PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KEADILAN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Kadek Martadian Santyafatni NIM: 119114183
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ALWAYS REMEMBER You are braver than you believe, Stronger than you seen, And smarter than you think.
Don’t think that someone else Is more blessed than you are Because Actually You are blessed In different ways.
Suksma, Ida Sang Hyang Widhi Wasa… Penyembuh segala lukaku, sumber kehidupan umat manusia yang selalu melindungiku…
Dengan bangga, ku persembahkan skripsi ini untuk… Papa, Mama, serta seluruh keluarga besarku dan untuk diriku sendiri
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KEADILAN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Kadek Martadian Santyafatni ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja karyawan. Karakteristik subjek pada penelitian ini adalah karyawan tetap di Jogjakarta dengan masa kerja minimal satu tahun. Subjek penelitian ini adalah 138 karyawan yang terdiri dari 81 subjek laki-laki dan 57 subjek perempuan. Instrumen penelitian ini menggunakan skala keadilan organisasi yang terdiri dari 42 item meliputi keadilan prosedural dengan reliabilitas α=0.875, keadilan distributif dengan reliabilitas α=0.716, dan keadilan interaksional dengan reliabilitas α=0.905 serta skala kepuasan kerja yang terdiri dari 36 item dengan reliabilitas α=0.932. Metode analisis data yang digunakan adalah Pearson Product Moment karena distribusi data normal. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara keadilan prosedural (r=0.811, p=0.000), distributif (r=0.610, p=0.000) dan interaksional (r=0.736, p=0.000) dengan kepuasan kerja. Artinya, semakin tinggi keadilan prosedural, distributif dan interaksional yang dirasakan karyawan maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan prosedural, distributif dan interaksional yang dirasakan karyawan maka semakin rendah pula kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Kata kunci: Keadilan organisasi, kepuasan kerja, karyawan
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE CORRELATION BETWEEN ORGANIZATIONAL JUSTICE AND JOB SATISFACTION OF EMPLOYEE Kadek Martadian Santyafatni ABSTRACT
The purpose of this study was to examined the correlation between organizational justice and job satisfaction of employee. The Characteristic of subject in this study was employees who have been working for more than a year in Jogjakarta. This study involved 138 employees, consisting of 81 men and 57 women. The instruments that used in this study were organizational justice scale which consist of 42 items included procedural justice with reliability α=0.875, distributive justice with reliability α=0.716, and interactional justice with reliability α=0.905 and also job satisfaction scale with reliability α=0.932. Statistical method that used to analyze this study was Pearson Product Moment due to normal data distribution. The results showed that there were positive and significant correlation between procedural (r=0.811, p=0.000), distributive (r=0.610, p=0.000) and interactional justice (r=0.736, p=0.000) and job satisfaction. Which mean that the higher procedural, distributive, and interactional justice that was perceived by employees, the higher level job satisfaction of employees. In the contrary, the lower procedural, distributive, and interactional justice that was perceived by employees, the lower level job satisfaction of employees. Keywords: Organizational justice, job satisfaction, employee
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Keadilan Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan” dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini juga tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3.
Ibu Dewi Soerna Anggraeni, M.Psi, Psi., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini dan juga selaku dosen pembimbing akademik yang memberikan arahan dan bimbingan selama masa studi dengan penuh kesabaran. Semoga ilmu yang Ibu berikan dapat saya jadikan bekal untuk masa depan.
4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak pengalaman, pelajaran dan pengetahuan selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Seluruh karyawan dan pihak-pihak perusahaan yang telah membantu penelitian ini. Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. 7. Kedua Orang tua saya, I Wayan Santyasa dan Ni Putu Kodiani. Terimakasih atas kasih sayang, nasehat, kesabaran, serta doa dan dukungan yang telah diberikan. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan sehingga dapat menemaniku hingga akhir hayat. 8. Kakakku, Gede Saindra Santyadiputra dan Made Juni Antari serta adikku, Komang Triyunita Santyadewi. Terimakasih atas doa dan semangat yang diberikan, terimakasih telah menjadi saudara yang selalu memotivasi, meskipun harus melalui banyak perdebatan. 9. Teman hidupku yang hampir 4 tahun menemaniku, Charolus Hanung Aji Agung Nugraha. Terima kasih karena selalu menemaniku di saat suka maupun duka. Terimakasih atas canda, tawa, serta tangis bahagia yang kita lewati bersama. Semoga Tuhan selalu menyertai kebersamaan kita. 10. Sahabat-sahabat sejatiku, teman-teman Psikologi 2011, dan crew MasdhaFM. Terima kasih untuk pengalaman, semangat, serta suka dan duka yang sangat bermakna selama 4 tahun ini. Terimakasih telah memberikan banyak warna di kehidupanku. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Keluarga besar Kost Aphrodite. Terima kasih atas kebersamaan yang kalian berikan kepadaku. Terima kasih atas dukungan, kritik dan saran yang dapat membuatku menjadi lebih dewasa dalam bertindak. Terimakasih telah menjadi “rumahku” selama ini. Upah kalian besar di surga. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 22 Oktober 2015 Penulis Kadek Martadian Santyafatni
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................
v
ABSTRAK ...........................................................................................................
vi
ABSTRACT .........................................................................................................
vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................
viii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................
6
1. Manfaat Teoretis ...............................................................................
7
2. Manfaat Praktis .................................................................................
7
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ..................................
8
A. Keadilan Organisasi ...............................................................................
8
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pengertian Keadilan Organisasi ........................................................
8
2. Jenis Keadilan Organisasi .................................................................
9
3. Aspek Keadilan Organisasi...............................................................
12
4. Dampak Keadilan Organisasi ...........................................................
16
B. Kepuasan Kerja .......................................................................................
18
1. Pengertian Kepuasan Kerja...............................................................
18
2. Aspek Kepuasan Kerja .....................................................................
19
3. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ...................................
22
C. Dinamika Variabel ..................................................................................
27
D. Skema Penelitian.....................................................................................
32
E. Hipotesis Penelitian ................................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................
36
A. Jenis Penelitian .......................................................................................
36
B. Variabel Penelitian ..................................................................................
36
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................
36
D. Subjek Penelitian ....................................................................................
39
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................
40
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ..................................................
46
1. Validitas .............................................................................................
46
2. Seleksi Item .......................................................................................
46
3. Reliabilitas .........................................................................................
49
G. Metode Analisis Data..............................................................................
50
1. Uji Asumsi .........................................................................................
50
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Uji Normalitas ................................................................................
50
b. Uji Linearitas ..................................................................................
50
2. Uji Hipotesis ......................................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................
52
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................
52
B. Deskripsi Subjek .....................................................................................
53
C. Hasil Penelitian .......................................................................................
54
1. Statistik Data Penelitian.......................................................................
54
2. Uji Asumsi...........................................................................................
56
a. Uji Normalitas ..................................................................................
56
b. Uji Linearitas ...................................................................................
57
3. Uji Hipotesis ........................................................................................
57
D. Pembahasan ............................................................................................
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................
67
A. Kesimpulan .............................................................................................
67
B. Saran........................................................................................................
68
1. Bagi Subjek .........................................................................................
68
2. Bagi Manajemen atau Pimpinan .........................................................
68
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
70
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Kepuasan Kerja Sebelum Uji Coba ....................
41
Tabel 2. Blue Print Skala Keadilan Prosedural Sebelum Uji Coba .............
43
Tabel 3. Blue Print Skala Keadilan Distributif Sebelum Uji Coba .............
44
Tabel 4. Blue Print Skala Keadilan Interaksional Sebelum Uji Coba .........
45
Tabel 5. Blue Print Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba ......................
48
Tabel 6. Blue Print Skala Keadilan Organisasi Setelah Uji Coba ...............
48
Tabel 7. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ......................
53
Tabel 8. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia ......................................
53
Tabel 9. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Masa Kerja ...........................
53
Tabel 10. Deskripsi Statistik Data Penelitian ..............................................
54
Tabel 11. Analisis Perbandingan Mean .......................................................
54
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas ....................................................................
56
Tabel 13. Hasil Uji Linearitas ....................................................................
57
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis.......................................................................
58
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba ........................................................................
75
Lampiran 2. Reliabilitas Skala Uji Coba .....................................................
86
Lampiran 3 Skala Penelitian ........................................................................
97
Lampiran 4 Uji Normalitas ..........................................................................
106
Lampiran 5 Uji Linearitas ............................................................................
106
Lampiran 6 Uji Hipotesis.............................................................................
109
Lampiran 7 Uji One-Sample T Test ............................................................
109
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Faktor sumber daya manusia kini telah menjadi fokus perhatian bagi dunia kerja. Dewasa ini, keberhasilan dan kesuksesan sebuah organisasi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu mengelola sumber daya manusianya dengan baik. Menurut Susilo (2002), sumber daya manusia adalah pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi, misi dan tujuannya. SDM perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan dan mempertahankan karyawannya, karena karyawanlah yang mendukung kemajuan suatu perusahaan. SDM merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Jika SDM tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan banyak permasalahan yang akan merugikan perusahaan itu sendiri. Seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir, sering terjadi pemberitaan mengenai demo dan mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan. Misalnya yang terjadi pada bulan Juni 2013 (karimuntoday.com), puluhan karyawan berdemo di depan perusahaan mereka menuntut gaji yang belum dibayar oleh perusahaan. Karyawan merasa kecewa karena sempat terjadi pemutusan hubungan kerja 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
secara sepihak dan gaji sisa dari kontrak kerja belum dilunasi. Karyawan sempat membuang buku undang-undang (UU) tentang tenaga kerja karena merasa UU tersebut tidak berarti sama sekali. Pada bulan Desember 2014 (bisnis.com), sekitar 1000 buruh turun ke jalan di kota Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa menolak kebijakan upah murah. Pada bulan Maret 2015 (tribun-medan.com), ratusan karyawan PT Wearsmart Textiles menggelar aksi mogok kerja akibat kekecewaan yang dirasakan oleh para karyawan. Mereka merasa kecewa dengan pihak manajemen perusahaan karena pihak perusahaan tidak transparan terhadap rincian gaji karyawan. Perusahaan juga tidak pernah memberikan promosi jabatan dan tidak adanya cuti tahunan yang diberikan. Selain itu, karyawan dilarang shalat pada saat jam kerja dan karyawan yang hamil dilarang mengajukan cuti. Pada bulan Maret 2015 (tribun-jabar.com), 100 karyawan CV Tirta Angkasa juga menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor. Para karyawan menuntut Kepala Depo dan Asisten Manajer segera dipindahkan. Karyawan merasa marah karena atasannya sering bertingkah arogan. Kasuskasus tersebut terjadi karena karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Demikian pula yang terjadi pada karyawan di salah satu perusahaan manufaktur di Yogyakarta, menurut hasil wawancara peneliti dengan FA selaku karyawan di perusahaan tersebut, harus diakui bahwa bekerja di perusahaan menyita banyak waktu dan tenaga, mengingat jam kerja yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
sangat padat dan keseluruhannya telah diatur oleh sistem dalam perusahaan. Hal ini yang terkadang menimbulkan gejolak pada masing-masing pribadi karyawan. Masih banyak karyawan yang merasa sakit hati karena yang didapatkan, terutama dalam segi finansial tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. FA juga merasa kecewa karena selama 6 tahun bekerja, perusahaan kurang memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Sebagai contoh, kurangnya promosi jabatan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan (Komunikasi Pribadi, 23 Maret 2015). Selain itu, berdasarkan data awal yang didapatkan peneliti dari bagian personalia menunjukkan bahwa masih terjadi peningkatan jumlah karyawan yang bolos kerja atau mangkir setiap tahunnya. Bagian personalia juga memberikan informasi bahwa dalam dua tahun terakhir terjadi penurunan jumlah karyawan
(Komunikasi
Pribadi,
19 Maret
2015).
Hal
ini
mengindikasikan adanya tingkat kepuasan kerja yang rendah pada karyawan. Fenomena-fenomena tersebut menunjukkan adanya masalah dalam hal kepuasan kerja. Karyawan merasa sakit hati dan marah, kemudian melakukan aksi demo pada perusahaan sebagai bentuk rasa kecewa dan tidak puas terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan dan sikapnya. Senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai, 2005). Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Menurut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
As’ad (2002), pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbedabeda tergantung penilaian individu terhadap aspek-aspek pekerjaannya. Kepuasan kerja karyawan yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang. Menurut Kuswadi (2004), kepuasan karyawan dapat membantu dalam memaksimalkan keuntungan perusahaan melalui tiga cara yaitu: (1) karyawan yang puas cenderung bekerja dengan kualitas yang lebih tinggi, (2) karyawan yang puas cenderung bekerja dengan lebih produktif, (3) karyawan yang puas cenderung bekerja bertahan lebih lama dalam perusahaan. Sedangkan kepuasan kerja yang rendah akan merugikan perusahaan seperti: produktivitas yang rendah, turnover tinggi, dan menurunnya laba perusahaan (Munandar, 2001). Puas atau tidaknya karyawan terhadap pekerjaannya tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Menurut Yuwono dan Khajar (2005), kepuasan kerja ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang dapat memuaskan karyawan adalah pekerjaan yang dapat mengembangkan potensi dirinya. Faktor kedua adalah kesempatan mendapat promosi, supervisi dan kolega kerja. Hal tersebut berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Adanya kesempatan promosi jabatan yang adil, mutu pengawasan yang bagus dari atasan, dan hubungan antar karyawan yang harmonis dalam perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Faktor ketiga adalah gaji atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
insentif. Seseorang bekerja untuk mendapatkan imbalan yang bersifat finansial,
atau
untuk
mendapatkan
sumber
pendapatan
yang
akan
meningkatkan status sosialnya atau standar kehidupannya. Karyawan menginginkan sistem kompensasi dan kebijakan promosi yang adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan. Faktor lainnya yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah keadilan organisasi. Fatt et al (dalam Putra dan Putra, 2014), menyimpulkan bahwa keadilan yang dirasakan karyawan di dalam organisasi dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja pada karyawan. Keadilan organisasi menjadi suatu hal yang penting untuk diteliti karena keadilan merupakan penentu yang kuat dari perilaku seseorang dalam organisasi (Harder dalam Sabatti, 2009). Perlakuan adil atau tidak adil yang didapatkan di perusahaan akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang dapat mengakibatkan tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan. Keadilan organisasi adalah sesuatu yang mendasari persepsi karyawan tentang adanya keadilan di tempat kerjanya (Putra dan Putra, 2014). Menurut Cropanzano et al (dalam Putra dan Putra, 2014), organisasi memiliki tiga dimensi yang menjadi dasar dalam menilai keadilan yaitu keadilan distributif, keadilan interaksional, dan keadilan prosedural. Ketiga dimensi keadilan tersebut sangat berkaitan dengan faktor-faktor kepuasan kerja.
