PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MENINGKATKAN PRESTASI DAN KERJASAMA ANTAR SISWA KELAS V SDN NYAMPLUNG SLEMAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
sss
Disusun Oleh FEBRIANUS 091134030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Motto Hidup hanyalah sebuah petualangan yang tidak akan diketahui dimana akhirnya… Janganlah engkau berjalan di depan maupun di belakangku, tetapi berjalanlah di sampingku, sebab engkau sahabatku
iv
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
PERSEMBAHAN Dengan rasa syukur dan bangga, makalah sederhana ini ku persembahkan untuk: Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kesehatan dan bimbingannya kepadaku. Kedua orang tuaku yang ku sayangi dan ku banggakan: bapak Lenzerheng dan ibu Satina, terima kasih atas doa, suport, serta pengorbanan yang telah diberikan untuk putramu sehingga bisa menyelesaikan studi dan skripsiini. Universitas Sanata Dharma tempatku menuntut ilmu. SDN Nyamplung dan siswa-siswanya yang membantuku menyelesaikan skripsi ini. Untuk kedua saudaraku Natalia Meilensa dan Novansius yang selalu memberikan semangat meskipun harus terpisah jarak dan waktu. Untuk orang terdekatku Regina yang meluangkan waktu untukku dan mendukungku untuk menyelesaikanskripsi ini. Teman-teman mahasiswa ketapang (PBS) yang memberikan semangat kepadaku. Teman-teman PGSD kelas C angkatan 2009, Danang, Deka, Dian dan lainlain yang menjadi temanku selama aku menuntut ilmu. Teman-teman payung skripsi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,17 Juli 2013 Penulis
Febrianus
vi
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Febrianus
Nomor mahasiswa
: 091134030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan UniversitasSanata Dharma karyailmiah saya yang berjudul: “MENINGKATKAN PRESTASI DAN KERJASAMA ANTAR SISWA KELAS
V
SDN
NYAMPLUNG
SLEMAN
PADA
PELAJARAN
MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI” Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikanroyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, Padatanggal: 5 Juli 2013 Yang menyatakan
Febrianus
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat karunia dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Meningkatkan Prestasi dan Kerjasama Antar Siswa Kelas V SDN Nyamplung Sleman Pada Pelajaran Matematika Pendekatan PMRI”. Serta tidak lupa penulis mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada orangorang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik yang membantu secara langsung maupun secara tidak langsung. Karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D, selakuDekan FKIP USD yang telah bersedia untuk mengesahkan skripsi ini. 2. G. Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,BST.,M.A., selakuKaprodi PGSD USD yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 3.
Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu untuk mendampingi, memberikan saran dan masukan serta memberikan motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai
4. Andri Anugrahana, S.Pd.,M.Pd.,selakudosen pembimbing kedua yang telah memberikan waktu, dukungan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5.
E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A.,Ed.D., selakudosen penguji ketiga yang telah memberikan saran perbaikan, sehingga peneliti dapat memperbaiki hasil skripsi ini.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
6. Bapak dan Ibu dosen PGSD USD yang telah membekali penulis dengan berbagai macam pengetahuan yang dapat membantu penulis berkembang, baik secara pribadi maupun secara intelektual. 7. Bapak Budiharjo,S.Pd.I., selaku Kepala sekolahdasar Negri Nyamplung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SDN Nyamplung, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 8. Bapak A.Pranoto, guru kelas V SDN Nyamplung serta seluruh guru di SDN Nyamplung serta siswa kelas V khususnya dan seluruh siswa di
SDN
Nyamplung pada umumnya,yang sangat membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9. Orang tua dan kedua saudaraku: Bapak Lenzerheng, Ibu Satina, Meilensa, Novansius, yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis guna menyelesaikan skripsi ini. 10. Regina, Theresia Anik, Belo, Dami, Farid, Handoko, Danang, Aji, Tere, Dian, Deka, Serta seluruh teman kelas C angkatan 2009 yang selalu membantuku. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan manfaat bagi penulis dan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi orang-orang yang membacanya. Yogyakarta, 5 Juli 2013 Penulis,
Febrianus
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii MOTTO ................................................................................................................. iv PERSEMBAHAN ....................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv ABSTRAK ........................................................................................................... xvi ABSTRACT .......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Lata Belakang Masalah ..................................................................................1 B. Pembatasann Masalah ....................................................................................7 C. Rumusan Masalah ..........................................................................................7 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................8 E. Manfaat Penelitian ..........................................................................................8 F. Batasan Pengertian .........................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................10 A. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................................10 1. Proses Pembelajaran pada Pendidikan Formal ..................................10 2. Prestasi Belajar .................................................................................13 3. Pembelajaran Matematika .................................................................14 4. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) ....15 5. Kerjasama ..........................................................................................22 B. Hasil Penelitian yang Relevan .....................................................................25 1. Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan PMRI dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Peserta Didik Kelas V SD Kanisius Kalasan Tahun Pelajaran 2010/2011 ...................................25 2. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Kelas II SD 3 Bantul .......................26 C. Kerangka Berpikir .......................................................................................27 D. Hipotesis Tindakan ......................................................................................28
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................29 A. Jenis Penelitian ............................................................................................29 B. Setting Penelitian ........................................................................................29 1. Tempat Penelitian ...............................................................................29 2. Subyek ...............................................................................................30 3. Obyek Penelitian.................................................................................30 4. Waktu Penelitian ................................................................................30 C. Rencana Penelitian ......................................................................................31 D. Indikator Keberhasilan, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .......40 E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ..........................................48 F. Teknik Analisis Data ...................................................................................55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................59 A. Deskripsi Penelitian .....................................................................................59 1. Siklus I ................................................................................................59 2. Siklus II...............................................................................................79 B. Hasil Penelitian ............................................................................................93 1. Siklus I ................................................................................................93 2. Siklus II...............................................................................................99 C. Pembahasan ...............................................................................................106 1. Penerapan Pendekatan PMRI dapat Meningkatkan Prestasi Belajar .................................................................................107 2. Penerapan Pendekatan PMRI dapat Meningkatkan Kerjasama antar Siswa......................................................................115
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .............................123 A. Kesimpulan ................................................................................................123 B. Saran ..........................................................................................................124 C. Keterbatasan ...............................................................................................125
DAFTAR REFRENSI ..........................................................................................127 LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................130
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9
: Jadwal Penelitian..........................................................................30 : Indikator Keberhasilan Prestasi Belajar .......................................40 : Indikator Keberhasilan Peningkatan Kerjasama ..........................41 : Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I....................................................43 : Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ..................................................44 : Rincian Pemberian Skor Siklus I ................................................44 : Kisi-kisi kuesioner kerjasama antar siswa ...................................45 : Pedoman Penskoring Kuesioner Kerjasama ................................46 : Penilaian Acuan Patokan (PAP) .................................................46 : Pedoman Wawancara Siswa ........................................................47 : Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrument ..................................54 : Interval Skor dan Kriteria Kerjasama antar Siswa .......................57 : Hasil Evaluasi Siklus I ................................................................94 : Tingkat Kerjasama antar Siswa Siklus I .....................................96 : Kriteria intepretasi kerjasama antar siswa siklus I ......................97 : Hasil Evaluasi Siklus II .............................................................100 : Tingkat Kerjasama antar Siswa Siklus II ..................................102 : Kriteria Intepretasi Kerjasama antar Siswa Siklus II .................103 : Perkembangan Prestasi dan Kerjasama Siswa ..........................105 : Kondisi Awal, Target Keberhasilan dan Capaian ......................108 : Hasil Kuesioner Kerjasama Siswa Kelas V ...............................118
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11
: Siklus PTK Model Kemmis dan Taggart .....................................76 : Suasana Pembelajaran Hari Pertama Siklus I ..............................76 : Suasama Belajar Kelompok Pertemuan KeduaSiklus I ...............77 : Suasana Evaluasi SiklusI .............................................................77 : Suasana Mengerjakan LKS I Siklus II ......................................91 : Suasana Evaluasi Siklus II ...........................................................91 : Siswa Mengerjakan LKS Sendiri-Sendiri ..................................109 : Suasana Kelompok “Segitiga” Mengerjakan LKS ....................110 : Suasana Pengerjaan LKS Kelompok “Persegi” ........................113 : Kelompok “Persegi Panjang” Ketika Presentasi ........................116 : Siswa Mengukur Sisi Bangun yang Berbentuk Persegi .............118 : Kerjasama Kelompok Mengerjakan LKS ..................................120
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 : Capaian prestasi matematika siklus I ........................................111 Diagram 4.2 : Peningkatan prestasi belajar matematika siswa .........................114 Diagram 4.3 : Peningkatan Persentase Hubungan Kerjasama antar siswa ..................................................................................121
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ......................................130 Lampiran 2 : Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian ...................................131 Lampiran 3 : Validitas Kuesioner ....................................................................132 Lampiran 4 : Hasil Validitas dan Reabilitas Soal Evaluasi Pmbelajaran ........133 Lampiran 5 : Validitas Perangkat Pembelajaran .............................................139 1. Silabus ...................................................................................................139 2. RPP........................................................................................................140 3. LKS .......................................................................................................141 4. Bahan Ajar ............................................................................................141 5. Evaluasi .................................................................................................142 Lampiran 6 : Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Dalam Penelitian .....143 1. Silabus ...................................................................................................143 2. RPP Siklus I ..........................................................................................152 3. RPP Siklus II .........................................................................................187 Lampiran 7 : Nilai Matematika Siswa Pra Penelitian ......................................214 Lampiran 8 : Wawancara Siswa Pra Penelitian ...............................................215 Lampiran 9 : Kuesioner Kerjasama Siswa Pra Penelitian ...............................219 Lampiran 10 : Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ....................................................226 Lampiran 11 : Hasil Kuesioner Kerjasama Siswa Siklus I ................................231 Lampiran 12 : Hasil Evaluasi Siklus II ..............................................................237 Lampiran 13 : Hasil Kuesioner Kerjasama Siswa Siklus II ..............................242 Lampiran 14 : Foto-foto Penelitian ...................................................................248
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
ABSTRAK Meningkatkan Prestasi dan Kerjasama Antar Siswa Kelas V SDN Nyamplung Sleman Pada Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI Febrianus Universitas Sanata Dharma 091134030 Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan dari penelitian ini ialah (1) untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V SDN Nyamplung menggunakan pendekatan PMRI, dan (2) untuk mengetahui peningkatan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung menggunakan pendekatan PMRI. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart, yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman, tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 14 orang. Pada setiap pelaksanaan siklus, para siswa belajar di dalam kelompok-kelompok yang dipilih langsung oleh siswa pada pertemuan pertama dan menjadi kelompoknya selama penelitian dilakukan. Instrument yang digunakan berupa tes tertulis untuk mengukur prestasi dengan 5 soal uraian di setiap siklusnya dan kuesioner serta wawancara untuk mengukur kerjasama antar siswa kelas V. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan PMRI dapat meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V di SDN Nyamplung Sleman. Dimana sebelum penelitian, nilai siswa yang mencapai KKM ialah 57,14% dan meningkat menjadi 78,57% pada siklus II. Serta rata-rata skor kerjasama antar siswa sebelum penelitian 167 (66,8%) menjadi 192 (76,8%) setelah penelitian. Kata kunci : pembelajaran matematika, prestasi, kerjasama, pendekatan PMRI
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
ABSTRACT Improving Achievement and Cooperation among Grade V Students in Public Elementary School of Nyamplung, Sleman on Mathematics using PMRI Approach Febrianus Universitas Sanata Dharma 091134030 It is a Classroom Action Research. The purposes of this research are (1) to identify the improvement of learning achievementof grade V students in Nyamplung Public Elementary School using PMRI approach, and (2) to identify the improvement of cooperation among grade V students in Nyamplung Public Elementary School using PMRI approach. Model used in this research is the Classroom Action Reseach Model of Kemmis and Mc.Taggart conducted in two cycles. The subjects of this research were grade V students in Nyamplung Public Elementary School, year of study 2012/2013 amounting to 14 students. On each cycle implementation, students learned in groups directly chose by them in their first meeting, and from then on they belonged to their own chosen group. Instruments used were written tests measuring learning achievement with 5 open questions in each cycle and questionnaires and interviewsmeasuring cooperation among grade V students. The results showed that the learning achievement and cooperation among grade V students in Nyamplung Public Elementary School, Sleman were increased along with the implementation of PMRI. Before research, students who achieved KKM were 57,14%, and increased to 78,57 in cycle II. The average of cooperation among students increased from 66,8% (before research) to 76,8% (after research). Keywords: mathematics learning, learning achievement, cooperation, PMRI approach
