PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh : Ryka Indriyani NIM : 091434041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh : Ryka Indriyani NIM : 091434041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan kepada : 1. Tuhan YME, yang senantiasa menuntun dan menyertai setiap langkah hidup kami 2. Dosen Pembimbingku, Bapak Drs. Ant. Tri Priantoro M.For.Sc. selaku pembimbing dalam penyelesaian tugas akhir skripsi 3. Kedua Orang Tua Saya Wagiya dan Maryani 4. Saudara dan Saudari saya 5. Teman-teman tercinta saya 6. Seluruh
Keluarga
Besar
SMA
Pangudi
Luhur
Yogyakarta 7. Seluruh Keluarga Besar Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 8. Dan
almamaterku
tercinta
Universitas
Sanata
Dharma Yogyakarta
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23:18)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 17 Desember 2013 Penulis
Ryka Indriyani
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Nama
: Ryka Indriyani
Nomor Mahasiswa
: 091434041
Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet maupun media lain, untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di
: Yogyakarta
Pada tanggal : 17 Desember 2013 Yang menyatakan,
Ryka Indriyani
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat belajar terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif dan psikomotor siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di Kelas X.4, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi tahap Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa minat belajar siswa memiliki persentase rata-rata yaitu 74,77%. Ketuntasan klasikal 68,75% dari target 60%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa yaitu 69,54, dan ketuntasan klasikal 45,45%. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa yaitu 70,46, dan ketuntasan klasikal 37,5%. Untuk hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I, nilai rata-rata yaitu 75,85%, dengan ketuntasan klasikal yaitu 87,5%, sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata yaitu 64,5%, dengan ketuntasan klasikal yaitu 62,5%. Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh positif dalam meningkatkan minat belajar terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif, dan psikomotor siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, walaupun belum memenuhi target Kata Kunci
: Minat, Hasil Belajar, Metode Praktikum Terbimbing, Platyhelminthes
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
The main purpose of this thesis is to know the effect of the guided practice method application on Platyhelminthes learning towards interests mainly of aspect interest, enthusiasm, and satisfaction student learning and Biology studying result on cognitive and pshycomotor domains for student in X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School. This type of research is a Classroom Action Research. The study was conducted in April-May 2013 in the X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School. Implementation of Classroom Action Research was conducted in two cycles that include stages of planning, action, observation, and reflection. The data was collected by questionnaire, observation, and test. Data were analyzed with qualitative analysis and quantitative analysis. Result of the research indicated that the student interest score was 74,77% in average, the score of classical completeness was 68,75%, above the target of 60%. The studying result in the cognitive domain has increased. In the first cycle, student’s average score was 69,54 and classical completeness was 45,45%. In the second cycle, the average of student score was 70,46% and classical completeness was 37,5%. The studying result in the pschymotor domain, in the first cycle, student’s average score was 75,85% and classical completeness was 87,5%. In the second cycle, the average of student value was 64,5% and classical completeness was 62,5%. It was concluded that the guided practice method application on Platyhelminthes learning could give positive affect in increasing interests, enthusiasm, satisfaction of student learning, and increasing Biology student studying result in cognitive and pschycomotor domains for student in X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School although have not been comply the target.
Key words
: Interest, Studying Result, Guided Pratice Method, Platyhelminthes
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Tiada kata yang indah selain mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melindungi serta menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Praktikum Terbimbing pada Materi Platyhelminthes terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta” ini dengan baik. Karya Ilmiah ini berisi tentang penelitian mengenai pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar Biologi siswa Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penulis menggunakan metode Praktikum terbimbing karena penulis ingin menerapkan Ilmu Biologi yang telah didapat dengan cara mengajak siswa untuk mengetahui secara langsung keadaan alam yang sebenarnya yang akan dipelajari dengan menggunakan metode Praktikum terbimbing. Penulis ingin mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi Plathyhelmintes secara teori serta ingin mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar Biologi siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati, melindungi serta menyertai penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dharma dengan lancar dan dapat melaksanakan penulisan ini dengan lancar serta dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik 2. Bapak R. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan masukan, pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini 5. Ibu Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si. dan Ibu Ika Yuli Listyarini M.Pd. selaku
dosen
penguji
yang
telah
memberikan
masukan-masukan,
pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini 6. Bapak Andreas Mujiyono, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan kepercayaan bagi penulis untuk melaksanakan Penelitian di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 7. Ibu Anastasia Ratna D, S.Pd. selaku Guru Pembimbing kami yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk memberikan materi dan bahan diskusi, kepada siswa-siswi kelas X.4, memandu pelaksanaan kegiatan praktikum serta mengambil data di kelas tersebut, sekaligus memberikan pengarahan serta masukan-masukan demi perbaikan dalam pelaksanaan penelitian ini
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Siswa-siswi Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang telah berpartisipasi aktif dan antusias dalam proses pembelajaran pada materi Platyhelminthes dan telah memberikan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan penulisannya 9. Seluruh Keluarga Besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penulisan karya ilmiah ini 10. Staff Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Mas Arif Kurnianto, Ibu Henny, dan Bapak Aloysius Sugeng Supriyono yang telah membantu dalam melakukan perijinan kepada pihak sekolah dan membantu segala administrasi dalam penyelesaian karya imiah ini 11. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, dan seluruh Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberi dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini 12. Kedua Orang Tuaku Wagiya dan Maryani yang telah memberikan semangat, kasih sayang, doa serta memberikan dukungan berupa moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik 13. Adikku Dina Suryani yang selalu memberikan semangat, doa sehingga dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan baik. 14. Saudara-saudariku yang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan perbaikan kepada penulis 15. Teman-teman seperjuangan Endri Ratna Utami, Dyah Ratna Wijayanti, Dwi Apriani, Yohana Asih Wijayanti yang telah bersedia menjadi observer
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam penelitian serta membantu dalam menyiapkan alat dan bahan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum. Juga Ruth Lana Monika, Regina Megawati Kusuma,
Fransiska
Siska,
Andriani
Rambu
Ana
Jawa,
Christin
Widyaningsih, Florian Mayesti Prima R. Makin, Maria Rosa Ketane Lazar, yang selalu memberikan semangat, ide, perbaikan sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan lancar 16. Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi yang menjadi teman seperjuangan penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma 17. Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik dari seluruh pembaca yang bersifat membangun akan sangat diterima oleh penulis demi kemajuan Karya Ilmiah ini. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Karya ilmiah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca. Terima Kasih. Tuhan Memberkati. Yogyakarta, 17 Desember 2013 Penulis
Ryka Indriyani
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN. ......................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN. ...................................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK.....................................
vi
ABSTRAK. .....................................................................................................................
vii
ABSTRACT......................................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................
xviii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................
xix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................
xx
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................
xxi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................................
4
D. Batasan Masalah ......................................................................................................
4
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Hipotesa Penelitian ..................................................................................................
4
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................................
5
1. Bagi Siswa..........................................................................................................
5
2. Bagi Guru ...........................................................................................................
5
3. Bagi Sekolah ......................................................................................................
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar......................................................................................................................
6
B. Hasil Belajar ............................................................................................................
6
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ...................................................
8
1. Faktor Intern.......................................................................................................
8
2. Faktor Ekstern ....................................................................................................
8
D. Minat........................................................................................................................
9
E. Metode Praktikum Terbimbing ..............................................................................
9
F. Materi Platyhelminthes...........................................................................................
11
G. Penelitian Yang Relevan ........................................................................................
13
H. Penerapan Metode PraktikumTerbimbing dalam materi Platyhelminthes..........
14
I.
15
Kerangka Berpikir...................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..........................................................................................................
17
B. Setting Penelitian...................................................................................................... .
18
1. Subjek Penelitian.................................................................................................
18
2. Objek Penelitian ..................................................................................................
18
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Lokasi Penelitian .................................................................................................
19
4. Waktu Penelitian .................................................................................................
19
C. Variabel Penelitian ................................................................................................... .
19
D. Indikator Keberhasilan ..............................................................................................
20
E. Instrumen Penelitian..................................................................................................
21
1. Instrumen Pembelajaran .....................................................................................
21
2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................
22
F. Rancangan Tindakan .................................................................................................
28
1. Pra Tindakan........................................................................................................
29
2. Siklus I .................................................................................................................
29
3. Siklus II ................................................................................................................
32
G. Teknik Analisis Data.................................................................................................
34
1. Metode Kualitatif ................................................................................................
34
2. Metode Kuantitatif ..............................................................................................
35
a. Minat Belajar Siswa......................................................................................
35
b. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ............................................................
38
c. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor .......................................................
41
H. Personalia Penelitian .................................................................................................
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................................
45
1. Pra Tindakan ......................................................................................................
45
2. Siklus I ................................................................................................................
46
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning) ................................................
46
b. Pelaksanaan Siklus I (Acting). ....................................................................
47
c. Pengamatan Pada Siklus I (Observing) ......................................................
59
d. Refleksi Siklus I (Reflecting)......................................................................
61
3. Siklus II ..............................................................................................................
62
a. Perencanaan Siklus II (Planning)................................................................
62
b. Pelaksanaan Siklus II (Acting) ...................................................................
63
c. Pengamatan Pada Siklus II (Observing).....................................................
69
d. Refleksi Siklus II (Reflecting) ....................................................................
70
B. Hasil Penelitian .......................................................................................................
71
1. Minat Belajar Siswa...........................................................................................
72
2. Hasil Belajar Siswa ............................................................................................
74
a. Hasil Belajar Ranah Kognitif......................................................................
74
b. Hasil Belajar Ranah Psikomotor.................................................................
76
C. Pembahasan .............................................................................................................
80
1. Minat Belajar Siswa...........................................................................................
80
2. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................................
83
a. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ...........................................................
83
b. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor......................................................
86
c. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan metode praktikum terbimbing ...
88
d. Faktor-faktor penghambat dalam penerapan metode praktikum terbimbing .
89
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ........................................................................................................
92
2. Saran ...................................................................................................................
93
Daftar Pustaka ..............................................................................................................
95
Lampiran .......................................................................................................................
97
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian ................................................................
20
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa .......................................
24
Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner ..................................... ......................
36
Tabel 3.4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa ................................
36
Tabel 3.5 Panduan pemberian skor hasil belajar siswa ranah psikomotor ................
42
Tabel 3.6 Cara analisis observasi untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor ..
43
Tabel 4.1 Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I ..........................................
58
Tabel 4.2 Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I.....................................
60
Tabel 4.3 Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II .........................................
67
Tabel 4.4 Analisis Minat Belajar Siswa........................................................................
68
Tabel 4.5 Hasil belajar ranah psikomotor pada siklus II. ............................................
69
Tabel 4.6 Hasil analisis minat belajar siswa secara klasikal .......................................
72
Tabel 4.7 Analisis hasil belajar ranah kognitif secara klasikal....................................
74
Tabel 4.8 Analisis hasil belajar ranah psikomotor tiap indikator ................................
76
Tabel 4.9 Analisis hasil belajar ranah psikomotor secara klasikal ..............................
78
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar ranah kognitif. .........................
76
Grafik 4.2 Hasil belajar siswa ranah psikomotor tiap indikator .................................
77
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar PTK Model Kemmis dan Mc Taggart .......................................
18
Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru......................................
48
Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test ......................................................
49
Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS..................................
51
Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi .....................................................
52
Gambar 4.5 Guru menyampaikan materi menggunakan media Power Point.............
53
Gambar 4.6 Guru mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya ...............
55
Gambar 4.7 Pengamatan pada planaria menggunakan kaca pembesar.......................
56
Gambar 4.8 Siswa melakukan pengamatan planaria di bawah mikroskop.................
57
Gambar 4.9 Siswa mengerjakan soal-soal Post-test Siklus I .......................................
58
Gambar 4.10 Siswa melakukan pengamatan preparat awetan ....................................
65
Gambar 4.11 Siswa mengerjakan soal-soal Post-test Siklus II ...................................
66
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus..................................................................................................
97
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................
99
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa (LKS) Kegiatan Diskusi Kelompok................
118
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa (LKS) Kegiatan Praktikum Pengamatan ........
125
Lampiran 5
Panduan Praktikum Platyhelminthes .................................................
133
Lampiran 6
Kisi-kisi soal Pre-test .........................................................................
140
Lampiran 7
Soal-soal Pre-test ................................................................................
141
Lampiran 8
Kunci Jawaban Soal Pre-test .............................................................
144
Lampiran 9
Panduan Skoring Soal Pre-test ..........................................................
145
Lampiran 1 0
Kisi-kisi Soal Post-test Siklus I ..........................................................
146
Lampiran 1 1
Soal-soal Post-test Siklus I .................................................................
148
Lampiran 1 2
Kunci Jawaban Soal Post-test Siklus I...............................................
149
Lampiran 1 3
Panduan Skoring Post-test Siklus I ....................................................
151
Lampiran 1 4
Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II ........................................................
153
Lampiran 1 5
Soal Post-test Siklus II ....................................................................... .
155
Lampiran 1 6
Kunci Jawaban Soal Post-test Siklus II .............................................
158
Lampiran 1 7
Panduan Skoring Post-test Siklus II ...................................................
159
Lampiran 1 8
Kisi-kisi kuesioner ..............................................................................
160
Lampiran 1 9
Lembar Kuesioner ...............................................................................
161
Lampiran 2 0
Lembar Observasi Siswa ....................................................................
162
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 1
Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas X.4 T.A 2011/2012 ..................
164
Lampiran 2 2
Analisis Ketuntasan Nilai Pre-test Siswa ..........................................
166
Lampiran 2 3
Hasil Pre-test Siswa ............................................................................
168
Lampiran 2 4
Analisis Ketuntasan Nilai Post-test Siswa Pada Siklus I ................. .
174
Lampiran 2 5
Hasil Post-test Siswa Pada Siklus I ....................................................
176
Lampiran 2 6
Analisis Ketuntasan Nilai Post-test Siswa Pada Siklus II ................
178
Lampiran 2 7
Hasil Pos-test Siswa Pada Siklus II....................................................
180
Lampiran 2 8
Analisis Hasil Observasi Tiap Kelompok Pada Siklus I ..................
186
Lampiran 2 9
Analisis Hasil Observasi Tiap Siswa Pada Siklus I ..........................
187
Lampiran 3 0
Hasil Observasi Pada Siklus I ............................................................
189
Lampiran 3 1
Analisis Hasil Observasi Tiap Kelompok Pada Siklus II .................
191
Lampiran 3 2
Analisis Hasil Observasi Tiap Siswa Pada Siklus II .........................
192
Lampiran 3 3
Hasil Observasi Pada Siklus II. ..........................................................
194
Lampiran 3 4
Analisis Kuesioner Tiap Indikator .....................................................
198
Lampiran 3 5
Analisis Kuesioner Tiap Siswa. .........................................................
199
Lampiran 3 6
Hasil Kuesioner ...................................................................................
201
Lampiran 3 7
Analisis Minat dan Hasil Belajar Siswa ............................................
203
Lampiran 3 8
Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian ...................................
205
Lampiran 3 9
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................
206
xxii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat menimba ilmu dan pengetahuan bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap belajar. Di tempat inilah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, yang melibatkan adanya guru, siswa, metode pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tersebut. Belajar mengajar adalah seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, belajar mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar tujuan tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar sesama komponen terjadi kerja sama (Djamarah, dkk, 2010). Pembangkitan minat belajar mengajar sangat diperlukan bagi siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini. Tahap pembangkitan minat merupakan tahap awal dari siklus belajar. Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topik yang diajarkan (Wena, 2009). Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Pembelajaran yang menarik membutuhkan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang ilmu, kondisi siswa dan suasana kelas. Guru yang kreatif akan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa-siswa di kelasnya. Biologi merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan alam lingkungan. Kita dapat menemukan dan menerapkan ilmu Biologi pada kehidupan kita sehari-hari. Fenomena yang diajarkan melalui Biologi adalah fenomena alam yang pernah dihadapi siswa. Oleh karena itu, Biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep Biologi dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/dilakukan siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada saat pembelajaran Biologi di kelas X.4 dan wawancara terhadap guru bidang studi Biologi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, penulis melihat bahwa minat belajar Biologi siswa masih rendah, jika dilihat dari keaktifan dan antusiasme belajar mereka di kelas. Hasil belajar Biologi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi Platyhelminthes tahun pelajaran 2011/2012 juga belum memuaskan. Nilai rata-rata siswa hanya 54,70 pada materi Platyhelminthes tahun pelajaran 2011/2012. Banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan. Hanya 3 siswa dari 36 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ketuntasan Klasikal hanya 8,3 %. Pada
pembelajaran
materi
Platyhelminthes
yang
terdahulu,
guru
menggunakan metode ceramah. Pada penerapan metode ini, siswa hanya mendengar penjelasan dari guru, dan mencatat hal-hal yang penting. Siswa terkesan bosan dan mengantuk pada saat pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) erat kaitannya dengan pelaksanaan praktikum. Dengan kegiatan praktikum siswa dapat lebih mengetahui dan mendalami materi yang diajarkan. Mereka tidak hanya berpikir secara abstrak untuk materi pelajaran yang sudah diperolehnya. Siswa juga lebih tertarik untuk mengetahui hal-hal yang baru yang belum mereka ketahui. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pembelajaran Biologi dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan pembelajaran di alam sekitar. Metode praktikum terbimbing merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat membangkitkan
minat
belajar
siswa
dalam pembelajaran pada
materi
Platyhelminthes Kelas X semester Genap. Dengan penerapan metode praktikum terbimbing diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi Platyhelminthes. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah dengan penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh terhadap minat belajar Biologi siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta? 2. Apakah dengan penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi siswa pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
ranah kognitif dan ranah psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran dan hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif dan psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta D. Batasan Masalah Agar lebih terfokus pada masalah yang diteliti, peneliti menentukan batasan masalah. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu pada : 1. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati 2. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi 3. Materi yang dibahas adalah Platyhelminthes 4. Minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran 5. Hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor E. Hipotesa Penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh terhadap minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
antusias, dan kepuasan siswa dan hasil belajar Biologi siswa pada ranah kognitif dan psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa Dengan penelitian ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Biologi siswa yang diterapkan melalui metode praktikum terbimbing. Siswa juga dapat lebih mengetahui tentang struktur tubuh dari hewan kelas Plathyhelminthes dengan melihat struktur morfologi hewan tersebut melalui praktikum terbimbing yang dilakukannya. 2. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang berkaitan dan membantu siswa untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam struktur morfologi hewan kelas Plathyhelminthes Selain itu, guru juga dapat meningkatkan pengetahuan kreativitas dalam menyampaikan materi Plathyhelminthes dengan praktikum terbimbing 3. Bagi Sekolah Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah untuk memberi masukan bagi sekolah dalam meningkatkan minat dan hasil belajar Biologi siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode praktikum terbimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010). B. Hasil Belajar Menurut Revisi Taksonomi Benyamin S. Bloom (Anderson, L.W,dan Krathwohl, D.R.:2001) dalam Wulan (2011), hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun rincian ranah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ranah kognitif (cognitive domain), terdiri dari : a. Mengingat/Remembering (C1) b. Memahami/Understanding (C2) c. Mengaplikasikan/Applying) (C3) d. Menganalisis/Analyzing (C4) 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
e. Mengevaluasi/Evaluating (C5) f. Mencipta/Creating (C6) 2. Ranah afektif (affective domain), yang terdiri dari: a. Kemampuan menerima (receiving) b. Kemampuan menanggapi/menjawab (responding) c. Menilai (valuing) d. Organisasi (organization) 3. Ranah psikomotor (psychomotor domain), yang terdiri dari: a.
Muscular of motor skill, meliputi mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan
b.
Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk
c.
