PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Nugroho, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
oleh: Revidona Mutiara Pamungkas NIM: 11 1334 023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN (Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Nugroho, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
oleh: Revidona Mutiara Pamungkas NIM: 11 1334 023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk :
Tuhan
Yesus
yang
selalu
menyertai
setiap
langkahku,
memberikan kesabaran dan kekuatan untuk tidak menyerah.
Bapak, Mama, Kakek, dan Nenek yang selalu mendukung, membantu, dan mendoakan yang terbaik bagiku.
Kakakku
Mella
yang
selalu
memberikan
masukan,
dan
membimbingku.
Diriku sendiri, terimakasih atas segala usaha yang telah dikerahkan dalam pembuatan skripsi ini.
Kesayanganku BUHS yang selalu sabar dan menjadi pendengar yang baik ketika aku berkeluh kesah.
Sahabat dan teman-temanku yang selalu meluangkan waktu untuk refreshing bersama.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTO
“1 Petrus 3:10”
Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
(Revidona Mutiara Pamungkas, 2015)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 September 2015 Penulis
(Revidona Mutiara Pamungkas)
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Revidona Mutiara Pamungkas
Nomor Mahasiswa
: 11 1334 023
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penggajian studi kasus pada Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 25 September 2015 Yang menyatakan
(Revidona Mutiara Pamungkas)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Revidona Mutiara Pamungkas Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho. Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui efektivitas pengendalian internal penggajian. Jenis penelitian ini berupa studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) analisis deskriptif komparatif dengan membandingkan antara teori dengan hasil temuan di lapangan (2) uji kepatuhan dengan menggunakan model stop-or-go sampling. Attribute yang digunakan dalam pengujian kepatuhan adalah (1) kelengkapan dokumen, (2) bernomor urut, (3) otorisasi, (4) kesesuaian dokumen. Hasil penelitian ini adalah (1) sistem pengendalian internal penggajian, telah sesuai dengan teori dan disesuaikan dengan kondisi rumah sakit (2) hasil pengujian menunjukkan tingkat kesalahan pada number of occurance sama dengan 0 adalah 3 dari 60 sampel yang diuji, sehingga AUPL=DUPL yaitu sebesar 5%. Sistem pengendalian internal penggajian sudah efektif. Kata kunci: sistem, sistem akuntansi, penggajian, sistem akuntansi penggajian, pemeriksaan, sistem pengendalian internal, attribute.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT AN EVALUATION ON INTERNAL CONTROL SYSTEM OF PAYROLL SYSTEM A Case Study at Panti Nugroho Hospital Yogyakarta
Revidona Mutiara Pamungkas Sanata Dharma University 2015 This research aims to evaluate the internal control system of payroll system at Panti Nugroho Hospital. Based on the result of evaluation, the effectivity of internal control of payroll system can be perceived. The type of this research is a case study. The techniques of collecting the data were interview, observation, documentation, and questionnaire. The data analysis techniques were: (1) analysis of descriptive-comparative by comparing the theory with the findings from the field (2) compliance test by applying stop-or-go sampling model. The attributes which were applied in compliance test were: (1) completeness of the documents (2) ordinal numbers (3) authorization (4) comformity documents. The results of this research are: (1) the internal control system of payroll system has conformed with the theory and the condition of the hospital (2) the result of compliance test indicate at the level “number of occurance” is the same with 0 that is 3 out of 60 from the samples tested, so AUPL=DUPL that is 5%. The internal control system of payroll system has been effective. Key words: system, accounting system, payroll system, accounting payroll system, auditing, internal control system, attribute.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan
anugerah
dan
rahmat-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penggajian” yang berstudi kasus di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak yang senantiasa selalu mendampingi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama pembuatan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., dan Bapak Drs. A. Joko Wicoyo, S.Pd., M.S. selaku dosen yang telah memberi masukan dalam penulisan skripsi. 5. Bapak dr. Tandean Arif Wibowo, MPH. selaku Direktur RS Panti Nugroho. 6. Bapak Tatang, Ibu Indah, Ibu Nani, Ibu Prima, dan Ibu Paulin selaku karyawan RS Panti Nugroho yang telah memberikan penjelasan dan data yang dibutuhkan penulis. 7. Bapak, Mama, Kakak, Nenek dan Kakek yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa. 8. Sahabat dan teman–temanku terima kasih atas dukungan dan waktu yang telah dihabiskan bersama. 9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 11 Agustus 2015 Penulis
Revidona Mutiara Pamungkas
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................
x
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. xii HALAMAN DAFTAR TABEL....................................................................... xvii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xviii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xix BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Batasan Masalah ..................................................................................
4
C. Rumusan Masalah ................................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .................................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ...............................................................................
5
F. Sistematika Penulisan...........................................................................
5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................
7
A. Sistem ..................................................................................................
7
1. Definisi Sistem ...............................................................................
7
2. Karakteristik Sistem .......................................................................
7
3. Klasifikasi Sistem...........................................................................
9
B. Sistem Akuntansi ................................................................................. 10 1. Definisi Sistem Akuntansi .............................................................. 10 2. Unsur Sistem Akuntansi ................................................................. 11 3. Elemen-elemen Sistem Akuntansi................................................... 12 C. Penggajian............................................................................................ 13 D. Sistem Akuntansi Penggajian ............................................................... 14 1. Deskripsi Kegiatan ......................................................................... 14 2. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian................. 14 3. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian...................................................................................... 16 4. Catatan yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian ......... 21 5. Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Penggajian...................................................................................... 23 E. Pemeriksaan/auditing ........................................................................... 25 1. Definisi auditing............................................................................. 25 2. Jenis-jenis auditing......................................................................... 26 F. Sistem Pengendalian Internal................................................................ 26 1. Definisi Sistem Pengendalian Internal ............................................ 26
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal .............................................. 27 3. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penggajian...................................................................................... 28 G. Bagan Alir............................................................................................ 31 H. Pengujian Kepatuhan............................................................................ 36 1. Pengujian Adanya Kepatuhan Terhadap Sistem Pengendalian Internal ........................................................................................... 36 2. Pengujian Tingkat Kepatuhan Terhadap Sistem Pengendalian Internal ........................................................................................... 37 I. Kerangka Berpikir ................................................................................ 44 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 46 A. Jenis Penelitian..................................................................................... 46 B. Objek Penelitian ................................................................................... 46 C. Data yang Dicari .................................................................................. 46 D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 47 1. Penentuan Jumlah Sampel .............................................................. 47 2. Teknik Pengambilan Sampel .......................................................... 48 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 49 1. Wawancara..................................................................................... 49 2. Observasi ....................................................................................... 49 3. Dokumentasi .................................................................................. 50 4. Kuesioner ....................................................................................... 50 F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 50
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 55 A. Sejarah ................................................................................................. 55 B. Falsafah, Visi dan Misi......................................................................... 56 C. Lokasi .................................................................................................. 57 D. Struktur Organisasi............................................................................... 59 E. Personalia............................................................................................. 69 F. Usaha dan Kegiatan Pelayanan............................................................. 72 G. Sistem Penggajian ................................................................................ 73 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................................ 75 A. Sistem Pengendalian Internal Penggajian di Rumah Sakit..................... 75 1. Deskripsi Kegiatan ......................................................................... 75 2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho ........................................................... 76 3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho ......................................... 89 4. Catatan Akuntansi yag Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho ......................................... 82 5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho ......................................... 84 6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho ....................................................................... 86 7. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho ......................................... 96
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Pengujian Kepatuhan............................................................................ 105 1. Menentukan attribute yang akan diperiksa...................................... 106 2. Menentukan Populasi yang akan Diambil Sampelnya ..................... 107 3. Menentukan Besarnya Sampel. ....................................................... 107 4. Memilih Anggota Sampel............................................................... 112 5. Pemeriksaan attribute yang menunjukan efektivitas struktur pengendalian intern ........................................................................ 112 6. Mengevaluasi pemeriksaan terhadap sampel................................... 117 BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 119 A. Kesimpulan .......................................................................................... 119 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 121 C. Saran.................................................................................................... 121 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 122 LAMPIRAN .................................................................................................... 124
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel
1 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian ......... 39
Tabel
2 Tabel stop-or-Go Decision........................................................... 40
Tabel
3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-Or-Go Sample size and Upper Precision Limit Population Accurance Rate Based on Sample Results ............................................................. 41
Tabel
4 Tabel Ketenagakerjaan ................................................................ 69
Tabel
5 Tabel Pembagian Jam Kerja Karyawan........................................ 71
Tabel
6 Perbandingan teori dan praktek mengenai fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian yang telah diterapkan ................................................................................... 79
Tabel
7 Perbandingan teori dan praktek mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian RSPN .......... 81
Tabel
8 Perbandingan teori dan praktek mengenai catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian RSPN .......... 83
Tabel
9 Perbandingan teori dan praktek mengenai jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian RSPN .................. 85
Tabel
10 Hasil Kuesioner mengenai struktur organisasI RSPN................... 97
Tabel
11 Hasil Kuesioner mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.................................................................................... 99
Tabel
12 Hasil Kuesioner mengenai praktek yang sehat yang diterapkan pada sistem akuntansi penggajian ................................................ 102
Tabel
13 Hasil wawancara mengenai karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.......................................................... 104
Tabel
14 Hasil pemeriksaaan attribute atas 50 sampel pendahuluan .......... 108
Tabel
15 Hasil pemeriksaan atribut dari dokumen pendukungnya............... 113
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Daftar Hadir Karyawan.................................................................. 17 Gambar 2 Kartu Jam Hadir Karyawan............................................................ 18 Gambar 3 Daftar Gaji..................................................................................... 18 Gambar 4 Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah .................................... 19 Gambar 5 Surat Pernyataan Gaji .................................................................... 20 Gambar 6 Bukti Kas Keluar ........................................................................... 21 Gambar 7 Jurnal Umum ................................................................................. 21 Gambar 8 Kartu Biaya ................................................................................... 22 Gambar 9 Kartu Penghasilan Karyawan......................................................... 23 Gambar 10 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penggajian....................................... 32 Gambar 11 Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho............................ 59 Gambar 12 Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian....................... 91
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Pertanyaan ..................................................................... 125 Lampiran 2 Kuesioner ................................................................................. 127 Lampiran 3 Surat Keputusan........................................................................ 129 Lampiran 4 Daftar Hadir.............................................................................. 130 Lampiran 5 Daftar Lembur Karyawan ......................................................... 131 Lampiran 6 Daftar Gaji................................................................................ 132 Lampiran 7 Surat Perintah Pengeluaran Kas ................................................ 133 Lampiran 8 Kuitansi Intern .......................................................................... 134 Lampiran 9 Bukti Bank Keluar .................................................................... 135 Lampiran 10 Jurnal Umum ............................................................................ 136 Lampiran 11 Buku Besar ............................................................................... 137 Lampiran 12 Slip Gaji ................................................................................... 138 Lampiran 13 Kuesioner yang telah diisi......................................................... 139 Lampiran 14`Pernyataan Telah Penelitian....................................................... 141 Lampiran 15 Bukti Pembayaran Administrasi................................................ 142
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang sangat pesat menuntut dunia bisnis untuk lebih maju. Organisasi bisnis termasuk salah satu pihak yang merasakan kencangnya arus globalisasi dengan dampak positif dan negatif yang menyertainya. Pimpinan organisasi bisnis mempunyai kepentingan untuk mengetahui kinerja dan keadaan dalam organisasi bisnis yang dipimpinnya. Keadaan keuangan dan hasil yang telah dicapai merupakan salah satu informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Informasi yang menyajikan keadaan tersebut disebut akuntansi. Transaksi pada perusahaan yang terjadi setiap harinya sangat banyak dan beragam, sehingga dalam mengelola keuangannya harus menggunakan sistem yang sebaik mungkin. Jika sistem akuntansi tidak berjalan dengan baik maka akan mempengaruhi kelancaran dalam menjalankan, memajukan dan mengembangkan potensi organisasi bisnis yang sedang dijalankan. “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” (Mulyadi, 2001:2). “Sistem pengendalian internal terdiri dari berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan dibuat untuk mencapai tujuan yaitu, menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
dan mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pihak
manajemen” (AICPA, 1987) dalam
(Kampo,
2/21/2014: 1).
Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh orang untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap orang dalam organisasi menjadi bagian dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengendalian internal. Pengendalian internal yang digunakan suatu organisasi bisnis merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh organisasi bisnis tersebut. Keandalan, kepatuhan, serta efektivitas dan efisiensi operasi merupakan tujuan yang diharapkan tercapai agar laporan keuangan yang dihasilkan mampu memberikan keyakinan yang memadai bagi pihak manajemen. Adapun keterbatasan yang melekat pada pengendalian internal yaitu kesalahan dalam pertimbangan, gangguan, kolusi, pengabaian oleh manajemen, dan biaya lawan manfaat. Menurut Munawir (1995:229), “Struktur pengendalian internal suatu perusahaan atau organisasi terdiri dari tiga unsur elemen yaitu: lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian”. Jika organisasi menerapkan semua aspek tersebut, maka besar kemungkinan pengendalian internal dapat dikatakan baik. Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi bisnis dalam bidang jasa. Kegiatan utamanya didasarkan pada pelayanan terhadap seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan pengobatan, sehingga untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan sistem yang baik. Program pemerintah berupa BPJS yang diperuntukan bagi pasien kurang mampu, membuat Rumah Sakit mengalami hambatan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal tersebut membuat perlu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
diadakannya suatu pengendalian terutama dalam sistem akuntansi untuk mengatur kinerja dan keuangan terkait dengan penggajian. “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan” (Mulyadi, 2001:373). Dalam melakukan pengendalian internal penggajian dibutuhkan informasi yang berkaitan dengan rancangan berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam sistem penggajian untuk membuktikan kebijakan dan prosedur tersebut sudah benarbenar dilaksanakan. Suatu sistem pengendalian internal penggajian dikatakan efektif jika Desired Upper Precision Limit (DUPL) sama dengan atau lebih besar dibandingkan dengan Acceptable Upper Precision Limit (AUPL), sehingga harus terlebih dahulu melalui proses pengujian. Cara pengujian untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal dalam mencapai tujuan adalah dengan pengujian kepatuhan dan pengujian pengendalian. Untuk dapat membandingkan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima/Desired Upper Precision Limit (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai Acceptable Upper Precision Limit (AUPL), perlu diadakan evaluasi terhadap sistem pengedalian penggajian yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian untuk membantu evaluasi pengendalian internal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho demi menunjang kelancaran kegiatan yang sedang dijalankan. B. Batasan Masalah Elemen pokok sistem pengendalian internal perusahaan meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, karyawan yang kompeten dan jujur, dan praktik yang sehat yang bertujuan untuk menjaga kekayaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong
dipatuhinya
kebijakan
manajemen.
