PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERA APAN MODEL M PE EMBELA AJARAN KOOPERATIF TIPE T TEAMS MS GAMES S TOURN NAMENT T DALAM M PEMBE ELAJARA AN AK KUNTAN NSI UNTU UK MENIINGKATK KAN PRE ESTASI BE ELAJAR SISWA KE ELAS X SMA KOL LESE de BRITTO B YOGYA AKARTA SKRIP PSI Diiajukan untuuk Memenuuhi Salah Saatu Syarat Memperoleeh Gelar Saarjana Pendiidikan Program Studi Pendiidikan Ekonnomi Bidaang Keahliaan Khusus Pendidikan P Akuntansi
Olehh: Rr. Inddira Kartikka Ningruum NIM. N 0913334044 PROGR RAM STU UDI PEND DIDIKAN N EKONO OMI BIDAN NG KEAH HLIAN KHUSUS K PENDIDIKAN AK KUNTAN NSI JURU USAN PEN NDIDIKA AN ILMU U PENGE ETAHUA AN SOSIA AL FA AKULTAS KEGUR RUAN DA AN ILMU U PENDIIDIKAN NIVERSIT TAS SAN NATA DH HARMA UN Y YOGYAK KARTA 20133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Ku persembahkan karya ini untuk:
Kedua Orangtuaku, yaitu R. Indarto dan MM.Ratna Prihatinigsih,S.E Adikku, Rr. Indira Sekar Amelia Alm. Rm. Wisnumurti Murtisunu, SJ Sahabatku, Puteri Wijayanti Keluarga Swaragama Group
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Tuhan tidak mengatur, hanya memberikan pilihan – pilihan. Kuatlah dalam memilih, nikmati pilihan tersebut.
You don’t to judge me, you should at least walk on my heels and experience its pain.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Penelitian Dilaksanakan di Kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Rr. Indira Kartika Ningrum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan persamaan dasar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-2, SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi siswa kelas X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi pokok bahasan persamaan dasar akuntansi. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre-test dan post-test meningkat dengan rata - rata 26.25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 60.14 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post-test naik menjadi 86.39. Peningkatan nilai siswa ini telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 20%.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT LEARNING MODEL APPLICATION OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE IN ACCOUNTING LEARNING TO INCREASE THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT This Study Held in X grade of Kolese De Britto Senior High School
Rr. Indira Kartika Ningrum Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This study aims to findout how student’s achievement in accounting with the main discussion on basic accounting equation using cooperative type learning model application of Teams Games Tournament (TGT). This study is a Classroom Action Research (CAR) held in X grade students of X-2 class, Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta, 2011/2012 academic year. The main components in TGT cooperative type of learning are material presentation, group division, games, tournament and achievement for groups. This study was held in one cycle which contains of four steps, they are planning, action, observation and reflection. The data were collected by using observation sheet of teacher’s activity, observation sheet of teacher’s activity in learning process, observation class instruments, observation sheet of students’ learning process in groups and reflection instruments. The data were being analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis. The result of this study shows that cooperative learning model application, of TGT type, is able to increase student’s achievement in X-2 class of Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta for accounting with the main discussion on basic accounting equation. The increase of the student’s learning result is shown in the student’s score on pre-test and post-test. The average of the increasing score is 26,25 or 44%. On pre-test, the average of student’s score in the class is 60,14 while the average score of the students after the post-test is increasing to 86,39. The increase of student’s score has passed the target which is started about 20%.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Akuntansi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Indra Darmawan, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak Ignatius Bondan
Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. dan Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6.
Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.
7.
Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E selaku guru mitra dalam pelaksanaan penelitian di kelas X2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta sehingga penelitian dapat terlaksana dan berjalan lancar.
8.
Seluruh keluarga besar SMA Kolese de Britto Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan
kepada
penulis
dalam
melaksanakan
penelitian. Terimakasih banyak atas ijin dan bantuannya. 9.
Siswa kelas X 2 selaku subjek dalam penelitian ini.
10. Orangtuaku, Papa R. Indarto dan Mama MM. Ratna Prihatiningsih, SE yang telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral. 11. Sahabatku Puteri Wijayanti, Stefani Dwi Cahyani, Maria R. Jansen yang telah membantu, mendukung, mendampingi, memberi semangat, memberi kritik-saran, serta doa selama ini. 12. Sahabat terindah Yohanes Suryo Bagus, S.J yang selalu memberikan doa dan dukungan. 13. Sahabatku Ayu Rizqia, Dimas Daniel, Indra Abhimanyu, Fachnia Zettira, Ryudeka, Indy Khairani, Cici Prisya, Anisa Riqzia, Nino
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Putranto, Akib Aryo yang tidak pernah berhenti memberikan perhatian dan semangat. 14. Partner berdiskusi Albertus Endri, Galih Abirowo, Letda. Lek. Billy Sinaga dan Dedit Aditra, S.Ked yang selalu memberikan perhatian, semangat dan dukungan. 15. Keluarga besar Swaragama Group. Tempat bekerja sekaligus bermain yang memberikan pelajaran sekaligus motivasi. 16. Keluarga besar Paguyuban Dimas Diajeng Kota Yogyakarta yang selalu mendukung dan memberikan perhatian. 17. Teman-temanku yang telah membantu penelitian, Puteri, Pipin, Nawang, Septi, Herni, Kristin, Tian, Yudha, Afri, Priam. 18. Teman seperjuangan
Pendidikan Akuntansi 2009 yang saling
memberikan bantuan dan semangat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT .......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Batasan Masalah ................................................................................
5
C. Rumusan Masalah ..............................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................
5
E. Manfaat Penelitian .............................................................................
5
BAB II TINJAUAN TEORETIK ....................................................................
7
A. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................
7
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ........................................
7
2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas ....................................
9
3. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .......................
9
4. Tujuan PTK dilakukan ................................................................
10
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK .......................................
11
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Metode Teams Games Tournament (TGT) .......................................
11
1. Tipe Pembelajaran Kooperatif ....................................................
11
2. Pembelajaran Kooperatif TGT ....................................................
13
C. Prestasi Belajar...................................................................................
16
D. Persamaan Dasar Akuntansi ..............................................................
20
E. Kerangka Teoretik .............................................................................
21
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................
27
A. Jenis Penelitian...................................................................................
27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................
27
C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................................
28
D. Prosedur Penelitian ............................................................................
28
E. Instrumen Penelitian ..........................................................................
34
F. Teknik Pengumpukan Data ................................................................
38
G. Teknik Analisis Data .........................................................................
40
BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................
42
A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto .............................................
42
B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto .........................................
49
C. Kurikulum SMA Kolese de Britto .....................................................
55
D. Organisasi SMA Kolese de Britto......................................................
61
E. Sumber Daya Manusia SMA Kolese de Britto .................................
66
F. Siswa SMA Kolese de Britto ............................................................
75
G. Kondisi Fisik SMA Kolese de Britto ................................................
76
H. PBM Satuan Pendidikan SMA Kolese de Britto ...............................
81
I.
Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Kolese de Britto .................
82
J.
Hubungan antara SMA Kolese de Britto ..........................................
83
K. Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Kolese de Britto ...........
85
BAB VI HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ..................................
88
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Deskripsi Penelitian ...........................................................................
88
1. Observasi Pra Penelitian .............................................................
89
a. Observasi Guru .....................................................................
89
b. Observasi Siswa ....................................................................
93
c. Observasi Kelas ....................................................................
95
2. Pelakasanaan Tindakan ...............................................................
101
a. Perencanaan ..........................................................................
102
b. Tindakan ...............................................................................
105
c. Observasi ...............................................................................
114
d. Refleksi .................................................................................
119
B. Analisis Komparatif Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapam Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ............................................................................
121
C. Pembahasan .......................................................................................
124
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN .......................
128
A. Kesimpulan ........................................................................................
128
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................
128
C. Saran ...................................................................................................
129
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
131
LAMPIRAN
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu ................................... 71 Tabel 4.2 Daftar Karyawan dan Tugasnya.......................................................... 73 Tabel 4.3 Daftar Karyawan Yayasan de Britto dan Bidang Tugasnya ............... 74 Tabel 4.4 Pendamping Ektrakurikuler ................................................................ 74 Tabel 4.5 Distribusi Siswa .................................................................................. 75 Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru .......................................... 98 Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa ......................................... 101 Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pelajaran .............................................. 103 Tabel 5.4 Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran ....................................... 115 Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran Dalam Kelompok ............. 117 Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas .............................................................. 118 Table 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode .... 120 Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Metode TGT .... 122 Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa .................................................... 125
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu ................................... 10
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) ........... 134
Lampiran 1a : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) ........... 135 Lampiran 2
: Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 137
Lampiran 2a : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 138 Lampiran 3
: Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 140
Lampiran 3a : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 141 Lampiran 1b : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) .......... 143 Lampiran 2b : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 146 Lampiran 3b : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 149 Lampiran 4
: Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 151
Lampiran 4a : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 153 Lampiran 5
: Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 155
Lampiran 5a : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 156 Lampiran 6
: Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 158
Lampiran 6a : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 159 Lampiran 4b : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 160 Lampiran 5b : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 162 Lampiran 6a : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 159 Lampiran 7
: Lembar
Refleksi
Guru
Mitra
Terhadap
Komponen
Pembelajaran dan Model TGT ................................................. 165
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7a : Lembar
Refleksi
Guru
Mitra
Terhadap
Komponen
Pembelajaran dan Model TGT ................................................ 166 Lampiran 8
: Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT ......................................................................... 167
Lampiran 8
: Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT ......................................................................... 168
Lampiran 9
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 170
Lampiran 10 : Soal Pre-test .............................................................................. 178 Lampiran 10a : Lembar Jawab Pre-test .............................................................. 182 Lampiran 11 : Soal Post-test ............................................................................ 183 Lampiran 11a : Lembar Jawab Post-test............................................................. 184 Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai ...................................................................... 185 Lampiran 13 : Handout Materi Pembelajaran .................................................. 186 Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa ................................................................. 191 Lampiran 15 : Soal Games ............................................................................... 192 Lampiran 15a : Lembar Jawab Games .............................................................. 194 Lampiran 15b : Kunci Jawaban dan Lembar Penilaian Games ......................... 195 Lampiran 16 : Soal dan Kunci Jawaban Turnamen .......................................... 196 Lampiran 17 : Skenario Pembelajaran .............................................................. 199
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Siswa adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Siswa dengan keanekaragaman karakter menjadi warna tersendiri dalam aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik mengedepankan siswa sebagai pusat dari pembelajaran. Dalam pemikiran peneliti, siswa akan lebih memahami pembelajaran jika siswa diajak untuk terlibat langsung sehingga memiliki pengalaman yang mengesankan dalam pembelajaran. Hal ini juga akan membuat siswa lebih mudah mengingat bahan pelajaran, daripada sekadar diminta untuk terus mendengar atau membaca. Sistem kurikulum pendidikan yang diajarkan selama ini menjadikan peserta didik sebagai objek pasif yang senantiasa siap menerima segala yang diberikan oleh pihak pengajar. Model pembelajaran semacam itu cenderung memposisikan peserta didik sebagai manusia yang hanya dapat diam tanpa memiliki kreativitas apapun. Saat ini banyak guru yang kehilangan variasi dalam teknik mengajar. Hal itu yang membuat suasana belajar menjadi menjenuhkan. Padahal seandainya guru mau melihat kondisi anak-anak di jaman yang semakin berkembang seperti ini, seharusnya guru memiliki keinginan untuk dapat menciptakan inovasi baru, agar kegiatan belajar menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Banyak cara yang dapat digunakan oleh para
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
guru seiring berkembangnya kurikulum pendidikan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas. Dalam suatu pembelajaran, perlu ada strategi dan inovasi yang dibuat oleh pendidik (guru) sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di Kelas. Hal ini dilakukan agar para siswa tidak hanya duduk diam dan memperhatikan materi dan segala penjelasan dari guru. Akan tetapi, siswa juga ikut aktif terlibat dalam penciptaan kelas yang memiliki kompetensi dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru diwajibkan mampu mendesain kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang mampu mengembangkan kompetensi siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan belajar mengajar yang di-design menyenangkan, akan membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan nantinya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di Kelas. Penulis menguraikan hal ini secara lebih lanjut dengan menggunakan satu contoh pada kelas Akutansi. Akuntansi adalah pelajaran baru bagi sebagian besar siswa SMA kelas X. Bahkan hanya ada beberapa SMA yang memberikan pelajaran Akuntansi untuk kelas X. Salah satu dari sekolah tersebut yaitu SMA Kolese De Britto. Mata pelajaran Akuntasi menjadi salah satu pelajaran untuk kelas X, diberikan seminggu sekali , selama 1 jam pelajaran atau 45 menit. Karakter mata pelajaran Akuntansi cenderung di-judge dengan hapalan, hitungan yang membosankan, di sinilah siswa sudah mulai merasa ada beban tersendiri atas pelajaran tersebut. Akuntansi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
diberikan pada kelas X, masih berupa teori dan pengenalan Akuntansi secara umum. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghantarkan materi kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi fun tanpa mengurangi esensi materi tersebut. Bahkan hal ini bisa menarik minat siswa untuk masuk ke jurusan IPS pada penjurusan kelas XI. SMA Kolese de Britto adalah salah satu sekolah homogen terkemuka di Yogyakarta dengan rata-rata nilai akademik yang tinggi. Tidak diragukan lagi bahwa siswa SMA Kolese de Britto memiliki kemampuan untuk memahami pembelajaran yang cukup tinggi. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tenaga ekstra berupa keaktifan dan minat belajar yang tinggi belum sepenuhnya terkelola dengan baik dalam pembelajaran di kelas. Peneliti melihat karakter siswa yang aktif belum sepenuhnya terkelola dengan baik pada saat pembelajaran. Selama ini guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, sedangkan siswa duduk mendengar dengan tenaga yang tidak dimanfaatkan, maka yang terjadi adalah siswa seringkali ramai dengan teman, asyik bermain sendiri atau bahkan tidur. Metode Team Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan siswa melalui permainan antar berbagai kelompok siswa dalam kelas. Keaktifan siswa dalam belajar, menimbulkan pemahaman yang lebih mendalam akan materi yang sedang diajarkan. Metode TGT dapat diterapkan dalam berbagai kondisi kelas. Namun yang terpenting adalah persiapan guru saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
akan memulai metode TGT. Persiapan tersebut meliputi media yang akan digunakan,
permainan
yang
akan
digunakan,
langkah-langkah
pembelajaran, dan sebagianya. Dalam pembelajaran teori Akutansi, metode TGT sangat tepat diterapkan, untuk materi Akuntansi kelas X karena materi pembelajaran Akuntansi lebih banyak menyampaikan teori-teori dan hafalan-hafalan. Selain itu metode TGT lebih menekankan hal kerjasama sebuah tim untuk menyusun strategi dalam sebuah game dan turnamen. Hal ini sangat menunjang proses pengenalan lebih dekat dengan sesama siswa kelas X yang masih berada dalam proses awal perkenalan dengan sesama mereka. Dengan adanya kerjasama tim, seluruh siswa dalam kelompok akan ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mencoba menerapkan sebuah metode pembelajaran Teams Games Tournament, dengan harapan akan tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul
”Penerapan
Tournament
(TGT)
Model dalam
Pembelajaran
Tipe
Pembelajaran
Teams
Games
Akuntansi
untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang dilaksanakan pada SMA Kolese de Britto, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
B. Batasan Masalah Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran akuntansi.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah: bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta dalam pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta dalam pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi : a. Bagi Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif melalui penetapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran guru Akuntansi di Sekolah. Selain itu, penelitian ini diharapkan sebagai bentuk KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang berguna bagi guru untuk memenuhi kegiatan pengembangan profesi keguruan. b. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap mata pelajaran Akuntansi. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru-guru lain di Sekolah untuk membuat program pengajaran dengan menerapkan metodemetode pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa. Dengan demikian diharapkan mutu pembelajaran guru di Sekolah semakin baik. d. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini merupakan bukti implementasi dari salah satu tugas universitas dalam penelitian. Diharapkan dengan penelitian ini masyarakat dapat mengambil manfaat dari penelitian ini, sementara bagi
universitas:
pendidikannya.
Universitas
dapat
terus
memperbaiki
mutu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Menurut Wijaya (2009:9), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research adalah penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. PTK mendorong seorang guru untuk melakukan penilaian kembali terhadap praktik pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya. Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK)
dilakukan
dengan
tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) atau pun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Arikunto (2008:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut: a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data ke informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9): PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Di dalam modul Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas, secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai (Joni, 1998:5): Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Dari beberapa pengertian PTK di atas, ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap kritis guru terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
2. Prinsip Dasar PTK PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Kusumah, 2009:17): a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan. d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya. e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi. f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).
3. Tahapan Pelaksanaan PTK Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Kusumah, 2009:25): a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya d. Refleksi (Reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat pada siklus berikut ini (Arikunto, 2008:16):
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas 4. Tujuan PTK dilakukan Penelitian yang menggunakan rancangan PTK umumnya diarahkan pada pencapaian sasaran sebagai berikut (Arikunto, et al., 2006:107):
a. Memperhatikan dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil pembelajaran; b. Menumbuhkembangkan budaya meneliti bagi tenaga kependidikan agar lebih proaktif mencari solusi akan permasalahan pembelajaran; c. Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya mencari solusi masalah-masalah pembelajaran;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
d. Meningkatkan kolaborasi antar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam memecahkan masalah pembelajaran.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain (Susilo, 2007:18): a. b. c. d. e.
Inovasi pembelajaran Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas
B. Metode Teams Games Tournaments (TGT) 1. Tipe Pembelajaran Kooperatif Penelitian–penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai aplikasi dari pembelajaran kooperatif dikelas baru dimulai pada tahun 1970-an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah sering digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep penting dalam pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Dalam hal ini tim tidak bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang tidak mungkin, karena semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria pada minggu-minggu dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan tanggung jawab individu di sini adalah kesuksesan tim bergantung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
pada pembelajaran individu dari semua anggota tim. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan sukses yang sama adalah semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya. Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah (Slavin, 1995:4): a.
Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
b.
Teams Games Tournaments (TGT) Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
c.
Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD. d. Learning Together Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual. e.
Group Investigation Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments ( TGT) Metode pembelajaran Teams Games Tournaments atau yang biasa disebut dengan TGT merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
kadang kala juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam metode TGT masalah ini dapat diminimalisir. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di mana kelompoknya tediri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat. Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin, 1995:84-88): a.
Penyajian Kelas Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya.
b.
Kelompok (team) Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament. c.
Permainan Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament mingguan.
d.
Turnamen (Tournament) Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok. e.
Penghargaan Kelompok Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.
C. Prestasi Belajar Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895) adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995:13). Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1988:3). Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (Winkel, 1991:16).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan
atas
dasar
kecenderungan
respon
pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah
penguasaan
pengetahuan
dan
keterampilan
yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru. Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar. Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua yaitu (Dimyati dan Mujiono, 1999:236-254): a. Faktor internal 1) Sikap terhadap belajar Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar. 2) Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
3)
4)
5)
6)
7)
8)
melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi. Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat. Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperoleh ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga lebih bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumusan matematika. Menyimpan perolehan hasil belajar Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara memperoleh pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang pendek (hasil belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar tetap dimiliki siswa). Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan sebenarnya tidak berarti semua proses tersebut berjalan lancar, akibatnya proses penggunaan hasil belajar terganggu. Menggali hasil belajar yang tersimpan Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses pengaktifan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali, atau mengkaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar. Kemampuan berprestasi Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugastugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman. Rasa percaya diri siswa Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian ”perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat. 9) Intelegensi dan keberhasilan belajar Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari. 10) Kebiasaan belajar Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, bergaya sok menggurui atau bergaya minta ”belas kasih” tanpa belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri. b. Faktor eksternal 1) Guru sebagai pembina siswa belajar Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar yang merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru pengajar, guru bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah. Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi: pembangunan hubungan baik dengan siswa, menggairahkan minat, perhatian dan memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat, mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, melaporkan hasil belajar kepada orang tua/wali siswa. 2) Prasarana dan sarana pembelajaran Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya sarana dan prasarana otomatis bisa menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar dengan baik. 3) Kebijakan penilaian Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
adalah pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. 4) Lingkungan sosial siswa di sekolah Lingkungan dimana siswa tinggal yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan siswa. Siswa yang berada di lingkungan yang dikondisikan untuk belajar, misalnya dibuat jam belajar malam antara jam 19.00-21.00, maka siswa akan terdorong untuk belajar. Sementara siswa yang berada di lingkungan yang tidak peduli pada pendidikan, maka siswa akan menjadi malas untuk belajar. 5) Kurikulum sekolah Program pembelajaran di sekolah mendasarkan pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan dan disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan kurikulum dapat mempengaruhi tujuan yang akan dicapai, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan masalah bagi guru, siswa maupun elemen-elemen dalam sekolah dan juga orang tua siswa.
D. Persamaan Dasar Akuntansi Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan di sisi harta, hutang maupun modal, disebut juga dengan transaksi keuangan. Prinsip yang dianut untuk mencatat aktivitas transaksi keuangan adalah menggunakan sistem Double Entry Book Keeping, yang pada dasarnya mengasumsikan bahwa setiap transaksi keuangan yang terjadi harus dicatat pada sisi debet maupun kredit sehingga dicapai suatu keseimbangan. Istilah debet dan kredit di dalam akuntansi sebenarnya merupakan konversi dari nilai penambahan (+) atau nilai pengurangan (-) dari suatu sifat perkiraan. Prinsip dari nilai tata buku berpasangan adalah keseimbangan yang dikenal dengan persamaan akuntansi sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
HARTA = HUTANG + MODAL Keterangan : 1.
Harta adalah kekayaan yang dapat berbentuk benda berwujud atau tidak berwujud, dapat diperoleh melalui hutang dan atau modal sendiri (Lapoliwa dan Kuswandi, 1993: 8).
2.
Harta adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu berupa benda maupun hak serta wewenang (Santoso, 1997: 7).
3.
Hutang adalah hak para kreditur atas kekayaan perusahaan
4.
Modal adalah hak para pemilik atas kekayaan perusahaan (Lapoliwa dan Kuswandi, 1993: 8).
5.
Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan tersebut (Santoso, 1997: 7)
E. Kerangka Teoritik Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan
dalam
angka
atau
pernyataan.
PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
prestasi siswa secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat tujuan PTK itu sendiri adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Namun kenyataannya yang kita lihat saat ini banyak dijumpai guru yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya. Padahal banyak masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dapat diperbaiki melalui bentuk PTK. Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru belum melakukan PTK dalam proses pembelajaran di kelas. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu karena kurang dipahaminya profesi keguruan oleh guru, guru malas membaca, guru malas menulis, kurangnya rasa kepekaan dan sensitifitas guru terhadap waktu, kurangnya daya kreatifitas dan inovasi seorang guru, guru malas meneliti, serta guru kurang memahami PTK. Mc. Niff (1992:9) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK
merupakan
penelitian
tentang,
untuk,
dan
oleh
masyarakat/kelompok dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok tersebut. PTK tersebut biasanya dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja seorang guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. PTK dapat diterapkan dalam bentuk strategi pembelajaran yang berpusat
pada
siswa
dan
penciptaan
suasana
belajar
yang
menyenangkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Akuntansi. Strategi yang dapat diterapkan di dalam PTK adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode alternatif yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah. Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin, 1995:84). Dalam pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1) presentasi kelas berupa penyampaian materi kepada siswa; (2) pembagian kelompok/tim untuk mendalami materi; (3) games yang dirancang
untuk
pembelajaran
dalam
bentuk
permainan
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa; dan (5) penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan prestasi terbaik. Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja sama dan kebersamaan dalam kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan penghargaan yang terbaik. Untuk mendapatkannya, masing-masing individu harus menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada prinsipnya dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat memahami materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka harus terlibat secara aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kepada kelompok terbaik diharapkan dapat memicu masing-masing anggota kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat sehingga prestasi belajar siswa di sekolah dapat meningkat. Guru mata pelajaran akuntansi perlu mewujudkan pembelajaran yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di kelas. Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan munculnya aktivitas dan interaksi, saling memotivasi, dan saling membantu di antara para siswa dalam menguasai suatu materi pembelajaran (Slavin,2008)
untuk
mencapai prestasi yang
maksimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Hasil studi Slavin (1983) menemukan bahwa melalui pembelajaran kooperatif target pembelajaran dapat dicapai secara signifikan pada sebagian besar peserta pembelajaran riset lainnya juga menunjukkan bahwa terapan model TGT dalam pembelajaran ternyata menuai keberhasilan dibandingkan cara – cara pembelajaran tradisional (Wodarski dan Wodarski, 1993). Sementara hasil penelitian pada pembelajaran family resource management di Louisiana State University, Garrison dan Blalock (1995) berkesimpulan bahwa ada perbedaan signifikan pre-test dan post-test saat TGT diterapkan di kelas. Sebagian besar siswa (77%) menyatakan bahwa pemahaman mereka bertambah baik, 88% siswa menyatakan penerapan model pembelajaran memotivasi mereka dalam belajar, dan 92% siswa merekomendasikan bahwa model TGT seharusnya digunakan dalam materi pembelajaran berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha: terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT Salah satu hasil dari penelitian yang pernah dilakukan yang masih relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti yaitu ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament
(TGT)
dalam
Pembelajaran
Akuntansi
untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang dilaksanakan pada SMA Negeri 11, Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-D. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat berguna dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)/ PTK. Menurut Wijaya Kusumah (2010:9), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilaksanakan dengan kerja sama antara guru kelas dan peneliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Kolese de Britto, Jl. Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus - November 2012
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta 2. Objek Penelitian Objek penelitiannya adalah peningkatan prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Kolose de Britto pada mata pelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian Sebelum melakukan penelitian, tindakan awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi kondisi kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Untuk melengkapi data, peneliti juga mewawancarai guru dan siswa untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah beberapa prosedur tersebut dilakukan, kemudian peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas dengan menggunakan metode TGT. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini direncanakan akan berlangsung dalam satu siklus. Siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
a. Perencanaan Peneliti merencanakan tindakan berupa persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peneliti bekerja sama dengan guru mitra akan memetakan berdasarkan tingkat kemampuannya. Setelah itu peneliti akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Kelompok dibagi secara heterogen dengan kemampuan, jenis kelamin, dan ras atau suku yang berbeda-beda. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrument penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi pembelajaran yang akan diajarkan guru, soal-soal latihan, dan lembar observasi. a) Tindakan Pada tahap ini dilakukan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana awal, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 1) Kegiatan Pra Pembelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan,
kerapian
dan
ketersediaan media pembelajaran yang diperlukan dan mempersiapkan. Setelah itu guru menyampaikan standar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, mengulangi materi yang lalu dan mengaitkan materi lalu dengan materi yang baru. Selain itu guru menjelaskan skenario dan peraturanperaturan model pembelajaran yang diterapkan yaitu TGT. 2) Kegiatan Inti Secara garis besar rincian kegiatan inti pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai berikut. a) Penyajian kelas (class presentation) Sebelum masuk dalam kegiatan TGT, dalam awal pembelajaran guru menjelaskan materi. Penjelasan materi guru dapat menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, namun
yang
terpenting
adalah
siswa
benar-benar
memahami materi yang disampaikan guru. Penguasaan materi akan dapat membantu siswa dalam permainan dan tournament. b) Kelompok Dalam kelompok, anggota kelompok dibagi berdasarkan jumlah
yang
proporsional
dan
juga
berdasarkan
heterogenitas dilihat dari prestasi, jenis kelamin, suku dan ras. Selanjutnya siswa harus melakukan kegiatan antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
lain: mengerjakan soal yang telah diberikan guru mitra pada lembar jawab. Dalam mengerjakan soal latihan harapan guru mitra adalah siswa dapat mengerti materi yang telah dijelaskan guru mitra melalui bantuan soal-soal latihan. Jika anggota siswa belum mengerti materi pembelajaran, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan siswa yaitu berdiskusi dengan sesama anggota kelompok. Melalui kegiatan diskusi ini diharapkan siswa dapat saling bekerja sama. Jika ada siswa dalam satu kelompok yang kurang paham terhadap materi yang diajarkan dapat bertanya pada siswa yang telah memahami materi tersebut. Fungsi dari diskusi kelompok adalah untuk memberi pemahaman yang merata pada setiap anggita kelompok. Pemahaman yang merata
antar
anggota
kelompok
akan
memudahkan
permainan atau turnamen nanti. c) Pelaksanaan games Pelaksanaan
games
dimaksudkan
untuk
menguji
pemahaman siswa atas materi yang telah dijelaskan oleh guru dan kegiatan diskusi sebelumnya. Games yang dapat digunakan adalah games pengisian tabel PDA. Dari games tersebut, guru mengharapkan tingkat partisipasi kelompok dalam melaksanakan games agar hasil yang didapat mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
merefleksikan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan metode TGT ini. d) Pelaksanaan tournament Pelaksanaan turnamen dilakukan setelah pelaksanaan games. Dalam turnamen guru akan melakukan kompetisi antar sesama kelompok dengan menggunakan kartu pertanyaan. Prosedurnya: siswa duduk secara berkelompok sesuai
pembagian
awal,
kemudian
masing-masing
kelompok akan ditandai dengan huruf misalnya kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, dan seterusnya. Guru memberikan aba-aba bahwa soal-soal turnamen akan ditayangkan pada slide show. Setiap perwakilan kelompok yang ingin menjawab diwajibkan mengangkat bendera setalah soal selesai ditayangkan. Guru memilih kelompok 2 kelompok tercepat yang mengangkat bendera, untuk diberi kesempatan mengerjakan soal pada lembar jawab yang disajikan dalam betuk power point. Jika kelompok tercepat pertama sudah selesai mengerjakan, maka guru langsung mengoreksi jawaban. Jika jawaban salah, maka kelompok tercepat kedua memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal tersebut. Selanjutnya, guru melakukan refleksi secara lisan maupun tertulis atas pembelajaran yang baru saja dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
e) Penghargaan kelompok Setelah
kegiatan
turnamen
dilakukan,
guru
mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik saat turnamen dan games. Nilai diperoleh dari penjumlahan skor kelompok saat permainan dan turnamen. Artinya skor merupakan akumulasi dari latihan soal dalam diskusi awal dalam team, games dan turnamen. Pemberian penghargaan dimaksudkan
untuk
meningkatkan
motivasi
dalam
mengikuti pelajaran akuntansi, sehingga meningkatkan pemahaman untuk mata pelajaran akuntansi selanjutnya. Guru juga melakukan pre-test pada pertemuan sebelum diterapkannya metode TGT dan melakukan post-test pada pertemuan setelah diterapkannya metode TGT di dalam pembelajaran, untuk mengetahui adanya tingkat perubahan atau kenaikan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode TGT dalam pembelajaran Akuntansi di dalam kelas. 3) Kegiatan Penutup Guru menutup pelajaran dengan mengajak siswa melakukan refleksi baik secara lisan maupun tertulis, kemudian guru melakukan evaluasi melalui soal post-test yang dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
c. Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan bagaimana kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa setelah TGT selesai diterapkan. Pengamatan juga direkam dengan menggunakan video camcorder. d. Refleksi Refleksi dilaksanakan pada akhir tindakan penelitian kelas, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing fase. Dari hasil refleksi dilakukan refleksi dan diskusi peneliti bersama guru mitra dilakukan penyempurnaan tindakan pada pertemuan berikutnya bila diperlukan.
E. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Instrumen pra penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
a. Pengamatan terhadap guru (Observing Teachers) Pengamatan
merupakan
alat
yang
terbukti
efektif
untuk
mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas, misalnya tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap lingkungan kelas. Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal. Catatan anekdotal ini memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas (catatan anekdotal, lampiran 1). b. Pengamatan terhadap kelas (Observing Classrooms) Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan ini dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di kelas. Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan manajemen kelas (catatan anekdotal, lampiran 3). c. Pengamatan terhadap siswa (Observing Students) Pengamatan atau observasi terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal menarik. Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum pembelajaran dimulai, saat berlangsungnya pembelajaran, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada tiap individu juga dapat diamati, dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan seusai tindakan diberikan (catatan anekdotal, lampiran 2). 2. Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum dimaksudkan
untuk
menyusun
rancangan
yang
meliputi
keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan pada satu siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal ini kurang lebih hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu kegiatan belajar mengajar. Biasanya perencanaan dimasukkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga dapat dimasukkan ke dalam silabus mata pelajaran akuntansi (lampiran 9). b. Tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah direncanakan. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang akan diajarkan atau dibahas. Guru melakukan inovasi dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Sebelum penelitian dilakukan dan sekaligus untuk menguji kemampuan siswa, peneliti memberikan soal pretest (lampiran 10). Kegiatan ini merupakan penerapan dari berbagai perencanaan yang direncanakan sebelumnya. Tindakan merupakan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan guru adalah mengajarkan materi yang telah dipersiapkan, strategi pembelajaran, dan model pembelajaran. Instrumen yang dibutuhkan dalam tahap tindakan adalah penilaian tentang tingkat prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi yang akan diukur dari hasil belajar siswa (lampiran 4 dan lampiran ). Setelah itu post-test dilakukan sesudah pelaksanaan model TGT. Hal ini yang digunakan untuk menilai prestasi siswa terhadap materi yang telah diajarkan (lampiran 11). c. Observasi Pengamatan atau observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti. Pada saat mengobservasi, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Seperti mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau pembahasan materi yang diajarkan (lampiran 6).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
d. Refleksi Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menilai keberhasilan dan kekurangan dari model yang telah diterapkan sebelumnya. Jika masih banyak kekurangan, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada siklus tahap kedua, dan jika telah mencapai keberhasilan, maka penelitian dapat dikatakan telah mencapai target yang ditentukan sebelumnya.
F. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan
data
dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1.
Observasi Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam
proses
pelaksanaan
tindakan.
Pengamatan
ini
dapat
dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar, cek), catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas (cf. Mills, 2004:19 dalam Wijaya Kusumah, 2009:52).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses. 2.
Wawancara Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat, atau wawasan. Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur. Wawancara hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap. Jika dianggap masih ada informasi yang kurang, dapat pula dilakukan secara bebas. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan aktivitas belajar siswa serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode TGT yang diterapkan dalam pembelajaran akuntansi.
3. Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
G. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk mengetahui perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai berikut. 1. Analisis Deskriptif Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe TGT sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel. 2. Analisis Komparatif Analisis
komparatif
dilakukan
untuk
melihat
perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian dan siklus pertama. Dari berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam penelitian tindakan ini menggunakan pre-test dan posttest. Berikut adalah tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada saat pelaksanaan tindakan :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar Pada Saat Pelaksanaan Tindakan
No
Nama Siswa
Pre-test
Post-test
KKM
Selisih
1. 2. 3. Peningkatan prestasi siswa = (selisih / hasil pre-test) x 100%
Peningkatan Prestasi Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto Yogyakarta SMA Kolese de Britto atau yang lebih dikenal dengan nama De Britto atau “JB” (5 kependekan dari Johanes de Britto) merupakan sekolah yang memiliki sejarah dan perkembangan yang cukup panjang. Diawali dengan dicabutnya peraturan yang melarang pihak swasta untuk mendirikan sekolah oleh pemerintah pendudukan Jepang, para Bruder
CCI
bersama
suster-suster
Carolus
Borromeus
dan
Fransiskanes berusaha mendirikan sebuah sekolah menengah Katolik, setingkat SMP. Terdesak kebutuhan mendirikan sekolah menengah atas yang bersendikan asas-asas Katolik untuk menampung lulusan SMP yang telah terlebih dahulu didirikan, maka atas persetujuan bersama Yayasan Kanisius di bawah pemimpin Romo Djojoseputro dengan para Romo Jesuit dan para suster Carolus Borromeus didirikan sebuah sekolah menengah atas Kanisius. Sekolah menengah atas tersebut akhirnya dibuka secara resmi pada tanggal 19 Agustus 1948 dengan jumlah murid angkatan pertama sebanyak 65 orang yang terdiri dari putra dan putri. Tetapi, sekolah baru ini belum memiliki gedung sekolah sendiri sehingga untuk melaksanakan seluruh kegiatan akademik masih menumpang di ruang atas SMP Bruderan Kidul Loji. Tidak lama setelah diresmikan, jabatan sementara pemimpin sekolah
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
yang dipegang Romo B. Sumarno, S.J diserahkan kepada Romo R. Van Thiel, S.J. Sekolah yang baru berlangsung lima bulan ini akhirnya ditutup karena situasi sosial politik yang ada, clash kedua tentara Belanda tanggal 18 Desember 1948. Setelah keadaan tenang, persiapan untuk mulai mengadakan kegiatan sekolah segera dilaksanakan. Bagian putri sudah dibuka kembali dan memulai seluruh kegiatan akademik pada bulan Agustus 1949, sedangkan bagian putra baru dapat dibuka kembali dan melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan akademik pada bulan Oktober 1949. Hal ini mengingat banyak pemuda yang baru kembali dari medan perang, yang berjuang bagi ibu pertiwi. Sekolah ini akhirnya dipisahkan menjadi dua bagian, sekolah putra dan sekolah putri. Sekolah putra menempati gedung di Jalan Bintaran Kulon 5 dan diasuh oleh para romo Jesuit, dan memakai nama Santo Johanes de Britto sebagai nama sekolah. Sekolah putri berada di bawah asuhan para suster Carolus Borromeus, menempati gedung di Jalan Sumbing (sekarang Jalan Sabirin). Sekolah putri memakai nama SMA Stella Duce yang berarti Bintang Penuntun. Sampai saat itu SMA Johanes de Britto belum mempunyai lambang. Oleh karena itu, pada tahun 1951 sekolah memulai mengadakan lomba mencipta desain lambang SMA Johanes de Britto dan yang berhasil menjadi pemenang adalah R. Nawawi Hadikusumo
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
yang pada saat itu masih menjadi siswa SMA Johanes de Britto tahun 1949-1951. Lambang itulah yang digunakan sampai sekarang Pada tanggal 9 Juni 1953, oleh Pembesar Serikat Jesus di Roma nama SMA Santo Johanes de Britto diubah menjadi SMA Kolese de Britto. Sekolah ini terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu, meskipun sering terjadi pergantian pengurus dan staf pemimpin namun bertambahnya jumlah murid yang berdampak bertambahnya jumlah ruang kelas, pembenahan dan perbaikan bagian administrasi sekolah, termasuk rencana mendirikan gedung sekolah baru di lokasi lain merupakan suatu kemajuan yang dialami SMA Kolese de Britto. Banyak pilihan lokasi untuk mendirikan gedung sekolah yang baru, tetapi akhirnya pilihan lokasi jatuh di daerah Demangan tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta, yang akhirnya menjadi alamat tetap sekolah ini. Peletakan batu pertama sebagai tanda awal pembangunan gedung sekolah yang baru dilakukan oleh Mgr. A. Soegijapranata, S.J yang pada waktu itu menjabat Vikaris Apostolik Semarang. Pada bulan Mei 1958, SMA Kolese de Britto dipindahkan ke gedung sekolah yang baru. Selain kompleks gedung yang luas, sekolah yang baru ini juga dilengkapi lapangan olah raga, aula, ruang laboratorium, dan lain-lain. Pada permulaan tahun ajaran baru, 1 Agustus 1960, Romo P.F.C. Teeuwisse, S.J. yang masih WNA diganti oleh direktur baru, Romo Th. Koendjono, S.J karena pada saat itu pemerintah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
mengeluarkan peraturan yang melarang orang berkewarganegaraan asing mengajar di sekolah dasar dan menengah. Dua tahun kemudian tepatnya 1 Agustus 1962, kepengurusan SMA Stella Duce yang semula disatukan dengan SMA Kolese de Britto, resmi diserahkan kepada Yayasan Tarakanita. Sedangkan SMA Kolese de Britto tetap diasuh oleh Yayasan de Britto yang secara ex officio diketuai oleh romo Jesuit sebagai rektor kolese. Semenjak awal perkembangannya SMA Kolese de Britto sebagai suatu kolese, lembaga pendidikan yang dikelola Jesuit senantiasa mengalami keterbatasan tenaga Jesuit. Salah satu jasa Romo Schoonhoff, S. J. Sebagai rektor kolese (sejak tahun 1956) adalah kegigihannya mempertahankan SMA Kolese de Britto ketika hendak di tutup sebagai Kolese dan kemudian akan diserahkan kepada awam. Alasan penyerahan kepada awam adalah karena pada waktu itu tidak tersedia cukup tenaga Jesuit untuk diserahi tugas di SMA. Salah satu argumen yang diajukan oleh Romo Schoonhoff, S. J. kepada Peter Jendral (pimpinan Jesuit tertinggi) di Roma adalah bahwa dari SMA kolese de Britto ini setiap tahunnya melahirkan alumnus yang mendaftar ke seminari. Di samping itu, ada banyak fakta yang tidak boleh di abaikan, yaitu bahwa SMA ini telah benyak melahirkan imam baik Jesuit maupun Projo atau tarekat lain. Selain Romo G. Schoonhoff, S. J. Bapak L. Subiyat juga merupakan tokoh yang sangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
berjasa dalam memperjuangkan kelangsungan SMA Kolese de Britto sebagai sebuah Kolese. Ketika Romo Th. Koendjono, S. J. menjadi direktur / kepala sekolah (1962-1964) diangkatlah kedisiplinan menjadi tuntutan kerja dan sikap hidup sehari-hari, tidak hanya untuk siswa, tetapi juga semua pihak yang terlibat dalam pendidikan di kolese tersebut. Kerja sama dengan awam sedikit demi sedikit dikembangkan. Kerja sama itu tidak hanya dalam arti berhubungan baik supaya awam mau bekerja lebih tekun, tetapi semakin menempatkan awam sebagai partner yang setara dalam pengelolaan sekolah. Sayangnya Romo Th. Koendjono, S. J. tidak bertugas cukup lama karena mendapat tugas baru dari Pemimpin Serikat Jesus. Pada akhirnya Romo Th. Koendjono, S. J. digantikan oleh seorang awam yaitu Bapak C. Kasiyo Dibyoputranto pada tahun 1964. Serikat Jesus mulai menyadari akan pentingnya kerja sama yang sederajat dengan awam. Sejak itu hingga sekarang, jabatan direktur / kepala sekolah selalu dipegang oleh awam. Tetapi meskipun demikian ciri sebuah Kolese dimana ada Jesuit didalamnya tetap dipertahankan dalam jabatan rektor (yang sekaligus menjadi ketua yayasan) dan jabatan Sub Pamong. Pada tahun 1973 ketika jabatan rektor dipegang oleh Romo J. Oei Tik Djoen, S.J., di SMA Kolese de Britto dicanangkan pendidikan bebas. Konsep pendidikan bebas ini merupakan jawaban terhadap keadaan masyarakat yang kurang bisa menerima pendapat yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
berbeda
dari
pendapat
umum,
khususnya
tahun
1960-1970.
Masyarakat lebih mementingkan penampilan luar daripada motivasi dari dalam. Keberhasilan pendidikan bebas tidak lepas dari peran empat serangkai, yaitu Romo Oeik Tik Djoen, S.J., Romo G.Koelman, S.J., Bapak C.Kasiyo Dibyoputranto, dan Bapak L. Subiyat. Empat serangkai itu pada tahun 1971 diperkuat oleh Bapak Chr. Kristanto yang diangkat menjadi wakil kepala sekolah dan bapak G. Sukadi yang banyak berperan dalam kegiatan siswa. Sampai sekarang SMA Kolese de Britto masih tetap diminati banyak lulusan SMP dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Pada tahun 2002 Tim Master Plan SMA Kolese de Britto yang dipimpin oleh Bapak G. Sukadi menyusun rencana induk pengembangan SMA Kolese
de
Britto
tahun
2003-2013
yang
menjadi
pedoman
pengembangan di bidang kurikulum, pembinaan dan pendampingan siswa, sumber daya manusia, administrasi, sarana dan prasarana, serta keuangan. Tahun 2004-2005 SMA Kolese de Britto mulai menerapkan kurikulum 2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan setahun kemudian berubah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mulai tahun itu SMA Kolese de Britto menambah satu kelas X dari enam kelas menjadi tujuh kelas dan pada tahun 2005-2006 dibuka kembali jurusan bahasa (setelah sepuluh tahun tidak membuka jurusan bahasa), melengkapi dua jurusan yang sudah ada, yaitu IPA dan IPS. SMA Kolese de Britto tetap hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
menerima siswa putra, meskipun demikian jumlah peminat setiap tahunnya tetap melimpah.