Neuromuscular
coordination,
meliputi:
mengamati,
menerapkan,
menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong, menarik dan menggunakan Ranah yang digunakan pada penelitian ini adalah ranah kognitif (cognitive domain), dan ranah psikomotor (pschychomotor domain). Domain kognitif (cognitive domain) terdiri dari jenjang kemampuan mengingat (remembering), memahami (understanding), penerapan (application), dan ranah psikomotor (psychomotor domain) yang terdiri dari keterampilan muscular of motor skill (menunjukkan hasil), manipulations of materials or objects (membersihkan), dan neuromuscular coordination (mengamati).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. 1. Faktor Intern Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis a. Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan, dan faktor cacat tubuh b. Faktor psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat a. Faktor keluarga, terdiri dari faktor cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, serta latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah c. Faktor masyarakat, terdiri dari teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat Faktor yang diukur pada penelitian ini yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor minat yang berasal dari individu yang sedang belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
(siswa). Sedangkan faktor ekstern yaitu metode mengajar guru yang berupa penerapan metode praktikum pada materi Platyhelminthes. D. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010). Jika terdapat siswa yang kurang minat terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan citacita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu (Slameto, 2010). E. Metode Praktikum Terbimbing Metode
praktikum merupakan metode yang sering digunakan dalam
pembelajaran IPA. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Biologi di Laboratorium. Dalam pembelajaran Biologi sangat memerlukan kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di Laboratorium. Hal ini dikarenakan Biologi dibangun dengan metode ilmiah. Melalui tahapan metode ilmiah, maka diperoleh produk-produk ilmiah Biologi, seperti konsep, prinsip, aturan, hukum, dan teori. Dengan demikian mempelajari Biologi berarti harus mencakup Biologi sebagai produk dan Biologi sebagai proses (Salirawati, 2011). Metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses. Bagi peserta didik SMA diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka terhadap materi Biologi yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata (Salirawati, 2011). Metode praktikum terbimbing adalah praktikum yang dilaksanakan hanya melakukan pekerjaan dan menemukan hasilnya saja, seluruh hasil percobaan sudah dirancang oleh guru. Langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan serta objek yang diamati atau diteliti sudah ditntukan sejak awal oleh guru (Suparno) (2007) (dalam UPI, 2007) Metode ini sangat cocok diterapkan pada pembelajaran Biologi materi Platyhelminthes karena siswa rata-rata hanya melihat Platyhelminthes pada gambar dan bukan pada kenyataan aslinya. Metode praktikum terbimbing ini juga mempunyai kelebihan yaitu dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan
pengalaman
siswa
percobaan
dengan
hal-hal
yang
dilakukan
yang
bersifat
sendiri, objektif
memperkaya dan
realistis,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
mengembangkan sikap ilmiah siswa, dan hasil belajar akan dapat bertahan lama dan terjadi proses internalisasi. F. Materi Platyhelminthes Materi Platyhelminthes merupakan sub pokok bahasan dari materi Kingdom Animalia yang diajarkan di kelas X Semester 2. Standar Kompetensi dari materi ini yaitu: Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati, sedangkan Kompetensi Dasar dari materi ini yaitu: Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi. Indikator hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam penyampaian materi Platyhelminthes
pada
penelitian
Platyhelminthes,
(b)
Menjelaskan
Menyebutkan
masing-masing
Mengidentifikasi
peranan
ini, ciri
contoh
yaitu:
(a)
umum dari
Platyhelminthes
Menjelaskan
kelas kelas
bagi
pengertian
Platyhelminthes, Platyhelminthes,
kehidupan
manusia,
(c) (d) (e)
Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan
peranannya
bagi
kehidupan
manusia,
(f)
Mendeskripsikan
ciri-ciri
Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan. Indikator hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dari penyampaian materi Platyhelminthes pada penelitian ini yaitu : (a) Mengamati objek dalam kegiatan praktikum dengan penuh seksama, (b) Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur, (c) Menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rangkuman
materi
Platyhelminthes
pada
penelitian
ini
yaitu
12
:
Platyhelminthes adalah cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih dorsoventral (dorsal = punggung, ventral = perut), dan tidak berbuku-buku. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain (Syamsuri, 2004). Menurut Priadi (2010), ciri-ciri umum Platyhelminthes antara lain sebagai berikut : 1.
Tubuh berbentuk pipih, tidak bersegmen, dan bertipe simetri bilateral
2.
Tidak memiliki sistem peredaran darah, sistem pernapasan, dan sistem rangka tubuh
3.
Sistem pencernaan berupa sistem gastrovaskuler, mulut juga berfungsi sebagai anus
4.
Sistem saraf berupa sistem tangga tali
5.
Sistem eksresi berupa sel api (solenosit)
6.
Telah memilki alat reproduksi. Reproduksi dapat dilakukan secara seksual dan aseksual (pembelahan diri). Beberapa jenis bersifat hermaprodit. Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Kelas Turbelaria (Cacing
Berbulu Getar), Kelas Trematoda (Cacing Isap), Kelas Cestoda (Cacing Pita) (Syamsuri, 2004) Menurut Priadi (2010), sebagian besar cacing pipih merupakan parasit penyebab berbagai penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Misalnya cacing darah Shistosoma yang menyebabkan penyakit skistosomiasis pada manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
G. Penelitian Yang Relevan Penelitian terdahulu yang relevan, terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : Lusia (2012) dalam Penelitian Tindakan Kelasnya yang berjudul Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan menerapkan metode Pembelajaran Praktikum Pada Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan, diperoleh hasil bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran praktikum pada siswa kelas X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta telah memberikan pengaruh yang lebih baik dari pembelajaran sebelum memakai metode praktikum. Peningkatan ini dapat dilihat dari 3 aspek yaitu aspek Kognitif, Psikomotor dan Afektif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode praktikum pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada indikator menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan, terjadi peningkatan rata-rata nilai dari 67,04 dengan ketuntasan klasikal 60,71% menjadi 78,59 dengan ketuntasan klasikal 72,41% dan selanjutnya meningkat menjadi 81,62% dengan ketuntasan klasikal 82,76%. Pada indikator mengkomunikasikan konsep perusakan dan pelestarian lingkungan, kemampuan siswa meningkat dari kategori baik menjadi cukup baik. Aktivitas psikomotor yang dilakukan oleh siswa meningkat dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Siswa menunjukkan respon yang positif selama pembelajaran seperti aktif, tertarik serta peduli lingkungan. Penelitian relevan yang lain, yang terkait dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Sudargo dan Soesi Aisyah S (2011), dengan judul Penelitian Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Siswa SMA, diperoleh hasil bahwa rata-rata capaian berpikir kritis melalui pendekatan inkuiri bebas dan inkuiri terbimbing pada keempat sekolah berturut-turut adalah 70,78%; 62,28%; 60,53%, 73,17%. Rata-rata capaian keterampilan proses pada konsep pencemaran air melalui lembar obsevasi adalah 81,43% dan melalui tes KPS adalah 73%. Pada konsep sistem syaraf terdapat peningkatan yang signifikan (α=0,05) antara Pre-test dan Post-test yaitu dari 25,85% menjadi 70,44%. H. Penerapan Metode Praktikum dalam materi Platyhelminthes Praktikum pada penelitian ini merupakan jenis praktikum terbimbing. Kegiatan siswa dalam praktikum terbimbing ini yaitu siswa hanya melakukan percobaan dan menemukan hasilnya saja, seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru. Langkah awal kegiatan praktikum terbimbing pada penelitian ini, guru dan peneliti menyusun panduan praktikum terbimbing untuk memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Tujuan dari praktikum terbimbing pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur luar (struktur morfologi) dari hewan kelas Platyhelminthes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Kegiatan praktikum ini terbimbing dilaksanakan untuk 2 kali siklus. Pada siklus pembelajaran yang pertama, peneliti dan siswa melakukan kegiatan praktikum dengan materi Planaria. Pada siklus pembelajaran yang kedua, peneliti dan siswa melakukan kegiatan praktikum terbimbing dengan materi cacing hati dan cacing pita. Pelaksanaan Praktikum pada penelitian ini yaitu siswa melakukan pengamatan struktur luar (struktur morfologi) dari hewan kelas Platyhelminthes menggunakan kaca pembesar dan pengamatan di bawah mikroskop, kemudian siswa menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS). I. Kerangka Berpikir Biologi merupakan bagian dari Sains. Secara umum, Sains memiliki arti sebagai Ilmu Pengetahuan. Secara khusus, istilah Sains dimaknai sebagai Ilmu Pengetahuan Alam atau “Natural Science”. Sains merupakan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara terkontrol. Penjelasan ini mengandung makna bahwa sains kecuali sebagai produk yaitu sebagai pengetahuan manusia juga sebagai proses yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut. Pembelajaran Biologi adalah pembelajaran yang berkaitan dengan alam lingkungan. Dalam pembelajaran Biologi siswa diharapkan tidak hanya menguasai materi Biologi secara teoritis saja, namun juga dapat mempelajari tentang fenomena alam secara langsung. Kegiatan praktikum pada pembelajaran ini mengajak siswa melakukan kegiatan percobaan untuk menguji kebenaran. Metode praktikum dapat memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada hanya penjelasan lisan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Minat adalah salah satu faktor intern dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika minat siswa terhadap pembelajaran Biologi sangat bagus, maka hasil belajarnya pun akan bertambah baik. Begitu pula jika metode pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes sesuai maka pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat meningkatkan minat dan aktivitasnya dalam pembelajaran Biologi serta dapat lebih meningkatkan daya serap ilmu yang didapatkannya. Berdasarkan penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas, maka penulis ingin menerapkan metode praktikum terbimbing pada pembelajaran Platyhelminthes di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk meningkatkan minat belajar siswa pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam Bahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diartikan dengan Classroom Action Research (Aqib, 2006). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Manfaat Tindakan Kelas yang berkaitan dengan komponen pembelajaran adalah dapat melakukan inovasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan peningkatan profesionalisme guru (Aqib, 2006). Penelitian ini dilaksanakan sesuai model yang dikembangkan oleh para ahli yaitu Kemmis dan Mc Taggart. Pada pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Di dalam suatu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen. Menurut Aqib (2006), keempat komponen tersebut meliputi : 1.
Perencanaan (Planning)
2.
Aksi/Tindakan (Acting)
3.
Observasi (Observing)
4.
Refleksi (Reflecting)
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Pada penelitian yang dilaksanakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, tindakan selanjutnya yaitu dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus (Aqib, 2006). Berikut ini adalah gambar tahap alur pelaksanaan dalam penelitian.
Gambar 3. 1 Gambar PTK Model Kemmis dan Mc Taggart B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 2. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah minat pada aspek ketertarikan, antusias dan kepuasan terhadap materi pembelajaran dan hasil belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
ranah kognitif dan psikomotor pada materi Platyhelminthes melalui metode praktikum terbimbing. 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang terletak di Jln. P. Senopati 18 Yogyakarta, Indonesia 55121. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2013, pada minggu keempat dan minggu kelima, dan bulan Mei minggu pertama C. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel bebas yang berupa metode praktikum terbimbing, dan variabel terikat yang berupa minat dan hasil belajar. Indikator minat belajar siswa adalah ketertarikan, kesenangan, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing. Sedangkan indikator hasil belajar siswa yaitu terdiri dari indikator pada ranah kognitif, dan ranah psikomotor. Indikator hasil belajar siswa pada ranah kognitif, adalah : a) Menjelaskan pengertian Platyhelminthes b) Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes c) Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes d) Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
e) Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciriciri dan peranannya bagi kehidupan manusia f) Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan Indikator hasil belajar siswa pada ranah psikomotor, adalah: 1. Mengamati objek dalam kegiatan praktikum dengan penuh seksama 2. Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur 3. Menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum terbimbing D. Indikator Keberhasilan Rincian prosedur, indikator keberhasilan, instrumen, pelaksana tindakan, dan cara analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian
No
1
2
Indikator Keberhasilan Menganalisis Minat Belajar Siswa Minat mencapai 60% Belajar (Kategori Baik) Siswa Minat Belajar Siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa Menganalisis Ranah Kognitif : Hasil Belajar 60% siswa Siswa memenuhi Krieria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 Prosedur
Kuesioner
Pelaksana Cara Tindakan Analisis Siswa Kualitatif dan Kuantitatif
Kuesioner
Siswa
Instrumen
Tes Akhir Peneliti (Post-test), dan Lembar Observer Observasi
Kualitatif dan Kuantitatif
Kualitatif dan Kuantitatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Prosedur
Indikator Keberhasilan Ranah Psikomotor: Psikomotor siswa dalam proses pembelajaran 60% siswa termasuk kategori baik
Instrumen
Pelaksana Tindakan
21
Cara Analisis
E. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (dalam Putra, 2012), instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Tayibnapis (2000) (dalam Putra, 2012), instrumen merupakan alat yang digunakan untuk merekam informasi yang dikumpulkan. Instrumen juga dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk suatu tujuan (Putra, 2012). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen pembelajaran Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari : a. Silabus Silabus yang digunakan pada penelitian ini adalah Silabus Biologi Kelas X.4 Semester 2 Pada Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi. Silabus pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi gambaran secara menyeluruh dari materi yang akan disampaikan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2 c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mempermudah siswa dalam belajar. Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk tabel, dan siswa mengisi jawabannya pada tabel tersebut berdasarkan studi literatur yang dilakukan, dan berdasarkan pengamatan dan praktikum terbimbing yang telah dilakukan. Lembar Kerja Siswa (LKS) pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 3 dan lampiran 4 d. Panduan Praktikum Panduan Praktikum digunakan untuk membantu siswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Panduan Praktikum terbimbing pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 5 2.
Instrumen pengumpulan data Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari : a. Kuesioner Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat seseorang. Pada umumnya, tujuan penggunaan kuesioner dalam proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka (Putra, 2012). Di sini penulis, menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap, sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Pada
penelitian
ini,
kuesioner
diberikan
pada
akhir
siklus/akhir
pembelajaran. Kusioner terdiri dari 10 item, yang masing-masing terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu : 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Tidak Setuju (TS) 4. Sangat Tidak Setuju (STS) Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengukur minat siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes. Kuesioner disusun berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Indikator yang ingin dicapai meliputi: 1.
Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran a. Pembelajaran yang diberikan oleh gurunya menggunakan metode yang menarik b. Siswa senang bekerja dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
24
Antusias siswa terhadap mata pelajaran a. Siswa belajar menggunakan metode Praktikum Terbimbing dengan penuh antusias b. Siswa
menjadi
aktif
dalam
pembelajaran
Platyhelminthes
menggunakan metode Praktikum Terbimbing 3.
Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran a. Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh dalam pembelajaran Platyhelminthes baik dari segi materi pembelajaran, metode, maupun evaluasi guru
Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa
No
1
2
3
Indikator Minat Belajar Siswa Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Pembelajaran yang diberikan guru menggunakan metode yang menarik Siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini Antusias siswa terhadap mata pelajaran Siswa belajar menggunakan metode Praktikum Terbimbing dengan penuh antusias
Bentuk Pernyataan Pernyataan Pernyataan Positif Negatif
1
6
2
7
3
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
4
5
Indikator Minat Belajar Siswa Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum terbimbing Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi guru
25
Bentuk Pernyataan Pernyataan Pernyataan Positif Negatif
4
9
5
10
Kuesioner pada penelitian ini dilengkapi juga dengan kisi-kisi kuesioner. Kisi-kisi kuesioner pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 18, Lembar Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 19. b. Lembar Observasi Observasi atau pengamatan adalah metode yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui pengamatan yang dilakukan, observer mengetahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung (Sudjana, 2010). Lembar observasi diisi dengan memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban hasil observasi jika pedoman observasi yang dibuat telah disediakan jawabannya (berstruktur) (Sudjana, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung. Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat (Sudjana, 2010). Observasi langsung pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi siswa, dan proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran pada materi Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Terbimbing. Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan melalui 2 tahap. Tahap yang pertama dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, yaitu untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran siswa di kelas. Tahap yang kedua dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 20.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
c. Tes Tujuan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dan mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah pilihan ganda dan tes uraian objektif. Tes bentuk pilihan ganda adalah tes yang jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dalam tes pilihan ganda ini, bentuk tes terdiri atas pernyataan (pokok soal), alternatif jawaban yang mencakup kunci jawaban dan pengecoh. Pernyataan (pokok soal) adalah kalimat yang berisi keterangan atau pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum lengkap dan harus dilengkapi dengan memilih alternatif jawaban yang tersedia. Kunci jawaban adalah salah satu alternatif jawaban yang merupakan pilihan benar yang merupakan jawaban yang diinginkan, sedangkan pengecoh adalah alternatif yang bukan merupakan kunci jawaban (Mardapi, 2007). Instrumen tes pada penelitian ini terdiri dari : 1. Pre-test Kegiatan Pre-test dilakukan guru pada saat akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan (Syah, 2002). Pre-test pada penelitian ini dilengkapi dengan kisi-kisi soal Pre-test yang dapat dilihat pada lampiran 9, soal-soal Pre-test dapat dilihat pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
lampiran 10, kunci jawaban Pre-test pada lampiran 11, dan panduan skoring soal Pre-test pada lampiran 12. 2. Post-test Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas (Syah, 2002). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Post-test pada penelitian ini dilengkapi dengan kisi-kisi soal Post-test, soal-soal Posttest, kunci jawaban soal Post-test, dan panduan skoring soal Post-test. Kisi-kisi soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 13, soal-soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 14. Kunci Jawaban Posttest Siklus I dapat dilihat pada lampiran 15. Panduan skoring soal Posttest Siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Kisi-kisi soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 17. Soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 18. Kunci Jawaban Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 19. Panduan skoring soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 20 F. Rancangan Tindakan Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
dari 2 siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yang sama yaitu tahap Persiapan (Planning), tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan tahap Refleksi (Reflecting). Berikut ini dibahas uraian kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Penelitian. 1. Pra Tindakan a. Melakukan identifikasi masalah dalam pembelajaran Biologi di sekolah pada tahun sebelumnya dengan melihat hasil belajar siswa (hasil ulangan harian siswa) b. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta c. Berdiskusi dan membuat rancangan penelitian dengan guru, dosen pembimbing dan rekan mahasiswa d. Membuat surat perijinan di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) untuk melakukan penelitian e. Menyerahkan surat perijinan kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian 2.
Siklus I a. Persiapan (Planning) Pada Kegiatan Persiapan (Planning), Peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut : 1) Menyiapkan materi pembelajaran 2) Menyusun instrumen pembelajaran, anatara lain:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
a) Silabus b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Lembar Kerja Siswa (LKS) 3) Menyusun instrumen pengumpulan data, antara lain: a) Lembar observasi siswa b) Lembar kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa 4) Merancang dan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian 5) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada kegiatan pelaksanaan tindakan (Acting), peneliti melakukan kegiatankegiatan sebagai berikut: 1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran 2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang akan disampaikan 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4) Siswa mengerjakan soal Pre-test, kemudian hasil Pre-test dikumpulkan 5) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Soal-soal ini berguna untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran sebelum guru menjelaskan materi 6) Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
7) Guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya 8) Guru menjelaskan sedikit materi dan memberi kesimpulan tentang materi yang diajarkan 9) Mengajak siswa untuk membaca dan memahami panduan praktikum sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing 10) Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur yang telah dibuat dalam panduan praktikum terbimbing 11) Tiap kelompok mengamati dan menggambar hasil pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS) 12) Mengajak siswa pada tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaannya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) 13) Memberikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes. c. Pengamatan (Observing) Tahap Pengamatan (Observing), dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan akan dicatat pada lembar observasi. Pengamatan dilakukan untuk melihat keaktifan siswa pada saat melakukan praktikum. d. Refleksi (Reflecting) Dalam pelaksanaan kegiatan Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
1) Melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan hasil lembar observasi 2) Mengidentifikasi hasil tes dan lembar observasi 3) Memperbaiki rencana pembelajaran yang akan digunakan pada tahap berikutnya (Siklus II) 2. Siklus Kedua a. Perencanaan (Planning) Dalam tahap Perencanaan (Planning) siklus kedua, peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Menyiapkan instrumen pembelajaran, seperti : a) Silabus b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan pada siklus II, antara lain: a) Soal-soal Pos-test pada ranah kognitif b) Lembar Kerja Siswa (LKS) pada ranah kognitif c) Lembar observasi siswa pada ranah psikomotor d) Lembar kuesioner siswa 3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan Praktikum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Dalam tahap Pelaksanaan (Acting), Peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran 2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya 3) Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur yang telah dibuat dalam panduan praktikum 4) Tiap
kelompok
praktikum
mengamati
dan
menuliskan
hasil
pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS) 5) Mengajak siswa tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaanya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) 6) Membagikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes 7) Menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan 8) Membagikan kuesioner untuk mengukur minat siswa dalam belajar Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum terbimbing c. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan saat siswa melakukan proses pembelajaran di kelas. Sama seperti pada siklus I, hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat melakukan praktikum dicatat pada lembar observasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dilakukan seperti proses belajar mengajar, melihat hasil tes siswa (Pre-test dan Post-test), hasil observasi dan kuesioner 2) Mengidentifikasi hasil belajar siswa dan meningkatnya minat dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing G. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data pada penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Pembahasannya adalah sebagai berikut: 1. Metode Kualitatif Menurut Arifin (2009), metode analisis kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu. Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan dengan cara peneliti mengambil kesimpulan dari hasil observasi, kuesioner, hasil refleksi guru dan siswa mengenai pembelajaran Biologi dengan menggunakan metode praktikum terbimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
2. Metode Kuantitatif Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif diambil dari hasil kuesioner, nilai tes siswa (Pretest dan Post-test, serta analisis ketuntasan belajar siswa), dan hasil observasi siswa. Cara-cara menganalisis data secara kuantitatif untuk masing-masing parameter/indikator adalah sebagai berikut: a. Minat Belajar Siswa Pada analisis minat belajar siswa, peneliti menggunakan Lembar Kuesioner siswa. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat seseorang. Pada umumnya, tujuan penggunaan kuesioner dalam proses pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka (Putra, 2012). Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil kuesioner untuk setiap item pernyataan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan skor pada kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Panduan pemberian skor kuesioner adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
4 3 2 1
1 2 3 4
Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan skor yang diperoleh seluruh siswa, skor ini dihitung dalam bentuk persentase setiap item pernyataan dan selanjutnya dikategorikan ke dalam setiap aspek yang diamati. Cara untuk menghitung kuesioner dalam bentuk persentase jawaban yang muncul setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :
Persentase =
∑
100
Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah : Tabel 3. 4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa
No
Kode Siswa
1
001
2
002
3
003
dst
dst Jumlah
Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Kode Siswa
37
Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Persentase Kriteria
Interprestasi dilakukan dengan pertimbangan berikut : 81 - 100 %
: sangat baik
61 - 80 %
: baik
41 % - 60 %
: cukup
21 - 40 %
: kurang
0% - 20 %
: sangat kurang
Selain menganalisis minat belajar siswa untuk setiap item pernyataan, peneliti juga menganalisis minat belajar siswa untuk setiap individu (setiap siswa). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase individu dengan rumus sebagai berikut:
% individu
=
100%
Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut:
Minat Klasikal =
X 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
b. Hasil Belajar Ranah Kognitif 1) Pre-test Kegiatan Pre-test dilakukan guru pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrumen tertulis (Syah, 2002). Soal pada Pre-test terdiri dari 20 soal Pilihan Ganda. Cara pemberian skor nya adalah : Skor 1, jika memilih satu jawaban benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :
S=R Keterangan : S adalah Skor yang diperoleh R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban
Nilai akhir
=
Cara mencari rata-rata nilai adalah sebagai berikut: Nilai rata-rata =
X 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Analisa Ketuntasan Nilai yang diperoleh dari tes kemudian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa < 75, maka siswa dikatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa dikatakan tuntas. Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal
=
100%
2) Post-test Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas (Syah, 2002). Soal pada Post-test Siklus I terdiri dari 10 soal uraian. pemberian skor nya adalah : Skor 2, jika uraian jawaban benar atau mendekati benar Skor 1, jika jawaban mendekati benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban
Cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :
S=R Keterangan : S adalah Skor yang diperoleh R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban
Nilai akhir =
X 100
Soal pada Post-test siklus II terdiri dari 20 soal Pilihan Ganda. Cara pemberian skor nya adalah : Skor 1, jika memilih satu jawaban benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :
S=R Keterangan : S adalah Skor yang diperoleh R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban
Nilai akhir
=
X 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Cara mencari rata-rata nilai adalah sebagai berikut: Nilai rata-rata =
Analisa Ketuntasan Nilai yang diperoleh dari tes kemudian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa < 75, maka siswa dikatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa dikatakan tuntas. Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal
=
100%
c. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Pada analisis hasil belajar siswa ranah psikomotor, peneliti menggunakan Lembar Observasi siswa. Observasi digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya (Sudjana, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi, langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pemberian Skor b. Lembar observasi yang telah diisi oleh observer , kemudian diberi skor dengan panduan skor sebagai berikut : Tabel 3.5 Panduan pemberian skor hasil belajar siswa ranah psikomotor
Alternatif Jawaban Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang
Skor 4 3 2 1
Nilai yang diperoleh siswa dalam lembar observasi di atas adalah :
=
X100
Jika nilai yang dihasilkan dari tiap siswa sudah dikonversi ke dalam skala 100, maka selanjutnya seluruh nilai tersebut dihitung rata-ratanya. Perhitunganya adalah :
Rata-rata nilai =
Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 3.6 Cara analisis observasi untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor No
Kelompok
1 2 3 dst
01 01 03 dst Jumlah
1
2
3
Aspek yang diamati 4 5 6 7
8
9
10
Interprestasi terhadap nilai yang dihasilkan dari observasi tersebut, dilakukan berdasarkan parameter berikut : 85 - 100
: Sangat Baik
70 - 84
: Baik
55 - 69
: Cukup
40 - 54
: Kurang
< 40
: Sangat Kurang
Selain menganalisis hasil belajar siswa ranah psikomotor untuk setiap item pernyataan, peneliti juga menganalisis hasil belajar siswa ranah psikomotor untuk setiap individu (setiap siswa). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase individu dengan rumus sebagai berikut:
% individu
=
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut:
Ketuntasan Klasikal =
∑
X 100%
H. Personalia Penelitian Agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar, perlu dibantu adanya personalia penelitian. Penelitian ini dibantu oleh beberapa pihak, yaitu : 1.
