PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KARAKTERISTIK KULKAS DENGAN DAYA KOMPRESOR 1/8 PK, PANJANG PIPA KAPILER 170 CM DAN REFRIGERAN R600a SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Sarjana Teknik di Prodi Teknik Mesin
Diajukan oleh LEO MARTINO NIM : 105214049
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
CHARACTERISTICS REFRIGERATOR WITH 1/8 PK COMPRESSOR POWER, 170 CM LONG CAPILLARY TUBE AND REFRIGERANT R600a FINAL PROJECT As partial fulfillment of the requirement to obtain the Sarjana Teknik degree in Mechanical Engineering
By LEO MARTINO Student Number : 105214049
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2015 ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KARAKTERISTIK KULKAS DENGAN DAYA KOMPRESOR 1/8 PKo PANJANG PrPA KAPTLER 170 CM DAN REFRIGERAN R600a
Disusun oleh
Telah disetujui oieh Dosen Pembimbing Skripsi
Petrus Kanisius Purwadi, M.T. ilt
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KARAKTERISTIK KULKAS DENGA}I DAYA KOMPRESOR 1/8 pKn FA]\tJAliG PIPA KAPILER 170 CM DAN REFRIGERAN R600a Dipersiapkan dan disusun oieh
NAMA:
LEO MARTINO
N.I.M :
105214049 Dewan Penguji
Ketua Sekretaris
Anggota
Skripsi ini telah sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Yogyakarta, 13 Januari 20i5 Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Heniningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 13 Januari 2015
Leo Martino
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KE PENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Leo Martino
Nomor mahasiswa
: 105214049
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan ke Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Karakteristik kulkas dengan daya kompresor 1/8 pk, panjang pipa kapiler 170 cm dan refrigeran R600a Beserta perangkat yang di butuhkan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola-nya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 13 Januari 2015 Yang menyatakan,
Leo Martino vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Pada kehidupan kita khususnya di Negara Indonesia yang beriklim tropis. Mesin kulkas dua pintu sangat berarti dalam membantu kehidupan masyarakat. Fungsi mesin kulkas dua pintu untuk mendinginkan bahan makanan minuman dan membekukan air. Tujuan dari penelitian ini adalah (a) Membuat mesin pendingin kulkas dua pintu skala rumah tangga yang bekerja dengan siklus kompresi uap, (b) menghitung kerja kompresor persatuan massa refrigerant, (c) menghitung kalor yang dilepas oleh kondensor persatuan masaa refrigerant, (d) menghitung kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigerant, (e) mengetahui COPaktual mesin pendingin kulkas dua pintu, (f) mengetahui COPideal mesin pendingin kulkas dua pintu, (g) mengetahui efisiensi dari mesin pendingin kulkas dua pintu, (h) menghitung laju aliran massa refrigeran. Penelitian dilakukan dilaboratorium manufaktur Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kulkas dua pintu siklus kompresi uap dengan kompresor jenis hermetik yang berdaya 1/8 PK dengan panjang pipa 170 cm, kondensor dan evaporator yang digunakan merupakan kondensor dan evaporator standar untuk kulkas dua pintu di pasaran, refrigeran yang digunakan R600a dan beban pendinginnya merupakan air yang bervolume 330 ml. Dari pengujian, mesin kulkas dua pintu dapat bekerja dengan baik, dengan beban air sebanyak 330 ml. Kisaran suhu evaporator yang di dapat mencapai -8,75 0 C, kerja kompresor (Win) terendah sebesar 73 kJ/kg dan tertinggi sebesar 79 kJ/kg, energi kalor yang di lepaskan kondensor (Qout) terendah sebesar 338 kJ/kg dan tertinggi sebesar 356 kJ/kg, energi kalor yang di serap oleh evaporator (Qin) terendah sebesar 262 kJ/kg dan tertinggi sebesar 280 kJ/kg, COPaktual terendah sebesar 3,45 dan tertinggi sebesar 3,71, COPideal terendah sebesar 4,11 dan tertinggi sebesar 4,28, efisiensi terendah sebesar 82,25% dan tertinggi sebesar 88,96%, serta laju aliran massa terendah sebesar 0,00173 kg/detik dan tertinggi sebesar 0,00180 kg/detik.
Kata Kunci : Mesin pendingin, siklus kompresi uap, efisiensi, laju aliran massa.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
In our lives, especially in the tropical Indonesian State. Two-door refrigerator machines are very meaningful in helping people's lives. The function of the two-door refrigerator engine to cool foods and drinks the water freeze. The aim of this study were (a) Make a two-door refrigerator cooling machine working at household scale by vapor compression cycle, (b) calculate the mass unity refrigerant compressor work, (c) calculate the heat given off by the condenser refrigerant Masaa unity, (d) calculate the heat absorbed by the evaporator refrigerant mass unity, (e) determine the actual COP two-door refrigerator cooling machine, (f) determine the ideal COP two-door refrigerator cooling machine, (g) determine the efficiency of the two-door refrigerator cooling machine, (h) calculating the rate refrigerant mass flow. The research was conducted in laboratory manufacturing Mechanical Engineering, Faculty of Science and Technology of Sanata Dharma University, Yogyakarta. Two-door refrigerator vapor compression cycle with a powerful hermetic compressor type 1/8 PK with pipe length 170 cm, condenser and evaporator used a standard condenser and evaporator for refrigerator two doors on the market, which use R600a refrigerant and the refrigeration burden is the volume of water 330 ml. From the test, two-door refrigerator machine can work well, with a load of 330 ml of water. The evaporator temperature range that can reach -8,75 0C, the lowest compressor work (Win) was 73 kJ / kg and the highest was 79 kJ / kg, the lowest heat energy which released by condenser (Qout) was 338 kJ / kg and the highest was 356 kJ / kg, the lowest heat energy absorbed by evaporator (Qin) was 262 kJ / kg and the highest was 280 kJ / kg, the lowest actual COP was 3.45 and a highest was 3,71, the lowest ideal COP was 4.11 and the highest was 4.28, the lowest efficiency was 82.25% and the highest was 88.96%, and the lowest mass flow rate was 0.00173 kg / sec and the highest was 0.00180 kg / sec.
Keywords: Engine cooling, vapor compression cycle, efficiency, mass flow rate.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis memilih judul skripsi “Karakteristik Kulkas dengan Daya Kompresor 1/8 PK, Panjang Pipa Kapiler 170 cm dan Refrigeran R600a”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 di Prodi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma. Penulis merasa bahwa penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang tidak mudah, karena pada penelitian ini penulis melakukan pembuatan dari awal, pengambilan data, pemahaman tentang prinsip kerja alat, dan solusi terhadap masalah yang telah dihadapi. Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma .
2.
Ir. P.K. Purwadi, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.
3.
Seluruh Staf Pegajar Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan materi selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Petrus dan Susiani, selaku orang tua yang selalu memberi dorongan doa dan motivasi kepada penulis.
5.
Teman-teman sekelompok saya, Adrianus Nanda, Dwi Sepianto, Ignasius Joko Widiono yang membantu saya dalam pengambilan data.
6.
Teman-teman Teknik Mesin Angkatan 2010 yang selalu memberi dorongan doa dan motivasi kepada penulis dalam membantu penyelesaian Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian dan penyusunan Skripsi ini
masih ada banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu kami mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak untuk dapat menyempurnakannya. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun pembaca.
Yogyakarta, 13 Januari 2015
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …..………………………………………………………
i
TITLE PAGE ……..…………………………………………………………...
ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….…..
iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………..........
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………...
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………..
vii
ABSTRACT ……………………………………………………………………
viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................
1
1.l Latar Belakang ..............................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................
3
1.4 Batasan Masalah............................................................................................
4
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................
4
BAB II. DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ...............................
6
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1 Dasar Teori ....................................................................................................
6
2.2 Tinjauan pustaka ............................................................................................
44
BAB III. PEMBUATAN ALAT ........................................................................
47
3.l Diagram Alir Pembuatan dan Pengambilan Data ..........................................
47
3.2 Komponen-Komponen Kulkas Dua Pintu.......................................................
48
3.3 Peralatan Pendukung Pembuatan Alat ………………………………………
54
3.4 Langkah – Langkah Pembuatan Alat ……………………………………….
61
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................
69
4.1 Mesin yang diteliti ..........................................................................................
69
4.2 Skematik Mesin Pendingin yang Diteliti .......................................................
70
4.3 Alat Bantu Penelitian .....................................................................................
71
4.4 Cara Mendapatkan Data Suhu dan Tekanan ………………………………..
76
4.5 Cara Mengolah Data ......................................................................................
76
4.6 Cara Mendapatkan Kesimpulan ....................................................................
78
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................
79
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................................
79
5.2 Perhitungan ..................................................................................................
81
5.3 Pembahasan ..................................................................................................
92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................
97
6.1 Kesimpulan ...................................................................................................
97
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.2 Saran .............................................................................................................
98
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
99
LAMPIRAN Lampiran P-h Diagram pada menit ke 30 ...........................................................
100
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 60 ...........................................................
101
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 90 ...........................................................
102
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 120 ...........................................................
103
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 150 ...........................................................
104
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 180 ...........................................................
105
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 210 ...........................................................
106
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 240 ...........................................................
107
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 270 ...........................................................
108
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 300 ...........................................................
109
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 330 ...........................................................
110
Lampiran P-h Diagram pada menit ke 360 ...........................................................
111
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kulkas merek X tampak dalam (a) dan tampak luar (b) …………..
7
Gambar 2.2 Kulkas dua pintu …………………………………………………..
9
Gambar 2.3 Kompresor dan kondensor di bagian bawah kulkas ……………….
10
Gambar 2.4 Bunga es dalam ruangan evaporator ………………………………
14
Gambar 2.5 Sistem kerja timer ……………………………………….………...
15
Gambar 2.6 Rangkaian dalam ruanagan evaporator dengan heater …….….......
16
Gambar 2.7 Open type compressor …………………………………………….
19
Gambar 2.8 Kompresor hermetik ………………………………………………
20
Gambar 2.9 Kompresor semi hermetik …………………………………….......
21
Gambar 2.10 Evaporator jenis permukaan datar ………………………………..
22
Gambar 2.11 Evaporator jenis pipa – pipa ……………….……………………..
22
Gambar 2.12 Evaporator jenis pipa dengan sirip - sirip ………………………... Gambar 2.13 Kondensor jenis pipa dengan jari – jari penguat …….…………....
23 24
Gambar 2.14 Kondensor jenis pipa dengan plat besi ……………………...........
24
Gambar 2.15 Kondensor jenis pipa – pipa dengan sirip – sirip …………….......
24
Gambar 2.16 Pipa Kapiler ………………………………………………………
25
Gambar 2.17 Filter ………………………………………………………………
26
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.18 Thermostat ……………………………………………………… Gambar 2.19 Kipas …………………………………………………………….
27 28
Gambar 2.20 Heater ……………………….…………………………………..
29
Gambar 2.21 Refrigeran ammonia (NH3) ……………………………………..
31
Gambar 2.22 Refrigeran R-12 …………………………………………………
31
Gambar 2.23 Refrigeran R-22 …………………………………………………
32
Gambar 2.24 Refrigeran R-134a ………………………………………………
32
Gambar 2.25 Refrigeran R-600a ………………………………………………
33
Gambar 2.26 Skema rangkaian mesin Kulkas ……………………………...…
34
Gambar 2.27 Siklus kompresi uap pada diagram P-h …………………………
35
Gambar 2.28 Siklus kompresi uap pada diagram T-s …………………………
35
Gambar 2.29 Perpindahan panas konduksi …………...……………………….
38
Gambar 2.30 Perpindahan panas konveksi ………………………………..…..
39
Gambar 2.31 Perpindahan panas radiasi …………………………………..…..
41
Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan kulkas dan proses penelitian .....……....
47
Gambar 3.2 Kontruksi Kulkas Dua Pintu ……………………………….…....
48
Gambar 3.3 Ruangan Pendinginan/ Evaporator ……………………………...
49
Gambar 3.4 Kompresor BES 45H ……………………………………………
49
Gambar 3.5 Kondensor ………………………………………………...……..
50
Gambar 3.6 Evaporator Pipa Dengan Sirip-Sirip …………………………….
51
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 3.7 Pipa Kapiler ……………………………………………………...
52
Gambar 3.8 Filter …………………………………………………………….
53
Gambar 3.9 Refrigeran R600a ……………………………………………......
54
Gambar 3.10 Tube Cutter ………………………………………………..….....
55
Gambar 3.11 Pelebar Pipa ………………………………………………..……
55
Gambar 3.12 Tang Jepit ……………………………………………………......
56
Gambar 3.13 Alat Las ………………………………………………………….
56
Gambar 3.14 Bahan Las …………………………………………………….....
57
Gambar 3.15 Pompa Vakum …………………………………………………..
58
Gambar 3.16 Manifold Gauge ……………………………………………..…..
58
Gambar 3.17 Fan Motor ……………………………………………………….
59
Gambar 3.18 Termostat …………………….………………………………....
59
Gambar 3.19 Plat Baja Siku ………………………………...……………........
60
Gambar 3.20 Styrofoam ………………………………………...…………......
60
Gambar 3.21 Box Plastik ………………………………………...……………
61
Gambar 3.22 Perakitan Rangka Kulkas ……………………………...………..
62
Gambar 3.23 Proses pengelasan pipa kompresor dengan kondensor ……..…...
63
Gambar 3.24 Proses pengelasan Filter dengan kondensor ………...…………..
64
Gambar 3.25 Proses pengelasan filter dengan pipa kapiler ……………………
64
Gambar 3.26 Proses pengelasan pipa kapiler dengan evaporator ……………..
65
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 3.27 Proses Pengelasan evaporator dengan kompresor ………………
66
Gambar 3.28 Proses pengisian metil …………………………………………..
67
Gambar 3.29 Proses pemvakuman …………………………………………….
67
Gambar 3.30 Proses pengisian refrigeran R600a ……………………………...
68
Gambar 4.1 Mesin kulkas dua pintu tampak luar (a) dan dalam rangka (b) …..
69
Gambar 4.2 Skematik mesin pendingin kulkas dua pintu …………………….
70
Gambar 4.3 Termokopel (a) dan Penampil suhu digital APPA (b) …………..
71
Gambar 4.4 Tang meter ………………………………………………………
72
Gambar 4.5 Pengukur Tekanan ………………………………………………
73
Gambar 4.6 P – h diagram ……………………………………………………
73
Gambar 4.7 Aqua Botol ………………………………………………………
74
Gambar 4.8 Kabel Roll ……………………………………………………….
74
Gambar 4.9 Aluminium Foil ………………………………………………….
75
Gambar 4.10 Isolasi …………………………………………………………...