Pengendalian
internal
penggajian dimaksudkan untuk melaksanakan pengawasan atas kelengkapan, kesesuaian, dan pelaksanaan kegiatan penggajian untuk semua karyawan yang dibayar tetap bulanan. Dalam hal ini, penelitian dibatasi hanya pada sistem pengendalian internal penggajian dalam upaya menjaga kelancaran dalam menjalankan kegiatan usaha. Attribute yang digunakan adalah: 1) Kelengkapan dokumen 2) Penggunaan nomor urut tercetak 3) Adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang pada setiap dokumen 4) Kesesuaian informasi antara dokumen satu dengan yang lainnya C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah sistem pengendalian internal penggajian yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho? 2. Apakah sistem pengendalian internal penggajian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho sudah efektif?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yang dilakukan oleh penulis yaitu: 1. Untuk mengetahui sistem pengendalian internal penggajian yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho. 2. Untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian internal penggajian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman penulis mengenai sistem pengendalian internal penggajian Rumah Sakit. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal penggajian. 3. Bagi Rumah Sakit Panti Nugroho Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan terkait dengan sistem pengendalian internal penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun dengan urutan sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan dasar-dasar teoritis mengenai sistem, sistem akuntansi,
penggajian,
sistem
akuntansi
penggajian,
pemeriksaan/auditing, dan sistem pengendalian internal yang berasal dari beberapa sumber yang digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. BAB III
: METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV
: GAMBARAN UMUM Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta.
BAB V
: PEMBAHASAN Bab ini mendeskripsikan mengenai perbandingan antara teori dengan praktek dan unsur pengendalian internal sistem akuntansi penggajian yang dijalankan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta.
BAB VI
: PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil evaluasi dari penelitian mengenai sistem pengendalian internal penggajian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sistem 1. Definisi Sistem “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau yang secara rutin terjadi” (Mulyadi, 2001:31). Menurut Widjajanto (2001:2), ”Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan, saling mempengaruhi dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari jaringan prosedur. Prosedur adalah urutan serangkaian kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang untuk menjamin transaksi perusahaan yang dilakukan secara seragam dan berulang-ulang. 2. Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto (1999:3), ada delapan karakteristik sistem, yaitu sebagai berikut:
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
a.
Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan.
b.
Batas sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan lainnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri.
c.
Lingkungan luar sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
d.
Penghubung sistem Penghubung sistem adalah media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung dari satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e.
Masukan sistem (input) Input adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa
masukan
perawatan/maintenance
input
(energi
yang
dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi) dan masukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
sinyal/signal input (energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran). f.
Keluaran sistem (output) Keluaran atau output merupakan sistem hasil dari energi yang diolah serta diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan keluaran yang tidak berguna.
g.
Pengolah sistem Setiap sistem memiliki suatu pengolah sistem yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
h.
Sasaran sistem atau goal Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuannya tercapai.
3. Klasifikasi Sistem Menurut Jogiyanto (1999:6) terdapat empat pengklasifikasian sistem, yaitu sebagai berikut: a.
Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik.
b.
Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, dan tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang oleh manusia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
c.
Sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan atau diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang mengandung unsur probabilitas, sehingga kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi.
d.
Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan serta tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar, sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan serta terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem yang terbuka harus mempunyai pengendalian yang baik, sehingga sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa agar relatif tertutup, karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
B. Sistem Akuntansi 1. Definisi Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001:3), “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Pengertian lain dari sistem akuntansi, Munawir (1995:230) menyatakan sebagai berikut: Sistem akuntansi adalah meliputi metode-metode dan catatancatatan yang ditetapkan manajemen untuk mencatat dan melaporkan transaksi dan kejadian dan untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi dan kejadian tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, sistem akuntansi adalah suatu kerangka kerja terpadu yang terdiri dari catatan-catatan dan prosedur untuk mengolah data yang berfungsi menyediakan informasi keuangan yang bersifat kuantitatif bagi pengguna informasi tersebut. 2. Unsur Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001: 3), menyatakan bahwa sistem akuntansi terdiri dari beberapa unsur sistem akuntansi pokok, yaitu diantaranya: a.
Formulir Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam atau mencatat terjadinya transaksi. Formulir ini berupa secarik kertas yang merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam perusahaan, sehingga formulir merupakan alat untuk pengumpulan, pencatatan, dan pelaporan data transaksi.
b.
Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, meringkas data keuangan, dan data lainnya. Setelah transaksi dicatat ke dalam jurnal kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
diklasifikasikan menurut sifat atau jenisnya. Proses selanjutnya, data transaksi diringkas dan diposting ke dalam buku besar. c.
Buku Besar Buku besar adalah kumpulan dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
d.
Buku Pembantu Buku pembantu adalah suatu kelompok rekening yang merupakan rincian data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
e.
Laporan Hasil proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan keuangan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem informasi.
3. Elemen-elemen sistem akuntansi Sistem akuntansi terdiri dari subsistem yang saling berkaitan atau terdiri dari prosedur-prosedur yang berhubungan. Sistem akuntansi terdiri dari (Baridwan, 1991:5):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
a.
Sistem akuntansi utama Sistem akuntansi utama terdiri dari klasifikasi rekening riil dan nominal, buku besar, jurnal dan bukti transaksi.
b.
Sistem penjualan dan penerimaan uang Sistem ini terdiri dari order penjualan, perintah pengiriman, pembuatan faktur (penagihan), distribusi penjualan, piutang, penerimaan uang serta pengawasan kredit.
c.
Sistem pembelian dan pengeluaran uang Sistem ini terdiri dari order pembelian dan laporan penerimaan barang, distribusi pembelian dan biaya, utang, prosedur pengeluaran uang.
d.
Sistem pencatatan waktu dan penggajian Sistem ini terdiri dari personalia, pencatatan waktu, penggajian, distribusi gaji.
e.
Sistem produksi dan biaya produksi Sistem ini terdiri dari order produksi, pengawasan persediaan dan akuntansi biaya.
C. Penggajian Menurut Mulyadi (2001:373), “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan.” Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggajian dimaksudkan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap pada setiap bulananya. D. Sistem Akuntansi Penggajian 1. Deskripsi Kegiatan Sistem akuntansi penggajian melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam penggangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji, promosi dan penurunan pangkat, mutasi karyawan, penghentian karyawan dan
penetapan berbagai
tunjangan kesejahteraan karyawan serta
penghitungan gaji karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja. 2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian a.
Fungsi kepegawaian Fungsi kepegawaian dalam sistem akuntansi penggajian bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memustuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. b.
Fungsi pencatat waktu Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian internal yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji.
c.
Fungsi pembuat daftar gaji Fungsi pembuat daftar gaji bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.
d.
Fungsi akuntansi Fungsi akuntansi mempunyai peran sebagai pencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian berada di tangan: 1)
Bagian utang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam biaya gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji untuk membayarkan gaji kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut. 2)
Bagian kartu biaya Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja langsung pabrik).
3)
Bagian jurnal Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.
e.
Fungsi keuangan Fungsi keuangan bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke bank.
3. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian yaitu diantaranya sebagai berikut: a.
Dokumen pendukung perubahan gaji Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa suratsurat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
keputusan
pengangkatan
karyawan
baru,
kenaikan
pangkat,
penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji. b.
Kartu jam hadir Dokumen kartu jam hadir ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
Gambar 1: Daftar Hadir Karyawan Sumber: Mulyadi (2001:375)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
Gambar 2: Kartu Jam Hadir Karyawan Sumber: Mulyadi (2001:376) c.
Daftar gaji Dokumen daftar gaji ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan sebagainya.
Gambar 3: Daftar Gaji Sumber: Mulyadi (2001:378)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
d.
Rekap daftar gaji Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji.
Gambar 4: Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah Sumber: Mulyadi (2001:380) e.
Surat pernyataan gaji Dokumen surat pernyataan gaji ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
Gambar 5: Surat Pernyataan Gaji Sumber: Mulyadi (2001:381) f.
Amplop gaji Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Halaman muka amplop gaji setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor indentifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
g.
Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Gambar 6: Bukti Kas Keluar Sumber: Mulyadi (2001:309) 4. Catatan Akuntansi yang Digunakan a.
Jurnal umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan atau organisasi bisnis.
Gambar 7: Jurnal Umum Sumber: Mulyadi (2001:102)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
b.
Kartu biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam perusahaan atau organisasi. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.
Gambar 8: Kartu Biaya Sumber: Mulyadi (2001:123) c.
Kartu penghasilan karyawan Kartu penghasilan karyawan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu penghasilan karyawan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu, tanda
terima gaji karyawan dengan
ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan dengan demikian setiap karyawan hanya mengetahui gajinya sendiri,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
sehingga rahasia penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan lain.
Gambar 9: Kartu Penghasilan Karyawan Sumber: Mulyadi (2001:383) 5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian a.
Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Selain itu, daftar hadir juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan bekerja diperusahaan dalam jam biasa atau jam lembur, sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan akan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur (biasanya bertarif di atas tarif gaji biasa). b.
Prosedur pembuatan daftar gaji Prosedur ini, data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai pemotongan PPh pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji.
c.
Prosedur distribusi biaya gaji Dalam prosedur distribusi biaya gaji ini, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja yang dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
d.
Prosedur pembuatan bukti kas keluar Dalam prosedur ini, bagian utang yang menerbitkan bukti kas keluar. Setelah melakukan verifikasi terhadap informasi yang tercantum dalam daftar gaji. Bukti kas keluar harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi atau pejabat yang lebih tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
e.
Prosedur pembayaran gaji Dalam pembayaran gaji ini melibatkan fungsi akuntansi dan keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master). Pembayaran gaji dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.
E. Pemeriksaan/auditing 1. Definisi auditing Menurut Jusup (2001:11), “Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa auditing adalah kegiatan untuk mengevaluasi bukti-bukti mengenai kejadian dan tindakan ekonomi
yang
dilakukan
perusahaan
dan
diinformasikan kepada pihak yang berkepentingan.
kemudian
hasilnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
2. Jenis-jenis auditing Jusup (2001:15), mengemukakan bahwa ada tiga jenis audit yaitu: 1.
Audit laporan keuangan Audit ini dilakukan untuk menentukan laporan keuangan sebagai keseluruhan, yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa, dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria pada umumnya yang digunakan merupakan peraturan akuntansi berlaku umum.
2.
Audit kesesuaian Audit ini dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
3.
Audit operasional Pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Hasil akhir dari suatu audit operasional biasanya berupa rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan operasi.
F. Sistem Pengendalian Internal 1. Definisi Sistem Pengendalian Internal Menurut Mulyadi (2001:163), “Sistem pengendalian internal merupakan sistem yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuranukuran, yang dikoordinasikan untuk menjaga kelayakan organisasi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
mengecek dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”. Definisi pengendalian internal tersebut menekankan pada tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. “Sistem menghilangkan
pegendalian semua
internal
kemungkinan
bukan
dimaksudkan
terjadinya
kesalahan
untuk atau
penyelewengan, tetapi sistem pegendalian internal yang kuat dapat menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan kemudian diatasi dengan cepat” (Nugroho, 2002:138). 2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal Mulyadi (2001:163), mengemukakan bahwa ada empat tujuan sistem pengendalian internal, yaitu: a.
Menjaga kekayaan organisasi atau perusahaan Apabila harta atau kekayaan perusahaan dilindungi dengan pengendalian internal yang baik dan memadai, maka kekayaan perusahaan akan aman dari penyelewengan atau pencurian.
b.
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Pengendalian internal itu dirancang untuk memberikan jaminan dalam proses pengolahan data akuntansi yang akan menghasilkan laporan keuangan yang teliti dan handal.
c.
Mendorong efisiensi Pengendalian internal itu bertujuan untuk mencegah duplikasi usaha yang seharusnya tidak perlu dilakukan atau pemborosan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
kegiatan bisnis perusahaan, serta untuk mencegah penggunaan sumber daya yang tidak efisien. d.
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Pengendalian internal itu ditujukan untuk memberi jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan.
3. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penggajian Menurut Mulyadi (2001:386), menyatakan bahwa unsur pokok sistem pengendalian internal akuntansi penggajian adalah sebagai berikut: a.
Organisasi Unsur pokok sistem pengendalian internal dari sistem akuntansi penggajian adalah fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi keuangan dan fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Dalam merancang organisasi sistem akuntansi penggajian, pembagian tanggung jawab fungsional didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: 1)
Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji. Fungsi personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai informasi operasi, seperti nama karyawan, jumlah karyawan, pangkat, jumlah tanggungan keluarga, dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan. Informasi operasi ini dipakai sebagai dasar untuk menghasilkan informasi akuntansi berupa gaji yang disajikan dalam daftar gaji, yang selanjutnya digunakan untuk dasar pembayaran gaji pada karyawan. Fungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
akuntansi harus dipisah dari fungsi penyimpanan. Fungsi pembuat daftar gaji merupakan fungsi akuntansi, yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan setiap karyawan.
Hasil
penghitungan
penghasilan
karyawan
didasarkan pada berbagai surat keputusan yang diterbitkan oleh fungsi kepegawaian dan dituangkan dalam daftar gaji. Dengan dipisahkannya fungsi tersebut, hasil penghitungan gaji yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji dicek ketelitiannya dan keandalannya oleh fungsi keuangan, sebelum gaji dibayarkan kepada karyawan yang berhak. 2)
Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagai salah satu dasar untuk penghitungan gaji karyawan. Ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian dan keandalan data gaji setiap karyawan. Untuk menjamin keandalan data waktu hadir karyawan, pencatatan waktu hadir tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi.
b.
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Setiap kejadian pada karyawan, hanya akan terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang berwenang. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
1)
Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama.
2)
Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan.
3)
Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
4)
Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
5)
Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.
6)
Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
7)
Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
8)
Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.
c.
Praktik yang sehat Praktik yang sehat adalah setiap pegawai dalam perusahaan, melaksanakan tugas sesuai dengan wewenangnya serta prosedur yang telah ditetapkan serta karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Berikut ini adalah praktik sehat yang diterapkan dalam sistem akuntansi penggajian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
1)
Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
2)
Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
3)
Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran.
4)
Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan.
5)
Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.
Menurut Mulyadi (2001: 171), untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, cara yang dapat ditempuh agar mendapat karyawan yang mutunya sesuai dengan tangung jawabnya adalah dengan menyeleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, dan pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaan. G. Bagan Alir Bagan alir (Flow Chart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) dalam program atau prosedur sistem. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan ini merupakan suatu bagan yang menggambarkan aliran data dan proses pada suatu sistem dalam mengolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
data, serta merupakan model yang menunjukkan aliran data melalui sistem. Menurut Mulyadi (2001:60), “Bagan yang melukiskan aliran pengolahan data dalam suatu sistem informasi disebut dengan bagan alir data (data flow diagram), dan bagan yang menggambarkan aliran dokumen dalam suatu sistem informasi disebut dengan bagan alir dokumen (document flowchart)”. Berikut adalah bagan alir dokumen (document flowchart) yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian:
Gambar 10: Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: (Mulyadi, 1990:392)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
1. Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar.
Gambar 10 (Lanjutan): Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: (Mulyadi, 1990:393)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Gambar 10 (Lanjutan): Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: (Mulyadi, 1990:394) 2. Tahap kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusikan biaya gaji ke dalam jurnal umum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
Gambar 10 (Lanjutan): Sistem Akuntansi Penggajian Sumber: (Mulyadi, 1990:395) 3. Tahap ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap ”lunas” oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek. 4. Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya mencatat biaya tenaga kerja ke dalam buku pembantu (kartu biaya). Kartu biaya ini berisi rekening pembantu yang merinci rekening-rekening kontrol: biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
H. Pengujian Kepatuhan Pengujian kepatuhan atau pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap efektifitas sistem pengendalian internal dalam mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi bisnis. Tujuan dari pengujian kepatuhan adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa prosedur pengendalian telah diterapkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya oleh setiap karyawan. Untuk menguji kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal, dapat dilakukan dengan dua macam pengujian (Mulyadi 2002:198): 1.
