PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Kristin Prasetyo Dewi NIM: 091334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Kristin Prasetyo Dewi NIM: 091334038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk: Papa Iswara Kesti D.A, S.Pd. Mama Sugiyanti Kakak Atpriyanto dan keluarga kecilnya Mbak Arlinda Kristi Wibowo, S.Pd., M.Pd.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Seluruh Pendidik dan Calon Pendidik di Indonesia
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
Syukur itu tidak berkeluh kesah (Kompas tv)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta Kristin Prasetyo Dewi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial dan pemahaman siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) pada mata pelajaran ekonomi materi indeks harga dan fungsi konsumsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta. Komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pembagian kelompok, kerja kelompok, laporan hasil kerja kelompok, tanggapan dari kelompok lain, dan kesimpulan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, tes, kuesioner dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada materi indeks harga dan fungsi konsumsi. Peningkatan keterampilan sosial pada siklus pertama sebesar 28,1% dan siklus kedua sebesar 21,5%. Pemahaman meningkat sebesar 28,13% (87,5% siswa tuntas) pada siklus pertama dan pada siklus kedua meningkat sebesar 12,5% (100% siswa tuntas).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TYPE AS AN EFFORT TO INCREASE SOCIAL SKILL AND STUDENT’S UNDERSTANDING IN ECONOMICS ON THE 10th CLASS OF SENIOR HIGH SCHOOL A Classroom Action Research of the Tenth Grade Students of Six State Senior High School Yogyakarta Kristin Prasetyo Dewi Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 The research aims to find out the improvement of social skill and student’s understanding after the implementation of cooperative learning model numbered head together (NHT) type in price index and consumption function lesson. This research is a classroom action research. The participants of this research were students of the Tenth Grade Students of Six State Senior High School Yogyakarta. The main components of the cooperative learning NHT type were group division, team work, report of team work’s result, responses from the other groups, and conclusion. This research was done in two cycles. Each cycle consisted of four stages, they were planning, action, observation, evaluation and reflection. The data collection was done by observing, interview, test, questionnaire, and documentation methods. The data which were obtained were analyzed by using descriptive and comparative analysis. The result of this research shows that the implementation of cooperative learning model numbered head together (NHT) type can increase social skill and student’s understanding in price index and consumption function lesson. The progress of social skill in first cycle is 28,1% and in second cycle is 21,5%. Understanding improvement is 28,13% (87,5% students pass) in first cycle and in second cycle the improvement is 12,5% (100% students pass)
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, kasih dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA. Tanpa bantuan dan arahan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Ibu Natalina Premastuti B., S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang tidak hanya mendampingi, memberikan saran dan arahan dalam penulisan karya ini namun juga menyampaikan petuah-petuah kehidupan bagi penulis disela kegiatan bimbingan. 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. dan Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji yang berkenan memberikan kritik dan saran guna penyempurnaan karya ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai bimbingan serta pelayanan selama penulis melaksanakan studi di USD ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Dra. Hj. Dwi Aspariningsih, selaku guru mitra yang telah dengan sepenuh hati berkenan meluangkan waktu dan tenaga guna bersama merancang agar penelitian tindakan kelas ini berjalan dengan maksimal. 8. Para guru dan karyawan-karyawati SMA Negeri 6 Yogyakarta yang bersedia memberikan bantuan pada peneliti dalam melaksanakan penelitian. 9. Siswa-siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta khususnya kelas X5. Kalian yang terbaik teman-temanku. 10. Kedua orang tuaku: Papa Iswara Kesti D.A, S.Pd. dan Mama Sugiyanti yang berkenan mendukung sepenuh hati guna penyelesaian karya ini. Terima kasih atas cinta kasih, semangat,dan doa dari Papa dan Mama. 11. Kakakku dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doanya, sehingga karya ini dapat terselesaikan serta Simbah yang selalu dengan sepenuh hati menanti cucunya saat harus pulang malam setelah kuliah. Terima kasih untuk doa-doa dari mbah. 12. Teman-teman Prodi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 yang tidak akan terlupakan, tempat berbagi tawa, canda, serta semangat dalam perjuangan selama ini. Nawang, Fani, Putri, Indi, Katrin, Vita, terus berjuang teman-teman. 13. Teman-teman fasilitator dalam PTK ini, Riky, Priam, Vincent, Arjun, Vita, Elli, Lita, Angel, Yenika, Meyta, Yovita serta fasilitator seksi perlengkapan Nawang. Terima kasih atas tumpangan kos nya dan kesedian menemani berbelanja perlengkapan walau hujan melanda. 14. Teman-teman satu perjuangan, mahasiswa bimbingan Ibu Prem, Mas Didik, Anang, Leo, Elli, Vita, Wuni, Meyta. Tetap semangat teman-teman. 15. Sahabat berbagi semangat dan cerita kehidupan, Ocha, Lydia, Erick, Ratna, Ruri, juga Verna yang selalu memberi semangat. Terima kasih atas keceriaan dan doa dari kalian.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ....................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................ 5 C. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8 A. Penelitian Tindakan Kelas ................................................................. 8 B. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 14 C. Ruang Lingkup NHT .......................................................................... 17 D. Pengertian Keterampilan Sosial......................................................... 19 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Pengertian Pemahaman ...................................................................... 21 F. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi .............................................. 23 G. Kajian Penelitian yang Relevan ......................................................... 24 H. Kerangka Teoritik .............................................................................. 25 I. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 29 A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 29 C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 29 D. Prosedur Penelitian ............................................................................ 30 E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 37 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40 G. Pengukuran Variabel Keterampilan Sosial ........................................ 43 H. Pengujian Kuesioner .......................................................................... 46 I. Penyusunan Soal Tes .......................................................................... 51 J. Teknik Analisis Data ........................................................................... 53
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH .................................................. 56 A. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 6 Yogyakarta ............................ 56 B. Sistem Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta .................................. 59 C. Kurikulum SMA Negeri 6 Yogyakarta .............................................. 60 D. Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta ...................................................... 62 E. Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 6 Yogyakarta......................... 63
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................... 66 B. Analisis Komparasi Keterampilan Sosial dan Pemahaman Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT.......................................................................... 124 C. Pembahasan ........................................................................................ 128
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ 131 B. Keterbatasan ....................................................................................... 132 C. Saran ................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 134 LAMPIRAN ..................................................................................................... 136
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Opersionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam Diskusi Kelompok ..................................................................................
Tabel 3.2
44
Opersionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam Diskusi Kelas ..........................................................................................
45
Tabel 3.3
Skor Variabel Keterampilan Sosial ...........................................
45
Tabel 3.4
Penilaian Acuan Patokan Tipe I ................................................
46
Tabel 3.5
Kesimpulan Uji Validitas Butir Kuesioner ................................
47
Tabel 3.6
Perbaikan Kalimat Pernyataan Kuesioner .................................
49
Tabel 3.7
Kesimpulan Uji Reliabilitas Butir Kuesioner ............................
51
Tabel 3.8
Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Materi Indeks Harga ......................
52
Tabel 3.9
Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Materi Fungsi Konsumsi
53
Tabel 4.1
Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2012/2013..................................
62
Tabel 5.1
Hasil Observasi Kegiatan Guru Sebelum Penerapan NHT ........
67
Tabel 5.2
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Sebelum Penerapan NHT ......
71
Tabel 5.3
Hasil Observasi Kondisi Fisik Kelas .........................................
74
Tabel 5.4
Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sebelum Penerapan NHT ..........................................................................
Tabel 5.5
75
Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I .................................................................................
76
Tabel 5.6
Nilai Ulangan sebagai Dasar Pembentukan Kelompok .............
79
Tabel 5.7
Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I ..............................................
88
Tabel 5.8
Skor
Kuesioner
Keterampilan
Sosial
Siswa
Sesudah
Penerapan NHT Siklus I ............................................................. Tabel 5.9
Hasil
Perhitungan
Kuesioner
Keterampilan
89
Sosial
Berdasarkan PAP Tipe I.............................................................
90
Tabel 5.10 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT SiklusI .
91
Tabel 5.11
Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan NHT Siklus I..
93
Tabel 5.12
Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan NHT Siklus I..
97
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.13
Skor Observasi Keterampilan osial Siswa Saat Penerapan NHT Siklus I .......................................................................................
100
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I.................................................................................. Table 5.15
Tabel 5.16
101
Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I .......................................................................................
103
Skor Pre Test Siswa Siklus II ....................................................
107
Tabel 5.17 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sesudah NHT Siklus II ...................................................................................... Tabel 5.18
110
Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I .................................................................................
111
Tabel 5.19 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II .................................................................................................
112
Tabel 5.20
Skor Post Test Siswa Siklus II ...................................................
114
Tabel 5.21
Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan NHT Siklus II
115
Tabel 5.22
Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan NHT Siklus II
118
Tabel 5.23
Skor Observasi Keterampilan Sosial Siswa Saat Penerapan NHT Siklus II .............................................................................
Tabel 5.24
Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I .................................................................................
Tabel 5.25
123
Hasil Perhiutngan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I ................................................................................
Tabel 5.27
122
Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II......................................................................................
Tabel 5.26
121
124
Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum NHT, Sesudah NHT Siklus Pertama, dan Sesudah NHT Siklus Kedua .....................
xvii
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Siklus Penelitian Tindakan .....................................................
xviii
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Sebelum Penerapan NHT) .....................................................
Lampiran 2
136
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Sebelum Penerapan NHT) .....................................................
138
Lampiran 3
Lembar Observasi Kondisi Fisik Kelas ..................................
140
Lampiran 4
Kuesioner Keterampilan Sosial (Sebelum Penerapan NHT) ..
141
Lampiran 5
Panduan wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran .............
145
Lampiran 6
Panduan wawancara Terhadap Siswa .....................................
146
Lampiran 7
Pembagian Kelompok .............................................................
147
Lampiran 8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...............
148
Lampiran 9
Papan Nama Kelompok................. .........................................
154
Lampiran 10
Nomor Bernentuk Topi ..........................................................
155
Lampiran 11
Handout Materi Indeks Harga ...............................................
156
Lampiran 12
Soal dan Kunci Jawaban Kerja Kelompok ............................
162
Lampiran 13
Lembar Skor Kelompok .........................................................
167
Lampiran 14
Soal dan Kunci Jawaban Tes Evaluasi ...................................
168
Lampiran 15
Kuesioner Keterampilan Sosial (Sesudah Penerapan NHT Siklus I) ..................................................................................
Lampiran 16
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran NHT (Sesudah Penerapan NHT Siklus I) ................................
Lampiran 17
178
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus I) ...............................................
Lampiran 19
177
Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus I) ...............................................
Lampiran 18
173
180
Lembar Observasi keterampilan Sosial Siswa dalam Aktivitas Kelompok (Saat Penerapan NHT Siklus I) .............................
182
Lampiran 20
Panduan Wawancara Terhadap Siswa ....................................
184
Lampiran 21
Panduan Wawancara Terhadap Guru .....................................
185
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Saat Penerapan NHT Siklus I) ...................................................................................
186
Lampiran 23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .............
187
Lampiran 24
Papan Nama kelompok ...........................................................
193
Lampiran 25
Nomor Berbentuk Topi ..........................................................
194
Lampiran 26
Handout Materi Fungsi Konsumsi .........................................
195
Lampiran 27
Soal dan Kunci jawaban Kerja Kelompok .............................
199
Lampiran 28
Lembar Skor Kelompok .........................................................
203
Lampiran 29
Soal dan Kunci Jawaban Pre Test ..........................................
204
Lampiran 30
Soal dan Kunci Jawaban Pre Test ..........................................
209
Lampiran 31
Kuesioner Keterampilan Sosial (Saat Penerapan NHT Siklus II) .................................................................................
Lampiran 32
Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model Pembelajaran NHT (Sesudah Penerapan NHT Siklus II) ..............................
Lampiran 33
219
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus II) .......................
Lampiran 35
218
Lembar Observasi kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus II) ..............................................
Lampiran 34
214
221
Lembar Observasi Keterampilan Sosila Siswa dalam Aktivitas Kelompok (Saat Penerapan NHT Siklu II) ..............
223
Lampiran 36
Panduan Wawancara Terhadap Siswa ....................................
225
Lampiran 37
Panduan wawancara Terhadap Guru ......................................
226
Lampiran 38 Lembar refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Saat Penerapan NHT Siklus II) .................................................................................
227
Lampiran 39
Output Uji Validitas Product Moment SPSS 17 .....................
228
Lampiran 40
Output Reliabilitas SPSS 17 ...................................................
230
Lampiran 41 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Sebelum Penerapan NHT) .....................................................
xx
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 42
Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Sebelum Penerapan NHT) .....................................................
233
Lampiran 43
Lembar Observasi Kondisi Fisik Kelas ..................................
235
Lampiran 44
Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial Sebelum Penerapan NHT.........................................................................................
236
Lampiran 45
Wawancara Terhadap Guru ....................................................
240
Lampiran 46
Wawancara terhadap Siswa ...................................................
241
Lampiran 47
Lembar Jawab Kelompok .......................................................
242
Lampiran 48
Rekap Skor Kelompok Saat Pembelajaran NHT Siklus I.......
246
Lampiran 49
Post Test Siswa Siklus I .........................................................
247
Lampiran 50 Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial Sesudah Penerapan NHT Siklus I ....................................................................................
250
Lampiran 51
Refleksi Siswa Siklus I ...........................................................
254
Lampiran 52
Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus I) ......................
Lampiran 53
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus I) .......................
Lampiran 54
257
259
Hasil Observasi Keterampilan Sosial Saat Penerapan NHT Siklus I ....................................................................................
261
Lampiran 55
Wawancara Terhadap Siswa...................................................
265
Lampiran 56
Wawancara Terhadap Guru ....................................................
266
Lampiran 57
Refleksi Guru Siklus I ............................................................
267
Lampiran 58
Pre Test Siswa Siklus II .........................................................
268
Lampiran 59
Lembar Jawab Kelompok .......................................................
271
Lampiran 60
Rekap Skor Kelompok Saat Pembelajaran NHT Siklus II .....
275
Lampiran 61
Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial Sesudah Penerapan NHT Siklus II ..........................................................................
276
Lampiran 62
Refleksi Siswa Siklus II .........................................................
280
Lampiran 63
Post Test Siklus II...................................................................
283
Lampiran 64 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus II) ..............................................
xxi
286
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 65
Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran (Saat Penerapan NHT Siklus II) ..............................................
Lampiran 66
288
Hasil Observasi Keterampilan Sosial Saat Penerapan NHT Siklus I ...................................................................................
290
Lampiran 67
Wawancara Terhadap Siswa...................................................
294
Lampiran 68
Wawancara Terhadap Guru ....................................................
295
Lampiran 69
Refleksi Guru Siklus I ............................................................
296
Lampiran 70
Permohonan Ijin penelitian ....................................................
297
Lampiran 71
Surat Ijin Dinas Perijinan Kota Yogyakarta ...........................
298
Lampiran 72
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................
299
xxii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian yang luhur, baik yang berkaitan dengan dimensi jiwa, rohani, maupun akal (Salahudin, 2011:21). Menurut Y.B. Mangunwijaya (Firdaus M. Yunus, 2004:5) pendidikan di sekolah semestinya harus terbuka dan menjadi peristiwa perjumpaan antar pribadi yang saling mengasihi dan sebagai ajang untuk menjalin kemitraan, bukan penjinakan terhadap siswa. Interaksi yang baik akan menumbuhkan rasa persaudaraan yang menggembirakan. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang dapat membuat setiap anggota yang menjadi bagian dalam sekolah itu merasakan adanya kebersamaan yang dapat menumbuhkan pikiran dan sikap-sikap positif seperti merasa diakui keberadaannya, merasa diterima dan dikasihi, dapat menerima saran, kritik dan ide orang lain, serta mau mengasihi dan membantu orang lain. Salah satu masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah kurang diselenggarakannya pembelajaran yang mampu membuat siswa berinteraksi di dalam kelas. Memang benar bahwa salah satu tujuan dari pendidikan adalah menjadikan siswa paham akan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dipelajari, namun ada tujuan lain yang tidak kalah penting yakni mengembangkan keterampilan sosial siswa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
agar siswa dapat merasakan kasih, mampu bersosialisasi, dan menjadi pribadi yang utuh baik dalam segi intelektual maupun emosional. Contoh nyata hal-hal yang menjadikan keterampilan sosial siswa kurang tergali yaitu, dalam pembelajaran di sekolah masih banyak proses pembelajaran yang berlangsung satu arah atau hanya dari guru ke murid. Hal ini membuat siswa cenderung hanya menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru lewat ceramah. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan temannya mengenai topik bahasan sehingga mereka tidak dapat menyatakan pendapat dan ide-idenya dalam suatu proses pembelajaran. Sebagai akibatnya, aspek keterampilan sosial tidak tergali. Keadaan yang sama juga diamati oleh peneliti disalah satu sekolah di Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta. Di sini, pengembangan aspek keterampilan sosial belum banyak digali dalam pembelajaran yang dilakukan. Kelas yang diamati adalah kelas X5 pada mata pelajaran ekonomi. Pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah. Tanya jawab juga sudah dilakukan, namun masih dilakukan antara guru dengan siswa. Hal ini membuat kondisi antar siswa dalam kelas tersebut tidak berinteraksi. Untuk dapat mengembangkan aspek keterampilan sosial bagi peserta didik, beberapa cara dapat dilakukan. Salah satunya dengan menyelenggarakan kerja kelompok dalam pembelajaran sehingga siswa dapat saling berinteraksi. Dengan hal ini, diharapkan antar siswa akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
saling bekerjasama, membantu, menghargai, dan menghormati sehingga keterampilan sosial siswa terpupuk. Di kelas X5 SMA N 6 Yogyakarta, beberapa siswa masih menganggap mata pelajaran ekonomi adalah mata pelajaran yang sulit. Hal ini diketahui dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa. Materi ini dirasa sulit karena beberapa siswa masih sering menghafal konsep ekonomi. Hal ini tentu membuat siswa kesulitan jika siswa lupa akan hafalannya. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Konsep ekonomi seharusnya bukan untuk dihafal, melainkan dipahami. Beberapa siswa sudah dapat dengan cepat memahami mata pelajaran ekonomi, namun siswa yang lain masih merasa kesulitan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 permasalahan yang harus mendapat tindakan dari guru. Yakni, masalah tidak adanya interaksi antar siswa dalam setiap pembelajaran sehingga keterampilan sosial siswa tidak tergali dan adanya masalah kesulitan memahami materi pada mata pelajaran ekonomi. Pemecahan masalah yang dirasa sesuai adalah menyelenggarakan pembelajaran dengan menerapan model pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa. Model yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). NHT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mana dengan model pembelajaran kooperatif, siswa akan saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
berinteraksi dan bekerjasama selama proses pembelajaran yang membuat aspek keterampilan sosial akan terpupuk. Model ini juga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa akan materi. Caranya, lewat diskusi kelompok dimana setiap orang diharuskan paham akan materi yang sedang dipelajari. Hal ini membuat tiap anggota dalam kelompok berusaha memahami dan membuat temannya paham mengenai materi. Dalam langkah pembelajaran, terdapat pula tahap presentasi jawaban yang dilakukan oleh beberapa siswa secara pribadi. Siswa yang harus berpresentasi dipilih secara acak oleh guru. Oleh karena itu, setiap siswa harus siap jika diminta menyampaikan jawaban kelompok dan berusaha memahami materi. Dengan model ini, siswa akan bekerja dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Pembagian kelompok dilakukan oleh guru sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pada pembagian kelompok ini, siswa akan dibagi secara merata menurut kemampuan akademis, jenis kelamin, bahkan suku. Dengan pembagian kemampuan akademis yang merata, harapannya siswa yang lebih pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai sehingga seluruh anggota kelompok paham akan materi. Untuk mengetahui pemahaman siswa, nantinya guru akan memanggil siswa secara acak. Siswa yang dipanggil harus menyampaikan jawaban kelompok di depan kelas. Hal ini membuat setiap siswa harus memahami materi pembelajaran karena harus siap saat diminta menyampaikan jawaban di depan kelas. Model ini dirasa dapat memecahkan permasalahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
yang ada. Penerapan model ini mampu meningkatkan keterampilan sosial serta pemahaman siswa. Dari hasil pengamatan di kelas X5 SMA Negeri 6 Yogyakarta mata pelajaran ekonomi, hasil yang didapat adalah kurang digalinya aspek keterampilan sosial dalam pembelajaran yang terjadi dan kesulitan memahami materi. Dari temuan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head
Together
(NHT)
sebagai
Upaya
Meningkatkan
Keterampilan Sosial dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA”.
B. Batasan Masalah Penerapan model pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa pada materi indeks harga dan fungsi konsumsi mata pelajaran ekonomi.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa?
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa. 2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Penelitian
ini
diharapkan
bermanfaat
bagi
guru
dalam
menyelenggarakan pembelajaran yang mampu membuat siswa berinteraksi maupun menggali materi secara mandiri sehingga keterampilan sosial dan pemahaman pembelajaran siswa dapat meningkat. 2. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai referensi bagi guru lainnya dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif yang terarah pada peningkatan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
3. Bagi Siswa Melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT, diharapkan dapat mengoptimalkan
siswa
dalam
belajar
sehingga
meningkatkan
keterampilan sosial dan pemahaman belajar. 4. Bagi Perguruan Tinggi Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi mahasiswa lain. Selain itu, mahasiswa lain terpacu untuk mengembangkan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain tentang penelitian tindakan kelas yang dirancanganya. Peneliti selanjutnya dapat mengkaji penelitian ini untuk melihat hal-hal yang belum ditulis dalam rancangan penelitian ini sehingga dapat memperbaiki hasil penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Pengertian PTK Penelitian tindakan kelas merupakan gabungan dari tiga kata ”penelitian,
tindakan,
dan
kelas”.
Penelitian
adalah
kegiatan
mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama. Dengan demikian, dapat dikatakan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto dkk, 2006:2-3). Pengertian lain juga diungkapkan oleh Wijaya Kesumah (2009:9) sebagai berikut, penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Karakteristik PTK Menurut Daryanto (2011:5-6) karakteristik PTK adalah sebagai berikut: a. Masalah yang muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari guru itu sendiri, bukan oleh orang dari luar. Dengan demikian, masalah dalam PTK berasal dari permasalahan nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas dengan kata lain, PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem teoritis. b. PTK merupakan penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri (self relative inquiry). Untuk melakukan refleksi, guru sebaiknya bertanya pada diri sendiri, misalnya: - Apakah penjelasan saya terlalu cepat? - Apakah saya sudah memberi contoh konkrit dan memadai? - Apakah hasil latihan di kelas/pekerjaan siswa sudah saya komentari? - Apakah bahasa yang saya gunakan dapat mudah dipahami siswa? 3. PTK dilakukan di dalam kelas. Fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa perilaku guru dan siswa dalam berinteraksi. 4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu, dalam PTK dikenal adanya siklus tindakan yang meliputi: perencanaan – pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi (perencanaan ulang). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas adalah munculnya kesadaran guru akan masalah yang ada di dalam kelasnya dan adanya upaya guru untuk memperbaiki masalah tersebut dengan kegiatan yang dilakukan.
3. Prinsip Dasar PTK Prinsip dasar PTK adalah (Wijaya Kesumah, 2009:11):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
a. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklutis. b. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti. c. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasarkan pada kejadian nyata. d. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam. e. Lingkup. Masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Selain itu, Hopkins menyatakan prinsip-prinsip dasar PTK adalah sebagai berikut (Zainal Aqib, 2007:17-18): a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar. b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus reliable, sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya. d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab profesional. e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya. f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Dari dua uraian di atas dapat ditegaskan bahwa PTK adalah kegiatan pemecahan permasalah yang terjadi dalam pembelajaran dengan cara ilmiah yang berkelanjutan. Guru sebagai peneliti dalam PTK juga tidak boleh melalaikan tugas utamanya sebagai seorang pengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
4. Tujuan PTK Tujuan
dilakukannya
PTK
adalah
memperbaiki
layanan
kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan yang dilakukan oleh guru (Zainal Aqib, 2007:18). Dengan tujuan tersebut, PTK merupakan hal yang patut untuk dilakukan demi tujuan yang baik dalam hal pendidikan dan pembelajaran yang nantinya akan diupayakan untuk tercapai. 5. Manfaat PTK Terdapat banyak sekali manfaat PTK, diantaranya sebagai berikut (Wijaya Kesumah, 2009:14): a. b. c. d.
Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran Meningkatkan profesionalitas guru Meningkatkan rasa percaya diri guru Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Daryanto (2011:67) juga menyampaikan manfaat PTK bagi siswa,
yakni bahwa tujuan dilaksanakannya PTK adalah memperbaiki hasil belajar siswa. Sehingga jika terdapat kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran akan dengan cepat dianalisis. Jika kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik, dan hasil belajar siswa akan meningkat.
6. Tahapan pelaksanaan PTK Untuk pelaksanaan PTK, dilakukan tahapan sebagai berikut (Wijaya Kesumah, 2009:9):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
a. Perencanaan (planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. b. Tindakan (acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. c. Pengamatan (observing) Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti terhadap proses pelaksanaannya. d. Refleksi (reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya. Tahap pelaksanaan PTK menurut Wina Sanjaya (2009:56) juga dapat digambarkan dengan siklus seperti berikut : Gambar 2.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Refleksi Studi Pendahuluan Perencanaan Tindakan Implementasi 1 Observasi 1 Refleksi 1
Perencanaan Observasi 2
Refleksi 2
Implementasi 2
Perencanaan Dst
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Empat tahap di atas merupakan suatu siklus yang akan selalu terulang kembali. Sehingga akan terus terdapat perbaikan pada siklus yang selanjutnya. Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum mampu memecahkan masalah pembelajaran yang ada, maka yang harus dilakukan adalah merevisi rencana yang sebelumnya didahului proses identifikasi masalah yang terjadi. Harapannya PTK dapat menjadi solusi dari permasalahan pembelajaran yang terjadi. 7. Syarat-syarat PTK Syarat-syarat PTK adalah sebagai berikut (Arikunto, dkk, 2006:23): a. Penelitian tindakan kelas tertuju pada hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran. b. Penelitian tindakan kelas menuntut dilakukannya pencermatan secara terus-menerus, objektif, dan sistematis. c. Penelitian tindakan kelas harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus. d. Penelitian tindakan kelas terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. e. Penelitian tindakan harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan. f. Penelitian tindakan harus benar-benar menunjukan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar. Dengan dipenuhinya berbagai persyaratan di atas, maka PTK akan dapat diterima sebagai penelitian tindakan kelas yang benar-benar telah diupayakan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut
Sugiyanto
(2009:37),
pembelajaran
kooperatif
(cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Slavin menyatakan keberhasilan belajar dalam kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok (Etin&Raharjo, 2007:4). Trianto (2009:56) juga menyatakan pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan
kelompok
sejawat
menjadi
aspek
utama
dalam
pembelajaran kooperatif. 2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif Konsep dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Etin&Raharjo, 2007:6-10): a. b. c. d. e. f.
Perumusan tujuan belajar harus jelas Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar Ketergantungan yang bersifat positif Interaksi yang bersifat terbuka Tanggung jawab individu Kelompok bersifat heterogen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
g. Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif h. Tindak lanjut (follow up) i. Kepuasan dalam belajar 3. Keuntungan Pembelajaran Kooperatif Keuntungan pembelajaran kooperatif adalah (Sugiyanto, 2009:42): a. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. b. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandanganpandangan. c. Mempermudah siswa melakukan penyesuaian sosial. d. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen. e. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. f. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. g. Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktikan. h. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. i. Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif. j. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik. k. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.
4. Tipe Pembelajaran Kooperatif Beberapa tipe pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut (Sugiyanto, 2009:44-46,55): a. Metode STAD (Students Teams Achivement Division) Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawan dari unversitas John Hopkins. Metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Para guru menggunakan metode STAD untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu,
baik
melalui
penyajian
verbal
maupun
tertulis.
Langkahnya : 1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah). 2) Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. 3) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. 4) Tiap siswa dan tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu. b. Metode Jigsaw Langkahnya : 1) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen. 2) Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. 3) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut „kelompok pakar‟ (expert group). 4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota yang lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. 5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam „home teams‟, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang dipelajari. c. Metode two stay two stray Langkahnya : 1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4 siswa. 2. Siswa bekerja sama dalam kelompok seperti biasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
3.
Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok lain. 4. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. 5. Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan dari kelompok lain. 6. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. d. Metode NHT Langkah-langkah model pembelajaran Numbered Head Together adalah sebagai berikut (Suyanto, 2009:116-117): a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil, lalu melaporkan hasil kerjasama mereka. e. Tanggapan dari teman/kelompok yang lain, kemudian guru melanjutkan menunjuk nomor yang lain. Demikian seterusnya. f. Kesimpulan.
C. Ruang Lingkup Number Head Together (NHT) 1. Pengertian NHT Pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berpikir bersama pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto 2009:82). Menurut Yatim Riyanto (2009:277), dalam implementasinya NHT (Numbered Head Together),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
guru memberi tugas, kemudian hanya siswa bernomor, yang berhak menjawab (mencegah dominasi siswa tertentu). Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pembelajaran secara kelompok dengan menggunakan penomoran dalam menjawab tugas diskusi dan mengecek pemahaman tiap siswa terhadap materi yang disampaikan guna mencegah dominasi siswa tertentu. 2. Tahap-tahap NHT Langkah-langkah model pembelajaran Numbered Head Together adalah sebagai berikut (Suyanto, 2009:116-117): a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya. d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil, lalu melaporkan hasil kerjasama mereka. e. Tanggapan dari teman/kelompok yang lain, kemudian guru melanjutkan menunjuk nomor yang lain. Demikian seterusnya. f. Kesimpulan. 3. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah : a. b. c. d. e.
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi Memperbaiki kehadiran Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil Konflik antara pribadi berkurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
f. Pemahaman yang lebih mendalam g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi h. Hasil belajar lebih tinggi
D. Pengertian Keterampilan Sosial Syamsul Bachri Thalib (2010:159) mendefinisikan keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Kegagalan seorang remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan membuat orang tersebut sulit menyesuaikan diri, merasa dikucilkan hingga akhirnya membuatnya rendah diri. Keterampilan sosial yang penting untuk dikuasai adalah kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan pendapat dan keluhan orang lain, menerima kritik, dan sebagainya. Davis dan Forsythe dalam Syamsul Bachri Tahlib (2010;159) juga menyatakan dalam kehidupan remaja terdapat delapan aspek yang menuntut keterampilan sosial yaitu keluarga, lingkungan, kepribadian, rekreasi, pergaulan dengan lawan jenis, pendidikan/sekolah, persahabatan dan solidaritas, kelompok, dan lapangan kerja. Lungdgren dalam Rusman, (2011:210) mengungkapkan bahwa aspek keterampilan sosial yang seharusnya dimiliki siswa, terbagi dalam tiga dimensi sebagai berikut: 3. Keterampilan tingkat awal: a) Menggunakan kesepakatan b) Menghargai kontribusi c) Mengambil giliran dan berbagi tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
d) Berada dalam kelompok e) Berada dalam tugas f) Mendorong partisipasi g) Mengundang orang lain untuk berbicara h) Menyelesaikan tugas pada waktunya i) Menghormati perbedaan individu 4. Keterampilan tingkat menengah: a) Menunjukan penghargaan dan simpati b) Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima c) Mendengarkan dengan aktif d) Bertanya e) Membuat ringkasan f) Menafsirkan g) Mengatur dan mengorganisir h) Menerima tanggung jawab i) Mengurangi ketegangan 5. Keterampilan tingkat mahir: a) Mengelaborasi b) Memeriksa dengan cermat c) Menanyakan kebenaran d) Menetapkan tujuan e) Berkompromi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Ketiga dimensi keterampilan sosial di atas seharusnya dimiliki oleh siswa dalam berinteraksi selama proses pembelajaran. Dengan dimilikinya aspek-aspek di atas, siswa dikatakan mampu berinteraksi dengan baik. Keterampilan sosial juga membuat seseorang menjadi merasa percaya diri ketika harus tampil dimuka umum. Kemampuan untuk mengurangi ketegangan, menafsirkan suatu makna, serta kebiasaan seseorang berinteraksi dengan orang lain akan membuat dirinya berani menyampaikan suatu hal di hadapan banyak orang. Rasa percaya diri siswa ketika mengemukakan hal di depan orang lain dapat dipupuk sejak siswa melakukan pembelajaran di kelas. Dalam proses belajar aktif, aspek keterampilan sosial akan terasah. Paul D. Dierich dalam Yamin (2007:85) mengemukakan bahwa yang termasuk dalam kegiatan belajar aktif adalah kegiatan-kegiatan lisan seperti mengemukakan fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, disukusi, dan interupsi. Selain itu, terdapat pula kegiatankegiatan mendengarkan yang meliputi mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio.
