PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Rendy Zidane NIM : 102114099
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Rendy Zidane NIM : 102114099
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada ku (Filipi 4:13)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun di lautan yang dalam (Ir. Soekarno)
knowledge paves the way to love and love in its turn fosters understanding, and leads one along the path of great common achievements (Emperor Haile Selassie I)
Ku persembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus yang selalu meberkatiku Kedua orang tuaku dan kakakku Saudara-saudaraku Sahabat-sahabatku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kata Pengantar Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal” studi kasus pada Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogykarta, dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.IP., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, saran, kritik yang sangat berharga, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.si.,Ak.,QIA., selaku dosen pembimbing akademik yang sudah memberikan kelancaran dalam proses pendadaran.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., dan Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA. selaku dosen penguji yang sudah memberikan masukan, saran serata perbaikan dalam skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi atas bimbingan dan bantuannya selama penulis berproses di Universitas Sanata Dharma. 6. Staff Pojok Bursa Efek Indonesia atas pelayanannya membantu penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 7. Ayahku, Ibuku, kakakku, abang Yus, serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dorongan, semangat, doa dan perhatian tanpa henti dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini.
8. Adinda Febri Higina yang selalu memberi dukungan dan selalu menemani serta mendoakan dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk perhatiannya dan waktunya yang selalu memberi semangat..
9. Youth Energy, Acoustic Worship, Living Stones, AADT, Tim Musik GSJA Agape dan Tim pelayanan GSJA Agape yang selalu memberi doa, semangat, dukungan yang tak henti-henti. 10. Mba Tuti Marya dan Mba Tutik Idris yang membantu dalam kelancaran skripsi ini. 11. Timmy Timbo yang selalu menemani dan ganguin dalam pembuatan skripsi ini. 12. Teman - teman MPT (Krisna, Angga, Billy, Teles, leon dan lain-lain) terima kasih buat dukungannya, kerjasamanya, dan perjuangan bersama-sama. vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Teman-teman Akuntansi kelas C, Cleo, Hade, Yosa, Yan, Puput dan Hana. Terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala dukungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 30 November 2015
Rendy Zidane
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARAMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Zoo Yogyakarta) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan
Rendy Zidane viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Rendy Zidane
Nomor Mahasiswa
: 102114099
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudu: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 November 2015
Yang menyatakan
( Rendy Zidane)
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................iv HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... viii HALAMAN DAFTAR ISI ... .................................................................................ix HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................xiv ABSTRAK ............................................................................................................ xv ABSTRACT ...........................................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 E. Sistematika Penelitian ............................................................................ 7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9 A. Persepsi Karyawan ............................................................................... 9 B. Audit ................................................................................................... 11 C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan……………. Katalisator ........................................................................................... 19 D. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 25 `
E. Desain Penelitian ................................................................................. 26
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 28 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28 B. Subyek dan Obyek Penelitian............................................................... 28 C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 28 D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 29 E. Sumber Data ........................................................................................ 32 F. Populasi dan Sampel ............................................................................. 33 G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34 H. Teknik Pengukuran Data ...................................................................... 35 I. Teknik Analisis Data ............................................................................. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 42 A. Sejarah berdirinya Gembira Loka Zoo ............................................... 42 B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo ....................................................... 44 C. Tujuan Gembira Loka Zoo .................................................................. 45 D. Fasilitas Gembira Loka Zoo ............................................................... 46 E. Struktur Organisasi ............................................................................... 51 F. Fungsi dan Tugas ................................................................................. 52 G. Daftar Penghargaan Gembira Loka Zoo .............................................. 54 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 56 A. Deskripsi Data ...................................................................................... 56 B. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 64 C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo ............... 68 BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 91 A. Kesimpulan .......................................................................................... 91 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 91 C. Saran ...................................................................................................... 92 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN .......................................................................................................... 95 A. Lampiran A (Kuesioner Penelitian) ...................................................... 96 B. Lampiran B (Output Descriptive Statistics) ....................................... 104 C. Lampiran C (Output Uji Validitas dan Reliabilitas) ........................... 110 D. Lampiran D (Output Mean Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator) ................................................................. 119 E. Lampiran E (Surat Keterangan Penelitian) ......................................... 125
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal ............. 16 Tabel 2.2 Peran Auditor Internal ......................................................................... 19 Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru .......................................... 20 Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal ..................................... 31 Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner ..................................................................... 36 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ................................................................................ 39 Tabel 3.4 Persepsi Karyawan Terhdap Peran Auditor Internal di Gwmbira Loka Zoo ....................................................................................................... 40 Tabel 5.1 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .................... 65 Tabel 5.2 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .................... 65 Tabel 5.3 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ................... 66 Tabel 5.4 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .................... 67 Tabel 5.5 Uji Reliabilitas Peran Auditor Internal ................................................ 68 Tabel 5.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas ............................................................................................. 69 Tabel 5.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan ............................................................................................ 71 Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ........................................................................................... 73 Tabel 5.9 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Administrasi Terhadap Peran Auditor Internal .................................................................................... 75 Tabel 5.10 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Marketing Terhadap Peran Auditor Internal .................................................................................... 78 Tabel 5.11 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian HRD Terhadap Peran Auditor Internal .................................................................................... 81 Tabel 5.12 Hasil Persepsi Responden Terhadap Auditor Internal ........................ 83 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.13 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .......... 83 Tabel 5.14 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .......... 85 Tabel 5.15 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ......... 86 Tabel 5.16 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo ....................................................................................................... 88
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Desain Penelitian ............................................................................. 27 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gembira Loka Zoo ........................................... 51 Gambar 5.1 Bagian/ Jabatan Staff Gembira Loka Zoo......................................... 57 Gambar 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 58 Gambar 5.3 Responden Berdasarkan Usia ........................................................... 60 Gambar 5.4 Tingkat Pendidikan Terakhir............................................................ 62 Gambar 5.5 Lama Berkerja di Gembira Loka Zoo .............................................. 63
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) Rendy Zidane NIM : 102114099 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap peran auditor internal. Peran auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu peran auditor sebagai pengawas, peran auditor sebagai konsultan dan peran auditor sebagai katalisator. Jenis penelitian studi kasus ini dilakukan pada Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu karyawan di Gembira Loka Zoo yang memahami peran auditor internal. Teknik pengumpulan data yang digunakan selama penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Teknik pengujian instrumen penelitian ini dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan melihat nilai rata-rata (rank mean) untuk mengetahui peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Hasil dari analisis data menunjukan persepsi dari ketiga peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan dengan persepsi “sangat setuju”. Sedangkan setelah konsultan yaitu peran auditor internal sebagai pengawas dengan persepsi “setuju” dan terakhir yaitu peran auditor internal sebagai katalisator dengan persepsi “tidak setuju”. Kata Kunci: Peran Auditor Internal, pengawas, konsultan, dan katalisator
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT ANALYSIS OF EMPLOYEE’S PERCEPTION TO THE ROLE OF INTERNAL AUDITOR (A Case Study at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta) Rendy Zidane NIM : 102114099 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
The purpose of this study is to determine the employees' perception to the role of internal auditors. The role of internal auditors is divided into three roles: the role as watchdog, the role as a consultant and the role as a catalyst. This Case study was conducted at the Gembira Loka Zoo Yogyakarta. The research used purposive sampling method; the subject is only employees in Gembira Loka Zoo who understand the role of the internal auditor. The data collection technique used in this research was a questionnaire with likert scales from 1 (one) to 4 (four). Research instruments testing techniques used were validity and reliability test. The data analysis technique used was descriptive analysis to determine the mean rank to know the role of internal auditors in Gembira Loka Zoo. The results of the analysis showed that the role of internal auditors as consultants is the most dominant role, while role of internal auditors as a watchdog is following and the last is the role of internal auditors as a catalyst. Keywords: Role of Internal Auditor, watchdog, consultant, and catalyst
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke lima belas. Pada awal abad ke lima belas jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad 21 (Jusup, 2001: 8). Perkembangan di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda yang hanya terdapat pada perusahaan-perusahaan milik Belanda. Tonggak penting perkembangan terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan
Prinsip-prinsip
Akuntansi
Indonesia
(PAI)
dan
Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika Serikat (Jusup, 2001: 9). Perkembangan auditor internal berkembang sangat pesat sehingga banyak organisasi atau perusahaan membutuhkan jasa auditor. Setiap organisasi atau perusahaan mengharapkan tercapainya sebuah tujuan yang telah direncanakan oleh pimpinan perusahaan. Agar setiap tujuan tersebut dapat terwujud maka organisasi memerlukan adanya pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh. Seorang manajer tidak mampu jika melakukan pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh, salah satu langkah yang dilakukan untuk menjalankan pengendalian yaitu melalui proses
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
evaluasi atas efektifitas organisasi, yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang yang kompeten dan independen. Salah satu proses yang dilakukan adalah melalui kegiatan yang disebut auditing. Setiap organisasi akan sangat terbantu dengan adanya kehadiran auditor guna memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang dimiliki setiap organisasi dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan sehingga akan membantu tugas manajemen dalam menjalankan tugasnya. Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola secara independen dan objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Secara efektif, auditor internal
menyediakan
informasi
yang
dibutuhkan
manajer
dalam
melaksanakan tanggung jawab. Sawyer et al. (2005: 7), Penilaian secara independen dilakukan auditor internal pada suatu perusahaan untuk menilai kegiatan operasional dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan dan berperan penting dalam pengelolaan perusahaan beserta risiko-risiko yang terkait dalam melaksanakan usahanya. Audit internal sebelumnya dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem, kemudian beralih menjadi audit internal berbasis proses. Awalnya auditor internal lebih berperan sebagai pengawas atau mata dan telinga manajemen karena manajemen membutuhkan kepastian terkait dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan untuk menghindari tindakan yang menyimpang (Tampubolon, 2005: 1). Seiring berjalannya waktu auditor internal mengalami pergeseran peran dari pengawas menjadi konsultan. Semakin banyaknya perkembangan, peran pengawas dan konsultan belum cukup guna memenuhi tujuan suatu organisasi atau perusahaan, lalu peran auditor internal berkembang menjadi katalisator. Peran internal auditor sebagai pengawas (watchdog) telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor (Effendi, 2007). Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator kerap menimbulkan persepsi yang berbeda-beda, mulai dari persepsi yang menilai auditor internal secara baik hingga munculnya persepsi yang menilai auditor internal secara buruk. Ada beberapa persepsi dari karyawan yang menganggap auditor internal sebagai kawan karena dengan keberadaan auditor internal sebagai konsultan dan katalisator dapat memberikan kontribusi berupa saran atau masukan dalam pencapaian tujuan di perusahaan dan ada juga persepsi bahwa auditor internal sebagai lawan karena melihat peran sebagai pengawas yang dijalankan auditor internal seperti layaknya polisi yang mencari kesalahan. Tentunya persepsi tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
auditor internal sebagai lawan dan kawan akan memberikan dampak pada kegiatan operasional dari setiap organisasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Tjahyono (2012) dengan judul “Analisis Peran Auditor Internal di Perguruan Tinggi Swasta” Studi Kasus di Universitas Sanata Dharma. Tjahyono (2012) menyatakan bahwa hasil dari peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dinyatakan setuju oleh responden namun peran auditor internal yang paling dominan adalah konsultan. Sedangkan peran auditor sebagai pengawas terdapat diperingkat kedua yang paling dominan dan katalisator diperingkat ketiga. Hasil analisis ini dibuktikan dengan total skor dan peringkat nilai rata-rata (rank mean). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini dilakukan di bidang wisata pada Gembira Loka Zoo Yogyakarta sedangkan penelitian terdahulu dilakukan di bidang pendidikan pada Universitas Sanata Dharma. Gembira Loka Zoo merupakan tempat wisata ternama dan terkenal di Yogyakarta. Namun pada tahun 2006 akibat gempa Gembira Loka Zoo mengalami keterpurukan. Gembira Loka Zoo terkesan kotor, bau, kumuh dan gersang. Pada masa itu Gembira Loka Zoo hanya dikunjungi kurang lebih 354 ribu pengunjung. Namun pada tahun 2011 Gembira Loka Zoo mulai membaik dan terus berkembang sampai saat ini hingga mencapai 1,2 juta pengunjung. Dalam memperbaiki keadaan terpuruk manajer membutuhkan pengendalian yang sangat ekstra terutama di bagian marketing dan pengembangan, dimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
manajer harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat agar bisa berkunjung kembali di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal merupakan pihak yang dipercayai oleh Gembira Loka Zoo untuk melakukan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai tindakan atau upaya dalam membantu pencapaian tujuan. Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan judul penelitian yaitu “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal” (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta). B. Rumusan Masalah Audit internal memiliki peran yang penting dalam setiap pencapaian tujuan organisasi, didalam peran tersebut terdapat 3 jenis peran auditor internal yang berbeda yaitu sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Setiap karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap peranan auditor internal, sehingga peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu, untuk melihat bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Auditor Internal Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan kondisi perusahaan yang sering terjadi saat ini agar auditor mampu menempatkan diri secara lebih tepat dan lebih bijak dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan. 2. Bagi Gembira Loka Zoo Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi bagi auditor internal perusahaan tentang peran yang dijalankan menurut persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo terkait dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. 3. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pengembangan pengetahuan khususnya dalam bidang audit internal serta dapat menambah pengetahuan mengenai realita perusahaan pada umumnya. 4. Bagi Penulis Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kajian penelitian dibidang audit internal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan secara garis besar dibagi menjadi 6 (enam) bab. Materi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini menguraikan antara lain latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini akan memaparkan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung proses penelitian.
Bab III
Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional variabel, teknik sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran data, dan teknik analisis data.
Bab IV
Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi mengenai gambaran umum secara singkat dari perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.