Pengujian adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Pengujian ada tidaknya kepatuhan terhadap pelaksanaan pengendalian internal, dapat dilakukan dengan dua macam pengujian: a.
Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu. Dalam pengujian ini, pemeriksa melakukan pengamatan adanya unsur-unsur pengendalian internal dalam pelaksanaan suatu transaksi tertentu, sejak transaksi tersebut dimulai sampai selesai.
b.
Pengujian transaksi tertentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat. Pemeriksa melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pengendalian internal suatu transaksi sejak awal sampai dengan selesai, melalui dokumen-dokumen yang dibuat dalam transaksi tersebut dan pencatatannya dalam catatan akuntansi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
2. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Memeriksa keseluruhan atau sebagian bukti sebagai sampel atas terjadinya suatu transaksi merupakan cara yang dilakukan dalam pengujian tingkat kepatuhan. Pengujian efektivitas terhadap sistem pengendalian internal dapat dilakukan dengan menggunakan tiga model yaitu dengan menggunakan attribute sampling (Mulyadi 1990:125): 1.
Fixed-Sample-Size Attribute Sampling Pengambilan
sampel
dengan
model
ini
ditujukan
untuk
memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini terutama digunakan dalam melakukan pengujian kepatuhan yang diperkirakan akan menjumpai beberapa kesalahan atau penyimpangan. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a.
Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian internal.
b.
Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.
c.
Menentukan besarnya sampel.
d.
Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi.
e.
Memeriksa attribute yang menunjukkan efektivitas unsur pengendalian internal.
f.
Mengevaluasi hasil pemeriksaan atas attribute anggota sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
2.
Stop-Or-Go Sampling Model Stop-Or-Go Sampling ini juga disebut sebagai decision attribute. Model ini digunakan jika mempunyai keyakinan bahwa tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. Berikut
ini
adalah
prosedur
pengambilan
sampel
dalam
menggunakan Stop-Or-Go Sampling: a.
Menentukan Desired Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat keandalan (R%). Apabila kepercayaan terhadap pengendalian internal cukup besar, akuntan disarankan untuk tidak menggunakan keandalan (R%) kurang dari 95% dan Desired Upper Precision Limit (DUPL) lebih dari 5%. DUPL adalah tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima, sedangkan tingkat keandalan (R%) adalah probabilitas benar dalam mempercayai efektifitas struktur pengendalian internal.
b.
Menggunakan
tabel
besarnya
sampel
minimum
untuk
pengujian kepatuhan untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Tabel 1. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian Sample Size Based on Confidence Acceptable Upper levels Precision Limit 90%
95%
97,5%
10%
24
30
37
9%
27
34
42
8%
30
38
47
7%
35
43
53
6%
40
50
62
5%
48
60
74
4%
60
75
93
3%
80
100
124
2%
120
150
185
1%
240
300
370
Sumber: Mulyadi (2002:265) c.
Membuat Tabel Stop-or-go-decision. Setelah ditentukan besarnya sampel minimum maka dibuat tabel stop-or-go decision. Dalam tabel stop-or-go decision tersebut pemeriksa akan mengambil sampel sampai 4 kali. Umumnya
dalam
merancang
tabel
stop-or-go
decision
pemeriksa jarang merencanakan pengambilan sampel lebih dari 3 kali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Tabel 2. tabel stop-or-Go Decision Lanjutkan Berhenti ke langkah
Lanjutkan
berikutnya
ke langkah
jika
5 jika
kesalahan
kesalahan
yang
paling
terjadi
tidak
sama
sebesar
jika Besarnya kesalahan sampel Langkah
kumulatif kumulatif
ke-
yang yang terjadi digunakan sama dengan dengan
1
60
0
1
4
2
96
1
2
4
3
126
2
3
4
4
156
3
4
4
5
Gunakan Fixed-Sample-Size Attribute Sampling
Sumber: Mulyadi (2002:266)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Tabel 3. Attribute Sampling Table for Determining Stop-Or-Go Sample size and Upper Precision Limit Population Accurance Rate Based on Sample Results Confidence Levels
Number of Occurance
90%
95%
97,5%
0
2.4
3.0
3.7
1
3.9
4.8
5.6
2
5.4
6.3
7.3
3
6.7
7.8
8.8
4
8.0
9.2
10.3
-
-
-
-
-
-
-
-
51
61.5
64.5
67.0
Sumber: Mulyadi (2002:268) Langkah 1. Tentukan besarnya sampel minimum dengan menggunakan tabel 1. Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka pengambilan sampel dihentikan, dan mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal yang diperiksa adalah efektif dengan dasar DUPL = AUPL dengan rumus: Confidence level factor at desire reability AUPL =
for ocurance observed Sample size
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
Menurut tabel 3 confidence level factor pada R% = 95% dan tingkat kesalahan sama dengan 0 adalah 3, oleh karena itu AUPL = 3/60 = 5%. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, DUPL = AUPL, dapat disimpulkan jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel sama dengan kesalahan 0, maka sistem pengendalian internal adalah efektif, karena AUPL tidak melebihi DUPL. Langkah 2. Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan pada anggota sampel sama dengan 1, maka confidence level factor pada R% = 95 adalah sebesar 4.8 (tabel 3) maka AUPL = 4.8/60 = 8%, melebihi DUPL yang ditetapkan. Oleh karena AUPL > DUPL, maka perlu mengambil sampel tambahan dengan rumus: Confidence level factor at desired reability Sample size =
For occurance observed Desired Upper Precision Limit (DUPL)
Besarnya sampel dihitung sebagai berikut: 4,8/5% = 96. Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel = 1, maka AUPL = 4,8/96 adalah 5%. Jika AUPL = DUPL, pengambilan sampel dihentikan. Langkah 3. Jika dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah ke-2 ditemukan 2 kesalahan atau penyimpangan, maka AUPL = 6,3/96 = 6,6%, maka mengambil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
sampel tambahan yang besarnya = 6.3/5% = 126, sehingga pada langkah ke-3 jumlah sampel kumulatif menjadi 126. Jika dari 126 anggota sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan, maka AUPL = 6,3/126 = 5%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif dan pengambilan sampel dihentikan apabila AUPL = DUPL. Tetapi bila ditemukan 3 kesalahan, maka AUPL menjadi 6,19% (7,8/126). Dalam keadaan ini akuntan memerlukan tambahan sampel sebanyak 156 (7,8/5%) dan pindah ke langkah ke-4. Langkah 4. Jika dari 156 anggota sampel tersebut hanya dijumpai 3 penyimpangan atau kesalahan, maka AUPL = 7,8/156 = 5%. Dengan demikian jika dari 156 anggota sampel tersebut hanya terdapat 3 kesalahan, maka akan mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif dan pengambilan sampel dihentikan karena AUPL = DUPL. Tetapi jika dari 156 anggota sampel tersebut ditemukan 4 kesalahan, maka AUPL menjadi sebesar 5,9% (9,2/156) dapat digunakan alternatif model lain, yaitu fixed sample-size attribute sampling. d.
Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
(AUPL). Jika AUPL ≤ DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif. Namun, jika AUPL > DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah tidak efektif. 3.
Discovery Sampling Model Discovery Sampling digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan sangat rendah atau mendekati nol persen. Model ini dipakai untuk menemukan kecurangan, pelanggaran yang serius dari elemen pengendalian internal dan ketidakberesan yang lain. Langkah-langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a.
Menentukan attribute yang akan diperiksa
b.
Menentukan populasi dan besarnya populasi yang akan diambil sampelnya.
c.
Menentukan tingkat keandalan.
d.
Menentukan desired upper precision limit (DUPL).
e.
Menentukan besarnya sampel.
f.
Memeriksa attribute sample.
g.
Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.
I. Kerangka Berpikir Efektivitas sistem pengendalian internal tidak akan tercapai jika para karyawan tidak melakukan semua prosedur dan sistem yang telah ditentukan perusahaan. “Sistem pengendalian internal terdiri dari berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan dibuat untuk mencapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
tujuan yaitu, menjaga aktiva perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, dan mengukur keseuaian dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pihak manajemen” (AICPA, 1987) dalam (Kampo, 2/21/2014: 1). Rumah Sakit adalah salah satu organisasi bisnis yang berfokus pada pelayanan. Banyak hal yang dapat membuat kegiatan utama Rumah Sakit terhambat, salah satunya akibat aktivitas penggajian yang tidak sesuai dengan keahliannya. “Penggajian digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar tetap bulanan.” (Mulyadi, 2002:285). Dalam suatu pemeriksaan sebelumnya tentang “Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penggajian” (Sekartari, 2013), ditemukan bahwa sistem akuntansi penggajian yang dilaksanakan oleh Departemen ASDM PERUM PERURI Karawang telah sesuai dengan landasan teori. Disamping itu, kekurangan yang masih dimiliki adalah arsip-arsip dokumen yang berkaitan dengan penggajian tidak disusun rapi dan urut, bagan alir perlu diperbaiki agar rapi dan mudah dipahami, daftar gaji diotorisasi oleh kepala seksi perbendaharaan agar lebih valid, dan pihak karyawan harus mengerti dan memahami struktur organisasi mengenai pergantian fungsi. Sedangkan, pengujian yang dilakukan mengenai pengendalian internal atas sistem penggajian telah efektif. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud melakukan pemeriksaan guna membantu dalam proses evaluasi sistem pengendalian internal penggajian di Rumah Sakit. Hasil yang diperoleh pemeriksa hanya akan ditujukan ke Rumah Sakit Panti Nugroho.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus. “Studi kasus adalah penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan” (Indriantoro, 2002:26). Hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh peneliti hanya ditujukan untuk Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. B. Objek Penelitian 1. Obyek Penelitian
: Sistem Pengendalian Internal Penggajian
2. Subjek penelitian
: Sub seksi personalia, sub seksi akuntansi, sub seksi keuangan, dan kepala seksi administrasi umum dan keuangan.
3. Tempat Penelitian
: Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta
4. Waktu Penelitian
: 4 Mei – 8 Agustus 2015
C. Data yang dicari 1. Sejarah berdiri Rumah Sakit Panti Nugroho 2. Visi, Misi, Falsafah Rumah Sakit Panti Nugroho 3. Struktur Organisasi 4. Kepegawaian/Personalia 5. Usaha dan kegiatan pelayanan Rumah Sakit Panti Nugroho 46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
6. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho 7. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho 8. Dokumen pendukung yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho 9. Jaringan prosedur sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho D. Teknik Pengambilan Sampel Populasi yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang digunakan sebagai tanda bukti dalam sistem pengendalian internal penggajian. Sampel yang diteliti adalah dokumen-dokumen pendukung yang digunakan dalam sistem pengendalian internal penggajian. Menentukan jumlah sampel dan pengambilannya adalah sebagai berikut: 1.
Penentuan Jumlah Sampel Dalam hal ini peneliti tidak mempunyai pengalaman mengenai besarnya tingkat kesalahan dalam populasi, sehingga dapat mengambil 50 lembar dokumen pendukung sebagai penelitian pendahuluan. Selanjutnya, penentuan jumlah sampel dapat menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian dalam menentukan sampel pertama yang harus diambil.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Tabel 1. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian Acceptable Upper
Sample Size Based on Confidence levels
Precision Limit
90%
95%
97,5%
10%
24
30
37
9%
27
34
42
8%
30
38
47
7%
35
43
53
6%
40
50
62
5%
48
60
74
4%
60
75
93
3%
80
100
124
2%
120
150
185
1%
240
300
370
Sumber: Mulyadi (2002:265) 2.
Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Simple Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memilih terlebih dahulu, dengan demikian setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukkan atau diambil sebagai sampel. Metode pemilihan sampel yang akan digunakan adalah pemilihan sampel dengan program komputer, yaitu Microsoft Excel. Penentuan dilakukan secara acak atau random, menggunaan fungsi RAND() dalam Microsoft Excel.
Untuk
menghasilkan
angka
random,
dilakukan
dengan
menuliskan fungsi =INT(RAND()*(a+1)) di salah satu sel. Jika banyak angka random yang dibuat banyak, maka disalinkan sebanyak sel yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
dikehendaki (Jogiyanto, 2004:77) dalam (Sari, 2012:61). Langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Mengambil anggota sampel dengan rumus =INT(RAND()*a+1) menggunakan Microsoft Excel, misalnya mengambil contoh a=1234 (jumlah populasi) kemudian diketik di salah satu sel. =INT(RAND( )*(a+1)) =INT(RAND( )*(1234+1))
b.
Menarik ujung sel ke arah bawah sebanyak sampel yang akan diambil
c.
Membuat blok di seluruh sel yang akan diambil sebagai sampel dan copy ke kolom yang lain, kemudian klik kanan pilih Paste Special, dan pilih Paste Special Values.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dan lisan mengenai hal yang berhubungan dengan sistem penggajian. 2. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh subyek penelitian yang berhubungan dengan penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
3. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat dokumen, catatan, dan formulir yang digunakan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan operasionalnya yang berkaitan langsung dengan akuntansi penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho. 4. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara menyusun daftar pertanyaan secara tertulis, kemudian dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan tersebut, peneliti mengharapkan mendapat data mengenai sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian. F. Teknik Analisis Data 1. ”Sistem Pengendalian Internal Penggajian yang Telah Dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho”. Untuk menjawab bagaimana sistem pengendalian internal penggajian yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho adalah dengan menggunakan langkah-langkah yaitu sebagai berikut: a.
Mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Panti Nugroho dan membandingkan hasil temuan lapangan dengan teori sistem akuntansi penggajian. Komponenkomponen yang dibandingkan meliputi: 1)
Deskripsi kegiatan pokok yang dilakukan dalam sistem akuntasi penggajian
2)
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntasi penggajian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
3)
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntasi penggajian
4)
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntasi penggajian
5)
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntasi penggajian
6)
Unsur sistem pengendalian internal dalam sistem akuntasi penggajian
7) b.
Bagan alir dokumen sistem akuntasi penggajian
Melakukan wawancara dan memberikan kuesioner kepada pihak yang berkaitan dengan sistem akuntansi penggajian.
c.
Menarik kesimpulan dari hasil mendeskripsikan kegiatan dan membandingkan antara hasil temuan lapangan dengan teori. Apabila perusahaan sudah mempraktekan seperti dalam teori, berarti hasil temuan penelitian di lapangan sudah sesuai dengan teori serta telah memenuhi unsur-unsur struktur pengendalian internal.
2. ”Efektivitas
Sistem
Pengendalian
Internal
Penggajian
yang
Dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho”. Untuk menjawab masalah yang kedua yaitu apakah sistem pengendalian internal penggajian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Panti Nugroho sudah efektif adalah dengan cara melakukan pengujian kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Pengujian kepatuhan dapat dilakukan dengan dua macam pengujian, yaitu sebagai berikut: a.
