
989
biasa-biasa aja, yang sekiranya tu hanya masalah pribadi
990
masih bisa tak certain. Tapi ya yang
masih
991
tetep
untuk
992
menurutku nggak usah tak certain, diceritakan, yang lain
993
ya gak tak certain. Cukup buat aku cukup
994
aja.
995
Oh gitu. Sama mbak selisih
996
berapa tahun?
997
9, mbak sekarang 24.
998
Ada perbedaan nggak antara
Menentukan diri
ada
beberapa
semua
yang memungkinkan
untuk
(987-994)
hal sendiri
dirinya
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
999
dulu
1000
dengan saat ini sudah menikah
1001
dan berkeluarga?
1002
Ada sih. Ya piye ya, kayak
1003
tambah tua lah. Kayak sifate lebih
1004
dewasa. Jadi kayak, ngomongnya
1005
dulu tu kayak masih anak-anak
1006
banget, cerita-cerita gitu. Sekarang
1007
tu diajak baju kembaran gitu tu
1008
nggak mau. “Mbak ayo couple
1009
gitu.” “Emoh, kamu ki ngajak
1010
gitu.”
1011
SMP, kan aku TK masih beli baju
1012
gitu sama. Aku tu nggak mau
1013
beda. Dia dibeliin apa tu, aku juga
1014
harus punya. Nah sekarang gitu,
1015
emoh ah. Ya nggak tau, cara
1016
ngomongnya dia udah kayak ibu-
1017
ibu terus rempongnya gitu.
mbak
Dulu
belum
sih
menikah
jaman-jaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
1018
Apakah sifat seperti itu yang
1019
membuatmu jadi lebih nyaman?
1020
Iya, ho’o. jadi kayak mamah
1021
banget setelah punya anak, lebih
1022
dewasa.
1023
Lalu,
1024
hubunganmu
1025
setelah kakak menikah?
1026
Nggak sih dari dulu sebelum mbak Dekat
dengan
1027
nikah sampai sekarang tetep aja sejak
dahulu
1028
deket. Soalnya sama suaminya sekarang
1029
mbak juga deket.
1030
Terus apa yang kamu lakukan dekat
1031
misal kamu lagi butuh ini, ini iparnya (1026-1029)
1032
sementara mbak kan jauh di
1032
Semarang?
1033
Kayak misal kemarin juga waktu
1034
daftar SMA itu janji, “Mbak,
1035
pokokmen aku MOS kamu tu
ada perbedaan dengan
nggak kakak Memiliki
sudah
kakak hangat dengan orang Relasi positif dengan sampai lain
kakaknya menikah
dengan
hubungan
dan kakak
orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
1036
pulang. Aku nyari sekolah kamu tu
1037
pulang.
1038
sekolah mbek kamu. Aku jangan
1039
nyari sekolah sama bapak to,
1040
sama kamu.” Njuk, “Ya, besok
1041
pulang.”
1042
nggak pulang. Suaminya nggak
1043
libur, nggak bisa nganter. Terus
1044
aku marah itu, males. Akhire yo Mulai
1045
trus nggak papa sih, njuk sama kemana-mana
1046
bapak. Soale dulu apa-apa sama bapak
1047
ibu, kemana-mana nganter apa- meninggal dan kakak Bisa menyesuaikan
1048
apa sama ibu. Nggak ada ibu, tidak ada (1044-1054)
1049
terus kan sama bapak kan piye
1050
gitu kan kalau sama bapak. Terus
1051
sama mbak juga nggak bisa, terus
1052
berjalannya waktu sama bapak
1053
njuk bisa. Terus apa-apa sama
1054
bapak gitu.
Pokoke
Terus
aku
dicariin
ujung-ujunge
Hubungan hangat dekat,
setelah
pergi dengan orang lain dengan karena situasi
Relasi positif dengan orang lain (+)
ibu lingkungan
diri dengan keadaan
Penguasaan lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165
1055
Terus kalau sedang ada masalah
1056
gitu,
1057
sedangkan
1058
disana? Ya apa yang kamu
1059
lakukan
1060
menghadapi masalah?
1061
Nek kayak yang perlu diceritain Menceritakan hal yang lain
Relasi positif dengan
1062
gitu, aku pasti ceritanya ke mbak. memang subjek tidak Menentukan sikap
orang lain (+)
1063
Nggak pernah ke bapak. Terus dapat
Otonomi (+)
1064
telepon. Tapi kalau menurutku, sendiri ke mbak, tidak
1065
nggak usah diceritain ke sapa-sapa pernah ke bapak (1061-
1066
lah ya diem wae. Kalau udah 1068)
1067
mentok pengen tak certain gitu, ya
1068
langsung ke mbak.
1069
Terus
1070
dengan keponakan?
1071
Emm, keponakan usia 2,5 tahun, Sangat
1072
cowok. Deket banget. Telepon- keponakan, keponakan
1073
teleponan juga dia tahu suaraku. banyak
kamu
lari
mbak
kemana kan
ketika
gimana
jauh
kamu Terbuka dengan orang
menyelesaikan
hubunganmu Hubungan hangat dekat
dengan dengan orang lain
beraktifitas
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
1074
Manggil aku tu nggak mau tante, dengan subjek daripada
1075
tapi “Crist” gitu. Belum bisa ‘r’, dengan
1076
jadi terus “Cis’. Nek kesini juga (1071-1079)
1077
kayak udah lupa kalau punya
1078
mamah gitu. Mesti apa-apa sama
1079
aku.
1080
Berarti kamu saat ini tinggal
1081
bersama siapa saja?
1082
Bapak sama mbah. Bapak, mbah
1083
sama aku.
1084
Lalu, hubunganmu bagaimana
1085
dek dengan bapak?
1086
Kalau sama bapak paling cerita Cerita
1087
apa gitu sing cuma di sekolah gitu hanya seputar sekolah,
1088
tak certain. Cuma nggak kayak tidak seterbuka dengan
1089
cerita sama mbak gitu. Kayak kakak (1086-1094)
1090
masih kayak anak kecil yang
1091
sering cerita ke bapak ibu gitu itu.
1092
Di sekolah gini-gini tu masih tak
mamahnya
Sedikit tertutup dengan
bapak
Relasi positif dengan orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167
1093
certain ke bapak. Tiap hari itu.
1094
“Mosok to, tadi gini-gini.”
1095
Lalu,
1096
bapak?
1097
Ya, cowok to beda kayak cewek Subjek
1098
gitu. Kadang mlah sibuk ngapa bapak
1099
gitu, nonton gitu. Jadi cuma kurang
1100
bilang,
1101
“Bapaaaakkk!!”.
1102
“Ho’oh eh piye-piye?”. Terus aku bapaknya (1097-1106)
1103
gentian nanya, “Opo jal, opo
1104
jal?”. Ya kayak gitu itu, makanya
1105
nggak terlalu banyak cerita ke
1106
bapak.
1107
Responnya beda dengan mbak
1108
ya?
1109
Iya, tanggepannya kurang. Cuma
1110
kayak
1111
ceritanya udah panjang lebar gitu
bagaimana
tanggapan Sedikit tertutup
“Ho’o”.
gitu
Terus Terus
doing.
sulit
terbuka dengan orang lain
karena merasa dihargai
saat
aku, cerita dan kurang puas bapak, dengan tanggapan dari
Padahal
Relasi positif dengan orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
1112
kan,
tapi
1113
nanggepinnya.
1114
Lalu
1115
hubunganmu gimana?
1116
Sama mbah ya cuma biasa aja, Subjek menjadi tempat memperhatikan
Relasi positif dengan
1117
cuma ngomong-ngomong
orang lain (+)
1118
Cuma mbah suka, “Om yang di anak-anaknya yang di lain
1119
surabaya tu gini, gini, gini. Om luar kota dan subjek
1120
yang di Jakarta tu gini, gini, gini. sering membantu untuk
1121
Kok nggak pernah telepon ya?”. menelponkan
1122
Kayak gitu. Embah yang lebih 1132)
1123
banyak cerita. Kalau sama mbah
1124
nggak pernah yang cerita-cerita.
1125
Kalau sama embah ya itu cuma
1126
nyeritake saudara-saudara yang di
1127
luar. Suka tak
1128
mbah nek meh ngomong sama
1129
tante yang di Surabaya.” Nek
1130
misal mbah diceritain sama tante
kalau
ya
gitu
sama
tadi
mbah, Berempati,
biasa. cerita
teleponin, “Ni
nenek tentang kesejahteraan orang
(1116-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169
1131
yang di Surabaya atau apa, misal
1132
apa gitu nanti ceritain ke aku.
1133
Nonton TV bareng. Ya udah cuma
1134
kayak gitu aja.
1135
Oh seperti itu. Kalau bapak tu
1136
seperti apa menurutmu?
1137
Em..apa ya, ah kayak apa ya. Dulu
1138
kayak bapak pulang kerja tu, ah
1139
bapak tu males tu lo. Ah emoh,
1140
emoh.
1141
disuruh. Disuruh, “Ayo belajar,
1142
ayo apa, ayo apa!” Secara kalau
1143
sama ibu tu, “Meh belajar nggak
1144
dik?”. “Emoh nanti.” “Maem?”
1145
“Nanti.” “Ya”. Kayak gitu. Kalau
1146
bapak kan, “Ayo ngerjain PR!
1147
Hayo udah maem belum? Ayo
1148
maem!” Terus ibu nggak ada tu, Subjek
1149
wah tinggal bapak. Njuk kayak, bangga dengan bapak
Apa-apa
soale
nanti
Mensyukuri hidup dekat
dan
Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170
1150
wah ho’o ya bapak tu nggak kayak karena
1151
bapak yang lain. Bisa jadi kayak sebagai ibu juga (1137-
1152
ibu juga. Bangga. Bisa kek deket 1156)
1153
sama bapak tu juga habis ibu
1154
meninggal.
1155
sekedar ada bapak, ya. Kayak
1156
bapak-bapak yang biasa, gitu lo.
1157
Emang
1158
apa sih?
1159
Ya, kadang juga kalau lagi males Dianter jemput dengan dengan orang lain
Relasi positif dengan
1160
bobok di kamar ya bobok sama bapak,
tidur
dengan
orang lain (+)
1161
bapak, ndeketi bapak. Dianter bapak
ketika
sedang
1162
kemana-mana juga ma bapak. malas tidur di kamar
1163
Berangkat sekolah, pulang sekolah (1159-1164)
1164
juga ma bapak. Kalau bapak
1165
masuk kerja pagi ya naik angkot,
1166
kalau pas shift malem ya di rumah
1167
sama mbah. Dulu mbah mulai
1168
tinggal di sini pas aku SD. Kan
Kalau
dulu
kedekatanmu
bisa
berperan
cuma
seperti Hubungan hangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171
1169
aku sendiri, trus kakung juga udah
1170
nggak ada trus milih tinggal di
1171
sini. Sebelum ibu meninggal juga
1172
udah di sini. Jadi dulu tu ibu
1173
meninggal usia 48 tahun pas aku
1174
SD karena sakit. Kata dokter sih
1175
banyak
1176
tekanan darahnya tinggi. Sampai
1177
pembuluh darah pecah, masuk ke
1178
otak trus koma. Trus katanya bisa
1179
sembuh kalau dioperasi. Tapi bisa
1180
dioperasi kalau pas sadar. Nah, ibu
1181
koma terus sampai meninggal. Di
1182
RS 2 hari. Diem aja sih. Padahal
1183
kalau darah berapa cc di otak itu
1184
trus pusing, kalau nggak kuat trus
1185
pingsan. Nah ibu tu nggak pernah
1186
cerita. Y paling pulang kerja tu
1187
mesti nggak yang njuk bobok, tapi
pikiran
trus
sampai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172
1188
nyapu lah, masak, apa-apalah.
1189
Mbok pulang kerja pun kayak
1190
gitu. Cuma hari-hari terakhir tu
1191
pulang kerja mesti bobok. Jadi
1192
nggak cerita, pusing atau ngapa.
1193
Cuma njuk tiba-tiba di rumah ini
1194
pingsan.
1195
Hubunganmu dengan alm. ibu
1196
seperti apa?
1197
Deket banget lah sama ibu. Ya itu, Sangat dekat dengan ibu hangat dengan orang Relasi positif dengan
1198
sama mbak sama bapak tu malah melebihi kedekatannya lain
1199
nggak terlalu deket. Trus setelah dengan kakak maupun
1200
ibu nggak ada njuk kayak piye bapak (1197-1199)
1201
gitu. Ah mosok to. Kayak dulu Sempat marah ke bapak keadaan
1202
kan sempet marah sama bapak. saat diberitahu jika ibu
1203
Tak kirane tu bohong. Bapak tu sudah meninggal (1201-
1204
bilangnya gini, kan didudukin to 1216)
1205
di Rumah Sakit aku ma mbak.
1206
Trus bapak tu ndodok di depan
Memiliki
hubungan
orang lain (+)
Belum bisa menerima Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
1207
gitu. Trus bilang
1208
bilangi, sekarang tinggal bapak,
1209
mbak I sama C.” “Trus piye to
1210
ngapa e?” Nah mbak tu udah
1211
nangis, mungkin udah gedhe udah
1212
ngerti. “Ya ini ibu udah dipanggil
1213
Tuhan.” Njuk bapak tak jorokke,
1214
“Ah Bapak ki sok tahu e!” Sampai
1215
marah gitu sampai berapa jam
1216
gitu. Sampai rumah lihat ibu
1217
dimasukin rumah njuk gek aku
1218
tahu gitu. Tapi ya trus hari-hari Hari- hari setelah ibu
1219
setelah
1220
biasane kan kalau orang-orang tu merasa
lebih
baik
1221
pada sedih. Kalau aku tu malah karena
ibunya
sudah
1222
lebih seneng, lebih plong. Oh ibu terbebas dari rasa sakit
1223
udah nggak sakit. Soale pas sakit (1218-1237)
1224
tu, sini selang sini selang. Banyak
1225
selang. Trus kalau pas aku kesana,
ibu
gini, “Tak
meninggal
Menerima keadaam
malah, meninggal,
subjek
Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174
1226
aku nyanyi berdoa gitu tu ibu bisa
1227
nangis. Nah trus aku mikirnya,
1228
kok kayak gini to ya di Rumah
1229
Sakit tapi mbok melek to. Tapi, ya
1230
nggak bisa to wong disini selang
1231
(hidung), disini selang (mulut).
1232
Padahal
1233
belum pernah masuk Rumah Sakit
1234
njuk
1235
pernah. Njuk pas lihat seperti itu
1236
tu kasian. Njuk ibu meninggal tu
1237
njuk, yo wis lah. Ada yang Subjek dibantu dengan dalam bersikap
1238
membantu, orang gereja juga sih. teman gereja untuk bisa
1239
Kan trus ditanya juga, ”Kamu menerima
1240
rasane piye?”. “Ya lebih seneng (1237-1245)
1241
sekarang sih.” “Ya nggak ada
1242
ibu, tapi rasane tu plong sekarang
1243
daripada dulu.” Dulu lihat ibu tu
1244
nangis terus, tapi nggak sadar.
ibu
mondok
tu
seumur-umur
gitu
tu
belum
Dibantu
kenyataan.
orang
lain Otonomi (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 175
1245
Sekarang nggak ada, yo wis lah.
1246
Terus, setelah ibu nggak ada
1247
bagaimana
1248
kehidupanmu sehari-hari dek?
1249
Emm..lebih itu sih, apa-apa njuk Setelah ibu meninggal, diri
Penguasaan
1250
bisa. Dulu, aku setlika nggak bisa. subjek
lingkungan (+)
1251
Ibu to dulu yang setlika. Jahit, itu melakukan
1252
tu dulu nggak bisa trus sekarang pekerjaan rumah dengan
1253
belajar sendiri bisa. Dulu kan ibu belajar sendiri (1249-
1254
tu sering terima pesanan roti. Nah 1261)
1255
aku, bapak mbak tu kan nggak
1256
bisa, belum belajar sama sekali.
1257
Njuk belajar sendiri. Njuk belajar
1258
masak. Dulu kan, kalau bapak
1259
mau makan kan ibu yang nyiapin,
1260
nah kalau sekarang ya ngambilin
1261
maem.
1262
Trus, kalau untuk tugas-tugas
1263
rumah saat ini jadi kamu yang
dengan Mampu menyesuaikan
menjadi
bisa Mengembangkan
pekerjaan- perilaku
Pertumbuhan pribadi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 176
1264
mengerjakan ya?
1265
Ya, ho’o. Tapi ya kadang kan aku
1266
pulang sore, jadi ya kalau males
1267
trus jajan beli sayur. Suka ngajak,
1268
“Beli wae yo pak!”. “La kamu
1269
nggak masak?” “Emoh ah, kesel
1270
gitu.” Ya kadang mbah, cuma
1271
mbah kan juga suka bobok, udah
1272
sepuh. Bapak kan juga cowok, tapi
1273
masak bisa. Ya ganti-gantian.
1274
Oh seperti itu. Trus kenangan-
1275
kenangan
1276
seperti apa?
1277
Emm...kalau
1278
nggak mekso. Kan kalau pagi,
1279
“Ayo bangun!” “Ya, sik 5 menit.”
1280
Ya nanti dibangunin 5 menit lagi.
1281
Kalau bapak enggak. Kalau nggak
1282
mau
saat bersama
bangun,
bangun
tarik
pagi
ibu
itu
selimute.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 177
1283
Pokoke bener-bener nyampai aku
1284
duduk
1285
nyampai bener-bener aku bangun.
1286
Padahal nek dulu kan aku bilang
1287
‘sik” gitu tu ada yang manut. Trus
1288
kalau malem nyampai SD kelas 6 Dulu sering meminta karena
memahami Otonomi (+)
1289
itu, malem bangun trus pengen dibuatkan susu oleh ibu adanya
perubahan
1290
bikin susu. Malem bangun jam 11 saat terbangun di malam situasi
1291
atau jam 2 tu, “Buk, bikinke hari,
1292
minum susu!” Trus dibikinke. terbangun di malam hari
1293
Sekarang kalau bangun gitu, ah subjek memilih untuk
1294
wong
1295
bangunin, bikinin susu, ah bobok tidak
1296
lagi aja.
1297
Trus apa yang kamu rasakan (1288-1296)
1298
sekarang ketika kamu sudah
1299
remaja seperti sekarang ini, tapi
1300
ibu sudah nggak ada?
1301
Kayak apa ya, ah kok aku tok ya Mengeluh karena hanya yang terjadi di masa Penerimaan diri (-)
baru
ya
ditinggal.
nggak
ada
Jadi,
Menentukan
sekarang
sikap
jika
yang tidur lagi karena sudah ada
membuatkan
ibu
yang susu
Bermasalah
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 178
1302
yang
kayak
1303
sekolah tu nggak ada yang kayak memiliki ibu diantara
1304
aku. Trus kayak misal apa gitu kan teman-temannya (1301-
1305
trus
1306
tentang mamahe mereka. Trus
1307
kayak, ah males banget kok yang
1308
dibahas itu lo. Njuk rasanya tu trus
1309
kayak, nggak mau inget. Nggak
1310
mau trus sedih gitu to. Tapi, kan
1311
ya kebawa juga to. Tapi trus
1312
mereka cerita-cerita gitu to. Njuk
1313
aku, kok ya tinggal aku yang
1314
nggak punya gitu lo, sedangkan
1315
yang lain masih punya gitu lo.
1316
Trus ketika kamu merasakan
1317
hal-hal seperti itu, apa yang
1318
kamu lakukan?
1319
Em..apa ya, ya itu banyak-banyak Melakukan
1320
kegiatan. Nggak suka yang terus kegiatan
kayak
gini.
Temen
di subjek
yang
tidak lalunya
nyrempet-nyrempet 1315)
Membuat solusi atas banyak masalah untuk dihadapi
yang Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 179
1321
lama-lama diem. Nonton TV lama mengalihkan
1322
juga nggak suka. Nonton TV lama dari rasa sedih dan rindu masa lalu
1323
gitu kan trus sendiri, nggak ada terhadap almarhum ibu
1324
yang digarap jadi ya nggak suka. (1319-1328)
1325
Kalau nggak ada kegiatan kan
1326
njuk mesti njuk nanti pikirane
1327
langsung
1328
kangen.
1329
Trus yang kamu lakuin apa dek
1330
saat teringat sama almarhum
1331
ibu seperti itu?
