PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Agatha Diah Lestari Baun NIM. 111134305
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Agatha Diah Lestari Baun NIM. 111134305
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Allah Tritunggal Yang selalu mendengarkan keluh dan kesahku serta memudahkanku dalam kelancaran mengerjakan penelitian ini
Kedua orangtuaku tercinta Bapak Yoel Fernandez Baun dan Ibu Yuli Rudatin yang menjadikanku sebagai seorang yang kuat dan ku jadikan motivasi
Adik-adikku tersayang Monika Nenometa, Eunike Ayulinda Niffu, Nadia Oktaviani Baun, dan Chalvin Januario Baun Yang selalu ku jadikan motivasi dan menghiburku di saat aku kesal dan lelah
Keluarga Besar Baun dan semua keluarga terkait Yang selalu mendukung dalam doa
Teman- temanku terkasih Mahasiswa PPGT angkatan I-III
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sahabat dan kerabat terkasih Kak Orvile, Kak Yanchen, Kak Jarot, Kak Ovill, kak Ezra, Oan, Erend, Donny, Regi, Delila, Hesti dan kerabat yang tidak bisa disebutkan satu per satu Yang selalu mendukung dengan motivasi dan doa
Yang Terkasih Yohanes Geovano Bu’u Yang selalu memberikan semangat dan motivasi
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Jadilah dirimu sendiri untuk berkarya di dalam hidup
Hidup itu bukan tentang siapa yang terbaik, namun apa yang terbaik yang bisa kita lakukan dan bermakna bagi diri sendiri dan orang lain
Berapa pun banyaknya berkat yang Tuhan berikan takkan cukup bila tak pernah bersyukur
Hasil dari kegigihanmu dalam memperjuangkan sesuatu lebih berharga daripada sesuatu yang bisa kamu dapatkan dengan mudah
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA PEMANFAATAN ENERGI UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Agatha Diah Lestari Baun Universitas Sanata Dharma 2015 Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan yang signifikan yaitu perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum yang terjadi saat ini adalah perubahan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke kurikulum SD 2013. Perubahan ini menyebabkan sebagian besar guru kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Atas dasar itulah, penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan agar peneliti dapat mengembangkan perangkat pembelajaran sehingga dapat membantu guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik mengacu kurikulum SD 2013, terutama dalam mengembangkan penilaian otentik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi dua orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,62 (baik) dan 3,86 (baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 3,97 (baik) dan 4,20 ( baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,73 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran, penilaian otentik
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME PEMANFAATAN ENERGI FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL. Agatha Diah Lestari Baun Sanata Dharma University 2015 The education system in Indonesia was changed from time to time. The one of significant changes was change in curriculum. Curriculum changes that occur this time was the change of Unit Level Curriculum or School Based Curriculum (SBC) to the elementary curriculum 2013. These changes caused the majority of teacher was difficult in developed the learning device. For this reason, the research was conducted. This research was conducted in order to researchers can develop learning device that can assist the teachers in developing a good learning device refers elementary curriculum 2013, especially in developing authentic assessment. This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, which finally produced final product design in the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourth grade students of elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was used for the need analysis of teachers of the fourth grade of SD Negeri Kalasan 1 Sleman. While the questionnaire was used to validate the quality of the learning instrument by two experts of 2013 curriculum and two teachers of the fourth grade of elementary school. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 4,22 (very good) and 4,28 (very good), and the two teachers of the fourth grade of elementary school showed result on the score of 4,35 (very good) and 4,06 (good). The learning instrument got mean score 4,22 and it was categorized as very good. The result of the validation was based on 11 aspects which were: (1) daily lesson plan identity, (2) formulation of indicators, (3) formulation of learning objective, (4) choice of learning material, (5) choice of learning source, (6) choice of learning media, (7) learning method, (8) learning scenario, (9) assessment, (10) student task, and (11) language. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum. Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument, authentic assessment
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Pemanfaatan Energi Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S.,B.S.T.,M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 6. Rusmawan,S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 7. Galih Kusumo, S. pd, M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 8. Sarjono, S.Pd. Selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah 9. Sri Rejeki. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan analisis kebutuhan untuk penelitian.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian............................................................................................................ 4 D. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 4 E. Batasan Istilah ................................................................................................................ 5 F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ......................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ................................................................................................................... 7 1. Kurikulum SD 2013 ................................................................................................... 7 a. Rasional Kurikulum SD 2013 ................................................................................ 8 b. Pendidikan Karakter ............................................................................................. 22 c. Pendekatan Tematik Integratif .............................................................................. 27 d. Pendekatan Saintifik .............................................................................................. 32 e. Penilaian Otentik ................................................................................................... 39 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ........................................................ 47
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Penelitian yang Relevan ................................................................................................. 62 C. Kerangka Pikir................................................................................................................ 65 D. Pertanyaan Penelitian ..................................................................................................... 67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................................................... 68 B. Prosedur Pengembangan ................................................................................................ 69 C. Jadwal Penelitian ............................................................................................................ 71 D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013................................................................................. 74 E. Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................................................... 75 E. Intrumen Penelitian ........................................................................................................ 75 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 75 G. Teknik Analisis Data ..................................................................................................... 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ........................................................................................................ 79 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ....................................................................... 79 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................. 83 B. Deskripsi Produk Awal .................................................................................................. 84 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 ............................................................. 88 D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................ 92 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ........................................................................... 96 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................................... 102 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................................. 103 C. Saran .............................................................................................................................. 104 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 105 LAMPIRAN ....................................................................................................................... 107 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/ MI/ SDLB/ Paket A .................................................... 10 Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum ................................................................ 18 Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ..................................................................... 19 Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 71 Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima .................................................................................... 76 Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima ...................................................................................... 78 Tabel 7. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi ........................................................ 90 Tabel 8. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ................. 94 Tabel 9. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................................................ 99
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp ................................................ 49 Gambar 2. Skema Penyusunan RPP ................................................................................... 59 Gambar 3. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran .............................. 70
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 107 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ........................................................................... 108 Lampiran 3 Rangkuman Wawancara ................................................................................. 110 Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ................................... 115 Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013....................................................................................... 123 Lampiran 6 Silabus ............................................................................................................ 131 Lampiran 7 Biodata Penulis ............................................................................................... 171 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 50 ayat (1) menyatakan bahwa ”Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri”. Sementara itu Pasal 11 ayat (1) menyatakan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Sejalan dengan itu dalam hal pendanaan pada pasal 46 ayat (1) ditegaskan bahwa ”Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat”. Sejalan dengan dasar hukum tersebut, maka sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, termasuk perubahan kurikulum. Kurikulum yang sebelumnya digunakan dalam sistem pendidikan Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan Indonesia yaitu menghasilkan generasi-generasi Indonesia yang cerdas dan berkarakter.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Kita tahu bersama, bahwa di era globalisasi yang segalanya dengan mudah dan instan bisa kita peroleh cenderung membuat generasi kita saat ini “menggampangkan” segala aktivitas, termasuk aktivitas pendidikan. Hal-hal berupa informasi perkembangan IPTEK yang dengan cepat, mudah dan instan tersebar di media internet, jejaring sosial, dan media massa membuat generasi saat ini kurang menunjukkan usaha giat dan kerja keras dalam mencapai tujuan hidupnya. Sejalan dengan kenyataan ini, maka perubahan kurikulum ini dimaksudkan untuk tidak hanya mengembangkan aspek pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan sikap, terutama yang terkait dengan karakter. Perubahan kurikulum ini diterima oleh segala pihak, terutama pihak sekolah dan guruguru namun banyak guru di berbagai sekolah, terutama sekolah dasar mengaku belum siap untuk menerapkannya, hanya beberapa sekolah yang siap menerapkannya. Di Yogyakarta, salah satu sekolah yang telah siap menerapkan kurikulum 2013 adalah SD Negeri Kalasan 1. Berdasarkan survei kebutuhan di SD Negeri Kalasan 1, hal yang masih perlu dikembangkan adalah perangkat pembelajaran, termasuk materi dan instrumen/ alat penilaian (evaluasi). Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, guru perlu mempersiapkan materi secara baik sesuai dengan Kompetensi Inti yang sudah tercantum dalam kurikulum 2013. Secara garis besar, Kompetensi Inti Kurikulum 2013 terdiri dari: Kompetensi Inti 1: Sikap Spiritual Kompetensi Inti 2: Sikap Sosial Kompetensi Inti 3: Pengetahuan Kompetensi Inti 4: Keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Kompetensi inti 3 dan 4 dikembangkan dengan membuat/ merancang indikator yang ingin dicapai, sedangkan kompetensi inti 1 dan 2 dikembangkan dengan memasukkan/ menyisipkan nilai sikap yang ada ke dalam kompetensi inti 3 dan 4. Penilaian yang dirancang perlu diperhatikan karena semua ranah, mulai dari sikap, pengetahuan dan keterampilan harus dideskripsikan dalam bentuk kalimat. Untuk kompetensi inti 3 dan 4, selain deskripsi ada juga penilaian dalam bentuk angka. Penilaian menjadi sulit bagi guru karena harus dilakukan dalam setiap pembelajaran dengan alokasi waktu yang singkat, sementara banyak kegiatan pembelajaran yang harus diselesaikan dalam waktu satu hari pembelajaran dalam setiap sub tema. Dengan demikian, maka banyak guru yang masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 terutama pada penilaian otentik. Kendala inilah yang mendorong penulis untuk membuat skripsi dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pemanfaatan Energi Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Diharapkan dengan adanya skripsi ini, dapat membantu mengatasi masalah pengembangan perangkat pembelajaran dan alat penilaian yang pada umumnya dialami guru selama ini.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Pemanfaatan Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Pemanfaatan Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum SD 2013? 3. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran sub tema Pemanfaatan Energi mengacu kurikulum SD 2013 menurut guru kelas IV yang melaksanakan kurikulum SD 2013?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran subtema Pemanfaatan Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar 2. Untuk
mendeskripsikan
kualitas
produk
perangkat
pembelajaran
subtema
Pemanfaatan Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum SD 2013 3. Untuk mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran sub tema Pemanfaatan Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru kelas IV yang melaksanakan kurikulum SD 2013
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi mahasiswa Penelitian pengembangan ini dapat memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mahasiswa calon guru ketika menjadi guru kelak 2. Bagi guru Penelitian
pengembangan
mengembangkan
perangkat
ini
dapat
pembelajaran
menambah serta
pengetahuan
menjadi
alternatif
dalam dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik pada sub tema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar 3. Bagi siswa Penelitian pengembangan ini dapat mengembangkan pengetahuan siswa, sehingga siswa dapat aktif dan kreatif melalui pembelajaran tematik integratif sesuai kurikulum 2013, khususnya pada sub tema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
4. Bagi sekolah Penelitian pengembangan ini dapat menambah referensi pengetahuan bagi sekolah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran sub tema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar 5. Bagi Prodi PGSD Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma untuk pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013
E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 adalah pedoman untuk menyusun perangkat pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan beberapa komponen yaitu pendidikan karakter, pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, dan penilaian otentik 2. Pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan nilai, budi pekerti, moral, watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan itu sehari-hari dengan sepenuh hati 3. Pendekatan tematik integratif adalah satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. 4. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep 5. Penilaian otentik adalah cermin nyata (the real mirror) dari kondisi pembelajaran siswa. 6. Perangkat Pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Menurut Hidayat (2013:19) secara etimologis kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang berarti “pelari” dan currere yang berarti “tempat berpacu”. Berdasarkan istilah tersebut, maka kurikulum diibaratkan sebagai seorang pelari yang memulai larinya dari garis star dan mengakhirinya di garis finish, dan jika asal kata tersebut dikaitkan ke dalam dunia pendidikan, maka kurikulum diartikan sebagai suatu sistem pendidikan yang sudah ditentukan dengan tertata dan terarah serta secara jelas ditentukan kapan memulai dan mengakhirinya. Menurut Dakir (2004:2) kurikulum merupakan sebuah program pendidikan yang dirancang dan direncanakan serta berisi berbagai macam bahan ajar dan pengalaman belajar yang dibuat secara sistematik berdasarkan dengan norma-norma yang berlaku sehingga dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran. Pendapat ahli lainnya, yaitu Arifin(2011:1) mengemukakan bahwa kurikulum adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang kurikulum. Dari pendapat kedua ahli di atas, ada perbedaan pendapat. Dakir menyatakan bahwa kurikulum itu adalah berbagai macam bahan ajar dan pengalaman belajar, sedangkan Arifin menyatakan bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Meskipun begitu, keduanya sama-sama mengemukakan bahwa peran kurikulum itu sama yaitu sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pembelajaran. 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Menurut UU.No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dalam Arifin (2011:6) mendefinisikan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan, menurut Hidayat ( 2013:20) kurikulum adalah bahan tertulis yang dimaksudkan untuk digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk para peserta didiknya. Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran yang mengacu pada tercapainya tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Diharapkan dengan adanya kurikulum, dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang ditandai dengan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. a. Rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu merupakan hal yang tidak asing lagi. Seringkali di dalam perubahan kurikulum, ada kontraversi yang terjadi. Ada yang menerima dan ada pula yang menolak perubahan kurikulum. Walau demikian, perubahan kurikulum dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Hal ini didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dalam salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Perubahan kurikulum yang terjadi bukan tanpa sebab. Salah satu faktor utama terjadinya perubahan kurikulum yaitu ada banyaknya persoalan pendidikan yang terjadi di Indonesia yang memperlambat peningkatan kualitas pendidikan ini. Elemen-elemen perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 meliputi empat aspek, yaitu; 1. Standar Kompetensi Lulusan a. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan
yang
mencakup
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. c. Ruang lingkup Standar
Kompetensi
Lulusan
terdiri
atas
kriteria
kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
d. Monitoring dan Evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang. KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB/Paket A Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/ MI/ SDLB/ Paket A SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Sikap
Kualifikasi Kebutuhan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
b. Standar isi a. Pengertian Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional endidikan ditetapkan bahwa standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. b. Tujuan Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Ruang lingkup Materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
c. Standar proses a. Pengertian Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dalam dokumen salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah. Standar proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran
pada
satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. b. Tujuan Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Ruang lingkup Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk
itu
setiap
satuan
pendidikan
melakukan
perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. d. Standar penilaian a. Pengertian Menurut Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh dalam salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. b. Tujuan Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. c. Ruang lingkup penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang
lingkup
materi,
kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
mata
pelajaran/kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
d. Prinsip dan pendekatan penilaian Menurut Kurinasih dan Sani (2014:49) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. c. Ekonomis,
berarti
penilaian
yang
efisien
dan
efektif
dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Menurut Kunandar (2014:22) mengemukakan bahwa kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a) Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Ke delapan standar tersebut adalah indikator yang menandakan tercapainya kualitas pendidikan yang baik. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh
sebab
itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar menjadi handal dan profesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
b) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Kualitas pendidikan kita saat ini dinilai masih belum mampu bersaing dengan negara-negara lain yang sudah maju. Bahkan, negara sesama ASEAN. Negara-negara lain pada umumnya telah mencapai transformasi pendidikan yang cukup baik. Tantangan terbesar bagi Indonesia adalah kemampuan untuk mentransformasi pendidikan. Saat ini, transformasi pendidikan yang dilakukan bangsa ini adalah perubahan kurikulum, yaitu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang berbasis ilmiah (saintifik). Diharapkan dengan adanya perubahan kurikulum ini, mampu menjawab persoalan pendidikan Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
e. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. 2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif
(interaktif
gurupeserta
didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya). Dengan adanya pembelajaran yang interaktif, maka peserta didik mampu mengeksplorasi lebih banyak dan beragam pengetahuan dibandingkan bila hanya mendapat penjelasan dari guru. 3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet). 4. Pola
pembelajaran
pasif
menjadi
pembelajaran
aktif
mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains). Dalam pola pembelajaran ini, siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menggali pengetahuan berdasarkan sumber-sumber yang ada di sekitarnya dan relevan dengan materi yang dipelajarinya 5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). Dalam setiap pembelajaran, siswa belajar bersama teman-temannya dalam kelompok-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kelompok, baik kelompok kecil maupun besar agar tumbuh kebiasaan bekerjasama sebagai salah satu karakter yang harus dikembangkan 6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. 7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. Dalam setiap pembelajaran, siswa/ peserta didik diharapkan mampu menemukan potensinya masing-masing untuk mendukung proses pembelajaran 8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines), dan 9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Penyempurnaan pola pikir kurikulum dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum No. KBK 2004 1.
