PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF ANTARA MAHASISWA KOS DAN MAHASISWA TINGGAL DENGAN ORANG TUA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Lukas Andrianto 109114072
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Hidup ini adalah perjuangan Ternyata aku tak sendiri Banyak yang terjadi dan kulampaui hingga sekarang ini. Ada air mata, kekecewaan dan kesedihan yang terjadi serta Banyak senyum, hati dan cinta yang mendukung hidup ini Terima kasih atas kepercayaan dan kasihnya Aku berjuang dengan Tuhan Jesus dan kasihmu Aku percaya aku bisa melaluinya
Hidup ini adalah pilihan Setiap pilihan memiliki tantangan Percayakan pada Tuhan Jesus Pilihlah yang menurutmu terbaik dan benar berjuanglah pada pilihanmu dan bimbinganNya karena dengan penyertaanNya, Kita dapat memenangkan pertarungan hebat
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan bagi,
Tuhan Yesus Kristus.
Keluargaku: Papa (Andreas Sutanto), Mama (Eunike Desya Kartika), Kakak (Timotius Andrianto), Adik (Yohana Elvina Andrianto).
Kekasihku (Monica Candra Dewi).
Teman-teman terbaik dalam hidupku.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Januari 2016 Penulis
Lukas Andrianto
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF ANTARA MAHASISWA TINGGAL DI KOS DAN MAHASISWA TINGGAL DENGAN ORANG TUA
Lukas Andrianto
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa tinggal di kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa tinggal di kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua, mahasiswa tinggal dengan orang tua memiliki kecenderungan pembelian impulsif lebih tinggi dibandingkan mahasiswa tinggal di kos. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tinggal di kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, terdiri dari 100 mahasiswa tinggal di kos dan 100 mahasiswa tinggal dengan orang tua yang berusia 18-22 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Metode pengumpulan data penelitian adalah dengan menyebarkan skala kemandirian dan skala kecenderungan pembelian impulsif pada subjek penelitian. Skala ini telah diuji reliabilitasnya dengan mengunakan koef. Alpha (α) Cronbach senilai 0,895 untuk skala Kemandirian dan 0,950 untuk skala pembelian impulsif. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Uji T. Hasil analisis Mann Whitney U Test dengan signifikansi sebesar 0.000 yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa tinggal di kos dengan mahasiswa tinggal dengan orang tua.
Kata kunci: Pembelian Impulsif, mahasiswa tinggal di kos dan Mahasiswa tinggal dengan orang tua.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE DIFFERENCE IN THE IMPULSIVE BUYING TENDENCY BETWEEN STUDENTS LIVING IN BOARDING HOUSES AND STUDENTS LIVING WITH THEIR PARENTS
Lukas Andrianto ABSTRACT
This research aimed to examine the difference in the impulsive buying tendency between students living in boarding houses and students living with their parents. The research hypothesis predicted that there was a difference in the impulsive buying tendency between students living in boarding houses and students living with their parents and that the students living with their parents had a higher tendency for impulse buying than those living in boarding houses. The research subjects were students of Sanata Dharma University, Yogyakarta which consisted of 100 students living in boarding houses and 100 students living with their parents aged 18 to 22 years olds. This was comparative research. The data were collected by distributing the “Independence” Scale and the “Impulsive Buying Tendencies” Scale to the research subjects. These scales had undergone an examination in terms of their reliability using a Cronbach’s alpha coefficient (α), with values by 0.895 and 0.950 for the “Independence” Scale and the “Impulsive Buying Tendencies” Scale, respectively. The obtained research data were analyzed using a t-test. The analysis of the Mann Whitney U test with significance by 0.000. These findings implied that the research hypothesis assuming that there was a difference in the impulsive buying tendency between students living in boarding houses and students living with their parents was accepted.
Keyword: impulsive buying, university students living in boarding houses and university students living with their parents.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Lukas Andrianto
Nomor Mahasiswa : 109114072 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Perbedaan Kecenderungan Impulsif Buying antara Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang tua
Berserta perangkat yang di perlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 15 Januari 2016 Yang menyatakan
(Lukas Andrianto)
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas penyertaan dan berkatnya sehingga Skripsi dengan judul “Perbedaan Kecenderungan impulsif buying antara Mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua” dapat terselesaikan dengan baik. Selama menulis Skripsi ini, penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak telah berkontribusi besar dalam proses pengerjaan Skripsi ini, dengan demikian Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si sebagai dekan Fakultas Psikologi 2.
Ibu Ratri Sunar Astuti,S.Psi., M.Si Sebagai Kaprodi Fakultas Psikologi
3. Ibu
Dra.
Lusia
Pratidarmanastiti
M.S.
selaku
Dosen
Pembimbing Akademik. Terima kasih atas bimbingan dan perhatian selama kuliah hingga selesai ini. 4. Ibu P. Henrietta PDADS., M.A, selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih atas bimbingan, kerjasama, ilmu, perhatian, dan support yang telah diberikan hingga Skripsi ini selesai. 5. Bapak R. Landung Eko P., M.Psi dan Mas TM. Raditya Hernawa, M.Psi selaku dosen penguji yang telah membagikan ilmunya. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Mas Gandung, Ibu Nanik, Mas Doni, dan Mas Muji, Pak Gie, terima kasih atas keramahan dan pelayanan yang begitu hangat selama menimba ilmu di Fakultas Psikologi. 7. Bapak dan Ibu yang tidak pernah hentinya mendoakan dan mengupayakan seluruh tenaga dan jiwanya untuk mendukung penulis sampai masa studi ini selesai, terima kasih. 8. Kakak dan adikku yang paling hebat, Timotius Andrianto dan Yohana Elvina Andrianto yang selalu menghiburku dalam keadaan yang menjenuhkan sekalipun. Terima kasih 9. Sahabatku Rizky Setiawan, Hugo Sitha Prabangkara, Matheus Defianto Saputra, Om Doni dan Om Muji, Om Sadiman atas saran dan dukungannya. 10. Keluarga besar P2TKP, Pak Priyo, Pak Tius, Mbak Thia, Pak Landung, Pak Adi, Pak Toni, Anju, Efrem, Lito, Bella, Bibin, Grace, Ardi, Pudar, Christi, Tjia, Ester, Estu, Fiona, Lenny, Jejes, Natasya, Pipit, Retha, Rika, Shasa, Stanis, Tiara, Wuri,Yovi, Retha, Anin, dan asisten P2TKP angkatan 2015 Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini, terima kasih. Saya menyadari dalam pembuatan skripsi ini ada kesalahan yang saya perbuat. Oleh karena itu saya mengucapkan maaf kepada semua pihak yang telah dirugikan. Penelitian ini juga masih jauh
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dari
kata
sempurna
mendapatkan
kritik
sehingga dan
saran
besar yang
harapan
saya
untuk
membangun
demi
perkembangan penelitian selanjutnya. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 12 Oktober 2015
Penulis
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.........................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
iii
HALAMAN MOTTO................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................
vi
ABSTRAK................................................................................................
vii
ABSTRACT..............................................................................................
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............
ix
KATA PENGANTAR...............................................................................
x
DAFTAR ISI..............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL......................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1
A. LATAR BELAKANG..................................................................
1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................
8
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................
8
D. MANFAAT PENELITIAN..........................................................
8
1.
Teoritis....................................................................................
8
2.
Praktis.....................................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................
xiii
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. PEMBELIAN IMPULSIF............................................................
10
1. Definisi Pembelian Impulsif..............................................
10
2. Aspek Pembelian Impulsif.................................................
12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif...
14
B. MAHASISWA KOS DAN MAHASISWA TINGGAL DENGAN ORANG TUA BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN 16 1. Definisi Kemandirian.........................................................
16
2. Kemandirian Remaja Akhir................................................ 17 3. Aspek Kemandirian Remaja Akhir..................................... 19 4. Definisi Mahasiswa Kos..................................................... 20 5. Definisi Mahasiswa Tinggal Dengan Orang Tua................ 21 C. DINAMIKA
PERBEDAAN
KECENDERUNGAN
PEMBELIAN
IMPULSIF PADA MAHASISWA KOS DAN MAHASISWA TINGGAL DENGAN ORANG TUA..............................................................
22
D. HIPOTESIS....................................................................................
24
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 25 A. JENIS PENELITIAN.....................................................................
25
B. IDENTIFIKASI VARIABEL......................................................... 25 C. DEFINISI OPERATIONAL........................................................... 25 1. Kecenderungan Pembelian Impulsif.................................... 25 2. Kemandirian Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua............................................................................. 26 D. SUBJEK PENELITIAN.................................................................. 27
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. METODE PENGUMPULAN DATA............................................. 27 1. Skala Kemandirian Mahasiswa............................................ 27 2. Skala Pembelian Impulsif..................................................... 28 F. VALIDITAS DAN RELIABLITAS................................................ 27 1. Validitas................................................................................ 29 2. Seleksi Item.......................................................................... 30 3. Reliabilitas............................................................................ 32 G. METODE ANALITIS DATA......................................................... 34 1. Uji Normalitas...................................................................... 34 2. Uji Homogenitas Sampel..................................................... 34 3. Uji Hipotesis......................................................................... 35 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN............................................................................. 36 A. PELAKSANAAN PENELITIAN................................................... 36 B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN............................................. 36 1. Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin.............................. 36 2. Data Subjek Berdasarkan Usia............................................. 37 3. Data Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal........................... 37 C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN................................................ 38 1. Mean Teoritik dan Mean Empirik........................................ 38 2. Uji One Sampel T-Tes Skala Kemandirian.......................... 39 3. Uji One Sampel T-Tes Skala Pembelian Impulsif............... 40 D. HASIL PENELITIAN..................................................................... 40
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Uji Normalitas....................................................................... 40 2. Uji Homogenitas................................................................... 44 a. Uji Homogenitas Skala Kemandirian....................... 44 b. Uji Homogenitas Skala Pembelian Impulsif............ 44 3. Uji Hipotesis......................................................................... 45 a. Hipotesis.................................................................. 45 b. Penelitian Tambahan................................................ 47 E. PEMBAHASAN............................................................................. 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 55 A. Kesimpulan...................................................................................... 55 B. Saran................................................................................................. 55 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 57 LAMPIRAN.................................................................................................... 53
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Distribusi Item Skala Kemandirian (Uji Coba)......
28
Tabel 3.2 Blue Print Distribusi item Skala Pembelian Impulsif (Uji Coba)..................................................................................
29
Tabel 3.3 Daya beda Item Skala Kemandirian.........................................
31
Tabel 3.4 Daya beda Item Skala Pembelian Impulsif...............................
31
Tabel 3.5 Keofisien Reliabilitas Skala Kemandirian sebelum digugurkan.................................................................................
33
Tabel 3.6 Keofisien Reliabilitas Skala Kemandirian Setelah Digugurkan................................................................................. 33 Tabel 3.7 Keofisien Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif Sebelum Digugurkan................................................................................. 33 Tabel 3.8 Keofisien Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif Setelah Digugurkan................................................................................. 33 Tabel 4.1 Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin.................................... 36 Tabel 4.2 Data Subjek Berdasarkan Usia................................................... 37 Tabel 4.3 Data Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal.................................. 37 Tabel 4.4 Deskripsi Data Variabel Kemandirian........................................ 38 Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel Pembelian Impulsif.............................. 38 Tabel 4.6 Uji One Sampel T-Tes Skala Kemandirian................................. 39 Tabel 4.7 Uji One Sampel T-Tes Skala Pembelian Impulsif....................... 40 Tabel 4.8 Uji Normalitas Skala Kemandirian.............................................. 38
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.9 Uji Normalitas Skala Pembelian Impulsif................................... 38 Tabel 4.10 Uji Homogenitas Skala Kemandirian........................................ 44 Tabel 4.11 Uji Homogenitas Skala Pembelian Impulsif............................. 45 Tabel 4.12 Uji Mann-Whitney Pembelian Impulsif antara mahasiswa kos dan Mahasiswa tinggal dengan Orang Tua...................................... 46 Tabel 4.13 Uji Mean Mann-Whitney Test Skala Pembelian impulsif Antara Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua dan Mahasiswa Tinggal di Kos............................................................................................
46
Tabel 4.14 Uji Mann-Whitney Skala Kemandirian Antara Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki........................................ 47 Tabel 4.15 Uji Mean Mann-Whitney Skala Kemandirian Antara Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki......................................... 48 Tabel 4.16 Uji Mann-Whitney Skala Kemandirian Antara Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua..................................... 48 Tabel 4.17 Uji Mann-Whitney Skala Pembelian Impulsif Antara Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki......................................... 49 Tabel 4.18 Uji Linearitas Antara Kemandirian dengan Pembelian Impulsif..................................................................................... 50 Tabel 4.19 Uji Correlations Antara Kecenderungan Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian Impulsif.......................................... 51
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1. Skema Penelitian Perbedaan Pembelian Impulsif pada Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua................ 24 GAMBAR 2. Plot Skala Kemandirian........................................................ 42 GAMBAR 3. Plot Skala Pembelian Impulsif.............................................. 43
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : 1. Skala Kecenderungan Kemandirian untuk Uji Coba 2. Reliabilitas Skala Kemandirian Uji coba untuk 24 item 3. Tabel Seleksi Item Gugur dan Item Tetap (terpilih dan tidak terpilih) 4. Reliabilitas Skala Kemandirian Setelah Uji Coba LAMPIRAN 2 : 1.
Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif untuk Uji Coba
2.
Reliabilitas Skala Uji coba untuk 40 item
3.
Tabel Seleksi Item Gugur dan Item Tetap (terpilih dan tidak terpilih)
4.