B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto menerapkan paradigma pendagogi Ignasian dalam mendidik siswa untuk mengembangkan belajar mandiri sehingga siswa mampu mencari dan mencerna informasi yang diperlukan dan membiasakan diri untuk proses belajar seumur hidup. Pedagogi Ignasian ialah cara para pengajar mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan pembentukannya, yang dilandasi spiritualitas Santo Ignatius. Pedagogi meliputi pandangan hidup dan visi dari berbagai ideal manusia untuk dididik. Pedagogi juga memberikan kriteria pilihan sarana untuk dipakai dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, pedagogi ini tidak boleh direduksi menjadi metodologi semata-mata. Secara sempit, paradigma ini merupakan sebuah alat yang praktis dan sebuah perangkat yang efektif untuk meningkatkan kinerja guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Secara luas, paradigma ini merupakan cara bertindak yang membantu siswa berkembang menjadi manusia yang berkompeten, bertanggung jawab, dan berbelas kasih. Dengan demikian, paradigma pedagogi Ignasian sebenarnya merupakan dinamika pengajaran, yang diharapkan dapat diterapkan untuk mencapai pendidikan yang semakin berkualitas tinggi, sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
visinya. Paradigma di sini meliputi corak dan proses tertentu dalam mengajar, yang berarti pengisian pendekatan terhadap nilai belajar dan pertumbuhan dalam kurikulum yang berlaku. Dalam proses pengajaran, dinamika paradigma ini mencakup lima langkah pokok, yaitu: 1. Konteks
Proses pendidikan tidak pernah bergerak dalam ruang hampa. Oleh karena itu, pengalaman manusiawi harus menjadi titik tolaknya. Pemahaman konteks merupakan bentuk konkret perhatian dan kepedulian terhadap siswa. Perhatian dan kepedulian ini merupakan dua hal pokok sebagai awal untuk melangkah. “Apa yang harus diketahui para guru agar siswa-siswanya dapat belajar dengan baik?” Pertanyaan seperti itu kiranya tepat mengenai inti pengertian konteks dalam pedagogi ini. Tentu saja pertanyaan itu menyangkut di luar pemahaman materi ajar. Pertanyaan tersebut menyangkut pengetahuan guru mengenai karakter siswa dan kondisi lingkungan yang melingkupinya. Beberapa konteks yang perlu dipertimbangkan oleh guru: a.
Konteks kehidupan siswa yang meliputi cara hidup keluarga, teman-teman,
kelompok
sebaya,
keadaan
sosial-ekonomi,
kesenangan, atau yang lain yang berdampak menguntungkan atau merugikan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
b.
Konteks sosio-ekonomi, politik, kebudayaan, kebiasaan kaum muda, agama, media massa, dan lain-lain yang merupakan lingkungan hidup siswa yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa dalam hubungannya dengan orang lain.
c.
Situasi
sekolah
tempat
proses
belajar-mengajar
terjadi.
Keberhasilan proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh situasi sekolah yang bersifat kondusif. Sekolah seharusnya merupakan tempat orang dipercaya, diperhatikan, dihargai, dan diperlakukan secara jujur dan adil. d.
Pengertian-pengertian yang dibawa siswa ketika memulai proses belajar. Pengertian dan pemahaman yang mereka peroleh dari studi sebelumnya atau dari lingkungan hidup mereka merupakan konteks belajar yang harus diperhatikan. Pemahaman konteks itu sangat membantu para guru dalam
menciptakan hubungan yang dicirikan oleh autensitas dan kebenaran. Kalau suasana saling mempercayai dan saling menghargai terjadi, siswa akan mengalami bahwa orang lain merupakan teman sejati dalam proses belajar. Dalam suasana seperti itulah proses belajar mengajar akan berjalan lancar sekaligus berkualitas. 2. Pengalaman
Pengalaman mempunyai arti “mengenyam sesuatu dalam batin”. Ini mengandaikan adanya fakta dan pengertian-pengertian. Ini juga menuntut seseorang menduga kejadian-kejadian, menganalisis, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
menilai ide-ide. Hanya dengan pemahaman yang tepat terhadap apa yang dipertimbangkan, orang dapat maju sampai menghargai arti pengalaman. Pemahaman tidak hanya terbatas pada aspek intelektual, tetapi mencakup keseluruhan pribadi, budi, perasaan, dan kemauan masuk ke pengalaman belajar. Dalam pengalaman itu mencakup ranah kognitif dan afektif sekaligus. Kegiatan belajar yang hanya menekankan pemahaman intelektual, tanpa disertai dengan perasaan batin, tidak akan mendorong orang untuk bertindak. Oleh karena itu, istilah pengalaman dipakai untuk mencirikan setiap kegiatan yang di dalamnya tercakup pemahaman kognitif dan afektif sekaligus dari materi yang dipelajari. Pengalaman
dapat
bersifat
langsung
dan
tidak
langsung.
Pengalaman kognitif saja kurang dapat menimbulkan rasa belas kasih secra optimal. Lain halnya dengan pengalaman langsung karena di dalamnya orang mengalami keterlibatan secara keseluruhan, yaitu pikiran dan perasaan. Pengalaman langsung dalam proses belajarmengajar dapat terjadi melalui percobaan, diskusi, penelitian, proyek pelayanan, dan sebagainya. Sementara itu, pengalaman tidak langsung dapat terjadi melalui membaca dan mendengarkan. Agar proses belajar menjadi efektif, perlulah adanya usaha menciptakan pengalaman langsung tersebut. Usaha itu misalnya dapat ditempuh melalui role playing, pemakaian audio visual, dan sebagainya. 3. Refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
Refleksi merupakan suatu kegiatan dengan menyimak kembali secara intensif terhadap pengalaman belajar, antara lain materi pelajaran, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan agar dapat memahami dan menangkap maknanya secara lebih mendalam. Dalam refleksi diusahakan siswa menangkap nilai yang dipelajari. Untuk mencapai hal itu, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. memahami hal yang dipelajari secara lebih baik dan mendalam,
dengan pertanyaan misalnya: “Apakah yang disajikan dalam buku cukup sahih atau jujur?”; b. mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami siswa
dalam renungan ini, misalnya: “Apakah yang paling menarik dari cerpen yang saya baca ini?”, “Mengapa saya merasa iba terhadap tokoh yang satu ini dan benci terhadap tokoh yang lain?”; c. mendalami implikasi bagi diri sendiri, bagi orang lain, atau bagi
masyarakat, misalnya: ”Apa gunanya hal ini bagi diri saya, bagi keluarga, tetangga, atau masyarakat pada umumnya?”; d. mendapatkan pengertian pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-
ide, kebenaran, atau pemutarbalikan kebenaran, dan sebagainya, misalnya: “Apakah cara hidup saya sesuai dengan kepentingan yang lain?”, “Apakah saya sanggup memikirkan kembali apa yang sebetulnya saya butuhkan unuk hidup bahagia?”; e. memulai lebih mengerti atau memahami diri sendiri, misalnya:
“Refleksi ini menimbulkan perasaan apa dalam diri saya?”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Siswa diberi kebebasan untuk berefleksi. Ada kemungkinan siswa yang telah berefleksi tidak menunjukkan perubahan ke arah perkembangan. Hal ini bisa terjadi karena siswa baru dalam taraf perkembangan untuk menjadi lebih dewasa. Akan tetapi, yang penting guru sudah menanamkan “benih” kehidupan ke dalam diri siswa dan benih itu akan tumbuh pada saatnya. 4. Aksi
Paradigma pedagogi Ignasian tidak hanya berhenti pada refleksi, tetapi justru dari refleksi itu diharapkan siswa terdorong untuk mengambil keputusan atau komitmen dan kemudian melaksanakannya. Refleksi akan menjadi mentah kalau hanya menghasilkan pemahaman dan reaksi-reaksi afektif. Refleksi yang bermula dari pengalaman harus berakhir pada realitas pengalaman yang baru dalam wujud pengambilan sikap atau tindakan. Perwujudan pengalaman baru inilah yang disebut aksi. Dalam istilah aksi terkandung pemahaman, keyakinan, dan keputusan untuk melakukan komitmen atau melakukan suatu tindakan. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan berangkat dari keprihatinan atau kesadaran akan pentingnya mengambil tindakan, bukan bertindak sekedar emosi, terhasut, dan ikut-ikutan belaka. Ada dua macam pilihan untuk beraksi. Pertama, pilihan batin, misalnya setelah berefleksi siswa menyadari bahwa Tuhan selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
berkarya dalam hidupnya. Untuk itu dalam segala keberhasilan dan kegagalannya, ia akan kembali kepada Tuhan untuk bersyukur atau memohon kepada-Nya. Kedua, pilihan lahiriah, misalnya setelah berefleksi siswa menyadari bahwa hasil belajarnya tidak baik atau gagal karena cara belajarnya yang tidal pas, maka ia akan mengubah cara belajarnya untuk menghindari kegagalan lagi. 5. Evaluasi
Evaluasi mencakup dua hal, yaitu menilai kemajuan akademis dan menilai kemajuan pembentukan pribadi siswa secara menyeluruh. Tes, ulangan, atau ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai atau mengukur seberapa jauh pengetahuan sudah dikuasai dan keterampilan sudah diperoleh. Evaluasi secara berkala mendorong guru dan siswa untuk lebih memperhatikan pertumbuhan intelektual dan mengetahui kekurangan-kekurangan yang perlu segera ditangani. Akan tetapi, yang harus diperhatikan adalah bahwa dalam evaluasi ini perhatian tidak hanya tercurah pada kemampuan penyerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses pengajaran, tetapi harus mencakup perkembangan secara menyeluruh, yaitu perhatian kepada sejauh mana siswa berkembang sebagai pribadi yang mengarah menjadi manusia bagi orang lain. Untuk
mengetahui
perkembangan
pribadi,
guru
dapat
melakukannya dengan mengadakan hubungan dialogal, angket, atau melalui pengamatan terhadap perilaku para siswa. Dalam evaluasi ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
guru perlu memperhatikan umur, bakat, kemampuan, dan tingkat kedewasaan setiap siswa. SMA Kolese de Britto juga menerapkan Pendidikan Bebas sebagai sikap dasar. Yang dimaksud dengan Pendidikan Bebas adalah bukan suatu pendidikan ke arah anarki atau suatu sistem yang yang bebas dari peraturan yang perlu untuk kehidupan bermasyarakat melainkan suatu sikap dalam usaha SMA Kolese de Britto yang mencakup para pendidik dan peserta didik, untuk bersama-sama mencari pengarahan dalam tindak-tanduk, berlandaskan pada pengakuan bahwa karunia manusia yang paling asasi dan luhur adalah kebebasannya yang harus diprioritaskan dalam proses pembentukan kepribadian.
C. Kurikulum SMA Kolese de Britto Yogyakarta Tim kurikulum merupakan badan yang berada di bawah koordinasi wakil
kepala
sekolah
urusan
kurikulum,
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan mutu pendidikan SMA Kolese de Britto agar dapat terus bersaing dalam menghadapi tuntutan kemajuan zaman. Kegiatan yang dilakukan tim kurikulum adalah sebagai berikut: 1. melakukan pengolahan data siswa untuk melakukan pemetaan rata – rata kemampuan siswa secara umum; 2. melakukan penelitian akademik berdasarkan hasil tes yang dilakukan siswa sehingga ditemukan korelasi pencapaian belajar siswa dengan pemahaman siswa terhadap pelajaran sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
diperoleh data untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai di SMA Kolese de Britto tanpa meninggalkan ketentuan pokok yang diwajibkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional; 3. melakukan pengkajian kurikulum; 4. mengakomodasi karya guru, baik berupa penelitian, karya ilmiah, maupun opini untuk dipublikasi di lingkup SMA Kolese de Britto. 1. Penerimaan Rapor Untuk mengetahui perkembangan studi selama proses belajar di sekolah, siswa akan menerima rapor hasil studi selama periode tertentu. Rapor siswa akan diberikan pada pertengahan dan akhir semester. Siswa wajib menerima rapor hasil studi ini secara pribadi dan tidak boleh diwakilkan. Rapor hasil belajar dapat diterima setelah semua persyaratan pengambilan rapor terpenuhi. 2. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kolose de Brito Tahun 2010 – 2011 NO
KOMPONEN KELAS X
1 2 3 4 5 6 7 8
A. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Biologi Kimia
JUMLAH JAM KELAS XI KELAS XII IPA
IPS
BHS
IPA
IPS
BHS
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
2 2
4 4 5 3 3 3
4 4 5 5 5 5
4 4 4
5 5 3
4 4 5 5 5 5
4 4 4
5 5 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
9 10 11 12 13 14
Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Sastra Indonesia Ketrampilan Bahasa Asing a. Bahasa Perancis b.Bahasa Mandarin c.Bahasa Jerman d.Jurnalistik 15 Antropologi 16 Seni Budaya a.Seni Rupa b.Seni Teater 17 Pendidikan Jasmani, OR, dan kesehatan 18 Teknologi Informasi & Komunikasi B. Muatan Lokal Spiritualitas Ignatian a.Pendidikan Konseling a.BimbinganKonseling
1 1 3 2
2
1
2
2 4 7 3
2
1
2 4 7 3
4
4
4 3
4 3
2
2
2
2 3 2
2
2
2
2 3 2
2
2
2
2 2
2
2
2
2 2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
C.Pengembangan Diri Perwalian 1 Kegiatan – Kegiatan 2*) Pendampingan 44 *Ekuivalen 2 jam pelajaran
1
1
1
1
1
1
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
2*)
44
44
44
44
44
44
3. Norma Penilaian Sistem penilaian yang diacu adalah system belajar tuntas, mengguakan acuan criteria, mencakup 3 ranah/ aspek (kognitif, psikomotorik, dan afektif). a. Jenis Penilaian Jenis penilaian adalah berbagai bentuk/alat yang daoat digunakan oleh guru untuk mengukur kompetensi siswa. Secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
umum, jenis penilaian mencakup tes dan non tes. Penilaian berupa tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan (unjuk kerja, proyek, atau hasil karya). Sementara penilaian non tes mencakup observasi sikap, minat, dan portofolio. a. Aspek/Ranah Penilaian Sesuai prinsip penilaian secara menyeluruh, aspek/ ranah penilaian mencakup penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akan tetapi, ada beberapa mata pelajaran yang tidak memiliki aspek/ ranah penilaian secara lengkap. b. Remidial Remidial diberikan kepada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal setiap mata pelajaran. Remedial dilakukan di luar jam pelajaran efektif dengan berbagai cara, yakni : pemberian tugas, pembelajaran ulang, belajar kelompok secara terbimbing (tutorial) dan semuanya harus diakhiri dengan tes sedangkan jadwal diatur berdasarkan kesepakatan guru dengan siswa. Tes pada program remedial dilakukan maksimal satu kali. Nilai tes yang dicapai dalam program remedial maksimal satu kali. Nilai tes yang dicapai dalam program remedial maksimal sama dengan ketuntasan belajar minimal setiap pelajaran. Remedial tidak dilaksanakan pada ulangan mid semester atau semester. Mengingat ulangan mid semester atau semester pada hakikatnya adalah review dari tagihan – tagihan harian yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
dilakukan. Sementara pada tagihan harian, siswa telah diberi kesempatan mengikuti program remedial. 4. Ketuntasan Belajar SMA Kolese de Britto menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata – rata siswa, kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Mekanisme penetapan KKM di SMA Kolese de Britto adalah sebagai berikut : a. Sebelum tahun ajaran dimulai dan sesuai dengan pembagian tugas mengajar. Setiap guru membuat KKM dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan KKM dari mata pelajaran. b. KKM yang sudah dihitung dibicarakan bersama dalam rapat guru mata pelajaran sejenis. c. Pada awal tahun ajaran KKM yang sudah disepakati disosialisasikan kepada siswa. 5. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) Kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM) setiap pelajaran berikut aspek penilaiannya diatur sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
MATERI PELAJARAN
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL KELAS X
KELAS XI DAN XII IPS
IPA
BAHASA
KOG.
PSIKO.
AFEK.
KOG.
PSIKO.
AFEK.
KOG.
PSIKO.
AFEK.
KOG.
PSIKO.
AFEK.
Pendidikan Agama
65
-
60
70
-
60
70
-
60
70
-
60
Pendidikan Kewarganegara an
70
70
60
75
75
60
75
75
60
75
75
60
Bahasa Indonesia
65
65
60
65 70
65 70
60
65 70
65 70
60
70
70
60
Bahasa Inggris
65
65
70 75
70 75
60
70
70
60
70 75
70 75
60
Matematika
65
-
70 75
-
60
65
-
60
65
-
60
60
60
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
MATERI PELAJAR AN
KELAS X
KELAS XI DAN XII IPS
IPA
BAHASA
KOG.
PSIKO.
AFEK.
KOG.
PSIKO.
AFEK.
KOG.
PSIKO.
AFEK.
KOG.
PSIKO.
AFEK.
Sejarah
70
70
60
70
70
60
75
75
60
75
75
60
Fisika
65
65
60
70 75
70 75
60
Biologi
70
70
60
70 75
70 75
60
Kimia
65
65
60
70 75
70 75
70
Geografi Ekonomi Sosiologi Sastra Indonesia Bahasa Mandarin Bahasa Prancis Antropologi
70 65 70
70 65 70
75 70 70
75 70 70
60 60 60 70
70
60
70
70
60
70 70
70 70
60 60
60 60 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Jurnalistik Seni Teater Seni Rupa Tek. Info dan Komunikasi Pend. Jasmani, OR dan kesehatan Bahasa Jerman Spiritualitas Ignatian Pengembangan Diri
-
70
60
-
70
60
-
70
60
70 70 -
70 70 -
60 60 -
70
70
60
70
70
60
70
70
60
75
75
60
70
70
60
70
70
60
70
70
60
70
70
60
65
65
60
70
70
60
70
70
60
70
70
60
75
75
60
75
75
60
75
75
60
-
65
60
-
65
60
-
65
60
-
65
60
D. Organisasi SMA Kolese de Britto Yogyakarta 1. Struktur Organisasi SMA Kolese de Britto
DINAS DIKAPORA
YAYASAN DE BRITTO
KEPALA SEKOLAH
WAKASEK URUSAN KURIKULUM
HUMAS
WAKASEK URS. ADM & KEUANGAN
PERPUS
KARYAWAN ADM./RT /SATPAM
PNGB. GURU GURU
LITBANG KURIKULUM
SISWA Keterangan : = garis komando = garis
WAKASEK URS. KESISWAAN
BK
SUB PAMONG
PRESIDIUM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
2. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah SMA Kolese de Britto bekerja bersama 3 Wakil Kepala Sekolah. Kepala Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut: 1) Mengatur Proses Belajar Mengajar
Dalam mengatur proses belajar mengajar, Kepala Sekolah mempunyai tugas antara lain dalam hal sebagai berikut : a) Program
tahunan,
semester
berdasarkan
kalender
persemesteran,
termasuk
pendidikan b) Jadwal
pelajaran
penetapan bidang
jenis
pertahun,
matapelajaran/bidang
studi/bidang
pengembangan/
pengajaran/keterampilan
dan
pembagian tugas guru. c) Program satuan pelajaran (teori dan praktik) berdasarkan
buku kurikulum d) Pelaksanaan jadwal satuan pelajaran (teori dan praktik)
menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan e) Pelaksanaan
ulangan/test/hasil evaluasi belajar untuk
kenaikan kelas dan UAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
f) Penyusunan kelompok murid/siswa berdasarkan norma
penjurusan g) Penyusunan norma penilaian h) Penetapan kenaikan kelas 2) Laporan kemajuan hasil belajar siswa 3) Penetapan dan peningkatan proses belajar mengajar
Dalam penetapan dan peningkatan proses belajar mengajar, Kepala Sekolah mempunyai tugas antara lain dalam hal sebagai berikut: a) Mengatur administrasi kantor b) Mengatur administrasi murid/siswa c) Mengatur administrasi pegawai d) Mengatur administrasi perlengkapan e) Mengatur administrasi keuangan f) Mengatur administrasi perpustakaan g) Mengatur hubungan dengan masyarakat b. Wakil Kepala Sekolah Urusan Akademik
Wakil Kepala Sekolah Urusan Akademik mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah
dalam kegiatan-kegiatan sebagai
berikut : 1) Menyusun program pengajaran 2) Urusan Kegiatan Belajar-Mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
a) Membuat/ menyusun format kerja : formulir, blangko, dan sebagainya yang diperlukan untuk proses belajar mengajar b) Melaksanakan koordinasi dan memantau kelengkapan mengajar para pamong c) Mengusahakan agar proses belajar mengajar setiap hari berjalan lancar 3) Mengatur pembagian guru 4) Menyusun jadwal pelajaran 5) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas 6) Mengkoordinasikan pengumpulan nilai untuk dituangkan pada rapor dan STTB 7) Menyusun jadwal penerimaan Rapor dan penerimaan STTB c. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan/ Pamong
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan/ Pamong mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Urusan Penerimaan Siswa Baru (PSB) 2) Urusan kegiatan ekstrakurikuler 3) Urusan pembinaan OSIS 4) Urusan tata tertib siswa 5) Melaksanakan upacara bendera dan upacara hari-hari besar 6) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
7) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah 8) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa 9) Urusan Usaha Kesehatan Siswa (UKS) 10) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala d. Wakil Kepala Sekolah Urusan Administrasi dan Keuangan
Wakil kepala sekolah urusan administrasi dan keuangan mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut: 1) Urusan investasi sarana dan prasarana 2) Urusan pendayagunaan sarana dan prasarana 3) Urusan pemeliharaan sarana dan prasarana 4) Urusan laboratorium 5) Urusan keuangan sekolah 6) Urusan administrasi sekolah e. Guru
Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru antara lain adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
1) Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar mengajar semester) 2) Membuat satuan pelajaran 3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar 4) Melaksanakan kegiatan penilaian 5) Mengisi daftar nilai siswa 6) Melaksanakan analisa hasil belajar siswa 7) Menyusun
dan
melaksanakan
program
perbaikan
dan
pengayaan 8) Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam proses belajar mengajar 9) Membuat alat peraga 10) Menciptakan karya seni 11) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum 12) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah 13) Mengadakan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya 14) Membuat lembar kerja siswa E. Sumber Daya Manusia SMA Kolese de Britto Staf Direksi Kepala Sekolah
: F. X. Agus Hariyanto, S.Pd., S.E.
Wakasek Urusan Kurikulum
: Drs. Ign.Triantoro
Wakasek Urusan Adm.dan Keu.
: R. Arifin Nugroho, S.Si.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
Wakasek Urusan Kesiswaan
: Yohanes Nugroho, S.J. (Pamong)
Sub Pamong
: Antonius Eko Andriyanto, S.J.
Humas
: Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed.
Kepala Perpustakaan
: Drs. St. Kartono, M.Hum.
Koordinator Laboratorium Laboratorium Bahasa
: P. Gandhi Prastowo, S.Pd.
Laboratorium Biologi
: Ir. Sebastiana Susiani
Laboraturium Fisika
: Dra. Endah Sulastriningsih
Laboratorium Kimia
: Drs. H. Suradi
Laboratorium Komputer
: E. Megia Nofita, S.T.
Koordinator Karya Ilmiah
: Ag. Triwinanta, S.Pd.
