PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN PEMBIASAN PADA JENJANG SMP DAN SMA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh: Christina Tri Hariyani NIM : 101424008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN PEMBIASAN PADA JENJANG SMP DAN SMA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh: Christina Tri Hariyani NIM : 101424008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria Kekuatanku Karya kecil ini kupersembahkan untuk : Kedua orang tuaku : Antonius S dan Liliosa G. S Kakakku : Emanuel Pandu W dan Maria Endah S Adikku : Isidorus Paskarianto dan Alfa A. P
Sebagai rasa syukur terimakasih tak terhingga atas doa, cinta, perhatian, dukungan dan kehidupan yang layak sampai hari ini...
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Christina Tri Hariyani. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Pembiasan pada Jenjang SMP dan SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk: (1) mengembangkan video pokok bahasan pembiasan; (2) mengetahui sejauh mana efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dan SMA; (3) mengetahui perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA; (4) mengetahui tanggapan siswa mengenai videoyang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan April s/d Mei 2015 di Gombong dan di Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X yang masing-masing berjumlah 5. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen pembelajaran berupa video pembiasan yang dikembangkan dan instrumen pengumpulan data berupa soal pre test, post test, dan kuesioner. Penelitian ini menghasilkan: (1) Video sebagai fasilitas perubahan pemahaman konsep pembiasan; (2) Pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan memiliki efek dalam proses belajar siswa SMP dan SMA yaitu pemahaman siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tingkat pemahaman siswa SMP dari rendah menjadi tinggi, sedangkan siswa SMA dari cukup menjadi sangat tinggi danpeningkatan pemahaman dengan rata-rata nilai pos tes lebih besar dari rata-rata nilai pre test baik pada siswa SMP maupun SMA;(3) Pemanfaatan video lebih efektif pada jenjang SMA daripada jenjang SMP. Hal ini dapat dilihat dari persentase kenaikan nilai rata-rata pre test dan post test pada siswa SMA lebih besar daripada siswa SMP; (4)Siswa merasa video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan baik digunakan dalam pembelajaran. Kata kunci: efektivitas, video pembelajaran, pembiasan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Christina Tri Hariyani. 2015. Effectiveness of Video Utilization in Learning the Topic of Refraction in Junior High School and Senior High School Level. Thesis. Physics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research is a research and development which purpose to: (1) to develop refraction video; (2) to measure theeffectiveness of video utilization in learning the topic of refraction in junior high school and senior high school level; (3) to understanddifference the effectiveness of video utilization in learning the topic of refraction in junior high school with senior high school level(4) to find out the students’ respones about videowas developed on the topic of refraction in learning. The research was carried out on April until May 2015 in Gombong and Yogyakarta. The subjects of the research were students in the seventh grade SMP and tenth gradestudents SMA complaint which each of five.Instruments of this research consists of learning instrument form refraction video was developed and data collecting instruments form pre test and post test, and questionnaire. This results produce: (1) Video as facilities refraction of change understanding the concept of refraction: (2) The utilization of videowas developed on the topic of refraction have effect in the learning process ofjunior and senior high school studentsthat increased student understanding. This can be seen from the level of understanding average of junior high school students from low to high, while high school students from enough to be very high and increased understanding with the average value of post test is greater than the average pre test score well in junior and senior high school students;(3) The utilization of video more effectiveat the level of high school rather than the level junior high school. This can be seen from the percentage increase in the average value of pre test and post test high school students greater than the junior high school students;(4) Students feel the video developed on the topic of refraction is great are used in the learning. Keyword:effectiveness, video of learning, refraction
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama proses pengerjaan skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah berkontribusi besar. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Bapak T.Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, dan semua dosen penguji atas saran dan masukan yang berguna demi menyempurnakan skripsi ini.
4.
Bu Sri dosen Fisika yang telah membantu dalam memahami materi dalam skripsi ini yaitu pembiasan.
5.
Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
6.
Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Abel Amadeus Tios, Damar Parikesit, Jonathan Alvin, Laurentius Erlo Prasetyo, Ido, C. Micha K, Bayu P, Alfa Arianto. P, B. Etin, Ayu K, Raymondus K, L. Festidita Astiti, dan Kristin Anamaria A yang telah bersedia menjadi subyek penelitian sehingga membantu dalam kelancaran penelitian.
8.
Bapak, ibu, mbak Ria, Ci Nita, dan mas Kukuhtersayang atas segala dukungan baik materi, spiritual, atas kasih sayang dan doa yang tiada henti kepada penulis, terlebih untuk mamas Pand tersayang yang selau memantau penyelesaian skripsi ini.
9.
Teman seperjuanganku Emerentiana Astuti atas supportnya, bantuan dalam pembuatan video, dan atas kesabarannya dalam membantu selama penelitian dan penulisan skripsi.
10.
Keluarga baruku “Mondholers” : Ritul, Hesti, Dian, Gita, Yuli, dan Ruth yang telah memberikan nasehat dan dukungan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini serta pengalaman luar biasa baik suka maupun duka dalam perjalanan hidupku.
11.
Keluarga baruku “Adventure Family 15 (AF 15)” : adek (Rita Rahmawati), kakak peri (EliyaAgustina M), Jipi (Fransisca R. P), mamas unyu (Wahyu Nur Rohman), mamas kece (Sugiarto), abang (Andreas Damar K. A), kakek (Sholahuddin Alayubi), kakak ganteng (Hendri Kanopriawan), kakak mbois (M. Fahmy Al Falahy), si jin (Yohanes Andi S), Satria Adhi, dan Hendrikco D. N. Patas semangat dan kebersamaan serta pengalaman luar biasa, baik suka maupun duka yang hadir mewarnai perjalanan hidupku.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12.
Sahabat – sahabatku: Rita, Dian, Eliya, Yuli, Wahyu N. R. Serly, Nino, Riris dan Adi atas bantuannya selama penelitian dan pinjaman alat – alat yang digunakan dalam pembuatan video, yangmemperlancar penelitian ini.
13.
Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 atas kebersamaan dalam suka maupun duka.
14.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Christina Tri Hariyani
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 C. Batasan Masalah .............................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II
LANDASAN TEORI A. Efektivitas Pemanfaatan Video ....................................................... 6 B. Perubahan Pemahaman Konsep ...................................................... 6 C. Media Pembelajaran ........................................................................ 9 D. Video .............................................................................................10 1. Karakteristik video ........................................................................10 2. Kelebihan dan kekurangan video ...................................................11 E. Merancang Video ...........................................................................12 F. Pembelajaran Pembiasan dengan Video .........................................13
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Pokok Bahasan Pembiasan .............................................................18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...............................................................................28 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................28 C. Populasi dan Sampel Penelitian......................................................28 D. Desain Penelitian ............................................................................29 E. Instrumen Penelitian .......................................................................33 F. Validitas .........................................................................................35 G. Teknik Analisis Data ......................................................................35 1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan .....................................35 2. Tanggapan siswa tentang video pembiasandalam pembelajaran ..39 BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................42 1. Pembuatan video pembiasan .........................................................42 2. Pelaksanaan uji coba instrumen .....................................................43 3. Pengambilan data dan evaluasi ......................................................46 B. Data dan Analisis ............................................................................48 1. Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre testdanpost test...........48 2. Penskoran hasil analisis pre test dan post test ................................74 3. Analisis kuesioner siswa ................................................................77 C. Pembahasan ...................................................................................79 1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan .....................................79 2. Perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA..........84 3. Tanggapan siswa tentang video pembiasandalam pembelajaran ...88 D. Keterbatasan Penelitian .................................................................89 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................90 B. Saran ..............................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................92 LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Subjek penelitian ..........................................................................29
Tabel 3.2
Kisi – kisi kuesioner .....................................................................34
Tabel 3.3
Format skor pre test dan post test siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X untuk setiap soal .............................................35
Tabel 3.4
Format kategori penilaian pemahaman konsep pembiasan siswa SMP dan SMA .............................................................................34
Tabel 3.5
Format perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam meruba pemahaman siswa SMP dan SMA ...............................................36
Tabel 3.6
Format hasilpre test dan post test untuk siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setiap butir soal ...............................37
Tabel 3.7
Format hasil pre test dan post test untuk siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X ................................................................................38
Tabel 3.8
Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor ..........................39
Tabel 3.9
Format tingkat pemahaman siswa ................................................39
Tabel 3.10
Pemberian skor kuesioner pernyataan positif ..............................40
Tabel 3.11
Pemberian skor kuesioner pernyataan negatif..............................40
Tabel 3.12
Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan kuesionerpada siswa SMP dan SMA ...........................................41
Tabel 4.1
Skor pre test sampel uji coba .......................................................44
Tabel 4.2
Skor post test sampel uji coba ......................................................44
Tabel 4.3
Hasil pre test dan post test sampel uji coba .................................44
Tabel 4.4
Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian dariperistiwa pembiasan .......................................49
Tabel 4.5
Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban pre test dan post test .....................................................................50
Tabel 4.6
Perubahan pemahaman siswa SMAdilihat dari jawaban pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian dariperistiwa pembiasan .......................................56
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.7
Perubahan pemahaman siswa SMA dilihat dari jawaban pre test dan post test .....................................................................57
Tabel 4.8
Kategori penilaian pemahaman siswa SMP terkait konsep pembiasan .....................................................................................64
Tabel 4.9
Kategori penilaian pemahaman siswa SMA terkait konsep pembiasan .....................................................................................68
Tabel 4.10
Perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA................................................73
Tabel 4.11
Skor pre test siswa SMP kelas VII setiap butir soal ....................64
Tabel 4.12
Skor pre testsiswa SMAkelas X setiap butir soal ........................75
Tabel 4.13
Skor post test siswa SMP kelas VII setiap butir soal ...................75
Tabel 4.14
Skor post test siswa SMAkelas X setiap butir soal ......................75
Tabel 4.15
Hasil pre test dan post test siswa SMP kelas VII .........................76
Tabel 4.16
Hasil pre test dan post test siswa SMA kelas X ...........................76
Tabel 4.17Tingkat pemahaman siswa SMPkelas VII ............................................76 Tabel 4.18 Tingkat pemahaman siswa SMA kelas X ............................................77 Tabel 4.19Hasil analisis kuesioner pada siswa SMP kelas VII .............................77 Tabel 4.20
Hasil analisis kuesioner pada siswa SMA kelas X.......................77
Tabel 4.20
Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan kuesioner pada siswa SMP dan SMA ..........................................78
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
(a) fenomena sinar laser yang diarahkan ke dalamkotak akuarium berisi air (b) penggambaran cahaya dari sinar laser yang diarahkan ke dalam kota akuarium ...........................18
Gambar 2.2
Potret peristiwa sinar laser .........................................................19
Gambar 2.3
Konsep dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air ................19
Gambar 2.4
Konsep dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara ................20
Gambar 2.5
Diagram pembiasan pada sinar laser udara ke air......................24
Gambar 3.1
Diagram alur penelitian .............................................................32
Gambar 4.1
Diagram Batang perbandingan tingkat kesulitan konsep terkait pembiasan dalam merubah pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X .......................................................................86
Gambar 4.2
Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMP kelas VII............................................................................83
Gambar 4.3
Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMA kelas X..............................................................................83
Gambar 4.4
Diagram Batang Perbedaan Efektivitas Pemanfaatan Video Pembiasan pada Jenjang SMP dengan SMA dilihat dari Hasil Persentase Kenaikan Pre test dan Post test ...............................84
Gambar 4.5
Foto sikap siswa SMP kelas VII ketika belajar dengan video ...87
Gambar 4.6
Foto sikap siswa SMA kelas VII ketika belajar dengan video ..88
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk pre test dan post test ....................... 96
Lampiran 2
Lembar Soal Pre Test ............................................................ 103
Lampiran 3
Lembar Soal Post Test ............................................................ 106
Lampiran 4
Lembar Kuesioner Siswa ........................................................ 109
Lampiran 5
Sampel Hasil Pre Test Siswa .................................................. 110
Lampiran 6
Sampel Hasil Post Test Siswa................................................. 116
Lampiran 7
Sampel Hasil Kuesioner Siswa ............................................... 120
Lampiran 8
Skenario Video Pembiasan ..................................................... 121
Lampiran 9
Dokumentasi Penelitian .......................................................... 127
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan orang yang berpengaruh dalam proses belajar siswa di sekolah. Dalam pembelajaran, seorang guru memiliki tugas utama menyediakan atau merancang pengalaman belajar supaya siswa melakukan aktivitas belajar. Mengutip yang dikemukakan dosen pembimbing bahwa agar siswa melakukan aktivitas belajar, siswa dapat diberi tugas, atau diberi bahan bacaan dan diberi pertanyaan, atau diberi tugas dan disuruh mengerjakan, atau menonton video kemudian diberi pertanyaan. Belajar tidak harus dari ceramah oleh guru. Melalui tugas tersebut guru membuat suatu tuntutan kepada siswa untuk belajar. Hal pertama yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari. Sedangkan menurut Kartika Budi (1998: 166), tujuan pembelajaran fisika menekankan pada tiga aspek esensial. Salah satunya adalah membangun pengetahuan yang berupa pemahaman konsep, hukum, dan teori beserta penerapannya. Berkaitan dengan proses pembelajaran, terkadang guru sebagai penyampai informasi kepada siswa kurang bisa secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Disini guru dituntut kreatif mencari cara yang efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran di atas dapat tercapai. Di era dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, guru dapat dengan leluasa memanfaatkan keberadaan alat-alat yang dapat
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
digunakan untuk membantu dan mendukung proses pembelajaran. Salah satunya adalah video sebagai media audio visual. Terdapat banyak kelebihan penggunaan media video, contohnya menurut Suparno ( 2007: 114) dan Munadi ( 2010: 127) yaitu (1) siswa dapat terbantu karena segala fenomena atau peristiwa fisis di lingkungan sekitar dapat dieksplor dan dijelaskan keterkaitannya dengan fisika; (2) terkait dengan keterbatasan jarak dan waktu, menggunakan media video dapat diatasi. Setiap siswa dapat menggunakan komputer atau leptop untuk memutar video, sehingga dalam proses memutar kembali baik keseluruhan maupun momen yang belum jelas dalam video tidak mengganggu siswa lain yang lebih cepat dalam memahami. Dapat pula dengan memposting video pembelajaran yang dibuat guru dalam youtube, sehingga siswa yang ketika dalam jam pelajaran belum memahami maupun siswa yang dengan terpaksa tidak dapat mengikuti pelajaran dalam kelas dimudahkan dalam mempelajari dan membangun pemahaman dengan cara mengunduhnya. Siswa dapat belajar di tempat dan waktu yang mereka inginkan. Dalam rangka menyediakan pengalaman belajar guru dapat membuat video pembelajaran sebagai sumber belajar. Guru dapat memutarkan video pembelajaran yang telah dibuat sesuai tujuan yang ingin dicapai dan kemudian memberi soal untuk mengulas yang ada dalam video. Melalui video yang dikembangkan sendiri diharapkan pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam proses membangun pengetahuan berupa pemahaman konsep, hukum, dan teori.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Berdasarkan keadaan di atas, peneliti tertarik untuk melihat pengaruh penggunaan video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran fisika pada siswa SMP dan SMA. Dengan demikian penelitian ini berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Pembiasan pada Jenjang SMP dan SMA”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah dapat dirumuskan beberapa masalah berikut: 1.
Sejauh mana efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dan SMA?
2.
Adakah perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP denganSMA?
3.
Apatanggapan siswa mengenaivideo yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran?
C. Batasan Masalah Peneliti membatasi permasalahan untuk penelitian ini sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dilakukan pada 5 orang siswa SMP kelas VII dan 5 orang siswa SMA kelas X. Pemilihan siswa dilakukan secara acak, tidak pada satu sekolah dan tidak pada satu kota. Siswa berasal dari 2 kota yaitu Gombong dan Yogyakarta.
2.
Penelitian menitikberatkan pada penggunaan video dalam mempelajari pembiasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
4
Mengingat materi pembiasan tidak hanya pada medium udara dan air, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi materi agar masalah yang dibahas tidak meluas. Bahasan materi yang diteliti hanya pada pembiasan cahaya dengan medium udara dan air. Medium yang lain tidak ikut dalam bahasan penelitian.
4.
Pelaksanaan uji coba hanya meninjau video yang dikembangkan dan efektivitas pemanfaatan video yang diukur dari perubahan pemahaman siswa mengenai materi pembiasan yang diulas dalam video.
D. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1.
Mengembangkan video pada pokok bahasan pembiasan.
2.
Mengetahui
sejauh
mana
efektivitas
pemanfaatan
video
dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dan SMA. 3.
Mengetahui
perbedaan
efektivitas
pemanfaatan
video
dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP denganSMA 4.
Mengetahui tanggapan siswa mengenaivideo yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat untuk beberapa pihak, diantaranya: 1.
Bagi siswa, dapat lebih memahami konsep fisika dengan menggunakan media yang kreatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
5
Bagi peneliti sebgai calon guru, dapat menambah bekal ilmu pengajran tentang pembelajaran fisika dengan menggunakan media video.
3.
Bagi guru dan calon guru dapat lebih termotivasi untuk semakin kreatif dalam mengembangkan berbagai alternatif penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran fisika.
4.
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan reverensi yang
dapat
berguna
untuk
penelitian–penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Pemanfaatan Video Arti kata efektif adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); dapat membawa hasil; berhasil guna (KBBI, 1990: 219). Efektivitasmerupakan suatu keadaan atau ukuran yang menyatakan seberapa jauh suatu rencana dapat berhasil atau tercapai. Dalam penelitian ini efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran diukur dariperubahan pemahaman konsep siswa terhadap pokok bahasan pembiasan yang dilihat melalui skor pre test dan post test.
B. Perubahan Pemahaman Konsep Dalam suatu kegiatan pembelajaran pertama-tama yang dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang dipelajari. Menurut Uno (2011: 57), pemahaman merupakan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Sudjana (1990), pemahaman merupakan hasil belajar pada taraf kognitif siswa. Siswa yang telah memahami suatu konsep akan dapat menjelaskan konsep tersebut dengan menggunakan kalimatnya sendiri sesuai dengan apa yang mereka pelajari. Siswa dikatakan memahami bila mereka dapat menkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses
kognitif
mencontohkan,
dalam
kategori
memahami
mengklasifikasikan,
meliputi
merangkum,
menafsirkan, menyimpulkan,
membandingkan, dan menjelaskan (Anderson, 2010: 105). Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstraksikan dari peristiwa konkret (KBBI, 1990: 456). Menurut Suyono (2011: 146), konsep adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Berdasarkan pengertian pemahaman dan konsep di atas, maka dapat dikatakan bahwa pemahaman konsep merupakan kemampuan berpikir, memaknai, dan mengolah pengetahuan (menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan dalam rupa rangkuman atau klasifikasi) yang dimiliki siswa secara spesial. Dikatakan spesial karena dalam praktiknya kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan suatu pengetahuan menggunakan cara dan bahasanya siswa itu sendiri. Dalam perkembangan konsep, seseorang mengubah gagasan mereka menjadi lebih maju. Seperti yang disebutkan dalam Suparno (2005: 86), bahwa manusia merupakan animal rationale yaitu hewan yang memiliki akal dan pikiran. Karena pikiran tersebut manusia selalu berusaha untuk memenuhi pertanyaan-pertanyaan dalam hidup mereka dengan bertanya dan mencari jawaban. Oleh sebab itu pengetahuan manusia selalu berkembang dan mengalami perubahan konsep atau juga menemukan konsep-konsep baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Disebutkan dalam buku “Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika” bahwa dalam proses belajar fisika selalu ada proses perubahan konsep, yaitu memperluas pengetahuan yang ada dan memperbaiki konsep yang salah agar menjadi benar. Beberapa cara membantu siswa menambah konsep mereka tentang bahan fisika, antara lain: (1) memberikan informasi baru yang belum pernah diketahui oleh siswa; (2) siswa diberi bahan baru dan diajak untuk mempelajari sendiri bahan itu; (3) siswa diberi kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru yang telah disediakan. Dan menurut Joan Davis (2001: 2-3) mengajarkan perubahan konsep menyangkut dua hal pokok: (1) membuka konsep awal siswa; (2) menggunakan beberapa teknik untuk membantu siswa mengubah kerangka berpikir awal tersebut (Suparno. 2005: 94-96). Pembelajaran fisika yang baik adalah yang memungkinkan perubahan konsep secara cepat dan efisien. Beberapa metode/strategi perubahan konsep yang dapat digunakan adalah menggunakan prinsip konflik pikiran siswa, bridging analogy, simulasi komputer, wawancara diagnosis, diskusi kelompok, peta konsep, problem solving, percobaan dan pengalaman lapangan dan untuk beberapa siswa dengan ceramah guru (Suparno. 2005: 119). Dapat disimpulkan bahwa perkembangan konsep ada karena perubahan konsep tersebut yang ditunjukkan dengansiswa memperluas pengetahuan yang ada atau dengan siswa memperbaiki konsep yang salah agar menjadi benar.Dalam penelitian ini cara yang digunakan agar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
merubah atau menambah pemahaman konsepnyayaitumembuka konsep awal siswa
dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan
sebelum
siswa
belajarmateri pembiasan dan menggunakan teknik untuk membantu siswa mengubah kerangka berpikir awal dengan pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan. Selain itu dengan memberikan informasi baru dan memberi bahan baru kemudian diajak untuk mempelajari sendiri. Di mana informasi dan bahan baru tersebut tersedia di dalam video.
