PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA GEMAR MENGGAMBAR UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Kori Kristiana Weni Gati NIM. 111134291
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS Kristus Sumber segalah rahmat yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran disetiap langkahku
Bapak dan Ibuku tercinta Bapak Kristhomas Weni Gati dan IbuYublina Weni Gati Yang selalu memberikan semangat dan dukungan doa
Kakak dan Adik-adiku tercinta Moris Weni S.sos, Desyin Kristanto Weni Gati, Diana Henderince Weni Gati, Salmul Weni Gati, Gilber Weni, dan Bernadus Weni Gati yang selalu memberikan dukungan doa motifasi dan semangat Sahabat-sahabatku mahasiswa PPGT Terimakasih atas segalah semangat, perhatian, bantuan dan kasih sayang yang kalian berikan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Janganlah takut, sebab Aku menyertai enkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Alahmu. Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang enkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41: 10)
Segalah perkara kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan (Filifi 4: 13)
Belajarlah Untuk Menerima Apapun itu tugas dan tanggunjawab, cintailah itu seperti bagaimana kita mencintai diri kita. Hadapilah itu dengan senyuman, bila merasa sukar dan sulit, tersenyumlah karena senyuman yang tulus akan mengubah hari yang mendung menjadi terang
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA GEMAR MENGGAMBAR UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR Kori Kristiana Weni Gati Universitas Sanata Dharma
Penelitian dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan produk perangkat pembelajaran mencakup pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan pembelajarnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitianmeliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasiahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Negeri Kalasan 1, sedangkan kuesionerdigunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh Pakar Kurikulum 2013, guru kelas I SD. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Berdasarkanvalidasidua orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,67 (baik) dan 3,76 ( baik), dua guru kelas I SD menghasilkan skor 3, 75(baik) dan 4,75 (sangatbaik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 3,98 dan termasuk dalam kategori “baik”. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kata kunci: Kurikulum SD 2013, Perangkat Pembelajaran, Gemar Menggambar. THE DEVELPOMENT OF LEARNING ISTRUMENT BASED ON ELEMENTARYCURRICULUM 2013 SUBTHEME “ GEMAR MENGGAMBAR” FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Universitas Sanata Dharma Sanata Dharma University
This research was conducted becausebased on analysis of needs example of the learning that refers to Elementary Curriculum 2013. The purposed of this research was to produce learning instrument refers to 2013 curriculum using thematic integrative approach, scientific approach, character education based on local culture, and the use of authentic asessment in the learning activity. This study is categorized a Research and Development. The material development was developed by Jerold E. Kemp and the procedures are adopted by Bord and Gal, the principle of this research became more simply development model. There are fifth steps in this research. They are: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) professionals’ validation, and (5) design revision, in such ways it created a final product in a form of learning instrument refers to 2013 curriculum for elementary students at first grade. The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied to analize the teachers need of SD Negeri Kalasan 1 while the questionnaire were used to validate the learning instrument from experts of 2013 curriculum, and teachers of first grade. The validation result based on eleven aspects, they are: 1) identity of the RPP, 2) formulation of indicators, 3) formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources, 6) selection of learning media, 7) learning method, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) teaching materials, 11) languages. Based on the expert of 2013 curriculum validation score 3,67 means good and validation score 3,76 means very good, 2 teachers of first grade validation score are 3,75 and 4,75 means good. The learning instrument gets the average score of 3,98 and it is categorized “ good”. Therefore the learning intrument that was developed is appropriate to be used as the learning intrument refers to 2013 curriculum. Key words: 2013 Curriculum, Learning Instrument, Gemar Menggambar .
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat
dan
berkah-Nya,
sehingga
skripsi
yang
berjudul
Pengembangan Perangkat Pembelajaran pada Subtema Gemar Menggambar mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,B.S.T.,M.A selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Dra. Maslichah Asyari, M.Pd. yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................
iii
HALAMAN MOTTO....................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................................
iv
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.......................................................... ABSTRAK........................................................................................................................
ABSTRACT.......................................................................................................................
viii ix
KATA PENGANTAR......................................................................................................
x
DAFTAR ISI....................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL............................................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................
Xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................
Xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
3
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................
3
D. Manfaat Penelitian......................................................................................................
3
E. Batasan istilah............................................................................................................
4
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkang.................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori................................................................................................................
7
a. Rasional Kurikulum SD 2013.....................................................................
8
b. Penguatan Pendidikan Karakter...................................................................
16
c. Pendekatan Tematik Integratif......................................................................
17
d. Pendekatan Saintifik.....................................................................................
20
e. Penilaian otentik...........................................................................................
23
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran................................................
26
B. Penelitian Yang Relevan.............................................................................................
34
C. Kerangka Pikir............................................................................................................
36
D. Pertanyaan Penelitian..................................................................................................
38
1. Kurikulum SD 2013..............................................................................................
7
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................................
39
B. Prosedur Pengembangan.......................................................................................
42
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Potensi dan Masalah.......................................................................................
44
2. Pengumpulan Data.........................................................................................
44
3. Desain Produk.................................................................................................
44
4. Validasi Desain...............................................................................................
45
5. Perbaikan atau Revisi Desain..........................................................................
46
C. Validasi Ahli Kurikum SD 2013..........................................................................
48
D. Instrumen Penelitian Data....................................................................................
48
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................
52
F. Teknik Analisi Data..............................................................................................
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan............................................................................................... 1. Hasil wawancara.............................................................................................. 2. Pembahasan hasil wawancara analisis kebutuhan.......................................... B. Desain Produk Awal..............................................................................................
57 57 63 64
1. Silabus..............................................................................................................
65
2. RPP..................................................................................................................
65
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD dan Revisi Produk..............................
68
D. Data hasil validasi guru kelas I pelaksana Kurikulum SD 2013...........................
71
E. Kajian produk akhir dan pembahasan...................................................................
74
1. Kajian produk akhir.........................................................................................
75
2. Pembahasan.....................................................................................................
78
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................................
81
B. Keterbatasan Penelitian.........................................................................................
82
C. Saran.....................................................................................................................
82
D. Daftar Pustaka.......................................................................................................
84
E. Lampiran................................................................................................................
87
F. Daftar Riwayat Hidup..........................................................................................
113
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum...................................................................
1 0
Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir..................................................................................
1 3
Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013.............................................................
1 4
Tabel 4.Jadwal Pelaksanaan Penelitian.............................................................................
4 6
Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara...............................................................................................
4
.....
9
Tabel 6. Kisi-kisi Kuesioner.................................................................................................
5
.......
0
Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima..................................................................................
5 3
Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima.....................................................................................
5 5
Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi......................................................
7 0
Tabel 10. Saran Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi................
7 3
Tabel 11. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013.............................................................
xiv
7 8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp...............................................
27
Gambar 2. Langkah-langkah penggunaan Metode R&D..................................................
39
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran............................
43
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian........................................................................................
87
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian...........................................................................
88
Lampiran 3 Rangkuman Wawancara.................................................................................
89
Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013..................................
93
Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD
103
2013.............................................................................................................. Lampiran 7 Biodata Penulis..............................................................................................
xvi
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak Globalisasi bersifat multidimensional dalam bidang pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan. Oleh sebab itu kurikulum sebagai salah satu subtansi pendidikan yang perlu didesentralisasikan
sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan, karena itu kurikulum mutlak harus ada. Dalam bidang pendidikan kurikulum bukan hanya, berperan penting sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum dirumuskan dengan berlandaskan pada dasar falsafah negara yaitu Pancasila, yang mencerminkan pandangan hidup suatu bangsa. Dalam dunia pendidikan kurikulum merupakan hal yang tidak asing lagi akan tetapi, tidak semua orang dapat mempelajari dengan benar-benar dan mengaplikasikan itu dengan baik, khususnya oleh para pendidik. Melihat pentingnya pendidikan maka pemerintah terus berusaha dan menguji bahkan menganti kurikulum agar proses pendidikan didalamnya dapat tercapai dengan baik dan dinamis sesuai yang diharapkan. Dengan perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan, tidak hanya peserta didik yang perperan aktif, akan tretapi seorang pendidik diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan rancangan pembelajaran agar dapat diserap oleh peserta didik. Menurut Abidin (2014:53) Kurikulum 2013 diyakini akan terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan jika dikembangkan secara fundamental, terperinci, kompeherensif dan reflektif-evaluatif. Berkaitan dengan hal tersebut kurikulum
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
2013 tidak dapat dilaksanakan dengan berasaskan untuk memenuhi kewajiban belaka, namun harus dilandasi kebesaran jiwa dan tekad untuk mengembangkan pembelajaran yang bermutu. Menurut (Majid, 2014:51) kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan. Kurikulum yang menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan. Ada tiga sifat penting pendidikan yang harus diperhatikan pada waktu mengembangkan kurikulum, yaitu pertama pendidikan mengandung nilai dan memberikan pertimbangan nilai yang artinya bahwa pendidikan diarahkan sepenunya pada pengembangan pribadi anak agar sesuai dengan nilainilai yang diharapkan. Kedua pendidikan diarahkan pada kehidupan bermasyarakat, yang artinya bahwa pendidikan menyiapkan anak untuk hidup dalam bermasyarakat. Ketiga, pelaksanaan pendidikan didukung dan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat tempat pendidikan itu berlangsung. Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan prosesnya dengan
pendekatan saintifik.
Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan
pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan buku siswa, buku guru, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, dan sebagainya. Agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, maka dibutuhkan adanya pedoman pelaksanaan pembelajaran yang bersifat teknis Berdasarkan hasil wawancara di SDN Kalasan 1 pada tanggal 17 Mei 2014 bersama Ibu U wali kelas 1, terkait kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan proses yang menggubah standar pendidikan, akan tetapi dengan pergantian atau perubahan kurikulum ini muncul kekeliruan dari beberapa guru dalam memgembangkan perangkat pembelajaran khususnya dalam membuat rubrik penilaian. Kekeliruan ini terjadi karena kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum baru yang secara umum belum terealisasikan kepada seluruh kelas dan belum maksimal dipahami oleh semua guru, dan terjadinya kekeliruan ini juga dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
disebabkan karena kurangnya kebijakan pemerintah dalam membuat program sosialsasi kepada setiap satuan pendidikan, sehingga mengakibatkan hal-hal tersebut diatas. Sesuai dengan masalah diatas maka peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 pada subtema Gemar Menggambar untuk Siswa kelas1 Sekolah Dasar . B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran
mengacu Kurikulum 2013 pada
subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian Melalui latar belakang diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Bagi mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Penelitian pengembangan ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru terutama semakin terampil dalam mengolah bahanajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar? b. Bagi guru Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar? c. Bagi siswa Perangkat pembelajaran ini membantu siswa kelas 1 Sekolah Dasar dalam melakukan pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 Subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar? d. Bagi sekolah Sebagai tambahan refrensi pada sekolah dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar e. Bagi Prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 pada subtema Gemar Menggambar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar? E. Batasan Istilah a. Kurikulum SD 2013 Kurikulum SD 2013 adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dan disampaikan secara utuh dalam suatu pembelajaran. b. Pendekatan tematik integratif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dan terdapat keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa.
c. Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang menggunakan langkah-langkah pembelajaran secara
ilmiah
yaitu
dengan
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
dan
mengkomunikasikan dengan prinsip belajar dapat berasal dari mana saja dan kapan saja. d.
Penilaian otentik Pendekatan otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai secara holistik (aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan) untuk menerima masukan proses serta keluaran pembelajaran.
e.
Pendidikan karakter berbasis budaya lokal Pendidikan karakter berbasis budaya lokal adalah pengajaran bagi seseorang untuk mengenali dirinya termasuk potensi, keterbatasan, talenta, dan daya yang dimiliki untuk kemudian dikembangkan sehingga mampu mengatasi keterbatasanya dan menjadi orang yang memiliki spirit yang kuat.
f. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. F. Spesifikasi Produk 1.
Komponen RPPTH yang disusun lengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Kajian pustaka
1.
Kurikulum 2013 Kurikulum merupakan suatu sistem pendidikan yang sifatnya dinamis serta selalu mengalami perubahan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan saman. Walaupun demikian, perubahan dan pengembangan kurikulum harus memiliki
arah tujuan yang jelas, akan dibawa ke mana sistem pendidikan
nasional dengan kurikulum tersebut. Perubahan dan pengembangan Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan di tahun 2013 secara terbatas. Menurut (Abidin 2014:11) Pada abad ke-21 sesuai dengan pendapat beberapa ahli kemendikbud melakukan sejumlah terobosan guna meningkatkan mutu pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global di masa yang akan datang. Salah satu terobosan awal tersebut adalah dengan memberlakukan kurikulum 2013. Dengan kata lain adanya kurikulum 2013 ditujukan untuk menjawab tantangan zaman terhadap pendidikan yakni untuk mengasilkan lulusan yang kompetitif, inovatif, kreatif kolaboratif serta berkarakter. Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
tertentu.Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat dimasa depan. (Daryanyo, 2014) Bertemali dengan adanya kurikulum 2013, orientasi pendidikan dalam konteks kurikulum 2013 juga diperbaharui oleh kemendikbud. Hal ini sejalan dengan berlakunya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi kelulusan pendidikan dasar dan menegah terkait Standar Kompetensi Lulusan (SKL) diturunkan dari kebutuhan, standar Isi (SI) diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran dan semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan
peserta
didik.
(Abidin,2014:12) a.
Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat (29) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi , dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan
kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Beberapa alasan pengembangan kurikulum harus dilakukan karena adanya tantangan-tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal antara lain dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Terkait dengan tantangan internal pertama, maka berbagai kegiatan dilakukan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai kedelapan standar yang telah ditetapkan. Terkait dengan perkembangan penduduk, Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan makan akan menjadi beban pembangunan. Oleh sebab itu tantangan terbesar yang harus dihadapai adalah bagaimana untuk mengupayakan
agar
SDM
usia
produktif
yang
melimpah
ini
dapat
ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.(Kemendikbud, 2013: 72-73) Tantangan lain yang harus dihadapi adalah tantangan eksternal. Tantangan eksternal berkaitan dengan masa depan, kompetensi yang diperlukan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
nantinya, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, dan berbagai fenomena yang akan datang. Tantangan-tantangan masa depan bisa berupa kemajuan teknologi yang semakin pesat akibat dampak dari globalisasi. Orang dituntut untuk menyadari bahwa pengetahuan itu penting dan segalanya untuk menghadapi tantangan zaman. Jika siswa
tidak diwajibkan atau dituntut
untuk menyadari pentingnya pendidikan maka cepat atau lambat siswa akan merasakaan pendidikan adalah sesuatu yang sulit dan membosankan baginya, jika bukan dikembangkan minatnya dari awal. Kurikulum 2013 diharapkan mampu memberikan jawaban atas permasalahan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. (Kemendikbud, 2013: 74) Tantangan internal dan eksternal merupakan dua hal yang harus dihadapi seiring dengan perkembangan zaman, hal lain yang perlu dihadapi adalah kesenjangan kurikulum yang belaku pada saat ini, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. (Majid 2013). Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum KONDISI SAAT INI
KONSEP IDEAL
A. KOMPETENSI LULUSAN 1
Belum
sepenuhnya 1
menekankan
pendidikan
Berkarakter mulia
karakter 2
Belum
menghasilkan 2
keterampilan sesuai kebutuhan
Keterampilan yang relevan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Pengetahuan-pengetahuan lepas 3
Pengetahuan-pengetahuan terkait
B. MATERI PEMBELAJARAN 1
Belum
relevan
dengan 1
kompetensi yang dibutuhkan
Relevan dengan materi yang dibutuhkan
2
Beban belajar terlalu berat
2
Materi esensial
3
Terlalu luas, kurang mendalam
3
Sesuai
dengan
tingkat
perkembangan anak C. PROSES PEMBELAJARAN 1
Berpusat pada guru
2
Proses
1
pembelajaran 2
berorientasi pada pada buku
Berpusat pada peserta didik Sifat
pembelajaran
yang
kontekstual
teks 3
Buku
teks
hanya
memuat 3
materi bahasan
Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian
serta
kompetensi
yang diharapkan D. PENILAIAN 1
Menekankan aspek kognitif
1
Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara
proposional 2
Tes menjadi cara penilaian 2
Penilaian tes pada portofolio
yang dominan
saling melengkapi
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1
2
Memenuhi kompetensi profesi 1
Memenuhi kompetensi profesi,
saja
pedagogi, sosial, dan personal
Fokus pada ukuran kinerja PTK 2
Motivasi mengajar
F. PENGELOLAAN KURIKULUM 1
Satuan pendidikan mempunyai 1
Pemerintah pusat dan daerah
pembebasan dalam pengelolaan
memiliki
kurikulum
dalam pelaksanaan kurikulum
kendali
kualitas
di tingkat satuan pendidikan 2
Masih terdapat kecenderungan 2
Satuan
satuan pendidikan menyususn
menyusun kurikulum dengan
kurikulum
mempertimbangkan
tanpa
mempertimbangkan
kondisi
peserta
peserta
daerah
dan
potensi
mampu
kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan
satuan pendidikan, kebutuhan didik,
pendidikan
didik,
dan
potensi
daerah. 3
Pemerintah hanya menyiapkan 3
Pemerintah menyiapkan semua
sampai
komponen kurikulum sampai
pelajaran
standar
isi
mata
buku teks dan pedoman
Melihat perubahan dan kesenjangan yang dihadapi pada saat ini, maka perlu adanya penyempurnaan pola pikir. Pola pikir berpengaruh terhadap pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Perubahan pola berfikir dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
pembelajaran, sebagai contoh berpusat dari guru kepada siswa, dari satu arah menjadi
interaktif dan lain-lain.
Sejalan dengan
itu,
perlu dilakukan
penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari Standar Isi (SI) harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 2. (Daryanto, 2014: 31) Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pkir No. KBK 2004 1.
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan Standar diturunkan dari Standar Isi
2.
Kurikulum 2013
Standar
Isi
berdasarkan
Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
dirumuskan Standar Tujuan
Kompetensi
Mata Standar
Isi
diturunkan
Kompetensi
dari
Lulusan
Pelajaran (Standar Kompetensi melalui Kompetensi Inti yang Lulusan Mata Pelajaran) yang bebas mata pelajaran dirinci
menjadi
Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran 3.
Pemisahan
antara
mata Semua
mata
pelajaran pembentukan sikap, berkontribusi pembentukan
pelajaran
harus
terhadap
keterampilan, pembentukan sikap, keterampilan,
dan pembentukan pengetahuan
dan pengetahuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Kompetensi diturunkan dari Mata pelajaran diturunkan dari mata pelajaran
5.
