PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PRODUCT KNOWLEDGE DAN KEPUASAN KONSUMEN BPJS KESEHATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh : Melati Ayu Kusumaningdyah 119114046
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
GOD IS GOOD ALL THE TIME
APA YANG SEDANG KAMU DOAKAN, SEDANG TUHAN KERJAKAN. PERCAYALAH SEMUANYA AKAN INDAH MENURUT RENCANANYA DAN WAKTUNYA
–MERRY RIANA–
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ASK and it will be given to you SEEK and you will find KNOCK and the door will be opened for you -Matthew 7:7-
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28)
Proudly Dedicated for… My Father Jesus My parents (Bapak & Mamah) My grandma in heaven (Mbah Dawud)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA PRODUCT KNOWLEDGE DAN KEPUASAN KONSUMEN BPJS KESEHATAN Melati Ayu Kusumaningdyah ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara product knowledge dan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen, sedangkan variabel bebasnya adalah product knowledge. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara product knowledge dengan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 117 orang. Subjek dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu pasien di BKPM Klaten yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan. Metode pengumpulan data dengan penyebaran tes dan skala yang dikembangkan oleh peneliti. Reliabilitas tes product knowledge sebesar α = 0,833 dengan jumlah 25 aitem, sementara itu reliabilitas skala kepuasan konsumen sebesar α = 0,963 dengan jumlah 50 aitem. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Spearman Rho karena sebaran data tidak normal. Hasil menunjukkan terdapat korelasi antara kepuasan konsumen (N=50; mean= 155,34; SD=15,272) dan product knowledge (N=25; mean= 14,09; SD=4,483) r = 0,320 p = 0,000 (p < 0,01) yang mengindikasikan adanya korelasi negatif yang rendah antara product knowledge dengan kepuasan konsumen. Hal ini berarti bahwa hipotesis penelitian ini ditolak. Maka, semakin tinggi product knowledge, semakin rendah kepuasan konsumen. Sebaliknya, semakin rendah product knowledge, semakin tinggi kepuasan konsumen.
Kata kunci : Product Knowledge, Kepuasan Konsumen, BPJS Kesehatan
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE CORRELATION BETWEEN PRODUCT KNOWLEDGE AND CONSUMER SATISFACTION BPJS KESEHATAN Melati Ayu Kusumaningdyah ABSTRACT This research discussed the correlation between product knowledge and consumer satisfaction of "BPJS Kesehatan". Dependent variable in this research was consumer satisfaction, while the independent variable was product knowledge. The proposed hypothesis was that there was a positive correlation between product knowledge and consumer satisfaction BPJS Kesehatan. Subject of this research were 117 people. Subject were chosen by purposive sampling method. They were medical patient from BKPM Klaten who had medical treatment and used BPJS Kesehatan. Data were gained by using psychological testing and scale which was developed by researcher. Reliability for product knowledge test was α = 0,833 with 25 items, while reliability for consumer satisfaction scale was α = 0,963 with 50 items. Spearman Rho correlation technique was chosen to analyse the data because of the abnormal data distribution. The result showed correlation between consumer satisfaction (n=50; mean= 155,34; SD=15,272) and product knowledge (n=25; mean= 14,09; SD=4,483) r = -0,320 p = 0,000 (p < 0,01) indicated that there was low negative correlation between product knowledge and consumer satisfaction. The result meant that the research hypothesis was rejected. In conclusion, the higher product knowledge, the lower consumer satisfaction and viceversa.
Key words : Product Knowledge, Consumer Satisfaction, BPJS Kesehatan
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang bertahta dalam kerajaan Surga yang mulia karena atas berkatNya dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan lancar dan baik. Penulis menyadari bahwa selama pengerjaan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester 1 hingga 4. 4. Bapak Prof. Dr. Agustinus Supratiknya, selaku Dosen Pembimbing Akademik dari semester 5 hingga 9 sekaligus dosen favorit saya yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya terutama mengenai psikometri, konstruksi alat ukur, dan penyusunan skala psikologis. 5. Bapak T. M. Raditya Hernawa, M.Psi., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu ditengah-tengah kesibukannya. 6. Bu Dewi dan Mbak Etta selaku dosen penguji skripsi, sehingga ujian skripsi saya menjadi berwarna dan bermakna. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Mbak Etta selaku dosen Fakultas Psikologi Universitas sanata Dharma yang mau direpotkan penulis untuk berdiskusi ketika penulis mengalami kendala dalam penulisan skripsi. 8. Segenap Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik, membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 9. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Bu Nanik, Mas Gandung, Mas Muji, Mas Donny, dan Pak Gik) atas kebaikan dan kesabaran memberikan informasi demi kelancaran studi penulis. 10. Bapak dr. Agus T. Parnyoto, MMR selaku Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Klaten yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. Mbak Yuli yang mau direpotkan penulis untuk teknis penyebaran skala, Mbak Winda yang juga membantu menjadi expert judgement skala penelitian yang dibuat penulis, Mbak Tari, Mas Hariyadi, dan semua pegawai BKPM Klaten bagian pendaftaran yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam penelitian ini. 11. Bapak dan Mamah yang selalu memberi semangat, wejangan, dan tentunya asupan dana untuk penulis dalam pengerjaan skripsi. 12. (Almh.) Mbah Dawud Dahlan yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi secepatnya hingga detik-detik kepergiannya. 13. Kedua Kakakku, Mbak Riyan beserta suami dan keponakan kembarku…juga Tante Lia beserta suami yang selalu memberikan semangatnya kepada penulis. xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Sepupuku yang selalu ada ketika penulis sedang kesulitan mengerjakan skripsi: Dek Dita, Mbak Eva, dan Bety. Terima kasih mau menampung keluhankeluhanku 15. Teman-teman pelayanan Gerejaku dari Komisi Anak GKJ Kebonarum, Vocal Group Eklesia, dan Sub Komisi remaja blok 2 atas semangat, canda, tawa, dukungan dan doa yang diberikan pada penulis . 16. Mbak Betty yang mau meluangkan waktu membantu penulis menterjemahkan beberapa jurnal, menterjemahkan abstrak hasil penelitian dan menyemangati penulis agar lolos TKBI. 17. Sahabat-sahabatku di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Pipin, Ratna, Lala, Acil, Mamsit, Nizam, Ela dan mas Yovi yang mendukung penulis agar bisa segera menyelesaikan penulisan skripsi dan lulus bersama. 18. Ko Engger, Cik Elita, Cik Agnes Wijaya, dan Netty yang memberikan waktunya untuk berdiskusi bersama mengenai kesulitan penulisan skripsi yang dihadapi penulis. 19. Teman-teman tengger psikologi 2011, adik tingkat, dan juga kakak tingkat di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah berproses dan berdinamika bersama selama perkuliahan hingga pengerjaan skripsi. 20. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING...........................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii HALAMAN MOTTO................................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................... vi ABSTRAK................................................................................................................. vii ABSTRACT................................................................................................................. viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............................. ix KATA PENGANTAR............................................................................................... x DAFTAR ISI.............................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL....................................................................................................xviii DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xx DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xxi BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1 B. Rumusan Masalah.............................................................................................8 C. Tujuan Penelitian..............................................................................................8 D. Manfaat Penelitian............................................................................................8 1. Manfaat Teoritis....................................................................................... ..8
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Manfaat Praktis............................................................................................9 BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. ..10 A. Product knowledge..........................................................................................10 1. Pengertian..................................................................................................10 2. Tingkat product knowledge.......................................................................11 3. Jenis-jenis product knowledge.................................................................. 12 4. Pengukuran product knowledge.................................................................13 5. Dampak product knowledge......................................................................14 B. Kepuasan konsumen........................................................................................15 1. Pengertian..................................................................................................15 2. Aspek-aspek kepuasan konsumen.............................................................18 3. Mengukur kepuasan konsumen ……………………….………………...19 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen………………...21 C. BPJS Kesehatan...............................................................................................22 1. Pengertian..................................................................................................22 2. Keikutsertaan di BPJS…...........................................................................22 3. Fasilitas Kesehatan dan Manfaat yang dijamin………………………….24 4. Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan………………26 D. Dinamika Hubungan Antara Product Knowledge dan Kepuasan Konsumen BPJS Kesehatan…………………………………28 E. Kerangka Penelitian………………………………………………………….32 F. Hipotesis………………………………………………………………………33 xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................34 A. Jenis Penelitian..................................................................................................34 B. Identifikasi Variabel Penelitian….....................................................................34 1. Variabel Bebas…..........................................................................................34 2. Variabel Tergantung…..................................................................................34 C. Definisi Operasional….....................................................................................34 1. Product Knowledge…...................................................................................34 2. Kepuasan Konsumen….................................................................................35 D. Subjek Penelitian…..........................................................................................36 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data…............................................................37 F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur…..............................................................40 1. Validitas…....................................................................................................40 2. Seleksi Item…..............................................................................................41 a. Tes Product Knowledge….......................................................................42 b. Skala Kepuasan Konsumen…...................................................................44 3. Reliabilitas….................................................................................................46 G. Metode Analisis Data…....................................................................................47 1. Uji Asumsi.....................................................................................................47 a. Uji Normalitas.........................................................................................47 b. Uji Linearitas...........................................................................................48 2. Uji Hipotesis..................................................................................................48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................50 xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................50 B. Deskripsi Subjek Penelitian................................................................................51 C. Deskripsi Data Penelitian...................................................................................53 D. Hasil Analisis Data.............................................................................................57 1. Uji Asumsi Penelitian...................................................................................57 a. Uji Normalitas.........................................................................................57 b. Uji Linearitas...........................................................................................60 2. Uji Hipotesis..................................................................................................62 F. Analisis Data Tambahan.....................................................................................64 E. Pembahasan........................................................................................................65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................71 A. Kesimpulan.........................................................................................................71 B. Keterbatasan Penelitian………………………………………………………..71 C. Saran...................................................................................................................72 1. Bagi Konsumen BPJS Kesehatan..................................................................72 2. Pihak BPJS Kesehatan..................................................................................73 3. Bagi Penelitian Selanjutnya..........................................................................73 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................74 LAMPIRAN............................................................................................................78
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel Pemberian skor pada tes............................................................38
Tabel 2
Blue Print tes Product Knowledge sebelum diujicobakan..................38
Tabel 3
Tabel pemberian skor pada skala.........................................................39
Tabel 4
Blue Print skala kepuasan konsumen sebelum diujicobakan..............40
Tabel 5
Blue Print tes Product Knowledge setelah diujicobakan.....................43
Tabel 6
Blue Print tes Product Knowledge setelah pengguguran manual................................................................................................44
Tabel 7
Blue Print skala kepuasan konsumen setelah diujicobakan...............45
Tabel 8
Blue Print skala kepuasan konsumen setelah pengguguran manual................................................................................................46
Tabel 9
Kategorisasi perhitungan korelasi........................................................49
Tabel 10
Subjek berdasar jenis kelamin.............................................................52
Tabel 11
Subjek berdasar kepersertaan..............................................................52
Tabel 12
Subjek berdasar frekuensi berobat.......................................................52
Tabel 13
Subjek berdasar usia............................................................................53
Tabel 14
Hasil pengukuran deskriptif variabel...................................................53
Tabel 15
Hasil uji T Product Knowledge...........................................................54
Tabel 16
Hasil uji T Kepuasan Konsumen.........................................................55
Tabel 17
Norma kategorisasi..............................................................................56
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 18
Norma kategorisasi product knowledge...............................................56
Tabel 19
Norma kategorisasi kepuasan konsumen.............................................57
Tabel 20
Hasil uji Normalitas.............................................................................58
Tabel 21
Hasil uji linearitas kepuasan konsumen dan product knowledge……61
Tabel 22
Hasil uji hipotesis................................................................................63
Tabel 23
Hasil analisis tambahan perbandingan kepuasan konsumen antara konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas dan askes…………………..64
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Kepersertaan di BPJS..........................................................................24
Gambar 2
Alur Penanganan Pasien......................................................................26
Gambar 3
Kurva Product Knowledge..................................................................59
Gambar 4
Kurva Kepuasan Konsumen................................................................60
Gambar 5
Scatter Plot Product Knowledge dan Kepuasan Konsumen................62
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Skala Uji Coba.....................................................................................78
Lampiran 2
Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item......................................................97
Lampiran 3
Skala Final.........................................................................................106
Lampiran 4
Statistik Deskriptif.............................................................................121
Lampiran 5
Hasil Uji Beda Mean (Uji T) ............................................................122
Lampiran 6
Hasil Uji Normalitas..........................................................................123
Lampiran 7
Hasil Uji Linearitas............................................................................124
Lampiran 8
Hasil Uji Hipotesis.............................................................................125
xxi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang minimal 6 bulan tinggal di Indonesia wajib menjadi anggota BPJS. Hal tersebut sesuai dengan UU No. 24 pasal 14 tahun 2012 tentang BPJS yang menyebutkan setiap orang di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan. UU tersebut dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam jaminan kesehatan. Peserta BPJS dapat menikmati pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan (www.bpjs-kesehatan.go.id). BPJS Kesehatan merupakan organisasi berbadan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Salah satu program yang dimiliki BPJS Kesehatan adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya seluruh warga Indonesia nantinya akan menyisihkan sebagian kecil uang yang dimiliki untuk jaminan kesehatan di masa depan (www.health.liputan6.com). BPJS Kesehatan mulai operasional pada tanggal 1 Januari 2014 dan memiliki dua macam keanggotaan yakni konsumen yang menerima bantuan iuran dan yang tidak. Bagi konsumen yang menerima bantuan iuran maka setiap bulannya mereka tidak perlu membayar premi ke bank yang dipilih karena semua iurannya telah dibayarkan pemerintah, berbeda dengan konsumen yang tidak menerima
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
bantuan iuran, mereka diwajibkan membayar premi setiap bulannya sesuai dengan kelas yang mereka pilih dari awal pendaftaran (bpjs-kesehatan.go.id). Dikutip dari majalah wanita mingguan Femina (edisi 21-27 Februari 2015) hingga 30 Januari 2015 jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 135.739.984 jiwa. Tercatat 1.700 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS dan sekitar 600 rumah sakit yang belum bekerjasama dengan BPJS, diakui adanya penumpukan pasien karena di Indonesia perbandingan jumlah rumah sakit dan jumlah penduduk tidak seimbang. Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai BPJS di Rumah Sakit Pusat Klaten diperoleh hasil bahwa banyak sekali konsumen BPJS yang mengantri setiap harinya untuk memperoleh layanan kesehatan, bahkan konsumen atau pasien BPJS memiliki jumlah yang lebih banyak daripada jumlah pasien yang berobat dengan biaya sendiri (Komunikasi Pribadi, 7 Juni 2015). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat 4 keluhan utama soal pelayanan BPJS kesehatan, antara lain antrean berobat yang lama dan panjang, cakupan BPJS yang terlalu besar, kebijakan dan peraturan, serta sosialisasi yang minim dari BPJS (www.health.detik.com). Dikutip dari kompas, Selasa, 1 April 2014 (dalam www.megapolitan.kompas.com, 2014) didapatkan informasi bahwa pendaftaran BPJS masih membingungkan warga. Salah satu contohnya banyak pendaftar yang harus mengantri dari subuh supaya mendapatkan nomor antrean, karena pada pukul 08.30 WIB nomor antrian biasanya sudah habis. Hal seperti ini kerap kali ditemui di kantor BPJS Kesehatan Bekasi yang memiiki jam operasional dari pukul 07.30 WIB sampai 17.00 WIB.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Hal tersebut membuat banyak calon konsumen BPJS Kesehatan mengeluhkan pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan peserta BPJS Kesehatan (Komunikasi Pribadi, 12 Januari 2016), didapatkan informasi bahwa kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan masih dikatakan kurang. Konsumen kecewa dengan pengalaman buruknya berobat menggunakan BPJS Kesehatan karena dokter dan perawat yang melayaninya tidak ramah ketika tahu pasien berobat menggunakan BPJS Kesehatan, selain itu obat yang diberikan BPJS Kesehatan merupakan obat generic bukan obat paten. Hal tersebut membuat pasien membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, dan terpaksa berobat menggunakan biaya sendiri agar mendapatkan obat paten. Konsumen yang kecewa akan pengalaman buruknya pada sebuah perusahaan penyedia layanan sedikitnya akan menceritakan pengalaman buruknya ini pada 5 orang terdekatnya. Di sisi lain, konsumen yang menyampaikan complain dan segera ditangani akan merasa puas, nantinya mereka akan menceritakan pengalaman menyenangkannya dengan perusahaan dan karyawan
yang
menyelesaikan complain ini kepada orang-orang terdekatnya (Tschohl, 2011). Peter dan Olson (2000) mengatakan jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau jasa, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk atau jasa tersebut. Jika mereka tidak dipuaskan, mereka cenderung beralih merek serta mengajukan keberatan kepada produsen, pengecer, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
bahkan menceritakannya kepada konsumen lainnya. Berkaitan dengan BPJS Kesehatan,
peserta
BPJS
Kesehatan
yang
mampu
(kecuali
peserta
JAMKESMAS) dapat menggunakan asuransi lain yang menurutnya mampu meng-cover jaminan kesehatannya (Komunikasi Pribadi, 7 Juni 2015). Mengingat peran konsumen yang sangat besar maka kepuasan konsumen menjadi perhatian utama dalam dunia bisnis. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi penggunaan ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan perusahaan (Siswaeiddy, 2013). Menurut Mittal dan Kamakura (dalam Mosahab, dkk, 2010), kepuasan konsumen adalah kunci penting yang membentuk keinginan konsumen untuk permintaan selanjutnya. Kotler (dalam Mamang & Sopiah, 2013) mengemukakan kepuasan konsumen sebagai sejauh mana suatu tingkatan produk dipersepsikan sesuai dengan harapan pembeli. Selanjutnya dijelaskan bahwa kepuasan konsumen bisa diartikan sebagai kesesuaian antara harapan konsumen terhadap suatu produk atau jasa sesuai dengan kenyataan yang diterima konsumen. Jika produk atau jasa tersebut jauh di bawah harapan maka konsumen akan kecewa. Sebaliknya, konsumen akan puas jika produk atau jasa tersebut memenuhi harapan. Konsumen yang merasa puas pada produk atau jasa yang digunakannya akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
kembali menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga membangun loyalitas konsumen (Zeithaml dan Bitner, 2005). Kepuasan konsumen diukur dengan seberapa besar kesesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja produk dan pelayanan yang aktual. Produk dan layanan yang berkualitas berperan penting dalam membentuk kepuasan konsumen dan keuntungan bagi perusahaan karena semakin tinggi kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh perusahaan maka akan semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh konsumen (Mamang & Sopiah, 2013). Alma (dalam Rahman, 2009) mengemukakan sebab-sebab munculnya ketidakpuasan terhadap sesuatu yang diterima antara lain (a) Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami; (b) Layanan; (c) Perilaku karyawan; (d) Suasana dan kondisi fisik lingkungan; (e) harga; (f) Promosi/iklan. Peneliti akan berfokus pada faktor terakhir yang mempengaruhi kepuasan konsumen
yakni
Promosi/Iklan.