75
Gambar 4.11 Cara menggambarkan siklus kompresi uap pada diagram P-h …
77
Gambar 5.1 Kerja kompresor persatuan massa refrigeran (Win) ……………..
82
Gambar 5.2 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepaskan kondensor (Qout) …………………………………………………………….
84
Gambar 5.3 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator (Qin) …………………………………………………………………………..
xvii
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 5.4 COP aktual mesin kulkas dua pintu dari waktu ke waktu ………….
87
Gambar 5.5 COP ideal mesin kulkas dua pintu dari waktu ke waktu …………..
89
Gambar 5.6 Efisiensi mesin kulkas dua pintu dari waktu ke waktu …………..
90
Gambar 5.7 Laju aliran massa refrigeran dari waktu ke waktu ……………….
92
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Spesifikasi Kulkas dua pintu merek X ……………………………....
8
Tabel 2.2 Perbedaan Kulkas satu pintu dengan dua pintu ...............…………...
11
Tabel 4.1 Cara mencatat hasil pengukuran suhu …………………...................
76
Tabel 5.1 Nilai rata – rata suhu masuk kompresor dan masuk filter dan nilai rata – rata tekanan masuk kompresor dan keluar kompresor ...……………
79
Tabel 5.2 Suhu evaporator dan kondensor yang di dapat dari P-h diagram……
80
Tabel 5.3 Nilai entalpi R600a ………………………………….......................
80
Tabel 5.4 Kerja kompresor persatuan massa refrigeran R600a (Win) …………
81
Tabel 5.5 Energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang di lepaskan oleh kondensor (Qout) ………………………………………………………
83
Tabel 5.6 Energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang di serap oleh evaporator (Qin) …………………………………………………………...…...
85
Tabel 5.7 Hasil perhitungan Coefficient of Performance (COP aktual) ………...
86
Tabel 5.8 Hasil perhitungan Coeffisien of performance (COP ideal) …………..
88
Tabel 5.9 Hasil perhitungan Efisiensi Kulkas dua pintu ………………...……
89
Tabel 5.10 Laju aliran massa refrigeran ……………………………….…..…
91
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Di NegaraIndonesia yang beriklim tropis yang rata-rata suhumencapai
330C, sangat diperlukan sebuah mesin pendingin yang dapat di gunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Mesin pendingin biasadi temukan di dalam rumah tangga, di tempat pembelanjaan, di tempat hiburan, di berbagai tempat transportasi, di perusahaan, dan lain sebagainya. Mesin pendingin biasanya berfungsi untuk mendinginkan atau membekukan, dan ada juga mesin pendingin berfungsi untuk sistem pengkondisian udara. Sebagai contoh mesin pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan dan membekukan adalah kulkas, freezer, ice maker, dan lain-lain. Sedangkan contoh mesin pendingin yang berfungsi untuk pengkondisian udara adalah air conditioning(AC), water chiller, dan lain-lainnya. Dari contoh mesin pendingin tersebut hampir semuanya menggunakan mesin pendingin siklus kompresi uap. Mesin pendingin terutama kulkas dan AC untuk dewasa ini menjadi barang yang sudah tidak asing lagi, khususnya di kota besar seperti di Jakarta yang mempunyai suhu udara yang cenderung panas. Hampir semua rumah tangga memiliki kulkas karena sangat bermanfaat besar bagi keperluan rumah tangga yang berguna sebagai tempat menyimpan dan mengawetkan makanan dan minuman serta disisi lain kulkas biasa sebagai sumber pendapatan tambahan misalnya dengan membuat es batu, es lilin, dan lain-lainnya. Demikian juga 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dengan AC dimana berfungsi sebagai penyejuk ruangan dengan menyerap suhu panas yang ada diruangan berAC seperti televise, computer, lampu, dan lainlainnya. Dengan kondisi yang seperti ini pada akhirnya akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan jasa reparasi alat pendingin seperti kulkas, AC, dan lain-lainnya. Saat ini sudah terdapat banyak tempat atau bengkel yang menawarkan jasa reparasi yang professional. Untuk menjaga kualitas pelayanan, para teknisi terutama teknisi yang baru umumnya mengikuti pelatihanpelatihan. Namun ada kalanya pelatihan tersebut dibatasi oleh waktu, mutu sumber daya manusia, sehingga kadang kala dirasakan kurang efektif dan efisien. Teknisi yang baru biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaiki alat pendingin tersebut, karena minimnya pengalaman yang mereka dapat sehingga penelusuran-penelusuran kerusakan diawali dari setahap demi setahap, tidak bisa langsung kepada sasaran. Dari segi pengenalan komponen alat pendingin, para junior cenderung hanya mengenal komponen yang umum saja. Untuk mengetahui cara pemasangan dan perawatan mereka harus banyak belajar dengan melihat buku panduan atau bertanya langsung kepada teknisi seniornya. Dengan ini biasanya teknisi senior akan memberi bimbingan atau pelatihan kepada juniornya untuk bisa lebih memahami dalam kerusakan yang terjadi. Dengan beberapa alasan tersebut, mesin pendingin memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan rumah tangga, tempat pembelanjaan, tempat hiburan, sarana tranportasi, sarana olahraga, dan sarana perusahaan/industri. Mengingat pentingnya peranan mesin pendingin bagi masyarakat di saat ini, maka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
penulis berkeinginan untuk mempelajari, memahami, dan mengenal kerja mesin pendingin dengan cara membuat mesin pendingin kulkas dua pintu dan mengetahui karakteristiknya. Diharapkan penulis dapat memahami sistem suatu mesin pendingin tersebut, meskipun dengan kapasitas ukuran skala rumah tangga. Penulis memilih membuat kulkas dua pintu disebabkan ingin memperoleh suhu yang lebih rendah dengan tidak memakai sistem defrost heater (mempercepat pencairan bunga es) dan fuse (menjaga suhu evaporator tidak terlalu tinggi).
1.2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini akan diteliti karakteristik mesin pendingin siklus kompresi uap. Mesin pendingin yang akan ditinjau adalah mesinkulkas dua pintu dengan daya 1/8 PK. Menggunakan daya 1/8 PK karena harga lebih murah dan ingin menggunakan daya kompresor dibawah standar kulkas dua pintu dipasaran. Mesin pendingin yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan mesin kulkas hasil buatan sendiri.
1.3.TujuanPenelitian Tujuan dari penelitian ini adalah a. Membuat mesin pendingin kulkas dua pintu skala rumah tangga yang bekerja dengan siklus kompresi uap. b. Menghitung kerja kompresor persatuan massa refrigeran. c. Menghitung kalor yang dilepas oleh kondensor persatuan masaa refrigeran. d. Menghitung kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
e. Mengetahui COPaktual mesin pendingin kulkas dua pintu. f. Mengetahui COPideal mesin pendingin kulkas dua pintu. g. Mengetahui efisiensi dari mesin pendingin kulkas dua pintu. h. Menghitung laju aliran massa refrigeran.
1.3 Batasan Masalah Batasan yang dipergunakan di dalam pembuatan mesin pendingin siklus kompresi uap dan pada penelitian adalah : a. Komponen mesin kulkas terdiri dari komponen utama seperti : kompresor, kondensor, pipa kapiler, filter, evaporator, dan tempat pembekuan air. b. Kompresor dengan daya 1/8 PK, Jenis kompresor hermetik. c. Kondensor dan evaporator yang digunakan sama seperti kondensor dan evaporator yang dipergunakan pada mesin pendingin kulkas dua pintu berdaya 1/8 PK. d. Refrigeran yang digunakan dalam mesin pendingin adalah R600a. e. Panjang pipa kapiler yang digunakan adalah 170 cm dan diameter 0,028 inchi. f. Beban pendinginan yang digunakan adalah airdengan volume 330 ml. g. Perhitungan mesin kulkasdidasarkan pada kondisi ideal kerja siklus kompresi uap dari mesin kulkas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat pelaksanan pengujian mesin pendingin kulkas dua pintu ini adalah : a. Mempunyai pengalaman dalam pembuatan mesin kulkas dengan siklus kompresi uap untuk ukuran rumah tangga. b. Mampu memahami karakteristik mesin kulkasdua pintu dengan siklus kompresi uap. c. Dapat dipergunakan sebagai referensi bagi yang ingin membuat mesin kulkasdengan siklus kompresi uap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dasar Teori
2.1.1
Defenisi Mesin Pendingin
Mesin pendingin atau disebut juga dengan refrigerator adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan yang bertemperatur rendah ke luar ruangan yang bertemperatur tinggi. Adapun sistem mesin pendingin yang paling banyak digunakan adalah sistem kompresi uap. Mesin pendingin menggunakan bahan pendingin (refrigeran) yang bersirkulasi menyerap panas dan melepaskan panas, serta terjadi perubahan tekanan rendah menjadi tinggi dan sebaliknya. Sirklus tersebut berulang secara terus menerus. Dalam sistem pendingin jumlah refrigeran yang digunakan adalah tetap, yang berubah adalah fasenya. Jenis mesin pendingin dengan sirklus kompresi uap adalah mesin yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki nilai COP yang tinggi. Jenis mesin pendingin dengan sirklus kompresi uap menggunakan kompresor sebagai komponen utama untuk menaikkan tekanan dan mensirkulasikan refrigeran. Komponen lainnya adalah pipa kapiler atau katub ekspansi yang berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran. Evaporator berfungsi untuk menyerap panas dan kondensor berfungsi untuk melepaskan panas. Evaporator dan kondensor juga merupakan komponen utama dari mesin pendingin. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2
7
Mesin Kulkas
Kulkas adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi masyarakat di zaman sekarang. Kulkas sendiri adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan bahan makanan dan buah-buahan agar tidak membusuk dan tetap terjaga awet di dalam suhu yang telah diatur di dalam kulkas. Kulkas ada yang satu pintu, dua pintu bahkan empat pintu. Hingga sekarang, ada cukup banyak perusahaan produsen kulkas yang bersaing untuk menciptakan inovasi-inovasi baru, seperti Sharp, LG, Toshiba, Panasonic, Samsung, dan lain-lain. Salah satu spesifikasi kulkas dua pintu merek X dengan gambar dan spesifikasi sebagai berikut ini :
(a)
(b)
Gambar 2.1 Kulkas merek X tampak dalam (a) dan tampak luar (b)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Tabel 2.1 Spesifikasi Kulkas dua pintu merek X
Kapasitas Tegangan frekuensi Daya Dimensi Berat
Fitur
Kapasitas netto total : 216 Liter Kapasitas netto lemari es : 162 Liter Kapasitas netto pembeku : 54 Liter Kapasitas kotor total : 238 Liter 220V/ 50Hz 130 Watt 545 x 625 x 1523 mm Berat bersih 41 kg Berat kotor 45 kg Nano Ferrite Double Filter System (Mencegah bakteri dan bau tidak sedap, memelihara makanan secara optimal) Multi Flow Cool (Aliran udara dingin menyebar ke tiap sudut ruang interior) Twist Ice Maker (Blok es akan jatuh ke dalam kotak tanpa harus melepaskan cetakan blok es) Multi Air Cooling (Pendinginan tiga dimensi dengan sitem pendinginan air ganda untuk mempercepat kesegaran dan keseimbangan uap air) Bright LED Tower (Kulkas Haier di lengkapi dengan Lampu ultra LED yang dapat memberikan kecerahan pada makanan, dan juga menghemat energi sampai 20 kali dan bertahan selama 20,000 jam)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Contoh Gambar skematik kulkas dua pintu, disajikan pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.
Fan motor Freezer
Fresh Food
Udara dingin keluar
Gambar 2.2 Kulkas dua pintu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Gambar 2.3 Kulkas dua pintu dengan posisi kompresor dan kondensor di bagian bawah kulkas
a.
Suhu kerja kulkas dua pintu Secara sistem kerja, kulkas menyedot panas dari ruang kulkas keluar
kulkas dengan siklus kompresi uap. Kulkas dua pintu terdiri dari dua bagian, yaitu lemari pendingin dan lemari pembeku. Saat ini, kulkas dua pintu terbagi menjadi empat ruang penyimpan makanan yang berbeda kisaran suhunya, yaitu : 1. Ruang pembeku I dengan kisaran suhu mencapai -180 C atau setara -0,40 F digunakan untuk membuat es batu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
2. Ruang pembeku II dengan kisaran suhu mencapai 00 C atau setara 320 F digunakan menyimpan daging, ikan, dan makanan kaleng. 3. Ruang pendingin dengan kisaran suhu mencapai 40 C atau setara 400 F digunakan menyimpan air dan minuman botol atau kaleng 4. Ruang penyegar dengan kisaran suhu mencapai 100 C atau setara 500 F digunakan menyimpan buah dan sayuran.
b.
Perbedaan Kulkas dua pintu dengan Kulkas satu pintu Bentuk dan model kulkas beraneka ragam. Apabila dilihat dari jumlah
pintunya, terdapat lemari es dengan satu, dua, empat, bahkan enam pintu. Namun, pada Skripsi ini hanya membahas mengenai Kulkas dengan satu pintu dan Kulkas dengan dua pintu saja. Di katakan kulkas satu pintu karena ruang pembekuan dan ruang pendinginkan ada didalam satu pintu. Sedangkan istilah dua pintu adalah dimana ruang pembekuan dan ruang pendinginkan terpisah oleh dua pintu. Perbedaan mendasar kulkas satu pintu dengan kulkas dua pintu sebagai berikut : Tabel 2.2 Perbedaan Kulkas satu pintu dengan dua pintu Spesifikasi Jumlah Ruangan Teknologi Tenaga Kompresor
2.1.3
Kulkas satu pintu Satu ruangan Defrost (bunga es) dan semi nofrost 1/10 PK atau 74,5 W
Kulkas dua pintu Dua ruangan Nofrost (tanpa bunga es) 1/6 PK atau 125 W
Cara Kerja Kulkas Dua Pintu Cara kerja lemari es atau kulkas dua pintu masih berhubungan erat dengan
prinsip perpindahan kalor. Sistem kerja kulkas bermula dari bagian kompresor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Motor kompresor akan segera berputar dan memberi tekanan pada semua bahan pendingin saat telah dialiri oleh listrik. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, maka akan membuat refrigeran mengalir menuju kondensor. Nantinya itu akan disaring oleh filter yang ada. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan akan kembali menjadi bentuk cair, Refrigeran cair yang bertekanan tinggi akan terdorong dan akan menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigeran akan segera naik ke evaporator dikarenakan tekanan kapilaritas yang telah dimiliki oleh pipa kapiler itu sendiri. Ketika berada di dalam evaporator, refrigeran cair segera menguap dan wujudnya akan berubah kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang rendah. Proses perubahan fase memerlukan panas, panas yang diambil dari lingkungan sekitar evaporator, dalam hal ini benda – benda (padat/ cair) yang ada didalam evaporator mesin Kulkas. Sebab dari proses tersebut, maka udara yang berada di sekitar evaporator akan memiliki suhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi bentuk cair. Pada kondisi yang berulang akan memungkinkan udara tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es. a.