Keadilan prosedural didefinisikan sebagai keadilan yang dirasakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
melalui kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam membuat keputusan dalam lingkungan kerja. Sedangkan keadilan distributif mengacu pada sejauh mana karyawan mempersepsikan keadilan dari outcome yang mereka terima dibandingkan dengan karyawan yang lain. Outcome yang dimaksudkan seperti: gaji, reward, jadwal kerja, beban kerja dan tanggung jawab. Keadilan interaksional didefefinisikan sebagai keadilan yang menyangkut hubungan antarpersonal pimpinan dengan karyawan (Kadaruddin dkk, 2013). Berdasarkan fenomena dan hasil wawancara peneliti dengan para narasumber, peneliti ingin mengetahui hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja pada karyawan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: “Apakah terdapat hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja karyawan?” C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja pada karyawan. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoretis dan manfaat praktis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat khususnya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi yang berkaitan dengan keadilan organisasi dan kepuasan kerja karyawan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Subjek Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi subjek mengenai
pentingnya
memiki
kepuasan
kerja
dan
pentingnya
mendapatkan keadilan dalam instansi terkait. b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk dapat mempertahankan karyawan secara optimal terhadap kepuasan kerja karyawan dan sebagai tambahan informasi tentang persepsi para karyawan terhadap keadilan perusahaan, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk mencegah atau mengurangi jika terjadi ketidakadilan pada instansi terkait.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. KEADILAN ORGANISASI 1. Pengertian Keadilan Organisasi Keadilan organisasi merupakan persepsi karyawan terhadap keadilan di dalam perusahaan (Greenberg, 1990). Senada dengan pendapat Greenberg (1990), pakar lain mendeskripsikan keadilan organisasi sebagai persepsi bawahan mengenai keadilan perlakuan yang diterimanya dari seluruh elemen organisasi (Wiyono, 2009). Pendapat ini diperkuat oleh Sareshkeh (2012),
yang menjelaskan bahwa keadilan organisasi
merupakan konsep yang mengungkapkan persepsi karyawan tentang sejauh mana mereka diperlakukan secara adil dalam organisasi dan bagaimana persepsi tersebut mempengaruhi hasil organisasi. Muchinsky (2006), menjelaskan bahwa keadilan organisasi merupakan perlakuan adil terhadap orang-orang di dalam organisasi. Hal serupa juga disampaikan oleh Moorman (1991), yang menyatakan bahwa keadilan organisasi berkaitan dengan adil atau tidaknya perlakuan yang diterima oleh karyawan dalam pekerjaan mereka.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Berdasarkan beberapa pengertian keadilan organisasi yang telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadilan organisasi adalah persepsi karyawan atas perlakuan yang diterimanya di dalam suatu organisasi. 2. Jenis-jenis Keadilan Organisasi Muchinsky (2006) dan Faturochman (2002) merumuskan keadilan organisasi menjadi 3 jenis yaitu: keadilan prosedural, keadilan distributif, dan keadilan interaksional. a. Keadilan Prosedural Keadilan Prosedural didefinisikan sebagai keadilan yang dirasakan melalui kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam membuat keputusan dalam organisasi (Greenberg, 1990). Orang-orang di dalam organisasi sangat memperhatikan dalam pembuatan keputusan secara adil, dan mereka merasa bahwa organisasi dan karyawan akan sama-sama merasa diuntungkan jika organisasi melaksanakan prosedur secara adil. Sedangkan definisi keadilan prosedural menurut Kreitner dan Kinicki (2003) adalah keadilan yang dirasakan dari proses dan prosedur yang digunakan untuk mengambil keputusan. Pendapat tersebut diperluas oleh Muchinsky (2006), yang menyatakan bahwa keadilan prosedural mengarah pada cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan. Hal ini berkaitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
dengan adil atau tidaknya prosedur dan peraturan yang berlaku di dalam organisasi. Sedangkan Wiyono (2009), mengatakan bahwa keadilan prosedural sebagai persepsi seseorang terhadap keadilan prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, keadilan prosedural adalah persepsi karyawan mengenai adil atau tidaknya prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. b. Keadilan Distributif Keadilan distributif adalah persepsi keadilan mengenai hasil yang diterima karyawan dari organisasi tempat bekerja (Wiyono, 2009). Greenberg dan Baron (2007) menyatakan bahwa keadilan distributif adalah keadilan outcome yang diterima anggota organisasi sebagai hasil dari keputusan tertentu. Dengan bahasa lain, keadilan distributif merupakan persepsi pekerja akan keadilan outcome yang diterimanya.
Keadilan
distributif
menurut
Muchinsky
(2006)
berkenaan dengan hasil akhir sebagai ganjaran yang diterima individu secara adil berdasarkan aturan standar tertentu. Keadilan jenis ini menyangkut masalah persepsi seseorang terhadap adil tidaknya gaji yang mereka terima (Handi & Suhariadi, 2003). Menurut Deutsch (dalam Faturochman, 2002) menyatakan bahwa keadilan distributif berkaitan dengan distribusi keadaan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
barang yang akan berpengaruh terhadap kesejahteraan individu, meliputi aspek-aspek fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial. Oleh karena itu, tujuan dari distribusi dalam hal ini adalah kesejahteraan, sehingga yang didistribusikan biasanya berhubugan dengan sumber daya, ganjaran, dan keuntungan. Adams (dalam Colquitt et al, 2001) mengatakan bahwa keadilan distributif dikonseptualisasikan sebagai keadilan yang terkait dengan hasil keputusan dan distribusi sumber daya. Hasil atau sumber daya didistribusikan mungkin berwujud (misalnya, membayar) atau tidak berwujud (misalnya, pujian). Persepsi keadilan distributif dapat dipelihara outcome seimbang dengan input. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadilan distributif adalah persepsi karyawan mengenai keseimbangan antara yang diterima karyawan dari perusahaan dibandingkan dengan yang diberikan karyawan kepada perusahaan. c. Keadilan Interaksional Keadilan interaksional adalah persepsi keadilan dalam interaksi antara seorang karyawan dengan atasannya, dibandingkan dengan atasan dengan karyawan lainnya (Wiyono, 2009). Colquitt, et al (2001), menyatakan bahwa keadilan interaksional didefinisikan sebagai kualitas perlakuan interpersonal yang diterima pekerja selama pengimplementasian prosedur tertentu oleh pihak yang berwenang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Bies dan Moag (dalam Yuwono et al, 2005) menyatakan keadilan interaksional sebagai keadilan tentang perlakuan interaksional pembuat keputusan (decision maker) terhadap bawahan atau karyawan ketika mengimplementasikan prosedur pembagian sumber daya. Dalam konteks kehidupan organisasi, perlakuan supervisor terhadap anak buah secara sopan dan hormat adalah bentuk keadilan interaksional. Kualitas perlakuan yang diterima bawahan dari interaksi sosial yang terjadi sehari-hari dengan atasannya dapat mencerminkan informasi mengenai status atau kedudukan sosialnya. Oleh karena itu, pekerja sangat mempedulikan keadilan interaksional (Wiyono, 2009). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadilan interaksional adalah persepsi karyawan mengenai adil atau tidaknya perlakuan interpersonal yang diterima karyawan di tempat kerjanya. 3. Aspek-aspek Keadilan Prosedural, Distributif, dan Interaksional Keadilan di dalam organisasi dapat dilihat dari keadilan secara prosedural, distributif, dan interaksional. Ketiga jenis keadilan tersebut masing-masing memiliki aspek yang menjadi indikator dalam penelitian ini. Aspek dari ketiga keadilan tersebut, yaitu: a. Aspek Keadilan Prosedural
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Leventhal (dalam Faturochman, 2002 dan Colquitt, 2001) merumuskan enam aturan pokok dalam keadilan prosedural, antara lain: 1. Konsistensi. Prosedur yang adil harus konsisten terhadap setiap orang dan dari waktu ke waktu. Setiap orang memiliki hak dan diperlakukan sama dalam suatu prosedur yang sama. 2. Minimalisasi bias. Dalam upaya meminimalisasi bias, sebaiknya kepentingan individu atau pemihakan harus dihindari 3. Informasi yang akurat. Informasi yang adil haruslah akurat berdasarkan fakta, oleh karena itu harus disampaikan oleh orang yang benar-benar mengetahui permasalahan dan informasi yang disampaikan harus lengkap. 4. Dapat diperbaiki. Prosedur yang adil juga mengandung aturan yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang ada ataupun kesalahan yang mungkin akan muncul 5. Representatif. Prosedur yang adil adalah ketika melibatkan semua pihak yang bersangkutan 6. Etis. Prosedur yang adil harus berdasarkan pada standar etika dan moral Aspek-aspek keadilan prosedural yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah aspek-aspek keadilan prosedural menurut Leventhal (dalam Faturochman, 2002 dan Colquitt, 2001), yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
konsistensi, minimalisasi bias, informasi yang akurat, dapat diperbaiki, representatif, dan etis. Menurut Faturochman (2002), suatu prosedur dapat dikatakan adil apabila enam aspek tersebut dapat diterapkan. b. Aspek Keadilan Distributif Aspek keadilan distributif yang sering digunakan adalah menurut teori equity dari Adams (Colquit, 2001). Menurut teori tersebut, keadilan distributif merupakan keseimbangan antara outcome yang diterima seseorang dengan input yang orang tersebut berikan. Outcome adalah seluruh hal yang diterima karyawan dari perusahaan seperti gaji, hadiah, dan fasilitas dari perusahaan. Sedangkan input adalah seluruh hal yang diberikan karyawan kepada perusahaan yang berkaitan
dengan
kontribusi,
keterampilan,
pendidikan
dan
pengalaman yang diberikan individu kepada perusahaan. Keadilan distibutif akan tercapai apabila outcome seimbang dengan input. Aspek-aspek keadilan distributif yang akan dipakai dalam penelitian ini didasarkan pada teori equity yang disampaikan oleh Adams (Colquit, 2001). Outcome meliputi gaji, imbalan, dan fasilitas dari perusahaan. Sedangkan input meliputi kontribusi, keterampilan, pendidikan dan pengalaman yang diberikan individu kepada perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
c. Aspek Keadilan Interaksional Tyler (dalam Faturochman, 2002) merumuskan tiga aspek keadilan interaksional, antara lain: 1. Penghargaan. Penghargaan terhadap status seseorang yang tercermin dalam perlakuan atasan terhadap bawahan. Semakin baik perlakuan yang diberikan, maka interaksinya dinilai semakin adil. Penghargaan tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata-kata, sikap, ataupun tindakan. 2. Netralitas. Netralitas dapat tercapai ketika pengambilan keputusan didasarkan pada fakta, dilakukan secara objektif, dan validitasnya tinggi. Selain itu, dalam melakukan relasi sosial tidak terdapat perlakukan yang berbeda antara satu pihak dengan pihak lainnya. 3. Kepercayaan. Kepercayaan meliputi keyakinan, harapan, dan perasaan. Kepercayaan merupakan harapan terhadap pihak lain dalam melakukan hubungan sosial dan mengandung resiko yang berasosiasi dengan harapan tersebut. Jika seseorang mempercayai orang lain namun hal tersebut tidak terbukti, maka orang tersebut akan menerima resiko seperti merasa dikhianati, kecewa, dan marah. Aspek-aspek keadilan interaksional yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah aspek-aspek keadilan interaksional menurut Tyler (dalam Faturochman, 2002), yaitu penghargaan, netralitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
dan kepercayaan. Keadilan interaksional akan tercapai apabila tiga aspek tersebut dapat diterapkan. 4. Dampak Keadilan Organisasi Greenberg (2001) berpendapat bahwa setiap orang meyakini bahwa untuk menjadi adil tergantung pada pendapat-pendapat yang telah disepakati
secara
umum
tentang
cara-cara
yang
tepat
untuk
mendistribusikan hasil-hasil dan cara-cara memperlakukan orang lain. Kesepakatan umum ini merupakan asal mula ekspektasi yang menjadi basis untuk memperkirakan perlakukan adil. Perilaku yang memenuhi ekspektasi ini diinterpretasikan sebagai tindakan adil, sedangkan yang melanggar ekspektasi-ekspektasi tersebut dianggap tidak adil. Jika tingkat keadilan dalam organisasi dianggap rendah oleh para anggotanya maka hal tersebut akan membuat mereka merasakan dan memiliki kepuasan kerja yang rendah juga, demikian pula sebaliknya. Keadilan organisasi yang tinggi juga menggiring pada tingginya kepuasan kerja. Keadilan organisasi memberikan dampak yang positif dalam kemajuan organisasi atau instansi. Hal ini dikarenakan keadilan yang diterima karyawan baik secara prosedur (proses untuk memperoleh hasil), distributif (mendapatkan hasil), maupun interaksi (perlakuan interpersonal terhadap masing-masing karyawan) dapat mendukung performansi kerja karyawan. Hal ini dikarenakan secara psikologis keadilan dapat memberikan jaminan akan rasa aman (Faturochman, 2002). Rasa aman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
yang diperoleh seseorang dalam kelompoknya dengan mendapatkan perlakuan yang sesuai dapat mengurangi terjadinya konflik. Rendahnya konflik yang terjadi dapat meningkatkan kepuasan kerja seseorang. Menurut Ivancevich, et al (2008), keadilan organisasi terbukti memiliki dampak positif terhadap sejumlah reaksi perilaku dan afektif. Reaksi tersebut meliputi komitmen pada organisasi, keinginan menetap di organisasi, rasa percaya, kepuasan kerja, dan performansi kerja. Kebijakan organisasi atau instansi yang dirasa adil menurut karyawan akan meningkatkan komitmen pada organisasi yang akan menyebabkan tingginya keinginan karyawan untuk menetap di organisasi dan mengurangi intensitas turnover. Keadilan dalam pembuatan kebijakan tersebut juga menyebabkan kepuasan kerja pada karyawan. Oleh karena itu, karyawan akan meningkatkan usaha kerja dan performansi kerjanya. Selain itu, menurut Hasmarini (2008), karyawan yang merasakan keadilan atas pengalokasian imbalan di perusahaan mereka, akan membuat karyawan semakin puas atas pekerjaan mereka. Begitu juga sebaliknya, karyawan yang tidak merasakan keadilan atas pengalokasian imbalan di perusahaan mereka, akan membuat karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka. Perlakuan yang adil juga akan menyebabkan karyawan merasa menjadi warga dari organisasi dan memiliki rasa percaya terhadap supervisiornya (Ivancevich et al, 2008).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Jika karyawan merasa diperlakukan adil, motivasi kerja mereka akan terpelihara, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih stabil. Sebaliknya, jika karyawan merasa diperlakukan tidak adil, mereka akan berusaha meminimalkan ketidakadilan tersebut dengan berbagai macam cara sehingga beresiko menurunkan kinerjanya (Riggio, 2009). B. KEPUASAN KERJA 1. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan, sikapnya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja (Rivai, 2005). Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh As’ad (2002), bahwa pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda tergantung penilaian individu. Davis dan Newstrom (2001), menambahkan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu perasaan senang atau tidak senang pegawai terhadap pekerjaannya sebagai hasil evaluasi menyeluruh terhadap aspekaspek kerja. Senada dengan Davis dan Newstrom (2001), menurut Riggio (2009), kepuasan kerja terdiri dari perasaan dan perilaku positif maupun negatif mengenai pekerjaan mereka. Semua aspek pekerjaan, baik dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
buruk, positif dan negatif, cenderung akan memberikan kontribusi terhadap perasaan puas atau tidak puas pada karyawan. Menurut Luthans (2005) kepuasan kerja sebagai suatu pernyataan emosional yang positif, yang diakibatkan atau dihasilkan dari penilaian terhadap pekerjaan atau pengalaman kerja mereka. Berdasarkan beberapa pengertian kepuasan kerja yang telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan positif (puas) maupun negative (tidak puas) yang dimiliki karyawan mengenai pekerjaannya. 2. Aspek Kepuasan Kerja Terdapat dua pendekatan dalam mempelajari kepuasan kerja, yaitu pendekatan global (global approach) dan pendekatan aspek (facet approach) (Spector, 2008). Pendekatan global melihat kepuasan kerja sebagai kesatuan dari perasaan individu secara menyeluruh terhadap pekerjaannya. Disisi lain, pendekatan aspek berfokus pada berbagai aspek pekerjaan, seperti reward, rekan kerja atau supervisors, dan pekerjaan itu sendiri (Spector, 2008). Penelitian ini menggunakan pendekatan aspek (facet approach) yang mengukur kepuasan kerja berdasarkan 9 aspek kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Spector (2008), yang meliputi gaji, promosi, supervisi, tunjangan tambahan, penghargaan, prosedur dan peraturan kerja, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, dan komunikasi. Peneliti lebih memilih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menggunakan
facet
approach
karena
pendekatan
aspek
20
lebih
menunjukkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kepuasan kerja, karena dalam pengukurannya yang diukur adalah kepuasan individu terhadap berbagai aspek pekerjaan. Individu umumnya mempunyai tingkat kepuasan kerja yang berbeda terhadap berbagai aspek dari pekerjaan. Seseorang dapat merasa puas terhadap beberapa aspek pekerjaan, namun merasa tidak puas terhadap aspek pekerjaan lainnya (Spector, 2008). Selain itu, pendekatan aspek dapat membantu menunjukkan area khusus yang tidak memuaskan yang dapat dipakai sebagai target perbaikan kepuasan kerja (Locke dalam Riggio, 2009) sehingga dapat membantu manajer mengatasi masalah kepuasan kerja di perusahaan (Robbins, 2007). Spector
(2008),
sebagai
salah
satu
pakar
psikologi
mengemukakan beberapa aspek kepuasan kerja yang meliputi: 1. Gaji Aspek ini berkaitan dengan gaji yang diterima dan adanya kenaikan gaji, yaitu besarnya gaji yang diterima sesuai dengan tingkat pekerjaan yang dianggap sepadan. 2. Promosi Aspek ini berkaitan dengan sejauh mana kepuasan karyawan sehubungan dengan kebijaksanaan promosi, kesempatan untuk mendapat promosi. Kebijakan promosi harus dilakukan secara adil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
yaitu setiap karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik mempunyai kesempatan yang sama untuk promosi. 3.