Bab V
Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menyajikan deskripsi data langkah-langkah analisis data serta pembahasan hasil yang diperoleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bab VI
8
Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penulis, dan saran-saran yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan Gembira Loka Zoo untuk masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi Karyawan 1. Pengertian Persepsi Walgito (2005: 99), persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses pengindraan, dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. 2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi Walgito (2005: 101), persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu: a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. 3. Karyawan Undang-Undang Nomer 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji (upah); pegawai; pekerja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Dari beberapa penjelasan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan yang memiliki profesi atau tugas pekerjaan yang berbeda-beda memiliki tanggapan atau kesan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. B. Audit 1. Pengertian Audit Jusup (2001: 11) menjelaskan pengertian audit sebagai berikut: “Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakantindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. 2. Jenis-Jenis Audit Jusup (2001: 15), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu: a. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai keseluruhan – yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Asumsi yang mendasari suatu audit laporan keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
adalah bahwa laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. b. Audit kesesuaian Audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. c. Audit Operasional Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. 3. Jenis-Jenis Auditor Jusup (2001: 17) menyatakan auditor pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu: a. Auditor Pemerintah Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut: “untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat”. b. Auditor Internal Auditor Internal merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana auditor bekerja. c. Auditor Independen atau Akuntan Publik Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka yaitu perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. 4. Audit Internal dan Auditor Internal a. Pengertian Audit Internal Pengertian audit internal menurut IIA (Institute of Internal Auditors) yang diterjemahkan oleh Andayani (2008: 9) Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004: 9) mendefinisikan audit internal sebagai kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance. Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko
yang
dihadapi
perusahaan
telah
diidentifikasi
dan
diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif (Sawyer et al., 2005: 10).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b. Auditor Internal Jusup (2001: 18) Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan. Pada umumnya auditor internal wajib memberikan laporan langsung kepada pemimpin tertinggi perusahaan (misalnya kepala kontroler), atau bahkan ada pula yang berkewajiban melapor kepada komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris. Tanggung jawab auditor internal pada berbagai perusahaan sangat beranekaragam tergantung pada kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor internal harus independen terhadap fungsi-fungsi lini dalam organisasi tempat auditor bekerja, namun demikian ia tidak bisa independen terhadap perusahannya karena ia adalah pegawai dari perusahaan yang diaudit. Auditor internal berkewajiban memberi informasi kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan efektifitas perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Sawyer et al. (2005 :8), perbedaan auditor internal dan auditor eksternal pada tabel berikut: Tabel 2.1 Perbedaan Antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal Auditor Internal Auditor Eksternal Merupakan karyawan perusahaan, Merupakan orang yang independen atau bisa saja merupakan entitas di luar perusahaan. independen. Melayani kebutuhan organisasi, Melayani pihak ketiga yang meskipun fungsinya harus dikelola memerlukan informasi keuangan oleh perusahaan. yang dapat diandalkan. Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi. Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah.
Fokus pada ketetapan dan kemudahan pemahaman dari kejadian-kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan pendeteksian kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan memengaruhi laporan keuangan secara material. Independen terhadap aktivitas yang Independen terhadap manajemen diaudit, tetapi siap sedia untuk dan dewan direksi baik dalam menanggapi kebutuhan dan kenyataan maupun secara mental keinginan dari semua tingkatan manajemen. Menelaah aktivitas scara terus- Menelaah catatan-catatan yang menerus. mendukung laporan keuangan secara periodik – biasanya sekali setahun. Sumber: Sawyer et al. (2005 :8) Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal memiliki ruang lingkup yang komprehensif. Auditor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan, dari mana pun sumbernya dan sekecil apa pun jumlahnya (Sawyer et al, 2005:7). 5. Fungsi Audit Internal Fungsi audit internal adalah sebuah departemen, bagian, divisi, satuan, tim konsultan atau pihak lain yang memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi secara obyektif dan independen, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 27). Fungsi audit internal harus independen, dan auditor
internal
harus
obyektif
dalam
melaksanakan
pekerjaannya
(Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 15). Fungsi internal auditor yang dikemukakan oleh Sawyer et al. (2005:32) yang menggolongkan secara terperinci: a. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. d. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. e. Membantu proses pengambilan keputusan. f. Menganalisis masa depan, bukan hanya masa lalu. g. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
6. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal Tujuan audit internal meliputi penganalisisan, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan memberikan rekomendasi (Andayani, 2008: 3). Sawyer et al. (2005: 7), tujuan auditor internal yaitu sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha. Auditor internal bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Ruang lingkup audit internal The Institute of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton et al. (2001: 983), ruang lingkup audit internal harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan: a. keandalan dan menyokong informasi, b. sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan dan kontak, c. pengamanan aktiva, d. penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
e. tercapainya target yang ditetapkan dan tujuan program operasi. Tugiman (2006: 17), lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan Katalisator Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor tersebut sebagai berikut: Tabel 2.2 Peran Auditor Internal URAIAN WACTHDOG Proses Audit kepatuhan (Compliance Audit) Focus Adanya Variasi (penyimpangan, kesalahan atau kecurangan dll) Impact Jangka pendek Sumber: Effendi, 2002
CONSULTANT Audit operasional
CATALIST Quality Assurance
Pengguanan Nilai (values) sumber daya (resources) Jangka menengah
Jangka panjang
Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor. Pada abad 21 ini internal auditor lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada jajaran manajemen sebagai pelanggan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
(customer satisfaction). Internal auditor tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bisnis bagi manajemen. Perbedaan antara paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru (pendekatan baru) sebagai berikut : Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru URAIAN Peran Pendekatan Sikap
Ketaatan/ kepatuhan Fokus
Komunikasi dengan manajemen Audit Jenjang karir
PARADIGMA LAMA Watchdog Detektif (mendeteksi masalah) Seperti polisi
PARADIGMA BARU Konsultan & Katalis Preventif (mencegah masalah) Sebagai mitra bisnis/ customer
Semua policy/ kebijakan Kelemahan/ penyimpangan
Hanya policy yang relevan
Terbatas
Regular
Financial/ compliance audit Sempit (hanya auditor)
Financial, compliance, operasional audit Berkembang luas (dapat berkarir dibagian/ fungsi lain)
Penyelesaian yang konstruktif
Sumber: Effendi, 2002
1. Peran Auditor Internal sebagai Pengawas (Wacthdog) Pada awalnya Internal Auditing (Audit Internal) dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem yang dalam perkembangan selanjutnya beralih ke audit internal berbasiskan proses. Pada saat itu audit internal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai. Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada (compliance) (Tampubolon, 2005: 1). Kumaat (2010: 7), Menjelaskan internal audit memang diposisikan sebagai unit kerja yang memiliki independensi (yang terkadang bahkan tidak masuk dalam garis struktual, yaitu secara fungsional diposisikan langsung dibawah business owner atau top executive), hanya saja terkesan tidak banyak kerja kecuali untuk satu hal: mewaspadai gelagat “orang dalam” yang berniat usil dan menunggu adanya pengaduan agar mengurusi “oknum bermasalah” (yang berniat melakukan kecurangan serta tindakan yang merugikan perusahaan). Tugiman (2006), Watchdog adalah peran tertua dari auditor internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung, cek dan ricek. Adapun tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan organisasi. Proses audit yang dilakukan adalah audit kepatuhan. Fokus pemeriksaannya adalah adanya variasi atau penyimpangan dalam sistem pengendalian internal. Audit kepatuhan mengidentifikasi penyimpangan sehingga dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian internal. Oleh karena sifat pekerjaanya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peran watchdog biasanya akan menghasilkan rekomendasi
22
yang
mempunyai dampak jangka pendek. 2. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan (Consultant) Tugiman (2006), melalui peran ini, manajemen akan melihat bahwa selain sebagai watchdog, auditor internal dapat memberikan manfaat lain berupa saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi yang dapat membantu tugas para manajer. Peran konsultan membawa auditor internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam memecahkan masalah. Tampubolon (2005: 1-2), begitu dunia usaha mulai menyadari bahwa semua usaha mengandung resiko, mulailah muncul kebutuhan untuk menerapkan Internal Auditing berbasis risiko (risk based internal auditing). Sesuai definisi baru, kegiatan Audit Intern bertujuan untuk memberikan layanan kepada organisasi. Karena kegiatan ini, maka selain memiliki fungsi sebagai pemeriksa, audit internal juga sekaligus berfungsi sebagai mitra manajemen (Auditee). Pada dasarnya seluruh tingkatan manajemen dapat menjadi klien dari audit internal. Oleh karena itu audit internal wajib melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan klien sambil tetap mepertahankan loyalitasnya ke perusahaan. Effendi
(2002),
peran
auditor
internal
sebagai
konsultan
diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengelolaan sumber
daya
(resources) organisasi
23
sehingga dapat
membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational audit / performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah. 3. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator (Catalyst) Tampubolon (2005: 2), dengan posisinya sebagai mitra Auditee dan konsultan bagi kliennya ini, auditor internal memiliki peran yang lebih luas. Bahkan untuk masa mendatang, auditor internal dimungkinkan untuk berperan sebagai katalisator yang akan ikut menentukan tujuan perusahaan. Tugiman (2006), Katalis adalah suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Peran auditor internal sebagai katalisator yaitu memberikan jasa kepada manajemen melalui saran-saran konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan namun tidak ikut dalam aktivitas operasional perusahaan. Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai katalisator berkaitan dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk / jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalisator, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Dampak dari peran katalisator bersifat jangka panjang, karena fokus katalisator adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang saham (stake holder). Simbolon (2011), Sebagai seorang auditor internal katalisator terlibat aktif dalam penilaian resiko yang terdapat dalam proses bisnis perusahaan. Inilah yang disebut dengan risk based audit. Pendekatan risk based
audit
memerlukan
keterlibatan
auditor
internal
dalam
mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari auditor internal dalam mengenali risiko-risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. Auditor internal dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan risiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang (opportunity) yang dimiliki perusahaan. Peran katalisator internal audit tidak saja terbatas pada perbaikan dan memberikan nasehat tetapi juga dapat berupa: Keterlibatan auditor internal dalam system design & development, review terhadap kompetensi SDM dalam suatu fungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi, dan lain sebagainya. D. Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian yang dilakukan Adhisty pada tahun 2012 yaitu Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Penelitian Adhisty pertujuan untuk mengetahui bagaimana peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan menurut persepsi karyawan. Hasil dari penelitian Adhisty menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai pengawas merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang paling rendah yaitu peran auditor internal sebagai katalisator. 2. Penelitian yang dilakukan Tjahyono (2012) yaitu Analisis Peran Audit Internal di Perguruan Tinggi Swasta Studi kasus di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penelitian ini guna mengetahui peran audit internal di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil dari penelitian Tjahyono menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang terendah yaitu peran auditor internal sebagai pengawas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
E. Desain Penelitian Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo yang memiliki tanggapan tentang auditor internal, apakah auditor internal di Gembira Loka Zoo berperan sebagai pengawas (watchdog), konsultan,
atau
berperan
sebagai
katalisator.
Peran
auditor
dalam
perkembangan waktu tidak hanya berperan sebagai pengawas (watchdog) melainkan berperan sebagai konsultan dan katalisator yang dapat membantu manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di sisi lain, ada sebagian karyawan yang memiliki persepsi positif atau negatif tentang peranan auditor internal yang berperan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Persepsi karyawan tidak seluruhnya memiliki tanggapan atau pernyataan yang setuju bahkan bisa saja karyawan memiliki persepsi yang tidak setuju dengan salah satu peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, atau katalisator. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi karyawan Gembira Loka Zoo terhadap peran auditor internal. Kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar 2.1:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Watchdog
Membagikan kuesioner yang berkaitan dengan peran auditor internal
Konsultan
Mengumpulkan data kuesioner yang telah dibagikan
Katalisator Menghitung skor rata-rata dari kuesioner yang diisi
Sampel
Kesimpulan Gambar 2.1 Desain Penelitian
Menganalisa total skor untuk mencari peran auditor internal
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan meneliti gejala sosial secara mendalam di Gembira Loka Zoo mengenai “Analisis Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal”. Kesimpulan yang diambil hanya berlaku bagi Gembira Loka Zoo. B. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah staff management Gembira Loka Zoo dan obyek penelitian adalah persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator di Gembira Loka Zoo. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Gembira Loka Zoo, Jl. Kebun Raya no 2 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada Maret sampai dengan April 2015.
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
D. Definisi Operasional Variabel Pengertian variabel menurut Sugiyono (2009: 58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Definisi operasional variabel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dengan memberikan pengertian variabel serta indikator pengukuran variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu persepsi karyawan, auditor internal dalam perusahaan sebagai pengawas (watchdog), konsultan, dan sebagai katalisator. Persepsi karyawan yang disimpulkan oleh penulis dari Walgito (2005) dan KBBI merupakan tanggapan atau kesan karyawan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Auditor Internal sebagai pengawas “watchdog” merupakan peran auditor internal di perusahaan yang mengawasi karyawan agar dituntut untuk mentaati/ mematuhi terhadap peraturan sesuai dengan prosedur dari perusahaan yang telah ditetapkan. Peran pengawas didalam pengukuran variabel dibagi menjadi empat indikator yaitu: menjadi “mata” dan ”telinga” manajer, mendeteksi masalah, mengawasi ketaatan/ kepatuhan, memeriksa financial audit dan compliance audit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Konsultan merupakan peran auditor internal yang bertugas untuk memberikan jasa konsultasi berupa saran atau nasehat dalam mengelola sumber daya dan setiap kegiatan operasional yang dapat membantu para manajer dalam menjalankan tujuannya. Variabel konsultan akan dibagi menjadi empat indikator meliputi: Audit internal berfungsi sebagai mitra manajemen, memberikan saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi, memanfaatkan sumber daya secara 3E (ekonomis, efisien dan efektif) dan operasional audit. Katalisator merupakan peran auditor internal yang ikut menentukan tujuan perusahaan yang berfungsi sebagai fasilitator dan memberikan saran-saran konstruktif agar membimbing manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan dan membantu manajer untuk mengenali risiko-risiko diperusahaan. Peran katalisator didalam pengukuran variabel akan dibagi menjadi tiga indikator yaitu: Audit internal sebagai katalis berfungsi menjadi fasilitator dan agent of change, mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, dan Quality Assurance.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
1
2
Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal Variabel Definisi Operasional Indikator Variabel Pengukuran Variabel Pengawas Peran watchdog 1. Menjadi “mata” “Wacthdog” merupakan peran dan “telinga” tertua dari auditor manajer internal yang (Tampubolon mencakup pekerjaan 2005: 1). menginspeksi, 2. mendeteksi observasi, masalah (Effendi: menghitung dan cek 2002). dan ricek. Tujuannya 3. Ketaatan/ adalah memastikan kepatuhan ketaatan terhadap (Effendi: 2002). hukum, peraturan dan 4. Financial audit kebijakan organisasi dan compliance (Tugiman: 2006). audit (Effendi: 2002). Konsultan
Peran Konsultan 1. Audit internal merupakan peran berfungsi sebagai internal auditor mitra manajemen sebagai konsultan (Tampuolon: yang diharapkan 2005). dapat memberikan 2. Memberikan saran manfaat berupa dalam pengelolaan nasehat (advice) sumber daya dalam pengelolaan organisasi sumber daya (Tugiman: 2006). (resources) 3. Memanfaatkan organisasi sehingga sumber daya dapat membantu secara (3E) tugas para manajer ekonomis, efisien operasional (Effendi: dan efektif 2002). (Effendi: 2002). 4. Operasional audit (Effendi: 2002)
31
Item Pertanyaan 1-2
3
4-5
6-7
8-9
10-11
12
13-14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal (lanjutan) No.
