PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PENGGUNAAN MULTIVITAMIN PADA ANAK DI KECAMATAN MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S.Farm. ) Program Studi Farmasi
Oleh : Sonia Efrina Agusta Saemani NIM : 108114066
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PENGGUNAAN MULTIVITAMIN PADA ANAK DI KECAMATAN MERGANGSAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S.Farm. ) Program Studi Farmasi
Oleh : Sonia Efrina Agusta Saemani NIM : 108114066
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)
Kupersembahkan untuk Tuhan Yesus atas kasih dan berkatNya dalam hidupku Mama dan Papa, adik Aril dan Lisa atas doa dan dukungannya Almamaterku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKATA Puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas cinta kasih, berkat, kesempatan, dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Penggunaan Multivitamin Pada Anak Di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Tahun 2013”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, pengarahan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph. D., Apt. dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan, dukungan, waktu, semangat, saran, kritik, dan pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
2.
Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. dan Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberi saran dan kritik sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
3.
Semua responden di Kecamatan Mergangsan yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian.
4.
Dekan dan seluruh staf Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Bapak Camat Mergangsan, Bapak Lurah Keparakan, Bapak Lurah Wirogunan, Bapak Lurah Brontokusuman yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Kecamatan Mergangsan.
6.
Teman-teman seperjuangan, Lidya Eryana Puthi HE, Nelly Wulandari, Febriaty Ivana M. Toewak, dan Khristina Julita Pintani yang selalu saling menyemangati, saling mendukung dalam satu kebersamaan selama proses penelitian dan dalam penyusunan skripsi.
7.
Antonius Yuca Prabowo atas doa, waktu, dan dukungan yang diberikan sampai penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini.
8.
Sahabat-sahabatku Tyas, Niken, Odex, Ike, Defi, Robert, Wulan, Odil, Desti, dan Asisi Dian atas kebersamaan dan dukungan dalam penelitian skripsi ini.
9.
Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2010 (FKK dan FST).
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah membantu dalam pembuatan skripsi ini dengan doa dan dukungannya penulis ucapkan terimakasih. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya untuk pengabdian pada masyarakat terutama mengenai penggunaan multivitamin. Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Penulis
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................
iv
PRAKATA.........................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................
vii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.......................................................................................
viii
DAFTAR ISI......................................................................................
ix
DAFTAR TABEL..............................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................
xiv
INTISARI...........................................................................................
xvi
ABSTRACT.........................................................................................
xvii
BAB I PENGANTAR ........................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
1. Permasalahan ........................................................................
3
2. Keaslian penelitian................................................................
4
3. Manfaat penelitian ................................................................
5
B. Tujuan Penelitian ........................................................................
6
1. Tujuan umum ........................................................................
6
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Tujuan khusus .......................................................................
6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.................................................
7
A. Pengetahuan ................................................................................
7
B. Multivitamin ...............................................................................
9
C. Anak ............................................................................................
10
D. Data Monografi Kecamatan Mergangsan ...................................
11
E. Landasan Teori............................................................................
12
F. Hipotesis .....................................................................................
13
BAB III. METODE PENELITIAN....................................................
14
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................
14
B. Variabel Penelitian......................................................................
14
1. Variabel bebas (Independent) ...............................................
14
2. Variabel tergantung (Dependent)..........................................
14
C. Definisi Operasional ...................................................................
14
D. Subyek Penelitian dan Sampling.................................................
15
E. Instrumen Penelitian ...................................................................
17
F. Tata Cara Penelitian ....................................................................
19
1. Penentuan lokasi ...................................................................
19
2. Pengurusan ijin......................................................................
19
3. Pembuatan instrumen penelitian ...........................................
20
4. Penyebaran kuesioner ...........................................................
21
5. Pengolahan data ....................................................................
22
G. Analisis Hasil Penelitian .............................................................
23
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Kelemahan Penelitian .................................................................
25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................
26
A. Deskriptif Karakteristik Demografi Responden .........................
26
B. Tingkat Pengetahuan Responden Terkait Penggunaan Multivitamin ..............................................................................
33
C. Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Tingkat Pengetahuan ................................................................................
36
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................
40
A. Kesimpulan .................................................................................
40
B. Saran ...........................................................................................
41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................
42
LAMPIRAN.......................................................................................
44
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................
85
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Tabel II.
Tabel III.
Tabel IV.
Tabel V.
Tabel VI.
Tabel VII.
Tabel VIII.
Tabel IX.
Tabel X.
Kategori Item Pernyataan pada Tingkat Pengetahuan Responden dengan Jenis Pernyataan Favorable dan Unfavorable.....................................................................
18
Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Data Demografi Responden .....................................................
27
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Produk Multivitamin yang digunakan pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta ......................
32
Proporsi Responden yang Menyatakan Harapan terhadap Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta…………………… .........
33
Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Multivitamin ..........................
34
Distribusi Jawaban Benar dan Jawaban Salah terhadap Kategori Pengetahuan Responden...................................
35
Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Usia…..................................................
36
Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan .............................
37
Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Pekerjaan…………………………… .
38
Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Penghasilan…………………………..
39
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Kerangka Pengujian Statistik Hipotesis… ....................
Gambar 2.
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Harga
24
Multivitamin yang digunakan Responden di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta …..................................
Gambar 3.
28
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Frekuensi Pemberian Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta………........
Gambar 4.
29
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Tempat Membeli Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta…………………….......
Gambar 5.
29
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Bentuk Sediaan Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta………........
Gambar 6.
30
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Sumber Informasi Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta....................
Gambar 7.
31
Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Rentang Waktu Terakhir Menggunakan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta…................
xiii
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Kuesioner Penelitian.......................................................
45
Lampiran 2.
Surat Ijin Dinas Perijinan ...............................................
51
Lampiran 3.
Surat Dinas Kesehatan....................................................
52
Lampiran 4.
Data Monografi Kelurahan Brontokusuman ..................
53
Lampiran 5.
Data Monografi Kelurahan Keparakan...........................
55
Lampiran 6.
Data Monografi Kelurahan Wirogunan..........................
58
Lampiran 7.
Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan .........................
60
Lampiran 8.
Karakteristik Responden.................................................
62
Lampiran 9. Hasil Uji Fisher pada tingkat pengetahuan dengan variabel usia ..................................................................
64
Lampiran 10. Hasil uji Fisher pada tingkat pengetahuan dengan variabel pendidikan .......................................................
65
Lampiran 11. Hasil uji Chi-square pada tingkat pengetahuan dengan variabel pekerjaan .........................................................
66
Lampiran 12. Hasil Uji Chi-square pada tingkat pengetahuan dengan variabel penghasilan......................................................
xiv
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13.
Multivitamin anak yang termasuk di MIMS.................
68
Lampiran 14.
Data Informasi Penggunaan Multivitamin Anak ..........
71
Lampiran 15.
Data Demografi dan Tingkat Pengetahuan Responden .....................................................................
Lampiran 16.
Jumlah Populasi Anak di Setiap Kecamatan Kota Yogyakarta ....................................................................
Lampiran 17.
77
83
Distribusi Aktavol® dan Ferriz® di Setiap Kecamatan Kota Yogyakarta Tahun 2013 .......................................
xv
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTISARI Masalah kesehatan dan pertumbuhan anak pada masa sekarang ini banyak menjadi perhatian orangtua. Salah satunya adalah masalah pemenuhan gizi bagi anak melalui pemberian produk suplemen multivitamin sehingga, diperlukan pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta tahun 2013. Jenis penelitian yang dilakukan observasional dengan rancangan penelitian analytical cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 96 responden dengan metode stratified sampling. Data yang diperoleh berupa data primer dengan instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya (α = 0,767). Analisis hasil menggunakan uji chi-square yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik setiap variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan sudah baik (89%). Tidak ada pengaruh usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan terhadap tingkat pengetahuan. Kata kunci : Multivitamin, pengetahuan, orangtua, Mergangsan, Yogyakarta
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Nowadays, children’s health and growth problems have become the concern of parents. One of the problems is fulfillment of children’s nutrition by giving multivitamin supplement product. Therefore, appropriate parental knowledge about the use of multivitamin for children is required. This research aims to conduct a study on parental knowledge about the using of multivitamin for children in Subdistrict Mergangsan Yogyakarta in 2013. This study is a observational research with analytical cross-sectional study design. Data was collected from 96 respondents using stratified sampling method. The obtained data was primary data collected by questionnaire instrument which its validity and reliability (α = 0,767). Result analysis used chisquare which aimed to understood the influence characteristics of each study variable. The result shows the level of knowledge on the use of multivitamins for children in the Subdistrict Mergangsan is good (89%). There is no influence of age, education, occupation, and income on the level of knowledge. Keywords: Multivitamin, knowledge, parents, Mergangsan, Yogyakarta.
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup yang sehat (Depkes RI, 2009). Perilaku hidup sehat dapat menjadi salah satu modal utama seseorang menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Masalah kesehatan dan pertumbuhan anak pada masa sekarang ini banyak menjadi perhatian orangtua, salah satunya adalah masalah pemenuhan gizi bagi anak. Permasalahan gizi pada anak merupakan permasalahan yang sangat penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, karena di masa inilah periode tumbuh kembang yang paling optimal baik untuk intelegensianya maupun fisiknya. Pemberian gizi yang baik sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan yang optimal bagi anak. Peran
orangtua
sangat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan anaknya. Banyak orangtua yang berlebihan dalam memberikan asupan gizi untuk anaknya. Terkadang tidak terlalu dimengerti oleh orangtua, walaupun anak telah cukup sehat namun tetap dianggap anak kurang sehat ataupun gizinya kurang mencukupi, sehingga orangtua mengambil inisiatif untuk memberikan multivitamin pada anak yang berguna untuk pemenuhan gizinya. Perilaku orangtua ini sebenarnya tidak dapat dibenarkan karena yang membuat
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
berat badan anak naik atau anak dikatakan sehat adalah makanan yang bergizi bukan multivitamin ataupun suplemen makanan. Penelitian yang dilakukan oleh UC Davis School of Medicine terhadap 11.000 anak berusia 2-17 tahun yang mengkonsumsi suplemen vitamin
dan
mineral sejak 1999-2004 diperoleh bahwa banyak anak balita dan remaja dalam kondisi sehat di Amerika Serikat mengkonsumsi suplemen yang tidak mereka butuhkan. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa 37% anak mengkonsumsi suplemen dengan kondisi sangat sehat, sekitar 28% anak-anak berada dalam kondisi sakit atau kurang asupan vitamin, dan sekitar 30% - 40% anak dengan over weight mengkonsumsi vitamin (Shaikh, 2009). Penggunaan suplemen secara berlebihan dinyatakan dapat menyebabkan komplikasi medis, termasuk gangguan saraf, iritasi pencernaan, keracunan hati dan ginjal dan beberapa gangguan lain (Widodo, 2010). Dalam proses wawancara bersama Siti Badriyah (2013) selaku Kepala Seksi Gizi di Dinkes Provinsi DIY, mengungkapkan bahwa gizi buruk yang terjadi di Yogyakarta tidak disebabkan karena ekonomi rendah, melainkan karena penyakit penyerta seperti diare, TBC, dan lain-lain. Penyebab lainnya adalah ketika terjadi kesalahan pola asuh dari orangtua yang biasanya menitipkan anak pada pengasuh lain yang kurang mengetahui asupan gizi yang proporsional, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan gizi pada anak. Oleh karena itu, terkadang orangtua hanya mengandalkan suplemen makanan untuk memenuhi gizi, tetapi kurang paham dengan angka kecukupan gizi yang diberikan pada anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Menurut Yanti (2004), kelebihan pemberian vitamin juga tidak akan berakibat baik dikemudian hari ketika diberikan dengan tujuan agar anak bertambah gemuk atau hanya untuk meningkatkan kesehatan yang sebenarnya sudah cukup sehat. Dari berbagai studi jangka pendek kelebihan penggunaan suplemen multivitamin dapat berakibat tidak baik bagi kesehatan, seperti penggunaan dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi ginjal. Menurut Dinkes Provinsi DIY (2011), menyatakan bahwa Kota Yogyakarta menempati jumlah populasi paling sedikit dari 5 Kabupaten yang ada di Provinsi DIY. Akan tetapi, dalam masalah status gizi balita Kota Yogyakarta menempati peringkat ke-1 untuk gizi buruk (1,35%) dan untuk status gizi berlebih (4,07%). Berdasarkan dari fenomena tersebut peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta tahun 2013”. Pemilihan Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta yaitu berdasarkan pemilihan dengan teknik random sampling karena penelitian yang dilakukan adalah penelitian tim yang dilakukan oleh 5 orang peneliti. Berdasarkan angka kejadian yang diperoleh bahwa Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta menempati urutan ke-2 (18,9%) yang memiliki gizi buruk pada anak-anak setelah Kecamatan Mantrijeron (20,83%). 1. Permasalahan : Berdasarkan
latar
permasalahan untuk diteliti :
belakang
yang
telah
dikemukakan,
timbul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
a. Seperti apakah karakteristik demografi orangtua yang memberikan multivitamin pada anak? b. Seberapa besar tingkat pengetahuan tentang penggunaan multivitamin pada anak? c. Apakah ada pengaruh karakteristik demografi (usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) terhadap tingkat pengetahuan? 2. Keaslian Penelitian Sejauh penelusuran referensi yang telah dilakukan, penelitian tentang pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan penggunaan multivitamin pada anak belum pernah dilakukan. Adapun penelitian yang mirip dengan penelitian ini antara lain : a.
Penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2004), dengan judul
“Perilaku Ibu tehadap Penggunaan Multivitamin untuk Anak Balita di Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli Medan”. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada lokasi dan fokus penelitian. Penelitian oleh Eva Yanti dilakukan di Medan sedangkan penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Yanti adalah gizi anak balita terhadap penggunaan multivitamin, sedangkan pada penelitian ini lebih memfokuskan pengaruh karaktersitik demografi terhadap tingkat pengetahuan orangtua terhadap penggunaan multivitamin pada anak. b.
Penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2008), dengan judul
“Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu dari Anak Taman Kanak-Kanak terhadap Pemilihan Multivitamin di Kecamatan Laweyan Kota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Surakarta”. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada subjek, lokasi, dan fokus penelitian. Subjek penelitian yang digunakan pada penelitian Permatasari adalah ibu dari anak taman kanak-kanak, sedangkan pada penelitian ini adalah orangtua dari anak dalam rentang umur 2-12 tahun. Kemudian lokasi penelitian yang dilakukan oleh Permatasari dilakukan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, sedangkan pada penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta. Dan fokus penelitian yang dilakukan oleh Permatasari adalah hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dari anak taman kanakkanak terhadap pemilihan mulitivitamin, sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan hubungan karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan orangtua terhadap penggunaan multivitamin pada anak. Sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik
demografi
terhadap
tingkat
pengetahuan
orangtua
tentang
penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta tahun 2013. 3. Manfaat penelitian a.
Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terkait penggunaan multivitamin pada anak. b.
Manfaat praktis :
1) Bagi masyarakat penelitian ini dapat meningkatkan motivasi untuk mencari informasi
atau
memanfaatkan
sumber
informasi
multivitamin pada anak sebagai penunjang kesehatan.
mengenai
penggunaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2) Bagi akademisi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bentuk pengembangan model edukasi dan pengembangan penelitian sehubungan dengan pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak. 3) Bagi Dinas Kesehatan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan evaluasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehubungan dengan distribusi dan pemberian informasi mengenai multivitamin pada anak. B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum : Untuk melakukan kajian terhadap pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta tahun 2013. 2. Tujuan khusus : a. untuk mengidentifikasi karakteristik demografi orangtua. b. untuk
mengukur
tingkat
pengetahuan
tentang
penggunaan
multivitamin pada anak. c. untuk mengetahui adanya pengaruh karakteristik demografi (usia, pendidikan, pengetahuan.
pekerjaan,
dan
penghasilan)
terhadap
tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pengetahuan Menurut Wibowo (2014), pengetahuan timbul karena adanya sifat ingin tahu yang merupakan salah satu sifat yang pada umumnya dimiliki oleh manusia. Tahu akan sesuatu diartikan bahwa memiliki pengetahuan dan pengetahuan itu identik dengan keputusan yang dibuat oleh seseorang terhadap sesuatu. Salah satu ciri manusia adalah sifat keingintahuannya sangat besar akan peristiwa-peristiwa atau fenomena yang terjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat bermula dari hal yang sederhana, seperti ingin tahu tentang apa, di mana, kapan, dan siapa. Bila upaya dari keingintahuan tersebut tercapai atau berhasil mendapatkan hasil yang ingin diketahui, maka dapat dikatakan seseorang telah memperoleh pengetahuan (knowledge). Pengetahuan yang diperoleh akan menjadi suatu hal yang sangat berguna karena dapat digunakan untuk melakukan peramalan tentang peristiwa di masa depan dan ketika hal itu terjadi maka kemungkinan hal yang lain dapat terjadi yaitu pengetahuan tersebut dapat dipakai untuk mengendalikan hal-hal atau peristiwa yang mungkin ingin dihindari. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat dimiliki karena adanya pengalaman atau melalui interaksi manusia dan lingkungannya. Secara umum, ada tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia, yaitu : pertama, logika yang dapat membedakan antara benar dan salah menurut pertimbangan akal, bagaimana cara
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
berpikir yang benar dan salah. Kedua, etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk dalam perbuatan manusia, serta yang ketiga estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek. Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut (Noor, 2012). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu usia, pendidikan, pengalaman, pekerjaan, fasilitas informasi, sosial ekonomi, dan sosial budaya. Pertama usia, dengan bertambahnya umur seseorang maka tingkat pengetahuan akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang tepat. Faktor yang kedua yaitu pendidikan. Pendidikan mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya. Faktor ketiga yaitu pengalaman. Pengalaman dapat memperluas pengetahuan seseorang, semakin banyak pengalaman yang diperoleh, semakin luas pula cakupan pengetahuan yang dimilikinya. Pengalaman tersebut dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2007). Faktor keempat yaitu pekerjaan, semakin luas pekerjaan seseorang maka pengetahuannya akan semakin baik apabila dibandingkan dengan seseorang yang berprofesi tidak bekerja yang cakupannya sempit. Fasilitas informasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas (Sarwono, 2009). Selanjutnya, dengan pengetahuan-pengetahuan tersebut akan menimbulkan kesadaran seseorang dan akhirnya menyebabkan seseorang tersebut bersikap dan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat berpengaruh pada sosial ekonominya. Semakin tinggi sosial ekonomi semakin banyak kebutuhan dan fasilitas yang dipenuhi, sehingga pengetahuan menjadi lebih tinggi (Sarwono, 2009). Faktor terakhir yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah sosial budaya. Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi dan secara langsung dapat berpengaruh pada pengetahuan orang tersebut (Wawan dan Dewi, 2010). Menurut Arikunto (2007) tingkat pengetahuan dibagi menjadi 4 skala pengukuran dan menggunakan system skoring, yaitu : 1. Pengetahuan baik, jika skor yang diperoleh 76-100%. Dalam penelitian ini, responden mampu menjawab dengan benar sebanyak 21-27 pernyataan. 2. Pengetahuan cukup baik, jika skor yang diperoleh 56-75%. Dalam penelitian ini, responden mampu menjawab dengan benar sebanyak 16-20 pernyataan 3. Pengetahuan kurang baik, jika skor yang diperoleh 40-55%. Dalam penelitian ini, responden mampu menjawab dengan benar sebanyak 11-15 pernyataan 4. Pengetahuan tidak baik, jika skor yang diperoleh 0-39%. Dalam penelitian ini, responden menjawab < 11 pernyataan. B. Multivitamin Multivitamin merupakan gabungan dari berbagai vitamin, biasanya dibuat dalam bentuk sediaan tablet ataupun sirup. Umumnya produk multivitamin menambahkan mineral dan zat penambah nafsu makan untuk melengkapi gizi yang terkandung didalamnya, multivitamin pokok yang berasal dari makanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
utama untuk menjaga vitalitas dan tumbuh kembang optimal anak (Wijaya & Sunaryo, 2010). Vitamin merupakan salah satu kelompok nutrisi yang penting dalam proses metabolisme tubuh dan kelancaran penyerapan zat gizi, sedangkan mineral meskipun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi sangat penting untuk menjaga organ tubuh agar berfungsi normal (Widodo, 2010). Menurut Almatsier (2009), vitamin di bagi dalam dua kelompok, yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Yang termasuk dalam vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K sedangkan vitamin yang termasuk dalam kelompok vitamin larut air adalah vitamin B-kompleks (vitamin B1, B2, B3, B5, B6, folat, B12) dan vitamin C. Mineral merupakan zat organik yang dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh. Mineral yang paling banyak dibutuhkan tubuh adalah kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), fosfor (P), dan klorida (Cl). Mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil (sering disebut elemen spura) adalah besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn), molibden (Mo), fluor (F), krom (Cr), iod (I), selenium (Se), kobalt (Co), dan tronsium (Sr) (Widodo, 2010). C. Anak Menurut Pujiarto (2008), menyatakan bahwa seorang anak diduga membutuhkan suplemen apabila terjadi gangguan pencernaan pada anak, terjadi gangguan penyerapan zat gizi pada anak contohnya pada anak yang sering diare sejak bayi sehingga akan merusak sel-sel pada usus, kebutuhan zat gizi anak yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
sedang meningkat, anak mengalami kehilangan gizi yang berlebihan, pilihan menu harian untuk anak terbatas, bila porsi asupan zat gizi anak tidak sesuai dengan laju pertumbuhannya atau umumnya, anak mengalami gangguan enzim pencernaan atau gangguan metabolisme bawaan, anak menderita penyakit infeksi, sakit yang berat, sakit menahun, atau mengidap penyakit ginjal, hati, perut sehingga metabolisme vitaminnya tidak sempurna. Tubuh anak memerlukan lebih banyak zat gizi dari biasanya ketika anak tersebut sakit. Padahal anak yang sakit cenderung kurang nafsu makan, akibatnya asupan gizi (termasuk vitamin) berkurang. Pada kondisi seperti itu, tubuh anak perlu dibantu dengan memberikan suplemen vitamin. Contohnya pada anak yang sedang dalam pengobatan TBC, panak tersebut perlu diberikan suplemen vitamin untuk membantu penyembuhan. Anak yang baru sembuh dari sakit, dapat diberi suplemen. Namun, bila kondisi kesehatan anak sudah membaik, pemberian suplemen sebaiknya dikurangi dan jika perlu dihentikan ketika anak sudah benarbenar sehat dan selera makannya sudah kembali normal (Pujiarto, 2008). D. Data Monografi Kecamatan Mergangsan Kota Gedongtengen,
Yogyakarta
memiliki
Gondokusuman,
Jetis,
14
Kecamatan, Kotagede,
yaitu
Kraton,
Danurejan, Mantrijeron,
Mergangsan, Ngampilan, Pakualaman, Tegalrejo, Umbulharjo, dan Wirobrajan. Dalam penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta Kecamatan Mergangsan. Kecamatan Mergangsan memiliki 3 Kelurahan yaitu, Brontokusuman, Keparakan, dan Wirogunan. Berdasarkan data monografi tingkat Kecamatan Mergangsan tahun 2012 jumlah penduduk di Kecamatan Mergangsan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
33.190 orang dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) adalah 10.046 KK. Data monografi Kecamatan berdasarkan jumlah jiwa usia kerja menurut jenis pekerjaan tercatat 1.253 orang penduduk Kecamatan Mergangsan bekerja sebagai pegawai negeri sipil, 86 orang sebagai ABRI, 6.762 orang sebagai pegawai swasta, 1.627 orang sebagai wiraswasta atau pedagang, dan tercatat 833 orang sebagai pensiunan. Sebagian besar penduduk Kecamatan Mergangsan bekerja sebagai pegawai swasta. Berdasarkan tingkat pendidikan tercatat lulusan Sekolah Dasar sebanyak 2.868 orang, SMP/SLTP sebanyak 4.378 orang, SMA/SLTA sebanyak 9.677 orang, Akademi/D1-D3 sebanyak 2.013 orang, dan untuk lulusan Sarjana (S1-S3) sebanyak 6.028 orang. Sebagian besar pendidikan terakhir masyarakat di Kecamatan Mergangsan adalah lulusan SMA. E. Landasan Teori Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan atau sosial ekonomi. Bertambahnya usia seseorang maka tingkat
pengetahuan akan
berkembang sesuai
dengan