C. Media Pembelajaran Menurut Heinich dalam Arsyad (2007: 4), media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Sedangkan Munadi (2010: 6) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan pengajar sebagai perantara menyampaikan isi pengajaran baik secara visual maupun verbal, sehingga penerima/siswa mendapatkan pengetahuan yang diharapkan. Arif S. Sadiman dalam Munadi (2010) membagi pemanfaatan media pembelajaran pada dua pola, yaitu pemanfaatan media dalam situasi belajar mengajar di dalam kelas dan di luar kelas. Pemanfaatan media di dalam kelas dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu sehingga guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
dituntut memiliki kemampuan mengintegrasikan media ke dalam rencana pembelajaran. Sedangkan pola pemanfaatan media yaitu di luar kelas bertujuan untuk memperkuat posisi media sebagai sumber belajar.
D. Video Dalam Munadi (2010: 113) video tergolong dalam jenis media audio visual murni, yaitu media yang dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit. Contoh lain dari media audio visual adalah film gerak (movie) bersuara dan televisi. Alat-alat audio visual adalah alat-alat yang “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang “visible” artinya dapat dilihat (Suleiman, 1981: 11). 1.
Karakteristik video Pembelajaran menggunakan media video mempunyai relasi dengan intelegensi utama dan emosional serta kerja otak kanan dan otak kiri. Gardner, Gazzaniga, Miller dan Jordain dalam Berk, R.A (2009: 3) berpendapat mengenai hal tersebut bahwa intelegensi utama terdiri dari verbal/ linguistik, visual/ spasial dan musikal. Ketiga intelegensi tersebut adalah intelegensi utama yang dimiliki oleh setiap otak pada siswa. Melalui video, sedikitnya satu dari spesifikasi intelegensi utama tersebut terpenuhi. Kerja otak kiri dan kanan dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan non-verbal. Bagian otak kiri dikuasai oleh logika dan analisa yang nantinya akan memproses informasi menjadi matematis, logis dan berbahasa. Kerja otak kiri akan bersifat struktural, faktual, terkontrol,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
rasional, terorganisasi, terencanakan dan objektif sehingga akan memproses dialog, plot, ritme, dan lirik. Sedangkan
kerja
otak
kanan
merupakan
nonverbal,
yaitu
menciptakan spontanitas, emosi, ketidakteraturan, eksperimental, empati, sebjektif, dan intuisi. Otak kanan berfokus pada seni, warna dan musik sehingga akan memproses gambaran cerita, relasinya, efek suara, melodi dan harmonisasi dari relasi. Dari penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan media video akan mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi yang diulas dalam video karena semua item dalam video diolah secara sinkron oleh otak siswa. 2.
Kelebihan dan kekurangan video Menurut Berk (2009), Suleiman (1981: 16-18), Suparno (2007: 114), dan Munadi (2010: 127) media audio visual berupa video memiliki banyak kelebihan yaitu (1) pengertian atau informasi dapat disampaikan dengan cara yang lebih nyata daripada yang disampaikan dengan katakata; (2) menghasilkan cara belajar yang efektif dalam waktu yang lebih singkat; (3) keragu-raguan atau salah pengertian serta ketegangan dapat dihindarkan secara efektif; (4) memberi dorongan dan motivasi serta membangkitkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki; (5) pesan yang disampaikan lebih lama dan lebih baik tinggal dalam ingatan; (6) kejadiannya dapat diulang atau diputar berkali-kali secara keseluruhan maupun per momen yang belum jelas saja sehingga siswa semakin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
mengerti; (7) mengatasi keterbatasan jarak dan waktu; (8) sangat kuat mempengaruhi
emosi
seseorang;
(9)
membantu
siswa
dalam
berimajinasi, mengembangkan kreativitas. Namun ada pula kekurangan penggunaan media audio visual menurut Suleiman (1981: 19-20) yaitu alat-alat audio visual lebih mahal jika dibandingkan dengan kata-kata, lebih eksak dalam penggunaannya, alat-alat harus diseleksi dengan seksama, jika alat dibuat sendiri akan memakan
waktu,
menuntut
pikiran
untuk
membuatnya
atau
mempersiapkannya, dan menuntut keterampilan dalam menggunakannya.
E. Merancang Video Video dikembangkan untuk memfasilitasi siswa membangun pemahaman mengenai konsep pembiasan. Pengembangan video dilakukan dengan cara: (1) menyajikan materi pembiasan mulai dari hal yang sederhana; (2) disertai dengan peristiwa nyata mengenai pembiasan yaitu pembiasan yang terjadi pada sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak akuarium; (3) siswa diberi pertanyaan-pertanyaan terkait konsep pembiasan yang diulas dalam video. Melalui video pembiasan, siswa dapat mengalami aktivitas belajar seperti yang dijabarkan dalam sub bab pembelajaran pembiasan dengan video. Sehingga melalui video yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan ceramah guru, maka sebagai penyampai informasi kepada siswa bisa secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa dan memungkinkan perubahan konsep secara cepat dan efisien.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Secara teknis, pembuatan video sebaiknya mempertunjukkan sesuatu yang menarik di awal sehingga siswa tertarik untuk memperhatikan. Kemudian diruntutkan secara logis yang mengarah kepada suatu kesimpulan dan rangkuman. Rancangan pembuatan video pembiasan dituangkan sebelumnya ke dalam konsep materi yang akan diulas dan kemudian dijabarkan ke dalam skenario, sehingga mempermudah peneliti dalam memproduksi video pembiasan. Dalam pembuatan video terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: (1) video tidak terlalu panjang karena dapat membosankan kecuali yang diulas tentang suatu sejarah atau penemuan fisika; (2) diberi pertanyaan untuk refleksi dan mengambil maknanya; (3) video sebaiknya berwarna dan disiapkan yang menarik, gambar harus jelas dan tidak kabur waktu ditayangkan; (4) sebaiknya dalam satu program hanya satu konsep yang mau ditekankan (Suparno. 2007: 115).
F. Pembelajaran Pembiasan dengan Video Pada
hakikatnya
menurut
Kustandi
dan
Sutjipto
(2011),
pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru/pengajar untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Arti dari belajar itu sendiri menurut Sudjana (1989) merupakan proses aktif. Proses tersebut merupakan proses merealisasi semua situasi yang ada di sekitar individu. Menurut Biggs dalam Muhibbin (1995: 91-92) belajar adalah kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
fakta sebanyak-banyaknya, belajar sebagai proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekelilingnya. Argumen mengenai proses belajar diatas tercakup dalam video pembiasan yang dibuat peneliti. Video pembiasan memberikan fakta berupa fenomena pembiasan yang direalisasikan dalam kegiatan mengarahkan sinar laser ke dalam kotak akuarium yang setengah bagiannya berisi air. Fenomena pembiasan tersebut dapat dilihat dan diamati siswa. Dari fenomena tersebut ditunjukkan pengetahuan dalam bentuk arti-arti dan konsep-konsep dasar pada peristiwa pembiasan, sehingga siswa dapat memahaminya. Banyak siswa belajar karena ada tugas atau ada rasa ingin tahu (motivasi sendiri). Dengan adanya motivasi sendiri siswa akan bersedia melibatkan diri atau berupaya (siswa beraktivitas) dalam hal mendapatkan pengetahuan yang diinginkan sebagai tujuan dari proses belajar. Penelitian ini adanya motivasi siswa ditunjukkan melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dengan video. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku siswa mengulang kembali video pembiasan dan berdiskusi apabila siswa di dalam kelompok, sehingga siswa memiliki pemahaman mengenai pembiasan. Salah satu proses belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah belajar pengetahuan. Proses belajar ini oleh Van Parreren ( Winkel. 2014: 90) dikelompokkan ke dalam kelompok yang membawa ke kemampuan kognitif. Dimana dalam bentuk belajar ini siswa mulai mengetahui berbagai macam data mengenai kejadian, keadaan, benda-benda dan orang. Ciri khas dari hasil belajar yang diperoleh adalah siswa dapat merumuskan kembali pengetahuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
yang dimiliki dalam kata-kata sendiri, tidak perlu dirumuskan kembali dalam bentuk asli ( secara harafiah) dan akan bersifat fungsional apabila orang yang telah mempelajari fakta itu melihat hubungan antara hal satu dan hal yang lain. Aktivitas belajar seperti yang dijabarkan dalam buku “Psikologi Belajar“ dapat ditunjukan dengan cara mendengar; memandang; mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan; mengingat; dan berpikir. Berkaitan dengan ativitas belajar pembiasan dengan video, siswa belajar dengan cara: 1.
Mendengar Tugas siswa adalah mendengarkan ceramah dari guru ketika proses belajar mengajar di sekolah. Tidak semua hal mendengarkan ceramah dapat dikatakan belajar. Mendengar dapat disebut sebagai aktivitas belajar apabila siswa memiliki dorongan akan kebutuhan, motivasi, dan tujuan tertentu. Melaui video pembiasan siswa mendengarkan penjelasan-penjelasan mengenai pembiasan. Hal yang menjadi dorongan akan kebutuhan dan motivasi siswa sehingga mau terlibat dalam proses belajar melalui suatu wawancara dan secara psikologi dapat terlihat dari sikap yaitu antusias siswa terhadap proses belajar dengan video.
2.
Memandang Alam sekitar kita merupakan objek-objek yang memberi kesempatan untuk belajar. Apabila dalam diri kita tidak terdapat kebutuhan maupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
motivasi, maka pandangan terhadap objek-objek visual tidak termasuk belajar. Seperti yang telah dibahas dalam aktivitas mendengar, dorongan akan kebutuhan dan motivasi siswa belajar dengan media video dapat terlihat dari sikap yaitu antusias siswa ketika hendak belajar, mimik dan gerakan tubuh siswa selama belajar dengan video pembiasan. Selain itu apakah pandangan siswa meninjau hal dalam video atau pandangan melamun dapat terlihat melalui observasi dan rekaman video. 3.
Mengamati diagram dan bagan-bagan Diagram dan bagan-bagan serta termasuk gambar-gambar dan peta dapat menjadi bahan ilustratif yang membantu pemahaman kita tentang suatu hal. Dalam video pembiasan dipaparkan juga diagram, baganbagan, dan gambar untuk mempelajari pembiasan.
4.
Mengingat Mengingat dalam aktivitas belajar didasari atas kebutuhan serta kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut dan apabila berhubungan dengan aktivitas-aktivitas belajar lainnya. Oleh karena siswa memiliki kebutuhan agar dapat memahami tentang pembiasan, maka siswa akan mengingat perihal pembiasan yang telah mereka ketahui. Misalnya pengetahuan tentang pembiasan yang telah dimiliki ketika SD atau SMP, maupun yang mereka dapatkan dari lingkungan. Dengan aktivitas mendengar, memandang, dan mengamati pengetahuan yang dijabarkan dalam video, maka siswa terangsang untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
mengingat hal – hal yang telah mereka miliki tersebut sehinga dapat melakukan aktivitas selanjutnya yaitu berpikir. 5.
Berpikir Melalui kegiatan berpikir, kita akan memperoleh penemuan baru atau menjadi tahu tentang hubungan antar-sesuatu. Jadi, belajar dengan video pembiasan siswa menjalankan aktivitas berpikir. Penemuan baru yang didapat siswa dari belajar pengetahuan melalui video akan berhubungan dengan aktivitas mengingat. Oleh karena siswa melakukan aktivitas mengingat dan siswa mendapatkan pengetahuan baru, maka siswa akan berpikir. Aktivitas berpikir ini menjadikan siswa mengetahui tentang hubungan antar sesuatu yang berkaitan dengan pembiasan. Melaui aktivitas-aktivitas belajar yang sebelumnya dibahas akan menuntun siswa berpikir dalam membangun suatu pemahaman mengenai peristiwa pembiasan yang lebih baik. Dengan demikian, anak belajar pengetahuan pembiasan melalui video. Hasil dari aktivitas belajar pengetahuan dengan video pembiasan ini adalah siswa melalui soal-soal post test dapat merumuskan kembali menggunakan kalimatnya sendiri mengenai pengetahuan yang mereka miliki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
G. Pokok Bahasan Pembiasan Konsep pembiasan dapat ditemukan pada fenomena dalam kehidupann sehari-hari, salah satunya ketika sinar laser yang kita arahkan ke dalam kota akuarium. Fenomena laser
udara air (a) (b) Gambar 2.1 (a) fenomena sinar laser yang diarahkan kedalam kotak akuariumberisi air (b) penggambaran cahaya dari sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak auarium
Pada fenomena ini dapat dilihat sinar datang dari sumber cahaya yaitu laser yang diarahkan dengan kemiringan tertentu dari atas kotak akuarium yang berisi air. Sinar laser menuju pada permukaan air. Sinar laser yang mengenai permukaan air tersebut diteruskan masuk ke dalam air. Pada keadaan apabila dalam gelas tidak ada air, maka posisi sinar yang masuk ke dalam gelas tersebut akan lurus mengikuti arah sinar dari laser, seperti yang digambarkan dalam gambar 2.1 (b) dengan garis putus-putus. Namun ternyata sinar yang masuk ke dalam air terlihat membelok seperti pada gambar 2.1 (a). Konsep Dalam peristiwa dalam gambar 2.1 (a), sinar yang kita lihat akan kita sebut dengan sinar datang dan sinar bias. Di mana sinar datang adalah sinar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
dari sumber cahaya menuju bidang batas. Sinar merambat di suatu medium. Sinar datang ini merambat pada medium 1 yaitu medium udara. Sinar datang ditunjukkan dalam gambar 2.2 dengan tanda panah berwarna biru.
Gambar 2.2 Potret peristiwa sinar laser
Kemudian yang disebut dengan sinar bias adalah sinar yang masuk melalui bidang batas. Sinar bias merambat di medium 2 yaitu medium air. Sinar bias ditunjukkan dalam gambar 2.2 dengan tanda panah berwarna hijau. Di antara medium 1 dan medium 2 terdapat bidang batas. Dimana bidang batas merupakan bidang yang membatasi medium 1 dengan medium 2. Dalam gambar 2.2 ditunjukkan dengan tanda panah berwarna kuning. Berikut ilustrasi konsep dalam fenomena tersebut.
Gambar 2.3 Konsep dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air
Pada titik dimana sinar datang mengenai bidang batas (permukaan air) kita tarik garis tegak lurus terhadap bidang batas. Garis tegak lurus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
terhadap bidang batas ini disebut garis normal. Dari kejadian ini terbentuk 2 sudut. Sudut yang terbentuk yaitu sudut antara sinar datang dengan garis normal yang disebut dengan sudut datang (i) serta sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal yang disebut sudut bias (r). Terlihat pada gambar 2.3 sudut datang lebih besar dari sudut bias (i > r) dan sinar bias bergerak mendekati garis normal.
Gambar 2.4 Konsep dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara
Kemudian jika sinar datang dari sumber cahaya diarahkan dari bawah kotak akuarium. Peristiwa pada gambar 2.4 medium 1 adalah air. Maka yang terjadi, sinar dari sumber cahaya (laser) yang masuk melalui bidang batas ternyata sinarnya membelok meninggalkan garis normal di medium 2. Pada peristiwa ini medium 2 adalah udara. Jadi sinar bias tersebut bergerak menjauhi garis normal. Di sini terlihat sudut datang lebih kecil dari sudut bias (i < r). Apabila sudut datang diperbesar terus menerus, sudut bias akan semakin besar pula dan semakin menjauh dari garis normal, maka ada saatnya sinar bias akan mengarah sepanjang permukaan batas/ sejajar dengan permukaan batas yang berarti besar sudut biasnya 90°. Untuk sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis (ɵc), maka tidak tidak ada lagi cahaya yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dibiaskan, seluruhnya akan dipantulkan. Fenomena ini disebut sebagai refleksi internal total (pemantulan total atau pemantulan sempurna). Sudut kritis dapat diperoleh dengan rumus n1 sin ɵc = n2 sin 90° atau
.
Untuk medium air dengan indeks bias (n1) sebesar 1,33 dan medium udara dengan indeks bias (n2) sebesar 1,0003 maka sin ɵc = (1,0003/ 1,33) = 0,752 sehingga didapat ɵc = 48,77°. Dengan memperbesar sudut datang, maka ketika kita memberikan sudut yang lebih besar dari 48,77° yang terjadi adalah sinar akan mengalami pemantulan. Peristiwa membeloknya sinar diakibatkan oleh perubahan cepat rambat cahaya dalam medium. Dimana cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium tersebut. Perbandingan cepat rambat cahaya ini selanjutnya kita sebut sebagai indeks bias. Ada dua macam indeks bias yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias relatif. Indeks bias mutlak adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut dimana n : indeks bias mutlak medium c : cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 108 meter/sekon) v : cepat rambat cahaya di suatu medium (meter/sekon) Sesuai gambar konsep peristiwa sinar laser (gambar 2.3), indeks bias mutlak medium 1 disimbolkan dengan n1 sedangkan indeks bias mutlak medium 2 disimbolkan dengan n2. Jadi persamaan indeks bias medium untuk masing-masing medium menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
medium 1
dan medium 2
Indeks bias relatif adalah perbandingan indeks bias suatu medium terhadap indeks bias medium yang lain (misanya medium 1 terhadap medium 2).
