PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Kasus Di Dusun Grajegan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
Oleh : Ani Gunarmi 052214172
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Kasus Di Dusun Grajegan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma
Oleh : Ani Gunarmi 052214172
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Skripsi
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Kasus Di Dusun Grajegan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Dipersiapkan dan Ditulis oleh: Ani Gunarmi NIM: 052214172
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya kerena Allah adalah Khasyah, menuntutnya adalah Ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian. (Muadz bin Jabal Radhiyyallahu Anhu) Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber ilmu, menyediakan waktu untuk tertawa kera tertawa itu musiknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir karena berfikir itu dasar kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kesuksesan, menyediakan waktu untuk bercanda karena bercanda itu akan membuat selalu muda, menyediakan waktu untuk beribadah karena beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa. (Albert Eintein) Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu menjaga engkau dan engkau bisa menjaga harta. Ilmu itu menghukum dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tetapi ilmu bertambah apa bila dibelanjakan. (Sayidina Ali bin Abi Thalib) iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
¾
Yang Maha Besar Allah SWT
¾
Ayahku Prapto Sudarmo dan Ibuku Parjilah yang aku hormati
¾
Kakakku Furi Gunardi dan Suamiku Ardiyanto tercinta
¾
Satyatma Andi Bagaskara yang ku banggakan
¾
Sahabat dan teman-temanku
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Oktober 2011 Penulis
Ani Gunarmi vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ani Gunarmi NIM : 052214172 Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Orientasi Kewirausahaan Sosial Perangkat Desa Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat”. Studi kasus di Dusun Grajengan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk penyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Oktober 2011 Yang menyatakan
(Ani Gunarmi)
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PERANGKAT DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Studi Kasus di Dusun Grajegan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Ani Gunarmi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam perspektif anggota masyarakat, 2) Menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat, 3) Menjelaskan hubungan antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini merupakan studi kasus di Dusun Grajegan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara kepada responden. Sampel sebanyak 93 responden. Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Uji validitas menggunakan Teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data untuk mengetahui karakteristk responden menggunakan teknik Presentase, sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan korelasi sederhana. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kewirausahaan sosial perangkat desa termasuk dalam kuadran pertama sebab didorong oleh misi sosial tetapi tidak berorientasi pada keuntungan sebab apa yang dilakukan hanya untuk mensejahterakan masyarakat, masyarakat Dusun Grajegan termasuk masyarakat yang kurang sejahtera, tidak ada hubungan signifikan antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT
SOCIAL ENTREPRENEUR ORIENTATION OF CHIEF OF HAMLET AND SOCIAL WELFARE A Case Study at Grajegan, Margokaton, Seyegan, Sleman, Yogyakarta Ani Gunarmi Sanata Dharma University Yogyakarta 2011 The purpose of this study are to: 1) Describe the social entrepreneurship orientation of chief of hamlet in the perspective of the community members, 2) Describe the level of community welfare, 3) Explain the relationship between the social entrepreneurship orientation and community welfare. This study is a case study at Grajegan, Margokaton, Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Data collection is done by distributing questionnaires and interviewing 93 respondents. The sampling technique used is purposive sampling technique. The validity test used is Pearson’s Technical Product Moment Correlation. The reliability test used is Cronbach’s Alpha formula. Data analysis techniques to describe the characteristics of respondents is percentage, while for hypothesis testing we used simple correlation. The result shows that social entrepreneurship orientation of chief of hamlet is included in the quadrant first because driven by the social mission of but it not oriented on profit because what is done only for the community welfare , as the society of Grajegan can be said to be lessprosperous However, there is no significant relationship between social entrepreneurship orientation of the village and the sosial welfare.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul “ Orientasi Kewirausahaan Sosial Perangkat Desa Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat”. Studi kasus di Dusun Grajengan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin memberikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini, yaitu: 1.
Bapak Dr.Ir. P. Wiryono P,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2.
Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3.
Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E.,M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma, serta selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.
Bapak A. Budisusila, SE.,M.Soc.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta masukan dan kritikan yang sangat berharga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5.
Bapak atau Ibu selaku Dosen Tamu ujian sarjana saya yang berlangsung tanggal..... 2011 menjadi tanggal yang paling bersejarah dalam hidup saya.
6.
Segenap Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.
7.
Bapak Slamet selaku Kepala Dukuh Dusun Grajengan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan informasi kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Seluruh responden Masyarakat Dusun Grajengan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner dan menjawab pertanyaan penulis guna melengkapi data yang penilis butuhkan.
9.
Ayah dan Ibu tercinta yang dengan sabar dan penuh cinta mendidik, membimbing dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang yang telah menjadi sumber kekuatan dan semangat dalam setiap langkahku.
10.
Kakakku Furi Gunardi tercinta
terimakasih buat doa, semangat, dan
dukungannya. 11.
Ardiyanto tercinta terimakasih buat cinta kasih sayangnya yang selalu sabar menghadapi ketidak dewasaanku
12.
Satyatma Andi Bagaskara tersayang cepat besar dan jadilah anak yang baik.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13.
Keluarga besarku di Yogyakarta terimakasih atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
14.
My best friends Dian, Nanda, Agus, Anna, Windi, dan Dori makasih atas doa, semangat, dan makasih atas persahabat yang selama ini terjalin.
15.
Teman- teman MPT angkatan 05 terimakasih atas kerjasamanya, kebersamaan yang penuh canda tawa......., ayo semangat moga sukses.
16.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu- persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi rekan- rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, 31 Oktober 2011 Penulis
Ani Gunarmi
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iii HALAMAN MOTTO......................................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................................v HALAMAN PERNYATAAN.........................................................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………….vii ABSTRAK.....................................................................................................................viii ABSTRACT…………………………………………………………………………….ix KATA PENGANTAR.......................................................................................................x DAFTAR ISI..................................................................................................................xiii DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xviii DAFTAR TABEL..........................................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A. Latar Belakang...............................................................................................1 B. Rumusan Masala.............................................................................................7 C. Pembatasan Masalah.......................................................................................7 D. Tujuan Penelitian.............................................................................................8 E. ManfaatPenelitian............................................................................................8
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................9 I. MEMAHAMI WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHA..............................9 1. Pengertian Wirausaha dan Kewirausahaa....................................................9 2. Perbedaan Kewirausahaan Bisnis dan Kewirausahaan Sosial....................10 3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial.....................................11 4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial............13 i. Karakteristik wirausahawan sosial.................................................13 ii. Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen.............................14 iii. Kompetensi kewirausahaan sosial..............................................14 1. Managerial skill...................................................................14 2. Conceptual skill...................................................................15 3. Human skill.........................................................................15 4. Decision making skill..........................................................15 5. Time managerial skill..........................................................16 6. Technical skill.....................................................................16 II.
KUADRAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL........................................17 Kuadran pertama......................................................................................17 Kuadran kedua.........................................................................................17 Kuadran ketiga.........................................................................................18 Kuadran keempat.....................................................................................18
III. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.................................................19 1. Peran Kewirausahaan Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat.......21
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IV. SEKILAS TENTANG PERANGKAT DESA.........................................23 1. Pemilihan kepala desa menurut UU No 32/2004...................................24 2. Struktur perangkat desa..........................................................................27 V. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN........................................34 VII. HIPOTESIS...............................................................................................34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................................35 A. Jenis Penelitian..............................................................................................35 B. Subyek dan objek Penelitian.........................................................................35 C. Waktu dan Lokasi ........................................................................................35 D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasiona................................................36 (1). Orientasi kewirausahaan sosial........................................................36 (2). Kesejahteraan masyarakat.................................................................36 (3). Definisi Operasional.........................................................................37 E. Pengukuran Variabel.....................................................................................39 F. Populasi dan Sampel......................................................................................39 G. Teknik dan Pengambilan Sampel...................................................................40 H. Sumber Data...................................................................................................41 I. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................41 J. Teknik Pengujian Instrumen...........................................................................42 1. Uji validitas.........................................................................................42 2. Uji reliabilitas.....................................................................................43
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
K. Teknik Analisis Data......................................................................................43 1. Analisis korelasi pearson product moment dan Korelasi Sederhana..........................................................................................43 a. Uji t................................................................................................44
BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN.....................................................................46 I. Gambaran umum wilayah penelitian.............................................................46 1. Gambaran wilayah penelitian dalam konteks kabupatan....................46 2. Gambaran wilayah penelitian dalam konteks desa.............................47 A. Visi dan misi desa Margokaton................................................47 B. Atministratif............................................................................47 C. Geografis..................................................................................48 D. Demografis...............................................................................49 E. Profil masyarakat Margokaton..................................................49 1. Pendidikan.............................................................49 2. Kesehatan...............................................................50 3. Mata pencaharian menurut sektor..........................50 II. Alasan Penelitian.........................................................................................53
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................................................54 A.Pengujian Instrumen Penelitian................................................................54 1. Uji validitas...............................................................................55 2. Uji reliabilitas............................................................................56 B. Analisis Deskriptif...................................................................................57 C. Uji Hipotesis............................................................................................64 D. Pembahasan.............................................................................................67
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................67 A.
Kesimpulan.............................................................................................67
B.
Saran.......................................................................................................68
C.
Keterbatasan...........................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................70 LAMPIRAN..........................................................................................................
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR
Halaman 2.1
Struktur Perangkat Desa...................................................................................27
2.2
Kerangka Konseptual........................................................................................34
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman V.1
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian.............................................................55
V.2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.........................................................56
V.3
Analisis Deskriptif...............................................................................................57
V.4
Data Responden Berdasarkan Usia.....................................................................58
V.5
Data Responden Bedasarkan Jenis Kelamin.......................................................59
V.6
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir...........................................60
V.7
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan............................................................61
V.8
Data Responden Berdasarkan Kategori Sosial non Sosial.................................62
V.9
Data Responden Berdasarkan Kategori Sejahtera non Sejahtera.......................63
V.10
Data Responden Berdasarkan Kriteria Sejahtera dan Sosial...............................64
V.11
Uji Hipotesis 1.....................................................................................................65
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
Lampiran 3
Print out hasil olah data Kuesioner Penelitian
Lampiran 4
Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5
Klasifikasi responden
Lampiran 6
Uji Hipotesis
Lampiran 7
Tabel- Tabel
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Saat ini penduduk usia muda pengangguran jumlahnya besar karena
pertumbuhan ekonomi suatu negara yang rendah atau pun karena krisis ekonomi yang berkepanjangan serta perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja diseluruh sektor tidak sebanding dengan jumlah kelulusan atau penawaran tenaga kerja baru yang dihasilkan disegala level pendidikan sehingga tidak mampu menampung antara pertambahan tenaga kerja baru dengan ketersediaan lapangan kerja baru. British Council mengungkapkan dari 105 juta penduduk Indonesia berumur 14- 34 tahun, sebanyak 60 juta orang diserap dunia kerja, 9 juta orang masih menyelesaikan pendidikan, dan 20 juta orang tidak memiliki pekerjaan. Perlahan tetapi pasti, angka kemiskinan di Negeri ini mengalami penurunan. Data BPS tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Negeri ini tinggal 32,53 juta jiwa atau 14,15%. Penduduk miskin di Daerah pedesaan berkurang 1,57 juta jiwa, sedangkan di Perkotaan jumlah penduduk miskin berkurang 860 ribu jiwa. Sebagian besar atau 63,38% penduduk miskin berada di Pedesaan (Wartawan Bisnis Indonesia, Kamis, 19/03/2009). Kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang disebabkan oleh terbatasnya modal yang dimiliki, rendahnya pengetahuan dan keterampilan, rendahnya produktivitas, rendahnya pendapatan, dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan. Rendahnya pendapatan penduduk miskin mengakibatkan rendahnya pendidikan dan kesehatan sehingga mempengaruhi produktivitas dan meningkatkan beban ketergantungan bagi masyarakat. Penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan mencakup mereka yang berpendapatan 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
sangat rendah, tidak berpendapatan tetap atau tidak berpendapatan sama sekali. Oleh sebab itu, Pemerintah bertanggung jawab untuk menggerakkan semua sumber daya di dalam negeri untuk menciptakan kemakmuran sosial yang berkeadilan, seperti yang dirumuskan di dalam Pembukaan UUD 1945. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Alinea 4 Pembukaan UUD 1945) Pemerintah Indonesia secara terstruktur dari pusat hingga daerah menerima mandat untuk memajukan kesejahteraan umum. Presiden harus menjadikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia menjadi sasaran. Gubernur harus memikirkan kesejahteraan masyarakat di tingkat Propinsi. Camat harus mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat di tingkat Kecamatan, Kepala Desa/Lurah mengemban amanat untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dalam lingkup yang paling kecil dalam struktur pemerintahan melalui kerjasama dengan kepala dusun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Peran- peran yang harus dimainkan oleh pemerintah sebagai pengemban tugas memajukan kesejahteraan masyarakat lebih spesifik diatur dalam Pasal Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 33 ayat 3: Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat. Indonesia memiliki banyak wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang dalam hal ini memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi, karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar Ekonomi Nasional. Wilayah ini kaya akan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis. Letak Indonesia yang strategis yakni antara lautan Pasifik dan lautan Hindia yang merupakan kawasan yang paling dinamis arus percaturan politik, pertahanan, dan keamanan dunia. Potensi bahari nusantara khususnya perikanan laut sangat melimpah sehingga dapat diharapkan menjadi sektor unggulan perekonomian nasional. Pemanfaatan potensi perikanan laut secara optimal dan lestari tersebut merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan pengusaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan negara yang mengarah pada kesejahteraan rakyat. Pasal 27 ayat 2: menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, Pasal 34: Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara. Negara, dalam hal ini pemerintah, bertanggung jawab untuk memelihara mereka fakir miskin dan anak terlantar. Jaring Pengaman Sosial, Jaminan Kesehatan Masyarakat, PNPM Mandiri, Raskin dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh inisiatif pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Keberhasilan dalam pertanian juga telah memberikan sumbangan besar kepada stabilitas harga pangan yang pada gilirannya memberikan sumbangan pada upaya menekan laju inflasi dan memantapkan stabilitas ekonomi. Kebijaksanaan swasembada beras memberikan jaminan ketersediaan pangan yang mencukupi kebutuhan penduduk, sekaligus membantu mengentaskan penduduk dari kemiskinan. Keberhasilan sektor pertanian telah memberikan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan bagi sebagian besar masyarakat pedesaan yang mempunyai sumber penghasilan dari pertanian. Pembangunan industri yang pesat khususnya dalam bidang tekstil telah berhasil meningkatkan tersedianya sandang sehingga kebutuhan sandang bagi rakyat terpenuhi. Berbagai industri yang menunjang pertanian seperti industri pupuk dan alat- alat pertanian telah mendukung pembangunan pertanian, demikian pula industri pengolahan hasil-hasil pertanian. Dengan demikian, keterkaitan pembangunan industri dan pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan perumahan, khususnya bagi golongan penduduk berpendapatan rendah juga diberi perhatian, baik di perkotaan maupun di perdesaan. Pembangunan rumah layak dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat luas meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Di kota-kota dan sekitarnya dibangun tipe perumahan, yaitu rumah susun. (rusun), rumah sederhana (RS), dan rumah sangat sederhana (RSS). Dalam sumpah pelantikan kepala desa dinyatakan bahwa kepala desa berjanji akan berusaha sekuat tenaga membantu memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan masyarakat desa pada khususnya, akan setia kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa). Dengan demikian, inisiatif peningkatan kesejahteraan sebuah komunitas/desa terletak ditangan aparat desa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Tidaklah salah apabila kita menyatakan kesanggupan memajukan kesejahteraan umum
merupakan
syarat
mutlak
untuk
dapat
menjabat
sebagai
kepala
desa/perangkat desa. Pidato-pidato pada saat kampanye pemilihan kepala desa harus dibuktikan di lapangan. Jika dana BLT yang menjadi kebijakan pemerintah terusmenerus dijalankan dalam rangka pengentasan kemiskinan, hal ini justru hanya akan menjadi proses pembodohan dan akan mendorong kemalasan bagi para penerima BLT. Pemberian dana BLT hanya mendorong sikap konsumtif dan memanjakan masyarakat. Alangkah baik dan bermartabatnya jika dana kompensasi BBM dalam bentuk BLT digunakan untuk pengembangan ekonomi produktif melalui pemberian kursus- kursus keterampilan berwirausaha demi peningkatan kesejahteraan kehidupan keluarga miskin. Rendahnya kesempatan kerja yang tercipta dari setiap 1 persen pertumbuhan ini tidak dapat dilepaskan dari relatif rendahnya pertumbuhan ekonomi indonesia, meskipun pertumbuhan produktivitas per pekerja tidak banyak berubah. Selama ekonomi hanya mampu tumbuh 5% per tahun, akan sangat sulit mengharapkan terciptanya kesempatan kerja yang lebih besar. Jadi hanya dengan berwirausaha kesempatan kerja dapat diciptakan (Leonardus Saiman, 2009:31). Wirausaha sosial adalah individu dengan solusi inovatif kepada masyarakat dengan lebih menekankan pada kepentingan sosial. Mereka memiliki ambisi dan ketekunan untuk menangani masalah sosial utama dan menawarkan ide-ide baru untuk perubahan dalam sekala besar (Drucker, 1959). Kewirusahaan sosial merupakan solusi alternatif yang kreatif karena tidak hanya berorientasi pada keuntungan belaka akan tetapi juga kesejahteraan masyarakat. Melalui kewirausahaan sosial, masalah ekonomi Indonesia dapat sedikit teratasi. Karena dengan ini, masyarakat akan terlibat langsung dalam menjadi pelaku bisnis dan keuntungannya akan dikembalikan lagi ke masyarakat untuk dikembangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Tujuan jangka panjangnya, kewirausahaan sosial dapat membantu masyarakat menjadi lebih mandiri dalam hal finansial dan tidak selalu menggantungkan pada kebijakan pemerintah yang cenderung hanya sebagai pemanis buatan, seperti subsidi dan bantuan langsung tunai. Pemerintah harus memiliki jiwa sosial yang bisa menawarkan ide-ide baru kepada masyarakat, karena pemerintah memiliki sumber daya yang bisa dipergunakan oleh masyarakat sebesar- besarnya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, aparat pemerintah dapat digolongkan sebagai wirausaha sosial. Boorstein lebih jauh mengidentifikasi 6 karakteristik wirausaha sosial: 1.