pengetahuan yang tepat sehingga pengetahuannya semakin baik (Notoatmodjo, 2007). Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi seperti hal-hal yang menunjang peningkatan kesehatan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi yang diperoleh sehingga berdampak pada pengetahuannya yang semakin baik (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan data monografi di Kecamatan Mergangsan jumlah responden dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi lebih banyak dibandingkan dengan responden pendidikan SD dan SMP. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuan yang dimiliki juga semakin tinggi. Semakin luas pekerjaan seseorang maka interaksi sosialnya semakin baik sehingga mempengaruhi pengetahuannya yang akan semakin baik apabila dibandingkan dengan seseorang yang berprofesi tidak bekerja yang cakupannya sempit (Sarwono, 2009). Berdasarkan data monografi di Kecamatan Mergangsan jumlah responden PNS, pegawai swasta, dan wiraswasta lebih banyak dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja. Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat berpengaruh pada sosial ekonominya atau penghasilan seseorang. Semakin tinggi sosial ekonomi semakin banyak kebutuhan dan fasilitas yang dipenuhi, sehingga pengetahuan menjadi lebih baik (Sarwono, 2009). F. Hipotesis H1
: usia responden mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap penggunaan
multivitamin pada anak. H2
: pendidikan responden mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap
penggunaan multivitamin pada anak. H3
: pekerjaan responden mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap
penggunaan multivitamin pada anak. H4
: penghasilan responden mempengaruhi tingkat pengetahuan terhadap
penggunaan multivitamin pada anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional dengan survei masyarakat karena tidak dilakukan intervensi terhadap responden dan penelitian dilakukan di masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian ini adalah menggunakan rancangan analytical cross-sectional karena pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung diambil pada waktu bersamaan. B. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independent) Dalam penelitian ini variabel bebas (independent) adalah usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan keluarga. 2. Variabel tergantung (dependent) Dalam penelitian ini variabel tergantung (dependent) adalah tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta. C. Definisi Operasional 1. Tingkat pengetahuan dalam kategori baik jika responden mampu menjawab pernyataan dengan benar 76-100% atau 21-27 pernyataan, untuk kategori cukup baik jika responden mampu menjawab pernyataan dengan benar 56-75% atau 16-20 pernyataan, kategori kurang baik jika responden mampu menjawab pernyataan dengan benar 40-55% atau 11-15 pernyataan, dan untuk kategori
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
kurang baik jika responden menjawab pernytaan dengan benar 0-39% atau < 11 pernyataan. 2. Karakteristik demografi responden adalah data pribadi yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan penghasilan. 3. Orangtua adalah ayah atau ibu kandung yang memiliki anak usia 2-12 tahun yang sedang atau pernah menggunakan multivitamin. 4. Multivitamin adalah sediaan yang mengandung lebih dari satu macam vitamin atau kombinasi dari berbagai macam vitamin dan mineral. Biasanya juga terdapat tambahan zat seperti, zat penambah nafsu makan dan zat penunjang kekebalan tubuh. D. Subyek Penelitian dan Sampling 1. Subyek Penelitian Responden harus memenuhi kriteria-kriteria yang menjadi batasan dalam penelitian. Kriteria yang dimaksud adalah kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah orangtua yang bersedia menjadi responden, memiliki anak 2-12 tahun yang sedang atau pernah menggunakan multivitamin, dan tinggal di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta. Kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang tidak lengkap mengisi kuesioner. 2. Sampling Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non random sampling dengan teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik stratified sampling, karena pengambilan sampel dilakukan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
memperhatikan strata atau tingkatan dalam suatu populasi. Menurut Notoadmodjo (2002), untuk populasi yang > 10.000 banyaknya sampel minimal dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti berikut : d=zx Keterangan :
(
)
x
(
(
)
)
d = derajat ketepatan yang diinginkan (0,1) z = standar deviasi normal (1,96 untuk derajat kemaknaan 95%) p = proporsi atau sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi (0,5) q = 1,0 – p n = jumlah sampel N = jumlah populasi (
d=zx
)
(
x ,
0,1 = 1, 96
0,01 = 3,8416 x
,
0,01 = 3,8416 x
,
,
.
,
)
,
.
,
. .
,
0,01 = 3,8416 x 0,01 =
)
(
.
,
2
.
.
.
100,45 = 9648,1784 – 0,9604n 101,4104n = 9648,1784 n=
,
,
n = 95, 14 ≈ 96 responden
Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat
ketepatan instrumen adalah sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang diperoleh dengan memakai rumus tersebut adalah sebanyak 95,14 dan dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
pembulatan menjadi 96 responden. Perhitungan sampel minimal dilakukan di tiap kelurahan menggunakan perhitungan proporsi sebagai berikut :
Jumlah sampel tiap kelurahan =
x sampel
minimal Wirogunan =
Brontokusuman = Keparakan =
96 = 34
.
.
.
96 = 32
96 = 30
Berdasarkan perhitungan proporsi, jumlah responden minimal untuk Kelurahan Wirogunan adalah sebanyak 34 responden, Kelurahan Brontokusuman sebanyak 32 responden, dan Kelurahan Keparakan sebanyak 30 responden. E. Instrumen Penelitian Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Bagian pertama merupakan bagian kuesioner mengenai informasi penggunaan multivitamin anak digunakan dengan tipe multiple choice dan open form item. Kuesioner tersebut meliputi pertanyaan usia anak, kapan terakhir menggunakan multivitamin, multivitamin yang sedang atau pernah digunakan, harga multivitamin, bentuk sediaan multivitamin yang digunakan, frekuensi pemberian, tempat pembelian multivitamin, sumber informasi mengenai penggunaan multivitamin, dan harapan orangtua dalam menggunakan multivitamin. 2. Bagian kedua merupakan kuesioner tipe pilihan jawaban dengan bentuk dichotomous scale untuk meneliti fakta-fakta mengenai pengetahuan terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
penggunaan multivitamin pada anak sebanyak 27 pernyataan. Pengetahuan mengenai pengertian umum multivitamin pada pernyataan 1, 10, dan 18, kegunaan atau indikasi pada pernyataan 2, 11, dan 20 , dosis pemakaian pada pernyataan 5, 14, dan 23, kandungan multivitamin pada pernyataan 3, 12 dan 21, penyimpanan multivitamin pada pernyataan 6, 15, dan 24, efek samping pada pernyataan 4, 13, dan 22, cara pemberian pada pernyataan 7, 16, dan 25, waktu kadaluarsa (Expired Date) pada pernyataan 8, 17, dan 26, dan informasi pemilihan multivitamin yang didapatkan pada pernyataan 9, 19, dan 27. Responden diminta memilih salah satu dari dua alternatif jawaban, yaitu “benar” jika menganggap benar pernyataan tersebut atau “salah” jika menganggap pernyataan tersebut salah.Ringkasan kategori item pernyataan pada bagian pengetahuan dengan jenis pernyataan favorable dan unfavorable disajikan dalam Tabel I. Tabel I. Kategori Item Pernyataan pada Tingkat Pengetahuan Responden dengan Jenis Pernyataan Favorable dan Unfavorable Pernyataan Nomor 1, 10*, 18 Pengertian 2, 11*, 20 Indikasi 3*, 12, 21 Kandungan 4*, 13*, 22 Efek Samping 5*, 14, 23* Dosis 6*, 15, 24* Penyimpanan 7, 16*, 25* Cara Pemberian 8*, 17, 26* Tanggal Kadaluarsa 9, 19*, 27 Informasi Keterangan : tanda (*) merupakan jenis pernyataan unfavorable. 3. Bagian ketiga merupakan bagian kuesioner dengan bentuk open form item yang memuat tentang data demografi responden. Data demografi responden terdiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dari nama responden, jenis kelamin, alamat, usia responden, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga per bulan, dan jumlah anak. F. Tata Cara Penelitian 1.
Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Mergangsan karena
Kecamatan Mergangsan merupakan salah satu Kecamatan di Kota Yogyakarta. Penentuan lokasi ini berdasarkan dengan undian dari 14 Kecamatan yang berada di Kota Yogyakarta.Kecamatan Mergangsan terbagi atas 3 kelurahan, yaitu Brontokusuman, Keparakan, dan Wirogunan dengan proses perijinan terlebih dahulu. 2.
Pengurusan Ijin Pengurusan
ijin
penelitian
dimulai
dengan
memasukkan
surat
permohonan ijin dan proposal penelitian ke Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Lalu dilanjutkan dengan mengajukan permohonan ijin ke 7 bagian instansi yaitu Walikota Yogyakarta, Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta, kantor pemerintahan Kecamatan Mergangsan, Lurah Keparakan, Lurah Brontokusuman, Lurah Wirogunan, dan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menggunakan ijin dari Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. Data penelitian diambil di tiap Kelurahan berdasarkan tembusan ijin dari pemerintah kecamatan Mergangsan dengan bukti tanda tangan dari camat Mergangsan pada surat ijin dari Dinas Perizinan. Berdasarkan surat ijin tersebut, perizinan dilanjutkan ke tiga kelurahan di Kecamatan Mergangsan, dari masing-masing Kelurahan diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
ijin dengan bukti tanda tangan oleh kepala lurah pada surat ijin dari Dinas Perizinan. 3.
Pembuatan Instrumen Penelitian a.
Penyusunan kuesioner.
Kuesioner penelitian ini terdiri dari 3
bagian, yaitu informasi penggunaan multivitamin pada anak, kuesioner bentuk pilihan “BENAR” dan “SALAH” dengan tipe dichotomous scale, dan data demografi responden. Pernyataan pengetahuan multivitamin menggunakan bentuk dichotomous scale yang memuat pernyataan tentang pengetahuan responden terhadap penggunaan multivitamin pada anak. Jawaban pernyataan terdiri dari dua alternatif jawaban, yaitu “benar” atau “salah” sebanyak 27 pernyataan dan yang terakhir membuat kuesioner dengan metode open form item yang terkait dengan data demografi dari responden. b.
Uji validitas dan uji pemahaman bahasa. Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2007). Uji validitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan content validity, yaitu menyangkut kebenaran suatu instrumen mengukur isi dari area yang dimaksudkan untuk diukur. Kemudian untuk uji pemahaman bahasa diuji berdasarkan analisis rasional atau dengan professional judgement, yaitu apoteker dan dokter anak. Sebelum di validasi jumlah butir pernyataan sebanyak 22, kemudian di validasi oleh apoteker butir pernyataan ditambah menjadi 27 nomor, yaitu 19, 21, 22, 26, dan 27. Hal di karenakan butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
pernyataan untuk menggali pengetahuan tentang kandungan, efek samping multivitamin, waktu kadaluarsa, dan informasi multivitamin kurang lengkap. Uji pemahaman bahasa dilakukan di daerah Condongcatur, Sleman. Uji pemahaman bahasa ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan dalam kuesioner sudah mudah dipahami oleh responden atau tidak. Hasil dari uji pemahaman bahasa yaitu tidak ditemukannya responden yang bertanya tentang isi kuesioner. c.
Uji reliabilitas. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
Alpha Cronbach dengan taraf kepercayaan 95%, dimana uji reliabilitas dilakukan pada responden yang tinggal bukan di Kecamatan Mergangsan. Oleh karena uji validitas menggunakan professional judgement maka kuesioner reliabel jika nilai α > 0,75 (Mustafa, 2009). Uji reliabiltas dilakukan pada 30 responden, didapatkan hasil α = 0,767 pada bagian pengetahuan, sehingga dapat dikatakan kuesioner telah reliabel. 4.
