PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN GURU EKONOMI TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN STATUS SEKOLAH Survei:Guru Ekonomi SMA/MA di Kabupaten Sleman
SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan Program Studi PendidikanEkonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh: Diana Pramesti NIM: 091324032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN GURU EKONOMI TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIDIKAN, DAN STATUS SEKOLAH Survei: Guru Ekonomi SMA/MA di Kabupaten Sleman
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh: Diana Pramesti 091324032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW Bapak Sugiran dan Ibu Sunarti yang tak hentinya memberikanku doa, semangat dan kasih sayang Adikku Sidiq Satrio Mandiri Sahabat-sahabatku yang selama ini telah memberikan persahabatan yang tulus. Terima kasih atas hari-hari yang indah dan penuh warna Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2009 Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Siapa yang Bersungguh-Sungguh Pasti Berhasil”
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan Tak ada rahasia untuk menggapai sukses sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan ~Mario Teguh~
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Juli 2013 Penulis
Diana Pramesti
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Diana Pramesti
Nomor Mahasiswa
: 091324032
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN GURU EKONOMI TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN STATUS SEKOLAH (Survei: Guru Ekonomi SMA/MA di Kabupaten Sleman, DIY)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 15 Juli 2013 Yang menyatakan
Diana Pramesti
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN GURU EKONOMI TERHADAP STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI MASA KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN STATUS SEKOLAH Survei: Guru Ekonomi SMA/MA di Kabupaten Sleman Diana Pramesti Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingka tpendidikan, dan status sekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah di Kabupaten Sleman pada bulan Mei 2013. Populasi dari penelitian ini adalah guru ekonomi yang berjumlah 44 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan tes. Uji instrument berupa uji validitas dan reliabilitas hanya digunakan pada variabel tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan. Analisis data menggunakan anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja (nilai sig. 0,954> = 0,05), (2) tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan (nilai sig. 0,297> = 0,05), (3) tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah (nilai sig. 0,609> = 0,05).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE DIFFERENT PERCEPTION OF ECONOMICS TEACHERS TOWARDS THE STANDARD OF EDUCATION ACCESSMENT PERCEIVED FROM THE LENGTH OF THE SERVICE, LEVEL OF EDUCATION, AND SCHOOL STATUS A Survey: Economics Teacher Senior High Shool/ Islamic Senior High School in Sleman Diana Pramesti Sanata Dharma University 2013 This study aims to find out the differences of the level of understanding of economics teachers toward the education assessment standards perceived from the length of service, level of education, and school status. This research is a quantitative research conducted in Senior High School and Islamic Senior High School in Sleman district in May 2013. The population of this research were 44 economics teachers. Samples were taken by a simple random sampling technique. Data were collected by using a test. A test instrument validity and reliability were only used at variable rate teachers understanding of the assessment education standard. Data were analyzed by ANOVA. The results show that: (1) there is no difference in the understanding of the economics teachers towards the education assessment standard perceived from the length of service (the sig. 0,954> = 0,05), (2) there isn’t any difference in the understanding of the economics teachers towards the education assessment standard perceived from the level of education (the sig. 0,297> = 0,05), (3) there is no difference in teachers understanding towards the standard of economic assessment perceived from the status of the school in terms of education (the sig. 0,609> α = 0,05).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, tidak sedikit pihak yang turut terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari: 1.
Allah SWT yang selalu membimbing dan menyertai setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2.
Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ., Rektor Universitas Sanata Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
3.
Romo C. Kuntoro Adi, SJ., M.A., M.Sc., Ph.D.,wakil rektor III Universitas Sanata Dharma, yang membimbing penulis selama berproses dalam kegiatan kemahasiswaan.
4.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
6.
Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan semangat.
7.
Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.
8.
Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku dosen tamu penguji dalam skripsi ini.
9.
Bapak Drs. Joko Wicoyo, M.Si. yang telah meluangkan waktunya untuk mengoreksi abstract penulis.
10. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing saya selama kuliah. Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan, segala jasa dan kenangan tidak akan pernah saya lupakan. 11. Mbak Titin yang selalu memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran selama masa perkuliahan dan pembuatan skripsi penulis. 12. Bapak Sugiran dan Ibu Sunarti, selaku orangtua saya. Terimakasih atas doa, semangat, dukungan serta kasih sayang yang telah diberikan selama ini. 13. Bapak dan Ibu Guru Ekonomi SMA dan MA di Kabupaten Sleman yang telah berkenan membantu saya. 14. Mbak Yacinta yang memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi penulis.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15. Mbak Tri. Terimakasih telah menjadi kakak sekaligus sahabat yang baik buatku. Terimaksih atas waktu dan kesetiaannya dalam suka maupun duka selama ini. 16. Hesti, Ratna, Widia. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik di Pendidikan Ekonomi 2009. 17. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2009 lainnya yang selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan sampai sekarang ini. 18. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu hingga terwujudnya skripsi ini. Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan karya yang lebih baik.
Yogyakarta, 15 Juni 2013
Diana Pramesti
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. HALAMAN MOTTO .................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... ABSTRAK ................................................................................................... ABSTRACT ................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ DAFTAR TABEL ......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
i ii iii iv v vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ A. Latar Belakang ........................................................................... B. Identifikasi Masalah ................................................................... C. Rumusan Masalah ...................................................................... D. Tujuan Penelitian ....................................................................... E. Manfaat Penelitian .....................................................................
1 4 4 5 5 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... A. Deskripsi Teori ........................................................................... 1. Penilaian ................................................................................ 2. Standar Penilaian Pendidikan ............................................... 3. Guru ...................................................................................... 4. Masa Kerja ........................................................................... 5. Tingkat Pendidikan ............................................................... 6. Status sekolah ....................................................................... B. Hasil Penelitian Sebelumnya ...................................................... C. Kerangka Berpikir ....................................................................... D. Hipotesis Penelitian ...................................................................
7 10 10 13 28 36 37 38 41 41 43
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. A. Jenis Penelitian ........................................................................... B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................
45 45 45 45
xiii
vii viii ix x xiii xvi xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Subjek Penelitian ................................................................. 2. Objek Penelitian ................................................................... 3. Populasi Penelitian ................................................................ 4. Sampel Penelitian.................................................................. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................... Teknik Pengumpulan Data ......................................................... Pengujian Validitas dan Reliabilitas ........................................... 1. Pengujian Validitas ............................................................... 2. Pengujian Reliabilitas ........................................................... Teknik Analisis Data ................................................................... 1. Pengujian Statistik Deskriptif ............................................... 2. Pengujian Prasyarat Analisis ................................................. 3. Pengujian Hipotesis ..............................................................
45 46 46 46 47 48 53 54 54 55 56 56 56 57
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN ............ A. Deskripsi Sekolah ...................................................................... B. Deskripsi Responden ................................................................. C. Deskripsi Data ............................................................................ D. Analisis Data dan Pembahasan ................................................... 1. Pengujian Persyaratan Analisis Data .................................... 2. Analisis Data ......................................................................... 3. Pembahasan ...........................................................................
60 60 62 65 71 71 74 79
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .................... A. Kesimpulan ....................................................................................... B. Saran ................................................................................................ C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN .................................................................................................
88 88 89 90 91 92
D. E. F. G.
H.
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari proses penilaian yang dilakukan guru kepada peserta didik untuk melihat perkembangan peserta didik. Sistem penilaian yang baik dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik. Untuk melakukan proses penilaian, seorang guru tidak hanya asal menilai melainkan harus merujuk pada standar penilaian pendidikan. Guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 14 tahun 2005. Oleh karena itu dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukan perbaikan sistem penilaian. Fenomena yang sering dilakukan pendidik di sekolah terhadap proses penilaian saat ini terkadang tidak mencerminkan prestasi peserta didik yang sebenarnya. Guru sering kali melakukan penilaian kepada peserta didik tanpa memperhatikan standar penilaian pendidikan yang didalamnya memuat mekanisme, prosedur, dan penilaian hasil belajar peserta didik. Misalnya, ada seorang peserta didik yang bersikap kurang aktif di dalam proses pembelajaran, maka nilai yang diperoleh peserta didik dikurangi dengan alasan karena peserta didik tersebut kurang aktif. Hal tersebut tentunya akan mengganggu hasil pencapaian prestasi yang akan mengakibatkan peserta didik mempunyai persepsi bahwa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dirinya kurang mendapatkan apresiasi dalam pembelajaran. Terdapat pula guru yang melakukan penilaian dengan alasan subjektifitas semata yang akan menimbulkan ketidakadilan terhadap peserta didik yang lain. Oleh karenanya agar proses penilaian dapat berjalan dengan baik dan benar maka guru harus mengetahui standar penilaian pendidikan yang telah disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan. Di Kabupaten Sleman jumlah guru lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari besarnya ketersediaan guru itulah yang membuat pemerintah memberikan perhatian lebih kepada guru tersebut dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang salah satunya adalah peningkatan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan. Guru-guru ekonomi diberikan pembekalan yang lebih besar jika dibandingkan dengan kabupaten lain sehingga diharapkan guru memiliki pemahaman yang baik terhadap standar nasional pendidikan. Penilaian hasil belajar yang dilakukan guru merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi yang dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Dalam melaksanakan penilaian, standar penilaian pendidikan menjadi hal penting bagi setiap guru karena didalamnya termuat tujuan, teknik dan instrumen, prinsip, mekanisme dan prosedur pendidikan, penilaian oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah serta penentuan kelulusan siswa oleh satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh guru harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau kemajuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
dan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan harian, ujian tengah semester, ujian semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian hasil belajar digunakan untuk menilai kompetensi peserta didik dan mengukur sejauh mana tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari sebelumnya oleh siswa. Oleh karena itu setiap pendidik hendaknya memberikan penilaian yang objektif
dan
menggambarkan pencapaian prestasi peserta didik yang sebenarnya. Pemahaman para guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan diduga mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor dalam guru itu sendiri yang berdampak signifikan dalam membentuk pandangan setiap guru tentang penilaian pendidikan, seperti dalam hal masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah. Perbedaan masa kerja akan mempengaruhi guru dalam penilaian. Guru yang memiliki masa kerja bertahun-tahun akan mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih tentang standar penilaian pendidikan dari pada guru yang memiliki masa kerja beberapa tahun. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan yaitu tingkat pendidikan. Guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi diduga akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik mengenai standar penilaian pendidikan daripada guru yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah. Pada aspek status sekolah, secara umum guru yang bekerja di sekolah negeri akan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik mengenai standar penilaian pendidikan daripada guru yang bekerja di sekolah swasta. Pengetahuan tentang penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
pendidikan tersebut banyak diperoleh dari sosialisasi yang sering diadakan pemerintah, pelatihan dan seminar. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini akan mengungkap perbedaan tingkat pemahaman guru ekonomi di kabupaten Sleman terhadap standar penilaian pendidikan.
B. Identifikasi Masalah Tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan diduga dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: Masa Kerja, Tingkat Pendidikan Guru, Status Sekolah, Status Kepegawaian, Lingkungan Sosial Guru,
Status Kepegawaian, Prestasi Guru. Karena
keterbatasan kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian seluruh permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan. Faktor-faktor tersebut antara lain: masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan? 2. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja? 3. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan? 4. Apakah ada perbedaan tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah?