Mereka bersedia untuk mengoreksi diri (They are willing to self-correct). Terbuka pada pendekatan-pendekatan lain yang mungkin dapat digunakan untuk mencapai tujuan.
2.
Mereka bersedia untuk saling percaya (They are willing to share credit). Rasa saling percaya akan menjadi ikatan bagi anggota komunitas.
3.
Mereka bersedia meninggalkan struktur yang sudah ada sehingga mendorong mereka untuk berinovasi menemukan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu
4.
Mereka bersedia melewati batas-batas keilmuan. Misalnya mengumpulkan gagasan, pengalaman dan sumber daya dari berbagai sumber.
5.
Mereka bersedia bekerja diam-diam (work quietly). Mereka berkomitmen untuk
mencapai
tujuan/misi
tertentu
daripada
mencari
ketenaran/popularitas. 6.
Mereka memiliki motivasi etis yang kuat. Mereka memperhatikan aspek etika di dalam menentukan cara/metode untuk mencapai tujuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Menarik untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki orientasi wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi wirausaha sosial, maka dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
B. Rumusan Masalah Guna mendalami keterkaitan antara orientasi wirausaha sosial perangkat desa dengan tingkat kesejahteraan masyarakat, Peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Orientasi wirausaha sosial apa yang dimiliki oleh para aparat desa dalam perspektif masyarakat? 2. Bagaimanakah tingkat kesejahteraan masyarakat? 3. Apakah ada hubungan antara orientasi wirausaha sosial perangkat desa dengan tingkat kesejahteraan masyarakat?
C.
Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dengan tujuannya, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam ruang lingkup terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah: 1.
Kinerja aparat desa terhadap kesejahteraan masyarakat.
2.
Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.
3.
Orientasi wirausaha sosial perangkat desa dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D.
8
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1.
Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam perspektif anggota masyarakat
2.
Menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif masyarakat
3.
Menjelaskan hubungan antara orientasi wirausaha sosial perangkat desa dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
E. Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Membantu perangkat desa untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. 2. Membantu masyarakat mengenali kontribusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan 3. Memberikan indikator calon perangkat desa yang peduli akan tingkat kesejahteraan masyarakat. 4. Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukkan bagi perangkat desa dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi para perangkat desa dalam menjalankan program kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II KAJIAN TEORI
I.
MEMAHAMI WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN 1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur- unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat, dan kemampuan memanfaatkan peluang usaha (Marzuki Usman, 1997:3) Kewirausahaan adalah gabungan dari kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru (Thomas W. Zimmerer, 1996:51) Fungsi dari wirausaha yaitu memperkenalkan produk, melaksanakan metode produk, membuka pasar, membuka bahan atau sumber- sumber dan melaksanakan organisasi baru. Dengan menyajikan pasar yang baru atau menciptakan cara-cara baru dalam melakukan banyak hal, mereka memajukan perekonomian. Menurut Paulus Wirotomo wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola entitas untuk membuat perubahan sosial.
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.
10
Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan Kewirausahaan Sosial. Kewirausahaan sosial diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk
meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ketingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya. Kewirausahaan sosial lebih menitik beratkan kepada lahirnya bangunan tata nilai sosial yang dicapai melalui perubahan sosial disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial. Sedangkan kewirausahaan bisnis adalah
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
dan
membantu
terwujudnya
pemerataan ekonomi (Mair and Marty,2006). Perbedaan kewirausahaan bisnis dan sosial adalah terletak pada mekanismenya. Mekanisme kewirausahaan bisnis adalah mengantisipasi dan mengorganisasikan pasar agar berfungsi menghasilkan produk dan jasa sekaligus profit bagi wirausaha. Sedangkan mekanisme sosial adalah memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung menjadi lebih berkesempatan untuk mencapai kesejahteraan. Paulus kewirausahaan
Wirotomo bisnis
memberikan
dengan
definisi
kewirausahaan
yang sosial.
membedakan Paulus
antara
Wirotomo
mendefinisikan kewirausahaan bisnis sebagai innovator berjiwa bisnis yang akan mematenkan hasil penemuan mereka untuk kepentingan mereka sendiri. Definisi ini memperlihatkan bahwa kepentingan bisnis yang memfokuskan pada pencarian keuntungan dengan sangat menonjol. Kesejahteraan atau kegunaan bagi masyarakat luas bukanlah tujuan utama dari wirausahawan ini. Kewirausahaan sosial yang didefinisikan oleh Paulus Wirotomo sebagai innovator sosial yaitu orang-orang yang melakukan terobosan, serta melakukan hal-hal yang bersifat baru yang kemudian ditujukan untuk kesejahteraan bagi orang banyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Jika kewirausahaan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan (pengembalian modal), maka kewirausahaan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat.
3. Mengubah Bangsa dengan Kewirausahaan Sosial Wirausahawan
pada
masa
lalu
selalu
dipahami
dalam
konteks
wirausahawan bisnis semata. Kewirausahaan diartikan sebagai usaha atau kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ketingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya. Kewirausahaan sosial telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat menjadi lebih baik. Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan pemerintah melalui ragam usaha. Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dikemas dan dijalankan di seluruh Indonesia. Sebagian dari upaya itu telah membawa hasil, sementara sebagian lainnya tidak berdampak apa-apa. Masih ada masyarakat yang kurang sejahtera bahkan bisa dikatakan miskin, selain itu tingkat pengangguran masih bertengger di Negeri ini. Perlu ada langkah-langkah baru yang harus dikembangkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia. Memahami kenyataan ini, maka sudah saatnya apabila kini bangsa Indonesia menoleh dan mendalami kewirausahaan sosial sebagai salah satu alternatif mengatasi
kemiskinan.
kesejahteraan
Masyarakat
masyarakat
dengan
Indonesia
harus
menumbuhkan
mulai dan
memperbaiki
mengembangkan
kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial bukan hanya sebagai instrumen perubahan angka-angka ekonomi tetapi jauh dari itu yaitu sebagai instrumen perubahan nilai, pandangan dan jalan baru dalam kehidupan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Dalam pembangunan ekonomi kewirausahaan sosial memberikan daya cipta nilainilai sosial maupun ekonomi, yakni: a) Menciptakan kesempatan kerja b) Melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap produksi barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat c) Menjadi modal sosial d) Peningkatan kesetaraan Sekitar 30 tahun yang lalu, gagasan kewirausahaan sosial mulai dikembangkan. Menurut Bill Drayton kewirausahaan sosial tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya kewirausahaan sosial digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial, yang Pertama adalah adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Kedua, hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha (entrepreneurial), dan beretika dibelakang gagasan inovatif tersebut. Jadi kewirausahaan sosial adalah individu yang bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha, dan beretika, yang mampu menciptakan inovasi sosial dan mampu mengubah sistem yang ada di masyarakat. Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola sebuah entitas untuk membuat perubahan sosial (Peter Drucker, 1985)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Jika kewirausahaan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan pendapatan
(pengembalian
modal),
maka
kewirausahaan
sosial
diukur
keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat. Fondasi dasar kewirausahaan sosial adalah : a.
Tujuan dari entitas adalah melakukan perbaikan masyarakat atau berkontribusi dalam mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
b.
kepemilikan entitas adalah milik masyarakat atau komunitas, bukan dimiliki oleh seorang individu pemodal.
c.
Didalam
aktivitasnya
terkandung
muatan
aktivitas
bisnis
yang
memberikan manfaat kepada masyarakat.
4.
Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial i.
Karakteristik Kewiraurahaan Sosial
Delapan karakteristik kewirausahaan sosial (M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer 1993:6): a. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha- usaha yang dilakukannya. b. Memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan c. Lebih memilih resiko yang moderat artinya selalu menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. d. Selalu menghendaki umpan balik dengan segera. e. Memiliki semangat dan kerja keras untuk masa depan yang lebih baik. f. Berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh kedepan. g. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. h. Lebih menghargai prestasi daripada uang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii. a.
14
Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen : Mengidentifikasi sistem/keseimbangan yang menyebabkan kerugian atau berkurangnya kesejahteraan.
b.
Mengidentifikasi
peluang
perbaikan
keseimbangan,
dengan
mengembangkan tata nilai sosial baru untuk mempengaruhi tata nilai yang ada. c.
Menyusun keseimbangan baru untuk mencegah kerugian dan menjamin kesejahteraan masyarakat luas.
iii.
Kompetensi kewirausahaan sosial Kompetensi kewirausahaan sosial tidak hanya dibutuhkan oleh kalangan
Ahli, Mahasiswa, Dosen, Perguruan Tinggi dan Masyarakat namun lebih penting lagi bagi perangkat desa yang bersentuhan langsung dengan kesejahteraan masyarakat dari kalangan yang paling bawah atau yang menjadi dasar perubahan dan bertanggung jawab langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dari pihak pemerintah. Menurut Ronald J. Ebert (2000: 117) ada beberapa ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang perangkat desa diantaranya:
1.
Managerial skill Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus
dimiliki kewirausahaan sosial. Seorang wirausahawan sosial harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kemampuan
menganalisis
dan
mengembangkan
masyarakat,
15
kemampuan
mengelola sumber daya manusia, material, fasilitas dan seluruh sumber daya lingkungan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sosial.
2.
Conceptual skill Conceptual skill merupakan kemampuan untuk merumuskan tujuan,
kebijakan dan strategi utama menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus ekstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha sosial.
3.
Human skill Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan
berelasi) supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan komunitas sosial dan melatih kepribadian.
4.
Decision making skill Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan) sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidak pastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Kewirausahaan sosial dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya. Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan wirausaha sosial harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
5.
Time managerial skill Time managerial skill (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidak mampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidak mampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tidak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha sosial harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan. 6.
Technical skill Keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas- tugas khusus,
seperti sekretaris, akun, dan ahli gambar. Sumber : (Suryana. 2003)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI II.
17
KUADRAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL Kuadran kewirausahaan sosial menjelaskan orientasi atau cara pandang dari seorang wirausahawan sosial. Setiap kuadran menawarkan pendekatan bisnis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran :
1.
Kuadran Pertama : Kuadran tradisional tanpa keuntungan. Kuadran ini mewakili organisasi -
Organisasi yang didasari oleh misi sosial dan tidak menghasilkan keuntungan. Organisasi - Organisasi tersebut tidak dibatasi oleh pajak dan masih harus mengumpulkan cukup dana untuk mengimbangi pengeluaran. Beberapa contoh ialah Yayasan, Lembaga, perkumpulan, Institusi keagamaan. Organisasi ini bergantung pada pemberian, donasi, dan sumbangan uang untuk menyokong kegiatan sosial mereka. Hal ini juga turut disadari sebagai titik lahir dari perusahaan sosial modern, karena organisasi dalam kuadran tersebut mendapatkan sasaran sosialnya melalui rancangan organisasinya. Wirausahawan sosial menempati kuadran ini, kadangkala mereka merancang organisasi mereka untuk menyediakan barang dan jasa dimana mereka dapat memasang tarif dalam rangka mengumpulkan dana untuk operasi mereka.