Supervisi Aspek ini berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang terhadap atasannya. Karyawan lebih suka bekerja dengan atasan yang bersikap mendukung, penuh pengertian, hangat dan bersahabat, memberi pujian atas kinerja yang baik dari bawahan, dan memusatkan perhatian kepada karyawan (employee centered), dari pada bekerja dengan atasan yang bersifat acuh tak acuh, kasar, dan memusatkan pada pekerjaan (job centered).
4. Tunjangan Tambahan Aspek ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasa puas terhadap tunjangan tambahan yang diterima dari perusahaan. Tunjangan tambahan diberikan kepada karyawan secara adil dan sebanding. 5. Penghargaan Aspek ini berkaitan dengan sejauh mana individu merasa puas terhadap penghargaan yang diberikan berdasarkan hasil kerja. Spector berpendapat bahwa setiap individu ingin usaha, kerja keras dan pengabdian yang dilakukan karyawan untuk kemajuan perusahaan dihargai dan juga mendapat imbalan yang semestinya. 6. Prosedur dan Peraturan Kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Aspek ini berkaitan dengan prosedur dan peraturan di tempat kerja. Hal-hal yang berhubungan dengan prosedur dan peraturan di tempat kerja mempengaruhi kepuasan kerja seorang individu seperti birokrasi dan beban kerja. 7.
Rekan Kerja Aspek ini berkaitan dengan hubungan dengan rekan kerja misalnya adanya hubungan dengan rekan kerja yang menyenangkan, rukun dan saling melengkapi.
8. Pekerjaan itu sendiri Aspek ini berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri, seperti kesempatan rekreasi dan variasi tugas, kesempatan untuk menyibukkan diri, peningkatan pengetahuan, tanggung jawab, otonomi, kompleksitas kerja dan sejauh mana pekerjaan itu tidak bertentangan dengan hari nurani. 9.
Komunikasi Aspek ini berkaitan dengan komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan. Dengan komunikasi yang lancar, karyawan menjadi lebih paham akan tugas-tugas, kewajiban-kewajiban, dan segala sesuatu yang terjadi di dalam perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja menurut Robbins (1996) adalah: a. Kerja yang secara mental mendukung Karyawan lebih cenderung menyukai pekerjaan-pekerjan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan
balik
mengenai
betapa
baik
mereka
mengerjakan.
Karakteristik tersebut membuat kerja secara mental menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Kondisi kerja dengan tantangan yang sedang, karyawan akan mengalami kesenangan dan kepuasan. b. Ganjaran yang pantas Karyawan cenderung menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan adil sesuai harapan mereka. Apabila promosi dan upah dipandang adil berdasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar karyawan akan merasa puas. c. Kondisi kerja yang mendukung Karyawan lebih menyukai lingkungan kerja yang baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
pekerjaan. Lingkungan kerja yang dianggap baik adalah lingkungan kerja yang tidak berbahaya atau merepotkan, temperatur, cahaya, dan kondisi lingkungan fisik lain yang tidak terlalu ekstrem, artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja menurut Yuwono dan Khajar (2005), antara lain: a.
Pekerjaan itu sendiri Pekerjaan yang dapat memuaskan karyawan adalah pekerjaan yang memberikan status pada karyawannya. Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang menawarkan bermacam tugas dan tantangan yang dapat mengembangkan potensi dirinya.
b.
Gaji atau insentif Seseorang bekerja untuk mendapatkan imbalan yang bersifat finansial, atau untuk mendapatkan sumber pendapatan yang akan meningkatkan
status
sosialnya
atau
standar
kehidupannya.
Karyawan menginginkan sistem kompensasi dan kebijakan promosi yang adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan. Gaji atau kompensasi yang dipersepsikan adil menurut karyawan akan menyebabkan kepuasan kepuasan kerja pada karyawan tersebut. c.
Kesempatan mendapat promosi, supervisi, kolega kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Kesempatan mendapat promosi, supervisi, kolega kerja yang bagus akan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Adanya kesempatan promosi jabatan yang adil, mutu pengawasan yang bagus dari atasan, dan hubungan antar karyawan yang harmonis dalam perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. d. Rekan kerja yang mendukung Seorang karyawan tidak hanya mempunyai kebutuhan akan uang dan prestasi
saja,
karyawan
juga
mempunyai
kebutuhan
untuk
berinteraksi dengan orang lain atau karyawan lain. Rekan kerja yang ramah dan mendukung dapat meningkatkan kepuasan karyawan. e. Kesesuaian kepribadian dan pekerjaan Karakteristik kepribadian seorang karyawan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaannya akan dapat membuat seorang karyawan lebihmerasa puas terhadap pekerjaannya. Kreitner dan Knicki (2005) menyatakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja, yaitu: a. Pemenuhan Kebutuhan Kepuasan yang ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan memberikan kebutuhannya b. Keadilan
kesempatan
kepada
karyawan
untuk
memenuhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja. c. Komponen genetik. Model ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepuasan kerja sebagian merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Model menyiratkan perbedaan individu hanya mempunyai arti penting untuk menjelaskan kepuasan kerja seperti halnya karakteristik lingkungan pekerjaan. d. Perbedaan Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh karyawan dalam mengemban pekerjaan e. Pencapaian nilai Kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan yang memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang menentukan kepuasan kerja adalah faktor psikologis, faktor sosial, faktor fisik, dan faktor finansial. Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi: kesesuaian kepribadian dan pekerjaan, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, keterampilan dan dan persepsi terhadap balas jasa yang adil dan layak. Faktor sosial merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial, baik antara sesama pegawai maupun dengan atasan, rekan kerja yang mendukung, dan sikap pimpinan dalam menjalankan kepemimpinan. Sedangkan faktor fisik merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja
karyawan
yang meliputi: jenis
pekerjaan,
pengaturan waktu kerja dan istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu udara, dan penerangan. Faktor finansial merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi: kesempatan mendapat promosi, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, dan sistem besarnya gaji atau upah karyawan. C. Dinamika Hubungan Antara Keadilan Organisasi dengan Kepuasan Kerja Keadilan organisasi merupakan persepsi karyawan atas perlakuan yang diterimanya di dalam suatu organisasi. Secara psikologis, keadilan organisasi dapat memberikan jaminan akan rasa aman dalam diri karyawan (Faturochman, 2002). Rasa aman yang diperoleh seseorang dalam kelompoknya dengan mendapatkan perlakuan yang sesuai dapat mengurangi terjadinya konflik. Riggio (2009) menambahkan bahwa jika karyawan merasa diperlakukan adil, motivasi kerja mereka akan terpelihara, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih stabil. Sebaliknya, jika karyawan merasa diperlakukan tidak adil, mereka akan berusaha meminimalkan ketidakadilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
tersebut dengan berbagai macam cara sehingga beresiko menurunkan kinerjanya. Terdapat tiga jenis keadilan organisasi, yaitu keadilan prosedural, keadilan
distributif,
dan
keadilan
interaksional
(Muchinsky,
2006;
Faturochman, 2002). Keadilan prosedural berkaitan dengan adil atau tidaknya prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. Leventhal (dalam Faturochman, 2002 dan Colquitt, 2001) merumuskan enam aspek dalam keadilan prosedural. Bila setiap aspek tersebut dapat dipenuhi, suatu prosedur dapat dikatakan adil. Enam aspek tersebut adalah adanya prosedur yang konsisten, prosedur yang minim bias, adanya informasi yang akurat, adanya prosedur yang dapat diperbaiki, adanya prosedur yang representative, dan adanya prosedur yang etis. Keadilan prosedural sebagai salah satu jenis keadilan organisasi yang menumbuhkan rasa aman dalam bekerja. Rasa aman dalam bekerja tersebut merupakan kondisi kerja yang baik. Kondisi kerja yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih termotivasi dan mereka dapat bekerja dengan lebih stabil (Riggio, 2009). Dengan adanya prosedur dan pengambilan keputusan yang adil di dalam lingkungan kerja juga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Hasmarini, 2008). Selain itu, Menurut Rivai (2005), keadilan prosedural memberi pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Sistem atau prosedur yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
adil dapat mengindikasikan bahwa seorang penilai cukup menghargai martabat orang yang dinilainya dalam pembuatan keputusan. Mossholdere et al (dalam Hasmarini, 2008) melakukan analisis terhadap konteks keadilan prosedural pada tingkat individual dan tingkat unit kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa individu-individu yang menjadi bagian unit-unit kerja dengan persepsi keadilan prosedural yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi pula. Sebaliknya, jika karyawan tidak merasakan keadilan, mereka dapat mengeluh, melakukan demonstrasi, menjadi tidak patuh, mencuri properti organisasi, atau menghindari sebagian tanggung jawab kerja mereka (Robbins & Judge, 2007). Keadilan distributif berkaitan dengan adil atau tidaknya hasil yang diterima karyawan dari perusahaan (outcome) dibandingkan dengan yang diberikan karyawan kepada perusahaan (input). Keadilan distibutif akan tercapai apabila outcome seimbang dengan input. Outcome meliputi gaji, hadiah, dan fasilitas dari perusahaan. Sedangkan input meliputi kontribusi, keterampilan, pendidikan dan pengalaman yang diberikan individu kepada perusahaan. Keadilan distributif sebagai salah satu jenis keadilan organisasi yang juga menumbuhkan rasa aman dalam bekerja. Rasa aman dalam bekerja tersebut merupakan kondisi kerja yang baik. Kondisi kerja yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih termotivasi dan mereka dapat bekerja dengan lebih stabil (Riggio, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Lee dan Farh (dalam Hasmarini, 2008) menemukan bahwa kenaikan gaji atau bonus yang lebih tinggi cenderung dipersepsikan dengan adanya kenaikan hasil yang lebih adil dan lebih memuaskan. Selain itu, menurut Rivai (2005), keadilan distributif memberi pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Pendistribusian imbalan yang seimbang dalam organisasi yang mencakup pembayaran, promosi, status, evaluasi kinerja, masa kerja, memiliki pengaruh signifikan pada kepuasan kerja, kualitas kerja, dan efektivitas organisasi. Sebaliknya, jika karyawan tidak merasakan keadilan, mereka dapat mengeluh, melakukan demonstrasi, menjadi tidak patuh, mencuri properti organisasi, atau menghindari sebagian tanggung jawab kerja mereka (Robbins & Judge, 2007). Keadilan interaksional berkaitan dengan adil atau tidaknya perlakuan interpersonal yang diterima karyawan di tempat kerjanya. Perlakuan tersebut bisa berupa
penghargaan, netralitas dan kepercayaan. Seperti keadilan
prosedural dan keadilan distributif, keadilan interaksional juga menumbuhkan rasa aman dalam bekerja. Rasa aman yang diperoleh seseorang dalam kelompoknya dengan mendapatkan perlakuan yang sesuai tersebut dapat mengurangi terjadinya konflik. Selain itu, perlakuan yang adil juga akan menyebabkan karyawan merasa menjadi warga dari organisasi dan memiliki rasa percaya terhadap supervisiornya (Ivancevich et al, 2008). Sebaliknya, jika karyawan tidak merasakan keadilan, mereka dapat mengeluh, melakukan demonstrasi, muncul ketegangan, menjadi tidak patuh, mencuri properti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
organisasi, atau menghindari sebagian tanggung jawab kerja mereka (Robbins & Judge, 2007). Sutrisno
(2012),
menyatakan
bahwa
setiap
manusia
selalu
menginginkan keadilan sebagai penggerak yang memotivasi mereka dalam bekerja sehingga memperoleh kepuasan dari pekerjaan yang dimilikinya. Perlakuan adil atau tidak adil yang didapatkan di perusahaan akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yang dapat mengakibatkan tinggi rendahnya produktivitas kerja karyawan. Jika tingkat keadilan dalam organisasi dianggap rendah oleh para karyawan, maka hal tersebut akan membuat mereka merasakan dan memiliki kepuasan kerja yang rendah. Demikian pula sebaliknya, keadilan organisasi yang tinggi juga menggiring pada tingginya kepuasan kerja (Greenberg, 2001). Kepuasan kerja adalah keadaan emosional baik positif (puas) maupun negatif (tidak puas) yang dimiliki karyawan mengenai pekerjaannya. Karyawan yang merasa diperlakukan adil secara prosedural, distributif dan interaksional oleh perusahaan akan merasa aman, termotivasi dan bekerja dengan stabil. Dengan kata lain, karyawan yang merasa diperlakukan adil secara prosedural, distributif dan interaksional oleh perusahaan akan memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Sedangkan, karyawan yang merasa tidak diperlakukan adil secara prosedural, distributif dan interaksional oleh perusahaan akan memiliki kepuasan kerja yang rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
D. Skema Penelitian Berdasarkan pemikiran diatas, dapat diperjelas melalui hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja seperti yang ditunjukkan dalam skema penelitian sebagai berikut : a. Skema Hubungan Antara Keadilan Prosedural dengan Kepuasan Kerja Keadilan Prosedural
Prosedur yang konsisten, minimal bias, akurat, dapat diperbaiki, representatif dan etis
Dinilai adil
Dinilai tidak/ kurang adil
Adanya rasa aman, kondisi kerja yang baik, mengurangi konflik
Tidak adanya rasa aman, kondisi kerja yang buruk, terjadi konflik
Kepuasan Kerja Tinggi
Kepuasan Kerja Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Skema Hubungan Antara Keadilan Distributif dengan Kepuasan Kerja
Keadilan Distributif
Input (kontribusi, keterampilan, pendidikan, pengalaman) = Output (gaji, hadiah, fasilitas)
Dinilai adil
Dinilai tidak/ kurang adil
Adanya rasa aman, karyawan termotivasi, mengurangi konflik
Tidak adanya rasa aman, motivasi rendah, terjadi konflik
Kepuasan Kerja Tinggi
Kepuasan Kerja Rendah
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
c. Skema Hubungan Antara Keadilan Interaksional dengan Kepuasan Kerja
Keadilan Interaksional
- Netralitas - Kepercayaan - Penghargaan
Dinilai adil
Dinilai tidak/ kurang adil
Adanya rasa aman, karyawan termotivasi, mengurangi konflik
Tidak adanya rasa aman, motivasi rendah, terjadi konflik
Kepuasan Kerja Tinggi
Kepuasan Kerja Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
E. Hipotesis 1. Terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi keadilan prosedural, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan prosedural, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. 2. Terdapat hubungan positif antara keadilan distributif dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi keadilan distributif, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan distributif, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. 3. Terdapat hubungan positif antara keadilan interaksional dengan kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi keadilan interaksional, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan interaksional, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional (Santoso, 2010). Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini, korelasi yang dimaksud adalah hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja. B. Variabel Penelitian Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Variabel bebas adalah Keadilan Organisasi, meliputi: a. Keadilan prosedural b. Keadilan distributif c. Keadilan interaksional 2. Variabel tergantung adalah Kepuasan Kerja C. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2010). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
1. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah perasaan positif (puas) maupun negatif (tidak puas) yang dimiliki karyawan mengenai pekerjaannya. Kepuasan kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kepuasan kerja yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek kepuasan kerja, meliputi gaji, promosi, supervisi, tunjangan tambahan, penghargaan, prosedur dan peraturan kerja, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, serta komunikasi. Semakin tinggi skor total pada skala kepuasan kerja yang diperoleh, semakin tinggi kepuasan kerja yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala kepuasan kerja yang diperoleh, semakin rendah kepuasan kerja yang dimiliki subjek. 2. Keadilan Organisasi Keadilan
organisasi
adalah
persepsi