Penyebaran Kuesioner Pada penelitian ini, penyebaran kuesioner dilakukan di tiap kelurahan
diantaranya : pertemuan di Posyandu tiap kelurahan, ke sekolah-sekolah (TK dan SD) dan dari rumah ke rumah. Sebelum responden mengisi kuesioner, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penyebaran kuesioner agar responden tidak bertanya-tanya dan bingung, apabila responden telah setuju untuk mengisi kuesioner dalam penelitian ini maka kuesioner dapat dibagikan kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penyebaran kuesioner dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
sendiri oleh peneliti dan tiap responden diberikan satu kuesioner dan diberikan kesempatan untuk mengerjakan kuesioner saat itu juga pada tempat penelitian. Pertama dilakukan penyebaran kuesioner di pertemuan Posyandu dan dilanjutkan ke rumah-rumah warga di Kelurahan Brontokusuman, dibagikan 40 kuesioner, 38 kuesioner diisi oleh responden dan dari 38 responden yang mengisi kuesioner tersebut terdapat 3 kuesioner harus di drop out. Pertemuan posyandu dan dilanjutkan ke rumah-rumah warga di Kelurahan Wirogunan dibagikan 40 kuesioner, 35 kuesioner diisi oleh responden, dan dari 35 kuesioner terdapat 1 kusioner yang di drop out. Dari 40 kuesioner di berikan di TK keparakan, 36 kuesioner diisi oleh responden dan terdapat 2 kuesioner harus di drop out, akan tetapi dalam penelitian ini pengambilan sampel berhenti setelah peneliti mendapatkan jumlah sampel yang diperlukan di kelurahan masing-masing. 5.
Pengolahan Data Pertama yang peneliti lakukan adalah memeriksa kuesioner apakah
responden masuk dalam kriteria inklusi atau tidak. Jika responden tersebut masuk dalam kriteria inklusi lalu data dapat dimasukkan ke dalam tabel lembar kerja. Kemudian diberi kode pada jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anak, produk multivitamin yang digunakan, harapan penggunaan multivitamin, harga multivitamin, tempat memperoleh, sumber informasi penggunaan multivitamin, frekuensi pemberian, bentuk sediaan, dan kapan terakhir menggunakan multivitamin. Selanjutnya, karakteristik demografi dan informasi penggunaan multivitamin dapat dihitung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengaruh karakteristik demografi responden terhadap tingkat pengetahuan, dilakukan dengan cara memberikan skoring pada masing-masing jawaban responden. Kemudian, masing-masing skor dimasukkan ke dalam tabel lembar kerja.Dari tabel lembar kerja lalu dihitung berapa banyak responden yang menjawab benar.Pemberian skor pada pernyataan pengetahuan diberi skor 0 dan 1 (Kasmadi, 2013). Skor 0 menunjukkan jawaban responden yang salah dan skor 1 menunjukkan jawaban responden yang benar. Setelah menghitung jawaban responden yang benar lalu skor tersebut dikategorikan dalam tingkat pengetahuan baik jika menjawab benar 21-27 pernyataan, pengetahuan cukup baik jika menjawab benar 16-20 pernyataan, pengetahuan kurang baik jika menjawab benar 11-15 pernyataan, dan pengetahuan tidak baik jika menjawab benar < 11 pernyataan. G. Analisis Hasil Penelitian Hasil dari pengelompokkan karakteristik demografi dan informasi penggunaan multivitamin anak dihitung dalam bentuk persentase yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram untuk mendeskripsikan fakta-fakta yang tertulis dalam kuesioner. Perhitungan persentase menggunakan rumus : %=
× 100%
Keterangan : P = persentase jawaban, A = jumlah jawaban yang sejenis, dan B = responden total. Pada awalnya kategori tingkat pengetahuan dalam penelitian ini digunakan 4 kategori yaitu baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik, akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
tetapi dalam penggunaan uji metode Chi-square tingkat pengetahuan yang digunakan yaitu baik dan cukup baik. Dikarenakan syarat dari penggunaan metode Chi-square adalah 2 x 2. Analisis hasil penelitian terkait dengan pengaruh karakteristik demografi terhadap tingkat pengetahuan responden, dilakukan dengan membandingkan : 1. usia responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H1 diterima. 2. pendidikan responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H2 diterima. 3. pekerjaan responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H3 diterima. 4. penghasilan responden terhadap tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji metode Chi-square dengan p < 0,05 dinyatakan berbeda bermakna dan H4 diterima. Usia
Pendidikan
Tingkat Pengetahuan terhadap penggunaan multivitamin
Pekerjaan Penghasilan
Gambar 1. Kerangka Pengujian Statistik Hipotesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
H. Kelemahan Penelitian Dalam penelitian ini uji validitas secara statistik (validitas konstruk) sudah dilakukan empat kali namun hasil yang didapatkan selalu tidak valid, sehingga peneliti hanya melakukan uji content validity dan face validity. Jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan jumlah sampel minimal. Seharusnya jumlah sampel minimal digunakan untuk satu kelompok dari masing-masing variabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dipaparkan dengan urutan sesuai tujuan penelitian, yaitu karakteristik demografi, tingkat pengetahuan, dan pengaruh karakteristik demografi (usia, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) terhadap tingkat pengetahuan. A. Karakteristik Demografi Responden Dalam penelitian ini karakteristik demografi responden yang terlibat adalah sebagai berikut 84,4% berjenis kelamin perempuan dengan rata-rata usia 21-40 tahun (76%), pendidikan terakhir responden kebanyakan adalah SMA (55,2%), dengan profesi terbanyak adalah ibu rumah tangga (49%). Menurut Effendy (2008), bahwa seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempengaruhi tingkat pengetahuannya dari informasi yang orang tersebut peroleh, sehingga dalam penelitian ini dengan pendidikan terakhir SMA diharapkan pengetahuan responden tentang penggunaan multivitamin pada anak baik. Dalam penelitian ini juga diperoleh responden terbanyak dengan status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebesar 49% dengan penghasilan tertinggi yaitu < Rp 1.100.000,00 sebesar 54,2%. Karakteristik demografi yang terakhir adalah jumlah anak. Diperoleh responden yang memiliki jumlah anak 2 terbanyak dengan persentase sebesar 37,5%. Secara lengkap hasil penelitian disajikan pada Tabel II.
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Tabel II. Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Data Demografi Responden Karakteristik Deskripsi Jumlah Persentase (n=96 Responden responden) Laki-laki 15 15,6 Jenis Kelamin Perempuan 81 84,4 21-40 tahun 73 76 Usia 41-56 tahun 23 24 SD 4 4,2 Pendidikan Terakhir SMP 14 14,6 SMA 53 55,2 Diploma 3 (D3) 4 4,2 Perguruan Tinggi (S1) 19 19,8 Pascasarjana (S2) 2 2,1 PNS 3 3,1 Pekerjaan Wiraswasta/pedagang 12 12,5 Pegawai Swasta 34 35,4 Ibu Rumah Tangga 47 49 Penghasilan
Jumlah Anak
< Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00 – Rp 2.200.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 >Rp 4.400.000,00 Anak 1 Anak 2 Anak 3 Anak 4 Anak 5
52 32
54,2 33,3
9
9,4
3 33 36 20 6 1
3,1 34,4 37,5 20,8 6,3 1
Selain karakteristik demografi responden, didapatkan hasil informasi tambahan terkait dengan pengetahuan orangtua tentang penggunaan multivitamin yang diberikan pada anak. Informasi yang dimaksud antara lain adalah : 1. Harga multivitamin Harga yang digunakan responden untuk membeli multivitamin dibagi atas 3 kategori, yaitu Rp 10.000,00 – Rp 20.000,00, Rp 20.000,00 – Rp 40.000,00,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
dan Rp 50.000,00 – Rp 100.000,00. Peneliti membuat 3 kategori harga multivititamin karena untuk memudahkan peneliti mengelompokkan harga-harga yang sudah ditulis oleh responden. Harga multivitamin yang dikeluarkan oleh responden paling banyak adalah Rp 10.000,00 – Rp 20.000,00 dan Rp 20.000,00Rp 40.000,00 masing-masing sebanyak sebanyak 47 orang dan 43 orang. Hal ini menunjukkan untuk penghasilan kurang dari Rp 1.100.000,00 responden dapat membeli multivitamin dengan harga sebesar Rp 10.000,00 – Rp 40.000,00 yaitu sebanyak 51 responden (53,1%). Ringkasan hasil disajikan pada Gambar 2.
6%
Rp 10.000,00 - Rp 20.000,00 49%
45%
Rp 20.000,00 - Rp 40.000,00 Rp 50.000,00 - Rp 100.000,00
Gambar 2. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Harga Multivitamin yang digunakan Responden di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta 2. Frekuensi pemberian multivitamin Frekuensi pemberian multivitamin yang diberikan pada anak paling banyak adalah 1 kali sehari dengan jumlah responden sebanyak 77 orang dan untuk frekuensi 2-3 kali sehari diperoleh jumlah responden sebanyak 19 orang. Menurut Pramudianto dan Evaria (2011) untuk frekuensi penggunaan multivitamin rata-rata diberikan 1 x sehari, 2 x sehari, hingga 3 x sehari. Seperti pada multivitamin Scott’s Emulsion® untuk Anak > 12 tahun 15 mL 3 x sehari, 7-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
12 tahun 15 mL 2 x sehari, 1-6 tahun 15 mL 1 x sehari. Ringkasan hasil disajikan pada Gambar 3.