n12
n1 n2
dimana n12 : indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2 n1 : indeks bias mutlak medium 1 (indeks bias medium tempat sinar datang) n2 : indeks bias mutlak medium 2 (indeks bias medium tempat sinar bias) Teori Pada gambar 2.3 dan 2.4 di atas tampak bahwa sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik. Bidang datar yang dimaksud dalam peristiwa pembiasan adalah bidang dimana sinar-sinar tersebut digambarkan. Contohnya apabila kita menggambarkan sinar-sinar ini di atas kertas, maka yang disebut dengan bidang datar adalah kertas. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Willeboard Snellius seorang fisikawan berkebangsaan Belanda yang kemudian dikenal sebagai Hukum I Snellius atau Hukum I Pembiasan. Pernyataan Hukum Snellius I adalah “Sinar datang, sinar bias, garis normal berada pada satu bidang datar”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Dari kenyataan yang terjadi pada fenomena sinar laser di atas tampak bahwa sinar datang dari medium 1 yaitu udara menuju medium 2 yaitu air, sinar bias bergerak membelok mendekati garis normal (gambar 3). Sedangkan ketika sinar datang dari medium 1 yaitu air menuju medium 2 yaitu udara, sinar bias bergerak membelok menjauhi garis normal (gambar 4). Peristiwa pembiasan kemudian dijelaskan Snellius dengan teori yang sekarang kita kenal dengan Hukum II Snellius. Pernyataan Hukum Snellius II
adalah
“Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.” Snellius menjelaskan peristiwa tersebut dengan rumusan teori yang memberikan hubungan antara sudut datang dengan sudut bias pada cahaya yang melalui batas antara 2 medium yang berbeda kerapatannya (indeks bias) yaitu “Perbandingan antara sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) merupakan kebalikan dari perbandingan dari kedua indeks bias.” Secara matematis
dimana
maka
atau n1 sin i = n2 sin r
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Penjelasan Teori
Gambar 2.5 Diagram pembiasan pada sinar laser dari udara ke air
Seperti yang telah dipelajari dalam subab cahaya bahwa cahaya dipantulkan dan juga dibiaskan. Pembiasan cahaya terjadi apabila cahaya melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya (misalnya udara dengan air), ditandai dengan pembelokan cahaya pada bidang batas tersebut. Cahaya dapat membelok karena pada fenomena sinar laser ini cahaya yang memiliki cepat rambat merambat dari medium udara menuju air atau sebaliknya ari ke udara. Dimana kecepatan merambat dipengaruhi oleh indeks bias medium. sedangkan indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan mediumnya. Kerapatan medium udara kurang rapat bila dibandingkan dengan kerapatan medium air. Pada gambar 2.5 digambarkan dengan perbedaan panjang garis panah. Cepat rambat cahaya di udara (v1) lebih besar dari cepat rambat cahaya di air (v2). Digambarkan garis panah v1 di medium 1 (udara) lebih panjang dibandingkan dengan v2 di medium 2 (air). Oleh karena cepat rambat cahaya tersebut berubah, maka sinar bias arahnya tidak lagi lurus dengan arah sinar datang melainkan membelok seperti pada gambar. Lihat gambar 2.5, cahaya datang dengan sudut i dan dibiaskan dengan sudut r. Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
adalah v2. Di sini terdapat hubungan antara cepat rambat cahaya dengan indeks bias medium. Dimana indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan suatu medium. Jadi apabila cahaya bergerak dari suatu medium ke medium lain yang lebih rapat, itu berarti cahaya bergerak dari medium 1 ke medium 2 yang mempunyai indeks bias lebih besar dan karena itu maka cepat rambat cahaya dalam medium 2 lebih lambat. Hal itu menyebabkan sudut bias lebih kecil dalam medium 2 daripada sudut datang di medium 1 (r < i), sehingga cahaya dibelokkan mendekati normal. Jadi apabila cahaya bergerak ke suatu medium yang lebih rapat, menyebabkan cepat rambat cahaya semakin berkurang. Hal ini mengartikan bahwa indeks bias medium 1 lebih kecil dari medium 2. Sesuai dengan peristiwa sinar laser yang diarahkan ke permukaan air di dalam kotak akuarium pada keadaan pertama (sinar datang dari udara), itu mengartikan bahwa indeks bias udara lebih kecil dibandingkan dengan indeks bias air, maka cepat rambat sinar laser akan mengecil ketika sinar tersebut masuk ke dalam air. Perubahan cepat rambat mengakibatkan cahaya mengalami pembelokan arah rambat. Ketika cepat rambat cahaya berkurang, berarti indeks bias medium bertambah sehingga terlihat pada gambar sinar bias bergerak mendekati garis normal. Hal itu menunjukkan bahwa besar sudut bias yang terbentuk lebih kecil dari sudut datang (r < i). Berlaku untuk kebalikannya, ketika cahaya bergerak dari suatu medium ke medium lain yang kurang rapat, cahaya bergerak ke medium 2 yang mempunyai indeks bias lebih kecil daripada medium 1 dan karena itu maka cepat rambat cahaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
dalam medium 2 lebih cepat. Hal itu menyebabkan sudut bias lebih besar dalam medium 2 daripada sudut datang di medium 1 (r > i), sehingga cahaya dibelokkan menjauhi normal. ketika cepat rambat cahaya bertambah, berarti indeks bias medium berkurang sehingga terlihat pada gambar sinar bias bergerak menjauhi garis normal. Hal itu menunjukkan bahwa besar sudut bias yang terbentuk lebih besar dari sudut datang (r > i). Jadi pembiasan cahaya adalah suatu peristiwa dimana cahaya diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya. Adapun sifat-sifat dari sinar bias, yaitu 1. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih kecil daripada sudut datang (i).
2. Sinar datang tegak lurus bidang batas, maka akan diteruskan. Jika sinar datang tegak lurus pada permukaan bidang batas, bagian sinar yang datang akan diteruskan tanpa berubah arah. Sinar yang datang menuju bidang batas akan mengalami pembelokan ke bawah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Dengan demikian, sudut bias (r) akan lebih besar daripada sudut datang (i).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dengan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Menurut
Sugiyono
(2010:
407),
metode
penelitian
dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sedangkan Trianto (2010: 243) mengemukakan bahwa produk tersebut dapat berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium dan juga perangkat lunak (software), seperti program komputer, model pembelajaran, dan lain – lain.Dalam penelitian ini, peneliti akan dihadapkan pada langkah mendesain, menyusun, mengimplementasikan suatu objek (model) tertentu untuk diujicobakan dan dilihat dampaknya dari hasil uji coba tersebut yang kemudian direvisi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa video pembiasan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Mei tahun 2015 di dua tempat yaitu di rumah peneliti terletak di Gombong dan di Yogyakarta.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Agar efektifitas produk diketahui, dalam penelitian ini peneliti menggunakan populasi yaitu 5 siswa SMP kelas VII dan 5 siswa SMA kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
X dengan subyek penelitian adalah siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X. Pemilihan populasi berdasarkan kedekatan lingkungan rumah dengan peneliti dan kedekatan relasi dengan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengetahui tingkatan prestasi setiap siswa di sekolah apakah termasuk dalam klasifikasi menonjol atau tidak. Tabel 3.1 Subyek penelitian
Tahapan Populasi Subyek
Jumlah Sampel
Karakteristik Sampel
Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba
Awal dan uji coba
3 orang
Tenaga ahli dan mahasiswa: perancangan, media, dan bidang studi
Utama, Satu orang, Kelompok (3 kelompok)
10 orang 4 orang 6 orang
Pemakaian produk: siswa, variasi jenjang SMP dan SMA
(Expert Judgement), kuesioner, draf awal produk: kesesuaian substansi, metodologi, dan ketepatan media Kesesuaian produk dengan pemakai
D. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan memanfaatkan video. Treatment dalam penelitian ini berupa pembelajaran dengan video pembiasan yang dibuat oleh peneliti. Pembelajaran dengan menggunakan dukungan video dilaksanakan di sebuah ruangan dengan fasilitas laptop yang disediakan oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti sebagai moderator agar penelitian berjalan dengan baik dan sebagai pengumpul dokumen berupa foto. Pelaksanaan belajar dengan video dilaksanakan dengan durasi yang berbedabeda bergantung pada siswa. Rentang waktu dalam pelaksanaan penelitian ini berkisar 3 – 4 jam.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Secara teknis pembelajaran menggunakan video dilasanakan dengan sebelumnya siswa mengerjakan soal-soal pre test. Kemudian treatment yang diterapkan kepada siswa yaitu (a) siswa belajar dengan video pembiasan bagian 1 dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test I, (b) siswa belajar dengan video pembiasan bagian 2, dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test II, (c) siswa belajar dengan video pembiasan bagian 3, dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test III. Penelitian ini diahiri dengan mengisi kuesioner. Dalam penelitian ini selama proses belajar dengan video pembiasan, siswa diperbolehkan secara bebas untuk mengulang kembali, menghentikan, dan memaju mundurkan video berkali-kali serta diperbolehkan untuk saling berdiskusi. Namun dalam pengerjaan soal-soal pre test dan post test dikerjakan secara mandiri. Oleh karena dalam penelitian ini peneliti yang menyesuaikan dengan jadwal siswa, maka terdapat siswa yang belajar dengan video pembiasan sendiri (tanpa berdiskusi) dan berkelompok (dengan berdiskusi). Pada dasarnya dalam satu kelompok terdiri dari dua siswa dengan menggunakan satu leptop. Di sini terdapat 3 kelompok. Dimana 2 kelompok terdiri dari empat siswa SMA kelas X dan 1 kelompok tersiri dari dua siswa SMP kelas VII. Sedangkan belajar dengan video pembiasan sendiri (tanpa berdiskusi) terdiri dari satu siswa SMA kelas X dan tiga siswa SMP kelas VII.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Langkah peneliti dalam penelitian ini adalah sebaga berikut: 1.
Tahap Perencanaan a.
Studi literatur mengenai video
b.
Analisis materi yang diambil untuk pembuatan produk
c.
Konsultasi materi dengan ahli (Pak Sarkim dan Bu Sri)
d.
Pembuatan instrumen penelitian (media pembelajaran berupa video, soal – soal pre test dan post test, serta kuesioner)
e.
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan judgement instrumen penelitian yang kemudian diuji cobakan dan dianalisis.
2.
Tahap Pelaksanaan a.
Melaksanakan pre test
b.
Mengimplementasikan produk kepada subyek penelitian
c.
Melaksanakan post test
d.
Melaksanakan kuesioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perencanaan: 1. Analisis awal 2. Analisis akhir 3. Pengumpulan materi dan pendukung materi
Validasi Ahli oleh: Dosen Pembimbing
Perencanaan lanjutan: 1. Penyusunan skenario
Valid
Revisi & Evaluasi
Pembuatan Produk
Validasi Ahli oleh: Dosen Pembimbing
Valid
VIDEO AWAL
Revisi & Evaluasi
VIDEO HASIL REVISI
Uji Coba
Revisi & Penyempurnaan
PRODUK FINAL
Implementasi produk kepada subyek
penelitian Gambar. 3.1 Diagram alur penelitian
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
E. Instrumen Penelitian Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen untuk pelaksanaan kegiatan belajar dan instrumen pengumpulan data. Instrumen untuk pembelajaran adalah video mengenai pembiasan. Sedangkan instrumen untuk pengumpulan data meliputi soal pre test – soal pos test dan kuisioner tertutup. Penyusunan Instrumen dalam penelitian ini oleh peneliti dengan dibimbing pihak yang berpengalaman yaitu dosen pembimbing. Berikut penjelasan dari masing – masing instrumen yang dipergunakan: 1.
Video pembiasan Video ini berisi mengenai fenomena pembiasan yang terjadi pada sinar laser. Fenomena yang terjadi digunakan untuk menjelaskan konsep – konsep yang ada dalam peristiwa pembiasan cahaya (CD video terlampir). Pelaku dan narator dalam video ini adalah peneliti sendiri.
2.
Soal pre test dan post test Penyusunan pertanyaan- pertanyaan dalam soal pre test dan post test disesuaikan dengan cakupan konsep dasar pembiasan yang dijabarkan dalam video pembiasan. Jumlah dan tingkat kesulitan soal pre test dan post test adalah sama. Soal pre test diberikansebelum siswa belajar dengan video pembiasan, sedangkan soal postest diberikan setiap kali siswa selesai belajar materi pembiasan denganvideo. Soal post test dibagi menjadi tiga bagian karena video dalam penelitian ini dibagi dalam tiga bagian pula. Tujuan dibuatnya soal pre test adalah untuk mengetahui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengetahuan awal siswa mengenai pembiasan dan
34
tujuan dari post
testadalah untuk mengetahui pemahaman siswa setelah siswa belajar dengan video. 3.
Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuisioner dibagikan kepada responden untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran. Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner
No
Indikator
No Pertanyaan
Aspek Media 1. 2. 3.
Keterbacaan teks pada video Penggunaan suara musik sebagai backsound Kejelasan suara narasi pada video
4 6 6,8
Aspek instruksional 1 2 3 4 5
Penggunaan bahasa yang dipakai pada video Pemahaman siswa akan materi dalam video Pemahaman siwa akan pembelajaran dengan video Minat siswa terhadap fisika Frekuensi pengulangan kembali video dalam memahami materi
8 1,3 2, 5, 7, 10, 11 3, 9,11 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
F. Validitas
Uji Validasi Produk Dalam penelitian ini, uji validasi produk pertama dilakukan oleh ahli, yaitu dosen pembimbing, kemudian tahap kedua dilakukan uji coba terhadap mahasiswa. Uji validasi produk dimaksudkan untuk memperoleh masukan, dan penilaian kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti.
Uji validasi instrument Instrumen berupa soal pre test dan post test, serta kuisioner disusun oleh peneliti. Uji validasi instrument dilakukan oleh dosen pembimbing.
G. Teknik Analisis Data 1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sebelum diberikan treatment (pre test) dan data sesudah diberi treatment (post test).Hasil pre test dan post test dideskripsikan dan di skoring. Pada setiap jawaban siswa dianalisis sesuai pedoman kategori dan skoring penilaian yang terdapat dalam lampiran. Jawaban pre test dan post test siswa dibagi ke dalam dua kategori yaitu siswa mengalami perubahan pemahaman dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman. Di mana pada kategori siswa tidak mengalami perubahan pemahaman, dibagi menjadi dua sebab, yaitu karena konsep sudah dikuasai siswa dan konsep yang dikuasai siswa salah. Selanjutnya hasil deskripsi jawaban siswa dari pre test dan post test dicantumkan ke dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Tabel 3.3Format kategori penilaian pemahaman siswa SMP dan SMA terkait konsep pembiasan
Esensi/ Jawaban yang Diharapkan
Konsep
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Kode Sebelum belajar Setelah belajar Siswa dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test)
Keterangan
Fenomena pembiasan Bagian – bagian (komponen) dari peristiwa pembiasan Dst....
Setelah
jawaban
siswa
dianalisis,
kemudian
dilakukan
pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan dan siswa
tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
(karena
konsep
salah/konsep telah dikuasai). Di bawah ini merupakan format tabel pengelompokan perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA: Tabel 3.5 Format perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA
Konsep dalam Pembiasan
Fenomena pembiasan
Jenjang
SMP SMA
Bagian – bagian (komponen) dari
SMP
peristiwa pembiasan
SMA
Dst....
Mengalami Perubahan Pemahaman
Jumlah Siswa Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman Konsep Konsep sudah salah dikuasai
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Kemudian penskoran untuk pre test dan post test diakukan dengan menentukan skor untuk setiap soal, menghitung skor total, dan kemudian menghitung nilai. Pemberian jumlah total skor pada soal pre test sama dengan pemberian jumlah total skor pada post test. Skor setiap jawaban siswa berpedoman pada tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk pre test dan post test yang terdapat dalam lampiran. Skor total yang dapat diperoleh siswa apabila menjawab seluruh soal secara sempurna sesuai kriteria yang tepat dalam pedoman adalah 45. Pada setiap soal terdapat skor masimal. Sedangkan skor total adalah jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa dan nilai merupakan angka sebagai bentuk hasil dari masing – masing pre test dan post test. Hasil skor pre test dan post test serta total skor masing–masing siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X untuk setiap soal dicantumkan ke dalam tabel berikut: Tabel 3.6Format skor pre test dan post test siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setiap butir soal Skor untuk Setiap Soal
Kode Siswa 1
2
3a
3b
4
5
6
7
8a
Total Skor 8b
8c
9
10
Agar tujuan penelitian ini dapat terjawab yaitu mengetahui sejauh mana efektifitas pemanfaatan video dalam pembelajaranpokok bahasan pembiasan pada siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X, maka efektivitas penggunaan video dilihat melalui perubahan pemahaman siswa terhadap konsep pembiasan. Perubahan pemahaman siswa diperoleh dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
mendeskripsikan jawaban siswa per butir soal yang kemudian diberi skor. Hasil skor pre test dan post testsiswa kemudian dihitung nilai akhirnya dan dicari persentase kenaikannya. Nilai akhir pre test dan post test siswa untuk setiap soal dihitung menggunakan pedoman sebagai berikut:
Kemudian dicantumkan ke dalam tabel: Tabel 3.7Format hasil pre test dan post test untuk siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X
Kode Siswa
Nilai Pre test
Post test
Persentase Kenaikan (%)
Jumlah Nilai Nilai Rata-Rata Selanjutnya, total skor yang telah didapat di analisis untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa. Analisis pemahaman dengan interval skor yang diadopsi dari Arikunto (2003), dapat dilihat sebagai berikut: -
Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 45
-
Skor terendah yang mungkin diperoleh oleh siswa 0
-
Penilaian menggunakan 5 (lima) kategori yaitu “sangat tinggi”,
“tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”. -
Range = 45 - 0 = 45
-
Pembagian interval
Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 45: 5 = 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Penentuan kriteria pemahaman siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor
Interval skor 37– 45 28 – 36 19 – 27 10– 18 <9
Tingkat pemahaman Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Selanjutnya total skor dari pretest dan posttest diberi keterangan tingkat pemahaman berdasarkan klasifikasi seperti pada tabel diatas. Contoh tabel yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Format tingkat pemahaman siswa
Kode Siswa
Pretest
Tingkat pemahaman
Posttest
Tingkat pemahaman
A B C Siswa n... 2. Tanggapan siswa mengenai video pembiasan dalam pembelajaran Untuk mengetahui pendapat siswa terkait video pembiasanyang didibuat, dilihat melalui data kuisioner. Setiap pernyataan kuisioner disediakan
lima
alternatif
jawaban.
Alternatif
jawaban
tersebut
menggunakan skala sikap Likert. Dimana skala sikap Likert terdiri atas 5 persetujuan yaitu SS yang berarti sangat setuju, S yang berarti setuju, R yang berarti ragu-ragu, TS yang berarti tidak setuju, dan STS yang berarti sangat tidak setuju. Setiap persetujuan memiliki nilai. Berikut pedoman alternatif jawaban beserta nilainya untuk setiap sikap:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 3.10Pemberian skor kuesioner pernyataan positif
Alternatif Jawaban
Skor
Sangat tidak setuju
1
Tidak setuju
2
Ragu-ragu
3
Setuju
4
Sangat Setuju
5
Tabel 3.11Pemberian skor kuesioner pernyataan negatif
Alternatif Jawaban
Skor
Sangat tidak setuju
5
Tidak setuju
4
Ragu-ragu
3
Setuju
2
Sangat Setuju
1
Setelah data skor total diolah, pertama yang dilakukan adalah menentukan skor kriterium/ ideal dengan rumus skor ideal = skor jawaban tertinggi x jumlah butir instrumen x jumlah responden. Selanjutnya menentukan skor ideal untuk setiap butir instrumen = skor tertinggi x jumlah responden. Kemudian menentukan persentase kriteria yang diharapkan secara keseluruhan = jumlah data : skor ideal dan setiap butir pernyataan = jumlah skor butir pernyataan : skor ideal untuk setiap butir instrumen. Hasil persentase setiap butir pernyataan siswa SMP dan siswa SMA dimasukan dalam tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.12Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan kuesioner pada siswa SMP dan SMA Siswa Siswa Aspek – Aspek Pernyataan SMP SMA Kelas VII Kelas X
Rata – Rata
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu pembuatan video pembiasan, pelaksanaan uji coba instrumen, dan pengambilan data dan evaluasi. 1.
Pembuatan video pembiasan Pada awal November 2014 peneliti menganalisis materi dan menyusun konsep materi yaitu mengenai fenomena pembiasan yang terjadi pada sinar laser. Minggu ke 3 bulan November 2014, peneliti mencari berbagai sumber sebagai panduan dalam menyusun konsep pembiasan yang akan dibahas di dalam video dan memahami materi lebih mendalam dengan bantuan dosen pembimbing. Pada minggu ke 2 bulan Desember 2014 peneliti membuat skenario video untuk mengatur setting pengambilan gambar, perekaman video, jalan cerita, kata- kata yang diucapkan oleh narator dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh narator sebagai panduan membuat video agar pesan dapat diterima oleh pelaku belajar dengan baik. Setelah skenario tersusun, pada minggu ke 3 bulan Januari 2015 peneliti melakukan uji coba alat dan bahan yang dipergunakan untuk menjelaskan konsep materi pembiasan. Uji coba alat dan bahan dilakukan sebanyak 5 kali sampai akhirnya digunakanlah kotak akuarium, laser pointer JD-303, air jernih, dan asap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Selanjutnya pada minggu ke 3 bulan Januari 2015 peneliti mulai mengambil gambar fenomena pembiasan dan take video untuk narasi pembuka maupun penjelasan konsep pembiasan. Pengambilan gambar dan take video dilaksanakan di lab kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan kediaman peneliti. Setelah semua item terkumpul, dilanjutkan dengan editting video secara utuh sesuai skenario video pembiasan. Gambar diagram peristiwa pembiasan pada sinar laser digambar mengggunakan CorelDRAW Graphics Suite X4, untuk power point yang diubah dalam bentuk video menggunakan Power DVD Point Lite, untuk rotate dan memotong video hasil take menggunakan Free Video Editor. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis. Tahapan editting trakhir dalam menciptakan produk finalyaitu video pembiasan dengan menggabungkan gambar, hasil take video power point yang telah diedit dengan musik-musik serta dubbing (mengisi suara) menggunakan aplikasi AVS Video Editor. Semua gambar, video dan power point yang ada dalam video pembiasan ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing. Produk final selesai dibuat dan direvisi dosen pembimbing serta siap untuk diuji cobakan pada minggu ke 4 bulan Maret 2015. 2.
