PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KEMATANGAN KARIER SISWA SMK MARSUDILUHUR 1 YOGYAKARTA (Studi Deskriptif Tingkat Kematangan Karier pada Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Maria Margaretha Andraeni Novitasari NIM: 101114019
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini akan saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, Ibu Godeliva Widihapsari, Eyang tercinta Alm. Hubertus Soekardiono & Almh. Maria Istiyunani, Antonius Rosalianto Budisantoso, Richo Dyan Asi Saputra, Keluarga, Teman, Sahabat, dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Sekecil apapun kebaikan yang kita berikan, akan selalu memberi arti bagi setiap insan dan menghadirkan secerah harapan untuk masa depan” (-Cahaya PNJ-)
“Aku telah mencari Tuhan, lalu ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku” (-Mazmur 34 : 5-)
“Live is an adventure” (-Penulis-)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK KEMATANGAN KARIER SISWA SMK MARSUDILUHUR 1 YOGYAKARTA (Studi Deskriptif Tingkat Kematangan Karier pada Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Karier) Maria Margaretha Andraeni Novitasari Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survai yang bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kematangan karier Siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan mengidentifikasi butir-butir instrumen kematangan karier yang teridentifikasi rendah pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur sebagai dasar usulan topik-topik bimbingan karier. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Seberapa baik kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016?” Masalah kedua adalah “Berdasarkan hasil analisi butir-butir instrumen pada kematangan karier yang teridentifikasi rendah, usulan topik-topik Bimbingan Karier apakah yang bisa membantu siswa dalam mematangkan kematangan karier selanjutnya?” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Randem Sampling. Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 62 siswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner Kematangan Karier yang terdiri dari 64 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Teknik analisis data dalam penilitian ini dengan menentukan skor dan pengolahan data, membuat tabulasi data, menentukan kategorisasi, mencari patoakan, menentukan kategorisasi skor tiap item, dan mencari tinggi rendahnya skor tiap item. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 tergolong dalam kategori baik yang terbukti dengan 3 siswa (5%) yang memberikan penilaian sangat baik, 45 siswa (73%) yang memberikan penilaian baik, dan 14 siswa (22%) yang memberikan penilaian sedang, (2) berdasarkan analisis terhadap hasil uji butir-butir item kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 teridentifikasi dalam kategori rendah. Adapun usulan topik-topik Bimbingan Karier antara lain: Memilih sekolah lanjutan atau langsung bekerja, Penerimaan Diri, Kemandirian Belajar, Motivasi Belajar Siswa, Pemahaman Diri, Merencanakan Masa Depan, dan Cita-cita.
Kata Kunci : Kematangan Karier
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT CAREER MATURITY AMONG THE STUDENT OF MARSUDILUHUR 1 VOCATIONAL HIGH SCHOOL YOGYAKARTA (A Descriptif Study on The Level of Career Maturity Among The Twelfth Grade Student of Marsudiluhur 1 Vocational High School Yogyakarta Academic Year 2015/2016 and its Implications on The Proposed Topic for Career Guidance) This research is a quantitative descriptive research with a survey metodh which aims to investigate the degree of career maturity among the twelfth grade vocational high school students of Marsudiluhur 1 Yogyakarta, academic year 2015/2016 and to identify the instrument items of low career maturity as a basis to propose career guidance topics. The research question is “How good is the twelfth grade students career maturity in SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Academic Year 2015/2016?” the second research question is “Based on the analysis result of the instrument items on career maturity identified as low, what career guidance topics can be proposed to help students in choosing their further career?” The data gathering technigue in this research was Random Sampling. The subjects of the research were sixtytwo twelfth grade students of vocational high school Marsudilluhur 1 Yogyakarta, academic year 2015/2016. The research instrument was a questionnaire on Career Maturity consistins of sixtyfour statement items developed from Likert-scale model. The data analysis technigue was done by scoring and data processing, tabulating data, categorising, norm-referencing, categorising scores per item, and identifying low and high the the scores per item. The research results were (1) career maturity among the twelfth grade students of SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta, Academic Year 2015/2016 were categorized as good as shown by three students (5%) who scored “very good”, fortyfive students (73%) who scored “good”, and fourteen students (22%) who scored “medium”; (2) based on the analysis of the result of the item testing on the students career maturity among the twelfth grade students of SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Academic Year 2015/2016 identified in the low category. The topic proposal for career guidance are: Choosing Further Study or Working, Selfaceeptance, Learning Motivation, Self-knowledge, Future Planning, and Ideals/Life Goals.
Keyword : Career Maturity
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan berkat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Peneliti menyadari bahwa dalam proses penyusuan dan menyelesaikan tugas penulisan skripsi ini mendapatkan banyak masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak yang membantu. Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan begitu sabar, mengarahkan, mengkoreksi,
dan
memberikan
masukkan
yang
berguna
dalam
penyelesaian tugas akhir penulisan skripsi ini. 4. Ibu Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si dan Ibu Prias Hayu Purbaning Tyas,M.Pd selaku dosen penguji. 5. Mas Moko, yang dengan sabar bersedia membantu saya dalam mengurus administrasi di Prodi Bimbingan dan Konseling. 6. Bapak Simon Suwarno, S.Pd., selaku Wakil Kepala Kurikulum SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di Sekolah tersebut. 7. Bapak Drs. F. Yamtopo dan Ag. Edy Suhartadi, selaku guru BK SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang dengan setia membantu jalannya proses penelitian dari awal hingga akhir terlaksananya penelitian di Sekolah.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Siswa kelas XII OB/TKR (Otomotif), XII Akuntansi, XII AV (Elektro), dan XII OC/TKR (Otomotif) SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta atas kerjasamanya dalam pengisian kuesioer. 9. Ibu Godeliva Widihapsari orangtuaku yang selalu mendoakanku, menyayangiku, membangkitkan semangatku dan selalu mendukungku baik secara moral dan meteriil. 10. Kakakku Antonius Rosalianto Budisantoso berserta istri yang selalu memberikan dukungan dan dorongan agar segera menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan baik. 11. Richo Dyan Adisputra yang telah hadir dan mengisi hidupku selama ini, selalu setia mendampingiku, mendengarkan keluh kesahku, dan selalu meberikan saran dan nasihat yang membangun hingga saya menjadi sarjana serta dapat menyelesiakn tugas akhir penulisan skripsi dengan baik. 12. Keluarga besarku Hubertus Soekardiyono yang selalu memberi semangat dan perhatian baik secara moral ataupun materiil dalam menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan baik hingga lulus sarjana. 13. Para Sahabatku SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 2010: Herlita Setiawati, Riscky Ellya, Priska Pratiwi Putri yang selalu setia menemaniku saat aku senang dan sedih, perhatian serta naseehat dan dorongan. 14. Teman-teman satu bimbingan skripsi kelas A dan B yang dengn sabar mendampingi dan berproses bersma dalam menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi, berkat bantuan dari kalian aku bisa menyelesaikan semua ini. Thank you. 15. Seluruh dosen Bimbingan dan Konsseling yang telah memberi ilmu yang berguna bagiku, dan semoga berguna bagi kehidupan di masa depan. 16. Dan semua pihak yang medukung saya yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu, berkat kalian aku sampai pada saat ini bisa menyelesikan tugas akhir penulisan skripsi dengan baik.
Peneliti
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................
vii
ABSTRAK .....................................................................................................
viii
ABSTRACT ...................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................
x
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah Penelitian .....................................................................
7
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................
7
D. ManfaatPenelitian ......................................................................................
8
E. Definisi Operasional .................................................................................
9
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Kematangan Karier .............................................
10
1. Pengertian Kematangan Karier .............................................................
10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier .......................
12
3. Aspek-aspek Kematangan Karier ..........................................................
18
B. Tugas Perkembangan Karier Usia Remaja ...............................................
22
1. Remaja .................................................................................................
22
2. Tahap dan Tugas Perkembangan Karier Usia Remaja ........................
25
C. Hakikat Perkembangan Karier pada Remaja ............................................
27
1. Perkembangan Karier ..........................................................................
27
2. Dinamika Kematangan Karier pada Siswa SMK ................................
29
3. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ................................
30
D. Bimbingan Karier .....................................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..........................................................................................
35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................
36
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................
36
D. Variabel Penelitian ....................................................................................
37
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................
38
1. Alat Pengumpulan Data ......................................................................
38
2. Kisi-kisi Item Kuesioner .....................................................................
39
3. Pemberian Skor ...................................................................................
41
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .........................................................
42
1. Validitas ..............................................................................................
42
2. Reliabilitas ..........................................................................................
46
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................
48
1. Persiapan dan Pelaksanaan ..................................................................
48
2. Tahap Pengumpulan Data ...................................................................
49
H. Teknis Analisis Data .................................................................................
49
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data .............................................
49
2. Membuat Tabulasi Data ......................................................................
50
3. Menentukan Kategorisasi ....................................................................
50
4. Mencari Patokkan ................................................................................
52
5. Kategorisasi Skor Tiap Item ................................................................
53
6. Mencari Tinggi Rendahnya Skor Item ................................................
54
BAB IV Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Usulan Topik-topik Bimbingan Karier A. Hakikat Penelitian .....................................................................................
56
1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier ................................................
56
2. Hasil Skor Tiap Item-item Tingkat Kematangan Karier .....................
59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................
64
1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier ................................................
64
2. Item-item Tingkat Kematangan Karier ...............................................
67
C. Usulan Topik-topik Bimbingan Karier .....................................................
72
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................
78
B. Saran ..........................................................................................................
79
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
81
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Subjek Penelitian ................................................................................
37
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier ............................................
39
Tabel 3 Norma Skoring Kuesioner Kematangan Karier .................................
42
Tabel 4 Rincian Item-item Valid dan Tidak Valid ..........................................
44
Tabel 5 Kriteria Guilford ................................................................................
47
Tabel 6 Norma Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier ..............................
51
Table 7 Norma Skor Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier .....................
53
Table 8 Norma Kategorisasi Skor Item Instrumen Tingkat Kematangan Karier ..............................................................................................
54
Table 9 Kategorisasi Item Kematangan Karier Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor ..............................................................................
55
Table 10 Deskripsi Tingkat Kematangan Karier ............................................
58
Table 11 Penggolongan Item Kematangan Karier ..........................................
60
Table 12 Item Kuesioner Kematangan Karier Siswa yang Menunjukkan Rendah ............................................................................................
63
Table 13 Usulann Topik-topik Bimbigan Karier ............................................
72
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Histogram Tingkat Kematangan Karier ..............................................
59
Gambar 2 Histogram Skor Item Tingkat Kematangan Karier .............................
62
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN 1 Kuesioner Siswa ...................................................................
84
LAMPIRAN 2 Tabulasi Data Hasil Penelitian .............................................
91
LAMPIRAN 3 Hasil Perhitungan Validitas ..................................................
96
LAMPIRAN 4 Reliabilitas ...........................................................................
104
LAMPIRAN 5 Satuan Pelayanan Bimbingan ...............................................
106
LAMPIRAN 6 Surat Izin Penelitian .............................................................
