PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH) PADA SISWA KELAS X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh: Resti Wulandari 101224010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH) PADA SISWA KELAS X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Disusun oleh Resti Wulandari 101224010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI 1
KEMAMPUATT MENULIS TEKS NTEGOSIASI DENGAI\I MENGGT]NAKAN PENDEKAT
PADA SISWA KELAS
X
Nl
SCIENTIFIC @Nf,IAII)
US 1 SMA N 1 SENTOTO
TAHT]N AJARAN aAI4NO,5
Disusun oleh: l::' :
Rssti Wulandari
NIM:
1S1224010
-Telah diseniini-oleh:
Perrbimbingrl
Ih. Yuliana Setiyaningsih
,:'
Tanggal 16 Februari 2015
Pembimbing 2
kama
Dewi, s.Pd., M.Hum.
Tanggal 16 Februari 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI KEMAMPUAI\I MEITULIS TEKS I\TEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAI\I PEI\IDEKAT NT SCIENTIFIC (ttMIAI{) PADA SISWA KELAS X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO TAHT]N AJARAN 2OI4NO15 Dipersiapkan dan ditulis oleh: Resti Wulandari
NIM:
101224010
Telah diper"lahankan
Susrrnan Panitia Penguji
Kctra
Dr" Yulia*a Setiyanitgsih
T*il
Dl. it. KunjanaRahardi, M.Hum-
fryota
1
Dr. Yuliana Setiyaningsih
Aryota
2
Rishe Purnarna
Aoggpta 3
l)ewi,
S.Pd", Ir'l[.Hum.
Pnit. Dr. Pranowo, M.Pd.
Yogyakarta, 25 Februari 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Il
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Keberhasilan ditentukan oleh 99% perbuatan dan hanya 1 % pikiran. (Albert Enstein)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBEHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah SWT, Kedua orang tua terhebat saya, Bapak Sumedi, BA dan Ibu Suwarni yang selalu memberikan semangat, dorongan, dan doa, Adik saya, Dani Yunianto yang selalu membantu dan memberikan semangat, Kekasih saya, Azis Yudantoro Setiadi yang selalu tiada henti-hentinya memberikan bantuan, semangat, doa.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARANGAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Februari 2015 Penulis
Resti Wulandari
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Resti Wulandari
Nomor Induk mahasiswa
: 101224010
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Univeritas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH) PADA SISWA KELAS X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO, TAHUN AJARAN 2014/2015
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan loyaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta: 25 Februari 2015 Yang menyatakan,
(Resti Wulandari)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Wulandari, Resti. 2015. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific (ilmiah) pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo, Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi S1. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD. Penelitian ini mengkaji tentang kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah). Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo Tahun Ajaran 2014/015. Sampelnya adalah 32 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes untuk menulis teks negosiasi dengan tema “ Jual Beli Alat Elektronik”. Data berupa skor hasil menulis siswa berdasarkan aspek penilaian teks negosiasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai siswa berdasarkan aspek yang dinilai, menghitung nilai rata-rata dan simpang baku, dan menghitung uji-t. Uji-t digunakan untuk mencari perbedaan nilai rata-rata kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS I saat pretest dan setelah posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata saat pretest siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo adalah 2,97, sedangkan kemampuan rata-rata saat posttest adalah 3,52. Skor tersebut dikonversikan ke dalam skala lima, terletak pada interval kategori baik yaitu 3,33 ˂ skor ≤ 3,66. Berdasarkan analisis test-t, diperoleh harga t-hitung dalam taraf signifikan 5 % dan DB 12 sebesar 2,444, sedangkan t-tabel adalah 2,042. Hal itu berarti bahwa kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo saat pretest dan posttest terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada guru bahasa Indonesia dan penelitian lain. Guru bahasa Indonesia diharapkan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai agar hasil pembelajaran siswa maksimal. Pendekatan scientific dapat digunakan guru sebagai salah satu alternatif pembelajaran menulis teks negosiasi. Penelitian lain diharapkan mengembangkan penelitian yang sejenis yang melibatkan dua atau lebih sekolah yang berbeda.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Wulandari, Resti. 2015. Ability to Write Negotiation Texts Using Scientific Approach on Students Class X IIS 1 SMA N 1 Sentolo, Academic Year 2014/2015. S1 Degree Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD. This research examined the ability to write negotiation texts using scientific approach. The research population was all students of class X IIS 1 SMA N 1 Sentolo Academic Year 2014/2015. The sample was the 32 students that consisted of 11 male students and 21 female students. The instruments used to collect the data were tests to write negotiation texts with the theme “Jual Beli Alat Elektronik”. The data were in the form of students’ writing scores marked based on negotiation texts scoring aspects. The data were analyzed by calculating the students’ scores based on the marked aspects, calculating average scores and standard deviation, and calculating the t-test. The t-test was used to find the differences of class X IIS 1 SMA N 1 Sentolo students’ average scores on their ability to write negotiation texts when doing the pretest and posttest. The results of the research showed that the average score on pretest of the students of class X IIS 1 SMA N 1 Sentolo was 2,97, whereas the average score on posttest was 3,52. The score was converted in scale of five, in the interval of good, 3,33 < score ≤ 3,66. Based on the t-test analysis, the value of t-counted was in the significant level of 5% and DB 12 more then t-table. Based on the t-test analysis, the t-counted was 2,444 and the t-table was 2,042. It meant that there was a significant difference of the ability of the students of class X IIS 1 SMA N 1 Sentolo to write negotiation texts using scientific approach when they did the pretest and posttest. Based on the results of this research, the researcher would like to give suggestions to Indonesian language teachers and other researchers. Indonesian language teachers hopefully used appropriate learning approach to help students gain maximum score. The scientific approach can be used by teacher as one of the alternative learning of negotiation text writting. Other researchers might be improved and conducted similiar research in different school.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific (Ilmiah) pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo Tahun Ajaran 2014/2015” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Penulis menyadari bahwa tanpa ridho dari Allah SWT dan dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1.
Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2.
Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing I dengan penuh kesabaran membimbing dan memberikan saran yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.
Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II dengan penuh kesabaran membimbing dan memberikan saran yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuan kepada penulis selama ini.
5.
Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Prodi PBSI yang dengan sabar memberikan pelayanan administratif kepada penulis dalam menyelesaikan berbagai urusan administrasi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Kepala Sekolah SMA N 1 Sentolo yang telah memberikan ijin kepda saya untuk melakukan penelitian.
7.
Sulastri, S.Pd selaku guru pengampu bahasa Indonesia yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir.
8.
Bapak Sumedi dan Ibu Suwarni yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat, dan dorongan.
9.
Adik saya Dani Yunianto yang selalu memberikan dorongan dan semangat.
10. Kekasih saya Azis Yudantoro Setiadi yang selalu tiada henti-hentinya membantu memberikan semangat dan dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 11. Sahabat-sahabat terhebat saya Anita Sugiyatno, Sebastianus Seno Kurniawan, Deny Pradita Tri Handaru, dan Maulida Reswari atas persahabatan, kebersamaan dan dukungannya. 12. Sahabat-sahabat kelas saya Cecil, Shella, Yanti, Osi, Astra, Ani, Gita, Tari, Siska, Asri, Ana, Tuta, Sore, Ratna, Santi, Andre, Trino, Yolesa, Dwi, Kris, Adven, Septi, Ingga, Silvi, Dike, Tita, dan teman-teman yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 13. Teman-teman PBSI kelas B angkatan 2010, 2011 atas kebersamaan dan dukungannya. 14. Siswa dan Siswi Kelas X IIS I SMA N 1 Sentolo yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. 15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Yogyakarta, 25 Februari 2015 Penulis
Resti Wulandari
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii HALAMAN MOTTO …………………………………………………………. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………….. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………………….. vii ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii ABSTRCT………………………………………………………………………... ix KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...
xi
DAFTAR TABEL ……………………….…………………………………….
xv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xvi DAFTAR GRAFIK ……….………………………………………………. …. xvii DAFTAR DIAGRAM ……………………..…………………………………. xviii DAFTAR LAMPIRAN…………………………..……………………………. xix BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………..
1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………… 4 1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………. 4 1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………..
5
1.5 Variabel Penelitian …………………………………………………………..
5
1.6 Batasan Istilah ……………………………………………………………….
5
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.6.1 Kemampuan Menulis ……………………..…………….…………...
6
1.6.2 Teks …………………………………………………………………..
6
1.6.3 Negosiasi ……………………………………………………………..
6
1.6.4 Pendekatan Scientific ……………………………................................
7
1.7 Sistematika Penyajian ………………………………………………………
7
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………….
8
2.1 Tinjauan Pustaka …………………………………………………………….
8
2.2 Landasan Teori ………………………………………………………………
10
2.3 Kerangka Berpikir……………………………………………………………
42
2.4 Hipotesis …………………………………………………………………….
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………….. 45 3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………………………
45
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………………... 45 3.3 Instrumen Penelitian ………………………………………………………… 46 3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………….
47
3.5 Teknik Analisis Data ……………………………………………………….
50
3.5.1 Pengolahan Data ……………………………………….……………
53
3.6 Desain Penelitian …………………………………………………………...
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………..
58
4.1 Deskripsi Data ………………………………………………………………
58
4.2 Hasil Analisis Data ..………………………………………………………..
63
4.2.1 Hasil Analisis Data Menulis Teks Negosiasi …………………….....
64
4.2.2 Hasil Analisis Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Aspek yang Dinilai ………………………………………………….
66
4.2.3 Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpang Baku Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo……
72
4.3 Pembahasan …………………………………..……………………………
73
4.3.1 Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan Rata-Rata Siswa …………………………………………………….
73
4.3.2 Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan Ketuntasan Belajar …………………………………………………
74
4.3.3 Hasil Lembar Angket Siswa ………………………………………
76
4.4 Pengujian Hipotesis ……………………………………………………….
79
4.4.1 Uji Normalitas ……………………………………………………..
79
4.4.2 Uji-t ……………………………………………………………….
82
4.4.3 Uji Validitas Angket ……………………………………………..
85
BAB V PENUTUP ………………………………………………………….
89
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………
89
5.2 Implikasi …………………………………………………………………
90
5.3 Saran …………………………………………………………………….
91
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
93
LAMPIRAN ………………………………………………………………..
95
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………
155
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1
: Aspek yang Dinilai
51
Tabel 2
: Pedoman Perhitungan Persentase Skala Lima
54
Tabel 3
: Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap
55
Tabel 4
: Rentang Nilai
55
Tabel 5
: Data Skor Pretest Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa
Tabel 6
Kelas X IIS 1 : Data Skor Posttest Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X IIS 1
Tabel 7
64
65
: Data Skor Siswa Kelas X IIS 1 Berdasarkan Kriteria Penilaian Produk
71
Tabel 8
: Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas
74
Tabel 9
: Lembar Angket Siswa
78
Tabel 10
: Case Processing Summary
80
Tabel 11
: Descriptives SPSS
80
Tabel 12
: Descriptives Statistics SPSS
81
Tabel 13
: Tests of Normality
81
Tabel 14
: Perbandingan Skor pada Pretest dan Posttest
83
Tabel 15
: Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific
86
Tabel 16
: Uji Reliability Statistics
86
Tabel 17
: Item –Total Statistics
87
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
: Diagram Proses Pembelajaran
29
Gambar 2
: Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific
31
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1
: Nilai Kemampuan Menulis Teks Negosiasi pada Pretest
60
Grafik 2
: Nilai Kemampuan Menulis Teks Negosiasi pada Posttest
62
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM Diagram 1
: Persentase Ketuntasan Pretest
75
Diagram 2
: Persentase Ketuntasan Posttest
75
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
95
Lampiran 2
: Surat Ijin Permohonan Penelitian
96
Lampiran 3
: Surat Keterangan/ Izin Melaksanakan Penelitian
97
Lampiran 4
: Surat Keterangan/ Izin Melaksanakan Penelitian
98
Lampiran 5
: Soal Pretest
99
Lampiran 6
: Soal Posttest
104
Lampiran 7
: Kunci Jawaban Soal Pretest
107
Lampiran 8
: Kunci Jawaban Soal Posttest
108
Lampiran 9
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
109
Lampiran 10
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
118
Lampiran 11
: Materi Pembelajaran
127
Lampiran 11
: Teks Negosiasi Siswa Pretest
138
Lampiran 12
: Teks Negosiasi Siswa Posttest
139
Lampiran 13
: Lembar Angket Siswa
140
Lampiran 14
: Instrumen Observasi
149
Lampiran 15
: Nilai Siswa Posttest
150
Lampiran 16
: Nilai Siswa Pretest
151
Lampiran 17
: Daftar Presensi Siswa
152
Lampiran 18
: Dokumentasi Foto
153
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Alat komunikasi yang utama bagi manusia adalah bahasa. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan ide, pikiran, dan pesan kepada orang lain sehingga terjadi komunikasi. Agar komunikasi berjalan dengan baik, diperlukan penguasaan keterampilan berbahasa. Tarigan (2008:1) menyatakan keterampilan berbahasa (atau language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu menyimak/ mendengarkan (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing skills). Pada awal kehidupan manusia lebih dulu belajar menyimak, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Seseorang yang hendak melakukan menulis setidaknya harus menguasai empat keterampilan berbahasa antara lain mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir apabila tidak dibiasakan untuk menulis. Untuk menumbuhkan semangat menulis, wawasan kebahasaan menjadi bekal yang baik untuk terampil menulis. Semakin sering berlatih, kemampuan menulis akan semakin baik. Di sekolah khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia, empat keterampilan berbahasa sangat dilatih. Empat keterampilan berbahasa tersebut menyimak, berbicara, membaca dan menulis yang sangat efektif untuk dilakukan di sekolah. Sekolah adalah tempat pertemuan guru dan murid untuk melaksanakan 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
proses belajar mengajar. Selama proses pembelajaran guru memberikan materi pelajaran dan siswa usaha untuk menuntut ilmu, kepandaian dan belajar. Menulis menjadi salah satu ketrampilan berbahasa yang diajarkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Sejalan dengan pergantian Kurikulum 2013, istilah pendekatan ilmiah atau scientific aproach pada pelaksanaan pembelajaran menjadi bahan pembahasan yang menarik perhatian para pendidik akhir-akhir ini. Kemendikbud (2013) menyatakan latar belakang pentingnya materi ini karena produk pendidikan dasar dan menengah belum menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis setara dengan kemampuan anak-anak bangsa lain. Kurikulum 2013 mengajak guru dan siswa untuk semangat dan optimis akan meraih pendidikan yang lebih baik. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah sebagai katalisator utamanya atau perangkat atau apa pun itu namanya. Pendekatan ilmiah (scientific approach) diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah. Kemendikbud
(2013)
disadari
bahwa
guru-guru
perlu
memperkuat
kemampuannya dalam memfasilitasi siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan peningkatan keterampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pada kurikulum 2013 ini mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
mempunyai banyak jam pelajaran setiap minggunya. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia juga dibahas secara mendalam. Salah satu guru bahasa Indonesia di SMA N 1 SENTOLO mengatakan kemampuan menulis siswa-siswi sudah cukup bagus, akan tetapi masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan diksi dan ejaan. Belakangan ini masih banyak siswa-siswi yang belum paham tentang bagaimana bernegosiasi dengan ejaan yang benar. Padahal bernegosiasi merupakan salah satu aktivitas yang sering kita jumpai bahkan kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat kita melakukan transaksi jual beli di pasar kita pasti melakukan dialog untuk menawar harga suatu barang, dan kegiatan itu dilakukan untuk mencapai kesepakatan antara penjul dan pembeli untuk memutuskan berapa harga yang harus dibayar. Nilai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) di SMA N 1 SENTOLO adalah 75, nilai tersebut sudah ditentukan oleh pemerintah. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat materi tentang teks negosiasi. Hambatan yang ada dalam proses belajar mengajar di kelas, salah satu guru bahasa Indonesia di SMA N 1 SENTOLO mengatakan bahwa penggunaan media yang masih kurang, dan kurikulum baru (Kurikulum 2013) mempunyai administrasi kompleks, membutuhkan waktu lama untuk melengkapinya. Sebagai calon pendidik, peneliti merasa prihatin dengan kondisi yang demikian. Penelitian akan dilakukan di SMA N 1 SENTOLO, siswa kelas X. Alasan meneliti kelas X adalah adanya kurikulum 2013 yang menambahkan materi teks negosiasi di kelas X dan guru selama ini belum pernah mengukur kemampuan menulis teks negosiasi. Apakah ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
perbedaan kemampuan menulis antara sebelum menggunakan pendekatan scientific dan sesudah menggunakan pendekatan scientiftic. Penelitian ini dilakukan agar guru bahasa Indonesia mengetahui sejauh mana kemampuan siswanya dalam menulis teks negosiasi. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat pentingnya menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk keaktifan mencari, mengolah, dan mengonstruksi pengetahuan yang diharapkan dimiliki siswa agar sesuai dengan pandangan dasar kurikulum 2013 terutama dengan pendekatan scientific. Selain itu, untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks negosiasi, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI
DENGAN
MENGGUNAKAN
PENDEKATAN
ILMIAH
(SCIENTIFIC) SISWA KELAS X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO TAHUN AJARAN 2014/2015”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah yang dipaparkan di atas, masalah tersebut dapat dirumuskan: “Bagaimana kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah) siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO tahun ajaran 2014/2015?” 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah) siswa SMA N 1 SENTOLO kelas X IIS 1 tahun ajaran 2014/2015 saat pretes dan posttest.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bermanfaat bagi para pihak yang memerlukan. Terdapat tiga manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini, sebagai berikut. 1.
Membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman tentang teks negosiasi.
2.
Membantu guru untuk menentukan pendekatan pembelajaran yang paling tepat agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3.
Memotivasi guru untuk melakukan penelitian yang bermanfaat dalam memperbaiki pembelajaran.
1.5 Variabel Penelitian Sugiyono (2012:38) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan scientific. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas X IIS 1 dalam menulis teks negosiasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1.6 Batasan Istilah Batasan istilah ini bertujuan agar pembaca mendapat gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti. Batasan istilah tersebut sebagai berikut. 1. Kemampuan Menulis Tarigan (2008:9) mengatakan bahwa kemampuan menulis merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, kemampuan-kemampuan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Kemampuan menulis yaitu kemampuan berbahasa yang bersifat produktif; artinya, kemampuan menulis ini merupakan kemampuan yang menghasilkan; dalam hal ini menghasilkan tulisan. 2. Teks Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Ada berbagai macam teks contohnya saja teks evaluatif, teks persuasif (http://kbbi.web.id/teks, diakses tanggal 7 Maret 2015) 3.
Negosiasi Kemendikbud (2013:134) menyatakan negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak- pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan cara-cara yang baik tanpa merugikan salah satu pihak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
7
Pendekatan scientific (ilmiah) Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian
dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah. Pendekatan scientific terdiri atas lima langkah, yaitu observing (mengamati), questioning (menanya), associating (menalar),
experimenting
(mencoba),
networking
(membentuk
Jejaring/
mengomunikasikan).