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, matematika berasal dari bahasa latin yaitu manthanein atau mathemata yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”. Sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde yang berarti ilmu pasti dimana kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Supatmono, 2009: 5). Oleh karena itu, matematika merupakan suatu ilmu pasti yang membutuhkan penalaran dalam pembelajarannya. Di Indonesia matematika dipelajari secara berkelanjutan oleh siswa di kelas mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi (Suara Merdeka, 2012: 4). Bahkan pelajaran matematika mempunyai porsi jam yang cukup besar dalam pengajarannya di sekolah-sekolah dibandingkan dengan porsi jam pengajaran pada mata pelajaran lainnya (Darmaningtyas, 2004: 84). Sebagai contoh, kurikulum 1994 memberikan porsi pelajaran matematika untuk SD sebanyak 18 jam perminggu, dengan rincian kelas I-III mendapatkan porsi sebanyak 10 jam, untuk kelas IV-VI sebanyak 8 jam dan untuk SMP dan
SMA masing-masing sebanyak 6 jam per minggu. Hal
tersebut berbanding terbalik dengan mata pelajaran lainnya, seperti pelajaran IPA yang mendapatkan porsi waktu pengajarannya di sekolah sebanyak 9 jam perminggu dan baru mulai diajarkan mulai dari kelas 3 SD (Darmaningtyas, 2004: 84).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Namun, “Apakah dengan memberikan porsi jam yang lebih banyak pada mata pelajaran matematika akan membuat mutu pendidikan matematika di indonesia menjadi tinggi?” tentu saja porsi belajar matematika yang banyak tersebut tidak menjamin tingginya mutu pendidikan matematika di Indonesia. Berdasarkan data UNESCO yang di peroleh dari Suara Merdeka pada tahun 2012, mutu pendidikan matematika Indonesia tercatat berada pada urutan ke 34 dari 38 negara yang diamati. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia berimbas pula terhadap prestasi matematika siswa Indonesia. Dari hasil survei Pusat Statistik Internasional untuk Pendidikan (National Center for Education in Statistics, 2003) prestasi matematika siswa indonesia tercatat berada pada peringkat 39 dari 41 negara yang di survei, bahkan Indonesia berada dibawah negara Thailand dan Uruguai (Suara Merdeka, 2012: 5). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan matematika di Indonesia masih rendah, sehingga berpengaruh terhadap prestasi matematika siswa Indonesia menjadi rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Rendahnya prestasi belajar matematika di Indonesia dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya seperti yang disebutkan oleh Supatmono (2009: 1-3) yaitu: 1. Faktor budaya, dimana budaya masyarakat kita masih ada yang kurang senang dengan budaya bekerja keras, sehingga orang yang menganut budaya tersebut cendrung merasa malas untuk belajar matematika yang memerlukan daya nalar dan daya pikir yang besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
2. Faktor sistem pendidikan, sistem pendidikan kita cendrung menentukan segala sesuatunya dari “atas”. Dimana guru adalah sumber informasi utama, sedangkan siswa dipandang sebagai bejana kosong yang akan diisi dengan berbagai macam pengetahuan. Hal ini menjadikan siswa sebagai objek belajar yang harus menuruti aturan yang telah ditentukan oleh guru atau sekolah. 3. Faktor sistem penilaian, sistem penilaian di sekolah kita cendrung hanya menilai hasil pekerjaan siswa dan bukan menilai proses pekerjaan siswa. Akibatnya siswa yang sudah berusaha keras pun jika hasilnya salah, maka akan memperoleh nilai yang jelek dalam pelajaran matematika. 4. Faktor sifat bidang studi, mata pelajaran tertentu seperti matematika yang dianggap sulit oleh siswa membuat siswa kesulitan untuk ikut berpartisipasi pada pembelajaran karena tidak menguasai materi pelajarannya. 5. Faktor guru, guru yang mempunyai watak “gampang marah” membuat siswa menjadi enggan dan takut untuk berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas. Sedangkan Soviawati (2011: 30) dalam penelitiannya menyebutkan rendahnya pretasi matematika dipengaruhi oleh siswa dalam belajar matematika yang belum bermakna (berupa hafalan rumus-rumus dan belum mengetahui
pemanfaatannya
dalam
kehidupan
sehari-hari),
sehingga
pengertian siswa tentang konsep matematika sangat lemah.Karena itu, dalam pembelajaran matematika siswa perlu mempunyai konsep dasar matematika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
yang kuat.Pengenalan konsep matematika bisa dilakukan berdasarkan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh siswa.Pengenalan konsep matematika yang kurang kuat membuat siswa tidak mempunyai dasar matematika yang kuat pula, keadaan tersebut terjadi pada siswa kelas V di SDN Nyamplung sehingga mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V (Pranoto, 10 September 2012) diketahui bahwa siswa kelas V mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika
khususnya pada pokok bahasan penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan yang dialami oleh siswa kelas V, maka peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran di kelas serta pengamatan terhadap nilai ulangan harian siswa. Dari pengamatan tersebut, tampak bahwa pembelajaran di kelas bersifat teacher centered yang di isi dengan ceramahceramah oleh guru, serta terjadi persaingan diantara para siswa dalam belajar. Sehingga antara siswa yang satu dengan siswa lainnya tidak melakukan hubungan kerjasama yang baik dalam pembelajaran, dimana siswa menganggap teman yang ada di kelasnya sebagai saingannya dalam belajar dan bukan mitra belajarnya. Data kuesioner menunjukkan persentase kerjasama diantara siswa kelas V ialah 66, 8% dari 14 siswa dan berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap siswa kelas V, belum terjadi kerjasama yang baik diantara para siswa dalam belajar di kelas. Kurangnya kerjasama yang baik dalam belajar diantara para siswa menyebabkan terjadi ketimpangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
terhadap prestasi siswa di kelas, dimana nilai siswa yang mencapai KKM (60) baru mencapai 57, 14% dari 14 orang siswa kelas V. Guna memperkuat dugaan peneliti, pada tanggal 16 Januari 2013, peneliti melakukan wawancara siswa kelas V yang melibatkan 14 orang siswa. Dari hasil wawancara diketahui bahwa ada 6 siswa (42%) yang tidak menyukai pelajaran matematika, 4 orang (23,5%) menyukai matematika dan 4 orang (23,5%) tidak menjawab pertanyaan. Hasil wawancara juga menunjukkan ada 4 orang (23,5%) menganggap matematika merupakan pelajaran yang susah dan tidak menyenangkan, 4 orang (23,5%) menganggap matematika menyenangkan dan 5 orang (35,7%) menganggap matematika terkadang sukar dan terkadang menyenangkan, serta 2 orang (14,3%) tidak menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil wawancara guru, wawancara siswa dan pengamatan kelas yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan jika kelas V SDN Nyamplung perlu mendapatkan tindakan yang dapat membantu dalam hal peningkatan prestasi dan kerjasama antar siswa pada mata pelajaran matematika. Sesuai dengan pendapat Soedjadi dalam Soviawati (2011: 29) yang mengatakan dengan mengaitkan pengalaman dari kehidupan yang dialami oleh siswa sehari-hari dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar pembelajaran menjadi bermakna. Oleh karena itu, guna meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di SDN Nyamplung khususnya pada pelajaran matematika, peneliti menggunakan pendekatan Pendidikan Matematik Ralistik Indonesia (PMRI) yang berlandaskan semangat kerjasama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
antar siswa. Dengan menerapkan pendekatan PMRI berlandaskan semangat kerjasama, diharapkan siswa dapat saling membantu dan menyemangati serta memberikan pengetahuan baru kepada siswa lainnya sehingga siswa tidak lagi memandang siswa di kelas sebagai saingan dalam belajar, namun lebih kepada mitra belajarnya. Dengan adanya hubungan kerjasama yang baik di kelas, maka diharapkan prestasi nilai siswa kelas V di SDN Nyamplung yang mencapai KKM dapat mencapai minimal 70% seperti yang diharapkan oleh wali kelas V, dan dengan menggunakan pendekatan PMRI diharapkan siswa dapat saling membantu untuk mengatasi kekurangan yang dimilikinya dalam belajar matematika melalui teman yang lebih menguasai pelajaran matematika.Selain itu, pendekatan PMRI dirasa cocok karena merupakan pendekatan matematik yang menggunakan masalah sehari-hari (kontekstual) yang biasa ditemui oleh siswa sehingga dalam penyelesaiannya siswa tidak merasa bingung sebab pelajaran matematika dikaitkan dengan realita kehidupan yang mereka temui. Berakar dari latar belakang yang disebutkan di atas, maka peneliti menyusun Penelitian Tindakan Kelas dengan judul, “MENINGKATKAN PRESTASI DAN KERJASAMA ANTAR SISWA KELAS V SDN NYAMPLUNG
SLEMAN
PADA
PELAJARAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI”.
MATEMATIKA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
B. Pembatasan Masalah Dengan keterbatasan waktu dan luasnya materi pelajaran matematika, maka padapenelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada peningkatan persentase nilai siswa yang memenuhi KKM sebagai peningkatan terhadap prestasi belajar dan persentase kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung pada kompetensi dasar 6.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruangsederhana.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 di SDN Nyamplung dengan menggunakan pendekatan PMRI? 2. Bagaimanakah upaya peningkatan kerja samaantar siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 di SDN Nyamplung, dengan menggunakan pendekatan PMRI?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas V tahun pelajaran
2012/2013
di
SDN
Nyamplung
dengan
menggunakan
pendekatan PMRI. 2. Mengetahuipeningkatankerjasama antar siswa kelas V tahun pelajaran 2012/2013 di SDN Nyamplung, dengan menggunakan pendekatan PMRI.
E. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya: 1. Bagi peneliti Memperoleh pengalaman langsung melaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI sehingga akan menjadi bekal ketika kelak menjadi guru maupun sebagai orang tua bagi anak-anaknya. 2. Bagi sekolah Meningkatkan mutu pendidikan dengan menerpkan inovasi dalam proses pembelajaran matematika di kelas, serta menambah sumber bacaan di perpustakaan sekolah sehingga mampu memberikan masukan yang positif kepada guru guna menerapkan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
3. Bagi Guru Sebagai bahan informasi tentang pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan presasi maupun kerjasama antar siswa dalampembelajarandi kelas. 4. Bagi siswa Mengingkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI, serta memperoleh pengalaman baru dalam dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda.
F. Batasan Pengertian Agar terhindar dari kesalah pahaman dan penafsiran yang keliru, maka dalam penelitian ini diberikan batasan-batasan pengertian sebagai berikut: 1. Peningkatan: Suatu proses perubahan menuju arah yang lebih baik sebagai efek dari belajar. 2. Prestasi Belajar: Hasil yang dicapai dalam suatu usaha (belajar) untuk mengadakan perubahaan atau mencapai tujuan. 3. Pendekatan PMRI: Pendekatan matematika yang menggunakan masalah kontekstual matematika yang dipandang sebagai kegiatan sehari-hari manusia. 4. Kerjasama: yaitu pekerjaan yang dikerjakan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih dengan tujuan agar pekerjaan tersebut menjadi lebih ringan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan berbagai pengertian yang dikaji oleh peneliti dalam kajian pustaka.Menyajikan penelitian relevan dengan penelitian ini yang terdahulu, dan menjelaskan kerangka berpikir dalam penelitian ini. Selanjutnya dijelaskan hipotesis tindakan yang dicapai oleh peneliti. A. Kajian Pustaka Pada kajian pustaka, peneliti memasukkan beberapa teori yang mendukung penelitian ini. Diantaranya gambaran proses pembelajaran pada pendidikan formal, prestasi belajar, pembelajaran matematika, Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), dan kerjasama. Teori-teori tersebut dijelaskan dibawah ini. 1. Proses Pembelajaran pada Pendidikan Formal a. Proses Pendidikan Buckhori dalam Trianto (2009: 4) mengatakan pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya
untuk
sesuatu
profesi
atau
jabatan,
tetapi
untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Komisi tentang Pendidikan Abad ke-21 (Comission on Education for the “21” Century) (Trianto, 2009: 4), merekomendasikan empat strategi dalam menyukseskan pendidikan antara lain (1) learning to learn: memuat bagaimana pelajar mampu menggali
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
informasi yang ada di sekitarnya dari sumber-sumber informasi yang ada, (2) learning to be: diharapkan pelajar mampu untuk menggali dirinya sendiri, serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya (3) learning to do: berupa tindakan atau aksi, untuk memunculkan ide yang berkaitan dengan sainstek pendidikan dan (4) learning to be together: memuat bagaimana kita hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan yang lain, sehingga mampu untuk menghargai orang lain. Berdasarkan uraian di atas, proses pendidikan pada pendidikan formalsebaiknya diatur dengan lebih mengedepankan siswa sebagai subjek dari pendidikan, sehingga pengetahuan yang didapat langsung bisa diperaktekkan oleh siswa itu sendiri. Dengan menjadikan siswa sebagai subjek dari pendidikan, diharapkan siswa mampu beradaptasi dengan lingkungannyademi memunculkan ide yang berkaitan dengan sainstek pendidikan yang berguna dalam kehidupannya di masyarakat.
b. Pendidikan di Indonesia Hanggono dalamwebe (2010: 11) menyebutkan jika sistem pendidikan di negri ini secara sadar atau tidak telah membuat deskriminasi terhadap orang-orang yang dilahirkan sebagai orang yang tidak beruntung, dimanamayoritas sekolah di Indonesia memungut biaya.Meskipun baru beberapa tahun belakangan ini ada “BOS” yang membebaskan siswa dari biaya sekolah, namun sekolah-sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
„Favorit” tetap memungut biaya untuk para siswanya (Hanggono dalam webe, 2010: 11). Hal tersebut membuat orang yang mempunyai kecerdasan akan tetapi terlahir sebagai orang yang kurang beruntung secara finansial menjadi sulit untuk masuk pada sekolah “Favorit” sehingga mereka hanya dapat menempuh pendidikan pada sekolahsekolah yang mutu pendidikannya menyesuaikan dengan uang yang mereka bayarkan. Sistem pendidikan di indonesia juga lebih mengarahkan siswa untuk menjadi produk-produk yang sama dan tidak menghargai potensi yang ada pada diri siswa tersebut (Hanggono dalam webe, 2010: 12). Guna menciptakan pendidikan yang ideal bagi indonesia, sekolah semestinya lebih menekankan kepada aspek penanaman pendidikan akhlak, pengembangan kepribadian, serta potensi yang ada pada diri siswa (webe, 2010: 13). Oleh karena itu, pendidikan tidak hanya berkutat pada pembelajaran teknis, teoritis serta indoktrinasi saja melainkan juga memberikan kesempatan yang lebih kepada siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui percobaanpercobaan nyata. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, penulis menyimpulkan jika pendidikan yang baik untuk Indonesia ialah dengan lebih menekankan kepada aspek pengalaman yang diperoleh siswa secara nyata serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan orang lain guna mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
2. Prestasi Belajar Purwanto dalam Habasari (2005:75) menyebutkan “prestasi belajar adalah hasil-hasil belajar yang telah diberikan guru kepada muridmurid atau dosen kepada mahasiswanya dalam jangka tertentu.” Sementara Ahmadi dalam Habasari (2005: 75) mengatakan, “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha (belajar) untuk mengadakan perubahaan atau mencapai tujuan”. Dalam proses belajar mengajar, unsur belajar memegang peranan yang cukup penting, oleh karena itu penting sekali bagi guru untuk memahami proses belajar siswa agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswaHabasari (2005: 75). Seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar akanmengalami perubahan dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku, baik dalam hal pngetahuan, keterampilan, maupun emosionalnya. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah suatu hasil kecakapan yang diperoleh dari proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya nilai tambah terhadap penguasaan pengetahuan atau keterampilan dari keadaan sebelumnya maupun berupa hasil yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran yaitu berupa proses perubahan guna mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
3. Pembelajaran Matematika Matematika menurut Ruseffendi dalam Heruman (2007: 1) adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi dalam Heruman (2007: 1) yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Dalam pembelajaran matematika, setiap konsep yang abstrak dan baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan agar konsep tersebut dapat bertahan lama dalam memorisiswa (Heruman, 2007: 1). Oleh karena itu, pembelajaran matematika tidak hanya sekedar hafalan namun diperlukan pambelajaran melalui perbuatan dan pengertian. Pada pembelajaran matematika, harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai pembimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
4. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) a. Mengenal PMRI Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan adaptasi dari Realistic Mathematics Education (RME) yang telah lama dikembangkan di Belanda. Meskipun PMRI mengadaptasi RME, namun di Indonesia dikembangkan dengan konteks dan budaya
Indonesia
(Marpaung, 2008:
5). RME
dikembangkan berdasarkan pandangan Freudenthal yang memandang matematika sebagai suatu bentuk aktivitas manusia tidak menempatkan matematika sebagai suatu produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk aktivitas atau proses (Wijaya, 2012: 20). Oleh karena itu, matematika sebaiknya tidak diberikan kepada siswa sebagai suatu produk jadi yang siap pakai, melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam mengkonstruksi konsep matematika (Wijaya, 2012: 20). Freudenthal
dalamWijaya
(2012:
20)
menyatakan
bahwa,
“Matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia” mengilhami lahirnya pendidikan matematika realistik (PMR) yang dikenal seperti dewasa ini .PMR merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika di belanda. Kata “realistik” sering disalah artikan sebagai “real-world”, yaitu dunia nyata. Padahal, kata realistik diambil dari bahasa belanda “zich realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine” (Panhuizen dalam Wijaya: 2012: 20). Karena itu, penggunaan kata “realistik”tidak sekedar menunjukkan adanya suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
koneksi dengan dunia nyata, tetapi lebih mengacu pada fokus PMR dalam mengempatkan penekanan penggunaan situasi yang bisa dibayangkan (imagineable) oleh siswa.