3
Variabel
Katalisator
Definisi Indikator Kuesioner Operasional Pengukuran Variabel Variabel Sebagai seorang 1. Audit internal 15-17 katalist IA sebagai katalis terlibat aktif berfungsi dalam penilaian menjadi risiko yang fasilitator dan terdapat dalam agent of change proses bisnis (Effendi: 2002). 18-20 perusahaan. 2. Mengidentifikasi Inilah yang dan disebut dengan menganalisis risk based audit. risiko-risiko Pendekatan risk bisnis yang based audit dihadapi 21 memerlukan perusahaan keterlibatan IA (Effendi: 2002) dalam 3. Quality mengidentifikasi Assurance dan (Effendi: 2002) menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan (Simbolon: 2011).
E. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berupa data yang diperoleh secara langsung dari wawancara dan pengisian kuesioner mengenai bagaimana persepsi karyawan Gembira Loka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Zoo terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2009: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat secara langsung dengan aktivitas di Gembira Loka Zoo Yogyakarta, antara lain top manager, manajer di tiap departemen, dan karyawan. 2. Sampel Sugiyono (2009: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan secara non probabilitas dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. “Pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu” (Jogiyanto 2010: 79). Pengambilan purposive sampling berdasarkan pertimbangan (judgment).
Pengambilan
sampel
mengunakan
pertimbangan-
pertimbangan tertentu, tidak seluruh karyawan di Gembira Loka Zoo yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
akan menjadi sampel dalam penelitian ini, melainkan beberapa karyawan yang telah memenuhi kriteria. Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu manajer struktural dan fungsional, karyawan tetap, dan karyawan yang mengetahui auditor internal. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis selama penelitian yaitu melalu kuesioner. Kuesioner disebarkan bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai persepsi karyawan terhadap peran audit internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan di Gembira Loka Zoo. Kuesioner terdiri dari 21 pernyataan dan responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang menurut responden sesuai dengan memberi tanda Check List (√). Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian. Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu audit internal dalam perusahaan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Berikut ini adalah pembagian dari ke 3 (tiga) bagian pernyataan kuesioner penelitian: a. Bagian tentang peran auditor internal sebagai pengawas diukur dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 1 Sampai 7 b. Bagian tentang peran auditor internal sebagai konsultan diukur dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 8 Sampai 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
c. Bagian tentang peran auditor internal sebagai katalisator diukur dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 15 Sampai 21 Kuesioner penelitian ini didapat dengan kesesuaian teori-teori menurut para ahli yaitu Tampubolon (2005), Tugiman (2006), Effendi (2002), Kumaat (2010), dan Simbolon (2011). Setiap pernyataan yang terdapat dalam teori tersebut penulis menggunakannya sebagai indikator dalam penyusunan pertanyaan kuesioner. Indikator-indikator yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu peran auditor sebagai watchdog, konsultan dan katalisator. H. Teknik Pengukuran Data Pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Jogiyanto (2010: 66), Skala likert digunakan untuk mengukur respons subyek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Dengan demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval. Kuesioner terdiri dari 21 pernyataan yang bersifat tertutup. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor jawaban pada kuesioner digunakan skala likert 1-4 yang dapat dilihat pada tabel 3.2 :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner Jawaban
Skor Penilaian
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber: Jogiyanto (2010: 67)
4 3 2 1
I. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas behubungan dengan kenyataan (actually) Jogiyanto (2010: 120). Sugiyono (2009: 172), valid merupakan istrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan uji validitas ini adalah untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dalam instrumen penelitian telah valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment oleh Karl Pearson dalam buku Hasan (2001: 61) antara setiap butir dengan skor totalnya yang dinyataan dengan rumus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Keterangan: =Koefisien korelasi setiap pernyataan X
=Skor tiap item pernyataan
Y
=Skor seluruh pernyataan (total variabel)
n
=Jumlah responden Besarnya
dapat dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikasi (α) = 5%. Jika
> r tabel, maka penelitian
tersebut dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Jogiyanto (2010: 120), reliabilitas menunjukkan akurasi dan ketepatan
dari
pengukurnya,
reliabilitas
berhubungan
dengan
konsistensi dari pengukurnya. Penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach. Uyanto (2006: 273), koefisien Alpha Cronbach merupakan model internaltency score berdasarkan korelasi purata antara butir-butir (items) yang ekivalen. Rumus korelasi Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
Keterangan: k
: Jumlah butir dalam skala pengukuran : Ragam (variance) dari butir ke-i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
: Ragam (variance) dari skor total Pengukuruan uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan uji statistik Alpha Cronbach dari hasil pengolahan data dengan program SPSS 16.0 for windows. Nunnally (1967) dalam buku Ghozali (2006), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,60. 2. Analisis Deskriptif Untuk mengetahui karakteristik sampel maka akan dilakukan pengolahan data responden menggunakan perhitungan statistik deskriptif. Pengolahan data statistik deskriptif menggunakan program SPSS 16.0 for windows yang dibagi ke dalam usia, jenis kelamin, lama bekerja di Gembira Loka Zoo, tingkat pendidikan terakhir dan bagian di mana responden bertugas. Analisis deskriptif digambarkan melalui output statistic descriptive sebagai hasil pengelolahan data penelitian dengan mengunakan program SPSS. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif merupakan sebuah proses menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipahami. Adapun yang akan dianalisis dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Analisis dengan mengelompokan total skor jawaban responden yang terdapat pada pertanyaan didalam kuesioner. Pengelompokan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
akan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu total skor pada pertanyaan peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator yang akan dilihat seberapa besar total skor dari setiap butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Kriteria yang digunakan sebagai indikator dalam penilaian berpacu pada tabel 3.1 skor jawaban kuesioner. b. Analisis dengan mengelompokan skor rata-rata (mean) berdasarkan bagian dimana responden bertugas. Analisis ini menjelaskan hasil dari rata-rata responden di setiap bagian yang dibagi menjadi 3 golongan yaitu, bagian administrasi, marketing dan HRD. Setiap skor rata-rata di tiap bagian akan diketahui tentang pernyataan responden terhadap persepsi auditor internal dengan menggunakan kriteria yang sudah ditentukan berdasarkan personal judgement dalam tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Rentang Nilai Rata-Rata 1,00 – 1,74 1,75 – 2,49 2,50 – 3,24 3,25 – 4,00 Sumber: Olah data penelitian
Kriteria Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
c. Analisis hasil dari total skor rata-rata peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Analisis ini menjelaskan hasil dari rata-rata setiap peran auditor internal (pengawas, konsultan dan katalisator). Persepsi responden terhadap peran auditor internal akan diketahui hasil dari rata-rata dengan menggunakan indikator kriteria penilaian yang terdapat pada tabel 3.3. Analisis ini menggunakan statistik deskriptif yang dapat diketahui skor minimum, skor maksimum, jumlah dan nilai rata-rata (mean). Hasil analisis peran auditor internal dari statistik deskriptif akan disediakan pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo Peran Auditor Total Internal Nilai (a) (b) Sumber: Olah data penelitian
Mean (c)
Persepsi Karyawan (d)
Keterangan tabel: a: Peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. b: Total Nilai dari skor penilaian kuesioner. c: Rata-rata nilai. d:Pernyataan SS, S, TS, STS yang diukur dengan tabel 3.3. Hasil dari total skor rata-rata yang diolah ke dalam tabel 3.4 akan diketahui bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Peran auditor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator akan dinyatakan sangat setuju jika nilai rata-rata (mean) 3,25 – 4,00, jika dinyatakan setuju maka nilai rata-rata (mean) 2,50 – 3,24, jika dinyatakan tidak setuju maka nilai rata-rata (mean) 1,75 – 2,49, jika dinyatakan sangat tidak setuju maka nilai rata-rata (mean) 1 – 1,74.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka Zoo Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir. Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti. Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal 10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII,
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat direalisasikan. Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka. Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka. Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka mampu mencapai 1,5 juta orang. Dalam perkembangannya, pada bulan November 2009 Yayasan Gembira Loka menjalin kerjasama dengan PT. Buana Alam Tirta untuk mengelola Gembira Loka, dan diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi Gembira Loka di masa depan. Sejak dikelola PT BAT, pengunjung Gembira Loka terus meningkat signifikan. Terbukti, jumlah pengunjung tahun 2011, angka pengunjung nyaris menembus 1,2 juta orang. Terakhir, tahun 2014 jumlah pengunjung meningkat hingga 1,7 juta orang lebih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo 1. Visi: Melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai dengan alam habitatnya, sehingga bisa bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia. 2. Misi: a. Tempat pengembangan dan pelestarian jenis-jenis tumbuhan. b. Sebagai paru-paru kota dan cadangan air resapan di kota Yogyakarta. c. Sebagai lembaga konservasi yang mampu mensejahterakan satwa dengan memelihara dan merawat satwa sesuai habitatnya. d. Mengembangbiakan tumbuhan dan menangkarkan satwa dengan menjaga kemurnian genetic dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa. e. Pusat penelitian satwa yang mampu memberikan informasi mengenai jenis satwa, habitat satwa, pakan, cara reproduksi dan perawatan satwa guna menunjang pelestarian satwa. f. Sebagai sarana pendidikan yang mampu memberikan informasi tentang satwa sehingga menambah pengetahuan akan manfaat pelestarian satwa di lembaga konservasi. g. Untuk
penyadaran
kepada
masyarakat
untuk
mencintai
dan
melestarikan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan. h. Tempat rekreasi berwawasan lingkungan agar lebih dirasakan manfaat atas keseimbangan dan kemanfaatan ekosistem yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
i. Mengembangkan tempat rekreasi yang kreatif, menarik dan edukatif. j. Melakukan promosi untuk memperkenalkan, meningkatkan dan menjaga kunjungan. C. Tujuan Gembira Loka Zoo Keberadaan Gembira Loka sebagai Lembaga Konservasi diakui dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. 393/Menhut-II/2006 tanggal 17 Juli 2006. Sebagai Lembaga Konservasi Gembira Loka mempunyai fungsi yaitu: 1. Konservasi Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian alam untuk menyelamatkan dan melestarikan jenis tumbuhan dan satwa. Usaha itu tidak terbatas pada jenis yang terancam punah saja, tetapi juga pada jenis yang lain. Diharapkan dapat berkembang biak di luar habitatnya. 2. Penelitian Dapat dijadikan sebagai objek penelitian, terutama mengenai kehidupan alami tumbuhan dan satwanya. Dengan demikian pengunjung, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa, dapat menyaksikan langsung perilaku keseharian setiap satwa termasuk perawatan kesehatan, pemberian nutrisi dan lain sebagainya. 3. Pendidikan Mendukung program pendidikan dengan melakukan bimbingan kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum berupa ceramah dan praktik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
lapangan. Dengan didukung berbagai data tentang cara reproduksi, perilaku, habitat asli, perawatan dan lain sebagainya dapat disaksikan langsung lewat peragaan. 4. Rekreasi Keberadaan Gembira Loka yang berada di tengah kota Yogyakarta dilengkapi dengan sarana rekreasi yang cukup memadai agar menarik masyarakat untuk berekreasi dan berapresiasi terhadap alam sekitarnya. 5. Paru-Paru Kota Dengan menempati area seluas 19.88 hektar, di mana terdapat kurang lebih 350 jenis tumbuhan. Hal ini secara langsung dapat membantu penyerapan air dan polusi, sehingga dapat dikatakan sebagai paru-paru kota. D. Fasilitas Gembira Loka Zoo Gembira Loka Zoo menyediakan fasilitas yang beragam-ragam dari fasilitas wahana rekreasi hingga fasilitas pendukung lainnya untuk memperlengkapi wisata Gembira Loka Zoo sehingga para pengunjung tidak hanya berkunjung untuk melihat koleksi flora dan fauna melainkan dapat merasakan fasilitas wahana rekreasi dan fasilitas lainnya yang telah disediakan oleh Gembira Loka Zoo. Penulis membedakan 2 bagian fasilitas yang disediakan Gembira Loka Zoo yaitu fasilitas rekreasi dan fasilitas pendukung. Kedua fasilitas tersebut akan diuraikan dibawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
1. Fasilitas Rekreasi a. Kolam Sentuh Kolam sentuh merupakan kolam yang disediakan bagi para pengunjung yang ingin menyentuh berbagai macam jenis ikan dan aneka satwa aquatik lainnya yang menjadi koleksi Gembira Loka Zoo. Untuk wahana ini tidak dikenakan biaya bagi seluruh pengunjung. b. Gajah Tunggang Gajah tunggang disediakan bagi para pengunjung yang ingin merasakan bagaimana menaiki mamalia terbesar di daratan, berjalan pelan mengelilingi arena dengan biaya Rp 10.000. c. Onta Tunggang Onta Tunggang disediakan bagi para pengunjung yang ingin menunggangi onta dengan membayar Rp. 10.000. d. Kolam Tangkap Wahana Kolam Tangkap ini dikhususkan untuk anak-anak usia balita sampai dengan 10 tahun, karena di wahana ini ada kolam yang kedalamannya cuma 30 cm yang berisi ikan-ikan kecil untuk ditangkap anak-anak, dan ikan hasil tangkapan anak-anak tersebut boleh di bawa pulang untuk dipelihara, sedangkan untuk yang tidak berhasil menangkap ikan, petugas penjaga kolam tangkap sudah menyediakan bungkusan ikan-ikan untuk dibawa pulang. Untuk tarif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
bermain di wahana Kolam Tangkap ini dikenakan biaya Rp.10.000 /anak. e. Terapi Ikan Terapi ikan ini melibatkan ikan kecil untuk menggigit sel-sel kulit mati. Pengunjung cukup mencelupkan kaki mereka ke kolam dangkal penuh dengan ratusan ikan kecil Garra Rufa, kemudian membiarkan sang ikan 'bekerja' menggigiti lapisan kulit mati yang bisa memberikan micromassage di kulit bagian atas tanpa rasa sakit dengan tarif Rp. 20.000 f. Banana Boat Orca Wahana Banana Boat ditarik menggunakan Speed Boat dengan kecepatan tinggi memutari Kolam buatan. Untuk tarif bermain banana boat dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000 /orang. g. Bumper Boat Wahana Bumper Boat merupakan salah satu wahana air yang ada di Gembira Loka Zoo. Dengan harga tiket Rp.20.000 /perahu dengan kapasitas dua orang para pengunjung yang berputar-putar mengelilingi kolam dengan Bumper boat. h. Speed Boat satu-satunya speed boat yang melaju di tengah kota Yogyakarta, tidak perlu jauh ke laut lepas kalau hanya ingin merasakan sensasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