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan Standar diturunkan dari Standar Isi
2.
Kurikulum 2013
Standar
Isi
berdasarkan
Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
dirumuskan Standar Tujuan
Kompetensi
Mata Standar
Isi
diturunkan
Kompetensi
dari
Lulusan
Pelajaran (Standar Kompetensi melalui Kompetensi Inti yang Lulusan Mata Pelajaran) yang bebas mata pelajaran dirinci
menjadi
Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Pemisahan
antara
mata Semua
mata
pelajaran
pelajaran pembentukan sikap, berkontribusi pembentukan
terhadap
dan pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari Mata pelajaran diturunkan dari mata pelajaran
5.
harus
keterampilan, pembentukan sikap, keterampilan,
dan pembentukan pengetahuan 4.
19
Mata
kompetensi yang ingin dicapai
pelajaran
dengan
yang
sekumpulan
lepas lain,
mata
satu Semua mata pelajaran diikat oleh seperti Kompetensi Inti (tiap kelas)
pelajaran
terpisah
Pada kurikulum 2013 terdapat 4 elemen perubahan yaitu SKL ( Standar Kompetensi Kelulusan ), Standar Proses, Standar Isi dan Standar Penilaian. Adapun elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada table 3 . (Iswindarti 2014 :31) Tabel 3. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 DESKRIPSI ELEMEN SD Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills Kompetensi dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi Lulusan sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kompetensi
yang
semula
diturunkan
dari
Kedudukan mata matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran pelajaran (ISI) dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran - Holistik dan integratif berfokus kepada alam, Struktur
sosial dan budaya
Kurikulum (Mata - Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan Pelajaran alokasi
dan
sains
waktu) - Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6
ISI
- Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran - Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan
mengamati,
menalar,
menanya,
menyajikan,
mengolah,
menyimpulkan,
dan
mencipta. Proses - Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi pembelajar-an juga di lingkungan sekolah dan masyarakat - Guru bukan satu-satunya sumber belajar. - Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Tematik dan terpadu - Penilaian berbasis kompetensi - Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur Penilaian
kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi
sikap,
keterampilan,
dan
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) - Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) - Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL - Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian - Pramuka (wajib) - UKS Ekstrakurikuler - PMR - Bahasa Inggris
Dilihat dari bagan elemen perubahan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Kurikulum 2013 mengatur ulang Standar Nasional Pendidikan yang telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan Nasional. c) Penguatan Tata Kelola Kurikulum Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
diubah
sesuai dengan
kurikulum
satuan
pendidikan. Oleh karena itu dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; 2) penguatan manajeman sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. d) Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Pendalaman dan perluasan materi yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dimaksudkan agar peserta didik semakin memahami apa yang diberikan guru serta memiliki wawasan yang luas. Materi yang relevan yaitu materi yang sesuai dengan konteks lingkungan siswa dan memiliki satu kesatuan yang utuh (holistik). Materi yang relevan perlu untuk diberikan kepada siswa. meskipun guru memberikan materi, namun bukan berarti guru yang lebih aktif dalam mentransfer pengetahuan, namun siswa yang lebih aktif menggali dan menemukan sendiri pengetahuan yang dibutuhkannya. Guru hanya memfasilitasi siswa untuk dapat belajar secara aktif dan mandiri.
b. Penguatan Pendidikan Karakter Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003, pasal 1 butir 1, menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) dalam Mahmud (2012: 23) adalah
pendidikan untuk membentuk
kepribadian seseorang melalui
pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Menurut Scerenko (1997) dalam Samani dan Hariyanto (2012:45) mengatakan bahwa pendidikan karakter dimaknani sebagai upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian
positif dikembangkan, didorong, dan
diperdayakan melalui keteladanan, kajian (sejarah, dan biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmah dari apa-apa yang diamati dan dipelajari). Pendidikan karakter diperlukan agar setiap individu menjadi orang yang lebih baik, menjadi warga masyarakat yang lebih baik, dan menjadi warga negara yang lebih baik. Raka,Geda dkk (2011:xi) Sejalan dengan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan nilai, budi pekerti, moral, watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan itu sehari-hari dengan sepenuh hati sehingga kelak ia akan menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik dan berkarakter unggul. Penguatan pendidikan karakter sangat dibutuhkan bagi sekolah karena pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Di sekolah, peran guru sangat diperlukan dalam menguatkan karakter siswanya. Guru sebagai tenaga pendidik dan kependidikan harus berusaha dan berupaya mengubah sikap atau kepribadian menjadi lebih baik dan profesional sehingga dapat memberikan manfaat besar dalam mencerdaskan bangsa. (Salahudin, 2013:136). Sebagai tenaga profesional kependidikan, guru harus memiliki tiga komponen yang menyatu dalam dirinya, yaitu sebagai berikut: 1. Capable personal, yaitu guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan serta sikap yang memadai sehingga mampu mengelola proses belajar mengajar secara efektif 2. Innovator, yaitu sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan reformasi. Para guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan serta sikap yang tepat terhadap pembaharuan sekaligus merupakan penyebaran ide pembaharuan yang efektif 3. Developer, yaitu sebagai seorang guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas perspektifnya. Guru harus mampu melihat ke depan dalam menjawab tantangan yang dihadapi oleh sektor pendidikan sebagai suatu sistem Guru sebagai tenaga profesional dalam strategi penyelenggara pendidikan karakter harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Konsekuensi yang fundamental terhadap program pendidikan, terutama berkenaan dengan komponen tenaga kependidikan dalam kaitannya dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki kemampuan kualifikasi yang lebih memadai 2. Memiliki persepsi filosofis dan tanggapan yang bijaksana dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. Kompetensi seorang tenaga profesional kependidikan ditandai dengan serentetan diagnosis dan menyesuaikan dengan sifatnya terus-menerus, di samping kecermatannya untuk menentukan langkah, guru harus bersabar, ulet dan telaten serta tanggap terhadap semua kondisi sehingga di akhir pekerjaannya akan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Adapun peranan strategis penyelenggara pendidikan karakter dalam menciptakan suasana kondusif dalam pengajaran adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan suasana kondusif dalam pelaksanaan pengajaran. Pelaksanaan pengajaran akan berlangsung secara aman, tertib, lancar dan terkendali yang terangkum dalam suasana yang kondusif apabila eksistensi tersebut disertai dengan suasana penerapan strategi yang mantap dan efektif, baik bagi pengajar maupun peserta didik sebagai komponen dari objek belajar 2. Strategi belajar mengajar akan menjadi titik kulminasi dalam pemberdayaan sistem pembelajaran yang lebih komprehensif sehingga segala fenomena yang terkait dan terkandung di dalamnya dapat dicermati dan ditelaah secara mendalam oleh komponen yang terkait di dalamnya Dalam proses pembelajaran berdasarkan UUSPN Nomor 20 tahun 2003, terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan karakter dibutuhkan di antaranya; 1. Melalui pemberian wewenang penuh terhadap satuan pendidikan (sekolah) yang didalamnya terdapat unsur guru sebagai pelaku utama pendidikan, diharapkan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
dapat lebih mengembangkan dan memberdayakan diri untuk mengembangkan potensi dan dimensi peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat. 2. Tujuan pendidikan nasional sangat memberi perhatian dan menitikberatkan pada penanaman dan pembinaan aspek keimanan dan ketaqwaan. Hal ini sebagai isyarat bahwa pengembangan pendidikan karakter bangsa bersumber dari kesadaran beragama (religius), artinya input, proses dan output pendidikan harus berasal dan bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan yang dilandasi keyakinan dan kesadaran penuh sesuia agama yang diyakininya masing-masing. 3. Strategi pengembangan kurikulum pendidikan dasar adalah penekanan pada empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar mengetahui (leraning to know), menjadi dirinya sendiri (learning to be), belajar bekerja (learning to do), dan belajar hidup bersama (learning to live together). Pengembangan kurikulum (program belajar) pendidikan dasar harus memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih bebas dan mempunyai pandangan sendiri yang disertai dengan rasa tanggung jawab pribadi yang lebih kuat untuk mencapai tujuan hidup pribadinya atau tujuan bersama sebagai anggota masyarakat. 4. Menjadi hakekat dari pendidikan karakter. Sekolah sangat dituntut dalam membangun penguatan pendidikan karakter dengan baik dan serius, karena pendidikan sangat penting terutama pendidikan karakter, selain pendidikan karakter yang hanya mendidik pemikiran tanpa membangun karakter maka sulit untuk diharapkan bisa membangun masa depan diri, serta masa depan bangsa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
c. Pendekatan Tematik Integratif Peserta didik pada jenjang pendidikan sekolah dasar, khususnya kelas awal (kelas I, II dan III) umumnya masih melihat segala sesuatu sebagai sebagai suatu keutuhan (holistik) serta memahami hubungan antarkonsep secara sederhana sehingga proses pembelajaran masih bergantung pada objek konkret dan pengalaman langsung (Piaget: 1950 dalam Ahmadi:89). Oleh karena itulah, pembelajaran tematik integratif diperlukan untuk mendorong optimalisasi perkembangan IQ, EQ dan SQ yang dimiliki anak. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004:6) dalam Ahmadi (2013:90), menyatakan bahwa pembelajaran tematik integratif
merupakan
satu
usaha
untuk
mengintegrasikan
pengetahuan,
keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Menurut Poerwadarminta (1984:1040) dalam Ahmadi (2013:90), tema adalah pokok pikiran; dasar cerita yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang dsb. Pendapat lain muncul dari seorang ahli, yaitu Majid (2014:85) mengatakan konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jakob 1989 dengan konsep pembelajaran Interdisipliner dan Forgarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengatahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik. Menurut Hosnan (2014:364) Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri bebagai pengatahuan yang dipelajarinya. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Dari penjelasan yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Tematik Integratif pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, yang berarti setiap beberapa mata pelajaran akan digabungkan menjadi satu tema pokok yang saling keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa. 1. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif Beberapa prinsip yang berkenaan dengan Pembelajaran tematik integratif menurut Majid (2014:89) sebagai berikut: a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. c. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh betentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya Pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. d. Materi
pembelajaran
yang
dapat
dipadukan
dalam
satu
tema
selalu
mempertimbangkan karakteristik sisawa seperti, minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
e. Materi pelajaran yang diapadukan tidak terlalu dipaksakan. Arinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah diadukan. 2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, Pembelajaran tematik integratif memiliki Karakteristik-karakteristik menurut Majid (2014:89) sebagai berikut: a. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagi fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasaan tematemayang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pembelajaran tematik tidak harus selalu belajar dengan menggunakan buku, tetapi bisa dari hal-hal lain seperti bermain. Siswa pada umumnya menyukai permainan. Dengan permainan, baik tradisional maupun modern, guru dapat menanamkan konsep pengetahuan, sikap sekaligus keterampilan kepada anak tanpa harus banyak memberi tahu (transfer of knowledge) 3.
Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik Adapun rambu-rambu pembelajaran tematik menurut Majid (2014:91) adalah sebagai berikut a. Tidak semua mata pelajaran harus disatukan b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester c. Kompetensi dasar yang tidak dipadukan, tidak harus dipadukan. Kompentesi dasar yang tidak dapat diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri. e. Kegiatan pembelajaran ditekakan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral. f. Tema-tema yamg dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, lingkungan, dan daerah setempat. 4.
Tahapan-tahapan pembelajaran tematik integratif a. Perencanaan, meliputi pemetaan kompetensi dasar (KD), penentuan tema, analisis indikator, penetapan jaringan tema, penyusunan silabus dan penyusunan RPP b. Penerapan/
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
langkah-langkah:
kegiatan
pendahuluan, inti dan akhir c. Evaluasi/ penilaian, yaitu pengukuran terhadap keberhasilan siswa dalam memahami satu topik tertentu. 5.
Kelebihan pembelajaran tematik integratif Menurut Kunandar (2007) dalam Ahmadi (2013:92), pembelajaran tematik integratif memiliki kelebihan yaitu: a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik b. Memberi pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik c. Hasil belajar lebih bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna d. Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi e. Siswa/ anak didik mampu memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
f. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik
d. Pendekatan saintifik 1.
Pengertian Menurut Rusman pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan
dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ ditemukan”. Sedang dalam dokumen berjudul “kegiatan belajar-1 pendekatan saintifik” pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
5. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: 1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6. Untuk mengembangkan karakter siswa. 6. Karakteristik saintifik 1. Berpusat pada siswa. 2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. 3. Melibatkan
proses-proses
kognitif
yang
potensial
dalam
merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 4. Dapat mengembangkan karakter siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
7. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran berpusat pada siswa. 2. Pembelajaran membentuk students’ self concept. 3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. 5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. 6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. 8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
8. Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifatsifat nonilmiah. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut: 1. Mengamati (observasi) Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan
yang
tinggi.
Kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru menjadi fasilitator bagi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 2. Menanya Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. Kegiatan “menanya” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3. Mengumpulkan Informasi Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas wawancara dengan narasumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 4. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/ Menalar Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalamanpengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. 5. Menarik kesimpulan Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
6. Mengkomunikasikan Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. e. Penilaian Otentik a) Pengertian Menurut Majid (2014:236) mengatakan penilaian otentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (pusat kurikulum, 2009). Lebih lanjut Johnson (2009) dalam Majid (2014:236) mengatakan bahwa penilaian otentik berfokus pada tujuan , melibatkan pembelajaran secara langsung, membangun kerja sama, dan menanamkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
tingkat berpikir yang lebih tinggi. Melalui tugas-tugas yang diberikan, para siswa akan menunjukan penguasaannya terhadap tujuan dan kedalaman pemahamannya, serta pada saat yang bersamaan diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman dan perbaikan diri. Kata lain dari penilaian otentik adalah penilaian kinerja, termasuk didalamnya penilaian portofolio dan penilian projek. Penilaian otentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. (Kurinasih dan Sani 2014:49) Menurut Nurgiyanto (2011:23) penilaian otentik merupakan penilaian terhadap tugas-tugas yang menyerupai kegiatan membaca dan menulis sebagaimana halnya didunia nyata dan di sekolah. Menurut Basuki dan Haryanto (2014:168) penilaian otentik (authentic assessment) merupakan cermin nyata (the real mirror) dari kondisi pembelajaran siswa. Penilaian otentik , disebut karena unik berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman langsung di dunia nyata setiap siswa. Penilaian otentik disebut pula dengan penilaian alternatif, penilaian kinerja, penilaian informal, dan penilaian berlandaskan situasi (situated assessment). Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa Penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Penilaian otentik adalah penilaian yang dapat dilakukan dengan komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliput ranah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
b) Jenis‐jenis Penilaian Autentik Dalam modul kurikulum 2013, menjelaskan 4 jenis penilaian autentik yaitu sebagai berikut: 1) Penilaian kerja Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebut unsur-unsur proyek/tugas
yang
mereka
gunakan
untuk
menentukan
kriteria
penyelesaiannya. Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja. 1. Daftar cek (checklist). 2. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). 3 Skala penilaian (rating scale) 4. Memori atau ingatan (memory approach) 2) Penilaian projek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut priode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas yang dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatikan guru dalam penilaian proyek. 1. keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
2. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengatahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. 3. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. 3) Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kesimpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. 2. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. 3. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. 4. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai atau yang sudah disediakan, disertai catatan tanggal pengumpulannya. 5. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. 6. Jika
memungkinkan
guru
bersama
peserta
didik
bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. 7. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
membahas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
4) Penilaian tertulis Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensip sihingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. c) Prinsip dan pendekatan penilaian autentik Menurut Imas dan Berlin (2014:49) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsipprinsip sebagai berikut. 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
d) Ciri-ciri penilaian autentik Menurut Kunandar (2014:38) ada 6 ciri penilaian autentik 1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yaknin kinerja dan hasil atau produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja (perfomance) dan produk atau hasil yang dikerjakan oleh peserta didik.dalam melakukan penilaian kinerja dan produk pastikan bahwa kinerja dan produk tersebut merupakan cerminan kompetensi dari peserta didik tersebut secara nyata dan objektif 2. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Artinya dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru dituntut untuk melakukan
penilaian
terhadap
kemampuan
atau
kompetensi
proses
(kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran) dan kemampuan atau kompetensi peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran. 3. Menggunakan berbagai cara dan sumber . artinya dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus menggunakan berbagai teknik penilaian (disesuaikan dengan tuntutan kompetensi) dan menggunakan berbagai sumber atau data yangt bisa digunakan sebagai informasi yang menggambarkan penguasaan kompetensi peserta didik. 4. Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian. Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik dalam pencapaian kompetensi tentu harus secara komprehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil tes semata. Infomasi-informasi lain yang mendukung pencapaian kompetensi peserta didik dapat dijadikan bahan dalam melakukan penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
5. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagianbagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari. 6. Penilaian harus menekan kedalaman pengatahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapain kompetensi tentu secara objektif. e) Hal-hal yang dugunakan sebagai dasar menilai prestasi peserta didik dalam penilaian autentik menurut Kunandar (2014:40) ada 13 hal yaitu: 1. Proyek atau penugasan atau laporannya. Proyek atau penugasan adalah tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam waktu tertentu sebagai implementasi dan pendalaman dari pengatahuan yang diperoleh dalam pembelajaran. 2. Hasil tes tertulis. Penilaian autentik dapat dilakukan dengan menggunakan hasil tes tertulis sebagai salah satu cara atau alat untuk mengukur pencapaian peserta didikterhadap kompetensi tertentu. Penilaian tertulis biasanya dilakukan untuk mengukur kompetensi yang sifatnya kognitif atau pengatahuan. 3. Portofolio (kumpulan karya peserta didik) selama datu semester atau satu tahun. Portofolio yang dibut dan disusun peserta didik berupa produk atau hasil kerja merupakan salah satu penilaian autentik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
4. Pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah yang dikerjakan peserta didik sebagai pendalaman penguasaan kompetensi yang diperolah dalam pembelajaran merupakan salah satu penilaian autentik. Hasil pekerjaan rumah harus diberi respon dan catatan oleh guru, sehingga peserta didik mengatahui kekurangan dan kelemahan dari pekerjaan rumah yang dikerjakan. 5. Kuis. Kuis adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pertayaan-pertanyaan terhadap peserta didik terhadap materi atau kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta didik. 6. Karya peserta didik. Seluruh karya peserta didik baik secara individu maupun kelompok, seperti laporan diskusi kelompok, eksprimen, pengamatan, proyek dan lain sebagainya dapat dijadikan dasar penilaian autentik 7. Presentasi atau penampilan peserta didik. Presentasi atau penampilan peserta didik di kelas ketika melaporkan proyek atau tugas yang diberikan oelh guru dapat menjadi bahan dalam melakukan penilaian autentik. 8. Demonstrasi. Penampilan peserta didik dalam mendemonstrasikan atau mensimulasikan suatu aktivitas tertentu yang berkaitan dengan pembelajaran dapat dijadikan bahan penilaian autentik 9. Laporan. Laporan suatu kegiatan atau aktivitas peserta didik yang berkaiatan dengan pembelajaran, seperti laporan proyek atau tugas menghitung pertumbuhan dan kepadatan penduduk ditempat tinggal peserta didik dapat dijadikan bahan penilaian autentik. 10. Jurnal. Catatan-catatan perkembangan peserta didik yang menggambarkan perkembangan atau kemajuan peserta didik berkaitan dengan pembelajaran dapat menjadi bahan penilaian autentik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
11. Karya tulis. Karya tulis peserta didik baik kelompok atau individu yang berkaitan dengan materi pembelajaran suatu bidang studi, seperti karya tulis yang dibuat peserta didik dalam lomba karya tulis remaja yang sekarang diberi nama Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dapat dijadikan penilaian autentik. Dengan demikian, prestasi yang diperoleh peserta didik diluar pembelajaran, tetapi memiliki relevansi dengan bidang studi tertentu, maka dapat menjadi pertimbangan dalam penilaian autentik. 12. Kelompok diskusi. Kelompok-kelompok diskusi peserta didik, baik yang dibentuk oleh sekolah atau guru maupun oleh peserta didik secara mendiri dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian autentik. 13. Wawancara. Wawancara yang dilakukan guru terhadap peserta didik berkaiatan dengan pembelajaran dan penguasaan terhadap kompetensi tertentu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian autentik. Jadi dalam pembelajaran di kelas maupun diluar kelas peserta didik dinilai kemampuanya dengan berbagai cara, tidak hanya hasil ulangan tertulis. Prinsip utama assessment dalam pembelajaran tidak hanya menilai apa yang diketahui peserta didik, tetapi juga menilai apa yang dapat dilakukan peserta didik. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Merencanakan
dan
melaksanakan
pembelajaran
juga
merencanakan
dan
melaksanakan penilaian merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Kemampuan
guru
untuk
mengembangkan
perangkat
pembelajaran
kemudian
mengimplementasikannya di dalam proses pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari kompetensi pedagogik tersebut. Perangkat pembelajaran merupakan perwujudan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
persiapan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pasal 20, “ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat
sekurang-kurangnya
tujuan
pembelajaran,
materi
ajar,
metode
pengajaran,sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik
dan sekreatif mungkin. Perangkat pembelajaran
dipersiapkan dengan baik karena perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun rencana kegiatan pembelajaran yang baik setidaknya dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Menurut Kemp (1994) dalam Trianto (2010 :81) pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp
Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
b. Analisis siswa (Learning Characteristics) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2) Karakteristik Peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto (2010: 83) analisis peserta didik sangat penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman,
keterampilan
psikomotor,
kemampuan
berkerja
sama,
keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 83) bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). d. Merumuskan Indikator (Intructional Objectives) Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e. Uratan Isi (Content Sequencing) Menurut Kemp (2011: 16-17) urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran . f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy) Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan. g. Cara penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery) Menurut Kemp (2011: 16-17) menentuan gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusu telah dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resourche) Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pda materi pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan. j. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perlusatakan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
k. Evaluasi formatif (Formative) Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari. l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu. m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap pengembangan. Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas. Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Unsur-unsur
di
atas
diperlukan
dalam
pengembangan
perangkat
pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuhan awal akan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru kelas IV SD/MI.
Model pengembangan Jerold E. Kemp sangat mudah untuk
dipelajari dibandingkan model-model pengembangan yang lain. Pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti yakni Silabus, RPPTH, Instrumen Penilaian, dan LKS. 1. Silabus a.) Pengertian Menurut Salim (1987) dalam Hidayat (2013:100) silabus dapat didefenisikan sebagai “garis besar,ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. Istila silabus diguinakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus diartikan pula sebagai rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indiklator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2013:6), silabus adalah rancangan yang disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi waktu, Sumber belajar dan penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
b.) Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah atau
beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan dinas Pendidikan. (Daryanto dan Dwicahyono). 1. Guru Sebagai tenaga profesional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri. Di sisi lain, guru lebih mengenal karakteristik siswa dan kondisi sekolah serta lingkungannya 2. Kelompok Guru Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut 3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/ PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP setempat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
4. Dinas Pendidikan Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. c.) Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah artinya, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Relevan artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. 3. Sistematis artinya komponen-komponen silabus Saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. 4. Konsisten artinya ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5. Memadai artinya, cakupan indikator, materi pokok, materi pembelajaran, sumber belajar, dan sistem pembelajaran cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6.
Aktual dan Kontekstual artinya, kegiatan
pembelajaran,
dan
cakupan indikator, materi pokok, sistem
penilaian
memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
7. Fleksibel artinya, keseluruhan komponen-komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksud agar kehidupan peserta didik peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya. 8. Menyeluruh artinya, komponen silabus mencakup seluruh ranah (kognitif, afektif, psikomotorik). 9. Desentralistik artinya, kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing atau pun sekolah masing-masing. d.) Tahap-tahap pengembangan silabus 1. Perencanaan Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multimedia dan internet 2. Pelaksanaan Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti standar isi yang berhubungan dengan mata pelajaran 3. Perbaikan Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melinatkan para spesialis kurikulum, ahli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
mata pelajaran, ahli didatik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/ instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orangtua siswa, dan siswa itu sendiri. 4. Pemantapan Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Kepala dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. 5. Penilaian silabus Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara terus-menerus/ berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum. Penilaian terhadap pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berlanjut (continue) agar silabus yang dikembangkan semakin baik dalam pelaksanaannya.
2. RPP Menurut Purwanto (2014:87) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen
pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar atau inti yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum) yang memuat: 1). Identitas ( nama sekolah, kelas/semester, tema/subtema, pertemuan ke dan alokasi waktu). 2) Kompetensi Inti. 3). Kompetensi dasar. 4). Indikator. 5). Tujuan pembelajaran. 6). Materi pembelajaran. 7). Pendekatan dan Metode. 8). Media, alat dan sumber. 9). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran. 10). Penilaian. Lebih lanjutnya dapat dilihat diagram langkah-langkah menyusun RPPTH menurut PERMENDIKBUD 2013 di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Gambar 2. Skema Penyusunan RPP SKEMA PENYUSUNAN RPP Kurikulum 2013
Silabus
Materi dan Sumber Belajar
ALAT EVALUASI
RPP
Model-Model Pembelajaran
Tulis Sesuai Sistematika
Lihat Permendikbud No 81a Thn 2010
Langkah-Langkah Pembelajaran
Sesuaikan sintaks dari Model Pembelajaran
PENDAHU LUAN
KEGIATAN INTI
KEGIATAN PENUTUP
EKSPLORASI
ELABORASI
KONFIRMASI
Mengamati, Menanya, Mengumpulkan, Mengasosiasikan,Dan Mengkomunikasikan hasil,
Berdasarkan diagram tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan ketika menyusun RPPTH, yaitu sebagai berikut: menyiapkan bahan baku yakni silabus, buku-buku pelajaran, sintaks dari modelmodel pembelajaran yang dipilih, menginventaris sumber belajar yang mungkin dapat digunakan e.) LKS (lembar kerja siswa) Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014:175), lembar kerja siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau lembaran kegiatan yang berisi petunjuk, langkah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupateori atau praktik. Tahapan untuk menyusun LKS adalah, melakukan analisis kurikulum yang terdiri dari KI, KD, indikator, dan materi pembelajaran, menyusun peta kebutuhan LKS, menentukan judul LKS, menulis LKS, menentukan alat penilaian. Struktur penyusun LKS secara umum antara lain: 1). Judul, mata pelajaran, semester, tempat 2). Petunjuk belajar 3). Kompetensi yang akan dicapai 4). Indikator 5). Informasi pendukung 6). Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja 7). Penilaian. f.) Instrumen Penilaian a). Pengertian Menurut Daryanto (2014:15) penilaian merupakan serangkain kegiatan untuk memperolaeh, menganalisi atau menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
b). Prinsip dan Pendekatan Penilaian. Menurut Imas dan berlin (2014:49) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini dua penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan bahan ajar. Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar “ yang dibuat oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Pengembangan bahan ajar ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 8 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) validasi siswa, (8) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Cebongan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas bahan ajar oleh Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD. Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu bahan ajar tersebut memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5) metodologi. Dengan demikian bahan ajar yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” yang dibuat oleh Yohanna Prisca Apriyani (2013). Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru akan ketersediaan bahan ajar bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan (1) untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal, (2) untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk bahan ajar yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah hasil modifikasi dari model pengembangan Borg and Gall dan model pengembangan Kemp yang meliputi tujuh langkah pengembangan yaitu tahap (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain, sampai menghasilkan desain produk final bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada kelas IV semester gasal. Subjek dalam uji coba lapangan penelitian ini adalah 10 siswa kelas IV SDN Pakem 4. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Mei. Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4, sedangkan kuesionerdigunakan untuk validasi kualitas bahan ajar oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru bahasa Indonesia dan siswa. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4 semester gasal yang memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal berdasarkan validasi dari pakar
bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter,
guru Bahasa
Indonesia, dan siswa kelas IV SDN Pakem 4. Hal itu ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) ketrampilan bahan ajar, (5) topik, dan (6) metodologi. Berdasarkan paparan kedua penelitian yang pernah dilakukan di atas, pada kesempatan ini penelitian yang dilakukan hanya akan berpusat pada pendidikan karakter. Penelitian pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti diperluas sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013 khususnya kebutuhan guru dalam memfasilitasi siswa dalam pembelajaran dan juga kebutuhan siswa akan perangkat pembelajaran yang kiranya dapat mengaktifkan dan menarik minat bagi siswa. Perangkat pembelajaran tersebut juga dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
menggunakan pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif, terdapat juga pendidikan karakter, dan membantu guru dalam melakukan penilaian. Penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian otentik yang berfungsi untuk menilai aktivitas belajar siswa yang alami dan sesuai dengan kenyataan proses belajar siswa.
C. Kerangka Pikir Kurikulum SD 2013 1.
Rasional dan elemen perubahan kurikulum
2.
Penguatan pendidikan karakter
3.
Pendekatan tematik integratif dan saintifik
4.
Penilaian autentik
Analisis kebutuhan Guru masih sangat memerlukan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu kurikulum SD 2013
Spesifikasi produk yang dikembangkan 1.
Komponen RPPTH yang disusun lengkap
2.
RPPTH yang disusun dengan memperhatikan keutuhan pribadi siswa (intelektual, keterampilan dan karakter)
3.
RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif
4.
RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik
5.
Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik
6.
RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Pemanfaatan Energi Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan
uraian
di
atas
maka
disusun
kerangka
berpikir
66
tentang
pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar kelas IV. Kurikulum 2013 merupakan usaha pemerintah untuk menyiapkan generasi bangsa yang baik dan memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dapat digunakan bagi masa depan. Pemerintah telah menerbitkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, akan tetapi masih perlu adanya suplemen tambahan agar perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat semakin layak sesuai kebutuhan guru dan peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas IV. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik merupakan ciri utama dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013 khususnya pada perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti. Peneliti juga memasukkan tentang penerapan pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran yang ada dalam bahan ajar. Perkembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan adalah tujuan dari Kurikulum 2013, untuk mengukur kemampuan siswa menggunakan penilaian otentik dengan berbagai jenis penilaian untuk mempermudah guru dalam menilai peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti yaitu tema 2 dengan judul Selalu Berhemat Energi dengan subtema Pemanfaatan Energi. Pendekatan tematik terpadu (integratif) dan pendekatan saintifik menjadi pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menekankan perangkat pembelajaran yang di dalam nya memuat Silabus, RPPTH, LKS serta Instrument Penilaian. Penilaian bagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
siswa menggunakan penilaian otentik. perangkat pembelajaran yang ingin dikembangkan oleh peneliti pun belum sempurna dan masih perlu perbaikan.