20% 1 kali sehari 2-3 kali sehari 80%
Gambar 3. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Frekuensi Pemberian Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta 3. Tempat memperoleh multivitamin Tempat memperoleh yang terbanyak dipilih oleh responden untuk penggunaan multivitamin yang diberikan pada anak yaitu Apotek (87 orang), supermarket (18 orang), dan toko obat (6 orang). Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Gambar 4 sebagai berikut :
6% 16%
apotek supermarket 78%
toko obat
Gambar 4. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Tempat Membeli Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
4. Bentuk sediaan multivitamin Bentuk sediaan multivitamin yang paling banyak digunakan responden adalah bentuk sediaan cair sebanyak 81 responden dibandingkan dengan penggunaan multivitamin dalam bentuk padat yaitu 28 responden. Hasil ini menunjukkan kemungkinan responden memilih sediaan cair agar anak lebih mudah untuk meminumnya dan untuk sediaan cair terdapat banyak rasa sehingga anak lebih tertarik untuk meminum multivitamin yang diberikan. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan dalam Gambar 5 sebagai berikut :
26% cair/sirup tablet 74%
Gambar 5. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Bentuk Sediaan Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta 5. Sumber informasi penggunaan multivitamin Sumber informasi penggunaan multivitamin diperoleh dari tenaga kesehatan (dokter, apoteker, bidan, perawat), iklan surat kabar/ buku/ majalah/ televisi/ radio/ internet, dan dari keluarga/ teman. Jumlah terbanyak diperoleh adalah responden dengan mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan (dokter, apoteker, bidan, perawat) yaitu sebanyak 55 orang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Diharapkan dari sumber informasi terbanyak diperoleh dari tenaga keseahatan, pengetahuan responden akan penggunaan multivitamin juga baik. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Gambar 6 sebagai berikut :
15% 47% 38%
tenaga kesehatan iklan surat kabar keluarga/teman
Gambar 6. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Sumber Informasi Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta 6. Waktu terakhir penggunaan multivitamin Dalam penelitian ini diperoleh informasi juga bahwa kebanyakan responden sekitar 3-6 bulan (46%) merupakan periode terakhir dalam menggunakan multivitamin pada anak. Tujuan peneliti untuk mencari informasi terakhir penggunaan multivitamin adalah untuk mengurangi recall bias. Tiga sampai enam bulan merupakan periode yang peneliti anggap sudah cukup untuk membantu mengingat responden dalam penggunaan multivitamin. Jika ada responden yang mengisi > 6 bulan merupakan periode terakhir menggunakan multivitamin, peneliti tidak mengambilnya sebagai sampel karena waktu atau periodenya sudah terlalu lama untuk diingat. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Gambar 7 sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46%
34%
32
< 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan
20%
Gambar 7. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Rentang Waktu Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta 7. Produk multivitamin yang banyak digunakan Pada penelitian ini terdapat ± 10 produk multivitamin yang digunakan pada anak. Produk yang banyak digunakan adalah Scott’s Emulsion® (42 orang) dan Curcuma Plus® (31 orang). Dalam penelitian ini responden banyak menggunakan Scott’s Emulsion® dan Curcuma Plus® karena mendapat informasi dari tenaga kesehatan. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel III sebagai berikut : Tabel III. Proporsi Responden berdasarkan Jawaban terhadap Produk Multivitamin yang digunakan pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Produk Multivitamin Jumlah Responden 42 Scott’s Emulsion® 31 Curcuma Plus® 17 Sakatonik abc® 13 Vidoran Smart® 9 Biolysin Sirup® 9 Curvit Sirup® 6 Fitkom Gummy® 4 Cereberofort Gold® 2 Cerebrovit® 1 Combi Kids® 1 Seven Seas® 1 Caviplex®
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
8. Harapan dalam menggunakan multivitamin Dalam penelitian ini, diperoleh harapan terbanyak responden dalam menggunakan multivitamin adalah supaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak (75 orang) dan dapat menambah nafsu makan anak (59 orang). Untuk harapan yang diinginkan responden terkait dengan penggunan multivitamin adalah sesuai dengan pemilihan produk multivitamin yang responden banyak gunakan yaitu Scott’s Emulsion®. Menurut Pramudianto dan Evaria (2011), penggunaan multivitamin Scott’s Emulsion®
dengan indikasi
untuk membantu membangun daya tahan tubuh dan untuk memenuhi kebutuhan vitamin A dan D di dalam tubuh, sehingga dapat dikatakan bahwa pemilihan produk multivitamin dengan harapan yang digunakan responden tepat atau sesuai. Ringkasan penelitian ini disajikan pada Tabel IV sebagai berikut : Tabel IV. Proporsi Responden yang Menyatakan Harapan terhadap Penggunaan Multivitamin pada Anak di Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta Harapan Responden Jumlah Responden 75 Meningkatkan kekebalan tubuh anak 59 Menambah nafsu makan anak 37 Meningkatkan kecerdasan otak anak 18 Membantu pencernaan anak 11 Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh anak
B. Tingkat Pengetahuan Responden Terkait Penggunaan Multivitamin Hasil penelitian menunjukkan ada 89% responden yang tingkat pengetahuannya dalam kategori baik. Pengetahuan responden dikatakan baik kemungkinan karena kebanyakan responden yang didapatkan dalam penelitian ini adalah responden dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Dengan pendidikan terakhir SMA responden sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang penggunaan multivitamin pada anak. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel V sebagai berikut : Tabel V. Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Multivitamin Tingkat Pengetahuan Jumlah responden Persentase (%) 85 89 Baik 10 10 Cukup Baik 1 1 Kurang Baik 96 100 Total
Sementara itu, pernyataan pada item kuesioner yang paling banyak dijawab dengan benar oleh responden adalah tentang kandungan multivitamin yaitu sebanyak 95,8%, sedangkan yang paling sedikit dijawab benar adalah tentang efek samping dari penggunaan multivitamin yaitu sebesar 59,4%. Urutan persentase banyaknya responden yang menjawab benar dari masing-masing kategori pada item pernyataan dari yang paling tinggi ke rendah yaitu kategori kandungan multivitamin, expired date (tanggal kadaluarsa), dosis multivitamin, pengertian, cara pemberian, penyimpanan, informasi, indikasi, dan efek samping penggunaan multivitamin. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui kandungan apa saja dari multivitamin, tetapi responden belum dapat mengetahui efek samping dari penggunaan multivitamin tersebut. Pernyataan pada item kuesioner yang paling banyak menjawab salah adalah tentang efek samping dari penggunaan multivitamin yaitu sebesar 40,6%, sedangkan yang paling sedikit menjawab salah adalah kandungan multivitamin dengan persentase sebesar 4,2%. Urutan persentase banyaknya responden yang menjawab salah dari masing-masing kategori pada item pernyataan dari yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
paling tinggi ke rendah yaitu kategori efek samping, indikasi penggunaan multivitamin, informasi, penyimpanan multivitamin, cara pemberian, pengertian dari multivitamin, dosis multivitamin, expired date (tanggal kadaluarsa), dan kandungan multivitamin. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel VI sebagai berikut : Tabel VI. Distribusi Jawaban Benar dan Jawaban Salah terhadap Kategori Pengetahuan Responden Kategori Pengetahuan Item Persentase Persentase Pernyataan Benar (%) Salah (%) 1, 10, 18 91,3 8,7 Pengertian 2, 11, 20 77 23 Indikasi 3, 12, 21 95,8 4,2 Kandungan 4, 13, 22 59,4 40,6 Efek Samping 5, 14, 23 91,7 8,3 Dosis 6, 15, 24 90,3 9,7 Penyimpanan 7, 16, 25 90,6 9,4 Cara Pemberian 8, 17, 26 94,5 5,5 Tanggal Kadaluarsa 9, 19, 27 78,5 21,5 Informasi 85,5 14,5 Total soal pernyataan (27 soal)
Dengan demikian, saran untuk pemberian informasi tentang efek samping penggunaan multivitamin pada anak perlu ditingkatkan lagi terhadap pengetahuan orangtua terhadap penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan. Pada Penelitian ini menunjukkan distribusi data yang tidak normal pada bagian pengetahuan karena nilai signifikan yang diperoleh yaitu 0,000 (p > 0,05), sehingga dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik dengan interpretasi hasil menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah > 50 responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
C. Pengaruh Karakteristik Demografi Terhadap Tingkat Pengetahuan 1. Usia Dalam penelitian ini persentase pengetahuan kategori baik paling banyak adalah responden yang berusia 21-40 tahun yaitu sebesar 78,8%. Seperti yang dikatakan Notoatmodjo (2007), bahwa faktor usia akan mempengaruhi pengetahuan. Dengan bertambahnya usia seseorang maka tingkat pengetahuannya akan berkembang sesuai dengan pengetahuan yang tepat. Namun, dapat dilihat dalam penelitian ini usia responden terbanyak adalah berkisar 21-40 tahun dan memiliki pengetahuan yang baik juga dibandingkan pada usia 41-56 tahun. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel VII sebagai berikut : Tabel VII. Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Usia Kategori usia
Usia 20-40 tahun Usia 41-56 tahun
∑ 67 18
Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Baik % ∑ % 91,8 6 8,2 78,3 5 21,7
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan usia responden dengan tingkat pengetahuan menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (Uji Fisher, p= 0,086). Dengan demikian, usia tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan multivitamin pada anak. Uji Fisher digunakan ketika uji Chi-square tidak memenuhi syarat atau ada nilai sel yang < 5. 2. Pendidikan Pendidikan dalam penelitian ini dibagi dalam 2 kelompok yaitu < SMA (SD dan SMP) dan ≥ SMA (SMA, D3, S1, S2). Berdasarkan hasil penelitian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
persentase tertinggi pada tingkat pengetahuan baik adalah pendidikan ≥ SMA (91%). Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan pernyataan Effendy (2008) yaitu bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima
informasi
baru
yang
didapatnya,
sehingga
pengetahuannya
mempengaruhi cara pandangnya terhadap informasi diterimanya. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel VIII sebagai berikut: Tabel VIII. Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan < SMA ≥ SMA
Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Baik ∑ % ∑ % 14 77,8 4 22,2 71 91 7 9
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan tingkat pendidikan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (Uji Fisher, p= 0,122). Dengan demikian, tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan multivitamin pada anak. 3. Pekerjaan Dalam penelitian ini, rata-rata responden yang bekerja (PNS, wiraswasta, pegawai swasta) yang memiliki pengetahuan baik (91,8%), sedangkan untuk responden yang tidak bekerja atau berprofesi sebagai ibu rumah tangga memiliki persentase pengetahuan baik sebesar 85,1%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sarwono (2009) yang menyatakan bahwa semakin luas pekerjaan seseorang, maka pengetahuannya akan semakin baik apabila dibandingkan dengan seseorang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
berprofesi tidak bekerja atau ibu rumah tangga yang cakupannya sempit. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel IX sebagai berikut : Tabel IX. Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Pekerjaan Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja
Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Baik ∑ % ∑ % 40 85,1 7 14,9 45 91,8 4 8,2
Berdasarkan uji statistik, yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan pekerjaan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (Uji Chi-square, p= 0,301). Dengan demikian, pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan multivitamin pada anak. 4. Penghasilan Karakteristik demografi responden berdasarkan penghasilan keluarga didasarkan pada penghasilan UMR di Kota Yogyakarta yaitu Rp 1.065.247,00. Penghasilan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penghasilan orangtua (ibu dan bapak) jika keduanya sama-sama bekerja. Dalam penelitian ini diperoleh penghasilan > Rp 1.100.000,00 memiliki pengetahuan baik paling banyak sebesar 95,5%. Penelitian ini sesuai dengan pernyataan Sarwono (2009), bahwa semakin tinggi sosial ekonomi semakin banyak kebutuhan dan fasilitas yang dipenuhi, sehingga pengetahuan seseorang juga menjadi lebih tinggi. Ringkasan hasil penelitian ini disajikan pada Tabel X sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel X. Distribusi Jumlah Responden (%) berdasarkan Tingkat Pengetahuan dan Penghasilan Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Baik ∑ % ∑ % 43 82,7 9 17,3 42 95,5 2 4,5
Penghasilan ≤ Rp 1.100.000,00 > Rp 1.100.000,00
Berdasarkan uji statistik yang membandingkan tingkat pengetahuan dengan penghasilan responden menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna (Uji Chi-square, p= 0,050). Dengan demikian, penghasilan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan multivitamin pada anak. Dalam
penelitian
ini,
tidak
menunjukkan
bahwa
faktor-faktor
karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan jumlah anak) mempengaruhi pengetahuan. Ini disebabkan kemungkinan dari social life responden di Kecamatan Mergangsan yang sering mengadakan pertemuan-pertemuan dalam bentuk arisan ibu-ibu PKK maupun dalam pertemuan posyandu. Sehingga semakin memungkinkan responden menerima dan memahami informasi lebih banyak dari lingkungan sekitar tentang penggunaan multivitamin. Dalam penelitian ini juga tidak dilanjutkan dengan uji odd ratio (OR) karena hasil yang diperoleh dinyatakan berbeda tidak bermakna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Karakteristik demografi orang tua di Kecamatan Mergangsan yaitu sebagian besar perempuan (84,4%), berusia 20-40 tahun (76%), merupakan lulusan terakhir SMA (55,2%), sebagian besar ibu rumah tangga (51%), dengan penghasilan keluarga terbanyak < Rp 1.100.000,00 (54,2%), dan memiliki jumlah 2 anak terbanyak (37,5%). 2. Tingkat pengetahuan orang tua tentang penggunaan multivitamin pada anak di Kecamatan Mergangsan yaitu memiliki tingkat pengetahuan baik (89%), cukup baik (10%), dan kurang baik (1%). 3. Karakteristik demografi
responden (usia,
pendidikan, pekerjaan,
penghasilan) tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (p > 0,05).