Reliabilitas Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba
LAMPIRAN 3: 1. Skala Kecenderungan Kemandirian untuk Penelitian 2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif untuk Penelitian 3. Uji Asumsi Normalitas Data : One-Sampel KolmogorofSmirnov test
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Uji Asumsi Homogenitas Varians Data: Levene Test 5. Uji Hipotesis: Independent Sampel T-Tes 6. Uji Independent Sampel T-Tes Penelitian Tambahan
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disadari atau tidak, era globalisasi mempengaruhi gaya hidup konsumen. Di Amerika Serikat
4,2 juta dollar dikeluarkan untuk
pembelian permen dan majalah dikarenakan tertarik bujukan sales. Hal tersebut disebabkan oleh pola masyarakat yang membeli tanpa direncanakan (Kacen dan Lee, 2002). Pola masyarakat yang membeli tanpa direncanakan membuat individu lebih menggunakan faktor mood dan tahap emosional untuk memutuskan pembelian (Rook dan Gardner, 1993). Menurut AC Neilsen (2007) sebanyak 85% pembelian produk dipasar modern merupakan pembelian tanpa direncanakan (unplanned buying). Persentase pembelian tersebut mengambarkan masyarakat selama ini membeli bukan berdasarkan manfaatnya dan hal ini disebut sebagai impulsive buying atau pembelian impulsif. Rook (1987) menyatakan bahwa pembelian impulsif adalah pembelian yang sering dilakukan seharihari, tidak terencana namun perilaku tersebut memiliki sifat yang kuat, spontan, mendesak untuk segera dibeli, serta muncul perasaan senang dan bersemangat. Liputan6.com pada tanggal 23 Juli 2013 mengatakan terdapat perbedaan pembelian impulsif di Amerika dan di Asia. Pembelian impulsif
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
di Amerika terjadi penurunan sedangkan pembelian Impulsif di Asia mengalami peningkatan dan berdampak pada krisis keuangan. Mansur, D. dan Jalal, A. (2011) menyatakan pada tahun 2008-2009 di Asia Tenggara 78% penduduknya telah merasakan dampak dari krisis keuangan yakni tingginya harga kebutuhan dan melonjaknya kemiskinan penduduk. Secara khusus Korea Selatan 82%, dan Arab 59% penduduknya telah mempercayai negaranya dalam keadaan krisis keuangan, hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan barang mewah tidak sebanding dengan pendapatan negara mereka (Mansur, D. dan Jalal, A. 2011). Berdasarkan hasil survei AC Neilsen di 58 negara, Indonesia menjadi negara terkonsumtif dalam membelanjakan uang tanpa diimbangi penghasilannya (vivanews.com, 2013 dan medanbisnisdaily.com,2014). Hal tersebut didukung dengan semakin mudahnya masyarakat dalam membuat kartu kredit dan semakin banyaknya produk-produk dengan potongan harga yang menarik (economy.okezone.com,2011). Selain itu perilaku masyarakat yang mudah tertarik membeli produk yang pernah muncul di televisi atau koran, membeli produk berukuran kecil, serta produk mudah disimpan mendukung dalam meningkatnya pembelian impulsif (Sanyogo, 2013). Loudon dan Bitta (1984) mengemukakan bahwa pembelian impulsif sering dilakukan masyarakat secara massal pada periode tertentu atau disebut trend. Senada dengan hal tersebut Ancok (1995) berpendapat bahwa pembelian Impulsif adalah pembelian berdasarkan trend, hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dikarenakan seseorang membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan atau semata-mata hanya mencoba dan tidak membutuhkannya. Tambunan (2001) menambahkan bahwa pembelian Impulsif
adalah tindakan
membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan, sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Pembelian
impulsif
memiliki
konsekuensi
negatif
yakni
kekecewaan yang diterima antara lain: kesulitan keuangan, kekecewaan dikarenakan
membeli
tidak
sesuai
kebutuhan
dan
mendapat
ketidaksetujuan atas barang yang dibeli oleh teman ataupun orang tua (Rook, 1987). Pembelian impulsif mengakibatkan kesulitan keuangan hal tersebut dikarenakan pengeluaran yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatannya (Ditmar 2005 dalam Kurnia NI, 2013). Selain itu konsumen yang melakukan pembelian impulsif akan mengalami kekecewaan dari relasinya dikarenakan membeli tidak didasarkan kebutuhan namun, perasaan senang sesaat (Ditmar 2005 dalam Kurnia NI, 2013) Mowen dan Minor (2002) berpendapat pembelian impulsif sering dilakukan pada masa remaja, hal tersebut dilakukan agar dapat diterima oleh teman-temannya, dan didukung dengan perubahan fisik. Perubahan fisik
pada
remaja
mengakibatkan
remaja
disibukkan
dengan
mengembangkan citra dirinya terutama mengenai tampilan fisiknya (Santrock,2002). Lin; Chuang, (2005) serta, Lin; Chen, (2012) berpendapat remaja merupakan target produsen dengan menjual produk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
untuk usia remaja. Remaja akan mengamati perubahan fisik pada dirinya dan
membandingkan
dengan
artis
atau
teman
sebayanya
(e-
magazine/marketing.co.id). Hal ini membuat remaja berperilaku membeli dengan mencoba berbagai macam produk kecantikan, produk diet dan mengeluarkan banyak biaya, sehingga pembelian impulsif sering dialami remaja (Lin dan Chen, 2012). Masa remaja ialah masa seseorang sudah dapat memutuskan pilihan yang dirasa tepat untuk dirinya (Santrock, 2002). Menurut Sarlito (2002) rentang usia remaja ialah 14-24 tahun. Pada remaja akhir, remaja sudah lebih berkompeten dalam menentukan masa depannya termasuk membeli sesuai kebutuhannya dan memikirkan dampak atau resikonya (Kreating dalam Santrock, 2002). Pengambilan keputusan pada remaja akhir merupakan keterampilan pada kehidupan sehari-hari dan proses kognitif yang lebih tinggi dan seringkali lebih sempurna (Ganzel dan Jacobs dalam Santrock, 2002) Mahasiswa termasuk dalam masa remaja akhir, yaitu masa ia sudah melewati tahap pencarian identitas (Santrock, 2002). Pada tahap ini, seseorang sudah dapat menerima dan bertanggung jawab atas dirinya (Santrock, 2002). Menurut Mappie (1982, dalam Wiranti, 2013) pada remaja kemandirian sudah terbentuk disaat membuat keputusan, bertindak sesuai dengan keputusannya dan bertanggung jawab atas keputusannya. Menurut Santrock (2002) remaja akhir dalam mengambil keputusan dapat membentuk kemandirian ekonomi dan kepribadiannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Kemandirian remaja akhir diperlukan untuk mempersiapkan diri dimasa depan serta tidak kesulitan dimasa dewasanya dengan melakukan segala sesuatu secara bertanggung jawab tanpa bergantung orang lain (Patriana, 2007). Menurut Syafarudin (2012) kemandirian remaja memiliki beberapa aspek yakni aspek emosi, aspek ekonomi, aspek intelektual dan aspek sosial. Aspek-aspek pada kemandirian remaja akhir diperlukan untuk membantu kemandirian mahasiswa dimasa depannya. Mahasiswa dalam menentukan masa depannya dapat menentukan lembaga pendidikan yang sesuai dengan minatnya. Mahasiswa dapat menentukan lembaga pendidikan di kota tempat tinggalnya dan dapat tinggal bersama orang tua ataupun mahasiswa dapat menentukan lembaga pendidikan diluar kota tempat tinggalnya dan memilih bertempat tinggal jauh berpisah dengan orang tua dengan cara kos. Berdasarkan penelitian sebelumnya (Nainggolan IS, 2012) menghasilkan penelitian bahwa 80% mahasiswa USU (Universitas Sumatera Utara) lebih memilih tinggal di kos dibandingkan tinggal dengan orang tua. Pengawasan orang tua dan jarak yang jauh membuat mahasiswa kos memiliki gaya hidup lebih bertanggung jawab, berprinsip, mandiri
dan membeli barang sesuai
kebutuhan dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua yang kebutuhannya masih diawasi dan jarak yang dekat mempermudah orang tua dalam membantu memenuhi kebutuhannya (Nainggolan IS, 2012). Menurut Arifin AS (2009) mahasiswa kos adalah seseorang yang bermukim dengan menyewa suatu ruangan dalam periodik waktu tertentu,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
anak kos memiliki kewajiban untuk membayar dan mematuhi perjanjian misalkan membayar listrik dan air. Menurut Lampung post, (2011) Anak kos hidup bertempat tinggal terpisah dengan orang tua dan harus mencukupi kebutuhannya secara bijak karena tidak setiap waktu mendapat kiriman dari orang tua. Anak kos berdasarkan tanggung jawabnya dituntut lebih mandiri mengelola keuangan dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua (Lampung post, 2011). Mahasiswa tinggal dengan orang tua atau seorang anak yang hidup serumah bersama dengan orang tua memiliki kecenderungan meniru perilaku orang tua, sehingga ketika orang tua berperilaku pembeli secara impulsif maka anak akan meniru perilaku orang tua (Setiawati dkk, 2004) Berdasarkan tempat tinggalnya mahasiswa dapat belajar lebih mandiri dalam mengelola keuangan. Hal ini juga didukung, Ratih Puspita Dewi (2011) pada penelitiannya mengenai Hubungan Kemandirian dengan perilaku konsumtif. Penelitiannya menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara kemandirian dengan perilaku konsumtif, artinya semakin tinggi kemandirian maka semakin rendah tingkat perilaku konsumtifnya. Sebaliknya, semakin rendah kemandirian maka semakin tinggi perilaku konsumtifnya. Kemandirian pada mahasiswa juga didukung pada hasil wawancara pada Selasa, 18 Februari 2014 dengan delapan mahasiswa yang mengatakan bahwa mereka lebih dituntut untuk mandiri dibandingkan saat SMA (Sekolah Menengah Atas), tempat tinggal jauh dari orang tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
membuat mereka lebih mandiri dalam melakukan banyak aktivitas sendiri, Misalkan: mencuci baju, mencuci alat makan, membersihkan tempat tidur, mengatasi sakit sendiri, memasak ataupun menyediakan makan sendiri tanpa dibantu orang lain. Mereka mengaku memperoleh uang saku 500 ribu hingga 1.5 juta per bulan dan hal tersebut lebih besar dibandingkan saat di bersekolah di SMA. Mahasiswa kos memiliki uang saku lebih besar namun masih perlu membayar laundry, iuran kebersihan, iuran kompor (jika memasak), iuran listrik sebesar 50 ribu hingga 150 ribu bergantung dengan fasilitas kelengkapan di ruang kos misalkan: Televisi, dispenser dan Air conditioner dan pengeluaran lainnya. Pada wawancara diperoleh juga informasi mengenai besarnya uang saku yakni mahasiswa tinggal dengan orang tua memiliki uang saku lebih rendah dibandingkan mahasiswa kos, namun memiliki pengeluaran lebih sedikit dibandingkan mahasiswa tinggal di kos hal ini dikarenakan pada mahasiswa tinggal di rumah sudah tercukupi pada kebutuhan kepribadian dan konsumsinya di rumah. Mahasiswa tinggal dengan orang tua lebih menggunakan
uang sakunya untuk bensin,
keperluan kuliah dan
pengeluaran lainnya. Mahasiswa tinggal dengan orang tua cenderung kurang mandiri dalam mengelola keuangannya meskipun memiliki uang saku lebih rendah dan Mahasiswa kos cenderung lebih mandiri dalam mengelola pengeluarannya dikarenakan kebutuhan yang lebih beragam dan membutuhkan jangka waktu sebelum memperoleh uang saku kembali. Pentingnya penelitian ini, kita dapat mengetahui apakah perbedaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
kemandirian yang dimiliki remaja berdasarkan perbedaan tempat tinggal, memiliki perbedaan dalam kencenderungan pembelian impulsifnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelian Impulsif sering dilakukan oleh remaja. Mahasiswa merupakan remaja akhir memiliki kemandirian untuk menentukan masa depan yang bertanggung jawab tanpa bantuan dengan orang lain dan perbedaan tempat tinggal membedakan mahasiswa dalam melakukan pembelian impulsif. Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara Mahasiswa kos dan Mahasiswa tinggal dengan orang tua?
A. Tujuan Penelitian Tujuan dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua.
B. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil
penelitian ini
bermanfaat
bagi
perkembangan ilmu
pengetahuan psikologi khususnya psikologi konsumen mengenai kecenderungan pembelian impulsif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Manfaat praktis Berdasarkan penelitian ini, mahasiswa dapat menilai tingkat pembelian impulsif dan dapat digunakan untuk melakukan evaluasi dirinya, sedangkan pada orang tua dapat berguna untuk mengawasi dan pemberikan pendampingan pada anaknya khususnya pada kecenderungan pembelian Impulsif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelian Impulsif 1.
Definisi Pembelian Impulsif Pembelian impulsif adalah perilaku membeli tanpa melalui perencanaan sebelumnya. Membeli dengan impulsif sering kali dilakukan dengan cepat tanpa melalukan pertimbangan dan dengan alasan yang kurang logis atau rasional (Engel dan Blackwell, 1995). Definisi ini didukung oleh Verplanken & Herabadi (2001) yang mendefinisikan pembelian impulsif sebagai pembelian yang kurang menggunakan rasional dan diasumsikan sebagai pembelian yang cepat dan kurang direncanakan. Selain mendukung teori sebelumnya Verplanken & Herabadi (2001) menambahkan bahwa pembelian Impulsif hanya mengikuti konflik pikiran dan dorongan emosional. Dorongan emosional tersebut terkait dengan munculnya perasaan yang intens yang ditunjukkan dengan melakukan pembelian karena adanya dorongan untuk membeli suatu produk dengan mengabaikan konsekuensi negatif, merasakan kepuasan dan mengalami konflik di dalam pemikiran (Rook dalam Verplanken, 2001). Berbeda dengan teori sebelumnya yang berpendapat bahwa pembelian impulsif bersifat irasional, spontan dan berlangsung secara
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
cepat. Solomon & Rabolt (2009) menyatakan bahwa tidak sepenuhnya pembelian impulsif disebut irasional karena seringnya pembelian impulsif justru didasarkan kebutuhan. Pendapat itu didukung oleh Thomson et al, (dalam Semuel, 2007) mengemukakan bahwa motif pembelian impulsif muncul seringkali dilakukan secara sadar oleh pengalaman individu pada kebutuhan emosional seperti: kepuasan, pujian, kesenangan hingga kebahagiaan secara sementara, sehingga pembelian impulsif
lebih sesuai dengan keputusan membeli yang
rasional dibandingkan irasional (Thomson et al, dalam Semuel, 2007). Solomon & Rabolt (2009) berpendapat bahwa pembelian impulsif dilakukan individu secara rasional ketika mengalami perasaan mendesak dikarenakan tidak dapat melawan keinginan dalam membeli sesuatu. Kecenderungan untuk membeli secara spontan ini sering membuat konsumen merasa percaya bahwa tindakan membelinya adalah hal yang wajar (Rook & Fisher 1995 dalam Solomon, 2009). Berdasarkan uraian tersebut pembelian impulsif
dapat
disimpulkan bahwa
adalah pembelian yang cenderung dilakukan
secara spontan atau tiba-tiba, disertai dengan perasaan intens dan seringkali kurang rasional dan berdampak pada pengabaian akan konsekuensinya, sehingga pembelian seringkali secara irasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
12
Aspek Pembelian Impusif Pembelian impulsif terdiri atas dua aspek yakni aspek kognisi dan emosi. Sebelumnya Rook (1987) menyimpulkan bahwa pembelian impulsif terdiri dari empat aspek yaitu aspek
spontan,
aspek kekuatan, aspek stimuli, aspek tidak peduli pada konsekuensi. Hal tersebut dikelompokkan Verplanken & Herabadi (2001) menjadi dua aspek yakni aspek spontan dan aspek tidak peduli akan konsekuensi mencerminkan aspek kognisi serta aspek emosi terdiri atas aspek stimuli dan aspek kekuatan. Meski demikian, Verplanken & Herabadi (2001) mengatakan bahwa pada setiap
pembelian
impulsif hanya memunculkan satu aspek yang dominan. Aspek pembelian impulsif menurut Verplanken & Herabadi (2001) yaitu: a.