Cara kerja kulkas dua pintu pada benda – benda didalamnya Didalam Kulkas dua pintu, peran evaporator ini adalah menghasilkan
udara dingin. Dengan perubahan fase refrigeran dari cair menjadi gas. Proses perubahan fase memerlukan udara panas yang di dapat dalam ruangan evaporator,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
dalam hal ini benda – benda (padat/ cair) yang diserap. Sebab dari proses tersebut, maka udara yang berada di sekitar evaporator akan memiliki suhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi bentuk cair. Pada kondisi yang berulang akan memungkinkan udara tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda ataupun air yang dengan sengaja diletakkan pada sekitar evaporator. Pada pintu bagian bawah mendapatkan udara dingin yang diteruskan dari ruangan evaporator dengan kisaran suhu 40 C – 50 C yang berguna hanya untuk menyimpan makanan atau minuman serta buah – buahan dan sayuran. b.
Cara menghilangkan bunga es yang terjadi di evaporator Kulkas satu pintu merupakan lemari pendingin yang tidak dilengkapi
dengan sistem defros seperti pada kulkas dua pintu, kulkas dua pintu dilengkapi heater sebagai pemanas yang dapat mencairkan bunga es yang terjadi di evaporator. Untuk mengatasi permasalahan ini dapat di pahami jenis Kulkas masing – masing. 1.
Pada kulkas satu pintu Proses menghilangkan bunga es pada kulkas satu pintu dilakukan secara
manual. Bunga es pada freezer merupakan hasil dari kondensasi uap air pada udara. Bunga es atau frost dapat dicegah dengan cara mengatur thermostat pada posisi minimal tetapi hal ini mengakibatkan proses pendinginan lebih lama dan tidak dapat mencapai temperatur yang sangat rendah. Jika thermostat diatur pada posisi medium atau maksimal akan mengakibatkan terbentuknya frost pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
permukaan evaporator, hal ini selain membuat ruang freezer menjadi sempit juga dapat mengganggu proses pendinginan.
Gambar 2.4 Bunga es dalam ruangan evaporator
Untuk itu perlu penanganan yang benar pada saat membersihkan bunga es pada evaporator, berikut ini langkah-langkah membersihkan bunga es pada evaporator kulkas satu pintu sebagai berikut : a. Lepaskan aliran listrik yang terhubung dengan kulkas, hal ini dilakukan untuk menghindari sengatan listrik atau hubungan arus singkat. b. Amankan komponen listrik yang berada didalam kulkas seperti thermostat dan lampu agar tidak terkena air dengan cara membungkusnya dengan plastik atau melepas komponen tersebut, hal ini dilakukan agar tidak ada komponen yang rusak akibat terkena frost yang mencair. c. Proses selanjutnya menunggu es mencair sendiri atau dapat menyiramkan air hangat pada permukaan es secara perlahan sehingga es lebih cepat mencair, tetapi harus berhati agar air tidak mengenai komponen listrik pada kulkas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
d. Setelah frost mencair bersihkan permukaan evaporator dengan air bersih atau dapat menggunakan sabun pencuci piring untuk mendapatkan hasil yang lebih bersih. e. Setelah kulkas bersih sebaiknya keringkan terlebih dahulu permukaan evaporator dengan kain kering, setelah itu kembalikan komponen listrik pada posisi semula. f. Setelah itu hubungkan kulkas dengan sumber listrik dan atur posisi thermostat sesuai kebutuhan. g. Catatan : Jangan mencongkel bunga es dari evaporator karena akan mengakibatkan kebocoran refrigran. Dan jangan menggosok permukaan evaporator dengan benda yang kasar. 2.
Pada kulkas dua pintu Proses pencairan bunga es di lakukan secara otomatis dengan pemasangan
heater sebagai pemanas yang di pasang dekat pada evaporator. Dalam pemasangan heater harus dilengkapi timer yang berguna untuk memutuskan dan menyambungkan komponen – komponen sesuai dengan waktu yang diperlukan.
Gambar 2.5 Sistem kerja timer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Tegangan timer diperoleh dari thermostat yang terhubung dengan terminal 1 dan 3. Terminal 2 menghubungkan timer dengan fuse 130 C, fuse 700 C, dan heater. Terminal 4 menghubungkan timer dengan kompresor dan fan (kipas) motor. Pada gambar A, apabila terminal 3 terhubung dengan terminal 2, heater akan bekerja (on), sedangkan fan dan kompresor istirahat (off). Pada gambar B, apabila terminal 3 terhubung dengan terminal 4, kompresor dan fan motor yang bekerja, sedangkan heater istirahat. Proses ini terjadi terus – menerus sesuai pengaturan suhu pada thermostat. Terminal 3 bekerja sebagai swich yang diatur oleh tuas roda gigi dan batang secara elektrik. Fuse merupakan pengaman kelistrikan sistem. Kerja fuse serupa dengan sekring. Fuse 130 C, fuse 700 C berfungsi menyambung atau memutus aliran listrik menuju heater berdasarkan temperatur. Fuse 700 C merupakan pengaman fuse 130 C. biasanya, fuse 130 C, fuse 700 C dipaket dalam satu kemasan fuse. Cara kerja fuse 130 C, fuse 700 C, pada saat timer terminal 2 terhubung dengan terminal 3, arus listrik menuju ke heater.
Gambar 2.6 Rangkaian dalam ruanagan evaporator dengan heater
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
17
Cara menghilangkan air hasil pencairan bunga es Untuk menampung air dari proses pencairan bunga es tadi, hampir setiap
kulkas dilengkapi dengan wadah penampungan. Permasalahannya adalah pada kapasitas wadah penampung air itu terbatas, sehingga jika bunga es yang terbentuk sangat tebal dan banyak, maka terbuka kemungkinan wadah itu tidak lagi dapat menampung tetesan-tetesan air dari bunga es yang mencair. Untuk mencegah air luber dan membuat kulkas banjir, ada dua cara untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu : 1.
Cara manual Amati kondisi wadah saat proses pencairan bunga es. Secara berkala,
tengoklah wadah penampungan air. Segera buang air yang telah tertampung saat wadah terisi setengah penuh. Pasang kembali wadah setelahnya dan ulangi lagi proses itu jika wadah telah terpenuhi air. Dengan begitu, proses defrost dapat berlangsung dengan baik dan tak membuat kulkas banjir. 2.
Cara otomatis Cara otomatis ini menggunakan panas dari kompresor yang membantu
proses penguapan air dari bunga es, sehingga air tidak tertampung hingga banjir atau dengan panas dari kondensor yang terletak di bagian bawah kulkas yang membantu proses penguapan air dari bunga es dan defrost dapat berlangsung dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.4
18
Komponen Utama Mesin Kulkas Komponen utama mesin Kulkas dua pintu terdiri dari (a) kompresor, (b)
evaporator, (c) kondensor, (d) pipa kapiler dan (e) filter. a.
Kompresor Kompresor adalah suatu alat dalam mesin pendingin yang cara kerjanya
dinamis atau bergerak. Kompresor berfungsi untuk menaikan tekanan freon (dari tekanan rendah ke tekanan tinggi). Kompresor bekerja menghisap sekaligus memompa bahan pendingin sehingga terjadi sirkulasi yang mengalir ke pipa-pipa mesin pendingin. Terdapat tiga jenis kompresor berdasarkan kontruksi, yaitu : 1.
Kompresor Jenis Terbuka (Open Type Cmpressor ) Jenis kompresor ini terpisah dari tenaga penggeraknya masing-masing
bergerak sendiri dalam keadaan terpisah. Tenaga penggerak kompresor umumnya motor listrik. Salah satu ujung poros engkol dari kompresor menonjol keluar, sebuah puli dari luar dipasang pada ujung poros tersebut. Melalui tali kipas puli dihubungkan dengan tenaga penggeraknya. Puli pada kompresor berfungsi sebagai roda gaya yang digunakan sebagai daun kipas untuk mendinginkan kondensor dan kompresor sendiri. Karena ujung poros engkol keluar dari rumah kompresor, maka harus diberi pelapis agar refigeran tidak bocor keluar. Keuntungan kompresor open type : a. Jika pada motornya rusak, kita dapat memperbaiki motornya saja tanpa mengganggu kompresor dan bahan refrijerasi pada sistem. b. Dengan mengubah diameter puli pada motor atau kompresor, kita sudah dapat mengubah dan mengatur jumlah putaran kompresor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
c. Minyak pelumas di dalam kompresor mudah diperiksa melalui gelas pemeriksa. d. Pada daerah yang tidak ada listrik, kompresor open unit dapat dijalankan dengan tenaga penggerak diesel atau motor bensin. Kerugian kompresor open type : a. Bentuknya lebih besar, lebih berat. b. Harganya mahal. c. Sil dari kompresor pada poros engkol sering rusak, sehingga minyak pelumas dan bahan refrigeran bocor.
Gambar 2.7 Open type compressor
2.
Kompresor Hermetik Kompresor hermetik adalah kompresor dimana motor penggerak
kompresornya berada dalam satu tempat atau rumah yang tertutup, bersatu dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
kompresor. Motor penggerak langsung memutarkan poros kompresor, sehingga jumlah putaran kompresor sama dengan jumlah putaran motornya. Dan yang digunakan pada Kulkas dua pintu ini adalah kompresor jenis hermetik. Keuntungan kompresor hermetik : a. Tidak memakai sil pada porosnya, dapat terbebas dari kebocoran dan sistem pelumasannya lebih sederhana. b. Bentuknya kecil, kompak dan harganya lebih murah. c. Tidak memakai tenaga penggerak dari luar, suaranya lebih tenang, getaranya kecil. Kerugian kompresor hermetik : a. Bagian yang rusak di dalam rumah kompresor tidak dapat diperbaiki sebelum rumah kompresor dipotong. b. Minyak pelumas di dalam kompresor hermetic susah diperiksa.
Gambar 2.8 Kompresor hermetik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
21
Kompresor Semi Hermetik Kompresor semi hermetik adalah kompresor dimana motor serta
kompresornya berada di dalam satu tempat atau rumah, akan tetapi motor penggeraknya terpisah dari kompresor. Kompresor digerakan oleh motor penggerak melalui sebuah poros penggerak. Kompresor ini sering pula disebut kompresor jenis baut atau “Bolted type Hermetic”.
Gambar 2.9 Kompresor semi hermetik
b.
Evaporator Evaporator adalah tempat terjadinya perubahan fase refrigeran dari cair
menjadi gas. Proses perubahan fase memerlukan panas, panas diambil dari lingkungan sekitar evaporator, dalam hal ini benda-benda (padat/cair) yang ada di dalam evaporator mesin kulkas. Pada proses penguapan freon di evaporator berlangsung pada tekanan dan suhu yang tetap. Pipa evaporator pada umumnya terbuat dari bahan tembaga, besi, aluminium atau kuningan. Namun kebanyakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
terbuat dari bahan tembaga dan aluminium. Jenis evaporator yang banyak digunakan pada mesin pendingin adalah jenis permukaan pipa datar (pada kulkas satu pintu), pipa-pipa (pada dispenser) dan pipa dengan sirip-sirip (pada kulkas dua pintu). Dan pada mesin pendingin ini menggunakan evaporator jenis pipa dengan sirip-sirip.
Gambar 2.10 Evaporator jenis permukaan datar
Gambar 2.11 Evaporator jenis pipa - pipa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Gambar 2.12 Evaporator jenis pipa dengan sirip - sirip
c.
Kondensor Kondensor adalah suatu alat untuk merubah fase refrigeran dari bentuk gas
menjadi cair. Pada saat terjadinya perubahan fase tersebut, panas dilepas oleh kondensor ke udara sekitar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor. Refrigeran saat keluar kompresor mempunyai suhu dan tekanan tinggi (fase gas panas lanjut). Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin mengalami proses penurunan suhu sampai pada kondisi gas jenuh kemudian mengembum berubah menjadi cair dan di lanjutkan dengan proses pendingin lanjut. Kondensor yang sering dipakai oleh mesin pendingin kapasitas kecil adalah jenis pipa dengan jari jari penguat, pipa dengan pelat besi dan pipa - pipa dengan sirip - sirip. Pada umumnya jenis kondensor yang sering dipakai pada mesin pendingin adalah jenis pipa dengan jari - jari penguat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.13 Kondensor jenis pipa dengan jari – jari penguat
Gambar 2.14 Kondensor jenis pipa dengan plat besi
Gambar 2.15 Kondensor jenis pipa – pipa dengan sirip - sirip
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
25
Pipa Kapiler Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran. Pipa kapiler
merupakan suatu pipa pada mesin pendingin yang mempunyai diameter yang paling kecil dari pipa-pipa lainnya. Pipa kapiler dipasang diantara kondensor dan evaporator. Pada sisi masuk pipa kapiler dipasang filter. Diameter pipa kapiler yang umumnya dipergunakan pada mesin pendingin adalah 0,0026 inchi atau 0,0028 inchi. Kerusakan mesin pendingin paling banyak di jumpai pada pipa kapiler, karena pipa kapiler memiliki diameter yang kecil sehingga mudah terjadi permasalahan seperti patah, kebocoran, dan tersumbat.
Gambar 2.16 Pipa Kapiler
e.
Filter Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang melewati filter
selama refrigeran bersirkulasi. Penempatan filter di posisi sebelum pipa kapiler, sehingga tidak ada kotoran masuk ke dalam pipa kapiler. Dengan demikian, bahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
pendingin yang akan disalurkan pada proses berikutnya lebih bersih sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal. Bentuk dari alat ini ialah berupa tabung kecil dengan diameter 10 - 20 mm, sedangkan panjangnya tidak kurang dari 8 - 15 cm.
Gambar 2.17 Filter
2.1.5
Komponen Pendukung Mesin Kulkas
a.
Thermostat Thermostat pada mesin kulkas atau pendingin berfungsi sebagai pengatur
suhu, sehingga temperatur dalam sebuah ruangan selalu stabil sesuai kebutuhan. Pada mesin pendingin selalu menggunakan alat pengatur suhu salah satunya adalah thermostat yang banyak diaplikasikan pada kulkas, freezer, dan showcase. Thermostat bekerja dengan cara memutuskan arus listrik yang masuk kompresor apabila temperatur yang diinginkan telah tercapai, sehingga kompresor akan off setelah itu temperatur akan kembali naik dan thermostat akan mengalirkan kembali arus listrik yang masuk pada kompresor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Gambar 2.18 Thermostat
b.