40
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
B. Saran Dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan sebagai berikut : 1. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian sejenis dengan memperluas tidak hanya pengetahuan melainkan perlu diteliti untuk sikap dan tindakan kemudian perlu juga dilakukan penelitian serupa yang meneliti faktorfaktor lainnya yang mempengaruhi pengetahuan seperti sosial budaya, pengalaman, dan fasilitas informasi. 2. Bagi masyarakat, perlu adanya kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan tentang efek samping dari penggunaan multivitamin jika di gunakan dalam jangka waktu panjang. 3. Bagi instansi kesehatan, perlu adanya edukasi tentang alasan dari penggunaan multivitamin pada anak agar orang tua lebih mengerti dalam menggunakan multivitamin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M. dan Wirjatmadi, B., 2012, Pengantar Gizi Masyarakat, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal. 10-12. Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 8-9. Arikunto, S., 2007, Analisis Data Penelitian Deskriptif, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 262-269. Badriyah, S., 2013, Komunikasi Pribadi, diambil pada tanggal 20 September 2013. Depkes RI, 2009, Profil Kesehatan 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 73. Effendy, 2008, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal. 121. Griffith, H. W., 2014, Complete Guide to Prescription Drugs, 6th edition, The Berkley Publishing Group, New York, pp. 348-370. Kasmadi, 2013, Panduan Modern Peneltian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung, hal. 73. Noor, J., 2012, Metodologi Penelitian, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, hal. 7. Notoatmodjo, S., 2002, Metode Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal. 130. Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal. 12-16, 31, 133-152, 178-190. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 124, 153, 158, 182. Papalia, D.E., Olds, S.W., Feldman, R.D., 2009, Human Development, 11th Edition, Mc Graw Hill, New York, pp. 152 Pramudianto, A., dan Evaria, 2011, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, hal. 289, 296, 298, 304, 325, 328. Pujiarto, P. S., 2008, Bayiku anakku : panduan praktis kesehatan anak, Gramedia, Jakarta, hal.25-26
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Sarwono, S. W., 2009, Pengantar Psikologi Umum, Rajawali Press, Jakarta, hal 201-208. Shaikh, S., 2009, Human Nutrition, Masby-Year Book Lac, USA, pp. 131-137. Wardlaw, G. M., and Smith, A. M., 2009, Contemporary Nutrition, Mc Graw Hill Higher Education, New York, pp. 352, 357-361, 362, 367, 373. Wawan dan Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Nuha Medika, Yogyakarta, hal. 11, 27, 33-36, 45-46. Wibowo, A., 2014, Metodologi Penelitian Praktis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal. 11-12. Widodo, R., 2010, Pemberian Makanan, Suplemen, dan Obat pada Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 14, 36, 46, 73, 156-175. Wijaya, A., Sunaryo, S., 2010, Pemetaan dan Pengelompokkan Produk Suplemen Multivitamin Anak berdasarkan Substansi Micronutrient dan Tingkat Harga, Laporan Penelitian, Fakultas MIPA Institut Teknologi Surakarta, Surakarta. Yanti, E., 2004, Perilaku Ibu terhadap Penggunaan Multivitamin untuk Anak Balita di Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli Tahun 2004, Skripsi, 9, Universitas Sumatera Utara, Medan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN KAJIAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENGGUNAAN MULTIVITAMIN PADA ANAK
PERNYATAAN KESEDIAAN RESPONDEN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN
Dengan hormat, Melalui surat ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
:
Umur
:
Memberikan pernyataan persetujuan berpartisipasi sebagai responden penelitian mengenai yang dilakukan mengenai “Kajian pengetahuan terhadap penggunaan multivitamin pada anak”. Saya menyatakan bahwa data-data yang saya berikan tersebut merupakan data yang sebenar-benarnya tanpa rekayasa dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Yogyakarta, ................................ Yang menyatakan,
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
46
INFORMASI PENGGUNAAN MULTIVITAMIN ANAK
Petunjuk pengisian: Mohon mengisi data anak anda yang berumur 2 sampai 12 yang sedang atau pernah menggunakan multivitamin. Pada jawaban pilihan, mohon melingkari pada huruf yang tersedia dan jawaban boleh lebih dari satu (1). 1. Usia anak
: ................ tahun
2. Multivitamin yang sedang atau pernah digunakan oleh anak anda : a. .................................................. b. .................................................. c. .................................................. 3. Harga
yang
dikeluarkan
untuk
membeli
multivitamin
Rp.
.......................... 4. Kapan terakhir anak anda menggunakan multivitamin ? a.
< 1 bulan
b.
1-3 bulan
c.
3-6 bulan
d.
> 6 bulan
5. Bentuk sediaan multivitamin pada anak yang sering anda pilih atau gunakan? a. Tablet b. Kapsul c. Cair/Sirup d. Pil 6. Berapa frekuensi pemberian multivitamin pada anak dalam sehari? a. 1 kali sehari b. 2-3 kali sehari c. > 3 kali sehari 7. Dimana anda biasa membeli multivitamin pada anak ? a. Apotek b. Puskesmas / RS c. Toko Obat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
d. Supermarket e. Agen tertentu (MLM) f. Lainnya ................................................ 8. Dari mana anda mengetahui informasi penggunaan multivitamin untuk anak? a. Keluarga/Teman b. Tenaga Kesehatan (dokter, apoteker, bidan, perawat) c. Iklan surat kabar/buku/majalah/televisi/radio/internet d. Lainnya, .................................................................... 9. Menurut anda, apakah harapan anda dalam menggunakan multivitamin pada anak? a. Agar dapat menambah nafsu makan b. Agar dapat meningkatkan kekebalan tubuh c. Agar dapat menyembuhkan penyakit yang diderita pada anak d. Agar dapat meningkatkan kecerdasan otak e. Agar dapat membantu pencernaan f. Lainnya, .....................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II.
48
PERNYATAAN MENGENAI MULTIVITAMIN
Petunjuk pengisian: Berilah tanda (√) pada kolom (B) jika menurut anda pernyataan di bawah ini BENAR , pada kolom (S) jika menurut anda pernyataan di bawah ini SALAH. No
Pernyataan
Tanggapan B
1.
Multivitamin adalah suplemen pelengkap gizi pada kesehatan anak
2.
Multivitamin
diberikan
saat
anak
mengalami
kekurangan vitamin dalam tubuh 3.
Multivitamin hanya mengandung zat mineral saja
4.
Multivitamin tidak mempunyai potensi memberikan efek samping yang merugikan
5.
Dosis penggunaan multivitamin pada anak sama dengan orang dewasa
6.
Multivitamin dapat disimpan dimana saja
7.
Multivitamin (cair) pada anak harus diberikan sesuai dengan dosis (bila terdapat sendok/gelas takar pada kemasan)
8.
Multivitamin tidak mempunyai waktu kadaluarsa
9.
Penggunaan
multivitamin
untuk
anak
perlu
dikonsultasikan kepada dokter atau apoteker 10. Multivitamin dapat digunakan sebagai pengganti makanan utama pada anak 11. Multivitamin
pada
anak
dapat
menyembuhkan
penyakit yang sedang diderita 12. Multivitamin memiliki kandungan kombinasi vitamin dan mineral
S
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Multivitamin boleh digunakan dalam jangka panjang 14. Multivitamin pada anak aman untuk dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan 15. Penyimpanan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label dapat menyebabkan kerusakan 16. Pemberian
multivitamin
boleh
dilakukan
tanpa
memperhatikan aturan pemakaiannya 17. Multivitamin yang sudah lama disimpan (berubah warna, rasa, dan bau) tidak dapat digunakan lagi 18. Makanan merupakan hal yang utama dan tidak dapat digantikan oleh multivitamin 19. Multivitamin harus diberikan dengan resep dokter 20. Penggunaan multivitamin pada anak diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya 21. Multivitamin mengandung lebih dari satu jenis vitamin 22. Kerusakan ginjal merupakan salah satu efek samping dari penggunaan multivitamin yang berlebihan 23. Semakin besar jumlah/frekuensi penggunaan yang diberikan maka efek yang didapatkan juga semakin baik 24. Kerusakan multivitamin tetap akan memberikan khasiat pada anak 25. Semua jenis multivitamin yang diberikan pada anak aman diberikan dengan cara dicampur dengan makanan 26. Sinar matahari dan udara lembab tidak mempengaruhi khasiat dari multivitamin 27. Perlu pertimbangan dokter ketika akan mengkonsumsi obat lain bersamaan dengan multivitamin
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
III.
50
DATA DIRI RESPONDEN
Petunjuk pengisian: Mohon dituliskan jawaban yang sesuai dan mohon dilingkari untuk jawaban pilihan. Nama
: .........................................................
Jenis Kelamin
:
a. Laki-laki b. Perempuan Alamat
: .........................................................
Usia
: ……… tahun
Pendidikan terakhir
:
a. SD b. SMP c. SMA
d. D3 e. S1 f. Lainnya (................................................)
Pekerjaan
:
a.
PNS
e. Swasta
b.
Wiraswasta
f. Pensiunan
c.
TNI/POLRI
g. Lainnya.....................
d.
Ibu Rumah Tangga
Penghasilan keluarga per bulan: a. < Rp 1.100.000, 00 b. Rp 1.100.000, 00 – Rp 2.200.000, 00 c. Rp 2.200.000, 00 – Rp 4.400.000,00 d. > Rp 4.400.000,00
Jumlah anak
: ..........
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Surat Ijin Dinas Perijinan
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Surat Dinas Kesehatan
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4. Data Monografi Kelurahan Brontokusuman
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 4.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Data Monografi Kelurahan Keparakan
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 5.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 5.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Data Monografi Kelurahan Wirogunan
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 6.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan
Case Processing Summary N Valid Cases
Excluded Total
a
Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .767 27
% 30
100.0
0 30
.0 100.0
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 7.
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27
Scale Mean if Item Deleted 22.47 22.83 22.60 23.10 22.47 22.53 22.50 22.47 22.57 22.50 22.60 22.47 22.63 22.50 22.60 22.50 22.57 22.60 22.83 22.47 22.53 22.80 22.63 22.50 22.73 22.63 22.50
Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Correlation Deleted 9.844 .000 .768 9.523 .027 .785 8.731 .486 .747 8.576 .358 .757 9.844 .000 .768 9.085 .454 .752 9.569 .214 .764 9.844 .000 .768 9.909 -.083 .779 9.224 .529 .753 8.593 .558 .743 9.844 .000 .768 9.551 .064 .775 10.052 -.209 .777 8.938 .380 .754 9.224 .529 .753 9.289 .248 .762 8.317 .705 .733 8.626 .339 .758 9.844 .000 .768 8.947 .548 .748 8.097 .556 .739 8.171 .705 .730 9.569 .214 .764 8.685 .361 .756 8.930 .340 .757 9.845 -.030 .771
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Lampiran 8. Karakteristik responden Statistics total
jeniskel
usia
pendidika
amin
pekerjaan peng jumlah terakhirpe
nterakhir
hasil
anak
nggunaan
an Valid
96
96
96
96
96
96
96
96
0
0
0
0
0
0
0
0
N Missing
A. Jenis kelamin Jeniskelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Laki-laki
15
15,6
15,6
15,6
Perempuan
81
84,4
84,4
100,0
Total
96
100,0
100,0
B. Usia Usia Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Dewasa Muda
73
76,0
76,0
76,0
Dewasa Tengah
23
24,0
24,0
100,0
Total
96
100,0
100,0
C. Pendidikan Terakhir pendidikanterakhir Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
SD
Valid
4
4,2
4,2
4,2
SMP
14
14,6
14,6
18,8
SMA
53
55,2
55,2
74,0
D3
4
4,2
4,2
78,1
S1
19
19,8
19,8
97,9
S2
2
2,1
2,1
100,0
96
100,0
100,0
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Lanjutan lampiran 8. D. Pekerjaan Responden Pekerjaan Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
PNS
Valid
3
3,1
3,1
3,1
Wiraswasta
12
12,5
12,5
15,6
Ibu Rumah Tangga
47
49,0
49,0
64,6
Swasta
34
35,4
35,4
100,0
Total
96
100,0
100,0
E. Penghasilan Responden Penghasilan Frequen
Percent
cy
Vali d
Valid
Cumulative
Percent
Percent
< Rp 1.100.000,00
52
54,2
54,2
54,2
Rp 1.100.000,00 - Rp 2.200.000,00
32
33,3
33,3
87,5
Rp 2.200.000,00 - Rp 4.400.000,00
9
9,4
9,4
96,9
> Rp 4.400.000,00
3
3,1
3,1
100,0
96
100,0
100,0
Total
F. Jumlah anak responden Jumlahanak Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Jumlah anak 1
33
34,4
34,4
34,4
Jumlah anak 2
36
37,5
37,5
71,9
Jumlah anak 3
20
20,8
20,8
92,7
Jumlah anak 4
6
6,3
6,3
99,0
Jumlah anak 5
1
1,0
1,0
100,0
96
100,0
100,0
Valid
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Lampiran 9. Hasil Uji Fisher pada tingkat pengetahuan dengan variabel usia
usia * tingkatpengetahuan
Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent 96 100.0% 0 0.0%
N
Total Percent 96 100.0%
usia * tingkatpengetahuan Crosstabulation Count
usia
20-40 tahun 40-65 tahun
Total
tingkatpengetahuan Cukup Baik Baik 6 67 5 18 11 85
Total 73 23 96
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (2-sided) sided) (1-sided) Pearson Chi-Square 3.151a 1 .076 Continuity Correctionb 1.959 1 .162 Likelihood Ratio 2.788 1 .095 Fisher's Exact Test .126 .086 Linear-by-Linear Association 3.118 1 .077 N of Valid Cases 96 a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.64. b. Computed only for a 2x2 table
Usia responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden (berbeda tidak bermakna, p > 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Lampiran 10. Hasil Uji Fisher pada tingkat pengetahuan dengan variabel pendidikan Case Processing Summary Cases Valid N pendidikanterakhir * tingkatpengetahuan
Percent
96
100.0%
Missing N 0
Total
Percent
N
0.0%
Percent
96
100.0%
pendidikanterakhir * tingkatpengetahuan Crosstabulation Count
pendidikanterakhir Total
< SMA ≥ SMA
tingkatpengetahuan Cukup Baik Baik 4 14 7 71 11 85 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) a 2.530 1 .112 1.393 1 .238 2.178 1 .140
Total
Exact Sig. (2-sided)
18 78 96
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test .210 .122 Linear-by-Linear Association 2.504 1 .114 N of Valid Cases 96 a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.06. b. Computed only for a 2x2 table
Pendidikan terakhir responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan responden (berbeda tidak bermakna, p > 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Lampiran 11. Hasil Uji Chi-square pada tingkat pengetahuan dengan variabel pekerjaan Case Processing Summary
N pekerjaan * tingkatpengetahuan
Valid Percent 96 100.0%
Cases Missing N Percent 0 0.0%
N 96
Total Percent 100.0%
pekerjaan * tingkatpengetahuan Crosstabulation Count
pekerjaan
Tidak Bekerja Bekerja
Total
tingkatpengetahuan Cukup Baik Baik 7 40 4 45 11 85
Total 47 49 96
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (2-sided) sided) (1-sided) Pearson Chi-Square 1.071a 1 .301 Continuity Correctionb .510 1 .475 Likelihood Ratio 1.081 1 .298 Fisher's Exact Test .351 .238 Linear-by-Linear Association 1.060 1 .303 N of Valid Cases 96 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.39. b. Computed only for a 2x2 table
Pekerjaan responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (berbeda tidak bermakna, p > 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Lampiran 12. Hasil Uji Chi-square pada tingkat pengetahuan dengan variabel penghasilan Case Processing Summary
penghasilan * tingkatpengetahuan
Valid N Percent 96 100.0%
Cases Missing N Percent 0 0.0%
Total N Percent 96 100.0%
penghasilan * tingkatpengetahuan Crosstabulation Count
penghasilan
≤ Rp 1.100.000,00 > Rp 1.100.000,00
Total
tingkatpengetahuan Cukup Baik Baik 9 43 2 42 11 85
Total 52 44 96
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (2-sided) (2-sided) (1-sided) a Pearson Chi-Square 3.826 1 .050 Continuity Correctionb 2.672 1 .102 Likelihood Ratio 4.162 1 .041 Fisher's Exact Test .060 .048 Linear-by-Linear Association 3.786 1 .052 N of Valid Cases 96 a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.04. b. Computed only for a 2x2 table
Penghasilan responden tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan (berbeda tidak bermakna, p > 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Lampiran 13. Multivitamin anak yang termasuk di MIMS 1.