E. Pengertian Pemahaman Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) susunan W.J.S, Poerwadarminta
(1976:694)
paham
berarti
pengertian
sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
memahami berarti mengerti benar, mengetahui benar. Menurut Yatim Riyanto (2009:129) belajar dengan pemahaman lebih baik daripada dengan hafalan tanpa pengertian. Sesuatu yang baru harus sesuai dengan apa yang diketahui siswa sebelumnya. Tugas guru adalah menunjukan hubungan antara apa yang akan dipelajari siswa dengan apa yang diketahui siswa sebelumnya. Sri Esti Wuryani (2006:162) menyatakan bahwa metode terbaik untuk membantu siswa memahami pelajaran dan mengkombinasikan pengetahuan yang telah ada dengan pengetahuan baru adalah dengan membuat setiap pelajaran sedapat mungkin bermakna. Dengan demikian, menjadi tugas guru untuk menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna, yakni dengan melibatkan siswa dalam setiap proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, pemahaman dipersempit dalam arti pemahaman siswa terhadap hal-hal yang dipelajarinya selama proses pembelajaran. Dalam setiap proses pembelajaran siswa akan diberikan pengetahuan atau ilmu baru. Pengetahuan tersebut diharapkan mampu menjadi bekal bagi diri siswa. Akan tetapi, oleh karena keterbatasan sesorang dalam menangkap setiap ilmu baru siswa mungkin lupa akan ilmu yang baru saja dia terima. Salah satu hal yang membuat siswa dapat mengingat pengetahuan baru adalah dengan memahami pengetahuan yang diberikan itu. Jika siswa memahami, ilmu tersebut akan terus melekat dalam pikiran siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Pemahaman dapat terjadi jika siswa dilibatkan dalam suatu proses pembelajaran yang proaktif. Hal ini membuat siswa dapat mengalami sendiri maksud dari ilmu tersebut. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof dari China : Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya lihat, saya ingat Apa yang saya lakukan, saya paham. Oleh sebab itu, diperlukan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan tingkat pemahaman dalam diri siswa.
F. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, seseorang diharapkan dapat mengetahui berbagai permasalahan ekonomi serta dapat lebih efektif dan efisien dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di Sekolah Menengah Atas, ilmu ekonomi penting untuk dipelajari karena siswa sebagai lulusan yang akan menjadi bagian dari masyarakat diharapkan mampu menjadi masyarakat yang cerdas dalam menghadapi berbagai masalah ekonomi yang ada serta dalam menentukan pilihan-pilihan pemenuhan kebutuhannya. Selain itu, ilmu ekonomi juga membantu manusia dalam mencoba memecahkan masalah ekonomi yang muncul. Masalah tersebut misalnya, pengangguran, ketidakstabilan harga,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
inflasi, dan lain-lain. Ilmu ekonomi mencoba menwarkan alternatif solusi pemecahan masalah yang ada.
G. Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Djoko Dwi Kusumojanto bersama dengan Popy Herawati dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di SMK Ardjuna 01 Malang”. Penelitian tersebut dilakukan pada bulan Oktober 2008. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dengan model pembelajaran NHT hasil belajar siswa yang diamati dari hasil pre test dan post test dapat meningkat. Pada siklus I rata-rata nilai meningkat dari 42,27 menjadi 65,54. Pada siklus II rata-rata nilai meningkat dari 70,45 menjadi 79,54. Peneliti juga mengobservasi proses aktivitas belajar siswa saat dilakukannya pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan membuat 4 indikator pengamatan, yakni (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap muka, (3) akuntabilitas individual, (4) keterampilan antar personal yang diamati oleh observer. Dari kedua siklus yang dilakukan terdapat peningkatan dan perbaikan dari siklus pertama ke siklus kedua pada keempat indikator tersebut. Aspek saling ketergantungan positif mengalami peningkatan 9,39%, aspek interaksi tatap muka mengalami peningkatan sebesar 9,09%. Aspek akuntabilitas individu meningkat sebesar 28,03% dan aspek keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
antar personal mengalami peningkatan sebesar 4,55%. Dari hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa model NHT dapat mengatasi masalah pembelajaran yang ada. Dengan model ini, hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu, kemampuan berinteraksi siswa di dalam kelas juga semakin baik.
H. Kerangka Teoritik Peneliti akan meneliti mengenai peningkatan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa setelah penerapan model kooperatif tipe Numbered Head Together. Maka terlebih dahulu akan didefinisikan halhal sebagi berikut: 1. Keterampilan Sosial Keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku (Syamsul Bachri Thalib,2010:159). Aspek yang seharusnya digali dalam suatu pembelajaran, selain membuat siswa tahu akan hal-hal yang sebelumnya belum diketahui adalah menggali aspek keterampilan sosial. Hal ini dikarenakan siswa sebagai makhluk sosial akan hidup dalam masyarakat. Dengan demikian, diperlukan pengolahan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini akan membatu siswa dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat. Siswa akan merasa diterima dan dihargai oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
lingkungannya jika siswa mampu bersikap dengan baik sebagai seorang makhluk sosial. Model pembelajaran NHT dirasa sesuai untuk membantu mengembangkan aspek keterampilan sosial siswa di kelas. Dalam model pembelajaran ini terdapat tahapan diskusi kelompk. Dengan diskusi kelompok, siswa akan saling berinteraksi baik itu bertanya, menjelaskan, memberi arahan, memotivasi, dan sebagainya. Mereka akan berusaha menghormati, menghargai, dan membantu satu sama lain. Sehingga lewat kerja kelompok tersebut, keterampilan sosial dapat terpupuk. 2. Pemahaman Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) susunan W.J.S, Poerwadarminta (1976:694) paham berarti pengertian sedangkan memahami berarti mengerti benar, mengetahui benar. Pemahaman siswa adalah salah satu tujuan pembelajaran dilakukan. Siswa diharapkan mampu memahami suatu pokok bahasan tertentu. Pemahaman siswa dapat tercapai jika pembelajaran yang dilakukan oleh siswa kondusif untuk siswa mampu memahami materi. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu pembelajaran yang kondusif dan sesuai agar siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Model
pembelajaran
NHT
dirasa mampu menjadi
model
pembelajaran yang sesuai diterapkan untuk mencapai pemahaman belajar. Dengan model NHT siswa akan saling bekerjasama dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
teman satu kelompoknya untuk dapat memahami materi yang dipelajari. Hal ini terjadi karena nantinya guru akan meminta pertanggungjawaban siswa seraca pribadi untuk melaporkan hasil kerja kelompok. Maka akan muncul tanggung jawab pribadi untuk memahami materi dan kemauan dari siswa yang belum paham untuk memahami dan siswa yang telah paham untuk membantu temannya yang belum paham. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata, yakni bahwa model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) akan mampu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa.
I. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian untuk penelitian ini adalah : 1. a. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor pre-test di atas 75 pada siklus I? b. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor post-test di atas 75 pada siklus I? c. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor awal keterampilan sosial yang termasuk dalam kategori baik pada siklus I? d. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor akhir keterampilan sosial yang termasuk dalam kategori baik pada siklus I?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2. a. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor pre-test di atas 75 pada sikuls II? b. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor post-test di atas 75 pada siklus II? c. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor awal keterampilan sosial yang termasuk dalam kategori baik pada siklus II? d. Berapa jumlah siswa yang memiliki skor akhir keterampilan sosial yang termasuk dalam kategori baik pada siklus II?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kesumah, 2009:9).
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA N 6 Yogyakarta, Jl C. Simanjutak No. 2. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek Penelitian adalah siswa-siswi kelas X5 SMA N 6 Yogyakarta Tahun pelajaran 2012/2013. 2. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
sosial dan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi indeks harga dan fungsi konsumsi dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).
D. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu diadakan observasi. Observasi yang dilaksanakan menghasilkan gambaran umum mengenai guru, siswa, dan kondisi fisik kelas. a. Observasi kegiatan guru Obsevasi terhadap guru bertujuan untuk mengetahui cara guru melakukan
pembelajaran
di
kelas,
meliputi
membuka
pembelajaran, metode yang digunakan, penguasaan materi, pengelolaan kelas, serta menutup pembelajaran. Melalui kegiatan ini, peneliti dapat melihat apa yang masih harus diperbaiki dari pelaksanaan pembelajaran. b. Observasi kegiatan siswa Observasi awal terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa selama mengikuti pembelajaran meliputi kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran, tanggapan siswa terhadap pembahasan materi, dan interaksi yang terjadi antar siswa. Dengan demikian, dapat dilihat hal-hal yang masih harus diperbaiki serta dimaksimalkan dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
c. Observasi kondisi fisik kelas Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik kelas tempat dilakukannya pembelajaran. Hal ini
penting dilakukan
untuk menyesuaikan rancangan desain penataan kelas saat pelaksanaan tindakan. Selain itu, peneliti dapat menambah kelengkapan media di kelas jika media yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan belum tersedia. d. Kuesioner keterampilan sosial siswa Siswa juga diminta mengisi kuesioner keterampilan sosial untuk mengetahui keterampilan sosial awal siswa guna menentukan target peningkatan keterampilan sosial. e. Wawancara pada guru Wawancara pada guru dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran
yang
biasa
digunakan
guru,
alasan
guru
menggunakan metode tersebut, serta tingkat keberhasilan dengan metode tersebut. Selain itu, digali pula masalah-masalah yang sering muncul di kelas f. Wawancara pada siswa Wawancara pada siswa dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran yang sering digunakan guru, tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dengan metode yang diterapkan, serta mengetahui keinginan siswa mengenai pembelajaran yang diterapkan di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian bersiklus. Satu siklus terdiri dari empat langkah. Berikut rancangan prosedur untuk setiap siklus: a. Siklus Pertama 1) Perencanaan Hasil observasi awal yang didapat kemudian dianalisis. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menyusun rancangan tindakan pembelajaran yang tepat untuk mengurangi persoalan pembelajaran yang ditemukan. Selanjutnya peneliti dan guru mitra
menyusun
rumusan
rancangan
implementasi
pembelajaran model NHT sebagai berikut: a) Pembagian kelompok Peneliti dan guru mitra menggali karakteristik siswa lalu mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompokkelompok yang beranggotakan 4 orang siswa. Pembagian kelompok didasarkan pada hasil ujian materi sebelumnya. b) Menyusun perangkat pembelajaran Beberapa perangkat yang disiapkan pada tahap ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, handout materi, soalsoal untuk dikerjakan dalam kerja kelompok dan lembar jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
c) Menyusun instrumen pengumpulan data Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: (1)
Lembar observasi kegiatan guru
(2)
Lembar observasi kegiatan siswa
(3)
Lembar observasi keterampilan sosial siswa
(4)
Kuesioner keterampilan sosial siswa
(5)
Soal tes
(6)
Lembar skor kelompok
(7)
Lembar refleksi siswa dan guru
(8)
Panduan wawancara siswa dan guru
2) Tindakan Pada tahap ini rencana tindakan pembelajaran kooperatif tipe NHT diimplementasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a)
Kegiatan awal (1)
Guru menyampaikan apersepsi.
(2)
Guru menyampaikan kompetensi dasar, standar kompetensi, dan indikator pembelajaran.
b)
Kegiatan inti (1)
Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT.
(2)
Siswa masuk ke dalam kelompok dan melakukan kerja
kelompok.
Siswa
bekerja
sama
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
kelompok untuk mengerjakan tugas. Kelompok harus memastikan seluruh anggota kelompok paham akan jawaban dari tugas mereka, karena setelah selesai mengerjakan tugas, guru akan memanggil siswa secara acak untuk maju ke depan dan mempresentasikan jawaban kelompok. (3)
Guru memanggil satu persatu siswa secara acak untuk
mempresentasikan
jawaban
tugas
yang
diberikan dilanjutkan tanggapan dari siswa lain. c) Kegiatan penutup (1)
Siswa mengerjakan soal-soal tes evaluasi secara individu dan tertutup.
(2)
Guru membimbing siswa menarik kesimpulan pembelajaran.
(3)
Siswa mengisi kuesioner keterampilan sosial dan lembar refleksi.
(4)
Siswa diminta guru mengutarakan kesan dan tanggapan terhadap pembelajaran secara lisan.
3) Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan kelas dilakukan. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa yang secara garis besar akan dijelaskan sebagai berikut : a) Observasi kegiatan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat pembelajaran berlangsung guru benarbenar melaksanakan tugasnya dengan baik. Tugas guru di dalam kelas meliputi, memimpin pelaksanaan skenario pembelajaran, memimpin jalannya diskusi yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas, dan melaksanakan pengelolaan kelas. Pada saat pembelajaran berlangsung dapat dilihat apakah guru melaksanakan tindakan-tindakan tersebut atau tidak. b) Observasi kegiatan siswa Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui apakah selama pembelajaran berlangsung siswa melakukan pembelajaran yang dirancang dengan model kooperatif tipe NHT dengan baik atau tidak. Siswa dikatakan melakukan pembelajaran dengan baik jika siswa melakukan kerja kelompok dengan antusias dan bersungguh-sungguh. Siswa mau berupaya secara maksimal dalam mengerjakan tugastugas di dalam kelompok. Selain itu siswa juga harus memahami inti materi yang dibahas. c) Observasi keterampilan sosial siswa Observasi keterampilan sosial siswa dilakukan untuk mengetahui interaksi siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung.
Siswa
dikatakan
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
berinteraksi dengan baik jika siswa mau bekerja sama dalam mengerjakan tugas dan mau saling mambantu dalam memahami materi. Siswa tidak mengerjakan tugas secara individual dan tidak keberatan untuk mambantu teman yang kesulitan. 4) Evaluasi dan Refleksi a)
Evaluasi Tindakan
evaluasi
dilakukan
dengan
melakukan
wawancara pada guru dan siswa. Wawancara dilakukan berdasarkan panduan wawancara yang telah dibuat. Guru dan siswa juga memberikan saran guna perbaikan pada siklus berikutnya. b)
Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi. Refleksi dilakukan segera setelah suatu pertemuan berakhir. Guna keperluan refleksi, siswa dan guru diminta mengisi lembar refleksi. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya. Peneliti melakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
b. Siklus Kedua Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya
sama
dengan
siklus
pertama,
hanya
yang
membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua, tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian 1. Kegiatan pra penelitian a. Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 1, halaman 136) b. Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 2, halaman 138) c. Lembar observasi kondisi fisik kelas (lampiran 3, halaman 140) d. Kuesioner keterampilan sosial siswa (lampiran 4, halaman 141) e. Panduan wawancara terhadap guru (lampiran 5, halaman 145) f. Panduan wawancara terhadap siswa (lampiran 6, halaman 146) 2. Kegiatan pelaksanaan tindakan siklus pertama a. Tahap perencanaan 1)
Pembagian kelompok (lampiran 7, halaman 147)
2)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP dirancang untuk satu kali pertemuan (2x45 menit). RPP berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkahlangkah
kegiatan
pembelajaran,
sumber
dan
pembelajaran, serta penilaian. (lampiran 8, halaman 148)
media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
b. Tahap tindakan 1)
Papan nama (lampiran 9, halaman 154)
2)
Nomor siswa (lampiran 10, halaman 155)
3)
Handout materi pembelajaran (lampiran 11, halaman 156)
4)
Soal kerja kelompok (lampiran 12, halaman 162)
5)
Lembar skor kelompok (lampiran 13, halaman 167)
6)
Soal tes evaluasi (lampiran 14, halaman 168)
7)
Kuesioner keterampilan sosial (lampiran 15, halaman 173)
8)
Lembar refleksi siswa (lampiran 16, halaman 177)
c. Tahap Observasi 1) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 17, halaman 178) 2) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 18, halaman 180) 3) Lembar observasi keterampilan sosial siswa (lampiran 19, halaman 182) d.
Tahap Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi a) Panduan wawancara siswa (lampiran 20, halaman 184) b) Panduan wawancara guru (lampiran 21, halaman 185) 2) Refleksi a) Lembar refleksi guru (lampiran 22, halaman 186)
3. Instrumen kegiatan pelaksanaan tindakan siklus kedua a. Tahap perencanaan 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
RPP dirancang untuk satu kali pertemuan (2x45 menit). RPP berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, langkahlangkah
kegiatan
pembelajaran,
sumber
dan
media
pembelajaran, serta penilaian. (lampiran 23, halaman 187) b. Tahap tindakan 1) Papan nama (lampiran 24, halaman 193) 2) Nomor siswa (lampiran 25, halaman 194) 3) Handout materi pembelajaran (lampiran 26, halaman 195) 4) Soal kerja kelompok (lampiran 27, halaman 199) 5) Lembar skor kelompok (lampiran 28, halaman 203) 6) Soal pre test (lampiran 29, halaman 204) 7) Soal post test (lampiran 30, halaman 209) 8) Kuesioner keterampilan sosial (lampiran 31, halaman 214) 9) Lembar refleksi siswa (lampiran 32, halaman 218) c. Tahap Observasi 1) Lembar observasi kegiatan guru (lampiran 33, halaman 219) 2) Lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 34, halaman 221) 3) Lembar observasi keterampilan sosial siswa (lampiran 35, halaman 223) d. Tahap Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi a) Panduan wawancara siswa (lampiran 36, halaman 225)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
b) Panduan wawancara guru (lampiran 37, halaman 226) 2) Refleksi a) Lembar refleksi guru (lampiran 38, halaman 227)
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah pengamatan partisipatif yang dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan format, daftar, cek, catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau pemetaan kelas (cf. Mills, 2004:19 dalam Wijaya Kusumah, 2009:52). Peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data observasi untuk mengetahui data proses pelaksanaan pembelajaran serta data keterampilan sosial siswa selama proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT. Observasi kegiatan guru dan siswa menggunakan alat observasi jenis chek list dengan menyediakan ruang kosong untuk menambah komentar. Chek list dimaksudkan untuk mensistematikakan catatan observasi. Observasi keterampilan sosial siswa menggunakan alat observasi rating scale. Rating scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat-tingkatnya (Hadi, 2004:171). Observasi dengan jenis ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan subyek menurut tingkat-tingkatannya. 2. Wawancara Zuriah (2005:179) menyatakan wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada siswa dan guru sebelum dan setelah tindakan. Sebelum tindakan, hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang biasanya dilaksanakan serta kesulitankesulitan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Setelah tindakan, wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci. 3. Tes Tes adalah salah satu wahana program penilaian pendidikan. Tes adalah kumpulan butir soal yang jawabannya dapat dinyatakan dengan benar-salah (Mudjijo, 1995:1). Tes dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Soal-soal tes yang digunakan telah dipersiapkan sebelumnya. Tes juga dirancang sedemikian rupa sehingga telah mencakup indikator yang dapat menunjukan kemampuan siswa. Soalsoal tes dibuat berdasarkan indikator-indikator yang harus dikuasai pada pokok bahasan tersebut. 4. Kuesioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Kuesioner sering pula disebut skala. Skala adalah alat yang digunakan untuk menilai keadaan pribadi orang lain atau mengenai sesuatu hal tertentu (Syamsul Bachri Thalib, 2010:287). Kuesioner akan digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan sosial siswa. Siswa diminta mengisi butir-butir kuesioner yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dianalisis. Adapun indikator kuesioner akan berpatokan pada pendapat Lungdgren dalam Rusman (2011:210) mengenai aspek-aspek keterampilan sosial yang dimiliki siswa. 5. Dokumentasi Dokumentasi
merupakan
cara
mengumpulkan
data
melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip, pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain
(Zuriah,
2005:191).
Dokumentasi
digunakan
untuk
memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian. Dokumentasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan rekaman video. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melihat kembali hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Jika masih ditemukan penyimpangan yang tidak sesuai dengan prosedur, dapat menjadi refleksi untuk diperbaiki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
G. Pengukuran Variabel Keterampilan Sosial Dalam penelitian kualitatif, penting adanya teknik trianggulasi. Teknik ini bertujuan meningkatkan keautentikan data-data yang diperoleh. Trianggulasi
adalah
penggunaan
dua
atau
lebih
sumber
untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan diteliti (Herdiansyah, 2009:201). Maka, pengukuran variabel keterampilan sosial ini dilakukan dengan dua metode pengumpulan data, yaitu observasi dan kuesioner. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi data, yaitu penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam kasus tunggal (Herdiansyah, 2010:202). Hal ini dilakukan agar hasil temuan dalam penelitian memiliki intepretasi
yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini, keterampilan sosial dilihat dari kuesioner dan observasi sebagai berikut: 1. Kuesioner Pada tahap pra penelitian, siswa diminta mengisi lembar kuesioner. Dari hasil observasi tersebut, dilihat tingkat keterampilan sosial siswa di kelas tersebut. Setelah penelitian, diharapkan target kemampuan keterampilan sosial di kelas tersebut dapat tercapai. Berikut operasionalisasi
variabel
keterampilan
sosial
yang
dibuat
menggunakan indikator keterampilan sosial menurut Lungdgren dalam Rusman (2011:210):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam Diskusi Kelompok Dimensi 1. keterampilan kooperatif tingkat awal
2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
3.keterampilan kooperatif tingkat mahir
Indikator
No. Item Positif Negatif
a. Menggunakan kesepakatan b. Menghargai kontribusi c. Mengambil giliran dan berbagi tugas d. Berada dalam kelompok e. Berada dalam tugas f. Mendorong partisipasi g. Mengundang orang lain untuk berbicara h. Menyelesaikan tugas pada waktunya i. Menghormati perbedaan individu
1
a. Menunjukan penghargaan dan simpati b. Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima c. Mendengarkan dengan aktif d. Bertanya e. Membuat ringkasan f. Menafsirkan g. Mengatur dan mengorganisir h. Menerima tanggung jawab i. Mengurangi ketegangan
11,12
a. Mengelaborasi b. Memeriksa dengan cermat c. Menanyakan kebenaran d. Menetapkan tujua e. Berkompromi
2 3,4 5 6 7 8 9 10
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Selain keterampilan sosial pada ketiga tingkat di atas, peneliti juga akan menggali data mengenai siswa saat ada di depan kelas untuk menyampaikan hasil kerja kelompok ataupun mengenai siswa yang tidak maju dalam menanggapi teman lain yang sedang ada di depan kelas dengan operasionalisasi variabel yang juga dibuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
berpatokan pada pendapat Lungdgren (Rusman, 2011:210) sebagai berikut : Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam Diskusi Kelas Dimensi
Indikator
1.Keterampilan menyampaikan di depan umum
a. Menerima tanggung jawab b. Menghormati perbedaan individu
2. Keterampilan mendengarkan dan menanggapi teman yang maju mewakili kelompok
a. Mendengarkan dengan aktif b. Menunjukan penghargaan dan simpati c. Menanyakan kebenaran d. Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima
No. Item Positif Negatif 26,27 28
29 30 31 32
Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator keterampilan sosial adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan lima skala pendapat dan dilakukan dengan penentuan skala sebagai berikut: Sangat setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak setuju (TS), Sangat tidak setuju (STS), sebagai berikut: Tabel 3.3 Skor Variabel Keterampilan Sosial Jawaban Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju
Pernyataan Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Dalam penelitian ini, keterampilan sosial siswa diukur dengan membandingkan skor kuesioner dan observasi siswa sebelum penerapan NHT dengan skor kuesioner dan observasi setelah penerapan NHT. Skor tersebut akan dikonversikan menggunakan pendekatan PAP tipe I sebagai berikut: Tabel 3.4 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I Interval Skor 90% - 100 % 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% Dibawah 55%
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Sangat kurang baik
2. Observasi Observasi dilakukan selama siswa melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT menggunakan jenis observasi rating scale. Observasi dilakukan oleh observer yang adalah rekanrekan peneliti. Butir pernyataan observasi sama seperti butir kuesioner.
H. Pengujian Kuesioner Kuesioner yang akan digunakan, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya sebagai berikut : 1. Pengujian Validitas Validitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran betul-betul mengukur apa yang perlu diukur (Syamsul Bachri Thalib,2010:290). Uji validitas dilakukan untuk memastikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
butir pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian menggunakan teknik korelasi Product Moment sebagai berikut: r=
untuk mengurangi resiko kesalahan penghitungan, uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 for windows. Dengan SPSS 17 for windows, seluruh jawaban kuesioner uji validitas dientry. Data tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan output CORRECTED ITEM – TOTAL CORRELATION. Corrected item – total correlation pada output tersebut merupakan rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel (lampiran 39, halaman 228). Sementara itu, rtabel didapat dengan cara melihat tabel r dengan taraf signifikansi 5% pada n sesuai dengan jumlah data. Selanjutnya rhitung dibandingkan dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel, maka item kuesioner tersebut valid. Sebaliknya, jika rhitung kurang dari rtabel maka item kuesioner tersebut dikatakan tidak valid. Nilai rtabel pada tabel r dengan jumlah data (n) sebanyak 32 adalah 0,349. Berikut data perbandingannya: Tabel 3.5 Kesimpulan Uji Validitas Butir Kuesioner No item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
rhitung 0,515 0,367 0,657 0,332
rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No item Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32
rhitung 0,235 0,418 0.479 0,566 0,470 0,520 0,528 0,519 0,450 0,310 0,321 0,508 0,359 0,291 0,642 0,632 0,626 0,471 0,383 0,514 0,230 0,533 0,656 0,570 0,306 0,351 0,474 -0,135
rtabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
48
Keterangan Tidak Vallid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak valid
Dari hasil tersebut dapat dilihat ada 8 item pernyataan kuesioner yang tidak valid. Hal ini mungkin dikarenakan kalimat pernyataan yang masih rancu atau responden yang tidak sungguh-sungguh dalam mengisi kuesioner. Dikarenakan setiap item pernyataan tersebut telah mewakili satu indikator keterampilan sosial, maka pernyataan yang tidak valid, tidak dihilangkan tetapi dilihat kekurangan dalam kalimatnya lalu dibenahi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Setelah dibenahi, seharusnya dilakukan uji ulang terhadap kuesioner. Akan tetapi, hal ini tidak dilakukan dengan pertimbangan keterbatasan waktu. Dengan demikian, kalimat yang telah diperbaiki segera digunakan dalam kuesioner. Berikut perbaikan kalimat pernyataan: Tabel 3.6 Perbaikan Kalimat Pernyataan Kuesioner No Item
Indikator
Pernyataan Semula
Pernyataan setelah diperbaiki Agar pengerjaan soal berjalan efektif, saya dan teman dalam kelompok menunjuk ketua kelompok dan juru tulis
Item 4
Berbagi Tugas
Agar pengerjaan soal berjalan efektif, saya dan teman dalam kelompok membagi tugas
Item 5
Berada dalam kelompok
Selama diskusi berlangsung, saya tetap berada dalam kelompok
Selama diskusi sedang berlangsung, saya fokus bekerja bersama kelompok
Item 14
Mendengarkan dengan aktif
Saya berusaha memberikan tanggapan saat teman lain sedang menyampaikan pendapat
Saya berusaha memberikan tanggapan saat teman lain sedang menyampaikan pendapat terkait jawaban soal
Item 15
Bertanya
Saya bertanya pada teman dalam kelompok jika ada hal yang belum dimengerti
Saya bertanya pada teman dalam kelompok jika ada hal yang belum saya mengerti terkait materi diskusi
Item 18
Mengatur dan mengorganisir
Saat kerja kelompok, saya dan anggota lain mengerjakan tugas secara individu
Saat kerja kelompok, masingmasing anggota mengerjakan tugas secara individu
Item 25
Berkompromi
Sebagian besar keputusan kelompok diambil oleh anggota tertentu tanpa
Sebagian besar keputusan kelompok diambil oleh ketua kelompok tanpa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Item
Indikator
Item 29
Mendengarkan dengan aktif
Item 32
Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima
Pernyataan Semula musyawarah terlebih dahulu Saya tidak memberikan tanggapan saat teman lain menyampaikan pendapat di depan kelas
Saya menyanggah dengan keras jika pendapat yang disampaikan teman lain menurut saya keliru
50
Pernyataan setelah diperbaiki musyawarah terlebih dahulu Saya tidak memberikan tanggapan saat teman lain menyampaikan jawaban atas tugas kelompok di depan kelas Saya menyanggah dengan mengejek jika pendapat yang disampaikan teman lain menurut saya keliru
2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas atau keandalan adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan (Syamsul Bachri Thalib,2010:292). Uji reliabilitas memastikan kuesioner bersifat handal, hal ini ditandai dengan jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner akan selalu stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: r= Keterangan: r k
= reliabilitas instrumen = banyak item pernyataan = varians total = jumlah varians butir
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisien Alpha > 0,6. Jika nilai koefisien Alpha < 0,6, maka instrumen penelitian tersebut belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
reliabel. Uji reliabilitas dilakukan pula dengan program SPSS 17 for windows. Setelah melakukan uji validitas, uji reliabilitas cukup dilakukan dengan melihat koefisien alpha cronbach pada output. Jika alpha cronbach > dari 0,6, maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Dari pengujian reliabilitas pada kolom Cronbach’s Alpha, nampak angka 0,885, yang dapat dimaknai sebagai berikut (lampiran 40, halaman 230): Tebel 3.7 Kesimpulan Uji Reliabilitas Butir Kuesioner Variabel Keterampilan sosial
rhitung 0,885
rtabel 0,6
Keterangan Reliabel
Dari 32 item kuesioner diperoleh Alpha cronbach rhitung (0,885) yang lebih besar dari rtabel (0,6). Maka item kuesioner keterampilan sosial disimpulkan reliabel.
I. Penyusunan Soal Tes Untuk memastikan bahwa soal-soal tes dapat mengukur hal yang seharusnya diukur, soal tes disusun berdasarkan kerangka berupa kisi-kisi soal. Dengan demikian, penyusunan soal memenuhi kriteria validitas konstruk. Validitas konstruk menunjuk pada asumsi bahwa alat ukur yang dipakai mengandung satu definisi operasional yang tepat, dari suatu konsep teoritis (Nurul Zuriah, 2005:196). Dengan kisi-kisi tersebut diharapkan seluruh butir soal mampu mengukur tingkat pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
materi seorang siswa. Berikut kisi-kisi soal yang dibuat berdasarkan taksonomi pendidikan Bloom dalam Mudjijo (1995:75): Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Materi Indeks Harga Indikator 1 1. mendeskripsikan indeks harga 2.mendeskripsikan jenisjenis indeks harga 3.mendeskripsikan peranan indeks harga pada ekonomi 4.menghitung indeks harga dengan metode relatif sederhana 5.menghitung indeks harga dengan metode agregatif tidak tertimbang 6.menghitung indeks harga dengan metode indeks Laspeyers 7.menghitung indeks harga dengan metode indeks Paasche 8.menghitung indeks harga dengan metode indeks Fisher
x
Aspek yang Diukur 2 3 x
4
x x
x
JUMLAH
x
x
Butir Soal Nomor Jumlah 1 1 2,3
2
4,5
2
6,7
2
x
x
8,9
2
x
x
10,11
2
x
x
12,13
2
x
x
14,15
2
15
Keterangan: 1 = pengetahuan 2 = pemahaman 3 = penerapan 4 = analisis Dari tabel 3.8 di atas, terlihat bahwa soal telah dibuat berdasarkan indikator-indikator yang harus dikuasai siswa pada kompetensi dasar mendeskripsikan indeks harga. Dengan demikian, secara konstruk tes telah menunjukan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Selain kompetensi dasar mendeskripsikan indeks harga, dibuat pula kisi-kisi soal untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
kompetensi dasar mendeskripsikan fungsi konsumsi. Berikut kisi-kisi soal untuk kompetensi dasar mendeskripsikan fungsi konsumsi: Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Materi Fungsi Konsumsi Indikator 1. mendeskripsikan konsumsi agregat 2.mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi 3.mendeskripsikan fungsi konsumsi 4.menggambarkan kurva fungsi konsumsi
1 x
Aspek yang Diukur 2 3
4
Butir Soal Nomor Jumlah 1 1
x
x
x
x
2,3,4,5
4
x
x
x
x
6,7,8,9,10,11
6
x
x
x
x
12.13.14.15
4
JUMLAH
15
Keterangan: 1 = pengetahuan 2 = pemahaman 3 = penerapan 4 = analisis Tabel 3.9 menunjukan bahwa soal-soal pre test dan post tes, telah dibuat sesuai indikator-indikator yang harus dikuasai siswa, sama seperti soal-soal pada materi indeks harga.
J. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk mengetahui
perkembangan
peningkatan
keterampilan
sosial
dan
pemahaman belajar siswa di dalam proses pembelajaran, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
1. Analisis Deskriptif Data hasil observasi, yaitu observasi kegiatan pembelajaran dan observasi keterampilan sosial siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel. 2. Analisis Komparatif Analisis komparatif dilakukan untuk melihat peningkatan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa siklus pertama dan siklus kedua penelitian. Untuk keterampilan sosial, peneliti melihat peningkatan jumlah siswa yang masuk kriteria minimal baik dalam keterampilan sosial. Jika pada saat sebelum penelitian, penelitian siklus pertama, dan penelitian siklus kedua, jumlah siswa yang masuk kriteria baik terus mengingkat, maka dikatakan keterampilan sosial siswa meningkat. Untuk pemahaman, pada setiap akhir tindakan akan dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui pemahaman belajar siswa. Skor tes tersebut akan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran ekonomi kelas X sesuai kebijakan sekolah yakni 75. Jika jumlah siswa yang memiliki skor tes evaluasi melampaui KKM bertambah dari saat pembelajaran menggunakan metode konvensional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
ceramah, sesudah penelitian siklus pertama dan sesudah penelitian siklus kedua maka pemahaman siswa dikatakan meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 6 Yogyakarta 1.
Visi SMA Negeri 6 Yogyakarta “Terwujudnya Insan Cerdas, Unggul dan Peduli Lingkungan Hidup” Visi ini merupakan kristalisasi dan upaya keras SMA 6 Yogyakarta dalam mencetak dan menghasilkan lulusan berkualitas dari sisi intelektual maupun moral, sehingga dapat berkembang dan bermanfaat untuk bangsa dan negara Indonesia. Adapun makna insan cerdas dan unggul adalah sebagai berikut: a.
Insan cerdas adalah insan yang tajam pikirannya, cerdik, pandai, tanggap, berpengetahuan luas, terampil, berpikir ilmiah, kreatif, inovatif dan logis.
b.
Insan unggul adalah insan yang mengerti siapa dirinya, masa depannya,
berpikiran
ke
depan,
punya
rasa
percaya
diri,
berpandangan terbuka, berbudi luhur, taat menjalankan agamanya, sopan santun, memiliki perasaan hati yang bersih, murni dan mendalam. c.
Insan peduli lingkungan hidup, adalah insan yang mengerti, memahami, dan mau bertindak secara positif terhadap situasi dan kondisi lingkungan hidup dimana mereka berada.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
57
Misi SMA Negeri 6 Yogyakarta a.
Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara terjadwal, efektif, efisien dan intensif.
b.
Mampu menghasilkan lulusan yang terampil, mandiri, kreatif dan inovatif.
c.
Mensosialisasikan dan menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah dari sisi akademik maupun non akademik.
d.
Membentuk dan melatih secara intensif kegiatan ekstrakurikuler sehingga mampu berkompetisi pada tingkat regional, nasional dan internasional.
e.
Menumbuhkan dan mengembangkan wawasan pengetahuan dan lingkungan yang cerdas sebagai dasar untuk menjadi mandiri, bertaqwa, berkepribadian, berakal, bermoral, berketerampilan, dan berbudaya.
f.
Membangun budaya sekolah yang mendorong siswa melaksanakan 7 K (kebersihan, keindahan, ketertiban, kerindangan, kedisiplinan, kerapian dan kekeluargaan).
g.
Menumbuhkan budaya sekolah yang mendorong sikap rasional dengan kemampuan melakukan penelitian pada seluruh warga sekolah.
h.
Mengembangakan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi.
i.
Menerapkan manajemen terbuka dan peran aktif seluruh warga sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
j.
58
Mendorong kepedulian masyarakat sebagai pendukung suksesnya program sekolah.
k.
Mendorong seluruh komponen sekolah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sesuai dengan agamanya masingmasing.
3.
Tujuan SMA Negeri 6 Yogyakarta a.
Tujuan Pendidikan Menengah Atas adalah: Mempersiapkan peserta didik melanjutkan kejenjang pendidikan lebih tinggi dan mampu hidup dalam masyarakat,
b.
Tujuan Umum Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta Menghasilkan lulusan yang berkualitas agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional maupun global. Indikator Ketercapaian Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta: 1) Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional 2) Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di PTN terkemuka baik di dalam negeri maupun di luar negeri sesuai minat masingmasing 3) Meningkatnya proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang mandiri, kreatif dan inovatif 4) Meningkatnya prestasi Kelompok Ilmiah Remaja dalam berbagai kejuaraan baik tingkat regional maupun tingkat nasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
5) Meningkatnya keterampilan seluruh siswa dalam pengoperasian komputer 6) Meningkatnya kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional 7) Meningkatnya potensi akademik siswa sehingga dapat berkiprah dalam Olimpiade Sains 8) Meningkatnya
semangat
dan
kemauan
siswa
untuk
melaksanakan 7 K di sekolah 9) Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan sehingga memiliki kemampuan meneliti serta profesional dalam melaksanakan tugas 10) Meningkatnya peran aktif seluruh komponen untuk memajukan sekolah melalui manajemen terbuka, terpercaya dan terukur 11) Meningkatnya hubungan yang kondusif antara masyarakat dan sekolah dengan berbasis teknologi informasi 12) Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, oleh seluruh komponen sekolah, sesuai dengan agamanya masing-masing.
B. Sistem Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta Sistem pendidikan di SMA Negeri 6 Yogyakarta mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk SMA Negeri 6 Yogyakarta lebih mengacu pada Pendidikan Menengah pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
1.
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
2.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
3.
Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Sehingga SMA Negeri 6 Yogyakarta merupakan Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, sistem pendidikan di SMA Negeri 6 Yogyakarta juga mengacu pada delapan Standardisasi Pendidikan dalam UU tersebut, yaitu: 1.
Standar Kompetensi Lulusan
2.
Standar Isi
3.
Standar Proses
4.
Standar Pendidik dan tenaga Kependidikan
5.
Standar Sarana dan Prasarana
6.
Standar Pengelolaan
7.
Standar Pembiayaan
8.
Standar Penilaian
C. Kurikulum SMA Negeri 6 Yogyakarta 1.
Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Struktur dan muatan kurikulum SMA Negeri 6 Yogyakarta mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang Standar Isi, meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
61
Kelompok mata pelajaran, sebagai berikut : 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4) Kelompok mata pelajaran estetika 5) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
b.
Struktur Kurikulum Struktur program kurikulum SMA Negeri 6 Yogyakarta meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam jenjang pendidikan untuk tiga tingkatan kelas mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur program kurikulum disusun berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA Negeri 6 Yogyakarta dibagi dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan. SMA Negeri 6 Yogyakarta membuka dua program pilihan yang terdiri Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler terdiri atas mata pelajaran Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa dan mata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
pelajaran Metodologi Penelitian. Kegiatan pengembangan diri dikemas dalam Bimbingan Konseling dan Kegiatan Ekstrakurikuler. Jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur program kurikulum SMA Negeri 6 Yogyakarta. Alokasi waktu tiap jam pelajaran dengan durasi 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun ajaran (dua semester) sebanyak 38 - 42 minggu.
D. Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta Tabel 4.1 Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2012/2013 Jenis Kelamin Kelas
Jumlah Laki-laki
Perempuan
X-1
13
19
32
X-2
13
19
32
X-3
12
20
32
X-4
12
20
32
X-5
12
20
32
X-6
12
20
32
X-7
12
20
32
X-8
12
20
33
XI IPA-1
11
20
31
XI IPA-2
13
18
31
XI IPA-3
10
21
31
XI IPA-4
11
20
31
XI IPA-5
11
20
31
XI IPA-6
11
20
31
XI IPS-1
10
14
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Jenis Kelamin Kelas
Jumlah Laki-laki
Perempuan
XI IPS-2
8
16
24
XI IPS-3
9
15
24
XII IPA-1
8
22
30
XII IPA-2
8
22
30
XII IPA-3
8
22
30
XII IPA-4
9
21
30
XII IPA-5
8
22
30
XII IPA-6
8
22
30
XII IPS-1
6
17
23
XII IPS-2
6
15
21
XII IPS-3
6
16
22
Total
250
501
751
E. Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 6 Yogyakarta Kegiatan Guru Secara Umum, Kegiatan Guru Mata Pelajaran, Kegiatan Siswa Kegiatan guru secara umum adalah : 1.
Mendidik, yaitu berkaitan dengan fungsi afektif
2.
Mengajar, yaitu berkaitan dengan fungsi kognitif
3.
Melatih, yaitu berkaitan dengan fungsi psikomotorik
Di samping itu, guru juga mempunyai tugas tambahan, yaitu sebagai: 1.
Wali Kelas, yang tugas dan tanggung jawabnya adalah bertanggung jawab atas pengelolaan kelas, memberikan penilaian mengenai sikap,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
tingkah laku, kerapian dan kesopanan, serta mengenai kasus-kasus dalam kelas. 2.
Guru Piket, yang mempunyai tugas mengurusi siswa yang meninggalkan pelajaran sebelum waktunya, memberi izin masuk kepada siswa yang terlambat datang, mengatur kegiatan belajar mengajar apabila ada jam pelajaran yang kosong, dan mengurusi presensi guru. Pada prinsipnya, kegiatan siswa adalah mengikuti belajar mengajar
secara aktif. Siswa diharapkan berperan aktif di dalam kegiatan yang menunjang pendidikan, dan juga yang dapat meningkatkan dan menjaga nama baik sekolah. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi hari (untuk hari – hari biasa kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.15 sedangkan saat bulan puasa dimulai pukul 07.30) hingga siang hari ( hari biasa kegiatan belajar mengajar diakhiri pukul 13.45 sedangkan saat bulan puasa diakhiri pukul 12.25 ). Khusus hari Jumat, untuk hari – hari biasa kegiatan belajar mengajar mulai pukul 07.15 sampai 11.30, sedangkan pada saat bulan puasa dimulai pukul 07.30 sampai pukul 11.30. Secara umum, kegiatan guru adalah mengajar dan piket serta melaksanakan tugas – tugas administrasi (Program Tahunan, Program semester, Silabus, RPP, dan tugas administrasi lainnya). Keberhasilan belajar siswa menjadi tanggung jawab guru, sehingga jika ada siswa yang belum tuntas belajar, guru mata pelajaran wajib memberi remidi bagi siswa tersebut. Dengan remidi diharapkan siswa dapat memiliki ketuntasan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Selain belajar, siswa juga harus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang ditentukan oleh pihak sekolah, misalnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, tes/ulangan, pendalaman materi serta berbagai perlombaan tingkat SMA. Sistem belajar di SMA Negeri 6 Yogyakarta adalah moving class, artinya siswa pindah kelas saat pergantian pelajaran. Dengan moving class, siswa menjadi tidak bosan dengan suasana kelas karena mereka dapat merasakan suasana belajar di ruang yang berbeda – beda. Meskipun demikian, sistem moving class memiliki beberapa kendala, diantaranya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk pindah ruang saat pergantian jam pelajaran sehingga waktu belajar (JP) nya berkurang, siswa sering lupa dengan ruang kelasnya sehingga sebelum masuk kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa harus ke tempat piket untuk melihat jadwal ruang kelas, tiap ganti pelajaran siswa harus melakukan adaptasi kembali dengan ruang kelas yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Kegiatan Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran ekonomi ini dilakukan pada siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Penelitian diawali dengan kegiatan pra penelitian yaitu melakukan observasi guru, siswa, dan kondisi fisik kelas tempat penelitian akan dilakukan. Pemilihan kelas untuk dilakukan penelitian dilakukan dengan melihat karakteristik siswa di seluruh kelas X terlebih dahulu. Kelas X di SMA N 6 Yogyakarta terdiri dari 8 (delapan) kelas paralel. Tingkat prestasi akademik yang dimiliki oleh ke 8 (delapan) kelas paralel tersebut sama atau sebanding. Pemilihan kelas untuk penelitian dilakukan dengan melihat nilai ulangan harian terakhir yang dilakukan oleh guru mitra bekerja sama dengan peneliti. Berdasarkan hasil ulangan harian tersebut, di temukan bahwa rata-rata nilai terendah ada di kelas X5. Berdasarkan hasil konsultasi dengan guru, kelas X5 juga sering mengalami hambatan saat diminta mengumpulkan tugas yang diselenggarakan secara kelompok. Maka observasi dilakukan di kelas X5 pada Selasa, 12 Februari 2013 pukul 10.30 sampai dengan pukul 12.00 di kelas X5 bersamaan saat jam pelajaran ekonomi di kelas
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
tersebut. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Dra. Hj. Dwi Aspariningsih, guru mata pelajaran ekonomi di SMA N 6 Yogyakarta. Jumlah siswa di kelas X5 pada tahun pelajaran 2012/2013 adalah 32 siswa. Terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Materi yang dipelajari siswa pada saat obsevasi tersebut adalah pendapatan nasional. Uraian hasil observasi dapat diuraikan sebagai berikut: a. Observasi kegiatan guru Berikut hasil observasi kegiatan guru dengan instrumen lembar observasi (lampiran 41, halaman 231): Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru Sebelum Penerapan NHT No 1
Deskriptor Guru menyampaikan apersepsi untuk membangkitkan minat belajar siswa
2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (SK/KD/indikator pembelajaran)
3
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (metode atau model yang akan digunakan)
4
Guru memberikan materi pembelajaran melalui presentasi kelas
5
Guru menggunakan pembelajaran kooperatif
model
Ya
Tidak
Catatan Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan materi minggu yang lalu Guru belum menyampaikan SK/KD/atau pun indikator pembelajaran tetapi langsung masuk pada materi Guru tidak menjelaskan tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang dilakukan Guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan media power point Guru menggunakan metode ceramah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 6
Deskriptor Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri
7
Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok
8
Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok Guru turut berperan dalam pembentukan kelompok Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok dalam menggali materi atau pun menjawab soal-soal Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru
9 10 11
12
13
14 15
16
17
18
Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas
Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa
Ya
Tidak
68
Catatan Pembelajaran lebih terfokus pada guru dan guru sebagai pemberi informasi bagi siswa Siswa tidak terbagi dalam kelompok selama pembelajaran berlangsung Tidak ada tugas kelompok Tidak dibentuk kelompok Tidak ada diskusi kelompok Tidak dibentuk kelompok
beberapa siswa menanyakan hal yang belum dipahami Tidak ada tugas kelompok Tidak dibentuk kelompok Tidak dibentuk kelompok Tidak dibentuk kelompok Guru memberikan kesempatan, namun hanya sedikit siswa yang berpartisipasi dan siswa yang berpartisipasi hanya siswa-siswa tertentu. Siswa yang lain tidak berpartisipasi Guru menengahi dan menyampaikan jawaban yang benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 19
Deskriptor Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas
20
Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran
21
Ya
Tidak
22
Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran
23
Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
69
Catatan Guru senantiasa mengingatkan siswa yang gaduh Perhatian guru terfokus pada pembelajaran Guru memberi kesimpulan dan penguatan diakhir pembelajaran Guru belum melakukan evaluasi pada pembelajaran saat itu Guru belum melakukan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
Pada observasi awal ini materi pembelajaran yang sedang dipelajari siswa adalah pendapatan nasional dengan kompetensi dasar menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional dan indikator menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Guru telah melakukan kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup secara berurutan dan berkesinambungan. Kegiatan pembuka diawali oleh guru dengan mengucapkan salam dan melakukan presensi untuk mengecek siswa yang tidak hadir. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi yang telah dipelajari minggu lalu yaitu mengenai pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional dan perbedaan dari ketiganya. Namun disini guru belum menyampaikan standar kompetensi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran pada siswa. Pada kegiatan pembukaan ini, beberapa siswa terlihat belum fokus pada pembelajaran yang dilakukan. Menghadapi situasi tersebut, guru mencoba menyiasati dengan bertanya mengenai materi yang dipelajari minggu lalu dan meminta salah satu siswa menjawab. Siswa yang ditunjuk tentu akan segera memperhatikan guru sehingga siswa lain juga turut memperhatikan pertanyaan guru. Cara ini cukup efektif sehingga kelas yang tadinya belum kondusif, dapat segera terfokus pada pembelajaran dan situasi kelas menjadi kondusif. Pada kegiatan inti guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Guru menggunakan media power point untuk menampilkan poin-poin materi pelajaran. Guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa. Dalam tanya jawab tersebut, beberapa siswa nampak antusias namun beberapa siswa nampak diam dan tidak terlalu antusias. Sehingga tanya jawab yang terjadi cenderung dilakukan guru dengan siswa-siswa tertentu saja. Guru juga meminta siswa mengerjakan soal. Soal tersebut dikerjakan secara individu. Setelah mengerjakan, guru meminta salah satu siswa menuliskan jawaban di papan tulis. Dalam kegiatan inti, interaksi yang terjadi masih sebatas guru dengan siswa. Belum ada interaksi antar siswa yang dapat memupuk kemampuan kerja sama siswa di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Pada kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan, penguatan, dan salam. Secara keseluruhan pembelajaran masih terpusat pada guru. Siswa belum diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri pengetahuan mengenai materi yang dipelajari. Siswa juga tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya dalam mempelajari materi. b. Observasi kegiatan siswa Berikut hasil observasi siswa dengan lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti (lampiran 42, halaman 233): Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Sebelum Penerapan NHT No 1
Deskriptor Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan
2
Siswa memahami tujuan pembelajaran (SK/KD/Indikator)
3
Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbedabeda
Ya
Tidak
Catatan siswa masih terlihat asyik mengobrol atau sibuk membereskan buku-buku Siswa kurang memahami mengenai tujuan pembelajaran karena guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran saat itu Siswa yang memiliki tingkat kemampuan akademik tinggi, cenderung lebih aktif dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 4
Deskriptor Siswa mendapat kesempatan untuk menggali informasi mengenai materi secara mandiri
5
Selama pembelajaran, siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal Siswa fokus pada pembelajaran yang dilaksanakan
Siswa fokus pada kerja kelompok yang dilakukan Siswa membuat kegaduhan selama proses pembelajaran
Siswa berperan aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kerja kelompok Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas
6
7
8 9
10 11 12
Ya
Tidak
Catatan Siswa lebih banyak diminta memperhatikan penjelasan guru Tidak dibentuk kelompok
Tidak dibentuk kelompok
Hanya beberapa siswa yang memperhatikan guru, siswa yang lain nampak kurang anatusias Tidak dibentuk kelompok Siswa yang membuat gaduh selalu diiingatkan oleh guru Tidak dibentuk kelompok Tidak dibentuk kelompok Terjadi tanya jawab dengan guru namun hanya beberapa siswa yang berpartisipasi untuk berdiskusi Beberapa siswa nampak antusias, namun siswa lain kurang antusias Siswa mendengarkan saat teman lain berpendapat Sedikit siswa yang nampak mencatat halhal penting Dengan metode ceramah yang dilakukan,
13
Siswa antusias untuk turut berpendapat dalam diskusi kelas
14
Siswa memperhatikan menghargai teman lain sedang berpendapat
15
Siswa mencatat hal-hal penting
16
Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran
dan yang
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya
17
Siswa memperhatikan penjelasan guru
18
Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami
19
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
20
Siswa diminta melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari
Tidak
73
Catatan siswa tidak mengalami kebingungan Namun beberapa siswa nampak kurang serius dalam mendengarkan penjelasan guru Ada beberapa siswa yang bertanya, namun siswa yang lain tidak terlibat untuk bertanya atau pun mencoba menjawab pertanyaan teman nya Saat diberi tugas secara individu, siswa mencoba mengerjakan tugas dengan baik Siswa belum diminta melakukan refleksi atas pembelajaran
Pada awal pembelajaran, beberapa siswa belum fokus pada pembelajaran. Beberapa siswa masih sibuk merapikan buku-buku di atas meja dan mengobrol dengan teman. Hai ini mungkin dikarenakan pembelajaran dilakukan setelah waktu istirahat. Setelah guru memberikan pertanyaan dan menunjuk siswa untuk menjawabnya, barulah siswa fokus memperhatikan penjelasan guru. Saat guru menampilkan materi melalui media power point, beberapa siswa tampak mencatat inti materi yang ditampilkan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
power point, namun beberapa siswa hanya terlihat diam. Bahkan beberapa siswa terlihat meletakan kepala di atas meja sambil bermalas-malasan. Saat tanya jawab juga terlihat beberapa siswa saja yang antusias menjawab sedangkan siswa lain pasif. Interaksi yang terjadi juga sebatas interaksi guru dengan siswa. Belum ada interaksi sesama siswa yang dapat membuat keterampilan sosial siswa terpupuk. c. Observasi kondisi fisik kelas Hasil observasi kondisi fisik kelas, dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut (lampiran 43, halaman 235): Tabel 5.3 Hasil Observasi Kondisi Fisik Kelas No 1
Deskriptor Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa
Ya
2
Ruang kelas mendapat cukup cahaya
3
Sirkulasi udara di ruang kelas baik
4
Meja dan mencukupi
siswa
5
Meja dan kursi guru dalam kondisi baik
6
Papan tulis dalam kondisi baik
Papan tulis bersih dan layak digunakan
7
Terdapat media pembelajaran ekonomi
8
Terdapat LCD
Ada beberapa media berupa poster yang ada di dinding kelas berisi konsepkonsep ilmu ekonomi ada LCD di kelas
kursi
Tidak
Catatan Luas kelas sesuai dengan jumlah siswa yang ada Ruang kelas tidak gelap dan tidak terlalu terang Ada ventilasi sehingga sirkulasi udara lancar Jumlah meja dan kursi cukup untuk seluruh siswa Meja dan kursi guru dalam kondisi baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Pembelajaran di sekolah menggunakan sistem moving class sehingga siswa akan menempati kelas yang sama pada jam pelajaran ekonomi. Dari hasil pengamatan kondisi fisik kelas, dapat disimpulkan bahwa kelas dalam kondisi baik dan layak. Kondisi
kelas
yang
demikian
dapat
mendukung
proses
pembelajaran yang berlangsung sehingga lebih kondusif dan maksimal. d. Mengisi kuesioner keterampilan sosial Siswa juga diminta mengisi lembar kuesioner keterampilan sosial . Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Berikut ditampilkan skor kuesioner keterampilan sosial siswa (lampiran 44, halaman 236): Tabel 5.4 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sebelum Penerapan NHT No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Siswa Adeliani Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Puspitaningrum Elsa Septiana Harlie
Sebelum NHT 130 118 126 126 98 128 123 109 145 130 125 133 118 145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Muhammad Rizki Firmansyah Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
76
Sebelum NHT 121 126 124 116 143 114 135 117 131 131 125 135 149 130 120 146 119 129 4065 127
Dari tabel 5.4 diatas, akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe I sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I Interval Skor 144 – 160 128 – 143 104 – 127 88 – 103 0 – 87
Jumlah 4 11 16 1 -
Persentase (%) 12,5% 34,4% 50% 3,1 % -
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Dari data tersebut, nampak bahwa sebagian besar siswa, masih termasuk dalam kategori cukup yaitu 16 siswa atau 50%. Bahkan ada 1 siswa atau 3,1% yang keterampilan sosialnya termasuk kategori kurang baik. Hanya ada 4 siswa atau 12,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
yang termasuk kategori sangat baik, dan 11 siswa atau sebanyak 34,4% yang termasuk kategori baik. e. Wawancara pada guru Pada kegiatan wawancara, diketahui bahwa guru sangat sering
menggunakan
metode
ceramah,
tanya
jawab,
dan
penugasan. Guru pernah menggunakan metode diskusi kelompok akan tetapi hal ini jarang dilakukan. Seringnya penggunaan metode ceramah, tanya jawab, dan penguasan dikarenakan kepraktisan dalam persiapan mengajar. Guru juga memberikan tugas untuk siswa yang dikerjakan secara berkelompok, namun kegiatan diskusi antar siswa selama proses pembelajaran jarang dilakukan oleh guru (lampiran 45, halaman 240). f. Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama pembelajaran ekonomi siswa dikelas cenderung hanya duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru. Jarang diadakan diskusi kelompok di kelas. Siswa juga menyampaikan bahwa dengan metode guru tersebut, mereka mudah tertinggal pelajaran ketika tidak memperhatikan guru atau melamun. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan metode ini juga bermacam-macam. Ada siswa yang merasa sudah cukup memahami atau kurang memahami (lampiran 46, halaman 241).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pembelajaran 1) Siswa tidak aktif dan pembelajaran terpusat pada guru. 2) Tidak ada kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan temannya sebagai upaya memupuk keterampilan sosial siswa. 3) Pemahaman siswa terhadap materi tidak maksimal dikarenakan siswa tidak diberi kesempatan menggali materi secara mandiri. b. Alternatif solusi masalah pembelajaran 1) Penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. 2) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya sebagai upaya memupuk keterampilan sosial siswa. 3) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggali materi secara mandiri. Berdasarkan masalah dan alternatif solusi tersebut, peneliti dan guru mitra bermaksud menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head
Together
(NHT)
untuk
memperbaiki
serta
memaksimalkan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. 2. Siklus Pertama Berikut diuraikan implementasi model pembelajaran NHT pada siklus pertama:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
a. Perencanaan 1) Pembagian kelompok Model pembelajaran NHT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa akan belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Pendekatan pembelajaran ini berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, dibentuk kelompok siswa secara heterogen dengan memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan akademik, jenis kelamin, serta asal daerah. Untuk kemampuan akademik, siswa dikelompokkan dengan melihat hasil ulangan harian pada materi yang lalu. Berdasarkan hasil tersebut, dibuatlah kelompok siswa dengan prestasi akademik tinggi, sedang dan kurang. Selanjutnya dibentuk kelompok dengan memperhatikan jenis kelamin dan asal daerah siswa. Berikut hasil ulangan siswa pada indikator menghitung pendapatan
nasional
dan
pendapatan
perkapita
selanjutnya menjadi dasar pembentukan kelompok: Tabel 5. 6 Nilai Ulangan pada Materi Pendapatan Nasional No 1 2 3 4
Nama Siswa Adeliani Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra
Nilai Ulangan
Tingkat Prestasi
88 70 82 83
Tinggi Sedang Sedang Sedang
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Siswa
Nilai Ulangan
Tingkat Prestasi
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Anandio Muhammad Ardana Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Puspitaningrum Elsa Septiana Harlie Farikha Setyaningtyas AlMaksumi Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Rizki Firmansyah Muhammad Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani
76 82 90 44 68 90 95 82 40 67 34 88 72 75 82 67 88 76 70 66 53 90 72 92 84 69 96 92
Sedang Sedang Tinggi Kurang Kurang Tinggi Tinggi Sedang Kurang Kurang Kurang Sedang Sedang Sedang Sedang Kurang Sedang Sedang Sedang Kurang Kurang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi
80
Dari pembagian kelompok tersebut, terbentuk delapan kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 1 siswa berprestasi tinggi, 2 siswa berprestasi sedang, dan 1 siswa berprestasi rendah. Selanjutnya ke delapan kelompok tersebut disebut kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4, kelompok 5, kelompok 6, kelompok 7, dan kelompok 8.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Masing-masing siswa juga diberi nomor sebagai identitas (lampiran 7, halaman 147). Skor ulangan tersebut juga digunakan sebagai skor awal yang menggambarkan tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran ekonomi sebelum penerapan model pembelajaran NHT. Pada ulangan tersebut, siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) berjumlah 19 siswa atau 59,38%. Siswa yang belum mampu mencapai KKM berjumlah 13 siswa atau 40,62%. 2) Menyusun perangkat pembelajaran a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti menyusun RPP yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator yang harus dicapai siswa pada pembelajaran kali ini. RPP juga memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, langkahlangkah pembelajaran, penilaian, serta alat dan sumber belajar. Langkah-langkah pembelajaran yang dibuat sesuai dengan langkah pembelajaran dengan model pembelajaran NHT. Langkah-langkah pembelajaran tersebut dibuat secara rinci agar membantu guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas (lampiran 8, halaman 148). b) Handout Materi Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Handout disini adalah ringkasan materi pembelajaran yaitu indeks harga yang dibuat dengan tujuan membantu siswa dalam mengerjakan soal kerja kelompok. Dalam model pembelajaran NHT siswa menggali sendiri informasi mengenai materi pembelajaran dengan cara mengerjakan soal bersama-sama di dalam kelompok. Siswa boleh membuka buku pegangan, atau sumber belajar lain yang dimiliki. Untuk membantu siswa dalam memberikan sumber informasi mengenai materi, peneliti membuat handout
yang
berisi
ringkasan
mengenai
materi
pembelajaran. Handout ini diharapkan mampu membantu siswa menggali informasi (lampiran 11, halaman 156). c) Soal kerja kelompok Soal kerja kelompok di sini adalah soal-soal yang harus dikerjakan siswa di dalam kelompok. Dengan mengerjakan soal bersama-sama di dalam kelompok, siswa diharapkan dapat saling bekerja sama dan membantu satu sama lain dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajarai. Soal-soal tersebut dibuat berdasarkan kisi-kisi soal yang memuat indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi indeks harga (lampiran 12, halaman 162). d) Lembar skor kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Lembar skor ini juga merupakan salah satu bagian dari penilaian proses yang digunakan untuk menilai penampilan siswa saat menyampaikan jawaban di depan kelas ataupun menanggapi jawaban teman. (lampiran 13, halaman 167). 3) Menyusun instrumen pengumpulan data a) Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data-data mengenai kegiatan guru di kelas pada saat pembelajaran (lampiran 17, halaman 178). b) Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan siswa pada saat pembelajaran (lampiran 18, halaman 180). c) Lembar observasi keterampilan sosial Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui dan mencatat apa yang terjadi selama siswa bekerja sama di dalam kelompok. (lampiran 19, halaman 182). d) Kuesioner keterampilan sosial Kuesioner
ini
dipakai
keterampilan
sosial
pembelajaran
dengan
untuk
siswa model
mengetahui
sebelum NHT
tingkat
melaksanakan dan
setelah
melaksanakan pembelajaran dengan model NHT (lampiran 15, halaman 173).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
e) Soal tes evaluasi Soal-soal ini dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat terlebih
dahulu.
Soal-soal
tersebut
telah
mencakup
indikator-indikator yang harus dikuasai siswa mengenai materi indeks harga. (lampiran 14, halaman 168). f) Panduan wawancara siswa Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada siswa setelah pelaksanaan tindakan (lampiran 20, halaman 184). g) Panduan wawancara guru Panduan ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan pada guru setelah pelaksanaan tindakan (lampiran 21, halaman 185). h) Refleksi siswa Refleksi siswa memuat pertanyaan yang terkait pelaksanaan tindakan (lampiran 16, halaman 177). i) Refleksi guru Refleksi guru memuat pertanyaan yang terkait pelaksanaan tindakan (lampiran 22, halaman 186). b. Tindakan Penelitian dilakukan pada hari Selasa tanggal 9 April 2013 pada jam 10.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB yaitu jam kelima dan keenam pembelajaran. Standar kompetensi yang dipelajari masih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
mengenai memahami produk domestik bruto (PDB), produk domestik regional bruto (PDRB), pendapatan nasional bruto (PNB), dan pendapatan nasional (PN). Sedangkan kompetensi dasar yang dipelajari mengenai mendeskripsikan indeks harga. Jumlah siswa di kelas X5 adalah 32 siswa dan seluruh siswa hadir dalam pembelajaran tersebut. Saat memasuki kelas, siswa segera duduk di dalam kelompok masing-masing dengan acuan papan nama kelompok yang ada di atas meja. Berikut
implementasi
model NHT dalam tindakan: 1) Kegiatan pembuka a) Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam dan melakukan presensi untuk mengetahui siswa yang tidak hadir. Dalam pembelajaran ini, seluruh siswa hadir. b) Apresepsi Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa mengenai perubahan harga yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. c) Penyampaian SK, KD, dan indikator Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi indeks harga ini. 2) Kegiatan inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
a) Penjelasan mekanisme pembelajaran Guru
menjelaskan
langkah
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b) Kerja kelompok Saat kerja kelompok, siswa mendapatkan soal untuk dikerjakan bersama-sama di dalam kelompok. Saat ini dilakukan pula observasi terhadap kegiatan siswa di dalam kelompok oleh fasilitator dengan acuan lembar observasi keterampilan sosial yang telah disiapkan. Dalam diskusi ini, masing-masing kelompok juga harus memastikan setiap anggota kelompok menguasai jawaban soal. Hal ini dikarenakan setelah waktu mengerjakan soal habis, guru akan memanggil nomor siswa secara acak. Nomor yang dipanggil harus menyampaikan hasil diskusi di depan kelas (lampiran 47, halaman 242). c) Penyampaian hasil kerja kelompok Guru memanggil nomor siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Pada pembelajaran ini, guru memanggil 6 nomor siswa untuk menjawab 6 nomor soal. Siswa lain diminta memberikan tanggapan, pertanyaan, atau kritik terhadap perwakilan kelompok yang ada di depan kelas. Siswa antusias dalam memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
tanggapan serta pertanyaan sehingga tercipta diskusi kelas yang hidup dengan bimbingan guru. Tercatat ada 9 siswa yang menanggapi dengan memberikan pertanyaan dan kritik terhadap jawaban soal yang dirasa kurang tepat. Saat siswa saling memberi kritik dan tanggapan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menemukan kesepakatan. Setelah itu, guru mencoba menengahi dan menyampaikan jawaban yang tepat. Di sini, nampak bahwa pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru dan didominasi oleh guru. Siswa dapat saling berdiskusi satu dengan yang lain dalam mempelajari materi. Hal ini membuat keterampilan sosial siswa dapat terpupuk. Siswa dapat belajar menyampaikan pendapat, memberi kritik dengan sopan, serta memberi kesempatan orang lain untuk berbicara. Lewat cara-cara seperti ini, diharapkan siswa dapat membawa diri dengan baik ketika ada di dalam masyarakat. Dalam pembelajaran model NHT yang
dilakukan,
penyampaian menyampaikan
terdapat
hasil hasil
kerja kerja
modifikasi
dalam
tahap
kelompok.