14
Mata
kompetensi yang ingin dicapai
pelajaran
dengan
yang
sekumpulan
lepas lain,
mata
satu Semua mata pelajaran diikat oleh seperti Kompetensi Inti (tiap kelas)
pelajaran
terpisah
Dalam rancangan kurikulum 2013 tidak terlepas dari 4 (Empat) elemen yang meliputi: Standar kompetensi kelulusan, Standar proses, standar isi dan, standar penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada taber berikut. Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum 2013
ELEMEN
DESKRIPSI SD
Kompetensi
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
Lulusan
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran pelajaran (ISI)
berubah
menjadi
mata
pelajaran
kompetensi. Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui
dikembangkan
dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan
Struktur
Kurikulum (Mata budaya dan Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
Pelajaran alokasi
waktu) Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6
ISI
Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
Proses pembelajaran
Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
dilengkapi dengan mengamati,
menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Penilaian
Penilaian berbasis kompetensi Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) Memperkuat
PAP
(Penilaian
Acuan
Patokan)
yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Ekstrakurikuler Pramuka (wajib) UKS PMR Bahasa Inggris
Berdasarkan beberapa elemen perubahan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 menggubah standar pendidikan yang berlaku sebelumnya dan penyempurnaan menjadi standar pendidikan Nasional. b. Penguatan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter merupakan salah satu pondasi yang harus ditanamkan kepada anak sejak kecil agar anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mempuyai karakter dan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran,raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai,pendidikan watak,pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
keputusan baik buruk, memeliara apa yang baik,dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Haryanto, 2013:45) Pendidikan karakter adalah usaha sekolah yang dilakukan secara bersama oleh guru, pimpinan sekolah (dan seluruh warga sekolah) melalui semua kegiatan sekolah untuk membentuk akhlak,watak atau kepribadian peserta didik melalui berbagai kebaikan(virtues) yang terdapat dalam ajaran agama. (Drayanto, 2014:52). Pendidikan karakter merupakan satu kesatuan program kurikulum satuan pendidikan, yang di integrasikan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai visi dan misi. Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,baik dalam lingkungan keluarga,bangsa,dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dan dari keputusannya. (Salahudin, 2013:45). Menurut (Adisusilo, 2012:79). Karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap seseorang, misalnya kerja keras, pantang menyerah,jujur dan lain-lain. Dari beberapa pengertian dan pendapat diatas maka disimpulkan bahwa pendidikan karakrer adalah strategi yang dirancang oleh guru dan juga pihak sekolah untuk menanamkan proses pembelajaran yang berpusat pada penanaman karakter dan membentuk akhlak,watak atau kepribadian peserta didik yang bersifat keagamaan. c.
Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum 2013 merupakan suatu proses perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan, perubahan tersebut terdapat ciri khas pembelajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
menggunakan pendekatan tematik integratif. Sebenarnya pendekatam ini sudah lama kita kenal pada kurikulum 1984. Intinya bahwa dalam tiap pembelajaran harus berpijak pada tema atau subtema tertentu. Dan tiap bahan pelajaran tidaklah berdidri sendiri melainkan dipadukan (Integrasikan) dengan bahan pelajaran yang lain. Berdasarkan pola tematik integratif ini, buku-buku siswa SD tidak lagi dibuat berdasarkan matapelajaran, tetapi berdasarkan tema yang merupakan gabungan dari beberapa mata pelajaran yang relafan dengan kompetensi di SD. (Ahmadi, 2012:222) Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, pendekatan tematik Integratif adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa.Tematik sendiri merupakan pokok pemikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tema yang akan menjadi penggerak pada mata pelajaran yang lain. 1) Prinsip-prinsip Pendekatan Tematik Integratif Pembelajaran tematik integratif memiliki prinsip-prinsip yang berkenaan yaitu 1) memiliki suatu tema yang aktual, dekat dengan peserta didik dan ada dalam kehidupan sehari-hari, 2) pemilihan materi pada beberapa muatan pelajaran yang saling terkait, 3) tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi harus mendukung pencapaian tujuan yang telah ditentukan pada kurikulum,
4)
materi
pelajaran
dapat
dikaitkan
dalam
tema
dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik sebagai minat, kemampuan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
kebutuhan dan pengetahuan awal, 5) tidak memaksakan materi pelajaran yang dipadukan (Majid, 2014: 89). Sedangkan menurut Menurut Daryanto, (2014:86) terdapat 2 prinsip dalam pembelajaran tematik yaitu a) prinsip dalam penggalian tema dan prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif. Prinsip dalam penggalian tema antara lain yaitu tema tidak terlalu luas sehingga memudahkan untuk menggabungkan mata pelajaran, bermakna yaitu dapat dijadikan pengalaman peserta didik untuk belajar selanjutnya, sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, dapat menunjukkan sebagian besar dari minat peserta didik, mempertimbangkan peristiwa yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat, mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. Jadi dalam prinsip pelaksanaan pembelajaran tematik integratif guru tidak berperan sebagai peran utama yang mendominasi proses pembelajaran, tetapi memberikan tanggung jawab terhadap individu dan kelompok yang jelas dan mempertimbangkan kerja sama dalam kelompok, guru bersikap akomodatif terhadap ide yang timbul dalam proses pembelajaran yang tidak terduga, dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan penilaian diri disamping penilaian lain. 2). Ciri-Ciri Pendekatan Tematik Integratif Pembelajaran tematik integratif juga memiliki ciri-ciri yaitu 1) berpusat pada peserta didik, 2) memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik, 3) pemisahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dengan jelas, 4) memberikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran yang saling terkait
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
satu sama lain, 5) keterpaduan berbagai muatan pelajaran bersifat luwes, 6) hasil yang didapatkan dalam pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik (Kemendikbud. 2014: 16). d. Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum
atau
prinsip
yang
“ditemukan”. Pendekatan saintifik bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta
didik
dalam
mengenal, memahami
berbagai materi
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. (Modul kurikulum 2013) Menurut Abidin, (2014:125). Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang memandu siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang dalam pengumpulan data yang cermat untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner, teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori belajar Bruner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner yang pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melakukan proses-proses
kognitif
dalam
proses
penemuan, siswa
21
akan
memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan sesuatu penghargaan intrinsik.
Ketiga,
satu-satunya
cara
agar
seseorang
dapat
mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan
proses
kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan
metode saintifik. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang merangsang kemampuan siswa untuk berproses dan berinteraksi dengan dunianya untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhannya. Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) Berpusat pada siswa, (2) melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip, (3)melibatkan
proses-proses
kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, (4) dapat mengembangkan karakter siswa, (5) bersifat fleksibel. Dimana belajar sambil bermain ini dapat menyenangkan merupakan karakteristik anak usia sekolah dasar. Pross pembelajaran tidak membuat siswa kaku atas beban pembelajaran yang diterima sehingga hasil belajar siswa sesuai dengan perkembangan potensi , minat dan kebutuhannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
1. Tujuan dan keunggulan pembelajaran dengan pendekatan saintifik a) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. b) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d) diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f) untuk mengembangkan karakter siswa. g) Prinsip Pembelajaran Sanitifik Berkaitan dengan tujuan dan keunggulan pembelajaran saintifik di atas maka ada pula prinsip-prinsif atau kriteria ilmiah dalam pembelajaran saintifik sebagai berikut: (1) Materi pembelajaran berbasis fakta ataun fenomenal, yang bisa dijelaskan dengan logika bukan kira-kira atau khayalan semata,(2) Pembelajaran membentuk students’ self concept, (3) Pembelajaran yang bersifar mengispirasi peserta didik berpikir secara kritis, analisis, dan tepat dalam memecahkan masalah, (4) Mendodrong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotesis, (5) Mendodrong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotesis, (6) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami dan menerapkan, mengembangkan pola pikir yang rasional, (7) Mendorong dan menginspirasi
peserta
didik
mampu
memahami
dan
menerapkan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
mengembangkan pola pikir yang rasional, (8) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. e.
Penilaian Otentik Menurut (Santrock,dalam Majid, 2014: 236). Penilaian otentik (authentic assessment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan dan pengumpulan informasi tentang proses hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip penilaian yang berkelanjutan dengan pengambilan bukti-bukti otentik yang akurat,dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Sejalan dengan perkembangan kurikulum, penilaian otentik dikembagkan agar penilain tradisional yang selama ini digunakan yang mengabaikan konteks dunia nyata dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara holistik. Menurut Brown dalam Abidin, (2014:77) menyatakan bahwa penilaian otentik
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan,
pengetahuan,atau performa seseorang. Pengertian ini lebih jelas memberikan gambaran bahwa penilaian dilakukan sebagai sebuah metode pengukuran atas pengetahuan, dan kemampuan seseorang. Berdasarkaan pendapat diatas bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan agar dapat mengukur dan pengetahuan seberapa besar kemampuan atau pengetahuan seseorang dalam proses belajar. Penilaian otentik diartikan sebagai upaya yang dilakukan sesuai dengan kehidupan nyata. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komperehensif mengenai arti asesmen otentik, dapat didefinisikan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
24
American Libraly Association; sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi dan sikap-sikap peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.
2.
Newton public sckool; penilaian otentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman hidup peserta didik.
3.
Jon Muller dalam Majid, (2014:238) penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang meminta para siswanya untuk menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya, dan mendemonstrasikan dengan esensial yang bermakna
4.