1.7 Sistematika Penyajian Penelitian ini berisi lima bab. Bab I berisi tentang pendahuluan. Uraian mengenai pendahuluan berisi (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) variabel penelitian, (6) batasan istilah, dan (7) sistematika penyajian. Bab II merupakan landasan teori. Uraian mengenai landasan teori berisi (1) tinjauan pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis. Bab III merupakan metodologi penelitian. Metodologi penelitian akan diuraikan mengenai (1) jenis penelitian, (2) populasi dan sampel penelitian, (3) instrumen penelitian, (4) teknik pengumpulan data, (5) teknik analisis data, dan (6) desain penelitian. Bab IV berisi tentang penelitian dan pembahasan. Uraian mengenai penelitian dan pembahasan berisi (1) deskripsi data, (2) analisis data, (3) pembahasan, dan (4) pengujian hipotesis. Bab V merupakan penutup. Penutup menguraikan (1) kesimpulan, (2) implikasi penelitian, dan (3) saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Peneliti menemukan beberapa penelitian yang berhubungan dengan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific. M.F. Atsnan dan Rahmita (2013) dengan judul penelitian “Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan Pecahan”. Hasil penelitian pendekatan berpikir dan berbuat yang diawali dengan mengamati dan menanya sampai kemudian mereka berupaya untuk mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan akhirnya mencipta. Itulah mengapa pendekatan scientific ini akan bermuara kepada tingkatan mencipta (to create) yang tentunya terdapat unsur kreativitas di dalamya. Pembelajaran matematika intinya adalah siswa/ peserta didik berkegiatan dalam pembelajaran. Diharapkan dengan mereka berkegiatan selama proses pembelajaran, matematika akan lebih bermakna dan sesuai dengan peran matematika dan pendidikan matematika untuk Indonesia yang lebih baik. Selain itu, hal – hal
yang bisa menjadi miskonsepsi siswa dalam belajar
matematika sejak dini perlu diperhatikan, terutama untuk bahan ajar berupa buku matematika siswa, agar nantinya lebih sempurna dan baik lagi. Hartono (2013) dengan judul penelitian “Pendekatan Scientific dengan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas VA SD Negeri
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Petoran Surakarta, dapat ditarik simpulan bahwa penerapan pendekatan scientific dengan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas VA SD Negeri Petoran Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai keterampilan berbicara siswa pada setiap siklusnya, yaitu pada tindakan prasiklus nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa hanya 58, siklus I nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa sebesar 66, siklus II nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa sebesar 70,8, dan pada siklus III nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa meningkat menjadi 78. Tingkat ketuntasan belajar siswa pda pra siklus sebanyak 7 siswa atau 21,88%. Pada siklus I sebanyak 14 siswa atau 42,42%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 24 siswa atau 72,73%. Pada siklus III sebanyak 30 siswa atau 90,91%. Dengan demikian, ketercapaian nilai keterampilan berbicara siswa sudah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Kristianingsih (2003) melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Menulis Surat Dinas Kelas III SLTP Kanisius Pakem tahun ajaran 2002-2003” Hasil penelitian tersebut kemampuan menyusun kalimat dalam surat undangan dinas kelas III SLTP Kanisius Pakem adalah baik sekali, dan kemampuan memilih kata (diksi) baik sekali. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat dinas adalah baik sekali. Sugiyanto
(2013)
dengan
judul
penelitian
“Pengembangan
Media
Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk SMA Universitas Negeri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Malang”. Hasil validasi ahli media diperoleh nilai sebesar 81,25% yang menunjukkan bahwa media ini sangat layak untuk digunakan. Hasil validasi ahli materi diperoleh nilai sebesar 92,5% untuk kelayakan isi media pembelajaran dan sebesar 91% untuk kesesuaian media dengan pendekatan saintifik. Hasil uji coba terbatas diperoleh hasil rata-rata respon siswa sebesar 86,5% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat layak dan menarik untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas maupun secara mandiri oleh siswa. Berdasarkan keempat penelitian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai kemampuan menulis teks negosiasi kelas X SMA belum pernah diteliti. Peneliti memilih topik ini, karena peneliti menduga pendekatan scientific akan lebih baik dan tepat untuk pembelajaran teks negosiasi. 2.2 Landasan Teori Landasan teori berisi uraian (1) pengertian menulis, (2) fungsi dan tujuan menulis, (3) kemampuan menulis, (4) pengertian teks, (5) pengertian negosiasi, (6) pengertian pendekatan scientific. 2.2.1
Pengertian Menulis Tarigan (2008:22) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Edisi Keempat, (2006:593), pengertian menulis yaitu: melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa menulis adalah suatu aktivitas komunikasi bahasa ditujukan untuk melahirkan tulisan atau pesan yang tertuang
ke
dalam
paragraf
menggunakan
lambang-lambang
grafik
yang
menggambarkan bahasa. Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang dilakukan secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan lawan bicaranya. Penuangan tulisan ke dalam kalimat menggunakan bahasa komunikasi disertai dengan penguasaan bahasa tulis, penguasaan isi karangan sesuai dengan topik yang akan ditulis, penguasaan tentang jenis-jenis tulisan. Dengan harapan agar apa yang disampaikan penulis dapat dipahami oleh pembaca. Kegiatan menulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa dan kosa kata. Enre (1988:6) mengatakan dilihat dari sudut pandang, kegunaan menulis dapat diperinci sebagai berikut. a. Menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui. b. Menulis menghasilkan ide-ide baru. c. Menulis membantu mengorganisasikan pikiran kita, dan menempatkannya dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri. d. Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi. e. Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
f. Menulis membantu kita memecahkan masalah sengan jalan memperjelas unsurunsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual, sehingga ia dapat diuji. Enre (1988:8) mengatakan ada beberapa ciri-ciri tulisan yang baik sebagai berikut ini. a. Tulisan yang
baik selalu bermakna. Tulisan yang baik harus mampu
menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dikatakan itu. Pembaca kepada siapa tulisan itu ditujukan, harus menemukan beberapa unsur di dalamnya yang menjelaskan atau menghimbau; singkatnya ia harus menyajikan sesuatu yang mengejutkan. b. Tulisan yang baik selalu jelas. Sebuah tulisan dapat dikatakan jelas jika pembaca dapat membacanya dengan kecepatan yang tetap dan dapat menangkap maknanya. c. Tulisan yang baik selalu padu dan utuh. Sebuah tulisan dapat dikatakan padu apabila pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena ia diorganisasikan dengan jelas menurut suatu perencanaan dan karena bagian-bagiannya dihubungkan satu dengan yang lain, dengan frasa atau kata penghubung. d. Tulisan yang baik selalu ekonomis. Penulis yang baik tidak akan membiarkan waktu pembaca hilang dengan sia-sia, sehingga ia akan membuang semua kata yang berlebihan dari tulisannya. e. Tulisan yang baik selalu mengikuti kaidah gramatika. Penulis harus bahasa yang baku sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
f. Penyelesaian akhir. Jika semua ciri-ciri yang disebutkan di atas tadi telah terpenuhi, dapat dijamin bahwa tulisan kita dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. 2.2.2
Fungsi dan Tujuan Menulis Menulis memiliki fungsi sebagai alat komunikasi yang menggunakan bahasa
tulis. Menulis dapat membantu berpikir secara kritis untuk memecahkan masalahmasalah. Daeng (2011:72) mengatakan fungsi menulis sebagai berikut. a. Menginformasikan sesuatu kepada pembaca (informasi yang dituliskan, pembaca yang sebelumnya belum tahu akan menjadi tahu, sehingga wawasannya bertambah), b. Meyakinkan pembaca (informasi yang disampaikan, diharapkan pembaca dapat menjadi yakin dengan adanya bukti yang konkret), c. Mengajak pembaca (informasi yang dituliskan, diharapkan pembaca melakukan apa yang dituliskan atau disampaikan oleh penulis), d. Menghibur pembaca (tulisan yang tidak bersifat informasi, tetapi mengajak pembaca untuk berangan-angan), e. Melarang atau memerintah pembaca (informasi yang dituliskan bersifat larangan atau perintah agar pembaca tidak melakukan hal yang dituliskan), f. Menolak atau menyanggah pendapat orang lain (informasi yang disampaikan berupa sanggahan atau menolak atas suatu masalah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.3
14
Kemampuan Menulis Kemampuan menulis merupakan satu kompetensi berbahasa yang sulit
dikuasai. Tarigan (2008:4) menyatakan bahwa menulis merupakan kemampuan yang sulit dikuasai. Oleh karena itu, untuk dapat menguasai kemampuan menulis dibutuhkan waktu yang lama dan latihan yang terus-menerus. Hal ini dikarenakan kemampuan menulis tidak akan datang secara otomatis melainkan melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Tarigan (2008:9) mengatakan kemampuan menulis merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, kemampuan-kemampuan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Penulis dituntut untuk menyusun gagasan-gagasan
secara logis, diekspresikan
dengan jelas, dan ditata secara menarik. Selanjutnya, mencari penelitian yang terperinci, observasi yang seksama, pembedaan yang tepat dalam pemilihan judul, bentuk dan gaya. Akhirnya, penulis dapat menulis, mengoreksi cetakan percobaan, menulis kembali dan menyempurnakannya, untuk mengembangkan diri dari seorang bakal penulis menjadi seorang pengarang yang memuaskan. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis merupakan suatu proses pengembangan yang sulit dikuasai, melibatkan cara berpikir yang teratur yang dituangkan dalam bentuk kata atau kalimat kemudian dituliskan di atas kertas sehingga menggambarkan suatu bahasa dan menyatakan suatu informasi yang dapat dipahami seseorang. Kemampuan menulis dibutuhkan waktu yang lama dan latihan yang terus menerus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.4
15
Pengertian Teks Enre (1988:123)
mengatakan teks atau wacana pada dasarnya adalah
pernyataan pikiran dan perasaan, baik mengenai benda atau keadaan yang nyata maupun yang diharapkan atau yang dicita-citakan, dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya. Istilah teks dan wacana dianggap sama dan hanya dibedakan dalam hal bahwa wacana lebih bersifat abstrak dan merupakan realisasi makna dari teks. Jenis-jenis teks yang secara umum dikenal adalah deskripsi, laporan, prosedur, penceritaan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, editorial, iklan, negosiasi, anekdot, naratif, eksemplum, dan lain-lain. Jenis-jenis teks tersebut mempunyai struktur teks yang berbeda dan memanfaatkan bentuk-bentuk bahasa yang berbeda (misalnya, jenis verba, konjungsi, partisipan, dan kelompok kata). Struktur teks dan bentuk-bentuk bahasa itu menjadi ciri-ciri yang menandai teks-teks tersebut. 2.2.5
Pengertian Negosiasi Lewicki (2012:3) mengatakan negosiasi terjadi untuk beberapa alasan: (1)
menyetujui bagaimana cara membagi sebuah sumber yang terbatas, seperti tanah, waktu, property; (2) menciptakan sesuatu yang baru di mana kedua belah pihak akan melakukannya dengan cara mereka sendiri, atau (3) menyelesaikan masalah atau perselisihan antara kedua belah pihak. Negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak- pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan cara-cara yang baik tanpa merugikan salah satu pihak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Negosiasi juga dapat terjadi sebagai tanggapan terhadap usulan program dari pihak pertama kepada pihak kedua. Sebagai contoh, sebuah organisasi sosial sebagai pihak pertama mengajukan usulan program tentang pemberdayaan usaha rumah tangga di wilayah kecamatan tertentu kepada pemerintah kabupaten sebagai pihak kedua. Agar usulan itu menguntungkan kedua belah pihak, wakil dari setiap pihak perlu bertemu untuk melaksanakan negosiasi Kemendikbud (2013).
Ciri-ciri negosiasi sebagai
berikut. a.
Menghasilkan kesepakatan
b.
Menghasikan keputusan yang saling menguntungkan
c.
Negosiasi merupakan cara untuk mencari penyelesaian
d.
Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis
e.
Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama Lima struktur negosiasi adalah orientasi, permintaan, penawaran, persetujuan,
penutup. Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu dengan berdialog. Tujuan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari cara untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga akhirnya kesepakatan dapat dibuat dan diterima bersama. Sebelum negosiasi dilakukan, perlu ditetapkan terlebih dahulu orang-orang yang menjadi wakil dari setiap pihak. Selain itu, bentuk atau struktur interaksi yang direncanakan juga perlu disepakati, misalnya dialog langsung atau melalui mediasi. Lewicki berikut.
(2012:8) menyatakan karakteristik umum situasi negosiasi sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
a. Terdapat dua atau lebih pihak yaitu, dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. b. Terdapat konflik kebutuhan dan keinginan antara dua pihak atau lebih. c. Para pihak bernegosiasi dengan pilihan artinya, mereka bernegosiasi karena mereka berpikir mereka dapat mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dengan negosiasi. d. Ketika kita bernegosiasi, kita mengharapkan proses “member dan menerima” yang mendasar untuk definisi sendiri. e. Para pihak lebih suka bernegosiasi dan mencari kesepakatan daripada melawan secara terbuka, satu sisi mendominasi dan sisi lain menyerah, atau membawa perselisihan mereka pada otoritas yang lebih tinggi untuk mengatasinya. f. Negosiasi yang berhasil melibatkan manajemen faktor kasat mata (misalnya, harga atau ketentuan perjanjian) dan juga resolusi faktor tak kasat mata. Selama melakukan negosiasi, hendaknya dihindari hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak. Untuk itu, komunikasi dalam negosiasi dilakukan dengan cara-cara yang santun. Kemendikbud (2013) menyatakan cara-cara melakukan negosiasi itu dapat ditempuh dengan cara: a.
menyesuaikan pembicaraan kearah tujuan praktis,
b.
mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak,
c.
mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
d.
mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing, dan
e.
memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari kedua belah pihak.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Mobil
Pembeli
: Selamat siang Pak,
Penjual
: Selamat siang, silahkan duduk. Dengan saudara Midun ?
Pembeli
: Benar Pak, Saya yang menghubungi Bapak pagi tadi .
Penjual
: Baiklah, langsung ke intinya saja, apa benar saudara Midun tertarik dengan mobil yang di iklankan di Koran Riau Pos itu?
Pembeli
: Betul Pak, dari foto yang ditampilkan di koran tersebut, saya tertarik ingin melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
Penjual
: Oh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
Pembeli
: Memangnya mengapa Bapak ingin mengganti mobil tersebut? apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan?
Penjual
: Oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut.
Pembeli
: Oh begitu! oh ya Pak, apakah saya bisa melihat mobil itu sekarang?
Penjual
: Tentu bisa lewat sini saudara Midun.( berjalan menuju garasi mobil )
Pembeli
: Baik Pak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pejual
: Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli
: Iya Pak, persis seperti foto yang terpajang itu, dan warnanya masih
19
mengkilat seperti baru. Penjual
: Tentu saja, karena mobil ini selalu terawat oleh saya, satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini ( tersenyum simpul )
Pembeli
: Wah bagus itu Pak, kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak?
Penjual
: Mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesin nya masih seperti baru, itu karena saya rutin servis setiap bulannya.
Pembeli
: Sangat menarik sekali ya Pak, boleh saya cek perlengkapannya Pak?
Penjual
: Oh ya , silahkan.
Pembeli
: Terimakasih Pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual
: ( setelah saudara, Midun selesai mengecek mobil tersebut ). Bagaimana ? Masih mulus bukan? ( sambil tersenyum )
Pembeli
: Iya Pak, bicara mengenai barang kan sudah jelas ini Pak, bagaimana kalau harga yang Bapak tawarkan?
Penjual
: Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 Nego.
Pembeli
: Waaah, cukup tinggi ya Pak harganya.
Penjual
: Iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari Bapak, sekarang berapa tawaran dari saudara Midun.
Pembeli
: Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200 juta Pak, itupun tidak cash hari ini.
Penjual
: Masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan saudara Midun. Jika kesepakatan harga sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran saudara Midun?
Pembeli
: Kalau saya menawar, gimana kalau 180 juta Pak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penjual
20
: Waahh, itu terlalu jauh saudara Midun. Saudara kan sudah tahu kondisi mobil ini. Jadi, Bapak rasa harga yang Bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya, dan tawaran saudara jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli
: Jika dilihat dari keadaan mobil, betul si Pak, keadaannya masih bagus, tapi anggaran saya cuma segitu tadi Pak, gimana kalau saya naikkan 1 juta Pak?
Penjual
: Kalau segitu , belum bisa Bapak melepas mobil ini. Gimana kalau Bapak beri pilihan, kalau saudara Midun benar-benar menginginkan mobil ini, Bapak bisa mengasih waktu 1 bulan untuk saudara melunasi sisa dari harga anggaran saudara yaitu 25 juta lagi. Bagaimana saudara Midun?
Pembeli
: Alternatif yang bagus Pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil Bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Gimana kalau pas dengan harga 200 juta Pak?
Penjual
: Baiklah saudara Midun, gimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215 juta, itu sudah bapak kurangkan 10 juta. Jika masih dibawah dari harga ini, Bapak tidak bisa melepas mobil ini. Jadi gimana saudara Midun?
Pembeli
: Sepertinya harga yang menarik Pak, Baiklah Pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan alternatif Bapak tadi, berarti yang 15 jutanya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan.
Penjual
: Baiklah saudara Midun. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
Pembeli
: Baiklah Pak, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika mobil telah saya terima ditempat saya, gimana Pak?
Penjual
: Baiklah saudara Midun, Silahkan tanda tangan disini ( sambil mengajukan surat jual beli ). Terimakasih saudara Midun, senang bekerja sama dengan anda, dan semoga transakasi ini dilakukan dengan ikhlas, dan semoga beruntung dengan mobil ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembeli
21
: Terimakasih kembali Pak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan Bapak. Baiklah Pak, lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual
: Baiklah saudara Midun, semoga selamat sampai tujuan. Dan tunggu saja 2 jam dari sekarang.
Pembeli
: Sekali lagi terimaksih Pak, dan selamat siang.
Penjual
: Sama – sama saudara Midun. Selamat siang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Contoh Teks Negosiasi dengan Surat Penawaran
Yth. Tuan Henry Tompsons
Dengan hormat, Dengan surat ini saya ingin mengajak Tuan untuk bekerja sama. Saya mempunyai kain batik tulis yang berkualitas dengan harga yang murah. Berikut ini saya kirimkan beberapa contoh kain tersebut beserta daftar harganya. Apabila Tuan tertarik, saya mengharapkan Tuan untuk mengajukan permintaan. Saya akan memberikan potongan harga yang menarik apabila Tuan membeli lebih dari 100 kodi. Demikian surat penawaran saya. Saya berharap kita dapat bekerja sama dalam waktu yang tidak terlalu lama. Jakarta, 5 Agustus 2013 Hormat saya,
Sumber : Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Contoh Negosiasi antara Pengusaha dan Pihak Bank
Entrepreneur : Selamat siang. Pihak bank : Selamat siang. Ada yang dapat saya bantu? Entrepreneur : Ya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit. Pihak bank : Mari saya antar. (menuju ke ruang kepala bagian kredit) Entrepreneur : Begini pak. Saya ingin meningkatkan usaha saya. jadi, saya ingin mengajukan kredit. Pihak bank : Berapakah jumlah uang yang Anda perlukan untuk meningkatkan usaha Anda? Entrepreneur : Saya memerlukan dana sebesar 200 juta. Bisakah saya memperoleh utang itu? Pihak bank : Mohon maaf, pak. Jumlah utang bapak terlampau besar. Bagaimana bila pihak bank berikan utang kepada bapak sebesar 100 juta. Entrepreneur : Apa tidak dapat lebih dari itu pak? Saya kan telah lama jadi nasabah di bank ini. Pihak bank : Baiklah untuk bapak saya berikan 130 juta. Bagaimana pak? Entrepreneur : Upayakan lebih pak. Saya memerlukan itu untuk meningkatkan usaha saya. Pihak bank : Baiklah. Bank hanya dapat berikan utang sebesar 150 juta pak. Entrepreneur : Baiklah. Akan saya ambil. Kapan uang itu bisa dicairkan pak. Bila dapat secepatnya. Pihak bank : Bila bapak sepakat uang itu dapat dicaikan secepatnya. Entrepreneur : Ya, lalu bagaimana setelah itu? Pihak bank : Pihak bank akan berikan service yang paling baik untuk bapak. Entrepreneur : Baiklah bila demikian terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dulu pak. Pihak bank : Baik pak terima kasih. Selamat siang. Entrepreneur : Selamat siang. (keluar dari area kepala bagian kredit)
Penawaran
Pengajuan
Penawaran
Persetujuan
Penutup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.6
24
Pengertian Pendekatan scientific (ilmiah) Kemendikbud (2013)
pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya dengan metode. Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau
melatarbelakangi
perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah. Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya. Majalah Forum Kebijakan Ilmiah yang terbit di Amerika pada tahun 2004 sebagaimana dikutip Wikipedia menyatakan bahwa pembelajaran ilmiah mencakup strategi pembelajaran siswa aktif yang mengintegrasikan siswa dalam proses berpikir dan penggunaan metode yang teruji secara ilmiah sehingga dapat membedakan kemampuan siswa yang bervariasi. Penerapan metode ilmiah membantu guru mengindentifikasi perbedaan kemampuan siswa. Pada penerbitan berikutnya pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
tahun 2007 dinyatakan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus memenuhi tiga prinsip utama, yaitu: a. Belajar siswa aktif, dalam hal ini
termasuk inquiry-based learning atau
belajar berbasis penelitian, cooperative learning atau belajar berkelompok, dan belajar berpusat pada siswa. b. Assessment berarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapaian tujuan belajar. c. Keberagaman mengandung makna bahwa
dalam pendekatan ilmiah
mengembangkan pendekatan keragaman.
Pendekatan ini membawa
konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks. Penerapan metode ilmiah terdapat aktivitas yang dapat diobservasi seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Penerapan metode ilmiah merupakan proses berpikir logis berdasarkan fakta dan teori. Pertanyaan muncul dari pengetahuan yang telah dikuasai. Karena itu kemampuan bertanya merupakan kemampuan dasar dalam mengembangkan berpikir ilmiah. Informasi baru digali untuk menjawab pertanyaan. Oleh karena itu, penguasaan teori dalam sebagai dasar untuk menerapkan metode ilmiah. Dengan menguasi teori, siswa dapat menyederhanakan penjelasan tentang suatu gejala, memprediksi, memandu perumusan kerangka pemikiran untuk memahami masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Bersamaan dengan itu, teori menyediakan konsep yang relevan sehingga teori menjadi dasar dan mengarahkan perumusan pertanyaan penelitian. Secara alamiah manusia memiliki hasrat ingin tahu, bertolak dari hasrat ingin tahu ini manuia berusaha mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai berbagai hal yang dihadapinya. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak. Pertanyaan-pertanyaan seperti “ini apa?”, “itu apa?” telah keluar dari mulut kanak-kanak. Kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan “mengapa begini?”, “mengapa begitu?”, dan selanjutnya berkembang
menjadi pertanyaan-
pertanyaan semacam”bagaimana hal itu terjadi?”, “bagaimana memecahkannya”, dan sebagainya. Manusia berusaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan itu atau dengan kata lain mencari pengetahuan yang benar. Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan kalau dia memperoleh pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakan. Dan pengetahuan yang diinginkannya adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar ini dapat diperoleh manusia baik melalui pendekatan non-ilmiah maupun pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu agar dapat
dicapai
pengetahuan
yang
benar
mengenai
hal
yang
dipertanyakan. Namun masih ada kalangan masyarakat saat ini menggunakan pendekatan non-ilmiah untuk memperoleh kebenaran. Suryabrata (2003) menyatakan pendekatan ilmiah dibangun atas teori tertentu. Pendekatan ilmiah seseorang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya. Pendekatan scientific atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013. Dalam pelaksanaannya, ada yang menjadikan scientific sebagai pendekatan ataupun metode. Namun, karakteristik dari pendekatan scientific tidak berbeda dengan metode scientific (scientific method). Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologi) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses (Permen No.65 Tahun 2013). Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud
meliputi
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Berikut ini tujuh (7) kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran scientific:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
28
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b.
Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
c.
Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
d.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
e.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
f.
Berbasis
pada
konsep,
teori,
dan
fakta
empiris
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. g.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Hosnan (2014) proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.
Sikap (Tahu Mengapa)
Peoduktif Inovatif Kreatif Afektif Keterampilan (Tahu Bagaimana)
Pengetahuan (Tahu Apa)
Gambar 1 Diagram Proses Pembelajaran Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sumber : Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran scientific (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
30
Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”.
b.
Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
c.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi mengamati,
menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. 2.2.6.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Scientific Langkah-langkah pembelajaran scientific menurut Kemendikbud (2013) terdiri atas lima langkah, yaitu observing (mengamati), questioning (menanya), associating (menalar), experimenting (mencoba), networking (membentuk Jejaring/ mengkomunikasikan), seperti tampak pada gambar berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Observing (mengamati)
Questioning (menanya)
Experimenting (mencoba)
Associating (menalar)
31
Networking (membentuk Jejaring)
Gambar 2 Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific Sumber :Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 a. Mengamati Mengamati adalah tahap dimana peserta didik mulai melihat secara langsung media apa yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Kemendikbud (2013) menyatakan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran
menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
dilakukan
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
1) Menentukan objek apa yang akan diobservasi 2) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi 3) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder 4) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi 5) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar 6) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Kegiatan observasi
dalam proses pembelajaran meniscayakan
keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut. a)
Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.
b) Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan
pembelajaran,
peserta
didik
sama
sekali
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Mereka juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi. c)
Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi
khususnya
etnografi.
Observasi
semacam
ini
mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk
mempelajari bahasa atau dialek
setempat, termasuk melibatkan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri. Kedua cara pelibatan dimaksud
yaitu
observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur, seperti dijelaskan berikut ini. a) Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru. b) Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi. Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alatalat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan keperluan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikal berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini. a) Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran. b) Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum observasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
c) Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya,
serta bagaimana membuat catatan atas
perolehan observasi.
b. Menanya Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan
ranah
sikap, keterampilan,
dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, guru juga berperan membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, guru mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Kemendikbud (2013) fungsi bertanya meliputi (1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran; (2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri; (3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya; (4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan; (5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar; (6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik
simpulan; (7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling
memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok; (8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul; dan (9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. Kriteria pertanyaan yang baik meliputi: (1) Singkat dan jelas; (2) Menginspirasi jawaban; (3) Memiliki fokus; (4) Bersifat probing atau divergen; (5) Bersifat validatif atau penguatan; (6) Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang; (7) Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif; (8) Merangsang proses interaksi. c. Menalar Kemendikbud (2013) istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. Kemendikbud (2013) teori asosiasi, proses pembelajaran akan berhasil secara efektif jika terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
d. Mencoba Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi
yang sesuai. Aplikasi metode eksperimen atau mencoba
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) membaca dan mempelajari contoh teks negosiasi yang telah diberikan guru;
(3) mempelajari dasar teoritis yang
sesuai dengan materi; (4) mendiskusikan dengan teman di dalam kelompok; (5) mencatat hal-hal yang penting dan mencoba merumuskan; (6) mencoba menulis teks negosiasi; dan (7) mendiskusikan dengan guru dan menyimpulkan. e. Mengomunikasikan atau Jejaring Jejaring Pembelajaran disebut juga Pembelajaran Kolaboratif. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 (2013) pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekedar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru, fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar. Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah pribadi, ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Kemendikbud (2013) ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif: a)
Guru dan peserta didik saling berbagi informasi.
b) Berbagi tugas dan kewenangan. c)
Guru sebagai mediator.
d)
Kelompok peserta didik yang heterogen. Kemendikbud (2013:141) untuk memperkuat pendekatan scientific
diperlukan adanya penalaran dan sikap kritis siswa dalam rangka pencarian (penemuan). Sebenarnya apa yang dibicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
adanya analisa. Dengan metode ilmiah seperti ini diharapkan kita akan mempunyai sifat kecintaan pada kebenaran yang objektif, tidak gampang percaya pada hal-hal yang tidak rasional, ingin tahu, tidak mudah membuat prasangka, selalu optimis. Kemendikbud (2013:142) menyatakan secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non ilmiah. Pendekatan non ilmiah dimaksud meliputi semata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis. Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output). Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh (Permen No.65 Tahun 2013). Pendekatan scientific menjadi trending topic pada pelaksanaan Kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis pendekatan scientific ini lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis Teks Negosiasi NNNNNVVVNNNNeegj,N egosiasi
Pendekatan Scientific
Pretest
Posttest
Uji Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific
Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific (ilmiah) di SMA N 1 Sentolo kelas X IIS 1. Pada tahap awal siswa akan diberikan pretest mengenai teks negosiasi untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum diberikan treatment. Selanjutnya, siswa akan diberikan treatment yaitu pembelajaran teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific. Setelah diberikan treatment langkah selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi siswa dengan menggunakan pendekatan scientific. Selanjutnya dapat diharapkan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum diberikan treatment dan setelah diberikan treatment. Dengan demikian, peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan gambaran nyata mengenai kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific sangat baik dan diharapkan guru dapat memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi agar pembelajaran menjadi lebih efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
2.4 HIPOTESIS Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut. Penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran menulis teks negosiasi saat pretest dan posttest terdapat perbedaan yang sangat signifikan, dan dapat meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X IIS 1 tahun ajaran 2014/2015. : Tidak ada perbedaan kemampuan menulis pada siswa kelas X IIS 1 saat pretest dan posttest siswa kelas X IIS 1 dengan menggunakan pendekatan scientific. H₁
: Ada perbedaan kemampuan menulis pada siswa kelas X IIS 1 saat pretest dan posttest siswa kelas X IIS 1 dengan menggunakan pendekatan scientific.