Ibu Anastasia Ratna D, S.Pd :
Sebagai Pengajar
2.
Endri Ratna Utami
:
Sebagai Observer I
3.
Dyah Ratna Wijayanti
:
Sebagai Observer II
Dwi Apriani
: Sebagai Observer III dan Sie Dokumentasi
5.
Ryka Indriyani
:
Sebagai Observer IV dan Sie Dokumentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 24 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013, dan 25 April 2013. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013. Deskripsi tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pra Tindakan Sebelum pelaksanaaan siklus pertama, peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari 2013 pada saat pelajaran Biologi jam pelajaran ke-3 dan ke-4. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kondisi kelas X.4 pada saat proses pembelajaran Biologi. Setelah mengetahui kondisi kelas, peneliti mencoba menerapkan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes yang dilaksanakan pada Siklus I.
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning) Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan (planning). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan siklus I yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun instrumen pembelajaran seperti Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan Lembar Kerja Siswa (LKS), yang digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi yang dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan serta menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut 2) Menyusun soal-soal tes akhir (Post-test) yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. Soal-soal tes akhir (Posttest) pada siklus ini berupa 10 soal uraian 3) Menyusun instrumen pengumpulan data seperti lembar kuesioner yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa, dan lembar observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor yang dilihat dari tingkah laku siswa 4) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
5) Melakukan simulasi tindakan yang berfungsi agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana b. Pelaksanaan Siklus I (Acting) Setelah melakukan perencanaan, peneliti melakukan kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan pada siklus I. Kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan pada Siklus I dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan. 1) Pertemuan I Pertemuan yang pertama pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2013 pada jam pelajaran pertama dan kedua, yaitu pada pukul 07.00-08.30 WIB. Sebelum pelajaran dimulai, yaitu pada pukul 06.4507.00 diadakan doa bersama di dalam kelas masing-masing. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini yaitu 30 siswa. Pada pertemuan ini guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai observer. Materi yang dibahas pada siklus pertama pertemuan pertama ini yaitu membahas tentang Platyhelminthes secara umum. Tujuan pada pembelajaran ini antara lain yaitu siswa dapat menjelaskan pengertian Platyhelminthes, menjelaskan ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
a) Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan yang dilakukan pertama kali pada pertemuan ini yaitu guru masuk kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan cara guru menampilkan gambar Planaria (salah satu contoh hewan dari kelas Platyhelminthes) melalui media Power Point, dan melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang ciri-ciri Planaria dan seputar materi yang akan disampaikan, kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran/indikator yang akan dicapai. Suasana kelas terlihat tenang dan siswa memperhatikan guru dalam penyampaian tujuan pelajaran/indikator.
Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru Setelah itu, guru memberikan soal-soal Pre-test kepada siswa dan siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dalam waktu 15 menit untuk 20 nomor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
soal pilihan ganda. Seluruh siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dengan tertib, dan suasana kelas yang tenang.
Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test b) Kegiatan Inti Pembelajaran Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk duduk dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa dari jumlah 30 siswa yang hadir. Pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan. Bersamaan dengan itu, peneliti dan observer membagikan number tag sesuai nomor urut presensi siswa, yang bertujuan untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat mengikuti kegiatan diskusi. Pada kegiatan ini, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Siswa (LKS) dalam waktu kurang lebih 15 menit. Siswa bertugas untuk menjelaskan ciri-ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa. Studi literatur dilakukan dengan cara siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan melihat dan mencari referensi jawaban pada buku paket Biologi yang mereka miliki, dan melalui sumber informasi dari guru dan peneliti. Peneliti mengecek jawaban siswa dengan melakukan pendekatan pada setiap kelompok, dan menanyakan kesulitan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan dan mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan benar dan seberapa banyak jawaban yang mereka temukan. Pada saat siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara berkelompok, suasana kelas menjadi sedikit ramai, karena setiap siswa saling mengemukakan gagasan dan pendapat mereka masing-masing untuk menjawab masing-masing soal yang telah disediakan. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan penuh tanggung jawab dan melakukan kerja sama antar anggota kelompok dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS Setelah
itu,
salah
satu
siswa
dari
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan, secara bergantian. Waktu yang diberikan untuk presentasi selama kurang lebih 10 menit. Setelah presentasi berakhir, guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka Setelah siswa melakukan presentasi, guru menyampaikan materi Platyhelminthes selama kurang lebih 30 menit menggunakan media Power Point yang telah dipersiapkan oleh guru dan peneliti sebelum mengajar. Siswa mendengarkan, dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru serta menyimak hand out yang telah dibagikan peneliti kepada masing-masing siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Gambar 4.5 Guru menyampaikan materi menggunakan media Power Point
c) Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup, guru dan peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang mereka dapat pada hari ini. Peneliti juga menjelaskan sedikit uraian tentang kegiatan praktikum terbimbing yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya, serta membagikan panduan praktikum yang berisi prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing, kepada masing-masing kelompok. 2) Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013 pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 yaitu pada pukul 08.30-10.00 WIB. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir yaitu 33 siswa. Indikator pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
pertemuan ini yaitu mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria) berdasarkan pengamatan. Sebelum pelaksanaan tindakan dan pengamatan, peneliti dan observer menyiapkan bahan praktikum yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing di Laboratorium, yaitu dengan memancing Planaria di sebuah aliran sungai kecil yang masih bersih dan belum tercemar, di Taman Wisata Telogo Putri Kaliurang. Cara memancing Planaria dengan menggunakan hati ayam segar. Hati ayam dikaitkan pada mata pancing dan Planaria akan menempel pada hati ayam dengan sendirinya. Setelah itu, Planaria diambil dan disimpan di dalam botol gelap yang berisi air bersih dan disimpan pada suhu ruangan yang dingin. Kegiatan ini dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan tindakan dan pengamatan. a) Kegiatan Awal Pembelajaran Pada pembelajaran yang dilaksanakan di Laboratorium, pertamatama, guru mengulangi pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya (flash back) materi dalam waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan siswa mengenai pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan terdahulu. Bersamaan dengan itu, peneliti dan kedua observer mengambil botol gelap yang sudah berisi Planaria, kemudian menuang Planaria pada sebuah mangkok besar. Planaria diambil dari botol gelap dengan menggunakan sendok takar, kemudian diletakkan pada cawan petri yang sudah berisi sedikit air. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
saat guru mengulangi pelajaran, suasana kelas tampak tenang. Hanya beberapa siswa yang antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan pada saat siswa melihat peneliti dan observer menyiapkan alat dan bahan praktikum di depan kelas, suasana kelas menjadi agak ribut. Siswa penasaran dengan acara praktikum terbimbing yang akan dilaksanakan.
Gambar 4.6 Guru mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya b) Kegiatan Inti Pembelajaran Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa memulai untuk kegiatan praktikum terbimbing, dengan melakukan pengamatan Planaria yang terdapat pada cawan petri yang telah berisi sedikit air. Sebelum melaksanakan kegiatan praktikum, peneliti dan observer membagikan number tag kepada siswa untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Pada kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
praktikum ini, masing-masing siswa menggambar hasil pengamatan struktur tubuh Planaria dan menuliskan ciri-cirinya pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Praktikum Pengamatan pada Planaria berlangsung kurang lebih 60 menit. Siswa mengamati struktur tubuh Planaria secara langsung, melakukan pengamatan di bawah kaca pembesar (lup), kemudian menggambar hasil pengamatan (struktur tubuh) Planaria pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah disediakan. Pada kegiatan praktikum ini, siswa lebih aktif dan antusias selama
pembelajaran
dan
pelaksanaan
kegiatan
praktikum.
Siswa
mempunyai rasa keiingintahuan yang tinggi dengan melihat Planaria secara langsung. Mereka bertanya kepada peneliti tentang habitat asli Planaria dan cara hidup Planaria. Suasana kelas menjadi ramai dan kurang terkontrol.
Gambar 4.7 Pengamatan pada Planaria menggunakan kaca pembesar Setelah itu, siswa melakukan pengamatan Planaria di bawah mikroskop secara bergantian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Gambar 4.8 Siswa melakukan pengamatan di bawah mikroskop c) Kegiatan Penutup Setelah selesai pengamatan, guru memberikan soal-soal Post-test kepada siswa. Siswa mengerjakan soal-soal Post-test dengan waktu kurang lebih 15 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Gambar 4.9 Siswa mengerjakan soal-soal Post-test siklus I Hasil analisis Post-test siswa termasuk hasil belajar ranah kognitif. Hasil analisis Post-test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis data yang diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) Rata-rata nilai Ketuntasan klasikal Indikator Keberhasilan Kualifikasi
Hasil yang diperoleh 85 25 15 Siswa 18 Siswa 67,87 45,45% 60% Tidak Tuntas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Analisis hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I (hasil Post-test) selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24 dan hasil Post-test siklus II dapat dilihat pada lampiran 25. Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 85, nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 25. Jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 75 yaitu sebanyak 15 siswa dan siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≤ 75 yaitu sebanyak 18 siswa. Rata-rata nilai siswa 67,87 dan ketuntasan klasikal 45,45%. Ketuntasan klasikal itu belum memenuhi target yang diharapkan yaitu target 60% hanya tercapai 45,45%. Pada proses pembelajaran siklus I dapat dikatakan belum tuntas. c. Tahap pengamatan Pada Siklus I (Observing) Kegiatan
pada
tahap
pengamatan
(observing)
dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini dilaksanakan oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang observer, dari teman sekelas. Kegiatan pengamatan (observing) dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa ranah psikomotor. Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama, pertemuan pertama, peneliti melihat bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran dengan cukup baik. Siswa berusaha menanggapi apersepsi guru dengan jawaban yang mereka ketahui, meskipun hanya beberapa siswa yang menjawab. Siswa juga memperhatikan dengan serius saat guru menyampaikan materi pembelajaran. Suasana kelas terlihat tenang. Pada saat siswa melaksanakan kegiatan diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
kelompok, suasana kelas agak ramai. Siswa melaksanakan tugas untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan penuh tanggung jawab. Siswa saling berinteraksi dan bekerja sama di dalam kelompok masingmasing. Pada siklus pertama, pertemuan kedua, kegiatan awal yang dilakukan guru adalah memberikan apersepsi dengan mengulang sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Pada saat kegiatan ini berlangsung, suasana kelas terlihat tenang. Setelah guru melakukan apersepsi, siswa melaksanakan kegiatan praktikum terbimbing. Pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing, suasana kelas menjadi agak ramai. Siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum. Siswa mengamati planaria dengan seksama pada saat kegiatan praktikum terbimbing. Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor diperoleh dari hasil observasi siswa. Hasil belajar siswa psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Pada siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis data yang diamati % tertinggi % terendah Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%) Jumlah siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%) Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup (55%-69%) Rata-rata % Ketuntasan klasikal Indikator Keberhasilan
Hasil yang diperoleh 82,5% 62,5% Tidak Ada 28 siswa 4 siswa 75,85% 87,5% 60% siswa termasuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 9
Jenis data yang diamati Kualifikasi
61
Hasil yang diperoleh dalam kategori baik Tuntas
Analisa data hasil belajar ranah psikomotor pada siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan lampiran 29. Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa pada ranah psikomotor, persentase tertinggi yaitu 82,5%, persentase terendah yaitu 62,5%, siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%) yaitu tidak ada, siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%) yaitu berjumlah 28 siswa, siswa yang memiliki kategori cukup (55%-69%) yaitu berjumlah 4 siswa. Rata-rata persentase yaitu 75,85%. Ketuntasan klasikal yaitu 87,5% dari target 60%. Pada analisis hasil belajar siswa ranah psikomotor siklus I dapat dikatakan sudah tuntas. d. Refleksi Siklus I (Reflecting) Pada kegiatan refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada proses pembelajaran siklus I yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pada proses pembelajaran siklus I yaitu suasana kelas tampak tenang, siswa memperhatikan pada saat guru memberikan penjelasan materi, sedangkan kekurangan pada siklus I pertemuan I yaitu siswa kurang aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kelebihan pada proses pembelajaran siklus I, pertemuan II yaitu siswa lebih aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran di Laboratorium, siswa senang dan tertarik untuk mengamati struktur tubuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Platyhelminthes, sedangkan kekurangan pada siklus I pertemuan II ini yaitu pada pengkondisian kelas. Suasana kelas agak ribut dan kurang terkontrol. Dari hasil refleksi siklus I, baik untuk kekurangan dan kelebihan akan menjadi bahan pertimbangan sebagai sarana perbaikan untuk pelaksanaan siklus II. Peneliti lebih mengutamakan agar siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Peneliti juga lebih mengkontrol kondisi kelas, agar suasana kelas lebih kondusif. Pada evaluasi pada siklus I, menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif belum tuntas dan belum memenuhi target, Rata-rata nilai siswa 67,87 dan ketuntasan klasikal 45,45%. Ketuntasan klasikal belum memenuhi target yang diharapkan yaitu target 60% hanya tercapai 45,45%. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotor sudah tuntas dan sudah memenuhi target. Rata-rata persentase yaitu 75,85%. Ketuntasan klasikal 87,5% dari target 60%. Jadi pada pelaksanaan siklus II perlu adanya perbaikan pada hasil belajar siswa ranah kognitif (hasil Post-test siswa). 3. Siklus II a. Perencanaan Siklus II (Planning) Pada tahap perencanaan siklus kedua, peneliti melakukan beberapa kegiatan persiapan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan instrumen pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
2) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi yang dilaksanakan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang
disampaikan
serta
menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut 3) Menyiapkan instrumen pengumpulan data seperti lembar kuesioner yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor yang dilihat dari tingkah laku siswa 4) Menyusun soal-soal tes akhir (Post-test) yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. Soal-soal tes akhir ini berupa 20 soal pilihan ganda 5) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Biologi Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta 6) Melakukan
simulasi
tindakan
yang
berfungsi
agar
proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana b. Pelaksanaan Siklus II (Acting) Siklus II dilaksanakan untuk 1 kali pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 02 Mei 2013 pada jam pelajaran ke-3 dan ke4. Pada pertemuan ini, siswa yang hadir yaitu 32 siswa. Pertemuan ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Sebelum pelajaran dimulai, sekolah mengadakan upacara, kemudian guru-guru mengadakan rapat,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
sehingga pada hari itu jam pelajaran dikurangi dan jam pelajaran siswa banyak yang kosong. Tujuan
pembelajaran
pada
pertemuan
ini
adalah
untuk
mendeskripsikan ciri-ciri Fasciola hepatica atau cacing hati dan Taenia solium atau cacing pita. a. Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan yang pertama dilakukan pada pertemuan ini yaitu guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran, kemudian guru mengulang sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya (flash back) dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa, mengenai materi cacing hati (Fasciola hepatica) dan cacing pita (Taenia solium). Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 10 menit. Pada saat kegiatan ini, suasana kelas terlihat tenang dan ada beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Bersamaan dengan kegiatan ini, peneliti dan observer mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan praktikum terbimbing seperti preparat awetan cacing hati (preparat awetan larva Fasciola hepatica, dan preparat awetan Fasciola hepatica dewasa), preparat awetan cacing pita (Taenia solium), dan mikroskop cahaya. Peneliti dan observer juga membagikan number tag sesuai nomor urut presensi siswa agar memudahkan peneliti dan observer melakukan pengamatan tingkah laku siswa pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum terbimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
b. Kegiatan Inti Pembelajaran Pada
tahap
kegiatan
inti
pembelajaran,
guru
dan
peneliti
mengkondisikan siswa untuk duduk berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pada kegiatan ini, siswa mengamati preparat awetan menggunakan mikroskop cahaya, kemudian mereka menggambar hasil pengamatan di Lembar Kerja Siswa (LKS). Praktikum pengamatan berlangsung kurang lebih 60 menit. Pada kegiatan praktikum terbimbing ini, siswa terlihat aktif dan antusias dalam melaksanakan proses kegiatan praktikum di Laboratorium. Pada saat kegiatan praktikum pengamatan menggunakan mikroskop cahaya, siswa sangat antusias saat menggunakan mikroskop, mengatur perbesaran mikroskop, mengatur pencahayaan mikroskop, dan menemukan objek cacing hati (Fasciola hepatica) dan cacing pita (Taenia solium) pada preparat awetan.
Gambar 4.10 Siswa mengamati preparat awetan di bawah mikroskop
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
c. Kegiatan Akhir Pembelajaran Pada akhir kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan soal-soal Post-test kepada siswa. Soal-soal Post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II. Siswa mengerjakan soal-soal Post-test selama kurang lebih 10 menit. Siswa mengerjakan soal-soal Posttest dengan serius dan sungguh-sungguh. Suasana kelas tenang dan tidak ada yang bekerja sama dalam mengerjakan soal-soal Post-test. Siswa mengerjakan soal-soal Post-test sesuai dengan kemampuan mereka masingmasing.