berkendara dengan kapal cepat ini. Cukup dengan membayar Rp 20.000/ orang. i. Skuter Air Skuter Air ini di operasikan di kolam buatan yang ada di Gembira Loka Zoo, Wahana ini bisa dinaiki oleh anak kecil karena hanya dengan memegang handle gas yang ada di sebelah kanan, Skuter Air ini akan jalan dengan sendirinya, dengan menggunakan baju pelampung sebelum menaiki Sekuter Air. Tarif untuk berkeliling kolam menggunakan Skuter Air ini adalah Rp.20.000 /perahu. j. Perahu Kayuh Perahu yang berbentuk angsa dengan kapasitas untuk memuat dua orang dewasa dan satu anak kecil dengan tarif Rp.15.000 /perahu. k. Perahu Katamaran Perahu Katamaran dengan kapasitas 40 orang penumpang dan dengan harga tiket Rp.10.000 /orang. l. Taring (Transportasi Keliling) Taring
merupakan
transportasi
berbentuk
kereta
mini
yang
mengelilingi wilayah Gembira Loka Zoo yang akan membantu para pengunjung menuju ke tempat-tempat menarik yang ingin dikunjungi. m. ATV (All Terrain Vehicle) Wahana menggunakan motor beroda empat yang mengelilingi sirkuit tanah dengan tarif Rp. 20.000 /motor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
2. Fasilitas Pendukung Selain fasilitas rekreasi Gembira Loka Zoo juga menyediakan beberapa fasilitas lainnya untuk memperlengkapi beberapa sarana yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Fasilitas-fasilitas tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a. Gerai Souvenir b. Mayang Tirta (Bangunan perahu serba guna) c. Mushola d. Kantin e. Tempat Istirahat f. Polisatwa g. Klinik PPPK h. Tempat Penelitian i. Kandang Percontohan Lab Alam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Struktur Organisasi DIREKTUR UTAMA AUDITOR INTERNAL DIREKTUR
Manajer Administrasi
Manajer HRD
Manajer Marketing & Pengembangan
Manajer Operasional
Bagian Keuangan
Bagian Kepegawaian
Bagian Humas
Bagian Perawatan Satwa
Bagian Sekretariat
Bagian Legal
Bagian Pemasaran
Bagian Nutrisi & Keswan
Bagian Rumah Tangga
Bagian Keamanan
Bagian Merchandise
Bagian Usaha & Jasa Unit Warung & Kios
Bagian Pendidikan
Bagian Rekreasi
Bagian Perencanaan
Bagian Sarpras
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gembira Loka Zoo
51
Bagian Pertamanan
Bagian Kebersihan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
F. Fungsi dan Tugas Gembira Loka Zoo saat ini dikelola oleh PT. Buana Alam Tirta yang dipimpin Direktur Utama. Jumlah karyawan Gembira Loka Zoo pada tahun 2015 berjumlah 300an orang yang diantaranya terdapat Direktur Utama, Direktur, Manajer Administrasi, Manajer Marketing & Pengembanga, Manajer HRD, dan Manajer Operasional. Berikut penjelasan dari struktur organisasi Gembira Loka Zoo: 1. Direktur Utama Direktur Utama memiliki tugas dalam menyusun perencanaan jangka pendek dan jangka panjang serta mengerakkan dan mengendalikan setiap kegiatan Gembira Loka Zoo agar sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Dalam menyusun rencana dan mengendalikan setiap kegiatan Direktur utama berperan sebagai motivator bagi para karyawan untuk memberikan dorongan agar setiap karyawan depat bekerja dengan baik dan benar. Sebagai Direktur utama Gembira Loka Zoo juga memiliki tanggung jawab penuh atas jalannya semua kegiatan di Gembira Loka Zoo. 2. Auditor Internal Membuat rencana audit yang telah dijadwalkan dan mempersentasikan dengan Direktur utama. Mengawasi kegiatan di setiap staff manager dengan mencari temuan-temuan yang harus diperbaiki dengan membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
laporan hasil audit serta memberikan laporan tersebut dengan saran dan rekomendasi kepada manajemen, guna memperbaiki kinerja dan mempermudah tercapainya tujuan Gembira Loka Zoo. 3. Direktur Direktur Gembira Loka Zoo lebih mengarah pada kegiatan operasional yang bertugas untuk memberikan pengarahan kepada karyawan agar tetap menjalankan tugasnya dengan baik. Direktur bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Gembira Loka Zoo dari mulai satwa, kebersihan hingga di bidang rekreasi. 4. Manajer Administrasi Manajer
Administrasi
memiliki
tugas
untuk
mengontrol
dan
mengkoordinasikan setiap kegiatan yang dilakukan dari bagian keuangan, bagian skertariat, bagian rumah tangga, dan bagian usaha/ jasa. 5. Manajer HRD Manajer HRD memiliki tugas untuk mengontrol serta mengkoordinasikan setiap kegiatan yang dilakukan di bidang kepegawaian, bidang legal, dan dibidang keamanan. 6. Manajer Marketing dan Pengembangan Manajer Marketing dan pengembangan memiliki tugas dalam mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan dibeberapa bagian seperti bagian humas, pemasaran, pendidikan, dan dibagian perencanaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
7. Manajer Operasional Manajer
Operasional
memiliki
tugas
dalam
mengkontrol
serta
mengkoordinasikan setiap tugas yang dilakukan dibagian perawatan satwa, bagian nutrisi dan kesehatan satwa, bagian taman, bagian rekreasi, bagian sarpras dan bagian kebersihan. G. Daftar Penghargaan Gembira Loka Zoo 1. KEHATI AWARD: Tingkat Provinsi DIY 2009. 2. WALIKOTA CUP II: Lomba Seni Suara Burung Perkutut Nasional dalam Rangka HUT Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta ke 48 dan Indonesia Emas pada Tanggal 16 Juli 1995. 3. BKSDA Yogyakarta: Penghargaan atas peran serta dalam kegiatan konservasi Raksana Paksiwana di Provinsi DIY dan Jateng pada tanggal 28 Mei 2012. 4. PKBSI : Penghargaan sebagai Tuan Rumah dalam Rapat Koordinasi Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (Rakornas PKBSI) pada tahun 1996 dan 2012, Musyawarah Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (Munas PKBSI) pada tahun 2001. 5. Menteri Kehutanan RI : Penghargaan Wana Lestari Satya Nugraha, Kategori Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan & Satwa beserta Ekosistemnya, pada tahun 1998.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
6. Menteri Kebudayaan & Pariwisata RI : Penghargaan Sapta Pesona, Toilet Umum bersih di destinasi pariwisata 2011. 7. Kementrian Kehutanan : Predikat B sebagai Pemegang Ijin Lembaga Konservasi pada tanggal 20 Desember 2011. 8. Dinas Kebudayaan Provinsi DIY : Juara II Museum Goes to Mall (Pameran Museum Yogyakarta 5-9 Oktober 2012), Juara II Lomba Karnaval Festival Museum 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data dalam penelitian menggunakan metoda purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini merupakan karyawan Gembira Loka Zoo yang memahami peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Pihak-pihak yang memenuhi kriteria tersebut yaitu bagian administrasi, marketing dan HRD. Pada bagian HRD memberikan 30 daftar karyawan yang sesuai dengan kriteria yang dapat dijadikan sampel. Kuesioner yang telah dibagikan kepada responden berjumlah 30 dan dikembalikan sebanyak 25. Kuesioner yang tidak diisi oleh responden sebanyak 5, yang berarti tingkat pengembalian kuesioner sebesar 83,33%. Dua puluh lima kuesioner yang telah kembali dapat diolah. Pengolahan data statistik menggunakan program SPSS 16.0 for windows yang telah dibagi kedalam jabatan atau posisi kerja, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir, dan lama berkerja di Gembira Loka Zoo. 1. Bagain/ Jabatan Karakteristik responden berdasarkan bagian atau jabatan setiap staff Gembira Loka Zoo dibedakan menjadi 3 bagian yaitu administrasi, marketing dan HRD yang dapat dilihat digambar 5.1.
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Gambar 5.1 Bagain /Jabatan Staff Gembira Loka Zoo Frequency Bagian Administrasi
24%
Marketing
HRD
32%
44% Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B) Berdasarkan dari gambar 5.1 dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada di bagian marketing yang berjumlah 11 responden dengan persentase 44%, sedangkan pada bagian administrasi berjumlah 8 responden dengan persentase 32% dan pada bagian terendah berada di bagian HRD yang berjumlah 6 responden dengan persentase 24%. Hal ini dapat diartikan bahwa karyawan pada bagian marketing lebih banyak dilakukan audit dari pada bagian administrasi dan HRD. Pada bagian marketing meliputi 4 bagian yaitu, bagian humas, bagian pemasaran, bagian pendidikan, dan bagian perencanaan. Dengan hal ini dapat dilihat bahwa bagian marketing memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan wisata Gembira Loka Zoo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
2. Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibedakan menjadi 2 bagian laki-laki dan perempuan. Berikut data responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada gambar 5.2. Gambar 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Administrasi Laki-Laki
Marketing
Perempuan
37,5 % 62,5 %
Laki-Laki
54,5 %
HRD
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
33,3 %
45,5 %
66,7 %
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B) Berdasarkan diagram data di atas jenis kelamin perempuan lebih dominan pada bagian administrasi dan marketing sedangkan pada bagian HRD jenis kelamin laki-laki lebih dominan. Jumlah perempuan pada bagian administrasi sebanyak 5 (lima) responden dengan persentase 62,5% dan jumlah laki-laki sebanyak 3 (tiga) responden dengan persentase 37,5. Pada bagian marketing sebanyak 6 (enam) responden dengan persentase
54,5% dan jumlah laki-laki sebanyak 5 (lima) responden
dengan persentase 45,5%. Pada bagian HRD sebanyak 2 (dua) responden dengan persentase 33,3% dan jumlah laki-laki sebanyak 4 (empat) responden dengan persentase 66,7%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Berdasarkan pengolahan data di gambar 5.2 dapat dilihat jenis kelamin perempuan lebih dominan dibagian administrasi dan marketing sedangkan pada bagian HRD jenis kelamin laki-laki lebih dominan. Pada bagian administrasi terlihat jenis kelamin perempuan sangat dominan. Hal ini dapat diartikan bahawa perempuan lebih diutamakan dalam pekerjaan administrasi, karena dalam pencatatan keuangan perempuan dapat bekerja lebih teliti dan rapi dibandingkan laki-laki. Pada bagian HRD laki-laki sangat dominan daripada perempuan. Bagian HRD meliputi bagian kepegawaian, bagian legal dan bagian keamanan yang membutuhkan ketegasan dalam bekerja, sehingga lebih banyak laki-laki dibagian HRD. 3. Usia Karakteristik responden berdasarkan usia dibedakan menjadi 4 range bagian yaitu bagian pertama usia 21 tahun sampai 30 tahun, bagian kedua usia 31 tahun sampai 40 tahun, bagian ketiga usia 41 tahun sampai 50 tahun, dan pada bagian keempat usia 51 tahun sampai 60 tahun. Berikut data responden berdasarkan usia yang dapat dilihat pada gambar 5.3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Gambar 5.3 Responden Berdasarkan Usia Administrasi
Marketing
HRD
0% (d)
0% (d)
9% (c)
12% (a) 63% (c)
25% (b)
17% (d) 46% (a)
45% (b)
50% (c)
33% (a)
0% (b)
Keterangan: a: 21-30 c: 41-50 b: 31-40 d: 51-60 Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B) Berdasarkan data umur di atas total range umur 21-30 tahun di bagian administrasi (1 orang), marketing (5 orang) dan HRD (2 orang) sebanyak 8 orang dengan persentase 32%. Total range umur 31-40 tahun dari bagian administrasi (2), marketing (5) dan HRD (0) sebanyak 7 orang dengan persentase 28%. Total range umur 41-50 tahun dari bagian administrasi (5), marketing (1) dan HRD (3) sebanyak 9 orang dengan persentase 36%. Total range umur 51-60 tahun dari bagian administrasi (0) marketing (0) dan HRD (1) sebanyak 1 orang dengan persentase 4%. Hal ini dapat dilihat bahwa rentang usia terbanyak berada di usia 41-50 tahun, khususnya pada bagian administrasi dan HRD. Rentang usia ini termasuk usia yang tidak muda. Pada bagian HRD usia ini dapat dikatakan baik karena pada bagian HRD membutuhkan pengalaman dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
bekerja. Namun pada bagian administrasi usia yang lebih baik direntang 21-30 tahun karena diusia tersebut merupakan usia yang tergolong produktif dan memiliki semangat keja yang tinggi. Sedangkan pada bagian marketing rentang usia terbanyak berada di usia 21-30 dan 31-40. Usia tersebut merupakan usia yang tergolong baik di bagian marketing karena dengan tugas merancang kegiatan pertunjukan hingga merancang pembangunan mulai dari pembangunan fasilitas pengunjung hingga pembangunan kandang satwa. Tugas tersebut harus membutuhkan kreatifitas dan samangat kerja yang tinggi dengan usia yang masih produktif. 4. Tingkat Pendidikan Terakhir Karakteristik responden tingkat pendidikan terakhir dibagi menjadi 3 bagian diantaranya SMU, Diploma dan S1. Berikut data responden yang dapat dilihat pada tabel 5.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Gambar 5.4 Tingkat Pendidikan Terakhir Administrasi
Marketing
0% S1
12% SMU
88% Diploma
36% Diploma 64% S1
HRD
0% SMU
67% Diploma
0% S1
33% SMU
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B) Berdasarkan data tingkat pendidikan terakhir di tabel 5.4 pendidikan terakhir SMU dibagian administrasi (1), marketing (0) dan HRD (2) dengan total sebanyak 3 orang. Pendidikan terakhir Diploma dibagian administrasi (7), marketing (4) dan HRD (4) dengan total sebanyak 15 orang. Hasil pendidikan terakhir S1 dibagian administrasi (0), marketing (7) dan HRD (0) dengan total sebanyak 7 orang. Hal ini dapat diketahui bahwa responden terbanyak berada pada tingkat diploma dan responden paling sedikit berada pada tingkat SMU. Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden dapat digolongkan baik karena telah menempuh pendidikan tingkat diploma dan S1. Hal ini dapat diartikan bahwa karyawan yang sudah menyelesaikan pendidikannya di tingkat diploma dan S1 akan lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
siap dalam bekerja dan memiliki tanggung jawab yang tinggi serta bisa memahami pekerjaan dengan cepat. 5. Lama Bekerja di Gembira Loka Zoo Karakteristik responden lama bekerja di Gembira Loka Zoo dibedakan menjadi 3 bagian yaitu bekerja selama kurang dari 5 tahun, bekerja selama 5 sampai 10 tahun dan bekerja selama 10 tahun keatas. Berikut data responden berdasarkan lama bekerja yang dihubungkan dengan jabatan kerja dapat dilihat digambar 5.5. Gambar 5.5 Lama Berkerja di Gembira Loka Zoo Marketing
Administrasi < 5 th
25% >10
5-10 th 12% <5th
63% 5-10
> 10 th
< 5 th
5-10 th
HRD > 10 th
0% >10 36% <5 64% 5-10
0% <5
< 5 th
5-10 th
> 10 th
33% >10 67% 5-10
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B) Berdasarkan gambar 5.5 jumlah dari staff Gembira Loka Zoo yang bekerja sebelum 5 tahun sebanyak 5 orang diantaranya bagian administrasi 1 orang, marketing 4 orang dan HRD 0. Jumlah dari staff Gembira Loka Zoo yang berkerja dalam rentang 5 sampai 10 tahun sebanyak 16 orang diantaranya bagian administrasi 5 orang, marketing 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
orang dan HRD 4 orang. Jumlah dari staff Gembira Loka Zoo yang bekerja diatas 10 tahun sebanyak 4 orang diantaranya bagian administrasi 2 orang, marketing 0 dan HRD 2 orang. Berdasarkan pengolahaan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden telah bekerja selama 5-10 tahun. Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden telah berpengalaman bekerja di Gembira Loka Zoo. Dengan lamanya bekerja dapat menggambarkan pengalaman seseorang dalam menguasai bidang tugasnya dan dapat mengerjakan tugasnya secara cepat dan baik. B. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Data kuesioner yang telah terkumpul akan dilakukan penghitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Dalam penghitungan data, kuesioner perlu adanya beberapa pengujian instrumen dalam penelitian. Pertama akan dilakukan pengujian validitas dari data kuesioner, dalam pengujian validitas akan mengetahui apakah data-data tersebut dinyatakan valid atau tidak valid. Data akan dinyatakan valid apabila rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel yang telah ditentukan didalam rumus. Posisi rhitung merupakan sebagai indikator dalam penentuan valid atau tidak valid sebuah data. Dalam penelitian ini terdapat 25 responden yang telah melakukan pengisian kuesioner, maka diketahui rtabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