117
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitiann, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Pada masa remaja, salah satu tugas perkembangan yang harus diselesaikan adalah menentukan masa depan, atau mempersiapkan karier secara ekonomi (Havigurst dalam Hurlock, 2005). Pendidikan nasional di Indonesia akhir-akhir ini mengacu pada persiapan tenaga kerja siap pakai. Remaja dalam mempersiapkan kariernya tidak hanya dibantu oleh pihakpihak di dalam keluarga saja seperti orangtua, akan tetapi juga dibantu oleh lembaga-lembaga atau institusi seperti sekolah melalui pendidikan formal. Pendidikan formal dituntut untuk mampu menyiapkan tenaga kerja yang terampil guna memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang siap pakai di dinua kerja di masa yang akan datang. Pendidikan di Sekolah mempunyai peran yang sangat penting bagi para siswa dalam mengembangkan sikap mental, ketrampilan, kecerdasan, dan wawasan ilmu yang diperlukan bagi lulusan saat memasuki dunia kerja di masa yang akan datang atau saat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Sekolah sebagai suatu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal yang mempunyai peran penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
berguna. Sekolah turut serta bertanggungjawab atas prestasi siswa yang dihasilkannya kelak. Menurut Santrock (dalam Rintyastini & Charlotte, 2006) sekolah yang baik bagi remaja adalah sekolah yang memperhatikan dengan serius mengenai perbedaan dalam perkembangan individu, menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kondisi remaja, dan memfokuskan pada kegiatan perkembangan sosial dan emosional di samping perkembangan intelektual dari setiap peserta didik. Sekolah juga menuntun siswa agar dapat mencapai tujuan di masa depan dan menyiapkan siswa untuk siap bekerja serta mempunyai kematangan karier di dunia kerja di masa yang akan datang ataupun keputusan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Salah satu institusi yang mempersiapkan siswanya untuk terjun langsung ke dunia kerja siap pakai setelah lulus sekolah adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dipahami sebagai individu ataupun merupakan subjek belajar yang menempati posisi sentral pada kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga insititusi Sekolah. Siswa SMK masuk pada tahap eksplorasi dimana orang muda mulai memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum pada tahap pengambilan keputusan yang mengikat. Kematangan karier sangat penting dan dibutuhkan oleh para siswa SMK, karena permasalahan yang akan dialami siswa setelah menyelesaikan studinya adalah menyangkut pemilihan karier dan pekerjaan di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Pendidikan di Sekolah mempunyai peran yang sangat penting bagi para siswa dalam mengembangkan sikap mental, ketrampilan, kecerdasan, dan wawasan ilmu yang diperlukan bagi lulusan saat memasuki dunia kerja di masa yang akan datang. Personil Sekolah seperti guru dan guru BK menuntun siswa untuk dapat memilih karier yang sesuai dengan keinginannya di dunia kerja di masa yang akan datang ataupun melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Sekolah merupakan tempat dimana siswa menimba ilmu dan mengembangkan kompetensinya, serta bertanggungjawab dalam membantu dan memfasilitasi siswa guna untuk menguasai semua kompetensi yang diperlukan saat memasukki dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Siswa dipahami sebagai individu maupun subjek belajar yang menempati posisi sentral pada kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga institusi khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Seorang siswa SMK dapat dikatakan mempunyai kematangan karier apabila memiliki kemampuan untuk membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggungjawab, serta kesadaran akan faktor-faktor internal dan eksternal yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan alternatif jabatan ataupun memantapkan diri dalam suatu jabatan kerja di dunia kerja atau melanjutkan studi ke peguruan tinggi/kuliah (Super, dalam Winkel. 2004). Siswa dengan kematangan karier yang baik memiliki beberapa aspek dalam menyiapakan kematangan karier di dunia kerja di masa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Adapun aspek-aspek kematangan karier menurut Crites, 1969 (dalam Pamungkas, 2003) ialah orientasi pada pilihan, informasi pekerjaan, memiliki gambaran pengembangan karier (Fantasi dan Prediksi), konsistensi pilihan, kemampuan akan kesadaran dunia kerja (Global Awareness), memiliki pengembangan ketrampilan-ketrampilan kejuruan (Vocational Developing). Kematangan karier sangatlah dibutuhkan oleh para siswa SMK guna untuk mencapai karier yang diharapkan, serta merupakan keberhasilan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karier tertentu (Super, dalam Winkel, 2004). Kematangan karier sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun faktor eksternal, atau faktor-faktor sosial. Adapun faktor-faktor internal meliputi kemajuan inteligensi, bakat, minat, sikap, kepribadian, nilai, hobi atau kegemaran, prestasi, ketrampilan, penggunaan waktu luang, aspirasi, dan pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan, pengalaman kerja, pengetahuan kerja, pengetahuan tentang dunia kerja, kemampuan dan keterbatasan fisik serta penampilan lahiriah, serta masalah-masalah dan keterbatasan pribadi. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan karier siswa SMK adalah keluarga, latar belakang sosial ekonomi, gender, teman sebaya, lingkungan sekolah, faktor realitas, dan proses pendidikan (Sukardi, 1987).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Kematangan karier di institusi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangatlah penting bagi siswa dalam mempersiapkan diri di dunia kerja khususnya dalam menentukan pilihan jabatan di masa yang akan datang maupun melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) dengan bertanggungjawab atas pengambilan keputusan yang mengikat dirinya. Salah satu elemen pendidikan di Sekolah yang dipandang strategis dalam memfasilitasi pengembangan dari berbagai kemampuan serta soft-skill siswa adalah program bimbingan karier bagi siswa. Tohirin (2007) menyatakan bahwa tujuan dari bimbingan karier di Sekolah
adalah
agar
siswa
mampu
memahami,
merencanakan,
menyesuaikan diri, dan mengembangkan karier tertentu di dunia kerja di masa yang akan datang. Bimbingan Karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu dalam memperoleh pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diperlukan dalam dunia kerja di masa yang akan datang. Layanan bimbingan karier memiliki peran yang sangat penting di Sekolah, khususnya dalam memberi arah yang baik kepada siswa dalam pemilih karier di dunia kerja maupun saat menentukan pilihan ke jenjang berikutnya (Kuliah). Perkembangan karier pada diri siswa SMK sangatlah berpengaruh pada pekembangn individu di masa yang selanjutnya, termasuk pada masa-masa di mana seorang individu harus melakukan pemilihan dan pengambilan keputusan mengenai kematangan karier yang akan dipilih di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
dunia kerja di masa yang akan datang. Berdasarkan dari data BPS 2010, penggangguran terbanyak berasal dari SMK. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kematangan karier siswa itu sendiri dan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab siswanya menjadi penggangguran setelah lulus dari sekolah, karena sekolah tersebut tidak menyediakan subtansi yang sepadan dengan tenaga kerja serta kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki kualitas ketrampilan di segi teknis (Nolker dan Schoenfeldt, 1983). Dari hasil berbincang-bincang dengan guru BK di SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta, Siswa-siswa di SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta banyak mengalami kebimbangan dan kebinggungan akan kelanjutannya setelah lulus dari SMK kelak. Daya ketertarikan siswa SMK tersebut kurang dikarenakan siswa SMK kemampuan dalam memikul tanggungjawab yang diberikan oleh sekolah tidak digunakan dengan baik seperti adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL). Selain itu, saat ada presentasi mengenai perguruan tinggi (kuliah) siswa SMK kurang memiliki ketertarikan atau rasa ingin tahu lebih lanjut mengenai perguruan tinggi (kuliah) setelah lulus dari SMK kelak. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mendapatkan bahwa siswasiswa di SMK tersebut belum matang dalam hal karier, sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat kematagan karier siswa di SMK, khususnya pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Peneliti menganggap bahwa hal ini perlu diungkapkan, karena dengan mengetahui kematangan karier siswa SMK, guru BK dapat memberikan bantuan
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
tahap-tahap
tugas
perkembangan siswanya melalui topik-topik bimbingan karier yang sesuai untuk meningkatkan kematangan karier siswa.
B. Rumusan Masalah Rumusn masalah dalam penelitian ini dalah: 1. Seberapa baik kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Berdasarkan hasil analisis pencapaian uji butir item kematangan karier yang teridentifikasi dalam kategori rendah, usulan topik-topik Bimbingan Karier apa sajakah yang dapat diusulkan untuk membantu siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta dalam mematangkan kematangan karier selanjutnya?
C. Tujuan Penelitin 1. Mengetahui seberapa baik kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Merumuskan
topik-topik
bimbingan
karier
kematangan
karier
selanjutnya bagi siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 berdasarkan item yang teridentifikasi rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermnfaat bagi berbagai pihak yaitu : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan kajian di bidang ilmu Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya pengetahuan mengenai kemtng karier siswa SMK sebagai bekal di masa depan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para guru Bimbingan
dan
Konseling
untuk
mengetahui
bagaimana
kematangan karier siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seteleh lulus dari Sekolah tersebut guna untuk menyiapakan siswa siap kerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). b. Bagi Guru Mata Pelajaran Hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi atau wawasan kepada Guru Mata Pelajaran untuk melihat siswa SMK yang akan melanjutkan di perguruan tinggi ataupun yang akan melanjutkan ke dunia kerja serta apa yang dapat dilakukannya untuk membantu mengenai kematangan karier siswa di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
c. Bagi Peneliti Lain Peneliti ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti lain mengenai pentingnya kematangan karier yang sangat dibutuhkan oleh para siswa SMK setelah lulus dari Sekolah, serta dapat membantu para remaja untuk lebih kaya akan pengetahuan mengenai kematangan karier yang ada pada diri mereka.
E. Definisi Operasional 1. Kematangan Karier Kemtangan karier ialah merupakan kesiapan seorang individu untuk membuat keputusan karier yang sesuai dengan tingkat penyelesaian dengan tahap-tahap tugas perkembangannya sesuai yang dimaksudkan dalam aspek kematangan karier yang digunakankan pada item-item kuesioner. Adapun aspek-aspek tersebut ialah orientasi pada pilihan, informasi pekerjaan, memiliki gambaran pengembangan karier (Fantasi dan Prediksi), konsistensi pilihan, kemampuan akan kesadaran dunia kerja (Global Awareness), memiliki pengembangan ketrampilanketrampilan kejuruan (Vocational Developing). 2. Bimbingan Karier Bimbigan karier adalah upaya dalam membantu peserta didik untuk dapat memahami dirinya, mengenal dunia kerja, mempersiapkan masa depan yang sesuai dengan potensinya, dan mampu menggamil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang pengertian kematangan karier, faktor-faktor kematangan
karier
anak
SMK,
aspek-aspek
kematangan
karier,
tugas
perkembangan karier, pengertian perkembangan karier, dinamika kematangan karier siswa SMK, pengertian SMK, dan Bimbingan Karier. A. Hakikat Perkembangan Kematangan Karier 1. Pengertian Kematangan Karier Super (dalam Zunker, 1986) mengatakan bahwa kematangan karier adalah pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier yang sesuai dengan tingkat perkembangan tertentu. Kematangan karier ditandai dengan adanya kesesuaian antara perilaku karier yang dilakukan atau diharapkan pada rentang usia perkembangan tertentu (tahap perkembangan karier yang sedang dihadapi oleh individu pada rentan usia remaja awal). Perilaku karier yang diharapkan dan diperlihatkan setiap individu pada tugas-tugas perkembangan karier di setiap tingkat perkembangan kariernya, berarti tingkat kematangan karier individu tersebut semakin tinggi atau semakin matang. Individu yang memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi pada tahap perkembangan karier yang sedang dihadapinya dapat melangkap ke tahap perembangan karier selanjutnya.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Super (dalam Zunker, 1986) Kematangan karier merupakan proses pemilihan karier yang berlangsung dalam rangkaian kesatuan atau tahap perkembangan karier dari tahap eksplorasi samapai dengan tahap kemunduran. Proses pemilihan karier dapat dihasilkan dengan baik, apabila individu mampu menunjukkan perilaku karier yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan karier hingga selesai sampai pada tahap eksplorasi atau kemunduran. Super mengembangkan konsep kematangan vokasional (career maturity; vocational maturity) yang menunjuk pada keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan vokasional yang khas bagi tahap perkembangan tertentu (Winkel, 2004). Kematangan karier juga meruoakan keberhasilan dan kesiapan seseorang untuk bernegosiasi dan membuat keputusan karier yang tept den sesuai dengan tahap perkembangan karierya. Brown & brooks (1990) mendefinisikan bahwa kematangan karier sebagai kesiapan kognitif dan efektivitas dari individu untuk mengatasi tugas-tugs perkembangan yang dihadapkannya. Perkembangan biologis dan sosial serta
harapan-harapan
dari
oang-orang
dalam
masyarakat
di
lingkungan sekitar yang telah membantu pada pencapaian tahap-tahap perkembangan tersebut (dalam Komandyhrini, 2008). Super (Winkel, 2010: 633) mengemukakan bahwa kematangan karier menunjuk pada keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan
karier
yang
khas
pada
tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
perkembangan tertentu. Indikasi-indikasi dari kematangan karier ialah pada kemampuan membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggung jawab, serta kesadaran akan faktor-faktor internal dan eksternal yang harus
dipertimbangkan
dalam
membuat
pilihan
jabatan
sert
memantabkan diri dalam suatu jabatan yang dipilih. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan karier adalah tingkat penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier pada tahap eksplorsi karier. Kematangan karier itu merupakan kesiapan seorang individu untuk membuat keputusan karier sesuai dengan tahap-tahap pekembangannya. 2. Fakor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier Kematangan karier remaja SMK dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal atau faktor-faktor sosial. Adapun faktor internal yang mempengaruhi kematangan karier remaja SMK menurut Sukardi, 1987 ialah: a. Kemampuan inteligensi Kemampuan intelegensi yang dimiliki oleh seorang individu dapat dipengaruhi sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu jabatan pada dunia kerja di masa yang akan datang sebagai pelengkap dalam memasuki jenjang pendidikan tertentu atau karier di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
b. Bakat dan minat Bakat dan minat pada siswa SMK merupakan suatu kondisi dan kualitas yang memungkinkan individu untuk dapat berkembang pada masa yang akan mendatang. Bakat juga perlu diketahui sedini mungkin untuk dapat memberikan bimbingan belajar yang sesuai dengan bakat siswa untuk dpat membantu dalam menentukan pemilihan karier ataupun pendidikan lahjutan akan pilihan kuliah atau bekerja. Minat itu sendiri juga berpengaruh dalam perkembangan karier yang tidak akan mungkin orang lain tidak memiliki niat akan suatu pekerjaan yang akan diselesaikan dengan baik. c. Sikap dan kepribadian Pada sikap dan kepribadian ini, reaksi positif dari individu terhadap suatu pekerjaan tertentu, dan jabatan pekerjaan merupakan keberhasilan
faktor utntuk
yang
sangat