Gambar 4.11 Siswa mengerjakan Post-test Siklus II Setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal Post-test, peneliti dan observer memberikan lembar kuesioner pada setiap siswa. Lembar kuesioner digunakan untuk mengukur minat belajar siswa pada materi Platyhelminthes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
menggunakan metode praktikum terbimbing. Siswa mengisi lembar kuesioner dengan waktu kurang lebih 5 menit. Hasil analisis Post-test siswa pada siklus II termasuk hasil belajar ranah kognitif. Hasil analisis Post-test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis data yang diamati Nilai tertinggi Nilai terendah Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) Rata-rata nilai Ketuntasan klasikal Indikator Ketercapaian Kualifikasi
Hasil yang diperoleh 80 55 12 Siswa 20 Siswa 70,46 37,5 % 60% Tidak Tuntas
Analisis hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 80, nilai terendah siswa yaitu 55. Siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 75 yaitu sebanyak 12 siswa dan siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≤ 75 yaitu sebanyak 20 siswa. rata-rata nilai siswa 70,46 dan ketuntasan klasikal 37,5%. Ketuntasan klasikal hanya tercapai 37,5% dari target 60%. Pada proses pembelajaran siklus II ini belum bisa dikatakan tuntas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Peneliti juga menganalisis minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran secara klasikal menggunakan lembar kuesioner. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Analisis Minat Belajar Siswa Secara Klasikal No 1 2 3
6 7 8
Jenis data yang diamati % tertinggi % terendah Jumlah siswa yang mencapai kategori sangat baik (81%-100%) Jumlah item yang mencapai kategori baik (61%-80%) Jumlah item yang mencapai kategori cukup (41%-60%) Rata-rata % Ketuntasan Klasikal Indikator Ketercapaian
9
Kualifikasi
4 5
Hasil yang diperoleh 100% 65% 22 siswa 10 siswa Tidak Ada 76,77% 100% 60 % siswa termasuk kategori baik Berminat
Analisis minat belajar siswa secara klasikal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35 Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa, persentase tertinggi yaitu 100%, persentase terendah yaitu 65%, jumlah siswa yang mencapai kategori sangat baik (81%-100%) yaitu 22 siswa, jumlah siswa yang mencapai kategori baik (61%-80%) yaitu 10 siswa, dan jumlah siswa yang mencapai kategori cukup (41%-60%) yaitu tidak ada.
Persentase rata-rata yaitu 74,77%.
Ketuntasan klasikal yaitu 100% dari target 60%. Analisis minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran pada akhir siklus II ini dapat dikatakan sudah tuntas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Berdasarkan analisis pembelajaran siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar ranah kognitif belum tuntas, sedangkan minat belajar siswa sudah tuntas c. Pengamatan Siklus II (Observing) Kegiatan pengamatan (observing),
dillakukan bersamaan dengan
kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati tingkah laku siswa pada saat proses pembelajaran. Peneliti dan observer mengamati dan mencatat hasil pengamatan pada lembar observasi. Berdasarkan hasil pengamatan (observing) pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti dan observer, peneliti melihat bahwa pada saat awal pertemuan siklus II, yaitu pada saat guru mengulang materi, suasana kelas tenang dan siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan antusias. Pada saat siswa melaksanakan kegiatan praktikum pengamatan preparat awetan di bawah mikroskop cahaya, siswa terlihat antusias dan sungguh-sungguh. Siswa mengamati preparat awetan dengan seksama. Hasil observasi siklus II termasuk dalam hasil belajar ranah psikomotor. Hasil belajar ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus II No 1 2 3 4
Jenis data yang diamati % tertinggi % terendah Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%) Jumlah siswa yang memiliki kategori
Hasil yang diperoleh 85% 45% Tidak Ada 20 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
7 8 9
Jenis data yang diamati baik (70%-84%) Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup (55%-69%) Jumlah siswa yang memiliki kategori kurang baik (40%-50%) Rata-rata % Ketuntasan Klasikal Indikator Keberhasilan
10
Kualifikasi
5 6
70
Hasil yang diperoleh 3 siswa 9 siswa 64,5% 62,5% 60% siswa termasuk kategori baik Tuntas
Analisa data hasil belajar ranah psikomotor selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31 dan lampiran 32. Dari tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa, persentase tertinggi yaitu 85%, persentase terendah yaitu 45%. Siswa yang memiliki kategori siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%) yaitu tidak ada, siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%) yaitu berjumlah 20 siswa, siswa yang memiliki kategori cukup (55%-69%) berjumlah 3 siswa. Siswa yang memiliki kategori siswa yang memiliki kategori kurang baik (40%-54%) yaitu 9 siswa. Rata-rata persentase yaitu 64,5%. Ketuntasan klasikal 62,5% dari target 60%. Pada proses pembelajaran siklus II ini, hasil belajar ranah psikomotor dapat dikatakan sudah tuntas. d. Refleksi Siklus II (Reflecting) Pada kegiatan refleksi (reflecting), peneliti melakukan kegiatan evaluasi terhadap pembelajaran siklus II. Kelebihan yang terdapat pada proses pembelajaran siklus II yaitu siswa mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum terbimbing dengan sungguh-sungguh dan serius, siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
antusias dan aktif mengikuti proses pembelajaran, serta kondisi kelas lebih terkontrol. Sedangkan kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini adalah hanya beberapa siswa yang aktif menjawab pada saat guru melakukan kegiatan apersepsi, dengan jalan melakukan tanya jawab kepada siswa. Selain itu, peneliti juga menganalisis hasil belajar siswa ranah kognitif, hasil belajar siswa ranah psikomotor, dan minat belajar siswa. Pada evaluasi pada siklus II, menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif belum tuntas dan belum memenuhi target. Rata-rata nilai siswa 70,46 dan ketuntasan klasikal 37,5%. Ketuntasan klasikal hanya tercapai 37,5% dari target 60%. Untuk hasil belajar ranah psikomotor sudah tuntas dan sudah memenuhi target. Rata-rata persentase yaitu 64,5%. Ketuntasan klasikal 62,5% dari target 60%. Minat belajar siswa sudah tuntas dan sudah memenuhi target. Analisis minat belajar siswa pada akhir siklus II ini dapat dikatakan sudah tuntas. Persentase rata-rata yaitu 74,77%. Ketuntasan klasikal yaitu 68,75% dari target 60%. B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh hasil penelitian berupa skor minat siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran, yang diambil dari hasil kuesioner siswa dan hasil belajar siswa ranah kognitif yang diambil dari hasil tes akhir (Posttest) siswa, serta hasil belajar ranah psikomotor siswa yang diambil dari hasil observasi siswa. Data-data dan uraian hasil penelitian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
1. Minat Belajar Siswa Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dibagikan pada siswa dan diisi pada saat akhir siklus II. Kuesioner digunakan untuk mengukur minat siswa dalam mempelajari Biologi pada materi Platyhelminthes menggunakan metode praktikum terbimbing. Lembar kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 10 pernyataan. Minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran, pada penelitian ini dianalisis dengan cara analisis minat belajar tiap indikator dan analisis minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran secara klasikal. Hasil analisis minat belajar tiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil analisis minat belajar siswa tiap indikator
No
1 2
3
4
Indikator Minat Belajar Siswa Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Pembelajaran yang diberikan guru menggunakan metode yang menarik Siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini Antusias siswa terhadap mata pelajaran Siswa belajar menggunakan metode Praktikum dengan penuh antusias Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran
Persentase
Kriteria
76,92%
Baik
76,39%
Baik
68,75%
Baik
70,83%
Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Indikator Minat Belajar Siswa
Persentase
Kriteria
5
Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi guru
76,39%
Baik
73
Analisis minat belajar siswa tiap indikator selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 34. Dari tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa persentase tertinggi yaitu pada indikator pembelajaran yang diberikan guru menggunakan metode yang menarik, dengan persentase 76,92% (kategori baik). Selanjutnya, pada indikator siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini memiliki persentase 76,39% (kategori baik). Pada indikator siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi guru memiliki persentase 76,39 (kategori baik). Pada indikator siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum memiliki persentase 70,83% (kategori baik). Pada indikator siswa belajar menggunakan metode Praktikum dengan penuh antusias memiliki persentase 68,75 (kategori baik). Hasil analisis minat belajar siswa secara klasikal pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa, persentase tertinggi yaitu 100%, persentase terendah yaitu 65%, jumlah siswa yang mencapai kategori sangat baik (81%-100%) yaitu 22 siswa, jumlah siswa yang mencapai kategori baik (61%-80%) yaitu 10 siswa, dan jumlah siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
mencapai kategori cukup (41%-60%) yaitu tidak ada. Persentase rata-rata yaitu 74,77%. Ketuntasan klasikal 100% dari target 60%. Analisis minat belajar siswa pada akhir siklus II ini dapat dikatakan sudah tuntas, dan peneliti mengambil kesimpulan bahwa siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran Biologi menggunakan metode praktikum. 2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada penelitian ini meliputi hasil belajar ranah kognitif, dan psikomotor. Hasil belajar ranah kognitif diukur menggunakan hasil tes akhir (Post-test), sedangkan hasil belajar ranah psikomotor diukur menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan di setiap siklus dan lembar observasi diisi oleh peneliti dan observer. Uraian hasil belajar ranah kognitif dan hasil belajar ranah psikomotor adalah sebagai berikut: a. Hasil belajar siswa ranah kognitif Hasil belajar ranah kognitif siswa diukur dengan menganalisis hasil nilai akhir (Post-test) siklus I dan siklus II. Pada penelitian ini, hasil belajar ranah kognitif, dianalisis secara klasikal. Analisis hasil belajar siswa ranah kognitif secara klasikal pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Analisis hasil belajar siswa ranah kognitif secara klasikal dalam topik Platyhelminthes No 1. 2.
Jenis data yang diamati Nilai tertinggi Nilai terendah
Hasil yang diperoleh Siklus I Siklus II 85 80 25 55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis data yang diamati Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) Rata-rata nilai Ketuntasan klasikal Indikator keberhasilan ketuntasan klasikal Kualifikasi
75
Hasil yang diperoleh Siklus I Siklus II 15 siswa
12 siswa
18 siswa
20 siswa
67,87 45,45%
70,46 37,5%
60%
60%
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Analisis hasil belajar ranah kognitif secara klasikal, pada siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24 dan lampiran 26 Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 85, nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 25, Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) yaitu 15 siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) 18 siswa. Rata-rata nilai 67,87; ketuntasan klasikal yaitu 45,45%. Pada pembelajaran siklus I belum bisa dikatakan tuntas. Sedangkan pada siklus II, nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80, nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 55, Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) yaitu 12 siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) 20 siswa. Rata-rata nilai 70,46; ketuntasan klasikal yaitu 37,5%. Pada pembelajaran siklus II belum bisa dikatakan tuntas. Peningkatan rata-rata hasil belajar ranah kognitif dapat dilihat pada grafik berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Hasil Belajar Ranah Kognitif 71 70,5 70 69,5 69 68,5 68 67,5 67 66,5
70,46
Siklus I 67,87
Siklus II
Grafik 4.1 Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar ranah kognitif b. Hasil belajar siswa ranah psikomotor Hasil belajar ranah psikomotor pada penelitian ini diukur dengan menggunakan lembar observasi. Hasil belajar ranah psikomotor dianalisis menggunakan analisis tiap indikator dan analisis hasil belajar secara klasikal. Hasil belajar ranah psikomotor tiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Analisis hasil belajar ranah psikomotor tiap indikator No
Indikator
1. 2. 3.
Menyiapkan alat dan bahan Memperhatikan penjelasan guru Melakukan kerja tahap demi tahap sesuai dengan prosedur Terampil menggunakan alat-alat Mengamati objek dengan seksama Menggambar hasil pengamatan Mendiskusikan hasil pengamatan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) Tekun dalam bekerja Menggunakan waktu secara efektif
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Persentase Siklus I Siklus II 75% 60% 70% 60% 75% 80% 75% 90% 80% 75%
85% 65% 65% 65%
90% 60%
60% 45%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 10
Indikator Memperhatikan kebersihan
77
Persentase Siklus I Siklus II 55% 65%
Analisis hasil belajar ranah psikomotor selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan lampiran 31. Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, persentase tertinggi yaitu pada indikator mengamati objek dengan seksama dan tekun dalam bekerja sebesar 90%, dan persentase terendah yaitu memperhatikan kebersihan, sebesar 55%. Sedangkan pada siklus II, persentase tertinggi yaitu pada indikator terampil menggunakan alat-alat sebesar 85%, dan persentase terendah yaitu pada indikator menggunakan waktu secara efektif, sebesar 45% Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I dan siklus II, pada penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut:
Hasil Belajar Ranah Psikomotor 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
80% 75% 70% 75% 60% 60%
90% 90% 85% 80% 80% 75% 75% 65% 60% 60% 65% 45%
Siklus I Siklus II
Grafik 4.2 Hasil belajar ranah psikomotor tiap indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Analisis hasil belajar ranah psikomotor secara klasikal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Analisis hasil belajar ranah psikomotor siswa secara klasikal
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
9.
Hasil yang diperoleh Siklus I Siklus II % tertinggi 82,5% 82,5% % terendah 72,5% 52,5% Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik Tidak Ada Tidak (85%-100%) Ada Jumlah siswa yang memiliki kategori baik (70%- 28 siswa 20 siswa 84%) Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup baik 4 siswa 3 siswa (55%-69%) Jumlah siswa yang memiliki kategori kurang Tidak Ada 9 siswa baik (40%-54%) Rata-rata % 75,85% 64,5% Ketuntasan klasikal 87,5% 62,5% Indikator Keberhasilan 60% 60% termasuk termasuk kategori kategori baik baik Kualifikasi Tuntas Tuntas Jenis data yang diamati
Analisis hasil belajar ranah
psikomotor siswa secara klasikal
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32 Dari tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa, pada siklus I, persentase tertinggi yaitu 82,5% dan persentase terendah yaitu 72,5%. Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%), yaitu tidak ada. Jumlah siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%), yaitu sebanyak 28 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup baik (55%-69%) yaitu sebanyak 4 siswa. Rata-rata nilai siswa yaitu 75,85%. Ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 87,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Sedangkan pada siklus II, persentase tertinggi yaitu 85% dan persentase terendah yaitu 52,5%. Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%100%), yaitu tidak ada. Jumlah siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%), yaitu sebanyak 19 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup baik(55%69%) yaitu sebanyak 4 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori kurang baik (40%-54%) yaitu sebanyak 9 siswa. Rata-rata nilai yaitu 64,5%. Ketuntasan klasikal pada siklus II yaitu 62,5%. Pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II, ranah psikomotor sudah dapat dikatakan tuntas. Dari siklus I ke siklus II, ada beberapa indikator yang persentase nya menurun. Indikator yang pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan, siklus I mencapai persentase 75% dan siklus II menjadi 60%. Siswa tidak memperhatikan alat-alat dan bahan yang disiapkan karena alat-alat dan bahan sudah disiapkan oleh peneliti dan observer. Indikator yang kedua yaitu memperhatikan penjelasan guru, siklus I mencapai persentase 70%, dan siklus II menjadi 60%. Indikator yang kelima yaitu mengamati objek dengan seksama, siklus I mencapai persentase 90%, dan siklus II menjadi 65%. Indikator yang keenam yaitu menggambar hasil pengamatan, siklus I mencapai persentase 80%, siklus II menjadi 65%. Indikator yang keenam yaitu mendiskusikan hasil pengamatan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS), siklus I mencapai persentase 90%, siklus II menjadi 60%. Indikator kedelapan yaitu tekun dalam bekerja mencapai persentase 90%, siklus II menjadi 60%. Indikator yang kesembilan yaitu menggunakan waktu secara efektif, siklus I mencapai persentase 60%, siklus II menjadi 55%. Pada indikator ini dapat dilihat bahwa siswa kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
memperhatikan alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum di Laboratorium. Siswa asyik dengan praktikum yang mereka laksanakan. C. Pembahasan Dalam mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum pada materi Platyhelminthes terbimbing terhadap minat dan hasil belajar, peneliti memperoleh berbagai hasil, baik dari minat belajar siswa maupun hasil belajar siswa ranah kognitif. Untuk pembahasan selengkapnya diuraikan sebagai berikut: 1. Minat belajar siswa Menurut Slameto (2010), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Pada penelitian ini, minat diukur menggunakan kuesioner. Pada kuesioner minat ini, terdapat beberapa indikator yang ingin dicapai. Indikator yang ingin dicapai dalam kuesioner meliputi ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran, antusias siswa terhadap mata pelajaran, dan kepuasan siswa terhadap mata pelajaran. Pada penelitian ini, jumlah siswa yang mengisi kuesioner yaitu sejumlah 32 siswa. Analisis hasil kuesioner pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis kuesioner tiap indikator dan analisis kuesioner setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
siswa. Target yang ingin dicapai pada penelitian ini, yaitu minat belajar siswa mencapai 60% (Kategori Baik). Dari data tabel 4.6 di atas, pada analisis minat belajar siswa tiap indikator, persentase tertinggi yaitu 76,92%, dengan kriteria baik, pada indikator ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran. Siswa tertarik dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil analisis kuesioner dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer, dapat dilihat dari indikator ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran, dan ketertarikan siswa terhadap metode pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat dilihat bahwa pada saat pelaksanaaan kegiatan praktikum, siswa melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan oleh guru dan peneliti, siswa melakukan pengamatan dengan serius dan penuh semangat. Pada kegiatan pengamatan, siswa mengamati struktur tubuh planaria dengan seksama, kemudian menggambar hasil pengamatan mereka di Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah disediakan. Selanjutnya, pada indikator siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini memiliki persentase 76,39% dengan kategori baik. Kegiatan yang dilakukan pada indikator ini yaitu siswa mendiskusikan dan mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan kerja sama yang baik antar anggota kelompok. Dari hasil pengamatan peneliti dan observer, dapat dilihat bahwa pada tiap kelompok, seluruh anggota kelompok bekerja pada tugas masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Setiap anggota kelompok melakukan kegiatan pengamatan dibawah kaca pembesar dan di bawah mikroskop secara bergantian, kemudian menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS), dan mengerjakan masingmasing soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS) secara bersama-sama. Pada indikator selanjutnya adalah kepuasan siswa terhadap mata pelajaran memiliki persentase 76,39, dengan kategori baik. Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi guru. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa merasa puas terhadap materi yang disampaikan oleh guru, siswa merasa puas dengan metode yang diberikan oleh guru yaitu pada pelaksanaan metode praktikum terbimbing, dan evaluasi yang diberikan oleh guru, seperti pada pemberian soal-soal Post-test yang diberikan. Siswa mengerjakan soal-soal Post-test dengan antusias. Selanjutnya pada indikator antusias siswa terhadap mata pelajaran, siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode praktikum memiliki persentase 70,83%, dengan kategori baik. Hal ini ditunjukkan bahwa siswa aktif saat pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing. Pada kegiatan ini, guru dan peneliti berperan sebagai pendamping siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing, siswa menjadi lebih aktif untuk mencari informasi, mencari ilmu dengan membuktikan kebenarannya. Seperti yang diungkapkan Salirawati (2011), bahwa peserta didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Pada indikator siswa belajar menggunakan metode praktikum terbimbing dengan penuh antusias memiliki persentase 68,75% dengan kategori baik. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum terbimbing dengan aktif dan antusias. Minat belajar siswa tidak hanya dianalisis tiap indikator, tetapi juga dianalisis secara klasikal. Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat bahwa persentase tertinggi yaitu 82,64%, persentase terendah yaitu 59,03%, jumlah siswa yang mencapai kategori sangat baik (81%-100%) yaitu 22 siswa, jumlah siswa yang mencapai kategori baik (61%-80%) yaitu 10 siswa, jumlah siswa yang mencapai kategori cukup (41%-60%) yaitu tidak ada. Rata-rata minat belajar siswa 74,77%. Ketuntasan klasikal 68,75% dari target 60%. Dilihat dari data analisis kuesioner di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran Biologi menggunakan metode praktikum terbimbing. Hal ini ditunjukkan dari ketertarikan siswa terhadap metode pembelajaran yang diberikan oleh guru, siswa mengikuti proses pembelajaran dengan antusias dan serius, siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, dan siswa merasa puas terhadap apa yang diperoleh pada saat pembelajaran dengan metode praktikum terbimbing. 2. Hasil Belajar Siswa a. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Menurut Benyamin S.Bloom, dkk, 1956 (dalam Arifin, 2009), hasil belajar ranah kognitif memiliki 6 jenjang kemampuan yaitu pengetahuan (knowledge),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Indikator hasil belajar ranah kognitif, antara lain: 1. Menjelaskan pengertian Platyhelminthes 2. Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes 3. Menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes 4. Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia 5. Membandingkan
contoh
masing-masing
hewan
dari
kelas
Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranan nya bagi kehidupan manusia 6. Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (planaria, cacing pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan Hasil belajar siswa ranah kognitif dianalisis menggunakan analisis secara klasikal. Indikator keberhasilan hasil belajar ranah kognitif pada penelitian ini adalah 60%. Dari tabel 4.7, dapat dilihat bahwa pada siklus I, nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 85, nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 25, Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) yaitu 15 siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) yaitu 18 siswa. Rata-rata nilai 67,87; ketuntasan klasikal yaitu 45,45% dari target 60%. Pada pembelajaran siklus I belum bisa dikatakan tuntas. Sedangkan pada siklus II, nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80, nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 55, Jumlah siswa yang tuntas belajar (≥ 75) yaitu 12 siswa. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar (≤ 75) yaitu 20 siswa. Rata-rata nilai 70,46; ketuntasan klasikal yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
37,5% dari target 60%. Pada pembelajaran siklus II belum bisa dikatakan tuntas. Pada pembelajaran ranah kognitif, menunjukkan peningkatan ratarata hasil belajar, yaitu dari 67,87 menjadi 70,46, namun pada pembelajaran ini ketuntasan klasikal menurun dari 45,45% menjadi 37,5%. Ketuntasan klasikal dari pembelajaran siklus I dan siklus II tidak mencapai target. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor pembelajaran siswa. Faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar ranah kognitif pada proses pembelajaran ini adalah faktor kesiapan. Dari hasil pengamatan peneliti dan observer, dapat dilihat bahwa pada proses pembelajaran siklus I, suasana kelas pada saat proses pembelajaran kurang kondusif, karena siswa ribut sendiri, berbincang-bincang dengan teman satu kelompoknya. Siswa juga sering berpindah-pindah tempat duduk dengan alasan mengambil alat dan bahan untuk kegiatan praktikum di depan kelas, maupun ingin mengamati objek di bawah mikroskop di meja pengamatan. Sedangkan pada proses pembelajaran siklus II, siswa kurang memiliki kesiapan pembelajaran yang baik. Terlihat pada saat pembelajaran akan dimulai, siswa masih asyik mengisi jam kosong dengan berlatih memainkan alat-alat musik. Selain itu pada pembelajaran siklus II, siswa kurang memberikan perhatian pada proses pembelajaran. Terlihat bahwa hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab pertanyaan pada saat kegiatan apersepsi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010), kesiapan belajar dan perhatian siswa merupakan faktor intern, yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor ini merupakan faktor psikologis yang terdapat dari dalam siswa itu sendiri. b. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Peningkatan hasil belajar siswa ranah psikomotor diukur dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi diisi oleh observer pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Target pencapaian hasil belajar ranah psikomotor yaitu 60%. Menurut Bloom (dalam Arifin, 2009), hasil belajar ranah psikomotor (psychomotor domain) terdiri dari keterampilan muscular of motor skill (menunjukkan hasil), manipulations of materials or objects (membersihkan), dan neuromuscular coordination (mengamati). Indikator hasil belajar ranah psikomotor pada penelitian ini yaitu: 1.