Scott’s Emulsion® Original Komposisi : Cod liver oil 3 g, vit.A 850 IU, vit.D 85 IU, Ca Hypophosphite 148 mg, Na Hypophosphite 74 mg, edible gums, dan flavoring. Indikasi : Untuk membangun daya tahan tubuh dan memenuhi kebutuhan vitamin A dan D di dalam tubuh. Dosis : Anak > 12 tahun 15 mL 3 x sehari, 7-12 tahun 15 mL 2x sehari, 1-6 tahun 15 mL 1 x sehari.
2.
Scott’s Emulsion® Vita Komposisi : Cod liver oil, vit.A 850 IU, vit.D 85 IU, Ca Hypophosphite 414 mg, orange juice. Indikasi : Memelihara daya tahan tubuh dan memenuhi kebutuhan vit.A dan D. Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak serta pertumbuhan gigi dan tulang yang kuat. Dosis : Anak > 12 tahun 15 mL 3 x sehari, 7-12 tahun 15 mL 2x sehari, 1-6 tahun 15 mL 1 x sehari.
3.
Seven Seas Orange Syrup® Komposisi : Cod Liver oil 2,800 g, vit.A 4,000 IU, vit.D 400 IU, vit.E 3 mg, EPA 252 mg, DHA 224 mg. Indikasi : Untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Kekuatan tulang dan gigi. Dosis : Dewasa dan anak > 1 tahun 2 sdt atau 10 mL/hari.
4.
Adelysin® Komposisi : Vit.A 5,000 IU, vit B1 2 mg, vita.B2 3 mg, vit.B6 2 mg, vita.B12 2 mcg, vit. D 500 IU, nicotinamide 20 mg, panthenol 5 mg, lysine HCl 25 mg. Indikasi : vitamin untuk bayi dan anak. Merangsang nafsu makan dan pertumbuhan. Mempercepat masa pertumbuhan. Dosis : Bayi < 1 tahun 5 tetes/hari, anak 1-3 tahun 5-10 tetes/hari, 3-6 tahun 10-20 tetes/hari.
5.
Fitkom® Komposisi : Per Tab. Ca pantothenate 5 mg, nicotinamide 9 mg, vit.A 1,000 IU, vit.B1 1,4 mg, vit.B12 3 mcg, vit.B2 1,6 mg, vit.B6 2 mg, vit.C 60 mg, vit.D 100 IU, vit.E 5 mg. Per Sir. Dexpanthenol 5 mg, Fe gluconate 3,6 mg, insositol 12 mg, L-lysine HCl 100 mg, nicotinamide 20 mg, taurine 125 mg,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Lanjutan lampiran 13. vit.A 2,500 IU, vit. B1 15 mcg, vit.B2 5 mg, vit. B6 5 mg, vit.C 60 mg, vit. D 200 IU, vit.E 6 mg. Indikasi : Memenuhi kebutuhan vitamin terutama pada masa pertumbuhan dan sesudah sembuh dari sakit, pasca operasi, menambah nafsu makan, anemia, nutrisi jaringan otak. Dosis : Tab dewasa dan anak 1 tab/hari dan Sir. 1-2 sdt.hari. 6.
Biolysin® Komposisi : Vit.A 2,000 IU, vit B1 3 mg, vit.B2 1 mg, vit.B6 2 mg, vit.B6 1 mg, vit.B12 5 mcg, vit.C 50 mg, vit. D 400 IU, nicotinamide 20 mg, dpanthenol 3 mg, l-lysine HCl 300 mg, niacinamide 20 mg. Indikasi : Suplemen vitamin untuk anak, masa pertumbuhan, penyembuhan, dan pasca operasi. Dosis : anak 1-12 1 sdt/hari, ≤ 1 tahun ½ sdt/hari.
7.
Biolysin Smart® Komposisi : Arachidonic acid 60 mg, DHA 20 mg, vit.A 1,500 IU, vit B1 1 mg, vit.B2 0,8 mg, vit.B6 0,8 mg, vit.B12 3 mcg, vit.C 50 mg, vit. D 400 IU, d- panthenol 3 mg, l-lysine HCl 100 mg, niacinamide 10 mg. Indikasi : Suplemen untuk nutrisi otak dan membantu pemulihan kondisi tubuh sehabis sakit. Dosis : anak > 1 tahun 1 sdt/hari, 0-1 tahun ½ sdt/hari.
8.
Cerebrofort Gold® Komposisi : Arachidonic acid 15 mg, DHA 10 mg, EPA 2 mg, L-gutamic acid 50 mg, folic acid 100 mcg, blotin 0,2 mg, L-lysine HCL 50 mg, vit.A 2,000 IU, vit B1 1,5 mg, vit.B2 1,5 mg, vit.B6 1,5 mg, vit.B12 2 mcg, vit.C 50 mg, vit. D 200 IU. Indikasi : Suplemen multivitamin dan nutrisi otak untuk pertumbuhan, metabolism, serta untuk menjaga sistem imun tubuh. Dosis : anak 6-12 tahun 1 sdt (5 mL) 2 x sehari, 1-6 tahun 1 sdt 1 x sehari, 4 bulan-1 tahun ½ sdt 1 x sehari.
9.
Curvit® Komposisi : vit B1 3 mg, vit.B2 2 mg, vit.B6 5 mg, vit.B12 5 mcg, β-carotene 4 mg, dexpanthenol 3 mg, curcuminoid 2 mg, Ca gluconate 300 mg. Indikasi : Suplemen vitamin untuk menambah nafsu makan dan stamina, mencegah defisiensi Ca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Lanjutan lampiran 13. Dosis : anak 6-12 tahun 1 sdt 2 x sehari, 1-6 tahun 1 sdt 1 x sehari, 6 bulan1 tahun ½ sdt 1 x sehari. 10. Curcuma Plus® Komposisi : vit B1 3 mg, vit.B2 2 mg, vit.B6 5 mg, vit.B12 5 mcg, β-carotene 10% 4 mg, dexpanthenol 3 mg, curcuminoid 2 mg. Indikasi : untuk menambah nafsu makan dan alternative terapi hepatitis. Dosis : anak 1 sdt 1-2 x sehari.