Pengujian adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
Kesimpulan dari pengujian adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal ini akan dipakai untuk menentukan model attribute sampling yang akan digunakan. Berikut ini merupakan kriteria untuk menentukan model attribute sampling yang tepat: 1)
Apabila semua tujuan pokok dari sistem pengendalian internal terpenuhi dan semua unsur sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian terpenuhi (sesuai dengan teori), maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan adalah efektif. Apabila ada yang tidak sesuai dengan teori, akan tetapi tidak mempengaruhi pencapaian tujuan pokok dari sistem pengendalian internal, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan juga efektif karena tidak mengganggu kelancaran dalam melaksanakan kegiatan usaha. Model yang dapat digunakan adalah: a)
Stop or go sampling, jika tingkat kesalahan dalam populasi diperkirakan sangat kecil.
b)
Discovery sampling, jika tingkat kesalahan dalam populasi diperkirakan sangat rendah atau mendekati nol, dan model Discovery sampling ini digunakan untuk menemukan kecurangan.
2)
Apabila ada beberapa tujuan pokok dari sistem pengendalian internal tidak terpenuhi dan unsur sistem pengendalian internal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
dalam sistem akuntansi penggajian tidak terpenuhi (tidak sesuai dengan teori), maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian perusahaan adalah tidak efektif, sehingga model yang dapat digunakan yaitu fixed sample size attribute sampling. b.
Pengujian tingkat kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Pengujian ini dilakukan dengan cara memeriksa keseluruhan atau sebagian bukti sebagai sampel atas terjadinya suatu transaksi. Setelah menentukan model attribute sampling, langkah selanjutnya adalah: 1)
Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas sistem pengendalian internal. Attribute yang digunakan adalah sebagai berikut: a)
Tujuan kelengkapan, attribute yang diperiksa adalah kelengkapan pendukung yang menyangkut pembuatan daftar gaji karyawan (surat keputusan), serta penggunaan nomor urut tercetak dalam bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya.
b)
Tujuan validitas (keabsahan), attribute yang diperiksa adalah otorisasi pada setiap dokumen yaitu daftar hadir karyawan diotorisasi oleh kepala bagian personalia, daftar gaji karyawan diotorisasi oleh kepala bagian personalia, surat keputusan diotorisasi oleh direktur, dan slip gaji diotorisasi oleh kepala bagian personalia dan penerima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
c)
Tujuan
penilaian,
attribute
yang
diperiksa
yaitu
kesesuaian antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya dalam sistem akuntansi pengajian. 2)
Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Populasi yang akan diambil sampelnya adalah arsip daftar gaji karyawan bulan Januari- Desember 2014.
3)
Menentukan besarnya sampel.
4)
Memilih anggota sampel. Anggota sample dipilih dengan menggunakan program Microsoft Excel.
5)
Pemeriksaan
terhadap
sampel.
Pemeriksaan
terhadap
kelengkapan attribute dari setiap sampel yang menunjukkan efektifitas pengendalian internal. 6)
Evaluasi hasil pemeriksaan sampel. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan yang dicapai (AUPL). Menentukan efektifitas dari hasil pemeriksaan terhadap sampel menggunakan kriteria a)
Jika AUPL ≤ DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif.
b)
Jika AUPL > DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah tidak efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Rumah Sakit Panti Nugroho Rumah Sakit Panti Nugroho awal berkarya tahun 1968 di rumah sewaan milik Lurah Pakem. Semula rumah sewaan tersebut berbentuk Rumah Bersalin-Balai Pengobatan (RB-BP) yang di rintis oleh Sr. Yulia dan Sr. Cecilio. Melihat kondisi tempat yang tidak memadai Romo Kimj memberikan gagasan untuk membangun klinik yang cukup besar untuk melayani masyarakat sekitar. Gagasan tersebut didukung oleh Romo Rommens yang memberikan bantuan berupa sebidang tanah seluas 3.980m2 yang diperoleh dari Yayasan Papa Miskin, sedangkan Romo Kimj membantu dalam hal keuangan yang diperoleh dari CEMEBO. RB-BP telah selesai dibangun pada tahun 1972 dan diresmikan oleh Mgr. Kardinal Julius Darmojuwono, SJ. Karya RB-BP dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat, sehingga tahun 1994 ditetapkan pelayanan 24 jam dengan pembagian dokter jaga sore dan malam. Pada tahun 1996, RB-BP berhasil mendapatkan penghargaan sebagai juara 1 RB Sayang Bayi Swasta Tk. 11 Kabupaten Sleman, dan Juara 1 RB Sayang Bayi Swasta Propinsi DIY. Perbaikan dan pembangunan RB-BP dilaksanakan secara bertahap dimulai dari tanggal 11 September 1997 sampai dengan April 1999 dengan total luas bangunan 6.954m2 dan luas tanah 10.375m2. Pada tanggal 31 Mei 1999, pemberkatan dan peresmian dilakukan oleh Uskup Agung Semarang Mgr. Ign Surharyo, Pr dan Sri Sultan Hamengku 55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Buwono
X.
Sesuai
SK
Kepala
Dinas
Kesehatan
Prop.
DIY
No.503/0401/PK/111/99 tanggal 2 Maret 1999 telah ditingkatkan status RBBP Panti Nugroho menjadi Rumah Sakit Satelit dari Yayasan Panti Rapih yang akan menjadi kebanggaan dan andalan di wilayah Yogyakarta bagian utara. B. Falsafah, Visi, dan Misi 1. Falsafah “Tulus untuk sembuh, dengan semangat cinta kasih.” (Lukas, 10:9) “Dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada disitu dan katakan kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu”. 2. Visi Rumah Sakit Panti Nugroho memperjuangkan nilai-nilai humanistik, yaitu keberpihakan kepada mereka yang sakit, dengan semangat cinta kasih dan iman kristiani. 3. Misi a. Rumah Sakit Panti Nugroho dengan tulus akan memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dan berkesinambungan untuk mengupayakan kesembuhan, disertai upaya promosi kesehatan dan pencegahan sakit kepada masyarakat. b. Rumah Sakit Panti Nugroho akan memberikan pelayanan kesehatan dan pendukung lain yang terkait secara memuaskan, bermutu, profesional, dan terjangkau.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
c. Rumah Sakit Panti Nugroho menempatkan seluruh karyawan sebagai modal yang sangat berharga dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pendukung lain yang terkait. Kepada mereka akan diberikan perhatian yang sebaik-baiknya berupa peningkatan kesejahteraan, pengetahuan, keterampilan, kenyamanan kerja, dan jenjang karier. d. Rumah Sakit Panti Nugroho meletakkan kebersamaan sebagai landasan bagi seluruh kegiatan pelayanan kesehatan. Untuk itu, seluruh karyawan dituntut selalu menjalin kerjasama yang baik, jujur, ramah dan hormat kepada pemilik/ Yayasan Panti Rapih, Unit Karya dalam Yayasan Panti Rapih, pasien, rekanan, dan semua pihak yang terkait. C. Lokasi Rumah Sakit Rumah Sakit Panti Nugroho berdiri dengan luas tanah 10.375m2, luas bangunan 6.954m2, dan beralamat di Jalan Kaliurang km 17 Yogyakarta Kode Pos 55582, Telepon (0274) 895186, Fax (0274) 897232, Instalasi Gawat Darurat (0274) 7454353, Dukuh Sukunan, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah Sakit Panti Nugroho adalah milik Yayasan Panti Rapih. Yayasan Panti Rapih memiliki enam unit karya, yaitu sebagai berikut: 1. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta 2. Rumah Sakit Panti Rini Kalasan, Sleman 3. Rumah Sakit Panti Nugroho Pakem, Sleman 4. Rumah Sakit Elisabeth Ganjuran, Bantul 5. Akademi Perawat Panti Rapih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
6. Rumah Sakit Panti Rahayu Kelor, Gunung Kidul Komunikasi antara pihak yayasan dengan menajemen Rumah Sakit Panti Nugroho dilaksanakan dalam bentuk laporan tertulis dan pertemuan rutin minimal tiga bulanan. Ada perjanjian kerja bersama antara yayasan dan Serikat Pekerja. D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho telah menentukan struktur organisasi yang sesuai untuk pembagian wewenang, tanggung jawab dan tugas setiap anggota organisasi. Struktur organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO YOGYAKARTA Yayasan Panti Rapih Direktur Wakil Direktur
Komite Mutu & Keselamatan Pasien RS Komite Keperawatan Komite Medik Kepala Sekretariat RS Komite Farmasi Komite Rekam Medik Komite Etika & Hukum
Kasi Pelayanan Medik & Penunjang Medik Kepala IGD & Kamar Bedah Kasubsi Patologi Klinik & Patologi Anatomi, Radiologi, dan Fisoiterapi Kasubsi Farmasi Kasubsi Pelayanan Gizi dan Produksi Makanan
Komite PPI SPI
Kasubsi Rekam Medik
Kasi Pelayanan Keperawatan
Kasubsi Rawat Inap, Passosmed, High Care Unit (HCU), dan Kamar Jenazah Kasubsi Klinik Kebidanan dan Kandungan, Ruangan Bersalin, Rawat Nifas, dan Rawat Neonatus Kasubsi Rawat Jalan, Home Care, IGD, dan Kamar Bedah
Kasi Administrasi Umum & Keuangan Kasubsi Personalia, PSI, Diklat, dan UPKM Kasubsi Keuangan Kasubsi Akuntansi Kasubsi Rumah Tangga & Logistik Kasubsi Keamanan dan Kendaraan
Gambar 11: Struktur Organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber : Rumah Sakit Panti Nugroho
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Berikut ini adalah tugas dan wewenang setiap jabatan struktur organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta: 1. Direktur Utama a. Direktur bertugas melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi segala kebijaksanaan dan peraturan dalam rangka penyelenggaraan Rumah Sakit. b. Mengkoordinasi dan melakukan pegawasan dalam menyusun anggaran Rumah Sakit. c. Bertanggung jawab penuh kepada yayasan sebagai wakil pemilik Rumah Sakit. d. Memberi arahan kepada para kepala seksi dan seluruh pekerja dalam rangka peningkatan kemampuan. e. Menjalin kerjasama dengan instansi dari luar Rumah Sakit Panti Nugroho, baik pemerintah maupun swasta, sejauh kerjasama itu bukan merupakan wewenang pengurus yayasan Panti Rapih. 2. Komite Medik a. Memberikan saran kepada direktur. b. Koordinasi dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis. c. Menyusun kebijakan pelayanan medis, sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh kelompok staf medis di Rumah Sakit. d. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan, dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan dalam bidang medis. e. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
3. Kepala Sekretariat Rumah Sakit a. Melaksanakan tugas kesekretariat direksi/ Rumah Sakit. b. Melakukan pekerjaan yang ada hubungannya dengan surat-menyurat untuk pihak luar Rumah Sakit. c. Menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan pihak Rumah Sakit. 4. Kasi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik a. Mengkoordinasi tugas-tugas dokter. b. Merencanakan
dan
melaksanakan
program
pembinaan
dan
pengembangan SDM khususnya : 1) Kepala IGD dan Kamar bedah (Kasubsi pelayanan medik) a) Mengelola administrasi seksi-seksi seluruh bagian pelayanan medik. b) Mengusulkan kegiatan pengembangan atau pelatihan yang diperlukan oleh para dokter. 2) Kasubsi Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, Radiologi, dan Fisioterapi a) Mengkoordinir, mengawasi dan menilai pelaksanaan kegiatan pemeriksaan terhadap pasien sesuai permintaan dokter. b) Memberikan pengarahan, motivasi dan pendampingan pada staf Radiologi, Fisioterapi, dan Patologi Klinik agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai standar yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
c) Mengadakan pendekatan, memberi penjelasan, dan motivasi pada pasien agar berperan serta memperlancar pemeriksaan/ tindakan yang akan dilakukan. d) Memeriksa pelaksanaan pencataan dan pelaporan kegiatan 3) Kasubsi Farmasi a) Mengkoordinir dan mengendalikan permintaan serta persediaan obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan rawat inap dan rawat jalan agar sesuai resep dokter dan kebutuhan pasien. b) Memeriksa dan bertanggung jawab atas pengadaan obat dan alat kesehatan di gudang, sesuai kebutuhan sub seksi farmas.i c) Memeriksa pencatatan, pelaksanaan Stock Opname obat dan alat kesehatan agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. 4) Kasubsi Pelayanan Gizi dan Produksi Makanan a) Memeriksa menu makanan yang harus diproduksi selama waktu tertentu, sesuai ketentuan setiap pasien rawat inap. b) Mengatur dan mengendalikan pengadaan dan kebutuhan bahan makanan yang disimpan di gudang agar efektif dan efisien dengan memperhatikan jenis bahan makanan. c) Mengatur, meneliti, dan melengkapi persediaan pesanan ke seksi produksi makanan dan konsultasi dengan ahli gizi. d) Memperhatikan cita rasa, cara memasak, dan penyajian yang baik agar berdaya guna bagi kesembuhan pasien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
5) Kasubsi Rekam Medik Memeriksa dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pencatatan seluruh pasien rawat inap dan rawat jalan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kesehatan pasien. c. Menilai dan mengendalikan pendayagunaan SDM dan fasilitas agar efektif dan efisien. 5. Kasi Pelayanan Keperawatan a. Mengembangkan dan mengkaji pelayanan keperawatan pada pasien secara profesional dan sesuai perkembangan zaman. b. Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai prosedur yang berlaku. c. Mengkaji dan memperhatikan pasien sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang berlaku. d. Bertanggung jawab dan membantu menyiapkan pasien yang akan dirujuk ke Rumah Sakit lain untu pemeriksaan yang lebih lengkap demi kesembuhan pasien. e. Menyiapkan pasien rawat inap yang akan pulang dan memberikan penyuluhan tentang keperawatan selanjutnya. Selain tugas dan wewenang tersebut, Kasi Pelayanan Keperawatan juga mempunyai sub seksi yang harus ditangani yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
1) Kasubsi Rawat Inap, Passosmed, High Care Unit (HCU), dan Kamar Jenazah a) Melaksanakan koordinasi seluruh kegiatan pelayanan kesehatan pada sub seksi rawat inap dan High Care Unit. b) Melaksanakan
pembinaan
dan
pendampingan
untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan motivasi agar dapat melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar yang berlaku. c) Bertanggung jawab atas kebutuhan rutin di ruangan yang meliputi obat, alat kesehatan, dan peralatan lain sesuai kegiatan keperawatan. d) Memberikan pelayanan keperawatan secara intensif dan pendampingan pastoral kepada pasien di HCU dan rawat inap. 2) Kasubsi Klinik Kebidanan dan Kandungan, Ruangan Bersalin, Rawat Nifas, dan Rawat Neonates a) Memberikan pelayanan kepada ibu-ibu yang dirawat pada ruangan yang disediakan dan melayani persalinan ibu-ibu yang akan
melahirkan
dan
memberikan
pertolongan
kasus
kebidanan. b) Memberikan pelayanan perawatan kepada bayi yang baru lahir dan perawatan khusus bagi bayi-bayi yang mengalami kelainan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