karyawan
atas
perlakuan yang diterimanya di dalam suatu organisasi. a. Keadilan Prosedural Keadilan prosedural adalah persepsi karyawan mengenai adil atau tidaknya prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. Keadilan prosedural dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala keadilan prosedural yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek keadilan prosedural, meliputi konsistensi, minimalisasi bias, informasi yang akurat, dapat diperbaiki, representatif, dan etis. Semakin tinggi skor total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
pada skala keadilan prosedural yang diperoleh, semakin tinggi keadilan prosedural yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala keadilan prosedural yang diperoleh, semakin rendah keadilan prosedural yang dimiliki subjek. b. Keadilan Distributif Keadilan
distributif
adalah
persepsi
karyawan
mengenai
keseimbangan antara yang diterima karyawan dari perusahaan dibandingkan dengan yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Keadilan
distributif
dalam
penelitian
ini
diukur
dengan
menggunakan skala keadilan distributif yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek keadilan distributif, meliputi gaji, hadiah, dan fasilitas dari perusahaan (Outcome), serta kontribusi, keterampilan, pendidikan dan pengalaman yang diberikan individu kepada perusahaan (input). Semakin tinggi skor total pada skala keadilan distributif yang diperoleh, semakin tinggi keadilan distributif yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala keadilan distributif yang diperoleh, semakin rendah keadilan distributif yang dimiliki subjek. c. Keadilan Interaksional Keadilan interaksional adalah persepsi karyawan mengenai adil atau tidaknya perlakuan interpersonal yang diterima karyawan di tempat kerjanya. Keadilan interaksional dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala keadilan interaksional berdasarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
aspek keadilan interaksional, meliputi penghargaan, netralitas dan kepercayaan. Semakin tinggi skor total pada skala keadilan interaksional yang diperoleh, semakin tinggi keadilan interaksional yang dimiliki subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala keadilan interaksional yang diperoleh, semakin rendah keadilan interaksional yang dimiliki subjek. D. Subjek Penelitian Menurut Azwar (2010), populasi merupakan kelompok subjek yang akan digeneralisasikan dengan hasil penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Oleh karena itu, sampel harus memiliki ciriciri yang sama dengan populasinya. Populasi dalam penelitian ini merupakan karyawan yang bekerja di wilayah Yogyakarta. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah karyawan tetap yang bekerja minimal selama 1 tahun dari beberapa perusahaan yang bersedia dijadikan lokasi penelitian. tetap yang bekerja di wilayah Yogyakarta dan telah bekerja selama 1 tahun. Peneliti memilih karyawan yang telah bekerja 1 tahun dengan asumsi bahwa masa kerja selama itu dianggap sudah memahami kondisi pekerjaannya dan sudah dirasa cukup untuk memberikan penilaian terhadap keadilan organisasi. Metode pengampilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling. Teknik non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Teknik convenience sampling adalah teknik penarikan sampel yang didasari pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
kemudahan menemukan sampel. Sampel dapat dipilih pada waktu, situasi dan tempat yang tepat (Prasetyo dan Jannah, 2008). E. Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan skala kepada para karyawan. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Skala merupakan suatu alat ukur berupa pertanyaan atau pernyataan yang memiliki stimulus untuk mengungkap indikator
perilaku
sehingga
dapat
memancing
jawaban
yang
menggambarkan tentang keadaan dirinya, sehingga respon subjek tersebut dapat diinterpretasi (Azwar, 2010). Skala yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam skala tertutup. Skala tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan (Nasution, 2011). Penelitian ini menggunakan 2 skala, yaitu skala kepuasan kerja dan skala keadilan organisasi. Skala kepuasan kerja bertujuan untuk mengukur tinggi rendahnya kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan di wilayah Yogyakarta. Skala keadilan organisasi bertujuan untuk mengukur tinggi rendahnya keadilan yang terdapat pada organisasi di wilayah Yogyakarta sesuai dengan aspek-aspek yang telah ditetapkan. 1. Skala Kepuasan Kerja Skala ini dibuat dengan mengacu pada aspek-aspek kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Spector (2008) yang meliputi gaji, promosi, supervisi, tunjangan tambahan, penghargaan, prosedur dan peraturan kerja, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, serta komunikasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Skala ini dibuat untuk mengungkapkan kepuasan yang dimiliki oleh karyawan. Skala kepuasan kerja dibuat dalam bentuk skala likert yang terdiri dari 4 respon pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Menurut Supratiknya (2014), kategori penilaian untuk masingmasing item favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak setuju (STS). Sedangkan untuk masing-masing item unfavorable adalah nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk Setuju (S), nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Penggunaan jumlah genap opsi respon bertujuan untuk memaksa subjek memilih jawaban favorable atau unfavorable, artinya tidak memberi kesempatan kepada subjek memberikan respon netral. Skala ini disusun secara khusus oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak mengacu atau memodifikasi skala kepuasan kerja yang sudah ada. Berikut ini blue print skala kepuasan kerja sebelum uji coba. Tabel 1 Blue Print Skala Kepuasan Kerja Sebelum Uji Coba Aspek Favorable Unfavorable Gaji 3 3 Promosi 3 3 Supervisi 3 3 Tunjangan tambahan 3 3 Penghargaan 3 3 Prosedur dan Peraturan 3 3 Kerja Pekerjaan itu sendiri 3 3 Rekan Kerja 3 3
Total 6 6 6 6 6 6 6 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komunikasi Total
3 27 item (50%)
3 27 item (50%)
42
6 54 (100%)
2. Skala Keadilan Organisasi Skala keadilan organisasi terdiri dari item-item favorable dan unfavorable. Item favorable adalah item yang isinya mendukung atau memihak atribut yang diukur. Sebaliknya, item unfavorable adalah item yang bersifat negative dan tidak mendukung atribut yang diukur (Azwar, 2010). Skala keadilan organisasi meliputi 3 bagian skala yang terdiri dari 3 jenis keadilan organisasi, yaitu keadilan prosedural, keadilan distributif dan keadilan interaksional. a. Skala Keadilan Prosedural Keadilan prosedural diukur dengan menggunakan skala keadilan prosedural yang disusun oleh peneliti. Aspek-aspek yang diukur dalam skala keadilan prosedural tersebut adalah aspekaspek keadilan prosedural menurut Leventhal (dalam Faturochman, 2002 dan Colquitt, 2001), yaitu konsistensi, minimalisasi bias, informasi yang akurat, dapat diperbaiki, representatif, dan etis. Setiap item pada skala keadilan prosedural menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 respon pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Menurut Supratiknya (2014), kategori penilaian untuk masing-masing item favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak setuju (STS). Sedangkan untuk masing-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
masing item unfavorable adalah nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk Setuju (S), nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Skala ini disusun secara khusus oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak mengacu atau memodifikasi skala keadilan prosedural yang sudah ada. Berikut ini blue print skala keadilan prosedural sebelum uji coba. Tabel 2 Blue Print Skala Keadilan Prosedural Aspek Konsistensi Minimalisasi bias Informasi yang akurat Dapat diperbaiki Representatif Etis Total
Favorable 2 2 2 2 2 2 12 item (50%)
Unfavorable 2 2 2 2 2 2 12 item (50%)
Total 4 4 4 4 4 4 24 (100%)
b. Skala Keadilan Distributif Keadilan distributif diukur dengan menggunakan skala keadilan distributif yang disusun oleh peneliti. Masing-masing dalam skala ini mengukur kesimbangan antara outcome dengan input yang didasarkan pada teori equity yang disampaikan oleh Colquit (2001). Outcome meliputi gaji, hadiah, dan fasilitas dari perusahaan. Sedangkan input meliputi kontribusi, keterampilan, pendidikan dan pengalaman yang diberikan individu kepada perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Setiap item pada skala keadilan distributif menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 respon pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Menurut Supratiknya (2014), kategori penilaian untuk masing-masing item favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak setuju (STS). Sedangkan untuk masingmasing item unfavorable adalah nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk Setuju (S), nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Skala ini disusun secara khusus oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak mengacu atau memodifikasi skala keadilan distributif yang sudah ada. Berikut ini blue print skala keadilan distributif sebelum uji coba. Tabel 3 Blue Print Skala Keadilan Distributif Aspek Favorable Outcome = input 5 Total 5 item (50%)
Unfavorable 5 5 item (50%)
Total 10 10 (100%)
c. Skala Keadilan Interaksional Keadilan interaksional diukur dengan menggunakan skala keadilan interaksional yang disusun oleh peneliti. Aspek-aspek yang diukur dalam skala keadilan interaksional tersebut adalah aspek-aspek
keadilan
interaksional
menurut
Tyler
(dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Faturochman,
2002),
yaitu
penghargaan,
netralitas
45
dan
kepercayaan. Setiap item pada skala keadilan interaksional menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 respon pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Menurut Supratiknya (2014), kategori penilaian untuk masing-masing item favorable adalah nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 3 untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk Sangat Tidak setuju (STS). Sedangkan untuk masingmasing item unfavorable adalah nilai 1 untuk Sangat Setuju (SS), nilai 2 untuk Setuju (S), nilai 3 untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai 4 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Skala ini disusun secara khusus oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak mengacu atau memodifikasi skala keadilan interaksional yang sudah ada. Berikut ini blue print skala keadilan interaksional sebelum uji coba. Tabel 4 Blue Print Skala Keadilan Interaksional Aspek Favorable Penghargaan 4 Netralitas 4 Kepercayaan 4 Total 12 item (50%)
Unfavorable 4 4 4 12 item (50%)
Total 8 8 8 24 (100%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alatukur dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memberi hasil yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut (Azwar, 2010). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi dengan pengujian terhadap isi tes dengan cara analisis rasional atau professional judgment. Professional judgment dilakukan oleh orang yang lebih ahli dalam bidang tersebut, dalam hal ini yaitu dosen pembimbing skripsi (Azwar, 2010). Suatu skala dikatakan memenuhi validitas isi bila skala tersebut hanya memuat isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Dengan kata lain, bahwa alat ukur yang digunakan relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pengalaman, atau latar belakang subjek (Nasution, 2011). 2. Seleksi Item Selain penulisan item, proses seleksi item juga merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pembuatan skala. Hal ini menjadi penting karena kualitas skala sangat ditentukan oleh itemitem di dalamnya (Azwar, 2010). Seleksi item dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan item-item yang valid sehingga layak digunakan untuk penelitian. Seleksi item didasarkan pada daya diskriminasi item,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
yaitu sejauh mana item mampu membedakan antara individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yag diukur (Azwar, 2010). Penghitungan daya diskriminasi item dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item denga skor total sehingga didapatkan koefisien korelasi item total (rix) yang disebut juga indeks daya beda item. Item yang dengan koefisien korelasi item total minimal 0,30 memiliki daya diskriminasi yang baik. Sebaliknya, bila kurang dari 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah dan biasanya akan digugurkan (Azwar, 2010). Maka dari itu, kriteria pemilihan item dalam penelitian ini menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0. Uji coba skala dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2015 di Perusahaan M yang terletak di daerah Bantul, Yogyakarta. Skala yang disebar sebanyak 55 dan skala yang dikembalikan berjumlah 44 skala. Pada skala kepuasan kerja, 36 item dinyatakan sahih, dan 18 item harus digugurkan karena memiliki rix ≤ 0,30. Sedangkan pada skala keadilan organisasi terdapat 42 item yang sahih, dan 16 item harus digugurkan. Peneliti tidak menyeimbangkan jumlah item per aspeknya karena hasil reliabilitas item yang diseimbangkan lebih rendah daripada reliabilitas item yang tidak diseimbangkan. Berikut ini blue print skala kepuasan kerja dan keadilan organisasi setelah uji coba.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5 Blue Print Skala Kepuasan Kerja Setelah Uji Coba Aspek Favorable Unfavorable Gaji Promosi Supervisi Tunjangan tambahan Penghargaan Prosedur dan Peraturan Kerja Pekerjaan itu sendiri Rekan Kerja Komunikasi Jumlah Keterangan: * item gugur
1*, 4*, 8 2, 3, 7 16, 23*, 27 6, 17, 15* 21, 26, 22 28*, 40*, 54* 30, 39*, 47* 29*, 43*, 45* 31*, 46, 50* 27 item
11, 14, 19* 12, 20, 24 5, 9, 13*
Jumlah Awal 6 6 6
Total Item Akhir 3 6 4
10*, 18*, 25 32, 35, 37 36, 44, 49
6 6 6
3 6 3
33, 42, 51
6
4
34, 38, 53
6
3
41, 48, 52
6
4
27 item
54 item
36 item
Tabel 6 Blue Print Skala Keadilan Organisasi Setelah Uji Coba Jenis Aspek Favorable Unfavorable Keadilan Organisasi Keadilan Konsistensi 1, 9 5*, 14 Prosedural Minimalisasi bias 24, 33 26, 40 Informasi yang 28, 42* 35*, 46 akurat Dapat diperbaiki 48, 54* 52, 56 Representatif 16, 38 12, 31 Etis 13, 19* 4*, 22 Keadilan Outcome = input 3, 11, 21*, 7*, 18*, 30*, Distributif 37, 50 44, 58 Keadilan Penghargaan 2, 8, 15*, 20 6, 10, 17, 23 Interaksional Netralitas 25, 29, 34, 27, 32, 36*, 39 41 Kepercayaan Jumlah
48
43*, 47, 51, 57* 29 item
45, 49*, 53*, 55 29 item
Jumlah Awal 4
Total Item Akhir 3
4 4
4 2
4 4 4 10
3 4 2 6
8
7
8
7
8
4
58 item
42 item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Keterangan: * item gugur 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran terhadap suatu populasi individu atau kelompok (Supratiknya, 2014). Reliabilitas mengacu pada sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, konsisten, dan memiliki kecermatan (Azwar, 2010). Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur tersebut mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan namun senantiasa menunjukkan hasil yang sama (Nasution, 2011). Reliabilitas menunjukkan pada adanya konsistensi dan stabilitas pada hasil alat ukur. Tes yang reliabel akan menghasilkan skor yang relatif sama jika diteskan beberapa kali pada subjek yang sama. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang 0.00 – 1.00. Reliabilitas suatu alat ukur dikatakan tinggi apabila mendekati koefisien 1.00. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas analisis skala atau Alpha Cronbach. Pendekatan ini memiliki nilai praktis karena cukup dikenakan sekali saja pada kelompok subjek (Azwar, 2010). Setelah melakukan uji coba, reliabilitas skala Kepuasan Kerja adalah 0.925. Sedangkan reliabilitas skala Keadilan prosedural 0.851, Keadilan distributif 0.709, dan Keadilan Interaksional 0.855. Setelah proses seleksi item, peneliti kembali menguji reliabilitas skala Kepuasan Kerja dan Keadilan Organisasi. Hasil uji reliabilitas setelah seleksi item adalah Kepuasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Kerja= 0.932. Sedangkan reliabilitas skala Keadilan prosedural= 0.875, Keadilan distributif= 0.716, dan Keadilan Interaksional= 0.905. G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal (Santoso, 2010). Dalam penelitian ini uji normalitas
yang
digunakan
adalah
menggunakan
metode