mencapai
berpengaruh suatu
terhadap
prestasi
yang
diinginkannya akan suati pilihan jabatan tertentu. d. Nilai Nilai dalam dunia pekerjaan digunaan oleh mnusia sebagai suatu patokan dalam melakukan suatu tindakan tertentu. Nilai yang akan dianut oleh individu dalam dunia kerja berpengaruh terhadap pekerjaan yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap prestasi keja di masa yang akan datang. Setiap individu yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
akan memasuki dunia erja, hendaknya mampu menjunjung tibggi nilai moral akan tanggungjawab pada keputusan yang akan diambilny kelak pada dunia kerja. e. Hobi atau kegemaran serta penggunaan pada waktu luang yang berkait pada prestasi dan ketrampilan kerja Seseorang individu memiliki kecenderungan untuk menentukan arah pilihan jabatan yang sesaui akan dirinya yang dapat berpengaruh terhadap prestasi kerjanya. f. Aspirasi dan pengetahuan sekolah atau pengetahuan tentang dunia kerja yang menunjang profesionalitas seseorang dalam dunia kerja di masa yang akan datang. g. Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada saat duduk di bangku sekolah atau di luar sekolah (PKL atau kursus). h. Kemampuan dan keterbatasan fisik, penampilan lahiriah, serta masalah keterbatasan pribadi Masalah yang terkait pada diri sendiri ialah selalu memiliki kecenderungan yang bertentangan ketika menghadapi masalah tertentu
yang
berdampak
pada
diri
seseorang
dalam
kekhawatiran dan ketakutan akan sesuatu yang dikerjakan pada dunia kerja. Dari beberapa faktor internal yang di paparkan di atas, Super (dalam Winkel, 2004) mengungkapkan secara lebih jelas mengenai faktorfaktor eksternal lain yang mempengaruhi kematangan karier seseorang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Faktor-faktor eksternal ini dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, akan tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena bersama-sama menciptakan ruang gerak hidup. Adapun beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan karier anak SMK, antara lain: a. Masyarakat Lingkungan sosial budaya di mana orang muda dibesarkan serta masyarakat di sekitar tempat tinggal sangatlah luas mempengaruhi cara pandang keluarga akan sikap dan sifat yang ditanamkan kepada anak-anaknya. Pandangan tersebut mencangkup nilai-nilai tinggi rendahnya sebuah pekrjaan serta peran gender dalam sebuah pekerjaan di dalam kehidupan masyarakat. b. Keadaan sosial ekonomi daerah dan negara Laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat menurut stratifikasi golongan sosial ekonomi masyarakat tinggi, sedang, maupun rendah serta pembeda akan terbuka atau tertutupnya masyarakat bagi anggota kelompok lain yang berpengaruh pada dunia kerja di masa yang akan datang. Misalnya, orang dewasa muda yang hidup di daerah terbelakang dan berasal dari kalangan sosial ekonomi rendah, maka kesemptan kerja sangat terbatas dan kurang bervariasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
c. Status sosial ekonomi keluarga Tingkat pendidikan orang tua, penghasilan orang tua hingga suku
bangsa
ini
sangat
berpengaruh
terhadap
tingkat
pendidikan sosial seseorang akan duia kerja di masa yang akan datang. d. Pengaruh dari anggota-anggota keluarga besar dengan keluarga inti. Orang muda harus menentukan sikapnya sendiri terhadap harapan dan pandangan serta dukungan dalam merencanakan masa depan di dunia kerja di masa yang akan datang (vocational planning). e. Pendidikan sekolah Pandangan-pandagan yang dikomunikasikan kepada siswa oleh staf tenaga pendidik, pembimbing, dan pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam dunia pekerjaan serta tinggi rendahnya status sosial jabatan akan kecocokan suatu jabatan kerja di masa yang akan datang. f. Pergaulan dengan teman sebaya Pandangan dan harapan-harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari mendukung kesuksesan seseorang di masa depan di dunia kerja yang diinginkan. g. Tuntutan-tuntutan yang melekat pada jabatan dan programprogram study atau latihan yang mempersiapkan seseorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
untuk diterima pada jabatan tertentu demi keberhasilan di dunia kerja di masa yang akan datang. Di sisi lain, Super dan Thompson, 1979 (dalam Komandyahrini, dkk, 2008), menyebutkan enam faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan karier seseorang, antara lain: a. Kesadaran untuk membuat perencanaan karier di dunia kerja di masa depan. b. Kemampuan dalam mengambil keputusan. c. Informasi mengenai karier di dunia kerja di masa yang akan datang. d. Pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan sumbersumber informasi pekerjaan di dunia kerja di masa yang akan datang. e. Pengetahuan dan kemmpuan kerja di dunia kerja di masa yang akan datang. f. Informasi lebih lanjut dan lebih rinci mengenai pekerjaan yang dipilih. Dari uraian faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier di atas, dapat disimpulkan bahwa kematangan karier dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal antara lain kemampuan intelegensi, bakat dan minat, sikap dan kepribadian, nilai, hobi atau kegemaran serta penggunaan pada waktu luang, aspirsi dan pengetahuan sekolah, kemampuan dan keterbatasan fisik serta masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
yang terkait pada diri sendiri. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kematangan karier, antara lain keluarga, lingkungan sosial, kondisi ekonomi, pergaulan teman sebaya, dan proses pendidikan. Faktor eksternl tersebut banyak mempengaruhi kematangan karier siswa, karena mengingat siswa-siswa hidup berdampingan dengan orang-orang di lingkungan tempat tinggal dimasa siswa-siswa tersebut berada. 3. Aspek-aspek Kematangan Karier Dalam proses kematangan karier, ada beberapa aspek penentu. Pietrofesa dan Splete (1975, dalam Ramdhani dan Helmi, 2008) mengemukakan tujuh aspek penentu kematangan karier. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: a. Independensi Independensi dalam bahasa asing ialah Independence yang berarti merdeka atau berdiri sendiri, mandiri, dan tidak terikat dengan pihak manapun. Independensi juga diartikan sebagai kebebasan menentukan diri dalam mengambil suatu keputusan tertentu dan siap dengan semua resiko yang diambil dari sebuah keputusan tertentu. b. Self Appraisal Penilaian diri terhadap suatu keputusan yang diambil di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
c. Global Awareness Kesadaran akan terwujudnya pilihan karier yang diinginkan serta kesadran mengenai peranan pihak lain di luar dirinya untuk mengambil atau penentuan suatu keputusan tertentu. d. Information Exploration Lembaga
sekolah
Information
Exploration
diartikan
sebagai kesadaran siswa dalam mencari informasi serta keaktifan dalam mengelola informasi serta memperkaya pengalaman berinteraksi dengan kelompok atau dengan siswa lainnya. Dalam hal ini, siswa sekolah juga diajak untuk dapat melakukan eksplorasi atau perubahan positif guna untuk mengumpulkan dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan kebutuhan kariernya di masa yang akan datang. e. Decision Making Pengambilan keputusan dari berbagai alternatif pilihan yang ada dan yang akan dipilihnya kelak dengan matang serta yakin dengan semua resiko yang ada. f. Planning Perencanaan keputusan yang diambil dengan matang di masa depan untuk memasukki dunia kerja di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
g. Vocational Developing Dilakukan untuk mengembangkan kemampuan vokasional (kemampuan karier) serta menggembangkan ketrampilanketrampilan di dunia kerja di masa yang akan datang. Di
sisi
lain,
Crites,
1969
(dalam
Pamungkas,
2003)
mengungkapkan beberapa aspek mengenai kematangan karier, yaitu: a. Orientasi pada pilihan Individu harus memiliki orientasi terhadap apa yang akan dilakukannya di masa yang akan datang, termasuk di dalamnya adalah menentukan pilihan karier dan menentukan aktivitasn yang sesuai dengan pilihan kariernya. Prosesnya dimulai saat individu mengembangkan kesadaran diri, yang dimiliki dengan adanya orientasi yang jelas dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang akademik, pemilihan kurikulum, dan pelatihan yang harus dilakukan. b. Informasi pekerjaan Individu akan mencari informasi yang berkaitan dengan pilihan kariernya. Dalam hal ini informasi tentang pekerjaan dan klasifikasi yang dibutuhkan untuk memasuki pekerjaan yang diinginkan di dunia di masa yang akan datang. Informasi dan pemahaman akan pembuatan perencanaan karier di dunia kerja di masa yang akan datang berjalan dengan lancar sesuai dengan pilihan yang diinginkan. Informasi yang diperoleh lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
lanjut mengenai pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar akan membantu orang-orang dalam membuat harapan terhadap pekerjaan yang nyata dan memperoleh tingkat kepuasan kerja kerja yang tinggi. c. Fantasi dan prediksi Hal yang paling penting dilakukan untuk menentukan pilihan karier adalah dengan melakukan fantasi dan prediksi mengenai diri sendiri pada saat memasuki beberapa alternatif pilihan karier yang diinginkan di dunia kerja di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan sebagai pilihan pribadi terhadap alternatif pilihan karier yang diinginkan. Proses ini dilakukan untuk menghindari proses trial and erorr dalam memilih karier dan dalam mematangkan pilihan karier di dunia kerja di masa yang akan datang. Individu dihadapkan pada berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari, karena itu perlu adanya keputusan terhadap pilihan alternatif pekerjaan di dunia kerja di masa yang akan datang. d. Konsistensi pilihan Crite (1969) menyatakan bahwa kematangan karier individu ditandai dengan konsistensi pilihan karier yang tinggi, semakin baik konsistensi pilihan karier individu, maka semakin jelas tujuan kariernya di dunia kerja di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Dari beberapa aspek yang diungkapkan oleh para tokoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa aspek kematangan karier yang diungkapkan oleh Crites(1969), sebagai dasar pembuatan item skala. Adapun aspek-aspek tersebut adalah orientasi pada pilihan, informasi pekerjaan, fantasi dan prediksi, konsistensi pada pilihan. Berkaitan degan aspek kematangan karier sebagai dasar pembuatan item skala, penulis juga menggunakan beberapa aspek kematangan karier dari Pietrofesa dan Splete (1975). Adapun aspek tesebut adalah Globalawareness dan Vocational Developing.
B. Tugas Perkembangan karier Usia Remaja 1. Remaja Pada usia remaja ini, banyak perubahan yang terjadi pada masingmasing individu. Siswa SMK termasuk dalam usia remaja akhir. Perubahan itu terjadi mulai dari perubahan secara fisik, kognitif, serta sosial dan emosional. Remaja mengambil keputusan mengenai teman sebaya yang akan dipilih di masa depannya kelak (karier) pada saat di dunia kerja di masa yang akan datang, apakah harus kuliah ataupun langsung bekerja setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kemampuan dalam mengambil keputusan tersebut tidak menjamin bahwa keputusan itu akan diterapkan dalam dunia nyata. Hal ini disebabkan karena luasnya pengalaman yang sangat penting
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
dalam proses mematangkan karier di dunia kerja di masa yang akan datang. Perkembangan
lain
yang
terlihat
pada
remaja
adalah
perkembangan sosial dan emosi. Secara sosial, relasi remaja dengan teman atau kelompok sebaya menjadi lebih luas. Remaja meluangkan waktu lebih banyak untuk bergaul dengan teman sebaya demi cita-cita yang diinginkan di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Hal ini menyebabkan remaja mulai tergabung dengan klik dan kelompok-kelompok. Kesetiaan remaja dalam kelompok, klik, klub, organisasi, dan tim memiliki peran kendali yang sangat kuat terhadap kehidupan remaja (McLellan, Haynie, & Strouse, 1993, dalam Santrock, 2005). Adapun tugas perkembangan karier, Super (dalam Winkel, 2004) mengungkapkan mengenai tugas-tugas perkembangan karier remaja, yaitu: a. Growth (Pengembangan) Pada pengembangan menjelaskan dari saat lahir sampai usia kurang lebih 14 tahun, individu akan mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya, sikap-sikap, minat ataupun bakat, dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri (self-concept structure).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
b. Crystalization (Perencanaan garis besar masa depan). Pada perencanaan garis besar masa depan, berkisar antara usia 14-18 tahun, yang terutama bersifat kognitif dengan meninjau diri sendiri dan situasi hidupnya. c. Specification (Penentuan) Pada tugas perkembangan penentuan berkisar antara usia 18-24 tahun yang bercirikan mengarah pada diri ke bidang jabatan tertentu
dan
mulai
memangku
pilihan
jabatan
yang
diinginkannya. d. Establishment (Pemantapan) Pada tugas perkembangan pemantapan ini berkisar antara usia 24-35 tahun yang bercirikan untuk membuktikan diri mereka mampu dalam memangku jabatan yang dipilihnya. e. Consolidatin (Pengakaran) Pada tugas perkembangan pengakaran ini berkisar pada usia lebih dari 35 tahun sampai pada masa pensiun yang bercirikan pada pencapaian status tertentu dan memperoleh senioritas jabatan yang dipilihnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja terjadi
beberapa
perkembangan
dalam
diri
individu,
yaitu
perkembangan secara fisik, kognitif, sosial dan emosi. Perkembanganperkembangan yang terjadi pada masa remaja tersebut sangatlah mempengaruhi perkembangan individu di masa yang selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Tahap tugas perkembangan karier seseorang dimulai sejak lahir hingga pada masa pensiun. Individu mulai memahami kemampuan yang ada pada dirinya, kemudian mencoba untuk menentukan jabatan yang diinginkan dengan membuktikan pilihan jabatan yang dipilih untuk mencapai kematangan kariernya. 2. Tahap-tahap dan Tugas Perkembangan Karier Usia Remaja Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai tahap-tahap perkembangan karier dan tugas perkembangan karier menurut Donal (Osipow, 1973: 138-139), sebagai berikut: a. Tahap eksplorasi atau the exploratory stage (usia 14-24 tahun) Tahap ini dibagi dalam tiga subtahap yang masing-masing memiliki tugas perkembangan terrsendiri, antara lain: 1) Tentatif atau crystallization (usia 14-17 tahun) Tugas perkembangan karier pada fase ini adalah: a) Memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh kejelasan minat karier. b) Mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah pada preferensi karier. c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor dalam pilihan karier yang harus dipertimbangkan. d) Memiliki
kesadaran
akan
adanya
berbagai
kemungkinan yang mempengaruhi pencapaian tujuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e) Memiliki
kemampuan
26
mengidentifikasi
dan
membedakan minat serta nilai-nilai hidup. f) Memiliki kesadaran akan hubungan masa sekarang dan masa depan. g) Memiliki kemampuan merumuskan kesukaan yang bersifat umum. h) Tumbuhnya minat terhadap sesuatu yang relatif menetap. i) Memiliki usaha untuk menggali informasi yang relevan dengan karier yang diminati. j) Mampu menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian karier yang diminati. k) Bijaksana dalam mensikapi preferensi karier. 2) Transisi atau specification (usia 18-21 tahun) Siswa SMK masuk pada tahap eksplorasi karier subtahap transisi. Siswa dikatakan matang dalam hal kariernya apabila siswa tersebut mampu melaksanakan dengan baik tugas perkembangan karier yang ada pada fase eksplorasi subtahap transisi. Adapun tugas perkembangan karier pada fase ini, adalah: a) Tumbuhnya
kesadaran
akan
kebutuhan
untuk
mengkhususkan pilihan karier atau prefereni karier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b) Mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah pada preferensi karier. c) Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor dalam pilihan karier yang harus dipertimbangkan. d) Memiliki
kesadaran
akan
adanya
berbagai
kemungkinan yang mempengaruhi pencapaian tujuan. e) Memiliki
kemampuan
mengidentifikasi
dan
membedakan minat serta nilai-nilai kehidupan. f) Memiliki kesadaran akan hubungan masa sekarang dan masa depan. g) Mampu mengutamakan preferensi karier. h) Mampu menunjukkan preferensi karier yang menetap. i) Memiliki usaha untuk menggali informasi yang relevan dengan pilihan karier yang diinginkan. j) Mampu menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian karier yang diinginkan. k) Bijaksana dalam mensikapi preferensi karier yang diinginkan.