Koordinator Ekstrakurikuler
: Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed. Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd. Antonius Eko Andriyanto, S.J.
Pendamping Presidium
: D. Sanusi SH Murti, S.Pd. Antonius Eko Andriyanto, S.J.
Tim Kurikulum
: H. Heri Istiyanto, S.Si., M. Kom. H. Franky Ari Andri Prianto, S.Pd. M. M. Sudewi Fajarina, S.Si.
Tim Penelitian dan Pengembangan: Ag. Triwinanta, S.Pd. Y. Iwan Prasetyo S.Pd. Drs. Th. Wartono Basuki M. G. Andi Ardiana, S.Pd.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Tim Supervisi
: Drs. B. Widi Nugroho, M. Ed. Ag. Prih Adiartanto, S. Pd., M.Ed.
Tim Sarana dan Prasarana
: Dra. C. Suci Puji Setyowati Drs. H. Suradi E. Megia Nofita, S.T.
Penanggung Jawab R-SMA-BI
: Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Tim Bimbingan dan Konseling
: St. Arintoko, S.Pd. B. M. Titisari Isdwiputranti, S.Pd. M.G. Andi Ardiana, S.Pd.
Tim Kerohanian
: Y. Sumantri, S.Pd. Drs. Th. Sukristiyono Dra. M. Th. Nanik Ismarjiati D. Pujiono, S.Fk. Y. Bambang Maryono, S.S. A. Tri Wibowo, S.Pd.Or. D. Adiyo Kuntoro V. Jarwo Biadi
Tim Beasiswa
: Ag. Prih Adiartanto, S. Pd., M.Ed. Dra. M. Th. Nanik Ismarjiati
Tim Pengembangan Website/LAMAN: Y.B.Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd. Y. Bambang Maryono, S.S.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Ant. Denny Setia Utama, S.Pd. Koordinator Kelompok Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia
: A. Didik Kristantohadi, S.Pd.
Bahasa Inggris
: Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed.
Bahasa Asing
: M. M. Netty Tri Winarni, S.Pd.
Matematika
: FX. Catur Supatmono, S.Pd.
Kimia
: Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Fisika
: Dra. M. Th. Nanik Ismarjiati
Biologi
: M. M. Sudewi Fajarina, S.Si.
Ilmu-ilmu Humaniora
: Y. Sumardiyanto, S.Pd.
Ekonomi / Akuntansi
: Y. Iwan Prasetyo, S.Pd.
Teknologi Inform.& Komunikasi
: H. Heri Istiyanto, S.Si., M. Kom.
Pendidikan Agama
: D. Pujiyono, S.Fk.
Pendidikan Jasmani, Or., & Kes.
:Chr. Danang Wahyu Prasetyo, S.Or.
Pendidikan Seni
: Drs. B. Widiyanto
Pendidikan Nilai
: Yohanes Nugroho, S. J.
Bimbingan Konseling
: St. Arintoko, S.Pd.
Guru Piket Senin
: Drs. H. Bambang Widiyanto
Selasa
: Dra. Endah Sulastriningsih
Rabu
: D. Sanusi S.H. Murti S.Pd.
Kamis
: Y. B. Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Jumat
: Drs. M. Samino
Sabtu
: Ant. Didik Kristantohadi, S.Pd.
Wali Kelas Kelas X-1
: Drs. Th. Sukristiyono
Kelas X-2
: Ant. Denny Setia Utama, S.Pd.
Kelas X-3
: Drs. H. Bambang Widiyanto
Kelas X-4
: Drs. St. Kartono, M.Hum.
Kelas X-5
: Ir. Sebastiana Susiani
Kelas X-6
: Dra. Endah Sulastriningsih
Kelas X-7
: Drs. H. Suradi
Kelas XI IPA-1
: H. J. Sriyanto, S.Pd.
Kelas XI IPA-2
: D. Sanusi S. H. Murti, S. Pd.
Kelas XI IPA-3
: Ag. Triwinanta, S.Pd.
Kelas XI IPA-4
: Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd.
Kelas XI IPA-5
: E. Megia Nofita, S.T.
Kelas XI IPS-1
: Y. B. Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd.
Kelas XI IPS-2
: H. Franky Ari Andri P., S.Pd.
Kelas XI IPS-3
: D. Pujiono, S.Fk.
Kelas XI Bahasa
: Ant. Didik Kristantohadi, S. Pd.
Kelas XII IPA-1
: M. M. Sudewi Fajarina, S. Si.
Kelas XII IPA-2
: Dra. C. Suci Puji Setyowati
Kelas XII IPA-3
: Drs. B. Widi Nugroho M. Ed.
Kelas XII IPA-4
: Y. Bambang Maryono S.S.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Kelas XII IPA-5
: FX. Catur Supatmono, S.Pd.
Kelas XII IPS-1
: Y. Iwan Prasetyo, S.Pd.
Kelas XII IPS-2
: Drs. A. M. Henky Irawan
Kelas XII IPS-3
: Drs. B. Widiyanto
Kelas XII Bahasa
: Ag. Prih Adiartanto, S. Pd., M.Ed.
Tabel 4.1 : Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu
No. NAMA
MATA PELAJARAN
1.
D. Pujiyono, S.Fk.
Pendidikan Agama
2.
Y. Bambang Maryono, S.S.
Pendidikan Agama
3.
Drs. A. M. Hengky Irawan
4.
Drs. St. Kartono, M.Hum.
5.
Ag. Prih Adiartanto, S.Pd., M.Ed.
6.
D. Sanusi S. H. Murti, S.Pd.
7.
Ant. Didik Kristantohadi, S.Pd.
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Jurnalistik Bahasa Indonesia Sastra Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Sastra Indonesia Seni Teater Pend. Kewarganegaraan
8.
Drs. M. Samino
9.
Drs. H. Bambang Widiyanto
10.
Ig. Kingkin Teja Angkasa, S.Pd.
11.
M. Dwi Prasetyo, S.S.
12. 13. 14. 15. 16.
Y. Sumardiyanta, S.Pd. Drs. B. Widi Nugroho, M.Ed. P. Gandhi Prastowo, S.Pd. Ag. Triwinanta, S.Pd. A. Denny Setia Utama, S.Pd.
Sejarah Pend. Kewarganegaraan Sejarah Pend. Kewarganegaraan Antropologi Sejarah Sejarah Sosiologi Pend. Kewarganegaraan Sosiologi Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris
KELAS XI IPA/IPS, XII IPS X, XI BHS, XII IPA/BHS XII IPA/IPS/BHS X, XI IPS XI BHS, XII BHS XI IPS, XII IPA XI BHS, XII BHS XI IPA/IPS X XI BHS XI BHS, XII BHS XII IPA/ BHS XI IPS, XII IPA/BHS X, XI IPS X XI IPA/BHS XI BHS, XII BHS XI IPA/BHS XII IPS X XII IPS X, XI IPS, XII IPS XII IPA/ BHS XI IPS, XII IPS XI IPA/BHS X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
17. 18. 19. 20.
Chr. Danang W. Prasetyo, S.Or. A. Tri Wibowo, S.Pd.Or. Drs. Ign. Triantoro Y. Sumantri, S.Pd.
Pend. Jasmani & Orkes Pend. Jasmani & Orkes Matematika Matematika
21.
Drs. Th. Sukristiyono
Matematika
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
FX. Catur Supatmono, S.Pd. H. J. Sriyanto, S.Pd. Drs. Th. Wartono Basuki Dra. Endah Sulastriningsih Dra. M. Th. Nanik Ismarjiarti Ir. Sebastiana Susiani M. M. Sudewi Fajarina, S.Si. R. Arifin Nugroho, S.Si. Ign. Agus Yulianto, S.Pd., M.Pd. Drs. H. Suradi Dra. C. Suci Puji Setyowati FX. Agus Hariyanto, S.Pd., S.E. Y. Iwan Prasetyo, S.Pd. H. Franky Ari Andri Prianto, S.Pd. Y. B. Aprin Sugeng Jatmiko, S.Pd.
Matematika Matematika Fisika Fisika Fisika Biologi Biologi Biologi Kimia Kimia Kimia Akuntansi Ekonomi dan Akuntansi Ekonomi dan Akuntasi Geografi
37.
Drs. B. Widiyanto
Seni Lukis
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52.
Y. David Mohedjatun, S.Pd. Drs. P. Herjoko E. Megia Nofita, S.T. H. Heri Istiyanto, S.Si., M.Kom. M. M. Nety Tri Winarni, S.Pd. Dra. Maria Budi Triyatini Iwan Susanto, S.Pd. Sri Endah Setia Rini, S.S., M.Pd. Ir. Elisa Purnamasari, M.Ing. Yohanes Nugroho, S.J. Antonius Eko Andriyanto, S.J. Roberthus Rimin, S.J. B. M. Titisari Isdwiputranti, S. Pd. St. Arintoko, S.Pd. M.G..Andi Ardiana, S.Pd
Seni Lukis Seni Lukis TIK TIK Bahasa Jerman Bahasa Jerman Bahasa Jerman Bahasa Perancis Bahasa Mandarin Pendidikan Nilai Pendidikan Nilai Pendidikan Nilai Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling
XI IPS, XII X, XI IPA/BHS XII IPA XI IPS X, XI BHS, XII BHS X, XII IPA XI IPA X X XII IPA X, XI IPA XII IPA XI IPA XI IPA X XII IPA X X, XI IPS, XII IPS X, XI IPS, XII IPS X, XI IPS, XII IPS XI IPA, XII IPA/ IPS X XI IPS XI, XII IPS/BHS X, XII IPA X, XII IPA/IPS XI IPS X, XI IPA XI BHS, XII BHS XI BHS, XII BHS XII XI IPA/IPS X, XI BHS X XI IPA/IPS/BHS XII IPA/IPS/BHS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Tabel 4.2 : Daftar Karyawan dan Tugasnya No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
NAMA A. Yunika Surya Wulan M. G. Suryati Tri W., A.Md. Fl. Sumaryo Y. Sudiyanto D. Nino Wahyu W., S.E. D. Adiyo Kuntoro F. Gudea Deisiana F. X. Sujarwanto Y. Luhur Budi S., A.Md. P. Riswanto M. Tri Handoyo Y. Wisnu Chrisandaru Y. Juni Hariyanto Wardiyono M. Poniman H. Dwiyanto Ag. Jumono V. Jarwo Biadi M. Suroto M. Susanto A. Sarjiman Irawan Pudjanugraha F. X. Mujiyanto Joko Yuwono H. Tyas Priantoro Yusup Imam Mursdid Mulyata Atasworo Gusti Prima Supratman B. Kusbiyanto Ig. Bambang Widyatmoko
TUGAS Customer service Tata usaha bidang kesekretariatan Tata usaha bidang akademik dan kesiswaan Tata usaha bidang keuangan dan personalia Tata usaha bidang pembukuan keuangan Tata usaha bidang penggandaan Tata usaha bidang kesekretariatan pamong Petugas perpustakaan bidang administrasi Pustakawan Teknisi kelistrikan dan laboran kimia & biologi Teknisi audio visual, laboran fisika, dan bahasa Teknisi komputer Bidang rumah tangga dan ekspedisi Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Bidang rumah tangga Satpam Satpam Satpam Satpam Satpam Satpam Teknisi komputer Satpam Satpam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
Tabel 4.3 : Daftar Karyawan Yayasan De Britto dan Bidang Tugasnya
No. 1. 2. 3.
NAMA D. Tony Aryanto, S.E. Monica Yuli Yarti, A.Md. St. Fendy Setiawan, A.Md.
TUGAS Kepala kantor Sekretaris kantor Pembukuan
Tabel 4.4 : Pendamping Ekstrakurikuler
No. 1.
EKSKUL Basket
2.
Renang
3.
Sepak Bola
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Volly Karate Pencak Silat Taekwondo Tenis Meja Tenis Lapangan Flag Football Badminton
12.
Teater
13. 14. 15. 16.
Film Pecinta Alam Fotografi Jurnalistik
17.
Dance
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Karawitan Tembang lan Kabudayan Jawi Sanggar Seni Desain Grafis English Club PMR Seni Musik Paduan Suara
NAMA PENDAMPING Nicko Andrean Dra. Dien Kadarini Drs. Haryadi Anton Wahyudi Antonius Tri Wibowo C. Danang Wahyu Prasetyo Paulus Agung Budi Prasetyo Petra Sadwika Nimpuno Soni Hartanto Victorinus Agung Dananjaya Supriyadi Suryo Hapsoro (Yoyok) Nunung Widianto Very Andrian Didik Kristantohadi Bayu Prihantoro Filemon Ahmad Aziz Munandar Andreas Raharto Condrobimo Antonius Adi Prabowo Muhammad Affif Suryo Nugroho Ignatius Sumiyoto Drs. P. Agus Herjaka J. David Mohedjatun Gusti Prima Supratman Andreas Denny Setia Utama Emilia Hendra Kristanti Juliyandi Paschalis Bimoko Setiawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
F. Siswa SMA Kolese de Britto Seluruh peserta didik SMA Kolese de Britto berjenis kelamin lakilaki. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2012/2013 seluruhnya ada 756 siswa, yang terdiri atas 260 siswa kelas X, 262 siswa kelas XI, dan 234 siswa kelas XII. SMA Kolese de Britto memiliki 25 kelas yang terdiri atas 7 kelas untuk kelas X, 9 kelas untuk kelas XI (5 kelas untuk program IPA, 3 kelas untuk program IPS, dan 1 kelas untuk program Bahasa), dan 9 kelas untuk kelas XII (5 kelas untuk program IPA, 3 kelas untuk program IPS, dan 1 kelas untuk program Bahasa). Berikut ini adalah distribusi banyak siswa per kelas: Tabel 4.5 : Tabel Distribusi Siswa
Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 Total
Kelas XI-A1 XI-A2 XI-A3 XI-A4 XI-A5 XI-S1 XI-S2 XI-S3 XI-Bhs Total
Jumlah Siswa 32 33 32 31 30 31 33 33 7 262
Jumlah Siswa 37 36 38 37 38 37 37 260
Kelas XII-A1 XII-A2 XII-A3 XII-A4 XII-A5 XII-S1 XII-S2 XII-S3 XII-Bhs Total
Jumlah Siswa 25 25 25 25 25 31 31 31 16 234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Kolese de Britto SMA Kolese de Britto didirikan secara resmi 64 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1948. SMA ini terletak di Jalan Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta. Sekolah dilengkapi dengan lapangan olahraga, aula, ruang-ruang laboratorium, ruang kelas, kapel, dan sebagainya. Berikut keterangan lebih lengkap mengenai fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses pendidikan di SMA Kolese de Britto: 1. Luas Area Sekolah
SMA Kolese de Britto berdiri di atas tanah seluas 42.450 m2. Luas bangunan di sekolah ini adalah 11.902 m2 yang terdiri dari bangunanbangunan kelas, laboratorium, dan ruang-ruang fungsional lain. Selain itu, terdapat halaman/taman seluas 8.211 m2, lapangan olahraga seluas 9.663m2, kebun seluas 2.674m2, dan tanah seluas 10.000m2 digunakan untuk hal-hal lain selain yang telah disebutkan di atas. 2. Ruang Kelas
SMA Kolese de Britto memiliki 25 ruang kelas, terdiri dari 7 ruang untuk kelas X, 5 ruang untuk kelas XI IPA, 3 ruang untuk kelas XI IPS, 1 ruang untuk kelas XI Bahasa, 5 ruang untuk kelas XII IPA, 3 ruang untuk kelas XII IPS, serta 1 ruang untuk kelas XII Bahasa. Luas seluruh ruang kelas tersebut adalah 2.050 m2. Tiap-tiap
ruang
kelas
dilengkapi
dengan
fasilitas-fasilitas
pendukung seperti LCD, viewer, speaker, papan presensi, papan pengumuman, kalender umum, kalender akademik, papan tulis, jam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
dinding, bendera, salib dan gambar Santo Johanes De Britto serta sejumlah bangku dan meja yang sesuai dengan jumlah siswa dalam setiap kelasnya. 3. Ruang Laboratorium dan Ruang Audio Visual
SMA Kolese de Britto memiliki 7 ruang laboratorium serta 2 ruang audio
visual.
Laboratorium-laboratorium
tersebut
adalah
1
laboratorium Kimia dengan luas 162 m2, 1 laboratorium Fisika dengan luas 162 m2, 1 laboratorium Biologi dengan luas 162 m2, 2 laboratorium Bahasa dengan luas total 162 m2, dan 2 laboratorium Komputer dengan luas total 236 m2, sedangkan untuk 2 ruang audio visual berdiri di atas tanah seluas 216 m2. Ruangan audio visual ini digunakan sebagai ruang untuk menonton video dalam rangka kegiatan belajar-mengajar atau juga sebagai ruang rapat dan seminar. 4. Ruang Guru
Ruang guru SMA Kolese de Britto terletak di lantai atas, tepatnya di atas ruang kelas XI IPS, dengan luas 300 m2. Ruang guru dilengkapi dengan fasilitas internet dan ruang komputer, dapur dan 4 buah kamar mandi, 3 buah kamar mandi untuk pria dan 1 kamar mandi untuk wanita. Ruang guru adalah tempat di mana briefing pagi dilaksanakan setiap pagi sebelum para guru memulai aktifitas mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
5. Ruang Tata Usaha
Ruang Tata Usaha dengan luas 64 m2, terletak di sebelah utara resepsionis, berseberangan dengan ruang Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum. Di dalam ruang Tata Usaha terdapat kantor Wakil Kepala Sekolah bidang Administrasi dan ruang arsip. 6. Ruang Penggandaan
Ruang penggandaan berada di sebelah timur ruang Tata Usaha. Tempat ini digunakan untuk memperbanyak (mengkopi) bahan ajar dan soal ujian. 7. Ruang Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
Ruangan ini berseberangan dengan ruang Tata Usaha, yaitu sebelah selatan hall. 8. Ruang Rapat
Ruangan ini terletak di sebelah selatan ruang Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum. Ruangan ini digunakan untuk pertemuanpertemuan atau rapat besar yang melibatkan banyak pihak, juga untuk kegiatan-kegiatan presidium. 9. Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah terpisah dengan ruang guru. Ruangan dengan luas 54 m2 ini berada di sebelah selatan ruang rapat. Kepala sekolah sering menerima tamu penting maupun yang berkepentingan dengan beliau di ruangan ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
10. Kapel
Kapel di SMA Kolese de Britto diberi nama Kapel Santa Maria Magdalena. Kapel seluas 48 m2 ini baru sekitar tiga tahun yang lalu. Kapel ini berada di sebelah selatan ruang Kepala Sekolah. Di kapel ini selalu diadakan misa Jumat pertama bagi karyawan dan guru, serta misa pagi (harian). 11. Perpustakaan
SMA Kolese de Britto memiliki perpustakaan dengan luas total 324 m2, dengan perpustakaan konvensional seluas 300 m2 dan perpustakaan multimedia seluas 24 m2. Koleksi buku dan kaset, baik VCD dan DVD, yang lengkap dan variatif sangat mendukung siswa dalam proses pembelajarannya. Terdapat pula delapan komputer dengan koneksi internet untuk mendukung pembelajaran siswa. Selain membaca buku dan menggunakan komputer di perpustakaan, siswa dapat menonton televisi dan video sebagai sarana rekreasi. Siswa juga dapat menambah wawasan umum dengan membaca koleksi koran dan majalah di perpustakaan. 12. Aula
Aula SMA Kolese de Britto terletak di sebelah utara, di dekat parkiran siswa. Acara-acara besar seperti pentas drama ataupun misa angkatan dan misa bersama seluruh sekolah dilaksanakan di ruangan seluas 600 m2 ini. Aula ini juga sering digunakan sebagai ruang olahraga, terutama jika cuaca tidak mendukung. Aula ini dilengkapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
dengan panggung tertutup untuk pertunjukan-pertunjukan tertentu dan studio musik. 13. Ruangan Bimbingan dan Konseling
SMA Kolese de Britto menyediakan ruangan bimbingan dan konseling untuk membantu anak menyelesaikan berbagai macam kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajarannya. Ruangan yang terletak di sebelah timur aula ini terdiri dari 2 ruang guru BK, 1 ruang bimbingan dan konseling, dan toilet. Seluruh ruangan tersebut memiliki luas 55 m2. 14. Ruang Piket dan Ruang Sub-Pamong
Ruang Piket terletak di sebelah selatan Ruang BK. Di ruangan ini, guru piket melaksanakan tugas untuk menyambut tamu ataupun mengontrol jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Ruang SubPamong ialah ruang bimbingan yang dipegang langsung oleh guru sub-pamong. Ruangan ini berdampingan langsung dengan ruang piket. 15. UKS
UKS dengan luas 15 m2 terletak di sebelah selatan ruang piket. Seperti ruang UKS pada umumnya, ruangan ini juga berfungsi sebagai tempat istirahat siswa yang sakit. 16. Lapangan Olah Raga
Lapangan olahraga di SMA Kolese de Britto terdiri dari lapangan tertutup dan lapangan terbuka. Lapangan tertutup terletak di sebelah timur laut ruang BK, sedangkan lapangan terbuka terletak di sebelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
timur perpustakaan dan ruang kelas. Siswa melaksanakan pelajaran olahraga, pertandingan sepak bola, dan juga upacara bendera di lapangan ini. 17. Kantin
Kantin SMA Kolese de Britto terletak di antara lapangan olahraga tertutup dan terbuka. Kantin ini terdiri dari empat kios makanan, satu kios minuman, dan satu kios koperasi bagi para siswa. 18. Ruang Campus Ministry (Ruang Liturgi)
Ruangan ini terletak di sebelah utara perpustakaan. Ruangan ini merupakan pusat kegiatan kerohanian di SMA Kolese de Britto. Selain itu, guru juga mengisi presensi dan dapat meminjam media pengajaran, seperti netbook dan kabel VGA, di ruang ini. 19. Fasilitas Internet (Hot-Spot)
Fasilitas internet yang dipasang di area SMA Kolese de Britto dibagi menjadi beberapa sub-area. Dari titik-titik hotspot tersebut, para siswa dan guru dapat mengakses internet untuk mendukung proses belajar mengajar. Bagi para siswa disediakan waktu satu jam per hari untuk mengakses internet. H. Proses Belajar Mengajar Satuan Pendidikan SMA Kolese de Britto Proses belajar mengajar di SMA Kolese de Britto dimulai pukul 07.00 WIB. Satu jam pelajaran berlangsung selama 45 menit. Setiap hari Senin dan Selasa proses belajar mengajar di SMA Kolese de Britto berakhir pukul 13.30 WIB, sedangkan hari Rabu hingga Sabtu berakhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
pukul 12.45 WIB. Untuk siswa yang terlambat akan ditangani oleh Frater Sub Pamong dan akan mendapatkan surat ijin masuk kelas setelah menerima konsekuensi dari keterlambatan. I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Fasilitas pendukung proses belajar-mengajar selalu dikembangkan demi peningkatan mutu dan efektivitas proses belajar mengajar. Fasilitas pendukung yang terdapat di SMA Kolese de Britto ialah: 1. Perpustakaan yang dilengkapi dengan jaringan internet dan dapat diakses oleh siswa secara gratis 2. Ruang audiovisual yang dilengkapi AC, televisi, komputer, LCD, OHP, kaset-kaset/VCD/DVD, proyektor, tape recorder, LD/ video / VCD/ DVD Player 3. Laboratorium yang terdiri dari laboratorium komputer, fisika, kimia, biologi, bahasa 4. LCD proyektor di setiap kelas 5. Aula yang dapat digunakan untuk basket dan bulu tangkis, atau kegiatan lain 6. Fasilitas olahraga lain yang terdiri dari lapangan sepak bola, voli, tenis lapangan, basket outdoor dan meja pingpong 7. Parkir terbagi-bagi untuk setiap tingkat kelas 8. Unit Kesehatan Siswa (UKS) yang dilengkapi dengan obat-obatan pertolongan pertama 9. Kantin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
10. Penyediaan air minum di beberapa tempat strategis untuk siswa 11. Panggung terbuka 12. Gazebo 13. Studio musik 14. Ruang dokter 15. Kapel 16. Ruang liturgi 17. Ruang alumni 18. Ruang konsultasi siswa 19. Urinoir / toilet, WC, dan kamar mandi 20. Ruang presidium 21. Ruang koran 22. Ruang berlatih gamelan dengan seperangkat gamelan jawa 23. Hotspot gratis yang dapat diakses di seluruh kompleks sekolah selama 24 jam per hari. J. Hubungan antara SMA Kolese de Britto dengan Instansi Lain. 1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman SMA
Kolese
de
Britto
Yogyakarta
memberikan
laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. 2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/ Wali Murid Hubungan kerja sama SMA Kolese de Britto Yogyakarta dengan orang tua siswa atau wali murid
dianggap sangat penting karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerja sama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui
perkembangan
siswa
tersebut
selama
menempuh
pendidikan di sekolah ini. Setiap tahun selalu diadakan pertemuan antara sekolah dengan orang tua/wali murid. Diawali dengan pertemuan umum kemudian dilanjutkan pertemuan orang tua/wali murid dengan wali kelas masing-masing. 3. Hubungan antar Sekolah SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain dalam berbagai bentuk kerja sama, antara lain kerja sama dalam bidang olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya. 4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar Hubungan SMA Kolese de Britto dengan masyarakat sekitar sekolah tampak dalam komunikasi yang intensif terutama dengan pemilik kost tempat siswa SMA Kolese de Britto tinggal. 5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki hubungan kerja sama dalam berbagai macam hal dengan berbagai perguruan tinggi. Salah satunya tampak ketika Education Fair De Britto yang rutin diadakan setiap tahun. Banyak perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan 1. Pelajaran Tambahan Pelajaran tambahan diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai tidak memenuhi standar pada mata pelajaran tertentu. Pelajaran tambahan juga diberikan kepada siswa yang telah mencapai batas standar, sebagai pengayaan. Pelajaran tambahan dilakukan di luar jam sekolah di bawah koordinasi wakasek urusan akademik dan persetujuan guru pengampu. 2. Studi Ekskursi Studi ekskursi merupakan bagian yang utuh dan menyeluruh dari proses pendidikan di SMA Kolese de Britto. Tujuannya memberikan pengalaman belajar di luar lingkungan sekolah bagi siswa melalui pengamatan dan interaksi sosial. Objek studi ekskursi adalah lingkungan non-formal di dalam masyarakat. Secara khusus tujuan studi ekskursi adalah: a. memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang realitas sosial; b. mengasah kepedulian siswa terhadap masyarakat yang masih membutuhkan perhatian; c. melatih siswa untuk belajar menempatkan diri di lingkungan masyarakat; d. melatih siswa mencari informasi langsung dari objek pengamatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
3. Forum Olah Pikir Forum Olah Pikir (FOP) merupakan wahana bagi siswa untuk mengasah kemampuan membaca, memahami, dan menginterpretasikan buku bacaan dalam bentuk resensi kemudiandipresentasikan di depan forum siswa. Objek resensi bagi siswa kelas X dan kelas XII berupa buku bacaan non-fiksi, sedangkan bagi kelas XI berupa karya ilmiah yang dibuat siswa sendiri. 4. Studium Generale Studium generale merupakan wahana kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya akademis di komunitas SMA Kolese de Britto. Melalui kegiatan ini para siswa diberi kesempatan untuk mengenali dasar-dasar akademis yang dibutuhkan untuk berproses di SMA Kolese de Britto. Kegiatan ini diselenggarakan pada awal semester gasal dan genap dan diperuntukan bagi semua siswa SMA Kolese de Britto. 5. Karya Ilmiah Setiap siswa kelas XI diwajibkan menulis karya ilmiah secara perorangan. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah: a.