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. 4. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk
melakukan
penilaian
sesuai
dengan
standar
penilaian
pendidikan. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka wawasan tentang pentingnya melakukan penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Penilaian Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 17 ). Penilaian
(assessment)
adalah
penerapan
berbagai
cara
dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian
kemampuan)
peserta
didik,
penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik (Departemen Pendidikan Nasional, 2003). Penilaian merupakan istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. (Tim Pengembang Pedoman Umum Pengembangan Penilaian, 2004). Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, sebagai
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, serta memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian kelompok mata pelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Adapun prinsip penilaian menurut Badan Standar Nasional Pendidikan bahwasannya pelaksanaaan penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada data yang sahih yang diperoleh melalui prosedur
dan
istrumen
yang
memenuhi
persyaratan
dengan
mendasarkan diri pada prinsip-prinsip: a. Mendidik, yaitu proses penilaian hasil belajar harus mampu memberikan sumbangan positif pada peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik, hasil penilaian harus dapat memberikan umpan balik dan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar. b. Terbuka atau transparan, artinya bahwa prosedur penilaian, kriteria penilaian ataupun dasar pengambilan keputusan harus disampaikan seara transparan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait secara objektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
c. Menyeluruh, artinya penilaian hasil belajar yang dilakukan harus meliputi berbagai aspek kompetensi yang akan dinilai yang terdiri dari ranah pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, sikap, dan nilai afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. d. Terpadu dengan pembelajaran, artinya bahwa dalam melakukan penilaian
kegiatan
pembelajaran
harus
mempertimbangkan
kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga penilaian tidak hanya dilakukan setelah siswa menyelesaikan pokok bahasan tertentu, tetapi juga dalam proses pembelajaran. e. Objektif,
artinya
proses
penilaian
yang
dilakukan
harus
meminimalkan pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyektif dari penilai. f. Sistematis, yaitu penilaian harus dilakukan secara terencana dan bertahap serta berkelanjutan untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa. g. Berkesinambungan, yaitu evaluasi harus dilakukan secara terus menerus sepanjang rentang waktu pembelajaran. h. Adil, bahwa dalam proses penilaian tidak ada siswa yang diuntungkan atau dirugikan berdasarkan latar belakang sosial, ekonomi, agama, budaya, bahasa, suku bangsa, warna kulit, dan gender.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i. Pelaksanaan
penilaian
menggunakan
acuan
kriteria
10
yaitu
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan yang telah ditetapkan sebelumnya. Proses penialaian juga harus memperhatikan standar umum penilaian yang merupakan aturan main dari aspek-aspek umum dalam pelaksanaan penilaian, sehingga untuk melakukan penilaian pendidik harus selalu mengacu pada standar umum penilaian sesuai dengan standar nasional pendidikan yang meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Pemilihan teknik penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran serta jenis informasi yang ingin diperoleh dari peserta didik. 2) Informasi yang dihimpun mencakup ranah-ranah yang sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan. 3) Informasi
mengenai
perkembangan
perilaku
peserta
didik
dilakukan secara berkala pada kelompok mata pelajaran masingmasing. 4) Pendidik harus selalu mencatat perilaku siswa yang menonjol baik yang bersifat positif maupun negatif dalam buku catatan perilaku. 5) Melaksanakan sekurang-kurangnya tiga kali ulangan harian menjelang ulangan akhir semester.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
6) Pendidik harus menggunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan 7) Pendidik harus selalu memeriksa dan memberikan balikan kepada peserta didik atas hasil kerjanya sebelum memberikan tugas lanjutan. 8) Pendidik harus memiliki catatan komulatif tentang hasil penilaian untuk setiap siswa yang berada di bawah tanggung jawabnya. Pendidik harus pula mencatat semua kinerja siswa, untuk menentukan pencapaian kompetensi siswa. 9) Pendidik melakukan ulangan tengah dan akhir semester untuk menilai penguasaan kompetensi sesuai dengan tuntutan dalam standar kompetensi dan standar lulusan. 10) Pendidik yang diberi tugas menangani pengembangan diri harus melaporkan kegiatan siswa kepada wali kelas untuk dicantumkan jenis kegiatan pengembangan diri pada buku laporan pendidikan. 11) Pendidik
menjaga
kerahasiaan
pribadi
siswa
dan
tidak
disampaikan kepada pihak lain tanpa seijin yang bersangkutan maupun orang tua/ wali murid. a) Fungsi dan Tujuan Penilaian Fungsi dari penilaian menurut Sudjana, (1995:4) adalah sebagai berikut: (1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
(2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain. (3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya Sedangkan tujuan dari penilaian menurut Sudjana, (1995: 4) adalah sebagai berikut : (1) Mendeskripsikan
kecakapan
belajar
siswa
sehingga
dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya. (2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. (3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
(4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa. 2. Pengertian Standar Penilaian Pendidikan Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 11 Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 63 tentang Standar Nasional Pendidikan
disebutkan
bahwa
cakupan
penilaian
pendidikan
khususnya penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri dari: a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 64 dijelaskan pula mengenai penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan
secara
berkesinambungan
untuk
memantau
proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyususnan laporan kemajuan hasil belajar, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
memperbaiki proses pembelajaran. Untuk penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian diakui melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik serta ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Untuk penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan
perilaku
dan
sikap
untuk
menilai
perkembangan
psikomotorik dan afeksi peserta didik dan ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah BSNP menerbitkan paduan penilaian untuk: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 65 bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan merupakan penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Penilaian akhir yang dilakukan juga mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik. Untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui ujian sekolah atau madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Untuk dapat mengikuti ujian sekolah atau madrasah peseta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, yaitu pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah atau madrasah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 66 bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional yang dilakukan secara objektif, berkeadilan, dan akuntabel. Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran. Dalam hal ini pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan. Dalam penyelenggaraan ujian nasional Badan Standar Nasional Pendidikan bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten atau Kota, dan satuan pendidikan. Fungsi dari hasil ujian nasional dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentu kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan, dan pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Setiap peserta didik jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan jalur nonformal kesetaraan berhak mengikuti ujian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan lulus dari satuan pendidikan tanpa dipungut biaya. Untuk peserta didik pendidikan informal dapat mengikuti ujian nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan BSNP. Peserta ujian nasional memperoleh surat keterangan hasil ujian nasional yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggaraan Ujian Nasional. Pada jenjang SD/MI/SDLB, atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada progam paket A, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada program paket B, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pada SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran yang menjadi cirikhas program pendidikan. Pada program paket C, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Inggris, Matematika,
18
Pendidikan Kewarganegaraan, dan mata
pelajaran yamg menjadi ciri khas program pendidikan. Pada jenjang SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran kejuruan yang menjadi ciri khas program pendidikan. Kriteria kelulusan ujian nasional dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan serta lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan lulus Ujian Nasional. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Standar Penilaian Pendikan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007. Penilaian pendidikan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
sekolah/madrasah, ujian nasional. Yang dimaksud dengan ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengatur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan
merepresentasikan
ulangan KD
meliputi
pada
seluruh
semester
indikator tersebut.
yang Ujian
sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pedidikan. Dalam peraturan menteri tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan adanya kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KMB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan, KKM pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi. Prinsip penilaian diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Sahih,
berarti
penilaian
didasarkan
pada
data
yang
mencerminkan kemampuan yang diukur. 2) Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penialai. 3) Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena kebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5) Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian. 6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup
semua
aspek
kompetensi
sengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
7) Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8) Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Selain itu dijelaskan pula tentang Teknik dan Instrumen Penilaian yang meliputi penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Teknis tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan antara lain substansi,
adalah
merepresentasikan
kompetensi
yang
dinilai,
kontruksi adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan bahasa adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun. Adapun mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 yaitu penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ulangan tengah semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama
dan
akhlak
mulia
dan
kelompok
mata
pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah menyusun kisi-kisi ujian, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah madrasah, dan melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. Penilaian akhlak mulia yang ,merupakan aspek afektif dan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warga negara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan
kepribadian
oleh
guru
pendidikan
kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang relevan. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remidi. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan
deskripsi
kemajuan
belajar.
Kegiatan
penilaian
oleh
pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang diatur
dalam
Prosedur
Operasi
Standar
(POS)
UN
yang
diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional bekerjasama dengan instansi terkait. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya. Kemudian hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester, mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran, mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian yang dipilih, melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan, kemudian melakukan pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik, mengembalikan hasil belajar dan kesulitan belajar kepada peserta didik, memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran, melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh, melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan penidik, mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik, menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik, menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan
kesehatan
melalui
rapat
dewan
pendidik
dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik, menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian sekolah/madrasah, menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian sekolah/madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN, melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan pendidikan, melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota. Adapun pihak satuan pendidikan ikut berperan dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus UN dan menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional serta Ijazah kepada setiap peserta didik yang lulus bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan keserasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat
peta
daya
serap berdasarkab hasil
UN
dan
menyampaikan ke pihak yang berkepentingan. Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan
pendidikan
dalam
upaya
meningkatkan
mutu
pendidikan. Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk
jenjang pendidikan
berikutnya.
Hasil
Ujian
Nasional
digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi BSNP.
3. Pengertian Guru Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesian Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Istilah profesional dalam pengertian tersebut merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Pihak pihak penyelenggara pendidikan adalah Pemerintah, pemerintah
daerah,
atau
masyarakat
yang
menyelenggarakan
pendidikan pada jalur pendidikan formal. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk
mewujudkan
tujuan
pendidikan
nasional.
Kualifikasi akademik tersebut diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat serta memiliki kompetensi.
yang
dimaksud
kompetensi
adalah
seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam tugas keprofesionalan. Adapun kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi kompetensi pedagogik yang merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki setiap guru yang didalamnya memuat penguasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran
yang
mendidik;
Mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; Memfasilitasi
pengembangan
potensi
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; Berkomunikasi secara
efektif,
empatik,
dan
santun
dengan
peserta
didik;
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Kompetensi ke dua yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi kepribadian yang merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia yang di dalamnya memuat aspek aspek penting meliputi Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Kompetensi ke tiga yang harus dimiliki guru adalah kompetensi Profesional. Dalam Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam dan memungkinkan membimbing peserta didik dalam memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang
diampu;
Menguasai
standar
kompetensi
dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu; Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Kompetensi yang ke empat adalah kompetensi Sosial. Menurut Standar Nasional Pendidikan dalam pasal 28 ayat 3 butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan
guru
sebagai
bagian
dari
masyarakat
untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Menurut Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 Kompetensi sosial meliputi bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi; Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat; Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya; Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. Guru juga harus memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalandan memiliki organisasi profesi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Pihak-pihak yang berhubungan dan bertanggung jawab degan pendidikan yaitu masyarakat. Dalam hal ini masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Pemerintah yang dimaksud yakni pemerintah pusat. Mencakup pula pemerintah daerah yaitu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten atau pemerintah kota, dan menteri yaitu menteri yang mengurusi urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional. a. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kedudukan, fungsi dan tujuan guru adalah sebagai berikut: 1) Kedudukan Guru Sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur formal yang diangkat sesuia dengan peraturan perundangundangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
2) Fungsi Guru Untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. 3) Tujuan Guru Bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. b. Hak dan Kewajiban 1) Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 14 dalam melaksanakan keprofesionalan, guru berhak: a) Memperoleh
penghasilan
di
atas
kebutuhan
hidup
minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. b) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. c) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual. d) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
e) Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran
untuk
menunjang
kelancaran
tugas
keprofesionalan. f) Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan. g) Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas. h) Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi. i) Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan. j) Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik dan kompetensi
dan/atau k) Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. 2) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 20 dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a) Merencanakan pembelajaran
pembelajaran, yang
bermutu,
melaksanakan serta
36
proses
menilai
dan
mengevaluasi hasil pembelajaran; b) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; c) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; d) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan e) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Masa Kerja Masa Kerja adalah jumlah waktu yang telah ditempuh seseorang untuk menjalani suatu pekerjaan. Sedangkan Martoyo (2000:34) berpendapat bahwa masa kerja atau pengalaman kerja adalah mereka yang dipandang lebih mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang nantinya akan diberikan di samping kemampuan intelegensinya yang juga menjadi dasar pertimbangan selanjutnya. Dalam penelitian ini, penggolongan masa kerja atau klasifikasi masa kerja dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Masa Kerja (Tahun) 0-10 tahun 11-20 tahun >21 tahun 5. Tingkat Pendidikan Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 8 Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yangdikembangkan. Menurut Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,
indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang
pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari: a. Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
38
Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
c. Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. d.
Pendidikan tinggi: Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
6. Status Sekolah Sekolah merupakan lembaga formal yang digunakan dalam proses belajar
mengajar.