Kolmogorov-Smirnov Z Test pada program SPSS. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05 (p > 0.05). b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah keadilan organisasi sebagai variabel bebas memiliki hubungan yang linear dengan kepuasan kerja sebagai variabel tergantung. Uji ini menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus (Santoso, 2010). Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas dalam suatu variabel akan diikuti secara linear oleh variabel lainnya. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji linearitas dalam penelitian ini adalah Test for Linearity pada program SPSS. Hubungan dapat dinyatakan linear apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05), dan sebaliknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
hubungan dinyatakan tidak linear apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (p > 0.05). 2. Uji Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keadilan prosedural, keadilan distributif, dan keadilan interaksional dengan kepuasan kerja karyawan, data yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara statistik, yaitu menggunakan uji korelasi product-moment dari Pearson, apabila data yang dihasilkan normal. Jika data yang dihasilkan tidak normal, maka uji hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan
Spearman
Rho
karena
teknik
tersebut
tidak
mensyaratkan normalitas data (Santoso, 2010). Apabila data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal dan tidak linear, maka peneliti tidak perlu melakukan uji hipotesis karena dapat dipastikan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut (Santoso, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 3 September 2015 sampai dengan 14 September 2015. Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada pihak perusahaan. Peneliti menyebar 150 skala kepada 5 perusahaan di Yogyakarta. Skala yang kembali berjumlah 138 skala. Setelah dilakukan pengolahan data, 12 skala gugur karena terdapat beberapa item dalam skala yang tidak diisi oleh subjek. Pengambilan data tidak dilakukan secara klasikal, karena pihak perusahaan tidak dapat memberikan waktu khusus bagi peneliti untuk mengambil data. Hal ini dikarenakan proses pengambilan data dikhawatirkan akan mengganggu pekerjaan karyawan. Menyikapi masalah tersebut, pihak perusahaan menyarankan agar peneliti memberi rentang waktu bagi karyawan untuk mengisi skala penelitian, sehingga peneliti menitipkan skala penelitian kepada kepala bagian di perusahaan tersebut. Mengantisipasi kesalahan pada proses pengambilan data, peneliti melakukan briefing kepada setiap kepala bagian di perusahaan untuk mengawasi subjek ketika mengisi skala. Briefing dilakukan pada tanggal 3 September 2015 dan 7 September 2015. Briefing berisi tentang karakteristik subjek, pengisian identitas, dan petunjuk pengerjaan skala.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Pengisian skala harus dilakukan ketika subjek berada di kantor, untuk memastikan bahwa skala benar-benar diisi oleh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini merupakan karyawan yang berada di wilayah Yogyakarta. Seluruh subjek dalam penelitian ini berjumlah 138 subjek dan telah bekerja selama lebih dari 1 tahun. Data demografis subjek dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Frekuensi 81 57 138
Presentase 58,70% 41,30% 100%
Tabel 8 Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia Fase Perkembangan Dewasa Awal Dewasa Madya Total
Frekuensi 99 39 138
Presentase 71,73% 28,27% 100%
Tabel 9 Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja 1-3 tahun 4-6 tahun > 7 tahun Total
Frekuensi 46 28 64 138
Presentase 33,33% 20,29% 46,38% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
C. Hasil Penelitian 1. Statistik Data Penelitian Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh, berikut hasil analisis data dalam bentuk tabel: Tabel 10 Deskripsi Statistik Data Penelitian Variabel
Minimum
Maximum
Kepuasan Kerja Keadilan Prosedural Keadilan Distributif Keadilan Interaksional
72 33 10 33
144 72 24 72
Standar Deviasi 12.881 6.549 2.324 6.525
N 138 138 138 138
Setelah melakukan perhitungan lebih lanjut, diketahui bahwa mean empirik dan teoretik kepuasan kerja serta keadilan organisasi sebagai berikut: Tabel 11 Analisis Perbandingan Mean Variabel Mean Mean Perbandingan Empirik Teoretik Mean Empirik dan Mean Teoretik Kepuasan 101,17 90 101,17>90 Kerja Keadilan 48,67 45 48,67>45 Prosedural Keadilan Distributif
15,78
15
15,78>15
Keadilan 49,99 Interaksional
45
49,99>45
Keterangan
Kepuasan kerja tinggi Keadilan prosedural tinggi Keadilan distributif tinggi Keadilan interaksional tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Apabila mean empirik > mean teoretik maka dapat disimpulkan bahwa tingkat variabel subjek yang diukur tergolong dalam kategori tinggi. Sebaliknya, apabila mean empirik < mean teoretik, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat variabel subjek yang diukur tergolong dalam kategori rendah (Santoso, 2010). Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa variabel kepuasan kerja memiliki mean empirik lebih tinggi dibandingkan dengan mean teoretiknya. Begitu juga dengan variabel keadilan prosedural, distributif dan interaksional yang menunjukkan bahwa mean empirik lebih tinggi dibandingkan dengan mean teoretiknya. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja, keadilan prosedural, keadilan distributif dan keadilan interaksional yang dimiliki subjek cenderung tinggi. Uji One-Sample T Test digunakan untuk mengukur signifikansi perbedaan antara mean teoretik dengan mean empirik. Apabila nilai signifikansi
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa mean teoretik dan
empirik dari suatu ariabel memiliki perbedaan signifikan (Santoso, 2010). Dari hasil uji One-Sample T Test tersebut, diketahui bahwa variabel kepuasan kerja dan keadilan organisasi yang meliputi keadilan prosedural, keadilan distributif dan keadilan interaksional memiliki nilai signifikansi sebesar p=0.00 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki perbedaan mean empirik dan teoretik yang signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
2. Uji Asumsi a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan mengetahui normalitas sebaran data. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan one sample Kolmogorov-Smirnov test dalam program SPSS for Windows 16.0. Tabel 12 Hasil uji Normalitas Variabel Kepuasan Kerja Keadilan Prosedural Keadilan Distributif Keadilan Interaksional
Signifikansi 0,854 0,160 0,101 0,057
Keterangan Normal Normal Normal Normal
Data penelitian dikatakan normal jika nilai signifikansi p> 0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansi p<0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Santoso, 2010). Berdasarkan tabel 12, variabel kepuasan kerja memiliki nilai signifikansi sebesar p=0,854 yang berarti bahwa sebaran data pada variabel tersebut normal (p=0,854>0,05). Data berdistribusi normal juga terdapat pada variabel keadilan organisasi yang meliputi keadilan prosedural dengan nilai signifikansi p=0,160, keadilan distributif dengan nilai signifikansi p=0,101 dan keadilan interaksional dengan nilai signifikansi p=0,057.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
b. Hasil Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan dengan tujuan mengetahui variabelvariabel yang diuji berhubungan secara linear. Pengujian ini dapat menunjukkan besar penyimpangan pola distribusi data antar variabel. Uji linearitas dilakukan dengan cara membandingkan probabilitas F dengan taraf signifikansinya, yaitu 0,05. Jika nilai signifikansi p<0,05 maka data cenderung linear. Tabel 13 Hasil uji linearitas Variabel Kepuasan Kerja Keadilan prosedural Keadilan distributive Keadilan interaksional
Signifikansi 0.00 0.00 0.00 0.00
Keterangan Linear Linear Linear Linear
Berdasarkan data di atas, diketahui taraf signifikansi dari kedua variabel adalah 0,00 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa pola distribusi data antar kedua variabel cenderung linear. 3. Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji normalitas, kedua variabel menunjukkan data yang normal, sehingga pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS for Windows 16.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 14 Hasil Uji Hipotesis Correlations
kepuasan_kerja
keadilan_prosedural
keadilan_distributif
keadilan_interaksional
Pearson Correlation Sig. (1tailed) N Pearson Correlation Sig. (1tailed) N Pearson Correlation Sig. (1tailed) N Pearson Correlation Sig. (1tailed) N
kepuasan _kerja
keadilan_pro sedural
keadilan_ distributif
keadilan_in teraksional
1
.811(**)
.610(**)
.736(**)
.000
.000
.000
138
138
138
138
.811(**)
1
.741(**)
.806(**)
.000
.000
.000 138
138
138
138
.610(**)
.741(**)
1
.597(**)
.000
.000
138
138
138
138
.736(**)
.806(**)
.597(**)
1
.000
.000
.000
138
138
138
.000
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapatkan taraf signifikansi sebesar 0,00 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Selain itu, nilai koefisien korelasi variabel kepuasan kerja dengan keadilan prosedural sebesar 0,811, nilai koefisien korelasi variabel kepuasan kerja dengan keadilan distributif sebesar 0,610, dan nilai koefisien korelasi variabel kepuasan kerja dengan keadilan interaksional sebesar 0,736. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antar kedua variabel positif.
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
D. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keadilan organsiasi yang meliputi keadilan prosedural, keadilan distributif dan keadilan interaksional dengan kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hasil uji hipotesis kepuasan kerja dan keadilan prosedural menggunakan Pearson diperoleh p=0,000 (<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,811. Jika nilai Sig. <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai Sig. >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara keadilan prosedural dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi keadilan prosedural yang dirasakan karyawan, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan prosedural yang dirasakan karyawan, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hasmarini (2008), yang menunjukkan bahwa dengan adanya prosedur dan pengambilan keputusan yang adil di dalam lingkungan kerja akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Selain itu, Menurut Rivai (2005), keadilan prosedural memberi pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Sistem atau proseduryang adil dapat mengindikasikan bahwa seorang penilai cukup menghargai martabat orang yang dinilainya dalam pembuatan keputusan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Colquitt et al. (2001), yang memfokuskan penelitiannya pada keadilan prosedural karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
keadilan prosedural sering memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku karyawan. Secara spesifik, Colquitt et al. (2001) menjelaskan bahwa keadilan prosedural dapat mempengaruhi kepuasan kerja, komitmen organisasi, kepercayaan terhadap manajemen dan kinerja. Penelitian ini dapat semakin meyakinkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Keadilan prosedural adalah persepsi karyawan mengenai adil atau tidaknya prosedur yang digunakan oleh perusahaan untuk mengambil keputusan. Leventhal (dalam Faturochman, 2002 dan Colquitt, 2001) merumuskan enam aspek dalam keadilan prosedural, antara lain: konsistensi, minimalisasi bias, informasi yang akurat, dapat diperbaiki, representatif, dan etis. Yang dimaksud dengan konsistensi adalah prosedur yang adil harus konsisten terhadap setiap orang dan dari waktu ke waktu. Setiap orang memiliki hak dan diperlakukan sama dalam suatu prosedur yang sama. Sedangkan minimalisasi bias adalah prosedur yang menghindari pemihakan baik pada kepentingan pribadi maupun golongan tertentu. Informasi yang akurat adalah informasi berdasarkan fakta, oleh karena itu harus disampaikan oleh orang yang benar-benar mengetahui permasalahan dan informasi yang disampaikan harus lengkap. Yang dimaksud dengan dapat diperbaiki adalah prosedur yang mengandung aturan yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang ada ataupun kesalahan yang mungkin akan muncul. Sedangkan prosedur yang representatif adalah ketika melibatkan semua pihak yang bersangkutan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
prosedur yang etis adalah prosedur yang berdasarkan pada standar etika dan moral. Menurut Faturochman (2002), suatu prosedur dapat dikatakan adil apabila enam aspek tersebut dapat diterapkan. Keadilan prosedural sebagai salah satu jenis keadilan organisasi yang menumbuhkan rasa aman dalam bekerja (Faturochman, 2002). Rasa aman dalam bekerja tersebut merupakan kondisi kerja yang baik. Kondisi kerja yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih termotivasi dan mereka dapat bekerja dengan lebih stabil (Riggio, 2009). Berdasarkan hasil uji t, mean empirik keadilan prosedural lebih besar daripada mean teoretiknya (48,67>45). Hal ini berarti bahwa keadilan prosedural yang dirasakan subjek tinggi. Hasil tersebut menunjukkan subjek merasa diperlakukan adil oleh perusahaan dalam hal prosedur dan pengambilan keputusan. Subjek merasakan bahwa dalam membuat suatu keputusan, perusahaan dapat konsisten, menghindari bias kepentingan, didasarkan pada informasi yang akurat, bersedia melakukan perbaikan, representatif dan etis. Dalam proses wawancara, AD yang merupakan karyawan perusahaan J mengemukakan bahwa perusahaan menyediakan forum untuk karyawan berdiskusi, memberikan masukan maupun kritik yang membangun untuk kemajuan perusahaan. SF yang juga merupakan karyawan perusahaan J menambahkan bahwa perusahaan mau menerima masukan dari karyawan dan bersedia melakukan perbaikan pada prosedur yang di anggap kurang adil. Hal tersebut membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
karyawan merasa dihargai, sehingga karyawan merasa benar-benar menjadi bagian dari perusahaan (Komunikasi pribadi, 12 Oktober 2015). Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis kepuasan kerja dan keadilan distributif diperoleh p=0,000 (<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,610. Jika nilai Sig. <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai Sig. >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara keadilan distributif dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi keadilan distributif yang dirasakan karyawan, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan distributif yang dirasakan karyawan, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lee dan Farh (dalam Hasmarini, 2008)yang menemukan bahwa kenaikan gaji atau bonus yang lebih tinggi cenderung dipersepsikan dengan adanya kenaikan hasil yang lebih adil dan lebih memuaskan. Selain itu, menurut Rivai (2005), keadilan distributif memberi pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Pendistribusian imbalan yang seimbang dalam organisasi yang mencakup pembayaran, promosi, status, evaluasi kinerja, masa kerja, memiliki pengaruh signifikan pada kepuasan kerja, kualitas kerja, dan efektivitas organisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keadilan keseimbangan
distributif antara
yang
adalah
persepsi
diterima
karyawan
karyawan
dari
63
mengenai perusahaan
dibandingkan dengan yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Keadilan distributif sebagai salah satu jenis keadilan organisasi yang juga menumbuhkan rasa aman dalam bekerja. Rasa aman dalam bekerja tersebut merupakan kondisi kerja yang baik. Kondisi kerja yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap karyawan, sehingga karyawan lebih termotivasi dan mereka dapat bekerja dengan lebih stabil (Riggio, 2009). Hasil uji t pada keadilan distributif juga menujukkan bahwa mean empirik keadilan distributif lebih besar daripada mean teoretiknya (15,78>15). Hal ini berarti bahwa keadilan distributif yang dirasakan subjek juga tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa subjek merasa hal yang diterima dari perusahaan (outcome) sudah seimbang dengan hal yang mereka berikan kepada perusahaan (input). VY yang merupakan karyawan S mengatakan bahwa gaji maupun bonus yang diterima sesuai dengan beban kerja yang diberikan oleh perusahaan. Hal tersebut membuat VY semakin termotivasi dalam menyelesaikan target-target yang diberikan perusahaan. SM yang merupakan salah satu kepala bagian di perusahaan S juga mengatakan bahwa jenjang pendidikan yang dimiliknya dapat mempermudah
SM
memperoleh
promosi
(Komunikasi pribadi, 19 Oktober 2015).
jabatan
di
perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Berdasarkan hasil uji hipotesis kepuasan kerja dan keadilan interaksional diperoleh p=0,000 (<0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,736. Jika nilai Sig. <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai Sig. >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan
bahwa
terdapat
interaksional
dengan
kepuasan
hubungan kerja.
positif
antara
keadilan
Semakin
tinggi
keadilan
interaksional yang dirasakan karyawan, maka semakin tinggi pula kepuasan
kerja
karyawan.