Pelaksanaan uji coba instrumen Pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada minggu pertama bulan april 2015 di wilayah Yogyakarta. Uji coba dilakukan terhadap 3 mahasiswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
jurusan non pendidikan fisika dengan 2 mahasiswa lulusan IPA dan 1 mahasiswa IPS. Berikut hasil skoring dan total skor pre test dan post test pada sampel uji coba: Tabel 4.1 Skor pre test sampel uji coba Kode Mahasiswa
1
2
3a
3b
4
5
6
7
8a
8b
8c
9
10
Total Skor
X
5
5
2,5
2,5
2
5
0
5
1
2
1
0
0
31
Y
2,5
4
0
0
2
5
0
0
1
0
1
0
0
15,5
Z
5
5
2,5
2,5
2
5
0
5
1
0
0
0
0
28
Skor untuk Setiap Soal
Tabel 4.2 Skor post test sampel uji coba Kode Mahasiswa
1
2a
2b
3
4
5
6
7
8a
8b
8c
9
10
Total Skor
X
5
2,5
2,5
5
5
2,5
3
5
1
3
1
5
2
42,5
Y
5
2,5
2,5
5
2,5
0
3
3
1
0,25
1
5
2
32,75
Z
5
2,5
2,5
5
2,5
2,5
3
3
1
2
1
5
2
37
Skor untuk Setiap SoaL
Berikut perhitungan nilai akhir beserta persentase kenaikan nilai pre test dan post test pada mahasiswa: Tabel 4.3 Hasil pre test dan post test sampel uji coba Kode Siswa
Pre test
Post test
Persentase Kenaikan (%)
X
68,89
94,44
25,55
Y
34,44
72,78
38,34
Z
62,22
82,22
20
Jumlah Nilai
165,56
249,44
83,89
Nilai Rata-Rata
55,19
83,15
27,96
Nilai
Berdasarkan tabel hasil pre test dan post test sampel uji coba di atas menunjukkan bahwa efektivitas produk video yang dikembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
beserta instrumen dalam penelitian ini sudah baik karena terdapat pengaruh dalam penggunaannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan antara nilai rata-ratapre test sebesar 55,19 menjadi nilai post test sebesar 83,15. Di sini peningkatan persentase nilai rata-ratapre test dan post test adalah 27,96%. Selain mengerjakan pre test dan post test, mahasiswa memberikan koreksi dan saran mengenai produk video yang dikembangkan oleh peneliti yaitu: 1.
Waktu tampilan slide terlalu cepat.
2.
Masih terdapat noise pada beberapa bagian dalam video.
3.
Lebih baik diberi gambar dalam menjelaskan rumusan Hukum Snellius sehingga dapat lebih jelas. Berdasarkan koreksi dan saran tersebut, peneliti melakukan revisi
pada produk media video yang dikembangkan yaitu dengan: 1.
Mengedit kembali video terutama memberikan waktu tampilan slide lebih lama dari sebelumnya. Pengeditan menggunakan aplikasi Power DVD Point Lite dan AVS Video Editor.
2.
Mengedit kembali video pada bagian yang memiliki noise dengan cara dubbing (mengisi suara). Pengeditan menggunakan aplikasi AVS Video Editor.
3.
Mengedit kembali slide pada materi yang menjelaskan rumusan Hukum
Snellius
dengan
menambahkan
gambar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
. Pengeditan menggunakan aplikasi Power DVD Point Lite dan AVS Video Editor. 3.
Pengambilan data dan evaluasi Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 April s/d 3Mei 2015 di rumah peneliti di daerah Gombong dan di daerah Yogyakarta tempat peneliti tinggal. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP dan X SMA dengan jumlah masing-masing5 siswa SMP dan 5 siswa SMA. Kesepuluh siswa dipilih berdasarkan kedekatan lingkungan rumah dan kedekatan relasi dengan peneliti, sehingga peneliti tidak mengetahui prestasi siswa disekolah. Pelaksanaan proses belajar ini memberikan umpan balik kepada peneliti yaitu berkaitan dengan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran, perbandingan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran, dan pendapat siswa mengenai penggunaan video pembiasan pada jenjang SMP kelas VII dan SMA kelas X. Umpan balik tersebut ditunjukkan siswa melalui aspek pemahaman konsep pembiasan. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dan perbandingan efektivitas dipergunakan soal pre test dan post test, sedangkan tanggapan siswa menggunakan kuesioner tertutup. Pada awal pelaksanaan, peneliti memberikan informasi mengenai teknis pembelajaran menggunakan media video yaitu dalam proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
belajar dengan video pembiasan, siswa diperbolehkan untuk mengulang kembali,
menghentikan,
dan
memaju
mundurkan
video
serta
diperbolehkan untuk saling berdiskusi (untuk siswa yang belajar berdua atau lebih). Namun dalam pengerjaan soal-soal pre test dan post test dikerjakan secara mandiri tanpa melihat video dan berdiskusi. Penelitian di daerah Gombong dilakukan pada rabu, 15April 2015 dengan 2 siswa putri SMP dari jam 08.00 – 11.15, pada jumat, 1Mei 2015 dari jam 17.00 – 20.00 dengan satu siswa putra SMA kelas X dan pada pada minggu, 3 Mei 2015 dari jam 16.30 – 20.00 dengan dua siswa putra SMP kelas VII. Dalam proses belajar ini, peneliti berperan sebagai pengamat dan fasilitator yang membantu agar siswa dalam proses
belajar
dengan
menggunakan
video
pembiasan
dapat
berlangsung baik. Di sini menggunakan satu laptop sebagai alat pemutar video pembiasan. Ketika jumlah subyek penelitian satu anak, maka siswa tidak melalui proses diskusi. Sedangkan ketika jumlah subyek penelitian berjumlah dua, maka siswa menjadi satu kelompok dan dapat mendiskusikan video pembiasan. Kegiatan yang dilakukan siswa adalah belajar menggunakan video pembiasan sepeti dalam informasi pada awal, yaitumengerjakanpre test,menyimak video pembiasan bagian 1 dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test I. Kemudian siswa kembali menyimak video pembiasan bagian 2, dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test II dan siswa dipersilahkan istirahat sejenak. Setelah itu siswa kembali menyimak video pembiasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
bagian 3 yang dilanjutkan mengerjakan soal-soal post test III. Penelitian ini diahiri dengan siswa mengisi kuesioner. Kemudian penelitian di daerah Yogyakarta dilakukan pada sabtu, 25 April 2015 dari jam 14.00 – 17.20 dengan empat siswa putra SMA kelas X dan pada senin, 27 April 2015 dari jam 16.15 – 18.20 dengan satu siswa putra SMP kelas VII. Siswa SMP menggunakan satu laptop sebagai alat pemutar video pembiasan dan dengan begitu tidak melalui proses diskusi. Sedangkan siswa SMA dibagi dua kelompok dengan satu kelompok menggunakan satu laptop sebagai alat pemutar video pembiasan, sehingga dapat mendiskusikan video pembiasan. Peran peneliti dan kegiatan yang dilakukan siswa baik SMA maupun SMP secara teknik sama seperti penelitian yang dilasanakan di daerah Gombong.
B. Data dan Analisis 1.
Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre test dan post test Pada analisis dan deskripsi setiap butir soalpre test dan post test akan dijabarkan pemahaman siswa sebelum dan sesudah proses belajar dengan media video pembiasan. Oleh karena soal terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian dari peristiwa pembiasan pada pre test dan post testberbeda namun tetap memiliki esensi sama, maka akan dijabarkan tersendiri. Berikut penjabarannya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 4.4Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian dari peristiwa pembiasan Esensi yang diharapkan Siswa memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat bahwa dalam fenomena pembiasan sinar akan membelok ketika melalui 2 meium yang berbeda kerapatannya (udara dan air)
Kode Sebelum belajar dengan video pembiasan siswa (pre test) A
B
C
D
Siswa memahami bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan dengan dapat menunjuk dan menyebut dengan tepat nama (simbol) bagian tersebut yaitu sinar datang, sinar bias, garis normal, bidang batas, sudut datang, sudut bias, indeks bias, medium rambat cahaya
Siswa memiliki pemahaman konsep yang belum benar mengenai fenomena dalam pembiasan karena siswa mengatakan sinar tidak lurus. Tidak lurus berarti sinar tersebut berlekuklekuk, dll, sehingga belum jelas tidak lurus yang bagaimana. Siswa memiliki pemahaman yang salah mengenai fenomena dalam pembiasan karena siswa mengatakan sinar memantul ke atas. Siswa sudah memiliki pemahaman yang benar dengan jawaban membias. Namun belum memiliki pemahaman yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias Siswa memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat dengan menjawab sinar belok/ dibiaskan oleh air.
E
Siswa sama sekali belum memiliki pemahaman konsep fenomena pembiasan karena menjawab laser.
A
Siswa belum memahami baian; indeks bias dan medium rambat cahaya
B
Siswa belum memahami bagian: indeks bias medium, sudut datang, bidang batas, sudut bias, dan garis normal Siswa belum memahami bagian: indeks bias dan medium 1 dan medium 2
C
D E
Siswa belum memahami bagian: bidang batas dan garis normal Siswa belum memahami bagian: garis normal dan bidang batas
Sesuda belajar dengan video pembiasan (post test) Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya Siswa memahami bahwa dalam peristiwa pembiasan sinar akan membelok ketika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya Siswa masih belum memahami bagian: indeks bias dan medium rambat Siswa masih belum memahami baian: indeks bias, sudut datang, dan sudut bias Siswa sudah memiliki pemahaman bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan Siswa masih belum memahami bagian: indeks bias Siswa masih belum memahami bagian: indeks bias dan medium 1 dan medium 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 4.5Perubahan pemahaman siswa SMP dilihat dari jawaban pre test dan post test Konsep
Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test
Post Test
a. sudut datang adalah sinar yang sebelum dibiaskan
a. dimana sudut menyinari sebelum dibiaskan
b. sudut bias adalah sinar yang sudah dibiaskan
b. dimana sudut melewati garis normal
a. sudut yang datang dari udara ke air b. sudut yang datang dari air ke udara
a. sudut datang terjadi antara garis normal dengan sinar datang b. sudut bias terjadi antara garis normal dengan sinar bias
a. b. -
a. sudut yang datang melalui garis datang dan sinar datang b. sudut yang terbentuk oleh garis normal & sinar bias a. sudut yang terbentuk oleh garis normal & sinar datang b. sudut yang terbentuk oleh garis normal & sinar bias a. sudut datang adalah sudut yang terbentuk atas garis datang dengan garis normal b. sudut bias adalah sudut yang terbentuk oleh garis normal dengan garis bias/ sinar bias n1 cos r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r n1 sin r = n2 sin i n1 sin r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r bidang batas adalah batasan air dengan udara biadang batas adalah garis yang memisahkan antara medium 1 dengan medium 2 bidang yang membatasi antara dua medium batas antara medium 1 & medium 2 bidang batas adalah garis batas antara medium 1 (udara) dengan medium 2 (air)
A
B
Sudut datang dan sudut bias
C
a. sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal b. sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal
a. sudut dari sinar datang b. sudut dari sinar bias
D
a. sudut yang datang b. sudut yang di daerah bias E
Rumus Hukum II Snellius
A B C D E
n1 sin i = n2 sin r
A
bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2
n1 cos r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r n1 sin r = n2 sin i n1 sin r = n2 sin i n1 sin r = n2 sin i bidang batas adalah batasan dari pembiasan bidang yang membatasi
B C Bidang batas
D
bidang yang membatasi antara medium air & udara bidang pembatas medium bidang yang membatasi
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa A
Jawaban yang diharapkan perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
Pre Test
indeks yang sebenarnya
B Indeks bias mutlak
indeks bias mutlak adalah indeks yang dipengaruhi kerapatannya indeks bias mutlak adalah indeks bias yang diketahui indeks bias medium yang sama
C D E
A
B
C
D Bunyi Hukum II Snellius
E
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar bias membelok mendekati garis normal. sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar bias membelok menjauhi garis normal
kalau dari medium kurang rapat akan lurus, kalau dari medium yang rapat akan membelok ke samping ketika sinar laser memasuki medium lebih rapat akan terjadi pembiasan dan ada juga di medium 1 yaitu sudut datang dan di medium 2 sudut bias. Ketika sinar laser datang dari medium kurang rapat maka akan lebih cepat menuju medium lebih rapat medium lebih rapat: cahaya akan menjauhi garis normal karena medium kurang rapat medium kurang rapat: cahaya akan menjauhi garis normal karena medium kurang rapat sinar dari medium kurang rapat akan membias mendekat dan sinar dari medium lebih rapat akan menjauh
sinar bias akan membelok menjauh di medium rapat dan membelok mendekati di medium kurang rapat
51
Post Test indeks bias mutlak adalah suatu indeks bias yang dijelaskan dengan rumus yaitu n = c/v indeks bias yang dipengaruhi oleh kerapatan cahaya perbandingan antara cepat rambat cahaya perbandingan cepat rambat cahaya indeks bias mutlak adalah perbandingan antara garis bias dengan medium sinar bias ketika sudah ke air akan mendekati garis normal, sebaliknya dari air ke udara akan menjauhi garis normal medium kurang rapat: sinar akan menjauhi garis normal karena ke medium kurang rapat medium rapat: sinar akan mendekati garis normal karena ke medium rapat
ketika sinar laser datang dari medium kurang rapat maka sinar bias lebih dekat dengan garis normal ketika sinar laser datang dari medium lebih rapat maka sinar bias itu akan menjauhi garis normal sinar bias akan menjauhi garis normal apabila dari medium yang tidak rapat ke rapat sinar bias akan mendekati garis normal apabila dari medium yang rapat ke tidak rapat sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
A
B
C Hubunga n kecepata n rambat cahaya dengan kerapatan medium
Jawaban yang diharapkan
a. tidak sama b. karena cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium sehingga ketika cahaya merambat di medium yang kerapatannya berbeda cepat rambat cahaya berbeda pula. Cepat rambat cahaya di medium kurang rapat akan lebih besar dibandingkan di medium lebih rapat. c. di udara
D
a. tidak b. karna kecepatan di udara dan di air berbeda, di udara = lebih cepat (kurang rapat) di air = lebih lambat (lebih rapat) c. di medium 1 (udara) a. tidak b. karena medium udara dan medium air kerapatannya jelas berbeda karena medium air rapat & medium udara kurang rapat c. udara a. tidak b. karena jika suatu medium itu lebih besar maka kecepatan rambat itu juga akan membesar/ meningkat c. udara
Post Test dibiaskan menjauhi garis normal a. tidak b. karena kecepatan rambat cahaya lebih cepat di udara c. di udara a. tidak b. karena cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan mediumnya c. udara
a. tidak b. karena kecepatan rambat cahaya di setiap medium berbeda – beda c. medium udara
a. tidak b. karena pembiasan tersebut terjadi dari medium rapat ke tidak rapat akan berbeda dengan pembiasan dari medium kurang rapat ke rapat c. medium udara a. tidak b. karena cepat rambat cahaya di udara lebih cepat dibandingkan di air c. di udara layar tab
A
di atas (1)
layar tab/ tab
B
garis yang membatasi antara medium 1 dan medium 2
D
persegi pembatas medium
di layar tab layar tab
E
bias medium
di layar tab
suatu peristiwa pembiasan yang beraturan indeks yang bukan sebenarnya
indeks bias yang dijelaskan secara teoritis indeks bias yang membedakan antara indeks bias dengan indeks bias relatif lainnya perbandingan antara medium
C
A Indeks bias relatif
a. tidak b. karena kecepatan rambat cahaya lebih cpat c. di udara
a. tidak b. karena kecepatan cahaya berbeda c. udara
E
Bidang datar \
Pre Test
52
B C
pre test : kertas post test : layar tab
perbandingan antara indeks bias suatu medium dengan indeks bias medium lain
-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
Pre Test
D
E
Post Test
indeks bias medium 2
medium
53
di
perbandingan indeks bias pada medium perbandingan antara bidang medium dengan perbandingan bidang medium lain
Dari tabel 4.4 dan 4.5 terlihat pemahaman siswa SMP kelas VII mengenai konsep-konsep yang dijelaskan dalam video pembiasan. Terkait fenomena pembiasansiswa mengalami perubahan pemahaman. Pemahaman siswa mengenai komponen-komponen yang terdapat pada pembiasan, ada tiga siswa yang mengalami perubahan pemahaman. Siswa C dapat dengan baik setelah belajar melalui video menggambar diagram peristiwa pembiasan dengan semua keterangan komponenkomponennya. Siswa B & D setelah belajar melalui video menggambar diagram peristiwa pembiasan dengan beberapa keterangan komponenkomponennya yang belum disebutkan. Sedangkan 2 siswa yaitu A & E tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika menjodohkan salah dan ketika menggambar juga tidak disebutkan keterangannya. Mengenai maksud dari sudut datang dan sudut bias terdapat 4 siswa yang mengalami perubahan.Dimana jawaban siswa B & D setelah belajar melalui video mengandung konsep yang benar dan tepat, jawaban siswa E mengandung konsep yang benar dan tepat pada sudut bias namun padakonsep sudut datang kurang tepat, dan C siswa hanya mengalami perubahan pemahaman mengenai sudut bias saja. Sedangkan siswa A
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
baik pada pre test maupun post test memiliki pemahaman konsep yang salah. Terkait rumusan Hukum II Snellius terdapat 1 siswa yaitu E yang mengalami
perubahan
pemahaman.