2.
Kuadran Kedua : Tipping Point Quadrant ( kuadran awal perubahan ). Kuadran ini mewakili
organisasi - Organisasi yang tidak hanya didasari oleh misi sosial tapi juga berorientasi pada keuntungan. Organisasi - organisasi dan wirausahawan sosial yang berada pada kuadran ini memegang janji untuk memberikan perubahan ekonomi. Berdasarkan pada apapun pendekatan bisnis “multi garis-bawah” telah mencapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
masa yang kritis terhadap pasar mereka dapat menetapkan tingkat agar bagaimana performa atau jalannya bisnis dapat diukur.
3.
Kuadran Ketiga : Transient Organisation Quadrant (kuadran organisasi sementara). Kuadran
ini mewakili perusahaan yang dikendalikan oleh pasar tetapi tidak berorientasi pada keuntungan. Untuk beberapa saat perusahaan tersebut dapat beroperasi dalam jangka waktu yang singkat. Menurut penuturan Dorado motivasi dari seorang wirausahawan sosial bukanlah pendirian suatu perusahaan tetapi penciptaan sebuah langkah yang jelas sehingga para partisipannya dapat menyelesaikan masalah sosial yang beragam, meskipun tidak relevan dengan inisiatif untuk mendapat keuntungan. Organisasi dalam kuadran ini memiliki dukungan dari perusahaan public dan swasta, sumbangan atau dukungan dari pemerintah. Organisasi ini mengidentifikasi kebutuhan dari pasar dan kemudian menggunakan hasil yang didapatkan dari pemenuhan kebutuhan tersebut untuk mendukung kegiatan sosial.
4.
Kuadran Keempat : Traditional Biz Quadrant (kuadran bisnis tradisional). Kuadran ini mewakili
sebagian besar bentuk klasik dari bisnis yang berorientasi keuntungan dan didorong oleh pasar. Mereka menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan pasar dan menggunakan keuntungan yang dihasilkan untuk membayar investor dan pajak sama halnya untuk pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Jika mereka gagal mendapatkan keuntungan mereka tidak akan berfungsi atau akan dibeli oleh kompetitornya atau ditutup. Strategi pertumbuhan mereka adalah dengan mengikuti pasar dan berubah sesuai permintaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Jika atau ketika pasar memutuskan bahwa masalah sosial patut diperhatikan di kuadran ini wirausahawan social ditujukan untuk menyokong atau mendukung kegiatan yang berguna dalam meningkatkan penjualan karena mereka sadar untuk bertanggung jawab secara sosial.
III.
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kesejahteraan (welfare) ialah kata benda yang dapat diartikan nasib yang
baik, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk pada keadaan yang baik, kondisi masyarakat di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, sehat dan damai. Dalam konteks bermasyarakat kesejahteraan diartikan sebagai bantuan keuangan atau lainnya kepada individu atau keluarga dari organisasi swasta dan negara atau pemerintah dikarenakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut 1) Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang, papan dan kesehatan. 2) Keluarga Sejahtera I (KS I), yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya (sociol psychological needs), seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
3) Keluarga Sejahtera II (KS II), yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya (developmental needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. 4) Keluarga Sejahtera III (KS III), yaitu kelurga-keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan
dasar,
sosial-psikologis
dan
pengembangan
keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. 5) Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus), yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat
memenuhi
seluruh
kebutuhan
dasar,
sosial
psikologis
dan
pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Masyarakat desa sudah sejak lama bertanggungjawab dalam memenuhi kebutuhan pangan warganya. Soetardjo Kartohadikoesoemo menjelaskan “Desa itu memikul tanggung-jawab atas persediaan makan rakyat. Di Desa tiap habis panen setahun sekali diadakan rapat desa. Dalam rapat seringkali juga dimusyawarahkan tentang pembagian air, memperbaiki saluran air dan gagasan pengairan, pemberantasan hama, pembelian rabuk bersama, pembikinan rabuk kompos bersama, tentang mulainya menggarap tanah untuk tanaman padi, penggarapan tanah yang kosong, pembukaan lumbung desa dan pembayaran pinjaman kepada lumbung desa, penanaman tanggul dan waderan dipinggir jalan desa, tanaman ditegal dan pekarangan, pembelian bibit bersama, dan lain-lain sebagainya. (Soetardjo Kartohadikoesoemo, 1953)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Jika adanya kewirausahaan sosial adalah akibat kegagalan aparat pemerintah
menjalankan
fungsinya
maka
diharapkan
bahwa
karakteristik
kewirausahaan sosial akan dimiliki oleh para aparat pemerintah. Menarik untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki orientasi wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi kewirausahaan sosial, maka dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya (ekonomi, sosial dan lingkungan). Dampak ekonomi bisa terlihat dari hal berikut: besaran kapital finansial yang diputar, peningkatan pendapatan anggota masyarakat yang bergabung atau dilayani, dan pertambahan entrepreneur yang dihasilkan. Dampak sosial bisa berujud pada peningkatan level taraf kehidupan sebagai efek peningkatan kehidupan ekonomi. Sementara dampak lingkungan adalah perbaikan kondisi alam sebagai akibat pola aktivitas ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
1.
Peran Kewirausahaan Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah orde baru mengeluarkan regulasi-regulasi yang menguntungkan
(favoritisme)
terhadap
industrialisasi
dan
modernisasi.
Industrialisasi
dan
modernisasi selain menciptakan berbagai kemajuan, juga telah melahirkan proses marginalisasi. Buruh, petani dan nelayan menjadi profesi yang semakin terpinggirkan karena meskipun secara jumlah mereka mayoritas dalam penciptaan nilai tambah sangat kecil jika dibandingkan sektor industri. Menurunnya peran sektor agraris, disebabkan karena orang desa tidak memiliki alternatif lain untuk bertahan hidup kecuali menjual lahan sempit mereka dan menjadi buruh di kota. (Eldrege ,1988)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Kewirausahaan sosial menjadi menarik kita diskusikan ketika kita dihadapkan pada angka kemiskinan, data BPS tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Negeri sebanyak 32,53 juta jiwa atau 14,15% dari jumlah penduduk (versi BPS dengan biaya hidup Rp 152.847 per orang/bulan). Kesempatan kerja kian menyempit dan melonjaknya pengangguran terbuka sebesar 11,89 juta jiwa (10,80% dari jumlah angkatan kerja). Badan Pusat Statistik ( BPS ) mengingatkan adanya ancaman peningkatan kemiskinan karena inflasi akibat melonjaknya harga bahan pangan pokok. Pada tahun 2010 pemerintah menargetkan penciptaan kesempatan kerja sebanyak 2,3 juta yang diharapkan dapat menyerap para penganggur dan setengah penganggur. Namun pertambahan angkatan kerja yang setiap tahun mencapai 2 juta orang, ditambah dengan pengangguran yang belum mendapat pekerjaan (carry over) dan pekerja yang terkena PHK tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang diciptakan. Hal tersebut disadari bahwa kemampuan sektor formal dalam penyerapan tenaga kerja sangat terbatas yaitu hanya 37 persen dari seluruh angkatan kerja. Sementara di sisi lain, sektor informal mampu menyerap tenaga kerja sebesar 63 persen. Karena itu, solusi yang paling tepat untuk mempercepat penanggulangan pengangguran dan kemiskinan yaitu dengan memperluas kesempatan kerja di sektor informal, khususnya dengan mencetak wirausaha-wirausaha baru atau mendorong masyarakat penganggur dan setengah penganggur untuk menjadi wirausaha handal di berbagai bidang usaha produktif. Penciptaan wirausaha baru sebagai salah satu solusi penciptaan lapangan kerja akan berimplikasi terhadap pertumbuhan dunia usaha. Dengan berwirausaha, maka dapat menyerap angkatan kerja secara signifikan khususnya diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat sehingga peningkatan kesejahteraan dapat terwujud dan dapat mengurangi pengangguran secara signifikan.
IV.
SEKILAS TENTANG PERANGKAT DESA Perangkat desa dilihat dari fungsinya sebenarnya bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat desa. Berdasarkan peraturan desa tiap-tiap desa menyatakan bahwa tanggung jawab perangkat desa adalah mensejahterakan masyarakatnya. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan meningkatkan kemajuan desa, desa perlu dikelola dangan baik dan perlu kerjasama yang baik antara aparat desa dengan masyarakat desa itu sendiri. Hal ini akan sulit diwujudkan tanpa adanya kerjasama yang baik. Lembaga dan aparat pemerintah desa digambarkan sebagai instansi yang kualitas dan kinerja aparatnya rendah. Banyak keluhan masyarakat yang kita dengar berkaitan dengan pelayanan publik selama ini. Dari jaman kemerdekaan sampai sekarang secara rata-rata hampir tidak ada perkembangan yang berarti. Yang terlihat hanyalah pembangunan fisik yang secara umum juga tidak seberapa. Proses rekruitmen perangkat desa selama ini dirasa kurang tepat menjadi faktor penentu rendahnya SDM dan rendahnya kompetensi di bidang tugasnya. Secara otomatis ini akan menyebabkan rendahnya kinerja sekaligus rendahnya kualitas pelayanan publik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Mekanisme pemberian sanksi dari ringan sampai pemberhentian bagi aparat pemerintah desa juga sulit untuk diterapkan, sehingga banyak pelanggaran maupun keluhan masyarakat terutama yang berkaitan dengan rendahnya kualitas kinerja aparat seakan dibiarkan berlalu begitu saja. Beda dengan PNS yang bisa dikenakan sanksi tegas termasuk mutasi, penurunan pangkat bahkan sampai pemberhentian tidak dengan hormat. Banyak terjadi pelanggaran administratif terutama kinerja yang jelek dari aparat pemerintah desa tidak mendapat solusi yang tepat. Seseorang yang menduduki jabatan tertentu di jajaran pemerintah desa terlepas apakah dia disiplin kerja atau tidak, berkompeten atau tidak dalam tugasnya, dia akan tetap “aman” menduduki jabatan tersebut sampai pensiun. Sebaliknya, seorang aparat pemerintah desa setinggi apapun kinerja dan prestasi kerjanya juga tidak akan mendapatkan promosi jabatan, kenaikan pangkat ataupun kenaikan gaji secara berkala. Dengan kondisi seperti ini prinsip dasar profesionalisme tidak akan tercapai.
1.
Pemilihan Kepala Desa Menurut UU NO.32/2004 Dalam pemilihan kepala desa misalnya, selain menegaskan bahwa kepala
daerah dipilih secara langsung, UU No. 32/2004 pasal 203 ayat (3) menyatakan, “Pemilihan kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat yang ditetapkan dalam Perda dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah”. Tentang masa jabatan kepala desa, meskipun undangundang menentukan masa jabatan kepala desa adalah enam tahun, penjelasan pasal 204 menyatakan bahwa “masa jabatan kepala desa dalam ketentuan ini dapat dikecualikan bagi kesatuan masyarakat hukum adat yang keberadaannya masih hidup dan diakui yang ditetapkan dengan Perda. Secara demikian, sejak keruntuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Orde Baru kita menganut paradigma pluralisme legal, sekurang-kurangnya dalam pengaturan pemerintahan daerah dan desa. Dengan paradigma ini sumber “tertib hukum (sosial)” tidaklah dimonopoli oleh negara. Hukum negara bukan satu-satunya sumber ketertiban yang sah, apalagi sarana rekayasa sosial yang efektif, sebagaimana lazimnya dianut dalam paradigma legalisme liberal. Dalam paradigma pluralisme legal masyarakat diandaikan juga mampu memproduksi “ketertiban hukum (sosial)”-nya sendiri. Maka, antar lingkaran-lingkaran “tertib hukum (sosial)” itu harus saling berinteraksi, bernegosiasi, dan saling mengakomodasi. Kalau mengikuti kontruksi undang-undang ini berarti desa tidak sekedar diperlakukan sebagai wilayah administrasi pemerintahan negara, melainkan juga kesatuan masyarakat hukum adat dengan hak-hak tradisionalnya. Karena itu, dalam diri kepala desa sesungguhnya terdapat status ganda, sebagai pejabat pemerintah sekaligus pemimpin utama dalam masyarakat tradisional dengan hak-hak tradisionalnya. Status ganda ini tercermin cukup jelas dalam pengaturan tentang wewenang dan kewajiban kepala desa sebagaimana ditentukan dalam PP No. 72/2005. Di antaranya, selain berwenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa, kepala desa juga berkewajiban mendamaikan perselisihan serta mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat. (UU No. 22/1999 menyebut eksplisit bahwa kepala desa mempunyai wewenang untuk mendamaikan perkara atau sengketa dari para warganya sebagai hak asal-usul. Melekat dalam status ganda ini kiranya setiap kepala desa harus menjalankan peran mediasi dalam hubungan antara negara dan masyarakat desa, suatu peran yang sesungguhnya tidak ringan dan tidak selalu mudah dijalankan. Kalau digunakan bahasa UU No. 5/1979, kepala desa disebut sebagai “orang pertama mengemban tugas dan kewajiban yang berat karena ia adalah penyelenggara dan penanggung jawab utama di bidang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan urusan pemerintahan umum, termasuk ketenteraman dan ketertiban. Pada masa lalu penguasaan tanah bengkok merupakan simbol status sekaligus sumber daya yang dapat membiayai status tersebut. Secara tradisional status ini pada mulanya menjadi haknya untuk seumur hidup. Pada pasal 27 juga ditentukan: (1) kepala desa diberi penghasilan tetap setiap bulan atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa, (2) penghasilan tetap atau tunjangan lainnya ditetapkan setiap tahun dalam APBDesa, (3) penghasilan tetap paling sedikit sama dengan Upah Minimum Regional Kabupaten/Kota. Pada pasal 28 ditentukan bahwa: (1) ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa diatur dengan Perda Kabupaten/Kota, (2) Perda tersebut sekurang-kurangnya memuat: (a) rincian jenis penghasilan, (b) rincian jenis tunjangan, dan (c) penentuan besarnya dan pembebanan pemberian penghasilan atau tunjangan. Pengaturan mengenai kedudukan keuangan yang dirinci ini menggantikan sistem bengkok yang berlaku sebelumnya pada umumnya dianggap sebagai penyebab menurunkan penghasilan kepala desa sekaligus menghilangkan fungsi sosialnya, dibandingkan dengan sistem bengkok yang pemanfaatnya terikat pada tradisi masyarakatnya. Penurunan penghasilan kepala desa jelas kontradiktif dengan status kepala desa yang sedikit banyak hendak dipulihkan dalam konteks tradisionalnya. Peran Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sangat terbatas. Peran itu terutama terdapat secara tidak langsung dalam fungsi pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah pusat. Gubernur dalam kedudukan sebagai wakil pemerintah pusat menurut pasal 217 UU No. 32/2004 dapat melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan secara berkala, baik bagi kepala daerah/wakil kepala daerah, anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
DPRD, perangkat daerah, pegawai negeri sipil, maupun kepala daerah. Pelaksanaan ketentuan tersebut dapat dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian. 2.