Menurut
Fandy
(2005)
Promosi/Iklan
merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keungulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Sebelum melakukan pembelian atau penggunaan konsumen biasanya melihat kecocokan produk yang akan digunakannya dengan informasi dari promosi/iklan yang ada dan pengalamannya menggunakan produk serupa (Lee, 2014). Menjadi akrab dengan pentingnya informasi produk, konsumen memiliki product knowledge yang lebih, sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
mereka tidak akan menduga-duga mengenai produk dan mempengaruhi kepuasannya (Rao dan Monroe dalam Lee, 2014). Hal ini sesuai dengan asumsi dasar teori product knowledge yang menyatakan bahwa product knowledge berperan penting dalam perilaku konsumen, karena akan mempengaruhi konsumen dalam bersikap terutama pada usaha mencari informasi. Product knowledge erat hubungannya dengan informasi yang dimiliki konsumen terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya. Dalam memilih produk atau jasa konsumen biasanya mencari informasi tentang produk atau jasa dan pengalaman sebelumnya menggunakan produk atau jasa yang hampir serupa, setelah itu mereka akan membuat keputusan berdasarkan pertimbangan tersebut (Brucks dalam Lee, 2014). Konsumen satu berbeda dengan konsumen yang lain, mereka juga memiliki perbedaan pengetahuan terkait produk atau jasa yang nantinya akan mempengaruhi kepuasan (Lee, 2014). Scribner dan Weun dalam Lee (2014) menegaskan banyaknya pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang produk atau jasa akan mempengaruhi proses persepsi mereka yang terbentuk dari sikap, hal ini akan mempengaruhi respon mereka tehadap kepuasan. Menurut Peter dan Olson (dalam Syamsu dan Sanaji, 2014) konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk yang berbeda. Untuk produk Speedy Pre Wired, jenis pengetahuan produk yang disampaikan kepada konsumen telepon rumah oleh pihak Telkom adalah pengetahuan tentang manfaat produk seperti konsumen tidak perlu pergi ke warnet apabila membutuhkan koneksi internet karena konsumen dapat menggunakan layanan speedy Pre Wired Syamsu dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Sanaji (2014). Begitu pula dengan BPJS kesehatan, jenis pengetahuan yang disampaikan kepada konsumennya adalah pengetahuan tentang manfaat produk seperti konsumen tidak perlu mengkhawatirkan biaya berobat apabila sakit, karena dengan BPJS kesehatan semua biaya pengobatan telah ditanggung oleh pemerintah (bagi konsumen yang mendapatkan bantuan pemerintah) dan ditanggung pribadi berdasarkan premi yang dibayarkan setiap bulannya. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan antara product knowledge dengan kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Kussujaniatun dan Wisnalmawati (2011) pada 100 pemilik mobil Toyota menunjukkan adanya hubungan positif product knowledge dan kepuasan konsumen. Konsumen pemilik mobil Toyota yang memiliki product knowledge yang tinggi ditemukan memiliki kepuasan yang tinggi. Penelitian yang dilakukan An Sheng Lee (2014) pada konsumen furniture discount di Taiwan
juga
menunjukkan hal yang sama yakni adanya hubungan positif antara furniture product knowledge dan kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penelitian mengenai hubungan product knowledge dan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Hal tersebut dikarenakan sedikitnya penelitian yang dilakukan di bidang jasa. Peneliti tertarik untuk menelitinya dengan latar belakang masalah BPJS Kesehatan karena selama ini penelitian mengenai product knowledge jarang menyoroti mengenai jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini selanjutnya akan melihat hubungan antara hubungan product knowledge dan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara product knowledge dengan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara product knowledge dengan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pada kajian ilmu Psikologi Industri dan Organisasi terlebih psikologi konsumen mengenai kepuasan konsumen BPJS Kesehatan dan hubungannya dengan product knowledge.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis a) Konsumen BPJS Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi konsumen BPJS Kesehatan mengenai product knowledge yang ada pada diri mereka dan tingkat kepuasan konsumen yang dirasakan.
b) Pihak BPJS Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi BPJS Kesehatan
mengenai
pandangan
konsumennya
terhadap
product
knowledge yang dimiliki dan tingkat kepuasan konsumen yang dirasakan konsumennya. Hal tersebut selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak BPJS Kesehatan dalam melakukan intervensi untuk meningkatkan
kepuasan
konsumen
BPJS
Kesehatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Product knowledge 1. Pengertian Product knowledge dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen mengenai produk atau jasa yang akan atau sudah dikonsumsinya. Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut produk, atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk (Sumarwan, 2011). Peter dan Olson (2013) menyatakan bahwa product knowledge adalah seluruh informasi yang terkandung dalam suatu produk/ jasa yang diinterpretasikan oleh konsumen. Pengetahuan produk diperlukan sebagai dasar suksesnya suatu produk atau jasa, sebab suatu pengetahuan akan membuat produk lebih realistis (Kussujaniatun dan Wisnalmawati, 2011). Product knowledge merupakan seluruh cakupan informasi yang akuran dan disimpan di dalam memori konsumen, yang nantinya informasi tersebut dapat membantu sebagai bahan petimbangan dalam menentukan tindakan selanjutnya (Sumarwan dalam Wahyuni dan Suparna, 2014). Menurut Hoyer dan Maclnnis (1997) pengetahuan produk bisa didapat dari produk itu sendiri
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
ataupun dari pengalaman penggunaan produk, seperti periklanan, interaksi dengan tenaga penjual, informasi dari teman atau media, pengambilan keputusan sebelumnya atau penggunaan produk, dan ingatan konsumen. Rao dan Monroe (dalam Lee, 2014) berpendapat bahwa menjadi kenal atau tahu terhadap pentingnya informasi produk, konsumen memiliki product knowledge dan mereka sedikit menduga dan cenderung menggunakan kualitas dan fungsi produk dalam menentukan keputusan pembelian. Hanzaeee dan Khosrozadeh (2011) berpendapat bahwa product knowledge merupakan kesadaran atau level pemahaman konsumen tentang produk tertentu secara spesifik. Product knowledge tercipta dari memori atau pengetahuan yang konsumen tahu (Brucks, 1985). Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa product knowledge adalah pengetahuan mengenai produk atau jasa yang dimiliki konsumen, yang diinterpretasikan oleh konsumen dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tindakan selanjutnya.
2. Tingkat product knowledge Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (levels of product knowledge) berbeda yang digunakan konsumen untuk menafsirkan informasi baru dan membuat keputusan pembelian. Peter dan Olson (1999) menyebutkan bahwa konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Pengetahuan ini meliputi kelas produk (product class), bentuk produk (product form), merek (brand), dan model (model/features). Peter dan Olson (1999) membagi tingkatan produk menjadi 4, yakni: a. Kelas produk (product class) adalah tingkatan pengetahuan produk yang paling luas dan terbuka (inklusif), yang meliputi beberapa bentuk, merek atau model. b. Bentuk produk (product form) adalah ketegori lebih luas yang mencakup beberapa merek sejenis dalam beberapa hal. Hal dasar kategori bentuk produk adalah karakteristik atau ciri fisik merek-merek tersebut. c. Merek (brand), sebagian besar strategi pemasaran berfokus atau berorientasi pada merek, dalam arti mereka sengaja membuat konsumen menyadari merek, mengenalkan mereka pada merek, dan memengaruhi mereka untuk membelinya.
Sebagian
besar
penelitian
pemasaran
berfokus
pada
pengetahuan dan kepercayaan konsumen mengenai merek. d. Model (model/features) adalah contoh spesifik sebuah merek yang memiliki satu atau lebih fitur atau atribut unik.
3. Jenis-jenis product knowledge Berikut ini jenis-jenis product knowledge (Peter dan Olson, 2013): a. Atribut produk adalah segala aspek fisik dari suatu produk/ jasa yang dapat dilihat atau dirasakan. Dalam halnya dengan jasa, atribut dapat dilihat misalnya dari reputasi dan harga yang harus dibayar untuk memperoleh jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
b. Manfaat fisik adalah hasil nyata akibat penggunaan produk yang dialami konsumen secara langsung, yang termasuk dalam aspek ini contohnya adalah ketika seseorang merasakan pengalaman menyenangkan ketika menikmati suatu pertunjukan, mendapatkan kembali kesegaran tubuh setelah meminum kopi atau teh. c. Manfaat psikososial adalah hasil psikologis dan sosial dari penggunaan produk atau jasa. Manfaat psikososial bersifat internal dan personal, seperti hal yang dirasakan dengan menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan, sebagian besar konsekuensi psikososial memiliki kualitas afektif. d. Nilai merupakan tujuan hidup secara luas. Nilai sering kali dikaitkan dengan tujuan dan kebutuhan, nilai merupakan perasaan internal yang tidak dapat diwujudkan dan subjektif.
4. Pengukuran product knowledge Brucks (1985) menjelaskan bahwa Objective Knowledge merupakan pengetahuan sebenarnya yang memiliki 5 area pengetahuan yang digunakan untuk mengukur product knowledge, antara lain: a. Terminology yakni definisi mengenai produk atau jasa. b. Available Attributes merupakan atribut umum produk atau jasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
c. Criteria for Evaluating Attributes mencakup atribut penting yang memungkinkan menjadi pertimbangan atau kriteria subjek dalam memilih produk atau jasa. d. Attribute Covariation merupakan perbandingan umum produk dan jasa dengan atribut produk atau jasa yang lain. e. Usage Situation merupakan pertimbangan subjek memilih produk dan jasa berdasarkan kelayakan penggunaannya Peneliti menggunakan kelima area pengetahuan diatas untuk mengukur product knowledge BPJS Kesehatan.
5. Dampak product knowledge Rao dan Monroe (dalam Chuang, dkk, 2009) menemukan bahwa product knowledge dapat mempengaruhi bagaimana konsumen mengakses atau menggunakan suatu produk. Menurut Wang dan Hwang (dalam Lin dan Lin, 2007), konsumen dengan pengetahuan produk yang tinggi akan mengevaluasi produk berdasarkan kualitas karena mereka percaya diri dengan pengetahuan produk mereka. Chuang, dkk (2009) menambahkan bahwa konsumen dengan product knowledge yang rendah akan lebih termotivasi dengan iklan yang memuat berbagai informasi tentang produk. Hanzaeee dan Khosrozadeh (2011) menyatakan pula bahwa product knowledge berperan penting dalam perilaku konsumen, karena akan mempengaruhi konsumen dalam bersikap, terutama pada usaha mencari informasi.
Ditambahkan pula bahwa selama proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
pemakaian, nilai konsumen tentang produk tidak hanya mempengaruhi perilaku mencari informasi tapi juga mempengaruhi proses pengambilan keputusannya.
B. Kepuasan konsumen 1. Pengertian Kepuasan atau ketidakpuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja produk atau jasa yang rill atau aktual dengan kinerja produk atau jasa. Menurut Zeithaml dan Bitner (dalam Mamang dan Sopiah, 2013), kepuasan konsumen merupakan “custome’s evaluation of a product or service of whether that product or service has meet their needs and expectation. “Konsumen yang merasa puas pada produk atau jasa yang dibeli dan digunakannya akan kembali menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Kepuasan adalah sejauh mana suatu tingkatan produk dipersepsikan sesuai dengan harapan pembeli, selanjutnya dijelaskan kepuasan konsumen sebagai suatu keadaan di mana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen. Sebaliknya, jika produk tersebut tidak memenuhi harapan, konsumen tidak akan puas. Harapan konsumen dapat diketahui dari pengalaman mereka sendiri saat menggunakan produk atau jasa tersebut, informasi dari orang lain, dan informasi yang diperoleh dari iklan atau promosi yang lain (Kotler, 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan persepsi atau kesan konsumen dengan kinerja suatu produk atau jasa dan harapan-harapannya. Setelah mengkonsusmsi produk atau menggunakan jasa, konsumen akan merasakan kepuasan atau kekecewaan. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli ulang produk atau menggunakan jasa. Sebaliknya, jika kecewa, konsumen tidak akan membeli produk yang sama lagi atau menggunakan jasa di kemudian hari (Kotler, 2005). Engel (dalam Siswaeiddy, 2013) mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu produk atau jasa yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan, sedangkan ketidakpuasan adalah hasil dan harapan yang diteguhkan secara negatif oleh konsumen. Peter dan Olson (2000) mengungkapkan kepuasan konsumen (consumer satisfaction) adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan penelitian konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau jasa, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk atau jasa tersebut. Jika mereka tidak dipuaskan, mereka cenderung beralih merek produk atau jasa serta mengajukan keberatan kepada produsen dan bahkan menceritakannya kepada konsumen lainnya.
Engel,
Blackwell,
dan
Miniard
(dalam
Sumarwan,
2011)
mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pasca konsumsi yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Mowen dan Minor (2002) mengartikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
kepuasan sebagai keseluruhan sikap yang dimiliki konsumen terhadap produk atau jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Hal ini merupakan penilaian evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi pembelian khusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. Fornel (dalam Lee, 2014) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen adalah semua sikap berdasarkan pengalaman konsumen dan bergantung pada evaluasi keseluruhan yang dimiliki konsumen terhadap pembelian maupun pemakaian produk atau jasa. Pendapat tersebut ditambahkan oleh Anderson, Fornell dan Lehmann (dalam Lee, 2014) bahwa kepuasan konsumen merupakan semua pengalaman konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa dan evaluasi keseluruhan dalam kurun waktu tertentu. Kepuasan konsumen juga merupakan faktor emosional yang dibentuk dari pengalaman setelah membeli dan faktor opini yang mempengaruhi evaluasi kualitas jasa setelah pembelian dan pemakaian (Bolton dan Drew dalam Lee, 2014). Kussujaniatun dan Wisnaimawati (2011) memberikan definisi kepuasan konsumen sebagai sejauh mana anggapan kinerja produk atau jasa memenuhi harapan pembeli, bila kinerja produk atau jasa lebih rendah ketimbang harapan pembelinya maka pembeli tidak puas, sebaliknya bila prestasi sesuai atau melebihi harapan pembelinya maka konsumen akan puas atau amat gembira. Selain itu, kepuasan dan ketidakpuasan konsumen didefinisikan sebagai respon
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
konsumen terhadap evaluasi ketidak-sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan kepuasan konsumen adalah sikap dan evaluasi emosional pasca pembelian yang dibentuk berdasarkan pengalaman terhadap barang/jasa setelah digunakan, diperoleh, maupun dikonsumsi. Konsumen akan merasakan puas jika harapan sesuai dengan kenyataan yang diterima. Sebaliknya, jika kenyataan
tidak
sesuai
harapan
maka
konsumen
akan
merasakan
ketidakpuasan. Apabila konsumen puas maka kemungkinan besar konsumen memberitahu orang lain tentang produk atau jasa yang digunakannya, sebaliknya jika konsumen tidak puas maka kemungkinan besar konsumen akan berpindah ke merek lain.
2. Aspek kepuasan konsumen Parasuraman, dkk (1988) mengemukakan lima aspek kualitas jasa yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen: a. Keandalan (reliability) Kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat, terutama memberikan jasa secara tepat waktu (on time) dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
b. Daya tanggap (responsiveness) Kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para konsumen dan merespon permintaan konsumen secara tepat dan tanggap. c. Jaminan (assurance) Perilaku para karyawan yang mampu menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi konsumennya. Jaminan juga berarti bahwa karyawan selalu bersikap sopan, menguasai pengetahuan, dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah konsumen. d. Empati (emphaty) Perhatian secara individual yang diberikan kepada konsumen, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya. e. Bukti fisik (tangibles) Berkaitan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan serta penampilan karyawan.