sebesar 0,396 dengan taraf kepercayaan 95%. Berikut merupakan hasil uji validitas dari peran auditor internal sebagai pengawas ditabel 5.1, peran auditor internal sebagai konsultan ditabel 5.2 dan peran auditor internal sebagai katalisator ditabel 5.3. Tabel 5.1 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,436 0,396 Valid 2 0,523 0,396 Valid 3 0,331 0,396 Tidak Valid 4 0,440 0,396 Valid 5 0,548 0,396 Valid 6 0,650 0,396 Valid 7 0,661 0,396 Valid Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C) Tabel 5.2 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan 8 0,797 0,396 Valid 9 0,823 0,396 Valid 10 0,831 0,396 Valid 11 0,798 0,396 Valid 12 0,796 0,396 Valid 13 0,847 0,396 Valid 14 0,660 0,396 Valid Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Tabel 5.3 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan 15 0,435 0,396 Valid 16 0,443 0,396 Valid 17 0,409 0,396 Valid 18 0,478 0,396 Valid 19 0,859 0,396 Valid 20 0,773 0,396 Valid 21 0,784 0,396 Valid Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C)
Berdasarkan hasil uji validitas dari tabel 5.1 (peran auditor internal sebagai pengawas), tabel 5.2 (peran auditor internal sebagai konsultan) dan tabel 5.3 (peran auditor internal sebagai katalisator) hanya terdapat 1 (satu) pernyataan yang tidak valid yaitu didalam tabel 5.1 pertanyaan nomor 3 (tiga). Peran auditor internal sebagai konsultan dan katalisator dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses pengolahan data selanjutnya karena rhitung lebih besar dari rtabel sedangkan pertanyaan nomor 3 ditabel 5.6 dinyatakan tidak valid karena rhitung lebih kecil dari rtabel. Pertanyaan tersebut berhubungan dengan peran auditor internal sebagai pengawas yang berbunyi “Auditor Internal mencari kesalahan dan kelemahan pihak yang diaudit (auditee)”. Sugiyono (2009:137), menyatakan bahwa instrument yang tidak teruji validitas dan reabilitasnya bila digunakan untuk penelitian akan menghasilkan data yang sulit dipercaya kebenarannya. Pertanyaan yang tidak valid akan dihapus agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
data kuesioner tabel 5.1 dapat dilanjutkan kedalam pengujian selanjutnya dengan hasil yang dapat dipercaya kebenarannya. Berikut merupakan tabel 5.4 dari hasil uji validitas setelah pertanyaan nomor 3 (tiga) dihilangkan. Tabel 5.4 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan 1 0,436 0,396 Valid 2 0,523 0,396 Valid 4 0,440 0,396 Valid 5 0,548 0,396 Valid 6 0,650 0,396 Valid 7 0,661 0,396 Valid Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C) 2. Uji Reliabilitas Uji realibilitas ini merupakan pengujian yang kedua yang dilakukan setelah menyelesaikan proses uji validitas guna mengetahui bahwa data kuesioner yang diproses dapat dikatakan akurasi dan konsisten. Pengujian reliabilitas memiliki kriteria standar sebagai indikator untuk menentukan bahwa data dinyatakan reliabel. Kriteria tersebut dinyatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > 0,60 (Nunnally, 1967) di dalam buku (Ghozali, 2006: 42). Berikut ini merupakan hasil dari uji reliabilitas yang dapat dilihat ditabel 5.5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 5.5 Uji Reliabilitas Peran Auditor Instrumen Alpha Cronbach Peran Auditor Internal Sebagai 0,723 Pengawas Peran Auditor Internal Sebagai 0,796 Konsultan Peran Auditor Internal Sebagai 0,763 Katalisator Sumber: Output SPSS Reliability Statistic (Lampiran C)
Kriteria Kesimpulan 0,60 Reliabel 0,60
Reliabel
0,60
Reliabel
Berdasarkan hasil dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai alpha cronbach dari ketiga instrumen > 0,60, yaitu pada instrumen pertama peran auditor internal sebagai pengawas dengan nilai 0,723, instrumen kedua peran auditor internal sebagai konsultan dengan nilai 0,796 dan instrumen ketiga peran auditor internal sebagai katalisator dengan nilai 0,763. Artinya indikator dari setiap instrumen dalam bentuk kuesioner dapat dikatakan akurat dan konsisten atau reliabel. C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo 1. Pengelompokan Total Skor Pengelompokan total skor dilakukan untuk mengetahui jumlah skor dari tanggapan responden terhadap peran auditor internal. Pengelompokan total skor akan dibagi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu tanggapan tentang peran auditor sebagai pengawas, konsultan dan katalisator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Atas pembagian ketiga golongan tersebut maka akan terlihat seberapa besar jumlah skor dan persentase dari setiap pertanyaan. Berikut hasil analisis deskriptif dari ketiga peran auditor internal. a. Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Katagori
analisis
peran
auditor
sebagai
pengawas
dikelompokkan pada pertanyaan nomor 1, 2, 4, 5, 6, dan 7. Pertanyaan nomor 3 tidak diikut sertakan dikarenakan pada pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid sehingga pertanyaan nomor 3 harus dihilangkan. Tabel 5.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal No Sebagai Pengawas SS % S % TS % STS % TT % 1 3 12 19 76 2 8 0 1 4 2 3 12 12 48 7 28 1 4 2 8 4 2 8 21 84 0 0 2 8 5 1 4 22 88 1 4 0 1 4 6 5 20 19 76 0 0 1 4 7 9 36 15 60 0 0 1 4 % 15,33 72 6,67 0,67 5,33 Sumber: Olah data penelitian
Jumlah Responden
Keterangan: SS : Sangat Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
S
TT : Tidak Tahu
: Setuju
TS : Tidak Setuju
25 25 25 25 25 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa hasil tanggapan dari pertanyaan kuesioner pada peran auditor internal sebagai pengawas memiliki jumlah tertinggi pada pernyataan setuju (S). Poin pertanyaan yang paling banyak mendapatkan pernyataan setuju terdapat pada pertanyaan nomor 5 (lima) dengan persentase 88% yang menyatakan bahwa auditor internal melakukan inspeksi secara mendadak ke setiap staff management. Sedangkan jumlah terendah pada pernyataan sangat tidak setuju (STS). Pertanyaan yang menyatakan sangat tidak setuju terdapat pada nomor 2 yang menyatakan bahwa auditor internal melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut dapat diketahui bahwa 72% jawaban responden menyatakan setuju, 15,33% menyatakan sangat setuju, 6,67% menyatakan tidak setuju, dan 0,67% menyatakan sangat tidak setuju, dan 5,33% tidak tahu. Artinya sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap peran auditor internal sebagai pengawas yang melakukan inspeksi, observasi dan memeriksa kepatuhan pelaksanaan kegiatan di Gembira Loka Zoo. Namun masih ada beberapa responden yang tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai pengawas khususnya pada peran auditor yang melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan memeriksa ketaatan tata kelola yang baik di setiap staff management.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
b. Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Tabel 5.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
No
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan SS % S % TS % STS % TT %
8 13 52 12 48 9 14 56 10 40 10 10 40 15 60 11 11 44 13 52 12 14 56 11 44 13 13 52 12 48 14 12 48 12 48 % 49,71 48,57 Sumber: Olah data penelitian
-
0 0 0 0 0 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0
1 1 1
4 4 4 1,71
Jumlah Responden 25 25 25 25 25 25 25
Keterangan: SS : Sangat Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
S
TT : Tidak Tahu
: Setuju
TS : Tidak Setuju Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan bahwa hasil tanggapan dari pertanyaan kuesioner pada peran auditor internal sebagai konsultan memiliki jumlah tertinggi pada pernyataan sangat setuju (SS). Poin pertanyaan yang paling banyak mendapatkan pernyataan sangat setuju terdapat pada pertanyaan nomor 9 dan 12 yang menyatakan bahwa “auditor internal memberikan layanan jasa konsultasi bagi pencapaian tujuan peningkatan kualitas atau mutu Gembira Loka Zoo” dan “auditor internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
penggunaan semua sumber daya di setiap staff management”. Sedangkan jumlah terendahnya pada pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan masing-masing total sebesar 0 (nol), yang berarti bahwa tidak ada satu pun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Namun terdapat pernyataan responden yang tidak tahu tentang auditor internal sebagai konsultan dengan jumlah sebesar 3 (tiga). Hal tersebut dapat diketahui bahwa 49,71% jawaban responden dari pertanyaan peran auditor internal sebagai konsultan menyatakan sangat setuju, 48,57% menyatakan setuju dan 1,71% menyatakan tidak tahu terhadap auditor internal sebagai konsultan. Artinya bahwa peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran auditor yang paling menonjol atau sering diterapkan dengan memberikan layanan jasa konsultasi guna pencapaian tujuan dan meningkatan kualitas atau mutu Gembira Loka Zoo. Auditor internal memberi masukan dan melakukan review untuk perbaikan kualitas staff management. Namun masih terdapat 3 pernyataan yang masih tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai konsultan. Ketiga pernyataan tersebut menjelaskan bahwa auditor internal meberikan layanan konsultasi bagi pencapaian tujuan peningkatan mutu dan memberi masukan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
perbaikan kualitas serta melakukan review staff management Gembira Loka Zoo. c. Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator SS % S % TS % STS % TT % 15 0 16 64 4 16 0 5 20 16 0 12 48 3 12 0 10 40 17 0 9 36 2 8 0 14 56 18 1 4 20 80 0 0 4 16 19 5 20 13 52 0 0 7 28 20 6 24 15 60 0 0 4 16 21 6 24 13 52 1 4 0 5 20 % 10,29 56 5,71 28 Sumber: Olah data penelitian No
Jumlah Responden 25 25 25 25 25 25 25
Keterangan: SS : Sangat Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
S
TT : Tidak Tahu
: Setuju
TS : Tidak Setuju Berdasarkan tabel 5.8 pada peran auditor internal sebagai katalisator menunjukan bahwa hasil tanggapan dari pertanyaan kuesioner memiliki jumlah tertinggi pada pernyataan setuju (S). Poin pertanyaan yang paling banyak mendapatkan pernyataan setuju terdapat pada pertanyaan nomor 18 yang menyatakan bahwa auditor internal melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
operasional Gembira Loka Zoo. Sedangkan jumlah terendahnya pada pernyataan sangat tidak setuju dengan total jumlah sebesar 0 (nol). Hal tersebut dapat dilihat bahwa 56% jawaban responden menyatakan setuju, 10,29% menyatakan sangat setuju, 5,71% menyatakan tidak setuju dan 28% menyatakan tidak tahu terhadap peran auditor internal sebagai katalisator. Artinya dalam pernyataan tersebut persentase paling tinggi berada dipernyataan setuju dimana peran auditor internal sebagai katalisator melakukan analisis risiko atas aktivitas karyawan serta mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan. Namun masih sangat banyak responden yang tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai katalisator khususnya pada pertanyaan nomor 16 dengan jumlah 10 responden yang menyatakan tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai katalisator, pertanyaan tersebut berisi tentang auditor internal yang dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Gembira Loka Zoo. Bahkan di pertanyaan nomor 17 terdapat 14 responden menyatakan tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai katalisator yang berisi auditor internal yang membantu Gembira Loka Zoo dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing dan pengembangan. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan tersebut masih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
sangat banyak persepsi responden yang tidak merasakaan peran auditor internal sebagai katalisator dengan persentase sebesar 28%. 2. Pengelompokan Skor Rata-Rata (Mean) Berdasarkan Bagian a. Skor Rata-rata Bagian Administrasi Skor rata-rata bagian administrasi akan menjelaskan seberapa besar skor rata-rata dari jawaban responden di bagian administrasi tentang persepsinya terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Berikut adalah tabel skor rata-rata responden di bagian administrasi. Tabel 5.9 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagaian Administrasi Terhadap Peran Auditor Internal Skor Skor Skor Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Responden Bagian Pengawas Konsultan Katalisator (P. 1-7) (P. 8-14) (P. 15-21) 1 Administrasi 3,33 3,14 1,29 2 Administrasi 3 4 1,29 3 Administrasi 2,67 4 1,29 4 Administrasi 2,17 3 1,71 5 Administrasi 2,83 3,71 1,71 6 Administrasi 2,83 3 2,14 7 Administrasi 2,83 4 3,57 8 Administrasi 2,83 3,14 3,43 Skor rata-rata peran auditor 2,81 3,57 2,05 internal di Administrasi Sumber: Olah data penelitian (Lampiran D) Pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden yang berada di bagian administrasi. Hasil rata-rata (mean) dari skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
pertanyaan 1 sampai 7 pada peran auditor internal sebagai pengawas sebesar 2,81. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 8 sampai 14 pada peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 3,57. Hasil ratarata (mean) skor pertanyaan 15 sampai 21 pada peran auditor internal sebagai katalisator sebesar 2,05. Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata di bagian administrasi menunjukan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peran auditor internal sebagai pengawas bahkan terdapat 1 responden administrasi yang menyatakan sangat setuju dengan ratarata 3,33 yang dapat diartikan bahwa auditor internal selalu memeriksa ketaatan pelaksanaan administrasi dan selalu memeriksa data-data keuangan Gembira Loka Zoo. Disisi lain terdapat 1 responden yang tidak setuju dengan peran auditor internal sebagai pengawas dengan rata-rata sebesar 2,17. Hasil rata-rata pada peran auditor internal sebagai konsultan digolongkan dalam katagori sangat setuju. Terdapat 4 responden yang menyatakan sangat setuju bahkan terdapat 3 responden dengan ratarata 4 yang dalam arti bahwa responden selalu mendapatkan layanan konsultasi, saran dan rekomendasi dari auditor internal serta selalu melakukan review terhadap responden dan melakukan analisia efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Hasil rata-rata pada peran auditor internal sebagai katalisator digolongkan dalam katagori tidak setuju, dimana hampir seluruh responden administrasi sependapat bahwa auditor internal belum melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non operasional Gembira Loka Zoo. Dalam pernyataan tersebut terdapat 3 responden dengan rata-rata 1,29 dan 2 responden dengan rata-rata 1,71. Namun ada perbedaan persepsi antara kedelapan responden yaitu terdapat 2 responden yang menyatakan sangat setuju dengan rata-rata 3,43 dan 3,57. Hal ini dapat diketahui bahwa tidak semua persepsi yang dilihat sama melainkan terdapat perbedaan antara persepsi dari setiap responden. Namun pernyataan tidak setuju diperkuat dari hasil wawancara dari salah satu staff administrasi bagian keuangan. Hasil tersebut menyatakan bahwa auditor internal lebih berperan sebagai pengawas dan konsultan dimana auditor internal lebih melakukan pemeriksaan ketaatan administrasi dan memeriksa data-data keuangan serta memberikan saran dan tindakan korektif dalam kegiatan. b. Skor Rata-rata Bagian Marketing Skor rata-rata bagian marketing ini akan menjelaskan seberapa besar skor rata-rata dari jawaban responden di bagian marketing tentang persepsinya terhadap peran auditor internal sebagai pengawas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