Struktur perangkat desa BPD
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kaur Pemerintah
Kadus 1
Kaur Kesra
Kadus 2
Kaur Keuangan
Kadus 3
Kaur Pembangunan
Kadus 4
Gambar 2.1 Struktur Perangkat Desa
Adapun rincian dari tugas bagan perangkat desa yaitu: 1.
Kepala Desa Tugas dan kewajiban kepala desa sebagaimana yang diatur dalam pasal 101 UU No. 22 Tahun 1999 adalah: a. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa, b. Membina kehidupan masyarakat desa, c. Membina perekonomian desa, d. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, e. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
f. Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya.
2.
Sekretaris Desa Yaitu
membantu
kepala
desa
dalam
perumusan
perencanaan
pembangunan desa, penertiban administrasi keuangan, administrasi perkantoran, perumusan peraturan desa, dan pelayanan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretaris desa mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan pelaporan; b. Pelaksanaan urusan administrasi umum; c. Pelaksanaan
administrasi
pemerintahan,
pembangunan
dan
kemasyarakatan; d. Pelaksanaan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan.
3.
Kepala Urusan Pemerintah mempunyai tugas menyusun laporan program pembinaan wilayah dan masyarakat, melaksanakan kegiatan keamanan dan ketertiban masyarakat, menyelesaikan sengketa perdata yang menjadi wewenangnya, menyusun data kependudukan, dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesatuan bangsa dan politik. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan pemerintah mempunyai fungsi : a.
Pengumpulan dan pengolahan data yang berhubungan dengan bidang tugas sebagai bahan acuan dalam rangka pembinaan masyarakat dan pembinaan wilayah;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
b.
Pelaksanaan tugas-tugas keagrariaan sesuai dengan wewenangnya;
c.
Pelaksanaan administrasi kependudukan yang meliputi mati, lahir, datang dan pindah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d.
Pengumpulan dan pengolahan data bidang ketentraman dan ketertiban dan menginventaris potensi rakyat dalam rangka memperkecil akibat bencana dan melaksanakan pembinaan keamanan dan ketertiban;
e.
Pelaksanaan segala usaha dalam rangka membina Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Mayarakat;
f.
Pelaksanaan pembinaan kerukunan antar warga;
g.
Pengumpulan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
h.
Pelaksanaan pemungutan pajak-pajak daerah seperti Pajak Bumi dan Bangunan dan Pajak serta retribusi lainnya sesuai dengan ketentuan;
i.
Penginventarisasian segala permasalahan yang berhubungan dengan tugas dan menyusun kebijaksanaan pemecahannya;
j.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan petunjuk dan kebijakan pimpinan.
4.
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendataan sarana dan prasarana peribadatan, melaksanakan penyaluran bantuan korban bencana, melaksanakan pendataan terhadap jumlah dan jenis penyandang masalah sosial, melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pemberdayaan masyarakat serta masalah kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Untuk melaksanakan tugas, Kepala Urusan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi: a.
Penyusunan rencana program dalam rangka pelaksanaan pembinaan keagamaan, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, pemuda dan olah raga serta pemberdayaan perempuan;
b.
Pelaksanaan pelayanan masyarakat di bidang kesejahteraan sosial;
c.
Pengumpulan dan penyaluran bantuan-bantuan terhadap korban bencana dan penyandang masalah sosial;
d.
Pembinaan terhadap kegiatan kesejahteraan keluarga, pemuda dan olah raga dan organisasi kemasyarakatan lainnya;
e.
Pembinaan terhadap organisasi keagamaan dan kegiatan-kegiatan keagamaan serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya;
f.
Pelaksanaan segala usaha dalam rangka meningkatkan peranan perempuan dan pemberdayaan perempuan;
g.
Monitoring dan pembinaan pelayanan kesehatan masyarakat.
h.
Penginventarisasian segala permasalahan yang berhubungan dengan kesejahteraan sosial dan menyusun rencana kebijakan pemecahannya; dan
i.
Pelaksanaan tugas lain yang sesuai dengan bidang tugas berdasarkan ketentuan dan petunjuk serta kebijakan pimpinan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5.
31
Kepala Urusan Keuangan Mempunyai
tugas
melaksanakan
pengolahan
keuangan
desa,
administrasi keuangan desa, menerima, menghimpun dan melakukan pembayaran kepada pihak III, membuat laporan pertanggung jawaban keuangan, dan mengumpulkan bahan untuk penyusunan RAPB Desa serta melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas, Kepala Urusan Keuangan mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan administrasi keuangan desa;
b.
Pengumpulan
bahan-bahan
penyusunan
Rencana
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa; c.
Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan;
d.
Pengelolaan keuangan desa;
e.
Penerimaan dan Penyaluran bantuan keuangan dari Pemerintah daerah;
6.
f.
Penyusunan Rencana Penggunaan Uang; dan
g.
Pelaksanaan penataan administrasi keuangan desa;
Kepala Urusan Ekonomi Pembangunan Mempunyai tugas menyusun program kerja, mengolah data bidang perekonomian dan pembangunan, meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat, mengadministrasikan bantuan pembangunan yang masuk di desa, menyiapkan bahan dalam rangka musyawarah desa, memelihara sarana dan prasarana pembangunan dan perkonomian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Untuk melaksanakan tugas, Kepala Ekonomi Pembangunan mempunyai fungsi: a.
Pendataan sarana dan prasarana perekonomian masyarakat;
b.
Pengolahan data jumlah dan jenis produksi perekonomian dan distribusi;
c.
Pelaksanaan pembinaan terhadap perekonomian seperti Koperasi, Usaha Kecil, Industri Kecil, Industri Rumah Tangga,
d.
Pelayanan kepada masyarakat di bidang ekonomi dan pembangunan;
e.
Pelaksanaan segala usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dan pemberdayaan masyarakat;
f.
Pendataan terhadap jumlah dan jenis bantuan yang ada di Desa;
g.
Penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa;
h.
Penyusunan rencana strategis pengembangan sarana dan prasarana perekonomian;
i.
Penginventarisasian segala permasalahan yang berhubungan dengan perekonomian
dan
pembangunan
dan
menyusun
rencana
pemecahannya; dan j.
Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan bidang tugas sesuai dengan ketentuan, petunjuk dan kebijaksanaan pimpinan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7.
33
Kepala Dusun Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas kepala desa
dalam wilayah kerjanya. Kepala Dusun mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemerintah desa diwilayah kerjanya. Kepala Dusun mempunyai fungsi : a.
Pelaksanaan kegiatan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah kerjanya;
b.
Pelaksanaan keputusan dan kebijaksanaan kepala desa.
Para Karyawan Desa harus menjalankan tugas sesuai dengan tugasnya masing-masing. Tugas-tugas tersebut harus direncanakan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dan kerancuan pada sistem pemerintahan desa. Sistem kinerja yang baik akan selalu membawa kebaikan pula bagi sistem pemerintahan. Disamping halhal tersebut sebagai aparatur negara, mereka tidak boleh membiarkan segala tindakan yang berseberangan dengan peraturan-peraturan yang telah berlaku di Negara ini, mereka juga harus selalu siap sedia melayani segala kebutuhan masyarakat desa. Tidak ada pembedaan antara orang-orang tertentu yang nantinya akan menjadikan perpecahan di lingkungan masyarakat. Sebagai alat pemerintahan mereka juga selalu memperbaharui atau memperbaiki kinerja mereka menurut pembagian dan wewenang masing-masing karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI V.
34
KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN Untuk memudahkan pemahaman proposal penelitian ini maka penulis
mengungkapkan kerangka konseptual sebagai berikut:
Orientasi Sosial & Individu
Orientasi Kewirausahaan Sosial
Kesejahteraan Masyarakat
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
VI.
HIPOTESIS Hipotesis merupakan suatu pernyataan atau dugaan sementara yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Pada suatu desa orientasi pemimpin lokal diduga berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Keterkaitan tersebut akan menentukan tercapai tidaknya tujuan dari kepala desa yaitu mensejahterakan masyarakatnya. Bagaimana Orientasi Sosial yang dimiliki oleh pemimpin lokal dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat saling berhubungan dan akan berada di kuadran manakah orientasi sosial suatu pemimpin lokal tersebut. Maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: pemimpin lokal yang semakin berorientasi pada sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksploratif untuk mengungkapkan hubungan
antara orientasi wirausaha sosial perangkat desa dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif anggota masyarakat.
B.
Subyek dan Obyek Penelitian (i)
Subyek penelitian ini adalah anggota masyarakat di Dusun Grajengan Desa Margokaton. Anggota masyarakat didalam penelitian ini adalah penduduk setempat yang telah tinggal di wilayah itu minimal 1 tahun, berusia minimal 17 tahun,
(ii)
Obyek penelitian ini adalah Orientasi social perangkat desa yang dikategorikan dalam empat kuadran, yaitu traditional non profit quadrant, tipping point quadrant, Transient Org Quadrant, dan Traditional Biz Quadrant. Obyek yang kedua adalah kesejahteraan masyarakat dalam perspektif anggota masyarkat melalui dimensi kekayaan materi, pengetahuan dan kesehatan.
C.
Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu: Bulan Oktober - November 2010. Lokasi Penelitian: Dusun Grajegan, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D.
36
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian eksploratif ini berfokus pada dua variabel pokok, yaitu orientasi sosial non sosial perangkat desa dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
(1)
Orientasi Kewirausahaan sosial : yaitu konsep yang menunjukkan atau mencerminkan perilaku seseorang ditinjau dari dimensi orientasi misinya (sosial atau pasar).
(2)
Kesejahteraan Masyarakat : Dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, diperlukan suatu ukuran dasar yang harus dapat dipenuhi oleh masyarakat itu sendiri hal tersebut dilihat dari pengeluaran masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari- hari diantaranya; Pendidikan, Kesehatan, Kebutuhan Makan, Perumahan, Energi dan Gas, Pakaian, Transportasi dan Rekreasi, Pajak dan Pembayaran dan sejenisnya, Tabungan dan Investasi. a)
Jumlah Pengeluaran Pendidikan yang di keluarkan oleh masyarakat guna memfasilitasi sekolah di jenjang pendidikan yang di ambil oleh anak/ orang yang masih menempuh pendidikan.
b)
Jumlah Pengeluaran Kesehatan yang dikeluarkan masyarakat untuk memeriksakan diri dan berobat ke dalam suatu instansi atau lembaga kesehatan pemerintah yang ada termasuk pembelian obat dan suplemen untuk mencegah penyakit – penyakit ringan.
c)
Jumlah Pengeluaran masyarakat untuk pemenuhan Kebutuhan pokok yaitu makanan melalui pembelian beras, lauk-pauk dan yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d)
37
Jumlah pengeluaran untuk pemeliharaan perumahan atau tempat tinggal yang di miliki oleh perorangan atau bersama yang berfungsi sebagai pelindung dan tempat berteduh dari hujan dan panas terik matahari serta tempat aktivitas sehari – hari keluarga.
e)
Jumlah pengeluaran energi dan gas guna menunjang kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari seperti gas, minyak dan listrik.
f)
Jumlah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sandang yang sangat penting melindungi tubuh dan berpengaruh terhadap aktivitas seseorang.
g)
Jumlah pengeluaran untuk transportasi dan rekreasi dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan rekreasi sehingga jiwa menjadi sehat.
h)
Jumlah pengeluaran pajak dan pembayaran sejenisnya oleh masyarakat untuk pembiayaan perpajakan baik pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan serta iuran – iuran yang ada di masyarakat.
i)
Jumlah pengeluaran untuk kepentingan komunikasi yang merupakan kebutuhan masyarakat untuk berhubungan satu dengan yang lainnya melalui media elektronik dan non elektronik.
(3)
Definisi Operasional 1)
Perangkat Desa menurut Undang-undang No 32 Tahun 2004 (hasil revisi dari Undang-undang No 22 Tahun 1999) pasal 202 menjelaskan pemerintah desa secara lebih rinci dan tegas yaitu bahwa, Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat desa. Adapun yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
disebut Perangkat Desa disini adalah Sekretaris Desa, pelaksana teknis lapangan seperti Kepala urusan, dan unsur kewilayahan seperti kepala Dusun atau dengan sebutan yang lain. Dilihat dari acuan Undang-undang tersebut Kepala Dusun sebagai bagian dari perangkat desa mempunyai posisi di bawah kepala desa sekaligus melaporkan kegiatan yang telah dijalankan kepada desa sebagai atasannya, dimana posisi kepala dusun langsung bersentuhan dengan
anggota
masyarakat
sekaligus
penggerak
roda
kegiatan
kemasyarakatan secara langsung maupun tidak langsung.
2)
Kesejahteraan Sosial adalah suatu keadaan dimana orang tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari dari segi sosial dalam meningkatkan bidang- bidang tertentu seperti pendidikan, kesehatan, kekayaan materi.
3)
Orang Miskin adalah dimana kurangnya pendapatan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan atau perumahan. Kemiskinan yang parah jika seseorang tidak hanya merasa miskin tetapi juga kekurangan sarana untuk keluar dari kemiskinan.
4)
Masyarakat adalah sekumpulan individu – individu yang berkumpul dalam suatu tempat yang interdependent ( saling terikat satu sama lain ) dan hidup bersama dalam komunitas yang teratur. Didalamnya terdiri dari berbagai orang yang saling berhubungan guna menciptakan suatu tatanan yang teratur untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E.
39
Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert didesain untuk
menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan, yaitu dengan memberikan skala pada masing-masing point jawaban sebagai berikut (Sumarni & Salamah, 2005:60): Berikut merupakan skor nilai untuk setiap tanggapan : Jawaban
F.
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Populasi dan Sampel 1) Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 115). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lapisan masyarakat yang tinggal di Dusun Grajengan Desa Margokaton, yang dapat memberikan informasi tentang bagaimana peran serta perangkat desa terhadap kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
2) Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007 : 116). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling, yaitu sebuah sampel non probabilitas yang menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu atau berdasarkan ketentuan peneliti dalam memilih individu yang dijadikan sampel
G.
Teknik Pengambilan Sampel Untuk mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini, dapat ditentukan
dengan rumus sebagai berikut (Sarwono, 2006:120):
n
N 1 + N .α 2
Keterangan: n
= jumlah sampel
N
= jumlah polulasi
α
= derajat kebebasan (dipakai sebesar 5%).