1332
Lebih banyak berdoa. Dulu tu, ya Subjek akan berdoa dan masa lalu
1333
itu ke gereja cuma nek minggu. melakukan
1334
Tapi sekarang, pasti habis mandi rohani
1335
itu tu doa. Kayak dulu tu kalau pas almarhum
1336
sekolah minggu itu kan dibagi masuk ke kamar dan
1337
buku renungan, nah itu tu nggak menangis (1332-1341)
1338
dibaca. Tapi
1339
malah beli. Jadi, ya kalau kangen
kesana,
pikiran Bermasalah
dengan Penerimaan diri (-)
langsung
kalau sekarang tu
Bermasalah
aktifitas
ketika ibu,
ingat lalu
dengan Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 180
1340
ibu ya doa gitu. Nanti kan trus
1341
nangis-nangis sendiri di kamar.
1342
Apakah masih ada harapan-
1343
harapan yang belum terwujud
1344
sebelum ibu meninggal?
1345
Emm..pernah kan mbak tu bilang Merasa
1346
waktu ibu masih ada, “Kamu to belum bisa merasakan
1347
nek cerita apa-apa, nek misal enaknya cerita dengan
1348
kamu suka sama orang atau ada ibu
1349
apa-apa tu cerita sama ibu. Enak dikatakan
1350
wis to pokoke. Enak pokoke. Ya (1345-1358)
1351
besuk nek kamu udah SMA nek
1352
cerita-cerita ma ibu kan enak.”
1353
Ya tapi sekarang ibu udah nggak
1354
ada, jadi nggak bisa tahu rasane.
1355
Ya agak sedih sih kenapa belum
1356
sempet merasakan malah ibu udah
1357
nggak ada. Ya pengene cerita-
1358
cerita ma ibu. Trus ya sekarang ke
Bermasalah sedih
seperti
karena masa lalu
yang kakaknya
dengan Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 181
1359
itu, biasanya langsung cerita sama
1360
mbak. Tapi dulu pertama-tama Sebelum
1361
sebelum nyoba sama mbak, ke itu dengan mbak, subjek
1362
ke makam. Trus curhat ma ibu. Ya sering ke makam untuk
1363
kayak orang ngomong sendiri, curhat
dengan
1364
kayak gitu. “Buk, aku tu suka almarhum
ibunya
1365
sama dia.” Kayak gitu. Tapi, (1360-1365)
1366
lama-lama njuk wah cerita sama Mulai bisa menerima dengan masa lalu
1367
ibu kok ya disitu (=makam). Trus keadaan
1368
yaitu pelan-pelan mulai cerita pelan mulai cerita ke lain
1369
sama mbak.
1370
Kalau sama bapak apakah juga
dengan keadaan
1371
bisa
Bersikap
1372
mbak?
1373
Ya itu, emoh. Kalau mbak trus
1374
bilang, “Ya emang gitu itu.” Yang
1375
keinget tu dulu ibu tu pernah Memegang
1376
bilang sama aku waktu SD tu gini, almarhum ibu sampai
1377
“Kamu tu masih kecil gitu kan. sekarang (1375-1381)
cerita
Bermasalah bisa
lalu
cerita masa lalu
Bersikap
Penerimaan diri (-)
positif Penerimaan diri (+)
pelan- Terbuka dengan orang
mbak (1366-1369)
seperti
dengan
dengan
Relasi positif dengan
Menyesuaikan
diri orang lain (+) Penguasaan positif lingkungan (+)
dengan masa lalu
Penerimaan diri (+)
Patuh terhadap orang nasehat lain (figur ibu)
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182
1378
Kalau suka sama orang tu jangan
1379
suka banget.” Ya trus kebawa
1380
sampai sekarang. Ho’o ah, nggak
1381
mau sampai suka banget.
1382
Berarti itu, nasehat ibu itu
1383
kamu bawa sampai sekarang?
1384
Iya, ho’o.
1385
Trus,
1386
harapanmu untuk ke depan tu
1387
apa?
1388
Em..pengennya tu pengen nggak Pengen bekerja supaya objektif
1389
minta uang ke bapak. Pengen punya
1390
kerja, tapi kok masih SMA. Jadi tidak minta ke bapak
1391
ya gitu, pengen kerja. Punya uang lagi (1388-1392)
1392
sendiri.
1393
Trus
1394
seperti itu, yang kamu lakukan
1395
apa?
1396
Nggak ada. Baru sebatas harapan, Belum
kalau
harapan-
Punya
dari
harapanmu
uang
harapan untuk
diri Tujuan hidup (+)
sendiri, sendiri
yang
Merasa tidak mampu mampu
Pertumbuhan pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183
1397
belum
mampu
1398
sekolah juga, belum mampu untuk karena masih sekolah
1399
kerja. Mau kerja juga kerja apa, (1396-1400)
1400
kan masih sekolah belum lulus.
1401
Emang kenapa sih kok kamu
1402
pengen kerja?
1403
Ya pengen, biar punya uang Ingin
1405
sendiri gak minta-minta ke bapak. meringankan
1406
Kasian juga soale aku sering minta (1403-1412)
1407
uang
1408
setelah
1409
kerjanya lebih banyak tu lho. Kan
1410
kasian juga. Seenggaknya kalau
1411
aku udah kerja, trus punya uang
1412
sendiri kan bisa meringankan.
1413
Lalu, kalau keinginanmu untuk
1414
kamu
1415
seperti apa?
1416
Pengen itu sih, pengen apa ya. Ingin tidak sering ingat hidup
ke
karena
sendiri
harapan
(-)
Harapan untuk diri
bapak, ibu
masih mewujudkan
bekerja
untuk Berperan
untuk Tujuan hidup (+)
bapak lingkungan
Penguasaan lingkungan (+)
hehe...bapak
meninggal
kamu
jadi
pengen Tujuan objektif untuk Tujuan hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184
1417
Pengen e jangan sering-sering ibu lagi karena akan Bermasalah
1418
keinget ibu. Mbok udah lah. Ya mengganggunya
1419
itu, datang dhewe, inget dhewe. beraktifitas (1416-1426)
1420
Pengennya, ah emoh ah. Soalnya
1421
nanti nek keinget tu trus jadi
1422
kayak apa-apa males. Emoh ah.
1423
Nggarap ini nggo opo. Buat besuk
1424
yo ngge apa. Njuk kayak, eh
1425
emoh. Ya itu tadi terus suka
1426
menyibukkan diri. Trus pengen ya Ingin
patuh
1427
itu pengen nurut. Kadang dibilangi bapak
dan
1428
apa gitu, ya iya padahal enggak. belajar
1429
Kalau dibilangi ki ya, ya gitu tapi supaya
1430
padahal
1431
mbok ya manut kaya gitu. Tapi, ya
1432
sekarang
1433
supaya bisa nurut sama Bapak
1434
Trus kalau bersama embah,
1435
apakah ada hambatan?
pelan-pelan
saat masa lalu
Mengubah
Penerimaan diri (-)
perilaku
terhadap menjadi lebih baik
bisa
Pertumbuhan pribadi
sedang Patuh terhadap orang (+)
pelan-pelan lain (figur bapak)
enggak. Ya pengene, (1426-1433)
sedang
dengan
patuh
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185
1436
E kalau sama embah sih e sering
1437
kadang kalau cerita embah tu
1438
kadang. Kan kalau sama orang Membantu
1439
yang udah sepuh kan, apa ya pengertian ke simbah
1440
kadang suka negative thinking gitu supaya
1441
kan. Trus aku bilang, “Gini lo berpikiran
1442
mbah, kan om dan tante disana anak-anaknya yang di
1443
kan punya kesibukan sendiri jadi luar kota (1438-1447)
1444
ya mungkin jarang telepon jarang
1445
kasih kabar gitu kan. Jadi mbok
1446
udah nggak usah terlalu dipikir.”
1447
Kalau selo ya nanti tak telepon.
1448
Ya paling cuma karna hal-hal
1449
kecil gitu. Kayak dulu juga pernah Konflik dengan nenek masa lalu
1450
ada konflik. Soale sampai embah karena
1451
bawa-bawa ibu. Embah bilang, supaya
1452
“Lha yo kamu tu sithik-sithik ibu, mengingat-ingat
1453
sithik-sithik ibu. Wong udah nggak almarhum ibunya lagi
1454
ada, mbok ya udah.” Trus aku kan (1449-1457)
Peduli terhadap orang memberi lain
tidak
orang lain (+)
sering
negatif
ke
Bermasalah
diingatkan subjek
Relasi positif dengan
tidak
dengan Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186
1455
bilang, “Lha yo wong kan inget
1456
to.” Gitu sih, pasti jengkel kalau Melampiaskan
1457
nyangkut pautin ibu. Ya udah njuk kesedihan
1458
aku milih masuk kamar, nangis. masuk ke dalam kamar
1459
Kalau sekarang ya, ya cuma karna lalu menangis (1457-
1460
embah dah sepuh.
1461
Kalau sama bapak, biasanya
1462
apakah
1463
juga?
1464
Ya cuma biasanya kalau aku dah
1465
capek pulang sore, trus kadang
1466
bapak kan manggil. Yang aku kan
1467
jawabnya ya cuma bilang ya gitu
1468
kan
1469
capek. Nah trus bapak kan suka
1470
negur, “Nek dipanggil ki mbok ya
1471
sini nggak cuma ya.” Ya cuma
1472
kayak-kayak gitu aja sih. Bapak Subjek
1473
nek marah tu nggak pernah trus ketika bapaknya marah
sering
sama
Penyelesaian masalah Otonomi (+) dengan
1458)
ada
masalah
males-males
wong
Mengelola lingkungan tidak
senang
Penguasaan lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187
1474
yang gedhe gitu. Paling ya cuma karena
akan
lebih
1475
terus kalau ngomong gitu nggak banyak diam saat di
1476
dijawab. Trus aku kan, emoh ah rumah sehingga subjek
1477
wong cuma punya bapak mosok selalu berusaha untuk
1478
aku ngomong cuma didiemke gitu. patuh (1472-1488)
1479
Jadi, ya itu kalau bapak lagi marah
1480
ya cuma diem. Kalau udah kayak
1481
gitu ya bisa trus sehari gitu diajak
1482
ngomong ya gak enak. Makanya
1483
aku berusaha buat nurut, soale gak
1484
mau kalau bapak marah. Nggak
1485
enak banget trus di rumah diem-
1486
dieman. Tapi ya kalau marah
1487
nggak pernah trus yang marah-
1488
marah gitu.
1489
Trus, pengenmu tu sebenere
1490
pengen bapak yang seperti apa?
1491
Ya bapak sih, e pengennya bapak Ingin bapak yang bisa lingkungan
Penguasaan
1492
yang sama-sama ngerti. Ya kalau saling
lingkungan (-)
Takut untuk merubah
memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188
1493
misal lagi capek, yo pengen sama- keadaan masing-masing
1494
sama bisa ngertiin. Kadang, kok sehingga
1495
bapak cuma pengen dingertiin, rumah
1496
gitu. Kalau sama-sama ngerti kan tidak berani bilang ke
1497
trus di rumah rasanya enak, nggak bapak (1491-1499)
1498
cuma diem-dieman. Tapi ya nggak
1499
berani ngomong ke bapak, takut.
1500
Trus, kalau keinginamu untuk
1501
keluarga kamu punya harapan
1502
seperti apa?
1503
Ya pengennya sih kayak gini aja, Tidak
1504
jangan ada mamah baru. Nggak hadirnya ibu baru di lingkungan
1505
mau pokoke. Udah kayak gini aja rumah
1506
nggak papa. Lebih merasa enak nyaman dengan anggota
1507
walaupun
1508
daripada harus punya ibu baru. meskipun
1509
Trus nambah rajin ke gereja. Soale memiliki bapak (1503-
1510
tu sih, bapak tu kalau nggak ada 1508)
1511
ibu trus kerjane tenanan. Kadang
cuma
situasi nyaman
di tapi
Tidak
punya
menginginkan
menginginkan adanya perubahan di Penguasaan
karena
bapak keluarga
saat
sudah
ini hanya
lingkungan (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189
1512
sampai kalau bapak nggak bisa ke
1513
gereja pagi, trus ke gereja sore.
1514
Soale
1515
Padahal dulu, bisa pagi sama sore.
1516
Ya pengen trus bisa kayak gitu.
1517
Oke. Cukup ini dek untuk
1518
wawancaranya.
1519
untuk waktunya.
1520
Nggak meh lihat-lihat ini kak pas
1521
ibu
1522
mengambil album foto saat ibu
1523
meninggal dan memberikan ke
1524
peneliti untuk dilihat)
pagi
berangkat
kerja.
Terimakasih
meninggal?
(subjek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190
VERBATIM WAWANCARA SUBJEK 2 Inisial subjek
:M
Hari, tanggal (waktu) : Rabu, 22 Juli 2015 (14.30-16.00 WIB) Rabu, 12 Agustus 2015 (10.20-10.50 WIB) Tempat
: Rumah Subjek
No.
Verbatim
Ringkasan
Tema
1
Coba
2
kegiatanmu di kantor?
3
Nek nang kerjaan ki ya piye ya Subjek
merasa
4
mbak. Yo penak nggak penak, nyaman
di
5
nyaman gak nyaman sih mbak. Kan karena sering menjadi
6
nang kerjaanku kan cewek e ming sasaran
7
2. Nah posisine ki aku dan kasir kasir yang sedang ada
8
yang cewek. Nah kasirnya itu ki masalah
9
istri managerku. Nah trus kadang suaminya (manager) (3-
10
sok marah-marah nang kantor kae 12)
11
lo. Aku sering jadi sasaran marahe
ceritakan,
Koding
bagaimana
tidak Tidak nyaman di kantor lingkungan
kemarahan
dengan
Penguasaan lingkungan (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 191
12
sih.
13
Trus apa yang kamu lakukan di
14
saat seperti itu?
15
Yo, aku sih ming meneng wae Tidak berani melawan/ Tidak memiliki rasa
Penguasaan
16
mbak.
lingkungan (-)
17
ngelawan apa komentar gitu. Ya mengalah saat menjadi lingkungan
18
teko ngalah, teko tak trimani wae. sasaran
19
Aku ki maksute nek ra diajaki cerito teman kerjanya (kasir)
20
yo nggak cerita. Yo ngajak ngobrol (14-18)
21
hanya seperlunya. Misalnya ngajak
22
belanja. Ya mbak kasir itu sok Tidak banyak bicara, Tertutup dengan orang Relasi positif dengan
23
cerita tentang suamine. Tapi aku ra kalau
24
tau, nggak pernah cerita tentang secukupnya
25
pribadiku nang mbak’e kui. Dadi teman kerja (18-26)
26
aku ra terbuka wonge mbak. Nek
27
deknen cerita, yo wis cerita. Dadi
28
sok ono masalah-masalah keluarga
29
ki trus dibawa nang kantor. Ya aku
30
ming iso meneng wae to. Ya tak
Nggak
berani
to
nek memilih
untuk untuk mengelola
kemarahan
cerita
hanya lain dengan
orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192
31
dengerin aja to, wong ya mungkin
32
emang jengkel, pusing gitu to mikir
33
masalahnya kan yo mesake juga
34
kan.
Yo
wis,
aku
35
dengerke.
Tur
misal
36
pekerjaanku,
37
kesalahan. Tapi ki ra langsung subjek
38
diutarakan secara langsung ki ora, kesalahan tanpa subjek
39
yo teko meneng kae lo mbak. La ketahui letak kesalahan
40
trus piye nek kayak gitu taunya. La yang ia buat, tetapi
41
aku yo nggak ngerti opo-opo to. Yo subjek
42
aku yo bingung sok’an. Yo kayake untuk
43
ki tidak membuat kesalahan, tapi (35-46)
44
kok njuk teko sok menengke aku
45
gitu lo mbak. Meh tanya yo nggak
46
berani. Yo tapi kadang sih, mereka
47
teko sok apikan dewe. Ya gitu-gitu
48
itu.
49
La
trus
misal
gimana
ming
tak
masalah Manager dan kasir akan Tidak berperan aku
kamu
ada bersikap dingin ketika mengelola lingkungan
bisa
melakukan
tidak
berani
menanyakan
Penguasaan lingkungan (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
50
menyimpulkan
51
ngenengke kamu itu karena kamu
52
salah?
53
Kan trus beberapa hari berikutnya
54
ki trus bilang. Misale, kan waktu itu
55
kon membuat kolom-kolom, nah
56
jarak-jarake kan haruse pas gitu lo.
57
Nah itu tu salah. Haruse pas tapi
58
salah. Nah njuk kon rodo kon
59
besarke sithik po pie. Ya ming
60
karna
61
ngono kui lo mbak. Kan seharusnya
62
kan yo terbuka nggak popo. Misal,
63
nek tutup buku kan kasire nganggo
64
komputer kui. Nah selama iki kan
65
aku nggak pernah tu lo mbak
66
menawarkan diri nek aku bisa.
67
Ngono kui kan ra tau to. Kui kan
68
bukan hakku. Aku mikire gitu. Lah,
kalau
masalah-masalah
mereka
sepele
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194
69
kadang tu suka disindir kayak gini, Subjek
merasa
sakit Tidak berperan
70
“Nek uwong kerja nang koperasi hati
71
ora bidange ki nggo opo? malah sindiran dari manager
72
gawe rekoso!” Ngono kui lo mbak. tentang
73
Padahal kan ono aku disitu. Kan yo tapi subjek hanya diam
74
sakit to mbak nek digituke. Yo aku saja
75
teko diem wae. Ya Allah. Maksute berkomentar (69-132)
76
ki, po ra ngelingi ra menyadari nek
77
nang kono ono aku. Tapi ki yo
78
emang mereka nek ketok ki pancen
79
ra seneng karo aku manajer’e ki.
80
Kan aku kan yo pertamane le masuk
81
kan karna tetangga tukang masak
82
disitu to mbak. Trus manajer’e kui
83
titip pesen lewat tetanggaku itu,
84
“Buk, nek enten tiyang putri SMA
85
nggih!” ngono-ngono kui. Maksute,
86
“Sanjang kula. Nek gelem nggih
87
ken mriki!” Ha njuk tetanggaku iku
ketika mendapat menjaga lingkungan
pekerjaannya,
tidak
berani
Penguasaan lingkungan (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195
88
kan ngomong ro aku. Yo siapa sih
89
sik nggak mau. Lagian aku yo
90
butuh. Trus aku teko kesana trus
91
ditawari. Maksute kata tetanggaku
92
ki, “Penak kok mbak kerjaane.
93
Maksute
94
mboten nopo-nopo. Yo aku ngono
95
to mbak. Trus langsung kon kerja
96
waktu
97
berikutnya, ya sempet sih dimarah-
98
marahi. Yo aku kan yo nggak ngerti
99
juga to mbak, aku belum ada
100
pengalaman, lagian yo lagi kui kan
101
aku kerja. Yo aku nggak ngerti opo-
102
opo. Kan trus mulai dari nol to. Ya
103
trus ya wis, kerja kira-kira 2
104
mingguan ngono lah kan yo kadang
105
masih nunak-nunuk (=kerja pelan-
106
pelan penuh kehati-hatian), trus
ora
itu
rekoso.”
mbak.
Trus
Nggih
hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 196
107
kadang
suka
108
perantaranya lewat istrine. Jadi
109
nyindir-nyindir
110
diunekke ki istrine. “Mbok koe ki
111
nek garap ki raoleh sue-sue. Le cak-
112
cek!” Ya maksute nek lagi ngamuk
113
ya gitu itu lah. Jadi disitu kan ada
114
kasir, aku rekap, manager, kasnya 2.
115
Petugasnya 6, tapi beda ruangan.
116
Jadi nek apa-apa sok nggak ngerti
117
ngono lo. La aku kan jadi satu sama
118
manager dan istrinya yang jadi kasir
119
itu. Yo kui pokokmen malah pernah
120
ngomong, “Ya nek kerja di koperasi
121
tapi nek bukan bidange ki meh buat
122
apa?.
123
Bilang kayak gitu itu managere.
124
Trus ngomong kan sama istrine
125
yang kasir itu, ”Kamu wae yang
Malah
disindir.
aku,
nggawe
tapi
Tapi
sing
rekoso!”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197
126
sarjana belum tentu bisa nggarap.”
127
Kan kadang kan nek tunai kan sama
128
kasir nah kadang kan kurang-kurang
129
gitu lo. Nah mbak X kasire kui kan
130
ra mudeng, njuk diseneni. La tapi
131
disitu kan yo ada aku. Kan aku yo
132
tetep melu kroso. Ya gitu mbak,
133
kadang aku tu yo sok merasa nggak
134
betah, tapi aku juga butuh gitu lo.
135
Yo sebenere kerjaane enak mbak.
136
Lalu hambatan apa saja yang
137
kamu jumpai di kerjaan?