b. Konsep Matematika dalam PMRI Matematika merupakan pelajaran yang mempunyai keberagaman konsep dalam mengerjakannya (Wijaya, 2012: 21). Keberagaman konsep yang ada itulah menjadi konsep utama dari PMRI, dimana suatu pengetahuan akan menjadi bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam suatu konteks atau pembelajaran menggunakan permasalahan realistik (CORD dalam Wijaya, 2012: 21) suatu permasalahan realistik tidak harus selalu berupa masalah yang ada di dunia nyata yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga juga masalah tersebut dapat dibayangkan atau nyata dalam pikiran siswa. (Wijaya, 2012: 21). Dalam PMRI, permasalahan realistik digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep matematika atau disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran (a source for learning). Perhatian pada pengetahuan informal (informal knowladge) dan pengetahuan awal (pre knowladge) yang dimiliki oleh siswa menjadi
hal
yang
sangat
permasalahan yang realistik.
mendasar
dalam
mengembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
c. Karakteristik PMRI Treffers dalam Wijaya (2012: 21) merumuskan lima karakteristik pendekatan matematika realistik, yaitu: 1. Penggunaan konteks Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Konteks tidak harus berupa masalah dunia nyata namun bisa dalam bentuk permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain selama hal tersebut bermakna dan bisa dibayangkan dalam pikiran siswa. Melalui penggunaan konteks, siswa dilibatkan secara aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. 2. Penggunaan model untuk matematisasi progresif Penggunaan model berfungsi sebagai sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika tingkat konkrit menuju matematika tingkat formal. 3. Pemanfaatan hasil konstruksi siswa Mengacu pada pendapat Freudenthal dalam Wijaya (2012: 21), matematika tidak diberikan kepada siswa sebagai suatu produk yang siap dipakai tetapi sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa maka dalam pendidikan matematika realistik siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
4. Interaktivitas Pada proses belajar tidak hanya terjadi proses individu, melainkan juga merupakan proses sosial. Oleh karena itu, pembelajaran akan menjadi bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka. Dalam pembelajaran matematika, interaksi mempunyai manfaat untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan. 5. Keterkaitan Konsep-konsep
dalam
pembelajaran
matematika
memiliki
keterkaitan, oleh karena itu konsep-konsep matematika tidak dikenalkan kepada siswa secara terpisah atau terisolir satu sama lain. PMRI menempatkan keterkaitan antar konsep matematika sebagai
hal
yang
harus
dipertimbangkan
dalam
proses
pembelajaran. Melalui keterkaitan tersebut, matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan. Sementara Marpaung(2008: 8) merumuskan karakteristik PMRI menjadi sebagai berikut: 1. Murid aktif, guru aktif (Matematika sebagai aktifitas manusia) 2. Pembelajaran sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual/realistic 3. Guru memberikan kesempatan pada siswa menyelesaikan masalah dengan cara sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan 5. Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kelompok (kecil atau besar) 6. Pembelajaran tidak selalu di kelas (bisa di luar kelas, duduk di lantai, pergi ke luar sekolah untuk mengamati atau mengumpulkan data) 7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi, baik antar siswa dan siswa, juga antar siswa dan guru 8. Siswa bebas memilih modus representasi yang sesuai dengan strukur
kognitifnya
sewaktu
menyelesaikan
masalah
(menggunakan model) 9. Guru bertindak sebagai fasilitator 10. Kalau siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah jangan dimarahi tetapi dibantu melalui petanyaan-pertanyaan dan usaha mereka hendaknya dihargai. Dalam penelitian ini, karakteristik yang digunakan oleh peneliti ialah karakteristik PMRI menurut Treffers. Sebab karakteristik yang dikemukakan oleh Marpaung, telah terakomodasi di dalam lima karakteristik yang dikemukakan oleh Treffers. Selain itu, karakteristik tersebut dikembangkan dalam RME yang diadaptasi oleh PMRI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
d. Konsepsi Tentang Siswa dan Guru dalam PMRI Hadi (2003: 2) menyebutkan jika dalam pembelajaran matematika menggunakan PMRI, konsep tentang siswa adalah: 1.
Siswa memiliki seperangkat konsep alternatif tentang ide-ide matematik yang mempengaruhi belajar selanjutnya.
2.
Siswa memperoleh pengetahuan baru dengan membentuk pengetahuan itu untuk dirinya sendiri.
3.
Pembentukan pengetahuan merupakan proses perubahan yang meliputi
penambahan,
kreasi,
modeifikasi,
penghalusan,
penysunan kembali dan penolakan. 4.
Pengetahuan baru yang dibangun oleh siswa untuk dirinya sendiri berasal dari seperangkat ragam pengalaman.
5.
Setiap siswa mampu memahami dan mengerjakan matematik. Sedangkan konsep tentang guru yang disebutkan oleh hadi (2003:
2) adalah: 1.
Guru hanya sebagai fasilitator
2.
Guru mampu membangun pengajaran yang interaktif
3.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya dan secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan riil.
4.
Guru tidak terpancang pada materi yang termaktub dalam kurikulum, melainkan aktif mengaitkan kurikulum dengan dunia riil, baik fisik maupun social.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep siswa dalam pembelajaran menggunakan PMRI adalah subjek dari pembelajaran yang aktif dan kreatif. Sedangkan konsep guru dalam pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI ialah sebagai fasilitator yang mampu membangun pembelajaran yang interaktif, sehingga dapat membantu siswa untuk berkembang.
e. Langkah-langkah
Pembelajaran
Matematika
Menggunakan
Pendekatan Realistik Pratini (2008: 119-120) menuliskan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik adalah sebagai berikut: 1. Memahami masalah kontekstual. Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa memahami masalah tersebut. Guru dapat memberikan penjelasan terbatas jika ada siswa yang belum memahami masalah tersebut. 2. Menyelesaikan masalah kontekstual. Siswa menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara mereka sendiri. Guru dapat memberikan petunjuk (hint) berupa pertanyaan-pertanyaan berdasarkan apa yang diketahui siswa (bottom-up) 3. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban. Siswa diberi kesempatan membandingkan dan mendiskusikan jawaban agar mereka
belajar
mengungkapkan
pendapat orang lain
pendapat
dan
menghargai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
4. Menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil diskusi, guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur. Berdasarkan pendapat Pratini, maka peneliti menyimpulkan langkah-langkah
pembelajaran
matematika
dengan
pendekatan
realistik dimulai dari siswa memahami permasalahan kontekstual, selanjutnya
siswa
menyelesaikan
masalah
yang
ada
dengan
menggunakan cara mereka sendiri, kemudian siswa diberi kesempatan untuk membandingkan dan mendiskusikan hasil pekerjaannya, serta siswa
diberikan
kesempatan
untuk
menarik
kesimpulan
dari
pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama.
5. Kerjasama a. Kerjasama dalam Kelompok Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI, 2002), Kerjasama diartikan sebagai melakukan (melaksanakan) suatu kegiatan atau usaha (perniagaan) yang ditangani oleh dua orang (pihak) atau lebih.Oleh karena itu, suatu kegiatan/pekerjaan yang dilakukan lebih dari satu orang bisa dikatakan kerjasama. Jones dalam Riyanto dan Martinus (2008: 21) menyebutkan ada lima syarat kelompok kerja dapat berjalan dengan efektif. Dalam penelitian ini, kelima syarat tersebut dijadikan sebagai indikator pengukur tingkat kerjasama diantara para siswa kelas V di SDN Nyamplung. Adapun syarat-syarat kelompok kerja dapat berjalan dengan efektif adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a)
23
Adanya sikap saling percaya antar anggota: Kepercayaan seseorang akan tercipta apabila setiap anggota merasa memiliki kebebasan dalam berpendapat. Ia harus mempunyai rasa aman dan nyaman untuk bertanya tanpa harus khawatir akan adanya reaksi negatif dari orang lain.
b)
Adanya sikap saling mendukung: Sikap saling mendukung dapat terjadi apabila setiap anggota menaruh perhatian terhadap kesulitan teman. Perhatian-perhatian itu merupakan bentuk kepedulian dari setiap anggota kepada anggota yang lain. Bila sikap saling mendukung itu sudah tumbuh dengan baik, anggotaanggota pun tidak perlu bersusah payah melindungi diri dari rasa takut akan kelemahannya.
c)
Adanya komunikasi yang terbuka: Komunikasi akan terjalin dengan lancar asalkan setiap individu bersedia untuk terbuka, jujur, dan obyektif dalam bergaul.
d)
Menerima konflik sebagai hal yang wajar: dalam kehidupan dengan sesama, akan ditemukan berbagai perbedaan baik dalam hal sikap maupun pendaat. Oleh karena itu, sebagai anggota kelompok peprbedaan pendapat ini haruslah disikapi dengan tepat agar tidak menimbulkan masalah. Kesediaan menerima perbedaan pun perlu ada dalam setiap anggota kelompok.
e)
Saling menghormati keunikan masing-masing pribadi: Setiap anggota pastinya tahu bahwa masing-masing anggota itu unik atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berbeda.
Keunikan
dari
masing-masing
anggota
24
haruslah
ditanggapi secara positif dengan bersikap saling menghormati perbedaan/keunikan tersebut.
b. Manfaat belajar Bersama dalam Kelompok Harsanto (2007: 44) menyebutkan manfaat belajar bersama dalam kelompok antara lain: 1.
Belajar bersama dalam kelompok memiliki nilai kerjasama dan menanamkan pemahaman dalam diri siswa bahwa saling membantu adalah baik.
2.
Belajar bersama membentuk keakraban dan kekompakan di kelas. Hal ini membantu siswa untuk menenal siswa lain, memperhatikan dan membatu teman sekelas.
3.
Belajar bersama dalam kelompok mampu menumbuhkan keterampilan dasar yang diperlukan dalam hidup. Keterampilan itu antara lain sikap mendengarkan, menerima pandangan orang lain, berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan konflik, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
4.
Belajar bersama dalam kelompok meningkatkan kemampuan akademis, rasa percaya diri, dan sikap positif terhadap sekolah.
5.
Belajar bersama dalam kelompok dapat mengurangi atau bahkan menghapus aspek negative kompetisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Lebih lanjut Allport dalam Huda (2011: 5) menyebutkan adanya perbedaan yang menonjol dalam hal kuantitas dan kualitas kerja individu-individu ketika mereka mau membuka diri untuk saling mendengarkan dan peduli pada hasil kerjanya satu sama lain, dimana kelompok yang tengah bekerjasama cendrung berpikir lebih efisien daripada satu anggota terbaik yang ada di dalam kelompok tersebut bekerja sedirian.
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1.
Peningkatan
Prestasi
Belajar
Menggunakan
PMRI
dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Peserta Didik Kelas V SD Kanisius Kalasan Tahun Pelajaran 2010/2011 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agustina Rismiwati (2011) di SD Kanisius Kalasan menemukan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V di SD Kanisius Kalasan, dimana kondisi awal siswa yang memenuhi KKM sebanyak 28, 57% pada pelajaran matematika. Namun ketika diadakan tindakan pada siklus I kemampuan peserta didik dalam dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan sudah terjadi peningkatan. Ada 14 anak yang mendapat nilai di bawah indicator keberhasilan, sementara 20 lainnya sudah mencapai indicator dengan nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 23 dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
prosentase 58,82%. Sedangkan pada siklus II, terjadi peningkatan ratarata yaitu 81, 41 yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada siklus II nilai tertinggi yang diperoleh siswa mencapai 100, sedangkan nilai terendahnya adalah 45 dengan presentase 74, 41% yang memenuhi KKM. Penelitian yang dilakukan oleh Agustina Rismiwati dicantumkan oleh penulis pada penelitiannya dikarenakan adanya kerelevansian antara pendekatan yang gunakan oleh Agustina Rismiwati dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitianny. Sehingga dengan adanya kerelevansian tersebut peneliti dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam menyusun penelitian.
2.
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Kelas II SD 3 Bantul Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Herawati Solekhah (2009) di SD 3 bantul, penggunaan pendekatan PMRI dalam pelajaran matematika terbukti mampu meningkatkan hasil belajr siswa pada pelajaran matematika. Peningkatan hasil belajar yang dialami oleh siswa tersebut sebanyak 89, 29% pada siklus I menjadi 89, 65 persen pada siklus II. Dengan adanya kenaikan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan PMRI membuat peneliti tertarik untuk menggunakan pendekatan PMRI tersebut padapenelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
yang akan dilakukan. Karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Herawati Solekhah ini peneliti masukkan pada penelitian yang relevan dikarenakan adanya kesamaan variable yang digunakan oleh penulis dengan variable yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Herawati Solekhah, yaitu hasil belajar dan pendekatan PMRI yang digunakan oleh peneliti.
