PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DESKRIPSI PENGHAYATAN SPIRITUALITAS DOA SANTO DOMINIKUS BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Agnes Sri Antari NIM: 101124045
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Kongregasi Suster-suster St. Dominikus di Indonesia Badan Pengurus Yayasan St. Dominikus Para guru dan suster yang berkarya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta Dan kepada Bapak, Ibu serta adik-adik yang tercinta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak-Mu” (Lukas 1:38) Ia membuat Segala sesuatu indah pada waktunya ” (Pengkotbah 3:11)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah DESKRIPSI PENGHAYATAN SPIRITUALITAS DOA SANTO DOMINIKUS BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA. Judul ini dipilih penulis dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang penghayatan Spiritualitas doa Santo Dominikus bagi siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, supaya sungguh-sungguh memandang doa pertama-tama sebagai suatu kebutuhan dalam hidupnya, sebagai dasar pembentukan karakter dalam pribadi anak di usia SMP. Mereka dapat meresapkan Sabda Allah melalui doa rosario dan sembilan cara doa Santo Dominikus Ciri-ciri spiritualitas doa Santo Dominikus membangun relasi yang dekat dengan Tuhan dan selalu berdoa di setiap waktu dan di mana pun ia berada. Santo Dominikus selalu meresapkan cinta kasih Allah dalam doa rosario dan sembilan cara doa di mana dan kapan saja. Santo Dominikus senantiasa berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan. Untuk itulah Dominikus mendirikan Ordonya yaitu Ordo Pewarta atau biasa dikenal sebagai Ordo Dominikan, dengan tujuan demi keselamatan jiwa-jiwa umat manusia. Karakter siswa adalah internalisasi nilai yang menjadi kebiasaan dalam hidup sehari-hari. Persoalan mendasar dari skripsi ini yaitu: bagaimana cara yang dilaksanakan oleh Suster dan Para Guru di SMP Joannes Bosco untuk meningkatkan penghayatan spiritualitas doa Santo Dominikus bagi siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Dalam zaman yang semakin berkembang ini ada kecendrungan anak jaman sekarang lebih sibuk dengan tugas sekolah, main game, jalan-jalan ke mal daripada memberi waktu untuk berdoa. Dari hasil wawancara siswa kelas VIII diperoleh data bahwa sebagian besar Spiritualitas doa Santo Dominikus membentuk mereka untuk senantiasa semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi. Oleh karena itu penulis menemukan suatu cara untuk meningkatkan penghayatan spiritualitas doa Santo Dominikus bagi siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco melalui “Ziarah”. Menurut penulis program ini cocok agar siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta semakin mendalami pengalaman Allah yang digali dan diendapkan dalam doa, bacaan Kitab Suci dan refleksi guna membentuk pribadi yang memiliki semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi yang terwujud dalam sikap dan tindakan sehari-hari sehingga terbentuk pribadi yang utuh, cerdas dan cinta kebenaran.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
The title of this small thesis is THE DESCIPTION OF THE LIVING OF THE SPIRITUALITY OF PRAYER OF SAINT DOMINIC FOR THE STUDENTS OF GRADE VIII JOANNES BOSCO JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA. This title was chosen by the writer to describe the living of the spirituality of Saint Dominic’s prayer for the eight grader of Joannes Bosco Junior High School’s students, so that they see prayer first of all as a need in their lives, as foundation of building the characters of the students in their age. They can contemplate the word of God in rosary prayer and nine ways of prayers of Saint Dominic. The characteristics of the spirituality of Saint Dominic’s prayer is building close relation with God and praying always wherever and whenever. Saint Dominic used to absorb God’s love in rosary and nine ways of prayers wherever and whenever. Saint Dominic only spoke with God and about God. It was the reason why he found the Dominican Order which the goal was for the safety of many souls. The character of the students is the value internalization which becomes daily life’s custom. The basic case of this small thesis is: how is the effort of the nuns and the teachers of Joannes Bosco Junior High School of Yogyakarta to increase the total comprehension of Saint Dominic’s prayer spirituality to help the 8th grade students in taking the time to pray that builds their characters in their daily life and realize it in their attitude and action. The children of this era tend to be busy with school assignments, playing games, and outing to mall, than preparing time for praying. Therefore, the writer offers this small thesis along with an effort to increase the total comprehension of Saint Dominic’s prayer spirituality to help the 8th grade students for their character building by “Trusteeship program”. The writer observes that this is compatible so that the students of Joannes Bosco Junior High School of Yogyakarta deepen their experience of God which is dug and is found inside prayer, Holy bible’s reading, and reflection in order to form the personality which has passion of starting from the existence situation, love of companionship, passion of studying, passion of empathy, and passion of democracy which are materialized in daily attitudes and behaviors so that the rightness’ love, smart, and intact personality will be formed.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“DESKRIPSI
PENGHAYATAN
SPIRITUALITAS DOA SANTO DOMINIKUS BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA ”. Skripsi ini disusun atas ketertarikan penulis pada kehidupan doa St. Dominikus sebagai pendiri Ordo Pewarta. Penyusunan skripsi ini bukan hanya menambah wawasan, pemahaman penulis mengenai hidup doa St. Dominikus, tetapi diharapkan juga dapat memberi masukan baru bagi Para Guru dan para Suster Dominikanes yang berkarya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dalam meningkatkan kehidupan doa peserta didik yang membantu perkembangan karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Selain itu skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini karena berkat bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang dengan setia memberi motivasim membimbing, mendampingi dan memberi saran yang membangun. Pada kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan banyak terimakasih kepada:
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Dr. Bernardus Agus Rukiyanto , S.J., selaku dosen utama pembimbing skripsi yang setia, perhatian dan sabar menuntun, mendampingi, dengan mengembangkan ide dan memberikan sumbangan pemikiran, bersedia meluangkan waktu membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. FX. Dapiyanta, SFK.,M.Pd., selaku dosen penguji II sekaligus dosen pembimbing akademik yang selalu sabar dan setia membimbing, memberi semangat dan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Y. Kristianto, SFK.,M.Pd., selaku dosen penguji III yang senantiasa setia dan perhatian dengan memberi motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Kaprodi IPPAK-USD, Drs. Heryatno Wono Wulung, S.J.,M.Ed., yang memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi dan melakukan penelitian dari awal sampai akhir proses penyusunan skripsi ini. 5. Segenap staf Dosen, pegawai dan karyawan Prodi IPPAK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik, menempa pribadi penulis sebagai pendidik dan pewarta dengan memberikan segala perhatian, kebaikan yang penuh persaudaraan. 6. Sr. M. Lusia Kusrini, OP dan Dewan Pemimpin Kongregasi periode 20082013 yang telah mendukung dan menyemangati penulis selama studi.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Sr. Anna Marie, OP dan Dewan Pemimpin Kongregasi periode 2013-2018 yang telah mendukung dan menyemangati penulis selama ini. 8. Suster dan Staf Badan Pengurus Yayasan St. Dominikus yang telah mendukung dan memberikan perhatian segala kebaikan kepada penulis selama belajar hingga penulisan skripsi ini. 9. Para suster sekomunitas, di Biara Sta. Katarina Pandega dan di Biara St. Dominikus
Maguwoharjo, yang dengan caranya masing-masing setia
menemani, mendampingi dan mendukung dengan doa, memberikan perhatian segala kebaikan kepada penulis selama belajar hingga penulisan skripsi ini. 10. Para suster Kongregasi suster-suster St. Dominikus di Indonesia yang telah mendukung dengan doa, perhatian selama penulis belajar sampai akhirnya penulisan skripsi ini. 11. Suster Kepala Yayasan St.Dominikus Kantor Cabang Yogyakarta dan staf Yayasan yang telah mendukung selama penulis mengadakan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. 12. Ibu Ag.Nuranisah S.S. Ag selaku kepala Sekolah yang telah mendukung dan memberi ijin penulis untuk mengadakan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. 13. Bapak/Ibu SMP Joannes Bosco dan Siswa/wi SMP Joannes Bosco yang telah mendukung dan
memberikan waktu penulis untuk mengadakan
penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...........................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Rumusan Permasalahan ..............................................................
7
C. Tujuan Penulisan.........................................................................
7
D. Manfaat Penulisan.......................................................................
8
E. Metode Penulisan ........................................................................
8
F. Sistematika Penulisan .................................................................
9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .........................................................................
11
A. SPIRITUALITAS DOA ST. DOMINIKUS ..............................
11
1. Pengertian Spiritualitas Secara Umum ..................................
11
2. Pengertian Doa .......................................................................
13
3. Santo Dominikus ....................................................................
17
a. Keluarga dan masa kecil Dominikus ..................................
17
b. Perwujudan cita-citanya .....................................................
19
c. Dominikus Pendiri Ordo Pengkotbah ................................
20
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Spiritualitas Doa St. Dominikus.............................................
22
a. Hidup Rohani .....................................................................
22
b. Spiritualitas Doa St. Dominikus Bermodelkan Yesus .......
24
c. Melihat Tuhan dalam segala ..............................................
25
d. Cara doa St. Dominikus ....................................................
28
B. PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA ...............................
33
1. Pengertian Karakter................................................................
33
2. Mekanisme Pengembangan Karakter.....................................
34
3. Pengembangan Karakter di Sekolah ......................................
37
C. PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA DI SMP JOANNES BOSCO ...............................................................................................
40
1.
Sekolah merupakan media memulai dari apa yang ada ........
40
2.
Sekolah merupakan media pengembangan cinta persaudaraan 41
3.
Sekolah merupakan media pembelajar...................................
41
4.
Sekolah merupakan media pengembangan belarasa ..............
42
5.
Sekolah merupakan pengembangan demokrasi .....................
42
D. SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA ..............................
43
1. Sejarah Berdirinya SMP Joannes Bosco ................................
43
2. Visi dan Misi SMP Joannes Bosco ........................................
45
3. Tujuan SMP Joannes Bosco ...................................................
47
4. Organisasi dan Administrasi ...................................................
48
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
49
A. Metode Penelitian .......................................................................
49
B. Jenis Penelitian ..........................................................................
50
C. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
50
D. Responden Penelitian ..................................................................
51
E. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data .................................
52
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Definisi Konseptual ...............................................................
52
2. Definisi Operasional ...............................................................
52
a. Spiritualitas Doa St. Dominikus ...........................................
52
b. Karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta .............
53
3. Fokus Penelitian ......................................................................
53
4. Teknik Pengumpulan Data......................................................
55
a. Wawancara ..........................................................................
55
b. Observasi ............................................................................
56
c. Studi Dokumen ....................................................................
57
5. Instrumen Pengumpulan Data .................................................
57
6. Keabsahan Data ......................................................................
58
7. Metode Analisis Data..............................................................
58
a. Reduksi................................................................................
59
b. Penyajian Data ....................................................................
59
c. Kesimpulan..........................................................................
60
BAB IV. HASIL PENELITIAN ....................................................................
61
A. Laporan Hasil Penelitian .............................................................
61
1. Spiritualitas doa St. Dominikus ............................................
62
a. Doa Rosario ........................................................................
62
b. Sembilan Cara Doa St. Dominikus ....................................
63
2. Karakter Siswa Kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta ..
65
a. Semangat memulai dari apa yang ada ................................
65
b. Cinta Persaudaraan .............................................................
68
c. Semangat belajar ................................................................
70
d. Semangat belarasa ..............................................................
73
e. Semangat demokrasi...........................................................
74
3. Refleksi Atas Hasil Penelitian ..................................................
76
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. USULAN PROGRAM MENINGKATKAN SPIRITUALITAS DOA SANTO DOMINIKUS BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA ...................... ....
79
1.Latar Belakang Kegiatan ........................................................
80
2.Alasan Pemilihan Program .....................................................
81
3.Tujuan Pemilihan Program ......................................................
82
4.Langkah-langkah Pelaksanaan Perwalian ................................
78
5.Materi Pedoman Perwalian ......................................................
84
BAB V. PENUTUP.........................................................................................
105
A. Kesimpulan ..............................................................................
106
B. Saran ........................................................................................
108
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
110
LAMPIRAN ..................................................................................................
111
Lampiran 1. Surat Pengantar ...........................................................................
(1)
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Wawancara ...................................................
(2)
Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan siswa kelas VIII ................................
(3)
Lampiran 4. Foto Kegiatan Siswa kelas VIII ...................................................
(4)
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci Hos
:
Hosea
Kor
:
Korintus
Luk
:
Lukas
Mat
:
Matius
Mrk
:
Markus
MZM
:
Mazmur
Yoh
:
Yohanes
Ydt
:
Yudit
B. Singkatan Lain IPPAK
: Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
KWI
: Konferensi Wali Gereja Indonesia
MB
: Madah Bakti
OP
: Ordo Pewarta
PPD
:
Paradigma Pendidikan Dominikan
PS
:
Puji Syukur
Sr
: Suster
St
: Santo
SMP
: Sekolah Menengah Pertama
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Persoalan budaya dan karakter bangsa akhir-akhir ini menjadi sorotan
tajam. Banyak orang mulai gelisah terhadap perilaku kehidupan bangsa (Zainal Aqib, 2012:73). Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki keanekaragaman adat istiadat, tata cara upacara budaya dan bahasa. Keanekaragaman ini hendaknya senantiasa dipupuk dan dilestarikan serta dikembangkan. Sehingga usaha ini akan membawa pengaruh terhadap pelestarian nilai–nilai luhur bangsa Indonesia, hal ini dapat ditempuh melalui penanaman nilai di dunia pendidikan. Ironis nilai–nilai luhur bangsa Indonesia yang seharusnya menjadi kekayaan bangsa kini semakin mengalami kekaburan dalam praktik hidup. Salah satu faktor penyebabnya adalah arus globalisasi (Rohinah, 2012:14).
Arus globalisasi ini membawa dampak yang sangat besar dan
menyeluruh dalam aspek kehidupan, khususnya krisis moralitas yang terjadi pada generasi muda yang notabene adalah generasi penerus bangsa. Situasi ini yang merupakan keprihatinan pendidikan di Indonesia saat ini (Mulyasa, 2008:9). Ada indikasi kuat mengenai hilangnya nilai-nilai luhur yang melekat pada bangsa kita, seperti kejujuran, kesantunan, dan kebersamaan, cukup menjadikan keprihatinan bangsa. Oleh karenanya harus ada usaha untuk menjadikan nilai-nilai itu kembali menjadi karakter
bangsa dan menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
kebanggaan
di hadapan bangsa lain. Salah satu upaya ke arah itu adalah
memperbaiki sistem pendidikan dimana menitikberatkan pada pembangunan karakter bangsa. Membangun karakter bangsa membutuhkan waktu yang lama dan harus dilakukan secara berkesinambungan. Pembangunan karakter bangsa adalah upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang dan negaranya sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban. Pembangunan karakter bangsa merupakan gagasan besar yang dicetuskan para pendiri bangsa karena sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan nuansa kedaerahan yang kental, bangsa Indonesia membutuhkan kesamaan pandangan tentang budaya dan karakter yang holistik sebagai bangsa. Pemerintah, yang diwakili oleh Kementerian Pendidikan Nasional tiada henti-hentinya melakukan upaya-upaya untuk perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia, namun belum semuanya berhasil, terutama menghasilkan insan Indonesia yang berkarakter. Karakter bangsa adalah kulitas perilaku kolektif kebangsaan yang unik baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga (Rohinah, 2012:22-23). Dewasa ini ada banyak anak- anak yang menganggap rumah hanya sebagai tempat makan dan tidur. Kedua orang tua sibuk dengan urusan mereka masing- masing, sehingga tidak ada waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan anak- anak. Jika berkomunikasi tentang hal- hal yang sehari- hari saja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
sudah kurang, apalagi pembicaraan tentang Tuhan dan iman Katolik. Kurangnya perhatian dari orang tua ini mengakibatkan anak-anak mencari kesenangannya sendiri, asyik dengan dunia mereka sendiri, dan mencari pemenuhan kebutuhan mereka untuk diperhatikan dan dikasihi dengan cara mereka sendiri (Rohinah, 2012:87). Sebagian mungkin mendapatkannya dari permainan game di komputer/ internet, chatting di FB (Face book), BBM (BlackBerry Messenger), nonton TV atau jalan- jalan/ shopping di Mall. Anak-anak dewasa ini berkembang menjadi pribadi yang cenderung individualistik daripada berorientasi komunal dan berinteraksi langsung dengan orang-orang di sekitar mereka. Atau, kesenangan sesaat dan kehidupan hura-hura yang serba instan menjadi pilihan banyak anak muda sekarang ini (Zainal Aqib, 2012:107). Sekolah sebagai institusi formal yang memiliki tugas penting bukan hanya meningkatkan pengusaan informasi dan teknologi peserta didik, tetapi juga bertugas dalam pembentukan kapasitas bertanggung jawab dan kapasitas pengambilan keputusan yang bijaksana dalam kehidupan (Rohinah, 2012:91). Sekolah melaksanakan peran yang penting di dalam membantu para orang tua mendidik anak-anak mereka. Dalam hal ini, sekolah tidak hanya bertugas untuk membantu pertumbuhan intelektual anak, tetapi juga kemampuan untuk bertindak dengan bijak, memilah hal-hal yang baik dan yang buruk, meneruskan tradisi yang baik dari generasi sebelumnya, dan untuk mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan sesuai dengan profesi mereka di masa datang. Oleh karenanya tujuan dari sekolah adalah tidak hanya mengajar, melainkan juga membentuk karakter anak menjadi pribadi yang utuh. Sekolah tidak hanya harus mengajar mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
secara akademis, tetapi juga untuk harus bekerja keras untuk membawa mereka kepada kekudusan. Manusia terdiri atas tubuh dan jiwa (Zainal Aqib, 2012:160). Oleh karenanya keberadaan SMP Joannes Bosco yang ada dalam naungan Yayasan Santo Dominikus, sebagai bagian dari sistem pendidikan Nasional turut berperan dalam mengatasi keprihatinan pendidikan di Indonesia saat ini. Untuk itu, Yayasan pendidikan ini mengangkat nilai-nilai kedominikanan sebagai roh dalam penyelenggaraan proses pendidikan dengan dilandasi visi dan misi Yayasan Santo Dominikus. Visi dan misi Yayasan Santo Dominikus merupakan acuan dan pedoman yang khas dalam pengembangan karakter anak pada setiap Satuan Pendidikan dalam jenjang pendidikan yang ada dalam lingkup Yayasan Santo Dominikus (Tim Kurikulum SMP JB, 2013: 3 ). Adapun Visi Yayasan Santo Dominikus adalah “Pendidikan yang mencerdaskan bagi generasi muda agar menjadi pribadi yang utuh berdasarkan nilai-nilai Kristiani dan secara khusus berdasarkan nilai-nilai spiritual Dominikus”. Visi tersebut dijabarkan dalam misi Yayasan Santo Dominikus, yakni: pertama, mendampingi generasi muda untuk berkembang menjadi pribadi yang
cerdas,
peka,
kreatif
dan
berinisiatif,
serta
demokratis;
kedua,
membudayakan dan meningkatkan semangat belajar bagi semua anggota komunitas; ketiga, mendampingi generasi muda untuk mengembangkan bakat dan potensinya serta berani menegakkan kebenaran; keempat, mengembangkan dan mewujudkan semangat belarasa pada setiap unit kerja; kelima, mengembangkan dan mewujudkan persaudaraan sejati dalam semangat kegembiraan; keenam, mendampingi generasi muda untuk berani mempercayakan diri kepada Tuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
sehingga berani bertahan dalam kesulitan, berani berjuang menghadapi tantangan hidup; ketujuh, mengembangkan profesionalitas tenaga kependidikan dan non kependidikan untuk meningkatkan mutu layanan dengan gembira
(Tim
Kurikulum SMP JB, 2013: 6 ). Tentu saja misi pembentukan karakter ini tidak hanya diemban dalam spiritualitas melainkan dalam mata pelajaran-pelajaran lain secara bersama-sama. Meskipun demikian, Spiritualitas dapat dijadikan basis yang langsung berhubungan dengan pembinaan karakter siswa. Di samping itu, aktivitas keagamaan di sekolah yang merupakan bagian dari spiritualitas dapat dijadikan sarana untuk membiasakan siswa memiliki karakter mulia. Arah dan tujuan pendidikan nasional kita, seperti diamanatkan oleh UUD 1945, adalah peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para peserta didik yang dalam hal ini adalah seluruh warga negara yang mengikuti proses pendidikan di Indonesia. Karena itu, pendidikan yang membangun nilai-nilai moral atau karakter di kalangan peserta didik harus selalu mendapatkan perhatian. Pendidikan di tingkat menengah (SMP) merupakan wadah yang sangat penting untuk mempersiapkan sejak dini para generasi penerus yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa kita di masa datang (Oemar Hamalik, 2007:131). “ Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan ” (Luk 22:40). Doa merupakan unsur penting atau sebagai pusat kehidupan orang beriman secara khusus bagi pengembangan karakter anak SMP Joannes Bosco. Spiritualitas Doa dapat menjadi sarana bagi seseorang untuk berjumpa dengan Allah sebagai seorang Pribadi yang Maha sempurna sehingga dapat menjauhkan diri dari segala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
cobaan di dunia ini. Sebagaimana teladan Santo Dominikus yang senantiasa Berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan dimanapun berada. Namun dalam kenyataannya karena perkembangan jaman untuk memberi waktu dalam berdoa untuk anak jaman sekarang ini tidaklah selalu mudah. Banyak mengalami aneka tantangan dan hambatan. Kadang kehidupan rohani mereka melalui doa kurang diperhatikan, karena tenggelam dalam kesibukan dan aneka kegiatan baik di sekolah maupun kegiatan dil luar kegiatan sekolah. Melalui tulisan ini menjadi jelas bahwa Spritualitas doa berdasarkan semangat Santo Dominikus perlu digali untuk membantu perkembangan karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap nilai-nilai Kristiani dan semangat Santo Dominikus dalam kehidupan sehari-hari perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk mewujudkan profil lulusan sekolah yang berciri khas Santo Dominikus. Usaha tersebut diwujudkan dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal yang khas Yayasan Santo Dominikus, yaitu Muatan Lokal Kedominikanan. Muatan lokal Kedominikanan ini merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan profil lulusan sekolah Santo Dominikus yaitu menjadi pribadi utuh yang beriman, unggul, cerdas, pembelajar, demokratis, memiliki bela rasa, cinta persaudaraan, dan mampu memulai dari apa yang ada. Aksi atau tindakan nyata yang didasari Semangat Doa Santo Dominikus (Tim Kurikulum SMP JB, 2013:8). Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas, maka tulisan ini dimaksudkan untuk mendalami peranan Spiritualitas Doa Santo Dominikus agar dapat menjadi teladan bagi Anak SMP Joannes Bosco guna meningkatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
kehidupan doanya sehingga terbentuklah karakter anak yang rajin berdoa dan buah doanya terwujud dalam sikap hidup sehari-hari dengan mengasihi sesama dan menjadi pribadi yang semakin beriman. Untuk itu, dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul: DESKRIPSI PENGHAYATAN SPIRITUALITAS DOA SANTO DOMINIKUS BAGI SISWA KELAS VIII DI
SMP
JOANNES BOSCO YOGYAKARTA..
B.
RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah pokok dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Apakah arti dan penghayatan Spiritualitas doa St.Dominikus?
2.
Bagaimana penghayatan Spiritualitas Doa St. Dominikus bagi siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta?
3.
Usaha apa saja yang dapat dilaksanakan oleh Suster dan Para Guru di SMP Joannes
Bosco
untuk
meningkatkan
penghayatan
spiritualitas
doa
St.Dominkus agar dapat membantu perkembangan karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
C.
TUJUAN PENULISAN Penulisan ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1.
Untuk makin memahami Dominikus.
arti dan peranan doa dalam Spiritualitas St.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
2.
Untuk mengetahui penghayatan Spiritualitas doa St.Dominikus bagi siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
3.
Untuk menemukan usaha - usaha
guna
meningkatkan penghayatan
spiritualitas doa St.Dominikus untuk membantu mengembangkan karater Siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
D.
MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat yang diharapkan penulis dengan adanya penulisan ini
nantinya adalah : 1. Untuk memahami arti Spiritualitas doa St. Dominikus sehingga anak SMP Joannes Bosco Yogyakarta makin mengembangkan hidup doa sebagai sumber pokok dalam hidup. 2. Untuk mengetahui penghayatan Spiritualitas doa St.Dominikus dalam membentuk karakter siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta. 3. Untuk
mengetahui
usaha
sekolah untuk meningkatkan penghayatan
spiritualitas doa St.Dominikus dalam mengembangkan karakter siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
E.
METODE PENULISAN Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif-
analitis. Melalui metode ini penulis akan menggambarkan dan menganalis permasalahan yang ada untuk dicarikan alternatif pemecahan yang tepat. Untuk mendapatkan data yang diperoleh, penulis menggunakan metode penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
kualitatif dengan mengadakan wawancara dengan siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
Untuk mendapatkan analisis yang baik penulis
melengkapinya dengan membaca serta studi pustaka. Data-data yang diperoleh nantinya akan dianalisis guna mengetahui seberapa besar peranan spiritualitas doa Santo Dominikus dalam mengembangkan karakter siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
F.
SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini maka
penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan sebagai berikut: Bab I
berisi
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan,
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika Penulisan Bab II membahas Kajian Pustaka. Dalam bab ini disajikan dalam beberapa bagian yaitu: pengertian tentang Spiritualitas Doa St.Dominikus yang meliputi : pengertian Spiritualitas secara umum dan Pengertian doa. Yang berikut menguraikan tentang Santo Dominikus yang meliputi : Keluarga dan masa kecil Santo Dominikus, perwujudan cita-citanya, Dominikus pendiri Ordo Pengkotbah, Spiritualitas Doa St. Dominikus yang meliputi: hidup rohani, spiritualitas Doa St. Dominikus bermodelkan Yesus, melihat Tuhan dalam segala dan cara doa St. Dominikus. Dan yang selanjutnya
menguraikan tentang Pengertian karakter,
mekanisme pengembangan karakter, pengembangan karakter di sekolah dan Ciri khas Pengembangan karakter Siswa di SMP Joannes Bosco. Yang keempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
tentang SMP Joannes Bosco yang meliputi: sejarah berdirinya SMP Joannes Bosco, Visi dan Misi SMP Joannes Bosco, tujuan SMP Joannes Bosco dan organisasi SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Bab III berisi Metodologi Penelitian yang meliputi: metode penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, Instrumen dan teknik pengumpulan data yang terdiri dari definisi konseptual, definisi operasional dan fokus penilitian dan metode analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan yang meliputi laporan hasil penelitian yang terdiri dari Spiritualitas doa St. Dominikus yakni doa rosario dan sembilan cara doa St. Dominikus
dan karakter siswa SMP Joannes Bosco,
refleksi hasil penelitian dan usulan program yang membantu meningkatkan Spiritualitas doa St.Dominikus di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
Bab V berisikan kesimpulan dan saran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II ini berupa kajian pustaka, yang penulis uraikan dalam beberapa bagian yaitu: pengertian tentang Spiritualitas Doa St.Dominikus yang meliputi : pengertian Spiritualitas secara umum dan Pengertian doa. Yang berikut menguraikan tentang Santo Dominikus yang meliputi : Keluarga dan masa kecil Santo Dominikus, perwujudan cita-citanya, Dominikus pendiri Ordo Pengkotbah, Spiritualitas Doa St. Dominikus yang meliputi: hidup rohani, spiritualitas Doa St. Dominikus bermodelkan Yesus, melihat Tuhan dalam segala dan cara doa St. Dominikus. Dan yang selanjutnya
menguraikan tentang Pengertian karakter,
mekanisme pengembangan karakter, pengembangan karakter di sekolah dan Ciri khas Pengembangan karakter Siswa di SMP Joannes Bosco. Yang keempat tentang SMP Joannes Bosco yang meliputi: sejarah berdirinya SMP Joannes Bosco, Visi dan Misi SMP Joannes Bosco, tujuan SMP Joannes Bosco dan organisasi SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
A.