138
Yo kui lo, kalau ada masalah ki
139
mesti njuk kena gitu lo. Njuk
140
marah-marah.
141
emang nggak seneng juga sih ma
142
aku. Yo piye ya mbak, aku kan yo Subjek
143
nggak pinter, sugih yo nggak tapi kemampuan diri
144
yo tetep kerja. La tapi, kan dia ki
Tapi
yo
kayake
mengakui Menerima kemampuan
Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198
145
mencari yang pinter gitu lo. La tapi
146
kan nek misale ngomong nek sudah
147
tidak membutuhkan aku, kan aku yo
148
keluar to.
149
Trus bagaimana sikapmu dalam
150
menghadapi hambatan-hambatan
151
tersebut?
152
Yo aku kan yo masih butuh kerjaan
153
to mbak. Maksute kan yo susah juga
154
to cari kerjaan saiki. Yo wis
155
dibetah-betahke. Sakjane ki yo sok
156
ra betah, tapi nek pas enak yo
157
penak. Yo ngono sih mbak. Yo
158
berusaha kerja sebaik mungkin aja, Berusaha bekerja sebaik Menjaga lingkungan
Penguasaan
159
ben nggak dapet sindiran-sindiran mungkin
lingkungan (+)
160
lagi
161
Berarti kamu bertahan dengan buruk dari atasan (158-
162
pekerjaanmu
163
karena kamu butuh gitu ya?
untuk
menghindari omongan
sekarang
lebih 160)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199
164
He’em. Kan yo kasihan orangtua
165
juga
166
nganggur. Nek aku nggak
167
kan yo aku nggak iso bantu-bantu.
168
Tapi nek tahu aku suka disindir-
169
sindir kan yo sakit hati to mbak. Yo
170
kan misal aku cerita ro orangtuaku Tidak
171
kan yo nggak mungkin, nanti malah masalah di kantor ke perasaan orang lain
172
kepikiran to.
173
Tadi kamu bilang tidak mungkin membuat pikiran (170-
174
cerita ke orangtua karena takut 178)
175
membuat pikiran orangtua ya?
176
Iya dong mbak. Kasihan to wong
177
tinggal punya bapak. Kasihan nek
178
trus malah melu mikir. Yo trus
179
biasane cerita karo pacar. Yo trus Subjek
180
kasih solusi, suruh keluar to. La tapi untuk tetap bertahan di untuk diri sendiri
181
aku kan butuh. Jadi yo nggak mau pekerjaannya, meskipun
182
keluar tetepan. Tapi ya pacarku pacar menyuruh untuk
to
mbak
nek
anaknya kerja,
bapak
menceritakan Meperhatikan
karena
Relasi positif dengan orang lain (+)
takut
memutuskan Membuat keputusan
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
183
nggak trima sih mbak kalau aku keluar (179-182)
184
digituke ngono lo. “Yo nek aku ono
185
duit yo tak kei.” Gitu kata pacarku.
186
Kadang sok gitu itu lo mbak, kan
187
aku mikir orangtuaku juga ngono lo.
188
Yo sebenere pengen cari kerja
189
meneh sih. Tapi kan belum ngerti
190
lowongan-lowongan. Yo nek misal
191
kayak pelayan toko trus nang pabrik
192
ki kan yo koyo ngono kui to mbak.
193
Ra minat. Lagian kan saiki nang
194
pabrik-pabrik, sik muda-muda kan
195
sok di PHK. Dadi kan percuma to.
196
Mengko tiwas aku wis keluar, tapi
197
ternyata di kerjaan baru hanya
198
beberapa bulan kan yo sama wae.
199
Lagian kan sistem kerjane yo ngono
200
kae.
201
Emang tugasmu di kantor itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201
202
seperti apa?
203
Kan aku nek suruh masukke di
204
komputer ki ora mbak. Kan nek nek
205
di tempatku secara manual ngono lo
206
mbak. Jadi yo nggak dimasukke
207
komputer
208
masukke paling misal selama 1
209
minggu dikerjaan kasir. Tapi nek
210
yang dulu kan rekap yo ikut
211
masukke. La tapi kan aku yo nggak
212
diajari to mbak. La aku suruh bisa
213
darimana. Aku mau menawarkan
214
diri, tapi kan nek itu emang
215
kewajibanku. La nek misal bukan.
216
Yo serba salah. Yo mbien yang
217
diajari yo ming kui. Yo aku hanya
218
menjalankan yang pernah diajarkan
219
to mbak. Yo serba salah sih. Yo kan
220
misal ki mbak, misal hari kecepit
langsung.
Jadi
nek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202
221
kan mesti kasir dan manager nggak
222
berangkat. La otomatis kan yang
223
manual kan yang bisa tak garapke
224
yo tak garap sik. Tapi ki sok iseh
225
sok nyindir-nyindir to lo mbak. Ya
226
kui lo mbak yang membuat nggak
227
betah tu itu. Pertama ki, nggak
228
terbuka
229
kesalahan, trus kedua misal ada
230
masalah opo yo mesti njuk ikut
231
kena ngono lo mbak. Dadi kadang
232
sok dicari-cari kesalahane ngono lo
234
mbak. Yo sik istrine kui sing kasir
235
ki sebenere apikan, tapi sok cari
236
muka ngono lo mbak nek ro
237
suamine yang manager kui.
238
Trus
239
dengan teman-teman di kantor?
240
Yo apik sih sebenere nek sama Hubungan baik dengan Hubungan baik
nek
misal
bagaimana
aku
ono
hubunganmu
Relasi positif dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203
241
kasire yang istrine manager itu. teman
242
Tapi nek ro manager ki omong- kasir (240-241)
243
omong aja nggak pernah kok. Yo
244
hanya seperlunya aja. Aku jam 7
245
berangkat, yo maksimal nyampek
246
jam 7. Kadang yo jam 6 wis balik.
247
Kan
248
berangkat, terus menyiapkan buku-
249
buku. Trus ngecek kerjaanku yang
250
sore dicek lagi trus dicek managere.
251
Yo ming kayak gitu. Trus nanti jam
252
9 tekan jam 12 yo ming diem nggak
253
ada kerjaan mbak. Nek ada kerjaan
254
yang bisa tak cicil yo tak cicil, nek
255
nggak ada yo wis. Makan siang yo
256
wis disediani. Yo sebenere penak
257
mbak. Yo meskipun ora akeh
258
gajine, tapi kan cedak. Trus nek
259
tanggal merah yo libur. Minggu yo
kerja nang kono
jam
7
kerja
bagian dengan orang lain
orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 204
260
libur. Yo lumayan sebenere penak.
261
Yo intine ki, sebenere meh keluar ki
262
aras-arasen
263
Pertama, cedak rumah bisa balik
264
terus
265
kerjaane. Yo kendalane yo hanya itu
267
tadi, kadang dicari-cari kesalahan.
268
Yo mas-mas’e petugas yang lain yo
269
kadang sok do mengeluhkan hal
270
yang sama.
271
Itu tadi hubunganmu dengan
272
manager dan kasir yang satu
273
ruanganmu denganmu ya? Kalau
274
hubunganmu
275
teman yang lain bagaimana?
276
Yo akrab sih, penak kok mbak. Yo Dekat dengan semua Hubungan baik
Relasi positif dengan
277
nek keluar-keluar rumah ngono yo teman kantor dan tidak dengan orang lain
orang lain (+)
278
nggak pernah kok mbak. Yo nggak ada
279
pernah sih dolan ro temen-temen subjek dengan rekan-
ki
maksute
kui
ya
lo
mbak.
penak
dengan
lah
teman-
konflik
diantara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205
280
kantor. Pernah sih tapi ming ro sak rekan kerjanya (276-
281
temen tok, kui ya cuma nang kos’e 282)
282
tok. Belum pernah ada konflik juga.
283
Yo ming sama bos’e kui mau. Yo
284
apik sih. Orange ki sebenere apik
285
sih mbak, tapi kan kadang istrine
286
yang kasir kui kadang sok manas-
287
manasi. Kayake gitu mbak. Maksute
288
ki trus kena omongannya istrinya tu
289
lo. Apalagi kan yang istrine kui kan
290
yo sering ketemu aku, menghadapi
291
aku dadi kan trus ngerti. Dadi njuk
292
paling ngomong ro suamine kui. Yo
293
ngono kui lah, nek ro bosku ya nek Subjek
294
ngomong-ngomong
295
seperlunya. Jadi misal, misal ra atasan (293-299)
296
butuh aku ki ya ngomong wae.
297
Maksute daripada bikin jengkel
298
dewe gitu lo merekane. Maksute
yo
berbicara Tertutup dengan orang Relasi positif dengan
hanya seperlunya jika dengan lain
orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 206
299
jengkel ro aku. Soal pekerjaan yo
300
maksute nek misal meh cari yang
301
lain yang luih pinter, yang bisa apa-
302
apalah. Kan maksute nek misal
303
ngomong kan trus sama-sama lega.
304
Yo wis njuk aku kan diem wae. Yo
305
meh ngomong kan juga nggak tekan
306
ngono lo. Nek misal kurang-kurang
307
tu lo mbak, kan semisal diitung kan
308
kurange segini tapi kok kasire sing
309
istrine kui mau bilang segini. Yo
310
wis manut kasire. Daripada bantah-
311
bantahan kan nggak enak sama
312
manager. Yo katane gitu sih. Jare
313
mas-mas sik pegawai liane. Kan
314
mas-mas’e wis pada tau karakternya
315
2 orang kui. Dadi nek misal bos’e
316
balik gasik aku seneng mbak, yo
317
maksute dadine ra tegang ngono lo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 207
318
mbak. Yo kan ma mas-mas’e yo
319
akrab. Yo ngono kui kadang, sok ra
320
kebeneran. Jane orange apik, tapi
321
koyone sing istrine kui. La wong
322
cari muka kok mbak. Misal hal-hal
323
sepele, aku kan suruh bayar listrik.
324
Nah kan searah ro pasar to mbak.
325
“Mbak mbok nitip tumbaske tempe,
326
tapi mboten sah sanjang bapak
327
njih!” La sok ngono kui kok. La
328
mosok ngomong ngono jal. Yo tak
329
betah-betahke sih mbak kerja disitu.
330
La mau gimana lagi. Sakjane wonge
331
ki lueh-lueh ngono lo. Sakjane ki
332
wonge butuh, tapi ki wegah ngetoki.
333
Jadi misal ada to yang masuk situ
334
trus
335
ngamuk
336
istrine le kasir kui yo manas-
keluar,
yo
dewe
njuk
ngamuk-
managere.
Njuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 208
337
manasi. Jadi ki kayake aku nggak
338
dianggep ngono lo. Pokokmen apa-
339
apa ki njuk serba ra kebeneran lah.
340
Misal masalah sepele, misal makan
341
kan nggak keburu-buru kan santai
342
ngono lo. Ditegur mbak, “Mbak
343
jenengan kok le maem kok cimat-
344
cimit.” Maksute ra cak cek. Ya kan
345
nang kerjaan wong ya maksute ra
346
koyo nang omah to mbak njuk
347
cepet-cepet ngono. Ya ngono kui yo
348
ngomong langsung ki mbak le
349
kasire kui.
350
Trus tadi kan kamu cerita kalau
351
mbak yang kasir, yang istri
352
manager itu kan suka curhat
353
denganmu.
354
tanggapanmu
355
tempat curhat?
Trus ketika
bagaimana menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209
356
Yo tak tanggepi seperlunya aja, yo Subjek
357
lebih banyak ndengerin sih mbak. pendengar
358
Misal kan pak manager kui ada memberikan tanggapan
359
masalah dengan temannya. Nah, seperlunya
360
mbak kasir yang istrinya kui nek menjadi tempat cerita
361
salah sedikit aja, dimarah-marahi. teman kerjanya (kasir)
362
Trus cerita ke aku. La tapi aku juga (356-357)
363
kan khawatir to mbak. Nek aku
364
nomong
365
suamine. Ya kadang aku njuk ming
366
tak tanggepi sewajarnya. La aku
367
khawatire nek njuk diomongke yang
368
bukan-bukan to mbak. Yo ming gitu
369
kui lah nek le nanggepi mbak. Tapi,
370
aku yo nggak pernah cerita apa-apa
371
malahan. Yo nek nang kerjaan yo Subjek
372
ming meneng kok mbak. Aku nek cerita apa pun/ pendiam lain
373
misal ra dipanggil gitu yo nggak ketika di kantor (370-
374
ngomong,
gini,
males
nanti
kok.
menjadi Mampu memahami dan orang lain
Relasi positif dengan orang lain (+)
ketika
dilaporke
Kadang 374)
tidak
pernah Tertutup dengan orang Relasi positif dengan orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 210
375
pertamanya, kan yang rekap dulu
376
kan
377
computer, kan D3 to mbak. Nah
378
sedangkan aku kan nggak ada
379
pengalaman to. Trus kadang sok
380
dibeda-bedakan.
381
nggak popo sih. Tapi kan yo kadang
382
sok sakit to dibeda-bedakan gitu ki.
383
Lalu kalau dengan teman-teman
384
yang
385
bagaimana hubunganmu dengan
386
teman-temanmu itu?
386
Yo bagus sih. Tapi yo nggak pernah
388
main. Yo ada sih temen deket SMA, Menjalin
389
tapi kan saiki wis pada sibuk dewe- baik
390
dewe semenjak lulus itu lo mbak, teman
lama,
391
dan do semenjak kerja. Kui trus curhat,
meskipun saat
392
nggak pernah ketemu. Yo kadang, ini
393
dia sok kesini datang ke rumahku. karena
cekatan
selain
to.
Maksute
Yo
teman
bisa
sebenere
kerja,
hubungan Memiliki hubungan
dengan
jarang
teman- hangat dengan orang sering lain
bertemu kesibukan
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 211
394
Tapi ya itu, nek nggak perlu banget masing-masing
tapi
395
yo ora. Yo nek apa-apa dikandani saling memberi kabar
396
mbak. yo misal ada info temen atau main ke rumah
397
nikah, punya anak gitu itu. Yo (386-407)
398
komunikasi lewat HP. Tapi yoo nek
399
penting, nek ra penting yo ora kok
400
mbak. Jarang lah. Sebenere apik-
401
apik ro temen-temen sih. Cuma nek
402
ra penting banget yo do ra sms kok.
403
Yo suka curhat. Ya maksute yo
404
pada terbuka sih. Cuma yo emang
405
jarang ketemu. Tapi yo ada sih, nek
406
misal ada waktu yo teko kesini. Yo
407
ming teko curhat-curhat gitu mbak.
408
Kalau itu dengan teman-teman
409
sekolah dulu ya? Trus kalau
410
temen-temen temen di rumah gitu
411
seperti apa?
412
Ya paling ming ro si T. Dia pun Akrab dengan teman- Memiliki hubungan
Relasi positif dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 212
413
jarang, kan kuliah. Ya aku
sih teman
di
lingkungan hangat dengan orang
414
paling akrabnya ming sama T kok. rumah (412-420)
415
Kan rumahe ndelalah yo deket to,
416
ming depan belakang Trus yang
417
agak jauh disana paling ming 2
418
anak. Wis ming itu. Laine do ra
419
akrab. Apalagi sing rumahe jauh-
420
jauh sana
421
Dalam kamu berteman, kendala
422
atau hambatan apa yang sering
423
terjadi?
424
Ra ono sih mbak. Kayake yo biasa-
425
biasa wae kok. Kalau dengan Menjaga
426
teman-teman dekatku sih nggak supaya
427
pernah. Ya pokoke harus bisa saling dengan saling mengerti
428
ngerti, ngalah, gak menyakiti, ya dan
429
gitu sih ben hubungane tetep apik.
430
Trus kalau hubunganmu dengan
431
tetangga-tetangga sekitar rumah
lain
hubungan Menjaga relasi dengan tetap
tidak
orang lain (+)
baik orang lain
saling
menyakiti (425-429)
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 213
432
bagaimana?
433
Biasa wae, yo baik-baik aja. Paling Subjek
434
yo biasa to nek cewek ki sok akeh baik dengan tetangga, hangat dengan orang
435
ngobrolnya. Ya sering ngomong- banyak cerita dan tidak lain
436
ngomong. Ya biasa wae sih, baik- memiliki masalah (433-
437
baik aja nggak ada masalah. Paling 437)
438
ya ming sekitar-sekitar sini. Soale
439
sini saudaraan kabeh sih mbak. Yo
440
ming hanya ada 1 yang agak
441
bermasalah karena ono konflik.
442
Terus bagaimana peranmu ketika
443
ada
444
kampung?
445
Nek kene sih nggak pernah ada
446
acara sih mbak. Kan semenjak
447
karang tarunane ra jalan njuk nggak
448
pernah ono kegiatan sih mbak.
449
Oh begitu. Apakah kamu dulu
450
juga termasuk menjadi anggota
kegiatan
atau
acara
di
berhubungan Memiliki hubungan
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 214
451
karang taruna disini?
452
Iya
453
semenjak anak-anak’e do ilang,
454
sibuk dewe-dewe, do kerja po
455
sekolah luar kota trus wis nggak
456
ono anak to mbak. Jadi jarang ada
457
kegiatan-kegiatan.
458
Lalu kalau di rumah, kamu
459
tinggal bersama siapa saja?
460
Ada aku, bapak, simbok sama
461
anaknya budhe ya sepupu. Simbok
462
tu simbah. Aku 2 bersaudara, aku
463
sama mas. Tapi mas di Wonosobo,
464
kerja.
465
Maaf sebelumnya, kalau ibu dulu
466
meninggalnya kapan ya?
467
Pas aku TK kok mbak, nek nggak
468
yo SD kelas 1.
469
Bisa diceritakan, apa penyebab
mbak
mbiyen.
Tapi
kan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 215
470
dulu ibu meninggal?
471
Yo sebenere nggak sakit sih. Tapi
472
dulu ibu ki posisi meninggal ki pas
473
hamil adikku. La nggak ngerti napa
474
ya. Seakan-akan tu ditutup-tutupi.
475
Nggak ono sing ngerti. Sing ngerti
476
ki cuma ibuknya ibu. Nah kui kan
477
sebenere ngerti, tapi nggak ngerti
478
nek diminumi jamu. Jamu untuk
479
menggugurkan atau piye ngono kan.
480
Terus
481
gugurke
482
Sumatra kerja. Kan waktu kui ki
483
meh lebaran. Biasane ki nggak
484
pernah nyuruh mbak. Tapi pas kui
485
kok ngekon bapak kerja nang kono
486
karna meh lebaran. Njuk bapak kan
487
berangkat to. Njuk yo kui, ibu beli
488
jamu opo ngono kan. Yo wis njuk
waktu
itu
ki
nyuruh
ki,
sebelum bapak
ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 216
489
malah nggak ono kui. Ya aku yo
490
cuma diceritani simbah sih. Nah
491
katane ki bekas-bekase sing ada
492
darah-darah ki ditaruh nang bagor
493
ngono lo mbak. Yo wis ngono kui
494
nek menurut ceritanya mbak. Wong
495
nggak ada sik ngerti kok mbak. Ibu
496
nggak ada ki yo bapak nggak di
497
rumah. Bapak nang Sumatra. La
498
aku kan jih kecil, ra ngerti opo-opo
499
to mbak. La aku ki malah takon,
500
kok ibu malah bobok terus to.
501
Ngono kui kok mbak. Mbien masku
502
yo lagi kelas 1 SMP kok mbak. Yo
503
kui, yo aku durung ngerti opo-opo
504
sih mbak. Ming di ceritani. Yo
505
ceritane koyo ngono kui.
506
Trus, bagaimana dampak yang
507
dirasakan oleh mbak saat ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 217
508
dengan ibu yang sudah meninggal
509
sejak mbak masih kecil?
510
Ya merasa kehilangan mesti lah
511
mbak. Yo aku ki selama ibu nggak
512
ada ki aku yo biasa aja sih mbak.
513
Maksute nggak trus nakal lah, atau
514
apalah. Yo maksute piye yo, yo teko Sudah terbiasa hidup Kecewa dengan masa
515
jalani wae lah. Soale kadang aku ki tanpa ibu tetapi kadang lalu
516
mikire, yo kadang teko sok merasa muncul perasaan sedih
517
lali barang kadang yoan lo mbak. dan penolakan kenapa
518
La kan wis terbiasa ibu nggak ada. ibu sudah meninggal,
519
Ya njuk kadang lali lah. Tapi yo (514-523)
520
kadang nek pas inget yo, kok
521
kenapa ning aku gitu lo, sedih lah.