.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk eksperimen kuasi (quasi experiment) sebagai eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan pembandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan. Penelitian ini juga merupakan penelitian kuantitatif karena jenis data yang diperoleh berupa nilai tes menulis teks negosiasi. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi penelitian menurut Arikunto dan Suwandi Sudjana dalam handout Slamet Soewandi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sugiyono (2012:80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMA N 1 Sentolo yang terdiri dari lima kelas, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IIS 1. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teks negosiasi biasanya dilakukan di ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Sosial, misalnya negosiasi penjual dan pembeli, negosiasi antara nasabah dan pihak bank, dan lain-lain.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Kelas X IIS 1 mampu mewakili karakteristik Kelas X IIS. Pertimbangan dilakukan dengan alasan karakteristik Kelas X IIS 1 dan Kelas X IIS 2 sama sehingga peneliti memilih kelas X IIS 1 sebagai sampel penelitian. 3.3 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini berupa tes dan nontes. Tes terdiri dari penyebaran angket. Nontes berupa pedoman wawancara, catatan lapangan, lembar pengamatan, dan lembar penilaian. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan peserta didik dalam proses pembelajaran menulis teks negosiasi. Instrumen lain yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Angket berupa pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis atau pilihan ganda. Angket digunakan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang pembelajaran menulis teks negosiasi. 2. Lembar observasi. Penelitian ini menggunakan satu lembar observasi, yaitu lembar pedoman obseravi keaktifan siswa selama proses pembelajaran. 3. Pedoman wawancara. Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur. Instrumen wawancara berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara digunakan sebagai panduan pertanyaan terkait dengan minat peserta didik mengenai pembelajaran menulis. 4. Pedoman penilaian. Instrumen: pedoman penilaian berupa lembar penilaian untuk menilai hasil belajar peserta didik. Pedoman penilaian digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis teks negosiasi sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
dengan kaidah. Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan. a) Penilaian Kompetensi Sikap (Attitude) Penilaian penelitian ini melalui observasi,
penilaian diri dan
jurnal/catatan guru. b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Knowledge) Penilaian pada penelitian ini menggunakan instrument tes tulis berupa uraian. c) Penilaian Kompetensi Keterampilan (Skill) Penilaian kompetensi keterampilan instrumen yang digunakan adalah penilaian portofolio untuk mengetahui perkembangan dan prestasi peserta didik dalam kurun waktu tertentu. 5. Dokumentasi (kamera digital). Instrumen: dokumentasi (kamera digital) berupa pengambilan gambar langkah pembelajaran, baik sebelum dan tindakan maupun selama tindakan berlangsung. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Observasi Pada observasi tingkah laku yang diharapkan muncul karena peserta didik dikenai perlakuan (treatment) atau suatu kondisi tertentu, observasi memerlukan perencanaan dan persiapan yang benar-benar matang, observasi yang dilaksanakan dalam situasi yang wajar, pelaksanaannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
jauh lebih sederhana, karena observasi semacam ini dapat dilakukan sepintas (Sudjono, 1994:77). Data yang diukur berupa data keterlaksanaan setiap tahapan dari pendekatan scientific. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi untuk mengukur aktivitas guru yang terjadi dalam proses pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan pendekatan pembelajaran ini bertujuan untuk melihat apakah tahapan-tahapan pendekatan scientific telah dilaksanakan oleh guru atau tidak. Observasi ini dibuat dalam bentuk checklist. Jadi dalam pengisiannya, observer memberikan tanda checklist pada kolom “ya” atau “tidak” jika kriteria yang dimaksud dalam daftar cek yang ditunjukkan guru. Selain membuat daftar checklist, terdapat juga kolom keterangan untuk memuat saran-saran observer atau kekurangan aktivitas-aktivitas guru selama proses pembelajaran. Selanjutnya, format observasi yang telah disusun tidak diujicobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer yang akan mengikuti dalam proses penelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap format observasi tersebut. 2. Tes Arikunto (2006:53) “ tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.” Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata skor tes kemampuan menulis teks negosiasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
dengan menggunakan pendekatan scientific. Tes yang dibuat berupa soal essai yang dilaksanakan sebelum dan setelah treatment diberikan. Tes bentuk essai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. 3. Wawancara Kunandar (2011:157) dalam rangka memperoleh data dan atau informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, siswa, kepala sekolah, dan fasilitator yang berkolaborasi. Wawancara digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi penting, baik yang terjadi sebelum, selama, sesudah tindakan. Wawancara dilakukan dengan peserta didik dan kolaborator. Materi wawancara adalah mendiskusikan pembelajaran keterampilan menulis teks negosiasi. 4. Tes Menulis Teks Negosiasi Kunandar (2011:186) menyatakan tes adalah pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan, sikap, bakat dan lain sebagainya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar dengan berbagai prosedur penilaian. Tes dilakukan terhadap subjek penelitian. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Bentuk tes yang dilakukan berupa penugasan menulis teks negosiasi. Tes terdiri dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes awal bertujuan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
memperoleh data keterampilan menulis peserta didik sebelum dilakukan treatment. Tes akhir bertujuan untuk memperoleh data keterampilan menulis
sesudah
dilakukan
treatment.
Selanjutnya,
kedua
data
dibandingkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan menulis siswa sebagai subjek penelitian mengalami perbedaan yang signifikan. Tes tulis yang diberikan berupa uraian. 5. Dokumentasi Dokumentasi di sini berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian atau proses pembelajaran di kelas mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran menulis teks negosiasi. Selain itu, dokumen tugas peserta didik yang digunakan untuk mengetahui skor peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalsis data adalah dengan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Teknik analisis deskriptif kuantitatif merupakan prosedur statistik untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu variabel. Uji ini tergantung pada jenis data (nominal, ordinal, interval, rasio ). Iqbal (2002:136). Peneliti menganalisis data yang telah terkumpul dengan langkah- langkah sebagai berikut. 1. Peneliti membaca dan memahami teks negosiasi siswa. 2. Penilaian teks negosiasi diberikan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Penelitian ini terdapat empat aspek yang harus diperhatikan untuk dinilai, yaitu isi dan tujuan, struktur negosiasi, kosakata dan diksi, bahasa (tata bahasa dan struktur) dan penulisan (ejaan dan tanda baca) kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini keempat aspek yang dinilai dalam teks negosiasi. Tabel 1 Aspek yang Dinilai No. 1.
2.
3.
Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Isi dan Tujuan a. Tujuan tulisan luas dan lengkap, isi sangat terjabar, sesuai dengan kutipan. b. Tujuan tulisan luas dan lengkap, isi terjabar, sesuai dengan teks negosiasi , meskipun kurang terinci. c. Tujuan tulisan terbatas, isi kurang lengkap, kurang terjabar, dan kurang rinci. d. Tidak ada tujuan tulisan, isi tidak mengena. e. Tidak ada tujuan dan isi. Struktur ( orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) a. Struktur tulisan teratur, rapi, dan amat jelas. Struktur tulisan kaya akan gagasan, urutan amat logis, kohesi amat tinggi. b. Struktur tulisan teratur, rapi, dan jelas. banyak gagasan, urutan logis, kohesi tinggi. c. Struktur tulisan kurang teratur, rapi, dan kurang jelas. Gagasan kurang, urutan kurang logis, kohesi kurang tinggi. d. Struktur tulisan tidak teratur, tidak jelas dan kurang gagasan. Urutan tulisan tidak logis, dan tidak ada kohesi. e. Struktur tulisan tidak ada. Kosakata dan Diksi a. Kosakata tulisan amat luas, penggunaan diksi sangat efektif, sangat menguasai pembentukan kata, pemilihan kata sangat tepat. b. Kosakata tulisan luas, penggunaan diksi
Tingkat
Rentang Skor
Amat baik
5
Baik
4
Cukup Kurang Sangat Kurang
3 2 1
Amat baik
5
Baik
4
Cukup
3
Kurang
2
Sangat Kurang
1
Amat baik
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
efektif, sangat menguasai pembentukan kata dan pemilihan kata yang tepat. c. Kosakata tulisan terbatas dan kurang efektif. Kurang menguasai pembentukan kata dan pemilihan kata kurang tepat. d. Kosa kata tulisan seperti terjemahan. Pembentukan kata sangat kurang dan tidak menguasai kata-kata. e. Kosa kata tulisan dan pemilihan kata sangat kurang. 4.
52
Baik
4
Cukup
3
Kurang
2
Sangat Kurang 1
Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur) dan Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)/kaidah Bahasa Indonesia. a. Tata bahasa tulisan sangat baik, sedikit kesalahan penggunaan, penyusunan kalimat dan kata-kata. Kaidah penulisan kata dan ejaan sangat baik. b. Penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana, sedikit kesalahan tata bahasa. Penulisan baik tanpa mengaburkan makna dan menguasai kaidah penulisan kata, ejaan dengan sedikit kesalahan. c. Tulisan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana. Terdapat kesalahan tata bahasa yang mengaburkan makna dan kurang menguasai kaidah penulisan kata, ejaan, dan banyak kesalahan. d. Tulisan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat kurang baik dan tidak komunikatif. e. Tulisan dalam kaidah penulisan kata dan ejaan sangat kurang baik. Tulisan banyak terjadi kesalahan.
Amat baik
5
Baik
4
Cukup
3
Kurang
2
Sangat Kurang
1
Penghitungan skor dengan cara jumlah skor dibagi dua. Skor 10 diberikan untuk hasil pekerjaan siswa yang sempurna sedangkan skor kurang dari 10 diberikan untuk hasil pekerjaan siswa yang kurang sempurna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5.1
53
Pengolahan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa skor mentah dari tes
kemampuan menulis teks negosiasi yang nantinya akan diolah menjadi nilai jadi. Langkah-langkah dalam mengolah data adalah sebagai berikut. a) Membuat tabulasi skor distribusi tunggal b) Membuat tabulasi untuk menghitung nilai rata-rata (mean) c) Menghitung nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku 1) Nilai rata-rata (mean) dilambangkan dengan Rumus:
=
Ʃ
Keterangan: = Nilai rata-rata (mean) x = Nilai kemampuan menulis siswa N = Jumlah siswa 2) Simpangan Baku Dalam bukunya Nurgiantoro (2010:226), simpangan baku digunakan untuk mencari besar kecilnya penyebaran skor para siswa digunakan rumus:
S=
∑
−
∑
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Keterangan: S
= Simpangan Baku
Ʃx
= Jumlah Skor
Ʃ
= Jumlah Skor
N
= Jumlah Siswa
3) Mengkonversikan Nilai Mengkonversikan nilai ke dalam pedoman penghitungan persentase skala seratus untuk menentukan kemampuan menulis teks negosiasi siswa. Tabel 2 Pedoman Penghitungan Presentase Skala Lima Interval Presentase
Nilai Ubahan Skala Lima Keterangan
Tingkat Penguasaan
0-4
E-A
85% -100%
4
A
Sempurna
75% - 84%
3
B
Baik Sekali
60% - 74%
2
C
Baik
40% - 59%
1
D
Cukup
0% - 39%
0
E
Sedang (Nurgiantoro, 2010:400)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Tabel 3 Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap Nilai Kompetensi Predikat Sikap Pengetahuan Keterampilan A (96-100) 4 4 SB A- (91-95) 3,66 3,66 B+ (86-90) 3,33 3,33 B (81-85) 3 3 B B- (75-80) 2,66 2,66 C+ (70-74) 2,33 2,33 C (65-69) 2 2 C C- (60-64) 1,66 1,66 D+ (55-59) 1,33 1,33 K 1 1 D ≤54 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013) Tabel 4 Rentang Nilai No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Skor Nilai 0,00 ≤ skor ≤ 1,00 D 1,00 ˂ skor ≤ 1,33 D+ 1,33 ˂ skor ≤ 1,66 C1,66 ˂ skor ≤ 2,00 C 2,00 ˂ skor ≤ 2,33 C+ 2,33 ˂ skor ≤ 2,66 B2,66 ˂ skor ≤ 3,00 B 3,00 ˂ skor ≤ 3,33 B+ 3,33 ˂ skor ≤ 3,66 A3,66 ˂ skor ≤ 4,00 A (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013) 4) Tes –t (t-tes) Uji-t digunakan mencari perbedaan nilai rata-rata antara kelompok satu (X1) dengan kelompok yang lainnya (X2) (Nurgiantoro, 2010:109). Penggunaan teknik analisis ini dimaksudkan untuk menguji perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi sebelum diberikan treatment dan sesudah diberikan treatment pada siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo. Rumus uji-t
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
untuk mencari perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi sebelum diberikan treatment dan sesudah diberikan treatment pada siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo tahun ajaran 2014/2015.Untuk perhitungan uji-t dengan rumus uji-t secara manual. Rumusnya sebagai berikut.
=
Ʃ
Ʃ
(Ʃ )²
Keterangan: D
: Perbedaan skor rata-rata kedua tes (X1-X2)
ƩD
: Jumlah perbedaan skor kedua tes
n
: Jumlah subjek
Untuk
membuktikan
apakah
ada
perbedaan
yang
signifikan
kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO saat pretest dan posttes, peneliti akan melakukan analisis terhadap hasil perhitungan dengan rumus uji-t sebagai berikut. 3.6 Desain Penelitian Thomas D. Cook (1979: 96-97) menyatakan desain penelitian merupakan sebuah rencana prosedural yang menjadi panduan peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian secara valid, obyektif, akurat dan ekonomis. Desain penelitian sangat diperlukan oleh peneliti untuk mengarahkan kerja penelitian agar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penelitian
eksperimen
terdapat
perlakuan
(treatment),
57
penelitian
eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain yang digunakan oleh peneliti adalah eksperimen kuasi (quasi experiment) sebagai eksperimen yang memiliki perlakuan, pengukuran dampak, namun tidak menggunakan penugasan acak untuk menciptakan pembandingan dalam rangka menyimpulkan perubahan yang disebabkan perlakuan. Bentuk desain yang digunakan peneliti adalah The One – Group PretestPosttest Design menurut Thomas D. Cook, paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut. O1 X O1 O2
X
O2
= treatment yang diberikan = Pretest = Posttest Terdapat suatu kelompok diberikan tes sebelum treatment/ perlakuan.
Selanjutnya, kelompok diberikan tes setelah diberikan treatment/ perlakuan. Treatment yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan pendekatan scientific dalam materi menulis teks negosiasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini membahas tiga hal yang berkaitan dengan proses penelitian yang telah dilaksanakan, meliputi (A) deskripsi data pelaksanaan penelitian, (B) hasil penelitian, (C) pembahasan hasil penelitian. Deskripsi data pelaksanaan penelitian berisi penjelasan proses penelitian, yaitu lokasi penelitian dan subjek penelitian. Dalam hasil penelitian dipaparkan data yang didapatkan dari proses penelitian, baik data tes maupun non tes, sedangkan dalam pembahasan hasil penelitian berisi uraian penjelasan berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya. 4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian Bagian ini membahas tentang deskripsi pelaksanaan yang meliputi: (1) tempat pelaksanaan penelitian dan (2) pelaksanaan penelitian. Keseluruhan deskripsi penelitian dapat dilihat pada uraian di bawah ini. 1.
Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian yang mengkaji kemampuan menulis teks negosiasi dengan
menggunakan pendekatan scientific pada siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo. Penelitian dilaksanakan pada semester 1, yaitu bulan November 2014 di SMA N 1 Sentolo yang beralamat di Jl. Ploso, Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan tahun ajaran 2014/2015 dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan materi teks negosiasi. Jumlah jam pelajaran
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
bahasa Indonesia kelas X IIS 1 di SMA N 1 Sentolo dalam satu minggu adalah 4 jam pelajaran (4 x 45 menit) yang terbagi dalam dua kali pertemuan pada hari Senin (jam ke- 5 dan 6), dan hari Kamis (jam ke- 7 dan 8). Subjek penelitian adalah siswa kelas X IIS 1 berjumlah 32 orang yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu berupa data skor yang diperoleh dengan cara memberi tes kemampuan menulis teks negosiasi kepada siswa. 2.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks
negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific pada siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo tahun ajaran 2014/2015. Selanjutnya diharapkan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan scientific. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara peneliti dengan Ibu Sulastri, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas X IIS 1. Penelitian hari pertama dilaksanakan hari Kamis, 13 November 2014 pukul 12.15 – 13.45 WIB yang diikuti oleh siswa kelas X IIS 1 yang berjumlah 32 siswa. Peneliti terlebih dahulu megadakan tes kemampuan awal (pretest). Tes kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal tentang teks negosiasi. Jumlah siswa yang terlibat adalah siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo yang berjumlah 32 orang. Hasil tes kemampuan awal yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada grafik berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Pretes Kemampuan Menulis Teks Negosiasi 30 J U M L A H S I S W A
25 20 15 10 5 0
sangat baik baik cukup baik kurang baik sangat kurang baik
Grafik 1. Nilai Kemampuan Menulis Teks Negosiasi pada Pretest Dalam pedoman penilaian yang telah ditetapkan oleh peneliti, terdapat lima nomor butir soal dan nilai maksimal setiap skornya adalah 20. Soal nomor 1 aspek pengertian negosiasi, soal nomor 2 aspek struktur negosiasi, soal nomor 3 aspek penulisan ejaan, soal nomor 4 aspek ciri-ciri negosiasi, dan soal nomor 5 aspek teknik negosiasi. Skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing kategori akan dijumlah dan kemudian dibagi lima. Berdasarkan data tersebut, pada aspek pengertian negosiasi, terdapat 24 siswa yang mendapatkan skor 20. Siswa yang mendapat skor 15 hanya 1 orang, dan siswa yang mendapatkan skor 10 hanya 1 orang sedangkan yang mendapatkan skor 5 sebanyak 6 orang. Pada aspek struktur negosiasi, terdapat 21 orang yang mendapatkan skor 20 dan terdapat 10 orang yang mendapatkan skor 15. Pada aspek penulisan ejaan, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 20. Siswa yang mendapatkan skor 15 sebanyak 27 orang dan yang mendapatkan skor 10 diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
4 orang. Selanjutnya, pada aspek cirri-ciri negosiasi terdapat 6 orang yang mendapatkan skor 20. Skor 15 diperoleh 5 orang sedangkan skor 5 diperoleh 5 orang. Pada aspek cirri-ciri negosiasi sebanyak 12 orang mendapatkan skor 0. Pada aspek teknik negosiasi sebanyak 24 orang memperoleh skor 20. Skor 15 diperoleh 4 orang dan skor 10 diperoleh 4 orang. Setelah melaksanakan tes kemampuan awal peneliti melanjutkan proses pembelajaran sesuai dengan RPP. Peneliti menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dipakai dalam pembelajaran. Peneliti membagi kelas menjadi lima kelompok. Selanjutnya, siswa diberikan beberapa model teks negosiasi kemudian menganalisis teks yang diberikan. Dalam diskusi kelompok, siswa melakukan kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Setelah siswa selesai menganalisis dalam kelompok, selanjutnya siswa mengomunikasikan dengan mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain saling menanggapi. Peneliti memberi penguatan dan refleksi setelah semua kelompok selesai melakukan presentasi. Penelitian hari kedua dilaksanakan hari Senin, 17 November 2014 pukul 10.30 – 12.00 WIB yang diikuti oleh siswa kelas X IIS 1 yang berjumlah 30 siswa. Dua orang siswa tidak mengikuti pembelajaran dikarenakan mengikuti kegiatan organisasi sekolah. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP. Peneliti membagi kelas menjadi lima kelompok dan selanjutnya siswa menganalisis teks negosiasi yang telah diberikan oleh guru. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran masih sama. Di dalam kelompok siswa mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan. Setelah semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
kegiatan sudah dilaksanakan peneliti melakukan tes kemampuan akhir atau posttest kemampuan menulis teks negosiasi kelas X IIS 1. Hasil tes kemampuan awal yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada grafik berikut.
Postes Kemampuan Menulis Teks Negosiasi 30 J U 25 M L 20 A 15 H S I S W A
Isi dan Tujuan Struktur Negosiasi Kosa kata Bahasa
10 5 0
(5)Sangat Baik
(4) Baik
(3)Cukup (2)Kurang (1) Sangat Baik Kurang Baik
Grafik 2. Nilai Kemampuan Menulis Teks Negosiasi pada Postest Dalam pedoman penilaian yang telah ditetapkan oleh peneliti, terdapat empat aspek yang dinilai pada hasil tes tertulis siswa, yaitu aspek isi dan tujuan, struktur negosiasi, kosa kata, dan bahasa (penulisan ejaan dan kaidah bahasa Indonesia). Setiap aspek yang dinilai dengan menggunakan skala 1-5. Skala 1 mewakili skor terendah dan skala 5 mewakili skor tertinggi. Skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing kategori dijumlah, kemudian dibagi lima. Berdasarkan data tersebut, pada aspek isi dan tujuan, 28 orang memperoleh skor 5 dengan kategori nilai sangat baik, sedangkan 1 orang siswa mendapatkan skor 1 dalam kategori sangat kurang baik. Pada aspek struktur negosiasi, sebanyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
24 orang memperoleh skor 5 dengan kategori sangat baik, sedangkan 3 orang mendapatkan skor 4 dengan kategori baik. Dalam kategori cukup dengan skor 1 diperoleh 1 orang dan terdapat 1 orang yang mendapatkan skor 1 dengan kategori sangat kurang. Pada aspek kosa kata, siswa yang mendapatkan skor 5 dengan kategori sangat baik sebanyak 8 orang. Siswa yang mendapatkan skor dalam kategori baik dengan skor 4 sebanyak 19 orang. Siswa yang mendapatkan kategori cukup dengan skor 3 sebanyak 1 orang dan dalam kategori kurang baik dengan skor 2 sebanyak 1 orang. Pada aspek bahasa ( penulisan ejaan dan kaidah bahasa Indonesia), siswa yang mendapatkan skor 5 dengan kategori sangat baik sebanyak 3 orang. Siswa yang mendapatkan skor 4 dengan kategori baik sebanyak 20 orang. Siswa yang mendapatkan skor 3 dengan kategori cukup sebanyak 5 orang dan siswa yang mendapatkan skor 2 dengan kategori kurang baik sebanyak 1 orang. 4.2 Hasil Analisis Data Subbab ini memaparkan hasil penelitian kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 semester 1 SMA N 1 SENTOLO tahun ajaran 2014/2015 dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Hasil penelitian yang diuraikan meliputi data yang diperoleh dari instrumen tes dan nontes. Data dari instrumen tes berupa hasil karya teks negosiasi, sedangkan data dari instrumen nontes berupa hasil observasi, angket, dan dokumentasi aktivitas siswa. Data tes disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan data nontes disajikan dalam bentuk deskriptif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
data kualitatif. Data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan analisis yang berupa tafsiran terhadap isi tabel, grafik, tersebut. selanjutnya, data nontes dipaparkan dalam bentuk verbal. 4.2.1 Hasil Analisis Data Menulis Teks Negosiasi Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata (mean), simpang baku, dan melakukan uji-t. Tes kemampuan awal (pretest) dilaksanakan pada penelitian hari pertama Kamis, 13 November 2014. Jumlah siswa yang terlibat adalah 32 orang. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment). Di bawah ini akan digambarkan nilai pretest dalam tabel. Dari soal pretest diperoleh skor tertinggi 3,8 dan skor terendah 1,6. Tabel 5 Data Skor Pretest Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X IIS 1 No 1.