SPIRITUALITAS DOA SANTO DOMINIKUS
1.
Pengertian Spiritualitas Secara Umum Kata spriritualitas berasal dari kata spirit, istilah latinnya ”Spiritus” yang
berarti nafas, keteguhan hati, kekuatan, jiwa dan hidup. Istilah ini diturunkan dari kata benda Yunani “Pneuma”artinya “roh”. Kitab Suci Perjanjian Baru mempergunakan “pneumatikos” yang dimaksud sebagai “disatukan dalam Roh”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
(1 Kor 6:2) atau “berasal dari bahasa Roh” (1 Kor 2:10).
Oleh karenanya
Spiritualitas berarti hidup yang berasal dan berada dalam Roh. Kata spiritualitas merupakan suatu kata yang bersifat universal karena bisa digunakan oleh semua agama, karena spiritualitas itu sendiri merupakan saripati religius yang ada dibalik ajaran atau aturan-aturan formal agama. Sebaliknya, dalam penghayatan spiritualitas, ajaran atau dogma atau doktrin suatu agama hanyalah menjadi pijakan semata sehingga dogma bukanlah merupakan hal terakhir, melainkan bagaimana seseorang dapat mengalami perjumpaan dengan Yang Ilahi. (Hardawiryana, 2000:12) Spiritualitas berpusat pada “communio” dengan Allah dalam Yesus Kristus berkat naungan Roh Kudus. Suatu kesatuan dan persatuan Gereja pada semua jenjangnya. Spiritualitas yang berpedoman pada Warta Gembira Yesus Kristus (Hardawiryana, 2000:15). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa Spiritualitas berarti
memiliki daya untuk mendorong, memotivasi, menghidupkan dan menumbuhkan akan menjadikan seseorang memiliki keselarasan antara apa yang diimani dan yang dilakukan dalam relasinya dengan sesama dan dunia secara konkrit yang terkait erat dengan Yesus Kristus melalui kehidupan dan karyaNya bukan hanya pengajaranNya. Spiritualitas menunjuk kepada setiap nilai religius atau etis yang dikonkritkan sebagai suatu sikap atau semangat yang nampak dalam tindakan seseorang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
2.
Pengertian Doa Doa dapat diartikan dalam berbagai macam pengertian, berdasarkan
pengalaman pribadi setiap orang. Doa dapat diartikan mengangkat hati, mengarahkan hati pada Tuhan, menyatakan diri anak Allah, mengakui Allah sebagai Bapa (KWI,1996:194). Selain itu doa juga berarti berpikir dan hidup di hadirat Allah (Suharyo,1992:27). Berbicara tentang doa, Häring (2004:17) berpendapat bahwa doa adalah nafas hidup, ia mengatakan bahwa: Saya berdoa karena saya hidup, manusia dipanggil untuk berdoa agar mendapat kepenuhan hidupnya. Barang siapa tidak berdoa, ia belum hidup dalam kedalaman dan keindahan, karena hidup kita yang diciptakan sesuai/menurut gambar Allah, dibangun di atas hubungan secara sadar. Dalam konteks ini, Häring mengungkapkan pentingnya doa dalam hidup manusia. Doa diartikan sama dengan napas hidup dimana nafas merupakan kebutuhan dan tanda bahwa seseorang memiliki kehidupan. Begitupun dengan doa dalam kehidupan manusia. Bila orang berdoa berarti ia memilki nafas hidup sebagai orang beriman. Orang berdoa berarti ia beriman. Dalam nafas ini, terdapat kehidupan yang mengalir dari pihak Allah kepada manusia dan dari pihak manusia kepada Allah. Napas dan doa sama-sama suatu kebutuhan. Apabila seseorang tidak bernafas lagi berarti ia sudah mati. Karena itu tanpa doa, orang Kristen pun memiliki iman yang mati. Menurut KGK pasal 2559 “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik”. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” (Mzm 130:1) hati yang rendah dan penuh sesal?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan (Luk 18:9-14). Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26). Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati: Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis. Itulah sebuah pemahaman tentang arti doa dari ajaran Gereja Katolik. Berdoa adalah getaran hati suara nurani yang menyapa Allah. Suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan. Berdoa memang tidak selalu mengalami saatsaat yang mengembirakan. Kadang juga muncul perasaan yang menjenuhkan, sehingga sulit untuk berdoa. Oleh karenanya benar bila dikatakan doa sebagai suatu perjuangan, yang butuh ketekunan, latihan dan kesabaran. Maka doa disebut sebagai suatu rahmat yaitu rahmat yang berasal dari Roh Kudus. Dialah yang membantu kita untuk berdoa bila kita mengalami kesukaran dalam berdoa (Rm 8:26) Darminta (1982:51-52) secara lebih dalam menguraikan apa yang dimaksud dengan doa. Beliau mengatakan bahwa, berdoa berarti melekatkan diri pada tugas perutusan dari Allah Bapa. Beliau menegaskan lebih lanjut bahwa doa merupakan saat pembukaan hati dan jiwa kepada karya keselamatan, baik kepada rahmat Allah dan kekuatan-Nya. Doa merupakan pergulatan manusia untuk mengalahkan kekuasaan dan kekuatan jahat. Doa membuat manusia untuk masuk secara pribadi dalam pengenalan akan rencana Allah. Dalam hal ini dimunculkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
adanya kesatuan antara doa dan karya. Doa dapat mengantar orang pada karya perutusan Allah dengan sungguh dan setia. Doa sebagai kekuatan terutama disaat mengalami kesulitan. Dalam doa seseorang semakin mengenali misteri keagungan Allah yang penuh kesabaran, cinta dan setia. Sedangkan Yohanes Indrakusuma (1981:90) menguraikan bahwa doa ialah memasuki hubungan pribadi dengan Allah dalam iman dan cinta kasih. Hubungan antara manusia dengan Allah bukan buah pikiran manusia melainkan buah karya keselamatan Allah. Allah yang terlebih dahulu mencintai manusia, menginginkan supaya manusia dapat menjawab cinta-Nya secara bebas. Allah ingin agar manusia dapat memasuki suau hubungan yang benar-benar pribadi dengan Dia. Dia menghendaki supaya manusia dapat mengenal Dia sungguhsungguh sehingga hidupnya dipenuhi dengan roh Allah. Buku Iman Katolik (KWI,1996:194-197) menjelaskan bahwa doa ialah suatu pernyataan iman di hadapan Allah. Doa tidak dilepaskan dari kehidupan sehari-hari yaitu hidup bersama dengan keluarga, hidup bersama dengan masyarakat maupun hidup karya atau pekerjaan yang dilakukannya. Doa merupakan kata cinta seorang anak kepada Bapanya, maka doa dapat timbul dari hati yang susah juga dapat timbul dari jiwa yang gembira. Doa tidak membutuhkan banyak kata, tidak terikat pada waktu maupun tempat tertentu, tidak menuntut sikap badan atau gerak-gerik yang khusus meskipun hal tersebut dapat menjadi pendukung dalam doa. Dikatakan juga bahwa hidup Kristiani berarti hidup mengikuti Kristus. Hal ini dimngkinkan kalau hidup kita selalu dibimbing oleh Roh Kudus dan tekun dalam doa. Bagi orang Kristiani doa tiak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
mungkin tanpa Kitab Suci sebaba di dalamnya diwartakan arti yang mendalam dari doa, yaitu karya komunikasi Allah dengan manusia. Dengan demikian doa sebenarnya ialah menghayati dan menhidupi sabda Kitab Suci dalam hubungan pribadi dengan Allah, yang diwujudkan manusia adalah kehendak Allah. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa doa adalah perjumpaan secara pribadi antara Allah dengan manusia yang menjadi kekuatan bagi manusia untuk mengubah dan mengolah diri. Dalam perjumpaan tersebut terjadi komunikasi dan relasi diantara keduanya, karena komunikasi dan relasi ini merupakan hakikat dari doa. Sebagai pencipta, Allah selalu berusaha menyapa manusia terlebih dahulu dan mengajak manusia untuk selalu bersatu dengan-Nya. Sedangkan manusia mempunyai posisi sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah. Jika demikian, menurut penulis doa bukanlah suatu imajinasi yang berasal dari si pendoa sendiri melainkan suatu kerinduan yang terus menerus mengarahkan hati dalam kesatuan dengan karya penyelamatan Allah yang berkarya dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus. Doa hanya dapat terjadi bila si pendoa mengandalkan gerakan Roh Allah untuk berkarya dalam dirinya, yang dapat membantunya memandang keagungan Allah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
3.
SANTO DOMINIKUS
a.
Keluarga dan masa kecil Dominikus Orang tuanya adalah Donna Juana dan Don Felix de Guzman, yang
merupakan keturunan dua keluarga bangsawan, keluarga Aza dan keluarga Guzman. Mereka keluarga yang saleh dan disegani (Tugwel, 1995:4). Don Felix putera dari Rodrigues de Guzman, seorang bangsawan dari Spanyol dan Donna Juana merupakan puteri dari Garcia Garcies de Aza, seorang bangsawan dari Castilia. Dominikus memiliki dua saudara laki-laki, yakni Antonio dan Mannes. Kedua saudara Dominikus juga menjadi imam. Mannes menjadi pengikut Dominikus, menjadi imam dalam Ordo Pewarta (Lambermond, 1969:6). Dominikus dilahirkan 24 Juni 1170, di Caleruega, sebuah kota kecil di Castilia, tidak jauh dari biara Benedektin. Adapun nama pelindung biara Benedektin adalah Santo Dominikus de Silos yang akhirnya dipakai nama oleh Dominikus de Guzman. Caleruega merupakan tempat cakrawala bergeser, berada di atas sebuah bukit yang dikelilingi oleh dataran. Jika hari cerah gunung-gunung terlihat jelas dari kejauhan, situasi dan suasana seperti itu membentuk Dominikus bertumbuh
menjadi
seorang
pria
yang
tahu
bagaimana
mengarahkan
pandangannya secara pasti ke tujuannya dan pada saat yang sama menyesuaikan rencana-rencananya dengan ketidakpastian hidup yang mengusik di dunia ini (Tugwell, 1995:5). Sebelum melahirkan Dominikus, Dona
Juanna bermimpi bahwa ada
seekor anjing yang membawa obor bernyala berada di pangkuannya. Kemudian anjing itu pergi meninggalkan pangkuaannya dan pergi mengelilingi dunia sambil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
membakar dunia dengan obornya. Dona Juanna bingung akan mimpinya ini akhirnya dia pergi ke Silos dan berdoa di muka patung Santo Abas Dominikus. Kemudian Abas Dominikus yang suci menampakkan diri kepadanya dan mengatakan bahwa Dona Juanna akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menjadi pengkotbah ulung dan menyandang gelar “Reparator Ecclesiae” (Pembaharu Gereja). Pada kenyataannya Dona Juanna melahirkan seorang anak laki-laki dan sebagai kenangan akan peristiwa itu maka bayinya diberi nama Dominikus, sesuai dengan nama Santo Abas Dominikus dari Silos (Lambermond, 1969:7). Dominikus berkembang di bawah asuhan ibu yang baik. Jika ayahnya Don Felix menceritakan tentang kepahlawanan maka Dona Juanna menceritakan tentang Santo Abas Dominikus dari Silos. Yang jasanya untuk Spanyol dan Gereja lebih besar daripada Cid dan pahlawan lainnya. Dona Juanna sering mengajak Dominikus berdoa di depan patung Santo Abas Dominikus di Silos untuk
mohon
berkat.
Dalam
kunjungan
tersebut
Dona
Juanna
juga
mempersembahkan Dominikus kepada Tuhan. Ada kalanya Dominikus ditinggal di biara untuk beberapa waktu. Di biara tersebut bagi Dominikus kecil merupakan hari yang paling membahagiakan. Dimana Dominikus bisa mengikuti upacara liturgi dan doa dalam biara bersama dengan para biarawan. Selain itu dia juga menikmati bangunan biara dengan serambi yang megah, tiang-tiang yang indah yang pucuknya berhias lukisan-lukisan dan kitab-kitab yang tebal. Hal ini yang mengesan bagi Dominikus, karena pengalaman tersebut timbul pertanyaan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
diri Dominikus “apakah Tuhan menghendaki supaya saya menempuh hidup di biara?” (Lambermond, 1969:7-8).
b.
Perwujudan cita-citanya Lambermond (1969: 14-16) menjelaskan perjalanan cita-cita St.
Dominikus. Pada usia 15 tahun Dominikus menyatakan keinginannya menjadi imam, yang dipilih adalam imam sekulir (imam projo). Pada tahun 1198 Dominikus menempuh pendidikan di Palencia. Uskup Osma, yaitu Martinus de Bazan mengadakan penyelidikan dan memanggil Dominikus ke Osma. Selanjutnya Dominikus menyerahkan diri kepada Katedral Osma untuk pembetukan hidup rohaninya. Pada tahun 1198 itu pula Dominikus ditahbiskan menjadi imam. Dengan rasa haru Dominikus berlutut di depan altar, di tengahtengah para kanonik. Ia menyadari sungguh-sungguh kewajiban yang melekat pada jabatan imam. Bagi Dominikus menjadi imam berarti nenuntut keutamaan yang luar biasa. Dimana menjadi imam berarti harus bebas dari gila hormat, bijaksana, kuat dan sabar dalam penghinaan. Seorang imam juga mempunyai kewajiban mempertahankan panggilannya, menjalani hidup yang suci dan patut dicontoh. Ia harus bersikap rendah hati, tanpa pamrih, mencintai sesama dan d atas segalanya mengobarkan cinta kepada Kristus. Dengan haru Dominikus mendengarkan pesan Uskup, yaitu menjadi imam harus mempersembahkan korban, memberkati, memimpin, berkotbah dan mewartakan iman. Untuk itu seorang imam harus mempersiapkan diri dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
membuat sirinya pantas dengan kearifan surgawi, kesusilaan murni, dan taat para perintah (Lambermond, 1969:13).
c.
Dominikus Pendiri Ordo Pengkotbah Lambermond (1969: 48-49) menjelaskan bahwa pada bulan Oktober 1215
Paus mengundang para Uskup dan Uskup Agung untuk menghadiri konsili ke 12, yaitu Konsili Lateran IV yang akan dibuka pada tanggal 15 November 1215. Fulco uskup Toulouse hadir bersama dengan Dominikus. Selama konsili Dominikus berkenalan dengan uskup-suskup Sapnyo, diantaranya Rodrigo Ximenes, uskup Agung Toledo, pengganti Diego de Acebedo dari Osma. Tujuan khusus Fulco dan Dominikus ke Roma adalah untuk memohon pengesahan Paus bagi serikat pengkotbah diosesan yang baru yang mereka dirikan di Toulouse. Konsili ini merupakan kesempatan baik bagi Dominikus untuk memohon pengesahan sebab ada ketentuan Konsili,”karena sering terjadi uskup tidak bisa berkotbah sendiri untuk umatnya, karena kesibukan, kesehatan, atau luasnya wilayah maka Paus mengizinkan para uskup untuk mengangkat pria-pria untuk menunaikan tugas berkotbah dengan kata-kata dan teladannya, mengajar dan membangkitkan semangat umat. Mereka juga bisa membantu uskup dalam penerimaan sakramen tobat dan lain-lain yang perlu untuk keselamatan jiwa-jiwa” (Lambermond, 1969: 49). Paus Innosensius III sangat menghargai Fulco dan Dominikus, namun Paus tidak bisa mengabulkan permohonan mereka karena ada ketentuan, “barangsiapa mendirikan biara religius berkewajiban untuk menerima salah satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Regula Ordo yang sudah disahkan oleh Paus”. Dengan alasan ini Paus menasehati Dominikus agar kembali kepada saudara-saudaranya di Toulouse untuk berunding regula apakah yang akan mereka pilih. Pada bulan Februari 1216 Dominikus berada di tengah saudara-saudaranya di Toulouse dan ia menyampaikan kehendak Paus. Perundingan tentang pemilihan regula tidak memakan waktu lama. Mereka memilih Regula St.Agustinus sebagai regula dalam Ordo (Lambermond, 1969: 49-50). Alasan pemilihan Regula St.Agustinus, menurut Yordanus adalah dengan menerima Regula St.Agustinus berarti tidak menutup kemungkinan untuk memberikan bimbingan rohani dan gagasan tentang kehidupan rohani, bersifat umum dan netral dan dapat dipergunakan sebagai dasar penyususana konstitusi Ordo. Memilih Regula St.Agustinus berarti masuk menjadi Ordo Kanonik Regulir dimana pihak uskup memiliki kewajiban untuk menghubungkan mereka dengan suatu gereja. Fulco memohon Mascaron, Pastor kepala Gereja Katedral Toulouse agar menyerahkan Gereja St.Romanus kepada Dominikus dan saudarasaudaranya. Akte penyerahan tertanggal 16 Juli 1216:”Hendaknya semua orang, sekarang dan pada waktu yang akan datang, mengetahui bahwa kami, Mascaron karena rakmat Allah pastor kepala gereja katedral Toulouse telah menerima anjuran dan dorongan bapak uskup Fulco yang terhormat, agar menyerahkan dan memberikan sebagai hibah gereja St.Romanus dengan segala penghasilan kepada saudara kami, Dominikus, prior dan magister para pengkotbah” (Lambermond, 1969: 50-51).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Pada musim panas tahun 1216 Paus Innosensius III meninggal dunia. Penggantinya adalah Savalli dan mengambil nama Paus Honorius. Setelah dipilih Paus, ia melanjutkan karya Paus Innosensius III. Oleh karenanya untuk urusan pengesahan Dominikus menghadap Paus Honorius dan langsung mendapat pengesahan secara lisan. Pengesahan tertulis didapatkan pada
tanggal 22
Desember 1216. Ditulis dengan tegas dalam surat Paus Honorius bahwa tujuan Ordo Pewarta adalah pengkotbah dan mewartakan sabda Tuhan (Lambermond, 1969: 52).
4.
SPIRITUALITAS DOA ST. DOMINIKUS
a.
Hidup Rohani Santo Dominikus mengambil unsur dari hidup kristiani yang dihayati
Gereja seluruh dunia. Hidup rohaninya bersumber Kitab Suci, mendasarkan diri pada Perayaan Ekaristi, sakramen-sakramen dan menyatukan prinsip-prinsip askese tradisional serta minum dari sumber-sumber murni mistik barat dan kehidupan dalam biara (Hinnebusch, 2000:1-2). Hidup rohani terbina sejak masa kecilnya. Mengenai kehidupan Doa Santo Dominikus, Yordanus dari Saksonia menceritakan sebagai berikut: Tuhan memberikan kepadanya anugerah menangis untuk para pendosa, yang malang dan bersusah. Ia membawa penderitaan mareka ke dalam tempat suci hatinya yang penuh belarasa dan mencurahkan cinta kasihnya yang menyala-nyala melalui tetesan air mata. Sepanjang malam ia berdoa. Biasanya ia berdoa kepada Bapa berkali-kali. Doanya yang sering dan khusus adalah untuk memperoleh rahmat cinta sejati yang mendorong ia bekerja untuk keselamatan mereka. Ia berpendapat bahwa ia baru sungguhsungguh anggota Gereja kalau ia membaktikan diri untuk jiwa, seperti Tuhan Yesus, Penyelamat umat manusia, yang mengurbankan diri seluruhnya untuk keselamatan kita (Hinnebusch, 2000:10)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Pernyataan ini memberi bukti bahwa Dominikus tidak pernah meninggalkan relasinya yang dekat dengan Yesus. Dominikus beberapa kali mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan sebagai berikut: “Tuhan, berikanlah kepadaku cinta sejati dan semangat untuk membawa sesamaku kepada kesucian dan dengan sepenuhnya mengabdikan diriku kepada pertobatan orang-orang berdosa. Dengan demikian aku benar-benar menjadi anggota Tubuh Kristus, yang menyerahkan diri seutuhnya kepada Bapa untuk menjadi penyelamat manusia” (Lambermond, 1969:16). Cinta Dominikus kepada Kristus tampak dalam doanya. Menurut Yordanus dari Saksonia, ia mengatakan” Siang harinya diberikan olehnya kepada sesamanya dan malam hari kepada Tuhan. Sepanjang malam ia berdoa di gereja. Bila ia lelah, ia bersandar pada meja altar, bersandar pada Tuhan yang dilambangkan oleh meja altar itu” (Hinnebusch, 2000:18-19). Santo
Dominikus
mengajar
frater-fraternya
untuk
berkontemplasi
walaupun dalam perjalanan. Ia berkata kepada saudara-saudaranya:”Marilah kita ingat kepada Penyelamat kita”. Ia sering bernyanyi: “Datanglah Roh Kudus” atau “Salam Bintang Laut” bila dalam perjalanan (Hinnebusch, 2000:3). Sebagai imam, Dominikus menampakkan cinta kepada Tuhan dalam perayaan Ekaristi dan Sakramen Mahakudus, dalam pemberian silih, dalam mengikuti Kristus yang bersengsaram dalam kasihnya kepada jiwa-jiwa dan kecakapannya memberi nasehat dan bimbingan, dalam kepercayaannya kepada Penyelenggara Ilahi, dalam cintanya kepada dogma-dogma Gereja (Hinnebusch, 2000:23)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
Dari penjelasan di atas, bagi Dominikus, doa adalah menghadirkan seluruh jiwa dan raga di hadapan Allah. Doa bagaikan menghirup udara yang segar, oleh karenanya ia selalu berdoa di setiap waktu dan dimana pun ia berada. Berdoa saat dalam perjalanan, sebelum berkotbah, senantiasa berdoa siang dan malam baik bersama maupun saat ia sendirian. Maka dapat dikatakan bahwa bagi Dominikus, cintanya kepada Kristus nampak dalam doanya. Sumber kekuatan dalam imamatnya adalah kepercayaan kepada Penyelenggara Ilahi.
b.
Spiritualitas Doa St. Dominikus Bermodelkan Yesus Dalam kehidupannya, Santo
Dominikus adalah manusia biasa, yang
dijadikan luar biasa oleh Tuhan. Ia terpanggil untuk menjadi seorang yang patut dijadikan teladan kesucian. Bagi para saudara dan saudarinya, Santo Dominikus adalah model seseorang yang berjalan dan berfokus pada jejak Kristus secara mendalam. Segala sesuatu yang positif dalam hidup rohani ordo di bahwa hidup Santo Dominikus, sama seperti segala yang positif dalam hidup Gereja, berawal dari Kristus. Santo
Dominikus pun memperkenalkan jalan spiritualitas yang
bermodelkan Yesus. Dengan caranya yang khas, para pengikut dan penerus Santo Dominikus diharapkan dapat memahami spiritualitas Yesus yang adalah Tuhan yang menjadi manusia, dengan mengikuti teladan kesucian Bapa Santo Dominikus yang sama sekali adalah manusia. Ia menjadi model dalam menghayati panggilan mistik dan kenabian lewat kontemplasi dan membagikan buah-buah kontemplasi itu lewat pewartaan (Hinnebusch, 2000:14).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Salah satu contoh peristiwa yang mencerminkan sikap mistikus dan nabi dalam diri Santo Dominikus, yaitu ketika berjalan melewati Perancis Selatan bersama Uskup Diego de Acevedo. Ketika itu, Dominikus menemukan adanya kelompok heretik Albigensian, yang menyesatkan orang banyak dengan ajaran dualismenya. Ajaran Dualisme Albigensian: Memandang badan (fisik) dan ciptaan sebagai sesuatu yang jahat dan jiwa (roh) adalah sesuatu yang baik. Mereka memandang bahwa tujuan penebusan adalah pembebasan jiwa dari daging dan akhir dari „keadaan campuran‟ yang dibawa oleh kejahatan. Para Albigens menolak penjelmaan Kristus, sakramen-sakramen dan doktrin tentang neraka, api penyucian, kebangkitan badan; dan percaya bahwa semua benda (materi) itu jahat. Pada tahun 1215, Albigens dinyatakan sesat dalam Konsili Lateran IV, sehingga lembaga gereja memiliki alasan yang sah untuk mengatasi ajaran sesat ini dengan hukum gereja dan inkuisisi (Eddy Kristiyanto, 2007: 47-49).
c.
Melihat Tuhan dalam segala Bagi Santo Dominikus, berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan adalah
yang terpenting dalam hidupnya. Ia lebih memilih menjual buku-bukunya dan menggantikannya dengan roti untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Dia tidak ingin hanya belajar dari perkamen mati sementara orang lain mati kelaparan. Dia belajar dan beraksi juga dari yang nyata ia saksikan, terlebih demi keselamatan jiwa-jiwa yang dicintai Tuhan. Berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan bagi Santo Dominikus bukan hanya dilakukan di kapel atau gereja saja,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
melainkan di mana saja ia berada, dengan keheningan batin, ketika berdoa, studi serta ketika sedang berjalan dan beraktivitas (Lambermond, 1969: 19). Dengan kontemplasi, melalui doa dan studi atau refleksi.
Santo
Dominikus semakin mengenal kasih dan kehadiran Allah, melalui setiap pengalaman atau peristiwa serta lewat sesama, melihat dengan mata Allah. Dengan kedekatannya pada Tuhan lewat keheningan kontemplasilah ia menimba kekuatan dan semangat untuk mewartakanNya. Doa bukanlah tambahan atau urusan sampingan. Tanpa doa, tidak ada hidup religius. Ini persis seperti kata pemazmur, “Jika bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah para pembangun bekerja, jika bukan Tuhan yang menjaga kota, sia-sialah para pengawal berjaga. Berbahagialah orang yang membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang” (Mzm 127: 1, 5). Santo Dominikus sebagai imam pertama yang menyatukan antara hidup mistik dan hidup kenabian (kontemplatif-aktif) melalui Ordo Pengkotbah yang didirikannya, ordo yang mengikuti hidup doa yang intensif dan melakukan kegiatan-kegiatan apostolik umum. Santo
Dominikus yang memperkenalkan
untuk menjadi seorang sungguh-sungguh kontemplatif dan sekaligus seorang rasul yang bersemangat (Hinnebusch, 2000: 24). Santo Dominikus sungguh mengalami perjumpaan dengan Allah yang luar biasa. Dominikus mengalami pengalaman berikut: Santo Petrus dan Santo Paulus mendatangi Santo Dominikus. Petrus menyerahkan kepadanya sebuah tongkat penggembalaan, dan Paulus memberinya sebuah buku. Kepadanya Petrus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
dan Paulus berkata, “Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu.” (Lambert, 2009: 14) Kesucian Santo
Dominikus luar biasa. Ia seorang pendoa yang
merasakan benar makna kehadiran Allah. Tentang dirinya, rekan-rekannya berkata, “Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan; siang hari ia bekerja bagi sesamanya, dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan” (Lambertmond, 1969: 16) Santo Dominikus selalu menyediakan waktu untuk berbicara dengan Tuhan, di rumah, di biara, di tempat kerja maupun dalam perjalanan. Berbicara dengan Tuhan tidak selalu berarti duduk di ruangan tertutup, berada di ruang doa, di gereja, tetapi di segala tempat dapat digunakan untuk berbicara dengan Tuhan, bahkan dalam mengadakan perjalanan sekali pun. Saat berjalan ke gereja sambil berdoa Rosario. Saat mengadakan perjalanan dengan komunitas dan dimana pun selalu diawali dengan doa Rosario. Tradisi mengatakan bahwa St. Dominikus (1221) adalah Santo yang menyebarkan doa rosario, seperti yang dikenal sampai sekarang ini. Ia berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Oleh karena itu, tujuan utama pendarasan doa rosario adalah untuk merenungkan misteri kehidupan Kristus. Selalu ada waktu dan tempat untuk berbicara dengan Tuhan dan untuk memperdalam relasi personal dengan Tuhan. Santo Thomas Aquinas mengungkapkan “Contemplari et Contemplata Aliis Tradere” artinya berkontempalsi dan membagikan kepada orang lain buah kontemplasinya (Hinnebusch, 2000:27).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
d.