Berdasarkan
Keputusan-Keputusan
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 1993 sekolah dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Sekolah Negeri Sekolah Negeri adalah sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Tanggung jawab pengelola sekolah (kepala sekolah) negeri adalah sebagai berikut: 1) Penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi: a) Penyusunan program kerja sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Pengaturan
kegiatan
belajar
39
mengajar,pelaksanaan
penilaian dan proses belajar serta bimbingan penyuluhan. c) Penyusunan Rencana dan Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS) 2) Pembinaan Kesiswaan. a) Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga pendidik lainnya. b) Penyelenggaraan administrasi sekolah c) Perencanaan
pengembangan,
pendayagunaan
dan
pemeliharaan sarana prasarana b. Sekolah Swasta Sekolah Swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Tanggung jawab pengelola swasta diatur sebagai berikut: 1) Menteri
bertanggung
jawab
atas
pengelolaan
yang
berkenaan dengan: a) Pengembangan,
pengadaan,
dan
pendayagunaan
kurikulum. b) Pembinaan dan pengembangan guru serta tenaga pendidik lainnya. c) Penetapan pedoman penyusunan buku pelajaran. d) Penyusunan pedoman pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
e) Penyusunan pedoman pengembangan, pengadaan dan pemanfaatan peralatan pendidikan. f) Pengawasan penyelenggaraan pendidikan. 2) Yayasan/badan
yang
menyelenggarakan
sekolah
bertanggung jawab atas pengelolaan yang berkenaan dengan: a) Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan guru serta tenaga kependidikan lainnya. b) Pengadaan dan pemanfaatan buku pelajaran c) Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan peralatan pendidikan. d) Pengadaan dan pemanfaatan tanah, gedungg, dan ruang kelas. e) Keamanan,
ketertiban,
kebersihan,
keindahan,
kekeluargaan, dan perundangan sekolah. f) Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. g) Penambahan jam pelajaran berkenaan dengan ciri khas sekolah tanpa mengurangi struktur program
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
B. Hasil Penelitian Sebelumnya Menurut penelitian sebelumnya yang berjudul Tingkat Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan Ditinjau dari Masa Kerja, Profesionalisme Guru, dan Tingkat Pendidikan yang ditulis oleh Yasinta Eka Febrianingsih tahun 2011 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tidak ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah, dan tidak ada perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. C. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja. Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa untuk mengetahui prestasi peserta didik. Mengingat setiap guru memiliki masa kerja yang berbeda, penulis menduga bahwa guru dengan masa kerja yang lebih lama akan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam standar penilaian pendidikan dibandingkan dengan guru yang masa kerjanya baru beberapa tahun saja. Hal ini disebabkan karena guru dengan masa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
kerja yang lebih lama, maka guru akan mempunyai pengalaman yang lebih banyak dalam memahami dan menerapkan standar penilaian pendidikan. 2. Perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan merupakan jenjang pedidikan terakhir yang ditempuh oleh guru melalui pendidikan formal yang disahkan oleh departemen pendidikan sebelum melaksanakan tugas belajar mengajar di sekolah. Penulis menduga dengan adanya perbedaan tingkat pendidikan, guru memiliki pemahaman yang berbeda terhadap standar penilaian pendidikan. Hal ini dikarenakan guru yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan semakin memahami standar penilaian
pendidikan
dibanding
guru
yang
memiliki
tingkat
pendidikan dibawahnya. 3. Perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah. Kedudukan yang melekat pada sekolah yang meliputi sekolah negeri dan sekolah swasta. Dalam hal ini penulis menduga bahwa guru yang mengajar di sekolah negeri akan memiliki pemahaman yang lebih baik daripada guru yang mengajar di sekolah swasta. Hal ini dikarenakan di sekolah negeri, guru sering diberi peluang yang lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
daripada sekolah swasta untuk menambah pengetahuan melalui seminar, pelatihan, musyawarah guru mata pelajaran.
Masa Kerja Perbedaan Tingkat Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan
Tingkat Pendidikan Status Sekolah
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut: a. Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja. Ha
=
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian
pendidikan ditinjau dari masa kerja. b. Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Ha
=
Ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian
pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
c. Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah. Ha
=
Ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar
penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Menurut Arikunto, 2002 survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dan biasanya jumlahnya cukup besar. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1) Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2) Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2013. C. Subjek dan Objek Penelitian 1) Subjek Penelitian Subjek Penelitian ini adalah guru mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2) Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan, masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah. 3) Populasi Penelitian Populasi
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian
(Arikunto,2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah 70 guru ekonomi yang terdiri dari 17 sekolah negeri dan 28 sekolah swasta di Kabupaten Sleman. 4) Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 42 responden berdasarkan Rumus Slovin: n=
+ 1 dimana:
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 10% atau sig. = 0,1. Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 70, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : n = 70 / 70 (0,1)2 + 1 = 41,17 dibulatkan menjadi 42 sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
5) Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut dari orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut
(Sugiyono,
2010).
Maka
variabel-variabel
dan
definisi
operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Masa Kerja (X1) yaitu lamanya guru bekerja dalam menjalankan tugas belajar
mengajar di sekolah. Unsur-unsur masa kerja mencakup
golongan, pangkat, waktu, usia, gaji dan sebagainya. Indikator dalam masa kerja yaitu lama bekerja. 2. Tingkat Pendidikan (X2) Tingkat pendidikan adalah jenjang pedidikan terakhir yang ditempuh oleh guru melalui pendidikan formal yang disahkan oleh departemen pendidikan sebelum melaksanakan tugas belajar mengajar di sekolah. Unsur-unsur tingkat pendidikan mencakup jenjang pendidikan, dan kesesuaian jurusan. Indikator dalam tingkat pendidikan yaitu pendidikan terakhir guru dan kesesuaian jurusan dengan pekerjaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
48
Status Sekolah (X3) yaitu kedudukan yang melekat pada sekolah yang meliputi sekolah negeri dan sekolah swasta. Indikator dalam status sekolah yaitu sekolah negeri dan sekolah swasta.
4.
Tingkat Pemahaman Guru terhadap Standar Penilaian Pendidikan (Y) yaitu kemampuan guru dalam menjabarkan dan memahami standar penilaian pendidikan untuk melakukan penilaian terhadap peserta didik secara baik dan benar. Indikator tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, kisi-kisi penyusunan soal, jenis-jenis tes, langkahlangkah penilaian, prosedur penilaian, dan kriteria penyusunan soal.
E.
Variabel Penelitian dan Pengukuran 1) Variabel Tingkat Pemahaman Guru terhadap Standar Penilaian Pendidikan Pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
didalamnya berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Berikut ini disajikan tabel operasionaliasasi variabel tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel III.I Kisi-kisi Instrumen untuk mengukur tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan No. 1. 2. 3. 4.
Indikator Soal Tes Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar Kisi-Kisi Jenis-jenis tes Prosedur penilaian
5. 6. 7. 8. 9.
Teknik penilaian Kriteria Ketuntasan Minimal Instrumen penilaian Penilaian dan Pengukuran Analisis Butir Soal
Nomor Item Instrumen 6B, 7B, 9B, 5C, 15C 23B, 24B, 1C 13B, 6C, 16C 5B, 15B, 20B, 21B, 2C, 7C, 14C, 20C IB, 4B, 10B, 11B, 22B, 3C 19B, 10C, 11C, 18C 12B, 16B, 25B, 9C, 13C 2B, 3B, 8C, 12C, 17C, 19C 14B, 17B, 18B, 4C
Pengukuran variabel perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala yang digunakan adalah skala nominal yang membedakan satu obyek dengan obyek lainnya berdasarkan lambang yang diberikan. Bilangan yang diberikan hanyalah berfungsi sebagai lambang yang dimaksudkan untuk membedakan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Berikut ini disajikan tabel skoring berdasarkan skala nominal yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel III.2 Skoring Berdasarkan Skala Nominal Kriteria Jawaban BENAR SALAH
Skor Pernyataan Positif 1 0
Pernyataan Negatif 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel III.3 Skoring Berdasarkan Skala Likert Kriteria Jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah
Skor 4 3 2 1
Perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan diklasifikasikan menjadi 3 kriteria yang meliputi: Tabel III.4 Interval Rata-rata Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan Aspek Kognitif Klasifikasi
Kriteria
Tinggi
80%-100%
Sedang
65%-79%
Rendah
< 64 %
Sumber: PAP I yang dimodifikasi (Masidjo,1995) Tabel III.5 Interval Rata-rata Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan Aspek Psikomotor Klasifikasi
Kriteria
Tinggi
80%-100%
Sedang
65%-79%
Rendah
< 64 %
Sumber: PAP I yang dimodifikasi (Masidjo,1995)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Tingkat pemahaman guru ekonomi dilihat dari aspek kognitif dikatakan tinggi apabila penguasaan apek kognitif guru terhadap standar penilaian pendidikan mencapai 80% sampai dengan 100%. Dikatakan sedang jika tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan mencapai 65% sampai dengan 79%. Sedangkan dikatakan rendah apabila tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan kurang dari 64%. Sedangkan untuk tingkat pemahaman guru ekonomi dilihat dari aspek psikomotor dikatakan tinggi apabila penguasaan apek psikomotorik guru terhadap standar penilaian pendidikan mencapai 80% sampai dengan 100%. Dikatakan sedang jika tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan mencapai 65% sampai dengan 79%. Sedangkan dikatakan rendah apabila tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan kurang dari 64%. d) Variabel Masa Kerja Masa kerja merupakan lamanya seorang guru bekerja melaksanakan tugas belajar mengajar
di sekolah. Klasifikasi masa kerja dalam
penelitian ini mengacu pada pedoman penilaian sertifikasi guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Tabel III.6 Pengukuran Variabel Masa Kerja Masa Kerja (Tahun) 0-10 tahun 11-20 tahun > 21 tahun
Skor 1 2 3
e) Variabel Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan
merupakan proses jangka panjang yang
menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensi. Pengukuran variabel tingkat pendidikan dalam penelitian ini: Tabel III.7 Pengukuran Variabel Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan D-I D-II D-III/Sarjana Muda D-IV/S-1 S2 S3
Skor 1 2 3 4 5 6
Guru dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi apabila memiliki tingkat pendidikan mulai dari S-1, S-2, dan S-3. Dikatakan sedang apabila memiliki tingkat pendidikan D-II dan D-III (Sarjana Muda), dan dikatakan memiliki tingkat pendidikan rendah apabila memiliki tingkat pendidikan D-I.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
f) Variabel Status Sekolah Status sekolah merupakan kedudukan yang melekat pada sekolah yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Pengukuran variabel status sekolah dalam penelitian ini: Tabel III.8 Pengukuran Variabel Status Sekolah Status Sekolah Negeri Swasta
Skor 1 0
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data serta keterangan yang diperlukan adalah Tes yang merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikunto, 2000:225):
Keterangan: N =Total Responden Y =Total item X =Total dari setiap item =Koefisien korelasi antara variabel perbedaan tingkat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah. Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product Moment pada tabel dengan dk=n-2. Jika nilai besar dari pada nilai
lebih
, maka butir pernyataan tersebut dapat
dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap meskipun reliabilitas
digunakan
kapanpun.
instrument,
maka
Untuk
mengetahui
digunakan
rumus
koefisien Alpha
(Arikunto,2000:236)
Dimana: r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir = varian total
Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha> 0,60 ( Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2001:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Statistik Deskriptif Pengujian Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan mengkategorikan data penelitian tentang pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan. Pendeskripsian data dilakukan berdasarkan perhitungan standar deviasi. 2. Pengujian Prasyarat Analisis a.
Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel berdistribusi normal apa tidak maka dilakukan uji normalitas. Pengajuan normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (Xi) – SN terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36)
Keterangan:
D
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi = Deviasi maksimum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Pengambilan keputusan berdasarkan hasil tersebut adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai asymp.sig< taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal. 2) Jika nilai asymp. Sig> taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal. b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamanan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Levene. Dalam Uji Levene ini varians populasi data tidak harus berdistribusi normal. Uji Levene menggunakan rumus: k
(N
k)
N i ( Z i. Z ... ) 2 i 1 k ni
W (k 1)
( Z ij
Z i .) 2
i 1 j 1
3. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis pertama mengenai pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah dilakukan dengan langkah-langkah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
a. Perumusan hipotesis 1 Ho1 : tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja Ha1 : ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja b. Pengujian Hipotesis 1 Dalam penelitian ini, pengujian hipotesisnya menggunakan analisis varians satu arah (One Way Anova). One Way Anova digunakan untuk mengolah data yang hanya mengenal satu variabel saja. Berikut ini disajikan rumus unsur tabel persiapan Anova: Sumber
Derajat
Mean
Kebebasan
Kuadrat
(db)
(MK)
JKK=
dbk=K-1
MKk=
Dalam (d)
JKd-JKT-JKk
dbd=N-K
MKD=
Total (T)
JKT=
Dbr=N-1
Variasi
Jumlah Kuadrat (JK)
(SV) Kelompok (K)
-
F
Fo=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Keterangan: nk K N
= jumlah subjek dalam kelompok = banyaknya kelompok = jumlah subjek seluruhnya =faktor koreksi yang muncul berkali-kali
JKT JKk JKd Dbk Dbd DbT MKk MKd
= jumlah kuadrat total = jumlah kuadrat kelompok = jumlah kuadrat dalam = derajat kebebasan kelompok = derajat kebebadan dalam = derajat kebebasan total = mean kuadrat kelompok = mean kuadrat dalam
Jika harga Fhitung>Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan untuk pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan
ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status
sekolah. Begitu pula sebaliknya, jika harga Fhitung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sekolah Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 44 responden yang berasal dari guru ekonomi Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta serta Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Sleman. Adapun Sekolah Menengah Atas Negeri yang menjadi responden dalam penelitian ini meliputi SMA Negeri 1 Ngaglik yang terletak di terletak di Desa Donoharjo, kecamatan Ngaglik, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di dusun Kayunan, SMA Negeri 2 Ngaglik yang berlokasi di Jalan. Besi–Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta atau kira–kira berjarak 2,5 kilometer arah timur Jalan Kaliurang Km 12 Besi, SMA Negeri 1 Ngemplak yang beralamat di Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 55584, SMA Negeri 1 Cangkringan yang beralamat di Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. SMA Negeri 1 Cangkringan terdiri dari 9 lokal kelas, dengan jumlah siswa 320 peserta didik, SMA Negeri 1 Turi yang beralamat di Gununganyar, Gading Wetan, Donokerto, Turi, Sleman, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pakem yang beralamat di Pojok Harjobinangun Pakem Sleman, SMA Negeri 1 Tempel yang beralamat di Banjarharjo, Pondokrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, SMA Negeri 1 Seyegan yang berada di Tegal Gentan, Margoagung Seyegan Sleman, SMA Negeri 1 Godean yang beralamat di
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Jalan Sidokarto 5, Sidokarto, Godean, SMA Negeri 1 Mlati yang beralamat di Cebongan, Tlogoadi, Mlati, SMA Negeri 1 Prambanan yang beralamat di Jalan Prambanan - Piyungan km.4, Madubaru, Madurejo, Prambanan, SMA Negeri 1 Sleman yang beralamat di Jalan Magelang km.14, Medari, Caturharjo, SMA Negeri 2 Sleman yang beralamat di Brayut Pandowoharjo Sleman, SMA Negeri 1 Depok yang beralamat di Babarsari, Catur Tunggal, Depok, MAN Yogyakarta 3 yang beralamat di Jalan Magelang Km 4 Sinduadi Mlati Sleman. Penelitian ini juga melibatkan responden guru ekonomi yang berasal dari sekolah swasta yang meliputi SMA Santo Mikael yang beralamat di Warak, Sumberadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta, SMA Kolombo yang beralamat di Jalan Rajawali 10 Demangan Baru Yogyakarta, SMA Gama yang beralamat di Jalan Affandi (Gejayan) No.5 Mrican Yogyakarta, SMA Sunan Kalijaga Cangkringan yang beralamat di Bronggang Argomulyo Cangkringan, SMA Dr.Wahidin Mlati yang beralamat di Popongan Sinduadi Mlati Sleman, SMA Binatama yang beralamat di Karangjati Wetan Sinduadi Mlati Sleman, SMA Mandala Bhakti yang beralamat di Jalan Anggajaya Gejayan, SMA Islam 3 Pakem yang beralamat di Labasan Pakembinangun Pakem Sleman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
B. Deskripsi Responden Guru yang berada di sekolah swasta sebagian besar merupakan guru honorer ataupun guru yayasan. Hanya sebagian kecil guru yang memiliki status kepegawaian pegawai negeri sedangkan di sekolah negeri sebagian besar guru ekonomi memiliki status kepegawaian sebagai pegawai negeri. Keadaan di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta berbeda. Dari jumlah siswa, sekolah negeri memiliki siswa yang lebih banyak dari pada sekolah swasta. Input siswa di sekolah negeri lebih tinggi dari pada sekolah swasta. Namun jika dilihat dari tingkat pendidikan guru, rata-rata guru sudah memiliki ijasah Sarjana (S1) dan memiliki beban mengajar 24 jam per minggu. Masa kerja guru rata-rata di atas 10 tahun. Berkaitan dengan hal tersebut membuat guru memiliki pemahaman yang baik terhadap standar penilian pendidikan. Dari ketersediaan jumlah guru ekonomi, rata-rata sekolah negeri memiliki jumlah guru yang lebih banyak dibandingkan dengan sekolah swasta. Hal tersebut disebabkan karena sekolah negeri rata-rata memiliki jumlah kelas yang lebih banyak daripada sekolah swasta sehingga membutuhkan jumlah guru yang lebih banyak. Pada umumnya sekolah swasta memiliki sarana prasarana dibawah standar pelayanan minimal. Hanya beberapa sekolah swasta yang bonafit saja yang telah memiliki sarana prasarana sangat mendukung. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber dana yang tersedia dari sekolah tersebut. Berbeda dengan sekolah negeri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
semua kebutuhan yang berkaitan dengan pembelajaran sudah dipenuhi oleh pemerintah. Penelitian ini juga dilakukan melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ekonomi kabupaten Sleman yang diadakan setiap satu bulan sekali di sekolah-sekolah secara bergiliran. Dalam MGMP tersebut sering mendatangkan pembicara dan pemateri bekerja sama dengan beberapa universitas, Perbankan, Bursa Efek Jakarta, Bank Indonesia, Kantor Perpajakan, Dinas Pendidikan, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan untuk memberikan materi kepada guru ekonomi sehingga wawasan dan pengetahuan guru tersebut tentang materi pembelajaran ekonomi dapat selalu bertambah. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan diantaranya penyusunan soal ulangan umum bersama, pembahasan soal-soal olimpiade, bedah Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional, Studi banding di beberapa SMA di daerah Semarang, Kunjungan Perusahaan, Studi Wisata dan sebagainya. Dalam kegiatan MGMP tersebut juga dilaksanakan kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran yang baik dan benar untuk kalangan interen. Hal tersebut dimaksudkan untuk meringankan tugas guru dalam membuat administrasi pembelajaran. Dengan mendatangkan para ahli yang berasal dari beberapa universitas, guru bisa melakukan tanya jawab terkaitr dengan materi yang belum dapat dikuasai dan dianggap sulit untuk disampaikan. Dengan adanya Musyawarah Guru Mata Pelajaran tersebut, diharapkan guru mampu mendapatkan tambahan wawasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
yang lebih luas sehingga kualitas dan profesionalisme guru dapat meningkat dan diharapkan menjadi guru yangh berkompeten. Penerapan standar penilaian yang dilakukan oleh guru ekonomi baik disekolah negeri maupun swasta sudah dilaksanakan secara baik sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam standar penilaian pendidikan untuk memberikan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki serta diharapkan mampu mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan
motivasi
berprestasi.
Guru
ekonomi
sudah
membuat
administrasi pendidikan seperti silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, pembuatan instrumen penilaian yang sesuai dengan keadaan siswa, melakukan penilaian secara berkelanjutan dan objektif sehingga menggambarkan prestasi peserta didik yang sebenarnya. Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan bahwa sebagian besar guru ekonomi belum bisa membedakan penilaian dengan pengukuran. Ada beberapa standar penilaian yang belum dilaksanakan oleh semua guru ekonomi seperti pemberian pre test dan post test disetiap pembelajaran. Sebagian besar guru ekonomi juga tidak melakukan analisis butir soal yang merupakan bagian yang penting dalam penilaian secara rutin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
C. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Jumlah subjek penelitian ini adalah 44 guru. Subjek penelitian tersebar pada Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta serta Madrasah Aliyah Negeri di kabupaten Sleman. Jumlah responden yang mengisi kuesioner penelitian secara lengkap adalah 44 guru ekonomi (response rate = 100%). Berikut ini disajikan deskripsi responden dan data penelitiannya. a. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel IV.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Frekuensi No (tahun) (guru) Relatif (%) 1 0-10 tahun 9 20,5 2 11-20 tahun 16 36,4 3 >21 tahun 19 43,2 Total 44 100 Sumber: Data Primer, diolah 2013 Tabel V.1 menunjukkan bahwa asal responden penelitian ini adalah sebagai berikut: guru dengan masa kerja 0-10 tahun sebanyak 9 orang (20,5%), guru dengan
masa guru dengan masa kerja 11-20 tahun
sebanyak 16 orang (36,4%), guru dengan masa kerja lebih dari 21 tahun sebanyak 19 orang (43,2%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden ini adalah guru ekonomi dengan masa kerja lebih dari 21 tahun. Hal ini disebabkan karena banyaknya guru yang senior
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
dan belum memasuki usia pensiun. Faktor lain adalah tuntutan guru yang bersertifikasi untuk mengajar 24 jam per minggu yang membuat sekolah tidak lagi membuka lowongan untuk guru baru agar guru yang sudah ada di sekolah tersebut terpenuhi jam mengajarnya sehingga syarat pemenuhan jam mengajar selama 24 jam dapat terpenuhi. Peluang kerja penerimaan guru ekonomi di kabupaten sleman masih sangat kecil sehingga guru-guru yang ada kebanyakan merupakan guru-guru senior. Di sisi lain banyak guru pindahan dari luar kabupaten sleman yang sudah memiliki masa kerja cukup lama. b. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No 1 2 3 4 5
Tingkat Pendidikan D-I D-II D-III D-IV/S1 S2 Total
Frekuensi 0 0 4 36 4 44
Frekuensi Relatif (%) 0 0 9,1% 81,8% 9,1% 100
Sumber : Data Primer, diolah 2013 Tabel V.2 menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan guru ekonomi dalam penelitian ini adalah guru dengan tingkat pendidikan S-1 yang penjabarannya sebagai berikut: Guru dengan tingkat pendidikan D-III sebanyak 4 orang guru ( 9,1%). Guru yang berpendidikan D-III
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
adalah guru produk lama yang nantinya akan segera mengikuti kuliah lagi agar menjadi sarjana dikarenakan terkena peraturan perundang-undangan bahwasannya guru sekolah menengah atas harus memiliki tingkat pendidikan sekurang-kurangnya adalah S-1. Guru dengan tingkat pendidikan D-IV/S1 sebanyak
36 orang guru (81,8%). Hal ini
dikarenakan tuntutan untuk menjadi seorang guru adalah berpendidikan minimal sarjana S-1. Hal tersebut merupakan syarat minimal yang harus terpenuhi oleh seorang guru sehingga nantinya diharapkan dengan tingginya tingkat pendidikan, guru tersebut memiliki profesionalisme yang baik dan kompeten. Diantara guru tersebut, banyak yang merupakan lulusan sarjana yang berasal dari fakultas keguruan dan ada pula yang melanjutkan jenjang S1 melalui kuliah di universitas terbuka.
Guru
dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 4 orang guru (9,1%). Mereka menempuh pendidikan S-2 setelah bekerja. Hal tersebut dimaksudkan agar guru memiliki pengetahuan yang lebih baik lagi untuk meningkatkan kualitas mengajar sehingga dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Diantara guru tersebut adalah seorang ketua musyawarah guru mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah Tabel IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Sekolah No
Status Sekolah
Frekuensi
1 2
Negeri Swasta Total
31 13 44
Frekuensi Relatif (%) 70,5% 29,5% 100
Sumber : Data Primer, diolah 2013 Tabel V.3 menunjukkan bahwa status sekolah dimana guru ekonomi bekerja. Guru ekonomi yang bekerja di sekolah negeri sebanyak 31orang (70,5%), guru ekonomi yang bekerja di sekolah swasta sebesar 13 orang (29,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden bekerja di sekolah negeri dengan jumlah 31 guru ekonomi. Hal ini disebabkan karena sekolah swasta membuka penerimaan guru yang lebih sedikit daripada di sekolah negeri yang membutuhkan guru lebih banyak. Rata-rata ketersediaan guru ekonomi di sekolah negeri lebih banyak dari pada di sekolah swasta. Di sekolah negeri terdapat 2 sampai 4 orang guru ekonomi. sedangkan di sekolah swasta hanya terdapat 1 sampai 2 orang guru ekonomi dikarenakan di sekolah negeri memiliki jumlah kelas yang lebih banyak daripada sekolah swasta. Di sekolah negeri, hampir semua guru ekonomi berstatus sebagai pegawai negeri sipil yang pendapatannya jauh lebih tinggi ketimbang mereka yang bekerja di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
sekolah swasta. Hal ini juga merupakan sebuah faktor yang mempengaruhi jumlah guru yang bekerja di sekolah swasta. Disamping itu rata rata guru di sekolah swasta lebih muda yang sebagian besar merupakan lulusan baru sehingga ilmu mengenai standar penilaian pendidikan yang diperoleh masih sangat baru sesuai dengan standar penilaian yang berlaku. d. Deskripsi
Pemahaman
Guru
Terhadap
Standar
Penilaian
Pendidikan Tabel IV.4 Pemahaman aspek kognitif guru ekonomi terhadap standar penilaian Frekuensi Relatif No Kategori Frekuensi Kriteria (%) (%) 80-100 25 56.8 1 Tinggi 65-79 7 15.9 2 Sedang 0-64 12 27.3 3 Rendah Total 44 100 Sumber: Data Primer, diolah berdasarkan PAP I, 2013 Tabel IV.5 Pemahaman aspek psikomotor guru ekonomi terhadap standar penilaian Frekuensi Relatif No Kategori Frekuensi Kriteria (%) (%) 35 7 2 Total 44 Sumber: Data Primer, diolah berdasarkan PAP I, 2013 1 2 3
Tinggi Sedang Rendah
80-100 65-79 0-64
79.5 15.9 4.5 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Tabel V.4 menunjukkan bahwa tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan dilihat dari aspek kognitif adalah sebagai berikut: Guru yang memiliki tingkat pemahaman rendah yaitu 0-64% sebanyak 12 orang (27,3%), guru yang memiliki tingkat pemahaman sedang yaitu 65%-79% sebanyak 7 orang (15,9%), guru yang memiliki tingkat pemahaman tinggi yaitu 80% -100% sebanyak 25 orang (56,8%). Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar guru ekonomi memiliki pemahaman yang tinggi terhadap standar penilaian pendidikan dilihat dari aspek kognitif yaitu sebanyak 25 orang guru ekonomi (56,8%). Tabel V.5 menunjukkan bahwa tingkat pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan dilihat dari aspek psikomotor adalah sebagai berikut: Guru yang memiliki tingkat pemahaman rendah yaitu 0-64% sebanyak 2 orang (4,5%), guru yang memiliki tingkat pemahaman sedang yaitu 65%-79% sebanyak 7 orang (15,9%), guru yang memiliki tingkat pemahaman tinggi yaitu 80% -100% sebanyak 35 orang (79,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar guru ekonomi memiliki pemahaman yang tinggi terhadap standar penilaian pendidikan dilihat dari aspek psikomotor yaitu sebanyak 35 orang guru ekonomi (79,5%). Hal yang melatarbelakangi tinggainya pemahaman guru ekonomi terhadap
penilaian
pendidikan
diantaranya
adalah
tingginya
pendidikan guru ekonomi yang sebagian besar adalah sarjana.
tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Guru ekonomi juga sering mengikuti berbagai macam pelatihan, penataran yang diadakan oleh dinas pendidikan setempat ataupun instansi lain yang memberikan materi mengenai penilaian pendidikan yang baik dan benar kepada peserta didik sehingga implementasi dari hasil penilaian tersebut dapat dipergunakan untuk perbaikan proses pembelajaran kedepan. Disamping itu guru ekonomi di kabupaten Sleman sering mengikuti kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang diadakan setiap bulannya yang didalamnya selalu mendatangkan pakar-pakar yang berkompeten dalam bidang pendidikan sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman guru ekonomi dengan baik. D. Analisis Data dan Pembahasan 1. Pengujian Persyaratan Analisis Data a. Pengujian Normalitas Pengujian Normalitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan OneSample Kolmogorov Smirnov Test dan dikerjakan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas sebaran data penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
1) Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan. Tabel IV.6 Pengujian Normalitas Pemahaman Guru Ekonomi Terhadap Standar Penilaian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tingkat Asymp. Sig. Pemahaman (2-tailed) Kognitif 0,127 Psikomotor 0,184 Sumber: Data Primer, diolah 2013
Kolmogorov-Smirnov Z 1,174 1,092
Dari tabel V.6 diketahui bahwa nilai asymptotic significance (asymp.Sig.) untuk distribusi pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan aspek kognitif nilainya 0,127 lebih besar dari ( ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tersebut adalah normal. Sedangkan nilai asymptotic significance (asymp.Sig.) untuk distribusi pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan aspek psikomotorik nilainya 0,184 lebih besar dari ( ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tersebut adalah normal. b. Pengujian Homogenitas Pengujian homogenitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan Levene Statistic Test dan dikerjakan dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Berikut ini disajikan hasil pengujian homogenitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3
73
Tabel IV.7 Hasil Pengujian Homogenitas Aspek Kognitif Levene Variabel df1 df2 Sig. Statistic Masa Kerja 1,429 2 41 0,251 Tingkat Pendidikan 2,789 2 41 0,073 Status Sekolah 2,620 1 42 0,113 Sumber: Data Primer, diolah 2013 Dari tabel IV.7 diketahui bahwa nilai asymptotic significance (asymp.Sig.) untuk kesamaan varians data pemahaman guru dilihat dari aspek kognitif terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah menunjukkan nilai sig. Masing-masing sebagai berikut: masa kerja nilainya 0,251, tingkat pendidikan guru nilainya 0,073, status sekolah nilainya 0,113. Keseluruhannya memiliki nilai sig
( ) = 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan varians populasi penelitian ini.
No 1 2 3
Tabel IV.8 Hasil Pengujian Homogenitas Aspek Psikomotor Levene Variabel df1 df2 Sig. Statistic Masa Kerja 0,033 2 41 0,968 Tingkat Pendidikan 2,452 2 41 0,920 Status Sekolah 0,040 1 42 0,949 Sumber: Data Primer, diolah 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Dari tabel IV.8 diketahui bahwa nilai asymptotic significance (asymp.Sig.) untuk kesamaan varians data pemahaman guru dilihat dari aspek kognitif terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah menunjukkan nilai sig. Masing-masing sebagai berikut: masa kerja nilainya 0,968, tingkat pendidikan guru nilainya 0,920, status sekolah nilainya 0,949. Keseluruhannya memiliki nilai sig
( ) = 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan varians populasi penelitian ini.
2. Analisis Data a. Pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja 1) Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja Ha = Ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
2) Pengujian Hipotesis Tabel IV.9 ANOVA
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Between Groups Within Groups
Sum of Squares 45.534 1206.012
Total
1251.545
43
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Between Groups Within Groups
72.201 2481.526
2 41
Total
2553.727
43
Df 2 41
Mean Square 22.767 29.415 36.100 60.525
F .774
Sig. .468
.596
.555
Sumber : Data Primer, diolah 2013 Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor yang masing masing nilainya untuk aspek kognitif (sig. = 0,468 > dan (sig. = 0,555 >
= 0,05)
= 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
penelitian tidak didukung oleh data hasil penelitian. Artinya guru dengan masa kerja yang berbeda, pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan sama- sama tinggi baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
b. Pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. 1) Rumusan Hipotesis Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan Ha = Ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. 2) Pengujian Hipotesis Tabel IV.9 ANOVA Tingkat Between Groups Pemahaman Within Groups Guru (kognitif) Total Tingkat Between Groups Pemahaman Within Groups Guru (Psikomotorik) Total
Sum of Squares 35.045 1216.500
df 2 41
1251.545
43
168.338 2385.389
2 41
2553.727
43
Mean Square 17.523 29.671
F .591
Sig. .559
84.169 1.447 58.180
.247
Sumber : Data Primer, diolah 2013 Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor yang masing masing nilainya untuk aspek kogniti (sig. = 0,559 >
= 0,05) dan (sig. = 0,247>
= 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian tidak didukung oleh data hasil penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Artinya guru dengan masa kerja yang berbeda, pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan sama-sama tinggi baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor. c. Pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah 1) Rumusah Hipotesis Ho = Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan Ha = Ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
2) Pengujian Hipotesis Tabel IV.9 ANOVA
Tingkat Between Groups Pemahaman Within Groups Guru (kognitif) Total Tingkat Between Groups Pemahaman Within Groups Guru (Psikomotorik) Total
Sum of Squares 11.218 1240.328
df 1 42
1251.545
43
5.281 2548.447
1 42
2553.727
43
Sumber : Data Primer, diolah 2013
Mean Square 11.218 29.532 5.281 60.677
F .380
Sig. .541
.087
.769
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor yang masing masing nilainya untuk aspek kogniti (sig. = 0,541 >
= 0,05) dan (sig. = 0,769 >
= 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian tidak didukung oleh data hasil penelitian. Artinya guru dengan masa kerja yang berbeda, pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan sama- sama tinggi baik dari aspek kognitif maupun aspek psikomotor. Hal ini dikarenakan baik guru yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta sudah memiliki kompetensi yang baik mengenai standar penilaian pendidikan yang sesuai dengan prosedur yang telah diatur sebelumnya dalam peraturan pemerintah. Guru ekonomi yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta secara rutin mendapatkan pelatihan yang diadakan oleh pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sehingga guru yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta memiliki pemahaman yang sama mengenai standar penilaian pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
3. Pembahasan a. Pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai sig. 0,954 lebih besar dari
= 0,05. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan awal penelitian ini. Dugaan awal penelitian ini bahwa guru dengan masa kerja yang lebih lama akan memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dalam melakukan penilaian pendidikan dibandingkan dengan guru yang belum lama mengajar. Hal ini disebabkan guru dengan masa kerja yang lama, maka akan memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam melakukan penilaian sehingga mereka dapat melaksanakan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip penilaian. Hal – hal yang diduga kuat menyebabkan hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Guru dengan masa kerja yang lebih lama (senior) dan guru yang memiliki masa kerja belum lama (yunior) sebelumnya telah mendapatkan
pengalaman
dan
pengetahuan
melalui
keikutsertaanya dalam seminar, workshop, dan pelatihan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
membahas tentang standar penilaian pendidikan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan, Universitas, ataupun instansi yang terkait untuk memberikan pengarahan tentang penilaian pendidikan. 2) Guru ekonomi yang memiliki masa kerja yang sudah lama (senior) selalu memperbaharui ilmu yang diperoleh selama melaksanakan tugas kegiatan belajar mengajar. 3) Tuntutan untuk menjadi guru semakin tinggi yang mana guru harus mampu bertindak profesional dalam menjalankan tugas fungsionalnya sebagai pendidik, meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan serta kelayakan guru sebagai agen pembelajaran. Hal tersebut yang membuat para guru terus belajar untuk menambah
wawasan
ilmunya
agar
mampu
meningkatkan
pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan. 4) Guru ekonomi di Kabupaten Sleman selalu mengadakan pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang di dalamnya membahas hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan seperti halnya penilaian pendidikan. Sehingga baik guru senior maupun yunior memiliki persepsi dan pengetahuan yang sama tentang penilaian pendidikan. 5) Dalam melakukan penilaian pendidikan baik guru senior maupun yunior telah mengikuti pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) yang di dalamnya memuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
aturan-aturan dan kriteria dalam melakukan penilaian pendidikan secara objektif, baik dan benar. 6) Latar belakang pendidikan guru ekonomi yang sama-sama berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dengan latar belakang pendidikan yang sama, maka guru dengan masa kerja yang sudah lama maupun guru dengan masa kerja yang belum lama mendapatkan mata kuliah yang sama yang membahas tentang proses penilaian yang benar sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, misalnya dalam mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
b. Pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 0,297 lebih besar dari
0,05. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal penelitian ini. Dugaan awal peneliti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan guru ekonomi maka akan semakin memperkuat pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan. Hal tersebut dikarenakan guru yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai kematangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
secara intelektual melalui berbagai pengalaman dan ilmu yang diperolehnya. Hal-hal yang diduga kuat menyebabkan hasil penelitian ini adalah sebagian besar guru ekonomi di kabupaten Sleman mempunyai tingkat pendidikan D-III, D-IV/S1, dan S2. Hasil penelitian ini, guru dengan
tingkat
pendidikan
yang
berbeda
ternyata
memiliki
pemahaman yang sama terhadap standar penilaian pendidikan. Guru dengan tingkat pendidikan D-III, S-1, maupun S2 telah mendapatkan bekal, pengalaman, dan pengetahuan yang sama yang diperoleh melalui mata kuliah yang membahas tentang penilaian pendidikan yang mereka peroleh ketika berada di bangku kuliah. Untuk guru yang memiliki tingkat pendidikan D-III ternyata merupakan guru produk lama yang memiliki pengalaman yang cukup banyak tentang penilaian pendidikan terhadap peserta didik sehingga memunculkan kesamaan pemahaman. Guru ekonomi juga telah mempelajari sistem standar penilaian pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh aturan peraturan pemerintah yang merupakan acuan pokok sebelum melaksanakan prosedur penilaian pendidikan. Disamping itu, guru ekonomi di kabupaten Sleman juga aktif mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomiyang diadakan satu bulan sekali yang bertempat di sekolah-sekolah secara bergantian. Dalam kegiatan MGMP sering mendatangkan pembicara dan pemateri yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