Richard J. Stinggins dalam Majid, (2014: 238) penilaian otentik menekankan keterampilan dan kompetensi spesifik, untuk mengetahui ketrampilan dan pengatahuan yang sudah dikuasai.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberikan gambaran tentang perkembangan siswa dalam proses belajar didalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian otentik dalam kurikulum 2013 mengajak agar siswa dapat belajar sesuai dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari, penilaian otentik terdapat 4 (Empat) jenis penilaian antara alai yaitu: (1).Penilaian Kinerja, (2) Penilaian Proyek, (3) Penilaian Portofolio,(4) Penilaian Tertulis. (Majid, 2014: 250-263). 1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dapat melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. 2. Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. 3. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio menunjukkan
merupakan penilaian atas kumpulan artefak
kemajuan
dan
dihargai
sebagai
hasil
kerja
dari
yang dunia
nyata.Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. 4. Penilaian Tertulis Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Dari pengertian penilaian otentik maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran penilaian sangat berperan penting dalam proses pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
salah satunya adalah penilaian otentik, tanpa ada penilaian maka bagaimana seorang pendidik dapat mengukur atau mengetahui seberapa besar kemampuan dan pengetahuan anak dalam proses pembelajaran yang dilakukan. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp Model pembelajaran disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Joyce & Weil dalam Rusman, (2013: 133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas. Oleh karena itu dalam pembelajaran perlu disusun suatu perangkat pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perangkat pembelajaran perlu disusun dan dikembangakan sebaik mungkin. Menurut (Sudjana dalam Trianto, 2010: 81) untuk melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran dibutuhkan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Ada beberapa model pengembangan pengajaran yaitu model DickCarey, Model Four-D, dan Model Kemp. Dalam penelitian ini, model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model Kemp. Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 81) bahwa
pengembangan
perangkat
merupakan
suatu
lingkaran
yang
kontinum.Setiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum. b. Analisis siswa (Learning Characteristics) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto, (2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2) Karakteristik Peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto, (2010: 83) analisis peserta didik sangat penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp mengatakan dalam Trianto, (2010: 83) bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran.Analisis
tugas
bertujuan
untuk
mengetahui
dan
menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). d. Merumuskan Indikator (Intructional Objectives) Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan.Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e. Uratan Isi (Content Sequencing) Menurut (Kemp, 2011: 16-17) urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran. f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy) Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan,
metode,
pemilihan
format,
yang
diyakini
dapat
memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan. g. Cara penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Menurut Kemp, (2011: 16-17) menentuan gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusu telah dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i.
Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resourche) Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pada materi pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan
kinerja,
membantu
pembentukan
sikap
dan
pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
j.
31
Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan
dalam
pengembangan perangkat.
Dalam
proses
pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perlusatakan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan. k. Evaluasi formatif (Formative) Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari. l.
Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran.Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap pengembangan. Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat
dengan
pakar,
simulasi
terbatas
dan
uji
coba
terbatas.Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain silabus, RPPTH beserta lembar kerja siswa dan penilaian otentik. Perangkat pembelajaran tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Silabus Pada Kurikulum SD 2013, silabus telah disiapkan oleh Pemerintah. Guru hanya mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi lingkungan belajar daerah atau satuan pendidikan setempat. Adapun komponen yang terdapat pada silabus yaitu a) identitas muatan pelajaran, 2) kompetensi dasar, 3) materi ajar, 4) kegiatan pembelajaran, 5) penilaian, 6) sumber belajar. Silabus dibuat setelah menentukan kompetensi dasar dan indikator serta tujuan pembelajaran pada setiap muatan pelajaran (Akbar, 2013: 7-10). 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Dalam Kurikulum SD 2013, RPPTH disusun dalam satu pembelajaran harian dengan memadukan beberapa muatan pelajaran yang terikat pada tema tertentu dan sering disebut dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Menurut Permendiknas No. 65 Tahun 2013 dalam Kemendikbud (2014: 106), Rencana Pelaksanaan Harian Tematik Harian merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka yang digunakan untuk satu kali pertemuan atau lebih. Kegiatan yang ditulis dalam RPPTH, dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema yang berpedoman pada silabus. Pada Kurikulum SD 2013, kegiatan yang dikembangkan dalam RPPTH harus menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Komponen yang terdapat dalam RPPTH antara lain: a) identitas RPPTH, b) Kompetensi Inti, c) Kompetensi Dasar dan Indikator, d) Tujuan Pembelajaran, e) Materi Ajar, f) Pendekatan dan metode, g) Media, Alat dan Sumber Belajar, h) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, i) penilaian (Kemendikbud. 2014: 106-109). Penilaian yang digunakan dalam Kurikulum SD 2013 adalah penilaian otentik.Penilaian dilakukan pada ranah pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan sikap spiritual.Pada pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini, penilaian yang digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, performance, produk, dan observasi. Pada Lembar Kerja Siswa mengembangkan pendidikan karakter budaya lokal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Kegiatan yang dilakukan pada Lembar Kerja Siswamencerminkan pendekatan saintifik dan dibuat agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang terkait dengan kehidupan yang dialaminya (Kemendikbud. 2014: 42). B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembanagan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan.Berikut ini adalah penelitian relevan yang sesuai dengan pengembangan perangkat pembelajaran. Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” yang dilakukan oleh Yohanna Prisca Apriyani (2013). Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal.Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dan pengembangan Borg dan Gall. Penelitian tersebut menghasilkan rerata skor 4,33 dan termasuk “sangat baik” setelah melakukan tahap uji coba di SD Negeri Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul Intan Reni Wulandari (2013) dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Mendengarkan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. Penelitian ini menghasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
suatu produk berupa bahan ajardengan mengacu pada prosedur pengembangan bahan ajar memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dan penelitian pengembangan Borg and Gall. Berdasarkan hasil keseluruhan validasi oleh pakar diperoleh rerata skor 4,26 untuk kualitas bahan ajar, dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN II Prambanan Klaten. Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini menghasilkan desain produk bahan ajar yang terintegrasi yang mengacu kurikulum 2013 dengan subtema meneledani sikap pahlawan bangsaku untuk siswa kelas IV SD. Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dan pengembangan Borg dan Gall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dievaluasi dari unsur 1) tujuan dan pendekatan, 2) desain dan pengorganisasian, 3) isi, 4) keterampilan berbahasa,5) topik, dan 6) metodologi. Bahan ajar tersebut dibutuhkan berdasarkan (1) wawancara (2) kuesioner (3) pakar kurikulum 2013, (4) dua guru kelas IV SD, dan(5) validasi lapangan oleh sepuluh siswa kelas IV SD Negeri Cebongan Sleman. Penelitian tersebut menghasilkan rerata skor 4,43
dan
termasuk “sangat baik”. Berdasarkan tiga paparan diatas yang pernah dilakukan oleh peneliti bahwa penelitian hanya berfokus untuk mengembangkan nilai karakter sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tuntutan pengembangan
36
kurikulum 2013. Selain itu juga khususnya untuk
kebutuhan guru dalam mengembangkan bahan ajar untuk inovasi pada siswa dalam implementasi pembelajaran. Bahan ajar yang sesuai kurikulum 2013 tersebut juga dapat mengakomondasi siswa sesuai pada pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif, terdapat pendidikan karakter dan model pengembangan perangkat pembelajaran. Sedangkan penilaian yang akan digunakan yaitu penilaian otentik yang berfungsi untuk menilai aktifitas belajar siswa yang alami dan sesungguh-sungguhnya sesuai dengan kenyataan proses belajar siswa. Melalui kesimpulan di atas, maka penulis menggunakan metode yang sama yaitu Research and Development (R&D) dengan mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 pada subtema Gemar Menggambar untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. C.
Kerangka Pikir
Kurikulum SD 2013 1. Rasional dan elemen perubahan. 2. Pendidikan karakter. 3. Pendekatan yang digunakan yaitu tematik integratif dan saintifik. 4. Menggunakan penilaian otentik.
Analisis Kebutuhan Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
Mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPPTH beserta lembar kerja siswa dan penilaian otentik dengan mengguakan model Kemp dan proses penelitian R&D model Borg and Gall yang mengacu Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berfikir tentang pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar kelas 1. Kurikulum 2013 merupakan usaha pemerintah untuk menyiapkan generasi bangsa yang baik dan memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dapat digunakan bagi masa depan. Pemerintah telah menerbitkan prangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, akan tetapi masih perlu adanya suplemen tambahan agar perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat digunakan sesuai kebutuhan peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas1.Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik merupakan ciri utama dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013 khususnya pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Peneliti juga memasukkan tentang penerapan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran yang ada dalam
perangkat
pembelajaran. Perkembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan adalah tujuan dari Kurikulum 2013, untuk mengukur kemampuan siswa menggunakan penilaian otentik dengan berbagai jenis penilaian untuk mempermudah guru dalam menilai peserta didik. Pengembangan perangkat
pembelajaran yang dibuat
yaitu Tema 2
Kegemaranku subtema Gemar Menggambar. Pendekatan tematik terpadu (integratif) dan pendekatan saintifik menjadi pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Perangkat pembelajaran
dikembangkan dengan menekankan pendidikan karakter dalam setiap kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
pembelajaran. Penilaian bagi siswa menggunakan penilaian otentik. Perangkat pembelajaran yang ingin dikembangkan oleh peneliti pun belum sempurna dan masih perlu perbaikan. D.