Empat
siswa
lainnya
tidak
mengalami perubahan pemahaman dengan siswa B ketika pre test sudah memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat dan siswa A, C, & D setelah belajar melalui video jawabannya tetap salah. Mengenai maksud daribidang batas dalam pembiasan terdapat 4 siswa mengalami perubahan pemahaman. Dimana siswa B, D, & E menjawab dengan konsep kurang tepat di pre test menjadi konsep yang benar dan tepat ketika post test. Sedangkan siswa C tidak mengalami perubahan pemahaman dikarenakan ketika pre test sudah memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat. Mengenai maksud dariindeks bias mutlak terdapat 3 siswa mengalami perubahan pemahaman.Dimana jawabanpost testsiswa C & Dmengandung konsep benar namun kurang lengkap dan siswa A menjawab dengan konsep yang tidak sesuai. Sedangkan siswa B & E tidak mengalami perubahan pemahaman karena setelah belajar melalui video siswa tetap menjawab dengan konsep yang salah. Terkait bunyi Hukum II Snelliusterdapat 4 siswa A, B, C, & E yang mengalami perubahan pemahaman setelah belajar dengan video dan jawaban mengandung konsep benar dan tepat ketika post test. Sedangkan 1 siswa yaitu D tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
pre test siswa dapat menyampaikan konsep dengan benar meskipun kurang lengkap, namun setelah belajar melalui video siswa dengan jelas menyatakan konsepnya namun keadaannya tertukar. Oleh sebab itu jawaban menjadi salah. Terkait hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium terdapat 1 siswa yaitu E mengalami perubahan pemahaman dengan pemahaman konsep benar namun satu komponen tidak ada. Empat siswa lainnya tidak megalami perubahan pemahaman. Dimana siswa B ketika pre test dan post test memberi jawaban yang mengandung konsep benar namun satu komponen tidak ada, siswa A & E ketika pre test dan post test menyampaikan konsep yang salah, dan siswa D ketika pre test menyampaikan jawaban yang mengandung konsep benar namun satu komponen tidak ada, tetapi setelah belajar melalui video jawaban siswa tidak menjawab pertanyaan. Mengenai maksud daribidang datar dalam peristiwa pembiasan, siswa A, B, C, D, & Eketika pre test tidak dapat menentukan apa yang berperan menjadi bidang datar dalam peristiwa pembiasan dan ketika post test siswa dapat menentukan apa yang berperan menjadi bidang datar dalam peristiwa pembiasan. Oleh sebab itusetelah belajar melalui video, semua siswa mengalami perubahan pemahaman. Mengenai maksud dariindeks bias relatif terdapat 1 siswa yaitu D mengalami perubahan pemahaman dengan jawaban setelah belajar melalui video konsepnya mengarah pada konsep yang benar namun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
kurang lengkap. Sedangkan siswa A, B, C, & E tidak megalami perubahan pemahaman. Dimana keempatnya menyampaikan konsep yang salah, baik ketika pre test maupun post test. Pada siswa SMA kelas X sama halnya dengan analisis dan deskripsi setiap butir soalpre test dan post testpada siswa SMP kelas VII. Terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian dari peristiwa pembiasan pada pre test dan post testberbeda soal namun tetap memiliki esensi sama, maka akan dijabarkan tersendiri. Berikut penjabarannya: Tabel 4.6Perubahan pemahaman siswa SMA dilihat dari jawaban pre test dan post test terkait fenomena pembiasan dan bagian-bagian dari peristiwa pembiasan Esensi yang diharapkan Siswa memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat bahwa dalam fenomena pembiasan sinar akan membelok ketika melalui 2 meium yang berbeda kerapatannya (udara dan air)
Kode siswa F
G
H
I
Sebelum belajar dengan video Sesuda belajar dengan video pembiasan pembiasan (post test) (pre test) Siswa sudah memiliki Siswa memahami bahwa dalam pemahaman yang benar dengan peristiwa pembiasan sinar akan jawaban membias. Namun belum membelok ketika melalui dua memiliki pemahaman yang medium yang berbeda kerapatannya sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias Siswa sudah memiliki Siswa memahami bahwa dalam pemahaman yang benar dengan peristiwa pembiasan sinar akan jawaban dibiaskan. Namun membelok ketika melalui dua belum memiliki pemahaman medium yang berbeda kerapatannya yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias Siswa sudah memiliki Siswa memahami bahwa dalam pemahaman yang benar dengan peristiwa pembiasan sinar akan jawaban akan dibiaskan. Namun membelok ketika melalui dua belum memiliki pemahaman medium yang berbeda kerapatannya yang sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias Siswa sudah memiliki Siswa memahami bahwa dalam pemahaman yang benar dengan peristiwa pembiasan sinar akan jawaban sedikit membelok membelok ketika melalui dua (dibiaskan). Namun belum medium yang berbeda kerapatannya memiliki pemahaman yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Esensi yang diharapkan
Kode siswa
J
Siswa memahami bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan dengan dapat menunjuk dan menyebut dengan tepat nama (simbol) bagian tersebut yaitu sinar datang, sinar bias, garis normal, bidang batas, sudut datang, sudut bias, indeks bias, medium rambat cahaya
F
G
H
I
J
57
Sebelum belajar dengan video Sesuda belajar dengan video pembiasan pembiasan (post test) (pre test) sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias Siswa sudah memiliki Siswa memahami bahwa dalam pemahaman yang benar dengan peristiwa pembiasan sinar akan jawaban membias. Namun belum membelok ketika melalui dua memiliki pemahaman yang medium yang berbeda kerapatannya sempurna karena siswa belum memberi keterangan apa yang menyebabkan sinar tersebut membias Siswa belum memahami bagian: Siswa sudah memiliki pemahaman garis normal dan bidang datas bagian-bagian dalam peristiwa pembiasan Siswa sudah memiliki Siswa sudah memiliki pemahaman pemahaman bagian-bagian dalam bagian-bagian dalam peristiwa peristiwa pembiasan pembiasan Siswa sudah memiliki Siswa sudah memiliki pemahaman pemahaman bagian-bagian dalam bagian-bagian dalam peristiwa peristiwa pembiasan pembiasan Siswa sudah memiliki Siswa sudah memiliki pemahaman pemahaman bagian-bagian dalam bagian-bagian dalam peristiwa peristiwa pembiasan pembiasan Siswa sudah memiliki Siswa sudah memiliki pemahaman pemahaman bagian-bagian dalam bagian-bagian dalam peristiwa peristiwa pembiasan pembiasan
Tabel 4.7Perubahan pemahaman siswa SMAdilihat dari jawaban pre test dan post test Konsep
Kode Siswa
F Sudut datang dan sudut bias
G
Jawaban yang diharapkan
a. sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal b. sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal
Pre Test
Post Test
a. sudut yang terbentuk oleh sinar datang b. sudut yang terbentuk oleh sinar bias
a. sudut datang adalah sudut yang terbentuk antara sinar datang dan garis normal b. sudut bias adalah sudut yang terbentuk antara sinar bias dan garis normal a. sudut yang terbentuk antara garis sinar datang dengan garis normal b. sudut yang terbentuk antara garis sinar bias dengan garis normal
a. sudut yang terbentuk antara garis normal dengan sinar datang b. sudut yang terbentuk antara garis normal dengan sinar bias
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
H
Pre Test
Post Test
a. posisi sudut awal saat sinar mengenai medium sebelum dibiaskan
a. sudut yang dimiliki oleh sinar yang datang dari sumber sinar ke medium satu menuju bidang batas
b. sudut akhir atau posisi akhir sudut sinar saat sinar yang datang tadi telah dibiaskan/ dibelokkan a. sudut yang terbentuk dari sumber cahaya b. sudut yang terbentuk karena pembelokan/ pembiasan yang terjadi
I
J
Rumus Hukum II Snellius
F G H I J
n1 sin i = n2 sin r
F
bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2
G Bidang batas
I J Indeks bias mutlak
F
a. sudut yang terbentuk akibat adanya sinar datang yang diukur dari garis tengah b. sudut yang diakibatkan karena adanya sinar bias yang diukur dari garis tengah ke sinar bias n1 sin i = n2 sin r n1 sin r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 cos r n1 sin i = n2 cos r bidang yang membatasi antara 2 medium yang berbeda batas antara kedua bidang bidang yang membatasi bertemunya dua medium dalam pembiasan cahaya bidang yang merupakan batas antar medium
H
perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di
58
bidang yang memisahkan air dan udara indeks bias mutlak adalah indeks bias yang memiliki cepat rambat tetap (tidak bergantung pada medium
b. sudut yang dimiliki oleh sinar yang datang dari bidang batas dan merambat di medium dua a. sudut yang terbentuk dari sumber cahaya menuju ke bidang batas terhadap garis normal melalui medium pertama menjauhi garis normal b. sudut yang terbentuk dari bidang batas melalui medium kedua dan mendekati garis normal a. sudut antara garis normal dengan sinar bias b. sudut antara garis normal dengan sinar bias
n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r n1 sin i = n2 sin r bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2 pada pembiasan bidang yang membatasi antara kedua medium bidang batas: bidang yang membatasi pertemuan dari 2 medium bidang batas adalah bidang yang membatasi antar medium merupakan bidang antar medium 1 dengan medium 2 perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan medium tersebut
G
J
H
Bunyi Hukum II Snellius
I
J
yang dilaluinya) kerapatan partikel dalam bidang yang dilalui cahaya
indeks bias bersifat politik
I
G
Post Test
indeks bias yang menjadi koefisien tetap dalam hukum pembiasan cahaya
H
F
Pre Test
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar bias membelok mendekati garis normal. sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar bias membelok menjauhi garis normal
59
keduanya
merupakan perhitungan dari sinar datang dengan sinar bias jika dari medium yang kurang rapat ke rapat maka akan membias menjauhi garis batas. Jika dari medium rapat ke kurang rapat maka akan membias mendekati garis batas
jika medium dari ruang yang kurang rapat ke ruang rapat maka cahaya akan mendekati garis normal dan jika cahaya dari ruang yang rapat ke ruang yang tidak rapat maka akan menjauhi garis normal a. udara ke air: arah beloknya akan membentuk sudut lancip karena melakukan tabrakan dengan molekul yang lebih rapat b. air ke udara: arahnya akan membentuk sudut yang lebih tumpul karena sinar lebih bebas mengarah kemana saja jika sinar datang dari medium yang kurang rapat memasuki medium lebih rapat arah belok sinar bias akan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium rapat ke kurang rapat, arah belok sinar bias akan menjauh garis normal sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium rapat memiliki
perbandingan cepat rambat di ruang hampa dengan bidang/ medium perbandingan cepat rambat sinar di ruang hampa dengan cepat rambat di medium n = c/v n = c/v perbandingan antara cepat rambat di ruang hampa dengan bidang/ cepat rambat di suatu medium lain perbandingan kecepatan rambat cahaya pada ruang hampa dengan medium sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, maka akan dibiaskan mendekati garis normal. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium yang kurang rapat, maka akan dibiaskan menjauhi garis normal jika memasuki medium lebih rapat maka mendekati garis normal dan tetapi jika melewati medium yang lebih renggang menjauhi garis normal
jika sinar datang dari medium kurang rapat, maka pembiasannya akan mendekati garis normal. Sebaliknya jikadari padat ke kurang padat, maka menjauhi garis normal
sinar datang dari medium renggang ke rapat akan dibiaskan mendekati garis normal sedangkan sebaliknya dari medium rapat ke medium renggang akan dibiaskan menjauhi garis normal sinar datang dari medium kurang rapat ke medium rapat sinar bias akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
F
G
Hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium
H
I
J
Jawaban yang diharapkan
a. tidak sama b. karena cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium sehingga ketika cahaya merambat di medium yang kerapatannya berbeda cepat rambat cahaya berbeda pula. Cepat rambat cahaya di medium kurang rapat akan lebih besar dibandingkan di medium lebih rapat. c. di udara
60
Pre Test
Post Test
sudut yang lebih kecil dari sinar bias dimana sinar dari medium yang rapat ke medium kurang rapat
mendekati garis normal, sebaliknya sinar bias akan menjauhi garis normal ketika sinar memasuki medium kurang rapat a. tidak b. karena medium yang kerapatannya berbeda cepat rambat cahaya berbeda pula. Kecepatan cepat rambat cahaya akan lebih besar di medium yang kerapatannya lebih kecil/ di medium yang kurang rapat c. udara a. tidak b. karena perbedaan massa jenis atau kerapatannya di ruang hampa atau dibidang dengan kerapatan yang paling renggang c. udara a. tidak b. karena perbedaan kepadatan molekul yang ada di medium c. di udara/ ruang hampa/ molekul rengggang, karena kecepatan sinar cahaya tidak dibelokkan oleh molekul medium yang lebih padat, sehingga kecepatan tidak berkurang a. tidak sama b. karena adanya perbedaan kerapatan medium antara satu dengan lainnya c. cepat rambat cahaya lebih besar jika di udara karena udara memiliki kerapatan medium yang renggang a. tidak b. karena cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium. medium air memiliki tingkat kerapatan lebih tinggi dibanding medium udara
a. berbeda/ tidak sama b. karena mediumnya berbeda c. di udara
a. tidak sama b. karena keadaan suatu bidang berbeda – beda semakin rapat maka kecepatan cahaya semakin berkurang c. di ruang yang hampa udara a. tidak b. karena kerapatan molekul antara air dan udara berbeda c. di udara karena kerapatannya kurang
a. tidak sama b. karena perbedaan kerapatan antara medium, ada yang lebih rapat ada yang kurang rapat c. di medium udara
a. tidak b. karena beda kerapatan antara medium air dan udara c. medium tidak rapat/ udara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
Jawaban yang diharapkan
yang membatasi 2 medium
F
Bidang datar \
G
bidang yang tegak lurus dengan garis normal
H
bidang datar
Post Test c. di medium udara layar tab layar tab layar tab
pre test : kertas post test : layar tab
bidang datar
layar tabnya
I J
Bidang yang membatasi dua medium
layar tab
indeks bias yang bergantung pada medium di mana sinar tersebut lewat kerapatan suatu bidang yang berubah-ubah yang menyebapkan perbedaan indeks bias indeks bias yang ada menurut medium yang tersedia indeks bias medium tidak bersifat mutlak
perbandingan antara indeks bias di suatu medium dengan indeks bias di medium lain perbandingan antara indeks bias medium 1 dengan medium lainnya
F
perbandingan antara indeks bias suatu medium dengan indeks bias medium lain
G Indeks bias relatif
Pre Test
61
H
I
indeks bias relatif merupakan lamanya sinar melalui medium
J
perbandingan cepat rambat sinar di medium 1 dan medium 2 n1/n2 perbandingan antara indeks bias medium 1 (n1) dengan indeks bias medium 2 (n2) perbandingan indeks bias medium 1 dengan medium 2
Dari tabel 4.6 dan 4.7 terlihat pemahaman siswa SMA mengenai konsep-konsep yang dijelaskan dalam video pembiasan. Terkait fenomenapembiasansemua siswa mengalami perubahan pemahaman. Jawaban siswa setelah belajar dengan video pembiasan mengandung konsep yang benar dan tepat. Pada konsep komponen-komponen yang terdapat pada pembiasan terdapat 2 siswayaitu F & J yang mengalami perubahan pemahaman ketika pre test tertukar menjodohkan antara garis normal dan bidang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
batas dan setelah belajar melalui video dapat menggambar diagram peristiwa pembiasan dengan semua keterangan komponen-komponennya. Sedangkan 3 siswa yaitu G, H, & I tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika pre test siswa sudah memiliki pemahaman yang benar. Mengenai maksud darisudut datang dan sudut bias terdapat 3 siswa mengalami perubahan pemahaman. Siswa F & J menjawab dengan konsep yang benar dan tepat ketika pre test dan siswa I hanya mengalami perubahan pemahaman mengenai sudut datang saja. Sedangkan 2 siswa tidak mengalami perubahan pemahaman. Satu siswa G ketika pre testdn post test memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat dan siswa Htetap memiliki konsep yang salah. Terkait rumusan Hukum II Snellius terdapat 3 siswa SMA yaitu G, I, & J mengalami perubahan pemahaman. Sedangkan 2 siswa yaitu F & H tidak mengalami perubahan pemahaman karena memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat baik saatpre test atau post test. Mengenai maksud dari bidang batas dalam pembiasan terdapat 1 siswayaitu G yang mengalami perubahan pemahaman. Sedangkan 4 siswa yaitu F, H, I, & J tidak mengalami perubahan pemahaman karena baik ketika pre testmaupun post test pemahaman konsep mengenai bidang batas benar dan tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Mengenai maksud dariindeks bias mutlak, semua siswa mengalami perubahan pemahaman. Setelah belajar melalui video semua jawaban siswa mengandung konsep yang benar dan tepat. Terkait bunyi Hukum II Snellius tersapat 3 siswa yaitu F, H, & Jyang mengalami perubahan pemahaman dengan konsep yang benar dan tepat setelah belajar dengan video pembiasan. Sedangkan 2 siswa yaitu G & I tidak mengalami perubahan pemahaman karena ketika pre test sudah memiliki pemahaman konsep yang benar dan tepat. Terkait hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium terdapat 2 siswa yaitu F & J yang mengalami perubahan pemahaman dengan konsep yang benar dan semua komponen ada. Sedangkan siswa G, H & I tidak mengalami perubahan pemahaman karena setelah belajar melalui video jawaban siswa tetap mengandung konsep yang benar tetapi satu komponen tidak ada. Mengenai maksud dari bidang datar dalam peristiwa pembiasan, semua siswa SMA ketika pre test tidak dapat menentukan apa yang berperan menjadi bidang datar dalam peristiwa pembiasan dan ketika post test siswa dapat menentukan apa yang berperan menjadi bidang datar dalam peristiwa pembiasan. Jadi, setelah belajar dengan video pembiasan, semua siswa mengalami perubahan pemahaman. Mengenai maksud dariindeks bias relatif, semua siswa SMA setelah belajar
denganvideo
pembiasan
mengalami
perubahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
pemahaman.Berikut analisis perubahan pemahaman siswa dengan kategori penilaian deskripsi setiap butir soal pre test dan post test: Tabel 4.8Kategori penilaian pemahaman siswa SMP terhadap konsep pembiasan
Konsep
Fenomena pembiasan
Bagian – bagian (komponen) dari peristiwa pembiasan
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Kode Sebelum belajar Setelah belajar Siswa dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) A
Konsep salah
Konsep kurang tepat
B
Konsep salah
Konsep kurang tepat
C
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
D
Konsep benar dan tepat
Konsep benar dan tepat
E
Konsep salah
Konsep kurang tepat
A
6 komponen benar
6 komponen benar
B
3 komponen benar
5 komponen benar
C
6 komponen benar
8 komponen benar
D
6 komponen benar
7 komponen benar
E
6 komponen benar
6 komponen benar
A Sudut datang dan sudut bias B C
a. Konsep salah a. Konsep salah b. Konsep salah b. Konsep salah a. Konsep benar a. Konsep salah dan tepat b. Konsep salah b. Konsep benar dan tepat a. Tidak ada a. Konsep salah
Keterangan
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Rumus Hukum II Snelius
Bidang batas
Indeks bias mutlak
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Kode Sebelum belajar Setelah belajar Siswa dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) jawaban b. Konsep benar b. Tidak ada dan tepat jawaban a. Konsep benar a. Konsep salah dan tepat D b. Konsep salah b. Konsep benar dan tepat a. Konsep a. Konsep salah kurang tepat E b. Konsep tidak b. Konsep benar sesuai dan tepat A
Konsep salah
Konsep salah
B
Konsep benar dan tepat
Konsep benar dan tepat
C
Konsep salah
Konsep salah
D
Konsep salah
Konsep salah
E
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
A
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
B
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
C
Konsep benar dan tepat
Konsep benar dan tepat
D
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
E
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
Tidak ada jawaban
Konsep tidak sesuai
Keterangan
perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Kode Sebelum belajar Setelah belajar Siswa dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) Konsep salah
Konsep salah
Konsep salah
Konsep salah
Bunyi Hukum II Snellius
Hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium
A
a. Konsep salah b. Konsep salah
B
a. Konsep salah b. Konsep salah
C
a. Konsep benar dan tepat b. Konsep salah
D
a. Konsep kurang tepat b. Konsep kurang tepat
E
c. Konsep kurang tepat d. Konsep kurang tepat
A
a. Konsep benar dan tepat b. Konsep salah c. Konsep
Konsep salah Konsep benar namun kurang lengkap Konsep benar namun kurang lengkap Konsep salah a. Konsep benar dan tepat b. Konsep benar dan tepat a. Konsep benar dan tepat b. Konsep benar dan tepat a. Konsep benar dan tepat b. Konsep benar dan tepat c. Konsep salah d. Konsep salah c. Konsep benar dan tepat d. Konsep benar dan tepat a. Konsep benar dan tepat b. Konsep salah c. Konsep
Keterangan
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Kode Sebelum belajar Setelah belajar Siswa dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) benar dan benar tepat dan tepat a. Konsep a. Konsep benar dan benar tepat dan tepat b. 1 kompo- b. 1 kompoB nen konsep nen konsep benar benar c. Konsep c. Konsep benar dan benar tepat dan tepat a. Konsep a. Konsep benar dan benar tepat dan tepat b. 1 kompob. Konsep C nen konsep tidak sesuai benar c. Konsep c. Konsep benar benar dan dan tepat tepat a. Konsep a. Konsep benar benar dan dan tepat tepat b. 1 kompob. Konsep D nen konsep salah benar c. Konsep c. Konsep benar dan benar tepat dan tepat a. Konsep a. Konsep benar dan benar tepat dan tepat b. Konsep b. Konsep E salah salah c. Konsep c. Konsep benar dan benar tepat dan tepat Konsep benar dan tepat
A
Konsep salah
B
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
C
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
D
Konsep salah
Bidang datar
Konsep benar dan tepat
Keterangan
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Kode Sebelum belajar Setelah belajar Siswa dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test)
E
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
A
Konsep salah
Konsep salah
B
Konsep salah
Konsep salah
C
Konsep salah
Konsep salah
D
Konsep salah
Konsep benar namun kurang lengkap
E
Konsep salah
Konsep salah
Indeks bias relatif
68
Keterangan
pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Tabel 4.9Kategori penilaian pemahaman siswa SMA terhadap konsep pembiasan
Konsep
Fenomena pembiasan
Kode Siswa
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Sebelum belajar Setelah belajar dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test)
F
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
G
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
H
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
I
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
J
Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
Keterangan
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Bagian – bagian (komponen) dari peristiwa pembiasan
Kode Siswa
F
6 komponen benar
6 komponen benar
G
8 komponen benar
8 komponen benar
H
8 komponen benar
8 komponen benar
I
8 komponen benar
8 komponen benar
J
6 komponen benar
8 komponen benar
F
a. Konsep salah b. Konsep salah
G
Sudut datang dan sudut bias
c. Konsep benar dan tepat d. Konsep benar dan tepat a. Konsep benar c. Konsep benar dan tepat dan tepat b. Konsep benar d. Konsep benar dan tepat dan tepat
H
a. Konsep salah a. Konsep salah b. Konsep tidak b. Konsep salah sesuai
I
a. Konsep salah b. Konsep salah
J
F Rumus Hukum II Snelius
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Sebelum belajar Setelah belajar dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test)
G
H
a. Konsep salah b. Konsep benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep salah dan tepat b. Konsep tidak b. Konsep benar sesuai dan tepat Konsep benar dan Konsep benar tepat dan tepat
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
Konsep benar dan Konsep benar tepat dan tepat
Keterangan
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
I
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
J
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
F
G
Bidang batas
Indeks bias mutlak
Bunyi Hukum II Snellius
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Sebelum belajar Setelah belajar dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test)
Konsep benar dan Konsep benar tepat dan tepat Konsep kurang tepat
Konsep benar dan tepat
H
Konsep benar dan Konsep benar tepat dan tepat
I
Konsep benar dan Konsep benar tepat dan tepat
J
Konsep benar dan Konsep benar tepat dan tepat
F
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
G
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
H
Konsep tidak sesuai
Konsep benar dan tepat
I
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
J
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
F
a. Konsep kurang tepat b. Konsep kurang tepat
a. Konsep benar dan tepat b. Konsep benar
Keterangan
pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
G
H
I
J
F
Hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium
G
H
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Sebelum belajar Setelah belajar dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) dan tepat a. Konsep a. Konsep benar benar dan tepat dan tepat b. Konsep benar b. Konsep dan tepat benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep tidak dan tepat sesuai b. Konsep b. Konsep salah benar dan tepat a. Konsep a. Konsep benar benar dan tepat dan tepat b. Konsep benar b. Konsep dan tepat benar dan tepat c. Konsep c. Konsep benar kurang tepat dan tepat d. Konsep d. Konsep kurang tepat benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep benar dan tepat dan tepat b. 2 kompob. Konsep salah nen benar c. Konsep benar c. Konsep dan tepat benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep benar dan tepat dan tepat b. 1 kompob. 1 kompo-nen nen konsep konsep benar benar c. Konsep benar c. Konsep dan tepat benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep dan tepat benar b. 1 kompo-nen dan tepat konsep benar b. 1 kompoc. Konsep benar nen konsep dan tepat benar
Keterangan
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
I
J
Bidang datar
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Sebelum belajar Setelah belajar dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) c. Konsep benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep benar dan tepat dan tepat b. 1 kompob. 1 kompo-nen nen konsep konsep benar benar c. Konsep benar c. Konsep dan tepat benar dan tepat a. Konsep benar a. Konsep benar dan tepat dan tepat b. 2 kompob. 1 kompo-nen nen konsep konsep benar benar c. Konsep benar c. Konsep dan tepat benar dan tepat Konsep benar dan tepat
F
Konsep salah
G
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
H
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
I
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
J
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
F
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
G
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
H
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
I
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
Indeks bias relatif
Keterangan
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Konsep
Kode Siswa
J
Kategori Pemahaman Konsep yang dikuasai Sebelum belajar Setelah belajar dengan video dengan video pembiasan pembiasan (pre test) (post test) Konsep benar Konsep salah dan tepat
73
Keterangan
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Dari analisis jawaban pre test dan post test siswa, kemudian dilakukan pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman (karena konsep salah/konsep telah dikuasai). Di bawah ini merupakan tabel pengelompokan perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA: Tabel 4. 10 Perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SMP dan SMA Jumlah Siswa Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman Konsep Konsep sudah salah dikuasai 0 1
Jenjang
Mengalami Perubahan Pemahaman
SMP
4
SMA
5
0
0
5
Bagian – bagian (komponen) dari
SMP
3
2
0
5
peristiwa pembiasan
SMA
2
0
3
5
SMP
4
1
0
5
SMA
3
1
1
5
SMP
1
3
1
5
SMA
3
0
2
5
SMP
4
0
1
5
SMA
1
0
4
5
SMP
3
2
0
5
SMA
5
0
0
5
SMP
4
1
0
5
Konsep dalam Pembiasan
Fenomena pembiasan
Sudut datang dan sudut bias
Rumus Hukum II Snellius
Bidang batas
Indeks bias mutlak Bunyi Hukum II Snellius
Total
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jumlah Siswa Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman Konsep Konsep sudah salah dikuasai 0 2
74
Jenjang
Mengalami Perubahan Pemahaman
SMA
3
Hubungan kecepatan rambat
SMP
1
3
1
5
cahaya dengan kerapatan medium
SMA
2
0
3
5
SMP
5
0
0
5
SMA
5
0
0
5
SMP
1
4
0
5
SMA
5
0
0
5
Konsep dalam Pembiasan
Bidang batas
Total
5
Indeks bias relatif
2.