Kipas (fan motor) Fungsi kipas sangat penting pada kulkas ukuran besar (dua pintu) karena
untuk mensirkulasi udara dingin yang berasal dari evaporator keseluruh bagian kulkas baik bagian freezer yang mendapatkan ±75% udara dingin maupun bagian bawah (tempat penyimpan makanan & minuman) yang mendapatkan jatah ±25% udara dingin, selain itu kipas berperan penting untuk membantu menarik udara panas dari bagian dalam kulkas menuju evaporator. Untuk kerja ini, arah aliran udara terbantu oleh adanya lekuk-lekuk, lorong-lorong dan lubang-lubang kecil yang terdapat pada dinding bagian dalam kulkas. Kulkas berukuran kecil atau model lama pada umumnya tidak memiliki kipas, distribusi udara dingin terjadi secara alamiah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Gambar 2.19 Kipas
c.
Defrost Heater (pemanas) Defrost heater merupakan alat yang berfungsi untuk membantu
mempercepat pencairan bunga es pada evaporator kulkas dua pintu dengan menggunakan elemen pemanas. Defrost heater bekerja secara bergantian dengan kompresor yang diatur oleh timer, setelah kontak pada timer memutuskan aliran listrik yang masuk ke kompresor dan mengalihkannya ke defrost heater maka elemen pemanas akan bekerja, kemudian temperatur disekitar evaporator akan naik sampai seluruh bunga es mencair, defrost heater akan mati setelah defrost thermostat menerima suhu yang dihasilkan oleh defrost heater. Permasalahan yang sering terjadi pada defrost heater diantaranya : 1.
Pada kulkas 2 pintu kebanyakan menggunakan defrost heater yang elemen
pemanasnya diletakkan pada tabung kaca, sehingga ketika elemen pemanas menyala dan temperatur tabung kaca meningkat maka bunga es pada evaporator mencair, jika air tersebut terkena tabung kaca akan berpotensi tabung kaca pecah karena perubahan suhu secara tiba-tiba pada permukaan tabung kaca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
29
Penggunaan defrost heater pada kulkas 2 pintu dilengkapi dengan fuse
yang berfungsi untuk menjaga agar suhu pada evaporator tidak terlalu tinggi jika defrost thermostat mengalami kerusakan/short karena kemasukan air. Biasanya defrost thermostat diletakkan pada tempat yang paling jauh dari defrost heater. Hal ini dilakukan agar bunga es yang terjauh dari defrost heater tetap dapat mencair, sedangkan fuse diletakkan lebih dekat dari pada defrost thermostat sebab batasan suhu fuse lebih tinggi dari pada sensor defrost. 3.
Elemen pemanas yang berbentuk kawat dan memiliki diameter yang
sangat kecil sangat mudah putus jika terkena air secara langsung apabila tabung kaca pecah selain itu panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas sering kali menyebabkan kabel yang mengalirkan listrik pada elemen pemanas ikut terkena panas sehingga mudah putus.
Gambar 2.20 Heater
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.6
Bahan Pendingin (Refrigeran)
a.
Pengertian Bahan Pendingin
30
Refrigeran adalah suatu zat yang mudah dirubah bentuknya dari gas menjadi cair dan sebaliknya. Dalam mesin pendingin (kulkas) keberadaan refrigeran adalah mutlak dan akan bertindak sebagai media pengantar kalor pada proses pemindahan kalor dari produk yang di dinginkan ke media pendingin kondensor pada saat refrigeran menguap di evaporator akan menyerap kalor dari produk yang di dinginkan, kemudian akan melepaskannya kembali ke media pendingin kondensor pada saat uap refrigeran tersebut mengalami proses pengembunan. Nama- nama lain bagi bahan pendingin adalah freon, fron , genetron, isotron, dan neon. Nama- nama ini digunakan berdasarkan negara- negara yang menggunakannya. Bahan pendingin mempunyai tikit didih yang berbeda pada tekanan yang berbeda dan penggunaannya berbeda mengikut kepada sistem yang memerlukannya. b.
Macam – macam refrigeran diantaranya adalah :
1.
Ammonia (NH3) Ammonia (R717) digunakan secara luas pada refregerasi yang besar
(industri). Titik didih normalnya adalah 33°C. Ammonia mempunyai karakteristik bau meskipun pada konsentrasi yang kecil diudara. Karena efek korosi dari ammonia, tembaga atau campuran tembaga harus tidak digunakan pada mesinmesin dengan ammonia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Gambar 2.21 Refrigeran ammonia (NH3)
2.
Refrigeran R-12 Simbolnya R-12 dan rumus kimianya CCl2F2. Refrigeran ini tidak ramah
lingkungan, R-12 mempunyai titik didih -30°C pada tekanan 1 atm. R-12 ini sudah mulai ditinggalkan pemakaiannya karena mampu merusak lapisan ozon.
Gambar 2.22 Refrigeran R-12
3.
Refrigeran R– 22 Disimbolkan R-22 rumus kimianya CHCIF2 mempunyai titik didih -41°C
Refrigeran ini di gunakan untuk menggantikan R-12. Refrigeran ini juga tidak ramah lingkungan, sehingga tidak dipakai lagi karena juga merusak lapisan ozon.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Gambar 2.23 Refrigeran R-22
4.
Refrigeran - 134a
Refrigeran ini dilambangkan R-134a rumus kimianya CH3CHF2F. R134a pada tekanan 101,3 kPa mempunyai titik didih – 26,2 °C dan memiliki titik beku – 96,6 °C. Refrigeran ini memiliki Tekanan kritis 4,06 MPa dan temperatur kritis 101,10 C. Refrigeran ini memiliki kelebihan tidak mudah terbakar, tidak merusak ozon, memiliki kestabilan yang tinggi, dan ramah lingkungan. Kelemahan R-134a harga belinya relatif mahal. Pada saat ini refrigeran ini banyak dipergunakan.
Gambar 2.24 Refrigeran R-134a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Refrigeran – 600a
5.
Simbolnya R-600a dan rumus kimianya C4H10. Disebut juga isobutana yang memiliki karbon tersier. Bobot molekul 58.12. Refrigeran ini cukup banyak di gunakan untuk saat ini, R-600a sebagai pengganti R-12 karena kekhawatiran akan semakin menipisnya lapisan ozon, sebab R-12 dapat merusak ozon.
Gambar 2.25 Refrigeran R-600a Sifat – Sifat Bahan Pendingin
c.
Sifat – sifat bahan pendingin antara lain :
Tidak beracun, berwarna dan berbau
Tidak meletup
Tidak menyebabkan korosi pada material
Bukan merupakan bahan yang mudah terbakar
Memiliki titik didih yang rendah
Memiliki tekanan kondensasi yang rendah
Memiliki tingkat penguapan yang tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompresor
Memiliki struktur kimia yang stabil
Memiliki harga yang relative murah dan mudah diperoleh
2.17
34
Siklus Kompresi Uap Pada Mesin Kulkas Dua Pintu
Mesin Kulkas dua pintu bekerja menggunakan siklus kompresi uap, dengan fluida kerjanya disebut dengan refrigeran. Komponen utama siklus kompresi uap adalah kompresor, evaporator, kondensor, dan katup ekspansi atau pipa kapiler. Skematik rangkaian mesin kulkas dua pintu dari komponen – komponennya tersaji pada Gambar 2.26. Siklus kompresi uap pada diagram P-h di sajikan pada Gambar 2.27 dan siklus kompresi uap pada diagram T-s di sajikan pada Gambar 2.28.
Gambar 2.26 Skema rangkaian mesin Kulkas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 2.27 Siklus kompresi uap pada diagram P-h
Gambar 2.28 Siklus kompresi uap pada diagram T-s
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Proses dari skema kompresi uap adalah : 1.
Proses kompresi (proses 1 - 2) Proses kompresi ini dilakukan oleh kompresor terjadi pada tahap 1 – 2
pada Gambar 2.27 dan Gambar 2.2.8. Kondisi awal refrigeran pada saat masuk ke dalam kompresor adalah gas panas lanjut bertekanan rendah, setelah mengalami kompresi refrigeran akan menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. Proses berlangsung secara isentropik, temperatur ke luar kompresor akan meningkat. 2.
Proses penurunan suhu gas panas lanjut menjadi gas jenuh (proses 2 – 2a) Proses penurunan suhu dari gas panas lanjut menjadi gas jenuh terjadi
pada tahap 2 - 2a pada Gambar 2.27 dan Gambar 2.28. Refrigeran mengalami penurunan suhu pada tekanan tetap. Hal ini disebabkan adanya kalor yang mengalir ke lingkungan , karena suhu refrigeran lebih tinggi dari suhu lingkungan. 3.
Proses kondensasi (proses 2a – 2b) Proses kondensasi terjadi pada tahap 2a - 2b pada Gambar 2.27 dan
Gambar 2.28. Pada proses ini gas jenuh mengalami perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Proses berlangsung pada suhu dan tekanan tetap. Pada proses ini terjadi aliran kalor dari kondensor ke lingkungan karena suhu kondensor lebih tinggi dari suhu udara lingkungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
37
Proses pendinginan lanjut (proses 2b – 3) Proses pendinginan lanjut terjadi pada tahap 2b – 3 pada Gambar 2.27 dan
Gambar 2.28. Proses pendinginan lanjut terjadi proses penurunan suhu refrigeran dari keadaan refrigeran cair. Proses ini berlangsung pada tekanan konstan. Proses ini di perlukan agar kondisi refrigeran keluar kondensor benar- benar dalam fase cair, sehingga memudahkan refrigeran masuk pipa kapiler. 5.
Proses penurunan tekanan (proses 3 – 4) Proses penurunan tekanan terjadi pada tahap 3 - 4 pada Gambar 2.27 dan
Gambar 2.28. Dalam fasa cair refrigeran mengalir menuju ke komponen pipa kapiler dan mengalami penurunan tekanan dan suhu. Sehingga suhu dari refrigeran lebih rendah dari temperatur lingkungan. Pada tahap ini fasa berubah menjadi fase campuran : cair dan gas. 6.
Proses penguapan (proses 4 – 4a) Proses evaporasi terjadi pada tahap 4 - 4a pada Gambar 2.27 dan Gambar
2.28. Dalam fasa cair jenuh mengalir ke evaporator memiliki tekanan dan temperatur rendah sehingga akan menerima kalor dari lingkungan yang akan didinginkan sehingga fasa dari akan berubah seluruhnya menjadi gas jenuh. 7.
Proses pemanasan lanjut (proses 4a – 1) Proses pemanasan lanjut terjadi pada tahap 4a - 1 pada Gambar 2.27 dan
Gambar 2.28. Pada saat uap refrigeran yang meninggalkan evaporator mengalami pemanasan lanjut sebelum memasuki kompresor. Pemanasan lanjut tersebut dapat disebabkan oleh jenis pengendali katup cekik yang digunakan, dimana penyerapan panas dapat terjadi pada jalur antara evaporator dan kompresor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.18
38
Perpindahan Panas Perpindahan panas atau heat transfer adalah ilmu yang mempelajari
perpindahan energi sebagai akibat dari adanya perbedaan temperatur diantara dua medium. Misalnya, sesama medium padat atau medium padat dengan fluida. Energi yang berpindah tersebut dinamakan kalor atau panas (heat). Panas akan berpindah dari medium yang bertemperatur lebih tinggi ke medium dengan temperature yang lebih rendah. Perpindahan ini berlangsung terus sampai terjadi kesetimbangan temperatur di antara medium tesebut. Perpindahan panas dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu : perpindahan secara konduksi, konveksi, dan radiasi. a.
Perpindahan Panas Konduksi Perpindahan panas konduksi adalah perpindahan panas jika panas
mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya rendah, dengan media pengatur panas tetap (tidak bergerak). Perpindahan panas konduksi dapat berlangsung pada benda padat, cair, dan gas. Contoh perpindahan panas konduksi adalah pada besi atau logam yang di panaskan pada salah satu ujungnya maka ujung lainnya akan terasa panas, seperti pada Gambar 2.29.
Gambar 2.29 Perpindahan panas konduksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Persamaan laju umum untuk perpindahan panas dengan cara konduksi dikenal dengan hukum Fourier yang dirumuskan dengan persamaan (2.1) : dT
q = −k. A 𝑑𝑥
….. (2.1)
Pada persamaan (2.1) q dT 𝑑𝑥
= laju perpindahan panas (W) = gradien suhu perpindahan panas (-K/m)
k
= konduktifitas thermal beban (W/m.K)
A
= luas bidang penampang, tegak lurus arah aliran panas benda (m2)
Nilai minus (-) dalam persamaan diatas menunjukan bahwa panas selalu berpindah ke temperatur yang lebih rendah. b.
Perpindahan Panas Konveksi Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi antara
permukaan padat dengan fluida yang mengalir disekitarnya, dengan menggunakan penghantar berupa fluida (cairan atau gas). Contoh perpindahan panas konveksi adalah air yang dipanaskan di panci, air di bagian bawah naik karena massa jenisnya berkurang dan digantikan oleh air yang lebih dingin diatasnya.
Gambar 2.30 Perpindahan panas konveksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Persamaan perpindahan panas konveksi dikenal sebagai hukum Newton untuk pendinginan, yang dirumuskan sebagai berikut : q = h. A (Ts - T∞)
….. (2.2)
Pada persamaan (2.2) : q
= laju perpindahan panas (W)
h
= koefisien perpindahan panas konveksi W/(m2. K)
A
= luas permukaan benda/ permukaan yang bersentuhan dengan fluida (m2)
Ts
= temperatur permukaan (K)
T∞
= temperatur fluida yang mengalir dekat permukaan (K)
Macam – macam perpindahan kalor secara konveksi, yaitu : 1.
Konveksi bebas atau konveksi alamiah (free convection) Perpindahan panas di mana aliran fluida yang terjadi di sebabkan karena
adanya perbedaan massa jenis, tanpa adanya alat bantu penggerak aliran fluida. Contoh : plat panas dibiarkan berada di udara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari luar yang menggerakan udara. 2.
Konveksi paksa (forced convection) Perpindahan panas di mana aliran fluida yang terjadi disebabkan karena
adanya alat bantu penggerak aliran fluida. Contoh : plat panas dihembuskan udara dengan kipas atau blower. c.
Perpindahan Panas Radiasi Selain kalor dapat berpindah secara konduksi dan konveksi, kalor juga
dapat berpindah dengan cara radiasi. Berbeda dengan perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi, perpindahan kalor secara radiasi tidak memerlukan media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
perantara. Jadi perpindahan kalor radiasi adalah perpindahan panas yang terjadi karena pancaran atau sinar gelombang elektro maknetik tanpa memerlukan medium atau media perantara. Contoh perpindahan kalor radiasi dapat dilihat pada Gambar 2.31.