Cara Doa St. Dominikus Santo Dominikus dikenal memiliki sembilan cara berdoa yang menarik.
Memang, beberapa gerakan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi di masa St. Dominikus hidup yang menganggap bahwa tubuh adalah materi yang buruk sedangkan roh atau jiwa adalah sesuatu yang baik. Ajaran Gereja adalah bahwa tubuh dan roh merupakan satu kesatuan yang baik dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Sparough, 2009:73-74). Adapun cara St. Dominikus berdoa adalah sebagai berikut: 1)
Membungkuk, Ketika St. Dominikus menundukkan kepala, ia memikirkan kepala Kristus
yang tertunduk di kayu salib. Ia merendahkan dirinya di hadapan Kristus yang dipermalukan pada salib, dan saudara-saudara seordo akan mendengar ia berdoa: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku" (Mat 8:8). "Aku
sangat
tertindas,
ya
TUHAN
"(Mazmur
119:107).
“O, Tuhan, Allah, doa orang rendah hati dan lemah lembut selalu menyenangkanMu.” (Ydt 9:16). St. Dominikus mengajarkan saudara-saudara seordonya untuk merendahkan diri mereka di hadapan Kristus yang tersalib dan untuk merendahkan diri mereka di hadapan Tritunggal Mahakudus ketika mereka mendaraskan doa Kemuliaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
2)
Telungkup St. Dominikus berbaring telungkup dengan muka menghadap tanah. Ia
mengambil postur ini ketika mengalami kesedihan luar biasa, dan ia menangis. Kadang-kadang terdengar suara cukup keras ketika ia berdoa, "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). St. Dominikus berdoa dengan seluruh tubuhnya. Beginilah bagaimana St. Dominikus mengajarkan saudarasaudaranya untuk berdoa memohon belas kasih Allah. Ia juga menasihati, "Jika engkau tidak dapat menangisi dosa-dosamu, menangislah bagi dosa-dosa orang lain." Dengan cara ini, St. Dominikus memohon belas kasih Allah bagi semua orang.
3)
Melakukan mati raga. Cara yang ketiga ini dimaksudkan sebagai pertobatan. Cara ini perlu
dikaitkan dengan situasi di masa St. Dominikus hidup, sehingga di masa kini, cara ini kurang diterima. Cara doa yang ketiga dilakukan dengan memukulkan kayu atau tongkat pada bahu, sembari membungkuk dan mengucapkan, "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!" (Mzm 51) Atau "Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku." (Mzm 130) Pukulan dilakukan dalam upaya pertobatan bagi kesalahan-kesalahan diri sendiri dan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
4)
Berlutut Pandangan St. Dominikus tertancap pada salib. Ia berulang-ulang berlutut
di hadapan Kristus yang tersalib, kemudian bangun, dan berlutut lagi. Ketika melakukan gerakan ini, St. Dominikus merasakan kepercayaan yang besar dalam belas kasih Allah terhadap dirinya, saudara-saudaranya, dan semua orang berdosa. Kadang-kadang terdengar ia bergumam, "Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku." (Mzm 28:1). Terkadang St.Dominikus berlutut dalam diam dan tampak sukacita besar membuatnya meneteskan air mata. Lalu sekali lagi ia berdiri dan berlutut lagi. Ini menjadi bentuk penyembahan paling intim dan personal bagi St. Dominikus. St. Dominikus, kadang-kadang disebut sebagai "atlit Kristus", berdoa dalam cara yang membebani secara fisik dan disiplin fisik, dan ia berdoa dalam sukacita dan kelincahan.
5)
Tangan Terbuka di dada St. Dominikus berdiri dengan tangan terbuka di hadapannya seperti
sedang membaca buku. Dikatakan bahwa ia berdiri dengan posisi demikian seperti sedang membaca keberadaan Allah. Ia sesekali mengatupkan kedua tangannya, pada saat lain ia mengangkat tangannya seperti yang dilakukan seorang imam dalam liturgi. Hal ini tampak seperti Dominikus berdiri sebagai nabi yang berbicara dengan Allah, mendengarkan dalam-dalam jawaban Allah, lalu memikirkan dengan khusyuk apa yang telah dinyatakan kepadanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
6)
Posisi Salib St. Dominikus berdiri dengan tangan direntangkan, dalam bentuk salib. Ia
berdoa dalam cara ini dalam penantian mukjizat yang akan dilakukan oleh Allah. Cara ini pernah dilakukannya ketika seorang anak dibangkitkan dari kematian. St. Dominikus tampaknya mengerti maksud Allah untuk mendatangkan kehidupan baru dari kematian salib. "Aku menadahkan tanganku kepada-Mu. ... Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN!" (Mzm 143:6,7).
7)
Tangan Lurus Terangkat Tinggi St. Dominikus terlihat berdoa dengan mengangkat tangannya di atas
kepala, entah kedua tangan dikatupkan atau sedikit terpisah, seolah-olah akan menerima sesuatu dari surga. Dalam cara ini, St. Dominikus mengakui bahwa semua kebaikan datang dari Allah. Dalam postur ini, St. Dominikus tampak masuk
dalam kebahagiaan,
dan ketika tersadar, terdengar ia berdoa,
"Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus" (Mzm 28:2).
8)
Mempelajari Firman St. Dominikus akan pergi ke tempat yang sunyi dan duduk di depan meja,
menandai
dirinya
dengan
tanda
salib,
dan
mulai
membaca
buku.
Segera ia tampak seperti sedang mendiskusikan sesuatu dengan seorang teman; kadang mendengar dengan tenang lalu berdiskusi dan berdebat, lalu tertawa dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
menangis, lalu membungkuk dan ketika berbicara sambil memukul-mukul dadanya. Seolah-olah St. Dominikus menemukan Allah dari kata-kata yang ia baca.
9)
Berjalan-jalan dalam Kesendirian Ketika St. Dominikus berjalan kaki dari kota ke kota, ia akan
mengasingkan diri dari mereka dan berjalan sendiri. Ini adalah waktu meditasi bagi St. Dominikus untuk merenungkan Kitab Suci dan bergaul dengan Roh Kudus. Mengenai perjalanan panjangnya sendirian, ia mengutip Kitab Hosea, "Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya " (Hos 2:13) Dari penjelasan di atas, St. Dominikus menghubungkan penghayatan hidup rohani Ordo dan kegiatan apostolisnya sedemikian sehingga menjadi satu kesatuan; yang satu tidak dapat dipisahkan dari yang lain. Doa dan ulahtapa ditujukan pada dan bermotivasi untuk penyelamatan jiwa-jiwa. Kedekatannya dengan
Tuhan yang mendorongnya untuk senantiasa bersemangat dalam
melayani saudara-saudarinya dan mewartakan kasih Tuhan kepada sesama. Cinta Dominikus yang mendalam kepada Tuhan, membuatnya peka melihat kebutuhan sesama. Dari sembilan cara Doa Santo Dominikus sebagai persiapan kotbahnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
B.
PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA
1.
Pengertian Karakter Kata “karakter” berasal dari bahasa Yunani Charassein, yang berarti
melukis, menggambar, seperti orang yang melukis kertas memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan satu pandangan bahwa karakter adalah pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang. Setelah melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karater seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya (Daryanto & Darmiatun, 2013:63-64). Menurut Zainal Aqib, karakter adalah ciri-ciri yang unik baik dan terpatri dalam diri seseorang yang terlihat dalam sikap, perilaku, dan tindakan yang terejawantahkan secara konsisten dalam merespon berbagai situasi. Karakter yang baik menerapkan nilai-nilai kebijakan, kemauan berbuat produktif, dan kebermaknaan dalam mengisi kehidupan (Zainal Aqib, 2012: 26). Menurut Rohinah (2012: 10), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni Koesoema (2012:12) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukanbentukan yang diterima dari lingkungan. Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa karakter
menyangkut moral, yaitu menyangkut ajaran tentang baik buruk yang diterima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban; akhlak; budi pekerti; susila. Karakter juga merupakan kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, bersedia berkorban, menderita, menghadapi bahaya, isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dari perbuatan. Maka karakter baik yang tertanam pada peserta didik akan membuatnya menjadi manusia yang bermoral, yaitu manusia yang berbudi pekerti baik, masih mempunyai pertimbangan yang baik dan buruk sebelum melakukan sesuatu. Karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran, dan dengan kata lain, keduanya dapat disebut dengan kebiasaan.
2.
Mekanisme Pengembangan Karakter
Secara alami, sejak lahir sampai berusia tiga tahun, atau mungkin hingga sekitar lima tahun, kemampuan menalar seorang anak belum tumbuh sehingga pikiran bawah sadar (subconscious mind) masih terbuka dan menerima apa saja informasi dan stimulus yang dimasukkan ke dalamnya tanpa ada penyeleksian, mulai dari orang tua dan lingkungan keluarga. Dari mereka itulah, fondasi awal terbentuknya karakter sudah terbangun. Fondasi tersebut adalah kepercayaan tertentu dan konsep diri. Jika sejak kecil kedua orang tua selalu bertengkar lalu bercerai, maka seorang anak bisa mengambil kesimpulan sendiri bahwa perkawinan itu penderitaan. Tetapi, jika kedua orang tua selalu menunjukkan rasa saling menghormati dengan bentuk komunikasi yang akrab maka anak akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
menyimpulkan ternyata pernikahan itu indah. Semua ini akan berdampak ketika sudah tumbuh dewasa (Setyono, 2006:50).
Unsur terpenting dalam pengembangan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya (Rhonda Byrne, 2007:17). Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius.
Tentang pikiran, Joseph Murphy mengatakan
bahwa di dalam diri manusia terdapat satu pikiran yang memiliki ciri yang berbeda. Untuk membedakan ciri tersebut, maka istilahnya dinamakan dengan pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif dan pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif (Murphy, 2002:6).
Penjelasan Adi W. Gunawan mengenai fungsi dari pikiran sadar dan bawah sadar menarik untuk dikutip. “Pikiran sadar yang secara fisik terletak di bagian korteks otak bersifat logis dan analisis dengan memiliki pengaruh sebesar 12 % dari kemampuan otak. Sedangkan pikiran bawah sadar secara fisik terletak di medulla oblongata yang sudah terbentuk ketika masih di dalam kandungan. Karena itu, ketika bayi yang dilahirkan menangis, bayi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
tersebut akan tenang di dekapan ibunya karena dia sudah merasa tidak asing lagi dengan detak jantung ibunya. Pikiran bawah sadar bersifat netral dan sugestif” (Gunawan, 2005: 27-30). Untuk memahami cara kerja pikiran, kita perlu tahu bahwa pikiran sadar (conscious) adalah pikiran objektif yang berhubungan dengan objek luar dengan menggunakan panca indra sebagai media dan sifat pikiran sadar ini adalah menalar. Sedangkan pikiran bawah sadar (subsconscious) adalah pikiran subjektif yang berisi emosi serta memori, bersifat irasional, tidak menalar, dan tidak dapat membantah. Kerja pikiran bawah sadar menjadi sangat optimal ketika kerja pikiran sadar semakin minimal (Setyono, 2006:38).
Dari penjelasan di atas pengembangan karakter merupakan interaksi antara pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran bawah sadar akan menjalankan apa yang telah dikesankan kepadanya melalui sistem kepercayaan yang lahir dari hasil kesimpulan nalar dari pikiran sadar terhadap objek luar yang diamatinya. Karena, pikiran bawah sadar akan terus mengikuti kesan dari pikiran sadar, maka pikiran sadar diibaratkan seperti nahkoda sedangkan pikiran bawah sadar diibaratkan seperti awak kapal yang siap menjalankan perintah, terlepas perintah itu benar atau salah. Di sini, pikiran sadar bisa berperan sebagai penjaga untuk melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh objek luar. Dengan memahami cara kerja pikiran tersebut, kita memahami bahwa pengendalian pikiran menjadi sangat penting. Dengan kemampuan kita dalam mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, kita akan mudah mendapatkan apa yang kita inginkan, yaitu kebahagiaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
3.
Pengembangan Karakter di Sekolah
Menurut Doni Koesoema, pengembangan karakter
di sekolah secara
sederhana bisa didefinisikan sebagai, “pemahaman, perawatan, dan pelaksanaan keutamaan (Practice of virtue). Olehnya itu, pengembangan Karakter di sekolah adalah keseluruhan dinamika relasional antarpribadi dengan berbagai macam dimensi, baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya, agar pribadi itu semakin dapat menghayati kebebasannya sehingga ia dapat semakin bertanggung jawab atas pertumbuhan dirinya sendiri sebagai pribadi dan perkembangan orang lain dalam hidup mereka. Oleh sebab itu Pengembangan Karakter
bersifat
liberatif yaitu sebuah usaha dari induvidu baik secara pribadi (melalui pengolahan pengalamannya sendiri), maupun secara sosial (melalui pengolahan pengalaman atas struktur hidup bersama, khususnya perjuangan pembebasan dari struktur yang menindas) untuk membantu menciptakan sebuah lingkungan yang membantu pertumbuhan kebebasannya sebagai individu sehingga individualitas dan keunikannya dapat semakin dihargai ( Doni Koesoema ,2007:128). Pengembangan karakter di sekolah dapat berjalan sebagaimana mestinya, setiap peserta didik bukan hanya berkembang dalam hal perilaku moral atau karakternya saja tetapi berdampak juga pada perkembangan akademisnya. Pernyataan ini didasari pada dua alasan. Pertama, jika program Pengembangan Karakter di sekolah mengembangkan kualitas hubungan antara guru dan anak didik, serta hubungan antara anak didik dengan orang lain, maka secara tidak langsung akan tercipta lingkungan yang baik untuk mengajar dan belajar. Kedua, Pengembangan Karakter juga mengajarkan kepada siswa tentang kemampuan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
kebiasaan bekerja keras serta selalu berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam proses belajar mereka (Lickona, 2004:25). Dalam
Undang-Undang
No.
20
tahun
2003
tentang
Sistem
Pengembangan Nasional telah ditegaskan bahwa “Pengembangan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Oleh karena itu pemerintah pun telah mencanangkan Pengembangan Karakter di sekolah namun dalam pelaksanaan masih belum optimal. Mengenai pelaksanaan pengembangan karakter di sekolah, Doni Koesoema memberikan alternatif dan solusi bagaimana pengembangan karakter di sekolah dijalankan, yakni: 1.
Komunikasi keluarga dengan Sekolah, pengembangan dasar merupakan kelanjutan dari pengembangan dalam keluarga. Kerja sama antara sekolah dengan keluarga merupakan hal yang sangat penting. Sekolah tidak mungkin mengembangkan pengembangan karakter
tanpa peran
aktif orang tua. Kerja sama keduanya diperlukan. Komunikasi sekolah dengan keluarga bisa bermacam-macam. Mulai dari pertemuan orang tua, buletin sekolah, surat edaran, dll. Intinya, segala macam cara dan alat komunikasi dengan orang tua bisa digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
2.
Prinsip Sehat, pengembangan karakter bertumbuh
secara
sehat.
Setiap
bertujuan membuat anak
program
yang
dibuat
mesti
mempertimbangkan kesehatan pertumbuhan anak didik. Kesehatan yang dimaksud adalah kesehatan jasmani, rohani, dan psikologis. Anak-anak mesti diajari bagaimana cara menjaga kesehatan. Mereka perlu mengetahui
dan
mengenali
makanan-makanan
sehat
di
sekitar
lingkungan sekolah mereka. 3.
Prinsip kegembiraan, program pengembangan karakter di tingkat dasar bertujuan membuat anak gembira. Berbagai macam jenis permainan, dinamika kelompok, serta permainan lain ditujukan agar anak merasakan dan mengalami kegembiraan. Kegembiraan ini tidak bersifat individual, melainkan kegembiraan semua. Program pengembangan karakter yang berhasil membuat semua anak menjadi riang dan gembira.
4.
Lembaga adalah sebuah tempat di mana anak menghayati nilai belajar. Memupuk semangat belajar, membuat anak gemar membaca dan bertanya merupakan sasaran setiap sekolah. Membuat anak kerasan dan nyaman di sekolah adalah syarat utama lingkungan belajar yang baik.
5.
Prinsip kreatifitas, jangan pernah mematikan kreatifitas siswa. Setiap anak adalah unik. Juga mereka memiliki motivasi tertentu dalam bertindak.
Pendidik
perlu
memahami
motivasi
siswa
sebelum
memberikan penilaian. Memberikan pujian, dukungan, dan semangat bagi setiap anak sangat diperlukan. Kreatifitas anak perlu diapresiasi dan dihargai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Dari penjelasan di atas, pengembangan karakter di sekolah mengacu pada proses penanaman nilai berupa pemahaman-pemahaman, tata cara merawat dan menghidupkan nilai-nilai itu, serta bagaimana seorang siswa memiliki kesempatan untuk dapat melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata dalam kehidupan seharihari. Hal ini juga berarti adanya corak relasional antara individu di dalam lembaga pengembangan berkaitan dengan pengembangankarakter siswa dalam kelas maupun diluar kelas. Relasi antara guru dan murid sebuah hubungan yang sifatnya vertikal secara struktural, namun bisa horizontal dalam praksis.
C. PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA DI SMP JOANNES BOSCO. Semangat Santo Dominikus yang terus dihidupi dan dikembangkan oleh para pengikutnya. Maka dari itu, keefektifan pendidikan pada Yayasan Santo Dominikus bergantung pada pemahaman yang jelas mengenal ciri
khas
pendidikan tersebut. Adapun ciri khas yang dimaksudkan sebagai berikut: 1.
Sekolah merupakan media memulai dari apa yang ada Ketika Dominikus baru mempunyai 16 pengikut, ia menyebarkan mereka
walaupun bertentangan dengan Uskup Toulouse dan Pangeran Simon. Ia menyatakan benih-benih menjadi busuk kalau disimpan, akan berbuah bila ditaburkan. Dominikus tidak menunggu para pengikutnya berjumlah banyak dan sempurna untuk melakukan tugasnya, melainkan ia memulai dari apa yang ada untuk mewartakan ke negeri-negeri lain (Lambermond, 1969: 15-17). Di SMP Joannes Bosco membangun semangat memulai dari apa yang ada, yakni menerima, masuk ke dalam situasi yang dihadapi, mensyukuri segala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
pemberian Tuhan dan mengembangkannya seoptimal mungkin. Menerima dengan lapang dada dan secara positif apa saja yang oleh Tuhan, sumber segala kebenaran, diwahyukan kepada tiap elemen sekolah atau dituntut dari mereka (Tim Kurikulum SMP JB, 2013: 4 ).
2.
Sekolah merupakan media pengembangan cinta persaudaraan Dominikus memilih hidup bersama sebagai salah satu unsur penting untuk
mencapai tujuan ordo, kesulitan-kesulitan yang dialami dan diselesaikan dalam hidup bersama menumbuhkan dan membentuk seorang menjadi pribadi yang penuh cinta kasih. Maka dari itu sudah sewajarnya bila sekolah menjadi wadah dan wahana pengembangan cinta persaudaraan (Tim Kurikulum SMP JB, 2013:4).
3.
Sekolah merupakan media pembelajar St. Dominikus semasa hidupnya terus menerus belajar melalui berbagai
sumber yang dialaminya. Buku yang menjadi pegangan St. Dominikus adalah Kitab Suci dan karangan-karangan bapa para bangsa secara khusus karangan Casianus. Surat-surat Rasul Paulus dan Injil Matius menjadi favorit St. Dominikus (Lambermond, 1969: 14-15). Demikian juga SMP Joannes Bosco yang berada di bawah Yayasan Santo Dominikus, terus menerus belajar dari berbagai sumber, dengan berbagai cara belajar dan mengaplikasikan apa yang telah dipelajarinya sehingga menjadi berkat bagi lingkungannya (Tim Kurikulum SMP JB, 2013: 4 ).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
4.
Sekolah merupakan media pengembangan bela rasa. Yordanus menulis bahwa hati Dominikus adalah tempat compassion (bela
rasa) dengan mana ia mempersembahkan semua penderitaan manusia kepada Tuhan. Bahkan tujuan ordonya, yakni pewartaan Sabda Tuhan dilatarbelakangi oleh bela rasanya yang besar pada kedosaan manusia dan mengembalikan mereka pada Allah (Lambermond, 1969: 12). Dengan demikian sekolah Yayasan Santo Dominikus menjadi wadah dan wahana pelatihan, pembentukan pribadi berbela rasa. Mereka (para murid) memerlukan doktrin yang kuat dan sehat yang akan menerangi budi serta hati mereka, sehingga memberanikan mereka untuk hidup sesuai dengan semangat Kristus (Tim PPD Yayasan St.Dominikus: 2012:14).
5.
Sekolah merupakan media Pengembangan Demokrasi. Mengadakan kapitel umum (semacam rapat umum atau konggres yang
diterangi oleh iman) pada zaman Dominikus bukanlah suatu perbuatan yang luar biasa. Ada satu hal yang luar biasa untuk kapitel umum model Santo Dominikus yang merupakan hal yang baru dibuat oleh Dominikus sebagai pemimpin ordo, yakni pembagian kewenangan dan kekuasaan dalam organisasi, adanya utusanutusan kapitel yang selama pertemuan mempunyai wewenang dan kekuasaan (Lambermond, 1969: 19). Hal ini pun diterapkan dalam proses pembelajaran di SMP Joannes Bosco yaitu memberikan kesempatan belajar kepada setiap peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan dan keberagaman kecerdasan (multiple intelligence ), sehingga tumbuh menjadi manusia utuh. Para murid
memerlukan landasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
doktrin yang kuat dan sehat yang akan menerangi budi serta hati mereka (Tim Kurikulum SMP JB, 2013: 6).
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi ciri khas pengembangan siswa di SMP Joannes Bosco bahwa filosofi PPD bersumber dari kehidupan St. Dominikus. Seluruh gaya, visi dan hidup St.Dominikus mewarnai sekolah yang belindungan di bawah naungan Yayasan St. Dominikus. St. Dominikus senantiasa mempersembahkan seluruh hidupnya melalui visi hidupnya yang ditempuh dengan berbagai cara untuk keselamatan jiwa-jiwa.
D.
SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
1.
Sejarah Berdirinya SMP Joannes Bosco Margantoro (2013: 1-6)
menuliskan bahwa SMP Joannes Bosco
sebelumnya SMP Pangudi Luhur 2 Yogyakarta didirikan pada tahun 1963, tepatnya pada tanggal 7 Agustus 1963 dengan status kelas yang pusatnya Yogyakarta di Jalan Senopati Yogyakarta. Status kelas jauh ini bertujuan untuk melayani anak-anak di sebelah Timur Sungai Code. Pada awalnya SMP Kelas Jauh Pangudi Luhur ini belum mempunyai gedung sendiri dan berencana untuk menggunakan gedung Gereja Baciro. Akan tetapi gedung Gereja belum memadai untuk kegiatan belajar mengajar maka atas seijin dari Bapak Dwijo Susanto, yang kala itu menjabat sebagai Ketua Dewan Paroki, ruang beliau sebagai ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
Pada awal berdirinya Sekolah ini guru-guru yang mengajar ada empat orang, mereka adalah : Bapak Sihono, Bapak Yanuri, Bapak Subarja, dan Bapak Tukiran. Kesemua guru tersebut merupakan guru-guru dari SMP Pangudi Luhur Pusat. Murid-murid pertama yang belajar di kelas jauh ini berjumlah 29 Siswa, di gabung dalam satu kelas yakni kelas 1 E, kelanjutan dari kelas di SMP pangudi Luhur Pusat. Dalam perkembangan tahun berikutnya, murid-murid di kelas jauh ini semakin bertambah. karena daya tapung rumah Bapak Dwijo Susanyo sudah tidak mencukupi lagi bagi para siswa maka pada tahun 1966 SMP Pangudi Luhur Kelas Jauh ini berpindah ke gedung gereja SMP Pangudi Luhur Kelas jauh ini kemudian menempati gedung sekolah di Jalan Melati Wetan No 144 Yogyakarta, pada tahun 1968. Pada awal mulanya gedung sekolah yang di pakai menjadi satu dengan gedung sekolah SD Kanisius Baciro. Pada tahun 1978, setelah gedung susteran yang baru selesai di bangun, SMP Pangudi Luhur Kelas jauh ini kemudian berpindah kelokasi yang sebelumnya susteran sampai sekarang ini. SMP ini di kelolah oleh para Bruder FIC dan para Suster OP. Pada tahun 1983 SMP ini kemudian lepas dari status filnansial atau kelas jauh dengan nama SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta. Sebenarnya ada beberapa nama yang diusulkan salah satunya dalah SMP Katamso. Naman ini untuk menghormati
Kolonel
Katamso yang telah berjasa menjaga membantu susteran OP dari rampasan PKI, namun dengan beberapa pertimbangan maka sekolah di beri nama SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta. Pada tahun 1984 SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta diresmikan secara hukum dengan SK D13/ 84 dengan status disamakan . Maka semenjak tahun itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
pula pengelolaan interen SMP Pangudi Luhur II sudah secara penuh dipeganag oleh para suster OP tetapi SMP Pangudi Luhur II masih tetap di bawah Yayasan Pangudi Luhur. Pada tahun itulah kita mulai menggunakan lambang sekolah SMP Pangudi Luhur II sendiri, diciptakan oleh Bapak Ign. Mulyadi, yang berbeda dengan logo SMP Pangudi Luhur. Walaupun pengelolaan SMP Pangudi Luhur sudah secara resmi dikelolah sendiri oleh Yayasan Santo Dominikus, namun perkembangan sekolah tidak menjadi terlambat. Sekolah berkembang dengan pesat dan banyak sekali prestasi baik akademik maupun non-akademik yang berhasil diraih oleh siswa-siswi SMP Pangudi Luhur II Yogyakarta. Masyarakat dengan antusias tetap mempercayakan putra-putri mereka untuk dididik disini. Di bawah pengelolaan para suster sejak mulai dari Suster Yosepha OP, Suster Aloysia OP, Bp.H.P.Ponidjan, dan Ibu Dra. C.Bekti Susilowati SMP Pangudi Luhur II semakin hari semakin baik. Bukti dari perkembangan itu bisa dilihat dari prestasi-prestasi dan juga jumlah siswa pendaftar. Yayasan Santo Dominikus Kantor Cabang Yogyakarta (YSDKCY) di bawa
kepemimpinan
Suster
M.
Constantia
OP,
menetapkan
beberapa
meningkatkan kualitas para siswa dan juga para suster.
2.
Visi Dan Misi SMP Joannes Bosco Dalam Kurikulum SMP Joannes Bosco (2013: 12-14) diungkapkan
bahwa Visi SMP Joannes Bosco adalah :” Beriman tangguh , cerdas, berprestasi, dan berkepribadian berdasarkan nilai-nilai spiritualitas dominikan” Dengan indikator pencapaian visi :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
(1)
Unggul dalam pengetahuan dan pengamalan ajaran agama sehingga menjadi SDM yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(2)
Unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik.
