PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Angela Sri Handayani NIM: 091334036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini ku persembahkan untuk : Tuhan Yesus yang telah memberikan kekuatan, berkat dan anugrah kepadaku. Bapakku Ych Mudadi S. Ap dan Ibuku Kasilda Terima kasih atas kasih sayang, doa, pengorbanan, perhatian dan dukungan kalian. Kakakku Benedictus Herru dan Adikku Stefanus Wahyu Terima kasih atas doa dan pengertian kalian selama ini. Almamaterku, Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Percayalah kepada Tuhan Dengan Segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri, karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu dan menghindarkan kakimu dari jerat (Amsal 3:5,26) Berdoa Dan Berusaha Karena Semuanya Pasti Ada Jalan Bagi Yang Mau Berusaha. Pertimbangkanlah Pikiran Orang lain, Jangan Hanya Pada Pikiran kita Sendiri.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 05 Juli 2013 Penulis
Angela Sri Handayani
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Angela Sri Handayani Nomor Mahasiswa : 091334036 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA. Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 05 Juli 2013 Yang menyatakan,
Angela Sri Handayani
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA KOMPETENSI DASAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN SISWA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Angela Sri Handayani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing; (2) peningkatan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah 21 siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu siklus yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, kuesioner, tes, wawancara, dan dokumentasi. Data analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan (rerata sebelum penelitian = 54,51 dan rerata sesudah penelitian = 62,53; sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05); (2) penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan pemahaman siswa secara signifikan (rerata pre-test = 52,18 dan rerata post-test = 79,32; sig. (2tailed) = 0,000 < α = 0,05).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL ROLE PLAYING TYPE ON ACCOUNTING CYCLE OF SERVICE COMPANY BASE COMPETENCE AS EFFORT TO IMPROVE STUDENT’S LEARNING MOTIVATION AND UNDERSTANDING
A Classroom Action Resarch Conducted in the eleventh Grade Students of The Social Science Department of Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta Angela Sri Handayani Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 The aims of this research are to find out: (1) the improvement of student’s learning motivation on accounting cycle of service company material especially in general journal entries through cooperative learning model role playing type; (2) the improvement of student’s understanding on cycle of service company material especially in general journal entries through cooperative learning model role playing type. This research is a classroom action research. The participants of this research were 21 students of Eleventh Grade Students of the Social Science Department of Stella Duce 2 Senior High School Yogyakarta. There was one cycle of this research. There were four stages, they were planning, action, observation, and reflection. Data gathering was gathered by using observation, questionnaire, test, interview, and documentation methods. The researcher used descriptive and comparative analysis to analyze the data. The result of this research shows that: (1) the implementation of cooperative learning model role playing type improves student’slearning motivation significantly (the average before the implementation = 54,51 and the average after the implementation = 62,53; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05); (2) the implementation of cooperative learning model role playing type improves student’s understanding significantly (the average of pre-test = 52,18 and the average of post-test = 79,32; sig. (2-tailed) = 0.000 < α = 0.05).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini. Skripsi dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Role Playing Pada Kompetensi Dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman Siswa” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Akuntansi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma. 3.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, bimbingan, dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Seluruh dosen Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.
6.
Sr. Fidelis Budiriastuti, CB, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan PTK.
7.
Bapak Y. Himawan Indaryanto, S.Pd. selaku Guru Akuntansi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data.
8.
Para siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang bersedia bekerja sama membantu peneliti untuk menelitinya.
9.
Mbak Aris selaku staf sekretariat Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah membantu melayani dalam administrasi.
10. Bapak Mudadi dan Ibu Kasilda selaku orang tua yang selalu memberikan motivasi dan nasihat-nasihat untuk kemajuan hidup penulis. 11. Lek Giyanto dan Lek Marwisah yang selalu memberiku motivasi dan nasihatnasihat untuk kemajuan hidup penulis. Terima kasih atas semua yang telah diberikan kepada penulis. 12. Masku Benedictus Herru dan Adik ku Stefanus Wahyu selaku saudara penulis yang selalu menghibur penulis. 13. Teman-temanku KSR PMI UNIT VI USD, terima kasih atas pengertian yang diberikan selama waktu penulis mempersiapkan penelitian. Sukses buat kita semua.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14. Sahabat-sahabatku Lita Rahayuningrum, Ginanjar Putri Utami, Wahyu Prasetya, Mbak dira, Mentari, Mbak Vj, Mbak Rossa, dan Alex. Terima kasih atas segalanya. 15. Teman-teman Kost Pondok Daun terima kasih atas semangat dan pengertian yang telah diberikan. 16. Teman-temanku seperjuangan bimbingannya bapak Laurentius Saptono, Bowo, Vincent, Puni, Lita, Ratih, Yenica, Riki, Prila terima kasih atas bantuan-bantuan
yang
kalian
berikan,
kebersamaan
kita
sungguh
mengajarkan banyak hal. 17. Teman-temanku yang telah membantu selama proses penelitian Anggita Yuda, Dwi, Priam, Agustina Lestari, Agnes, dan Arjun. Terima kasih atas bantuannya. 18. Semua teman-teman dari prodi Pendidikan Akuntansi 2009 kebersamaan kita selalu mengajarkan penulis banyak hal mulai pengetahuan ilmu, belajar bersama dan lain-lain. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, Juni 2013 Penulis
Angela Sri Handayani
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMA PENGESAHAN............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1
B. Batasan Masalah.................................................................................
3
C. Rumusan Masalah ...............................................................................
3
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................
3
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas...................................................................
6
B. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 14 C. Model Role Playing……………………............................................. 19 D. Motivasi ............................................................................................. 27 E. Pemahaman ........................................................................................ 29 F. Jurnal Umum ..................................................................................... 30 G. Kerangka Teoritik .............................................................................. 35
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................... 38 B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................................... 38 C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................. 39 D. Prosedur Penelitian.............................................................................. 39 E. Instrumen Penelitian............................................................................ 48 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 57 G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 59 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat.................................................................................... 65 B. Visi Misi Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ............................. 68 C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta .......................................................................................... 71 D. Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ......................... 71 E. Peraturan Akademik SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........................ 74 F. Pejabat Struktural Tahun Pelajarn 2012-2013 ................................... 81 G. Sumber Daya Manusia SMA Stella Duce 2 Yogyakarta .................... 88 H. Siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ............................................... 89 I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........ 90 J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta .... 92 K. Majelis Sekolah/ Dewan Komite/ Komite Sekolah ............................ 94 L. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi lain .................................. 94 M. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ....................................... 96 N. Tata Tertib Guru .................................................................................. 102 O. Tata Tertib Siswa ................................................................................ 103 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..................................................................................... 111 B. Analisis Data ....................................................................................... 142 C. Pembahasan ......................................................................................... 152 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 156
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 157 C. Saran .................................................................................................... 157 DAFTAR PUSTAKA
159
LAMPIRAN
161
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi ..................................................... 50
Tabel 3.2
Pemberian Skor pada Kuesioner ............................................... 51
Tabel 3.3
Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi Belajar .............. 51
Tabel 3.4
Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa .......................................................................................... 52
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.......................................................................... 53
Tabel 3.6
Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test .......... 54
Tabel 3.7
Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test ......... 56
Tabel 3.8
Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II untuk yang Motivasi Belajar ...................................................................................... 60
Tabel 3.9
Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II untuk yang Pemahaman Siswa .......................................................................................... 60
Tabel 3.10
Data Skor Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan PTK ......................................................... 61
Tabel 3.11
Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran tipe Role Playing .................... 61
Tabel 3.12
Data Skor Pre-test dan Post-test Siswa ..................................... 62
Tabel 3.13
Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran tipe Role Playing .................... 62
Tabel 4.1
Struktur Kurikulum .................................................................... 72
Tabel 4.2
Kenaikan Kelas X ke kelas XI ................................................... 77
Tabel 4.3
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................ 81
Tabel 4.4
Daftar Wali Kelas ...................................................................... 82
Tabel 4.5
Data Siswi tiap Kelas ................................................................. 89
Tabel 4.6
Data Sarana dan Prasarana Sekolah ........................................... 91
Tabel 5.1
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ................................. 111
Tabel 5.2
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas ................. 115
Tabel 5.3
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian ................ 117
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.4
Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran Sebelum Penelitian .............................................. 118
Tabel 5.5
Daftar Pembagian Kelompok..................................................... 121
Tabel 5.6
Deskripsi Awal Pemahaman Siswa Sebelum Penelitian ........... 124
Tabel 5.7
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Tipe Role Playing............................................... 128
Tabel 5.8
Deskripsi Variabel Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 3 dari Post-test ..................................................................................... 130
Tabel 5.9
Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian ................. 131
Tabel 5.10
Lembar Observasi Aktivitas Guru selama Menerapan Model Pembelajaran Role Playing............................................. 132
Tabel 5.11
Lembar Observasi Siswa selama Menerapan Model Pembelajaran Role Playing ........................................................ 135
Tabel 5.12
Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan Model Pembelajaran Role Playing ........................................................ 137
Tabel 5.13
Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Role Playing............................................. 141
Tabel 5.14
Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah PTK ............................................................................................ 143
Tabel 5.15
Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Implementasi Tindakan ............................................... 144
Tabel 5.16
Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah PTK.............................................................................. 145
Tabel 5.17
Rekap Hasil Komaparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Implementasi ............................................................... 146
Tabel 5.18
Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample Kolmogorov Smirnov ...................................................................................... 148
Tabel 5.19
Hasil Pengujian Rata-rata Berdasarkan Paired Sample Test ..... 149
Tabel 5.20
Pengujian Normalitas Pemahaman Siswa Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov ............................................ 150
Tabel 5.21
Hasil Pengujian Rata-rata Berdasarkan Paired Sample Test ..... 151
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1
Model Penelitian Tindakan ........................................................ 14
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Observasi ................................................................................... 161 Lampiran 2 Refleksi ...................................................................................... 185 Lampiran 3 Kuesioner ................................................................................... 192 Lampiran 4 Daftar Kelompok, Materi Pembelajaran, dan RPP .................... 199 Lampiran 5 Pre-test dan Post-test ................................................................. 217 Lampiran 6 Kunci jawaban ........................................................................... 232 Lampiran 7 Pedoman wawancara siswa dan guru......................................... 239 Lampiran 8 Media Pembelajaran .................................................................. 243 Lampiran 9 Daftar data tabulasi................. ................................................... 257 Lampiran 10 Skenario ..................................................................................... 292 Lampiran 11 Surat-surat .................................................................................. 309
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnal berasal dari kata jour (bahasa Perancis) yang artinya hari. Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus di debit dan kredit (Moelyati, 2011:33). Jurnal merupakan pembelajaran dasar setelah siswa mempelajari persamaan dasar akuntansi, yang setelah itu akan berlanjut ke posting buku besar, serta pembuatan laporan keuangan. Oleh sebab itu penting bagi siswa untuk memahami materi pencatatan dalam buku jurnal agar siswa lebih mudah melanjutkan proses pencatatan selanjutnya. Paham atau tidaknya siswa terhadap materi tersebut selain tergantung dari siswanya tetapi juga pada gurunya sendiri, yakni bagaimana cara guru menyampaikan materi tersebut sehingga siswa dapat lebih mudah dan tertarik untuk mempelajari materi tersebut. Dalam hal ini guru seharusnya menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik dan lebih mudah untuk memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pada jurnal umum. Berdasarkan hasil observasi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, tampak bahwa motivasi belajar dan pemahaman siswa tentang materi
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
jurnal umum masih rendah. Rendahnya motivasi siswa dapat ditunjukkan dari kurangnya antusiasme siswa selama proses pembelajaran. Buktinya adalah siswa yang merasa bosan selama proses pembelajaran sehingga berdampak pada pemahaman siswa yang dibuktikan dengan hasil ulangan siswa yang cenderung rendah pada materi sebelumnya sehingga rerata hasil ulangan siswa di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Fakta pembelajaran tersebut di atas perlu segera diatasi. Rendahnya pemahaman siswa diduga kuat karena rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu ditempuh pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Salah satu model pembelajaran akuntansi yang dapat dipilih untuk mewujudkan hal tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Role Playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik (Zaini, 2008:98). Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing siswa akan bermain peran sebagaimana praktik di dunia nyata. Ada siswa yang berperan menjadi staf bagian pembelian dan penjualan, staf bagian akuntansi, dan staf bagian keuangan. Pembagian ini memungkinkan siswa mengenal bukti transaksi, bagaimana cara membuat bukti transaksi, serta mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal umum. Dengan menggunakan metode Role Playing dalam pembelajaran akuntansi diharapkan dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam pembelajaran akuntansi pada materi jurnal umum. Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, maka penulis bersama guru mitra melakukan suatu penelitian Tindakan
Kelas
(PTK)
dengan
judul
“Implementasi
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing pada Kompetensi Dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Pemahaman
Siswa.” Penelitian dilaksanakan
pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Ada banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Penelitian ini memfokuskan pada upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa dalam siklus akuntansi perusahaan jasa, melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada kompetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
D. Tujuan Penulisan Makalah Tujuan
dari
penelitian
ini
untuk
mengetahui
bagaimana
peningkatan motivasi dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada kompetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa melalui implementasi metode Role Playing.
E. Manfaat Penulisan Makalah 1. Bagi Siswa Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing diharapkan meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa dalam belajar siklus akuntansi perusahaan jasa. 2. Bagi Guru Melalui penelitian ini diharapkan guru mendapatkan pengalaman dalam pembelajaran materi jurnal umum dengan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing di kelas. Di samping itu guru diharapkan terinspirasi untuk menerapkan model-model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. 3. Bagi Sekolah Dengan hasil penelitian ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan
mutu pada pembelajaran yang bermuara pada
peningkatkan
motivasi
belajar
dan
pemahaman
siswa
dalam
pembelajaran ekonomi akuntansi. Di samping itu, melalui PTK ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
diharapkan guru bidang studi lainnya pun terinspirasi untuk melakukan hal yang serupa. 4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi bagi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian tindakan kelas, guna meningkatkan mutu pembelajaran. 5. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau bahan referensi
untuk
kegiatan
penelitian
selanjutnya
memperbaiki proses PTK dalam penelitian ini.
dengan
terus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas (Wijaya Kusumah 2010:9). Dalam perspektif lain, penelitian tindakan kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan sikap wawas diri. Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Masnur (2009:8). Hopkins (1993) dalam Masnur (2009:8), pengertian penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan
rasional
dari
tindakan-tindakannya
dalam
melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Menurut Arikunto (2006:91), penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Sementara menurut Wiriatmadja (2006:13), penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok belajar guru dapat
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur sendiri atau konsep, yakni penelitian, tindakan, dan kelas (Kunandar, 2011:45). Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan datadata dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. Tindakan dapat diartikan suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2011:45). 2.
Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Ada beberapa prinsip dasar penelitian tindakan kelas menurut Wijaya Kusumah (2010:11), antara lain: a. Tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data. c. Kegiatan peneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan kelas tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar kelas. 3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas berbeda dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik sebagai berikut, Kunandar (20011:58-63): a. On-the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah masalah riil atau nyata yang muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan atau tanggung jawab peneliti). b. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan masalah). c. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu). d. Cliclic (siklus). Konsep tindakan (action) dalam penelitian tindakan kelas diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). e. Action oriented. Dalam penelitian tindakan kelas selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. g. Specifics contextual. Aktivitas penelitian tindakan kelas dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas. h. Partisipatory (collaborative). Penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus, dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang dalam beberapa siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Arikunto,
Suhardjono,
dan
Supardi
9
(2007:108-109)
menyebutkan beberapa prinsip penelitian tindakan kelas antara lain: a. Problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi oleh guru kelas. b. Pendidik sejak awal menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang dihadapi di kelas. c. Dapat dilakukan secara kolaboratif. d. Adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. e. Adanya perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan secara positif. f. Inkuiri reflektif, bahwa kegiatan penelitian berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven). g. Reflektif yang berkelanjutan, artinya lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian. 4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Dapat dikatakan semua penelitian dapat memecahkan masalah, namun khusus penelitian tindakan kelas di samping memecahkan masalah tujuan utamanya adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar. Menurut Mulyasa (2009:89-90), secara umum tujuan penelitian tindakan kelas adalah: a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran. b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima. c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara bertahap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan. e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pembelajaran. Menurut Kunandar (2011:63-64), tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu sebagai berikut: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesional guru dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru. b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat. c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran. d. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan. f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa. g. Meningkatkan sikap profesional pendidik tenaga kerja pendidikan. h. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan. i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya. 5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Manfaat PTK bagi guru dibagi menjadi dua, yaitu (Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:14-16):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
b.
11
Manfaat umum PTK 1) Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran 2) Meningkatkan profesionalitas guru 3) Meningkatkan rasa percaya diri guru 4) Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya Manfaat khusus PTK 1) Menumbuhkan kebiasaan menulis 2) Menumbuhkan budaya meneliti 3) Menggali ide baru 4) Melatih pemikiran ilmiah 5) Mengembangkan keterampilan 6) Meningkatkan kualitas pembelajaran kelas Menurut Kunandar (2011:68), manfaat penelitian tindakan
kelas dapat dilihat dari dua aspek akademis dan aspek praktis, yaitu: a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek. b. Manfaat praktis dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas antara lain: 1) Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. 2) Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan penelitian tindakan kelas maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 6. Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas Shumsky (1982) dalam Suwarsih (2006) dalam Kunandar (2011:69) menyatakan bahwa kelebihan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
a. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiliki. b. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas mendorong kreativitas dan pemikiran kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti. c. Melalui kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat. d. Kerja sama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 7. Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas Kelemahan
dari
penelitian
tindakan
kelas
menurut
Kunandar (2008:69) antara lain: a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan kelas pada pihak peneliti (guru). Penelitian tindakan kelas yang lazimnya dilakukan oleh guru, pelatih, pengelola, pengawas, kepala sekolah, widyaiswara dan pihakpihak lainnya yang selalu peduli akan ketimpangan atau kekurangan yang ada dalam situasi kerjanya dan berkehendak untuk memperbaikinya. Karena para praktisi ini biasanya berurusan dengan hal-hal yang praktis, mereka kurang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan tentang teknik dasar penelitian tindakan kelas. Hal ini diperparah oleh perasaan bahwa kegiatan penelitian hanya layak dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dalam kegiatan ilmiah, sehingga para praktisi (guru) pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian. b. Berkenaan dengan waktu, karena penelitian tindakan kelas memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang cukup besar. Ini disebabkan belum optimalnya pembagian waktu antara untuk kegiatan rutinnya dan aktivitas penelitian tindakan kelas. 8. Fokus dan Komponen Penelitian Tindakan Kelas Objek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas antara lain menurut Kunandar (2008:66-67): a. Siswa, yang dapat mencermati ketika siswa tersebut sedang melaksanakan aktivitas di kelas, lapangan, laboratorium, bengkel, kebun, lingkungan sekitar, dan lain sebagainya. b. Guru, yang dapat dicermati ketika sedang mengajar di kelas sedang membimbing siswa yang sedang karya wisata (study
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
d.
e. f.
13
tour), sedang mendampingi siswa yang sedang melakukan penelitian sederhana dan berbagai aktivitas guru yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, baik di dalam ruangan kelas maupun di luar ruangan kelas. Media atau alat peraga pendidikan yang dapat dicermati ketika guru sedang menggunakan media atau alat peraga dalam proses belajar mengajar. Hasil pembelajaran, yang dapat dicermati peningkatan hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis maupun non akademis sebagai salah satu indikator mutu atau kualitas proses belajar mengajar. Sistem evaluasi dan hasil pembelajaran. Lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sementara itu, komponen yang dapat dijadikan kajian penelitian tindakan kelas adalah siswa, guru, materi pelajaran, media atau alat peraga, hasil pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan proses belajar mengajar.
9. Tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Wijaya Kusumah (2010:25): a.
b.
c.
d.
Perencanaan (planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Tindakan (acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan (acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. Pengamatan (observing) Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti terhadap proses pelaksanaannya. Refleksi (reflecting) Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi (reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Adapun bagan model penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006:16): Gambar 2.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran
yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto 2010:37). Menurut Nur (Isjoni, 2008:153), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menciptakan pendekatan pembelajaran
yang berhasil
15
yang
mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Menurut Lie (2008:29), model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsurunsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Tukiran, 2011:56). 2. Tipologi pembelajaran kooperatif Menurut
Slavin
(2008:26-28),
ada
enam
tipologi
pembelajaran kooperatif, yaitu : a.
b.
c.
Tujuan kelompok Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan beberapa bentuk tujuan kelompok. Dalam metode pembelajaran tim siswa, ini bisa berupa sertifikat atau rekognisi lain yang diberikan kepada tim yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Tanggung jawab individu Yang dilaksanakan dengan dua cara, pertama dengan menjumlah skor kelompok atau nilai rata-rata individu atau penilaian lainnya, seperti dalam model pembelajaran siswa. Kedua, merupakan spesialisasi tugas. Cara kedua ini siswa diberi tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas kelompok. Kesempatan sukses yang sama Yang merupakan karakteristik unik metode pembelajaran tim siswa, yakni penggunaan skor yang memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
d.
Kompetisi Tim Sebagai sarana untuk motivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota timnya. e. Spesialisasi tugas Tugas untuk melaksanakan sub tugas terhadap masing-masing anggota kelompok. f. Adaptasi terhadap kebutuhan kelompok Metode ini akan mempercepat langkah kelompok. 3. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Roger dan David Johnson (Lie, 2008:31) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Maka ada lima unsur model pembelajaran gotongroyong harus diterapkan, yang meliputi: a. b. c. d. e.
Saling ketergantungan positif, artinya bahwa keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Tanggung jawab perseorangan, artinya setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Tatap muka, maksudnya bahwa setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Komunikasi antar anggota, artinya agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Evaluasi proses kelompok, pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya dapat bekerja lebih efektif.
4. Ciri-ciri Belajar Kooperatif Ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Lie (2004) dalam Sugiyanto (2010:40) yaitu: a. b. c. d.
Saling ketergantungan positif Interaksi tatap muka Akuntabilitas individual Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin, 1994:50). Menurut Depdiknas
tujuan
pembelajaran
kooperatif,
(http://ipotes.wordpress.com dalam Tukiran, 2011:60) yaitu: a.
b.
c.
Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan itu antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, tingkat sosial. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, maksudnya antara lain, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide, atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
6. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran kooperatif Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran diantaranya (Wina Sanjaya, 2011:247-249): a.
b.
c.
d. e.
Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan, kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Pembelajaran kooperatif membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu energi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f.
g.
h.
18
kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemapuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga
memiliki keterbatasan, diantaranya (Wina Sanjaya, 2006:247-249): a.
b.
c.
d.
e.
Untuk memahami dan mengerti filosofi pembelajaran kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat pembelajaran kooperatif. Untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam kelompok. Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran dalam berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dalam hal ini tidak mungkin tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-sekali penerapan strategi ini. Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
secara individual. Oleh karena itu, idealnya dalam pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah. 7. Model-model Pembelajaran Kooperatif Model-model pembelajaran kooperatif antara lain (Suyatno 2009:115-131): a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. w. x. y.
Model Student Team-Achievement Division Model Picture And Picture Model Nubered Head Together Model Cooperative Script Model Student Teams-Achievement Divisions Model Jigsaw Model Problem Based Learning Model Artikulasi Model Mind Mapping Model Make-A Match Model Think Phair And Share Model Debat Model Role Playing Model Group Investigation Model Talking Stick Model Bertukar Pasangan Model Snowball Throwing Model Facilitator And Explaining Model Course Review Horay Model Demonstration Model Explicit Intruction Model Cooperative Integrated Reading And Composition Model Inside-Outside-Circle Model Tebak Kata Model Word Square
C. Pembelajaran Kooperatif Model Role Playing 1. Pengertian Role Playing Role Playing adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa diajak untuk bermain peran sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perannya masing-masing. Role Playing
20
juga merupakan suatu
aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik dalam Zaini, dkk (2008:98). Role Playing berdasar pada tiga aspek utama dari pengalaman peran dalam kehidupan sehari-hari dalam Zaini, dkk (2008:98) yaitu sebagai berikut: a.
b.
c.
Mengambil peran (Role-taking), yaitu tekanan ekspektasiekspektasi sosial terhadap pemegang peran, contohnya berdasarkan hubungan keluarga (apa yang harus dikerjakan anak perempuan), atau berdasarkan jabatan (bagaimana seorang agen polisi harus bertindak), dalam situasi-situasi sosial (Goffman, 1976). Membuat peran (Role-making), yaitu kemampuan pemegang peran untuk berubah secara dramatisir dari satu peran ke peran yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktuwaktu diperlukan (Robert, 1991). Tawar-menawar peran (Role-negotiation), yaitu tingkat dimana peran-peran dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial. Dalam Role Playing, peserta melakukan tawar menawar
antara peran-peran tertentu, dan tingkat dimana orang lain dapat menerima pandangan mereka itu. Sebagaimana peserta didik yang memiliki pengalaman peran dalam kehidupannya biasanya dapat melakukan role playing. Menurut Zaini, dkk (2008:99) dalam proses Role Playing peserta diminta untuk: a. Mengandaikan suatu peran khusus, apakah sebagai mereka sendiri atau sebagai orang lain. b. Masuk dalam suatu situasi yang bersifat simulasi atau skenario, yang dipilih berdasar relevansi dengan pengetahuan yang sedang dipelajari peserta atau materi kurikulum. c. Bertindak persis sebagaimana pandangan mereka terhadap orang yang diperankan dalam situasi-situasi tertentu ini, dengan menyepakati untuk bertindak “seolah-olah” peran-peran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
tersebut adalah peran-peran mereka sendiri (Jones:1980) dan bertindak berdasar asumsi tersebut (Milroy:1982). d. Menggunakan pengalaman-pengalaman peran yang sama pada masa lalu untuk mengisi gap yang hilang dalam suatu peran singkat yang ditentukan (Lowe & Lewis:1994). 2. Pendekatan Role Playing Role Playing dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario). Menurut Zaini, dkk (2008:101-104), ada empat Role Playing yang pokok yang digunakan di kelas yaitu: a. Pendekatan berbasis keterampilan (skills-based) Dalam pendekatan berbasis keterampilan, peserta diminta untuk: 1) Memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang sering melalui perilaku model dengan seperangkat kriteria. 2) Melatih sifat-sifat ini sampai benar-benar terinternalisasi dengan mengikuti kriteria yang ada. 3) Mendemonstrasikan sifat tersebut kepada yang lain biasanya dengan tujuan penilaian/evaluasi (Rowntree, 1987:1994). Contohnya menjadi model peran seorang ahli farmasi b. Pendekatan berbasis isu (issues-based) Dalam pendekatan berbasis isu, peserta diminta untuk: 1) Meneliti sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang mengelilingi suatu isu. 2) Meneliti sikap, kepercayaan yang dianut oleh agen/ manusia tertentu. 3) Mengambil pendirian khusus terhadap suatu isu. 4) Masuk pada suatu skenario dimana pendirian ini diungkapkan, diartikulasikan, mungkin dipertahankan dan dievaluasi, relasi terhadap posisi yang sama atau yang berbeda direpresentasikan oleh pemain Role Playing lain. 5) Menjadikan dirinya berpihak pada pemeran yang memegang posisi yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
6) Berunding atau berdebat dengan mereka yang memegang posisi berbeda. 7) Mungkin mengambil pendirian yang bertentangan dengan suatu isu. Contohnya membangun jalan bebas jembatan. c. Pendekatan berbasis problem (problems-based) Dalam suatu pendekatan berbasis problem peserta diminta untuk: 1) Menarik pengetahuan dari suatu wilayah disiplin ilmu tertentu. 2) Menggunakan pengetahuannya sendiri secara tepat. 3) Menerapkan pengetahuan ini dalam serangkaian tantangan. 4) Mereaksi secara tepat terhadap problem yang muncul. 5) Mencapai solusi yang telah dipertimbangkan dengan berdasar pada alasan yang dibenarkan. d. Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based) Dalam suatu pendekatan berbasis spekulasi peserta diminta untuk: 1) Membangkitkan pengetahuan untuk mengisi „gap‟ antara informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui. 2) Menggunakan „bukti‟ untuk membuat penilaian yang berdasar. 3) Merekonstruksi kemudian merepresentasikan interaksi kemanusiaan tertentu yang dirancang untuk menganalisis peristiwa. Contohnya „kematian karena kecelakaan‟ misalnya dalam konser musik yang kacau. 3. Tahap-tahapan Penerapan Model Pembelajaran Role Playing. Menurut Zaini, dkk (2008:104-116), sebagian besar Role Playing dibagi pada tiga fase yang berbeda yaitu: a. Perencanaan dan persiapan Beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru/dosen sebelum masuk kelas dan memulai Role Playing (COIC 1985) 1) Mengenal peserta didik Semakin guru mengenal peserta didik, akan semakin besar kemungkinan untuk memperkenalkan Role Playing dengan relevan dan berhasil. Perlu dipertimbangkan: a) Jumlah peserta didik. Pastikan tersedia ruang yang cukup sebelum Role Playing dimulai, dan ceklah bahwa ada peran yang tersedia atau tugas-tugas observasi bagi semua peserta didik. b) Apa yang diketahui peserta didik tentang materi. Peserta didik membutuhkan informasi yang cukup berbagai peran dan skenario yang akan menjadi dasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
diskusi, pemeranan dan refleksi mereka. Bagaimana cara informasi ini akan diberikan? c) Pengalaman terdahulu tentang Role Playing. Peserta didik yang lebih berpengalaman mungkin dapat menghandel peran-peran yang lebih kompleks, sementara mereka yang pengalamannya kurang, membutuhkan bimbingan yang lebih bertahap ke dalam aktivitas. d) Kelompok umur. Peran yang berbeda mungkin menuntut tingkat pengalaman hidup yang berbeda pula. Role Playing menuntut pentingnya hubungan dengan pengalaman hidup peserta didik. e) Latar belakang peserta. Terdapat kebutuhan untuk mengetahui pengalaman masa lalu dan pengalaman Role Playing peserta didik yang dapat mempengaruhi persepsi tentang peran-peran tertentu. f) Minat dan kemampuan. Adalah sangat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana minat dan kemampuan peserta didik berkesesuaian dengan materi yang akan dieksplorasi melalui Role Playing. g) Kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi. Adalah sangat bermanfaat untukk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat bekerja sama dalam berpasangan, kelompok atau dalam keseluruhan kelas. 2) Menentukan tujuan pembelajaran Penting untuk mendefinisikan tujuan pembelajaran, mungkin sewaktu-waktu ada tujuan yang tentatif, atau tujuan yang berbeda dengan tujuan yang dicanangkan, akan tetapi tujuan yang ditulis masih tetap diperlukan agar memiliki fokus kerja yang jelas. Di samping itu tujuantujuan tersebut harus eksplisit bagi peserta didik sejak awal. 3) Kapan menggunakan Role Playing Role Playing merupakan suatu media pembelajaran aktif, maka sangat penting bahwa problem atau fokus yang akan dikerjakan membawa pada eksplorasi yang bersifat praktis. 4) Pendekatan Role Playing Ketika seorang guru atau dosen berkeinginan untuk menggunakan salah satu pendekatan yang ada, hendaknya pilihan pendekatan serta opsi yang tersedia didasarkan pada persepsi peserta didik, tujuan pendidikan, serta jumlah waktu yang tersedia. Berikut ini tiga pendekatan yang umum terdapat dalam Role Playing: a) Role Playing sederhana b) Role Playing latihan c) Role Playing yang diperpanjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
5) Mengidentifikasi skenario Pilihan skenario akan tergantung pada minat, fokus materi serta pengalaman guru/dosen dan peserta didik. Konstruksi skenario harus mendapatkan perhatian yang seksama untuk menghindari orang atau peristiwa yang meniru. 6) Menempatkan peran Membuat daftar peran yang mungkin sangat berguna dalam mengidentifikasi interaksi yang memungkinkan, jalur komunikasi yang pokok, serta perspektif untuk melihat isu. 7) Pengajar berpartisipasi sebagai pemeran dan atau mengamati saja Guru/dosen membuat keputusan apakah ia akan mengandaikan suatu peran tertentu (hanya partisipan), mengatur jalannya pemeranan dan mengamati (hanya pengamat) atau kombinasi dari dua pendekatan tadi (pengamat-partisipan). 8) Mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik Role Playing harus mempertimbangkan dulu berbagai keadaan yang berkenaan dengan piranti yang bersifat fisik. Hal-hal tersebut antara lain apakah ruangan cukup luas, apakah kursi dan meja bisa dipindah, apakah tidak akan membuat bising tetangga kelas dan seterusnya. 9) Merencanakan waktu yang baik Role Playing bisa berlangsung antara lima menit untuk yang sederhana sampai satu hari atau lebih. Akibatnya semua menuntut jumlah waktu untuk persiapan yang berbeda. Dianjurkan bahwa pengalokasian waktu bagi diskusi pendahuluan, pemeranan dan refleksi adalah 1:2:3. 10) Mengumpulkan sumber informasi yang relevan Sumber informasi yang relevan dapat memberi peserta didik stimulus yang cukup. b. Interaksi Berikut ini adalah langkah-langkah mengimplementasikan rencana ke dalam aksi: 1) Membangun aturan dasar Aturan dasar untuk pelaksanaan Role Playing harus dirundingkan oleh semua pihak sejak awal, dan akan lebih bagus lagi jika dicatat untuk jadi rujukan nanti. 2) Mengeksplesitkan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran sangat penting untuk memfokuskan peserta didik lebih pada konten ketimbang strategi serta memudahkan mereka mengevaluasi tingkat keberhasilan yang dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
3) Membuat langkah-langkah yang jelas Menjelaskan tujuan yang menyokong penggunaannya dalam konteks pembelajaran ini serta menjelaskan garis besar langkah-langkahnya. 4) Mengurangi ketakutan tampil di depan publik Penting bagi guru/dosen untuk menghilangkan kecemasan peserta didik tentang hubungan antara Role Playing dan pertunjukan. 5) Menggambarkan skenario atau situasi Skenario dibuat untuk memungkinkan pendidik mencari pengetahuan untuk dirinya sendiri yaitu, sesuatu yang dapat diperoleh dengan cara berpartisipasi di dalamnya. 6) Mengalokasikan peran Pengalokasian biasanya dilakukan dengan misalnya, pemegang peran kunci diberikan kepada peserta didik yang paling berpengalaman. 7) Memberi informasi yang cukup Menurut Jones dan Palmer (1987), terdapat empat tipe informasi yang harus diberikan guru/dosen: a) Informasi yang dibutuhkan semua peserta b) Tambahan informasi bagi orang atau kelompok tertentu saja c) Informasi yang diberikan saat Role Playing berlangsung d) Informasi tentang macam hubungan diantara orangorang yang terlibat 8) Menjelaskan peran pengajar dalam Role Playing Guru/dosen harus menjelaskan keterlibatannya terlebih dahulu, kapan ia mulai berakting dan kapan ia menjadi observer. 9) Memulai Role Playing secara bertahap Guru/dosen mungkin dapat memulai sesi dengan cara: a) Melibatkan peserta didik dalam “ice breaker” (Jones:1991) atau game (Brandes:1977) b) Peserta didik bekerja tanpa peran, baik melibatkan seluruh kelas, kelompok kecil atau berpasangan untuk mendiskusikan suatu isu tertentu. c) Separuh peserta didik memegang peran tertentu dan separuh lagi memerankan dirinya sendiri. d) Semua peserta didik mengandaikan peran sejak dari permulaan. 10) Menghentikan Role Playing dan memulai kembali jika perlu Guru/dosen mungkin ingin menghentikan aktivitas Role Playing untuk: a) Berhubungan dengan problem yang mempengaruhi semua orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
b) Mengambil suatu tindakan tertentu c) Melakukan pertukaran peran d) Dan lain-lain 11) Bertidak sebagai pengatur waktu Ketika Role Playing dimulai kemukakan pada peserta didik waktu yang disediakan sekian menit dan seterusnya. Dan ketika waktu sudah berakhir berikanlah kode sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya. c. Refleksi dan evaluasi Tahap yang terakhir ini dalam proses Role Playing sering dinamakan “debriefing” mengikuti istilah yang biasa digunakan dalam militer (Van Ments:1994). Hal ini dapat dilihat dari enam langkah sederhana: 1) Membawa peserta didik keluar dari peran yang dimainkannya. 2) Meminta peserta didik secara individual mengekspresikan pengalaman belajarnya. 3) Mengkonsolidasikan ide-ide. 4) Menfasilitasi suatu analisis kelompok. 5) Memberi kesempatan untuk melakukan evaluasi. 6) Menyusun agenda untuk masa depan. 4. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Model Role Playing Menurut Djamarah (2006:88), kelebihan dari pembelajaran model Role Playing adalah sebagai berikut: a. b.
c.