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan perangkat pembelajaran subtema selalu berhemat energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran sub tema selalu berhemat energi energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar kurikulum SD 2013? 3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran sub tema selalu berhemat energi energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru kelas IV yang melaksanakan kurikulum SD 2013?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D (Research and Development). Menurut Sugiyono (2010:407) Research and Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Research and Development adalah suatu penelitian pengembangan yang
digunakan dalam penelitian dengan produk finalnya adalah menghasilkan suatu produk yang efektif dan efesien atau layak digunakan dalam praktek pendidikan. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV ( empat ) Sekolah Dasar.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
B. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan yang akan dihasilkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah desain produk final berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013. Prosedur pengembangan penelitian ini akan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil perpaduan antara model pengembangan Kemp dan langkahlangkah pengembangan Borg and gall. Penelitian pengembangan yang dikemukakan kemp dan Borg and Gall ini memiliki 10 langkah, namun dalam penelitian ini, peneliti membatasinya pada lima langkah dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan. Langkah-langkah tersebut ialah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain dan selanjutnya akan menghasilkan produk final berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV dengan subtema pemanfaatan energi. Langkahlangkah pengembangan tersebut akan dijelaskan oleh peneliti dengan menggunakan gambar di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 3. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
C. Jadwal Penelitian Agar penelitian dilakukan secara terstruktur, maka perlu adanya jadwal penelitian. Jadwal penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Jadwal kegiatan penelitian No Kegiatan
Bulan
indikator
dan tujuan pembelajaran 6
Menyusun silabus dan RPP
7
Menyusun strategi
urutan
isi,
pembelajaran,
kegiatan belajar, sumber belajar dan evaluasi 8
Validasi ahli
9
Analisis
data
validasi
April
Merumuskan
Maret
5
Februari
Sub tema
Januari
Menentukan KI-KD dan
Desember
4
November
Menentukan Tema
Oktober
3
September
Pengumpulan data
Agustus
2
Juli
Potensi dan Masalah
Juni
Mei
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
ahli 10
Revisi desain
11
Ujian skripsi
12
Revisi akhir skripsi
13
Pembuatan artikel ilmiah
1. Potensi dan masalah Penelitian ini didasarkan pada potensi dan masalah yang peneliti temukan di lapangan. Potensi dan masalah diperoleh berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan dengan ibu SR guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta pada hari sabtu tanggal 17 bulan Mei jam 09.00 WIB tahun 2014. Alasan peneliti memilih SD ini adalah karena SD ini sudah menerapkan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan guru mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
2. Pengumpulan data Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti berupa wawancara dan kuisioner. Hasil dari wawancara yang diperoleh peneliti dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar, sedangkan kuisioner mengacu pada IPKG 1 kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
3. Desain produk Desain produk yang akan dihasilkan oleh peneliti, diawali dengan menentukan tema, kemudian peneliti memilih Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan tema, setelah itu peneliti memilih subtema yang dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD, selanjutnya peneliti membuat silabus sesuai dengan KI dan KD tersebut. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai subtema, kemudian dari silabus tersebut diturunkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat berdasarkan langkah-langkah yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada krikulum 2013, selanjutnya dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dari RPP tersebut, peneliti menurunkannya menjadi Lembar Kerja Siswa (LKS). Di dalam lembar kerja siswa ini terdapat soal-soal yang merupakan rangkuman dari pembelajaran. Tujuan dari soal-soal ini adalah agar guru bisa mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didiknya setelah mengikuti pembelajaran. Setelah itu dilanjutkan dengan penilaian. Penilaian yang digunakan dalam perangkat pembelajaran ini adalah penilaian otentik. Dimaksudkan agar semua aspek (sikap, pengetahuan dan keterampilan) bisa dinilai dengan baik oleh guru serta untuk mengetahui ketercapaian pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
4. Validasi desain Validasi desain yang digunakan peneliti adalah validasi pakar (expert judgement) sebagai evaluasi formatif terhadap produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang nantinya dikembangkan akan divalidasi oleh empat validator ahli kurikulum 2013 yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari dua orang dosen dan dua orang guru SD yang telah melaksanakan kurikulum SD 2013. Tujuan dari validasi produk ini adalah untuk memperoleh kritik dan saran agar pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti bisa digunakan dengan baik.
5. Revisi desain Revisi desain akan dilakukan oleh peneliti setelah mendapat kritik dan saran dari validator ahli terhadap pengembangan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, selanjutnya akan menghasilkan produk final berupa pengembangan perangkat pembelajaran untuk kelas IV sekolah dasar dengan sub tema pemanfaatan energi mengacu kurikulum 2013.
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini, maka peneliti membutuhkan dua orang validator ahli kurikulum 2013 yang kompeten yang terdiri dari dua orang dosen. Dosen yang dimaksud adalah dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khusus pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
E. Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013 Selain melakukan validasi dengan dua orang ahli kurikulum SD 2013, peneliti juga melakukan validasi dengan dua orang guru SD kelas IV. Guru yang menjadi validator adalah guru yang telah melaksanakan kurikulum SD 2013. Validasi oleh guru bertujuan untuk mengetahui dan menilai kesesuaian perangkat pembelajaran yang telah dibuat dengan perkembangan peserta didik kelas IV SD. Selain itu, kritik dan saran dari guru dapat menjadi acuan untuk merevisi perangkat pembelajaran yang dikembangkan sehingga lebih baik.
F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara dan kuisioner. Dalam
pedoman wawancara, peneliti menggunakan
sejumlah daftar pertanyaan dengan tujuan menganalisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, sedangkan kuisioner mengacu pada IPKG 1 kurikulum 2013.
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa wawancara dan kuisioner. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk melakukan survei kebutuhan sedangkan kuisioner mengacu pada IPKG 1. Wawancara ini ditujukan kepada guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta. Data yang diperoleh peneliti, akan dianalisis untuk mendapatkan informasi menyangkut dengan kebutuhan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
H. Teknik Analisis Data Data ini akan dianalisis oleh peneliti secara kualitatif. Data kualitatif yang diperoleh peneliti berupa komentar yang dikemukakan oleh guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta. Data dianalisis untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang akan dihasilkan. Kemudian data tersebut akan diolah dan diubah ke dalam data interval menggunakan skala penilaian. Skala penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan adalah skala nilai lima atau yang dikenal dengan konversi nilai skala lima menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima Menurut Sukardjo Tabel 5. Konversi Skala Lima Interval Skor X > i + 1,80 Sbi i + 0,60 SBi< X ≤ i – 0,60 SBi < X ≤ i – 1,80 SBi < X ≤ X ≤ i – 1,80Sbi
i
+ 1, 80Sbi i + 0,60Sbi i – 0,60Sbi
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : X
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( i)
:
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
=X>
i
+ 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
=
i
+ 0,60SBi < X ≤
i
+ 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21 Kategori cukup baik
=
i
- 0,60SBi < X≤
i
+ 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kategori kurang baik
=
i
- 1,80SBi < X≤
i
78
- 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik =
≤
i
– 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor 4,22 – 5,00 3,41 - 4,21 2,61 - 3,40 1,80 - 2,60 0,00 - 1,79
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan langkah-langkah yang telah dijabarkan dalam Bab III tentang Metode Penelitian. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada salah seorang guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta, yaitu Ibu SR pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk menemukan fakta sehubungan dengan pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013 dan ketersediaan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hasil wawancara akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat atau merancang suatu produk yang akan dihasilkan yaitu perangkat pembelajaran sesuai yang diharapkan dalam implementasi kurikulum 2013. 1) Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis atau survei kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum SD 2013. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ibu SR, Guru Kelas IV SD yang akan dijelaskan dalam setiap butir.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Butir pertanyaan pertama, yaitu terkait pemahaman guru tentang kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang disampaikan secara holistik atau menyeluruh dalam satu kesatuan tema. Butir pertanyaan kedua, yaitu terkait pemahaman guru tentang perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa. Guru memberikan jawaban bahwa di dalam kurikulum SD 2013, terdapat empat aspek yang dikembangkan, di antaranya aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap dimana sikap dibagi menjadi dua aspek yaitu sikap sosial dan sikap spiritual. Keempat aspek tersebut tertuang dalam kompetensi Inti yang dikembangkan dalam kurikulum SD 2013. Sesuai dengan permendikbud 67, keempat Kompetensi Inti tersebut dirumuskan dalam Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan masing-masing Kompetensi Inti yang dikembangkan. Kompetensi Dasar dirumuskan dalam Indikator dan kemudian Indikator dirumuskan dalam Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai. Dalam merumuskan indikator, ke empat aspek tersebut harus termuat karena semua aspek harus dinilai. Namun, dalam penulisan indikator, hanya indikator dari KI 3 dan KI 4 yang ditulis, sedangkan indikator dari KI 1 dan KI 2 dapat disisipkan dalam tujuan pembelajaran. Butir pertanyaan ketiga yaitu terkait pemahaman guru tentang pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa inti dari tematik integratif yaitu semua muatan pembelajaran disatukan dalam suatu kesatuan kegiatan pembelajaran dan tidak disampaikan secara terpisah-pisah. Guru juga menjelaskan bahwa dalam penerapan pendekatan tematik integratif,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
guru harus dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga siswa tidak merasa terbebani dengan muatan pembelajaran tertentu. Butir pertanyaan keempat, yaitu terkait pemahaman guru tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menerapkan lima langkah yang termuat dalam kegiatan pembelajaran, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Guru juga menjelaskan bahwa kelima tahap dalam pendekatan ini tidak harus selalu berurutan, namun harus selalu ada dalam setiap kegiatan pembelajaran. Butir pertanyaan kelima, yaitu terkait pemahaman guru tentang penilaian otentik. Guru memberikan jawaban bahwa penilaian otentik merupakan penilaian berdasarkan proses dan hasil, dimana semua aspek baik sikap sosial, sikap spiritual, pengetahuan maupun keterampilan dinilai tanpa mengabaikan aspek tertentu. Butir pertanyaan keenam, yaitu terkait keperluan guru sehubungan dengan contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru memberikan jawaban bahwa guru belum menemukan penilaian yang efektif meskipun guru sudah sangat memahami penilaian otentik secara teori. Guru juga menjelaskan bahwa dalam penerapan penilaian otentik, guru kesulitan karena belum mahir dalam menerapkan penilaian otentik. Selain itu, keterbatasan sarana dan pra sarana serta penilaian yang harus dilakukan per KD menjadi kendala bagi guru dalam menerapkan penilaian otentik. Butir pertanyaan ketujuh, yaitu terkait pemahaman guru tentang pemahaman guru tentang penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru memberikan jawaban bahwa di dalam setiap pembelajaran, selalu dimunculkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
pendidikan karakter sehingga diharapkan siswa tidak hanya mampu memiliki pengetahuan yang baik, namun siswa juga mampu berbaur dengan masyarakat sekitar. Butir pertanyaan kedelapan, yaitu terkait dengan pemahaman guru tentang jenis-jenis karakter yang dikembangkan menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru menjelaskan bahwa ada 18 karakter yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, namun guru tidak terpaku pada 18 karakter tersebut. Guru mengembangkan karakter yang sesuai dengan perkembangan siswa. Butir pertanyaan kesembilan, yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa komponen-komponen perangkat pembelajaran, seperti silabus, pemetaan tema, format RPPTH, Buku Guru dan buku Siswa, serta format penilaian sudah tersedia, namun belum sempurna, sehingga guru perlu mengembangkan lagi komponen-komponen tersebut sesuai dengan konteks lingkungan sekolah. Guru mengalami kesulitan dalam membuat penilaian yang sesuai untuk setiap aspek sehingga guru membuat penilaian sesuai dengan pengetahuan guru saja. Menurut guru, penilaian yang mudah dibuat adalah penilaian pengetahuan dan keterampilan, namun penilaian sikap masih sulit dilakukan karena guru belum menemukan penilaian yang efektif sehingga guru masih memerlukan contoh penilaian yang efektif, terutama pada penilaian sikap. Butir
pertanyaan
kesepuluh,
yaitu
terkait
contoh-contoh
perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang tersedia di sekolah tersebut. Guru memberikan jawaban bahwa di sekolah tersebut, semua komponen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
penyusunan perangkat pembelajaran sudah dikembangkan, kecuali rubrik penilaian yang belum maksimal karena keterbatasan rubrik penilaian sikap. Butir pertanyaan kesebelas, yaitu terkait dengan keperluan guru sehubungan dengan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa guru masih sangat membutuhkan contoh penilaian otentik. Guru menjelaskan bahwa penyusunan silabus, RPPTH dan perangkat lainnya sudah mampu dilakukan walau belum maksimal. Butir pertanyaan keduabelas, yaitu terkait karakteristik RPPTH yang mengacu kurikulum SD 2013 yang masih dibutuhkan guru. Guru memberikan jawaban bahwa ciri-ciri RPPTH adalah terpadu dan kontekstual. Guru juga menjelaskan bahwa guru sudah mampu membuat RPPTH, hanya masih membutuhkan penilaian otentik. Butir pertanyaan ketigabelas, yaitu terkait saran yang dapat guru berikan sehubungan dengan penyusunan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. Guru memberikan jawaban bahwa sebaiknya workshop untuk penilaian otentik dilakukan dan ditingkatkan. 2) Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013 sudah cukup untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum SD 2013. Kesulitan yang dihadapi hanya berkaitan dengan teknis penilaian, terutama dalam penilaian sikap sosial dan spiritual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Dalam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan tematik integratif, guru masih berpedoman pada buku. Menurut guru, buku adalah suatu pedoman dalam memberikan pembelajaran. Guru masih perlu mengembangkan seluas-luasnya perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Guru pun masih menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Keterbatasan tersebut menjadikan implementasi kurikulum SD 2013 belum maksimal.
B. Deskripsi Produk Awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan adalah membagi Tema dan sub tema untuk setiap kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 3 orang. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti merumuskan indikator dan pemetaan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring sub tema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya adalah merancang silabus dan RPPTH berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran serta penilaian setiap muatan pembelajaran berupa penilaian otentik. Kemudian peneliti membuat LKS untuk 6 pembelajaran. 1) Silabus Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang harus dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran untuk mengembangkan RPP. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
dan berisikan komponen-komponen yaitu: (1) identitas sekolah, (2) tema dan sub tema (3) muatan pelajaran terkait, (4) kompetensi dasar, (5) materi pembelajaran, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu, dan (9) sumber belajar. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan turunan dari silabus yang dikembangkan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu: (1) identitas sekolah yang mencakup satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sub tema, muatan pembelajaran terkait, pembelajaran ke, dan alokasi waktu, (2) kompetensi inti (KI), (3) kompetensi dasar dan indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pembelajaran, (6) pendekatan dan metode pembelajaran, (7) media, alat dan sumber belajar, (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (9) penilaian setiap muatan pelajaran dan (10) lampiran-lampiran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) disusun untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 6 x 35 menit (210 menit) pada setiap harinya, dan khusus pada pembelajaran kelima hanya 5 x 35 menit (175 menit). Dalam kegiatan pembelajaran terdapat 3 penggalan, dimana masing-masing penggalan terdapat kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Setiap
pembelajaran
menggunakan
pendekatan
saintifik
yang
memungkinkan siswa aktif sehingga guru tidak memberikan materi saja sepanjang pembelajaran, tetapi guru hanya berperan sebagai fasilitator. LKS, materi ajar dan instrumen penilaian merupakan lampiran RPPTH. Materi ajar berisi tentang ringkasan materi yang akan diajarkan. Materi dijelaskan secara singkat dan mencakup semua materi yang disampaikan dalam satu kegiatan pembelajaran. Media seperti gambar, lirik lagu dan artikel disertakan dalam lampiran RPPTH sebagai pendukung pembelajaran dan pemberi motivasi bagi siswa. Daftar pustaka atau sumber juga disertakan dalam komponen RPPTH. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKS untuk siswa SD kelas IV yang mengacu pada kurikulum SD 2013 yang berisi pendekatan
tematik
integratif.