C. Hakikat Perkembangan Karier pada Remaja 1. Perkembangan Karier Dalam kehidupan orang remaja, bekerja merupakan suatu bagian yang pokok yang akan mengisi sebagian besar waktu dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
kehidupannya dan menuntut pikirannya serta mampu memenuhi perasaan setiap individu guna untuk memenuhi hak dan kewajibannya untuk bekerja maupun melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Selain itu, remaja juga akan menuntut jabatan yang dipangku untuk ikut menentukan pola kehidupan sehari-hari dalam lingkungan pergaulan sosial. Garis perkembangan tersebut sering disebut dengan istilah career development atau perkembangan karier (Winkel, 2004). Perkembangan karier merupakan suatu proses yang terkait secara sosial, yang artinya perkembangan ini ikut dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis, status jenis kelamin, status kelompok sosial, dan status pekerjaan seseorang di masa yang akan datang. Perkembangan karier bercirikan perubahan, baik perubahan yang berlangsung dalam diri individu maupun perubahan yang terjadi di luar diri individu. Perkembangan
itu terjadi pada perkembangan
Exploration
(Eksplorasi / penjelajahan), dimana individu mulai mencoba untuk memahami semua hal mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya, serta mampu mempertimbangkan berbagai macam alternative jabatan atau pekerjaan. Selain itu juga mulai membuat sebuah pilihan dari antara pilihan yang ada dan melanjutkan hingga mencapai tujuaan yang diinginkannya (Commitment/perjanjian).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2. Dinamika Kematangan Karier pada Siswa SMK Pendidikan kejuruan atau yang lebih dikenal sebagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah suatu bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar ketrampilan dan keiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan ketrampilan (‘House of Committee on Educational and Labour’ , dalam Hamalik, 1990). Siswa SMK termasuk dalam rentang usia 18-21 tahun yang sudah mulai menentukan berbagai alternatif pilihan jabatan dalam pekerjaan di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Hal ini sesuai pandangan Super (dalam Winkel, 2004) mengenai proses perkembangan karier di dunia kerja kelak, siswa SMK termasuk dalam tahap eksplorasi subtahap transisi yang merupakan tahap di mana remaja mengembangkan kesadaran terhadap dirinya dan dunia kerja serta mencoba peran-peran baru dalam dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Lembaga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan bisa menjadi sarana untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan matang atau pilihan melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai yang diinginkannya. Kematangan karier dalam dinamika siswa SMK sangatlah dibutuhkan oleh semua siswa untuk mencapai karier yang diharapkan dan mematangkan kematangan karier siswa di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Kematangan karier juga merupakan keberhasilan individu untuk menyelesaikan
tugas
perkembangan
karier
pada
tahap-tahap
perkembangan tertentu (Super, dikutip Winkel, 2004). Kematangan karier merupakan perilaku yang bersangkutan dengan menyusun, memilih, merencanakan, dan melaksanakan tujuan-tujuan karier yang tersedia bagi individu tertentu dalam membandingkan antara kelompok teman sebaya dengan taraf rata-rata dalam perkembangan karier di usia siswa SMK di dunia kerja di masa yang akan datang atau dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai dengan usianya (Super, 1957;Hare & Cramer, 1984; 14-15, dalam Manrihu, 1992). Dari uraian dinamika kematangan karier pada siswa SMK di atas, dapat disimpulkan bahwa kematangan karier dalam dinamika siswa SMK sangatlah penting dan berpengaruh dalam pemilihan dan pengambilan keputusan akan suatu jabatan dan pilihan kerja di duni kerja di masa yang akan datang atau dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) yang diinginkannya. 3. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pendidikan kejuruan atau yang saat ini lebih dikenal sebagai Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK)
adalah
suatu
bentuk
pengembangan bakat, pendidikan dasar ketramilan dan kebiasaankebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan ketrampilan (‘House of Committe on Educational and Labour’, dalam Hamalik, 1990).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Funsi Sekolah Menengah Kejuruan menurut Hamalik, 1990 SMK mempunyai tiga fungsi pokok, antara lain: a. Fungsi Pengembangan Bakat SMK memberikan usaha pelayanan secara luas bagi para siswa yang ingin mengembangkan bakat dan minatnya yang terkait dengan bidang lapangan kerja tertentu di masa yang akan datang di dunia kerja. b. Fungsi Pendidikan Dasar Ketrampilan dan Kebiasaan yang Mengarah pada Dunia Kerja SMK berusaha memberikan ketrampilan-ketrampilan dasar serta kebiasaan-kebiasaan yang diperlukan dan terarah pada dunia kerja di masa yang akan datang. c. Fungsi Kepelatihan SMK memberikan latihan ketrampilan, baik bagi siswa yang telah mulai berkembang bakatnya sesuai dengan pilihan yang
dipilihnya
berdasaran
pilihan
masing-masinng
kemampuan maupun bagi yang telah memperoleh pendidikan dasar tertentu. Fungsi ketiga ini merrupakan gabungan dari fungsi pertama dan kedua, sehingga SMK ini harus mampu memberikan pelayanan terhadap macam-macam kebutuhan untuk memperoleh pengalaman kerja melalui pendidikan atau prakter kerja lapangan (PKL) saat dibangku Sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Ketiga fungsi pokok SMK tersebut merupakan bagian dari faktorfaktor
eksternal
yang
sangat
mempengaruhi
perkembangan
kematangan karier siswa di dunia kerja di masa yang akan datang. Di SMK siswa dibimbing untuk dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya untuk meneruskan kulah atau bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang. Selin itu, siswa diberikan pelatihan-pelatihan ketrampilan dasar serta kebiasaan-kebiasaan yang terarah pada dunia kerja, dan diberi pelayanan mengenai bermacam-macam kebutuhan untuk memperoleh pengalaman melalui pendidikan dasar saat di SMK. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah suatu lembaga yang mendidik siswanya untuk mengembangkan bakat, ketrampilan, dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja di masa yang akan datang. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga menyiapkan siswanya untuk siap langsung kerja ke dunia kerja yang diinginkan atau meneruskan study selajutnya ke perguruan tinggi (kuliah).
D. Bimbingan Karier Dalam kamus bahasa Inggris Guidance (bimbingan) dikaitan dengan kata asal guide, yang diartikan sebagai berikut: menunjukkan jalan (showing the way); memimpin (leading); menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving instruction); mengatur (regulating); mengarahkan (governing); memberikan nasihat (giving advice).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Moegiadi (Winkel & Sri Hastuti, 2004: 29) mengatakan bahwa bimbingan dapat berarti suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi mengenai dirinya sendiri; suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; sejenis pelayanan kepada individu-individu, agar mereka dapat menentukan pilihan-pilihan menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam lingkungan di mana mereka hidup; suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntuan dari lingkungan. Prayitno (2004; 99) mengatakan bahwa bimbingan adalah proses pemeberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Secara rinci, tujuan bimbingan karier adalah untuk membantu para siswa agar (Walgito, 2010):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensinya, yaitu mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap, sifat, kebiasaan, dan cita-citanya. 2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat. 3. Menghargai berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetaui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya. 4. Menentukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan yang bersangkutan. 5. Para siswa merencanakan masa depannya, serta menemukan karier
dan
kehidupannya
yang
sesuai
dengan
yang
diinginkannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah upaya untuk membantu peserta didik dalam memahami dirinya, menggenal dunia kerja, mempersiapkan masa depan yang sesuai dengan potensinya, dan mampu mengambil keputusan secara teat dan bertnggungjawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, variable penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas kuesioner, dan teknis analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis (Singarimbun & Effendi, 2008). Data yang dihasilkan dari penelitian tersebut berupa angka (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi) dan dianalisis menggunakan statistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur secara cermat terhadap fenomena sosial tertentu (mendeskripsikan), yaitu Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK
Marsudilihur
1
Yogyakarta
tahun
ajaran
2015/2016
dan
implikasinya pada usulan toik-topik bimbingan karier. Peneliti ingin mengukur kematangan karier siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta karena peneliti ingin membuktikan apakah siswa di SMK tersebut mempunyai kematangan karier yang tinggi.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian di SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta pada Sabtu, 10 Oktober 2015. Pada bulan July-September 2015 peneliti membuat kuesioner dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, kemudian pada 10 Oktober 2015 peneliti menyebarkan kuesioner pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Marsudilihur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek yang dipilih adalah siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta, karena pada masa tersebut merupakan masa pertengahan dan peralihan dari masa remaja awal ke masa remaja akhir. Selain itu, subjek penelitian tersebut juga merupakan permintaan dari pihak sekolah dimana siswa-siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta banyak mengalami kebimbangan dan kebinggungan dalam melakukan serta memilih suatu keputusan di masa depan untuk langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) yang diinginkan. Menurut Sugiono (2012:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik terterntu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah 4 kelas, yaitu kelas XII OB/TKR (Otomotif), XII Akuntansi, XII AV (Elektro), XII OC/TKR (Otomotif). Semua anggota populasi penelitian dijadikan sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk penelitian Random Sampling. Jumlah anggota populasi siswa kelas XII SMK Marsudilihur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 adalah sebanyak 62 siswa yang terdiri dari 4 kelas, seperti yang disajikan dalam tabel 1: Tabel 1 Subjek Penelitian Siswa Kelas XII SMK Marsudilihur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 No Kelas Jumlah 1 XII OB / TKR (Otomotif) 18 2 XII Akuntansi 21 3 XII AV (Elektro) 4 4 XII OC / TKR (Otomotif) 19 Total 62
D. Variabel Penelitian Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah Tingkat Kematangan Karier Siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta, kelas XII OB/TKR (Otomotif), XII Akuntansi, XII AV (Elektro), dan XII OC/TKR (Otomotif) Tahun Ajaran 2015/2016. Variabel ini akan diuraikan secara operasional demi kepentingan pengukuran dan pengumpulan data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket kematangan karier. Kueisioner/angket kematangan karier yang dibagikan kepada siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tersebut disusun sendiri oleh peneliti dengan dibantu oleh dosen pembimbing.
Kuisioner
yang
dipakai
dalam
penelitian
ini
dimaksudkan untuk melihat (mengungkap) bagaimana kematangan karier siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta, dengan rentang usia berkisar 18-21 tahun. Kuisioner/angket ini dibuat berdasarkan tugas perkembangan karier yang sesuai dengan tahap perkembangan karier siswa SMK kelas XII, yaitu tahap eksplorasi subtahap transisi yang sesuai dengan kemampuan dan perkembangan siswa kelas XII SMK. Kuesioner yang disusun oleh peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012: 134). Pernyataan yang terdapat dalam Kuesioner Kematangan Karier ini terdiri dari pernyataan positif atau favourable dan pernyataan negatif atau unfavourable. favorable
merupakan
konsep
Pernyataan positif atau
keperilakuan
yang
sesuai
atau
mendukung atribut/variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan negatif atau unfavorable yaitu konsep keperilakuan yang tidak sesuai/tidak mendukung atribut/variabel yang diukur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
2. Kisi-kisi Item Kuesioner/angket Kematangan Karier Kisi-kisi item kuesioner Kematangan Karier disusun berdasarkan aspek-aspek tugas perkembangan siswa SMK. Kisi-kisi penelitian yang akan dijadikan sebagai angket penelitian ini akan dijabarkan lebih jauh dalam konstruk instrumen sebagai berikut yang disajikan dalam tabel 2: Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier pada siswa kelas XII SMK Marsudilihur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 No Aspek Indikator Item Favorable Unfavorable 1 Orientasi a. Mampu menentukan 9,18,33 4,17,4o (penyesuaian karier yang sesuai diri pada pilihan dengan bakat minat karier) b. Memiliki keputusan 1,39 34,62 dalam mengembangkan kesadaran diri akan pilihan karier yang sesuai dengan bakat minat c. Mampu menentukan 3,49 22,42 aktivitas yang sesuai dengan pilihan karier di dunia kerja di masa yang akan datang 2 Kesadaran akan a. Memiliki pengetahuan 21,41 2,50 informasi mengenai klasifikasi pekerjaan pilihan karier yang dibutuhkan pada dunia kerja b. Pemahaman akan 26,51 10,64 pembuatan rencana karier yng dipilih dalam dunia kerja di masa yang akan datang
Jumlah 6
4
4
4
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek
3.