3. Mengukur kepuasan konsumen Umar (2003) mengidentifikasi 6 metode untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu sebagai berikut: a. Kepuasan konsumen keseluruhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Metode ini mengharuskan pihak perusahaan menanyakan pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas jasa yang bersangkutan serta menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan konsumen keseluruhan atas jasa yang mereka terima dari para pesaing. b. Dimensi kepuasan konsumen Prosesnya melalui empat langkah. Pertama, mengidentifikasi dimensidimensi kunci kepuasan konsumen. Kedua, meminta pelanggan menilai jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik sepeprti kecepatan layanan atau keramahan staf pelayanan terhadap konsumen. Ketiga, meminta konsumen menilai jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama. Keempat, meminta konsumen menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka ada di kelompok penting dalam menilai kepuasan konsumen keseluruhan. c. Konfirmasi harapan Pada metode ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasarkan kesesuaian atau ketidaksesuaian atara harapan konsumen dengan kinerja actual jasa yang dijual perusahaan d. Minat pembelian ulang Kepuasan konsumen diukur berdasarkan apakah mereka akan mengadakan pembelian ulang atas jasa yang sama yang dia konsumsi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
e. Kesediaan untuk merekomendasi Metode ini merupakan ukuran yang penting, apalagi bagi jasa yang pembelian ulangnya relatif lama, seperti jasa pendidikan tinggi. f. Ketidakpuasan konsumen Dapat dikaji misalnya dalam hal complain, biaya garansi, word of mouth yang negatif, serta defections
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen Alma dan Ware (dalam Rahman, 2009) menyatakan faktor-faktor munculnya ketidakpuasan terhadap suatu yang diterima antara lain: a. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami b. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan c. Perilaku personel kurang menyenangkan d. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang e. Cost terlalu tinggi karena jarak jauh, banyak waktu terbuang dan biaya pelayanan tinggi f. Promosi atau iklan terlalu muluk dan tidak sesuai kenyataan g. Kualitas pelayanan h. Aksesibilitas meliputi jarak, waktu tunggu, dan kemudahan membuat janji i. Pembiayaan termasuk keluwesan mekanisme pembayaran j. Lingkungan fisik termasuk suasana yang menyenangkan dan fasilitas yang bersih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
k. Ketersediaan tenaga dan peralatan.
C. BPJS Kesehatan 1. Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan mulai operasional pada tanggal 1 Januari 2014 dan memiliki dua macam keanggotaan dimana konsumen yang menerima bantuan iuran dan yang tidak. Bagi konsumen yang menerima bantuan iuran maka setiap bulannya mereka tidak perlu membayar premi ke bank yang dipilih karena semua iurannya telah dibayarkan pemerintah, berbeda dengan konsumen yang tidak menerima bantuan iuran, mereka diwajibkan membayar premi setiap bulannya sesuai dengan kelas yang mereka pilih dari awal pendaftaran (bpjskesehatan.go.id). UU No. 24 tahun 2012 tentang BPJS menyebutkan setiap orang di Indonesia wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan. UU tersebut dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam jaminan kesehatan.
2. Keikutsertaan di BPJS Penahapan kepesertaan / keikutsertaan pada BPJS Kesehatan diatur sesuai kelompok peserta sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
a. Mulai tanggal 1 Januari 2014, sebanyak kurang lebih 112 juta penduduk Indonesia otomatis menjadi anggota. Jumlah tersebut berasal dari peserta Askes (existing) 16,2 juta orang, peserta. PBI seperti Jamkesmas / Jamkesda 86,4 juta orang, pengalihan peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan ex. Jamsostek (8,5 juta orang), peserta dari Asabri (TNI / Polri) sebanyak 1,65 juta orang, serta Pegawai Negeri Sipil. Peserta dari kelompok lainnya (yang tidak disebutkan diatas) juga dapat mendaftarkan diri sejak tanggal ini. b. Peserta dari kelompok Pekerja Penerima Upah yaitu pegawai BUMN, BUMD dan swasta, wajib mendaftarkan diri paling lambat tanggal 1 Januari 2015. c. Peserta dari kelompok Bukan Penerima Upah yaitu pekerja mandiri, para profesional, pedagang, dlsb serta kelompok Bukan Pekerja yaitu Pensiunan, investor, dan veteran, wajib mendaftarkan diri paling lambat tanggal 1 Januari 2019.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Gambar 1-Kepersertaan di BPJS
3. Fasilitas Kesehatan dan Manfaat yang dijamin Masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan dapat mengunjungi fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk atau telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang meliputi: a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yakni pelayanan yang dilaksanakan melalui praktik dokter umum, praktik dokter gigi, puskesmas, klinik pratama atau yang setara. b. Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang terdiri dari klinik utama atau yang setara, rumah sakit umum (RSU, RSUD, RSU TNI/Polri) dan rumah sakit
khusus
(RS
khusus
Jantung/kardiovaskular,
RS
khusus
Kanker/Onkologi, RS Khusus paru-paru, RS Khusus Bersalin, RS Khusus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Mata, RS Khusus Kusta, RS Khusus Jiwa dan RS Khusus lainnya yang telah terakreditasi). Adapun manfaat yang dijamin atau diperoleh meliputi: 1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama: meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup: (1) Administrasi pelayanan, (2) pelayanan promotif dan preventif, (3) pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medik, (4) tindakan medis non spesialistik, baik yang operatif maupun non-operatif, (5) pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, (6) transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis, (7) pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama, (8) rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis. 1) Pelayanan kesehatan tingkat rujukan tingkat lanjut meliputi pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap yang mencakup: (1) administrasi pelayanan, (2) pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan sub spesialis, (3) tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis, (4) pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, (5) pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis, (6) rehabilitasi medis/fisioterapi, (7) pelayanan darah, (8) pelayanan kedokteran
forensik klinik, (9)
pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal setelah dirawat inap di fasilitas
kesehatan
yang
bekerjasama
dengan
BPJS,
berupa
pemulasaran/perawatan jenazah (tidak termasuk mobil jenazah dan peti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
mati), (10) perawatan inap non intensif, (11) perawatan inap di ruang intensif.
KONSUMEN BPJS
DOKTER
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA: Puskesmas, Dokter Praktek, Klinik Swasta, yang bekerjasama dengan BPJS
Rujukan
PELAYANAN KESEHATAN LANJUTAN: Rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
Kondisi Gawat Darurat Medis
RUMAH SAKIT
Gambar 2-Alur Penanganan pasien
4. Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan Layanan yang tidak dijamin oleh pihak BPJS Kesehatan, antara lain: a. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku, antara lain tidak melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu, kecuali dalam kondisi gawat darurat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan PBJS kesehatan, kecuali dalam kondisi gawat darurat. c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja (missal program Jaminan Kecelakaan Kerja dari Jamsostek) dampai sebesar nilai yang ditanggung oleh program JKK. d. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas (missal: Jasa Raharja) yang bersifat wajib, sampai sebesar nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas. e. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri. f. Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetika. g. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi). h. Gangguan kesehatan atau penyakit akibat ketergantungan obat da atau alkohol. i. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobbi yang membahayakan diri sendiri. j. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shines, chiripratic, dan lainnya yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment). k. Pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
l. Alat kontrasepsi, konmetik, makanan bayi dan susu. m. Perbekalan kesehatan rumah tangga n. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar biasa, dan wabah. o. Biaya pelayanan lainnya yang tidak da hubungannya dengan manfaat jaminan kesehatan yang diberikan p. Klaim perorangan.
D. Dinamika Hubungan Antara Product Knowledge dan Kepuasan Konsumen BPJS Kesehatan Product knowledge adalah seluruh informasi yang terkandung dalam suatu produk/ jasa yang diinterpretasikan oleh konsumen (Peter dan Olson, 2013). Pengetahuan produk diperlukan sebagai dasar suksesnya suatu produk atau jasa, sebab suatu pengetahuan akan membuat produk lebih realistis (Kussujaniatun dan Wisnalmawati, 2011). Brucks (dalam Lee, 2014) mengungkapkan bahwa ketika konsumen memilih produk mereka biasanya mencari informasi tentang produk dan membuat keputusan berdasarkan penggunaan produk yang hampir serupa. Zeithaml (dalam Lin, 2007) mengungkapkan bahwa dirinya setuju bahwa isyarat instrinsik berupa product knowledge dan esktrinsik berupa brand image adalah faktor penting yang dipertimbangkan konsumen sebelum melakukan pembelian terhadap produk atau pemakaian jasa. Selanjutnya dijelaskan bahwa konsumen yang mempercayakan pada isyarat instrinsik bergantung pada kualitas dan fungsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
produk, sedangkan konsumen yang mempercayakan pada isyarat ekstrinsik bergantung pada harga atau merek. Konsumen yang mempercayakan pada isyarat instrinsik memiliki product knowledge yang tinggi dan sadar akan pentingnya informasi berkaitan dengan produk atau jasa, sebaliknya konsumen dengan product knowledge rendah condong untuk menggunakan isyarat ekstrinsik untuk mengevaluasi produk atau jasa karena mereka tidak tau bagaimana menilai suatu produk (Lin, 2007). Suh dan Youjae (2006) menegaskan konsumen dengan keterlibatan tinggi termotivasi untuk mencari informasi sebelum membuat keputusan, sebaliknya konsumen dengan keterlibatan rendah akan mempercayakan keputusan pembelian atau penggunaan jasa tergantung pendapat dari orang lain. Dapat disimpulkan konsumen yang mempercayakan isyarat instrinsik memiliki product knowledge yang tinggi karena konsumen ini menyediakan waktu untuk mencari informasi sebelum membuat keputusan yang berarti konsumen ini memiliki keterlibatan tinggi terhadap produk, sedangkan konsumen yang mempercayakan isyarat ekstrinsik memiliki product knowledge yang rendah karena mereka hanya mengandalkan merek, harga, dan pendapat orang lain sebelum mengambil keputusan, konsumen ini memiliki keterlibatan rendah. Berkaitan dengan BPJS Kesehatan, konsumen yang memiliki product knowledge tinggi akan mencari informasi berkaitan dengan BPJS Kesehatan, meluangkan waktu dan usaha untuk menentukan keputusan pemakaiannya, mereka mempercayakan isyarat instrinsik. Konsumen seperti ini memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
keterlibatan yang tinggi terhadap BPJS Kesehatan. Konsumen yang memiliki product knowledge rendah cenderung menggunakan isyarat ekstrinsik yang berarti konsumen ini hanya sekedar melihat iklan, melihat merek BPJS yang ditawarkan pemerintah dan pendapat orang-orang yang telah memakainya, konsumen yang seperti ini memiliki keterlibatan yang rendah terhadap BPJS Kesehatan. Hoyer dan Maclnnis (1997) mengatakan product knowledge bisa didapatkan dari produk itu sendiri ataupun dari pengalaman penggunaan produk seperti periklanan, interaksi dengan tenaga penjual, informasi dari teman atau media, pengambilan keputusan sebelumnya atau penggunaan produk, dan ingatan konsumen. Product knowledge BPJS Kesehatan menjadi penting untuk diperhatikan karena memiliki keterkaitan dengan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Keterkaitan antara keduanya dikarenakan product knowledge dari pengalaman penggunaan produk seperti periklanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen (Alma dalam Rahman, 2009). Coulter (Lee, 2014) mengemukakan bahwa pengetahuan konsumen tentang produk mempengaruhi pembelian atau pemakaian, jadi ketika konsumen mengerti mengenai produk atau terlibat dengan produk, pemakaian juga akan meningkat. Ketika konsumen menjadi kenal dengan pengetahuan produk, kepercayaan dan sikap mereka terhadap produk akan menjadi lebih baik sehingga penggunaan akan semakin tinggi dan kepuasan semakin meningkat. Konsumen yang memiliki keterlibatan yang tinggi akan bersikap positif terhadap produk atau jasa sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
kepuasan mereka akan produk atau jasa tinggi. Di sisi lain, konsumen yang memiliki keterlibatan yang rendah akan bersikap negatif terhadap produk atau jasa sehingga kepuasan mereka akan produk atau jasa rendah. Secara keseluruhan penelitian dapat dilihat dalam Gambar 3 mengenai hubungan Hubungan Product knowledge terhadap kepuasan konsumen BPJS Kesehatan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Kerangka Penelitian
Product knowledge
Product knowledge
Product knowledge
tinggi
rendah
Keterlibatan Tinggi
Keterlibatan Rendah
Isyarat Instrinsik
Isyarat Ekstrinsik
Mempercayakan
Mempercayakan
kualitas dan fungsi
merek dan harga
produk atau jasa Meluangkan waktu dan
Percaya pada orang
usaha untuk mencari
lain
informasi
Sikap positif oleh konsumen
Kepuasan Konsumen
tinggi
Sikap negatif oleh konsumen
Kepuasan konsumen rendah
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
F. Hipotesis Berdasarkan tinjauan teoritis tersebut, maka penulis menarik hipotesis: bahwa terdapat hubungan positif antara Product knowledge terhadap kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Artinya, makin tinggi pengetahuan konsumen terhadap jasa BPJS kesehatan maka makin tinggi pula kepuasan konsumennya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Suryabrata (2008) mengatakan bahwa penelitian korelasional digunakan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain.
B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang teridentifikasi disini adalah: 1. Variabel Bebas
: Product knowledge
2. Variabel Tergantung : Kepuasan konsumen
C. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasional variabel penelitian terdiri dari: 1. Product Knowledge Definisi operasional dari Product knowledge adalah pengetahuan mengenai
jasa
BPJS
Kesehatan
yang
dimiliki
konsumen,
yang
diinterpretasikan oleh konsumen dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tindakan selanjutnya. Pada penelitian ini product
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
knowledge akan diungkap berdasarkan lima area objective knowledge. Terminology yakni definisi mengenai BPJS Kesehatan, Available Attributes merupakan atribut umum mengenai BPJS Kesehatan, Criteria for Evaluating Attributes
mencakup
atribut
penting
yang
memungkinkan
menjadi
pertimbangan atau kriteria subjek dalam memilih produk atau jasa, Attribute Covariation merupakan perbandingan antara atribut BPJS Kesehatan dengan atribut asuransi kesehatan lain dan yang terakhir adalah Usage Situation yang menjadi pertimbangan subjek memilih BPJS Kesehatan berdasarkan kelayakan penggunaannya. Product knowledge diukur menggunakan tes product knowledge yang dibuat sendiri oleh peneliti. Semakin tinggi skor total pada skala product knowledge menunjukkan semakin tinggi tingkat product knowledge. Sebaliknya semakin rendah total skor menunjukkan semakin rendah tingkat product knowledge.
2. Kepuasan Konsumen Definisi operasional dari kepuasan konsumen adalah sikap dan evaluasi emosional pasca penggunaan yang dibentuk berdasarkan pengalaman terhadap jasa BPJS Kesehatan setelah digunakan. Konsumen akan merasakan puas jika harapan sesuai dengan kenyataan yang diterima. Sebaliknya, jika kenyataan tidak sesuai harapan maka konsumen akan merasakan ketidakpuasan. Apabila konsumen puas maka kemungkinan besar konsumen memberitahu orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
tentang jasa yang digunakannya, sebaliknya jika konsumen tidak puas maka kemungkinan besar konsumen akan berpindah ke merek lain. Kepuasan konsumen akan diukur menggunakan 5 aspek kepuasan konsumen. Tepat waktu (reliability) ditunjukkan dengan adanya layanan yang akurat terutama dalam memberikan jasa secara tepat waktu. Daya tanggap (responsiveness) ditunjukkan dengan kemampuan para karyawan untuk membantu konsumen secara tanggap. Jaminan (assurance) yang ditunjukkan dengan perilaku karyawan yang menumbuhkan kepercayaan di benak konsumen. Empati (emphaty) yang ditunjukkan dengan perhatian individual yang diberikan karyawan terhadap konsumen, serta bukti langsung (tangibles) yang ditunjukkan dengan adanya daya tarik fisik yang dimiliki perusahaan jasa tersebut. Kepuasan konsumen diukur menggunakan skala kepuasan konsumen yang dibuat sendiri oleh peneliti. Semakin tinggi skor total pada skala kepuasan konsumen menunjukkan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Sebaliknya semakin rendah total skor menunjukkan semakin rendah tingkat kepuasan konsumen.
D. Subjek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan baik srumpun maupun sekelompok subjek/objek yang menjadi sasaran penelitian (Siregar, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen peserta BPJS Kesehatan. Subjek dalam penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
ini adalah konsumen BPJS Kesehatan baik laki-laki maupun perempuan berusia 18-60 tahun yang berobat di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Klaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik convenience sampling. Teknik convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel (Siregar, 2013).
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala dan tes yang masing-masing mengukur variabel kepuasan konsumen dan product knowledge. Syarat tes yang baik, yaitu: (1) memiliki tujuan yang dirumuskan secara jelas; (2) memiliki ranah isi yang dirumuskan secara spesifik dan baku; (3) memiliki prosedur administrasi yang baku; dan (4) memiliki prosedur penskoran yang baku (Supratiknya, 2014). Variabel Product Knowledge dalam penelitian ini akan diukur menggunakan tes yang dibuat peneliti. Variasi jenis item yang digunakan dalam penelitian ini adalah True-false atau Benar-Salah. Subjek diminta menjawab pernyataan dengan cara memilih salah satu antara “ya” atau “tidak”,”benar” atau “salah”,”fakta” atau “pendapat”, atau pasangan istilah bipolar lain yang bisa dinyatakan benar atau salah (Supratiknya, 2014). Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 1 Tabel pemberian skor pada tes Jawaban Benar 1
Jawaban salah 0
Item pada tes ini dibuat dengan adaptasi dari area objective knowledge dari Brucks (1985) yaitu Terminology, Available Attributes, Criteria for Evaluating Attributes, Attribute Covariation dan Usage Situations.