konsultan dan katalisator. Berikut adalah tabel skor rata-rata responden di bagian marketing. Tabel 5.10 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagaian Marketing Terhadap Peran Auditor Internal Responden Bagian Skor Skor Skor Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Pengawas Konsultan Katalisator (P. 1-7) (P. 8-14) (P. 15-21) 9 Marketing 3,57 3,50 1,57 10 Marketing 3 2,50 0,86 11 Marketing 3 3,33 2 12 Marketing 3 3 2,57 13 Marketing 3 2,17 1,71 14 Marketing 2,14 3 1 15 Marketing 3,29 3,17 3 16 Marketing 3 3 2,57 17 Marketing 3 3 2,57 18 Marketing 3,57 3 2,57 19 Marketing 3,43 2,83 2,57 Skor rata-rata peran auditor 2,95 3,09 2,09 internal di Marketing Sumber: Olah data penelitian (Lampiran D) Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa terdapat 11 (sebelas) responden yang berada di bagian marketing. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 1 sampai 7 pada peran auditor internal sebagai pengawas sebesar 2,95. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 8 sampai 14 pada peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 3,09. Hasil rata-rata (mean) skor pertanyaan 15 sampai 21 pada peran auditor internal sebagai katalisator sebesar 2,09.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata di bagian marketing menunjukan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peran auditor internal sebagai pengawas. Hasil dari persepsi di bagian marketing menyatakan bahwa auditor internal melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan memeriksa ketaatan tata kelola yang baik di setiap staff management. Hasil rata-rata pada peran sebagai konsultan digolongkan dalam kategori setuju. Responden menyatakan setuju yang dalam arti bahwa responden sudah pernah mendapatkan layanan konsultasi, saran dan rekomendasi dari auditor internal serta auditor internal selalu melakukan review dengan responden. Hasil rata-rata pada peran katalisator digolongkan dalam katagori tidak setuju, dimana hampir seluruh responden administrasi sependapat bahwa auditor internal belum melakukan analisa risiko terhadap pesaing yang potensial serta melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non operasional. Terdapat 11 responden di bagian marketing, 4 responden menyatakan sangat tidak setuju salah satunya terdapat 1 responden yang memiliki rata-rata 1, yang menjawab 7 pertanyaan dengan pernyataan tidak setuju. Bahkan terdapat 1 responden yang memiliki rata-rata sebesar 0,86 dengan menjawab tidak tahu di 5 pertanyaan, tentang mengidentifikasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
perubahan strategi, melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan pesaing atau kompetitor serta mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan Gembira Loka Zoo. Hal ini dapat diketahui bahwa persepsi karyawan di bagian marketing terhadap peran auditor internal sebagai katalisator belum terlaksana dengan baik. Pernyataan ini diperkuat dari hasil kuesioner dari manajer marketing dengan menjawab tidak setuju terhadap auditor internal yang dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis serta membantu Gembira Loka Zoo dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing. Auditor internal lebih berperan sebagai konsultan dan pengawas dimana auditor lebih melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan memberi masukan untuk perbaikan kualitas karyawan. c. Skor Rata-rata Bagian HRD Skor rata-rata bagian HRD ini akan menjelaskan seberapa besar skor rata-rata dari jawaban responden di bagian HRD tentang persepsinya terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Berikut adalah tabel skor rata-rata responden di bagian HRD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Tabel 5.11 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagaian HRD Terhadap Peran Auditor Internal Skor Skor Skor Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Responden Bagian Pengawas Konsultan Katalisator (P. 1-7) (P. 8-14) (P. 15-21) 20 HRD 3,33 3,86 2,86 21 HRD 3,67 4 2,14 22 HRD 3 4 2,57 23 HRD 3 3,71 2,57 24 HRD 3,17 4 2,57 25 HRD 1,67 4 3 Skor rata-rata peran auditor 2,97 3,93 2,62 internal di HRD Sumber: Olah data penelitian (Lampiran D) Pada tabel 5.11 dapat dilihat bahwa terdapat 6 (enam) responden yang berada di bagian HRD. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 1 sampai 7 pada peran auditor internal sebagai pengawas sebesar 2,97. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 8 sampai 14 pada peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 3,93. Hasil rata-rata (mean) skor pertanyaan 15 sampai 21 pada peran auditor internal sebagai katalisator sebesar 2,62. Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata di bagian HRD menunjukan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peran auditor internal sebagai pengawas dalam arti auditor internal memeriksa ketaatan tata kelola yang baik di setiap staff management dan melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Hasil rata-rata pada peran sebagai konsultan digolongkan dalam kategori sangat setuju. Responden menyatakan sangat setuju dalam arti bahwa auditor internal dapat memposisikan perannya sebagai mitra manajer yang selalu memberikan saran dan rekomendasi dalam kegiatan operasional Gembira Loka Zoo serta memberikan layanan jasa konsultasi dalam meningkatkan kualitas dan mutu Gembira Loka Zoo. Hasil rata-rata pada peran katalisator digolongkan dalam kategori setuju dimana seluruh responden bagian HRD sependapat bahwa auditor internal bertindak sebagai fasilitator dalam tercapainya tujuan serta membantu mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan Gembira Loka Zoo. Terdapat 5 responden menyatakan setuju di antaranya 3 responden dengan rata-rata 2,57, 1 responden dengan rata-rata 3 dan 1 responden dengan rata-rata 2,86. Namun terdapat 1 responden yang digolongkan dengan katagori tidak setuju dengan rata-rata 2,14. Berdasarkan hasil dari rank mean dari setiap bagian responden, penulis menyediakan tabel 5.12 untuk melihat hasil dari setiap persepsi responden menurut bagian dimana responden bekerja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 5.12 Hasil Persepsi Responden Terhadap Auditor Internal Peran Auditor Internal (Rank Mean) Bagian Pengawas Konsultan Katalisator Administrasi Setuju (2,81) Sangat Setuju (3,57) Tidak Setuju (2,05) Marketing Setuju (2,95) Setuju (3,09) Tidak Setuju (2,09) HRD Setuju (2,97) Sangat Setuju (3,93) Setuju (2,62) Sumber: Olah data penelitian 3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini dilakukan guna mengetahui dan mendeskripsikan suatu gambaran data dengan melihat tingakat frekuensi jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Analisis deskriptif ini akan dibagi menjadi 3 golongan yang diantaranya yaitu analisis deskriptif peran auditor internal sebagai pengawas, analisis deskriptif peran auditor internal sebagai konsultan dan analisis deskriptif peran auditor internal sebagai katalisator. Atas pembagian ketiga golongan tersebut maka akan terlihat bahwa peran auditor internal dapat dinyatakan sangat setuju, setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju. Tabel 5.13 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Pertanyaan Skor Min Skor Max Jumlah Mean 1 2 4 73 2,92 2 1 4 63 2,52 4 1 4 71 2,84 5 3 4 72 2,88 6 2 4 77 3,08 7 3 4 81 3,24 2,91 Sumber: Output SPSS Descriptive Statistics (Lampiran D)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan tabel 5.13 dari 7 (tujuh) pertanyaan terdapat nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,24 dengan jumlah total 81 yang terdapat pada pertanyaan nomor 7 (tujuh) yang berbunyi: “Auditor Internal memeriksa data-data keuangan Gembira Loka Zoo”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden menyatakan setuju. Pertanyaan yang memiliki nilai rata-rata terendah terdapat pada pertanyaan nomor 2 (dua) sebesar 2,52 dengan jumlah total 63 yang berbunyi: “Auditor Internal melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan nomor 2 (dua) responden menyatakan setuju. Peran auditor internal sebagai pengawas di Gembira Loka Zoo diukur dengan 6 pertanyaan dalam kuesioner. Jika dilihat rata-rata dari keenam pertanyaan (2,91) dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi ke- 25 responden menyatakan setuju terhadap peran auditor internal sebagai pengawas. Dalam hal ini peran auditor internal sebagai pengawas di Gembira Loka Zoo menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjadi “mata” dan “telinga” manajer, mendeteksi masalah, memeriksa ketaatan/ kepatuhan karyawan, dan mengawasi ketaatan administrasi dan keuangan.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 5.14 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Pertanyaan Skor Min Skor Max Jumlah Mean 8 3 4 88 3,52 9 3 4 86 3,58 10 3 4 85 3,40 11 3 4 83 3,46 12 3 4 89 3,56 13 3 4 88 3,52 14 3 4 84 3,50 3,45 Sumber: Output SPSS Descriptive Statistics (Lampiran D) Berdasarkan tabel 5.14 dari 7 (tujuh) pertanyaan terdapat nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,56 dengan jumlah total 89 yang terdapat pada pertanyaan nomor 12 (dua belas) yang berbunyi: “Auditor Internal
melakukan analisa efisiensi
dan efektifitas terhadap
penggunan semua sumber daya di setiap Staff management”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden menyatakan sangat setuju. Petanyaan yang memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 3,40 dengan total jumlah 85 yang terdapat pada pertanyaan nomor 10 (sepuluh) yang berbunyi: “Auditor Internal memberi saran dan rekomendasi tindakan korektif dalam kegiatan/operasional Gembira Loka Zoo”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden masih menyatakan sangat setuju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Peran auditor internal sebagai Konsultan di Gembira Loka Zoo diukur dengan 7 pertanyaan dalam kuesioner. Jika dilihat rata-rata dari ketujuh pertanyaan (3,45) menurut persepsi ke- 25 responden tersebut menyatakan sangat setuju terhadap peran auditor internal sebagai konsultan. Dalam hal ini peran auditor internal sebagai konsultan di Gembira Loka Zoo menjalankan tugasnya dengan sangat baik dalam menjadi mitra manajer yang dapat memberikan saran serta dapat memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, efisien dan efektif. Tabel 5.15 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Pertanyaan Skor Min Skor Max Jumlah Mean 15 2 3 59 2,36 16 2 3 42 1,68 17 2 3 31 1,24 18 3 4 64 2,56 19 3 4 56 2,24 20 3 4 69 2,76 21 2 4 65 2,60 2,21 Sumber: Output SPSS Descriptive Statistics (Lampiran D) Berdasarkan tabel 5.15 dari 7 (tujuh) pertanyaan terdapat nilai rata-rata tertinggi sebesar 2,76 dengan jumlah total 69 yang terdapat pada pertanyaan nomor 20 (dua puluh) yang berbunyi: “Auditor Internal melakukan analisis risiko atas aktivitas yang ada di Gembira Loka Zoo”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden menyatakan setuju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Dilain sisi petanyaan yang memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 1,24 dengan total jumlah 42 yang terdapat pada pertanyaan nomor 17 (tujuh belas) yang berbunyi: “Auditor Internal membantu Gembira Loka Zoo dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing dan pengembangan”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden menyatakan sangat tidak setuju. Peran auditor internal sebagai katalisator di Gembira Loka Zoo diukur dengan 7 pertanyaan dalam kuesioner. Jika dilihat dari total rata-rata (2,21) menurut persepsi ke- 25 responden tersebut menyatakan tidak setuju terhadap peran auditor internal sebagai katalisator. Dalam hal ini peran auditor internal sebagai katalisator di Gembira Loka Zoo belum menjalankan peran katalisator dengan baik menjadi fasilitator dan agent of change dalam mendukung kinerja Gembira
Loka
Zoo
menjadi
lebih
baik
lagi
serta
dapat
mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Berikut merupakan persepsi karyawan terhadap peran auditor internal di Gembira Loka Zoo yang dapat dilihat dalam tabel 5.16.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Tabel 5.16 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo Peran Persepsi Total Nilai Mean Auditor Internal Karyawan Konsultan 603 3,45 Sangat Setuju Pengawas 437 2,91 Setuju Katalisator
386
2,21
Tidak Setuju
Sumber: Olah data penelitian Berdasarkan tabel 5.16 pernyataan dari persepsi karyawan diperoleh dari rata-rata di setiap peran auditor internal (pengawas, konsultan dan katalisator) dan hasil dari rata-rata tersebut digolongkan dalam kriteria penilaian sebagai berikut; 1,00 – 1,74 sangat tidak setuju, 1,75 – 2,49 tidak setuju, 2,50 – 3,24 setuju, dan 3,25 – 4,00 sangat setuju. Hasil dari tabel 5.16 menunjukan bahwa persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai konsultan di Gembira Loka Zoo merupakan peran yang lebih dominan dengan rata-rata 3,45 yang digolongkan dalam pernyataan sangat setuju. Peran auditor internal sebagai pengawas memiliki rata-rata 2,91 yang digolongkan dalam pernyataan setuju sedangkan persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai katalisator merupakan peran yang belum diterapkan di Gembira Loka Zoo dengan rata-rata 2,21 yang digolongkan dalam pernyataan tidak setuju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sangat setuju terhadap peran auditor internal sebagai konsultan maka diartikan bahwa persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai konsultan di Gembira Loka Zoo dapat memberikan manfaat berupa saran dan nasehat dalam pengolahan sumber daya secara ekonomis, efisien dan efektif serta memberikan masukan guna memperbaik kualitas staff management. Auditor pun melakukan monitoring atas perbaikan sistem dan standar prosedur operasional serta melakukan review atas staff management dari prosedur dan metoda yang diterapkan di Gembira Loka Zoo, sehingga dapat membantu manajer dalam menjalankan aktivitasnya dengan memberikan saran dan rekomendasi yang bersifat jangka menengah. Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas digolongkan dalam kategori setuju. Hal ini dapat dilihat bahwa dari persepsi karyawan, auditor internal menerapkan peran sebagai pengawas dimana auditor memposisikan perannya sebagai “mata” dan “telinga” manajer, dengan mengawasi kegiatan para karyawan serta melakukan observasi guna memastikan ketaatan atau kepatuhan dari kebijakan yang telah ditetapkan. Auditor melakukan pemeriksaan ketaatan pelaksanaan administrasi serta memeriksa datadata keuangan Gembira Loka Zoo. Hasil rekomendasi dari peran auditor internal sebagai pengawas bersifat jangka pendek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai katalisator digolongkan dalam kategori tidak setuju. Hal ini dapat dilihat bahwa dari persepsi karyawan, auditor internal belum menerapkan peran sebagai katalisator, dengan melakukan analisis risiko terhadap pesaing atau kompetitor dan mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan yang sesuai dengan Gembira Loka Zoo. Auditor internal tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pembuat keputusan strategis Gembira Loka Zoo dan auditor tidak membantu dalam mengidentifikasi perubahan strategi yang bersifat jangka panjang. Hasil tersebut didukung dengan wawancara dari kepala pendidikan bagian marketing yang menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai katalisator belum terlaksana di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal di Gembira Loka Zoo memberikan pelayanan yang sama di setiap departemen yaitu Administrasi, Marketing dan HRD. Auditor internal melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan auditor internal memberikan layanan jasa konsultasi serta memberi saran dan masukan guna memperbaiki kualitas kinerja karyawan. Namun terdapat perbedaan di bagian keuangan (Administrasi) karena fokus auditor internal lebih mengarah pada pemeriksaan laporan keuangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil ketiga peran auditor internal di Gembira Loka Zoo dapat dilihat bahwa peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang sangat disetujui oleh para responden, yang berarti bahwa persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai konsultan dinyatakan sangat setuju dalam penerapan di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal sebagai pengawas merupakan peran yang dinyatakan setuju oleh persepsi karyawan dan peran auditor internal sebagai katalisator dinyatakan tidak setuju. Kesimpulan ini dapat diketahui bahwa dari persepsi karyawan peran auditor internal Gembira Loka Zoo cenderung dipahami sebagai paradigma baru yang berperan sebagai konsultan dari pada paradigma lama sebagai pengawas, namun tidak bagi katalisator karena masih banyak karyawan yang tidak tahu dan belum merasakan adanya peran auditor internal sebagai katalisator. B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan peneliti saat melakukan analisis ini yaitu jumlah responden dalam penelitian ini masih tergolong kecil dikarenakan peran auditor internal di Gembira Loka Zoo belum melakukan pengauditan secara menyeluruh dan keterbatasan waktu sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam menentukan responden.