Memotivasi siswa untuk terlibat aktif secara penuh dalam proses pembelajaran. Melibatkan seluruh siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar agar siswa memiliki kesempatan untuk bekerja sama. Siswa bebas untuk mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Menurut Djamarah (2006:88) kelemahan dari pembelajaran
model Role Playing adalah sebagai berikut: a. b.
Siswa tidak dapat memainkan semua peran yang ada. Siswa lebih difokuskan pada satu peran saja. Siswa lebih memahami materi pelajaran yang diperaninya daripada materi ajar yang tidak diperankannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
D. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Menurut Uno (2011:3) istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam (Uno, 2011:3) yaitu: a. b. c.
Motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya. Motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berketuhanan. Menurut Winkel (Uno, 2011:3), motif adalah daya
penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Uno (2011:3), dari sudut sumber yang menimbulkan, motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri
individu
sendiri,
yaitu
sesuai
atau
sejalan
dengan
kebutuhannya sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2. Pengertian Motivasi Belajar Menurut Uno (2011:23), motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Hakikat motivasi belajar yaitu dari dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Berikut klasifikasi indikator motivasi belajar menurut Uno (2011:23): a. b. c. d. e. f.
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar
dan pembelajaran antara lain (Uno, 2011:27): a. b. c. d.
Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar Menentukan ketekunan belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut (Uno, 2011:34-37): a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t.
Pernyataan penghargaan secara verbal Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan Menimbulkan rasa ingin tahu Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya Menggunakan simulasi dan permainan Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar Memahami iklim sosial dalam sekolah Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat Memperpadukan motif-motif yang kuat Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai Merumuskan tujuan-tujuan sementara Memberikan hasil kerja yang telah dicapai Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri Memberikan contoh yang positif
E. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto (1994) dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata “Paham” yang artinya
mengerti
benar
tentang
sesuatu
(http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian/).
hal
Suharsimi
(1995:136), menyatakan pemahaman (comprehension) adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempertahankan,
membedakan,
menduga
30
(estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta–fakta atau konsep. Pembelajaran yang telah dilaksanakan lebih mengaktifkan siswa
untuk
telibat
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Interaksi antara guru dengan siswa lebih akrab sehingga guru lebih mengenal anak didiknya dengan baik. Menurut
Nasution
(2006:49),
ada
tiga
kemampuan
pemahaman yang terdiri dari : 1.
2. 3.
Menerjemahkan (translation) yang berarti kemampuan dalam menerjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang untuk mempelajarinya. Menginterpretasi (interpretation) yang berarti kemampuan untuk mengenal dan memahami. Mengektrapolasi (extrapolation) yang berarti kemampuan untuk memperluas persepsi dalam arti dimensi, kasus atau masalah.
F. Jurnal Umum 1. Pengertian Jurnal Umum Jurnal merupakan media dalam proses akuntansi yang menjadi dasar penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat, berapa jumlah uang yang dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi (Alam, 2006:203). Jadi jurnal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
dapat diartikan sebagai media pencatatan sistematis yang menjadi sumber atau dasar untuk pencatatan dalam akun. 2. Fungsi Jurnal Umum Terdapat beberapa fungsi jurnal sebagaimana akan diuraikan di bawah ini (Alam, 2006:203): a. Fungsi pencatatan Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat. b. Fungsi hitoris Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi. Misalnya, trasaksi tanggal 5 Januari lebih dahulu dicatat dari tanggal 10 Januari. Dengan mencatat transaksi lebih dahulu, berarti jurnal melakukan fungsi hitoris. c. Fungsi analisis Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan di sisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan, bukti transaksi terlebih dahulu dianalisis. Hasil analisis itulah yang dicatat pada jurnal. d. Fungsi instruktif Jurnal merupakan suatu perintah atau instruksi. Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal. Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah. e. Fungsi informatif Jurnal menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi.
Menurut Suwardjono (2009:150), ada beberapa aspek yang menjadikan jurnal cukup bermanfaat diantaranya: a. Aspek riwayat transaksi Dengan buku jurnal, paling tidak dapat dipelajari riwayat operasi perusahaan melalui transaksi-transaksi yang dicatat secara runtut waktu. Dengan membaca jurnal, mungkin akan dapat memperoleh gambaran kegiatan perusahaan dalam periode tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
b. Aspek deteksi kesalahan Sebagai catatan yang mula-mula terpengaruh oleh transaksi, buku jurnal merupakan tempat yang paling logis untuk diperiksa lebih dahulu untuk mencari sebab-sebab kesalahan. c. Aspek pembagian kerja Dengan adanya buku jurnal akan mudah untuk melakukan pembagian kerja yang mendorong efisiensi. Misalnya saja bila transaksi perusahaan sangat banyak maka tugas penjurnalan dapat diserahkan kepada orang yang berbeda dengan melakukan pengakunan. d. Aspek pengendalian Dengan adanya buku jurnal maka tersedia sarana untuk memverifikasikan bahwa suatu transaksi telah dianalisis dengan benar sesuai dengan buku pedoman akuntansi perusahaan. 3. Bentuk Jurnal Bentuk jurnal umum dapat dilihat di bawah ini: Halaman: No. Bukti
Akun/
Tanggal
Ref
Debet
Kredit
Pembukuan Keterangan
Dengan bentuk yang demikian, jurnal mampu memenuhi fungsinya seperti diuraikan sebelumnya, yaitu menentukan ke akun mana suatu transaksi dicatat. 4. Langkah-langkah Dalam Membuat Jurnal Menurut Alam (2006:204), untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatannya, perlu diperhatikan beberapa langkah berikut ini: Langkah 1
: Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada bukti transaksi. Penulisan periode akuntansi, misalnya satu tahun, satu bulan, cukup ditulis satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Langkah 2 Langkah 3
Langkah 4
33
kali saja : Isilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi : Pada kolom akun/keterangan, tuliskan akun-akun yang mengalami perubahan akibat transaksi. Akun yang didebet ditulis rapat ke garis kolom nomor bukti, sedangkan akun yang dikredit ditulis lebih menjorok ke kanan, sehingga kedua akun tidak sejajar. Tambahkan penjelasan singkat untuk mendukung kolom referensi. : Istilah kolom debet/kredit sesuai dengan jumlah uang yang terlibat dalam transaksi.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan pada waktu pengakunan yaitu (Suwardjono, 2009:148): a. b. c.
d. e.
Membuka halaman buku jurnal yang ayat-ayatnya akan diakunkan. Membuka halaman atau mencari kartu akun yang sesuai dengan ayat jurnal. Mengisi akun dengan data tanggal, keterangan singkat dan jumlah transaksi sesuai yang tertulis dalam buku jurnal (jumlah debit ditulis dalam kolom debet akun dan jumlah kredit ditulis dalam kolom kredit). Membuat indeks silang atau tanda pengakuan. Menghitung saldo baru tiap akun setelah pengakunan dan memberikan tanda D atau K sesuai dengan sifat saldonya.
Berikut ini sebagian contoh transaksi serta hasil analisisnya: a.
Transaksi pertama tanggal 5 Januari Tuan X menyetorkan modal sebesar Rp 1.000.000,00 Analisis: perusahaan menerima setoran uang dari Tuan X sehingga kas bertambah sebesar Rp 1.000.000,00 di sebelah debet sedangkan modal bertambah di sebelah kredit sebesar Rp 1.000.000,00. Kas Modal
Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
34
Transaksi kedua tanggal 7 Januari ada pembelian mesin fotokopi sebesar Rp 200.000,00 Analisis: transaksi ini menyebabkan mesin fotokopi bertambah sebesar Rp 200.000,00 di debet dan kas berkurang sehingga kas akan di kredit Rp 200.000,00 Mesin foto kopi Rp 200.000,00 Kas
c.
Rp 200.000,00
Transaksi ketiga tanggal 15 januari membayar biaya sewa sebesar Rp 100.000,00 Analisis: transaksi ini menyebabkan biaya sewa bertambah sebesar Rp 100.000,00 di debet dan kas berkurang sehingga kas akan di kredit sebesar Rp 100.000,00 Biaya Sewa
Rp 100.000,00
Kas d.
Rp 100.000,00
Transaksi keempat tanggal 20 Januari menerima pendapatan jasa fotokopi dalam jumlah besar sebesar Rp 300.000,00 Analisis: transaksi ini menambah kas sehingga kas akan di debet sebesar Rp 300.000 dan menambah pendapatan jasa sehingga pendapatan jasa akan di sebelah kredit sebesar Rp. 300.000,00. Kas
Rp 300.000,00
Pendapatan Jasa
Rp 300.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
G. Kerangka Teoretik Untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam belajar dapat dilakukan dengan pembelajaran kooperatif yang melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Guru harus tepat dalam memilih model pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu contoh pembelajaran kooperatif yang digunakan oleh guru untuk menjawab permasalahan rendahnya motivasi dan pemahaman siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Dengan Role Playing siswa diajak untuk bermain peran sesuai dengan peran yang didapat siswa dalam kelompoknya. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dalam materi jurnal umum karena siswa diajak langsung berperan sebagai pelaku dari transaksi keuangan tersebut. Keberhasilan suatu kelompok dalam memainkan perannya juga tergantung dari anggota kelompoknya oleh sebab itu siswa diharapkan dapat menyelesaikan perannya dengan baik dan siswa dituntut untuk dapat saling mengerti karena anggota kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan yang bermacam-macam. Siswa juga diharapkan dapat memanfaatkan serta mengelola waktu dalam menjalankan perannya. Dengan demikian diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, akan memotivasi siswa dalam belajar. Semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Mereka tidak merasa bosan dan jenuh sehingga hal tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
mendorong pemahaman siswa akan meningkat karena mereka terlibat langsung dalam peran yang dilakukannya. Penelitian Daniel Fredy Desandika (2012) pada mata pelajaran akuntansi di SMA PL Van Lith Muntilan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe Role Playing dapat meningkatkan motivasi siswa. Sebelum penerapan model pembelajaran tipe Role Playing rata-ratanya sebesar 58 dengan kriteria cukup dan setelah penelitian meningkat menjadi 65 dengan kriteria tinggi. Penelitian Victoria Venny Nawang Setyaningrum pada mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMA Negeri 2 Yogyakarta menunjukkan hal yang sama bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa setelah diterapkan model pembelajaran
tipe
Role
Playing.
Sebelum
penerapan
model
pembelajaran tipe Role Playing rerata pre-test = 4,54, sesudah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing rerata post-test = 7,28 (sig. (2-tailed) = 0,000 <
= 0,05). Sementara penelitian Felix
Wintala (2011) pada materi pembelajaran akuntansi di SMA Kolese De Britto Yogyakarta juga menunjukkan bahwa ada perbedaan pemahaman siswa setelah diterapkan model pembelajaran tipe Role Playing. Sebelum penerapan model pembelajaran tipe Role Playing rerata skor pre-test = 4,48, sesudahnya rerata skor post-test = 5,97 (sig. (2-tailed) = 0,000 <
= 0,05).
Berdasarkan kerangka teoretik dan fakta di atas, dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Ha1 = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Ha2 = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah bagaimana sekelompok belajar guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri Wiriatmadja (2006:13). Secara umum penelitian ini dikategorikan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui dan membandingkan tingkat motivasi belajar siswa dan pemahaman siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Dr. Sutomo 16, Yogyakarta 55225. 2. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2012.
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. 2. Objek penelitian Objek penelitian adalah peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pada materi mencatat transaksi/dokumen ke dalam buku jurnal.
D. Prosedur Penelitian Prosedur kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan diuraikan sebagai berikut : 1. Penelitian pendahuluan Sebelum
mengadakan
penelitian,
peneliti
terlebih
dahulu
melakukan kegiatan pra penelitian. Adapun uraian kegiatan pra penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Observasi pada guru 1) Peneliti dan guru mitra menyiapkan lembar observasi. 2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap guru saat melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan lembar pengamatan hal-hal yang diobservasi adalah kegiatan pra pembelajaran kegiatan awal (memeriksa ruang, alat media, dan kesiapan siswa), membuka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
pembelajaran (melakukan apersepsi dan menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta tujuan dari pembelajaran pada saat itu), kegiatan inti (penguasaan materi pelajaran, penggunaan bahasa, pendekatan/strategi pembelajaran, pemanfaatan media dan sumber belajar, penilaian proses dan hasil belajar) dan kegiatan penutup (evaluasi, refleksi dan pelaksanaan tindak lanjut) yang dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung. 3) Peneliti merangkum hasil pengamatan dan mengkonsultasikannya dengan guru. Jika guru sepakat dengan catatan hasil pengamatan, guru diminta tanda tangan. b. Observasi pada siswa 1) Peneliti dan guru mitra menyiapkan lembar observasi. 2) Peneliti
melakukan
pengamatan
terhadap
siswa
saat
melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan lembar pengamatan hal-hal yang diobservasi adalah meliputi kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, aktvitas siswa, partisipasi siswa, dan sikap siswa selama proses pembelajaran. Pada kegiatan pra penelitian ini, peneliti juga membagikan lembar kuesioner kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
3) Peneliti merangkum hasil pengamatan dan mengkonsultasikannya dengan guru. Jika guru sepakat dengan catatan hasil pengamatan, guru diminta tanda tangan. c. Observasi pada kelas 1) Peneliti dan guru mitra menyiapkan lembar observasi. 2) Peneliti
melakukan
pengamatan
terhadap
siswa
saat
melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan lembar pengamatan hal-hal yang diobservasi kondisi kelas secara keseluruhan yang meliputi interaksi antar siswa, tata letak, lingkungan fisik dalam kelas, dan fasilitas yang mendukung dalam proses pembelajaran berlangsung. d. Wawancara kepada siswa 1) Wawancara dilakukan sebelum penelitian dengan maksud memperoleh informasi tentang kinerja guru selama proses pembelajaran akuntansi. 2) Langkah-langkah yang dilakukan adalah: a) Peneliti menyusun pedoman wawancara bersamaan dengan guru mitra. b) Peneliti melakukan wawancara pada beberapa siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada saat jam istirahat berlangsung. 3) Wawancara ini dilakukan secara langsung kepada beberapa siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Wawancara ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
dilakukan dengan bantuan instrumen pedoman wawancara dan perekam wawancara dengan video cam corder dengan tujuan agar diperoleh data yang lebih akurat. 2. Pelaksanaan PTK Kegiatan penelitian ini dirancang satu kali tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi: a. Perencanaan 1) Peneliti bersama guru mitra mengumpulkan dan menganalisis data
tentang
karakteristik
tiap
siswa
untuk
kepentingan
pembentukan kelompok. Dasar yang digunakan adalah hasil ulangan harian pada materi sebelumnya. Berdasarkan daftar nilai tersebut peneliti dan guru merangking siswa dari yang mempunyai nilai tertinggi sampai terendah dan selanjutnya mengelompokkan siswa ke dalam 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap siswa secara bergiliran akan memainkan peran secara berbeda. 2) Peneliti bersama guru mitra menyiapkan perangkat diantaranya adalah materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pre-test, post-test, LKS, kuesioner, instrumen refleksi pada guru, instrumen refleksi pada siswa, dan skenario pembelajaran. 3) Peneliti bersama guru mitra mendiskusikan alur pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dan menyusun tugas masing-masing peran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. 4)
Menyediakan media-media pembelajaran yang dibutuhkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Media tersebut diantaranya
yaitu
skenario
proses
pembelajaran
dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, kursi, meja, papan nama, uang-uangan, intruksi tiap bagian, mekanisme permainan role Playing, buku akuntansi, bukti-bukti transaksi, amplop dan viewer. b. Tindakan Pada tahap ini dilakukan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing sesuai dengan yang telah direncanakan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Kegiatan awal pembelajaran a) Guru mitra membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan apersepsi, memeriksa kehadiran siswa, kesiapan siswa serta menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Guru mitra bersama dengan peneliti melakukan simulasi model pembelajaran tipe Role Playing. c) Guru mitra dibantu fasilitator membagikan soal pre-test kepada siswa untuk dikerjakan selama 10 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
2) Kegiatan inti a) Guru mitra menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing yang akan diterapkan dalam materi siklus perusahaan jasa. b) Guru mitra membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok terdiri dari 4 siswa (satu siswa akan berperan sebagai bagian pembelian dan penjualan, satu siswa bagian keuangan, dan dua siswa bagian akuntansi) c) Guru mitra menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Adapun peran-peran yang akan dimainkan oleh siswa yaitu bagian pembelian dan penjualan, bagian keuangan, dan bagian
akuntansi.
Bagian
penjualan
bertugas
untuk
melakukan transaksi pembelian serta penjualan, bagian keuangan bertugas untuk mengatur keluar masuknya uang dan membuat bukti transaksi yang diperlukan dan bagian akuntansi bertugas untuk mencatat transaksi yang terjadi ke dalam buku jurnal. Untuk peran pihak luar perusahaan akan diperankan oleh mahasiswa selaku fasilitator tiap kelompok. d) Guru menjelaskan mekanisme dan aturan main dari model pembelajaran tipe Role Playing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
(1) Mekanisme tipe Role Playing (a) Peserta diwajibkan untuk mempersiapkan alat tulis (pena). (b) Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dan 1 fasilitator. (c) Setiap kelompok diwajibkan untuk menetapkan anggotanya yang akan bermain peran sebagai bagian penjualan/pembelian, bagian akuntansi 2 orang, dan bagian keuangan. (d) Peserta dalam kelompok melakukan tugas sesuai dengan peran masing-masing bagian. Sedangkan bagian luar perusahaan akan diperankan oleh fasilitator masing- masing kelompok. (e) Permainan akan diawali dengan instruksi yang diberikan oleh instruktur. (f) Setiap penyelesaian transaksi dimulai dengan bunyi peluit sebanyak 1x dan diakhiri dengan bunyi peluit 2x. Khusus bagian akuntansi, diperbolehkan untuk tetap menyelesaikan pekerjaannya. (g) Ketika waktu pengerjaan telah habis, maka semua berkas yang ada di setiap bagian dimasukkan ke dalam amplop.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
(2) Aturan main Role Playing (a) Penyelesaian setiap transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit. (b) Peserta tidak diperkenankan berkomunikasi secara verbal baik dengan teman satu kelompok maupun dengan kelompok lain. (c) Dalam pembayaran transaksi disarankan membayar dengan uang pas. (d) Penyelesaian menggunakan
transaksi alat
tidak bantu
diperkenankan apapun
(kalkulator/handphone). (e) Bila ada kesalahan dalam hal penulisan, peserta diperkenankan untuk mencoret dan mengganti dengan yang benar di atas atau di samping kanan. Koreksi tidak diperbolehkan menggunakan cara yang lain. (f) Apabila peserta melanggar aturan main sebanyak satu kali maka akan diberi peringatan berupa kartu kuning. (g) Apabila peserta melanggar aturan main untuk yang kedua kalinya, maka akan diberi kartu merah dan tidak diperkenankan menyelesaikan transaksi pada tanggal tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
e) Guru menjelaskan sudut pandang perusahaan. f)
Siswa mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
3) Kegiatan penutup a) Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. b) Guru membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. c) Melakukan post-test. d) Membagikan kuesioner motivasi belajar siswa. c. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan saat guru menerapkan pembelajaran kooperatif model Role Playing. Langkah-langkah observasinya sebagai berikut: 1) Mengamati aktivitas guru di dalam kelas. 2) Mengamati aktivitas siswa di dalam kelas. 3) Mengamati kondisi keadaan kelas. 4) Merekam dengan video cam corder. d. Evaluasi dan refleksi 1) Wawancara guru a) Wawancara guru dilakukan setelah pembelajaran. b) Peneliti melakukan wawancara dengan bertanya pada guru berdasarkan instrumen wawancara yang telah disiapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
2) Wawancara siswa a) Wawancara siswa dilakukan setelah pembelajaran. b) Peneliti memilih siswa secara acak untuk melakukan wawancara. c) Peneliti melakukan wawancara dengan bertanya pada siswa berdasarkan instrumen wawancara yang telah disiapkan. 3) Refleksi guru a) Peneliti memberikan lembar refleksi pada guru mitra. b) Refleksi guru dilaksanakan setelah pembelajaran berakhir.
E. Instrumen Penelitian Ada beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu: 1.
2.
Penelitian pendahuluan. a.
Lembar observasi pada guru (lampiran 1 halaman 162).
b.
Lembar observasi pada siswa (lampiran 1 halaman 165).
c.
Lembar observasi pada kelas (lampiran 1 halaman 166).
d.
Pedoman wawancara pada siswa (lampiran 7 halaman 240).
Instrumen pelaksanaan tindakan a.
Perencanaan 1) Daftar pembagian kelompok (lampiran 4 halaman 201) 2) Materi pembelajaran (lampiran 4 halaman 203) 3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 4 halaman 208).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
4) Pre-test dan post-test (lampiran 5 halaman 218). 5) Lembar Kerja Siswa (lampiran 5 halaman 231). 6) Kuesioner dan motivasi siswa (lampiran 3 halaman 192). 7) Lembar refleksi siswa (lampiran 2 halaman 188). 8) Skenario pembelajaran (lampiran 10 halaman 293). 9) Uang-uangan (lampiran 8 halaman 244). 10) Instruksi tiap bagian (lampiran 10 halaman 299). 11) Buku akuntansi (lampiran 8 halaman 256). 12) Bukti-bukti transaksi (lampiran 8 halaman 245). b.
Observasi 1) Lembar observasi guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing (lampiran 1 halaman 178). 2) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing (lampiran 1 halaman 181). 3) Lembar observasi kondisi kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing (lampiran 1 halaman 183).
c.
Evaluasi dan refleksi 1) Instrumen pedoman wawancara guru (lampiran 7 halaman 241). 2) Instrumen pedoman wawancara siswa (lampiran7 halaman 241). 3) Instrumen refleksi guru (lampiran 2 halaman 187).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
50
Motivasi Belajar Pengukuran data motivasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup. Peneliti membagikan kuesioner tersebut sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing. Berikut kisikisi dalam penyusunan kuesioner motivasi yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Variabel
Indikator
Motivasi
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan citacita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Nomor Pernyataan Positif Negatif 1, 7, 10 4, 8, 11 2, 12, 13 3, 6 14, 16, 17
15
5, 20 9, 18
19
Penskoran item motivasi dibagi dua, yaitu item positif (favorable) dan item negatif (unfavorable). Dalam pemberian skor, setiap respons positif (sangat setuju dan setuju) akan diberi bobot yang lebih tinggi daripada respons negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju). Sebaliknya untuk item unfavorable, respons positif akan diberi skor yang bobotnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
lebih rendah daripada respons negatif. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada Skala Likert. Tabel 3.2 Pemberian Skor pada Kuesioner Kategori Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Kuesioner motivasi belajar ini mengacu pada kuesioner yang sama yang telah dikembangkan Sitarusmi (2011:49). Penelitian ini mengadopsi kuesioner yang dikembangkan tersebut. Berikut ini disajikan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen motivasi belajar yang sudah dilakukan pada siswa SMA BOPKRI 1 Yogyakarta kelas XI IPS 1 (25 siswa) dan XI IPS 4 (24 siswa) pada tanggal 11 November 2011 oleh Sitarusmi (2011:49). Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian validitas dan reliabilitas motivasi belajar: a.
Pengujian validitas motivasi belajar Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Intem Variabel Motivasi Belajar Butir No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai r tabel 0,2377 0,2377 0,2377 0,2377 0,2377 0,2377 0,2377 0,2377
Nilai r hitung 0,407 0,302 0,514 0,493 0,478 0,288 0,257 0,414
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir No Nilai r tabel Nilai r hitung 9 0,2377 0,304 10 0,2377 0,485 11 0,2377 0,303 12 0,2377 0,518 13 0,2377 0,565 14 0,2377 0,652 15 0,2377 0,259 16 0,2377 0,562 17 0,2377 0,485 18 0,2377 0,504 19 0,2377 0,393 20 0,2377 0,384 Sumber: Hasil pengolahan data Sitarusmi (2011:49)
52
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa pada kedua puluh butir pernyataan motivasi belajar adalah valid. Dengan jumlah data (n) sebanyak 49 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,2377. Karena rhitung > rtabel = 0,2377, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan variabel motivasi belajar valid. b.
Pengujian reliabilitas motivasi belajar siswa Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar Siswa Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.840
.849
20
Sumber: Hasil pengolahan data Sitarusmi (2011:49)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Tabel 3.4 menjawab bahwa nilai Cronbach's Alpha = 0,840. Dari output diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha = 0,840 > 0,6 (Nunally, 1967 dalam Imam Gozhali, (2006:42). Dengan demikian dapat disimpulkan kuesioner tersebut reliabel. 4.
Pemahaman Siswa Pengukuran pemahaman siswa dilakukan berdasarkan hasil pretest dan post-test sesuai dengan materi pembelajaran yaitu siklus akuntansi perusahaan jasa. Pre-test dilakukan pada saat sebelum penerapan model pembelajaran tipe Role Playing, sedangkan post-test dilakukan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing. Soal dalam bentuk pilihan ganda, berikut kisi-kisi soal yang digunakan dalam penelitian: Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa No. 1.
Indikator
Nomor soal pre test 1, 2, 3, 4, 5
Siswa mampu menjelaskan fungsi jurnal 2. Siswa dapat menjelaskan bentuk 6 jurnal 3. Siswa mampu menganalisis 9, 10, 13, 15 berbagai jenis bukti transaksi 4. Siswa mampu mencatat jurnal 7, 8, 11, 12, dari berbagai jenis bukti transaksi 14 Sumber: Alam (2007:196)
Nomor soal post test 1, 2, 3, 4 5 6, 8, 9, 10 7, 11, 12, 13, 14, 15
Berdasarkan kisi-kisi soal tersebut disusunlah soal yang akan digunakan dalam penelitian, soal pre-test maupun post-test. Pengujian validitas dan reliabilitas soal pre-test dilakukan pada siswa kelas XI IPS 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
(25 siswa) pada tanggal 25 Oktober 2012 dan soal post-test dilakukan pada siswa kelas XI IPS 2 (26 siswa) pada tanggal 26 Oktober 2012 di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas soal pre-test dan post-test: a.
Uji validitas dan reliabilitas butir soal pre-test 1) Pengujian validitas butir soal pre-test (lampiran 9 halaman 270) Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal Pre-Test Butir Person Pertanyaan Correlation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
,573 ,594 ,595 ,602 ,538 ,668 ,597 ,685 ,619 ,573 ,463 ,630 ,595 ,538 ,668
Sig. (2tailed) ,003 ,002 ,002 ,001 ,006 ,000 ,002 ,000 ,001 ,003 ,020 ,001 ,002 ,006 ,000
N
Nilai kritis
Kesimpulan
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
.396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer Dari tabel 3.6 menunjukkan bahwa kelima belas butir soal pertanyaan dinyatakan valid. Dengan jumlah data (n) 25 siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai rtabel 0,396.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Karena rhitung > rtabel = 0,396, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir soal pre-test valid. 2) Pengujian reliabilitas butir soal pre-test Dalam penelitian ini menghitung reliabilitas soal pre-test menggunakan rumus Kuder-Richardoson (KR-20) (Masidjo, 1995:223):
Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Pre-Test
Dari kelima belas butir soal pre-test pada variabel pemahaman siswa diperoleh nilai
sebesar 0,869 (lampiran 9 halaman 275).
Kategori koefisien reliabilitas adalah sangat tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran 0,80 <
≤ 1,00 (Guilford,1956:145).
Hal ini berarti instrumen soal pre-test siswa dapat dikatakan andal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
56
Pengujian validitas butir soal post-test 1) Pengujian validitas butir soal post-test (lampiran 9 halaman 278) Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal Post-Test
Butir Person Pertanyaan Correlation ,607 1 ,551 2 ,576 3 ,659 4 ,751 5 ,578 6 ,519 7 ,622 8 ,539 9 ,516 10 ,675 11 ,565 12 ,578 13 ,544 14 ,607 15 Sumber: Data Primer
Sig. (2tailed) ,003 ,002 ,002 ,001 ,006 ,000 ,002 ,000 ,001 ,003 ,020 ,001 ,002 ,006 ,000
N
Nilai kritis
Kesimpulan
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
.3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.7 menunjukkan bahwa kelima belas butir soal pertanyaan dinyatakan valid. Dengan jumlah data (n) 26 siswa kelas XI IPS 2 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai rtabel 0,3882. Karena rhitung > rtabel = 0,3882, maka dapat disimpulkan bahwa semua butir soal post-test valid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
2) Pengujian reliabilitas butir soal post-test Dalam penelitian ini menghitung reliabilitas soal post-test menggunakan rumus Kuder-Richardoson (KR-20) (Masidjo, 1995:223):
Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Post-Test
Dari kelima belas butir soal post-test pada variabel pemahaman siswa diperoleh nilai
sebesar 0,813 (lampiran 9 halaman 283).
Kategori koefisien reliabilitas adalah sangat tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran 0,80 <
≤ 1,00 (Guilford,1956:145).
Hal ini berarti instrumen soal post-test siswa dapat dikatakan andal.
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dan pengolahannya dilakukan secara langsung dengan objek yang bersangkutan. Teknik yang digunakan diantaranya dengan metode wawancara, metode observasi, metode dokumentasi, metode tes, dan metode kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
58
Metode wawancara Menurut Black dan Champion dalam Zuriah (2005:179), wawancara merupakan teknik yang dilakukan dalam bentuk komunikasi verbal antara responden. Wawancara dilakukan dengan siswa dan guru, wawancara dengan siswa dilakukan untuk memperoleh data mengenai pendapat siswa mengenai pemahaman dan motivasi siswa setelah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing. Wawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui pendapat guru mengenai proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran tipe Role Playing. Wawancara ini dilakukan dalam situasi tidak formal dengan mengajukan pertanyaan kepada responden (lampiran 7 halaman 241).
2.
Metode observasi Menurut Margono dalam Zuriah (2005:173) observasi sebagai pencatatan dan pengamatan secara sistematis mengenai objek yang diamati. Observasi dilakukan sendiri oleh peneliti selaku mitra guru untuk melihat aktivitas guru di kelas, aktivitas siswa di kelas serta kondisi kelas selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3.
Metode dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan datadata yang digunakan untuk memperoleh informasi dalam penelitian. Seperti data siswa, hasil belajar serta rekaman selama proses tindakan penelitian yang didokumentasikan dalam video cam corder.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
59
Metode Tes Metode tes diterapkan dengan cara membuat soal pre-test dan posttest. Soal pre-test dikerjakan oleh siswa pada saat sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, sedangkan soal post-test dikerjakan siswa pada saat sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Tes digunakan untuk mengumpulkan data tingkat pemahaman siswa (lampiran 5 halaman 218).
5.
Metode Kuesioner Metode kuesioner diterapkan dengan cara menyusun suatu daftar pertanyaan yang selanjutnya diisi oleh siswa. Kuesioner dibagikan dan diisi oleh siswa pada saat sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran
tipe
Role
Playing.