Tabel 2 Blue Print tes product knowledge sebelum diujicobakan Komponen Uraian Isi Terminology Available Attributes Criteria for Evaluating Attributes Attribute Covariation Usage Situations
Komponen Perilaku Knowledge 20% (16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 34, 35, 36, 38) 20% (11, 12, 13, 14, 26, 31, 32, 33, 37, 39, 40, 57) 20% (3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 41, 44, 51, 52 ) 20% (25, 42, 43, 49, 50, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 60 ) 20% (1, 2, 15, 20, 27, 28, 29, 30, 45, 46, 47, 48 ) TOTAL
Jumlah 20% (12 item) 20% (12 item) 20% (12 item) 20% (12 item) 20% (12 item) 100% (60 item)
Variabel Kepuasan Konsumen dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala yang dibuat peneliti. Peneliti melakukan penskoran dengan pedoman penilaian Skala Likert, yaitu subjek diminta secara kontinum untuk menjawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
pernyataan-pernyataan yang disediakan peneliti (Supratiknya, 2014). Peneliti terlebih dahulu membedakan item-item yang termasuk ke dalam sub-favorable dan unfavorable. Item favorable adalah item yang menunjukkan sikap positif atau suka terhadap objek terkait jika subjek menjawab iya. Sebaliknya item unfavorable adalah item yang menunjukkan sikap negatif atau tidak suka terhadap objek terkait jika subjek menjawab iya (Anderson dalam Supratiknya, 2014). Subjek diminta memilih satu jawaban dari empat pilihan jawaban yang tersedia. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut: Tabel 3 Tabel pemberian skor pada skala Item Favorable Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS)
1 2 3 4
Item Unfavorable Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS)
4 3 2 1
Item pada skala ini dibuat dengan adaptasi dari kriteria aspek kepuasan konsumen dari Parasuraman, dkk (1988) yaitu Keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), Jaminan (assurance), Empati (emphaty), bukti langsung (tangibles).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 4 Blue Print skala kepuasan konsumen sebelum diujicobakan Aspek Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Tangibles
Favorable 10% (27, 30, 31,35,46,49) 10% (7, 33, 34, 56, 58, 59) 10% (3, 4, 10, 25, 38, 57) 10% (11, 13, 14, 17, 18, 22) 10% (23, 24, 36, 39, 42, 51)
Unfavorable 10% (9, 28, 29, 32, 47, 48) 10% (2, 50, 53, 54, 55, 60) 10% (1, 5, 6, 12, 26, 37) 10% (8, 15, 16, 19, 20, 45) 10% (21, 40, 41, 43, 44, 52) TOTAL
Jumlah 20% (12 item) 20% (12 item) 20% (12 item) 20% (12 item) 20% (12 item) 100% (60 item)
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas adalah sejauh mana interpretasi kita atas hasil pengukuran suatu tes sesuai tujuan tes itu sungguh-sungguh bisa diterima atau dipertanggungjawabkan atau dengan kata lain perolehan bukti sebanyak mungkin untuk menyokong interpretasi kita terhadap hasil pengukuran suatu tes sesuai maksud atau tujuan tes tersebut disusun (Supratiknya, 2014). Validitas yang digunakan adalah validitas terkait isi tes, yaitu validitas yang digunakan untuk melihat kesesuaian antara isi tes dengan konstruk yang hendak diukur (Supratiknya, 2014). Evidensi tentang kesesuaian isi dan konstruk yang diukur bisa diperoleh melalui analisis logis atau empiris terhadap seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa relevan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor tes yang dimaksudkan. Selanjutnya, Supratiknya (2014) menjelaskan bahwa evidensi terkait isi ini lazim diperoleh melalui penilaian pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan kosntruk yang diukur. Pada penelitian ini, evidensi terkait isi akan dilakukan melalui konsultasi bersama dosen pembimbing skripsi dan salah satu pegawai di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Klaten yang berhubungan langsung dengan BPJS Kesehatan
2. Seleksi Item Seleksi item bertujuan memilih item-item dengan parameter yang memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam bentuk final tes (Supratiknya, 2014). Metode statistik yang digunakan untuk menseleksi item adalah korelasi item total. Korelasi item total merupakan kriteria utama dalam memilih item yang sungguh-sungguh efektif karena semakin tinggi korelasi item-total makin baik. Korelasi item-total yang digunakan adalah rix ≥ 0,30, karena item yang mencapai angka tersebut dapat dikatakan memiliki daya pembeda yang memuaskan, namun apabila jumlah item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar, 2007). Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2015 sampai dengan 10 Oktober 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa pasien
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Klaten yang menggunakan BPJS Kesehatan. Peneliti menyebar 36 eksemplar melalui Kepala Bagian Tata Usaha BKPM Klaten terhadap berbagai poliklinik yang ada di BKPM Klaten. Dari 36 eksemplar skala yang disebar, hanya 31 eksemplar skala yang dapat diolah peneliti. Hasil uji coba skala yang telah diolah peneliti adalah sebagai berikut sebagai berikut: a. Tes Product Knowledge Pada seleksi item, awalnya peneliti menggunakan batas kriteria rix ≥ 0,30 namun peneliti terpaksa menurunkan batas kriteria yang awalnya rix ≥ 0,30 menjadi rix ≥ 0,25 karena jumlah item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan. Oleh karena itu, untuk tes product knowledge peneliti menggunakan batas kriteria rix ≥ 0,25. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan peneliti mendapatkan 22 item dari 60 yang disajikan dengan kualitas item yang baik. Kisaran koefisien item total sebelum seleksi item ialah rix = -0,306 sampai 0,596. Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item total menjadi rix = 0,253 sampai 0,713. Item-item yang lolos dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 5 Blue Print tes Product Knowledge setelah diujicobakan Komponen Uraian Isi
Komponen Perilaku
Jumlah
Terminology
Knowledge 27,2% (16, 17, 18, 21, 22, 23)
27,2% (6 item)
Available Attributes
27,2% (12, 26, 32, 33, 37, 57)
27,2% (6 item)
13,6% (3, 4, 52)
13,6% (3 item)
22,7% (42, 53, 54, 56, 58,)
22,7% (5 item)
9,3% (30, 47)
9,3% (2 item)
Criteria for Evaluating Attributes Attribute Covariation Usage Situations
TOTAL
100% (22 item)
Pada tabel 5, diketahui bahwa komposisi item pada tiap-tiap komponen uraian isi pengetahuan tidak seimbang, oleh karena itu peneliti akan melakukan pengguguran secara manual agar didapatkan komposisi yang seimbang pada tiap komponen uraian isi pengetahuan. Item-item yang telah lolos dari pengguguran manual dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Tabel 6 Blue Print tes product knowledge setelah Pengguguran Manual Komponen Uraian Isi
Komponen Perilaku
Total (%)
Terminology
Knowledge 20% (17, 18, 21, 22, 23)
20% (5 item)
Available Attributes
20% (12, 32, 33, 37, 57)
20% (5 item)
Criteria for Evaluating Attributes Attribute Covariation
20% (3, 4, 9, 41, 52)
20% (5 item)
20% (42, 53, 54, 56, 58,)
20% (5 item)
Usage Situations
20% (27, 28, 30, 47, 48)
20% (5 item)
TOTAL
100% (25 item)
Setelah dilakukan pengguguran manual, peneliti mendapatkan 25 item dari 22 item yang sebelumnya lolos seleksi item dengan kualitas yang baik. Peneliti meloloskan item no 9, 27, 28, 41 dan 48 untuk diperbaiki sehingga memenuhi fungsi ukur alat tes, peneliti juga terpaksa menggugurkan item no 16 dan 26 agar memenuhi komposisi yang seimbang. Setelah dilakukan pengguguran manual didapatkan kisaran koefisien korelasi item total menjadi rix = 0,049 sampai 0, 653. Jumlah keseluruhan item yang dipakai peneliti untuk tes product knowledge pada penelitian ini adalah 25 item. b. Skala Kepuasan Konsumen Pada seleksi item, peneliti menggunakan batas kriteria rix ≥ 0,30 untuk menyeleksi item-item yang baik pada skala Kepuasan Konsumen. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan peneliti mendapatkan 54 item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dari 60 yang disajikan dengan kualitas item yang baik. Kisaran koefisien item total sebelum seleksi item ialah rix = -0,656 sampai 0,802. Setelah dilakukan seleksi item, kisaran koefisien korelasi item total menjadi rix = 0,301 sampai 0,811. Item-item yang lolos dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7 Blue Print skala kepuasan konsumen setelah diujicobakan Aspek Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Tangibles
Favorable 9,27% (30, 31, 35, 46, 49) 11,1% (7, 33, 34, 56, 58, 59) 11.1% (3, 4, 10, 25, 38, 57) 9,27% (13, 14, 17, 18, 22) 9,25% (23, 24, 36, 39, 51)
Unfavorable 11,13% (9, 28, 29, 32, 47, 48) 11,1% (2, 50, 53, 54, 55, 60) 7.4% (1, 12, 26, 37) 11,13% (8, 15, 16, 19, 20, 45) 9,25% (21, 40, 41, 44, 52) TOTAL
Jumlah 20,4% (11 item) 22,2% (12 item) 18,5% (10 item) 20,4% (11 item) 18,5% (10 item) 100% (54 item)
Pada tabel 7, diketahui bahwa komposisi item pada tiap-tiap aspek kepuasan konsumen tidak seimbang, oleh karena itu peneliti akan melakukan pengguguran secara manual agar didapatkan komposisi yang seimbang pada tiap aspek kepuasan konsumen. Item-item yang telah lolos dari pengguguran manual dapat dilihat pada tabel 8, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 8 Blue Print skala kepuasan konsumen setelah Pengguguran Manual Aspek Reliability
Favorable 8% (31, 35, 46, 49) Responsiveness 10% (33, 34, 56, 58, 59) Assurance 12% (3, 4, 10, 25, 38, 57) Emphaty 10% (13, 14, 17, 18, 22) Tangibles 10% (23, 24, 36, 39, 51) TOTAL 50% (25 item)
Unfavorable 12% (9, 28, 29, 32, 47, 48) 10% (50, 53, 54, 55, 60) 8% (1, 12, 26, 37) 10% (15, 16, 19, 20, 45) 10% (21, 40, 41, 44, 52) 50% (25 item)
Jumlah 20% (10 item) 20% (10 item) 20% (10 item) 20% (10 item) 20% (10 item) 100% (50 item)
Setelah dilakukan pengguguran manual, peneliti mendapatkan 50 item dari 54 item yang sebelumnya lolos seleksi item dengan kualitas yang baik. Setelah dilakukan pengguguran manual didapatkan kisaran koefisien korelasi item total menjadi rix = 0,387 sampai 0,806. Jumlah keseluruhan item yang dipakai peneliti untuk skala kepuasan konsumen pada penelitian ini adalah 50 item.
3. Reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan pengukuran tanpa menghiraukan atribut apa yang diukur (Nunnally dalam Supratiknya, 2014). Peneliti menggunakan estimasi reliabilitas internal yang didasarkan pada hubungan antar skor pada masing-masing item atau antar skor pada kelompok-kelompok item dalam tes,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
yang datanya diperoleh dari satu kali pengadministrasian tes pada sekelompok subjek (Supratiknya, 2014). Metode yang digunakan adalah metode berbasis kovarians item, yaitu Alpha Cronbach yang akan dibantu dengan bantuan program IBM SPSS versi 21. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas (Azwar, 2007). Pada penelitian ini, koefisien reliabilitas dari tes product knowledge adalah 0, 833, sedangkan koefisien reliabilitas skala kepuasan konsumen adalah 0, 963.
G. Metode Analisis Data 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya asumsi korelasional yang digunakan untuk uji hipotesis. Untuk itu dilakukan dua macam uji asumsi, yaitu normalitas sebaran data dan linearitas hubungan antar variabel. Uji normalitas dan uji linearitas mengacu pada Santoso (2010), yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji normalitas dilakukan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
teknik Kolmogorov-Smirnov menggunakan program IBM SPSS versi 21. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p > 0,05. Data dengan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal. Sebaliknya, apabila data memiliki nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini berarti sebaran datanya normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang diteliti, apakah kedua variabel tersebut linear atau tidak. Untuk menguji linearitas digunakan alat bantu berupa IBM SPSS versi 21. Data tergolong linear apabila memenuhi syarat p < 0, 05.
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi yang terdapat dalam SPSS. Uji hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson untuk menguji hipotesis yang telah dijabarkan terkait hubungan antara variabel product knowledge dengan kepuasan konsumen apabila data yang dihasilkan normal. Jika data yang dihasilkan tidak normal, maka uji hipotesis akan dilakukan menggunakan Spearman Rho karena teknik tersebut tidak mensyaratkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
normalitas data (Santoso, 2010). Pengolahan data akan dibantu menggunakan IBM SPSS versi 21. Kategorisasi koefisien korelasi yang digunakan menurut Sarwono (2006) adalah : Tabel 9 Kategorisasi perhitungan korelasi Rentang Nilai < 0,20 0,20-0,40 >0,40-0,70 0,70-0,90 >0,90-1,00
Kategori Hubungan dapat dianggap tidak ada Hubungan ada tetapi rendah Hubungan cukup Hubungan tinggi Hubungan sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyebarkan surat permohonan ijin ke beberapa rumah sakit yang ada di Klaten, namun hanya Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Klaten yang memberikan ijin penelitian pada peneliti. Selanjutnya peneliti menemui Kepala Balai Kesehatan Paru (BKPM) Klaten untuk meminta ijin secara langsung. Setelah mendapatkan ijin, peneliti menemui Kepala bagian tata usaha BKPM untuk menyusun waktu pengambilan data. Pihak BKPM Klaten memberikan ijin dua kali pengambilan data dalam waktu berbeda. Pertama untuk try out dan yang kedua untuk pengambilan data sesungguhnya. Berkaitan dengan ijin yang diberikan untuk pengambilan data hanya dua kali maka dari itu peneliti tidak bisa melakukan try out ulang pada tes product knowledge yang memiliki korelasi item total ≤ 0,30. Hal tersebut mengakibatkan item-item pada tes product knowledge gugur lebih dari 50%. Selain itu, berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan Prof. Dr. Agustinus Supratiknya tes product knowledge yang memiliki korelasi item total ≤ 0,30 tetap boleh diloloskan asalkan tidak memiliki korelasi item total ≤ -0,01. Peneliti melakukan pengambilan data secara langsung dibantu salah satu pegawai BKPM Klaten bagian pendaftaran pasien BPJS Kesehatan. Pasien yang
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
mendaftar berobat diberikan 1 eksemplar booklet penelitian beserta pulpen untuk mengerjakannya, apabila ada pertanyaan atau sudah selesai mengerjakan, subjek dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan booklet penelitian pada peneliti yang sudah menunggu di meja informasi. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2015 hingga 22 Oktober 2015 mulai pukul 08.00-12.00 WIB bertempat di BKPM Klaten. Peneliti penyebarkan 125 eksemplar kepada pasien BPJS Kesehatan yang berobat di BKPM Klaten. Setelah dilakukan pengolahan data, 8 eksemplar dinyatakan gugur karena data demografi tidak terisi lengkap, sehingga hanya 117 eksemplar yang dapat digunakan.
B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini berjumlah 117 orang yang terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan baik PBI maupun non-PBI. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan, berada pada rentang usia 18-60 tahun. Subjek penelitian juga memiliki frekuensi berobat menggunakan BPJS Kesehatan, jadi peneliti tidak akan membagi skala pada subjek yang belum pernah menggunakan BPJS Kesehatan untu berobat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 10 Subjek berdasar jenis kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Jumlah 48 subjek 69 subjek 117 subjek
Tabel 11 Subjek berdasar kepersertaan Kepersertaan Jamkesmas Mandiri Askes Total
Jumlah 44 subjek 32 subjek 41 subjek 117 subjek
Total
Jumlah 56 subjek 56 subjek 5 subjek 117 subjek
Tabel 12 Subjek berdasar frekuensi berobat Frekuensi < 5 kali 6-20 kali > 20 kali
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 13 Subjek berdasar usia Usia 18-25 tahun 26-40 tahun 41-60 tahun
Jumlah 14 subjek 44 subjek 59 subjek 117 subjek
Total
C. Deskripsi Data Penelitian Peneliti melakukan analisis deskriptif terhadap hasil penelitian untuk mengetahui tinggi rendahnya product knowledge dan kepuasan konsumen yang dimiliki subjek. Hasil deskripsi data penelitian membandingkan antara pengukuran teoretis dan pengukuran empiris. Hasil deskripsi data penelitian sebagai berikut:
Tabel 14 Hasil pengukuran deskriptif variabel Teoritis Pengukuran
Empiris
Min
Max
Mean
SD
Min
Max
Mean
SD
Product knowledge
0
25
13
4.16
3
25
14.09
4.483
Kepuasan konsumen
50
200
125
41.6
117
196
155.34 15.272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif, mean empiris variabel product knowledge dan kepuasan konsumen lebih besar daripada mean teoritisnya, Hasil ini menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat product knowledge dan kepuasan konsumen yang tinggi. Hasil ini juga didukung dengan hasil uji T yang dilakukan peneliti untuk membandingkan mean empiris dan mean teoritis pada seluruh variabel.