522
Maksute le ibu e nggak ada, kenapa
523
kok ibuku gitu lo. Trus kadang yo, Muncul
524
wah besok pas aku nikah nggak ada dalam diri subjek ketika hidup
525
ibu. Maksute terus nek misal aku besok dirinya menikah
526
ada apa-apa trus dengan siapa. (523-544)
kekawatiran Pesimis menjalani
Penerimaan diri (-)
Otonomi (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 218
527
Setidaknya, besuk nek misal aku
528
wis punya anak. Maksute sosok ibu
529
kan
530
momong. Maksute ya trus njuk aku
531
besok dengan siapa nek nggak dewe
532
ngono lo.
533
Oh berarti ada kekawatiran nek
534
besuk saat menikah ya?
535
Iyo. Yo kayak njuk piye yo mbak.
536
Antara sedih ro takut tu lo. Kan trus
537
pas nikah wah ibu nggak ada, njuk
538
nggak liat aku nikah. Njuk aku
539
punya anak, ibu yo nggak ngerti.
540
Nggak iso bantu-bantu juga. Yo
541
ngono kui lah mbak. Trus piye gitu
542
lo. Biasane do takon-takon nang
543
ibu. La aku wis nggak punya ibu.
544
Ngono kui lo mbak.
545
Trus
biasane
yang
trus
apa
bantu-bantu
yang
kamu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 219
546
lakukan disaat muncul perasaan
547
takut dan sedih seperti yang
548
kamu bilang tadi?
549
Ya aku kadang kan cerita sama Subjek biasanya akan Terbuka dengan orang
Relasi positif dengan
550
pacarku nek kangen. Dia juga cerita cerita
dengan
orang lain (+)
551
ro ibuke. Yo mungkin ibunya bisa disaat
rasa
552
mengerti, wong
553
Wong ya wis nggak punya ibu, ibunya muncul (549-
554
kasian. Untungnya ibu e ki ngono, 555)
555
jadi aku kan yo seneng kan mbak.
556
Meskipun aku ki belum pernah
557
ketemu mbak. Yo saiki deknen juga
558
kerja di Sukabumi, kan yo jauh to
559
mbak. Yo nek nggak, dia yang
560
kesini. Lagian aku juga waktune
561
nggak ono nek meh kesana.
562
Selain
563
menikah,
564
pengaruhnya lagi untuk hidupmu
ya digemateni. terhadap
kecemasan
saat
apakah
akan ada
pacar lain rindu
almarhum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 220
565
saat ini?
566
Yo kadang nek misal ada apa-apa, Kadang
567
hanya mikire paling nek ada ibu aku tidak
568
nggak bakal kayak gini. Ngono lo kematian
569
mbak. Yo maksute untuk hidupku subjek
570
saat ini. Yo ming mikire, ngopo to kehilangan
571
kok malah ra ono. Maksute sing tak sayang
572
ajak aku curhat. Mesti mikire yo untuk curhat (566-580)
573
ming, seandainya ada ibu pasti aku
574
bakal cerita apa-apa nang ibu. Yo
575
mikire pasti nek ada ibu, aku bisa
576
menjadi lebih baik lah. Yo sok
577
kangen-kangen juga. Kadang nek
578
bengi-bengi gitu sok kangen juga.
579
Yach, maksute ya kasih sayange ki
580
baru aja, belum penuh. Kan aku ra Tidak terbuka dengan Tertutup dengan orang Relasi positif dengan
581
terbuka mbak kalau sama bapakku. bapak dan mas (580- lain
582
Maksute kalau ada apa-apa, aku 584)
583
jarang cerita ro bapak sama masku
muncul
menerima ibu
rasa Bermasalah dengan
Penerimaan diri (-)
atas yang terjadi masa lalu
karena merasa
dan
kasih tempat
orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 221
584
yo nggak pernah. Malah cerita ke Pacar sebagai tempat Terbuka dengan orang
Relasi positif dengan
585
pacar. Yo Alhamdulilahe wae bisa untuk curhat (584-586)
orang lain (+)
586
ngerteni lah.
587
Rasa kangen dengan ibu seperti
588
itu, biasanya muncul ketika apa?
589
Mesti nek lagi ada masalah. Pasti
590
kui. Yo piye yo mbak, yo nek misal
591
ada masalah kan aku iso cerita. Yo
592
mikire kan, seandainya ada ibu ki
593
pasti bakal tak certain. Aku kan
594
kerja yo lagi wae kan mbak, ono
595
masalah-masalah konflik ngono yo
596
nggak ono, nang keluarga yo ora.
597
Dadi muncul masalah ki ya lagi
598
nang
599
terbuka yo lagi-lagi wae kok mbak.
600
Yo njuk iku larine njuk cerita nang
601
pacar. Kan nek misal nang bapak,
602
kan takute ndak malah jadi pikiran.
kerjaan.
Jadi
aku
mulai
lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 222
603
Lalu, kalau hubunganmu dengan
604
kakak
605
ceritakan?
606
Hubungane ki maksute ya, nggak Sering
607
pernah kok mbak SMS aku. Ya nasehat
608
cedak sih cedak mbak. Yo cedak- ketika
609
cedak ya biasa juga sih sebenere. pulang, tapi keduanya
610
Tapi misal ada apa-apa ngono, ya tidak
611
deknen nggak tau cerita. Aku yo menceritakan
612
nggak pernah cerita mbak. Yo nek masing-masing
613
misal lagi balik, emang aku sok 616)
614
dikandan-kandani gitu lo mbak.
615
Tapi nek masalah jarak gini to
616
mbak, dia nggak pernah SMS. Aku
617
yo blas nggak pernah SMS deknen.
618
Yo terbuka nek ketemu mbak. Tapi
619
kan saiki ada pacarku, jadi aku yo
620
luih terbuka dengan pacar mbak.
621
Soale aku ki kadang yo males juga
seperti
apa
sih
coba
mendapat Tertutup dengan orang Relasi positif dengan dari
kakak lain
kakaknya
pernah masalah (606-
orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 223
622
sih mbak. Kadang tak SMS ki le
623
bales yo ming singkat mbak, cuma
624
ya ya. Yo pengennya yo, ya mbok
625
setidaknya ro adike ro bapake suka
626
menanyakan kabar lah. La tapi kui
627
jarang kok mbak.
628
Apakah ada perbedaan sebelum
629
kakak kerja di luar kota dengan
630
saat ini sudah bekerja di luar
631
kota?
632
Yo nggak ada perbedaan sih mbak.
633
Yo sebenere akrab, yo dia yo sering
634
curhat misal ketemu. Tapi ki nek
635
secara kontak-kontakan ki ora. Tur
636
cerita
637
kerjaan.
638
pribadi emang nggak pernah cerita.
639
Yo tapi mas juga menawarkan diri
640
mbak, “Nek misal ono opo-opo teko
we
yo Nek
masalah-masalah masalah-masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 224
641
cerita sama mas!” Yo masku
642
ngomong gitu. Yo tapi kan aku Tidak terbuka dengan Sulit untuk terbuka
Relasi positif dengan
643
emang ra terbuka karo masku. Yo kakak karena merasa dengan orang lain
orang lain (-)
646
iseh, aku mikire masih anak kecil dirinya
647
kan jadi nggak enak lah cerita pantas
648
pacar-pacar ngono kui. Yo sebenere menceritakan
649
pengen sih cerita, tapi kan nek pacar (642-653)
650
masalah pacaran kan yo piye kan.
651
Ya maksute kan pacaran juga belum
652
dalam tahap serius to mbak. Jadi yo
653
masih canggung ngono lo.
654
Trus
655
menjaga
656
kakak?
657
Yo itu mbak sering kabar-kabar Menjalin
658
kalau
659
saudara yang sakit. Cuma ya, piye saling memberi kabar
660
ya mungkin dia sibuk dengan (657-659)
661
kerjaannya. Jadi nek misal aku arep
bagaimana
ada
cara
hubungamu
apa-apa.
masih
belum untuk seputar
kamu dengan
Misal
hubungan Menjaga hubungan
ada dengan kakak dengan dengan orang lain
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 225
662
curhat
opo
663
pertimbanganku kui. Memang yo
664
nek soal masalah pribadi ki ra
665
pernah cerita sih mbak.
666
Lalu, kalau hubunganmu dengan
667
bapak
668
apa?
669
Nek masalah pribadi aku nggak Tidak
670
pernah cerita ro bapak. Nek masalah menceritakan
masalah lain
671
kerjaan aku yo nggak pernah cerita. pribadi
maupun
672
Yo biasa kok mbak. Akrab sih. Tapi masalah kerjaan dengan
673
nek
674
kerjaan ra tak ceritake. Yo kadang
675
yo ming ngobrol-ngobrol biasa.
676
Menurut mbak, bapak di mata
677
mbak itu sosok bapak seperti
678
apa?
679
Yo segalanya, bangga lah. Yo Subjek bangga dengan Bersyukur
680
bapak kan berperan sebagai bapak bapak
coba
masalah
ngono
ceritakan
pribadi,
kan,
seperti
pernah Tetutup dengan orang
Relasi positif dengan orang lain (+)
masalah bapak (669-675)
karena
bisa
Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 226
681
yo ibu. Yo piye yo mbak, kan aku berperan sebagai bapak
682
terbiasa apa-apa dengan bapak. Jadi dan juga ibu (679-681)
683
yo cedak. Ya maksute, nek minta Subjek pernah memberi Hubungan hangat dan
Relasi positif dengan
684
opo-opo kan trus cuma ma bapak to. ijin
orang lain (+)
685
Bapakku tu ya, maksute piye ya. menikah (681-691)
kesejahteraan orang
686
Dulu kan pernah tak tawarkan, ya
lain
687
nek misal meh nikah maksute ki
688
nggak popo. Yo aku SMP SMA lah
689
mbak aku ngomong ngono ke
690
bapak. Tapi yo bapak emang nggak
691
mau kok. Yo nek kadang marah ki
692
jarang kok mbak. Pernah sekali
693
marah ro aku mbak, sampai banting
694
kursi nang lemari gitu langsung
695
pecah. Wis, cuma itu sekali marah
696
sama aku mbak. Itu yo ming karna
697
masalah sepele kok mbak. Dulu aku
698
ki nek dikongkon, disuruh-suruh ki
699
angel. Misal, cuma kon beli rokok
untuk
bapak memperhatikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 227
700
gitu kui awale. Yo pokokmen hanya
701
berawal
702
pokomen, “Wong ming dikongkon
703
kayak ngono kui kok ra gelem!” Ya
704
kui marah. Wis pisan kui tok.
705
Maksute nek misal kasar ya kui
706
sekali kui tok. Tapi nek misal
707
omongan, iku pas aku balik malem.
708
Pas
709
karaokean lah. Yo ra aneh-aneh kok
710
mbak nang karaokean ki ya cuma
711
nyanyi kok. Yo kui diseneni lah
712
mbak. Tapi yo wis aku yo trus
713
minta maaf. Yo wis, njuk apikan
714
meneh. Yo sebenere bapak ki jarang
715
marah mbak. Ya nek nyampai
716
marah gitu ki berarti emang aku wis
717
kelewatan gitu lho mbak, ya akunya
718
sing salah. Ya aku ngakoni. Trus ya
itu
kui
aku
njuk
balik
nesu.
dolan.
Yo
Yo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 228
719
njuk
minta
maaf,
720
hubungannya wis enak lagi
721
Mbak tadi kan mbak bilang kalau
722
pernah memberi tawaran untuk
723
bapak
724
penyebabnya kok bisa bilang
725
seperti itu dengan bapak?
726
Ya kan, masa tuane tu lo mbak. Ya Subjek
727
maksute kan aku besok-besok juga untuk bapak menikah kesejahteraan orang
728
punya suami. La trus, bapak meh lagi
729
dengan siapa. Trus yang ngurusi memikirkan
730
bapak siapa gitu to. Gitu kui sih bapak, meskipun bapak
731
mbak. Kepikiran masa tuane. Tapi, tidak mau dan subjek
732
bapak emoh kok yo wis. Kan aku tidak memaksa (726-
733
juga nggak mungkin maksa to 734)
734
mbak.
735
Lalu, kalau konflik ato masalah-
736
masalah yang sering terjadi di
737
dalam keluarga itu seperti apa
menikah
njuk
lagi.
nanti
Apa
memberi
karena
ijin Memikirkan
subjek lain hari
tua
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 229
738
mbak?
739
Yo biasanya sama mbak sepupu, sik Sering
740
anake budhe kui lo. Kan maksute dengan mbak sepupu hangat dengan orang
741
nek soal kerjaan rumah sok jarang karna pekerjaan rumah. lain
742
megange
743
maksute. La soale kan yo wektune,
744
berangkat yo jam segitu. Yo ming
745
sok
746
ndemek gawean ngomah to?” Yo
747
piye ya, la aku yo kerja e mbak.
748
Aku nek misal iso yo tak kerjakan
749
sendiri. Yo ming masalah kerjaan
750
rumah sih. Aku yo seringnya ro
751
mbakku itu, nek ro bapak malah ra
752
tau. Yo sering ngono kui mbak. Ya
753
piye ya, orange ki emang akeh
754
omonge, banyak bicara mbak. Yo
755
nek di rumah yo ming masalah
756
kerjaan rumah tok.
lah.
Nek
ngomong,”Kok
ra
ra
ada
minggu (739-756)
pernah
masalah Hubungan yang tidak
Relasi positif dengan orang lain (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 230
757
Trus, apa yang mbak lakukan
758
ketika ada konflik dengan mbak
759
sepupu seperti yang tadi mbak Ketika
760
bilang?
761
Yo ming meneng. Kadang tak mbak sepupu, subjek orang lain untuk
762
tinggal main nang tetangga. Ya kan hanya diam lalu main menagatasi masalah
763
males to mbak. Kadang trus dadi ke tetangga (761-766)
764
sok ra betah di rumah. Kadang kan
765
aku trus sok teko main nang Jarang
keluar
766
tetangga kui. Nek misal kayak karena
tidak
767
bapak ki, ya oleh sih metu cuma kejadian bapak marah orang lain
Penguasaan
768
nanti jam 9 ki kudu wis balik. terulang kembali yang
lingkungan (+)
769
Pokokmen ket marah kui lah ro aku, dapat
770
la kan trus wedi to mbak. Yo hubungan (767-776)
771
sekarang ya njuk jarang keluar juga.
772
La daripada aku metu, njuk sesuk
773
nggak oleh meneh. Njuk nanti nek
774
malah bapak marah-marah kan njuk
775
malah hubunganku ma bapak jadi
bermasalah
sedang Tidak mau
Relasi positif dengan
dengan berkompromi dengan
orang lain (-)
rumah Patuh untuk menjaga ingin hubungan dengan
merusak
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 231
776
gak penak to.
777
Emangnya seperti apa sih kerjaan Subjek
778
kalau di rumah?
779
Ya bagi-bagi. Ya pengene mbakku
780
sih mungkin aku suruh nyapu sik
781
sebelum kerja. Tapi kan aku ra ono
782
waktu kan mbak. Ya meskipun
783
kerja gak banyak kerjaan, tapi kan
784
yo kesel kan mbak. Yo aku yo salah
785
juga sih. Cuma kan yo kesel. Tapi Jika ada waktu, subjek Kesadaran untuk
Penguasaan
786
setidaknya, aku juga nggak nyuruh- akan
lingkungan (+)
787
nyuruh. Nek misal aku selo, yo tak pekerjaan rumah karena
788
kerjakan.
789
rumah. Ra mungkin kan ora mbak. rumahnya (787-792)
790
Wong ya omahe dewe. Nek misal
791
aku pas libur, aku disuruh masak yo
792
aku masak.
793
Tadi mbak bilang kalau mbak
794
menyadari juga kalau salah, bisa
Yo
menyadari Menerima kelemahan
Penerimaan diri (+)
kesalahannya (779-785) diri
tetep
mengerjakan menjaga lingkungan
resik-resik menyadari
itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 232
795
diceritakan
796
maksutnya bagaimana?
797
Yo maksute aku kan nek pas kerja
798
njuk nggak pernah pegang gawean.
799
Maksute
800
mbakku yang nyuci. Yo kan aku
801
kan maksute setidaknya dibagi-bagi Subjek
802
lah. Aku ngopo, mbakku ngopo. kesalahannya
803
Kudune kan ngono ya. Yo janne yo membantu mengerjakan
804
iso sih, aku le bangun rodo gasik pekerjaan
805
njuk iso nyapu-nyapu sik. Yo tapi malas
806
piye ya, aku ki sok males juga sih capek kerja (803-808)
807
mbak. Maksute orange wegahan Subjek
808
mbak. Soale ya wis kesel kui. Tapi pekerjaan rumah jika lingkungan
809
ya nek ada waktu yo tak kerjakan. ada waktu (809)
810
Lagian aku yo nggak ngekon mbak.
811
Trus,
812
kedekatanmu dengan mbak?
813
Yo sok curhat juga sih mbak. Yo dengan mbak sepupu
lebih
mbakku
seperti
lanjut
yang
itu
nyapu,
apa
menyadari Mengakui kesalahan tidak
rumah,
karena
sudah
mengerjakan Berkompeten menjaga
sih Kadang curhat tentang Terbuka dengan orang masalah
Penerimaan diri (+)
pekerjaan lain
Penguasaan lingkungan (+)
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 233
814
kadang. Yo penak sih, tanggepane dan mendapat respon
815
yo apik. Paling yo ming kui kok baik (813-816)
816
mbak, masalah kerjaan. Cuma yo
817
kui nek masalah ro mbak yo kui
818
misal aku nggak pegang kerjaan
819
rumah yo marah.
820
Lalu, seperti apa hubunganmu Subjek
821
dengan simbah?
822
Mbah ki usia meh 100 tahun mbak. nenek,
sering
823
Yo wis sepuh lah. Kadang nek menyiapkan
makan
824
mbah bangun gasik, kadang sok untuk subjek. Meskipun
825
nanak nasi mbak. Perhatian ro aku demikian, subjek sering
826
mbak. Sok ngliwetke nggo aku, menegur supaya nenek
827
buat sarapan. Kadang kan aku kan, istirahat (822-832)
828
wis lah mbok yo istirahat wae kan
829
aku nek makan gampang iso beli
830
lah. Tapi ki kadang yo tetep kui
831
nanakke nasi kui juga. Yo kui,
832
gemati (=perhatian) banget. Yo kui
perhatian
mendapat Mempedulikan orang besar
dari lain
Relasi positif dengan orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 234
833
nek nang omah sebenere ra betahe
834
yo ming ro mbakku kui. Tur ya
835
ming karna masalah kerjaan rumah
836
tok.
837
Trus untuk kedepannya mbak
838
pengen bagaimana?
839
Yo pengennya ya tercukupi lah Ingat
840
semuanya. Kan bapak sendirian, memikirkan
841
otomatis kebutuhan keluarga kan ya ekonomi
keluarga,
842
cuma dari penghasilane bapak. Nek seandainya
ada
843
misal
membantu
844
setidaknya bisa membantu, kan bapak (839-845)
845
pasti juga bisa bantu bapak kerja. Ingin
kebutuhan Punya tujuan untuk
846
Maksute keadaan rumah kan yo keluarga
tercukupi, hidupnya saat ini
847
wong biasa, maksute kan aku yo menyelesaikan
848
orang nggak punya to mbak. Yo pembangunan
849
maksute pengen sing lebih lah. gaji
850
Maksute aku pengen apa ya cukup, sehingga
851
aku pengen apa ya tercukupkan. mencukupi
masih
ada ibu
kan
ya pasti
ibu
bisa
saat Bermasalah dengan
Penerimaan diri (-)
masalah masa lalu
ibu
rumah,
bertambah bisa kebutuhan
Tujuan hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 235
852
Kebutuhan
keluarga
853
tercukupkan. Kadang kan sok, misal bapak lagi (839-866)
854
pengen beli apa ya aku maksute
855
kebutuhanku
856
tercukupi,
857
belum keturutan. Ya pengennya
858
tercukupi lah. Yo aku we gajian,
859
tapi yo masih sok minta orangtua
860
kok mbak, kadang. Kan bensin
861
ngono-ngono yo jih njaluk. Kan yo
862
pengen gajine lebih ngono kui.
863
Pengene ya punya gaji lebih to, dadi
864
iso
865
kebutuhanku dewe ngono lo. Gak
866
minta-minta bapak meneh ngono lo.
867
Tapi
868
semono kan mbak. Yo ming isone kemampuannya
869
koyo ngono kui.
870
Apa yang kamu lakukan untuk bisa
akeh
benerin
setidaknya
kan
juga
bisa pribadi dan tidak minta
durung
rumah
juga
mencukupi
kemampuanku
ming Subjek
menilai Tidak ada perasaan yang untuk
terbatas sehingga hanya mengembangkan melakukan
Pertumbuhan pribadi (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 236
871
mewujudkan keinganmu itu tadi?