Melatih siswa untuk terbiasa berpikir ilmiah : mengolah pikiranpikiran/ide-idenya dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan yang berstruktur dan bersifat ilmiah;
b.
Menumbuhkan budaya membaca buku-buku pengetahuan pada diri siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
6. Bimbingan Konseling (BK) Tim pendamping dari BK siap membantu para siswa yang memiliki masalah dalam hal pendidikan siswa. Masalah yang dapat mempengaruhi siswa dalam bidang pendidikan dan prestasi belajar akan diselesaikan dengan bantuan dari tim dari BK. Pendampingan yang dilakukan adalah pendampingan individual. 7. Remidial Remidial dilakukan untuk siswa yang mendapatkan nilai ulangan baik ulangan harian, mid semester, ataupun ujian akhir yang berada di bawah standar yang ditetapkan sekolah. Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari nilai rata-rata dapat menggunakan kesempatan melakukan remidi satu kali. Jika kesempatan itu tidak digunakan maka siswa tidak dapat memperbaiki nilainya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam pembelajaran Akuntansi ini telah dilaksanakan tanggal 6 November 2012 pada siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan observasi terlebih dahulu pada tanggal 14 Agustus 2012 jam ke 2 dihari itu. Secara kebetulan, proses penelitian bersamaan dengan kegiatan Program Pelaksanaan Lapangan (PPL). Secara keseluruhan proses observasi sekaligus bersamaan dengan observasi saat hendak mengajar dan semakin mendalam mengerti karakter siswa karena waktu yang cukup lama dalam berdinamika dengan siswa. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Setelah observasi, PTK dilaksanakan dalam satu siklus karena tujuan penelitian ini telah tercapai dalam satu siklus tersebut dan keterbatasan waktu yang disediakan oleh pihak sekolah. PTK dilaksanakan pada tanggal 6 November 2012 pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 08.30 WIB atau pada jam pelajaran ke 12 dihari itu. Penerapan PTK berdasarkan model pembelajaran kooperatif TGT dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
1. Observasi pra penelitian Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Agustus 2012 pada saat jam pelajaran ke-2 (pukul 07.45 – 08.30). Dikarenakan peneliti juga melakukan PPL pada waktu penelitian dilakukan, maka observasi berlangsung dalam waktu yang lama. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Bapak FX. Agus Hariyanto, S.Pd, S.E sebagai guru bidang studi Akuntansi. Jumlah siswa kelas X-2 pada tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 36 siswa. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi pendahuluan ini adalah membahas tentang pengguna sistem informasi akuntansi. a. Observasi guru (observing teacher) Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a hal.132). Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan peneliti di kelas X-2. Setelah itu guru tidak melakukan presensi terhadap siswa satu per satu namun menanyakan kepada ketua kelas siapa yang tidak hadir hari itu. Setelah presensi, guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan berdasarkan metode ceramah sembari menayangkan power point. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan
kepada
siswa
untuk
merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka bercerita sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Perlu diketahui bahwa seluruh siswa berjenis kelamin laki – laki sehingga tenaga ekstra yang mereka miliki jika tidak diberdayakan hanya membuat mereka ingin melakukan kesenangan mereka yang lain, yang tidak sesuai konteks dengan pelajaran. Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika hal tersebut dibiarkan bisa jadi prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa menjadi tidak maksimal dikarenakan proses yang dilalui oleh siswa tidak menarik hati dan tidak menggunakan segala potensi yang dimiliki. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan soal-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
soal yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap perilaku atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung: Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru NO. ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN I Memeriksa kesiapan ruang, alat 1. pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa 2. II 1. 2.
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III A. 1.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan
2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
7. 8.
C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
E. 1. 2.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif
F. 1. 2. 3. 4.
Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
G. 1.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang
2. 3.
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
sesuai IV A. 1. 2. B. 1. 2.
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
b. Observasi siswa (observing student) Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa (lampiran 2a hal. 134). Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan yaitu tentang pengguna sistem informasi akuntansi. Pada saat penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, asik berbicara dengan temannya, melamun, menutup wajah dengan tiduran di meja, dll. Hanya ada beberapa yang aktif bertanya pada saat KBM. Namun pada pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang dilontarkan oleh guru. Siswa bisa menjawab secara langsung sehingga kondisi yang terjadi adalah adanya tanya jawab antara guru dengan siwa. Tetapi, tidak semua siswa menanggapi dengan antusias jawaban siswa atas soal yang dituliskan teman mereka di papan tulis. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Ya 1 Siswa siap mengikuti √ proses pembelajaran
Tidak
2
Siswa memperhatikan Penjelasan guru
√
3
Siswa menanggapi Pembahasan pelajaran
4
Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik
5
√
Keterangan Ada beberapa siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran. Adas sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru. Tidak semua Siswa menanggapi pembahasan dalam pelajaran
√ √
Kebanyakan siswa mengerjakan berdiskusi dengan teman-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
temannya. c. Observasi kelas (observing classroom) Secara fisik ruang kelas X-2 cukup memadai untuk proses belajar mengajar, ruang kelas sudah cukup luas dan memadai. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah papan tulis, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman, LCD proyektor, kipas angin. Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang memadai dikarenakan tidak bercendela dan tidak berpintu sehingga sirkulasi udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik. Sedangkan untuk tata letak kelas sudah cukup baik. Lingkungan kelas sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Suasana serta aktivitas kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas (lampiran 3a hal.136). Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Guru meminta siswa untuk membaca buku pelajaran. Hanya saja setelah guru meminta siswa mengerjakan soal ada beberapa siswa sibuk berbicara dengan teman-temannya diluar materi pembelajaran. Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya pengawasan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
menjadikan ada beberapa siswa yang malah bermalas-malasan di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup tegas dengan memberikan teguran apabila ada siswa yang sikapnya sudah melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8.
Deskriptor Fasilitas di dalam kelas mendukung proses Pembelajaran Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran Siswa membuat kegaduhan Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas Guru memberikan penghargaan Ada kegiatan menarik dalam belajar Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan
Ya
Tidak
√ √
Catatan Papan tulis, meja kursi,LCD proyektor Hanya pada awal pembelajaran Pada saat latihan soal Secara bergantian maju ke dapan
√ √ √ √ √
√
Guru sangat perhatian pada siswa yang mengalami kesulitan belajar
Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
selama pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Peneliti menduga bahwa pemilihan model pembelajaran oleh guru tersebut membuat guru lebih efisien terhadap waktu dan juga mudah dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa cenderung akan lebih cepat merasa jenuh sehingga akan mencari kesibukan sendiri seperti sibuk berbicara dengan temannya, bermain handphone di dalam kelas, dll yang membuat perhatian mereka terpecah belah sehingga memicu suasana kelas menjadi kurang kondusif dan menghambat proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat latihan soal, jika siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan soal tersebut, guru meminta siswa untuk tidak sungkan-sungkan bertanya. Hal ini bertujuan agar siswa bisa bekerja sama dengan baik dan juga bisa mempermudah dalam mengerjakan latihan soal tersebut. Secara keseluruhan, terlihat bahwa peranan guru lebih dominan dibanding dengan siswa, peran aktif siswa dalam pembelajaran sangat kurang. Idealnya untuk saat ini dalam suatu kegiatan belajar mengajar, siswa lebih berperan aktif dalam memahami pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dll. Berikut peneliti sampaikan hasil dari pre-test materi Persamaan Dasar Akuntansi yang dikerjakan oleh siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Tabel 5.4 Hasil Pre-test Siswa Kelas X-2 SMA Kolese de Britto NO.
NAMA LENGKAP
Pre-test
KKM
Kategori
1
A. NOPRAN DWI ARYANTO
60
65
Tidak Tuntas
2
ABBEY BEDA RANA
87
65
Tuntas
3
ADY PRATAMA SANJAYA
80
65
Tuntas
4
ALBERTUS HENRI LISTYANTO NUGROHO
34
65
Tidak Tuntas
5
ALEXANDER BIMA ANDIKA
67
65
Tidak Tuntas
6
ALVIN KURNIAWAN
40
65
Tidak Tuntas
7
ANDIKA AJI PUTRA PRATAMA
27
65
Tidak Tuntas
8
ANTONIUS WIKANDHITO TUTUR SULAKSANA
87
65
Tuntas
9
BHAGAS BHASKARA
47
65
Tidak Tuntas
10
BONIFACIUS AGATHON ARYO PRIAMBODO
80
65
Tuntas
11
BRYAN CHRISTIAN ANDERSON
33
65
Tidak Tuntas
12
CHIESA JORDAN ALFATHAN
74
65
Tuntas
13
CHRISTOPHORUS GALIH GAHARU
67
65
Tuntas
14
CHRISTOPHORUS KEVIN OCTAVIO
47
65
Tidak Tuntas
15
CRISTIANUS RAKA ANGGITA JIWANDANA
60
65
Tidak Tuntas
16
DANIEL ADI NUGROHO
74
65
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
17
EDUARDUS DWI INDRAWAN
40
65
Tidak Tuntas
18
ELVAN JULIO VALDANO
33
65
Tidak Tuntas
19
FX. YOGA WIJAYA
60
65
Tidak Tuntas
20
GABRIEL SELO PRAYUDI
73
65
Tuntas
21
ISIDORUS RASIKA PAKSI TUNGGUL PRATAMA
67
65
Tuntas
22
JOSEPH NUGROHO ABIMANYU
73
65
Tuntas
23
LAURENTIUS GIOVANNI
73
65
Tuntas
24
MICHAEL JOSHUA
87
65
Tuntas
25
MICHAEL PERDANA WIJAYA
34
65
Tidak Tuntas
26
NATANAEL DESKA PRAHATMA
60
65
Tidak Tuntas
27
PATRIK AMORYDIUS OKTOVINO GUNAWAN
60
65
Tidak Tuntas
28
REINHARD WIDYATAMA
47
65
Tidak Tuntas
29
REYNALDO DANIEL RUMA SONDI
74
65
Tuntas
30
RONALDO PRATAMA WIJAYA
53
65
Tidak Tuntas
31
STEVEN GIOVANNI
67
65
Tuntas
32
TITUS ANINDITA DWI PUTRA 1
-
‐
‐
33
VALENTINUS KEVIN SANJAYA
47
65
Tuntas
34
WIRANTO ADI
80
65
Tuntas
35
YESAYA ALDI KRISTANDY
60
65
Tuntas
36
YOHANES ARSADIAK PUTRA HUTAGALUNG
40
65
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
37
YOHANES BERCHMANS PRADITYA WISNU DEWANTO
73
Rata – rata
65
Tuntas
60.14
Catatan : * = siswa sudah keluar Berdasarkan
uraian
di
atas,
dapat
ditemukan
bahwa
permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto tepatnya pada materi Persamaan Dasar Akuntansi. Hasil pre-test menunjukkan bahwa nilai rata – rata kelas 60,14 dan ada 19 siswa yang tidak tuntas. Hal tersebut, disebabkan karena kurangnya variasi model pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya pemahaman serta keterlibatan dari siswa selama proses pembelajaran di kelas. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dirasa masih kurang terlibat dalam pembelajaran dan kurang fokus. Peneliti menduga bahwa permasalahan tersebut terlihat dari beberapa aspek yang diantaranya adalah kecenderungan siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa nampak santai dalam mengikuti pelajaran. Hal yang harus diperhatikan pula yaitu, siswa berjenis kelamin laki – laki semua, dimana memiliki tenaga yang ekstra, sehingga ketika dalam mengikuti pelajaran jika hanya diam dan tidak diajak untuk aktif bergerak atau terlibat, yang terjadi adalah siswa membuat aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
Maka dari itu, guru diharapkan mampu menerapkan suatu model pembelajaran yang berbeda dan bervariasi. Solusi atas kondisi yang terjadi yaitu guru dan peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Guru dalam penelitian ini akan bertindak sebagai fasilitator dalam diskusi kelompok, games, dan turnamen dan peneliti sebagai observer. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan siswa akan berperan aktif dan sekaligus dapat saling bekerja sama dalam kelompok saat games dan turnamen. Selanjutnya, siswa diharapkan mampu menunjukkan kemampuannya baik individu maupun sebagai anggota kelompok saat games dan turnamen dilakukan. Berdasarkan hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini sebesar 20%. Dengan menerapkan model pembelajaran ini siswa diharapkan untuk dapat lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya, berdiskusi dengan temannya dan mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Dengan demikian akan berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
2. Pelaksanaan tindakan Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan guru mitra sebelum dilaksanakan penelitian, diadakan pre-test yang dilakukan pada pertemuan yang terpisah. Artinya, pre-test dilakukan pada saat pelajaran biasa, dimana siswa hanya diberitahu mengenai materi tes, diperbolehkan untuk belajar sendiri dan belum dijelaskan oleh guru mengenai materi secara lebih dalam. Pre tes dilaksanakan pada Selasa, 30 Oktober 2012 di Ruang kelas X – 2 pk. 07.45 – 08.30. Setelah pelaksanaan pre-test, peneliti dan guru mitra berdiskusi atas hasil yang diperoleh untuk mematangkan pada pelaksanaan penelitian. Hasil dari pre-test tentu menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan tindakan kelas pada pertemuan selanjutnya. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT ) pada siklus pertama. a. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkahlangkah perencanaan yang diterapkan pada saat pelaksanaan tindakan: 1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
kelompok yang heterogen. Dari hasil pembagian kelompok tersebut
terbentuk lima kelompok dengan kemampuan
akademik yang beragam. Enam
kelompok yang terbentuk
selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6. 2) Peneliti kemudian
mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup: Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, meja turnamen, lembar refleksi dan hadiah/award. Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran. a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar kompetensi,
kompetensi
dasar,
indikator,
tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, materi ajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkahlangkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan membantu guru selama melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 159. b) Materi pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
Materi pelajaran ini adalah definisi persamaan akuntansi dan pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi. c) Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa disini yaitu latihan soal mengenai persamaan
dasar
akuntansi
yang
dikerjakan
secara
berkelompok berguna untuk memperdalam mengenai materi yang diajarkan. Dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 180. d) Kursi games dan tabel PDA Jumlah kursi games dan tabel PDA ada enam buah. Kursi games digunakan untuk meletakkan tabel PDA.
Tabel
PDA inilah yang menjadi media pengerjaan pada saat berlangsungnya games. e) Hadiah Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan/award bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat turnamen dilaksanakan. Hadiah berupa makanan ringan. 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari: a) Lembar observasi kegiatan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 1b, hal. 138). b) Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 2b, hal. 141). c) Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 3b, hal. 144). d) Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor yang diperoleh kelompok dalam permainan dan turnamen (lampiran 12, hal.174). b. Tindakan Pada tahap tindakan
peneliti mengimplementasikan
model
pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1) Kegiatan Pra Pembelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa
kehadiran
siswa,
kebersihan,
kerapian
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
ketersediaan media pembelajaran yang diperlukan dan mempersiapkan. Setelah itu guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, mengulangi materi yang lalu dan mengaitkan materi lalu dengan materi yang baru. Selain itu guru menjelaskan skenario dan peraturanperaturan model pembelajaran yang diterapkan yaitu TGT. 2) Kegiatan Inti Secara garis besar rincian kegiatan inti pembelajaran yang dilakukan guru adalah sebagai berikut. a) Penyajian Kelas Pada awal pembelajaran, guru terlebih dulu mengulas materi pembelajaran berkaitan tentang definisi persamaan akuntansi dan pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akunansi. Penyampaian materi pembelajaran dalam waktu ± 10 menit. Guru menyampaikan materi melalui media power point sementara siswa membaca handout yang sebelumnya sudah dibagikan. Dalam pengulasan
kembali
menggunakan
metode
materi
pembelajaran
ceramah.