Siswa
yang
kelompok
dan
memberi
tanggapan atau pertanyaan, diberi nilai. Nilai-nilai dalam diskusi ini direkap dalam lembar skor kelompok. (lampiran 48, halaman 246).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
3) Kegiatan penutup a) Tes Evaluasi Tes evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran. Tes Evaluasi
dilakukan
secara
tertutup.
Siswa
tidak
diperkenankan membuka buku atau catatan dan tidak boleh bekerja sama. Berikut skor tes evaluasi siswa (lampiran 49, halaman 247): Tabel 5.7 Skor Hasil Belajar Siswa siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Aldy Deliar Alif Runggawi Anandio Muhammad Syahputra Annisa Rahmawati Ardana Ardi Yusri Hilmi Trimanto Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Dwiana Rachamadewi Prabowo Elsa Septiana Harlie Puspitaningrum Farikha Setyaningtyas Ginanjar Nata Laksana Al-Maksumi Herbudhi Cahyo Indah Amalia Putri Nugroho Kemal Halifiah Mufti Khaledazia Malik Ansor Liesta Apricillya Putri Muhammad Rizki Permatasari Nada Widya Larasati Firmansyah Nur Diana Anggar Olga Sisca Novaryan Kusuma Scandisktia
Skor Siklus I 87 87 87 80 100 87 93 87 100 73 93 80 87 87 93 93 87 87 87 87 100 60 47 60 87
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Winda Ayu Putri Jati Yolanda Fiegadini Zulfa Oktafiani Pramesti JUMLAH RATA-RATA
Skor Siklus I 87 93 100 87 80 80 93 2736 85
89
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari hasil post test tersebut, terdapat 4 siswa atau 12,5% yang belum tuntas. Namun 28 siswa atau 87,5% telah dapat mencapai KKM yaitu 75. b) Mengisi kuesioner keterampilan sosial Setelah waktu pengerjaan post test habis, siswa diminta mengisi kuesioner keterampilan sosial. Skor dari kuesioner ini akan dibandingkan dengan skor kuesioner pra penelitian untuk melihat peningkatan keterampilan sosial siswa. Berikut skor keterampilan sosial pada siklus pertama (lampiran 50, halaman 250): Tabel 5.8 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sesudah Penerapan NHT Siklus I No 1 2 3 4 5
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana
Siklus I 132 123 130 128 105
6 7 8
Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij
128 129 128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Puspitaningrum Elsa Septiana Harlie Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Muhammad Rizki Firmansyah Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
90
Siklus I 146 135 129 130 119 146 122 128 132 128 144 116 145 111 148 132 126 132 150 156 118 147 128 129 4200 131
Dari skor kuesioner keterampilan sosial tersebut, dapat diintepretasikan ke dalam PAP tipe I sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I Interval Skor 144 – 160 128 – 143 104 – 127 88 – 103 0 – 87
Jumlah 8 16 8 -
Persentase (%) 25% 50% 25% -
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Berdasarkan pada tabel di atas, setelah penerapan NHT, ada 8 siswa atau 25% termasuk kategori sangat baik,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
16 siswa atau 50% termasuk kategori baik, dan 8 siswa atau 25% termasuk kategori cukup. Tidak ada siswa yang termasuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik. c) Mengisi lembar refleksi Setelah siswa diminta mengisi lembar kuesioner, fasilitator membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa (lampiran 51, halaman 254): Tabel 5.10 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No 1
2
3
4
Uraian Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, kerja di dalam kelompok,dll)?
Komentar Model pembelajaran yang baik. Asyik dan menyenangkan
Apakah anda lebih paham tentang materi indeks harga pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
Ya. Menjadi lebih paham
Apakah handout, soal kerja kelompok, pre-test dan post-test membantu anda dalam memahami materi? Mengapa?
Apakah anda senang dengan kerja kelompok yang anda lakukan?
Dari 32 siswa ada 31 siswa atau 96,87% menjawab metode ini baik. 1 siswa atau 3,13% menjawab cukup menyenangkan
32 siswa atau 100% menjawab lebih paham mengenai materi pembelajaran Ya. Membantu karena lebih ringkas. 31 siswa atau 96,87 % menjawab handout dan soal-soal membantu dalam memahmi materi 1 siswa atau 3,13% menjawab sedikit membantu Ya. Senang Sebanyak 31 siswa atau 96,87 % menjawab senang 1 siswa atatu 3.13 % menjawab lumayan senang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 5
Uraian Apa saja yang anda lakukan di dalam kelompok?
6
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
7
8
92
Komentar Berdiskusi dan bertukar pendapat untuk menjawab soal-soal Waktu yang tersedia kurang, adanya perbedaan pendapat.
Dapat memahami materi dan bekerja sama dengan teman Ya. Berminat. 31 siswa dari 32 siswa atau 96,87% menjawab berminat. 1 siswa menjawab cukup
Tabel 5.10 menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran NHT. Dari hasil refleksi, nampak bahwa siswa menikmati pembelajaran. Siswa merasa model ini berbeda dengan model yang biasanya diterapkan sehingga pembelajaran menjadi tidak monoton. Siswa juga menjadi lebih paham dengan model ini karena siswa dituntut tanggung jawab jika harus menyampaikan jawaban soal di depan kelas. Siswa juga dapat bekerja sama dengan teman. Hal ini yang jarang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki adalah prencanaan dan pengelolaan waktu. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan lancar serta tidak terburu-buru. Secara umum, siklus pertama ini dapat berjalan dengan lancar. Siswa menikmati proses pembelajaran yang dilakukan. Namun, dalam siklus pertama ini masih ada 4 orang siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
belum mampu mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 75. Keterampilan sosial siswa juga dirasa belum maksimal karena masih ada beberapa siswa yang termasuk dalam kategori dibawah baik, yaitu kategori cukup. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Observasi kegiatan guru Observasi kegiatan guru di kelas, dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus pertama. Hasil observasi disajikan sebagai berikut (lampiran 52, halaman 257): Tabel 5.11 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan NHT Siklus I No 1
Deskriptor Guru menyampaikan apersepsi untuk membangkitkan minat belajar siswa
Ya
2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (SK/KD/indikator pembelajaran)
3
Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (metode atau model yang akan digunakan)
Tidak
Catatan Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan pengetahuan siswa tentang perubahan harga yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Guru menyampaikan SK/KD dan indikator sehingga siswa mengetahui tujuan pembelajaran Guru menjelaskan tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya
4
Guru memberikan materi pembelajaran melalui presentasi kelas
5
Guru menggunakan pembelajaran kooperatif
model
6
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri
7
Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok
8
Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok
9
Guru turut berperan pembentukan kelompok
dalam
10
Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok
11
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok untuk menggali materi atau pun menjawab soal-soal Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru
12
Tidak
94
Catatan dilakukan dengan model NHT Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali informasi secara mandiri Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Guru memberi kesempatan siswa untuk menggali materi bersama-sama dalam kelompok Guru membagi siswa dalam kelompokkelompok Kecil Guru menjelaskan tahap kerja kelompok dengan jelas Guru turut memastikan pembentukan kelompok Guru berkeliling ke kelompokkelompok untuk memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Banyak kesempatan untuk siswa bekerja sama Beberapa siswa menanyakan materi yang belum dipahami pada guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 13
Deskriptor Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu
Ya
15
Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok
16
Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok
Guru memberikan motivasi secara verbal agar kelompok bekerjasama dengan baik, bukan mengerjakan tugas sendirisendiri
17
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampikan pendapat dalam diskusi kelas
18
Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa
19
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas
20
Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran
Guru memanggil siswa untuk menyampaikan jawaban di depan kelas, siswa lain menanggapi Guru menengahi dan menyampaikan jawaban yang benar Guru senantiasa mengingatkan siswa yang gaduh Perhatian guru terfokus pada pembelajaran Guru memberi kesimpulan dan penguatan diakhir pembelajaran
14
21
Tidak
95
Catatan Guru membantu siswa yang kesulitan Guru berinteraksi dengan seluruh kelompok Guru memberikan motivasi secara verbal agar seluruh siswa aktif dan bersungguhsungguh dalam kerja kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 22
Deskriptor Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran
Ya
23
Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
Tidak
96
Catatan Diadakan tes sebagai evaluasi pembelajaran Telah dilakukan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
Hasil observasi pada tabel 5.11 tersebut menujukan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan baik. Pembelajaran yang biasanya terfokus pada guru, kali ini lebih memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami materi secara bersama-sama di dalam kelompok. Hal ini membuat siswa berinteraksi dengan temannya sehingga memupuk keterampilan sosial siswa. Guru juga menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT secara jelas. Hal ini membuat siswa tidak kebingungan dan tahu apa yang akan mereka kerjakan selama proses pembelajaran berlangsung. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru juga memantau kerja kelompok dengan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Jika ada siswa yang merasa kesulitan dan kebingungan, guru membantu siswa tersebut. Saat memimpin diskusi kelas, jika terjadi perbedaan pendapat terkait jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
soal, guru berusaha menengahi dan menyampaikan jawaban yang tepat. 2) Observasi kegiatan siswa Observasi terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaan berlangsung.
Berikut
tabel
hasil
observasi
siswa
saat
pembelajaran siklus pertama (lampiran 53, halaman 259): Tabel 5.12 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan NHT Siklus I No 1
Deskriptor Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan
Ya
2
Siswa memahami pembelajaran (SK/KD/Indikator)
tujuan
3
Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbeda-beda
4
Siswa mendapat kesempatan untuk menggali informasi mengenai materi secara mandiri
5
Selama pembelajaran, siswa belajar dalam kelompokkelompok yang terdiri dari beberapa siswa
6
Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal
Tidak
Catatan Saat masuk ke dalam kelas, siswa segera masuk ke dalam kelompok dan menyiapkan diri untuk proses pembelajaran Penyampaian SK/KD dan indikator membuat siswa paham tujuan pembelajaran Siswa yang memiliki tingkat kemampuan tinggi, mau membantu teman dalam memahami Lewat kerja kelompok, siswa diberi kesempatan mengggali materi secara mandiri Digunakan model pembelajaran kooperatif dengan kelompokkelompok kecil Siswa diberi kesempatan mengggali materi secara mandiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 7
Deskriptor Siswa fokus pembelajaran dilaksanakan
8
Siswa fokus pada kerja kelompok yang dilakukan
9
Siswa membuat kegaduhan selama proses pembelajaran
10
Siswa berperan aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan
11
Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kerja kelompok
12
Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas
13
Siswa antusias untuk turut berpendapat dalam diskusi kelas Siswa memperhatikan dan menghargai teman lain yang sedang berpendapat
15
Siswa penting
16
Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru
14
17
mencatat
pada yang
hal-hal
Ya
Tidak
Catatan Sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran dengan sungguhsungguh Siswa mampu bertanggung jawab dan fokus pada kerja kelompok
Siswa yang membuat gaduh selalu diiingatkan oleh guru Siswa mampu bertanggung jawab dan fokus pada kerja kelompok
Siswa mampu bertanggung jawab dan fokus pada kerja kelompok Guru memanggil beberapa nomor siswa untuk menyampaikan jawaban di depan kelas. siswa lain boleh memberi pendapat Terjadi diskusi kelas yang hidup
98
Siswa mendengarkan saat teman lain berpendapat Namun belum seluruh siswa melakukan hal ini Guru memberikan arahan secara jelas Guru tidak terlalu banyak menjelaskan. Namun siswa memperhatikan saat guru menjelaskan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 18
Deskriptor Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami
Ya
19
Siswa mengerjakan dengan baik
tugas
20
Siswa diminta melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari
Tidak
99
Catatan Ada beberapa siswa yang bertanya, baik pada guru atau pada teman sekelompok Saat diberi tugas secara individu, siswa mencoba mengerjakan tugas dengan baik Siswa melakukan refleksi secara tertulis. Beberapa siswa diminta menyampaikan refleksi secara lisan.
Hasil observasi pada tabel 5.12 di atas menunjukan bahwa dalam
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe NHT, siswa dapat menjalankan dengan baik. Pembelajaran yang sebelumnya terfokus pada guru, kini tidak demikian. Siswa diberi kesempatan untuk menggali informasi secara mandiri dan diberikan tanggung jawab untuk memahami materi. Siswa juga diberi kesempatan untuk bekerja di dalam kelompok yang membuat keterampilan sosial siswa terpupuk. 3) Observasi keterampilan sosial siswa Observasi keterampilan sosial siswa dilakukan oleh fasilitator sebanyak satu orang untuk setiap kelompok. Dengan demikian, satu fasilitator akan melakukan observasi terhadap satu kelompok atau empat orang siswa. Berikut hasil observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
keterampilan sosial siswa di dalam kelompok maupun saat diskusi kelas pada siklus pertama (lampiran 54, halaman 261): Tabel 5.13 Skor Observasi Keterampilan Sosial Siswa Saat Penerapan NHT Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi P Elsa Septiana Harlie Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Muhammad Rizki Firmansyah Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
Hasil Oservasi 128 88 104 91 89 105 128 91 89 132 121 130 89 125 104 90 129 128 129 89 105 88 128 130 89 88 133 90 127 130 88 131 3506 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Hasil di atas dapat diintepretasikan sebagai berikut: Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I Interval Skor 144 – 160 128 – 143 104 – 127 88 – 103 0 – 87
Jumlah 12 7 13 -
Persentase (%) 37,5% 21,9% 40,6% -
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Berdasarkan observasi keterampilan sosial, nampak bahwa keterampilan sosial siswa masih rendah. Ada 12 siswa dari 32 siswa atau 37,5% siswa yang masuk kategori sangat kurang baik. Sebagian besar siswa yaitu 40,6% atau 13 siswa termasuk dalam kategori kurang baik. Dan sebanyak 7 siswa atau sebanyak 21,9% yang masuk ke kategori cukup. Menurut hasil observasi ini, penting dilakukan siklus kedua.
d. Evaluasi dan refleksi Pada tahap ini, guru dan peneliti melakukan evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi pembelajaran dengan model NHT. 1) Evaluasi b) Wawancara pada siswa Dari wawancara siswa, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari model yang biasa diterapkan guru. Hal ini membuat mereka tidak jenuh dengan model pembelajaran yang monoton.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Selain itu, siswa juga dapat berdiskusi dengan teman dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini yang jarang dilakukan siswa. Siswa juga lebih mudah memahami materi karena langsung berlatih menjawab soal-soal dan dapat berdiskusi dengan teman dalam kelompok. Kendala yang dirasakan siswa dalam pembelajaran adalah waktu kerja kelompok yang dirasa kurang. Siswa juga kadang mengalami perbedaan pendapat dengan teman di dalam kelompok. Selain itu, beberapa siswa merasa kesulitan jika diminta menggali materi di dalam kelompok karena lebih senang jika guru menerangkan materi pelajaran terlebih dahulu (lampiran 55, halaman 265). b) Wawancara pada guru Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dari metode yang sering digunakan guru. Dengan model ini, siswa lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Namun, guru merasa cukup kerepotan jika menyiapkan pembelajaran dengan model ini seorang diri. Secara keseluruhan, pembelajaran berlancar lancar. Hal masih perlu diperbaiki adalah pengelolaan waktu. Pengelolaan dan perencanaan waktu harus benar-benar diperhatikan agar sesuai dan tidak terjadi kekurangan waktu (lampiran 56, halaman 266).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
c) Refleksi Berikut hasil refleksi guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siklus I (lampiran 57, halaman 267): Tabel 5.15 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No 1
2
3
4
5
6
7
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan Penilaian guru terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran menggunakan model NHT dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa Hambatan yang ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut
Komentar Sudah baik. Persiapan lebih matang lagi
Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Memperhatikan waktu pembelajaran
Sudah baik. Siswa antusias dan berani mengutarakan pendapat
Persiapan dan perencanaan waktu Siswa lebih berani dalam mengutarakan pendapat Siswa dapat bekerja sama di dalam Kelompok
Ya. Siswa sangat berminat
Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru menilai komponen pembelajaran yang disiapkan sudah baik namun masih perlu persiapan secara matang. Guru juga melihat siswa antusias
mengikuti
pembelajaran
dan
lebih
berani
mengutarakan pendapat. Hanya saja, hambatan yang dirasakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
guru adalah persiapan yang harus lebih matang dan perencanaan waktu yang harus lebih diperhatikan. Manfaat yang dirasakan guru dengan model pembelajaran ini adalah siswa berani mengutarakan pendapat. Siswa juga mendapat kesempatan untuk bekerja sama di dalam kelompok. Menurut guru, siswa berminat dengan penerapan model pembelajaran ini di kelas. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam siklus kedua adalah perencanaan waktu. Pada tahap evaluasi dan refleksi ini, diketahui beberapa hal yang masih menjadi kekurangan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a) Perencanaan waktu yang kurang baik, sehingga waktu kerja kelompok dirasa kurang. Soal yang ada dirasa terlalu banyak. b) Beberapa siswa merasa kesulitan jika langsung dihadapkan pada soal tanpa mendapat penjelasan materi terlebih dahulu dari guru. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, di buat perbaikan pada siklus kedua sebagai berikut: a) Perencanaan
waktu
yang
lebih
matang,
dengan
memperhatikan waktu kerja kelompok disesuaikan dengan jumlah soal. Akan tetapi, soal-soal tetap dirancang agar mencakup seluruh indikator materi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
b) Karakteristik dari pembelajaran model koopertif tipe NHT adalah adanya kerja sama siswa dalam menggali materi. Untuk itu, dalam memperbaiki masalah kedua, peneliti dan guru mitra mencari alternatif solusi dengan meminta siswa membuat rangkuman mengenai materi yang akan dipelajari sehingga
siswa
memiliki
bekal
sebelum
mengikuti
pembelajaran. Setelah peneliti dan guru mitra bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi, maka dilaksanakan penelitian siklus kedua.
3. Siklus Kedua Berikut diuraikan implementasi model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siklus kedua: a. Perencanaan 1) Pembagian kelompok Pembagian kelompok pada siklus kedua ini, sama dengan kelompok pada siklus pertama. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, siswa-siswa sudah pernah bekerja sama sebelumnya. Harapannya pada siklus kedua ini siswa menjadi tidak canggung dan dapat bekerja sama dengan lebih baik. 2) Menyusun perangkat pembelajaran a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
RPP pada siklus kedua ini, dibuat sama seperti siklus pertama dengan materi ajar fungsi konsumsi (lampiran 23, halaman 187). b) Handout materi pembelajaran Handout dibuat sesuai materi ajar yaitu fungsi konsumsi (lampiran 26, halaman 195). c) Soal kerja kelompok Soal pada siklus kedua ini dibuat lebih sedikit dengan tetap mencakup indikator-indikator yang harus dikuasai siswa (lampiran 27, halaman 199). d) Lembar skor kelompok Lembar skor kelompok yang digunakan sama seperti lembar skor kelompok pada siklus pertama (lampiran 28, halaman 203). 3) Menyusun instrumen pengumpulan data a) Lembar observasi kegiatan guru (lamp 33, halaman 219). b) Lembar observasi kegiatan siswa (lamp 34, halaman 221). c) Lembar observasi keterampilan sosial (lampiran 35, halaman 223). d) Kuesioner keterampilan sosial (lampiran 31, halaman 214). e) Soal pre test (lampiran 29, halaman 204). f) Soal post test (lampiran 30, halaman 209). g) Panduan wawancara siswa ( lampiran 36, halaman 225).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
h) Panduan wawancara guru (lampiran 37, halaman 226). i) Refleksi siswa (lampiran 32, halaman 218). j) Refleksi guru (lampiran 38, halaman 227). b. Tindakan Penelitian siklus kedua dilakukan pada hari Selasa tanggal 23 April 2013 pada jam 10.30 WIB sampai dengan 12.00 WIB yaitu jam kelima dan keenam pembelajaran. Standar kompetensi adalah memahami konsumsi dan investasi. Sedangkan kompetensi dasar yang dipelajari mengenai mendeskripsikan fungsi konsumsi dan tabungan. Jumlah siswa di kelas X5 adalah 32 siswa. Ada 4 siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran. Sehingga hanya sebanyak 28 siswa yang hadir. Dengan adanya siswa yang tidak hadir, ada 4 kelompok yang beranggotakan 3 siswa. Berikut tindakan yang dilaksanakan pada siklus kedua: 1) Pre Test Pre test dilakukan karena sebelumnya siswa telah diminta meringkas mengenai materi fungsi konsumsi. Pre test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi ini. Berikut skor pre test siswa (lampiran 58, halaman 268): Tabel 5.16 Skor Pre Test Siswa siklus II No 1 2
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina
Pre Test Siklus II 33 60
Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Annisa Rahmawati Ardana Ardi Yusri Hilmi Trimanto Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Elsa Septiana Harlie Puspitaningrum Farikha Setyaningtyas Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Muhammad Rizki Permatasari Nada Widya Larasati Firmansyah Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Rahmat Mukhlisin Scandisktia Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
Pre Test Siklus II 67 40 53 53 33 47 40 60 13 40 20 40 60 40 33 40 33 33 27 33 47 33 47 53 60 73 1211 43
108
Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Seluruh siswa atau 100% siswa belum mampu mencapai KKM pada pre test di siklus kedua ini. Hal ini menunjukan siswa belum memahami materi pembelajaran pada siklus kedua. 2) Kegiatan pembuka a) Salam dan presensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Guru mengucapkan salam dan melakukan presensi. Saat presensi, diketahui 4 siswa tidak hadir dalam pembelajaran. 3 orang siswa tidak hadir karena sakit dan satu siswa tidak hadir karena ikut serta dalam tim basket sekolah mengikuti perlombaan basket antar SMA. b) Apersesi Guru
menyampaikan
apersepsi
dengan
menanyakan
pengetahuan siswa mengenai konsumsi sehari-hari. c) Penyampaian SK, KD, dan indikator Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam materi fungsi konsumsi ini. 3) Kegiatan inti a) Penjelasan mekanisme pembelajaran Guru
menjelaskan
langkah
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. b) Kerja kelompok Pada siklus kedua ini siswa lebih santai dalam melakukan kerja kelompok. Tidak terlalu terburu-buru seperti saat siklus pertama. Hal ini dikarenakan soal pada lembar kerja siklus kedua tidak terlalu banyak. Siswa menjadi lebih nyaman saat berdiskusi dan saling membantu memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
materi. Dengan demikian, perbaikan pada siklus kedua ini berhasil dilakukan (lampiran 59, halaman 271). c) Penyampaian Hasil Diskusi Kelompok Setelah waktu pengerjaan habis, guru memanggil 9 nomor siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok. Nilai dari 9 siswa yang maju tersebut akan mewakili nilai kelompok
masing-masing.
Siswa
yang
memberikan
tanggapan dan bertanya ada 3 orang. Kelas juga nampak antusias
mendengarkan
saat
siswa
yang
sedang
menyampaikan jawaban soal. Ketika guru memberikan penguatan, siswa juga memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh (lampiran 60, halaman 275). 4) Kegiatan Penutup a) Mengisi kuesioner keterampilan sosial Berikut skor keterampilan sosial siswa pada siklus kedua (lampiran 61, halaman 276) : Tabel 5.17 Skor Kuesioner Keterampilan Sosial Siswa Sesudah Penerapan NHT Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir
Siklus II 132 128 130 130 105 130 128 144 144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Elsa Septiana Harlie Puspitaningrum Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Muhammad Rizki Firmansyah Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
111
Siklus II 131 130 146 129 133 130 144 128 145 128 147 129 129 138 146 144 131 128 130 3737 133
Skor kuesioner tersebut, diintepretasikan ke dalam PAP tipe I sebagai berikut: Tabel 5.18 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I Interval Skor 144 – 160 128 - 143 104 – 127 88 – 103 0 - 87
Jumlah 8 19 1 -
Persentase (%) 28,6% 67,8% 3,6% -
Keterangan Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Sangat kurang baik
Dari hasil kuesioner keterampilan sosial siswa tersebut dapat dilihat bahwa keterampilan sosial siswa di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
kelas tersebut meningkat. Pada siklus kedua ini, 19 siswa atau 67,8% berhasil masuk kategori baik dan 8 siswa atau 28,6% termasuk kategori sangat baik. Hanya satu siswa atau 3,6% yang tetap pada kategori cukup. b) Mengisi lembar refleksi Setelah mengisi kuesioner keterampilan sosial, siswa mengisi lembar refleksi. Berikut rekap hasil refleksi siswa(lampiran 62, halaman 280): Tabel 5.19 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II No 1
2
3
4
Uraian Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, kerja di dalam kelompok,dll)? Apakah anda lebih paham tentang materi fungsi konsumsi pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
Komentar Model pembelajaran yang baik. Asyik dan menyenangkan Dari 28 siswa ada 28 siswa atau 100% menjawab metode ini baik. Ya. Menjadi lebih paham
Apakah handout, soal kerja kelompok, pre-test dan post-test membantu anda dalam memahami materi? Mengapa?
Ya. Membantu
Apakah anda senang dengan kerja kelompok yang anda lakukan?
Ya. Senang
28 siswa atau 100% menjawab lebih paham mengenai materi pembelajaran
28 siswa atau 100% menjawab handout dan soal-soal membantu dalam memahmi materi
Sebanyak 28 siswa atau 100% menjawab senang 5
Apa saja yang anda lakukan di dalam kelompok?
Berdiskusi dan bertukar pendapat untuk menjawab soal-soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 6
7
8
113
Uraian Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
Komentar Saat ada anggota yang pasif, kelas sedikit ramai, dan perbedaan pendapat.
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
Ya. Berminat.
Dapat memahami materi dan bekerja sama dengan teman
28 siswa dari 28 siswa atau 100% menjawab berminat.