C. Kerangka Berpikir Rendahnya prestasi dan kerjasama yang terjadi diantara siswa kelas V di SDN Nyamplung tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. Penggunaan model, pendekata maupun metode konvensional berupa ceramah-ceramah oleh guru di kelas menjadikan pembelajaran matematika menjadi tidak menarik bagi siswa. Karena itu diperlukan suatu pembaharuan terhadap pembelajaran dikelas yang dapat menjadikan pembelajaran matematika lebih menarik dan tidak sekedar hafalan belaka, namun juga berupa perbuatan dan pengertian sehingga siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui percobaan-percobaan nyata. Oleh karena itu pada penelitian ini, peneliti berupaya meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V di SDN Nyamplung dengan menggunakan pendekatan PMRI yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya dan menggunakan cara-caranya sendiri (penggunaan model) dalam pemecahan masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
pembelajaran, sehingga siswa dapat menciptakan konsepnya sendiri tentang materi pelajaran. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan konsepnya sendiri melalui interaksi dengan orang lain pada pembelajaran matematik dengan menggunakan pendekatan PMRI, diharapkan
siswa
menjadi
lebih
tertarik
untuk
mempelajari
matematika. Sehingga dengan meningkatnya ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika, dapat mempengaruhi prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V di SDN Nyamplung menjadi ikut meningkat.
D. Hipotesis Tindakan Adapun
hipotesis
tindakan
dalam
penelitian
ini
adalah:pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI mampu meningkatkan 1) prestasi belajar matematika siswa kelas V tahun ajaran 2012/2013 dan 2) kerjasama diantarapara siswa pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana pada siswa kelas V di SDN Nyamplung, Sleman tahun ajaran 2012/2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris disebut Classroom Action Research
(CAR).Sedangkan model PTK yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK Kemmis dan Taggart (Tanireja, Pujiati dan Nyata, 2010: 16). Model PTK tersebut dipilih dikarenakan proses pelaksanaannya terdiri dari suatu rangkaian atau untaian dengan satu perangkat yang meliputi empat komponen, yaitu:
perencanaan
(planning),
tindakan
(action),
pengamatan
(observation/ evaluation),dan refleksi (reflection), dimana keempat komponen tersebut dipandanng sebagai satu siklus, tetapi dalam pelaksanaannya jumlah siklus tergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan. B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Nyamplung yang terletak di Desa Nyamplung, Kecamatan Balecatur Gamping, Kabupaten Seleman, Yogyakarta.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2. Subyek Subyek penelitian ini adalah 14 orang siswa kelas V SDN Nyamplung, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan dengan rentang usia sekitar 9-11 tahun. 3. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran matematika di kelas pada KD 6.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yakni bulan Januari - Agustus 2013. Tabel 3.1: Jadwal Penelitian Bulan No
1
2 3
Kegiatan
Observasi pra penelitian Penyusunan Proposal Permohonan ijin penelitian
4 5 6 7
Pengumpuln data Pengolahan data Penyusunan laporan Ujian skripsi
Janu
Febr
ari
uari
Agustus Maret
April
Mei
Juni
Juli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8 9
31
Revisi Pembuatan artikel
C. Rencana Penelitian
1.
Persiapan a) Perizinan
kapada
Kepala
Sekolah
SDN
Nyamplung
gunamelakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. b) Melakukan wawancara dengan wali kelas V untuk mengetahi kondisi kelas, serta mencari data tentang kesulitan yang dialami siswa kelas V pada mata pelajaran matematika. c) Menyusun Lembar Kuesioner Lembar kuesioner pada penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti. Lembar kuesioner terlampir. d) Menyusun silabus Silabus yang dipakai pada penelitian ini dibuat oleh peneliti, dan silabus akan dilampirkan. e) Menyusun RPP dan LKS Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti. RPP dan LKS terlampir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
32
Rencana Setiap Siklus Penelitian ini akan menggunakan model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK Kemmis dan Taggart. Adapun langkah-langkah yang ada dalam rangkaian ini terdiri atas: perencanaan tindakan, penelitian, observasi/evaluasi dan revleksi (Tanireja, Pujiati dan Nyata, 2010: 16) Gambar 3.1: Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart
Sumber: Tanireja, Pujiati dan Nyata, 2010 a) Perencanaan, yaitu penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan
kualitas proses dan
hasil
pembelajaran.
Perencanaan dimulai dari semenjak seorang peneliti menemukan suatu masalah dan merumuskan cara memecahkan masalahnya melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
tindakan. Setelah peneliti menetapkan tindakan yang akan dilakukan, peneliti membuat perencanaan dan menyusun perangkat yang diperlukan selama tindakan berlangsung. b) Tindakan, yaitu pelaksanaan perencanaan tindakan sebagai upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Guru/peneliti melaksanakan kegiatan/tindakan pembelajaran sesuai dengan sekenario yang telah dibuat dan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan. c) Observasi, yaitu pengamatan atas proses dan dampak pelaksanaan tindakan. Observasi proses, digunakan untuk merekam apakah proses tindakan sesuai dengan sekenarionya dan gejala-gejala apa yang muncul selama proses tindakan baik pada guru, maupun kepada siswa ataupun situasi yang terjadi di kelas. Sedangkan observasi dampak digunakan untuk merekam hasil atau dampak dari pelaksanaan tindakan tersebut. d) Refleksi, merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Oleh karena itu, tujuan dari diadakannya refleksi ialah untuk menentukan berlanjut atau tidaknya tindakan dilakukan setelah siklus pertama dilakuakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada siklus terdiri atas tiga kali pertemuan/tatap muka di kelas, yaitu pertemuan pertama dan ke dua digunakan untuk menyampaikan materi, sedangkan pertemuan ke tiga digunakan untuk ulangan/pengambilan hasil belajar siswa. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus I antara lain: 1) Perencanaan Tindakan Pada tahap ini, peneliti memfokuskan pada pengamatan prilaku siswa selama pelajaran matematika guna menyusun pembelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI, yaitu meliputi: Peneliti melakukan pengamatan terhadap prilaku siswa selama pelajaran matematika berlangsung. Peneliti menyebarkan kuesioner kerjasama antar siswa Peneliti mengadakan diskusi dengan guru untuk merencanakan tindakan. Peneliti menerapkan hasil diskusi dengan guru tentang pelajaran matematika dan mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI (RPP, Media, dll).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
2) Pelaksanaan Tindakan a.
Pertemuan 1 (2jp) Pada tahap ini, pembelajaran matematika dengan pendekatan
PMRI diterapkan sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkahlangkah sebagai beikut: Menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta kegiatan yang dilaksanakan Memulai pembelajaran dengan memberikan permasalahan yang kontekstual/real dan dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari Membagikan LKS yang berkaitan KD 6.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana menggunakan pendekatan PMRI Meminta peserta didik untuk membahas permasalahan tersebut dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menjelaskan jawabannya kepada seluruh kelas Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi b.
Pertemuan 2 (2jp) Menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta kegiatan yang dilaksanakan Memulai pembelajaran dengan memberikan permasalahan yang kontekstual/real dan dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Membagikan LKS yang berkaitan dengan KD 6.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana menggunakan pendekatan PMRI Meminta peserta didik untuk membahas permasalahan tersebut dalam kelompok yang telah dibentuk Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menjelaskan jawabannya kepada seluruh kelas Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi c.
Pertemuan 3 (2jp)
Peneliti
melakukan
evaluaasi
pembelajaran
marematika
dengan
menggunakan pendekatan PMRI.
3) Observasi Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti mengamati hasil atau dampak dari pelaksanaan tindakan yang meliputi: kerjasama antar siswa dalam kelompok/ kelas, maupun interaksi dan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran matematika.
4) Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
a. Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi
kekurangan
atau
kelemahan
dalam
pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. b. Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Apabila target yang ditetapkan telah tercapai, maka tindakan dihentikan pada siklus I. Namun apabila target yang ditetapkan belum tercapai pada siklus I maka dilanjutkan pada siklus II dengan teknis pelaksanakan sebagai berikut.
Siklus II Kegiatan yang dilakukan pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan/tatap muka di kelas, yaitu pertemuan pertama digunakan untuk menyampaikan materi, sedangkan pertemuan terakhir digunakanuntuk ulangan/pengambilan hasil belajar siswa. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus ini antara lain: 1) Perencanaan Tindakan Pada tahap ini, peneliti memfokuskan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan pendekatan PMRI, yaitu meliputi: Berdasarkan hasil refleksi siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Menyusun RPP dan menyiapkan LKS dengan pendekatan PMRI Membuat kisi-kisi soal evaluasi Membuat soal-soal evaluasi dan kunci jawabannya Membuat pedoman penskoran untuk pedoman skor penilaian Membuat lembar observasi siswa Menyiapkan daftar pertanyaan tentang kerjasama antar siswa
2) Pelaksanaan Tindakan a.
Pertemuan 1 (2jp) Pada tahap ini, pembelajaran matematika dengan pendekatan
PMRI diterapkan sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkahlangkah sebagai beikut: Menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai serta kegiatan yang dilaksanakan Memulai pembelajaran dengan memberikan permasalahan yang kontekstual/real dan dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari Membagikan LKS yang berkaitan dengan KD 6.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana menggunakan pendekatan PMRI Meminta peserta didik untuk membahas permasalahan tersebut dalam kelompok yang telah dibentuk Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menjelaskan jawabannya kepada seluruh kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
b.
Pertemuan 2 (2jp) Mengadakan evaluaasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI.
3) Observasi Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti mengamati hasil atau dampak dari pelaksanaan tindakan yang meliputi: Partisipasi siswa dalam kelompok/ kelas, maupun interaksi dan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran matematika. 4) Refleksi Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu: a. Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi
kekurangan
atau
kelemahan
dalam
pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan pada pertemuan berikutnya. b. Refleksi pada akhir siklus kedua, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan telah tercapai pada siklus II. Apabila target yang ditetapkan telah tercapai, maka penelitian dihentikan. Namun apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
target yang ditetapkan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus III. D. Indikator Keberhasilan, Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1) Variabel indikator keberhasilan Berdasarkan judul penelitiannya, penelitian ini memiliki dua variabl (peubah) yaitu prestasi dan kerjasama. Berikut akan diuraikan indikator keberhasilan dari masing-masing variable (peubah) dari kegiatan penelitian ini. a. Variabel Prestasi Guna memperoleh data mengenai prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran matematika, maka dilakukan dengan tes tertulis pada setiap akhir siklus. Tabel 3.2:Indikator Keberhasilan Prestasi Belajar No
Peubah
Indikator
Kondisi Awal
Target
Pengum
Instrumen
pulan 1
Prestasi
Presentase nilai
belajar
siswa yang
siswa
mencapai KKM
57,14%
70%
Tes
Lembar tes/
tertulis
ulangan siswa
atau target
b. Variabel Kerjasama Untuk memperoleh data mengenai kerjasama antas siswa kelas V dilakukan dengan cara mengedarkan lembar kuesioner kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
siswa serta melakukan wawancara kepada siswa yang dirasa belum lengkap datanya. Tabel 3.3:Indikator Keberhasilan Peningkatan Kerjasama No
Peubah
Indikator
Kondisi
Target
Pengumpul
Awal 1
Kerjasama
Instrumen
an
Rata-rata skor
167
175
Kuesioner
Lembar
kerjasama antar
(66,8%)
(70%)
dan
Kuesioner
wawancara
dan
siswa
Lembar
siswa Persentase
66,8%
70%
kerjasama antar
wawancar
siswa
a siswa
2) Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah sebagai berikut. a. Tes Instrumen tes bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam ranah kognitif, oleh karena itu tes disusun dalam bentuk tes objektif.Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian. Pada soal yang digunakan sebagai tes objektif disediakan 5 soal cerita dengan satu soal mempunyai nilai 5 dengan kriteria sebagai berikut: Menuliskan unsur-unsur yang “diketahui” pada soal secara lengkap mendapatkan nilai satu (1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Menuliskan unsur-unsur yang “ditanya” pada soal secara lengkap mendapatkan nilai satu (1) Menuliskan “dijawab” dengan mencantumkan rumus serta langkah-langkah pengerjaan dengan tepat dalam menjawab serta mendapat jawaban yang benar, maka akan mendapatkan nilai dua (2) Menyimpulkan jawaban bernilai benar mendapatkan nilai satu (1) Sehingga apabila siswa menjawab satu (1) soal dan menuliskan empat (4) kriteria seperti yang disebutkan di atas maka nilai satu soal tersebut adalah 5. b.
Kuesioner Kuesioner adalah alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian
pertanyaan
tertulis,
bertujuan
mendapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan (KBBI: 2002). Pada penelitian ini kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat kerjasama yang dimiliki siswa selama pembelajaran berlangsung.Kuesioner ini disebarkan ketika sebelum tindakan dilakukan, akhir siklus I dan akhir siklus II dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
43
Wawancara Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb)
yang
diperlukan
untuk
dimintai
keterangan
atau
pendapatnya mengenai suatu hal (KBBI: 2002). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan pada siswa yang datanya belum diperoleh secara lengkap ketika kuesioner disebarkan.
3) Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan terdiri dari dua (2) instrument, yaitu tes dan non tes. Kedua instrument tersebut dijabarkan sebagai berikut. a. Tes Tes adalah ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat dan kepribadian seseorang (KBBI: 2002). Tes yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan dengan kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 3.4: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Taraf Kesukaran No
1
Indikator
Menyelesaikan permasalahan yang
Jumlah Soal Mudah
Sedang
1
4
berhubungan dengan luas suatu bangun datar 2
Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan keliling dari suatu bangun datar
2
Sulit 5 soal uraian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Menyelesaikan permasalahan yang
3,
44
5
berhubungan dengan unsur yang terdapat pada bangun datar
Tabel 3.5: Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Taraf Kesukaran No
Indikator
Jumlah Soal Mudah
1
Menyelesaikan permasalahan yang
Sedang
Sulit
1, 2
5 soal uraian
berhubungan dengan luas suatu bangun datar 2
Menyelesaikan permasalahan yang
3, 5
4
berhubungan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada bangun datar
Tabel 3.6: Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II No
1
Jenis Soal
Uraian
Skor Maksimal
Jumlah Skor
Tiap Nomor
Maksimal
5
25
Jumlah Soal
5
Jumlah
b. Non Tes Instrument non tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku yang lebih berhubungan denganapa yang dapat dikerjakan dan dapat diamati indra-indra, serta bersifat konkret. Instrument non tes pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hubungan
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
kerjasama antar siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI. Adapun jenis alat pengukuran non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Angket atau kuesioner Jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup atau berstruktur serta angket bersifat langsung, dimana responden mengisi angket secara langsung dari peneliti. Pada kuesioner ini, peneliti menyediakan 5 pilihan jawaban yang mengacu pada skala likert.Ridwan (2002:12) menyebutkan bahwa skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan demikian, sekala likert ini dirasa cocok digunakan untuk mengukur kerjasama diantara siswa. Adapun pilihan jawaban yang ada pada kuesioner terdiri dari “ST = Sangat Setuju”, “S = Setuju”, “KS = Kurang Setuju”, “TS = Tidak Setuju” dan “STS = Sangat Tidak Setuju”. Oleh karena itu, untuk kisi-kisi kuesioner yang digunakan pada penelitian tampak pada table di bawah ini. Tabel 3.7: Kisi-kisi kuesioner kerjasama antar siswa No
Indikator
1
Adanya sikap saling percaya antar anggota
2 3
Item Positif
Item Negatif
Jumlah
1,3,5,7,9,10
2,4,6,8,
10
Adanya sikap saling mendukung
11,14,15,17,18,20
12,13,16,19
10
Adanya komunikasi yang terbuka
21,23,25,27,30
22,24,26,28,29,31, 32,33,34,35
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Menerima konflik sebagai hal yang wajar
5
Saling menghormati keunikan masing-
46
36,38
37,39,40
5
41,44,46,47
42,43,45,48,49,50
10
23
27
50
masing pribadi Jumlah
Tabel 3.8: Pedoman Penskoring Kuesioner Kerjasama Skor Alternatif Jawaban Item Positif
Item Negatif
ST
5
1
S
4
2
KS
3
3
TS
2
4
STS
1
5
Untuk menentukan kriteria tinggi atau rendahnya kerjasama diantara siswa kelas V, peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang di gunakan oleh Arifin (2011: 235-236) sebagaimana dijelaskan dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.9:Penilaian Acuan Patokan (PAP) Rentang Presentasi Skor
Kriteria
< 59%
Kerjasama Sangat Lemah
60% - 69%
Kerjasama Lemah
70% - 79%
Kerjasama Cukup
80% - 89%
Kerjasama kuat
90% - 100%
Kerjasama Sangat kuat
(Arifin, 2011: 236)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
2. Wawancara atau interview Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara
dengan
pernyataan
bentuk
kombinasi,
dimana
pertanyaan-pertanyaan yang disediakan merupakan kombinasi antara pertanyaan berstruktur dengan pertanyaan tak berstruktur (Masidjo, 1995: 58-76) Tabel 3.10: Pedoman Wawancara Siswa No
Pernyataan Apa yang kamu rasakan ketika belajar
1
matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI? Apakah pelajaran matematika dengan
2
menggunakan pendekatan PMRI memudahkan kamu memahami soal matematika? Apakah dengan pelajaran PMRI secara
3
berkelompok menjadikan kamu senang untuk bekerja sama? Adakah dari anggota kelompok yang tidak bisa
4 diajak untuk bekerja sama? Kenapa demikian? Bagaimana caramu untuk mengatasi teman yang 5 tidak bisa diajak untuk bekerja sama? Apa keunggulan pelajaran PMRI dibandingkan 6
pelajaran matematika yang biasanya kamu jumpai?
jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas Menurut anastasi dalam Surapranata (2004: 50) validitas adalah suatu tingkatan yang menyatakan bahwa suatu alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur. Sedangkan gronlund dalam Surapranata (2004: 50) mengatakan validasi berkaitan dengan hasil suatu alat ukur, menunjukkan tingkatan, dan bersifat khusus sesuai dengan tujuan pengukuran yang akan dilakukan. Karena itu, validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang sehatusnya diukur. Validitas tes perlu ditentukan guna mengetahui kualitas tes dalam kaitannya dengan mengukur hal yang seharusnya diukur. Nunnaly dalam Surapranata (2004: 50) menyatakan bahwa pengertian validitas senantiasa dikaitkan dengan penelitian empiris dan pembuktian-pembuktiannya bergantung kepada macam validitas yang digunakan.
a. Bentuk-bentuk validitas Pada tahun 1954, Technical Reommendation for Psychological Test and Diagnostic Technique dalam Surapranata (2004: 50) mengusulkan empat pendekatan yang digunakan untuk menentukan validitas, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
1) Validitas isi (content validity) Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan validitas adalah dengan mengkaji isi tes itu. Validitas isi ditentukan dengan melihat apakah soal-soal
yang digunakan telah
menunjukkan sampel atribut yang diukur. Menurut Guion dalam Surapranata (2004:51) validitas isi sangat bergantung kepada dua hal, yaitu tes itu sendiri dan proses yang mempengaruhi dalam merespon tes. 2) Validitas konstruk(construct validity) Validasi konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik dimana tes itu dibuat. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat kurikulum. 3) Validitas prediktif(predictive validity) Validitas prediktif menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan tejadi diwaktu yang akan dating. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. 4) Validitas konkuren (concurrent validity)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman. b.
Cara Mengukur Validitas Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan korelasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan Person dalam Surapranata (2004:56) seperti berikut:
Keterangan: : koefisien validitas ∑xy
: jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
c. Bentuk dan cara validitas yang digunakan dalam penelitian Dalam penelitian ini, uji Validitas yang digunakan adalah validitas isi dan konstruk.Validitas isi bertujuan untuk mengukur instrumen yang digunakan dalam penelitian, semenara validitas konstruk bertujuan untuk mengukur indikator-indikator yang ingin dicapai. Kedua validitas yang digunakan bertujuan agar dapat menghasilkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Oleh karena itu, validitas yang dilakukan dengan menggunakan caraexpert judgement, yaitu validitas yang ditempuh dengan cara menanyakan atau dikonsultasikan dengan ahli. Validasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Perangkat pembelajaran (silabus, RPP, Bahan Ajar, LKS dan Evaluasi): a. Silabus Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 22
Baik
Validator II
3, 11
Baik
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 52
Baik
Validator II
3, 38
Baik
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 20
Baik
Validator II
3, 00
Baik
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 37
Baik
Validator II
3, 37
Baik
b. RPP
c. Bahan Ajar
d. LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
e. Evaluasi Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 14
Baik
Validator II
3, 00
Baik
Untuk lebih jelas, hasil terlampir pada halaman 134 (2) Instrumen Penelitian Tes: soal-soal uraian diujikan kepada siswa kelas V SDN Balecatur I dan dihitung dengan menggunakan SPSS 18 (Lihat lampiran halaman 133-137) Non Tes: kuesioner kerjasama divalidasi oleh dosen PGSDUSD yang mempunyai latar belakang psikologi, dengan hasil sebagai berikut: Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator
4, 77
Baik
Untuk lebih jelas, hasil terlampir pada halaman 130.
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995: 209). Sedangkan Nunnaly, Allen, Yen dan Anastasi dalam Surapranata (2004: 89-90) menyatakan reliabilitas adalah kestabilan skor yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari suatu pengukuran ke pengukuran lainnya. Jadi, reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama. Masidjo (1995: 209) menyebutkan suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran, sehingga skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-perbedaan yang berarti. Pada penelitian ini, untuk menentukan taraf reliabilitas suatu tes digunakan cara empiris atau diujikan di lapangan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode Belah Dua (Splithalf method) dengan rumus Cronbach’s Alpha. Dari pengujian reliabilitas, item soal yang tidak valid juga tidak reliabel.Sementara item soal yang valid, bisa jadi reliabel atau pun juga tidak reliabel.Guna memperoleh taraf reliabilitas suatu test, terlebih dahulu dilakukan perbandingan antara item-item bernomor gasal dan itemitem bernomor genap dengan menggunakan rumus Product moment dari Pearson sebagai berikut:
Keterangan: : koefisien validitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
∑xy
: jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
54
Koefisian reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.11: Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrument
Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,20
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
(Masidjo, 1995: 209) Dalam penelitian ini, untuk menentukan taraf reliabilitas suatu tes penelti menggunakan program SPSS 18 dengan tujuan memudahkan, mengoptimalkan serta memperoleh data yang tepat dan akurat dengan bantuan program SPSS 18. (hasil lihat lampiran halaman 137).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Menurut
Aqib
(2009:
57)
untuk
menganalisa
keberhasilan
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, maka dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu sebagai berikut:
1. Penilaian Rata-rata kelas Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang di yang kelas V, sehingga diperoleh nilai rata-rata kelas.Nilai rata-rata ini diperoleh dengan menggunakan rumus: X = Dengan: X
= nilai rata-rata
ƩX
= jumlah semua nilai siswa
ƩN
= Jumlah siswa
2. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI peda penelitian ini dikatakan berhasil dalam meningkatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
prestasi belajar matematika siswa jika memenuhi ketuntasan belajar atau KKM = 60 (enam puluh). Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut.
P = 3. Analisis PMRI dapat meningkatkan kerjasama antar siswa Guna menganalisis keberhasilan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI dikatakan dapat meningkatkan kerjasama antar siswa dalam belajar, diukur dengan lembar kuesioner yang telah dilampirkan. Adapun cara untuk menghitung kuesionernya ialah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut (Ridwan, 2002: 13-15): a. Menentukan kriteria skor yang diperoleh (lihat tabel 3.8 hal.45) b. Menjumlahkan skor total kuesioner kerjasama yang diperoleh setiap siswa menggunakan pedoman penskoran yang terdapat pada tabel 3.8 c. Setelah skor total kuesioner siswa dijumlahkan, kemudian dilanjutkan dengan menghitung rata-rata total skor kuesioner kerjasama seluruh siswa kelas V yang diperoleh dengan menggunakan rumus
d. Untuk menentukan kriteria tinggi atau rendahnya kerjasama diantara siswa kelas V, maka skor rata-rata yang diperoleh dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
perbandingan antara skor kerjasama seluruh siswa dengan jumlah seluruh siswa, di sesuaikan dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang di gunakan oleh Arifin (2011: 235-236) (lihat tabel 3.9 hal.46), dengan terlebih dahulu menentukan interval skoryang diperoleh dari pengurangan skor maksimal dengan skor minimal dari pilihan jawaban yang terdapat pada kuesioner. Seperti dijelaskan sebagai berikut:
Interval skor = skor pilihan jawaban tertinggi -skor pilihan jawaban terrendah
Interval skor = 250 -50 = 200
Selanjutnya, interval skor tersebut dijadikan sebagai patokan untuk menghitung interval skor kuesioner kerjasama antar siswa seperti berikut ini. Tabel 3.12: Interval Skor dan Kriteria Kerjasama antar Siswa Rentang Presentasi
Interval Skor
Kriteria
Skor < 59%
< 118
Kerjasama Sangat Lemah
60% - 69%
120 – 139
Kerjasama Lemah
70% - 79%
140 – 159
Kerjasama Cukup
80% - 89%
160 – 179
Kerjasama kuat
90% - 100%
180 – 250
Kerjasama Sangat kuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
e. Kemudian untuk menentukan persentase kerjasama antar siswa kelas V, digunakan rumus sebagai berikut (Ridwan, 2002:13-15): X 100%
Analisis prestasi dan kerjasama siswa di kelas dilakukan pada tahap refleksi, hasil dari analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya. Hasil dari analisis yang telah dilakukan, dapat juga dijadikan sebagai bahan refleksi oleh peneliti guna memperbaiki rancangan pembelajaran, maupun sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan
model
pembelajaran
yang
tepat
bagi
permasalahan yang dialami oleh siswa kelas V pada mata pelajaran matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Pengambilan data pada penelitian yang berjudul “Meningkatkan Prestasi dan Kerjasama antar Siswa Kelas V SDN Nyamplung Sleman pada Pelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI”, dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan lima kali pertemuan tatap muka di kelas, yaitu dimulai pada tanggal 18-26 April 2013. Adapun deskripsi penelitian yang dilakukan dijabarkan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal dan kunci soal evaluasi, lembar kuesioner kerjasama serta soal-soal yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan siklus I. Pada penelitian ini, peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dan guru di kelas adalah sebagai berikut: Apersepsi :
pembelajaran
dimulai
dengan
pengetahuan-
pengetahuan yang biasa dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, berupa lagu yang dinyanyikan oleh siswa bersama-sama dengan judul “lingkaran” dan “kerjasama”.