Setelah
ini itu
guru siswa
diwajibkan untuk mengerjakan dalam kelompok latihan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
soal di LKS yang telah disediakan. Sementara untuk pelaksanaan Pre-test yang bertujuan untuk melihat prestasi siswa dilakukan pada pertemuan sebelum berlangsungnya penelitian artinya, pre-test dilakukan pada hari yang berbeda dengan pelaksanaan penelitian. Nantinya hasil pretest akan dibandingkan dengan hasil akhirnya saat siswa mengerjakan soal post-test yang dilaksanakan pada pertemuan yang juga berbeda dengan penelitian. b) Kelompok (team) Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok siswa dengan anggota 56 orang. Guru sudah mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompoknya sejak saat siswa memasuki ruangan, masing – masing siswa menggunakan pin berwarna sesuai dengan pembagian kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan aturan main dan tata tertib pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan. c) Permainan (games) Pada permainan ini siswa pada tiap kelompok diminta untuk mengerjakan soal dengan bergantian secara urut sesuai dengan pembagian aturan permainan. Tujuan dari permainan adalah mengajak siswa untuk memahami materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
dengan fun, bekerja sama dalam kelompok dan ketelitian dalam menjawab pertanyaan. Langkah permainan dimulai dengan tanda bunyi peluit satu kali sebagai tanda fasilitator memberikan amplop dengan nomor soal tertentu kepada perwakilan kelompok yang menggunakan PIN bernomor sama kemudian siswa dalam kelompok diperbolehkan mendiskusikan dan menganalisis transaksi tersebut (waktu diskusi 30 detik). Akan ada bunyi peluit dua kali yang berarti alat tulis harus diletakkan dan perwakilan yang menggunakan
pin
bernomor
tersebut
menuliskan
jawabannya pada tabel PDA yang terletak pada kursi yang telah disediakan. Waktu pengerjaan maksimal 1 menit. Setelah waktu habis, dibunyikan peluit sebanyak 3 kali sebagai tanda bahwa perwakilan kelompok harus kembali pada kelompoknya. Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor urutnya maju ke kursi games untuk mengisikan tabel PDA. Setiap pemain yang bergantian tetap berlaku aturan permainan yang sama seperti sebelumya. Ada 12 buah soal transaksi dengan waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit (60 detik). Nilai setiap pertanyaan yang dijawab benar adalah 10 poin. Pada soal Persamaan Dasar Akuntansi, siswa selain harus menuliskan jawaban atas analisis transaksi juga harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
mengerjakan saldo, sehingga terhitung 24 soal, maka dari itu jika ada kelompok yang berhasil menjawab benar semua pada babak permainan atau games ini, maka akan mendapatkan 240 poin. d) Turnamen (Tournament) Turnamen dilakukan setelah permainan atau games selesai dilaksanakan. Turnamen ini diberi nama cerdas cermat. Tujuan dari turnamen adalah mengajak siswa memahami materi dengan cara berkompetisi dengan kelompok yang lain secara sehat. Turnamen dimulai dengan langkah pertama yaitu fasilitator memberikan bendera kepada perwakilan masing-masing kelompok
sesuai
dengan nomor urut PIN (SOAL NOMOR 1 untuk siswa dengan PIN NOMOR 1) kemudian soal akan ditayangkan melalui slide selama 15 detik. Setelah 15 detik soal akan ditutup. Setelah bunyi peluit satu kali, perwakilan kelompok tersebut berlomba untuk mengangkat bendera mengarahkan kepada guru. Guru kemudian menentukan 2 kelompok tercepat yang berhak menjawab pertanyaan berdasarkan
kecepatan
perwakilan
kelompok
dalam
mengangkat bendera. Kelompok tercepat pertama memiliki kesempatan untuk menjawab soal tersebut, dengan waktu maksimal 1 menit. Jawaban diketik pada lembar jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
yang sudah disediakan pada power point. Jika kelompok tercepat 1 salah dalam menjawab, maka kelompok tercepat ke 2 memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal. Perwakilan kelompok tidak diperkenankan berkomunikasi dengan kelompoknya pada saat menjawab. Berakhirnya pengerjaan akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali. e) Penghargaan kelompok Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam teams saat mengerjakan LKS, games maupun tournament akan dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor. Lalu akan diumumkan juara I yang mempunyai skor atau point tertinggi di kelas itu. Pada pelaksanaan penelitian ini, juara I diperoleh kelompok 4 dengan jumlah skor 150 juara akan mendapatkan hadiah. 3) Kegiatan Penutup Guru
menutup
pembelajaran
dengan
memberikan
kesimpulan dan mengajak siswa melakukan refleksi baik secara lisan maupun tertulis. Berikut adalah hasil salah satu refleksi siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto. Tabel 5.5 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian 1 Bagaimana pendapat
Komentar Anda Saya senang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? 2
Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
3
Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
4
Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
5
Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
6
Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
7
dengan model pembelajaran seperti ini, karena menyenangkan sehinga mudah dipahami Siswa aktif saat pembelajaran, semuanya senang, diskusi dalam kelompok dapat berjalan dengan lancar dan asik Ya, saya berminat. Karena model belajar seperti ini membuat lebih paham dan senang Melatih ketelitian dan kekompakan antar teman dan lebih paham materi Saya lebih paham tentang materi dan dapat belajar lebih teliti dalam mengerjakan soal Menurut saya belum ada hambatan Durasi games diperbanyak saat diskusi supaya siswa lebih tenang dan tidak tergesa – gesa.
Tabel 5.5 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
monoton. Selain itu mereka menjadi lebih cepat memahami materi yang sedang diajarkan. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki yaitu durasi games diperbanyak supaya tidak terkesan tergesa – gesa. (lampiran 8, hal. 157). Guru juga melakukan evaluasi berupa soal post-test. Berikut peneliti sampaikan hasil dari post-test materi Persamaan Dasar Akuntansi yang dikerjakan oleh siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto. Tabel 5.6 Tabel Hasil Post-test Siswa Kelas X-2 SMA Kolese de Britto NO.
NAMA LENGKAP
Post-test
KKM
Kategori
1
A. NOPRAN DWI ARYANTO
100
65
Tuntas
2
ABBEY BEDA RANA 1
100
65
Tuntas
3
ADY PRATAMA SANJAYA
100
65
Tuntas
4
ALBERTUS HENRI LISTYANTO NUGROHO
100
65
Tuntas
5
ALEXANDER BIMA ANDIKA
100
65
Tuntas
6
ALVIN KURNIAWAN
100
65
Tuntas
7
ANDIKA AJI PUTRA PRATAMA
100
65
Tuntas
8
ANTONIUS WIKANDHITO TUTUR SULAKSANA
72
65
Tuntas
9
BHAGAS BHASKARA
100
65
Tuntas
10
BONIFACIUS AGATHON ARYO PRIAMBODO
100
65
Tuntas
11
BRYAN CHRISTIAN ANDERSON
100
65
Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
12
CHIESA JORDAN ALFATHAN
100
65
Tuntas
13
CHRISTOPHORUS GALIH GAHARU
81
65
Tuntas
14
CHRISTOPHORUS KEVIN OCTAVIO
86
65
Tuntas
15
CRISTIANUS RAKA ANGGITA JIWANDANA
100
65
Tuntas
16
DANIEL ADI NUGROHO
20
65
Tidak Tuntas
17
EDUARDUS DWI INDRAWAN
65
65
Tuntas
18
ELVAN JULIO VALDANO
27
65
Tidak Tuntas
19
FX. YOGA WIJAYA
54
65
Tidak Tuntas
20
GABRIEL SELO PRAYUDI
100
65
Tuntas
21
ISIDORUS RASIKA PAKSI TUNGGUL PRATAMA
100
65
Tuntas
22
JOSEPH NUGROHO ABIMANYU
100
65
Tuntas
23
LAURENTIUS GIOVANNI
79
65
Tuntas
24
MICHAEL JOSHUA
100
65
Tuntas
25
MICHAEL PERDANA WIJAYA
72
65
Tuntas
26
NATANAEL DESKA PRAHATMA
25
65
Tidak Tuntas
27
PATRIK AMORYDIUS OKTOVINO GUNAWAN
100
65
Tuntas
28
REINHARD WIDYATAMA
100
65
Tuntas
29
REYNALDO DANIEL RUMA SONDI
100
65
Tuntas
30
RONALDO PRATAMA WIJAYA
79
65
Tuntas
31
STEVEN GIOVANNI
100
65
Tuntas
32
TITUS ANINDITA DWI PUTRA *
‐
‐
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
33
VALENTINUS KEVIN SANJAYA
100
65
Tuntas
34
WIRANTO ADI
100
65
Tuntas
35
YESAYA ALDI KRISTANDY
100
65
Tuntas
36
YOHANES ARSADIAK PUTRA HUTAGALUNG
50
65
Tidak Tuntas
37
YOHANES BERCHMANS PRADITYA WISNU DEWANTO
100
65
Tuntas
Rata – rata
86.39
Catatan: * = siswa sudah keluar Tabel 5.6 menunjukkan hasil prestasi belajar siswa kelas X-2 setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 36 siswa, ada 5 siswa yang tidak tuntas. Artinya, siswa tersebut mendapatkan nilai dibawah KKM sekolah. Rata – rata nilai kelas sebesar 86,39. c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Pengamatan terhadap guru Observasi pelaksanaan
dilaksanakan penelitian.
bersamaan Aktivitas
dengan
guru
selama
tindakan proses
pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 5.7 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran No 1.
Deskriptor Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif
Ya
√
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
2
3 4 5 6 7 8 9
10 11
12
13 14 15 16 17
tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa
√
√ √ √ √ √ √ √
√ √
√
√ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
18 19
agar terlibat aktif dalam turnamen. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√ √
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan materi diawal pelajaran dan mampu untuk mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu guru juga memotivasi siwa untuk belajar mandiri serta dapat terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi bagian dari pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament, guru memotivasi siwa untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru mengamati setiap kelompok dan guru juga mengadakan evaluasi hasil belajar melalui pre-test dan post-test (lampiran 4a, hal. 146). 2) Pengamatan terhadap siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada saat pelaksanaan yang disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
Tabel 5.8 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran dalam Kelompok No
Deskriptor
Ya
1
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
√
2
Saling bertukar pikiran dan pendapat.
√
3
Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
√
4
Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5
Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6
Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
√
Tidak
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Dalam permainan maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Dan ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat dari teman satu kelompok atau kelompok lainnya (lampiran 6a, hal. 150). 3) Pengamatan terhadap kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.9 Instrumen Pengamatan Kelas No
Deskriptor
Ya
Tidak
1
Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2
Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3
Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
5
Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6
Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7
Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8
Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10
Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
11
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
12
Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
13
Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain
√
√ √
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
dengan baik. 14
Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
√
15
Kelas dapat terorganisir dengan baik.
√
16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung dan hal ini dapat mendukung proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Selain itu dari tabel tersebut menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran tipe TGT sangat mendukung suasana pembelajaran menjadi lebih baik dan memunculkan motivasi belajar yang baru untuk siswa-siswi di kelas X-2 tersebut (lampiran 5a, 148). d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir pelaksanaan tindakan penelitian ini. Refleksi dilakukan pada guru mitra. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi pelaksanaan PTK:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Tabel 5.10 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No
Uraian
Komentar
1
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Baik, tetapi terkesan tergesa – gesa dalam proses pembelajaran.
2
Penilaian guru terhadap aktifitas Siswa berpartisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan aktif dan kerjasama antara kooperatif tipe TGT. anggota kelompok cukup kompak. Siswa berminat untuk mengikuti.
3
Hambatan yang mungkin ditemui Kedalaman materi dalam menerapkan pembelajaran dan waktu yang digunakan banyak. kooperatif tipe TGT.
4
menjalani, Manfaat yang diperoleh dalam Siswa dan merencanakan dan menerapkan berproses pembelajaran kooperatif tipe TGT. kerjasama.
5
Keberhasilan yang telah dicapai Siswa senang dan ketika diterapkannya pembelajaran pemahaman meningkat. kooperatif tipe TGT tersebut.
6
Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Diskusi dan games perlu dibahas setelah siswa melakukan
7
Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Ya, siswa sangat berminat terhadap pembelajaran di dalam kelas.
Tabel 5.10 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
setelah
melaksanakan
proses
belajar
mengajar
dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah diterapkan secara umum sudah cukup baik dan lengkap, tetapi masih butuh persiapan yang lebih matang lagi bagi guru mitra dalam menyampaikan pembelajaran di depan kelas. Selain itu kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu dengan model pembelajaran TGT ini siswa dapat menjadi lebih aktif dan antusias ketika pembelajaran berlangsung sehingga mereka menjadi tidak bosan (lampiran 7, hal. 156)
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian dan pelaksanaan tindakan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini sebesar 20%. Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
penelitian tindakan ini menggunakan pre-test dan post-test. Berikut adalah tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada saat pelaksanaan tindakan :
Tabel 5.11 Tabel Peningkatan Prestasi Belajar Siswa NO.
NAMA LENGKAP
Pre-test
Post-test
Selisih
Peningkatan Prestasi Siswa
1
A. NOPRAN DWI ARYANTO
60
100
40
67%
2
ABBEY BEDA RANA
87
100
13
15%
3
ADY PRATAMA SANJAYA
80
100
20
25%
4
ALBERTUS HENRI LISTYANTO NUGROHO
34
100
66
5
ALEXANDER BIMA ANDIKA
67
100
33
49%
6
ALVIN KURNIAWAN
40
100
60
150%
7
ANDIKA AJI PUTRA PRATAMA
27
100
73
270%
8
ANTONIUS WIKANDHITO TUTUR SULAKSANA
87
72
-15
9
BHAGAS BHASKARA
47
100
53
113%
10
BONIFACIUS AGATHON ARYO PRIAMBODO
80
100
20
25%
11
BRYAN CHRISTIAN ANDERSON
33
100
67
12
CHIESA JORDAN ALFATHAN
74
100
26
13
CHRISTOPHORUS GALIH GAHARU
67
81
14
21%
14
CHRISTOPHORUS KEVIN OCTAVIO
47
86
39
83%
194%
-17%
203% 35%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
15
CRISTIANUS RAKA ANGGITA JIWANDANA
60
100
40
67%
16
DANIEL ADI NUGROHO
74
20
-54
-73%
17
EDUARDUS DWI INDRAWAN
40
65
25
18
ELVAN JULIO VALDANO
33
27
-6
19
FX. YOGA WIJAYA
60
54
-6
20
GABRIEL SELO PRAYUDI
73
100
27
37%
21
ISIDORUS RASIKA PAKSI TUNGGUL PRATAMA
67
100
33
49%
22
JOSEPH NUGROHO ABIMANYU
73
100
27
23
LAURENTIUS GIOVANNI
73
79
6
24
MICHAEL JOSHUA
87
100
13
15%
25
MICHAEL PERDANA WIJAYA
34
72
38
112%
26
NATANAEL DESKA PRAHATMA
60
25
-35
27
PATRIK AMORYDIUS OKTOVINO GUNAWAN
60
100
40
67%
28
REINHARD WIDYATAMA
47
100
53
113%
29
REYNALDO DANIEL RUMA SONDI
74
100
26
35%
30
RONALDO PRATAMA WIJAYA
53
79
26
49%
31
STEVEN GIOVANNI
67
100
33
32
TITUS ANINDITA DWI PUTRA *
-
-
-
33
VALENTINUS KEVIN SANJAYA
47
100
53
34
WIRANTO ADI
80
100
20
35
YESAYA ALDI KRISTANDY
60
100
40
36
YOHANES ARSADIAK PUTRA HUTAGALUNG
40
50
10
63% -18% -10%
37% 8%
-58%
49% 113% 25% 67% 25%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
37
YOHANES BERCHMANS PRADITYA WISNU DEWANTO Rata – rata
73
100
27
37%
60.14
86.39
26.25
44%
Catatan : * = siswa sudah keluar Peningkatan prestasi siswa= (selisih / hasil pre-test) x 100%
Tabel 5.11 menunjukkan hasil komparasi peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan pre-test dan post-test dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 36 orang siswa di kelas X-2, ada 31 orang siswa yang mengalami peningkatan dan ada 5 orang siswa yang nilainya mengalami penurunan. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Ratarata peningkatan nilai kelas adalah 26,25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 60,13 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post-test naik menjadi 86,39. Target yang ditetapkan oleh guru mitra dan peneliti sebelum melakukan tindakan untuk mengukur prestasi hasil belajar siswa adalah 20 %. Dengan demikian rata-rata tersebut telah melebihi target yang telah ditetapkan.
C. Pembahasan Hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto. Dari 36 orang siswa di kelas X-2, ada 31 orang siswa yang mengalami peningkatan dan ada 5 orang siswa yang nilainya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
mengalami penurunan. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 26,25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 60,13 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post-test naik menjadi 86,39. Peningkatan prestasi belajar siswa disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang tepat. Dalam refleksi yang disampaikan oleh siswa mengenai komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif menyatakan bahwa siswa senang dengan model pembelajaran tersebut karena menyenangkan sehingga mudah dipahami, siswa juga dapat aktif saat pembelajaran bahkan siswa juga berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pertemuan selanjutnya karena membuat siswa lebih paham akan materi dan senang dalam mengikuti. Beberapa manfaat sekaligus keberhasilan yang diperoleh siswa yaitu melatih ketelitian dan kekompakan antar teman dan mempermudah dalam memahami materi. Disisi lain siswa menyatakan beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu waktu dan games yang diperbanyak supaya siswa lebih senang. Refleksi bukan hanya dilakukan oleh siswa melainkan guru mitra dalam pembelajaran tersebut. Guru mitra menilai bahwa aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat aktif dan kerjasama antara anggota kelompok cukup kompak, siswa nampak berminat mengikuti. Manfaat dan keberhasilan yang diperoleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu siswa mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
menjalani, berproses dan bekerjasama yang membuat siswa senang dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagi guru mitra, diskusi dan games perlu dibahas setelah siswa melakukan merupakan hal yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Secara keseluruhan melalui refleksi guru mitra maupun siswa, dapat disimpulkan bahwa padda umumnya masing – masing menilai pada siklus pertama ini menunjukkan bahwa keseluruhan perangkat dan proses pembelajaran sudah cukup baik dan berjalan dengan lancar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riesha Prilia Rizkina dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe
Teams
Games
Tournament
(TGT)
dalam
Pembelajaran
Akuntansi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang dilaksanakan pada SMA Negeri 11, Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-D. Hasil studi Slavin (1983) menemukan bahwa melalui pembelajaran kooperatif target pembelajaran dapat dicapai secara signifikan pada sebagian besar peserta pembelajaran riset lainnya juga menunjukkan bahwa terapan model TGT dalam pembelajaran ternyata menuai keberhasilan dibandingkan cara – cara pembelajaran tradisional (Wodarski dan Wodarski, 1993). Sementara hasil penelitian pada pembelajaran family resource management di Louisiana State University, Garrison dan Blalock (1995) berkesimpulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
bahwa ada perbedaan signifikan pre-test dan post-test saat TGT diterapkan di kelas. Sebagian besar siswa (77%) menyatakan bahwa pemahaman mereka bertambah baik, 88% siswa menyatakan penerapan model pembelajaran memotivasi mereka dalam belajar, dan 92% siswa merekomendasikan bahwa model TGT seharusnya digunakan dalam materi pembelajaran berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha: terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Kolese de Britto Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-2. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre-test dan post-test. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 26,25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 60,13 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post-test naik menjadi 86,39. Peningkatan nilai siswa ini telah melampaui target yang ditetapkan. Pada awal penelitian, target yang ditetapkan sebesar 20%. Jadi bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan ada selisih sebesar 10%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Akuntasi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
penerapan metode pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru. Lokasi penelitian tidak di kelas dimana sehari – hari siswa melakukan kegiatan belajar, namun di ruang audio visual. Hal ini diputuskan demikian karena tempat yang lebih luas dan fasilitas yang lebih mendukung. 2. Adanya perbedaan persepsi guru mitra dengan peniliti dalam menyampaikan prosedur dan instruksi saat berlangsungnya penelitian. 3. Guru mitra kurang bisa memanfaatkan waktu karena beberapa penjelasan prosedur dan instruksi tidak sesuai dengan skenario yang sudah disepakati sebelumnya. 4. Kurangnya waktu saat gladi atau simulasi pra penelitian dengan guru mitra sehingga pada saat pelaksanaan guru mitra tampak kurang siap. 5. Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas pada soal pre-test dan post-test.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini. 1. Perlu adanya komunikasi yang baik antara peneliti dengan guru mitra sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi dan untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah ditetapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
2. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu yang efektif dan efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu yang berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan. Waktu yang tepat akan memastikan setiap sesi dalam penelitian berjalan dengan maksimal, sehingga hasil penelitian akan menjadi lebih sempurna. Dengan adanya alokasi waktu yang baik, dalam implementasinya kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan dengan media, layout kelas, layout tempat duduk siswa, kelompok, dan fasilitator agar tempat terkesan tertata rapi. Selain itu perangkat pelaksanaan juga harus diteliti lebih dahulu sebelum pelaksanaan, untuk menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Pentingnya simulasi dan gladi dengan fasilitator maupun guru mitra menjelang pelaksanaan penelitian, sehingga ketika ada yang kurang tepat dapat langsung dibenahi dan dimengerti oleh pihak – pihak yang akan turun tangan langsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : ESIS-Erlangga Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Mahmud, M. Dimyati. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud. McNiff, Jean. 1992. Action Research; Principles and Practice. London: Routledge.
Mudjiono, M. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Balai Pustaka Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Mulyasa, H.E. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rizkina Riesha, P. (2012).: “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi. FKIP, Universitas Sanata Dharma: Tidak diterbitkan
Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suwandi, Sarwiji. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.
Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel, W.S 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI134
Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
:
Tanggal dan waktu observasi
:
Lamanya observasi
:
Orang dan atau peristiwa yang diamati
:
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
:
Yogyakarta,..... Agustus 2012 Guru
(………………….)
Observer
(.........................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI135
Lampiran 1a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi
: 14 Agustus 2012, pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi
: 45menit (1x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati
: Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: X-2 semester 1
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan peneliti di kelas X-2. Observasi tersebut juga kebetulan bersamaan dengan observasi terkait PPL. Setelah itu guru megecek kelengkapan anggota kelas. Setelah itu, guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan berdasarkan metode ceramah. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI136
siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka yang asik berbincang dengan temannya di dalam kelas. Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan motivasi yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran untuk siswa. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan soal-soal yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
Yogyakarta, 14 Agustus 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI137
Lampiran 2 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat
:
Tanggal dan waktu observasi
:
Lamanya observasi
:
Orang dan atau peristiwa yang diamati
:
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
:
Yogyakarta, …. Agustus 2012 Guru
(………………)
Observer
(……………….)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI138
Lampiran 2a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi
: 14 Agustus 2012, pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi
: 45menit (1x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati
: Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: X-2 semester 1
Pada saat guru masuk, siswa menjawab salam dari guru mata pelajaran Ekonomi.
Sebelum
memasuki
pembelajaran,
siswa
terlebih
dahulu
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone, dll. Hanya ada beberapa yang aktif bertanya pada saat KBM. Namun pada pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan guru secara lisan. Tetapi, tidak semua siswa menanggapi dengan antusias tanya jawab lisan yang dilakukan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI139
dengan beberapa siswa. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan. Dengan kata lain tidak ada kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran.
Yogyakarta, 14 Agustus 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI140
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
:
Tanggal dan waktu observasi
:
Lamanya observasi
:
Orang dan atau peristiwa yang diamati
:
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
:
Yogyakarta, .... Agustus 2012 Guru
(........................)
Observer
(...........................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI141
Lampiran 3a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi
: 14 Agustus 2012, pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi
: 45menit (1x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati
: Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: X-2 semester 1
Guru datang dan mengucapkan salam yang lalu dijawab serempak oleh siswa kelas X- 2. Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Guru meminta siswa untuk membuka buku pegangan akuntansi yang sudah dimiliki. Hanya saja setelah guru meminta siswa menjawab pertanyaan secara lisan, kelas mulai gaduh. Sebagian terlibat tanya jawab dengan guru, namun juga ada yang nampak berbicara dengn teman sebangku. Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah melakukan kegiatan diluar pelajaran di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup tegas dengan memberikan teguran apabila sikap siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI142
sudah melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas, guru hanya mengucapkan salam.