berasal dari beberapa Universitas, Perbankan, Bursa Efek Jakarta, Bank Indonesia, Kantor Perpajakan, Dinas Pendidikan, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan untuk memberikan materi kepada guru ekonomi sehingga wawasan dan pengetahuan guru tersebut tentang materi pembelajaran ekonomi dapat selalu bertambah. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan diantaranya penyusunan soal ulangan umum bersama, pembahasan soal-soal olimpiade, bedah Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional, Studi banding di beberapa SMA di daerah Semarang, Sosialisasi Perubahan Kurikulum, Simulasi Perbankan yang diadakan langsung oleh Bank Indonesia, Kunjungan Perusahaan, Studi Wisata, hingga penyusunan perangkat pembelajaran secara bersama-sama yang digunakan untuk kalangan interen. Dengan rutinya kegiatan tersebut diharapkan guru ekonomi memiliki kualitas yang semakin baik dan profesional sehingga diharapkan nantinya dapat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
c. Pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pemahaman guru terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan statistik yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menunjukkan bahwa nilai 0,609 lebih besar dari
84
0,05. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal penelitian ini. Dugaan awal peneliti bahwa guru ekonomi yang mengajar di sekolah negeri akan memiliki pemahaman yang lebih terhadap standar penilaian pendidikan baik daripada guru ekonomi yang mengajar di sekolah swasta. Hal-hal yang diduga kuat menyebabkan hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Baik guru yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta mendapatkan peluang yang sama melalui pembekalan materi tentang penilaian pendidikan yang diperoleh dari pelatihan, sosialisasi tentang standar penilaian pendidikan dengan mendatangkan narasumber yang kompeten dibidangnya yang berasal dari dinas pendidikan maupun para praktisi pendidikan. 2) Pemerintah memberikan perhatian yang sama terhadap sekolah negeri maupun swasta dalam pembinaan guru dalam rangka peningkatan kualitas dan pemahaman guru yang berkaitan dengan penilaian pendidikan. Di samping itu sekolah swasta juga mendapatkan arahan dan bimbingan yang berasal dari dalam yayasan itu sendiri. 3) Dari aspek psikologis,
pada awalnya sekolah swasta
dipandang oleh masyarakat memiliki kualitas yang lebih baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
daripada sekolah negeri yang disebabkan karena ketersediaan fasilitas yang lebih memadai dan ketercapaian kompetensi peserta didik. Namun seiring berjalanya waktu, kini sekolah negeri dipandang masyarakat lebih bagus. Hal ini dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah anggaran dana yang dialirkan ke sekolah negeri untuk pembangunan infrastruktur dan perbaikan sarana prasarana pembelajaran lebih banyak dibandingkan sekolah swasta. Dari sebagian dana yang dialirkan pemerintah ke sekolah negeri, sebagian diantaranya dipegunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dalam
hal ini adalah guru. Guru diberikan
pelatihan yang menunjang dengan proses kegiatan belajar mengajar yang salah satunya adalah proses penilaian sehingga dapat menggambarkan ketercapaian kompetensi peserta didik secara baik. 4) Masyarakat sudah tidak lagi membedakan sekolah negeri ataupun swasta karena baik sekolah negeri maupun swasta sama- sama memiliki kualitas pendidikan yang baik dan mampu memberikan penilaian kepada siswa secara objektif. 5) Sekolah negeri maupun sekolah swasta memiliki karakteristik masing-masing sehingga akan menampilkan perbedaan antara yang satu dengan lainnya. Namun disisi lain, baik sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
negeri maupun sekolah swasta memiliki tujuan yang sama yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang tidak terlepas dari kegiatan penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik dan berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. 6) Guru-guru negeri dan swasta diberikan peluang yang sama oleh pemerintah, mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. 7) Guru yang berasal dari sekolah negeri dan sekolah swasta memiliki pengetahuan yang tinggi dan baik dalam memahami dan melaksanakan standar nasional pendidikan sesuai yang telah tertulis dan diatur dalam undang-undang. 8) Sekolah negeri dan sekolah swasta sama sama menerapkan sistem penilaian yang sesuai dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan juga berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 9) Guru di sekolah negeri maupun swasta dituntut untuk disiplin tinggi sehingga dapat melakukan pengamatan lebih dalam terhadap peserta didik dan dapat menilai sesuai dengan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara objektif, sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
hasil pencapaian prestasi peserta didik dapat terlihat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 10) Pemerintah melakukan pembinaan guru mengenai penilaian pendidikan baik di sekolah negeri dan swasta secara sama sehingga guru ekonomi yang berasal dari sekolah negeri dan swasta memiliki kualitas pemahaman yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan 1. Guru ekonomi dengan tingkat pendidikan D-III berjumlah 4 orang, Guru yang berpendidikan S-1 sebanyak 36 orang, sedangkan guru yang memiliki latar pendidikan S-2 sebanyak 4 orang. 2. Dari sisi status sekolah, 31 guru ekonomi berasal dari sekolah negeri dan 13 guru ekonomi lainya berasal dari sekolah swasta. 3. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian besar guru ekonomi (75%) memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap standar penilaian pendidikan. 4. Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja (sig. = 0,973 >
= 0,05).
5. Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan (sig. = 0,232 >
0,05).
6. Tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari status sekolah (sig. = 0,609 >
88
0,05)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
B. Saran 1. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan pemahaman guru ekonomi terhadap standar penilaian pendidikan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, dan status sekolah. Peneliti menyarankan agar ilmu yang diperoleh ketika berada di bangku kuliah, workshop, pelatihan dan seminar yang berkaitan dengan penilaian pendidikan diterapkan sebaik mungkin dalam memberikan penilaian kepada peserta didik secara obyektif dan terbuka sehingga dapat mencerminkan keadaan peserta didik yang sebenarnya. Tingkat pendidikan guru yang telah diperoleh harus mampu meningkatkan kualitas diri sehingga mampu untuk meningkatkan kualitas prestasi peserta didik serta mutu pendidikan. 2. Saran untuk peneliti selanjutnya dalam proses pengambilan data dengan metode yang sama yaitu tes, sebaiknya memberikan masukan kepada responden agar segera mengisi lembar tes tanpa harus ditinggal sehingga dapat memberikan keakuratan hasil penelitian. Peneliti selanjutnya bisa menggunakan metode lain dalam pengumpulan data sehingga data yang diperoleh lebih mencerminkan keadanaan yang sebenarnya. misalnya dengan menggunakan metode wawancara. Apabila menggunakan metode tes, instrumen dalam alat tes dibuat dengan cara lebih memperhatikan lagi prosedur penyusunan yang benar agar diperoleh alat tes yang memiliki validitas isi yang sehingga mampu mengumpulkan data yang lebih akurat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
C. Keterbatasan Penelitian Sumber data penelitian ini dikumpulkan berdasarkan metode tes. Ada kemungkinan bahwa responden penelitian menjawab item-item pernyataan kurang sungguh-sungguh, meskipun hal tersebut telah diantisipasi sebelumnya oleh peneliti dengan memberikan arahan kepada guru agar kuesioner diisi berdasarkan kondisi yang sebenarnya. keterbatasan lainnya adalah tes yang digunakan untuk mengumpulkan data bukan merupakan instrumen terstandar. Namun demikian peneliti telah berusaha menempuh prosedur penyusunan tes yang benar agar diperoleh tes yang memiliki validitas isi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka Arikunto, S. Metode Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta Sudjana, Nana.2012.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Ihsan, Fuad.2005. Dasar-Dasar Kependidikan.Yogyakarta:PT. Rineka Cipta Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 3 Yogyakarta:BPFE Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kompetensi Guru Pedoman Penyusunan Portofolio. 2009. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Febrianingsih, Yacinta Eka.2011.Tingkat Pemahaman Guru Terhadap Standar Penilaian Pendidikan Ditinjau Dari Masa Kerja, Profesionalisme Guru, dan Tingkat Pendidikan.Skripsi.Yogyakarta.Universitas Sanata Dharma
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Guru Ekonomi Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Sleman
Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Perbedaan Tingkat Pemahaman Guru Ekonomi Terhadap Standar Penilaian Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Masa Kerja, dan Status Sekolah”. Kegiatan penelitian ini merupakan pengumpulan data untuk menyusun tugas akhir.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu berkenan untuk menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Mei 2013
Diana Pramesti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAGIAN A IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (X) untuk alternatif yang sesuai! 1. Nama
: .............................................
2. Unit Kerja
: .............................................
3. Masa Kerja
: ................. tahun
a. > 31 tahun
g. 14-16 tahun
b. 29-31 tahun
h. 11-13 tahun
c. 26-28 tahun
i. 8-10 tahun
d. 23-25 tahun
j. 5-7 tahun
e. 20-22 tahun
k. < 4 tahun
f. 17-19 tahun 4. Tingkat Pendidikan: a. SMA
e. D-IV/S1
b. D-I
f. S-2
c. D-II
g. S-3
d. D-III/Sarjana Muda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAGIAN B Berilah tanda silang (X) untuk alternatif yang sesuai! No. 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
20. 21.
Pernyataan Perancangan strategi penilaian oleh guru dilakukan saat penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Soal- soal dikembangkan dari indikator Penilaian sama dengan pengukuran Ulangan harian dilakukan setiap selesai pembelajaran dalam satu indikator Sistem penilaian yang digunakan untuk penilaian soal-soal uraian dapat menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN) Standar kompetensi merupakan penjabaran dari standar kompetensi lulusan (SKL) Kompetensi dasar merupakan penjabaran dari silabus Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang dapat dijadikan patokan untuk menilai ketercapaian hasil belajar Setiap kompetensi dasar dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator Kriteria penilaian mencakup aspek kognitif dan psikomotor Teknik penilaian meliputi penilaian unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tes tertulis, dan penilaian sikap Instrumen penilaian ditentukan oleh dinas pendidikan Ulangan harian diadakan sekurang-kurangnya tiga kali sebelum Ulangan Tengah Semester Penulisan butir soal harus berdasarkan rumusan yang disusun dalam silabus Penilaian ranah kognitif meliputi kemampuan berfikir, menghafal, memahami, dan menganalisis Penyusunan pedoman penyekoran dilakukan saat penulisan soal Butir-butir soal hendaknya dapat mengukur indikator, dan indikator dapat mengukur kompetensi dasar Analisis butir soal dilakukan sebelum melakukan ulangan Kriteria Ketuntasan Minimal dikembangkan dengan memperhatikan kriteria kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa Hasil ulangan harian tidak perlu diinformasikan kepada peserta didik Nilai akhir semester merupakan nilai kumulatif dari keseluruhan nilai perolehan selama satu semester
Pendapat B S B B B
S S S
B
S
B
S
B B
S S
B
S
B B
S S
B B
S S
B
S
B
S
B B
S S
B B
S S
B
S
B
S
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. Teknik penilaian meliputi unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tes tertulis, portofolio dan penilaian sikap 23. Komponen kisi-kisi meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi/kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator soal, bentuk tes, dan nomor soal 24. Kisi-kisi soal mewakili isi silabus atau materi yang telah diajarkan secara tepat 25. Penilaian aspek kognitif dilakukan setelah siswa mempelajari satu kompetensi dasar
B
S
B
S
B
S
B
S
BAGIAN C Berilah tanda silang (X) sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! No. 1. 2.
3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10.
11.