Sebaliknya,
semakin
rendah
keadilan
interaksional yang dirasakan karyawan, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Moorman (1991) yang menunjukkan
bahwa
perlakuan
yang
diterima
karyawan
akan
mempengaruhi kepuasan kerja. Karyawan mempunyai kepentingan untuk mempertahankanhubungan sosialnya dengan rekan kerja maupun pihak pemegangotoritas atau institusi. Jika relasi antar karyawan maupun dengan atasan terjalin dengan baik, maka karyawan akan merasa lebih dihargai dan dipercaya. Keadilan interaksional berkaitan dengan adil atau tidaknya perlakuan interpersonal yang diterima karyawan di tempat kerjanya. Perlakuan tersebut bisa berupa penghargaan, netralitas dan kepercayaan. Seperti keadilan prosedural dan keadilan distributif, keadilan interaksional juga menumbuhkan rasa aman dalam bekerja. Rasa aman yang diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
seseorang dalam kelompoknya dengan mendapatkan perlakuan yang sesuai tersebut dapat mengurangi terjadinya konflik. Selain itu, perlakuan yang adil juga akan menyebabkan karyawan merasa menjadi warga dari organisasi dan memiliki rasa percaya terhadap supervisiornya (Ivancevich et al, 2008). Hasil uji t pada keadilan interaksional juga menujukkan bahwa mean empirik keadilan interaksional lebih besar daripada mean teoretiknya (49,99>45). Hal ini berarti bahwa keadilan interaksional yang dirasakan subjek juga tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa subjek merasa diperlakukan adil oleh perusahaan dalam hal interaksi yang terjadi di tempat kerjanya. FB yang merupakan karyawan perusahaan M mengatakan bahwa hubungan dengan rekan kerja maupun atasannya cukup erat. Hal tersebut membuat FB merasa nyaman bekerja di perusahaan. RC yang merupakan karyawan R juga menambahkan bahwa interaksi yang baik dapat membangun kebersamaan dan kekeluargaan sehingga tercipta solidaritas yang tinggi antar rekan kerja. Hal tersebut dapat memotivasi karyawan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan perusahaan serta mempermudah karyawan dalam
menyelesaikan
pekerjaan
secara
tim
maupun
individual
(Komunikasi pribadi, 12 Oktober 2015). Dari ketiga jenis keadilan yang telah di uji, yang memiliki hubungan paling tinggi dengan kepuasan kerja adalah keadilan prosedural. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan tidak hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
sekedar membandingkan input dan output, tetapi dapat diidentifikasi bagaimana proses dan prosedur dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan juga sangat menentukan kepuasan kerja karyawan (Kadaruddin dkk, 2013). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa subjek memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa mean empirik kepuasan kerja lebih besar daripada mean teoretiknya (101,17>90). Hasil tersebut menunjukkan bahwa subjek memiliki perasaan positif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang (Kuswadi, 2004). Individu yang merasa puas akan pekerjaannya akan mengembangkan segala perilaku yang baik dalam bekerja, antara lain bersikap menolong, berpartisipasi aktif, memberikan pelayanan ekstra kepada konsumen, mau menggunakan waktu kerjanya dengan efektif, bertoleransi terhadap hal-hal yang kurang dari harapan, dan dengan suka rela mau menjaga dan melindungi aset-aset perusahaan. Individu yang merasa puas akan pekerjaannya otomatis akan meningkatkan produktifitasnya dalam bekerja, baik itu ketepatan dalam kehadiran jam kerja, komitmen utuk tetap mempertahankan pekerjaan di perusahaan tersebut sehingga termotivasi untuk tidak pindah kerja (Hasibuan, 2001).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan uji hipotesis menggunakan teknik analisis Pearson Product Moment, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keadilan prosedural dengan kepuasan kerja (r=0.811, p=0.000). Artinya, semakin tinggi keadilan prosedural, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan prosedural, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya, diketahui pula bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keadilan distributif dengan kepuasan kerja (r=0.610, p=0.000). Artinya, semakin tinggi keadilan distributif, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan distributif, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Selain itu, berdasarkan uji hipotesis diketahui pula bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keadilan interaksional dengan kepuasan kerja (r=0.736, p=0.000). Artinya, semakin tinggi keadilan interaksional, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah keadilan interaksional, maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian, hipotesis penelitian diterima.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
B. Saran 1. Bagi Subjek Berdasarkan hasil penelitian, diketahui subjek memiliki kepuasan kerja yang cenderung tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya subjek mempertahankan kepuasan kerja yang dimiliki dengan cara meningkatkan relasi dengan rekan kerja maupun atasan, bekerja lebih produktif serta lebih berani mengemukakan kritik dan saran mengenai prosedur perusahaan sehingga karyawan dapat bekerja sama dengan lebih baik demi kemajuan perusahaan. 2. Bagi Manajemen atau Pimpinan Berdasarkan hasil penelitian, keadilan prosedural memiliki hubungan yang paling tinggi dengan kepuasan kerja. Pihak manajemen atau pimpinan perusahaan diharapkan dapat memperhatikan dan meningkatkan keadilan prosedural pada perusahaan, karena keadilan prosedural lebih efektif meningkatkan kepuasan kerja karyawan dibandingkan dengan keadilan distributif dan keadilan interaksional. Keadilan prosedural dapat ditingkatkan dengan cara bersedia melakukan
perbaikan
terhadap
prosedur,
menghindari
bias
kepentingan, dan mengambil keputusan berdasarkan pada informasi yang akurat. Selain itu, perusahaan dapat memberikan wadah bagi karyawan untuk mengembangkan potensi dan keterampilan yang dimiliki dengan melakukan berbagai macam training, mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan relasi antar karyawan, dan dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
memenuhi kebutuhan karyawan. Hal tersebut dilakukan agar kepuasan kerja yang tinggi tetap terjaga. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan hasil penelitian, keadilan prosedural memiliki hubungan yang paling tinggi di antara keadilan distributif dan keadilan interaksional dengan kepuasan kerja. Bagi peneliti selanjutnya yang hendak melakukan penelitian terkait dengan kepuasan kerja dan keadilan organisasi, peneliti menyarankan untuk melihat lebih dalam bagaimana hubungan masing-masing kriteria keadilan prosedural dengan kepuasan kerja, sehingga dapat mengetahui kriteria mana yang dapat membuat subjek merasa puas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Muh. 2002. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri. Yogyakarta. Liberty Azwar, S. 2010. Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2010. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Colquitt, Jason A.,Wesson. Michael J., Porter, Christopher O.L.H.,Conlon, Donald E.,and Yee Ng, K. 2001. Justice at the millenium: A metaanalytic review of 25 years of organizational justice research. Journal Of Applied Psychology, 86, 425-445. Davis, Keith dan John W. Newstrom. 2001, Perilaku dalam organisasi. Jilid 1. Terjemahan, Jakarta: Penerbit Erlangga. Fahrudin Js Pareke dan Popo Suryana. 2009. Hubungan Kausalitas antara Keadilan Organisasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional. Jurnal Ekonomi, Trikonomika. Volume 8, No. 2. Faturochman. 2002. Keadilan perspektif psikologi. Yogyakarta: Unit Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada & Pustaka Pelajar. Greenberg, J. 1990. Organizational Justice: Yesterday, Today, and Tomorrow. Journal of Management, 16 (2), 399-432. Greenberg, J. 2001. Studying organizational justice cross-culturally: Fundamental challenges. The International Journal of Conflict, 12, 365-375. Greenberg, J. & Baron, R.A. 2007. Behavior in organizations. New Jersey : Prentice Hall. Gregory. R. J. 2010. Tes psikologi: Sejarah, prinsip, dan aplikasi edisi ke 6. Jakarta: Erlangga. Hadi, Sutrisno. 2009. Metodologi research. Yogyakarta: Penerbit Andi Handi, S. S. & Suhariadi, Fendy. 2003. Pengaruh persepsi karyawan tentang keadilan organisasi terhadap intensi turnover di PT. ENG Gresik. INSAN. Vol.5 No.1.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen sumber daya manusia: Pengertian dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. Hasmarini, Dwi P., dan Yuniawan, Ahyar. 2008. Pengaruh keadilan prosedural dan distributif terhadap kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Jurnal Bisnis Strategi, 17, 99-118. Ivancevich, J. M., Konopaske, R. & Matteson, M.T. 2008. Perilaku dan manajemen organisasi. Edisi 7 Jilid 1. Penerbit Erlangga Kadaruddin, Abd. Rahman Kadir, dkk. (2013). Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Keadilan Interaksional terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pajak di Kota Makassar. Jurnal Ekonomi, Manajemen Keuangan. Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2003. Perilaku organisasi. Edisi l. Jakarta: Salemba Empat. Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2005. Organization Behavior. Boston: McGraw-Hill Kuswadi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Luthans, Fred. 2005. Organizational behavior 10th Edition. Irwin: McGrawHill Moorman, R. H. 1991. Relationship between organizational justice and organizational citizenship behaviors: Do fairness perceptions influence employee citizenship. Journal of Applied Psychology, 76 (6), 845-855. Muchinsky, P. M. 2006. Psychology applied to work. California: ThomsonWadsworth Munandar, Ashar S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia Nasution, S. 2011. Metode research: Penelitian ilmiah. Jakarta: Penerbit Andi. Prasetyo, & L. M. Jannah. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Priansa, D. Juni. 2014. Perencanaan dan pengembangan SDM. Bandung. Alfabeta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Putra, A A Wisnu Yogeswara dan Putra Made Surya. 2014. Pengaruh Keadilan Organisasi Pada Kepuasan Kerja dan Turnover Intention Karyawan BPR di Kabupaten Tabanan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Riggio, R. E. 2009. Introduction to industrial / organiational psychology (5th Ed). New Jersey: Prentice Hall. Rivai, H. Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori Ke Praktek. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku organisasi, konsep, kontroversi dan aplikasi. Alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer. Robbins, S. P & Judge, T. A. 2007. Perilaku organisasi, edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Sabatti, P. H. P. D. A. D. 2009. Penilaian Keadilan Dalam Pemberian Imbalan di Rumah Sakit PW Purworejo, Tesis (tidak diterbitkan).Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Santoso, Agung. 2010. Statistik untuk psikologi dari blog menjadi buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Sareshkeh, Fatemeh Ghorbanalizadeh Ghaziani, dkk. (2012). Impact of organizational justice perceptions on job satisfaction and organizational commitment: The Iranian sport federations perspective. Journal of Scholars Research Library, 3, 4229-4238. Spector, Paul E. 2008. Industrial and organizational psychology: Research and practice (5th edition). United States of America: John Wiley and Sons. Supratiknya, A. 2007. Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta. Penerbit Universitas Sanata Dharma. Supratiknya, A. 2014. Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. Susilo, Martoyo. 2002. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Cetakan kelima, Bina Aksara, Bandung. Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Winarsunu, T. 2006. Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press. Wiyono. 2009. Keadilan organisasional dan kepuasan kerja : Pengujian keterkaitan equity theory dengan work outcomes. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Volume 13. Nomor 2. Yuwono, Ino., Suhariadi, dkk. 2005. Psikologi industri dan organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Yuwono, dan Khajar, Ibnu. 2005. Analisis beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai kejaksaan tinggi D.I. Yogyakarta. Jurnal Review Bisnis Indonesia. Volume 1. Nomor 1. Januari. 75-89 http://jabar.tribunnews.com/2015/03/02/karyawan-distributor-aquatasikmalaya-demo. Diakses pada 20 Maret 2015. http://kabar24.bisnis.com/read/20141210/78/381373/demo-buruh-1.000buruh-yogyakarta-bakal-turun-ke-jalan-. Diakses pada 20 Maret 2015. http://karimuntoday.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=2125:pertem uan-tidak-membuahkan-hasil,-karyawan-merasa-kecewa,-buku-undangundang-ketenagakerjaan-sempat dibuang&Itemid=619. Diakses pada 20 Maret 2015.
http://medan.tribunnews.com/2015/03/13/pt-wearsmart-textiles-larangpekerjanya-salat-di-area-perusahaan. Diakses pada 20 Maret 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1: Skala Uji Coba
SKALA PSIKOLOGI
Disusun oleh : Kadek Martadian Santyafatni 119114183
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah yang diberikan kepada kita semua. Bapak dan Ibu yang saya hormati, saya adalah mahasiswa Psikologi
Universitas
Sanata
Dharma
yang
sedang
menyusun Tugas Akhir Program Sarjana. Berkenaan dengan penyusunan tugas akhir (skripsi) yang sedang saya lakukan, saya mohon kesediaan Bapak dan Ibu untuk mengisi skala yang saya bagikan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu dan kesediaan Bapak serta Ibu untuk mengisi skala ini.
Hormat saya,
Kadek Marthadian Santyafatni 119 114 183
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
77
Petunjuk Pengisian 1. Isilah terlebih dahulu data pelengkap sebelum anda menjawab seluruh pernyataan dalam skala ini. 2.
Berikut ini ada dua bagian skala (Skala A dan Skala B) yang berisi sejumlah pernyataan.
3. Anda diminta untuk menjawab seluruh pernyataan dengan satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda saat ini. 4. Adapun pilihan jawaban sudah disediakan disebelah pernyataan yang terdiri dari: [SS] : Sangat Setuju [S] : Setuju [TS] : Tidak Setuju [STS] : Sangat Tidak Setuju 5. Jawablah setiap pernyataan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban. 6. Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban pertama, lalu berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dikehendaki. 7. Semua jawaban adalah benar, tidak ada jawaban yang salah. 8. Jawaban pernyataan pada skala ini tidak mempengaruhi penilaian kerja dan sangat dirahasiakan. 9. Periksa kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan. II.