Tabel 15 Hasil uji T Product Knowledge
Test Value = 13
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence of The Difference
Lower Upper
Product knowledge 2.619 116 0.010 1.085 .26 1.91
Berdasarkan data yang ada, hasil uji T menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan yang lebih kecl dari 0,05, yaitu 0,010. Hasil ini menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki tingkat product knowledge yang tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Tabel 16 Hasil uji T Kepuasan Konsumen
Test Value = 125
T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence of The Difference
Lower Upper
Kepuasan Konsumen 21.490 116 .000 30.342 27.55 33.14
Berdasarkan data yang ada, hasil uji T menunjukkan ada perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki tingkat kepuasan konsumen yang tinggi. Peneliti melakukan kategorisasi terhadap skor subjek pada variabel product knowledge dan kepuasan konsumen. Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan individu dalam kelompok tertentu dalam posisi yang berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yanitu rendah ke tinggi. Kategorisasi dalam penelitian ini mengasumsikan bahwa skor pada populasi terdistribusi secara normal (Azwar, 2007). Pada penelitian ini, skor subjek pada variabel product knowledge akan dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu sangat rendah; rendah; sedang; tinggi; sangat tinggi. Berikut merupakan kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Tabel 17 Norma kategorisasi Skor X ( ( <X ( ( <X ( ( <X ( X>( Keterangan:
Kategorisasi Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
: Mean teoritis : Standar deviasi teoretis
Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 14) dapat diketahui bahwa skor mean teoritis variabel product knowledge sebesar 13 dan standar deviasi 4,16. Maka dapat dihitung norma kategorisasi skor pada variabel product knowledge sebagai berikut: Tabel 18 Norma kategorisasi product knowledge Skala Product knowledge
Rentang Skor Kategorisasi Sangat Rendah X 7 Rendah 7 < X 11 Sedang 11 < X 15 Tinggi 15 < X 19 X > 19 Sangat Tinggi Total
Jumlah 1 36 45 19 15 117
Persentase 0,9 % 30,8% 38,4% 16,2% 13,7% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Pada tabel deskripsi data penelitian (lihat tabel 14) dapat diketahui bahwa skor mean teoritis variabel kepuasan konsumen sebesar 125 dan standar deviasi 41,6 Maka dapat dihitung norma kategorisasi skor pada variabel kepuasan konsumen sebagai berikut: Tabel 19 Norma kategorisasi kepuasan konsumen Skala Kepuasan konsumen
Rentang Skor Kategorisasi Sangat Rendah X 63 Rendah 63 < X 104 Sedang 104 < X 146 Tinggi 146 < X 187 X > 187 Sangat Tinggi Total
Jumlah 0 0 24 90 3 117
Persentase 0% 0% 20,5% 77% 2,5% 100%
D. Hasil Analisis Data 1. Uji Asumsi Penelitian a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov menggunakan program IBM SPSS versi 21. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p > 0,05. Data dengan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal. Sebaliknya, apabila data memiliki nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
dengan data yang normal. Hal ini berarti sebaran datanya normal (Santoso, 2010) Tabel 20 Hasil uji Normalitas Tests of Normality
PK KK
Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig. .096 117 .010 .159 117 .000
Berdasarkan
hasil
uji
normalitas,
Statistic .977 .956
Shapiro-Wilk df 117 117
variabel
Product
Sig. .038 .001
knowledge
memperoleh nilai p = 0,010. Sementara variabel kepuasan konsumen memperoleh nilai p = 0,000. Hasil p < 0,05 ini menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki sebaran data yang tidak normal. Data yang tidak normal ini menggambarkan data berasal dari populasi yang tidak normal. Hasil ini dapat dilihat berdasarkan sebaran data yang ada pada kurva dan membentuk kurva tidak normal sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Gambar 3 Kurva Product Knowledge
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa sebaran data dari variabel Product Knowledge tergolong tidak normal. Hal ini terlihat dari banyaknya data yang berada pada skor 10-15.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Gambar 4 Kurva Kepuasan Konsumen
Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa sebaran data dari variabel Kepuasan Konsumen tergolong tidak normal. Hal ini terlihat dari banyaknya data yang berada pada skor 145-150.
b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang diteliti, apakah kedua variabel tersebut linear atau tidak apabila linear maka variabel yang hendak diukur akan mengumpul dan tidak terlalu menyebar, apabila tidak linear maka sebaliknya, variabel yang hendak diukur tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
terlalu mengumpul tapi menyebar. Untuk menguji linearitas digunakan alat bantu berupa IBM SPSS versi 21. Data tergolong linear apabila memenuhi syarat p < 0, 05.
Tabel 21 Hasil uji linearitas kepuasan konsumen dan product knowledge
Kepuasan konsumen*Product knowledge
Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity
F 1,583
Signifikansi 0,073
12,818 0,992
0,001 0,477
Berdasarkan uji linearitas variabel Kepuasan konsumen dan Product knowledge memiliki hasil F sebesar 12,818 dengan signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepuasan konsumen dan Product knowledge memiliki hubungan yang linear karena memenuhi syarat < 0, 05.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Gambar 5 Scatter plot Product knowledge dan Kepuasan konsumen
Grafik Scatter plot menggambarkan hubungan antara kepuasan konsumen dengan product knowledge cukup kuat karena data mengumpul dan tidak terlalu menyebar.
2. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hubungan antara product knowledge dan kepuasan konsumen. Uji hipotesis dapat dilakukan setelah uji asumsi terpenuhi. Pada uji asumsi diketahui bahwa hubungan antara product knowledge dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
kepuasan konsumen bersifat linear. Semenetara itu, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran data tidak normal. Hal ini mengharuskan uji hipotesis menggunakan tes non parametrik, yaitu teknik korelasi Spearman Rho menggunakan alat bantu berupa IBM SPSS versi 21 (Santoso, 2010). Tabel 22 Hasil uji hipotesis Spearman Correlation Kepuasan konsumen*Product -.320** knowledge **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Signifikansi .000
Data pada tabel 22 menunjukan adanya hubungan negatif signifikan antara product knowledge dengan kepuasan konsumen. Hasil ini dapat dilihat dari nilai korelasi sebesar r = -0,320 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hal tersebut mengindikasikan adanya korelasi negatif yang rendah antara product knowledge dan kepuasan konsumen. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi product knowledge, maka semakin rendah kepuasan konsumen. Begitu sebaliknya, semakin rendah product knowledge, maka semakin tinggi kepuasan konsumen. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis penelitian ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
E. Analisis Data Tambahan Analisa tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan antara kepuasan konsumen yang dirasakan oleh peserta BPJS Kesehatan Jamkesmas dan Askes. Analisis tambahan ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Uji peringkat bertanda Mann-Whitney Test (uji U). Teknik analisis tersebut digunakan pada analisis komparatif untuk menguji dua sampel independent dengan data berjenis ordinal (Siregar, 2013). Hasil Mann-Whitney Test menunjukkan bahwa p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepuasan konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas dan askes. Perbedaan kepuasan keduanya dapat dilihat bedasarkan mean rank (jamkesmas = 53,88) dan (askes = 31,33) yang berarti konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas lebih puas daripada konsumen BPJS Kesehatan askes. Tabel 23 Hasil analisis tambahan perbandingan kepuasan konsumen antara konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas dan askes Mann-Whitney Test Ranks Kepersertaan N Mean Rank Jamkesmas 44 53.88 Kepuasan Askes 41 31.33 Total 85
Sum of Ranks 2370.50 1284.50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Test Statisticsa Kepuasan Mann-Whitney U 423.500 Wilcoxon W 1284.500 Z -4.215 Asymp. Sig. (2.000 tailed) a. Grouping Variable: Kepersertaan
F. Pembahasan Uji hipotesis antara product knowledge dan kepuasan konsumen menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan antara knowledge dengan kepuasan konsumen memberikan hasil koefisien korelasi sebesar r = -0,320 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hal tersebut mengindikasikan adanya korelasi negatif yang rendah antara product knowledge dan kepuasan konsumen. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi product knowledge BPJS Kesehatan, maka semakin rendah kepuasan konsumen terhadap BPJS Kesehatan. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah product knowledge BPJS Kesehatan, maka semakin tinggi kepuasan konsumen terhadap BPJS Kesehatan. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis penelitian ditolak. Peter dan Olson (2013) menyatakan bahwa product knowledge adalah seluruh informasi yang terkandung dalam suatu produk/jasa yang diinterpretasikan oleh konsumen. Pengetahuan produk diperlukan sebagai dasar suksesnya suatu produk atau jasa, sebab suatu pengetahuan akan membuat produk lebih realistis (Kussujaniatun dan Wisnalmawati, 2011). Penelitian yang dilakukan Hanzaeee
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
dan Khosrozadeh (2011) menyatakan bahwa product knowledge mempengaruhi konsumen dalam bersikap terutama pada usaha mencari informasi. Berkaitan dengan BPJS Kesehatan, konsumen yang memiliki product knowledge tinggi akan mencari informasi berkaitan dengan BPJS Kesehatan, meluangkan waktu dan usaha untuk menentukan keputusan pemakaiannya, mereka mempercayakan isyarat instrinsik. Konsumen seperti ini memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap BPJS Kesehatan. Konsumen yang memiliki product knowledge rendah cenderung menggunakan isyarat ekstrinsik yang berarti konsumen ini hanya sekedar melihat iklan, melihat merek BPJS yang ditawarkan pemerintah dan pendapat orang-orang yang telah memakainya, konsumen yang seperti ini memiliki keterlibatan yang rendah terhadap BPJS Kesehatan. Berdasarkan hasil One Sample T-Test, diperoleh hasil signifikansi product knowledge sebesar p = 0,010 (p < 0,05). Hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari product knowledge BPJS Kesehatan. Nilai mean teoritis lebih kecil dibandingkan mean empiris, yaitu 13 < 14,09. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa konsumen BPJS Kesehatan memiliki product knowledge yang tinggi. Kategorisasi yang dilakukan terhadap variabel product knowledge juga membuktikan bahwa ada 80 subjek yang memiliki skor dalam kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan staff di bagian pendaftaran BKPM Klaten, banyak pasien BPJS Kesehatan yang aktif bertanya mengenai BPJS Kesehatan namun apa yang mereka tanyakan sebatas hal-hal berkaitan dengan penyakit mereka. Pasien juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
jarang melakukannya sendiri, banyak pasien yang didampingi ketika berobat, hal tersebut membuat pasien sendiri tidak tahu seluk-beluk mengenai BPJS Kesehatan. Jadi, pasien berusaha mencari tahu informasi mengenai BPJS Kesehatan, tapi tidak mendalam karena menurut mereka itu tidak ada hubungannya dengan penyakit mereka. Berdasarkan hasil One Sample T-Test, diperoleh hasil signifikansi kepuasan konsumen sebesar p = 0,000 (p < 0,05). Hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Nilai mean teoritis lebih kecil dibandingkan mean empiris, yaitu 125 < 155,34. Pada asumsi awal, peneliti mengasumsikan bahwa kepuasan konsumen BPJS Kesehatan cukup rendah, sebaliknya pada hasil penelitian peneliti mendapatkan bahwa kepuasan konsumen BPJS Kesehatan cenderung tinggi. Perbedaan antara asumsi awal dengan hasil penelitian mengenai kepuasan konsumen tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh tempat pengambilan data yang termasuk tempat yang mengutamakan pelayanan terbaik bagi konsumen. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu karyawan BKPM Klaten dimana setiap karyawan wajib memberikan layanan terbaik pada semua pasien, apabila tidak akan mendapat teguran dari atasan (Komunikasi Pribadi, 14 November 2015). Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa pasien peserta BPJS Kesehatan yang berobat di BKPM Klaten, sebagian besar merasa puas dengan layanan yang diberikan BKPM Klaten, beberapa konsumen juga sempat membandingkan pelayanan yang diberikan BKPM Klaten dan beberapa rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
sakit lain, di BKPM Klaten pasien merasakan puas karena tidak perlu mengantri, dokter dan pegawai disana ramah dan perhatian, alat-alat yang digunakan disana juga memadai. Sedangkan di rumah sakit lain mereka cenderung tidak bisa sepuas ketika berobat di BKPM Klaten karena di tempat lain mereka perlu mengantri berjam-jam ketika berobat, begitu pula ketika menebus obat, hal tersebut benarbenar sangat disayangkan (Komunikasi Pribadi, 14 November 2015). Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff pendaftaran BKPM Klaten yang melayani pendaftaran pasien BPJS Kesehatan, sebagian besar pasien yang berobat menggunakan BPJS Kesehatan peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang memiliki status pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah, sehingga keinginan untuk mengetahui informasi mengenai BPJS Kesehatan sendiri kurang (www.bpjs-kesehatan.go.id). Hal ini memungkinkan subjek menerima apa adanya layanan yang diberikan BPJS Kesehatan, hal tersebut membuatnya mudah puas. Begitu sebaliknya, apabila tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang menggunakan BPJS Kesehatan tinggi, maka mereka akan berpengetahuan tinggi karena mereka dengan mudah mendapat dan menyerap informasi yang didapatkan, hal tersebut membuatnya semakin kritis dan tidak mudah puas (Komunikasi Pribadi, 14 November 2015). Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari bagian pendaftaran BKPM Klaten dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen atau pasien yang berobat disana adalah pasien kurang mampu karena menggunakan kepersertaan PBI, diakui pegawai BKPM Klaten bagian pendaftaran bahwa banyak pasien yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
berobat disana menggunakan BPJS Kesehatan kepersertaan PBI, meskipun demikian peserta BPJS Kesehatan kepersertaan non-PBI juga cukup banyak meskipun tidak sebanyak pasien PBI (Komunikasi Pribadi, 14 November 2015). Hasil penelitian ini menunjukkan hal yang berbeda dibandingkan dengan hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan adanya hubungan positif antara product knowledge dengan kepuasan konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan Kussujaniatun dan Wisnalmawati (2011) pada 100 pemilik mobil Toyota menunjukkan adanya hubungan positif product knowledge terhadap kepuasan konsumen. Konsumen pemilik mobil Toyota yang memiliki product knowledge yang tinggi ditemukan memiliki kepuasan yang tinggi. Penelitian yang dilakukan An Sheng Lee (2014) pada konsumen furniture discount di Taiwan juga menunjukkan hal yang sama. Peneliti berasumsi perbedaan hasil penelitian tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan objek yang diteliti, kedua penelitian tersebut meneliti product knowledge dan kepuasan konsumen pengguna produk, sedangkan pada penelitian ini objek yang diteliti adalah product knowledge dan kepuasan konsumen dalam penggunaan suatu jasa. Berdasarkan pada hasil analisis tambahan dengan menggunakan MannWhitney Test didapatkan bahwa p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kepuasan konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas dan askes. Perbedaan kepuasan keduanya dapat dilihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
bedasarkan mean rank (jamkesmas = 53,88) dan (askes = 31,33) yang berarti konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas lebih puas daripada konsumen BPJS Kesehatan askes. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa ada perbedaan kepuasan antara konsumen BPJS kesehatan jamkesmas dan askes. Konsumen Jamkesmas yang merupakan pasien kurang mampu dikatakan lebih mudah puas daripada konsumen askes, hal tersebut terjadi karena kebanyakan dari konsumen jamkesmas tidak tahu informasi mengenai BPJS Kesehatan dan mengandalkan informasi yang diberikan petugas mitra BPJS Kesehatan. Hal tersebut membuat mereka percaya pada mitra BPJS Kesehatan dan kepuasan tinggi. Sebaliknya, konsumen BPJS Kesehatan askes memiliki kepuasan yang lebih rendah daripada konsumen jamkesmas karena kebanyakan dari mereka ketika berobat sudah mengetahui informasi mengenai BPJS Kesehatan, lebih kritis dan tidak banyak bertanya (Komunikasi Pribadi, 12 Januari 2016)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara product knowledge dan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis penelitian ditolak. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman Rho karena tidak mensyaratkan normalitas data. hasil uji hipotesis antara kepuasan konsumen (N=50; mean= 155,34; SD=15,272) dan product knowledge (N=25; mean= 14,09; SD=4,483) memiliki koefisien r = 0,320 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi product knowledge, maka semakin rendah kepuasan konsumen. Begitu sebaliknya, semakin rendah product knowledge, maka semakin tinggi kepuasan konsumen.
B. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi sampel penelitian hanya pasien BPJS Kesehatan yang berobat di BKPM Klaten sehingga tidak menggambarkan populasi konsumen BPJS Kesehatan secara menyeluruh. Peneliti telah
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
mengusahakan mendapatkan ijin dari beberapa rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, namun hanya BKPM Klaten yang memberikan ijin penyebaran data pada peneliti. Pihak BKPM Klaten hanya memberikan ijin penyebaran data 2 kali saja. Hal tersebut mengakibatkan peneliti tidak tidak dapat melakukan try out ulang pada tes product knowledge yang memiliki korelasi item total ≤ 0,30. Hal tersebut mengakibatkan item-item pada tes product knowledge gugur lebih dari 50% (?)