Dengan rumus diatas maka dapat diketahui misalnya jika jumlah populasi 122 warga, maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut: n=
122 = 93 warga 1 + 122.(0,05) 2
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 93 warga. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat desa yang tinggal di Dusun Grajegan Desa Margokaton.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI H.
41
Sumber Data Adapun data yang di peroleh peneliti adalah Data Primer. Data primer
adalah data yang berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian (Cooper dan William, 1996:256). Dimana data ini langsung diambil dari masyarakat sekitar yang dapat memberikan informasi tentang peranan aparat desa terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggal di Desa tersebut.
I.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik dalam pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah kuesioner dan wawancara. (1)
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai peran serta perangkat desa terhadap kesejahteraan masyarakat.
(2)
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan panduan wawancara ( interview guide ).
`
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI J.
42
Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Analisis Validitas Analisis validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
suatu instrument. Instrument yang dimaksud adalah kuesioner. Untuk mengukur kuesioner digunakan teknik Korelasi Pearson Product Moment (Sugiyono, 2007 : 44) yaitu :
rxy
=
Keterangan : = Koefisien korelasi product moment n
= Banyaknya responden = Jumlah Skor X = Jumlah hasil kali antara X dan Y = Jumlah skor Y
Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikasi (α) 5%. Jika hasil pengukuran menunjukkan r
hitung
> r
tabel
dan r
hitung
= r
tabel
maka item tersebut
dinyatakan valid, tapi jika r hitung < r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Uji Reliabilitas
2.
Uji reliabilitas adalah ukuran yang mampu menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Alpha (cronbach). Rumus reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha adalah sebagai berikut: (Priyatno: 2008: 25)
r11 =
Keterangan : = Reliabilitas instrument k
= Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varian butir = Varian total
K.
Teknik Analisis Data. 1.
Analisis Korelasi Pearson Product Moment dan Korelasi Sederhana Untuk menguji hipotesis bahwa ada hubungan antara perangkat desa
dengan kesejahteraan masyarakat, maka rumusnya adalah Korelasi Product Moment (Sugiyono, 2007 : 44).
rxy
=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
keterangan : = Koefisien korelasi product moment n
= Banyaknya responden = Jumlah Skor X = Jumlah hasil kali antara X dan Y = Jumlah skor
Taraf nyata α : 5% Menurut Sugiyono 2007 (dalam Priyatno, 2009:54) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut : 0,00 – 0,199
= sangat rendah
0,20 – 0,399
= rendah
0,40 – 0,599
= sedang
0,60 – 0,799
= kuat
0,80 – 1,000
= kuat
a. Uji t Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah orientasi sosial non sosial perangkat desa berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesejahteraaan masyarakat. Untuk membuktikan bahwa hipotesis tersebut diterima atau ditolak maka digunakan uji signifikansi dengan statitik uji t (Usman, 2006 : 204).
t=
r n−2 1− r2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
keterangan : t:
nilai yang dicari
r:
koefisien korelasi sederhana
n:
jumlah sampel
Dengan ketentuan : H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel H0 ditolak jika t hitung ≥ t tabel
Kesimpulan Jika H0 ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa Orientasi Sosial non Sosial Perangkat Desa (X) berpengaruh terhadap Tingkat Kesejahteraaan masyarakat (Y). Jika Ho diterima dan Ha ditolak dapat disimpulkan bahwa Orientasi Sosial non Sosial Perangkat Desa (X) tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kesejahteraaan masyarakat (Y).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN
I. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1 Gambaran Wilayah Penelitian dalam Konteks Kabupaten Dusun Grajegan terletak 10 km dari pusat pemerintahan kabupaten Sleman. Dusun tersebut dikategorikan sebagai desa berkembang, Salah satu bentuk pengembangan yang paling menonjol di Desa tersebut yaitu dijadikannya desa percontohan pengembangan pemukiman oleh pemerintah kota Sragen. Di tinjau dari kondisi geografisnya sebagian besar Dusun Grajegan terdiri dari hamparan persawahan yang digunakan sebagai lahan garapan pertanian bagi warga Grajegan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Oleh karenanya, sebagian besar masyarakat tersebut bermata pencaharian sebagai petani yang terbesar kedua setelah jasa. Ditinjau dari segi demografinya, Dusun Grajegan yang masih tergolong desa berkembang masih memakai struktur organisasi desa yang lengkap. Salah satu indikasinya adalah masih adanya kepala dukuh sebagai salah satu bagian dari struktur kepengurusan desa. Kepala Dukuh tersebut membawahi tiga Desa yakni Desa Towangsan, Desa Grajegan, Desa Krambilan. Komponen masyarakat Grajegan sebagian terdiri dari petani ( buruh tani ) yang mana mereka masih menjunjung tinggi adat istiadat dusun tersebut.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Gambaran Umum Wilayah Penelitian Dalam Konteks Desa
A.
Visi dan Misi Desa Margokaton
47
• Visi:
Terwujudnya masyarakat Desa Margokaton yang Mandiri, Sejahtera dan Produktif •
Misi Desa : 1.
Membangun kebersamaan dan kepedulian dalam menurunkan angka kemiskinan.
2.
Pemberdayaan masyarakat melalui usaha produktif, kesadaran kesehatan lingkungan, kesempatan memperoleh pendidikan.
3.
B.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana
Administratif : Desa Margokaton secara administrasi menempati area seluas 19,33% (515
Ha) dari seluruh luas Kecamatan Seyegan (26,63 Ha), dibagi menjadi 12 padukuhan,
:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.
Padukuhan Susukan I
2.
Padukuhan Susukan II
3.
Padukuhan Susukan III
4.
Padukuhan Somokaton
5.
Padukuhan Ngaran
6.
Padukuhan Planggok
7.
Padukuhan Grajegan
8.
Padukuhan Bolu
9.
Padukuhan Nyamplung
10.
Padukuhan Seyegan
11.
Padukuhan Sonoharjo
12.
Padukuhan Bantulan
C.
Geografis :
48
Letak Desa Margokaton berada di daerah yang strategis dan berada di jalur jalan raya Jogja – Kebonagung, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1.
Sebelah Utara : Desa Banyurojo, Kecamatan Tempel
2.
Sebelah Timur : Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan
3.
Sebelah Selatan: Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan
4.
Sebelah Barat
: Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D.
49
Demografi : Jumlah penduduk Desa Margokaton tercatat sebanyak 7.143 jiwa
(November 2010) dengan prosentase penduduk laki-laki (51%) hampir sama dengan penduduk perempuan (49%). Kepadatan penduduk mencapai 138 jiwa/ha dengan prosentase usia produktif sebesar 64,48%.
E.
Profil Masyarakat Margokaton Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan informasi tentang profil
masyarakat margokaton yaitu sebagai berikut:
1) Pendidikan Berdasarkan komposisi penduduk menurut Pendidikan Desa Margokaton dapat dilihat dari tingkat Sekolah Dasar ( SD ) Sampai Perguruan Tinggi. Untuk tingkat Sekolah Dasar ( SD) 2.068 orang, jumlah tingkat pendidikan SLTP 1.028 orang, jumlah tingkat pendidikan atas atau SLTA 1.110 orang dan tingkat perguruan tinggi Strata-1 178 dan strata-2 11 orang.. Tabel 1 Tingkat Pendidikan Di Desa Margokaton No. Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
Perguruan Tinggi Srata-1 dan Srata-2
189
2
SLTA
1.110
3
SLTP
1.028
4
SD
2.068
5
Belum atau tidak tamat SD
826
JUMLAH
5221
Sumber : Data Dasar Profil Desa MargokatonTahun 2010
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Dari data di atas jumlah terbesar tingkat pendidikan sebanyak 2.068 orang berpendidikan SD, di ikuti di bawahnya yaitu sebesar 1.110 orang berpendidikan SLTA dan jumlah terkecil yaitu sebesar 826 orang belum tamat sekolah
2)
Kesehatan Prasarana Kesehatan
No. Prasarana
Jumlah
1
Puskesmas
1 Unit
2
Posyandu
12 unit
Sumber : Data Dasar Profil Desa MargokatonTahun 2010 Jumlah fasilitas kesehatan di Desa Margokaton sangatlah minim, untuk mendukung perawatan kesehatan masyarakat Desa Margokaton memiliki 1 buah Puskesmas dan 12 Posyandu.
3)
Mata Pencaharian Menurut Sektor No Sektor Mata Pencaharian
Jumlah
1
Pertanian
1115
2
Peternakan
309
3
Perikanan
83
4
Jasa
1118
JUMLAH
2625
Sumber : Data Dasar Profil Desa MargokatonTahun 2010
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Dari data di atas mata pencaharian menurut sektor, jasa memiliki jumlah terbanyak yaitu 1118 orang, di lanjutkan pertanian sebanyak 1115 orang dan paling sedikit sektor perikanan sebanyak 83 orang.
a)
Pertanian Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Sektor Pertanian juga merupakan salah satu sektor penting yang mendapat tumpuan dalam perdagangan dunia karena ia merupakan pembekal makanan dan sumber bahan mentah kepada penduduk dunia. Di Desa Margokaton, pertanian adalah penggerak roda perekonomian yang utama. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Produktivitas padi mencapai 1.133 ton, palawija 33,5 ton, sayuran 23,2 ton, tembakau 1,2 ton (per tahun 2009), sehingga terbuka lebar potensi pertanian di Desa ini untuk dikembangkan.
b)
Peternakan Peternakan merupakan salah satu penggerak roda perekonomian di Desa
Margokaton, khususnya yang berada di Dusun Bantulan. Dusun Bantulan memiliki beberapa peternakan yang cukup besar yaitu peternakan sapi, babi, dan ayam. Peternakan sapi di Bantulan ini sudah mulai terorganisir, hal ini dibuktikan adanya kelompok peternak sapi Katon Dadi. Biasanya sapi-sapi yang diternakkan setelah mencapai umur-umur tertentu dijual oleh pemiliknya. Penjualan sapi-sapi tersebut mulai meningkat selama menjelang Idul Adha. Selain itu, warga Bantulan juga mengolah limbah kotoran yang dihasilkan ternak sapi untuk dibuat pupuk organik,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
pengolahan tersebut terletak di dusun Bantulan. Pembuatan pupuk organik tersebut dipasarkan ke sekitar Desa Margokaton dan Wonosobo. Harga penjualan kotoran sapi berdasarkan tiap kol pick-up dan dijual tiap tahunnya, tiap kol dihargai Rp 40.000,00.
c)
Perikanan Budidaya Usaha perikanan budidaya yang banyak adalah pengembangan budidaya
Lele, yaitu di Dusun Bolu. Sebanyak 60 kolam digunakan untuk budidaya lele di Dusun tersebut. kegiatan budidaya dimulai dengan dari proses pembelian bibit ikan lele yang kemudian dilakukan pemberian pakan 2 kali sehari selama 3 minggu. Pemanenan dan sekaligus pengurasan kolam dilakukan pada saat waktu panen tiba. Panen dilakukan untuk lele yang sudah memenuhi ukuran untuk di jual (7-12 cm). Hasil panen selama satu bulan dapat mencapai 15 ton dengan rentang waktu panen yang berbeda-beda.
d)
Kerajinan/ jasa Berbagai macam produk kerajinan banyak berkembang di Desa
Margokaton. Diantaranya adalah kerajinan tas dari bahan : enceng gondok, daun pandan, kayu mending, kerajinan bambu, kerajinan meubel, kerajinan dari lidi, kerajinan kain tenun dll. Kerajinan telah dipasarkan ke berbagai daerah, diantaranya Margokaton dan sekitarnya, bahkan ke Luar Negeri (khususnya kerajinan tas). Beberapa usaha kerajinan telah memiliki pelanggan tetap yang memesan produk buatan mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
II. Alasan Penelitian Alasan peneliti memilih dusun Grajegan sebagai lokasi penelitian dikarenakan peneliti tertarik dengan potensi dusun Grajegan yang dijadikan sebagai dusun percontohan pengembangan pemukiman, maupun kegiatan kemasyarakatan bagi universitas – universitas di Yogyakarta yang berkaitan langsung dengan kinerja dan kesejahteraan masyarakat, alasan lainnya adalah struktur dusun yang masih terjaga dengan baik, terbukti masih adanya kepala dukuh. Melalui penelitian kewirausahaan sosial ini peneliti ingin membantu pengembangan potensi dusun Grajegan dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengembangan pemikiran bagi masyarakat dusun Grajegan untuk lebih menggali potensi yang ada dan mengembangkannya untuk kesejahteraan masyarakat dusun Grajegan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menjelaskan tentang analisis data hasil penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara. Kuesioner disebarkan kepada responden yang dalam hal ini ialah masyarakat Dusun Grajengan Sleman, banyaknya responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 93 responden. Sebelum masuk pada bagian analisis data terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, untuk mengetahui apakah alat ukur penelitian yang digunakan tersebut valid dan reliabel atau tidak. Setelah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis deskriptif berdasarkan karakteristik responden. Analisis ini dimaksudkan untuk menggambarkan data identitas responden sebagaimana adanya berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Langkah terakhir adalah melakukan analisis data dan pembahasan
A.
Teknik Pengujian Instrumen Pengujian terhadap instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Oleh karena itu, sebelum melakukan analisis terhadap data yang diperoleh maka perlu dilakukan pengujian instrumen atau alat ukur dalam pengambilan data penelitian. Akurasi dan konsistensi suatu penelitian dapat dilihat melalui pengujian kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pengujian tersebut terdiri atas pengujian validitas dan reliabilitas.
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
55
Uji Validitas Uji validitas instrumen penelitian dilakukan dengan teknik Product Moment
Pearson menggunakan Shoftware SPSS versi 16.0 for windows, analisis ini dengan cara mengkorelasikan masing- masing skor item dengan skor total. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai rtabel maka item yang bersangkutan dapat dinyatakan valid dan apabila item total lebih kecil dari
rtabel maka dinyatakan tidak valid, item tersebut harus dibuang dan
tidak diikut sertakan dalam analisis selanjutnya.
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Item
r − hitung
r − tabel
Keterangan
1
0,511
0,172
Valid
2
0,586
0,172
Valid
3
0,635
0,172
Valid
4
0,512
0,172
Valid
Sosial
5
0,513
0,172
Valid
non
6
0,634
0,172
Valid
Sosial
7
0,545
0,172
Valid
8
0,536
0,172
Valid
9
0,570
0,172
Valid
10
0,618
0,172
Valid
Variabel
Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Berdasarkan tabel V.1 diatas dapat disimpulkan bahwa semua item- item secara keseluruhan memperlihatkan bahwa r − hitung lebih besar dari r − tabel sehingga hasil uji dinyatakan valid. Item yang valid dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi masing- masing item kuesioner yang lebih besar dari 0,172. Karena itu, dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dapat diikut sertakan dalam analisis selanjutnya.