Aspek Kognitif Aspek ini berfokus pada proses kognitif individu yang meliputi: individu kurang dalam melakukan pertimbangan harga dengan manfaat suatu produk, kurang memberikan penilaian terhadap suatu pembelian produk dan kurang membandingan produk yang akan dibeli dengan produk yang mungkin lebih berguna. Rook (1987) mengatakan pada aspek kognitif terdapat pembelian impulsif secara spontan yakni pembelian yang cenderung mendadak, dan cepat
dikarenakan promosi atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
pengaruh stimulus visual yang menarik dan pembelian impulsif seringkali mengabaikan atau kecenderungan tidak peduli pada konsekuensinya (Rook, 1987). b.
Aspek Emosional Aspek ini berfokus pada kondisi emosional konsumen yang meliputi: munculnya dorongan perasaan untuk segera melakukan pembelian, munculnya perasaan senang dan puas setelah melakukan pembelian. Rook (1987) berpendapat, pada aspek emosional ini terdapat kekuatan impuls dan intensitas yakni pembelian yang harus dilakukan karena merasa sangat memerlukan serta munculnya stimuli dan kegembiraan yakni pembelian disertai dengan dorongan perasan gembira yang kuat dan seringkali terlepas dari kontrol (Rook, 1987). Berdasarkan aspek-aspek tersebut dapat disimpulkan individu pada aspek kognitif melakukan pembelian impulsif dengan cenderung kurang dalam melakukan pertimbangan, pemberian penilaian dan membandingkan produk yang akan dibeli dengan produk lain yang lebih berguna sehingga mengabaikan konsekuensinya, sedangkan pada aspek emosional individu melakukan pembelian impulsif dengan menekankan perasaan senang dan puas yang muncul secara tiba-tiba dan merasa sangat memerlukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
14
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif Menurut
Loudon dan Bitta (1993) faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian impulsif dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni faktor pemasaran atau marketing, faktor produk dan faktor konsumen. Faktor pemasaran atau marketing merupakan faktor dari luar individu yang mendorong konsumen melakukan pembelian impulsif, faktor produk merupakan faktor tampilan produk
yang
membuat individu tertarik membeli suatu produk sehingga membeli secara impulsif dan faktor karakteristik konsumen yakni faktor dari dalam diri individu dan mempengaruhi individu dalam pembelian impulsif. Faktor pemasaran atau marketing menurut Loudon dan Bitta (1993), yaitu: dorongan murni (pure impulse) yaitu berupa dorongan untuk membeli produk baru atau menghentikan pola pembelian yang sebelumnya, dorongan
karena saran (suggestion impulse) yang
didasarkan karena saran dari orang lain, misalkan teman atau sales promotion, dorongan karena ingatan (reminder impulse) karena teringat akan produk yang terdapat diiklan, display maupun katalog dan dorongan yang tidak terencana (planned impulse) untuk membeli berdasarkan kupon, diskon, voucher yang direncanakan meski kurang berguna (Loudon dan Bitta,1993). Faktor produk menurut Loudon dan Bitta (1993), yakni: Harga yang relatif murah, produk berukuran kecil, produk digunakan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
jangka waktu relatif cepat. Harga yang relatif murah,
15
misalnya:
adanya promosi potongan harga suatu produk membuat individu cenderung membeli secara impulsif. Produk berukuran kecil misalnya: produk yang ringan dan mudah dibawa seringkali diletakkan di dekat kasir untuk mempengaruhi individu melakukan pembelian impulsif, produk digunakan dalam jangka waktu relatif cepat misalkan: pembelian beberapa produk seringkali memiliki batas kadaluarsa atau batas pemakaian yang relatif cepat sehingga pembelian suatu produk berkelanjutan meskipun kurang manfaatnya. Faktor karakteristik konsumen, menurut Loudon dan Bitta (dalam Anin F dkk, 2008), meliputi gender, sosial demografi dan sosial
ekonomi.
Rook
dan
Hoch
(dalam
Kancen
2007)
mengemukakan pada faktor gender yakni perempuan lebih cenderung membeli secara impulsif dibandingkan laki-laki. Namun, belum ada penelitian yang mendukung perempuan mahasiswa kos memiliki kecenderungan lebih Impulsif dibandingkan laki-laki. Pada faktor sosial demografi keadaan lingkungan dikota lebih banyak pusat perbelanjaan sehingga mendorong individu membeli secara impulsif (Loudon dan Bitta dalam Astasari AR, dkk, 2009). Pada faktor sosial ekonomi pada konsumen remaja keadaan uang saku berhubungan positif dengan kecenderungan membeli secara impulsif Ling dan Lin (dalam Semuel, 2007). Tetapi ini bertentangan dengan Semuel (2007)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
yang mengungkapkan tidak ada keterkaitan antara uang saku dengan pembelian impulsif. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan faktor-faktor pembelian impulsif dapat dikategorikan menjadi faktor pemasaran atau marketing, faktor produk, dan faktor konsumen. Pada faktor pemasaran terdapat dorongan murni, dorongan karena saran, dorongan karena ingatan, dan dorongan tidak terencana. Faktor produk yang terdiri atas produk relatif murah, produk berukuran kecil atau ringan, dan produk memiliki jangka waktu singkat. Sedangkan faktor konsumen terdapat gender, sosial demografi dan sosial ekonomi.
B. Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua Berdasarkan Tingkat Kemandirian. 1.
Definisi Kemandirian Menurut Steinberg, (2002) kemandirian dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri. Jihadah. U, dkk. (2002) menambahkan bahwa kemandirian merupakan suatu sikap yang harus dipenuhi individu dalam menentukan masa depan yang lepas dari ketergantungan pada orang lain, kemandirian ini tidak dapat berkembang secara instant atau langsung jadi. Erikson (dalam Monk, dkk, 2006) menegaskan bahwa seorang individu yang dinyatakan memiliki kemandirian dapat melepaskan diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
dari pengaruh orang tua, memiliki inisiatif, tanggung jawab, percaya diri dan kreatif. Senada dengan hal tersebut, Anggraeni (2013) menyatakan bahwa, kemandirian dapat di definisikan
sebagai kemampuan
individu yang tidak hanya mengambil keputusan namun dapat bertanggung jawab atas berperilaku, disertai pengambilan keputusan yang diikuti dengan menurunnya ketergantungan pada orang lain. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan kemandirian merupakan kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu dan membuat keputusan sendiri dengan bertanggung jawab tanpa bantuan orang lain. Kemandirian merupakan sikap yang harus dipenuhi individu dalam menentukan masa depan dan tidak dapat berkembang secara instant atau langsung jadi. 2.
Kemandirian Remaja Akhir Batubara, (2010) mengatakan bahwa remaja merupakan periode kritis peralihan anak menjadi dewasa, berbagai perubahan hormonal, fisik psikologis maupun sosial terjadi berlangsung cepat dan terkadang tidak disadari. Perubahan mengakibatkan perubahan perilaku remaja pada lingkungannya dan dapat diatasi pada akhir remaja untuk menghadapi masa dewasanya (Batubara, 2010). Santrock (2007) mengutarakan bahwa masa perkembangan remaja akhir diusia 18-22 tahun. Batubara (2010) menambahkan bahwa remaja akhir dimulai pada usia 18 tahun yang ditandai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
matangnya maturitas fisik secara sempurna, hal itu ditandai dengan mampu memikirkan ide, indentitas diri menjadi lebih kuat, lebih menghargai orang lain, emosi lebih stabil, lebih memikirkan masa depan, lebih konsisten dan bertanggung jawab. Masa remaja ialah masa seseorang sudah dapat memutuskan pilihan yang dirasa tepat untuk dirinya (Santrock, 2007). Menurut Sarlito (2002) rentang usia remaja ialah 14-24 tahun. Pada remaja akhir, remaja sudah lebih mandiri dan berkompeten dalam menentukan masa depannya termasuk membeli sesuai kebutuhannya dan memikirkan dampak atau resikonya
(Kreating
dalam
Santrock,
2007).
Mandiri
dalam
pengambilan keputusan pada remaja akhir merupakan proses terampil yang dipelajari dikehidupan sehari-hari dan menuntut proses kognitif yang lebih tinggi dan seringkali lebih sempurna (Ganzel dan Jacobs dalam Santrock, 2007) Kemandirian yang bertanggung jawab harus dipenuhi individu di masa remaja. Kemandirian merupakan salah satu indikator remaja mencapai kedewasaan dengan kemampuannya dalam melakukan segala sesuatu sendiri tanpa harus bergantung dengan orang lain (Patriana, 2007). Mahasiswa merupakan remaja akhir yang pada umumnya memiliki rentang usia 18-22 tahun yakni selama 4 tahun atau 8 semester. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa berada pada masa perkembangan remaja akhir. Mahasiswa pada masa remaja akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
diharuskan mencapai kemandirian untuk mempersiapkan diri di masa depan serta tidak kesulitan di masa dewasanya dengan melakukan segala sesuatu secara bertanggung jawab dan tanpa bergantung pada orang lain (Patriana, 2007). Masa remaja akhir merupakan saat berkembangnya proses kognitif, emosi, bertanggung jawab dan konsistensi.
Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa remaja akhir memiliki rentang usia 18-22 tahun, dan mahasiswa memiliki rentang usia 18- 22 tahun sehingga mahasiswa merupakan remaja akhir. Mahasiswa mengalami masa transisi dari hidup bergantung dengan orang tua menjadi hidup mandiri sehingga dapat mengambil keputusan secara mandiri dan dapat menentukan masa depannya tanpa bantuan orang lain. 3.
Aspek Kemandirian Remaja Akhir Menurut Syafaruddin
(2012) kemandirian terdiri dari
beberapa aspek, yaitu: a.
Aspek Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.
b.
Aspek Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
20
Aspek Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
d.
Aspek Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain
4. Definisi Mahasiswa Kos Mahasiswa kos adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan bermukim secara sementara dengan menyewa suatu ruangan dalam periodik waktu tertentu, anak kos memiliki kewajiban untuk membayar dan mematuhi perjanjian misalkan membayar listrik dan air (Arifin As, 2009). Mahasiswa kos biasanya tinggal jauh dari orang tua dan harus mencukupi kebutuhannya secara bijak karena tidak setiap waktu mendapat kiriman dari orang tua, sehingga mahasiswa kos sering dituntut lebih hemat sedangkan tidak semua tempat kos dapat memasak untuk mengurangi biaya, sehingga seringkali masalah pengeluaran menjadi permasalahan mahasiswa kos. Menurut Lampung post, (2011) Mahasiswa kos hidup bertempat tinggal terpisah dengan orang tua dan harus mencukupi kebutuhannya secara bijak karena tidak setiap waktu mendapat kiriman dari orang tua. Mahasiswa kos berdasarkan tanggung jawabnya dituntut lebih mandiri mengelola keuangan dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Mahasiswa kos dituntut hidup mandiri dikarenakan jarak yang jauh dengan orang tua sehingga tindakan, pengambilan keputusan dan tanggung jawab lebih dituntut dari mahasiswa kos. 5.
Definisi Mahasiswa Tinggal Dengan Orang Tua Mahasiswa tinggal dengan orang tua adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan tinggal dengan orang tua atau hidup serumah bersama dengan orang tua tidak perlu menyewa
dan menunggu kiriman uang dari orang tua, tetapi
mendapat pengawasan orang tua. Mahasiswa tinggal dengan orang tua atau seorang anak yang hidup serumah bersama dengan orang tua memiliki kecenderungan meniru perilaku orang tua, sehingga ketika orang tua berperilaku pembeli secara impulsif maka anak akan meniru perilaku orang tua (Setiawati dkk, 2004) Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tipe tempat tinggal pada mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua berdasarkan kemandiriannya. Kemandirian merupakan bagian dari remaja untuk menghadapi masa dewasa. Kemandirian remaja akhir diperlukan saat mengambil keputusan dan menentukan masa depan tanpa bantuan orang lain. Pada pengambilan keputusan dan tanggung jawab mahasiswa kos dituntut lebih dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
22
Dinamika Perbedaan Kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Mahasiswa berada pada tahap perkembangan remaja akhir. Tahap kehidupan yang menuntut hidup lebih ideal dalam memutuskan masalah secara bertanggung jawab. Mahasiswa mulai memiliki emosi yang cenderung stabil, sabar, dan diharuskan memiliki kemandirian untuk berkembang di masa dewasa (Patriana, 2007). Kemandirian memiliki peranan penting yang harus dimiliki pada mahasiswa. Hal ini diungkapkan oleh Steinberg (2002) yang mendefinisikan kemandirian merupakan kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri. Kemandirian mahasiswa dalam melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab merupakan beberapa perilaku yang dilakukan mahasiswa kos karena hidup jauh dari orang tua dan harus memenuhi kebutuhannya sendiri dibandingkan Mahasiswa tinggal dengan orang tua (Patriana, 2007). Mahasiswa kos hidup jauh dari orang tua, hal itu membuatnya harus mengambil keputusan sendiri, dan bertanggung jawab atas keputusannya sendiri. Mahasiswa kos memiliki keterbatasan perhatian dan bantuan orang tua seperti yang sebelumnya biasa didapatkan ketika tinggal bersama dengan orang tua (Nainggolan IS, 2012). Mahasiswa kos hidup jauh dengan orang tua memiliki keterbatasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
yang membuat mahasiswa kos lebih rendah dalam membeli secara impulsif. Mahasiswa
tinggal
dengan
orang
tua
masih
memiliki
kemudahan dari orang tua sebagai figur yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologisnya. Lingkungan kurang memaksa mereka untuk keluar dari lingkungan keluarga sehingga mahasiswa tinggal dengan orang tua masih tergantung dengan orang tua (Steinberg, 2002). Keadaan situasi tempat tinggal membuat mahasiswa memiliki kemandirian yang berbeda dalam membuat keputusan, bertanggung jawab dan memikirkan konsesuensi ketika melakukan pembelian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terutama pembelian
secara
Impulsif
(Nainggolan
IS,
2012).