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Guru mengaitkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa ke tujuan pembelajaran yaitu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar sederhana. Siswa membentuk 3 kelompok yang dinamakan kelompok persegi, kelompok persegi panjang dan kelompok segitiga. Masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa dengan ketua kelompok dipilih langsung oleh guru. Siswa Siswa menyelesaikan 3-5 permasalahan (LKS) yang berhubungan dengan bangun datar sederhana menggunakan pendekatan PMRI secara berkelompok Siswa melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya kepada kelompok lain Guru dan siswa membahas serta meluruskan permasalahanpermasalahan yang ada selama pembelajaran berlangsung Guru memberikan tes tertulis pada siswa yang diselesaikan secara mandiri Siswa mengisi kuesioner kerjasama di pertemuan terakhir siklus I
b. Pelaksanaan Siklus I terbagi menjadi 3 kali pertemuan di kelas, pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk menyampaikan materi, sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk mengevaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
siswa. Siklus I dilakukan pada 18, 19 dan 24 April 2013. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut. 1. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis, 18 April 2013. Pada pertemuan pertama, peneliti ingin mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut. a. Kognitif Siswa mampu menyebutkan 10 contoh bangun datar yang ada di sekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik kontekstual) Siswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk bangun datar yang ada di sekitarnya dengan menggunakan miniatur bangun datar yang dibuatnya (karakteristik kontekstual) Siswa mampu mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya secara bersama-sama di dalam kelompok (kerjasama dan interaktivitas) Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian bangun datar secara bersama-sama di dalam kelompok dengan menggunakan miniatur bangun datar yang dibuatnya (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus luas bangun datar yang ada di sekitarnya berdasarkan kegiatan yang dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus keliling bangun datar yang ada di sekitarnya berdasarkan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus luas bangun datar secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus keliling bangun datar secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) b. Afektif Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun datar (kerjasama) Siswa
mampu
melibatkan
diri
dalam
kegiatan
pengelompokan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya
di
dalam
kelompok
(Interaktivitas
dan
kerjasama) Siswa mampu memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
c. Psikomotorik Siswa mampu membuat bentuk-bentuk miniatur bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) Pertemuan pertama dimulai pada pukul 07.00-08.10, sebelum masuk pada materi pelajaran, guru meminta salah seorang siswa (Damar) untuk memimpin teman-temannya berdoa menurut kepercayaan yang dimiliki oleh masingmasing siswa. Kemudia setelah selesai berdoa guru mengabsen siswa.Pada pertemuan pertama siswa yang masuk berjumlah 14 orang.Setelah mengabsen, guru dan siswa menyanyikan lagu yang berjudul “lingkaran”. Dari lagu tersebut, guru menanyakan kepada siswa termasuk jenis bangun apakah (bangun datar atau bangun ruang) lingkaran. Guru kemudian mengaitkannya dengan materi yang dipelajari yaitu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar sederhana dengan menggunakan pendekatan PMRI. Sebelum masuk ke inti pembelajaran, guru terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI. Setelah
menjelaskan
pembelajaran
yang
akan
dilakukan, maka guru menunjuk tiga orang siswa yang mempunyai
kemampuan lebih pada mata pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
matematika sebagai ketua kelompok.Kemudian siswa lainnya diminta untuk berhitung dari 1-3 guna memperoleh kelompok. Dengan siswa yang berjumlah 14 orang, maka diperolehlah
kelompok
dengan
jumlah
anggotanya
sebanyak 4-5 orang siswa. Kemudian kelompok-kelompok tersebut diberi nama kelompok (1) persegi diketuai oleh Damar, (2) kelompok persegi panjang yang diketuai oleh Arif dan (3) kelompok segitiga diketuai oleh Itok. Setelah kelompok terbentuk, siswa langsung bergabung dan duduk dengan kelompoknya masing-masing. Selanjutnya guru membagikan papan nama yang akan digunakan oleh siswa selama
pembelajaran
berlangsung
dan
guru
juga
memberikan penjelasan kepada siswa untuk berpartisipasi di kelompoknya selama pembelajaran berlangsung. Setelah diberi penjelasan, guru menginstruksikan kepada siswa untuk mendiskusikan jenis-jenis bangun datar yang ada di sekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompoknya masing-masing. Pada waktu siswa berdiskusi, guru membagikan kertas lipat kepada masing-masing kelompok, dan ketika waktu yang ditentukan untuk berdiskusi telah selesai, guru memberikan instruksi lainnya kepada siswa, yaitu (a) buatlah membuat miniatur bangun datar yang telah kamu diskusikan menggunakan kertas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
yang telah disiapkan secara bersama-sama di dalam kelompoknya masing-masing, (b) kelompokkanlah miniatur yang telah kamu buat berdasarkan jenis dan ukurannya secara bersama-sama di dalam kelompoknya masingmasing, (c) identifikasilah bagian-bagian dari bangun datar yang telah kamu buat. Setelah
siswa
menyelesaikan
kegiatannya,
guru
kemudian membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) I kepada masing-masing kelompok. LKS I tersebut berisikan perintah-perintah sebagai berikut. a. Buatlah suatu kerajinan tangan dari kumpulan bangun datar yang kamu buat. b. Hitunglah luas kertas yang kamu butuhkan untuk membuat kerajinan tangan tersebut. c. Tempelkanlah kerajinan tangan tersebut di kertas HVS. d. Lalu hitunglah luas dan keliling dari kertas HVS yang kamu butuhkan untuk menempelkan kerajinan tangan kelompokmu! Setelah mengetahui instruksi yang terdapat pada LKS I, siswa langsung mengerjakannya secara berkelompok. Adapun kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelompok selama mengerjaka LKS I diantaranya membuat suatu kerajinan dengan menggabungkan bangun datar-bangun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
datar yang dibuatnya secara berkelompok, mengukur luas kertas yang digunakannya untuk membuat kerajinan yang menggabungkan
beberapa
bangun
datar
secara
berkelompok, dan mengukur luas serta keliling kertas yang digunakan untuk menempelkan hasil kerajinan yang dibuat kelompoknya. Ketika siswa telah menyelesaikan kegiatan pada LKS I, kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh siswa di kelas ialah menyelesaikan LKS II yang berisikan instruksi sebagai berikut. a. Bapak mempunyai 1 papan catur, bantulah bapak untuk mengukur panjang dan lebar dari papan catur bapak. b. Temukanlah luas dari papan catur yang bapak miliki ke dalam satuan centimeter! c. Temukan keliling dari papan catur yang bapak miliki! d. Temukanlah luas dari papan catur yang bapak miliki kedalam satuan kotak! Guna menyelesaikan LKS II, guru membagikan papan catur kepada masing-masing kelompok, kemudian siswa diminta untuk mengamati, mengidentifikasi bagian-bagian dari papan catur serta mengukur sisi-sisi yang ada pada papan catur secara bersama-sama di dalam kelompoknya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Setelah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa selesai,
guru
kemudian
meminta
siswa
untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, mulai dari hasil diskusi, pekerjaan I, LKS I, dan LKS II. Ketika kelompok telah selesai mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.,
kelompok
lain
diperbolehkan
untuk
bertanya maupun menanggapi dan memberikan masukan kepada kelompok yang sedang presentasi. Di akhir kegiatan, siswa bersama guru menyimpulkan kembali rumus-rumus dari suatu bangun datar yang diperoleh selama kegiatan di dalam kelompok, serta meluruskan kesalahan-kesalahan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dan membuat kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan.Setelah meluruskan kesalahan dan
menyimpulkan
pembelajaran,
Siswa
menjawab
pertanyaan lisan dari guru mengenai materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana, kemudian siswa membuat refleksi tentang perasaan mereka ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Sebelum menutup pelajaran, guru menginstruksikan kepada siswa untuk mempelajarai materi menyelesaikan masalah bangun ruang sederhana pada buku paket yang mereka miliki. Pembelajaran ditutup dengan doa penutup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
2. Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilakukan pada jumat, 19 April 2013. Pertemuan di kelas dilakukan pada pukul 07.00-08.10, dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut. a.
Kognitif Siswa mampu menyelesaikan 3 permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar menggunakan media yang telah disiapkan secara berkelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar dengan menggunakan caranya sendiri secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu 2 menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapata pada bangun datar dengan menggunakan caranya sendiri secara berkelompok (karakteristik keterkaitan)
b.
Afektif Siswa
mampu
memberikan
pendapat
ketika
mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas) Siswa mampu mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama) c.
Psikomotorik Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media Adapun kegiatan yang dilakukan di kelas selama pertemuan kedua dimulai dengan guru mengucapkan salam dan meminta Tio untuk memimpin teman lainnya berdoa berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing siswa. Selesai berdoa, guru mengabsen siswa guna mengecek kehadiran siswa di kelas. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk saling bergandengan tangan dan menyanyikan lagu yang berjudul “kerjasama”. Di akhir lagu, guru menunjukkan suatu miniatur bangunan kelas dan meminta siswa untuk menyebutkan bangun datar apa saja yang membentuk miniatur bangunan kelas tersebut. Melalui lagu dan miniatur bangunan kelas yang ditunjukkan, guru kemudian mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari yaitu menyelasaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar sederhana, dan akan
diselesaikan
secara
bersama-sama
secara
berkelompok. Oleh karena itu, guru memberikan penjelasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
kepada siswa tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan berlangsung. Selesai memberikan penjelasan, siswa diminta untuk bergabung dan duduk dengan kelompoknya yang telah dibuat pada pertemuan pertama.Setelah siswa berada di dalam kelompok, guru membagikan kertas asturo dan kertas HVS kepada masing-masing kelompok dan membuat sebuah cerita yang berisi instruksi guna diselesaikan oleh siswa secara berkelompok. Adapun cerita tersebut adalah sebagai berikut: “anak-anak, hari ini bapak ingin membeli poster untuk dipasang di dinding kelas kita yang sebelah kiri. Bentuk dinding kelas kita apa ya nak? (persegi panjang). Kemarin bapak sudah mengukur dinding ini mempunyai panjang 3 meter2 dan luasnya 2 meter2 .dan di pasar poster yang ada berukuran panjang 100 cm2 dan lebarnya 50 cm2 . nah, kira-kira berapa ya poster yang bapak butuhkan untuk ditempelkan di dinding
sebelah
kiri
kelas
kita
jika
bapak
menempelkannya secara berdempetan?” Setelah mendengarkan cerita dari guru, siswa langsung mengerjakan instruksi yang ada di dalam cerita tersebut dengan menggunakan kertas asturo dan HVS yang telah disediakan. Selesai mengerjakan instruksi yang terdapat di dalam cerita, siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya ke depan kelas sedangkan kelompok lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
yang belum/telah mempresentasikan hasil pekerjaannya menanggapi hasil pekerjaan kelompok yang sedang dipresentasikan. Ketika
seluruh
kelompok
sudah
selesai
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, guru membagikan LKS yang berisi 2 soal cerita dan akan diselesaikan secara mandiri, yaitu: a. Paman memiliki sebidang tanah berbentuk trapezium seperti yang terlihat pada gambar (terlampir di LKS). Berapakah luas tanah yang dimiliki oleh paman? b. Kakek ingin memasang lantai keramik di rumahnya yang berbentuk persegi panjang. Dengan ukuran luas 30m dan panjang 6m, berapakah lebar lantai rumah kakek? Setelah mendapatkan lembar LKS, siswa mengerjakan LKS pada kertas yang telah disediakan oleh guru dan menggunakan caranya sendiri dalam pengerjaannya.Selesai mengerjakan LKS, siswa langsung mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru dan setelah pekerjaan siswa terkumpul, guru bersama-sama siswa membahas LKS tersebut,
meluruskan
kesalahan
yang
terjadi
ketika
pembelajaran
dan guru memberikan penguatan kepada
siswa,
bersama-sama
serta
dengan
siswa
membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kesimpulan
dari
proses
pembelajaran
yang
72
telah
berlangsung. Dibagian akhir kegiatan, siswa mengerjakan dua soal evaluasi secara mandiri serta membuat refleksi tentang perasaan yang dirasakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Untuk
menutup
pembelajaran,
guru
mengingatkan siswa untuk belajar dan mempersiapkan diri dikarenakan pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan. Selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan salam dan meminta arif untuk memimpin doa penutup. 3. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilakukan pada rabu, 24 April 2013. Pertemuan di kelas dilakukan pada pukul 07.00-08.10, dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut: a.
Kognitif Siswa mampu menyelesaikan 1 permasalahan yang berhubungan dengan luas suatu bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 1 permasalahan yang berhubungan dengan keliling dari suatu bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Siswa mampu menyelesaikan 3 permasalahan yang berhubungan dengan unsur yang terdapat pada bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, keterkaitan) b.
Afektif Siswa dapat memiliki sifat jujur dalam bekerja Siswa dapat memiliki sifat percaya diri atas pekerjaan yang dilakukan
c.
Psikomotorik Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga dimulai dengan salam dan doa yang dipimpin olehsiswa yang bernama Lia. Setelah mengucapkan salam, guru mengabsen siswa untuk mengetahui kehadiran siswa di kelas, kemudian guru meminta siswa untuk merapikan meja dan mempersiapkan alat tulis yang digunakan untuk ulangan di atas mejanya masing-masing. Setelah meja siswa siap, guru memotivasi siswa untuk melakukan kejujuran dalam hidup termasuk juga kejujuran ketika mengerjakan soal-soal ulangan. Selesai diberikan motivasi, guru mempersilahkan siswa untuk berdiam diri selama tiga menit untuk mendapatkan ketenangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Selanjutnya guru guru membacakan peraturan dalam evaluasi pembelajaran matematika yaitu: Siswa dilarang untuk bekerjasama Siswa yang ketahuan mencontek akan mendapat nilai nol Soal boleh dilihat apabila seluruh siswa sudah mendapatkan soal Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang disediaan oleh guru Siswa
mengerjakan
soal
apabila
guru
sudah
memberikan aba-aba Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama Selesai membacakan peraturan, guru meletakkan soal secara tertutup di atas meja siswa bagian kanan siswa. Setelah seluruh siswa mendapatkan soal di atas mejanya, maka siswa dipersilahkan untuk membaca soal secara bersama-sama dan guru memberikan waktu lima menit kepada siswa untuk membaca dan menanyakan apabila ada hal-hal yang tidak jelas pada soal. Namun, tidak ada pertanyaan tentang soal dari siswa, oleh karena itu guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal tanpa boleh bertanya, baik kepada guru maupun kepada siswa lainnya, dengan durasi waktu pengerjaan selama empat puluh menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Ketika waktu pengerjaan soal sudah habis, guru memberikan waktu lima menit tambahan kepada siswa untuk mengecek jawaban. Apabila seluruhnya sudah selesai, maka pekerjaan siswa akan langsung diambil oleh guru. Setelah semua pekerjaan siswa terkumpul, guru dan siswa membahas soal-soal yang dianggap sukar oleh siswa. Di akhir kegiatan siswa diminta untuk mengisi kuesioner kerjasama yang sudah dipersiapkan oleh guru sebelumnya.Serta membuat reflkesi tentang perasaan yang dirasakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk menutup pelajaran, guru mengingatkan kepada siswa agar giat belajar. Guru menutup pelajaran dengan salam dan doa penutup.
c. Observasi 1.
Observasi Pertemuan Pertama Selama pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri Ada beberapa siswa yang berkomunikasi tidak dengan kelompoknya sendiri, melainkan juga dengan anggota dari kelompok lain Beberapa siswa juga masih berjala-jalan di sekeliling kelompok lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Ada satu orang anak dalam kelompok yang terlihat menggambar
ketika
berdiskusi
dengan
anggota
kelompoknya Ada anggota kelompok yang tidak mau mengerjakan instruksi ketika diminta oleh ketua kelompok untuk menggunting kertas Lebih dari 5 orang siswa meminta izin ke toilet selama pembelajaran berlangsung
Gambar 4.1: suasana pembelajaran hari pertama
2.
Observasi Pertemuan kedua Beberapa siswa menyelesaikan tugas yang ada di kelompoknya dengan cepat dan tidak ada kegiatan lanjutan yang diberikan oleh ketua kelompok Ada satu orang anak yang asyik menggambar di luar kegiatan yang diinstruksikan Siswa sudah saling berkomunikasi di dalam kelompok Siswa ketika diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok masih belum kompak untuk maju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa
berlomba-lomba
untuk
bertanya
77
dan
memperbaiki jawaban dari kelompok yang sedang presentasi
Gambar 4.2: suasama belajar kelompok pertemuan kedua 3.