Kuesioner
digunakan
untuk
mengumpulkan data motivasi belajar siswa.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif yaitu pemaparan data/informasi tentang suatu gejala yang diamati. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan informasi tentang data observasi, wawancara, kuesioner, dan tes. Observasi disajikan dalam bentuk tabel dan paparan isi tabel. Wawancara disajikan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
bentuk paparan. Sementara kuesioner dan tes dipaparkan menggunakan PAP tipe II (Masidjo, 1995:235). Berikut tabel acuan patokan PAP tipe II: Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II untuk yang Motivasi Belajar No. Interval 1. 69 – 80 2. 60 – 68 3. 54 – 59 4. 49 – 53 5. 20 – 48 Sumber: Data Primer
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.9 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II untuk yang Pemahaman Siswa No. Interval Interpretasi 1. 81 – 100 Sangat Paham 2. 66 – 80 Paham 3. 56 – 65 Kurang Paham 4. 46 – 55 Tidak Paham 5. 0 – 45 Sangat Tidak Paham Sumber: Data Primer. Data dikonversi dalam skala 100. 2. Analisis komparatif deskriptif a. Analisis komparatif Analisis komparatif adalah analisis data yang membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Pengukuran motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang berupa kuesioner. Adapun kuesioner pertama yaitu kuesioner dibagikan terlebih dahulu sebelum penerapan model pembelajaran tipe Role Playing dan kuesioner kedua yaitu kuesioner dibagikan sesudah menerapkan model pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
tipe Role Playing. Sedangkan untuk mengukur tingkat perkembangan pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan cara memberikan soal pre-test pada saat sebelum penerapan model pembelajaran tipe Role Playing dan soal post-test pada saat setelah penerapan model pembelajaran tipe Role Playing. Tabel 3.10 Data Skor Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaan PTK No
Nama
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
Perubahan
Tabel 3.11 Komparasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran tipe Role Playing Skala Motivasi Belajar Siswa 69 – 80 60 – 68 54 – 59 29 – 53 20 – 48 Total
Kriteria Motivasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah -
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
%
%
% % %
% % %
%
%
100%
100%
Perubahan
-
Penelitian ini dikatakan berhasil jika motivasi belajar siswa secara umum mengalami peningkatan. Motivasi belajar pada akhir pelaksanaan PTK ditargetkan secara rerata termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 3.12 Data Skor Pre-test dan Post-test Siswa No
Nama
Pre-Test
Post-Test
Persentase Peningkatan
KKM
Ket
Tabel 3.13 Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Tipe Role Playing Skala Pemahaman Belajar Siswa 81 – 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 0 – 45 Total
Kriteria Pemahaman Sangat Paham Paham Kurang Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham -
Pre-test
Post-test
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
100%
100%
Perubahan
-
Penelitian ini dikatakan berhasil jika pemahaman siswa pada materi jurnal umum mengalami peningkatan. Pada akhir pelaksanaan PTK ditargetkan 75% siswa mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. b. Pengujian Hipotesis 1) Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus KolmogorovSmirnov (Algifari, 2003:296) : D = Maks │Fe – Fo│ Keterangan: D = Deviasi absolut yang tertinggi Fe = Frekuensi harapan Fo = Frekuensi observasi Kriteria pengujian adalah jika probabilitas > α = 0,05, maka distribusi populasi normal, sedangkan jika nilai probabilitas < α = 0,05, maka distribusi populasi tidak normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 17. 2)
Rumusan Hipotesis Penelitian a) Pemahaman siswa Ho1 = tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan
sesudah diterapkan model pembelajaran tipe Role
Playing. Ha1 = terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran tipe Role Playing. b) Motivasi belajar Ho2 = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran tipe Role Playing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Ha2 = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran tipe Role Playing. 3)
Pengujian Hipotesis Penelitian Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Rumus untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008 : 122) :
Keterangan :
s1 s2
r
= Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 =Simpangan baku sampel 1 =Simpangan baku sampel 2 = Varians sampel 1 = Varians sampel 2 = Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung < ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho ditolak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat 1. Yayasan Tarakanita Karya
pendidikan
Yayasan
Tarakanita
dikelola
oleh
Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (Suster CB). Karya pendidikan pertama diawali di Bengkulu, pada tanggal 19 Desember 1929. Sekolah pertama yang dikelola adalah HCS (Hollandsch Chinneses School) yang pada mulanya dikelola oleh para imam SCJ. Sekolah tersebut diserahkan kepada Suster CB pada tanggal 6 Januari 1930 dari Pastor Neilen, SCJ. Beberapa tahun kemudian, pada tanggal 11 Juni 1935, para Suster CB juga melayani pendidikan HCS di Lahat dengan menghadirkan 3 Suster CB di sana. Sekolah di Lahat ini diterima dari Pastor Hoogeboom, SCJ yang telah menetap di Lahat sejak tahun 1933. Kedua sekolah di Sumatera tersebut walaupun dilalui dengan penuh perjuangan, namun sampai sekarang cukup berkembang. Para suster yang menjalankan karya pelayanan pendidikan di Sumatera harus menjalani hidup di camp tahanan, bahkan beberapa dari mereka meninggal dunia. Namun justru dalam kesendiriannya di camp tahanan 2 orang suster (Sr. Laurentia de Sain, CB dan Sr.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Catharinia Liedmeier, CB) memimpikan adanya sekolah yang dikelola Suster CB di Yogyakarta. Impian tersebut akhirnya terwujud. Setelah proklamasi kemerdekaan, di Yogyakarta mulai didirikan berbagai sekolah, yaitu SMP Stella Duce Dagen, SMAK Stella Duce di Jl. Sumbing No. 1 (Jl. Sabirin) dan SGA Stella Duce di Jl. Dr. Sutomo 16. Setelah beberapa sekolah di Yogyakarta mulai berjalan, menyusul kemudian sekolah-sekolah di Jakarta, Magelang, Surabaya, Solo Baru, dan Tangerang. Sekolah-sekolah Tarakanita yang terpencar di berbagai daerah tersebut, sejak awal berdirinya masing-masing berdiri sendiri dan dikelola para suster yang bertugas di daerah mana mereka diutus untuk berkarya di sekolah tersebut. Seiring dengan tuntutan zaman, sekolah-sekolah yang ada harus dikelola dengan baik menggunakan sebuah sistem manajemen yang baik, untuk itu diperlukan sebuah lembaga yang mengelolanya, maka dibentuklah Yayasan Tarakanita. Saat ini kantor pusat Yayasan Tarakanita berkedudukan di Jakarta. Oleh karena sekolah Tarakanita tersebar di berbagai daerah, maka demi efisiensi dan efektifitas pengelolaan didirikanlah kantor-kantor wilayah dimana sekolah-sekolah tersebut berada. Yayasan Tarakanita memiliki 7 kantor wilayah yaitu Bengkulu, Lahat, Tangerang, Jakarta, Jawa tengah, Yogyakarta dan Surabaya. Untuk kantor wilayah Yogyakarta mengelola TK-SD Tarakanita Bumijo, SD Tarakanita Tritis, SD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 Tarakanita Ngembesan, SMP Stella Duce 1 Dagen, SMP Stella Duce 2 Suryodiningratan, SMA Stella Duce 1 Sabirin, SMA Stella Duce 2 Trenggono, SMA Stella Duce Bantul. 2. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta SMA Stella Duce 2 Yogyakarta merupakan sekolah alih fungsi dari SPG Stella Duce yang sudah ada sejak 1 April 1949. Berdasarkan SK Kakanwil Propinsi DIY atas nama Mendikbud RI No. 011/I.13/Kpts/1989 tanggal 28 Januari 1989, SPG Stella Duce resmi beralih fungsi menjadi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Dengan siswa berjumlah 63 orang, SMA Stella Duce 2 mengawali karyanya di bawah pimpinan Sekolah Th. Sri Artinah. Perjuangan selama 3 tahun akhirnya membuahkan hasil dengan status DISAMAKAN berdasarkan SK no.476/C/Kep/1991 pada bulan September 1991. Dalam perkembangannya status akreditasi selalu DISAMAKAN dan pada tahun 2008 Terakreditasi “A“. Di sisi lain kepemimpinan sekolah juga silih berganti yaitu Th. Sri Artinah, Sr. Yohanita, CB, Pjs. Ant. Suparjo, Sr. Theresiata, CB, Dra. M. Sri Purwati, Dra. Sr. Jeanne, CB, Dra. Ch. Rini Suharsih, Dra. Anna Harsanti dan per 1 Juli 2011 diangkatlah Sr. Fidelis, CB, S.Pd. sebagai Kepala sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 1. Visi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai bagian dari Yayasan Tarakanita bercita-cita menjadi lembaga pendidikan yang didasari oleh relasi yang berbelarasa untuk membantu peserta didik membentuk diri menjadi pribadi yang utuh, bermoral baik, berkemampuan intelektual memadai, cerdas, mandiri, kreatif, terampil, memiliki wawasan kebangsaan, dan semangat berbelarasa terhadap sesama manusia terutama yang miskin, tersisih dan menderita. 2. Misi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta a. Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih, dan menderita b. Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri secara optimal. c. Mengupayakan terjadinya komunikasi dan kerja sama yang harmonis antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam rangka mengoptimalkan pendampingan terhadap peserta didik. d. Memberikan
perhatian
khusus
terhadap
pendidikan
nilai
khususnya nilai-nilai Kristiani agar terbentuk watak baik, sikap jujur, adil, dan berbudi pekerti luhur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 e. Membantu peserta didik agar memiliki kemampuan akademik yang memadai untuk bersaing dalam seleksi masuk perguruan tinggi. f. Mendampingi peserta didik agar mampu mengembangkan semangat persaudaraan sejati dengan melatih diri untuk mengelola perbedaan di antara mereka. g. Membantu peserta didik agar memiliki keterampilan khusus di luar akademik sehingga mampu ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat. h. Membantu peserta didik agar mampu ambil bagian dalam gerakan penegakan keadilan, perdamaian dan penyelamatan lingkungan hidup. 3. Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta a. Umum: Tujuan
pendidikan
menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Khusus: 1) Memberi pelayanan pendidikan sesuai dengan visi dan misi pendidikan Yayasan Tarakanita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 2) Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih dan menderita. 3) Membantu
remaja
putri
agar
mampu
mengenali
dan
mengembangkan potensi dirinya sendiri secara optimal. 4) Mendampingi
remaja
putri
secara
optimal
dengan
mengembangkan komunikasi dan kerja sama yang harmonis antara sekolah, orang tua dan masyarakat. 5) Mendampingi remaja putri agar terbentuk watak yang baik, bersikap jujur, adil dan berbudi pekerti luhur dengan memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan nilai khususnya
nilai-nilai
Kristiani,
memiliki
semangat
persaudaraan sejati, memiliki keterampilan khusus di luar akademik sehingga mampu ambil bagian dalam kehidupan bermasyarakat, mengambil bagian dalam gerakan penegakan keadilan, perdamaian dan penyelamatan lingkungan hidup. 6) Menyiapkan
remaja
putri
untuk
memiliki
kemampuan
akademik yang memadai untuk bersaing dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Dari visi dan misi tersebut ditemukan nilai-nilai semangat dasar
yang
dihidupi
dan
diperjuangkan
untuk
menuju
pembentukan pribadi yang utuh yaitu Cc5: Compassion (bela
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 rasa), celebration (syukur), competence (handal), conviction (tangguh), creativity (kreatif), dan community (persaudaraan).
C. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 tahun 1990 lama pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah 3 tahun. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta telah menerapkan sistem semester sejak Tahun Ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penanggalan, yaitu semester gasal dan semester genap.
D. Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, Tahun Ajaran 2012/2013 Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, adalah sebagai berikut. 1. Mata Pelajaran Muatan mata pelajaran yang diberikan untuk seluruh tingkat kelas, baik kelas X, XI, dan XII, sesuai dengan struktur kurikulum yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 Tabel 4.1 Struktur Kurikulum Alokasi Waktu NO
Komponen
A
Mata Pelajaran
KELAS
KELAS
X
XI IPA
XI IPS
XI BHS
XII IPA
XII IPS
XII BHS
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
5
4
4
5
3
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia
4
Bahasa Inggris
5
4
4
6
4
4
6
5
Matematika
5
5
5
4
5
5
4
6
Fisika
2
5
---
---
5
---
---
7
Biologi
2
5
---
---
5
---
---
8
Kimia
2
5
---
---
5
---
---
9
Sejarah
1
1
3
2
1
3
2
10
Geografi
2
---
4
---
---
4
---
11
Ekonomi
2
---
5
---
---
5
---
12
Sosiologi Seni Budaya: Musik Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Keterampilan /Bahasa Asing: Jerman
2
---
4
---
---
4
---
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
2
5
17
Sastra Indonesia
---
---
---
4
---
---
4
18
Antropologi
---
---
---
3
---
---
3
19
Keterampilan: Bhs Mandarin
---
---
---
2
---
---
2
B
Muatan Lokal: Bhs. Jawa
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah
40
42
42
42
42
42
42
1 2
13 14
15
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 Pengembangan Diri*) 1. Bimbingan Konseling 2. Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) Jumlah Total
C
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
42
44
44
44
44
44
44
2. Muatan Lokal Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan potensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Yogyakarta, termasuk keunggulan Yogyakarta. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas
pada
mata
pelajaran
keterampilan.
Muatan
lokal
dikembangkan oleh sekolah berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar
untuk
setiap
jenis
muatan
lokal
yang
diselenggarakan. Dengan mengacu pada substansi yang ada, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah, yaitu Bahasa Jawa untuk semua kelas dan program. 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan memberikan
diri
kesempatan
mengembangkan
dan
adalah kepada
kegiatan peserta
mengekspresikan
diri
yang
bertujuan
didik
untuk
sesuai
dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 E. Peraturan Akademik SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 1. Sistem Penilaian a. Aspek Penilaian 1) Aspek penilaian meliputi aspek kognitif (kecerdasan), aspek psikomotorik (gerak), dan aspek afektif (perasaan). 2) Setiap mata pelajaran memiliki perbedaan penilaian untuk aspek tersebut di atas. b. Skala Penilaian 1) Nilai Kognitif dan Psikomotorik dinyatakan dalam angka bulat dengan rentang 0 – 100. 2) Nilai Kriteria ketuntasan Maksimal adalah 100. 3) Batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran ditentukan oleh pengampu mata pelajaran yang bersangkutan dengan mempertimbangkan tingkat esensial materi, tingkat kesulitan materi, sarana dan prasarana serta kemampuan peserta didik. 4) Nilai Afektif dinyatakan dalam: Amat Baik (4), Baik (3), Cukup (2), Kurang (1). c. Penilaian 1) Sistem penilaian mengacu pada Permendiknas RI NOMOR 20 TAHUN 2007. Untuk penilaian dalam rapor dengan rumus sebagai berikut: Rapor Semester Gasal =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 Rapor Semester Genap = Rapor Mid Semester = Keterangan: NH (Nilai Harian) merupakan rata-rata dari: Tugas Pertanyaan lisan/Quiz Ulangan harian Praktikum/responsi Nilai rapor terdiri atas nilai Kognitif, Psikomotorik dan Afektif 2) Nilai
rapor
untuk
mempertimbangkan
ranah
Afektif
ditentukan
dengan
dari
komulasi
hasil
modus
tagihan/pengamatan yang meliputi: a) Kerajinan dalam mencapai kompetensi b) Perhatian dalam mencapai kompetensi c) Keaktifan siswi dalam mencapai kompetensi d) Ketepatan menyerahkan tugas e) Kerapian tugas dan sebagainya Rata-rata dari komulasi hasil tagihan di atas kemudian diubah dengan predikat sebagai berikut: Rata-rata 4 : Amat baik Rata-rata 3 : Baik Rata-rata 2 : Cukup Rata-rata 1 : Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 3) Remedial a) Siswi yang memiliki nilai di bawah KKM harus melakukan remedi. b) Remedi
berlaku
untuk
ulangan
harian,
tugas-tugas,
praktikum/responsi, UTS dan UAS gasal pada SK/KD tertentu yang belum tuntas. c) Jika pada akhir semester gasal memiliki nilai akhir tidak tuntas maka siswi diberi kesempatan untuk mencapai ketuntasan sampai akhir bulan Januari tahun pelajaran yang bersangkutan. d) Tidak ada remedial untuk Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) semester genap. e) Batas
waktu
remedi
ulangan
harian,
tugas-tugas,
praktikum/responsi, dan UTS adalah 1 Minggu sebelum ulangan akhir semester bersangkutan dilaksanakan. f) Nilai maksimal remedi sama dengan KKM 2. Kriteria Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut: a. Peserta
didik
harus
menyelesaikan
seluruh
program
pembelajaran di kelas yang bersangkutan. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan.
Artinya,
nilai
kenaikan
kelas
harus
tetap
memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung. Nilai kurang untuk menentukan kenaikan kelas merupakan akumulasi selama 1 tahun pelajaran. Contoh: Tabel 4.2 Kenaikan kelas X ke kelas XI Nama Siswa A
B
Semester Ganjil Matematika: tidak tuntas Biologi: tidak tuntas Bhs. Inggris: tidak tuntas Matematika: tidak tuntas Biologi: tidak tuntas Bhs. Inggris: tidak tuntas
Semester Genap Matematika: tidak tuntas Biologi: tidak tuntas Bhs. Inggris: tidak tuntas Matematika: tidak tuntas Biologi: tidak tuntas Sejarah: tidak tuntas
Kesimpulan NAIK KELAS
TIDAK NAIK KELAS
Keterangan: Siswi A memiliki 3 nilai kurang selama 1 tahun pelajaran maka dinyatakan naik kelas, sedangkan siswa B memiliki 4 nilai kurang selama 1 tahun pelajaran maka tidak naik kelas. b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 c. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program, yaitu: a) Program IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) b) Program IPS (Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi) c) Program Bahasa (Anthropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa Jerman) Dengan kata lain siswa harus tuntas pada mata pelajaran ciri khas program pada semester gasal dan genap. 3. Penjurusan a. Waktu penjurusan 1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X. 2) Pelaksanaan penjurusan program studi mulai di semester 1 kelas XI. b. Kriteria penjurusan program studi meliputi: 1) Nilai akademik Tidak boleh memiliki nilai akademik yang tidak tuntas pada mata pelajaran prasyarat program studi. Nilai akademik ditentukan dari
nilai kognitif (kecerdasan) dan menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 penentu utama penjurusan. Mata pelajaran prasyarat program studi sebagaiberikut: a) Bahasa
: Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman
b) IPA
: Matematika, Fisika, kimia, Biologi
c) IPS
: Ekonomi, Geografi, Sosiologi
2) Minat peserta didik Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukakan oleh guru BK dan wali kelas, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi minat dan bakat. 3) Tes Potensi Akademik c. Pindah jurusan Peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Batas waktu unuk pindah program studi paling lambat 1 bulan. Catatan Khusus Penentuan Penjurusan: 1) Jika siswi naik kelas namun tidak memenuhi syarat masuk program studi Bahasa, IPA, dan IPS maka ditentukan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Membandingkan sejarah nilai mata pelajaran prasyarat program studi siswa untuk mencari nilai prestasi yang lebih unggul guna menentukan jurusan. 2) Jika terjadi permasalahan yang tidak dapat diputuskan antara wali kelas dengan siswa dan orang tua maka kebijakan ada di kepala sekolah/wakasek kurikulum. 4. Kelulusan Kelas XII Mengacu pada keputusan dari BSNP/ Peraturan Menteri/ Dinas Pendidikan maka kriteria kelulusan sebagai berikut: 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. 2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta 4) Lulus UN. Ketentuan Tambahan 1) Tidak ada kenaikan kelas percobaan. 2) Tidak ada penggantian atau pengubahan data nilai, jurusan program studi, dan naik/tidak naik kelas di rapor siswi yang pindah sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 3) Tidak menerima siswa pindahan di kelas XII.
Tabel 4.3 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
MATA PELAJARAN Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Biologi Kimia Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Seni Budaya: Musik Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Keterampilan /Bahasa Asing: Bahasa Jerman Sastra Indonesia Antropologi Keterampilan: Bhs Mandarin Bahasa Jawa
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) KELAS XI KELAS XII KELAS X IPA IPS BHS IPA IPS BHS 70 70 70 70 70 70 70 70
70
70
70
70
70
70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 75
70 70 70 70 70 70 70 ---75
70 70 70 ---70 70 70 70 75
70 70 70 ---70 ---75
70 70 70 70 70 70 70 ---75
70 70 70 ---70 70 70 70 75
70 70 70 ---70 ---75
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
75
70
70
75
---
75 70
---
---
---
---
75 70
--
70
--
--
--
--
70
60
60
60
60
60
60
60
F. Pejabat Sruktural Tahun Pelajaran 2012-2013 Kepala Sekolah
: Sr. Fidelis Budiriastuti, CB, S.Pd.
Wakasek Bidang Kurikulum
: Dra R. Tuti Ratnaningsih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 Wakasek Bidang Kesiswaan
: Y. Himawan Indaryanto, S.Pd.
Wakasek Bidang Humas dan Sarana Prasarana
NO 1 2 3 4 5
: Ax. Eko Suspriyatiningsih, S.Pd. Tabel 4.4 Daftar Wali Kelas KELAS X NAMA WALI KELAS XA Dra. Fl. Sri Wahyuni XB Ernani Astuti, S.Pd. XC Antonius Yogi Nugraha, S.Pd. XD B.Indah Setiasih, S.Pd. XE M. Pudyastuti, S.Pd.
NO 1 2 3 4 5
KELAS XI XI IPA XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI BAHASA
NAMA WALI KELAS Antonius Jendra Raharja, S.Pmus. Alb. Sutrisno, S.Pd. Dra. B. Ediningsih C. Erny Yunita Sari, S.Pd. FX. Edi Susanto, S.Pd.
NO 1 2 3 4 5
KELAS XII XII IPA XII IPS 1 XII IPS 2 XII IPS 3 XII BAHASA
NAMA WALI KELAS Marcus Rustanto, S.Pd. Ant. Wiwik Krismawati, S.Sos. B. Gunarso Sarwoko, S.Pd. Y. Sugeng Yuwono, S.Pd. Dra. Y. Endah Budi Astuti
Pembina OSIS: C. Erni Yunitasari, S.Pd. dan Fx. Edi Susanto, S.Pd. Uraian Tugas Pejabat Struktural dan Tugas Tambahan Guru a.
Tim Struktural 1. Mencermati dan menganalisa kurikulum SMA untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah didasari Visi -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 Misi Yayasan Tarakanita dan Visi - Misi SMA Stella Duce 2. 2. Memadukan kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan, BKS dan Yayasan untuk membuat kalender Sekolah. 3. Menyusun program sekolah : Tahunan dan Semester. 4. Menyusun silabus pembinaan kepribadian siswa bersama tim kesiswaan. 5. Menyusun laporan pelaksanaan program. 6. Menyusun pembagian tugas pokok dan tugas tambahan guru. 7. Merencanakan dan melaksanakan program sesuai bidang. 8. Menetapkan ketentuan yang berlaku di sekolah. 9. Menyelenggarakan pembinaan guru dan karyawan . 10. Melaksanakan supervisi untuk keperluan DP 3 Guru dan karyawan. 11. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sesuai dengan bidangnya. b. Wakasek Kurikulum 1. Mencermati dan menganalisa kurikulum SMA untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah didasari Visi - Misi Yayasan Tarakanita dan Visi - Misi SMA Stella Duce 2. 2. Menyusun : a) Program Pengajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 b) Jadwal Pelajaran c) Pelaksanaan pelajaran tambahan d) Pelaksanaan Mid Semester, Ulangan akhir Semester dan kenaikan kelas. e) Pelaksanaan Latihan Ujian/ Prediksi ujian akhir 3. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan penjurusan. 4. Mengkoordinir pelaksanaan Ujian Nasional. 5. Menerapkan kriteria kelulusan ketamatan sesuai ketentuan dari Dinas. 6. Mengkoordinir pembuatan dan pembagian buku laporan pendidikan/rapor. 7. Mengkoordinir pengadaan berkas – berkas kelulusan (Ijazah dan SKHUN). 8. Mengkoordinir pengumpulan perangkat guru. 9. Mengkoordinir tugas Tim Kurikulum. 10. Mengkoordinir pelaksanaan program Rintisan SSN. 11. Mengkoordinir mahasiswa PPL. 12. Mengkoordinir permintaan penelitian dari instansi lain. 13. Bekerja sama dengan waka kesiswaan mengkoordinir para wali kelas dalam melaksanakan tugasnya. c. Wakasek Kesiswaan 1. Menyusun program dan jadwal pembinaan kesiswaan secara berkala.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 2. Menyusun prosedur pembinaan pengurus OSIS. 3. Mendampingi pelaksanaan kegiatan siswi. 4. Mengkoordinir pelaksanaan bimbingan dan pengendalian tata tertib siswa. 5. Mengkoordinir pelayanan studi lanjut kerja sama dengan BK. 6. Mengkoordinir pelaksanaan dan pertanggungjawaban PSB . 7. Mengkoordinir
pelaksanaan
dan
pertanggungjawaban
MOPDik. 8. Mengkoordinir pembinaan kegiatan lomba baik akademis maupun non akademis. 9. Mengkoordinir kegiatan ekstrakurikuler. 10. Melaksanakaan pemilihan siswa
berprestasi dan calon
penerima bea siswa. 11. Menganalisis data hasil seleksi calon siswi dan mutasi serta menyusun daftar kelas. 12. Mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan bersama tim kesiswaan. 13. Bekerja sama dengan waka kesiswaan mengkoordinir para wali kelas dalam melaksanakan tugasnya. d. Wakasek Humas dan Sarana Prasarana 1.
Mengkoordinir kegiatan tim promosi sekolah.
2.
Melaksanakan program kehumasan yang menyangkut : a) Relasi dengan orang tua siswi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 b) Relasi dengan asrama dan pemilik kost. c) Relasi dengan gereja. d) Relasi dengan alumni. e) Relasi dengan instansi terkait. 3.
Mengkoordinir pelaksanaan kerja tim majalah sekolah.
4.
Mengkoordinir berbagai kegiatan sosial dan kekeluargaan.
5.
Monitoring kegiatan tim buku tahunan kelas XII.
6.
Membantu kepala sekolah dalam menganalisis kesulitan keuangan siswi.
7.
Mengelola digitalisasi data base.
8.
Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana sekolah.
9.
Mengkoordinir
pengadaan,
pendayagunaan
dan
pemeliharaan sarana prasarana sekolah. 10. Membuat
invenstarisasi
perlengkapan
sekolah
secara
periodik. 11. Mengkoordinir kegiatan kerumah tanggaan sekolah. 12. Mengkoordinir dan mendampingi kerja TU dan karyawan PP. 13. Mengoordinir
pengadaan dan pendistribusian
seragam
karyawan dan siswa. 14. Mengkoordinir dan menyusun program kerja tim keindahan, kebersihan, kerindangan, keamanan dan kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 15. Mengatur pemakaian kendaraan sekolah dan transportasi insidental. e. Tugas Wali Kelas 1. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi kelas, antara lain : a) denah tempat duduk siswi b) papan presensi siswi c) daftar pelajaran kelas d) daftar pengurus kelas dan pembagian tugas (Piket, 7 K, UKS, Doa dan lain-lain) e) buku presensi f) buku kegiatan pembelajaran (tanda tangan buku kemajuan kelas) g) tata tertib kelas 2. Memonitoring kemajuan belajar siswi. 3. Membuat catatan khusus tentang siswi. 4. Memeriksa presensi siswi dan menindaklanjuti bila terdapat masalah. 5. Membuat dan membagikan laporan hasil belajar 6. Meminta pertimbangan guru bidang studi, guru BK dan unsur yang terkait untuk membina kemajuan siswi yang diampunya. 7. Mengkomunikasikan perkembangan siswi kepada orang tua/wali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 8. Bekerja sama dengan BK atau pihak terkait untuk melakukan home visit (jika diperlukan). 9. Menyusun program pendampingan kelas. 10. Memberikan bimbingan pribadi atas refleksi siswi. f. Tugas Guru Piket Membantu Kepala Sekolah dalam hal : 1. Ketertiban sekolah. 2. Menangani siswa yang terlambat. 3. Menjaga pelaksanaan KBM selama pelajaran berlangsung. 4. Membuat
rekapitulasi
presensi
siswa
pada
hari
yang
bersangkutan. 5. Memeriksa dan mengusahakan tanda tangan presensi guru pada hari yang bersangkutan. 6. Mencatat guru yang tidak hadir ataupun izin keluar sekolah. 7. Bekerja sama dengan satpam dalam menerima tamu. 8. Menangani perizinan siswi yang meninggalkan sekolah pada saat KBM.
G. Sumber Daya Manusia SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Sumber daya manusia di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta saat ini berjumlah 47 orang, yang terdiri dari seorang kepala sekolah, 32 orang guru, dan 15 orang karyawan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 H. Siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Peserta didik SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berjenis kelamin perempuan. Pada tahun 2012/2013, jumlah siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Kelas X, kelas XI, dan kelas XII masing-masing terdiri dari lima kelas. Jumlah peserta didik seluruhnya terdapat 396 siswi yang terdiri atas 145 siswi kelas X, 125 siswi kelas XI, dan 126 siswi kelas XII, dengan perincian sebagai beriku:.
Kelas X
XI
XII
Tabel 4.5 Data Siswi Setiap Kelas Lokal A B C D E Bahasa IPA IPS 1 IPS 2 IPS 3 Bahasa IPA IPS 1 IPS 2 IPS 3 Total
Jumlah 29 siswi 28 siswi 30 siswi 29 siswi 29 siswi 15 siswi 34 siswi 26 siswi 26 siswi 24 siswi 28 siswi 19 siswi 26 siswi 27 siswi 26 siswi 396 siswi
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta selama ini digambarkan sebagai “Indonesia Mini” di mana para peserta didiknya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Konsep “Indonesia Mini” bertujuan agar siswi mampu mengenal dan berinteraksi dengan berbagai siswi dengan latar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 belakang budaya yang berbeda-beda. Untuk itu sekolah menerapkan sistem pemerataan dalam seleksi penerimaan siswi baru, dengan tidak mendominasi siswi yang berasal dari Yogyakarta tetapi juga sebagian besar siswi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Maka dari itu, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menyediakan fasilitas asrama putri yang terletak di kompleks sekolah. Dengan demikian, konsep SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai “Indonesia Mini” tercapai.
I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta 1. Lingkungan Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta beralamat di Jl. Dr. Sutomo No. 16, Kelurahan Baciro Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta, dengan luas area 1556 m2. Lokasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berbatasan dengan Kompleks Asrama Putri Trenggono (utara), SMP Kanisius Gayam (barat), Kampung Mangkukusuman (timur dan selatan). SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ini berjarak kurang lebih 200 m dari jalan raya sehingga tidak terganggu dengan kebisingan lalu lintas. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki bangunan yang cukup permanen dan kokoh, serta ditunjang suasana sekolah yang bersih, nyaman dan asri. Bangunan dan taman yang terawat sangat mendukung iklim belajar-mengajar yang kondusif. Keamanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 bangunan sekolah ini cukup terjamin dengan adanya pagar sekolah yang kokoh. Keberadaan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, juga didukung oleh asrama putri yang menampung 144 siswi, sehingga semakin memudahkan dalam pembinaan dan pendidikan siswi asrama. 2. Keadaan Sekolah Dalam
proses
belajar-mengajar,
SMA
Stella
Duce
2
Yogyakarta, memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti: Tabel 4.6 Data Sarana dan Prasarana Sekolah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sarana Ruang kelas Kantor kepala sekolah Kantor TU Ruang tamu Ruang doa dan BK Ruang perpustakaan Laboratorium Kimia Laboratorium Fisika Laboratorium Biologi Laboratorium Bahasa Laboratorium Komputer
Jumlah 15 1 1 2 1 1 1 1 1 1
12 13
Ruang guru Aula
1
14 15
1
16 17 18 19 20
Pendopo Ruang perlengkapan olahraga Ruang UKS Gudang Ruang OSIS Ruang penerbitan media Lapangan olahraga
21
Kantin
1
1
1
Keterangan
Sistem terbuka
Dilengkapi dengan fasilitas internet Kapasitas untuk 30 guru Sekaligus untuk ruang musik dan karawitan
1 1 3 1 1 3
Basket, volley bulutangkis
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 22
Parkir
23
Toilet
24
Asrama putri
2 16
1 untuk guru dan 1 untuk siswi 13 untuk siswi dan 3 untuk guru
Secara keseluruhan, lingkungan fisik SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, sudah cukup mendukung dan memadai sebagai tempat yang digunakan untuk menimba ilmu pengetahuan demi masa depan anak bangsa. Di samping itu, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, memiliki lokasi yang cukup strategis karena mudah dijangkau oleh siswi dan tidak terlalu bising, walaupun terkadang masih ada kendaraan yang lewat di depan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung.
J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Untuk menunjang proses belajar mengajar di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta,
maka
sekolah
dilengkapi
dengan
fasilitas-fasilitas
pendidikan yang mendukung kegiatan pembelajaran, antara lain: 1. Tenaga pengajar (guru) Pengajaran diberikan oleh sarjana (S-1) sesuai dengan keahliannya dan terseleksi. Untuk meningkatkan kualitas pengajar, maka tenaga pengajar diwajibkan mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dan seminar. Evaluasi terhadap kualitas pengajaran terus menerus dilakukan baik secara kelembagaan (supervisi) maupun secara perorangan (refleksi). Di samping itu,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 secara rutin sekolah dan Yayasan Tarakanita mengadakan kegiatan pembinaan terhadap guru khususnya pembinaan dalam hal kualitas keteladanan guru. 2. Perpustakaan Perpustakaan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta telah memiliki koleksi buku yang cukup memadai dan menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini didukung pula oleh tim perpustakaan sekolah yang secara rutin menambah koleksi bukunya (2-3 kali dalam setahun), sehingga siswi dan guru dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Laboratorium SMA Stella Duce 2 Yogyakarta meleengkapi diri dengan pengadaan laboratorium kimia, biologi, fisika, komputer dan bahasa di mana masing laboratorium tersebut dilengkapi pula dengan adanya fasilitas-fasilitas lain yang menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah ini. 4. Rekreasi dan Olahraga SMA Stella Duce 2 Yogyakarta juga menyediakan fasilitas pendukung lain yang berupa kantin, aula, pendopo, lapangan basket, dan lapangan voli. Kantin, aula dan pendopo ini dimanfaatkan sebagian besar siswi dan guru untuk berdiskusi, dan bercengkrama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 5. Asrama Yayasan Tarakanita menyediakan asrama yang berada di kompleks sekolah bagi sisiwi yang membutuhkan. Asrama ini dikelola oleh para Suster CB, sehingga pendampingan belajar dan pengembangan kepribadian siswi cukup terjamin. 6. Kost SMA Stella Duce 2 Yogyakarta mengadakan kerjasama dengan sejumlah tempat kost yang berada di sekitar sekolah. Kerjasama tersebut
berupa
komunikasi
intensif
dengan
pemilik
kost,
mengadakan pemantauan perkembangan siswi di tempat kost (melalui staf BK) dan pelayanan bimbingan khusus bagi siswi kost.
K. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah Majelis/ Dewan Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dipegang secara langsung oleh Yayasan Tarakanita yang membawahi kepala sekolah dan tim wakil kepala sekolah yang meliputi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarana-prasarana dan bidang hubungan masyarakat.
L. Hubungan antara Sekolah dengan Instansi Lain Hubungan antara SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan instansi lain meliputi: 1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Wilayah Kota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 SMA
Stella
Duce
2
Yogyakarta
memberikan
laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Dinas Pendidikan Wilayah Kota. 2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/ Wali Murid Hubungan kerja sama SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan orang tua siswi atau wali murid dianggap sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerjasama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di sekolah ini. 3. Hubungan antar Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain yang sederajat dalam berbagai bentuk kerjasama, antara lain kerjasama dalam bidang olahraga, kesenian dan kegiatan lainnya. 4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar Hubungan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar tampak dalam komunikasi yang intensif dengan pemilik kost tempat siswi SMA Stella Duce 2 tinggal. Bentuk hubungan lain yaitu ikut melibatkan masyarakat sekitar dalam hal keamanan pada saat sekolah menyelenggarakan acara yang melibatkan pihak luar sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 5. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam hal Expo Universitas yang rutin diadakan setiap tahun, penerimaan mahasiswa baru dan penelitian, juga hubungan selama ini.
M. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan Usaha-usaha yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualitas lulusan antara lain dengan mengadakan remidial bagi siswi, mengadakan program tutorial mata pelajaran oleh guru serta mengambil tenaga tutor dari universitas tertentu, mengadakan bimbingan penelitian dan bimbingan penjurusan. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki beberapa program khusus yang memuat materi yang dipandang dapat berguna untuk meningkatkan kualitas lulusan dan sebagai persiapan pendidikan di perguruan tinggi. Program-program tersebut meliputi: 1. Pengembangan Bidang Intelektual Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk mengoptimalkan perkembangan siswi dalam bidang intelektual sehingga
siswi
mampu
berkembang
secara
maksimal
dan
mempunyai bekal yang memadai dalam melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Program pengembangan meliputi:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 a. Remedial Program remedial ini diberikan kepada siswi yang mengalami kesulitan dalam belajar. Siswi yang nilai ulangan mata pelajaran tertentu dianggap kurang, diwajibkan untuk mengikuti program ini. Remedial diadakan di luar jam sekolah (saat jam pulang sekolah dan diharapkan pelaksanaannya pada hari Jumat). b. Bimbingan Penelitian Program pemberian bekal teoritis dan praktik penelitian ini diberikan pada siswi kelas X. Materi ini dianggap penting karena pada saat siswi menempuh pendidikan di perguruan tinggi, kemampuan meneliti dan menyusun karya tulis ilmiah sangat mendukung dalam keberhasilan studi. c. Bimbingan Penjurusan Program bimbingan penjurusan meliputi pelayanan psikotes (bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), konsultasi penjurusan bagi siswi kelas X, konsultasi pemilihan jurusan di perguruan tinggi. d. Bimbingan Persiapan Ujian Negara Program bimbingan Ujian Akhir Negara ini berupa pemberian pelatihan khusus bagi siswi kelas XII dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Negara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 2. Pengembangan Bidang Kerohanian Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk memberikan pendampingan aktif bagi para siswi sehingga kehidupan rohaninya dapat berkembang dan tetap terpelihara. Program pengembangan meliputi: a. Vita Communica Vita Communica merupakan pertemuan rutin yang membicarakan masalah siswi sehari-hari khususnya masalah hidup dalam kaitannya dengan Kitab Suci. Program ini dilaksanakan seminggu sekali dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran pada setiap hari sabtu. b. Rekoleksi Rekoleksi merupakan pertemuan khusus dengan bimbingan frater atau Pastor dan dibantu oleh tim kerohanian sekolah. Rekoleksi ini diadakan setahun sekali dan diberikan pada siswi kelas X dan XI secara berjenjang dengan mengangkat tema tertentu yang berhubungan dengan kehidupan rohani siswi. c. Retret Retret merupakan pertemuan khusus dan intensif dengan bimbingan Pastor dibantu oleh tim kerohanian sekolah. Retret ini dikhususkan bagi siswi kelas XII dengan kelompok kecil (tiaptiap kelas) dengan mengangkat tema tertentu yang berhubungan dengan kehidupan rohani siswi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 d. Misa Kudus e. Gladi Rohani f. Bina Iman 3. Pengembangan Bidang Sosial Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk memberikan bekal yang memadai bagi siswi agar dapat beradaptasi dengan masyarakat dan menjadi anggota masyarakat
yang
berkualitas. Program pengembangan meliputi: a. Kaderisasi Kaderisasi merupakan program pelatihan kepemimpinan dan kepekaan sosial untuk menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh dan siap menjadi pemimpin. Kegiatan ini diberikan bagi siswi kelas X dan dilaksanakan dalam waktu 3 hari. b. Live-in Live-in merupakan suatu kegiatan di mana siswi tinggal di lingkungan masyarakat dengan tujuan mempelajari kehidupan masyarakat dan belajar bermasyarakat. Kegiatan ini diberikan bagi siswi kelas XI dan dilaksanakan selama 3 hari. c. Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi adalah kegiatan pembekalan akhir pada siswi yang berupa penambahan pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana mengaktualisasi semangat kader dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 kehidupan pasca SMA. Kegiatan ini diberikan bagi siswi kelas XII dan dilaksanakan selama 3 hari. d. Bakti Sosial Bakti sosial adalah kegiatan pencarian dan penggalangan dana untuk kegiatan sosial seperti mengadakan pasar murah, kunjungan ke panti asuhan dan solidaritas bencana alam. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan sikap solidaritas dan kepekaan terhadap masalah-masalah sosial. 4. Pengembangan Bidang Kepribadian Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah untuk memaksimalkan perkembangan kepribadian siswi sehingga terdapat keseimbangan antara perkembangan intelektual dan perkembangan kepribadian. Kegiatan yang dikelola secara khusus oleh tim bimbingan dan konseling ini meliputi: a. Konsultasi pribadi b. Bimbingan klasikal c. Tes kemampuan dasar d. Pelayanan pendaftaran Perguruan Tinggi e. Tes seleksi Perguruan Tinggi f. Ceramah kepribadian, seksualitas, narkoba dan lain-lain g. Kunjungan kost / rumah h. Pemantauan prestasi akademik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 5. Pengembangan Bakat Minat Tujuan program pengembangan di bidang ini adalah memberikan kesempatan kepada siswi untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat-bakat khusus yang dimiliki dan bidang-bidang yang diminati. Pengembangan bakat ini diharapakan akan memberikan manfaat besar pada saat siswi terjun dalam dunia masyarakat. Program pengembangan bakat minat ini terbagi dalam 3 kelompok yaitu: a. OSIS Konsentrasi
pengembangannya
adalah
pada
kemampuan
berorganisasi dan mengelola program-program kegiatan bagi seluruh siswi. b. Kegiatan Ekstrakurikuler Konsentrasi pengembangannya adalah pada bakat-bakat khusus siswi yang meliputi komputer, ESDC, jurnalistik, orkestra, biola dasar, flute, cello, gitar, clarinet, bina vokalia, teater, basket, renang, bola voli, basket, , dance, cheer, bulutangkis, taekwondo, dan keputerian. c. Kegiatan Kokurikuler Kegiatan
kokurikuler
adalah
kegiatan
yang
menunjang
ekstrakurikuler yang dilakukan siswi di luar sekolah. Tujuannya adalah untuk memperdalam materi yang telah mereka terima di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 N. Tata Tertib Guru Hadir di sekolah 10 menit sebelum bel masuk berbunyi. 1. Berada di kelas yang diampu saat berdoa dan mendampingi siswa saat proses pembelajaran atau kegiatan lain sesuai tugasnya. 2. Melapor ke kepala sekolah jika guru terlambat hadir atau terlambat melaksanakan tugas. 3. Mengisi buku presensi setiap kehadiran di sekolah pada hari kerja. 4. Berada di sekolah pada jam kerja, kecuali jika ada tugas khusus. 5. Berkaitan dengan perjanjian: 6. Membuat ijin tertulis kepada kepala sekolah dan menyertakan tugas jika berhalangan hadir. 7. Meminta ijin kepala sekolah paling lambat 3 hari sebelumnya, jika mempunyai keperluan yang direncanakan. 8. Jika meninggalkan sekolah pada jam mengajar dan tidak kembali hingga pelajaran usai, wajib mengisi blangko perjanjian dan menyertakan tugas kepada guru piket. 9. Jika meninggalkan sekolah untuk suatu keperluan tetapi kembali ke sekolah, cukup menulis pada buku catatan guru piket. a. Setiap guru dilarang: 1)
Membocorkan rahasia yayasan maupun rahasia jabatan.
2) Melakukan usaha dan memberikan les privat kepada siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 3) Menjual buku pelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung kepada peserta didik. 4) Menjual
seragam/bahan
pakaian
sekolah
baik
secara
langsung maupun tak langsung kepada peserta didik 5) Menjual perangkat sekolah lainnya baik langsung maupun tak langsung kepada peserta didik. 6) Memungut biaya dari peserta didik baik langsung maupun tidak langsung yang bertentangan dengan peraturan dan undang-undang. b. Memelihara dan bertanggung jawab terhadap fasilitas dan suasana yang kondusif. c. Mengenakan seragam sekolah sesuai kesepakatan.
O. Tata Tertib Siswa 1. Hak a. Mendapatkan pelayanan pendidikan. b. Menggunakan fasilitas belajar yang disediakan sekolah. c. Menggunakan sarana dan prasarana pendukung kenyamanan dan keamanan belajar. d. Menerima dan mengetahui proses penilaian hasil belajar. e. Memberi usulan dan sarana terhadap proses pembelajaran. f. Memilih jurusan yang diinginkan dengan disesuaikan syarat-syarat yang ditetapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 g. Menerima penghargaan (reward). h. Mengikuti lomba dengan disesuaikan dengan ketentuan lomba dengan ketetapan pembimbing. i. Mengembangkan potensi diri menuju pribadi yang utuh. 2. Kewajiban Siswa wajib: a. Berada di lingkungan sekolah paling lambat pukul 06.45. Bel masuk jam pelajaran pertama dibunyikan pukul 06.55. b. Mengikuti proses pembelajaran semua mata pelajaran sesuai jadwal dan memiliki nilai hasil evaluasi belajar yang lengkap dalam raport. c. Mengikuti dan memiliki nilai ekstrakurikuler. d. Memiliki presentase kehadiran tidak kurang dari 90% dari hari efektif setiap semester. e. Menciptakan suasana kondusif untuk proses pembelajaran. f. Bersikap sopan pada siapapun dan dimanapun berada. g. Mengenakan seragam dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Hari Senin – Selasa: a) Kemeja lengan pendek (standar) dengan 1 saku di sebelah kiri. b) Rok abu-abu panjang sampai 5 cm di bawah lutut dengan model sesuai dengan ketentuan seragam sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 c) Badge OSIS dipasang secara permanen pada saku sebelah kiri dan badge lokasi pada lengan kanan. d) Lencana dipasang pada dada kiri. e) Sepatu kets (olah raga) putih (merk bebas) dan kaos kaki putih 5 cm di atas mata kaki. f) Ikat pinggang hitam polos dengan logo Tarakanita. 2) Hari Rabu – Kamis: a) Kemeja putih lengan pendek (standar) dengan badge SMA Stella Duce 2 pada sebelah kiri. b) Rok kotak-kotak merah (seragam sekolah) dan panjang sampai 5 cm di bawah lutut. c) Ikat pinggang hitam polos dengan logo Tarakanita. d) Sepatu kets (olah raga) putih (merk bebas) dan kaos kaki putih dengan logo Tarakanita. 3) Hari Jumat dan Sabtu: a) Kemeja putih dengan lengan pendek (standar) dengan badge SMA Stella Duce 2 sebelah kiri. b) Rok kotak-kotak biru (seragam sekolah) dan panjang sampai 5 cm di bawah lutut. c) Ikat pinggang hitam polos dengan logo Tarakanita. d) Sepatu kets (olah raga) putih (merk bebas) dan kaos kaki putih dengan logo Tarakanita.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 *) Peraturan seragam untuk hari besar nasional dan hari khusus akan ditentukan kemudian. e) Mengenakan seragam sekolah olah raga sesuai dengan ketentuan sekolah. f) Mengenakan seragam sekolah untuk semua kegiatan intrakurikuler. g) Mengenakan pakaian bebas untuk kegiatan tertentu yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Kemeja atau kaos standar. 2. Celana panjang, tidak ketat dan tidak gombrong. 3. Sepatu kets atau sepatu sandal dengan warna tidak mencolok. h) Mengenakan kaos singlet warna putih polos dalam seluruh kegiatan sekolah. i) Mengenakan seragam sekolah apabila berkepentingan dengan sekolah pada jam kerja. j) Menjaga keutuhan, kerapian, dan kebersihan kelas, inventaris kelas, serta kenyamanan lingkungan sekolah. k) Berpenampilan rapi. l) Berganti pakaian olah raga di ruang kelas dan tetap menjaga ketenangan. m) Segera mengembalikan peralatan makan dan minum dari kantin setelah selesai menggunakannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 n) Menjaga kebersihan kamar mandi, WC dan lingkungan sekolah. o) Memarkir sepeda dan sepeda motor di tempat yang sudah ditentukan. p) Memiliki SIM apabila mengendarai sepeda motor. q) Menciptakan suasana kekeluargaan dan persaudaraan di sekolah. r) Membawa buku pribadi dalam setiap kegiatan sekolah. 3. Larangan Siswa dilarang a. Meninggalkan kelas untuk kepentingan apapun tanpa seizin guru yang sedang mengajar di kelas tersebut. b. Meninggalkan sekolah pada jam belajar tanpa seizin kepala sekolah. c. Terlambat
dalam
mengikuti
kegiatan
apapun
yang
diselenggarakan sekolah. d. Menerima tamu atau telepon pada jam belajar tanpa izin kepala sekolah. e. Berbuat curang dalam proses pembelajaran. f. Mengenakan jaket atau sweater selama proses pembelajaran tanpa izin dari guru piket. g. Mengenakan sandal di lingkungan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 h. Mengenakan seragam sekolah untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan sekolah. i. Memakai cat rambut, memelihara kuku panjang, memakai cat kuku, bertato, dan menindik selain dua tindikan di telinga. j. Membuat corat-coret di dinding, meja, kursi dan barang-barang inventaris lainnya. k. Membawa correction pen dalam wujud cair. l. Membawa barang-barang kantin (botol, mangkok, sendok, dan lain-lain) ke dalam kelas. m. Makan dan minum di dalam kelas. n. Membuang sampah sembarangan. o. Meninggalkan buku dan benda-benda lain di kelas. p. Menempelkan gambar-gambar di luar ketentuan sekolah. q. Mengenakan perhiasan dan aksesoris yang berlebihan. r. Membawa uang lebih dari Rp 100.000,00, kecuali uang sekolah. s. Membawa walkman, kaset, CD/DVD, MP-2, MP-3, MP-4, kamera, tape recorder, komik, majalah, novel dan barang-barang lain yang tidak diperlukan dalam pembelajaran. t. Bergerombol, berpacaran, atau melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan sekolah di lingkungan sekolah. u. Mengaktifkan HP selama jam sekolah. v. Membawa, mengonsumsi, dan atau mengedarkan NAPZA, rokok, dan minuman keras.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 w. Melakukan tindakan asusila, freesek, dan atau hamil. x. Terlibat dalam pornografi, pornoaksi dan atau kriminalitas. y. Berstatus menikah dan atau pernah menikah selama menjalani pendidikan. z. Keluar masuk lewat pintu belakang. aa. Menyalahgunakan uang sekolah. bb. Membawa mobil ke sekolah. 4. Perizinan a. Surat permohonan izin ditandatangani oleh orang tua/wali dan dialamatkan kepada kepala sekolah. b. Izin untuk keperluan mengikuti lomba/ kegiatan lain di luar sekolah diajukan satu hari sebelum hari pelaksanaan kepada kepala sekolah atau kepada yang ditunjuk (waka kesiswaan). c. Izin untuk keperluan yang sudah direncanakan dibicarakan minimal tiga hari sebelumnya oleh orang tua/wali dengan kepala sekolah. d. Izin untuk bertobat, mengurus SIM atau lainnya diajukan dengan surat yang ditandatangani oleh orang tua/wali. e. Pemberitahuan tidak masuk karena sakit atau keperluan mendadak lain dapat disampaikan melalui telepon. Surat pemberitahuan disampaikan kepada sekolah pada hari pertama siswa masuk sekolah lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 f. Izin karena sakit selama tiga hari berturut-turut harus disertai surat dokter selambat-lambatnya hari pertama siswa masuk sekolah lagi. g. Orang tua/ wali wajib datang ke sekolah jika siswa tidak masuk karena sakit lebih dari tiga hari. h. Tidak ada izin untuk mendahului atau menambah libur. i. Siswa yang terlambat mengikuti kegiatan sekolah wajib lapor pada petugas piket. j. Izin meninggalkan kelas pada saat pelajaran diberikan oleh guru yang bersangkutan. k. Izin mengenakan jaket/sweater diberikan oleh guru piket. l. Izin meninggalkan sekolah diberikan oleh kepala sekolah atau kepada yang ditunjuk (waka kesiswaan).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Deskripsi penelitian pendahuluan Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 21 September 2012 pada jam ke-4 dan 5. Guru bidang studi akuntansi yang menjadi mitra penelitian ini adalah Bapak Y. Himawan Indaryanto, S.Pd. Jumlah siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada tahun 2012/2013 sebanyak 24 siswa. Materi pelajaran pada saat dilakukan obervasi pendahuluan ini adalah persamaan dasar akuntansi. Ada tiga hal yang diobservasi yaitu kegiatan guru, siswa, dan observasi pada kelas. Berikut ini diuraikan hasil-hasil observasi: a.
Deskripsi observasi pada guru Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru NO. ASPEK YANG DIAMATI I PRA PEMBELAJARAN 1. Memeriksa kesiapan ruang, pembelajaran, dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa
SKOR alat
1 2 4 5
II 1. 2.
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang dicapai dan rencana kegiatannya
III A. 1.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
111
1 2 4 5
akan
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi gurusiswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4.
G. 1. 2. 3.
IV A. 1. 2.
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B. 1.
Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi 2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan Sumber: lampiran 1 halaman 171
113
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 12 4 5
12 4 5 1 2 4 5
1) Kegiatan membuka pelajaran Pada awal pembelajaran guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan media. Guru mengecek kesiapan siswa, guru melakukan apersepsi, menyampaikan kompetensi yang akan dicapai tapi guru tidak menyampaikan rencana kegiatannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
2) Kegiatan inti pembelajaran Guru sudah baik dalam menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan serta mengaitkannya dengan realitas kehidupan. Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Guru sudah mengakomodasikan adanya keberagaman budaya nusantara. Guru melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan kebiasaan positif dan guru memberikan tugas sesuai dengan kompetensi serta melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi. Guru belum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangan
melaksanakan terkoordinasinya
dan
kebutuhan
pembelajaran pembelajaran.
secara Guru
siswa. runtut tidak
Guru serta
tidak belum
menunjukkan
keterampilan dalam penggunaan media sehingga menghasilkan pesan yang kurang menarik, guru kurang menggunakan media secara efektif dan efisien. Guru kurang melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. Guru kurang menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Guru kurang memfasilitasi terjadinya interaksi guru siswa dan siswa-siswa. Guru kurang menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. Guru tidak menumbuhkan sikap ekonomis dan sikap produktif. Guru tidak melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
penilaian awal dan guru kurang jelas dalam penggunaan bahasa karena terkadang masih sering menggunakan bahasa daerah. 3) Kegiatan penutup Guru belum melakukan refleksi pada akhir pembelajaran, serta dalam menyusun kesimpulan kurang melibatkan siswa. Guru sudah memberikan arahan, atau tugas sebagai bagian remedi. b.
Observasi pada siswa Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Penelitian NO
ASPEK YANG YA TDK KETERANGAN DIAMATI 1. Siswa siap √ Siswa menyiapkan alat tulis dan mengikuti proses buku tulis untuk mengikuti proses pembelajaran pembelajaran. 2. Siswa √ Pada awal pembelajaran siswa memperhatikan memperhatikan guru, tetapi penjelasan guru dibagian akhir ada siswa yang sibuk sendiri 3. Siswa menanggapi √ Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembahasan pelajaran kebanyakan pelajaran siswa hanya diam 4. Siswa mencatat hal√ Ada siswa yang mencatat tetapi hal penting kebanyakan tidak mencatat 5. Siswa mengerjakan √ Ada siswa yang masih bingung tugas dengan baik dalam mengerjakan tugasnya, sehingga dia hanya melihat pekerjaan temannya 6. Siswa aktif dalam √ Tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran proses pembelajaran 7. Siswa mendapatkan √ Siswa yang menjawab pertanyaan penghargaan dari guru diberi pujian dari guru guru baik verbal maupun non verbal Sumber: lampiran 1 halaman 174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel
5.2
menunjukkan
bahwa
sebelum
116
memulai
pembelajaran, siswa mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk mengikuti pembelajaran. Setelah semua siswa siap, guru mulai membuka
pembelajaran
dengan
memberikan
salam
dan
menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada hari itu. Pada awal pembelajaran semua siswa antusias memperhatikan penjelasan guru, tetapi pada pertengahan pembelajaran ada beberapa siswa yang mulai sibuk dengan dirinya, bicara dengan teman sebangkunya, bermain laptop, ada juga yang keluar ke kamar mandi. Setelah menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan latihan soal terkait dengan materi yang dipelajari. Guru memberikan kesempatan siswa untuk maju mengerjakan soal tersebut di papan tulis. Siswa yang antusias langsung mengerjakan soal dan maju ke depan, sedangkan siswa yang kurang aktif hanya menunggu jawaban dari teman yang mengerjakan di depan. Dalam pembelajaran hanya sebagian siswa yang mencatat hal-hal penting. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa tersebut menunjukkan bahwa secara umum siswa memiliki motivasi yang rendah selama proses pembelajaran. Kondisi tersebut sejalan dengan pengukuran tingkat motivasi belajar siswa yang dilakukan peneliti pada akhir pembelajaran. Instrumen penelitian motivasi belajar terlampir pada (lampiran 3 halaman 192). Tabel berikut ini menyajikan deskripsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II (lampiran 9 halaman 265). Tabel 5.3 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penelitian (Based- Line) No.
Interval
Frek.
1. 2. 3. 4. 5.
69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48 Total
0 1 12 8 0 21
Frek. Relatif (%) * 0% 4,76% 57,14% 38% 0% 100%
Interpretasi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Sumber : Data primer Tabel 5.3 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 siswa (0%), persentase siswa yang motivasi belajar tinggi adalah 1 siswa (4,76%), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 12 siswa (57,14%), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 8 siswa (38%),
dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki motivasi
belajar sangat rendah. Rata-rata tingkat motivasi belajar adalah 54,62. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat motivasi belajar yang sedang yaitu sebanyak 12 siswa atau 57,14%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
118
Observasi pada kelas Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran Sebelum Penelitian No Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1. Fasilitas di dalam kelas Papan tulis, white board, mendukung proses viewer, meja dan kursi guru, pembelajaran buku kemajuan belajar di kelas, kalender, meja dan kursi siswa, jam dinding, papan pengumuman kelas, kipas angin 2. Kondisi kelas Siswa siap belajar mendukung proses pembelajaran Tidak ada 3. Siswa membuat keributan/kegaduhan Sebagian besar siswa hanya 4. Siswa aktif bertanya pada guru jika diam saja. mengalami keasulitan 5. Siswa mengerjakan Sebagian besar siswa latihan soal mengerjakan latihan soal Tidak 6. Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan 7. Adanya kegiatan yang Guru terkadang sering membuat menarik dalam proses gurauan pembelajaran Tidak semua siswa memiliki 8. Adanya sumber belajar dalam kelas yang panduan buku cetak di kelas mendukung proses pembelajaran Sumber: lampiran 1 halaman 176 Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara fisik ruang kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta cukup nyaman untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam kelas terdapat white board, 1 viewer, 1 meja dan 1 kursi guru, 1 buku kemajuan belajar di kelas, 1 kalender, 12 meja siswa, 24 kursi siswa, 1 jam dinding, 1 papan absen, 1 papan pengumuman. Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
memadai dan pencahayaan yang terang sehingga sangat mendukung untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran guru meminta siswa untuk menyiapkan buku yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pada awal pembelajaran siswa cukup antusias dan serius mengikuti pembelajaran, tetapi dipertengahan pembelajaran ada beberapa siswa yang sudah mulai bosan dan sibuk dengan dirinya sendiri. Siswa mulai terlihat jenuh dan mengantuk sehingga guru bercanda sebentar untuk menarik perhatian dan membangkitkan motivasi belajar siswa lagi. Hanya siswa yang aktif yang mengerjakan latihan soal dan bertanya tentang materi yang dipelajari bahkan tidak semua siswa memiliki buku sebagai referensi dalam belajar. d.
Wawancara pada siswa Peneliti
melakukan
wawancara
terhadap
siswa
untuk
mengetahui sejauh mana motivasi yang dimiliki siswa dalam mengikuti
proses
pembelajaran,
siswa
menyatakan
bahwa
pembelajaran yang biasa dilakukan membosankan dan membuat ngantuk karena pembelajaran tersebut dilakukan pada pukul 09.30 – 11.00, dan menurut siswa model pembelajaran yang digunakan kurang menarik sehingga siswa merasa jenuh dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada guru, observasi pada siswa, observasi pada kelas, dan wawancara pada siswa, berikut ini akan diuraikan identifikasi permasalahan dan alternatif solusi dari masalahmasalah tersebut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
1) Identifikasi masalah pembelajaran. a) Model pembelajaran yang kurang menarik Selama proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran ceramah. Siswa merasa bosan apalagi jam pelajaran diampu pada waktu siang hari. b) Siswa kurang terlibat aktif Selama proses pembelajaran motivasi siswa dalam belajar secara umum
rendah. Hal ini berdampak pada pemahaman
siswa terhadap materi kurang. 2) Alternatif solusi permasalahan pembelajaran. Peneliti dan guru mitra bekerja sama untuk menerapkan model pembelajaran tipe Role Playing. Dalam model pembelajaran tipe Role Playing siswa diajak untuk memainkan perannya. Ada tiga peran yang diperankan oleh siswa diantaranya sebagai pihak pembeli dan penjual, bagian keuangan, dan bagian akuntansi. Dengan menggunakan model pembelajaran tipe Role Playing diharapkan
siswa
bersemangat
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran. Mereka tidak merasa bosan dan dapat terlibat aktif selama pembelajaran sehingga pemahaman siswa meningkat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
2. Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan tindakan kelas Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan pendahuluan tindakan kelas bersama guru. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan tindakan: 1) Membagi siswa dalam kelompok Peneliti bersama guru mitra membagi siswa ke dalam 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang nanti akan memainkan perannya masing-masing. Dasar yang digunakan dalam pembentukan kelompok adalah nilai ulangan harian pada materi sebelumnya. Dalam kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan tabel hasil pembagian kelompok: Tabel 5.5 Daftar Pembagian Kelompok No. Nama Kelompok 1. Ovilia Ursulael S Rinika Elmanti sambo Sharlyne Sinsky Hendra SATU Petra Lintang Pertiwi 2. Patrisia Ardiana Budi W Ruly sauna Stephani Intan Maharani Yuliana Helery Sura Liarian 3. RR Florentina Ika Sari Sa’adiah Jasmine Selvin Manuputty Priscilla Nadia Putri 4. Raden Regina Brilliana D Ruly Indah Sitompul Theodora Swasti
DUA
TIGA
EMPAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Yunita Elisabeth Pattihawean 5. Regina Gunadi Theresia Sagita Estri Yuliana Veni Kurnia Merry Susana Krey 6. Regina Windari Tristianty Tryas Septi Adriana Vriska Demartje Sumber: Lampiran 4 halaman 200
122
LIMA
ENAM
2) Peneliti bersama guru mitra menyiapkan perangkat diantaranya adalah materi pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pre-test, post-test, LKS, kuesioner, instrumen refleksi pada guru, instrumen refleksi pada siswa dan skenario pembelajaran. 3) Peneliti bersama guru mitra mendiskusikan alur pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dan menyiapkan tugas masing-masing peran dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. 4) Peneliti
bersama
guru
mitra
menyiapkan
media-media
pembelajaran yang dibutuhkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Media tersebut diantaranya yaitu skenario
proses
pembelajaran
dengan
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, kursi, meja, papan nama, uang-uangan, intruksi tiap bagian, mekanisme model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, buku akuntansi, buktibukti transaksi, amplop, dan viewer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
b. Tindakan Penelitian tindakan kelas ini diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 16 November 2012 pada jam pelajaran keempat sampai kelima (pukul 09.30-11.00 WIB). Jumlah siswa kelas IPS 3 pada tahun 2012/2013 sebanyak 24 siswa, tetapi yang hadir pada saat penelitian tindakan kelas ada 21 siswa. Berikut ini disajikan uraian tahap-tahap penerapan model pembelajaran tipe Role Playing: 1) Kegiatan awal pembelajaran a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan apersepsi, memeriksa kehadiran siswa, kesiapan siswa serta menjelaskan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Guru bersama dengan peneliti melakukan simulasi mengenai prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. c) Guru dibantu oleh mitra membagikan soal pre-test kepada siswa untuk dikerjakan selama 10 menit. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel pemahaman siswa. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II (Masidjo, 1995:235) sebagai berikut (lampiran 9 halaman 286):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Tabel 5.6 Deskripsi Awal Pemahaman Siswa Sebelum Penelitian (Based- Line) No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (0%) *
1.
81 – 100
0
0%
2.
66 – 80
7
33,33%
3.
56 – 65
0
0%
4.
46 – 55
8
38,1%
5.
0 – 45
6
28,57%
Total
21
100%
Interpretasi Sangat Paham Paham Kurang Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham
Sumber : Data primer. Data dikonversi dalam skala 100 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat paham adalah 0 siswa (0%), persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori paham adalah 7 siswa (33,33%), persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori kurang paham adalah 0 siswa (0%), persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori tidak paham adalah 8 siswa (38,1%), dan persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat tidak paham adalah 6 siswa (28,57%). Rata-rata tingkat pemahaman siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tentang materi jurnal umum adalah 52,43. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
tingkat pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori tidak paham yaitu sebanyak 8 siswa atau 38,1%. 2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan secara singkat tentang model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing yang akan diterapkan dalam materi siklus perusahaan jasa. b) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok terdiri dari 4 siswa (satu siswa akan berperan sebagai bagian pembelian dan penjualan, satu siswa bagian keuangan, dan dua siswa bagian akuntansi) lampiran 4 halaman 121. c) Guru menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Adapun peran-peran yang akan diperankan oleh siswa yaitu bagian pembelian dan penjualan, bagian keuangan, dan bagian akuntansi. Bagian penjualan bertugas untuk melakukan transaksi pembelian serta penjualan, bagian keuangan bertugas untuk mengatur keluar masuknya uang dan membuat bukti transaksi yang diperlukan, dan bagian akuntansi bertugas untuk mencatat transaksi yang terjadi ke dalam buku jurnal. Peran pihak luar perusahaan diperankan oleh mahasiswa selaku fasilitator tiap kelompok (lampiran 10 halaman 295).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
d) Guru menjelaskan mekanisme dan aturan main dari model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. (1) Mekanisme model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing (a) Peserta diwajibkan untuk mempersiapkan alat tulis (pena). (b) Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dan 1 fasilitator. (c) Setiap kelompok diwajibkan untuk menetapkan anggotanya yang akan bermain peran sebagai bagian penjualan/pembelian, bagian akuntansi 2 orang, dan bagian keuangan. (d) Peserta dalam kelompok melakukan tugas sesuai dengan peran masing-masing bagian. Sedangkan bagian luar perusahaan akan diperankan oleh fasilitator masing- masing kelompok. (e) Permainan akan diawali dengan instruksi yang diberikan oleh instruktur. (f) Setiap penyelesaian transaksi dimulai dengan bunyi peluit sebanyak 1x dan diakhiri dengan bunyi peluit 2x. Khusus bagian akuntansi, diperbolehkan untuk tetap menyelesaikan pekerjaannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
(g) Ketika waktu pengerjaan telah habis, maka semua berkas yang ada di setiap bagian dimasukkan ke dalam amplop. (2) Aturan main Role Playing (a) Penyelesaian setiap transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit. (b) Peserta tidak diperkenankan berkomunikasi secara verbal baik dengan teman satu kelompok maupun dengan kelompok lain. (c) Dalam pembayaran transaksi disarankan membayar dengan uang pas. (d) Penyelesaian menggunakan
transaksi alat
tidak bantu
diperkenankan apapun
(kalkulator/handphone). (e) Bila ada kesalahan dalam hal penulisan, peserta diperkenankan untuk mencoret dan mengganti dengan yang benar di atas atau di samping kanan. Koreksi tidak diperbolehkan dengan cara yang lain. (f) Apabila peserta melanggar aturan main sebanyak satu kali maka akan diberi peringatan berupa kartu kuning. (g) Apabila peserta melanggar aturan main untuk yang kedua kalinya, maka akan diberi kartu merah dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
tidak diperkenankan menyelesaikan transaksi pada tanggal tersebut. e) Guru menjelaskan sudut pandang perusahaan (lampiran 10 halaman 293). f) Siswa mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. 3) Kegiatan penutup a) Siswa melakukan refleksi pembelajaran. Berikut hasil refleksi siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing: Tabel 5.7 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Tipe Role Playing No. Uraian Komentar 1. Bagaimana perasaan anda tentang proses Sangat senang, seru, pembelajaran dengan menggunakan tidak membosankan, model pembelajaran kooperatif tipe Role grogi, dan asyik. Playing (topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan kelas,dll)? 2. Apakah anda berminat mengikuti Berminat pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing? 3. Hambatan apa yang anda temui selama a. Waktu yang melaksanakan proses pembelajaran terlalu cepat dengan menggunakan metode Role b. Kurang teliti Playing? c. Kurang cekatan d. Kurang konsentrasi e. Terburu-buru dalam mengerjakan soal 4. Manfaat apa yang telah anda capai a. Dapat ketika diterapkannya pembelajaran merasakan kooperatif tipe Role Playing tersebut ? peran seperti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Uraian b.
c. d. e.
f. 5. Menurut anda hal-hal mana saja yang a. masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki b. dalam model pembelajaran Role c. Playing? d. e.
129
Komentar kenyataan Menemukan cara belajar yang baru Lebih paham terhadap materi Latihan untuk lebih teliti Latihan menggunakan waktu seefektif mungkin Latihan bekerja cepat dan teliti Konsentrasi Kecepatan Waktu diperpanjang Ketelitian Keefektifan waktu
Sumber: Lampiran 2 halaman 189 Tabel 5.7 mendeskripsikan refleksi siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Berdasarkan refleksi siswa, hampir semua siswa menyatakan bahwa mereka merasa sangat senang, asyik, seru serta ada juga yang merasa grogi dan berminat melakukan proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran tipe Role Playing. Tapi ada juga hambatan yang ditemui siswa diantaranya: (1) waktu yang terlalu cepat sehingga siswa harus terburu-buru dalam mengerjakan soal, (2) kurang cekatan, (3) kurang teliti, (4) kurang konsentrasi, sedangkan manfaat yang diperoleh siswa diantaranya: (1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
siswa dapat merasakan peran sesuai dengan kenyataan, (2) siswa menemukan cara belajar yang baik, (3) siswa lebih paham terhadap materi, (4) siswa dapat latihan untuk lebih teliti, (5) siswa dapat belajar dalam mengelola waktu seefektif mungkin, (6) siswa juga dapat latihan untuk lebih cepat dan teliti dalam bekerja. b) Guru membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. c) Melakukan post-test (lampiran 5 halaman 225). Tabel 5.8 Tabel Deskripsi Variabel Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 3 dari Post-test No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (0%) *
1.
81 – 100
7
33,33%
2.
66 – 80
14
66,67%
3.
56 – 65
0
0%
4.
46 – 55
0
0%
5.
0 – 45
0
0%
Total
21
100%
Interpretasi Sangat Paham Paham Kurang Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham
Sumber: Data Primer. Data dikonversi dalam 100 Tabel 5.8 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat paham adalah 7 siswa (33,33%), persentase siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori paham adalah 15 siswa (66,67%), tidak ada siswa (0%) yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori kurang paham, tidak ada siswa (0%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori tidak paham, dan tidak ada siswa yang memiliki pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori sangat tidak paham. Rata-rata tingkat pemahaman siswa pemahaman tentang materi jurnal umum setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah 79,62. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat pemahaman tentang materi jurnal umum dengan kategori paham yaitu sebanyak 14 siswa atau 66,67%. d) Membagikan kuesioner motivasi belajar siswa (lampiran 3 halaman 195). Tabel 5.9 Analisis Motivasi Belajar Siswa Sesudah Penelitian (Based-Line) No.
Interval
Frek.
1.
69 – 80
3
Frek. Relatif (%) * 14,29%
2. 3. 4. 5.
60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48
12 6 0 0
57,14% 28,57% 0% 0%
Total
21
100%
Interpretasi
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Sumber: Data Primer Tabel 5.9 menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 3 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
(14,29%), persentase siswa yang motivasi belajar tinggi adalah 12 siswa (57,14%), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 6 siswa (28,57%), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 0 siswa (0%), dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Rata-rata tingkat motivasi belajar adalah 62,53. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai tingkat motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 12 siswa atau 57,14%. c. Observasi Observasi pembelajaran dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada saat guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Langkah-langkah observasinya sebagai berikut: 1) Observasi aktivitas guru Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan bersamaan dengan dilaksanakan tindakannya. Adapun kegiatan guru di kelas disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 5.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Role Playing No 1
Aspek yang diamati Guru membuka pelajaran
Ya
Tidak
Catatan Guru mengawali pelajaran dengan memberikan salam kepada siswa kemudian, mengecek kehadiran siswa dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek yang diamati
Ya
2
Guru menjelaskan model Role Playing
3
Guru berperan dalam pembentukan kelompok.
4
Guru mengorganisasikan pokok bahasan untuk membantu siswa memahami materi.
5
Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk lebih aktif berperan dalam Role Playing
6
Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
7
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok.
8
Guru mengamati kegiatan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
Tidak
133
Catatan menyampaikan SK, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran. Sebelumnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu role playing dan menjelaskannya secara singkat Guru dan peneliti membentuk kelompok berdasarkan data dari hasil ulangan siswa pada materi sebelumnya Guru menjelaskan kepada siswa secara ringkas dan jelas mengenai pokok bahasan materi Guru mengajak siswa untuk berperan dengan baik sesuai dengan perannya masingmasing. Guru mengajak siswa untuk dapat bekerja sama dalam kelompok sehingga role playing dapat berjalan dengan lancer Guru memberi kesempatan sendiri kepada siswa untuk menentukan peran masing-masing siswa dalam kelompok Guru mengawasi kegiatan yang dilakukan siswa selama role playing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Aspek yang diamati Ya Guru berinteraksi dengan siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur Role Playing. Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur Role Playing.