Penskoran hasil analisis pre test dan post test Setelah dianalisis dan dideskripsikan setiap butir soal, maka dilakukan skoring dari hasil pre test dan post test. Skoring tersebut diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam tabel 3.3 dan 3.4 yang kemudian hasil skoring ditotal. Hasilskoring dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.11Skor pre test siswa SMP kelas VII setiap butir soal Skor untuk Setiap Soal
Kode Siswa
1
2
3a
3b
4
5
6
7
8a
8b
8c
9
10
Total Skor
A
0
4
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
6
B
0
2,5
0
0
2
2,5
0
0
1
2
1
0
0
11
C
2,5
4
0
0
0
5
0
2,5
1
2
1
0
0
18
D
5
4
0
0
2,5
0
3
1
0
1
0
0
16,5
E
0
4
0
0 0,5
0
2,5
0
3
1
0
1
0
0
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Tabel 4.12Skor pre test siswa SMA kelas Xsetiap butir soal Kode Siswa
Skor untuk Setiap Soal
Total Skor
1
2
3a
3b
4
5
6
7
8a
8b
8c
9
10
F
2,5
4
0
0
2
5
0
3
1
0
1
0
0
18,5
G
2,5
5
2,5
2
0
2,5
5
1
2
1
0
0
23,5
H
2,5
5
0
0,5
2
5
0 0,5
0,5
1
2
1
0
0
20
I
2,5
5
0
0
0
5
0
5
1
2
1
0
0
21,5
J
2,5
4
0
0,5
0
5
0
3
1
2
1
0
0
19
Tabel 4.13Skor post test siswa SMP kelas VII setiap butir soal Kode Siswa
Skor untuk Setiap SoaL
Total Skor
1
2a
2b
3
4
5
6
7
8a
8b
8c
9
10
A
5
0
0
4
0,5
0
3
5
1
0
1
2,5
0
22
B
5
2,5
2,5
3,5
0
0
3
5
1
1
2,5
2
30
C
5
0
2,5
5
2,5
3
5
1
1
5
0
30,25
D
5
2,5
4,5
2,5
3
0
1
2
1
5
0
31,5
E
5
2,5 1,25
0 2,5
2 0,25
2,5
4
0
0
3
5
1
0
1
2,5
2
27,25
Tabel 4.14Skor post test siswa SMA kelas X untuk setiap soal Kode Siswa
Skor untuk Setiap SoaL
Total Skor
1
2a
2b
3
4
5
6
7
8a
8b
8c
9
10
F
5
2,5
2,5
5
5
5
3
5
1
3
1
5
2
45
G
5
2,5
2,5
5
5
5
3
5
1
2
1
5
2
44
H
5
0
0
5
5
5
3
5
1
2
1
5
2
39
I
5
2,5
0
5
5
5
3
5
1
2
1
5
2
41,5
J
5
2,5
2,5
5
5
5
3
5
1
3
1
5
2
45
Dari hasil skor masing-masing siswa yang telah ditotalkan kemudian dihitung nilai akhir pre test dan post test.Berikut hasil perhitungan nilai akhir beserta persentase kenaikan nilai pre test dan post test pada siswa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 4.15Hasil pre test dan post test siswa SMP kelas VII
Pre test
Post test
Persentase Kenaikan (%)
A
13,33
48,89
35,56
B
24,44
66,67
42,23
C
40
67,22
27,22
D
36,67
70
33,33
E
26,67
60,56
33,89
Jumlah Nilai
141,11
313,33
172,23
Nilai Rata-Rata
28,22
62,67
34,45
Kode Siswa
Nilai
Tabel 4.16Hasil pre test dan post test siswa SMA kelas X Kode Siswa
Pre test
Post test
Persentase Kenaikan (%)
F
41,11
100
58,89
G
52,22
97,78
45,56
H
44,44
86,67
42,23
I
47,78
92,22
44,44
J
42,22
100
57,78
Jumlah Nilai
227,78
476,67
248,9
Nilai Rata-Rata
45,56
95,33
49,78
Nilai
Berdasarkan hasil total skor pada pre test dan post test, masingmasing siswa dikelompokkan pada tingkatan pemahaman seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.17 Tingkat Pemahaman Siswa SMP kelas VII
Kode Siswa
Pretest
Tingkat pemahaman
Posttest
Tingkat pemahaman
A B C D E
6 11 18 16,5 12
Sangat Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
22 30 30,25 31,5 27,25
Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel 4.18Tingkat Pemahaman Siswa SMA kelas X
Kode Siswa F G H I J 3.
Tingkat pemahaman Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup
Pretest 18,5 23,5 20 21,5 19
Tingkat pemahaman Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Posttest 45 44 39 41,5 45
Analisis kuesioner siswa Kuesioner digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai video dalam pembelajaranpokok bahasan pembiasan. Berikut rangkuman hasil skor kuesioner siswa SMP dan SMA serta frekuensi siswa dalam mengulang video : Tabel 4.19Hasil analisis kuesioner pada siswa SMP kelas VII
Kode Siswa A B C D E Jumlah
Skor untuk butir no Jumlah 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
4 4 4 4 5
4 4 4 4 5
5 5 5 4 4
5 4 3 4 5
3 3 3 3 3
3 4 3 4 3
1 2 4 5 3
4 5 4 4 4
4 4 4 4 4
5 4 5 5 5
4 4 4 4 4
42 43 43 45 45
21
21
23
21
15
17
15
21
20
24
20
218
Tabel 4.20Hasil analisis kuesioner pada siswa SMA kelas X
Kode Siswa F G H I J Jumlah
Skor untuk butir no Jumlah 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
5 4 4 5 5
4 5 4 5 4
4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
4 3 3 3 3
3 4 3 3 4
4 4 3 4 5
4 4 4 4 4
3 3 3 3 4
4 4 4 4 5
4 4 4 4 4
43 43 40 43 47
23
22
21
20
16
17
20
20
16
21
20
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Terkait frekuensi memutar video pembiasan yang dilihat dari hasilkuesioner pada siswa SMP dan SMA adalah sama yaitu 2-5 kali. Pertama-tama menentukan skor kriterium/ ideal. Skor ideal hasil kuesioner pada siswa SMP dan SMA = 5 x 11 x 5 = 275. Selanjutnya skor ideal untuk setiap butir instrumen = skor tertinggi x jumlah responden. Sehingga didapat skor ideal setiap butir instrumen = 5 x 5 = 25. Dari tabel 4.17 dapat dilihat jumlah data sebanyak 218. Secara keseluruhan untuk tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran di SMP kelas VII = 218 : 275 = 0,79 atau 79% dari kriteria yang diharapkan. Sedangkan dari tabel 4.18 didapat jumlah data adalah 216. Secara keseluruhan untuk tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran di SMA kelas X = 216 : 275 = 0,78 atau 78% dari kriteria yang diharapkan. Jika dilihat pada setiap butir aspek, maka didapat kriteria yang diharapkan sebagai berikut: Tabel 4.21Persentase kriteria yang diharapkan setiap pernyataan kuesionerpada siswa SMP dan SMA
Pernyataan
Siswa SMP Kelas VII
Siswa SMA Kelas X
Keyakinan siswa akan peran video yang 21 : 25 = 0,84 23 : 25 = 0,92 mempermudah mereka dalam belajar fisika atau 84% atau 92% khususnya materi pembiasan Keyakinan siswa akan peran video lebih 21 : 25 = 0,84 22 : 25 = 0,88 membantu mereka dalam memahami materi atau 84% atau 88% pembiasan Bagi siswa belajar menggunakan video 23 : 25 = 0,92 21 : 25 = 0,84 menarik atau 92% atau 84%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Siswa SMP Siswa SMA Kelas VII Kelas X Kejelasan tulisan dalam media video yang 21 : 25 = 0,84 20 : 25 = 0,8 jelas terbaca atau 84% atau 80% Peran seorang guru lebih mempermudah dalam membantu memahami materi 15 : 25 = 0,6 16 : 25 = 0,64 pembiasan dari pada menggunakan media atau 60% atau 64% video Kejelasan suara dalam media video yang jelas 17 : 25 = 0,68 17 : 25 = 0,68 terdengar atau 68% atau 68% Siswa belum dapat memahami materi 15 : 25 = 0,6 20 : 25 = 0,8 pembiasan menggunakan media video atau 60% atau 80% Bahasa yang digunakan dalam media video 21 : 25 = 0,84 20 : 25 = 0,8 mudah dimengerti atau 84% atau 80% 16 : 25 = 0,64 Kesukaan siswa terhadap fisika karena 20 : 25 = 0,8 atau 64% penggunaan media video atau 80% Pernyataan
Kreativitas yang ditampilkan dalam video 24 : 25 = 0,96 21 : 25 = 0,84 menarik bagi siswa atau 96% atau 84% Penggunaan media video bagi siswa 20 : 25 = 0,8 20 : 25 = 0,8 menyenangkan atau 80% atau 80% Rata – Rata 79,27% 78,54% C. Pembahasan 1. Efektivitas pemanfaatan video pembiasan Kegiatan belajar siswa dalam penelitan ini ditunjukkan dengan aktivitas yaitu mendengar, memandang dan mengingat yang dalam pelaksanaan didasari dengan suatu dorongan akan kebutuhan dan tujuan tertentu, sehingga aktivitas tersebut termasuk dalam aktivitas belajar. Selain itu aktivitas belajar lainnya adalah mengamati dan berpikir. Suatu dorongan akan kebutuhan belajar yang menuntun siswa melakukan aktivitas belajar di atas terlihat dari keadaan mendesak atau tidaknya materi pembiasan dipelajari. Hasil pembicaraan peneliti dengan subyek penelitian menghasilkan informasi bahwa pada siswa SMP materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
pembiasan tidak diajarkan di kelas VII, sedangkan pada siswa SMA di sekolah sedang mempelajari materi cahaya dan akan segera mempelajari pembiasan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan siswa SMA kelas X memiliki dorongan kebutuhan yang lebih besar dari siswa SMP kelas VII. Selain itu terdapat motivasi ingin tahu pokok bahasan pembiasan yang terlihat pada siswa SMA kelas X adalah seusai penelitian siswa meminta video pembiasan yang dibuat peneliti untuk dipelajari kembali dan rata-rata pada siswa SMP kelas VII timbul rasa ingin tahu pada materi pembiasan. Oleh karena siswa melakukan aktivitas memutar ulang video, mengulang bagian yang belum dipahami, maupun menghentikan momen tertentu untuk dipahami tanpa adanya paksaan (sesuai keinginan mereka), maka dapat disimpulkan pula bahwa dalam melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang telah diuraikan oleh peneliti siswa memiliki dorongan akan kebutuhan belajar pembiasan. Jadi,melalui video pembiasan siswa menjalani proses belajar. Penggunaan media video dalam pembelajaran pembiasan dalam penelitian ini jika dilihat memang tidak berbeda jauh dengan model ceramah (dijelaskan dengan kata-kata dan tulisan di papan tulis) atau dengan membaca buku. Hal ini dikarenakan siswa pasif dalam upaya memahami yang ada dalam video walaupun ada siswa yang berdiskusi (apabila dalam kelompok). Namun kendati tidak berbeda, oleh karena video dirancang untuk memfasilitasi perubahan konsep pembiasan, maka melalui penelitian initerlihatbanyak
kelebihan
videodalam
menyampaikan
informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
pengetahuan yang secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Kelebihanyang menonjol pertama, segala pengertiandapat disampaikan dengan cara yang lebih konkret dari pada yang dapat disampaikan oleh katakata yang diucapkan, dicetak, atau ditulis (Suleiman. 1981: 16 – 18). Kedua, dapat diputar ulang atau dihentikan pada momen tertentu tanpa mengganggu siswa lain. Ketiga mengatasi keterbatasan jarak dan waktu yaitu dapat dipelajari kapan saja di luar jam pelajaran dan keempat, menghasilkan cara yang lebih efektif dalam watu yang lebih singkat. Faktor – faktor tersebut dengan didukung dorongan akan kebutuhan belajar menyebabkan pemanfaatan video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan memiliki efek dalam pembelajaran pada tingkat SMP kelas VII dan SMA kelas X.Hal ini ditunjukan dengan hasil penelitian yaitu adanya peningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setelah
belajar
menggunakan
video
pembiasan.