c) Memberikan informasi bagi para ibu yang sedang hamil dan membantu dokter kebidanan. 3) Kasubsi Rawat Jalan, Home Care, IGD, dan Kamar Bedah a) Memberkan pelayanan pemeriksaan kepada masyarakat oleh dokter umum, spesialis, dan memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan tindakan segera/ darurat. b) Memberikan asuhan keperawatan, rasa aman, percaya, dan penyuluhan kepada pasien yang akan menjalani operasi. c) Mendampingi dan memantau jalannya operasi yang sedang berlangsung
demi
kelancaran,
efisiensi,
efektifias,
dan
permintaan
dan
mengatas permasalahan yang muncul. d) Bertanggung
jawab
atas
penyusunan
pelaksanaan kebutuhan rutin sub seksi rawat jalan, instansi gawat darurat IGD, dan kamar bedah yang meliputi obat, alat kesehatan, dan peralatan lain yang diperlukan pasien sesuai kegiatan keperawatan 6. Kasi Administrasi Umum dan Keuangan a. Mengelola manajemen keuangan Rumah Sakit. b. Memeriksa dan mengelola anggaran Rumah Sakit. c. Memeriksa dan bertanggung jawab atas laporan keuangan Rumah Sakit yang telah dibuat oleh sub seksi akuntansi. d. Memeriksa anggaran untuk kebutuhan dan kesejahteraan karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
e. Meningkatkan sumber daya manusia SDM sesuai kebutuhan dan kemampuan karyawan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Kasi administrasi umum dan keuangan mempunyai sub seksi sebagai berikut: 1) Kasubsi Personalia, PSI, Diklat, dan UPK a) Menyelenggarakan administrasi bagi seluruh karyawan mulai masuk sampai putus hubungan kerja, termasuk penilaian kinerja. b) Melaksanakan administrasi imbalan jasa, kesejahteraan, dan memperhatikan
pelaksanaan
peraturan
karyawan
sesuai
ketentuan dan kebijakan yang berlaku di lingkungan yayasan dan Rumah Sakit. c) Merencanakan dan menyelenggarakan pembinaan, pelatihan, peningkatan kemampuan untuk para karyawan sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit. d) Memberikan informasi dan mensosialisasikan segala kegiatan dan peraturan/ketentuan yang baru kepada seluruh karyawan Rumah Sakit. e) Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pengembangan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat sebagai sarana mempromosikan Rumah Sakit Panti Nugroho.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
2) Kasubsi Keuangan a) Mengelola keuangan Rumah Sakit dengan memeriksa, dan mengendalikan realisasi pendapatan dan biaya Rumah Sakit. b) Menerima dan mengeluarkan uang melalui kas atau bank berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku. c) Memeriksa, membuat laporan kas harian, dan perhitungan fisik saldo kas yang disertai dokumen-dokumen atas transaksi yang terealisasi. d) Memeriksa dan melakukan penagihan biaya perawatan dan pengobatan pasien pada instansi yang menanggung atau memalui askes dengan syarat administrasi yang telah dilengkapi oleh pasien. 3) Kasubsi Akuntansi a) Menerima, mencocokan, dan memeriksa seluruh laporan rekapitulasi yang disertai dokumen-dokumen dari masingmasing seksi terkait dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. b) Memproses dokumen-dokumen tersebut yang dicatat dalam jurnal, posting ke buku besar sampai menjadi laporan keuangan yang berupa neraca, laba-rugi, perubahan modal, Cash Flow (arus kas). c) Melaporkan informasi keuangan tersebut ke yayasan dan direktur Rumah Sakit untuk kepentingan manajemen dalam pengambilan keputusan dan untuk mengevaluasi keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Rumah Sakit khususnya dan yayasan Panti Rapih secara keseluruhan. 4) Kasubsi Rumah Tangga dan Logistik a) Memelihara dan menjaga kebersihan semua ruangan untuk pasien, seluruh seksi, dan lingkungan rumah sakit agar tetap bersih, sehat, asri, dan nyaman sehingga membantu pelayanan kesehatan dan kesembuhan pasien. b) Menyediakan, mengawasi, dan mengendalikan pengadaan barang non medik agar pelaksanaannya sesuai prosedur yang berlaku, efektif, dan efisien. c) Memeliharaan dan memperbaiki listrik, mesin, bangunan, dan peralatan lain yang diperlukan demi pelayanan kesehatan. d) Memeriksa dan mengawasi pencatatan, investasi, dan Stock Opname untuk pengadaan barang non medik di gudang. 5) Kasubsi Keamanan dan Kendaraan a) Menyediakan dan melayani transportasi yang dbutuhkan untuk kegiatan Rumah Sakit, terutama ambulance untuk antar jemput pasien. b) Mengelola, menjaga keamanan, dan ketertiban di seluruh lingkungan Rumah Sakit dengan menjalin relasi, komunikasi, dan kerjasama dengan pasien, semua seksi, dan Stakeholder.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
7. SPI a. Mengamati seluruh kegiatan operasional. b. Mengevaluasi seluruh kegiatan operasional. c. Memastikan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. d. Melakukan kalibrasi (pencocokan) dokumen-dokumen. e. Memastikan data dan laporan keuangan telah disajikan secara wajar. E. Personalia 1. Status Karyawan Saat ini Rumah Sakit Panti Nugroho memiliki kurang lebih 193 karyawan, rinciannya sebagai berikut: Tabel 4. tabel ketenagakerjaan No
Jenis Tenaga
2015
1
Tenaga Medis
38
2
Tenaga Keperawatan
75
3
Tenaga Kefarmasian
12
4
Tenaga Kesehatan Sanitarian
1
5
Tenaga Gizi
2
6
Tenaga Keterapian Fisik
1
7
Tenaga Keteknisan Medis
8
8
Tenaga Non Kesehatan
56
Total
193
Sumber: Rumah Sakit Panti Nugroho
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Sistem penggajian rumah sakit ini disesuaikan dengan status karyawan dan kontrak kerja yang sudah disepakati, gaji diberikan setiap bulan dan besarnya gaji serta tunjangan yang diterima berdasarkan jabatan dan kontrak kerja. Upah atau gaji pokok paling rendah yang diperoleh karyawan sesuai dengan upah minimum regional (UMR) yang berlaku. 2. Perekrutan Karyawan Cara perekrutan karyawan dilakukan dengan cara close recruitmen. Rumah Sakit Panti Nugroho tidak memuat iklan lowongan kerja, kapan saja pencari kerja mengajukan surat lamaran pasti akan diterima oleh pihak Rumah Sakit. Jika salah satu sub seksi kekurangan karyawan, maka surat lamaran akan diambil dan diseleksi dengan catatan pencari kerja sudah memasukan surat lamaran berkisar dua taun yang lalu. 3. Jaminan Kesejahteraan Karyawan Rumah Sakit Panti Nugroho memberikan tunjangan atau jaminan sosial bagi karyawannya, seperti: a. Tunjangan hari raya b. Tunjangan pendidikan c. BPJS d. Tunjangan kecelakaan kerja e. Tunjangan kematian f. Tunjangan hari tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
4. Jam Kerja Pembagian kerja karyawan di RS Panti Nugroho sebagai berikut: Tabel 5. tabel pembagian jam kerja karyawan Jenis Sub Seksi
Pembagian Kerja
Pukul (WIB)
Karyawan Administrasi
Shift 1
07.00-14.00
Farmasi
Shift 1
07.00-14.00
Shift 2
13.00-20.00
Shift 3
20.00-07.00
-
09.00-16.00
Shift 1
05.00-12.00
Shift 2
07.00-14.00
Shift 3
14.00-21.00
Shift 1
07.00-14.00
Shift 2
13.30-20.30
Shift 3
2030-07.00
Shift 1
07.00-14.00
Shift 2
13.30-20.30
Fisio Terapi
Shift 1
08.00-15.00
Rekam Medis
Shift 1
07.00-14.00
Shift 2
13.30-20.30
Shift 3
20.30-07.00
-
11.00-18.00
No 1
2 PS Instalasi Gizi 3
Laboratorium 4
Radiologi 5 6
7 PS Sumber: Rumah Sakit Panti Nugroho
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
F. Usaha dan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Panti Nugroho adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan Gawat Darurat 2. Pelayanan Rawat Jalan 3. Pelayanan Rawat Inap 4. Pelayanan Spesialistik Penunjang Medik a. CT-Scan, b. Radiologi-USG, c. Laboratorium, d. Home Care, e. Klub Jantung Sehat, f. Klub DM, g. Klub Bunda, h. Pijat Bayi 5. Pelayanan Penunjang Klinik Pelayanan Penunjang Non Klinik 6. Kegiatan Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat a. Workshop manajemen laktasi untuk Bidan se-wilayah Sleman, b. Workshop senam Nifas, c. Lomba bayi sehat, d. Seminar tentang imunisasi, e. Aksi sosial penyuluhan tentang pijat bayi, f. Penghijauan di lereng Merapi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
g. Penyuluhan kesehatan untuk masyarakat di wilayah Cangkringan, h. Penyuluhan di Candi binangun dan menghibur para manula di Panti Wreda Abiyasa, i. Serta penyuluhan di Sekolah-sekolah. G. Sistem Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho memberikan gaji kepada karyawan terdiri dari gaji pokok dan gaji premi (menurut jam kerja karyawan), insentif fungsional, insentif kehadiran, insentif lembur, insentif jaga malam, dan tunjangan structural (jika menjabat sebagai kepala bagian). Sistem penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho didasarkan pada golongan-golongan yang telah ditentukan oleh Yayasan Panti Rapih dimana tidak dapat ditampilkan karena informasi tersebut bersifat rahasia. Setiap karyawan mendapat gaji yang dikirim melalui bank diantaranya adalah Bank BDE (Bank Bhakti Daya Ekonomi) dan BPD (Bank Pembangunan Daerah). Komponen yang digunakan dalam melakukan sistem penggajian adalah sebagai berikut: a. Karyawan tetap Komponen yang terkait penerimaan gaji karyawan tetap setiap bulannya yaitu: 1) Gaji pokok 2) Insentif a) Insentif fungsional, b) Insentif kehadiran,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
c) Insentif lembur, d) Insentif jaga malam, e) Tunjangan struktural b. Karyawan tidak tetap Komponen yang terkait penerimaan gaji karyawan tidak tetap yaitu: 1) Gaji honorarium tetap 2) Insentif a) Insentif kehadiran, b) Insentif jaga malam, c) Insentif lembur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Pengendalian Internal Penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho 1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Penggajian Sistem penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho melibatkan sub seksi personalia, sub seksi akuntansi, sub seksi keuangan, dan kepala seksi administrasi umum dan keuangan. Sub seksi personalia dibagi menjadi empat bagian yaitu sub seksi personalia, sub seksi pengelolaan sistem informasi (PSI), sub seksi diklat, dan sub seksi upaya pengembangan kesehatan masyarakat (UPKM). Dalam bagian sub seksi personalia terdapat tiga staf dimana masing-masing staf mempunyai wewenang dan tugas yang berbeda diantaranya staf kesejahteraan karyawan, staf pengembangan karyawan, dan staf pengelolaan kepegawaian. Sub seksi akuntansi bertanggung jawab dalam menerima, mencocokan, memeriksa, memproses dokumen sampai dengan melaporkan laporan keuangan. Sub seksi keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan, menerima dan mengeluarkan uang, memeriksa dan melakukan penagihan. Seksi administrasi umum dan keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan manajemen, memeriksa dan mengelola anggaran, memeriksa dan bertanggung jawab atas laporan keuangan, dan meningkatkan Sumber Daya Manusia.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho a. Sub seksi Personalia Sub seksi personalia menyelenggarakan administrasi bagi seluruh karyawan mulai masuk sampai putus hubungan kerja termasuk penilaian kinerja. Dalam sub seksi ini terdapat tiga staf yang masingmasing mempunyai tugas yang berbeda-beda diantaranya staf sub seksi pengelolaan kepegawaian yang merangkap sebagai kepala sub seksi personalia,
staf sub seksi kesejahteraan karyawan,
dan staf
pengembangan karyawan. 1) Staf pengelolaan kepegawaian Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya staf ini merangkap sebagai kepala subseksi personalia. Mencatat waktu hadir
merupakan salah satu tugas
dari staf
pengelolaan
kepegawaian, sehingga staf ini membuat daftar hadir/daftar presensi karyawan yang kemudian didistribusikan kepada setiap seksi dan sub seksi. Surat keputusan tentang penggajian yang dikirimkan oleh Yayasan Panti Rapih dipakai sebagai dokumen pendukung
dalam
pembuatan
daftar
hadir/daftar
presensi
karyawan. Daftar hadir yang telah diisi dan diotorisasi oleh kepala sub seksi masing-masing dikembalikan ke sub seksi personalia pada akhir bulan, kemudian dibandingkan antara daftar hadir beserta lampirannya dengan Finger Print, jika sudah sesuai dikirim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
ke staf kesejahteraan karyawan. Staf ini juga memeriksa setiap dokumen (daftar hadir, daftar gaji, rekap daftar gaji, Kuitansi Intern, Surat perintah Pengeluaran Kas) yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan penggajian sebelum diperiksa dan diotorisasi oleh kepala administrasi umum dan keuangan serta direktur Rumah Sakit. 2) Staf kesejahteraan karyawan Melaksanakan adminitrasi imbalan jasa, kesejahteraan, dan memperhatikan pelaksanaan peraturan karyawan sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku di lingkungan rumah sakit. Staf ini menerima daftar hadir dari staf pengelolaan kepegawaian yang telah dibandingan dengan Finger Print, kemudian dijadikan acuan untuk membuat daftar gaji, rekap daftar gaji, dan potonganpotongan beban karyawan. Dalam kegiatan sistem akuntansi penggajian, staf ini juga melaksanakan tugas dalam pendistribusian gaji karyawan melalui transfer via Bank Bhakti Daya Ekonomi (BDE) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Staf ini membawa daftar gaji, SPPK dan mengisi slip penarikan yang kemudian diotorisasi oleh Bank sebagai bukti pengeluaran kas. 3) Staf pengembangan karyawan Merencanakan dan menyelenggarakan pembinaan, pelatihan, peningkatan kemampuan untuk para karyawan sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
kebutuhan Rumah Sakit. Dalam sistem akuntansi penggajian, staf ini tidak ambil bagian dalam kegiatan penggajian. b. Sub seksi Akuntansi Sub seksi ini dalam kegiatan penggajian bertugas mencatat dafar gaji dan rekap daftar gaji ke dalam jurnal, memposting buku besar, membuat dan melaporkan laporan keuangan, mengarsipkan daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak & jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank (BDE & BPD), rekap daftar gaji, dan SPPK (BDE & BPD) secara tetap sesuai tanggal transaksi. c. Sub seksi Keuangan Sub seksi ini bertugas membuat Bukti Bank Keluar (BBK) berdasarkan Kuitansi Intern (KI) yang dikirim dari sub seksi personalia. Sub seksi ini mengirimkan BBK lembar 1 (asli) dan KI ke sub seksi akuntansi dan mengarsipkan BBK lembar 2 (tembusan) secara tetap berdasarkan tanggal transaksi. d. Kepala seksi Administrasi Umum dan Keuangan Kepala seksi ini bertugas mengotorisasi serta memeriksa perhitungan daftar gaji dan rekap daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak & jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank (BDE & BPD), dan SPPK (BDE & BPD) dan memperhatikan kesejahteraan karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Berikut ini adalah hasil evaluasi mengenai fungsi yang terkait dalam sistem akuntasi penggajian yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 6. Perbandingan teori dan praktik mengenai fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian yang diterapkan dalam Rumah Sakit Panti Nugroho. No.