Fantasi dan prediksi (gambaran pengembangan karier)
4
5
6
Konsistensi pilihan karier
Global Awareness (kesadaran akan dunia kerja)
Vocation Developing (penggembangan ketrampilanketrampilan kejuruan)
Indikator a. Penentuan keputusan terhadap pilihan-pilihan karier di dunia kerja b. Memiliki kemantapan diri akan alternatif pekerjaan yang dipilih di dunia kerja di masa yang akan datang a. Penentuan tujuan karier yang diinginkan sesuai jurusan yang dipilih b. Memfokuskan pilihan karier yang dipilih di masa yang akan datang a. Kesadaran akkan terwujudnya pilihan karier yang sesuai dengan jurusan yang diinginkannya b. Kesadaran akan pentingnya peran orang lain dalam pemilihan karier di dunia kerja di masa yang akan datang a. Mengembangkan kemampuankemampuan karier di dunia kerja
b. Mengembangkan ketrampilanketrampilan di dunia kerja yang diinginkan di masa yang akan datang Jumlah
40
Item Favorable Unfavorable 5, 53 28, 52
Jumlah 4
19,27,43
6,20,44
6
7,37,55
30,48,58
6
29.57
12, 56
4
23,59
38,60
4
11,31,61,63
8,24,45,54
8
15,36
14,46
4
13,32,47
16,25,35
6
32
32
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
3. Pemberian Skor Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban. Jawaban yang dimaksud yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Responden/siswa SMK tersebut diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat pada Kuesioner Kematangan Karier dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda centang ( ) pada lembar jawab yang telah disediakan. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Pada penjumlahan masing-masing item kuesioner penelitian dapat diketahui tingkat Kematangan Karier pada subjek penelitian ini. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat Kematangan Karier siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula tingkat Kematangan Karier siswa SMK Marsudilihur 1 Yogyakarta. Norma skoring yang dikenakan terhadap pengolahan data yang dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut yang disajikan dalam tabel 3: Tabel 3 Norma Skoring Kuesioner Kematangan Karier Alternatif Jawaban Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS)
Skor Favourable 4 3 2 1
Skor Unfovourable 1 2 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
F. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 1. Validitas Validitas adalah taraf
sampai di mana suatu alat
tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242). Validitas suatu alat ukur dalam suatu penelitian sangat diperlukan, karena melalui pengujian validitas, dapat diketahui sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 2005:5). Suatu instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud atau tujuan dilakukannya pengukuran tersebut. Alat ukur yang valid adalah yang memiliki varians eror yang kecil, sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka yang “sebenarnya” atau angka yang mendekati keadaan sebenarnya (Azwar, 2007). Validitas yang diuji untuk instrumen penelitian yang peneliti pakai ialah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional judgement (Azwar 2004:45). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Untuk menguji validitas instrumen secara empirik dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus korelasi Product-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Moment dari pearson. Adapun perhitungan rumus Product-Moment adalah sebagai berikut:
Keterangan: Rxy
: korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir.
N
: Jumlah subyek
X
: Skor sub total kuesioner
Y
: Skor total butir-butir kuesioner
XY
: Hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic Programme for Social Science) versi 16.0. perhitungan dengan SPSS menggunakan patokan 0,300. Jika koefisien korelasinya > 0.300 maka item yang bersangkutan dinyatakan “Valid”. Jika koefisien korelasinya <0,300 maka item yang bersangkutan dinyatakan “Tidak valid”. Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan peneliti, diperoleh 52 item yang dinyatakan valid dan 12 item dinyatakan tidak valid. Jumlah item yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel 4 Rincian Item yang Valid dan Tidak Valid
No
Aspek
1
Orientasi (penyesuaia n diri pada pilihan karier)
2
Kesadaran akan informasi pekerjaan
Indikator
a. Mampu menentukan karier yang sesuai dengan bakat minat b. Memiliki keputusan dalam menggembangkan kesadaran diri akan pilihan karier yang sesuai dengan bakat minat c. Mampu menentukan aktivitas yang sesuai dengan pilihan karier di dunia kerja di masa yang akan datang
No. Item
No. Item Valid
No. Item Tida k Valid 9*
∑
4, 9*, 17, 18, 33, 40
4, 17, 18, 33, 40
6
1, 34, 39, 62*
1, 34, 39
62*
4
3, 22*, 42, 49
3, 42, 49
22*
4
a. Memiliki pengetahuan mengenai klasifikasi pilihan karier yang dibutuhkan pada dunia kerja
2*, 21, 41, 50*
21, 41
2*, 50*
4
b. Pemahaman akan pembuatan rencana karier yang dipilih dalam dunia kerja di masa yang akan datang
10*, 26, 51, 64
26, 51, 64
10*
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek
3
Fantasi dan prediksi (gambaran pengemban gan karier)
4
5
Konsistensi pilihan karier
Global Awareness (kesadaran akan dunia kerja)
Indikator
a. Penentuan keputusan terhadap pilihanpilihan karier di dunia kerja b. Memiliki kemantapan diri akan alternatif pekerjaan yang dipilih di dunia kerja di masa yang akan datang a. Penentuan tujuan karier yang diinginkan sesuai jurusan yang dipilih b. Memfokuskan pilihan karier yang dipilih di masa yang akan datang a. Kesadaran akan terwujudnya pilihan karier yang sesuai dengan jurusan yang diinginkannya b. Kesadaran akan pentingnya peran orang lain dalam pemilihan karier di dunia kerja di masa yang akan datang
No. Item
No. Item Valid
No. Item Tida k Valid -
45
∑
5, 28, 52, 53
5, 28, 52, 53
4
6, 19, 20*, 27, 43, 44*
6, 19, 27, 43
20*, 44*
6
7, 30, 37, 48, 55, 58
7, 30, 37, 48, 55, 58
-
6
12, 29, 57, 56
12, 29, 57, 56
-
4
23*, 38, 59*, 60*
38
23*,5 9*,60 *
4
8, 11, 24*, 31, 61, 45, 61, 63
8, 11, 31, 61, 45, 61, 63
24*
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek
Indikator
6
Vocation Developing (penggemb angan ketrampilaketrampilan kejuruan)
a. Menggembangkan kemampuankemampuan karier di dunia kerja b. Menggembangkan ketrampilanketrampilan di dunia kerja yang diinginkan di masa yang akan datang Jumlah
No. Item
No. Item Valid
46
No. Item Tida k Valid -
14, 15, 36, 46
14, 15, 36, 46
13, 16, 25, 32, 35, 47
13, 16, 25, 32, 35, 47
-
52
12
Keteranga: Tanda bintang (*) pada kolom item merupakan item tidak valid.
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran (Azwar, 2007). Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel (Azwar, 2007:176). Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:
∑
4
6
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
α = 2[1-
Sx 2 + Si 2 Sx 2
47
]
Keterangan rumus : S12 dan S22
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx2
: varians skor skala
Setelah dihitung dengan bantuan program SPSS 16,0, maka akan diperoleh hasil dengan perhitungan reliabilitas dari seluruh instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (α) yaitu 0,877 Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995: 209) yang disajikan pada tabel 5:
No 1 2 3 4 5
Tabel 5 Kriteria Guilford Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 negatif – 0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan hasil uji pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta dengan subjek 62 siswa, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) sebesar 0,877. Berdasarkan peninjauan terhadap hasil perhitungan koefisien reliabilitas pada kriteria Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas instrument kematangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta termasuk dalam kriteria tinggi.
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Persiapan dan Pelaksanaan a. Mempelajari buku-buku kematangan karier b. Menyusun kuesioner tentang kematangan karier dengan mengikuti beberapa langkah yaitu: 1) Mendefinisikan dan menetapkan variabel penelitian 2) Memasukkan dan menjabarkan variabel penelitian ke dalam aspek-aspek dan indikator kematangan karier. 3) Menyusun dan membuat item-item pernyataan sesuai dengan aspek dan indikator kematangan karier yang telah dibuat. 4) Mendiskusikan alat dan mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah (WAKA Kurikulum dan Guru BK SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta). 5) Bertemu dengan Guru BK dan WAKA Kurikulum SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta untuk mendapatkan izin penelitian dan melaksanakan penelitian di Sekolah tersebut. 6) Melaksanakan
penelitian
di
SMK
Marsudiluhur
1
Yogyakarta kelas XII OB/TKR (Otomotif), XII Akuntansi, XII AV (Elektro), dan XII OC/TKR (Otomotif).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
7) Pengumpulan data uji empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner kematangan karier. 2. Tahap Pengumpulan Data Penyebaran
dan
pengisian
kuesionar
penelitian
Tingkat
Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dilaksanakan pada Sabtu, 10 Oktober 2015. Subyek untuk pengisian kuesioner penelitian ini sebanyak 62 siswa yaing terdiri dari siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Alasan peneliti memilih subyek siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta t.a 2015/2016 yaitu karena siswa tersebut memiliki kriteria yang sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
H. Teknik Analisis Data Sugiyono (2012: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini: 1. Menentukan skor dan pengolahan data Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable. Norma skoring untuk pernyataan positif (favorable) adalah Sangat Sesuai= 4, Sesuai= 3, Tidak Sesuai= 2, Sangat Tidak Sesuai= 1. Sebaliknya untuk norma skoring negatif (Unfavorable) adalah Sangat Sesuai= 1, Sesuai= 2, Tidak Sesuai= 3, Sangat Tidak Sesuai= 4. 2. Membuat tabulasi data dan menghitung skor masing-masing responden dengan menggunakan bantuan Microsoft Office 2010 kemudian diolah denggan menggunakan bantuan Statistic Product and Service (SPSS) 16.0 guna untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. 3. Menentukan Kategori tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk menempatkan individu kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2009:107). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Norma
kategorisasi
disusun
berdasar
pada
norma
kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2009:108) yang mengelompokan tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta ke dalam lima kategori:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut yang disajikan pada tabel 6: Tabel 6 Norma Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Norma/ Kriteria Skor Kategori µ- 1,5 σ µ- 1,5 σ < X ≤ µ-0,5 σ
Sangat Rendah Rendah
µ- 0,5 σ < X ≤ µ+0,5 σ
Sedang
µ+0,5 σ < X ≤ µ +1,5 σ
Tinggi
µ+1,5 σ < X
Sangat Tinggi
Keterangan: a.
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala
b.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian berdasarkan perhitungan skala
c.
Standar deviasi (σ/ sd)
: Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
d.
µ (mean teoretik)
: Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
4. Mencari patokan yang akan digunakan dengan mencari X maksimal teoritik dan X minimum teoritik, standar deviasi, dan mean teoritik. Perhitungan kategori dalam pengelompokan tinggi rendah Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang jumlah 64 butir item, diperoleh unsur perhitungan skor capaian subjek sebagai berikut: a. X maksimum teoritik
: 4 x 64 = 256
b. X minimum teoritik
: 1 x 64 = 64
c. Luas Jarak
: 256 – 64 = 192
d. σ (standar deviasi)
: 192 : 6 = 32
e. µ (mean teoretik)
: (256+64) : 2 = 160
Setelah melakukan perhitungan, maka akan diperoleh kategori skala. Kategori skala hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta sebagai berikut yang disajikan pada tabel 7: Tabel 7 Norma Skor Kategorisasi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Norma/Kriteria Skor µ + 1,5 σ < X µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ X ≤ µ - 1,5 σ
Skor X >209 177 < X ≤ 208 145< X ≤ 176 113 < X ≤ 144 X ≤ 112
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Data setiap subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan skor total yang diperoleh ke dalam kategori di atas, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. sehingga dapat dihitung jumlah dan persentasenya dalam kategori deskripsi tingkat kematangan karier siswa SMK. 5. Kategorisasi skor tiap item dalam skala. Peneliti juga mengkategorisasikan item menggunakan skala. Hal ini dilakukan untuk mengetahui item mana yang sudah baik dan yang kurang baik. Norma kategorisasi skor item kematangan karier berpedoman pada Azwar (2011) dengan lima jenjang kategori yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Norma kategorisasi yang digunakan dapat disajikan pada tabel 8:
Tabel 8 Norma Kategorisasi Skor Item Instrumen Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Skor Kategorisasi µ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ Tinggi µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ Sedang µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ Rendah X ≤ µ - 1,5 σ Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Keterangan: a. Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subyek penelitian
berdasarkan
perhitungan skala. b.Skor minimum teoritik
: Skor terendah yang diperoleh subjek
penelitian
menurut
perhitungan skala. c. Standar deviasi (σ/ sd)
: Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6 satuan deviasi sebaran.
d.Mean teoritik ( µ )
: Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum.
6. Mencari tinggi rendahnya skor item-item dengan menggunakan N (subjek) = 62. Adapun perhitungannya sebagai berikut: a. X maksimum teoritik
: 4 x 62 = 248
b. X minimum teoritik
: 1 x 62 = 62
c. Luas jarak
: 248 – 62 = 186
d. σ (standar deviasi)
: 186 : 6 = 31
e. µ (mean teoritik)
: (248 + 62) : 2 = 155
Setelah melakukan perhitungan maka akan diperoleh kategori skala item yang disajikan pada tabel 9:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Tabel 9 Kategorisasi Item Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor Norma/Kriteria Skor
Skor
Kategori
µ + 1,5 σ < X µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ µ - 1,5 σ < X ≤ µ - 0,5 σ X ≤ µ - 1,5 σ
X > 203 172 < X ≤ 202 140 < X ≤ 171 109 < X ≤ 139 X ≤ 108
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Setelah mengetahui hasil perhitungan seperti tabel di atas, langkah selajutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah memasukan
item-item
tersebut
ke
dalam
kategorinya
berdasarkan skor masing-masing item. Selanjutnya, dari pengelompokan maka akan terlihat item mana yang baik dan yang kurang baik. Setelah itu peneliti menyusun topik-topik bimbingan karier berdasarkan item-item yang tergolong sedang dan rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER
Bab ini disajikan hasil penelitian yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan mengenai seberapa tinggi tingkat kemtangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan topik-topik bimbingan karier mana yang sesuai untuk membantu siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta dalam mematangkan kematangan karier di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Penyajian hasil penelitian dilanjutkan dengan pembahasan dan usulan topik-topik bimbingan karier.