Refleksi di atas menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran NHT pada siklus kedua. Dari hasil refleksi, nampak bahwa siswa menikmati pembelajaran. Secara umum, siklus kedua ini juga dirasa lebih berhasil dari siklus pertama. Hal ini dikarenakan kekurangankekurangan pada siklus pertama dapat diperbaiki. Seluruh siswa merasa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan. Mereka juga berminat mengikuti pembelajaran dengan model NHT. Hambatan yang ditemukan pada siklus kedua ini adalah beberapa siswa merasa ada anggota kelompok yang pasif, kelas sedikit ramai, serta perbedaan pendapat. Untuk memperbaiki hambatan tersebut tentu diperlukan kerja sama dan kesadaran bersama antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
5) Post test Post test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah dilakukannya pembelajaran. Post test dilakukan setelah pembelajaran, yaitu bersamaan dengan ulangan harian siswa pada tangga 14 Mei 2013. Berikut skor post test siswa (lampiran 63, halaman 283): Tabel 5.20 Skor Post Test Siswa siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Elsa Septiana Harlie Puspitaningrum Farikha Setyaningtyas AlGinanjar Nata Laksana Maksumi Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Muhammad Rizki Permatasari Nada Widya Larasati Firmansyah Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Rahmat Mukhlisin Scandisktia Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati
Post Test Siklus II 93 100 100 100 100 100 80 80 90 100 87 80 80 100 100 100 87 100 80 100 100 80 93 93 100 87
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 30 31 32
Nama Siswa Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
Post Test Siklus II 100 100 2610 93
115
Keterangan Tuntas Tuntas
Seluruh siswa yaitu 28 siswa atau 100% siswa telah berhasil mencapai KKM pada pelaksanaan post test siklus kedua ini. Sehingga jika dibandingkan dengan skor pre test, jumlah siswa yang mampu mencapai KKM meningkat sejumlah 28 siswa atau 100%. Dilihat dari rata-ratanya, peningkatan yang teradi sebesar 116,28%. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut (lampiran 64, halaman 286): 1) Observasi kegiatan guru Tabel 5.21 Hasil Observasi Kegiatan Guru Saat Penerapan NHT Siklus II No 1
Deskriptor Guru menyampaikan apersepsi untuk membangkitkan minat belajar siswa
Ya
2
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (SK/KD/indikator pembelajaran)
Tidak
Catatan Guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan pengetahuan siswa tentang kegiatan konsumsi kehidupan seharihari Guru menyampaikan SK/KD/atau pun indikator sehingga siswa mengetahui tujuan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3
Deskriptor Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (metode atau model yang akan digunakan)
4
Guru memberikan materi pembelajaran melalui presentasi kelas
5
Guru menggunakan pembelajaran kooperatif
model
6
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri
7
Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok
8
Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok
9
Guru turut berperan pembentukan kelompok
dalam
10
Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok
11
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok untuk menggali materi atau pun menjawab soal-soal Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru
Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan
12
13
Ya
Tidak
116
Catatan Guru menjelaskan tahap-tahap kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan model NHT Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali informasi secara mandiri Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Guru memberi kesempatan untuk siswa menggali materi dalam kelompok siswa dibagi dalam kelompok kecil Guru menjelaskan tahap kerja kelompok dengan jelas Guru turut memastikan kelompok terbentuk dengan tepat Guru berkeliling ke kelompokkelompok untuk memberikan bimbingan dan arahan pada siswa Guru memberikan banyak kesempatan untuk siswa bekerja sama Beberapa siswa menanyakan materi yang belum dipahami pada guru Guru membantu siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor tugas kelompok Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu
Ya
15
Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok
16
Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok
17
Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampikan pendapat dalam diskusi kelas
18
Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa
19
Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas
20
Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran
14
21
Tidak
22
Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran
23
Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
117
Catatan kesulitan Guru berinteraksi dengan seluruh kelompok Guru memberikan motivasi secara verbal agar seluruh siswa aktif dan bersungguhsungguh dalam kerja kelompok Guru memberikan motivasi secara verbal agar kelompok bekerjasama dengan baik. Bukan mengerjakan tugas sendirisendiri Guru memanggil beberapa nomor siswa Untuk menyampaikan jawaban kelompok di depan kelas Guru menengahi dan menyampaikan jawaban yang benar Guru senantiasa mengingatkan siswa yang gaduh Perhatian guru terfokus pada pembelajaran Guru memberi kesimpulan dan penguatan diakhir pembelajaran Diadakan post test sebagai evaluasi pembelajaran Telah dilakukan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Hasil observasi tersebut menujukan bahwa secara umum guru mampu melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus kedua ini dengan baik. Guru juga turut memantau kerja kelompok. Saat diskusi kelas, guru senantiasa memberikan penguatan-penguatan terhadap jawaban siswa sehingga siswa lebih memahami materi. Guru juga memberikan motivasi agar siswa aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan. 2) Observasi kegiatan siswa Berikut observasi kegiatan siswa (lampiran 65, halaman 288): Tabel 5.22 Hasil Observasi Kegiatan Siswa Saat Penerapan NHT Siklus II No 1
Deskriptor Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan
Ya
2
Siswa memahami pembelajaran (SK/KD/Indikator)
tujuan
3
Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbeda-beda
4
Siswa mendapat kesempatan untuk menggali informasi mengenai materi secara
Tidak
Catatan Saat masuk ke dalam kelas, siswa segera masuk ke dalam kelompok dan menyiapkan diri untuk proses pembelajaran Penyampaian SK/KD dan indikator membuat siswa paham tujuan pembelajaran Terlihat dari proses pembelajaran, siswa yang berprestasi tinggi cenderung leih aktif Lewat kerja kelompok, siswa diberi kesempatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Deskriptor
Ya
Tidak
Mandiri 5
Selama pembelajaran, siswa belajar dalam kelompokkelompok yang terdiri dari beberapa siswa
6
Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal Siswa fokus pada pembelajaran yang dilaksanakan
8
Siswa fokus pada kerja kelompok yang dilakukan
9
Siswa membuat kegaduhan selama proses pembelajaran
10
Siswa berperan aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan
11
Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kerja kelompok
12
Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas
13
Siswa antusias untuk turut berpendapat dalam diskusi kelas Siswa memperhatikan dan menghargai teman lain yang sedang berpendapat
Siswa mencatat penting
7
14
15
hal-hal
119
Catatan mengggali materi secara mandiri Digunakan model pembelajaran kooperatif dengan kelompokkelompok kecil Lewat kerja kelompok, siswa diberi kesempatan mengggali materi secara mandiri Sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran dengan sungguhsungguh Siswa mampu bertanggung jawab dan fokus pada kelompok Siswa yang membuat gaduh selalu diingatkan oleh guru Siswa mampu bertanggung jawab dan fokus pada kerja kelompok Siswa mampu bertanggung jawab dan fokus pada kerja kelompok Guru memanggil beberapa nomor siswa untuk menyampaikan jawaban di depan kelas.siswa lain boleh memberi pendapat Terjadi diskusi kelas yang hidup Siswa mendengarkan saat teman lain berpendapat Namun belum seluruh siswa mencatat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 16
17
Deskriptor Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru
Ya
18
Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami
19
Siswa mengerjakan dengan baik
tugas
20
Siswa diminta melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari
Tidak
120
Catatan Guru memberikan arahan dengan jelas Guru tidak terlalu banyak menjelaskan. namun siswa memperhatikan saat guru menjelaskan Ada beberapa siswa yang bertanya, baik pada guru atau pada teman sekelompok Saat diberi tugas secara individu, siswa mencoba mengerjakan tugas dengan baik Siswa melakukan refleksi secara tertulis. Beberapa siswa juga diminta menyampaikan refleksi lisan
Hasil observasi di atas menunjukan bahwa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus kedua, dapat berjalan dengan lancar. Pembelajaran telah terfokus pada siswa. Siswa dapat menggali informasi secara mandiri dan diberikan tanggung jawab untuk paham terhadap materi. Siswa juga diberi kesempatan untuk bekerja di dalam kelompok yang membuat keterampilan sosial siswa semakin tergali dan meningkat. 3) Observasi terhadap keterampilan sosial
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Berikut hasil observasi keterampilan sosial siswa pada siklus kedua (lampiran 66, halaman 290): Tabel 5.23 Skor Observasi Keterampilan Sosial Siswa Saat Penerapan NHT Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Adelina Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana Annisa Rahmawati Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Elsa Septiana Harlie Puspitaningrum Farikha Setyaningtyas Al-Maksumi Ginanjar Nata Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Muhammad Rizki Firmansyah Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
Siklus II 149 129 128 136 129 137 128 134 128 128 134 128 129 130 144 134 130 144 129 128 128 133 144 129 144 145 149 147 3775 135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Berikut intepretasi skor observasi keterampilan sosial pada siklus kedua dalam PAP tipe I: Tabel 5.24 Hasil Perhitungan Observasi Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I Interval Skor 144 – 160 128 – 143 104 – 127 88 – 103 0 – 87
Jumlah 8 20 -
Persentase (%) 28,6% 71,4% -
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Dari tabel di atas, nampak bahwa pada siklus kedua ini, terjadi peningkatan dari hasil observasi. Pada siklus kedua, sebanyak 8 dari 28 siswa atau 28,6% termasuk kategori sangat baik. Sementara 20 siswa atau 71,4% termasuk kategori baik dan tidak ada siswa yang termasuk kategori cukup, kurang baik dan sangat kurang baik. d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi a) Wawancara pada siswa Siswa mengatakan cukup berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini. Mereka merasa model ini menambah variasi pembelajaran sehingga tidak monoton (lampiran 67, halaman 294). b) Wawancara pada guru Pada wawancara guru siklus kedua, guru menyampaikan bahwa model pembelajaran NHT mampu membuat siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
bekerja sama. Siswa juga sangat berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini (lampiran 68, halaman 295). c) Refleksi Berikut hasil refleksi guru pada siklus kedua (lampiran 69, halaman 296): Tabel 5.25 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II No 1
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan
Komentar Baik. Persiapan sudah lebih matang
2
Penilaian guru terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran menggunakan model NHT dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa
Baik. Siswa antusias dan berani mengutarakan pendapat
3
Hambatan yang ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Persiapan
4
5
6
7
Siswa lebih berani dalam berpendapat dan lebih memahami materi Siswa dapat bekerja sama di dalam kelompok Sudah baik. Pengelolaan waktu sudah lebih baik Ya. Siswa berminat
Dari hasil refleksi tersebut dapat dilihat bahwa guru menilai komponen pembelajaran yang disipakan sudah baik namun masih perlu persiapan secara matang. Guru juga melihat siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
antusias
mengikuti
pembelajaran
dan
lebih
124
berani
mengutarakan pendapat.
B. Analisis Komparasi Keterampilan Sosial dan Pemahaman Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 1. Analisis komparatif keterampilan sosial Berikut disajikan intepretasi skor kuesioner keterampilan sosial siswa kelas X5 sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sesudah siklus pertama, dan sesudah siklus kedua ke dalam PAP tipe
I
yang
menunjukan
perbandingan
pencapaian
kategori
keterampilan sosial siwa dari waktu ke waktu: Tabel 5.26 Hasil Perhitungan Kuesioner Keterampilan Sosial Berdasarkan PAP Tipe I Interval Skor
Jumlah
Persentase (%)
Keterangan
Sebelum NHT
Siklus I
Siklus II
Sebelum NHT
Siklus I
Siklus II
144 – 160
4
8
8
12,5%
25%
28,6%
Sangat baik
128 – 143
11
16
19
34,4%
50%
67,8%
Baik
104 – 127
16
8
1
50%
25%
3,6%
Cukup
88 – 103
1
-
-
3,1%
-
-
Kurang baik
0 – 87
-
-
-
-
-
-
Sangat kurang baik
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebelum pra penelitian, ada 4 siswa atau 12,5% siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik, pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan menjadi 8 siswa. Siswa yang termasuk dalam kategori baik juga mengalami peningkatan dari 11 siswa atau 34,4% pada saat sebelum penerapan NHT, menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
16 siswa atau 50% pada siklus pertama dan 19 siswa atau 67,8% pada siklus kedua. Sedangkan siswa yang masuk dalam kategori cukup, menurun dari 16 siswa atau 50% pada saat sebelum penerapan NHT, menjadi 8 siswa atau 25% sesudah siklus pertama, dan 1 siswa atau 3,6% sesudah siklus kedua. Siswa yang termasuk kategori kurang baik berjumlah 1 siswa saat sebelum penerapan NHT dan tidak ada siswa yang masuk kategori kurang baik sesudah penerapan NHT siklus pertama dan kedua. Peningkatan ini turut didukung hasil observasi yang memperlihatkan peningkatan kondisi keterampilan sosial siswa dari siklus pertama dan siklus kedua. Akan tetapi, berdasarkan hasil kuesioner keterampilan sosial, target keterampilan sosial yaitu bahwa seluruh siswa harus termasuk dalam kategori minimal baik, tidak tercapai. Sesudah siklus kedua, masih ada siswa yang keterampilan sosialnya masih dalam kategori cukup. Hal ini kemudian dicocokan dengan hasil observasi. Menurut hasil observasi, seluruh siswa dapat mencapai kategori baik. Dengan demikian, walaupun berdasarkan kuesioner target keterampilan sosial belum tercapai, target keterampilan sosial telah tercapai menurut hasil observasi. 2. Analisis komparatif pemahaman belajar Berikut perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan NHT dan sesudah penerapan NHT siklus I dan siklus II:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Tabel 5.27 Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum NHT, Sesudah NHT Siklus Pertama, dan Sesudah NHT Siklus Kedua No
Nama Siswa
Sebelum NHT
Sesudah NHT Siklus I
Sesudah NHT Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Adeliani Eva Hapsari Adlina Nur Zhafarina Aldenisa Bayang Runggawi Aldy Deliar Alif Syahputra Anandio Muhammad Ardana Rahmawati Annisa Trimanto Ardi Yusri Hilmi Burhan Al Bahij Damayanti Daud Muhajir Devi Yonia Almahanir Donny Aryanto Prabowo Dwiana Rachamadewi Elsa Septiana Harlie Puspitaningrum Farikha Setyaningtyas Ginanjar Nata AlMaksumi Laksana Herbudhi Cahyo Nugroho Indah Amalia Putri Kemal Halifiah Mufti Ansor Khaledazia Malik Liesta Apricillya Putri Permatasari Muhammad Rizki Firmansyah Nada Widya Larasati Nur Diana Anggar Kusuma Olga Sisca Novaryan Scandisktia Rahmat Mukhlisin Regita Dwi Utami Rizki Distianasari Stugestus Kurniawan Jati Winda Ayu Putri Yolanda Fiegadini Pramesti Zulfa Oktafiani JUMLAH RATA-RATA
88 70 82 83 76 82 90 44 68 90 95 82 40 67 34 88 72 75 82 67 88 76 70 66 53 90 72 92 84 69 96 92 2423 76
87 87 87 80 100 87 93 87 100 73 93 80 87 87 93 93 87 87 87 87 100 60 47 60 87 87 93 100 87 80 80 93 2736 85
93 100 100 100 100 100 80 80 90 100 87 80 80 100 100 100 87 100 80 100 100 80 93 93 100 87 100 100 2610 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Dari tabel di atas, nampak bahwa sebelum penerapan NHT ada 13 siswa atau 40,63% yang memiliki skor hasil belajar kurang dari KKM. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 59,37%. Hal ini mengalami peningkatan sesudah penerapan NHT siklus pertama. Ada 28 siswa atau 87,5% yang mampu mencapai KKM dan hanya 4 siswa atau 12,5% yang belum mencapai KKM. Maka kepada keempat siswa tersebut diberikan penugasan berupa pekerjaan rumah berupa soal mengenai indeks harga dari guru. Jika siswa mengalami kesulitan, diperbolehkan mendiskusikan pekerjaan rumah itu dengan teman lain atau dengan guru. Jika dilihat dari rata-rata, peningkatan yang terjadi sesudah penerapan siklus pertama ini sebesar 11,84% yaitu dari skor ratarata sebesar 76 menjadi 85. Pada penerapan NHT siklus kedua, dari 28 siswa yang hadir pada pembelajaran seluruh siswa yaitu 28 siswa atau 100% mampu mencapai KKM dalam tes evaluasi. Jika dikaji berdasarkan ratarata, maka peningkatan skor hasil belajar yang terjadi sebesar 9,41% yaitu dari skor rata-rata evaluasi sesudah siklus pertama sebesar 85 menjadi 93.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
C. Pembahasan 1. Peningkatan keterampilan sosial sesudah penerapan NHT Dari deskripsi data dan analisis komparasi, keterampilan sosial siswa terus mengalami perbaikan. Peningkatan ini terlihat dari hasil kuesioner siswa maupun hasil observasi. Pada siklus pertama, berdasarkan hasil kuesioner, siswa yang termasuk dalam kategori minimal baik meningkat sejumlah 9 siswa atau 28,1%. Peningkatan terjadi dari 15 siswa atau 46,9% menjadi 24 siswa atau 75%. Demikian pula pada siklus kedua, peningkatan siswa yang termasuk kategori minimal baik meningkat sejumlah 3 siswa atau 21,5%. Peningkatan terjadi dari 24 siswa atau 75% pada siklus pertama menjadi 27 siswa atau 96,5% pada siklus kedua. Peningkatan ini merupakan akibat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dapat berjalan dengan lancar. Guru mitra mampu melaksanakan mekanisme pembelajaran dan mengelola kelas dengan baik saat pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu, siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik meliputi kegiatan kerja kelompok, menyampaikan hasil jawaban kelompok serta memberikan tanggapan. Saat melakukan kerja kelompok, siswa antusias untuk bertanya hal yang belum dipahami, saling menjelaskan, dan menghormati perbedaan pendapat sehingga keterampilan sosial siswa mengalami peningkatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Saat menyampaikan hasil jawaban kelompok, siswa juga belajar menerima tanggung jawab serta menerima kritik dari orang lain sehingga keterampilan sosial siswa meningkat. Dalam kegiatan menanggapi teman yang sedang berpendapat, siswa yang memberikan tanggapan juga belajar menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang sopan. Siswa yang tidak memberi tanggapan juga belajar untuk menghargai orang lain yang sedang berbicara. Dengan demikian, keterampilan sosial siswa dapat meningkat. 2. Peningkatan Pemahaman Sesudah Penerapan NHT Pemahaman belajar siswa terus meningkat pada saat siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini terlihat dari skor tes yang mengalami peningkatan pada siklus pertama. Untuk memantapkan, dilakukan siklus kedua. Skor tes pada siklus kedua ini pun mengalami peningkatan. Pada siklus pertama, siswa yang memiliki skor hasil belajar yang telah mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 59,37%. Selanjutnya terjadi peningkatan jumlah siswa yang mampu mencapai KKM sesudah penerapan NHT siklus pertama. Sesudah NHT siklus pertama, jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM berjumlah 28 siswa atau 87,5%. Artinya terjadi peningkatan sejumlah 9 siswa atau 28,13%. Pada siklus kedua, seluruh siswa yang hadir dalam pembelajaran yaitu 28 siswa atau 100% telah mampu mencapai KKM. Artinya terjadi peningkatan sebesar 12,5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Peningkatan ini terjadi karena penerapan model pembelajaran kooperatif berjalan lancar. Kualitas pembelajaran di kelas menjadi lebih baik. Pembelajaran yang biasanya terpusat pada guru, kali ini lebih terpusat pada siswa. Siswa memiliki kesempatan menggali materi secara mandiri serta saling membantu dalam memahami materi di dalam kelompok. Tanggung jawab individu lewat penerapan model pembelajaran ini juga membuat siswa sungguh-sungguh serius dalam belajar. Siswa juga terlibat aktif dalam diskusi kelas. Hal ini membuat pemahaman siswa terus bertambah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) mampu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa di kelas X5. Peningkatan keterampilan sosial tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang termasuk kategori minimal baik berdasarkan kuesioner keterampilan sosial. Jumlah siswa terus meningkat pada siklus pertama dan kedua. Pada siklus pertama, peningkatan terjadi sebesar 28,1% atau sejumlah 9 siswa. Pada siklus kedua peningkatan terjadi sebesar 21,5% atau sejumlah 3 siswa. Hasil observasi juga menunjukan peningkatan keterampilan sosial yang dimiliki siswa sebesar. Pada siklus pertama, siswa yang keterampilan sosialnya termasuk dalam kategori baik berjumlah 12 siswa atau 37,5%. Hal ini meningkat menjadi 28 siswa pada siklus kedua atau 100%. Sedangkan
peningkatan
pemahaman
belajar,
nampak
dari
peningkatan jumlah siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal pada siklus pertama maupun siklus kedua. Pada siklus pertama, peningkatan yang terjadi sebesar 28,13%. Peningkatan terjadi dari 19 siswa atau 59,37% yang dapat mencapai nilai ketuntasan minimal bertambah menjadi 28 siswa atau 87,5%. Sementara pada siklus kedua, 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
dari 28 siswa atau 100% siswa yang hadir dalam pembelajaran mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal sehingga peningkatan yang terjadi sejumlah 12,5%.
B. Keterbatasan Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan
terdapat
beberapa
keterbatasan terkait penelitian ini yaitu: 1. Dalam penelitian siklus kedua ada 4 orang siswa yang tidak hadir dalam pembelajaran sehingga data siswa tidak diikutsertakan dalam hasil penelitian. 2. Dimungkinkan
ada
perbedaan
persepsi
antar
observer
saat
mengobservasi keterampilan sosial tiap siswa, sehingga timbul bias pada hasil observasi tersebut.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan pada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini: 1. Guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, sebagai alternatif penyelenggaraan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dengan metode yang sering digunakan guru. Selain itu, penggunaan model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
2. Sangat perlu diperhatikan perencanaan dan pengelolaan waktu sebelum dan selama proses tindakan berlangsung. Hal tersebut, perlu dilakukan agar setiap langkah pembelajaran berlangsung dengan baik dan tepat waktu. 3. Peneliti dan guru penting untuk rutin bertemu membahas persiapan penelitian yang akan dilakukan. Guru sebagai pelaku tindakan harus benar-benar memahami langkah-langkah pembelajaran agar tidak mengalami kebingungan saat pelaksanaan tindakan. 4. Observer perlu melakukan simulasi dalam melakukan observasi agar terdapat persamaan persepsi sehingga hasil observasi lebih reliabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Adji, dkk. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Bachri Tahlib, Syamsul. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana. Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gagas Media. Dwi Kusumojanto, Djoko dan Herawati, Popy. 2009. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas APK di SMK Ardjuna 01 Malang.” Jurnal Penelitian Kependidikan. Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Malang. Ervina, Monica. 2012. “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Guna Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi” Skripsi. FKIP:USD. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit Andi. Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Kesumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks. Mudijojo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. M Yunus, Firdaus 2004. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. Yogyakarta: Logung Pustaka. Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusman. 2011. Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionelisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media. Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Suyanto. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Wuryani, Sri Esti. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Yatim, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Sebelum Penerapan NHT) Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2
3
4 5 6
7 8
9 10 11
12
: : : :
Deskriptor Guru menyampaikan apersepsi untuk membangkitkan minat belajar siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (SK/KD/indikator pembelajaran) Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (metode atau model yang akan digunakan) Guru memberikan materi pembelajaran melalui presentasi kelas Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok Guru turut berperan dalam pembentukan kelompok Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok dalam menggali materi atau pun menjawab soal-soal Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 13 14 15
16
17
18 19 20
21 22 23
Deskriptor Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampikan pendapat dalam diskusi kelas Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
Ya
Tidak
137
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Lampiran 2 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Sebelum Penerapan NHT) Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : :
No Deskriptor 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan 2 Siswa memahami tujuan pembelajaran (SK/KD/Indikator) 3 Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbeda-beda 4 Siswa mendapat kesempatan untuk menggali informasi mengenai materi secara mandiri 5 Selama pembelajaran, siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa 6 Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal 7 Siswa fokus pada pembelajaran yang dilaksanakan 8 Siswa fokus pada kerja kelompok yang dilakukan 9 Siswa membuat kegaduhan selama proses pembelajaran 10 Siswa berperan aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan 11 Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kerja kelompok 12 Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas 13 Siswa antusias untuk turut berpendapat dalam diskusi kelas 14 Siswa memperhatikan dan menghargai teman lain yang sedang berpendapat 15 Siswa mencatat hal-hal penting
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Deskriptor 16 Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran 17 Siswa memperhatikan penjelasan guru 18 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami 19 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 20 Siswa diminta melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari
Ya
Tidak
139
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI KONDISI FISIK KELAS Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : :
No Deskriptor 1 Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa 2 Ruang kelas mendapat cukup cahaya 3 Sirkulasi udara di ruang kelas baik 4 Meja dan kursi siswa mencukupi 5 Meja dan kursi guru dalam kondisi baik 6 Papan tulis dalam kondisi baik 7 Terdapat media pembelajaran ekonomi 8 Terdapat LCD
Ya
Tidak
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Lampiran 4 KUESIONER KETERAMPILAN SOSIAL (Sebelum penerapan NHT)
Yogyakarta, 12 Februari 2013 Kepada Yth : Siswa Kelas X5 SMA N 6 Yogyakarta Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Pendidikan Akuntansi bermaksud membagikan kuesioner kepada siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan sosial siswa-siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian mengenai keterampilan sosial siswa. Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik maka peneliti mohon bantuan dan kesediaan siswa-siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta untuk mengisi kuesioner ini dengan baik dan jujur sesuai dengan kondisi dan keadaan yang dialami saat ini. Pastikan kuesioner ini terisi dengan lengkap. Isi kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai atau prestasi akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, dimohon untuk membaca petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu. Atas bantuan dan partisipasi Anda, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.
Peneliti
Kristin Prasetyo Dewi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Identitas Responden 1. Nama 2. Kelas 3. No.Presensi Petunjuk Pengisian : a. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti ! b. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan ! c. Berikanlah tanda cek list ( ) pada kolom yang telah disediakan pada alternative jawaban yang telah disediakan, yaitu: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju d. Isilah secara lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya ! No 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Deskriptor Saya mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang telah disepakati dalam kelompok Saya merasa terganggu saat semua anggota kelompok mengutarakan pendapat dalam diskusi Saya memberikan pendapat saat sedang menjawab soal bersama kelompok Agar pengerjaan soal berjalan efektif, saya dan teman dalam kelompok menunjuk ketua kelompok dan juru tulis Selama kelompok mengerjakan tugas, saya fokus bekerja bersama kelompok Selama diskusi sedang berlangsung, saya membicarakan masalah diluar materi pembelajaran Saya tidak peduli saat ada teman yang tidak mau terlibat dalam kerja kelompok Saya meminta semua anggota kelompok untuk mengutarakan pendapatnya Kelompok saya berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu Saya menghormati perbedaan pendapat masing-masing anggota kelompok
SS
S
R
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 11
12 13 14
15 16
17
18 19 20 21 22
23
24
25
Deskriptor Saya memberikan semangat untuk teman sekelompok saat menyelesaikan tugas Saat diskusi, jika ada teman yang bertanya mengenai materi yang belum dipahami, saya berusaha menjelaskan Saya marah pada teman lain yang berbeda pendapat dengan saya Saya berusaha memberikan tanggapan saat teman lain sedang menyampaikan pendapat terkait jawaban soal Saya bertanya pada teman dalam kelompok jika ada hal yang belum saya mengerti terkait materi diskusi Saya tidak membuat ringkasan atas apa yang dibicarakan dalam kelompok Saya kesulitan jika diminta menjawab soal menggunakan kata-kata sendiri dan tidak boleh mengutip kata-kata dari buku pegangan Saat kerja kelompok, masing-masing anggota mengerjakan tugas secara individu Saya tidak mau menerima tanggung jawab yang diberikan kepada saya Saat teman lain berselisih paham, saya berusaha menengahi Saya merasa malas untuk mengikuti kerja kelompok Sebelum mengumpulkan tugas, kelompok saya memeriksa kembali seluruh jawaban soal Saat saya tidak yakin akan pemahaman saya mengenai materi diskusi, saya akan bertanya pada teman lain Agar kerja kelompok berjalan teratur, saya dan anggota kelompok menetapkan target penyelesaian soal supaya benar dan selesai tepat waktu Sebagian besar keputusan kelompok diambil oleh ketua kelompok tanpa musyawarah terlebih dahulu
SS
S
R
TS
143
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 26
27
28
29
30 31 32
Deskriptor
SS
S
R
TS
Saya percaya diri jika harus menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas Saya berusaha menyampaikan hasil kerja kelompok dengan jelas jika diminta maju ke depan kelas Saya tidak mau menerima saran dan kritik yang disampaikan teman lain ketika saya ada di depan kelas Saya tidak memberikan tanggapan saat teman lain menyampaikan jawaban atas tugas kelompok di depan kelas Saat ada teman yang berbicara di depan kelas, saya membicarakan hal di luar topik diskusi Saya mengoreksi jika terdapat kesalahan jawaban saat teman yang lain maju. Saya menyanggah dengan mengejek jika pendapat yang disampaikan teman lain menurut saya keliru Pastikan seluruh butir pernyataan telah terisi
_Terima kasih atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini _
Sumber: Rusman. 2011. Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisma Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
144
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 5 Panduan Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran 1. Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Mengapa ibu menggunakan metode tersebut? 3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman belajar dan keterampilan sosial siswa di kelas? Mengapa? 4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut? 5. Kendala apa saja yang dihadapi, pada saat menerapkan metode tersebut? 6. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini? Mengapa begitu? 7. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut? 8. Hal-hal apa saja yang sudah ibu lakukan? 9. Hal-hal apa saja yang belum ibu lakukan? 10. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?
Sumber: Ervina, Monica. 2012. “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Guna Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi”Skripsi. FKIP:USD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Panduan Wawancara Terhadap Siswa 1. Metode apa yang biasanya sering guru gunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Bagaimana pendapatmu terhadap metode pembelajaran tersebut? 3. Apakah kamu sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut? 4. Apakah kamu merasa tergugah semangatmu ketika mendapat penjelasan dari guru dengan menerapkan metode tersebut? 5. Apakah metode yang diterapkan guru, sudah menumbuhkan keterampilan untuk bersosialisai dengan teman? 6. Apakah dengan metode yang diterapkan guru hasil belajar anda maksimal? 7. Metode pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan agar dapat meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajarmu?
Sumber: Ervina, Monica. 2012. “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Guna Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi”Skripsi. FKIP:USD.
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Pembagian Kelompok Kelompok 1
Kelompok 5
1A Yolanda F.P
5A Zulfa Oktaviani
1B Aldy Deliar A.S
5B Stugestus K.J
1C Indah Amalia Putri
5C Aldina Nur Z
1D Elsa Septiana H
5D Khaledazia M
Kelompok 2
Kelompok 6
2A Rizki D
6A Adelina eva H
2B Liesta A.P.P
6B Kemal Hilfiah M.A
2C Anandio Muhamad A
6C Muhamad R.F
2D Damayanti
6D Olga Sisca N.S
Kelompok 3
Kelompok 7
3A Devi Yonia A
7A Daud Muhajir
3B Ginanjar Nata Leksana
7B Donny Aryanto P
3C Regita Dwi U
7C Nada Widya L
3D Farikha S.A
7D Nur Diana A.K
Kelompok 4
Kelompok 8
4A Ardi Yusri H
8A Rahmat M
4B Annisa R.T
8B Aldenisa Bayang R
4C Herbudi Cahyo
8C Winda Ayu Putri
4D Dwiana R.P
8D Burhan Al B
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
1. Identitas Nama Sekolah
: SMA 6 Yogyakarta
Mata pelajaran
: EKONOMI
Kelas/Semester
:X/2
Jumlah Pertemuan
: 1 x pertemuan @ 90 menit
2. Standar Kompetensi
: 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN)
3. Kompetensi Dasar
: 5.4 Mendeskripsikan indeks harga
4. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Mendeskripsikan indeks harga 2. Mendeskripsikan jenis-jenis indeks harga 3. Mendeskripsikan peranan indeks harga dalam ekonomi 4. Menghitung indeks harga dengan metode relatif sederhana 5. Menghitung indeks harga dengan metode agregatif tidak tertimbang 6. Menghitung indeks harga dengan metode indeks Laspeyers 7. Menghitung indeks harga dengan metode indeks Paasche 8. Menghitung indeks harga dengan metode indeks Irving Fisher
5. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah pembelajaran selesai siswa mampu: 1. Mendeskripsikan indeks harga 2. Mendeskripsikan jenis-jenis indeks harga 3. Mendeskripsikan peranan indeks harga dalam ekonomi 4. Menghitung indeks harga dengan metode relatif sederhana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
5. Menghitung indeks harga dengan metode agregatif tidak tertimbang 6. Menghitung indeks harga dengan metode indeks Lasp Laspeyers 7. Menghitung indeks harga dengan metode indeks Paasche 8. Menghitung indeks harga dengan metode Irving Fisher
(Karakter siswa yang ditanamkan : kerja sama, teliti) 6. Materi Ajar
:
1) Pengertian Indeks Harga Indeks harga dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar. 2) Jenis-jenis Indeks Harga a. Indeks harga konsumen (IHK) Adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. b. Indeks harga perdagangan besar (IHPB) Adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar. c. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani (indeks paritas) Adalah indeks harga yang berhubungan dengan penetapan harga dasar barangbarang hasil petanian. 3) Peranan Indeks Harga dalam Ekonomi Indeks harga dalam ekonomi mempunyai peranan antara lain : -
Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu.
-
Dijadikan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
-
Dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah.
-
Indeks harga pedagang besar (IHPB) dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan.
-
Indeks harga konsumen (IHK) dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
termasuk dasar untuk mengubahnya. -
Indeks harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak.
4) Metode Penghitungan Indeks Harga 4.1 Metode Indeks Harga Relatif Sederhana Indeks harga relatif sederhana adalah indeks harga yang terdiri dari satu macam barang saja, baik untuk indeks produksi maupun indeks harga. Rumus indeks harga relatif sederhana adalah: Keterangan:
In, o
Pn x100% Po
In,o
= indeks harga pada tahun n
Pn
= harga pada tahun n
Po
= harga pada tahun 0
P dari kata price/harga Rumus untuk menghitung indeks produksi sama seperti untuk menghitung indeks harga, hanya huruf P-nya saja yang diganti dengan Q.
In, o
Qn x100 % Qo
Keterangan: In,o = indeks harga pada tahun Qn = harga pada tahun n Qo = harga pada tahun 0 Q dari kata Quantity/Jumlah produksi
4.2 Metode Indeks Agregatif Tidak Tertimbang Indeks agregatif tidak tertimbang merupakan indeks yang terdiri dari beberapa barang. Indeks agregatif tidak tertimbang digunakan untuk unit-unit yang mempunyai satuan yang sama. Rumusnya sebagai berikut:
In, o
Untuk indeks produksi agregatif tidak Pn x100% tertimbang, tinggal mengganti huruf P Po dengan Q (Quantity)
4.3 Metode Indeks Harga Laspeyers Rumus Indeks Harga IL
PnQo x100% PoQo
Keterangan: Pn = harga waktu tahun n
P0 Q0
harga waktu tahun 0 produksi waktu tahun 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Ketika menghitung menggunakan indeks Laspeyers, yang digunakan sebagai timbangan adalah tahun dasar. Saat menghitungan indeks harga, faktor timbangannya adalah produksi tahun dasar ( Q0 ) dan saat menghitung indeks produksi, faktor timbangannya adalah harga tahun dasar ( P0 ) . 4.4 Metode Indeks Harga Paasche Rumus Indeks Harga
IP
PnQn x100% PoQn
Perbedaan indeks Laspeyers dengan Indeks Paasche adalah faktor penimbangnya. Jika indeks laspeyers menggunakan tahun dasar, maka indeks paasche menggunakan timbangan tahun saat indeks dihitung (tahun n). 4.5 Metode Indeks Harga Fisher Angka indeks tertimbang Fisher dikemukakan oleh Irving Fisher. Rumusnya sebagai berikut:
I
LxP
PnQ0 PnQn x x100% P0Q0 P0Qn
L dari indeks Laspeyers dan P dari indeks Paasche
7. Alokasi waktu : 2 jam pembelajaran (2 x 45 menit) 8. Model dan Tipe Pembelajaran 1) Model
: Pembelajaran kooperatif
2) Tipe
: Numbered Head Together (NHT)
9. Kegiatan Pembelajaran 1)
Pendahuluan ( 10 menit )
Guru memberi salam dan melakukan presensi, siswa menyiapkan diri untuk belajar.
Apersepsi: Guru bertanya mengenai pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai perubahan harga yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
kemudian guru mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan hari ini yaitu tentang indeks harga.
2)
Siswa menyimak SK, KD, dan indikator yang akan dipelajari
Kegiatan Inti ( 65 menit ) Eksplorasi (25 menit)
Siswa diberi penjelasan mengenai mekanisme pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yang akan dilakukan.
Siswa melakukan kerja kelompok dengan mengerjakan 5 butir soal yang telah disediakan. Dalam pengerjaan, siswa boleh membuka handout atau buku pegangan.
Elaborasi (25 menit)
Siswa maju secara individu untuk mengerjakan soal dengan langkah berkut: 1. Guru memanggil 1 nomor siswa secara acak 2. Siswa yang nomornya dipanggil harus maju ke depan kelas dan melaporkan hasil kerja kelompok pada soal di nomor yang diminta guru. 3. Siswa dari kelompok lain boleh memberikan tanggapan. 4. Siswa dengan bimbingan guru bersama-sama menarik kesimpulan atas jawaban soal. 5. Demikian diulangi hingga seluruh nomor soal terjawab.