Yogyakarta, 14 Agustus 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI143
Lampiran 1b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi
: 6 November 2012, pukul 07.00 WIB
Lamanya observasi
: 90menit (2x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati
: Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: X-2 semester 1
Pembelajaran dibuka dan diawali dengan guru mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dan mempresensi kehadiran siswa, kemudian guru menjelaskan secara singkat model pembelajaran yang akan digunakan pada saat itu. Guru mengulas materi pembelajaran minggu lalu untuk mengingatkan kembali materi yang akan dipelajari pada hari itu. Setelah kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa membuka handout yang sudah dibagikan pada pertemuan sebelumnya sambil menjelaskan materi dengan media power point.guru mengajak siswa untuk berlatih soal dalam keleompok. Kemudian guru menjelaskan prosedur dan aturan permainan (games) kepada para siswa. Prosedur dan aturan permainan berisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI144
tentang
langkah-langkah
menjelaskan
aturan
dan
dan
cara-cara
prosedur
melakukan
permainan,
guru
permainan. dibantu
Setelah fasilitator
melaksanakan permainan (game). Bentuk permainan adalah games mengisikan tabel PDA. Guru memimpin dan mengawasi jalannya permainan. Setelah permainan berakhir, guru dan siswa membahas soal dan mengevaluasi jalannya permainan yang telah dilaksanakan. Setelah permainan, sesi berikutnya adalah turnamen. Sebelum melaksanakan turnamen, guru terlebih dahulu menjelaskan aturan dan prosedur turnamen. Bentuk turnamen adalah cerdas cermat dalam kelompok. Setelah menjelaskan prosedur dan aturan turnamen, kemudian turnamen dimulai. Guru memimpin dan mengawasi jalannya turnamen. Setelah turnamen selesai, guru dan siswa bersama-sama membahas soal turnamen. Setelah pelaksanaan turnamen, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi secara lisan. Setelah perwakilan siswa menyampaikan refleksi secara lisan, guru dibantu fasilitator membagikan lembar refleksi. Lembar refleksi digunakan untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran saat itu. Setelah menuliskan refleksi, guru mengumumkan kelompok terbaik, kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil mendapatkan skor tertinggi dengan memberikan penghargaan berupa hadiah.
Yogyakarta, 6 November 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI145
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI146
Lampiran 2b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi
: 6 November 2012, pukul 07.00 WIB
Lamanya observasi
: 90menit (2x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati
: Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: X-2 semester 1
Setelah guru memasuki kelas, siswa mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Siswa menanggapi salam dan sapaan guru. Setelah itu pembelajaran dimulai. Ketika guru menjelaskan materi minggu lalu, siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik walaupun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Setelah itu guru mengajak siswa untuk berlatih soal dalam kelompok, selanjutnya guru menjelaskan aturan dan prosedur permainan. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan tenang dan antusias. Setelah itu permainan dimulai. Siswa mengikuti permainan dengan semangat dan serius. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang digunakan, sehingga mereka merasa tidak jenuh dalam pembelajaran dihari itu. Satu per satu siswa dalam kelompok maju ke depan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI147
fasilitator dan mengerjakan soal dalam tabel PDA. Setelah games selesai, siswa dan guru bersama-sama membahas soal menjodohkan yang telah dikerjakan. Siswa terlihat sangat bersemangat. Setelah guru dan siswa membahas soal permainan,
guru
menjelaskan
prosedur
dan
aturan
turnamen.
Siswa
memperhatikan dengan baik penjelasan guru. Setelah penjelasan prosedur dan aturan turnamen, guru dibantu fasilitator memulai turnamen. Siswa sangat antusias mengikuti turnamen. Hal ini terlihat ketika fasilitator menayangkan soal pada power point, saat waktu habis, perwakilan kelompok dengan semangat mengangkat bendera ke arah guru lalu yang terpilih siswa mengerjakan soal pada lembar jawab pada computer secara langsung. Setelah turnamen berakhir, guru dan siswa bersama-sama membahas soal turnamen yang telah dikerjakan. Dan siswa sangat terlihat antusias sekali. Hal yang begitu nampak adalah, antusiasme yang muncul pada seluruh siswa. Perlu diketahui bahwa seluruh siswa yang berjenis kelamin laki – laki memiliki tenaga yang ekstra, ketika pelajaran dilakukan dengan penuh gerak dan mengajak siswa aktif, maka konsentrasi akan lebih focus dan tidak ada kesempatan untuk melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI148
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI149
Lampiran 3b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tanggal dan waktu observasi
: 6 November 2012, pukul 07.00 WIB
Lamanya observasi
: 90menit (2x45menit)
Orang dan atau peristiwa yang diamati
: Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek
: X-2 semester 1
Kelas yang digunakan pada saat pelaksanaan penelitian bukannlah kelas yang sehari – hari digunakan dalam pembelajaran siswa. Kelas yang digunakan sebagai lokasi penelitian adalah ruang audio visual. Secara umum kondisi kelas sudah cukup mendukung proses belajar mengajar. Namun karena berbagai pertimbangan, maka pelaksanaan tindakan tidak dalam kelas yang digunakan sehari – hari. Hal ini terkait dengan luas kelas yang tidak mencukupi untuk banyak gerak serta kondisi yang terbuka dikhawatirkan akan menganggu saat berlangsungnya penelitian. Ruang audio visual luas dan nyaman sangat membantu saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Fasilitas ruang audio visual juga sangat menunjang proses pelaksanan tindakan karena dilengkapi dengan peralatan-peralatan seperti kursi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI150
dan meja lipat siswa, meja dan kursi guru, white board, LCD proyektor, AC, jam dinding, dan sound pengumuman. Berbeda dengan ruang kelas yang digunakan sehari – hari yang sangat terbuka karena tidak berjendela dan berpintu, ruang audio visual tertutup, sehingga tidak terganggu dengan suasana yang ada di luar. Siswa sangat antusias saat kegiatan permainan (game) dan turnamen dilaksanakan dari awal hingga akhir. Pada saat permainan dan turnamen dilaksanakan terkadang timbul kegaduhan yang terjadi dalam setiap kelompok dikarenakan selisih pendapat antar anggota kelompok. Setiap kelompok saling bersaing dengan kelompok lain dan siswa dalam setiap kelompok berperan aktif dalam kegiatan games dan turnamen, sehingga pembelajaran sangat menarik, tidak membosankan, dan kelas menjadi lebih hidup. Dengan kondisi yang demikian, terlihat bahwa siswa sangat senang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament).
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI151
Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : : Tabel Aktivitas Guru
No 1. 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
Deskriptor Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI152
13 14 15 16 17 18 19
dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
Yogyakarta, ….November 2012 Guru
(.......................)
Observer
(......................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI153
Lampiran 4a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal
: Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tabel Aktivitas Guru No 1. 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Deskriptor Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
Ya √ √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI154
13 14 15 16 17 18 19
Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√ √ √ √ √ √ √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI155
Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
: : : :
Deskriptor Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah). Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas). Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi.. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami. Kelas ini terdiri dari berbagai individu. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. Kelas dapat terorganisir dengan baik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat.
Ya
Tidak
Yogyakarta, ….November 2012 Guru
(……………)
Observer
(……………………)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI156
Lampiran 5a Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal
: Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tabel Pengamatan Kelas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Deskriptor Ya Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki √ kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para √ siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan √ tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah √ ditemukan siswa di kelas (sekolah). Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas. Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Para siswa tampak antusias dengan kerja √ kelompoknya. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas √ pembelajaran tipe TGT. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika √ menghadapi kesulitan. Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi √ yang digunakan. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. Kelas ini terdiri dari berbagai individu. √ Sebagian besar siswa menganggap materi yang √
Tidak
√ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI157
15 16
diberikan sulit. Kelas dapat terorganisir dengan baik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√ √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI158
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal
:
Mata Pelajaran
:
Kelas
:
Observer
:
No 1 2 3 4 5 6
Deskriptor Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan turnamen. Saling bekerja sama untuk mengatur strategi bermain dalam games dan turnamen. Seluruh kelompok mengerti aturan dan prosedur games dan turnamen Saling bertukar pikiran dan pendapat Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Bertindak sportif dan jujur
Ya
Tidak
Yogyakarta, ….November 2012 Guru
(........................)
Observer
(.......................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI159
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal
: Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer
: Rr. Indira Kartika Ningrum
Tabel Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran No 1 2 3 4 5 6
Deskriptor Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Saling bertukar pikiran dan pendapat. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI160
Lampiran 4b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal
: Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer
: Vincentius Afri Eko Saputra
Tabel Aktivitas Guru No 1. 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Deskriptor Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam
Ya √ √
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI161
13 14 15 16 17 18 19
kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre-test dan post-test.
√ √ √ √ √ √ √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Vincentius Afri Eko Saputra)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI162
Lampiran 5b Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal
: Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer
: Vincentius Afri Eko Saputra
Tabel Pengamatan Kelas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Deskriptor Ya Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki √ kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para √ siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah √ ditemukan siswa di kelas (sekolah). Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas. Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. Para siswa tampak antusias dengan kerja √ kelompoknya. Para siswa berperan aktif dalam aktivitas √ pembelajaran tipe TGT. Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika √ menghadapi kesulitan. Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi √ yang digunakan. Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. Kelas ini terdiri dari berbagai individu. √ Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. Kelas dapat terorganisir dengan baik. √
Tidak
√
√ √
√ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI163
16
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Vincentius Afri Eko Saputra)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI164
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal
: Selasa, 6 November 2012
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Observer
: Vincentius Afri Eko Saputra Tabel Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran
No 1 2 3 4 5 6
Deskriptor Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. Saling bertukar pikiran dan pendapat. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
Ya √
Tidak
√ √ √ √ √
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Vincentius Afri Eko Saputra)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI165
Lampiran 7 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No 1 2 3 4 5 6 7
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan. Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut. Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Komentar
Yogyakarta, ….November 2012 Guru
(........................)
Observer
(.......................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI166
Lampiran 7a
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT No 1
2
3 4 5 6 7
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan. Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Komentar Baik, tetapi terkesan tergesa – gesa dalam proses pembelajaran.
Siswa berpartisipasi dengan aktif dan kerjasama antara anggota kelompok cukup kompak. Siswa berminat untuk mengikuti. Hambatan yang mungkin ditemui Kedalaman materi dan waktu yang dalam menerapkan pembelajaran digunakan banyak. kooperatif tipe TGT. Manfaat yang diperoleh dalam Siswa menjalani, berproses dan merencanakan dan menerapkan kerjasama. pembelajaran kooperatif tipe TGT. Keberhasilan yang telah dicapai Siswa senang dan pemahaman ketika diterapkannya pembelajaran meningkat. kooperatif tipe TGT tersebut. Hal-hal mana saja yang masih perlu Diskusi dan games perlu dibahas ditingkatkan dan diperbaiki dalam setelah siswa melakukan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Apakah siswa berminat mengikuti Ya, siswa sangat berminat terhadap dalam kelas. pembelajaran kooperatif tipe TGT pembelajaran di selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas? Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI167
Lampiran 8 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No 1
2
3 4 5 6 7
Uraian Bagaimana pendapat Anda terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi) Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti? Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Komentar
Yogyakarta, ….November 2012 Guru
(........................)
Observer
(.......................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI168
Lampiran 8a
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT No 1
Uraian Komentar senang dengan model Bagaimana pendapat Anda Saya terhadap komponen pembelajaran pembelajaran seperti ini, karena dan penggunaan metode sehinga mudah pembelajaran kooperatif yang menyenangkan diterapkan? dipahami
2
Bagaimana pendapat Anda tentang Siswa aktif saat pembelajaran, aktifitas siswa yang terjadi dalam semuanya senang, diskusi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kelompok dapat berjalan dengan kerja kelompok, dan diskusi) lancar dan asik
3
Apakah Anda berminat mengikuti Ya, saya berminat. Karena model pembelajaran kooperatif tipe TGT belajar seperti ini membuat lebih selanjutnya seperti yang telah anda ikuti? paham dan senang
4
Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
5
6
7
Melatih ketelitian dan kekompakan antar teman dan lebih paham materi Saya lebih paham tentang materi dan dapat belajar lebih teliti dalam mengerjakan soal
Hambatan apa yang mungkin Menurut saya belum ada hambatan ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Hal-hal mana saja yang masih perlu Durasi games diperbanyak saat ditingkatkan dan diperbaiki dalam diskusi supaya siswa lebih tenang pembelajaran kooperatif tipe TGT? dan tidak tergesa – gesa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI169
Yogyakarta, 6 November 2012
Guru
(F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E.)
Observer
(Rr. Indira Kartika Ningrum)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI170
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
:
SMA Kolese De Britto
Mata Pelajaran
:
Akuntansi
Kelas / Semester
:
X/2
Tahun Pelajaran
:
2012 / 2013
Alokasi Waktu
:
2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi 5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
B. Kompetensi Dasar 5.2. Menafsirkan persamaan akuntansi
C. Indikator Menerapkan persamaan dasar akuntansi.
D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik: mampu menerapkan persamaan dasar akuntansi. Karakter yang diharapkan: Keaktifan Kerjasama kelompok Tanggungjawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI171
E. Materi Ajar
:
a. Definisi Persamaan Akuntansi Persamaan akuntansi merupakan kerangka dasar dalam pencatatan transaksi kegiatan usaha perusahaan yang telah dilakukan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk melakukan usaha disebut aktiva atau sering disebut harta. * Contoh aktiva adalah kas, piutang, perlengkapan, peralatan, dll. Kewajiban atau sering disebut utang merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur. Ekuitas atau sering disebut modal merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan. Hubungan antara aktiva, kewajiban, dan ekuitas dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sebagai contoh, jika aktiva yang dimiliki perusahaan adalah
Rp
14.000.000,00 dan modalnya Rp 10.000.000,00, maka kewajiban yang ditanggung perusahaan adalah Rp 4.000.000,00. Apabila ditulis dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut : Aktiva = Kewajiban + Modal 14.000.000 = 4.000.000 + 10.000.000 b. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap PersamaanAkuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI172
Suatu transaksi keuangan sangat berpengaruh terhadap persamaan akuntansi. Beberapa kemungkinan pengaruh tersebut di antaranya sebagai berikut: a. Suatu transaksi dapat memengaruhi harta saja, harta dan utang, harta dan modal, utang dan modal, serta besarnya harta, utang, dan modal. b. Penambahan atau pengurangan aktiva akan selalu timbul diimbangi dengan penambahan atau pengurangan terhadap pasiva (utang dan modal). Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh pengaruh transaksi terhada persamaan akuntansi di bawah ini. Berikut transaksi yang terjadi di Perusahaan Jasa Loundry Cherry milik ibu Nuri yang terletak di Jalan Solo KM 6,Yogyakarta selama bulan Januari beserta pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi : Jan 1 ibu Nuri, pemilik Chery Laundry menginvestasikan uang tunai ke kas perusahaan sebesar Rp 7.500.000,00 . Analisis: Harta berupa Kas bertambah ..................Rp 7.500.000,00 Modal Ibu Nuri bertambah .....................Rp 7.500.000,00 Jan 5 Cherry Loundry membeli mesin cuci (peralatan) di Toko A.Takrib senilai Rp 800.000,00 secara kredit Analisis : Aktiva berupa peralatan bertambah............….Rp 800.000,00 Kewajiban berupa utang usaha bertambah......Rp 800.000,00 Jan 10 Chery Laundry membeli mesin kasir (peralatan) secara tunai dari Toko A.Takrib sebesar Rp 300.000,00 Analisis :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI173
Harta berupa peralatan bertambah..........................Rp 300.000,00 Harta berupa kas berkurang ………………….....Rp 300.000,00 Jan 11 Membayar biaya gaji Rp 350.000 dan biaya listrik Rp 150.000,00 Analisis : Harta berupa Kas berkurang.......................Rp 500.000,00 Modal Ibu Nuri berkurang……………......Rp 500.000,00 Jan 14 Ibu Nuri mengambil uang sebesar Rp 100.000 dari Salon Indah karena adanya kebutuhan yang mendesak (keperluan pribadi/ prive). Analisis : Aktiva berupa kas berkurang.................................. Rp 100.000,00 Modal berupa prive berkurang................................Rp 100.000,00 Jan 19 Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan jasa laundry seragam olahraga SMA Stece sebesar Rp 260.000,00 Analisis : Aktiva berupa kas bertambah............... ………….Rp 260.000,00 Modal bertambah (krn pendapatan akan menambah modal).....Rp 260.000,00 Jan 25 Membeli detergen laundry (perlengkapan) secara tunai sebesar Rp 350.000 dari Toko Monita. Analisis : Harta berupa Perlengkapan bertambah............Rp 350.000,00 Harta berupa Kas berkurang ........................Rp 350.000,00 Jan 30 Cherry Lonudry melunasi utang pembelian mesin cuci seharga Rp 800.000,00 Analisis :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI174
Aktiva berupa kas berkurang............... ……… Rp 800.000,00 Kewajiban berupa utang usaha berkurang…… .Rp 800.000,00 Jan 31 Setelah diadakan perhitungan diketahui bahwa perlengkapan laundry yang terpakai untuk usaha sebesar Rp 200.000,00 Analisis : Aktiva berupa perlengkapan berkurang.......... … Rp 200.000,00 Modal berkurang…… …………………………..Rp 200.000,00
b. Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi : Suatu transaksi keuangan selalu dicatat pada dua aspek yang berpengaruh, catatan perubahan pada aspek yang satu diimbangi catatan perubahan pada aspek yang lain. Dengan demikian, catatan perubahan pada unsure aktiva, kewajiban, dan ekuitas tidak mempengrauhi keseimbangan persamaan akuntansi. Dari hasil analisis transaksi di atas dapat disusun persamaan akuntansinya sebagai berikut:` Tgl Kas 1 5 10 11 14 19
Harta Perlengkapan
Peralatan
7.500.000 7.500.000 (300.000) 7.200.000 (500.000) 6.700.000 (100.000) 6.600.000 260.000 6.860.000
800.000 800.000 300.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000
1.100.000
= =
Utang + Modal Ket Utang Usaha Modal Ibu Nuri 7.500.000 800.000 800.000 7.500.000 800.000 800.000 800.000
800.000
7.500.000 (500.000) 7.000.000 (100.000) 6.900.000 260.000 7.160.000
Biaya-biaya Prive Pendapatan jasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI175
25 30
(350.000) 6.510.000 (800.000) 5.710.000
31 5.710.000
350.000 350.000 350.000 (200.000) 150.000
1.100.000 1.100.000
800.000 (800.000) 0
1.100.000
0
6.960.000
7.160.000 7.160.000 (200.000) 6.960.000
6.960.000
F. Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran Kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi, games, turnamen, dan penghargaan kelompok).
G. Strategi Pembelajaran : Kegiatan
Alokasi
Metode
Media
Waktu A. Pendahuluan Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam. Menyampaikan SK/KD dan
5 menit
tujuan pembelajaran. Menyampaikan apresepsi. -
B. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan secara
(tabel PDA,
10 menit
amplop soal)
singkat materi PDA 2) Siswa membaca handout yang sudah dibagikan
Games
sebelumya 3) Siswa mengerjakan LKS
Media games
10 menit
-
Papan tulis
-
Power point
-
Kotak
-
Peluit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI176
dalam kelompok 4) Guru mengawasi jalannya
20 menit
-
Stop watch
-
Media lembar
games.
jawab 5) Guru membahas soal games 6) Guru menjelaskan dan memimpin jalannya
tournamen
10 menit Turnamen
-
Bendera
20 menit
turnamen. (Cerdas cermat)
C. Penutup 1) Guru mengajak siswa
5 menit
Lembar refleksi Hadiah
melakukan refleksi secara tertulis. 2) Guru memilih kelompok terbaik yang memiliki skor
5 menit
tertinggi yang telah diperoleh saat menggerjakan LKS, Games dan Tornamen
5 menit
3) Guru menutup pembelajaran dengan kesimpulan dan salam penutup. H. Sumber Pembelajaran : 1.
Sumber Pembelajaran a.
Pegangan Guru Ismawanto. 2009. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Tim Kreatif. 2010. Ekonomi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara
b.
Pegangan Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI177
Rusdarti dan Kusmuriyanto. 2007. Khazanah Ekonomi. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari. Handout dari Guru
I. 1.
Penilaian : Jenis Penilaian Tes dan non tes
2.