Teori
1.
Sub seksi Personalia
2.
Sub seksi Akuntansi
3.
Sub seksi Keuangan
4.
Kepala seksi Administrasi Umum dan Keuangan Sumber: Data Diolah
Praktik Keterangan Ya Tidak Bertugas dalam pembuatan daftar hadir dan pengelolaan kesejahteraan karyawan. Bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi penggajian ke dalam jurnal, buku besar, dan membuat laporan keuangan. Bertugas untuk membuat BBK sebagai bukti pengeluaran uang melalui bank. Bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan otorisasi dokumen.
3. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho: a. Perubahan Gaji (Surat Keputusan Yayasan Tentang Penggajian) Dokumen ini dibuat oleh Yayasan Panti Rapih yang berfungsi sebagai surat keputusan pengangkatan karyawan, pemutusan hubungan kerja, maupun untuk perubahan perhitungan dalam daftar gaji karyawan, kemudian diotorisasi oleh direktur rumah sakit dan diakumulasikan oleh sub seksi personalia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
b. Kartu Jam Hadir (Daftar Presensi Karyawan & Finger Print) Dokumen ini digunakan oleh sub seksi personalia dalam pembuatan daftar gaji karyawan dengan mencocokan antara daftar hadir (manual) dengan hasil Finger Print, dan daftar lembur karyawan terlebih dahulu. c. Daftar Gaji Dokumen ini digunakan dalam penghitungan gaji yang harus diterima oleh setiap karyawan. Ada dua tipe daftar gaji yang dibuat oleh staf penggajian yaitu daftar gaji besar karyawan dan daftar gaji khusus untuk lampiran ke Bank. Daftar gaji besar karyawan berisi gaji besar, potongan berobat, potongan yadapen, potongan pajak, jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan) dan sebagainya, sedangkan daftar gaji khusus untuk lampairan ke Bank berisi nama karyawan, nomor rekening, dan jumlah uang yang harus diterima oleh setiap karyawan. d. Rekap daftar gaji Dokumen ini merupakan ringkasan gaji setiap sub seksi dan digunakan untuk perhitungan biaya keseluruhan yang menjadi beban rumah sakit akibat adanya kegiatan penggajian. e. Surat Pernyataan Gaji (Surat Perintah Pengeluaran Kas/SPPK) Dokumen ini berupa surat perintah yang dibuat oleh sub seksi personalia dan ditujukan kepada bank untuk melakukan transfer sejumlah uang kepada setiap karyawan sesuai yang tertera di dalam daftar gaji akibat adanya kegiatan penggajian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
f. Kuitansi Intern/KI Dokumen ini dibuat oleh sub seksi personalia sebagai perintah pengeluaran uang, kemudian KI asli dikirim ke sub seksi keuangan dan KI tembusan diarsipkan secara tetap menurut tanggal. g. Bukti Bank Keluar/BBK Dokumen ini dibuat oleh sub seksi keuangan dan digunakan sebagai bukti bahwa bank telah menggunakan kas Rumah Sakit Panti Nugroho untuk kegiatan penggajian dengan mentransfer sejumlah uang kepada setiap karyawan sesuai dengan yang tertera pada daftar gaji. Berikut ini adalah hasil evaluasi dokumen yang digunakan dalam sistem akuntasi penggajian yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 7. Perbandingan teori dan praktik mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. No.
Teori
1.
Perubahan gaji (Surat Keputusan Penggajian) Kartu Jam Hadir (Daftar Presensi Karyawan & Finger Print) Daftar gaji
2.
3.
Sumber: Data Diolah
Praktik Keterangan Ya Tidak Dibuat oleh Yayasan Panti Rapih. Dokumen ini digunakan untuk mencatat jam hadir setiap karyawan. Dokumen ini berisi perhitungan jumlah gaji yang akan diterima setiap karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Tabel 7. Perbandingan teori dan praktik mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho (Lanjutan). No.
Teori
4.
Rekap daftar gaji
5.
Surat Pernyataan Gaji (Surat Perintah Pengeluaran Kas/SPPK)
6.
Kuitansi Intern
7.
Bukti Bank Keluar
Praktik Keterangan Ya Tidak Dokumen ini merupakan ringkasan gaji setiap subseksi yang dibuat berdasarkan daftar gaji. Dokumen ini dibuat oleh sub seksi personalia yang ditujukan kepada bank sebanyak 3 lembar. Dokumen ini berisi permohonan pengeluaran kas yang dibuat sub seksi personalia. Dokumen ini merupakan bukti pengeluaran kas yang dilakukan bank.
Sumber: Data Diolah Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dokumen yang digunakan telah sesuai dengan teori dan sudah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. 4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. a. Jurnal Umum Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penggajian karyawan setiap bulannya. Setelah dicatat ke dalam jurnal umum, data transaksi kemudian diringkas dan diposting ke dalam buku besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
b. Buku besar Catatan ini berupa ringkasan data keuangan yang digunakan dalam kegiatan penggajian karyawan. c. Kartu Penghasilan Karyawan/Slip gaji Slip gaji ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang harus diterima oleh setiap karyawan. Rumah Sakit Panti Nugroho sedang menggalakkan program paperless, sehingga di masa yang akan datang slip gaji karyawan tidak akan diberikan berupa print out melainkan dapat diakses melalui komputer dengan memasukan nomor induk karyawan. Berikut ini adalah hasil evaluasi catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntasi penggajian yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 8. Perbandingan teori dan praktik mengenai catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. No.
Teori
Praktik Ya Tidak
1.
Jurnal umum
2.
Buku besar
3.
Slip gaji
Sumber: Data Diolah
Keterangan Catatan ini digunakan untuk mencatat data transaksi penggajian. Catatan ini berupa ringkasan data keuangan dibuat berdasarkan jurnal umum. Catatan ini berisi jumlah bersih gaji karyawan yang akan diterima setiap karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Berdasarkan hasil evaluasi dari catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho, dapat disimpulkan bahwa catatan yang digunakan telah sesuai dengan teori dan sudah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. Terhitung bulan Desember 2014, Rumah Sakit Panti Nugroho tidak menggunakan catatan kartu biaya, karena menurut Yayasan Panti Rapih catatan ini tidak dibutuhkan. 5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. a. Prosedur Pencatatan waktu hadir Prosedur ini digunakan untuk mencatat waktu hadir setiap karyawan yaitu dengan menggunakan daftar presensi karyawan, Finger Print, dan daftar lembur. Dokumen-dokumen pendukung tersebut diotorisasi kepala
sub
seksi
masing-masing
kemudian
dibandingkan
kesesuaiannya oleh kepala sub seksi personalia sebelum dibuat daftar gaji oleh staf kesejahteraan karyawan. Dokumen ini diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia. b. Prosedur Pembuatan Daftar gaji Data yang dipakai dalam pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan yayasan tentang penggajian, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potongan-potongan yang menjadi beban karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
c. Prosedur distribusi biaya gaji Prosedur ini dilakukan melalui bank (BPD dan BDE) karena kegiatan penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho dilakukan dengan menggunakan cara transfer. d. Prosedur Pembuatan Bukti Bank Keluar (BBK) Setelah KI selesai dibuat oleh sub seksi personalia, selanjutnya KI asli dikirim ke sub seksi keuangan. Kemudian dibuat BBK sebanyak 2 (dua) lembar oleh sub seksi keuangan dan diotorisasi oleh kepala seksi administrasi umum dan keuangan dan direktur. Dokumen ini didistribusikan sebagai berikut: 1) BBK Lembar 1, dikirim ke sub seksi akuntansi. 2) BBK Lembar 2, disimpan sebagai arsip tetap oleh sub seksi keuangan. Berikut ini adalah hasil evaluasi jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho: Tabel 9. Perbandingan teori dan praktik mengenai jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. No.
Teori
1.
Prosedur pencatatan waktu hadir
Sumber: Data Diolah
Praktik Ya Tidak
Keterangan Dalam prosedur ini sub seksi personalia membandingkan DH dengan FP sebelum digunakan sebagai dasar pembuatan daftar gaji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Tabel 9. Perbandingan teori dan praktik mengenai jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho (Lanjutan). Praktik Ya Tidak
No.
Teori
2.
Prosedur pembuatan daftar gaji
3.
Prosedur distribusi biaya gaji
4.
Prosedur pembuatan Bukti Bank Keluar
Keterangan Dalam prosedur ini membutuhkan data berupa surat keputusan, daftar gaji sebelumnya, DH, dan potongan. Dalam prosedur ini yang melakukan kegiatan adalah pihak Bank. Dalam prosedur ini dilakukan oleh sub seksi keuangan yang kemudian dikirim ke sub seksi personalia dan sub seksi akuntansi
Sumber: Data Diolah Berdasarkan hasil evaluasi dari jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho, dapat diketahui bahwa prosedur yang digunakan telah sesuai dengan teori dan sudah disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. 6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. Uraian kegiatan dalam pelaksanaan sistem akuntansi penggajian di Rumah Sakit Panti Nugroho sebagai berikut: a. Sub seksi personalia, staf pengelolaan kepegawaian membuat daftar hadir (daftar presensi), dan daftar lembur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
b. Daftar hadir beserta lampirannya didistribusikan ke setiap seksi dan sub seksi yang ada di Rumah Sakit Panti Nugroho. Setelah akhir bulan, daftar hadir diotorisasi oleh kepala sub seksi masing-masing dan dikembalikan ke sub seksi personalia. c. Sub
seksi
personalia
staf
bagian
pencatat
waktu
hadir
membandingkan daftar hadir beserta lampirannya dengan Finger Print, jika sudah sesuai dikirim ke staf kesejahteraan karyawan. d. Berdasarkan daftar hadir, staf kesejahteraan karyawan membuat dokumen sebagai berikut: 1) Daftar gaji rangkap 2 (asli): a) Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b) Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 2) Potongan beban karyawan rangkap 2 (asli): a) Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b) Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 3) Potongan Yadapen rangkap 2 (asli): a) Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b) Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 4) Potongan pajak dan Jamsostek rangkap 2 (asli): a) Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b) Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 5) Daftar gaji khusus lampiran ke Bank (BDE & BPD) masingmasing rangkap 3 (asli):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
a) Lembar 1 dikirim ke Bank b) Lembar 2 dikirim ke sub seksi Akuntansi c) Lembar 3 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 6) Rekap daftar gaji rangkap 2 (asli): a) Lembar 1 dikirim ke sub seksi Akuntansi b) Lembar 2 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 7) KI (Kuitansi Intern) untuk pengeluaran melalui BDE & BPD masing-masing rangkap 2: a) Lembar 1 (asli) dikirim ke sub seksi Keuangan b) Lembar 2 (tembusan) diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia 8) SPPK (Surat Perintah Pengeluaran Kas) ditujukan untuk BDE & BPD masing-masing rangkap 3 (asli): a) Lembar 1 dikirim ke Bank b) Lembar 2 dikirim ke sub seksi Akuntansi c) Lembar 3 diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia e. Setelah daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak & jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank (BDE & BPD), rekap daftar gaji, KI dan SPPK (BDE & BPD) selesai dibuat oleh sub seksi personalia, dokumen-dokumen tersebut diperiksa oleh kepala bagian sub seksi personalia dan kepala seksi administrasi umum dan keuangan. Dokumen-dokumen tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
kemudian diotorisasi oleh direktur Rumah Sakit Panti Nugroho dan dikembalikan ke sub seksi personalia. f. Sub seksi personalia melakukan kegiatan penggajian melalui Bank dengan membawa daftar gaji, SPPK dan mengisi slip penarikan yang kemudian diotorisasi oleh Bank sebagai bukti pengeluaran kas. Slip penarikan (asli) diarsipkan secara tetap oleh sub seksi personalia, sedangkan daftar gaji khusus lampiran untuk Bank dan SPPK diarsipkan secara tetap oleh Bank. g. Sub seksi Akuntansi setelah menerima daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak & jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank (BDE & BPD), rekap daftar gaji, dan SPPK (BDE & BPD) dari sub seksi personalia, kemudian diarsipkan secara tetap. h. Sub seksi Keuangan setelah menerima KI (BDE & BPD) dari sub seksi personalia. Sebelum sub seksi keuangan membuat BBK yang diotorisasi oleh direktur harus mendapat konfirmasi terlebih dahulu bahwa sub seksi personalia memang telah melakukan transfer ke setiap karyawan melalui Bank (BDE & BPD). BBK (Bukti Bank Keluar) dibuat sebanyak 2 rangkap, uraiannya sebagai berikut: a) BBK lembar 1 (asli) dan KI (asli) dikirim ke sub seksi Akuntansi b) BBK lembar 2 (tembusan) diarsipkan secara tetap oleh sub seksi keuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
i. Sub seksi Akuntansi menerima BBK (asli) dan KI (asli) dari sub seksi keuangan, kemudian dibandingkan dengan daftar gaji, potongan beban karyawan, potongan Yadapen, potongan pajak & jamsostek, daftar gaji untuk lampiran ke bank (BDE & BPD), rekap daftar gaji, dan SPPK (BDE & BPD) dari sub seksi personalia. Kemudian sub seksi Akuntansi membuat jurnal umum, buku besar, dan laporan keuangan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bagan alir dokumen yang dilaksanakan pihak Rumah Sakit Panti Nugroho adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
Sub seksi Personalia
Staf Pengelolaan Kepegawaian
Staf Kesejahteraan Karyawan
Mulai
2 SG SPPK BPD 3
Membuat DH, Daftar Lembur
SPPK BDE 3 KI BPD Dibagikan kepada masing-masing seksi dan sub seksi
Lb
DH
KI BDE
2
RDG
2
DGL BPD DGL BDE
3
FP
2
PPJ
2
2
PBK DG
3 2
PYadapen
1
3
2 2
1 Keterangan: DH = Daftar Hadir FP = Finger Print LS = Lembur DG = Daftar Gaji PBK = Potongan Beban Karyawan PYadapen = Potongan Yadapen PPJ = Potongan Pajak & Jamsostek DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran Bank Bhakti Daya Ekonomi DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran Bank Pembangunan Daerah RDG = Rekap Daftar Gaji KI BDE = Kuitansi Intern Bank Bhakti Daya Ekonomi KI BPD = Kuitansi Intern Bank Pembangunan Daerah SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas Bank Bhakti Daya Ekonomi SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas Bank Pembangunan Daerah SG = Slip Gaji
Di bagikan kepada setiap karyawan
T
Gambar 12: Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Sub seksi Personalia Bag. Gaji
1
LS
3
FP
2
DH
1
3
Keterangan: DG = Daftar Gaji PBK = Potongan Beban karyawan PYadapen = Potongan Yadapen PPJ = Potongan Pajak & Jamsostek DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran BDE DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran BPD RDG = Rekap Daftar Gaji KI BDE = Kuitansi Intern BDE KI BPD = Kuitansi Intern BPD SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas BDE SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas BPD
2
Membuat DG & Potonganpotongan
SPPK BPD T
1 3
2 SPPK BDE
1 2
Membuat RDG
KI BPD
1 2
KI BDE
1 2
Membuat KI
RDG
1 3 2
DGL BPD
Membuat SPPK
1 3
2 DGL BDE
1 2
PPJ
1 2
PYadapen
3
1 2
PBK
1 2
DG
1 4
5 SG
2
Gambar 12 (Lanjutan): Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
Sub seksi Personalia
Staf Kesejahteraan Karyawan
Dari Bank BDE
3
SPPK BPD SPPK BDE DGL BPD DGL BDE
Dari BPD
1 SP
1
SP
1 1
Mengisi SP BDE & SP BPD Diotorisasi Direktur
2 SP BPD
1
2 SP BDE 1 SPPK BPD SPPK BDE DGL BPD DGL BDE
1 1
1 1
T
Diarsipkan oleh Bank BDE Keterangan: DGL BDE DGL BPD SPPK BDE SPPK BPD SP BDE SP BPD
Diarsipkan oleh BPD
= Daftar Gaji Lampiran BDE = Daftar Gaji Lampiran BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas BPD = Slip Penarikan BDE = Slip Penarikan BPD
Gambar 12 (Lanjutan): Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
Sub seksi Keuangan
4
KI BPD
1
KI BDE
1
Membuat BBK
Diotorisasi Direktur
KI BPD
1
KI BDE
1 2
BBK BPD
1 2
BBK BDE
Keterangan: KI BDE KI BPD BBK BDE BBK BPD
1
= Kuitansi Intern BDE = Kuitansi Intern BPD = Bukti Bank Keluar BDE = Bukti Bank Keluar BPD
6
T
Gambar 12 (Lanjutan): Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
Sub seksi Akuntansi
5
6 SPPK BPD SPPK BDE
RDG
KI BPD 1
BBK BPD
2
DGL BDE
1
KI BDE
1
DGL BPD
BBK BDE
1 1
2
PPJ
1
PYadapen
1
PBK DG
2 2
1 1
Diperiksa & disesuaikan
KI BPD
1
KI BDE
1
BBK BPD BBK BDE SPPK BPD SPPK BDE RDG
2 2
1
DGL BPD DGL BDE PPJ
2 2
1
PYadapen
1
PBK
1
DG
1
JU
1 1
BB
Keterangan: DG = Daftar Gaji PBK = Potongan Beban Karyawan PYadapen = Potongan Yadapen PPJ = Potongan Pajak & Jamsostek DGL BDE = Daftar Gaji Lampiran BDE DGL BPD = Daftar Gaji Lampiran BPD RDG = Rekap Daftar Gaji SPPK BDE = Surat Perintah Pengeluaran Kas BDE SPPK BPD = Surat Perintah Pengeluaran Kas BPD BBK BDE = Bukti Bank Keluar BDE BBK BPD = Bukti Bank Keluar BPD KI BDE = Kuitansi Intern BDE KI BPD = Kuitansi Intern BPD JU = Jurnal Umum BB = Buku Besar LK = Laporan Keuangan
LK
T
Selesai
Gambar 12 (Lanjutan): Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
7. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntasi Penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho. Unsur pengendalian internal Rumah Sakit Panti Nugroho yang diperoleh untuk mengetahui pengendalian intern rumah sakit adalah sebagai berikut: a. Organisasi 1) Fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji. Sub seksi personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai macam informasi seperti nama karyawan, jumlah karyawan, pangkat setiap karyawan, jumlah tanggungan keluarga, dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan. Sub seksi personalia staf pengelolaan kepegawaian harus terpisah dari staf kesejahteraan karyawan. Staf kesejahteraan karyawan bertanggung jawab atas penghitungan dan pembuatan daftar gaji setiap karyawan. Daftar gaji didasarkan pada informasi daftar hadir dan Finger Print. Dengan dipisahkannya bagian tersebut, hasil penghitungan penghasilan karyawan dicek ketelitian dan keandalannya oleh kepala sub seksi personalia dan kepala seksi administrasi umum dan keuangan kemudian diotorisasi oleh direktur. Setelah diotorisasi, staf pengembangan karyawan melakukan pembayaran gaji terhadap karyawan melalui transfer via bank (BPD dan BDE).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
2) Fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi Rumah Sakit Panti Nugroho melakukan pengecekan dengan membandingkan antara daftar hadir dengan Finger Print untuk menjamin keandalan data waktu hadir karyawan, sehingga dengan demikian pencatatan waktu hadir tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi agar kebenaran dan keakuratan terjaga dengan baik. Untuk memperjelas uraian analisa mengenai struktur organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho, akan ditunjukkan dengan tabel berikut ini: Tabel 10. Hasil Kuesioner mengenai struktur organisasi Rumah Sakit Panti Nugroho. No. 1.