Konfirmasi (15 menit)
3)
Siswa mengerjakan post-test
Penutup ( 15 menit )
Siswa mengisi kuesioner dan lembar refleksi
Siswa menyimpulkan mengenai pembelajaran hari ini dengan bimbingan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
10. Penilaian 1)
Penilaian proses (lembar skor kelompok terlampir)
2)
Penilaian hasil belajar (soal-soal pre test dan post test terlampir)
11. Alat dan Sumber Belajar Alat
: lembar kerja siswa, handout, viewer dan laptop.
Sumber Belajar
:
Handout Adjie Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. M.T.Ritonga dan Yoga Firdaus. 2007. Ekonomi untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta.
Yogyakarta, 8 April 2013 Peneliti
Kristin Prasetyo Dewi NIM. 091334038 Mengetahui, Dosen Pembimbing
Guru Mata Pelajaran
Natalina Premastuti B., S.Pd., M.Pd
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih
NIDN. 0527127901
NIP. 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 Contoh Papan Nama Kelompok:
KELOMPOK 1 1A Yolanda 1B Aldy Deliar 1C Indah Amalia 1D Elsa Septiana
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 Contoh Nomor Berbentuk Topi:
1A
A 1B
A
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Lampiran 11 Handout Materi Indeks Harga Kata kunci: Deskripsi indeks harga: Angka Indeks, jenis indeks harga, peranan indeks harga Metode penghitungan akngka indeks: indeks harga relatif sederhana, indeks harga agregatif tidak tertimbang, indeks harga agregatif tertimbang (indeks laspeyers, paasche, dan fisher) A. Deskripsi Indeks Harga 1. Pengertian Indeks Harga Saat ini, kita akan bersama-sama belajar mengenai indeks harga. Tentu kalian sering mendengar kata indeks, namun apa itu indeks harga? Sebelum memahami indeks harga, terlebih dahulu kita pelajari mengenai angka indeks. Angka indeks merupakan sebuah rasio yang dinyatakan dalam persentase yang mengukur perubahan satu variabel dari suatu priode ke periode berikutnya. Dengan demikian, indeks harga dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga ratarata pada tahun dasar. 2. Pemilihan Periode Dasar Pemilihan tahun dasar dalam menghitung angka indeks memiliki beberapa ketentuan sebagai berikut: 1) Sebaiknya yang menjadi tahun dasar adalah tahun yang keadaan perekonomiannya stabil. Tahun yang mengalami fluktuasi dengan hebat tidak dipakai sebagai tahun dasar. 2) Sebaiknya tahun yang diambil sebagai tahun dasar tidak terlalu jauh dari tahuntahun yang hendak diperbandingkan. Semakin jauh tahun dasar yang dipergunakan sebagai dasar perbandingan, semakin kabur pula sifat perbandingannya. Oleh karena itu, penting dalam menentukan tahun dasar dengan tepat. 3. Jenis-jenis Indeks Harga a. Indeks harga konsumen (IHK) Adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. b. Indeks harga perdagangan besar (IHPB) Adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar. c. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani (indeks paritas) Adalah indeks harga yang berhubungan dengan penetapan harga dasar barang-barang hasil petanian. 4. Peranan Indeks Harga dalam Ekonomi Indeks harga dalam ekonomi mempunyai peranan antara lain : 1. Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. 2. Dijadikan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum. 3. Dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan ekonomi dan moneter oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
pemerintah. 4. Indeks harga pedagang besar (IHPB) dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan. 5. Indeks harga konsumen (IHK) dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya. 6. Indeks harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak. B. Metode Perhitungan Angka Indeks 1. Indeks Harga Relatif Sederhana Indeks harga relatif sederhana adalah indeks harga yang terdiri dari satu macam barang saja, baik untuk indeks produksi maupun indeks harga (misalnya indeks produksi beras, indeks produksi karet, indeks harga beras, indeks harga karet, dan sebagainya). Rumus indeks harga relatif sederhana adalah: Keterangan: In,o = indeks harga pada tahun n dengan tahun dasar 0 Pn In, o x100% Pn = harga pada tahun n Po Po = harga pada tahun 0 P dari kata price/harga Rumus untuk menghitung indeks produksi sama seperti untuk menghitung indeks harga, hanya huruf P-nya saja yang diganti dengan Q. Keterangan: Qn In, o x100 % In,o = indeks harga pada tahun n dengan tahun dasar 0 Qo Qn = harga pada tahun n Qo = harga pada tahun 0 Q dari kata Quantity/Jumlah barang Contoh: Tabel Harga Rata-Rata Perdagangan Hasil Pertanian (Rp/100kg) Jenis Pertanian Beras Jagung Kacang kedelai
2010 (Po) 66.367 37.877 110.505
2011 67.337 38.829 116.458
2012 (Pn) 81.552 45.850 121.542
2013 100.209 50.000 115.052
Hitunglah indeks harga beras pada tahun 2012 dengan tahun dasar 2010! Penyelesaian: Indeks harga tahun 2010: P12 81 .552 I 12 /10 x100 % x100 % P10 66 .367
122 ,88 %
Jadi,jika dibandingkan dengan harga beras tahun 2010, harga beras tahun 2012 naik (122,88% -100%) 22,88%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
2. Angka Indeks Gabungan Indeks Agregatif Tidak Tertimbang Indeks agregatif tidak tertimbang merupakan indeks yang terdiri dari beberapa barang, misalnya indeks harga sembilan macam bahan pokok. Indeks agregatif tidak tertimbang digunakan untuk unit-unit yang mempunyai satuan yang sama. Rumusnya sebagai berikut: Untuk indeks produksi agregatif tidak tertimbang, tinggal Pn mengganti huruf P dengan Q (Quantity) In, o x100%
Po
Contoh : Harga Barang Perdagangan (dalam satuan ton) Selama 2011 - 2013 Jenis Barang Harga (dalam jutaan rupiah) 2011 (Po) 2012 2013 (Pn) Karet 23 25 29 Timah 24 25 30 Kopi 18 20 22 Minyak Sawit 5 5,5 6 Jumlah 70 75,5 87 Hitunglah indeks harga agregatif tidak tertimbang untuk tahun 2013 dengan tahun dasar 2011! Penyelesaian:
P13 x100 % P11
I13 / 11
87 x100 % 124 ,29 % 70
(Angka indeks pada waktu dasar tahun 2008=100%) Indeks Agregatif Tertimbang Indeks agregatif tertimbang adalah indeks yang dalam pembuatannya telah dipertimbangkan faktor-faktor yang akan mempengaruhi naik turunnya angka indeks tersebut. Ada banyak jenis indeks harga agregatif tertimbang. Tiga diantaranya adalah yang akan kita pelajari yakni Laspeyers, Paasche, dan Fisher. Rumus masing-masing sebagai berikut: Indeks Laspeyers Rumus Indeks Harga Keterangan:
IL
PnQo x100% PoQo
IL
Indeks Laspeyers Pn = harga waktu tahun n
P0 Q0 Rumus Indeks Produksi
IL
QnPo x100% QoPo
harga waktu tahun 0 produksi waktu tahun 0, sebagai timbangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Sehingga dapat dilihat bahwa ketika menghitung menggunakan indeks Laspeyers, yang digunakan sebagai timbangan adalah tahun dasar. Saat menghitungan indeks harga, faktor timbangannya adalah jumlah barang tahun dasar ( Q0 ) dan saat menghitung indeks produksi, faktor timbangannya adalah harga tahun dasar ( P0 ) . 2) Indeks Paasche Rumus Indeks Harga
IP
PnQn x100% PoQn
Rumus Indeks Produksi
IP
QnPn x100% QoPn
Perbedaan indeks Laspeyers dengan Indeks Paasche adalah faktor penimbangnya. Jika indeks laspeyers menggunakan tahun dasar, maka indeks paasche menggunakan timbangan tahun saat indeks dihitung (tahun n). Saat menghitungan indeks harga, faktor timbangannya adalah jumlah barang tahun n ( Qn ) dan saat menghitung indeks produksi, faktor timbangannya adalah harga tahun n ( Pn ) Agar kalian lebih paham, kita lihat contoh berikut: Hitunglah indeks harga agregatif tertimbang dengan menggunakan rumus Laspeyers dan Paasche pada tahun 2013 dengan menggunakan tahun dasar 2012 dari data berikut!
Jenis Barang Beras Minyak Gula Telur Jumlah
Harga dan Jumlah Barang Menurut Jenis Untuk Tahun 2012-2013 Harga (Rp) Per Kg Jumlah (kg) 2012 (Po) 2013 (Pn) 2012 (Qo) 2013 (Qn) Pn.Qo 7.300 7.800 60 70 468.000 12.500 12.000 40 45 480.000 11.000 12.000 30 30 360.000 16.000 19.000 20 25 380.000 46.800 50.800 150 170 1.688.000 Penyelesaian: Indeks Laspeyers
IL
PnQo x100% PoQo
Cara 1: Dengan melihan jumlah pada kolom Pn.Qo dan Po.Qo Maka =
Po.Qo 438.000 500.000 330.000 320.000 1.588.000
Pn.Qn 546.000 540.000 360.000 475.000 1.921.000
Po.Qn 511.000 562.000 330.000 400.000 1.803.500
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
P13Q12 x100 % P12 Q12 1.688.000 = x100% 1.588.000
I 13 / 12
= 106,30% Cara 2:
P13 Q12 x100 % P13 Q12 (7.800 )( 60 ) (12 .000 )( 40 ) (12 .000 )(30 ) (19 .000 )( 20 ) = x 100% (7.300 )( 60 ) (12 .500 )( 40 ) (11 .000 )(30 ) (16 .000 )( 20 ) 1.688.000 = x100% 1.588.000
I 13 / 12
= 106.30%
Indeks Paasche
PnQn x100% PoQn
IP
Cara 1: Dengan melihan jumlah pada kolom Pn.Qn dan Po.Qn Maka =
I13 / 12
=
P13Q13 x100 % P12Q13
1.921.000 x100% 1.803.500
= 106,51% Cara 2:
P13Q12 x100 % P12 Q12 (7.800 )( 70 ) (12 .000 )( 45 ) (12 .000 )(30 ) (19 .000 )( 25 ) x100 % = (7.300 )( 70 ) (12 .500 )( 45 ) (11 .000 )(30 ) (16 .000 )( 25 ) 1.921.000 = x100% 1.803.500
I 13 / 12
= 106,51% Kesimpulannya adalah bahwa hasil kedua rumus tersebut tidak jauh berbeda
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
3. Indeks Fisher Angka indeks tertimbang Fisher dikemukakan oleh Irving Fisher. Rumusnya sebagai berikut:
I
LxP
PnQo PnQn x x100% PoQo PoQn
L= Laspeyers P Paasche
Contoh: Dengan menggunakan data harga dan jumlah barang menurut jenis untuk tahun 20092010 di muka, maka dengan L= 106,30% dan P=106,51%, hitunglah indeks harga agregatif tertimbang Fisher! Penyelesaian:
I
LxP
(106,30%)x(106,51%) 106,40%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Lampiran 12 Soal Kerja Kelompok Kerjakan soal-soal berikut ini bersama-sama di dalam kelompok ! (sewaktu mengerjakan boleh membuka buku paket, LKS, atau handout) Soal boleh di coret-coret PENULISAN JAWABAN DI LEMBAR JAWAB, USAHAKAN JELAS DAN TIDAK TERLALU KECIL, KARENA JAWABAN NANTI AKAN DITAMPILKAN DI DEPAN KELAS. 1.Apa yang dimaksud dengan indeks harga? 2.Apa saja jenis-jenis indeks harga? Jelaskan masing-masing pemahamanmu! 3.Apa saja peran indeks harga dalam ekonomi? Jelaskan!
sesuai
4. Berikut harga barang hasil pertanian di Provinsi Yogyakarta : Jenis Barang Harga (dalam ribuan rupiah) Kuantitas (Kg) 2011 (Po) 2013 (Pn) 2011 (Qo) 2013 (Qn) Beras 7 7 35 40 Jagung 2,7 2,9 20 30 Kacang tanah 19 21 27 30 Kedelai 7 8 10 12 JUMLAH 37,5 38,9 92 112 Dari data diatas, hitunglah : a. Indeks harga relatif sederhana ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011untuk masing-masing hasil petanian ! b. Indeks harga agregatif tidak tertimbang ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 untuk jumlah seluruh hasil pertanian ! c. Indeks harga agregatif tertimbang Laspeyers ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! d. Indeks harga agregatif, tertimbang Paasche ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! e. Indeks harga agregatif tertimbang Irving Fisher berdasarkan Indeks Laspeyers dan Paasche di point C dan D ! (Jika hasil penghitungan terdapat koma, bulatkan hingga 1 angka di belakang koma)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
163
Berikut harga beberapa kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta !
Jenis Barang Beras Garam Susu Daging ayam JUMLAH
Harga (dalam ribuan rupiah) 2011 (Po) 2013 (Pn) 6 7 4 5 30 31 33 35 73 78
Kuantitas (Kg) 2011 (Qo) 2013 (Qn) 30 32 20 22 15 16 7 8 72 78
Dari data diatas, hitunglah : a. Indeks harga relatif sederhana ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 untuk masing-masing kebutuhan pokok! b. Indeks harga agregatif tidak tertimbang ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 untuk jumlah seluruh kebutuhan pokok berdasarkan data di atas ! c. Indeks harga agregatif tertimbang Laspeyers ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! d. Indeks harga agregatif tertimbang Paasche ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! e. Indeks harga agregatif tertimbang Irving Fisher berdasarkan Indeks Laspeyers dan Paasche di point C dan D ! (Jika hasil penghitungan terdapat koma, bulatkan hingga satu angka di belakang koma)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Kunci Jawaban Soal Kerja Kelompok 1. Indeks harga dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar. 2. a. Indeks harga konsumen (IHK) Adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu. b. Indeks harga perdagangan besar (IHPB) Adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar. c. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani (indeks paritas) Adalah indeks harga yang berhubungan dengan penetapan harga dasar barangbarang hasil petanian. 3. a. Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. b. Dijadikan petunjuk/indikator yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum. c. Dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola / kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah. d. Indeks harga pedagang besar (IHPB) dapat memberikan gambaran/trend dalam perdagangan. e. Indeks harga konsumen (IHK) dapat digunakan sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya. f. Indeks harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak. 4. Berikut harga barang hasil pertanian di Provinsi Yogyakarta : a. Beras: In, o Jagung : In, o
Pn x100% Po Pn x100 % Po
7 x100% 100% 7 2,9 x100 % 2,7
107 ,4%
Pn 21 x100% x100% 110,5% Po 19 Pn 8 x100% x100% 114,3% Po 7
Kacang tanah : In, o Kedelai : In, o b. In, o
Pn x100 % Po
7 2,9 21 8 x100 % 7 2,7 19 7
38,9 x100 % 37 ,5
103 ,7%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
c. Indeks harga Laspeyers ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! Jawab : Jenis Barang
Harga (dalam ribuan rupiah) 2011 (Po) 2013 (Pn) 7 7 2,7 2,9 19 21 7 8 37,5 38,9
Beras Jagung Kacang tanah Kedelai JUMLAH
Kuantitas (Kg) 2011 (Qo) 2013 (Qn) 35 40 20 30 27 30 10 12 92 112
Pn.Qo 245 58 567 80 950
Po.Qo 245 54 513 70 882
Pn.Qn 280 87 630 96 1093
Po.Qn 280 81 570 84 1015
Pn.Qn x100 % Po.Qn 950 = x100% 882
IL
= 107,7% (pembulatan 1 angka di belakang koma) d. Indeks harga Paasche ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! Jawab : Jenis Barang Harga (dalam ribuan rupiah) Kuantitas (Kg) 2011 (Po) 2013 (Pn) 2011 (Qo) 2013 (Qn) Beras 7 7 35 40 Jagung 2,7 2,9 20 30 Kacang tanah 19 21 27 30 Kedelai 7 8 10 12 JUMLAH 37,5 38,9 92 112
Pn.Qn x100 % Po.Qn
IP =
1093 x100% 1015
= 107,7% (pembulatan 1 angka di belakang koma) e. Indeks Fisher berdasarkan Indeks Laspeyers dan Paasche di point C dan D !
IF
LxP =
107,7 x107,7
= 11.599,29 = 107,7 %
5. a.
Pn 7 x100% x100% 116,7% Po 6 Pn 5 Garam: In, o x100% x100% 125% Po 4 Beras: In, o
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Pn 31 x100% x100% 103,3% Po 30 Pn 35 Daging ayam: In, o x100% x100% 106,1% Po 33 Susu: In, o
b.
Pn x100% Po
In, o
7 5 31 35 x100% 6 4 30 33
78 x100% 73
106,8%
c. Indeks harga Laspeyers ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! Jenis Barang Beras Garam Susu Daging ayam JUMLAH
IL
Harga (dalam ribuan rupiah) 2011 (Po) 2013 (Pn) 6 7 4 5 30 31 33 35 73 78
Kuantitas (Kg) 2011 (Qo) 2013 (Qn) 30 32 20 22 15 16 7 8 72 78
Pn.Qo 210 100 465 245 1020
Po.Qo 180 80 450 231 941
Pn.Qn 224 110 496 280 1110
Po.Qn 192 88 480 264 1024
Pn.Qo x100 % Po.Qo 1020 = x100% 941 = 108,4%
d. Indeks harga Paasche ditahun 2013 dengan tahun dasar 2011 ! Jenis Barang Beras Garam Susu Daging ayam JUMLAH
IP
Harga (dalam ribuan rupiah) 2011 (Po) 2013 (Pn) 6 7 4 5 30 31 33 35 73 78
Kuantitas (Kg) 2011 (Qo) 2013 (Qn) 30 32 20 22 15 16 7 8 72 78
Pn.Qn x100 % Po.Qn 1110 = x100% 1024 = 108,4%
e. Indeks Fisher berdasarkan Indeks Laspeyers dan Paasche di point C dan D ! Jawab : I F
LxP
108,4x108,4
108,4%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 Lembar Skor Kelompok Nama 1A 1B 1C 1D 2A 2B 2C 2D 3A 3B 3C 3D 4A 4B 4C 4D 5A 5B 5C 5D 6A 6B 6C 6D 7A 7B 7C 7D 8A 8B 8C 8D
Yolanda F.P Aldy Deliar A.S Indah Amalia Elsa Septiana H Rizki D Liesta A.P.P Anandio Muhamad Damayanti Devi Yonia A Ginanjar Nata L Regita Dwi U Farikha S.A Ardi Yusri H Annisa R.T Herbudi Cahyo Dwiana R.P Zulfa Oktaviani Stugestus K.J Aldina Nur Z Khaledazia M Adelina eva H Kemal Hilfiah M.A Muhamad R.F Olga Sisca N.S Daud Muhajir Donny Aryanto P Nada Widya L Nur Diana A.K Rahmat M Aldenisa Bayang R Winda Ayu Putri Burhan Al B
Perwakilan Menanggapi Kelompok
Skor
Total Skor Kelompok
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Lampiran 14 Soal Tes Evaluasi Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban di lembar jawab yang telah disediakan ! 1.Perbandingan harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar adal ah ... a. indeks harga b. indeks relatif sederhana c. indeks laspeyesr d. indeks paasche e. indeks fisher 2. Indeks harga yang dibayar petani berhubungan dengan …. a. penetapan harga barang industri b.penetapan harga barang kebutuhan mewah c. penetapan harga barang kebutuhan pokok d.penetapan harga barang bahan bangunan e. penetapan harga barang hasil pertanian 3. Indeks harga pedagang besar adalah .... a. perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang pasar. b. perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang eceran. c. perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar. d. perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang ekspor. e. perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang impor. 4. Salah satu peranan indeks harga dalam ekonomi adalah .... a. digunakan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. b. untuk mengetahui laju pertumbuhan penduduk c. digunakan untuk mengukur tingkat laba d. digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan e. untuk mengetahui hasil berbagai sektor ekonomi 5.Peran indeks harga yang dibayar/diterima petani dalam perekonomian adalah … a. menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak b.menetapkan kebijakan ekonomi c. memberikan gambaran/tren dalam perdagangan d.sebagai dasar penetapan gaji e. melihat sifat konsumtif masyarakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
6.Indeks harga yang terdiri dari satu macam barang saja, baik untuk indeks produksi maupun indeks harga adalah .... a. indeks harga b. indeks harga relatif sederhana c. indeks harga laspeyers d. indeks harga paasche e. indeks harga fisher 7. Harga kedelai di Sleman tahun 2012 Rp. 9.000,00 sedangkan pada tahun 2013 Rp.9.500,00 indeks harga relatif sederhana kedelai ditahun 2013 dengan tahun dasar 2012 adalah … a.108,33% d. 105,56% b. 260,45% e. 109,33% c. 100% 8. Yang dimaksud dengan ∑Pn adalah …. a. jumlah harga pada tahun yang dihitung indeksnya b. harga tertinggi sebagai dasar perhitungan c. jumlah barang pada tahun yang dihitung angka indeksnya d. jumlah barang pada tahun dasar e. harga barang pada tahun dasar 9.Perhatikan data berikut ini : No Barang 1. 2.
Beras Gula Jumlah
Harga 2010 (Po) 7.000 5.000 12.000
2011 (Pn) 8.000 6.500 14.500
Indeks harga agregatif tidak tertimbang di tahun 2011 dengan tahun dasar 2010 menurut data di atas adalah … a.120,38% b.120,83% c.121,38% d.121,83% e.122,38% 10. Yang menjadi dasar penimbangan pada indeks harga laspeyres adalah…. a. nilai b. harga tahun dasar c. jumlah tahun tertentu d. jumlah barang’ e. jumlah barang tahun dasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
11. Perhatikan data berikut! No Komoditas Satuan Harga 2006 2007 1. Beras 1.000 1.700 2. Gula 1.500 2.000 3. Minyak 2.000 2.400 Jumlah
Qo
Po.Qo
20 10 5
Pn.Qo
20.000 15.000 10.000 45.000
34.000 20.000 12.000 66.000
Dari data diatas indeks harga berdasarkan Laspeyres adalah …. a. 106,67% b. 116,67% c. 126,67% d. 136,67% e. 146,67% 12. Metode indeks harga yang menggunakan faktor penimbang berupa jumlah barang pada tahun ke-n atau tahun yang dihitung adalah…. a. indeks relatif sederhana b. indeks agregatif tidak tertimbang c. indeks laspeyers d. indeks paasche e. indeks fisher 13. Perhatikan data berikut : No Komoditas Satuan Harga 2010 2013 1. Beras 800 1.000 2. Gula 1.200 1.300 3. Minyak 1.500 1.700 Jumlah
Qn 10 8 4
Po.Qn 8.000 9.600 6.000 23.600
Pn.Qn 10.000 10.400 6.800 27.200
Berdasarkan data daiatas indeks harga tahun 2013 dengan tahun dasar 2010 berdasarkan metode paasche adalah …. a. 112,25% b. 113,25% c. 114,25% d. 115,25% e. 116,25%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
14. I = LxP adalah rumus mencari indeks harga dengan metode … a. relatif sederhana b. agregatif tidak tertimbang c. laspeyers d. paasche e. fisher 15. Jika diketahui indeks Laspeyers adalah 200 dan indeks Paasche 200, maka indeks fisher adalah .... a. 150 b. 200 c. 1 d. 100 e. 900
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
Kunci Jawaban Tes Evaluasi 1. A. indeks harga 2. E. penetapan harga barang hasil pertanian 3. C. perubahan yang terjadi pada harga pembelian barang oleh pedagang besar. 4. D. digunakan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. 5. A. menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak 6. B. indeks harga relatif sederhana 7. D.105,56% 8. A. jumlah harga pada tahun yang dihitung indeksnya 9. B. 120,83% 10. E. jumlah barang tahun dasar 11. E. 146,67% 12. D. indeks paasche 13. D. 115,25% 14. E. fisher 15. B. 200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Lampiran 15 KUESIONER KETERAMPILAN SOSIAL (Sesudah penerapan NHT Siklus I)
Yogyakarta, 9 April 2013 Kepada Yth : Siswa Kelas X5 SMA N 6 Yogyakarta Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Pendidikan Akuntansi bermaksud membagikan kuesioner kepada siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan sosial siswa-siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian mengenai keterampilan sosial siswa. Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik maka peneliti mohon bantuan dan kesediaan siswa-siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta untuk mengisi kuesioner ini dengan baik dan jujur sesuai dengan kondisi dan keadaan yang dialami saat ini. Pastikan kuesioner ini terisi dengan lengkap. Isi kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai atau prestasi akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, dimohon untuk membaca petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu. Atas bantuan dan partisipasi Anda, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.
Peneliti
Kristin Prasetyo Dewi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Identitas Responden 4. Nama 5. Kelas 6. No.Presensi Petunjuk Pengisian : 6. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti ! 7. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan ! 8. Berikanlah tanda cek list ( ) pada kolom yang telah disediakan pada alternative jawaban yang telah disediakan, yaitu: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 9. Isilah secara lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya ! No 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Deskriptor Saya mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang telah disepakati dalam kelompok Saya merasa terganggu saat semua anggota kelompok mengutarakan pendapat dalam diskusi Saya memberikan pendapat saat sedang menjawab soal bersama kelompok Agar pengerjaan soal berjalan efektif, saya dan teman dalam kelompok menunjuk ketua kelompok dan juru tulis Selama kelompok mengerjakan tugas, saya fokus bekerja bersama kelompok Selama diskusi sedang berlangsung, saya membicarakan masalah diluar materi pembelajaran Saya tidak peduli saat ada teman yang tidak mau terlibat dalam kerja kelompok Saya meminta semua anggota kelompok untuk mengutarakan pendapatnya Kelompok saya berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu Saya menghormati perbedaan pendapat masing-masing anggota kelompok
SS
S
R
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 11
12 13 14
15 16
17
18 19 20 21 22
23
24
25
Deskriptor Saya memberikan semangat untuk teman sekelompok saat menyelesaikan tugas Saat diskusi, jika ada teman yang bertanya mengenai materi yang belum dipahami, saya berusaha menjelaskan Saya marah pada teman lain yang berbeda pendapat dengan saya Saya berusaha memberikan tanggapan saat teman lain sedang menyampaikan pendapat terkait jawaban soal Saya bertanya pada teman dalam kelompok jika ada hal yang belum saya mengerti terkait materi diskusi Saya tidak membuat ringkasan atas apa yang dibicarakan dalam kelompok Saya kesulitan jika diminta menjawab soal menggunakan kata-kata sendiri dan tidak boleh mengutip kata-kata dari buku pegangan Saat kerja kelompok, masing-masing anggota mengerjakan tugas secara individu Saya tidak mau menerima tanggung jawab yang diberikan kepada saya Saat teman lain berselisih paham, saya berusaha menengahi Saya merasa malas untuk mengikuti kerja kelompok Sebelum mengumpulkan tugas, kelompok saya memeriksa kembali seluruh jawaban soal Saat saya tidak yakin akan pemahaman saya mengenai materi diskusi, saya akan bertanya pada teman lain Agar kerja kelompok berjalan teratur, saya dan anggota kelompok menetapkan target penyelesaian soal supaya benar dan selesai tepat waktu Sebagian besar keputusan kelompok diambil oleh ketua kelompok tanpa musyawarah terlebih dahulu
SS
S
R
TS
175
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 26
27
28
29
30 31 32
Deskriptor
SS
S
R
TS
Saya percaya diri jika harus menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas Saya berusaha menyampaikan hasil kerja kelompok dengan jelas jika diminta maju ke depan kelas Saya tidak mau menerima saran dan kritik yang disampaikan teman lain ketika saya ada di depan kelas Saya tidak memberikan tanggapan saat teman lain menyampaikan jawaban atas tugas kelompok di depan kelas Saat ada teman yang berbicara di depan kelas, saya membicarakan hal di luar topik diskusi Saya mengoreksi jika terdapat kesalahan jawaban saat teman yang lain maju. Saya menyanggah dengan mengejek jika pendapat yang disampaikan teman lain menurut saya keliru Pastikan seluruh butir pernyataan telah terisi
_Terima kasih atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini _
Sumber: Rusman. 2011. Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisma Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
176
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
Lampiran 16 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Sesudah Penerapan NHT Siklus I) Nama No/Kelas Berilah jawaban atas pertanyaan di bawah ini! No Uraian 1 Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, kerja di dalam kelompok,dll)? 2 Apakah anda lebih paham tentang materi indeks harga pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? 3
Apakah handout, soal kerja kelompok, pretest dan post-test membantu anda dalam memahami materi? Mengapa?
4
Apakah anda senang dengan kerja kelompok yang anda lakukan?
5
Apa saja yang anda lakukan di dalam kelompok?
6
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
7
8
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
Komentar
: :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
Lampiran 17 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Saat Penerapan NHT Siklus I) Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer : No Deskriptor 1 Guru menyampaikan apersepsi untuk membangkitkan minat belajar siswa 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (SK/KD/indikator pembelajaran) 3 Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (metode atau model yang akan digunakan) 4 Guru memberikan materi pembelajaran melalui presentasi kelas 5 Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif 6 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri 7 Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok 8 Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok 9 Guru turut berperan dalam pembentukan kelompok 10 Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok 11 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok dalam menggali materi atau pun menjawab soal-soal 12 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru 13 Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 14 15
16
17
18 19 20
21 22 23
Deskriptor Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampikan pendapat dalam diskusi kelas Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
Ya
Tidak
179
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
Lampiran 18 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Saat Penerapan NHT Siklus Pertama) Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : :
No Deskriptor 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan 2 Siswa memahami tujuan pembelajaran (SK/KD/Indikator) 3 Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbeda-beda 4 Siswa mendapat kesempatan untuk menggali informasi mengenai materi secara mandiri 5 Selama pembelajaran, siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa 6 Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal 7 Siswa fokus pada pembelajaran yang dilaksanakan 8 Siswa fokus pada kerja kelompok yang dilakukan 9 Siswa membuat kegaduhan selama proses pembelajaran 10 Siswa berperan aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan 11 Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kerja kelompok 12 Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas 13 Siswa antusias untuk turut berpendapat dalam diskusi kelas 14 Siswa memperhatikan dan menghargai teman lain yang sedang berpendapat 15 Siswa mencatat hal-hal penting
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Deskriptor 16 Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran 17 Siswa memperhatikan penjelasan guru 18 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami 19 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 20 Siswa diminta melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari
Ya
Tidak
181
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
Lampiran 19 Lembar Observasi Keterampilan Sosial Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas (Saat Penerapan NHT Siklus I) Identitas Responden Nama : Aspek yang diamati
No/Kelas: Skor
Dalam kelompok: 1. Keterampilan kooperatif tingkat awal: a.Mengerjakan tugas sesuai aturan b. Tidak terganggu saat semua anggota berbicara c. Memberi pendapat d. Menunjuk ketua dan juru tulis e. Fokus bekerja bersama kelompok f.. Tidak membicarakan hal diluar tugas g. Mengajak teman untuk terlibat h. Meminta teman mengutarakan pendapat i. Menyelesaikan tugas tepat waktu j. Menghormati perbedaan pendapat 2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah: a. Memberi semangat teman sekelompok b. Mau menjelaskan pada teman yang bertanya karena belum paham c. Marah pada teman yang beda pendapat d. Memberi tanggapan saat teman berpendapat e. Bertanya jika belum mengerti f. Membuat ringkasan g. Mampu menjawab tanpa mengutip buku h. Mau bekerja bersama-sama i. Mau menerima tanggung jawab j. Menengahi saat ada yang berselisih paham 3. keterampilan kooperatif tingkat mahir: a. Semangat mengikuti kerja kelompok b. Memeriksa kembali jawaban c. Bertanya saat kurang yakin dengan pemahamannya d. Menetapkan target penyelesaian soal e. Mau bermusyawarah dalam mengambil keputusan Dalam kelas: 1. Keterampilan menyampaikan di depan umum: a. Percaya diri
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Menyampaikan dengan jelas c. Mau menerima kritik dan saran 2. Keterampilan mendengarkan dan menanggapi teman yang maju mewakili kelompok: a. Memberi tanggapan b. Memperhatikan c. Mengoreksi kesalahan teman d. Memberi kritik dengan sopan
183
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
Sumber: Rusman. 2011. Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisma Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Lampiran 20 Panduan Wawancara Terhadap Siswa
1. Bagaimana kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT? 2. Apakah dalam pembelajaran kalian dapat bekerja sama? 3. Apakah setelah pembelajaran, pemahaman terhadap materi dapat meningkat? 4. Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model
kooperatif tipe NHT ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21 Panduan Wawancara Terhadap Guru
1. Bagaimana kesan dan pesan Ibu setelah melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa? 3. Menurut Ibu, apa hambatan untuk melaksanakan model pembelajaran ini? 4. Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model
kooperatif tipe NHT ini?