Gambar 2.31 Perpindahan panas radiasi
2.19 Perhitungan Karakteristik Kulkas Dua Pintu Dengan bantuan diagram entalpi-tekanan, entalpi atau nilai (h) dalam siklus kompresi uap dapat diketahui, sehingga kerja kompresor, energi kalor yang diserap evaporator, energi kalor yang dikeluarkan kondensor, coefficient of performance (COP) aktual, coefficient of performance (COP) ideal, efisiensi mesin Kulkas dua pintu dapat diketahui. a.
Kerja Kompresor (𝑊𝑖𝑛 ) Kerja kompresor persatuan massa refrigeran merupakan perubahan entalpi
dari titik 1 ke 2 ( lihat Gambar 2.27), yang dapat dihitung dengan persamaan (2.3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
𝑊𝑖𝑛 = ℎ2 -ℎ1 , kJ/kg
42
..… (2.3)
Pada persamaan (2.3) : 𝑊𝑖𝑛
: kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJ/kg
ℎ2
: nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor, kJ/kg
ℎ1
: nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor, kJ/kg
b.
Energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor (𝑄𝑖𝑛 ) Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor
merupakan perubahan entalpi pada titik 2 ke 3 (lihat Gambar 2.27), perubahan tersebut dapat dihitung dengan persamaan (2.4) 𝑄𝑜𝑢𝑡 = ℎ2 -ℎ3 , kJ/kg
..… (2.4)
Pada persamaan (2.4) : 𝑄𝑜𝑢𝑡
: energi kalor yang dilepaskan kondensor persatuan massa refrigeran, kJ/kg.
ℎ2
: nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor, kJ/kg.
ℎ3
: nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor, kJ/kg.
c.
Energi kalor yang diserap oleh evaporator Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran
merupakan perubahan entalpi pada titik 4 ke 1 (lihat Gambar 2.27), perubahan entalpi tersebut dapat dihitung dengan persamaan (2.5). 𝑄𝑖𝑛 = ℎ1 -ℎ4 , kJ/kg
….. (2.5)
Pada persamaan (2.5) : 𝑄𝑖𝑛
: energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJ/kg
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ℎ1
43
: nilai refrigeran saat keluar evaporator atau sama dengan nilai entalpi pada saat masuk kompresor, kJ/kg
ℎ4
: nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator atau sama dengan nilai entalpi saat masuk pipa kapiler. Karena proses pada pipa kapiler berlangsung pada entalpi tetap maka nilai h4=h3, kJ/kg
d.
Coefficient of Performance (𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 ) Coefficient of performance siklus kompresi uap standard dapat dihitung
dengan persamaan (2.6)
𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
(𝑄𝑖𝑛 ) (𝑊𝑖𝑛 )
=
(ℎ1 −ℎ4 ) (ℎ2−ℎ1 )
x
𝑘𝐽/𝑘𝑔 𝑘𝐽/𝑘𝑔
….. (2.6)
Pada persamaan (2.6) :
𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 : coefficient of performance aktual kulkas dua pintu 𝑄𝑖𝑛
: energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJ/kg
𝑊𝑖𝑛 e.
: kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJ/kg Coefficient of Performance (𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 ) Coefficient of performance ideal pada siklus kompresi uap dapat dihitung
dengan persamaan (2.7).
𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 =
𝑇𝑒 𝑇𝑐− 𝑇𝑒
Pada persamaan (2.7) : 𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
: coefficient of performance ideal kulkas dua pintu
𝑇𝑒
: suhu evaporator, K
𝑇𝑐
: suhu kondensor, K
….. (2.7)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
44
Efisiensi Kulkas 2 pintu Efisiensi Kulkas dua pintu dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (2.8)
Efisiensi =
𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
….. (2.8)
Pada persamaan (2.8) : 𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
: coefficient of performance ideal kulkas dua pintu
𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
: coefficient of performance aktual kulkas dua pintu
g.
Laju Aliran Massa Refrigeran Laju aliran massa refrigeran dapat dihitung dengan persamaan (2.9) ṁ=
(𝑉.𝐼)/1000 𝑊𝑖𝑛
….. (2.9)
Pada persamaan (2.9) : ṁ
: laju aliran massa refrigeran, kg/detik
V
: voltase dari kompresor, V
I
: arus yang dipergunakan kompresor, Ampere
Win
: kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJ/kg
2.2 Tinjauan Pustaka
Indriyanto, (2013) telah melakukan penelitian tentang kulkas siklus kompresi uap standard dengan panjang pipa kapiler 175 cm dan menggunakan kompresor hermetik dengan daya ¼ PK. Penelitian tersebut bertujuan : (a) membuat kulkas (b) mengetahui kerja kompresor kulkas persatuan massa refrigeran (c) mengetahui energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
refrigeran (d) mengetahui energi kalor yang dilepas kondensor kulkas persatuan massa refrigeran (e) mengetahui COP. Penelitian memberikan hasil (a) kulkas telah dibuat dan dapat bekerja dengan baik serta mendinginkan air sebanyak 1,5 liter dalam waktu 485 menit (b) kerja kompresor persatuan massa refrigeran saat mulai sebesar Win = 52 kJ/kg pada t = 105 menit (c) kalor yang diserap evaporator persatuaan massa refrigeran saat mulai stabil sebesar Qin = 126 kJ/kg pada t = 145 menit (d) kalor yang dilepas kondensor persatuaan masaa regfrigeran saat mulai stabil sebesar Qout = 178 kJ/kg pada saat t = 305 menit (e) koefisien prestasi (COP) kulkas adalah 2,20 pada waktu t = 305 menit.
Likito, (2002) telah menganalisis pengaruh pipa kapiler yang dililitkan pada Line Suction terhadap performansi mesin pendingin. Performansi yang diamati adalah COP dan waktu pendinginan. Waktu pendinginan didapat dari waktu untuk menurunkan 10C air garam dari 60C menjadi 50C dan seterusnya hingga -30C. Dari eksperimen yang dilakukan didapat bahwa pipa kapiler yang dililitkan pada line suction dapat meningkatkan COP freezer sedangkan waktu pendinginan tidak banyak berubah. Kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan adalah : (a) COP mesin pendingin menurun saat temperatur ruangan beban makin rendah. (b) COP mesin pendingin meningkat jika pipa kapiler dililitkan pada line suction. (c) Waktu pendinginan tidak berubah jika pipa kapiler dililitkan pada line suction.
Bowo, (2013) telah melakukan penelitian tentang karakteristik kulkas siklus kompresi uap dengan menggunakan kompresor berdaya ¼ PK, panjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
pipa kapiler 150 cm, dan refrigeran yang digunakan R134a. Penelitian ini bertujuan : (a) membuat kulkas, (b) mengetahui nilai kerja kompresor persatuan massa refrigeran (c) mengetahui energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran (d) mengetahui energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran (e) mengetahui COP actual dan COP ideal, (f) mengetahui efiseinsi kulkas. Penelitian memberikan hasil : (a) mesin kulkas sudah berhasil dibuat (b) kerja kompresor persatuan massa refrigeran mulai tetap ketika waktu t = 145 menit, dengan harga Win = 52 kJ/kg, (c) nilai energi yang diserap evaporator persatuaan massa refrigerant mulai tetap ketika waktu t = 145 menit, dengan harga Qin sebesar = 117 kJ/, (d) nilai energi yang dilepas kondensor mulai tetap ketika waktu t = 305 menit, dengan harga Qout sebesar 169 kJ/kg, (e) nilai COP actual mulai tetap ketika waktu t = 145 menit sampai waktu t = 305 menit dengan harga COP actual sebesar 2,25, (f) nilai COP ideal mulai tetap ketika waktu t = 215 menit dengan harga COP ideal sebesar 3,48, (g) efisiensi kulkas mulai tetap ketika waktu t = 145 menit, dengan harga efisiensi kulkas sebesar 64%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1
Diagram Alir Pembuatan dan Pengambilan Data Diagram alir pada Gambar 3.1 menunjukkan tahap pembuatan kulkas dua
pintu dan proses penelitian : Mulai Perancangan Kulkas Dua Pintu Persiapan Komponen-komponen Kulkas Dua Pintu
Penyambungan Komponen-komponen Kulkas Dua Pintu
Pemvakuman Kulkas Dua Pintu
Pengisian Refrigeran R600a Tidak baik Pengujian Baik Pencatatan Data : T1, T3, P1, P2
Pegolahan Data Win, Qin, Qout, COPaktual, COPideal, Efisiensi, dan Laju aliran massa (m) Pembahasan, Kesimpulan dan Saran Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan kulkas dan proses penelitian
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.2
48
Komponen-Komponen Kulkas Dua Pintu Kulkas dua pintu beserta komponen-komponennya dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
Ruang Evaporator
Kondensor
Pipa Kapiler Filter Kompresor
Gambar 3.2 Kontruksi Kulkas Dua Pintu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Evaporator
Gambar 3.3 Ruangan Pendinginan/ Evaporator Kulkas dua pintu pada kontruksi Gambar 3.2 memiliki beberapa bagian penting, yaitu : (a) kompresor, (b) kondensor, (c) evaporator, (d) pipa kapiler, (e) filter, (f) refrigeran R600a. a.
Kompresor Spesifikasi kompresor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.4 Kompresor BES 45H
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis kompresor
: Hermetik
Seri kompresor
: Model BES 45H
Volttase
: 220 volt
Arus
: 0,88 A
Daya kompresor
: 115 watt
b.
50
Kondensor Spesifikasi kondensor yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut : 45 cm
Pipa Kondensor Sirip Kondensor
95 cm Gambar 3.5 Kondensor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis kondensor
51
: kondensor tipe U, dengan jumlah U = 12 (pipa dengan jari-jari penguat)
Panjang kondensor
: 95 cm
Diameter pipa
: 0,47 cm
Bahan pipa
: Besi
Bahan sirip
: Baja
Diameter sirip
: 0,2 cm
Jarak antar sirip
: 0,45 cm
c.
Evaporator Spesifikasi evaporator yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.6 Evaporator Pipa Dengan Sirip-Sirip
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis evaporator
: Jenis pipa dengan sirip-sirip
Panjang, lebar dan tinggi
: 40 cm x 18 cm x 5 cm
Bahan pipa evaporator
: Alumunium
Diameter pipa evaporator
: 0,55 cm
Bahan sirip evaporator
: Alumunium
Diameter sirip
: 0,1 cm
d.
52
Pipa Kapiler Spesifikasi pipa kapiler yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.7 Pipa Kapiler Panjang pipa kapiler : 170 cm Diameter pipa kapiler : 0,028 inchi Bahan pipa kapiler
: Tembaga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
53
Filter Spesifikasi filter yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.8 Filter Panjang filter
: 9 cm
Diameter filter
: 2 cm
Bahan filter
: Tembaga
f.
Refrigeran R600a Dalam penelitian Kulkas dua pintu ini menggunakan refrigeran R600a
sebagai fluida kerja. Refrigeran R600a memiliki massa jenis yang lebih ringan bila dibandingkan dengan refrigeran R134a yang secara umum digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Gambar 3.9 Refrigeran R600a
3.3
Peralatan Pendukung Pembuatan Alat Dalam pembuatan kulkas dua pintu menggunakan alat pendukung berupa,
(a) tube cutter, (b) pelebar pipa, (c) tang, (d) alat las, (e) bahan las, (f) pompa vakum, (g) manifold gauge, (h) fan motor, (i) thermostat, (j) plat baja siku, (k) sterofom, (l) box plastik. a.
Tube Cutter (Pemotong pipa) Tube cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong pipa. Pada
pembuatan alat ini diperlukan tube cutter yang berukuran kecil untuk memotong pipa kapiler. Dengan menggunakan tube cutter ini, akan lebih bersih, lebih cepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
dan lebih nyaman bila di bandingkan dengan pemotongan lainnya seperti gergaji besi.
Gambar 3.10 Tube Cutter
b.
Pelebar pipa Pelebar pipa digunakan untuk memperbesar diameter pada pipa. Ukuran
alat pelebar pipa sangat bervariasi tergantung dengan kebutuhan. Tujuan dari melebarkan pipa adalah agar saat kedua pipa disambungkan dengan las dapat menempel lebih kuat bila dibandingkan dengan sambungan tanpa melakukan proses pelebaran pipa.
Gambar 3.11 Pelebar Pipa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
56
Tang Tang adalah alat bantu yang berbentuk seperti gunting yang berguna untuk
memotong, menjepit atau mengencangkan baut. Tang sendiri memiliki beberapa bentuk dan fungsi. Untuk pembuatan alat ini di butuhkan tang yang dapat menjepit pipa pada saat pengelasan.
Gambar 3.12 Tang Jepit
d.
Alat Las Fungsi alat las adalah untuk menyambung pipa kapiler dan pipa-pipa pada
rangkaian Kulkas dua pintu ini. Penyambungan pipa-pipa harus bagus supaya tidak terjadi kebocoran pada pipa yang di las.
Gambar 3.13 Alat Las
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
57
Bahan Las Bahan las digunakan dalam penyambungan pipa kapiler dan pipa-pipa
pada rangkaian kulkas dua pintu ini dengan menggunakan bahan berupa perak dan borak. Penggunaan bahan perak digunakan untuk mengelas pipa tembaga dengan tembaga. Sedangkan bahan borak digunakan untuk penyambungan tembaga dengan besi, agar hasil pengelasan lebih baik.
Gambar 3.14 Bahan Las f.
Pompa Vakum Pompa vakum berfungsi untuk menghisap atau menghilangkan udara dan
uap air yang ada di dalam sistem mesin pendingin kulkas. Hal ini dilakukan karena udara yang mengandung uap air akan mempercepat proses pembekuan zat pendingin (refrigeran) yang dapat mengakibatkan saluran-saluran akan tersumbat es.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Gambar 3.15 Pompa Vakum
g.
Manifold Gauge Manifold gauge adalah alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur tekanan refrigeran pada saat pengisian freon maupun pada saat kulkas bekerja.
Gambar 3.16 Manifold Gauge
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h.
59
Fan motor (kipas) Fan motor mempunyai fungsi besar dalam sistem pembekuan. Fan motor
terletak didalam kotak plastik dengan evaporator. Fan motor ini nanti berkerja mensirkulasi udara dingin didalamnya sehingga dapat membuat beban yang ada didalamnya menjadi sangat dingin (beku).
Gambar 3.17 Fan Motor
i.
Termostat Termostat berfungsi sebagai pengatur suhu pada evaporator yang kita
inginkan. Jika suhu evaporator sudah tercapai sesuai dengan kebutuhan maka alat ini akan memutuskan arus listrik sehingga kompresor berhenti bekerja.
Gambar 3.18 Termostat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
j.
60
Plat Baja Siku Plat baja mempunyai fungsi sebagai kerangka dasar pembuatan kulkas dua
pintu dan sebagai tempat komponen - komponen utama kulkas dua pintu.
Gambar 3.19 Plat Baja Siku
k.