.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14. Data Informasi Penggunaan Multivitamin Anak Multivitamin yang digunakan curcuma plus curcuma plus curcuma plus curcuma plus curvit sirup, scott's emulsion curvit sirup sakatonik abc scott's emulsion biolysin sirup, curcuma plus scott's emulsion cerebrovit, curcuma plus scott's emulsion sakatonik abc scott's emulsion curcuma plus scott's emulsion, curcuma plus scott's emulsion curcuma plus
terakhir menggunakan multivitamin c c c c
bentuk sediaan c c c c
frekuensi pemberian a a a a
tempat memperoleh a d d a
sumber informasi b c c c
harapan b a, b, d, e a, b, d, e a, b, d, e
20.000-40.000 50.000100.000 10.000-20.000 20.000-40.000
c
c
a
a
b
a, b, d, e, c
a a c
c a c
a a a
a a a
b c b
a, b b, d b
10.000-20.000 20.000-40.000 10.000-20.000 20.000-40.000 10.000-20.000 20.000-40.000 10.000-20.000
b a c a b b a
c c c c a c c
a b a a a a a
a a d c a a a
b b b c a b b
a, b, c, d,e b b a, b b a, b, c, d b
20.000-40.000 20.000-40.000 10.000-20.000
a c c
c c c
a a a
c a d
c c c
a, b, c, d a a, b, d, e
Harga multivitamin 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 14. vidorant smart curvit sirup, cerebrovit scott's emulsion, biolysin sirup combi kids, curcuma plus scott's emulsion sakatonik abc scott's emulsion, sakatonik abc seven seas scott's emulsion scott's emulsion scott's emulsion Caviplex curvit sirup biolysin sirup, scott's emulsion curvit sirup sakatonik abc, curcuma plus scott's emulsion, curcuma plus scott's emulsion
10.000-20.000 20.000-40.000
b a
a c
a a
a a
c b
a, d a, b
20.000-40.000 20.000-40.000 20.000-40.000 10.000-20.000
c a c c
c a c a
a a a a
a a d a
b b b c
a a, b b a, b, d
20.000-40.000 50.000100.000 20.000-40.000 20.000-40.000 20.000-40.000 10.000-20.000 10.000-20.000
b
a
a
a
b
a, b, d, e
a a c c b a
c c c c a c
a a a a a a
a a a a a a
c b b b b c
b, d, e a, e b b b b
20.000-40.000 50.000100.000
a
a
a
a
c
a, b
a
a
a
d
b
b
10.000-20.000
a
a
a
a
b
a, b, d, e
20.000-40.000 20.000-40.000
b b
c c
a a
d a
c c
a, b a, b
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 14. curcuma plus curcuma plus scott's emulsion biolysin sirup, scott's emulsion scott's emulsion scott's emulsion cerebrofort gold, scott's emulsion curcuma plus scott's emulsion, curcuma plus scott's emulsion scott's emulsion scott's emulsion cerebrofort gold, biolysin sirup, scott's emulsion sakatonik abc sakatonik abc sakatonik abc sakatonik abc scott's emulsion scott's emulsion curcuma plus vidorant smart, sakatonik
10.000-20.000 10.000-20.000 20.000-40.000
a a a
c c c
b a b
a a a
b b c
d d a, b, c, d
20.000-40.000 20.000-40.000 20.000-40.000 50.000100.000 10.000-20.000
c c a
a c c
a a a
a d a
c c a
a, b d a
a c
c c
b a
a a
c b
a, b, d, e a, b
20.000-40.000 20.000-40.000 20.000-40.000 20.000-40.000 50.000100.000 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000 20.000-40.000 20.000-40.000 10.000-20.000 10.000-20.000
a c b a
c c c c
a b a b
a a a a
c a c c
a, b, d, e a, b, d a b
a c a b c c a c c
c a a a a c a c a
a a a b a a a a a
d a a c c a d a d
c b c c c b B c b
a, b, d d b a b a, b a, b, d a, b a, b, c, d, e
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
abc, biolysin sirup vidorant smart, sakatonik abc, biolysin sirup scott's emulsion, curcuma plus sakatonik abc, scott's emulsion scott's emulsion, fitkom gummy curcuma plus vidorant smart, curcuma plus, fitkom gummy scott's emulsion, curcuma plus scott's emulsion, curcuma plus, curvit sirup fitkom gummy curvit sirup curcuma plus vidorant smart biolysin sirup, scott's emulsion curcuma plus biolysin sirup, scott's emulsion vidorant smart curvit sirup, sakatonik abc
10.000-20.000
c
a
a
d
b
a, b, c, d, e
20.000-40.000
c
c
a
d
c
a, b, c, d
20.000-40.000
c
c
a
a
b
b
10.000-20.000 20.000-40.000
a c
c c
a b
d a
c b
b b
10.000-20.000
c
a
a
d
b
a
20.000-40.000
c
c
b
a
b
a, b, d
20.000-40.000 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000
a c b c a
c a c c a
a a a a b
c a a a a
a c b c b
a, b, e a a a, b, d a, b, c, d, e
20.000-40.000 20.000-40.000
a b
c c
a b
c a
b b
a, b, c, d, e b, d
20.000-40.000 10.000-20.000 10.000-20.000
b a a
c a a
a b b
a a a
c b b
b a, b, c, d, e b 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sakatonik abc sakatonik abc, scott's emulsion vidorant smart curvit sirup cerebrofort gold, scott's emulsion fitkom gummy vidorant smart, scott's emulsion, curcuma plus curcuma plus vidorant smart vidorant smart, curcuma plus vidorant smart, sakatonik abc scott's emulsion vidorant smart cerebrofort gold, curcuma plus, vidorant smart sakatonik abc curcuma plus curcuma plus scott's emulsion fitkom gummy, curcuma plus
10.000-20.000
b
a
b
a
c
b
20.000-40.000 10.000-20.000 10.000-20.000 50.000100.000 10.000-20.000
b b a
a c c
a a b
a a a
b b b
a, b a, d a, b
a a
c a
a b
a a
b a
b b
20.000-40.000 10.000-20.000 10.000-20.000
a c a
c c c
b a b
a a a
c b c
a, b b b
10.000-20.000
a
c
a
a
c
b
20.000-40.000 20.000-40.000 10.000-20.000
c c c
c c c
a b a
a d a
b a c
a, b a d
10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000 10.000-20.000 20.000-40.000
a c c a c
a a c c c
a a a a a
a d a a a
b a b b a
a a b b d
10.000-20.000
b
c
a
d
b
a, b
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 14. scott's emulsion fitkom gummy scott's emulsion
20.000-40.000 10.000-20.000 20.000-40.000
b c c
c a c
a a a
a a a
b a c
a, b a a, b, d
Keterangan : Kapan terakhir menggunakan multivitamin : a = < 1 bulan, b= 1-3 bulan, c= 3-6 bulan Bentuk sediaan multivitamin : a= tablet dan c= cair/sirup Frekuensi pemberian multivitamin : a= 1 kali sehari dan b= 2-3 kali sehari Tempat memperoleh multivitamin : a= apotek, c= took obat, dan d= supermarket Sumber informasi : a= keluarga/teman, b= tenaga kesehatan, dan c= iklan/surat kabar Harapan responden : a= Agar dapat menambah nafsu makan anak, b= agar dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak, c= agar dapat menyembuhakan penyakit yang diderita anak, d= agar dapat meningkatkan kecerdasan otak pada anak, dan e= agar dapat memperlancar pencernaan anak.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15. Karakteristik Demografi dan Tingkat Pengetahuan Responden Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Perempuan Laki-Laki Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda
SMA SMA SMA
Swasta Swasta IRT
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda
SMA SMA SMA SMP SMA
IRT Wiraswasta IRT IRT IRT
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda
S1 SMP SMA S1 SMA S2
Swasta IRT Swasta IRT IRT Wiraswasta
Perempuan Laki-Laki Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda
S1 SMA SMP
Swasta Swasta IRT
Penghasilan Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00
Jumlah Anak
Skor Kategori Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Anak 1 Anak 3 Anak 3
24 23 26
baik baik baik
Anak 1 Anak 2 Anak 1 Anak 3 Anak 3
25 25 24 21 19
baik baik baik baik cukup baik
Anak 2 Anak 3 Anak 1 Anak 2 Anak 3 Anak 2
23 14 25 22 24 22
baik kurang baik baik baik baik baik
Anak 1 Anak 1 Anak 1
23 19 25
baik cukup baik baik
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 15. Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda
SMP SMA
IRT IRT
Perempuan
Dewasa Tengah
SMA
IRT
Perempuan
Dewasa Tengah
D3
IRT
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda
SMA S1 SMA S1
IRT IRT Wiraswasta IRT
Perempuan
Dewasa Tengah
S2
PNS
Perempuan Laki-Laki
Dewasa Muda Dewasa Tengah
S1 SMP
IRT Swasta
Laki-Laki Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda
S1 SMA
Swasta IRT
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
IRT
Laki-Laki
Dewasa Muda
SMA
Wiraswasta
Laki-Laki
Dewasa Muda
S1
Swasta
Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 > Rp 4.400.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00
Anak 3 Anak 2
22 23
baik baik
Anak 4
27
baik
Anak 3
23
baik
Anak 1 Anak 3 Anak 3 Anak 1
24 20 23 25
baik cukup baik baik baik
Anak 3
26
baik
Anak 2 Anak 2
24 18
baik cukup baik
Anak 2 Anak 2
24 22
baik baik
Anak 2
21
baik
Anak 2
21
baik
Anak 2
25
baik
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 15. Perempuan
Dewasa Muda
S1
PNS
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
Swasta
Perempuan Laki-Laki Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda
S1 SMA SMA
Wiraswasta Wiraswasta IRT
Perempuan
Dewasa Muda
S1
Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
IRT
Perempuan Laki-Laki
Dewasa Muda Dewasa Muda
S1 SMP
IRT Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
IRT
Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda
SMA S1
IRT IRT
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
Wiraswasta
Perempuan
Dewasa Muda
S1
Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
IRT
Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00
Anak 2
22
baik
Anak 1
24
baik
Anak 2 Anak 2 Anak 2
24 25 22
baik baik baik
Anak 2
24
baik
Anak 1
23
Baik
Anak 2 Anak 1
24 24
baik baik
Anak 3
25
baik
Anak 1 Anak 1
25 24
baik baik
Anak 1
23
baik
Anak 2
25
baik
Anak 3
20
cukup baik
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 15. Perempuan
Dewasa Muda
SMA
Swasta
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda
SMA D3 SMA SMP S1
Swasta IRT Swasta IRT Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
D3
PNS
Perempuan
Dewasa Tengah
SMA
Swasta
Laki-Laki
Dewasa Tengah
SMA
Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
S1
Swasta
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki
Dewasa Tengah Dewasa Tengah Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Muda
SMA SMA SMP SMP SMA SMA SMP
IRT IRT IRT IRT IRT Swasta Wiraswasta
Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00
Anak 1
25
baik
Anak 2 Anak 2 Anak 1 Anak 2 Anak 1
25 23 23 21 24
baik baik baik baik baik
Anak 1
24
baik
Anak 2
23
baik
Anak 2
26
baik
Anak 2
26
baik
Anak 2
23
baik
Anak 3 Anak 1 Anak 3 Anak 1 Anak 4 Anak 1 Anak 1
24 20 22 25 23 23 23
baik cukup baik baik baik baik baik baik 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 15. Perempuan Dewasa Tengah
SMA
IRT
Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Tengah
S1 SMA
Wiraswasta IRT
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
Swasta
Laki-Laki
Dewasa Tengah
SD
Wiraswasta
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda Dewasa Muda
D3 SMA SMA SMA
Swasta IRT IRT IRT
Perempuan Laki-Laki Laki-Laki
Dewasa Tengah Dewasa Muda Dewasa Muda
SMA SMP SMA
IRT Swasta Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
S1
Swasta
Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan
Dewasa Muda Dewasa Muda Dewasa Tengah Dewasa Muda
SMA SMA SMP SD
Swasta IRT Wiraswasta Swasta
Perempuan
Dewasa Muda
SMA
Swasta
< Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 > Rp 4.400.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 > Rp 4.400.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 2.200.000,00 – Rp 4.400.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 Rp 1.100.000,00- Rp 2.200.000,00
Anak 4
20
cukup baik
Anak 1 Anak 1
23 25
baik baik
Anak 2
20
cukup baik
Anak 2
21
baik
Anak 1 Anak 3 Anak 2 Anak 2
21 25 25 23
baik baik baik baik
Anak 3 Anak 1 Anak 2
25 23 21
baik baik baik
Anak 1
23
baik
Anak 3 Anak 1 Anak 2 Anak 4
24 22 23 25
baik baik baik baik
Anak 1
25
baik 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan lampiran 15. Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Muda Laki-Laki Dewasa Tengah Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Tengah Perempuan Dewasa Tengah Perempuan Dewasa Muda Perempuan Dewasa Muda
SMA SMA SMA SMA SMP SD SMP SD SMA SMA SMA S1
Swasta Swasta Swasta IRT Wiraswasta Swasta IRT IRT IRT IRT IRT IRT
< Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00 < Rp 1.100.000,00
Anak 1 Anak 2 Anak 3 Anak 2 Anak 2 Anak 1 Anak 4 Anak 2 Anak 5 Anak 3 Anak 1 Anak 4
22 26 23 25 26 19 22 19 22 23 24 21
baik baik baik baik baik cukup baik baik cukup baik baik baik baik baik
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Jumlah Populasi Anak di Setiap Kecamatan Kota Yogyakarta
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Distribusi Aktavol® dan Ferriz® Di Setiap Kecamatan Kota Yogyakarta Tahun 2013
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Sonia Efrina Agusta Saemani lahir di Kendari, 19 Agustus 1992 dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Esaf Saemani dan Risnawati. Penulis telah menempuh pendidikan di SD Katholik Pelangi pada tahun 1998-2004, SMPN 1 Kendari pada tahun 2004-2007, SMAN 4 Kendari pada tahun 20072010 hingga saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan S1 Farmasi Sanata Dharma. Selama menempuh jenjang pendidikan S1 Fakultas Farmasi Sanata Dharma, penulis pernah menjadi anggota PSF Veronica dan aktif dalam setiap kegiatan PSF. Penulis pernah menjadi pengisi suara (paduan suara) PSF Veronica dalam acara Pelantikan Apoteker Angkatan XXI pada tahun 2011 dan dalam acara Kunjungan Ilmiah, Budaya dan Wisata (KUIL) 2011 Universitas Pancasila ke Universitas Sanata Dharma pada tahun 2011. Penulis juga pernah menjadi anggota JMKI dan menjadi koordinator Divisi Pengembangan Pengkaderan Organisasi (DPPO) pada tahun 2012-2013. Penulis juga pernah ikut berpartisipasi dalam kepanitiaan Pelepasan Wisuda pada bulan Oktober tahun 2011, Hari HIV/AIDS Sedunia pada tahun 2011, Duta Sanata Dharma (DUSADHA) pada tahun 2012, Pharmacy Performance and Event Cup sebagai sekretaris pada tahun 2012. Penulis juga pernah berpartisipasi sebagai peserta dalam acara Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Sadari pada tahun 2011 dan dalam seminar Nasional Memperingati Hari HIV/AIDS sedunia yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma dan Universitas Gadjah Mada pada tahun 2012. Penulis juga pernah menjadi volunteer dalam kegiatan Penyuluhan dan Pengenalan TOGA untuk Penyakit Hipertensi dan Asam Urat pada tahun 2012.
85