Guru berinteraksi dengan siswa secara perorangan untuk menjelaskan prosedur Role Playing. Guru berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan motivasi dan semangat melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan. Guru kurang berinteraksi dengan siswa. Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan peran dalam kelompok.
Guru tidak membantu siswa yang kurang mengerti prosedur Role Playing.
Tidak
Catatan Guru menjelaskan kepada siswa mengenai prosedur dalam role playing Guru menjelaskan pada kelompok yang merasa kurang jelas dengan prosedur role playing Guru tidak berinteraksi dengan siswa secara perorangan Guru mengajak siswa untuk serius dalam proses pembelajaran role playing
Guru hanya berinteraksi dalam kelompok tertentu.
Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas.
Guru kurang memainkan perannya dalam Role Playing. Guru hanya mengamati kelas selama pembelajaran berlangsung.
134
Guru selalu berinteraksi dengan siswa Guru membantu siswa jika ada siswa yang kesulitan dalam menentukan peran dalam kelompok Guru menjelaskan kepada siswa jika masih ada siswa yang kurang mengerti prosedur role playing Guru berinteraksi dengan semua siswa Guru menegur siswa jika ada siswa yang membuat keributan Guru berperan dengan baik dalam role playing Guru mengamati kelas pada saat pelajaran berlangsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 20
Aspek yang diamati Ya Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi.
Tidak
135
Catatan Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk merefleksikan hasil dari proses pembelajaran yang baru dilakukan
Sumber: Lampiran 1 halaman 178 Tabel 5.10 merupakan deskripsi aktivitas guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Sebelum
pembelajaran
guru
melakukan
apersepsi.
Guru
menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing kepada siswa, guru terlibat dalam pembentukan kelompok. Guru membantu siswa memahami materi serta memberi dorongan lebih aktif serta bekerja sama dengan baik, guru membantu siswa yang mengalami kesulitan. Guru berinteraksi baik dengan siswa, membantu siswa yang kurang mengerti Role Playing. 2) Observasi terhadap siswa Adapun kegiatan siswa di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 5.11 Lembar Observasi Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Role Playing No 1
Aspek yang diamati Siswa siap mengikuti proses pembelajaran.
Ya
Tidak
Catatan Seluruh siswa menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek yang diamati
Ya
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
3
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.
4
Siswa mengerjakan memainkan peran dalam Role Playing dengan baik.
5
Siswa memperhatikan tugas dari masing-masing peran.
6
Siswa berinteraksi dengan baik selama Role Playing berlangsung.
Tidak
136
Catatan pelaksanaan pembelajaran Siswa memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan model role playing Siswa menjawab pertanyaan yang dintanyakan guru Pada putaran pertama siswa masih bingung dengan perannya tapi setelah putaran kedua siswa sudah dapat memerankannya dengan baik Siswa mencermati dan membaca tugas dari peran yang diperankannya Siswa dengan asyik memainkan perannya.
Sumber: Lampiran 1 halaman 181 Tabel 5.11 menunjukkan deskripsi aktivitas kegiatan siswa di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Secara umum siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Role Playing secara runtut dan baik. Sebelum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
memulai pelajaran siswa terlebih dahulu menyiapkan perlengkapan berupa
alat
tulis
yang
dibutuhkan
selama
pembelajaran
berlangsung. Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan proses pembelajaran yang akan mereka lakukan, menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru, serta dapat memilih perannya masing-masing. Pada putaran pertama siswa agak bingung dengan perannya tetapi setelah putaran kedua siswa dapat memainkan perannya dengan baik dan memperhatikan setiap tugas yang diperankannya. Jadi dapat disimpulkan siswa telah dapat mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dengan baik. 3) Observasi terhadap kondisi kelas Adapun kegiatan di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5.12 Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan Model Pembelajaran Role Playing No Aspek yang diamati Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari beberapa Ada siswa yang individu yang berbeda pandai dan dalam hal kemampuan kurang pandai belajar. 2 Siswa menaati aturan- Siswa mengikuti aturan yang ada di dalam pembelajaran pembelajaran. sesuai dengan aturan yang ada 3 Siswa membentuk Hanya ada kelompok-kelompok kelompok sesuai tertentu di dalam kelas. dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek yang diamati
Ya Tidak
4
Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa.
5
Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi. Lingkungan kelas kondusif untuk pembelajaran. Aktifitas di kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak memainkan perannya dengan baik. Siswa kurang mampu untuk membagi peran di dalam kelompok.
6
7
8
Semua siswa memerankan perannya dengan baik
Siswa dapat menentukan perannya sendiri sesuai dengan kemampuannya Diawal siswa agak kesulitan dalam memanfaatkan waktu yang ada tetapi dipertengahan siswa mulai bisa memanfaatkan waktu yang ada Siswa saling mengenal satu sama lain Kondisi kelas kondusif saat penerapan model role playing
Siswa tidak mampu memanfaatkan waktu dengan baik di dalam Role Playing.
10
Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya.
Kondisi kelas berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan role play dengan baik. Sumber: lampiran 1 halaman 183
Catatan perannya Di perpustakaan tersedia referensi buku untuk siswa belajar Kondisi kelas rapi dan bersih Lingkungan kelas kondusif
9
11
138
Tabel 5.12 menunjukkan kondisi kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Dalam tabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tersebut
menerangkan
bahwa
fasilitas
dan
kondisi
139
kelas
mendukung proses penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Siswa terdiri dari individu yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran siswa mematuhi aturan yang ada, tidak ada siswa yang berkelompok kecuali dengan kelompok yang telah ditentukan dalam tipe Role Playing. Buku dan sumber belajar lain mudah didapatkan di lingkungan siswa. Ruang tertata dengan rapi dan bersih seperti meja dan kursi. Aktivitas dalam kelompok berjalan dengan baik karena siswa memerankan dengan baik serta siswa dapat memilih perannya sesuai dengan kemampuannya. Diawal siswa agak kesulitan dalam memanfaatkan waktu tetapi dipertengahan siswa mulai bisa memanfaatkan waktu yang ada. Siswa juga mengenal temannya baik di dalam kelompok maupun di luar kelompok. Sehingga kondisi kelas kondusif untuk pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. d. Evaluasi dan refleksi 1) Wawancara guru Dari hasil wawancara, guru merasa sangat senang dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing karena semua siswa mendapat peran dan terlibat aktif serta siswa terlihat antusias selama proses pembelajaran. Hambatan yang dirasakan guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Playing adalah dari siswanya, karena siswa masih kurang persiapan serta grogi pada saat berperan ditransaksi awal, masalah waktu juga masih kurang, karena diawalnya diadakan simulasi. Menurut guru persiapan komponen pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga proses pembelajaran tidak terhambat (lampiran 7 halaman 241). 2) Wawancara Siswa Dari hasil wawancara, siswa merasa sangat senang ketika mengikuti pembelajaran. Menurut siswa komponen pembelajaran menarik, seru, lebih realistis, asyik dan siswa lebih merasa semangat. Aktivitas siswa berjalan dengan lancar selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing walaupun pada saat awal transaksi ada siswa yang masih bingung dengan perannya. Hambatan dari siswanya yaitu kurangnya waktu selama pengerjaan dan siswa merasa grogi (lampiran 1 halaman 241). 3) Refleksi guru Refleksi
guru
mitra
terhadap
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tersaji pada tabel berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Tabel 5.13 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Role Playing No. Uraian Komentar 1. Kesan guru terhadap komponen Komponen cukup pembelajaran yang digunakan lengkap. dalam pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing. 2. Kesan guru terhadap aktifitas siswa Siswa terlibat aktif. ketika mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing. 3. Kesan guru terhadap partisipasi Siswa terlibat aktif dan minat siswa mengikuti semua. pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing. 4. Kesan guru terhadap pemahaman Siswa sangat antusias siswa dalam proses pembelajaran meski bingung pada dengan menggunakan model Role tahap-tahap awal. Playing. 5. Hambatan yang dihadapi apabila Tidak adanya fasilitator nanti guru hendak melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing.
6. Hal-hal yang mendukung apabila Tempat, media. guru nanti akan menggunakan metode pembelajaran dengan model Role Playing. 7. Manfaat yang diperoleh dengan Pembelajaran lebih merencanakan rencana melibatkan siswa aktif. pembelajran dan membuat perangkat pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing. 8. Hal-hal apa saja yang masih harus Property bahan dan alat diperbaiki dalam pembelajaran perlu dipersiapkan lebih dengan menggunakan model Role baik. Playing. Sumber: Lampiran 2 halaman 187 Tabel 5.13 menunjukkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Role
Playing
setelah
melaksanakan
serangkaian
142
proses
pembelajaran dengan model Role Playing. Secara keseluruhan guru menilai pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing yang diterapkan sudah cukup baik. Kesan guru terhadap aktifitas siswa pada saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah siswa terlibat aktif, dan ikut berpartisipasi semua dalam proses pembelajaran, serta siswa sangat antusias meski terkadang terlihat bingung. Adapun hambatan bagi guru jika hendak melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing adalah tidak adanya fasilitator yang dapat membantu guru, namun ada juga hal yang mendukung guru jika hendak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing yaitu sudah tersedianya tempat dan media. Bagi guru manfaat yang diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe
Role
Playing
adalah
pembelajaran lebih melibatkan siswa aktif, ada juga hal yang masih harus diperbaiki seperti properti, bahan dan alat perlu dipersiapkan lebih baik.
B. Analisis Data 1. Analisis komparatif Deskriptif a. Motivasi belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Tabel 5.14 Analisis Komparatif Motivasi Siswa Sebelum dan Sesudah PTK No. Sebelum Sesudah Res Penelitian Penelitian 1 59 65 2 61 66 3 55 66 4 52 62 5 49 68 6 51 70 7 55 62 8 49 62 9 53 57 10 53 69 11 56 64 12 50 57 13 58 62 14 58 60 15 51 55 16 56 58 17 58 63 18 57 58 19 55 69 20 54 57 21 57 63 Rerata 54,41 62,53 Sumber: Lampiran 9 halaman 266
Peningkatan Motivasi 10,17% 8,12% 20% 19,23% 38,78% 37,25% 12,73% 26,53% 7,55% 30,12% 14,29% 14% 6,81% 3,45% 7,84% 3,57% 8,62% 1,75% 25,45% 5,56% 10,53% 8,83%
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa hasil komparasi peningkatan motivasi belajar siswa tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Dari data tersebut diketahui bahwa seluruh siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta mengalami peningkatan motivasi belajar. Rerata sebelum PTK mencapai 54,41 sementara rerata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
sesudah PTK menjadi 62,53. Rata-rata peningkatan motivasi siswa di kelas adalah 4,83 atau 8,83%. Berikut ini disajikan pula rekap hasil kuesioner motivasi belajar sebelum dan sesudah PTK: Tabel 5.15 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Implementasi Tindakan Skala Motivasi Belajar Siswa
Kriteria Sebelum Motivasi Penelitian
Setelah Penelitian
69 – 80
Sangat Tinggi
0%
14,29%
60 – 68
Tinggi
4,76%
57,14%
54 – 59
Sedang
57,14%
28,57%
49– 53
Rendah
38%
0%
Sangat 0% Rendah Total 100% Sumber: Lampiran 9 halaman 266 20 – 48
0% 100%
Perubahan Ada peningkatan sebesar 14,29% Ada peningkatan sebesar 52,38% Ada penurunan sebesar 28,57% Ada penurunan sebesar 38% Tidak ada perubahan -
Tabel 5.15 menunjukkan analisis motivasi belajar siswa pada saat sebelum dan sesudah penelitian kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa pada tingkat motivasi dengan kriteria sangat tinggi mengalami peningkatan dengan persentase sebesar 14,29% setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Persentase siswa yang memiliki
motivasi
peningkatan
belajar dengan kriteria
sebesar
52,38%
setelah
tinggi
mengalami
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
mengalami penurunan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing yaitu sebesar 28,57%. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria rendah mengalami penurunan sebesar 38% setelah menggunakan model pembelajaran Role Playing, dan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah tidak mengalami perubahan setelah menggunakan model pembelajaran Role Playing. Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat dikatakan berhasil karena motivasi belajar siswa meningkat. b. Pemahaman siswa Tabel 5.16 Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah PTK No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa Ovilia Ursulael S Patrisia Ardiana Budi Wulansari Petra Lintang Pertiwi Priscilla Nadia Putri Kusumaningtyas Raden Regina Brilliana Dyah Ayu Putri Regina Gunadi Regina Windari Br. Sitanggang Rinika Elmanti Sambo
Nilai PreTest
Nilai Post Test
Selisih
Pening. Pemaha -man
KKM
Ket.
47
73
26
26%
70
T
27
80
53
53%
70
67
87
20
20%
70
73
93
20
20%
70
47
80
33
33%
70
73
87
14
14%
70
27
80
53
53%
70
40
73
33
33%
70
9
Ruli Saona
53
73
20
20%
70
10
Ruly Indah Sitompul
40
80
40
40%
70
11
Sa'adiah Jasmine
73
73
0
0%
70
T T T T T T T T T T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Selvin Manuputty Sharlyne Sinsky Hendra Stephani Intan Maharani Theodora Swasti Wandita Tristianty Vriska Demartje Stevania Rimindubby Yuliana Helery Sura Liarian Yuliana Veni Kurnia Risti Yunita Elisabeth Pattihawean Merry Susana Krey Rata-rata
40
73
33
33%
70
47
80
33
33%
70
33
73
40
40%
70
80
87
7
7%
70
67
87
20
20%
70
73
87
14
14%
70
47
73
26
26%
70
47
73
26
26%
70
53
87
34
34%
70
47
73
26
26%
70
52,43
79,62
27,19
146
T T T T T T T T T T
27,19%
Sumber: Lampiran 9 halaman 287. Tabel
5.16
menunjukkan hasil
komparasi
peningkatan
pemahaman siswa mengenai materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan menggunakan pre-test dan post-test. Dari data di atas dapat dilihat bahwa seluruh siswa kelas XI IPS 3 mengalami peningkatan pada pemahamannya setelah pelaksanaan PTK. Pada saat pre-test rerata skor siswa dalam kelas mencapai 52,18 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post-test naik menjadi 79,32. Rata-rata peningkatan skor siswa di kelas adalah 24,86 atau 24,86%. Berikut ini disajikan pula rekap hasil komparasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan PTK berdasarkan hasil pre-test dan post-test:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Tabel 5.17 Rekap Hasil Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Skala Pemahaman Siswa
Kriteria Pemahaman
Pre-test
Post-test
81 – 100
Sangat Paham
0%
33,33%
66 – 80
Paham
33,33%
66,67%
56 – 65
Kurang Paham
0%
0%
46 – 55
Tidak Paham
38,1%
0%
0 – 45
Sangat Tidak Paham -
28,57%
0%
100%
100%
Total
Perubahan Ada peningkatan sebesar 33,33% Ada peningkatan sebesar 33,34% Tidak ada perubahan Ada penurunan sebesar 38,1% Ada penurunan sebesar 28,57% -
Sumber: Lampiran 9 halaman 287 Tabel 5.17 menunjukkan analisis pemahaman siswa pada pretest dan post-test kemudian dilihat perubahannya. Dari data tersebut tampak bahwa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing pemahaman siswa pada kriteria sangat paham mengalami peningkatan sebesar 33,33% sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Persentase siswa yang memiliki pemahaman siswa dengan kriteria paham mengalami peningkatan 33,34% sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing, persentase siswa yang memiliki pemahaman siswa dengan kriteria kurang paham tidak mengalami perubahan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Persentase siswa yang memiliki pemahaman dengan kategori tidak paham mengalami penurunan sebesar 38,1% sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Persentase siswa yang memiliki pemahaman dengan kategori sangat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
tidak paham mengalami penurunan sebesar 28,57% sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat dikatakan berhasil karena semua siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. 2. Pengujian hipotesis a. Motivasi belajar 1) Pengujian prasyarat analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data harus diuji terlebih dahulu normalitas distribusinya. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov: Tabel 5.18 Pengujian Normalitas Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov Selisih N
21
Normal Parameters
a
Mean
7.90
Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute
.185
Negative
-.104 .846
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber: Lampiran 9 halaman 289 hasil
.185
Positive Kolmogorov-Smirnov Z
Berdasarkan
5.485
pengujian
.472
normalitas
distribusi
berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas, nilai asymp. sig. (2tailed) = 0,472 > α = 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
kesimpulan bahwa distribusi data motivasi belajar siswa adalah normal. 2) Rumusan hipotesis Ho1 = Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Ha1 = Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. 3) Pengujian hipotesis penelitian Berikut ini disajikan hasil pengujian beda rata-rata motivasi belajar berdasarkan paired samples test: Tabel 5.19 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Std.
Pair Sebelum 1 – Sesudah
Difference
De
Std.
viat
Error
Lowe
Mean
ion
Mean
r
Upper
-7,905
5,4 85
1,197
10,40 2
-5,408
Sig. (2t
Df tailed)
-6,604 20
,000
Sumber: Lampiran 9 halaman 290 Tabel 5.19 menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
dan Ha1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dalam materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan dalam jurnal umum pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. b. Pemahaman siswa 1) Pengujian prasyarat analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data harus diuji terlebih dahulu normalitas distribusinya. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas data berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov: Tabel 5.20 Pengujian Normalitas Pemahaman Siswa Berdasarkan One Sample Kolmogorov-Smirnov Selisih N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
21 27,19 13,321 ,114 ,114 -,104 ,523 ,947
Sumber: Lampiran 9 halaman 290 Berdasarkan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov di atas tampak bahwa distribusi data adalah normal (asymp. sig. (2-tailed) = 0,947 > α = 0,05). Dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
demikian penyajian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan uji statistik parametrik. 2) Rumusan hipotesis Ho2 = Tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Ha2 = Terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. 3) Pengujian hipotesis penelitian Berikut dilakukan pengujian beda rata-rata pemahaman siswa sebelum dan sesudah PTK berdasarkan paired samples test: Tabel 5.21 Hasil Pengujian Beda Rata-rata Berdasarkan Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence
Mean Pair pre_te -27,190 1
Std.
Std.
Interval of the
Sig.
Deviati
Error
Difference
(2-
on
Mean
13,321
2,907
st -
Lower
Upper
t
df tailed)
-
-
-
33,254 21,127
9,353
20
,000
post_t est
Sumber: Lampiran 9 halaman 291 Tabel 5.21 menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
terdapat perbedaan pemahaman siswa tentang materi siklus akuntansi perusahaan jasa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
C. Pembahasan 1. Peningkatan Motivasi Belajar Pada Kompetensi Dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing. Berdasarkan pengujian statistik tampak bahwa penerapan model pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi siklus akuntasi perusahaan jasa khususnya pencatatan dalam jurnal umum kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta secara signifikan. Hal ini dapat terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan motivasi siswa (rerata sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Role Playing = 54,41 dan rerata sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing = 62,53; sig. (2-tailed) = 0,000 <
= 0,05). Peningkatan motivasi belajar siswa disebabkan karena penerapan
model pembelajaran yang menyenangkan. Siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Banyak keuntungan yang siswa dapatkan selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing diantaranya siswa lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
mudah memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa, menambah wawasan siswa, kecepatan dan ketepatan siswa dalam mengerjakan soal. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tepat untuk diterapkan dalam materi pembelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Daniel Fredy (2012:148) pada mata pelajaran akuntansi di SMA PL Van Lith Muntilan. Sebelum penelitian rata-rata motivasi belajar adalah 58 (kriteria cukup) dan sesudah penelitian adalah 65 (kriteria tinggi). Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tepat untuk diterapkan pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan dalam jurnal umum. 2. Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing. Berdasarkan pengujian statistik tampak bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntasi perusahaan jasa khususnya pencatatan dalam jurnal umum kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta secara signifikan. Hal ini dapat terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan pemahaman siswa (rerata pre-test = 52,43 dan rerata post-test = 79,62; sig. (2-tailed) = 0,000 <
= 0,05).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
Peningkatan pemahaman siswa disebabkan karena penerapan model pembelajaran yang menyenangkan. Siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Banyak keuntungan yang siswa dapatkan selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing diantaranya siswa lebih mudah memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa, menambah wawasan siswa, pengelolaan waktu, dan ketepatan siswa dalam mengerjakan soal. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tepat untuk diterapkan dalam materi pembelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Victoria Venny Nawang Setyaningrum (2011:117) pada mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMA Negeri 2 Yogyakarta yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa setelah diterapkan model Role Playing. Sebelum penerapan model Role Playing rerata pre-test = 4,54, sesudah penerapan model Role Playing rerata post-test = 7,28 (sig. (2tailed) = 0,000 <
= 0,05). Hasil penelitian ini sejalan juga dengan Felix
Wintala (2011:127) pada materi pembelajaran akuntansi di SMA Kolese De Britto Yogyakarta menunjukkan bahwa ada perbedaan pemahaman siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. Sebelumnya rerata skor pre-test = 4,48, sesudahnya rerata skor post-test = 5,97 (sig. (2-tailed) = 0,000 <
= 0,05. Dengan demikian
model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing tepat untuk diterapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan dalam jurnal umum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Motivasi belajar siswa Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 3. Skor rerata sebelum PTK sebesar 54,41 dan setelah PTK skor rerata meningkat menjadi 62,53. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,000 <
= 0,05. Hal
demikian dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Sehingga kesimpulannya bahwa ada perbedaan motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing. 2. Pemahaman siswa Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya pencatatan ke dalam jurnal umum. Peningkatan pemahaman siswa tersebut dapat dilihat dari hasil skor siswa pada saat pre-test dan post-test. Rata-rata skor pre-test atau sebelum PTK sebesar 52,18 dan rata-rata skor post-test atau setelah PTK sebesar 79,32. Hasil 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengujian statistik diperoleh sig.(2-tailed) = 0,000 <
157
= 0,05. Hal
demikian dapat disimpulkan Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Dengan demikian dapat pula disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing.
B. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah saat pelaksanaan tindakan kelas ada tiga siswa yang tidak masuk sehingga fasilitator harus menggantikan agar proses model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dapat berjalan dengan lancar.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian diantaranya: 1. Pentingnya persiapan yang maksimal mulai dari media, perangkat dan skenario yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Perlu adanya komunikasi yang baik antara guru mitra dengan peneliti sehingga tidak terjadi misscomunication dan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
3. Pentingnya manajemen waktu yang efektif dan efisien sehingga pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. 4. Perlunya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dalam proses pembelajaran khususnya pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa, karena dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alam. (2007). Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Algifari. (2003). Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Anita, Lie. (2010). Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas). Jakarta: Grasindo Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Azwar, Saifuddin. (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Fredy, Daniel. (2012). “Penerapan Metode Role Playing Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi”. Skripsi. Yogyakarta: FKIP USD Gozhali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Universitas Diponegoro Guilford,J.P. (1956). Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: Mc Graw-Hill Book Co.Inc. Hisyam, Zaini dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani http://cirukem.org/pendidikan-cirukem/penelitian. Isjoni, Arif, dan Ismail. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir (Perpaduan Indonesia- Malaysia). Yogyakarta: Pustaka pelajar Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Muslich, Masnur. (2009). Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI160
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Sitarusmi.N. (2012). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TeamsGames-Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pembelajaran Pemindahbukuan Jurnal Umum ke Buku Besar (Posting)”. Skripsi. Yogyakarta: FKIP USD Slavin, Robert. (2008). Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Jakarta: Pustaka Pelajar Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS. Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar. Yogyakarta: BPFE Syaiful, Bahri dan Aswan, Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Tukiran, H, dkk. (2010). PTK Untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis dan Mudah. Bandung: Alfabeta Tukiran, H, dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara Venny, Victoria. (2011). “Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Analisis Bukti Transaksi dan Pencatatan Bukti Transaksi Ke Dalam Jurnal Umum Pada Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XI IPS”. Skripsi. Yogyakarta: FKIP USD Wijaya, Kusumah dan Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks Wintala, Felix. (2011). “Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial”. Skripsi. Yogyakarta: FKIP USD Wiriaatmadja, Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Zuriah, Nurul. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI161
LAMPIRAN 1 OBSERVASI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penelitian NO
ASPEK YANG DIAMATI
I 1.
PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa
2. II 1. 2.
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III A. 1. 2.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
C. 1. 2.
Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkin- kan tumbuhnya kebiasan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. 4.
Menggunakan media yang secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D.
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswi Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa dalam belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6.
E.
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1. 2.
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif
1 2 4 5 1 2 4 5
F. 1. 2. 3. 4.
Penilaian proses dan proses hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 1 1 1
G. 1. 2. 3.
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
IV. A. 1.
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melIbatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
2.
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1 2 4 5 1 2 4 5
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. 1. 2.
Pelaksanaan P n tindak lanjjut Memberikan M arahan, keegiatan, ataau tugas seebagai 1 2 4 5 baagian remidii Memberikan M arahan, keegiatan, ataau tugas seebagai 1 2 4 5 baagian pengay yaan
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Observassi Terhada ap Aktivitas Siswa d di Kelas Seebelum Penelitian n NO N ASPEK K YANG DIA AMATI Y YA 1. Siswa siaap mengikutti proses pembelajjaran 2. 2 Siswa mempeerhatikan penjelasaan guru 3. 3 Siswa men nanggapi pembahaasan pelajaraan 4. 4 Siswa mencatat hal-hal penting 5. 5 Siswa mengerjakan m n tugas dengan baik b 6. 6 Siswa aktif dalam pembelajjaran 7. 7 Siswa mend dapatkan pengharg gaan dari gu uru baik verbal maupun m non verbal v
TDK
KETER RANGAN
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Hasil H Obsservasi Ko ondisi Kelaas dalam P Proses Pem mbelajaraan Seb belum Pen nelitian No Deskripsi D Ya Tiidak 1. Fasilitass di dalam keelas menduk kung proses pembelaajaran 2. Kondisi keelas menduk kung pro oses pembelaajaran 3. Siswa membuat m keributaan/kegaduhan n 4. Siswa aktif bertanya pada guru jika j mengalaami keasulitaan 5. Siswa mengerjakan m latihan soal s 6. Siswa aktif bertanya pada guru jika j n mengalaami kesulitan 7. Adanya kegiatan yang menarik k dalam pro oses pembelaajaran 8. Adanya sumber belaajar dalam kelas yang kung pro oses menduk pembelaajaran
Keteran ngan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Role Playing No
Aspek yang diamati
1
Guru membuka pelajaran
2
Guru menjelaskan model Role Playing
3
Guru
berperan
dalam
pembentukan
kelompok. 4
Guru mengorganisasikan pokok bahasan untuk
membantu
siswa
memahami
materi. 5
Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk lebih aktif berperan dalam Role Playing
6
Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
7
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masingmasing anggota dalam kelompok.
8
Guru mengamati kegiatan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
9
Guru berinteraksi dengan siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur Role Playing.
10
Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur Role Playing.
11
Guru berinteraksi dengan siswa secara perorangan untuk menjelaskan prosedur Role Playing.
Ya
Tidak
Catatan
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek yang diamati
Ya
12
Guru beriinteraksi den ngan siswa uuntuk menumbu uhkan motivaasi dan semaangat melaksanaakan
pemb belajaran
ddalam
mencapai tujuan. 13
Guru kuraang berinterak ksi dengan sisswa.
14
Guru tid dak memban ntu siswa kesulitan
menentukan n
peran
yang ddalam
k. kelompok 15
Guru tid dak memban ntu siswa
yang
kurang meengerti prosed dur Role Playying. 16
Guru
hanya h
beriinteraksi
ddalam
kelompok k tertentu. 17
Guru mem mbiarkan sisw wa yang mem mbuat kegaduhan n di dalam keelas.
18
Guru
ku urang
memaainkan
peraannya
dalam Rolle Playing. 19
Guru han nya mengam mati kelas seelama pembelajaaran berlangsu ung.
20
Guru men ngajak siswa untuk melakkukan refleksi.
Tidak
C Catatan
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Observasi S Siswa selam ma Penerapaan Model Pembelaajaran Rolee Playing No 1 2 3 4
5
6
Aspek yang g diamati Sisswa siap men ngikuti pro oses pembelaajaran. Sisswa memperrhatikan pen njelasan guru. Sisswa menanggapi pem mbahasan peelajaran. Sisswa mengerjjakan meemainkan peeran dalam Ro ole Playing dengan d baik. Sisswa memperrhatikan tug gas dari masiing-masing perran. Sisswa berinteraaksi dengan baiik selama Ro ole Playing berrlangsung.
Ya
Tiddak
Caatatan
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Observasi O K Kelas selamaa Menerapk kan Model Pembelaajaran Rolee Playing Aspek Ya Tidak No k yang diamaati 1 Keelas terdiri dari d beberapaa individu yan ng berbeeda dalaam hal kem mampuan beelajar. 2 Sisswa menaatti aturan-atuuran yang adaa di dalam pembelajaran p n. 3 Sisswa mem mbentuk kkelompokkellompok terteentu di dalam m kelas. 4 Bu uku-buku dan fasilitas pem mbelajaran mudah dditemukan dallam lingkung gan siswa. 5 Ru uang kelas tertata t denggan bersih dan n rapi. 6 Lin ngkungan kelas k konduusif untuk pem mbelajaran. 7 Ak ktifitas di keelompok kuurang baik karrena ada siswa yanng tidak meemainkan peerannya denggan baik. 8 Sisswa kuran ng mampuu untuk meembagi peran n di dalam kkelompok. 9 Sisswa tidak mampu m mem manfaatkan waaktu dengan n baik di daalam Role Pla aying. 10 Sisswa kurang mengenal teeman satu kellasnya. 11 Ko ondisi kelas berjalan denngan baik sellama pem mbelajaran dengan meenggunakan role playy dengan baiik.
Catatan
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INSTRUMEN OBSERVASI AWAL AKTIVITAS GURU DI KELAS Sekolah Hari, tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran
: SMA Stella Duce 2 Yogyakarta : Jumat, 21 September 2012 : XI IPS 3 : 4, 5 : Akuntansi
NO. ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN I Memeriksa kesiapan ruang, 1. pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa 2.
SKOR alat 1 2 4 5 1 2 4 5
II 1. 2.
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang dicapai dan rencana kegiatannya
III A. 1.
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
2. 3. 4.
B. 1. 2. 3. 4. 5.
1 2 4 5 akan 1 2 4 5
Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. 7. 8.
C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
E. 1. 2. F. 1. 2. 3.
kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya 1 2 4 5 nusantara Melaksanakan pembelajaran yang 1 2 4 5 memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan 1 2 4 5 waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi gurusiswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi 1 2 4 5 Menumbuhkan sikap ekonomis 1 2 4 5 Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar 1 2 4 5 Melakukan penilaian awal 1 2 4 5 Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan 1 2 4 5 kompetensi
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
Melaakukan penilaian akhirr sesuai deengan 1 2 4 5 komp petensi
G. 1.
Peng ggunaan bahasa Men nggunakan bahasa lisan secara jelass dan 1 2 4 5 lancaar Men nggunakan bahasa b tulis yang baik dan 1 2 4 5 benaar Men nyampaikan pesan denngan gaya yang 1 2 4 5 sesuaai
2. 3.
IV A. 1. 2.
B. 1. 2.
NUTUP PEN Refleksi dan ran ngkuman p pembelajaraan Melaakukan reflleksi pembeelajaran deengan 1 2 4 5 melib batkan siswaa Men nyusun rang gkuman denngan melibaatkan 1 2 4 5 siswa Pela aksanaan tin ndak lanjut Mem mberikan arahan, kegiaatan, atau ttugas 1 2 4 5 sebagai bagian reemidi mberikan arahan, kegiaatan, atau ttugas 1 2 4 5 Mem sebagai pengayaaan
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
INSTRUMEN OBSERVASI AWAL AKTIVITAS SISWA DI KELAS Sekolah Hari, tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran NO
: SMA Stella Duce 2 Yogyakarta : Jumat, 21 September 2012 : XI IPS 3 : 4, 5 : Akuntansi
ASPEK YANG DIAMATI
YA TDK
KETERANGAN
1.
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√
Siswa menyiapkan alat tulis dan buku tulis untuk mengikuti proses pembelajaran.
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
√
Pada awal pembelajaran siswa memperhatikan guru, tetapi dibagian akhir ada siswa yang sibuk sendiri
3.
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√
Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pelajaran kebanyakan siswa hanya diam
4.
Siswa mencatat hal-hal penting
√
Ada siswa yang mencatat tetapi kebanyakan tidak mencatat
5.
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√
Ada siswa yang masih bingung dalam mengerjakan tugasnya, sehingga dia hanya melihat pekerjaan temannya
6.
Siswa aktif dalam pembelajaran
√
Tidak semua siswa aktif dalam proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
Siswa mendapatkan penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal
√
175
Siswa yang menjawab pertanyaan guru diberi pujian dari guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
INSTRUMEN OBSERVASI AWAL KONDISI KELAS Sekolah Hari, tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran
: SMA Stella Duce 2 Yogyakarta : Jumat, 21 September 2012 : XI IPS 3 : 4, 5 : Akuntansi
No Deskripsi Ya Tidak Keterangan 1. Fasilitas di dalam kelas Papan tulis, white board, mendukung proses pembelajaran viewer, meja dan kursi guru, buku kemajuan belajar di kelas, kalender, meja dan kursi siswa, jam dinding, papan pengumuman kelas, kipas angin 2. Kondisi kelas mendukung proses Siswa siap belajar pembelajaran Tidak ada 3. Siswa membuat keributan/kegaduhan Sebagian besar siswa hanya 4. Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami keasulitan diam saja. 5. Siswa mengerjakan latihan soal Sebagian besar siswa mengerjakan latihan soal Tidak 6. Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan 7. Adanya kegiatan yang menarik Guru terkadang sering membuat dalam proses pembelajaran gurauan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Adanya sumber belajar dalam kelas yang mendukung proses pembelajaran
177
Tidak semua siswa memiliki panduan buku cetak di kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Observasi Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Role Playing
Sekolah Hari, tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran
: SMA Stella Duce 2 Yogyakarta : Jumat, 16 November 2012 : XI IPS 3 : 4, 5 : Akuntansi
No 1
Aspek yang diamati Guru membuka pelajaran
Ya
2
Guru menjelaskan model Role Playing
3
Guru berperan dalam pembentukan kelompok.
4
Guru mengorganisasikan pokok bahasan untuk membantu siswa memahami materi.
5
Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk lebih aktif berperan dalam Role Playing
Tidak
Catatan Guru mengawali pelajaran dengan memberikan salam kepada siswa kemudian, mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan SK, KD, Indikator dan tujuan pembelajaran. Sebelumnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu Role Playing dan menjelaskannya secara singkat Guru dan peneliti membentuk kelompok berdasarkan data dari hasil ulangan siswa pada materi sebelumnya Guru menjelaskan kepada siswa secara ringkas dan jelas mengenai pokok bahasan materi Guru mengajak siswa untuk berperan dengan baik sesuai dengan perannya masingmasing.
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Guru memberikan dorongan bagi siswa untuk bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
7
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok.
8
Guru mengamati kegiatan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung.
9
Guru berinteraksi dengan siswa di depan kelas untuk menjelaskan prosedur Role Playing. Guru berinteraksi dengan siswa di dalam kelompok untuk menjelaskan prosedur Role Playing.
10
11
12
13
14
15
Guru berinteraksi dengan siswa secara perorangan untuk menjelaskan prosedur Role Playing. Guru berinteraksi dengan siswa untuk menumbuhkan motivasi dan semangat melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan. Guru kurang berinteraksi dengan siswa. Guru tidak membantu siswa yang kesulitan menentukan peran dalam kelompok.
Guru tidak membantu siswa yang kurang mengerti prosedur Role Playing.