LKS
berisi
materi
pokok
yang
dapat
memungkinkan siswa memahami dengan baik hal yang diajarkan guru sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. LKS dibuat dengan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam RPPTH. Komponen-komponen yang terdapat dalam LKS adalah: (1) identitas sekolah, seperti satuan pendidikan, kelas, semester, muatan pembelajaran terkait, tema, sub tema, pembelajaran ke, alokasi waktu dan nama siswa, (2) tujuan pembelajaran, (3) petunjuk penggunaan LKS, (4) kegiatan belajar, dan (5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Refleksi. Pada pembelajaran keenam terdapat evaluasi formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang diberikan dalam satu sub tema. Guru dapat mengetahui tingkat kesulitan siswa dan pemahaman siswa sehingga guru dapat mengambil tindakan yang sesuai, apakah siswa diberi remedial (perbaikan) atau pengayaan. Instrumen penelitian memuat penilaian panduan penilaian setiap muatan pelajaran dengan menggunakan penilaian otentik. Penilaian untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, tes lisan dan penugasan. Tes tertulis dilakukan menggunakan soal (pilihan ganda, isian, uraian) dan kunci jawaban, tes lisan dilakukan dengan pengajuan pertanyaan secara lisan oleh guru dan rubrik penilaian, serta penugasan dilakukan dengan pemberian tugas rumah atau proyek. Aspek keterampilan berisi penilaian kinerja dan rubrik penilaian kinerja. Aspek sikap sosial berisi penilaian pengamatan guru terkait sikap siswa selama pembelajaran berlangsung sesuai indikator yang akan dicapai dan kriteriakriteria yang digunakan guru untuk menilai siswa. Aspek sikap spiritual berisi penilaian diri yang dilakukan oleh setiap siswa untuk mengukur sejauh mana kepercayaan dan rasa syukur siswa terhadap penciptanya melalui kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti berupa RPPTH, materi ajar, instrumen penilaian dan LKS kemudian diberikan kepada dua orang pakar kurikulum SD 2013. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan, serta kualitas dari perangkat pembelajaran yang dibuat. Peneliti akan diberi masukanmasukan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran sehingga layak untuk digunakan. Validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen validasi. Pakar kurikulum SD 2013 yang menjadi validator adalah dua orang dosen PGSD yaitu bapak R dan Bapak G. Validasi yang dilakukan sebanyak satu kali. Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap komponen RPPTH dalam instrumen validasi yang digunakan peneliti sebagai berikut: (1) identitas RPPTH, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa (LKS), (11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dengan validator pakar kurikulum SD 2013 dengan Bapak R, maka validator memberikan rerata skor 3,62 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Validator pakar kurikulum SD 2013, Bapak R memberikan komentar untuk beberapa komponen yaitu: (1) kelengkapan komponen ABCD dalam rumusan tujuan pembelajaran, (2) kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian, dan (3) tersedianya beberapa pertanyaan untuk refleksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Komentar yang diberikan yaitu (1) komponen Degree sering tidak muncul, (2) rubrik penilaian perlu diperbaiki, dan (3) sudah tersedia pertanyaan refleksi. Bapak R memberikan komentar umum dan saran perbaikan sebagai berikut: (1) rubrik penilaian diperbaiki, (2) LKS dibuat lebih menarik, dan (3) EYD diperbaiki. Berdasarkan hasil validasi oleh pakar kurikulum SD 2013, yaitu Bapak G, memperoleh rerata skor 3,86 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Bapak G selaku validator pakar kurikulum SD 2013 memberikan komentar pada beberapa komponen yaitu: (1) perumusan indikator, (2) perumusan tujuan pembelajaran, (3) pemilihan sumber belajar, (4) pemilihan media belajar, (5) skenario pembelajaran, (6) metode pembelajaran, (7) penilaian, (8) LKS, (9) bahasa. Komentar yang diberikan yaitu: (1) masih banyak kemampuan berpikir tingkat rendah pada rumusan indikator, (2) komponen ABCD belum lengkap pada rumusan tujuan pembelajaran, (3) sumber belajar disesuaikan dengan EYD, (4) media belajar perlu diperjelas, (5) kegiatan pendahuluan perlu diberi keterangan, (6) kegiatan inti tidak lengkap, (7) kegiatan penutup tidak lengkap, (8) kegiatan pembelajaran perlu diatur agar runtut, (8) tugas dan rubrik penilaian kurang sesuai, (9) bedakan antara petunjuk dan kegiatan belajar, (10) RPP perlu disesuaikan dengan EYD. Bapak G memberikan komentar umum dan saran perbaikan secara umum sebagai berikut: (1) bahasa perlu diperhatikan, (2) rubrik penilaian perlu disesuaikan, (3) indikator diusahakan mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi, (4) kegiatan pembelajaran perlu dibuat lebih runtut dan (5) ruang lingkup pembelajaran belum nampak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua validator tesebut direvisi sesuai saran yang diberikan. Komentar dan revisi dijabarkan dalam tabel berikut: Tabel 7. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi. No
Aspek yang dinilai
Komentar
Revisi
A. Perumusan indikator 4
Rumusan indikator
Indikator
belum Mengubah indikator dari
menunjukkan kemampuan
kemampuan
berpikir
berpikir tingkat rendah menuju ke kemampuan
tingkat tinggi
berpikir
tingkat tinggi B. Perumusan tujuan pembelajaran 2
Kelengkapan dalam
ABCD Komponen
perumusan belum
tujuan pembelajaran
degree
ABCD Melengkapi
lengkap sering
muncul
komponen
dan ABCD dan memunculkan tidak degree
pada
tujuan
pembelajaran
C. Pemilihan sumber belajar 4
Sumber belajar yang Sumber belajar perlu Menyesuaikan dikutip dengan tata disesuaikan tulis baku
sumber
dengan belajar dengan EYD
EYD D. Pemilihan sumber belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
Kesesuaian
media Media
belajar
belajar
91
perlu Membuat media yang jelas
dengan diperjelas
dan
sesuai
indikator dan tujuan
indikator
pembelajaran
pembelajaran
dengan
dan
tujuan
E. Skenario Pembelajaran 1
2
Menampilkan
Kegiatan
pendahuluan Memberi keterangan yang
kegiatan pendahuluan perlu diberi keterangan
jelas
dengan jelas
pendahuluan
Menampilkan
Kegiatan
inti
pada
kegiatan
tidak Melengkapi kegiatan inti
kegiatan inti sesuai lengkap
dengan
dengan
pendekatan saintifik
pendekatan
menggunakan
saintifik 3
Menampilkan kegiatan
Kegiatan penutup tidak Melengkapi penutup lengkap
kegiatan
penutup
dengan
menyimpulkan, post test,
dengan jelas
refleksi dan tindak lanjut 5
Keterpaduan
antara Kegiatan pembelajaran Kegiatan
muatan pembelajaran
perlu diatur agar runtut
pembelajaran
diatur sehingga runtut
F. Penilaian 4
Kesesuaian dengan
tugas Tugas rubrik kurang
dan sesuai
rubrik Menyesuaikan tugas dan serta rubrik
penilaian
serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
rubrik penilaian perlu memperbaiki
penilaian
diperbaiki
92
rubrik
penilaian
G. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1
Kelengkapan
unsur- Bedakan
antara Membedakan petunjuk dan
petunjuk dan kegiatan kegiatan belajar
unsur LKS
belajar 8
Tersedia
beberapa Sudah tersedia beberapa Meninjau
pertanyaan
untuk pertanyaan refleksi
refleksi
kembali
pertanyaan releksi yang telah dibuat
H. Bahasa 1
RPP Bahasa
menggunakan RPP
disesuaikan Menyesuaikan
Indonesia dengan EYD
RPP
dengan EYD
yang baik dan benar
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD kelas IV sebagai pelaksana kurikulum 2013. Kedua guru tersebut adalah Ibu K dari SDKE Mangunan Yogyakarta dan Ibu S dari SDN Kalasan Baru Yogyakarta. Validasi dilakukan pada tanggal 2 Februari 2014 sebanyak satu kali. Terdapat beberapa aspek penilaian terhadap komponen RPPTH dalam instrumen validasi yang digunakan peneliti sebagai berikut: (1) identitas RPPTH, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa (LKS), (11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi dari Ibu K, perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti mendapat rerata skor 3, 97 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Ibu K memberi komentar pada beberapa komponen perangkat pembelajaran yaitu: (1) pemilihan materi ajar, (2) pemilihan media belajar, (3) pemilihan sumber belajar, (4) skenario pembelajaran, (5) penilaian, dan (6) LKS. Komentar yang diberikan oleh Ibu K yaitu: (1) materi belum lengkap, (2) sumber belum variatif, (3) tata tulis sumber belajar belum baku, (4) media belum sesuai dengan pendekatan saintifik, (5) post test dan refleksi belum jelas, (6) muatan pelajaran belum terlalu padu, (7) waktu akan kurang jika persis dilakukan sesuai rencana, (8) rubrik penilaian keterampilan perlu diperbaiki, (9) LKS perlu dibuat lebih menarik. Komentar umum dan saran perbaikan umum yang diberikan Ibu K selaku validator yaitu: (1) bahan ajar dan materi dilengkapi, (2) penilaian, kunci jawaban dan rubrik penilaian dilengkapi dan diperbaiki, (3) LKS dibuat lebih menarik agar siswa senang mengerjakan tugas. Berdasarkan hasil validasi dari Ibu S guru SD kelas IV SDN Kalasan Baru Yogyakarta, perangkat pembelajaran yang dibuat mendapat rerata skor 4, 20 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan uji coba lapangan tanpa revisi. Komentar yang diberikan, yaitu: (1) alokasi waktu dicantumkan. Komentar umum yang diberikan yaitu: (1) secara garis besar, RPP sudah bagus, namun perlu dicantumkan alokasi waktu, (2) perangkat pembelajaran sudah layak digunakan uji coba lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua guru SD kelas IV direvisi sesuai dengan komentar yang diberikan. Komentar dari validator dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 8. Komentar guru SD kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No
Aspek yang dinilai
Komentar
Revisi
A. Pemilihan materi ajar 2
Kesesuaian materi ajar Materi dengan dan
pembelajaran Melengkapi
lingkungan belum lengkap karakteristik
materi
ajar
dari berbagai sumber yang relevan
peserta didik B. Pemilihan sumber belajar 2
Kesesuaian
sumber Sumber belajar kurang Memvariasikan
belajar dengan materi variatif
belajar
pembelajaran
berpatokan
dan
pendekatan saintifik 4
sumber
tidak
hanya
pada
buku
guru dan buku siswa
Sumber belajar yang Sumber belajar belum Sumber
belajar sesuai
ditulis
dikutip dengan tata ditulis baku
baku
kaidah
tulis baku
penulisan daftar pustaka C. Pemilihan media belajar
2
Kesesuaian
media Media
tidak
spesifik Menampilkan media yang
belajar dengan materi sehingga belum nampak spesifik
sesuai
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran
dan kesesuaian
95
muatan pelajaran
pendekatan saintifik D. Skenario pembelajaran 3
Menampilkan kegiatan
Post test dan refleksi Memperjelas post test dan penutup belum terlalu jelas
refleksi
dengan jelas 6
Keterpaduan
antar Muatan pelajaran belum Memadukan setiap muatan
muatan pembelajaran 9
Pengaturan
terlalu padu
pembelajaran dengan baik
skenario Waktunya akan kurang Mengatur
pembelajaran dengan jika dilaksanakan persis dengan alokasi
waktu seperti rencana
waktu
sesuai
alokasi
waktu
proporsional
proporsional E. Penilaian 3
Kesesuaian
kunci Kunci jawaban belum Melengkapi kunci jawaban
jawaban dengan soal 4
Kesesuaian dengan
lengkap
sesuai dengan soal
tugas Rubrik
penilaian Memperbaiki
rubrik keterampilan diperbaiki
penilaian
penilaian
pada
rubrik aspek
keterampilan F. Lembar Kerja Siswa (LKS)
9
Tampilan LKS indah LKS
belum
dibuat Membuat LKS yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan menarik
96
menarik perhatian siswa
menarik
untuk belajar
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan kedua guru kelas IV SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas IV SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3) Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber pembelajaran,
(9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10)
penilaian, (11) lampiran-lampiran. Pertama,
identitas
RPPTH
berisikan
nama
satuan
instansi,
kelas/semester,mata pelajaraan, tema/subtema, pembelajaran ke-, dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencakup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Pada mata pelajaran kompetensi dasar spiritual tidak dicantumkan. Kompetensi dasar disusun dengan urutan kompetensi yang mencakup spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Keempat indikator, indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan spiritual. Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Keenam adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja. Ketujuh metode pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Kedelapan yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kesembilan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesepuluh yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Kesebelas yaitu, lampiran-lampiran memuat penilaian setiap muatan pelajaran, LKS (Lembar kerja siswa ) dibuat dengan semenarik mungkin baik dalam kegaitan maupun tampilannya. Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerjasiswa juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orangtua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua. Dalam pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran. Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka berisi mengenai buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor rerata yaitu 3,91. Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Tabel. 9 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 Perangkat Pembelajaran No.
Validasi Skor
Kategori
1.
Pakar Kurikulum SD 2013
3,62
Baik
2.
Pakar Kurikulum SD 2013
3,86
Baik
3.
Guru SD Kelas IV
3,97
Baik
4.
Guru SD Kelas I
4,20
Baik
Jumlah
15,65
Rerata (Jumlah total: Responden)
3,91
Kategori
Sangat Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 3,62 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor 3,86 dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor 3, 97 dengan kategori “baik”. Guru SD kelas IV (B) memberi skor 4,20 dengan kategori “ baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 3, 91 dengan kategori “baik”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah memenuhi semua aspek RPPTH. Dalam RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: membuat karya membentuk pola pengubinan 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud, 2013:40) contohnya: Siswa mampu menemukan minimal 3 contoh sikap-sikap yang mewujudkan persatuan melalui kegiatan diskusi kelompok, 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik (Ahmadi, 2014: 83 ) dan pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam memahami dan mengenal berbagai materi melalui langkah mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring juga mengembangkan ketiga aspek yakni sikap, keterampilan dan pengetahuan, 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran contohnya siswa membuat , 9) penilaian sudah menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian secara keseluruhan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai intrumen penilaian seperti tes tertulis, tes lisan, dan obeservasi (Majid,2014: 35), 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP Bab ini memaparkan (a) kesimpulan, (b) keterbatasan pengembangan, dan (c) saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang dikembangkan peneliti dikembangkan dengan hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Jerold E. Kemp dan model pengembangan instrumen penelitian menurut Borg dan Gall. Ada 10 langkah pengembangan penelitian menurut Borg dan Gall, namun peneliti hanya membatasi sampai 5 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, sampai menghasilkan produk final berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 sub tema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
2. Berdasarkan validasi ahli yang telah dilakukan oleh para validator, yaitu dua orang dosen dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar, maka pakar kurikulum SD 2013 (A) memberikan rerata skor 3,62 dengan kategori “baik” dan pakar kurikulum SD 2013 (B) memberi rerata skor 3,86 dengan kategori “baik”. Guru kelas IV (A) memberi rerata skor 3,97 dengan kategori “baik” dan guru kelas IV (B) memberi rerata skor 4,20 dengan kategori “baik”. Dengan demikian, maka 3.
Perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 sub tema Pemanfaatan Energi Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dikategorikan “baik” yang dapat ditinjau pada 11 komponen yaitu (1) identitas RPPTH, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) lembar kerja siswa, dan (11) bahasa)
B. Keterbatasan Pengembangan Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru kelas IV karena keterbatasan waktu sehingga bahan pertimbangan untuk membuat perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
2. Tidak dilaksanakan uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan, hanya sampai revisi desain dan produk final, karena perangkat pembelajaran lebih terarah kepada guru dan keterbatasan waktu, sehingga belum diketahui secara pasti apakah produk berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang dikembangkan benar-benar baik dan layak digunakan atau tidak
C. Saran Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 adalah sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru SD kelas IV sehingga bahan pertimbangan peneliti untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 lebih banyak sehingga produk yang dihasilkan menjadi semakin baik 2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya diuji coba lapangan sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan agar peneliti benar-benar mengetahui apakah produk yang dihasilkan layak digunakan uji coba atau tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto dan Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Panduan Teknis: Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyasa, H.E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya. Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienciehie. 2013. Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia Sanjaya,Wina .2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana prenada media group Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV. Jakarta: BPSDMPKMP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Nana Syaodih sukmadinata.2009.Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Kemendikbud.2013.
Panduan
teknis
penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran ( RPP ) di sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan
Kunandar, 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Safitri Eka Ambarwati (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sub Tema Pengalaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas I (Satu) Sekolah Dasar (Skripsi tidak diterbitkan) Sugiyono, 2012. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sukardjo, 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, PPS UNY.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Rangkuman Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan No Daftar Pertanyaan 1
Sejauh
mana
Bapak/
Jawaban pertanyaan pemahaman Guru memberikan jawaban bahwa kurikulum 2013
Ibu
terhadap adalah kurikulum yang penyampaiannya secara utuh
kurikulum SD 2013?
atau holistik dalam satu kemasan tema di mana tidak ada muatan pelajaran yang dipisahkan, baik untuk kelas rendah maupun kelas tinggi, berbeda dengan KTSP yang menerapkan sistem mata pelajaran terpisah.