Styrofoam Styrofoam mempunyai fungsi sebagai dinding evaporator di bagian dalam
agar suhu dari evaporator tidak kontak langsung dengan udara luar melalui dengan dinding bagian luar.
Gambar 3.20 Styrofoam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
l.
61
Box Plastik Box plastik mempunyai fungsi sebagai rangka tempat evaporator dengan
blower.
Gambar 3.21 Box Plastik
3.4
Langkah – Langkah Pembuatan Alat Langkah – langkah pembuatan Kulkas dua pintu adalah sebagai berikut :
a.
Proses Persiapan. Pertama tama siapkan komponen utama Kulkas dau pintu seperti
kompresor, kondensor, evaporator, pipa caliper, filter, refrigeran R600a dan komponen pendukung lainnya seperti alat pemotong pipa, pelebar pipa tang, gergaji, alat las, bahan las, pompa vakum, manifold gauge, plat baja siku, fan motor dan lain – lainnya. b.
Merakit Kerangka Kulkas. Kulkas dua pintu ini dirangka dengan plat besi siku yang kokoh. Pada
proses ini di butuhkan alat gergaji untuk memotong plat baja siku sesuai ukuran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
panjang, lebar dan tinggi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan bantuan alat ukur. Pada pembelian plat baja siku sudah dilengkapi dengan baut untuk menyambungkan plat baja yang sudah dipotong.
Gambar 3.22 Perakitan Rangka Kulkas c.
Pengelasan/ Penyambungan Antar Komponen – Komponen.
1.
Pengelasan pada bagian pipa pres (keluar) pada kompresor dengan
kondensor. Pada proses pengelasan atau penyambungan ini menggunakan bahan perak dan kuningan. Dalam penyambungan terdapat perbedaan material yang akan disambungkan pipa keluar kompresor terbuat dari bahan tembaga sedangkan kondensor terbuat dari besi. Proses penyambungan komponen ini dibutuhkan bahan bantu borak yang berfungsi sebagai bahan tambahan dalam proses pengelasan karena perbedaan karakteristik material dan agar pipa saluran keluar kompresor dan pipa masuk kondensor tersambung dengan baik dan tidak mengalami kebocoran. Pengelasan ini di butuhkan alat bantu tang untuk menahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
komponen yang akan dilakukan pengelasan serta alat bantu pelebar pipa agar dapat tersambung dengan baik.
Gambar 3.23 Proses pengelasan pipa kompresor dengan kondensor 2. Pengelasan filter pada ujung kondensor. Dalam proses ini diperlukan pipa tembaga sebagai penghubung antara pipa output kondensor dengan input filter. Proses pengelasan menggunakan bahan perak dan kuningan serta borak sebagai perekat dalam proses pengelasan karena terdapat perbedaan material antara kondensor dengan pipa tembaga. Pengelasan ini dibutuhkan alat bantu tang untuk membantu menjepit atau menahan pipa tembaga pada saat penyambungan serta alat bantu pelebar pipa agar dapat tersambung dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Gambar 3. 24 Proses pengelasan Filter dengan kondensor 3.
Pengelasan antara filter dengan pipa kapiler. Dalam pengelasan atau
penyambungan ini berfungsi untuk menyambungkan output filter dengan saluran input pipa kapiler. Proses pengelasan hanya menggunakan bahan perak dan kuningan karena tidak ada perbedaan material. Pengelasan ini dibutuhkan alat bantu tang untuk membantu menahan komponen yang akan dilakukan pengelasan serta alat bantu pelebar pipa agar dapat tersambung dengan baik.
Gambar 3.25 Proses pengelasan filter dengan pipa kapiler
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
65
Pengelasan antara pipa kapiler dengan evaporator. Dalam pengelasan atau
penyambungan ini berfungsi untuk menyambungkan saluran keluar pipa kapiler dengan saluran masuk evaporator. Proses pengelasan menggunakan bahan bahan perak dan kuningan. Dan dibutuhkan alat bantu tang untuk menahan komponen dan juga untuk memipihkan pipa masuk evaporator agar dapat tersambung dengan baik.
Gambar 3.26 Proses pengelasan pipa kapiler dengan evaporator 5.
Pengelasan pipa pengembalian dari evaporator dengan kompresor bagian
suktion (isap). Dalam proses pengelasan ini dibutuhkan pipa tembaga untuk menyambungakan pipa output evaporator dengan pipa isap kompresor. Proses pengelasan ini menggunakan bahan perak dan kuningan. Dan menggunakan alat bantu tang untuk menahan komponen yang akan dilakukan pengelasan serta alat bantu pelebar pipa agar dapat tersambung dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Gambar 3.27 Proses Pengelasan evaporator dengan kompresor d.
Proses Pengisian Metil. Proses pemetilan berfungsi untuk membersihkan saluran – saluran pipa –
pipa pada kulkas dua pintu yang sudah jadi dari kotoran – kotoran, misalnya kotoran dari pengelasan, dan menyakinkan apakah ada terjadi kebocoran. Sebelum dihubungkan pipa kapiler dengan filter makan terlebih dahulu melalui proses pemetilan. Pengisian metil ini memerlukan kurang lebih satu tutup botol metilnya dengan menghidupkan kompresor dan menutup pentil sehingga dalam proses perangkaian udara akan keluar melalui filter dan pipa kapiler akan mengisap metilnya (tunggu beberapa menit agar metilnya merata).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Gambar 3.28 Proses pengisian metil e.
Proses Pemvakuman. Pemvakuman ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang masih
terjebak. Sebelumnya di pastikan semua rangkaiannya rapat semua (las dan pentil). Proses pemvakuman ini di perlukan pompa vakum untuk membantu proses pengvakuman agar siklus dalam kulkas dua pintu ini dapat bekerja dengan maksimal.
Gambar 3.29 Proses pemvakuman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
68
Proses Pengisian Freon. Proses pengisian Freon ini menggunakan refrigeran R600a sebagai fluida
kerja kulkas dua pintu. Tekanan yang akan dimasukan dalam siklus kulkas harus sesuai dengan standar kerja kulkas dua pintu (10 psi) agar dapat bekerja dengan maksimal. Isi refrigeran R600a ini sebanyak 330ml.
Gambar 3.30 Proses pengisian refrigeran R600a
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1
Mesin yang diteliti Mesin yang diteliti merupakan kulkas dua pintu hasil rangkaian sendiri
dengan komponen standar dari kulkas dua pintu yang ada di pasaran. Kulkas bekerja dengan siklus kompresi uap yang disertai dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut, berdaya 115 watt dan mempunyai panjang pipa kapiler 170 cm. Proses pendinginan yang terjadi dalam kulkas ini dilakukan oleh udara dingin yang di sirkulasikan oleh fan. Proses pendinginan di ruang pendingin sama seperti yang terjadi pada kulkas dua pintu yang ada di pasaran.
(a)
(b)
Gambar 4.1, Mesin kulkas dua pintu yang diteliti tampak luar (a) dan dalam rangka (b)
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.2
70
Skematik Mesin Pendingin yang Diteliti Pada Gambar 4.2 menyajikan skematik dari mesin pendingin kulkas dua
pintu yang diteliti. Dalam skematik ini ditentukan posisi titik – titik yang dipasangi alat ukur suhu dan tekanan dari kulkas dua pintu.
Gambar 4.2 Skematik mesin pendingin kulkas dua pintu Keterangan Gambar 4.2 : Titik 1
: posisi termokopel sebelum masuk kompresor dan posisi alat ukur tekanan sebelum masuk kompresor
Titik 2
: posisi alat ukur tekanan setelah keluar kompresor
Titik 3
: posisi termokopel sebelum masuk filter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3
71
Alat Bantu Penelitian Dalam penelitian kulkas dua pintu ini memerlukan alat – alat ukur untuk
membantu dalam pengujian kulkas dua pintu tersebut. Alat – alat bantu tersebut adalah : (a) Termokopel dan Penampil suhu digital APPA, (b) Tang meter, (c) Pengukur tekanan, (d) P – h diagram, (e) Air/ beban pendingin, (f) Kabel roll, (g) Aluminium foil, (h) Isolasi. a.
Termokopel dan Penampil suhu digital APPA Termokopel mempunyai fungsi sebagai sensor suhu yang digunakan untuk
mengubah suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik. Sedangkan Penampil
suhu
digital
APPA
mempunyai
fungsi
sebagai
alat
memperlihatkan nilai suhu yang diukur.
(a)
(b)
Gambar 4.3, Termokopel (a) dan Penampil suhu digital APPA (b)
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
72
Tang meter Alat ini berfungsi untuk mengukur berapa besar arus yang mengalir masuk
ke dalam kompresor.
Gambar 4.4 Tang meter
c.
Pengukur Tekanan (Manifold Gauge) Manifold gauge adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan pada
sistem pendingin pada kulkas dua pintu. Jenis manifold gauge yang dipakai dalam pengambilan data adalah double manifold gauge dengan merek Lotus. Dalam pengambilan data ditentukan 2 titik, yaitu pada posisi keluar dari kompresor, dan masuk kompresor. Diperlukan sepasang manifold gauge, dengan satu bagian manifold gauge untuk mengukur tekanan tinggi (warna merah) dengan angka skala tertera sampai 500 psi dan satu untuk mengukur tekanan rendah (warna biru) dengan angka skala tertera sampai 220 psi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Gambar 4.5 Pengukur Tekanan
d.
P – h diagram P – h diagram mempunyai fungsi untuk menggambarkan siklus kompresi
uap mesin pendingin kulkas dua pintu. Dengan P – h diagram ini dapat diketahui nilai entalpi disetiap titik yang ditinjau.
Gambar 4.6 P – h diagram
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
74
Air (beban pendingin) Air mempunyai fungsi sebagai beban pendingingan pada mesin pendingin
kulkas dua pintu yang dipergunakan dalam penelitiian. Beban air yang dipergunakan adalah sebesar 330 ml.
Gambar 4.7 Aqua Botol
f.
Kabel Roll Kabel roll merupakan alat bantu yang berfungsi membagi daya listrik ke
sejumlah alat, baik listrik maupun elektronik. Hal ini dikarenakan panjang kabel listrik pada alat penelitian terbatas.
Gambar 4.8 Kabel Roll
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g.
75
Aluminium Foil Aluminium foil mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian komponen
yang akan diukur suhunya agar suhu tetap stabil dan tidak terpengaruh oleh suhu yang ada dibagian luar komponen yang diukur.
Gambar 4.9 Aluminium Foil
h.
Isolasi Isolasi merupakan alat bantu yang berfungsi untuk merekatkan termokopel
dengan bagain komponen yang akan diukur suhunya.
Gambar 4.10 Isolasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.4
76
Cara Mendapatkan Data Suhu dan Tekanan pada Setiap Titik yang Sudah Ditentukan Data – data penelitian di peroleh dari hasil pengukuran alat ukur suhu dan
tekanan. Hasilnya disajikan dalam tabel seperti Tabel 4.1. Tabel 4.1 Cara mencatat hasil pengukuran suhu
NO
t (menit)
1 2 3 4 5 6 7 8
30 60 90 120 150 180 210 240
4.5
Nilai Suhu (0 C) T1 T3 … … … … … … … … … … … … … … …
…
Nilai Tekanan (bar) P1 P2 … … … … … … … … … … … … … … …
…
Cara Mengolah Data Prosedur pengolahan data :
a.
Setelah semua data suhu dan tekanan pada setiap titik diperoleh maka
langkah selanjutnya adalah menggambarkan proses siklus kompresi uap pada P–h diagram. Dengan menggambarkan dalam P–h diagram dapat diketahui hasil entalpi (h1, h2, h3, h4 ). Diasumsikan proses kompresi pada kompresor berlangsung secara isentropis. Proses yang berlangsung dari pipa keluar kompresor sampai dengan pipa masuk filter berjalan pada tekanan yang tetap demikian juga proses dari pipa keluar filter sampai dengan sebelum masuk kompresor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Gambar 4.11 Cara menggambarkan siklus kompresi uap pada diagram P-h b.
Data nilai – nilai enthalpi yang sudah di dapat kemudian digunakan untuk
menghitung besarnya energi kalor persatuan massa yang dilepaskan oleh kondensor, menghitung kerja kompresor, menghitung besarnya energi kalor persatuan massa yang diserap oleh evaporator, nilai COP aktual, nilai COP ideal kulkas dua pintu, efisiensi dan laju aliran massa refrigeran. c.
Perhitungan dan pengolahan data dapat menggunakan persamaan –
persamaan (2.3) untuk menghitung kerja kompresor, persamaan (2.4) untuk menghitung energi kalor yang dilepaskan oleh kondensor, persamaan (2.5) untuk menghitung energi kalor yang diserap evaporator, persamaan (2.6) untuk menghitung COP aktual, persamaan (2.7) untuk menghitung COP ideal,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
persamaan (2.8) untuk menghitung efisiensi kulkas dua pintu dan persamaan (2.9) untuk menghitung laju aliran massa refrigeran. d.
Hasil – hasil perhitungan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik agar
memudahkan untuk pengolahan data dan pembahasan. Pada saat melakukan pembahasaan harus memperhatikan hasil – hasil penelitian sebelumnya yang relevan, serta tidak menyimpang dari tujuan penelitian.
4.6
Cara Mendapatkan Kesimpulan Kesimpulan
dapat
diperoleh
dari
hasil
pembahasaan
penelitian.
Kesimpulan merupakan intisari dari hasil pembahasaan dan merupakan jawaban atas tujuan dari penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V HASIL PENELITIAN, PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 5.1
Hasil Penelitian
a.
Nilai suhu dan tekanan pada siklus kompresi uap kulkas dua pintu : Dari penelitian di peroleh data suhu refrigeran masuk kompresor, suhu
refrigeran masuk filter, tekanan refrigeran masuk kompresor dan tekanan refrigeran keluar kompresor, sesuai dengan skematik yang digambarkan (Gambar 4.2). Tabel 5.1 menyajikan nilai rata – rata suhu refrigeran masuk kompresor (T1), suhu refrigeran masuk filter (T3), tekanan refrigeran masuk kompresor (P1) dan tekanan refrigeran keluar kompresor (P2). Tabel 5.2 menyajikan nilai rata- rata suhu refrigeran evaporator dan kondensor. Tabel 5.1 Nilai rata – rata suhu masuk kompresor dan masuk filter dan nilai rata – rata tekanan masuk kompresor dan keluar kompresor T1 (0C)
T3 (0C)
P1 (bar)
P2 (bar)
1
Waktu t (menit) 30
5,5
38,84
1,18
7,53
2
60
-0,8
39,36
1,18
7,53
3
90
-1,1
39,14
1,20
7,53
4
120
-0,1
39,2
1,20
7,60
5
150
0,6
39,24
1,22
7,60
6
180
0,1
39,04
1,22
7,60
7
210
1,1
39,12
1,22
7,60
8
240
1,6
38,76
1,22
7,60
9
270
4,3
38,64
1,20
7,39
10
300
5
38,48
1,22
7,33
11
360
4,9
38,42
1,22
7,33
12
360
5,7
38,34
1,20
7,33
NO
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 5.2 Suhu evaporator dan kondensor yang di dapat dari P-h diagram
NO
Waktu t (menit)
T evaporator (0 C)
T evaporator ( K)
T kondensor (0 C)
T kondensor ( K)
1
30
-8,75
264,40
54,38
327,53
2
60
-8,75
264,40
54,38
327,53
3
90
-8,71
264,44
54,38
327,53
4
120
-8,71
264,44
55,62
328,77
5
150
-8,70
264,45
55,62
328,77
6
180
-8,70
264,45
55,62
328,77
7
210
-8,70
264,45
55,62
328,77
8
240
-8,70
264,45
55,62
328,77
9
270
-8,71
264,44
53,75
326,9
10
300
-8,70
264,45
53,12
326,27
11
330
-8,70
264,45
53,12
326,27
12
360
-8,71
264,44
53,12
326,27
c.