(3)
Terwujudnya SDM yang berpribadi dominikan.
Adapun Misi SMP Joannes Bosco adalah : (1)
Membekali siswa dengan pengetahuan dan pengamalan ajaran agama sehingga menjadi siswa yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2)
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif, inovatif, reflektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki.
(3)
Mewujudkan sekolah yang memberikan layanan pembelajaran yang menyenangkan untuk mencapai sikap dan perilaku baik
(4)
Membantu dan memotivasi siswa dalam menelusuri bakat dan minat baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.
(5)
Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan, teknologi, seni budaya, olah raga.
(6)
Mengembangkan pembelajaran bilingual untuk mata pelajaran MIPA
(7)
Mengembangkan pembelajaran berbasis Paradigma Pendidikan Dominikan (PPD)
(8)
Mengembangkan dan menerapkan karakter dominikan bagi peserta didik
berdasarkan spiritualitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
(9)
Mengoptimalkan budaya hidup ramah, bersih, disiplin, sehat, santun sehingga kondusif untuk belajar.
3.
Tujuan SMP Joannes Bosco (1) Tujuan Umum SMP Joannes Bosco Yogyakarta meletakkan dasar pada generasi muda
untuk menjadi pribadi yang beriman, cerdas, peka, kreatif, dan berinisiatif berlandaskan spiritualitas dominikan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. (2) Tujuan Khusus SMP Joannes Bosco Yogyakarta mempunyai tujuan khusus untuk mewujudkan
visi,
misi,
tujuan
dan
target
sekolah
dengan
orientasi
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah adalah (a) Menjadi sekolah berstandar nasional pendidikan (b) Menjadi sekolah bilingual untuk mata pelajaran MIPA (c) Mengembangkan pembelajaran dengan moving class (d) Menjadikan sekolah meraih berbagai kompetisi baik akademik maupun nonakademik (e) Mengembangkan pembelajaran berbasis PPD (Paradigma Pendidikan Dominikan) (f) Mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
(g) Menjadikan komunitas sekolah
memiliki nilai-nilai kehidupan
berdasarkan spiritualitas Dominikan (h) Meningkatkan pelaksanaan 7K sehingga sekolah bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan sehingga kondusif untuk bekerja dan belajar. (i) Memberikan pelayanan , informasi pada orang tua/ wali murid dan masyarakat secara baik dan proporsional.
4.
Organisasi dan Administrasi SMP Joannes Bosco Yogyakarta
memiliki sistem
organisasi. Sistem
organisasi merupakan strukturasi para personel tenaga pendidik dan seluruh staf karyawan
pendukung. Strukturisasi yang rapi menjamin terlaksananya
pendidikan yang terorganisir dengan baik sehingga setiap tenaga pendukung pendidikan dapat melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya masing-masing secara organisatorik. Adapun Strukturasi organisasi sekolah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai pelaksanaan penelitian Spiritualitas doa St. Dominikus di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengadakan penelitian dengan metode survey dan menggunakan instrumen penelitian wawancara kepada siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang menjadi responden yang diteliti. Dari data hasil wawancara tersebut, kemudian penulis melakukan proses reduksi untuk memperoleh gambaran pengembangan karakter siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco kaitannya dengan spiritualitas doa St.Dominikus
sehingga diketahui
hubungan antara keduanya. Selanjutnya penulis melakukan pengelompokkan data untuk menemukan memperoleh data-data yang diperlukan oleh penulis.
A. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Guna memperoleh gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian, penulis menggunakan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen, serta metode survey yang akan dilakukan kepada siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
B. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian Ex post facto. Ex post focto berarti setelah kejadian (Alimudin, 2006:124). Sugiyono (1999:7) mengungkapkan bahwa penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu kejadian yang telah ada dengan melihat ke belakang faktor-faktor yang relevan yang mempengaruhi atau menimbulkan kejadian tersebut.
C.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang
beralamatkan di jalan Melati Wetan No.53 Yogyakarta. SMP Joannes Bosco dipilih sebagai tempat penelitian karena sekolah ini di bawah naungan Yayasan Santo Dominikus dengan ciri khas sekolah semua peserta didik kelas VII sampai IX wajib mengikuti pelajaran kedominikanan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran. Dalam pelajaran kedominikanan ini diharapkan siswa dapat mengimplementasikan semangat St.Dominikus (doa, belajar, belarasa, demokrasi, memulai dari apa yang ada, persaudaraan dan kegembiraan) dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 dan April 2015.
Penelitian ini menggunakan waktu yang telah disediakan oleh pihak sekolah bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.
D.
RESPONDEN PENELITIAN Dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu siswa kelas VIII di
SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Responden adalah orang yang memberi jawaban terhadap pertanyaan atau permintaan dengan memberikan jawabannya secara bebas terhadap item (Sutrisno Hadi, 1973:187), atau orang yang dapat merespon dan memberikan informasi tentang data penelitian (Suharsimi Arikunto, 1990:116). Keseluruhan jumlah siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco ada 141 siswa yang terdiri laki-laki 81 orang dan perempuan 60 orang. Pengambilan responden yang digunakan adalah teknik Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mulanya jumlahnya kecil, kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dirasa belum lengkap maka dicari orang lain lagi yang ditunjukkan oleh orang sebelumnya untuk melengkapi (Sutrisno Hadi, 1982:94). Responden adalah siswa kelas VIII dengan pertimbangan bahwa siswa kelas VIII telah memiliki pengetahuan dan pengalaman serta penghayatan Spritualitas doa St.Dominikus melalui pelajaran kedominikanan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
E.
INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.
Definisi Konseptual Berdasarkan kajian pustaka yang dipaparkan pada Bab II, maka definisi
konseptual untuk variabel spiritualitas doa St. Dominikus adalah membangun relasi yang dekat dengan Tuhan dan selalu berdoa di setiap waktu dan dimana pun ia berada. Definisi konseptual karakter siswa adalah internalisasi nilai yang menjadi kebiasaan dalam hidup sehari-hari.
2.
Definisi Operasional
a.
Spiritualitas Doa St.Dominikus Spiritualitas doa yang diwariskan oleh St.Dominikus adalah devosi kepada
Bunda Maria dengan berdoa rosario dan 9 cara doa Dominikus. Adapun sembilan cara doa Dominikus antara lain: membungkukkan badan di depan altar, berdoa sambil tertelungkup di atas lantai/tanah, melakukan mati raga, memandang salib, berdoa dengan gerak tangan dan lengan, berdoa dalam wujud salib, merentangkan tangan ke langit ketika berdoa, mempelajari firman allah, dan berdoa dalam perjalanan.
Tujuan
dari
sembilan
cara
doa
Dominikus
adalah
untuk
mengungkapkan seluruh pengalaman hidup (baik perasaan hati, pujian, syukur) dengan segala keberadaan diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
b.
Karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta Mulai tahun pelajaran 2011/2012 SMP Joannes Bosco mengembangkan
kebiasaan berbasis PPD (Paradigma Pendidikan Dominikan). Kedominikanan sebagai ciri khas sekolah yang berada di bawah Yayasan St. Dominikus. Alokasi waktu pelajaran 1 jam pelajaran. Dalam pelajaran kedominikanan diharapkan siswa mengimplementasikan semangat St.Dominikus: semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa, semangat demokrasi dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. 3.
Fokus Penelitian Peranan dalam penelitian ini menjadi titik tolak untuk melihat sejauh mana
spriritualitas doa St.Dominikus mempunyai peran dalam pengembangan karakter siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Pengembangan karakter siswa dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek untuk mengukur sejauh mana hubungan di antara keduanya. Adapun dalam penelitian ini memfokuskan pada semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan demokrasi. Sebaliknya jika kurang dalam memberi waktu dalam berdoa tentu akan kurang berperan dalam mengembangkan karakter siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Adapun variabel penelitian peranan spiritualitas doa St.Dominikus dalam mengembangkan karakter siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Tabel 1: Fokus Penelitian Variabel Aspek Yang Penelitian diungkap (1) (2) Spiritualitas Doa Doa Rosario St.Dominikus
Sembilan cara doa St.Dominikus
Karakter Siswa
Semangat memulai dari apa yang ada
Cinta persaudaraan
Semangat Belajar
Indikator
No
Jumlah
(3) - Memberi waktu doa rosario - Hafal dan tahu cara doa rosario - Berani memimpin doa rosario - sikap bersyukur - Cara doa yang dilakukan - mengakui kebaikan Tuhan - mensyukuri dengan yang dimiliki - memiliki banyak akal - mampu menemukan jalan keluar setiap mendapatkan kesulitan
(4) 1 2
(5) 4
8 9
2
- Mencari kenalan yang baru - mengampuni - tidak ingin menuntut balas - melakukan segala sesuatu dengan senang hati - tidak mengeluh jika tidak mendapat apa yang diharapkan - melakukan apa yang benar tanpa disuruh - terus berusaha sampai berhasil - cara mengatasi apabila menemukan kesulitan - tidak menunda tugas - menyusun dan melakukan jadwal harian - mengembangkan
10
6
3 4 5
3
6 7
11 12 13
14
15 16 17 18 19
20
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Semangat belarasa
Semangat demokrasi
Jumlah
4.
potensi - menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya - senang membagikan apa yang saya miliki - memberikan waktu apabila orang lain membutuhkan - berusaha menolong - memperlakukan orang lain dengan baik. - mendengarkan sebelum berpendapat - menyampaikan kritikan dengan kata-kata yang sopan - menghargai pendapat orang lain - aktif menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan solusi - menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil/diputuskan
21 22
4
23 24 25 26
5
27 28 29 30
30
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini instrumen atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri
yang dibantu melalui pendekatan wawancara, observasi dan dokumen (Sugiyono, 2010:305). Teknik yang digunakan penulis adalah wawancara, observansi dan studi dokumen. a.
Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara dengan yang diwawancarai, dilaksanakan bertatap muka secara langsung maupun tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
langsung untuk memperoleh jawaban dari orang yang diwawancarai (Masidjo, 1995:72-76). Adapun jenis-jenis wawancara sebagai berikut: 1) Wawancara dengan pertanyaan tak berstruktur atau terbuka atau bebas Wawancara dengan pertanyaan tak berstruktur atau terbuka atau bebas adalah suatu wawancara dimana pertanyaan-pertanyaan yang disediakan memberi kebebasan interviewee untuk menjawabnya atau mengemukakan pendapatnya. 2) Wawancara dengan pertanyaan berstruktur atau tertutup Wawancara dengan pertanyaan berstruktur atau tertutup adalah suatu wawancara
dimana
pertanyaan-pertanyaan
dan
kemungkinan
jawaban-
jawabannya telah disediakan oleh interviewer, sehingga jawaban dari interviewee tinggal dikelompokkan kepada kemungkinan jawaban yang telah tersedia. 3) Wawancara dengan pertanyaan bentuk kombinasi Wawancara dengan pertanyaan bentuk kombinasi adalah suatu wawancara dimana pertanyaan-pertanyaan yang disediakan merupakan kombinasi antara pertanyaan berstruktur dengan pertanyaan yang tak berstruktur. Dalam penelitian ini penulis memilih wawancara dengan pertanyaan bentuk terstruktur yaitu dengan menyiapkan pertanyaan yang tertulis dan pengumpulan data dengan mencatat dari hasil yang diperoleh. b.
Observasi Observasi adalah peneliti terlibat dalam kegiatan orang yang diamati atau
yang digunakan sebagai sumber data penelitian sehingga data yang diperoleh menjadi lengkap (Sugiyono, 2010:310).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
c.
Studi Dokumen Studi dokumen merupakan pengumpulan data dengan mencatat peristiwa
dalam bentuk tulisan, gambar atau karya-karya momental sesorang. Studi dokumen sebagai pelengkap wawancara dan observansi (Sugiyono, 2010:329). Penulis menggunakan dokumen dalam bentuk tulisan hasil refleksi siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta tentang pengalaman doa.
5.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen
penelitian
adalah
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data (Moleong, 2012: 168). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan intervew atau wawancara sebagai instrumen untuk memperoleh informasi atau data yang akurat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa panduan wawancara [lampiran 3:(1)]. Wawancara yang digunakan adalah wawancara dalam bentuk terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan alat yang sangat membantu dalam mengungkap informasi yang diperoleh dari tanya jawab dengan responden secara mendalam. Selain panduan wawancara penulis juga melalukan pengumpulan dokumen berupa pencatatan hasil wawancara dan refleksi responden serta melakukan pengamatan dan berperan serta dengan panduan pengamatan yang telah disiapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
6.
Keabsahan Data Penulis melakukan uji keabsahan data yang disebut dengan uji validitas
(cross check) dan reliabilitas. Uji validitas yaitu mengusahakan agar data yang diperoleh tidak dipengaruhi pihak lain, sedangkan uji reliabilitas data dilakukan dengan member check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh oleh peneliti melalui wawancara, observasi dan studi dokomen kepada pemberi data. Adapun tujuan member check adalah untuk mengetahui sejauhmana data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data sehingga dapat dipercaya (Sugiyono, 2010:375) Untuk uji reliabilitas penulis melakukan member check dan dengan cara mengaudit keseluruhan proses penelitian untuk menjamin kebenaraan dari penelitian yang dilaksanakan penulis. Dalam hal ini penulis menunjuk Dosen pembimbing skripsi sebagai auditor untuk melaksanakan proses auditing dari hasil penelitian.
7.
Metode Analisis Data
Menurut Sugiyono (2009: 247) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Langkah-langkah dalam analisis data adalah: reduksi, pemetaan dan kesimpulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
a.
Reduksi
Reduksi adalah menganalisis data secara keseluruhan dan bagian terkecil dalam data yang memiliki makna dikaitkan dengan masalah yang diteliti. Kemudian data yang diperoleh akan dikelompokkan berdasarkan pertanyaan yang sudah disiapkan. Meleong (2011:229) menyatakan tujuan pengelompokkan adalah untuk menemukan arti data dengan menarik hubungan sesuai permasalahan yang inin dijawab. Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih hal pokok. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh sebab itu peneliti dalam melakukan penelitian menemukan yang dipandang asing, tidak dikenal dan belum memiliki pola yang menjadi perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Dengan demikian reduksi data merupakan proses berpikir yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan dan wawasan luas yang melibatkan orang lain untuk mendiskusikan data yang diperoleh.
b.
Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif setelah melakukan proses reduksi, langkah berikutnya adalah menyajikan data dengan teks yang bersifat cerita (naratif) sehingga akan memudahkan untuk memahami
dan merencanakan kerja
selanjutnya.
c.
Kesimpulan
Dalam analisis data kualitatif langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan yang menemukan temuan baru yang sebelumnya belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
pernah ada atau belum pernah terungkap. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar dan setelah diteliti akan menjadi jelas, dapat berupa hipotesis atau teori, interaktif atau kausal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Bagian ini merupakan temuan khusus dari hasil penelitian yang diperoleh dengan metode wawancara kepada beberapa responden. Hasil penelitian ini berupa rangkuman atas jawaban dari responden mengenai dua fokus penelitian yakni Spiritualitas doa St.Dominikus dan karakter siswa SMP. Untuk menemukan jawaban atas pernyataan dari kedua fokus tersebut, penulis berusaha memunculkan melalui tujuh St.Dominikus,
aspek yaitu doa rorasio, sembilan cara doa
semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan,
semangat belajar, semangat belarasa dan demokrasi. Dari ke tujuh aspek tersebut penulis menjabarkannya melalui 7 pertanyaan yang terdiri dari 30 indikator [lampiran 3:(1)], sehingga ditemukan fakta-fakta dari responden yang menyangkut tentang peranan Spiritualitas doa St.Dominikus bagi pengembangan karakter siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
1.
SPIRITUALITAS DOA ST.DOMINIKUS
a.
Doa Rosario Dari aspek doa rosario diperoleh jawaban atau pernyataan dari item nomer
1, 2, 3, 4 yang tentang waktu berdoa rosari, hafal dan tahu cara doa rosario, kerendahan hati dan sikap bersyukur. Setiap item soal tersebut bertujuan untuk menggali pernyataan dari responden kaitannya dengan aspek yang diteliti yaitu diperoleh fakta mengenai peranan
doa rosario. Berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan dengan mewancarai responden maka ditemukan hasil dalam satu minggu berdoa rosario satu sampai tiga kali doa rosario selain bulan Maria dan bulan Rosario. Ini diungkapkan oleh responden 2, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14 dan 15 yang mengatakan: Saya tidak selalu setiap hari berdoa rosario dalam satu minggu satu, dua , tiga kali berdoa rosario secara pribadi atau bersama keluarga dan lingkungan selain bulan Maria dan bulan Rosario. Hafal doa rosario karena sejak kecil di rumah berdoa rosario dan terkadang ziarah bersama keluarga ke gua Maria terdekat. Ada keberanian memimpin doa rosario dan bersyukur karena dengan berdoa rosario dekat dengan Bunda Maria [Lampiran 4: (3-5)]. Sebagaimana yang dinyatakan oleh orang tua responden 6 yang menyatakan bahwa: Sejak kecil anak saya selalu saya ajari untuk berdoa di depan Bunda Maria saat selesai mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja dan membiasakan untuk berdoa bersama dalam keluarga yakni salah satu doanya doa rosario. Melatih juga untuk secara bergiliran memimpin doa rosario [Lampiran 5: (26] Melalui proses validitasi yang dilakukan penulis, ditemukan fakta bahwa responden mendoakan rosario saat di rumah dan terkadang mengikuti doa rosario di lingkungan dan saat mendampingi sekolah minggu doa rosario berperan dan bermanfaaat bagi responden. Adapun manfaat dari doa rosario adalah ada rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
kedamaian, kerendahan hati, kelembutan, kesabaran serta berpengaruh dalam sikap hidup responden yakni
bergembira, tenang, nyaman dan aman dalam
pendampingan seorang „Ibu‟. Mendorong saya untuk meneladan sikapnya dalam menerima
setiap
peristiwa
hidup
serta
senantiasa
bersyukur
demikian
diungkapkan oleh responden 3 [lampiran 4:(3)]. Ini di perkuat dengan responden 5 yang menyatakan : walau hafal dan tahu doa rosario tapi tidak pernah doa rosario selain saat di sekolah. Responden merasakan ada hal yang hilang dalam dirinya [Lampiran 4:(3)]. Dari ungkapan ini penulis menemukan bahwa doa rosario bermanfaat dan berperan dalam mengembangkan karakter responden. Dengan melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diperoleh gambaran pada aspek doa rosario ini ditemukan bahwa doa rosario memiliki peran dalam mengembangkan karakter siswa
sebagaimana terungkap saat penulis
menanyakan manfaat yang di temukan saat berdoa Rosario yaitu semakin dekat dengan Yesus dan Bunda Maria. Pengaruhnya bagi sikap hidup sehari-hari yakni jadi lebih peduli dan rendah hati serta tidak menyimpan dendam dan gembira, sabar dan dekat dengan Tuhan, hati lebih tenang dan merasa ada sosok ibu yang menemani dan mendengarkan keluh kesah anaknya.
b.
Sembilan doa St.Dominikus Dari aspek sembilan doa St.Dominikus diperoleh jawaban atau pernyataan
dari item nomer 5, 6, 7 tentang cara doa St.Dominikus yang dilakukan responden saat tidak di sekolah, mengakui kebaikan Tuhan dan mensyukuri dengan yang dimiliki. Responden 1, 4, 7, 13, 14 mereka mengungkapkan dari sembilan cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
doa St.Dominikus yang mereka lakukan adalah berdoa dalam perjalanan, melakukan puasa dengan berpantang saat masa Prapaskah, mempelajari firman (membaca Kitab Suci)
seperti yang diungkapkan oleh responden 7 yang
mengungkapkan: Saya melakukan puasa dengan pantang saat masa Prapaskah dan berdoa dalam perjalanan saat dengan keluarga mengadakan perjalanan keluar kota dan mempelajari firman atau membaca Kitab Suci karena sebelum tidur malam kedua orang tua mengajak untuk berdoa dan mendengarkan bacaan Kitab Suci. Hal ini membantu saya semakin dekat dengan Tuhan, mampu mengendalikan kesenangan dalam diri saat pantang, dengan membaca Kitab suci semakin diingatkan untuk berbuat baik seperti Tuhan Yesus [Lampiran 4:(7)]. Pernyataan tersebut juga didukung oleh responden 10 yang menyatakan: Saya membungkukkan badan atau berlutut di depan Altar saat masuk dan keluar dari gereja, melakukan puasa dengan berpantang saat masa Prapaskah dan mempejari firman dengan membaca Kitab Suci karena setipa hari di sekolah sebelum memulai pelajaran diawali dengan berdoa dan membaca Kitab Suci. Awalnya membaca Kitab suci karena tugas dari guru sekarang saya menjadi lektor di Paroki Kalasan. Saat membungkuk atau berlutut membantu saya untuk menyembah dan memuliakan Tuhan, saat berpantang membantu saya untuk mengendalikan kesenangan dan bisa menabung dari separuhnya uang jajan yang bisa membantu sesama, dengan membaca Kitab suci semakin mengetahui dan mengenal ajaran Yesus dan berjuang menerapkan dalam hidup [Lampiran 4: (7)]. Sedangkan responden 15 menyampaikan bahwa: Saya lebih sering berdoa dengan Membungkuk badan di depan Altar saat masuk gereja
dan berlutut
dihadapan salib. Hal ini membantu saya lebih rendah hati, tidak cepat marah – marah, dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam hidup [Lampiran 4: (8)]. Sedangkan responden 9 mengungkapkan jarang menerapkan cara doa St.Dominikus selain di sekolah namun saat di gereja terkadang memandang Salib Yuhan Yesus [Lampiran 4: (7)]. Pernyataan responden terkait dengan penerapan sembilan cara doa St.Dominikus sebagian besar mengungkapkan saat ada di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Gereja dengan membungkuk, berlutut dan memandang salib, saat melakukan perjalanan, melakukan pantang saat masa prapaskah dan mempelajari firman. Hanya ada dua responden yang mengungkapkan mempelajari firman saat bulan Kitab Suci dengan bergabung dalam kegiatan PIR di gereja yakni responden 3 dan responden 10 mempelajari firman karena menjadi lektor di Gereja [Lampiran 4: (7)]. Dari aspek sembilan doa St.Dominikus sebagian besar siswa melakukan berdoa dalam perjalanan, mempelajari firman dan membungkukkan badan di depan Altar dan berpuasa dengan berpantang saat masa Prapaskah.
Hal ini
membantu semakin bersatu dengan Tuhan dan memohon perlindungan dari Tuhan saat dalam perjalanan, dengan mempelajari firman menjadi sabar, diteguhkan melalui sabda Tuhan, rendah hati, tidak cepat marah – marah, mudah mengampuni dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam hidup, lebih tegar dalam menghadapi masalah, mengakui kebaikan Tuhan dan mensyukuri atas segala yang dimiliki berkat dan kasih dari Tuhan semakin di rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
2.
KARAKTER
SISWA
KELAS
VIII
SMP
JOANNES
BOSCO
YOGYAKARTA a.
Semangat memulai dari apa yang ada Pada bagian aspek semangat memulai dari apa yang ada ini penulis akan
mengemukakan hasil dari pernyataan para responden mengenai soal item nomer 8 dan 9 yang membahas tentang
bagaimana responden menjalani semangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
memulai dari apa yang ada dan apakah responden memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan responden . Responden 1 mengungkapkan “saya bisa melakukan semangat memulai dari apa yang ada dengan memanfaatkan dan menerima yang ada tanpa meminta ganti yang baru apabila alat tulis masih bisa dipergunakan” [Lampiran 4:(9)]. Dilanjutkan dengan pernyataan responden 2 yang menyatakan bahwa “semangat memulai apa yang ada bisa saya lakukan jika pakaian yang dipakai masih bisa dipakai tidak cepat meminta dibelikan yang baru...” [Lampiran 4:(9)]. Responden 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14 dan 15 juga mengatakan bisa melakukan semangat memulai dari apa yang ada dengan memanfaatkan
dan merawat
yang bisa
dipergunakan dan dengan membantu orang tua, membersihkan kelas dan tidak tergantung dengan LCD saat mendampingi PIA di gereja sebagaimana diungkapkan oleh responden 8 “apabila tidak ada LCD bisa dengan bercerita dan mengajak adik-adik PIA untuk mewarnai gambar Tuhan Yesus [Lampiran 4:(10)]. Ada pula responden yang terkadang mengalami kesulitan untuk mererapkan semangat memulai dari apa yang ada, sebagaimana diungkapkan oleh responden 4 yang menyatakan bahwa” memulai dari apa yang ada kadang sulit untuk diterapkan karena segala sarana sudah tersedia. Walau terkadang sulit ada semangat untuk berjuang menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan merawat dan menjaga sarana supaya tidak cepat rusak
[Lampiran 4: (9)].
Demikian pula dengan responden 11 menyatakan bahwa ” merasa kesulitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
memulai dari apa yang ada karena sarana dan prasarana di rumah lengkap bahkan jika main game sampai lupa waktu..” [Lampiran 4: (11)]. Sebagian besar responden memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh 15 responden. Seperti yang diungkapkan oleh responden
1 yaitu: “Ya saya
memiliki banyak akal budi dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan. Misalnya saya akan mengikuti kegiatan di gereja tidak ada yang menemani nenek pulang, maka saya mengantar nenek pulang terlebih dahulu lalu kembali ke gereja untuk mengikuti kegiatan di gereja” [Lampiran 4: (9)]. Pernyataan responden tersebut juga di dukung oleh pernyataan dari responden 2 yang mengatakan bahwa “Saya memiliki banyak akal budi dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan. Misalnya jika
saya
belum dijemput memanfaatkan waktu bermain dengan teman atau duduk menunggu sambil membaca buku cerita” [Lampiran 4: (9)]. Dan semakin diperkuat dengan responden 3 dan 9 yang menyatakan:” Ya saya banyak akal dan bisa menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan seperti ketika ada tugas dari sekolah, saya memanfaatkan buku yang sudah ada semaksimal mungkin meskipun buku catatan saya sendiri atau saya akan bertanya ke teman saya yang lebih tahu dari saya melalui telpon, sms atau bbm” [Lampiran 4: (9)]. Sedangkan pernyataan yang lain tentang memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan antara lain: supaya tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
terlambat masuk sekolah karena pindah rumah berangkat lebih awal ke sekolah dan tidak tergantung dengan orang tuaa atau tante yang mengantar ke sekolah dengan bangun lebih pagi dan berangkat lebih awal (responden 6 dan 14), apabila mendapatkan kesulitan bersikap tenang (responden 9), jika mengadakan kegiatan Putra Altar kekurangan dana maka untuk menutupi kekurangan dana dengan berjuangan dan ngamen di gereja ( responden 13) Dari pernyataan responden tersebut dapat diketahui bahwa mereka bisa menerapkan semangat memulai dari apa yang ada dan mereka memiliki akal dan menemukan jalan keluar apabila menemukan kesulitan. Terkecuali responden 4 yang menyatakan: “ Saya kurang memiliki akal dan kurang mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan karena sejak kecil sampai sekarang segala sarana telah tersedia dan banyak yang membantu saya kedua orang tua yang memanjakan saya karena saya anak tunggal” [Lampiran 4: (9)]. Berbeda dengan ungkapan responden 3 yang menyatakan:” walau kadang mengalami kesulitan untuk menerapkan semangat memulai dariapa yang ada namun lumayan memiliki akan dan bisa menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan” [Lampiran 4: (9)]. b.