C. Saran Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Konsumen BPJS Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa kepuasan konsumen dan product knowledge BPJS Kesehatan tinggi. Hal tersebut sebaiknya dipertahankan oleh konsumen BPJS Kesehatan sehingga mengurangi complaint berkaitan dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, subjek diharapkan mempertahankan dan meningkatkan keingintahuannya terhadap BPJS Kesehatan, agar informasi mengenai BPJS Kesehatan terserap dengan lebih baik lagi oleh konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
2. Pihak BPJS Kesehatan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara product knowledge dan kepuasan konsumen, dengan perbedaan kepuasan antara konsumen jamkesmas dan askes. Maka pihak BPJS Kesehatan diharapkan lebih meningkatkan metode penyebaran informasi mengenai BPJS Kesehatan, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menyerap informasi dengan baik agar kepuasan yang dirasakan merata pada semua konsumen yang peserta BPJS Kesehatan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang akan melanjutkan penelitian ini disarankan untuk memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian ini. Sebaiknya peneliti melakukan penyebaran data di beberapa rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar terdapat variasi sampel
yang
merepresentasikan
populasi.
Peneliti
juga
diharapkan
memperhatikan item-item pada tes product knowledge karena pada penelitian ini item gugur lebih dari 50%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Rizky “Mana yang lebih baik: BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan?.” https://www.cermati.com/artikel/mana-yang-lebih-baik-bpjs-kesehatan-atauasuransi-kesehatan (diakses 27 Agustus 2015) Admin,BPJS.
“Peserta
BPJS
Kesehatan.”
http://www.bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/11 (diakses 6 Juni 2015) Azwar. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BPJS Kesehatan. 2014. Sekilas mengenai BPJS Info DPBNI Brucks. M. 1985. The Effects of Product Class Knowledge on Information Search Behavior. Journal of Consumer Research, 12 (1), 1-16. Carina,
Jessi
“Pendaftaran
BPJS
masih
membingungkan
warga.”
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/01/1629333/Pendaftaran.BPJS.Mas ih.Membingungkan.Warga (diakses 6 Juni 2015) Chuang S.-C., Tsai C.-C., Cheng Y.-H., dan Sun Y.-C. (2009). The effect of Terminologies on Attitudes Toward Advertisements and Brands: Consumer Product Knowledge as a Moderator. Journal Bus Psychol (2009). 24: 485-491. Fandy, Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing. Hanzaee dan Khosrozadeh. 2011. The effect of the Country-of-Origin Image, Product Knowledge and Product Involvement on Information Search and Purchase Intention. Idle-East Journal Scientific Research. 625-636. Hoyer, W. D dan Maclnnis, D.J. 1997. Consumer Behaviour. Haughton Mifflin Company. 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku 2. Diadaptasi oleh A. B. Susanto. 2001. Jakarta: Salemba empat. Kussujaniatun, Sri dan Wisnalmawati. 2011. Pengaruh Pengetahuan Produk , Nilai, dan Kualitas yang dipersepsikan terhadap Kepuasan Pelanggan Mobil Toyota. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 5, No. 1; April 2011. Lee, Ahn S. 2014. A Study Correlation Between Furniture Product Knowledge And Consumer’ Satisfaction By Fuzzy Linguistics. International Journal of Organizational Innovation. Vol. 6, No. 3; January 2014. Lin, Nan-Hong. 2007. The Effect of Brand Image and Product Knowledge on Purchase Intention Moderated by Price Discount. Journal of International Management Studies. August 2007. Majalah Wanita Mingguan Femina No. 08/XLIII (edisi 21-27 Februari 2015) Mamang, Etta & Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai: Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi offset. Mosahab, R., Mahamad, O., & Ramayah, T. 2010. Service Quality, Customer Satisfaction and Loyalty: A Test of Mediation. Journal International Business Research. Vol 3, No.4; October 2010. Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen (Ed. 5 Jil. 2). Jakarta: Erlangga. Parasuraman, A., V. A. Zeithaml, dan L. L. Berry. 1988. SERVQUAL: A MultipleItem Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, Vol. 64, No. 1. Peter dan Olson. 1999. Consumer Behavior and Marketing Strategy. McGraw-Hill.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Peter dan Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Ed. 4 Jilid 1) Jakarta: Erlangga. Peter dan Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Ed. 4 Jilid 2) Jakarta: Erlangga. Peter dan Olson. 2013. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Ed. 9 Buku 1) Jakarta: Salemba Empat. Rahman, Abdul. 2009. Mengukur Kepuasan Pelayanan Publik Institusi Pemerintah: Studi Kasus Pada BUMN PT. Jamsostek (Persero). Jurnal Ilmu Administrasi. Vol. 6, No. 2; Juni 2009. Santoso. 2010. Statistik untuk Psikologi: dari Blok menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan Spss. Jakarta: Kencana. Siswaeiddy, Tony. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Suatu kajian teoritis. Oktober 2013 Suh, Jung-Chae dan Youjae Yi. 2006. When Brand Attitudes Affect the Customer Satisfaction-Loyalty Relation: The Moderating Role of Product Involvement. Journal of Consumer Psychology. Vol. 16, No. 2, pp 145-155. Sulaiman, Reza. “4 keluhan utama soal pelayanan BPJS menurut YLKI.” http://health.detik.com/read/2015/03/22/095733/2865854/763/ini-4-keluhanutama-soal-pelayanan-bpjs-menurut-ylki (diakses 3 Juni 2015)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Cet. 1 Ed. 2) Bogor: Ghalia Indonesia. Supratiknya. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: USD. Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Syamsu, Aditya dan Sanaji. 2014. Pengaruh Pengetahuan Produk dan Promosi Penjualan terhadap Niat Beli Pelanggan Telepon Rumah pada Layanan Speedy Pre Wired. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 2, No. 4; Oktober 2014. Syarifah,
Fitri.
“Pertanyaan-pertanyaan
dasar
seputar
JKN
dan
BPJS.”
http://health.liputan6.com/read/788613/pertanyaan-pertanyaan-dasar-seputar-jkndan-bpjs (diakses 6 Juni 2015) Tschohl, John. 2011. Psikologi Konsumen Menjaring Pelanggan Seumur Hidup. Surabaya: Portico Publishing. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa.Jakarta: Ghalia Indonesia. Wahyuni dan Suparna. 2014. Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap Purchase Intention Produk Tas Tiruan di Kota Denpasar. E-jurnal Manajemen Universitas Udayana. Vol. 3, No. 4, 2014: 1022-1034. X. Komunikasi Pribadi. 7 Juni 2015 Y. Komunikasi Pribadi. 14 November 2015 Z. Komunikasi Pribadi. 12 Januari 2016 Zeithmal,Valerie A. dan Mary Jo Bitner. 2005. Customer Contributions and Roles in Service Delivery. North Carolina: University of North Carolina.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Skala Uji Coba
SKALA PENELITIAN Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Melati Ayu Kusumaningdyah
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
PENGANTAR Saya merupakan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 dan sedang mengadakan penelitian untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana. Saya bermaksud meminta bantuan Saudara untuk meluangkan waktu sejenak mengisi kuesioner penelitian ini. Saya berharap Saudara mengisi kuesioner ini secara lengkap dan sesuai keadaan, perasaan, serta pikiran Saudara. Kesediaan Saudara berpartisispasi dalam penelitian ini sangat berguna bagi perkembangan banyak hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Data pribadi dan semua jawaban dalam penelitian ini akan terjamin kerahasiannya serta tidak akan berpindah pada pihak yang tidak bertanggungjawab. Data dan informasi yang saya dapatkan dari skala ini akan dilaporkan dalam bentuk perhitungan statistik dan kesimpulan dalam bentuk skripsi atau karya ilmiah tanpa mengungkap identitas Saudara. Demikian harapan saya. Atas kesediaan, bantuan, dan kerja sama yang telah diberikan, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, 5 Oktober 2015 Peneliti
Melati Ayu Kusumaningdyah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
LEMBAR KESANGGUPAN
Dengan ini, saya telah membaca informasi terkait penelitian yang dilakukan Sdri. Melati Ayu Kusumaningdyah dan saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya berpartisipasi secara suka rela dan tanpa paksaan atauu tekanan dari pihak tertentu. Dalam penelitian ini, terdapat sebuah kuesioner yang terdiri dari: A. Skala Penelitian B. Tes Pengetahuan mengenai BPJS Kesehatan Semua jawaban yang saya berikan dalam skala penelitian dan tes pengetahuan mengenai BPJS Kesehatan merupakan jawaban yang jujur dan murni berasal dari diri saya yang sesungguhnya, dan bukan berdasarkan apa yang baik dan buruk di masyarakat. Saya juga mengijinkan peneliti untuk menggunakan jawaban-jawaban yang saya berikan untuk kepentingan peneliti ini.
Menyetujui,
________________ (Paraf Tanpa Nama)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Identitas Inisial Usia
: :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu) Berapa kali berobat menggunakan BPJS Kesehatan : ……. Kali Peserta BPJS : JAMKESMAS/ASKES/Mandiri (coret yang tidak perlu)
Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa banyak konsumen BPJS Kesehatan yang berinteraksi atau berhubungan langsung dengan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS seperti karyawan di rumah sakit, balai pengobatan, puskesmas dan juga dokter keluarga. Konsumen BPJS Kesehatan seringkali menyebut karyawan maupun dokter pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS sebagai karyawan BPJS Kesehatan, padahal mereka adalah mitra BPJS Kesehatan. Ketidaktepatan tersebut menyebabkan multitafsir atau salah paham yang dapat menyebabkan data dari responden penelitian nantinya menjadi tidak dapat digunakan. Dalam penelitian ini peneliti hendak mengikutsertakan responden, yaitu Saudara-saudara sekalian yang menjadi peserta atau konsumen BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, pertama-tama peneliti menjabarkan terlebih dahulu perbedaan karyawan BPJS Kesehatan dan karyawan pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama sama dengan BPJS untuk menghindari salah paham yang dapat terjadi. Karyawan BPJS Kesehatan atau pegawai BPJS Kesehatan merupakan orang-orang yang bekerja di kantor BPJS Kesehatan dan melayani konsumen dalam pendaftaran peserta baru BPJS Kesehatan, pengajuan klaim, menerima keluhan, kritik, dan saran mengenai BPJS Kesehatan. Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS terdiri dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas dan dokter keluarga. Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjutan (FKTRL) seperti rumah sakit dan balai kesehatan. Kedua fasilitas kesehatan tersebut beserta karyawan dan dokter yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
bekerja disana untuk melayani konsumen BPJS Kesehatan merupakan mitra BPJS Kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA A
1. Skala penelitian ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu skala A yang terdiri dari 60 item dan tes B yang juga terdiri dari 60 item. Khusus tes B, petunjuk pengerjaan akan diberikan setelah skala A selesai dikerjakan. 2. Bacalah pernyataan pada lembar berikut dan jawablah sesuai dengan keadaan diri Saudara. Pada skala A tidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban setiap pernyataan mencerminkan diri Saudara sendiri. 3. Nyatakan sikap atau tanggapan Saudara dengan memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia dengan memberi tanda ( ) pada kotak pilihan yang Saudara anggap paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada diri Saudara. Contoh : No.
PERNYATAAN
1.
Saya akan membantu teman
SS
S
TS
STS
saya dengan senang hati.
4. Apabila ingin mengganti jawaban, Saudara bisa memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang ingin Saudara ganti. Lalu, berilah tanda ( ) pada jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan atau kondisi Saudara. Contoh : No.
PERNYATAAN
1.
Saya akan membantu teman
SS
S
TS
STS
saya dengan senang hati.
5. Isilah setiap pernyataan. Jangan sampai ada yang terlewat. Keterangan: SS : Sangat Setuju
TS
S : Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju Selamat Mengerjakan
: Tidak Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
SKALA A No.
PERNYATAAN
SS
1.
Reputasi atau nama baik BPJS Kesehatan kurang begitu baik di mata saya.
2.
Sistem
pembayaran
premi
BPJS
Kesehatan
mempersulit saya. 3.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan memberi bantuan setiap waktu.
4.
Saya
gembira
karena
karyawan
mitra
BPJS
Kesehatan selalu tersenyum setiap waktu. 5.
Sesuai pengamatan saya karyawan mitra BPJS Kesehatan
memberi
bantuan
ketika
saya
mitra
BPJS
memintanya saja. 6.
Saya
kecewa
karena
karyawan
Kesehatan yang saya temui tidak ramah. 7.
Sistem
pembayaran
premi
BPJS
Kesehatan
mempermudah saya karena bisa dibayarkan melalui bank-bank terpilih. 8.
Karyawan mitra BPJS Kesehatan menanggapi cerita saya dengan terpaksa.
9.
BPJS
Kesehatan
lamban
dalam
menanggapi
komplain yang saya sampaikan. 10.
Saya percaya BPJS Kesehatan dapat bersaing dengan lembaga asuransi lain.
11.
Saya merasa diperhatikan oleh karyawan mitra BPJS Kesehatan karena mau menanggapi cerita saya yang tidak berhubungan dengan layanan BPJS yang diberikan.
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
12.
Saya rasa BPJS Kesehatan tidak mampu bersaing dengan lembaga asuransi lain.
13.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan menjalin komunikasi yang baik dengan saya.
14.
Saya merasa diperhatikan karena para karyawan mitra BPJS Kesehatan mengingat saya sebagai pasien meskipun saya pasien BPJS Kesehatan.
15.
Sesuai dengan apa yang saya alami, karyawan mitra BPJS Kesehatan memiliki komunikasi yang buruk terhadap saya.
16.
Saya merasa diacuhkan karyawan mitra BPJS Kesehatan.
17.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan menanyakan perkembangan kesehatan saya.
18.
Saya merasa diperhatikan oleh layanan yang diberikan BPJS Kesehatan karena dokter yang memeriksa
saya
mengingat
keluhan
saya
sebelumnya. 19.
Saya merasa kecewa karena karyawan mitra BPJS Kesehatan mengacuhkan saya.
20.
Keluhan saya tidak didengar dengan baik oleh karyawan mitra BPJS Kesehatan.
21.
Alat-alat yang digunakan dokter mitra BPJS Kesehatan kurang steril/layak.
S
85
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
22.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan mau mendengarkan keluhan yang saya sampaikan.
23.
Para
karyawan
mitra
BPJS
Kesehatan
berpenampilan rapi dan sopan. 24.
Alat-alat untuk memeriksa pasien terlihat bersih dan steril.
25.
Menurut pengamatan saya, karyawan mitra BPJS Kesehatan terampil.
26.
Para karyawan mitra
BPJS
Kesehatan tidak
menguasai pengetahuan mengenai BPJS Kesehatan 27.
Saya
langsung
sembuh
setelah
berobat
menggunakan BPJS Kesehatan. 28.
Dokter mitra BPJS Kesehatan yang memeriksa saya pernah salah mendiagnosis penyakit saya sehingga saya memerlukan waktu lama untuk sembuh.
29.
Saya perlu berkali-kali berobat karena obat yang diberikan BPJS Kesehatan tidak membuat saya merasa lebih baik.
30.
Saya merasa senang dengan BPJS Kesehatan karena menangani komplain saya dengan baik.
31.
Komplain yang saya sampaikan kepada BPJS Kesehatan langsung ditanggapi.
32.
Saya merasa jengkel dengan BPJS Kesehatan karena komplain yang saya sampaikan tidak dihiraukan.
33.
Saya
merasa
senang
dengan
karyawan mitra BPJS Kesehatan.
kesigapan
para
S
86
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
34.
Saya merasa gembira karena para karyawan mitra BPJS Kesehatan bekerja dengan cepat dalam melayani saya.
35.
Saya senang karena dokter mitra BPJS Kesehatan yang melayani saya datang tepat waktu.
36.
Alat-alat untuk memeriksa pasien lengkap dan memadai
37.
Menurut pengamatan saya, karyawan mitra BPJS Kesehatan tidak terampil
38.
BPJS Kesehatan memiliki reputasi yang baik di mata saya.
39.
Para
karyawan
mitra
BPJS
Kesehatan
BPJS
Kesehatan
BPJS
Kesehatan
berpenampilan menarik. 40.
Para
karyawan
mitra
berpenampilan seadanya. 41.
Para
karyawan
mitra
berpenampilan membosankan. 42.
Kebersihan di tempat fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sangat baik.
43.
Kebersihan di tempat fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tidak begitu diperhatikan.
44.
Ruang tunggu yang disediakan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tidak nyaman.
45.
Dokter mitra BPJS Kesehatan yang memeriksa saya memperlakukan saya seperti tidak mengenali saya.
S
87
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
46.
Saya dilayani sesuai antrian ketika menggunakan BPJS Kesehatan
47.
Saya kecewa karena dokter mitra BPJS Kesehatan yang melayani saya datang terlambat
48.
Saya dilayani belakangan padahal saya datang lebih dulu.
49.
Dokter mitra BPJS Kesehatan yang memeriksa saya memberikan diagnosis yang tepat.
50.
Saya kesulitan mengakses informasi mengenai BPJS Kesehatan.
51.
Ruang tunggu yang disediakan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan nyaman.
52.
Alat-alat untuk memeriksa pasien tidak lengkap dan tidak memadai.
53.