872
Ya nggak bisa ngapa-ngapa mbak. Subjek
873
La kan kemampuanku cuma segini, mewujudkan
874
ya mungkin emang segitu yang bisa keinginannya
875
tak
876
segini. Ya paling cuma nunggu terbatas
877
keajaiban kalau ada kenaikan gaji. menunggu
878
Haha..
879
Kalau
880
kehidupan rumah kan. Kalau
881
secara pribadi, apa keinginan
882
mbak?
883
Ya pengen menjadi orang yang
884
lebih baik. Ya nek misal soal agama
885
kan aku emang nggak pernah, ya
886
islam KTP lah mbak. Ya maksute Subjek
887
kan ya sok mikir, kangen ngono kae seandainya ibu masih masa lalu
889
kan. Jane nek ada ibu mesti kan iso ada, pasti ia lebih baik
890
pengajian bareng, yo di ajar-ajari di agama karena ada
dapet
dengan
sebisanya (867-869) tidak
bisa Perasaan pribadi yang stagnasi, tidak ada
Pertumbuhan pribadi (-)
karena kemauan untuk
kemampuan merasa kemampuannya mengembangkan dan
hanya
‘keajaiban’
(872-878) itu
tadi
kan
seputar
merasa Bermasalah dengan
Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 237
891
ngono
lah. La tapi nek sekarang yang
892
kan kabeh-kabeh kudu dewe. Ya memotivasi
893
punya keinginan, tapi le melakukan beribadah (886-895)
894
kui lo. Nek misal masih ada ibu kan
895
terus ada yang memotivasi. Ya
896
ngirim doa lah istilahe. Tapi yo meh
897
melakukan ki yo angel ngono lo
898
mbak. Yo aku pengene sih, ya
899
pengen ono le ngajari ngono lah
900
intine. Yo pengene diajari orang-
901
orang terdekat lah karna wis gak
902
ada ibu. Yo terus yo pengen lebih
903
baik, yo misal kelakuanku yo piye
904
ya. Ya intine, aku lebih baik dari
905
kemarin-kemarin.
906
mbiyen sok metu bengi mbak. Yo
907
dolan biasa sih mbak. Maksute yo
908
nongkrong tekan jam piro. Kui yo
909
kadang
sok
Yo
aku
mbolos,
kan
njuk
mengajari
dan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 238
910
nongkrong-nongkrong di pinggir
911
jalan. Yo ming gitu itu tok. Yo
912
sakjane wajar jaman SMA dulu.
913
Tapi nek sekarang jarang malah
914
jarang keluar. Nek diajak yo lagi
915
keluar. Nek ra diajak yo ra keluar.
916
Yo intine kui lah, pengen lebih baik.
917
Pengen kerjaannya enak. Nek bisa
918
dapet kerjaan baru yang lebih enak.
919
Lalu
920
lakukan untuk bisa mewujudkan
921
keingan-keingan yang tadi sudah
922
mbak sebutkan?
923
Yo nek masalah kerjaan aku kan jih
924
tak betah-betahke nang kerjaan sing
925
sekarang to mbak. Yo sambil golek-
926
golek informasi to mbak. Aku sok
927
takon-takon kerjaan nang wong-
928
wong sih mbak. Njuk nek pengen
apa
yang
sudah
mbak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 239
929
ben ora islam KTP, yo apa yo
930
mbak. Yo paling njuk sok njaluk
931
diajari, misal takon-takon ngono
932
wae sih mbak.
933
Trus
934
bilang kalau mbak itu orangnya
935
tidak terbuka ya?
936
Ya sama mbak kasir to mbak. Nek
937
sama orang-orang yo biasa aja. Yo
938
emang nek soal masalah pribadi sih
939
enggak, misal soal cowok atau
940
pacar
941
masalah
942
ceritanya seringnya ke pacar, nek
943
sama bapak dan mas nggak sama
944
sekali. Ya nek nggak ma pacar ya
945
ma mbak sepupu yang serumah itu.
946
La trus, ketika mbak mengalamai
947
masalah tentang percintaan ya
tadi
gitu
diawal-awal
yo
kerjaan.
enggak. Itu
mbak
Paling
pun
yo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 240
948
masalah dengan pacar trus yang
949
mbak lakukan apa?
950
Yo jarang kok. Ya paling nek pas
951
temenku si T sing mau wis tak
952
critake kui balik ya ceritane ma dia.
953
Yo ming ngono kui. Yo aku sih
954
punya harapan nikah karo pacar
955
yang sekarang to mbak. Cuma
956
kadang kan aku mikire kadang
957
status
958
kadang aku meh crito ro wong tua
959
ki ya kadang masih sok ya ragu lah.
960
Yo sebenere aku nggak masalah sih
961
mbak mau kerja apa aja. Cuma kan
962
kadang orangtua kan pengene iso
963
nggawe seneng anak’e lah. Jadi yo
964
durung berani cerita, takute kan nek
965
malah njuk mengecewakan bapak.
966
Trus, kalau hubungamu dengan
pekerjaan
deknen.
Kan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 241
967
keluarga besar seperti apa?
968
Cuma yo nek ada hal yang penting Hubungan
969
baru ngabari. Nek misal nggak ada, keluarga besar dengan dengan orang lain
970
yo ora mbak. Nek sepupu yo jarang saling
971
mbak, jauh to soale. Yo jarang sih informasi
972
mbak. Tepi nek sama anaknya terpisah jarak (968-977)
973
pakdhe sok kontak-kontakan. Kan
974
ada yang kerja nang Bandung,
975
Bogor. Ya hanya sekedar kontak-
976
kontakan biasa, komunikasi lah ben
977
gak keputus.
978
Trus, bagaimana hubunganmu
979
dengan keluarga alm ibu?
980
Nek ibu ki soale kan wong ndue Setelah ibu meninggal, Hubungan yang tidak
Relasi positif dengan
981
(=berkecukupan) kan mbak. Jadi hubungan
orang lain (-)
982
aku tu kalau dengan saudara- dengan keluarga besar lain
983
saudara ibu tu nggak terlalu deket, almrhum
984
soale kan mereka kaya-kaya. Yo terjalin
baik,
karena
985
agak sombong sih mbak. Soale dulu subjek
tidak
senang
dengan Hubungan baik
Relasi positif dengan orang lain (+)
memberi karena
subjek hangat dengan orang
ibu
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 242
986
ki pernah konflik dengan masku dengan
987
soal apa gitu waktu aku kecil. Jadi perlakuan
988
masku
989
pakdheku ki ngomong apa gitu kan itu, subjek juga tidak
990
njuk mas nggak mau kesana lagi. mau untuk berhubungan
991
Ya aku kan orange isinan, dadi nek lagi (980-1010)
992
kon kesana dewe kan emoh gitu lo,
993
yo isinan banget. Malah pernah
994
ngomong nek nggak mau diajak
995
saudaraan, ngono. Semenjak ibu
996
nggak ada, gitu lo maksute. Ya
997
bapak sih sok bilang mbok kesana
998
sendiri. La tapi ki jarang nek kesana
999
juga gitu lo mbak bapak ki. Yo jadi
1000
yo nggak deket lah mbak semenjak
1001
ibu meninggal. Njuk dulu ki pernah
1002
ada omongan kalau mas kesana tu
1003
cuma mau minta duit. Dadi ki nek
1004
misal aku kesana, pasti pikirane oh
ki
tersinggung
sikap
dan yang
sama diberikan. Oleh sebab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 243
1005
arep minta duit. Padahal aku ki yo
1006
ora mbak. Nek misal dikasih ya
1007
makasih, nek misal enggak yo wis
1008
nggak papa. Yo wis njuk ra pernah
1009
rono juga. Yo males juga to mbak
1010
wis pernah digituin to. Nek misal
1011
dengan anake pakdhe ki yo masih
1012
sok kesana kok. Misal nek lebaran.
1013
Mbah yo wis nggak ada. Tinggal
1014
pakdhe-pakdhe. Yo istilahe wis
1015
nggak ono tiyang sepuhe lah.
1016
Trus
1017
kenanganmu bersama ibu seperti
1018
apa coba ceritakan?
1019
Yo apa ya, yo belum tau sih mbak
1020
kan yo masih kecil to. Pas ibu
1021
meninggal tu ya cuma sekedar tau.
1022
Kan yo masih SD to. Paling mulai
1023
kerasa kehilangan ki SMP.
kalau
kenangan-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 244
1024
Itu mulai kerasa sebabnya apa
1025
mbak?
1026
Yo kan misal nek ada kumpul di Merasa
iri
1027
sekolahan. Kan sik sok datang ibu- melihat
kebersamaan masa lalu
1028
ibu. La makstute sing cowok-cowok orang lain dengan ibu,
1029
kok cuma bapak. Yo maksute ming misal
1030
dikit lah mbak, ngono lo. Yo njuk dengan
1031
mulai kerasa banget disitu. Eh kok sekolah
1032
yo pada akrab banget e ma ibu. menceritakan
1033
Sedangkan aku ming bapak. Yo masing-masing,
1034
maksute ma bapak yo deket, tapi acara-acara
tertentu
1035
kan nggak ada ibu njuk nggak ada pada
dengan
1036
sing tak ceritake. Yo gitu itu lah ibunya dan saat dulu
1037
mbak. Yo kadang kalau pas kumpul pengambilan
rapot
1038
ma temen-temen di sekolah dulu, hanya
yang
1039
pada cerita-cerita tentang ibu . Njuk diambilkan oleh bapak
1040
nek sekarang ini misal ada acara- (1026-1046)
1041
acara, misal kumpul kelurga apa
1042
kondangan gitu sok pada duduk-
saat
ketika Bermasalah dengan
kumpul
teman yang
duduk
subjek
di saling
ibunya saat
Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 245
1043
duduk ro ibu e. Yo irine ya karna
1044
hal-hal kayak gitu lah mbak. Kok
1045
do karo ibu, sedangkan aku tidak
1046
gitu lo.
1047
Trus apa yang dilakukan mbak
1048
ketika ada di situasi seperti itu?
1049
Yo aku sih njuk teko sok pasrah Bersikap
1050
gitu lo. Yo kadang njuk teko sok kadang
1051
nggetuni (=menyesali) ngono lo. kematian ibunya karena
1052
Wah aku yo belum merasakan kasih merasa
1053
sayang ibu sepenuhnya.
1054
Trus apakah ada keinginan mbak sayang
1055
bersama alm ibu yang belum (1049-1053)
1056
tercapai?
1057
Ya apa ya, ya paling kui pengen nek
1058
nikah ada ibu. Dulu tu mbak, ibu
1059
nggak ada tu malah ngaruhnya ki ke
1060
mas. Mas ki trus nakal, ndugal
1061
pokokmen
mbak.
Njuk
pasrah
menyesali masa lalu
belum
mendapatkan
kayak
dan Bermasalah dengan
kasih
sepenuhnya
Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 246
1062
frustasi ngono lah. Mbolos, minum
1063
ngono kui. Njuk dikeluarke seko
1064
sekolah. Yo kui mbak lebih nang
1065
masku sih. Nek aku mungkin soale
1067
karna aku jih cilik juga to mbak
1068
mbiyen.
1069
Lalu, kesibukan mbak saat ini
1070
apa saja selain di tempat kerja?
1071
Alaahhhh…yo ming ngene-ngene
1072
ki, yo cuma di rumah mbak. Paling
1073
yo nek minggu, bangun siang. Tapi
1074
ki kadang aku yo sok asah-asah,
1075
ngumbahi. Cuma nek nyapu kan
1076
kadang wis sok kedisikan mbakku
1077
to. Yo tapi ya kadang aku mbak.
1078
Aku ki nek nggak dimarahi ndisik
1079
ki malah mau mbak. Tapi kadang
1080
wis sok dimarah-marahi dulu to
1081
mbak, jadi kan yo sok males.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 247
VERBATIM WAWANCARA SUBJEK 3 Inisial subjek
:A
Hari, tanggal (waktu) : Jumat, 7 Agustus 2015 (11.15-12.30 WIB) Minggu, 30 Agustus 2015 (15.30-16.05 WIB) Tempat
: Rumah subjek
No. 1
Verbatim Coba kamu ceritakan seputar
Ringkasan
Tema
Koding
2
kesibukanmu di kampus seperti
3
apa?
4
Ya, e kalau kesibukan di kampus Subjek sibuk di kampus
Kegiatan di
5
sih sebenarnya kan dari jadwal apa karena jadwal
lingkungan (kampus) lingkungan (+)
6
ya, dari jadwal yang udah dikasih perkuliahan dan
7
itu kan kayak udah banyak banget. mengikuti beberapa
8
Terus diluar pembelajaran kampus kegiatan (4-10)
9
juga aku tuh juga suka ikut kayak
10
ada beberapa kegiatan. Nah, disitu
11
kayak sering terjadi cres gitu lo,
Penguasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 248
12
gimana cara membagi e gimana
13
yang buat kuliah gimana yang buat
14
kegiatan luar juga, seperti itu.
15
Bagi waktunya gitu ya?
16
Iya, ho’o masih kesulitan. Lagian
17
kayak semuanya itu penting gitu
18
lo. Kan kuliah itu tujuan utama,
19
tapi yang kegiatan diluar itu juga
20
gak mau ditinggalin, kayak gitu.
21
Terus terus sejauh ini apa yang
22
kamu
23
menghadapi seperti itu?
24
Pertama sih, udah coba buat kayak Subjek mengatasi
Menentukan sikap
25
jadwal gitu. Apa sih deadline- kesulitannya membagi
untuk mengatasi
26
deadline yang harus didahulukan. waktu dengan membuat
kesulitan
27
Bikin jadwal dulu. Misalnya besok jadwal deadline untuk
28
harus kuliah dari jam ini sampai kegiatan yang harus
29
jam ini, nanti acara ini ini ini. didahulukan terlebih
30
Tapi, meskipun buat jadwal kayak dahulu (24-39)
lakukan
ketika
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 249
31
gitu
sih,
juga
kayak
32
tabrakan gitu lo. Misalnya sore ada
33
jadwal ngerjain ini, tapi disini juga
34
ada kumpul. Nah, misalnya kayak
35
gitu kayak gitu. Jadi, tetep harus
36
mikir-mikir juga sih mana yang
37
harus
38
deadlinenya kuliah dulu atau mau
39
yang kumpul-kumpul dulu, gitu.
40
Apakah kamu merasa terganggu
41
dengan hal tersebut?
42
Kalau dibilang mengganggu iya Subjek merasa sedikit
Membuat kebijakan
43
juga, tapi kalau dibilang mengatasi terganggu dengan
untuk diri sendiri
44
ya
45
mengatasi. Karena sekarang sih waktu tapi pelan-pelan
46
aku mikirnya, kuliah dulu lah no 1 sudah bisa mengatasi dan
47
untuk yang masih kumpul-kumpul subjek lebih
48
masih bisa dipending dulu. Nanti e mendahulukan urusan
49
kalau
didahulukan,
sedikit-sedikit
enggak,
sudah
sering
mau
bisa kesulitannya membagi
yang kuliah daripada kegiatan-
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 250
50
maksutnyatugasnya
51
ngumpulnya
52
bahkan ijin-ijin dulu lah. Kalau
53
sekarang lebih kayak gitu.
54
Berarti
55
mengutamakan kuliah ya?
56
Kuliah dulu lah. Ho’o bener.
57
Lalu
58
kumpul-kumpul
59
diceritakan
60
kumpul-kumpul apa ya?
61
Kayak, kayak apa sih. UKM
62
(=Unit Kegiatan Mahasiswa) atau
63
HIMA kayak gitu lo. Kayak
64
misalnya ada rapat atau ada apa
65
kayak gitu.
66
Berarti, yang dimaksut kumpul
67
di organisasi seperti itu?
68
Nah, iya ho’o.
bisa
dulu nyusul
tetep,
yang
atau 53)
kamu
kamu
lagi
nanti kegiatan yang lain (42-
maksud
tadi,
bisa
maksutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 251
69
Apakah kamu mengikuti banyak
70
organisasi?
71
E nggak banyak sih. Cuma kadang
72
mereka itu menekankan banyak
73
agenda-agenda
74
ikutnya UKM 1, e komunitasnya Subjek mengikuti UKM
Kesibukan di
Penguasaan
75
1, HIMAnya 1.
kampus
lingkungan (+)
76
Boleh diceritain nggak, seperti yang sekaligus menjabat
77
apa
78
HIMA itu?
79
Gini, kalau UKM kan aku ikut debat (74-82 dan 89-91)
80
UKM
81
kebetulan aku disitu juga jadi
82
pengurus. HIMA juga. Jadi, kan
83
kadang yang namanya pengurus
84
kan disitu kan banyak acara to.
85
Nah disitu rapat-rapatnya tuh.
86
Sebenernya rapatnya tu nggak
87
terlalu sering juga sih, tapi e kayak
gitu
komunitas,
bahasa
sih.
Aku
bahasa asing dan HIMA
UKM
terus sebagai pengurus dan mengikuti komunitas
asing.
Nah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 252
88
1 rapat tu menghabiskan banyak
89
waktu, kayak gitu. Nah, komunitas
90
itu, aku kan ikut kayak komunitas
91
debat kayak gitu itu. Nah itu
92
apalagi masa-masa kayak gini.
93
Masa-masa
94
kayak mereka tu mengharuskan
95
latihan tiap hari. Tiap hari itu dari
96
sore sampai malam dan padahal
97
aku kuliah dari pagi sampai sore.
98
Dan
99
semuanya gitu lo. Nah, disitu sih
100
sering, duh harus didahukan mana.
101
Kayak misal latihan dulu atau
102
kumpul dulu, kayak gitu. Tapi
103
sejauh ini masih fine-fine aja.
104
Masih bisa teratasi berarti ya?
105
Iya, ho’o.
106
Lalu,
buat
kayaknya
apa
lomba-lomba,
tu
yang
dah
capek
menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 253
107
alasanmu mengikuti organisasi
108
atau kegiatan yang sudah kamu
109
sebutkan tadi?
110
E kalau untuk masalah organisasi Subjek mengikuti
Terbuka terhadap
Pertumbuhan pribadi
111
itu, kan dari dulu aku emang suka organisasi karena senang
pengalaman baru,
(+)
112
sih kayak organize kayak ngatur- mengatur, untuk
memiliki perasaan
113
ngatur orang kayak gitu. Nah menambah pengalaman,
mengembangkan diri
114
sekarang
115
pengetahuan lagi gimana sih kalau menambah relasi (110-
116
organisasi di univ dan ternyata 126)
117
kalau emang di univ itu lebih hetic
118
lebih yang repot ini itu ini itu. Ya,
119
untungnya
120
banyak pelajaran juga sih. Gimana
121
buat manage-manage dan juga
122
kalau dari kampus itu kayak
123
pengen nambah relasi juga kan.
124
Banyak
125
gimana relasi ngurusi ini ngurusin
mau,
sih
temen,
mau
bisa
nambah mengambil pelajaran dan
ngambil
banyak
juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 254
126
itu. Kayak gitu.
127
E
128
organisasi
emang
karena
129
keinginan
bukan
karena
130
tuntutan dari kampus gitu ya?
131
Iya. Pengen, ho’o pengen.
132
Terus kalau itu tadi kan seputar
133
kegiatan di luar kampus, di
134
organisasi ya. Lalu, bagaimana
135
dengan aktifitas kuliahmu di
136
kelas?
137
Kalau di kelas sih gimana ya. Ya
138
menurutku sih kayak maba-maba
139
lainnya. Tetep masalah tugas gitu
140
lo. Kalau masalah pembelajaran di Bisa mengikuti proses
Bisa menyesuaikan
Penguasaan
141
kampus sih, aku rasa tetep bisa pembelajaran di kelas
diri di lingkungan
lingkungan (+)
142
diikuti. Toh, kalau misalnya kita sebagai mahasiswa baru
baru
143
kuliah juga kayak dengerin terus (140-152)
144
masih fine-fine aja sama temen-
berarti
alesanmu
ikut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 255
145
temen.
Temen-temen
146
ngrasainnya
147
Cuma, kadang diluar tu biasa lah
148
dosen ngasih tugasnya tu ya
149
banyak gitu lah. Gitu. Terus kalau
150
di kampus juga sih, menurutku
151
biasa. Maksutnya bukan biasa sih,
152
kayak udah mengalir udah. Lagian
153
maksutnya hubungan antar temen Menjalin hubungan baik
Hubungan dekat
Relasi positif dengan
154
juga udah terjalin dengan baik. dengan teman-teman di
dengan orang lain
orang lain (+)
155
Mereka udah tau gimana kitanya, kampus, sudah saling
156
kita juga udah tau gimana kayak mengenal satu sama
157
me mentreatment mereka gitu lah. lain(153-158)
158
Kayak gitu kalau dikampus.