2
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan guna mengetahui apakah variabel yang merupakan
gabungan dari pertanyaan yang ada dinyatakan reliabel atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan menggunakan
program SPSS versi 16.0 for windows . Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r − tabel Product Moment (Priyatno,2008;26)
Tabel V.2 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Cronbach’s
r − tabel
Keterangan
0,172
Reliabel
Alpha Sosial non Sosial
0,764
Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Berdasarkan tabel V.2 dapat dijelaskan bahwa hasil pengolahan dengan SPSS
dilakukan dengan perbandingan cronbach alpha dengan rule of thumb
menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih besar dari nilai r-tabel. Ini menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas dinyatakan reliabel.
B.
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif menggambarkan data penelitian berdasarkan usia, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan. Analisis deskriptif memperlihatkan nilai total dan nilai presentase hasil jawaban responden. Responden yang dipilih adalah masyarakat di Dusun Grajegan Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta. Apabila dilihat dari usia responden dan jumlah tanggungan, maka deskripsi responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel V.3 Analisis Deskriptif Karakteristik
N
Minimum
Maksimum
Mean
Usia Responden
93
25
82
47
Jumlah Tanggungan
93
1
6
3
Sumber ; Data Primer, diolah Tahun 2011 Tabel diatas menunjukkan bahwa rata- rata responden berusia 47 tahun dengan usia maksimal 82 tahun dan usia minimal 25 tahun. Dari sisi jumlah tanggungan rata- rata responden memiliki jumlah tanggungan sebanyak 3 orang dengan jumlah tanggungan maksimal 6 orang dan jumlah tanggungan minimal 1 orang. Ada pun jumlah frekuensi karakteristik responden dapat dilihat pada uraian sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1.
58
Responden berdasarkan usia
Analisis berdasarkan karakteristik usia bertujuan untuk mengetahui tingkat usia produktif masyarakat di Dusun Grajengan Sleman. Dari segi usia tersebut responden kemudian dikelompokan atas 3 kelompok usia, yaitu usia 25 sampai 45 tahun, usia 46 sampai 66 tahun, dan usia 67 sampai 87 tahun. Frekuensi dari masingmasing kelompok dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Valid
Frequency
Percent
25- 45 tahun
51
54,8%
46- 66 tahun
29
31,2%
67- 87 tahun
13
14,0%
Total
93
100,0%
Sumber ; Data Primer, diolah Tahun 2011 Berdasarkan tabel V.4 diatas dapat dilihat bahwa responden mayoritas berada pada rentang usia 25 sampai dengan 45 tahun yaitu sebanyak 51 responden atau 54,8% dari total responden. Responden yang paling sedikit adalah dari rentang usia 67 sampai dengan 87 tahun dengan jumlah13 responden atau 14,0% dari total responden. Sedangkan sisanya adalah responden dengan rentang usia 46 sampai dengan 66 tahun sebanyak 29 responden atau 31,2% dari total responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.
59
Responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari pengisian kuesioner oleh 93 responden, diketahui bahwa responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid
Frequency
Percent
Laki- Laki
77
82,8%
Perempuan
16
17,2%
93
100,0%
Total Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011
Dari tabel V.5 diatas diperlihatkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki- laki berjumlah 77 responden atau 82,8% dari total responden
sedangkan
responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 16 responden atau 17,2% dari total responden. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas masyarakat Dusun Grajengan yang berproduktifitas adalah responden berjenis kelamin laki- laki sebanyak 77 responden atau 83% dari total responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.
60
Responden berdasarkan Pendidikan terakhir Analisis berdasarkan pendididkan terakhir bertujuan untuk mengetahui latar
belakang pendidikan masyarakat di Dusun Grajengan, sebab pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan manusia akan lebih mampu berfikir, lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi suatu permasalah sehingga bisa menciptakan tingkat kesejahteraan masyarakat. Responden yang digunakan sebanyak 93 responden. Berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Valid
Frequency
Percent
Tidak sekolah
1
1,1%
Diploma III
8
8,6%
SD
14
15,1%
SLTA
46
49,5%
SLTP
19
20,4%
Strata 1
5
5,4%
Total
93
100%
Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011 Dari tabel V.6 diatas dapat diketahui bahwa sebagaian besar responden berpendidikan SMA/sederajat yaitu sebanyak 46 responden atau 49,5% dari total jumlah responden. Responden minimal adalah responden yang tidak lulus SD yaitu sebanyak 1 responden atau 1,1% dari total responden. Responden yang berpendidikan SMP/sederajat adalah sebanyak 19 responden atau 20,4% dari total responden. Responden yang berpendidikan SD sebanyak 14 responden atau 15,1% dari total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
responden. Responden dengan pendidikan Diploma III adalah sebanyak 8 responden atau 8,6% dari total responden. Sedangkan sisanya adalah responden dengan latar belakang pendidikan S1 yaitu sebanyak 5 responden atau 5,4% dari total responden. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa pendidikan responden mayoritas adalah SMA/sederajat yaitu sebanyak 46 responden atau 49,5%.
4.
Responden berdasarkan pekerjaan Karakteristik berdasarkan pekerjaan responden dibedakan kedalam 5
kelompok yaitu buruh tani, karyawan swasta, wiraswasta, PNS, dan kelompok pekerjaan lain- lain yang terdiri dari polri, peternak, dan pensiunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Frequency Valid
Percent
Buruh Tani
52
55,9%
Karyawan Swasta
15
15,1%
11
12,9%
PNS
8
8,6%
Lain- Lain
7
7,5%
Total
93
100%
Wiraswasta
Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Berdasarkan tabel V.7 dapat digambarkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai buruh tani yaitu sebanyak 52 responden atau 55,9% dari total responden. Responden yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 15 responden atau 15,1% dar total responden. Responden yang berwiraswasta yaitu sebanyak 11 responden atau 12,9% dari total responden. Responden yang bekerja sebagai PNS adalah sebanyak 8 responden atau 8,6% dari total responden. Sedangkan sisanya adalah responden yang bekerja dari kelompok pekerjaan lainnya yaitu sebanyak 7 responden atau 7,5% dari total responden.
5.
Responden berdasarkan kategori sosial dan non sosial Kategori sosial dan non sosial bertujuan untuk mengetahui apakah
perangkat desa termasuk dalam golongan wirausaha sosial atau tidak sosial. Dari pengisian kuesioner oleh 93 responden, diketahui bahwa kategori sosial non sosial dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.8
Valid
Frequency
Percent
Sosial
51
54,8%
Non social
42
45,2%
Total
93
100%
Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Untuk mengetahui kategori sosial non sosial maka dapat menggunakan jawaban responden dalam kuesioner orientasi sosial non sosial kemudian dilakukan dengan teknik analisis deskriptif statistik. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 51 responden atau 54,8% dari total responden mengatakan bahwa aparat desa berjiwa sosial, sedangkan 42 responden atau 45,2% dari total responden mengatakan kalau aparat desa tidak sosial.
6.
Responden berdasarkan kategori sejahtera non sejahtera
Analisis berdasarkan kategori sejahtera non sejahtera bertujuan untuk mengetahui masyarakat di Dusun Grajengan apakah dalam kondisi yang sejahtera atau tidak. Dari pengisian kuesioner oleh 93 responden diketahui bahwa kategori sejahtera non sejahtera dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.9
Valid
Frequency
Percent
Sejahtera
36
38,7%
Non Sejahtera
57
61,3%
93
100%
Total
Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011 Untuk mengetahui kategori sejahtera non sejahtera maka dapat diukur dengan menggunakan pengeluaran konsumsi perkapita menurut BPS tahun 2010 dengan pengeluaran rata- rata diatas Rp.229.000 perbulan. Dari tabel tersebut mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat dusun Grajengan dalam keadaan yang kurang sejahtera yaitu sebanyak 57 responden atau 61,3% dari total responden sedangkan responden yang sejahtera hanya sebanyak 36 responden atau 38,7% dari total responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7.
64
Responden berdasarkan Kriteria Sejahtera dan Sosial Kriteria sejahtera dan sosial dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan antara orientasi sosial dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.10 Sejahtera
Non Sejahtera
Total
Sosial
20
31
51
Non Sosial
16
26
42
Total
36
39
93
Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011 Untuk dapat mengetahui tingkat kriteria orientasi sosial dan tingkat kesejahteraan masyarakat maka digunakan cara deskriptif statistik kemudian ke
crosstabs. Dari tabel tersebut terlihat bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara orientasi sosial terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Sosialnya perangkat desa tidak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat secara individu.
Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian sebagaimana dijelaskan dalam rumusan masalah yaitu orientasi wirausaha sosial apa yang dimiliki para aparat desa dalam perspektif masyarakat, bagaimana tingkat kesejahteraan masyarakat, dan apa ada hubungan antara orientasi wirausaha sosial perangkat desa terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel V.11 Uji Hipotesis r
t- hitung
t- tabel
keterangan
0,139
1,341
1,662
H0 diterima
Sosial non Sosial (X)Tingkat
Kesejahteraan
Mayarakat (Y) Sumber; Data Primer, Diolah Tahun 2011
Langkah- langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan Ho dan Ha Ho: Tidak ada hubungan antara orientasi sosial non social perangkat desa dan tingkat kesejahteraan masyarakat Ha: Ada hubungan antara orientasi sosial non social perangkat desa dan kesejahteraan masyarakat b. Hasil Uji Hasil perbandingan menunjukkan t- hitung (1,341) < t- tabel (1,662) dan hasil uji dinyatakan Ho diterima. Keadaan ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan singnifikan antara orientasi wirausaha social perangkat desa terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat secara individual. Nilai (r) pada variabel sosial non social perangkat desa dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sebesar 0,139. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibutuhkan usaha dan kerja keras masyarakat itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidup secara pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Pembahasan Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa nilai t-hitung (1,341) lebih kecil dari t-tabel (1,662) sehingga hasil uji dinyatakan Ho diterima. Hasil perhitungan nilai r sebesar 0,139 dengan nilai yang positif. Dalam artian orientasi wirausaha sosial perangkat desa tidak mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat secara individu. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan, maka masyarakat harus berusaha dan bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Orientasi wirausaha sosial apa yang dimiliki oleh aparat desa dalam perspektif masyarakat yaitu mensejahterakan masyarakatnya secara kelompok tetapi usaha masyarakat dan kerja keras yang menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat sebab pengaruh kinerja perangkat desa tidak mempengaruhi secara individual kehidupan masyarakat. 2. Tingkat kesejahteraan masyarakat di Dusun Grajengan yaitu masyarakatnya termasuk masyarakat yang kurang sejahtera yaitu hanya sebanyak 36 responden atau 38,7% dari total responden. 3. Tidak ada hubungan signifikansi antara orientasi wirausaha sosial perangkat desa dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Nilai (r) pada variabel sosial non sosial dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sebesar 0,139. Sebab secara individu kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh masyarakat itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan, maka masyarakat harus berusaha dan bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidup.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B.
68
Saran Hasil kesimpulan menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara
orientasi wirausaha sosial perangkat desa terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, oleh sesab itu pemerintah perlu terus meningkatkan faktor- faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat melalui program- program kesejahteraan warga. Misalnya uang tunai atau BLT yang diberikan kepada keluarga miskin sebaiknya digunakan sebagai sarana untuk modal usaha bersama secara berkelompok sesuai dengan potensi rakyat berdasarkan tingkat pendidikan dan daerah, yang diawali dengan kursus keterampilan berwirausaha. Pemberian kursuskursus keterampilan berwirausaha secara gratis demi peningkatan kesejahteraan kehidupan keluarga miskin, sehingga keluarga miskin akan menjadi sehat dan sejahtera serta akan berubah atau bermental menjadi pengusaha. Para aparat desa hendaknya tidak terlalu meminta hak dan sebaliknya harus lebih banyak memikirkan kewajiban. karena Pemerintah menjanjikan peningkatan kesejahteraan perangkat desa. Meskipun hasil penelitian tidak ada hubungan secara signifikan tetapi aparat desa tetap memberikan kontribusi yang positif dan menjalankan tugasnya sesuai funginya. Aparat desa harus menjalankan tugas sesuai dengan tugasnya. Tugas- tugas tersebut harus direncanakan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C.
69
Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi: 1.
Faktor studi kasus Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus sehingga hasil yang diperoleh hanya dapat menyimpulkan pada kondisi Dusun Grajengan yang dijadikan obyek, dan sulit untuk melakukan generalisasi hasil penelitian yang lebih luas sebab kondisi masing- masing dusun berbeda- beda.
2.
Faktor responden Keterbatasan responden dalam memahami pertanyaan serta ketidak jujuran dalam menjawab pertanyaan sehingga banyak pertanyaan yang tidak terjawab mengakibatkan ketidak sempurnaan data.
3.
