PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA PAHLAWANKU KEBANGGAANKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Rintisan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) Dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh: Hans Sarakan NIM 111134318
RINTISAN PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Bapa di dalam surga puji dan syukur ku panjatkan ke hadiratMu karena Engkau Bapa yang baik, Bapa yang kudus sehingga memberi hidup dan berkat dan kesehatan amin. Terima kasih kepada: Drs. Puji Purnomo, M.Si. Beserta Para Dosen Penanggung jawab PPGT USD. karya ini dapat diselesaikan Bapak Lasarus Sarakan, S.Pd. Ibu Fransina Arwan Yang selalu menjaga dan membesarkanku menjadi anak yang mampu dan berani Adikku Delila dan Susan yang selalu membantu serta memberi semangat dan menghibur disaat frustasi, Teman-temanku 34 Seperjuanganku Yang terkasih Thalenta Kristina Hya yang selalu memberi kecerahan dan kesempatan untuk mendampingi Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Perjuanganku adalah harapanku, kerja kerasku adalah masa depanku.
Jangan putus asa selagi masih ada kesempatan untuk meraih kesuksesan.
Meraih kesuksesan dengan mengucap syukur pada Tuhan Yesus Kristus
Menjadi pahlawan bagi orang lain.
Tetap berlari dan harus berani mengejar mimpi-mimpi yang ingin diraih.
Jangan berhenti mengejar apabila terlambat. Tetap optimis.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Mei 2015 yang menyatakan
Hans Sarakan
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Hans Sarakan
Nomor Mahasiswa
: 111134318
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Pahlawanku Kebanggaanku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 28 Mei 2015
yang menyatakan
Hans Sarakan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA PAHLAWANKU KEBANGGAANKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Hans Sarakan Universitas Sanata Dharma 2015
Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu pengembangan perangkat pembelajaran di lapangan. Setelah melakukan analisis kebutuhan di sekolah dasar masih banyak guru yang membutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran dan contoh-contoh rubrik penilaian seperti penilaian otentik yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik serta penilaian otentik untuk setiap muatan pembelajaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (R&D). Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan penelitian dan pengembangan. Menurut Borg & Gall (1983). Penelitian dan pengembangan produk yang digunakan meliputi 5 langkah yaitu: (1) Potensi dan Masalah (2) Pengumpulan Data (3) Desain Produk (4) Validasi Pakar (5) Revisi Desain. Proses penelitian dan pengembangan ini dapat menghasilkan desain produk akhir final dalam pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan. Studi dokumen hanya sebagai pelengkap dari penggunaan analisis kebutuhan. Sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran Berdasarkan hasil validasi pakar Kurikulum SD 2013 menghasilkan Skor 170 dengan kategori (Baik), dua orang pakar kurikulum SD 2013 oleh guru kelas V dan kelas I Sekolah Dasar menghasilkan skor 178 dan 176 dengan kategori (Baik). Perangkat Pembelajaran tersebut memperoleh skor total 174,6. dan termasuk dalam kategori (Baik). Lembar validasi berpedoman pada11 aspek yaitu 1). identitas RPPTH, 2). perumusan indikator, 3). perumusan tujuan pembelajaran, 4). pemilihan materi ajar, 5). pemilihan sumber belajar, 6). pemilihan media belajar, 7). metode pembelajaran, 8). skenario pembelajaran, 9). penilaian, 10). lembar kerja siswa, 11). bahasa. Oleh karena itu perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Kata Kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Kurikulum SD 2013, Subtema pahlawanku kebanggaanku.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Abstract Development of Learning Instrument Referring to 2013 Curriculum for Elementary School on the Subtheme of ‘My Hero My Pride’ for Elementary School Students in Grade IV Hans Sarakan Sanata Dharma University 2015 This research was conducted to found out the development of learning tools in the field. After analyzing the needs in primary schools are still many teachers who need examples of learning tools and examples of authentic assessment rubric as an effective assessment. The purpose of this study was to developed a product in the form of curriculum development learning device refers SD 2013 by using a thematic approach and integrative scientific approach and authentic assessment of learning for each charge. This study is a research and development (R & D). This learning device development using research and development. According to Borg and Gall (1983). Research and development of products that are used include five steps: (1) Potential and Problems (2) Data Collection (3) Product Design (4) Validation Specialists (5) Revised Design. Process research and development can produce a final end product design in the development of curriculum learning device refers SD-2013 to fourth grade elementary school students. The instrument used in this study were interviews and questionnaires. Interviews were used for analysis needs. The study documents only as a complement of the use of analytical needs. While the questionnaire is used to validate the quality of the learning device Based on the results of expert validation Elementary Curriculum 2013 resulted in 170 Score by category (Good), two experts elementary school curriculum in 2013 by fifth grade teacher and elementary school class I produced a score of 178 and 176 with the category (Good). The learning device to obtain a total score of 174.6. and included in the category (Good). Validation sheet is guided pada11 aspects: 1). RPPTH identity, 2). formulation of indicators, 3). formulating learning goals, 4). the selection of teaching materials, 5). the selection of learning resources, 6). media selection study, 7). learning methods, 8). learning scenarios, 9). appraisal, 10). student worksheet, 11). language. Therefore, learning tools developed already fit for used as a learning device refers Curriculum 2013. Keywords: Software Development Learning, Curriculum SD 2013, Subtheme hero pride.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan berkatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Pahlawanku Kebanggaanku untuk Siswa Kelas IV Sekolah dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Program Pendidikan Guru Terintegrasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Koordinator program PPGT telah membimbing
dan
memberi
dukungan
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. 4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing
dan
memberi
dukungan
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. 5. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Sarjono,S.Pd.SD selaku kepalah sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan ijin serta bantuan dan kesempatan dalam penelitian ini
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan melakukan validasi produk penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan. 8. Uswatun Khasanah, selaku guru kelas V SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 9. Erviana Pramitasari selaku guru kelas I SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Yosef Sarakan, Lasarus Sarakan dan Fransina Arwam, dan Maria Wonar yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Kakakku Yafet Sarakan dan Delila, Thalenta Kristina Hia, Yudha Sarakan, Huldha Sarakan, Marten Luter Sarakan, Tania Shinta Sarakan, Simeon Sarakan, Alfa Sarakan, teman-temanku 34 se- perjuangan terima kasih atas dukungannya untuk membantu dan mendukung penulis selama ini. 12. Teman-teman
satu
perjuangan
34
mahasiswa
skripsi
payung
pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 28 Mei 2015 Penulis
Hans Sarakan
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….
iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………….
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………….
vi
ABSTRAK……………………………………………………………...
vii
ABSTRACT……………………………………………………………..
viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………. x DAFTAR ISI…………………………………………………………… xii DAFTAR TABEL……………………………………………………...
xvi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... xvii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………..
6
D. Manfaat Penelitian………………………………………………
6
E. Batasan Istilah…………………………………………………...
7
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan………………………..
8
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori……………………………………………………..
10
1. Kurikulum SD 2013…………………………………………
10
a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013... 1) Tantangan Internal…………………………………..
10 10
2) Tantangan Eksternal………………………………… 11 3) Penyempurnaan Pola Pikir…………………………..
12
4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum………………….
12
5) Penguatan Materi……………………………………
13
b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013……………….
xii
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Standar Kompetensi Lulusan………………………..
13
2) Standar Isi……………………………………...........
15
3) Standar Proses………………………………………
16
4) Standar Penilaian……………………………………. 17 2. Penguatan Pendidikan Karakter……………………………..
19
a) Pengertian Pendidikan Karakter………………………… 19 b) Tujuan Pendidikan Karakter…………………………….
20
3. Pendekatan Tematik Integratif………………………………
21
4. Pendekatan Saintifik………………………………………...
22
a. Pengertian Pendekatan Saintifik………………………...
22
b. Tujuan Pendekatan Saintifik…………………………….
20
c. Ruang Lingkup Pendekatan Saintifik…………………...
23
5. Penilaian Otentik……………………………………………. 24 a) Pengertian Penilaian Otentik……………………………. 24 6. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran…………….
26
a. Silabus…………………………………………………...
26
b. RPP……………………………………………………… 28 c. LKS……………………………………………………...
30
d. Penilaian………………………………………………… 31 B. Penelitian yang Relevan………………………………………… 32 C. Kerangka Berpikir………………………………………………. 33 D. Pertanyaan Penelitian……………………………………………
34
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………………………………………………….. 34 B. Prosedur Pengembangan………………………………………...
37
1. Potensi dan Masalah………………………………………… 38 2. Pengumpulan Data…………………………………………..
39
3. Desain Produk……………………………………………….
39
4. Validasi Desain……………………………………………...
39
5. Perbaikan Desain……………………………………………. 40 6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian……………………………… 40 C. Instrumen Penelitian…………………………………………….
xiii
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 47 1) Pedoman Wawancara………………………………………..
47
2) Studi Dokumen……………………………………………...
47
3) Kuesioner……………………………………………………
48
1. Analisis KI dan KD……………………………………... 48 2. Silabus…………………………………………………...
48
3. RPPTH…………………………………………………..
49
4. LKS……………………………………………………...
49
5. Penilaian………………………………………………… 49 E. Teknik Analisis Data……………………………………………. 50 1. Data Kualitatif………………………………………………. 50 2. Data Kuantitatif……………………………………………... 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan………………………………………………….
54
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan…………………………..
54
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan…………….
58
B. Deskripsi Produk Awal……………………………………………...
59
1. Analisis KI & KD……………………………………………….. 59 2. Silabus…………………………………………………………...
60
3. RPPTH.……………………………………………………….....
61
4. Lembar Kerja Siswa……………………………………………..
63
5. Penilaian…………………………………………………………
63
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013…………………….. 63 1. Validasi pakar Kurikulum SD 2013……………………………..
63
2. Validasi guru kelas V Pelaksana Kurikulum SD 2013………….
65
3. Validasi guru kelas 1 pelaksana Kurikulum SD 2013…………... 67 D. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan……………………………… 68 1. Kajian Produk Akhir…………………………………………….
68
2. Pembahasan……………………………………………………...
74
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………..
xiv
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Keterbatasan Pengembangan……………………………...
77
C. Saran……………………………………………………….
77
DAFTAR REFERENSI……………………………………………….
78
LAMPIRAN…………………………………………………………...
81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………..
110
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel.
1.1
Kompetensi Lulusan SD/MI……………………………….. 15
Tabel.
2.2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian……………………………..
40
Tabel.
3.3
Instrumen survei/analisis kebutuhan……………………….
41
Tabel.
4. 4
Instrumen validasi perangkat pembelajaran………………
43
Tabel.
5.5
Konversi Data………………………………………………
51
Tabel.
6.6
Kriteria Skor Skala Lima…………………………………... 53
Tabel.
7.7
Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi………………
64
Tabel.
8.8
Saran Pakar Guru kelas V dan Revisi……………………...
66
Tabel.
9.9
Saran Pakar Guru kelas I dan Revisi……………………….
67
Tabel.
10.10
Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas V dan guru kelas 1 SD Pelaksana Kurikulum SD 2013………………………………………………………...
xvi
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan…………..
Gambar 4.2
Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran.. 38
Gambar 5.3
Analisis KI dan KD………………………………………...
60
Gambar 6.4
Silabus……………………………………………………...
61
Gambar 7.5
RPPTH……………………………………………………..
62
xvii
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
Surat Ijin Penelitian……………………………………..
82
Lampiran
2
Daftar Nama/Daftar Hadir………………………………
83
Lampiran
3
Surat Keterangan Penelitian……………………………..
85
Lampiran
4
Rangkuman Wawancara………………………………...
87
Lampiran
5
Data Mentah Skor Validasi Ahli Pakar Kurikulum SD 2013……………………………………………………..
Lampiran
6
Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas V Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………………….
Lampiran
7
95
100
Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………………….
105 110
Lampiran
8
Biodata Penulis………………………………………….