159
Jadi,
160
yang sering kamu hadapi saat di
161
kuliah atau dikampus?
162
Kalau dikampus sih lebih kayak Belum dapat memahami
Belum mampu
Penguasaan
163
apa
menyesuaikan diri
lingkungan (+)
juga
juga
kayak
kesulitan-kesulitan
ya,
mengetahui
apa
gitu.
apa
sih kemauan para dosen yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 256
164
maunya dosen tu kayak gimana. memiliki tuntutan yang
dengan lingkungan
165
Kan ya masih awal-awal juga. berbeda-beda (162-202)
baru (dosen)
166
Gimana sih dosen tu, dosen ini
167
pengennya
168
maksutnya. Nggak munafik juga
169
ya, orang tu kan pengennya,
170
pengennya dapet nilainya yang
171
bagus nih bagus kayak gitu. Tapi
172
kan, terkadang dosen satu sama
173
dosen yang lainnya tu pengennya
174
beda. Yang ini pengennya, kamu
175
tu harus rajin, ngumpulintugas ini-
176
ini. Yang satu, yang penting kamu
177
datang,
178
Akhirnya, suka ebelum tau sih
179
gimana kriteria dosen-dosennya.
180
Kayak gitu.
181
Lalu bagaimana hubunganmu
182
dengan dosen-dosen?
kamu
apa.
ini,
Kan
kamu
ya
ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 257
183
Dosennya sih, ada beberapa yang
184
udah tau. Oh ya, maksutnya bapak
185
initu yang penting aku ngerjain,
186
yang penting aku ngumpul enggak
187
telat kayak gitu. Tapi kan, masih
188
ada juga sampai sekarang yang
189
duh, pak maunya tu apa. Kayak
190
gitu, kayak gitu yang kadang
191
nggak ngerti. Pak gimana sih, gitu.
192
Tapi, e kalau misalnya nemuin
193
kayak gitu kan aku juga suka tanya
194
kan sama temen-temen, kok bisa
195
sih
196
menurut kamu dosen yang ini.
197
Terus mereka bilang, aku juga
198
nggak tau sih. Mungkin ya karna,
199
karna kita belum bisa memahami
200
dosennya juga sih. Jadi, kita
201
kurang bisa me mengiyakan apa
kita.
Maksutnya,
gimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 258
202
maunya dosen, kayak gitu.
203
Kamu ambil jurusan apa?
204
E Sasing.
205
Itu dulu, kenapa kamu memilih
206
Sasing. Gimana ceritanya?
207
E..kalau dulunya aku memilih Subjek memilih kuliah di
208
Sasing, pertama emang aku suka jurusan Sastra Inggris
209
bahasa inggris sih dari dulu. Terus berdasarkan pilihan
210
suka bahasa Inggris kan choosenya sendiri karena memang
211
ada 2, pendidikan bahasa inggris senang dengan bahasa
212
apa sastra inggris. Terus ekenapa Inggris dan ingin
213
aku nggak memilih pendidikan. mengetahui lebih dalam
214
Karena menurutku pendidikan itu bahasa Inggris (207-232)
215
kayak, dulu kan juga pernah ada
216
sedikit pengalaman buat kayak
217
ngajar anak-anak kecil kayak gitu,
218
kayak gitu. Nah, aku pengen kayak
219
sesuatu yang beda gitu lo. Aku
220
pengen
menggali
lebih
jauh
Kehendak bebas
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 259
221
tentang bahasa Inggris. Kalau
222
menurutku pendidikan kan kayak,
223
ya bukannya gimana-gimana ya
224
sih kayak kita tu separo-separo.
225
Separo diajarkan gimana mengajar
226
dan separo kayak bawa bahasa
227
inggrisnya. Kalau di Sasing, aku
228
lebih pengen tau gimana sih seluk
229
beluknya bahasa inggris. Kayak
230
gitu kan kita juga diajari kayak
231
culturenya, terus gimana bahasa
232
Inggris yang lebih mendalam.
233
Kayak gitu.
234
Bagaimana perasanmu ketika
235
sekarang sudah memasuki masa
236
kuliah?
237
Menikmati,
238
beberapa juga kayak oh ternyata subjek saat ini sebagai
239
ada ini ternyata ada ini. Ada hal- mahasiswa berbeda
meskipun
ada Kenyataan yang dihadapi
Memiliki perasaan
Pertumbuhan pribadi
mampu
(+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 260
240
hal baru yang aku belum pernah dengan yang ia pikirkan
241
sebelumnya,
242
berbeda lah dengan situasi dulu tetap berusaha untuk
243
waktu SMA. Jadi kayak, oh jadi menyesuaikan diri
244
kayak gini tu kuliah tu. Kayak dengan yang sudah
245
gitu.Dulu kan mikirnya, ah paling menjadi pilihannya saat
246
juga Sasing mau buat belajar ini dan mau belajar untuk
247
grammerdoang. Mau belajar ini menjadi bisa (237-265)
248
doang ini doang, kayak gitu. Tapi
249
ternyata, oh enggak di Sasing itu
250
ternyata
251
pendalaman analisis novel lah,
252
analisis ini ini. Bener-bener kayak
253
mendalem banget, literatur banget.
254
Ya sekarang, oh ternyata kayak
255
gini. Dan diharuskan kayak rajin
256
baca, kayak gitu. Dulu sih aku, oh
257
God harus baca ini, harus baca ini.
258
Tapi, semakin kesini semakin
yang
harus
maksutnya dulu. Akan tetapi, subjek
ada
kayak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 261
259
kesini juga ya emang harusnya tu
260
kayak gini, gitu lo. Yaudah sih, e
261
let it flow aja lah. Nglanjutin apa
262
yang udah dipilih juga. Toh ini
263
juga pilihanku dari awal. Yaudah
264
lanjutin aja.Aku mau belajar, pasti
265
juga bisa.
266
Kalau
267
harapanmu ke depan seperti apa
268
untuk kuliahmu?
269
Harapanku kedepan sih pertama,
270
time manajementnya dulu tu kayak
271
lancar gitu dulu. Soalnya sekarang
272
tu kayak udah capek di malem dan
273
e
274
deadline itu tu jadi kayak buru-
275
buru gitu lo. Padahal kadang, aku
276
typical orang yang kalau ada tugas
277
ini, sebisa mungkin tak kerjain
untuk
malamnya.
masa
Misal
depan,
nih,
ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 262
278
hari ini, selesai hari ini. Dan besuk
279
kalau deadline tinggal ngumpulin
280
aja. Nah kadang kan suka ada
281
kesibukan ini itu dan besok itu aku
282
deadlinenya harus besuk itu. Nah
283
sekarang baru ngerjain. Nah kayak
284
gitu. Kayak gitu, kayak gitu tu
285
suka kayak ragu itu lo. Oh ya,
286
harusnya kan aku kan udah, udah
287
buat ini tapi aku belum, ini belum. Subjek berharap dapat
Memiliki harapan
288
E harapannya sih besok bisa ini memiliki manajemen
untuk hidup
289
time manajementnya lancar dulu. waktu yang baik, bisa
290
Terus kayak udah bisa e apa ya, menjalankan semua
291
udah bisa tau gimana sih e apa tanggung jawab dan
292
yang harus aku lakuin. Kayak kesibukan di organisasi
293
misal
294
harusnya aku ngapain, mata kuliah dapat berjalan lancer
295
ini aku harus ngapain, trus setelah (287-298)
296
ini harus ngapain. Kayak gitu sih.
tiap
mata
kuliah
ini, maupun tugas kuliah
Tujuan hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 263
297
Terus, pengennya sih dua-duanya
298
jalan. Jadi kayak kuliah juga oke,
299
organisasi di luar juga oke, kayak
300
gitu. Biar, biar gimana ya. Ya Tujuan utama subjek saat
Memiliki tujuan
301
keduanya seimbang. Kan tujuan ini adalah kuliah, namun
untuk masa depan
302
utamanya kan juga kuliah, tapi di sisi lain subjek juga
hidupnya
304
edisisi lain aku pengen dapet ilmu, ingin mendapat ilmu baru
305
dapet
306
kehidupanku itu juga sih. Nah organisasi dan kegiatan
307
ilmu lain itu kan bisa didapet dari yang diikuti(300-308)
308
organisasi-organisasi
309
kesibukan lain selain di kuliah.
310
Seperti itu.
311
Kalau seputar e pendidikan,
312
maksutnya dalam hal akademis,
313
kamu typical orang yang seperti
314
apa sih?
315
Oh
316
untungnya
sesuatu
kalau
baru
buat untuk hidupnya melalui
dan
akademis
sih,
aku
termasuk yang mudah dan senang
tu
Tujuan hidup (+)
ya Subjek termasuk pribadi
Terbuka dengan hal
Pertumbuhan pribadi
baru
(+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 264
317
golongan yang bisa dibilang kayak untuk menerima
318
gampang buat menerima, memang pelajaran/ hal-hal baru
319
buat menerima hal-hal baru kayak (315-320)
320
gitu aku seneng. Tapi terkadang Subjek menilai dirinya
Memiliki sikap
321
aku tu juga kayak terpengaruh mampu berpegang
positif pada diri
322
sama
323
contohnya semester kemarin. Aku walau terkadang juga bisa
324
tu untungnya kayak maksutnya terpengaruh oleh teman,
325
hasilnya udah bagus, udah bagus. namun selalu berusaha
326
Tapi kan, kayak temen-temen tu untuk yakin dengan
327
suka bilang gimana sih, gimana sih pilihannya, sedangkan
328
kayak gini. Jadi kayak aku mikir yang dikatakan teman
329
ke temen gitu lo, dua kali. Oh gini hanya sebagai
330
gini gini ya. Tapi sebenernya tu di pertimbangan (320-340)
331
depan mata tu udah ada, kamu tu
332
kayak gini, udah bisa gitu lo. Tapi
333
ya sebagaimana mungkin tetep
334
aku, e gimana ya ikuti apa yang
335
udah ada dulu lah. Temen tu kayak
temen.
Kayak
misal, dengan keyakinannya
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 265
336
sebagai e pertimbangan gitu aja
337
lah. Nggak usah terlalu manut
338
sama mereka, tapi di depan kita
339
kan pilihan kita kan ini. Yaudah
340
ini, gini aja. Kayak gitu.
341
Berarti kamu termasuk orang
342
yang mudah untuk memahami
343
sesuatu. Terus orang lain tadi
344
dibilang
345
cuma buat tambah-tambahan.
346
Seperti itu ya?
347
Iya..he’em.
348
Oke, kalau tadi seputar bidang
349
akademis ya. Kalau seputar
350
kehidupanmu di dalam keluarga
351
itu seperti apa?
352
E kalau masalah keluarga, kalau
353
keluargaku itu bukan typical yang
354
penuntut gitu sih, kamu harus
seperti,
sampingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 266
355
dapet ini, kamu harus dapet ini,
356
kamu
357
untungnya orangtuaku itu kayak Orangtua memberi
Kehendak bebas
358
yang kayak udah percaya gitu lo kebebasan dan
untuk kehidupan diri
359
sama aku. “Kamu itu pengennya kepercayaan untuk subjek sendiri
360
apa, yaudah biarin aja selama membuat keputusan
361
kamu
bisa untuk dirinya sendiri,
362
mempertanggungjawabkan
apa seperti pada saat memilih
363
yang
364
Dulunya masalah misal kayak Jurusan dan sekolah yang
365
milih jurusan atau milih sekolah dipilih saat ini merupakan
366
atau apapun itu, kayak orangtua pilihannya (357-375)
367
yaudah kamu mau milih apa. Yang
368
penting,
369
dukung aja, support aja. “Kamu
370
mau ini mau itu, nggak papa-papa,
371
asalkan kamu tu kayak apa ya bisa
372
mempertanggungjawabkan
373
lah
harus
kamu
dan
dapet
ini.
Tapi,
mau.”kayak
kayak
kamu
gitu. juruan ataupun sekolah.
orangtua
usaha
sih
gitu sendiri
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 267
374
dengan apa yang kamu mau,”
375
kayak gitu
376
Seperti apa sih peranmu di
377
dalam keluarga?
378
Kalau
dalam
379
gimana
ya,
380
Soalnya, saya juga bukan typical jika melakukan hal yang
mengelola
381
orang yang kayak diem gitu lo. menurutnya tidak baik.
lingkungan
382
Kalau apa-apa tu harus yang ini Selain itu, subjek juga
383
harus kayak gini, harus kayak gini, sudah berani
384
harus kayak gini, gitu. Jadi, kayak menyampaikan
385
misal ada adik atau ada siapa gitu. pendapatnya ke orangtua
386
Bukannya
387
mungkin, menurut pendapatku itu
388
nggak harusnya kayak gini. Aku
389
tetep, nggak boleh kayak gini.
390
Kamu tu harusnya kayak gini,
391
kayak gini, kayak gini. Terus kalau
392
misalpun
keluarga, ya
salah
orangtua
banyak
sih.
atau
kayak Ketika di rumah subjek sih. selalu mengingatkan adik
Atau (378-396)
apa,
Punya rasa dan
Penguasaan
berkompeten dalam
lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 268
393
kayak aku tuh udah, udah gimana
394
ya, udah berani gitu. Mendingan
395
gimana kalau kayak gini, kayak
396
gini, kayak gini. Seperti itu.
397
Berarti
398
menyampaikan pendapat gitu
399
ya?
400
Iya, hoO kayak gitu.
401
Kamu berapa bersaudara ya?
402
Aku 7 bersaudara dan aku kan
403
anak kelima.
404
Bisa diceritain seputar kamu
405
dan saudara-saudaramu?
406
E mas-mas dan mbak-mbakku Saat ini subjek menjadi
Berperan untuk
Penguasaan
407
udah kerja semua dan aku sama kakak tertua untuk kedua
mengelola
lingkungann (+)
408
adik.
lingkungan
409
dirumah tu kayak orang yang ya mas dan mbak sudah
Peduli terhadap
Relasi positif dengan
410
lebih tua lah daripada adik-adikku kerja, sehingga subjek
orang lain (adik)
orang lain (+)
411
2 gitu kan. Jadinya aku tuh kayak banyak membimbing
sudah
Jadinya
sekarang
berani
kan, adiknya karena semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 269
412
yang masih dik kamu tu harus adik-adiknya karena
413
kayak gini, mendingan kayak gini, merasa sudah lebih
414
kayak gini. Kan ya bukannya banyak memiliki
415
gimana-gimana. Aku tu merasa pengalaman (406-421)
416
kayak aku udah duluan tahu,
417
gimana
418
mendingan tu kayak gini. Besok tu
419
kamu kayak gini, kayak gini lo.
420
Nah kayak gini, ya kayak gitu,
421
kayak gitu sih.
422
Berarti kamu sering memberi
423
masukan-masukan untuk adik
424
ya?
425
Iya, ho’o.
426
Lalu, bagaimana respon adik-
427
adik
428
memberi
429
seperti yang kamu bilang tadi?
430
Kalau adik sih suka bilang,iya po
kehidupan
ketika
itu.
kamu
Jadi
sering
masukan-masukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 270
431
mbak. Kayak yang masih ho’o po,
432
ho’o po kayak gitu. Terus e aku
433
bilang iya ni. Contohnya ni,
434
kemaren kan masih e kemaren kan
435
buktinya gini, gini, gini. Kalau
436
misalnya kamu pilih kayak gini ni,
437
nanti jadinya kayak gini,. Kalau
438
enggak kayak gini, kayak gini.
439
Terus, tapi adikku sih masih
440
bilang, oh ya ya ya. Soalnya, e
441
menurutku adikku juga maksutnya
442
kalau memandang aku tu, oh ya
443
embak yang sedikit lebih maju
444
daripada aku, Mesti aku lebih tau
445
gitu lo, lebih tahu duluan. Ya, e
446
kadang-kadang dia manut juga tapi
447
kadang juga ya nggak papa-papa,
448
aku juga pengen beda kok sama
449
embak. Kayak gitu juga sih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 271
450
Berarti antara kamu dengan
451
adik, emang sering suka ada apa
452
ya semacam ya sering tukar
453
pikiran gitu ya?
454
Iyaa, udah biasa.
455
Trus, hambatan-hambatan yang
456
sering muncul antara kamu dan
457
adik-adik seperti apa?
458
Perselisihan sih sering terjadi, tapi Dulu sering terjadi
Memahami orang
Relasi positif dengan
459
dulu sih. Kalau sekarang udah perselisihan antara subjek
lain
orang lain (+)
460
semakin
461
semakin tahu ya. Dulu jaman- sekarang makin besar
462
jaman SMP gitu sih masih sering makin bisa saling
463
sih. Kayak-kayak enggak setuju. mengerti (458-479)
464
Apa sih mbak, kayak gini kayak
465
gini.
466
SMA, dia SMA juga. Dia SMP,
467
aku juga. Jaraknya juga nggak
468
jauh juga. Cuma jarak setaun gitu
gedhe,
Lagian
mungkin
dulu
jadi dengan adik, namun
masa-masa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 272
469
kan. Jadi tu masih, enggak tu
470
perasaan mendingan juga kayak
471
gini mbak, kayak gini. Tapi kan
472
dulu yang namanya masih kecil
473
juga sih, masih dalam belum tahu
474
satu sama lain, gitu. Tapi kalau
475
sekarang sih udah, udah yang tau
476
oh iya begini, begini. Kalau dulu
477
sih masih sering, kayak hal-hal
478
seperti itu. Hal-hal kecil. Kalau
479
sekarang lebih bisa saling ngerti.
480
Lalu bagaimana caramu untuk
481
menjaga hubungan dengan adik-
482
adik?
483
Biasanya kan habis kayak habis
484
cekcok kayak gitu kan, yaudah lah
485
diem-dieman kayak gitu. Tapi,
486
biasanya kan kayak bapak kan
487
tetep misalkan nyuruh apa, nyuruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 273
489
apa. Nanti bakalan nyambung lagi
490
lah, gitu. Paling enggak, tetep ada
491
yang ngajak ngomong duluan.
492
Kayak misal udah disuruh makan.
493
Yaudah, ini lo dek makan, kayak
494
gitu, kayak gitu. Yaudah sih,
495
ujung-ujungnya
496
lagi,begitu.
497
Kalau
498
hubunganmu dengan adik-adik.
499
Lalu, kalau hubunganmu sama
500
kakak-kakak seperti apa?
501
Kalau sama mas-mas sih, kayak Nurut dengan kakak-
Hubungan dekat
Relasi positif dengan
502
aku tu lebih manut gitu lo. Soalnya kakak dan sering
dengan orang lain
orang lain (+)
503
kan, mas-masnya kan jaraknya meminta saran (501-514)
(saudara)
504
juga udah jauh-jauh juga dan dia
505
udah yang berkeluarga. Udah yang
506
kayak misal ngasih tau, ngasih tau
507
kayak gitu. Tapi kan untuk mas
tadi
tetep
kan
balik
mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 274
508
yang nomer 4 kan jaraknya nggak
509
jauh juga, cuma 3 tahun. Kalau
510
aku sih masih, masih mendingan
511
gimana to mas. Kayak masih yang
512
merengek-rengek,
513
gitu lo. Kalau sama mbak sih,
514
ohya, ya tinggal manut-manut aja.
515
Itu udah menikah semua?udah
516
berkeluarga semua?
517
3 udah yang 1 belum, yang atasku
518
persis. Dan ini selisih 3 tahun
519
kayake di atasku.
520
Lalu, bagaimana caramu untuk
521
menjaga
522
kakak-kakak?
523
Kalau caranya sih, sekarang sih Menjaga hubungan
Menjaga hubungan
Relasi positif dengan
524
lebih ke anak-anaknya gitu lo. dengan mas mbak yang
dengan orang lain
orang lain (+)
525
Anak-anaknya mbak-mbakku gitu tinggalnya jauh dengan
526
lo. Kan kayak akunya kayak selalu berkomunikasi
minta-minta
hubungan
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 275
527
pendekatan.
Sebenernya setiap hari lewat telepon/
528
pendekatan-pendekatannya
529
lebih ke ponakan-ponakan gitu lo. dengan keponakan-
530
Mungkin
531
misalnya bapak lagi ngapain, ibu
532
lagi ngapain. Kayak gitu, kayak
533
gitu. Oh ini, ini lo ditanyain sama
534
bulek, misalnya kayak gitu. Nah
535
lebih kayak gitu sih, lebih deketin
356
ke anak-anaknya kalau enggak ya
537
mungkin kalau sama mas mbaknya
538
cuma kayak cerita. Lagian kan
539
kayak jauh juga kan dari sini.