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Sesudah Penerapan NHT Siklus I) No 1
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan
2
Penilaian guru terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran menggunakan model NHT dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa
3
Hambatan yang ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
4
Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
5
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut
6
Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT
7
Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Komentar
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
1. Identitas Nama Sekolah
: SMA N 6 Yogyakarta
Mata pelajaran
: EKONOMI
Kelas/Semester
:X/2
Jumlah Pertemuan
: 1 x pertemuan @ 90 menit
2. Standar Kompetensi
: 6. Memahami konsumsi dan investasi
3. Kompetensi Dasar
: 6.1 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
4. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1. Mendeskripsikan konsumsi agregat 2. Mendeskripsikan Marginal Propensity to Consume (MPC) 3. Mendeskripsikan fungsi konsumsi 4. Mengambarkan kurva fungsi konsumsi 5. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi
5. Tujuan Pembelajaran : Setelah pembelajaran selesai siswa mampu: 1. Mendeskripsikan konsumsi agregat 2. Mendeskripsikan Marginal Propensity to Consume (MPC) 3. Mendeskripsikan fungsi konsumsi 4. Mengambarkan kurva fungsi konsumsi 5. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi (Karakter siswa yang ditanamkan : kerja sama, teliti)
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
6. Materi Ajar : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi serta tabungan selain pendapatan: 1) Kekayaan yang Telah Terkumpul Seseorang yang belum memiliki banyak kekayaan akan cenderung menabung pendapatnnya dan mengurangi konsumsi. 2) Tingkat Bunga Simpanan Jika tingkat bunga rendah, rumah tangga cenderung menurunkan tabungan. 3) Sikap Berhemat Sikap seseorang pasti berbeda-beda. Sikap berhemat cenderung akan mengurang konsumsi dan menambah tabungan. 4) Keadaan Perekonomian Dalam keadaan perekonomian yang tumbuh pesat, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya, demikian sebaliknya. 5) Distribusi Pendapatan Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, masyarakat yang lebih kaya cenderung menabung lebih tinggi, demikian sebaliknya. 6) Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi Apabila pendapatan dari pensiun besar maka pekerja tidak terdorong untuk menabung, demikian sebaliknya. 2.
Fungsi konsumsi Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai: C = f(Yd) Keterangan: C
= konsumsi
Yd
= pendapatan nasional siap pakai (disposable income)
Fungsi konsumsi dapat dijabarkan sebagai berikut: C = a + bY
Di mana: C = konsumsi (dari kata consume)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
a = konsumsi otonom adalah konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional sama dengan nol (0) b = kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC) Y= pendapatan (income)
Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh disebut kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC = Marginal Propensity to Consume), yang secara matematis dapat ditulis dengan :
MPC
C Y
Dimana: ∆C = pertambahan konsumsi yang dilakukan
(C dari kata
consume/konsumsi) ∆Y = pertambahan pendapatan (Y dari kata income/pendapatan) Selain itu, ada pula kecenderungan mengonsumsi rata-rata/ Average Propensity to Consume (APC) yang dirumuskan sebagai berikut:
APC
C Y
APC adalah perbandingan antara tingkat konsumsi ( C ) dan tingkat pendapatan saat konsumsi dilakukan ( Y )
Teori Pendapatan keseimbangan Pendapatan keseimbangan(BEI) terjadi pada saat pendapatan yang didapatkan seluruhnya digunakan untuk konsumsi tanpa ada yang ditabung, maka: C=Y Contoh Kasus: Ketika pendapatan Ibu Diah Rp 900.000,00, pengeluaran konsumsinya adalah Rp 810.000,00. Saat pendapatannya naik menjadi Rp 1.400.000,00, pengeluaran konsumsi menjadi Rp 1.110.000,00. a. Tentukan Fungsi konsumsi b. Hitunglah Pendapatan keseimbangan
c. Gambarkan kurvanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
Jawab: a.
fungsi konsumsi: = ∆C/∆Y
MPC
=(1.110.000-810.000) / (1.400.000-900.000) =300.000 / 500.000 = 0,6 C
= a + bY 810.000= a + 0,6 (900.000) 810.000= a + 540.000 a
= 270.000
Fungsi konsumsi C= 270.000+0,6Y b.
Pendapatan keseimbangan (BEI) Y
=
C
Y
= 270.000 + 0,6Y
Y - 0,6Y
= 270.000
0,4 Y
= 270.000
Y
= 270.000/0,4 ((270.000x10)/4)
Y
= 675.000
Terjadi BEI saat pendapatan Rp 675.000,00 c. C = 270.000+06Y BEI
675.000 Konsumsi (Rp)
a 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000
Pendapatan (Rp)
270.000 a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Alokasi waktu
191
: 2 jam pembelajaran (2 x 45 menit)
8. Model dan Tipe Pembelajaran 1) Model : Pembelajaran kooperatif 2) Tipe
: Numbered Head Together (NHT)
9. Kegiatan Pembelajaran 1) Pendahuluan ( 10 menit )
Guru memberi salam dan melakukan presensi, siswa menyiapkan diri untuk belajar.
Apersepsi: Guru bertanya mengenai pengetahuan yang dimiliki siswa mengenai konsumsi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian guru mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan hari ini yaitu tentang fungsi konsumsi.
2)
Siswa menyimak SK, KD, dan indikator yang akan dipelajari
Kegiatan Inti ( 65 menit ) Eksplorasi (30 menit)
Siswa diberi penjelasan mengenai mekanisme pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yang akan dilakukan.
Siswa melakukan kerja kelompok dengan mengerjakan 5 butir soal yang telah disediakan. Dalam pengerjaan, siswa boleh membuka handout atau buku pegangan.
Elaborasi (25 menit)
Siswa maju secara individu untuk mengerjakan soal dengan langkah berkut: 1. Guru memanggil 1 nomor siswa secara acak 2. Siswa yang nomornya dipanggil harus maju ke depan kelas dan melaporkan hasil kerja kelompok pada soal di nomor yang diminta guru. 3. Siswa dari kelompok lain boleh memberikan tanggapan. 4. Siswa dengan bimbingan guru bersama-sama menarik kesimpulan atas jawaban soal. 5. Demikian diulangi hingga seluruh nomor soal terjawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
Konfirmasi (10 menit) 3)
Siswa melakukan tanya jawab secara lisan dengan guru
Penutup ( 15 menit )
Siswa mengisi kuesioner dan lembar refleksi
Siswa menyimpulkan mengenai pembelajaran hari ini dengan bimbingan guru.
10. Penilaian 1)
Penilaian proses (soal pre test dan post test terlampir)
2)
Penilaian hasil belajar (lembar skor kelompok terlampir)
11. Alat dan Sumber Belajar Alat: lembar kerja siswa,viewer dan laptop. Sumber Belajar: Handout Adjie Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas X. Erlangga. Jakarta.. M.T.Ritonga dan Yoga Firdaus. 2007. Ekonomi untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta Yogyakarta, 22 April 2013 Peneliti
Kristin Prasetyo Dewi NIM: 091334038
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Guru Mata Pelajaran
Natalina Premastuti B., S.Pd., M.Pd
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih
NIDN. 0527127901
NIP. 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24 Contoh papan nama kelompok:
KELOMPOK 1 1A Yolanda 1B Aldy Deliar 1C Indah Amalia 1D Elsa Septiana
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25 Contoh nomor siswa berbentuk topi:
1A
A
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
Lampiran 26 Handout Materi Fungsi Konsumsi Tentu kita sering mendengar kata konsumsi. Pendapatan yang diterima seseorang akan digunakan untuk konsumsi. Misalnya membeli makanan dan pakaian. Selain konsumsi, pendapatan mungkin pula ditabung. Akan tetapi, di sini kita hanya akan membahas mengenai alokasi pendapatan untuk konsumsi. Seluruh sektor ekonomi akan melakukan konsumsi, baik itu pemerintah, sektor luar negeri, rumah tangga, dan perusahaan. Pada bab ini akan diterangkan konsumsi dari sektor rumah tangga dan perusahaan sehingga diasumsikan tidak terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan luar negeri. Di sini akan dibahas mengenai konsumsi dari semua rumah tangga dalam suatu negara yang disebut konsumsi agregat. Kita akan melihat hubungan konsumsi agregat dengan pendapatan nasional siap pakai (disposable income). Hubungan konsumsi nasional dengan pendapatan nasional adalah, jika semakin besar pendapatan nasional maka semakin besar pula pengeluaran konsumsi nasional. Dan sebaliknya, ketika semakin kecil pendapatan nasional maka semakin kecil konsumsi nasional. 1. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi serta tabungan selain pendapatan 1) Kekayaan yang Telah Terkumpul Saat seseorang telah memiliki banyak kekayaan yang terkumpul baik dari warisan atau usaha masa lalu, dia akan melakukan banyak konsumsi di masa sekarang. Sementara seseorang yang belum memiliki banyak kekayaan akan cenderung menabung pendapatnnya dan mengurangi konsumsi. 2) Tingkat Bunga Simpanan Jika tingkat bunga rendah, rumah tangga cenderung menurunkan tingkat tabungan karena merasa lebih baik melakukan pembelanjaan konsumsi. 3) Sikap Berhemat Sikap seseorang pasti berbeda-beda. Sikap berhemat cenderung akan mengurang konsumsi dan menambah tabungan. 4) Keadaan Perekonomian Dalam keadaan perekonomian yang tumbuh pesat, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya. Namun dalam kondisi perekonomian yang lesu, masyarakat akan berhati-hati menggunakan uang. 5) Distribusi Pendapatan Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, masyarakat yang lebih kaya cenderung menabung lebih tinggi. Sedangkan dalam masyarakat yang memiliki distribusi pendapatan merata, cenderung banyak melakukan konsumsi. 6) Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi Apabila pendapatan dari pensiun besar maka pekerja tidak terdorong untuk menabung dan justru mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi, demikian sebaliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
b. Fungsi konsumsi Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian. Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan sebagai: C = f(Yd) Keterangan: C = konsumsi Yd = pendapatan nasional siap pakai (disposable income) Artinya besar kecilnya konsumsi nasional tergantung pada pendapatan nasional siap pakai dan keduanya memiliki hubungan searah. Saat pendapatan nasional bertambah maka konsumsi juga akan bertambah. Saat pendapatan nasional berkurang, konsumsi juga akan berkurang. Fungsi konsumsi dapat dijabarkan sebagai berikut: C = a + bY
Di mana: C = konsumsi (dari kata consume) a = konsumsi otonom adalah konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional sama dengan nol (0) b = kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC) Y= pendapatan (income) a juga dapat diartikan sebagai konsumsi yang tetap harus dipenuhi rumah tangga bahkan saat tidak ada pendapatan. Bukankah untuk melanjutkan hidup, setiap orang harus melakukan pengeluaran? Misalnya untuk makan. b dapat diartikan sebagai persentase tambahan konsumsi yang dilakukan seiring dengan tambahan pendapatan yang diterima. Berikut kita bahas lebih lanjut mengenai MPC (Marginal Propensity to Consume) atau b: Seseorang yang mendapat tambahan pendapatan cenderung akan menambah konsumsinya. Perbandingan antara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh disebut kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC = Marginal Propensity to Consume), yang secara matematis dapat ditulis dengan :
MPC
C Y
Dimana: ∆C = pertambahan konsumsi yang dilakukan (C dari kata consume/konsumsi) ∆Y = pertambahan pendapatan (Y dari kata income/pendapatan) Misalnya diketahui suatu fungsi konsumsi C = 150.000 + 0,75Y Maka, * besarnya konsumsi tetap/otonom yang harus dipenuhi adalah Rp 150.000 dan 0,75 adalah persentase tambahan konsumsi yang dilakukan seiring dengan pertambahan pendapatan (MPC)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Selain itu, ada pula kecenderungan mengonsumsi rata-rata/ Average Propensity to Consume (APC) Yang dirumuskan sebagai berikut:
APC
C Y
APC adalah perbandingan antara tingkat konsumsi ( C ) dan tingkat pendapatan saat konsumsi dilakukan ( Y ) Teori Pendapatan keseimbangan Pendapatan keseimbangan(BEI) terjadi pada saat pendapatan yang didapatkan seluruhnya digunakan untuk konsumsi tanpa ada yang ditabung. Secara matematis pendapatan keseimbangan tercapai apabila: C=Y Sehingga misalnya pendapatan yang didapatkan sebesar Rp 5.000.000,00 maka jumlah konsumsi juga Rp 5.000.000,00. Untuk lebih memahami mengenai konsumsi, berikut terdapat contoh kasus berkaitan dengan fungsi konsumsi: Kasus 1 Ketika pendapatan Ibu Diah Rp 900.000,00, pengeluaran konsumsinya adalah Rp 810.000,00. Saat pendapatannya naik menjadi Rp 1.400.000,00, pengeluaran konsumsi menjadi Rp 1.110.000,00. a. Tentukan Fungsi konsumsi b. Hitunglah Pendapatan keseimbangan c. Gambarkan kurvanya Jawab: a.
Fungsi konsumsi: MPC = ∆C/∆Y =(1.110.000-810.000) / (1.400.000-900.000) =300.000 / 500.000 = 0,6 C 810.000 810.000 a a
= a + bY = a + 0,6 (900.000) = a + 540.000 = 810.000 – 540.000 = 270.000
Fungsi konsumsi adalah C= 270.000+0,6Y
b. Pendapatan keseimbangan (BEI) Y = C Y = 270.000 + 0,6Y Y - 0,6Y = 270.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
0,4 Y Y Y
198
= 270.000 = 270.000/0,4 ((270.000x10)/4) = 675.000
Terjadi BEI saat pendapatan Rp 675.000,00
c.
C = 270.000+06Y BEI
675.000 Konsumsi (Rp)
a 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000
Pendapatan (Rp)
270.000 a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
Lampiran 27 Soal Kerja Kelompok Kerjakan soal-soal berikut ini bersama-sama di dalam kelompok ! (sewaktu mengerjakan boleh membuka buku paket, LKS, atau handout) Soal boleh di coret-coret PENULISAN JAWABAN DI LEMBAR JAWAB, USAHAKAN JELAS DAN TIDAK TERLALU KECIL. SESUAIKAN DENGAN TEMPAT YANG TERSEDIA JAWABAN NANTI AKAN DITAMPILKAN DI DEPAN KELAS. 1. Apa yang dimaksud dengan konsumsi agregat dan bagaimana hubungan pertambahan pendapatan nasional dengan konsumsi nasional? 2. Selain pendapatan, faktor-faktor apa saja yang turut mempengaruhi konsumsi? Sebutkan dan jelaskan 3 diantaranya! 3. Apa yang dimaksud dengan kurva konsumsi? 4. Ketika pendapatan Bu Tera Rp 1.000.000,00 pengeluaran konsumsinya Rp 800.000,00. Saat pendapatannya naik menjadi Rp 1.500.000,00 pengeluaran konsumsinya naik menjadi Rp 1.175.000,00. a. Tentukan Fungsi konsumsi ( C ) b. Hitunglah Pendapatan keseimbangan (BEI) c. Gambarkan kurvanya 5. Ketika Pak Ahmad tidak mempunyai penghasilan, pengeluaran konsumsinya Rp400.000,00. Ketika sudah bekerja dengan penghasilan Rp 1.000.000,00 pengeluaran konsumsinya naik menjadi Rp 900.000,00. a. Tentukan Fungsi konsumsi ( C ) b. Hitunglah Pendapatan keseimbangan (BEI) c. Gambarkan kurvanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
Kunci Jawaban Soal Kerja Kelompok 1. Konsumsi agregat adalah penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian dan hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah saat pendapatan bertambah maka konsumsi juga bertambah. 2. a. Kekayaan yang Telah Terkumpul Saat seseorang telah memiliki banyak kekayaan yang terkumpul baik dari warisan atau usaha masa lalu, dia akan melakukan banyak konsumsi di masa sekarang. Sementara seseorang yang belum memiliki banyak kekayaan akan cenderung menabung pendapatnnya dan mengurangi konsumsi. b. Tingkat Bunga Jika tingkat bunga rendah, rumah tangga cenderung menurunkan tingkat tabungan karena merasa lebih baik melakukan pembelanjaan konsumsi. c. Sikap Berhemat Sikap seseorang pasti berbeda-beda,sikap berhemat cenderung akan mengurang konsumsi dan menambah tabungan. d. Keadaan Perekonomian Dalam keadaan perekonomian yang tumbuh pesat, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya. Namun dalam kondisi perekonomian yang lesu, masyarakat akan berhati-hati menggunakan uang. e. Distribusi Pendapatan Dalam masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, masyarakat yang lebih kaya cenderung menabung lebih tinggi. Sedangkan dalam masyarakat yang memiliki distribusi pendapatan merata, cenderung banyak melakukan konsumsi. f. Tersedia Tidaknya Dana Pensiun yang Mencukupi Apabila pendapatan dari pensiun besar maka, pekerja tidak terdorong untuk menabung dan justru mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi, demikian sebaliknya. 3. Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian. 4.
a. fungsi konsumsi: MPC = ∆C/∆Y =(1.175.000-800.000) / (1.500.000-1.000.000) =375.000 / 500.000 = 0,75 C = a + bY 800.000 = a + b (1.000.000) 800.000 = a + 0,75 (1.000.000) 800.000 = a + 750.000 a = 50.000 Fungsi konsumsi adalah C= 50.000+0,75 b. Pendapatan keseimbangan (BEI) Y =C Y = 50.000 + 0,75Y Y - 0,75Y = 50.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
0,2 5 Y Y Y
201
= 50.000 = 50.000/0,25 = 200.000
Terjadi BEI saat pendapatan Rp 200.000,00
c. C= 50.000+0,75Y 200.000
BEI
Konsumsi (rupiah) (rupiah)
a 100.000 50.000
100.000 150.000 200.000
Pendapatan (rupiah) 5.
a. Fungsi50.000 konsumsi C = a + bY 400.000 a = a + b (0) 400.000 =a C 900.000 900.000 – 400.000 500.000 b
= a + bY = 400.000 + b(1.000.000) = 1.000.000b = 1.000.000b = 500.000/1.000.000 = 0,5 Fungsi konsumsi adalah C = 400.000+0.5Y
b. Pendapatan keseimbangan Y =C Y = 400.000 + 0,5 Y Y-0,5Y = 400.000 0,5Y = 400.000 Y = 400.000/0,5 = 800.000 Terjadi BEI saat pendapatan Rp 800.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Kurva: konsumsi (dalam rupiah) C = 400.000+0.5Y
800.000
BEI
600.000
400.000 a 400.000
600.000
800.000
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 28 Lembar Skor Kelompok Nama 1A 1B 1C 1D 2A 2B 2C 2D 3A 3B 3C 3D 4A 4B 4C 4D 5A 5B 5C 5D 6A 6B 6C 6D 7A 7B 7C 7D 8A 8B 8C 8D
Yolanda F.P Aldy Deliar A.S Indah Amalia Elsa Septiana H Rizki D Liesta A.P.P Anandio Muhamad Damayanti Devi Yonia A Ginanjar Nata L Regita Dwi U Farikha S.A Ardi Yusri H Annisa R.T Herbudi Cahyo Dwiana R.P Zulfa Oktaviani Stugestus K.J Aldina Nur Z Khaledazia M Adelina eva H Kemal Hilfiah M.A Muhamad R.F Olga Sisca N.S Daud Muhajir Donny Aryanto P Nada Widya L Nur Diana A.K Rahmat M Aldenisa Bayang R Winda Ayu Putri Burhan Al B
Perwakilan Menanggapi Kelompok
Skor
Total Skor Kelompok
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
Lampiran 29 Soal Pre Test Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan di lembar jawab yang telah disediakan ! 1. Yang dimaksud dengan konsumsi agregat adalah penjumlahan dari ... a. Konsumsi seluruh masyarakat golongan kaya yang ada dalam suatu perekonomian b. Konsumsi seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian c. Konsumsi seluruh masyarakat golongan menegah yang ada dalam suatu perekonomian d. Konsumsi seluruh masyarakat golongan bawah dalam suatu perekonomian e. Konsumsi masyarakat golongan kaya dikurangi konsumsi golongan bawah dalam suatu perekonomian 2. Hubungan antara pendapatan nasional dengan konsumsi nasional adalah … a.Jika konsumsi bertambah maka pendapatan bertambah b.Jika konsumsi bertambah maka pendapat tetap c.Jika konsumsi bertambah maka pendapatan berkurang d.Jika pendapatan bertambah maka konsumsi bertambah e.Jika pendapatan bertambah maka konsumsi tetap 3. Berikut ini yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi agregat adalah ... a. Jumlah anggota keluarga b. Sikap berhemat c. Tingkat bunga d. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi e. Keadaan perekonomian 4. Berikut ini yang termasuk faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi agregat adalah ... a.Jumlah anggota keluarga b. Harga kebutuhan pokok c. Tingkat pendidikan d. Status sosial e. Kekayaan yang terkumpul 5. Pada masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata tingkat konsumsinya cenderung ... a.Sama dengan jumlah tabungan b.Lebih rendah dari tabungan c.Lebih tinggi dari tabungan d.Dua kali lipat jumlah tabungan e.Tiga kali lipat jumlah tabungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
6. Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menggambarkan hubungan antara .... a. Tingkat konsumsi rumah tangga dengan belanja nasional perkonomian tersebut b. Tingkat konsumsi satu orang masyarakat dengan belanja nasional perekonomian tersebut c. Tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut d. Tingkat konsumsi satu orang masyarakat dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut e. Tingkat konsumsi satu orang masyarakat dengan pendapatan dan belanja nasional perekonomian tersebut 7. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 40.000 + 0,6 Y maka disaat pendapatan Rp 600.000,00 besarnya konsumsi adalah ... a. Rp 400.000,00 b. Rp 410.000,00 c. Rp 500.000,00 d. Rp 510.000,00 e. Rp 610.000,00 8. Yang dimaksud dengan Marginal Prospensity to Consume (MPC) adalah ... a. Perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh b. Perbandingan antara tingkat pendapatan pada saat konsumsi dilakukan c. Tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan akan diperoleh dalam jangka panjang d. Banyaknya jumlah yang dikonsumsi seseorang tergantung pada tingkat pendapatan yang berubah secara teratur sepanjang kehidupan seseorang e. Pengeluaran konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian 9. Perbandingan antara tingkat konsumsi ( C ) dengan tingkat pendapatan saat konsumsi dilakukan (Y) adalah …. a. MPC b. NPC c. SPC d. APC e. EPC 10. Perhatikan kurva berikut!
Konsumsi nasional (triliun rupiah)
80 60 40 40
60 80
Pendapatan nasional (triliun rupiah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
Pernyataan yang benar dari grafik diatas adalah ... a. Saat pendapatan nasional Rp 80 triliun, konsumsi nasional Rp 40 triliun b. Saat pendapatan nasional Rp 80 triliun, konsumsi nasional Rp 0 c. Saat pendapatan nasional Rp 0, konsumsi nasional Rp 40 triliun d. Saat pendapatan nasional Rp 40 triliun, konsumsi nasional Rp 80 triliun e. Saat pendapatan nasional Rp 40 triliun, konsumsi Rp 0 Soal berikut untuk nomor 11-15: Ketika pendapatan Ibu Kiki Rp 900.000,00, pengeluaran konsumsinya Rp 540.000,00. Saat pendapatan naik menjadi Rp 1.220.000,00, konsumsinya menjadi Rp 700.000,00. 11. Marginal Propensity to Consume (MPC) dari soal tersebut adalah … a.0,4 b.0,5 c.0,6 d.0,7 e.0,8 12. Nilai konsumsi otonom (a) dari soal tersebut adalah … a. 50.000 b.60.000 c.70.000 d.80.000 e.90.000 13.Fungsi konsumsi dari soal tersebut adalah … a. C = 90.000+0,5Y b. C = 80.000+0,4Y c. C = 70.000+0,6Y d. C = 90.000+0.6Y e. C = 80.000+0.6Y 14. Titik Pendapatan keseimbangan (BEI) dari soal tersebut adalah … a. Rp 180.000,00 b. Rp 220.000,00 c. Rp 275.000,00 d. Rp 300.000,00 e. Rp 325.000,00 15. Gambar kurva dari soal tersebut adalah … a.
Konsumsi (rupiah)
225.000
90.000 225.000 Pendapatan (rupiah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Konsumsi (rupiah)
180.000
90.000 180.000 Pendapatan (rupiah)
c. Konsumsi (rupiah)
225.000
60.000 225.000 Pendapatan (rupiah)
d. Konsumsi
275.000
(rupiah) (rupiah)
60.000 275.000 Pendapatan (rupiah)
e. Konsumsi (rupiah)
300.000
70.000 300.000 Pendapatan (rupiah)
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
Kunci Jawaban Soal Pre Test 1. E. Konsumsi seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian 2. D. Jika pendapatan bertambah maka konsumsi bertambah 3. A. Jumlah anggota keluarga 4. E. Kekayaan yang terkumpul 5. B. Lebih rendah dari tabungan 6.C. Tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut 7. A. Rp 400.000,00 8. E. Perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh 9. D. APC 10. C. Saat pendapatan nasional Rp 0, konsumsi nasional Rp 40 triliun 11. B. 0,5 12. E. 90.000 13. A. C = 90.000+0,5Y 14. A. Rp 180.000,00 15. B. Konsumsi (Rp)
180.000
90.000 180.000 Pendapatan ( Rp)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
Lampiran 30 Soal Post Test Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan di lembar jawab yang telah disediakan ! 1. Penjumlahan dari konsumsi seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian disebut ... a.Konsumsi rata-rata b.Konsumsi agregat c,Konsumsi golongan d.Konsumsi individu e.Konsumsi marjinal 2. Berdasarakan sifat hubungannya, saat pendapatan nasional bertambah maka … a. Konsumsi berkurag b. Konsumsi tetap c. Konsumsi bertambah d. Konsumsi dibagi dua e. Konsumsi dikali dua 3. Berikut ini yang tidak termasuk faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi agregat adalah ... a. Lingkungan tempat tinggal b. Sikap berhemat c. Tingkat bunga d. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi e. Keadaan perekonomian 4. Jika dana pensiun seseorang telah terpenuhi tingkat konsumsi orang tersebut saat ini cenderung ... a. Turun karena adanya ketakutan akan masa tua b. Naik karena adanya ketakutan akan masa tua c. Turun karena adanya jaminan akan masa tua d. Naik karena adanya jaminan akan masa tua e. Turun karena sebagian uangnya harus ditabung 5. Pengaruh antara kekayaan yang terkumpul terhadap tingkat konsumsi adalah ... a. Saat sedikit kekayaan yang terkumpul, tingkat konsumsi tetap b. Saat sedikit kekayaan yang terkumpul, tingkat konsumsi tinggi c. Saat banyak kekayaan yang terkumpul, tingkat konsumsi tetap d. Saat banyak kekayaan yang terkumpul, tingkat konsumsi rendah e. Saat banyak kekayaan yang terkumpul, tingkat konsumsi tinggi 6. Keadaan perekonomianBerikut ini yang merupakan fungsi konsumsi adalah ... a. C = aY + b b. C = a + b c. C = a + bY d. C = a + Y
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
e. C = Y + b 7. Jika diketahui fungsi konsumsi C = 30.000 + 0,7 Y maka disaat pendapatan Rp 100.000,00 besarnya konsumsi adalah ... a. Rp 130.000,00 b. Rp 120.000,00 c. Rp 110.000,00 d. Rp 100.000,00 e. Rp 90.000,00 8. Rumus Marginal Prospensity to Consume (MPC) adalah ... a. MPC = ∆Y/ ∆C b. MPC = ∆C x ∆Y c. MPC = ∆C/ ∆Y d. ∆C = ∆Y / MPC e. ∆Y = ∆C / MPC 9. Rumus Average Prospensity to Consume (APC) adalah …. a. APC = C / Y b.APC = Y / C c. APC = CxY d.APC = C+Y e.APC = C-Y 10. Perhaikan kurva berikut! 100 Konsumsi nasional (triliun rupiah)
80 60 60
80 100
Pendapatan nasional (triliun rupiah)
Pernyataan yang benar dari grafik diatas adalah ... a. Saat pendapatan nasional Rp 100 triliun, konsumsi Rp 60 triliun b. Saat pendapatan nasional Rp 100 triliun, konsumsi Rp 0 c. Saat pendapatan nasional Rp 100 triliun, konsumsi Rp 100 triliun d. Saat pendapatan nasional Rp 60 triliun, konsumsi Rp 100 triliun e. Saat pendapatan nasional Rp 60 triliun, konsumsi Rp 0 11. Ketika pendapatan Bapak Joko Rp 1.000.000,00, pengeluaran konsumsinya Rp 700.000,00. Saat pendapatan naik menjadi Rp 2.000.000,00, konsumsinya naik menjadi Rp 1.200.000,00. Marginal Propensity to Consume (MPC) nya tersebut adalah … a. 0,4 b. 0,5 c. 0,6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. 0,7 e. 0,8 12. Diketahui Y1 = Rp 2.000.000 C1 = Rp 1.900.000 Y2 = Rp 2.500.000 C2 = Rp 2.300.000 Nilai konsumsi otonom (a) dari soal tersebut adalah … a. 100.000 b. 150.000 c. 200.000 d. 250.000 e. 300.000 13. Saat pendapatan Ibu Ida Rp 800.000,00 konsumsinya Rp 600.000,00. Saat pendapatan Ibu Ida naik menjadi Rp 1.000.000, konsumsinya naik menjadi Rp 720.000,00. Fungsi konsumsi dari soal tersebut adalah … a. C = 150.000 + 0,7Y b. C = 150.000 + 0,6Y c. C = 150.000 + 0,5Y d. C = 120.000 + 0,6Y e. C = 120.000 + 0,5Y 14. Diketahui fungsi konsumsi C = 300.000 + 0,6 Y. Titik Pendapatan keseimbangan (BEI) dari soal tersebut adalah … a. Rp 300.000,00 b. Rp 400.000,00 c. Rp 500.000,00 d. Rp 600.000,00 e. Rp 700.000,00 15.Diketahui fungsi konsumsi C = 200.000+0,5 Y. Gambar kurva dari soal tersebut adalah … a.
Konsumsi (Rp) (rupiah)
300.000
150.000 300.000 Pendapatan (rupiah)
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Konsumsi (Rp) (rupiah)
400.000
200.000 400.000 Pendapatan (Rp)
c.
Konsumsi (Rp)
500.000 250.000
(rupiah) 500.000 Pendapatan (Rp)
d. Konsumsi (Rp)
600.000 300.000
(rupiah) 600.000 Pendapatan (Rp)
e.
Konsumsi
700.000
(rupiah)
300.000 700.000
300.000 Pendapatan (Rp)
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Soal Post Test
1. B. Konsumsi agregat 2. . C.Konsumsi bertambah 4. A. Lingkungan tempat tinggal 4. D.Naik karena adanya jaminan akan masa tua 5. E. Saat banyak kekayaan yang terkumpul, tingkat konsumsi tinggi 6. C.C = a + bY 7. D. Rp 100.000,00 8. C.MPC = ∆C/ ∆Y 9. A.APC = C / Y 10. C.Saat pendapatan nasional Rp 100 triliun, konsumsi Rp 100 triliun 11. D. 0,5 12. C.200.000 13. E. C = 120.000 + 0,5Y 14. B. Rp 400.000,00 15. B. Konsumsi (Rp)
400.000 200.000
(rupiah) 400.000 Pendapatan (Rp)
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
Lampiran 31 KUESIONER KETERAMPILAN SOSIAL (Saat Penerapan NHT Siklus II)
Yogyakarta, 23 April 2013 Kepada Yth : Siswa Kelas X5 SMA N 6 Yogyakarta
Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Program Studi Pendidikan Akuntansi bermaksud membagikan kuesioner kepada siswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan sosial siswasiswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian mengenai keterampilan sosial siswa. Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik maka peneliti mohon bantuan dan kesediaan siswasiswa kelas X5, SMA N 6 Yogyakarta untuk mengisi kuesioner ini dengan baik dan jujur sesuai dengan kondisi dan keadaan yang dialami saat ini. Pastikan kuesioner ini terisi dengan lengkap. Isi kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai atau prestasi akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, dimohon untuk membaca petunjuk pengisian kuesioner terlebih dahulu. Atas bantuan dan partisipasi Anda, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.