Lampiran
9
Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)
Lampiran
10
Instrumen Penilaian (Dicetak Terpisah)
Lampiran
11
Lembar Kerja Siswa (Dicetak Terpisah)
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu menjadi persaingan tiap-tiap Negara dan Negara Indonesia adalah salah satu pendidikan terendah sebanding dengan Negaranegara di Asia. Hal ini menarik perhatian kementrian pendidikan dan kebudayaan agar Kurikulum segera diubah, Bukankah perubahan dan pergantian Kurikulum dalam sejarah kebijakan pendidikan Nasional di Indonesia sudah sering terjadi?Sejak Indonesia merdeka, sekitar 12 kali sistem pendidikan nasional Indonesia telah berubah-ubah kurikulum. Perubahan terakhir ialah dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 untuk menggantukan Kurikulum 2006 yang lebih dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perjalanan perubahan Kurikulum pendidikan di Indonesia dapat dipahami sebagai berikut: Kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1945-1947 Rencana Pelajaran- Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai, Tahun 1955-1965-1968 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar, Tahun 1968 Kurikulum Sekolah Dasar, Tahun 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP), Tahun 1975 Kurikulum Sekolah Dasar, Tahun 1984 Kurikulum 1984- 1985, Tahun 1994 kurikulum 1994-1995, Tahun 1997 Revisi Kurikulum 1994, Tahun 20042005 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tahun 2013 Kurikulum 2013-2015. Perubahan Kurikulum pendidikan adalah tugas pemerintahan kenegaraan sebagai bukti kepemerintahan pada kemajuan bangsa dan Negara, perubahan Kurikulum berarti perubahan cara belajar bangsa Indonesia yang lebih efektif. Perubahan
Kurikulum
disesuaikan
peraturan
undang-undang
pemerintahan tentang perkembangan pendidikan Indonesia pada awal mula
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Kurikulum ini di publikasikan kepada bangsa dan Negara, maka dari itu pemerintah Negara Indonesia ingin mengunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru setelah evaluasi kementrian pendidikan dan kebudayaan, Perubahan dilakukan dalam rangka memaksimalkan proses pendidikan yang bukan hanya pengetahuan saja melainkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Kementrian pendidikan dan kebudayaan sudah 12 kali melakukan perubahan kurikulum yang dimana perubahan tersebut dilakukan lagi oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan, permasalahan yang mengakibatkan sehingga pemerintah merubah kurikulum. Pertama gagalnya sejumlah sekolah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan hal inilah yang menjadi alasan Kemendikbud mengganti kurikulum lama dengan yang baru. Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum memasuki proses pembelajaran. Persiapan mengajar merupakan salah satu tolok ukur dari sukses seorang guru. Kegagalan dalam perencanaan sama saja dengan merencanakan kegagalan. Hal ini menyiratkan betapa pentingnya melakukan persiapan pembelajaran melalui pengembangan perangkat pembelajaran. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20, " perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilain hasil belajar. Peran guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat lilin yang menjadi peneran tanpa batas, tanpa membedakan siapa yang diterangnya, demikian pula terhadap peserta didik. Tetapi, dalam mengembangan amanat sebagai seorang guru, perlu kiranya terampil sebagai sosok professional. Sosok yang memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat memberi contoh teladan dan sosok yang selalu berusaha untuk maju, terhadap dan mengembangkan diri untuk mendapatkan inovasi yang bermanfaat sebagai bahan pengajaran kepada anak didik.
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada guru (SR) kelas IV pada tanggal 17 Mei 2014, pukul 11. 20 WIB di SDN Kalasan 1 diperoleh informasi terkait dengan pemahaman guru terhadap implementasi kurikulum 2013, guru mengatakan bahwa kurikulum 2013 itu adalah sebuah kurikulum yang mana penyampaian secara utuh dan berkeseluruhan atau holistik, dibandingkan dengan kurikulum 2006 KTSP itu setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah atau sendiri-sendiri, tetapi kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema, meskipun kurikulum ini memuat beberapa mata pelajaran khususnya kelas IV semua muatan itu ada, yaitu IPA, IPS, PPKn Bahasa Indonesia, Matematika, agama dan SBdP, SBdP itu gabungan antara SBK dengan budaya setiap muatan pelajaran sama hanya penyampaian yang berbeda. Penyampaian secara keseluruhan di gambungkan menjadi satu, agar pembelajaran tidak diketahui siswa hanya yangdiketahui mempelajari suatu tema.Setiap muatan pembelajaran yang disampaikan guru yang mengetahui siswa hanya belajar dari satu keseluruhan atau dalam satu tema. Di dalam kurikulum 2013 itu sangat berbeda dengan kurikulum 2006, kurikulum 2006 itu lebih menekankan pada pemahaman atau pengetahuan saja. Sedangkan dalam kurikulum 2013 mempunyai 4 aspek atau 4 Kompetensi Inti yang dipelajari oleh siswa, kompetensi inti 1 dan 2 menyangkut kepribadian dan 3 pengetahuan 4 keterampilan. Setiap hari setiap pembelajaran anak-anak utuh belajar 4 aspek tersebut. Harapannya siswa tidak hanya belajar atau tahu tentang pengetahuan saja tetapi dia juga memiliki kepribadian yang baik dan juga bisa menerapkan keterampilan didalam kehidupan sehari hari. Kemudian perumusan indikator yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa, maksudnya 4 kompetensi inti sudah dipadukan kedalam kompetensi dasar masing-masing. Setiap KD akan dipadukan dibentuk dalam membuat RPP kedalam indikator dipadukan kedalam tujuan pembelajaran dari ke-4 harus dipadukan ke masing-masing, semua KD harus memiliki Indikator karena pada akhir semuanya harus dinilai, yang bisa ditulis di indikator ialah KD pengetahuan dan
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
keterampilan sedangkan untuk membuat indikator dari KI 1 dan KI 2 disisipkan di tujuan pembelajaran, ketrampilan itu akan muncul di penilaian misalnya guru mengajarkan tentang energi atau manfaat energi. Tematik integratif "disatukan dalam suatu muatan kegiatan pembelajaran yang penyampaian utuh, tidak terpisah pisah, dan bagaimana kepandaian guru dalam mengaitkan mata pelajaran agar siswa tidak mengetahui mata pelajaran apa yang akan di pelajari tetapi siswa hanya tahu mempelajari suatu tema. Tujuan tematik integratif yaitu siswa senang dalam mempelajari suatu tema walaupun dalam tema tersebut memuat mata pelajaran yang paling tidak di sukai siswa yaitu misalnya matematika tetapi kepandaian guru dalam mengaitkan mata pelajaran agar siswa tidak tahu tentang mata pelajaran tertentu namun yang siswa ketahui ialah mempelajari suatu tema. Perkembangan Karakteristik siswa dalam belajar yang holistik, pembelajaran yang kongkrit tetapi tujuan pembelajaran tercapai agar penilaian juga sesuai dengan muatan mata pelajaran. Saintifik adalah pendekatan bukan model, pendekatan saintifik itu ada lima tahap atau 5 M yaitu; Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan. dari pendekatan ini tidak harus urut yang penting 5 komponen itu ada. Pendekatan berbeda dengan model, sedangkan model sifatnya jelas dan langkah-langkahnya harus urut, sedangkan saintifik tidak harus urut namun yang paling terpenting adalah konteks pembelajaran satu hari dan itu harus ada ke-lima aspek tersebut. 5 aspek bisa di bolak-balik tetapi hanya satu yang tidak bisa di bolak yaitu tahap ke-lima. Pembelajaran akan di akhiri dengan kesimpulan maka tahap lima tidak bisa dibolak balik, sedangkan empat tahap boleh dibolak balik tidak harus urut yang penting pembelajaran tercapai ketika ke-lima komponen sudah dilakukan meskipun tidak berurutan. Penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan, setiap penilaian digunakan untuk mengukur semua aspek yaitu aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap sosial dan sikap spiritual. Ketiga aspek harus dilakukan, maka itu akan ada penilaian proses, prodak/hasil dari pengunaan penilaian otentik dapat di ketahui sejauh mana kepribadian baik atau tidak, setiap aspek dilihat kemampuan anak
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
dari ke-empat aspek tersebut. Penilaian otentik itu sangat berat, dibandingkan KTSP penilaian otentik diketahui hanya pelaksanaannya belum di ketahui dikarenakan kurangnya sumber daya manusia, dan belum mahir dalam melakukan penilaian kurikulum 2013, sarana dan prasarana belum baik, dan yang menjadi kendala adalah jumlah murid karena penilaian otentik harus 40 siswa dan penilaian otentik pada 40 siswa untuk 4 aspek dan setiap muatan sendiri-sendiri hal ini kurang maksimal, guru-guru belum menemukan penilaian kurikulum 2013 yang efektif walaupun teori sudah diketahui hanya penilaian yang masih menjadi kendala melaksanakan penilaian, sementara guru-guru masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik yang efektif. Jumlah siswa yang banyak guru masih mengalami kesulitan. Pendidikan karakter itu mucul di setiap pembelajaran apabila siswa keluar ia memiliki karakter yang kuat dan pengetahuan baik karakternya juga kuat dalam kehidupan sehari-hari, hanyalah pengetahuan digunakan untuk sesuatu yang salah, karakter itu adalah sikap yang baik ilmu yang didapatkan di sekolah siswa menerapkan dalam karakternya sendiri baik di lingkungan masyarakat. Perangkat pembelajaran sudah dibuat meskipun belum sempurna tetapi perangkat pembelajaran di sesuaikan dengan keadaan dan lingkungan sekolah, kesulitan yang masih dialami ialah instrumen penilaian dan daftar penilaian yang efektif, analisis dan daya serap masih terkendala. Maka peneliti tertarik memilih judul tentang pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema pahlawanku kebanggaanku untuk siswa kelas IV SD.
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema pahlawanku kebanggaanku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema pahlawanku kebanggaanku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
subtema pahlawanku kebanggaanku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran
subtema pahlawanku kebanggaanku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa
Memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru. 2. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 3. Bagi siswa
Dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi tentang pahlawanku kebanggaanku pada siswa kelas IV semester 2 SDN Kalasan 1 tahun ajaran 2013/2014. 4. Bagi sekolah
Dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi sikap kepahlawanan 5. Bagi Prodi PGSD
Dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran. E. Batasan Istilah 1. Pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Pendidikan karakter dapat dikmaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian positif dikembangkan, didorong, dan deberdayakan melalui keteladanan, 2. Pendekatan tematik integratif Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. 3. Pendekatan saintifik Pendektan
saintifik
adalah
proses
pembelajaran
yang
dirancang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan yaitu dari kelima tahap tersebut, yaitu 5 M, Mengamati. (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), Menanya. (kesempatan siswa bertanya) Menalar. (merumuskan masalah,
mengajukan
atau
merumuskan
hipotesis),
Mencoba.
(menganalisis data, menarik kesimpulan) Mengkomunikasikan. (konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan). 4. Penilaian otentik Penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. 5. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap. Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam RPPTH mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas/semester, Tema/ subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Laporan. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam penyusunan RPPTH harus mengacu pada perkembangan pribadi siswa yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan karakter (attitude). Aspek-aspek yang dikembangkan di atas akan nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Namun dari ketiga aspek di atas, aspek yang paling banyak dikembangkan adalah aspek karakter (Attitude). 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. RPPTH yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati (observating), mananya (questioning), menalar (associating),
mencoba
(experimenting),
dan
membentuk
jejaring
(networking). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
diakhir dari setiap pembelajaran siswa harus suatu karya ilmiah. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik.Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan RPPTH dengan memperhatikan ketentuan EYD. Di mana penyusunannya memperhatikan tanda baca.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
BAB II LANDASAR TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum 2013 adalah
bagian
dari
lanjutan
pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Inti dari kurikulum 2013 adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik
integratif-integratif.
Kurikulum
diarahkan
kepada
proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013 a. Rasional Perubahan Kurikulum SD 2013 Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dalam salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah.
Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 20202035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya
manusia
yang
memiliki
kompetensi
dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. 2) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan mengeser pola hidup. Masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industry dan perdagangan modern seperti dapat terlihat World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations. (ASEAN) Community, A: Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFT. Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dui pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidi pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia
di
dalam
studi
International
Trends
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjuki bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
dalam beberapa 1 laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara 1 banyaknya materi uji yang ditanyakan. 3) Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: a) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpikir pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihanpilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; 1. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) pembelajaran interaktif (interaktif guru peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/ media lainnya); 2. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang di dihubungi serta diperoleh melalui internet); 3. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); 4. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 5. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis multimedia; 6. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 7. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline); dan 8. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis, 4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: a. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif. b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala
sekolah
sebagai
pimpinan
kependidikan
(educational leader)', dan c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. 5) Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
b. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Elemen-elemen perubahan yang terjadi pada Kurikulum 2013 meliputi empat aspek,yaitu;
1) Standar Kompetensi Lulusan 2) Standar Isi 3) Standar Proses 4) Standar Penilaian 1) Standar Kompetensi Lulusan a. Pengertian Menurut PP No. 32 Tahun 2013 bahwa Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan diwujudkan dan dijabarkan melalui berbagai kompetensi untuk setiap mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Hal ini juga disebutkan dalam Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan Pendidikan Dasar.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
b. Tujuan Standar
kompetensi
lulusan
digunakan
sebagai
acuan
utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidikan dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. c. Ruang lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. d. Monitoring dan Evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
Tabel. 1.1 Kompetensi Lulusan SD/MI (Muslikh permendikbut 54 tahun 2013) SD/MI Dimensi
Kualifikasi Kebutuhan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
Sikap
dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Memiliki
pengetahuan
berdasarkan
rasa
ingin
faktual tahunya
dan
konseptual
tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam Pengetahuan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Memiliki
kemampuan piker dan tindakan
yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Keterampilan
sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
2) Standar isi
Sesuai Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar isi Pendidikan Dasar dan Menengah a. Pengertian Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional pendidikan ditetapkan bahwa standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. b. Tujuan Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Ruang lingkup Materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi Kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang. 3) Standar Proses a. Pengertian Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dalam dokumen salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dalam dokumen salinan lampiran peraturan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar menengah. Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. b. Tujuan Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Ruang lingkup Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. 4) Standar Penilaian Sesuai Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. a. Pengertian Menurut Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh dalam salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. b. Tujuan Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasa. c. Ruang lingkup Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang
lingkup
materi,
kompetensi
mata
pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses. d. Prinsip dan pendekatan penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang/pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilain. 2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. 4) Transparan, berarti /prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. 7) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilain. 8) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 9) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. 10) Transparan, berarti /prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 11) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
2. Penguatan Pendidikan karakter a) Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2008) Karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unikbaik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku (kementerian pendidikan nasional, 2010). Nilai-nilai yang unik, baik itu kemudian dalam desain induk pembangunan karakter bangsa 2010-2025 dimaknai sebagai tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik. Screnko (1997), hal-42. Mendefenisikan karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan atau ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas mental dari diri seseorang, suatu kelompok atau bangsa. Menurut Screnko (1997), hal-45. Pendidikan karakter dapat dikmaknai sebagai upaya yang sungguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian positif dikembangkan, didorong, dan deberdayakan melalui keteladanan, kajian (sejarah, dan biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikmat dari apa-apa yang diamati dan dipelajari). Jadi, pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi perkerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memilihara apa yang baik, mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter dapat pula di maknai sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesam, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
insan kami. Penanaman nilai kepada warga sekolah maknanya bahwa pendidikan karakter baru akan efektif jika tidak hanya siswa, tetapi juga para guru, kepala sekolah dan tanga non-pendidik di sekolah semua harus terlibat dalam pendidikan karakter. b) Tujuan Pendidikan Karakter Karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang di ajarnya. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya. (Winto, 2010). Pendidikan karakter telah menjadi sebuah pergerakan pendidikan yang mendukung perkembangan sosial, perkembangan emosional, dan pengembangan etik para siswa. Merupakan suatu upaya proaktif yang dilakukan baik oleh sekolah maupun pemerintah untuk membantu siswa mengembangkan inti pokok dari nilai-nilai etik dan nilai-nilai kinerja, seperti kepedulian, kejujuran, kerajinan, keuletan dan ketabahan, tanggung jawab, menghargai diri sendiri dan orang lain. Setiap mata pelajaran mempunyai nilai-nilai tersendiri yang akan ditanamkan dalam diri anak didik. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus dari setiap mata pelajaran yang tentunnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Distribusi penanaman nilai-nilai utama dalam tiap mata pelajaran dapat dilihat sebagai berikut: 1. Pendidikan Agama: nilai utama yang ditanamkan antara lain: religious, jujur, santun, disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai, keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil. 2. Pendidikan Kewargaan Negara: Nasionalis, patuh pada Aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keberagaman Sadar akan pekerjaan kewajiban diri orang lain. 3. Bahasa Indonesia: Berfikir logis, kritis, dan inovatif, percaya diri, bertangung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
4. Ilmu Pengetahuan Sosial: Nasionalis, menghargai keberagaman, berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli
sosial dan
lingkungan, berjiwa usaha, jujur, kerja keras. 5. Ilmu Pengetahuan Alam: ingin tahu, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu. 6. Bahasa Inggris: menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerja sama, patuh pada aturan sosial. 7. Seni budaya menghargai: menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin, jujur, disiplin, demokratis. 8. Penjaskes: Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain. 9. Tik/Ketrampilan: Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain. 10. Muatan Lokal: Menghargai kebersamaan, menghargai karya orang lain, nasional, peduli. 3. Pendekatan Tematik Integratif Pendekatan ini tiap pembelajaran tidaklah berdiri sendiri melainkan dipadukan (diintegrasikan) dengan bahan pembelajaran lain. Pembelajaran di Sekolah Dasar dengan kurikulum 2013 dilakukan secara Tematik Integratif. Melalui sistem tematik integratif ini, indikator mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial akan mucul di kelas IV, V, dan VI SD. " di SD, semua mata pelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif berdasarkan tema-tema yang sudah disusun. Indikator IPA dan IPS mulai muncul di kelas IV hingga VI, tetapi pembelajarannya tetap tematik integratif," Berdasarkan pola tematik integratif ini, buku-buku siswa tidak lagi dibuat berdasarkan mata pelajaran, tetapi berdasarkan tema yang merupakan gabungan dari beberapa mata pelajaran yang relevan dengan kompetensi di SD. Dalam pembelajaran yang kreatif, temaik integratif seorang guru mampu berinteraksi secara efektif dengan siswa, berusaha menciptakan conversation atau percakapan antar guru dan siswa, serta siswa dan siswa lainnya. Karena itu
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
dibutuhkan bahan cerita yang dalam kegiatan pembelajaran disebut pembelajaran tematik integratif. Tanpa mempersiapkan tema yang akan disampaikan sulit bagi siswa untuk memiliki imajinasi dan interaksi dangan guru. Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integratif: 1) Tema yang akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin tahu siswa. Tema tersebut harus mencerminkan nilai-nilai kehidupan, ilmu pengetahuan, bermakna dan gaya kompetensi mengajar. 2) Tema harus didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan Seorang guru harus mampu menggugah rasa ingin tahu siswa dengan pembukaan yang menarik. 3) Kemampuan mendengar dan menyimak guru lebih diutamakan daripada berceramah. Komponen terpenting dari pembelajaran tematik integratif dan integrative adalah kemampuan mendengar dan menyimak dari seorang guru guna mengikuti alur daya serap dan daya kritis siswa. Pembelajaran tematik integratif menjadi menarik dikarenakan ada konflik atau problem yang ingin disampaikan. 4. Pendekatan Saintifik a. Pengertian Pendekatan Saintifik National Science Teacher Association (NSTA) mendefinisikan pendekatan ini sebagai belajar/mengajar sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendidikan sains pada hakekatnya merupakan upaya pemahaman, penyadaran, dan pengembangan nilai positif tentang fenomena alam dan sosial yang meliputi produk dan proses. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati merumuskan
(untuk
mengidentifikasi
masalah,
mengajukan
22
atau
menemukan
masalah),
atau
merumuskan
hipotesis,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang "ditemukan". (Kemendikbiid,2013) Bahan Ajar Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu Pendekatan
Saintifik
adalah
konsep
dasar
yang
mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba /Mencipta, Menyajikan/ Mengkomunikasikan. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. b. Tujuan Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah bahwa informasi bisa berasal darimana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karen itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: 1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
berpikir tingkat
tinggi siswa.
2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6) untuk mengembangkan karakter siswa.
c. Ruang Lingkup Pendekatan Saintifik Penerapan
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
melibatkan
keterampilan proses seperti: Mengamati, Mengklasifikasi, Mengukur, Meramalkan, Menjelaskan, dan Menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 5. Penilaian Otentik a) Pengertian Penilaian Otentik Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan Tepat
bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan
(kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Dalam penilaian otentik guru harus memiliki wawasan yang luas tentang pengalaman
maupun
permasalahan-permasalahan
24
kehidupan
nyata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Wawasan ini dapat dimiliki oleh guru dengan cara rajin membaca lingkungan sekitar, buku, dan media-media cetak lainnya yang dapat menunjang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini guru dapat memberikan contoh-contoh pengalaman kehidupan yang mungkin dapat dipecahkan oleh peserta didik. Apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik, itulah yang menjadi dasar pijakan dalam penilaian otentik. b) Berkesinambungan Tujuan dari penilaian ialah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas). c) Berdasarkan acuan kriteria Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal yang ditatapkan oleh satuan pendidikan masing-masing d) Mengunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dapat dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, ujuk kerja, proyek pengamatan, dan penilaian diri. e) Tujuan Penilaian 1. Penelusuran (keeping track), yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai dengan rencana. 2. Pengecekan (checking-up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahankelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran. 3. Pencarian (finding-Out),yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan
terjadi kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran. 4. Penyimpulan (summing-up) yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau belum,
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
f) Ruang lingkup Ruang lingkup penilaian dalam kurikulum 2013 terdapat tiga komponen utama, yaitu penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga komponen tersebut dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan instrumen penilaian yang berbeda-beda, tetapi berimbang dan fungsi saling melengkapi antara satu dengan yang lain. Hasil dari penilaian ketiga komponen tersebut dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam menetukan keberhasilan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulang tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
6. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1) Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, silabus digunakan sebagai
bahan acuan dalam membuat dan
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dikelas. dengan adanya silabus,
seorang
pendidik
dapat
mengetahui
bagaimana
ia
akan
melaksanakan pembelajaran yang baik, efektif dan efisien sehingga apa yang menjadi standar
kompetensi lulusan yang ditetapkan dapat tercapai
maksimal. a. Pengertian Silabus Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai " garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran" (Salim, 1987 : 98). Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi kemampuan dasar. b. Ruang Lingkup Silabus Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yang menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada peserta didik. Silabus dikembangkan menjadi lebih spesifik lagi dalam format perencanaan pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, disebutkan bahwa silabus mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Cakupan kompetensi inti hingga sumber belajar merupakan ruang lingkup silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pengembangan
silabus
dikembangkan
oleh
satuan
pendidikan lingkungan dengan memperhatikan kompetensi maupun kebutuhan daerah tersebut. Mengenai ruang lingkup silabus dapat dijelaskan sebagai berikut. c. Kompetensi Inti Kompetensi adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program. d. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. e. Materi pembelajaran Materi pembelajaran ialah setiap materi ajar akan disampaikan kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran harus mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sebab materi pembelajaran dibuat untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
f. Kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran adalah proses interaksi antar-peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kemudian dapat pula dimaknai sebagai pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guna untuk mencapai standar kompetensi
yang
ditentukan. g. Penilaian Penilaian ialah proses pengumpulan dan pengolahan informassi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. penilaian berfungsi untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik, meliputi: tes tertulis, observasi, tes praktik, dan penugasan perorangan atau kelompok. h. Alokasi waktu Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap kompetensi yang akan dicapai. Alokasi waktu tersebut ditentukan berdasarkan keluasan materi yang diajarkan. i. Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik,alam, sosial, dan budaya. 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran( RPP) a) Pengertian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah RPP merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh pendidik
dalam kegiatan pembelajaan. Pendidik
mampu memperhatikan secara cermat baik, materi, penilaian alokasi waktu, sumber belajar, maupun metode pembelajaran, yang akan digunakan sehingga secara detail kegiatan pembelajaran sudah tersusun
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
secara rapi dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Menurut Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menegah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam satandar isi dan jabarkan dalam silabus. (Mulyasa, 2017: 212). Menyebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan scenario pembelajaran yang menjadi pegangan bagi guru untuk menyiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan belajar dan pembelajaran. (Ginting,2010: 224). Mengatakan bahwa maksud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam kurikulum 2013, yaitu penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran. Ketiga ungkapan di atas secara umum memiliki maksud dan tujuan yang sama. Dengan ungkapan yang berbeda, definisi-definisi yang ditawarkan merupakan seperangkat rencana atau scenario dalam melaksanakan pembelajaran. Dimana dalam perencanaan tersebut adalah penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang selanjutnya dibuat meteri pembelajaran lengkap dengan metode, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Kesemuanya disusun dengan jelas, sistematis, dan akuntabel sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. b) Prinsip pengembangan RPP Penyusunan maupun pengembangan RPP harus dilakukan dengan cermat dan memerhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan. Rencana
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
Pelaksanaan Pembelajaran yang baik ialah perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang digunakan, lalu mencantumkan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai supaya
pembelajaran dapat berjalan sesuai arah yang telah ditentukan. c) Ruang lingkup RPP Mengacu pada permendikbud No.81A tahun 2013 tentang implementasi
Kurikulum
2013,
bahwa
rencana
pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup; (1) Data Sekolah, Mata Pelajaran, Dan Kelas/Semester; (2) Meteri Pokok; (3) Alokasi Waktu; (5) Materi Pembelajaran; Metode Pembelajaran; (6) Media, Alat, Dan Sumber Belajar; (6) Langkah-Langkah Pembelajaran; (7) Penilaian.Ketuju komponen tersebut merupakan ruang lingkup RPP kurikulum 2013. 3) Lembar Kerja Siswa Ratna Wilis Dahar (1986) menyatakan bahwa LKS adalah lembar kerja yang berisikan informasi dan interaksi dari guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu aktifitas belajar, melalui praktek atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai tujuan intruksional. a. menyusun skema pemecahan masalah atau membuat desain, b. mencatat data hasil pengamatan, dan c. lembar diskusi/latihan kerja siswa. Penggunaan
LKS
disesuaikan
dengan
pendekatan/metode
pembelajarannya, dapat di depan atau di belakang kegiatan pembelajaran. Pada pendekatan saintifik yang menekankan pentingnya proses inkuiri, LKS digunakan di awal pembelajaran. Guru mengemukakan persoalan yang akan dikaji, membagi LKS, dan siswa melakukan kegiatan belajar sesuai petunjuk kerja dalam LKS. Hasil belajar/ hasil pengamatan dicatat didalam tabel
atau lembar pengamatan dialam LKS. siswa berdiskusi sesuai
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
pertanyaan yang ada dalam LKS dan menuliskan hasilnya di dalam LKS. Hasil belajar ini dipresentasikan di kelas dan dibahas bersama oleh seluruh siswa. Kelompok lain mungkin menemukan hal-hal yang berbeda. Guru memberi kesempatan siswa melakukan elaborasi dan kemudian memberi konfirmasi atas hasil belajar kelas tersebut, lalu menutup kegiatan pembelajaran.