Observasi Pertemuan ketiga Siswa sudah merapikan meja belajarnya sebelum ulangan dimulai Ada dua orang siswa yang menanyakan rumus kepada guru ketika ulangan berlangsung Ada beberapa orang siswa yang masih berkomunikasi ketika ulangan berlangsung Siswa saling meminjam alat tulis, khususnya penghapus
Gambar 4.3: Suasana evaluasi siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
d. Refleksi Di akhir penelitian siklus I, peneliti merefleksikan kegiatan yang menjadi kekurangan maupun kelebihan yang terjadi selama penelitian. Adapun refleksinya ialah sebagai berikut: Pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama banyak memakan waktu, dimana siswa belum terlalu paham dengan pendekatan pembelajaran PMRI yang digunakan. Sehingga siswa ketika bersama kelompok lebih banyak bercanda dan bermain. Pada pertemuan ke dua, waktu yang digunakan dalam pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan oleh peneliti, akan tetapi kegiatan yang digunakan belum seluruhnya
menampung
kegiatan
anggota-anggota
kelompok sehingga masih ada beberapa anggota kelompok yang masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada pertemuan ketiga, seting dan tatacara evaluasi yang digunakan dirasa cukup baik. Siswa dalam pengerjaan soal sesuai dengan waktu yang ditargetkan dalam perencanaan. Belum tercapainya target ketuntasan belajar siswa pada siklus I memberlukan pendekatan khusus pada siswa agar bisa mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas V yaitu 49,14. Sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
persentase tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 57,14% dimana dari 14 siswa di kelas, ada 8 orang siswa yang sudah mencapai indikator ketuntasan, sedangkan 5 orang siswa masih belum mencapai indikator ketuntasan dan 1 orang siswa tidak mengikuti. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kerjasama yang terjadi diantara para siswa tergolong kuat, tetapi pada pelaksanaannya masih belum berjalan dengan baik. Dari data di atas, disimpulkan bahwa penelitian pada siklus I dikatakan belum berhasil untuk meningkatkan prestasi belajar dan kerjasama antar siswa karena belum memenuhi target yang diharapkan. Dimana pada siklus I, persentase tingkat ketuntasan belajar siswa baru mencapai 57,14% sedangkan target yang diinginkan peneliti untuk ketuntasan belajar siswa di kelas adalah 70%. Serta belum optimalnya kerjasama yang terjadi diantara para siswa sehingga diperlukan penelitian lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II a.
Perencanaan Berdasarkan hasil serta refleksi yang diperoleh dari pelaksanaan siklis I dimana tingkat ketuntasan yang diharapkan oleh peneliti tidak tercapai, maka diperlukan suatu perencanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
yang berguna untuk memperbaiki tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus II, dimana guru diminta untuk lebih aktif dalam mendampingi siswa di kelas, serta ketua kelompok diminta
untuk
membagi
tugas
kepada
masing-masing
anggotanya berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh anggota, serta ketua kelompok diminta untuk tidak membiarkan anggotanya
tidak
bekerja.
Oleh
karena
itu,
peneliti
mempersiapkan perangkat pembelajaran pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, soal dan kunci soal evaluasi, lembar kuesioner kerjasama serta soal-soal yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan siklus II. Pada penelitian ini, peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dan guru di kelas adalah sebagai berikut. Apersepsi :
pembelajaran
dimulai
dengan
pengetahuan-
pengetahuan yang biasa dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru menanyakan bentuk dari kamar tidur siswa. Guru mengaitkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa ke tujuan pembelajaran yaitu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang sederhana. Siswa belajar dan berdiskusi dengan kelompok yang telah dibentuk pada siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa
menyelesaikan
2
permasalahan
81
(LKS)
yang
berhubungan dengan bangun ruang sederhana menggunakan pendekatan PMRI secara berkelompok Siswa melakukan diskusi dan mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya kepada kelompok lain Siswa menyelesaikan 2 soal evaluasi secara mandiri Guru dan siswa membahas serta meluruskan permasalahanpermasalahan yang ada selama pembelajaran berlangsung Guru memberikan tes tertulis pada siswa yang diselesaikan secara mandiri Siswa mengisi kuesioner kerjasama di pertemuan terakhir siklus II
b.
Pelaksanaan Siklus II terbagi menjadi 2 kali pertemuan di kelas, masingmasing
pertemuan
berdurasi
waktu
2X35
menit
(70
menit).Pertemuan pertama digunakan untuk menyampaikan materi,
sedangkan
pertemuan
kedua
digunakan
untuk
mengevaluasi siswa. Siklus II dilakukan pada 25 dan 26 April 2013. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
1. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dari siklus II dilaksanakan pada tanggal 25April pukul 07.00-08.10. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut. a.
Kognitif Siswa mampu menyebutkan 5 contoh bangun ruang yang ada disekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik kontekstual) Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus luas dari suatu bangun ruang
secara
bersama-sama
di
dalam
kelompok
(karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus keliling dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus luas dari suatu bangun ruang
secara
bersama-sama
di
dalam
kelompok
(karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus keliling dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan peraduan unsur yang terdapat pada bangun ruang (keterkaitan) b.
Afektif Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Siswa
mampu
memberikan
pendapat
ketika
mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang (karakteristik interaktivitas) Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Siswa mampu mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama)
c.
Psikomotorik Siswa mampu membuat miniatur bangun bangun ruang yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama dimulai dengan salam dan doa yang dipimpin oleh siswa yang bernama angelica, kemudian guru mengabsensi siswa guna mengetahui kehadiran siswa di kelas.Setelah mengabsen, guru menanyakan bentuk dari kamar tidur siswa yang digunakan untuk tidur sehari-hari, dari pertanyaan
tersebut
guru
mengaitkannya
ke
tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian guru menjelaskan tentang proses pembelajaran yang akan berlangsung. Selesai memperoleh penjelasan dari guru tentang proses pembelajaran, siswa langsung bergabung dan duduk dengan kelompoknya masing-masing, kemudian guru mengajak siswa untuk memperhatikan bentuk ruangan kelas. Setelah memperhatikan bentuk bangunan ruangan kelas, guru kemdian meminta dua orang siswa (Diki dan Wikan) untuk menyebutkan jenis dari bangunan ruangan kelas beserta ciri-ciri yang tampak pada ruangan kelas tersebut.Selanjutnya,
siswa
secara
berkelompok
mendiskusikan jenis-jenis bangun ruang yang mereka ketahui beserta ciri-cirinya.Ketika waktu berdiskusi telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
selesai,
guru
meminta
kelompok
persegi
85
untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok lainnya diminta untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok persegi yang sedang presentasi. Setelah
kegiatan
presentasi
selesai,
guru
membagikan kertas yang berisi Lembar Kerja Siswa I (LKS I) kepada masing-masing kelompok. Di dalam LKS I tersebut berisikan soal-soal sebagai berikut. Kel.1: Bapak mempunyai toples dengan ukuran panjang 20cm, lebar 15cm, tinggi 5,5cm. jika bapak ingin mengisi air untuk memenuhi toples tersebut, berapa liter airkah yang bisa bapak isi? Kel.2: Bapak mempunyai toples yang dapat menampung air sebanyak 2,31 liter. Dengan lebar 15cm, dan tinggi 7cm. berapakah panjang toples yang bapak miliki? Kel.3: Bapak mempunyai toples yang dapat menampung air sebanyak 1,02 liter. Dengan panjang 17cm, dan tinggi 5cm. berapakah lebar toples yang bapak miliki? Setelah mendapatkan soal, siswa mengerjakan LKS I secara berkelompok dengan menggunakan alat peraga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
yang telah dipersiapkan oleh guru. Apabila masing-masing kelompok telah selesai mengerjakan LKS I, selanjutnya guru membacakan sebuah cerita (LKS II)yang diselesaikan oleh siswa secara berkelompok. Adapun isi dari cerita tersebut ialah sebagai berikut. “Alif akan membuat miniatur balok dengan menggunakan kertas karton. Ukuran balok yang diinginkan yaitu panjang 25 cm, lebar 15 cm dan tinggi 12 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan alif untuk membuat satu balok? Dan jika alif ingin membuat lima balok, berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh alif?” Guna menyelesaikan LKS II, guru membagikan kertas karton yang digunakan sebagai alat peraga bagi siswa kepada masing-masing kelompok.Ketika waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan LKS II telah selesai, siswa selanjutnya mempresentasikan hasil dari pekerjaan kelompoknya yaitu LKS I dan LKS II.Di akhir presentasi, guru dan siswa bersama-sama meluruskan kesalahan yang terjadi selama pembelajaran dan membuat kesimpulan tentang pelajaran yang telah berlangsung. Sebelum pelajaran berakhir, siswa mengerjakan dua soal evaluasi secara mandiri dengan menggunakan caranya sendiri.Selesai
mengerjakan
merefleksikan
perasaan
soal
yang
evaluasi, dirasakan
siswa selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
pembelajaran berlangsung. Untuk menutup pelajaran, guru mengingatkan
siswa
untuk
belajar
diri
untuk
ulangan
mempersiapkan
lebih di
giat
dan
pertemuan
berikutnya. Selanjutnya pertemuan ditutup dengan salam dan doa penutup yang dipimpin oleh waskito. 2. Pertemuan kedua Pertemuan ke dua dari siklus II dilaksanakan pada 26 April 2013. Pertemuan ini mempunyai tujuan sebagai berikut. a.
Kognitif Siswa mamapu
menyelesaikan 2 permasalahan yang
berhubungan dengan luas dari suatu bangun ruang secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mamapu
menyelesaikan 3 permasalahan yang
berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada bangun ruang secara mandiri (karakteristik keterkaitan) b.
Afektif Siswa mampu bersikap jujur dalam mengerjakan soalsoal evaluasi Siswa mampu menuliskan jawaban soal evaluasi dengan tulisan yang rapi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
88
Psikomotorik Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media Pembelajaran di kelas dimulai dengan siswa mengucapkan salam dan berdoa menurut ajaran agamanya masing-masing. Setelah berdoa, guru mengabsen siswa guna
mengetahui
kehadiran
siswa.Selanjutnya
guru
meminta siswa untuk merapikan meja dan mempersiapkan alat-alat
yang
diperlukan
untuk
ulangan,
serta
mengingatkan kepada siswa untuk bersikap jujur dalam pelaksanaan ulangan. Setelah peralatan yang akan digunakan oleh siswa siap, siswa diminta untuk beriam diri selama tiga menit guna
memperoleh
membacakan
ketenangan.
peraturan
dari
Selanjutnya
ulangan
yang
guru akan
berlangsung. Peraturan dari ulangan yaitu: Siswa dilarang untuk bekerjasama Siswa yang ketahuan mencontek akan mendapat nilai nol Soal boleh dilihat apabila seluruh siswa sudah mendapatkan soal Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang disediaan oleh guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa
mengerjakan
soal
apabila
guru
89
sudah
memberikan aba-aba Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama Selesai membacakan peraturan ulangan, guru membagikan kertas ulangan dan meletakkannya secara terbalik di sisi kanan meja siswa. Setelah seluruh siswa memperoleh soal, guru mempersilahkan siswa untuk membuka dan membaca pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam soal serta menanyakan hal-hal yang kurang jelas yang terdapat pada soal selama dua menit.Selama waktu dua menit yang diberikan kepada siswa untuk menanyakan soal ternyata tidak ada satu orang siswa pun yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada soal. Dikarenakan langsung
tidak
mempersilahkan
ada siswa
yang
bertanya,
untuk
guru
mengerjakan
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam soal.Setelah waktu pengerjaan soal berakhir, guru langsung mengambil hasil dari pekerjaan siswa dan menyimpannya di meja guru. Setelah semua hasil pekerjaan siswa terkumpul, guru dan siswa bersama-sama membahas soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa serta meluruskan kesalahankesalahan yang terjadi selama pembelajaran.Kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
guru membagikan lembar kuesioner kerjasama kepada siswa dan meminta siswa untuk mengisinya secara jujur berdasarkan perasaan yang dirasakan selama kegiatan pembelajaran.Selesai
mengisi
kuesioner
siswa
merefleksikan secara verbal perasaan yang mereka rasakan selama ulangan berlangsung. Sebelum menutup pelajaran, guru mengingatkan siswa untuk lebih giat untuk belajar guna mempersiapkan diri dalm menghadapi ulangan semester yang sudah mulai dekat. Selanjutnya, guru mengucapkan salam dan meminta Alan untuk memimpin doa penutup.
c.
Observasi 1.
Observasi Pertemuan Pertama Ketika berdiskusi, siswa berbicara dengan temanteman di dalam kelompoknya dan tidak membuat komunikasi dengan kelompok lainnya ketika waktu diskusi berlangsung. Terjadi pertukaran-pertukaran alat untuk memotong kertas diantara kelompok Siswa tampak antusias untuk bekerja, dimana siswa saling berebutan untuk mengisi air ke dalam wadah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
yang disediakan oleh guru sebagai alat peraga guna menyelesaikan suatu masalah Ketua kelompok mengatur dan membagi tugas masing-masing anggotanya Ketua kelompok langsung memberikan tugas kepada anggota yang sedang tidak bekerja.
Gambar 4.4: Suasana mengerjakan LKS I siklus II 2.
Observasi Pertemuan kedua Selama ulangan tidak ada siswa yang saling bertukar alat tulis Selama pengerjaan soal ulangan berlangsung, guru duduk di meja tengah bagian belakang dari meja-meja yang ada di ruangan kelas, serta sesekali berkeliling menghampiri siswa.
Gambar 4.5: Suasana evaluasi siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
92
Refleksi Di akhir penelitian siklus II, peneliti merefleksikan kegiatan yang menjadi kekurangan maupun kelebihan yang terjadi selama penelitian. Adapun refleksinya ialah sebagai berikut: Pada pelaksanaan siklus II, guru lebih tegas kepada siswa dan memberikan instruksi kepada siswa dengan jelas. Siswa antusias untuk mengerjakan soal-soal dengan menggunakan media yang dibuat sendiri oleh siswa Dengan pembagian tugas yang dikomando oleh ketua kelompok masing-masing membuat siswa mempunyai tugas yang jelas sehingga meminimalisir siswa yang tidak bekerja Hal-hal
yang
semula
masih
belum
berhasil
pada
pembelajaran tindakan Siklus I sudah tercapai pada tindakan Siklus II. Hal tersebut diantaranya meliputi: (a) sudah berubahnya pola pembelajaran dimana siswa bisa saling
bekerja
sama
di
dalam
kelompok
guna
menyelesaikan suatu masalah dan (b) dampak produk berupa pencapaian tingkat persentase ketuntasan kelas mencapai 78,57 % dari total 14 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II, nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas V yaitu 67,14. Sedangkan tingkat ketuntasan belajar siswa mencapai 78,57 % dimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
dari 14 siswa di kelas, ada 11 orang siswa yang sudah mencapai indikator ketuntasan dan 3 orang siswa lainnya masih belum mencapai indikator ketuntasan. Sedangkan presentase tingkat kerjasama yang terjadi diantara para siswa berdasarkan kuesioner yang disebarkan pada siklus II meningkat pula dari kondisi awalnya 66, 8% , setelah diadakan perbaikan pada siklus II persentase ratarata tingkat kerjasama anta siswa menjadi 76,8%, serta berdasarkan wawancara dengan siswa kerjasama berjalan dengan baik dimana pembagian tugas sudah jelas dan keikhlasan dari siswa untuk membantu anggota kelompok lainnya. Dengan
tercapainya
target
ketuntasan
serta
adanya
hubungan kerjasama yang baik diantara para siswa kelas V setelah diadakannya tindakan dalam penelitian, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II.