Keadaan
lingkungan yang memberi kemudahan membuat mahasiswa tinggal dengan orang tua lebih cenderung membeli secara impulsif. Pembelian impulsif merupakan pembelian suatu barang yang cepat tanpa melakukan pertimbangan konsekuensinya (Semuel, 2007). Mahasiswa yang melakukan pembelian impulsif dapat mengalami kekecewaan atas konsekuensi
yang didapat, kehabisan uang
dikarenakan banyaknya pengeluaran disertai kurangnya pengelolaan keuangan dalam pengambilan keputusan secara bertanggung jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Gambar 1. Skema Penelitian Perbedaan Pembelian Impulsif pada Mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua D.
Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Pembelian impulsif mahasiswa kos lebih rendah dari pada mahasiswa tinggal dengan orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian komparasi atau uji beda. Menurut Sugiyono (2012) penelitian komparasi atau uji beda merupakan penelitian yang digunakan untuk melihat perbedaan satu varibel atau lebih, pada dua sampel atau sampel yang berbeda. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa yang kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua B. Identifikasi Variabel 1. Variabel tergantung
: Kecenderungan Pembelian impulsif Mahasiswa.
2. Variabel bebas
: Mahasiswa kos dan Mahasiswa tinggal dengan orang tua.
C. Definisi Operasional 1. Kecenderungan Pembelian Impulsif Kecenderungan
pembelian
impulsif
mahasiswa
adalah
kecenderungan pembelian yang muncul akibat adanya dorongan yang spontan, disertai perasaan intens dan seringkali kurang rasional untuk melakukan tindakan membeli dan tanpa melakukan perencanaannya, hal ini mengakibatkan
rasa penyesalan ketika barang yang dibeli
dengan cepat menimbulkan konsekuensi.
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Aspek yang digunakan pada penelitian ini adalah aspek kognisi dan aspek emosi. Kecenderungan pembelian secara impulsif akan diukur berdasarkan skala kecenderungan pembelian impulsif yang dibuat oleh peneliti. Semakin tinggi skor pada skala kecenderungan pembelian impulsif maka semakin tinggi kecenderungan pembelian impulsif dan sebaliknya jika skor pada skala pembelian impulsif rendah maka semakin rendah kecenderungan pembelian impulsif. 2. Kemandirian Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang tua Kemandirian merupakan kemampuan mahasiswa dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu, dan membuat keputusan sendiri dengan bertanggung jawab tanpa bantuan orang lain. Mahasiswa kos adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan bermukim secara sementara dengan menyewa suatu ruangan dalam periodik waktu tertentu, anak kos memiliki kewajiban untuk membayar dan mematuhi perjanjian misalkan membayar listrik dan air. Sedangkan, mahasiswa tinggal dengan orang tua adalah seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan tinggal dengan orang tua atau hidup serumah bersama dengan orang tua tidak perlu menyewa dan menunggu kiriman uang dari orang tua, tetapi mendapat pengawasan orang tua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Aspek kemandirian yang digunakan dalam penelitian ini yakni aspek emosi, aspek ekonomi, aspek intelektual, dan aspek sosial. Pada penelitian ini mahasiswa akan diukur kemandiriannya dengan skala kemandirian mahasiswa. Semakin tinggi skor pada skala kemandirian maka semakin tinggi kemandirian mahasiswa dan sebaliknya jika skor pada skala kemandirian rendah maka semakin rendah kemandiriannya. D. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan yang berumur 18-22 tahun. Metode pengambilan sampling dengan convenience Sampling. convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang mana tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel ini didasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mengambil sampel dari populasi tertentu (Hadi, 2000). E. Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu dengan penyebaran skala kecenderungan
pembelian impulsif dan skala
kemandirian mahasiswa. Skala terdiri atas beberapa pernyataan yang akan dikenakan pada subjek penelitian. Peneliti tidak memberikan pilihan jawaban netral untuk mengurangi responden menjawab pilihan jawaban ditengah dan data menjadi kurang informatif (Azwar, 2012). Kedua skala tersusun menjadi satu kesatuan booklet skala. Adapun perincian skala tersusun sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
28
Skala Kemandirian Mahasiswa Skala kemandirian berisi 24 pertanyaan yang terdiri dari pernyataan
favorable
dan
unfavorable.
Favorabel
merupakan
pernyataan yang mendukung variabel dan tidak favorabel merupakan pernyataan yang tidak mendukung, atau memihak variabel. Pada skala ini responden diberikan empat alternatif jawaban yakni: STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai) dan SS (Sangat Sesuai). Penilaian jawaban STS adalah 1, TS adalah 2, S adalah 3 dan SS adalah 4. Sedangkan pernyataan unfavorable STS memiliki skor 4, TS adalah 3, S adalah 2 dan SS adalah 1. Tabel 3.1: Blue Print Distribusi Item Skala Kemandirian (Uji Coba) Aspek Kemandirian Emosi Ekonomi Intelektual sosial Jumlah item dan persentase
2.
Favorabel
Unfavorabel
6, 10 , 20 8, 17, 23 2, 13, 18 4, 7, 16 12 (50%)
3, 11, 15 14, 19, 24 1, 5, 9 12, 21,22 12(50%)
Jumlah persentase item 6 25 % 6 25 % 6 25 % 6 25 % 24 100%
Skala Pembelian Impulsif Skala Pembelian impulsif berisi 40 pertanyaan yang terdiri dari pernyataan
favorable
dan
unfavorable.
Favorabel
merupakan
pernyataan yang mendukung variabel dan tidak favorabel merupakan pernyataan yang tidak mendukung, atau memihak variabel. Pada skala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
ini subjek diberikan empat alternatif jawaban yakni: STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai) dan SS (Sangat Sesuai). Penilaian jawaban STS adalah 1, TS adalah 2, S adalah 3 dan SS adalah 4. Sedangkan pernyataan unfavorable STS memiliki skor 4, TS adalah 3, S adalah 2 dan SS adalah 1. Tabel 3.2: Blue Print Distribusi Item Skala Pembelian Impulsif (Uji Coba) Aspek Aspek Kognisi Aspek Emosional Jumlah Item
Favorable 1, 3, 5, 6, 9, 20, 21,22, 26, 30, 8, 10, 12, 15, 16,17,27, 29, 33, 39 20
unfavorable 2,4, 7, 19, 23,24, 32, 34, 35, 36, 11, 13, 14, 18, 25, 28,31, 37, 38,40 20
Jumlah Item 20 20
40 item
F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas merupakan sejauhmana tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur mengukur sesuatu yang diukur atau memberikan hasil yang sesuai dengan gambaran data (Sarwono, 2006). Alat ukur memiliki validitas yang tinggi apabila memiliki tingkat fungsi ukur dan keakuratan tinggi
dalam melakukan pengukuran yang ingin
diukur (Azwar, 2012). Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (Content Validity) yang memiliki kemampuan menilai isi skala karena terdiri atas beberapa aspek dan komponen objek untuk mendukung isi teori yang hendak diukur (Azwar, 2012). Penilaian item melalui proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
penilaian dengan metode expert Judgement (Azwar, 2012), yaitu penilaian melalui dosen pembimbing skripsi yang bertujuan menilai kesesuaian item dengan apa yang hendak diukur. 2. Seleksi Item Seleksi item berdasarkan daya diskriminasi item digunakan untuk mengukur sejauhmana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2002). Selain itu, daya diskriminasi item dapat menjadi indikator konsistensi antara fungsi item dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item. Seleksi item berdasarkan daya diskriminasi akan menghasilkan koefisien korelasi item total (rix). Item yang berkualitas baik akan dipilih, yakni > 0,30 sedangkan item yang berkualitas kurang baik tidak akan digunakan atau digugurkan. Akan tetapi, jika jumlah item tidak sesuai yang diinginkan peneliti, peneliti dapat menurunkan kriteria menjadi 0,25 namun tidak mencapai < 0,20 (Azwar 2012). Uji daya beda item untuk skala kecenderungan pembelian Impulsif dan skala Kemandirian dengan teknik korelasi pearson product moment (Hadi, 2000). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Setelah melakukan uji coba seleksi item skala kemandirian menunjukkan bahwa terdapat satu item memiliki kriteria kurang dari 0,30 sehingga dinyatakan gugur. Item gugur tersebut bernomor 20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
yang merupakan aspek emosi pada skala kemandirian sehingga pada pengambilan data selanjutnya, item tersebut akan dihilangkan. Berikut adalah tabel hasil uji beda item skala kemandirian: Tabel 3.3: Daya Beda Item Skala Kemandirian
Aspek Kemandirian
Favorabel
Item Unfavorabel
Emosi
6(0,524), 10(0,374) , 20(0,015) 8(0,575), 17(0,486), 23(0,409) 2(0,524), 13(0,385), 18(0,495). 4(0, 439), 7(0,606), 16(0,332). 12
3(0,372), 11(0,611), 15(0,478). 14(0,559), 19(0,617), 24(0,548) 1(0,517), 5(0,611), 9(0,498). 12(0,650), 21(0,318), 22(0,381) 12
Ekonomi
Intelektual
sosial
Jumlah item
Jumlah item Daya beda Daya beda memuaskan kurang memuaskan 5 1
6
0
6
0
6
0
23
1
Keterangan: Angka diluar tanda kurung merupakan nomor item dan angka didalam kurung merupakan skor rix. Skor rix yang digaris bawahi memiliki skor item daya beda kurang memuaskan yang dibawah (<0,30). Tabel 3.4: Daya Beda Item Skala Pembelian Impulsif
Aspek pembelian impulsif Aspek kognisi
Favorabel
Item Unfavorabel
1(0.618), 3(0.556), 5(0.687), 6(0.545), 9(0.667), 20(0.512), 21(0,672), 22(0.660), 26(0.701), 30(0,771),
2(0.553), 4(0.556), 7(0.528), 19(0.448), 23(0.668), 24(0.667), 32(0.561), 34(0.555), 35(0.630), 36(0.600),
Jumlah item Daya beda Daya beda memuaskan kurang memuaskan 20 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek Emosi
Jumlah item
8(0.414), 10(0.685), 12(0.575), 15(0,627), 16(0.428), 17(0.426), 27(0.041), 29(0.478), 33(0.497), 39(0.378). 20
11(0.191), 13-(0.247), 14(0.536), 18(0.615), 25(0.419), 28(0.495), 31(0.222), 37(0.556), 38(0,659), 40(0.611). 20
32
16
4
36
4
3. Reliabilitas Reliabilitas merupakan keandalan, kestabilan, keajegan hasil suatu tes. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok yang sama memiliki hasil yang relatif sama (Sarwono, 2006). Koefisien reliabilitas (rxx’) pada suatu alat ukur berada dalam rentang 0-1,00 yang berarti semakin mendekati 1,00 maka alat pengukuran tersebut semakin reliabel (Azwar, 2012). Perhitungan koefisien reliabilitas skala ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach melalui perhitungan menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Pengukuran reliabilitas pada uji coba skala kemandirian penelitian ini diperoleh sebesar 0,891 sehingga diyakini reliabilitasnya cukup memuaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Tabel 3.5 : Keofisien Reliabilitas Skala Kemandirian sebelum digugurkan Reliability Statistics Cronbach's
N subjek
Alpha
N of Items .891
24
100
Tabel 3.6: keofisien Reliabilitas skala kemandirian setelah digugurkan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .895
23
Pengukuran reliabilitas pada uji coba skala pembelian Impulsif penelitian ini diperoleh sebesar 0,942 sehingga diyakini reliabilitasnya cukup memuaskan. Tabel 3.7 Keofisien Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif Sebelum digugurkan. Reliability Statistics Cronbach's
N subjek
Alpha
N of Items .942
40
100
Tabel 3.8 Keofisien Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif setelah digugurkan Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .950
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
G. Metode Analitis Data 1.
Uji Normalitas Digunakan untuk menentukan apakah sebaran data populasi yang diperoleh normal atau tidak. Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah sampel yang representatif terpenuhi atau tidak sehingga hasil penelitian dapat di generalisasi pada populasi (Santoso, 2002) dengan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan normal jika diperoleh p > 0.05 dan jika data tidak normal akan menggunakan uji non parametrik dengan uji Mann Whitney dengan bantuan SPSS 16,0 for windows.
2.
Uji Homogenitas Sampel Menguji dua sampel yang berlainan apakah merupakan bagian dari populasi yang sama atau homogen (Santoso,2002). Pengukuran homogenitas dengan metode levene test analisis varian (ANOVA). Data dikatakan homogen jika perolehan F
hitung
< F tabel dan nilai pada
levene test pada kolom sig. Harus menunjukkan nilai > 0,05 (Sartono, 2002). 3.
Uji Hipotesis Teknik pengujian ini menggunakan uji-T atau t-test. Uji T adalah teknik pengujian dengan membandingkan dua kelompok subjek dengan mencari perbedaan mean (Hadi,2000). T-tes yang disajikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
adalah independent sampel T-tes atau uji T untuk dua sampel bebas atau independen yakni membandingkan rata-rata dari kedua kelompok sampel yang tidak berhubungan satu dengan yang lain (Santoso, 2000) namun, jika distribusi data tidak normal dapat menggunakan Twoindependent-sampels T-tes dengan uji hipotesis menggunakan MannWhitney U-Test (Trihendradi, 2004). Perhitungan menggunakan SPSS 16.6 for windows.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 september 2015 hingga 11 September 2015. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa di beberapa fakultas di kampus III Sanata Dharma Paingan Yogyakarta. Peneliti menyebarkan skala penelitian sebanyak 240 eksemplar, tetapi skala yang kembali dan dapat digunakan oleh peneliti hanya 200 eksemplar. B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek berjumlah 200 orang. Berikut adalah data-data subjek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia dan tempat tinggal. 1.
Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Variabel N Laki-laki 100 Perempuan 100 Total: 200
Persentase 50% 50% 100%
Dari total subjek berjumlah 200 orang, terdapat 100 subjek berjenis kelamin perempuan atau 50 % subjek berjenis kelamin perempuan dan terdapat 100 subjek berjenis kelamin laki-laki atau 50% subjek berjenis kelamin laki-laki.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
1. Data Subjek Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Variabel Usia
18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 Tahun 22 Tahun
N 42 63 48 30 17 Total: 200
Persentase 21% 31,5% 24% 15% 8,5% 100%
Dari total subjek berjumlah 200 orang. Subjek terbanyak pada penelitian ini berusia 19 tahun terdapat 63 subjek atau 31,5% , selanjutnya terbanyak kedua sebanyak 24% atau 48 subjek berusia 20 tahun, lalu subjek berusia 18 tahun 21% atau 42, subjek 21 sebanyak 15 % atau 30 subjek dan 8,5% atau 17 orang pada subjek berusia 22 tahun. 2. Data Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal Tabel 4.3 Variabel Tempat tinggal
N Kos 100 Tinggal dengan Orang tua 100 Total: 200
Persentase 50% 50% 100%
Berdasarkan tempat tinggalnya mahasiswa dibedakan menjadi dua kategori yakni mahasiswa tinggal di kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Mahasiswa tinggal kos berjumlah 100 subjek atau 50% dan mahasiswa tinggal dengan orang tua berjumlah 100 subjek atau 50%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
C. Deskripsi Data Penelitian 1.
Mean Teoritik dan Mean Empirik Tabel 4.4 Deskripsi Data Variabel Kemandirian Deskripsi Data Penelitian N subjek X min X max Mean SD
SD²
Teoritik
200
23
92
57,5
11,5
132,25
Empirik
200
28
75
56,5
12
144
Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel Pembelian Impusif Deskripsi data penelitian N subjek X min X max Mean SD
SD²
Teoritik
200
36
144
90
18
324
Empirik
200
52
137
86,3
20,59
424.320
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data yang diperoleh, maka dapat diketahui nilai mean teoritik dan mean empiriknya. Mean teoritik merupakan rata-rata yang dihasilkan dari skala, sedangkan mean empirik merupakan rata-rata dari data yang diperoleh. Setelah melakukan perhitungan di ketahui pada variabel kemandirian memiliki nilai mean empirik sebesar 56,105 lebih rendah
daripada
mean
teoritiknya
sebesar
57.5.
Hal
ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian kelompok data lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata teoritiknya, yang berarti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
bahwa kecenderungan kemandirian yang terjadi pada subjek penelitian tergolong rendah. Pada variabel pembelian impulsif memiliki mean empirik 86,325 lebih rendah dibandingkan mean teoritiknya 90. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan pembelian impulsif tergolong rendah.
2.
Uji One Sampel T-Tes a. Uji One Sampel T-Tes Skala Kemandirian Tabel 4.6 One-Sample Test Skala Kemandirian Test Value = 57.5 95% Confidence Interval of the Difference t Skala Kemandirian
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower
-1.666 199
.097
Upper
-1.39500 -3.0457
.2557
Pada kolom sig.(2-tailed) uji one sampel skala kemandirian terdapat skor 0,97. Pada one sampel T-Tes dinyatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika memiliki nilai > 0.05 sehingga hasilnya ada perbedaan yang signifikan pada skala kemandirian, antara mean kemandirian teoretik dari mean kemandirian statistik atau empirik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
b. Uji One Sampel T-Tes Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif
Tabel 4.7 One-Sample Test Skala Pembelian Impulsif Test Value = 90 95% Confidence Interval of the Difference
Sig. (2t Pembelian_impulsif
df
-2.523 199
tailed) .012
Mean Difference -3.67500
Lower -6.5473
Upper -.8027
Pada kolom sig.(2-tailed) uji one sampel skala pembelian impulsif terdapat skor 0,012. Pada one sampel T-Tes dinyatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika memiliki nilai > 0.05 sehingga hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan pada skala pembelian impulsif antara mean pembelian impulsif teoretik dari mean pembelian impulsif statistik atau empirik
D. Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan terhadap data sampel penelitian yaitu, skor skala pembelian impulsif dan skor skala kemandirian mahasiswa. Pengujian normalitas data menggunakan One sample kolmogorov-smirnov tes dengan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
signifikansi atau probabilitas ditetapkan
41
0,05 dan
menggunakan Mann-Whitney Test jika signifikansi kurang dari 0,05.
Tabel 4.8 Tests of Normality Skala Kemandirian a
Kolmogorov-Smirnov Statistic kemandirian_lengkap
.177
df
Shapiro-Wilk
Sig. 200
.000
Statistic .844
df
Sig. 200
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Pada one-sample kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk tes skala kemandirian, terlihat kolom Sig adalah 0,000; atau probabilitas dibawah 0,05, atau 0,000 <0,05. Maka Ho ditolak, atau distibusi populasi data mahasiswa pada penelitian ini adalah tidak normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Gambar 2. Plot Skala Kemandirian Pada
grafik
Skala
menggambarkan keadaan
Kemandirian
terdapat
garis
diagonal
ideal dari data yang mengikuti distribusi
normal. Titik-titik disekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Semangkin banyak data yang mendekati garis bahkan menempel dengan garis, maka dapat disimpulkan dalam data ini memiliki distribusi yang cenderung normal, dikarenakan jarak titik dengan garis masih dalam jarak yang normal.
Tabel 4.9 Tests of Normality Skala Pembelian Impulsif a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Pembelian_impulsif
.247
a. Lilliefors Significance Correction
df
Shapiro-Wilk
Sig. 200
.000
Statistic .809
df
Sig. 200
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Pada one-sample kolmogorov-smirnov dan Shapiro-Wilk tes skala pembelian impulsif, terlihat kolom Sig adalah 0,000; atau probabilitas dibawah 0,05, atau 0,000 <0,05. Maka Ho ditolak, atau distibusi populasi data mahasiswa pada penelitian ini adalah tidak normal.
Gambar 3. Plot Skala Pembelian Impulsif Pada grafik Pembelian impulsif terdapat garis diagonal menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik disekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Semangkin banyak data yang mendekati garis bahkan menempel dengan garis, maka dapat disimpulkan dalam data ini memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
distribusi yang cenderung normal, dikarenakan jarak titik dengan garis masih dalam jarak yang normal.
1.
Uji Homogenitas a. Uji Homogenitas Skala Kemandirian Uji homogenitas data pada penelitian ini dilakukan terhadap skor skala pembelian impulsif dengan menggunakan uji levene/levene test melalui program spss 16.0 for windows. Nilai signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05 Tabel 4.10 Test of Homogeneity of Variances Skala Kemandirian Levene Statistic .789
df1
df2 1
198
Sig. .375
Pada tabel 4.10 homogenitas pada skala kemandirian diperoleh tingkat signifikansi atau nilai probabilitas yang diatas 0,05 yaitu 0,789, maka dapat dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang memiliki varian sama/ homogen.
b. Uji Homogenitas Skala Pembelian Impulsif Uji homogenitas data pada penelitian ini dilakukan terhadap skor skala pembelian impulsif dengan menggunakan uji levene/levene test melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
program spss 16.0 for windows. Nilai signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05. Tabel 4.11 Test of Homogeneity of Variances Skala Pembelian Impulsif Levene Statistic .065
df1
df2 1
198
Sig. .799
Pada tabel 4.11 homogenitas pada skala pembelian impulsif diperoleh tingkat signifikansi atau nilai probabilitas yang diatas 0,05 yaitu 0,065, maka dapat dikatakan data berasal dari populasipopulasi yang memiliki varian sama/ homogen. 2. Uji Hipotesis Setelah dilakukan pengujian terhadap penyebaran data atau distribusi data diketahui bahwa memiliki distribusi tidak normal. Maka dari itu peneliti dapat melakukan inferensi terhadap data dengan metode non-parametrik. Metode yang digunakan pada pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah Mann Whitney U Test, yaitu Two-independent sampel T test melalui program SPSS versi 16.0 for windows.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
4.12 Uji Mann-Whitney Pembelian Impulsif antara mahasiswa Kos dan mahasiswa Tinggal dengan Orang tua Pembelian_impulsif Mann-Whitney U
3059.500
Wilcoxon W
8109.500
Z
-4.744
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Grouping Variable: Kelompok_kos_ortu
Pada Mann-Whitney test skala pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua, terlihat kolom asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,000; atau probabilitas dibawah 0,05 atau 0,000 < 0,05. Trihendradi (2004) mengatakan jika asymp. Sig. (2-tailed) > α (0,05), maka Ho diterima atau jika Asymp. Sig. (2-tailed) < α (0,05) maka Ho ditolak. pada kolom asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,000 yang berarti terdapat perbedaan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. 4.13 Tabel Mean Mann-Whitney Test Skala Pembelian Impulsif antara Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua dan Mahasiswa Tinggal di Kos Kelompok_kos_ortu Pembelian_impulsif
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Tinggal dengan orang tua
100
81.10
8109.50
Tinggal dengan kos
100
119.90
11990.50
Total
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hal
ini
didukung
dengan
perbedaan
mean
47
pada
kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa tinggal di kos 119.90 dan mahasiswa tinggal dengan orang tua 81,10 yang berarti mahasiswa kos lebih cenderung melakukan pembelian secara impulsif dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orangtua” dapat diterima.
E. Penelitian Tambahan Tabel 4.14 Mann-Whitney U Test Skala Kemandirian antara mahasiswa Perempuan dan Laki-laki kemandirian_lengkap Mann-Whitney U
3133.500
Wilcoxon W
8183.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-4.566 .000
a. Grouping Variable: Kelompok perempuan dan laki-laki
Berdasarkan hasil uji analisis Mann-Whitney U Test pada Asymp.Sig. (2-tailed) diperoleh 0,262. hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,262 > 0,05. Trihendradi (2004) mengatakan jika asymp. Sig. (2-tailed) > α (0,05), maka Ho diterima atau jika Asymp. Sig. (2-tailed) < α (0,05) maka Ho ditolak. Pada kolom asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,262 maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan kecenderungan kemandirian antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki.
Tabel 4. 15 Mean Mann-Whitney U Test Kemandirian Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki Kelompok kemandirian_lengkap
Hal
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Perempuan
100
119.16
11916.50
Laki-laki
100
81.84
8183.50
Total
200
ini
didukung
dengan
perbedaan
mean
pada
kecenderungan kemandirian antara mahasiswa perempuan 119.16 dan mahasiswa laki-laki 81,84. Perbedaan mean tersebut menandakan mahasiswa perempuan lebih cenderung mandiri dibandingkan mahasiswa laki-laki.
Tabel 4.16 Mann-Whitney U Test Skala Kemandirian antara Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua kemandirian_lengkap Mann-Whitney U
4541.500
Wilcoxon W
9591.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1.122 .262
a. Grouping Variable: Kelompok_kos_ortu
Berdasarkan hasil uji analisis Mann-Whitney U
pada
Asymp.Sig. (2-tailed) diperoleh 0,000. hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,000 > 0,05. Trihendradi (2004)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
mengatakan jika asymp. Sig. (2-tailed) > α (0,05), maka Ho diterima atau jika Asymp. Sig. (2-tailed) < α (0,05) maka Ho ditolak. Pada kolom asymp. Sig. (2-tailed) diperoleh 0,000 Maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, dan Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan kemandirian antara mahasiswa tinggal di kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua.
Tabel 4.17 Mann-Whitney U Test Skala Pembelian Impulsif antara Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki Pembelian_impulsif Mann-Whitney U
4315.000
Wilcoxon W
9365.000
Z
-1.675
Asymp. Sig. (2-tailed)
.094
a. Grouping Variable: Kelompok Perempuan dan Laki-laki
Berdasarkan hasil uji analisis Mann-Whitney U
pada
Asymp.Sig. (2-tailed) diperoleh 0,094. hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,094 > 0,05. Trihendradi (2004) mengatakan jika asymp. Sig. (2-tailed) > α (0,05), maka Ho diterima atau jika Asymp. Sig. (2-tailed) < α (0,05) maka Ho ditolak. Pada kolom asymp. Sig. (2-tailed) diperoleh 0,094 Maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak, dan Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan pembelian impulsif antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 4.18 Uji Linearitas antara kemandirian dengan Pembelian Impulsif Sum of Squares Pembelian_impulsif Between Groups * kemandirian_skala
(Combined)
25020.624
Linearity
9455.390
Deviation from Linearity
15565.233
Mean df
Square
34
735.901
F
Sig.
2.044
.002
1 9455.390 26.256
.000
33
471.674
Within Groups
59419.251 165
360.117
Total
84439.875 199
1.310
.138
Berdasarkan uji linearitas Sig. sebesar 0,138 lebih besar dari 0,05 yang berarti terdapat hubungan linear yang signifikan antara kemandirian dengan pembelian impulsif.
Tabel 4.19 Uji Correlations antara Kecenderungan Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian Impulsif Pembelian impulsif Kemandirian Spearman's Pembelian_impulsif rho
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
kemandirian
1.000
Correlation Coefficient
-.286
**
.
.000
200
200
**
1.000
-.286
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
200
200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan uji korelasi Spearman’s rho terdapat hasil Sig.(2tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada korelasi yang signifikan. Pada nilai correlation coefficient terdapat hasil -,286 yang artinya memiliki arah negatif, maka dari hasil uji korelasi dapat disimpulkan ada hubungan tidak searah yang signifikan antara pembelian impulsif dengan kemandirian atau jika pembelian impulsif tinggi maka kemandiriannya turun. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
menunjukkan bahwa seseorang yang cenderung tinggi dalam membeli secara impulsif memiliki kecenderungan kurang mandiri.