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Kategorisasi skor subjek penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memetakan tinggi rendahnya kematangan karier siswa SMK dalam mematangkan pilihan keputusan untuk langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah). Norma kategorisasinya adalah sebagai berikut:
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. X maksimum teoritik
: 4 x 64 = 256
b. X minimum teoritik
: 1 x 64 = 64
c. Luas jarak
: 256 – 64 = 192
d. σ (standar deviasi)
: 192 : 6 = 32
e. µ (mean teoritik)
: (256+64) : 2 = 160
57
Setelah dilakukan perhitungan, diketahui bahwa tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 adalah seperti yang disajikan pada tabel 10, pada lampiran 1: Tabel 10 Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dalam Mamatangkan Pilihan Keputusan Langsung Bekerja atau Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi (Kuliah) Norma/Kriteria Jumlah Skor Persentase Kategori Skor Subyek µ + 1,5 σ < X >209 3 5% Sangat Tinggi µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 177-208 45 73% Tinggi 1,5 σ µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 145-176 14 22% Sedang 0,5 σ µ - 1,5 σ < X ≤ µ 76-97 Rendah 0,5 σ X ≤ µ - 1,5 σ <75 Sangat Rendah Jumlah 62% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Grafik Gambar 1 Histogram Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 50 45 40 35 30 25
Series 1
20
Series 2
15 10 5 0 Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 11 dan grafik gambar 1, terlihat bahwa: a.
Ada 3 (5%) siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang memiliki tingkat kematangan karier sangat tiggi.
b.
Ada 45 (73%) siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang memiliki tingkat kematangan karier tiggi.
c.
Ada 14 (22%) siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang memiliki tingkat kematangan karier sedang.
d.
Tidak ada (0%) siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang memiliki tingkat kematangan karier rendah.
e.
Tidak ada (0%) siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang memiliki tingkat kematangan karier sangat rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Hasil
Skor
Tiap
Item Tingkat
Kemandirian
59
Mengambil
Keputusan Studi Lanjut Berdasarkan
data
yang
terkumpul
dan
dioalah
dengan
menggunakan kriteria Azwar (2011) didapat skor-skor item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pengukuran item ini berguna untuk melihat mana saja item yang sudah baik dan yang kurang baik. Berikut disajikan hasil dari perhitungan skor item kemandirian mengambil keputusan studi lanjut: a.
X maksimum teoritik
: 4 x 62 = 248
b.
X minimum teoritik
: 1 x 62 = 62
c.
Luas jarak
: 248 – 62 = 186
d.
σ (standar deviasi)
: 186 : 6 = 31
e.
µ (mean teoritik)
: (248 + 62): 2 = 155
Hasil kategorisasi item dapat dilihat pada tabel 11, pada lampiran 2:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 11 Penggolongan Item Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dalam Mematangkan Pilihan Keputusan Langsung Bekerja atau Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi (Kuliah) Berdasarkan Tinggi Rendahnya Skor Norma/Kriteria Skor µ + 1,5 σ < X
>203
Jumlah Item 11
µ + 0,5 σ < X ≤ µ + 1,5 σ
172-202
38
59%
Tinggi
µ - 0,5 σ < X ≤ µ + 0,5 σ µ - 1,5 σ < X ≤ µ 0,5 σ X ≤ µ - 1,5 σ Jumlah
140-171
8
13%
Sedang
109-39
6
9%
Rendah
<108
1 64
2% 100%
Sangat Rendah
Skor
Prosentase
Kategori
Nomor Item
17%
Sangat Tinggi
5, 11, 19, 27, 31, 32, 39, 47, 57, 61, 63 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 13,14,16, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 45, 48, 49, 51, 53, 55, 58, 59 15, 17, 34, 46, 52, 54, 56, 64 12, 22, 44, 50, 60, 62 2 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Grafik Gambar 2 Histogram Skor Item Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 40 35 30 25 Series 1
20
Series 2
15 10 5 0 Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 12 dan grafik gambar 2, terlihat bahwa: a.
Ada 11 (17%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tergolong sangat tinggi.
b.
Ada 38 (59%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tergolong tinggi.
c.
Ada 8 (13%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tergolong sedang.
d.
Ada 6 (9%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tergolong rendah.
e.
Ada 1 (2%) item yang menunjukan kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tergolong sangat rendah. Dari keseluruhan perhitungan di atas, menunjukkan bahwa ketercapaian semua aspek kematangan karier siswa kelas XII SMK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Marsudiluhur 1 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. Pada perhitungan skor dari masing-masing item kematangan karier di atas terlihat bahwa terdapat 6 butir item dengan perolehan 9% yang termasuk dalam kategoi rendah dan 1 butir item dengan perolehan 2% yang termasuk dalam kategori sangat rendah. Butir-butir item kematangan karier tersebut yang tergolong dangat rendah dan sangat rendah dijadikan satu menjadi rendah dan akan digunakan sebagai pembuatan usulan topik-topik bimbingan karier. Butir-butir item yang akan digunakan sebagai pembuatan topik-topik bimbingan karier dapat dilihat pada tabel 12: Tabel 12 Item Kuesioner Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang Menunjukkan bahwa Kematangan Karier Siswa SMK Rendah Nomor Aspek Indikator Item Skor Item Memiliki Saya akan 62 135 keputusan dalam memikirkan mengembangkan mengenai karier kesadaran diri saya selanjutnya akan pilihan nanti pada saat karier yang sesuai setelah lulus dari dengan bakat SMK Orientasi (Penyesuaian minat diri pada Mampu Saya akan segera 22 131 pilihan karier) menentukan menerima aktivitas yang tawaran pekerjaan sesuai dengan apapun setelah pilihan karier di lulus dari SMK dunia kerja di masa yang akan datang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek
Indikator
Memiliki pengetahuan Kesadaran akan mengenai informasi klasifikasi pilihan pekerjaan karier yang dibutuhkan pada dunia kerja
Fantasi dan Prediksi (Gambaran pengembangan karier)
Memiliki kemantapan diri akan alternatif pekerjaan yang dipilih di dunia kerja di masa yang akan datang
Konsistensi pilihan karier
Memfokuskan pilihan karier yang dipilih di masa yang akan datang
Global Awareness (Kemampuan akan kesadaran dunia kerja)
Kesadaran akan terwujudnya pilihan karier yang sesuai dengan jurusan yang diinginkannya
Item Saya mmembutuhkan bantuan orang terdekat saya ketika menentukan pilihan karier saya selanjutnya Saya masih membutuhkan banyak informasi tentang karier ataupun perguruan tinggi saya selanjutnya Saya merasa kurang puas dengan prestasi saya selama di SMK ini
Saya merasa binggung ketia ditanya mengenai pilihan saya selanjutnya di perguruan tinggi atau tempat kerja yang saya pilih Saya merasa bahwa kesuksesan karier saya selanjutnya hanya ditentukan oleh diri saya ssendiri
Nomor Item 50
63
Skor 119
2
102
44
135
12
135
60
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
B. Pembahasan Hasil Penelitian Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu, pembahasan difokuskan pada dua hal yaitu: para siswa yang tergolong sangat tiggi dan tinggi disatukan menjadi tinggi saja terkait dengan hal kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta. Sedangkan butir-butir item kematangan karier yang tergolong rendah dan sangat rendah disatukan menjadi rendah saja terkait dengan hal kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta. 1. Deskripsi Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini terlihat dari perhitungan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada 45 siswa atau 73% termasuk dalam kategori tinggi. Hal-hal yang menyebabkan tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tergolong dalam kategori tinggi, tercermin dari pendapat siswa yaitu bahwa siswa SMK akan mematangkan kariernya sesuai dengan pilihan keputusannya (bakat dan minat), serta tidak bergantung pada orang lain mengenai pilihan keputusan dalam mematangkan kematangan karier.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Sejalan dengan pendapat Super (Zunker, 1986) mengenai pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier yang sesuai dengan tingkat perkembangan tertentu. Kematangan karier tersebut ditandai dengan adanya kesesuaian antara perilaku karier yang diperlihatkan idividu dengan perilaku karier yang seharusnya dilakukan atau diharapkan pada rentang usia perkembangan tertentu (tahap perkembangan karier yang sedang dihadapi individu). Berdasarkan pendapat Super tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa sudah mampu melaksanakan tugas dan mencapai perkembangan karier yang sesuai dengan tingkat perkembangnnya, dengan demikian siswa tersebut dapat diartikan sudang matang dalam hal kematangn kariernya. Kematangan karier tersebut meliputi kesiapan dan kejelasan siswa dalam memilih serta merencanakan kelangsungan bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang ataupun melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki. Tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta merupaan tahapn Eksplorasi sub tahap transisi. Pada tahap tersebut, siswa mulai menentukan pilihan alternatif jabatan di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) yang berarti bahwa siswa SMK sudah mengerti apa yang diinginkannya dan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
tidak diinginkannya, serta kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya, beserta upaya dan usaha apa yang bisa mereka realisasikan guna untuk mewujudkan dan mempersempit tujuan karier yang diinginkannya. Kematangan karier siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar mempengaruhi kematangan karier siswa kelas XII SMK ini, yaitu: Pertama, faktor pendidikan formal di Sekolah. Pelayanan bimbingan karier di Sekolah tampaknya sangat efektif bagi para siswa, karena dalam layanan bimbingan karier tersebut para siswa dapat menerima informasi-informasi mengenai kematangan kariernya dari berbagai pilihan alternatif keputusan mengenai langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai dengan yang diinginkannya. Kedua, faktor pengaruh keluarga berupa bantuan untuk dari orangtua kepada anaknya. Bantuan tersebut dapat berupa dorongan, kasih sayang, dan perhatian dalam hal studi serta informasi mengenai kelanjutan pendidikan atau kematangan kariernya kelak. Pada masa ini, pemikiran remaja semakin abstrak, logis, dan idealis. Siswa lebih mampu untuk menguji pemikirannya sendiri, orang lain, dan apa yang dipikirkan orang lain mengenai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
diri mereka, serta cenderung menginterprestasikan dan memantau dunia sosial. Pemikiran tersebut bermula dari peralihan pemikiran operasional ke pemikiran format (Piaget, dalam Santrock, 2005). Pemikiran-pemikiran siswa SMK tersebut mengenai apa yang akan dilakukannya setelah lulus dari SMK ini mengenai kematangan kariernya tergolong tinggi. Selain itu, juga terdapat 3 siswa atau 5% siwa yang memiliki tingkat kematangan karier sangat tinggi. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa para siswa SMK sudah memiliki persiapan yang tinggi mengenai kematangan kariernya yang jelas. Semua pilihan keputusan yang akan diambilnya para siswa SMK sudah siap dengan semua pertimbangan yang ada (siap menerima semua resiko dari pilihan keputusannya) sehingga akan mempermudah siswa SMK dalam mematangkan kematangan kariernya di dunia kerja di masa yang akan datang atau dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai yang diinginkannya. 2. Item-item Tingkat Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Berdasarkan hasil perhitunngan penelitian item-item tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK maresudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016, terdapat 11 atau 17% item kematangan karier yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
atau 59% item kematangan karier yang termasuk dalam kategori tinggi, 8 atau 13% item kematangan karier yang termasuk dalam kategori sedang, 6 atau 9% item kematangan karier yang termasuk dalam kategori rendah, dan 1 atau 2% item kematangan karier yang termasuk
dalam
kategori
sangat
rendah.