Faktor peneliti Keterbatasan peneliti dalam kemampuan dan pengalaman penelitian karena peneliti masih dalam tahap belajar dan baru pertama kali mengadakan penelitian mengenai Orientasi sosial perangkat desa di Dusun Grajengan desa Margokaton, sehingga peneliti tidak dapat mengungkapkan semua fakta yang ada dalam penelitian dengan tepat. Serta kesimpulan yang diambil hanya sebatas data yang diperoleh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA
Bornstein, David. 2000. How to Chage the World: Social Entrepreneurs and the Power of New Idea. 2nd Edition. Oxford University Press. Boedijoewono, Noegroho. 2001. Pengantar Statistik 1: Ekonomi dan Bisnis. Edisi Empat. Yogyakarta: AMP YKPN. Cooper, R. dan William Emroy, C. 1996. Metode Penelitian Bisnis (terjemahan. Ellen Gunawan dan Imam Nurmawan). Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Haryanto, Sugeng. 2007. Menuju Kesejahteraan dalam Masyarakat Hutan. Center for International Forestry Research (CIFOR). Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan: Teori, Praktis, dan Kasus- Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Suryana. 2008. Kewirauhaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Empat. Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan dan Bisnis Kecil. PT Penebar Swadaya. Jakarta: Indeks. http://dd jogja. Org/ artikel/kolom/ telaah/ 70- Mengubah- Bangsa- dengan- KewirausahaanSosial. Html http://nukmanluthfie.com/2008/08/Menjadi-Entrepreneur-bukan-Sekadar-Memperkaya-DiriSendiri. html http://swa.co.id/2010/02/menanti-jutaan-wirausaha-dari-social-entrepreneurship. html http://www.krkp.org/kebijakan-pangan/18-kedaulatan-masyarakat-desa-atas-pangan.html http//www.rosyid.info/2009/02/sistem-kinerja-perangkat-desa.html. http://iwanuwg.wordpress.com/2009/08/05/kewirausahaan-sosial-dan-pemerintah http//www.api.pasca.Ugm.ac.id/en/data/membangun_kewirausahaan_sosial.pdf. http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/09/menjadi-social-entrepreneur http://www.ireyogya.org/ire.php?about=booklet-7.htm http://www.ahmadheryawan.com/lintas-kabupaten-kota/kabupaten-cianjur/508-87-sekdes-terima-skbupati-.html
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
http://www.rosyid.info/2009/02/sistem‐kinerja‐perangkat‐desa.html
http://zonaekis.com/search/tingkat-kesejahteraan-masyarakat-indonesia http://female.kompas.com/read/2009/06/08/20404916/pemerintah.janji.tingkatkan.kesejahter aan.perangkat.desa.) http://io.ppijepang.org/v2/index.php?option com_k2&view item&id 125:membangun‐ kesejahteraan‐kesehatan‐masyarakat‐indonesia
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Isilah kolom dibawah ini apabila menurut anda jawaban yang paling tepat dengan tanda ( 5 ) pada kolom SS, S, N, TS, STS SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
N
: Netral
Orientasi Sosial Non Sosial kepala Dukuh. No
Keterangan
1
Dalam hidup sehari – hari Kepala Dukuh sering membaur dengan masyarakat ( bermasyarakat )
2
Kepala dukuh mau berbagi pengalaman dari kemampuan yang luas kepada masyarakat
3
Kepala dukuh selalu menaruh perhatian bagi orang di lingkunganya yang membutuhkan pertolongan/ bagi yang sedang sakit
4
Kepala dukuh memberikan motivasi kepada masyarakat agar mencipakan lingkungan lebih aman
5
Kepala dukuh dapat menciptaan program – program dusun yang lebih baik
6
Kepala dusun mau mengorbankan hak milik pribadi ( Harta, waktu, pikiran dan tenaga ) untuk kepentingan masyarakat
7
Kepala dukuh telah menggagas ide yang lebih baik di bidang infrastruktur dusun
8
Kepala Dusun sudah menciptakan lingkungan yang lebih aman
9
Kepala Dusun telah menciptakan dan menjalankan program – program pembangunan yang lebih baik untuk dusun
10
Kepala Dusun Telah membangangun Infrastruktur dusun yang lebih lengkap.
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Orientasi Kesejahteraan Masyarakat Pengeluaran Rumah Tangga dalam Satu bulan Terakhir No
1
Pembiayaan Rumah Tangga
Pendidikan a.
2
Satuan
Uang sekolah/ kuliah tetap/pangkal
anak
b. Uang SPP
anak
c.
anak
Uang Saku Sekolah
d. Uang Kursus/ Pelatiahan/ Les Privat
anak
e.
anak
Lain – Lain
Kesehatan a.
Periksa Dokter Puskesmas/ Rs/Klinik
b. Pergi
Ke
orang
pintar/
Kali
Dukun/ Kali
Paranormal c.
Beli Obat – obatan di warung kecil/ Kali Apotek
3
d. Beli Jamu Tradisional/ Ramuan, dsb
Kali
e.
Lain – lain
Kali
Kebutuhan Makan
Kg
a.
Kg
Beli beras
b. Sayur dan Buah – buahan
Kali
c.
Kg
Gula Pasir dan merah
Harga
Total
Satuan
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
d. Telur mentah
Kg
e.
Lauk pauk
Kali
f.
Lain – Lain
Perumahan a.
Pembangunan rumah
Kali
b. Pemeliharaan Rumah
Kali
c.
m2
Tanah persawahan
d. Lain – lain
5
Energi dan Gas a.
Beli gas
b. Beli Minyak tanah
Liter
c.
Ikat
Beli kayu Bakar
d. Pembayarn Listrik e. 6
Kwh
Lain – lain
Pakaian a.
Beli Pakaian untuk orang dewasa
b. Beli pakaian untuk anak – anak c. 7
Tabng
Ptong Ptong
Lain – lain
Transportasi dan rekreasi a.
Bepergian ke kantor/ tempat kerja
Kali
b. Berwisata
Kali
c.
Kali
Biaya utang kendaraan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d. Lain – lain 8
Pajak dan pembayaran sejenis pajak a.
Pajak Kendaraan bermotor
Kali
b. Pajak Bumi dan Banguan c.
Iuran
kampung
/
Kali Jimpitan
( Kali
RT/RW/Dusun ) d. Lain – lain 10
Tabungan dan Investasi a.
Emas
b. Hewan Ternak c.
Kepemilikan Tanah
d. Lain – lain 11
Komunikasi a.
Biaya Telepon
b. Biaya Pulsa c.
Surat menyurat
d. Internet e.
Lain - lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Print Out Hasil Olah Data Kuesioner Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Nama
Dumari Ato Fajar Sumardi Dini Yakus Purwaningsih Susiyanti Ny. Wiryo Utomo Waryono P. Cipto Basuki Sadad Bowo Darmo Suwito Utomo Sidik Harsono Mujiyo Agus Min Widodo Ratinem Tukiman Widi Wardoyo Purwanti Purwanto Siswo Pranoto Bronto Sukaryono Budi Arjo Wuryani Samsuri Arjowiono Sumadi Joko Raharjo Mudo Suwarno Sutari Wahyu S.Ag Harda Utomo Sutiah Mujiyo Ami Priyana S.T. Sarkun Somo Dikoro Maryanto Daroni Mujiono Poniran Ny. Sudi Dimejo Murdihono Subandi Waryono Wakimun Warrono Tri Juni Raharjo
Umur
44 28 38 25 29 62 43 67 43 49 50 47 44 40 41 47 52 32 42 47 72 72 37 45 63 65 30 69 42 41 67 44 46 32 31 75 44 30 50 58 70 62 34 44 43 30 34
Jns kelamin
Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki
Pendidikan
Diploma III SLTA SLTA SLTP SLTA SLTP SLTA SLTA SLTA SLTA SLTA SLTP Strata 1 SLTA SLTP SLTP SLTA SLTA SD SLTA SLTA SLTP SLTA SLTA SLTP SLTA SLTA SLTP SLTA Strata 1 SD SD SLTP Strata 1 SD SD Diploma III SLTA SLTA SD SD SLTP SLTA SLTA SLTP SLTA Diploma III
Pekerjaan
Buruh Tani Buruh Tani Peternak Swasta Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Pensiunan Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani PNS Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Wiraswasta Wiraswasta Buruh Tani Wiraswasta Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Karyawan Swasta Buruh Tani Pedagang PNS Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Karyawan Swasta Buruh Tani Buruh Tani Wiraswasta Buruh Tani Karyawan Swasta Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Karyawan Swasta Wiraswasta Karyawan Swasta Karyawan Swasta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Heru Cahyo SPT Herjanto Muji Harjo Sigit Kurniawan Sigit Nugroho Kasihono Sumadi Slamet Maryanto Pardilan Santoro Shava Aulia Purwanto Jumanto Sukirdiyono Widi Wardoyo Djemono Ny. Rejo Sumarto Supriyanto Sarima Mardi Utomo Boiman Ponidi Harto Utomo Waldiyono Mujiono Sugiono Tukiman Ponijah Mursana Supriyanto Warsono Kartoyoso Juni Dwi Riyanti Suyoto Walsudi Nanang Subamanto Suratman Jumari Wardono Murdi Dumeri Djamad Ramijo Sucipto Puji Harjono TOT
46 38 62 36 52 50 63 41 29 57 42 30 34 42 60 56 82 75 30 50 62 35 69 67 38 40 52 74 56 60 30 30 80 27 42 40 27 30 63 45 35 44 58 48 33 40
Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki
Diploma III SLTA SLTP Diploma III SLTA SLTA SLTP SLTA SLTP SLTA SLTA SLTA SLTA Diploma III Strata 1 SD SD SLTA Strata 1 SD SLTA SD SD SLTA SLTA SLTA SD SLTP SLTP SLTA SLTA SD SLTA SLTA SLTP SLTP SLTP SLTA SLTA Diploma III Diploma III SLTA SLTA SLTA SLTA
PNS Karyawan Swasta Wiraswasta Karyawan Swasta Karyawan Swasta PNS Karyawan Swasta Karyawan Swasta Pedagang Karyawan Swasta Wiraswasta Wiraswasta Karyawan Swasta PNS PNS Buruh Tani Pensiunan Buruh Tani POLRI PNS Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Karyawan Swasta Wiraswasta Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Pensiunan Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani Pensiunan Buruh Tani PNS Buruh Tani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Q1
Q2
5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 2 5 5 5 5 3 4
Q3
5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 3 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 5 5 4 3
Q4
5 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 4 4 5 3 2 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 5 4 4 3
Q5
5 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 3 3 4 5 4 4 3 4 3
Q6
5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 5 4 4 2 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4
Q7
5 3 5 3 3 5 5 5 3 3 4 4 3 5 3 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 5 3 4
Q8
4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 3 5 4 4 4
Q9
4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 3 2 3 4 3 4
4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 5 3 1 4 4 4 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 3 3 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 2 4 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5
4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 2 5 5 5 5 3 4 5
4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 5 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 5 5 5 4 4 5
4 4 4 5 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4
3 2 4 5 3 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
2 4 2 5 3 3 5 1 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 5 4 5 2 4 4 3 3 4 4 5 4 5 3
1 4 3 4 3 5 4 3 3 5 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 3 5 3 5 3 5 4 4 4 4 2 5 5 5 3
3 4 3 4 3 3 3 5 3 3 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4 5 3 3 5 5 4 4 5 4 1 5 4 5 3
4 3 2 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Q10
TOT
4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 4 2 3 5 3 4 4 3 1 4 4 4 3
pendidikan 46 35 40 37 35 45 45 45 44 44 43 41 34 50 44 46 46 49 46 36 36 39 50 40 41 45 38 45 42 42 43 44 42 40 44 33 32 44 35 36 39 35 32 42 42 36 35
kesehatan
kbthn makan
perumahan
0 513000 850000 30000 25000 0 25000
0 0 33000 10000 3500 15000 0
0 0 33000 10000 3500 15000 0
0 0 0 0 0 0 0
390000 0 705000 350000 510000 0 0 780000 25000 0 0 0 54000 78000 0 0 150000 0 0 104000 0 260000 78000 208000 52000 0 87000 104000 2100000 180000 0 175000 150000 150000 0 300000 0
120000 0 271000 6000 0 3500 25000 0 0 2500 0 26000 3000 15000 2152000 0 3500 0 21500 0 23000 22000 23000 15000 15000 30000 30500 15000 162000 9000 160000 15000 0 28000 200000 30000 152500
120000 0 271000 6000 0 3500 25000 0 0 2500 0 26000 3000 15000 2152000 0 3500 0 21500 0 23000 22000 23000 15000 15000 30000 30500 15000 162000 9000 160000 15000 0 28000 200000 30000 152500
50000 0 0 0 100000 0 0 0 50000 0 0 0 80000 0 250000 0 180000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 4 3 3 1 5 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 2 4 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5
35 34 31 42 35 39 39 36 42 39 40 38 34 38 39 43 45 44 44 42 38 42 42 42 43 44 42 39 40 43 41 33 50 32 43 37 46 39 37 42 43 40 47 43 43 42
2800000 360000 0 1100000 540000 925000 0 0 350000 0 450000 1700000 325000 78000 139000 0 52000 0 165000 2100000 0 26000 0 0 78000 1000000 270000 100000 345000 0 87000 0 0 436000 450000 450000 200000 1150000 0 0 57000 0 0 516500 1358000 0
60000 62000 160000 110000 130000 25000 106000 50000 180000 60000 210000 12000 23500 15000 43000 19000 36000 32000 180000 12000 25500 0 7500 2000 0 30000 31000 10000 35000 0 25000 20000 152000 3500 115000 5000 44000 0 0 13600 20000 0 0 0 13500 13550
60000 62000 160000 110000 130000 25000 106000 50000 180000 60000 210000 12000 23500 15000 43000 19000 36000 32000 180000 12000 25500 0 7500 2000 0 30000 31000 10000 35000 0 25000 20000 152000 3500 115000 5000 44000 0 0 13600 20000 0 0 0 13500 13550
0 100000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100000 0 0 250000 0 0 0 250000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200000 0 0 500000 0 0 0 0 400000 0 0 0 0 0
280005.3763
61636.02151
61636.02151
26989.24731
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI energi&gas
pakaian
transportasi
pajak
komunikasi
69000 40000 87200 53000 85500 73400 30500
0 0 0 0 0 0 0
550000 0 0 0 0 0 0
2000 0 61200 225000 28500 261000 2000
50000 0 20000 40000 0 0 0
193000 15000 103000 85000 60000 0 32000 120000 54500 129000 37000 73000 28000 57000 30000 330000 113000 59000 78000 120000 57000 31000 69000 126000 30000 58000 106000 30000 95500 66000 59500 69500 66000 84500 69500 128000 197000
100000 0 0 0 15000 0 35000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
410000 0 150000 10000 0 125000 10000 0 40000 5000 0 0 75000 130000 0 300000 130000 0 130000 260000 0 0 130000 480000 130000 0 130000 150000 897500 0 0 50000 360000 0 0 351000 300000
135000 27000 300000 0 0 200000 359000 0 7500 160000 248000 132000 200000 265000 65000 502000 150000 0 257000 270000 3000 2000 3000 4000 3000 2000 136000 3000 331000 13500 18000 2000 21000 15700 21000 19000 13000
120000 0 30000 25000 0 0 100000 0 80000 50000 0 0 40000 50000 0 0 100000 0 20000 100000 0 0 50000 100000 0 0 50000 50000 150000 0 0 80000 10000 5000 25000 150000 65000
TOT 671000 553000 1084400 368000 146000 364400 57500 71947300 71947300 71947300 1638000 42000 1830000 482000 685000 332000 586000 900000 257000 349000 285000 257000 483000 610000 4649000 1132000 830000 59000 528000 854000 106000 337000 376000 948000 245000 120000 570000 367000 3898000 277500 397500 406500 607000 311200 515500 1008000 880000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96000 76200 41500 96500 84000 101000 47500 85500 99500 130000 172500 101000 74000 134000 158000 55000 58000 60000 321000 156000 48000 53000 41000 58000 62000 49000 43500 29000 63000 76000 26000 82000 30000 133000 89000 93500 46500 132500 83000 60500 110250 143300 112850 75200 214500 59000