E. Pembahasan Pada Mann-Whitney test skala pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua, terlihat kolom asymp. Sig. (1-tailed) adalah 0,000; atau probabilitas dibawah 0,05 atau 0,000 < 0,05. Trihendradi (2004) mengatakan jika asymp. Sig. (1-tailed) > α (0,05), maka Ho diterima atau jika Asymp. Sig. (1tailed) < α (0,05) maka Ho ditolak. pada kolom asymp. Sig. (1-tailed) adalah 0,000 yang berarti terdapat perbedaan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Berdasarkan hasil perhitungan mean pembelian impulsif menunjukkan bahwa mean mahasiswa tinggal di kos 119.90 lebih besar dari mahasiswa tinggal dengan orang tua 81.10 atau 119.90 > 81.10 hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tinggal dikos lebih cenderung membeli secara impulsif dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Perbedaan kecenderungan membeli secara impulsif kemungkinan disebabkan pada peran orang tua. Perbedaan tempat tinggal mahasiswa antara kos dan tinggal dengan orang tua mempengaruhi berbedaan pada peran orang tua sebagai agen sosialisasi pada anaknya. Sumarwan (2003) mengatakan orang tua sebagai agen sosialisasi berperan penting memberikan informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
terutama ketika memiliki kontak langsung dengan anak. Orang tua memiliki peran yang sangat penting pada anak dalam pengawasi dan memberikan sosialisasi mengenai mengkonsumsi barang dan jasa yang bertanggung jawab (Sumarwan,2003). Mowen dan Minor (2002) mengatakan bahwa orang tua merupakan agen sosialisasi yang memiliki kontak langsung dengan anak serta berperan penting dalam mengajarkan kepada anak menjadi konsumen yang menggunakan rasional. Sosialisasi perlu diberikan sejak masa kanak-kanak (childhood consumer socialization) perlu diberikan agar anak memiliki keahlian, pengetahuan dan sikap yang relevan dengan fungsi mereka sebagai konsumen di pasar. Pada analisis tambahan hasil analisis melalui perhitungan data probabilitas signifikansi sebesar 0,000 (probabilitas < 0,05), yang berarti ada berbedaan kemandirian mahasiswa perempuan dan lakilaki. Hal itu juga didukung dengan perbedaan mean mahasiswa perempuan 119.16 dan mean mahasiswa laki-laki 81,84 yang berarti perempuan memiliki kecenderungan lebih mandiri dibandingkan lakilaki, perbedaan ini mungkin dikarenakan pada usia remaja, perempuan lebih cepat berkembang dewasa dibandingkan remaja laki-laki (Hurlock, 1993). Pada perhitungan probabilitas kemandirian mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua memiliki probabilitas signifikansi 0,262 (> 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan antara mahasiswa kos
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Kesamaan kemandirian antara mahasiswa tinggal di kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua ini mungkin dikarenakan pada mahasiswa tinggal dengan orang tua masih memperoleh pendampingan dan
mahasiswa tinggal
jauh
dengan orang tua akan mengembangkan kemandirian mencari masukan dari pengalaman saat bersama orang tua dalam mengambil keputusan (Irene, 2013) Pada perhitungan probabilitas memiliki signifikansi sebesar 0,094 yang berarti tidak ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki. hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi p < 0,05, Hal ini mungkin dikarenakan pada usia remaja akhir perempuan lebih cepat berkembang dewasa dibandingkan remaja laki-laki, sehingga lebih selektif dalam membelanjakan uangnya (Hurlock, 1993). Sedangkan laki-laki membeli lebih didasarkan argumentasi objektif akan kegunaan dan kualitas (Ritson, 2002). Pada uji korelasi Non-parametrik Spearman’s rho terdapat hasil Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada korelasi yang signifikan. Pada nilai correlation coefficient terdapat hasil -,286 yang artinya memiliki arah negatif, maka dari hasil uji korelasi dapat disimpulkan ada hubungan tidak searah yang signifikan antara pembelian impulsif dengan kemandirian atau jika pembelian impulsif tinggi maka kemandiriannya turun. Hal ini disebabkan mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
yang mandiri sudah dapat mengambil keputusan berkompeten dalam menentukan masa depannya termasuk membeli sesuai kebutuhannya dan memikirkan dampak atau resikonya sehingga mengurangi pembelian yang cenderung bersifat impulsif (Kreating dalam Santrock, 2007). Hal
ini
menunjukkan
perbedaan
tempat
tinggal
tidak
mempengaruhi tingkat kemandirian mahasiswa, namun perbedaan tempat tinggal mempengaruhi kecenderungan pembelian impulsif. Pada penelitian tambahan ditemukan perempuan lebih mandiri dibandingkan laki-laki dan rendahnya kecenderungan kemandirian memiliki hubungan kuat dengan tingginya kecenderungan seseorang membeli secara impulsif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan pada hasil penelitian bahwa ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan orang tua. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa tinggal di kos lebih cenderung membeli secara impulsif dibandingkan mahasiswa tinggal dengan orang tua.
B. SARAN Bedasarkan hasil penelitian ini, penelitian memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi subjek penelitian Bagi
remaja
membandingkan,
lebih
disarankan
menyeleksi
dan
untuk
mengambil
mencari
informasi,
keputusan
dalam
melakukan pembelian yang benar-benar mereka butuhkan meskipun tanpa pendampingan orang tua. 2. Bagi orang tua Bagi orang tua disarankan untuk memberikan pendampingan, pembelajaran mengenai mengelola keuangan pada remaja tinggal dekat
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
maupun jauh dengan orang tua untuk tidak mudah terpengaruh dalam pembeli secara impulsif. 3. Bagi peneliti lain Bagi peneliti yang tertarik pada tema perbedaan kecenderungan pembelian impulsif antara mahasiswa kos dan mahasiswa tinggal dengan mahasiswa tinggal dengan orang tua disarankan untuk mendalami dan mengamati keterkaitan variabel kemandirian remaja sehingga lebih memperoleh data yang lebih mendalam mengenai kaitannya pada pembelian impulsif, selain itu pada skala kemandirian dan skala pembelian impulsif memiliki hasil uji normalitas yang tidak normal, sehingga data kurang dapat di generalisasi. Hal ini bertujuan agar peneliti selanjutnya dapat
memperoleh
informasi
mengenai
tingginya
kecenderungan
kemandirian yang tidak disertai dengan menurunnya kecenderungan pembelian Impulsif
dan penyebaran skala yang lebih merata sebagai
tindak lanjut dari penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Daftar Pustaka A.C. Nielsen. 2007. Survei Of Consumer Behavior and Perception Toward Modern Retail and Traditional Trade Channels. Jakarta: Departemen Perdagangan Indonesia. Artikel dari http://www.nielsen.com/id/en.html A.C. Nielsen. 2004. Asia Pasific Retail and Shopper Trends. Diakses tanggal 18 Oktober 2013 dari http://www.acnielsen.de/pubs/documents/Retailand. Ancok, D. 1995. Nuansa Psikologi Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Adam, M dan Ngazis, A. N (2013) Survei Nielsen: Kepercayaan Konsumen Indonesia Tertinggi di Dunia. Vivanews.com. Diakses tanggal 2 Maret 2014 Anin, A.F., Rasimin B.S., & Nurhayati A.,(2005).Hubungan Self Monitoring dengan Impulsive Buying Terhadap Produk Fashion pada Remaja. Jurnal Psikologi Vol. 35, No. 2, hal: 181-193. Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 12 Juni 2014 Anggraeni (2013) Perbedaan Kemandirian Ditinjau berdasarkan jenis kelamin dan urutan kelahiran pada masa dewasa awal. Jurnal Psikologi Gunadarma. http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3756121. Diakses tanggal 23 Oktober 2014 Arifin. A. S (2009). Kemandirian Dalam Pengambilan Keputusan untuk Mahasiswa Komunikasi dengan Orang Tua. Thesis, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Diakses tanggal 12 Desember 2013 (Tidak diterbitkan) Asyiah.N (2013). Pola Asuh Demokratis, Kepercayaan Diri dan Kemandirian Mahasiswa Baru. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Mei 2013, Vol. 2, No. 2,hal 108-121 Diakses tanggal 05 November 2014 Astasari, A.R., Sahrah, A (2009). Hubungan Antara Konformitas dengan perilaku membeli. Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta. (2012). http://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp content/uploads/2012/06/Agustus_2009_ Alimatus-Sahrah.pdf Diakses tanggal 18 Oktober 2014 Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar ________ (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar Batubara. J.R. L (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari Pediatri, Vol. 12, No 1, Juni 2010 saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-1-5.pdf Diakses tanggal 12 Oktober 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Dewi S.P. (2011). Hubungan Kemandirian dengan Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswi Dima’had Sunan Ampel Al-Ali Mabna Khodijah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Tugas akhir Uinmalang.ac.id. Diakses tanggal 3 Maret 2014 Engel, J., and Blackwell, R (1995). Consumer Behavior. Dryden Press, Chicago, II. Febrie Hastiyanto (2011) Rubik bahasa: Kos, Kontrak Sewa. Lampung Post. Diakses tanggal 18 Juni 2014 Henrietta. P (2012). Impulsive Buying Pada Dewasa Awal Di Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/download/6696/548 0 Diakses tanggal 18 Juni 2014 Hurlock. E, B (1993). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi ke 5). Jakarta: Penerbit Erlangga. Kurnia M.I (2013). Compulsive Buying Behavior pada konsumen ritel format Fashion store. download. portalgaruda. org/article. php?article = 130494& val= 5210 Diakses tanggal 06 Oktober 2014 Jihadah,U., dan Alsa ,A (2012) Kemandirian Remaja Akhir Ditinjau Dari Urutan Kelahiran dan Status Sosial Ekonomi Orang tuanya. Naskah Publikasi Psikologi UII.(online) http://psychology.uii.ac.id/ Diakses tanggal 11 September 2014 Larasati MA., & Budiani M.S (2014) Hubungan antara kontrol diri dengan pembelian impulsif pakaian pada mahasiswi yang telah melakukan pembelian secara online. Character. Vol 02, No 3, 2014. Diakses tanggal 18 September 2014 Lin, C, dan Chuang S. 2005. The effect of individual differences on adolescents’ impulsive buying behavior. Adolescence, 40(159), pp: 551-558. Lin, C. H., and Lin, H. M. 2005. An Exsploration of Taiwanese Adolescent’ Impulsive Buying Tendency. Adolescence 40 (157):215-223. Diakses tanggal 18 Oktober 2014 Lin, Y., and Chen, C. 2012. Adolesents impulse buying susceptibility to interpersonal influence and fear of negative evaluation. Social Behavior and Personality 40 (3): 353-358 Diakses tanggal 18 Oktober 2014 Loudon, D. L. & Bitta, A.J. (1993). Consumer Behavior Concept and Application (4th edition). Singapore McGraw-Hill Mansur, D. & Jalal (2001). Krisis Global Bisnis dan Perilaku Konsumen Jurnal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Bisnis dan Manajemen Vol. 6, No 1; Januari 2011 ISSN 1833-3850 108 e-ISSN 1833-8119 http://www.ccsenet.org / Diakses tanggal 18 Juni 2012 Monks, F. J., Knoers, A. M. P., Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.Yogyakarta : Gadjah Mada Universty Press. Mowen, J & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa : Dwi Kartini Yahya. Jakarta : Erlangga. Nainggolan I.S. (2012) Gaya Hidup Mahasiswa Kost: studi Deskriptif pada Mahasiswa sosiologi fisip USU Medan. Skripsi Departemen Sosiologi. ( tidak diterbitkan) repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38513/6.pdf Diakses tanggal 18 Oktober 2014 Nurmayati (2013) Gaya Belanja Orang Indonesia Masih Dipengaruhi Iklan. Liputan6.com. Diakses tanggal 18 Juni 2014 Patriana, P (2007). Hubungan Antara Kemandirian dengan Motivasi Bekerja http://eprints.undip.ac.id/10349/1.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2014 Rini,
H. W (2011) Satu Nasabah Miliki Enam Economic/okezone.com. Diakses tanggal 3 Maret 2014
Kartu
Kredit.