SKOR (X) 1,60
FREKUENSI (f) 1
(f) X 1,6
(f) X² 2,56
2.
2,00
1
2,0
4
3.
2,20
2
4,4
19,36
4.
2,40
2
4,8
23,04
5.
2,60
2
5,2
27,04
6.
2,80
4
11,2
125,44
7.
3,00
6
18
324
8.
3,20
4
12,8
163,84
9.
3,40
6
20,4
416,16
10.
3,60
2
7,2
51,84
12.
3,80
2
7,6
57,76
JUMLAH
32
Ʃ(f)x =95,2
Ʃ(f)x² =1215,04
Keterangan: x f fx (f) x²
= skor siswa = frekuensi = skor dikalikan frekuensi = skor dikuadratkan dikalikan dengan frekuensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tes kemampuan akhir dilaksanakan pada penelitian hari kedua Senin, 17 November 2014. Jumlah siswa yang terlibat adalah 30 orang. Dua orang siswa tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran karena mengikuti kegiatan organisasi sekolah. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan (treatment). Dari hasil nilai teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 diperoleh skor tertinggi 4,0 dan skor terendah 1,2. Hasil menulis teks negosiasi ditabulasikan ke dalam tabel. Tabel digunakan untuk menggambarkan data-data sebagai persiapan menghitung teks negosiasi siswa. Data secara lengkap dimuat dalam tabel di bawah ini. Tabel 6 Data Skor Posttest Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X IIS 1 No
FREKUENSI (f) 1
(f) X
(f) X²
1.
SKOR (X) 1,20
1,2
1,44
2.
2,80
1
2,8
7,84
3.
3,20
1
3,2
10,24
4.
3,40
5
17
289
5.
3,60
12
43,2
1866,24
6.
3,80
8
30,4
924,16
7.
4,00
2
8
64
JUMLAH
30
Ʃ(f)x =105,8
Ʃ(f)x² =3162,92
Keterangan: x
= skor siswa
f
= frekuensi
fx
= skor dikalikan frekuensi
(f) x²
= skor dikuadratkan dikalikan dengan frekuensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
4.2.2 Hasil Analisis Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan Aspek yang Dinilai Analisis data digunakan untuk melihat kemampuan menulis teks negosiasi berdasarkan keempat kriteria penilaian dalam karangan. Analisis data berdasarkan keempat kriteria dalam menulis teks negosiasi adalah sebagai berikut. a. Isi dan Tujuan Pada kriteria ini, siswa menulis teks negosiasi dengan topik yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu “Jual Beli Alat Elektronik “. Kemampuan menulis siswa dalam menentukan judul, isi, dan tujuan teks negosiasi dapat dikatakan baik sekali. Hal ini dapat dilihat berdasarkan skor yang diperoleh siswa sebagian besar adalah 5 dan 4. Contoh karangan yang mendapat skor 5 berjudul “Negosiasi antara Penjual dan Pembeli Komputer “.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembeli Penjual Pembeli
Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual 2,8 Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual
67
Data NIS : 04 : “ Hallo! Selamat pagi, Pak? : “Hallo! Selamat pagi juga. Ada yang bisa saya bantu? : Ya, saya kemarin membaca di koran, Bapak menjual seperangkat komputer. Apa benar? : Iya, benar. Apakah Bapak berminat? : Ya, kalau harga cocok dan barang masih bagus saya ambil Pak. : Oh, Bapak menawar berapa? : Di koran ditawarkan 3 juta, kalau boleh ya 2,5 juta Pak. : Wah, jangan banyak turunnya. Kalau mau ya juta Pak. : Ya sudah Pak saya ambil Pak. : Oke Pak, mau bertemu di luar apa Bapak ke rumah saya? : Ya, besok saya ke rumah Bapak saja. : Oke kalau begitu Pak? Saya tunggu Pak. : Iya Pak. Selamat pagi. : Selamat pagi.
Teks negosiasi berisi tentang jual beli komputer, sesuai dengan tema yang telah diberikan. Tujuan teks negosiasi dalam teks berjudul “Negosiasi antara Penjual dan Pembeli Komputer “ sangat jelas yaitu mencari kesepakatan harga komputer antara penjual dan pembeli tanpa merugikan salah satu pihak. b. Struktur Teks Negosiasi Pada kriteria ini, kemampuan siswa dalam menulis struktur teks negosiasi dapat dikatakan baik. Struktur yang paling baik yaitu dengan skor 5, sedangkan isi karangan yang kurang baik yaitu dengan skor 1. Contoh teks negosiasi siswa yang mendapatkan skor 5 berjudul “Jual Beli Tablet “. Struktur karangan sudah sesuai dengan kriteria penuliasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
teks negosiasi yaitu orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup. Struktur teks negosiasi siswa yang berjudul “Jual Beli Tablet“ sudah urut, dan jelas. Teks negosiasi berjudul “Jual Beli Tablet” sebagai berikut.
Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual
Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual
Pembeli Penjual
Data NIS :31 : Selamat siang Adik. : Selamat siang Kakak. Orientasi : Mari mau beli apa dik? : Ada Galaxy Tab 3 yang 10,1 inch Kak? : Oh ya Dik, mau warna hitam atau putih Dik? : Emm, yang warna putih saja Kak. Permintaan : Oke, saya ambilkan ya Dik. ( Tablet tersebut sudah di tangan Pembeli dan ia mengamati cermat) : Berapa ini kak? : Empat Juta Sembilan Ratus Penawaran Sembilan Puluh Ribu Rupiah Dik. : Harga pas deh Kak, Empat Juta Lima Ratus ya? : Yah, kalau segitu saya belum untung Dik, naik lah. : Ya sudah Empat Juta Enam Ratus Ribu deh, gimana? : Oke, bolehlah.(Penjual memasukkan Persetujuan tablet itu ke dalam kardus dan bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberi dengan uang pas) : Terima kasih Kak. : Iya, sama-sama Dik. Penutup
Contoh teks negosiasi siswa dikatakan kurang baik dengan skor 1 berjudul “Jual Beli Alat Elektronik “. Teks negosiasi dikatakan kurang baik karena struktur teks negosiasi tidak urut dan tidak lengkap. Struktur teks negosiasi yang telah dibuat adalah orientasi, permintaan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pemenuhan,
penawaran,
penutup.
Seharusnya
adalah
69
orientasi,
pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup. c. Kosakata dan Diksi Dari segi kosakata dan diksi, kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi dikatakan hampir sedang. Skor tertinggi diperoleh siswa adalah 5 dan skor terendah 1. Contoh karangan siswa yang mendapat skor 5 berjudul “Negosiasi Penjual Radio “ Penjual Pembeli Penjual Pembeli
Data NIS : 22 : Selamat siang, Pak? : Selamat siang. : Ada yang bisa saya bantu? : Saya mau membeli radio yang berkualitas dan bagus. Apa di sini ada? ……………
Contoh karangan siswa yang mendapat skor 1 berjudul “ Alat Elektronik “ Data NIS :10 Penjual Pembeli Penjual Pembeli
: Harganya 250 ribu : Kurang bisa? : 230 ribu : Ya, saya ambil ………………
Contoh kutipan teks negosiasi di atas sangat menunjukkan pemilihan diksi yang kurang tepat. Kata “kurang bisa” seharusnya bisa diganti dengan kata “ apakah bisa kurang ?“. Sehingga, maksud pembicaraan menjadi jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
d. Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur) dan Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)/ kaidah Bahasa Indonesia Pada kriteria ini, kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi termasuk sedang. Skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 5 dan skor terendah adalah .Contoh teks negosiasi siswa yang mendapatkan skor berjudul “Negosiasi Jual Beli HP “. Teks negosiasi ini mendapatkan skor tinggi karena gagasan yang dituangkan dalam teksnya tepat sesuai dengan topik, ringkas, mudah dipahami, antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya saling berkaitan. Penulisan ejaan dan tanda baca dalam teks negosiasi sangat baik sesuai kaidah penulisan tanda baca dan ejaan. Contoh teks negosiasi yang mendapat skor 5 dalam aspek bahasa. Data NIS : 29 Penjual : Selamat pagi. Pembeli : Selamat pagi. Penjual : Ada yang bisa saya bantu? Pembeli : Ada HP Samsung yang harganya di bawah 2 juta? Penjual : Ya, ada. Mari saya antarkan. Pembeli : Warnanya putih, hitam, dan abu-abu. ………………………
Contoh teks negosiasi siswa yang mendapatkan skor terendah 1 yaitu berjudul “Jual Beli Alat Elektronik “. Teks ini mendapat skor rendah karena kalimat yang satu dengan kalimat yang lain tidak berkaitan, dan terdapat banyak kesalahan penulisan tanda baca dan ejaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 7 Data Skor Siswa Kelas X IIS 1 Berdasarkan Kriteria Penilaian Produk Skor Siswa No
Siswa
Isi dan Tujuan
Struktur Negosiasi
Kosakata dan Diksi
Bahasa (Tata Bahasa) dan Penulisan (Ejaan dan Tanda baca)
1.
ABU BAKAR AS SIDIQY
5
5
4
4
2.
AHMAD FAUZI
5
5
5
4
3.
ALFIANTI RIANA RIZKI
5
5
5
4
4.
DEAVY ANGGIE LATIFAH
5
5
5
4
5.
DESY DYAH AYU RAMADHANI
5
4
4
3
6.
DESI MURNIASIH
5
5
4
5
7.
DEVI AYUNINGTYAS
5
5
4
4
8.
DIAZ AFNY JELITA PANGESTI
5
5
4
4
9.
ERIKA MELVIEND SYAHBIELA
5
5
5
5
10.
FADHILAH KURNIA RIZQI
1
1
2
2
11.
FENI ASTUTI
5
5
4
4
12.
GUNTUR KHOIRIL ALAMSYAH
-
-
-
-
13.
ILAM LUTHFI’A ILFA PRAWOKO
5
5
4
4
14.
IVONDA KAMALADEVY
5
3
3
3
15.
KARINA NUR SITA
5
5
4
4
16.
KARUNIA NUR WAHIDAYANTO
5
5
4
4
17.
LARISA DINDA DEWI
5
5
4
4
18.
MAHARANI HANDRINI ARISTA P.
5
5
5
4
19.
MURNI ASIH
5
5
4
4
20.
NUR WIDHI WIJATMOKO
5
5
4
4
21.
PRASETYO DHIMAS KUSUMO
-
-
-
-
22.
RIFFA ZULIANI
5
5
5
4
23.
RINI ASTUTI
5
5
4
5
24.
ROZI BACHTIAR
5
5
4
4
25.
SEPTI BUDI ASTUTI
5
5
4
3
26.
SIWI IRMA YANTI
5
5
4
3
27.
TAUFIK IRSAN
5
4
4
4
28.
TRI KURNIAWAN
5
5
4
4
29.
TRI WAHYUNI
5
5
5
5
30.
YULIANA ARYANI NURHASANAH
5
4
4
4
31.
ZULFA AKMALA DEWI
5
5
4
3
32.
ZULFIAN HANIF MASDUKI
5
5
5
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
4.2.3 Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpang Baku Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo Berdasarkan tabel 1, diperoleh Ʃ f x = 95,2 dan n =32. Maka, nilai rata-rataya adalah sebagai berikut.
̅=
Ʃ
,
̅=
̅ = 2,97
Berdasarkan tabel 2, diperoleh Ʃ f x = 105,8 dan n = 30. Maka, nilai ratarataya adalah sebagai berikut.
̅= ̅=
Ʃ
,
̅ = 3,52
Jadi, rata-rata pretest kemampuan menulis teks negosiasi adalah 2,97 dan nilai rata-rata posttest kemampuan menulis teks negosiasi adalah 3,52. Terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan pada pretest dan posttest. Untuk mengkonversikan nilai posttest siswa perlu diketahui simpang baku. Penghitungan simpang baku adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
S=
S=
∑
∑
− , ²
73
−
,
S = 18,99 4.3 Pembahasan Penelitian yang berjudul Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific (ilmiah) pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo, Tahun Ajaran 2014/2015 bertujuan mendeskripsikan kemampuan menulis teks negosiasi yang dimiliki oleh siswa dan penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Selanjutnya, perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi siswa saat pretest/ sebelum menggunakan pendekatan scientific dan posttest/ sesudah menggunakan pendekatan scientific. 4.3.1 Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan RataRata Siswa Berdasarkan
hasil
penghitungan
secara
kuantitatif
diketahui
bahwa
kemampuan menulis teks negosiasi yang dimiliki siswa pada kategori baik. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata pretest kemampuan menulis teks negosiasi adalah 2,97, dan hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata posttest kemampuan menulis teks negosiasi adalah 3,52, dengan simpang baku 18,99. Skor 3,52 tersebut dikonversikan ke dalam skala lima, terletak pada interval
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
kategori baik yaitu 3,33 ˂ skor ≤ 3,66 . Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang menyatakan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 berkategori baik dan terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata siswa sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan scientific. 4.3.2 Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan Ketuntasan Belajar Perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi juga dapat diketahui dari banyaknya siswa yang tuntas dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa., dan terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah penggunaan pendekatan scientific. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8 Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas No. 1. 2.
Tes Tes Kemampuan Awal (pretest) Tes Kemampuan Akhir (posttest)
Tuntas 24 29
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 6 1
Data yang ada pada tabel tersebut, dapat digambarkan dalam diagram lingkaran seperti yang digambarkan berikut. Tujuan penyajian diagram lingkaran ini adalah untuk lebih memperjelas bagaimana perbedaan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi jika dilihat dari jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 20%
Jumlah Siswa yang Tuntas 80%
Diagram 1. Persentase Ketuntasan Pretest Seperti yang telah dijelaskan pada tabel sebelumnya, diagram tersebut menunjukkan bahwa pada tes kemampuan awal jumlah siswa yang tuntas pada pembelajaran teks negosiasi hanya 24 orang atau hanya 80% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 orang. Jumlah siswa yang tidak tuntas 6 orang atau 20% dari keseluruhan siswa. Siswa tidak tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Siswa tidak tuntas dalam menulis teks negosiasi tidak memperhatikan tema yang telah ditentukan oleh guru.
3% Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas
97% Jumlah Siswa yang Tuntas
Diagram 2. Persentase Ketuntasan Posttest
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Berdasarkan diagram tersebut, terdapat perbedaan jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran teks negosiasi. Jumlah siswa yang tuntas dalam tes kemampuan akhir adalah 29 orang atau 97% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 30 orang. Jumlah siswa yang tidak tuntas dalam tes kemampuan akhir berjumlah 1 orang atau 3% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 30 orang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran teks negosiasi sangat efektif karena dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. 4.3.3 Hasil Lembar Angket Siswa Berdasarkan hasil pengisian lembar angket pembelajaran teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific yang telah diisi oleh siswa dapat disimpulkan sebagai berikut. Siswa sangat setuju dengan kegiatan belajar menulis. Siswa semakin mudah memahami materi menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific. Keberanian siswa dalam bertanya semakin meningkat, dan keterampilan menilai siswa semakin kuat. Siswa semakin dapat menilai masalah dari berbagai macam sudut pandang. Siswa semakin termotivasi saat belajar, dan siswa merasa senang saat guru mengajar dengan menggunakan pendekatan scientific dibandingkan dengan metode pembelajaran yang tradisional. Siswa semkain berpikir kritis dalam menghadapi masalah. Penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran menulis semakin membuat siswa aktif dalam kelompok. Penggunaan pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
scientific, siswa semakin banyak memiliki ide-ide cemerlang dan dapat menghargai orang lain. Penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran siswa semakin mudah bekerjasama dan bertukar pikiran dengan teman. Siswa semakin paham dengan materi teks negosiasi saat guru menggunakan pendekatan scientific. Berikut tabel isian lembar angket siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TABEL 9 LEMBAR ANGKET SISWA PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nama ABU BAKAR AS SIDIQY AHMAD FAUZI ALFIANTI RIANA RIZKI DEAVY ANGGIE LATIFAH DESY DYAH AYU RAMADHANI DESI MURNIASIH DEVI AYUNINGTYAS DIAZ AFNY JELITA PANGESTI ERIKA MELVIEND SYAHBIELA FADHILAH KURNIA RIZQI FENI ASTUTI GUNTUR KHOIRIL ALAMSYAH ILAM LUTHFI’A ILFA PRAWOKO IVONDA KAMALADEVY KARINA NUR SITA KARUNIA NUR WAHIDAYANTO LARISA DINDA DEWI MAHARANI HANDRINI ARISTA P. MURNI ASIH NUR WIDHI WIJATMOKO PRASETYO DHIMAS KUSUMO A. RIFFA ZULIANI RINI ASTUTI ROZI BACHTIAR SEPTI BUDI ASTUTI SIWI IRMA YANTI TAUFIK IRSAN TRI KURNIAWAN TRI WAHYUNI YULINA ARYANI N. ZULFA AKMALA DEWI ZULFIAN HANIF MASDUKI
1 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
5 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 4
6 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4
7 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3
8 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3
9 2 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1
Pernyataan 10 11 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4
Jumlah 12 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
13 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
14 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3
15 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3
16 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3
17 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4
18 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4
19 20 3 1 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 4 1 3 2 3 4 3 1 4 1 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 1 4 1 3 1 3 1 3 2 3 2 4 4 3 1 4 1 3 2 4 1 Jumlah
61 62 58 52 58 60 59 66 69 66 64 0 65 51 55 70 69 71 63 73 0 52 68 57 60 58 63 69 60 63 56 65 1863
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
4.4 Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N 1 Sentolo tahun ajaran 2014/2015 (baik) setelah diberikan treatment dengan menggunakan pendekatan scientific. Penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran menulis teks negosiasi terdapat perbedaan yang signifikan. Berikut ini pengujian hipotesis berdasarkan hasil analisis data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo adalah 3,52 dengan simpang baku (SB) 18,99. Skor tersebut kemudian dikonversikan ke dalam skala dan terletak pada interval 3,33 ˂ skor ≤ 3,66. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan pendekatan scientific sangat efektif digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Hipotesis penelitian H₁ ini diterima dan Ho ditolak. 4.4.1 Uji Normalitas Berdasarkan
hasil
penghitungan
uji
normalitas
Chi
Kuadrat
menggunakan SPSS, distribusi data dinyatakan normal. Hal ini dikarenakan harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil daripada Chi Kuadrat tabel. Sugiyono (2012:172), sebelum peneliti melakukan pengujian hipotesis sebaiknya dilakukan pengujian normalitas data. Pada penelitian ini peneliti akan melakukan uji normalitas dengan Chi Kuadrat. Chi Kuadrat merupakan salah satu tes statistic nonparametik atau tes bebas distribusi, penghitungannya didasarkan pada data hitung atau ranking (Hartono,2008:125). Berikut hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
penghitungan menggunakan SPSS. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data berasal dari distribusi normal peneliti menggunakan ∞ = 0,05. Ho ditolak apabila P-value ˂ ∞ Hi diterima apabila P-value ≥ ∞ Tabel 10 Case Processing Summary Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
POSTTEST
30
93.8%
2
6.2%
32
100.0%
PREETEST
30
93.8%
2
6.2%
32
100.0%
Tabel 11 Descriptives SPSS Descriptives Statistic POSTTEST
Mean 95% Confidence Interval for Mean
3.5267 Lower Bound
3.3401
Upper Bound
3.7132
5% Trimmed Mean
3.6000
Median
3.6000
Variance
.09122
.250
Std. Deviation
PREETEST
Std. Error
.49961
Minimum
1.20
Maximum
4.00
Range
2.80
Interquartile Range
.40
Skewness
-3.746
.427
Kurtosis
16.912
.833
2.9667
.09783
Mean 95% Confidence Interval for
Lower Bound
2.7666
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mean
Upper Bound
81
3.1668
5% Trimmed Mean
2.9889
Median
3.0000
Variance
.287
Std. Deviation
.53584
Minimum
1.60
Maximum
3.80
Range
2.20
Interquartile Range
.80
Skewness
-.651
.427
Tabel 12 Descriptives Statistics SPSS Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PREETEST
32
1.60
3.80
2.9750
.52487
POSTTEST
30
1.20
4.00
3.5267
.49961
Valid N (listwise)
30
Tabel 13 Tests of Normality Tests of Normality SEX
Kolmogorov-Smirnova Statistic
POSTTES 1 T 2
df
Shapiro-Wilk Sig.
Statistic
df
Sig.
.411
9
.000
.516
9
.000
.214
21
.013
.891
21
.024
a. Lilliefors Significance Correction
Dilihat dari penghitungan SPSS dan kurva di atas, distribusi data dinyatakan normal karena chi-kuadrat hitung (kolmograv-Smomov (a)) lebih kecil dari Chi Kuadrat Tabel (Shapito-Wilk). Jadi, dinyatakan data berdistribusi normal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
4.4.2 Uji-t Untuk perhitungan uji-t dengan rumus uji-t secara manual. Rumusnya sebagai berikut.
=
Ʃ
Ʃ
(Ʃ )²
Keterangan: D
: Perbedaan skor rata-rata kedua tes (X1-X2)
ƩD
: Jumlah perbedaan skor kedua tes
n
: Jumlah subjek
Untuk membuktikan apakah ada perbedaan yang signifikan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO saat pretest dan posttes, peneliti akan melakukan analisis terhadap hasil perhitungan dengan rumus uji-t sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 14 Perbandingan Skor pada Pretest (X₁) dan Postest (X2) Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 n=32
Pretest (X₁) 2,6 3,2 2,6 2,8 3,4 3,2 2,8 3,4 3,0 2,4 3,4 3,4 2,4 3,0 3,6 2,2 3,0 3,4 3,0 2,2 2,8 3,0 3,0 1,6 3,4 3,6 3,8 2,0 3,2 3,8 3,2 2,8 ƩX₁= 95,2
Postest (X2) 3,6 3,8 3,8 3,8 3,2 3,8 3,6 3,6 4,0 1,2 3,6 3,6 2,8 3,6 3,6 3,6 3,8 3,6 3,6 3,8 3,8 3,6 3,4 3,4 3,4 3,6 4,0 3,4 3,4 3,8 ƩX2= 105,8
D -1 -0,6 -1,2 -1 0,2 -0,6 -0,8 -0,2 -1 1,2 -0,2 -3,4 -1,2 0,2 0 -1,4 -0,6 -0,4 -0,6 -1,4 2,8 -0,8 -0,8 -2 0 0,2 0,4 -1,6 -0,8 0,4 -0,2 1 ƩD=-14,9
D² 1 0,36 1,44 1 0,04 0,36 0,64 0,04 1 1,44 0,04 11,56 1,44 0,04 0 1,96 0,36 0,16 0,36 1,96 7,84 0,64 0,64 4 0 0,04 0,16 2,56 0,64 0,16 0,04 1 ƩD²= 42,92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Diketahui: Ho
: Tidak ada perbedaan kemampuan menulis pada siswa kelas X IIS 1 saat pretest dan posttest siswa kelas X IIS 1 dengan menggunakan pendekatan scientific.