Pernyataan Sebelum melaksanakan ulangan harian, saya membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu Dalam penyusunan alat penilaian, saya memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal Saya melakukan penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidikan yang telah ditentukan Setelah melaksanakan ulangan harian, saya melakukan analisis butir soal Saya menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar kepada siswa sebelum memulai pembelajaran Saya memberikan pre tes dan post test di setiap pembelajaran Saya memeriksa hasil pekerjaan siswa dan membagikanya kembali disertai dengan penguatan positif Saya membuat pedoman penyekoran saat menyusun soal Saya melakukanproses penilaian mengacu pada penilaian acuan patokan (PAP) dan pedoman acuan norma (PAN) Saya memberikan informasi kepada siswa mengenai kriteria penilaian termasuk kriteria ketuntasan minimal Saya memberikan ulangan perbaikan kepada
Selalu
Sering
Kadangkadang
Tidak pernah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. 13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal Saya membuat strategi penilaian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Saya membuat instrumen penilaian sebelum melakukan proses penilaian Saya memberikan nilai afektif kepada siswa yang mampu menjawab dan berpendapat dalam proses pembelajaran Saya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Silabus sebelum mengajar Selain melakukan penilaian dengan teknik tes, saya melakukan teknik penilaian dengan teknik non tes yang meliputi pengamatan, wawancara, unjuk kerja dan skala sikap Saya menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran berikutnya Saya memberikan program remidi kepada siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) Saya melakukan penilaian terhadap siswa secara objektif Saya mengamati dan mencatat kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan
Terimakasih Atas Bantuan Bapak/Ibu Guru mengisi kuesioner ini
\
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III DATA PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV HASIL OLAH DATA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Validitas dan Reliabilitas bagian B Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N % Valid 44 100.0 a Excluded 0 .0 Total 44 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .892 25 Item-Total Statistics
BagianA1 BagianA2 BagianA3 BagianA4 BagianA5 BagianA6 BagianA7 BagianA8 BagianA9 BagianA10 BagianA11 BagianA12 BagianA13 BagianA14 BagianA15 BagianA16 BagianA17 BagianA18 BagianA19 BagianA20 BagianA21 BagianA22 BagianA23 BagianA24 BagianA25
Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Item Deleted Total Correlation 17.7955 27.097 .570 17.7727 27.342 .552 18.2045 26.166 .519 18.0227 26.674 .445 17.8182 26.524 .688 18.1818 26.617 .428 18.2955 26.632 .439 17.7273 28.156 .405 18.1364 26.539 .446 18.1364 26.539 .446 17.7727 27.342 .552 17.9091 27.061 .423 17.9773 26.674 .465 18.0227 26.813 .415 17.7955 27.422 .470 17.9318 27.042 .411 17.8636 26.958 .493 18.0682 26.484 .469 17.7500 27.727 .489 17.8182 27.362 .447 17.8409 26.974 .519 17.7727 27.436 .520 17.8636 27.283 .410 17.9545 26.416 .537 17.9318 26.344 .572
Cronbach's Alpha if Item Deleted .886 .887 .886 .888 .883 .889 .889 .890 .889 .889 .887 .889 .888 .889 .888 .889 .887 .888 .888 .888 .887 .887 .889 .886 .885
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji validitas dan reliabilitas bagian C Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N % Valid 44 100.0 a Excluded 0 .0 Total 44 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .911 20
Item-Total Statistics
BagianB1 BagianB2 BagianB3 BagianB4 BagianB5 BagianB6 BagianB7 BagianB8 BagianB9 BagianB10 BagianB11 BagianB12 BagianB13 BagianB14 BagianB15 BagianB16 BagianB17 BagianB18 BagianB19 BagianB20
Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Item Deleted Total Correlation 66.7273 51.180 .584 66.2500 52.192 .704 66.1136 52.801 .704 66.9773 52.116 .494 66.0455 54.416 .583 67.0682 54.530 .399 66.1591 53.346 .627 66.0682 54.205 .553 66.5455 53.463 .495 65.9773 54.627 .667 66.1136 54.754 .560 66.1591 54.928 .480 66.1136 52.708 .669 66.3864 54.103 .539 65.9091 56.503 .443 66.4318 52.577 .644 66.3636 53.167 .643 66.0000 54.884 .607 65.9545 54.975 .638 66.3182 55.524 .371
Cronbach's Alpha if Item Deleted .907 .903 .903 .910 .906 .911 .905 .907 .909 .905 .907 .908 .904 .907 .909 .904 .904 .906 .906 .911
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies Karakteristik Responden Statistics
N
Valid Missing
Tingkat Pendidikan
Masa kerja 44 0
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) 44 0
Status Sekolah 44 0
44 0
Frequency Table Masa kerja Frequency Valid
0 - 10 th 11 - 20 th 21 th ke atas Total
9 16 19 44
Percent 20.5 36.4 43.2 100.0
Valid Percent 20.5 36.4 43.2 100.0
Cumulative Percent 20.5 56.8 100.0
Tingkat Pendidikan Frequency Valid
DIII DIV/S1 S2 Total
Percent 9.1 81.8 9.1 100.0
4 36 4 44
Valid Percent 9.1 81.8 9.1 100.0
Cumulative Percent 9.1 90.9 100.0
Status Sekolah
Valid
Swasta Negeri Total
Frequency 13 31 44
Percent 29.5 70.5 100.0
Valid Percent 29.5 70.5 100.0
Cumulative Percent 29.5 100.0
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
Frequency 12 7 25 44
Percent 27.3 15.9 56.8 100.0
Valid Percent 27.3 15.9 56.8 100.0
Cumulative Percent 27.3 43.2 100.0
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) Frequency Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
2 7 35 44
Percent 4.5 15.9 79.5 100.0
Valid Percent 4.5 15.9 79.5 100.0
Frequencies Deskriptif
Cumulative Percent 4.5 20.5 100.0
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) 44 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Statistics Tingkat Tingkat Pemahaman Pemahaman Guru Guru (kognitif) (Psikomotorik) N Valid 44 44 Missing 0 0 Mean 18.6818 69.7727 Median 20.5000 72.0000 a Mode 22.00 74.00 Std. Deviation 5.39497 7.70643 Variance 29.106 59.389 Minimum 7.00 42.00 Maximum 25.00 79.00 Sum 822.00 3070.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Frequency Valid
7.00 9.00 10.00 13.00 15.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 Total
1 5 2 1 3 4 3 3 3 6 6 5 2 44
Percent 2.3 11.4 4.5 2.3 6.8 9.1 6.8 6.8 6.8 13.6 13.6 11.4 4.5 100.0
Valid Percent 2.3 11.4 4.5 2.3 6.8 9.1 6.8 6.8 6.8 13.6 13.6 11.4 4.5 100.0
Cumulative Percent 2.3 13.6 18.2 20.5 27.3 36.4 43.2 50.0 56.8 70.5 84.1 95.5 100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) Frequency Valid
42.00 50.00 55.00 59.00 61.00 62.00 63.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 Total
1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 3 3 3 6 1 4 2 3 1 44
Percent 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 4.5 4.5 2.3 4.5 2.3 6.8 4.5 6.8 6.8 6.8 13.6 2.3 9.1 4.5 6.8 2.3 100.0
Valid Percent 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 4.5 4.5 2.3 4.5 2.3 6.8 4.5 6.8 6.8 6.8 13.6 2.3 9.1 4.5 6.8 2.3 100.0
Cumulative Percent 2.3 4.5 6.8 9.1 11.4 15.9 20.5 22.7 27.3 29.5 36.4 40.9 47.7 54.5 61.4 75.0 77.3 86.4 90.9 97.7 100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Uji Normalitas
NPar Tests
N a,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) 44 Mean 18.6818 Std. Deviation 5.39497 Absolute .177 Positive .128 Negative -.177 1.174 .127
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) 44 69.7727 7.70643 .165 .120 -.165 1.092 .184
Uji Homogenitas dan Anova Berdasarkan Masa Kerja Oneway Descriptives
Tingkat 0 - 10 th Pemahaman Guru 11 - 20 th (kognitif) 21 th ke atas Total Tingkat 0 - 10 th Pemahaman Guru 11 - 20 th (Psikomotorik) 21 th ke atas Total
N 9 16 19 44 9 16 19 44
Mean 17.5556 20.0000 18.1053 18.6818 71.6667 68.2500 70.1579 69.7727
Std. Deviation 6.14636 4.53137 5.75321 5.39497 8.47054 7.01902 8.05718 7.70643
Std. Error 2.04879 1.13284 1.31988 .81332 2.82351 1.75476 1.84844 1.16179
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 12.8310 22.2801 17.5854 22.4146 15.3323 20.8782 17.0416 20.3220 65.1556 78.1777 64.5098 71.9902 66.2745 74.0413 67.4298 72.1157
Test of Homogeneity of Variances Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Levene Statistic 1.429 .033
df1 2
df2 41
Sig. .251
2
41
.968
Minimum 9.00 9.00 7.00 7.00 50.00 55.00 42.00 42.00
Maximum 25.00 24.00 24.00 25.00 77.00 79.00 78.00 79.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
ANOVA Sum of Squares 45.534 1206.012
Between Groups Within Groups
df 2 41
Total
1251.545
43
Between Groups Within Groups
72.201 2481.526
2 41
Total
2553.727
43
Mean Square 22.767 29.415
F .774
Sig. .468
36.100 60.525
.596
.555
Uji Homogenitas dan Anova Berdasarkan Tingkat Pendidikan Descriptives
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
DIII DIV/S1 S2 Total DIII DIV/S1 S2 Total
N 4 36 4 44 4 36 4 44
Mean 17.5000 19.0833 16.2500 18.6818 65.5000 70.6944 65.7500 69.7727
Std. Deviation 6.85565 4.97063 8.38153 5.39497 16.01041 5.73620 12.44655 7.70643
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 6.5911 28.4089 17.4015 20.7652 2.9131 29.5869 17.0416 20.3220 40.0239 90.9761 68.7536 72.6353 45.9448 85.5552 67.4298 72.1157
Std. Error 3.42783 .82844 4.19076 .81332 8.00521 .95603 6.22328 1.16179
Minimum 9.00 7.00 9.00 7.00 42.00 55.00 50.00 42.00
Maximum 24.00 25.00 24.00 25.00 77.00 79.00 78.00 79.00
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic 2.789
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
df1
2.452
Between Groups Within Groups
ANOVA Sum of Squares 35.045 1216.500
2
df2 41
Sig. .073
2
41
.092
df 2 41
Total
1251.545
43
Between Groups Within Groups
168.338 2385.389
2 41
Total
2553.727
43
Mean Square 17.523 29.671
F .591
Sig. .559
84.169 58.180
1.447
.247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Homogenitas dan Anova Berdasarkan Status Sekolah Descriptives
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
95% Confidence Interval for Mean Std. Std. Lower Upper N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum Swasta 13 19.4615 4.77171 1.32343 16.5780 22.3451 7.00 25.00 Negeri Total Swasta Negeri Total
31 44 13 31 44
18.3548 18.6818 70.3077 69.5484 69.7727
5.67772 5.39497 9.18681 7.15467 7.70643
1.01975 .81332 2.54796 1.28502 1.16179
16.2722 17.0416 64.7562 66.9240 67.4298
20.4374 20.3220 75.8592 72.1727 72.1157
9.00 7.00 42.00 50.00 42.00
25.00 25.00 77.00 79.00 79.00
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic 2.625
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
df1
.004
Between Groups Within Groups
ANOVA Sum of Squares 11.218 1240.328
df2 1
42
Sig. .113
1
42
.949
df
Mean Square 1 11.218 42 29.532
Total
1251.545
43
Between Groups Within Groups
5.281 2548.447
1 42
Total
2553.727
43
5.281 60.677
F .380
Sig. .541
.087
.769
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAGIAN A IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (X) untuk alternatif yang sesuai! 1. Nama
: .............................................
2. Unit Kerja
: .............................................
3. Masa Kerja
: ................. tahun
a. > 31 tahun
g. 14-16 tahun
b. 29-31 tahun
h. 11-13 tahun
c. 26-28 tahun
i. 8-10 tahun
d. 23-25 tahun
j. 5-7 tahun
e. 20-22 tahun
k. < 4 tahun
f. 17-19 tahun 4. Tingkat Pendidikan: a. SMA
e. D-IV/S1
b. D-I
f. S-2
c. D-II
g. S-3
d. D-III/Sarjana Muda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAGIAN B Berilah tanda silang (X) untuk alternatif yang sesuai! No. 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
20. 21.
Pernyataan Perancangan strategi penilaian oleh guru dilakukan saat penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Soal- soal dikembangkan dari indikator Penilaian sama dengan pengukuran Ulangan harian dilakukan setiap selesai pembelajaran dalam satu indikator Sistem penilaian yang digunakan untuk penilaian soal-soal uraian dapat menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN) Standar kompetensi merupakan penjabaran dari standar kompetensi lulusan (SKL) Kompetensi dasar merupakan penjabaran dari silabus Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang dapat dijadikan patokan untuk menilai ketercapaian hasil belajar Setiap kompetensi dasar dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator Kriteria penilaian mencakup aspek kognitif dan psikomotor Teknik penilaian meliputi penilaian unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tes tertulis, dan penilaian sikap Instrumen penilaian ditentukan oleh dinas pendidikan Ulangan harian diadakan sekurang-kurangnya tiga kali sebelum Ulangan Tengah Semester Penulisan butir soal harus berdasarkan rumusan yang disusun dalam silabus Penilaian ranah kognitif meliputi kemampuan berfikir, menghafal, memahami, dan menganalisis Penyusunan pedoman penyekoran dilakukan saat penulisan soal Butir-butir soal hendaknya dapat mengukur indikator, dan indikator dapat mengukur kompetensi dasar Analisis butir soal dilakukan sebelum melakukan ulangan Kriteria Ketuntasan Minimal dikembangkan dengan memperhatikan kriteria kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa Hasil ulangan harian tidak perlu diinformasikan kepada peserta didik Nilai akhir semester merupakan nilai kumulatif dari keseluruhan nilai perolehan selama satu semester
Pendapat B S B B B
S S S
B
S
B
S
B B
S S
B
S
B B
S S
B B
S S
B
S
B
S
B B
S S
B B
S S
B
S
B
S
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22. Teknik penilaian meliputi unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, tes tertulis, portofolio dan penilaian sikap 23. Komponen kisi-kisi meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi/kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator soal, bentuk tes, dan nomor soal 24. Kisi-kisi soal mewakili isi silabus atau materi yang telah diajarkan secara tepat 25. Penilaian aspek kognitif dilakukan setelah siswa mempelajari satu kompetensi dasar
B
S
B
S
B
S
B
S
BAGIAN C Berilah tanda silang (X) sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! No. 1. 2.