540
Kayak gimana kabar sana, gimana
541
kabar sini. Tapi tiap hari sih tetep
542
SMS atau telepon, kayak gitu.
543
Biasanya e sama embak juga Sering curhat dengan
Terbuka dengan
Relasi positif dengan
544
kadang curhat. Sama embak, misal mbak ketika ada masalah
orang lain (mbak)
orang lain (+)
545
duh
kalau
ini,
lebih
misalnya
tanya
tu sms. Subjek juga dekat
ke keponakannya (523-542)
sekiranya yang tidak bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 276
546
permasalahan
547
kayak yang nggak sampai aku (543-562)
548
cerita
549
ceritanya sama mbak, gitu. Mbak
550
gimana nih, aku di kampus kayak
551
gini, hidupku kayak gini. Misal
552
kayak gitu, aku juga kayak sering
553
cerita
554
feedbacknya dari dia juga, ya
555
kamu tu harusnya kayak gini,
556
kayak
557
membuat, misalnya jangan terlalu
558
membebankan
559
kalau lagi ada masalah atau apa,
560
kayak gitu sih. Seperti itu sih. Ya
561
sering dikasih nasehat-nasehat gitu
562
aja.
563
Lalu, apakah ada perbedaan
564
hubunganmu
ke
yang
maksutnya diceritakan ke orangtua
orangtua,
sih.
gini.
Dan
ya
misalnya
Jangan
orangtua.
dengan
aku
terlalu
Misal
kakak-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 277
565
kakak
566
berkeluarga sama saat ini sudah
567
berkeluarga?
568
Sebenarnya ada perbedaan juga Kedekatan dan
Memperhatikan
Relasi positif dengan
569
iya sih. Kayak dulu sebelum keterbukaan subjek
kebutuhan orang lain
orang lain (+)
570
berkeluarga itu, kayak kita tu dengan kakak-kakaknya
571
kayak deket gitu lo. Masih, mbak tidak lagi sedekat dulu
572
aku ini ini ni, gimana ni, gimana. sebelum kakak-kakaknya
573
Sekarang kalau pun sekarang kan, berkeluarga. Saat ini
574
ya aku udah tau dia kan udah subjek tidak banyak cerita
575
berkeluarga.
576
ngomong yang terlalu ini sensi subjek memahami bahwa
577
gitu juga nggak berani. Toh dia kakaknya sudah memiliki
578
juga udah kayak punya keluarga keluarga yang harus lebih
579
sendiri yang harus diutamakan. diperhatikan (568-583)
580
Jadi kayak aku, aku ceritanya
581
kayak yang
582
biasa aja yang nggak terlalu
583
seintim dulu gitu lo. Gitu.
sebelum
Jadi
mereka
kayak
mau dengan mbak karena
masalah-masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 278
584
Itu kalau tadi seputar kamu
585
sama kakak, sama adik. Lalu,
586
bagaimana hubunganmu dengan
587
orangtua?
588
Kalau sama orangtua, aku sih Subjek dekat ibu karena
Dekat dengan orang
Relasi positif dengan
589
deketnya sama ibu. Deketnya sama bisa menjadi tempat
lain (ibu)
orang lain(+)
590
ibu, kayak apa-apa sih. Jadi kalau untuk cerita (588-592)
591
misalnya ibu kan kayak lebih bisa
592
buat diajak cerita gitu lo. Tapi kan
593
e kalau sama bapak itu kan kayak
594
ibaratnya kan kayak hal yang
595
umum-umum aja. Kayak yang
596
misalnya, minta duit lah, minta apa
597
kayak gitu itu cuma sama bapak
598
aja. Butuhnya ini, nanti kayak ini,
599
ini, ini seperti itu.
600
Seberapa
601
untukmu?
602
Sebenernya, orangtua tu sangat Orangtua sangat penting
Dekat dengan orang
Relasi positif dengan
penting
orangtua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 279
603
penting ya. Kayak apa yang nggak untuk subjek karena
604
bisa kita share ke temen, nggak sebagai tempat untuk
605
bisa kita share ke orang lain, itu berbagi cerita dan
606
ujung-ujungnya
607
Kayak misal kita ada masalah atau orang yang paling tahu
608
ada apa kan, biasanya yang suka yang terbaik untuk subjek
609
kita share kebahagiaan itu kan (602-624)
610
sama temen. Aku dapet ini, aku
611
dapet ini. Toh ujung-ujungnya
612
kalau kita ada masalah atau ada
613
apa, tetep ujungnya ke orangtua
614
lagi. Kayak gitu itu sih. Perannya
615
sih banyak banget kan, kayak yang
616
orangtua tu bisa tahu kita tu kayak
617
gimana. Sometimes
618
sama temen, temen kan juga
619
mendingan kayak gini ni kayak
620
gini. Tanpa tahu kita tu sebenernya
621
kayak gimana. Tapi kan kalau
ke
orangtua. orangtua merupakan
kalau kita
lain (orangtua)
orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 280
622
orangtua tuh, udah yang lebih tau
623
kamu tu sebenernya harus diapain
624
kayak gitu sih.
625
Jadi,
626
sangat penting berperan dalam
627
kehidupanmu ya?
628
Iya, he’em.
629
Lalu,
630
antara kamu dengan orangtua
631
seperti apa sih?
632
Kalau sama orangtua sih paling
633
juga cuma apa ya. Cressnya lebih
634
kayak orang tua nyuruh ini, trus
635
cuma bilang nanti ah, nanti ah.
636
Cuma kayak gitu, kayak gitu sih.
637
Ya enggak yang, yang terus gedhe
638
gitu enggak sih. Hal-hal kecil aja
639
kalau sama orangtua. Aku sih
640
lebih ke yang ya, ya manut-manut
menurutmu
orangtua
hambatan-hambatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 281
641
aja kayak gitu sih. Terus ya itu,
642
kan ibu udah meninggal to. Jadi ya
643
itu sekarang cuma tinggal bapak.
644
Orangtua udah nggak lengkap.
645
Padahal kayak yang aku bilang
646
tadi, aku lebih deket ke ibu
647
daripada bapak. Padahal aku kan
648
suka cerita-cerita. Dan sekarang Setelah ibu meninggal,
Terbuka dengan
Relasi positif dengan
649
ibu udah nggak ada, ya jadi jarang mbak menjadi tempat
orang lain (mbak)
orang lain (+)
650
cerita ke bapak. Lebih ke mbak untuk curhat (648-650)
651
mungkin.
652
hambatannya
653
E tadi kamu bilang masalah
654
dengan orang tua hanya hal-hal
655
kecil saat di rumah. Tolong
656
diceritakan lebih lanjut, hal
657
kecil yang bagaimana?
658
Misalnya, e apa ya, kayak e misal
659
lagi repot, lagi apa, ini, ini. Nduk,
Ya kayak
gitu
sih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 282
670
tolong ini, ini. Oh ya. Kan biasa
671
kayak
672
handphone, sama apa gitu kan.
673
Udahlah, entar lah kayak gitu kan.
674
Ini lo, kamu tu udah gini, gini,
675
gini. Itu keburu ini, ini, ini. Kayak,
676
maksutnya ngerjain sesuatu sambil
677
kesel kayak gitu lo. Ya, biasanya
678
sih cuma karna masalah-masalah
679
kayak gitu. Tapi, toh juga tetep
680
kita
681
maksutnya yang enggak sampai
682
berani terus gimana-gimana gitu.
683
Lebih ke ya okelah manut-manut
684
aja. Meskipun kita ngerjainnya
685
mungkin sambil kayak kesel-kesel
686
gitu. Jadi ya tetep, ya gitu lah.
687
Tadi kan dibilang kamu lebih
688
deket dengan almarhum ibu
kita
lakuin.
lagi
sibuk
Yang
sama
enggak,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 283
689
daripada
690
ceritakan bagaimana kok kamu
691
lebih deket dengan almarhum
692
ibu daripada bapak?
693
Emm..gimana ya. Mungkin karna
694
intensif waktunya dulu kan lebih
695
banyak ketemunya kan ibu di
696
rumah. Dan lebih apa ya, e lebih
697
ceritanya lebih santainya juga
698
sama ibu gitu lo dulu tu. Kalau ibu
699
sih, maksutnya kan sama-sama
700
cewek, sama-sama tahu juga sih.
701
Jadi menurutku, dulu ibu bisa
702
lebih tahu Gimana maunya aku.
703
Kalau bapak sih, bapak kan ya toh
704
pembawaannya juga udah beda
705
kan. Kalau ibu tu dulu suka nanya,
706
gimana aku di sekolah. Kalau
707
bapak kan typical orang yang
bapak.
Tolong
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 284
708
dingin gitu lo. Jadi ya, e beda lah.
709
Belum berani buat cerita gitu,
710
kayak pak ini, ini, ini. Nggak
711
berani lah. Ya enakanya juga sama
712
ibu, kayak gitu. Awalnya sih
713
kayak bilang yang kok bapak itu tu
714
kok cuek orangnya tu nggak yang
715
nggak yang, misal nanyain piye
716
tadi ada apa, ada apa gitu. Tapi ya
717
aku
718
gimana
719
orang kan masing-masing kan,
720
sendiri-sendiri.
721
emang bapak itu typical orang
722
yang dingin. Yang oh ya, ya,
723
apalagi. Ya cuma kayak gitu,
724
kayak gitu. Ya udah sih. Kek ya,
725
ya, ya udah sih, gitu lo. Soalnya
726
udah tau juga kan ini typicalnya
sekarang ya
trus
mikir sih,
kayak
pembawaan
Jadi,
mungkin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 285
727
dingin,
yang
728
maksutnya enggak yang secerewet
729
ataupun setanya-tanya langsung
730
gimana, gimana, gimana.
731
E
732
meninggal kapan ya?
733
E waktu aku SD mungkin. Ibu itu
734
dulu meninggal karena sakit apa
735
ya, ya komplikasi tapi ya udah
736
cukup lama sakitnya.
737
Bisa diceritakan, seperti apa sih
738
pengalaman-pengalamanmu
739
bersama almarhum ibu?
740
E..ya kalau misalnya sekarang kan Subjek selalu
Bermasalah dengan
741
kita
masa lalu
742
menerima lah emang ibu udah menyadarkan diri sendiri
743
nggak ada. Ya sampai sekarang jika ibu sudah tidak ada
744
aku selalu kayak apa ya, e terus merupakan kenyataan
745
menyadarkan kayak nyadarin diri yang harus diterima (740-
maaf
juga
enggak
yang
sebelumnya,
maksutnya
ibu
harus meyakinkan diri,
Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 286
746
sendiri, iya ibu udah nggak ada, ya 747)
747
itu kenyataan yang harus diterima.
748
Tapi, kalau masalah pengalaman
749
sebenarnya sama ibu ya gini sih.
750
Dulu tu kayak ibu tu pasti nanyain
751
gimana aku tadi di sekolah.Setiap
752
hari pulang sekolah gini langsung
753
selalu ditanyain, gimana tadi di
754
sekolah, ngapain aja, ada apa aja.
755
Pokoknya ibu selalu mancing lah
756
biar
757
sekolah kan langsung di suruh
758
makan, kalau nggak makan pasti
759
kan di marahi. Kalau ibu masak,
760
pasti disuruh ikut bantu katanya
761
biar aku bisa masak juga. Trus
762
pulang
763
suruh ganti baju, kalau nggak ganti
764
pasti
aku
cerita.
sekolah
dimarahi.
Trus
gitu
Ya
pulang
langsung
pokoknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 287
765
selalu
ngajari,
kalau
766
sekolah harus ganti baju, trus
767
makan, trus tidur siang. Kayak
768
gitu. Tapi kan, sekarang kayak
769
udah nggak ada. Udah, oh ya udah
770
sih udah nggak ada. Apalagi kayak
771
sekarang kan, aku kan jauh dari
772
sini (=rumah), sekarang kan aku
773
anak kos. Kayak yang misalkan Merasa sedih ketika
Bermasalah dengan
774
sama
masa lalu
775
bilang, “Ah aku diSMS nih sama dihubungi oleh ibunya
776
ibu, kenapa nggak pulang.” Oh dan merasa tertekan
777
aku udah enggak diSMS lagi. Ya karena banyak cerita yang
778
sedih sih. Ya gitu itu lah. Yaudah hanya disimpan sendiri
779
lah, nggak papa. Ya masih terus karena tidak bisa
780
proses beradaptasi. Sama kayak diceritakan ke ibu yang
781
lebih tertekan aja sih. Dulunya sih biasanya menjadi tempat
782
yang kebiasa kayak yang tiap hari untuk cerita (773-789)
783
harus cerita nih. Aku ada ini, ada
temen-temen
ada
pulang
yang teman-temannya
Penerimaan diri (-)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 288
784
ini, ada ini. Sekarang udah nggak
785
ada lagi. Ya disimpan sendiri.
786
Padahal kalau kayak sekarang-
787
sekarang ini kan aku lagi banyak-
788
banyaknya
789
diceritakan. Gitu sih.
790
Lalu, bagaimana dulu responmu
791
waktu tahu kalau ibu nggak
792
ada?
793
Kalau dulu, awal-awal ibu sakit
794
kan emang kita tu udah kaget
795
banget sih kenapa kok ibu kayak
796
gini. Apalagi itu kan dulu aku baru
797
kelas 1 SMP, masih awal-awal
798
masuk SMP ya masih kecil lah. E
799
dulunya sih waktu ibu sakit mas
800
sama mbak tu udah ngajarin ya
801
pelan-pelan
802
pengertian. “Yang namanya orang
cerita
aku
untuk
bisa
dikasih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 289
803
sakit itu kemungkin hanya ada 2,
804
bakal
805
enggak,”
806
misalnya ibu itu sembuh, itu tu
807
berarti
808
dikabulkan sama Tuhan. Tapi
809
kalau enggak, yaudah. Karena
810
emang Tuhan pengennya kamu
811
lebih mandiri, kayak gitu. Kayak
812
dulu yang jaman-jamannya sakit tu
813
aku udah diajarin dulu sih, gimana
814
caranya menerima keadaan. Kamu
815
nggak boleh yang, maksutnya
816
nggak boleh rapuh. Nggak boleh
817
yang kayak begini, begini. Kamu
818
harus tegar, kayak gitu. Ya waktu
819
itu sih justru malah kayak jengkel
820
sendiri to, ih kenapa sih kok
821
ngomongnya
sembuh
atau
kayak
karna
doa
gitu,
bakalan
gitu.
Kalau
kamu
Tapi
itu
ya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 290
822
mungkin
karena
823
dibilangin gitu, ya trus lama-lama
824
jadi kebiasa, ya udah bisa sedikit
825
ngerti. Toh pada hari Hnya ketika
826
ibu nggak ada, ya emang sih kayak
827
yang masih nangis, yang masih
828
huaaaa…nggak tahu kayak gimana
829
kayak gitu. Walaupun udah dkasih
830
pengertian, tapi kan ya namanya
831
dulu masih kecil ya pasti belum
832
bisa paham sepenuhnya kan. E tapi
833
pada akhirnya pelan-pelan juga, o
834
ya emang aku harus kayak gini,
835
harus e mungkin ibu lebih suka
836
sama aku kalau aku bisa kuat sih.
837
Lalu, bagaimana pengaruh ke
838
kehidupanmu saat ini ketika ibu
839
sudah meninggal?
840
Ya
pastinya
udah
ada
sering
perbedaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 291
841
sebelum dan sesudah ibu nggak
842
ada. Kalau untuk saat ini sih,
843
paling kerasa misal kayak aku kan
844
udah pulang kuliah, udah selesai
845
kayak gitu. Kayak ada apa sih,
846
kayak ada sosok yang hilang gitu
847
sih.
848
biasanya kan ada yang nanyain
849
kek, gimana udah makan belum.
850
Dan sekarang tu udah nggak ada.
851
Kayak dulu, biasanya aku cerita
852
banyaknya tu ke ibu. La trus
853
sekarang aku mesti cerita ke siapa,
854
kayak gitu sih. Oh ternyata yang
855
sekarang lebih kayak mendem
856
apa-apa itu sendiri gitu lo. Aku
857
ngerasanya, kalau dulu kan apa-
858
apa cerita ke ibu. Toh ibu juga
859
bakal bisa kasih solusi lah, gimana
Jadi
inget
dulu.
Kayak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 292
860
pandangan-pandangan dia. Tapi
861
kan sekarang udah nggak ada.
862
Terus perbedaannya sih lebih ke
863
yang
864
nanyain, udah nggak ada yang
865
diceritain, gitu-gitu sih.
866
Trus apa yang kamu lakukan
867
dengan situasi seperti itu?
868
Sekarang sih lebih kayak lebih Subjek belajar untuk
Mau belajar,
Pertumbuhan pribadi
869
bisa belajar untuk mendewasakan mendewasakan diri,
memiliki perasaan
(+)
870
diri gitu lah. Kamu kan dulu kan, menghadapi masalah
mampu
871
maksutnya sekarang kan udah sendiri dan selalu
872
nggak ada yang diajak sharing meyakinkan diri bisa
873
sekarang. Sekarang kamu harus (868-884)
874
bisa
875
masalahmu
876
konsekuensinya juga harus kamu
877
tanggung sendiri. Kayak gitu sih.
878
Dan lebih harus memikirkannya tu
udah
nggak
menyelesaikan itu
ada
yang
masalah-
sendiri
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 293
879
lebih ke gimana kita menghadapi
880
ini yang biasanya kamu share dan
881
sekarang
882
menshare, kayak gitu. Sekarang
883
harus bisa aku mandiri kok, aku
884
bisa, aku bisa kayak gitu sih.
885
Bagaimana sih peran teman
886
atau
887
berada dalam kondisi-kondisi
888
seperti itu?
889
E kalau sekarang sih, e apa ya aku Teman sebagai tempat
Relasi dekat dengan
Relasi positif dengan
890
kayak lebih mengutamakan temen untuk berbagi cerita yang
orang lain
orang lain (+)
891
gitu lo. Kayak lebih, disaat aku sekiranya pantas untuk
892
jauh dari keluarga sekarang ini, dibagikan, terlebih saat
893
yang aku punya kan cuma temen. ini ketika subjek jauh dari
894
Yaudah,
895
problematikku tu sama temen- berusaha untuk dapat
896
temen. Tapi, kayak aku juga punya menjadi pendengar yang
897
batesan-batesan sih. Dimana yang baik ketika menjadi
kamu
keluarga
aku
nggak
ketika
kayak
bisa
kamu
share keluarga. Subjek juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 294
898
aku bisa share ke temen dan tempat cerita temannya
899
dimana aku harus menyimpannya (889-908)
900
sendiri yang itu kayak masalah
901
pribadi. Tapi, toh disini aku juga
902
kayak apa ya, kan deket sama
903
temen-temen juga. Kayak misal
904
aku bersama temen-temenku, aku
905
selalu berusaha menjadi pendengar
906
yang baik tapi aku juga meminta
907
ke temen-temenku. Tolong dong
908
aku punya kayak gini, kayak gini.
909
Lalu, bagaimana peranmu saat
910
ini di dalam keluarga
911
ibu nggak ada?
912
Sekarang
lebih
913
menggantikan
apa
914
dikerjain sama ibu kalau pas di dulu dikerjakan ibu (912-
915
rumah. Kayak dulunya sih kayak 915)
916
pernah diajarin sama mbak kayak Saat ini adalah waktunya
setelah
kayak Subjek mengerjakan yang
dulu pekerjaan rumah yang
Berperan menjaga
Penguasaan
lingkungan
lingkungan (+)
Melihat ada
Pertumbuhann
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 295
917
misalnya masak lah, apalah kayak subjek untuk
peningkatan dalam
918
gitu. Dulu sih suka diajarin sih menunjukkan
diri
919
caranya gini, gini. Nah sekarang tu keterampilannya
Mau belajar
920
kayak yang, inilah saatnya kamu memasak seperti yang
921
tu
922
dulunya
923
sometimes emang bisa, oh ya dulu mengingat dan mau terus
924
pernah diajarin gini, gini. Tapi belajar untuk mencoba
925
sekarang, duh dulu tu harusnya (915-929)
926
kayak gimana ya. Kayak dulu tu
927
kamu pernah diajarin lo, tapi kok
928
sekarang nggak bisa lagi. Trus ya
929
nyoba-nyoba ya bisa. Ya gitu,
930
sekarang lebih yang mengalih Subjek mengerjakan
Berperan mengelola
Penguasaan
931
semua pekerjaan sih kayak misal pekerjaan rumah karena
lingkungan
lingkungan (+)
932
harus pekerjaan-pekerjaan rumah menyadari hal tersebut
933
gitu kan harus e aku mikirnya aku tidak pantas jika
934
yang harus turun tangan untuk dikerjakan bapak atau
935
mengerjakan ini. Kan, enggak etis adik-adiknya (930-937)
menunjukkan udah
yang diajarin.
pribadi (+)
dulu- pernah diajar diajarkan Nah kakak. Subjek berusaha
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 296
936
juga kan kalau misalkan bapak,
937
adik-adikku ngelakuin itu gitu lo.