H₁
: Ada perbedaan kemampuan menulis pada siswa kelas X IIS 1 saat pretest dan posttest siswa kelas X IIS 1 dengan menggunakan pendekatan scientific.
= = = = = =
Ʃ
Ʃ
(Ʃ )²
−14,9 ,
−14,9 ,
(
, )²
,
−14,9 ,
−14,9
√37,1429032 −14,9 6,0944
= −2,444
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Dari hasil penghitungan tersebut, diperoleh harga t-hitung sebesar -2,444. Tanda negatif pada hasil penghitungan t-hitung dapat diabaikan, karena yang diperhitungkan hanya angka mutlak. Selanjutnya t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel pada taraf signifikansi 5% dan Derajat Kebebasan = n-1 (Dk=32-1=31). Setelah t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel, maka diperoleh harga t-tabel sebesar 2,042. Berdasarkan nilai tersebut diketahui bahwa harga t-hitung lebih besar daripada harga t-tabel, sehingga H0 ditolak dan H₁ diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO saat pretest dan posttest. Kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo saat menggunakan pendekatan konvensional dan pendekatan scientific memiliki perbedaan yang signifikan. 4.4.3 Uji Validitas Angket Angket berupa pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis atau ceck list. Angket digunakan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan scientific. Dari hasil analisis didapatkan nilai skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. R tabel dicari signifikan 5% dengan uji 2 sisi dan n =32, maka didapat r tabel sebesar 0,349. Jika nilai hasil analisis kurang dari r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid ) dan harus dikeluarkan atau diperbaiki.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 15 Rangkuman Hasil Uji Validitas Angket Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientific. No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
r hitung 0,893 0,819 0,840 0,904 0,818 0,839 0,883 0,884 0,417 0,884 0,905 0,860 0,866 0,901 0,891 0,904 0,900 0,934 0,937 0,499
Keterangan ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349 ≥ 0,349
Interpretasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 16 Uji Reliability Statistics Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .977
20
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 17 Item_Total Statistics Item-Total Statistics Corrected Scale Mean if
Scale Variance if
Item-Total
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
if Item Deleted
Butir No 1
55.09
239.184
.881
.975
Butir No 2
55.13
240.952
.798
.976
Butir No 3
55.28
242.467
.823
.976
Butir No 4
55.38
242.565
.895
.975
Butir No 5
55.47
242.128
.799
.976
Butir No 6
55.03
237.838
.818
.976
Butir No 7
55.03
237.128
.868
.975
Butir No 8
55.28
239.305
.870
.975
Butir No 9
56.88
256.694
.380
.979
Butir No 10
54.91
237.959
.869
.975
Butir No11
55.16
238.652
.893
.975
Butir No 12
55.16
238.330
.842
.975
Butir No 13
55.31
241.319
.851
.975
Butir No 14
55.34
238.943
.889
.975
Butir No 15
55.13
236.113
.876
.975
Butir No 16
55.13
235.661
.891
.975
Butir No 17
55.13
236.629
.887
.975
Butir No 18
54.88
236.177
.925
.975
Butir No 19
55.09
237.830
.930
.975
Butir No 20
56.38
246.306
.435
.981
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Berdasarkan hasil uji validitas angket menggunakan SPSS, dapat disimpulkan bahwa kuisioner yang disajikan semuanya valid. Dari hasil analisis didapatkan nilai Alpha sebesar 0,977 sedangkan nilai kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5 % dengan n = 32 (df=n-2=30), didapat sebesar 0,349 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel. Berdasarkan hasil teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo, siswa diharapkan tidak hanya memahami mengenai pengertian teks negosiasi saja. Siswa juga harus memahami kriteria-kriteria dalam menulis teks negosiasi. Selain itu, diharapkan siswa banyak membaca dan banyak latihan menulis sehingga isi karangan atau gagasan yang dituliskan akan lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian 32 teks negosiasi yang dilakukan oleh siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo, diperoleh hasil analisis data tentang perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 dengan menggunakan pendekatan scientific dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan tentang pembelajaran menulis teks negosiasi dengan pendekatan scientific. Secara terperinci perbedaan tersebut dipaparkan sebagai berikut. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata pretest kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 adalah 2,97. Selanjutnya, kemampuan rata-rata menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 setelah diberikan treatment atau posttest adalah 3,52 dan simpang baku (SB) sebesar 18,99. Berdasarkan nilai ratarata dan simpang baku tersebut dapat dihitung dalam rentang nilai yang terletak pada tingkat 3,33 ˂ skor ≤3,66. Berdasarkan hasil tersebut, kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 berada pada kategori baik. Hasil kemampuan menulis teks negosiasi siswa setelah diberikan treatment membuktikan bahwa penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran saat pretest dan posttest terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil analisis data berdasarkan ketuntasan juga terdapat perbedaan yang signifikan. Saat pretest 24 siswa yang tuntas dan setelah posttest meningkat menjadi 29 siswa tuntas atau mencapai nilai KKM.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Dari hasil penghitungan tersebut, diperoleh harga t-hitung sebesar -2,444. Selanjutnya t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel pada taraf signifikansi 5% dan Derajat Kebebasan = n-1 (Dk=32-1=31). Setelah t-hitung dikonsultasikan dengan t-tabel, diperoleh harga t-tabel sebesar 2,042. Berdasarkan nilai tersebut diketahui bahwa harga t-hitung lebih besar daripada harga t-tabel, sehingga
ditolak dan
H₁ diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 SENTOLO saat pretest dan posttest. Kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo saat menggunakan pendekatan konvensional dan pendekatan scientific memiliki perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil uji validitas angket menggunakan SPSS, dapat disimpulkan bahwa kuisioner yang disajikan semuanya valid. Dari hasil analisis didapatkan nilai Alpha sebesar 0,977 sedangkan nilai kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 5 % dengan n = 32 (df=n-2=30), sebesar 0,349 maka dapat disimpulkan bahwa butirbutir instrumen penelitian tersebut reliabel. Berdasarkan hasil angket membuktikan bahwa siswa kelas X IIS 1 lebih senang menggunakan pendekatan scientific dalam proses pembelajaran, hal ini dapat dibuktikan dengan kemampuan menulis teks negosiasi siswa baik. 5.2 Implikasi Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X IIS 1 berada pada tingkat baik. Kategori ini dilihat berdasarkan patokan penghitungan presentase skala yang sesuai dengan konversi nilai untuk kurikulum 2013. Hasil analisis data dalam penghitungan nilai rata-rata sebelum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
diberikan treatment (prettest) dan setelah diberikan treatment (posttest) ada perbedaan yang signifikan. Hal itu dapat menjadi catatan bagi guru agar siswa didiknya dibimbing agar lebih banyak membaca karena membaca memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan menulis. Dalam menyampaikan pelajaran bahasa Indonesia, guru juga harus memilih pendekatan pembelajaran. Pendekatan scientific adalah salah satu pendekatan yang baik untuk digunakan saat pembelajaran, dan proses pembelajaran berpusat pada siswa bukan berpusat pada guru.
Dengan
adanya
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
mengomunikasikan semua siswa akan menjadi aktif dan proses pembelajaran menjadi efektif. 5.3 Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, ada dua saran, yaitu: 1.
Guru Bahasa Indonesia kelas X IIS 1 Guru bahasa Indonesia sebaiknya lebih seing memberikan tugas membaca
buku, memberikan latihan menulis berbagai jenis teks khususnya teks negosiasi. Dengan menulis maka gagasan dan ide akan semakin berkembang. Dengan adanya
pendekatan
scientific
dapat
menambah
pengertian
menggunakan pendekatan scientific dalam pembelajaran.
guru
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
92
Peneliti Lain Bagi
peneliti
lain,
untuk
penelitian
berikutnya
diharapkan
dapat
mengembangkan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini. Penelitian ini masih dapat dikembangkan dengan membedakan antara dua sekolah yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : PT. Rineka Cipta. Atsnan,MF., dan Rahmita, Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII dengan Materi Bilangan (Pecahan). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Cook, Thomas D. 1979. Quasi-Experimentation: Design & Analysis Issues For Field Settings. Houghton Mifflin Company: Boston. Depdiknas. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Ketrampilan Menulis. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia. Hartono., dkk. 2008. SPSS 16.0 Analisis Data Ststistik dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hartono.2013. Pendekatan Scientific dengan model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Ketrampilan Berbicara. Jawa Tengah : Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Lewicki, Roy J., dkk. 2012. Negosiasi (Terjemahan M. Yusuf Hamdan, Negotiation,6th). Jakarta: Salemba Humanika. Nurgiatoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. . 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Furqon.1997. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alpabeta. Kemdikbud. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta: Kemdikbud.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
. 2013. Pengembangan Kurikulum 2013. Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum 2013. Jakarta :Kemdikbud Kristianingsih. 2003. Kemampuan Menulis Surat Dinas Kelas III SLTP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2002-2003. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. (http://www.ahmadsudrajat.wordpress.com), diakses 4 Maret 2014. Soewandi, A.M.Slamet. 2008. Modul Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Sugiyanto. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk SMA.Universitas Negeri Malang. Sukmadinata, Nina Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sudjono.2001. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. mmmmmmm. 1998. Pengajaran Analisis Kesalahan Bahasa. Bandung: Angaksa. .2008. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Winarto, dkk .2013. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Pendekatan Saintifik ( Scientific Approach) Pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk SMA.Universitas Negeri Malang. http://kbbi.web.id/teks (diakses pada tanggal 7 Maret 2015, pukul 12.30 WIB).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
LAMPIRAN
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI I SENTOTO Alomol:Bonguncipto Senfolo Kulon Progo lelp. f0274) 7498299 SI,RAT KETERANGAN Nomor :421 t osr Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Kulon Progo menerangkan bahwa
SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten
:
Nama
:. RESTIWULANDARI
Mahasiswa
: UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Nomor Pokok Mahasiswa
: 1O1221O1A
Jurusan
:
Bahasa dan Seni
adatah benar-benar mengadakan kegiatan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi/Makalah pada tanggal 5 November 2014 s.d. 5 Februari 2015 dengan judr.rl : KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTTFTC (lLMrAH) PADA SISWA KELAS
X SMA N 1 SENTOLO
TAHUN AJARAN 291 412015.
Dernikian sumt keterangan ini dibuat, supaya dapat dipergunakan sebagaimaRa mestinya.
Sentolo, 3 Februari
2A1-t-
f=% ANTO, S.Pd.,tt Pd.Si. n9670318 199103 { 009
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
opeEtor2@!ahoo.com
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH Kompleks Kepatihan, Danurejan, Telepon (0274) s62g1 1 - s62g14 (Hunting) YOGYAKARTA 55213 SURAT KETERANGAN
/ IJIN
ozolREGlvrS2tllrzott SUTAT : KETUA JURUSAN
MEMbACA
PENDIDIKAN NOMOr
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP : 4 NOVEMBER 2014
Tanggal
Mengingat: 1. 2. 3.
4'
Perihal
: 123/PNLT/KAJURYJPBS/XI/2014 :
lJlN PENELITIAN/RISET
Peraturan Pemerintah Nomor4l Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Ardng, Lembaga penelitian dan Pengembangan Adng, Badan Usaha Asing dan Orang Asing dalam melalc.rkan Kegitan Penelitian dan pengembangan di lndonesia; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor20Tahun 201'1 , tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Linglc.rngan Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; Peraturan GubemurDaerah lstimewa Yogyakarta Nomor3T Tahun 2008, tentang Rincian Tugasdan Fungsl Satuan Organisad di Llnglongan Seketariat Daerah dan Seketariat Dewan Penvakilan Rakyat Daerah. Peraturan GubemurDaerah lstimewa Yogyakafia NomorlE Tahun 2009 tentang Pedoman pelayanan perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah ld.imewa Yogyakarta.
DIIJINKAN untukmelalc.rkan kegiatan srrvei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan kepada:
Nama :RESTI WULANDARI
NIP/NIM 1101224010
AIamat :FAKULTAS KEGIJRUAN DAN ILMU PENDIDIKAN,
JUdUI Lokasi
waKu
PENDTDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, UNIVERSITAS SANATA DHARMA :KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIAS! DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH) PADA KELAS X SMA N 1 SENTOLO TAHUN AJARA.N 201412015 : DINAS PENDIDIK.A,N, PEMUDA DAN OLAHRAGA Dly :5 NOVEMBER 2014dd 5 FEBRUART 2015
Dengan Ketentuan 1. Menyerahkan srrat keterangan/ijin s-rrvei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/$udi lapangan .) dari pemerintah Daerah DIY kepada Bupati/Walilota melalui inditusi yang berwenang mengeluarkan ijin dimalsud;
2. Menyerahkansoftcopyhasil penelitiannyabaikkepadaGubernurDaerahl$imewaYogyakartamelalui BiroAdminidrasi pembangunan Setda DIY dalam compact disk (cD) maupun mengunggah (upload)melalui website adbang.jogjaprov.go.id dan menunjuld
adi yang sudah disahkan.dan dibubuhi cap inditusi; 3. ljin ini hanya dipergunakan untukkeperluan ilmiah, dan pemegang ijinwajib mentaati ketentuan yang berlato di lokasi kegiatan; 4. ljin penelitian dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali dengan menunjukkan orat ini kembali sebelum berakhir
watdunya setelah
men gaj ukan perpanj an gan mel al
5.
ui website adbang.j ogj aprov. go.id; ljin yang diberikan dapatdibatalkan sewaKu-waldu apabila pemegang ijin ini tidakmemenuhi ketentuan yang berlalo.
Dikeluarkan di Yogyakarta Pada tansgal 5 NOVEMBER 2014 A.n Seketaris Daerah Asi$en Perel
ffi
Tembusan
w Blsts-r t* ,BMTFIT
:
1. GUBERNUR DAERAH TSTIMEWA YOGYAKARTA (SEBAGAI LAPORAN) 2. BUPATI KULON PROGO C.Q KPT KULON PROGO 3. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY 4. KETUA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTM INDONESIA FKIP, 5.
DHARMA YANG BERSANGKUTAN
503 2 003
UNIVERSITAS SANATA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
.
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZIN,A.N TERPADU
Unit 1: Jl. Perwakilan No. 2 , Wates, Kulon Progo Telp.(0274) 775208 Kode Pos 55611 unit 2: Jl. KIIA Dahlan, wates, Kulon Progo Telp.(0274) 774402 Kode Pos 55611 website: bpmpt.kulonprogokab.go.id Email : [email protected]
SURAT KETERANGAN / IZIN Nomor i 070.2 l00820lxll20l4 Surat dari Sekretariat Daerah Provinsi
Memperhatikan
NOVEMBER Mengingat
20 14,
DIY Nomor:
070/REGA/ |52|\\/2OI4,TANGGAL: 5
PERIHAL: IZIN PENELITIAN
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6l Tahun 1983 tentang Pedoman -Penyelenggaraan Pefaksanaan Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri; 2. peraturan Gubernur Daerah Istiirewa Yogyakarta Nomor l8 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Studi Perizinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian dan
1
Lapangan di Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. peraturan Daerah Kabupaten Kulii Progo Nomor : 16 Tahun 2012 tentangPembentukan Organisasi
4.
Diizinkan kepada NIM / NIP PT/Instansi Keperluan JuduVTema
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah;
Organisasi Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor : 73 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Unsur gadan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu" Terendah Padi
RESTI WULANDARI
tot2240t0 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
IZIN PENELITIAN
TpMltUPU,lX MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN
MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC (ILMIAH) PADA SISWA KELAS
X
SMA
N
1
SENTOLO TAHUN AJARAN 2OI4I2OI5 Lokasi Waktu
1.
2.
4. 5. 6.
SMA N 1 SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGO 05 Nopember2014 s/d 05 Februari 2015
Terlebih dahulu menemui/melaporkan diri kepada Pejabat Pemerintah setempat untuk mendapat petunjuk seperlunya. Wajib menjaga tata tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku. wajiu menye-ratrtan hasil penelitian/Riset kepada Bupati Kulon Progo c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo. Izin ini tidak disalahgunakan rintuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan Pemerintah dan hanya diperlukan untuk kepentingan ikniah. Surat izin ini dapat diajukan untuk mendapat perpanjangan bila diperlukan. Surat izin ini dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila tidak dipenuhi ketentuan-ketentuan tersebut di atas.
Ditetapkan di: Wates Pada Tanggal : 07 Nopember 2014
Tembusan kepada Yth. : l. Bupati Kulon Progo (Sebagai Laporan) 2. Kepala Bappeda Kabupaten Kulon Progo 3. Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Kulon Progo 4. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Kulon Progo 5. Kepala SMAN I Sentolo Kab. Kulon Progo
6. Yang bersangkutan 7. Arsip
TkI;
IV/b
5 199603 1 00s
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
@$-x$Hg[xJgH^[HJi[,J#l,rDrKAN + * Mrican, Tromol Pos 29 YOGYAKARTA 55002, Tetepon: 0274-513301, 515352
Nomor, t,urrnulfi"y'7ar/* Hal : Permohonan IjinPenelitian
-
ext.11A3, Fax. : 0274-5623g3
y'*u{
Kepada
Yth. Walikota Yogyakarta c.q Ka. Dinas
Pdinan Kota
YOGYAKARTA
Dengan hormat, Dengan ini kami memohonkan ijinbagi mahasiswa kami, Nama
RESTI WULANDARI
No. Mtrs
t0t2240t0
Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Seni D( (Sembilan)
Jurusan Semester
untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Slaipsi ketentuan sebagai berikut: Lokasi Waktu
Topik/ Judul
/
Makalah, dengan
: SMANI SENTOLO : November : Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan scienffic (ilmiah) pada Kelas x sMA N 1 sendolo Tahun Ajaran 201412015.
Atas perhatian dan rjin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 4 November 2014 u.b. Dekan, Ketua Jurusan
Tembusan Yth:
1. SMANegeri 2. Dekan FKIP
1 Sentolo
a-
.v..._
,
to..oLstn
,
_
qv\rlr
d) . !ncon ?.1 i-o.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Xtrs 7
r["5
@
. lVa;,si.; i h"!r"
,of.L ,
qJoL^r"
J'g
lceX
i*t*^
Ji;,rL-, *b,
'* Orifnfog; fonr,ny - lrrrinf,-oItli,{'efl."*a\ /
*feu J
l.or'
''".3r (Y'1?
lolr*r
t .',;
t
O*oqW. rr
r*
u"+1t-
fi'e,tJrf o.J*o
1J,,lrk*rt olo.n wencar; yentrelefoi-a Lu""o.o
-
-
fcr.ohr'rt 't
ftr5slviroa
itv 5orr
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soal Tes 1 Negosiasi Jual Beli Mobil Lina : Mobilmu masih ada,Yan? Yani : Masih, kamu tertarik? Lina : Boleh juga kalau harganya cocok. Yani : Nawar berapa? Lina : Aku lihat di internet kamu pasang 44 juta, nego. Untukku 35 juta saja ya? Harga pertemanan, dong! Yani : Yaaah, terlalu murah. Masa segitu? Terlalu … Tidaklah! Lina : Habis, aku punya uangnya segitu. Yani : Bisa saja kamu pinjam ke mana gitu. Pokoknya itu terlalu murah, Lin. Naikkan lagi tawarannya. Lina : Kamu minta berapa? Yani : Aku inginya ya .. 34 juta. Sudah turun, tuh! Lina : Sedikit sekali turunnya? Yani : Sudah turun sejuta. Sudah turun, Lin. Mobilku masih kinclong. Jadi harga itu tidak kemahalan. Coba bisa banding-banding dengan mobil yang lain dengan tahun yang sama. Pasti harga mobilku sudah termasuk murah. Lina : Ya, saya percaya karena aku kan sering bareng kamu pakai mobil itu. Makanya aku berani nawar mobilmu itu. Tapi, harganya itu. Uangku tidak cukup. Yani : Tidak langsung lunas juga tidak apa-apa, tapi harganya aku ingin tetap segitu, 43 juta. Lina : Yah, kamu… Hmmm bagaimana kalau sebagian tukar tambah dengan motor? Kamu tahu ,kan, motor saya itu? Yani : Ooh, motor yang biasa kamu pakai ke kantor? ya, ya. Bolehlah. Jadi dengan 35 juta, sisanya dengan motor itu? Lina : Iya, begitu. Jadi, motorku sama harganya delapan juta. Yani : Harusnya motormu itu tujuh juta saja karena sudah tua. He he, tapi tidak apa-apa. Deal, ya? Lina : Sip. Nanti sore aku ke rumahmu, ya? Yani : Oke, deh. Aku tunggu.
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Petunjuk Soal: Berdasarkan teks negosiasi di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan pengertian negosiasi berdasarkan teks di atas! 2. Analisislah lima struktur pada teks negosiasi di atas! 3. Ubahlah kalimat di bawah menjadi kalimat efektif/sesuai kaidah! a.
Nawar berapa?
b. Aku lihat di internet kamu pasang Rp. 44 juta, nego c.
Habis, aku punya uangnya segitu.
d. Ya, saya percaya karena aku kan sering bareng kamu pakai mobil itu e. Coba bisa banding-banding dengan mobil yang lain dengan tahun yang sama 4. Jelaskan lima ciri-ciri pada teks negosiasi! 5. Sebutkan lima kegiatan negosiasi selain jual-beli!
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Tes Tertulis
Petunjuk Penulisan Teks Negosiasi: 1. Tuliskan nama, kelas, nomor presensi di sudut kiri atas ! 2. Buatlah teks negosiasi yang sesuai dengan struktur teks negosiasi dengan tema “ Jualbeli Alat Elektronik “ 3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)! 4. Jaga kebersihan dan kerapian tulisan. 5. Waktu pengerjaan 25 menit. 6. Selamat mengerjakan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Negosiasi Manajer dan Striker
Manajer
: "Selamat pagi,Pak"
Andik
: "Selamat pagi juga Pak"
Manajer
: "Perkenalkan saya Indra,Saya manajer dari klub Ujungberung United.
Andik
: "Oh ya, Ada keperluan apa ya Pak?"
Manajer
: "Begini klub saya kebetulan lagi membutuhkan pemain Striker yang memiliki kecepatan dan kelincahan. Jadi, saya bermaksud untuk mengajak Anda untuk bergabung ke klub saya. Saya berani bayar tinggi untuk Anda,agar Anda mau masuk klub kami"
Andik
: "Oh begitu,Memang saya akan digaji berapa per bulan dan per tahun?
Manajer
:" Saya berani gaji anda sebesar Rp10.000.000.00 per bulan dan Rp 200.000.000.00 juta per tahun.
Andik
: " Kalau sebanyak itu masih kurang,karena tidak sebanding dengan kebutuhan sehari hari seperti sepatu bola,pelindung,dll.
Manajer
: "Oh tenang saja, semua fasilitas untuk bermain bola sudah kami tanggung. Jadi gaji tersebut bersih"
Andik
: "Oh begitu,Tapi tidak terimakasih Pak, Jika harga segitu saya tolak, Karena masih ada klub lain yang berminat mentransfer saya ke klubnya dengan harga lebih tinggi"
Manajer
: " Baiklah saya naikan menjadi Rp12 .000.000.00 per bulan dan Rp220.000.000.00 per tahun. Bagaimana?"
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Andik
103
: " Tetap tidak bisa, Tidak sebanding dengan skill yang saya miliki. Jika harganya naik hingga Rp18.000.000.00 per bulan dan Rp 250.000.000.00 per tahun, Dengan senang hari saya menerimanya. Dan saya juga akan bermain dengan sungguh-sungguh”
Manajer
: " Baiklah saya naikan hingga Rp20.000.000.00 per bulan dan Rp250.000.000.00 per tahun dengan syarat kami tidak mengfasilitasi perlengkapan bermain Anda. Bagaimana?"