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
perangkat
pembelajaran subtema Gemar Menggambar mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Gemar Menggambar mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
ini
menggunakan
metode
penelitian
dan
pengembangan (R&D). Metode penelitian dan pengembangan dalam bahasa inggris disebut dengan Research and Development. Menurut Sugiyono, (2013: 297) metode penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan penelitian yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu, serta dapat menguji kelayakan dan keefektifan produk yang dihasilkan tersebut. Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang baik perlu dilakukan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji kelayakan serta keefektifan produk tersebut agar dapat digunakan pada masyarakat luas. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal yaitu bertahap bisa saja berupa multy years. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini memiliki sepuluh langkah yaitu: Gambar 2. Langkah-langkah penggunaan Metode R&D. Potensi dan Masalah
Pengumpulan data
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produksi Masal
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
1. Potensi Masalah Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang sesuai dari pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain. 2. Pengumpulan Data Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan. 3. Desain Produk Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 4. Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut. 5. Revisi Desain Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
6. Ujicoba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas. 7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Ujicoba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, dan 5) revisi desain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutukan dalam penelitian dan perangkat pembelajaran inidisusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi untuk dua orang pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas I SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013. B. Prosedur Pengembangan Penelitian
ini
menggunakan
prosedur
pengembangan
yang
menghasilkan desain perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPPTH beserta penilaian dan lembar kerja siswa. Produk ini peneliti kembangkan dengan
mengikuti
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
yang
memodifikasi antara model pengembangan Kemp dengan langkah penelitian Borg and Gall. Prosedur pengembangan tersebut yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain sampai menghasilkan produk perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013 untuk Kelas I pada subtema Gemar Menggambar. Berikut merupakan bagan lengkap prosedur pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Melalui bagan tersebut, peneliti akan menjelaskan ke lima tahap yang dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran pada tahap ini. Berikut penjelasan ke lima tahap tersebut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
44
Potensi dan Masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi atau masalah. Untuk
mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung bersama guru kelas I SDN Kalasan 1 pada tanggal 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB dengan ibu U. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut pemahaman pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan
guru
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran,
sehingga
pengembangan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Kelas I Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. 3. Desain Produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain pengembangan perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti kemudian memilih sub tema yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
akan dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut maka dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan RPP maka dapat dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPP. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan penilaian. Penilaian yang digunakan peneliti dalam perangkat pembelajaran ini yaitu penilaian otentik. Dimaksudkan agar semua aspek (sikap, pengetahuan dan keterampilan) bisa dinilai dengan baik oleh guru serta untuk mengetahui ketercapaian pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti. 4. Validasi Desain Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh dua orang validator ahli dan dua orang guru Kelas I SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
5. Revisi Desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran dari dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru Kelas I SD. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat dilakukan memperbaiki kekurangan dari produk yang telah. Langkah-langkah
tersebut
akan
membantu
peneliti
dalam
menghasilkan perangkat pembelajaran yang bermanfaat dan layak digunakan siswa kelas I sekolah dasar. Tabel 4. Jadwal pelaksanaan Penelitian.
Bulan
Menentukan KI√
4 KD
dan
sub
Mei April
tema
Maret
√
3
Pebruari
Menentukan
Januari
Data
Desember
√
2
November Oktober
Pengumpulan
September
masalah
Agustus
√
1
Juli
Potensi dan
Juni
Kegiatan
Mei
April
NO
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
tema Merumuskan 5
indicator
dan
√
tujuan Menyusun √
6
√
silabus dan RPP Menyusun urutan isi,strategi 7
pembelajaran,
√
√
kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi. 8
√
Validasi ahli Analisis
data
√
√
9 validari alih √
√
√
10
Revisi Desain
11
Ujian Skripsi
√
12
Revisi akhir
√
Pembuatan artikel
√
13 ilmiah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
C. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 Untuk mendapatkan hasil yang baik maka dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan 4 (empat) validator ahli kurikulum 2013 yang kompeten yaitu terdiri dari dua dosen, dan dua guru kelas 1 sekolah dasar. D. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner dengan mengadaptasi dari IPKG 1 yang diterbitkan pemerintah mengacu Kurikulum SD 2013. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk mengetahui analisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Pernyataan pada lembar kuesioner disusun untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dihasilkan peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh dua orang validator pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru kelas I Sekolah Dasar. Hasil validasi kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang dibuat. Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan No. 1 2
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa?
Jawaban Pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 3
4
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu dengan pendekatan tematik integratif pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu dengan penerapan pendekatan saintifik pembelajaran?
Jawaban Pertanyaan terkait dalam terkait dalam
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik?
6
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contohcontoh rubrik penilaian non tes?
7
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran?
8
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional?
9
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa?
10
Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?
11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contohcontoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013?
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 6. Kisi-kisi Kuesioner Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran Tematik A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15.
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur RPP Tematik Kelengkapan Kompetensi Dasar dalam setiap Pembelajaran. Indikator dirumuskan secara operasional. Kesesuain Indikator dengan Kompetensi Dasar/ Kompetensi Inti. Tujuan dirumuskan sesuai dengan kaidah (minimal ada komponen ABC), idealnya ada D. Kesesuain Rumusan Tujuan dengan Indikator. Kesesuaian Materi Ajar dengan Kompetensi Dasar dan Indikator Pemilihan materi ajar mencerminkan Pembelajaran Tematik. Pemilihan Media/ Alat Bantu Pembelajaran sesuai dengan materi yang dibahas. Kegiatan Pembelajaran terbagi dalam penggalan secara jelas. Kegiatan Pembelajaran setiap penggalan mencerminkan penerapan Pendekatan Saintifik. Kegiatan Pembelajaran mendukung terbinanya sikap kerja sama. Penilaian yang dilakukan mengacu pada indikator. Menggunakan teknik/ cara penilaian yang bervariasi. Menggunakan Bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Total Skor Rata-rata
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
B. Lembar Kerja Siswa No 1. 2. 3.
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan Petunjuk/ Instruksi jelas, sederhana dan mudah dipahami. Kesusaian Kegiatan Pembelajaran dengan Indikator.
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Keruntutan Kegiatan Pembelajaran. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat perkembangan siswa. LKS dilengkapi dengan gambar-gambar yang mempermudah pemahaman. LKS mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. LKS memfasilitasi muatan pelajaran secara proporsional. Tipe dan ukuran huruf bervariasi sehingga tidak membosankan. Tampilan LKS secara umum menarik. Total Skor Rata-rata
51
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
C. Instrumen Penilaian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Aspek yang dinilai Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan Petunjuk/ Instruksi jelas, sederhana dan mudah dipahami. Kesusaian Kegiatan Pembelajaran dengan Indikator. Keruntutan Kegiatan Pembelajaran. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkat perkembangan siswa. LKS dilengkapi dengan gambar-gambar yang mempermudah pemahaman. LKS mendorong siswa berpikir tingkat tinggi. LKS memfasilitasi muatan pelajaran secara proporsional. Tipe dan ukuran huruf bervariasi sehingga tidak membosankan. Tampilan LKS secara umum menarik. Total Skor Rata-rata
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
D. Bahan Ajar No 1. 2. 3. 4.
Aspek yang dinilai Kesesuaian bahan ajar dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai. Bahan Ajar memuat tentang Fakta, Konsep dan Prosedur. Bahan Ajar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Bahan Ajar disusun secara proporsional sesuai muatan pelajaran terkait.
Skor Keterangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Bahan Ajar dapat memicu munculnya kreativitas siswa. Total Skor Rata-rata
52
1 2 3 4 5
Rangkuman: Skor rata-rata= Rata-rata RPP + LKS + Instrumen + Bahan Ajar _______________________________________________ 4
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuisioner. Tujuan dari wawancara ini untuk melakukan survei kebutuhan sekolah mengacu kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data yang berupa kuisioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi pada perangkat pembelajaran. F. Teknik Analisis Data Data yang digunakan oleh peneliti berupa data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif Data Kualitatif ini diperoleh dari komentar yang dikemukakan oleh guru kelas 1 SD Negeri Kalasan 1 Yogyakarta dan pakar Kurikulum SD 2013. Data analisis ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan produk yang akan dihasilkan. 2. Data kuantatif Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, guru kelas I SD. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil intrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
Skala
penilaian
terhadap
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor
Kategori
X > i + 1,80 Sbi
Sangat baik
i
+ 0,60 SBi< X ≤
i
+ 1, 80Sbi
Baik
i
– 0,60 SBi < X ≤
i
+ 0,60Sbi
Cukup
i
– 1,80 SBi < X ≤
i
– 0,60Sbi
Kurang
X≤
i
– 1,80Sbi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor minimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
ideal) X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut.Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( i)
:
Simpangan baku ideal (SBi) : Ditanyakan
(5+1) = 3 (5-1) = 0,67
:Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Jawaban: Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi = X >3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
=
i
+ 0,60SBi < X ≤
i
+ 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40< X ≤ 4,21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kategori cukup baik =
i
- 0,60SBi < X≤
i
55
+ 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60< X≤ 3,40 Kategori kurang baik =
i
- 1,80SBi < X≤
i
- 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79< X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤
i
– 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor 4,22 – 5,00 3,41 - 4,21 2,61 - 3,40 1,78 - 2,60 1,00 - 1,79
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
dilakukan
oleh
peneliti
berdasarkan
langkah-langkah
pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan di bab III. Peneliti
melakukan
analisis
kebutuhan
dengan
cara