0 0 0 0 0 0 0 0 160000 100000 50000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100000 0 72500 0 0 0 0
920000 45000 0 382500 482500 75000 0 461000 45000 361000 550000 460000 130000 130000 130000 130000 0 0 130000 130000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20000 150000 150000 0 360000 430000 0 0 50000 120000 200000 45000 150000 123000 0 203000 65000
31000 21500 3000 30500 48000 337000 16000 22500 29000 34500 38000 34000 3000 3000 3000 2000 2000 2000 3000 137000 2000 2000 2000 2000 2000 137000 122000 2000 2000 405000 3000 3000 131000 5000 31500 3000 2000 2000 3000 3000 5000 353000 53200 27000 5000 5000
200000 50000 0 120000 100000 30000 20000 50000 50000 80000 160000 100000 100000 165000 50000 10000 0 0 215000 100000 0 0 0 0 0 50000 0 20000 100000 100000 40000 15000 100000 30000 100000 0 50000 45000 125000 20000 250000 335000 250000 0 310000 30000
82348.3871
6801.075269
128295.6989
70753.76344
55161.29032
4167000 776700 364500 1949500 1514500 1518000 295500 719000 1093500 825500 1840500 2519000 679000 540000 816000 235000 184000 126000 1444000 2647000 101000 81000 58000 64000 142000 1296000 497500 171000 580000 601000 356000 290000 765000 971000 1330500 1056500 386500 1379500 331000 410700 907250 1053800 539050 618700 2117500 186100 287789200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tabungan
3000000
150000
500000
90000000
120000000 240000000 15000000 50000000 10000000 15000000
32000000 10000000
5000000
tanggungan
tingkat ksjtrn(welfare)
2 3 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 2 3 2 4 4 2 3 4 2 3 3 5 2 4 6 2 3 3 2 2 4 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3
335500 184333 271100 122666 48666 182200 14375 17986825 35973650 35973650 409500 14000 457500 16066 342500 83000 293000 300000 128500 87250 71250 128500 161000 152500 2324500 377333 276666 11800 264000 213500 17666 168500 125333 316000 122500 60000 142500 122333.3333 1299333.333 277500 99375 135500 151750 103733.3333 171833.3333 336000 293333.3333
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10000 100000 240000000 10000000 24000000 640000 32000000 16000000 16000000 1000000 2000000 3500000 3150000 800000 3200000 4000000
250000 6000000
9500000
4 4 4 3 4 5 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 5 4 3 6 6 5 3 3 5 3 4 2 3 3 2 2 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2
1041750 194175 91125 649833.3333 378625 303600 98500 143800 364500 206375 613500 839666.6667 226333.3333 135000 204000 58750 46000 126000 361000 529400 25250 27000 9666.666667 10666.66667 28400 432000 165833.3333 34200 193333.3333 150250 178000 96666.66667 255000 485500 665250 211300 128833.3333 459833.3333 82750 102675 302416.6667 351266.6667 134762.5 154675 529375 93050
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 Validitas dan reliabilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Correlations Correlations Q12 Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation
Q13
Q14
.424 **
.213 *
.000 93 .424 **
1
Q16
Q17
.224 *
.328 **
.324 **
.085
.067
.082
.040
.031
.001
.002
.417
.526
.436
93
93
93
93
93
93
93
93
1
.453 **
.258 *
.220 *
.278 **
.076
.129
.274 **
.000
.013
.034
.007
.471
.219
.008
.000
Q15
Q18
Q19
Q20
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.213 *
.453 **
1
.210 *
.323 **
.272 **
.236 *
.132
.343 **
.040
.000
.044
.002
.008
.023
.206
.001
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.224 *
.258 *
.210 *
1
.283 **
.445 **
.129
.282 **
.049
.031
.013
.044
.006
.000
.220
.006
.639
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.328 **
.220 *
.323 **
.283 **
1
.388 **
.072
.111
.140
.001
.034
.002
.006
.000
.490
.289
.180
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.324 **
.278 **
.272 **
.445 **
.388 **
1
.377 **
.152
.188
.002
.007
.008
.000
.000
.000
.146
.072
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.085
.076
.236 *
.129
.072
.377 **
1
.438 **
.279 **
.417
.471
.023
.220
.490
.000
.000
.007
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.067
.129
.132
.282 **
.111
.152
.438 **
1
.322 **
.526
.219
.206
.006
.289
.146
.000
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.082
.274 **
.343 **
.049
.140
.188
.279 **
.322 **
1
.436
.008
.001
.639
.180
.072
.007
.002
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.261 *
.297 **
.431 **
.053
.125
.141
.306 **
.286 **
.535 **
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.002
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Correlations Sosial non Sosial (X)
Q21 Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Q20
Q21
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation
.261 *
.511 **
.012
.000
93
93
.297 **
.586 **
.004
.000
93
93
.431 **
.635 **
.000
.000
93
93
.053
.512 **
.616
.000
93
93
.125
.513 **
.232
.000
93
93
.141
.634 **
.178
.000
93
93
.306 **
.545 **
.003
.000
93
93
.286 **
.536 **
.005
.000
93
93
.535 **
.570 **
.000
.000
93
93
1
.618 **
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Correlations Q12 Q21
Sosial non Sosial (X)
Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Q13
Q14
Q19
Q20
.616
.232
.178
.003
.005
.000
93
93
93
93
93
93
93
93
93
.511 **
.586 **
.635 **
.512 **
.513 **
.634 **
.545 **
.536 **
.570 **
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
93
93
93
93
93
93
93
93
93
Q21
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Q18
.000
Correlations
Sosial non Sosial (X)
Q17
.004
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sig. (2tailed) N
Q16
.012
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Q21
Q15
Sosial non Sosial (X) .000
93
93
.618 **
1
.000
93 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 93
100.0
0
.0
93
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .764
N of Items 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Klasifikasi Responden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Statistics tanggungan N
Valid
93
Missing
0
Mean
3.34
Minimum
1
Maximum
6
tanggungan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
2.2
2.2
2.2
2
17
18.3
18.3
20.4
3
34
36.6
36.6
57.0
4
30
32.3
32.3
89.2
5
7
7.5
7.5
96.8
6
3
3.2
3.2
100.0
93
100.0
100.0
Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies Statistics klasifikasi umur N
Valid Missing
93 0
klasifikasi usia Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
25- 45 Tahun
51
54.8
54.8
54.8
46- 66 Tahun
29
31.2
31.2
86.0
67- 87 Tahun
13
14.0
14.0
100.0
Total
93
100.0
100.0
Frequencies Statistics Klasifikasi Jenis Kelamin N
Valid Missing
93 0
Klasifikasi Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Laki-Laki
77
82.8
82.8
82.8
Perempuan
16
17.2
17.2
100.0
Total
93
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies Statistics Klasifikasi Pendidikan N
Valid Missing
93 0
Klasifikasi Pendidikan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Sekolah
1
1.1
1.1
1.1
Diploma III
8
8.6
8.6
9.7
SD
14
15.1
15.1
24.7
SLTA
46
49.5
49.5
74.2
SLTP
19
20.4
20.4
94.6
5
5.4
5.4
100.0
93
100.0
100.0
Strata 1 Total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies Statistics Klasifikasi Pekerjaan N
Valid Missing
93 0
Klasifikasi Pekerjaan Cumulative Frequency Valid
Valid Percent
Percent
Buruh Tani
52
55.9
55.9
55.9
Karyawan Swasta
15
15.1
15.1
71.0
Wiraswasta
11
12.9
12.9
83.9
PNS
8
8.6
8.6
92.5
Lain- Lain
7
7.5
7.5
100.0
93
100.0
100.0
Total
Percent
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Descriptives Descriptive Statistics N
Minimum
sosial
93
Valid N (listwise)
93
Maximum
31
Mean
50
40.59
Frequencies Statistics klasifikasi sosial N
Valid Missing
93 0
klasifikasi sosial Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
sosial
51
54.8
54.8
54.8
non sosial
42
45.2
45.2
100.0
Total
93
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Frequencies Statistics klasifikasi Sejahtera N
Valid
93
Missing
0
klasifikasi Sejahtera Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Sejahtera
45
48.4
48.4
48.4
non Sejahtera
48
51.6
51.6
100.0
Total
93
100.0
100.0
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N klasifikasi sosial * klasifikasi Sejahtera
Missing Percent
93
N
100.0%
Total
Percent 0
.0%
klasifikasi sosial * klasifikasi Sejahtera Crosstabulation Count klasifikasi Sejahtera Sejahtera klasifikasi sosial
Total
non Sejahtera
Total
Sosial
22
29
51
non Sosial
23
19
42
45
48
93
N
Percent 93
100.0%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Uji Hepotesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Correlations Correlations Sosial non Sosial Pearson Correlation
Sosial non Sosial
1
Tingkat Kesejahteraa n Masyarakat .139
Sig. (1-tailed)
.092
N Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
93
93
Pearson Correlation
.139
1
Sig. (1-tailed)
.092
N
93
93
Regression Descriptive Statistics
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sosial non Sosial
Mean
Std. Deviation
N
1215789.09
5505423.512
93
40.59
4.419
93
Correlations Tingkat Kesejahteraa n Masyarakat Pearson Correlation
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sosial non Sosial Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sosial non Sosial
Sig. (1-tailed)
Variables Entered/Removedb Mode l 1
Variables Entered Sosial non Sosial a
Variables Removed .
1.000
.139
.139
1.000
.
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sosial non Sosial
N
Sosial non Sosial
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
.092 .092
.
93
93
93
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Model Summaryb Mode l 1
R
Adjusted R Square
R Square
.139 a
.019
Std. Error of the Estimate
.009
5481665.687
a. Predictors: (Constant), Sosial non Sosial b. Dependent Variable: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat ANOVAb Model 1
Sum of Squares 5.406
1
Mean Square 5.406
Residual
2.734
91
3.005
Total
2.788
92
Regression
df
F 1.799
Sig. .183 a
a. Predictors: (Constant), Sosial non Sosial b. Dependent Variable: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
-58243.572
528040.379
Sosial non Sosial
173476.698
129330.866
Standardized Coefficients Beta
t .139
Sig.
-1.103
.273
1.341
.183
a. Dependent Variable: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Casewise Diagnosticsa Case Num ber 9
Std. Residual
Tingkat Kesejahteraa n Masyarakat
6.233
35973650
1808657.13
3.416
6.233
35973650
1808657.13
3.416
10
Predicted Value
Residual
a. Dependent Variable: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Residuals Statisticsa
Predicted Value
Minimum -4465.93
Maximum 2849.25
Mean 1217.09
Std. Deviation 766580.194
Residual
-268.200
3.416
.000
5451792.627
93
-2.171
2.129
.000
1.000
93
-.491
6.233
.000
.995
93
Std. Predicted Value Std. Residual
a. Dependent Variable: Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
N 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7 Tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel r (Pearson Product Moment) Uji 1 sisi dan 2 sisi pada taraf signifikansi 0,05 SIGNIFIKANSI ALPHA 0,05 DF 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
r tabel satu sisi 0,476 0,458 0,441 0,426 0,412 0,4 0,389 0,378 0,369 0,36 0,352 0,344 0,337 0,33 0,323 0,317 0,312 0,306 0,301 0,296 0,291 0,287 0,283 0,279 0,275 0,271 0,267 0,264 0,261 0,257 0,254 0,251 0,248 0,246 0,243 0,24 0,238 0,235 0,233 0,231 0,228
r tabel dua sisi 0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,344 0,339 0,334 0,329 0,325 0,32 0,316 0,312 0,308 0,304 0,301 0,297 0,294 0,291 0,288 0,285 0,282 0,179 0,276 0,273 0,271
DF 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
93 94
r tabel satu sisi 0,226 0,224 0,222 0,22 0,218 0,216 0,214 0,213 0,211 0,209 0,208 0,206 0,204 0,203 0,201 0,2 0,198 0,197 0,195 0,194 0,193 0,191 0,19 0,189 0,188 0,186 0,185 0,184 0,183 0,182 0,181 0,18 0,179 0,178 0,177 0,176 0,175 0,174 0,173 0,172 0,171
r tabel dua sisi 0,268 0,266 0,263 0,261 0,257 0,256 0,254 0,252 0,25 0,248 0,246 0,244 0,242 0,24 0,239 0,237 0,235 0,234 0,232 0,23 0,229 0,227 0,226 0,224 0,223 0,221 0,22 0,219 0,217 0,216 0,215 0,213 0,212 0,211 0,21 0,208 0,207 0,206 0,205 0,204 0,203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel t(pada taraf signifikansi 0,05) 1 sisi (0,05) dan 2 sisi (0,025)
DF 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
T tabel satu sisi 2,200985 2,178813 2,160369 2,144787 2,13145 2,119905 2,109816 2,100922 2,093024 2,085963 2,079614 2,073873 2,068658 2,063899 2,059539 2,055529 2,05183 2,048407 2,04523 2,042272 2,039513 2,036933 2,034515 2,032244 2,030108 2,028094 2,026192 2,024394 2,022691 2,021075 2,019541 2,018082 2,016692 2,015368 2,014103 2,012896 2,01174 2,010635 2,009575 2,008559 6,313752 2,919986 2,353363
SIGNIFIKANSI ALPHA5% T tabel dua sisi DF T tabel satu sisi 1,999624 54 2,131847 1,998971 55 2,015048 1,998341 56 1,94318 1,99773 57 1,894579 1,997138 58 1,859548 1,996564 59 1,833113 1,996008 60 1,812461 1,995469 61 1,795885 1,994945 62 1,782288 1,994437 63 1,770933 1,993943 64 1,76131 1,993464 65 1,75305 1,992997 66 1,745884 1,992543 67 1,739607 1,992102 68 1,734064 1,991673 69 1,729133 1,991254 70 1,724718 1,990847 71 1,720743 1,99045 72 1,717144 1,990063 73 1,713872 1,989686 74 1,710882 1,989319 75 1,708141 1,98896 76 1,705618 1,98861 77 1,703288 1,988268 78 1,701131 1,987934 79 1,699127 1,987608 80 1,697261 1,98729 81 1,695519 1,986979 82 1,693889 1,986674 83 1,69236 1,986377 84 1,690924 1,986086 85 1,689572 1,985802 86 1,688298 1,985523 87 1,687094 1,985251 88 1,685954 1,984984 89 1,684875 1,984723 90 1,683851 1,984467 91 1,682878 1,984217 92 1,681952 1,983971 93 1,681071 1,675285 94 1,68023 1,674689 95 1,679427 1,674116 96 1,67866
T tabel dua sisi 1,673565 1,673034 1,672522 1,672029 1,671553 1,671093 1,670649 1,670219 1,669804 1,669402 1,669013 1,668636 1,668271 1,667916 1,667572 1,667239 1,666914 1,6666 1,666294 1,665996 1,665707 1,665425 1,665151 1,664885 1,664625 1,664371 1,664125 1,663884 1,663649 1,66342 1,663197 1,662979 1,662765 1,662557 1,662354 1,662155 1,661961 1,661771 1,661585 1,661404 1,661226 1,661052 1,290432