Cinta persaudaraan Aspek cinta persaudaraan pernyataan responden pada item soal nomer 10, 11,
12, 13, 14 dan 15 yakni mencari kenalan baru, mengampuni, tidak ingin menuntut balas, melakukan segala sesuatu dengan senang hati, tidak mengeluh jika tidak mendapat apa yang diharapkan dan melakukan apa yang benar tanpa disuruh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Keenam item soal tersebut menggali pernyataaan responden tentang cinta persaudaraan yang mereja hidupi selama ini. Dari pernyataan yang diajukan kepada responden mengenai relasi responden terkait dengan cinta persaudaraan, sebagian besar 15 reponden mengungkapkan baik dan semakin semakin memiliki banyak teman dengan mencari kenalan baru. Seperti yang diungkapkan oleh responden 3 yang mengungkapkan : Saya merasa semakin memiliki banyak teman dengan sekolah di SMP Joannes Bosco dan masih kontak dengaan teman SD yang tidak sekolah di SMP Joannes Bosco. Kesadaran bahwa saya dikasihi dan tidak akan ditolak menjadi satu kekuatan saya untuk terus menjalin relasi dengan siapapun. Konflik tentunya saya pernah menemukan dan mengalami namun saya terus berjuang untuk memahami dan menerima karena sesama atau teman saya memiliki latar belakang yang berbeda dengan saya. Bila ada saudari yang sedang berbeban berat, selalu ada dorongan untuk membantu meringankan bebannya. Saya mengeluh bila tidak mendapatkan apa yang saya dapatkan, kadang saya rasakan berat namun pada akhirnya saya sadar bahwa ini tidak benar karena sekarang ini saya sudah SMP. Selalu membantu jika ada orang yang membutuhkan bantuan (Lampiran 4: (12)). Pernyataan ini juga di dukung oleh ungkapan responden 5 dan 8 yang mengungkapkan : “menganggap teman sebagai saudara dan saudara sebagai teman dan saya mencintai orang yang saya jumpai sebagai saudara” (Lampiran 4:(13)). Sedangkan pernyataan responden 6 terkait dengan item saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan berusaha untuk mengampuni walaupun terasa sulit senantiasa memberi ampun. Hal ini di dukung dengan responden 13 yang menyatakan apabila ada selisih paham berjuang untuk mengampuni karena mengampuni itu sulit bagi saya. Sedangkan pernyataan responden lainnya apabila saat berelasi dengan sesama ada perselisihan memaafkan dan menerima sesama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
apadanya karena saya mengajari adik-adik sekolah minggu untuk mengasihi dan mengampuni sesama dan mendoakan (responden 8 dan 14). Untuk item soal nomer 13 tentang melakukan segala sesuatu dengan senang hati, responden 4 mengungkapkan bahwa: Dalam diri saya ada keinginan untuk melakukan sesuatu dengan senang hati misalnya saya melihat orang pengemis tergerak dan ingin menolong tapi saya ada di dalam mobil jadi sebatas melihat dan tergerak tidak bisa membantu secara langsung, terkadang saya berdoa dalam hati, mendoakan pengemis tersebut (Lampiran 4: (13)). Sedangkan beberapa responden lainnya terkait dengan cinta persaudaraan mengemukakan bahwa senantiasa tersenyum dengan orang yang dijumpai di jalan sekalipun tidak kenal. Tidak mendendam, apabila memberi tidak ingin menuntut balas. Saat melihat ada sesama yang berbeban berat dengan senang hati membantu. Tidak mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang diharapkan serta apabila mendengar dan melihat sesama yang membutuhkan bantuan, dengan cepat dan tergerak hati untuk menolong semampu dan sebisanya saya. Pada aspek cinta persaudaraan ini ditemukan bahwa doa rosario dan sembilan cara doa St.Dominikus berperan dalam mengembangkan keenam item pada aspek mencari kenalan baru, mengampuni apabila ada perbedaan pendapat, melakukan segala sesuatu dengan senang hati, tidak mengeluh apabila tidak mendapat apa yang diharapkan dan melakukan apa yang benar tanpa disuruh serta tergerak hati untuk menolong sesama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
c.
Semangat belajar Dari aspek semangat belajar ini diperoleh jawaban atau pernyataan
responden dari item soal nomer 16, 17, 18, 19, 20, 21 yang membahas tentang terus berusaha sampai berhasil, cara mengatasi apabila menemukan kesulitan, tidak menunda tugas, menyusun dan melakukan jadwal harian, mengembangkan potensi dan menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya. Tanggapan responden 4 menyatakan bahwa: Semangat belajar saya semakin meningkat karena selain belajar di sekolah, kedua orang tua saya memanggil guru les datang ke rumah, jadi jika ada kesulitan saya bertanya pada guru les. Ya saya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk belajar namun terkadang muncul rasa bosan karena tidak ada waktu kosong, jika tidak les saya mengikuti kegiatan ekstra di sekolah dan belajar organ di tempat kenalan orang tua. Saya menyusun jadwal harian saya dan saya mengembangkan bakat saya yakni musik. Ya saya menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya karena dibantu oleh guru les [Lampiran 4: (16)] Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari responden 3 menyatakan bahwa: Semangat belajar saya meningkat karena saya sadar bahwa saya perlu berusaha keras untuk memahami pelajaran yang semakin rumit menurut saya. Bila ada tugas saya langsung mengerjakan tetapi kemudian berhenti karena ada kesulitan baru setelah mendekati batas waktu dikerjakan dan disempurnakan lagi dengan bertanya pada orang tua atau kakak. Saya menyusun jadwal belajar saya setiap hari. Mengembangkan bakat tetapi seringkali terbentur dengan kemalasan [4:(16)]. Sedangkan beberapa responden lainnya mengemukakan bahwa semangat belajar saya naik – turun. Jika ada kesulitan, kadang semangat menghadapi. Namun juga kadang lari menghindari dulu. Saya berupaya memanfaatkan waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
dengan baik, meski rasanya lebih banyak bermain. Bakat dan potensi saya kembangkan dan asah terus dengan praktek menari. Namun dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan (responden didukung oleh responden 7, 8, 15.
2) yang
Sedangkan responden 6, 9, 10, 13, 14
mengemukakan bahwa: Semangat belajar saya biasa saja, saya memberi waktu untuk belajar demi membahagiakan orang tua dan masa depan saya. Selama ini saya terus berusaha sampai berhasil apabila menemukan kesulitan saat belajar karena saya penasaran dan mencari jawabannya dengan bertanya pada orang yang lebih tahu bisa ke orang tua, kakak, orang tua dan teman. Ya saya memanfaatkan waktu dengan baik saat belajar. Jika ada tugas saya langsung tanpa menunda-nunda. Ya selama ini saya menyusun jadwal harian yang saya sesuaikan dengan jadwal dari sekolah. Saya mengembangkan bakat atau potensi yang ada dalam diri saya dengan berlatih dan mengikuti perlombaan mewakili sekolah lomba Matematika. Ya dengan membuat jadwal saya menyelesaikan tugas selesai sebelum batas waktunya. Jika menemukan kesulitan menantang saya untuk mencari jalan keluarnya. Ada satu responden yang menyatakan bahwa semangat belajarku masih kurang, selama ini aku berusaha sampai berhasil, aku masih belum memanfaatkan waktuku untuk belajar, jika ada tugas sekolah saya jarang langsung mengerjakannya,belum,aku sudah mengembangkan bakatku yaitu mengikuti ekskul futtsal,saya mengumpulkan tugas saat sampai batas waktu (responden 5). Dari jawaban responden tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa ada semangat belajar, apabila ada kesulitan terus berjuang dengan bertanya pada orang yang lebih tahu, tidak menunda tugas walau terkadang ada rasa malas, menyusun dan melakukan jadwal harian supaya tidak ketidak menumpuk dengan aneka tugas dan kegiatan, mengembangkan potensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
yang ada dalam diri responden dengan berlatih dan mengikuti perlombaan dan berusaha untuk menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya. d.
Semangat belarasa Dari aspek semangat belarasa ini diperoleh jawaban atau pernyataan
responden dari item soal nomer 22, 23, 24 dan 25 yang membahas tentang senang membagikan apa yang dimiliki, memberikan waktu apabila orang lain membutuhkan, berusaha menolong dan memperlakukan orang lain dengan baik. Setiap item soal tersebut bertujuan untuk menggali pernyataan dari setiap responden kaitannya dengan aspek yang diteliti yaitu
semangat belarasa.
Pernyataan responden dari keempat item diatas, seperti yang diungkap oleh responden 1 yang menyatakan bahwa: Saya senang berbagi dengan apa yang saya miliki, saat sedang bermain apabila melihat ada orang yang membutuhkan bantuan maka saya berupaya berbagi waktu, tenaga, dan pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan bantuan. Apabila melihat orang lain berbeban berat saya lelas menolong misalnya saat melihat nenek membawa berat saya lekas membantu. Ya memperlakukan sesama dengan sebaik-baiknya [Lampiran 4: (20)]. Hal ini di dukung oleh responden 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13 dan 15 yang menyatakan bahwa: Senang berbagi apa saja yang saya memiliki. Apabila sedang bermain melihat ada orang yang membutuhkan bantuan maka akan segera menolong, misalnya melihat ada teman, orang tua, bapak atau ibu guru sedang membawa barang dan kelihatannya berat segera membantu. Dan
berusaha
memperlakukan sesama dengan sebaik mungkin [Lampiran 4: (20-21)]. Sedangkan responden 11 mengungkapkan bahwa: “Saya rada kurang senang berbagi karena saya jarang membawa bekal yang lebih saat ke sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
Apabila sedang bermain melihat ada orang yang membutuhkan bantuan maka saya dengan tergerak menolongnya. Saya memperlakukan sesama dengan baik” [Lampiran 4: (21)]. Hal ini di dukung dengan responden 15 yang menyatakan bahwa:”Saya berupaya berbagi waktu, tenaga, dan pertolongan bagi orang lain. Namun, kadang – kadang masih pilih teman dan mikir – mikir dulu kalau mau bantu” [Lampiran 4:22)]. Pada aspek semangat belarasa ini ditemukan bahwa sebagian besar responden senang membagikan apa yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan, memberikan waktu apabila ada orang yang membutuhkan pertolongan dan berusaha menolong sesama tanpa membedakan latar belakang serta memperlakukan orang lain dengan baik. Kesemuanya ini saat penulis bertanya lebih dalam kepada responden karena berkat doa sembilan cara doa St.Dominikus melalui mempelajari firman diingatkan untuk berbuat dan berbagi kasih dengan sesama. e.
Semangat demokrasi Pada bagian aspek semangat demokrasi ini penulis mencoba menggali
jawaban responden melalui item soal nomer 26, 27, 28, 29 dan 30 yang dibahas tentang mendengarkan sebelum berpendapat, menyampaikan kritikan dengan kata-kata yang sopan, menghargai pendapat orang lain, aktif menyampaikan ide, gagasan, pendapat dan solusi dan menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil/diputuskan. Pernyataan responden dari kelima item tersebut, diungkapkan oleh responden 6 yang menyatakan bahwa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Saat kerja dalam kelompok saya berusaha untuk mendengarkan teman sebelum saya berpendapat. Apabila menyampaikan kritikan dengan sopan saya menyampaikannya. Saya menghargai menghargai pendapat orang lain dan bertanya apabila kurang paham dan tidak mengerti. Saya juga aktif menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan solusi serta saya menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil/diputuskan bersama terlebih demi kebersamaan kelas [Lampiran 4: (23)]. Hal ini di dukung dengan penyataan dari responden yang lainnya. Hanya saya pada item soal nomer 29 keterlibatan menyampaikan ide, gagasan, pendapat dan solusi ada beberapa responden yang mengungkapkan kurang aktif dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat dan solusi (responden 1, 3, 4 dan 9). Hal ini didukung responden 15 yang mengungkapkan bahwa: “Saya selalu berupaya untuk mendengarkan teman. Namun, ketika teman yang saya dengarkan tidak sependapat dengan pemikiran saya, saya jadi malas mendengarkan. Dalam menyampaikan pendapat, saya berupaya sopan. Namun bila lawan bicara mulai menantang, saya akan cuek dan tidak peduli dengan urusan orang lain. Bila ada keputusan bersama, saya akan menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya [Lampiran 4: (25)] Pada aspek semangat demokrasi ditemukan bahwa peranan spiritualitas doa St.Dominikus memiliki peran dalam mengembangkan karakter siswa. Kelima item soal dalam semangat demokrasi sebagian besar para responden mendengarkan
dengan
baik
saat
ada
yang
menyampaikan
pendapat,
menyampaikan kritikan dengan kata yang sopan, menghargai pendapat orang lain, terlibat aktif dalam menyampaikan ige, gagasan, pendapat dan solusi serta menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diputuskan dalam kebersamaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
3.
REFLEKSI KATEKETIS HASIL PENELITIAN Nilai karakter yang diterapkan di sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta
adalah menerapkan spiritualitas doa St. Dominikus
dalam hidup sehari-hari
melalui karakter yang dikembangkan: semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengembangkan mendidik siswa cerdas, utuh cinta kebenaran. Penulis mengadakan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dengan judul:
DISKRIPSI
DOMINIKUS
BAGI
PENGHAYATAN SISWA
KELAS
SPIRITUALITAS VIII
SMP
DOA
SANTO
JOANNES
BOSCO
YOGYAKARTA, sungguh memberikan manfaat bagi penulis. Melalui penelitian ini penulis menemukan bahwa SMP Joannes Bosco Yogyakarta ada dibawah Lembaga pendidikan formal yakni Yayasan Santo Dominikus yang memiliki wibawa dan kearifan dalam membentuk karakter siswa sebagai pilar bangsa masa depan. Semuanya terarah pada visi Yayasan pendidikan Santo Dominikus yaitu untuk mencerdaskan bagi generasi muda agar menjadi pribadi yang utuh, cerdas, cinta kebenaran, berdasarkan nilai-nilai Kristiani dan secara khusus nilai-nilai Spiritualitas doa St. Dominikus. Spiritualitas doa St. Dominikus yaitu melalui doa rosario dan sembilan cara doa St. Dominikus. Doa rosario dan sembilan cara doa St. Dominikus menjadi kekuatan didalam hidup siswa dengan doa mereka selalu bersatu erat dengan Kristus, pengalaman rohani yang mereka timba dari bacaan rohani dan Kitab Suci yang menambah pengetahuan
mereka tentang
Kristus yang berperan dalam mengembangkan semangat memulai dari apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi. Demikianpun bagi penulis
doa rosario dan sembilan cara doa St.
Dominikus bukan hanya berperan mengembangkan karakter siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta melainkan juga menjadi dasar penulis didalam tugas dan pewartaan sebagai suster Dominikan yang tersu mengembangkan dan menghidupi semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi yang berpusat dari Spiritualitas doa St. Dominikus. Dengan memberi waktu berdoa rosario dan sembilan cara doa St. Dominikus
penulis dimampukan menjadi
berkat bagi semua orang yang
dihadirkan dalam hidup penulis. Berjalan bersama Dia memang selalu menyenangkan. Dia tidak membiarkan penulis berjalan sendirian. Dialah Sang pokok anggur dan penulis rantingnya. Saat ini penulis berjalan ditengah dan bersama dengan ranting terkasih-Nya. Menyegarkan dan saling memberikan kesegaran. Kesegaran yang disediakan oleh Sang pokok. Hidup menjadi seorang Dominikanes yang tidak terikat oleh apapun kecuali terikat erat dengan Dia Sang Pokok Anggur Sejati. Dia mengajarkan sikap hati untuk mengasihi dan memberkati. Penulis menemukan buah rohani dari siswa kelas VIII yang senantiasa memberikan waktu untuk berdoa dan mampu mengembangkan karakter yang ada dalam diri mereka melalui sikap dan tindakan yang nyata di tengah keluarga dan masyarakat. Sebagaimana yang diungkapkan salah satu responden saat berbagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
makanan dengan tukang becak, tukang sampah dan orang buta yang bertemu di jalan. Responden mengungkapkan ada rasa terharu, bahagia dan kerinduan untuk berbagi dengan sesama yang lemah, miskin dan berkekurangan. Responden pun mengungkapkan bersyukur bisa sekolah dan terpenuhi segala kebutuhan hidupnya. Demikian penulis disadarkan untuk membuka mata dan hati mengulurkan berkat bagi sesama tanpa membeda-bedakan terlebih tergerak hati untuk membantu sesama yang lemah, miskin dan difabel. Selain itu juga penulis diingatkan melalui ungkapan responden yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya karena selama ini jarang berdoa rosario dan ungkapan responden lainnya yang mengatakan jika berdoa rosario serasa dekat dengan seorang ibu. Dari ungkapan kedua responden ini menyadarkan penulis untuk senantiasa berdoa rosario. Penulis berdoa rosario sejak sebelum menjadi anggota Legio Maria. Memang benar dengan berdoa rosario serasa semakin dekat dengan seorang ibu yang melindungi, menemani, menghibur dan menguatkan serta memberikan kesejukkan dan ketenangan dikala penulis mendaraskan doa rosario. Berkat Bunda Maria penulis tetap setia dalam menjawab panggilan sebagai suster Dominikanes. Penulis juga menemukan bahwa untuk mengembangkan karakter dalam diri siswa dibutuhkan kerjasama antara sekolah dan orang tua. Orang tua adalah guru sekaligus pendidik utama dan pertama yang akan menentukan karakter anaknya. Ketika orang tua menitipkan anaknya ke sekolah, maka pihak sekolahlah yang menjadi pembentuk karakter siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Hasil penemuan penulis dalam penelitian saat mencari data dengan mewancarai
responden
menyadarkan
penulis
untuk
memberikan
waktu
mendengarkan dan mendekati responden dengan hati dan setia mendengarkan. Ternyata sebagiaan besar responden merindukan kehadiran suster Dominikan di sekolah. Dengan kehadiran suster responden bisa bercerita apa saja dengan suster. Saat penulis bertemu dengan orang tua murid pun ada yang menyampaikan sekolahnya suster mengapa tidak ada suster yang mengajar di sekolah. Dari pertanyaan ini mengingatkan saya betapa pentingnya kehadiran seorang suster di unit karya di bawah naungan Yayasan Santo Dominikus kantor cabang Yogyakarta unit SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
B. USULAN PROGRAM
MENINGKATKAN SPIRITUALITAS DOA
ST.DOMINIKUS BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
Pada bagian ini, penulis menindaklanjuti bab sebelumnya dengan menguraikan beberapa pokok dalam usulan program untuk meningkatkan Spritualitas doa St.Dominikus yang relevan bagi siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Oleh sebab itu dalam bagian ini penulis akan menyajikan bagaimana meningkatkan Spiritualitas doa St.Dominikus di SMP Joannes Bosco melalui program perwalian. Program
perwalian ini untuk mewujudnyatakan arah
pengembangan kesiswaan agar menghasilkan/membuahkan profil alumni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Dominikan yang Utuh, Cerdas, Cinta Kebenaran sesuai dengan Arah Pengembangan Peserta Didik Sekolah Dominikan Indonesia.
1.
LATAR BELAKANG KEGIATAN Pada saat ini kita menghadapi realitas masyarakat yang sekuler, konsumtif,
hedonis, dan instan. Generasi saat ini juga merupakan generasi internet, generasi dunia maya. Siswa SMP Joannes Bosco berasal dari lingkungan masyarakat yang seperti itu. Melalui visi dan misi Yayasan St. Dominikus dan seluruh sekolah di lingkungan Yayasan St. Dominikus membangun alumnus yang unggul, yang mencerminkan profil alumni Dominikus.
Pengembangan itu salah satunya
ditempuh melalui program pengembangan kesiswaan di SMP Joannes Bosco melalui program perwalian yang bisa mengoperasionalkan Arah Pengembangan Peserta Didik Sekolah Dominikan Indonesia agar menghasilkan/membuahkan profil alumni Dominikan yang Utuh, Cerdas, Cinta Kebenaran. Usaha pengembangan karakter ini dilaksanakan setiap hari pada pagi dan siang hari dibahas, diingatkan, digeluti, dan dilaksanakan. Pengembangan karakter memerlukan pembiasaan dan latihan. Oleh karenannya di SMP Joannes Bosco setiap hari sebelum memulai kegiatan belajar selama 15 menit selain doa pembuka ada bacaan dan renungan dari bacaaan Kitab Suci. Maka dari itu program perwalian ini dilaksanakan setiap hari dengan nama home class dan centre study. Centre study
menolong siswa yang lupa tidak mengerjakan tugas, yang
ketinggalan pembelajaran, yang ketinggalan dalam menyerap materi pada saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
proses belajar mengajar di kelas, yang memiliki masalah belajar, dan lain-lain. Setiap hari ada guru yang melaksanakan piket di centre study.
2.
ALASAN PEMILIHAN PROGRAM Siswa wajib hadir di sekolah pukul 06.45 wib. Sebelum memulai kegiatan
belajar di SMP Joannes Bosco diawali dengan doa dan mendengarkan serta merenungkan bacaan Kitab Suci yang di dampingi oleh wali kelas. Oleh karenanya materi program perwalian ini dibuat guna meningkatkan spiritualitas doa St.Dominikus di SMP Joannes Bosco bagi pengembangan karakter siswa SMP Joannes Bosco: memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi.
3.
TUJUAN PEMILIHAN PROGRAM Tujuan pemilihan program ini disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan
perkembangan siswa. Dalam mempersiapan suatu usulan program perlu diketahui untuk siapa program ini ditujukan, apa yang menjadi kebutuhan dan bagaimana wali kelas berperan dalam program perwalian ini. Program perwalian
ini bertujuan untuk meningkatkan Spiritualitas doa
St.Dominikus untuk mengembangkan karakter siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta melalui bacaan Kitab Suci dan renungan harian. SMP Joannes Bosco Yogyakarta sebagai sekolah katolik, oleh karenanya Kitab Suci
merupakan
sumber inspirasi utama dalam pengembangan karakter siswa. Untuk itu sekolah membiasakan mendengarkan bacaan Kitab Suci dalam perwalian. Kitab Suci
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
memiliki pesan universal yang semua orang menghidupi dan membutuhkannya, yaitu kasih. Bacaan Kitab Suci dimaksudkan untuk memberikan inspirasi bagi kehidupan siswa dan Guru. Juga sebagai dasar renungan hari yang bersangkutan dan pengembangan karakter : semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat demokrasi dan belarasa.
4.
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PERWALIAN Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan perwalian setiap hari adalah
sebagai berikut: 1) Pembukaan Dalam pembukaan ini, berisi hal-hal berikut. a.
Doa pembuka Untuk mengawali perwalian, setelah siswa siap maka perwalian dimulai
dengan doa pembuka. Doa pembuka dimaksudkan untuk mengarahkan perhatian para siswa pada tema hari itu dan harapan-harapan yang ingin dicapai. Doa pembuka bisa spontan oleh guru, oleh siswa, atau mengambil dari teks, misalnya dari Madah Bakti atau Puji Syukur atau dari buku lain yang berkesinambungan dengan tema perwalian. b.
Salam Sangatlah penting guru memberikan salam kepada para siswa. Selain ucapan
selamat pagi atau selamat siang (sesuai dengan waktu) baik jika setelah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
mengucapkan selamat pagi/siang, dibudayakan dengan ungkapan peace be with you, Berkah Dalem, God bless you, salam veritas, salam dalam the salvation of souls, salam one heart one spirit one community, dan bisa yang lain lagi yang sesuai dengan kekhasan setiap kelas. c.
Presensi Guru wajib mengetahui kehadiran siswa. Untuk itu maka guru harus
mengeceknya. Cara pengecekan bergantung kreativitas masing-masing guru. Pada saat cek kehadiran ini, baik jika ditanyakan alasan jika ada siswa yang terlambat, yang izin, ataupun yang sakit bahkan yang alpa jika seandainya ada yang alpa. Menggali
alasannya dan baik jika dibuat komitmen dengan siswa yang
bersangkutan untuk rajin masuk sekolah tanpa terlambat, izin, atau alpa.
d.
Hallo – apa kabar Sangat penting menanyakan kabar siswa. Juga bagaimana perasaannya pada
hari yang bersangkutan. Bisa juga ditanyakan pengalamannya di jalan ketika berangkat sekolah, atau pengalaman ketika mempersiapkan diri berangkat ke sekolah. Sangat baik juga jika ditanyakan bagaimana keadaan orang tuanya, hubungan/keakraban anak dengan orang tua, relasi dengan kakak atau adik. Sangat perlu pula untuk ditanyakan apakah diri siswa sudah siap untuk mengikuti kegiatan hari ini. Jika siap maka galilah alasannya. Demikian pula jika para siswa tidak siap maka perlu diketahui alasannya mengapa tidak/belum siap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
2)
Bacaan Kitab Suci Kita Suci merupakan salah satu sumber materi perwalian setiap hari.
Bapak/Ibu/Suster wali kelas memilih bacaan yang telah disediakan. Demi kelancaran maka sangat diperlukan persiapan untuk Bapak/Ibu/Suster. Dengan demikian, perlu membaca terlebih dahulu, kemudian mengkontemplasikan, membuat keputusan batin apakah yang akan dilaksanakan, melaksanakan dalam hidup pesan universal tersebut, mensharingkan kepada siswa ketika memberikan perwalian dengan tujuan memiliki buah yang bisa dirasakan oleh semua pihak.
3)
Renungan Renungan merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan pesan karakter
yang akan dikembangkan dalam perwalian hari yang bersangkutan. Wali kelas sebaiknya telah menyiapkan renungan yang akan disampaikan berdasarkan materi yang telah disiapkan. Semangat St. Dominikus merupakan materi wajib untuk pengembangan karakter. Dengan demikian harus masuk ke dalam renungan. Materi Semangat St. Dominikus dapat diperhatikan pada buku Arah Pelayanan Pendidikan Yayasan St.Dominikus . Berbicara mengenai Semangat St. Dominikus tentu tidak bisa lepas dengan pribadi Santo Dominikus. Untuk itu guru wajib memahami siapa Santo Dominikus. Renungan juga harus kontekstual. Dengan demikian para wali kelas harus sungguh mengenal murid-muridnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, gejala yang ada di kelas, gejala yang sedang berkembang pada diri murid-murid,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
dan lain-lain. Dalam hal ini memang diperlukan ketajaman pancaindra dari wali kelas. Bagaimana mendengar, melihat, membaui keadaan, mencium keadaan, merasakan segala hal yang dihadapi. Wali kelas harus mampu menangkap pesan di balik situasi siswa. Untuk itu, sebagai guru dan wali kelas tentu harus selalu mau belajar, mengembangkan diri, juga berani rendah hati untuk bertanya.
4)
Implementasi Setelah guru memberikan renungan maka diperlukan adanya implementasi
atas renungan tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk mempraktikkan secara nyata apa yang telah direnungkan dan karakter yang mesti dikembangkan. Dengan demikian agar karakter itu tampak bisa dilihat, dirasa, didengarkan maka harus dilaksanakan dalam hidup sehari-hari sehingga hidup kita bukan tong kosong berbunyi nyaring. Dengan melakukan konsep karakter dalam hidup maka hidup kita akan menjadi bermakna. Orang yang penuh kebajikan mengatakan hidup yang penuh isi. Atau orang Jawa mengatakan, “Uripe ana isine”. Dalam implementasi ini guru sebaiknya juga menanyakan hal-hal berikut ini dan dihubungkan dengan pengembangan karakter. Bagaimana
dengan
pekerjaan
rumah,
tugas-tugas,
seragam,
penampilan/performance: kerapihan, keramahtamahan, gembira, mampu mendengarkan, mendahulukan yang lain, kebersihan, pengendalian diri, kemandirian, dll; kedisiplinan, on time, in time, kejujuran, perolehan nilai, penyelesaian tugas-tugas, sopan-santun Motivasi dan teknik belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Penyelesaian masalah-masalah belajar maupun pada umumnya. Pembahasan karakteristik kelas dan penyelesaiannya. Pengumuman-pengumuman dari sekolah. Budaya penyelesaian sampah. Komitmen masing-masing siswa atau komitmen kelas.