Mengamati objek dalam kegiatan praktikum terbimbing dengan penuh seksama
2.
Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur
3.
Menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum terbimbing Hasil belajar ranah psikomotor dianalisis menggunakan analisis
tiap indikator dan analisis secara klasikal. Hasil analisis belajar ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel 4.8. Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, persentase tertinggi yaitu pada indikator mengamati objek dengan seksama dan tekun dalam bekerja sebesar 90%, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
persentase terendah yaitu memperhatikan kebersihan, sebesar 55%. Hal ini dapat dilihat bahwa siswa tidak begitu memperhatikan kebersihan pada saat setelah selesai melaksanakan kegiatan praktikum terbimbing di Laboratorium. Kebersihan alat-alat Laboratorium menjadi tanggung jawab pengajar, peneliti dan observer. Sedangkan pada siklus II, persentase tertinggi yaitu pada indikator terampil menggunakan alat-alat sebesar 85%, dan persentase terendah yaitu pada indikator menggunakan waktu secara efektif, sebesar 45%. Pada indikator terampil menggunakan alat-alat, siswa terampil menggunakan alat-alat praktikum terbimbing seperti kaca pembesar (lup), dan mikroskop cahaya. Siswa menggunakan mikroskop dengan hati-hati, telaten, dan antusias. Pada indikator menggunakan waktu secara efektif, sebesar 45% dapat dilihat bahwa siswa kurang memperhatikan alokasi waktu yang diberikan
untuk
pelaksanaan
kegiatan
praktikum
terbimbing
di
Laboratorium. Siswa asyik dengan praktikum terbimbing yang mereka laksanakan. Analisis hasil belajar ranah psikomotor siswa secara klasikal dapat dilihat pada tabel 4.9. Dari tabel 4.9 tersebut, dapat dilihat bahwa, pada siklus I, persentase tertinggi yaitu 82,5% dan persentase terendah yaitu 72,5%. Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%), yaitu tidak ada. Jumlah siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%), yaitu sebanyak 28 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup baik (55%-69%) yaitu sebanyak 4 siswa. Rata-rata nilai siswa yaitu 75,85%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Sedangkan pada siklus II, persentase tertinggi yaitu 85% dan persentase terendah yaitu 52,5%. Jumlah siswa yang memiliki kategori sangat baik (85%-100%), yaitu tidak ada. Jumlah siswa yang memiliki kategori baik (70%-84%), yaitu sebanyak 19 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup baik (55%-69%) yaitu sebanyak 4 siswa. Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup (40%-54%) yaitu sebanyak 9 siswa. Ratarata nilai siswa yaitu 64,5%. Pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II, ranah psikomotor sudah dapat dikatakan tuntas. D. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan kegiatan praktikum terbimbing Pada penelitian ini terdapat beberapa faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran.
Faktor-faktor
pendukung
dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes melalui metode praktikum terbimbing ini berasal dari beberapa faktor seperti faktor guru dan peneliti, siswa maupun sarana dan prasarana. Faktor pendukung yang berasal dari guru dan peneliti yaitu mengenai kesesuaian dalam pemilihan metode pembelajaran dengan materi yang disampaikan. Metode pembelajaran praktikum pengamatan sesuai untuk digunakan pada pembelajaran Biologi materi Platyhelminthes. Pada pembelajaran ini, siswa dapat membuktikan kebenaran dari fakta yang ada. Siswa membuktikan dengan cara pengamatan langsung pada hewan Platyhelminthes baik secara langsung maupun melalui preparat awetan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Faktor pendukung yang lain yang berasal dari siswa yaitu mengenai keaktifan dan antusias siswa belajar melalui metode praktikum di kelas. Pada saat pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes melalui metode praktikum terbimbing, siswa terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Siswa melakukan kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur dan melakukan kegiatan pengamatan dan menggambar hasil pengamatan dengan seksama dan penuh semangat. Selain itu, faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes ini adalah faktor sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana pada proses pembelajaran seperti alat-alat praktikum yang ada di Laboratorium yang berupa lup (kaca pembesar), cawan petri, dan mikroskop, dapat mendukung keberhasilan pada proses kegiatan praktikum pengamatan pada proses pembelajaran Biologi ini. E. Faktor-faktor penghambat dalam penerapan metode praktikum terbimbing Pada penelitian ini juga terdapat beberapa faktor penghambat. Faktorfaktor penghambat yang dialami oleh peneliti dalam penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes ini berasal dari pihak peneliti maupun dari siswa itu sendiri. Faktor penghambat yang berasal dari pihak peneliti antara lain dalam kegiatan persiapan sebelum pelaksanaaan kegiatan praktikum terbimbing. Hal ini terjadi pada kegiatan persiapan sebelum penerapan pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing pada siklus II. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
penelitian siklus II, persiapan bahan praktikum untuk pengamatan cacing hati (Fasciola hepatica) dan cacing pita (Taenia solium) kurang baik. Peneliti tidak dapat mempersiapkan bahan praktikum yang masih segar, seperti membawa hati sapi/babi segar yang sudah terinfeksi cacing hati (Fasciola hepatica) atau daging sapi/babi yang masih terdapat cacing pita (Taenia solium) yang masih segar. Hal ini dikarenakan peneliti kesulitan untuk mendapatkan cacing hati (Fasciola hepatica) dan cacing pita (Taenia solium) dari daging segar. Dan akhirnya, pelaksanaan kegiatan paktikum tidak menggunakan bahan praktikum yang masih segar tetapi menggunakan preparat awetan yang sudah ada di Laboratorium Biologi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada pengamatan ini siswa melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur, tetapi ketertarikan siswa terhadap objek pengamatan kurang, tidak seperti pada kegiatan praktikum pengamatan pada siklus I. Selain kegiatan persiapan sebelum pelaksanaaan kegiatan praktikum terbimbing, faktor-faktor penghambat yang lain yaitu mengenai suasana kelas dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, suasana kelas pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum di Laboratorium kurang kondusif karena siswa ribut sendiri, berbincang-bincang dengan teman satu kelompoknya. Siswa juga sering berpindah-pindah tempat duduk dengan alasan mengambil alat dan bahan untuk kegiatan praktikum terbimbing di depan kelas, maupun ingin mengamati objek di bawah mikroskop di meja pengamatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, yaitu mengenai kurangnya kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebelum pembelajaran Biologi di Laboratorium dimulai, siswa asyik berlatih memainkan alat-alat musik karena jam pelajaran sebelum pelajaran Biologi ada yang kosong. Guru-guru sedang rapat setelah upacara Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, siswa juga tidak mempelajari lagi materi yang telah dijelaskan guru pada pertemuan sebelumnya, dan pada kegiatan apersepsi, dengan jalan guru mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, hanya beberapa siswa yang antusias dalam menjawab, sehingga pada hasil penilaian akhir (Post-test) kurang maksimal dan kurang memuaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
peneliti
pada
materi
Platyhelminthes menggunakan metode praktikum terbimbing, diperoleh hasil bahwa minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran mencapai rata-rata 74,77% dari target 60% dengan kategori baik. Minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran pada penelitian ini dapat dikatakan sudah tuntas. Nilai rata-rata hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I yaitu 67,87, dan ketuntasan klasikal 45,45% dari target 60%. Pada siklus II, rata-rata nilai siswa yaitu 70,46, dan ketuntasan klasikal 37,5% dari target 60%, maka hasil belajar ranah kognitif siswa pada penelitian ini dapat dikatakan belum tuntas. Nilai rata-rata hasil belajar ranah psikomotor pada siklus I yaitu 75,85%, dengan ketuntasan klasikal 87,5% dari target 60%, sedangkan pada siklus II, rata-rata nilai siswa yaitu 64,5%, dengan ketuntasan klasikal 62,5% dari target 60%. Pada proses pembelajaran siklus I dan siklus II, ranah psikomotor sudah dapat dikatakan sudah tuntas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan metode praktikum terbimbing pada pembelajaran
materi
Platyhelminthes
dapat
berpengaruh
positif
dalam
meningkatkan minat belajar siswa dalam aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
kognitif, dan psikomotor siswadi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, walaupun belum memenuhi target B. Saran 1. Bagi Peneliti/Mahasiswa a. Sebelum pelaksanaan tindakan dan pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing di Laboratorium, peneliti perlu melakukan persiapan yang matang, baik dari segi penyampaian materi, persiapan alat dan bahan, serta persiapan alat evaluasi dan instrumen pembelajaran maupun instrumen pengumpulan data b. Bagi peneliti selanjutnya dapat menerapkan metode pembelajaran praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dengan adanya perbaikan. Data dapat dianalisis lebih valid lagi 2. Bagi Guru Biologi a. Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sebaiknya sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Penerapan metode pembelajaran praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat diterapkan kembali pada pembelajaran yang akan datang b. Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum di Laboratorium, membutuhkan waktu yang cukup banyak, sehingga efektif dan efisiensi waktu perlu diperhatikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
3. Bagi Siswa a. Siswa perlu mempelajari kembali materi yang telah disampaikan oleh guru, agar memperoleh hasil belajar yang maksimal dan memuaskan b. Keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Biologi di kelas maupun di Laboratorium perlu dipertahankan, dan suasana kelas yang kondusif perlu ditingkatkan kembali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Metode Praktikum dan Hasil Belajar. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Edisi Ketiga. Bandung. Yrama Widya Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jilid Keempat. Bandung. PT Remaja Rosda Karya.. pp 21-23 Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Jilid Keempat. Yogyakarta. Aditya Media. Djamarah, Bahri. Syaiful dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta. Mardapi, Djemari, 2007. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jilid Pertama. Jogjakarta. Mitra Cendekia Press. pp 67-72 Salirawati, Das. 2011. Materi Pelatihan Kepala Laboratorium Kimia Bagi Guru-guru Kimia Kabupaten Kulon Progo Sriningsih, Lusia. 201., Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan menerapkan metode Praktikum pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Sudargo, Fransisca. 2008. Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Siswa SMA. Program Latihan Profesi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia Priadi, Arif. 2010. Biologi SMA Kelas X. Jilid Pertama. Jakarta. Yudhistira. pp 114-116 Putra, Sitiatava Rizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jilid Pertama. Yogyakarta. Diva Press. pp 107-108, 149-150 Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Edisi Revisi Jilid kelima. Jakarta. Rineka Cipta Sudjana, Djudju. 2008. Evaluasi Pendidikan Luar Sekolah. Jilid Pertama. Edisi Kedua. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. pp 177, 194 Sudjana, Nana, 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jilid Pertama. Edisi kelima belas. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. pp 84-85 Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Edisi Revisi ke-7. Jakarta. Rajawali Pers. pp 201-202 Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi Untuk SMA kelas X. Jilid Pertama. Jakarta. Erlangga. pp 21-34 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Wena, made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta. Bumi Aksara. pp 171 Wulan, Ana Ratna, 2009, Taksonomi Bloom Revisi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar 1. 1 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
Tingkat Satuan Pendidikan
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X.4/2 (dua)
Standar Kompetensi
: 3. Memahami Manfaat Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu
: 3 X 90 menit
Materi Pembelajaran 1. Platyhelminthes
Kegiatan Pembelajaran Berdiskusi tentang ciri-ciri Platyhelminthes, contoh dari kelas Platyhelminthes, dan peranan Platyhelminthes pada kehidupan manusia
Pengamatan dan Praktikum Planaria
Indikator
Penilaian
Mendeskripsikan ciri umum Kelas Platyhelminthes
Jelaskan ciri-ciri Platyhelminthes
Menyebutkan masingmasing contoh dari kelas Platyhelminthes
Sebutkan contoh hewan yang termasuk Platyhelminthes
Menjelaskan peranan Platyhelminthes pada kehidupan manusia
Jelaskan peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria) berdasarkan pengamatan
Jelaskan ciri-ciri struktur tubuh Planaria
97
Alokasi Waktu 2 X 45 menit (siklus pertama pertemuan pertama)
Alat dan Bahan Buku Paket Erlangga Kelas XB
Buku Paket Erlangga Kelas XB
Hand Out
Hand Out
Laptop dan LCD
Internet
Sumber
Power Point
2 X 45 menit (siklus pertama pertemuan kedua)
Hand Out Alat-alat Praktikum (cawan petri, kaca pembesar, mikroskop)
Hand Out
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 Pengamatan dan praktikum cacing pita dan cacing hati melalui preparat awetan
Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelmithes (cacing pita dan cacing hati) berdasarkan pengamatan
Jelaskan ciri-ciri struktur tubuh cacing pita dan cacing hati
2 X 45 menit (siklus kedua)
Hand Out Alat-alat Praktikum (preparat awetan, mikroskop)
Hand Out
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PLATYHELMINTHES KELAS X.4 SEMESTER 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Disusun Oleh : Ryka Indriyani
(091434041)
PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (RPP SIKLUS I)
Satuan Pendidikan
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: X (Sepuluh)/2
Alokasi Waktu
: 2 kali pertemuan (4 X 45 menit)
A. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati B. Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi C. Indikator Kognitif Produk 1. Menjelaskan pengertian Platyhelminthes 2. Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes Kognitif Proses 1. Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes 2. Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia 3. Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia 4. Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, cacing pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan Psikomotor 1. Mempresentasikan hasil diskusi Afektif Afektif : Karakter 1. Mengerjakan tugas dari guru dengan serius
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku, siswa dapat menjelaskan pengertian Platyhelminthes 2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri umum kelas Platyhelminthes
Kognitif Proses 1. Dengan melakukan studi literatur, siswa dapat menyebutkan contoh-contoh hewan kelas Platyhelminthes 2. Dengan melakukan studi literatur, siswa dapat mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia 3. Dengan melakukan diskusi kelompok, siswa dapat membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia 4. Melalui praktikum pengamatan, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, cacing pita, dan cacing hati) Psikomotor Dengan diberi LKS siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi
Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan yang dirancang guru siswa dapat mengerjakan LKS dengan serius 2. Secara berkelompok siswa dapat menjelaskan ciri-ciri umum kelas Platyhelminthes 3. Secara berkelompok siswa dapat menyebutkan contoh-contoh hewan kelas Platyhelminthes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling pengertian
E. Materi Pembelajaran 1. Ciri umum Platyhelminthes 2. Struktur Tubuh Platyhelminthes 3. Peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Penugasan, Pengamatan, Praktikum Strategi Pembelajaran Tatap Muka Mengamati struktur tubuh beberapa
Terstruktur Mengamati struktur tubuh Platyhelminthes
Mandiri Siswa dapat mengamati struktur
hewan dari kelas
tubuh beberapa hewan
Platyhelminthes
dari kelas Platyhelminthes
Mencatat hasil pengamatan
Diskusi menjelaskan
Siswa dapat
ciri-ciri umum
menyimpulkan ciri-
Platyhelminthes
ciri umum Platyhelminthes
Menyimpulkan peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
Diskusi menjelaskan
Siswa dapat
peranan
menjelaskan peranan
Platyhelminthes bagi
Platyhelminthes bagi
kehidupan manusia
kehidupan manusia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
G. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran -
Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (20 menit) a. Guru menampilkan salah satu contoh hewan dari kelas Platyhelminthes (Planaria) b. Guru mengajak siswa untuk menyebutkan ciri-ciri umum hewan dari kelas Platyhelminthes c. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan soal Pre-test (kemampuan awal) 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi
Guru menjelaskan tentang contoh-contoh hewan dari kelas Platyhelminthes,
ciri-ciri
Platyhelminthes,
dan
peranan
Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
Siswa mencari yang luas dan dalam tentang klasifikasi dan contoh-contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri Platyhelminthes, dan peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
b. Elaborasi
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
Guru membagikan LKS
Siswa berdiskusi tentang klasifikasi dan contoh-contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri Platyhelminthes, dan peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
Guru menunjuk salah satu siswa dari perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Guru memberikan konfirmasi tentang hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
3. Penutup (10 menit)
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah didapat hari ini
Menyampaikan kepada siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk praktikum pada pertemuan selanjutnya
-
Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi Planaria
Guru mengajak siswa untuk melakukan pengamatan struktur tubuh pada Planaria di Laboratorium
b. Elaborasi
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa
Guru memberi tugas untuk mengerjakan LKS secara berkelompok
Guru mengajak siswa untuk menggambar hasil pengamatan
c. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi tentang hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
4. Penutup (20 menit)
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah didapat hari ini
Guru memberikan Post-test (tes akhir) di setiap akhir siklus
Menyampaikan kepada siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk praktikum pada pertemuan selanjutnya
H. Sumber Belajar 1. Buku Kerja Biologi 2. Buku Biologi SMA kelas X, Erlangga, Bab 9 3. Internet 4. Hand out 5. LKS 1 6. LKS 2 7. LKS 3
I. Alat dan Bahan Alat : 1. Botol Gelap 2. Mangkok Besar 3. Sendok 4. Kaca Pembesar 5. Mikroskop Bahan : 1. Planaria 2. Air bersih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J. Penilaian Jenis Penilaian
: Laporan Hasil Pengamatan dan Uji Kompetensi Tertulis
Instrumen
: Soal, Kunci Jawab, Rubrik Penilaian, dan Pedoman Skoring
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (RPP SIKLUS II)
Satuan Pendidikan
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: X (Sepuluh)/2
Alokasi Waktu
: 1 kali pertemuan (2 X 45 menit)
A. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati B. Kompetensi Dasar 1.2 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi C. Indikator Kognitif Produk a. Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes Kognitif Proses 1. Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan Psikomotor 1. Mempresentasikan hasil diskusi Afektif Afektif : Karakter 1. Mengerjakan tugas dari guru dengan serius
Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Melalui hasil belajar dari pertemuan sebelumnya, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri umum kelas Platyhelminthes Kognitif Proses 1. Dengan melakukan praktikum pengamatan siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, cacing pita, dan cacing hati) 2. Dengan melakukan praktikum pengamatan, siswa dapat mendeskripsikan struktur tubuh Platyhelminthes (Planaria, cacing pita, dan cacing hati) Psikomotor Dengan diberi LKS siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi
Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan praktikum pengamatan, siswa dapat mendeskripsikan struktur tubuh Platyhelminthes (Planaria, cacing pita, dan cacing hati)
Afektif Sosial Melalui kegiatan yang dirancang guru siswa mampu berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling pengertian
E. Materi Pembelajaran a. Ciri umum Platyhelminthes b. Struktur Tubuh Platyhelminthes c. Peranan Platyhelminthes Bagi Kehidupan Manusia
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Penugasan, Pengamatan, Praktikum Terbimbing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Strategi Pembelajaran Tatap Muka
Terstruktur
Mengamati struktur
Mengamati struktur
tubuh beberapa
tubuh Platyhelminthes
Mandiri Siswa dapat mengamati struktur
hewan dari kelas
tubuh beberapa hewan
Platyhelminthes
dari kelas Platyhelminthes
G. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran -
Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal/Pendahuluan (10 menit) Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi cacing pita dan cacing hati
Guru mengajak siswa untuk melakukan pengamatan struktur tubuh pada
cacing hati dan cacing pita melalui preparat
awetan di Laboratorium
b. Elaborasi
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa
Guru memberi tugas untuk mengerjakan LKS secara berkelompok
Guru mengajak siswa untuk menggambar hasil pengamatan
Setiap kelompok membuat laporan hasil praktikum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
2. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi tentang hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
b. Penutup (20 menit)
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah didapat hari ini
Guru memberikan Post-test (tes akhir) di setiap akhir siklus
Menyampaikan kepada siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk praktikum pada pertemuan selanjutnya
H. Sumber Belajar a. Buku Kerja Biologi b. Buku Biologi SMA Kelas X, Erlangga, Bab 9 c. Hand Out d. LKS
I. Alat dan Bahan 1. Preparat Awetan Cacing Pita dan Cacing Hati 2. Mikroskop
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MATERI PLATYHELMINTHES
A. Ciri-ciri umum Platyhelminthes Platyhelminthes adalah cacing yang mempunyai ciri-ciri tubuhnya pipih dorsoventral (dorsal = punggung, ventral = perut), dan tidak berbukubuku. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain. Platyhelminthes tergolong pada hewan yang memiliki lapisan tubuh berupa tripoblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Cacing ini memilki sistem pencernaan yang tidak
sempurna.