Item-item
kematangan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi dapat diartikan bahwa kematangan karier siswa tersebut telah dimiliki oleh siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta dengan baik (tinggi). Beberapa contoh kematangan karier siswa seperti: siswa tahu apa yang akan dilakukannya setelah lulus dari SMK (akan langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi/kuliah). Selain itu, siswa SMK juga mulai menyusun daftar pilihan-pilihan yang dapat dilakukannya di masa depan kelak. Berdasarkan
hasil
perhitungan
penelitian
item-item
kematangan karier siswa kelas XII SMK Mrsudiluhur 1 Yogyakarta yang berada dalam kategori rendah dan sangat rendah yaitu: “saya masih membutuhkan banyak informasi tentang karier ataupun perguruan tinggi saya selanjutnya”. Rendahnya item-item kematangan karier ini diindikasikan bahwa siswa SMK masih merasa binggung dan bimbang mengenai kelanjutan studi setelah lulus dari SMK langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Informasi dan pemahaman yang siswa peroleh mengenai diri sendiri dan lingkungan akan sangat membantu siswa untuk membuat harapan terhadap pekerjaan yang nyata di dunia kerja atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) dengan lancar dan nyata serta memperoleh tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi (dalam Paungkas, 2003). Siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta ternaya masih
kurang
dalam
mendapatkan
informasi
mengenai
kematangan karier siswa SMK setelah lulus dari Sekolah SMK kelak. Super (dikutip Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan kariernya jika pengetahuan mengeni informasi yang dimilikinya dapat untuk membuat keputusan karier selanjutnya dengan didukung oleh informasi yang jelas dan mudah dimengerti mengenai pekerjaan di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi (kuliah) yang diinginkannya. Hal ini tampak dari para siswa SMK yang masih belum banyak
mempunyai
informasi
secara
khusus
mengenai
kematangan kariernya kelak setelah lulus dari SMK. Hal ini bisa dikatakan bahwa para siswa hanya memiliki informasi dan gambaran secara umum saja mengenai kelanjutan studi ke perguruan tinggi (kuliah) atau langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang sesuai dengan yang diinginkannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Aspirasi pilihan karier setelah lulus dari SMK merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kematangan karier individu kelak. Siswa SMK dengan aspirasi karier yang mantap akan lebih serius dalam
mencari
dan
memperdalam
informasi
mengenai
kematangan kariernya kelak dan dapat menyesuaikan antara kemampuan serta minat yang dimiliki untuk dapat membuat keputusan karier yng tepat setelah lulus dari SMK kelak (Aji, dkk, 2010). Super dan Thomas, 1979 (dalam Komandyahrini, dkk, 2008) mengidentifikasikan enam faktor yang dapat mempengrauhi perkembangan karier seseorang, diantaranya adalah informasi umum mengenai karier dan pengetahuan, serta kemampuan dalam menggunakan sumber infomasi dengan sebaik mungkin. Para siswa SMK belum bisa menggunakan sumber informasi yang tersedia secara maksimal dan baik, hal tersebut dapat disebabkan para siswa SMK cenderung malas dan tidak suka untuk melakukan sesuatu yang bersifat formal atau serius. Siswa SMK hanya menyukai hal-hal yang bersifat bebas dan menyenangkan, serta masih sangat senang bergaul dengan kelompok sebaya dan melakukan hal-hal yang populer. Horrocks
dan
Benimoff
(dalam
Harlock,
2005),
mengungkapkan bahwa kelompok sebaya merupakan sebuah dunia tempat di mana anak muda dapat melakukan sosialisasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
dalam suasana tertentu di mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman-teman sebaya. Siswa SMK cenderung lebih memilih untuk bersenang-senang dan mencari hal-hal yang membuat mereka merasa nyaman dan puas daripada mencari informasi mengenai kematangan kariernya kelak langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjtukan studi ke pergunuan tinggi (kuliah). Hal tersebut menyebabkan siswa kelas XII SMK marsudiluhur 1 Yogyakarta kurang mempunyai informasi yang banyak mengenai kematangan karier selanjutnya sesuai yang diinginkan di kemudian hari kelak. Berdasarkan item-item kematangan karier yang tergolong rendah dan sangat rendah ini, peneliti selanjutnya akan mengajukkan usulan topik-topik bimbingan karier. Adapun usulan topik-topik bimbingan karier ini diharapkan guru BK dapat memberikan bimbingan kepada para siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta berdasadrkan kebutuhan dan tugas perkembangnnya melalui topik-topik bimbingan karier yang diusulkan oleh peneliti. Bimbingan dan bantuan dari Guru BK sangat diperlukan oleh para siswa SMK untuk meningkatkan dan mematangkan kematangan kariernya di kemudian hari kelak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Mengenai Kematangan Karier. Berdasarkan item-item kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang menunjukkan bahwa kematangan karier siswa SMK termasuk dalam kategori rendah dan sangat rendah, peneliti membuat usulan topik-topik bimbingan karier yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan mematangkan kematangan karier siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta yang masih tergolong rendah dan sangat rendah menjadi sangat tinggi atau tinggi. Usulan topik-topik bimbingan karier ini merupakan dari pertanyaan dalam rumusan masalah yang kedua, yaitu: “Berdasarkan hasil analisis pencapaian uji butir item-item kematangan karier yang teridentifikasi dalam kategori rendah, topik-topik bimbingan karier apa sajakah yang dapat diusulkan untuk membantu siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta dalam mematangkan kematangan karier selanjutnya?”. Usulan topik-topik bimbingan karier yang dimaksudkan disajikan pada tabel 13. Contoh SPB Kematangan Karier Siswa SMK dapat dilihat pada lampiran 5.
2.
1.
No.
Saya akan segera menerima tawaran pekerjaan apapun setelah lulus dari SM
Item yang skornya menunjukkan bahwa siswa tergolong rendah dalam hal kematangan karier Saya akan memikirkan mengenai karier saya selanjutnya nenti pada saat setelah lulus dari SMK
Penerimaan Diri
Memilih sekolah lanjutan atau langsung bekerja
Topik
Saya menyadari diri saya sendiri
Siswa dapat menjelaskan seberapa baik pilihan sekolah lanjutan atau langsung bekerja
Kompetensi Dasar
Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk memilih sekolah lanjut atau langsung bekerja Saya dapat menjelaskan penerima diri saya apa adanya
Indikator
Menjelaskan peneriamaan diri saya apa adanya
Menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk memilih sekolah lanjut atau langsung bekerja
Guru
Siswa
Meteode
Menyebutkan penerimaan diri saya apa adanya
Ceramah, dinamika kelompok
Menulis hal- Ceramah, hal yang tanya perlu jawab dilakukan untuk memilih sekolah lanjut atau langsung bekerja
Kegiatan
1JP
1JP
Alokasi Waktu
Handout
Handout, lembar kerja siswa
Media
Siswa aktif dalam mengikuti bimbingan dengan baik
Proses: siswa aktif dalam mengikuti bimbingan dengan baik
Evaluasi
Tabel 13 Usulan Topik Bimbingan Karier untuk Meningkatkan Kematangan Karier Siswa Kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016
Drs. Suwardi M.Pd Bimbinga n dan Konseling untuk SMA
Sumber
73
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
3.
No.
Item yang skornya menunjukkan bahwa siswa tergolong Topik rendah dalam hal kematangan karier Saya masih Kemandirian membutuhkan Belajar banyak informasi tentang karier atau perguruan tinggi saya selanjutnya
Siswa dapat mengembang kan belajar secara mandiri
Kompetensi Dasar
Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri dan faktor-faktor yang mempengaru hi belajar secara mandiri
Siswa dapat menjelaskan pengertian belajar secara mandiri
Indikator
Menjelaskan pengertian belajar secara mandiri dan ciri-ciri serta faktorfakktor yang mempengaru hi belajar secara mandiri
Guru
Siswa Menyebutkan pengertian belajar secara mandiri dan ciri-ciri serta faktorfakktor yang mempengaru hi belajar secara mandiri
Kegiatan
Ceramah, tanya jawab, lembar kerja
Meteode
1JP
Alokasi Waktu
Handout, dinamika kelompo k, lembar refleksi siswa
Media
Hasil: siswa dapat menjelaskan pengertian belajar secara mandiri dan ciri-ciri serta faktorfakktor yang mempengar uhi belajar secara mandiri
Proses: siswa aktif dalam mengikuti bimbingan dengan baik
Evaluasi
http://subl iyanto.blo gspot.com /2011/05/ kemandiri anbelajar.ht ml
Sumber
74
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
5.
4.
No.
Saya merasa kurang puas dengan prestasi akademik saya selama di SMK ini
Item yang skornya menunjukkan bahwa siswa tergolong rendah dalam hal kematangan karier Saya membutuhkan bantuan orang terdekat saya ketika menentukan pilihan karier saya selanjutnya
Kompetensi Dasar
Pemahaman Diri
Saya menyadari pemahaman atas diri saya sendiri
Motivasi Siswa Belajar Siswa menyadari pentingnya motivasi dalam belajar
Topik
Saya dapat menjelaskan sebanyak mungkin halhal yang positif dala diri saya sendiri
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan macammacam motivasi dalam belajar
Indikator
Menjelaskan hal-hal positif yang ada pada dirinya sendiri
Menjelaskan pengertian dan macammacam motivasi dalam belajar
Guru
Siswa
Menuliskan hal-hal positif yang ada pada dirinya sendiri
Menyebutkan pengertian dan macammacam motivasi dalam belajar
Kegiatan
Ceramah, tanya jawab, lembar kerja siswa
Diskusi, ceramah, dinamika kelompok
Meteode
1JP
1JP
Alokasi Waktu
Evaluasi
Drs. Suwardi M.Pd Bimbinga n dan Konseling untuk SMA
Sumber
Departem en Pendidika n dan Kebudaya an Hasil: siswa Jakarta, dapat 1998. menjelaskan Bimbinga hal-hal n Karier positif yang Sekolah ada pada Umum. dirinya Pemaham sendiri an Diri. Jakarta.
Siswa dapat menjelaskan dan menyebutka n pengertian dan macammacam motivasi dalam belajar Handout, Proses: Lembar siswa aktif kerja dalam siswa mengikuti bimbingan
Handout, dinamika kelompo k, lembar kerja siswa
Media
75
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
6.
No.
Item yang skornya menunjukkan bahwa siswa tergolong rendah dalam hal kematangan karier Saya merasa binggung ketika ditanya mengenai pilihan saya selanjutnya di Perguruan Tinggi atau tempat kerja yang saya pillih
Merencanaka n Masa Depan
Topik
Siswa dapat menyebutkan berbagai macam alternatif sekolah yang dapat dipilih setelah lulus SMK
Kompetensi Dasar
Siswa dapat menyebutkan rencana studi setelah lulus SMK
Indikator
Menjelaskan berbagai macam alternatif sekolah yang dapat dipilih setelah lulus SMK
Guru
Siswa Menyebutkan dan Menuliskan berbagai macam alternatif sekolah yang dapat dipilih setelah lulus SMK
Kegiatan
Tanya jawab, lembar kerja siswa
Meteode
1JP
Alokasi Waktu
Handout, Lembar kerja siswa
Media
Sumber
Departem en Pendidika n dan Kebudaya an Hasil: siswa Jakarta, dapat 1998. menyebutka Bimbinga n dan n Karier menjelaska Sekolah n berbagai Umum. macam Merencan alternatif akan msa sekolah depan yang dapat Jakarta. dipilih setelah lulus SMK
Proses: siswa aktif dalam mengikuti bimbingan
Evaluasi
76
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
7.
No.
Item yang skornya menunjukkan bahwa siswa tergolong rendah dalam hal kematangan karier Saya merasa bahwa kesuksesan karier saya selanjutnya hanya akan ditentukan oleh diri saya sendiri
Cita-cita
Topik
Saya dapat menjelaskan seberapa baik cita-cita saya selanjutnya
Kompetensi Dasar
Siswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang perlu dilakukannya supaya citacita saya semakin baik
Indikator
Menjelaskan upaya-upaya yang perlu dilakukannya supaya citacita saya semakin baik
Guru
Siswa Menyebutkan dan menuliskan upaya-upaya yang perlu dilakukannya supaya citacita saya semakin baik
Kegiatan
Tanya jawab, diskusi
Meteode
1JP
Alokasi Waktu
Handout
Media
Sumber
Nurilah, Lili. Materi Bimbinga n dan Konseling. Hasil: siswa Bandung: dapat Mutiara. menyebutka 2003 n dan menjelaska n upayaupaya yang perlu dilakukann ya supaya cita-cita saya semakin baik
Proes: siswa aktif dalam mengikuti bimbingan
Evaluasi
77
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan uraian mengenai kesimpulan dan saran. A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan dapat disimpulkan bahawa secara umum atau sebagian besar siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 tergolong kedalam kategori matang atau tinggi dalam mematangkan kematangan karier selanjutnya. Berdasarkan hasil uji butir untuk item Kematangan Karier yang terindentifikasi dalam kategori rendah, peneliti memberikan bantuan bimbingan karier melalui usulan topik-topik bimbingan karier yang peneliti berikan guna untuk membantu siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dalam meningkatkan kematangan kariernya kelak. Topik-topik bimbingan karier yang peneliti usulkan ialah Memilih sekolah lanjutan atau langsung bekerja, penerimaan diri, kemandirian
belajar,
motivasi
merencanakan masa depan, cita-cita.