Struktur Organisasi Apakah fungsi
Ya
pembuatan
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan Pembayaran gaji
daftar
gaji
terpisah
dari
dilakukan
melalui transfer via Bank
fungsi pembayaran gaji? 2.
Apakah fungsi pencatatan waktu terpisah
Daftar
Hadir
diisi
secara
hadir dari
fungsi operasi? Sumber: Data Diolah
Manual Finger Print
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian yang diterapkan oleh Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori dan telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kondisi rumah sakit. b. Sistem otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki
surat
keputusan
pengangkatan
sebagai
karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama. 2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. 3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. 4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. 5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. 6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia. 7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 8) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
Untuk memperjelas uraian analisa mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Panti Nugroho, akan ditunjukkan dengan tabel berikut ini: Tabel 11. Hasil Kuesioner mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Sistem Otorisasi No.
dan Prosedur
Ya
Pencatatan 1.
Apakah
setiap
orang
yang
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan Karyawan tetap
dan
namanya tercantum karyawan
dalam daftar gaji memiliki
kontrak
surat
keputusan pengangkatan sebagai
karyawan
rumah sakit yang ditandatangani oleh pejabat
yang
berwenang? 2.
Apakah
setiap
perubahan
gaji
Surat keputusan
karyawan didasarkan surat
pada
keputusan
pejabat berwenang? Sumber: Data Diolah
yang
direktur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
Tabel 11. Hasil Kuesioner mengenai sistem otorisasi dan prosedur pencatatan (Lanjutan). No. 3.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Apakah setiap potongan
Ya
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan
atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 4.
Apakah kartu jam hadir
Premi,
diotorisasi oleh pejabat
lembur,
yang berwenang?
dan jaga malam
5.
Apakah perintah lembur
diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan? 6.
7.
Apakah daftar gaji
diotorisasi oleh pejabat
dan
yang berwenang?
direktur
Apakah bukti kas keluar
untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 8.
Kasi AUK,
Apakah perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan?
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan telah dilaksanakan dan ditetapkan sesuai dengan fungsi serta tanggung jawab masing-masing bagian. c. Praktik yang Sehat 1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja. 2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. 3) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. 4) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. 5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji. Untuk memperjelas uraian praktik yang sehat tersebut, akan ditunjukkan dengan tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
Tabel 12. Hasil Kuesioner mengenai praktik yang sehat yang diterapkan pada sistem akuntansi penggajian. No.
Praktik yang Sehat
1.
Apakah kartu jam
Ya
hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir dipakai
ini
sebagai
dasar
distribusi
biaya tenaga kerja langsung? 2.
Apakah pemasukan
kartu jam hadir ke dalam
mesin
pencatat
waktu
diawasi oleh fungsi pencatat waktu? 3.
Apakah kebenaran dan
ketelitian
perhitungannya dalam
pembuatan
daftar
gaji
diverifikasi? Sumber: Data Diolah
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Tabel 12. Hasil Kuesioner mengenai praktik yang sehat yang diterapkan pada sistem akuntansi penggajian (Lanjutan). Sistem Otorisasi No.
dan Prosedur
Ya
Pencatatan 4.
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan
Apakah penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan
kartu
penghasilan karyawan? 5.
Apakah
kartu
penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi yang berwenang? Sumber: Data Diolah Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori. d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Untuk memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, rumah sakit melakukan kegiatan dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
1) Seleksi Karyawan Rumah Sakit Panti Nugroho melakukan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. 2) Pengembangan Karyawan Pada Rumah Sakit Panti Nugroho terdapat staf pengembangan, yang bertugas melakukan perkerjaan yang berkaitan dengan pendidikan
karyawan
keperawatan
sesuai
dengan
tuntutan
perkembangan pekerjaan. Untuk memperjelas uraian di atas, akan ditunjukkan dengan tabel sebagai berikut: Tabel 13. Hasil wawancara mengenai karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Karyawan yang No.
Mutunya Sesuai dengan Tanggung
Ya
Jawabnya 1.
Apakah seleksi untuk calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut untuk dapat melaksanakan pekerjaannya?
Sumber: Data Diolah
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
Tabel 13. Hasil wawancara mengenai karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya (Lanjutan). Karyawan yang No.
Mutunya Sesuai dengan Tanggung
Ya
Tidak
Tak Dapat Diterapkan
Keterangan
Jawabnya 2.
Apakah
pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jabatannya? Sumber: Data Diolah Berdasarkan uraian di atas, Rumah Sakit Panti Nugroho telah melakukan seleksi dan pengembangan karyawan untuk mendapatkan karyawan yang kompeten, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pengendalian internal dalam sistem akuntansi penggajian Rumah Sakit Panti Nugroho sudah sesuai dengan teori. B. Pengujian Kepatuhan Berdasarkan pemahaman struktur pengendalian internal penggajian pada Rumah Sakit Panti Nugroho, hasil kuesioner, dan wawancara telah sesuai dengan teori, maka hal tersebut telah menunjukan adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal penggajian. Kesimpulan yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
dinyatakan dari rumusan masalah yang pertama, maka model yang digunakan dalam penelitian ini adalah stop or go sampling, karena diperkirakan akan menjumpai kesalahan yang sangat kecil dalam populasi dan pengendalian internal rumah sakit yang efektif. Prosedurnya sebagai berikut ini: 1. Menentukan attribute yang akan diperiksa. a. Tujuan kelengkapan, attribute yang diperiksa yaitu: 1) Kelengkapan
dokumen
pendukung
yang
menyangkut
pembuatan daftar gaji karyawan (surat keputusan yayasan tentang penggajian, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potongan-potongan yang menjadi beban karyawan). 2) Penggunaan nomor urut tercetak pada daftar gaji. b. Tujuan validitas (keabsahan), atribute yang diperiksa adalah otorisasi dari pejabat yang berwenang pada setiap dokumen yaitu daftar hadir karyawan diotorisasi oleh kepala sub seksi personalia, daftar gaji karyawan diotorisasi oleh kepala sub seksi personalia, surat keputusan diotorisasi oleh direktur, dan slip gaji diotorisasi oleh kepala sub seksi personalia dan penerima. c. Tujuan penilaian, attribute yang diperiksa yaitu kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya dalam sistem akuntansi pengajian (daftar hadir karyawan, daftar gaji karyawan, rekap daftar gaji, dan BBK).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
2. Menentukan Populasi yang akan diambil sampelnya. Populasi yang diambil sampelnya adalah daftar gaji karyawan bulan januari sampai dengan bulan desember 2014, karena dalam sistem akuntansi penggajian ketepatan pemberian gaji karyawan dilihat dari kecocokan daftar hadir, ketelitian dan ketepatan penghitungan gaji yang akan diterima setiap karyawan. Cara menghitung populasi yang akan diambil sampelnya adalah dengan cara: =(Seluruh Daftar Gaji karyawan selama 1 bulan*12 bulan) =193*12 =2.316 3. Menentukan besarnya sampel. Dalam penelitian ini, akuntan tidak memiliki pengalaman mengenai besarnya tingkat kesalahan dalam populasi sehingga terlebih dahulu dilakukan pengujian atas 50 sampel pendahuluan (Mulyadi 1990:127). Hasil dari pemeriksaan pendahuluan tersebut akan digunakan untuk menentukan besarnya Desired Upper Precision Limit (DUPL) dan tingkat keandalan (R%) yang kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan
sampel
pertama.
Pengambilan
anggota
sampel
pendahuluan dilakukan dengan teknik acak (Simple Random Sampling) menggunakan Microsoft Excel. Pengacakan menggunakan program Excel ini dilakukan dengan menuliskan rumus =INT(RAND()*(a+1)) pada salah satu sel. Masukan jumlah populasi pada rumus sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
=INT(RAND( )*(a+1)) =INT(RAND( )*(2316+1)) Tariklah ujung sel sebanyak sampel kemudian blok 50 kolom atau baris (sesuai sampel yang dibutuhkan) klik kanan mouse dan pilih copy, lalu klik kanan mouse dan pilih paste special values. Hasil pemeriksaan akan diuraikan dalam tabel sebagai berikut ini: Tabel 14. Hasil pemeriksaaan attribute atas 50 sampel pendahuluan. Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
1.
DG-0007
2.
DG-0023
3.
DG-0067
4.
DG-0076
5.
DG-0085
6.
DG-0103
7.
DG-0169
8.
DG-0229
9.
DG-346
10.
DG-0351
11.
DG-0376
12.
DG-0379
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
Tabel 14. Hasil pemeriksaaan attribute atas 50 sampel pendahuluan (Lanjutan). Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
13.
DG-0464
14.
DG-0496
15.
DG-0500
16.
DG-0608
17.
DG-0659
18.
DG-0701
19.
DG-0722
20.
DG-0723
21.
DG-0782
22.
DG-0836
23.
DG-0878
24.
DG-0894
25.
DG-0926
26.
DG-0940
27.
DG-1129
28.
DG-1152
29.
DG-1194
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
Tabel 14. Hasil pemeriksaaan attribute atas 50 sampel pendahuluan (Lanjutan). Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
30.
DG-1350
31.
DG-1378
32.
DG-1488
33.
DG-1505
34.
DG-1579
35.
DG-1650
36.
DG-1744
37.
DG-1795
38.
DG-1830
39.
DG-1870
40.
DG-1923
41.
DG-1957
42.
DG-1977
43.
DG-2005
44.
DG-2032
45.
DG-2085
46.
DG-2103
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Tabel 14. Hasil pemeriksaaan attribute atas 50 sampel pendahuluan (Lanjutan). Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
47.
DG-2178
48.
DG-2222
49.
DG-2248
50.
DG-2287
Sumber: Data Diolah Keterangan nomor attribute: 1.
Kelengkapan dokumen pendukung yang menyangkut pembuatan daftar gaji (surat keputusan yayasan tentang penggajian, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potonganpotongan yang menjadi beban karyawan).
2.
Penggunaan nomor urut tercetak pada daftar gaji.
3.
Adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang pada setiap dokumen.
4.
Kesesuaian informasi antara dokumen satu dengan yang lainnya (daftar hadir, daftar gaji, rekap daftar gaji, dan BBK).
= Ada -
= Tidak ada
DG= Daftar Gaji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
Berdasarkan pemeriksaan pendahuluan 50 lembar daftar gaji tidak ditemukan penyimpangan attribute, sehingga dapat dinyatakan tidak terdapat kesalahan. Taksiran tingkat kesalahan dalam populasi adalah sebesar 0%. Dalam penelitian ini diambil tingkat keandalan 95% dan Desired Upper Precision Limit (DUPL) 5% atas dasar unsur kehati-hatian. 4. Memilih anggota sampel. Besarnya DUPL dan AUPL yang telah ditentukan akan digunakan untuk menentukan pengambilan sampel pertama dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum (Tabel 1. Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian halaman 40), maka sampel yang harus diambil berjumlah 60 sampel. Pengambilan anggota sampel dilakukan dengan teknik acak (Simple Random Sampling) menggunakan Microsoft Excel. Pengacakan menggunakan program Excel ini dilakukan sama seperti cara pengambilan anggota sampel untuk pemeriksaan pendahuluan sebanyak 50 sampel yang telah diuraikan sebelumnya. 5. Pemeriksaan
terhadap
sampel
menggunakan
attribute
yang
menunjukan efektivitas unsur pengendalian intern. Berikut ini merupakan 60 sampel yang telah terpilih dari 2316 daftar gaji, yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan attribute.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
Tabel 15. Hasil pemeriksaan atribut dari dokumen yang menyangkut pembuatan daftar gaji. Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
1.