Nilai entalpi Hasil entalpi yang di dapat dari P-h diagram di sajikan pada Tabel 5.3 Tabel 5.3 Nilai entalpi R600a Entalpi (kJ/kg)
NO
Waktu t (menit)
h1
h2
h3
h4
1
30
568
647
293
293
2
60
560
633
295
295
3
90
557
633
295
295
4
120
560
633
295
295
5
150
565
642
295
295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Entalpi (kJ/kg)
NO
Waktu t (menit)
h1
h2
h3
h4
6
180
562
635
295
295
7
210
565
642
295
295
8
240
567
643
292
292
9
270
570
645
292
292
10
300
570
647
292
292
11
330
570
647
292
292
12
360
572
648
292
292
5.2
Perhitungan
a.
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran R600a (Win). Perhitungan kerja kompresor dilakukan dengan menggunakan persamaan
(2.3) yaitu : Win = h2 -h1 , kJ/kg. Contoh perhitungan dilakukan untuk data pada menit ke 300. Win = (647 – 570) kJ/kg = 77 kJ/kg. Hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Kerja kompresor persatuan massa refrigeran R600a (Win) Waktu t (menit)
h1
1
30
568
647
79
2
60
560
633
73
3
90
557
633
76
4
120
560
633
73
5
150
565
642
77
6
180
562
635
73
No.
h2 (kJ/kg)
Win (kJ/kg)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Waktu t (menit)
h1
7
210
565
642
77
8
240
567
643
76
9
270
570
645
75
10
300
570
647
77
11
330
570
647
77
12
360
572
648
76
No.
h2
82
Win
(kJ/kg)
(kJ/kg)
Hasil penelitian kerja kompresor persatuan massa refrigeran R600a bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.1.
90 80 70
Win (kJ/kg)
60 50 40 30 20 10 0 0
50
100
150
200
250
300
350
400
t, menit
Gambar 5.1 Kerja kompresor persatuan massa refrigeran dari waktu ke waktu (Win)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
83
Energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang dilepaskan oleh kondensor (Qout). Perhitungan energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepaskan oleh
kondensor dilakukan dengan menggunakan persamaan (2.4) yaitu : Qout = h2 -ℎ3 , kJ/kg. Contoh perhitungan dilakukan untuk data pada menit 300. Qout = (647- 292) kJ/kg = 355 kJ/kg. Hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang di lepaskan oleh kondensor (Qout) Waktu t (menit)
h2
1
30
647
293
354
2
60
633
295
338
3
90
633
295
338
4
120
633
295
338
5
150
642
295
347
6
180
635
295
340
7
210
642
295
347
8
240
643
292
351
9
270
645
292
353
10
300
647
292
355
11
330
647
292
355
12
360
648
292
356
No.
h3 (kJ/kg)
Qout (kJ/kg)
Hasil penelitian energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang dilepaskan kondensor bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
400 350
Qout (kJ/kg)
300 250 200 150 100 50 0 0
50
100
150
200
250
300
350
400
t, menit
Gambar 5.2 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepaskan kondensor dari waktu ke waktu (Qout) c.
Energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang diserap oleh evaporator (Qin). Perhitungan energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap
evaporator dilakukan dengan menggunakan persamaan (2.5) yaitu : Qin = h1 -h4 , kJ/kg. Contoh perhitungan dilakukan untuk data pada menit 300. Qin = (570 – 292) kJ/kg = 278 kJ/kg. Hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan pada Tabel 5.6.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 5.6 Energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang di serap oleh evaporator (Qin) Waktu t (menit)
h1
1
30
568
293
275
2
60
560
295
265
3
90
557
295
262
4
120
560
295
265
5
150
565
295
270
6
180
562
295
267
7
210
565
295
270
8
240
567
292
275
9
270
570
292
278
10
300
570
292
278
11
330
570
292
278
12
360
572
292
280
No.
h4 (kJ/kg)
Qin (kJ/kg)
Hasil penelitian energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang diserap oleh evaporator bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
300 250
QIN (kJ/kg)
200 150 100 50 0 0
50
100
150
200
250
300
350
400
t, menit
Gambar 5.3 Energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator dari waktu ke waktu (Qin)
d.
Nilai Coefficient of Performance (COP aktual). Perhitungan Coefficient of Performance mesin kulkas dua pintu dilakukan
dengan menggunakan persamaan (2.6) yaitu : 𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
(𝑄𝑖𝑛 )
(ℎ1 −ℎ4 )
(𝑊𝑖𝑛
(ℎ2−ℎ1 )
= )
𝑘𝐽/𝑘𝑔
x 𝑘𝐽/𝑘𝑔.
Contoh perhitungan dilakukan untuk data pada data menit 300. 𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
278
= 77
(570 - 292) (647 – 570)
x
kJ/kg kJ/kg
= 3,61. Hasil perhitungan secara keseluruhan
disajikan pada Tabel 5.7. Tabel 5.7 Hasil perhitungan Coefficient of Performance (COP aktual) Waktu t (menit)
Qin
1
30
275
79
3,48
2
60
265
73
3,63
3
90
262
76
3,45
4
120
265
73
3,63
No.
Win COP aktual (kJ/kg)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Waktu t (menit)
Qin
5
150
270
77
3,51
6
180
267
73
3,66
7
210
270
77
3,51
8
240
275
76
3,62
9
270
278
75
3,71
10
300
278
77
3,61
11
330
278
77
3,61
12
360
280
76
3,68
No.
Win
87
COP aktual
(kJ/kg)
Hasil penelitian Coefficient of Performance mesin kulkas dua pintu bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.4. 4.00 3.50
COP AKTUAL
3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 0
50
100
150
200
250
300
350
t, menit
Gambar 5.4 COP aktual mesin kulkas dua pintu dari waktu ke waktu
400
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
88
Nilai Coefficient of Performance (COP ideal). Perhitungan Coefficient of Performance mesin kulkas dua pintu dilakukan
dengan menggunakan persamaan (2.7) yaitu : 𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 =
𝑇𝑒 𝑇𝑐−𝑇𝑒
. Contoh
perhitungan dilakukan untuk data pada menit 300. 𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 =
264,46 (326,27 – 264,46)
= 4,28. Hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan
pada Tabel 5.8. Tabel 5.8 Hasil perhitungan Coeffisien of performance (COP ideal) Waktu t (menit)
Te
1
30
264,40
327,53
63,13
4,19
2
60
264,40
327,53
63,13
4,19
3
90
264,44
327,53
63,09
4,19
4
120
264,44
328,77
64,33
4,11
5
150
264,45
328,77
64,32
4,11
6
180
264,45
328,77
64,32
4,11
7
210
264,45
328,77
64,32
4,11
8
240
264,45
328,77
64,32
4,11
9
270
264,44
326,9
62,46
4,23
10
300
264,45
326,27
61,82
4,28
11
330
264,45
326,27
61,82
4,28
12
360
264,44
326,27
61,83
4,28
No.
Tc
Tc - Te
COPideal
(K)
Hasil penelitian Coefficient of Perfomance mesin kulkas dua pintu bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.5.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
4.50 4.00 3.50
COP ideal
3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 0
50
100
150
200
250
300
350
400
t, menit
Gambar 5.5 COP ideal mesin kulkas dua pintu dari waktu ke waktu
Nilai Efisiensi Kulkas dua pintu (η).
f.
Perhitungan Efisiensi Kulkas dua pintu dengan menggunakan persamaan (2.8) yaitu : Efisiensi =
𝐶𝑂𝑃𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝐶𝑂𝑃𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
. Contoh perhitungan dilakukan untuk data pada
menit 300. Efisiensi =
3,61 4,28
= 84,40 %. Hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan pada
Tabel 5.9. Tabel 5.9 Hasil perhitungan Efisiensi Kulkas dua pintu
No.
Waktu t (menit)
COPaktual
COPideal
Efisiensi η (%)
1
30
3,48
4,19
83,12
2
60
3,63
4,19
86,68
3
90
3,45
4,19
82,25
4
120
3,63
4,11
88,31
5
150
3,51
4,11
85,29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
No.
Waktu t (menit)
COPaktual
COPideal
Efisiensi η (%)
6
180
3,66
4,11
88,96
7
210
3,51
4,11
85,29
8
240
3,62
4,11
88,01
9
270
3,71
4,23
87,55
10
300
3,61
4,28
84,40
11
330
3,61
4,28
84,40
12
360
3,68
4,28
86,14
Hasil penelitian Efisiensi kulkas dua pintu bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.6. 100.00 90.00 80.00
efisiensi
70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 0
50
100
150 t, menit
200
250
300
350
Gambar 5.6 Efisiensi mesin kulkas dua pintu dari waktu ke waktu
400
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g.
91
Nilai Laju Aliran Massa Refrigeran (ṁ). Perhitungan laju aliran massa refrigeran dilakukan dengan menggunakan
persamaan (2.9) yaitu : ṁ =
𝑉. 𝐼 𝑊𝑖𝑛
. Contoh perhitungan dilakukan untuk data pada
menit 300. ṁ=
220 . 0,62 77
= 0,00177 kg/detik. Hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan
pada Tabel 5.10. Tabel 5.10 Laju aliran massa refrigeran Waktu
V
I
Win
(V.I)/1000
ṁ
(menit)
(Voltage)
(Ampere)
(kJ/kg)
(k.watt)
(kg/detik)
1
30
220
0,62
79
0,1364
0,00173
2
60
220
0,62
73
0,1364
0,00187
3
90
220
0,62
76
0,1364
0,00179
4
120
220
0,62
73
0,1364
0,00187
5
150
220
0,62
77
0,1364
0,00177
6
180
220
0,62
73
0,1364
0,00187
7
210
220
0,62
77
0,1364
0,00177
8
240
220
0,62
76
0,1364
0,00179
9
270
220
0,62
75
0,1364
0,00182
10
300
220
0,62
77
0,1364
0,00177
11
330
220
0,62
77
0,1364
0,00177
12
360
220
0,62
76
0,1364
0,00179
No.