wawancara.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas 1 SD Negeri Kalasan 1 yaitu dengan ibu U. Wawancara tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 mei 2014 pukul 10.00 WIB. Wawancara ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi dilapangan yang berkaitan dengan ketersediaan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga perangkat pembelajaran dikembangkan dan disusun seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013. 1. Hasil Wawancara Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan perangkat pembelajaran sesui dengan Kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas 1 SD Negeri Kalasan 1, Sleman,Yogyakarta yang akan dijelaskan setiap butir.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Butir pertanyaan pertama tentang pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa mereka memahami kurikulum 2013 sebagai kurikulum sebagai kurikulum yang dibuat pemerintah dengan menerapkan 3 (tiga) kemampuan yang dimiliki siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Guru juga memahami bahwa Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum yang menekankan pada sikap dan dan belajar secara tematik yaitu semua mata pelajaran digabung menjadi satu tidak ada istilah matapelajaran. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan
perumusan
indikator
dan
tujuan
pembelajaran
yang
mempertimbangkan kebutuhan pribadi. Guru memberikan jawabaan bahwa Kurikulum 2013 memiliki empat aspek yang dikembangkan pada kepribadiansiswa.Diantaranya
adalah
aspek
kognitif,
efektif,
psikomotorik, dan spirituarl. Dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran,
mengikuti
ketentuan
kemendikbud
67,
bahwa
pengembangan kompetensi dasi dasar diturunkan menjadi menjadi indikator yang dapat ditulis adalah aspek kognitif dan psikomotorik, kedua aspek ini menjadi suatu penilaian untuk siswa. Aspek afektif dan spiritual dapat disisipkan pada KI 3 dan KI 4, sehingga menjadi penilaian sikap yang yang juga ditulis dalam indikator dan muncul dalam pada tujuan pembelajaran. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejau mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
memberikan jawaban bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan pelajarannya. Dalam perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat. Guru memberikan contoh seperti pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam sebuah bacaan siswa dapat langsung pindah pada muatan pelajaran PPKn karena pada bacaan tersebut dicerikatan mengenai tolong menolong yang ada kaitannya dengan muatan pelajaran PPKn Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa dalam penerapan pendekatan saintifik terdapat 3 rana yaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Guru juga memaparkan bahwa pendekatan saintifik merupakan metode yang digunakan dalam pembutan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu menurut guru tersebut dengan menggunakan pendekatan saintifik pemelajaran lebih mudah dilakukan. Butir pertayaan kelima tentang pemahaman guru mengenai penilaian otentik. Berdasarkan penyelasan guru ketika dilakukan wawancara guru belum mengetahui tentang penilaian otentik. Guru juga belum mengetahui format resmi penilian yang benar dalam kurikulum 2013, dari pemerintah juga belum ada format resmi tentang penilaian otentik. Informasi yang didapat oleh guru hanya berasal dari buku itu belum menjamin, dalam penjelasannya dalam kurikulum 2013 ini penilaian otentik membuatnya sulit dalam memberikan penilaian terhadap anak didik, karena guru belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
pahan benar tentang penilaian otentik dalam kurikulum 2013. Pemahaman yang diperoleh guru mengenai penilaian otentik sangatlah sedikit dikarenakan tidak maksimalnya pelatihan yang dilaksanakan oleh pemerintah bagi guru untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru memberikan jawaban bahwa mereka sangat memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian yang efektif . Guru menyampaikan bahwa pengetahuan meraka terhadap penilaian sebatas pada teori namun, dalam pelaksanaannya belum maksimal karena keterbatasan Sumber Daya manusia, Sarana dan prasarana dan juga harus mempertimbangkan waktu. Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut guru tersebut pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Guru membentuk siswa menjadi lebih baik dalam tingkah laku, sopan santun maupun kebiasaan yang dilakukan. Guru menegaskan bahwa karakter lebih kepada bagaimana membentuk jiwa anak yang baik agar menjadi lebih baik. Butir pertayaan kedelapan jenis-jenis
karakter
yang
yaitu terkait pemahaman guru tentang
akan dikembangkan oleh
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru memberikan jawaban bahwa beberapa sikap yang dikembangkan oleh Kementerian Kebudayaan Nasional yaitu sopan santun, kebiasaan dan tingkah laku sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Menurut guru pemerintah mengharapkan anak Indonesia menjadi manusia yang lebih baik bukan hanya pintar dan cerdas tetapi hati jiwa serta mental juga ikut baik. Guru memberikan alasan mengapa diperlukannya pendidikan karakter karena pada saan ini banyak sekali orang-orang pintar menjadi seorang koruptor. Hal tersebut terjadi karena kurangnya penanaman pendidikan karakter yang diperoleh dari bangku sekolah. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa mereka mengalami kesulitan dalam bahan ajar yang kurang jelas, alat peraga yang belum tersedia dan membutuhkan dana yang cukup banyak untuk setiap pembelajaran karena harus menfotokopi lembar kerja siswa atau menyediakan alat tulis pewarna dan lain sebagaunya. Hal tersebut terjadi karena kurangnya dana yang diberikan dari pemerintah dan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesui tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru memberika jawaban bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah sangant minim. Hal tersebut dikarenakan oleh faktor biaya yang kurang memadai untuk melengkapi minimnya perangkat pembelajaran disekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh.contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa masih sangat membutukan contoh-contoh perangkat pembelajaraan yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan bahwa pihak pemerintah dapat membantu dalam memberikan contoh yang baik pada saat pelatian atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung. Butir pertanyaan kedua belas yaitu mengenai karakteristik atau ciriciri RPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutukan. Guru tersebut tidak
menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang
dibutuhkan tetapi guru tersebut memeparkan bahwa sudah ada ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui kebenarannya. Guru memberika jawaban bahwa pada saat pelatian atau sosialisasi tidak diberikan contoh RPPTH dan format yang digunakan berbeda-beda sehinga belum ada kepastian tentang format RPPTH yang benar. Butir pertanyaan ketiga belas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa saran kepada memerintah untuk memohon contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran. Mohon diberikan walaupun sedikit dilengkapi dengan media
yang dapat
tetapi lengkap serta
mendukung dalam setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
pembelajaran. Daftar pertanyaan secara rinci ada di lampiran 3 halaman 83 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013 hanya sejauh yang diterima dari pemerintah melalui pelatihan dan sosialisasi dari dinas pendidikan. Guru juga memyampaikan bahwa dalam membuat indikator dan tujuan pembelajaran guru tidak mengembangkan sendiri sesuai dengan pengetahuan dan tingkat kebutuhan pesrta didik tetapi guru mengunakan yang sudah ada sesuai dengan buku dan hanya memperhatikan rambu-rambu yang telah diberikan. Pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif dan saitifik juga belum begitu mendalam. Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian otentik yang diharapkan agar mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk memberikan pelatian atau sosialisasi. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 tetapi belum begitu memahami secara mendalam. Guru juga belum dapat mengembangkan materi yang terdapat pada buku. Guru hanya mengikuti apa yang telah disediakan di dalam buku. Guru masih sangat membutukan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Guru merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual. Selai itu media yang disediakan di sekolah kurang mendukung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
dalam proses pembelajaran, dalam hal ini faktor biaya juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran. B. Desain Produk Awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang yang akan dibagi menjadi empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan menentukan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya
yaitu
merancang
silabus
dan
Rencana
pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas I yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan santifik pada pembelajaran.
Dalam
lembar kerjas siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti
yaitu
memberikan
evaluasi,
pembelajaran dalam lembar kerja siswa.
refleksi
pada
setiap
akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
1. Silabus Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH).Silabus pada dasarnya merupakan garis dalam pembelajaran. Silabus merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saitifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-komponen tertentu. Komponen tersebut antara lain 1)Identitas sekolah, 2) muatan pelajaran terkait, 3) Kompetensi dasar , 4) Materi pembelajaran, 5) Kegiatan pembelajaran, 6) penilaian, 7) alokasi waktu , dan 8) sumber belajar. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (RPPTH) Rencana Pelaksanaan pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang berpedoman pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pemelajaran Tematik Harian (RPPTH) Menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan mengunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saitifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa kompetensi yaitu 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, 3) kompetensi dasar, 4)indikator, 5) tujuan pembelajaran, 6) materi pembelajaran 7)pendekatan dan metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
pembelajaran, 8)media,alat dan sumber belajar, 9)langkah-langkah pembelajaran, 10) lampiran). Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik Harian (RPPTH) kelas 1 SD dibuat untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki alokasi wakti 5x35 menit pada setiap harinya. RPPTH ini memiliki desai yang rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesui langkah-langkah baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan saitifik, segingga guru tidak hanya memberikan materi disepanjang pembelajaraan tetapi hanya sebagai fasilitator. Dalam lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk kelas 1 SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaraan dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan pebelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggungjawab, mengahargai perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kebribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran materi pokok soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
juga terdapat dapad lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajara. Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada RPPTH. Evaluasi yang terdapat pada akhir pelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran tersebut. Selain evaluasi pada akhir pelejran terdapat refleksi pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahaami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan pada sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua bertujuan mengajak orang tua dapat ikut berperan penting dalam belajaran siswa di rumah. Pada akhirnya pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memehami materi pembelajaran
dan diberikan dalam satu subtema. Guru dapat
mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang belum dipahami oleh siswa. Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa.Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara lain buku, artikel dan sumber yang mendukung dari internet.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013. Validator dalam penelitian ini adalah dua orang Dosen PGSD, produk divalidasi pada tanggal 24 Januari 2015. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajran yang dibuat. Validator dapat memberikan saran san kritik yang dapat dikabarkanacuan dalam pelaksana revisi.Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada dua orang pakar Kurikulum SD 2013. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut adalah Bapak P dan G seorang pakar Kurikulum SD 2013 produk divalidasi sebanyak satukali pada tanggal 24 Januari 2015. Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu: 1)identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan bahan ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajarn, 9) penilaian,10)lembar kerja siswa dan11) pengunaan basa Indonesia yang baik dan benar Berdasarkan
hasil
validasi
pada
kedua
memperoleh skor tara-rata 3,76 dan 3,67dengan
komponen tersebut “kategori baik”.
Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan dengan revisi sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajarn pada beberapa aspek yaitu, 1) Perumusan indikator, 2) Perumusan tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
pembelajaran, 3) pemilihan bahan ajar, 4) pemilihan sumber belajar, 5) penilaian, 6) lembar kerja siswa,7) penulisan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam RPPTH. Saran yang diberikan yaitu, 1) sebaiknya indikator dan tujuan pembelajaran harus konsisten, 2) perumusan tujuan pembelajaran harus konsisten dengan tujuan pembelajaran, 3) bahan ajar yang digunakan kurang memadai perlu diperbanyak agar bisa memadai dalam 1 hari pembelajaran,4) lembar kerja siswa seharusnya meliputi kegiatan bertanya yang dimunculkan pada setiap pembelajaran, 5) perhatikan penulisan karena terjadi kesalahan pengetikan, spasi, huruf kapital, cetak tebal, 6) Penilaian beberapa kurang sesuai dengan indikator atau rubrik kurang operasional. Data validasi secara rinci ada dilampiran halaman 88 Perangkat pembelajaran yang telah divalidasiolehkedua pakar tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel 9. Saran Pakar KurikulumSD 2013 dan Revisi NO
Aspek yang dinilai
Saran
Revisi
A. Perumusan Indikator 1
Indikator dan tujuan
Sebaiknya indikator dan Menyesuaiakan
pembelajaran belum
tujuan pembelajaran
Indikator dan
kunsisten
saling berkaitandan
tujuan
konsisten
pembelajaran
B. Tujuan pembelajan 2
Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran
Tujuan
disesuaikan
harusesuai dengan
pembelajaran
indikator
disesuai dengan indikator
C. Bahan Ajar 3
Bahan ajar yang
Pengunaan bahan ajar
Menambah bahan
digunakan kurang
harus diperbanyak
ajar agar dapat
memadai
memadai dalam 1 hari pembelajaran
D. LembarKerjaSiswa 4
Kegiatan
Kegiatan bertanya perlu
Menambahkan
pembelajaran dalam
dimunculkan pada
kegiatan bertanya
LKS mencerminkan
setiap pembelajaran.
pada pembelajaran
pendekatan scientif
yang belum tampak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
E. Penulisan 5
Perhatikan penulisan
Penulisan harus
Merubah penulisan,
diperhatik
spasi, huruf kapital cetak tebal yang tidak sesuai
F. Penilaian 6
Beberapa
penilaian Beberapa penilaian
kurang sesuai
harus disesuaikan
Merubah penilaian sesuai dengan
dengan indikator kerena indikator agar belum rasional
menjadi penilaian yang operasional
D. Data hasil Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD kelas 1 pelaksana Kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator yaitu K guru kelas 1 SD KE Mangunan dan A guru kelas 1 SD Negeri Timbuljarjo Sleman, Yogyakarta. Validasi dengan Ibu K dilakukan pada tanggal 24 Januari 2015 sedangkan dengan Ibu A dilakukan pada tanggal 26 Januari 2015. Berdasarkan hasil validari dengan guru tersebut, Ibu K memberikan Skor rata-rata 3,75 dengan kategori “baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapaangan dengan revisi seuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
saran. Skor rata-rata yang diberikan oleh Ibu A yaitu 4,75 dengan kategori “sangat baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapaangan dengan revisi seuai saran. Hasil vadidasi dengan Ibu
K
ada beberapa aspek yang
mendapatkan saran untuk diperbaiki aspek tersebut yaitu 1) Perumusan tujuan , 2) media pembelajaran, 3) pengunaa kalimat terlalu panjang, 4) kegiatan pembelajaran, 5) kesesuaian materi,6) teks terlalu panjang,7) ukuran huruf. Sedangkan validasi dengan ibu A ada 1 saran yaitu 1) rumusan tujuan yang harus disempurnakan sesuai saran. Pada aspek identitas RPPTH guru memberikan saran perbaikan dalam pemberian muatan pelajaran terkait dengan aspek pemilihan sumber belajar yang relavan.Saran juga diberikan pada aspek pemilian media belajar yaitu untuk pendekatan saitifik kegiatan mengunakan gambar sebaiknya dicantumkan (diberi keterangan). Saran diberikan juga pada aspek
pengunaan bahasa yaitu mengunakan bahasa yang sesuai
dengan perkembangan anak sehingga akan cepat paham dengan apa yang diajarkan. Selain itu saran juga diberikan pada perumusan tujuan agar tujuan yang dirumuskan dapat tercapai dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan,
pada pengunaan ukur
huruf yaitu bagaimana
mengunakan huruf yang tepat untuk siswa kelas satu yang sesuai dengan tarap kemampuannya. Data validasi secara rinci ada dilampiran halaman 98. Saran dari Ibu A dan K akan dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Tabel 10. Saran Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
Aspek yang dinilai
Saran
Revisi
Tujuan dirumuskan sesuai
Belum selalu
Menambahkanrumusan
dengan kaidah(minimal ada
lengkap
dengan komponen
komponen ABC), idealnya
unsurnya,
ABC dan idealnya ada
ada D
terutama
D pada kegiatan
kegiatannya
pembelajaran
A. Perumusan Tujuan 5
Degre diletakan dibelakang B. Media Pembelajaran 8
Pemeliaraan bahan ajar
Materi yang
Menambahkan materi
mencerminkan Pembelajaran
berkaitan dengan
yang berkaitan dengan
Tematik
tema sangat
tema gemar
minim
menggambar
C. Pengunaa Kalimat Yang Panjang 9
Pemilihan Media/Alat Bantu
Belum dijelaskan
Menjelaskan lebih
Pembelajaran sesuai dengan
secara spesifik
spesifik lagi dalam
materi yang dibahas
memberikan nama media atau alat banu
D. Kegiatan Pembelajaran 4
Rumusan Petunjuk/ Instruksi
belum lengkap
Menambahkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
jelas, sederhana dan mudah
petunjuk/instruksi jelas
dipahami
yang lebih sederhana
E. Kesesuaian Bahan Ajar 1
Kesesuaian bahan ajar
Bahasa Indonesia
Menambah bahasa
dengan indikator dan tujuan
belum ada
Indonesia agar sesuai
yang ingin dicapai
indikator dan tujuan yang ingin dicapai
F. Ukuran Huruf 9
Tipe dan ukuran huruf
Font
14
kalau Merubah ukuran huruf
bervariasi sehingga tidak
untuk kelas 1
membosankan G. Bahan Ajar Memuat Fakta 2
bahan ajar memuat tentang Tidak jelas
menambahkan
bahan
fakta, Konsep dan Produk
ajar yang mengandung fakta
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diperoleh kedua validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan guru kelas 1 SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk mengasilkan produk akhir yang lebih yang lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
menjadi satu jilit Rencana pelaksanaan Pembelajaran Tematik harian beserta penilaian dan lembar kkerja siswa untuk kelas 1 SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan pada rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian(RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh guru validator. Penelitian menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang yang terdapat pada RPPTH yaitu 1) Identitas RPPTH, 2) Kompetensi Inti, 3) Kompetensi dasar dan indikator, 4) Tujuan pembelajaran, 5) Materi Pembelajaran, 6) Motode dan pendekatan,7) Media, alatdan sumber belajar,8) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, 9) Penilaian, 10) lampiran. Pertama,identitas RPPTH
berisikan nama satuan instanti, kelas,
tema/subtema, pembelajaranke-, muatan pelajaran terkait dengan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, Kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencakup sikap sosial dan sikap spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai dengan karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Kompetensi dasar dan indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan spiritual. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
aspek sikap sosial dan sikap spiritual tidak terdapat pada semua muatan pelajaran tetapi muncul pada setiap pembelajaran. Keempat tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasioanl sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Kelima adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja. Keenam adalah materi pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran ditulis sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik Integratif dan pendekatan saintifik. Ketujuh yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap
pembelajaran
berbeda-beda
disesuaikan
dengan
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Kedelapan,langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang dilakukan. Kesembilan yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/tekhik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Penelitian melakukan revisi pada lembar kerja siswa sesuai dengan saran perbaikan yang dilakukan oleh validator.Lembar kerja siswa dibuat dngan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada kegiatan-kegiatan yang dibuat. Pada lembar kerja siswa terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu dalam satu muatan pelajaran. Perpindahan muatan pelajaran tidak tampak kelihatan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
kegiatan. Kegiatan yang dibuat didalam lembar kerja siswa mencerminkan pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga guru hanya menjadi fasilitator dan pemberian penegasan pada materi yang belum dipahami siswa. Pada kegiatan didalam lembar kerja siswa merangsang siswa untuk melakukan pengammatan, tanya jawab, berdiskusi dan mempraktikkan suatu hal. Lembar kerja siswa dibuat dengan semakain menarik mungkin dalam kegiatan maupun tampilannya. Pada lembar kerja sisw juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerja siswa juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diberikan. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama orangtua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan orang tua yang berupa kegiatan kegiatan yang dilakukan siswa dirumah denga bantuan orang tua. Dalam pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi format pada akhir pembelajaran. Ulangan evaluasi format tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema, Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa yang mengacu Kurukulum SD 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
2. Pembahasan Berdasarkan muatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua orang dosen pakar Kurikulum SD serta dua orang guru SD Kelas 1 pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor retara yaitu 3,98. Hasil tersebut peneliti jabarkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 11. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 Perangkat Pembelajaran No. Validasi Skor
Kategori
1.
Pakar Kurikulum SD 2013
3,67
Baik
2.
Pakar Kurikulum SD 2013
3,76
Baik
3.
Guru SD Kelas I
3,75
Baik
4.