Sistem
pencernaan
dimulai
dari
mulut,
faring,
kerongkongan, usus. Usus cacing pipih ini selain berfungsi untuk proses pencernaan juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya. Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas Turbelaria (cacing berbulu getar), kelas Trematoda (cacing isap), dan kelas Cestoda (cacing pita) A. Struktur dan Fungsi Tubuh 1. Lapisan Tubuh Platyhelminthes tergolong pada hewan yang memiliki lapisan tubuh berupa tripoblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Ditinjau dari simetrinya, tubuh cacing ini tergolong simetri bilateral. Artinya jika tubuh cacing dipotong membujur melalui bagian tengah punggung hingga menembus perutnya, maka akan terbentuk dua potongan kiri-kanan yang serupa atau simetris. 2. Sistem Pencernaan Cacing pipih memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dilanjutkan ke faring, kemudian kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubuhnya. Usus tersebut selain berfungsi untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya. Sistem pencernaan yang demikian disebut sebagai sistem gastrovaskuler (gaster = perut, vasculair = saluran-saluran). Jadi peredaran makanan tidak dilakukan oleh darah, melainkan oleh usus. Cacing pipih tidak mempunyai anus yang digunakan sebagai lubang pengeluaran. Sisa-sisa makanan dibuang melalui mulutnya. 3. Sistem Transpor Cacing ini tidak memiliki sistem transpor, karena makanan telah diedarkan oleh sistem gastrovaskuler. Sedangkan proses pertukaran gas nya yaitu oksigen berdifusi langsung melalui permukaan tubuhnya, dan CO2 juga dikeluarkan melalui seluruh permukaan tubuhnya. 4. Sistem Saraf Sel-sel saraf dan serabut saraf terdapat di dalam jaringan parenkimia. Pusat susunan saraf terdiri dari sel-sel ganglion yang dikenal sebagai ganglion otak. Ganglion otak jumlahnya sepasang, terdapat di bagian anterior tubuhnya atau pada bagian kepala. Ganglion otak dihubungkan oleh serabut saraf melintang. Dari tiap-tiap ganglion otak keluar tali saraf sisi yang memanjang di kiri kanan tubuhnya. Pada tempat-tempat tertentu tali saraf sisi atau tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh serabut saraf sehingga membentuk pola menyerupai tangga yang terbuat dari tali. Sistem saraf yang demikian demikian dikenal sebagai sistem saraf tangga tali. 5. Organ Indera Gerak aktif cacing berhubungan dengan sistem saraf dan indera. Turbellaria dan cacing hati mempunyai 2 bintik mata pada bagian anterior atau kepalanya. Bintik mata berupa struktur yang mengandung pigmen yang disebut oseli. Cacing pipih mempunyai indera peraba dan sel kemoreseptor yang tersebar di seluruh tubuh. Pada planaria, indera peraba dan sel kemoreseptor membentuk organ yang disebut aurikula (telinga) yang menyerupai lubang telinga yang terletak di sisi kepala. Beberapa spesies
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
mempunyai statosista atau alat keseimbangan dan reoreseptor yaitu organ untuk mengetahui arah aliran air. 6. Eksresi dan Osmoregulasi Umumnya sistem osmoregulasi terdiri dari saluran dengan pembuluh yang berakhir pada sel api. Sistem pengeluaran ini dikenal sebagai potonefridia. Sel api dikelilingi oleh ruang kecil menuju lempeng berflagela. Gerakan flagela mengalirkan cairan melalui pembuluh menuju saluran pengumpul yang akhirnya keluar ke pori pengeluaran. Sisa metabolisme sebagian besar dibuang secara difusi melalui dinding tubuh. 7. Reproduksi Cacing pipih bereproduksi secara seksual dan aseksual. Banyak Turbellaria air tawar dapat bereproduksi dengan membelah diri. Pembelahan dimulai dari penggentingan di belakang faring dan memisah menjadi 2 hewan. Tiap-tiap meregenerasi bagian yang hilang. Pada beberapa spesies seperti Stenostonum dan Microstonum, potongan individu tetap menempel membentuk rantai zooid. Umumunya cacing pipih bersifat hermafrodit, tetapi melakukan perkawinan silang. Pada beberapa Turbellaria dan cacing pipih lain, zigot dan kuning telur tertutup kapsul. Kapsul tersebut kemudian melekat pada batu atau tumbuhan dan embrio muncul seperti miniatur Planaria dewasa. B. Klasifikasi Platyhelminthes Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas Turbelaria (cacing berbulu getar), kelas Trematoda (cacing isap), dan kelas Cestoda (cacing pita). 1. Kelas Turbellaria atau cacing berbulu getar Kelas Turbellaria merupakan cacing pipih yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu getarnya. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm. Contoh hewan ini adalah Planaria. Planaria merupakan cacing pipih yang hidup di dalam air sungai yang jernih, yang belum mengalami pencemaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
berat. Biasanya cacing ini berlindung di bawah bebatuan. Kepalanya nampak segitiga, panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Di bagian kepala terdapat dua bintik mata. Fungsi bintik mata hanya untuk membedakan gelap dan terang. Jadi cacing ini tidak mampu melihat warna. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya). Mulut Planaria tidak terdapat di bagian kepala melainkan di tengahtengah tubuhnya, di bagian ventral. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan, kemudian ke usus yang bercabang-cabang membentuk sistem gastrovaskuler, dan menyebar ke seluruh tubuhnya.
Gambar Planaria 2. Kelas Trematoda atau cacing isap Trematoda merupakan cacing pipih yang hidup parasit baik pada hewan maupun manusia. Karena hidup di tempat yang cukup makanan, maka silia untuk bergerak, tidak diperlukan lagi. Untuk menjaga agar tidak tercerna oleh sel inang, tubuhnya diselubungi lapisan kutikula. Cacing ini memiliki alat pengisap yang dilengkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Berikut ini diuraikan beberapa contoh Trematoda a. Fasciola Fasciola sering disebut sebagai cacing hati, karena hidup di hati inangnya. Fasciola hepatica merupakan contoh cacing yang hidup di hati domba dan Fasciola gigantica hidup di hati sapi. Bentuk tubuh cacing hati agak oval, panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing. Di bagian mulut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap yang kedua yakni pengisap ventral.
Gambar Cacing Hati (Fasciola hepatica) b. Clonorchis Clonorchis adalah cacing hati yang hidup pada hati manusia. Inang perantara pada cacing ini adalah ikan air tawar. Cacing dewasa hidup di saluran empedu dan keluar bersama feses. Jika telur termakan oleh siput air jenis tertentu, akan berkembang menjadi sporosista dan kemudian menghasilkan redia. Redia akan menghasilkan serkaria dan keluar dari tubuh siput air. Serkaria dapat berenang bebas dan mencari inang berupa ikan air tawar. Serkaria hidup di dalam otot atau kulit ikan sebagai metaserkaria. Jika ikan yang mengandung metaserkaria tersebut dimakan mentah, metaserkaria masuk ke saluran pencernaan makanan dan menuju ke empedu pemakan ikan tersebut. Efek cacing hati terhadap manusia tergantung parahnya infeksi. Infeksi berat menyebabkan sirosis hati (kerusakan sel-sel hati) yang dapat mengakibatkan kematian.
c. Schistosoma Schistosoma disebut pula cacing darah, karena hidup dalam pembuluh darah balik atau vena. Inangnya berupa manusia, babi, biri-biri, binatang pengerat, dan sapi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Penyakit yang disebabkan oleh Schistosoma pada manusia disebut Schistosomiasis. Penderita akan mengalami kerusakan hati, limpa, kantong kemih dan ginjal. 3. Kelas cestoda atau cacing pita Ciri utama dari kelas cestoda adalah tubuhnya pipih dan berbuku-buku atau beruas-ruas. Kulitnya dilapisi kitin sehingga tak tercerna oleh enzim di usus inangnya. Cacing ini merupakan parasit pada manusia dan hewan, di antaranya ikan, amfibi, reptilia, burung dan mamalia misalnya pada kucing dan anjing. Jumlahnya mencapai 1500 spesies. Contoh yang terkenal yang hidup di usus manusia adalah Taenia saginata dan Taenia solium. Tubuh Taenia terdiri atas ruas-ruas atau segmen-segmen yang dikenal sebagai proglotid dan tidak memiliki usus. Makanan masuk ke dalam proglotid
dengan
diserap
(diabsorpsi).
Setiap
proglotid
mampu
memasukkan makanan, bernapas, dan melakukan reproduksi, hermaprodit, tidak mempunyai sistem pencernaan makanan, dan sistem syaraf tidak berkembang. Karena itu satu proglotid dapat dianggap sebagai satu individu tersendiri. Cacing ini dikenal sebagai cacing pita. Segmen pertama yang digunakan untuk menempel pada usus disebut kepala/skoleks. Ukuranya kecil, hampir sekitar 1 mm. Pada skoleks terdapat 4 alat penghisap. Di belakang skoleks terdapat segmen- segmen “leher’ dan dilanjutkan ke belakang membentuk proglotid. Proglotid banyak jumlahnya sehingga membentuk untaian memanjang seperti pita. Karena itu cacing ini dikenal sebagai cacing pita.
Panjangnya dapat
mencapai 2-3 meter (Taenia solium) atau ada yang mencapai 10 meter (Taenia saginata).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar Cacing Pita
Mengetahui,
Yogyakarta, 17 Desember 2013
Kepala SMA Pangudi Luhur
Guru Mapel Biologi
(Andreas Mujiyono., S.Pd)
(Anastasia Ratna D., S.Pd)
NIP/NIK : ....................................
NIP/NIK : ....................................
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA 1
A. Judul : Mengetahui Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Peranan Platyhelminthes Kelas Turbelaria/Cacing Berbulu Getar B. Tujuan : 1. Mengetahui Ciri-ciri Platyhelminthes Kelas Turbelaria/Cacing Berbulu Getar 2. Mengetahui Peranan Cacing Bagi Kehidupan Manusia C. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa D. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa 2. Isilah dan diskusikanlah tabel berikut ini 3. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas E. Hasil diskusi No Nama Cacing Ciri-ciri Peranan
1
2
F. Kesimpulan ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ......................................................................................................
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR KERJA SISWA 2 A. Judul : Mengetahui Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Peranan Platyhelminthes Kelas Trematoda/Cacing isap B. Tujuan : 1. Mengetahui Ciri-ciri Platyhelminthes Kelas Trematoda/Cacing isap 2. Mengetahui Peranan Cacing Bagi Kehidupan Manusia C. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa D. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa 2. Isilah dan diskusikanlah tabel berikut ini 3. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas E. Hasil diskusi No Nama Cacing Ciri-ciri Peranan
1
2
F. Kesimpulan ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ......................................................................................................
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR KERJA SISWA 3 A. Judul : Mengetahui Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Peranan Platyhelminthes Kelas Cestoda/Cacing Pita B. Tujuan : 1. Mengetahui Ciri-ciri Platyhelminthes Kelas Cestoda/Cacing Pita 2. Mengetahui Peranan Cacing Bagi Kehidupan Manusia C. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa D. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Isilah dan diskusikanlah tabel berikut ini 3. Buatlah Gambar Daur Hidup Cacing Kelas Cestoda/ Cacing Pita 4. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas E. Hasil diskusi No
Nama Cacing
Ciri-ciri
Peranan
1
2
F. Kesimpulan ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ......................................................................................................
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1
A. Judul : Mengetahui Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Peranan Platyhelminthes Kelas Turbelaria/Cacing Berbulu Getar B. Tujuan : 1. Mengetahui Ciri-ciri Platyhelminthes Kelas Turbelaria/Cacing Berbulu Getar 2. Mengetahui Peranan Cacing Bagi Kehidupan Manusia C. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa D. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa 2. Isilah dan diskusikanlah tabel berikut ini 3. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas E. Hasil diskusi No Nama Cacing Ciri-ciri Peranan Mempunyai bulu getar, Merupakan Planaria Hidup bebas, indikator air Kepala nampak segitiga, bersih mempunyai 2 bintik mata, 1 sistem pencernaan gastrovaskuler, panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm
2
F. Kesimpulan ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ......................................................................................................
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 2 A. Judul : Mengetahui Ciri-ciri, Struktur Tubuh dan Peranan Platyhelminthes Kelas Trematoda/Cacing Isap B. Tujuan : 1. Mengetahui Ciri-ciri Platyhelminthes Kelas Trematoda/Cacing Isap 2. Mengetahui Peranan Cacing Bagi Kehidupan Manusia C. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa D. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Isilah dan diskusikanlah tabel berikut ini 3. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas E. Hasil diskusi No Nama Cacing Ciri-ciri Peranan Hidup di hati domba dan Merupakan Fasciola sapi, parasit yang Bentuk tubuh agak oval, tumbuh di hati Panjangnya mencapai 3-5 ternak cm, Pada bagian mulut 1 meruncing, Di bagian mulut terdapat kait dan pengisap Meletakkan serkaria pada tumbuhan air Clonorchis
2
Hidup di hati manusia, Merupakan Meletakkan serkaria pada parasit yang ikan air tawar tumbuh di hati manusia yang menyebabkan kerusakan sel-sel hati dan dapat mengakibatkan kematian
F. Kesimpulan ................................................................................................................. .................................................................................................................
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 3 A. Judul : Mengetahui Ciri-Ciri, Struktur Tubuh dan Peranan Platyhelminthes Kelas Cestoda/Cacing Pita B. Tujuan : 1. Mengetahui Ciri-ciri Platyhelminthes Kelas Cestoda/Cacing Pita 2. Mengetahui Peranan Cacing Bagi Kehidupan Manusia C. Alat dan Bahan : Lembar Kerja Siswa D. Cara Kerja 1. Buatlah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 45 siswa 2. Isilah dan diskusikanlah tabel berikut ini 3. Buatlah Gambar Daur Hidup Cacing Kelas Cestoda/Cacing Pita 4. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas E. Hasil diskusi No Nama Cacing Ciri-ciri Peranan Tubuhnya pipih dan Merupakan Taenia berbuku-buku atau parasit pada saginata beruas-ruas, ternak dan Kulitnya dilapisi kitin, manusia Merupakan parasit pada 1 manusia dan hewan, Tidak memiliki usus, Memilih babi sebagai inang perantara Taenia solium Tubuhnya pipih dan Merupakan berbuku-buku atau parasit pada beruas-ruas, ternak dan Kulitnya dilapisi kitin, manusia Merupakan parasit pada 2 manusia dan hewan, Tidak memiliki usus, Memilih sapi sebagai inang perantara
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Daur hidup Taenia saginata
Dalam usus manusia terdapat proglotid yang sudah masak yakni yang mengandung sel telur yang telah dibuahi (embrio). Telur yang berisi embrio ini keluar bersama feses. Bila telur ini termakan sapi, dan sampai pada usus akan tumbuh dan berkembang menjadi larva onkoster. Larva onkoster menembus usus dan masuk ke dalam pembuluh darah atau pembuluh limpa, kemudian sampai ke otot lurik dan membentuk kista yang disebut Cysticercus bovis (larva cacing). Kista akan membesar dan membentuk gelembung yang disebut Cysticercus (sistiserkus). Manusia akan tertular cacing ini apabila memakan daging sapi mentah atau setengah matang. F. Kesimpulan ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ......................................................................................................
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA
A. Judul : Cacing Planaria B. Tujuan : Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan struktur tubuh pada Cacing Planaria melalui praktikum pengamatan C. Hasil Pengamatan
D. Ciri-ciri Cacing Planaria: 1. ....................................................................................................................... 2. ......................................................................................................................... 3. ........................................................................................................................... 4. ...................................................................................................................... 5. ............................................................................................................................ 6. ....................................................................................................................... E. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ................................................................................................................................. 125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR KERJA SISWA
A. Judul : Cacing Hati B. Tujuan : Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan struktur tubuh pada Cacing Hati melalui Preparat awetan C. Hasil Pengamatan
D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ciri-ciri Cacing Hati : ....................................................................................................................... ......................................................................................................................... ........................................................................................................................... ...................................................................................................................... ............................................................................................................................ .......................................................................................................................
E. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ................................................................................................................................. 126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR KERJA SISWA
A. Judul : Cacing Pita B. Tujuan : Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan struktur tubuh pada Cacing Pita melalui Preparat awetan C. Hasil Pengamatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
D. Ciri-ciri Cacing Pita : ....................................................................................................................... ......................................................................................................................... ........................................................................................................................... ...................................................................................................................... ............................................................................................................................ .......................................................................................................................
E. Kesimpulan .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ................................................................................................................................. 127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LKS Cacing Planaria 1
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LKS Cacing Planaria 2
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LKS Cacing Hati 1
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LKS Cacing Hati 2
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LKS Cacing Pita 1
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 PANDUAN PRAKTIKUM BIOLOGI MATERI PLATYHELMINTHES KELAS X.4 SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
LABORATORIUM BIOLOGI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA 2013
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKTIKUM 1
A. Acara Praktikum Praktikum Pengamatan Pada Planaria B. Tujuan Praktikum Setelah melakukan pengamatan, siswa diharapkan dapat menjelaskan struktur tubuh Pada Planaria C. Dasar Teori Planaria merupakan cacing pipih yang hidup di dalam air sungai yang jernih, yang belum mengalami pencemaran berat. Biasanya cacing ini berlindung di bawah bebatuan. Kepalanya nampak seperti segitiga, panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Di bagian kepala terdapat dua bintik mata. Fungsi bintik mata hanya untuk membedakan gelap dan terang. Jadi, cacing ini tidak mampu melihat warna. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya). Mulut Planaria tidak terdapat tengah tubuhnya, di bagian ventral. makanan, kemudian kerongkonganya bercabang-cabang membentuk sistem tubuhnya.
di bagian kepala melainkan di tengahBagian mulut dapat menempel pada dikeluarkan. Kemudian ke usus yang gastrovaskuler, dan menyebar seluruh
Gambar Cacing Planaria D. Alat dan Bahan Alat : 1. Botol Gelap 2. Mangkok Besar 3. Sendok 4. Cawan Petri 5. Kaca Pembesar 6. Mikroskop
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Bahan : 1. Air 2. Cacing Planaria E. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Ambil beberapa ekor cacing Planaria dari sungai yang jernih dan belum tercemar. Cara mengambil cacing Planaria yaitu dengan cara memancingnya menggunakan hati ayam segar 3. Masukkan Cacing Planaria ke dalam Botol Gelap yang telah berisi air bersih 4. Tuangkan Botol Gelap yang telah berisi Planaria ke dalam mangkok besar 5. Ambillah beberapa ekor cacing Planaria dari dalam mangkok besar menggunakan sendok dan pindahkan ke cawan petri yang telah berisi air secukupnya 6. Amati struktur morfologi (bentuk luar) tubuh cacing planaria menggunakan kaca pembesar dan gambarlah. 7. Berilah keterangan untuk setiap bagian-bagiannya 8. Amati pula struktur tubuh cacing planaria di bawah mikroskop F. Data/Hasil Pengamatan
G. Kesimpulan ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ...............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKTIKUM 2 A. Acara Praktikum Praktikum Pengamatan Pada Cacing Pita B. Tujuan Praktikum Setelah melakukan pengamatan, siswa diharapkan dapat menjelaskan struktur tubuh Pada Cacing Pita C. Dasar Teori Cacing Pita/Cacing Cestoda mempunyai ciri-ciri tubuh pipih dan berbuku-buku atau beruas-ruas. Kulitnya dilapisi oleh kitin sehingga tak tercerna oleh enzim di usus inangnya. Cacing ini merupakan parasit pada manusia dan hewan, di antaranya ikan, amfibi, reptilia, burung dan mamalia misalnya pada kucing dan anjing. Contoh yang terkenal yang hidup di usus manusia adalah Taenia saginata dan Taenia solium Tubuh Taenia terdiri atas ruas-ruas atau segmen-segmen yang dikenal sebagai proglotid dan tidak memiliki usus. Makanan masuk ke dalam proglotid dengan diserap (diabsorpsi). Setiap proglotid mampu memasukkan makanan, bernapas, dan melakukan reproduksi, hermaprodit, tidak mempunyai sistem pencernaan makanan, dan sistem syaraf tidak berkembang. Karena itu satu proglotid dapat dianggap sebagai satu individu tersendiri. Cacing ini dikenal sebagai cacing pita. Segmen pertama yang digunakan untuk menempel pada usus disebut kepala/skoleks. Ukuranya kecil, hampir sekitar 1 mm. Pada skoleks terdapat 4 alat penghisap. Di belakang skoleks terdapat segmen-segmen “leher’ dan dilanjutkan ke belakang membentuk proglotid. Proglotid banyak jumlahnya sehingga membentuk untaian memanjang seperti pita. Karena itu cacing ini dikenal sebagai cacing pita. Panjangnya dapat mencapai 2-3 meter (Taenia solium) atau ada yang mencapai 10 meter (Taenia saginata).