Peningkatan
pemahamanterlihat dari jawaban siswa yang salah maupun belum sempurna ketika pre testdan kemudian menjadi jawaban yang mengandung konsep benar dan tepat ketika post test, baik melalui analisis peningkatan pemahaman siswa secara deskripsi setiap butir soal maupun dengan perhitungan. Bukti deskripsi perubahan pemahaman siswa terangkum dalam tabel 4.4 s/d 4.7, 4.17, dan 4.18. Dari tabel 4.4 dan 4.5terlihat pemahaman awal siswa SMP kelas VII mengenai konsep pembiasan yang kurang benar bahkan belum diketahui siswa menjadi lebih baik (siswa memiliki konsep semakin benar dan yang tepat) walaupun pada beberapa konsep siswa masih kesulitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
untuh memahaminya. Sedangkan dari tabel 4.6 dan 4.7 terlihat siswa SMA kelas X juga mengalami perubahan pemahaman konsep pembiasan. Pemahaman siswa yang tadinya masih kurang menjadi lebih lengkap dan benar. Pada beberapa konsep yang siswa sama sekali tidak ketahui setelah belajar dengan video pembiasan menjadi memahami dengan benar dan tepat. Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18 terlihat peningkatan pemahaman siswa, yaitu satu siswa SMP kelas VII yang sebelumnya memiliki tingkat pemahaman terhadap pembiasan sangat rendah, setelah belajar dengan media video pembiasan pemahamannya menjadi cukup. Tiga siswa lainnya yang memiliki tingkat pemahaman rendah menjadi tinggi dan satu siswa memiliki tingkat pemahaman rendah menjadi cukup. Sedangkan tingkat pemahaman siswa SMA kelas X tentang pembiasan yaitu satu siswa sebelumnya rendah menjadi sangat tinggi dan empat siswa lainnya memiliki pemahaman cukup menjadi sangat tinggi setelah siswa belajar dengan video pembiasan. Bukti selanjutnyapeningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X tentang pembiasan setelah belajar dengan videoterlihat pada tabel 4.15 dan 4.16.Dalam tabel 4.15diketahui rata-rata nilai pre test sebesar 28,22 yang meningkat pada nilai post test menjadi sebesar 62,67 sehingga persentase kenaikan pemahaman siswa SMP kelas VII adalah 34,45%. Kemudian dalam tabel 4.16diketahui rata-rata nilai pre test sebesar 45,56 yang meningkat pada nilai post test menjadi sebesar 95,33sehingga persentase kenaikan pemahaman siswa SMA kelas X adalah 49,78%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Berikut merupakan diagram batang hasil pre test dan post test serta persentase kenaikan pemahaman yang diperoleh siswa SMP dan SMA:
Hasil Pre test dan Post test Siswa SMP Kelas VII 66,67
NILAI
70 60 50 40 30 20 10 0
70
67,22
60,56
48,89 40
36,67
24,44
13,33
26,67
Sampel A Sampel B
Sampel C
Post test Pre test Sampel D
Sampel E
SISWA Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMP kelas VII
Hasil Pre test dan Post test Siswa SMA Kelas X 100
NILAI
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
97,78 86,67
41,11
92,22
100
52,22
Sampel F Sampel G
44,44
Sampel H
47,78
42,22 Post test Pre test
Sampel I
Sampel J
SISWA Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Pre test dan Post test siswa SMA kelas X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
2. Perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA Hasil penelitian ini menunjukan pula bahwa pemanfaatan video lebih efektif pada jenjang SMA daripada jenjang SMP. Perbedaan efektivitas initerlihatdari persentase kenaikan pre test dan post test, di mana siswa SMP sebesar 34,45% dan SMA sebesar 49,78%. Berikut diagram perbedaan efektivitas pemanfaatan video dalam pembelajaran pokok bahasan pembiasan pada jenjang SMP dengan SMA:
Persentase Kenaikan Pre test dan Post test 49,78 50 45 40 35 30 PERSENTASE 25 20 15 10 5 0
34,45 SMP kelas VII SMA kelas X
SMP kelas VII
SMA kelas X
JENJANG Gambar 4.3 Diagram Batang Perbedaan Efektivitas Pemanfaatan Video Pembiasan pada Jenjang SMP dengan SMAdilihat dari Hasil Persentase KenaikanPre test dan Post test
Selain itu dalam tabel4.17 dan 4.18 terlihat pemahaman awaldan pemahaman setelah belajar dengan video pembiasan pada siswa SMP kelas VII kurang jika dibandingkan dengan siswa SMA kelas X. Kemudian pemahaman siswa setelah belajar dengan video perihal pembiasan dapat dengan lebih baik dipahami oleh siswa SMA daripada siswa SMP.Perbedaan ini terlihat dari tabel 4.8 dan 4.9, di mana pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
setiap konsep siswa SMP yang jawabannya memiliki kategori pemahaman konsep salah menjadi kurang tepat maupun menjadi konsep yang benar dan tepat atau dari pemahaman yang kurang tepat menjadi pemahaman konsep yang benar dan tepat lebih sedikit jika dibandingkan pada siswa SMA. Hasil tersebut diperjelas dengan tabel 4.10walaupun secara keseluruhan
penggunaan
video
pembiasan
memiliki
efek
dalam
pembelajaran, namun dalam merubah pemahaman siswa SMP kelas VII terkait pokok bahasan pembiasan, terdapat 3 konsep yang masih sulit dalam merubah pemahaman siswa. Tiga konsep tersebut adalah mengenai rumus Hukum II Snellius, hubungan kecepatan rambat cahaya dengan kerapatan medium, dan indeks bias relatif. Diketahui frekuensi siswa adalah tiga sampai dengan empat orang yang tidak mengalami perubahan pemahaman dikarenakan konsep salah.Sedangkan bagi siswa SMA kelas X, rata-rata konsep dalam video mudah untuk dipahami. Hal ini terlihat dari frekuensi siswa SMA kelas X kurang dari tiga orang yang tidak mengalami perubahan pemahaman dikarenakan konsep salah. Berikut merupakan diagram batang perbandingan tingkat kesulitan konsep terkait pembiasan dalam merubah pemahaman siswa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PERBANDINGAN TINGKAT KESULITAN KONSEP TERKAIT PEMBIASAN DALAM MERUBAH PEMAHAMAN SISWA
5 FREKUENSI SISWA YANG TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN PEMAHAMAN KARENA KONSEP SALAH
4 3 2 SMP kelas VII
1
SMA kelas X
0
KONSEP DALAM PEMBIASAN
Gambar 4.4 Diagram batang perbandingan tingkat kesulitan konsepterkait pembiasan dalam merubah pemahamansiswa SMP kelas VII dan SMA kelas X
Konsep yang masih sulit dipahami siswa dapat ditinjau dari dorongan akan kebutuhan belajar siswa SMP kelas VII mengenai pembiasan. Dorongan tersebut mempengaruhi frekuensi aktivitas memutar ulang video, mengulang dan meghentikan momen yang masih belum dipahami. Frekuensi memutar ulang video dirasa masih kurang untuk memahami materi pembiasan pada siswa SMP kelas VII. Hal ini dibuktikan dengan hubungan antara aktivitas mengulang video dengan deskripsi tingkat pemahaman siswa setelah belajar dengan video pembiasan. Diketahui rata – rata frekuensi pada siswa SMA kelas X dan SMP kelas VII untuk memutar kembali video sama yaitu 2-5 kali, namun dari tabel 4.17 dan 4.18 diketahui tingkat pemahaman siswa SMP kelas VII secara keseluruhan setelah belajar dengan video pembiasan mencapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
tingkat rendah dan tinggi sedangkan siswa SMA kelas X mencapai tingkat sangat tinggi. Selain
itu
perbedaan
efektifitas
pemanfaatan
video
dalam
pembelajaran pokok bahasan pembiasan ini dapat dikarenakan pada jenjang SMA siswa sudah lebih mandirijika dibandingkan siswa di jenjang SMP. Pemanfaatan video mengandalkan kemandirian belajar. Menurut Chikering dalam Pannen (1994: 5) bahwa peserta didik yang memiliki kemandirian belajar adalah peserta didik yang dapat mengontrol dirinya sendiri, mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan memiliki keyakinan akan dirinya serta memiliki orientasi atau wawasan luas. Kemandirian belajar siswa SMA tercermin dari sikap fokus memahami pengetahuan yang dijabarkan dalam video sebagai bentuk pengontrolan diri, sedangkan siswa SMP tidak dapat mengontrol diri untuk tetap fokus mempelajari pembiasan melalui video. Hal ini ditunjukan melalui kecenderungan tingkah dan pembawaan diri siswa ketika belajar. Berikut dokumen tingkat fokus siswa SMP dan SMA:
Gambar 4.5 Foto sikap siswa SMP kelas VII ketika belajar dengan video
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Gambar 4.6Foto sikap siswa SMA kelas Xketika belajar dengan video
Motivasi belajar siswa SMP kelas VII dengan baru akan dipelajarinya materi pembiasan di kelas VIII menjadi lebih rendah jika dibandingkan siswa SMA kelas X yang dalam waktu dekat akan mempelajari pembiasan. Terkait tingkat keyakinan pada dirinya sendiri, siswa SMA lebih besar karena seperti yang kita ketahui bahwa siswa SMP masih memerlukan bantuan guru tidak hanya sebagai fasilitator yang memberikan peneguhan pemahamannamun juga sebagai fasilitator yang menuntun mereka mendapatkan pemahaman yang mendalam karena wawasan mereka terbatas. Atau dapat dikatakan guru sebagai pengajar yang mendominasi dalam perubahan pemahaman siswa SMP. Berbeda dengan siswa SMA. Mereka memiliki wawasan yang lebih luaskarena telah melalui jenjang SD dan SMP, sehingga tanpa tuntunan seorang guru dengan adanya sumber belajar yang baik dan benar, siswa SMA dapat memperdalam maupun merubah pemahaman konsepnya. 3. Tanggapan siswa mengenai video pembiasan dalam pembelajaran Hasil analisis kuesioner siswa menyatakan bahwa video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan dalam pembelajaran adalah baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan secara keseluruhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
untuk tanggapan siswa SMP kelas VII mengenai media video pembiasan dalam proses belajar79% dari kriteria yang diharapkan dan tanggaan siswa SMA kelas X sebesar 78% dari kriteria yang diharapkan. Dalam tabel 4.20 terlihat dua pernyataan terkait aspek instruksional yaitu pemahaman siswa akan pembelajaran dengan video siswa SMP memiliki persentaselebih besar daripada siswa SMA. Hal ini tidak sesuai dengan hasil analisis butir soal pre test dan post test. Ini dapat saja terjadi karena kemungkinan tingkat fokus dan mengolah suatu pernyataan pada siswa SMP masih kurang, sehingga dalam menjawab siswa tidak disesuaikan dengan kenyataan yang dialami/dirasakan serta mengalami kesulitan menelaah pernyataan dengan baik. Selain itu diketahui hasil persentase kriteria yang diharapkan ratarata lebih dari 60% untuk setiap butir pernyataan. Dimana pernyataan dalam kuesioner mewakiliaspek media dan instruksional yaitu keterbacaan teks pada video, penggunaan suara musik sebagai backsound, kejelasan suara narasi pada video, penggunaan bahasa yang dipakai pada video, pemahaman siswa akan materi dalam video, pemahaman siswa akan pembelajaran dengan video, dan minat siswa terhadap fisika.
D. Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Sedikit sulit untuk mengumpulkan siswa SMP dan SMA karena kegiatan penelitian tidak dalam lingkup sekolah. Oleh karena itu, upaya dalam mendapatkan data yang lebih baik menjadi terbatas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
2. Pada saat mengedit video software yang digunakan mengalami kerusakan sehingga peneliti perlu memulai lagi dari awal. 3. Dorongan akan kebutuhan belajar dalam penelitian ini dirasa masih kurang karena hanya mengandalkan satu komponen yaitu motivasi sendiri. Peneliti tidak menggunakan komponen lain seperti LKS sebagai pendorong siswa untuk melakukan ativitas belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini berhasil membuat video sebagai fasilitas perubahan pemahaman konsep pembiasan. Video yang dikembangkan layak digunakan untuk mempelajari pembiasan setelah melalui tahap validasi oleh ahli. Setelah selesai tahap validasi maka dilakukan revisi dan uji coba kepada mahasiswa. Setelah itu produk diimplementasikan kepada siswamenunjukkan bahwa: 1.
Pemanfaatan video efektif dalam pembelajaran di tingkat SMP dan SMA pada pokok bahasan pembiasan. Hal ini diukur dari adanya peningkatan pemahaman siswa SMP kelas VII dan SMA kelas X setelah belajar menggunakan video pembiasandan dibuktikandenganhasil deskripsi ratarata tingkat pemahaman siswa SMP kelas VII dari rendah menjadi tinggi dan siswa SMA kelas X tingkat pemahamannya cukup menjadi sangat tinggi. Selain itu hasil skoring menunjukan peningkatan pemahaman dengan rata-rata nilai pos tes lebih besar dari rata-rata nilai pre test baik pada siswa SMP maupun SMA.
2.
Pemanfaatan video lebih efektif pada jenjang SMA daripada jenjang SMP. Hal ini dapat dilihat dari persentase kenaikan nilai rata-rata pre test dan post test pada siswa SMA lebih besar daripada siswa SMP
3.
Tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan pembiasan adalah siswa merasa video dalam penelitian ini baik digunakan dalam pembelajaran pembiasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
B. Saran Agar penelitian berikutnya lebih baik, maka peneliti memberikan beberapa saran, yaitu: a.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mempersiapkan software yang akan digunakan dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadi masalah yang dapat menghambat kelancaran pembuatan produk.
b.
Meskipun pembelajaran dengan bantuan video dalam penyampaian informasi efektifmeningkatkan pemahaman siswa, namun diperlukan pula kegiatan instruksi sebagai bentuk dorongan kepada siswa untuk belajar. Contohnya dengan menghadirkan LKS dalam pembelajaran, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang maksimal.
c.
Produk video yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran pembiasan di sekolah yaitu SMP maupun SMA dengan syarat fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran ini tersedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu H., dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Anderson, Lorin W. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Berk, R, A. 2009. Multimedia Teaching with Video Clip: TV, Movies, YouTube, and mtvU in the College Classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1-12. Budi, Kartika, Fr. Y. 1998. Pembelajaran Fisika yang Humanistis, dalam Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. 158-184. Cecep K., dan Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia. Halliday & Resnick. 1985. FISIKA. Jakarta: Erlangga. Muhibin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Tarsito. Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press. Pannen, Paulina. 1994. Belajar Mandiri: Mengejar di Perguruan Tinggi. PAUPPAI. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sadiman, Arif S. (dkk). 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 1989. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2009. KAJIAN KURIKULUM FISIKA SMA/MA BERDASARKAN KTSP. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tanlain, Wens. 2005. Diktat Kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Ssanata Dharma. Trianto, 201. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah. 2011. Belajar dengan Pendekatan Paikem. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Winkel, W. S. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
Lampiran 1. Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk pre test dan post test
Konsep
Fenomena pembiasan
Soal
Ketika sinar dari sumber cahaya laser diarahkan ke dalam kotak akuarium yang berisi air, maka yang akan terjadi dengan sinar dari cahaya laser tersebut adalah sinarnya ... Jelaskan pengertian dari pembiasan cahaya!
Ada sinar dari sumber cahaya yaitu laser (digambarkan dengan garis berwarna hijau) mengalami peristiwa pembiasan seperti pada gambar. Cocokkan dan tuliskan dalam lingkaran yang tersedia salah satu huruf yang sesuai dengan bagian yang ditunjuk dalam gambar! a. Indeks bias b. Sinar datang c. Sudut datang d. Medium 1 dan medium 2 e. Bidang batas f. Sudut bias g. Sinar bias h. Garis normal
Nomor soal Pre test 1
9
2
Aspek
Jawaban yang diharapkan
Skoring penilaian
Membelok ketika masuk ke dalam air / dibiaskan oleh air/ membias karena masuk ke dalam air
Skor: konsep benar & tepat, skor: 5 konsep kurang tepat, skor: 2,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5
Post test
Pemahaman
Suatu peristiwa dimana cahaya diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya
Skor total: 5 Terdiri dari 8 komponen: Soal nomor 2: 1. Sinar datang (b) 2. Sinar bias (g) 3. Garis normal (h) 4. Bidang batas (e) 5. Sudut datang (c) 6. Sudut bias (f) 7. Indeks bias (a) 8. Medium rambat Cahaya (d) Soa nomor 3: 1. Sinar datang 2. Sinar bias 3. Garis normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
4. 5. 6. 7. 8.
Bagian – bagian dari peristiwa pembiasan
Skor: 8 komponen benar, skor: 5 7 komponen benar, skor: 4,5 6 komponen benar, skor: 4 5 komponen benar, skor: 3,5 4 komponen benar, skor: 3 3 komponen benar, skor: 2,5 2 komponen benar, skor: 2 1 komponen benar, skor: 1,5 Tidak ada komponen yang benar/ semua komponen salah, skor: 0,5 Skor maksimal: 5
Pemahaman
Seberkas sinar merambat dari medium udara dengan sudut i masuk menuju air. Setelah melewati permukaan air, sinar membelok dengan sudut r di medium air. Gambarlah diagram peristiwa pembiasan dan sebutkanlah bagian-bagian secara lengkap (sinar datang, garis normal, dst)!
Bidang batas Sudut datang Sudut bias Indeks bias Medium rambat Cahaya
3
Skor total: 5
Sudut
Dalam peristiwa pembiasan terbentuk dua sudut yaitu sudut datang dan sudut
3
2
Pemahaman
a. sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal
Skor a: konsep benar & tepat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
datang dan Sudut bias
bias. a. Apa yang dimaksud dengan sudut datang? b. Apa yang dimaksud dengan sudut bias?
b. sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal
skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5
Skor b: konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor total: 5 Sinar merambat dari medium air yang indeks biasnya n1 ke medium udara dengan indeks bias n2 seperti gambar. Manakah pernyataan yang benar?
a. b.
n1 cos r = n2 sin i n1 sin i = n2 sin r
4
b.
Pemahaman
n1 sin i = n2 sin r
Skor:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
Rumus Hukum II Snellius
c. n1 sin i = n2 cos r d. n1 sin r = n2 sin i Sinar merambat dari medium udara yang indeks biasnya n1 ke medium air dengan indeks bias n2 seperti gambar. Pernyataan yang benar adalah ...
10
c.
n1 sin i = n2 sin r
jawaban benar, skor: 2 jawaban salah/ tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2 Skor total: 2
Bidang batas
a. n1 cos r = n2 sin i b. n1 sin i = n2 cos r c. n1 sin i = n2 sin r d. n1 sin r = n2 sin i Apa yang dimaksud dengan bidang batas dalam peristiwa pembiasan?
Jelaskan pengertian dari indeks bias mutlak! Indeks bias mutlak
5
1
Pemahaman
bidang yang membatasi medium 1 dan medium 2
6
4
Pemahaman
perbandingan antara cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di medium tersebut
Skor: konsep benar & tepat, skor: 5 konsep kurang tepat, skor: 2,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5 Skor total: 5 Skor: konsep benar & tepat, skor: 5 konsep benar namun kurang lengkap: 2,5 konsep kurang tepat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5
Apabila sinar melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka sinar tersebut akan membelok. Jelaskan arah belok sinar bias terhadap garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat! Jelaskan pula untuk sebaliknya yaitu ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat!
7
7
2.
Bunyi Hukum II Snellius
Hubungan kecepatan rambat cahaya dengan
1.
sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat maka sinar bias membelok mendekati garis normal. sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar bias membelok menjauhi garis normal
Pemahaman
Sinar datang dengan kecepatan rambat tertentu dari udara menuju air, maka sinar tersebut membelok setelah melalui batas antara udara dan air. a. Menurut kalian, apakah sama/
8
8
Pemahaman
a. tidak sama b. karena cepat rambat cahaya dipengaruhi oleh kerapatan medium sehingga ketika cahaya merambat di medium yang kerapatannya berbeda
Skor total: 5 Skor 1: konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,25 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor 2: konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,25 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor total: 5 a. Skor: 1 Skor maksimal: 1 b. Terdiri dari 2 komponen: 1. kerapatan medium
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
kerapatan medium
tidakantara besar kecepatan rambat cahaya di medium udara dengan kecepatan rambat cahaya saat di medium air? b. Mengapa hal itu (jawaban soal nomor 8a) dapat terjadi? c. Jika jawaban soal nomor 8a tidak, dimanakah kecepatan rambat cahaya lebih cepat? (Jika jawabannya sama, maka lewati soal 8c).
cepat rambat cahaya berbeda pula. Cepat rambat cahaya di medium kurang rapat akan lebih besar dibandingkan di medium lebih rapat. c. di udara
2.
menyebutkan “ di medium yang kerapatannya kurang, cepat rambat cahaya akan lebih besar”
Skor: 2 komponen benar, skor: 3 1 komponen benar, skor: 2 konsep kurang tepat, skor: 0,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,25 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 3
c. Skor: 1 Skor maksimal: 1
Bidang datar
Apabila kalian menggambar sinar- sinar dan garis normal dalam peristiwa pembiasan di kertas, bagian manakah yang kita sebut sebagai bidang datar dalam peristiwa pembiasan?
9
6
Pemahaman
Kertas
Skor total: 5 Skor: jawaban benar, skor: 3 jawaban salah/ tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 3 Skor total: 3
Indeks bias relatif
Jelaskan pengertian dari indeks bias relatif!
10
5
Pemahaman
perbandingan antara indeks bias suatu medium dengan indeks bias medium lain
Skor: konsep benar & tepat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
skor: 5 konsep benar namun kurang lengkap: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5
Skor total: 5 Skor total maksimal: 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran 2. Lembar Soal Pre Test PRE TEST Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Jawablah soal yang tersedia dengan baik sesuai dengan apa yang anda ketahui! 1. Ketika sinar dari sumber cahaya laser diarahkan ke dalam kotak akuarium yang berisi air, maka yang akan terjadi dengan sinar dari cahaya laser tersebut adalah sinarnya ... 2. Ada sinar dari sumber cahaya yaitu laser (digambarkan dengan garis berwarna hijau) mengalami peristiwa pembiasan seperti pada gambar. Cocokkan dan tuliskan dalam lingkaran yang tersedia salah satu huruf yang sesuai dengan bagian yang ditunjuk dalam gambar! a. Indeks bias b. Sinar datang c. Sudut datang d. Medium 1 dan medium 2 e. Bidang batas f. Sudut bias g. Sinar bias h. Garis normal
3. Dalam peristiwa pembiasan terbentuk dua sudut yaitu sudut datang dan sudut bias. a. Apa yang dimaksud dengan sudut datang?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
104
Jawaban: ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. Apa yang dimaksut dengan sudut bias? Jawaban: ................................................................................................................ ................................................................................................................. .................................................................................................................