78
belajar
siswa,
pemahaman
diri,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
B. SARAN 1. Bagi Pihak Sekolah Kepada pihak sekolah disarankan untuk rutin dalam menyiapkan karier para siswanya, sehingga para siswa memiliki kematagan karier yang siap serta matang untuk masuk ke dinua kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan study ke perguruan tinggi (kuliah). Selain itu, semoga pihak sekolah bisa terus menjadi lembaga pendidikan kejuruan yang mampu menghasilkan lulusan dengan kualitas pendidikan yang baik dalam mematangkan kematangan kariernya di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan study ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai dengan yang diinginkannya. 2. Bagi Guru BK Guru BK hendaknya dapat memberikan layanan topik-topik bimbingan karier seperti yang diusulkan oleh peneliti dalam skripsi ini. Pemberian bimbingan seperti yang diusulkan oleh peneliti dalam skripsi ini diharapkan dapat membantu para siswa SMK agar semakin mantap dan matang dalam pemilihan karier baik langsung bekerja di dunia kerja di masa yang akan datang atau melanjutkan stdy ke perguruan tinggi (kuliah) sesuai yang diinginkannya. 3. Bagi Peneliti Lain Peneliti sangat menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Selain itu, peneliti juga memiliki keterbatasan dalam penggunaan sumber referensi utuk mengerjakan skripsi ini, sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
terkadang referensi yang digunakan kurang sesuai untuk kondisi saat ini. Item-item kematangan karier yang hendak digunakan pada kuesioner tersebut oleh peneliti lain hendaknya dirumuskan secara sederhana sesuai dengan daya tangkap para responden yang akan diteliti. Peneliti lain hendaknya disarakan lebih teliti dalam memilih aspek kematangan karier dan merumuskan indikator dari variabel penelitian agar item-item kuesioner tersebut lebih akurat dan berbobot.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aji, R, dkk. (2010) Hubungan antara Locus of Control Internal dengan Kematangan Karir pada Siswa Kelas XII SMK N 4 Purworejo. Avalaible : http://google-scholar.com/eprints.undip.ac.id/24802/ Azwar, S. (2007) Reliabilitas dan Validitas. Yogyakara : Pustaka Pelajar. Brown, Duane & Brooks, Linda. (1996) Career Choice and Development. San Fransisko : Jossey-Bass Publishsers. Fuhrman, B. S. (1990) Adolescenece Adolescents 2nd Ed. London : Scott, Foresman/Little, Brown Higher Education. Hurlock, E. B. (2005) Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Komandyahrini, E. (2008) Hubungan Self Efficacy dengan Kematangan dalam Memlih Karier Siswa Program Percepatan Belajar. Jurnal Kebebakatan dan Kreatifitas, 2 (1), 1-12. Manhiru, Prof. (1992) Pengantar Bimbingan dan Konseling Kaier. Jakarta : Bumi Asara. Masidjo. (1995) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Disekolah. Jogjakarta : Kanisius. Nolker, Hehnut dan Schoenfeldt, Eberhard. (1983) Pendidikan Kejuruan Pengajaran, Kurikulum, Perencanaan. Jakarta : PT. Gramedia. Osipow, Samuel H. (1973) Theories of Career Development. The Unitet States of America. 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Pamungkas, Helmi. (2003) Hubungan antara Kematangan Pilihan Karier dengan Kepuasan Kerja. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Prayitno & Amti, Erman. (2004) Dasar-dasar Bimbingan daan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. Ramdhani, Neila & Helmi, Avin Fadilla. (2008) Pelatihan Pengembangan Karier Pribadi untuk Meningkatkan Daya Saing Lulusan Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Santrock, J. W. (2005) Life Span Development Edisi ke-5. Jakarta : Penerbit Erlangga. Savickas, M. L. (2001) A Dvelopmental Perspective on Vocational Behavior: Career Pattern, Salience, and Themes. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 1, 49-57. Singarimbun dan Effendi. (2008) Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukardi, Drs. (1987) Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah. Jakarta: Ghalia Indah. Tohirin. (2007) Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Wahyono, Tekat. (2001) Efektifitas Pelaksanaan Pelatihan Persiapan Kerja untuk Meningkatkan Kematangan Vokasional Pada Remaja. Insan Media Psikologi. Vol. 3 No. 2, Hal 99-108. Walgito, Bimo. (2010) Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karier). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Winkel, W. S dan Hastuti. (2010) Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi. Zunker, Vernon G. (1986) Career Counseling: Aplied Concept of Live Planning (Second Edition). Belmont: California.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1
Kuesioner
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 Tabulasi Data Hasil Penelitian
91
92
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
Favorable Unfavorable
93
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
94
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
Favorable Unfavorable
95
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 Hasil Perhitungan Validitas
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4
Reliabilitas
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 Satuan Pelayanan Bimbingan
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN A. Topik / Pokok Bahasan
: Kemandirian Belajar
B. Tugas Perkembangan
: Siswa mampu untuk belajar mandiri dalam
membaca, menulis, dan berhitung C. Bidang Layanan
: Belajar
D. Jenis Layanan
: Layanan Orientasi
E. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pengentasan
F. Bentuk Kegiatan
: Bimbingan Klasikal (Kelompok)
G. Standar Kompetensi
: Siswa mampu belajar secara mandiri
H. Kompetensi Dasar
: Agar siswa dapat mengembangkan belajar
secara mandiri I. Indikator
: Sesudah mengikuti bimbingan ini siswa
diharapkan mampu: 1. Pertemuan I
: Menjelaskan pengertian belajar secara
mandiri 2. Pertemuan II
: Menyebutkan ciri-ciri dan faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar secara mandiri J. Sasaran Layanan Bimbingan : Siswa kelas IV SD K. Materi Pelayanan
:
1. Pertemuan I
: Pengertian belajar secara mandiri
2. Pertemuan II
: Ciri-ciri dan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar secara mandiri L. Tempat Penyelenggaraan
: Ruang Kelas
M. Waktu Penyelenggaraan
: 1 x 35 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
N. Penyelenggara Pelayanan
108
: Konselor Sekolah (Guru BK) dan Wali
Kelas O. Prosedur kegiatan dan Langkah-langkah No
Penyelenggara (Guru BK)
1.
Ice
Breaking.
Guru
:
Siswa
BK Memperhatikan
Alokasi Waktu 3 menit
memberi sebuah permainan dan berpartisipasi senam jari yang berguna aktif untuk
meningkatkan
konsentrasi siswa 2.
Pengantar : Guru
Mendengarkan
BK
5 menit
memberikan aktif
pengantar singkat mengenai pengertian
belajar
secara
mandiri 3.
Guru BK memberikan materi Memperhatikan
5 menit
yang selanjutnya mengenai dan ciri-ciri
dan
faktor-faktor mendengarkan
yang mempengarhui belajar aktif secara mandiri 4.
Guru BK memberikan Ice Memperhatikan Breaking
dengan
melihat dengan baik
sebuah
film
pendek
5 menit
mengenai belajar secara aktif 5.
Guru
BK
memberi Terlibat aktif dan 5 menit
kesempatan kepada siswa berpartisipasi untuk menanyakan materi yang sekiranya kurang jelas dan kurang dipahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Penyelenggara (Guru BK)
6.
Guru
BK
lembar
Siswa
memberikan Mengerjakan
kerja
109
Alokasi Waktu 5 menit
mengenai dengan aktif
belajar secara mandiri 7.
Guru
BK
memberikan Mengerjakan
Lembar
Refleksi
kegiatan
yang
5 menit
dari dengan aktif telah
terlaksana 8.
Guru
BK
mengakhiri Mendengarkan
pembimbingan memberikan mengenai
2 menit
dengan aktif kesimpulan
belajar
secara
mandiri
P. Alat
: LCD, Viewer, Power Point, Film, Lembar Kertas Kerja atau Refleksi, Bolfoin
Q. Evaluasi
:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian belajar secara mandiri 2. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri belajar secara mendiri
R. Rencana Tindak Lanjut
: Meminta Siswa untuk dapat belajar secara mandiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
S. Lembar Refleksi
110
:
Lembar Refleksi 1. Pelajaran apakah yang dapat kalian ambil dari kegiatan pembimbingan siang hari ini, terkait dengan kehidupan sehari-hari? 2. Setelah mengikuti kegiatan tadi, hal-hal apa saja yang dapat
kalian lakukan dalam meningkatkan kemandirian belajar?
Yogyakarta, …………… Guru BK
Maria Margaretha A.N
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Hand Out Kemandirian Belajar (Belajar secara Mandiri) A. Pengertian Kemandirian Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. Seseorang dalam menjalani kehidupan ini tidak pernah lepas dari cobaan dan tantangan. Setiap Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan, karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain. Setiap cobaan atau tantangan yang ada, ia selalu berusaha untuk menghadapi dan memecahkan masalah yang ada tersebut. Kemandirian sendiri juga diartikan oleh beberapa ahli, yaitu : Menurut kamus besar bahasa indonesia (1996:625), kemandirian diartikan sebagai keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Menurut Mungin Eddy Wibwo (1992:69) kemandirian diartikan sebagai tingkat perkembangan seseorang dimana ia mampu berdiri sendiri dan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Sedangkan menurut Hasan Basri (1994:53) mengatakan bahwa kemandirian adalah keadaan seseorang dalam kehidupannya yang mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan seseorang (peserta didik / siswa) dalam mewujudkan kehendak serta keinginannya secara nyata tanpa bergantung dengan orang lain. Selain itu, bagi peserta didik / siswa juga mampu melakukan segala hal khususnya dalam belajar sendiri (belajar mandiri), dapat juga untuk menetukan belajar yang efektif , dan mampu melakukan aktifitas belajar secara mandiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
B. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab di dengar oleh setiap lapisan masyarakat. Namun, bagi pelajar khususnya bagi peserta didik / siswa kata “Belajar” merupakan kata yang tidak asing bagi setiap peserta didik. Bahkan kata “Belajar” sudah merupakan bagian yang penting dan tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka, khususnya dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Belajar sendiri juga diartikan oleh beberapa ahli, yaitu : Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara menyeluruh, sehingga menghasilkan perubahan dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Sedangkan Menurut Moeslichatoen mengemukakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang memuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendidri yang dihasilakan melalui usaha dalam proses belajar. (Abdul Hadis, 2008:60). Sedangkan Menurut Hilgrd & Blower ( dalam Hamalik, 2004 : 45 ) mengatakan belajar adalah perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas , praktek dan pengalaman-pengalaman dari hidupnya, khususnya dalam belajar atau proses belajar mengajar. Dalam belajar terdapat hal – hal pokok sebagai berikut : 1. Bahwa belajar itu membawa perubahan ( dalam arti behaviorel changes, aktual maupun potensial ). 2. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan dari kecakapan baru. 3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja dan tidak dengan sengaja) (Suryabrata,2001: 232).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli datas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan didalam diri seseorang yang disengaja atau tidak disengaja dan terarah untuk menuju pada suatu tujuan kepribadian yang lebih utuh dan lebih tangguh. Di Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses bagi peserta didik atau siswa yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dan dari tidak jelas menjadi jelas, dan lain sebagainya. Dengan demikian belajar dalam penelitian adalah unsur yang terkait dengan kemandirian, belajar yang dimaksud adalah belajar yang mandir, yang dapat menjadikan siswa mampu belajar secara mandiri. C. Kemandirian Siswa dalam Belajar Setiap siswa memiliki gaya dan tipe belajar yang berbeda dengan teman-temannya, hal ini disebabkan karena siswa memiliki potensi yang berbeda dengan orang lain. Menurut Hendra Surya (2003:114), Belajar mandiri adalah proses menggerakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang belajar untuk menggerakan potensi dirinya dalam mempelajari objek belajar tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan demikian belajar mandiri lebih mengarah pada pembentukan kemandirian, khususnya dalam menentukan cara-cara belajar yang efektif dan yang tepat. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa “Kemandirian Belajar” adalah sebuah aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Selain itu, peserta didik / siswa mampu mempertanggung jawabkan tindakannya dalam belajar mandiri. Oleh karena itu, Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila peserta didik / siswa tersebut telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
D. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar Dengan peserta didik / siswa mengetahui ciri-ciri kemandirian belajar tersebut, maka peserta didik / siswa dapat mandiri dalam belajar. Selain itu, siswa dapat / mampu berfikir kritis, bertanggung jawab atas tindakannya, tidak mudah terpengaruh pada orang lain, bekerja keras dan tidak tergantung pada orang lain. Ciri-ciri kemandirian belajar merupakan faktor pembentuk dari kemandirian belajar siswa. Menurut Chabib Thoha (1996: 123-124) membagi ciri-ciri kemandirian belajar dalam delapan jenis, yaitu : 1. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif. 2. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. 3. Tidak lari atau menghindari masalah. 4. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam. 5. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. 6. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain. 7. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan. 8. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ciriciri kemandirian belajar pada setiap peserta didik / siswa akan tampak jika peserta didik / siswa telah menunjukkan perubahan dalam belajar. Siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan padanya secara mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Menurut Hasan Basri (1994:54) kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat di dalam dirinya sendiri (endogen) dan faktor – faktork yang terdapat di luar dirinya (eksogen). 1. Faktor endogen Faktor endogen adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam dirinya sendiri, seperti keadaan keturunan dan konstitusi tubuhnya sejak dilahirkan dengan segala perlengkapan yang melekat padanya. Segala sesuatu yang dibawa sejak lahir adalah merupakan bekal dasar bagi
pertumbuhan
dan
perkembangan
individu
selanjutnya.
Bermacam-macam sifat dasar dari ayah dan ibunya mungkin akan didapatkan didalam diri seseorang, seperti bakat, potensi, intelektual dan potensi pertumbuhan tubuhnya. 2. Faktor eksogen Faktor eksogen adalah semua keadaan atau pengaruh yang berasal dari luar dirinya, sering pula dinamakan dengan faktor lingkungan. Lingkungan kehidupan yang dihadapi individu sangat mempengaruhi perkembangan seseorang, baik dalam segi negatif maupun positif. Lingkungan keluarga dan masyarakat yang baik terutama dalam bidang nilai dan kebiasaan-kebiasaan hidup akan membentuk kepribadian, termasuk pula dalam hal kemandiriannya. Menurut Chabib Thoha (1996:124-125) faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dapat dibedakan dari dua arah, yakni : a. Faktor dari dalam Faktor dari dalam dari anak antara lain faktor kematangan usia dan jenis kelamin. Di samping itu intelegensi anak juga berpengaruh terhadap kemandirian anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
b. Faktor dari luar Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak adalah: 1) Kebudayaan, masyarakat yang maju dan kompleks tuntutan hidupnya
cenderung
mendorong
tumbuhnya
kemandirian
dibanding dengan masyarakat yang sederhana. 2) Keluarga,
meliputi
aktifitas
pendidikan
dalam
keluarga,kecendrungan cara mendidik anak, cara memberikan penilaian kepada anak bahkan sampai cara hidup orang tua berpengaruh terhadap kemandirian anak. 3) Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirian remaja sebagai siswa. 4) Sistem kehidupan di masyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hirarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja atau siswa. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam mencapai kemandirian seseorang tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kemandirian itu sendiri. Faktor-faktor tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan selanjutnya dalam menentukan seberapa jauh seorang individu bersikap dan berfikir secara mandiri dalam kehidupan lebih lanjut. Kemnadirian peserta didik / siswa dalam belajar akan terwujud dan sangat bergantung pada siswa tersebut dalam melihat, merasakan, dan melakukan aktifitas belajar atau kegiatan belajar sehari-hari di dalam lingkungan tempat tinggalnya.
http://subliyanto.blogspot.com/2011/05/kemandirian-belajar.html
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 Surat Izin Penelitian
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119