Data Pelengkap Inisial
:
Jenis Kelamin
: L / P (*)
Usia
:
Masa Kerja
:
Keterangan: *coret yang tidak sesuai
Ψ SELAMAT MENGERJAKAN Ψ
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
SKALA A
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1
Saya puas dengan gaji yang saya terima
SS
S
TS
STS
2
Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
untuk dipromosikan 3
Saya puas terhadap promosi jabatan yang dijanjikan dalam kontrak kerja
4
Adanya kesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji di perusahaan
5
Atasan saya kurang mendukung bawahannya
SS
S
TS
STS
6
Saya puas dengan tunjangan hari raya yang saya
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
terima selama bekerja di perusahaan 7
Perusahaan memberikan promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi
8
Gaji yang diterima sesuai dengan UMR
SS
S
TS
STS
9
Atasan saya bersikap acuh tak acuh terhadap bawahan
SS
S
TS
STS
10
Saya kurang puas dengan tunjangan yang diberikan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
untuk masa pension 11
Gaji yang saya terima tidak mencukupi kebutuhan saya selama sebulan
12
Promosi jabatan yang dijanjikan dalam kontrak kerja tidak sesuai dengan yang saya bayangkan
13
Atasan saya lebih memusatkan perhatian kepada pekerjaan
14
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan kontribusi yang saya berikan
15
Terdapat asuransi keselamatan kerja di perusahaan
SS
S
TS
STS
16
Atasan saya peduli dengan penyelesaian tugas
SS
S
TS
STS
karyawannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Saya puas dengan pemberian asuransi kesehatan yang
79
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
saya terima selama bekerja di perusahaan 18
Tidak ada tunjangan tambahan yang diberikan oleh perusahaan
19
Penghasilan yang saya terima tidak sesuai dengan jabatan saya
20
Minimnya informasi mengenai promosi jabatan di perusahaan
21
Perusahaan mengapresiasi hasil kerja para karyawan
SS
S
TS
STS
22
Atasan selalu memuji karyawan yang bekerja dengan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
baik di perusahaan 23
Atasan saya mau membimbing karyawan yang mengalami kesulitan dalam pekerjaannya
24
Kesempatan mendapatkan promosi di perusahaan kurang
25
Tunjangan
yang
diberikan
perusahaan
tidak
sebanding dengan usaha yang saya berikan kepada perusahaan 26
Perusahaan memberikan apresiasi kepada karyawan yang bekerja cukup lama di perusahaan
27
Atasan saya bersikap sangat ramah kepada karyawan
SS
S
TS
STS
28
Pembagian jadwal kerja yang diberikan perusahaan
SS
S
TS
STS
cukup adil 29
Saya senang bekerjasama dengan rekan kerja saya
SS
S
TS
STS
30
Pekerjaan yang saya lakukan dapat meningkatkan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
pengetahuan saya 31
Komunikasi yang terjalin dengan rekan kerja saya cukup lancar
32
Kurangnya apresiasi terhadap karyawan yang bekerja dengan disiplin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
33
Saya merasa bosan dengan pekerjaan saya
SS
S
TS
STS
34
Rekan kerja saya tidak saling mendukung satu sama
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
lain 35
Bonus yang diberikan perusahaan tidak sebanding dengan kerja kerasa saya
36
Saya tidak puas dengan birokrasi di perusahaan yang berbelit-belit
37
Perusahaan kurang peduli terhadap kerja keras karyawan
38
Rekan kerja saya bersikap acuh
SS
S
TS
STS
39
Saya merasa puas dengan pekerjaan saya
SS
S
TS
STS
40
Pembagian beban kerja yang diberikan perusahaan
SS
S
TS
STS
seimbang dengan karyawan lainnya 41
Saya merasa takut berbicara dengan atasan saya
SS
S
TS
STS
42
Saya merasa tidak senang dengan pekerjaan saya
SS
S
TS
STS
43
Rekan kerja mau membantu ketika saya mengalami
SS
S
TS
STS
perusahaan
SS
S
TS
STS
Saya tidak pernah terlibat konflik dengan rekan kerja
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan 44
Peraturan
yang
diterapkan
di
menguntungkan pihak tertentu 45
saya 46
Mudahnya akses mendapatkan informasi terbaru mengenai perusahaan
47
Keterampilan yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan
48
Saya jarang berkomunikasi dengan rekan kerja saya
SS
S
TS
STS
49
Prosedur yang diterapkan di perusahaan terkadang
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
memihak golongan tertentu 50
Sosialisasi
yang
terjadi
karyawan cukup baik
antara
atasan
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
51
Pekerjaan yang saya lakukan bersifat monoton
SS
S
TS
STS
52
Susahnya menjalin komunikasi yang lancar dengan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
atasan 53
Rekan kerja saya kurang peduli dengan pekerjaan yang bukan menjadi tanggungjawabnya
54
Saya puas dengan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
SKALA B
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1
Perusahaan mampu menerapkan prosedur secara
SS
S
TS
STS
konsisten 2
Saya merasa dihargai atas kerja keras saya selama ini
SS
S
TS
STS
3
Gaji yang saya terima sesuai dengan kontribusi saya
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
di perusahaan 4
Terkadang perusahaan membuat keputusan yang melanggar nilai-nilai moral dan etika
5
Prosedur di perusahaan selalu berubah-ubah
SS
S
TS
STS
6
Atasan saya kurang memberikan dukungan kepada
SS
S
TS
STS
dengan
SS
S
TS
STS
Saya merasa diperlakukan dengan hormat oleh atasan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
perusahaan
SS
S
TS
STS
memihak
SS
S
TS
STS
karyawan 7
Gaji
yang
saya
terima
tidak
sesuai
pengalaman yang saya miliki 8
saya 9
Perusahaan memberikan perlakuan yang sama antara karyawan satu dengan karyawan lainnya dalam satu prosedur
10
Atasan saya tidak mau menerima masukan dari karyawan
11
Fasilitas yang saya terima sesuai dengan kontribusi saya di perusahaan
12
Perusahaan hanya melibatkan pihak-pihak tertentu dalam pengambilan keputusan
13
Prosedur
yang
diterapkan
di
memperhatikan nilai-nilai moral 14
Prosedur
yang
golongan tertentu
ditetapkan
terkadang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Atasan saya tidak malu memberikan pujian kepada
83
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
karyawannya 16
Karyawan
diberi
kesempatan
untuk
menolak
prosedur maupun keputusan yang dibuat oleh perusahaan 17
Atasan saya jarang menyapa ataupun membalas sapaan karyawan
18
Pendidikan yang saya miliki tidak mempengaruhi pendapatan yang saya terima
19
Prosedur yang diterapkan berdasarkan standar etika yang berlaku di masyarakat
20
Saya merasa atasan saya peduli terhadap semua karyawannya
21
Menurut saya, keterampilan
saya mempengaruhi
pendapatan yang saya terima 22
Terdapat prosedur yang tidak etis pada perusahaan
SS
S
TS
STS
23
Terkadang atasan saya bertindak semaunya sendiri
SS
S
TS
STS
24
Prosedur yang ditetapkan bersifat netral
SS
S
TS
STS
25
Menurut saya atasan saya dapat bersikap objektif
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
kepada setiap karyawan 26
Pengambilan keputusan yang dibuat oleh perusahaan terkadang demi kepentingan pribadi
27
Atasan saya memberikan perlakuan yang berbeda kepada setiap karyawannya
28
Perusahaan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai suatu keputusan kepada karyawannya
29
Menurut saya rekan kerja saya dapat bersikap objektif
30
Gaji
yang
saya
terima
keterampilan yang saya miliki
tidak
sesuai
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Saya
kurang
mendapat
kesempatan
untuk
84
SS
S
TS
STS
memperhatikan
SS
S
TS
STS
33
Prosedur yang ditetapkan untuk kepentingan bersama
SS
S
TS
STS
34
Rekan kerja saya mampu bersikap netral
SS
S
TS
STS
35
Pengambilan
oleh
SS
S
TS
STS
karyawannya
SS
S
TS
STS
Pendidikan yang saya miliki mempengaruhi fasilitas
SS
S
TS
STS
dalam
SS
S
TS
STS
Atasan saya membuat sebuah keputusan berdasarkan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
mengutarakan pendapat dalam pembuatan suatu keputusan 32
Pengambilan
keputusan
tidak
keakuratan sumber informasi
keputusan
yang
dilakukan
perusahaan berdasarkan opini yang ada 36
Atasan
saya
memperlakukan
berdasarkan opini yang ada 37
yang saya terima di perusahaan 38
Setiap
karyawan
memiliki
kontribusi
pengambilan keputusan 39
fakta yang ada 40
Prosedur yang diterapkan perusahaan tidak begitu jelas sehingga sering menimbulkan pertanyaan
41
Terkadang atasan saya mendukung golongan tertentu
SS
S
TS
STS
42
Pengambilan
SS
S
TS
STS
perusahaan
keputusan
yang
memperhatikan
dilakukan
keakuratan
oleh
sumber
informasi 43
Rekan kerja saya dapat di andalkan
SS
S
TS
STS
44
Menurut saya, pengalaman yang saya miliki tidak
SS
S
TS
STS
mempengaruhi pendapatan yang saya terima 45
Saya merasa kecewa dengan rekan kerja saya
SS
S
TS
STS
46
Pengambilan keputusan sering berdasarkan informasi
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
yang tidak lengkap 47
Saya mempercayai atasan saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Karyawan diberi kesempatan untuk memberikan
85
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
kritik dan saran atas keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan 49
Saya merasa dicurigai oleh rekan kerja maupun atasan saya
50
Keterampilan
yang
saya
miliki
mempengaruhi
fasilitas yang saya terima di perusahaan 51
Atasan saya memberikan kepercayaan kepada para karyawannya
52
Prosedur yang dibuat oleh perusahaan bersifat mutlak
SS
S
TS
STS
53
Saya merasa dicurangi oleh rekan kerja saya
SS
S
TS
STS
54
Prosedur
SS
S
TS
STS
yang
dibuat
oleh
perusahaan
dapat
diperbaiki sewaktu-waktu 55
Saya merasa kecewa dengan atasan saya
SS
S
TS
STS
56
Tidak adanya upaya dari pihak perusahaan untuk
SS
S
TS
STS
memperbaiki kesalahan yang terdapat pada prosedur 57
Saya yakin rekan kerja saya tidak mengkhianati saya
SS
S
TS
STS
58
Adanya ketidakseimbangan antara gaji yang diterima
SS
S
TS
STS
dengan usaha yang diberikan kepada perusahaan
Periksa kembali jawaban Anda, Jangan sampai ada yang terlewati. ☺ TERIMAKASIH ☺
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Lampiran 2: Reliabilitas Skala Uji Coba 1. Kepuasan Kerja Reliabilitas Awal Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total a.
% 44
100.0
0
.0
44
100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .925
54
tem-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item1
150.39
132.475
.346
.924
item2
150.18
132.617
.382
.924
item3
150.52
131.976
.446
.923
item4
150.25
134.424
.258
.925
item5
150.43
130.251
.557
.923
item6
150.18
131.315
.509
.923
item7
150.25
131.262
.434
.924
item8
150.18
132.617
.382
.924
item9
150.36
126.283
.685
.921
item10
150.52
133.092
.337
.924
item11
150.59
132.201
.396
.924
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
item12
150.64
129.539
.569
.922
item13
150.86
136.632
-.013
.928
item14
150.64
130.562
.484
.923
item15
150.11
134.847
.227
.925
item16
150.25
133.634
.435
.924
item17
150.27
132.249
.369
.924
item18
150.45
133.603
.249
.925
item19
150.55
133.556
.284
.925
item20
150.82
131.315
.415
.924
item21
150.52
131.139
.529
.923
item22
150.41
130.015
.599
.922
item23
150.18
134.757
.175
.925
item24
150.77
130.877
.447
.923
item25
150.55
132.207
.412
.924
item26
150.27
130.436
.483
.923
item27
150.16
132.555
.419
.924
item28
150.27
133.645
.279
.925
item29
150.16
133.904
.330
.924
item30
150.32
131.896
.624
.923
item31
150.20
134.166
.364
.924
item32
150.80
130.632
.468
.923
item33
150.45
128.440
.701
.921
item34
150.32
132.315
.473
.923
item35
150.48
128.488
.624
.922
item36
150.64
127.679
.727
.921
item37
150.39
129.777
.646
.922
item38
150.25
132.099
.455
.923
item39
150.39
135.871
.066
.926
item40
150.52
133.092
.337
.924
item41
150.30
131.283
.542
.923
item42
150.32
130.734
.507
.923
item43
150.18
133.920
.226
.925
item44
150.48
131.976
.379
.924
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
item45
150.34
134.462
.262
.925
item46
150.48
131.325
.481
.923
item47
150.32
134.594
.190
.925
item48
150.25
130.703
.481
.923
item49
150.57
130.949
.399
.924
item50
150.27
133.924
.252
.925
item51
150.80
129.794
.537
.923
item52
150.55
130.998
.401
.924
item53
150.52
130.441
.535
.923
item54
150.39
132.475
.346
.924
Reliabilitas Akhir Case Processing Summary N Cases
Valid
% 44
100.0
0
.0
44
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .932
36
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item2
98.05
92.137
.369
.932
item3
98.39
91.964
.391
.931
item5
98.30
89.701
.597
.929
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item6
98.05
90.882
.517
.930
item7
98.11
91.731
.349
.932
item8
98.05
92.137
.369
.932
item9
98.23
86.598
.699
.928
item11
98.45
91.370
.430
.931
item12
98.50
89.047
.612
.929
item14
98.50
90.163
.499
.930
item16
98.11
93.312
.363
.932
item17
98.14
92.214
.317
.932
item20
98.68
90.548
.453
.931
item21
98.39
90.940
.512
.930
item22
98.27
89.970
.588
.929
item24
98.64
89.865
.516
.930
item25
98.41
90.992
.493
.930
item26
98.14
90.493
.455
.931
item27
98.02
92.488
.355
.932
item30
98.18
91.641
.593
.930
item32
98.66
89.811
.523
.930
item33
98.32
88.175
.743
.928
item34
98.18
91.827
.467
.931
item35
98.34
87.765
.705
.928
item36
98.50
88.116
.707
.928
item37
98.25
89.215
.701
.928
item38
98.11
91.359
.485
.930
item41
98.16
90.788
.560
.930
item42
98.18
90.059
.550
.930
item44
98.34
91.439
.384
.932
item46
98.34
91.393
.432
.931
item48
98.11
89.824
.543
.930
item49
98.43
90.298
.428
.931
item51
98.66
89.160
.588
.929
item52
98.41
90.108
.451
.931
item53
98.39
89.964
.563
.930
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Keadilan Organisasi a. Keadilan Prosedural Reliabilitas Awal Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 44
100.0
0
.0
44
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .851
N of Items 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
item1
62.30
28.539
.452
.844
item2
62.34
28.602
.269
.850
item3
62.55
29.044
.216
.851
item4
62.34
28.509
.384
.846
item5
62.89
27.871
.376
.846
item6
62.27
28.296
.468
.844
item7
62.59
27.550
.510
.841
item8
62.91
28.596
.281
.849
item9
62.39
29.219
.222
.850
item10
62.39
27.452
.504
.841
item11
62.50
28.395
.381
.846
item12
62.48
26.395
.582
.838
item13
62.45
27.230
.616
.838
item14
62.75
26.703
.580
.838
item15
62.25
29.122
.389
.847
item16
62.95
30.323
-.055
.863
item17
62.55
27.323
.430
.844
item18
62.80
27.701
.440
.844
item19
62.34
30.835
-.213
.858
item20
62.70
26.306
.561
.838
item21
62.39
26.661
.603
.837
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item22
63.16
26.090
.605
.836
item23
62.50
28.860
.276
.849
item24
62.50
26.488
.658
.835
Reliabilitas Akhir
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .875
18
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item1
45.73
24.203
.385
.873
item9
45.77
24.087
.349
.874
item12
46.32
23.059
.438
.871
item13
45.70
23.841
.446
.871
item14
46.02
22.813
.572
.866
item16
46.34
23.579
.379
.873
item22
45.82
23.362
.421
.872
item24
45.93
23.972
.351
.874
item26
45.91
22.131
.559
.866
item28
45.89
22.475
.694
.862
item31
46.18
22.199
.600
.865
item33
45.68
24.641
.344
.874
item38
45.98
22.674
.465
.871
item40
46.23
23.249
.432
.871
item46
46.14
21.981
.552
.867
item48
45.82
22.152
.626
.863
item52
46.59
21.503
.649
.862
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item1
45.73
24.203
.385
.873
item9
45.77
24.087
.349
.874
item12
46.32
23.059
.438
.871
item13
45.70
23.841
.446
.871
item14
46.02
22.813
.572
.866
item16
46.34
23.579
.379
.873
item22
45.82
23.362
.421
.872
item24
45.93
23.972
.351
.874
item26
45.91
22.131
.559
.866
item28
45.89
22.475
.694
.862
item31
46.18
22.199
.600
.865
item33
45.68
24.641
.344
.874
item38
45.98
22.674
.465
.871
item40
46.23
23.249
.432
.871
item46
46.14
21.981
.552
.867
item48
45.82
22.152
.626
.863
item52
46.59
21.503
.649
.862
item56
45.93
22.251
.626
.864
b. Keadilan Distributif Reliabilitas Awal Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
44
% 100.0
0
.0
44 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .709
N of Items 10 Item-Total Statistics
item1
Scale Mean if Item Deleted 23.45
Scale Variance if Item Deleted 5.835
Corrected Item-Total Correlation .446
Cronbach's Alpha if Item Deleted .675
item2
23.52
6.162
.294
.698
item3
23.45
5.835
.446
.675
item4
23.75
6.006
.255
.707
item5
23.41
6.433
.148
.720
item6
23.64
6.004
.316
.695
item7
23.77
5.808
.333
.693
item8
23.84
5.346
.535
.655
item9
23.73
5.366
.523
.657
item10
23.89
5.684
.398
.681
Reliabilitas Akhir
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .716
6
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item3
12.68
3.059
.431
.683
item11
12.68
2.966
.498
.665
item37
13.00
2.930
.371
.702
item44
13.07
2.856
.421
.686
item50
12.95
2.603
.581
.632
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Item Deleted
Item Deleted
Alpha if Item
Total Correlation
Deleted
item3
12.68
3.059
.431
.683
item11
12.68
2.966
.498
.665
item37
13.00
2.930
.371
.702
item44
13.07
2.856
.421
.686
item50
12.95
2.603
.581
.632
item58
13.11
2.894
.409
.689
c. Keadilan Interaksional Reliabilitas Awal Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 44
100.0
0
.0
44 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .855
N of Items 24 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
item1
65.20
25.655
.551
.845
item2
65.27
24.622
.717
.839
item3
65.20
25.794
.453
.848
item4
65.27
25.598
.500
.847
item5
65.18
28.431
-.087
.863
item6
65.16
25.253
.552
.845
item7
65.11
25.824
.556
.846
item8
65.27
25.273
.571
.844
item9
65.14
24.865
.665
.841
item10
65.50
24.256
.625
.841
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item11
65.11
26.940
.340
.852
item12
65.45
24.998
.600
.843
item13
65.09
26.317
.467
.849
item14
65.68
28.408
-.081
.869
item15
65.11
25.591
.617
.844
item16
65.57
26.018
.380
.851
item17
65.11
27.731
.110
.858
item18
65.18
25.827
.538
.846
item19
65.07
25.832
.660
.844
item20
64.95
25.998
.304
.855
item21
65.02
26.906
.460
.850
item22
65.07
27.274
.086
.865
item23
65.25
25.448
.552
.845
item24
65.05
27.300
.118
.861
Reliabilitas Akhir
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .905
18
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
item2
47.98
21.697
.639
.898
item6
48.05
20.928
.753
.894
item8
47.98
22.116
.462
.904
item10
48.05
21.719
.561
.900
item17
47.93
21.739
.533
.901
item20
47.89
21.964
.620
.899
item23
48.05
21.393
.639
.898
item25
47.91
21.340
.655
.898
item27
48.27
20.715
.629
.899
item29
47.89
23.033
.401
.904
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item32
48.23
21.296
.629
.898
item34
47.86
22.818
.417
.904
item39
47.89
21.871
.646
.898
item41
48.34
22.555
.338
.908
item45
47.95
22.323
.503
.902
item47
47.84
22.137
.681
.898
item51
47.80
23.143
.481
.903
item55
48.02
21.651
.598
.899
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3: Skala Penelitian
SKALA PSIKOLOGI
Disusun oleh : Kadek Martadian Santyafatni 119114183
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah yang diberikan kepada kita semua. Bapak dan Ibu yang saya hormati, saya adalah mahasiswa Psikologi
Universitas
Sanata
Dharma
yang
sedang
menyusun Tugas Akhir Program Sarjana. Berkenaan dengan penyusunan tugas akhir (skripsi) yang sedang saya lakukan, saya mohon kesediaan Bapak dan Ibu untuk mengisi skala yang saya bagikan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu dan kesediaan Bapak serta Ibu untuk mengisi skala ini.