Guru SD Kelas I
4,75
Sangat Baik
Jumlah
15,93
Retara (Jumlah total: Responden)
3,98
Kategori
Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman pada empat aspek yaitu(1) RPP, (2) lembar kerja siswa, (3) instrumen penilaian, (4) bahan ajar. Pada validasi perangkat pembelajaran kedua pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 3, 67 dengan kategori “Baik”. Pakar Kurikulum SD 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
(B) memberi skor 3,76 dengan kategori“Baik”. Pada guru SD kelas I (A) memberi skor 3,73dengan kategori “baik”. Guru SD kelas I (B) memberi skor 4,75 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruan hasil validasu tersebut didapatkan rerata skor 3,98dengan kategori “Baik”. Perangkat
pembelajaran
dikategorikan
“baik”karena
sudah
memenuhi semua aspek RPPTH. Dalam RPPTHyang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) Perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL,KI dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: Memuat gambar kolase dari koran bekas dan dedaunan, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud, 2013:40) contohnya: Melalui permainan siswa mampu berbagai gerak lokomotor minimal 2 gerak., 4) Pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) Pemilihan sumber sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu pembelajaran yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa materi ajar sehingga
dapatmemberikan pemgalaman bermakna pada peserta didik. (Ahmadi, 2014: 225)danpendekatan saintifikyaitu pemdekatan yang digunakan pada proses pembelajaran sains dan teknologi dalam konteks pengalaman yang nyata
(Daryanto,
2014:
82),
8)
skenario
pembelajaran
sudah
mencerminkan
kegiatan saitifik dalam pembelajaran contohnya siswa
membuat, 9)
penilaian sudah mengunakan penilaian otentik yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
penilaian secara keseluruhan dalam proses pembelajaran dengan mengunakan berbagai instrumen penilaian seperti tes tertulis, tes lisan dan observasi (Majid, 2014: 35), 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian produk yang dikembangkan dikatakan memiliki kualitas yangbaik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dilakukan langkah modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Pengembangan yang dilakukan meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gemar Menggambar untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru kelas I SD, diperoleh skor rerata 3,98. Skor tersebut menunjukan bahwa kualitas perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Gemar Menggambar untuk siswa kelas 1 SD memiliki kualitas “baik” ditinjau
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
3. dari aspek 1) RPP, 2) lembar kerja siswa, 3) instrumen penilaian, dan 4) bahan ajar. B. Keterbatasan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru SD kelas I. 2. Tidak
dilaksanakan
uji
coba
lapangan
pada
perangkat
pembelajaran yang dikembangkan karena keterbatasan waktu 3. Sumber gambar yang menggambarkan kebudayaan lokal Indonesia terbatas. C. Saran Saran
yang
dapat
diberikan
kepada
peneliti
yang
akan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru SD kelas I. 2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3)desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
SD 2013 subtema Gemar Menggambar untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. 3. Menggunakan sumber yang lebih banyak pada lembar kerja siswa agar materi lebih berbobot.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
DAPTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kkurikulum 2013. Bandung: Refita Aditama. Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Wali Pers. Ahmadi, Lif Khoriu dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Apriyani, Yohana Prisca. 2013. Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran untuk Keterampilan Membaca Pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Daryanto dan Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Prangkat pembelajaran. Yogyakatra: Grava Media Daryanto dan Sudjendo. 2014. Siap Menyonsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Grava Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2012. Dokumen Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2013. Tentang Standar Proses Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Panduan Teknis: Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Kunandar, 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienechie. 2013. Pendidikan Karakter : Pendidikan berbasis Agama dan budaya bangsa. Bandung : Pustaka setia. Samani, Muchlas dan
Hariyanto.2013. Konsep Dan Model Pendidikan karakter.
Bandung: Remaja Rosada. Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Pendidikan Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebuyadaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar penilaian Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 67 Tahun 2013 Tentang
Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Wulan dari, Intan Reni . 2013. Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Kererampilan Mendengarkan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV Semester Gasal. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Wismanto, Vitus Winda Ari .2014 “ Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan bangsaku untuk Siswa kelas IV Sekolah Dasar”. Skripsi .Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1: Surat ijin Obsevasi dan Wawancara
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2: Surat Keterangan
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Lampiran 3: Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan No. 1
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman
Jawaban Pertanyaan Kurikulum 2013 sebagai sebuah kurikulum
Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD
yang holistik yang mana penyampaiannya
2013?
secara keseluruhan atau secara utuh dalam sebuah kemasan tema. Sehingga beberapa muatan pelajaran yang dikaitkan dalam proses
pembelajaran
siswa
tidak
mengetahui apa yang dipelajarinya hanya gurunya yang mengetahui. 2
Sejauh mana pemahaman
Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan
Bapak/Ibu terkait dengan
kurikulum 2006. Dimana kurikulum 2006
perumusan indikator dan tujuan
lebih
pembelajaran yang
pengetahuan saja sedangkan kurikulum
mempertimbangkan keutuhan
2013 lebih menekankan pada empat aspek
pribadi siswa?
yaitu empat kompetensi inti (KI) yang
menekankan
pada
pemahaman
dipelajari siswa dimana KI-1 dan KI-2 menyangkut tentang kepribadian, KI-3 tentang pengetahuan sedang KI-4 tentang keterampilan. Dari keempat kompotensi tersebut
sudah
dirumuskanke
dalam
kompetensi dasar (KD) masing-masing sebagaimana
telah
ditetapkan
dalam
permen Dikbud no 67. Dari kompetensi dasar (KD) tersebut dirumuskan lagi ke dalam bentuk indikator kemudian dari indikator dirumuskan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Merumuskan
indikator keempat aspek tersebut harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
termuat karena dalam penilaian semuanya harus
dinilai.
Akan
tetapi
dalam
menuliskan indikator hanya KI-3 dan KI-4 yang dimunculkan sedangkan KI-1 dan KI2 disisipkan pada tujuan pembelajaran. 3
4
Sejauh mana pemahaman
Inti dari tematik integratif yaitu semua
Bapak/Ibu terkait dengan
muatan pelajaran disatukan dalam suatu
pendekatan tematikintegratif dalam
kegiatan
pembelajaran?
penyampaiannya tidak boleh terpisah.
Sejauh mana pemahaman
Pendekatan saintifik memiliki 5 m yaitu
Bapak/Ibu terkait dengan
mengamati, menanya, menalar, mencoba
penerapan pendekatan saintifik
dan mengkomunikasikan. Kelima tahap
dalam pembelajaran?
pedekatan saintifik tidak selalu berurutan
pembelajaran
dimana
yang penting kelima komponen tersebut harus selalu ada dalam satu pembelajaran. 5
Sejauh mana pemahaman
Penilaian
otentik
adalah
penilaian
Bapak/Ibu terkait dengan penilaian
keseluruhan artinya bahwa setiap penilaian
otentik?
harus mengukur semua aspek dalam hal ini sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. ada dua penilaian yaitu penilaian proses dan penilaian produk (hasil).
6
Apakah Bapak/Ibu masih
Guru sudah mempunyai rubrik penilaian
memerlukan contoh-contoh rubrik
non tes akan tetapi jika diberikan contoh
penilaian non tes?
rubrik penilaian yang lebih riil atau efektif dalam pelaksaannya guru sangat membutuhkan.
7
Sejauh mana pemahaman
Guru menjelaskan bahwa dalam setiap
Bapak/Ibu terkait dengan
pembelajaran ada pendidikan karakter
penguatan pendidikan karakter
sehingga setiap
hari siswa diajarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam pembelajaran?
91
pendidikan karakter jadi diharapkan ketika siswa berbaur dengan masyarakat, bukan hanya memiliki modal pengetahuan yang baik akan tetapi siswa juga memiliki karakter yang kuat sehingga implikasinya dengan
masyarakat
siswa
mampu
mengolah pengetahuan dengan karakter yang baik. 8
Sejauh mana pemahaman
Ada delapanbelas pilar karakter yang
Bapak/Ibu terkait dengan jenis-
dikembangkan
jenis karakter yang akan
Kebudayaan Nasional. Akan tetapi dalam
dikembangkan oleh Kementerian
pembelajaran guru tidak terpaku pada
Pendidikan dan Kebudayaan
delapanbelas karakter tersebut. Bagi guru
Nasional?
karakter itu adalah sikap yang baik jadi
oleh
Kementrian
dan
dalam pembelajaran, sikap atau karakter yang cocok untuk siswa guru berikan dengan
tidak
berpedoman
pada
kedelapanbelas karakter tersebut. 9
Kesulitan-kesulitan apa yang
Guru
mengalami
kesulitan
dalam
Bapak/Ibu alami dalam
menyusun instrumen atau perangkat untuk
mengembangkan perangkat
penilaian karena guru belum mendapatkan
pembelajaran mengacu Kurikulum
daftar penilaian meskipun sudah dicari.
SD 2013? Mengapa?
Untuk analisis dan daya serapnya itu masih menjadi kendala untuk guru.
10
Apakah contoh-contoh perangkat
Sudah tersedia semampu mereka seperti
pembelajaran yang sesuai tuntutan
buku siswa, buku guru dan silabus
Kurikulum 2013 tersedia di
meskipun belum sempurna. Untuk rubrik
Sekolah Bapak/Ibu?
penilaian mereka hanya mempunyai rubrik penilaian hasil produk tapi untuk rubrik penilaian sikap masih sangat minim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
12
Apakah Bapak/Ibu masih
Guru
memerlukan contoh-contoh
perangkat untuk penilaian tapi untuk
perangkat pembelajaran yang
perangkat silabus, RPP dan perangkat
sesuai dengan tuntutan Kurikulum
lainnya mereka sudah mampu walaupun
SD 2013?
belum maksimal.
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang
Guru tidak menjelaskan tentang ciri-ciri
mengacu Kurikulum SD 2013 yang
RPPTH yang dibutuhkan akan tetapi guru
Bapak/Ibu butuhkan?
mengatakan bahwa ciri-ciri RPPTH itu terpadu
masih
dan
sangat
92
kontekstual
membutuhkan
dan
untuk
membuat RPPTH mereka sudah mampu untuk membuat RPPTH. 13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu
Guru sangat membutuhkan pelatihan atau
berikan terkait dengan penyusunan
diklat terkait penilaian dalam kurikulum
perangkat pembelajaran yang
2013 dan bagaimana pelaksanaan penilaian
mengacu pada Kurikulum SD
tersebut dengan efektif mereka sangat
2013?
berterima kasih.
Yogyakarta, 17 Mei 2014 Guru Kelas 1
Uswatun Khasanah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4: Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum 2013.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 : Data Mentah Skor Validasi Guru SD Pelaksana Kurikulum 2013.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
BIODATA PENULIS Kori Kristiana Weni Gati lahir Oktober 1992.
di Kakamauta,12
Pendidikan Dasar di peroleh di SD
Negeri Kakamauta Nusa Tenggara Timur, tamat pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri Muriabang Nusa Tenggara Timur, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 2 Kalabahi Nusa Tenggara Timur, tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di pergguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada Subtema Gemar Menggambar Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.