Sebagian besar karyawan mitra BPJS Kesehatan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengecek berkas yang dimiliki konsumen.
54.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan lambat dalam melayani konsumen.
55.
Karyawan mitra BPJS Kesehatan pernah salah memberikan informasi pada saya.
56.
Saya mudah mengakses informasi mengenai BPJS Kesehatan.
57.
Menurut pengamatan saya, karyawan mitra BPJS Kesehatan
memiliki
mengenai BPJS.
pengetahuan
yang
luas
S
88
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
58.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan menjawab
SS
S
89
TS
pertanyaan saya dengan tepat. 59.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan memberikan informasi kepada saya dengan tepat.
60.
Saya merasa jengkel karena keluhan saya tidak direspon dengan baik oleh pihak BPJS Kesehatan.
Harap periksa kembali jawaban Saudara pada skala A sebelum berpindah ke tes B, jangan sampai ada yang terlewat. Terima kasih
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
PETUNJUK PENGERJAAN TES B
1. Tes B terdiri dari 60 item pertanyaan benar/salah 2. Kerjakan item yang dianggap paling mudah terlebih dahulu 3. Kerjakan dengan memberi tanda ( ) pada kotak pilihan yang Saudara anggap paling benar. Contoh: No. 1.
PERTANYAAN
BENAR
Matahari terbit di sebelah timur.
SALAH
4. Apabila ingin mengganti jawaban, Saudara bisa memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang ingin Saudara ganti. Lalu, berilah tanda ( ) pada jawaban yang Saudara anggap benar. Contoh: No. 1.
PERTANYAAN Matahari terbit di sebelah timur.
BENAR
SALAH
5. Isilah setiap pertanyaan. Jangan sampai ada yang terlewat. Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
TES B No.
PERTANYAAN
1.
BPJS Kesehatan menyediakan layanan fisioterapi.
2.
Konsumen
BPJS
Kesehatan
BENAR
mendapatkan
transfusi darah gratis. 3.
Obat dari dokter keluarga atau puskesmas diberikan pada pasien BPJS Kesehatan untuk kebutuhan maksimal 30 hari.
4.
Penerima Bantuan Iuran (PBI) tidak diizinkan pindah kelas akomodasi.
5.
Biaya obat gratis jika menggunakan BPJS Kesehatan.
6.
Bila resep obat memiliki harga lebih mahal dari standar obat BPJS Kesehatan, konsumen BPJS Kesehatan tidak perlu membayar kekurangannya.
7.
Peserta BPJS Kesehatan non-PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan peserta PBI menerima perawatan yang sama
8.
Peserta BPJS Kesehatan yang pindah kelas akomodasi,
tidak
perlu
membayar
biaya
akomodasi. 9.
Pemeriksaan USG bagi ibu hamil ditanggung BPJS Kesehatan.
10.
Puskesmas, klinik, maupun dokter keluarga hanya bisa merujuk pasien BPJS Kesehatan ke dokter spesialis di Rumah Sakit untuk melakukan pemeriksaan.
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERTANYAAN
BENAR
11.
Dalam BPJS Kesehatan, pekerja penerima upah terdiri dari pegawai pemerintah yang mendapat upah dari pemerintah.
12.
Dalam BPJS Kesehatan, pekerja bukan penerima upah terdiri dari pegawai wiraswasta.
13.
Dalam BPJS Kesehatan, bukan pekerja terdiri dari penerima pensiun dan veteran.
14.
Dalam BPJS Kesehatan, pekerja penerima upah terdiri dari pegawai pemerintah dan pegawai non pemerintah.
15.
Pasien biasa yang sakit tapi kurang mampu langsung bisa menjadi anggota BPJS Kesehatan saat itu juga.
16.
Sistem
Jaminan
Sosial
Negara
merupakan
kepanjangan dari SJSN. 17.
JAMKESMAS merupakan Jaminan Kesehatan Masyarakat Nasional.
18.
JAMKESMAS merupakan perubahan nama dari ASKES.
19.
ASKES merupakan Asuransi Kesehatan.
20.
Konsumen BPJS Kesehatan mendapatkan alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi dan susu.
21.
ASKES
sekarang
berubah
nama
menjadi
JAMKESMAS. 22.
Dokter keluarga merupakan fasilitas kesehatan tingkat kedua dalam BPJS Kesehatan.
92
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERTANYAAN
23.
Peserta BPJS Kesehatan dapat memilih dokter spesialis sebagai dokter keluarganya.
24.
Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial merupakan kepanjangan dari BPJS.
25.
BPJS Kesehatan memiliki lebih banyak mitra rumah sakit daripada asuransi lainnya.
26.
Wiraswasta mengeluarkan uang pribadi untuk membayar premi.
27.
BPJS Kesehatan tidak menerima pelayanan gangguan kesehatan akibat kesengajaan menyakiti diri sendiri
28.
Pelayanan kesehatan karena wabah ataupun bencana alam tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
29.
Pelayanan kesehatan yang tidak sesuai prosedur tidak akan ditindaklanjuti oleh pihak BPJS Kesehatan.
30.
Sesaat setelah mendaftar menjadi anggota BPJS Kesehatan, kartu BPJS bisa langsung digunakan untuk berobat.
31.
BPJS Kesehatan terdiri dari peserta non-PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan peserta PBI.
32.
Dana peserta PBI didapat dari dana APBN dan APBD.
33.
Dana APBN akan digunakan untuk JAMKESDA.
BENAR
93
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERTANYAAN
34.
BPJS Kesehatan merupakan badan hukum yang dibentuk
untuk
BENAR
menyelenggarakan
program
jaminan kesehatan. 35.
Jaminan
Kesehatan
Nasional
merupakan
kepanjangan dari JKN. 36.
JKN merupakan salah satu program dari BPJS Kesehatan.
37.
Investor dan pemberi kerja merupakan peserta PBI.
38.
Premi merupakan uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai kewajiban dari peserta atas keikutsertaannya di asuransi.
39.
Dana APBD digunakan untuk JAMKESMAS.
40.
Peserta non-PBI terdiri dari pekerja penerima upah, pekerja penerima upah, dan bukan pekerja.
41.
Tanpa melalui dokter spesialis mata, dokter keluarga
dapat
memberikan
rekomendasi
kacamata bagi peserta BPJS Kesehatan. 42.
Baik BPJS Kesehatan maupun asuransi kesehatan lain mengharuskan medical check-up bagi seluruh konsumennya.
43.
BPJS Kesehatan memiliki layanan berjenjang, sedangkan asuransi kesehatan lain tidak.
44.
Pada keadaan darurat pasien BPJS Kesehatan dapat langsung menuju rumah sakit
yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tanpa memerlukan rujukan.
94
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERTANYAAN
BENAR
45.
BPJS Kesehatan tetap melayani konsumen yang tidak melakukan fasilitas kesehatan tingkat pertama.
46.
BPJS Kesehatan tidak bisa digunakan ketika konsumen sudah mendapatkan pelayanan yang dijamin oleh program jaminan atau asuransi lain.
47.
BPJS Kesehatan menerima pelayanan dengan tujuan estetika.
48.
BPJS Kesehatan melayani gangguan kesehatan karena alkohol dan narkoba.
49.
BPJS Kesehatan hanya dapat digunakan di Rumah Sakit yang menjadi mitra’nya saja, sedangkan asuransi lain bisa digunakan dimanapun.
50.
Peserta BPJS Kesehatan yang sedang sakit di luar kota bisa langsung menggunakan kepersertaannya untuk berobat di Rumah Sakit yang ada di luar kota, seperti yang asuransi lain lakukan.
51.
Pasien BPJS Kesehatan yang meninggal dengan fasilitas
BPJS
Kesehatan
akan
mendapat
pelayanan peraawatan jenasah termasuk mobil jenasah dan peti. 52.
Pelayanan
meratakan
gigi
(ortodonsi)
tidak
ditanggung BPJS Kesehatan. 53.
Iuran peserta Kesehatan dan Asuransi lain terbilang sama murahnya.
95
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERTANYAAN
BENAR
54.
Asuransi lain menerapkan perbedaan harga premi pada peserta laki-laki dan perempuan, tidak begitu dengan BPJS Kesehatan yang menerapkan harga yang sama.
55.
BPJS
Kesehatan
tidak
bisa
menanggung
pesertanya ke luar negeri, berbeda dengan asuransi lain yang kebanyakan bisa dipakai ke luar negeri. 56.
Asuransi
lain
memberikan
layanan
promotif
dan
manfaat
berupa
preventif
seperti
penyuluhan, imunisasi, dan keluarga berencana seperti yang diberikan BPJS Kesehatan. 57.
Pegawai BUMN, BUMD dan pegawai swasta merupakan peserta BPJS mandiri.
58.
Baik BPJS Kesehatan maupun auransi lain meyertakan
fasilitas
asuransi
jiwa
dalam
programnya. 59.
BPJS Kesehatan memiliki manfaat yang lebih lengkap daripada asuransi kesehatan yang lain karena menerima rawat jalan, optik, gigi, dan kehamilan.
60.
Asuransi
kesehatan
swasta
tidak
melayani
penyakit bawaan, sedangkan BPJS Kesehatan melayaninya. Harap periksa kembali jawaban Saudara pada skala B. Jangan sampai ada yang terlewat. Terima kasih
96
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Hasil Reliabilitas dan Seleksi Item
Hasil Reliabilitas Product Knowledge
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .638
60
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Item-Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
item_1
42.65
23.370
-.116
.646
item_2
42.58
23.318
-.131
.643
item_3
42.61
22.178
.375
.625
item_4
42.94
20.529
.523
.602
item_5
42.55
23.123
.000
.638
item_6
42.87
23.716
-.177
.657
item_7
43.29
23.480
-.129
.652
item_8
42.65
23.570
-.184
.649
item_9
43.19
22.428
.099
.637
item_10
42.55
23.123
.000
.638
item_11
43.19
23.295
-.087
.651
item_12
42.61
22.112
.404
.623
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item_13
43.19
23.761
-.185
.658
item_14
42.61
22.845
.090
.636
item_15
42.71
22.613
.104
.636
item_16
43.26
21.531
.322
.620
item_17
42.87
20.649
.520
.604
item_18
42.71
21.480
.434
.616
item_19
42.55
23.123
.000
.638
item_20
42.58
23.452
-.208
.645
item_21
42.68
21.759
.392
.620
item_22
43.00
20.667
.478
.605
item_23
42.77
21.514
.362
.618
item_24
42.55
23.123
.000
.638
item_25
43.42
23.118
-.034
.643
item_26
42.61
22.978
.034
.638
item_27
42.71
22.213
.218
.629
item_28
43.10
21.824
.221
.627
item_29
42.65
23.103
-.025
.642
item_30
42.81
21.561
.330
.620
item_31
42.58
23.052
.022
.638
item_32
42.71
22.013
.276
.625
item_33
42.81
20.828
.516
.606
item_34
42.55
23.123
.000
.638
item_35
42.55
23.123
.000
.638
item_36
42.68
23.092
-.026
.643
item_37
43.29
21.746
.284
.623
item_38
42.55
23.123
.000
.638
item_39
42.94
21.796
.234
.626
item_40
42.61
23.112
-.021
.641
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item_41
42.65
22.903
.045
.638
item_42
42.81
21.828
.264
.625
item_43
42.58
22.985
.061
.637
item_44
42.55
23.123
.000
.638
item_45
42.87
22.049
.190
.630
item_46
43.13
24.383
-.305
.668
item_47
42.65
22.170
.305
.626
item_48
42.65
22.237
.281
.627
item_49
43.19
23.695
-.171
.657
item_50
43.23
22.114
.175
.631
item_51
42.84
23.940
-.228
.660
item_52
42.68
21.892
.349
.622
item_53
42.94
20.662
.492
.605
item_54
43.00
22.000
.183
.630
item_55
42.77
23.181
-.058
.647
item_56
42.94
21.596
.279
.623
item_57
43.16
20.740
.474
.606
item_58
43.13
20.183
.596
.595
item_59
43.00
23.133
-.055
.649
item_60
42.90
24.357
-.306
.667
Reliabilitas Product Knowledge setelah seleksi item
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .833
25
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Item-Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
item_3
16.39
21.578
.338
.830
item_4
16.71
19.613
.585
.818
item_9
16.97
21.966
.049
.842
item_12
16.39
21.378
.427
.828
item_17
16.65
19.637
.609
.817
item_18
16.48
20.658
.479
.824
item_21
16.45
20.923
.445
.826
item_22
16.77
20.181
.438
.825
item_23
16.55
20.456
.465
.824
item_27
16.48
21.525
.219
.833
item_28
16.87
21.449
.154
.838
item_30
16.58
20.585
.407
.826
item_32
16.48
21.125
.338
.829
item_33
16.58
19.652
.653
.816
item_37
17.06
21.062
.285
.831
item_41
16.42
21.985
.124
.835
item_42
16.58
20.452
.442
.825
item_47
16.42
20.918
.516
.824
item_48
16.42
21.518
.293
.831
item_52
16.45
21.189
.357
.828
item_53
16.71
20.813
.303
.831
item_54
16.77
21.447
.154
.838
item_56
16.71
20.346
.411
.826
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item_57
16.94
20.196
.446
.825
item_58
16.90
19.624
.574
.819
Hasil Reliabilitas Kepuasan Konsumen
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .946
60
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Item-Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
item_1
172.77
292.914
.690
.944
item_2
172.65
296.437
.508
.945
item_3
172.90
300.024
.425
.945
item_4
173.00
297.400
.506
.945
Item_5
173.71
302.413
.227
.947
item_6
173.10
305.357
.149
.947
item_7
172.58
295.518
.522
.945
item_8
172.77
304.914
.282
.946
item_9
172.81
299.028
.733
.944
item_10
173.03
299.032
.370
.946
Item_11
173.58
314.118
-.205
.949
item_12
173.13
300.516
.409
.945
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item_13
172.68
301.692
.741
.945
item_14
173.00
296.600
.541
.945
item_15
172.58
300.452
.639
.945
item_16
172.74
299.531
.697
.944
item_17
173.29
295.613
.450
.945
item_18
173.39
296.112
.380
.946
item_19
172.61
296.978
.681
.944
item_20
172.74
303.131
.574
.945
item_21
172.58
302.052
.523
.945
item_22
172.77
300.381
.711
.945
item_23
172.52
301.725
.491
.945
item_24
172.52
296.458
.722
.944
item_25
172.71
300.346
.726
.945
item_26
172.84
299.206
.661
.945
item_27
173.48
315.658
-.255
.949
item_28
172.71
294.546
.578
.945
item_29
172.74
291.265
.689
.944
item_30
172.68
300.492
.537
.945
item_31
172.65
299.637
.557
.945
item_32
172.68
298.492
.661
.944
item_33
172.84
295.140
.802
.944
item_34
172.81
294.295
.795
.944
item_35
173.06
292.729
.642
.944
item_36
173.16
294.006
.487
.945
item_37
172.74
298.131
.587
.945
item_38
173.00
301.533
.394
.945
item_39
172.77
302.647
.428
.945
item_40
172.71
299.546
.547
.945
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item_41
172.61
300.845
.658
.945
item_42
172.94
325.329
-.656
.951
item_43
172.77
320.381
-.498
.950
item_44
172.61
301.378
.503
.945
item_45
172.77
294.714
.730
.944
item_46
172.71
302.613
.542
.945
item_47
173.00
288.400
.711
.944
item_48
172.48
301.458
.489
.945
item_49
172.74
295.531
.655
.944
item_50
172.68
298.826
.500
.945
item_51
172.81
301.828
.445
.945
item_52
172.68
294.626
.708
.944
item_53
172.84
292.340
.669
.944
item_54
172.81
294.895
.628
.944
item_55
173.06
295.329
.624
.944
item_56
172.81
298.028
.533
.945
item_57
172.97
299.766
.451
.945
item_58
172.84
299.073
.670
.944
item_59
172.81
298.228
.664
.944
item_60
172.71
293.746
.611
.944
Reliabilitas Kepuasan Konsumen setelah seleksi item
Reliability Statistics Cronbach's
N of
Alpha
Items
.963
50
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item-Total Statistics Scale Mean
Scale
Corrected
Cronbach's
if Item
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Deleted
Item Deleted
Correlation
Deleted
item_1
145.29
283.746
.715
.961
item_3
145.42
289.452
.515
.962
item_4
145.52
286.658
.599
.962
item_9
145.32
290.359
.732
.962
item_10
145.55
290.189
.376
.963
item_12
145.65
289.703
.512
.962
item_13
145.19
292.428
.794
.962
item_14
145.52
285.658
.645
.962
item_15
145.10
292.890
.555
.962
item_16
145.26
290.598
.715
.962
item_17
145.81
284.495
.538
.962
item_18
145.90
283.690
.500
.963
item_19
145.13
289.649
.605
.962
item_20
145.26
293.531
.654
.962
item_21
145.10
293.290
.525
.962
item_22
145.29
291.746
.705
.962
item_23
145.03
293.566
.454
.962
item_24
145.03
288.566
.678
.962
item_25
145.23
291.047
.775
.962
item_26
145.35
289.970
.698
.962
item_28
145.23
288.447
.474
.962
item_29
145.26
284.331
.622
.962
item_31
145.16
290.540
.581
.962
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
item_32
145.19
290.428
.622
.962
item_33
145.35
286.637
.795
.961
item_34
145.32
285.492
.806
.961
item_35
145.58
284.718
.618
.962
item_36
145.68
283.426
.555
.962
item_37
145.26
289.398
.590
.962
item_38
145.52
290.658
.508
.962
item_39
145.29
292.480
.523
.962
item_40
145.23
291.047
.536
.962
item_41
145.13
292.583
.622
.962
item_44
145.13
294.116
.408
.962
item_45
145.29
286.480
.710
.961
item_46
145.23
293.647
.561
.962
item_47
145.52
281.058
.667
.962
item_48
145.00
294.333
.387
.963
item_49
145.26
287.731
.613
.962
item_50
145.19
291.095
.453
.962
item_51
145.32
292.759
.466
.962
item_52
145.19
286.295
.694
.961
item_53
145.35
285.303
.604
.962
item_54
145.32
286.626
.612
.962
item_55
145.58
286.118
.651
.962
item_56
145.32
288.759
.562
.962
item_57
145.48
288.725
.568
.962
item_58
145.35
289.770
.711
.962
item_59
145.32
288.626
.722
.961
item_60
145.23
286.781
.543
.962
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Skala Final
SKALA PENELITIAN Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Melati Ayu Kusumaningdyah
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PENGANTAR Saya merupakan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011 dan sedang mengadakan penelitian untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana. Saya bermaksud meminta bantuan Saudara untuk meluangkan waktu sejenak mengisi kuesioner penelitian ini. Saya berharap Saudara mengisi kuesioner ini secara lengkap dan sesuai keadaan, perasaan, serta pikiran Saudara. Kesediaan Saudara berpartisispasi dalam penelitian ini sangat berguna bagi perkembangan banyak hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Data pribadi dan semua jawaban dalam penelitian ini akan terjamin kerahasiannya serta tidak akan berpindah pada pihak yang tidak bertanggungjawab. Data dan informasi yang saya dapatkan dari skala ini akan dilaporkan dalam bentuk perhitungan statistik dan kesimpulan dalam bentuk skripsi atau karya ilmiah tanpa mengungkap identitas Saudara. Demikian harapan saya. Atas kesediaan, bantuan, dan kerja sama yang telah diberikan, saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, 19 Oktober 2015 Peneliti
Melati Ayu Kusumaningdyah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
LEMBAR KESANGGUPAN
Dengan ini, saya telah membaca informasi terkait penelitian yang dilakukan Sdri. Melati Ayu Kusumaningdyah dan saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya berpartisipasi secara suka rela dan tanpa paksaan atauu tekanan dari pihak tertentu. Dalam penelitian ini, terdapat sebuah kuesioner yang terdiri dari: C. Skala Penelitian D. Tes Pengetahuan mengenai BPJS Kesehatan Semua jawaban yang saya berikan dalam skala penelitian dan tes pengetahuan mengenai BPJS Kesehatan merupakan jawaban yang jujur dan murni berasal dari diri saya yang sesungguhnya, dan bukan berdasarkan apa yang baik dan buruk di masyarakat. Saya juga mengijinkan peneliti untuk menggunakan jawaban-jawaban yang saya berikan untuk kepentingan peneliti ini.