Rook, D. W. (1987). The Buying Impulsive. Journal Of Consumer Research, 14, 189-199 Diakses tanggal 05 Desember 2012 Rook, D. W. Fisher, R. J. (1995). Normavive Influences on Impulsive Buying Behavior. Journal of Consumer Research. Vol 22. Diakses tanggal 05 Desember 2012 Rook, D. W. & Gardner, M. (1993). In the Mood: Impulse buying’s Affective Antesedents. Research in Consumer Research (vol. 6, pp. 1-28). Greenwich, CT: JAI Press. Diakses tanggal 05 Desember 2013 Santrock ,W. J. 2002. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. ____________ 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. ____________ . 2007. Remaja Edisi Sebelas Jilid Dua. Jakarta :Erlangga Sanyogo M.C. 2013. Efektifitas Point Of Purchase Dalam Menggunakan Display untuk Menstimulasi Perilaku Pembelian Impulsif. journal.wima.ac.id/index.php/JUMMA/article/ view/406/379. Diakses tanggal 18 Oktober 2013 Sarwono, Sarlito W. 2002. Psikologi remaja.Jakarta: Charisma Putra Utama Offset.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Semuel. H, (2007). Pengaruh stimulus media iklan, uang saku, usia, dan gender terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif (Studi Kasus Produk Pariwisata) jurnal Ekonomi Universitas Petra. Diakses tanggal 18 Oktober 2013 Setiawati. As-as, Hartoyo, Sukandar. D, (2004). Peran Orang Tua Dalam sosialisasi Anak Menjadi Konsumen yang Bertanggung Jawab. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_ KELUARGA/195407261980022AS_AS_SETIAWATI/Hasil_Penelitian_ _Sosialisasi_Konsumen.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2013. Solomon . M.,R & Rabolt .N. J (2009) Consumer Behavior in Fashion. 2nd edition. New Jersey: Pearson/Prentice ISBN-13: 978-0131714748 Solomon, M.R., (2000). Consumer Behavior. International Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Steinberg (2002). Adolescence, Third Edition. New York: McGraw-Hill, Inc Suadi (2014) Perang diskon dan gaya konsumtif. Medanbisnisdaily.com diakses tanggal 10 Agustus 2014 Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarwan. (2003) Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Masyarakat. Penerbit Gahlia Indonesia. Syafaruddin (2012) Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana Publishing. ISBN 978-602-8935-66-1 Tambunan,R. 2001. Remaja dan Perilaku Konsumtif. http://www.epsikologi.com/remaja /191101.htm. Jakarta oktober 2013)
(diunduh
6
Tinarbuko, S. (2006). Pola Hidup Konsumtif Masyarakat Yogya. Jakarta: Kompas Trihendradi, C (2004). Langkah Mudah Memecahkan Kasus Statistik:Deskriptif, Parametrik, dan Non-Parametrik dengan SPSS 12. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hadi, S. (2000). Metodologi research: Jilid I. Yogyakarta : penerbit Andi. ______. (2000). Metodologi research. Jilid II. Yogyakarta : penerbit Andi. Hurlock, E. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan . Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga Herabadi, A. G., Verplanken, B., Van Knippenberg, A. 2009. Comsumption
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Experience of impulsive buying in Indonesia: Emotional Arousal and Hedonic Considerations. Asian Journal Of Sosial Psychology 12, 20-31. Diakses tanggal 06 Desember 2012 Verplanken, B. & Herabadi, A. (2001). Individual Differences in Impulse Buying Tendency: Feeling and no Thinking. European Journal of Personality. 15, S71-S83. Irene, L. (2013). Perbedaan Tingkat Kemandirian dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Perantauan Suku Batak Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Jurnal Psikologi. Vol. 01. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Diakses tanggal 24 Oktober 2015 Kacen, J.J ., Lee, J.A. 2002. The influence Of Culture On Consumer Impulsive Buying Behavior Journal Of Consumer Psychology,12(2),163–176. http://directory.umm.ac.id/articles/KacenLee_ImpulseBuyingJCP.pdf Diakses tanggal 06 Desember 2012 Wiranti A (2013) Hubungan Antara Attachment Terhadap Ibu Dengan Kemandirian Remaja Tuna Rungu. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol 2, no.I Feb 2013. Diakses tanggal 18 Oktober 2013 Zoel (2012) Meningkatnya Pertumbuhan Belanja Online di Pasar Negara Berkembang. Marketing.co.id. http://www.marketing.co.id/meningkatnyapertumbuhan-belanja-online-di-pasar-negara-berkembang/ Diakses tanggal 12 Oktober 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Yogyakarta, 07 Juni 2015
LAMPIRAN 1 1. Skala Kecenderungan Kemandirian untuk Uji Coba SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGIS Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir
Kepada Yth. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan Hormat, dengan ini saya Nama : Lukas Andrianto NIM :109114072
Disusun oleh: Lukas Andrianto 109114072
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memohon bantuan kepada teman-teman untuk kesediaanya memberikan tanggapan mengenai beberapa pernyataan yang telah disusun. Adapun kegunaan data ini untuk membantu menyelesaikan tugas akhir (SKRIPSI) saya. Semua tanggapan yang diberikan teman-teman akan dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya berharap agar teman-teman dapat memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terima kasih atas kesediaannya untuk mengisi skala penelitian ini. Hormat saya,
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
Lukas Andrianto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
IDENTITAS DIRI
PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam keadaan terpaksa dari pihak manapun namun, dengan sukarela demi membantu terlaksanakannya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban saya berikan merupakan murni yang saya alami bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya, maka jawaban atas pernyataan saya dapat dipergunakan sebagai data penelitian ilmiah ini.
Menyetujui,
Tanda Tangan
USIA
:______________
JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI / PEREMPUAN (coret salah satu)
JENIS TEMPAT TINGGAL : KOST / TINGGAL DENGAN ORANG TUA (coret salah satu)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Petunjuk
No 1
Pilihlah dan tentukanlah jawaban mana yang paling sesuai dengan keadaan teman-teman sebenarnya pada setiap pernyataan. Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda (X) pada salah satu dari empat alternatif jawaban dibawah ini: SS
: Jika teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
S
: Jika teman-teman Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS
: Jika teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
STS
: Jika teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan
2 3 4 5
6 7
tersebut. Teman-teman bebas menentukan pernyataan yang dirasa paling mencerminkan dengan diri teman-teman sendiri. Tidak ada jawaban benar atau salah karena pernyataan ini mencerminkan diri teman-teman sendiri. Berikut ini contoh menjawab pernyataannya: No Pernyataan STS TS S SS 1 Saya dapat mengatasi permasalahan X saya sendiri (Jika terdapat kesalahan dapat memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya, lalu memberikan tanda X pada jawaban yang baru)
8 9
10
11
12
Pernyataan saya membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan setiap masalah yang saya hadapi. Masalah bukan suatu hambatan dalam hidup saya Saya membutuhkan orang lain jika sedang sedih. saya tidak bergantung dengan siapapun Saya terkadang menghindar ketika menemui permasalahan Saya dapat mengatasi kesedihan saya sendiri. Saya mudah berinteraksi dengan orang lain Saya dapat mengelola kebutuhan saya sendiri Saya kesulitan dalam merealisasikan ide dan gagasan saya sendiri. Saya mampu mengatur emosi ketika menghadapi permasalahan. Saya sulit mengendalikan emosi yang saya rasakan ketika menghadapi masalah. Saya sering bergantung pada orang lain
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
No 13
14
15 16
17 18 19
20 21 22 23 24
Pernyataan Saya bertanggung jawab disetiap masalah yang saya hadapi. Saya membutuhkan bantuan orang lain dalam mengelola kebutuhan saya. Saya suka terbawa perasaan dalam permasalahan saya Saya tidak membutuhkan dukungan orang lain dalam bertindak Saya dapat mengelola uang saku dan belanja saya sendiri. Saya dapat relealisasikan ide dan gagasan saya. Saya sering kewalahan terhadap mengeluaran yang membengkak. saya dapat mengelola setiap emosi yang saya rasakan saya sulit beradaptasi pada lingkungan baru Saya membutuhkan respon orang lain, sebelum bertindak Saya dapat mengelola pengeluaran saya. Saya kesulitan dalam mengelola pengeluaran saya
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Reliabilitas Skala kemandirian Uji coba untuk 24 Item
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .891
24
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
No1
59.43
74.975
.517
.885
No2
59.14
75.576
.524
.885
No3
59.55
76.997
.372
.889
No4
59.33
75.496
.439
.887
No5
59.16
72.378
.611
.882
No6
59.19
75.570
.524
.885
No7
58.69
73.549
.606
.883
No8
58.96
74.584
.575
.884
No9
59.27
74.987
.498
.886
No10
58.99
77.646
.374
.889
No11
59.26
74.457
.611
.883
No12
59.18
72.836
.650
.881
No13
58.79
76.915
.385
.889
No14
59.22
75.830
.559
.885
No15
59.31
76.499
.478
.886
No16
59.49
77.485
.332
.890
No17
58.69
75.873
.486
.886
No18
58.81
76.620
.495
.886
No19
59.23
74.522
.617
.883
No20
59.08
81.893
.015
.895
No21
58.87
77.569
.318
.890
No22
59.43
77.359
.381
.889
No23
58.67
77.415
.409
.888
No24
58.90
76.091
.548
.885
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Tabel Seleksi Item Gugur dan Item Tetap (terpilih dan tidak terpilih) Aspek Kemandirian Emosi
Ekonomi
Intelektual
sosial
Jumlah item
Item Favorabel Unfavorabel 6(0,524), 10(0,374) , 20(0,015) 8(0,575), 17(0,486), 23(0,409) 2(0,524), 13(0,385), 18(0,495). 4(0, 439), 7(0,606), 16(0,332). 12
3(0,372), 11(0,611), 15(0,478). 14(0,559), 19(0,617), 24(0,548) 1(0,517), 5(0,611), 9(0,498). 12(0,650), 21(0,318), 22(0,381) 12
Jumlah item Daya beda Daya beda kurang memuaskan memuaskan 5 1
6
0
6
0
6
0
23
1
4. Reliabilitas Skala Kemandirian Setelah Uji Coba
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .895
23
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
No1
56.83
74.526
.520
.890
No2
56.54
75.120
.528
.890
No3
56.95
76.654
.366
.894
No4
56.73
75.270
.425
.893
No5
56.56
71.804
.623
.887
No6
56.59
75.194
.521
.890
No7
56.09
73.012
.616
.887
No8
56.36
74.051
.586
.888
No9
56.67
74.607
.496
.891
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No10
56.39
77.149
.381
.893
No11
56.66
74.025
.614
.888
No12
56.58
72.246
.664
.886
No13
56.19
76.600
.377
.894
No14
56.62
75.389
.562
.889
No15
56.71
76.228
.465
.891
No16
56.89
77.170
.324
.895
No17
56.09
75.396
.491
.891
No18
56.21
76.289
.487
.891
No19
56.63
74.134
.616
.888
No21
56.27
77.169
.317
.895
No22
56.83
76.991
.377
.893
No23
56.07
76.934
.415
.893
No24
56.30
75.566
.559
.889
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
LAMPIRAN 2: 1. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif untuk Uji coba
No 1
Petunjuk 2
Pilihlah dan tentukanlah jawaban mana yang paling sesuai dengan keadaan teman-teman sebenarnya pada setiap pernyataan. Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda (X) pada salah satu dari empat alternatif jawaban dibawah ini: : Jika teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut. S : Jika teman-teman Setuju dengan pernyataan tersebut. TS : Jika teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. STS : Jika teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Teman-teman bebas menentukan pernyataan yang dirasa paling mencerminkan dengan diri teman-teman sendiri. Tidak ada jawaban benar atau salah karena pernyataan ini mencerminkan diri teman-teman sendiri. Berikut ini contoh menjawab pernyataannya: No Pernyataan STS TS S SS 1 Saya senang membeli dengan X terencana (Jika terdapat kesalahan dapat memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya, lalu memberikan tanda X pada jawaban yang baru)
3
4
SS
5 6
7 8
9 10 11
12
Pernyataan Ketika saya membeli, saya langsung membeli tanpa pertimbangan terlebih dahulu. Produk yang saya beli, selalu melalui proses pertimbangan terlebih dahulu. Ketika saya melihat iklan suatu produk yang menarik, saya langsung membelinya Saya mempertimbangkan dalam membeli, produk meski iklannya menarik Saya langsung membeli sesuatu tanpa memikirkan alasannya Saya langsung membeli setiap produk yang saya sukai tanpa mempertimbangkannya. Saya menilai manfaat setiap produk sebelum saya membelinya. Suasana toko yang nyaman membuat saya senang membeli barang yang tidak terfikirkan sebelumnya Saya sering membeli tanpa memikirkannya terlebih dahulu Saya bersemangat ketika melihat produk diskon dan membelinya Suasana toko yang menyenangkan tidak mempengaruhi keinginan saya untuk membeli. Saya segera membeli produk yang sangat saya sukai
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 No 13
14 15 16 17 18
19 20
21
22 23 24 25 26
27
Pernyataan Saya merasa enggan dalam membeli produk walaupun ada diskon dan promosi Saya merasa enggan membeli produk yang sedang trend di lingkungan saya Saya bahagia jika dapat membeli produk model terbaru Saya senang ketika membeli barang yang saya inginkan. Belanja membuat saya terhibur Saya dapat mengendalikan semangat membeli meski merupakan produk terbaru Saya membeli suatu produk karena membutuhkannya Kemasan yang menarik, membuat saya tidak mempertimbangkan dalam membeli. Ketika saya melihat potongan harga, saya tidak mempertimbangkan dalam membeli Ajakan teman, membuat saya kurang berfikir dalam membeli Saya belanja sesuai perencanaan yang sudah saya buat Saya melakukan pertimbangan dalam setiap produk yang saya beli. Saya dapat merasa senang meski tidak memperoleh barang yang saya inginkan Ketika saya melihat produk dengan warna yang menarik, saya dapat membeli tanpa mempertimbangkannya. Saya puas dapat membeli barang yang saya inginkan
STS
TS
S
SS
28 29 30
31
32
33
34
35
36 37 38 39 40
Saya rasa saya dapat menahan keinginan membeli suatu barang Saya gembira saat membeli produk yang saya inginkan Ketika saya berada di toko, saya membeli barang tanpa mempertimbangkannya Saya cukup puas dengan produk lama meskipun produk terbaru sangat menarik. Saya tidak mudah tergiur membeli produk dengan potongan harga apabila di luar perencanaan saya. Saya puas membeli sesuatu yang menarik dan unik walaupun tidak saya butuhkan Saya menolak ajakan teman jika tidak sesuai dengan perencanaan pembelian saya Saya mempertimbangkan setiap produk yang saya beli, meski memiliki warna yang menarik Ketika saya di toko saya membeli sesuai dengan perencanaan saya. Saya enggan membeli produk trend terbaru yang tidak saya butuhkan. Saya rasa, produk yang saya senangi tidak harus selalu dibeli Saya puas setelah membeli produk yang saya inginkan Saya mampu mengendalikan kesenangan saat berbelanja
Terima kasih..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Reliabilitas Skala Pembelian Impulsif Uji coba
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .942
40
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
n1
93.3500
229.341
.611
.940
n2
93.3900
231.291
.536
.941
n3
93.2500
230.533
.551
.940
n4
93.3200
231.533
.542
.941
n5
93.2800
227.194
.681
.939
n6
93.2500
230.977
.542
.941
n7
93.4400
230.633
.523
.941
n8
92.9400
233.047
.427
.941
n9
93.2000
226.667
.666
.939
n10
92.6000
225.354
.685
.939
n11
93.1200
238.470
.191
.943
n12
92.7400
229.588
.575
.940
n13
92.9800
247.495
-.247
.946
n14
93.0100
233.121
.536
.941
n15
92.7900
229.582
.627
.940
n16
92.4600
233.948
.428
.941
n17
92.7700
232.502
.426
.941
n18
93.3100
229.428
.615
.940
n19
93.6400
233.627
.448
.941
n20
93.1500
230.412
.512
.941
n21
93.1100
227.190
.672
.939
n22
93.0600
226.239
.660
.940
n23
93.2800
229.618
.668
.940
n24
93.3500
227.301
.667
.939
n25
93.0400
234.261
.419
.941
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
n26
93.0300
224.433
.701
.939
n27
92.5400
241.503
.041
.944
n28
93.3000
232.071
.495
.941
n29
92.4600
232.978
.478
.941
n30
93.2700
224.543
.771
.939
n31
93.1800
239.200
.222
.942
n32
93.2100
230.067
.561
.940
n33
92.9900
231.525
.497
.941
n34
92.9800
231.333
.555
.940
n35
93.2600
228.962
.630
.940
n36
93.3200
229.836
.600
.940
n37
93.1000
230.212
.556
.940
n38
93.2900
228.329
.659
.940
n39
92.4500
235.038
.378
.942
n40
93.5100
230.555
.611
.940
73
3. Tabel Seleksi Item Gugur dan Item Tetap Item Aspek pembelian impulsif Aspek kognisi
Aspek Emosi
Jumlah item
Favorabel
1(0.618), 3(0.556), 5(0.687), 6(0.545), 9(0.667), 20(0.512), 21(0,672), 22(0.660), 26(0.701), 30(0,771), 8(0.414), 10(0.685), 12(0.575), 15(0,627), 16(0.428), 17(0.426), 27(0.041), 29(0.478), 33(0.497), 39(0.378). 12
Unfavorabel
2(0.553), 4(0.556), 7(0.528), 19(0.448), 23(0.668), 24(0.667), 32(0.561), 34(0.555), 35(0.630), 36(0.600), 11(0.191), 13-(0.247), 14(0.536), 18(0.615), 25(0.419), 28(0.495), 31(0.222), 37(0.556), 38(0,659), 40(0.611). 12
Jumlah item Daya beda Daya beda memuaskan kurang memuaskan 20 0
16
4
23
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Reliabilitas Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .950
36
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
n1
83.2500
224.270
.618
.948
n2
83.2900
226.006
.553
.949
n3
83.1500
225.503
.556
.949
n4
83.2200
226.315
.556
.949
n5
83.1800
222.169
.687
.948
n6
83.1500
225.967
.545
.949
n7
83.3400
225.600
.528
.949
n8
82.8400
228.358
.414
.950
n9
83.1000
221.747
.667
.948
n10
82.5000
220.475
.685
.948
n12
82.6400
224.960
.561
.949
n14
82.9100
228.325
.527
.949
n15
82.6900
224.620
.628
.948
n16
82.3600
229.404
.406
.950
n17
82.6700
227.900
.410
.950
n18
83.2100
224.572
.612
.948
n19
83.5400
228.574
.452
.949
n20
83.0500
225.321
.519
.949
n21
83.0100
222.010
.685
.948
n22
82.9600
221.049
.673
.948
n23
83.1800
224.513
.678
.948
n24
83.2500
222.210
.676
.948
n25
82.9400
229.431
.412
.950
n26
82.9300
219.520
.703
.948
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
n28
83.2000
227.071
.497
.949
n29
82.3600
228.354
.460
.949
n30
83.1700
219.536
.777
.947
n32
83.1100
225.008
.567
.949
n33
82.8900
226.584
.497
.949
n34
82.8800
226.147
.568
.949
n35
83.1600
223.893
.638
.948
n36
83.2200
224.941
.598
.948
n37
83.0000
225.071
.565
.949
n38
83.1900
223.307
.665
.948
n39
82.3500
230.351
.362
.950
n40
83.4100
225.436
.621
.948
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Lampiran 3 Yogyakarta, 07 Juni 2015
1. Skala Kecenderungan Kemandirian untuk Penelitian
SKALA PENGUKURAN PSIKOLOGIS Digunakan untuk Penyelesaian Tugas Akhir
Kepada Yth. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan Hormat, dengan ini saya Nama : Lukas Andrianto NIM :109114072
Disusun oleh: Lukas Andrianto 109114072
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma memohon bantuan kepada teman-teman untuk kesediaanya memberikan tanggapan mengenai beberapa pernyataan yang telah disusun. Adapun kegunaan data ini untuk membantu menyelesaikan tugas akhir (SKRIPSI) saya. Semua tanggapan yang diberikan teman-teman akan dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya berharap agar teman-teman dapat memberikan tanggapan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Terima kasih atas kesediaannya untuk mengisi skala penelitian ini.