4) Penilaian a. Pengertian Penilaian Dalam Kamus Behasa Indonesia, penilaian diartikan sebagai proses, cara, atau pembuatan nilai. Nilai di sini dapat berupa angka maupun deskripsi yang diberikan untuk mengetahui kualitas suatu produk tertentu. Bila dihubungkan dalam dunia pendidikan, nilai digunakan untuk mengukur
kemampuan
peserta
didik
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran. istilah penilaian sering juga disebut dengan assessment. Menurut Kemendikbud, penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterprestasi bukti-bukti hasil pengukuran. Kemudian penilaian dapat dimaknai pula sebagai suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Pendapat lain menyebutkan penilaian sebagai
suatu
proses
monitoring
terhadap
serangkaian
aktivitas
pembelajaran (berfokus pada proses) untuk memantau aktivitas setiap saat supaya memperoleh pemahaman menyeluruh sehingga dapat menetukan langkah untuk pemilihan strategi pembelajaran berikutnya (Febru A, 2011: 4-5). Kata menyeluruh mengandung makna bahwa penilaian tidak hanya ditujukan penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai- nilai. Penilaian harus berupa angka semata, tetapi dapat berupa deskripsi yang menjelaskan tentang kemampuan peserta didik secara menyeluruh dalam bentuk yang sistematika dan mudah dipahami oleh orang lain.
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang pertama adalah penelitian pengembangan pendidikan karakter yang dilakukan oleh Permatasari (2012). Dalam skripsinya, Permatasari meneliti “pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia VIII semester 1 dan 2’’ Penelitian ini menghasilkan produk yaitu buku teks pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Produk tersebut telah direvisi berdasarkan (1) uji coba produk oleh pakar pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan (2) uji coba produk oleh siswa kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Penelitian kedua adalah penelitian pengembangan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Rohani (2012). Dalam skrisinya, Rohani meneliti "Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam pembelajaran manusia bahasa indonesia untuk siswa SMP kelas VIII semester 1 dan 2’’. Dari hasil pengujian di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta penelitian ini menunjukin bahwa pendidikan karakter
yang terintegrasi dalam
pembelajaran menulis Bahasa Indonesia siswa kelas VII semester 1 dan 2 perlu dikembangkan. Hasil uji coba produk yang dilakukan peneliti tentang materi yang telah dibuat, dapat diketahui bahwa siswa beranggapan pelajaran menulis penting terlebih yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Hal itu terbukti dari lima belas butir pernyataan, ada dua belas butir pertanyaan yang memiliki presentasi jawaban tertinggi pada kategori baik. Penelitian ketiga adalah jurnal ilmiah oleh Putnam (2004), "Reading with Character" yang dilakukan di Ashley Park Elementary School. Dalam jurnalnya Putnam mengungkapkan bahwa kemampuan atau akses membaca mencakup pada dua komponen, yaitu isi bacaan atau materi bacaan dan waktu membaca. Tujuan utama dari reading with character adalah untuk menyediakan akses membaca yang lebih besar kepada siswa di Ashley Park Elementary School dengan menyediakan perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang memberikan contoh karakter. Siswa boleh membawa buku tersebut pulang dan membacanya, disekolah siswa juga mendiskusikan tentang contoh karakter yang ada dalam buku tersebut.
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
Proyek ini memberikan dampak baik yang dibuktikan dengan banyaknya note ucapan terima kasih yang ditulis siswa dikelas kepada Putnam. Proyek ini menunjukan bahwa membaca menjadi keterampilan yang dapat diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Dari penelitian yang dipaparkan diatas ini, peneliti belum menemukan pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pahlawanku Kebanggaanku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Namun peneliti ingin memaparkan sedikit mengenai hasil observasi di Sekolah Dasar Kalasan 1 mengenai perangkat pembelajaran, instrumen penilaian yang belum efektif dan efisien. Melakukan penelitian sebagaimana dapat membantu guru dalam melakukan penilaian, karena guru kesulitan dalam menggunakan penilaian otentik sebagai pengumpulan data/nilai siswa yang nantinya disisipkan ke dalam Rapor, penilaian sebagai terapan yang kurang konsisten bagi guru Sekolah Dasar. Maka dari itulah peneliti ingin membuat pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 yang lebih efektif dan efisien di Sekolah Dasar.
C. Kerangka Berpikir Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 adalah perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS, dan penilaian. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemun
atau lebih. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dan silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Lembar Kerja Siswa merupakan lembaran di mana siswa mengerjakan sesuatu terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya: melakukan pengukuran dan mencatat data hasil pengukurannya, menganalisis data hasil pengukuran, dan menarik kesimpulan. Untuk mempermudah siswa melakukan proses-proses belajar, digunakanlah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penilaian merupakan sesuatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunaan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut, maka peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 sebagai perangkat pembelajaran yang sistematis bagi guru kelas IV SD. Maka dengan adanya perangkat
pembelajaran
mudah
terhadap
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran bagi peserta didik.
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
perangkat
pembelajaran subtema pahlawanku kebanggaanku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana
kualitas
perangkat
pembelajaran
subtema
pahlawanku
kebanggaanku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini digunakan dalam penelitian pengembangan R&D. R&D dalam bahasa inggris disebut dengan Research and Development. Sugiyono (2013: 407) Metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk yang baik maka perlu dilakukan analisis kebutuhan agar dapat mengetahui kelayakan produk serta menguji keefektifan sehingga dapat digunakan di kehidupan bermasyarakatan. Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 kelas IV Sekolah Dasar. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini memiliki lima langkah yaitu: Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan.
Pengumpulan Data
Potensi Masalah
Desain Produk Revisi Desain
Validasi Desain
Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development . (R&D). 1
Potensi dan masalah Penelitian
dapat
berangkat
dari
adanya
potensi
atau
masalah.Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan terkait dengan pengembangan adanya potensi dan masalah, maka peneliti melakukan
3535
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara langsung dengan guru kelas IV pada hari sabtu tanggal 17 Mei 2014 terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran. 2 Mengumpulkan Data Berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk tertentu Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual danmakaselanjutnya perlu dikumpulkan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dan studi dokumen. Hasil wawancara, kuesioner, dan studi dokumen digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa SD Kelas IV Sekolah Dasar. 3 Desain produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, LKS, dan Penilaian. Desain awal dilakukan dengan menganalisis KI dan KD.Langkah selanjutnya KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus kemudian diturunkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Jenis RPP yang disusun adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH yang disusun mencakup Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang digunakan pada RPPTH akan dinilai melalui penilaian unjuk kerja, portofolio, dan lembar pengamatan. 4 Validasi desain Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan terlebih dahulu divalidasi oleh satu pakar kurikulum 2013, satu pakar materi kelas IV SD, dan satu guru kelas IV SD. Validasi produk ini lakukan dengan tujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran dari para pakar dan guru kelas IV SD akan digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
perbaikan terhadap perangkat pembelajaran. 5 Perbaikan desain Perbaikan desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti melakukan perbaikan terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar dan guru kelas IV SD. Perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang telah divalidasi oleh pakar dan guru kelas IV SD. Pada penelitian ini produk yang akan dikembangkan adalah pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu; Analisi KI & KD, Silabus, RPPTH, LKS, Penilaian. Yang memuat subtema untuk setiap muatan pembelajaran, Penelitian pengembangan ini dibatasi hanya sampai pada tahap ke-5, karena perangkat pembelajaran yang dikembangkan lebih pada guru, sehingga peneliti memandang perangkat pembelajaran ini tidak perlu dilakukan uji coba. B. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan penilitian ini menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran. Pengembangan produk ini mengikuti prosedur penilitian pengemabangan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013) langkah-langkah pengembangan produk ini meliputi sepuluh tahap yaitu, tahap (1) Potensi dan masalah (2) Mengumpulkan informasi (3) Desain produk (4) Validasi desain (5) Perbaikan desain. Namun peneliti hanya menggunakan 5 langkah untuk penelitian pengembangan produk.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
Berikut adalah gambar diagram dari langkah-langkah ke-lima langkah tersebut. Gambar. 4.2. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Melalui langkah-langkah tersebut, peneliti akan menjelaskan kelima tahap yang dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 pada tahap ini. Kelima tahap tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut; 1. Potensi dan masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Untuk menemukan potensi dan masalah di lapangan maka peneliti melakukan analisis kebutuhan/wawancara. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan terkait dengan pengembangan adanya potensi dan masalah, maka peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara langsung dengan guru kelas IV pada hari sabtu tanggal 17 Mei
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
2014 terkait dengan pengembangan
perangkat pembelajaran mengacu
Kurikulum 2013. 2. Mengumpulkan Data Berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan produk tertentu Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual danmakaselanjutnya perlu dikumpulkan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dan studi dokumen. Hasil wawancara, kuesioner, dan studi dokumen digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk siswa SD kelas IV Sekolah Dasar. 3. Desain produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, Bahan ajar, LKS, dan Penilaian. Desain awal dilakukan dengan menganalisis KI dan KD. Langkah selanjutnya KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus kemudian diturunkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jenis RPP yang disusun adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH yang disusun mencakup Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS yang digunakan pada RPPTH akan dinilai melalui penilaian unjuk kerja, portofolio, dan lembar pengamatan. 4. Validasi desain Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan terlebih dahulu divalidasi oleh satu pakar kurikulum 2013, satu pakar materi kelas IV SD, dan satu guru kelas IV SD. Validasi produk ini lakukan dengan tujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran dari para pakar dan guru kelas IV SD akan digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
perbaikan terhadap perangkat pembelajaran. 5. Perbaikan desain Perbaikan desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti melakukan perbaikan terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar dan guru kelas IV SD. Perbaikan dilakukan untuk memperbiki kekurangan yang telah divalidasi oleh pakar dan guru kelas IV SD. Tabel. 2.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Jadwal Pelaksanaan Penelitian Bulan
Validasi Pakar
9 10
√
√
√
√
Mei
8
April
Revisi Desain
Maret
5
Februari
Validasi Desain
Januari
4
Desember
Desain Produk
November
3
Oktober
Pengumpulan Data
September
2
Agustus
Potensi dan Masalah
Juli
1
Juni
Kegiatan
Mei
No
√ √ √ √ √ √
Analisis data validasi Pakar
√ √ √
Ujian Skripsi
C. Instrumen Penelitian Instrumen penilitian pengembangan ini berupa pedoman wawancara dan kuesioner. 1. Pedoman wawancara adalah panduan yang berisikan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada respoden untuk memperoleh informasi. Oleh
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
karena itun pedoman wawancara ini digunakan untuk analisis kebutuhan guru terhadap perangkat pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar. Pedoman wawancara yang digunakan yaitu sebagai berikut;
Tabel. 3.3 Instrumen survei/analisis kebutuhan INSTRUMEN SURVEI/ANALISIS KEBUTUHAN TENTANG PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013
No.
Daftar Pertanyaan
1
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik? Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenisjenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional? Kesulitan-kesulitan apa yang
2
3
4
5
6
7
8
9
41
Jawaban Pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
10
11
12
13
Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu? Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan? Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
2. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indicatorindikator
perangkat
pembelajaran
untuk
memvalidasi
perangkat
pembelajaran yang dibuat peneliti. Kuesioner akan di validasi oleh satu pakar Kurikulum SD 2013 oleh Dosen Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. dua pakar Kurikulum SD 2013 yaitu Guru Kelas V dan Guru Kelas I Sekolah Dasar. Hasil validasi kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang dibuat. Kuesioner yang digunakan sebagai berikut;
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Tabel . 4. 4 Instrumen validasi perangakat pembelajaran INSTRUMEN VALIDASI KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS IV SD PETUNJUK: Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV SD dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolom di bawah bilangan 1,2,3, 4, atau 5 serta memberi komentar sesuai dengan pendapat Anda pada kolom yang telah tersedia! Keterangan: 1: sangat kurang baik, 2: kurang baik, 3: cukup baik, 4: baik, 5: sangat baik NO.