Guru mengajak siswa untuk dapat bekerja sama dalam kelompok sehingga Role Playing dapat berjalan dengan lancer Guru memberi kesempatan sendiri kepada siswa untuk menentukan peran masing-masing siswa dalam kelompok Guru mengawasi kegiatan yang dilakukan siswa selama Role Playing Guru menjelaskan kepada siswa mengenai prosaedur dalam Role Playing Guru menjelaskan pada kelompok yang merasa kurang jelas dengan prosedur Role Playing
Guru tidak berinteraksi dengan siswa secara perorangan Guru mengajak siswa untuk serius dalam proses pembelajaran Role Playing
Guru selalu berinteraksi dengan siswa Guru membantu siswa jika ada siswa yang kesulitan dalam menentukan peran dalam kelompok Guru menjelaskan kepada siswa jika masih ada siswa yang kurang mengerti
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16 17
18
19
20
Guru hanya berinteraksi dalam kelompok tertentu. Guru membiarkan siswa yang membuat kegaduhan di dalam kelas. Guru kurang memainkan perannya dalam Role Playing. Guru hanya mengamati kelas selama pembelajaran berlangsung. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi.
prosedur Role Playing Guru berinteraksi dengan semua siswa Guru menegur siswa jika ada siswa yang membuat keributan Guru berperan dengan baik dalam Role Playing Guru mengamati kelas pada saat pelajaran berlangsung Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk merefleksikan hasil dari proses pembelajaran yang baru dilakukan
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
Lembar Observasi Siswa Selama Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Sekolah Hari, tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran
: SMA Stella Duce 2 Yogyakarta : Jumat, 16 November 2012 : XI IPS 3 : 4, 5 : Akuntansi
No 1
Aspek yang diamati Siswa siap mengikuti proses pembelajaran.
Ya
2
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
3
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.
4
Siswa mengerjakan memainkan peran dalam Role Playing dengan baik.
5
Siswa memperhatikan tugas dari masing-masing peran.
Tidak
Catatan Seluruh siswa menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran Siswa memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan model Role Playing Siswa menjawab pertanyaan yang dintanyakan guru Pada putaran pertama siswa masih bingung dengan perannya tapi setelah putaran kedua siswa sudah dapat memerannkannya dengan baik Siswa mencermati dan membaca tugas dari peran yang diperankannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
Siswa berinteraksi dengan baik selama Role Playing berlangsung.
182
Siswa dengan lues memerankan perannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Lembar Observasi Kelas selama Menerapkan Model Pembelajaran Role Playing Sekolah Hari, tanggal Kelas Jam ke Mata Pelajaran No 1
2
3
4
5 6 7
8
9
: SMA Stella Duce 2 Yogyakarta : Jumat, 16 November 2012 : XI IPS 3 : 4, 5 : Akuntansi
Aspek yang diamati Ya Tidak Catatan Kelas terdiri dari beberapa individu Ada siswa yang yang berbeda dalam hal kemampuan pandai dan belajar. kurang pandai Siswa menaati aturan-aturan yang ada di Siswa mengikuti dalam pembelajaran. pembelajaran sesui dengan aturan yang ada Siswa membentuk kelompok-kelompok Hanya ada tertentu di dalam kelas. kelompok sesuai dengan perannya Buku-buku dan fasilitas pembelajaran Di perpustakaan mudah ditemukan dalam lingkungan tersedia siswa. referensi buku untuk siswa belajar Ruang kelas tertata dengan bersih dan Kondisi kelas rapi. rapi dan bersih Lingkungan kelas kondusif untuk Lingkungan pembelajaran. kelas kondusif Aktifitas di kelompok kurang baik Semua siswa karena ada siswa yang tidak memainkan memerankan perannya dengan baik. perannya dengan baik Siswa kurang mampu untuk membagi Siswa dapat peran di dalam kelompok. menentukan perannya sendiri sesuai dengan kemampuannya Siswa tidak mampu memanfaatkan Diawal siswa waktu dengan baik di dalam Role agak kesulitan Playing. dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Siswa kurang mengenal teman satu kelasnya.
11
Kondisi kelas berjalan dengan baik selama pembelajaran dengan menggunakan role play dengan baik.
184
memanfaatkan waktu yang ada tetapi dipertengahan siswa mulai bisa memanfaatkan waktu yang ada Siswa saling mengenal satu sama lain Kondisi kelas kondusif saat penerapan model Role Playing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 REFLEKSI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
Instrumen n Refleksi Keesan Guru Mitra M terha adap Peranggkat dan M Model Pembeelajaran Rolle Playying No. Uraian 1. Kesan K guru u terhadap komponen pembelajara p an yang digunakan dalam d peembelajaran dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 2. Kesan K guru terhadap t akttifitas siswa proses ketika k mengikuti pembelajara p an dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 3. Kesan K guru u terhadap partisipasi dan d minatt siswa mengikuti pembelajara p an dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 4. Kesan K guru u terhadap pemahaman p siswa s dalam m proses peembelajaran dengan d men nggunakan model m Role Playing. P 5. Hambatan H yang y dihadaapi apabila nanti n guru hendak meelaksanakan pembelajara p an dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 6. Hal-hal H yan ng menduku ung apabila guru g nanti akan meenggunakan metode m pembelajaran p n dengan model m Role Playing. P 7. Manfaat M yaang diperoleh dengan merencanaka m an rencana pembelajran p n dan membuat perangkat p pembelajaraan dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 8. Hal-hal H apa saja yang masih m harus diperbaiki d dalam peembelajaran dengan d men nggunakan model m Role Playing. P
Kom mentar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Instrumen n Refleksi Keesan Guru Mitra M terha adap Peranggkat dan Moodel Pembeelajaran Roole Playying Kom No. Uraian mentar 1. Kesan K guru u terhadap komponen Komponenn cukuup pembelajara p an yang digunakan lengkap. dalam d peembelajaran dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 2. Kesan K guru terhadap t akttifitas siswa Siswa terlibbat aktif. proses ketika k mengikuti pembelajara p an dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 3. Kesan K guru u terhadap partisipasi Siswa teerlibat akktif dan d minatt siswa mengikuti semua. pembelajara p an dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 4. Kesan K guru u terhadap pemahaman p Siswa sanngat antusiias siswa s dalam m proses peembelajaran meski binguung. dengan d men nggunakan model m Role Playing. P 5. Hambatan H yang y dihadaapi apabila Tidak adanyya fasilitatorr nanti n guru hendak meelaksanakan pembelajara p an dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 6. Hal-hal H yan ng menduku ung apabila Tempat, meedia. guru g nanti akan meenggunakan metode m pembelajaran p n dengan model m Role Playing. P 7. Manfaat M yaang diperoleh dengan Pembelajaraan lebbih merencanaka m an rencana melibatkan siswa aktif. pembelajran p n dan membuat perangkat p pembelajaraan dengan menggunaka m an model Ro ole Playing. 8. Hal-hal H apa saja yang masih m harus Property baahan dan allat diperbaiki d dalam peembelajaran perlu diperrsiapkan lebbih dengan d men nggunakan model m Role baik. Playing. P
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Refleksi Siswa S Terhadap Peran ngkat dan M Model Pemb belajaran Role Playiing Uraian No. 1. Bagaimana peerasaan andaa tentang prooses peembelajaran dengan menggunaakan model m pembeelajaran koop peratif tipe R Role Playing (top pik pembaahasan, meedia peembelajaran, situasi kellas, penamppilan gu uru, lingkungan kelas,dll)? 2. Apakah A and da bermin nat mengiikuti peembelajaran dengan menggunaakan metode m Role Playing? P 3. Hambatan H ap pa yang anda temui selaama melaksanakan m n proses pembelajaaran deengan men nggunakan metode R Role Playing? 4. Manfaat M apaa yang telaah anda caapai keetika diteerapkannya pembelajaaran ko ooperatif tipe Role Playiing tersebut ? 5. Menurut M and da hal-hal mana m saja yyang masih m perlu ditingkatkan d n dan diperbbaiki daalam mod del pembeelajaran R Role Playing?
Koomentar
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 kUESIONER
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
Yogyakarta, 21 September 2012 Kepada, Yth. Siswi-siwi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dengan hormat, Saya bemaksud ingin melakukan penelitian di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan judul penelitian adalah “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ROLE
PLAYING
PADA
KOMPETENSI
DASAR
SIKLUS
AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN
SISWA
KELAS
XI
IPS
3
SMA
STELLA
DUCE
2
YOGYAKARTA” Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini saya mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Jawaban Anda dalam kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, harap untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Manfaat penelitian ini yaitu untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan metode pembelajaran baru dan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan mutu sekolah. Atas waktu dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR Petunjuk Pengisisan: 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban yakni: Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) 3. Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang ada pilih 4. Apabila anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang anda anggap tepat! 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan!
No 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
PERNYATAAN Anda belajar tanpa disuruh oleh orang tua atau guru Anda merasa senang dalam belajar Anda belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi Anda puas dengan nilai yang anda dapatkan selama ini sehingga anda tidak perlu belajar lagi Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran Anda belajar ketika besok ada ujian Anda kecewa jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian Anda tidak merasa tersaingi bila
SS
S
TS
STS
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
10. 11.
12.
13.
14. 15. 16. 17. 18.
19. 20.
teman anda mendapat nilai yang lebih baik dari anda Ada keinginan untuk berdiskusi dengan teman-teman kelas, jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh- sungguh Anda meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar. Anda rajin belajar untuk meraih prestasi Anda termotivasi untuk belajar karena ada hadiah Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
Yogyakarta, 16 November 2012 Kepada, Yth. Siswi-siwi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dengan hormat, Saya bemaksud ingin melakukan penelitian di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan judul penelitian adalah “IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ROLE
PLAYING
PADA
KOMPETENSI
DASAR
SIKLUS
AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN
SISWA
KELAS
XI
IPS
3
SMA
STELLA
DUCE
2
YOGYAKARTA” Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini saya mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Jawaban Anda dalam kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Anda. Sebelum mengisi kuesioner, harap untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu. Manfaat penelitian ini yaitu untuk memotivasi siswa dalam belajar dengan menggunakan metode pembelajaran baru dan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang nantinya dapat meningkatkan mutu sekolah. Atas waktu dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR Petunjuk Pengisisan: 1. Pada lembar penilaian diri tentang motivasi belajar ini terdapat 20 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran dan tentukan kebenarannya sesuai dengan situasi yang anda alami! 2. Pilihlah satu jawaban dari empat kemungkinan jawaban yakni: Sangat setuju (Ss) Setuju (S) Tidak setuju (Ts) Sangat tidak setuju (Sts) 3. Berilah tanda check () pada kolom jawaban yang ada pilih 4. Apbila anda keliru menjawab berilah tanda silang (X) pada jawaban yang keliru, dan pilihlah jawaban baru yang anda anggap tepat! 5. Jawablah semua pernyataan berikut tanpa melewati nomor pernyataan yang tersedia dan periksalah kembali jawaban sebelum dikumpulkan! S Ss Ts Sts No.
PERNYATAAN
1. Ada kesadaran diri untuk belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 2. Ada rasa senang dalam belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 3. Anda belajar dengan tekun setiap hari untuk meningkatkan prestasi setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 4. Anda puas dengan nilai yang anda dapatkan selama ini sehingga anda tidak perlu belajar lagi setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 5. Anda tertarik untuk mempelajari materi pembelaj aran setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing
Sangat Setuju Tidak Sangat setuju Setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Ss No.
PERNYATAAN
6. Anda belajar ketika besok ada ujian setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 7. Anda kecewa atau malu jika mendapat nilai jelek pada saat ulangan atau ujian setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 8. Anda tidak merasa tersaingi bila teman anda mendapat nilai yang lebih baik dari anda setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 9. Ada keinginan untuk berdiskusi dengan temanteman kelas, jika menemukan kesulitan dalam mempelajari materi setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 10. Tugas yang diberikan oleh guru dikerjakan dengan sungguh-sungguh setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 11. Anda selalu meminta bantuan teman untuk mengerjakan tugas tanpa anda berusaha lebih dahulu untuk mengerjakan sendiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 12. Anda mempelajari kembali materi yang diberikan oleh guru, ketika belajar mandiri setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 13. Jika anda mendapat nilai yang lebih rendah dari teman anda, anda akan berusaha memperbaiki cara belajar dan lebih giat belajar setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing 14. Anda rajin belajar untuk meraih prestasi setelah
S
Ts
Sts
Sangat Setuju Tidak Sangat setuju Setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
Ss No.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PERNYATAAN
menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing Anda termotivasi dalam belajar karena ada hadiah setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari orangtua setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing Anda rajin belajar untuk mendapat simpati dari guru dan teman-teman setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing Anda mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing Anda senang bila ada jam pelajaran yang kosong setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing Ada keinginan mendapat rasa aman bila mengikuti dan menguasai pelajaran setelah menggunakan metode kooperatif tipe Role Playing
S
Ts
Sts
Sangat Setuju Tidak Sangat setuju Setuju tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
LAMPIRAN 4 Daftar kelompok, Materi Pembelajaran & RPP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pembagian Kelompok No.
Nama
Kelompok
1. Ovilia Ursulael S Rinika Elmanti sambo SATU Sharlyne Sinsky Hendra Petra Lintang Pertiwi 2. Patrisia Ardiana Budi W Ruly sauna DUA Stephani Intan Maharani Yuliana Helery Sura Liarian 3. RR Florentina Ika Sari Sa’adiah Jasmine TIGA Selvin Manuputty Priscilla Nadia Putri 4. Raden Regina Brilliana D Ruly Indah Sitompul EMPAT Theodora Swasti Yunita Elisabeth Pattihawean 5. Regina Gunadi Theresia Sagita Estri LIMA Yuliana Veni Kurnia Merry Susana Krey 6. Regina Windari ENAM Tristianty
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tryas Septi Adriana Vriska Demartje
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
A. Jurnal Umum 1. Pengertian Jurnal Umum Jurnal merupakan media dalam proses akuntansi yang menjadi dasar penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat, berapa jumlah uang yang dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi (Alam, 2006:203). Jadi jurnal dapat diartikan sebagai media pencatatan sistematis yang menjadi sumber atau dasar untuk pencatatan dalam akun. 2. Fungsi Jurnal Umum Terdapat beberapa fungsi jurnal sebagaimana akan diuraikan di bawah ini (Alam, 2006:203): a. Fungsi pencatatan Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat. b. Fungsi hitoris Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi. Misalnya, trasaksi tanggal 5 Januari lebih dahulu dicatat dari tanggal 10 Januari. Dengan mencatat transaksi lebih dahulu, berarti jurnal melakukan fungsi hitoris. c. Fungsi analisis Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan, bukti transaksi terlebih dahulu dianalisis. Hasil analisis itulah yang dicatat pada jurnal. d. Fungsi instruktif Jurnal merupakan suatu perintah atau indtruksi. Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal. Jika instruksi jurnal tida diikuti, maka pengisian akun akan salah. e. Fungsi informatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
Jurnal menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi.
Menurut
Suwardjono
(2009:150),
ada
beberapa
aspek
yang
menjadikan jurnal cukup bermanfaat diantaranya: a. Aspek riwayat transaksi Dengan buku jurnal, paling tidak dapat dipelajari riwayat operasi perusahaan melalui transaksi-transaksi yang dicatat secara runtut waktu. Dengan membaca jurnal, mugkin akan dapat memperoleh gambaran kegiatan perusahaan dalam periode tertentu. b. Aspek deteksi kesalahan Sebagai catatan yang mula-mula terpengaruh oleh transaksi, buku jurnal merupakan tempat yang paling logis untuk diperiksa lebih dahulu untuk mencari sebab-sebab kesalahan. c. Aspek pembagian kerja Dengan adanya buku jurnal akan mudah untuk melakukan pembagian kerja yang mendorong efisiensi. Misalnya saja bila transaksi perusahaan sangat banyak maka tugas penjurnalan dapat diserahkan kepada orang yang berbeda dengan melakukan pengakunan. d. Aspek pengendalian Dengan adanya buku jurnal maka tersedia sarana untuk memverifikasikan bahwa suatu transaksi telah dianalisis dengan benar sesuai dengan buku pedoman akuntansi perusahaan. 3. Bentuk Jurnal Bentuk jurnal umum dapat dilihat di bawah ini: Halaman: No. Bukti
Akun/
Tanggal
Ref Pembukuan Keterangan
Debet
Kredit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
Dengan bentuk yang demikian, jurnal mampu memenuhi fungsinya seperti diuraikan sebelumnya, yaitu menentukan ke akun mana suatu transaksi dicatat.
4. Langkah-langkah Dalam Membuat Jurnal Menurut Alam (2006:204), untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatannya, perlu diperhatikan beberapa langkah berikut ini: Langkah 1
Langkah 2 Langkah 3
Langkah 4
: Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada bukti transaksi. Penulisan periode akuntansi, misalnya satu tahun, satu bulan, cukup ditulis satu kali saja : Istilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi : Pada kolom akun/keterangan, tuliskan akun-akun yang mengalami perubahan akibat transaksi. Akun yang didebet ditulis rapat ke garis kolom nomor bukti, sedangkan akun yang dikredit ditulis lebih menjorok ke kanan, sehingga kedua akun tidak sejajar. Tambahkan penjelasan singkat untuk mendukung kolom referensi. : Isilah kolom debet/kredit sesuai dengan jumlah uang yang terlibat dalamtransaksi.
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan pada waktu pengakunan yaitu (Suwardjono, 2009:148): a. b. c.
Membuka halaman buku jurnal yang ayat-ayatnya akan diakunkan Membuka halaman atau mencari kartu akun yang sesuai dengan ayat jurnal Mengisi akun dengan data tanggal, keterangan singkat dan jumlah transaksi sesuai yang tertulis dalam buku jurnal (jumlah debit ditulis dalam kolom debet akun dan jumlah kredit ditulis dalam kolom kredit)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
d. e.
Membuat indeks silang atau tanda pengakuan. Menghitung saldo baru tiap akun setelah pengakunan dan memberikan tanda D atau K sesuai dengan sifat saldonya.
Berikut ini sebagian contoh transaksi serta hasil analisisnya; a.
Transaksi pertama tanggal 5 Januari Tuan X menyetorkan modal sebesar Rp 1.000.000,00 Analisis: perusahaan menerima setoran uang dari Tuan X sehingga kas bertambah sebesar Rp 1.000.000,00 disebelah debet sedangkan modal bertambah di sebelah kredit sebesar Rp 1.000.000,00. Kas
Rp 1.000.000,00
Modal b.
Rp 1.000.000,00
Transaksi kedua tanggal 7 Januari ada pembelian mesin fotokopi sebesar Rp 200.000,00 Analisis: transaksi ini menyebabkan mesin fotokopi bertambah sebesar Rp 200.000,00 di debet dan kas berkurang sehingga kas akan di kredit Rp 200.000,00 Mesin foto kopi Rp 200.000,00 Kas
c.
Rp 200.000,00
Transakasi ketiga tanggal 15 januari membayar biaya sewa sebesar Rp 100.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
Analisis: transaksi ini menyebabkan biaya sewa bertambah sebesar Rp 100.000,00 di debet dan kas berkurang sehingga kas akan di kredit sebesar Rp 100.000,00 Biaya Sewa
Rp 100.000,00
Kas d.
Rp 100.000,00
Transaksi keempat tanggal 20 Januari menerima pendapatan jasa fotokopi dalam jumlah besar sebesar Rp 300.000,00 Analisis: transaksi ini menambah kas sehingga kas akan di debet sebesar Rp 300.000 dan menambah pendapatan jasa sehingga pendapatan jasa akan di sebelah kredit sebesar Rp. 300.000,00. Kas
Rp 300.000,00
Pendapatan Jasa
Rp 300.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Ekonomi/ Akuntansi
Kelas/Semester
: XI IPS 3/ Gasal
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
I. Standar Kompetensi Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
II. Kompetensi Dasar Mencatat transaksi atau dokumen ke dalam jurnal umum. III. Indikator 1. Siswa mampu menjelaskan fungsi jurnal 2. Siswa dapat menjelaskan bentuk jurnal 3. Siswa mampu menganalisis berbagai jenis bukti transaksi 4. Siswa mampu mencatat jurnal dari berbagai bukti transaksi IV. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan fungsi jurnal 2. Siswa dapat menjelaskan bentuk jurnal 3. Siswa dapat menganalisis berbagai jenis bukti transaksi 4. Siswa dapat mencatat jurnal dari berbagai bukti transaksi
V. Materi Pembelajaran A. Pengertian Jurnal Jurnal merupakan media dalam proses akuntansi yang menjadi dasar penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat, berapa jumlah uang yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi jurnal dapat diartikan sebagai media pencatatan sistematis yang menjadi sumber atau dasar untuk pencatatan dalam akun. B. Fungsi Jurnal Terdapat beberapa fungsi jurnal sebagaimana akan diuraikan di bawah ini 1. Fungsi pencatatan Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat. 2. Fungsi hitoris Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi. Misalnya, trasaksi tanggal 5 Januari lebih dahulu dicatat dari tanggal 10 Januari. Dengan mencatat transaksi lebih dahulu, berarti jurnal melakukan fungsi hitoris. 3. Fungsi analisis Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan, bukti transaksi terlebih dahulu dianalisis. Hasil analisis itulah yang dicatat pada jurnal. 4. Fungsi instruktif Jurnal merupakan suatu perintah atau intruksi. Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal. Jika instruksi jurnal tida diikuti, maka pengisian akun akan salah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
5. Fungsi informatif Jurnal menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi. C. Bentuk Jurnal Bentuk jurnal umum dapat dilihat di bawah ini: Halaman: Tanggal
No. Bukti Pembukuan
Akun/ Ref keterangan
Debet
Kredit
Dengan bentuk yang demikian, jurnal mampu memenuhi fungsinya seperti diuraikan sebelumnya, yaitu menentukan ke akun mana suatu transaksi dicatat. D. Langkah-langkah Dalam Membuat Jurnal Langkah 1
: Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada bukti transaksi. Penulisan periode akuntansi, misalnya satu tahun, satu bulan, cukup ditulis satu kali saja
Langkah 2
: Istilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi
Langkah 3
: Pada kolom akun/keterangan, tuliskan akun-akun yang mengalami perubahan akibat transaksi. Akun yang didebet ditulis rapat ke garis kolom nomor bukti, sedangkan akun yang dikredit ditulis lebihmenjorok ke
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
kanan, sehingga kedua akun tidak sejajar. Tambahkan penjelasan singkat untuk mendukung kolom referensi. Langkah 4
: Isilah kolom debet/kredit sesuai dengan jumlah uang yang terlibat dalamtransaksi.
VI. Pendekatan dan Metode a. Pendekatan
: Cooperative Learning
b. Model pembelajaran : Role Playing VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No.
Kegiatan
Alokasi Waktu
Metode
1. Pendahuluan: Eksplorasi: a. Guru melakukan apersepsi
Ceramah dan
b. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk
Tanya jawab
memulai pelajaran c. Memberikan motivasi kepada siswa agar
15 menit
siap dalam mengikuti pembelajaran d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini e. Guru membagikan soal pre test 2. Kegiatan inti: Elaborasi: a. Guru melakukan simulasi b. Guru menjelaskan model pembelajaran dan mekanisme permainan model roleplaying.
1) Peserta
diwajibkan
untuk
mempersiapkan alat tulis (hanya
60 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
pena). 2) Setiap kelompok terdiri dari 4 siswi dan 1 fasilitator. 3) Setiap kelompok diwajibkan untuk menetapkan anggotanya yang akan bermain peran 1 siswa sebagai bagian penjualan/pembelian, 2 siswa bagian akuntansi dan satu siswa bagian keuangan. 4) Peserta
di
dalam
kelompok
melakukan tugas sesuai dengan peran masing-masing bagian. Sedangkan bagian
luar
perusahaan
akan
diperankan oleh fasilitator masingmasing kelompok. 5) Permainan Instruksi
akan yang
diawali
dengan
diberikan
oleh
instruktur. 6) Setiap penyelesaian transaksi dimulai dengan bunyi peluit sebanyak 1x dan diakhiri dengan bunyi peluit 2x. Khusus diperbolehkan
bagian
akuntansi,
untuk
tetap
menyelesaikan pekerjaannya. 7) Ketika waktu pengerjaan telah habis maka semua berkas yang ada di setiap bagian dimasukkan ke dalam amplop. 8) Penyelesaian
setiap
transaksi
dilakukan dalam waktu 3 menit
Role Playing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9) Peserta
tidak
diperkenankan
berkomunikasi secara verbal baik dengan teman satu kelompok maupun dengan kelompok lain. 10) Dalam
pembayaran
transaksi
disarankan membayar dengan uang pas. 11) Penyelesaian
transaksi
diperkenankan
tidak
menggunakan
bantu
alat
apapun
(kalkulator/handphone). 12) Bila
ada
penulisan, untuk dengan
kesalahan peserta
mencoret yang
dalam
hal
diperkenankan dan
benar
mengganti diatas
atau
disampingnya.
Penghapusan
tidak
diperbolehkan
menggunakan
cara
lain. 13) Apabila siswa melanggar aturan main sebanyak satu kali maka akan diber peringatan berupa kuning. 14) Apabila siswa melanggar aturan main untuk yang kedua kalinya, maka siswa mendapat kartu merah dan tidak diperkenankan menyelesaikan transaksi pada tanggal tersebut. c. Setelah
itu Guru menjelaskan sudut
pandang perusahaan
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
d. Role Playing dimulai (putaran 1) guru
menjadi instruktur dalam permainan ini. Silakan kerjakan transaksi pertama waktu pengerjaan 3 menit (peluit 1 x ) dan seterusnya e. Role Playing dimulai (putaran 2)
Sama
seperti
pada
bagian
putaran
pertama. 3. Kegiatan Penutup a. Guru
bersama
siswa
membuat 15 menit
kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan
Ceramah dan
b. Membagikan soal post test
Tanya jawab
c. Membagikan lembar refleksi d. Membagikan lembar kuesioner Jumlah
90 menit
VIII. Sumber dan Media Pembelajaran a. Sumber
:
1) Alam. S. 2004. Ekonomi untuk Akuntansi SMA, Jakarta : Erlangga. 2) Ritonga M. T, dkk. 2003. Ekonomi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta b. Media
:
1) Soal Pre-test dan Post-test 2) Skenario pembelajaran 3) Papan nama 4) Uang-uangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
5) Peluit 6) Intruksi tiap bagian 7) Mekanisme permainan Role Playing 8) Buku akuntansi 9) Bukti-bukti transaksi 10) Lembar kerja siswa 11) Amplop 12) Meja 13) Kursi 14) Stopwatch 15) viewer
IX. Penilaian a. Jenis Penilaian Test b. Bentuk Penilaian Pilihan Ganda c. Jenis Tagihan Test lisan X. Evaluasi 1. Kisi-kisi soal pre test dan post test
No.
Indikator
Nomor soal Nomor soal pre test
1.
Siswa mampu menjelaskan fungsi
post test
1, 2, 3, 4, 5,
1,2,3,4
6
5
jurnal. 2.
Siswa dapat menjelaskan bentuk jurnal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2216
3.
Sisw wa
mampu
mengaanalisis
9,, 10, 13, 15
6, 8, 9.110
77, 8,11, 12,
7, 11, 12, 13,
14
14, 15
berbaagai jenis bu ukti transaksii 4.
Sisw wa mampu mencatat m jurnnal dari berbaagai jenis bu ukti transaksii
2. Soal S 3. Kunci K Jawaban 4. Pedoman P Pen nilaian Pre-test P dan post-test p
: Pre-test ddan Post-test : Terlampiir : : 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 PRE TEST DAN
POST TEST
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
SOAL PRE-TEST Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e untuk pilihan jawaban yang dianggap paling tepat. Jawaban harap ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan.
1.
Di bawah ini yang termasuk fungsi jurnal secara analisis adalah... a. Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi. b. Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan. c. Suatu perintah atau intruksi, Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah. d. Menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi. e. Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
2.
Di bawah ini yang termasuk fungsi jurnal secara intruksif adalah... a.
Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi.
b.
Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan.
c.
Suatu perintah atau intruksi, Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah.
d.
Menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi.
e.
Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
3.
Di bawah ini yang termasuk fungsi jurnal secara historis adalah ... a.
Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi.
b.
Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan.
c.
Suatu perintah atau intruksi, Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah.
d.
Menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi.
e.
Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
4.
Di bawah ini yang termasuk fungsi jurnal sebagai pencatatan adalah... a.
Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi.
b.
Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan.
c.
Suatu perintah atau intruksi, Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah.
d.
Menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi.
e.
Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
5.
Di bawah ini yang termasuk fungsi jurnal sebagai informatif adalah .... a.
Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai dengan urutan waktu terjadi.
b.
Untuk menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan disisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
c.
Suatu perintah atau intruksi,
Akun harus diisi sesuai dengan apa yang
tercatat pada jurnal Jika instruksi jurnal tidak diikuti, maka pengisian akun akan salah. d.
Menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkat mengenai transaksi, dan jumlah uang yang terlibat dalam suatu transaksi.
e.
Jurnal menentukan ke akun mana dan dengan jumlah berapa suatu transaksi dicatat.
6.
Halaman : No. Bukti Tanggal Pembukuan
Akun/ keteranga n
Ref
Gambar di atas disebut dengan bentuk jurnal..... a. Jurnal umum c. Jurnal Khusus b. Laba/rugi d. Neraca Saldo
Debet
Kredit
e. Buku besar
Soal no 7-10
Toko Mutiara
NOTA KONTAN
Jl. Lampar 1/8 Tanggal
26 Oktober 2012
Kepada No
: Gober Salon
No Nota kontan Jenis Barang
Total Biaya
Shampo 1 paket (perlengkapan)
Rp 75.000,00
JUMLAH (dengan huruf)
:
Rp75.000,00
_______________
__tujuh puluh lima ribu rupiah______________________________________ Penerima
bagian penjualan
7.
101 NK
-----------------------------------------------------Berdasarkan bukti transaksi di atas jurnal yang dicatat Gober Salon adalah.... a. Perlengkapan Rp 75.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
Kas
8.
Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Perlengkapan Rp 75.000,00 c. Kas Rp 75.000,00 Pendapatan Jasa Rp 75.000,00 d. Kas Rp 75.000,00 Piutang usaha Rp 75.000,00 e. Pendapatan Jasa Rp 75.000,00 Kas Rp 75.000,00 Berdasarkan bukti transaksi di atas jurnal yang dicatat Toko Mutiara adalah.... b.
Kas
a.
Perlengkapan Kas Kas Perlengkapan Kas Pendapatan Jasa Kas Piutang usaha
b. c. d.
Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
e. 9.
Pendapatan Jasa Rp 75.000,00 Kas Rp 75.000,00 Berdasarkan bukti transaksi di atas, dari sudut Gober Salon melakukan transaksi.... a.
Pembelian tunai
c. Pembelian kredit
e. Penjualan
kredit b.
Penjualan tunai
d. Pelunasan piutang
10. Berdasarkan bukti transaksi di atas, dari sudut Toko Mutiara melakukan transaksi... a.
Pembelian tunai
c. Pembelian kredit
kredit b.
Penjualan tunai
d. Pelunasan piutang
e. Penjualan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
Gober Salon BUKTI KAS KELUAR Dibayar kepada
PLN
Uang Sejumlah
Seratus ribu rupiah
Untuk membayar
Listrik Yogyakarta, 5 Juni 2012 Rp 100.000,00
bagian keuangan
dibukukan oleh
\ -------------------------------------------------------------------------- 11. Jurnal yang sesuai dengan bukti transaksi di atas adalah.... a. Kas Rp 100.000,00 Biaya listrik Rp 100.000,00 b. Biaya listrik Rp 100.000,00 Kas Rp 100.000,00 c. Utang listrik Rp 100.000,00 Kas Rp 100.000,00 d. Piutang Rp 100.000,00 Kas Rp 100.000,00 e. Kas Rp 100.000,00 Utang Listrik Rp 100.000,00 12. Perhatikan jurnal di bawah ini, transaksi yang tepat untuk jurnal tersebut adalah .....
tanggal Akun Debet Kredit Mei 5 Biaya telepon 50.000 2010 Kas 50.000 a. Tanggal 5 mei membayar biaya telepon sebesar Rp 50.000,00 b. Tanggal 6 mei membayar biaya telepon sebesar Rp 50.000,00 c. Tanggal 5 mei melakukan pelunasan piutang sebesar Rp 50.000,00 d. Tanggal 5 mei melakukan pelunasan utang sebesar Rp 50.000,00 e. Tanggal 5 mei melakukan pembelian secara tunai Rp 60.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
Soal no 13-15
Gober Salon
No. BKM‐01
Jl. Adi Sucipto
BUKTI KAS MASUK
Diterima dari
Tika
Uang Sejumlah
Lima ratus ribu rupiah
(dengan huruf) Untuk membayar
Pelunasan piutang (faktur tembusan terlampir)
Terbilang
Rp.500.000 Yogyakarta, 05 Mei 2012 bagian keuangan
dibukukan oleh
--------------------------------------
--------------------------------------
13. Berdasarkan bukti transaksi di atas, yang berhak membuat Bukti Kas Masuk adalah... a.
Bagian akuntansi
d. Bagian penjualan
b.
Bagian keuangan
e.Tika
c.
Bagian pembelian
14. Jurnal yang paling tepat dalam bukti transaksi di atas adalah... a. b. c.
Piutang usaha Pendapatan jasa Utang usaha Kas Kas
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. e.
Pendapatan Jasa Piutang usaha Kas Kas Piutang usaha
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
15. Setelah Tika melakukan transaksi pelunasan Tika mendapat bukti... a.
Faktur tembusan
d. Faktur asli
b.
Kwitansi
e. cek
c.
Bukti kas masuk
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
SOAL P0ST-TEST Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e untuk pilihan jawaban yang dianggap paling tepat. Jawaban harap ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan.
1.
Dalam akuntansi terdapat alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing, disebut juga dengan istilah ...
2.
a. Akun
c. Buku besar
e. Jurnal
b. Persamaan dasar akuntansi
d. Book of original entry
Untuk menentukan nama akun, jumlah yang dicatat, dan diisi mana (debet atau kredit) pencatatan dilakukan, bukti transaksi terlebih dahulu dianalisis. Hal tersebut dalam jurnal merupakan fungsi...
3.
a. Analisis
c. Informatif
b. Instruktif
d. Pencatatan
e. Historis
Jurnal merupakan suatu perintah atau intruksi. Akun harus diisi sesuai dengan apa yang tercatat pada jurnal. Jika intruksi jurnal tidak diikuti maka pengisian akun akan salah. Hal tersebut dalam jurnal merupakan fungsi..
4.
a. Analisis
c. Informatif
b. Intruksif
d. Pencatatan
e. Historis
Jurnal dicatat dengan mendahulukan transaksi yang lebih dulu dilakukan sesuai waktu terjadi. Hal tersebut dalam jurnal merupakan fungsi.... a. Analisis
c. Informatif
b. Intruksif
d. Pencatatan
e. Historis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
5.
Halaman: Akun/
No. Bukti
Tanggal
keteranga
Pembukuan
Ref
Debet
Kredit
n
Gambar di atas disebut dengan bentuk jurnal.... a. Jurnal khusus
c. Jurnal umum
b. Buku besar
d. Laba/rugi
e. Neraca saldo
Soal no 6 - 8
Gober Cake
No. BKM‐01
Jl. Adi Sucipto
BUKTI KAS MASUK
Diterima dari
Andini
Uang Sejumlah
Lima ratus ribu rupiah
(dengan huruf) Untuk membayar
Pelunasan piutang (faktur tembusan terlampir)
Terbilang
Rp.500.000 Yogyakarta, 05 Mei 2012 bagian keuangan
--------------------------------------
6.
dibukukan oleh
--------------------------------------
Berdasarkan bukti transaksi di atas, yang berhak membuat Bukti Kas Masuk adalah... a.