Gambar Cacing Pita
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
D. Alat dan Bahan 1. Preparat Awetan Cacing Pita (Teania saginata) 2. Mikroskop E. Cara Kerja 1. Siapkan Alat dan Bahan 2. Ambil preparat awetan cacing pita dan amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai 3. Amati struktur morfologi (bentuk luar) tubuh cacing pita dan gambarlah. 4. Buatlah gambar/skema daur hidupnya ! F. Data/Hasil Pengamatan
G. Kesimpulan ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ..............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKTIKUM 3
A. Acara Praktikum Praktikum Pengamatan Pada Cacing Hati B. Tujuan Praktikum Setelah melakukan pengamatan, diharapkan siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Pada Cacing Hati C. Dasar Teori Trematoda merupakan cacing pipih yang hidup parasit baik pada hewan maupun manusia. Karena hidup di tempat yang cukup makanan, maka silia untuk bergerak tidak diperlukan lagi. Untuk menjaga agar tidak tercerna oleh sel inang, tubuhnya diselubungi oleh lapisan kutikula. Cacing ini memiliki aklat pengisap yang dilengkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh Trematoda yaitu : a. Fasciola hepatica Cacing ini merupakan contoh cacing yang hidup di hati domba. Bentuk tubuh cacing hati agak oval, panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing. Di bagian mulut terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap yang kedua, yakni pengisap ventral. b. Fasciola gigantica Cacing ini merupakan contoh cacing yang hidup di hati sapi. Bentuk tubuh cacing hati agak oval, panjangnya mencapai 3-5 cm, dan pipih dorsoventral. Pada bagian mulut meruncing. Di bagian mulut terdapat kait dan pengisap. Agak ke belakang tubuhnya juga terdapat alat pengisap yang kedua, yakni pengisap ventral.
Gambar Cacing Hati
D. Alat dan Bahan 1. Preparat Awetan Cacing Pita (Fasciola hepatica)
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
2. Mikroskop E. Cara Kerja 1. Siapkan Alat dan Bahan 2. Ambil preparat awetan cacing pita dan amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai 3. Amati struktur morfologi (bentuk luar) tubuh cacing pita dan gambarlah. 4. Buatlah gambar/skema daur hidupnya ! F. Data/ Hasil Pengamatan
G. Kesimpulan ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Soal Pre-test)
Kompetensi Dasar
Indikator
Mendeskripsi kan ciri-ciri filum dalam Dunia Hewan dan Peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelmithes
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/II
Jumlah Soal
: 20 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Materi Pokok Platyhelminthes
Soal dan Jawaban No Soal Jawaban 1, 7, 9, b, c, a, b, e, 11, 17, c 18
2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 19
Menjelaskan peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia Menjelaskan daur hidup Platyhelminthes Keterangan
d, a, b, e, d, b, d, e, d, c, a, e
b, a
12
C1 1, 7, 9, 11, 17, 18
10
Aspek Kognitif C3 C4
C2
2, 3, 4, 5, 6, 8, 13, 14, 15, 16 19, 20
a
12
:
C1 : Mengingat, C2 : Memahami, C3 : Mengaplikasikan, C4 : Menganalisis, C5 : Mengevaluasi, C6 : Mencipta
140
C5
C6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 SOAL PRE-TEST BIOLOGI “PLATHYHELMINTHES” KELAS X SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA 2013 Nama
:
No Presensi
:
Tanggal
:
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) di depan jawaban yang sesuai! 1. Istilah yang berarti cacing pipih adalah. . . . a. Nemathelminthes d. Turbelaria b. Platyhelminthes e. Cestoda c. Annelida 2. Berikut ini adalah ciri-ciri umum Platyhelminthes, kecuali. . . . a. Tubuhnya Pipih d. Tubuhnya berbuku-buku b. Habitatnya di perairan e. Sistem Pencernaan tidak sempurna c. Struktur tubuh tripoblastik 3. Sisa-sisa makanan hasil pencernaan dari Cacing Pipih dibuang melalui. . a. Mulut d. Usus Besar b. Kerongkongan e. Anus c. Usus Halus 4. Pada Cacing Pipih, sari-sari makanan diedarkan melalui. . . . a. Darah d. Faring b. Usus e. Kerongkongan c. Permukaan Tubuh 5. 2 bintik mata pada cacing hati yang terdapat pada bagian kepalanya mengandung pigmen yang peka terhadap. . . . a. Suara d. Suhu b. Air e. Cahaya c. Angin 6. Cacing Pipih berkembang biak dengan cara. . . . a. Ovipar d. Membelah Diri b. Vivipar e. Bertunas c. Ovovivipar 7. Berikut ini yang bukan termasuk cacing pipih adalah. . . . a. Turbelaria (cacing berbulu getar) b. Trematoda (cacing isap) c. Shcistosoma (cacing darah) d. Cestoda(CacingPita) 141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
e. Oligochaeta (cacing berambut sedikit) 8. Berikut ini yang bukan ciri-ciri cacing Kelas Turbelaria (cacing berbulu getar) yaitu. . . . a. Bergerak dengan Bulu Getar b. Hidupnya di dalam tanah c. Hidupnya di air yang jernih d. Kepalanya nampak segitiga e. Bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya) 9. Berikut ini yang termasuk cacing kelas Cestoda adalah. . . . a. Cacing Pita d. Cacing Hati b. Cacing Darah e. Cacing Planaria c. Ccaing Tanah 10. Cacing berikut yang tidak bersifat parasit adalah. . . . a. Fasciola hepatica d. Necator americanus b. Taenia solium e. Planaria c. Taenia saginata 11.
Pada bagian yang ditunjukkan pada nomor satu di atas adalah bagian tubuh dari Planaria yang berupa. . . . a. Usus d. Ganglion Otak b. Bintik Mata e. Tali syaraf c. Faring 12. Telur (bersama feces) -> larva bersilia (mirasidium) -> siput air (lymnea auricularis atau lymnea javanica) -> sporosista -> redia -> serkaria -> keluar dari tubuh siput -> menempel pada rumput/tanaman air -> membentuk kista (metaserkaria) -> dimakan domba(hepatica)/sapi(gigantica) -> usus -> hati -> sampai dewasa. Bagan di atas merupakan fase pertumbuhan pada cacing. . . . a. Fasciola Hepatica b. Chlornosis sinensis c. Schistosoma javanicum d. Taenia saginata/Taenia Solium e. Ascaris lumbricoides 13. Telur Fasciola hepatica yang telah dibuahi tumbuh menjadi. . . .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
a. Redia d. Mirasidium b. Serkaria e. Sporokista c. Metaserkaria 14. Pembuahan telur yang sudah masak pada individu-individu dewasa pada cacing pita berlangsung dalam. . . . a. Skoleks d. Rostelum b. Segmen e. Silia c. Proglotid 15. Alat kait yang terdapat pada cacing pita yang terdapat pada babi dinamakan. . . . a. Rostelum d.Proglotid b. Skoleks e. Segmen c. Kitin 16. Telur Fasciola hepatica yang telah dibuahi tumbuh menjadi. . . . a. Redia d. Sporosista b. Serkaria e. Mirasidium c. Metaserkaria 17. Berikut ini adalah kelompok hewan yang dapat menjadi inang dari cacing Darah adalah. . . . a. Manusia, Sapi, Ayam b. Babi, Sapi, Ayam c. Manusia, Babi, Kerbau d. Babi, Biri-biri, Kerbau e. Babi, Biri-biri, Sapi 18. Taenia merupakan nama ilmiah dari. . . . a. Cacing Tambang b. Cacing Planaria c. Cacing Pita d. Cacing Hati e. Cacing Darah 19. Yang bukan merupakan peranan yang baik dari Cacing Kelas Anelida yaitu. . . . a. Dapat menyuburkan tanah (cacing tanah) b. Hidup parasit pada tubuh manusia (cacing pita) c. Sebagai zat koagulan (lintah) d. Sebagai sumber protein (cacing wawo) e. Sebagai sumber kosmetik (cacing tanah) 20. Berikut ini yang bukan upaya pencegahan terhadap infeksi cacing pada tubuh manusia adalah. . . . a. Memasak daging setengah matang b. Memutuskan daur hidup cacing c. Mencegah infeksi dari larva melalui inang perantara d. Pembuangan feses pada tempatnya e. Memasak daging babi, sapi sampai matang
###### Selamat mengerjakan #####
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST “PLATHYHELMINTHES” KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA 1. B 2. D 3. A 4. B 5. E 6. D 7. C 8. B 9. A 10. E 11. B 12. A 13. D 14. C 15. A 16. E 17. E 18. C 19. B 20. A
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9 PANDUAN SKORING PRE-TEST
Soal Pilihan Ganda Untuk soal pilihan ganda nomor 1-20 Skor 1, jika memilih satu jawaban benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban Penilaian : S=R Keterangan : S adalah skor yang diperoleh R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban Nilai akhir
= =
X 100 X 100
= 100
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10 KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Siklus 1)
Kompetensi Dasar Mendeskripsi kan ciri-ciri filum dalam Dunia Hewan dan Peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
Indikator Menyebutkan ciri umum Platyhelminthes
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/II
Jumlah Soal
: 10 Soal
Bentuk Soal
: Uraian
Materi Pokok Platyhelminthes
Soal dan Jawaban No Soal Jawaban 1, 3, 4, 5, 7, terlampir 8, 9
Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes
2
terlampir
Mendeskripsikan ciri Platyhelminthes (Planaria)
10
terlampir
146
C1
C2 1, 4, 7, 8, 9
2
10
Aspek Kognitif C3 C4 3, 5
C5
C6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147 berdasarkan pengamatan Menjelaskan Peranan Platyhelminthes bagi Kehidupan Manusia
Keterangan
6
terlampir
6
:
C1 : Mengingat, C2 : Memahami, C3 : Mengaplikasikan, C4 : Menganalisis, C5 : Mengevaluasi, C6 : Mencipta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11 SOAL POST TEST PLATYHELMINTHES SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Nama/No
: ....................................................
Kelas
: ....................................................
Tanggal
: ....................................................
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini menurut pendapatmu sendiri! 1. Jelaskan ciri-ciri umum Platyhelminthes! 2. Sebutkan pembagian kelas pada Platyhelminthes! 3. Selama perkembangan embrionya, cacing memiliki 3 lapisan kulit, dan tergolong hewan tripoblastik. Sebutkan dan jelaskan lapisan kulit tersebut! 4. Apakah yang dimaksud sistem pencernaan gastrovaskuler pada cacing pipih? 5. Sistem saraf pada Platyhelminthes merupakan sistem saraf tangga tali. Jelaskan yang dimaksud dengan sistem saraf tangga tali! 6. Platyhelminthes ada yang bersifat parasit dan ada yang tidak bersifat parasit. Jelaskan beserta contohnya! 7. Bagaimana cara peredaran gas (sistem transpor) pada cacing pipih? 8. Bagaimana cara cacing pipih bereproduksi? 9. Dari manakah sisa metabolisme dari cacing pipih dibuang? 10. Jelaskan ciri-ciri umum Planaria!
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12 KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST SIKLUS 1
1. Ciri-ciri umum Platyhelminthes yaitu : a. Bentuk tubuh pipih dorsoventral (dorsal = punggung, ventral = perut) b. Tidak berbuku-buku c. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain. 2. Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu : a. Kelas Turbelaria (Cacing Berbulu Getar) b. Kelas Trematoda (Cacing Isap) c. Kelas Cestoda (Cacing Pita) 3. Selama perkembangan embrionya, cacing memiliki 3 lapisan kulit, dan tergolong hewan tripoblastik. Lapisan kulit itu adalah sebagai berikut : a. Ektoderma Yaitu lapisan luar yang akan berkembang menjadi kulit b. Mesoderma/lapisan tengah Yaitu lapisan yang akan berkembang menjadi otot-otot, dan beberapa organ tubuh c. Endoderma/lapisan dalam Lapisan yang akan berkembang menjadi alat pencernaan makanan atau usus 4. Sistem pencernaan gastrovaskuler pada cacing pipih adalah sistem peredaran makanan yang tidak dilakukan oleh darah, melainkan oleh usus. Sistem pencernaan pada cacing ini dimulai dari mulut, dilanjutkan ke faring, kemudian kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubunhya. Usus tersebut selain berfungsi untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya. 5. Sel-sel saraf dan serabut saraf terdapat di dalam jaringan parenkimia. Pusat susunan saraf terdiri dari sel-sel ganglion yang dikenal sebagai ganglion otak. Ganglion otak jumlahnya sepasang, terdapat di bagian anterior tubuhnya atau pada bagian kepala. Ganglion otak dihubungkan oleh serabut saraf melintang. Dari tiap-tiap ganglion otak keluar tali saraf sisi yang memanjang di kiri kanan tubuhnya. Pada tempat-tempat tertentu tali saraf sisi atau tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh serabut saraf sehingga membentuk pola menyerupai tangga yang terbuat dari tali. Sistem saraf yang demikian demikian dikenal sebagai sistem saraf tangga tali. 6. Cacing pipih yang bersifat parasit : a. Fasciola hepatica dan Fasciola gigantica yang hidup di hati domba dan hati sapi b. Clonorchis yang dapat menyebabkan infeksi yang parah. Infeksi yang berat dapat menyebabkan sirosis hati (kerusakan sel-sel hati) yang dapat mengakibatkan kematian.
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
c. Shcistosoma (cacing darah) adalah cacing yang hidup dalam pembuluh darah balik atau vena. Inangnya berupa manusia, biri-biri, binatang mengerat, dan sapi. d. Taenia saginata dan Taenia solium yang hidup di usus manusia. Taenia saginata memilih sapi sebagai inang perantaranya sedangkan Taenia solium memilih babi sebagai inang perantaranya Cacing pipih yang bersifat tidak parasit : a. Planaria, yang hidup di air sungai yang masih bersih, dan belum tercemar. Planaria merupakan indikator air bersih. 7. Sistem peredaran darah pada manusia adalah : Cacing ini tidak memiliki sistem peredaran darah (sistem transpor). Oksigen berdifusi langsung melalui permukaan tubuhnya, dan dan CO2 juga dikeluarkan melalui seluruh permukaan tubuhnya. 8. Cacing pipih bereproduksi secara seksual dan aseksual. Banyak Turbellaria air tawar dapat bereproduksi dengan membelah diri. Pembelahan dimulai dari penggentingan di belakang faring dan memisah menjadi 2 hewan. Tiap-tiap meregenerasi bagian yang hilang. Pada beberapa spesies seperti Stenostonum dan Microstonum, potongan individu tetap menempel membentuk rantai zooid. Umumunya cacing pipih bersifat hermafrodit, tetapi melakukan perkawinan silang. Pada beberapa Turbellaria dan cacing pipih lain, zigot dan kuning telur tertutup kapsul. Kapsul tersebut kemudian melekat pada batu atau tumbuhan dan embrio muncul seperti miniatur Planaria dewasa. 9. Sisa metabolisme cacing pipih dibuang secara difusi melalui dinding tubuh 10. Ciri-ciri umum pada Planaria adalah : a. Bergerak dengan menggetarkan bulu getarnya b. Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm. c. Hidup di dalam air sungai yang jernih, yang belum mengalami pencemaran berat. Biasanya cacing ini berlindung di bawah bebatuan d. Kepalanya nampak segitiga, panjang tubuhnya dapat mencapai 2-3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Di bagian kepala terdapat dua bintik mata. Fungsi bintik mata hanya untuk membedakan gelap dan terang. Jadi cacing ini tidak mampu melihat warna. e. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13 PANDUAN SKORING TES Post-test Siklus I
Soal Uraian 1. Nomor 1 Skor 2, jika menyebutkan minimal 3 ciri-ciri cacing dengan benar Skor 1, jika menyebutkan minimal 2 ciri-ciri cacing dengan benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 2. Nomor 2 Skor 2, jika menyebutkan mimimal 3 contoh hewan dan benar Skor 1, jika menyebutkan minimal 2 contoh hewan dan benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 3. Nomor 3 Skor 2, jika menyebutkan mimimal 3 ciri-ciri dan benar Skor 1, jika menyebutkan minimal 2 ciri-ciri dan benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 4. Nomor 4 Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan arti gastrovaskuler dengan rinci dan benar Skor 1, jika menyebutkan saja atau menjelaskan namun kurang lengkap Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 5. Nomor 5 Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan sistem syaraf pada Platyhelminthes dengan rinci dan benar Skor 1, jika menyebutkan saja atau menjelaskan namun kurang lengkap Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 6. Nomor 6 Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan contoh cacing parasit dan tidak parasit dengan rinci dan benar Skor 1, jika menyebutkan contoh cacing parasit saja atau cacing tidak parasit saja dengan benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 7. Nomor 7 Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan contoh cacing parasit dan tidak parasit dengan rinci dan benar Skor 1, jika menyebutkan contoh cacing parasit saja atau cacing tidak parasit saja dengan benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Nomor 8 Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan contoh cara bereproduksi dengan rinci dan benar Skor 1, jika menyebutkan dan menjelaskan salah satu bereproduksi saja dengan benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 9. Nomor 9 Skor 2, jika menjawab “melalui dinding tubuh” Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban 10. Nomor 10 Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan minimal 3 ciri planaria Skor 1, jika menyebutkan dan menjelaskan minimal 2 ciri planaria Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban Penilaian : S=R Keterangan : S adalah Skor yang diperoleh R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban Nilai akhir = X 100 = X 100 = 100
152
cacing contoh
cacing cacing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 KISI-KISI SOAL PENELITIAN (Siklus 2) Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/II
Jumlah Soal
: 20 Soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Indikator Materi Pokok Dasar Mendeskripsi Mendeskripsikan Platyhelminthes kan ciri-ciri ciri umum kelas filum dalam Platyhelminthes Dunia Hewan dan Peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Menyebutkan masing-masing
Soal dan Jawaban No Soal Jawaban 2, 4, 5, 6, a, d, d, c, 7, 9, 10, e, c, e, c, 11, 12, 16, e,c a, d 17, 19
C1 C2 2, 4, 5, 6, 9, 10, 7, 11, 12, 16, 17, 19
1, 3, 13, 14, 18
1, 3, 13, 14, 18
b, a, a, b, e
contoh dari kelas Platyhelminthes 153
Aspek Kognitif C3 C4
C5
C6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
15, 20
b, d
15, 20
Keterangan : C1 : Mengingat, C2 : Memahami, C3 : Mengaplikasikan, C4 : Menganalisis, C5 : Mengevaluasi, C6 : Mencipta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15 SOAL POST TEST CACING HATI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Nama
: ...............................................
No.Presensi
: ...............................................
Tanggal
: ...............................................
Jawablah Pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) di depan jawaban yang sesuai ! 1. Cacing yang tidak termasuk dalam kelas Trematoda/cacing isap adalah. . . . a. Fasciola hepatica d. Schistosoma b. Taenia saginata e. Clonorchis c. Fasciola gigantica 2. Berikut ini yang termasuk nama ilmiah dari cacing hati adalah. . . . a. Fasciola hepatica d. Planaria b. Taenia saginata e. Shcisostoma c. Taenia solium 3.