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
HASIL PENELAAHAN DAN SKOR 1
A
IDENTITAS RPP
1
Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas, semester, tema, sub tema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, alokasi waktu)
B
PERUMUSAN INDIKATOR
1
Kesesuaian rumusan indikator dengan SKL, KI, dan KD
2
Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
3
Kesesuaian dengan aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
4
Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C
PERUMUSAN PEMBELAJARAN
TUJUAN
1
Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2
Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran
43
2
3
4
5
CATATAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
NO.
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
HASIL PENELAAHAN DAN SKOR 1
3
Menggunakan kata diamati dan diukur
kerja
yang
dapat
4
Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D
PEMILIHAN MATERI AJAR
1
Kesesuaian materi ajar indikator/tujuan pembelajaran
2
Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta didik
3
Kesesuaian waktu
E
PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
1
Kesesuaian sumber belajar dengan KI dan KD
2
Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific
3
Kesesuaian sumber belajar karakteristik peserta didik
4
Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F
PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
1
Kesesuaian media belajar indikator/tujuan pembelajaran.
2
Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific.
3
Kesesuaian media belajar karakteristik peserta didik
G
METODE PEMBELAJARAN
1
Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
2
Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H
SKENARIO PEMBELAJARAN
dengan
materi ajar dengan alokasi
dengan
dengan
dengan
44
2
3
4
5
CATATAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
NO.
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
HASIL PENELAAHAN DAN SKOR 1
1
Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)
2
Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan)
3
Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak lanjut)
4
Kesesuaian penyajian pembelajaran
5
Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
5
Keterpaduan antar muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landai
6
Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
7
Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
8
Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I
PENILAIAN
1
Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
2
Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang akan dicapai
3
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
dengan
materi
45
2
3
4
5
CATATAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
NO.
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
HASIL PENELAAHAN DAN SKOR 1
4
Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5
Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
J
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1
Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
2
Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3
Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa
4
Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5
Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran
6
Kegiatan pembelajaran dalam mencerminkan pendekatan scientific
7
Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
8
Tersedia refleksi
9
Tampilan LKS indah dan menarik
J
BAHASA
1
RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
beberapa
pertanyaan
LKS
untuk
JUMLAH
46
2
3
4
5
CATATAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
Komentar umum dan saran perbaikan
Kesimpulan: Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan: 1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi 2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran
3. Tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan Yogyakarta, 17 Mei 2014
_________________
Guru SD Kelas .......... D. Teknik Pengumpulan Data 1. Pedoman wawancara Sugiyono
(2013:194)
wawancara
digunakan-sebagai
teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.Teknik pengumpulan data ini berdasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. 2. Studi dokumen Dokumen yang digunakan yaitu administrasi sekolah berupa perangkat pembelajaran. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
3. Kuesioner Sugiyono (2013: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. 1. Analisis KI dan KD Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar merupakan gambaran untuk mempermudah pendidik dalam menyusun perangkat pembelajaran. Analisis KI dan KD paling sedikit memuat: (a) Muatan Pelajaran (b) Kompetensi Inti (c) Kompetensi Dasar (d) Indikator (e) Kelas/semester (f) Tema dan Subtema (g) Pembelajaran. 2. Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: (a). Identitas muatan pelajaran (b) Identitas sekolah meliputi
nama
satuan pendidikan dan kelas (c) Kompetensi inti merupakan gambaran secara mpilan yang harus dipelajari peserta untuk suatu jenjang sekolah kelas dan mata pelajaran (d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang menkategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap,pengetahuan,
dan
keteracakup
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran; (e)Tema (f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; (g) Pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; (h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; (i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan (j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 3. RPPTH Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam
RPPTH
mulai
dari
Satuan
Pendidikan,
Kelas/semester,
Tema/subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Laporan. 4. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa merupakan lembaran di mana siswa mengerjakan sesuatu terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya. Sesuatu yang dipelajari sangat beragam, seperti melakukan percobaan, mengidentifikasi bagian-bagian ,membuat tabel, melakukan pengamatan, menggunakan mikroskop, atau alat pengamatan lainnya dan menuliskan atau menggambar hasil pengamatannya melakukan pengukuran dan mencatat data hasil pengukurannya, menganalisis data hasil pengukuran, dan menarik kesimpulan. Untuk mempermudah siswa melakukan prosesproses belajar, digunakanlah Lembar Kerja Siswa (LKS). 5. Penilaian Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan/pencapaian hasil belajar
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tantang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik, dan penilaian diri. Rubrik adalah kunci penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, ketrampilan, proyek, esai, laporan penelitianku kinerja spesifik. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik tentang
kemajuan kerja siswa dan memberikan evaluasi yang rinci
mengenai produk akhir. F. Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, data kualitatif yang diperoleh peneliti berupa komentar yang dikemukakan oleh guru kelas IV SD N Kalasan 1 Yogyakarta dan pakar Kurikulum 2013. Data dianalisis untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang akan dihasilkan. dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Data kualitatif Data kualitatif berupa skor dari pakar Kurikulum SD 2013, pakar perangkat pembelajaran tematik kurikulum 2013, oleh guru kelas V dan Kelas 1. Data dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. 2. Data Kuantitatif Data berupa skor dari penilaian oleh pakar kurikulum 2013, pakar guru kelas V dan kelas I Sekolah Dasar. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut.
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil intrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut: Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh pakar Kurikulum SD 2013, 2 guru kelas V dan kelas I SD, kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif kualitatif. Data kuantitatif yang didapatkan dari kuesioner akan dianalisis dengan statistik deskriptif yang kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif. Tabel. 5.5 Konversi Data Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Interval Skor
Kategori
X >i + 1,80 Sbi
Sangat baik
i
+ 0,60 Sbi< X ≤ i + 1, 80SBi
Baik
i
– 0,60 Sbi < X ≤ i + 0,60SBi
Cukup
i
– 1,80 Sbi < X ≤ i – 0,60SBi
Kurang
X ≤ i – 1,80SBi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal (Xi)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi)
: (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X
:
Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
: 225
Skor minimal ideal
: 45
Rerata ideal (Xi)
: (225+45) = 135
Simpangan baku ideal (SBi)
: (225-45) = 30
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
Jawaban: Kategori sangat baik
= X >i + 1, 80 SBi = X > 135 + (1, 80. 30) = X > 135 + 54 = X > 189
Kategori baik
= i + 41, 6 SBi < X ≤ i + 1,80SBi = 135 + (0, 60 . 30 < X ≤ 135 + (1, 80 . 30) = 135 + 18 < X ≤ 135 + 54 = 153 < X ≤ 189
Kategori cukup baik
= i - 0, 60SBi < X≤ i + 0,60SBi = 135 - (0, 60 . 30) < X ≤ 135 + (0,60 . 30) = 135 – 18 < X≤ 135 + 18 = 117 < X≤ 153
Kategori kurang baik
= i - 1, 80SBi < X≤ i - 0,60SBi = 135 - (1, 80 . 30) < X ≤ 135 - (0,60 . 30) = 135 - 54 < X ≤ 135 - 18 = 81 < X ≤ 117
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi = X ≤ 135 - (1, 80 . 30) = X ≤ 135 - 54 = X ≤ 81 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Tabel. 6.6 Kriteria Skor Skala Lima Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor
Kriteria
X > 189
Sangat Baik
153 < X ≤ 189
Baik
117 < X≤ 153
Cukup
81 < X ≤ 117
Kurang
X ≤ 81
Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan Tahap awal yang diilakukan peneliti pada saat analisis kebutuhan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan peneliti sesuai pengembangan perangkat pembelajaran yang dirangkum pada bab III. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 maka peneliti mensurvei kebutuhan/analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada satu orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Kecamatan kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yaitu bersama Ibu SR pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014 pada pukul 13. 30 WIB sampai dengan 14.45 WIB.Wawancara yang peneliti dilakukan bertujuan untuk mengetahui fakta dilapangan mengenai permasalahan yang dihadapi. Permasalahan berkaitan dengan pemahaman tentang kurikulum SD 2013, dan permasalahan yang ditemukan yaitu, perangkat pembelajaran, instrumen penilaian, dan daftar penilaian. Sesuai hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai upaya dalam pengembangan perangkat pembelajaran mangacu kurikulum 2013 dibuat dengan upaya pencapaian tujuan seperti harapan kurikulum 2013. 1. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan kepada satu orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut sesuai dengan instrumen survai kebutuhan pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan tentang pemahaman guru terhadap implementasi kurikulum 2013. Berikutnya data hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta akan di uraikan sebagai berikut. Pertanyaan pertama tentang pemahaman terhadap Kurikulum SD 2013? Guru memberikan jawaban bahwa Kurikulum 2013 itu adalah
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
sebuah
kurikulum
yang
mana
penyampaian
secara
utuh
dan
berkeseluruhan atau holistik, dibandingkan dengan kurikulum 2006 KTSP itu setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah atau sendiri-sendiri, tetapi kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema, Pertanyaan kedua tentang pemahaman terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa, Guru memberikan jawaban bahwa perumusan indikator yang
mempertimbangkan
keutuhan
pribadi
siswa,
maksudnya
4
kompetensi inti sudah dipadukan ke dalam kompetensi dasar masingmasing. Setiap KD akan dipadukan dibentuk dalam membuat RPP kedalam indikator dipadukan kedalam tujuan pembelajaran dari ke-4 harus dipadukan ke masing-masing, semua KD harus memiliki Indikator karena pada akhir semuanya harus dinilai, yang bisa ditulis di indikator ialah KD pengetahuan dan ketrampilan sedangkan untuk membuat indikator dari KI 1 dan KI 2 disisipkan di tujuan pembelajaran, Pertanyaan ketiga tentang pemahaman terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran, Guru memberikan jawaban bahwa Tematik integratif disatukan dalam suatu muatan kegiatan pembelajaran yang penyampaian utuh, tidak terpisah pisah, dan bagaimana kepandaian guru dalam mengaitkan mata pelajaran agar siswa tidak mengetahui mata pelajaran apa yang akan di pelajari tetapi siswa hanya tahu mempelajari suatu tema. Tujuan tematik integratif yaitu siswa senang dalam mempelajari suatu tema walaupun dalam tema tersebut memuat mata pelajaran yang paling di takuti siswa yaitu misalnya matematika tetapi kepandaian guru dalam mengaitkan mata pelajaran agar siswa tidak tahu tentang mata pelajaran tertentu namun yang siswa ketahui ialah mempelajari suatu tema. Perkembangan Karakteristik siswa dalam belajar yang holistik, pembelajaran yang kongkrit tetapi tujuan pembelajaran tercapai agar penilaian juga sesuai dengan muatan mata pelajaran.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Pertanyaan keempat tentang pemahaman terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran, Guru memberikan jawaban bahwa Saintifik adalah pendekatan bukan,model pendekatan saintifik itu ada lima tahap atau 5 M yaitu: Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan Menyimpulkan dari pendekatan ini tidak harus urut yang penting 5 komponen itu ada.pendekatan berbeda dengan model, sedangkan model sifatnya jelas dan langkah-langkahnya harus urut dan saintifik tidak harus urut namun yang paling terpenting adalah konteks pembelajaran satu hari dan itu harus ada ke-lima asnek tersebut. 5 aspek bisa di bolak-balik tetani hanya satu yang tidak bisa di bolak yaitu tahap ke-lima. Pembelajaran akan di akhiri dengan kesimpulan maka tahap lima tidak biasa di bolak balik, sedangkan empat tahap boleh di bolak balik tidak harus urut yang penting pembelajaran tercapai ketika ke-lima komponen sudah dilakukan meskipun tidak berurutan. Pertanyaan kelima tentang pemahaman terkait dengan penilaian otentik, Guru memberikan jawaban bahwa Penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan, setiap penilaian digunakan untuk mengukur semua aspek yaitu aspek pengetahuan,ketrampilan,sikap sosial dan sikap spiritual harus dilakukan, maka itu akan ada penilaian proses, prodak/hasil dari pengunaan penilaian otentik dapat di ketahui sejauh mana kepribadian baik atau tidak, pengetahuan baik atau tidak, setiap aspek dilihat kemampuan anak dari ke-empat aspek tersebut. Penilaian otentik itu sangat berat, dibandingkan KTSP penilaian otentik diketahui hanya pelaksanaannya belum di ketahui dikarenakan kurangnya sumber daya manusia, dan belum mahir dalam melakukan penilaian kurikulum 2013, sarana dan prasarana belum baik, dan yang menjadi kendala adalah jumlah murid karena penilaian otentik harus 40 siswa dan penilaian otentik pada 40 siswa untuk 4 aspek dan setiap muatan sendiri-sendiri hal ini kurang maksimal, guru-guru belum menemukan penilaian kurikulum 2013 yang efektif walaupun teori sudah diketahui hanya penilaian yang masih menjadi kendala melaksanakan penilaian,