Bagian akuntansi penjualan
c. Bagian pembelian e. Bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
b. 7.
Bagian keuangan
d.Andini
Jurnal yang cocok dalam bukti transaksi di atas adalah... a. Piutang usaha Pendapatan jasa b. Utang usaha Kas c. Kas Pendapatan Jasa d. Piutang usaha Kas e. Kas Piutang usaha
8.
Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Setelah Andini melakukan transaksi pelunasan Andini mendapat bukti... a. Faktur tembusan
c. Faktur asli
e. cek
b. Kwitansi
d. Bukti kas masuk
Soal no 9 -12
Sumber Wangi
NOTA KONTAN
Jl. Lampar 1/8 101 Tanggal
25 Oktober 2012
Kepada
: Gober Loundry
No
No Nota kontan
Jenis Barang Sabun 1 paket
:
NK
Total Biaya Rp 50.000,00
(perlengkapan) JUMLAH
Rp50.000,00
_______________
(dengan huruf)
__lima puluh ribu rupiah______________________________________ Penerima
bagian penjualan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
------------------------9.
------------------------------
Berdasarkan bukti transaksi di atas, dari sudut Gober Loundry melakukan transaksi.... a.
Pembelian tunai
c. Pembelian kredit
e. Penjualan
kredit b.
Penjualan tunai
d. Pelunasan piutang
10. Berdasarkan bukti transaksi di atas, dari sudut Sumber wangi melakukan transaksi... a.
Pembelian tunai
c. Pembelian kredit
e. Penjualan
kredit b.
Penjualan tunai
d. Pelunasan piutang
11. Berdasarkan bukti transaksi di atas jurnal yang dicatat Sumber wangi adalah.... a. Perlengkapan Rp 50.000,00 Kas Rp 50.000,00 b. Kas Rp 50.000,00 Perlengkapan Rp 50.000,00 c. Kas Rp 50.000,00 Pendapatan Jasa Rp 50.000,00 d. Kas Rp 50.000,00 Piutang usaha Rp 50.000,00 e. Pendapatan Jasa Rp 50.000,00 Kas Rp 50.000,00 12. Berdasarkan transaksi di atas jurnal yang dicatat Gober loundry adalah... a.
Perlengkapan Kas
Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
b.
Kas
c.
Kas
d.
Kas
e.
Piutang usaha Pendapatan Jasa Kas
Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
Perlengkapan Pendapatan Jasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
Soal no 13
Gober Salon
SLIP GAJI KARYAWAN
Jl. Melati
No. SG‐001
Dibayarkan Kepada
:Yessi
Uang sejumlah
:seratus lima puluh ribu rupiah
Untuk membayar
:gaji karyawan
26-10-12
Yogyakarta, Karyawan
bagian keuangan
-------------------------
‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
13. Jurnal yang tepat untuk transaksi di atas adalah... a. b. c. d. e.
Kas Pendapatan jasa Pendapatan jasa Kas Biaya gaji Kas Biaya gaji Kas Kas Pendapatan gaji
Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 100.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00
14. Perhatikan jurnal di bawah ini, transaksi yang sesuai dengan jurnal di bawah ini adalah... Tanggal
Akun
Ref Debet
Kredit
Mei
Kas
2
2010
a.
Pendapatan Jasa
50.000
50.000
Tanggal 2 mei diterima uang secara tunai dari pelanggan atas jasa yang telah dipakai sebesar Rp 50.000,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
b.
Tanggal 2 mei diterima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp 50.000,00
c.
Tanggal 2 mei diterima uang secara tunai dari pelanggan atas jasa yang telah dipakai sebesar Rp 500.000,00
d.
Tanggal 2 mei diterima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp. 500.000,00
e.
Tanggal 3 mei diterima uang dari pelanggan atas jasa yang telah dipakai sebesar Rp 50.000,00.
15. Perhatikan jurnal di bawah ini, transaksi yang sesuai dengan jurnal di bawah ini adalah... tanggal
Akun
Mei
5 Biaya listrik
2010
Kas
Debet
Kredit
60.000
60.000
a.
Tanggal 5 mei membayar biaya listrik sebesar Rp 60.000,00
b.
Tanggal 6 mei membayar biaya listrik sebesar Rp 60.000,00
c.
Tanggal 5 mei melakukan pelunasan piutang sebesar Rp 60.000,00
d.
Tanggal 5 mei melakukan pelunasan utang sebesar Rp 60.000,00
e.
Tanggal 5 mei melakukan pembelian secara tunai Rp 60.000,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
:
No Presensi
: LEMBAR JAWAB
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat. No. 1..
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
13.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
15
A
B
C
D
E
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6
KUNCI JAWABAN
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci jawaban pre test: 1. B 2. C 3. A 4. E 5. D 6. A 7. A 8. C 9. A 10. B Kunci jawaban post test: 1. E 2. A 3. B 4. E 5. C 6. B 7. E 8. C 9. A 10. B 11. C 12. A 13. D 14. A 15. A
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil H Pre teest
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Post teest:
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7
PEDOMAN WAWANCARA SISWA DAN GURU
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
240
Wawancara Terhadap Siswa 1. Metode apa yang biasanya sering digunakan dalam pembelajaran di kelas? 2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran menggunakan metode tersebut? 3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut? 4. Bagaimana kesan anda dengan pembelajaran hari ini dengan model pembelajaran Role Playing? 5. Pengalaman apa yang dapat anda ambil setelah belajar dengan model Role Playing?
Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran 1. Bagaimana kesan bapak setelah menerapkan model Role Playing? 2. Apakah menurut bapak tujuan pembelajaran pada hari ini sudah tersampaikan dengan model Role Playing? 3. Adakah hambatan pada saat bapak menerakan model Role Playing? 4. Bagaimana evaluasi dari bapak terkait dengan proses pembelajaran hari ini dengan model Role Playing?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
241
Wawancara Terhadap Siswa Peneliti
: Metode apa yang biasanya sering digunakan dalam pembelajaran di kelas?
Siswa
: Metode ceramah, diskusi, presentasi
Peneliti
:Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran menggunakan metode tersebut?
Siswa
: Bosan kalau pada waktu ceramah, dan nagntuk karena pembelajaran pada waktu siang hari. Jangan banyak teori tapi praktek.
Peneliti
: Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode tersebut?
Siswa
: Tidak semua paham
Peneliti
:Bagaimana kesan anda dengan pembelajaran hari ini dengan model pembelajaran Role Playing?
Siswa
: Seru, lebih realistis, tambah semangat, asyik.
Peneliti
:Pengalaman apa yang dapat anda ambil setelah belajar dengan model Role Playing?
Siswa
: Dapat lebih mengerti.
Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran Peneliti
: Bagaimana kesan bapak setelah menerapkan model Role Playing?
Guru
: Menarik karena semua siswa dapat punya peran dan terlibat aktif
Peneliti
:Apakah menurut bapak tujuan pembelajaran pada hari ini sudah tersampaikan dengan model Role Playing?
Guru
: Belum sepenuhnya, karena siswa belum terlalu mengerti teorinya, tapi nanti juga bias dlihat dari hasil penelitian hari ini apakah siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
paham atau tidak, yang pasti tadi semua siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Peneliti
: Adakah hambatan pada saat bapak menerakan model Role Playing?
Guru
: ada, yaitu dari siswanya juga masih ada yang kurang persiapan, serta grogi pada saat memainkan peran ditransaksi awal. Waktu juga agak kurang karena tadi sebelumnya kita simulasi.
Peneliti
:Bagaimana evaluasi dari bapak terkait dengan proses pembelajaran hari ini dengan model Role Playing?
Guru
: Persiapan komponen leboh dipersiapkan dengan baik, persiapan tempat sudah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
LAMPIRAN 8 MEDIA PEMBELAJARAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uan ng-uan ngan:
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2245
Bukti-bu ukti trransaaksi: Gober Salon S
NOTA K KONTAN N
Jl. Lampar No. 97
Jasa Salon n tan nggal
05-Jan-12 0
Ke epada
No Nota kkontan
101 NK
: Tik ka
No N
Jenis Jassa
Totall Biaya
Smo oothing
JUM MLAH (den ngan huruf)
:
Rp.
_________________
Rp.
_________________
_____________ _______________ ________________________________________
Pen nerima
-------------------------Lem mbar 1 = bukti asli; lembar 2 = buktii tembusan
baggian penjualann --------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2246
fak ktur
Tok ko Mawar Jl. Bu unga no. 40 Papriingan
PENJUALAN N
Peda agang Perralatan Sallon ta anggal
10-Jan-12
Diijual Kepada
No faktur
347 SM
:
Gober Salo on Jl. Lampar No. 97 Papringan
No
Jenis s Barang Hairdryer
Kuanttitas Hargga Satuan Total Haarga 2 unit
Rp. 125.000
Rp. ________
JU UMLAH
Rp. ________
(deengan huruf)
____________ _________________________________________________________
Penerima
------------------------------
--------------------------
bagian peenjualan
dibukukan ooleh
Lem mbar 1 = bukti aslli; lembar 2 = bukkti tembusan
--------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2247
Gober Salon S
fakt tur
Jl. Lampar no.97
PENJUALAN
Jasa Salon n taanggal
15--Jan-12
No ffaktur
325 P PJ
Ke epada An nita
No
Jenis Jas asa Riaas pengantin
JUMLAH (d dengan huruf)
Total B Biaya Rp.
_________________
Rp.
_________________
_____________ _______________ ________________________________________
Pen nerima
dibu ukukan oleh
-----------------------
bagian penjuualan
----------------------------------------------------------------------
Leembar 1 = bukti assli; lembar 2 = bu ukti tembusan; lembar 3 = bukti tembbusan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2248
Gobber Salo lon
Jl. Lam mpar No. 97 7
Jasa Salon
No. BKK‐01
BUKT TI KAS KE ELUAR Dibayarkan kepada k
TOKO MUTIARA M
Uang sejum mlah (dengan huruf)
Untuk memb bayar
pembelia an perlengkap pan Salon
Terbilang
Rp.__________ Yogyakarrta, 17 Jan 20012 bagian keua angan
----------------------------------------Lembar 1 = bukti asli; lembar 2 = bukti b tembusan
dibuukukan oleh
-------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2249
Gob ober Salo lon
Jl. Lampar No. 97 7
Jasa Salon
No. B BKK‐02
BUKT TI KAS KE ELUAR Dibayarkan kepada k
M TOKO MAWAR
Uang sejum umlah (dengan huruf)
Untuk memb bayar
pembelia an peralatan Salon
Terbilang
Rp.__________ Yogyakaarta, 20 Jan 2012 bagian keua angan
---------------------------------------Lembar 1 = buktii asli; lembar 2 = bukti tembusan
dibuukukan oleh
------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2250
Gob ober Loun undry
Jl. Lampar No. 97 7
Jasa Salon
No. B BKK‐03
BUKT TI KAS KE ELUAR Dibayarkan kepada k
Bank
Uang sejum umlah (dengan huruf)
Untuk memb bayar
Setoran ke k Bank
Terbilang
Rp.__________ Yogyakaarta, 25Jan 20012 bagian keua angan
---------------------------------------Lembar 1 = buktii asli; lembar 2 = bukti tembusan
dibuukukan oleh
------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2251
Gob ober Loun undry
Jl. Lampar No. 97 7
Jasa Salon
No. B BKK‐04
BUKT TI KAS KE ELUAR Dibayarkan kepada k
an Karyawa
Uang sejum umlah (dengan huruf)
Untuk memb bayar
Gaji karyyawan (bukti SG.001)
Terbilang
Rp.__________ Yogyakaarta, 30 Jan 2012 bagian keua angan
---------------------------------------Lembar 1 = buktii asli; lembar 2 = bukti tembusan
dibuukukan oleh
------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2252
Gober er Salon
Jasa Saalon
SLIP GAJI KARYAWAN
Jl. Lampar no. 97
No.
SG‐001
SLIP GAJJI
Dibayarkan D Kepada K
Rikka R
Uang U sejumllah
(dengan (d huruf)
Untuk U memb bayar
gaji g karyawan n Ket terangan
Jumlah h Rp.100..000,00 Rp. 30..000,00 Rp. 20..000,00
JU UMLAH
Rp.____ ______
Gaji pok kok Upah lembur Bonus
Karyawaan -------------------------
Lembar L 1 = bukti asli; a lembar 2 = bu ukti tembusan
30-JJan-12 Yogyakarta,, baggian keuangann ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2253
Toko
NOT TA KONTAN N:
No. 077 SD
Mutia ara
Kepada Gober Sal lon Jl. Lampar no. 97 No
Priwulung Jenis Baarang perlengkapan n Salon ( Shampo )
Kuantitaas
Hargaa per perangkkat
1 paket
R Rp. 50.000
JUMLAH
Tootal Harga Rp
______ __
Rp.
______ __
__________ _______________________ ___________
(dengan huruf)
Peneerima
---------------------------------Lembar 1 = bukti asli; lembar 2 = bukti tembusan
bagiann penjualan
--------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2254
Gober Go Sal alon
Jl. LLampar No. 97
Jassa Salon
No. BKM M‐01
BUKT TI KAS M MASUK Diterim ma dari
Tika
Uang Sejumlah S (dengan huruf) h
Untuk membayar m
Jasa Smootthing (nota no n 101 NK)
Terbila ang
Rp..
________ Yoggyakarta, 05 JJan 2012
bagian keeuangan
---------------------------------------Lembar 1 = bukti asli; lemba ar 2 = bukti tembu usan
dibukukann oleh
-----------------------------------------
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
Soal Role Playing Perusahaan “Gober Salon’’ merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dalam jasa salon (perawatan dan rias pengantin). Berikut transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2012 : T1 5 Januari Perusahaan menerima pendapatan jasa salon dari Tika sebesar Rp 100.000,00 T2 10 Januari Perusahaan membeli peralatan berupa hairdryer dari Toko Mawar sebanyak 2 buah sebesar Rp 250.000,00 secara kredit. T3 15 Januari Perusahaan menjual jasa rias pengantin kepada Anita sebesar Rp 250.000,00. dibayar bulan depan. T4 17 Januari Perusahaan membeli perlengkapan berupa shampo dari Toko Mutiara sebesar Rp 50.000,00 secara tunai T5 20 Januari Perusahaan melunasi pembelian peralatan dari Toko mawar. ( Transaksi tanggal 10 Januari 2012) T6 25 Januari Perusahaan menyetorkan uang ke bank sebesar Rp. 300.000,00 T7 30 Januari Perusahaan membayar gaji karyawan sebesar Rp 150.000,00.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
Buku Kas Tanggal 2012 Jan 5 17 20 25 30
Keterangan
Masuk
Saldo Tika Toko Mutiara Toko Mawar Bank Gaji Karyawan
Keluar
Saldo
Rp 50.000,00 Rp250.000,00 Rp 300.000,00 Rp 150.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Rp 100.000,00
700.000,00 800.000,00 750.000,00 500.000,00 200.000,00 50.000,00
Jurnal Umum Tanggal 2012 Jan
Keterangan 5
10
15
17
20
25
30
Ref
Debet
Kas Pend. jasa
Rp 100.000
Peralatan Utang usaha
Rp 250.000
Piutang Usaha Pend. Jasa
Rp 250.000
Perlengkapan Kas
Rp 50.000
Utang usaha Kas
Rp 250.000
Kas di bank Kas
Rp 300.000
Biaya gaji Kas Total
Kredit
Rp 100.000
Rp 250.000
Rp 250.000
Rp 50.000
Rp 250.000
Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 1.300.000 Rp 1.300.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
257
LAMPIRAN 9 DAFTAR DATA TABULASI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
Hasil kuesioner untuk uji validitas: No. Res
Butir-butir Pertanyaan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
27
18
19
20
1
3
3
4
1
4
2
1
1
3
4
2
4
4
4
1
4
4
3
1
3
56
2
4
4
3
2
4
1
2
2
4
4
2
3
3
4
2
3
4
2
2
4
59
3
3
4
2
1
4
2
3
1
4
2
3
2
3
3
1
4
2
2
1
2
49
4
3
3
3
1
2
1
1
1
3
3
1
2
3
2
1
2
3
2
1
2
40
5
4
4
2
1
3
1
1
1
3
2
1
2
3
3
1
3
2
3
1
3
44
6
2
4
3
1
3
1
2
1
3
2
1
2
2
3
1
3
2
2
1
2
41
7
3
3
3
2
4
1
2
2
2
3
1
3
3
4
2
4
3
4
2
4
55
8
2
3
2
1
2
2
2
1
3
3
1
2
3
4
1
3
3
2
1
4
45
9
2
3
3
1
3
1
1
1
4
4
1
3
4
3
1
4
4
4
1
4
52
10
3
3
2
1
3
1
1
1
3
3
1
2
3
3
1
3
3
3
1
3
44
11
4
4
4
2
3
2
2
2
4
4
2
3
4
4
2
4
4
4
2
4
64
12
4
4
2
1
4
1
1
1
4
4
1
2
4
4
1
3
4
4
1
3
53
13
4
4
3
1
3
1
2
1
3
3
1
3
3
3
1
4
3
2
1
4
50
14
3
3
2
3
3
1
2
1
4
4
2
3
3
3
1
4
4
2
3
3
54
15
4
4
3
1
4
1
1
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
4
1
3
56
16
4
4
3
1
4
1
3
1
4
3
1
4
4
4
1
4
3
3
1
4
57
17
3
4
2
2
2
2
2
2
3
4
2
3
3
3
1
3
4
2
2
2
51
18
3
4
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
4
4
2
4
2
2
2
4
49
19
4
4
3
1
3
1
3
1
4
3
1
3
4
4
1
4
3
4
1
4
56
20
4
4
2
1
4
1
1
1
4
3
1
2
3
2
1
2
3
2
1
4
46
21
4
4
4
1
4
2
4
1
4
4
1
4
4
4
2
4
4
4
1
4
64
22
3
3
4
1
2
1
1
1
3
2
3
4
3
4
1
3
2
3
1
4
49
23
4
4
4
1
4
1
1
1
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
59
24
4
4
4
3
4
1
1
3
3
3
1
4
3
4
3
4
3
4
3
4
63
25
3
4
3
1
4
1
2
1
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
4
58
26
3
4
3
2
4
2
3
2
4
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
53
27
4
4
4
3
4
3
1
3
4
3
2
3
4
4
3
3
3
4
3
3
65
28
3
3
3
1
2
3
3
1
2
2
1
4
4
3
1
3
2
4
1
3
49
29
3
2
2
1
2
2
4
1
4
3
3
2
2
3
1
4
3
2
1
3
48
30
4
4
4
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
56
31
2
2
2
1
3
1
2
1
4
3
1
2
3
4
1
4
3
2
1
4
46
32
3
4
4
1
3
2
3
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
4
1
4
59
33
4
4
4
1
4
1
3
2
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
1
2
60
34
4
4
4
1
4
1
4
2
2
4
1
2
4
4
1
4
4
4
1
4
59
35
4
4
4
1
3
1
4
1
4
4
1
3
4
4
1
4
4
3
1
2
57
36
2
2
3
2
3
1
4
2
4
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
53
37
4
4
3
2
3
2
4
1
4
4
2
2
4
4
2
4
4
4
2
4
63
38
4
4
4
4
4
1
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
4
4
1
4
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. Res
259
Butir-butir Pertanyaan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
27
18
19
20
39
2
4
2
3
4
3
3
1
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
64
40
2
2
2
3
2
3
4
3
4
2
3
2
4
4
3
4
2
2
3
4
58
41
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
1
4
4
3
3
4
72
42
2
2
3
1
3
1
4
1
4
3
1
2
4
3
1
3
3
3
1
4
49
43
4
4
4
1
4
1
4
2
4
4
2
4
4
4
1
4
4
4
1
4
64
44
4
2
4
1
4
2
4
1
4
2
1
2
4
4
1
4
2
4
1
4
55
45
4
4
4
2
4
2
3
1
4
4
2
3
4
4
1
4
4
4
2
4
64
46
3
3
4
1
4
1
1
1
3
4
2
4
4
4
1
4
4
3
1
3
55
47
4
4
3
2
4
2
2
1
4
4
2
3
3
4
2
4
4
2
2
4
60
48
3
4
2
1
4
1
3
2
4
2
1
2
3
3
1
3
2
2
1
2
46
49
3
3
3
1
2
1
1
1
3
3
1
2
3
2
2
2
3
2
1
2
41
Uji validitas dan reliabilitas: Case Processing Summary
Cases
N
%
49
100.0
Excluded
0
.0
Total
49
100.0
Valid a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.840
.849
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
3.33
.747
49
butir2
3.53
.710
49
butir3
3.08
.812
49
butir4
1.53
.793
49
butir5
3.33
.774
49
butir6
1.51
.739
49
butir7
2.41
1.171
49
butir8
1.45
.679
49
butir9
3.57
.645
49
butir10
3.24
.778
49
butir11
1.59
.788
49
butir12
2.88
.807
49
butir13
3.51
.582
49
butir14
3.57
.612
49
butir15
1.39
.640
49
butir16
3.57
.612
49
butir17
3.24
.778
49
butir18
3.06
.876
49
butir19
1.47
.710
49
butir20
3.41
.762
49
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
54.67
57.308
7.570
20
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
261
Intem-Total Statistik Scale Mean Scale Corrected if Item Variance if Item-Total Deleted Item Deleted Correlation
Cronbach Squared 's Alpha if Multiple Item Correlation Deleted
butir1
51.35
52.356
.407
.
.833
butir2
51.14
53.667
.302
.
.838
butir3
51.59
50.705
.514
.
.828
butir4
53.14
51.083
.493
.
.829
butir5
51.35
51.398
.478
.
.830
butir6
53.16
53.639
.288
.
.838
butir7
52.27
51.616
.257
.
.847
butir8
53.22
52.761
.414
.
.833
butir9
51.10
54.010
.304
.
.837
butir10
51.43
51.292
.485
.
.830
butir11
53.08
53.202
.303
.
.838
butir12
51.80
50.707
.518
.
.828
butir13
51.16
52.223
.565
.
.828
butir14
51.10
51.219
.652
.
.825
butir15
53.29
54.458
.259
.
.839
butir16
51.10
51.969
.562
.
.828
butir17
51.43
51.292
.485
.
.830
butir18
51.61
50.284
.504
.
.829
butir19
53.20
52.749
.393
.
.834
butir20
51.27
52.491
.384
.
.834
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
262
Hasil Kuesioner Sebelum Penerapan Role Playing No Res
Butir Pernyataan 1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
4 4 4 2 3 3 2 4 4
1
4
3
2
3
1
4
3
2
3
3
59
2
3 2 2 2 4 4 1 3 3
2
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
61
3
3 3 2 3 3 3 1 3 3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
2
3
55
4
2 2 2 2 3 4 3 2 2
2
2
4
2
3
3
4
3
3
2
2
52
5
3 3 3 2 3 3 3 2 1
3
3
2
3
3
2
1
2
1
3
3
49
6
2 2 2 2 3 3 3 3 2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
1
51
7
2 2 2 4 3 3 2 3 2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
55
8
4 3 0 2 2 3 2 3 2
2
3
3
4
3
2
2
2
1
3
3
49
9
2 2 2 3 4 3 2 3 2
2
3
4
3
2
3
3
3
3
2
2
53
10
2 2 2 2 4 3 2 4 1
3
2
4
2
3
3
4
3
2
2
3
53
11
2 2 2 4 4 2 3 2 1
2
4
1
4
4
3
4
1
3
4
4
56
12
3 3 0 2 3 4 1 4 3
2
2
3
3
3
3
3
2
1
2
3
50
13
3 2 2 2 2 3 2 4 3
4
3
3
3
3
2
4
4
3
4
2
58
14
2 2 3 2 2 4 3 4 2
2
4
1
3
3
3
4
3
3
4
4
58
15
3 2 2 2 3 4 2 3 2
2
2
3
2
3
3
3
2
3
2
3
51
16
3 2 3 3 3 4 1 4 2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
56
17
2 2 3 2 4 4 1 4 3
2
4
3
2
4
4
3
4
1
2
4
58
18
2 2 2 2 4 3 3 4 3
2
2
3
2
3
4
3
4
3
2
4
57
19
2 2 2 2 3 3 3 2 2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
55
20
3 2 3 3 1 3 4 4 4
2
3
4
3
4
2
1
2
1
2
3
54
21
3 3 3 2 4 3 3 3 1
4
2
3
3
3
4
2
4
2
2
3
57
1197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
Hasil Kuesioner Setelah Penerapan Model Role Playing No Res
Butir Pernyataan 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumla h
1
2 4 4 3 4 4 1 3 3
2
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
65
2
3 3 3 2 4 4 3 2 2
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
66
3
4 3 4 4 4 3 3 4 3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
4
4
66
4
3 3 3 2 3 4 3 3 2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
62
5
3 3 4 4 3 4 3 3 4
4
3
4
3
4
2
3
4
3
3
4
68
6
4 3 4 3 4 3 3 4 3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
70
7
3 3 3 2 4 3 3 2 3
4
2
3
2
3
4
4
4
4
3
3
62
8
4 3 3 4 4 3 3 3 2
1
4
4
3
4
3
4
2
3
3
2
62
9
3 3 3 3 4 3 2 4 2
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
57
10
3 4 2 4 3 4 4 4 2
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
69
11
2 2 2 4 4 4 3 3 2
3
4
3
2
4
4
4
3
4
4
3
64
12
4 2 3 2 1 3 3 4 2
2
3
4
2
4
4
4
3
4
2
1
57
13
3 4 3 2 3 4 3 3 3
2
3
3
2
4
4
3
4
3
3
3
62
14
2 3 2 2 4 4 3 4 2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
4
3
60
15
3 3 3 2 3 3 3 2 4
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
55
16
3 3 3 4 4 3 2 1 1
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
58
17
4 3 3 2 4 3 4 4 1
4
3
3
2
4
4
4
4
2
4
1
63
18
3 3 3 2 4 4 3 3 2
4
2
3
2
2
3
3
4
2
3
3
58
19
4 4 3 3 3 4 3 4 1
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
4
69
20
3 3 3 2 3 4 3 4 2
2
3
3
2
4
3
4
2
2
4
1
57
21
3 3 2 2 4 4 3 4 4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
2
63
1
2
3
4
5
6
7
8
1313
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
264
Perhitungan PAP II 1.
Motivasi Belajar Pengkategorian tinggi rendahnya motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Pedoman :
81% - 100% dari Total Skor
= Sangat Tinggi
66% - 80% dari Total Skor
= Tinggi
56% - 65% dari Total Skor
= Sedang
46% - 55% dari Total Skor
= Rendah
Dibawah 46% dari Total Skor
= Sangat Rendah
Sumber : Buku Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (Masidjo, 1995:235) Diketahui bahwa item soal untuk kuesioner motivasi belajar siswa kelas XI IPS 3 sebelum implementasi tindakan adalah 20, dengan 4 option/ pilihan dalam setiap itemnya. Dengan: a. Skor tertinggi yang dapat dicapai : 4 x 20
= 80
b. Skor terendah yang dapat dicapai : 1 x 20
= 20
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II : SKOR = Skor terendah + Presentase kategori (Skor tertinggi – Skor terendah) Tabel Perhitungan PAP tipe II Perhitungan 20 + 81% (80-20) 20 + 66% (80-20) 20 + 56% (80-20) 20 + 46% (80-20) Dibawah 46%
Skor 69 – 80 60 – 68 54 – 59 49 – 53 20 – 48
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
265
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan Model Role Playing No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (0%) *
Interpretasi
1.
69 – 80
0
0%
Sangat Tinggi
2.
60 – 68
1
4,76%
Tinggi
3.
54 – 59
12
57,15%
Sedang
4.
49 – 53
8
38%
Rendah
5.
20 – 48
0
0%
Sangat Rendah
Total
21
100%
Tabel Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa Setelah Penerapan Model Role Playing
No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (0%) *
Interpretasi
1.
69 – 80
3
14,29%
Sangat Tinggi
2.
60 – 68
12
57,14%
Tinggi
3.
54 – 59
6
28,57%
Sedang
4.
49 – 53
0
0%
Rendah
5.
20 – 48
0
0%
Sangat Rendah
Total
21
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
266
Rekap Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Tindakan Skala Motivasi Belajar Siswa
Kriteria Sebelum Motivasi Penelitian
Setelah Penelitian
69 – 80
Sangat Tinggi
0%
14%
60 – 68
Tinggi
4,76%
57,14%
54 – 59
Sedang
57,14%
28,57%,
49 – 53
Rendah
38%
0%
20 – 48
Sangat Rendah -
0%
0%
100%
100%
Total
Perubahan Ada peningkatan sebesar 19,05% Ada peningkatan sebesar 47,62% Ada penurunan sebesar 28,57% Ada penurunan sebesar 38% Tidak ada perubahan -
Analisis Komparatif Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah PTK No. Res
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
Selisih
Peningkatan Motivasi
1
59
65
6
10,17%
2
61
66
5
8,12%
3
55
66
11
20%
4
52
62
10
19,23%
5
49
68
19
38,78%
6
51
70
19
37,25%
7
55
62
7
12,73%
8
49
62
13
26,53%
9
53
57
4
7,55%
10
53
69
16
30,12%
11
56
64
8
14,29%
12
50
57
7
14%
13
58
62
4
6,81%
14
58
60
2
3,45%
15
51
55
4
7,84%
16
56
58
2
3,57%
17
58
63
5
8,62%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
267
No. Res
Sebelum Penelitian
Sesudah Penelitian
Selisih
Peningkatan Motivasi
18
57
58
1
1,75%
19
55
69
14
25,45%
20
54
57
3
5,56%
21
57
63
6
10,53%
Rerata
54,41
62,53
4,83
8,83%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
268
Pemahaman Siswa a. Uji validitas pre-test Hasil uji validitas pre-test 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
total skor (X)
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
5
25
2
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
169
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
4
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
9
81
5
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
13
169
6
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
9
81
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
196
8
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
7
49
9
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
12
144
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
13
169
11
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
12
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
10
100
13
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
13
169
14
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
7
49
15
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
196
16
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
12
144
17
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
9
81
18
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
13
169
19
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
8
64
N0 Res
Butir Soal
X2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
269
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
total skor (X)
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
225
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
13
169
23
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
2
4
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
14
196
25
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
13
169
B
19
20
16
21
18
19
15
14
17
13
21
21
16
18
19
267
3239
IK/p 1p=q
0,76
0,8
0,64
0,84
0,72
0,76
0,6
0,56
0,68
0,52
0,84
0,84
0,64
0,72
0,76
0,24
0,2
0,36
0,16
0,28
0,24
0,4
0,44
0,32
0,48
0,16
0,16
0,36
0,28
0,24
pq
0,1824
0,16
0,2304
0,1344
0,2016
0,182
0,24
0,2464
0,2176
0,2496
0,1344
0,1344
0,2304
0,2016
0,1824
∑pq
2,928
N0 Res
Butir Soal
X2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
Correlations Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_1
Pearson
Butir_12
Butir_13 Butir_14 Butir_15
Total
.656**
.359
.521**
.067
.123
.306
.445*
.016
.397*
.266
.266
.164
.275
.342
.573**
.000
.078
.008
.751
.559
.137
.026
.939
.049
.199
.199
.434
.183
.094
.003
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.656**
1
.458*
.600**
.134
.187
.408*
.363
.086
.320
.327
.327
.042
.356
.187
.594**
.021
.002
.524
.370
.043
.075
.684
.119
.110
.110
.843
.080
.370
.002
1 Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_3
.000 25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.359
.458*
1
.582**
.275
.554**
.238
.342
.200
.447*
.127
.127
.132
.089
.359
.595**
.078
.021
.002
.184
.004
.252
.094
.338
.025
.544
.544
.530
.672
.078
.002
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.521**
.600**
.582**
1
.214
.266
.312
.273
.168
.454*
.107
.405*
.127
.214
.266
.602**
.008
.002
.002
.305
.199
.129
.187
.421
.023
.610
.045
.544
.305
.199
.001
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_5
Pearson
271
.275
.400*
.345
.336
.292
.214
.457*
.275
.206
.275
.538**
.183
.048
.092
.100
.156
.305
.022
.184
.322
.183
.006
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.266
.275
1
.306
.257
.618**
.210
.266
.521**
.554**
.275
.561**
.668**
.004
.199
.183
.137
.216
.001
.314
.199
.008
.004
.183
.004
.000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.306
.408*
.238
.312
.400*
.306
1
.428*
.490*
.196
.312
.312
.238
.036
.306
.597**
.137
.043
.252
.129
.048
.137
.033
.013
.347
.129
.129
.252
.863
.137
.002
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.445*
.363
.342
.273
.345
.257
.428*
1
.428*
.277
.273
.273
.342
.524**
.445*
.685**
.026
.075
.094
.187
.092
.216
.033
.033
.179
.187
.187
.094
.007
.026
.000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.016
.086
.200
.168
.336
.618**
.490*
.428*
1
.027
.168
.402*
.557**
.336
.618**
.619**
.939
.684
.338
.421
.100
.001
.013
.033
.896
.421
.046
.004
.100
.001
.001
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.067
.134
.275
.214
.751
.524
.184
.305
25
25
25
25
.123
.187
.554**
.559
.370
25
1
Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_10 Pearson
.397*
.320
.447*
.454*
.292
.210
.196
.277
.027
.049
.119
.025
.023
.156
.314
.347
.179
.896
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.266
.327
.127
.107
.214
.266
.312
.273
.199
.110
.544
.610
.305
.199
.129
25
25
25
25
25
25
.266
.327
.127
.405*
.457*
.199
.110
.544
.045
25
25
25
.164
.042
.434
272
.454*
.236
.280
.292
.210
.573**
.023
.256
.175
.156
.314
.003
25
25
25
25
25
25
25
.168
.454*
1
.405*
.127
.214
.010
.463*
.187
.421
.023
.045
.544
.305
.961
.020
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.521**
.312
.273
.402*
.236
.405*
1
.355
.457*
.266
.630**
.022
.008
.129
.187
.046
.256
.045
.082
.022
.199
.001
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.132
.127
.275
.554**
.238
.342
.557**
.280
.127
.355
1
.275
.749**
.595**
.843
.530
.544
.184
.004
.252
.094
.004
.175
.544
.082
.184
.000
.002
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.275
.356
.089
.214
.206
.275
.036
.524**
.336
.292
.214
.457*
.275
1
.275
.538**
.183
.080
.672
.305
.322
.183
.863
.007
.100
.156
.305
.022
.184
.183
.006
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
1
Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_15 Pearson
273
.342
.187
.359
.266
.275
.561**
.306
.445*
.618**
.210
.010
.266
.749**
.275
.094
.370
.078
.199
.183
.004
.137
.026
.001
.314
.961
.199
.000
.183
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
.573**
.594**
.595**
.602**
.538**
.668**
.597**
.685**
.619**
.573**
.463*
.630**
.595**
.538**
.668**
1
.003
.002
.002
.001
.006
.000
.002
.000
.001
.003
.020
.001
.002
.006
.000
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
1
.668**
Correlation Sig. (2-tailed) N Total
Pearson
.000
Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Butir_1
.76
.436
25
Butir_2
.80
.408
25
Butir_3
.64
.490
25
Butir_4
.84
.374
25
Butir_5
.72
.458
25
Butir_6
.76
.436
25
Butir_7
.60
.500
25
Butir_8
.56
.507
25
Butir_9
.68
.476
25
Butir_10
.52
.510
25
Butir_11
.84
.374
25
Butir_12
.84
.374
25
Butir_13
.64
.490
25
Butir_14
.72
.458
25
Butir_15
.76
.436
25
10.68
4.018
25
Total
Tabel 3.2 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test Butir Person Pertanyaan Correlation 1 2 3 4 5 6 7 8 9
,573 ,594 ,595 ,602 ,538 ,668 ,597 ,685 ,619
Sig. (2tailed) ,003 ,002 ,002 ,001 ,006 ,000 ,002 ,000 ,001
N
Nilai kritis
Kesimpulan
25 25 25 25 25 25 25 25 25
.396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396 .396
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10 11 12 13 14 15 b.