Hasil penelitian laju aliran massa refrigeran bila disajikan dalam bentuk grafik, seperti tersaji pada Gambar 5.7.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
0.00200 0.00180 0.00160
m (kg/detik)
0.00140 0.00120 0.00100 0.00080 0.00060 0.00040 0.00020 0.00000 0
50
100
150
200
250
300
350
400
t, menit
Gambar 5.7 Laju aliran massa refrigeran dari waktu ke waktu
5.3
Pembahasan Mesin kulkas dua pintu dengan daya kompresor sebesar 1/8 PK dengan
panjang pipa kapiler 170 cm dan menggunakan refrigeran R600a berhasil dirangkai dengan baik. Kisaran kerja suhu evaporator mencapai suhu -8,75 0C. Hasil penelitian untuk kerja yang dilakukan kompresor persatuan massa refrigeran R600a disajikan pada Tabel 5.4 dan dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 5.1. Dari data yang diperoleh, kerja yang dilakukan kompresor persatuaan massa dari waktu t = 30 menit sampai dengan t = 360 menit terletak pada 73 kJ/kg sampai 79 kJ/kg. Dari Gambar 5.1, pada awal mula nampak bahwa kerja yang dilakukan kompresor paling tinggi pada menit 30 sebesar 79 kJ/kg, dan mengalami penurunan pada menit 60, dan dari menit 90 sampai menit 240 mengalami kenaikan dan penuruan. Dan dari menit 270 sampai 360 cenderung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
mengalami kestabilan. Win tertinggi 79 kJ/kg pada menit 30, Win terkecil : 73 kJ/kg pada menit 60, 120, dan 180, dan Win rata-rata sebesar : 75,75 kJ/kg. Hasil penelitian untuk energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang dilepas kondensor disajikan pada Tabel 5.5 dan dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 5.2. Dari data yang diperoleh, energi kalor yang dilepas kondensor persatuan massa dari waktu t = 30 menit sampai dengan t = 360 menit terletak pada 338 kJ/kg sampai 356 kJ/kg. Dari Gambar 5.2, pada awal mula nampak bahwa energi kalor yang dilepas kondensor sebesar 354 kJ/kg, kemudian mengalami penurunan yang sama sampai menit 120 sebesar 338 kJ/kg, pada menit 150 mengalami kenaikan dan penurunan sampai menit 210, kemudian mengalami kenaikan sampai menit 240 sebesar 351 kJ/kg, dan pada menit 270 sampai 360 mengalami kenaikan. Qout tertinggi : 356 kJ/kg pada menit 360, Qout terkecil : 338 kJ/kg pada menit 60, 90, dan 120, dan Qout rata-rata sebesar: 347,67 kJ/kg. Hasil penelitian untuk energi kalor persatuan massa refrigeran R600a yang diserap evaporator disajikan pada Tabel 5.6 dan dalam bentuk grafik disajikan pada Gambar 5.3. Dari data yang diperoleh, energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa dari waktu t = 30 menit sampai dengan t = 360 menit terletak pada 262 kJ/kg sampai 280 kJ/kg. Dari Gambar 5.3, pada awal mula nampak bahwa energi kalor yang diserap evaporator sebesar 275 kJ/kg, kemudian mengalami penurunan pada menit 60 sampai pada menit 90, pada menit 120 mengalami kenaikan sampai menit 150, pada menit 180 mengalami penurunan kemudian pada menit 210 sampai menit 360 mengalami kenaikan yang stabil. Qin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
tertinggi : 280 kJ/kg pada menit 360, Qin terkecil : 262 kJ/kg pada menit 90, dan Qin rata-rata sebesar : 271,92 kJ/kg. Hasil penelitian untuk Coefficient of Performance (COPaktual) disajikan pada Tabel 5.7 dan dalam bentuk grafik yang disajikan pada Gambar 5.4. Dari data yang diperoleh, COP
aktual
dariwaktu t = 30 menit sampai dengan t = 360
menit terletak pada 3,45 sampai dengan 3,71. Dari Gambar 5.4, pada awal mula nampak bahwa COP
aktual
kulkas dua pintu sebesar 3,48, pada menit 90 sampai
menit 240 mengalami kenaikan dan penurunan yang stabil. Pada menit 270 mengalami kenaikan sebesar 3,71 dan menit 300 sampai 330 mengalami kestabilan, dan pada menit 360 mengalami kenaikan sebesar 3,68. COPactual tertinggi : 3,71 pada menit 270, COPactual terkecil : 3,45 pada menit 90, dan COPaktual rata-rata sebesar: 3,59. Hasil penelitian untuk Coefficient of Performance (COPideal) disajikan pada Tabel 5.8 dan dalam bentuk grafik yang disajikan pada Gambar 5.5. Dari data yang diperoleh, COPideal dari waktu t = 30 menit sampai dengan t = 360 menit terletak pada 4,11 sampai dengan 4,28. Dari Gambar 5.5, pada awal mula nampak bahwa COPideal kulkas dua pintu sebesar 4,19 sampai menit 90, pada menit 120 sampai menit 240 mengalami penurunan sebesar 4,11, kemudian pada menit 270 mengalami kenaikan, dan pada menit 300 sampai 360 mengalami kenaikan sebesar 4,28. COPideal tertinggi : 4,28 pada menit 300, 330, dan 360, COPideal terkecil : 4,11 pada menit 120, 150, 180, 210,dan 240, dan COPideal ratarata sebesar: 4,18.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Hasil penelitian untuk efisiensi kulkas dua pintu s disajikan pada Tabel 5.9 dan dalam bentuk grafik yang disajikan pada Gambar 5.6. Dari data yang diperoleh, efisiensi kulkas dua pintu dari waktu t = 30 menit sampai dengan t = 360 menit terletak pada 82,25% sampai 88,96%. Dari Gambar 5.6, pada awal mula nampak bahwa efisiensi kulkas dua pintu sebesar 83,12%, pada menit 60 sampai menit 270 mengalami kenaikan dan penurunan, kemudian pada menit 300 dan menit 330 mengalami penurunan yang sama sebesar 84,40%, dan pada menit 360 mengalami kenaikan sebesar 86,14%. Efisiensi tertinggi : 88,96% pada menit 180, efisiensi terkecil : 82,25% pada menit 90, dan efisiensi rata-rata sebesar : 85,86%. Hasil penelitian untuk nilai laju aliran massa refrigeran kulkas dua pintu disajikan pada Tabel 5.10 dan dalam bentuk grafik yang disajikan pada Gambar 5.7. Dari data yang diperoleh, nilai laju aliran massa refrigeran kulkas dua puintu dari waktu t = 30 menit sampai dengan t = 360 menit terletak pada 0,00173 kg/detik sampai 0,00187 kg/detik. Dari Gambar 5.7, pada awal mula nampak bahwa efisiensi kulkas dua pintu sebesar 0,00173 kg/detik, pada menit 60 sampai menit 240 mengalami kenaikan dan penurunan yang stabil, kemudian pada menit 270 mengalami kenaikan sebesar 0,00182 kg/detik, dan pada menit 300 dan menit 330 mengalami penurunan yang sama sebesar 0,00177 kg/detik, dan pada menit 360 mengalami kenaikan sebesar 0,00179 kg/detik. Nilai laju aliran massa refrigeran ṁ tertinggi : 0,00187 kg/detik pada menit 60, 120, dan 180, ṁ terkecil : 0,00173 kg/detik pada menit 30, dan ṁ rata-rata sebesar : 0,00180 kg/detik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Nilai Win, Qout, Qin, COPaktual, COPideal, efisiensi dan laju aliran massa refrigeran tidak tetap dari waktu ke waktu. Ketidak tetapan ini kemungkinan di sebabkan oleh (a) kondisi udara luar yang tidak tetap (suhu dan kelembabannya). (b) kondisi suhu beban pendingin yang tidak tetap. (c) kondisi kompresor yang berubah menjadi bersuhu tinggi. (d) adanya es yang menempel pada sistem perpipaan. (e) adanya bunga es di evaporator.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan Penelitian mesin kulkas dua pintu memberikan hasil :
a.
Kulkas dua pintu hasil rancangan dapat bekerja dengan baik, mampu mendapatkan suhu kerja evaporator sebesar -8,750C.
b.
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran (Win) terendahsebesar 73 kJ/Kg, tertinggisebesar 79 kJ/Kg dan rata – rata sebesar 75,75 kJ/kg.
c.
Energi kalor persatuan massa refrigeran yang di lepaskan oleh kondensor (Qout) terendahsebesar 338 kJ/Kg, tertinggi sebesar 356 kJ/Kg dan rata – rata sebesar 347,67 kJ/kg.
d.
Energi kalor persatuan massa refrigeran yang di serap oleh evaporator (Qin) terendah sebesar 262 kJ/Kg, tertinggisebesar 280 kJ/Kg dan rata – rata sebesar 271,92 kJ/kg.
e.
Coefficient of Performance (COPaktual) terendah sebesar 3,45, tertinggi sebesar 3,71 dan rata – rata sebesar 3,59.
f.
Coefficient of Performance (COPideal) terendah sebesar 4,11, tertinggi sebesar 4,28 dan rata – rata sebesar 4,18.
g.
Nilai efisiensi kulkas dua pintu yang terendah sebesar 82,25%, tertinggi sebesar 88,96% dan rata – rata sebesar 85,86%.
h.
Laju aliran massa yang terendah sebesar 0,00173 kg/detik, tertinggi sebesar 0,00187 kg/detik dan rata – rata sebesar 0,00180 kg/detik.
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.2
98
Saran Beberapa saran yang dapat di kemukakan adalah sebagai berikut :
a.
Penelitian dapat di kembangkan dengan mempergunakan kompresor yang lebih besar.
b.
Penelitian dapat di kembangkan dengan mempergunakan beberapa evaporator.
c.
Pada pipa masuk dan keluar kompresor lebih baik jika diberi isolator seperti glasswool yang terbungkus aluminium foil supaya kinerja kulkas dua pintu optimal dan data yang di dapat lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Bowo, V.R.P., 2013, Karakteristik Mesin Kulkas dengan Panjang Pipa Kapiler 150cm, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Indriyanto, A.W., 2013, Karakteristik Mesin Kulkas dengan Panjang Pipa Kapiler 175cm, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Laksana, A.W., 2012, Mesin Pendingin dengan Pemanasan Lanjut dan Pendinginan Lanjut, Yogyakarta. Lukito, A., 2002, Menganalisis Pengaruh Pipa Kapiler yang dililitkan pada Line Suction terhadap Performansi Mesin Pendingin. Sumanto, 2004, Dasar-dasar Mesin Pendingin, andi Offset, Yogyakarta. Panggalih, L.L., 2013, Mesin Pendingin Air dengan Siklus Kompresi Uap, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI so. 4o. so. ePaez ?. a-o.o--e6 a0 eBee o 0004 o a c 4 o oooo
I6
t
t
6
$
I
Fl
c! n
.,1
1','
tov :-L
E '4
'aO
g
t-n
'*n
c,
fiF
On d!0
ts
Gt 'a,
s, sffi
-r[ * ,q t)
s
sct
Ea
at
8"1 m ''.
3q* B
$a
t
9sesc.i s I d la=ofd
B t'
aa8.o B g -o
q O
I q O
;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI frC,
ar- adrg,
(:} { e.
O A g OOAC r {, a6 @. o- a-o_o---
a a o oooo
6A
(ra
8 A q 6- 89838 r- e €- r- cr-qoo
c
9
e
oo@4
o lp
I
6
fiFa
g
I
rp
I
C' !6'-
{a}
\.o
o
f; Ll
gt) crt
-fiF-r €,.B Gl 6ai
Cg
3FE
f;
t
"a ?I \D
o
o B,
d
I o il (, 8-
I d
d (3
.rli
$l
$t
El!
E-
3 Q\
a8ao
taa
:-888 I B I .....i,F,.rai\r
R .J 888 _ ,) () i) B
B D
t
N
a{-\
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI OO or
a.o-
r7
na ocro
ia-
€
o6
a
o a aooo
O-
aoaaa aE F AA.O Cr. O_ O- A-O-d_
a4 se AO
3 3t- 3 Zg??8 14 {o- F- *-oi.g*iL o
o
€ @ cr oo,i
c, {a
E {D
o n B
- I I
€ qa
ft\
i
\o
<>
+
I\.'
,o
a-(
i,
fiul UT
33 gI
I *3e \
(3
J
s3 I +q {rl.a YO rl {
aa
J illi
<3
3
=l
3ti \Ok
I I
!El:
a a ai 's
48. car
Fsss e :6r@ l+ $
I I s
$-
lu r Jx" SB-e8_ * eo 8. o a
6 d
E
LI cr i\
.;*:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 600 ?dn oQ9AO
a_
.J €t
a
n o-
a (, t4
rD r & CDA O- O-O-A--_
o o oooa
a a oaoa o a o oo fi- o €- r. @-6.oA e oood
Ct 6
6T
&
6 6
I Eb ^g! rD -il
-,
,.L_\
II
6 ,1 _.
B tlt
o Ft
!o L-')
f;E E,
q1 fl
{t
E E
-12 a'E
SE
r. e oB- Y .
\a-
o
GI ltt B. {.I
6
89) 6 e \'
G'
UT
sa
I{!t (t 9l
rlN
eu E|! R
aa8,
.E8,3 8 I ci (:J ;,* .; \t.
P -;
oo(: o e o '-- .;- ti ri
\j
"
E
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI oeo n.3e t'l 1 ooo
s_ E 4000(,0.,B e?"*.a.
tL
a e e Saga .fO
,l O
i: @- q O"AO oOAd CD
&
H &
6 G
It\
a o (t
a; r8l\
\.J
()
rCr
's 6 H
I 0 f; E ..1 "th ar I{ 'd E t pll
I
.\ct.{.
8 !t
'crE
i
It
BI
.\0-
o
o
8-
6
'd
I o .1
o
R8
o 0 6l!
tiltr \D
EU
q r-)
3
=E8A8I :
6\S
I+ (5
rlx
r {S
Fg 5cs
F
S
(n
\\
a\i
\o PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
,o-e q ez.Bg-ege?e a o o o6ao o c, a
E e c-eeeg_ee e
d
a
a 6 aooS
I {3 (;) ca i\') qe, ts 5 i..;
I
'"s, {-'-)
lrn
,ttt6 o
f;E E
"B I
oQ EE 'a'F
.B g
.*.
\E}
o
s.
*cir
'd €t g ta
'*'t d-
GI t\a
Itsl
o
P8
o 6
88 r1 O' \i+r
I
Ct
Eess g
g$
388"6
sE
(r'\ La')
i.J
f'-f-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sa?aaz e sC, eCrE ?, O.A-O.-A4 ,O c, tE e O
O_
O OO,OO
(ee he (to
8t- '-vL g.O- gBeB r- €-q,O6 a 6 o OOa
6 s (, 3 a
Io
:1
o 'o
F
a s
I N
6 6
!-+-
iD
\-O
E
Uf !O
gLn G
6fi
{r{ o 8a .t
3
o
-* I
EE 8
a?
qo
Ia 6
,
a.a
o
cE
d o q
6ll
at E|!
I
,H
g
888 AI 6cd s,F \5 l;
ts
.i--
88S -'<j 'j
S P. B .o -d o
%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ds
4Aaa,
c,
e o. eFSAg o- 4o-4'4 3
e ?_ e
a6 n{2 ae
a a o a ooa
o
9
qaee
e_ tO O O OOr
6 {a
(, 3
I
0
o
o {i !r
I &
a lr
(,
hn -}{3 n\i ro
*,
,
o f,
U
'F, \a) \t
a! G lat
,sio .q:.. o
ft-
8E ,il
E
!l
-e 'o'F
ES
o- E .u_ _
\D.
o
E.
* 6
,YI
o
8:i ul
o '!r -d-a ra
3BE 6l
o
AH a 0 o
€lj El! 3
qq8-8-q q A6f
G
il
t
3. G
8.A8. -O
qq 13
O O
e g
.\t i\l
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI o_ lgrc, c,
oo
e a aaaaaa
o- o. o- a-a-a--o a, o oooa
a
o
o a aoo4
c,
s
g o
I *i
Lf G}]
{t \rc
E
o h
(]. n" L1
vi
fiE .t d E ,d h 7 13
E6
*l
o ,F-
o,
a-
g
\o
o
o e-
.vI o
o
I :ro
o
6,!
(t fa
aI
lFa
,.
o o-
at sl
I I
*
ag8-84 A t' AO F la $l
8m
q aB8. e, O O -oo
q O
\J\
\\-.-
!g "iL _o,FI
_naI
8}'
a
I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6A a*
o.o_
ao
sa €L
(ro O-
z e zgz?a o oo4
gPgee e o. o- o_(,-o.-o. a o
o
a 6 04,o3
o e
9. q i rt
O1
\o I
q f;iln
o EB {-.1 m ,-^
l
:r-. 'o
f"j
<, .o ni
CI
n il!
GI
6
8-
I ilt
0
ct vr
sl] \6 lr El: q 3
{ I rt a
EB8-8- q 6tS
[\
6
lrt
B*
8. q e aas. Joo O e O
E
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI aa Az
o-e-
i77
fia
ooo
a-
6a O-
a
a4 FE 4-q a6
0 6E i,Ft60 aa, -A- O- o-O-o---
o o o ooa
e- e_ aEF_EeB, a
6
0
0
0
004
(, O
o
I il
(}
:!
G'
I
I
&
nq
-)-
6 !o {-'
\t:
{r^5 ;
I*
€ o
o 8.
o
I
C\ (t\ t-.j
o F.
Iol at
sll
ld
El!
-.1
3
q o e, Q O o
8_q8-8ara F !I'
B al
A t]
aas. -o(:
x
t
-/' (.rl
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
z5
B o
g- e. a e.ag ?e_ o O O O o O Or
EEB.eea. 8. o <, O Oeroa o Z
o It ?
g I
o s
I
I
3
(, \D
G'
}1
{ov \q:
o *
gl CD
i-\.1
c' G
ir\
!a
8r
itGI ltt JXI q6il 1A
(rk
*=Ef; e !iI: ,F.
,-B_
g
I
o
*
E. lir
,vI o
I
G\Jl
;r(-.;
*3e '{-
GD h iriN
il
.L.1
{o
+8. I li.
x.-.-
xo
l
'1
sll
I
lt r
-l*.
E|! 8.
B
g8-8.8xo t clr*
q A rt 6
8. e
8-B-8. j6crOO
B q do
ct 5