Peneliti
Kristin Prasetyo Dewi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
Identitas Responden 1. Nama 2. Kelas 3. No.Presensi Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti ! 2. Tulislah identitas siswa pada kolom yang telah disediakan ! 3. Berikanlah tanda cek list ( ) pada kolom yang telah disediakan pada alternative jawaban yang telah disediakan, yaitu: SS : Sangat Setuju S : Setuju R : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju 4. Isilah secara lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya ! No 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Deskriptor Saya mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang telah disepakati dalam kelompok Saya merasa terganggu saat semua anggota kelompok mengutarakan pendapat dalam diskusi Saya memberikan pendapat saat sedang menjawab soal bersama kelompok Agar pengerjaan soal berjalan efektif, saya dan teman dalam kelompok menunjuk ketua kelompok dan juru tulis Selama kelompok mengerjakan tugas, saya fokus bekerja bersama kelompok Selama diskusi sedang berlangsung, saya membicarakan masalah diluar materi pembelajaran Saya tidak peduli saat ada teman yang tidak mau terlibat dalam kerja kelompok Saya meminta semua anggota kelompok untuk mengutarakan pendapatnya Kelompok saya berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu Saya menghormati perbedaan pendapat masing-masing anggota kelompok
SS
S
R
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 11
12 13 14
15 16
17
18 19 20 21 22
23
24
25
Deskriptor Saya memberikan semangat untuk teman sekelompok saat menyelesaikan tugas Saat diskusi, jika ada teman yang bertanya mengenai materi yang belum dipahami, saya berusaha menjelaskan Saya marah pada teman lain yang berbeda pendapat dengan saya Saya berusaha memberikan tanggapan saat teman lain sedang menyampaikan pendapat terkait jawaban soal Saya bertanya pada teman dalam kelompok jika ada hal yang belum saya mengerti terkait materi diskusi Saya tidak membuat ringkasan atas apa yang dibicarakan dalam kelompok Saya kesulitan jika diminta menjawab soal menggunakan kata-kata sendiri dan tidak boleh mengutip kata-kata dari buku pegangan Saat kerja kelompok, masing-masing anggota mengerjakan tugas secara individu Saya tidak mau menerima tanggung jawab yang diberikan kepada saya Saat teman lain berselisih paham, saya berusaha menengahi Saya merasa malas untuk mengikuti kerja kelompok Sebelum mengumpulkan tugas, kelompok saya memeriksa kembali seluruh jawaban soal Saat saya tidak yakin akan pemahaman saya mengenai materi diskusi, saya akan bertanya pada teman lain Agar kerja kelompok berjalan teratur, saya dan anggota kelompok menetapkan target penyelesaian soal supaya benar dan selesai tepat waktu Sebagian besar keputusan kelompok diambil oleh ketua kelompok tanpa musyawarah terlebih dahulu
SS
S
R
TS
216
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 26
27
28
29
30 31 32
Deskriptor
SS
S
R
217
TS
Saya percaya diri jika harus menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas Saya berusaha menyampaikan hasil kerja kelompok dengan jelas jika diminta maju ke depan kelas Saya tidak mau menerima saran dan kritik yang disampaikan teman lain ketika saya ada di depan kelas Saya tidak memberikan tanggapan saat teman lain menyampaikan jawaban atas tugas kelompok di depan kelas Saat ada teman yang berbicara di depan kelas, saya membicarakan hal di luar topik diskusi Saya mengoreksi jika terdapat kesalahan jawaban saat teman yang lain maju. Saya menyanggah dengan mengejek jika pendapat yang disampaikan teman lain menurut saya keliru
Pastikan seluruh butir pernyataan telah terisi _Terima kasih atas kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini _
Sumber: Rusman. 2011. Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisma Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
Lampiran 32 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Sesudah Penerapan NHT Siklus II) Nama No/Kelas Berilah jawaban atas pertanyaan di bawah ini! No Uraian 1 Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, kerja di dalam kelompok,dll)? 2 Apakah anda lebih paham tentang materi fungsi konsumsi pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? 3
Apakah handout, soal kerja kelompok, pretest dan post-test membantu anda dalam memahami materi? Mengapa?
4
Apakah anda senang dengan kerja kelompok yang anda lakukan?
5
Apa saja yang anda lakukan di dalam kelompok?
6
Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together? Manfaat apa yang anda peroleh pada pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
7
8
Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model numbered head together?
Komentar
: :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
Lampiran 33 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Saat Penerapan NHT Siklus II) Hari/tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer : No Deskriptor 1 Guru menyampaikan apersepsi untuk membangkitkan minat belajar siswa 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (SK/KD/indikator pembelajaran) 3 Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan (metode atau model yang akan digunakan) 4 Guru memberikan materi pembelajaran melalui presentasi kelas 5 Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif 6 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi secara mandiri 7 Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok 8 Guru memberikan arahan secara jelas mengenai tugas siswa di dalam kelompok 9 Guru turut berperan dalam pembentukan kelompok 10 Guru membimbing siswa dalam diksusi kelompok 11 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dengan teman dalam kelompok dalam menggali materi atau pun menjawab soal-soal 12 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami pada guru 13 Guru membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas kelompok
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 14 15
16
17
18 19 20
21 22 23
Deskriptor Guru hanya berinteraksi dengan kelompok tertentu Guru memberikan dorongan agar seluruh siswa aktif dalam kegiatan kelompok Guru memberikan arahan agar siswa bekerja sama dengan baik di dalam kelompok Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyampikan pendapat dalam diskusi kelas Guru menengahi saat ada perbedaan pendapat antar siswa Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di kelas Guru sibuk dengan kegiatan tertentu sehingga tidak mengatur dan mengelola kegiatan di kelas Guru menyampaikan kesimpulan materi pembelajaran Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran Guru melakukan tes awal dan tes akhir pembelajaran
Ya
Tidak
220
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
Lampiran 34 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Saat Penerapan NHT Siklus II) Hari/tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer
: : : :
No Deskriptor 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan 2 Siswa memahami tujuan pembelajaran (SK/KD/Indikator) 3 Siswa di kelas memiliki tingkat prestasi akademik yang berbeda-beda 4 Siswa mendapat kesempatan untuk menggali informasi mengenai materi secara mandiri 5 Selama pembelajaran, siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari beberapa siswa 6 Siswa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok untuk menggali informasi mengenai materi atau pun menjawab soal-soal 7 Siswa fokus pada pembelajaran yang dilaksanakan 8 Siswa fokus pada kerja kelompok yang dilakukan 9 Siswa membuat kegaduhan selama proses pembelajaran 10 Siswa berperan aktif dalam kerja kelompok yang dilakukan 11 Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kerja kelompok 12 Siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat dalam diskusi kelas 13 Siswa antusias untuk turut berpendapat dalam diskusi kelas 14 Siswa memperhatikan dan menghargai teman lain yang sedang berpendapat 15 Siswa mencatat hal-hal penting
Ya
Tidak
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Deskriptor 16 Siswa merasa kebingungan atas apa yang harus dikerjakan selama proses pembelajaran 17 Siswa memperhatikan penjelasan guru 18 Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami 19 Siswa mengerjakan tugas dengan baik 20 Siswa diminta melakukan refleksi atas apa yang telah dipelajari
Ya
Tidak
222
Catatan
Observer
Guru Mata pelajaran
Kristin Prasetyo Dewi NIM 091334038
Dra. Hj. Dwi Aspariningsih NIP 19590821 198403 2 011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
Lampiran 35 Lembar Observasi Keterampilan Sosial Siswa dalam Aktivitas Kelompok dan Kelas (Saat Penerapan NHT Siklus II) Identitas Responden Nama : Aspek yang diamati
No/Kelas: Skor
Dalam kelompok: 1.Keterampilan kooperatif tingkat awal: a.Mengerjakan tugas sesuai aturan b. Tidak terganggu saat semua anggota berbicara c. Memberi pendapat d. Menunjuk ketua dan juru tulis e. Fokus bekerja bersama kelompok f.. Tidak membicarakan hal diluar tugas g. Mengajak teman untuk terlibat h. Meminta teman mengutarakan pendapat i. Menyelesaikan tugas tepat waktu j. Menghormati perbedaan pendapat 2.Keterampilan kooperatif tingkat menengah: a.Memberi semangat teman sekelompok b.Mau menjelaskan pada teman yang bertanya karena belum paham c. Marah pada teman yang beda pendapat d.Memberi tanggapan saat teman berpendapat e. Bertanya jika belum mengerti f. Membuat ringkasan g.Mampu menjawab tanpa mengutip buku h.Mau bekerja bersama-sama i. Mau menerima tanggung jawab j. Menengahi saat ada yang berselisih paham 3.keterampilan kooperatif tingkat mahir: a. Semangat mengikuti kerja kelompok b. Memeriksa kembali jawaban c. Bertanya saat kurang yakin dengan pemahamannya d. Menetapkan target penyelesaian soal e. Mau bermusyawarah dalam mengambil keputusan Dalam kelas: 1. Keterampilan menyampaikan di depan umum: a. Percaya diri
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1
2
3
4
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Menyampaikan dengan jelas c. Mau menerima kritik dan saran 2. Keterampilan mendengarkan dan menanggapi teman yang maju mewakili kelompok: a. Memberi tanggapan b. Memperhatikan c. Mengoreksi kesalahan teman d. Memberi kritik dengan sopan
224
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
5 5 5 5
Sumber: Rusman. 2011. Manajemen Sekolah Bermutu: Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisma Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
Lampiran 36 Panduan Wawancara Terhadap Siswa
1. Bagaimana kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT? 2. Apakah dalam pembelajaran kalian dapat bekerja sama? 3. Apakah setelah pembelajaran, pemahaman terhadap materi dapat meningkat? 4. Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model
kooperatif tipe NHT ini?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 37 Panduan Wawancara Terhadap Guru
1. Bagaimana kesan dan pesan Ibu setelah melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa? 3. Menurut Ibu, apa hambatan untuk melaksanakan model pembelajaran ini? 4. Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model
kooperatif tipe NHT ini?
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 38 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Sesudah Penerapan NHT Siklus II) No 1
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan
2
Penilaian guru terhadap aktifitas siswa selama pembelajaran menggunakan model NHT dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman siswa
3
Hambatan yang ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
4
Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT
5
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut
6
Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT
7
Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe NHT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Komentar
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
Lampiran 39 Output Uji Validitas Product Moment SPSS 17 Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
if Item Deleted Total Correlation Correlation
Deleted
b1
115.78
115.144
.515
.
.880
b2
116.81
110.222
.367
.
.885
b3
116.25
113.419
.657
.
.878
b4
115.84
116.523
.332
.
.883
b5
116.16
118.072
.235
.
.885
b6
116.75
113.355
.418
.
.882
b7
116.56
113.157
.479
.
.880
b8
116.56
111.802
.566
.
.878
b9
116.09
115.120
.470
.
.881
b10
115.63
115.532
.520
.
.880
b11
116.13
112.887
.528
.
.879
b12
116.19
114.222
.519
.
.880
b13
115.94
115.996
.450
.
.881
b14
116.88
115.468
.310
.
.884
b15
115.84
118.072
.321
.
.883
b16
117.09
109.830
.508
.
.880
b17
117.00
112.194
.359
.
.884
b18
116.81
115.964
.291
.
.884
b19
115.91
112.797
.642
.
.878
b20
116.41
111.862
.632
.
.877
b21
116.72
112.209
.626
.
.878
b22
116.53
113.805
.471
.
.880
b23
116.00
115.161
.383
.
.882
b24
116.38
114.242
.514
.
.880
b25
116.38
115.855
.230
.
.887
b26
116.34
112.426
.533
.
.879
b27
116.13
111.016
.656
.
.877
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
b28
115.97
115.773
.570
.
.880
b29
116.75
115.613
.306
.
.884
b30
116.59
115.539
.351
.
.883
b31
116.59
114.765
.474
.
.881
b32
116.88
123.339
-.135
.
.894
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 40
Output Reliabilitas SPSS 17 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .885
Items
N of Items .900
32
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 41
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 42
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 43
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
Lampiran 44 Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial Sebelum Penerapan NHT
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
4
3
3
2
5
5
4
3
5
5
5
4
5
3
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
2
4
4
4
2
4
3
4
3
4
4
3
3
5
3
5
2
4
4
4
4
2
3
5
3
3
3
5
4
5
3
3
3
2
4
5
5
4
5
4
5
3
4
5
5
3
4
3
5
4
4
4
4
4
4
5
5
1
5
4
4
4
4
5
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
5
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
6
4
3
5
4
5
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
4
5
4
3
4
7
4
4
5
4
3
3
4
5
3
4
5
4
4
4
5
3
3
2
5
4
5
3
3
5
8
4
1
3
5
4
2
3
4
5
4
4
4
3
2
4
3
1
5
3
4
3
4
4
4
9
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
3
4
5
5
4
5
4
4
5
10
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
3
3
3
5
4
4
3
4
4
11
4
3
4
4
4
3
4
5
5
5
4
4
5
4
4
2
2
4
4
4
5
4
4
4
12
5
4
4
5
5
3
3
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
2
4
5
5
4
4
4
13
4
3
3
3
3
4
4
3
5
5
4
4
5
4
4
2
3
3
5
3
4
4
4
3
14
5
5
4
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
4
5
5
5
5
5
5
15
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
3
16
5
4
4
4
5
5
1
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
17
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
3
2
4
4
4
5
4
4
18
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
4
4
4
3
19
5
5
5
4
3
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
3
4
4
4
5
5
5
20
3
5
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
5
2
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
21
5
1
5
5
4
3
2
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
22
4
2
4
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
2
4
3
3
4
4
3
4
4
5
4
23
4
4
5
3
3
2
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
3
5
4
5
3
4
5
5
No
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
24
4
4
4
4
5
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
3
3
3
5
4
5
4
5
4
25
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
26
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
2
4
5
4
4
2
4
4
4
4
5
5
5
4
27
5
5
5
3
5
5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
3
5
4
5
5
4
5
28
5
4
5
4
5
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
3
3
3
4
4
4
4
5
4
29
4
2
3
4
5
4
4
3
4
5
3
4
5
2
4
3
4
4
4
4
3
4
5
4
30
5
5
4
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
5
3
4
5
4
5
5
5
5
31
4
3
4
3
4
3
4
3
5
4
4
4
4
3
5
3
2
2
5
4
4
4
4
4
32
3
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
3
5
5
2
4
4
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
25
26
27
28
29
30
31
32
5
3
3
3
3
4
3
4
130
4
3
4
4
4
5
3
5
118
4
4
4
4
3
4
2
5
126
4
4
4
4
4
5
4
4
126
3
3
3
2
3
3
3
3
98
4
4
4
4
4
4
4
5
128
3
4
4
4
3
4
3
4
123
4
3
4
4
3
2
4
2
109
5
5
5
5
1
5
4
5
145
4
3
4
4
3
4
4
5
130
4
3
3
4
5
3
3
5
125
4
4
4
4
5
3
4
4
133
4
2
4
5
3
3
3
5
118
5
3
3
5
3
5
5
5
145
2
2
4
4
4
4
4
4
121
4
4
4
4
4
5
4
4
126
4
4
4
4
3
3
4
4
124
4
3
3
3
3
3
4
4
116
4
5
5
5
4
5
4
4
143
4
2
4
4
3
4
3
4
114
4
5
5
5
4
4
2
4
135
4
3
4
4
4
3
3
3
117
3
4
5
4
4
4
4
5
131
5
4
4
4
3
4
4
5
131
4
4
4
4
4
4
4
4
125
4
4
4
4
4
5
4
5
135
4
5
5
5
5
5
5
5
149
Jumlah
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
3
4
3
3
3
4
4
130
3
3
4
4
4
3
3
5
120
5
4
5
5
4
5
2
5
146
4
3
4
4
4
3
3
5
119
5
5
5
5
5
3
5
4
129
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
Lampiran 45
Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran Peneliti
: Metode apa yang sering Ibu gunakan dalam pembelajaran di kelas?
Guru mitra
: Biasanya dengan ceramah. Menggunakan media power point lalu menjelaskan, diselingi tanya jawab dan tugas untuk siswa. Ada pula tugas kelompok untuk dikerjakan di rumah.
Peneliti
: Mengapa Ibu memilih menggunakan metode ceramah?
Guru mitra
: Karena persiapan yang praktis dan sederhana.
Peneliti
: Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman belajar dan keterampilan sosial siswa di kelas? Mengapa?
Guru mitra
: Mungkin belum maksimal, karena ada siswa yang atif namun ada yang pasif.
Peneliti
: Sejauh mana keberhasilan metode tersebut?
Guru mitra
: Beberapa siswa sudah mampu mencapai KKM namun ada yang belum.
Peneliti
: Kendala apa saja yang dihadapi, pada saat menerapkan metode tersebut?
Guru mitra
: Saat siswa tidak memperhatikan dan ribut sendiri.
Peneliti
: Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi indeks harga? Mengapa begitu?
Guru mitra
: siswa kurang teliti dalam menghitung karena dalam materi ini diperlukan hitungan yang cermat.
Peneliti
: Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut?
Guru mitra
: Mungkin kurang diadakan latihan secara serius.
Peneliti
: Hal-hal apa saja yang sudah ibu lakukan?
Guru mitra
: Memberikan latihan-latihan untuk dikerjakan siswa.
Peneliti
: Hal-hal apa saja yang belum ibu lakukan?
Guru mitra
: Membimbing siswa secara satu per satu.
Peneliti
: Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?
Guru mitra
: Meningkatkan pemahaman belajar siswa dan keterampilan sosial siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
Lampiran 46 Wawancara Terhadap Siswa Peneliti : Metode apa yang biasanya sering guru gunakan dalam pembelajaran di kelas? Siswa : Biasanya dengan media power point lalu guru menjelaskan dengan ceramah. Peneliti : Bagaimana pendapatmu terhadap metode pembelajaran tersebut? Siswa : Dengan metode itu, kita biasanya duduk diam dan harus fokus memperhatikan. Saat tertinggal sedikit saja, tidak bisa memahami. Peneliti : Apakah kamu sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut? Siswa : Sejauh ini paham walaupun masih sering ada yang bingung. Peneliti : Apakah kamu merasa tergugah semangatmu ketika mendapat penjelasan dari guru dengan menerapkan metode tersebut? Siswa : Kalau sedang capek dan malas, menjadi tidak bersemangat. Peneliti : Apakah metode yang diterapkan guru, sudah menumbuhkan keterampilan untuk bersosialisai dengan teman? Siswa : Belum. Kita lebih sering bekerja sendiri-sendiri. Peneliti : Apakah dengan metode yang diterapkan guru pemahaman belajar anda maksimal? Siswa : Belum dapat dikatakan maksimal. Peneliti : Metode pembelajaran seperti apa yang kamu inginkan agar dapat meningkatkan keterampilan sosial dan hasil belajarmu?
Siswa : yang serius tapai santai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 47 Lembar Jawab Kelompok
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 48
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 49 Tes Evaluasi Siswa Siklus I
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
249
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
250
Lampiran 50 Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial Sesudah Penerapan NHT Siklus I No
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
3
5
4
3
4
5
4
4
3
4
3
2
5
4
4
2
4
4
4
3
4
5
4
4
5
3
4
2
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
1
3
4
4
3
2
3
5
5
5
4
5
3
4
1
5
5
5
5
5
3
5
5
4
5
4
4
3
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
5
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
6
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
7
5
4
4
3
4
4
5
3
4
4
4
4
5
4
4
3
5
3
4
3
5
3
2
3
8
4
1
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
5
4
4
4
5
4
9
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
10
5
5
5
3
5
5
3
3
5
5
5
5
5
3
5
3
3
1
5
3
5
3
3
5
11
4
2
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
4
3
4
3
5
4
5
4
4
4
12
5
5
4
4
4
4
2
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
13
4
5
4
3
3
4
5
3
4
5
4
4
5
3
4
2
3
3
5
4
2
3
4
4
14
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
4
15
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
16
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
17
4
4
4
3
4
5
4
3
5
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
18
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
19
4
5
5
4
4
4
3
5
5
5
5
5
5
4
5
2
4
5
5
4
5
3
5
4
20
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
2
3
2
4
3
4
4
4
4
21
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
3
5
4
5
4
5
4
4
4
22
4
4
4
2
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
23
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
1
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
251
24
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
3
4
5
4
5
3
4
3
25
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
26
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
5
4
5
4
4
4
27
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
3
28
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
29
4
3
4
3
4
2
4
3
5
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
30
5
5
5
4
3
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
31
5
4
4
3
4
4
5
3
5
5
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
32
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
4
3
3
4
3
5
4
5
132
4
4
4
4
3
4
4
5
123
5
4
5
5
3
5
4
5
130
3
4
4
4
4
4
4
5
128
3
3
3
2
3
3
3
4
105
4
3
4
5
4
4
4
5
128
5
4
4
5
5
5
4
5
129
4
4
4
5
4
5
4
5
128
5
4
5
5
5
4
5
5
146
3
5
5
5
5
5
4
5
135
4
5
5
4
3
4
4
5
129
4
4
4
4
4
4
4
5
130
5
1
2
5
3
5
3
5
119
5
5
5
4
5
5
5
5
146
4
3
3
3
4
4
3
5
122
4
4
4
4
4
4
4
5
128
4
4
4
4
3
4
5
5
132
4
4
4
4
4
4
4
4
128
5
5
5
5
4
5
5
5
144
4
2
4
4
3
4
3
4
116
5
5
5
4
4
4
5
5
145
4
3
4
4
3
4
3
4
111
5
4
5
4
5
5
5
5
148
4
4
4
5
5
5
4
5
132
4
4
4
5
3
4
4
4
126
4
4
4
5
4
5
4
2
132
5
5
4
4
4
5
5
5
150
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
5
5
5
5
5
5
5
156
3
3
4
4
4
3
4
4
118
5
5
5
5
5
4
4
5
147
4
4
4
4
4
4
4
5
128
4
4
4
4
4
4
4
4
129
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 51 Refleksi Siswa Siklus I
254
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 52
257
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 53
259
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
Lampiran 54 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Saat Penerapan NHT Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
5
4
3
3
3
3
5
5
4
3
4
4
4
3
4
3
2
3
2
4
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
5
3
4
4
3
3
3
3
4
4
3
5
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
5
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
2
3
4
2
3
2
2
2
3
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
5
4
4
4
3
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
3
4
4
3
3
4
4
5
4
4
5
4
4
4
3
3
3
2
2
4
2
2
2
3
3
3
5
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
2
3
2
2
2
3
2
4
3
4
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
4
5
3
4
3
4
4
3
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
5
5
4
3
3
5
5
4
4
5
5
4
4
4
2
4
3
4
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
2
3
4
3
3
5
4
5
4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
3
4
3
4
4
3
3
4
4
5
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
5
5
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
2
3
3
3
2
5
2
3
2
2
3
3
2
4
4
3
3
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
4
3
4
3
3
4
3
4
4
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
2
4
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
2
3
3
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
262
4
4
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
4
3
3
2
3
3
2
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
4
3
5
4
5
5
5
5
4
2
4
5
5
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
5
2
2
2
3
3
4
3
3
4
4
3
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
3
5
5
3
5
5
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
2
1
2
4
3
2
3
2
2
2
4
2
2
2
2
4
4
2
3
2
3
2
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
5
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
5
5
5
5
5
5
4
3
3
3
4
3
5
3
2
5
4
4
3
3
3
5
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
5
5
5
5
4
4
4
5
128
3
0
0
0
3
3
3
3
88
4
0
0
0
3
3
3
3
104
3
0
0
0
3
3
3
4
91
3
4
3
3
2
2
2
3
89
4
0
0
0
3
4
4
4
105
4
3
4
3
4
4
3
4
128
3
0
0
0
3
4
3
4
91
4
0
0
0
3
4
3
4
89
4
5
4
4
3
4
4
4
132
4
0
0
0
4
3
3
4
121
4
3
3
4
4
5
4
3
130
3
0
0
0
3
3
2
4
89
5
3
4
3
3
4
3
4
125
3
0
0
0
3
4
3
4
104
4
0
0
0
3
3
3
3
90
4
0
0
0
4
5
3
3
129
4
4
4
4
4
4
3
4
128
4
4
3
4
4
5
4
4
129
4
3
3
3
3
3
3
3
89
4
3
4
3
3
3
4
4
105
4
0
0
0
3
3
3
3
88
4
0
0
0
3
4
3
4
128
263
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
4
3
3
4
4
4
3
130
4
0
0
0
3
4
3
4
89
3
0
0
0
4
3
4
3
88
3
4
4
4
4
4
4
4
133
4
3
3
3
3
3
4
4
90
5
0
0
0
3
4
4
4
127
4
4
4
4
3
4
4
4
130
3
0
0
0
3
3
3
5
88
5
5
4
5
5
4
4
4
131
264
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
265
Lampiran 55 Wawancara Terhadap Siswa
Peneliti : Bagaimana kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT? Siswa : Asyik karena dapat belajar sambil berdiskusi bersama teman. Peneliti: Apakah dalam pembelajaran kalian dapat bekerja sama? Siswa : Ya. Dapat saling berdiskusi walaupun kadang terjadi perbedaan pendapat. Peneliti: Apakah setelah pembelajaran, pemahaman terhadap materi dapat meningkat? Siswa
: Meningkat. Karena dengan mengerjakan soal, yang tadinya belum bisa menjdai bisa.
Peneliti : Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model
kooperatif tipe NHT ini? Siswa : Waktunya lebih lama, soal jangan banyak-banyak agar waktunya cukup. Bingung jika langsung dihadapkan pada soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
Lampiran 56 Wawancara Terhadap Guru
Peneliti
: Bagaimana kesan dan pesan Ibu setelah melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT?
Guru mitra
: Model yang menyenangkan. Membuat suasana kelas diskusi kelas hidup dan siswa semangat, berbeda dengan yang biasa dilakukan.
Peneliti
: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa?
Guru mitra
: Menurut saya sangat mampu.
Peneliti
: Menurut Ibu, apa hambatan untuk melaksanakan model
pembelajaran ini? Guru mitra
: Menurut saya, persiapan. Persiapan yang tidak mudah dalam melaksanakan model pembelajaran ini.
Peneliti Guru mitra
: Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT ini? : persiapan dan perencanaan waktu agar lebih matang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 57 Refleksi Guru Siklus I
267
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 58 Pre test Siswa Siklus II
268
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 59
271
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 60
275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
276
Lampiran 61 Hasil Kuesioner Keterampilan Sosial Sesudah Penerapan NHT Siklus II No
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
4
5
4
3
5
2
4
4
4
4
4
3
4
4
5
3
5
4
4
4
3
3
4
5
4
3
3
3
7
4
5
4
8
4
1
3
9
4
4
10
5
11
4
13
3
4
4
5
4
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
2
5
5
3
5
5
4
5
3
4
4
4
5
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
5
4
5
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
1
4
4
5
3
5
5
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
1
5
5
5
5
5
5
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
5
4
5
4
4
4
5
5
3
3
2
4
2
5
4
4
4
4
5
3
4
5
5
5
5
4
4
4
5
4
14
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
15
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
5
4
5
4
4
4
18
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
19
5
5
5
4
3
3
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
20
4
4
4
2
4
3
3
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
21
5
3
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
22
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
5
5
5
4
4
4
4
23
4
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
4
5
5
5
4
5
5
24
4
3
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
3
3
4
5
4
4
4
4
4
25
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
26
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
1
4
4
5
5
5
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
277
27
5
5
5
3
5
5
2
5
5
5
5
5
5
4
5
3
3
3
4
4
5
5
5
5
28
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
4
5
5
5
29
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
31
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
3
4
4
4
5
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
4
5
4
4
5
4
4
5
132
4
4
5
4
5
4
4
5
128
4
5
5
5
3
5
3
5
130
5
4
4
4
5
5
4
4
130
4
3
3
3
4
4
3
5
105
5
4
4
5
5
4
5
4
130
4
5
5
5
3
3
4
3
128
5
5
4
4
4
5
5
5
144
3
5
5
5
3
5
3
5
144
5
3
4
5
5
5
4
5
131
4
3
4
5
4
4
3
5
130
5
5
4
4
5
4
5
5
146
4
4
4
4
4
4
4
5
129
5
3
4
5
5
5
4
5
133
4
4
4
4
4
4
4
4
130
4
5
5
4
4
4
4
5
144
5
5
5
4
5
4
4
4
128
5
5
4
4
4
5
4
5
145
4
4
4
4
4
4
4
4
128
4
4
5
5
5
4
4
5
147
4
4
4
5
3
4
4
5
129
4
4
4
4
4
5
5
5
129
4
4
5
4
4
5
4
5
138
5
5
5
5
5
5
5
5
146
5
5
4
5
4
4
5
5
144
5
4
4
4
4
4
4
4
131
4
4
4
4
4
4
4
5
128
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
4
4
4
5
4
4
5
130
279
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 62 Refleksi Siswa Siklus II
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
281
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 63 Post test Siklus II
283
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
285
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 64
286
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
287
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 65
288
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
289
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
290
Lampiran 66 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Saat NHT Siklus II No 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
3
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
3
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
3
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
3
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
3
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
3
4
5
3
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
3
4
5
5
3
4
5
4
3
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
5
5
4
3
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
3
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
3
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
3
3
5
4
3
5
5
4
3
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
3
5
4
3
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24 25 26 27 28 29 31 32
291
4
4
4
3
4
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
3
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
4
5
5
5
4
3
4
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
3
4
5
5
5
5
4
3
5
5
5
5
4
3
5
4
4
5
5
4
4
4
3
5
3
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
Item
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
4
0
0
0
4
4
4
4
149
5
0
0
0
3
4
4
3
129
4
0
0
0
4
5
5
4
128
4
0
0
0
5
5
4
4
136
5
0
0
0
3
4
4
3
129
5
0
0
0
5
5
5
5
137
4
0
0
0
4
4
4
4
128
5
0
0
0
5
5
3
5
134
5
0
0
0
4
4
4
4
128
4
0
0
0
5
4
4
4
128
5
4
4
4
3
4
4
3
134
4
0
0
0
3
5
3
4
128
4
0
0
0
3
4
3
4
129
4
4
4
4
3
3
3
3
130
4
3
3
4
5
5
3
4
144
4
5
4
4
4
4
4
4
134
5
0
0
0
4
4
4
4
130
5
5
5
5
5
5
5
5
144
5
0
0
0
3
4
4
4
129
4
0
0
0
3
4
3
4
128
4
0
0
0
3
4
4
5
128
4
5
5
4
4
5
4
5
133
4
5
4
5
4
5
4
4
144
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
0
0
0
4
4
4
4
129
5
4
5
4
5
5
5
5
144
5
5
4
5
4
5
4
5
145
4
4
5
5
4
5
3
4
149
5
5
5
5
5
5
4
5
147
293
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
294
Lampiran 67 Wawancara Terhadap Siswa
Peneliti
: Bagaimana kesan dan pesan setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT?
Siswa
: Menyenangkan. Pembelajaran menjadi tidak monoton. Kami berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini di lain waktu.
Peneliti
: Apakah dalam pembelajaran kalian dapat bekerja sama?
Siswa
: Ya. Kami saling berdiskusi dan bekerja sama
Peneliti
: Apakah setelah pembelajaran, pemahaman terhadap materi dapat meningkat?
Siswa
: Ya, kami dapat memahami mengenai fungsi konsumsi dengan cepat
Peneliti
: Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT ini?
Siswa
: Masih mengenai waktu. Waktunya dibuat lebih lama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
295
Lampiran 68 Wawancara Terhadap Guru
Peneliti
:Bagaimana kesan dan pesan Ibu setelah melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe NHT?
Guru mitra
: Model ini mampu menambah variasi model pembelajaran yang biasanya dilakukan.
Peneliti
: Apakah model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa?
Guru mitra
: untuk keterampilan sosial sudah berhasil, namun untuk pemahaman karena waktu yang singkat, dapat ditambah penugasan pada siswa untuk belajar mandiri terlebih dahulu.
Peneliti
:Menurut Ibu, apa hambatan untuk melaksanakan model
pembelajaran ini? Guru mitra
: Persiapan yang menyita banyak waktu
Peneliti
:Apa saran-saran untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan
model kooperatif tipe NHT ini? Guru mitra
: Persiapan harus matang dan sebaik mungkin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 69
296
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 70 Permohonan Ijin Penelitian
297
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 71 Surat Ijin Dinas Perijinan Kota Yogyakarta
298
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 72 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
299