Gambar di atas merupakan cacing. . . . a. Fasciola hepatica d. Planaria b. Taenia saginata e. Necator Americanus c. Taenia solium 4. Habitat dari Fasciola hepatica yaitu di. . . . a. Tumbuh di usus manusia b. Hidup di perairan yang bersih c. Hidup di danau, sungai, atau di laut d. Hidup di hati inangnya e. Hidup di pembuluh balik tubuh manusia dan hewan ternak
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
5. Cacing Fasciola hepatica hidup di. . . . a. Hati Sapi d. Hati Domba b. Hati Manusia e. Tubuh Ikan c. Tubuh Siput 6. Ciri-ciri morfologi yang terdapat pada Fasciola hepatica antara lain. . . . a. Kepalanya nampak seperti segitiga b. Mempunyai bulu getar c. Bentuk tubuh agak oval d. Tubuhnya pipih dan berbuku-buku atau beruas-ruas e. Panjang tubuhnya mencapai 10 meter 7. Panjang tubuh cacing Fasciola hepatica yaitu sekitar. . . . a. 2-3 cm d. 10 meter b. 5-10 cm e. 3-5 cm c. 1 meter 8. Hewan yang menjadi inang perantara cacing hati adalah. . . . a. Manusia d. Ayam b. Siput air e. Kambing c. Ikan 9. Cacing Fasciola hepatica meletakkan metaserkaria nya di. . . . a. Tubuh Siput d. Kotoran Babi b. Tubuh Ikan e. Kotoran Sapi c. Tumbuhan Air 10. Trematoda disebut juga cacing isap karena mempunyai alat pengisap. Alat pengisap ini digunakan untuk. . . . a. Mengisap air b. Tempat pertukaran Oksigen dan karbondioksida c. Sebagai tempat pengeluaran sisa metabolisme d. Sebagai pusat sistem syaraf e. Menempel tubuh inangnya untuk mengisap makanan 11. Cacing Fasciola gigantica adalah contoh cacing yang biasanya terdapat pada. . . . a. Hati Domba d. Hati Babi b. Hati Ikan e. Hati Siput c. Hati Sapi 12. Telur yang menetas menjadi larva bersilia yang biasa disebut. . . . a. Sporosista d. Metaserkaria b. Redia e. Mirasidium c. Serkaria 13. Contoh spesies cacing hati yang hidup di hati manusia yaitu. . . . a. Clonorchis d. Fasciola gigantica
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
b. Schistosoma e. Taenia saginata c. Fasciola hepatica 14. Hewan yang menjadi inang perantara cacing Clonorchis adalah. . . . a. Kambing d. Sapi b. Ikan air tawar e. Ayam c. Sapi 15. Efek cacing hati terhadap manusia yaitu dapat mengakibatkan. . . . a. Penyakit usus d. Penyakit anemia b. Penyakit sirosis hati c. Penyakit kulit 16. Cacing Schistosoma (cacing darah) adalah cacing yang hidup di dalam . . . . a. Usus manusia d. Tubuh Ikan b. Hati manusia e. Tubuh siput c. Pembuluh darah balik atau vena 17. Berikut ini yang bukan merupakan hewan yang menjadi inang cacing Schistosoma adalah. . . . a. Manusia, Ikan, Siput b. Manusia, Babi, Biri-biri c. Babi, Biri-biri, sapi d. Babi, Biri-biri, binatang pengerat e. Manusia, Babi, Sapi 18. Penyakit yang disebabkan oleh Schistosoma adalah. . . . a. Filiarisis d. Sirosis b. Anemia e. Schistosomiasis c. Hepatitis 19. Untuk menjaga agar tidak tercerna oleh sel inang, tubuh cacing isap diselubungi oleh. . . . a. Lendir d. Kutikula b. Air e. Daging yang tebal c. Kulit tipis 20. Pencegahan penularan cacing hati (Fasciola hepatica) pada manusia dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali. . . . a. Memutus rantai hidup cacing hati b. Memberantas siput air sebagai inang sporokist c. Berusaha tidak memakan daging domba d. Mengkonsumsi daging yang benar-benar matang atau aman e. Memasak tumbuhan sebelum dimakan ##### Selamat mengerjakan #####
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16 KUNCI JAWABAN SOAL POST-TEST SIKLUS II MATERI “PLATYHELMINTHES” KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA 1. B 2. A 3. A 4. D 5. D 6. C 7. E 8. B 9. C 10. E 11. C 12. E 13. A 14. B 15. B 16. C 17. A 18. E 19. D 20. D
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 17 PANDUAN SKORING TES SIKLUS II
Soal Pilihan Ganda Untuk soal pilihan ganda nomor 1-20 Skor 1, jika memilih satu jawaban benar Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban Penilaian : S=R Keterangan : S adalah Skor yang diperoleh R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban Nilai akhir
= =
X 100 X 100
= 100
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 18 KISI-KISI KUESIONER SISWA
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas/Semester
: X/II (dua)
Mata Pelajaran
: Biologi
Materi
: Platyhelminthes
No
1 2
3
4
5
Bentuk Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Indikator Minat Belajar Siswa Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Pembelajaran yang diberikan guru menggunakan metode yang menarik Siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini Antusias siswa terhadap mata pelajaran Siswa belajar menggunakan metode Praktikum terbimbing dengan penuh antusias Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum terbimbing Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi guru
160
1
6
2
7
3
8
4
9
5
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 19 LEMBAR KUESIONER SISWA Nama Siswa
:
Nomor/Kelas
:
Tanggal
:
Petunjuk : a. Pilihlah 1 jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda check list (√) pada jawaban yang sesuai dengan pernyataan yang ada b. Jawablah semua pertanyaan dengan jujur dan seksama Jawaban No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pernyataan
Sangat Setuju Setuju (S) (SS)
Saya tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan metode praktikum Saya senang bekerja sama dalam kelompok saat pelaksanaan kegiatan praktikum Saya mengikuti kegiatan praktikum dengan penuh antusias Saya terlibat aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh pada pembelajaran ini Saya kurang tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan metode praktikum Saya kurang senang bekerja sama dalam kelompok saat pelaksanaan kegiatan praktikum Saya mengikuti kegiatan praktikum dengan penuh antusias Saya kurang terlibat aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Saya merasa kurang puas dengan apa yang saya peroleh pada pembelajaran ini
161
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 20 LEMBAR OBSERVASI Aktivitas Kelompok Siswa (Psikomotor)
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
:X
Mata Pelajaran
: Biologi
Materi
: Platyhelminthes
Metode
: Praktikum
Tanggal
: ................................................
Siklus / Waktu
:.................... / ........................
Kelompok
: ...............................................
Petunjuk : Berilah tanda check list (√) pada kolom yang tersedia untuk setiap aspek pengamatan berikut ini ! Keterangan
:
Sangat Baik, jika lebih dari 3 siswa yang menunjukkan aktivitas dalam aspek pengamatan Baik, jika hanya 2 siswa menunjukkan aktivitas dalam aspek pengamatan Cukup Baik, jika 1 siswa menunjukkan aktivitas dalam aspek pengamatan Kurang Baik, jika tidak ada siswa yang menunjukkan aktivitas dalam aspek pengamatan No
Aspek Pengamatan
1
Menyiapkan alat dan bahan
2
Memperhatikan penjelasan guru
3
4
Sangat Baik (4)
Melakukan kerja tahap demi tahap sesuai dengan prosedur Terampil menggunakan alat-alat
162
Baik (3)
Skala 1-4 Cukup Baik (2)
Kurang (1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5 6
7
163
Mengukur/menghitung objek percobaan Mengamati Objek Mendiskusikan hasil pengamatan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS)
8
Tekun dalam bekerja
9
Menggunakan secara efektif
10
Memperhatikan Kebersihan
waktu
Yogyakarta, .................................. Observer
(...............)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 21 HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF (NILAI MURNI) PADA MATERI PLATYHELMINTHES TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
: X.4
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi No
Kode Siswa
Nilai
Kriteria
1
001
20
Tidak Tuntas
2
002
56
Tidak Tuntas
3
003
56
Tidak Tuntas
4
004
20
Tidak Tuntas
5
005
28
Tidak Tuntas
6
006
68
Tidak Tuntas
7
007
28
Tidak Tuntas
8
008
32
Tidak Tuntas
9
009
28
Tidak Tuntas
10
010
44
Tidak Tuntas
11
011
36
Tidak Tuntas
12
012
44
Tidak Tuntas
13
013
16
Tidak Tuntas
14
014
64
Tidak Tuntas
15
015
24
Tidak Tuntas
16
016
68
Tidak Tuntas
17
017
76
Tuntas
18
018
60
Tidak Tuntas
19
019
44
Tidak Tuntas
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
020
76
Tuntas
21
021
64
Tidak Tuntas
22
022
68
Tidak Tuntas
23
023
52
Tidak Tuntas
24
024
48
Tidak Tuntas
25
025
-
-
26
026
88
Tuntas
27
027
-
-
28
028
68
Tidak Tuntas
29
029
44
Tidak Tuntas
30
030
44
Tidak Tuntas
31
031
32
Tidak Tuntas
32
032
52
Tidak Tuntas
33
033
52
Tidak Tuntas
34
034
72
Tidak Tuntas
35
035
44
Tidak Tuntas
36
036
44
Tidak Tuntas
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 22 ANALISIS KETUNTASAN NILAI PRE-TEST SISWA
Nama Sekolah
: SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Kelas
: X.4
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
No
Kode Siswa
Nilai
Kriteria
1
001
30
Tidak Tuntas
2
002
50
Tidak Tuntas
3
003
20
Tidak Tuntas
4
004
60
Tidak Tuntas
5
005
40
Tidak Tuntas
6
006
55
Tidak Tuntas
7
007
30
Tidak Tuntas
8
008
45
Tidak Tuntas
9
009
55
Tidak Tuntas
10
010
50
Tidak Tuntas
11
011
40
Tidak Tuntas
12
012
40
Tidak Tuntas
13
013
10
Tidak Tuntas
14
014
30
Tidak Tuntas
15
015
35
Tidak Tuntas
16
016
-
-
17
017
45
Tidak Tuntas
18
018
-
-
19
019
40
Tidak Tuntas
20
020
60
Tidak Tuntas
21
021
50
Tidak Tuntas
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
022
50
Tidak Tuntas
23
023
35
Tidak Tuntas
24
024
50
Tidak Tuntas
25
025
-
-
26
026
35
Tidak Tuntas
27
027
-
-
28
028
-
-
29
029
40
Tidak Tuntas
30
030
50
Tidak Tuntas
31
031
20
Tidak Tuntas
32
032
35
Tidak Tuntas
33
033
20
Tidak Tuntas
34
034
25
Tidak Tuntas
35
035
-
-
36
036
40
Tidak Tuntas
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 23 Hasil Pre-test 1
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Pre-test 2
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 24 ANALISIS KETUNTASAN NILAI POST-TEST SISWA PADA SIKLUS I
Nama Sekolah
: SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Kelas
: X.4
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi No
Kode Siswa
Nilai
Kriteria
1
001
50
Tidak Tuntas
2
002
80
Tuntas
3
003
35
Tidak Tuntas
4
004
65
Tidak Tuntas
5
005
75
Tuntas
6
006
60
Tidak Tuntas
7
007
65
Tidak Tuntas
8
008
60
Tidak Tuntas
9
009
65
Tidak Tuntas
10
010
85
Tuntas
11
011
65
Tidak Tuntas
12
012
75
Tuntas
13
013
25
Tidak Tuntas
14
014
65
Tidak Tuntas
15
015
65
Tidak Tuntas
16
016
-
-
17
017
85
Tuntas
18
018
50
Tidak Tuntas
19
019
80
Tuntas
20
020
70
Tidak Tuntas
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
021
80
Tuntas
22
022
80
Tuntas
23
023
85
Tuntas
24
024
75
Tuntas
25
025
-
-
26
026
80
Tuntas
27
027
-
-
28
028
80
Tuntas
29
029
80
Tuntas
30
030
70
Tidak Tuntas
31
031
60
Tidak Tuntas
32
032
60
Tidak Tuntas
33
033
50
Tidak Tuntas
34
034
80
Tuntas
35
035
65
Tidak Tuntas
36
036
75
Tuntas
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 25 Hasil Post-test 1
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Post-test 2
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 26 ANALISIS KETUNTASAN NILAI POST-TEST SISWA PADA SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
Kelas
: X.4
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi No
Kode Siswa
Nilai
Kriteria
1
001
70
Tidak Tuntas
2
002
65
Tidak Tuntas
3
003
75
Tuntas
4
004
80
Tuntas
5
005
80
Tuntas
6
006
80
Tuntas
7
007
80
Tuntas
8
008
70
Tidak Tuntas
9
009
75
Tuntas
10
010
70
Tidak Tuntas
11
011
75
Tuntas
12
012
70
Tidak Tuntas
13
013
80
Tuntas
14
014
65
Tidak Tuntas
15
015
75
Tuntas
16
016
-
-
17
017
65
Tidak Tuntas
18
018
-
-
19
019
55
Tidak Tuntas
20
020
60
Tidak Tuntas
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
021
70
Tidak Tuntas
22
022
55
Tidak Tuntas
23
023
70
Tidak Tuntas
24
024
70
Tidak Tuntas
25
025
-
-
26
026
60
Tidak Tuntas
27
027
-
-
28
028
75
Tuntas
29
029
70
Tidak Tuntas
30
030
70
Tidak Tuntas
31
031
75
Tuntas
32
032
70
Tidak Tuntas
33
033
65
Tidak Tuntas
34
034
70
Tidak Tuntas
35
035
65
Tidak Tuntas
36
036
80
Tuntas
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 27 Hasil Post-test 1
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Post-test 2
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 28 ANALISIS HASIL OBSERVASI SIKLUS I Aktivitas Kelompok Siswa (Ranah Psikomotor) Kelas
: X.4
Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Tanggal
: 25 April 2013
No
Kelompok
1
Aspek yang diamati 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
01
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
02
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
03
3
3
3
3
4
4
3
4
3
2
4
04
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
5
05
3
2
3
2
4
3
3
4
2
3
15
14
15
14
18
16
15
18
12
11
Jumlah
No
Aspek yang diamati
Prosentase
Kriteria
1
Menyiapkan alat dan bahan
75%
Baik
2
Memperhatikan penjelasan guru
70%
Baik
75%
Baik
3
Melakukan kerja tahap demi tahap sesuai dengan prosedur
4
Terampil menggunakan alat-alat
75%
Baik
5
Mengamati objek dengan seksama
90%
Sangat Baik
6
Menggambar hasil pengamatan
80%
Baik
75%
Baik
7
Mendiskusikan hasil pengamatan melalui LKS (Lembar Kerja Siswa)
8
Tekun dalam bekerja
90%
Sangat Baik
9
Menggunakan waktu secara efektif
60%
Cukup Baik
10
Memperhatikan kebersihan
55%
Cukup Baik
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 29 ANALISIS HASIL OBSERVASI TIAP SISWA PADA SIKLUS I Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
: X.4
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kode Siswa 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 -
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 -
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 -
4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 -
Pernyataan 5 6 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 -
7 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 187
8 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 -
9 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 -
10 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 -
Jumlah
%
Kriteria
25 29 32 33 32 33 32 29 25 29 32 29 33 25 33 -
62,5% 72,5% 80% 82,5% 80% 82,5% 80% 72,5% 62,5% 72,5% 80% 72,5% 82,5% 62,5% 82,5% -
Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 Jumlah
Persentase Kriteria
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96 75% % Baik
3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 92
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96
3 4 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 98
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 124
4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 115
3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 112
3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 112
2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 83
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 96
70%
75%
75%
90%
80%
75%
90%
60%
55%
Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Baik
Sangat Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
30 33 33 29 33 30 29 33 30 29 29 32 33 25 30 29 33
75% 82,5% 82,5% 72,5% 82,5% 75% 72,5% 82,5% 75% 72,5% 72,5% 80% 82,5% 62,5% 75% 72,5% 82,5%
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 30
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 31 ANALISIS LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II Aktivitas Kelompok Siswa (Ranah Psikomotor) Kelas
: X.4
Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Tanggal
: 2 Mei 2013
No
Kelompok
1
Aspek yang diamati 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
01
2
2
2
3
3
2
2
2
1
3
2
02
2
2
2
3
3
2
2
2
1
2
3
03
2
2
2
3
3
2
2
2
1
2
4
04
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
5
05
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
12
12
14
16
17
13
12
12
9
13
Jumlah
No
Aspek yang diamati
Prosentase
Kriteria
1
Menyiapkan alat dan bahan
60%
Cukup Baik
2
Memperhatikan penjelasan guru
60%
Cukup Baik
80%
Baik
3
Melakukan kerja tahap demi tahap sesuai dengan prosedur
4
Terampil menggunakan alat-alat
85%
Sangat Baik
5
Mengamati objek dengan seksama
65%
Cukup Baik
6
Menggambar hasil pengamatan
65%
Cukup Baik
60%
Cukup Baik
7
Mendiskusikan hasil pengamatan melalui LKS (Lembar Kerja Siswa)
8
Tekun dalam bekerja
60%
Cukup Baik
9
Menggunakan waktu secara efektif
45%
Kurang Baik
10
Memperhatikan kebersihan
65%
Cukup Baik
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32 ANALISIS HASIL OBSERVASI TIAP SISWA PADA SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
: X.4
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kode Siswa 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015
1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2
2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2
4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
Pernyataan 5 6 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 192
7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2
9 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 1
10 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2
Jumlah
%
Kriteria
33 30 33 21 33 30 33 30 33 30 33 21 30 33 21
82,5% 75% 82,5% 52,5% 82,5% 75% 82,5% 75% 82,5% 75% 82,5% 52,5% 75% 82,5% 52,5%
Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
16 016 17 017 18 018 19 019 20 020 21 021 22 022 23 023 24 024 25 025 26 026 27 027 28 028 29 029 30 030 31 031 32 032 33 033 34 034 35 035 36 036 Jumlah Persentase Kriteria
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 78 60% Cukup Baik
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 83 60% Cukup Baik
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 4 2 4 2 3 3 92 80% Sangat Baik
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 95 85% Cukup Baik
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 115 65% Cukup Baik
2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 3 2 4 2 4 4 95 65% Cukup Baik
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 83 60% Cukup Baik
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 83 60% Cukup Baik
1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 3 1 3 1 3 2 63 45% Kurang Baik
2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 77 65% Cukup Baik
21 22 22 30 22 21 30 22 21 21 30 33 21 33 21 30 30
52,5% 55% 55% 75% 55% 52,5% 75% 55% 52,5% 52,5% 75% 82,5% 52,5% 82,5% 52,5% 75% 75%
Kurang Cukup Cukup Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Kurang Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 33
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 34 ANALISIS KUESIONER TIAP INDIKATOR
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
: X.4
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
No 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10
Pernyataan Saya tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan metode praktikum Saya senang bekerja sama dalam kelompok saat pelaksanaan kegiatan praktikum Saya mengikuti kegiatan praktikum dengan penuh antusias Saya terlibat aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh pada pembelajaran ini Saya kurang tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan metode praktikum Saya kurang senang bekerja sama dalam kelompok saat pelaksanaan kegiatan praktikum Saya mengikuti kegiatan praktikum dengan penuh antusias Saya kurang terlibat aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Saya merasa kurang puas dengan apa yang saya peroleh pada pembelajaran ini
198
Persentase
Kriteria
76,92%
Baik
76,39%
Baik
68,75%
Baik
70,83%
Cukup Baik
76,39%
Baik
76,39%
Baik
76,92%
Baik
81,95%
Sangat Baik
82,64%
Sangat Baik
80,56%
Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 35 ANALISIS KUESIONER TIAP SISWA
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
: X.4
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kode Siswa 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016
1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 -
2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 -
3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 2 4 3 -
4 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 1 3 2 -
5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 -
Pernyataan 6 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 199
7 4 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 -
8 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 -
9 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 -
10 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 -
Jumlah 36 30 38 34 37 33 40 38 38 33 36 33 29 38 34 -
% individu 90% 75% 95% 85% 92,5% 82,5% 100% 95% 95% 82,5% 90% 82,5% 72,5% 95% 85% -
Kriteria Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030 031 032 033 034 035 036 Jumlah
Persentase Kriteria
Minat Klasikal
2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 102 76,92 %
3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 110 76,3 9%
3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 99 68,75 %
2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 85 70,83 %
4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 107 76,39 %
3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 110 76,39 %
3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 105 76,92 %
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 119
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 3 116
81,95%
82,64%
80,56%
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
100
= =
4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 118
100% = 100%
32 30 31 33 34 34 34 33 32 34 30 33 32 33 29 26 35
80% 75% 77,5% 82,5% 85% 85% 85% 82,5% 80% 85% 75% 82,5% 80% 82,5% 72,5% 65% 87,5%
Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 36
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 37 ANALISIS MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA
Nama Sekolah
: SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Kelas
: X.4
Tahun Pelajaran
: 2012/2013
No
Kode Siswa
Minat belajar siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
001 002 003 004 005 006 007 008 009 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028
90 75 95 85 92,5 82,5 100 95 95 82,5 90 82,5 72,5 95 85 80 75 77,5 82,5 85 85 85 82,5 80
Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I
Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II
Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I
Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus II
50 80 35 62 75 60 65 60 65 85 65 75 25 65 65 85 50 80 70 80 80 85 75 80 80
70 65 75 80 80 80 80 70 75 70 75 70 80 65 75 65 55 60 70 55 70 70 60 75
62,5 72,5 80 82,5 80 82,5 80 72,5 62,5 72,5 80 72,5 82,5 62,5 82,5 75 82,5 82,5 72,5 82,5 75 72,5 82,5 75
82,5 75 82,5 52,5 82,5 75 82,5 75 82,5 75 82,5 52,5 75 82,5 52,5 52,5 55 55 75 55 52,5 75 55 52,5
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 30 31 32 33 34 35 36
029 030 031 032 033 034 035 036
85 75 82,5 80 82,5 72,5 65 87,5
80 70 60 60 50 80 65 75
70 70 75 70 65 70 65 80
72,5 72,5 80 82,5 62,5 75 72,5 82,5
52,5 75 82,5 52,5 82,5 52,5 75 75
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 38
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 39
206