Andik
: "Oke saya setuju (berjabat tangan)
Manajer
: "Baiklah,besok datang ke stadium untuk Medical Check-up. Setelah itu anda sudah dibolehkan untuk berlatih dengan klub kami"
Andik
: " Baiklah Pak. Terimakasih
Manajer
:" Ya Sama sama"
Soal urian a. Berdasarkan teks negosiasi di atas jelaskan pengertian negosiasi! b. Jelaskan tujuan negosiasi berdasarkan teks negosiasi yang telah Anda baca di atas! c. Tentukanlah tiga ciri negosiasi pada teks negosiasi di atas! d. Berdasarkan teks negosiasi di atas, jelaskanlah teknik melakukan negosiasi, agar proses negosiasi antara dua pihak berjalan dengan baik! e. Tentukanlah enam sturktur yang digunakan dalam negosiasi pada teks di atas!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soal Tes 2 Negosiasi Jual Beli di Pasar Sukawati Penjual : Good morning, Mam. Selamat pagi. Pembeli : Selamat pagi. Penjual : Mari, mau membeli apa? Pembeli : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu? Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana yang besar atau yang kecil? (Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli) Pembeli : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada? Penjual
: Ya, ini tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
Pembeli
: Ya, dari kayu tidak apa-apa. ( Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
Penjual
: Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk souvenir.
Pembeli
: Saya pakai sendiri. Harga berapa?
Penjual
: Tiga ratus ribu.
Pembeli : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya?
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penjual
105
: Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.
Pembeli
: Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.
Penjual
: Belum boleh. Naik sedikit, Mam.
Pembeli
: Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
Penjual
: Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?
Pembeli
: Tidak. Itu saja. Ini uangnya. ( Penjual memasukkan patungnya itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli membeikan uang pas)
Penjual
: Ya, terima kasih.
Pembeli
: Terima kasih. Bye, bye.
Penjual
: Have a nice day. (Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
Sumber : Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Petunjuk Tes Tertulis Bacalah terlebih dahulu teks negosiasi di atas, dan jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Berdasarkan teks negosiasi di atas, tentukanlah tujuan dari teks negosiasi di atas! 2. Temukanlah lima struktur pada teks negosiasi di atas! 3. Analisislah lima ciri teks negosiasi dari teks negosiasi di atas! 4. Tafsirkanlah makna dari teks negosiasi di atas menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dalam lima kalimat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Kunci Jawaban Soal Tes 1 No soal 1
Kunci jawaban Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. (ada empat kata/frase kunci)
2
Lima struktur negosiasi: 1. Orientasi 2. Pengajuan 3. Penawaran 4. Persetujuan 5. Penutup
3
a. Kamu menawar berapa? b. Saya lihat di Internet kamu memasang harga Rp 44.000.000.00 dan bisa nego. c. Permasalahannya, saya hanya mempunyai uang sebanyak itu. d. Ya, saya percaya karena saya sering melihat kamu memakai mobil itu. e. Coba kalau saya bisa membanding-bandingkan dengan mobil lain dengan tahun yang sama. Ciri-ciri negosiasi: 1.Menghasilkan kesepakatan. 2.Menghasikan keputusan yang saling menguntungkan. 3.Negosiasi merupakan cara untuk mencari penyelesaian. 4.Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. 5.Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama. Lima kegiatan negosiasi bebas yang harus diperhatikan negosiasi dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan antara pihak satu dan pihak yang lain secara adil.
4
5
Penskoran
Bobot
Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab 20 empat kata kunci secara lengkap. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci. Sedangkan, skor 10 diperoleh jika siswa menjawab 2 kata kunci. Skor 5 diperoleh jika siswa hanya menjawab 1 kata kunci. Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab 20 lima kata kunci struktur negosiasi benar dan lengkap. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci struktur negosiasi. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci struktur teks negosiasi. Sedangkan skor 5 diperoleh siswa jika siswa menjawab 1-2 kata kunci struktur teks negosiasi. Skor 20 diperoleh siswa jika siswa 20 menjawab 5 kalimat ekektif sesuai kaidah. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kalimat efektif secara benar. Skor 10 diperoleh jika siswa menjawab 3 kalimat efektif secara benar. Skor 5 diperoleh jika siswa menjawab 1-2 kalimat efektif secara benar dan lengkap.
Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab 20 lima kata kunci ciri negosiasi benar dan lengkap. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci ciri negosiasi. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci ciri teks negosiasi. Sedangkan skor 5 diperoleh siswa jika siswa menjawab 1-2 kata kunci ciri negosiasi. Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab 20 lima kegiatan negosiasi benar dan lengkap. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kegiatan negosiasi. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kegiatan negosiasi . Sedangkan skor 5 diperoleh siswa jika siswa menjawab 1-2 kegiatan negosiasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Kunci Jawaban Soal Tes 2 No. Kunci Jawaban 1 Tujuan teks negosiasi di atas adalah mencari kesepakatan antara penjual dan pembeli agar sessuai dengan harga yang diharapkan oleh kedua belah pihak tanpa merugikan salah satu pihak.
2
Lima struktur dalam teks negosiasi orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup.
3
Lima ciri-ciri teks negosiasi : 1. Menghasilkan kesepakatan. 2. Menghasikan keputusan yang saling menguntungkan. 3. Negosiasi merupakan cara untuk mencari penyelesaian. 4. Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. 5. Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama. Seorang wisatawan luar negeri datang ke pasar Sukawati, ia ingin membeli patung Garuda Wisnu Kencana . Penjual memberikan harga yang cukup mahal, sedangkan pembeli menginginkan harga yang murah. Pembeli membuat kesepakatan harga dengan penjual. Akhirnya pembeli dan penjual sepakat dengan harga yang diinginkan. Selanjutnya wisatawan luar negeri membeli patung Garuda Wisnu Kencana dengan senang hati.
4
Penskoran Skor 25 diperoleh jika siswa menjawab tujuan kata kunci secara lengkap. Skor 20 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci. Sedangkan, skor 15 diperoleh jika siswa menjawab 2 kata kunci. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 1 kata kunci. Skor 25 diperoleh jika siswa menjawab lima kata kunci struktur negosiasi benar dan lengkap. Skor 20 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci struktur negosiasi. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci struktur teks negosiasi. Sedangkan skor 10 diperoleh siswa jika siswa menjawab 2 kata kunci struktur teks negosiasi. Skor 5 diperoleh jika siswa hanya menjawab 1 kata kunci struktur teks negosiasi. Skor 25 diperoleh jika siswa menjawab lima kata kunci ciri negosiasi benar dan lengkap. Skor 20 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci ciri negosiasi. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci ciri teks negosiasi. Sedangkan skor 10 diperoleh siswa jika siswa menjawab 2 kata kunci ciri negosiasi. Skor 5 diperoleh siswa jika siswa hanya menjawab 1 kata kunci cirri teks negosiasi. Skor 25 diperoleh siswa jika siswa menjawab lima kalimat tafsiran teks negosiasi dengan menggunakan EYD yang baik dan benar. Skor 20 diperoleh siswa jika siswa menjawab empat kalimat tafsiran teks negosiasi dengan menggunakan EYD yang baik dan benar. Skor 15 diperoleh siswa jika siswa menjawab tiga kalimat tafsiran teks negosiasi dengan menggunakan EYD yang baik dan benar. Skor 10 diperoleh siswa jika siswa menjawab dua kalimat tafsiran teks negosiasi dengan menggunakan EYD yang baik dan benar. Skor 5 diperoleh siswa jika siswa menjawab satu kalimat tafsiran teks negosiasi dengan menggunakan EYD yang baik dan benar.
Bobot 25
25
25
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)
Nama Sekolah
: SMA N 1 SENTOLO
Mata Pejaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Smester
: X/1
Materi Pokok
: Melakukan Negosiasi
Jumlah Pertemuan : 2 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi. 2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk bernegosiasi dalam perundingan. Indikator: a.
Aktif berkomunikasi efektif pada saat diskusi dalam menggunakan bahasa Indonesia.
b.
Jujur, disiplin, peduli, santun saat menulis, dan saat berbicara dalam menguraikan gagasan.
c.
Berperilaku jujur pada saat melakukan negosiasi.
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Indikator: a.
Menjelaskan pengertian negosiasi
b.
Menemukan tujuan negosiasi pada teks negosiasi
c.
Menentukan teknik yang digunakan dalam teks negosiasi
d.
Menemukan lima ciri dalam teks negosiasi
e.
Menemukan lima struktur pada teks negosiasi
4.1 Menginterpretasi
makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi,
prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan. Indikator: 1.
Menafsirkan makna teks negosiasi secara lisan maupun tulisan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui diskusi, siswa dapat berkomunikasi secara efektif atas rasa syukur kepada Tuhan. 2. Melalui
latihan
menyusun
naskah
negosasi,
siswa
dapat
siswa
dapat
mengungkapkan gagasan dengan santun, dan jujur. 3. Melalui
pengamatan
model
teks
negosiasi,
menjelaskan pengertian negosiasi dengan benar. 4. Melalui pengamatan model teks negosiasi, siswa dapat menemukan tujuan negosiasi pada teks dengan benar. 5. Melalui pengamatan, siswa dapat menemukan ciri negosiasi pada teks negosiasi dengan benar. 6. Melalui analisis teks negosiasi, siswa dapat menemukan lima teknik negosiasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
7. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menafsirkan makna dalam teks negosiasi baik secara lisan maupun tulisan. D. Materi Pembelajaran 1.
Pengertian negosiasi
2.
Tujuan negosiasi
3.
Teknik negosiasi
4.
Ciri- ciri negosiasi
5.
Struktur negosiasi
6.
Cara menafsirkan makna negosiasi.
E. Metode Pembelajaran 1.
Pendekatan : Pendekatan scientific (ilmiah)
2.
Strategi
: Problem Based Learning (pemecahan masalah)
F. Alat, Media, dan Sumber Belajar 1.
Media
: a. Buku Teks b. Contoh Teks Negosiasi
2.
Sumber Belajar : a. Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri
dan
Akademik kelas X. Politeknik Negeri Media Kreatif: Jakarta. b. Lewicki, Roy J, et al. 2007. Negotiation : Strategy and Planning dalam Essentials of Negotiation (4th edition). New York : McGrawHill Companies, Inc.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Kegiatan Pembelajaran No 1
Kegiatan Pendahuluan
Waktu 10’
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. Apersepsi: 2. Guru bertanya apa yang harus dilakukan seseorang agar berhasil dalam membuat kesepakatan. 3. Guru memberi motivasi bahwa membuat rancangan negosiasi itu mudah. 2
3
Kegiatan Inti
1) Mengamati: 1. Guru membagikan beberapa model teks negosiasi dan siswa membaca model teks negosiasi dalam kelompok diskusi. 2) Menalar: 2. Siswa dalam kelompok diskusi menentukan (menganalisis) mana bagian tujuan, teknik, cara – cara menyusun teks negosiasi dan struktur negosiasi yang ada dalam teks model. 3) Menanya: 3. Siswa memaparkan hasil analisis diskusi kelompok dan kelompok lain menanggapi. 4) Mencoba: 4. Selanjutnya siswa mencoba untuk menafsirkan makna teks negosiasi pada teks negosiasi yang telah diberikan oleh guru. 5) Mengomunikasikan: 5. Siswa bertanya jawab dalam kelompok diskusi tentang pengertian, tujuan, teknik, dan struktur negosiasi. 6. Siswa mengomunikasikan tafsiran teks negosiasi dan melakukan sharing tentang teks negosiasi yang telah dibahas.
70’
5’
15’
15’
20’
15’
Penutup
10’
Refleksi:
5’
1. Siswa dan guru merangkum pengertian, tujuan, struktur, dan strategi negosiasi 2. Guru memberikan apresiasi kepada siswa, dan guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan materi berikutnya.
5’
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
H. Penilaian 1. Proses a. Teknik
: (1) Tes (2) Nontes
b. Bentuk
: (1) Tes Tertulis (2) Pengamatan pada saat diskusi dan pemaparan hasil diskusi
c. Waktu
: Selama proses pembelajaran
d. Instrumen
: (1) Uraian (2) Skala sikap
2. Hasil a. Teknik
: Tes Tertulis
b. Bentuk
: Uraian
c. Waktu
: 20 menit
d. Instrumen
: Pedoman penilaian produk
I. Instrumen Penilaian 1. Soal Uraian a. Berdasarkan teks negosiasi di atas jelaskan pengertian negosiasi! b. Jelaskan tujuan negosiasi berdasarkan teks negosiasi yang telah Anda baca di atas! c. Tentukanlah lima ciri negosiasi pada teks negosiasi di atas! d. Berdasarkan teks negosiasi di atas, jelaskanlah lima teknik melakukan negosiasi, agar proses negosiasi antara kedua pihak berjalan dengan baik! e. Tentukanlah lima struktur yang digunakan dalam negosiasi pada teks di atas!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
2. Soal Tes Tertulis Perhatikanlah teks negosiasi di bawah ini! Tafsirkanlah ke dalam satu paragraf dengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan. Negosiasi antara Nasabah dan Pihak Bank Entrepreneur
: Selamat siang.
Pihak bank
: Selamat siang. Ada yang dapat saya bantu?
Entrepreneur
: Ya, saya mau bertemu dengan kepala bagian kredit.
Pihak bank
: Mari saya antar. (menuju ke ruang kepala bagian kredit)
Entrepreneur
: Begini pak. Saya ingin meningkatkan usaha saya. jadi, saya ingin mengajukan kredit.
Pihak bank
: Berapakah jumlah uang yang Anda perlukan untuk meningkatkan usaha Anda?
Entrepreneur
: Saya memerlukan dana sebesar 200 juta Bisakah saya memperoleh utang itu?
Pihak bank
: Mohon maaf, pak. Jumlah utang bapak terlampau besar. Bagaimana bila pihak bank berikan utang kepada bapak sebesar 100 juta.
Entrepreneur
: Apa tidak dapat lebih dari itu pak? Saya kan telah lama jadi nasabah di bank ini.
Pihak bank
: Baiklah untuk bapak saya berikan 130 juta. Bagaimana pak?
Entrepreneur
: Upayakan lebih pak. Saya memerlukan itu untuk meningkatkan usaha saya.
Pihak bank Entrepreneur
3.: Baiklah. Pedoman penilaian tes uraian Bank hanya dapat berikan utang sebesar 150 juta pak. : Baiklah. Akan saya ambil. Kapan uang itu bisa dicairkan pak. Bila dapat secepatnya.
Pihak bank
: Bila bapak sepakat uang itu dapat dicaikan secepatnya.
Entrepreneur
: Ya, lalu bagaimana setelah itu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No soal a
Kunci jawaban
Penskoran
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. (ada empat kata/frase kunci)
Skor 15 diperoleh jika siswa menjawab empat kata kunci secara lengkap. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci. Sedangkan, skor 5 diperoleh jika siswa menjawab 1-2 kata kunci. Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab lima kata kunci tujuan negosiasi benar dan lengkap. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci tujuan negosiasi. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci tujuan teks negosiasi. Sedangkan skor 5 diperoleh siswa jika siswa menjawab 1-2 kata kunci teks negosiasi. Skor 15 diperoleh jika siswa menjawab lima kata kunci ciri negosiasi secara lengkap. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci ciri negosiasi. Sedangkan, skor 5 diperoleh jika siswa menjawab 1-2 kata kunci ciri negosiasi.
15
Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab lima kata kunci teknik negosiasi benar dan lengkap. Skor 15 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci teknik negosiasi. Skor 10 diperoleh jika siswa hanya menjawab 3 kata kunci teknik teks negosiasi. Sedangkan skor 5 diperoleh siswa jika siswa menjawab 1-2 kata kunci teknik teks negosiasi.
20
Skor 30 diperoleh siswa jika siswa menjawab 5 kata kunci struktur negosiasi secara lengkap. Skor 25 diperoleh jika siswa hanya menjawab 4 kata kunci struktur negosiasi secara benar. Skor 20 diperoleh jika siswa menjawab 3 kata kunci struktur negosiasi secara benar. Skor 15 diperoleh jika siswa menjawab 2 kata kunci struktur negosiasi secara benar. Skor 10 diperoleh jika siswa menjawab 1 kata kunci teks negosiasi secara benar.
30
b
Tujuan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari-cari untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga dapat dibuat dan diterima bersama-sama. (ada lima kata/frase kunci)
c
Ciri-ciri negosiasi: 1.Menghasilkan kesepakatan. 2.Menghasikan keputusan yang saling menguntungkan. 3.Negosiasi merupakan cara untuk mencari penyelesaian. 4.Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. 5.Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama. Teknik negosiasi 1.Mengarahkan pembicaraan kepada tujuan secara praktis. 2.Mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua pihak. 3.Mengajukan padangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua pihak. 4.Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing. 5.Memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari dua pihak. Lima struktur negosiasi:
D
E
116
1. Orientasi 2. Pengajuan 3. Penawaran 4. Persetujuan 5. Penutup
Bobot
20
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
5 INSTRUMEN DAN PENILAIAN SIKAP PADA SAAT DISKUSI
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Nama Siswa
Kerjasama dalam Jumlah kelompok Skor 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Aktif Berkomunikasi
Cermat memilih kata
Santun dalam berkomunikasi
………….
Pedoman penilaian Keterangan
: 1 = Sangat kurang 2 = Kurang 3 = Cukup
Skor minimal dicapai tiap siswa adalah 5
4 = Baik 5 = Amat baik Sikap Siswa =
Skor maksimal dicapai tiap siswa adalah 20
Jumlah Skor dicapai 100 20
Predikat sikap siswa 5–9 Perlu perhatian khusus 10 – 15 Perlu bimbingan agar lebih baik 16 – 20 Terpuji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)
Satuan Pendidikan
:
SMA N 1 SENTOLO
Kelas / Semester
:
X /1
Mata Pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Tema
:
Seni Bernegosiasi dalam Kewirausahaan
Jumlah Pertemuan
:
1 x Pertemuan
Alokasi Waktu
:
2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerja sama, toleran, damai ), santun responsif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan aasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B.
Kompetensi Dasar 1.3
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi.
2.2
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk melaporkan hasil observasi.
3.2
Membandingkan teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2
Memproduksi teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks negosiasi 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam teks negosiasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
3. Menjelaskan langkah-langkah menyusun negosiasi 4. Membandingkan antarteks negosiasi 5. Memproduksi teks negosiasi D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi siswa dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks negosiasi. 2. Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menulis teks negosiasi. 3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan langkah-langkah menyusun teks negosiasi. 4. Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat membandingkan anatarteks negosiasi. 5. Melalui diskusi siswa dapat memproduksi teks negosiasi. E.
F.
Materi Pembelajaran 1.
Langkah-langkah Menyusun Negosiasi.
2.
Membandingkan antarteks Negosiasi.
Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Scientific (Ilmiah) 2. Model : Project Based Learning 3. Metode: Diskusi, inkuiri, penugasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
G. Alat, Media dan Sumber Belajar: 1. Media 2.
: a. Model Teks Negosiasi. b. KBBI, TBBI Sumber Belajar : a. Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X.Politeknik Negeri Media Kreatif: Jakarta. b. Lewicki, Roy J, et al. 2007. Negotiation : Strategy and Planning dalam Essentials of Negotiation (4th edition). New York : McGraw-Hill Companies, Inc.
H. Kegiatan Pembelajaran No. 1.
2.
Deskripsi Kegiatan Pendahuluan: 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. Apersepsi: 2. Siswa merespon informasi tentang keterkaitan materi pembelajaran yang sudah dipelajari dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. 3. Siswa merespon informasi kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan kegunaan yang dapat diperoleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. 4. Guru memotivasi dan mengondisikan kelas sampai siswa siap mengikuti pembelajaran. 5. Siswa membentuk kelompok belajar beranggotakan 4- 5 orang. Kegiatan Inti: Mengamati: 1. Siswa mendapatkan model teks negosiasi dan membaca model teks negosiasi. Menanya: 2. Siswa berdiskusi tentang teks negosiasi yang akan dibandingkan dengan model teks negosiasi yang lain. 3. Selanjutnya, siswa mendiskusikan langkah-langkah untuk menulis teks negosiasi. Menalar: 4. Siswa membandingkan antarteks negosiasi. Mencoba:
Alokasi Waktu 10’
5’
15’
15’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
122
5. Selanjutnya siswa memproduksi teks negosiasi dengan tema “Jual Beli Alat Elektronik” Mengomunikasikan: 6. Siswa mempresentasikan diskusi dua sisi teks negosiasi, dan teks negosiasi yang telah mereka kerjakan. Selanjutnya, siswa memperoleh klarifikasi/ penegasan dari guru tentang teks negosiasi. Penutup: 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. Refleksi: 2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Guru memberi penguatan bahwa melakukan negosiasi itu mudah.
. .
I. Penilaian Hasil Belajar 1. Proses a. Teknik : (1) Tes (2) Nontes b. Bentuk
: (1) Tes Tertulis (2) Pengamatan pada saat diskusi dan pemaparan hasil diskusi
c. Waktu
: Selama proses pembelajaran
d. Instrumen
: (1) Uraian (2) Skala sikap
2. Instrumen Penilaian Soal Uraian a. Bacalah teks negosiasi di bawah ini! Bandingkan dan jelaskan kedua sisi teks negosiasi yang sudah Anda baca! (lampiran) b. Petunjuk Penulisan Teks Negosiasi: 1. Tuliskan nama, kelas, nomor presensi di sudut kiri atas ! 2. Buatlah teks negosiasi yang sesuai dengan struktur teks negosiasi dengan tema “ Jual- beli di pasar “
20’ 15’
10’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
123
Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)! Jaga kebersihan dan kerapian tulisan. Waktu pengerjaan 25 menit. Selamat mengerjakan!
4. 5. 6.
J. Rubrik Penilaian 1. Penilaian Sikap Bubuhkan tanda √ p ada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan! No. 1 2 3 4 5
Nama Siswa
Religius BT
MT
MB
MK : Membudaya MB : Mulai berkembang
Tanggung Jawab MK
BT
MT
MB
MK
Proaktif BT
MT
MB
Jujur MK
BT
MT
Disiplin
MB
MK
BT
MT
MB
MK
MT : Mulai tampak BT : Belum tampak
2. Instrumen dan Penilaian Produk Teks Negosiasi
No.
Nama Siswa
Ketepatan Isi
Ketepatan
dan Tujuan
Struktur
Ketepatan
Penggunaan
Kosa Kata
Bahasa dan
dan Diksi
EYD
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
9 10 11 12
………….
Pedoman penilaian Rentang Skor Tiap aspek: 1 s/d 5
Jumlah skor setiap siswa dicapai
minimal adalah: 5 dan skor maksimal adalah: 20 Keterangan
: 1 = Sangat kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Amat baik
NILAI =
3. Pedoman Penilaian Produk
Jumlah Skor dicapai 100 20
No Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai . 1. Isi dan Tujuan Tujuan tulisan luas dan lengkap, isi sangat terjabar, sesuai dengan kutipan. Tujuan tulisan luas dan lengkap, isi terjabar, sesuai dengan teks negosiasi , meskipun kurang terinci. Tujuan tulisan terbatas, isi kurang lengkap, kurang terjabar, dan kurang rinci. Tidak ada tujuan tulisan, isi tidak mengena. Tidak ada tujuan dan isi. 2.
Struktur dalam negosiasi ( orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) Struktur tulisan teratur, rapi, dan amat jelas. Struktur tulisan kaya akan gagasan, urutan amat logis, kohesi amat tinggi. Struktur tulisan teratur, rapi, dan jelas. banyak gagasan, urutan logis, kohesi tinggi.