Menyetujui,
________________ (Paraf Tanpa Nama)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Identitas Inisial
:
Usia
:
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu) Berapa kali berobat menggunakan BPJS Kesehatan : ……. Kali Peserta BPJS : JAMKESMAS/ASKES/Mandiri (coret yang tidak perlu)
Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa banyak konsumen BPJS Kesehatan yang berinteraksi atau berhubungan langsung dengan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS seperti karyawan di rumah sakit, balai pengobatan, puskesmas dan juga dokter keluarga. Konsumen BPJS Kesehatan seringkali menyebut karyawan maupun dokter pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS sebagai karyawan BPJS Kesehatan, padahal mereka adalah mitra BPJS Kesehatan. Ketidaktepatan tersebut menyebabkan multitafsir atau salah paham yang dapat menyebabkan data dari responden penelitian nantinya menjadi tidak dapat digunakan. Dalam penelitian ini peneliti hendak mengikutsertakan responden, yaitu Saudara-saudara sekalian yang menjadi peserta atau konsumen BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, pertama-tama peneliti menjabarkan terlebih dahulu perbedaan karyawan BPJS Kesehatan dan karyawan pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama sama dengan BPJS untuk menghindari salah paham yang dapat terjadi. Karyawan BPJS Kesehatan atau pegawai BPJS Kesehatan merupakan orang-orang yang bekerja di kantor BPJS Kesehatan dan melayani konsumen dalam pendaftaran peserta baru BPJS Kesehatan, pengajuan klaim, menerima keluhan, kritik, dan saran mengenai BPJS Kesehatan. Fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS terdiri dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas dan dokter keluarga. Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjutan (FKTRL) seperti rumah sakit dan balai kesehatan. Kedua fasilitas kesehatan tersebut beserta karyawan dan dokter yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
bekerja disana untuk melayani konsumen BPJS Kesehatan merupakan mitra BPJS Kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PETUNJUK PENGERJAAN SKALA A
6. Skala penelitian ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu skala A yang terdiri dari 60 item dan tes B yang juga terdiri dari 60 item. Khusus tes B, petunjuk pengerjaan akan diberikan setelah skala A selesai dikerjakan. 7. Bacalah pernyataan pada lembar berikut dan jawablah sesuai dengan keadaan diri Saudara. Pada skala A tidak ada jawaban benar atau salah karena jawaban setiap pernyataan mencerminkan diri Saudara sendiri. 8. Nyatakan sikap atau tanggapan Saudara dengan memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia dengan memberi tanda ( ) pada kotak pilihan yang Saudara anggap paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada diri Saudara. Contoh : No.
PERNYATAAN
1.
Saya akan membantu teman
SS
S
TS
STS
saya dengan senang hati.
9. Apabila ingin mengganti jawaban, Saudara bisa memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang ingin Saudara ganti. Lalu, berilah tanda ( ) pada jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan atau kondisi Saudara. Contoh : No.
PERNYATAAN
1.
Saya akan membantu teman
SS
S
TS
STS
saya dengan senang hati.
10. Isilah setiap pernyataan. Jangan sampai ada yang terlewat. Keterangan: SS : Sangat Setuju
TS
S : Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju Selamat Mengerjakan
: Tidak Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
SKALA A No.
PERNYATAAN
SS
1.
Reputasi atau nama baik BPJS Kesehatan kurang begitu baik di mata saya.
2.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan memberi bantuan setiap waktu.
3.
Saya
gembira
karena
karyawan
mitra
BPJS
Kesehatan selalu tersenyum setiap waktu. 4.
BPJS
Kesehatan
lamban
dalam
menanggapi
komplain yang saya sampaikan. 5.
Saya percaya BPJS Kesehatan dapat bersaing dengan lembaga asuransi lain.
6.
Saya rasa BPJS Kesehatan tidak mampu bersaing dengan lembaga asuransi lain.
7.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan menjalin komunikasi yang baik dengan saya.
8.
Saya merasa diperhatikan karena para karyawan mitra BPJS Kesehatan mengingat saya sebagai pasien meskipun saya pasien BPJS Kesehatan.
9.
Sesuai dengan apa yang saya alami, karyawan mitra BPJS Kesehatan memiliki komunikasi yang buruk terhadap saya.
10.
Saya merasa diacuhkan karyawan mitra BPJS Kesehatan.
11.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan menanyakan perkembangan kesehatan saya.
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
12.
Saya merasa diperhatikan oleh layanan yang diberikan BPJS Kesehatan karena dokter yang memeriksa
saya
mengingat
keluhan
saya
sebelumnya. 13.
Saya merasa kecewa karena karyawan mitra BPJS Kesehatan mengacuhkan saya.
14.
Keluhan saya tidak didengar dengan baik oleh karyawan mitra BPJS Kesehatan.
15.
Alat-alat yang digunakan dokter mitra BPJS Kesehatan kurang steril/layak.
16.
Saya merasa senang karena karyawan mitra BPJS Kesehatan mau mendengarkan keluhan yang saya sampaikan.
17.
Para
karyawan
mitra
BPJS
Kesehatan
berpenampilan rapi dan sopan. 18.
Alat-alat untuk memeriksa pasien terlihat bersih dan steril.
19.
Menurut pengamatan saya, karyawan mitra BPJS Kesehatan terampil.
20.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan tidak menguasai pengetahuan mengenai BPJS Kesehatan
21.
Dokter mitra BPJS Kesehatan yang memeriksa saya pernah salah mendiagnosis penyakit saya sehingga saya memerlukan waktu lama untuk sembuh.
22.
Saya perlu berkali-kali berobat karena obat yang diberikan BPJS Kesehatan tidak membuat saya merasa lebih baik.
S
113
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
23.
Komplain yang saya sampaikan kepada BPJS Kesehatan langsung ditanggapi.
24.
Saya merasa jengkel dengan BPJS Kesehatan karena komplain yang saya sampaikan tidak dihiraukan.
25.
Saya merasa senang dengan kesigapan para karyawan mitra BPJS Kesehatan.
26.
Saya merasa gembira karena para karyawan mitra BPJS Kesehatan bekerja dengan cepat dalam melayani saya.
27.
Saya senang karena dokter mitra BPJS Kesehatan yang melayani saya datang tepat waktu.
28.
Alat-alat untuk memeriksa pasien lengkap dan memadai
29.
Menurut pengamatan saya, karyawan mitra BPJS Kesehatan tidak terampil
30.
BPJS Kesehatan memiliki reputasi yang baik di mata saya.
31.
Para
karyawan
mitra
BPJS
Kesehatan
BPJS
Kesehatan
BPJS
Kesehatan
berpenampilan menarik. 32.
Para
karyawan
mitra
berpenampilan seadanya. 33.
Para
karyawan
mitra
berpenampilan membosankan. 34.
Ruang tunggu yang disediakan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan tidak nyaman.
S
114
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
SS
35.
Dokter mitra BPJS Kesehatan yang memeriksa saya memperlakukan saya seperti tidak mengenali saya.
36.
Saya dilayani sesuai antrian ketika menggunakan BPJS Kesehatan
37.
Saya kecewa karena dokter mitra BPJS Kesehatan yang melayani saya datang terlambat
38.
Saya dilayani belakangan padahal saya datang lebih dulu.
39.
Dokter mitra BPJS Kesehatan yang memeriksa saya memberikan diagnosis yang tepat.
40.
Saya kesulitan mengakses informasi mengenai BPJS Kesehatan.
41.
Ruang tunggu yang disediakan fasilitas kesehatan yang
bekerjasama
dengan
BPJS
Kesehatan
nyaman. 42.
Alat-alat untuk memeriksa pasien tidak lengkap dan tidak memadai.
43.
Sebagian besar karyawan mitra BPJS Kesehatan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengecek berkas yang dimiliki konsumen.
44.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan lambat dalam melayani konsumen.
45.
Karyawan mitra BPJS Kesehatan pernah salah memberikan informasi pada saya.
46.
Saya mudah mengakses informasi mengenai BPJS Kesehatan.
S
115
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERNYATAAN
47.
Menurut pengamatan saya, karyawan mitra BPJS Kesehatan
memiliki
pengetahuan
SS
yang
S
116
TS
luas
mengenai BPJS. 48.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan menjawab pertanyaan saya dengan tepat.
49.
Para karyawan mitra BPJS Kesehatan memberikan informasi kepada saya dengan tepat.
50.
Saya merasa jengkel karena keluhan saya tidak direspon dengan baik oleh pihak BPJS Kesehatan.
Harap periksa kembali jawaban Saudara pada skala A sebelum berpindah ke tes B, jangan sampai ada yang terlewat. Terima kasih
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PETUNJUK PENGERJAAN TES B
1. Tes B terdiri dari 25 item pertanyaan benar/salah 2. Kerjakan item yang dianggap paling mudah terlebih dahulu 3. Kerjakan dengan memberi tanda ( ) pada kotak pilihan yang Saudara anggap paling benar. Contoh: No. 1.
PERTANYAAN
BENAR
Matahari terbit di sebelah timur.
SALAH
4. Apabila ingin mengganti jawaban, Saudara bisa memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang ingin Saudara ganti. Lalu, berilah tanda ( ) pada jawaban yang Saudara anggap benar. Contoh: No. 1.
PERTANYAAN Matahari terbit di sebelah timur.
BENAR
SALAH
5. Isilah setiap pertanyaan. Jangan sampai ada yang terlewat.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
TES B No.
PERTANYAAN
BENAR
1.
Obat dari dokter keluarga atau puskesmas diberikan pada pasien BPJS Kesehatan untuk kebutuhan maksimal 30 hari.
2.
Penerima Bantuan Iuran (PBI) tidak diizinkan pindah kelas akomodasi.
3.
Peserta BPJS Kesehatan yang hamil mendapatkan pelayanan USG.
4.
Dalam BPJS Kesehatan, pekerja bukan penerima upah terdiri dari pegawai wiraswasta.
5.
JAMKESMAS merupakan Jaminan Kesehatan Masyarakat Nasional.
6.
JAMKESMAS merupakan perubahan nama dari ASKES.
7.
ASKES
sekarang
berubah
nama
menjadi
JAMKESMAS. 8.
Dokter keluarga merupakan fasilitas kesehatan tingkat kedua dalam BPJS Kesehatan.
9.
Peserta BPJS Kesehatan dapat memilih dokter spesialis sebagai dokter keluarganya.
10.
Peserta BPJS Kesehatan yang jatuh sakit karena bunuh diri, biaya pengobatannya tidak ditanggung pihak BPJS
11.
Peserta BPJS Kesehatan yang jatuh sakit karena bencana alam atau terkena wabah, biaya pengobatannya tidak ditanggung pihak BPJS
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
PERTANYAAN
BENAR
12.
Sesaat setelah mendaftar menjadi anggota BPJS Kesehatan, kartu BPJS bisa langsung digunakan untuk berobat.
13.
Dana peserta PBI didapat dari dana APBN dan APBD.
14.
Dana APBN akan digunakan untuk JAMKESDA.
15.
Investor dan pemberi kerja merupakan peserta PBI.
16.
Peserta BPJS Kesehatan yang membutuhkan kacamata
bisa
mendapatkannya
melalui
rekomendasi dokter keluarga maupun puskesmas. 17.
Baik BPJS Kesehatan maupun asuransi kesehatan lain mengharuskan medical check-up bagi seluruh konsumennya.
18.
BPJS Kesehatan menerima pelayanan dengan tujuan estetika.
19.
Peserta BPJS Kesehatan yang jatuh sakit karena mengkonsumsi alkohol dan narkoba, biaya pengobatannya tidak ditanggung pihak BPJS
20.
Pelayanan
meratakan
gigi
(ortodonsi)
tidak
ditanggung BPJS Kesehatan. 21.
Iuran peserta Kesehatan dan Asuransi lain terbilang sama murahnya.
22.
Asuransi lain menerapkan perbedaan harga premi pada peserta laki-laki dan perempuan, tidak begitu dengan BPJS Kesehatan yang menerapkan harga yang sama.
119
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 23.
PERTANYAAN Asuransi
lain
memberikan
layanan
promotif
dan
BENAR
manfaat
berupa
preventif
seperti
penyuluhan, imunisasi, dan keluarga berencana seperti yang diberikan BPJS Kesehatan. 24.
Pegawai BUMN, BUMD dan pegawai swasta merupakan peserta BPJS mandiri.
25.
Baik BPJS Kesehatan maupun auransi lain meyertakan
fasilitas
asuransi
jiwa
dalam
programnya.
Harap periksa kembali jawaban Saudara pada skala B. Jangan sampai ada yang terlewat. Terima kasih
120
SALAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 4 Statistik Deskriptif
Product Knowledge N
Valid
Kepuasan Konsumen
117
117
0
0
14.09
155.34
Minimum
3
117
Maximum
25
196
Missing Mean
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Lampiran 5 Hasil Uji Beda Mean (Uji T)
Uji Beda Mean Tes Product Knowledge One-Sample Statistics Mean Std. Deviation
N PK
117
14.09
Std. Error Mean
4.483
.414
One-Sample Test Test Value = 13 t
df
Sig. (2tailed)
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower
PK
2.619
116
.010
1.085
.26
Upper 1.91
Uji Beda Mean Skala Kepuasan Konsumen One-Sample Statistics N
TotalKK
117
Mean
155.34
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
15.272
1.412
One-Sample Test Test Value = 125 t
df
Sig. (2-
Mean
95% Confidence Interval of
tailed)
Difference
the Difference Lower
TotalKK
21.490
116
.000
30.342
27.55
Upper 33.14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
PK
.096
117
.010
.977
117
.038
TotalKK
.159
117
.000
.956
117
.001
a. Lilliefors Significance Correction
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran 7 Hasil Uji Linearitas
KK*PK Between Groups Deviation
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
from
Within
Linearity
Groups
(Combined)
Linearity
6711.123
2716.417
20
1
19
96
335.556
2716.417
210.248
211.929
1.583
12.818
.992
.073
.001
.477
Total
3994.705 20345.202 27056.325 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Korelasi Kepuasan konsumen * Product knowledge
Correlations KK 1.000
-.320**
.
.000
117
117
-.320**
1.000
Sig. (2-tailed)
.000
.
N
117
117
Correlation Coefficient KK
Sig. (2-tailed) N
Spearman's rho Correlation Coefficient PK
PK
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
125