938
Oke, itu tadi cerita seputar
939
kamu dan keluarga ya. Kalau
940
relasimu
941
temanmu gitu bisa diceritain
942
seperti apa?
943
Kalau relasi, aku adalah typical Subjek memiliki banyak
Senang menjalin
Relasi positif dengan
944
orang yang pengennya banyak teman. Salah satu tujuan
relasi dengann orang
orang lain (+)
945
temen, kayak gitu lo. Jadi, salah ikut organisasi adalah
lain
946
satu tujuannya kayak organisasi untuk menambah
947
atau apa itu kan nambah temen. pertemanan. (943-950)
948
Aku sih e temennya ya gimana ya,
949
temennya banyak, aku kesana
950
kesini dan aku kan typical orang
951
yang cerewet gitu kan. Kayak
952
semua temen, aku berusaha buat Subjek berusaha untuk
Hubungan hangat
Relasi positif dengan
953
ngenali semua temenku, satu-satu dapat mengenali teman-
dengan orang lain
orang lain (+)
954
gitu lah. Kamu itu tipenya orang temannya satu per satu
dengan
teman-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 297
955
kayak gimana, gimana gitu lah.
956
Kemudian, hambatan-hambatan
957
seperti apa yang sering muncul
958
dalam berteman?
959
Kalau ma temen yang deket gitu
960
ya e perselisihan tu apa ya kayak
961
habit yang biasanya kita apa sih
962
kan, aku kan kalau misalnya kalau
963
sahabatan gitu kan tau sendiri kan.
964
aku
965
ceplas-ceplos kayak gitu. Nah cerewet, ceplas-ceplos
966
padahal sometimes kalau ngmong (964-968)
967
ini,
968
omongannya kayak gitu, gitu lo.
969
Biasanya sih kayak yang salah
970
paham ngomong-ngomong gitu.
971
Terus, sekarang kan kayak nyatuin
972
jadwal tu udah jarang yang bisa.
973
Terus, kamu gimana sih cuma
cerewet,
ya
Allah
suka
(952-955)
ngomong Dengan teman subjek
ternyata
aku
Mengenali karakter diri
Penerimaan diri (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 298
974
diajak main aja nggak mau. Kamu
975
tu lebih mikir inilah-inilah. Ya
976
kayak gitu-gitu. Cekcok karena
977
hal-hal kecil aja sih, ya cuma
978
karena persoalan yang sepele.
979
Terus apa yang kamu lakukan
980
untuk mengatasi situasi seperti
981
itu?
982
Kalau
983
masalah cekcok-cekcok kayak gitu
984
kan, nanti kan biasanya beda njuk
985
yang ditanyain ini, nggak jawab
986
ini. Kamu kenapa sih, kayak nggak
987
papa, nggak papa. Ya ampun
988
kenapa. Masalah ini ya kemarin
989
ya, aku ngmong ini, ngomong ini.
990
Dia tu udah tau, biasanya kayak
991
gitu kan. Ya Allah, kayak gini
992
doang kan udah-udah biasa. Toh,
yang
kayak
masalah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 299
993
mulut-mulutnya kita tu kayak gitu.
994
Biasanya masalah cekcok-cekcok
995
kayak gitu. Akhirnya juga, kan
996
enggak yang terus saklekkamu
997
salah, kamu salah. Ya paling minta Subjek meminta maaf
Menjaga hubungan
Relasi positif dengan
998
maaf, minta maaf kayak gitu, udah ketika ada salah dengan
dengan orang lain
orang lain (+)
999
nyambung lagi. Besok kalau ada teman supaya
1000
cekcok-cekcok lagi, marah-marah hubungannya kembali
1001
lagi, ya kayak gitu sih. Kalau baik (997-1001)
1002
untuk yang kayak nyatuin jadwal Subjek bisa memahami
Memahami orang
Relasi positif dengan
1003
misal buat ketemuan gitu, kita kesibukan dari masing-
lain
orang lain (+)
1004
sekarang harus lebih yang kita masing teman (1002-
1005
udah gedhe udah tau. Dia punya 1010)
1006
kegiatan sendiri. Kayak kita tu
1007
harus ngalah dulu lah. Biarkan dia
1008
sendiri yang mendahulukan yang
1009
mana. Ya lebih menghargai gitu
1010
lah ya.
1011
Terus gimana cara kamu untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 300
1012
menjaga
1013
teman-teman?
1014
Kalau
1015
sekarang
1016
kontakan gitu sih. Tetep
1017
kontak-kontakan meskipun kayak teman-teman meskipun
1018
kita beda kota, beda univ kayak terpisah jarak (1014-
1019
gitu. Sekarang sih masih yang 1025)
1020
kontak-kontakan,
1021
frekuensi untuk kayak ketemu
1022
ngumpul-ngumpul bareng gitu kan
1023
otomatis kurang. Tapi, toh lebih
1024
mengoptimalkan kayak di sosial
1025
media, atau apalah kayak gitu sih.
1026
Berarti
1027
komunikasi supaya tetep harus
1028
jalan, kayak gitu ya?
1029
Iya, ho’o kayak gitu.
1030
Terus,
hubunganmu
menjaga tetep
sama
hubungan kayak
tapi
sih Mengoptimalkan media
kontak- sosial sebagai sarana masih komunikasi dengan
yang
mementingkan
sekarang
coba
kamu
Menjaga relasi
Relasi positif dengan
dengan orang lain
orang lain (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 301
1031
ceritakan
1032
kehidupanmu sebagai anak kos?
1033
Kalau
1034
Semuanya harus sendiri. Tapi ya menjadi anak kos untuk
1035
udah mulai bisa sekarang. Kalau bisa mandiri dan pintar
1036
dulu di rumah ya belum nyuci, toh mengatur keuangan
1037
nanti ada yang nyelesain. Nah (1033-1074)
1038
kalau sekarang mau kamu nggak
1039
nyuci mau apa, tetep aja disitu.
1040
Nah kan harus nyuci sendiri,
1041
kayak gitu. Sebenarnya sih kan,
1042
dulu pertamanya sih kaget oh
1043
ternyata kehidupan anak kos tu
1044
kayak gini. Dan kehidupannya tu
1045
kayak, kan dulu Magelang sama
1046
Jogja kan beda banget nih. Kayak
1047
Jogja tu kayak hedon, kayak ya
1048
harus jajan sana, jajan sini. Terus
1049
ya
bagaimana
awalnya
sekarang
sih
sih
lebih
sih
kaget. Subjek menyesuaikan diri Penyesuaian dengan
harus
lingkungan
Penguasaan lingkungan (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 302
1050
manage uang juga. Perbanyak buat
1051
nanya mbak-mbak kos aja, mbak
1052
enaknya gimana ya gini, gini, gini.
1053
E kayak yang apa ya, ya itu sih
1054
beda banget antara Magelang sama
1055
Jogja tu. Kalau Jogja tu yang, ya
1056
udah beli aja disini. Kalau dulu
1057
Magelang kan lebih tahu juga
1058
daerahnya. Kalau sana kan, ya
1059
kalau mau kesana gimana ya.
1060
Terus ini jalan mana, jalan mana,
1061
kayak gitu. Kalau di Magelang
1062
kan, oh ya tempatnya sini nanti ya
1063
ngerti lah kayak gitu. Sekarang tu
1064
kalau di Jogja tu lebih, oh ya habis
1065
ini ya harus ini. Kayak apa ya,
1066
semua tu preparenya banyak gitu
1067
lo daripada disini. Dan juga kalau
1068
kehidupan anak kos tu, yang lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 303
1069
harus irit. Tapi gimana ya di sisi
1070
lain tu, ah aku juga pengen.
1071
Temen-temenku
1072
kesini, kok aku belum. Ya kayak
1073
gitu sih. Gitu, harus bisa manage
1074
uang gitu juga sih.
1075
Dulu awal mula kamu kok
1076
memilih kuliah di luar kota dan
1077
akhirnya Jogja itu bagaimana?
1078
Keinginan sih, pengennya di Jogja Subjek membuat
1079
gitu kan. Soalnya, awalnya sih keputusan sendiri untuk
1080
pengennya yang pling deket dari kuliah di tempatnya
1081
sini, ya udah di Universitas sini sekarang setelah
1082
aja. Terus aku bilang, ah enggak mempetimbangkan
1083
ah, kok kayaknya biasa aja gitu lo. beberapa hal (1078-1107)
1084
Dulu sih mikirnya gitu. Ya udah
1085
pilihannya tu dulu kalau nggak
1086
Jogja ya Semarang. Aku dulu
1087
mikirnya sih, wah kalau Semarang
udah
kesini-
Kehendak bebas
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 304
1088
tu kehidupannya tu jauh juga.
1089
Lagian, kayak Semarang tu kayak
1090
misal transportasi atau apa gitu tu
1091
butuhnya lebih besar. Ya udah
1092
Jogja aja, yang sedikit banyak
1093
udah tau jalan-jalannya lah. Paling
1094
enggak jalan pulang sama jalan
1095
berangkat udah tahu dulu. Kan
1096
tinggal lurus aja. Ya kayak gitu.
1097
Terus akhirnya pilih Jogja. Kalau
1098
univ sih dulu di Jogja, pengennya
1099
sih univ yang bagus tapi enggak
1100
yang terlalu mentereng gitu lo.
1101
Kalau di UGM gitu kan wah wow
1102
banget gitu kan. Trus kayak aku tu
1103
nggak
1104
disana, udah UNY. Soalnya kalau
1105
UGM itu kan terlalu high class.
1106
Wah kayaknya aku nggak bisa. Ya
bisa mengikuti
alurnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 305
1107
udah lah UNY aja gitu
1108
Berarti emang karena kemauan
1109
sendiri seperti itu ya?
1110
Iya.
1111
Kalau
1112
lingkungan rumah seperti apa?
1113
Kalau di rumah, itu tu sebenarnya Subjek tidak dekat
Hubungan yang
Relasi positif dengan
1114
ya itu sebenarnya kalau aku di dengan tetangga-tetangga
tidak dekat dengan
orang lain (-)
1115
sekolah di kampus tu yang lebih di lingkungan rumah
orang lain (tetangga
1116
cerewet. Tapi kalau, kalau aku rasa karena berbeda cara
lingkungan rumah)
1117
sih kalau di rumah itu biasa-biasa pandang. Teman-teman
1118
aja. Sama tetangga-tetangga juga seusianya seusianya
1119
yang biasa-biasa aja. Enggak yang sudah pada menikah dan
1120
terus say hai, gimana buk ada bekerja, sementara subjek
1121
apa,ada apa. Kayak gitu tu enggak. masih mementingkan hal
1122
Aku typical orang yang kalau pendidikan. Selain itu,
1123
misalnya ada waktu pun, enggak aktifitas subjek lebih
1124
yang main di tetangga-tetangga banyak di luar drumah
1125
gitu. Enggak yang menyambangi daripada di lingkungan
hubunganmu
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 306
1126
temen-temen
sepantaran
1127
enggak sih. Soalnya aku kayak
1128
ngerasa, beda sih feel ku di rumah
1129
sama di sekolah. Lagian temen-
1130
temen sepantaranku tu beda juga
1131
tu lo orientasinya. Kalau aku tu, ya
1132
gimana ya kayak mikir inilah
1133
gimana gimana gitu. Kalau sini
1134
kan kayak, ya bukannya gimana-
1135
gimana.
1136
lingkungannya tu beda sama kayak
1137
aku di sekolah gitu lo. Misalpun
1138
ada waktu luang, aku lebih milih
1139
main ke luar sama temen-temen
1140
gitu. Kalau di rumah malah jarang.
1141
Tadi
1142
lingkungannya berbeda. Coba
1143
ceritakan
1144
maksutnya bagaimana?
Cuma
kamu
gitu rumah (1113-1161)
menurutku
bilang
lebih
kan
lanjut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 307
1145
Kalau
apa
1146
sepantaranku
1147
warga-warga sini tu kayak udah
1148
lebih pikirannya udah besok nikah,
1149
besok ini, besok ini, punya anak
1150
dan kayak gitu kayak gitu. Dan
1151
orientasiku masih enggak. Aku tu
1152
masih kuliah, aku masih pingen
1153
belajar banyak. Yang masih kayak
1154
gitu. Dan
1155
gimana ya, ya nggak nyaman aja
1156
kalau
1157
Soalnya
1158
mereka yang udah kerja, kayak
1159
yang udah mikir ini-ini itulah. Aku
1160
sih belum, belum sampai yang
1161
kayak gitu.
1162
Trus apa sih cita-citamu untuk
1163
hidupmu?
di
ya,
usia-usia
kayak
misalnya
ya itulah, aku ngrasa
lingkungan anak-anaknya
rumah. juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 308
1164
Harapannya besok ke depan sih, Subjek ingin bisa ngelesi
Memiliki tujuan
1165
dalam waktu terdekat ini bisa privatesupaya memiliki
untuk hidup
1166
ngelesi private dulu lah. Biar bisa pemasukan, organisai
1167
dapat duit dulu. Trus kalau udah lancar, bisa naik jabatan,
1168
kayak gitu, semua lancar lah, IP naik supaya dapat
1169
organisasi lancar, jabatannya trus membanggakan keluarga
1170
naik
1171
Pengennya sih pengen jadi kayak
1172
ketua departemen gitu lo. Kalau
1173
udah kan, jadi ketua departemen
1174
mungkin nanti bisa jadi presiden
1175
UKM, amin. Kalau yang untuk
1176
kuliah sih, IPnya naik lagi, terus
1177
bisa enggak jangan ada yang
1178
remidi-remidi. E.. klo target deket-
1179
deket ini sih kayak gitu itu. Semua
1180
lancar-lancar seperti yang aku
1181
inginkan. Rumah juga lancar-
1182
lancar aja. Semua bisa berjalan
bisa
jadi
apalah
gitu. (1164-1205)
Tujuan hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 309
1183
dengan
baik
1184
depannya sih kayak yang pengen,
1185
aku di perkuliahan juga tinggi.
1186
Maksutnya di perkuliahan juga
1187
wow.
1188
membawa nama keluarga gitu lo.
1189
Terus, apa yang uda kamu
1190
lakukanan?
1191
Udah sih. Aku kan pengen IPnya Subjek rajin belajar
1192
naik.
1193
berusaha untuk mengoptimalkan di organisasi agar bisa
1194
diriku
1195
pengennya apa. Pengennya IPnya
1196
naik kan. Nah IPnya naik itu
1197
caranya tu belajar yang
1198
Gak papalah begadang-begadang,
1199
ngerjain tugas juga biar. Ya itu sih
1200
cara-caranya biar kayak cita-citaku
1201
terkabul, gitu lo. Kalau misal di
Dan
Trus
sih.
itu
Untuk
kayak
pengen.
sendiri.
Ya,
Misal,
ke
bisa
aku supaya IP naik dan rajin
kamu naik jabatan (1191-1205)
ini lah.
Mengatur diri
Otonomi (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 310
1202
organisasi pengen ininya naik, ya
1203
udah lah rapat datang lah, ya udah
1204
lah ngerjain yang bener kayak
1205
gitu, kayak gitu.
1206
E itu di kampus ya. Kalau, di
1207
luar kampus, kalau di keluarga
1208
gimana?
1209
Di
1210
pengennya tu aku nggak ngrepotin merepotkan orangtua dan
1211
gitu
1212
memberikan
1213
orangtua maupun saudara-saudara kebutuhan sendiri (1209-
1214
yang lain. Makanya itu, sekarang 1224)
1215
itu tu kayak lebih jangan terlalu
1216
menampakkan
1217
kurangnya kamu gitu lo. Misal,
1218
aku butuh ini, butuh ini. Sebisa
1219
mungkin aku bisa mememenuhi
1220
itu
keluarga
lo.
pengennya, Subjek tidak ingin
Maksutnya beban
apa
nggak saudara-saudara, sebisa kepada mungkin memenuhi
yang
sendiri tu dari aku. Jangan
mandiri
Tujuan hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 311
1221
minta-minta dulu lah. Makanya,
1222
aku tu pengen cari ngeles dulu.
1223
Biar dapet duit dulu. Biar nggak
1224
ngrepoti. Trus, pengennya sih gini,
1225
sekarang itu kayak lebih apa ya Subjek meyakinkan diri,
Memiliki sikap
1226
mempercayakan
positif untuk diri
1227
Meskipun nggak ada ibu, kamu tu harus bisa menjalani
Punya rasa
1228
harus bisa, jangan sampai apa hidup, bisa sukses,bisa
mengembangkan diri (+)
1229
yang sudah terplanningkan dulu membahagiakan orang
1230
sekarang malah jadi hancur cuma tua. Subjek percaya
1231
gara-gara nggak ada ibu, kayak bahwa dirinya mampu
1232
gitu.
1233
kayak buktiin ke ibu juga. Aku
1234
bisa kok kayak gini, kayak gini.
1235
Aku bisa kok besok kayak bisa
1236
sukses,
1237
ngebahagiain orangtua, kayak gini,
1238
gini
1239
mungkin, ya gitu aja sih. Aku
Pengennya
besok
tanpa
diri
sih
lah. meskipun tanpa ibu tetap
sekarang (1225-1248)
bisa
adanya
ibu.
kayak
Ibu
Penerimaan diri (+)
Pertumbuhan pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 312
1240
cuma bisa ngedoain. Cuma bisa
1241
action. Aku cuma bisa ngebuktiin
1242
aja. Ya sih, tetep yang bisa diambil
1243
cuma dulu kayak apa nasehat-
1244
nasehatnya
1245
mencoba
1246
mempercayakan diri, kalau kamu
1247
bisa nglakuin, kayak gitu sih..
1248
Lalu, kalau harapanmu dengan
1249
saudara-saudara bagaimana?
1250
Ya kalau sama adik sama saudara-
1251
saudara
1252
pengen, aku bisa nuntun kalian membalas kebaikan
menyenangkan
1253
gitu lo. Toh, sekarang aku tu udah kakak-kakaknya dan
orang lain
1254
gedhe. Dan aku ngerasa banyak berharap bisa
1255
kok yang maksutnya banyak yang membalasnya besuk
1256
mereka bantu ke aku gitu lo. lewat anak-anaknya
1257
Mereka kayak misalnya mereka kelak. Selain itu, subjek
1258
ngasih ini lah, ngasih ini. Dan aku ingin sukses jadi bisa
aja.
Sekarang
untuk
yang
lain
sih bisa
sih
kayak Subjek belum bisa
Harapan hidup untuk
Tujuan hidup (+)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 313
1259
tu kayak belum bisa membalas. membantu adik-adiknnya
1260
Besok lah, besok. Ada waktunya (1250-1270)
1261
dimana kayak, mungkin aku nggak
1262
bisa bantu kakak, adikku secara
1263
langsung. Tapi mungkin ke anak-
1264
anak mereka atau apa kayak gitu.
1265
Besok sih pengennya kayak gitu.
1266
Kalau untuk adik sih ya besok,
1267
bisa lah gimana lah. Maksutnya,
1268
aku bisa sukses dan aku bisa bantu
1269
kalian kayak gitu. Amin.
1270
Kalau
1271
keponakan, semua ada berapa
1272
ya?
1273
5 pa ya, 6 ding 6.
1274
Itu hubungannya gimana tu
1275
sama keponakan-keponakan?
1276
Masih kecil-kecil juga sih. Nah
1277
mereka kayak yang suka masih, Subjek menjalin
sama
keponakan-
Hubungan dekat
Relasi positif dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 314
1278
masih kayak SMS. Gimana bulek. komunikasi yang baik
dengan orang lain
1279
Kayak tiba-tiba telepon, tiba-tiba dengan keponakan-
(keponakan)
1280
apa. Ya kayak gitu-gitu sih. Ya keponakannya (1267-
1281
lebih
1282
komunikasi kayak gitu.
1283
Oke-oke. Kayaknya udah cukup
1284
sih pertanyaannya. Makasih ya
1285
buat pertemuan kali ini.
1286
Ya, sama-sama.
yang
komunikasi- 1282)
orang lain (+)