3.
4. 5.
6. 7.
8. 9.
10.
11.
Pernyataan Sebelum melaksanakan ulangan harian, saya membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu Dalam penyusunan alat penilaian, saya memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal Saya melakukan penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidikan yang telah ditentukan Setelah melaksanakan ulangan harian, saya melakukan analisis butir soal Saya menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar kepada siswa sebelum memulai pembelajaran Saya memberikan pre tes dan post test di setiap pembelajaran Saya memeriksa hasil pekerjaan siswa dan membagikanya kembali disertai dengan penguatan positif Saya membuat pedoman penyekoran saat menyusun soal Saya melakukanproses penilaian mengacu pada penilaian acuan patokan (PAP) dan pedoman acuan norma (PAN) Saya memberikan informasi kepada siswa mengenai kriteria penilaian termasuk kriteria ketuntasan minimal Saya memberikan ulangan perbaikan kepada
Selalu
Sering
Kadangkadang
Tidak pernah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. 13. 14.
15. 16.
17. 18.
19. 20.
siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal Saya membuat strategi penilaian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Saya membuat instrumen penilaian sebelum melakukan proses penilaian Saya memberikan nilai afektif kepada siswa yang mampu menjawab dan berpendapat dalam proses pembelajaran Saya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Silabus sebelum mengajar Selain melakukan penilaian dengan teknik tes, saya melakukan teknik penilaian dengan teknik non tes yang meliputi pengamatan, wawancara, unjuk kerja dan skala sikap Saya menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran berikutnya Saya memberikan program remidi kepada siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) Saya melakukan penilaian terhadap siswa secara objektif Saya mengamati dan mencatat kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan
Terimakasih Atas Bantuan Bapak/Ibu Guru mengisi kuesioner ini
\
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III DATA PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV HASIL OLAH DATA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji Validitas dan Reliabilitas bagian B Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N % Valid 44 100.0 a Excluded 0 .0 Total 44 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .892 25 Item-Total Statistics
BagianA1 BagianA2 BagianA3 BagianA4 BagianA5 BagianA6 BagianA7 BagianA8 BagianA9 BagianA10 BagianA11 BagianA12 BagianA13 BagianA14 BagianA15 BagianA16 BagianA17 BagianA18 BagianA19 BagianA20 BagianA21 BagianA22 BagianA23 BagianA24 BagianA25
Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Item Deleted Total Correlation 17.7955 27.097 .570 17.7727 27.342 .552 18.2045 26.166 .519 18.0227 26.674 .445 17.8182 26.524 .688 18.1818 26.617 .428 18.2955 26.632 .439 17.7273 28.156 .405 18.1364 26.539 .446 18.1364 26.539 .446 17.7727 27.342 .552 17.9091 27.061 .423 17.9773 26.674 .465 18.0227 26.813 .415 17.7955 27.422 .470 17.9318 27.042 .411 17.8636 26.958 .493 18.0682 26.484 .469 17.7500 27.727 .489 17.8182 27.362 .447 17.8409 26.974 .519 17.7727 27.436 .520 17.8636 27.283 .410 17.9545 26.416 .537 17.9318 26.344 .572
Cronbach's Alpha if Item Deleted .886 .887 .886 .888 .883 .889 .889 .890 .889 .889 .887 .889 .888 .889 .888 .889 .887 .888 .888 .888 .887 .887 .889 .886 .885
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Uji validitas dan reliabilitas bagian C Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N % Valid 44 100.0 a Excluded 0 .0 Total 44 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .911 20
Item-Total Statistics
BagianB1 BagianB2 BagianB3 BagianB4 BagianB5 BagianB6 BagianB7 BagianB8 BagianB9 BagianB10 BagianB11 BagianB12 BagianB13 BagianB14 BagianB15 BagianB16 BagianB17 BagianB18 BagianB19 BagianB20
Scale Mean if Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Item Deleted Total Correlation 66.7273 51.180 .584 66.2500 52.192 .704 66.1136 52.801 .704 66.9773 52.116 .494 66.0455 54.416 .583 67.0682 54.530 .399 66.1591 53.346 .627 66.0682 54.205 .553 66.5455 53.463 .495 65.9773 54.627 .667 66.1136 54.754 .560 66.1591 54.928 .480 66.1136 52.708 .669 66.3864 54.103 .539 65.9091 56.503 .443 66.4318 52.577 .644 66.3636 53.167 .643 66.0000 54.884 .607 65.9545 54.975 .638 66.3182 55.524 .371
Cronbach's Alpha if Item Deleted .907 .903 .903 .910 .906 .911 .905 .907 .909 .905 .907 .908 .904 .907 .909 .904 .904 .906 .906 .911
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies Karakteristik Responden Statistics
N
Valid Missing
Tingkat Pendidikan
Masa kerja 44 0
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) 44 0
Status Sekolah 44 0
44 0
Frequency Table Masa kerja Frequency Valid
0 - 10 th 11 - 20 th 21 th ke atas Total
9 16 19 44
Percent 20.5 36.4 43.2 100.0
Valid Percent 20.5 36.4 43.2 100.0
Cumulative Percent 20.5 56.8 100.0
Tingkat Pendidikan Frequency Valid
DIII DIV/S1 S2 Total
Percent 9.1 81.8 9.1 100.0
4 36 4 44
Valid Percent 9.1 81.8 9.1 100.0
Cumulative Percent 9.1 90.9 100.0
Status Sekolah
Valid
Swasta Negeri Total
Frequency 13 31 44
Percent 29.5 70.5 100.0
Valid Percent 29.5 70.5 100.0
Cumulative Percent 29.5 100.0
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
Frequency 12 7 25 44
Percent 27.3 15.9 56.8 100.0
Valid Percent 27.3 15.9 56.8 100.0
Cumulative Percent 27.3 43.2 100.0
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) Frequency Valid
Rendah Sedang Tinggi Total
2 7 35 44
Percent 4.5 15.9 79.5 100.0
Valid Percent 4.5 15.9 79.5 100.0
Frequencies Deskriptif
Cumulative Percent 4.5 20.5 100.0
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) 44 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Statistics Tingkat Tingkat Pemahaman Pemahaman Guru Guru (kognitif) (Psikomotorik) N Valid 44 44 Missing 0 0 Mean 18.6818 69.7727 Median 20.5000 72.0000 a Mode 22.00 74.00 Std. Deviation 5.39497 7.70643 Variance 29.106 59.389 Minimum 7.00 42.00 Maximum 25.00 79.00 Sum 822.00 3070.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Frequency Valid
7.00 9.00 10.00 13.00 15.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 Total
1 5 2 1 3 4 3 3 3 6 6 5 2 44
Percent 2.3 11.4 4.5 2.3 6.8 9.1 6.8 6.8 6.8 13.6 13.6 11.4 4.5 100.0
Valid Percent 2.3 11.4 4.5 2.3 6.8 9.1 6.8 6.8 6.8 13.6 13.6 11.4 4.5 100.0
Cumulative Percent 2.3 13.6 18.2 20.5 27.3 36.4 43.2 50.0 56.8 70.5 84.1 95.5 100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) Frequency Valid
42.00 50.00 55.00 59.00 61.00 62.00 63.00 66.00 67.00 68.00 69.00 70.00 71.00 72.00 73.00 74.00 75.00 76.00 77.00 78.00 79.00 Total
1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 2 3 3 3 6 1 4 2 3 1 44
Percent 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 4.5 4.5 2.3 4.5 2.3 6.8 4.5 6.8 6.8 6.8 13.6 2.3 9.1 4.5 6.8 2.3 100.0
Valid Percent 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 4.5 4.5 2.3 4.5 2.3 6.8 4.5 6.8 6.8 6.8 13.6 2.3 9.1 4.5 6.8 2.3 100.0
Cumulative Percent 2.3 4.5 6.8 9.1 11.4 15.9 20.5 22.7 27.3 29.5 36.4 40.9 47.7 54.5 61.4 75.0 77.3 86.4 90.9 97.7 100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Uji Normalitas
NPar Tests
N a,b Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) 44 Mean 18.6818 Std. Deviation 5.39497 Absolute .177 Positive .128 Negative -.177 1.174 .127
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik) 44 69.7727 7.70643 .165 .120 -.165 1.092 .184
Uji Homogenitas dan Anova Berdasarkan Masa Kerja Oneway Descriptives
Tingkat 0 - 10 th Pemahaman Guru 11 - 20 th (kognitif) 21 th ke atas Total Tingkat 0 - 10 th Pemahaman Guru 11 - 20 th (Psikomotorik) 21 th ke atas Total
N 9 16 19 44 9 16 19 44
Mean 17.5556 20.0000 18.1053 18.6818 71.6667 68.2500 70.1579 69.7727
Std. Deviation 6.14636 4.53137 5.75321 5.39497 8.47054 7.01902 8.05718 7.70643
Std. Error 2.04879 1.13284 1.31988 .81332 2.82351 1.75476 1.84844 1.16179
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 12.8310 22.2801 17.5854 22.4146 15.3323 20.8782 17.0416 20.3220 65.1556 78.1777 64.5098 71.9902 66.2745 74.0413 67.4298 72.1157
Test of Homogeneity of Variances Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Levene Statistic 1.429 .033
df1 2
df2 41
Sig. .251
2
41
.968
Minimum 9.00 9.00 7.00 7.00 50.00 55.00 42.00 42.00
Maximum 25.00 24.00 24.00 25.00 77.00 79.00 78.00 79.00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
ANOVA Sum of Squares 45.534 1206.012
Between Groups Within Groups
df 2 41
Total
1251.545
43
Between Groups Within Groups
72.201 2481.526
2 41
Total
2553.727
43
Mean Square 22.767 29.415
F .774
Sig. .468
36.100 60.525
.596
.555
Uji Homogenitas dan Anova Berdasarkan Tingkat Pendidikan Descriptives
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
DIII DIV/S1 S2 Total DIII DIV/S1 S2 Total
N 4 36 4 44 4 36 4 44
Mean 17.5000 19.0833 16.2500 18.6818 65.5000 70.6944 65.7500 69.7727
Std. Deviation 6.85565 4.97063 8.38153 5.39497 16.01041 5.73620 12.44655 7.70643
95% Confidence Interval for Mean Lower Upper Bound Bound 6.5911 28.4089 17.4015 20.7652 2.9131 29.5869 17.0416 20.3220 40.0239 90.9761 68.7536 72.6353 45.9448 85.5552 67.4298 72.1157
Std. Error 3.42783 .82844 4.19076 .81332 8.00521 .95603 6.22328 1.16179
Minimum 9.00 7.00 9.00 7.00 42.00 55.00 50.00 42.00
Maximum 24.00 25.00 24.00 25.00 77.00 79.00 78.00 79.00
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic 2.789
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
df1
2.452
Between Groups Within Groups
ANOVA Sum of Squares 35.045 1216.500
2
df2 41
Sig. .073
2
41
.092
df 2 41
Total
1251.545
43
Between Groups Within Groups
168.338 2385.389
2 41
Total
2553.727
43
Mean Square 17.523 29.671
F .591
Sig. .559
84.169 58.180
1.447
.247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Homogenitas dan Anova Berdasarkan Status Sekolah Descriptives
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
95% Confidence Interval for Mean Std. Std. Lower Upper N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum Swasta 13 19.4615 4.77171 1.32343 16.5780 22.3451 7.00 25.00 Negeri Total Swasta Negeri Total
31 44 13 31 44
18.3548 18.6818 70.3077 69.5484 69.7727
5.67772 5.39497 9.18681 7.15467 7.70643
1.01975 .81332 2.54796 1.28502 1.16179
16.2722 17.0416 64.7562 66.9240 67.4298
20.4374 20.3220 75.8592 72.1727 72.1157
9.00 7.00 42.00 50.00 42.00
25.00 25.00 77.00 79.00 79.00
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic 2.625
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif) Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
Tingkat Pemahaman Guru (kognitif)
Tingkat Pemahaman Guru (Psikomotorik)
df1
.004
Between Groups Within Groups
ANOVA Sum of Squares 11.218 1240.328
df2 1
42
Sig. .113
1
42
.949
df
Mean Square 1 11.218 42 29.532
Total
1251.545
43
Between Groups Within Groups
5.281 2548.447
1 42
Total
2553.727
43
5.281 60.677
F .380
Sig. .541
.087
.769