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
C. Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat memperbanyak jumlah responden dalam penelitian. 2. Bagi Gembira Loka Zoo Bagi Gembira Loka Zoo disarankan agar peran auditor internal sebagai katalisator dapat diterapkan guna menganalisis setiap risiko yang dapat terjadi serta membantu Gembira Loka Zoo dalam pencapaian tujuan jangka panjang dan dapat memperluas obyek pengauditannya agar di setiap lini bagian dapat diketahui kekurangan yang perlu diperbaiki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Adhisty, Megasari Chitra. 2012. “Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan, dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan”. Jurnal Nominal. Vol. 1: 40. Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Daryanto. 2000. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Apollo, Surabaya. Effendi, Muh. Arief. 2002. Majalah AUDITOR, Rubrik “Kolom 1”, Edisi No. 05 tahun 2002. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4. Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik (Statistika Deskriptif). Edisi Kedua. Bumis Aksara, Jakarta. Institute of Internal Auditors. 2005. Sawyer’s Internal Auditing. Buku 1 Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Jusup, Al. Haryono. 2001. Auditing. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. “Karyawan”. http://kbbi.web.id/karyawan. Diakses tanggal 24 Maret 2015. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal. Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta. Kumaat, Valery, G. 2010. Internal Audit. Erlangga, Jakarta. Rahayu, Siti Karunia dan Ely Suhayati. 2010. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Graha Ilmu,Yogyakarta. Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer dan James H. Scheiner. 2005. Sawyer’s Internal Auditing. Buku 1 Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Simbolon, Harry Adrian. 2011. “Paradigma Baru Internal Audit”. Business & Accounting. http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/11/03/paradigmabaru-internal-audit/. Diakses tanggal 24 Maret 2015 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Suroso. (2009). Kedudukan dan Fungsi Audit Internal dalam Perusahaan. Jurnal Ilmiah Abadi Ilmu. Vol. 2 No. 2: Hal 230. Tampubolon, Robert. 2005. Risk and Systems-Based Internal Auditing. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Tjahyono, Bernhard (2012). “Analisis Peran Audit Internal di Perguruan Tinggi Swasta”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 4 (April). Hal 28-38. Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta. UU No. 14 Tahun 1969. 2015. ”Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja”. http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/725/node/10/uu-no-14-tahun1969-ketentuan-ketentuan-pokok-mengenai-tenaga-kerja. Diakses tanggal 24 Maret 2015. Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu, Yogyakarta. Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Piskologi Umum. Edisi kelima Andi Offset, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A Kuesioner Penelitian
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Lampiran_A1:Kuesioner Penelitian KUESIONER Lampiran 1 Surat ijin kepada responden Kepada Yth Bapak/Ibu Responden Di Tempat Dengan Hormat, Bersama dengan surat ini kami memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya menjadi responden dalam penelitian skripsi kami yang berjudul “ Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal”, Studi Kasus Di Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. Kami ingin menyampaikan kepada Bapak/ Ibu sebelumnya, bahwa sesuai dengan etika penelitian, data yang diperoleh akan kami jaga kerahasiannya dan digunakan semata-mata hanya untuk penelitian ini, apabila menghendaki ringkasan dari hasil penelitian ini, kami bersedia untuk mengirimkannya kepada Bapak/ Ibu. Demikian permohonan ini kami buat, atas partisipasi, kesabaran dam kemurahan hati Bapak/ Ibu dalam mengisi kuesioner ini, kami mengucapkan terima kasih. Tuhan memberkati. Yogyakarta, 23 Maret 2015
Rendy Zidane
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Lampiran_A2:Kuesioner Penelitian
I.
IDENTITAS RESPONDEN Petunjuk pengisian : Kami memohon Bapak/ Ibu untuk melengkapi identitas dari Bapak/ Ibu dengan cara membei Checklist (√) pada salah satu gambar segi empat yang terdapat di sebelah kanan dari beberapa jawaban yang tersedia. Kami juga memohon Bapak/ Ibu untuk dapat mengisi titik-titik yang terdapat pada beberapa pilihan jawaban tertentu. Informasi yang diberikan oleh Bapak/ Ibu hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian semata dan terjaga kerahasiaanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_A3:Kuesioner Penelitian 1. Usia
: ………………. Tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
(coret yang tidak perlu)
3. Lama bekerja di Gembira Loka Zoo: a. Kurang dari 5 tahun b. 5 – 10 tahun c. Lebih dari 10 tahun 4. Pendidikan terakhir: a. Setingkat SMU b. Diploma c. S1 d. S2 e. S3 5. Bagian / Seksi
: ………………………………….
6. Jabatan
: …………………………………..
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Lampiran_A4:Kuesioner Penelitian II.
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL
Petunjuk Pengisian: Beri tanda Checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan tanggapan atau penilaian Bapak / Ibu. Bentuk tanggapan atau penilaian yang Bapak / Ibu pilih adalah sebagai berikut : SS
: Jika Anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
S
: Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut.
TS
: Jika Anda Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.
STS
: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.
TT
: Jika Anda Tidak Tahu terhadap pernyataan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran_A5: Kuesioner Penelitian Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas No.
Pernyataan
1.
Auditor Internal sebagai “mata” dan “telinga” manajer.
2.
Auditor Internal melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.
3.
Auditor Internal mencari kesalahan dan kelemahan pihak yang diaudit (auditee).
4.
Auditor Internal memeriksa ketaatan tata kelola yang baik di setiap staff management.
5.
Auditor Internal melakukan inspeksi secara mendadak ke setiap staff management.
6.
Auditor Internal memeriksa ketaatan pelaksanaan administrasi.
7.
Auditor Internal memeriksa data-data keuangan Gembira Loka Zoo.
SS
S
TS
STS
TT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Lampiran_A6:Kuesioner Penelitian Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan No. 8.
Pernyataan Auditor Internal berfungsi sebagai mitra manajer dalam mencapai tujuan Gembira Loka Zoo.
9.
Auditor Internal memberikan layanan jasa konsultasi bagi pencapaian tujuan peningkatan kualitas atau mutu Gembira Loka Zoo.
10.
Auditor Internal memberi saran dan rekomendasi tindakan korektif dalam kegiatan/operasional Gembira Loka Zoo.
11.
Auditor Internal memberi masukan untuk perbaikan kualitas staff management.
12.
Auditor Internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas terhadap penggunan semua sumber daya disetiap Staff management .
13.
Auditor Internal melakukan monitoring yang berkesinambungan atas perbaikan sistem dan standar prosedur operasional.
14.
Auditor Internal melakukan review atas staff management dari prosedur dan metoda yang diterapkan oleh Gembira Loka Zoo.
SS
S
TS
STS
TT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Lampiran_A7:Kuesioner Penelitian Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator No. 15.
Pernyataan Auditor Internal bertindak sebagai fasilitator dan agent of change dalam mencapai tujuan di Gembira Loka Zoo.
16.
Auditor Internal dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Gembira Loka Zoo.
17.
Auditor Internal membantu Gembira Loka Zoo dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing & pengembangan.
18.
Auditor Internal melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non operasional Gembira Loko Zoo.
19.
Auditor Internal melakukan analisa risiko terhadap pesaing atau kompetitior yang potensial.
20.
Auditor internal melakukan analisis risiko atas aktivitas yang ada di Gembira Loka Zoo.
21.
Auditor Internal mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan Gembira Loka Zoo.
SS
S
TS
STS
TT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN B Output Descriptive Statistics
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lampiran_B1: Output Statistic Descriptive
DATA RESPONDEN (CROSSTABULATION) A. Ouput Bagian/ Jabatan Staff * Bagian Crosstabulation Statistics Bagian N
Valid Missing
25 0
Bagian Frequency Valid
Administrasi
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
8
32.0
32.0
32.0
11
44.0
44.0
76.0
HRD
6
24.0
24.0
100.0
Total
25
100.0
100.0
Marketing
B. Ouput Jenis Kelamin * Bagian Crosstabulation Case Processing Summary Cases Valid N Jenis_Kelamin * Bagian
Missing
Percent 25
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 25
100.0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran_B2: Output Statistic Descriptive
Jenis_Kelamin * Bagian Crosstabulation Bagian Administrasi Jenis_Kelamin Laki-laki
Count
Perempuan
Total
Marketing
HRD
3
5
4
12
% within Jenis_Kelamin
25.0%
41.7%
33.3%
100.0%
% within Bagian
37.5%
45.5%
66.7%
48.0%
% of Total
12.0%
20.0%
16.0%
48.0%
5
6
2
13
% within Jenis_Kelamin
38.5%
46.2%
15.4%
100.0%
% within Bagian
62.5%
54.5%
33.3%
52.0%
% of Total
20.0%
24.0%
8.0%
52.0%
8
11
6
25
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
Count
Count % within Jenis_Kelamin % within Bagian % of Total Chi-Square Tests Value
Asymp. Sig. (2sided)
df a
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio N of Valid Cases
1.220 1.236
2 2
.543 .539
25
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.88.
C. Ouput Usia* Bagian Crosstabulation Case Processing Summary Cases Valid N Usia * Bagian
Missing
Percent 25
Total
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 25
100.0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_B3: Output Statistic Descriptive Usia * Bagian Crosstabulation Bagian Administrasi Usia
21-30
Count
51-60
Total
Total
1
5
2
8
12.5%
62.5%
25.0%
100.0%
% within Bagian
12.5%
45.5%
33.3%
32.0%
4.0%
20.0%
8.0%
32.0%
2
5
0
7
% within Usia
28.6%
71.4%
.0%
100.0%
% within Bagian
25.0%
45.5%
.0%
28.0%
8.0%
20.0%
.0%
28.0%
5
1
3
9
% within Usia
55.6%
11.1%
33.3%
100.0%
% within Bagian
62.5%
9.1%
50.0%
36.0%
% of Total
20.0%
4.0%
12.0%
36.0%
0
0
1
1
% within Usia
.0%
.0%
100.0%
100.0%
% within Bagian
.0%
.0%
16.7%
4.0%
% of Total
.0%
.0%
4.0%
4.0%
8
11
6
25
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
Count
% of Total 41-50
HRD
% within Usia % of Total 31-40
Marketing
Count
Count
Count % within Usia % within Bagian % of Total Chi-Square Tests Value
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio N of Valid Cases
Asymp. Sig. (2sided)
df a
11.745 13.774
6 6
25
a. 12 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .24.