4. Sinar merambat dari medium air yang indeks biasnya n1 ke medium udara dengan indeks bias n2 seperti gambar. Manakah pernyataan yang benar?
a. n1 cos r = n2 sin i b. n1 sin i = n2 sin r
c. n1 sin i = n2 cos r d. n1 sin r = n2 sin i
5. Apa yang dimaksud dengan bidang batas dalam peristiwa pembiasan? Jawaban: ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 6. Jelaskan definisi indeks bias mutlak! Jawaban: ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 7. Apabila sinar melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka sinar tersebut akan membelok. Jelaskan arah belok sinar bias terhadap garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat! Jelaskan pula untuk sebaliknya yaitu ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat! Jawaban: ........................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 8. Sinar datang dengan kecepatan rambat tertentu dari udara menuju air, maka sinar tersebut membelok setelah melalui batas antara udara dan air. a. Menurut kalian, apakah sama/ tidak antara besar kecepatan rambat cahaya di medium udara dengan kecepatan rambat cahaya saat di medium air? b. Mengapa hal itu (jawaban soal nomor 8a) dapat terjadi? c. Jika jawaban soal nomor 8a tidak, dimanakah kecepatan rambat cahaya lebih besar? (Jika jawabannya sama, maka lewati soal 8c). Jawaban: a. ................................................................................................................ b. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ............................................................................................................ c. .............................................................................................................. 9. Apabila kalian menggambar sinar- sinar dan garis normal tersebut di kertas, bagian manakah yang kita sebut sebagai bidang datar dalam peristiwa pembiasan? Jawaban: ........................................................................................................................ .................................................................................................................. 10. Jelaskan definisi indeks bias relatif! Jawaban: ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran 3. Lembar Soal Post Test POST TEST I Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Setelah melihat cuplikan video, jawablah soal yang tersedia dengan baik sesuai pemahaman kalian! Jawab pada lembar yang telah disediakan. 1. Jelaskan pengertian dari bidang batas dalam peristiwa pembiasan! Jawaban: ........................................................................................................................ ...................................................................................................................... 2. Dalam peristiwa pembiasan terbentuk dua sudut yaitu sudut datang dan sudut bias. a. Jelaskan apa yang disebut sudut datang! Jawaban: ................................................................................................................. ................................................................................................................. b. Jelaskan apa yang disebut sudut bias! Jawaban: ................................................................................................................ ................................................................................................................. 3. Seberkas sinar merambat dari medium udara dengan sudut i masuk menuju air. Setelah melewati permukaan air, sinar membelok dengan sudut r di medium air. Gambarlah diagram peristiwa pembiasan dan sebutkanlah bagian-bagian secara lengkap (sinar datang, garis normal, dst)!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
POST TES II Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Setelah melihat cuplikan video, jawablah soal yang tersedia dengan baik sesuai pemahaman kalian! Jawab pada lembar yang telah disediakan. 4. Jelaskan pengertian dari indeks bias mutlak! Jawaban: ....................................................................................................... ........................................................................................................................ ................................................................................................................... 5. Jelaskan pengertian dari indeks bias relatif! Jawaban: ........................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 6. Seorang guru mengajarkan materi pembiasan dan menggambarkan sinar – sinar bias beserta bagiannya di layar tab. Di sini manakah yang dimaksud dengan bidang datar dalam peristiwa pembiasan? Jawaban: ........................................................................................................ ........................................................................................................................ 7. Apabila sinar melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, maka sinar tersebut akan membelok. Jelaskan arah belok sinar bias terhadap garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat memasuki medium lebih rapat! Jelaskan pula untuk sebaliknya ketika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat! Jawaban: .................................................................................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
POST TES III Petunjuk pengisian: Baca soal dengan teliti. Setelah melihat cuplikan video, jawablah soal yang tersedia dengan baik sesuai pemahaman kalian! Untuk soal esai jawab pada lembar yang telah disediakan dan beri tanda (x) untuk soal pilihan ganda. 8. Sebelumnya kalian sudah melihat tentang pembiasan yang terjadi pada sinar laser, sehingga sinar tersebut membelok setelah melalui batas antara udara dan air. a. Menurut pemahaman kalian, apakah kecepatan rambat cahaya di medium air sama/tidak dengan kecepatan rambat cahaya saat di medium udara? b. Mengapa hal itu (jawaban soal nomor 8a) dapat terjadi? c. Jika jawaban soal nomor 8a tidak, dimanakah kecepatan rambat cahaya lebih besar? (Jika jawabannya sama, maka lewati soal ini). Jawaban: a. ................................................................................................................... b. ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... ................................................................................................................... c. ................................................................................................................... 9. Jelaskan pengertian dari pembiasan cahaya! Jawaban:......................................................................................................... ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 10. Sinar merambat dari medium udara yang indeks biasnya n1 ke medium air dengan indeks bias n2 seperti gambar. Pernyataan yang benar adalah ...
a. n1 cos r = n2 sin i b. n1 sin i = n2 cos r
c. n1 sin i = n2 sin r d. n1 sin r = n2 sin i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lampiran 4. Lembar Kuesioner Siswa ANGKET PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PROSES PEMBELAJARANTOPIK PEMBIASAN Petunjuk 1. Berilahtandasilang (x) padasalahsatupilihanjawaban yang tepatdansesuaidengananda 2. Pilihanjawabandisesuaikandenganapa yang saudararasakan. 3. Jawabanangketakandijaminkerahasiaannya 4. Ataspartisipasisaudaradiucapkanterimakasih Keterangan : SS = SangatSetuju TS = TidakSetuju S = Setuju STS = SangatTidakSetuju R = Ragu-Ragu No 1.
2.
3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Pernyataan Saya yakin bahwa media video ini memudahkan saya dalam belajar fisika khususnya materi pembiasan Video membuatsayalebihbaikmemahamimateri pembiasan Belajar menggunakan video menarik Tulisan-tulisan dalam media video dapat jelas terbaca Saya lebih mudah memahami materi pembiasan bila diterangkan oleh guru/ seseorang dari pada dengan melihat video Suara dalam medida video dapat jelas terdengar Meskipun menggunakan video, saya belum bisa memahami materi pembiasan Bahasa yang dipakaipada media mudahdimengerti Belajar menggunakan media video membuat saya menyukai fisika Video yang ditampilkan menarik bagi saya Belajar menggunakan media video menyenangkan
SS
sekai 12.
Untuk memahami materi dalam video, saya memutar video sebanyak ...
S
R
2-5 kali
TS
STS
>5 kali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Sampel Hasil Pretest Siswa Siswa SMP kelas VII
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa SMA kelas X
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
Lampiran 6. Sampel Hasil Post test Siswa Siswa SMP kelas VII
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
Siswa SMA kelas X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Lampiran 7. Sampel Hasil Kuesioner Siswa Siswa SMP kelas VII
Siswa SMA kelas X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 8. Skenario Video Pembiasan “PEMBIASAN” Bagian 1 *Muncul narator yang sedang menulis “FISIKA BY CHRISTINA” dengan musik pembuka.* Video: * di ruang laboratorium fisika * Narator: [Kali ini kita akan mengulas mengenai peristiwa pembiasan melalui fenomena yang terjadi di sekitar kita.] Narator: [Kalian pasti pernahkan bermain dengan sinar laser? Tapi kalian pernah tidak mengarahkan sinar laser tersebut ke dalam air dan memperhatikan apa yang terjadi. Nah jika belum, yuk kita lihat apa yang terjadi ketika sinar laser diarahkan ke dalam air.] *Muncul video pengenalan alat dan bahan yang digunakan dan fenomena sinar laser yang diarahkan dari atas ke ke arah kotak akuarium berisi air.* *Muncul slide bertuliskan “Hal aneh apa yang kalian lihat?”, “Waaaa....sinar laser membelok ketika masuk kedalam air”, dan “Benar, sinar laser yang masuk kedalam air membelok.”* Narator: [Temen-temen tau ngga kenapasinar laser membelok ketika masuk kedalam air? Pertama-tama kita lihat apa saja yang ada dalam peristiwa tersebut.] *Muncul potret peristiwa sinar laser dan penggambaran cahaya dari laser* Narator : [Di sini ada sinar dari sumber cahaya yaitu laser mengenai permukaan air yang kemudian diteruskan masuk ke dalam air.Pada dasarnya apabila di dalam gelas tidak ada air, maka posisi dari sinar yang masuk ke dalam gelas akan lurus sama seperti arah sinar laser.Disini kita gambarkan dengan garis putus-putus. Namun seperti yang kita lihat dalam videodi sana terlihat bahwa sinar yang masuk ke dalam air membelok. Dalam peristiwa ini sinar yang kita lihat akan kita sebut dengan sinar datang dan sinar bias.] *Muncul slide penjelasan (dengan dubing tentang penjelasan): “Dimana sinar datang adalah sinar dari sumber cahaya menuju bidang batas. Kita tahu bahwa sinar merambat di suatu medium. Sinar datang ini merambat pada medium 1 yaitu medium udara. Kemudian yang disebut dengan sinar bias adalah sinar yang masuk melalui bidang batas. Sinar bias merambat di medium 2 yaitu medium air. Di antara medium 1 dan medium 2 terdapat bidang batas. Dimana bidang batas merupakan bidang yang membatasi medium 1 dengan medium 2.”*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Narator: [Mari kita menggambar konsep-konsep yang ada di dalam peristiwa sinar laser dari udara ke dalam air.] *Menggambarkan dan menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air.* Penjelasan narator ketika menggambarkan konsep-konsep: [Ketika laser dinyalakan, maka sinar datang yang merambat di medium 1 yaitu udara menuju ke bidang batas. Kemudian ketika di dalam gelas tidak ada air, maka sinar ini akan searah dengan sinar yang datang. Kita gambar dengan garis putus-putus. Pada titik dimana sinar datang mengenai bidang batas kita buat garis tegak lurus terhadap bidang batas. Garis ini kita sebut dengan garis normal. Dari kejadian ini terbentuk 2 sudut. Sudut yang terbentuk yaitu sudut antara sinar datang dengan garis normal yang disebut dengan sudut datang (i) serta sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal yang disebut sudut bias (r). Karena di dalam gelas terdapat air maka, sinar yang datang setelah melewati bidang batas membelok ke arah garis normal di medium 2 yaitu medium air. Jadi sinar bias di sini bergerak mendekati garis normal, sehingga terlihat di sini itu sudut yang terbentukantara sinar datang dengan garis normal yaitu sudut datang lebih besar dari sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal yaitu sudut bias atau kita dapat menulisnya i > r.] *Muncul slide bertuliskan “apa yang terjadi ketika sinar laser dari bawah kotak diarahkan kedalam air.] *Muncul video fenomena sinar laser yang diarahkan ke dalam kotak berisi airnamun dari bawah kotak.* *Muncul side bertuliskan “Hal aneh apa yang kalian lihat?”, „Sinar laser membelok!!! Sama seperti ketika laser diarahkan dari atas kotak”, dan “Iya... benar, sama”* Narator: [Mari sekarang kita gambar konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara.] *Menggambarkan dan menjelaskan konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari air ke udara.* Penjelasan narator ketika menggambarkan konsep-konsep : [Sama seperti tadi, ketika sinar laser dinyalakan, sinar datang yang merambat di medium 1 yaitu air akan menuju bidang batas. Pada titik temu antara sinar datang dengan bidang batas kita tarik kembali garis yang tegak lurus bidang batas yaitu garis normal. Ketika kita melihat kotak ini berisi penuh air, maka sinar yang ada di dalam kotak ini, maka sinar yang ada di dalam kotak ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
akan memiliki arah yang sama dengan arah sinar datang. Namun di sini hanya berisi setengah air saja, sehinga yang terjadi adalah sinar yang masuk dari bidang batas atau sinar yang keluar dari air akan menjauhi garis normal. Jadi, sinar bias ini yang merambat di medium 2 yaitu udara membelok menjauhi garis normal dan terlihat pula bawa sudut datang yang kita simbolkan dengan huruf i lebih kecil dari sudut bias yang simbolkan dengan huruf r atau. Atau dapat kita tulis i < r.] Bagian 2 *Muncul slide bertuliskan bagian 2* *Video penjelasan mengenaisifat-sifat sinar bias (dengan dubing tentang penjelasan).* Penjelasannya: Adapun sifat-sifat dari sinar bias, yaitu 1. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Dalam peristiwa ini sudut bias (r) akan lebih kecil daripada sudut datang (i). 2. Sinar datang tegak lurus bidang batas, maka akan diteruskan. Jika sinar datang tegak urus pada permukaan bidang batas(sudut datang sama dengan 90 derajat terhadap bidang datar), bagian sinar yang datang akan diteruskan tanpa berubah arah. Sinar yang datang menuju bidang batas akan mengalami pembelokan ke bawah. 3. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Dalam peristiwa ini sudut bias (r) akan lebih besar daripada sudut datang (i). *Video penjelasan mengenai indeks bias medium (dengan diiringi musik)* Penjelasannya: “Peristiwa membeloknya sinar diakibatkan oleh kecepatan rambat cahaya yang dipengaruhi oleh kerapatan mediumnya. Di dalam medium yang kurang rapat, kecepatan rambat cahaya lebih besar dibandingkan pada medium yang lebih rapat. Perbandingan cepat rambat cahaya dari dua medium tersebut selanjutnya kita sebut sebagai indeks bias. Ada 2 macam indeks bias yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias relatif. Indeks bias mutlak adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengancepat rambat cahaya di medium tersebut. Secara matematis dimana n: indeks bias mutlak medium, c: cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 x 10m/s),v: cepat rambat cahaya di suatu medium. Indeks bias relatif (n1,2 ) merupakan perbandingan indeks bias suatu medium (n1) dengan indeks bias medium lain (n2).*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Narator: [Setelah kita mengetahui fenomena dan konsep-konsep yang ada di dalam video. Mari sekarang kita meneliti teori apa yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.] *Menunjukkan kembali gambar konsep-konsep yang ada dalam peristiwa sinar laser dari udara ke air.* Narator: [Mari kita lihat kembali gambar yang telah kita buat. Di sini sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik. Hal ini berlaku pada semua keadaan. Dapat dilihat ketika sinar datang dari medium udara ke air sama seperti ketika sinar datang dari medium air ke udara. Bidang datar yang kita maksud disini adalah bidang dimana sinarsinar tersebut kita gambarkan. Karena kita menggambarnya di papan tulis, maka yang kita disebut dengan bidang datar adalah papan tulis. Nah ketika kita menggambar sinar-sinar tersebut diatas kertas, maka yang kita sebut sebagai bidang datar adalah kertas.] *Slide bertuliskan ”Peristiwa pembiasan dijelaskan dengan teori Hukum Snellius. Nama Hukum ini diambil dari nama seorang fisikawan berkebangsaan Belanda yaitu Willeboard Snellius (menampilkan foto Willeboard Snellius). Pernyataan atas keadaan pembiasan tersebut sekarang kita kenal sebagai Hukum I Snellius atau Hukum I Pembiasan.” *Muncul slide pernyataan (dengan diiringi musik): “Hukum I Snellius adalah “Sinar datang, sinar bias, garis normal berada pada satu bidang datar.”* *Menampilkan video penjelasan keterkaitan antara peristiwa pembiasan dengan Hukum II Snellius (dengan dubing penjelasan)* Narator: [*menampilkan gambar peristiwa sinar laser dari udara ke air* Dari kenyataan yang terjadi pada fenomena sinar laser di atas tampak bahwa sinar datang dari medium 1 yaitu udara menuju medium 2 yaitu air, sinar bias bergerak membelok mendekati garis normal. *menampilkan gambar peristiwa sinar laser dari air keudara* Sedangkan ketika sinar datang dari medium 1 yaitu air menuju medium 2 yaitu udara, sinar bias bergerak membelok menjauhi garis normal. Peristiwa pembiasan kemudian dijelaskan Snellius dengan teori yang sekarang kita kenal dengan Hukum II Snellius. Pernyataan Hukum II Snellius adalah “Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.” Bagian 2 *Muncul slide bertuliskan bagian 3*
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Narator: [Setelah ini kita akan meneliti sebenarnya apa sih yang yang membuat sinar tersebut membelok ketika masuk ke dalam air.] *Video mengenai penjelasan terjadinya peristiwa pembiasan (dengan gambar dan slide show)* *Menampilkan gambar diagram yang dialami cahaya: pemantulan & pembiasan* Penjelasan: Seperti yang telah dipelajari dalam subab cahaya bahwa cahaya dipantulkan dan juga dibiaskan (ditransmisikan). Dibiaskan itu istilahnya ditransmisikan artinya sinar tersebut dapat diteruskan atau dibelokkan. Di sini cahaya dari sinar laser mengalami proses pembiasan. Pembiasan cahaya terjadi apabila cahaya melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya (misalnya udara dengan air), ditandai dengan pembelokan cahaya pada bidang batas tersebut. Cahaya dapat membelok karena pada fenomena sinar laser ini cahaya yang memiliki cepat rambat merambat dari medium udara menuju air atau sebaliknya dari air ke udara. Dimana kecepatan merambat dipengaruhi oleh indeks bias medium. Sedangkan indeks bias medium berkaitan dengan kerapatan mediumnya.Kerapatan medium merupakan perbandingan masssa medium dengan volume medium tersebut. nama lainnya adalah massa jenis. *Menampilkan video penjelasan (dengan potret dan gambar diagram peristiwa pembiasan pada sinar laser dari udara ke air)* Penjelasan: Lihat gambar, cahaya datang dengan sudut i dan dibiaskan dengan sudut r. Cepat rambat cahaya di medium 1 adalah v1 dan di medium 2 menjadiv2. Di sini terdapat hubungan antara cepat rambat cahaya dengan indeks bias medium. Ketika cahaya bergerak ke suatu medium yang kerapatan mediumnya lebih rapat contohnya fenomena saat cahaya merambat dari udara ke air, maka itu artinya cahaya masuk dari medium yang indeks bias mediumnya kecil ke medium yang indeks biasnya lebih besar. Dan karena itu cepat rambat cahaya semakin berkurang, oleh sebab itu besar sudut bias yang terbentuk lebih kecil dari sudut datang (r < i), maka terlihat pada gambar, sinar bias bergerak dibelokkan mendekati garis normal. *Menampilkan video penjelasan (dengan potret dan gambar diagram peristiwa pembiasan pada sinar laser dari air ke udara)* Berlaku untuk kebalikannya, ketika cahaya bergerak ke suatu medium yang kerapatan mediumnya kurang rapat contohnya fenomena saat cahaya merambat dari air ke udara, maka itu artinya cahaya masuk dari medium yang indeks biasnya besar ke medium yang indeks biasnya lebih kecil. Dan karena itu cepat rambat cahaya semakin bertambah, oleh sebab itu besar sudut bias yang terbentuk lebih besar dari sudut datang (r > i), maka terlihat pada gambar sinar bias bergerak dibelokkan menjauhi garis normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
*Menampilkan video penjelasan (dengan diiringi musik)* Penjelasan: Snellius menjelaskan peristiwa tersebut dengan rumusan teori yang memberikan hubungan antara sudut datang dengan sudut bias pada cahaya yang melalui batas antara 2 medium yang berbeda kerapatan mediumnya. Rumusan Hukum II Snellius yaitu perbandingan antara sinus sudut datang (i) dengan sinus sudut bias (r) selalu konstan. Secara matematis dirumuskan menjadi dimana
sehinga
atau n1 sin i = n2 sin r *Menampilkan kesimpulan mengenai point-point apa saja yang telah dipelajari bersama melalui slide show (dengan dubing dan diiringi musik)* 1. Jadi pembiasan cahaya adalah suatu peristiwa dimana cahaya diteruskan atau dibelokkan ketika merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya. 2. Sinar datang adalah sinar dari sumber cahaya menuju bidang batas yang merambat di medium 1. 3. sinar bias adalah sinar yang masuk melalui bidang batas yang merambat di medium 2. 4. Bidang batas adalah bidang yang membatasi medium 1 dengan medium 2. 5. Garis normal adalah garis yang tegak lurus bidang batas. Garis ini ditarik dari titik temu sinar datang dengan bidang batas. 6. Sudut datang (i) adalah sudut yang terbentuk antara sinar datang dengan garis normal. 7. Sudut bias (r) adalah sudut yang terbentuk antara sinar bias dengan garis normal. 8. Indeks bias mutlak medium (n) adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa (c = 3 x 108) dengancepat rambat cahaya di medium tersebut (v). 9. Indeks bias relatif (n1,2 ) merupakan perbandingan indeks bias suatu medium (n1) dengan indeks bias medium lain (n2). *Closing* Narator : [Terimakasih sudah menyaksikan video ini. Semoga melalui video ini kaian dapat memahami lebih dalam mengenai peristiwa pembiasan.]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian Siswa SMA kelas X
Siswa SMP kelas VII
127