5)
Informasi Pada saat perwalian ini juga merupakan waktu yang tepat untuk
menyampaikan informasi-informasi dari sekolah, seperti hal-hal berikut ini. Informasi yang diberikan bisa dari organ yang lain seperti dari bidang kurikulum, kesiswaan, humas, sarana prasarana, pastoral care. Informasi tersebut bisa informasi apapun dari sekolah. Pada waktu tertentu mendekati suatu even, dapat juga memberikan informasi dan merancang persiapannya, misalnya ketika akan menghadapi lomba-lomba pada class meeting dalam rangka even tersebut. Wali kelas juga wajib menyampaikan informasi/pesan dari guru lain atau juga guru matapelajaran untuk siswa tertentu sehubungan dengan kepribadian, penyelesaian tugas dan pekerjaan rumah, dan lain-lain.
6)
Refleksi Hari Ini Sangatlah penting dikembangkan refleksi. Dengan diadakan refleksi setiap
hari tentang kegiatan hari yang bersangkutan maka akan melatih ketajaman pancaindra dan pengembangan semangat belajar pada khususnya serta semangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Santo Dominikus pada umumnya. Refleksi hari ini dilaksanakan pada siang hari menjelasng pulang sekolah. Alokasi waktu kira-kira 10-15 menit. Para guru wali kelas akan bertemu dengan murid-muridnya kembali karena merekalah yang akan membimbing kegiatan refleksi ini. Untuk efektivitas refleksi maka masing-masing anak dan guru sebaiknya memiliki buku refleksi sendiri. Apa yang dirasakan, apa yang menjadi evaluasi, apa yang ditemukan tentang makna hari ini dituangkan pada buku refleksi tersebut. Dengan refleksi itu maka diharapkan kemajuan dari masing-masing siswa dan guru bisa dirasakan dan terlebih memiliki buah.
7)
Temuan Kata-kata Kunci Setiap hari pada pelaksanaan perwalian diharapkan ditemukan sebuah atau
dua buah ungkapan yang bisa berbentuk kata-kata kunci atau bisa disebut juga kata-kata mutiara atau juga bisa berupa sebuah kalimat indah penuh pesan bermakna. Ungkapan tersebut dimaksudkan menjadi intisari perwalian kita untuk mengingatkan perolehan kita tentang pengembangan karakter yang kita pelajari bersama dengan anak didik kita dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Agar tidak lupa maka ungkapan yang telah dihasilkan itu kemudian dituliskan dalam sebuah spanduk atau banner, atau apa saja yang indah dan bisa dilihat dengan jelas, bisa dibaca dengan cepat, serta bisa diingat dalam jangka waktu yang lama. Selanjutnya spanduk/banner tersebut dipasang di tempat-tempat strategis atau di setiap sudut sekolah kita yang sering dilalui oleh guru, karyawan dan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Supaya spanduk/banner tersebut menjadi perhatian bersama maka bisa dilaksanakan penugasan oleh guru kedominikanan, bahasa Indonesia, IPS, IPA bahkan matematika agar anak menganalis atau menyampaikan pendapat tentang ungkapan yang telah dipasang. Misalnya, ada sebuah ungkapan Be Happy No Complain. Untuk mata pelajaran kedominikanan guru bisa memberi tugas kepada siswa mengapa bisa ada ungkapan itu, apakah kaitannya dengan Santo Dominikus. Untuk guru bahasa Indonesia, bisa memberi tugas mendeskripsikan be happy no complain ke dalam beberapa paragraf. Untuk guru IPS bisa memberikan tugas analasis ungkapan tersebut yang dihubungkan dengan nilainilai dalam masyarakat. Untuk guru IPA bisa memberikan tugas mengukur volume spanduk/banner. Untuk guru matematika bisa memberikan tugas menghitung lebar banner, lebar huruf, dan lain-lain yang tentu saja ditentukan sesuai dengan tingkat kesulitan dan jenjang dari siswa kita.
5.
MATERI PEDOMAN PERWALIAN Berikut ini merupakan materi sebagai pedoman perwalian. Materi ini
disusun sesuai dengan tema. Materi ini juga sudah disiapkan untuk setiap hari ketika mengadakan perwalian. Bapak/Ibu/Suster wali kelas bisa mengembangkan sendiri sejauh sesuai dengan tema.
Kebebasan berkreasi dan pengembangan
untuk membangun karakter dominikan diberi peluang yang sebesar-besarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi Program Perwalian 1. Minggu Pertama “Manusia Baru” No Karakter siswa Hari yang dikembangkan 1 Semangat memulai Senin dari apa yang ada
Tema Panggilan
Materi
Sumber
Luk 9 : 1-6; Mat 10 : 1-8; Yoh 1 : 35-45 Kitab Suci 1. Kita semua dipanggil untuk mewartakan Puji Syukur dan membangun kerajaan Allah di bumi. 2. Panggilan sebagai seorang pelajar yang tetap memiliki semangat belajar dengan sarana yang ada.
Metode Bermain peran Bercerita Diskusi
Peneguhan: Dengan meneladan para murid Yesus, dengan semangat baru sebagai siswa 2
Cinta Persaudaraan
Selasa Aku Percaya
Yoh 14 : 1; Mrk6 : 45-52; Maz 27 : 13 Kitab suci 1. Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita dalam suasana dan keadaan apapun. 2. Tuhan selalu mengerti dan memberikan yang terbaik apa yang kita harapkan. 3. Tidak mudah menyerah.
Bercerita
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneguhan: Sebagai manusia baru dengan semangat yang baru segala tugas dan permasalahan 3
Semangat Demokrasi
Rabu
Tak Ada yang Mustahil
Mrk6 : 34-44; Mat 17 : 20; Luk 1 : 37 Kitab suci 1. Segala sesuatu yang mudah maupun sulit, Puji Syukur perkara besar/kecil kalau Tuhan berkehendak dapat kita atasi. 2. Dengan usaha dan percaya kepada Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Bercerita Diskusi
Peneguhan: Sebagai manusia baru, kita mengandalkan Tuhan dalam setiap hal. Iman menjadi dasar segala tindakan kita. 4
Semangat belajar
Kamis Berani Menanggung Resiko
Luk 4 : 16-30; Luk 22 : 39-46; Luk 22 : 54- Kitab Suci 62 Madah 1. Kita dipanggil dan diutus untuk menjadi Bakti bentara-bentara Kristus. 2. Mengingatkan kembali tugas sebagai seorang siswa harus giat belajar kalau ingin berhasil, berani menolak seorang siswa harus giat belajar kalau ingin berhasil, berani menolak ajakanajakan/pengaruh-pengaruh yang tidak baik.
Bermain Bercerita
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneguhan: Dengan semangat baru dan mengandalkan Tuhan, kita berani menanggung resiko dari apa yang kita lakukan atau akibat tidak melakukan sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita. 5
Semangat belarasa
Jumat
Jadilah engkau tahir
Luk 5 : 12-16 ; Mat 8 : 1-3; Yak 4 : 7-8 Kitab Suci 1. Yesus mengulurkan tangannya menjamah orang itu dan berkata Aku mau Jadilah Engkau Tahir. 2. Kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah agar terbebaskan dari hal yang buruk.
Bermain Peran Bercerita
Peneguhan: Allah menghendaki kita menjadi tahir dari segala kebiasaan dan perilaku buruk. 6
Cinta Persaudaraan
Sabtu
Menjadi saksi Mat 8 : 4; Yoh 3 : 22-30; I Kor 9 : 16 Kitab Suci 1. Bersaksi adalah mengarahkan orang lain Madah pada kebaikan dan kekuasaan Tuhan. Bakti 2. Sebagai murid Yesus kita harus berani menjadi saksi Kristus melalui tugas dan panggilan hidup kita sebagai pelajar. 3. Memberitakan Injil bukan hanya dengan kata-kata namun lebih kepada tindakan.
Bercerita Diskusi
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneguhan : Sebagai manusia baru yang tahir, kita harus konsisten dan berani bersaksi melalui kebiasaan dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga orang lain mengikuti apa yang kita buat karena perbuatan baik kita yang mereka alami.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Minggu kedua “Proaktif “ No Karakter siswa Hari yang dikembangkan 1 Semangat memulai Senin dari apa yang ada
Tema
Materi
Sumber
Memiliki Inisiatif
Mrk1 : 14-20; Luk 9 : 16; Luk 19 : 1-10 Kitab Suci 1. Membagi pengalaman dan melakukan Puji Syukur sesuatu demi kemajuan bersama. 2. Guru memberikan contoh inisiatif yang telah dilakukan dan kemudian memotivasi siswa agar bisa berinisiatif tanpa takut dan ragu-ragu dalam setiap kesempatan. 3. Sebagai seorang pelajar harus memiliki inisiatif untuk kreatif.
Metode Bermain peran Bercerita Diskusi
Peneguhan: Dengan meneladan para murid Yesus, dengan semangat baru sebagai siswa semakin siap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sarana yang ada untuk menjadi manusia baru. 2
Cinta Persaudaraan
Selasa Fokus pada tujuan
Mrk1 : 21b-28; Rom 12 : 1-2; Mat 7 : 7-12 Kitab suci 1. Bila kita menyatakan diri sebagai orang beriman dan pengakuan kita akan Allah tidak lebih mendalam dari roh jahat apakah kita bisa bangga menyatakan diri kita sebagai orang Kristen.
Bercerita
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Sebagai seorang pelajar harus selalu berkonsentrasi dan fokus pada tugasnya untuk meningkatkan prestasi dan meraih cita-cita. Peneguhan: Sebagai manusia baru dengan semangat yang baru segala tugas dan permasalahan, akan dapat diatasi dengan usaha keras dan kepasrahan kepada Tuhan. 3
Semangat Demokrasi
Rabu
Berani menemukan hal yang baru
Mrk 3 : 1-6; Yoh 8 : 1-11 Kitab suci 1. Sekalipun kita disibukkan oleh pekerjaan Puji Syukur jangan lupa sempatkan untuk berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan. 2. Membiasakan diri mengawali dan mengakhiri kegiatan dengan doa.
Bercerita Diskusi
Peneguhan: Sebagai manusia baru, kita mengandalkan Tuhan dalam setiap hal. Iman menjadi dasar segala tindakan kita. 4
Semangat belajar
Kamis Bertanggun g jawab
I Sam 4 : 1-11; Mat 1 : 19-24; Mat 25 : 14- Kitab Suci 30 Madah Yesus senantiasa tergerak hatinya oleh belas Bakti kasih kepada kita, maka kitapun hendaknya
Bermain Bercerita
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tergerak hati oleh belas kasih terhadap sesama terutama mereka yang membutuhkan untuk meringankan beban penderitaannya.
Peneguhan: Dengan semangat baru dan mengandalkan Tuhan, kita berani menanggung resiko dari apa yang kita lakukan atau akibat tidak melakukan sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita. 5
Semangat belarasa
Jumat
Tinggalkan ego
Mat 8 : 18-22; Mat 19 : 16-26; Mrk2 : 1-12; Kitab Suci 1. Sikap egois adalah sikap yang mementingkan diri sendiri. Padahal segala hal yang berat akan menjadi mudah jika banyak yang memikirkan dan menyelesaikannya. 2. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari orang lain hendaknya berani meninggalkan egonya masing-masing.
Bermain Peran Bercerita
Peneguhan: Allah menghendaki kita menjadi tahir dari segala kebiasaan dan perilaku buruk.
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Cinta Persaudaraan
Sabtu
Mendengark Mrk2 : 13-17; Luk 10 : 38-42; Ibr 3 : 15 Kitab Suci an orang lain 1. Kita biasa lebih mendengarkan pendapat Madah
Bercerita Diskusi
orang-orang yang memiliki kedudukan Bakti atau status sosial yang tinggi daripada orang biasa. 2. Tuhan memberi kita sepasang telinga dan satu mulut untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Peneguhan: Sebagai manusia baru yang tahir, kita harus konsisten dan berani bersaksi melalui kebiasaan dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga orang lain mengikuti apa yang kita buat karena perbuatan baik kita yang mereka alami.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Minggu ketiga: Dahulu yang Utama No Karakter siswa Hari yang dikembangkan 1 Semangat memulai Senin dari apa yang ada
Tema
Materi
Sumber
Memiliki Ams 23 : 19; Mat 1 : 18-25; Mat 26 : 1-2 Kitab Suci tujuan yang 1. Untuk melakukan berbagai kegiatan, Puji Syukur jelas selayaknya kita sebagai manusia harus memiliki alasan mengapa kita harus melakukannya dan memiliki tujuan yang jelas untuk apa kita melakukannya. 2. Sebagai pelajar pun kita harus selalu memiliki tujuan dalam hidup kita nanti, agar hidup kita tidak sia-sia.
Metode Bermain peran Bercerita Diskusi
Peneguhan: Alternatif pilihan dalam menyelesaikan masalah akan membantu dalam mencapai tujuan yang terbaik. 2
Cinta Persaudaraan
Selasa Kebebasan membuat pilihan
Taw 21 : 10; Ula 17 : 10; II Taw 6 : 6; Mrk2 Kitab suci : 18-22
Bercerita
Sebagai pelajar harus banyak kreatifitas dalam membuat alternatif solusi berbagai permasalahan sebelum membuat keputusan yang bermuara pada tujuan akhir. Peneguhan: 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hidup harus terprogram dan terencana agar cita-cita tercapai. 3
Semangat Demokrasi
Rabu
Menentukan Mat 22 : 36-40; Mrk12 : 28-34; Luk 10 : 25- Kitab suci prioritas 28 Puji Syukur 1. Hubungan pribadi dengan Tuhan adalah yang utama. 2. Dari berbagai pilihan yang datang, kita harus cermat menentukan skala prioritas yang paling mendekati dengan tujuan.
Bercerita Diskusi
Peneguhan: Kemampuan menentukan skala prioritas secara cermat akan menentukan pencapaian tujuan/cita-cita. 4
Semangat belajar
Kamis Mengatasi kendala
Mat 2 : 13-15; Keluaran 14 : 15-28; Kitab Suci 1. Setiap manusia dalam hidup pasti Madah memiliki masalah baik ringan maupun Bakti berat, tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. 2. Sebagai pengikut Kristus hendaknya kita berani menghadapi segala bentuk masalah yang datang pada kita dan dapat mengatasi segala hal menjadi kendala.
Bermain Bercerita
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneguhan: Kendala dalam mencapai tujuan atau citacita bila disikapi dan dikelola dengan baik akan membuat kita semakin cerdas, bijaksana, dan dewasa. 5
Semangat belarasa
Jumat
Kehendak yang kuat
Mat 4 : 1-11; Mrk1 : 12-13; Luk 4 : 1-13; Kitab Suci Dan 10 : 19 1. Menjadi anak Allah. 2. Dengan berpegang pada iman yang kuat, segala permasalahan akan teratasi.
Bermain Peran Bercerita
Peneguhan: Sebagai orang yang memiliki semangat baru, kita juga harus memiliki kehendak yang kuat dalam mencapai cita-cita atau tujuan sehingga tetap semangat dan tidak mudah putus asa. 6
Cinta Persaudaraan
Sabtu
Konsisten
Yoh 19 : 11-16; Mat 27 : 15-31; Mrk 15 : 6- Kitab Suci 20; Luk 23 : 13-25 Madah 1. Sikap Tuhan Yesus selalu konsisten Bakti (tidak berubah-ubah).Bahkan saat Dia tergantung di kayu salib, kasihNya tetap memancar. 2. Sebagai anak Allah hendaknya kita meneladan sikap Tuhan yang selalu
Bercerita Diskusi
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
konsisten dengan pilihan yang kita buat berdasarkan skala prioritas. 3. Dalam lingkungan sekolah, terhadap berbagai aturan sekolah maupun kelas juga harus selalu konsisten. Peneguhan: Sikap konsisten sangat diperlukan atas pilihan yang telah ditetapkan dan tetap fokus pada tujuan.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Minggu keempat “Siap Bersaksi” No Karakter siswa Hari yang dikembangkan 1 Semangat memulai Senin dari apa yang ada
Tema
Materi
Sumber
Siapkan hati Efe 4 : 17-24; Mat 28 : 16-20; Yak 1 : 19- Kitab Suci dan pikiran 25; Yak 2 : 14-26 Puji Syukur Sebagai orang Kristen yang rindu mengenal Tuhan Yesus, marilah kita membuka pikiran dan hati terhadap Tuhan dengan cara yang benar, yaitu tidak terfokus pada materi atau kepentingan jasmani saja, melainkan pemenuhan rohani kita juga.
Metode Bermain peran Bercerita Diskusi
Peneguhan: Hati dan pikiran kita harus terbuka pada kehendak Allah, dengan mencarinya pada alkitab maupun hasil kontemplasi agar segala tindakan kita benar dan terarah. 2
Cinta Persaudaraan
Selasa Selalu Semangat
Ams 18 : 14; Rom 12 : 11; II Taw 15 : 7 Kitab suci 1. Ada banyak hal yang membuat kita terlena di dunia ini, sehingga mengalahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Keadaan tidak boleh mengalahkan kita ,sebaliknya milikilah semangat seorang hamba,melayani Yesus selama-lamanya.
Bercerita
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Selalu menumbuhkan harapan baru agar semangat tetap menyala dalam diri kita, sehingga bisa memberikan semangat bagi orang lain juga. Peneguhan: Sikap semangat dalam upaya mencapai citacita/tujuan sangat diperlukan, maka pengharapan dan penyertaan Allah menjadi sumber yang senantiasa menyalakan semangat dalam diri kita. 3
Semangat Demokrasi
Rabu
Mendengar kan
Rom 12 : 1; Yoh 15 : 1-8; Mat 25 : 18-30 Kitab suci 1. Selayaknya kita dapat mengenal segala Puji Syukur kekurangan dan kelebihan kita, agar kita dapat mengetahui apa yang menjadi kekuatan kita. 2. Menggunakan seluruh kemampuan yang kita miliki untuk meraih apa yang kita impikan dan membantu rekan sekeliling kita untuk mencapai cita-cita bersama. 3. Selalu berserah pada Tuhan.
Bercerita Diskusi
Peneguhan: Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai cita-cita hendaklah dengan segenap kekuatan dan potensi yang dimiliki, berusaha dengan keras, selebihnya 102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kita pasrahkan pada Tuhan. 4
Semangat belajar
Kamis Teguh pada pendirian
Mrk6 : 1-6; II Tes 2 : 15; Luk 4 : 1-13; II Kitab Suci Petrus 1 : 3-11 Madah Bakti Mengingatkan kembali tugas sebagai seorang siswa harus giat belajar kalau ingin berhasil, berani menolak ajakanajakan/pengaruh-pengaruh yang tidak baik.
Bermain Bercerita
Peneguhan: Sikap keteguhan dalam pendirian perlu dimiliki setiap orang sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh keadaan. 5
Semangat belarasa
Jumat
Iklas hati
II Tim 1 : 5; Luk 21 : 2-6; Mrk12 : 41-44 Kitab Suci 1. Hidup harus berarti bagi banyak orang. 2. Segala hal yang kita lakukan harus didasari keikhlasan hati agar dapat dirasakan oleh orang yang menerima.
Bermain Peran Bercerita
Peneguhan: Sikap ikhlas hati dalam melakukan segala sesuatu akan mendatangkan kebahagiaan bagi diri kita sendiri dan orang lain.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Cinta Persaudaraan
Sabtu
Gembira
Ams 17 : 22; Neh 8 : 10b; Luk 10 : 25-37 Kitab Suci 1. Kegembiraan atau sukacita sejati yang Madah berasal dari Tuhan mampu menurunkan Bakti berkat Tuhan. Paulus mengingatkan kita untuk terus bersuka cita dalam Tuhan. 2. Hendaknya kita selalu gembira dan tidak banyak mengeluh dalam setiap tindakan, karena kalau banyak keluhan dapat menyurutkan semangat kita maupun orang yang berada di dekat kita.
Bercerita Diskusi
Peneguhan: Sikap gembira dan rela dalam melaksanakan tugas akan semakin mengobarkan semangat dan meringankan tugas kita sehingga berbuah suka cita.
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini penulis membuat kesimpulan mengenai hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Penulis juga akan menyampaikan saran bagi Suster dan Para Guru di SMP Joannes Bosco Yogyakarta untuk meningkatkan penghayatan spiritualitas doa St. Dominkus agar dapat membantu perkembangan karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
A.
Kesimpulan SMP Joannes Bosco Yogyakarta merupakan sekolah dibawah naungan
Yayasan St.Dominikus. Sekolah
sebagai wadah pengenalan, penghayatan, dan
penerapan semangat St. Dominikus. Semangat St. Dominikus yang harus dikembangkan, dihidupi, dan dilaksanakan di sekolah yaitu: memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi yang bersumber dari spiritualitas doa St. Dominikus. Spiritualitas doa St.Dominikus senantiasa memberi waktu untuk berdoa. Warisan doa St.Dominikus diantaranya adalah doa rosario dan sembilan cara doa St.Dominikus. Pada aspek doa rosario penulis menemukan bahwa responden selain berdoa rosario saat di sekolah, mereka juga mendoakan rosario saat di rumah dan terkadang mengikuti doa rosario di lingkungan dan saat mendampingi sekolah minggu. Saat berdoa semakin dekat dengan Yesus dan Bunda Maria yang berpengaruh dalam sikap hidup sehari-hari yakni jadi lebih peduli dan rendah hati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
serta tidak menyimpan dendam dan gembira, sabar dan dekat dengan Tuhan, hati lebih tenang dan merasa ada sosok ibu yang menemani dan mendengarkan keluh kesah anaknya. Pada aspek sembilan doa St.Dominikus sebagian besar siswa kelas VIII SMP Joannes Bosco YogyakartaYogyakarta melakukan berdoa dalam perjalanan, mempelajari firman dan
membungkukkan badan di depan Altar dan berpuasa
dengan berpantang saat masa Prapaskah. Yang bermanfaat dengan mempelajari firman menjadi sabar, diteguhkan melalui sabda Tuhan, rendah hati, tidak cepat marah – marah, mudah mengampuni dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam hidup, lebih tegar dalam menghadapi masalah, mengakui kebaikan Tuhan dan mensyukuri atas segala yang dimiliki berkat dan kasih dari Tuhan semakin di rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta dari pernyataan semangat memulai dari apa yang ada sebagian besar mereka bisa menerapkan semangat memulai dari apa yang ada dan mereka memiliki akal dan menemukan jalan keluar apabila menemukan kesulitan. Semangat cinta persaudaraan mereka pun berupaya untuk mencari kenalan baru, mengampuni apabila ada perbedaan pendapat, melakukan segala sesuatu dengan senang hati, tidak mengeluh apabila tidak mendapat apa yang diharapkan dan melakukan apa yang benar tanpa disuruh serta tergerak hati untuk menolong sesama. Mereka pun memiliki semangat belajar dimana apabila ada kesulitan terus berjuang dengan bertanya pada orang yang lebih tahu, tidak menunda tugas walau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
terkadang ada rasa malas, menyusun dan melakukan jadwal harian supaya tidak menumpuk dengan aneka tugas dan kegiatan, mengembangkan potensi yang ada dalam diri responden dengan berlatih dan mengikuti perlombaan dan berusaha untuk menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya. Adapun Semangat belarasa mereka juga senang membagikan apa yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan, memberikan waktu apabila ada orang yang
membutuhkan
pertolongan
dan
berusaha
menolong
sesama
tanpa
membedakan latar belakang serta memperlakukan orang lain dengan baik. Untuk semangat demokrasi mereka mendengarkan dengan baik saat ada yang menyampaikan pendapat, menyampaikan kritikan dengan kata yang sopan, menghargai pendapat orang lain, terlibat aktif dalam menyampaikan ige, gagasan, pendapat dan solusi serta menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diputuskan dalam kebersamaan. Dengan demikian dapat diambil garis merahnya bahwa Spiritualitas doa St.Dominikus berperan dalam mengembangkan karakter siswa kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
B.
SARAN Untuk semakin meningkatkan spiritualitas
doa St. Dominikus dalam
mengembangkan karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, penulis akan menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Hidup di zaman sekarang ini semakin ditandai dengan berbagai tantangan dan tawaran-tawaran yang dapat menggoda siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta untuk menerapkan spiritualitas doa St. Dominikus dalam kehidupan sehari-hari terkadang mengalami rasa malas. Maka siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta diharapkan memiliki daya juang yang tinggi dalam meningkatkan ketekunan, kesetiaan dan kedisplinan diri yang tak kunjung henti dalam memberi waktu untuk berdoa sebagaimana teladan St. Dominikus yang senantiasa berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan dimanapun berada. 2. Spiritualitas doa St. Dominikus menjadi konsumsi makanan yang bergisi bagi siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta maka mereka perlu menjadikan doa St. Dominikus sebagai suatu nutrisi yang senantiasa mereka butuhkan sebagai perkembangan kehidupan rohani dalam mengembangkan semangat memulai dari apa yang ada, cinta persaudaraan, semangat belajar, semangat belarasa dan semangat demokrasi dalam hidup sehar-hari.