.068 .032
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Lampiran_B4: Output Statistic Descriptive D. Ouput Tingkat Pendidikan Terakhir * Bagian Crosstabulation Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
Pendidikan * Bagian
25
N
100.0%
Total
Percent 0
N
.0%
Percent 25
100.0%
Pendidikan * Bagian Crosstabulation Bagian Administrasi Pendidikan
SMU
Count
S1
Total
Total 2
3
% within Pendidikan
33.3%
.0%
66.7%
100.0%
% within Bagian
12.5%
.0%
33.3%
12.0%
4.0%
.0%
8.0%
12.0%
7
4
4
15
% within Pendidikan
46.7%
26.7%
26.7%
100.0%
% within Bagian
87.5%
36.4%
66.7%
60.0%
% of Total
28.0%
16.0%
16.0%
60.0%
0
7
0
7
% within Pendidikan
.0%
100.0%
.0%
100.0%
% within Bagian
.0%
63.6%
.0%
28.0%
% of Total
.0%
28.0%
.0%
28.0%
8
11
6
25
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
Count
Count
Count % within Pendidikan % within Bagian % of Total Chi-Square Tests Value
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio N of Valid Cases
HRD 0
% of Total Diploma
Marketing 1
Asymp. Sig. (2sided)
df a
14.583 17.781
4 4
.006 .001
25
a. 8 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .72.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Lampiran_B5: Output Statistic Descriptive E. Ouput Lama Berkerja * Bagian Crosstabulation Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
Lama_Bekerja * Bagian
25
N
100.0%
Total
Percent 0
N
Percent
.0%
25
100.0%
Lama_Bekerja * Bagian Crosstabulation Bagian Administrasi Lama_Bekerja
< 5 tahun
Count
> 10 tahun
5
% within Lama_Bekerja
20.0%
80.0%
.0%
100.0%
% within Bagian
12.5%
36.4%
.0%
20.0%
4.0%
16.0%
.0%
20.0%
5
7
4
16
% within Lama_Bekerja
31.2%
43.8%
25.0%
100.0%
% within Bagian
62.5%
63.6%
66.7%
64.0%
% of Total
20.0%
28.0%
16.0%
64.0%
2
0
2
4
% within Lama_Bekerja
50.0%
.0%
50.0%
100.0%
% within Bagian
25.0%
.0%
33.3%
16.0%
8.0%
.0%
8.0%
16.0%
8
11
6
25
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
32.0%
44.0%
24.0%
100.0%
Count
Count
Count % within Lama_Bekerja % within Bagian % of Total
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Likelihood Ratio N of Valid Cases
Total 0
% of Total Total
HRD 4
% of Total 5 - 10 tahun
Marketing 1
Asymp. Sig. (2sided)
df a
6.199 8.573
4 4
.185 .073
25
a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .96.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN C Output Uji Validitas dan Reliabilitas
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Lampiran_C1: Uji Validitas PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN A. Uji Validitas 1. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Correlations P01 P01
Pearson Correlation
P02 1
Sig. (2-tailed) N P02
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P03
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P04
P05
-.434
P05
.436
P06
.342
-.085
-.251
.492
.685
.225
.012
25
25
25
25
25
25
25
25
**
1
-.009
.089
.126
-.034
.073
.967
.673
.547
.873
.729
.000
.604
.001
.734
**
25
25
25
25
25
25
25
25
*
-.009
1
-.308
-.278
-.039
.159
.212
.030
.967
.135
.178
.853
.446
.309
-.434
25
25
25
25
25
*
.089
-.308
1
.414
25
25
25
*
.183
.444
.029
.673
.135
.040
.031
.380
.026
25
25
25
25 *
25
25
25
25
1
*
.097
.444
.039
.644
.026
25
25
25
1
**
*
.342
.126
-.278
.414
Sig. (2-tailed)
.095
.547
.178
.040
25
25
25
25
25
*
*
N
*
.095
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
TOTAL
.029
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
P07
*
.030
.436
N P06
.604
P04 *
.001
Pearson Correlation
N
P03 **
-.085
-.034
-.039
.432
.415
.685
.873
.853
.031
.039
25
25
25
25
25
.432
.415
25
.747
.492
*
*
*
.000
.012
25
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
P07
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL
-.251
.073
.159
.183
.097
.225
.729
.446
.380
.644
25
1
.000
25
25
.212
.444
.012
.000
.309
.026
.026
.012
.016
25
25
25
25
25
25
25
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
*
.734
*
.444
*
25 .492
*
.478
*
.016
**
.492
N
**
25
Pearson Correlation
25
.747
25
25
*
1
.478
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
Lampiran_C3: Uji Validitas 2. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Correlations P08 P08
Pearson Correlation
P09
1.000
Sig. (2-tailed) N P09
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P14
P10
.545
**
.005 25.000
25
**
1.000
.545
.005 25
25.000
**
**
.621
.001 25 .621
**
.001 25 .761
**
.607
.621
.001 25 .607
**
25 .723
**
.000 25 .608
**
P12
.621
**
.001 25 .723
**
P13
.761
**
.000 25 .608
**
25
25
25
1.000
**
**
.524
.007 25.000
25
**
1.000
.524
.007 25 .559
**
.559
.004 25 .700
**
.000 25.000
25
**
1.000
.700
25
25.000
**
**
.115 25
**
**
**
Sig. (2-tailed)
25 .823
25
25 .621
.001
.621
.001
.600
.621
.001
.000 25
**
.202
.001
.333
.831
**
.000 25 .798
**
.000
25
25
**
.279
.002
.177
.000
25
25
25
1.000
**
.600
.002
.670
.000
25
25
**
.202
.279
.032
.000
.333
.177
.000
25
25
25
25
25
.707
.707
25 .621
25
*
*
**
**
25
25 .429
25
25
.429
**
25
**
25
25 .545
.000
.000
25
.324
.115
**
.032
.000
.005
.000
.797
.005
.004
.000
.324
.679
.001
.001 .545
JUMLAH
.000
.000 .679
P14 **
.001
.001
Pearson Correlation
N
P11 **
25.000
25
**
1.000
.670
25 .796
.847
**
**
.000 25 .660
**
.000 25.000
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
JUMLAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.797
**
.823
**
.831
**
.798
**
.796
**
.847
**
.660
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
25
25
25
25
25
25
25
N
1.000
25.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Correlations P15 P15
Pearson Correlation
P16
1.000
Sig. (2-tailed) N P16
P20
P21
JUMLAH *
.080
.116
.187
.435
.597
.123
.659
.703
.582
.371
.052
25
25
25
25
25
25
25
.111
1.000
-.164
-.245
-.042
-.038
.227
.443
Sig. (2-tailed)
.597
.433
.238
.841
.855
.276
.293
*
25
25.000
25
25
25
25
25
25
Pearson Correlation
.316
-.164
1.000
-.022
.293
.027
.167
.409
Sig. (2-tailed)
.123
.433
.917
.155
.897
.424
.042
25
25
25
25
25
25
25
1.000
*
**
.182
.478
.000
.384
.016
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P19
P19
-.093
25.000
N P18
P18
.316
Pearson Correlation
N P17
P17
.111
25.000
-.093
-.245
-.022
.659
.238
.917
.451
.024
25
25
25
25.000
25
Pearson Correlation
.080
-.042
.293
.451
*
1.000
Sig. (2-tailed)
.703
.841
.155
.024
25
25
25
25
N
25.000
.686
25 .759
**
25 .719
**
*
*
25 .859
**
.000
.000
.000
25
25
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
P20
Pearson Correlation
.116
-.038
.027
Sig. (2-tailed)
.582
.855
.897
N P21
**
.000
.759
**
1.000
.000
*
.014
25
25
25
.167
.182
Sig. (2-tailed)
.371
.276
.424
.384
.000
.014
25
25
25
25
25
25
25.000
25
*
*
**
**
**
1.000
.487
.393
.219
.409
Sig. (2-tailed)
.052
.293
.042
.016
.000
.000
.000
25
25
25
25
25
25
25
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.773
25 .784
**
.000
Pearson Correlation
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.859
25 1.000
.000
.227
**
*
**
25
.719
25.000
.773
.187
.478
25
.487
Pearson Correlation
N JUMLAH
.686
.784
25.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_C6: Uji Reliabilitas B. Uji Reliabilitas 1. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Case Processing Summary N Cases
Valid
% 25
a
Excluded Total
100.0
0
.0
25
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .723
N of Items
.780
7
Item Statistics Mean P01 P02 P04 P05 P06 P07 TOTAL
Std. Deviation
3.92 3.36 4.00 3.92 4.16 4.32 23.68
.702 1.150 .408 .493 .473 .557 2.304
N 25 25 25 25 25 25 25
Scale Statistics Mean 47.36
Variance 21.240
Std. Deviation 4.609
N of Items 7
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_C7: Uji Reliabilitas
2. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Case Processing Summary N Cases
Valid
% 25
100.0
0
.0
25
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.796
8 Item Statistics
Mean P08 P09 P10 P11 P12 P13 P14 JUMLAH
4.52 4.52 4.40 4.40 4.56 4.52 4.44 31.36
Std. Deviation .510 .586 .500 .577 .507 .510 .583 3.094
N 25 25 25 25 25 25 25 25
Scale Statistics Mean 62.72
Variance 38.293
Std. Deviation 6.188
N of Items 8
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_C8: Uji Reliabilitas 3. Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Case Processing Summary N Cases
Valid
% 25
a
Excluded Total
100.0
0
.0
25
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.763
8 Item Statistics
Mean P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 JUMLAH
3.48 3.36 3.28 3.88 3.92 4.08 3.96 25.96
Std. Deviation .770 .700 .614 .440 .702 .640 .790 3.102
N 25 25 25 25 25 25 25 25
Scale Statistics Mean 51.92
Variance 38.493
Std. Deviation 6.204
N of Items 8
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN D Output Mean Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_D1: Olah data skor TOTAL SKOR PERAN AUDITOR INTERNAL Total Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Responden Bagian 1 Administrasi
1 3
2 3
4 3
5 3
6 4
7 4
Jumlah 20
RataRata 3.33
2
Administrasi
3
.
3
4
4
4
18
3.00
3
Administrasi
.
1
4
3
4
4
16
2.67
4
Administrasi
2
2
.
3
3
3
13
2.17
5
Administrasi
3
2
3
3
3
3
17
2.83
6
Administrasi
3
2
3
3
3
3
17
2.83
7
Administrasi
3
2
3
3
3
3
17
2.83
8
Administrasi
3
2
3
3
3
3
17
2.83
9
Marketing
3
3
4
3
4
4
21
3.50
10
Marketing
3
.
3
3
3
3
15
2.50
11
Marketing
3
4
3
3
3
3
19
3.17
12
Marketing
3
3
3
3
3
3
18
3.00
13
Marketing
2
2
.
2
3
4
13
2.17
14
Marketing
3
3
3
3
3
3
18
3.00
15
Marketing
3
3
3
3
3
4
19
3.17
16
Marketing
3
3
3
3
3
3
18
3.00
17
Marketing
3
3
3
3
3
3
18
3.00
18
Marketing
3
3
3
3
3
3
18
3.00
19
Marketing
3
2
3
3
3
3
17
2.83
20
HRD
3
4
3
3
3
4
20
3.33
21
HRD
4
4
3
3
4
4
22
3.67
22
HRD
3
3
3
3
3
3
18
3.00
23
HRD
3
3
3
3
3
3
18
3.00
24
HRD
3
3
3
3
3
4
19
3.17
25
HRD
4
3
3
.
.
.
10
1.67
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_D2: Olah data skor Total Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Responden
Bagian
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah
1
Administrasi
4
4
3
4
4
3
.
22
RataRata 3.14
2
Administrasi
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
3
Administrasi
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
4
Administrasi
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
5
Administrasi
4
4
4
3
4
3
4
26
3.71
6
Administrasi
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
7
Administrasi
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
8
Administrasi
4
4
3
4
4
4
4
27
3.86
9
Marketing
4
3
3
4
4
4
3
25
3.57
10
Marketing
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
11
Marketing
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
12
Marketing
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
13
Marketing
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
14
Marketing
3
.
3
.
3
3
3
15
2.14
15
Marketing
3
4
3
3
4
3
3
23
3.29
16
Marketing
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
17
Marketing
3
3
3
3
3
3
3
21
3.00
18
Marketing
4
3
3
4
4
4
3
25
3.57
19
Marketing
3
4
3
3
3
4
4
24
3.43
20
HRD
3
4
4
4
4
4
4
27
3.86
21
HRD
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
22
HRD
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
23
HRD
4
4
4
3
3
4
4
26
3.71
24
HRD
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
25
HRD
4
4
4
4
4
4
4
28
4.00
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran_D3: Olah data skor Total Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Responden
Bagian
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah
1
Administrasi
.
3
.
3
.
3
.
9
RataRata 1.29
2
Administrasi
3
.
.
3
.
3
.
9
1.29
3
Administrasi
3
.
.
3
.
3
.
9
1.29
4
Administrasi
.
.
.
3
3
3
3
12
1.71
5
Administrasi
.
.
.
3
3
3
3
12
1.71
6
Administrasi
.
3
.
3
3
3
3
15
2.14
7
Administrasi
3
3
3
4
4
4
4
25
3.57
8
Administrasi
3
3
3
3
4
4
4
24
3.43
9
Marketing
2
2
2
3
.
.
2
11
1.57
10
Marketing
3
3
.
.
.
.
.
6
0.86
11
Marketing
2
.
3
3
3
3
.
14
2
12
Marketing
3
.
3
3
3
3
3
18
2.57
13
Marketing
.
3
3
.
3
.
3
12
1.71
14
Marketing
2
2
.
.
.
.
3
7
1
15
Marketing
2
2
2
3
4
4
4
21
3
16
Marketing
3
.
3
3
3
3
3
18
2.57
17
Marketing
3
.
3
3
3
3
3
18
2.57
18
Marketing
3
.
3
3
3
3
3
18
2.57
19
Marketing
3
3
3
.
3
3
3
18
2.57
20
HRD
3
3
.
3
3
4
4
20
2.86
21
HRD
3
3
.
3
.
3
3
15
2.14
22
HRD
3
.
.
3
4
4
4
18
2.57
23
HRD
3
3
.
3
3
3
3
18
2.57
24
HRD
3
3
.
3
3
3
3
18
2.57
25
HRD
3
3
.
3
4
4
4
21
3
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Lampiran_D4: Output Descriptive Statistics
Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Descriptive Statistics N P01 P02 P04 P05 P06 P07 TOTAL Valid N (listwise)
Minimum 25 25 25 25 25 25 25
2 1 3 2 3 3 10
Maximum 4 4 4 4 4 4 22
Sum 73 63 71 72 77 81 437
Mean 2.92 2.52 2.84 2.88 3.08 3.24 17.48
Std. Deviation .759 1.046 .898 .666 .759 .831 2.616
25
Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Descriptive Statistics N P08 P09 P10 P11 P12 P13 P14 JUMLAH Valid N (listwise)
Minimum 25 25 25 25 25 25 25 25 23
3 3 3 3 3 3 3 15
Maximum 4 4 4 4 4 4 4 28
Sum 88 86 85 83 89 88 84 603
Mean 3.52 3.58 3.40 3.46 3.56 3.52 3.50 24.12
Std. Deviation .510 .504 .500 .509 .507 .510 .511 3.492
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran_D5: Output Descriptive Statistics
Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Descriptive Statistics N P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 JUMLAH Valid N (listwise)
Minimum 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Maximum 2 2 2 3 3 3 2 6
3 3 3 4 4 4 4 25
Sum 59 42 31 64 56 69 65 386
Mean 2.36 1.68 1.24 2.56 2.24 2.76 2.60 15.44
Std. Deviation 1.114 1.435 1.451 1.158 1.615 1.300 1.414 5.173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN E Surat Keterangan Penelitian
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126