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
sementara guru-guru masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik yang efektif. Jumlah siswa yang banyak guru masih mengalami kesulitan. Pertanyaan keenam tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes, Guru memberikan jawaban bahwa mereka sudah mendapatkan contohcontoh rubrik penilaian namun masih mengalami kesulitan untuk mengunakan rubrik penilaian. Pertanyaan ketujuh tentang Pemahaman terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran, Guru memberikan jawaban bahwa Pendidikan karakter itu mucul di setiap pembelajaran apabila siswa keluar ia memiliki karakter yang kuat dan pengetahuan baik karakternya juga kuat dalam kehidupan sehari-hari hanyalah pengetahuan digunakan untuk sesuatu yang salah, karakter itu adalah sikap yang baik ilmu yang didapatkan di sekolah siswa menerapkan dalam karakternya sendiri baik dilingkungan masyarakat. Pertanyaan kedelapan tentang pemahaman terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Guru memberikan jawaban bahwa Setiap hari setiap pembelajaran anak-anak utuh belajar 4 aspek tersebut. Harapannya siswa tidak hanya belajar atau tahu tentang pengetahuan saja tetapi dia juga memiliki kepribadian yang baik dan juga bisa menerapkan karakter didalam kehidupan sehari hari. Pertanyaan kesebilang tentang kesulitan-kesulitan apa yang alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013, Mengapa? Guru memberikan jawaban bahwa karena instrumen penilaian dan daftar penilaian kurang efektif sulit dipahami, analisis dan daya serap masih terkendala. Pertanyaan kesepuluh tentang contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan
Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah, Guru
memberikan jawaban bahwa Perangkat pembelajaran sudah dibuat
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
meskipun belum sempurna tetapi perangkat pembelajaran di sesuaikan dengan keadaan dan lingkungan sekolah. Pertanyaan kesebelas tentang Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013, Guru memberikan jawaban bahwa Perangkat pembelajaran sudah diketahui dan dibuat meskipun belum sempurna. Pertanyaan kedua belas tentang Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan. Guru memberikan jawaban bahwa sudah bisa mengembangkan RPPTH namun belum maksimal. Hal inilah menjadi kekewatiran karena kurikulum 2013 masih baru, secara teoritis sudah mengetahui meskipun belum maksimal, tetapi pada pelasanaannya, bayak kendalah yang di hadapinya terutama mengembangkan rubrik penilaian. Pertanyaan ketiga belas tentang Saran berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013, Guru memberikan saran bahwa kurikulum 2013
sulitnya di
instrumen penilaian dan cara memasukkan ke rapot. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Berdasarkan hasil wawancara yang diuraikan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kurikulum 2013 belum 100% dipahami oleh guru, sementara yang diketahui dari hasil sosialisasi dinas hanya tambahan tentang penerapannya namun belum maksimal untuk diimplementasikan. Pelaksanaan kurikulum SD 2013 sekarang ini diterapkan sesuai kemampuan atau pemahaman yang diperoleh dari beberapa pelatihan di sekolah-sekolah, pemerolehan dari sumber-sumber seperti internet sebagai tambahan untuk melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Guru sudah berupaya melaksanakan kurikulum 2013 walaupun masih mengalami kendala, perangkat pembelajaran sudah dibuat hanya mengalami kendala saat mengembangkan materi ajar pada buku guru. Penilaian otentik sangat rumit digunakan oleh guru untuk menilai, guru-
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
guru masih membutuhkan contoh-contoh penilaian otentik yang efektif agar proses pembelajaran tercapai. B. Deskripsi Produk Awal Pengembangan Perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifik serta penilaian otentik. Peneliti memilih KI dan KD dan merumuskan Indikator dan Tujuan Pembelajaran, sebelumnya peneliti merancang analisis pemetaan KI dan KD kemudian menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Peneliti mengembangkan LKS dan penilaian per-muatan pelajaran. Peneliti membuat produk ini dengan memperhatikan contoh-contoh seperti Buku Guru dan Buku Siswa dan internet. Analisis atau Pemetaan KI dan KD adalah dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh tentang kumpulan pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk satu subtema per-muatan pelajaran. dan Kompetensi Dasar untuk setiap pembelajaran yaitu pembelajaran 1 sampai 6. Penganalisis ini berguna untuk mempermudah guru dalam memilih KD dan indikator ketika pada saat melakukan proses pembelajaran. Analisis KI dan KD ada beberapa Komponen, Komponen yang berada dalam analisis KI dan KD yaitu. (1) Muatan Pelajaran (2) Kompetensi Inti (3) Kompetensi Dasar. Dan penganalisis subtema untuk setiap muatan pembelajaran yang komponennya (1) Muatan Pelajaran (2) Kompetensi Inti (3) Kompetensi Dasar (4) Indikator.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Analisis KI dan KD yang dikembangkan mengunakan format landscape seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar. 5.3 Analisis KI dan KD
Analisis KI dan KD
No.
Muatan Pelajaran
Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema/ Subtema Muatan Pelajaran Pembelajaran ke Muatan No. Pelajaran
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
: : : : : Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator
1. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran yang di dalamnya berisi tentang perencanaan untuk satu semester. RPPTH merupakan turunan dari silabus, Sebelum membuat RPPTH silabus sudah dipersiapkan kemudian dipadukan pada RPPTH. Silabus berguna untuk memilih kompetensi yang bisa digunakan saat mengajar. Komponen yang terdapat dalam silabus ini yaitu:
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Satuan Pendidikan, Tema dan Subtema, Kelas Semester, Muatan Pelajaran, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar. Silabus yang di kebangkan mengunakan format landscape seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 6.4 SILABUS Silabus Satuan Pendidikan Tema / Subtema Kelas/Semester Alokasi Waktu Kompetensi Inti
: : : : : 1. 2. 3. 4.
Muatan Pelajaran & Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembel ajaran
Proses Pembelaj aran
Penilai an
Alokasi Waktu
Media & sumber Belajar
Pembelajaran 1
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) adalah rencana yang menggambarkan prosedur keterkaitan pembelajaran yang akan dicapai. RPPTH merupakan turunan dari silabus dan dapat di perkaya secara sistematis supaya mencapai kompetensi dasar. Komponen yang terdapat dalam RPPTH yaitu.(1). Identitas sekolah meliputi, Nama sekolah (2). Kelas/ semester (3).Muatan pembejaran (4).Tema/Subtema (5).Pembelajaran ke (6).Alokasi waktu (7). Kompetensi Inti (8). Kompetensi Dasar (9).
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
Indikator (10). Tujuan Pembelajaran (11). Materi pembelajaran (12). Metode pembelajaran (13). Media, alat, sumber belajar (14).Kegiatan pembelajaran (15). Penilaian (16). Lembar Kerja Siswa (LKS) (17). Evaluasi). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yang di kebangkan menggunakan format Portrait seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar. 7.5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN (RPPTH) Nama Sekolah : Kelas/ Semester : Muatan Pelejaran : Tema / Subtema : Pembelajaran ke : Alokasi Waktu : ______________________________________________________________________________ A.
B.
KOMPETNSI INTI :
1. 2. 3. 4. KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR No.
Muatan Pelajaran
Kompetensi Dasar
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN
D.
MATERI PEMBELAJARAN
E.
METODE PEMBELAJARAN 1) Pendekatan : 2) Metode : MEDIA,ALAT, & SUMBER PEMBELAJARAN
F. G.
Indikator
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1.Penggalan pertama Kegiatan
H.
PENILAIAN 1. Pengetahuan 2. Keterampilan 3. Sikap Sosial 4. Sikap Spiritual
I.
LAMPIRAN
Deskripsi Kegiatan
62
Alokasi Waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
3. Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus di kerjakan oleh siswa.LKS disusun menyesuaikan dengan kehidupan siswa, LKS dibuat dengan sangat menarik agar siswa senang belajar. Lembar kerja siswa memuat: (a) SKL (b) KI dan KD (c) Indikator (d) tujuan pembelajaran (e) Kegiatan Pembelajaran (f) evaluasi dan kunci jawaban (g) daftar pustaka 4. Instrumen Penilaian Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Penilaian otentik sebagai bentuk penilaian yang mencerminkan hasil belajar sesungguhnya, dapat menggunakan berbagai cara atau bentuk ata teknik penilaian antara lain melalui penilaian 1) Sikap Spiritual 2) Sikap Sosial 3) Pengetahuan 4) Keterampilan. Bentuk atau teknik penilaian penilaian yang digunakan dalam perangkat ini antara lain. Tes dan non tes, produk, proyek, portofolio, observasi, rubrik penilaian, pedoman penskoran.
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 Produk awal yang disusun oleh peneliti divalidasi oleh satu orang pakar Kurikulum SD 2013. Instrumen yang digunakan yaitu Instrumen validasi dilakukan oleh pakar dengan cara menilai perangkat pembelajaran. Validasi bertujuan untuk mengetahui layaknya perangkat pembelajaran yang dibuat. Pakar memberi kritik dan saran sebagai revisi produk yang di buat. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada satu orang pakar Kurikulum SD 2013. 1. Data Validasi Pakar Kurikulum 2013 Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut adalah Dra. M A., M.Pd. selaku pakar kurikulum SD 2013, produk divalidasi Pakar Kurikulum sebanyak satu kali pada tanggal 16 Januari 2015. ada 11 aspek dalam instrumen penilaian yang di validasi.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Berdasarkan hasil validasi pakar kurikulum SD 2013 tersebut memperoleh skor total 170
dengan kategori “Baik”. Perangkat pembelajaran
dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh pakar kurikulum SD 2013 direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut: Tabel. 7.7 Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No.
Aspek yang dinilai
Saran
Revisi
B. Perumusan Indikator 2.
Rumusan indikator
Masih kategori
Rumusan
menunjukkan
rendah
indikator
kemampuan berfikir
perbaik
tingkat tinggi
saran
di sesuai
A. Pemilihan Sumber Belajar 5.
Sumber belajar yang
Perhatikan kaidah
Sumber belajar di
dikutip ditulis dengan
penulisan sumber
revisi sesuai saran
tata tulisan baku B. Media Pembelajaran 6.
Kesesuain media
Beberapa tidak
Media,indikator,
belajar dengan
sesuai
tujuan di buat
indikator/tujuan
sesuai saran
pembelajaran C. Lembar Kerja Siswa 9.
Bahasa yang digunakan Beberapa kalimat
Penggunaan kata
pada LKS sesuai
kerja sudah di
terlalu rumit
dengan tingkat
revisi sesuai saran
perkembangan siswa
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Tampilan LKS indah
Beberapa tulisan
LKS sudah di
dan menarik
kurang jelas dibaca
perbaiki sesuai saran
D. Skenario Pembelajaran 10.
Menampilkan kegiatan
Perjelas lagi untuk
Langkah kegiatan
pendahuluan dengan
apersepsi
belajar di revisi
jelas( apersepsi,
sesuai saran
motivasi, orientasi) Menampilkan kegiatan
Yang
Kegiatan di revisi
penutup dengan jelas
menyimpulkan
sesuai saran
(menyimpulkan,
hendaknya siswa
pottest, refleksi, tindak
buka Guru
lanjut) Pengaturan skenario
Alokasi
Alokasi untuk
pembelajaran dengan
pendahuluan pada
penggalan di
alokasi waktu
penggalan 2 & 3
revisi sesuai saran
proporsional
lainnya.
2. Data Validasi Guru Pertama Pakar Guru kelas V tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) perumusan indikator, 2) perumusan tujuan pembelajaran, 3) metode yang dugunakan di langkahlangkah kegiatan pembelajaran 4) petunjuk materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) media sesuaikan dengan materi ajar 7) penilaian, 8) alokasi waktu di perhatikan. Berdasarkan hasil validasi pakar kurikulum SD 2013 tersebut memperoleh skor
178
dengan kategori “Baik”. Perangkat pembelajaran
dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh pakar Guru pertama
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel. 8.8 Saran Pakar Guru kelas V Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
Aspek yang dinilai
Saran
Revisi
G.Metode Pembelajaran 1.
Kesesuain metode
Metode yang di RPP ada
Metode di
pembalajaran dengan
yang kurang sesuai
RPP di
indikator/tujuan
dengan pembelajaran bisa
revis sesui
pembelajaran
dikembangkan lebih
saran
variatif J.Lembar Kerja Siswa 1.
Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk,
Belum lengkap unsur-
Kelengkapa
unsurnya
n unsur-
kegiatan belajar, dan unsur
refleksi.)
diberbaiki sesuai saran 2.
Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS
Upayakan dari yang
Urutan
termudah
kegiatan
runtu dapat diperbaiki sesuai saran
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
3. Data Validasi Guru Kedua Saran yang diberikan pakar yaitu (1). Media yang dituliskan berbeda dengan materi yang akan disampaikan (2) alokasi waktu perlu diperhitungkan ulang. Terutama untuk kegiatan inti yang 40 menit, dengan kegiatan yang begitu banyak (3) rubrik kurang jelas (4) petunjuk LKS
tidak ada (5) RPP perlu
diperbaiki. Media yang digunakan di sesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan. Alokasi waktu tolong disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil validasi pakar kurikulum SD 2013 tersebut memperoleh skor 176 dengan kategori “Baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/
uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Perangkat
pembelajaran yang telah divalidasi oleh pakar guru kedua tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 9.9 Saran Pakar Guru kelas I Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
2.
2
4.
Aspek yang dinilai
Saran
F.Pemelihan Media Belajar Kesesuaian media belajar Media yang dituliskan dengan materi pembelajaran berbeda dengan materi dan pendekatan scientific yang akan disampaikan H.Skenario Pembelajaran Pengaturan skenario Alokas waktu perlu pembelajaran dengan alokasi diperhitungkan ulang. waktu proporsional Terutama untuk kegiatan inti yang hanya 40 menit, dengan kegiatan yang begitu banyak I. Penilaian Kesesuain tugas dengan Rubrik kurang jelas rubrik penilaian
67
Revisi
Media telah direvisi sesuai saran Pengaturan skenario sudah diperbaiki sesuai saran
Kesesuain Rubrik direvisi sesuai saran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
9.
1.
J.Lembar Kerja Siswa Kelengkapan unsur-unsur Petunjuk tidak ada Kelengkapa LKS (tujuan, petunjuk, n unsurkegiatan belajar, dan refleksi. unsur sudah Urutan kegiatan pembelajaran direvisi pada LKS runtut sesuai saran Komentar umum dan saran perbaikan RPP perlu diperbaiki, Media yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan di ajarkan. Alokasi waktu tolong disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan
D. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh saran perbaikan dari kedua Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru kelas V dan Guru kelas I SD. Pakar Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh pakar. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih sempurna dari pada produk awal. Produk akhir dikumpulkan menjadi satu yaitu Analisis Pemetaan KI dan KD, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian, Penilaian, dan Lembar Kerja Siswa untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar (KI dan KD), Silabus,
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian( RPPTH), Instrumen Penilaian, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Produk ini telah direvisi sesuai saran perbaikkan yang diberikan oleh validator kurikulum SD 2013. Komponen yang terdapat pada Analisis KI dan KD yaitu. (1) Muatan Pelajaran (2) Kompetensi Inti (3) Kompetensi Dasar. Dan penganalisis subtema untuk setiap muatan pembelajaran yang komponennya (1) Muatan Pelajaran (2) Kompetensi Inti (3) Kompetensi Dasar (4) Indikator. Komponen yang terdapat dalam silabus ini yaitu. Satuan Pendidikan,
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Tema dan Subtema, Kelas Semester, Muatan Pelajaran, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar. Komponen yang terdapat dalam RPPTH yaitu.(1) Identitas sekolah meliputi, Nama sekolah (2) Kelas/ semester (3) Muatan pembejaran (4) Tema/Subtema (5) Pembelajaran ke (6) Alokasi waktu (7) Kompetensi Inti (8) Kompetensi Dasar (9) Indikator (10) Tujuan Pembelajaran (11) Materi pembelajaran (12) Metode pembelajaran (13) Media, alat, sumber belajar (14) Kegiatan pembelajaran (15) Penilaian (16) Lembar Kerja Siswa (17) Evaluasi. Lembar Kerja Siswa memuat: (1) SKL (2) KI dan KD (3) Indikator (4) tujuan pembelajaran (5) Kegiatan Pembelajaran (6) evaluasi dan kunci jawab. Instrumen penilaian terdapat dua bentuk penilaian yaitu meliputi: Bentuk atau teknik penilaian penilaian yang digunakan dalam perangkat ini antara lain. Tes dan non tes, kinerja, produk, proyek, portofolio, observasi, penilaian diri, penilaian, teman sebaya,
rubrik
penilaian, pedoman penskoran. Komponen yang terdapat pada Analisis KI dan KD yaitu. Pertama Muatan Pelajaran merupakan gabungan antar mata pelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Kedua Kompetensi Inti mengambarkan mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam 4 aspek yang dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Ketiga Kompetensi Dasar
merupakan keterkaitan antara mata
pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan
dengan
memperhatikan
karakteristik
peserta
didik,
pembelajaran
yang
kemampuan awal, serta ciri dari suatu muatan pelajaran. Penganalisis
subtema
untuk
setiap
muatan
komponennya meliputi; Pertama Muatan Pelajaran menggambarkan keterkaitan untuk setiap mata pelajaran, beberapa muatan pembelajaran yang laksanakan dalam pembelajaran untuk satu pertemuan. Kedua Kompetensi Inti mengambarkan mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam 4 aspek yang dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait dan kembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Ketiga Kompetensi Dasar Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu muatan pelajaran. Keempat Indikator dirumuskan sesuai karakteristik peserta didik serta ketuntasan indikator yang efektif dan efisien. Komponen yang terdapat dalam silabus ini yaitu. Identitas sekolah meliputi, Pertama Satuan Pendidikan, menunjukkan sama sekolah yang dilkukan proses pelaksanaan pembelajaran. Kedua Tema dan Subtema, tujuan pokok yang dapat dicapai dengan tema akan ditindaklajuti dengan subtema agar mencapai tema dan subtema oleh peserta didik. Ketiga Kelas Semester, menerangkan kelas tertentu dan semester yang
dihadapi supaya
pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan efektif. Keempat Muatan Pelajaran, menggambarkan keterkaitan untuk setiap mata pelajaran, beberapa muatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran untuk satu pertemuan. Kelima Kompetensi Inti, mengambarkan mengenai
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam 4 aspek yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1, sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan pengetahuan (kompetensi 4). Keenam Kompetensi Dasar, Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
Ketujuh Indikator,
perumusan indikator untuk mengetahui ketercapaian yang diperoleh oleh siswa, indikator dirumuskan sesuai dengan lingkungan dimana siswa bereksplorasi. Kedelapan Materi Pembelajaran, menggambarkan sub meteri yang akan persiapkan dan dapat digunakan saat pelaksanaan pembelajaran di kelas. Kesembilan Proses Pembelajaran, menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh siswa saat proses pembelajaran itu berlangsung. Kesepuluh Penilaian, merupakan penilaian otentik yang dimana dapat digunakan untuk menilai setiap kegiatan yang dilekukan oleh peserta didik. Kesebelas Alokasi Waktu, menentukan alokasi waktu disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran supaya kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan dengan waktu yang ditentukan. Kedua belas Sumber Belajar. Merupakan gambaran dimana peserta didik belajar dari sumber-sumber yang terpilih oleh guru sebagai penambahan informasi bagi peserta didik. Komponen yang terdapat dalam RPPTH yaitu. Identitas sekolah meliputi, Pertama Nama sekolah menggambarkan nama sekolah yang dilakukan proses pebelajaran. Kedua Kelas/ semester, menggambarkan kelas saat pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung selama 1 semester. Ketiga Muatan pembejaran menggambarkan mengenai mata pelajaran yang akan dipadukan dalam satu pertemuan. Keempat Tema/Subtema merupakan pokok pembahasan kepada peserta didik dengan subtema yang digunakan untuk setiap pembelajaran. Kelima Pembelajaran ke, menggambarkan pembelajaran berapa yang telah dilaksanakan. Keenam Alokasi waktu, menggambarkan penetapan waktu sesuai kegiatan yang dilakukan selama kegiatan dikelas. Ketujuh Kompetensi Inti menggambarkan pokok pembahasan yang dikuasai oleh peserta didik. Kedelapan Kompetensi Dasar
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
menggambarkan suatu pencapaian ilmu pengetahuan dengan menyesuaikan dengan kebudayaan dan lingkungan peserta didik. Kesembilan Indikator merupakan proses yang dikuasai oleh peserta didik dengan ketuntansan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kesepuluh Tujuan Pembelajaran menggambarkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dengan pendampingan pendidik. Kesebelas Materi Pembelajaran, menggambarkan materi yang dapat disalurkan pada peserta didik. Kedua belas Metode Pembelajaran merupakan penggunaan proses pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mengemukakan pendapatnya. Ketiga belas Media, alat, sumber belajar, menggambarkan penggunaan alat peraga yang efektif dan media dan alat yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran supaya kegiatan pembelajaran semakin baik. Ke empat belas Kegiatan pembelajaran, merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan di kelas dengan menggunakan pendekatan agar pembelajaran lebih variatif. Kelima belas Penilaian, merupakan penilaian pelaksanaan pembelajaran, proses penilaian dilaksanakan saat pembelajaran atau saat peserta didik beraktivitas di kelas atau luar kelas ataupun melakukan pengamatan. Komponen yang meliputi Lembar Kerja Siswa memuat: Pertama SKL merupakan standar yang diikuti dalam Kerikulum dalam mentuntaskan
pembelajaran
di
masyarakat.
Kedua
KI
dan
KD,
mengambarkan penjabaran yang diikuti dari SKL dengan melihat pada KI dengan pemilihan KD yang tepat dalam pembelajaran yang telah direncanakan. Ketiga Indikator dirumuskan dari kompetensi dasar, tujuannya agar kompetensi dasar tuntas dikuasai oleh peserta didik maka perumusan indikator dapat dirumuskan dengan kegiatan-kegiatan yang operasional. Keempat tujuan pembelajaran, dirumuskan dengan mengacu pada rumusan terdapat dalam indikator, agar rumusan tujuan
dapat
melakukan pemilihan materi, metode, media dan urutan kegiatan. Tujuan pembelajaran ini mengandung unsur Audience (A), behavier (B), condition
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
(C), dan degree (D). Audience. Kelima Kegiatan Pembelajaran menggambarkan dimana kegiatan yang membukan pelajaran, dengan menarik perhatian siswa untuk belajar bersama dari beberapa muatan pelajaran, melalui berbagai kegiatan belajar sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar. Kegiatan akhir pembelajaran memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari. Keenam evaluasi dan kunci jawab, menggambarkan dimana peserta didik berlatih mengerjakan soal dari materi yang dipelajari sebelumnya, kunci jawab merupakan pegangan guru dalam menilai hasil evaluasi yang dikerjakan peserta didik.
Instrumen penilaian terdapat dua bentuk penilaian yaitu meliputi: Bentuk atau teknik penilaian penilaian yang digunakan dalam perangkat ini antara lain. Pengetahuan : Pertama Tes, menggambarkan tes soal dan jawaban berupa uraian. Kedua Non tes, berupa pertanyaan-peranyaan yang diberikan secara ucapan, Ketiga rubrik penilaian dan pedoman penskoran. Menggambarkan skor yang diperoleh peserta didik saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Keterampilan : Pertama kinerja, menggambarkan penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan. Kedua produk, merupakan penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk. Ketiga proyek, merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Keempat portofolio, merupakan penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan teroganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Keenam rubrik penilaian dan pedoman penskoran.menggambarkan berbagai tingkatan kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas,
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
Sikap Sosial: Pertama observasi, dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, peserta didik mengamati dengan dengan inderanya sendiri. Kedua Penilaian diri menggambarkan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangnya. Ketiga Penilaian teman sebaya menggambarkan dimana siswa melakukan penilaian terhadap teman satu kelompoknya. Keempat rubrik penilaian, menggambarkan beberapa aspek di kuasai peserta didik saat melakukan percobaan. Kelima pedoman penskoran. Sikap Spiritual: Pertama Penilaian sikap spiritual, menggambarkan penilaian yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan diri siswa saat beribadah kepada Tuhan. Kedua rubrik penilaian dan pedoman penskoran, menggambarkan penilaian ketaatan beribadah peserta didik dan juga cara mengaplikasikan di sekolah. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan produk perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh satu orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas V dan kelas I pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor rerata yaitu 174,6. Hasil tersebut dapat dijabarkan pada tabel sebagai berikut: Tabel. 10.10 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas V dan guru kelas 1 SD Pelaksana Kurikulum SD 2013 No.