3. Adanya kerjasama yang baik dari pihak sekolah dan orang tua dalam membantu perkembangan karakter siswa melalui semangat doa mereka baik saat mereka di rumah maupun saat di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
4. Bagi bapak/ibu guru dan suster yang berkarya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta secara khusus untuk bapak/ibu guru dan suster sebagai walikelas terus meningkatkan hidup doa dan menyiapkan bahan yang membantu meningkatkan spiritualitas doa St.Dominikus dalam mengembangkan karakter siswa di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
DAFTAR PUSTAKA Adi W. Gunawan. (2005). Hypnosis – The Art of Subconscious Communication, Jakarta: Gramedia Ariesandi Setyono. (2006). Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif dengan Hipnosis. Jakarta: Gramedia Aqib Zainal. (2012). Pendidikan Karakter di Sekolah: Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya Damayanti Deni. (2014). Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Araska Darminta, J. (1995).Mistik, Devosi & Hidup Rohani : Seri Spiritualitas Kristen. Yogyakarta: Kanisius Daryanto & Darmiatun (2013), Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media Hardawiryana, R. (2000). Spiritualitas Imam Diosesan melayani Gereja di Indonesia Masa Kini. Yogyakarta: Kanisius Hinnebusch, William, A. O.P. (2000). Spiritualitas Dominikan. Terjemahan Agnes Iswatini, OP Haring. (2004). Hati pendoa. Yogyakarta: Kanisius Indrakusuma, Y (1981) Doa Pribadi. Yogyakarta: Kanisius Joseph Murphy. (2002), Rahasia Kekuatan Pikiran Bawah Sadar, Jakarta, SPEKTRUM Konferensi Waligereja Indonesia. ( 1996) Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius __________. (1992). Puji Syukur. Jakarta: Obor. Koesoema,Doni A, , (2007). Pengembangan Karakter , Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta : Grasindo _________________, (2012). Pendidikan Karakter utuh dan menyeluruh . Jakarta : Grasindo Lambermond,Ch.Dr.O.P (1969). Santo Dominikus, Pendiri Ordo Pegkotbah. Terjemahan Agnes Iswatini, OP Lembaga Biblika Indonesia. (2004). Alkitab. Jakarta: Lembaga Biblika Margantoro. (2013). Pelabuhan hati: bunga rampai karya tulis SMP Joannes Bosco. Yogyakarta: Bimotry Moleong, Lexy J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Noor Rohinah M (2012). Mengembangkan Karakter Anak secara Efektif di sekolah dan di rumah. Yogyakarta: PT Pedagogia Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA Rohinah M (2012). Mengembangkan Karakter Anak secara Efektif di sekolah dan di rumah. Yogyakarta: Pegagogia Rhonda Byrne. (2007), The Secret. Jakarta: Gramedia Sanafiah Faisal. (1981). Dasar dan Teknik Penyusunan Angket. Surabaya: Usaha Nasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Suhardi Didik. (2014). Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sutrisno Hadi. (1973). Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Sparough Michael J & Beckman. (2009). Bunda Maria, Dominikus dan Ignatius berdoa dengan Tubuh. Yogyakarta: Kanisius Syamsudin Abin. (1996) Psikologi Kepengembangan, Perangkat Sistem pengajaran modul, Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Tugwell, Simon. (1995). Saint Dominic.Rome : Editions Du Signe Tim Kurikulum. (2012). Kurikulum SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Yogyakarta: SMP Joannes Bosco
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Wawancara Penelitian Peranan Spiritualitas Doa Santo Dominikus Dalam Mengembangkan Karakter Siswa Kelas VIII Di SMP Joannes Bosco Yogyakarta
1. Selain bulan Maria dan Bulan Rosario, apakah kamu berdoa rosario setiap hari? Manfaat apakah yang kamu temukan saat berdoa rosario? 2. Kamu sudah mengenal dan menerapkan sembilan cara doa St.Dominikus di sekolah dari sembilan cara doa St.Dominikus, cara doa manakah yang kamu lakukan saat kamu di rumah dan kamu terapkan dalam hidupmu sehari-hari? Apakah berperan dan membantu kamu dalam kamu bersikap? 3. Bagaimanakah semangat memulai dari apa yang ada yang kamu jalani selama ini? Apakah kamu memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan? 4. Bagaimanakah relasimu selama ini terkait dengan cinta persaudaraan? Apakah kamu semakin banyak teman dengan mencari kenalan baru? Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan senantiasa memberi ampun ataukah mendendam? Apabila memberi dan saat disakiti apakah ingin menuntut balas? Saat melihat ada sesama yang berbeban berat apakah dengan senang hati membantu? Apakah kamu mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang kamu harapkan? Apabila kamu mendengar dan melihat sesama yang membutuhkan bantuan, apakah kamu tergerak hati untuk menolong tanpaa disuruh menolong? 5. Bagaimanakah semangat belajarmu? Apakah selama ini kamu terus berusaha sampai berhasil ataukah berhenti di tengah jalan apabila menemukan kesulitan? Apakah kamu memanfaatkan waktu dengan baik saat belajar? Jika ada tugas apakah kamu langsung mengerjakan ataukah menunda? Selama ini apakah kamu menyusun jadwal harianmu, kapan saatnya belajar, bermain,dllnya? Apakah kamu mengembangkan bakat atau potensi yang ada dalam ditimi? Apakah kamu menyelesaikan tugas selesai sebelum batas waktunya, ataukah sampai batas waktu? 6. Apakah kamu senang berbagi apa yang kamu miliki? Saat kamu sedang bermain apakah kamu memberikan waktumu apabila ada orang lain membutuhkan bantuanmu? Apabila kamu melihat orang lain berbeban berat apakah kamu tergerak hati untuk menolongnya? Apakah kamu memperlakukan sesamamu dengan baik? 7. Apabila kamu mengerjakan tugas dalam kelompok, apakah kamu mendengarkan temanmu sebelum kamu berpendapat? Dan apabila menyampaikan kritikan apakah kamu dengan sopan menyampaikannya? Apakah kamu menghargai pendapat orang lain dan bertanya apabila kamu kurang paham dan tidak mengerti? Apakah kamu aktif menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan solusi serta apakah kamu menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil/diputuskan?
(2)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Hasil Wawancara dengan Siswa kelas VIII di SMP Jaonnes Bosco Yogyakarta.
1.
Doa Rosario
Responden
Jawaban
1
Saya jarang berdoa Rosario. Doa rosario saat di sekolah dan saat mengikuti kegiatan lingkungan. Hafal dengan doa rosario bahkan pernah memimpin doa rosario saat di lingkungan. Manfaat yang saya rasakan ialah ada kedamaian, kerendahan hati, kelembutan, kesabaran, dan kekuatan. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang dan bergembira.
2
Saya selalu berdoa Rosario tidak setiap hari, seminggu bisa 2 kali, hari senin dan minggu. Ya hafal dengan doa rosario, pernah memimpin doa rosario saat berdoa di rumah bersama keluarga. Selain itu terkadang diajak nenek untuk ziarah ke gua Maria. Selain dalam keluarga juga mengikuti doa rosario di lingkungan. Manfaat yang saya rasakan ialah ada relasi yang dekat dengan Tuhan dan Bunda Maria, adanya kelembutan dan kesabaran. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih percaya dan dekat dengan Tuhan.
3
Tidak setiap hari doa Rosario, yang lebih sering ya bulan Mei dan Oktober serta saat di sekolah. Hati saya lebih tenang dan merasa ada sosok ibu yang akan menemani dan mendengarkan keluh kesah saya. Sangat membantu terlebih mengajari saya untuk lebih bersabar dan belajar memiliki sikap mendengarkan terlebih saat ada teguran dari orang tua tidak membantah.
4
Saya berdoa Rosario saat bulan Mei dan Oktober serta saat di sekolah dan di gereja. Saat berdoa rosario saya merasakan ketenangan dan kedamaian serta semakin dekat dengan Bunda Maria dan Tuhan Yesus. Membantu saya dalam bersikap untuk tidak nakal dan menurut nasehat orang tua dan guru di sekolah
5
Tidak pernah, mengikuti doa rosario.Ya saya hafal dan paham doa rosario tapi saya doa rosario saat di sekolah. Oleh karenanya saya merasakan ada hal yang hilang dalam diri saya.
6
Saya berdoa Rosario dalam satu minggu 2 kali yakni hari sabtu, dan minggu. Ya, saya hafal doa rosario karena sejak kecil orang tua mengajari doa rosario dan diajak ziarah ke gua maria terdekat. Selain itu saya sekolah di sekolah katolik dimana di sekolah terkadang berdoa rosario. Manfaat yang saya rasakan ialah ada kerendahan hati, ketenangan, kesabaran, dan kepasrahan seperti Bunda Maria. (3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang, gembira dan sabar. Saat di rumah sendirian jika ada rasa takut maka saya pegang rosario sampai ada rasa tenang. 7
Saya tidak selalu berdoa Rosario setiap hari. Paling satu kali dalam seminggu jika bulan Mei dan Oktober hampir setiap hari namun tidak rutin karena mengikuti doa rosario di lingkungan dan di sekolah juga terkadang ada doa rosario bersama. Saya hafal doa rosario karena selain orang tua sejak kecil mengenalkan doa rosario, saya sekolahnya di sekolah Katolik yang mengajari saya untuk berdoa rosario. Saya memimpin doa Rosario saat di sekolah dan di rumah serta saat mendampingi sekolah minggu di gereja. Manfaat yang saya temukan saat berdoa rosario semakin dekat dengan Yesus dan Bunda Maria. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih peduli dan rendah hati serta tidak menyimpan dendam dan gembira.
8
Saya tidak selalu berdoa Rosario setiap hari. Paling tidak seminggu bisa 1 atau dua kali. Saya hafal dengan doa rosario karena di sekolah diadakan doa rosario bersama dan terkadang saya mengikuti doa rosario di lingkungan. Saya memimpin doa rosario saat mendapat giliran di sekolah. Manfaat yang saya rasakan ialah ada ketenangan batin, kesabaran, dan kepasrahan. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang menghadapi kesulitan, gembira dan sabar.
9
Saya tidak selalu berdoa Rosario setiap hari. Paling tidak seminggu atau dua minggu satu kali karena doa rosario terlalu panjang jika didoakan sendiri. Jika bulan Maria dan bulan rosario terkadang saya ikut orang tua doa di lingkungan atau orang tua mengajak ziarah ke gua Maria. Saya hafal dengan doa rosario dan pernah memimpin doa rosario dengan keluarga. Dengan berdoa rosario ada kedamaian, ketenangan , kesabaran, dan kepasrahan seperti bunda Maria. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang dan gembira.
10
Saya berdoa Rosario setiap minggu satu kali, dua kali jika saya awal bulan ikut doa lingkungan. Saya hafal doa rosario dan saya pernah memimpin doa rosario saat doa bersama keluarga. Dengan berdoa rosario saya semakin dekat dengan Bunda Maria, jika saya ke gereja menyempatkan waktu untk berdoa di depan Bunda Maria. Manfaat yang saya rasakan setelah berdoa rosario ada rasa damai, tenang dan bahaagia. Doa Rosario sungguh membantu saya dalam bersikap untuk rendah hati dan sabar seperti bunda Maria. Rendah hati bertanya pada teman saat saya tidak bisa mengikuti pelajaran karena menjadi panitia kegiatan sekolah, mengikuti perlombaan futtzal. Saya senang karena teman saya bersedia memberitahu saya sehingga saya tidak ketinggalan pelajaran.
(4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Saya jarang berdoa rosario, saya berdoa rosario saat di sekolah dan saat diajak oma doa lingkungan. Saya kurang begitu hafal doa rosario secara keseluruhan peristiwanya, saya belum pernah memimpin doa rosario.Saya aka kerinduan untuk berdoa rosario namun saya malas karena terlalu panjang. Manfaat dari doa rosario saya dekat dengan Bunda Maria.
12
Saya berdoa Rosario setiap hari sabtu. Saya hafal dengan doa rosario. Saya belum perbah memimpin doa rosario. Manfaat yang saya rasakan ialah ada ketenangan, kedamianan, kesabaran, dan kepasrahan. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang dan sabar.
13
Saya tidak selalu berdoa Rosario setiap hari. Paling seminggu satu kali Saya hafal doa rosario karena sejak kecil saat di rumah, sekolah minggu dan di sekolah diajari doa rosario. Manfaat yang saya rasakan ialah kesabaran, dan kepasrahan. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang gembira dan sabar
14
Saya berdoa rosario seminggu tiga kali dan saya hafal doa rosario, saya mimimpin doa rosario saaat doa bersama dalam keluarga., karena saya anak pertama dan saaat ini mama sedang sakit jadi kami sekeluarga setring berdoa bersama. Manfaat dari doa rosario semakin dekat dengan Bunda Maria dan saya yakin Bunda Maria menguatkan dan menyembuhkan mama. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang menghadapi kesulitan, gembira dan sabar.
15
Saya tidak selalu berdoa Rosario setiap hari. Paling tidak seminggu bisa dua Manfaat yang saya rasakan ialah ada ketenangan batin, kesabaran, dan kepasrahan. Pengaruhnya bagi sikap hidup saya yakni jadi lebih tenang menghadapi kesulitan, gembira dan sabar
(5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Sembilan Cara do St.Dominikus
Responden
Jawab
1
Saya lebih sering berdoa dalam perjalanan, mempelajari firman dan membungkukkan badan di depan Altar saat masuk ke Gereja serta berlutut dihadapan salib. Hal ini membantu saya semakin bersatu dengan Tuhan dan memohon perlindungan dari Tuhan saat dalam perjalanan, dengan mempelajari firman menjadi sabar, diteguhkan melalui sabda Tuhan, rendah hati, tidak cepat marah – marah,mudah mengampuni dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam hidup.
2
Saya lebih sering berdoa dalam perjalanan dan mempelajari firman serta membungkukkan badan di depan Altar saat masuk ke Gereja. Hal ini membantu saya semakin bersatu dan dekat dengan Tuhan dan memohon perlindungan dari Tuhan saat dalam perjalanan, dengan mempelajari firman menjadi penuntun langkah saya dalam bersikap seperti sabar, diteguhkan melalui sabda Tuhan, rendah hati, tidak cepat marah – marah,mudah mengampuni dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam hidup.
3
Berdoa dalam perjalanan supaya bisa selamat sampai ditujuan dan membaca firman saat mengikuti Perayaan Ekaristi di Gereja pada hari minggu dan bulan Kitab Suci mengikuti kegiatan PIR di paroki. Ya berperan dalam bersikap terlebih menyadarkan saya bahwa saya tidak sendirian dan saya membutuhkan kehadiran sesama.
4
Melakukan puasa saat masa Prapaskah dengan pantang tidak jajan mempelajari firman (bacaan Kitab Suci) saat di sekolah dan saat di gereja dan berdoa dalam perjalanan saat akan berpergian dalam mobil doa singkat secara pribadi mohon perlindungan Tuhan. Membantu saya untuk mengendalikan diri dengan tidak menuruti kesenangan dalam diri saya karena saya senang kuliner dengan teman-teman saat pantang. Dengan membaca Kitab suci diingatkan untuk mengasihi sesama dan mengimani Tuhan.
5
Cara yang saya lakukan adalah berdoa dalam perjalanan dan mempelajari firman (bacaan Kitab Suci),ya saya sering melakukannya saat ingin berpergian. Ya, sangat membantu sekali, karena saya sangat merasa tertolong dan diingatkan untuk hidup sesuai dengan perintah Tuhan dengan mengasihi sesama, mengampuni sesama serta merasakan perlindungan dan berkat dari Tuhan.
6
Saya lebih sering berdoa dalam perjalanan, doa yang singkat dan sambil mendengarkan lagu rohani jika pergi dengan orang tua naik mobil. Selain itu juga mempelajari firman dengan membaca Kitab Suci dan
(6)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
saaat di sekolah sebelum memulai pelajaran mendengarkan bacaan Kitab Suci. Hal ini membantu saya semakin dekat dengan Tuhan dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam menjalani kehidupan, sejak kecil Eyang, orang tua mengajak saya untuk berdoa dan membaca Kitab Suci serta saya ikut sekolah minggu dan kegiatan di lingkungan saat bulan Kitab Suci. 7
Saya melakukan puasa dengan pantang saat masa Prapaskah dan berdoa dalam perjalanan saat dengan keluarga mengadakan perjalanan keluar kota dan mempelajari firman atau membaca Kitab Suci karena sebelum tidur malam kedua orang tua mengajak untuk berdoa dan mendengarkan bacaan Kitab Suci. Hal ini membantu saya semakin dekat dengan Tuhan, mampu mengendalikan kesenangan dalam diri saat pantang, dengan membaca Kitab suci semakin diingatkan untuk berbuat baik seperti Tuhan Yesus.
8
Saya lebih sering berdoa dalam perjalanan mohon keselamatan dan mempelajari firman saat saya akan mengajar sekolah minggu, saya menyiapkan bahannya terlebih dahulu dengan membaca Kitab Suci. Hal ini membantu saya lebih percaya pada Tuhan dan dengan mengajar sekolah minggu saya bisa bergembira bersama adik-adik dan senang rasanya bisa mengajari adik-adik berdoa dan bernyanyi, saya semakin dekat dengan Tuhan Yesus.
9
Saya jarang menerapkan cara doa St.Dominikus selain saat di sekolah. Namun ada kalanya saat di gereja memandang salib Tuhan Yesus ada kekuatan dan kedamian.
10
Saya membungkukkan badan atau berlutut di depan Altar saat masuk dan keluar dari gereja, melakukan puasa dengan berpantang saat masa Prapaskah dan mempejari firman dengan membaca Kitab Suci karena setipa hari di sekolah sebelum memulai pelajaran diawali dengan berdoa dan membaca Kitab Suci. Awalnya membaca Kitab suci karena tugas dari guru sekarang saya menjadi lektor di Paroki Kalasan. Saat membungkuk atau berlutut membantu saya untuk menyembah dan memuliakan Tuhan, saat berpantang membantu saya untuk mengendalikan kesenangan dan bisa menabung dari separuhnya uang jajan yang bisa membantu sesama, dengan membaca Kitab suci semakin mengetahui dan mengenal ajaran Yesus dan berjuang menerapkan dalam hidup.
11
Saya lebih sering berdoa pribadi, berlutut saat masuk gereja dan membaca Kitab Suci. Yang membuat saya dekat dengan Tuhan dan mengerti ajaran Tuhan Yesus, menemukan kekuatan dan kedamian
12
Saya lebih sering berdoa dalam perjalanan. Hal ini membantu saya lebih tenang dan yakin Tuhan melindungi perjalanan saya sampai pada tujuan.
(7)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Saya membungkuk badan atau berlutut di depan Altar saat masuk ke gereja, melakukan puasa dengan berpantang, mempelajari firman (bacaan Kitab Suci) dan berdoa dalam perjalanan. Kesemuanya itu membantu saya untuk pasrah dan rendaah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Dengan berpantaang membantu saya mengendaalikan kesenangan yang ada dalam diri saya dan peduli dengan sesama yang berkekurangan
14
Membungkuk badan di depan Altar saat masuk gereja, melakukan puasa dengan berpantang saat masa prapaskah, berlutut dihadapan salib saat Jumat Agung dan masuk gereja, mempelajari firman (bacaan Kitab Suci) dan berdoa dalam perjalanan. Berperan dan membantu saya untuk bergembira dan pasrah pada Tuhan, mama yang sakit tidak terlihat sakit di depan kami anak-anaknya selalu senyum dan semangat, jadi saya pun tetap bergembira dan semangat untuk menjadi anak yang baik dan nurut nasehat orang tua dan saudara-saudara.
15
Saya lebih sering berdoa dengan Membungkuk badan di depan Altar saat masuk gereja dan berlutut dihadapan salib. Hal ini membantu saya lebih rendah hati, tidak cepat marah – marah, dan tidak ragu mohon bantuan Tuhan dalam hidup.
(8)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Memulai dari apa yang ada Responden
Jawab
1
Saya belajar memulai dari apa yang ada dengan mulai mengerjakan apa yang bisa saya lakukan. Bila di sekolah memanfaatkan yang ada di sekolah dan apabila di rumah menerima yang ada tanpa meminta ganti yang baru apabila alat tulis masih bisa dipergunakan. Ya saya memiliki banyak akal budi dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan. Misalnya saya akan mengikuti kegiatan di gereja tidak ada yang menemani nenek pulang, maka saya mengantar nenek pulang terlebih dahulu lalu kembali ke gereja untuk mengikuti kegiatan di gereja.
2
Saya belajar memulai dari apa yang ada dengan mulai mengerjakan apa yang bisa saya lakukan jika di rumah menyapu kamar, mencuci piring tidak tergantung dengan orang lain yang mengerjakan. Jika pakaian yang dipakai masih bisa dipakai tidak cepat minta dibelikan yang baru. Saya memiliki banyak akal budi dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan. Misalnya jika saya belum dijemput memanfaatkan waktu bermain dengan teman atau duduk menunggu sambil membaca buku cerita.
3
Memulai dari apa yang ada kadang kala sulit untuk diterapkan, namun tetap harus saya lakukan dengan menerima apa yang ada tanpaa harus diada-adakan, misalnya saat akan makan jika lauknya adanya itu ya berupaya untuk menikmati hidangan yang ada walau sebenarnya berat karena saya tidak suka makan ikan. Ya saya lumayan banyak akal dan bisa menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan seperti ketika ada tugas dari sekolah, saya memanfaatkan buku yang sudah ada semaksimal mungkin meskipun buku catatan saya sendiri atau saya akan bertanya ke teman saya yang lebih tahu dari saya melalui telpon, sms atau bbm
4
Memulai dari apa yang ada kadang kala sulit untuk diterapkan, namun saya terus berjuang untuk menerapkan dalam hidup seharihari, apa yang ada disekitar saya semuanyaa punya orang tua maka saya perlu merawat dan menjaganya supaya tidak cepat rusak seperti hp, tablet, dan sarana yang lainnya tersedia saya bebas memakainya. Saya kurang memiliki akal dan kurang mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan karena sejak kecil sampai sekarang segala sarana telah tersedia dan banyak yang membantu saya kedua orang tua yang memanjakan saya karena saya anak tunggal.
(9)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Sikap yang saya jalani adalah memulai dari apa yang saya bisa lakukan seperti mengerjakan pekerjaan rumah dan membantu orang tua,saya bisa mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah jika alat elektronik tidak dapat mencari solusinya.
6
Saya belajar memulai dari apa yang ada dengan mulai mengerjakan apa yang bisa saya lakukan jika saat di rumah saya membantu orang tua menyapu, cuci piring, karena sejak kecil kakak dan saya dilatih orang tua untuk mandiri dan mengerjakan sendiri, sat di sekolah menggunakan sarana yang ada tanpa harus mencari yang baru jika memang yang ada itu masih bisa di gunakan dan saya tidak tergantung dengan alat elektronik bahkan hp dan fb pun saya sekarang jarang memakai dan membuka fb. Saya mempergunakan akal saya saat saya menemukan kesulitan, walau rumah saya sekarang pindah dari Baciro supaya saya tidak tergantung dengan orang tua maka saya ke sekolah naik sepeda, saya berangkat dari rumah jam 06.15 sampai sekolah jam 06.35, jika saya mengalami kesulitan dalam belajar saya bertanya pada orang tua, kakak ataupun saudara .
7
Saya belajar memulai dari apa yang ada dengan mulai menerima dan mensyukuri segala yang ada di sekitar saya dan merawat serta menjaganya dengan baik, saat di rumah dengan mbak bergantian untuk membersihkan halaman dan menyiram tanaman. Ya saya memiliki akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan dengan tidak menyerah melainkan berusaha untuk mencari jalan keluar misalnya saat orang tua sedang keluar kota untuk pergi ke sekolah bisa dengan naik angkot atau taksi dengan berangkat lebih awal. Jika saat belajar menemukan kesulitan bisa bertanya pada teman yang jauh lebih pintar daripada saya.
8
Saya menjalani semangat memulai dari yang ada selama ini dengan mempergunakan sarana yang ada tanpa harus mencari kesana kemari, misalnya saat mendampingi PIA tidak ada LCD maka bisa dengan bercerita atau mengajak adik-adik untuk mewarnai gambar Tuhan Yesus. Ya sata memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan, karena saya senang dengan desain komputer maka untuk mengajar sekolah minggu saya membuat sendiri desain gambar yang akan diwarnai anak-anak yang saya persiapankan jauh sebelumnya disela-sela tugas pokok saya yakni belajar.
9
Saya belajar memulai dari apa yang ada dengan mulai mengerjakan apa yang bisa saya lakukan yakni membuang sampah pada tempatnya, menuruti nasehat orang tua, merawat dan memakai tas, baju yang ada jika masih bisa dipakai tidak harus ganti yang baru. Ya saya memiliki akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila (10)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mendapatkan kesulitan dengan bersikap tenang dan saat mendapat tugas bisa mencari jawaban dari buku yang ada atau pinjam teman atau bisa bertanya pada guru les. 10
Saya menjalani semangat memulai dari apa yang ada dengan mengerjakan apa yang perlu saya kerjakan seperti membersihkan halaman rumah, membantu ibu mencuci piring, jika di sekolah membersihkan kelas dan membuang sampah pada tempatnya. Saya memiliki akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan, misalnya apabila akan ke gereja jika sepeda sudah dipakai adik, saya mengalah untuk jalan kaki karena jika jalan kaki sekitar 15 atau 20 menit dari rumah ke gereja
11
Saya merasa kesulitan untuk memulai dari apa yang ada karena di rumah segala sarana sudah tersedia, namun saya sadar untuk tidak tergantung dengan alat elektronik yang ada, jika saya sudah bermain game saya terkadang lupa waktu. Saya memiliki banyak akal apabila menemukan kesulitan apabila di buku pelajaran tidak menemukan jawabannya saya mencari jawaban dari internet.
12
Saya memulai dari apa yang ada dengan mengerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab saya yakni belajar. Belajar dari buku yang sudah ada tanpa harus mencari-cari yang tidak ada, jika buku masih bisa dipergunakan dan manfaatkan maka saya akan menggunakan buku yang ada. Saya memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan.
13
Saya memulai dari apa yang ada dengan menggunakan sarana yang ada tanpa mencari atau membeli yang baru dan mengerjakan apa yang bisa saya lakukan.Misalnya saat latihan misdinar di gereja jika tidak ada yang menyediakan air minum maka saya membawa dari rumah air minum. Saya memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila mendapatkan kesulitan, jika Putra Altar akan ada kegiatan kekurangan dana maka untuk menutupi kekurangan dengan berjualan dan ngamen saat di gereja.
14
Saya memulai dari apa yang ada dengan mengerjakan apa yang bisa saya kerjakan dengan belajar tidak tergantung dengan mama karena mama saat ini sedang sakit, saya membantu mama menjaga adik dan pergi sekolah sekarang diantar oleh tante. Saya memiliki banyak akal dan mampu menemukan jalan keluar apabila menemukan kesulitan. Saya pernah satu kali terlambat ke sekolah supaya tidak terlambat saya bangun lebih awal dan jika tante tidak bisa mengantar saya naik becak bersama dengan adik saya yang sekolah di SD.
(11)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Saya belajar memulai dari apa yang ada dengan mulai mengerjakan apa yang bisa saya lakukan. Bila computer tidak bisa digunakan, saya mulai dengan menulis di buku catatan. Tantangan membantu saya mencari solusi dan tidak terhambat oleh sesuatu yang belum ada di depan mata.
(12)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Cinta persaudaraan Responden
Jawab
1
Selama ini saya berusaha untuk menjalin relasi yang baik dengan sesama saya, saya semakin mempunyai banyak teman bukan hanya saat di sekolah namun di gereja saya bergabung dengan temanteman untuk aktif dalam kegiatan PIR. Saat berelasi dengan sesama apabila ada selisih paham, awalnya terasa berat untuk mengampuni namun saya berjuang untuk bisa mengampuni tanpa menuntut balas. Apabila saya melihat sesama berbeban berat dengan senang hati membantu baik saat di sekolah dan di gereja dan dimanapun saya berada, karena orang tua dan nenek mengajari saya untuk ringan tangan. Saya terkadang mudah mengeluh dan terkadang tidak mudah mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Apabila melihat sesama yang membutuhkan bantuan tergerak untuk membantu sesama yang butuh bantuan.
2
Selama ini saya berusaha untuk menjalin relasi yang baik dengan sesama saya, saya semakin mempunyai banyak teman bukaan hanya saat di sekolah namun di gereja saya bergabung dengan temanteman untuk aktif dalam Putra Altar. Saat berelasi dengan sesama apabila ada selisih paham, awalnya terasa berat untuk mengampuni namun saya berjuang untuk bisa mengampuni tanpa menuntut balas. Apabila saya melihat sesama berbeban berat dengan senang hati membantu baik saat di sekolah dan di gereja dan dimanapun saya berada, Saya terkadang mudah mengeluh dan terkadang tidak mudah mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Apabila melihat sesama yang membutuhkan bantuan tergerak untuk membantu sesama .
3
Saya merasa semakin memiliki banyak teman dengan sekolah di SMP Joannes Bosco dan masih kontak dengaan teman SD yang tidak sekolah di SMP Joannes Bosco. Kesadaran bahwa saya dikasihi dan tidak akan ditolak menjadi satu kekuatan saya untuk terus menjalin relasi dengan siapapun. Konflik tentunya saya pernah menemukan dan mengalami namun saya terus berjuang untuk memahami dan menerima karena sesama atau teman saya memiliki latar belakang yang berbeda dengan saya. Bila ada saudari yang sedang berbeban berat, selalu ada dorongan untuk membantu meringankan bebannya. Saya mengeluh bila tidak mendapatkan apa yang saya dapatkan, kadang saya rasakan berat namun pada akhirnya saya sadar bahwa ini tidak benar karena sekaraang ini sayaa sudah SMP. Selalu membantu jika ada orang yang membutuhkan bantuan.