Tingkat
Rentang Skor
Amat baik
5
Baik
4
Cukup
3
Kurang Sangat Kurang
2 1
Amat baik
5
Baik
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
3.
4.
Struktur tulisan kurang teratur, rapi, dan kurang jelas. Gagasan kurang, urutan kurang logis, kohesi kurang tinggi. Struktur tulisan tidak teratur, tidak jelas dan kurang gagasan. Urutan tulisan tidak logis, dan tidak ada kohesi. Struktur tulisan tidak ada. Kosakata dan Diksi Kosakata tulisan amat luas, penggunaan diksi sangat efektif, sangat menguasai pembentukan kata, pemilihan kata sangat tepat. Kosakata tulisan luas, penggunaan diksi efektif, sangat menguasai pembentukan kata dan pemilihan kata yang tepat. Kosakata tulisan terbatas dan kurang efektif. Kurang menguasai pembentukan kata dan pemilihan kata kurang tepat. Kosa kata tulisan seperti terjemahan. Pembentukan kata sangat kurang dan tidak menguasai kata-kata. Kosa kata tulisan dan pemilihan kata sangat kurang. Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur) dan Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)/kaidah Bahasa Indonesia. Tata bahasa tulisan sangat baik, sedikit kesalahan penggunaan, penyusunan kalimat dan kata-kata. Kaidah penulisan kata dan ejaan sangat baik. Penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana, sedikit kesalahan tata bahasa. Penulisan baik tanpa mengaburkan makna dan menguasai kaidah penulisan kata, ejaan dengan sedikit kesalahan. Tulisan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat sederhana. Terdapat kesalahan tata bahasa yang mengaburkan makna dan kurang menguasai kaidah penulisan kata, ejaan, dan banyak kesalahan. Tulisan dalam penggunaan dan penyusunan kalimat kurang baik dan tidak komunikatif. Tulisan dalam kaidah penulisan kata dan ejaan sangat kurang baik. Tulisan banyak terjadi kesalahan.
Cukup
3
Kurang
2
Sangat Kurang
1
Amat baik
5
Baik
4
Cukup
3
Kurang
2
Sangat Kurang
1
Amat baik
5
Baik
4
Cukup
3
Kurang
2
Sangat Kurang
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
4. Penilaian Presentasi Nama Kelas/NIS Tanggal
: : :
No
Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Amat Baik 4
Baik
Cukup
Kurang
3
2
1
Persiapan Penyampaian Penilaian Komunikasi nonverbal Komunikasi Verbal Pemanfaatan piranti Bahasa Alat Bantu Visual Tanggapan terhadap Pertanyaan Isi Jumlah
Yogyakarta, ...... November 2014
Resti Wulandari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Negosiasi Lewicki Roy (2012:3) negosiasi terjadi untuk beberapa alasan: (1) menyetujui bagaimana cara membagi sebuah sumber yang terbatas, seperti tanah, waktu, property; (2) menciptakan sesuatu yang baru di mana kedua belah pihak akan melakukannya dengan cara mereka sendiri, atau (3) menyelesaikan masalah atau perselisihan antara kedua belah pihak. Negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Sedangkan negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu: a. senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok, b. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi, c. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar maupun tukar menukar, d. hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah, e. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi, f. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan
beberapa
pendapat
para
ahli
diatas
peneliti
128
dapat
menyimpulkan bahwa negosiasi adalah salah satu cara untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. 2. Proses Negosiasi
Persiapan dan Perencanaan
Penentuan Aturan Dasar
Klarifikasi dan Justifikasi
Tawar menawar dan Pemecahan Masalah
Penutupan dan Implementasi
Dalam buku Teach Yourself Negotiating, karangan Phil Baguley proses dalam negosiasi meliputi persiapan dan perencanaan, penentuan aturan dasar, klarifikasi dan justifikasi, tawar menawar dan pemecahan masalah, dan penutupan/ implementasi. a. Persiapan dan Perencanaan Sebelum mulai bernegosiasi, kita perlu menjawab beberapa pertanyaan berikut: Apa hakikat dari konflik itu? Bagaimana sejarahnya hingga harus melakukan negosiasi? Siapa saja yang terlibat dan bagaimana persepsi mereka? Kita juga perlu mempersiapkan suatu prediksi tentang apa yang dipandang sebagai tujuan pihak lain. Apa yang diminta mereka? Seberapa kuat posisi tawaran mereka? Kepentingan apa yang tidak tampak atau tersembunyi yang barangkali penting bagi mereka. Apabila dapat mengantisipasi posisi lawan, kita akan lebih siap menangkis argumennya dengan mengemukakan fakta dan angka-angka yang mendukung posisi kita. b. Penentuan Aturan Dasar Begitu selesai melakukan perencanaan dan menyusun strategi, anda mulai siap menentukan aturan-aturan dan prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu sendiri. Pada fase ini, para pihak juga akan bertukar proposal akan tuntutan awal mereka. c. Klarifikasi dan Justifikasi Ketika posisi awal sudah saling dipertukarkan, baik anda maupun pihak lain akan memaparkan, menguatkan, mengklarifikasi, mempertahankan, dan menjustifikasi tuntutan lawan anda. Inilah titik dimana mungkin anda perlu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
memberikan segala dokumentasi pada pihak lain yang kiranya akan membantu posisi anda.
d. Tawar Menawar dan Penyelesaian Masalah Hakikat proses negosiasi terletak pada tindakan memberi dan menerima yang sesungguhnya dalam rangka mencari suatu kesepakatan. Jadi semua pihak dapat melakukan tawar menawar dalam fase ini. e. Penutup dan Implementasi Tahap akhir dalam proses negosiai adalah menformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan. 3. Tujuan Negosiasi Tujuan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari cari untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga dapat dibuat dan diterima bersama-sama. Dengan dilakukannya negosiasi maka perselisihan atau perbedaan yang terjadi antar pihak memperoleh persetujuan dan kesepakatan, untuk memperoleh keuntungan bagi semua pihak. 4. Cara-cara (Teknik) Melakukan Negosiasi Kemendikbud (2013) menyatakan untuk mencapai tujuan negosiasi ada beberapa cara-cara yang dapat digunakan, yaitu: a. Mengarahkan pembicaraan kepada tujuan secara praktis. b. Mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua pihak. c. Mengajukan padanngan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua pihak. d. Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing. e. Memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari dua pihak. 5. Ciri-ciri Negosiasi Kemendikbud (2013) meyatakan lima ciri-ciri dalam negosiasi, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
a. Menghasilkan kesepakatan. b. Menghasikan keputusan yang saling menguntungkan. c. Negosiasi merupakan cara untuk mencari penyelesaian. d. Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. e. Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama. 6. Struktur Negosiasi Lima struktur dalam negosiasi, yaitu: a. b. c. d. e.
orientasi permintaan/pengajuan penawaran persetujuan penutup
7. Cara Menyusun Teks Negosiasi Cara menyusun teks negosiasi agar tujuan yang akan dicapai dapat dipahami atau oleh pembaca dapat dilakukan dengan: a. Menyusun beberapa kalimat pembuka untuk mengawali awal pembicaraan. b. Menyampaikan tujuan negosiasi dan menyampaikan isi negosiasi. c. Memberikan penawaran untuk mencapai kesepakatan. d. Setelah mencapai kesepakatan dalam tawar menawar antar pihak melakukan persetujuan agar semua pihak setuju dengan hasil kesepakatan. e. Menyusun kalimat penutup untuk mengakhiri pembicaraan. Tindakan yang harus dilakukan agar negosiasi berjalan lancar, baik melalui lisan maupun tulisan: a. Mengajak untuk membuat kesepakatan b. Memberikan alasan mengapa harus ada kesepakatan c. Membandingkan beberapa pilihan d. Memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan e. Mengevaluasi kekuastan dan komitmen bersama f. Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
8. Contoh Teks Negosiasi: Contoh Negosiasi Jual Beli Mobil:
Pembeli
: Selamat siang Pak,
Penjual
: Selamat siang, silahkan duduk. Dengan saudara Midun ?
Pembeli
: Benar Pak, Saya yang menghubungi Bapak pagi tadi .
Penjual
: Baiklah, langsung ke intinya saja, apa benar saudara Midun
tertarik dengan mobil yang di iklankan di Koran Riau Pos itu? Pembeli
: Betul Pak, dari foto yang ditampilkan di koran tersebut, saya
tertarik ingin melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil Bapak masih dalam keadaan bersih dan baru. Penjual
: Oh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang
lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru. Pembeli
: Memangnya mengapa Bapak ingin mengganti mobil tersebut?
apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan? Penjual
: Oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena
mobil itu terlalu kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut. Pembeli
: Oh begitu! oh ya Pak, apakah saya bisa melihat mobil itu
sekarang? Penjual
: Tentu bisa lewat sini saudara Midun.( berjalan menuju garasi
mobil ) Pembeli
: Baik Pak.
Pejual
: Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli
: Iya Pak, persis seperti foto yang terpajang itu, dan warnanya
masih mengkilat seperti baru. Penjual
: Tentu saja, karena mobil ini selalu terawat oleh saya, satu butir
debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini ( tersenyum simpul )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembeli
133
: Wah bagus itu Pak, kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun
berapa Pak? Penjual
: Mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesin nya
masih seperti baru, itu karena saya rutin servis setiap bulannya. Pembeli
: Sangat menarik sekali ya Pak, boleh saya cek perlengkapannya
Pak? Penjual
: Oh ya , silahkan.
Pembeli
: Terimakasih Pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual
: ( setelah saudara, Midun selesai mengecek mobil tersebut ).
Bagaimana ? Masih mulus bukan? ( sambil tersenyum ) Pembeli
: Iya Pak, bicara mengenai barang kan sudah jelas ini Pak,
bagaimana kalau harga yang bapak tawarkan? Penjual
: Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari
berbagai sumber mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 bisa nego. Pembeli
: Waaah, cukup tinggi ya Pak harganya.
Penjual
: Iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari
Bapak, sekarang berapa tawaran dari saudara Midun. Pembeli
: Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200 juta Pak,
itupun tidak cash hari ini. Penjual
: Masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan saudara Midun.
Jika kesepakatan harga sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran saudara Midun? Pembeli
: Kalau saya menawar, gimana kalau 180 juta Pak?
Penjual
: Waahh, itu terlalu jauh saudara Midun. Saudara kan sudah tahu
kondisi mobil ini. Jadi bapak rasa harga yang bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya, dan tawaran saudara jauh dibawah harga standarnya. Pembeli
: Jika dilihat dari keadaan mobil, betul si Pak, keadaannya masih
bagus, tapi anggaran saya cuma segitu tadi Pak, gimana kalau saya naikkan 1 juta Pak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penjual
134
: Kalau segitu , belum bisa Bapak melepas mobil ini. Gimana kalau
Bapak beri pilihan, kalau saudara Midun benar-benar menginginkan mobil ini, Bapak bisa mengasih waktu 1 bulan untuk saudara melunasi sisa dari harga anggaran saudara yaitu 25 juta lagi. Bagaimana saudara Midun? Pembeli
: Alternatif yang bagus Pak. Sebenarnya saya memang tertarik
dengan mobil Bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Gimana kalau pas dengan harga 200 juta Pak? Penjual
: Baiklah saudara Midun, gimana kalau kita ambil tengahnya,
yaitu 215 juta, itu sudah bapak kurangkan 10 juta. Jika masih dibawah dari harga ini, Bapak tidak bisa melepas mobil ini. Jadi gimana saudara Midun? Pembeli
: Sepertinya harga yang menarik Pak, Baiklah pak, tetapi
pembayarannya sesuai dengan alternatif bapak tadi, berarti yang 15 jutanya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan. Penjual
: Baiklah saudara Midun. Jadi pembayarannya tunai atau
bagaimana? Pembeli
: Baiklah Pak, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya
lagi jika mobil telah saya terima di tempat saya, bagaimana Pak? Penjual
: Baiklah saudara Midun, Silahkan tanda tangan disini ( sambil
mengajukan surat jual beli ). Terimakasih saudara Midun, senang bekerja sama dengan anda, dan semoga transaksi ini dilakukan dengan ikhlas, dan semoga beruntung dengan mobil ini. Pembeli
: Terimakasih kembali Pak, saya juga merasa senang bekerja sama
dengan Bapak. Baiklah Pak, lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ). Penjual
: Baiklah saudara Midun, semoga selamat sampai tujuan. Dan
tunggu saja 2 jam dari sekarang. Pembeli
: Sekali lagi terimaksih Pak, dan selamat siang.
Penjual
: Sama – sama saudara Midun. Selamat siang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Contoh Negosiasi dengan Surat Penawaran Yth. Tuan Henry Tompsons
Dengan hormat, Dengan surat ini saya ingin mengajak Tuan untuk bekerja sama. Saya mempunyai kain batik tulis yang berkualitas dengan harga yang murah. Berikut ini saya kirimkan beberapa contoh kain tersebut beserta daftar harganya. Apabila Tuan tertarik, saya mengharapkan Tuan untuk mengajukan permintaan. Saya akan memberikan potongan harga yang menarik apabila Tuan membeli lebih dari 100 kodi. Demikian surat penawaran saya. Saya berharap kita dapat bekerja sama dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jakarta, 5 Agustus 2013 Hormat saya,
Sumber : Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Contoh Negosiasi antara Penjual dan Pembeli di Pasar Seni Sukawati Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual Pembeli Penjual
: Good morning, Mam. Selamat pagi. : Selamat pagi. : Mari, mau membeli apa? : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu? : Ya, ada. Di sebelah sana yang besar atau yang kecil? (Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli) : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada? : Ya, ini tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis. : Ya, dari kayu tidak apa-apa. ( Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat) : Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk souvenir. : Saya pakai sendiri. Harga berapa? : Tiga ratus ribu. : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya? : Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal. : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu. : Belum boleh. Naik sedikit, Mam. : Dua ratus tujuh puluh lima ribu. : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi? : Tidak. Itu saja. Ini uangnya. ( Penjual memasukkan patungnya itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli membeikan uang pas) : Ya, terima kasih. : Terima kasih. Bye, bye. : Have a nice day. (Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Contoh Negosiasi antara Pengusaha dan Pihak Bank
Entrepreneur
: Selamat siang.
Pihak bank
: Selamat siang. Ada yang dapat saya bantu?
Entrepreneur
: Ya, saya mau bertemu dengan kepala bagian kredit.
Pihak bank
: Mari saya antar. (menuju ke ruang kepala bagian kredit)
Entrepreneur
: Begini pak. Saya ingin meningkatkan usaha saya.
Orientasi
jadi, saya ingin mengajukan kredit. Pihak bank
: Berapakah jumlah uang yang Anda perlukan untuk
Pengajuan meningkatkan usaha Anda? Entrepreneur
: Saya memerlukan dana sebesar 200 juta Bisakah saya memperoleh utang itu?
Pihak bank
: Mohon maaf, pak. Jumlah utang bapak terlampau besar. Bagaimana bila pihak bank berikan utang kepada bapak sebesar 100 juta.
Entrepreneur
: Apa tidak dapat lebih dari itu pak? Saya kan telah lama jadi nasabah di bank ini.
Pihak bank
: Baiklah untuk bapak saya berikan 130 juta. Bagaimana pak?
Entrepreneur
Penawaran
: Upayakan lebih pak. Saya memerlukan itu untuk meningkatkan usaha saya.
Pihak bank
: Baiklah. Bank hanya dapat berikan utang sebesar 150 juta pak.
Entrepreneur
: Baiklah. Akan saya ambil. Kapan uang itu bisa dicairkan pak. Bila dapat secepatnya.
Pihak bank
: Bila bapak sepakat uang itu dapat dicaikan secepatnya.
Entrepreneur
: Ya, lalu bagaimana setelah itu?
Pihak bank
: Pihak bank akan berikan service yang paling baik untuk bapak.
Entrepreneur
: Baiklah bila demikian terima kasih atas kerjasamanya,
Persetujuan saya permisi dulu pak. Pihak bank
: Baik pak terima kasih. Selamat siang.
Entrepreneur
: Selamat siang. (keluar dari area kepala bagian kredit)
Penutup
I
tlf - t MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI {alas t, XPLAGIAT Abren o' 3t '
Negorar; Fgrd* (fl 'l ^./ kecal66 [.\a4osiasr adalah l'egatan Vihoman du\*nt
?qilu*\u\*n
rudru
v
twga
unfok rherne@hfun f;ry1y"'' + funf|l. fut"W ,inhta,\ fb*o v .
qrx taw,A WtanaWan ' * Qno*\ad ,/--,^ / ) ^' i*g^jruo, ^' rori*7*J
W
'\' &.sqfuruan
*
feqa
,,,-
-
kooh?
' a' [rAau di to*^ WaYal
b' &$o trtnof dI -,n+etmf l'*anu Vdmng hxga 14 ,pla, nofl? c- ,.fg, furyla u*!J ama ,ry,iu
k*0, lqYuna) f4 s6lr3.-4*g-Parw ft^'
d'IJ: ,"r;"
.
*;r:o':
#
Uy
b.andryqfun dwqan
,*it i*S W *ryr, -!X*n
s6{fiA
' Ciri r crri ?hF"n ne4ot;a,fi : \-
f{qo
siali.
melshosilfYtt'
Peiepaf
* Ngb siari mugharilFan
.fgula,mn tfugunfulgk^i ro$ UaM
*' Ngoraa rwapl.an
.
"\'
{amna
unJup lnwean ' fwqq,le.lardn
Nrytrari qWA,# rtEaaa
fml
Foyn\iryan tuimrta.
Jetttq
NSonb.ri TJ"* /vgo*on aran pennha an
ffi"'i*3firfale,*A,
, \ulrna Argani N PLAGIAT TIDAK TERPUJI \arno PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
..
Bo
lQlar'xt6{ ' ?zqgert' an
].go
'rsdrt'
Ae
tawo.
menaq,qr
/niwka.
f tho[' - f,lrtol. Wg
rneflpqnge
r
&
fcrtzdoon t
6ot 6o1t
r Porgltr*' ' floau'arun Penetcr6tan ?er,utur.
'
tGh'r'd E"W Dr
h*0.
Wrapt
?
s*go lt\tqt dt *rhrrrre+ hd. &Uo PmU" Lray hangq
wrw {ng^,heo.
segrtu ,
ff{) \_/
1a' Srya $aya , lrqrrno ssga sd.,1, barcr,g ?abqt' mdott t.iq. (oba Afundngraa &ngan nrobit laroo$a;, -'4ngon .iqhuo
Lt*o
c,tn }eLr r\zflo1r4n
qn fut w,l.qton Mo$an l\rq.' kq.rlura., Uqy Jaling m€rr0\rhfu,.glr*n Sarotnq un,ftr1t ryl(acq.ri p€nv-elr rq,6^ Ntgo rrrar,' menfarah x,do {.6rrn pc-al*.r Marr?Fr o rt*askq. h.mt rgo^ UrU;- ' lvt*qv'osrll
;osurr
Uqg b.S,qr' urrlqh *,rcqFor kuqqbrl'^n dtanftq
@) stru[tu. +,**r 0rrenfaci
Suahr kegra{an ufttut
il
ttil@.
a PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ep P FP .gsgs E-EEB €E E rE <.--
sfs ts E-8-
FF :Sc:i
E.E
=-
(<,
5
.;t *idi FH;=-
'
ii s+:i$:=_;
s. ie E E AE $?s.f,S a1 e+$3SE+g S= --s€ E.s s
€ E
J =
= :n-!
=-i-"-E -E
*€ I'E+satq5 s ? +.i € s5.= +S 5=,G .BEA =-g ='\, E-= E= +
= :S,;ar
+
''l'- B
'"8€TTs €=i?.s G s'- B^ S€' EF c c E +€ -rr E
\ I
g\A
H rlS",*E
?
E-.
€ s €" = Ey qA ; E E
i *+s-s $
T
a-:
I
l=.F"s','
:
E s.
xl -I nN
s
-}\ ]
\+'-\)
r-f!
.6
-r-J56v
S
= S st :
s
;SJ
3 S {-S =
^; c,s .N
e = I 9,
a .l PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAK TERPUJI $j Ui TERPUJI .eJ
&_
g ss\ a.i UJ
lr'l sl
i t
I
^t G)
I
{El
I t
I I
,l
i
I
I
cat
I
d ^i L-i
=l si s,
cl 6I
I I
I
I
I
,.1
i
-it ui 9t 'cl
ot -tll (5n
CI
.;\l
15l
&lr
El 4EI
t)
ol
,l
rl LI
CI
-*l
3
-i
*i I I
-ol
ol (,1i
sl ,;P +l orl
.5l
-Pl c,l
"t
I
cl
i
I
i
g
Bi I
rl
I
13t
si
'l
si
,gl U -ol ,51
sl cl-
gsl El q rl 'l I
i I
I
$.
6l
I I
I
E s:r -'fl $1'l
_ol
.t
I
eL ol
&1 d oi ,l LI s,t ot
.t
I
$I Jr.l
a
I
i
s
c'l
.i
a.rt
I I
-s*t)
+rl
I
,ii _{
Dl
I
t
I
I
i
'i I /)--t I \-!
1.
l
1
I
,l
-{ ,l
LI
s
&
I
i I
i
I
I
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F & =I
il pksFs r
H 3r q J
*.
iE FEffi
Eg r
ig$g
ri L
7
= ,t+
e *, ,+
a
::t 7 7
3 + +
* -
*i
= :-J
ffiI EEFF Ffi [F{Fi Ebfi
I
fir
l]fllffiffil l,# d
ffi ilr
J
t
+
s
t
* *, -l
7
p {! i
I
F ? { ,I
p 5 T
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pq*f tsdew*t p$+bett" oo
@gi.
ge\autar gapi
t
Pe61"s
{1 luaU
) 6n., y.ter'-fttJ'' ,
)uJ,? t
beli 8f a
-/
Psntar "" /+d:pr_*g r:^*.T. Prn;tg t '. {a" d aa , 0, gsye{a{," Sou5,
p*k*b.pz \'cYr/ I -'
A \5
u",.
se;4, B -./a*,€^uh6,t tlr
?a,rWi
"r,Vay
PeWb(t."
! Yay,
Jai
'
2 s-u Nbu
? 7n ?ewixt; L la"a g bfsa 7 ) ou ?3b /*bu / fler.) "al S1 ry.8 5s1;*Ltl tx' (aube)i h/vt lta:'-t' ,}/-a -' Par,/%l' 3 {en'
Perroal
/-!aogu
fer*,b,i L
\
\
'
I tu-a 3 Sa*qis )/s
fry|-ur \i:rr
€oJrlri\\*t'-
\ol*\\i
\
lvurrlur , { J
I
t
,;^ PLAGIAT TINDAKAN PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ktrrs I x \\! l).i {..^5uan \tns htqo . | ri asi A- Uqtuv \lrn5ur\\gi sRU{q \erbtd.r\\ tosis\
l' L\fqa S\tuv\ur\ Ltv\ t-QVr y\or.a\i r ntgo\\ asi A.
i$>\
orre\1*s.
Pqsrs.i\t\{rr (' Qe-s.n"\q\A\ 4. Qes rr+r \\ A\ t. Pet \et\,.r\n b.