2
Sejauh
mana
pemahaman Guru memberikan jawaban bahwa pada KTSP,
Bapak/ Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran lebih perumusan tujuan
indikator
pembelajaran
dan mempertimbangkan
pada
aspek
pengetahuan,
yang sedangkan untuk kurikulum SD 2013 penilaian otentik
mempertimbangkan keutuhan benar-benar diterapkan, meliputi empat aspek. Ke pribadi siswa
empat
aspek
tersebut
adalah
pengetahuan,
keterampilan, sikap sosial dan sikap spiritual. Tujuan pembelajaran berdasarkan KI 1 dan KI 2 boleh tidak dicantumkan, namun dapat disisipkan pada tujuan pembelajaran KI 3 dan KI 4 3
Sejauh
mana
pemahaman Guru memberikan jawaban bahwa pembelajaran
Bapak/ Ibu terkait dengan dengan pendekatan tematik integratif adalah penerapan tematik
pendekatan pembelajaran yang memuat beberapa muatan pelajaran integratif
pembelajaran?
dalam dalam satu kesatuan kegiatan pembelajaran, kemudian disampaikan secara holistik dan tidak terpisah antar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
muatan mata pelajaran. 4
Sejauh
mana
pemahaman Guru memberikan jawaban bahwa yang dimaksud
Bapak/ Ibu terkait dengan dengan
pendekatan
saintifik
adalah
pendekatan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang menerapkan lima langkah ilmiah, pembelajaran?
yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Guru menambahkan bahwa ke lima
langkah
ini
tidak
harus
urut
dalam
pelaksanaannya. 5
Sejauh
mana
pemahaman Guru memberikan jawaban bahwa yang dimaksud
Bapak/ Ibu terkait dengan dengan penilaian otentik adalah penilaian yang penilaian otentik?
dilakukan secara keseluruhan, meliputi proses dan hasil yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan siswa. Guru menambahkan bahwa penilaian otentik hendaknya dilakukan secara berlanjut.
6
Apakah Bapak/ Ibu masih Guru memberikan jawaban bahwa guru sudah memiliki memerlukan
contoh-contoh rubrik penilaian non tes, namun bila ada contoh lain
rubrik penilaian non tes?
yang
lebih
riil
menggunakannya
dan
lebih
sebagai
baik,
guru
referensi
akan untuk
mempelajarinya lagi. Guru menambahkan bahwa pelaksanaan
penilaian
otentik
belum
maksimal,
dikarenakan keterbatasan SDM, keterbatasan sarana prasarana dan jumlah murid yang banyak serta alokasi waktu yang dinilai kurang. Meskipun guru belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
menemukan penilaian otentik yang efektif, namun guru berusaha sebisa mungkin untuk melakukannya 7
Sejauh
mana
pemahaman Guru memberikan jawaban bahwa di dalam kurikulum
Bapak/ Ibu terkait dengan SD 2013 pendidikan karakter selalu muncul dalam penguatan
pendidikan setiap kegiatan pembelajaran, berbeda dengan KTSP
karakter dalam pembelajaran? yang hanya menitikberatkan pendidikan karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan PKn saja. Guru menambahkan bahwa dengan munculnya pendidikan karakter dalam setiap kegiatan pembelajaran, maka siswa
diharapkan
tidak
hanya
memiliki
bekal
pengetahuan yang baik, namun juga karakter yang baik. 8
Sejauh
mana
pemahaman Guru menjawab bahwa ada 18 jenis karakter yang
Bapak/ Ibu terkait dengan dikembangkan oleh Kemendikbud, namun guru belum jenis-jenis
karakter
dikembangkan
yang menghafal 18 karakter tersebut. Menurut guru, karakter oleh merupakan sesuatu yang baik untuk dikembangkan.
Kementerian Pendidikan dan Meskipun demikian, guru tidak berpatokan hanya pada Kebudayaan Nasional?
18 karakter tersebut dalam menerapkan kegiatan pembelajaran. Hal yang baik yang sesuai dengan konteks
lingkungan
siswa,
maka
itulah
yang
dikembangkan. 9
Kesulitan-kesulitan apa saja Guru memberikan jawaban bahwa kesulitan yang yang Bapak/ Ibu alami dalam dialami tidak terlalu signifikan, namun penilaian mengembangkan
perangkat otentik yang beragam jenis membuat guru kesulitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pembelajaran kurikulum
113
mengacu untuk menentukan penilaian yang tepat dan efektif. SD
2013? Guru menambahkan, jika ada sumber lain terkait
Mengapa?
penilaian otentik, maka guru sangat mau menerima dan menjadikannya sebagai acuan/ sumber.
10
Apakah
contoh-contoh Guru memberikan jawaban bahwa rubrik penilaian
perangkat pembelajaran yang untuk aspek pengetahuan dan keterampilan sudah sesuai
dengan
tuntutan tersedia di sekolah, namun untuk aspek sikap (karakter)
kurikulum SD 2013 sudah belum tersedia. Guru telah berusaha menyediakannya, tersedia di sekolah Bapak/ namun belum maksimal, sehingga guru akan sangat Ibu?
menerima bila ada sumber penilaian sikap yang efektif untuk diterapkan.
11
Apakah Bapak/ Ibu masih Guru memerlukan
memberikan
jawaban
bahwa
perangkat
contoh-contoh pembelajaran sudah tersedia, namun belum lengkap
perangkat pembelajaran yang karena belum tersedianya rubrik penilaian yang sesuai
dengan
tuntutan lengkap dan efektif. Guru memerlukan perangkat
kurikulum SD 2013?
pembelajaran yang lengkap dengan rubrik penilaian serta efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran.
12
Apa saja karakteristik/ ciri- Guru memberikan jawaban bahwa guru sudah mampu ciri
RPPTH
mengacu mengembangkan
perangkat
pembelajaran
sesuai
kurikulum SD 2013 yang dengan karakteristik RPPTH namun guru masih sulit masih Bapak/ Ibu butuhkan? 13
dalam mengembangkan rubrik penilaian.
Saran apa yang dapat Bapak/ Guru
memberikan
jawaban
bahwa
perangkat
Ibu berikan terkait dengan pembelajaran yang dibuat dan dikembangkan harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI penyusunan
114
perangkat mampu mengembangkan potensi siswa dan sesuai
pembelajaran yang mengacu dengan kurikulum SD 2013?
tujuan
kurikulum
SD
2013.
Dalam
pelaksanaannya, guru mengalami kesulitan dalam membuat rubrik penilaian, sehingga guru menyarankan jika ada workshop atau pelatihan, sebaiknya guru-guru diundang ke acara pelatihan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD Berdasarkan Kurikulum SD 2013
Satuan Pendidikan
: SD/ MI
Kelas
: IV
Tema/ Sub Tema
: Selalu Berhemat Energi/ Pemanfaatan Energi
Alokasi Waktu
: 1 minggu (6 pertemuan)
Muatan Pelajaran dan
Indikator
Materi
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
KD
Alokas
Sumber
i
Belajar
Waktu Pembelajaran ke 1 IPA
IPA
IPA
Penggalan 1
3.4 Membedakan
3.4. 1
Bentuk-bentuk
berbagai bentuk energi
Menyebutkan
energi dan
gambar tentang
melalui pengamatan dan
bentuk- bentuk
pemanfaatanny
bentuk-bentuk
Siswa mengamati
1. Pengetahuan: tertulis 2. Keterampilan: penilaian kinerja
6 JP
Kementeria n Pendidikan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
mendeskripsikan
energi
pemanfaatannya dalam
a
energi
Pkn
(mengamati)
3. Sikap sosial:
Kebudayaan
pengamatan
, 2014.
4. Sikap spiritual:
Selalu
kehidupan sehari-hari
3.4.2
Hak-hak di
4.6 Menyajikan laporan
Mendeskripsikan
rumah dan
menganalisis
tentang
pemanfaatan
sekolah
gambar bentuk-
Energi:
Sumber daya
energi dalam
Bahasa
bentuk energi
Buku Guru
alam dan pemanfaatannya
kehidupan
Indonesia
(menalar)
Tematik
oleh masyarakat
sehari-hari
Teks laporan
Siswa melakukan
Terpadu
tentang gaya
percobaan secara
Kurikulum
dan gerak
kelompok
2013 untuk
(mencoba)
SD/ MI
Siswa menuliskan
Kelas
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
4.6.1 Membuat
ingin tahu; obyektif; jujur; laporan tentang
Siswa
penilaian diri
Berhemat
teliti; cermat; tekun; hati-
sumber daya
hati; bertanggung jawab;
alam dan
hasil percobaan
IVEdisi
terbuka; dan peduli
pemanfaatannya
(membentuk
Revisi.
lingkungan) dalam
oleh masyarakat
jejaring)
Jakarta:
aktivitas sehari-hari
berdasarkan hasil
Siswa
Kementeria
sebagai wujud
pengamatan
menyampaikan
n
implementasi sikap dalam
Pkn
hasil percobaan di
Pendidikan
melakukan inkuiri ilmiah
3.2.1
depan kelas
dan
dan berdiskusi
Menyebutkan
(mengkomunikasi
Kebudayaan
hak dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
2.2 Menghargai kerja
kewajiban
individu dan kelompok
sebagai warga
dalam aktivitas sehari-
negara dalam
hari sebagai wujud
kehidupan
implementasi
kan)
Kementeria n
Penggalan 2
Pendidikan
Siswa mengamati
dan
sehari-hari di
keadaan luar kelas
Kebudayaan
melaksanakan penelaahan
rumah, sekolah
(mengamati)
, 2014.
fenomena alam secara
dan masyarakat
Siswa bertanya
Selalu
pada orang-orang
Berhemat
4.2.1 Bermain
di sekitar sekolah
Energi:
peran sebagai
(menanya)
Buku Guru
Selama di luar
Tematik
mandiri maupun berkelompok
1.1 Bertambah
warga di
keimanannya dengan
lingkungan
kelas, siswa
Terpadu
menyadari hubungan
rumah, sekolah
berdiskusi
Kurikulum
keteraturan dan
dan masyarakat
(menalar)
2013 untuk
kompleksitas alam dan
2.2.1 Berperilaku
Siswa menuliskan
SD/ MI
jagad raya terhadap
sesuai dengan
hasil
Kelas
kebesaran Tuhan yang
hak dan
pengamatannya
IVEdisi
menciptakannya, serta
kewajiban
selama di luar
Revisi.
mewujudkannya dalam
sebagai warga di
kelas (membentuk
Jakarta:
pengamalan ajaran agama
rumah, sekolah
jejaring)
Kementeria
yang dianutnya
dan masyarakat
n
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
Pendidikan
PPKn 3.2 Memahami hak dan
2.3.1
dan
kewajiban sebagai warga
Menunjukkan
Kebudayaan
dalam kehidupan sehari-
perilaku sesuai
hari di rumah, sekolah
dengan hak dan
mempresentasikan
Hakim,
dan masyarakat
kewajiban
hasil pengamatan
Lukman
sebagai warga di
di kelas
dkk. 2014.
4.2 Melaksanakan
rumah, sekolah
(mengkomunikasi
Tematik 4
kewajiban sebagai warga
dan masyarakat
kan)
Tema 2:
di lingkungan rumah,
sekitar
sekolah dan masyarakat
Siswa
Selalu Penggalan 3
2.2 Menunjukkan perilaku 1.2.1
Berhemat
Siswa mengamati
Energi
yang sesuai dengan hak
Menghargai
aktivitas manusia
untuk Kelas
dan kewajiban di rumah,
kebersamaan
yang melibatkan
IV SD dan
sekolah dan masyarakat
dalam
gaya dan gerak
MI
sekitar
keberagaman di
(mengamati)
lingkungan
Siswa bertanya
2.3 Menunjukkan perilaku rumah, sekolah
pada orang-orang
sesuai dengan hak dan
dan masyarakat
sekitar tentang
kewajiban sebagai warga
sebagai anugrah
gaya dan gerak
dalam kehidupan sehari-
Tuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
hari di rumah sekolah dan
Bahasa
masyarakat sekitar
Indonesia
(menanya)
3.1.1
Siswa berdiskusi untuk melaporkan
1.2 Menunjukkan perilaku Menemukan
hasil
sesuai dengan hak dan
informasi dari
pengamatannya
kewajiban sebagai warga
teks laporan
(membentuk
dalam kehidupan sehari-
hasil pengamatan
jejaring)
hari di rumah sekolah dan
tentang gaya dan
masyarakat sekitar
gerak dalam
laporan
Bahasa Indonesia
bahasa Indonesia
pengamatannya
3.1 Menggali informasi
secara lisan
(menalar)
dari teks laporan hasil
dengan memilih
pengamatan tentang
kosa kata baku
gaya, gerak, energi panas,
Siswa menulis
Siswa menyampaikan hasil
bunyi,dan cahaya dengan
3.5.1
pengamatannya
bantuan guru dan teman
Menemukan
(mengkomunikasi
dalam bahasa Indonesia
informasi dari
kan)
lisan dan tulis dengan
teks ulasan buku
memilih dan memilah
tentang nilai
kosakata baku
peninggalan sejarah dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
3.5 Menggali informasi
perkembangan
dari teks ulasan buku
Hindu-Budha di
tentang nilai peninggalan
Indonesia
sejarah dan
dengan bahasa
perkembangan Hindu-
Indonesia lisan
Budha di Indonesia
dengan memilih
dengan bantuan guru dan
kosa kata baku
teman dalam bahasa
4.1.1 Mengamati
Indonesia lisan dan tulis
tentang gaya dan
dengan memilih dan
gerak
memilah kosakata baku
4.1.2 Menyajikan
4.1 Mengamati,
laporan hasil
mengolah, dan
pengamatan
menyajikan teks laporan
tentang gaya dan
hasil pengamatan tentang
gerak dengan
gaya, gerak, energi panas,
bahasa Indonesia
bunyi, dan cahaya dalam
lisan dan tulisan
bahasa Indonesia lisan
2.1.1
dan tulis dengan memilih
Menunjukkan
dan memilah
sikap peduli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
kosakata baku
terhadap gaya
2.1 Memiliki kepedulian
dan gerak
terhadap gaya, gerak,
melalui
energi panas, bunyi,
pemanfaatan
cahaya, dan energi
bahasa Indonesia
alternatif melalui pemanfaatan bahasa
2.5.1
Indonesia
Menghargai nilai peninggalan
2.5 Memiliki perilaku
sejarah dan
jujur dan santun terhadap
perkembangan
nilai peninggalan sejarah
Hindu-Budha di
dan perkembangan
Indonesia
Hindu-Budha di
melalui
Indonesia melalui
pemanfaatan
pemanfaatan bahasa
bahasa Indonesia
Indonesia 1.1.1Mensyukuri 1.1
Meresapi makna
bahasa Indonesia
anugerah Tuhan Yang
sebagai bahasa
Maha Esa berupa bahasa
persatuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
Indonesia yang diakui
merupakan
sebagai bahasa persatuan
anugerah Tuhan
yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh 1.2.1 ilmu pengetahuan
Mensyukuri keberadaan
1.2 Mengakui dan
lingkungan dan
mensyukuri anugerah
sumber daya
Tuhan yang Maha Esa
alam sebagai
atas keberadaan
anugerah Tuhan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial
Pembelajaran ke 2 IPA
IPA
IPA
3.4 Membedakan
3.4. 1 Menyebutkan bentuk- bentuk
Bentuk-bentuk
berbagai bentuk energi
energi dan
Penggalan 1
Siswa mangamati
1. Pengetahuan: tertulis
6 JP
Kementeria n Pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
energi 3.4.2 mendeskripsikan Mendeskripsikan pemanfaatan pemanfaatannya dalam energi dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari 4.6.2 menyajikan 4.6 Menyajikan laporan laporan tentang pemanfaatan tentang sumber daya Sumber daya alam dan alam 2.1.2 pemanfaatannya Menunjukkan oleh masyarakat sikap rasa ingin 2.1 Menunjukkan perilaku tahu dan obyektif dalam ilmiah (memiliki rasa melakukan ingin tahu; obyektif; jujur; pengamatan tentang sumber teliti; cermat; tekun; hatidaya alam dan pemanfaatannya hati; bertanggung jawab; melalui pengamatan dan
pemanfaatan
gambar tentang
energi
sumber daya alam
Matematika
(mengamati)
Penjumlahan
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah
3. Sikap sosial: pengamatan
Kebudayaan , 2014. Selalu
untuk menganalisis
pengurangan,
gambar tentang
FPB dan KPK
sumber daya alam
SBdP
(menalar)
Tematik
Siswa berdiskusi
Terpadu
kreatif dari
untuk manganalisis
Kurikulum
bahan alam
gambar
2013 untuk
(membentuk
SD/ MI
jejaring)
Kelas
Siswa
IVEdisi
menyampaikan
Revisi.
hasil diskusi di
Jakarta:
depan kelas
Kementeria
(mengkomunikasi
n
kan)
Pendidikan
Siswa dan guru
dan
Karya seni
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
penilaian kinerja
dan
dan
terbuka; dan peduli 2.2.2 Menghargai pendapat teman dalam melakukan pengamatan
Siswa diminta
2. Keterampilan:
4. Sikap spiritual: penilaian diri
Berhemat Energi: Buku Guru
Kebudayaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
tentang sumber daya alam dan pemanfaatannya 1.1.1 mensyukuri alam sebagai ciptaan Tuhan Matematika 3.10.1 Menjumlahkan dua bilangan pada kedua ruas hingga diperoleh bentuk yang paling sederhana 3.10.2 mengurangkan dua bilangan pada kedua ruas hingga diperoleh bentuk yang paling sederhana 4.1.1 Membuat kalimat matematika dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB 2.2.1 Menunjukkan
bersama-sama menarik
Kementeria
kesimpulan
n
(menyimpulkan)
Pendidikan
Penggalan 2
dan
Siswa mengamati
Kebudayaan
gambar tentang
, 2014.