(13)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Saya merasa semakin memiliki banyak teman, saya berusaha terus menjalin relasi dengan siapapun. Apabila ada perbedaan pendapat atau konflik saya berusaha untuk bisa mengampuni dengan tulus, walau rasanya berat. Bila ada orang lain sedang berbeban berat dalam diri saya selalu ada dorongan untuk membantu meringankan bebannya. Namun tidak semua orang dapat saya tolong. Saya mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya dapatkan, karena terbiasa dengan segala yang saya minta terpenuhi, sekarang saya sadar bahwa ini tidak benar maka saya berjuang untuk bisa menerima dengan senang hati apabila tidak mendapatkan apa yang menjadi keinginan saya. Dalam diri saya ada keinginan untuk membantu namun kadangkala terbentur dengan rasa takut di dalam diri saya,misalnya saya melihat orang pengemis tergerak dan ingin menolong taapi saya ada di dalam mobil jadi sebatas melihat dan tergerak tidak bisa membantu secara langsung, terkadang saya berdoa dalam hati, mendoakan pengemis tersebut.
5
Menganggap teman sebagai saudara dan saudara sebagai teman. Ya,saya semakin banyak memiliki teman. Karena saya juga manusia biasa terkadang saya bisa mengampuni sesama dan terkadang pula saya bisa mendendam. Saat saya memberi saya jarang meminta menuntut balas,saat saya disakiti saya terkadang harus menuntut balas. Dengan senantiasa saya akan membantu sesama dengan kekuatan yang saya punya. Tidak,karena saya tahu Tuhan memiliki rencana. Ya sudah tugas saya untuk memberi bantuan.
6
Relasi dengan sesama selama ini baik dan saya menikmati kebersamaan saat di sekolah dan dimanapun saya berada. Karena sekarang saya pindah rumah dari paroki Baciro pindah ke paroki Pringgolayan jadi saya semakin menemukan banyak teman. Ada kerinduan untuk berkumpul bersama dengan teman di paroki Baciro dan dekat dengan sekolah. Saya berupaya mencintai orang – orang yang saya jumpai sebagai saudara oleh karenanya jika ada perselsihan pendapat saya berusaha untuk mengampuni walau terasa sulit tapi saya harus bisa mengampuni. Tersenyum kepada orang yang dijumpai di jalan sekalipun tidak kenal. Tidak mendendam pada orang yang menyakiti hati, tidak mudah mengeluh dan tergerak untuk membantu sesama yang butuh bantuan.
7
Relasi dengan sesama selama ini baik saja, ya saya semakin banyak teman dengan mencari kenalan baru karena saya dari SD Kalasan dan saat masuk di SMP Joannes Bosco bertemu dan mengenal dengan teman baru baik kakak kelas, teman angkatan dan adik kelas. Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan saya berusaha untuk mengampuni dan apabila disakiti berjuang untuk tidak menuntut balas. Saat melihat ada orang yang berbeban berat (14)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
saya mencoba untuk membantunya dan tidak mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Saya pun tergerak untuk membantu sesama yang butuh bantuan. 8
Saya berupaya mencintai orang – orang yang saya jumpai sebagai saudara.Saya semakin banyak teman dan mencari kenalan baru dengan bergabung dengan teman-teman desain komputer, bergabung dengan teman yang senang naik sepeda . Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan pendapat saya berusaha untuk menerima dan mengampuni karena saya mengajari adik-adik sekolah minggu untuk mengasihi dan mengampuni sesama. Saat melihat ada teman yang berbeban berat dengan seang hati saya membantunta dan saya tidak mengeluh apanila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Tersenyum kepada orang yang dijumpai di jalan sekalipun tidak kenal. Tidak mendendam pada orang yang menyakiti hati, tidak mudah mengeluh dan tergerak untuk membantu sesama yang butuh bantuan
9
Relasi dengan sesama baik dan semakin banyak teman dengan mencari kenalan baru saat mengikuti bola volly antar sekolah bisa kenal dengan teman diluar SMP Joannes Bosco. Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan saya senantiasa memberi ampun dan tidak mendendam Apabila memberi bantuan tidak menuntut balas. Saat melihat ada sesama yang berbeban berat dengan senang hati membantu. Tidak mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Apabila mendengar dan melihat sesama yang membutuhkan bantuan, saya tergerak hati untuk menolong tanpa disuruh. Saya berupaya mencintai orang – orang yang saya jumpai sebagai saudara. Tersenyum kepada orang yang dijumpai di jalan sekalipun tidak kenal.
10
Relasi saya dengan sesama yang ada di sekitar saya baik dan menyenangkan. Saya semakin banyak teman dan mencari kenalan baru, dengan terlibat di OSIS semakin bisa kenal dengan adik kelas dan kakak kelas, dan dengan menjadi anggota lektor pun saya menjadi kenal dengan teman di paroki yang sebelumnya saya juga menjadi anggota Putra Altar. Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan berusaha untuk mengampuni dan menerima, apabila disakiti tidak membalas dan jarang mengeluh apabila tidak mendapat apa yang saya harapkan. Saya tergerak hati untuk segera menolong apabila melihat orang membutuhkan bantuan,membantu orang tua menjaga adik, membantu simbah membersihkan halaman, membantu guru apabila membawa barang yang berat.Tanpa diminta tolong saya jika melihat yang bisa saya tolong maka saya segera menolong.
(15)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Relasi saya biasa saja, saya tidak terlalu banyak teman karena saya ada yang bilang mempunyai kebutuhan khusus dan tidak bisa tenang. Walau demikian saya mencoba untuk mencari kenalan baru. Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan saya senantiasa memberi ampun. Apabila disakiti ada keinginan untuk membalas namun saya yang rugi karena saya tidak punya teman. Saat melihat ada sesama yang berbeban berat senang hati saya membantu. Terkadang saya mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Jika dengan Papa dan Mama, saya ngambek dan menangis apabila yang saya minta tidak terpenuhi. Saya tergerak untuk menolong apabila mendengar dan melihat orang yang membutuhkan bantuan.
12
Relasi saya selama ini baik-baik saja. Saya berupaya mencintai orang – orang yang saya jumpai sebagai teman dan saudara. Saya ada banyak teman dan mencoba untuk mencari kenalan baru. Saat berelasi dengan sesama apabila ada perselisihan saling memaafkan dan apabila melihat sesama yang membutuhkan bantuan dengan senang hati membantu dan menolong tanpa harus disuruh. Membantu dan menolong semampu dan sebisa saya.
13
Relasi saya dengan sesama baik-baik saja, dan saya semakin banyak teman dan mencari kenalan baru baik di sekolah maupun saat di gereja. Apabila ada perselisihan saya berjuang untuk memaafkan dan mengampuni karena mengampuni itu sulit bagi saya. Saya dengan senang hati membantu sesama yang membutuhkan bantuan sesuai dengan kemampuan saya. Saya tidak mengeluh apabila tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Saya membantu sesama tanpa disuruh.
14
Relasi dengan sesama selama ini baik dan saya senang karena banyak teman dan saya mencari kenalan baru. Apabila ada perselisihan saya memberi ampun dan saat disakiti saya tidak membalas melainkan mendoakan. Saat melihat sesama yang berbeban berat saya tergerak hati untuk menolongnya dan saya tidak mengeluh apabila saya tidak mendapatkan apa yang saya harapkan. Saya membantu sesama tanpa disuruh menolong langsung menolong semampu saya.
15
Saya berupaya mencintai orang – orang yang saya jumpai sebagai saudara. Tersenyum kepada orang yang dijumpai di jalan sekalipun tidak kenal. Tidak mendendam pada orang yang menyakiti hati, tidak mudah mengeluh dan tergerak untuk membantu sesama yang butuh bantuan.
(16)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Semangat belajar Responden
Jawab
1
Semangat belajar saya terkadang ada semangat terkadang kurang semangat apalagi jika menemukan kesulitan namun berupaya untuk mencari jalan keluar jika mengalami kesulitan dengan bertanya ke kakak atau ortu atau Eyang, karena saya anak terakhir dari empat bersaudara jadi saya menanyakan ke kakak saya yang pernah belajar di SMP. Saya berupaya memanfaatkan waktu dengan baik kapan waktu belajar dan waktu bermain dengan teman-teman. Jika ada tugas saya langsung mengerjakan supaya tidak lupa. Saya belajar sesuai dengan jadwal dari sekolah. Bakat dan potensi saya kembangkan dan asah terus dengan praktek yakni futtsal. Dalam menyelesaikan tugas masih sebelum sampai batas waktu saya sudah mengerjakannya.
2
Semangat belajar saya naik – turun. Jika ada kesulitan, kadang semangat menghadapi. Namun juga kadang lari menghindari dulu. Saya berupaya memanfaatkan waktu dengan baik, meski rasanya lebih banyak bermain. Bakat dan potensi saya kembangkan dan asah terus dengan praktek menari. Namun dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan.
3
Semangat belajar saya meningkat karena saya sadar bahwa saya perlu berusaha keras untuk memahami pelajaran yang semakin rumit menurut saya. Bila ada tugas saya langsung mengerjakan tetapi kemudian berhenti karena ada kesulitan baru setelah mendekati batas waktu dikerjakan dan disempurnakan lagi dengan bertanya pada orang tua atau kakak..Saya menyusun jadwal belajar saya setiap hari. Mengembangkan bakat tetapi seringkali terbentur dengan kemalasan.
4
Semangat belajar saya semakin meningkat karena selain belajar di sekolah, kedua orang tua saya memanggil guru les datang ke rumah, jadi jika ada kesulitan saya bertanya pada guru les. Ya saya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk belajar namun terkadang muncul rasa bosan karena tidak ada waktu kosong, jika tidak les saya mengikuti kegiatan ekstra di sekolah dan belajar organ di tempat kenalan orang tua. Saya menyusun jadwal harian saya dan saya mengembangkan bakat saya yakni musik. Ya saya menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya karena dibantu oleh guru les.
5
Semangat belajarku masih kurang,selama ini aku berusaha sampai berhasil,aku masih belum menmanfaatkan waktuku untuk belajar,jika ada tugas sekolah saya jarang langsung (17)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengerjakannya,belum,aku sudah mengembangkan bakatku yaitu mengikuti ekskul futtsal,saya mengumpulkan tugas saat sampai batas waktu. 6
Semangat belajar saya biasa saja, saya memberi waktu untuk belajar demi membahagiakan orang tua dan masa depan saya. Selama ini saya terus berusaha sampai berhasil apabila menemukan kesulitan saat belajar karena saya penasaran dan mencari jawabannya dengan bertanya pada orang yang lebih tahu bisa ke orang tua, kakak, orang tua dan teman. Ya saya memanfaatkan waktu dengan baik saat belajar. Jika ada tugas saya langsung tanpa menunda-nunda. Ya selama ini saya menyusun jadwal harian yang saya sesuaikan dengan jadwal dari sekolah. Saya mengembangkan bakat atau potensi yang ada dalam diri saya dengan berlatih dan mengikuti perlombaan mewakili sekolah lomba Matematika. Ya dengan membuat jadwal saya menyelesaikan tugas selesai sebelum batas waktunya. Jika menemukan kesulitan menantang saya untuk mencari jalan keluarnya.
7
Semangat belajar saya naik – turun. Selama ini saya terus berusaha sampai berhasil apabila menemukan kesulitan dalam belajar dengan bertanya pada orang tua atau guru les. Ya saya memanfaatkan waktu belajar dengan baik. Jika ada tugas saya langsung mengerjakan karena saya ada les dan belajar musik supaya tidak lupa. Selama ini saya menyusun jadwal harian yang saya padukan dengan jadwal di sekolah karena di sekolah saya mengikuti ekstra Pramuka. Ya saya mengembangkan bakat atau potensi yang ada dalam diri saya dengan berlatih musik dan berani tampil mengisi acara jika ada acara di sekolah ataupun di gereja yakni bermain musik. Saya menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya karena terkadang mama selalu bertanya dan ingatkan untuk mengerjakan tugas dari sekolah.
8
Semangat belajar saya naik – turun. jika ada kesulitan, kadang semangat menghadapi namu kadang lari menghindari dulu. Saya berupaya memanfaatkan waktu dengan baik, meski rasanya lebih banyak bermain. Bakat dan potensi saya kembangkan dan asah terus dengan praktek sebagai fotografer dan mencoba untuk mengedit dengan menerapkan pelajaran komputer yang saya belajari di sekolah. Namun dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan.
9
Semangat belajar sedang saja, saya berusaha untuk terus menyelesaikan sampai berhasil apabila menemukan kesulitan namun terkadang jika ada kesulitan kurang semangat menghadapi dan meninggalkannya sampai batas akhir baru berusahaa untuk bertanya pada yang lebih tahu. Saya memanfaatkan waktu dengan (18)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
baik saat belajar karena jika tidak maka saya akan ketinggalan dan tidak bisa mengikuti kegiatan lain seperti bermain bersama temanteman. Saya mengembangkan bakat yang ada dalam diri saya dengan berlatih terus yakni melukis. Dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan apabila mengalami kesulitan, jika menurut saya mudah maka saya mengerjakan segera supaya tidak lupa. 10
Semangat belajar saya sedang saja, saya terus berjuang jika menemukaan kesulitan saat belajar karena saya penasaran dengan mencari jawaban ke orang tua, eyang atau ke guru les dan bertanya ke teman serta mencari di perpustakaan atau di internet. Saya memanfaatkan waktu denganbaik saat belajat karena jika tidak saya akan tertinggal. Saya langsung mengerjakan tugas dari sekolah dan saya menyusun jadwal sesuai dengan jadwal dari sekolah. Saya mengembaangkan bakat dalam diri saya main musik dan volly dengan berlatih dan mengikuti perlombaan. Saya menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya supaya lebih tenang dan tidak lupa.
11
Semangat belajar saya naik – turun. Apabila menemukan kesulitan, kadang semangat menghadapi namun terkadang saya menyerah. Saya memanfaaatkan waaktu belajar walau terkadang diingatkan oleh orang tua untuk belajar. Saya tidak menyusun jadwal harian secara keseluruhan , jadwal saya sesuai dengan jadwal dari sekolah jika sudah sampai rumah jadwalnya menyesuaikan. Saya mengembangkan bakat yang ada dalam diri saya yakni komputer. Saya belajar komputer dengan baik. Dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan.
12
Semangat belajar saya terkadang semangat terkadang kurang semangat. Saya berusaha sampai berhasil apabila menemukan kesulitan. Saya memanfaatkan waktu dengaan baik saat belajar karena jika tidak saya akan ketunggalan dan tidak ada waktu untuk bermain bersama dengan teman-teman dan tidak bisa ikut kegiatan ektra di sekolah. Saya menyusun jadwal harian yang saya sesuaikan dengan jadwal di sekolah. Saya mengembangkan bakat yang ada dalam diri saya. Saya menyelesaikan tugas selesai sebelum batas waktunya jika menunda akan tersusul dengan tugas yang baru lagi.
13
Semangat belajar saya sedang saja, jika ada kesulitan terkadang semangat menghadapi namun terkadang lari menghindari dulu. Saya berusaha memanfaatkan waktu dengan baik, meski rasanya lebih banyak bermain dan berlatih futtzal. Bakat dan potensi saya kembangkan dan asah terus dengan praktek dan mengikuti perlombaan. Dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan.
(19)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Semangat belajar saya sedang saja, saya berusaha sampai berhasil apabila menemukan kesulitan. Saya memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar dan membuat jadwal harian supaya saya bisa mengatur saat belajar dan saat bermain bersama adik dan temanteman. Saya mengembangkan bakat yang ada dalam diri saya dengan bermain musik dan menari dengan berlatih dan mengisi acara saat perpisahan sekolah atau kegiatan di sekolah serta acara di tempat laain. Saya menyelesaikan tugas sebelum batas waktunya.
15
Semangat belajar saya naik – turun. JIka ada kesulitan, kadang semangat menghadapi. Namun juga kadang lari menghindari dulu. Saya berupaya memanfaatkan waktu dengan baik, meski rasanya lebih banyak bermain. Bakat dan potensi saya kembangkan dan asah terus dengan praktek. Namun dalam menyelesaikan tugas masih sampai batas waktu baru bisa dikerjakan.
(20)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Semangat belarasa
Responden
Jawab
1
Saya senang berbagi dengan apa yang saya miliki, saat sedang bermain apabila melihat ada orang yang membutuhkan bantuan maka saya berupaya berbagi waktu, tenaga, dan pertolongan bagi orang lain yang membutuhkan bantuan. Apabila melihat orang lain berbeban berat saya lelas menolong misalnya saat melihat nenek membawa berat saya lekas membantu. Ya memperlakukan sesama dengan sebaik-baiknya karena saya keluraga besar dan saya tinggal bersama kakek dan nenek.
2
Saya senang berbagi dengan apa yang saya miliki karena orang tua dan kakek serta nenek selalu mengajari saya untuk berbagi. Berupaya memberi waktu, tenaga, dan pertolongan apabila ada orang yang membutuhkan pertolongan. Apabila melihat orang berbeban berat saya akan dengan senang dan rela menolong. Saya memperlakukan sesama dengan sebaik mungkin.
3
Saya senang berbagi dan saya berusaha untuk memberi waktu menolong dan membantu teman yang membutuhkan bantuan, saat di sekolah jika ada teman yang akan membuang sampah mengangkat sendirian maka saya segera menolong. Saya memperlakukan sesama saya dengan sebaik mungkin.Tanpa kehadiran sesama hidup terasa sepi. Saya senang memiliki banyak teman.
4
Saya senang berbagi dan apabila sedang bermain melihat ada orang yang membutuhkan bantuan dengan senang hati membantu. Saya pun berusaha memperlakukan sesama saya dengan baik
5
Saya senang berbagai apa yang aku milik selama orang itu juga membutuhkan,aku selalu tergerak melihat orang harus menanggung beban berat,aku memperlakukan sesamaku dengan baik dan layak.
6
Saya senang berbagi apa saja yang saya miliki. Apabila saya sedang bermain melihat ada orang yang membutuhkan bantuan maka saya akan segera menolong, misalnya melihat ada teman, orang tua, bapak atau ibu guru sedang membawa barang dan kelihatannya beraat saya akan segera membantu. Saya berusaha memperlakukan sesama dengan sebaik mungkin.
7
Saya senang berbagi dan senang membantu orang yang membutuhkan pertolongan, apabila melihat orang berbeban berat saya tergerak hati untuk menolongnya, saya pun berusaha untuk memperlakukan sesama dengan sebaik mungkin.
8
Saya senang berbagi dengan apa yang saya miliki, saat bersepeda dengan teman-teman bisa berbagi kegembiraan dan saat bersama teman(21)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
teman di sekolah pun berbagi berkat dengan menyapa dan menyisihkan uang jajan untuk menabung dan membantu sesama yang membutuhkan. Saya membantu dan menolong sesama yang membutuhkan dan memperlakukan sesama dengan sebaik mungkin. 9
Saya senang berbagi dengan apa yang saya miliki karena orang tua dan kakak mengajari saya untuk senang berbagi. Apabila ada orang yang membutuhkan bantuan saya tergerak hati untuk segera menolong tapi lihat dulu orang itu, jika melihat ada orang yang kerampokan atau kebakaran saya belum berani menolong, saya menolong apabila melihat orang tua yang sedang menyebrang jalan, jika melihat kakek atau nenek membawa barang yang berat. Saya memperlakukan sesama dengan baik yang ada di sekitar saya.
10
Saya senang berbagi dengan apa yang saya miliki, apabila saat bermain ada orang lain yang membutuhkan perolongan dengan senang hati saya menolongnya. Saya memperlakukaan sesama dengan sebaik-baiknya
11
Saya rada kurang senang berbagi karena saya jarang membawa bekal yang lebih saaat ke sekolah. Apabila sedang bermain melihat ada prang yang membutuhkan bantuan maka saya dengan tergerak menolongnya. Saya memperlakukan sesama dengan baik.
12
Saya senang berbagi dengan yang saya miliki, saat istiraahat bersama dengan teman-teamn maakan bersama di galeri sekolah. Saya tergerak hati untuk menolong sesama yang membutuhkan pertolongan. Namun saya melihat yang akan ditolong supaya saya tidak salah menolongnya karena saat ini harus hati-hati jika membantu orang, ada yang pura-pura jadi pengemis ternyata hanya menipu. Saya memperlakukan sesama dengan baik.
13
Saya senang berbagi dan saya berupaya berbagi waktu, tenaga, dan pertolongan bagi orang lain. Namun, kadang – kadang masih pilih teman dan mikir – mikir dulu kalau mau bantu karena takut jika disalah artikan apabila belum mengenal langsung membaantu. Saya memperlakukan sesama dengan baik.
14
Saya senang berbagi apa yang saya miliki, saat berkumpul bersama teman-teman bekal yang saya bawa bisa dimakan bersama-sama. Apabila saat bermain ada orang membutuhkaan bantuan maka saya berhenti bermain dan membantu sesama yang berbeban berat. Saya memperlakukan sesama dengan sebaik-baiknya.
15
Saya berupaya berbagi waktu, tenaga, dan pertolongan bagi orang lain. Namun, kadang – kadang masih pilih teman dan mikir – mikir dulu kalau mau bantu.
(22)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Semangat Demokrasi
Responden
Jawab
1
Saya selalu berupaya untuk mendengarkan teman. Dalam menyampaikan kritik saya berupaya sopan. Saya menghargai pendaapat orang lain dan dengan rendah hati bertanya apabila saya kuraang mengerti maksudnya. Saya kurang aktif menyampaikan ide, gagasaan dan pendapat karena saya lebih mendengarkan dan melaksanakan apa yang telah menjadi keputusan bersama. Bila ada keputusan bersama, saya akan menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya.
2
Saya selalu berupaya untuk mendengarkan teman. Namun, ketika teman yang saya dengarkan tidak sependapat dengan pemikiran saya, saya jadi malas mendengarkan. Dalam menyampaikan pendapat, saya berupaya sopan. Namun bila lawan bicara mulai menantang, saya akan cuek dan tidak peduli dengan urusan orang lain. Bila ada keputusan bersama, saya akan menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya.
3
Mau mendengarkan teman yang sedang mengutarakan pendapat, Sopan dalan menyampaikan kritik. Ya saya menerima dan berani bertanya bila saya belum paham, saya kurang aktif dalam memberikan gagasan. Menerima dan menjalankan keputusan dengan sebaik mungkin.
4
Saat mengerjakan tugas dalam kelompok saya mau mendengarkan teman yang sedang mengutarakan pendapat dan sopan dalam menyampaikan kritikan atau masukkan. Saya menghargai pendapat orang lain dan bertanya apabila kurang paham atau tidak mengerti. Saya terkadang aktif terkadang kurang aktif dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat walau demikian saya menerima dan menjalankan keputusan yang sudah diputuskan bersama.
5
Aku mendengarkan saat temanku memberikan pendapat,kadang kadang saya memberikan keritik dengan sopan,aku menghargai pendapat orang lain selama itu baik untuk kelompok,saya sering bertanya jika aku belum mengerti,saya aktif dalam memberikan ide serta menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil dalam kelompok baik di kelas maupun saat latihan dan akan lomba futtsal
6
Saat kerja dalam kelompok saya berusaha untuk mendengarkan teman sebelum saya berpendapat. Apabila menyampaikan kritikan dengan sopan saya menyampaikannya. Saya menghargai menghargai pendapat orang lain dan bertanya apabila kurang paham dan tidak
(23)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengerti. Saya juga aktif menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan solusi serta saya menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil/diputuskan bersama terlebih demi kebersamaan kelas. 7
Saya selalu berupaya untuk mendengarkan teman saat mengerjakan tugas dalam kelompok. Namun, ketika teman yang saya dengarkan tidak sependapat dengan pemikiran saya, saya jadi malas mendengarkan. Dalam menyampaikan pendapat, saya berupaya sopan. Namun bila lawan bicara mulai menantang, saya akan cuek dan tidak peduli dengan urusan orang lain. Bila ada keputusan bersama, saya akan menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya.
8
Saya selalu berupaya untuk mendengarkan teman saat mengerjakan tugas dalam kelompok. Apabila menyampaikan kritikan saya dengan sopan menyampaikannya dan saya menghargai pendapat orang lain serta bertanya apabila saya kurang paham. Saya aktif menyampaikan ide, gagasan dan pendapat dan saya menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah menjadi kesepakatan bersama terlebih kebersamaan dalam kelas.
9
Saat mengerjakan tugas dalam kelompok saya mendengarkan dengan baik pendapat teman saya. Apabila menyampaikan kritikan saya dengan sopan menyampaikannya, saya pun menghargai pendapat orang lain, untuk bertanya apabila saya kurang paham saya kurang ada keberanian oleh karenannya saya jarang terlibat aktif dalam menyampaikan ide, gagasan dan pendapat namun saya menerima keputusan yang sudah diambil dan mengikutinya. Misalnya latihan seni kelas saya mengikuti latihan sampai saatnya akan tampil.
10
Apabila mengerjakan tugas dalam kelompok saya mendengarkan pendapat teman dan apabila menyampaikan kritikan dengan sopan menyampaikannya. Saya menghargai pendapat orang lain dan bertanya apabila saya kurang paham. Saya aktif dalam menyampaikan ide, gagasan dan pendapat serta saya menerima dan menjalankan keputusan yang sudah diambil bersama.
11
Saya berusaha untuk mendengarkan teman. Saat mengerjakan tugas dalam kelompok. Apabila menyampaikan kritikan dengan sopan menyampaikannya. Saya menghargai pendapat orang lain dan aktif dalam menyampaikan idem gagasan dan pendapat. Apabila ada keputusan bersama, saya menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya
12
Saat mengerjakan tugas dalam kelompok saya mendengarkan dengan baik dan menyampaikan kritikan dengan sopan dengan menghargai pendapat orang lain. Saya rada kurang terlibat aktif saat
(24)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyampaikan ide dan gagasan namun saya menerima dan melaksanakan yang sudah menjadi keputusan bersama. 13
Apabila mengerjakan tugas dalam kelompok saya berupaya untuk mendengarkan teman. Namun, ketika teman yang saya dengarkan tidak sependapat dengan pemikiran saya, saya jadi malas mendengarkan. Dalam menyampaikan pendapat, saya berupaya sopan. Namun bila lawan bicara mulai menantang, saya akan cuek dan tidak peduli dengan urusan orang lain. Bila ada keputusan bersama, saya menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya.
14
Apabila mengerjakan tugas dalam kelompok saya mendengarkan teman sebelum saya berpendapat. Apabila menyaampaikan kritikan saya dengan sopan menyampaikannya. Saya menghargai pendapat oraang lain. Saya terlibat aktig dalam menyampaikan ide, gagasan dan pendapat serta menerima keputusan dan menjalankan keputusan yang sudah diambil atau diputuskan bersama.
15
Saya selalu berupaya untuk mendengarkan teman. Namun, ketika teman yang saya dengarkan tidak sependapat dengan pemikiran saya, saya jadi malas mendengarkan. Dalam menyampaikan pendapat, saya berupaya sopan. Namun bila lawan bicara mulai menantang, saya akan cuek dan tidak peduli dengan urusan orang lain. Bila ada keputusan bersama, saya akan menerima dan melaksanakan sebaik – baiknya.
(25)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Kegiatan Siswa kelas VIII di SMP Jaonnes Bosco Yogyakarta.
1.
2.
Berdoa Rosario
Mendengarkan dan merenungkan bacaan Kitab Suci
(26)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Semangat memulai dari apa yang ada
4.
Cinta Persaudaraan
(27)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Semangat Belajar
6.
Semangat Belarasa
7.
Semangat demokrasi
(28)