J'
Citt \rrts
n* gosr
$ t';ll:T:
,,
-.i-
t( t,:y i
,
,'
1gi
,
i , \<esqsav\re,\ ''*--')' snqst\a.srkan ff\s\Tq\\qr\g\c&\
$\q$$\
,,
{s\\kd\
^1,
\reqq\\^s\( $L\1 sx\\sS .) ": \r \J0t$l\ \s \etq(\\Ln rA,s{r\\ sr$\rrr y\,\e\s}\\ e
Ac
>qo\
{o3 \<slb er\\ \rr$s. srr{sc*\oe\r Qe.t-rrrr5 Glr\rd\ N\strrr k s.qc$. u )\\\ trilo*r= d.\s\ r4atj..^,!e\*,.tr \c.^e\\\s^)3 Rq 3oo. OOO,oo, T\I\BL \Isr \go"..bq\. \.q\\vr \\* ares.ars.. \ xsgu R{ d.oo ."6 o o oo, Ve.srud.\ 5.o -Qe*'5trxr '{*s-\\\qt\\c\\ v\ars\ o^e..isili Rt x.Bs. ooo ,oo, tqt\R\ (.___ / .,1,1 \qscrrocl\. {.\\s\\ *\R_\\$r. 1eo,.3**i \ls3\ Be &So.ooo,oo. \os-\-\$e- .\b\\ .sre\*a\ (Lu-rs3 {engrrrr \et3r Rq &So. o oo.o( -Qes.5.^lr $\.\3\\$\KA\ \a.sgr sa.ir< s<{trc\t.6r* \K\rris.:\ kqse_R s\r-a\,} )" \tt\*a.'R \\: \rs 3r Rq i.: S- oo o, oo r K
ftI:Stiilii**))o\c\\\crn
'T
Ne-xos\Ls\
drecrxr.s.
?e\..r.ar l sq\u.o", rt r]&fr . Qe*.'o.\r '- S<-\x.r1aq Rr3..
" !e\L.nn AL r-rqrBs+\'
'
ar.. Rert\
t \.r.ct bq\\ f\\rt L\ekrso.\*., .\<\: N*to s\ esr Be\ t): i
t Pe\ur\ I A{e \\t.S b\sr sa15\ j br.nt,.r ? Vc$bq\r -. Ao.r \\e **:\g \:l d\\o \rsa\ q t*q , \as,gr_ i*.:t i t, ?u. o,rro. !e\rrr\ ', Ye, &de. hr,"i sal\ \t \a.s\
.i
t
I i
Rengu+t
Rl
t.
t oo. ooo , oo
\ 1
\'nr.l*r..\{
.\..r:
l
MERUPAKAN t'&oo TIDAK PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKAN TIDAKTERPUJI TERPUJI ?tniurrPLAGIAT &5\.rx*"' \,g :-.,, r+\,rt
,t*oh,
q1trrx*
tq.f,trrttut,-
'rqt*e*. !*ri'. rr6.u\ tot, ,..*oveur*f *n
.Lttr$+t \x\to- r,,, \ e$ue\i
1\,
:\r
?cnluat
, \es\sor
tn"q
L
,i
L,t', t_ -'\t' u\:.tt
I
_L
f.'iur;,^. |
a, rg+s\\
,)
.t
i
4
i .. ' ,'t >/ 4 t{.ti .4 ':i' 1:"-
i-. r 1.-..:; i\ii.r'.,r.r\
."
i
i
\
r,,
iq
{' i.\" l
jf
:
i i !
i
L.
l
.
r)
\u
i
t
$\bq\\k{\
\ct\a"\r V.t-:t\. \l^, " \ tr\ce- do:) .
,'t t tr '.f\.i-l ''t,t.rl' 11 i.' . (,.-r \ur l.
.&
.
I I
I l/,tt t/ ? ./
l( ti &{",rt ,\{
:
\9 q\rr-s.. VO\q\ t\\t \:\ arq\ V\\<-tr\ tailr.sr3 q$$tr\c) O-u. as0'\'tvre-s"rQ+\.L\t\ s+\\\ \ r \\\c\ S \\rr. Q e-rn\\Pq\ qqs\'\\
Qc$,\ e\\
,
t1
b+
SSb
Srau $s a-\s\
l\i Ir/r
:
kAtro Sat. 'ir.aa &ir.+- \a\r.s 1i*a Qu\ut r\bu, !r\r{*' \\*.uv. }
!tn\uu
t,.
i..
,
i
i
t
)
I
\
s
\rr.r*\.-r\
f
.,,
",
.\ ..-\r,..r ht-
\avna
Lulq^ AYwala I PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Qlar rlo . abr
X
0 b o
il, -,7
3t \\
Jual betr TaVe*
Par-1ual t
ft{rtbo\i i Sqlawrat $-ay Juja
R{u^t
;
Pe,rrrbq,li
b
Mari wut be;
r
qa
l
Oke
YAY.
z z
EnJ*l ?wb** ftr5ua\
eudah d'an
*o*go Wu4bYti
Ta wenqaruLh dwSan cervra| Y ) bwaya Ini Y"Y 2
t nrcln kaF?
r
ribrr
dllc' -
e
,1uta
{ah , fdau Pg'fu saga. bel rwr in+urrq d'aF , \^t? W
'.
--,
Va^ fc^a f t,;|,-tt :
:3
!?
aeh l'ok, I- HaBA 'unofit Y^r ltvnta rz*uc
sa:
!t*vl.,\ai^ro
ErrrpA *;uta fembtlar nrnbilan puluh .^tu Scvrnbi\avr
kr*fUi
to,
--5 [!r , tluon
, re5a amhr'lrv' 3a
&t A,
P*;uot
3^"9
$AU ttlarna fufih
(TabW lerg&ut -
Pe*Ustt
b
aiv')'
Oh ua ada di\ , rYlat) wari-a Wtaw ctav yulit
Nv2 -Ervrm,
Pe,rrjuat
^?a
/taa Gotary Tab
?c11ua\ I
Rxnbefi
lcatcak
-fa srtdav Y*Y\ J"t" e,u\Aw ratur Tibu Aeh tt\\w|/i$ A
'
' i,ffi;Hl#'+^[,q*-l'.dan
;;"Y"'aldaw Y^4r pros451 +K ri*tttkr h^wtL fu1ktr rvenateri lji-U ?ar )
/
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lcmbar Angket
Siswa '-
Pembelajaran Teks'Nego*iasi detgan Menggunakan Pende katai-ScienfiJEc (ilmiah)
{.,
Nama
ku.niou'urn.
Kelas Jenis Kelamin:
Hari / tanggal
:
Vhin , l? Vaus'ff\Wr l4ft
Berilah tanda centang (v) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan kenyataan atau pendapat Anda selama kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scient{ie .Jawaban saudara tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mohon diisi dengan jujur. Terima kasih. Keterangan : SS
Sangat Setuju
S
Setuju
KS TS
: Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sava san
menulis
sayasemakinmudahme-ffi Keberanian sayq untu[ tertanya sfiakin ilaqmenilai saya semakin kuat Saya semakin bisa sudut nandans semakin termotivasi untuk bel; Saya semakin senang auru menfrA?engan scie*ifi cdibandingkandengancarayangbiasanva gemakin berpikir ldtis dalam masalah !@akin sulit menemukan bakatG Saya ingin semakin dalam diri sava KffitiYiEs saya dalam membuat semskin be.tminat unhrk menulii
penAffi
mengem@
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.
14. 15.
16.
17. 18.
Sava semakin bersemanear bslaiar menulis
-Siya
semakin berani u*ark ?rslFtakan pendapat di dalam
kelas Penggunaan pendekatan scie*tific dalam pembelajaran mensgambar semakin membuat saya aktif dalarq kelompok Pendekatan s"iinttific yang digunakan guru dalam mengajar, membuat hasil belaiar saya semakin membuat saya semakin banYak
\./
meni4gkat-
@ memiliki ide-ide cemerlang scintrfic membuat saya semakin dapat YM mensharsai oendarat orans lain
\/
semakin mudah trekerja
19.
sama dan bettukar Pikiran
20.
ffi
membuat mya semakin tidak Patnm
"Terimakasih"
,/
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
'
Lembar Angket
Siswa
q"
Pendekatan 'scienlilic I Negosiasi dengaa Menggunakan
Narna Kelas
:
pin,'
Artut'"
:
,\
t
t\l;
Jenis Kelamin: ?erem?{4n'
fcnrn,l t'? xryp $ber
Hari / tanggal :
(ilmiah)
toll atau pendapat
kenyataandi bawah ini sesuai dengan pernyltaan pada (v) akan Ber,ah tanda centang pendekatan s.clentfic-llwaban.sludaratidak p"mb"taiarandenpn Terima kasih' Anda seramakegiut o Mohon diisi denganiuiuria*in*B*d;haonesia mempengaruhi
rihi;;
Keterangan:
SS S KS TS
: Sangat Setuju : Setuju : Kurang Setuju : Tidak Setuju
. - rerlryr'll.4ir
No,
ss
s
-'
1
2.
*"**rriun
3.
4. 5.
ruru
un@
sudutPan$mB
*tnin*kut
, , :;':;^=
n
6. 7. 8.
9.
/ saya semalm oPryK"
tl
*"'i*.::..?
SavasemaHnsulltmenemuK*''*'Y"*' potensi yang a
10.
Saya
l1
K
1n LL.
S aya s€makiqbe'l1rtt$glggl
;;;;t;;;;IiGEt-
/
v
KS
Tf
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I3. 14. 15. 16.
17.
Saya semakin bersemaneat bslai*r menulis Saya semakin berani untuk rrrffiyatakayl pendapat di dalam
b-
V
kelas Penggunaan pendekatan sciertifie dalam pembelajaran menggambar semakin membuat sayaaktif dalam kelompok Pendekatan scientific yang digunakan guru dalam mengajar, membuat hasil belaiar sava semakin meningkat Pendekatan scientifie membuat saya semakin banyak
memiliki ide-ide cemerlang 18. 19.
20.
Pendekatan scientific membuat saya semakin dapat menshmsai oendaoat orans lain Pendekatan scientific mernbuat saya semakin mudah bekerja sama dan bertukar oikiran densan teman Pendekatan scientilic membuat saya semakin tidakpaham
\/
dalam memahamimateri.
V
Saran/kritik: .Lgl3:y.t....{?.v.?....9r?krtil.qt.q.:t.....{t?*!:...1:'..r.v.rty.by*.1.....$rts.t.tq.tv.?.s.h...{!.$fr,teE,r ..b.9!:Js.r..../.r1...nyt?!.?'.qE:!n...!:'tz.:.t..:.:t?.q."r....a+o.s..e![?.e.(.t:sn.-..9!1?....Kry.!.?!q]a.m, ..{f.?.c.r.U....ifr.i....!.'llF....w.qukV3.t.....t.?.?ttt...hy*n,..E!9.+..:4?.,,;sL....fhen1.ern.ut.ad.n..
...p.€y+?ptr...ltdal?.a....Wllt:,,..daa."..4.?P.?.l.....krnlp::...-.p*.*,{:........
...'..ik:r.z..nrph'
t.
"Terimakasih"
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Angket
Siswa
r"
Pembelajaran Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Seientific (ilmiah)
Nama , Al;iarur ?iana ptz1i :Xll9J
Kelas
Jenis Kelamin: ?ferUyUan
Hari/tanggal: Senin 17
lrloVevnbef
,Utll
Berilah tanda centang (v) pada p"*y*u* di bawah ini sesuai dengan kenyataan atau pendapat Anda selama kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scientific. Jawaban saudara tidak akan mempengaruhi nilai matapelajaran Bahasa Indonesia Mohon diisi denganjujur. Terimakasih. Keterangan
:
SS
Sangat Setuju
S
Setuju
KS
: Kurang Setuju
Tidak Setuju
Saya semakin mudah memahami materi menulis teks
ilan menilai saya semakin kuat Saya semakin bisa melihat masalah dari berbagai macam Sava semakin termotivasi untuk Saya semakir senang guru mengajardengan pendekatan ienti{ic dibandinckan denqan cara vans birisan
semakin bemikir kritis dalam menghadapi masalah semakin sulit menemukan bakat Saya ingin semakin mengembangkan potenSi yang ada
dalam diri saya Kreativitas sava dalam membuat karya semakin semakin bernfnat uutuk menulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.
ffi;la-iarmanu!is-
14.
$a$efiiaki1brye*i rx&rh,xr€E$a*alt
@at
di datam
V
kelas 15.
-^--J^*r.or
caimqlrirrr mcvnhrraf sav*
*ktif
dalam kelompo guru dalam mengajar'
n
16.
i.-^*t-;,-+ L--lI Lalaiqr (qam se.makin meninskat
\/
17.
iie
/
n banYak
memiliki ide-ide cemerlang 18.
@atsayasemakindapat menghargai Pendapat orang lain
19.
/ '
akin mudah bekerja
samadanberhrkarpikiran$engailteman
N.
i@a
dalammemahamimateri-
.
t/
-
saya semakin tidak paham '
Saran/kritik:
!-.
"Terimakasih"
\/
a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Angket
Siswa
,
Pembelajaran Teks Negosiasi dengan Menggunakan Pendekatan Scientilic {ilmiah)
Nama , ?ecl MtlPPln(lU Kelas ,Xtll 1 Jenis Kelamin:
Perer'fUn
Hari / tanggal : setttry
l?
PcU 7ol4
kenyataan atau pendapat Berilah tanda centang (v) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan saudaratidak akan Anda selama kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scientific. Jawaban dengan jujur- Terima kasih. mempengaruhi nilai matapelajaran Bahasa lndonesia Mohor diisi
Keterangan:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
:
TS
: Tidak Setuju
Kurang Setuju
ss
No. I
2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
10. 11.
t2.
Saya sangat senang belaiarmenulis Saya semakin mudah memahami materi menulis teks
ffiitas
KS
TS
\r
nesosiasi dengan pendekatan scientifi c Keberanian saya unhrk bertanya semakin meningkqt
Keterampilarr menilai saya semakin kuat Saya semakin bisa melihat masalah dari berbagai macam sudut pandang Saya semakin termotivasi untuk belaiar Saya semakirt senang guru mengajar dengan pendekatan scientific dibandinekan dengan cara yang biasanya Sava semakin bemikir kritis dalam menghadapi masalah Saya semakin sulit menemukan bakat saya Saya ingin semakin mengembangkan potensiyang ada dalarn diri saya saya dalam membuat karya semakin meningkat S*va ssn*kirt berminat untuk menulis
s
V
\r
:y/ ( { { ,/ {
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a
13.
Saya semakin bersemangat belajar menulis
t4.
Saya semakin berani untuk menyatakan pendapat di dalam kelas penggunaan pendekatan scientifie dalam pembelajaran
15.
@
16.
menesambaisemakin membuat saya yang digunakan guru dalam mengajar, @e membuat hasil belaiar saya semakin meningkat
t7.
@mbuat memiliki ide-ide
18. 19.
@
,loloa
-o-qhqrrri
t/ \/ \/
cemerlang-
membriat saya semakin daPat mensharsai oendapat orang lain ;iakm mudah bekerja
@uat
,/
saya semakin banYak
sama dan berhrkar Pikiran
24.
\{
dengry saya semakin tidak paham
rn*teri
!'Terimakasih"
,/
V
V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DAN PEMBELAJARAN DI KELAS SECARA UMUM Tanggal Observasi : 10 November 2014 No. 1.
Unsur yang Diobservasi Penguasaan materi pelajaran
2.
Sistematika penyajian materi pembelajaran
3.
Ketepatan pemilihan teknik pembelajaran
4.
Efektifitas penerapan teknik pembelajaran
5.
Aktivitas pembelajaran siswa
6.
Pengaturan alokasi waktu
7.
Suasana kelas
8.
Penilaian proses belajar siswa
Keterangan Guru tidak perlu membuka catatan ketika member penjelasan pada siswa. Guru mampu mengaitkan antara wawasan global dengan materi sehingga wawasan siswa semakin luas. Guru memberikan penjelasan disertai contoh yang berkaitan dengan kehidupan nyata untuk memperjelas pemahaman siswa. Penyajian materi dalam RPP tertata secara sistematis mulai dari kegiatan awal, inti, dan akhir. Penyajian materi lengkap dengan definisi, ilustrasi dan contoh kasus. Penyusunan evaluasi mencakup seluruh materi pembelajaran sehingga mempermudah pengukuran pencapaian kompetensi. Teknik yang digunakan sesuai dengan materi dan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai. Teknik yang digunakan sudah sesuai dengan pendekatan dan metode yang dipilih. Siswa cukup aktif dalam pembelajaran. Teknik mampu memaksimalkan kompetensi siswa. Suasana kelas terbangun dengan baik, tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang terkendali. Motivasi siswa sangat tinggi. Ada beberapa siswa yang memiliki rasa ingin tahu jika menghadapi masalah. Mampu berkerjasama dengan baik. Perencanaan materi sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Guru mengenal seluruh siswa secara personal. Guru selalu berkeliling mendampingi siswa belajar. Suasana kelas serius tapi tidak tegang. Guru menggunakan alat penilaian tes dan nontes. Bobot skor tes dan nontes diberikan secara proporsional. Guru mengakui kesalahan jika ada penilaian yang tidak benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Nilai Siswa pada Posttest Jumlah Skor
Skor Siswa
Isi dan Tujuan
Struktur Negosiasi
Kosakata dan Diksi
Bahasa (Tata Bahasa) dan Penulisan (Ejaan dan Tanda baca)
ABU BAKAR AS SIDIQY
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
AHMAD FAUZI
5
5
5
4
19
3,8
Tuntas
3.
ALFIANTI RIANA RIZKI
5
5
5
4
19
3,8
Tuntas
4.
DEAVY ANGGIE L.
5
5
5
4
19
3,8
Tuntas Tuntas
No
Siswa
1. 2.
Jumlah Skor
5
Keterangan
5.
DESY DYAH AYU R.
5
4
4
3
16
3,2
6.
DESI MURNIASIH
5
5
4
5
19
3,8
Tuntas
7.
DEVI AYUNINGTYAS
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
8.
DIAZ AFNY JELITA P.
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
9.
ERIKA MELVIEND S.
5
5
5
5
20
4,0
Tuntas
10.
FADHILAH KURNIA
1
1
2
2
1,2
Tidak Tuntas
11.
FENI ASTUTI
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
12.
GUNTUR KHOIRIL A.
-
-
-
-
-
-
-
13.
ILAM LUTHFI’A ILFA P.
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
14.
IVONDA K.
5
3
3
3
14
2,8
Tuntas
15.
KARINA NUR SITA
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
16.
KARUNIA NUR W.
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
17.
LARISA DINDA DEWI
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
18.
MAHARANI H. A. P.
5
5
5
4
19
3,8
Tuntas Tuntas Tuntas
6
19.
MURNI ASIH
5
5
4
4
18
3,6
20.
NUR WIDHI W.
5
5
4
4
18
3,6
-
21.
PRASETYO DHIMAS K.
-
-
-
-
-
-
22.
RIFFA ZULIANI
5
5
5
4
19
3,8
Tuntas
23.
RINI ASTUTI
5
5
4
5
19
3,8
Tuntas
24.
ROZI BACHTIAR
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
25.
SEPTI BUDI ASTUTI
5
5
4
3
17
3,4
Tuntas
26.
SIWI IRMA YANTI
5
5
4
3
17
3,4
Tuntas
27.
TAUFIK IRSAN
5
4
4
4
17
3,4
Tuntas
28.
TRI KURNIAWAN
5
5
4
4
18
3,6
Tuntas
29.
TRI WAHYUNI
5
5
5
5
20
4,0
Tuntas
30.
YULIANA ARYANI N.
5
4
4
4
17
3,4
Tuntas
31.
ZULFA AKMALA DEWI
5
5
4
3
17
3,4
Tuntas
32.
ZULFIAN HANIF M.
Tuntas
5
5
5
4
19
3,8
Jumlah
146
136
121
112
529
105,8
Nilai Rata-rata
5,03
4,68
4,17
3,86
17,63
3,40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
Nilai Siswa pada Pretest
No
Skor Siswa
Siswa
Jumlah Skor
Jumlah Skor
Keterangan Tuntas
Soal 1 20
Soal 2 15
Soal 3 10
Soal 4 0
Soal 5 20
65
5 2,6
20
15
5
20
80
3,2
Tuntas
1.
ABU BAKAR AS SIDIQY
2.
AHMAD FAUZI
20
3.
ALFIANTI RIANA RIZKI
15
0
15
15
20
65
2,6
Tuntas
4.
DEAVY ANGGIE L.
20
15
15
0
20
70
2,8
Tuntas
5.
DESY DYAH AYU R.
20
20
15
10
20
85
3,4
Tuntas
6.
DESI MURNIASIH
20
20
15
5
20
80
3,2
Tuntas
7.
DEVI AYUNINGTYAS
20
15
15
0
20
70
2,8
Tuntas
8.
DIAZ AFNY JELITA P.
20
15
15
15
20
85
3,4
Tuntas
9.
ERIKA MELVIEND S.
20
15
15
5
20
75
3,0
Tuntas
10.
FADHILAH KURNIA
5
15
0
20
20
60
2,4
Tidak Tuntas
11.
FENI ASTUTI
20
20
15
15
15
85
3,4
Tuntas
12.
GUNTUR KHOIRIL A.
20
20
15
20
10
85
3,4
Tuntas
13.
ILAM LUTHFI’A ILFA P.
5
20
15
0
20
60
2,4
Tidak Tuntas
14.
IVONDA K.
20
15
10
10
20
75
3,0
Tuntas
15.
KARINA NUR SITA
20
20
15
15
20
90
3,6
Tuntas
16.
KARUNIA NUR W.
10
20
15
0
10
55
2,2
Tidak Tuntas
17.
LARISA DINDA DEWI
20
20
15
0
20
75
3,0
Tuntas
18.
MAHARANI H. A. P.
20
20
15
10
20
85
3,4
Tuntas
19.
MURNI ASIH
20
20
15
0
20
75
3,0
Tuntas
20.
NUR WIDHI W.
5
20
15
0
15
55
2,2
Tidak Tuntas
21.
PRASETYO DHIMAS K.
20
20
10
0
20
70
2,8
Tuntas
22.
RIFFA ZULIANI
20
15
15
5
20
75
3,0
Tuntas
23.
RINI ASTUTI
20
20
15
5
15
75
3,0
Tuntas
24.
ROZI BACHTIAR
5
15
10
0
10
40
1,6
Tidak Tuntas
25.
SEPTI BUDI ASTUTI
20
20
15
15
15
85
3,4
Tuntas
26.
SIWI IRMA YANTI
20
15
15
20
20
90
3,6
Tuntas
27.
TAUFIK IRSAN
20
20
15
20
20
95
3,8
Tuntas
28.
TRI KURNIAWAN
5
20
15
0
10
50
2,0
Tidak Tuntas
29.
TRI WAHYUNI
20
20
15
5
20
80
3,2
Tuntas
30.
YULIANA ARYANI N.
20
20
15
20
20
95
3,8
Tuntas
31.
ZULFA AKMALA DEWI
5
20
15
20
20
80
3,2
Tuntas
32.
ZULFIAN HANIF M.
Tuntas
20
20
15
0
20
75
2,8
Jumlah
535
570
445
255
580
2385
95,2
Nilai Rata-rata
16.71
17.81
13.90
7.96
18.12
74,53
2,975
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Dokumentasi Foto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIODATA Resti Wulandari lahir 10 Juli 1992 di Kulon Progo, Yogyakarta. Pendidikan dasar diselesaikan di SD Swasta SD Kanisius Pelem Dukuh, pada tahun 2004. Pendidikan menengah pertama ditempuh di SMP N 3 Girimulyo,
pada
tahun
2004—2007.
Pendidikan
menengah atas ditempuh di SMA N 1 Sentolo, pada tahun 2007-2010. Pada tahun 2010 melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tugas Akhir ditempuh dengan menulis skripsi yang berjudul “ Kemampuan Menulis Teks dengan Menggunakan Pendekatan Scientific (ilmiah) Pada Siswa Kelas X IIS 1 SMA N 1 Sentolo Tahun Ajaran 2014/2015”.