FPB dan KPK
Selalu
(mengamati)
Berhemat
Siswa bertanya
Energi:
bila ada yang
Buku Guru
belum dipahami
Tematik
(menanya)
Terpadu
Siswa berdiskusi
Kurikulum
untuk mengerjakan
2013 untuk
tugas
SD/ MI
(membentuk
Kelas
jejaring)
IVEdisi
Siswa
Revisi.
mempresentasikan
Jakarta: Kementeria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
yang dianutnya Matematika 3.10 Menyederhanakan kesamaan dua ekspresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, atau perkalian pada kedua ruas
rasa ingin tahu pada matematika melalui pengalaman belajar
1.1.1 Menunjukkan sikap menerima Matematika sebagai anugerah Tuhan
hasil kerjanya
n
(mengkomunikasi
Pendidikan
kan)
dan
Siswa dan guru
Kebudayaan
bersama menarik kesimpulan dari
Hakim,
pembelajaran (
Lukman
menyimpulkan)
dkk. 2014.
sehingga diperoleh bentuk yang paling sederhana
Tematik 4 Penggalan 3
Tema 2:
Siswa mengamati
Selalu
keadaan
Berhemat
kembali dengan
lingkungan sekitar
Energi
kalimat sendiri,
untuk mendapat
untuk Kelas
menyatakan
ide membuat karya
IV SD dan
kalimat
seni kreatif
MI
matematika dan
(mengamati)
4.1 Mengemukakan
memecahkan
Siswa bertanya
masalah dengan
pada orang-orang
efektif
di sekitar tentang
permasalahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
yang berkaitan
cara membuat
dengan KPK dan
karya seni kreatif
FPB, satuan
(menanya)
kuantitas, desimal,
Siswa bekerjasama
dan persen terkait
untuk membuat
dengan aktivitas
karya tiga dimensi
sehari-hari di
dari bahan alam
rumah, sekolah,
(membentuk
atau tempat
jejaring)
bermain, serta
Siswa
memeriksa
menyampaikan
kebenarannya
hasil
2.2 Memiliki rasa
pengamatannya
ingin tahu dan
(mengkomunikasi
ketertarikan pada
kan)
matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
1.1 Menerima, menjalankan, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
menghargai ajaran agama yang dianutnya SBdP 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif
4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam 2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam berkarya seni
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengamati alam di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
lingkungan sekitar untuk mendapatkan ide dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan perilaku mengenal sikap disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni
1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah Tuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
Pembelajaran ke 3 IPA
IPA
IPA
3. 4. Membedakan
3.4.3
Energi dan
berbagai bentuk energi
Mengidentifikasi
sumber daya
tentang gambar
dan mendeskripsikan
perbedaan
alam
sumber daya alam
pemanfaatannya dalam
bentuk-bentuk
kehidupan sehari-hari
energi
4.6. Menyajikan laporan
Penggalan 1
Siswa mengamati
1. Pengetahuan: tertulis 2. Keterampilan: penilaian kinerja
(mengamati) PJOK
Siswa
Aktivitas fisik
menganalisis
6 JP
Kementeria n Pendidikan dan Kebudayaan
3. Sikap sosial:
, 2014.
pengamatan
Selalu
tentang sumber daya alam
3.4.4
Bahasa
gambar tentang
dan pemanfaatannya oleh
Mendeskripsikan
Indonesia
sumber daya alam
masyarakat
pemanfaatan
Teks laporan
(menalar)
Buku Guru
Siswa dan guru
Tematik
bertanya jawab
Terpadu
ingin tahu; obyektif; jujur; sehari-hari
tentang bentuk-
Kurikulum
teliti; cermat; tekun; hati-
bentuk energi
2013 untuk
hati; bertanggung jawab;
(menanya)
SD/ MI
Siswa
Kelas
2.1 Menunjukkan perilaku energi dalam
hasil
ilmiah (memiliki rasa
pengamatan
kehidupan
4. Sikap spiritual: penilaian diri
Berhemat Energi:
terbuka; dan peduli
4.6.2 menyajikan
lingkungan) dalam
laporan tentang
mendiskusikan
IVEdisi
aktivitas sehari-hari
pemanfaatan
pemanfaatan
Revisi.
sebagai wujud
sumber daya
energi dalam
Jakarta:
implementasi sikap dalam
alam
Kementeria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146
melakukan inkuiri ilmiah
2.1.2 Berperilaku
kehidupan sehari-
n
dan berdiskusi
peduli terhadap
hari (membentuk
Pendidikan
lingkungan
jejaring)
dan
Siswa
Kebudayaan
2.2 Menghargai kerja
dalam aktivitas
individu dan kelompok
sehari-hari
menyampaikan
dalam aktivitas sehari-
hasil diskusinya di
Kementeria
hari sebagai wujud
2.2.1
depan kelas
n
implementasi
menunjukkan
(mengkomunikasi
Pendidikan
melaksanakan penelaahan
perilaku
kan)
dan
fenomena alam secara
menghargai kerja
Siswa dan guru
Kebudayaan
mandiri maupun
individu dan
menarik
, 2014.
berkelompok
kelompok
kesimpulan dari
Selalu
pembelajaran
Berhemat
(menyimpulkan)
Energi:
1.1 Bertambah keimanannya dengan
1.1.1 Menerima
menyadari hubungan
sumber daya
keteraturan dan kompleksitas alam dan
Penggalan 2
Buku Guru
Siswa mengamati
Tematik
alam sebagai
aktivitas orang-
Terpadu
ciptaan Tuhan
orang di sekitar
Kurikulum
sekolah yang
2013 untuk
berkaitan dengan
SD/ MI
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
PJOK
menciptakannya, serta
3.9.1
Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147
mewujudkannya dalam
Menjelaskan
aktivitas fisik
IVEdisi
pengamalan ajaran agama
pengaruh
(mengamati)
Revisi.
yang dianutnya
aktivitas fisik
Siswa bertanya
Jakarta:
dan istirahat
dengan orang-
Kementeria
PJOK
terhadap
orang di sekitar
n
3.9 Memahami pengaruh
pertumbuhan dan
terkait aktivitas
Pendidikan
aktivitas
perkembangan
fisik (menanya)
dan
fisik dan istirahat
tubuh
Siswa berdiskusi
Kebudayaan
terhadap pertumbuhan
tentang aktivitas
dan perkembangan tubuh
4.4.1
4.4
Mencontohkan
Mempraktikkan
fisik (menalar)
Hakim,
Siswa berdiskusi
Lukman
berbagai aktivitas
aktivitas
dalam
dkk. 2014.
kebugaran jasmani untuk
kebugaran
mengerjakan tugas
Tematik 4
mencapai tinggi dan berat
jasmani untuk
(membentuk
Tema 2:
badan ideal
mencapai tinggi
jejaring)
Selalu
2.1 Berperilaku sportif
dan berat badan
Siswa
Berhemat
dalam bermain
ideal
menyampaikan
Energi
2.1.1
hasil diskusi
untuk Kelas
2.6 Disiplin selama
Menunjukkan
(mengkomunikasi
IV SD dan
melakukan
perilaku sportif
kan)
MI
berbagai aktivitas fisik
dalam bermain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148
1.1 Menghargai tubuh
2.6.1
dengan seluruh perangkat
Menunjukkan
gerak dan kemampuannya
perilaku disiplin
salah satu teks
sebagai anugrah Tuhan
selama
ulasan tentang
yang tidak ternilai
melakukan
peninggalan
aktivitas fisik
sejarah Hindu-
Penggalan 3
1.2 Tumbuhnya kesadaran
Siswa mengamati
Budha di
bahwa
1.1.1
Indonesia
tubuh harus dipelihara
Mensyukuri
(mengamati)
dan dibina,
anggota gerak
sebagai wujud syukur
tubuh sebagai
pada guru bila ada
kepada sang Pencipta
anugerah Tuhan
yang belum
Siswa bertanya
dipahami 1.2.1 Mensyukuri
(menanya)
Siswa bekerjasama
Bahasa Indonesia
tubuh sebagai
untuk membuat
3.1 Menggali informasi
ciptaan Tuhan
teks ulasan tentang
dari teks laporan hasil
Bahasa
peninggalan
pengamatan tentang gaya,
Indonesia
sejarah Hindu-
gerak, energi panas,
3.1.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
bunyi, dan cahaya dengan
Mengidentifikasi
Budha di
bantuan guru
informasi dari
Indonesia
dan teman dalam bahasa
teks laporan
(membentuk
Indonesia lisan dan
hasil pengamatan
jejaring)
tulisan dengan memilih
tentang gaya dan
dan memilah kosakata
gerak
baku
Siswa menyampaikan laporan hasil
3.5.1
pengamatannya
3.5 Menggali informasi
Menemukan
(mengkomunikasi
dari teks ulasan buku
informasi dari
kan)
tentang nilai peninggalan
teks ulasan
sejarah dan
tentang nilai
perkembangan Hindu-
peninggalan
Budha di Indonesia
sejarah dan
dengan bantuan guru dan
perkembangan
teman dalam bahasa
Hindu-Budha di
Indonesia lisan dan tulis
Indonesia
dengan memilih dan
4.1.1
memilah kosakata baku
Menyajikan teks laporan hasil
4.1 Mengamati,
pengamatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150
mengolah, dan
tentang gaya dan
menyajikan teks laporan
gerak dengan
hasil pengamatan tentang
memilih kosa
gaya, gerak, energi panas,
kata baku
bunyi, dan cahaya dalam
2.1.1
bahasa Indonesia lisan
Menunjukkan
dan tulis dengan memilih
sikap peduli
dan memilah kosakata
terhadap gaya
baku
dan gerak
2.1 Memiliki kepedulian
melalui
terhadap gaya, gerak,
pemanfaatan
energi panas, bunyi,
bahasa Indonesia
cahaya, dan energi alternatif melalui
2.5.1
pemanfaatan bahasa
Menunjukkan
Indonesia
perilaku santun terhadap nilai
2.5 Memiliki perilaku
peninggalan
jujur dan santun terhadap
sejarah dan
nilai peninggalan sejarah
perkembangan
dan perkembangan
Hindu-Budha di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
Hindu-Budha di
Indonesia
Indonesia melalui
melalui
pemanfaatan bahasa
pemanfaatan
Indonesia
bahasa Indonesia
1.1 Meresapi makna
1.1.1
anugerah Tuhan Yang
Mensyukuri
Maha Esa berupa bahasa
bahasa Indonesia
Indonesia yang diakui
sebagai bahasa
sebagai bahasa persatuan
persatuan dan
yang kokoh dan sarana
sarana belajar
belajar untuk memperoleh untuk ilmu pengetahuan
memperoleh ilmu
1.2 Mengakui dan
pengetahuan
mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa
1.2.1
atas keberadaan
Mensyukuri
lingkungan dan sumber
keberadaan
daya alam, alat teknologi
lingkungan dan
modern dan tradisional,
sumber daya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
perkembangan teknologi,
alam sebagai
energi, serta
anugerah Tuhan
permasalahan sosial Pembelajaran ke 4 Matematika
Matematika
Matematika
3.4 Memahami faktor dan
3.4.1
FPB dan KPK
kelipatan bilangan serta
Menjelaskan
bilangan prima
faktor dan
SBdp
dan KPK
kelipatan
Karya seni
(mengamati)
3.5 Menentukan kelipatan
bilangan serta
kreatif
persekutuan dua buah
bilangan prima
bilangan dan menentukan
Penggalan 1
Siswa membaca buku tentang FPB
1. Pengetahuan: tertulis 2. Keterampilan: penilaian kinerja
6 JP
Kementeria n Pendidikan dan Kebudayaan
Siswa dan guru
3. Sikap sosial:
, 2014.
Bahasa
bertanya jawab
pengamatan
Selalu
Indonesia
tentang FPB dab KPK (menanya)
kelipatan
3.5.1
Teks laporan
persekutuan terkecil
Menentukan
hasil
(KPK)
besar kelipatan
pengamatan
4. Sikap spiritual: penilaian diri
Berhemat Energi:
Siswa berdiskusi
Buku Guru
dalam
Tematik
persekutuan dua
mengerjakan tugas
Terpadu
4.1 Mengemukakan
buah bilangan
(menalar)
Kurikulum
kembali dengan kalimat
dan menentukan
Siswa
2013 untuk
sendiri, menyatakan
kelipatan
menyampaikan
SD/ MI
kalimat matematika, dan
persekutuan
hasil diskusi di
Kelas
memecahkan masalah
terkecil (KPK)
IVEdisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
dengan efektif
depan kelas
Revisi.
permasalahan yang
4.1.1 Membuat
(mengkomunikasi
Jakarta:
berkaitan dengan KPK
kalimat
kan)
Kementeria
dan FPB, satuan
matematika
Siswa dan guru
n
kuantitas, desimal dan
tentang KPK dan
menarik
Pendidikan
persen terkait dengan
FPB terkait
kesimpulan dari
dan
aktivitas sehari-hari di
aktivitas sehari-
kegiatan
Kebudayaan
rumah, sekolah, atau
hari
pembelajaran
tempat bermain, serta
2.2.1
(menyimpulkan)
memeriksa kebenarannya
Menunjukkan
2.2 Memiliki rasa ingin
rasa ingin tahu
tahu dan ketertarikan pada dan ketertarikan
Kementeria n
Penggalan 2
Pendidikan
Siswa mengamati
dan
matematika yang
pada matematika
contoh-contoh
Kebudayaan
terbentuk melalui
yang terbentuk
karya seni kreatif
, 2014.
pengalaman
melalui kegiatan
(mengamati)
Selalu
belajar
belajar
Siswa dan guru
Berhemat
1.1.1
bertanya jawab
Energi:
1.1 Menerima,
Menjalankan
tentang karya seni
Buku Guru
menjalankan, dan
ajaran agama
kreatif (menanya)
Tematik
menghargai ajaran agama
yang dianutnya
Siswa berdiskusi
Terpadu
yang dianutnya
Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
SBdP
untuk membuat
2013 untuk
Sbdp
3.4.1
karya seni kreatif
SD/ MI
3.4 Mengetahui berbagai
menguraikan
(membentuk
Kelas
alur cara
berbagai cara
jejaring)
IVEdisi
dan pengolahan media
pengolahan
Siswa
Revisi.
karya
media karya
mempresentasikan
Jakarta:
kreatif
kreatif
hasil kerjanya
Kementeria
4. 1. 4 membuat
(mengkomunikasi
n
4.14 Membuat karya
karya kerajinan
kan)
Pendidikan
kerajinan
asesoris dengan
dan
asesoris dengan berbagai
berbagai bahan
Kebudayaan
bahan
dan teknik
dan teknik
2.1.1
2.1 Menunjukkan sikap
Penggalan 3
Siswa mengamati
Hakim,
Menunjukkan
salah satu teks
Lukman
berani mengekspresikan
sikap percaya
ulasan tentang
dkk. 2014.