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Hormat saya,
YOGYAKARTA 2015
Lukas Andrianto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
IDENTITAS DIRI
PERNYATAAN KESEDIAAN Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya mengisi skala ini tidak dalam keadaan terpaksa dari pihak manapun namun, dengan sukarela demi membantu terlaksanakannya penelitian ilmiah ini. Semua jawaban saya berikan merupakan murni yang saya alami bukan berdasarkan pandangan masyarakat pada umumnya dan saya mengijinkan bahwa dengan tidak mencantumkan nama sebenarnya, maka jawaban atas pernyataan saya dapat dipergunakan sebagai data penelitian ilmiah ini.
Menyetujui,
Tanda Tangan
USIA
:______________
JENIS KELAMIN
: LAKI-LAKI / PEREMPUAN (coret salah satu)
JENIS TEMPAT TINGGAL : KOST / TINGGAL DENGAN ORANG TUA (coret salah satu)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
Petunjuk
No 1
Pilihlah dan tentukanlah jawaban mana yang paling sesuai dengan keadaan teman-teman sebenarnya pada setiap pernyataan. Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda (X) pada salah satu dari empat alternatif jawaban dibawah ini:
2
SS
3
: Jika teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
S
: Jika teman-teman Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS
: Jika teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan
4 5
tersebut. STS
: Jika teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
Teman-teman bebas menentukan pernyataan yang dirasa paling mencerminkan dengan diri teman-teman sendiri. Tidak ada jawaban benar atau salah karena pernyataan ini mencerminkan diri teman-teman sendiri. Berikut ini contoh menjawab pernyataannya: No Pernyataan STS TS S SS 1 Saya dapat mengatasi permasalahan X saya sendiri (Jika terdapat kesalahan dapat memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya, lalu memberikan tanda X pada jawaban yang baru)
6 7 8 9
10
11
12
Pernyataan Saya membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan setiap masalah yang saya hadapi. Masalah bukan suatu hambatan dalam hidup saya Saya membutuhkan orang lain jika sedang sedih. saya tidak bergantung dengan siapapun Saya terkadang menghindar ketika menemui permasalahan Saya dapat mengatasi kesedihan saya sendiri. Saya mudah berinteraksi dengan orang lain Saya dapat mengelola kebutuhan saya sendiri Saya kesulitan dalam merealisasikan ide dan gagasan saya sendiri. Saya mampu mengatur emosi ketika menghadapi permasalahan. Saya sulit mengendalikan emosi yang saya rasakan ketika menghadapi masalah. Saya sering bergantung pada orang lain
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
No 13
14
15 16
17
18 19
20 21
22 23
Pernyataan Saya bertanggung jawab disetiap masalah yang saya hadapi. Saya membutuhkan bantuan orang lain dalam mengelola kebutuhan saya. Saya suka terbawa perasaan dalam permasalahan saya Saya tidak membutuhkan dukungan orang lain dalam bertindak Saya dapat mengelola uang saku dan belanja saya sendiri. Saya dapat relealisasikan ide dan gagasan saya. Saya sering kewalahan terhadap mengeluaran yang membengkak. saya sulit beradaptasi pada lingkungan baru Saya membutuhkan respon orang lain, sebelum bertindak Saya dapat mengelola pengeluaran saya. Saya kesulitan dalam mengelola pengeluaran saya
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
2. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif untuk Penelitian Petunjuk Pilihlah dan tentukanlah jawaban mana yang paling sesuai dengan keadaan teman-teman sebenarnya pada setiap pernyataan. Usahakan semua pernyataan terjawab dengan cara memberikan tanda (X) pada salah satu dari empat alternatif jawaban dibawah ini: SS
: Jika teman-teman Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
S
: Jika teman-teman Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS
: Jika teman-teman Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
STS
: Jika teman-teman Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut.
Teman-teman bebas menentukan pernyataan yang dirasa paling mencerminkan dengan diri teman-teman sendiri. Tidak ada jawaban benar atau salah karena pernyataan ini mencerminkan diri teman-teman sendiri. Berikut ini contoh menjawab pernyataannya: No Pernyataan STS TS S SS 1 Saya senang membeli dengan X terencana (Jika terdapat kesalahan dapat memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban sebelumnya, lalu memberikan tanda X pada jawaban yang baru)
No Pernyataan 1 Ketika saya membeli, saya langsung membeli tanpa pertimbangan terlebih dahulu. 2 Produk yang saya beli, selalu melalui proses pertimbangan terlebih dahulu. 3 Ketika saya melihat iklan suatu produk yang menarik, saya langsung membelinya 4 Saya mempertimbangkan dalam membeli, produk meski iklannya menarik 5 Saya langsung membeli sesuatu tanpa memikirkan alasannya 6 Saya langsung membeli setiap produk yang saya sukai tanpa mempertimbangkannya. 7 Saya menilai manfaat setiap produk sebelum saya membelinya. 8 Suasana toko yang nyaman membuat saya senang membeli barang yang tidak terfikirkan sebelumnya 9 Saya sering membeli tanpa memikirkannya terlebih dahulu 10 Saya bersemangat ketika melihat produk diskon dan membelinya 11 Saya segera membeli produk yang sangat saya sukai 12 Saya merasa enggan membeli produk yang sedang trend di lingkungan saya 13 Saya bahagia jika dapat membeli
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
produk model terbaru No Pernyataan 14 Saya senang ketika membeli barang yang saya inginkan. 15 Belanja membuat saya terhibur 16 Saya dapat mengendalikan semangat membeli meski merupakan produk terbaru 17 Saya membeli suatu produk karena membutuhkannya 18 Kemasan yang menarik, membuat saya tidak mempertimbangkan dalam membeli. 19 Ketika saya melihat potongan harga, saya tidak mempertimbangkan dalam membeli 20 Ajakan teman, membuat saya kurang berfikir dalam membeli 21 Saya belanja sesuai perencanaan yang sudah saya buat 22 Saya melakukan pertimbangan dalam setiap produk yang saya beli. 23 Saya dapat merasa senang meski tidak
STS
TS
S
SS
28
29
30
31
32 33 34 35 36
mempertimbangkannya Saya tidak mudah tergiur membeli produk dengan potongan harga apabila di luar perencanaan saya. Saya puas membeli sesuatu yang menarik dan unik walaupun tidak saya butuhkan Saya menolak ajakan teman jika tidak sesuai dengan perencanaan pembelian saya Saya mempertimbangkan setiap produk yang saya beli, meski memiliki warna yang menarik Ketika saya di toko saya membeli sesuai dengan perencanaan saya. Saya enggan membeli produk trend terbaru yang tidak saya butuhkan. Saya rasa, produk yang saya senangi tidak harus selalu dibeli Saya puas setelah membeli produk yang saya inginkan Saya mampu mengendalikan kesenangan saat berbelanja
memperoleh barang yang saya inginkan
24 25 26 27
Saya puas dapat membeli barang yang saya inginkan Saya rasa saya dapat menahan keinginan membeli suatu barang Saya gembira saat membeli produk yang saya inginkan Ketika saya berada di toko, saya membeli barang tanpa
Terima Kasih..
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.
Uji Asumsi Normalitas Data : One-Sampel Kolmogorof-Smirnov test Uji normalitas Skala Kemandirian Tabel 4.8 Tests of Normality Skala Kemandirian a
Kolmogorov-Smirnov Statistic kemandirian_lengkap
df
.177
Shapiro-Wilk
Sig. 200
Statistic
.000
df
.844
Sig. 200
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas Skala Pembelian Impulsif Tabel 4.9 Tests of Normality Skala Pembelian Impulsif a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Pembelian_impulsif
df
.247
Shapiro-Wilk
Sig. 200
Statistic
.000
df
.809
Sig. 200
.000
a. Lilliefors Significance Correction
4.
Uji Hipotesis: Independent Sampel T-Tes
4.13 Tabel Mean Mann-Whitney Test Skala Pembelian Impulsif antara Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua dan Mahasiswa Tinggal di Kos Kelompok_kos_ortu Pembelian_impulsif
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Tinggal dengan orang tua
100
81.10
8109.50
Tinggal dengan kos
100
119.90
11990.50
Total
200
4.12 Uji Mann-Whitney Pembelian Impulsif antara mahasiswa Kos dan mahasiswa Tinggal dengan Orang tua Pembelian_impulsif Mann-Whitney U
3059.500
Wilcoxon W
8109.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: Kelompok_kos_ortu
-4.744 .000
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Penelitian Tambahan Uji Mean Mann-Whitney U Test Kemandirian Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki Kelompok kemandirian_lengkap
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Perempuan
100
119.16
11916.50
Laki-laki
100
81.84
8183.50
Total
200
Uji Mann-Whitney U Test Skala Kemandirian antara mahasiswa Perempuan dan Laki-laki kemandirian_lengkap Mann-Whitney U
3133.500
Wilcoxon W
8183.500
Z
-4.566
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Grouping Variable: Kelompok perempuan dan laki-laki
Uji Mann-Whitney U Test Skala Pembelian Impulsif antara Mahasiswa Perempuan dan Mahasiswa Laki-laki Pembelian_impulsif Mann-Whitney U
4315.000
Wilcoxon W
9365.000
Z
-1.675
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Grouping Variable: Kelompok Perempuan dan Laki-laki
.094
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Mann-Whitney U Test Skala Kemandirian antara Mahasiswa Kos dan Mahasiswa Tinggal dengan Orang Tua kemandirian_lengkap Mann-Whitney U
4541.500
Wilcoxon W
9591.500
Z
-1.122
Asymp. Sig. (2-tailed)
.262
a. Grouping Variable: Kelompok_kos_ortu
Uji Linearitas antara kemandirian dengan Pembelian Impulsif Sum of Squares Pembelian_impulsif Between Groups * kemandirian_skala
(Combined)
25020.624
Linearity
9455.390
Deviation from Linearity
15565.233
Mean df
Square
34
735.901
F
Sig.
2.044
.002
1 9455.390 26.256
.000
33
471.674
Within Groups
59419.251 165
360.117
Total
84439.875 199
1.310
.138
Uji Correlations antara Kecenderungan Kemandirian dan Kecenderungan Pembelian Impulsif Pembelian impulsif Kemandirian Spearman's Pembelian_impulsif rho
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed)
-.286
**
.
.000
200
200
**
1.000
Sig. (1-tailed)
.000
.
N
200
200
N kemandirian
1.000
Correlation Coefficient
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
-.286
82