,573 ,463 ,630 ,595 ,538 ,668
,003 ,020 ,001 ,002 ,006 ,000
Uji reliabilitas pre-test S= = = = S= 3,936699125
25 25 25 25 25 25
.396 .396 .396 .396 .396 .396
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
276
Uji validitas post-test
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
10
11
12
13
14
Total X 15
0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Butir Soal
No Res
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0
2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
5 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
8 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
11 6 14 13 9 10 13 15 13 15 7 4 9 5 6 8 6 4 5 6 4 3
X2 121 36 196 169 81 100 169 225 169 225 49 16 81 25 36 64 36 16 25 36 16 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Res 23 24 25 26 B IK/p 1-p=q Pq ∑pq
277
Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total X 15
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 12 18 16 9 7 11 10 17 7 18 16 19 20 14 0,54 0,46 0,69 0,62 0,35 0,27 0,42 0,38 0,65 0,27 0,69 0,62 0,73 0,2 0,14 0,46 0,54 0,31 0,38 0,65 0,73 0,58 0,62 0,35 0,73 0,31 0,38 0,27 0,8 0,86 0,25 0,25 0,21 0,24 0,23 0,2 0,24 0,24 0,23 0,2 0,21 0,24 0,2 0,16 0,12 3,200518343
3 4 1 14 208
X2 9 16 1 196 2122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
Correlations Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Total Butir_1
Pearson .238
.219
.061
.511**
.388
.168
.573**
.137
.562**
.219
.220
.482*
.408*
.226
.607**
.241
.283
.767
.008
.050
.412
.002
.504
.003
.283
.281
.013
.038
.267
.001
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.238
1
.450*
.256
.299
.482*
-.012
.061
.349
.134
.450*
.573**
.040
.141
.393*
.551**
.021
.207
.137
.013
.954
.767
.080
.515
.021
.002
.846
.492
.047
.003
1 Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_3
.241 26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.219
.450*
1
.501**
.310
.217
.065
.184
.216
.405*
.278
.329
.347
.228
.386
.576**
.283
.021
.009
.123
.287
.753
.367
.290
.040
.169
.100
.083
.262
.052
.002
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.061
.256
.501**
1
.409*
.123
.517**
.137
.588**
.123
.672**
.188
.590**
.130
.537**
.659**
.767
.207
.009
.038
.548
.007
.503
.002
.548
.000
.359
.002
.527
.005
.000
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_5
Pearson
.511**
.299
.310
.409*
.008
.137
.123
.038
26
26
26
26
.388
.482*
.217
.050
.013
26
279
.470*
.359
.588**
.190
.470*
.310
.575**
.259
.399*
.511**
.751**
.015
.072
.002
.354
.015
.123
.002
.201
.044
.008
.000
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.123
.470*
1
.358
.411*
.259
.218
.405*
.480*
-.023
.127
.214
.578**
.287
.548
.015
.073
.037
.201
.285
.040
.013
.913
.538
.294
.002
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.168
-.012
.065
.517**
.359
.358
1
.283
.296
.182
.402*
.037
.520**
.284
.168
.519**
.412
.954
.753
.007
.072
.073
.161
.142
.373
.042
.858
.006
.159
.412
.007
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.573**
.061
.184
.137
.588**
.411*
.283
1
.077
.590**
.184
.300
.302
.433*
.415*
.622**
.002
.767
.367
.503
.002
.037
.161
.710
.002
.367
.136
.134
.027
.035
.001
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.137
.349
.216
.588**
.190
.259
.296
.077
1
-.105
.916**
.256
.287
.177
.137
.539**
.504
.080
.290
.002
.354
.201
.142
.710
.609
.000
.207
.155
.387
.504
.004
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
1
Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Butir_9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_10 Pearson
.562**
.134
.405*
.123
.470*
.218
.182
.590**
-.105
.003
.515
.040
.548
.015
.285
.373
.002
.609
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.219
.450*
.278
.672**
.310
.405*
.402*
.184
.283
.021
.169
.000
.123
.040
.042
26
26
26
26
26
26
.220
.573**
.329
.188
.575**
.281
.002
.100
.359
26
26
26
.482*
.040
.013
280
.029
.123
.368
.332
.214
.516**
.889
.548
.064
.097
.294
.007
26
26
26
26
26
26
26
.916**
.029
1
.329
.347
.228
.219
.675**
.367
.000
.889
.100
.083
.262
.283
.000
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.480*
.037
.300
.256
.123
.329
1
-.123
.318
.378
.565**
.002
.013
.858
.136
.207
.548
.100
.548
.114
.057
.003
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.347
.590**
.259
-.023
.520**
.302
.287
.368
.347
-.123
1
.491*
.308
.578**
.846
.083
.002
.201
.913
.006
.134
.155
.064
.083
.548
.011
.126
.002
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.408*
.141
.228
.130
.399*
.127
.284
.433*
.177
.332
.228
.318
.491*
1
.225
.544**
.038
.492
.262
.527
.044
.538
.159
.027
.387
.097
.262
.114
.011
.268
.004
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
1
Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_12 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_13 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Butir_14 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir_15 Pearson
281
.226
.393*
.386
.537**
.511**
.214
.168
.415*
.137
.214
.219
.378
.308
.225
.267
.047
.052
.005
.008
.294
.412
.035
.504
.294
.283
.057
.126
.268
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
.607**
.551**
.576**
.659**
.751**
.578**
.519**
.622**
.539**
.516**
.675**
.565**
.578**
.544**
.607**
1
.001
.003
.002
.000
.000
.002
.007
.001
.004
.007
.000
.003
.002
.004
.001
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
1
.607**
Correlation Sig. (2-tailed) N Total
Pearson
.001
Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Butir_1
.54
.508
26
Butir_2
.46
.508
26
Butir_3
.69
.471
26
Butir_4
.62
.496
26
Butir_5
.35
.485
26
Butir_6
.27
.452
26
Butir_7
.42
.504
26
Butir_8
.38
.496
26
Butir_9
.65
.485
26
Butir_10
.27
.452
26
Butir_11
.69
.471
26
Butir_12
.62
.496
26
Butir_13
.73
.452
26
Butir_14
.77
.430
26
Butir_15
.54
.508
26
8.00
4.280
26
Total
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
283
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-Test
Butir Person Pertanyaan Correlation 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
d.
Uji Reabilitas post Test S= = = = S= 13,2725191
,607 ,551 ,576 ,659 ,751 ,578 ,519 ,622 ,539 ,516 ,675 ,565 ,578 ,544 ,607
Sig. (2tailed) ,003 ,002 ,002 ,001 ,006 ,000 ,002 ,000 ,001 ,003 ,020 ,001 ,002 ,006 ,000
N
Nilai kritis
Kesimpulan
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
.3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882 .3882
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
285
2. Pemahaman Siswa
Pengkategorian tinggi rendahnya pemahaman siswa adalah sebagai berikut: Pedoman : 81% - 100% dari Total Skor
= Sangat Paham
66% - 80% dari Total Skor
= Paham
56% - 65% dari Total Skor
= Kurang Paham
46% - 55% dari Total Skor
= Tidak Paham
Dibawah 46% dari Total Skor
= Sangat Tidak Paham
Sumber : Buku Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah (Masidjo, 1995:235) Diketahui bahwa item soal untuk pre-test adalah 15 pertanyaan. Dengan: a.
Skor tertinggi yang dapat dicapai : 100
b.
Skor terendah yang dapat dicapai : 0
Rumus Penentuan Skor (Penilaian) dengan PAP Tipe II : SKOR = Persentase kategori x Skor tertinggi
Perhitungan 81% x 15 66% x 15 56% x 15 46% x 15 Dibawah 46%
Tabel Perhitungan PAP tipe II Skor Kategori 81 – 100 Sangat Paham 66 – 80 Paham 56 – 65 Kurang Paham 46 – 55 Tidak Paham 0 – 45 Sangat Tidak Paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
286
Tabel 5.6 Deskripsi Awal Pemahaman Siswa Sebelum Penelitian (Based- Line) No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (0%) *
1.
81 – 100
0
0%
2.
66 – 80
7
31,82%
T 3. a b 4. e 5. l
56 – 65
0
0%
46 – 55
8
40,91%
0 – 45
6
27,27%
Total
21
100%
Interpretasi Sangat Paham Paham Kurang Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham
Deskripsi Variabel Pemahaman Siswa Kelas XI IPS 3 dari Post-test No.
Interval
Frek.
Frek. Relatif (0%) *
1.
81 – 100
7
33,33%
2.
66 – 80
14
66,67%
3.
56 – 65
0
0%
4.
46 – 55
0
0%
5.
0 – 45
0
0%
Total
21
100%
Interpretasi Sangat Paham Paham Kurang Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
287
Tabel 5.15 Rekap Hasil Komaparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Implementasi Skala Pemahaman Siswa
81 – 100
Kriteria Pemaha man Sangat Paham
66 – 80
Paham
56 – 65
Kurang Paham Tidak Paham Sangat Tidak Paham -
46 – 55 0 – 45 Total
Pre-test
Post-test
Perubahan
0
33,33%
27,28%
66,67%
0
0%
Tidak ada perubahan
38,1
0%
Ada penurunan sebesar 38,1%
28,57%
0%
Ada penurunan sebesar 28,57%
100%
100%
-
Ada peningkatan sebesar 33,33% Ada peningkatan sebesar 39,39%
\
Nilai Pre-test dan Post-test Siswa Nilai PreTest
Nilai Post Test
Selisih
Peningkatan Pemahaman
KKM
Ketera ngan
Ovilia Ursulael S Patrisia Ardiana Budi Wulansari
47
73
26
26%
70
Tuntas
27
80
53
53%
70
Tuntas
Petra Lintang Pertiwi Priscilla Nadia Putri Kusumaningtyas Raden Regina Brilliana Dyah Ayu Putri
67
87
20
20%
70
Tuntas
73
93
20
20%
70
Tuntas
47
80
33
33%
70
Tuntas
Regina Gunadi Regina Windari Br. Sitanggang
73
87
14
14%
70
Tuntas
27
80
53
53%
70
Tuntas
8
Rinika Elmanti Sambo
40
73
33
33%
70
Tuntas
9
Ruli Saona
53
73
20
20%
70
Tuntas
10
Ruly Indah Sitompul
40
80
40
40%
70
Tuntas
11
Sa'adiah Jasmine
73
73
0
0%
70
Tuntas
12
Selvin Manuputty
40
73
33
33%
70
Tuntas
No
1 2 3 4 5 6 7
Nama Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Sharlyne Sinsky Hendra
47
80
33
33%
70
Tuntas
14
Stephani Intan Maharani Theodora Swasti Wandita
33
73
40
40%
70
Tuntas
80
87
7
7%
70
Tuntas
Tristianty
67
87
20
20%
70
Tuntas
73
87
14
14%
70
Tuntas
47
73
26
26%
70
Tuntas
Yuliana Veni Kurnia Risti Yunita Elisabeth Pattihawean
47
73
26
26%
70
Tuntas
53
87
34
34%
70
Tuntas
Merry Susana Krey
47
73
26
26%
70
Tuntas
52,43
79,62
27,19
15 16 17 18 19 20 21
Vriska Demartje Stevania Rimindubby Yuliana Helery Sura Liarian
Rata-rata
27,19%
288
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Statistika 1. Motivasi Belajar Siswa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih N
21
Normal Parameters
a
Mean
7.90
Std. Deviation Most Extreme Differences
5.485
Absolute
.185
Positive
.185
Negative
-.104
Kolmogorov-Smirnov Z
.846
Asymp. Sig. (2-tailed)
.472
a. Test distribution is Normal.
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
54,62
21
3,413
,745
Sesudah
62,52
21
4,468
,975
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum & Sesudah
Correlation 21
Sig.
,050
,830
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence
Mean Pair
Sebelum -
1
Sesudah
-7,905
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
5,485
1,197
Interval of the
Sig.
Difference
(2-
Lower 10,402
Upper -5,408
t
df
-6,604
20
tailed) ,000
289
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Paired Samples Test Paired Differences
Pair
Sebelum
1
Sesudah
Std.
Std. Error
Mean
Deviation
Mean
-8,00000
5,61014
1,25447
95% Confidence
Sig.
Interval of the
(2-
Difference
tailed
Lower -10,62563
Upper
t
-5,37437
-6,377
df 19
) ,000
2.Pemahaman Siswa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih N
22
Normal Parameters
a,b
Mean
27,1364
Std. Deviation Most Extreme Differences
13,00291
Absolute
,126
Positive
,126
Negative
-,110
Kolmogorov-Smirnov Z
,590
Asymp. Sig. (2-tailed)
,878
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
pre_test
52,1818
22
15,76203
3,36048
post_test
79,3182
22
6,70029
1,42851
290
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Paired Samples Correlations N Pair 1
pre_test & post_test
Correlation 22
Sig.
,588
,004
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence
Mean Pair 1
pre_t est post_ test
Std.
Std.
Interval of the
Deviati
Error
Difference
on
Mean
- 13,002 27,136 36
91
Lower
Upper
2,77223 -32,90153 -21,37119
Sig. (2t
df
-9,789
21
tailed) ,000
291
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 10
SKENARIO
292
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
293
SKENARIO PEMBELAJARAN 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen dalam 1 kelompok dan homogen terhadap kelompok lain. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang.(1 bag. Pembelian dan penjualan, 1 bag. Keuangan, 2 bag. Akuntasi) 2. Guru membuka pembelajaran (salam). 3. Guru melakukan presensi. 4. Guru melakukan kegiatan apersepsi. 5. Guru membacakan SK dan KD serta tujuan pembelajaran. 6. Guru memberikan pre-test. 7. Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan pada pembelajaran yang akan berlangsung. 8. Guru menjelaskan tentang aturan main dalam Role Playing. 9. Guru sebagai instruktur memberikan tanda dimulainya permainan. 10. Guru akan membacakan informasi tentang perusahaan jasa Gober Salon (Perusahaan ini bergerak dibidang jasa salon) 11. Guru membacakan transaksi. 12. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai dengan peran masing-masing bagian. 13. Setiap transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit. 14. Setelah waktu habis instruktur memberikan tanda waktu habis. 15. Guru membacakan transaksi berikutnya. 16. Pada saat pembelajaran dengan menggunakan Role Playing berlangsung mitra mengamati jalannya pembelajaran. 17. Guru memberikan post test dan kuesioner di akhir pelajaran. 18. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
294
ATURAN MAIN ROLE PLAYING 1. Permainan Role Playing akan dilakukan selama 2 x putaran. 2. Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. (1 bag. Pembelian dan penjualan, 1 bag. Keuangan, 2 bag. Akuntasi) 3. Peran yang harus dimainkan siswa dalam kelompok adalah 1 orang sebagai bag. Pembelian dan penjualan, 1 orang sebagai bagian akuntansi dan 2 orang sebagai ag. Akuntansi. 4. Sebelum dilaksanakan Role Playing guru dan mitra akan menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa. 5. Role Playing dimulai dari transaksi sampai pembuatan junal umum. 6. Siswa di dalam kelompok melakukan tugas sesuai dengan peran masingmasing bagian. 7. Setiap transaksi dilakukan dalam waktu 3 menit. 8. Siswa tidak diperkenankan berdiskusi / bertanya
di saat pelaksanaan
pembelajaran. 9. Dalam pembayaran transaksi diharuskan membayar dengan uang pas. 10. Apabila waktu pengerjaan sudah habis, maka instruktur akan memberikan tanda, dan dilanjutan pada transaksi berikutnya.kecuali bag. Akuntansi boleh tetap mencatat. 11. Ketika waktu telah habis maka semua berkas yang ada di setiap bagian dikumpulkan/dimasukkan ke dalam ampop kecuali instruksi masingmasing peran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
295
MEDIA YANG DI DAPAT OLEH SETIAP PERAN/BAGIAN 1. Bagian Akuntansi
:
buku siklus akuntansi dan saldo awal Gober Salon Instruksi masing-masing peran 2 buah.
2. Bagian keuangan
:
BKK dengan no BKK-01, no. BKK-02, no. BKK-
03, no. BKK-04, Slip gaji no.001, BKM dengan no.BKM-01, Uang Rp.700.000,00 (Rp.100.000 = 5 lembar ; Rp.50.000,00 = 4 lembar) Instruksi masing-masing peran
3. Bagian Pembelian & Penjualan : Nota kontan no.101 NK, faktur no325 PJ Instruksi masing-masing peran
4. Pihak Luar perusahaan
: Faktur no.347 SM, Faktur no. 347 SM fotocopy, nota
kontan no. 077 SD Slip Setoran Bank, Uang Rp. 250.000,00 ( Rp.100.000,00 = 2 lembar ; Rp.20.000 = 2 lembar/ Rp.10.000 = 1 lembar Gambar Hairdryer, Gambar shampo Instruksi masing-masing peran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
296
INSTRUKSI INSTRUKTUR 1.
2.
Membacakan informasi awal: a. Siswa melakukan permainan melalui instruksi yang telah diberikan pada lembar instruksi masung-masing bagian. b. Siswa tidak diperkenankan bertanya/berdiskusi di saat metode pembelajaran berlangsung. c. Siswa tidak diperkenankan untuk menyelesaikan permainan/transaksi ketika waktu telah habis.
Membacakan mulainya permainan: (untuk putaran pertama) a. Untuk transaksi pertama 1) Silahkan selesaikan transaksi tanggal.. dengan waktu pengerjaan 3 menit. 2) Waktu habis. b. Untuk transaksi ke dua 1) Silahkan selesaikan transaksi tanggal…. dengan waktu pengerjaan 3 menit. 2) Waktu habis. c. Begitu seterusnya sampai transaksi ke tujuh dan transaksi penyesuaian d. Setelah semua transaksi selesai, bagian akuntansi menyelesaikan siklus akuntansi dari jurnal umum. e. Setelah selesai permainan Role Playing pada putaran pertama, maka masukkan berkas permainan ke amplop yang telah disediakan kecuali lembar intruksi per bidang. 3. untuk putaran kedua instruksinya sama seperti putaran pertama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
297
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN GURU
1. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. (3’) 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.(2’) 3. Guru memandu pretest (10’) 4. Guru menjelaskan metode role playing. Role Playing adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan cara mengajak siswa mempraktikan peran sesuai dengan materi ajar. 5. Guru menjelaskan hubungan diantara bagian-bagian 5’) Contoh kasus pembelian kredit: Pihak di luar perusahaan
bagian penjualan dan pembelian perusahaan 1 2 Bagian akuntansi
Contoh kasus pelunasan kredit: Pihak di luar perusahaan
1
2 Bag. Penjualan & Pembelian
Bagian keuangan 3 4 Bagian akuntansi
Hubungan di antara bagian-bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pihak di luar perusahaan
Bag. Penjualan & Pembelian
298
Bagian keuangan
6. Guru meminta petugas untuk melakukan simulasi dan guru membacakan soal untuk simulasi (10’) Bagian akuntansi 7. Siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing (waktu
setiap transaksi adalah 3 menit) (42’) 8. Siswa melakukan post test.(10’) 9. Siswa menerjakan kuesioner (5’) 10. Siswa melakukan evaluasi dan refleksi. (5’)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
299
BAGIAN PIHAK LUAR PERUSAHAAN (Pelanggan, Toko Mawar, Toko Mutiara, Fotocopy perusahaan dan Bank) Peran Secara Umum: a. Melakukan transaksi dengan GOBER SALON. b. Berperan sebagai Toko Mawar, Toko Mutiara, pelanggan ( Tika dan Anita), fotocopy perusahaan, dan bank. c. Memberikan bukti transaksi yang terkait pada bag. Penjualan & Pembelian. Peran setiap transaksi: Transaksi tanggal 5 Januari 2012 ( Tika) a. Tika mendatangi bag. Penjualan & Pembelian untuk melakukan transaksi. b. Tika menyerahkan uang Rp.100.000,00 kepada bag. Penjualan & Pembelian. c. Tika menandatangani Nota Kontan (no. nota 101 NK) d. Tika menerima nota kontan asli (no. nota 101 NK) dari bag. Penjualan & Pembelian. e. Tika menyimpan Nota Kontan Asli. Transaksi tanggal 10 Januari 2012 Toko MAWAR a. Toko MAWAR membuat faktur penjualan (no. faktur 347 SM) sebagai bukti transaksi pembelian secara kredit sebesar Rp250.000,00 b. Toko MAWAR menandatangani faktur penjualan. c. Toko MAWAR meminta bag. Penjualan & Pembelian untuk menandatangani faktur penjualan. d. Toko MAWAR menyimpan faktur penjualan asli. e. Toko MAWAR menyerahkan faktur penjualan tembusan dan barang yang dijual (gambar hairdaryer) kepada bag. Penjualan & Pembelian. Fotocopy Perusahaan f. Fotocopy Perusahaan menerima faktur penjualan tembusan (no. faktur 347 SM) dari bag. Penjualan & Pembelian untuk di fotocopy. g. Fotocopy Perusahaan menyerahkan faktur penjualan tembusan (no. faktur 347 SM) dan faktur penjualan fotocopy kepada bag. Penjualan & Pembelian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
300
Transaksi tanggal 15 Januari 2012 (Anita ) a. Anita mendatangi bagian penjualan dan pembelian untuk melakukan transaksi. b. Anita menandatangani faktur penjualan (no. Faktur 325 PJ) c. Anita menerima faktur tembusan dari bagian penjualan dan bagian pembelian. d. Anita menyimpan faktur penjualan tembusan. Transaksi tanggal 17 Januari 2012 ( Toko Mutiara ) a. Toko MUTIARA menerima uang Rp.50.000,00 dari bag. Penjualan & Pembelian. b. Toko MUTIARA membuat nota kontan (no. nota 077 SD) sebagai bukti pembelian perlengkapan ( Shampo ) secara tunai dengan harga per perangkat Rp.50.000,00 c. Toko MUTIARA menandatangani nota kontan (no. nota 077 SD). d. Toko MUTIARA meminta bag. Penjualan & Pembelian untuk menadatangani nota kontan (no. nota 077 SD). e. Toko MUTIARA menyimpan nota kontan tembusan (no. nota 077 SD). f. Toko MUTIARA menyerahkan nota kontan asli (no. nota 077 SD) dan barang yang dijual (Shampo) kepada bag. Penjualan & Pembelian. Transaksi tanggal 20 Januari 2012 ( Toko Mawar ) a. Toko MAWAR menerima faktur penjualan tembusan (no. faktur 347 SM) dan uang Rp 250.000,00 dari bag. Penjualan & Pembelian. b. Toko MAWAR menyerahkan faktur penjualan asli (no. faktur 347 SM) sebagai bukti pelusanan utang kepada bag. Penjualan & Pembelian. Transaksi tanggal 25 Januari (Bank) a. Bagian keuangan mendatangi Bank. b. Bank menyerahkan slip setoran Bank kepada bagian keuangan untuk diisi. c. Bank meminta bagian keuangan untuk mengisi slip setoran bank sebesar Rp. 300.000,00 d. Bank menerima uang setoran dari bagian keuangan sebesar Rp. 300.000,00 e. Bank memberikan slip setoran bank tembusan kepada bagian keuangan. Tanggal 30 Januari tidak ada tugas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
301
Bagian penjualan jasa dan bagian pembelian Peran secara umum: a. Berperan sebagai bagian pembelian dan bagian penjualan jasa dari GOBER SALON. b. Melakukan transaksi dengan pihak di luar perusahaan dan bagian keuangan. c. Memberikan bukti transaksi yang terkait dengan pihak diluar perusahaan kepada pihak luar perusahaan, bagian keuangan dan bagian akuntansi. Peran setiap transaksi: Transaksi tanggal 5 Januari 2012 (Bagian penjualan jasa) a. Bagian penjualan menerima uang dari Tika sebesar Rp.100.000,00. b. Bagian penjualan membuat nota kontan (no. nota 101 NK) dan menandatanganinya. c. Bagian penjualan meminta Tika untuk menandatangani Nota Kontan. d. Bagian penjualan menyerahkan nota kontan asli kepada Tika. e. Bagian penjualan menyerahkan nota kontan tembusan dan uang Rp.100.000,00 kepada bagian keuangan Transaksi tanggal 10 Januari 2012 (bagian pembelian) a. Bagian pembelian mendatangi Toko MAWAR untuk melakukan transaksi pembelian secara kredit b. Bagian pembelian menandatangani faktur penjualan (no. faktur 347 SM). c. Bagian pembelian menerima faktur penjualan tembusan dan barang yang dibeli (gambar hairdryer) dari toko MAWAR. d. Bagian pembelian menyimpan barang yang dibeli gambar hairdryer. e. Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan kepada fotocopy perusahaan untuk difotocopy. f. Bagian pembelian menerima faktur penjualan tembusan dan faktur penjualan copy dari fotocopy perusahaan. g. Bagian pembelian menyimpan faktur penjualan tembusan dan menyerahkan faktur penjualan copy kepada bagian akuntansi. Transaksi tanggal 15 Januari 2012 (bagian Penjualan) a. Bagian penjualan membuat faktur ( no. faktur 325 PJ) sebagai bukti transaksi penjualan secara kredit sebesar Rp. 200.000,00dan menandatanganinya. b. Bagian penjualan menandatangani faktur penjualan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
302
c. Bagian penjualan meminta Anita untuk menandatangani faktur penjualan. d. Bagian penjualan menyimpan faktur penjualan asli e. Bagian penjualan menyerahkan faktur penjualan tembusan kepada Anita f. Bagian penjualan menyerahkan faktur penjualan tembusan kepada bagian Akuntansi. Transaksi tanggal 17 Januari 2012 (bagian pembelian) a. Bagian pembelian mendatangi bagian keuangan untuk meminta uang keperluan pembelian tunai. b. Bagian pembelian menerima uang Rp 50.000,00 dan BKK tembusan (no.BKK-01) dari bagian keuangan. c. Bagian pembelian menyerahkan uang Rp 50.000,00 kepada Toko MUTIARA. d. Bagian pembelian menandatangani nota kontan (no. nota 077 SD) yang telah dibuat oleh Toko MUTIARA e. Bagian pembelian menerima nota kontan asli dan barang yang dibeli (gambar Shampo) dari Toko MUTIARA. f. Bagian pembelian menyimpan barang yang dibeli (gambar Shampo). g. Bagian pembelian menyerahkan nota kontan asli dari Toko MUTIARA dan BKK tembusan (no.BKK-01) kepada bagian keuangan.
Transaksi tanggal 20 Januari 2012 (bagian pembelian) a. Bagian pembelian mendatangi bagian keuangan untuk meminta uang dengan membawa faktur penjualan tembusan (no.faktur 347 SM) guna pelunasan utang kepada Toko MAWAR. b. Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan (no. faktur 347 SM) kepada bagian keuangan. c. Bagian pembelian menerima BKK tembusan (no.BKK-02), faktur penjualan tembusan (no. faktur 347SM) dan uang Rp 250.000,00 dari bagian keuangan. d. Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan dan uang Rp 250.000,00 kepada Toko MAWAR. e. Bagian pembelian menerima faktur penjualan asli (no. faktur 347 SM) dari Toko MAWAR. f. Bagian pembelian menyerahkan faktur penjualan asli (dari Toko MAWAR) dan BKK tembusan (no. BKK-02) kepada bagian keuangan. Tanggal 25 Januari tidak ada tugas Transaksi tanggal 30 Januari 2012 (karyawan bagian penjualan jasa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. b. c.
Bagian Penjualan mendatangi bagian keuangan untuk melakukan transaksi pembayaran gaji. Bagian Penjualan menadatangani slip gaji yang telah dibuat oleh bagian keuangan. Bagian Penjualan menerima slip gaji asli dan uang Rp.150.000,00 dari bagian keuangan.
Keterangan: BKK : Bukti Kas Keluar BKM : Bukti Kas Masuk NK : Nota Kontan
303
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
304
BAGIAN KEUANGAN
Peran Secara Umum: a. Membuat bukti transaksi yang terkait dengan transaksi perusahaan. b. Mengatur keluar dan masuk uang perusahaan. c. Mencatat keluar dan masuknya uang perusahaan dalam BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas Keluar). d. Menghitung uang kas yang tersisa dan menjadi asset perusahaan dan mencatat dalam buku kas. Peran Setiap Transaksi:
Transaksi tanggal 5 Januari 2012 a. Bagian keuangan menerima uang Rp.100.000,00 dan nota kontan tembusan (no. nota 101 NK) dari bag. Penjualan. b. Bagian keuangan memeriksa nota kontan tembusan. c. Berdasarkan bukti transaksi nota kontan tembusan, bagian keuangan membuat BKM (no.BKM-01). d. Bagian keuangan mencocokkan isi nota kontan tembusan dan isi BKM (no.BKM-01). e. Bagian keuangan menandatangani BKM (no.BKM-01) dan menyimpan BKM tembusan (no.BKM-01). f. Bagian keuangan menyerahkan nota kontan tembusan dan BKM asli (no.BKM-01) kepada bagian akuntansi. g. Bagian keuangan mencatat adanya pemasukkan kas dalam buku kas. Transaksi tanggal 10 Januari tidak ada tugas Transaksi tanggal 15 Januari tidak ada tugas Transaksi tanggal 17 Januari 2012 a. Bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-01) untuk transaksi pembelian perlengkapan Salon ( Hairdryer) sebesar Rp 50.000,00 b. Bagian keuangan menandatangani BKK (no.BKK-01) dan menyimpan BKK asli (no.BKK-01). c. Bagian keuangan menyerahkan BKK tembusan (no.BKK-01) dan uang Rp.50.000,00 kepada bag. Pembelian. d. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas. e. Bagian keuangan menerima nota kontan asli (no. nota 077 SD) dan BKK tembusan (no.BKK-01) dari bag. Pembelian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
305
f.
Bagian keuangan menyerahkan nota kontan asli dan BKK asli kepada bagian akuntansi. g. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas. Transaksi tanggal 20 Januari 2012 a. Bagian keuangan menerima faktur penjualan tembusan (no.faktur 347 SM) dari bag. Pembelian. b. Bagian keuangan memeriksa faktur penjualan tembusan dari bag. Pembelian. c. Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-02). d. Bagian keuangan menandatangani BKK (no.BKK-02) dan menyimpan BKK asli (no.BKK-02). e. Bagian keuangan menyerahkan BKK tembusan (no.BKK-02), faktur penjualan tembusan, uang Rp.250.000,00 kepada bag. Pembelian. f. Bagian keuangan menerima faktur penjualan asli dan BKK tembusan (no.BKK-02) dari bag. Pembelian g. Bagian keuangan menyimpan BKK tembusan (no.BKK-02) sebagai arsip. h. Bagian keuangan menyerahkan BKK asli (no.BKK-02) dan faktur penjualan asli kepada bagian akuntansi. i. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas. Transaksi tanggal 25 Januari 2012 a. Bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-03) sebesar Rp. 300.000,00 dan menandatanganinya. b. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas. c. Bagian keuangan menyimpan BKK tembusan (no.BKK-03). d. Bagian keuangan mendatangani Bank dengan membawa BKK asli (no.BKK-03) dan uang sebesar Rp. 300.000,00 untuk di setorkan ke bank. e. Bagian keuangan mengisi dan menandatangani slip setoran bank. f. Bagian keuangan menyerahkan bukti slip setoran dan uang Rp. 300.000,00 ke bank. g. Bagian keuangan mendapat bukti slip setoran tembusan dari bank. h. Bagian keuangan mendatangani bagian Akuntansi dengan membawa BKK asli (no.BKK-03) dan slip tembusan. i. Bagian keuangan menyerahkan BKK asli (no.BKK-03) dan Slip tembusan kepada bagian akuntansi.
Transaksi tanggal 30 Januari 2012 a. Bagian keuangan membuat slip gaji karyawan (no. SG-001) dan menandatanganinya (gaji karyawan sebesar Rp.150.000,00).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. c. d. e. f. g. h.
306
Bagian keuangan meminta bagian penjualan untuk menandatangani slip gaji. Bagian keuangan menyerahkan uang Rp.150.000,00 dan slip gaji asli kepada karyawan bagian penjualan. Bagian keuangan menyimpan slip gaji tembusan sebagai arsip. Berdasarkan slip gaji tembusan, bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-04). Bagian keuangan menandatangani BKK (no.BKK-04) dan menyimpan BKK tembusan (no.BKK-04). Bagian keuangan menyerahkan BKK asli (no.BKK-04) dan slip gaji tembusan (no.SG-001) kepada bagian akuntansi. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
307
BAGIAN AKUNTANSI
Peran secara umum: a. Memeriksa bukti transaksi yang diterima dari bagian penjualan & Pembelian dan bagian keuangan. b. Mencatat transaksi keuangan berdasarkan bukti transaksi yang ada ke dalam jurnal umum. Peran setiap transaksi: Transaksi tanggal 5 Januari 2012 a. Bagian akuntansi Menerima nota kontan tembusan (no.nota 101 NK) dan BKM asli (no.BKM-01) dari bagian keuangan. b. Bagian akuntansi Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan bukti transaksi yang telah diterima dari bagian keuangan. c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKM asli. Transaksi tanggal 10 Januari 2012 a. Bagian akuntansi menerima faktur penjualan copy (no.faktur 347 SM) dari bagian penjualan dan memeriksanya b. Berdasarkan faktur penjualan copy, bagian akuntansi mencatat transaksi ke jurnal umum. c. Setelah transaksi di catat, bagian akuntansi menandatangani faktur penjualan copy. Tanggal 15 Januari 2012 a. Bagian akuntansi menerima faktur penjualan tembusan (no.faktur 325 PJ) dari bagian penjualan dan memeriksanya. b. Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum c. Setelah dicatat bagian akuntansi menandatangani faktur penjualan tembusan. Transaksi tanggal 17 Januari 2012 a. Bagian akuntansi menerima nota kontan asli (no.nota 077 SD) dan BKK asli (no.BKK-01) dari bagian keuangan. b. Berdasarkan nota kontan asli dan BKK asli (no.BKK-01), bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli (no.BKK-01). Transaksi tanggal 20 Januari 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. b.
c.
308
Bagian akuntansi menerima faktur penjualan asli (no.faktur 347 SM) dan BKK asli (no.BKK-02) dari bagian keuangan. Berdasarkan faktur penjualan asli (no.faktur 347 SM) dan BKK asli (no.BKK-02), bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli (no.BKK-02).
Transaksi tanggal 25 Januari2012 a. Bagian akuntansi menerima BKK asli (BKK-03) dan tembusan slip setoran dari bagian keuangan. b. Bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan bukti transaksi yang telah diterima dari bagian keuangan. c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli (no.BKK-03).
Transaksi tanggal 30 Januari 2012 a. Bagian akuntansi menerima slip gaji tembusan dan BKK asli (no.BKK04) dari bagian keuangan. b. Berdasarkan slip gaji tembusan dan BKK asli (no.BKK-04), bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum. c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli (no.BKK-04).
Keterangan: BKK : Bukti Kas Keluar BKM : Bukti Kas Masuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
309
LAMPIRAN 11 SURAT - SURAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
310
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
311