diri dalam berkarya
diri dalam
peninggalan
Tematik 4
seni
berkarya seni
sejarah Hindu-
Tema 2:
Budha di
Selalu
2.2 Menunjukkan rasa
2.2.1
Indonesia
Berhemat
ingin tahu
Menunjukkan
(mengamati)
Energi
dalam mengamati alam di
rasa ingin tahu
untuk Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
lingkungan
dalam
sekitar untuk
Siswa bertanya
IV SD dan
mengamati
kepada guru bila
MI
mendapatkan
lingkungan
ada yang belum
ide dalam berkarya seni
sekitar untuk
dipahami
mendapatkan ide
(menanya)
2.3 Menunjukkan
dalam berkarya
perilaku mengenal
seni
Siswa bekerjasama untuk membuat
sikap disiplin, tanggung
ulasan tentang
jawabdan
2.3.2
peninggalan
kepedulian terhadap alam
Menunjukkan
sejarah Hindu-
sekitar
perilaku peduli
Budha di
melalui berkarya seni
terhadap alam
Indonesia
sekitar melalui
(membentuk
berkarya seni
jejaring)
1.1 Mengagumi ciri khas
keindahan
Siswa
karya seni dan karya
1.1.1
menyampaikan
kreatif
Mensyukuri
hasil diskusi
masing-masing daerah
keindahan karya
(mengkomunikasi
sebagai
seni kreatif
kan)
anugerah Tuhan
masing-masing daerah sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
Bahasa Indonesia
ciptaan Tuhan
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil
Bahasa
pengamatan tentang gaya,
Indonesia
gerak, energi panas,
3.1.1
bunyi, dan cahaya dengan
Menemukan
bantuan guru
informasi dari
dan teman dalam bahasa
teks laporan
Indonesia lisan dan
hasil pengamatan
tulisan dengan memilih
tentang gaya dan
dan memilah kosakata
gerak
baku
4.1.1 Menyajikan teks
4.1 Mengamati,
laporan hasil
mengolah, dan
pengamatan
menyajikan teks laporan
tentang gaya dan
hasil pengamatan tentang
gerak dalam
gaya, gerak, energi panas,
memilih kosa
bunyi, dan cahaya dalam
kata baku
bahasa Indonesia lisan
2.1.1
dan tulis dengan memilih
Menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
dan memilah kosakata
sikap peduli
baku
terhadap gaya
2.1 Memiliki kepedulian
dan gerak
terhadap gaya, gerak,
melalui
energi panas, bunyi,
pemanfaatan
cahaya, dan energi
bahasa Indonesia
alternatif melalui pemanfaatan bahasa
2.5.1
Indonesia
Menunjukkan perilaku santun
2.5 Memiliki perilaku
terhadap nilai
jujur dan santun terhadap
peninggalan
nilai peninggalan sejarah
sejarah dan
dan perkembangan
perkembangan
Hindu-Budha di
Hindu-Budha di
Indonesia melalui
Indonesia
pemanfaatan bahasa
melalui
Indonesia
pemanfaatan bahasa Indonesia
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang
1.1.1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
Maha Esa berupa bahasa
Mensyukuri
Indonesia yang diakui
bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan
sebagai bahasa
yang kokoh dan sarana
persatuan dan
belajar untuk memperoleh sarana belajar ilmu pengetahuan
untuk memperoleh
1.2 Mengakui dan
ilmu
mensyukuri anugerah
pengetahuan
Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
1.2.1
lingkungan dan sumber
Mensyukuri
daya alam, alat teknologi
keberadaan
modern dan tradisional,
lingkungan dan
perkembangan teknologi,
sumber daya
energi, serta
alam sebagai
permasalahan sosial
anugerah Tuhan
Pembelajaran ke 5 IPA
IPA
IPA
3.4 Membedakan
3.4.1
Energi dan
Penggalan 1
1. Pengetahuan:
5 JP
Kementeria n
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159
berbagai bentuk energi
Mengidentifikas sumber daya
melalui pengamatan dan
i perbedaan
mendeskripsikan
bentuk energi
alam
buku tentang energi dan sumber
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
Siswa membaca
tertulis 2. Keterampilan: penilaian kinerja
daya alam 3. Sikap sosial:
Pendidikan dan Kebudayaan , 2014.
3.4.2
PJOK
Mendeskripsikan
Konsep
4.6 Menyajikan laporan
pemanfaatan
makanan
bertanya jawab
tentang sumber daya alam
energi dalam
bergizi dan
tentang energi dan
dan pemanfaatannya oleh
kehidupan
aktivitas
sumber daya alam
Tematik
masyarakat
sehari-hari
jasmani
(menalar)
Terpadu
Siswa berdiskusi
Kurikulum
(mengamati)
2.1 Menunjukkan perilaku
Siswa dan guru
pengamatan 4. Sikap spiritual: penilaian diri
Selalu Berhemat Energi: Buku Guru
ilmiah
4.6.1 Membuat
Bahasa
untuk mengerjakan
2013 untuk
(memiliki rasa ingin tahu;
laporan tentang
Indonesia
tugas laporan
SD/ MI
obyektif; jujur; teliti;
sumber daya
Teks ulasan
tentang sumber
Kelas
cermat; tekun; hatihati;
alam dan
buku
daya alam
IVEdisi
bertanggung jawab;
pemanfaatannya
(membentuk
Revisi.
terbuka; dan peduli
oleh masyarakat
jejaring)
Jakarta:
lingkungan) dalam
2.1.2
Siswa
Kementeria
aktivitas sehari-hari
Menunjukkan
menyampaikan
n
sebagai wujud
perilaku teliti
hasil diskusinya
Pendidikan
implementasi sikap dalam
dan tekun dalam
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
melakukan inkuiri ilmiah
aktivitas sehari-
(mengkomunikasi
dan berdiskusi
hari sebagai
kan)
wujud
Kebudayaan
Siswa dan guru
Kementeria
2.2 Menghargai kerja
implementasi
bersama menarik
n
individu dan kelompok
sikap inkuiri
kesimpulan
Pendidikan
dalam aktivitas seharihari
ilmiah dalam
(menyimpulkan)
dan
sebagai wujud
berdiskusi
Penggalan 2
implementasi
Kebudayaan
Siswa mengamati
, 2014.
melaksanakan penelaahan
2.2.1
gambar makanan
Selalu
fenomena alam secara
Menunjukkan
sehat dan aktivitas
Berhemat
mandiri maupun
perilaku
fisik (mengamati)
Energi:
berkelompok
menghargai kerja
Siswa dan guru
Buku Guru
individu dan
bertanya jawab
Tematik
kelompok
tentang makanan
Terpadu
sehat dan aktivitas
Kurikulum
fisik (menanya)
2013 untuk
Siswa berdiskusi
SD/ MI
1.1 Bertambah
keimanannya dengan menyadari hubungan
1.1.1
keteraturan dan
Mensyukuri
kompleksitas alam dan
alam sebagai
tentang makanan
Kelas
jagad raya terhadap
ciptaan Tuhan
sehat dan aktivitas
IVEdisi
fisik (membentuk
Revisi.
kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
PJOK
Jakarta:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
mewujudkannya dalam
3.8.1
jejaring)
Kementeria
pengamalan ajaran agama
Menjelaskan
Siswa
n
yang dianutnya
konsep makanan
mempresentasikan
Pendidikan
bergizi dan
hasil kerjanya
dan
PJOK
jajanan sehat
tentang makanan
Kebudayaan
3.8.1 Menjelaskan konsep
untuk menjaga
sehat dan aktivitas
makanan bergizi dan
kesehatan tubuh
fisik
Hakim,
(mengkomunikasi
Lukman
kan)
dkk. 2014.
jajanan sehat untuk menjaga kesehatan tubuh
4.4.1 Mempraktikkan
4.4.1 Mempraktikkan
aktivitas jasmani
aktivitas jasmani untuk
untuk
memperoleh tinggi dan
Tematik 4 Penggalan 3
Tema 2:
Siswa mengamati
Selalu
memperoleh
salah satu contoh
Berhemat
berat badan ideal
tinggi dan berat
teks ulasan
Energi
2.1 Berperilaku sportif
badan ideal
(mengamati)
untuk Kelas
Siswa bertanya
IV SD dan
Bahasa
kepada guru bila
MI
2.6 Disiplin selama
Indonesia
ada yang belum
melakukan
3.5.1
dipahami
berbagai aktivitas fisik
Menemukan
(menanya)
dalam bermain
informasi dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
1.1 Menghargai tubuh
teks ulasan
dengan seluruh
tentang
untuk membuat
perangkat gerak dan
peninggalan
ulasan tentang
kemampuannya
sejarah dan
peninggalan
sebagai anugrah Tuhan
perkembangan
sejarah Hindu-
yang
Hindu-Budha di
Budha di
tidak ternilai
Indonesia
Indonesia
dengan
(membentuk
1.2 Tumbuhnya kesadaran menggunakan bahwa
kosa kata baku
Siswa bekerjasama
jejaring)
tubuh harus dipelihara
Siswa menyampaikan
dan dibina,
4.5.1 Membuat
hasil
sebagai wujud syukur
teks ulasan buku
pengamatannya
kepada sang Pencipta
tentang
(mengkomunikasi
peninggalan
kan)
Bahasa Indonesia
sejarah dan
3.5 Menggali informasi
perkembangan
menarik
dari
Hindu-Budha di
kesimpulan dari
teks ulasan buku tentang
Indonesia
kegiatan
nilai peninggalan sejarah
dengan
pembelajaran
dan perkembangan Hindu
menggunakan
Siswa dan guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
– Budha di Indonesia
kosa kata baku
dengan bantuan guru dan
2.1.1
teman dalam bahasa
Menunjukkan
Indonesia lisan dan
perilaku peduli
tulisan dengan memilih
terhadap gaya
dan memilah kosakata
dan gerak
baku
melalui pemanfaatan
4.5 Mengolah dan
bahasa Indonesia
menyajikan teks ulasan buku tentang nilai
2.5.1
peninggalan sejarah dan
Menunjukkan
perkembangan Hindu-
perilaku santun
Budha di Indonesia secara terhadap mandiri dalam bahasa
peninggalan
Indonesia lisan dan
sejarah dan
tulisan dengan memilih
perkembangan
dan memilah kosakata
Hindu-Budha di
baku
Indonesia
2.1 Memiliki kepedulian
melalui
terhadap gaya, gerak,
pemanfaatan
(menyimpulkan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
energi panas, bunyi,
bahasa Indonesia
cahaya, dan energi alternatif melalui
1.1.1
pemanfaatan bahasa Indonesia
Mensyuk uri bahasa Indonesia
2.5 Memiliki perilaku
sebagai bahasa
jujur dan santun terhadap
persatuan dan
nilai peninggalan sejarah
sarana belajar
dan perkembangan
untuk
Hindu-Budha di
memperoleh
Indonesia melalui
ilmu
pemanfaatan bahasa
pengetahuan
Indonesia 1.2.2 1.1 Meresapi makna
Mensyukuri
anugerah Tuhan Yang
perkembangan
Maha Esa berupa bahasa
teknologi
Indonesia yang diakui
sebagai anugerah
sebagai bahasa persatuan
Tuhan
yang kokoh dan sarana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165
belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial Pembelajaran ke 6 IPA
IPA
IPA
3.4 Membedakan
3.4.1
Energi dan
berbagai bentuk energi
Mengidentifikasi
sumber daya
buku-buku tentang
melalui pengamatan dan
perbedaan
alam
energi dan sumber
mendeskripsikan
bentuk energi
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
Siswa membaca
1. Pengetahuan: tertulis 2. Keterampilan: penilaian kinerja
daya alam IPS
3.4.2
Penggalan 1
Dinamika
(mengamati)
3. Sikap sosial:
6 JP
Kementeria n Pendidikan dan Kebudayaan , 2014. Selalu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
Mendeskripsikan
interaksi
4.6 Menyajikan laporan
pemanfaatan
manusia
bertanya jawab
tentang sumber daya alam
energi dalam
dengan
tentang energi dan
dan pemanfaatannya oleh
kehidupan
lingkungan
sumber daya alam
Tematik
masyarakat
sehari-hari
sekitar
(menanya)
Terpadu
Siswa berdiskusi
Kurikulum
Evaluasi
untuk mengerjakan
2013 untuk
ingin tahu; obyektif; jujur; laporan tentang
Uji
tugas
SD/ MI
teliti; cermat; tekun; hati-
sumber daya
Kompetensi
(membentuk
Kelas
hati; bertanggung jawab;
alam dan
sub tema 2
jejaring)
IVEdisi
terbuka; dan peduli
pemanfaatannya
Pemanfaatan
Siswa
Revisi.
lingkungan) dalam
oleh masyarakat
Energi
menyampaikan
Jakarta:
aktivitas sehari-hari
2.1
hasil diskusi di
Kementeria
sebagai wujud
Menunjukkan
depan kelas
n
implementasi sikap dalam
perilaku ilmiah
(mengkomunikasi
Pendidikan
melakukan inkuiri ilmiah
(memiliki rasa
kan)
dan
dan berdiskusi
ingin tahu;
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
4.6.1 Membuat
obyektif; jujur; 2.2 Menghargai kerja
teliti; cermat;
individu dan kelompok
tekun; hati-hati;
dalam aktivitas sehari-
bertanggung
Siswa dan guru
pengamatan 4. Sikap spiritual: penilaian diri
Berhemat Energi: Buku Guru
Kebudayaan Penggalan 2
Siswa mengamati
Kementeria
gambar tentang
n Pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167
hari sebagai wujud
jawab; terbuka;
interaksi manusia
dan
implementasi
dan peduli
(mengamati)
Kebudayaan
melaksanakan
lingkungan)
Siswa dan guru
, 2014.
penelaahan fenomena
dalam aktivitas
bertanya jawab
Selalu
alam secara mandiri
sehari-hari
tentang interaksi
Berhemat
maupun berkelompok
sebagai wujud
manusia dengan
Energi:
implementasi
lingkungan alam,
Buku Guru
1.1 Bertambah
sikap dalam
sosial, dan budaya
Tematik
keimanannya dengan
melakukan
(menanya)
Terpadu
menyadari hubungan
inkuiri ilmiah
Siswa berdiskusi
Kurikulum
keteraturan dan
dan berdiskusi
tentang interaksi
2013 untuk
manusia
SD/ MI
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap
2.2 Menghargai
(membentuk
Kelas
kebesaran Tuhan yang
kerja individu
jejaring)
IVEdisi
menciptakannya, serta
dan kelompok
Siswa
Revisi.
mewujudkannya dalam
dalam aktivitas
mempresentasikan
Jakarta:
pengamalan ajaran agama
sehari-hari
hasil kerjanya
Kementeria
yang dianutnya
sebagai wujud
(mengkomunikasi
n
implementasi
kan)
Pendidikan
Siswa dan guru
dan
IPS
melaksanakan
3.5 Memahami manusia
penelaahan
Kebudayaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
dalam dinamika interaksi
fenomena alam
menarik
dengan lingkungan alam,
secara mandiri
kesimpilan dari
Hakim,
sosial, budaya, dan
maupun
kegiatan
Lukman
ekonomi
berkelompok
pembelajaran
dkk. 2014.
(menyimpulkan)
Tematik 4
4.5 Menceritakan manusia 1.1 Bertambah dalam dinamika interaksi
keimanannya
dengan lingkungan alam,
Penggalan 3
Tema 2:
Siswa
Selalu
dengan
mengerjakan
Berhemat
sosial, budaya, dan
menyadari
evaluasi sub tema
Energi
ekonomi
hubungan
2 pemanfaatan
untuk Kelas
energi
IV SD dan
Siswa dan guru
MI
2.3 Menunjukkan perilaku keteraturan dan
santun, toleran dan peduli
kompleksitas
dalam melakukan
alam dan jagad
bersama
interaksi sosial dengan
raya terhadap
membahas soal
lingkungan dan teman
kebesaran Tuhan
evaluasi
sebaya
yang menciptakannya,
1.1 Menerima karunia
serta
Tuhan YME yang telah
mewujudkannya
menciptakan manusia dan
dalam
lingkungannya
pengamalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169
ajaran agama Evaluasi
yang dianutnya
Uji Kompetensi sub tema
IPS
2 Pemanfaatan Energi
3.5.1 Mengidentifikasi hubungan interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi
4.5.1 Membuat cerita tentang interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi 2.3.1 Menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170
perilaku santun dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
1.1.1 Mensyukuri keberadaan manusia dan lingkungan sebagai anugerah Tuhan Evaluasi Uji kompetensi sub tema 2 Pemanfaatan Energi