Jenis Tagihan Pertanyaan lisan Tugas LKS ; Games Tabel PDA dan Tournamen Cerdas Cermat
Yogyakarta, 6 November 2012 Guru Mata Pelajaran Akuntansi
FX. Agus Hariyanto, S.Pd., S.E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI178
Lampiran 10 Pre Tes sub bab Persamaan Akuntansi Kelas X SMA Kolese De Britto tahun 2012 Pilihlah jawaban yang tepat. 1. Persamaan akuntansi di bawah ini yang benar adalah.... a. aktiva sama dengan kewajiban b. aktiva sama dengan kewajiban dikurangi modal c. aktiva sama dengan kewajiban dikurangi kewajiban d. aktiva di tambah kewajiban sama dengan modal e. aktiva sama dengan kewajiban di tambah modal 2. Pada tanggal 2 Januari 2012 perusahaan membayar beban listrik dan telepon sebesar Rp 500.000,00. pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi.... a. aktiva bertambah dan modal berkurang b. aktiva berkurang dan modal berkurang c. aktiva berkurang dan utang berkurang d. aktiva bertambah dan modal berkurang e. aktiva berkurang dan utang berkurang 3. Dibeli perlengkapan seharga Rp 2.500.000,00. Dibayar tunai Rp 1.000.000,00 dan sisanya kredit. Pengaruh transaksi tersebut terhadap persamaan akuntansi adalah .... a. kas, perlengkapan, dan utang usaha berkurang b. kas bertambah, perlengkapan berkurang, dan utang usaha bertambah c. kas berkurang, perlengkapan bertambah, dan utang usaha bertambah d. kas berkurang, perlengkapan bertambah, dan utang usaha berkurang e. kas bertambah, perlengkapan berkurang, dan utang usaha berkurang 4. Dibayar sewa gedung untuk setahun Rp 3.000.000,00. Pengaruh terhadap persamaan akuntansinya adalah .... a. Kas dan utang sewa bertambah Rp 3.000.000,00 b. kas dan modal tidak terpengaruh c. kas bertambah Rp 3.000.000,00 modal bertambah Rp 3.000.000,00 d. kas berkurang Rp 3.000.000,00 modal berkurang Rp 3.000.000,00 e. kas bertambah Rp 3.000.000,00 modal berkurang Rp 3.000.000,00 5. Pemilik perusahaan mengembakan usahanya dengan pinjam uang dari Bank maka, maka pengaruh transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah .... a. Kas bertambah dan kewajiban bertambah b. Kas berkurang dan modal bertambah c. Kas bertambah dan piutang bertambah d. Kas bertambah dan kewajiban berkurang e. Kas bertmbahn dan modal bertambah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI179
6. Tanggal 5 Maret 2012, Usaha Pondokan Mahasiswa Wijaya menerima 5 penghuni baru dengan harga kontrakan Rp 2.500.000,00 per tahun, dua orang membayar lunas, dan tiga orang akan membayar bulan depan. Persamaan akuntansi yang tepat untuk transaksi tersebut adalah .... a. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 2.500.000,00 + = + Rp 2.500.000,00 b. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + = Rp 3.500.000,00+ Rp 1.500.000,00 c. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + Rp 7.500.000,0 = Rp 7.500.000,00 + Rp 5.000.000,00 d. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + Rp 7.500.000,00 = Rp 12.500.000,00 + e. Kas + Piutang = Utang + Modal Rp 5.000.000,00 + Rp 7.500.000,00 = + Rp 12.500.000,00 7. Dibeli peralatan kantor Rp 750.000,00 tetapi baru dibayar Rp 200.000,00. Maka analisanya adalah .... a. Peralatan kantor bertambah Rp 750.000,00; kas bertambah Rp 200.000,00; dan modal bertambah Rp 950.000,00. b. Peralatan kantor bertambah Rp 750.000,00; kas berkurang Rp 200.000,00; dan utang bertambah Rp 550.000,00. c. Kas berkurang Rp 200.000,00; peralatan bertambah Rp 750.000,00; dan modal bertambah Rp 550.000,00. d. Peralatan bertambah Rp 750.000,00 dan utang bertambah Rp 750.000,00. e. Kas berkurang Rp 750.000,00 dan peralatan bertambah Rp 750.000,00 8. Pemilik perusahaan kembali menyerahkan peralatan usaha senilai Rp 10.000.000,00, sebagai tambahan investasi. Kejadian tersebut berarti.... a. harta berupa peralatan berkurang, modal bertambah b. harta berupa peralatan bertambah, modal bertambah c. harta berupa peralatan bertambah, modal berkurang d. harta berupa peralatan berkurang, modal berkurang e. modal berkurang, peralatan bertambah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI180
9. Dalam suatu perusahaan, sumber pembelanjaan dapat dibedakan menjadi .... a. aktiva dan pasiva b. harta dan utang c. aktiva dan modal d. kewajiban dan utang e. kewajiban dan modal 10. Pembelian perlengkapan senilai Rp800.000,00 dengan tunai akan mempunyai pengaruh terhadap persamaan akuntansi yaitu .... a. aktiva bertambah dan modal berkurang Rp800.000,00 b. aktiva bertambah dan modal bertambah masing-masing Rp800.000,00 c. aktiva berkurang dan kewajiban bertambah masing-masing Rp800.000,00 d. jenis aktiva berkurang dan aktiva lain bertambah masing-masing Rp800.000,00 e. aktiva bertambah dan kewajiban bertambah masing-masing Rp800.000,00 11. Pak Ical mengambil dari kas sebesar Rp1.200.000,00 untuk penggunaan pribadi. Pengaruh transaksi dalam persamaan akuntansi adalah .... a. kas berkurang Rp1.200.000,00 dan Modal Ical berkurang Rp1.200.000,00 b. kas berkurang Rp1.200.000,00 dan Kewajiban bertambah Rp1.200.000,00 c. kas berkurang Rp1.200.000,00 dan Modal Ical bertambah Rp1.200.000,00 d. kas bertambah Rp1.200.000,00 dan Modal Ical Berkurang Rp1.200.000,00 e. kas bertambah Rp1.200.000,00 dan modal Ical bertambah Rp1.200.000,00 12. Ketika perusahaan jasa menerima pendapatan sebesar Rp30.000,00 akan memengaruhi terhadap persamaan akuntansi, yaitu .... a. aktiva bertambah, modal bertambah masing-masing Rp30.000,00 b. aktiva berkurang, modal bertambah masing-masing Rp30.000,00 c. aktiva bertambah, kewajiban bertambah masing-masing Rp30.000,00 d. modal bertambah, kewajiban bertambah masing-masing Rp30.000,00 e. suatu jenis aktiva berkurang, aktiva lain betambah masing-masing Rp30.000,00 13. Suatu perusahaan memiliki aktiva Rp150.000.000,00 dan kewajiban Rp70.000.000,00. Modal pemiliknya adalah .... a. Rp 0,00 b. Rp3.000.000,00 c. Rp80.000.000,00 d. Rp5.000.000,00 e. Rp60.000.000,00 14. Pembelian perlengkapan kantor secara kredit akan .... a. menambah aktiva dan menambah kewajiban b. manambah aktiva dan menambah ekuitas pemilik c. menambah satu jenis aktiva dan menambah aktiva lainnya d. menambah aktiva dan mengurangi kewajiban e. menambah aktiva dan mengurangi ekuitas pemilik 15. Pelunasan utang/ kewajiban akan berpengaruh pada persamaan akuntansi adalah ....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI181
a. menambah satu jenis aktiva dan mengurangi aktiva lainnya b. mengurangi aktiva dan mengurangi modal/ ekuitas pemilik c. mengurangi aktiva dan mengurangi kewajiban d. menambah aktiva dan menambah kewajiban e. mengurangi aktiva dan menambah kewajiban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI182
Lampiran 10a Lembar Jawab PRE-TEST Kelas X SMA Kolese De Britto Nama Lengkap : No. Absen : Tanggal : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
13.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI183
Lampiran 11 Post – Test Nama No. Absen
: :
1. Berikut transaksi keuangan yang dilakukan oleh Bengkel Motor Sejahtera milik Pak Panji yang berlokasi di LA 161 selama bulan Mei 2012 : 1 Mei. Pak Panji menyetor uang tunai Rp 6.000.000,00 sebagai modal awalnya di bengkel. 4 Mei. Membeli secara tunai perlengkapan bengkel di UD. Jaya Sentosa sebesar Rp 1.000.000,00 8 Mei. Membeli secara kredit dari Toko Jaya Motor peralatan bengkel sebesar Rp 1.500.000,00. 10 Mei. Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan perbaikan motor Bapak Heru sebesar Rp 400.000,00 15 Mei. Membayar biaya listrik dan air sebesar Rp 300.000,00 21 Mei. Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan servis motor Bapak Dono sebesar Rp 1.500.000,00 24 Mei. Membayar utang kepada Toko Jaya Motor sebesar Rp 1.500.000,00 25 Mei. Membayar biaya gaji pegawai sebesar Rp 500.000,00 29 Mei. Membayar biaya sewa ruko bengkel sebesar Rp 1.000.000,00 31 Mei. Pak Panji mengambil dari uang kas perusahaan untuk keperluan pribadi (prive) sebesar Rp 50.000,00
Dari transaksi di atas, buatlah persamaan akuntansinya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI184
Lampiran 11a
Lembar Jawab Post-test Tgl Kas 1 4 8 10 15 21 24 25 31
Harta Perlengkapan
= Peralatan
Utang + Modal Utang Modal Pak Panji
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI185
Lampiran 12
REKAPITULASI NILAI TEAMS ( 11 Soal )
KELOMPOK
GAMES ( 24 Soal )
TURNAMEN TOTAL
SKOR
SOAL TERJAWA B
SKOR
18
60
1
10
130
240
15
90
1
10
130
20
240
15
90
1
10
120
9
20
240
13
110
2
20
150
110
10
10
240
21
30
2
20
60
110
10
10
240
23
10
0
0
20
Kelmp.
SOAL 1
SOAL 2
SOAL 3
SOAL 4
SOAL 5
SOAL 6
SOAL 7
SOAL 8
SOAL 9
I
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
II
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
III
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
IV
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
V
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
VI
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
SKOR MAX
SOAL SALAH
SKOR
SKOR MAX
I. Hijau tua
110
5
60
240
II. Hijau Muda
110
8
30
III.Orange
110
9
IV. Kuning
110
V. Ungu VI.Pink
KELOMPOK WARNA KUNING
150
SOAL SALAH
SOAL 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI186
Lampiran 13 Handout Akuntansi SMA Kelas X Semester 1 SMA KOLESE DE BRITTO Materi : Persamaan Dasar Akuntansi
c. Definisi Persamaan Akuntansi Persamaan akuntansi merupakan kerangka dasar dalam pencatatan transaksi kegiatan usaha perusahaan yang telah dilakukan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk melakukan usaha disebut aktiva atau sering disebut harta. * Contoh aktiva adalah kas, piutang, perlengkapan, peralatan, dll. Kewajiban atau sering disebut utang merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari kreditur. Ekuitas atau sering disebut modal merupakan sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik perusahaan. Hubungan antara aktiva, kewajiban, dan ekuitas dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sebagai contoh, jika aktiva yang dimiliki perusahaan adalah
Rp
14.000.000,00 dan modalnya Rp 10.000.000,00, maka kewajiban yang ditanggung perusahaan adalah Rp 4.000.000,00. Apabila ditulis dalam persamaan akuntansi adalah sebagai berikut : Aktiva = Kewajiban + Modal 14.000.000 = 4.000.000 + 10.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI187
d. Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap PersamaanAkuntansi Suatu transaksi keuangan sangat berpengaruh terhadap persamaan akuntansi. Beberapa kemungkinan pengaruh tersebut di antaranya sebagai berikut: c. Suatu transaksi dapat memengaruhi harta saja, harta dan utang, harta dan modal, utang dan modal, serta besarnya harta, utang, dan modal. d. Penambahan atau pengurangan aktiva akan selalu timbul diimbangi dengan penambahan atau pengurangan terhadap pasiva (utang dan modal). Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh pengaruh transaksi terhada persamaan akuntansi di bawah ini. Berikut transaksi yang terjadi di Perusahaan Jasa Loundry Cherry milik ibu Nuri yang terletak di Jalan Solo KM 6,Yogyakarta selama bulan Januari beserta pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi : Jan 1 ibu Nuri, pemilik Chery Laundry menginvestasikan uang tunai ke kas perusahaan sebesar Rp 7.500.000,00 . Analisis: Harta berupa Kas bertambah ..................Rp 7.500.000,00 Modal Ibu Nuri bertambah .....................Rp 7.500.000,00 Jan 5 Cherry Loundry membeli mesin cuci (peralatan) di Toko A.Takrib senilai Rp 800.000,00 secara kredit Analisis : Aktiva berupa peralatan bertambah............….Rp 800.000,00 Kewajiban berupa utang usaha bertambah......Rp 800.000,00 Jan 10 Chery Laundry membeli mesin kasir (peralatan) secara tunai dari Toko A.Takrib sebesar Rp 300.000,00 Analisis :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI188
Harta berupa peralatan bertambah..........................Rp 300.000,00 Harta berupa kas berkurang ………………….....Rp 300.000,00 Jan 11 Membayar biaya gaji Rp 350.000 dan biaya listrik Rp 150.000,00 Analisis : Harta berupa Kas berkurang.......................Rp 500.000,00 Modal Ibu Nuri berkurang……………......Rp 500.000,00 Jan 14 Ibu Nuri mengambil uang sebesar Rp 100.000 dari Salon Indah karena adanya kebutuhan yang mendesak (keperluan pribadi/ prive). Analisis : Aktiva berupa kas berkurang.................................. Rp 100.000,00 Modal berupa prive berkurang................................Rp 100.000,00 Jan 19 Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan jasa laundry seragam olahraga SMA Stece sebesar Rp 260.000,00 Analisis : Aktiva berupa kas bertambah............... ………….Rp 260.000,00 Modal bertambah (krn pendapatan akan menambah modal).....Rp 260.000,00 Jan 25 Membeli detergen laundry (perlengkapan) secara tunai sebesar Rp 350.000 dari Toko Monita. Analisis : Harta berupa Perlengkapan bertambah............Rp 350.000,00 Harta berupa Kas berkurang ........................Rp 350.000,00 Jan 30 Cherry Lonudry melunasi utang pembelian mesin cuci seharga Rp 800.000,00 Analisis :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI189
Aktiva berupa kas berkurang............... ……… Rp 800.000,00 Kewajiban berupa utang usaha berkurang…… .Rp 800.000,00 Jan 31 Setelah diadakan perhitungan diketahui bahwa perlengkapan laundry yang terpakai untuk usaha sebesar Rp 200.000,00 Analisis : Aktiva berupa perlengkapan berkurang.......... … Rp 200.000,00 Modal berkurang…… …………………………..Rp 200.000,00
b. Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Akuntansi : Suatu transaksi keuangan selalu dicatat pada dua aspek yang berpengaruh, catatan perubahan pada aspek yang satu diimbangi catatan perubahan pada aspek yang lain. Dengan demikian, catatan perubahan pada unsure aktiva, kewajiban, dan ekuitas tidak mempengrauhi keseimbangan persamaan akuntansi. Dari hasil analisis transaksi di atas dapat disusun persamaan akuntansinya sebagai berikut: Tgl Kas 1 5 10 11 14 19
Harta Perlengkapan
Peralatan
7.500.000 7.500.000 (300.000) 7.200.000 (500.000) 6.700.000 (100.000) 6.600.000 260.000 6.860.000
800.000 800.000 300.000 1.100.000 1.100.000 1.100.000
1.100.000
= =
Utang + Modal Utang Usaha Modal Ibu Nuri 7.500.000 800.000 800.000 7.500.000 800.000 800.000 800.000
800.000
7.500.000 (500.000) 7.000.000 (100.000) 6.900.000 260.000 7.160.000
Ket
Biaya gaji Prive Pendapatan jasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI190
25 30
(350.000) 6.510.000 (800.000) 5.710.000
31 5.710.000
350.000 350.000
1.100.000
350.000 (200.000)
1.100.000
150.000
1.100.000
6.960.000
800.000 (800.000) 0
0
6.960.000
7.160.000 7.160.000 (200.000) 6.960.000
Biaya perlengkapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI191
Lampiran 14 LEMBAR KERJA SISWA Berikut transaksi yang terjadi di Salon Nanik yang berlokasi di Jalan Kaliurang selama bulan Januari 2012. Catatlah transaksi-transaksi berikut ini ke dalam persaman dasar akuntansi! 1 Jan Ibu Nanik menyetor uang sebagai modal awal pada Salon Nanik sebesar Rp 2.000.000,00 7 Jan Salon Nanik membeli peralatan spa salon secara kredit dari Toko Damai sebesar Rp 1.000.000 14 Jan Salon Nanik membeli berbagai vitamin perawatan rambut (perlengkapan) di Toko Mutiara secara tunai sebesar Rp 400.000,00 20 Jan Salon Nanik membeli cermin sebagai peralatan salon di Giant secara tunai Rp 200.000,00 25 Jan Salon Nanik menerima pembayaran atas jasa potong dan perawatan rambut Rp 120.000,00 30 Jan Salon Nanik membayar gaji karyawan sebesar Rp 450.000,00 Jawab : Tgl Kas 1 7 14 20 25 30
Harta Perlengkapan
= Peralatan
Utang + Modal Utang Usaha Modal Nanik
Ket
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI192
Lampiran 15
SOAL GAMES
Berikut transaksi yang terjadi di bengkel motor milik Tuan Denny yang berlokasi di Gedong Kuning selama bulan September 2012. Sebelumnya bengkel motor milik Tuan Denny ini memiliki saldo awal kas sebesar Rp 10.000.000,- : 1
Tuan Denny menginvestasikan uang tunai ke kas perusahaan sebesar Rp 40.000.000,-
3
Membeli peralatan bengkel di Toko Takrib secara kredit sebesar Rp5.000.000,-
5
Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan penggantian mesin motor Ibu Nanik sebesar Rp12.000.000,-
7
Membeli perlengkapan bengkel di UD. Sregep sebesar Rp.1.000.000,secara tunai
8
Menerima pinjaman dari Bank BPD sebesar Rp 4.000.000,-
9
Membayar sewa ruko bengkel untuk bulan September 2012 sebesar Rp 3.000.000,-
12
Membeli peralatan bengkel untuk kantor bengkel secara tunai sebesar Rp 2.000.000
15
Membayar tagihan biaya telepon sebesar Rp 3.000.000,-
17
Membayar utang kepada Bank BPD sebesar Rp 4.000.000,-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI193
20
Membayar biaya gaji karyawan Rp 1.000.000,-
25
Membayar biaya listrik ruko bengkel Rp 1.000.000,-
28
Tuan Denny mengambil dari uang kas perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 2.000.000,-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI194
Lampiran 15a BENGKEL MOTOR DENNY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI Per Bulan September 2012 (Dalam Rupiah) Tgl Saldo 1 3 5 7 8 9 12 15 17 20 25 28
Kas 10.000.000
Harta Perlengkapan
Peralatan
= Utang + Modal Utang Usaha Modal Denny 10.000.000
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI195
Lampiran 15b KUNCI JAWABAN DAN LEMBAR PENILAIAN (oleh fasilitator) KELOMPOK :……….
No. Soal
KUNCI JAWABAN Harta Tgl
Kas
Saldo 10.000.000 01 40.000.000 Soal 1 50.000.000 03 Soal 2 50.000.000 05 12.000.000 Soal 3 62.000.000 07 (1.000.000) Soal 4 61.000.000 08 4.000.000 Soal 5 65.000.000 09 (3.000.000) Soal 6 62.000.000 Soal 7 12 (2.000.000) 60.000.000 15 (3.000.000) Soal 8 57.000.000 17 (4.000.000) Soal 9 53.000.000 20 (1.000.000) Soal 10 52.000.000 25 (1.000.000) Soal 11 51.000.000 28 (2.000.000) Soal 12 49.000.000
Perlengkpan Peralatan -
-
-
5.000.000
1.000.000 1.000.000
5.000.000 5.000.000 5.000.000
1.000.000 1.000.000 1.000.000
5.000.000 5.000.000 2.000.000 7.000.000
1.000.000
7.000.000
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000
TOTAL SKOR
SKOR Utang + Modal Utang Modal Usaha 10.000.000 40.000.000 50.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 4.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000
50.000.000 12.000.000 62.000.000 62.000.000 62.000.000 (3.000.000) 59.000.000 59.000.000 (3.000.000) 56.000.000
9.000.000 (4.000.000) 5.000.000 56.000.000 (1.000.000) 5.000.000 55.000.000 (1.000.000) 5.000.000 54.000.000 (2.000.000) 5.000.000 52.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI196
Lampiran 16 Soal dan Kunci Jawaban Turnamen No. 1 Tgl
Harta Kas
1
= Utang + Modal Perlengkapan
Peralatan
Utang
4.000.000
Ket
Modal Ny. Ani 4.000.000
1 Mei Ny. Ani menyetor uang pribadi ke dalam perusahaan “ANI TAILOR” yang berlokasi di Jl. Gejayan sebagai modal awal usaha jahit sebesar Rp 4.000.000,No. 2 2 Mei Membayar biaya sewa ruko untuk usaha jahit sebesar Rp 1.200.000,Tgl
Harta Kas
2
= Perlengkapan
Peralatan
Utang + Modal Utang
(1.200.000)
Ket
Modal Ny. Ani (1.200.000)
No. 3 4 Mei Membeli perlengkapan jahit dari Toko Jaya secara kredit sebesar Rp 800.000,Tgl
Harta Kas
4
= Perlengkapan
(800.000)
Peralatan
Utang + Modal Utang
Ket
Modal Ny. Ani
800.000
No. 4 10 Mei Menerima pembayaran atas penyelesaian pekerjaan jahitan pakaian langganan sebesar Rp 300.000,Tgl
Harta Kas
10
300.000
= Perlengkapan
Peralatan
Utang + Modal Utang
Ket Modal Ny. Ani 300.000
No. 5 12 Mei Membeli peralatan jahit dari Toko Sekawan secara kredit sebesar Rp 750.000,-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI197 Tgl
Harta Kas
= Perlengkapan
12
No. 6 18 Mei Tgl
Peralatan
Utang
750.000
750.000
18
= Perlengkapan
Tgl
Peralatan
Utang
22
Ket
Modal Ny. Ani (500.000)
Membayar hutang kepada Toko Sekawan sebesar Rp 750.000,-
Harta
=
Kas
Modal Ny. Ani
Utang + Modal
(500.000)
No. 7 22 Mei
Ket
Membayar biaya listrik dan air sebesar Rp 500.000,-
Harta Kas
Utang + Modal
Perlengkapan
Peralatan
(750.000)
Utang + Modal Utang
Ket
Modal Ny. Ani
(750.000)
No. 8 27 Mei Ny. Ani mengambil dari uang kas perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar Rp 200.000,Tgl
Harta Kas
27
Peralatan
Utang
(400.000)
No. 10 31 Mei
Ket
Modal Ny. Ani (200.000)
Membayar biaya gaji pegawai sebesar Rp 400.000,-
Harta Kas
30
Perlengkapan
Utang + Modal
(200.000)
No. 9 30 Mei Tgl
=
= Perlengkapan
Peralatan
Utang + Modal Utang
Ket
Modal Ny. Ani (400.000)
Setelah diadakan perhitungan diketahui bahwa perlengkapan jahit yang terpakai untuk usaha sebesar Rp 100.000,-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI198
Tgl
Harta Kas
31
= Perlengkapan (100.000)
Peralatan
Utang + Modal Utang
Modal Ny. Ani (100.000)
Ket
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI199
Lampiran 17 SKENARIO PEMBELAJARAN NO
Kegiatan Guru
Waktu
1.
Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam
5 menit
dilanjutkan dengan membacakan SK, KD dan tujuan pembelajaran serta memberikan apresepsi. 2.
Guru memastikan kembali bahwa siswa sudah dalam
10 menit
kelompok-kelompok berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat sebelumnya di tempat yang telah ditentukan. Guru menjelaskan secara singkat hal hal yang perlu ditekankan dalam PDA. 3.
Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh fasilitator.
10 menit
Siswa diperbolehkan membuka handout dan berdiskusi bersama kelompok dalam mengerjakan LKS tersebut. Berakhirnya pengerjaan LKS ditandai dengan bunyi peluit panjang. 4.
Games: mengisi tabel PDA
15 menit
Guru membacakan prosedur dan aturan permainan dan memberi aba – aba tanda dimulainya games. Peluit 1 kali : Fasilitator memberikan amplop soal ke siswa Peluit 2 kali : Perwakilan kelompok maju mengerjakan Peluit 3 kali : Waktu pengerjaan habis, siswa kembali Peluit panjang menandakan akhir dari Games. 5.
Guru bersama dengan siswa membahas jawaban yang benar
10 menit
dalam tayangan power point 6.
Turnamen: cerdas cermat Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen dan memimpin jalannya turnamen. Peluit 1 kali : Soal ditutup kemudian siswa berlomba
20 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI200
menyerahkan bendera ke guru Peluit 2 kali : Waktu pengerjaan selesai, siswa kembali ke kelompok Peluit panjang menandakan akhir dari Turnamen. 7.
Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi secara tertulis.
5 menit
Fasilitator membagikan lembar refleksi 8.
Guru memilih kelompok yang terbaik
5 menit
Guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi dengan menjumlahkan skor yang telah diperoleh pada waktu games dan turnamen. 9.
Guru menutup pelajaran dengan kesimpulan dan salam penutup
10 menit