DG-0006
2.
DG-00014
3.
DG-0043
4.
DG-0101
5.
DG-0130
6.
DG-0136
7.
DG-0181
8.
DG-0217
9.
DG-0242
10.
DG-0257
11.
DG-0399
12.
DG-0505
13.
DG-0565
14.
DG-0566
15.
DG-0585
16.
DG-0603
17.
DG-0618
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
Tabel 15. Hasil pemeriksaan atribut dari dokumen yang menyangkut pembuatan daftar gaji (Lanjutan). Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
18.
DG-0704
19.
DG-0756
20.
DG-0777
21.
DG-0824
22.
DG-0835
23.
DG-0838
24.
DG-0859
25.
DG-0961
26.
DG-1030
27.
DG-1083
28.
DG-1154
29.
DG-1190
30.
DG-1339
31.
DG-1371
32.
DG-1394
33.
DG-1441
34.
DG-1541
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
Tabel 15. Hasil pemeriksaan atribut dari dokumen yang menyangkut pembuatan daftar gaji (Lanjutan). Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
35.
DG-1543
36.
DG-1614
37.
DG-1637
38.
DG-1647
39.
DG-1697
40.
DG-1704
41.
DG-1777
42.
DG-1803
43.
DG-1841
44.
DG-1849
45.
DG-1887
46.
DG-1899
47.
DG-1929
48.
DG-1960
49.
DG-1964
50.
DG-1968
51.
DG-2004
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
Tabel 15. Hasil pemeriksaan atribut dari dokumen yang menyangkut pembuatan daftar gaji (Lanjutan). Nomor attribute No.
No. Daftar Gaji 1
2
3
4
52.
DG-2156
53.
DG-2176
54.
DG-2219
55.
DG-2231
56.
DG-2272
57.
DG-2301
58.
DG-2310
59.
DG-2314
60.
DG-2316
Sumber: Data Diolah Keterangan nomor attribute: 1. Kelengkapan dokumen pendukung yang menyangkut pembuatan daftar gaji (surat keputusan yayasan tentang penggajian, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potonganpotongan yang menjadi beban karyawan). 2. Penggunaan nomor urut tercetak pada daftar gaji. 3. Adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang pada setiap dokumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
4. Kesesuaian informasi antara dokumen satu dengan yang lainnya (daftar hadir, daftar gaji, rekap daftar gaji, KI, SPPK dan BBK). = Ada -
= Tidak ada
DG = Dartar Gaji Berdasarkan hasil pemeriksaan atribut terhadap sampel yang terdapat pada tabel 15 yaitu sampel sebanyak 60 daftar gaji, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat penyimpangan attribute yang dilakukan oleh Rumah Sakit Panti Nugroho menyangkut sistem akuntansi penggajian. 6. Mengevaluasi pemeriksaan terhadap sampel. Hasil pemeriksaan dari 60 sampel daftar gaji menunjukkan tidak terdapat kesalahan atau penyimpangan attribute, maka peneliti menentukan tindakan yang harus diambil berdasarkan analisis menggunakan tabel 2 yaitu tabel stop or go decision (halaman 41). Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ditemukan kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan pihak Rumah Sakit Panti Nugroho, maka pengambilan sampel dihentikan. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus: AUPL =
Confidence level factor at desire reability for ocurance observed Sample size
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
Tabel 3. Attribute Sampling Table for Determining Stop-Or-Go Sample size and Upper Precision Limit Population Accurance Rate Based on Sample Results Number of Occurance
Confidence Levels 90%
95%
97,5%
0
2.4
3.0
3.7
1
3.9
4.8
5.6
2
5.4
6.3
7.3
3
6.7
7.8
8.8
4
8.0
9.2
10.3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
51
61.5
64.5
67.0
Sumber: Mulyadi (2002:268) Menurut tabel confidence level factor pada R% = 95% dan tingkat kesalahan pada Number of Occurance sama dengan 0 adalah 3, oleh karena itu AUPL = 3/60 = 5%. Berdasarkan teori yang menyatakan: a) Jika AUPL ≤ DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
pengendalian internal adalah efektif. b) Jika AUPL > DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah tidak efektif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan sistem pengendalian internal penggajian yang telah dilakukan Rumah Sakit Panti Nugroho sudah efektif, sebab DUPL = AUPL yaitu sebesar 5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan penelliti terhadap sistem pengendalian internal penggajian pada Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan sistem akuntansi penggajian yang dilakukan Rumah Sakit Panti Nugroho telah sesuai dengan teori, meskipun terdapat sedikit perbedaan karena penyesuaian dengan kondisi rumah sakit. Pada Rumah Sakit Panti Nugroho tidak menggunakan catatan kartu biaya, karena menurut yayasan panti rapih catatan ini tidak dibutuhkan. 2. Pengujian efektifitas terhadap sistem pengendalian internal. a. Pengujian adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Model attribute sampling yang digunakan adalah stop or go sampling, karena diperkirakan akan menjumpai kesalahan yang sangat kecil dalam populasi. Hasil dari pemeriksaan pendahuluan dan pengambilan sampel yang pertama dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi tidak ditemukan penyimpangan atau kesalahan, sehingga kepatuhan ditunjukan melalui semua unsur pengendalian internal yang telah terpenuhi.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
b. Pengujian tingkat kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal. Dalam pengujian tingkat kepatuhan digunakan model stop or go sampling, attribute yang telah ditentukan untuk pemeriksaan yaitu sebagai berikut: 1) Kelengkapan dokumen pendukung yang menyangkut pembuatan daftar gaji (surat keputusan gaji, daftar gaji bulan sebelumnya, daftar presensi karyawan, dan potongan-potongan yang menjadi beban karyawan). 2) Penggunaan nomor urut tercetak pada daftar gaji. 3) Adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang pada setiap dokumen. 4) Kesesuaian informasi antara dokumen satu dengan yang lainnya (daftar hadir, daftar gaji, rekap daftar gaji, KI, SPPK dan BBK). Hasil pemeriksaan attribute dari 60 sampel daftar gaji, tidak ditemukan adanya penyimpangan atribut. Tingkat kesalahan atau confidence level factor pada Number of Occurance sama dengan 0 adalah 3, oleh karena itu AUPL = 3/60 = 5%, sehingga AUPL=DUPL. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan sistem pengendalian internal yang telah dilakukan RSPN adalah efektif. Hasil dari pengujian adanya kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal dan pengujian tingkat kepatuhan terhadap sistem pengendalian internal, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
penggajian yang telah dilakukan RSPN dalam menunjang kegiatannya sudah efektif. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini terbatas oleh waktu ketika melakukan observasi bersama karyawan, pemahaman subjek penelitian mengenai alur pendistribusian dokumen yang menyangkut sistem akuntansi penggajian, dan kerahasiaan dokumen. C. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis memiliki saran agar sebaiknya pihak Rumah Sakit Panti Nugroho membuat bagan alir dokumen untuk kegiatan penggajian, agar memudahkan pemahaman dalam pembuatan dan pendistribusian dokumen-dokumen saat terjadi pergantian karyawan yang menjalankan sistem akuntansi penggajian yaitu sub seksi personalia, sub seksi keuangan, dan sub seksi akuntansi, karena dapat mempersingkat waktu ketika masa training karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 1991. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode. BPFE, Yogyakarta. Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang. 2002. Metode Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto, H.M. 1999. Analisis dan Design Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta. Jusup, Haryono Al. 2001. Auditing (Pengauditan). Buku satu. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Kampo, Kunradus. 2/21/2014,11:19. “Analisis Sistem Pengendalian Internal Lembaga pendidikan Pendidikan Studi Pada Lembaga pendidikan Paulus Makassar”. Http://Www.Academia.Edu/3671150/Analisis_Sistem_Pengendalian_Intern al_Lembaga pendidikan_Pendidikan_Studi_Pada_Lembaga pendidikan_Paulus_Makassar. Mulyadi. 1990. Pemeriksaan Akuntan. Edisi Ketiga. Bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta. _______. 1992. Pemeriksaan Akuntan. Edisi Keempat. Bagian Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta. . 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta. .2002. Auditing. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta. Munawir, H. 1995. Auditing Modern. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Nugroho, Agustinus. 2002. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pembelian Secara Kredit Bahan Baku PD. Anindya Unit Percetakan Negeri Yogyakarta. Antisipasi . Vol. 6. No. 1: 136-155. Nyland, Kari dan Inger Johanne Pettersen. 2004. “The Control GAP: The Rule Of Budgets, Accounting Information And (Non-) Decisions In Hospital Settings”. Financial Accountability & Management. (February). 0267-4424.
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
Sari, Retno Wulan. 2012. “Evaluasi Pengendalian Pemberian Kredit”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Sekartari, Anastasia Dewi. 2013. “Evaluasi Pengendalian Intern Penggajian”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
DAFTAR PERTANYAAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Kapan Rumah Sakit berdiri? 2. Siapakah yang mendirikan Rumah Sakit? 3. Nomor berapa akte pendirian Rumah Sakit dan oleh siapa disahkan? 4. Siapa pemimpin Rumah Sakit yang pertama dan siapa pemimpin Rumah Sakit sekarang? 5. Apa yang menjadi dasar pemilihan nama Rumah Sakit? 6. Apa bentuk Rumah Sakit saat pertama kali didirikan? 7. Layanan apa yang diberikan Rumah Sakit? 8. Lokasi Rumah Sakit dipilih berdasarkan apa? 9. Apakah menjadi tujuan (visi dan misi) Rumah Sakit didirikan? 10. Apakah Rumah Sakit mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit lain? B. Struktur Organisasi Rumah Sakit 1. Bagaimana struktur organisasi Rumah Sakit? 2. Bagaimanakah job description dari masing-masing jabatan? 3. Ada berapa unit organisasi yang terkait dalam akuntansi penggajian? 4. Bagaimana job description unit organisasi yang terkait dalam akuntansi penggajian? C. Personalia 1. Siapakah yang memimpin bagian personalia? 2. Hal apa saja yang ditangani oleh bagian personalia? 3. Berapakah jumlah karyawan diRumah Sakit (karyawan tetap dan tidak tetap)? 4. Bagaimana cara perekrutan karyawan? Apakah menerapkan sistem training? 5. Apakah seleksi untuk calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut untuk dapat melaksanakan jabatan tertentu yang akan diduduki?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
6. Apakah pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan Rumah Sakit sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jabatannya? 7. Bagaimana pengaturan jam kerja karyawan? 8. Pukul berapa Rumah Sakit menggunakan jam kerja? 9. Pukul berapa waktu istirahat untuk para karyawan? 10. Apakah Rumah Sakit menggunakan jam lembur? Jika ya, pukul berapa? 11. Bagaimana sistem gaji dan ketentuannya dalam Rumah Sakit? 12. Bagaimana sistem perlakuan pemberian gaji terhadap karyawan tetap dan tidak tetap? 13. Bagimana usaha yang dilakukan Rumah Sakit untuk memajukan karyawan? 14. Apakah ada tunjangan-tunjangan bagi karyawan? 15. Apakah ada asuransi untuk setiap karyawan? D. Akuntansi 1. Apakah Rumah Sakit memiliki buku pedoman pengakunan dan sistem akuntansi? 2. Bagaimana deskripsi kegiatan pokok dalam sistem akuntansi penggajian di Rumah Sakit? 3. Informasi apa saja yang diperlukan manajemen dari sistem akuntansi penggajian? 4. Fungsi-fungsi apa saja yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian? 5. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian? 6. Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian? 7. Bagaimana jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian? 8. Bagaimana bagan alir dari sistem akuntansi penggajian yang ada di Rumah Sakit? 9. Bagaimana penggajian?
sistem
pengendalian
intern
dalam
sistem
akuntansi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
KUESIONER SISTEM PENGENDALIAN INTERN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Data Responden Nama
:
Lama Bekerja :
Jabatan
:
Jenis Kelamin :
Umur
:
Berilah tanda “√” pada kolom “ya” atau kolom “tidak” atas beberapa pertanyaan di bawah ini. Jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya dalam Rumah Sakit. No.
Pertanyaan
Ya
Organisasi 1
Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji?
2
Apakah fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi?
Sistem Otorisasi 3
Apakah
setiap
orang
yang
namanya
tercantum dalam daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan Rumah Sakit yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang? 4
Apakah setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan pejabat yang berwenang?
5
Apakah setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
6
Apakah kartu jam hadir diotorisasi oleh
Tidak
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
pejabat yang berwenang? 7
Apakah perintah lembur diotorisasi oleh kepala
departemen
karyawan
yang
bersangkutan? 8
Apakah daftar gaji diotorisasi oleh pejabat yang berwenang?
9
Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji
diotorisasi
oleh
pejabat
yang
berwenang? Prosedur Pencatatan 10
Apakah
perubahan
penghasilan
dalam
karyawan
catatan
direkonsiliasi
dengan daftar gaji karyawan? Praktik yang Sehat 11
Apakah kartu jam hadir dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung?
12
Apakah pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu diawasi oleh fungsi pencatat waktu?
13
Apakah
kebenaran
dan
ketelitian
perhitungannya dalam pembuatan daftar gaji diverifikasi? 14
Apakah penghitungan pajak penghasilan karyawan
direkonsiliasi
dengan
kartu
penghasilan karyawan? 15
Apakah
kartu
penghasilan
karyawan
disimpan oleh fungsi yang berwenang? Sumber: Mulyadi (1992:351)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
Jurnal Umum TANGGAL 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015 26-05-2015
NO BUKTI BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07 BBK/BDE/05/07
NAMA PERKIRAAN Beban Bersama-Gaji&Tunjangan-Gaji Beban Bersama-Gaji&Tunjangan-Premi Beban Bersama-Gaji&Tunjangan-Lembur Beban Bersama-Gaji&Tunjangan-TJM&Siaga Beban Bersama-Gaji&Tunjangan-Gaji Astek Yadapen Kekurangan Yadapen (RSPN) Kekurangan Yadapen (RSPN) Astek Dana Pensiun Yadapen Hutang PPH. 21 Potongan BPJS Kelebihan Pajak Potongan PPNI/IBI Potongan sutera emas Potongan axa financial Piutang IPP karyawan Piutang OP karyawan Piutang OP karyawan Potongan gaji Potongan gaji Potongan gaji Potongan gaji Titipan Tapen Titipan kokama Bank BDE Titipan IKPN Titipan IKPR Titipan Tapen Titipan KPR niaga Dana pension yadapen Bank BDE Titipan Dr. sumaryono Bank Niaga Titipan IKPR Bank niaga Titipan IKPN Bank BDE Total
KET
Endang Sucip
BPD Didik W Berobat Berobat 100% Tukirah koreksi Servis avanza Servis avanza Servis avanza Servis avanza
DEBET
KREDIT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142