Validasi
1. Pakar Kurikulum SD 2013 2. Guru SD Kelas V 3. Guru SD Kelas I Jumlah Rerata (Jumlah total: Responden) Kategori
74
Perangkat Pembelajaran Skor Kategori 170 “Baik” 178 “Baik” 176 “Baik” 524 174,6 “Baik”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 170. dengan kategori “Baik”. Pada guru SD kelas V (A) memberi skor 178. dengan kategori “Baik”. Guru SD kelas I (B) memberi skor 176. dengan kategori “Baik”. Dari ketiga hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 174,6 dengan kategori “Baik”. Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah memenuhi semua aspek RPPTH. Dalam RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran 9) penilaian sudah menggunakan penilaian otentik 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
BAB V KESIMPULAN KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan penelitian dan pengembangan Research& Development (R&D). Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desian produk, 4) validasi pakar, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Pahlawanku Kebanggaanku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan dari beberapa tahap yang dilakukan antara lain. Validasi pakar yaitu oleh validasi pakar Kurikulum SD 2013 dan dua guru kelas V dan kelas I Sekolah Dasar. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 170 dengan kategori “Baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) Pada guru kelas V Sekolah Dasar memberi skor 178 dengan kategori “Baik”. (C) Pakar Kurikulum SD 2013 pada guru kelas I Sekolah Dasar memberi skor 176 dengan kategori “Baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor total perangkat pembelajaran 174,6 Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Pahlawaku Kebanggaanku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “Baik: yang dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. B. Keterbatasan Pengembangan Pemgembangan Perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru SD Kelas IV. b. Pengembangan Perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 Tidak dilakukan uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal ini dikarenakan perangkat pembelajaran lebih kepada guru, dan keterbatasan waktu serta sumber daya manusia yang belum cukup memadai. c. Sumber
daya
manusia
yang
menjadi
kebutuhan
serta
menggambarkan kebudayaan lokal Indonesia terbatas. C. Saran Saran
yang
dapat
diberikan
kepada
peneliti
yang
akan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: 1) Wawancara untuk analisis kebutuhan dilakukan kepada beberapa guru kelas IV Sekolah Dasar. 2) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan penelitian dan pengembangan
(Research
and
Development/R&D),
namun
penelitian dan pengembangan ini dibatasi untuk memperbaiki desain oleh peneliti yang menghasilkan produk tersebut. 3) Menggunakan sumber yang lebih banyak pada lembar kerja siswa agar materi lebih berbobot.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi Khoiru Lif, Amri Sofan. 2014. Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik Intergratif. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.
Bahan ajar pengelolaan pembelajaran tematik terpadu kementerian pendidikan dan kebudayaan Badan pengembangan sumber daya manusia pendidikan dan kebudayaan dan penjaminan mutu pendidikan pusat pengembangan tenaga kependidikan 2013 Borg
dan Gall (1983) Setyosari Punari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan, Penerbit kencana Prenadamedia group,. Hal 222, Jakarta 2013
Daryanto, Pengembanga Perangkat Pembelajaran Silabus, RPP, PHB,Bahan Ajar. Penerbit Gava Media, Yogyakata 2014
Febru A. 2011:(4-5). Dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI. Fadlillah-Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014, hal 144
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/06/03-b-salinan-lampiran permen dikbud. -no-6 5 -th-2013-ttg-standar-proses.pdf
Kemendikbud, 2013, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013)
Kemendikbud (2013) Oleh: M. Lazim. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013
Kemendikbud, 2013, Samsuri, Kebijakan Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Musliar Kasim. Wakil Meteri permendikbud Bidang pendidikan, dalam Ahmadin khoirulifdan Amri Sofan. Pengembangan model pembelajaran tematik integratif, Jakarta 2014
Implementasi Kurikulum 2013. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Majid Abdul. Pembelajaran Tematik Terpadu,Bandung, PT Remaja Rosdakarya. 2014
M. Lazim. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2013
Muslikh, Permendikbud 67 2013, Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013. Tentang Kerangka Dasar dan Struktur kurikulum Sekolah Dasar/Mahdrasah Ibtidaiyah
Muslikh, Permendikbud 54 Tahun 2013. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menegah.
Permendikbud No.65 tahun 2013 dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI, Fadlillah-Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014, hal 144
Daryanto.2014.
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Silabus,
RPP,
PHB,Bahan Ajar. Penerbit Gava Media, Yogyakata.
Menurut PP No. 32 Tahun 2013 dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI, Fadlillah-Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2014, hal _ 144
Samani Muchlas & Hariyanto. 2013. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Ratna Wilis Dahar (1986), Lembar Kerja Siswa (LKS), Pdf
Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Kualitatif,
Kuantitatif,
dan
R&D.
Alfabeta,CV.: Bandung,
Sugiyono. 2013. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif kuantitatif, dan R&D. Alfabeta,CV: Bandung
Slamet Suyanto, Paidi, dan Insih Wilujeng, Lembar Kerja Siswa (LKS), Pdf
Samani Muchlas & Hariyanto. 2013. Konsep Dan Pendidikan Karakter. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung
Serenko. 2013. Samani Muchlas & Hariyanto. Konsep Dan Pendidikan Karakter. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung
Winton. 2013. Samani Muchlas & Hariyanto. Konsep Dan Pendidikan Karakter. PT Remaja Rosdakarya Offset: Bandung
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
Lampiran.
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Lampiran 3 Rangkuman Wawancar Survei Kebutuhan
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
INSTRUMEN SURVEI/ANALISIS KEBUTUHAN TENTANG PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 No. 1
2
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Pertanyaan pertama tentang terhadap Kurikulum SD 2013? pemahaman terhadap
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa?
87
Kurikulum SD 2013? Guru memberikan jawaban bahwa Kurikulum 2013 itu adalah sebuah kurikulum yang mana penyampaian secara utuh dan berkeseluruhan atau holistik, dibandingkan dengan kurikulum 2006 KTSP itu setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah atau sendiri-sendiri, tetapi kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema, Pertanyaan kedua tentang pemahaman terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa, Guru memberikan jawaban bahwa perumusan indikator yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa, maksudnya 4 kompetensi inti sudah di brikdow kedalam kompetensi dasar masing-masing. Setiap KD akan di brekdow dibentuk dalam membuat RPP kedalam indikator dibrekdow kedalam tujuan pembelajaran dari ke-4 harus di brekdow ke masingmasing, semua KD harus memiliki Indikator karena pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
3
akhir semuanya harus dinilai, yang bisa ditulis di indikator ialah KD pengetahuan dan ketrampilan sedangkan untuk membuat indikator dari KI 1 dan KI 2 disisipkan di tujuan pembelajaran. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Pertanyaan ketiga tentang terkait dengan pendekatan tematik pemahaman terkait dengan integratif dalam pembelajaran? pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran, Guru memberikan jawaban bahwa Tematik integratif disatukan dalam suatu muatan kegiatan pembelajaran yang penyampaian utuh, tidak terpisah pisah, dan bagaimana kepandaian guru dalam mengaitkan mata pelajaran agar siswa tidak mengetahui mata pelajaran apa yang akan di pelajari tetapi siswa hanya tahu mempelajari suatu tema. Tujuan tematik integratif yaitu siswa senang dalam mempelajari suatu tema walaupun dalam tema tersebut memuat mata pelajaran yang paling di takuti siswa yaitu misalnya matematika tetapi kepandaian guru dalam mengaitkan mata pelajaran agar siswa tidak tahu tentang mata pelajaran tertentu namun yang siswa ketahui ialah mempelajari suatu tema. Perkembangan Karakteristik siswa dalam belajar yang holistik, pembelajaran yang kongkrit tetapi tujuan pembelajaran tercapai agar penilaian juga sesuai dengan muatan mata pelajaran.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
4
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Pertanyaan keempat tentang terkait dengan penerapan pendekatan pemahaman terkait dengan saintifik dalam pembelajaran? penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran, Guru memberikan jawaban bahwa Saintifik adalah pendekatan bukan,model pendekatan saintifik itu ada lima tahap atau 5 M yaitu: Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan Menyimpulkan dari pendekatan ini tidak harus urut yang penting 5 komponen itu ada.pendekatan berbeda dengan model, sedangkan model sifatnya jelas dan langkahlangkahnya harus urut dan saintifik tidak harus urut namun yang paling terpenting adalah konteks pembelajaran satu hari dan itu harus ada ke-lima asnek tersebut. 5 aspek bisa di bolakbalik tetapi hanya satu yang tidak bisa di bolak yaitu tahap ke-lima. Pembelajaran akan di akhiri dengan kesimpulan maka tahap lima tidak biasa di bolak balik, sedangkan empat tahap boleh di bolak balik tidak harus urut yang penting pembelajaran tercapai ketika ke-lima komponen sudah dilakukan meskipun tidak berurutan. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu Pertanyaan kelima tentang terkait dengan penilaian otentik? pemahaman terkait dengan penilaian otentik, Guru memberikan jawaban bahwa Penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan, setiap penilaian digunakan untuk mengukur semua aspek yaitu aspek
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
6
pengetahuan,ketrampilan,sikap sosial dan sikap spiritual harus dilakukan, maka itu akan ada penilaian proses, prodak/hasil dari pengunaan penilaian otentik dapat di ketahui sejauh mana kepribadian baik atau tidak, pengetahuan baik atau tidak, setiap aspek dilihat kemampuan anak dari ke-empat aspek tersebut. Penilaian otentik itu sangat berat, dibandingkan KTSP penilaian otentik diketahui hanya pelaksanaannya belum di ketahui dikarenakan kurangnya sumber daya manusia, dan belum mahir dalam melakukan penilaian kurikulum 2013, sarana dan prasarana belum baik, dan yang menjadi kendala adalah jumlah murid karena penilaian otentik harus 40 siswa dan penilaian otentik pada 40 siswa untuk 4 aspek dan setiap muatan sendiri-sendiri hal ini kurang maksimal, guru-guru belum menemukan penilaian kurikulum 2013 yang efektif walaupun teori sudah diketahui hanya penilaian yang masih menjadi kendala melaksanakan penilaian, sementara guru-guru masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian otentik yang efektif. Jumlah siswa yang banyak guru masih mengalami kesulitan. Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan Pertanyaan keenam tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes? contoh-contoh rubrik penilaian non tes, Guru memberikan jawaban bahwa mereka sudah
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
7
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran?
8
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional?
9
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD
91
mendapatkan contoh-contoh rubrik penilaian namun masih mengalami kesulitan untuk mengunakan rubrik penilaian. Pertanyaan ketujuh tentang Pemahaman terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran, Guru memberikan jawaban bahwa Pendidikan karakter itu mucul di setiap pembelajaran apabila siswa keluar ia memiliki karakter yang kuat dan pengetahuan baik karakternya juga kuat dalam kehidupan sehari-hari hanyalah pengetahuan digunakan untuk sesuatu yang salah, karakter itu adalah sikap yang baik ilmu yang didapatkan di sekolah siswa menerapkan dalam karakternya sendiri baik dilingkungan masyarakat. Pertanyaan kedelapan tentang pemahaman terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, Guru memberikan jawaban bahwa Setiap hari setiap pembelajaran anak-anak utuh belajar 4 aspek tersebut. Harapannya siswa tidak hanya belajar atau tahu tentang pengetahuan saja tetapi dia juga memiliki kepribadian yang baik dan juga bisa menerapkan karakter didalam kehidupan sehari hari. Pertanyaan kesembilan tentang Kesulitan-kesulitan apa yang alami dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
2013? Mengapa?
10
Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?
11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013?
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
92
mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013, Mengapa? Guru memberikan jawaban bahwa karena instrumen penilaian dan daftar penilaian kurang efektif sulit dipahami, analisis dan daya serap masih terkendala. Pertanyaan kesepuluh tentang contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah, Guru memberikan jawaban bahwa Perangkat pembelajaran sudah dibuat meskipun belum sempurna tetapi perangkat pembelajaran di sesuaikan dengan keadaan dan lingkungan sekolah. Pertanyaan kesebelas tentang Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013, Guru memberikan jawaban bahwa Perangkat pembelajaran sudah diketahui dan dibuat meskipun belum sempurna. Pertanyaan kedua belas tentang Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan. Guru memberikan jawaban bahwa sudah bisa mengembangkan RPPTH namun belum maksimal. Hal inilah menjadi kekewatiran karena kurikulum 2013 masih baru, secara teoritis sudah mengetahui meskipun belum maksimal, tetapi pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
13
pelasanaannya, bayak kendalah yang di hadapinya terutama mengembangkan rubrik penilaian. Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan Pertanyaan kedua belas tentang terkait dengan penyusunan perangkat Saran berikan terkait dengan pembelajaran yang mengacu pada penyusunan perangkat Kurikulum SD 2013? pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013, Guru memberikan saran bahwa kurikulum 2013 sulitnya di instrumen penilaian dan cara memasukkan ke rapot.
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Pakar kurikulum SD 2013
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Instrumen validasi Guru kelas V Sekolah Dasar
Pakar Kurikulum SD 2013
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas V SD Pelaksana Kurikulum 2013
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas I SD Pelaksana Kurikulum 2013
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
Lampiran 7 PRODUK Dicetak terpisah 1. Analisis KI & KD 2. Silabus 3. RPPTH 4. LKS 5. Penilaian
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
BIODATA Hans Sarakan lahir di Biak, 05 November 1992. Pendidikan dasar diperoleh di SD YPK Orkdori, Biak, Papua, tamat pada tahun 2004. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP N 2 Biak Barat/Distrik swandiwe Biak Barat, Papua, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA N 2 Mansoben, Supiori, Papua, tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2011, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Rintisan Program Pendidikan profesi Guru Terintegrasi (PPGT) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Masa Pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada Subtema Pahlawanku Kebanggaanku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar”.
110