Hormat saya,
Kadek Marthadian Santyafatni 119 114 183
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
99
Petunjuk Pengisian 1. Isilah terlebih dahulu data pelengkap sebelum anda menjawab seluruh pernyataan dalam skala ini. 2.
Berikut ini ada dua bagian skala (Skala A dan Skala B) yang berisi sejumlah pernyataan.
3. Anda diminta untuk menjawab seluruh pernyataan dengan satu jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda saat ini. 4. Adapun pilihan jawaban sudah disediakan disebelah pernyataan yang terdiri dari: [SS] : Sangat Setuju [S] : Setuju [TS] : Tidak Setuju [STS] : Sangat Tidak Setuju 5. Jawablah setiap pernyataan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban. 6. Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban pertama, lalu berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dikehendaki. 7. Semua jawaban adalah benar, tidak ada jawaban yang salah. 8. Jawaban pernyataan pada skala ini tidak mempengaruhi penilaian kerja dan sangat dirahasiakan. 9. Periksa kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan. II.
Data Pelengkap Inisial
:
Jenis Kelamin
: L / P (*)
Usia
:
Masa Kerja
:
Keterangan: *coret yang tidak sesuai
Ψ SELAMAT MENGERJAKAN Ψ
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
SKALA A
No 1
Pernyataan Rekan kerja saya kurang peduli dengan pekerjaan
Pilihan Jawaban SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
yang bukan menjadi tanggungjawabnya 2
Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan
3
Saya puas terhadap promosi jabatan yang dijanjikan dalam kontrak kerja
4
Susahnya menjalin komunikasi yang lancar dengan atasan
5
Atasan saya kurang mendukung bawahannya
SS
S
TS
STS
6
Saya puas dengan tunjangan hari raya yang saya
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
terima selama bekerja di perusahaan 7
Perusahaan memberikan promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi
8
Gaji yang diterima sesuai dengan UMR
SS
S
TS
STS
9
Atasan saya bersikap acuh tak acuh terhadap bawahan
SS
S
TS
STS
10
Pekerjaan yang saya lakukan bersifat monoton
SS
S
TS
STS
11
Gaji yang saya terima tidak mencukupi kebutuhan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
saya selama sebulan 12
Promosi jabatan yang dijanjikan dalam kontrak kerja tidak sesuai dengan yang saya bayangkan
13
Prosedur yang diterapkan di perusahaan terkadang memihak golongan tertentu
14
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan kontribusi yang saya berikan
15
Saya jarang berkomunikasi dengan rekan kerja saya
SS
S
TS
STS
16
Atasan saya peduli dengan penyelesaian tugas
SS
S
TS
STS
karyawannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Saya puas dengan pemberian asuransi kesehatan yang
101
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
saya terima selama bekerja di perusahaan 18
Mudahnya akses mendapatkan informasi terbaru mengenai perusahaan
19
Peraturan yang diterapkan di perusahaan menguntungkan pihak tertentu
20
Minimnya informasi mengenai promosi jabatan di perusahaan
21
Perusahaan mengapresiasi hasil kerja para karyawan
SS
S
TS
STS
22
Atasan selalu memuji karyawan yang bekerja dengan
SS
S
TS
STS
baik di perusahaan 23
Saya merasa tidak senang dengan pekerjaan saya
SS
S
TS
STS
24
Kesempatan mendapatkan promosi di perusahaan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
kurang 25
Tunjangan
yang
diberikan
perusahaan
tidak
sebanding dengan usaha yang saya berikan kepada perusahaan 26
Perusahaan memberikan apresiasi kepada karyawan yang bekerja cukup lama di perusahaan
27
Atasan saya bersikap sangat ramah kepada karyawan
SS
S
TS
STS
28
Saya merasa takut berbicara dengan atasan saya
SS
S
TS
STS
29
Rekan kerja saya bersikap acuh
SS
S
TS
STS
30
Pekerjaan yang saya lakukan dapat meningkatkan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
pengetahuan saya 31
Perusahaan kurang peduli terhadap kerja keras karyawan
32
Kurangnya apresiasi terhadap karyawan yang bekerja dengan disiplin
33
Saya merasa bosan dengan pekerjaan saya
SS
S
TS
STS
34
Rekan kerja saya tidak saling mendukung satu sama
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
lain 35
Bonus yang diberikan perusahaan tidak sebanding
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
dengan kerja keras saya 36
Saya tidak puas dengan birokrasi di perusahaan yang berbelit-belit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
SKALA B
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1
Perusahaan mampu menerapkan prosedur secara
SS
S
TS
STS
konsisten 2
Saya merasa dihargai atas kerja keras saya selama ini
SS
S
TS
STS
3
Gaji yang saya terima sesuai dengan kontribusi saya
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
di perusahaan 4
Adanya ketidakseimbangan antara gaji yang diterima dengan usaha yang diberikan kepada perusahaan
5
Tidak adanya upaya dari pihak perusahaan untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat pada prosedur
6
Atasan saya kurang memberikan dukungan kepada karyawan
7
Saya merasa kecewa dengan atasan saya
SS
S
TS
STS
8
Saya merasa diperlakukan dengan hormat oleh
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
perusahaan
SS
S
TS
STS
memihak
SS
S
TS
STS
atasan saya 9
Perusahaan memberikan perlakuan yang sama antara karyawan satu dengan karyawan lainnya dalam satu prosedur
10
Atasan saya tidak mau menerima masukan dari karyawan
11
Fasilitas yang saya terima sesuai dengan kontribusi saya di perusahaan
12
Perusahaan hanya melibatkan pihak-pihak tertentu dalam pengambilan keputusan
13
Prosedur
yang
diterapkan
di
memperhatikan nilai-nilai moral 14
Prosedur
yang
golongan tertentu
ditetapkan
terkadang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Prosedur yang dibuat oleh perusahaan bersifat
104
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
mutlak 16
Karyawan
diberi
kesempatan
untuk
menolak
prosedur maupun keputusan yang dibuat oleh perusahaan 17
Atasan saya jarang menyapa ataupun membalas sapaan karyawan
18
Atasan saya memberikan kepercayaan kepada para karyawannya
19
Keterampilan yang saya miliki mempengaruhi fasilitas yang saya terima di perusahaan
20
Saya merasa atasan saya peduli terhadap semua karyawannya
21
Karyawan diberi kesempatan untuk memberikan kritik dan saran atas keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan
22
Terdapat prosedur yang tidak etis pada perusahaan
SS
S
TS
STS
23
Terkadang atasan saya bertindak semaunya sendiri
SS
S
TS
STS
24
Prosedur yang ditetapkan bersifat netral
SS
S
TS
STS
25
Menurut saya atasan saya dapat bersikap objektif
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
kepada setiap karyawan 26
Pengambilan keputusan yang dibuat oleh perusahaan terkadang demi kepentingan pribadi
27
Atasan saya memberikan perlakuan yang berbeda kepada setiap karyawannya
28
Perusahaan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai suatu keputusan kepada karyawannya
29
Menurut saya rekan kerja saya dapat bersikap objektif
30
Saya mempercayai atasan saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Saya
kurang
mendapat
kesempatan
untuk
105
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
mengutarakan pendapat dalam pembuatan suatu keputusan 32
Pengambilan
keputusan
tidak
memperhatikan
keakuratan sumber informasi 33
Prosedur
yang
ditetapkan
untuk
kepentingan
bersama 34
Rekan kerja saya mampu bersikap netral
SS
S
TS
STS
35
Pengambilan keputusan sering berdasarkan informasi
SS
S
TS
STS
yang tidak lengkap 36
Saya merasa kecewa dengan rekan kerja saya
SS
S
TS
STS
37
Pendidikan yang saya miliki mempengaruhi fasilitas
SS
S
TS
STS
dalam
SS
S
TS
STS
Atasan saya membuat sebuah keputusan berdasarkan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
yang saya terima di perusahaan 38
Setiap
karyawan
memiliki
kontribusi
pengambilan keputusan 39
fakta yang ada 40
Prosedur yang diterapkan perusahaan tidak begitu jelas sehingga sering menimbulkan pertanyaan
41
Terkadang atasan saya mendukung golongan tertentu
SS
S
TS
STS
42
Menurut saya, pengalaman yang saya miliki tidak
SS
S
TS
STS
mempengaruhi pendapatan yang saya terima
Periksa kembali jawaban Anda, Jangan sampai ada yang terlewati. ☺ TERIMAKASIH ☺
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran 4: Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kepuasan _kerja
keadilan_pr osedural
keadilan _distribu tif
138
138
138
138
101.17
48.67
15.78
49.99
12.881
6.549
2.324
6.525
.052
.096
.104
.114
N Normal Parameters(a,b)
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
keadilan_interaksional
Positive
.052
.096
.104
.092
Negative
-.051
-.051
-.087
-.114
Kolmogorov-Smirnov Z
.607
1.123
1.222
1.334
Asymp. Sig. (2-tailed)
.854
.160
.101
.057
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Lampiran 5: Uji Linearitas
ANOVA Table Sum of Squares kepuasan_kerja *
Between
keadilan_prosedural
Groups
(Combined) Linearity
Deviation from Linearity Within Groups Total
921.523
Mean Df
Square 15 61.435
799.823
1
121.700
F
Sig.
9.568
799.82 124.56 3
6
14
8.693
1.354
500.828
78
6.421
1422.351
93
.000 .000
.197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
14 0
kepuas an_kerja
12 0
80
10 0
40
50
60
70
ke adilan_prose dural
ANOVA Table Sum of Squares kepuasan_kerja *
Between
keadilan_distributif
Groups
Mean Square
(Combined)
333.180
7
Linearity
264.648
1
68.532
6
11.422
Within Groups
1089.171
86
12.665
Total
1422.351
93
Deviation from Linearity
14 0
kepuas an_kerja
df
12 0
10 0
80
12
16
20
ke adilan_distributif
24
47.597
F
Sig.
3.758
.001
264.648 20.896
.000
.902
.498
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
ANOVA Table Sum of
Mean
Squares kepuasan_kerja *
Between Groups (Combined)
df
Square
F
Sig.
567.903
12
47.325
4.486
.000
462.191
1
462.191
43.815
.000
105.712
11
9.610
.911
.534
854.448
81
10.549
1422.351
93
keadilan_interaksional Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
14 0
kepuas an_kerja
12 0
10 0
80
40
50
60
ke adilan_inte rak sional
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lampiran 6: Uji Hipotesis Correlations
kepuasan_kerja
keadilan_prosedural
keadilan_distributif
keadilan_interaksional
kepuasan _kerja
keadilan_pro sedural
keadilan_ distributif
keadilan_in teraksional
1
.811(**)
.610(**)
.736(**)
.000
.000
.000
138
138
138
138
.811(**)
1
.741(**)
.806(**)
.000
.000
Pearson Correlation Sig. (1tailed) N Pearson Correlation Sig. (1tailed) N Pearson Correlation Sig. (1tailed) N Pearson Correlation Sig. (1tailed) N
.000 138
138
138
138
.610(**)
.741(**)
1
.597(**)
.000
.000
138
138
138
138
.736(**)
.806(**)
.597(**)
1
.000
.000
.000
138
138
138
.000
138
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Lampiran 7: Uji One-Sample T Test One-Sample Statistics
N kepuasan_kerja
138
Mean 101.17
Std. Deviation 12.881
Std. Error Mean 1.097
One-Sample Test
Test Value = 90 95% Confidence Interval of the Difference
kepuasan_kerja
t 10.190
df 137
Sig. (2-tailed) .000
Mean Difference 11.174
Lower 9.01
Upper 13.34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
One-Sample Statistics
N keadilan_prosedural
138
Mean 48.67
Std. Error Mean .558
Std. Deviation 6.549
One-Sample Test
Test Value = 45 95% Confidence Interval of the Difference t 6.590
keadilan_prosedural
df
Mean Difference 3.674
Sig. (2-tailed) .000
137
Lower 2.57
Upper 4.78
One-Sample Statistics
N keadilan_distributif
Mean 15.78
138
Std. Error Mean .198
Std. Deviation 2.324
One-Sample Test
Test Value = 15 95% Confidence Interval of the Difference
keadilan_distributif
t 3.919
df 137
Sig. (2-tailed) .000
Mean Difference .775
Lower .38
Upper 1.17
One-Sample Statistics
N keadilan_interaksional
138
Mean 49.99
Std. Deviation 6.525
Std. Error Mean .555
One-Sample Test
Test Value = 45 95% Confidence Interval of the Difference t keadilan_interaksional
8.989
df
Sig. (2-tailed) 137
.000
Mean Difference 4.993
Lower 3.89
Upper 6.09