B. Hasil Penelitian 1. Siklus I Setelah dilakukan penelitian pada siklus I, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
A. Prestasi (1) Penilaian rata-rata kelas X
X = nilai rata-rata
=
∑X = jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa Tabel 4.1: Hasil Evaluasi Siklus I KETUNTASAN NO
NAMA
KKM
NILAI YA
1
ALN
60
8
2
ALF
60
100
V
3
DMR
60
88
V
4
DKI
60
76
V
5
ELIS
60
60
V
6
HAY
60
20
7
KRS
60
-
8
LIA
60
60
9
RHMT
60
28
10
SULT
60
64
V
11
TIO
60
60
V
12
WAH
60
36
13
WAS
60
60
14
WIK
60
28
Rata-rata
688/14 = 49,14
TIDAK V
V
V V
V V V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
(2) Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
P
P
=
=
= 57, 14 %
Dari hasil evaluasi pada siklus I, diketahui bahwa nilai ratarata yang diperoleh siswa kelas V pada mata pelajaran matematika adalah 49, 14 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 57, 14%. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan pada siklus I belum berhasil untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V, dikarenakan belum tercapainya target presentase yang ditetapkan oleh peneliti, yaitu 70%. B. Kerjasama (1) Kuesioner Pada tanggal 24 April 2013 selain memberikan tes tertulis kepada siswa, peneliti juga menyebarkan kuesioner guna mengukur tingkat kerjasamaantar siswa setelah dilakukan tindakan. Kuesioner tersebut direncanakan akan diisi oleh 14 orang siswa, namun pada tanggal tersebut ada satu orang siswa yang tidak masuk sekolah, sehingga kuesioner diisi oleh 13 orang siswa kelas V. Berdasarkan kuesioner tersebut, diperoleh data tingkat kerjasama antar siswa kelas V sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 4.2: Tingkat Kerjasama antar Siswa Siklus I
SKOR NO
NAMA
KRITERIA PEROLEHAN
1
ALN
174
Kerjasama sangat kuat
2
ALF
200
Kerjasama sangat kuat
3
DMR
200
Kerjasama sangat kuat
4
DKI
207
Kerjasama sangat kuat
5
ELIS
228
Kerjasama sangat kuat
6
HAY
181
Kerjasama sangat kuat
7
KRS
0
8
LIA
187
Kerjasama sangat kuat
9
RHMT
176
Kerjasama kuat
10
SULT
184
Kerjasama sangat kuat
11
TIO
198
Kerjasama sangat kuat
12
WAH
175
Kerjasama kuat
13
WAS
185
Kerjasama sangat kuat
14
WIK
212
Kerjasama sangat kuat
TOTAL SKOR
-
2507
Rata-rata kerjasama antar siswa
=
= 179.0714
179 (71, 6%)
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa total skor kerjasama yang dimiliki oleh siswa kelas V adalah 2507 dari 13 orang siswa yang mengisi kuesioner, dengan rata-rata kerjasama diantara siswa mencapai 179 (71,6%), dan termasuk dalam kriteria kerjasama kuat sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Tabel 4.3: Kriteria intepretasi kerjasama antar siswa siklus I Rentang Presentasi Skor
Interval nilai
Kriteria
< 59%
< 118
Kerjasama Sangat Lemah
60% - 69%
120 – 139
Kerjasama Lemah
70% - 79%
140 – 159
Kerjasama Cukup
80% - 89%
160 – 179
Kerjasama kuat
90% - 100%
180 – 250
Kerjasama Sangat kuat
Secara persentase, tingkat kerjasama antar siswa yang terjadi di kelas V pada siklus I diperoleh sebagai berikut: X 100%
X 100%
= 71, 6% Berdasarkan kuesioner yang disebarkan, tingkat rata-rata kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V mencapai 179 (71,6%) dari 13 orang siswa yang mengisi kuesioner. Secara persentase, tingkat kerjasama antar siswa pada siklus I mencapai 71, 6% dan tergolong kerjasama kuat, serta telah memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti yaitu skor ratarata kerjasama antar siswa mencapai 175 dan presentase kerjasama antar siswa mencapai 70%. Akan tetapi,guna memastikan hubungan kerjasama diantara para siswa kelas V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
terjalin dengan baik atau tidak, maka peneliti melakukan wawancara
terhadap
dua
orang
siswa
yang
selama
pelaksanaan tindakan siklus I tampak tidak aktif dalam kelompok belajar. Adapun hasil wawacara yang dilakukan ialah sebagai berikut. (2) Wawancara Siswa G : Apa yang kamu rasakan setelah belajar matematika dengan PMRI? S : susah! G : kenapa susah? S : karena kelompok tidak memberikan saya tugas. G : kenapa kelompokmu tidak memberikan tugas? S :karena saya jalan-jalan. G : Lalu, bagaimana menurutmu kerjasama diantara kelompokmu? S : Bubar (bahasa jawa) G :Jadi, menurutmu lebih enak belajar berkelompok atau individu? S : Individu! Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V pada tahap pelaksanaannya masih belum berimbang, dimana masih ada siswa yang belum diaktifkan secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
maksimal oleh kelompoknya. Pembagian tugas yang tidak merata oleh ketua kelompok serta adanya pembiaran terhadap anggota kelompok yang tidak mendapatkan kegiatan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengatakan bahwa kerjasama diantara para siswa ketika pelaksanaan siklus I belum berjalan dengan
baik,
sehingga
diperlukan
perbaikan
pelaksanaannya pada tindakan berikutnya.
2. Siklus II A. Prestasi (1) Penilaian rata-rata kelas X
=
Dengan: X
= nilai rata-rata
∑X
= jumlah semua nilai siswa
∑N
= Jumlah siswa
terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Tabel 4.4: Hasil Evaluasi Siklus II KETUNTASAN NO
NAMA
NILAI YA
1
ALN
40
2
ALF
68
V
3
DMR
92
V
4
DKI
44
5
ELIS
60
V
6
HAY
72
V
7
KRS
68
V
8
LIA
76
V
9
RHMT
76
V
10
SULT
76
V
11
TIO
80
V
12
WAH
72
V
13
WAS
72
V
14
WIK
44
TIDAK V
V
V
940/14=67,14
Rata-rata
(2) Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
P
=
P
= = 78, 57 %
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II, nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas V pada mata pelajaran matematika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
adalah 67, 14 dengan persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 78, 57%. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas V. Dimana sebelum dilakukan tindakan penelitian, presentase nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 57, 14%. Sedangkan setelah dilakukan tindakan pada siklus II, nilai siswa yang mencapai KKM naik menjadi 78, 57%. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan pada siklus II terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V. sehingga siklus dihentikan pada siklus II dikarenakan tercapainya target yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 70%. B. Kerjasama (1) Kuesioner Pada tanggal 26 April 2013 selain memberikan tes tertulis kepada siswa, peneliti juga menyebarkan kuesioner guna mengukur tingkat kerjasama diantara setelah dilakukan tindakan terhadap para siswa. Kuesioner tersebut diisi oleh 14 orang siswa kelas V. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan, diperoleh data tingkat kerjasama antar siswa kelas V sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Tabel 4.5: Tingkat Kerjasama antar Siswa Siklus II
NO
NAMA
SKOR PEROLEHAN
KRITERIA
1
ALN
183
Kerjasama Sangat kuat
2
ALF
196
Kerjasama Sangat kuat
3
DMR
200
Kerjasama Sangat kuat
4
DKI
211
Kerjasama Sangat kuat
5
ELIS
226
Kerjasama Sangat kuat
6
HAY
198
Kerjasama Sangat kuat
7
KRS
174
Kerjasama kuat
8
LIA
188
Kerjasama Sangat kuat
9
RHMT
180
Kerjasama Sangat kuat
10
SULT
182
Kerjasama Sangat kuat
11
TIO
191
Kerjasama Sangat kuat
12
WAH
186
Kerjasama Sangat kuat
13
WAS
174
Kerjasama kuat
14
WIK
197
Kerjasama Sangat kuat 2689
TOTAL SKOR Rata-rata kerjasama antar siswa =
= 192.07143
192 (76,8%)
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa total skor kuesioner kerjasama yang diperoleh siswa kelas V pada siklus II adalah 2689 dari 14 orang siswa yang mengisi. Sedangkan rata-rata kerjasama yang terjadi diantara para siswa mencapai 192, dan termasuk dalam kriteria kerjasama sangat kuat sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 4.6: Kriteria Intepretasi Kerjasama antar Siswa Siklus II
Rentang Presentasi Skor
Interval nilai
Kriteria
< 59%
< 118
Kerjasama Sangat Lemah
60% - 69%
120 – 139
Kerjasama Lemah
70% - 79%
140 – 159
Kerjasama Cukup
80% - 89%
160 – 179
Kerjasama kuat
90% - 100%
180 – 250
Kerjasama Sangat kuat
Secara persentase, tingkat kerjasama antar siswa yang terjadi di kelas V pada siklus II diperoleh sebagai berikut: X 100%
X 100%
= 76, 8% Berdasarkan kuesioner yang disebarkan pada akhir siklus II, tingkat rata-rata kerjasama antar siswa kelas V mencapai 192 (76,8%) dari 14 orang siswa yang mengisi kuesioner dan secara presentase, tingkat kerjasama antar siswa kelas V pada siklus II mencapai 76, 8% serta tergolong dalam kerjasama sangat kuat. Akan tetapi, guna mengetahui pelaksanaan serta hubungan kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V pada siklus II, peneliti melakukan wawancara terhadap tiga orang siswa yang dipilih secara acak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
(2) Wawancara Adapun hasil wawacara yang dilakukan ialah sebagai berikut: G : Apa yang kamu rasakan setelah belajar matematika dengan PMRI? S : mudah diingat, karena menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan, seperti almari dan air yang diisi ke dalam toples. G :adakah kendala yang kamu hadapi dalam belajar dengan PMRI? S : tidak ada G : bagaimana kerjasama diantara kelompokmu? S : seru pak, tapi agak rame (ramai red.) G : ramai seperti apa?Apakah mengganggu? S : tidak mengganggu, ramenya pas membagi tugas menuangkan air ke toples, rebutan mau menuangkan air pak.he….(tertawa) G : kalau seperti itu, apakah diantara kelompokmu bisa saling bekerjasama? S : bisa! G : lalu bagaimana dengan pembagian tugasnya? Dan kamu mendapatkan tugas apa di dalam kelompok? S : tugasnya dibagi oleh ketua kelompok pak, kalau saya dapat tugas mengambil air untuk diisi ke dalam ember dari WC. G : adakah dari anggota kelompokmu yang tidak bekerja? S : tidak ada, kalau tidak ada kegiatan langsung disuruh ketua kelompok untuk membantu teman yang lain. G : nah, adakah kesan dan pesan terhadap pembelajaran denganPMRI?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
S : ada, belajarnya senang dengan teman-teman karena bisa bekerjasama dan ada yel-yelnya jadi semangat. Belajar juga mudah diingat karena menggunakan contoh-contoh nyata dan sering dilihat. Sarannya alat-alatnya lebih banyak lagi. G : baiklah, terima kasih ya atas waktunya. Berdasarkan hasil wawancara diakhir siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V pada tahap pelaksanaannya berjalan lebih baik daripada kerjasama yang terjadi sebelum tindakan dilakukan. Dengan pembagian tugas diatur secara merata oleh ketua kelompok serta adanya inisiatif dari siswa untuk membantu sesama anggota kelompoknya yang mengalami kesulitan menjadikan kerjasama di kelas V berjalan semakin baik. Dengan
demikian
menggunakan
pembelajaran
pendekatan
PMRI
matematika
dengan
terbukti
mampu
meningkatkan prestasi dan kerjasama diantara para siswa kelas V di SDN Nyamplung seperti dipaparkan pada tabel perkembangan prestasi dan kerjasama antar siswa di bawah ini: Tabel 4.7: Perkembangan Prestasi dan Kerjasama Siswa No
Variabel
1
Prestasi
Indikator
Kondisi Awal
Siklus II
57, 14%
78, 57 %
Presentase nilai siswa yang mencapai KKM 192
Rata-rata skor kerjasama 167 (66, 8%)
(76,8%)
antar siswa 2
Kerjasama Presentase kerjasama antar 66, 8% siswa
76, 8%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
C. Pembahasan Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa,“Pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa dalam belajar matematika pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana pada siswa kelas V di SDN Nyamplung” ternyata terbukti kebenarannya. Peningkatan tersebut tampak pada meningkatnya persentase ketuntasan hasil belajar siswa dan skor ratarata kerjasama, serta presentase kerjasama yang terjalin diantara para siswa kelas V di SDN Nyamplung. Peningkatan tersebut dipaparkan pada di bawah ini: Tabel 4.8: Kondisi Awal, Target Keberhasilan dan Capaian Target Kondisi No
Variabel
Indikator
Capaian
Capaian
Siklus I
Siklus II
Keberh Awal
Keputusan
Instrumen
asilan 1
Presentase Melampaui
nilai siswa Prestasi
yang
57, 14%
70%
57, 14%
78, 57 %
kriteria
Soal Tes
keberhasilan
mencapai KKM Rata-rata skor kerjasama 2
Kerjasama
167
175
179
192
(66,6%)
(70%)
(71,6%)
(76,8%)
Melampaui
Kuesioner
antar siswa
kriteria
dan
Presentase
keberhasilan
wawancara
kerjasama antar siswa
66, 8%
70%
71, 6%
76, 8%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
1) Penerapan Pendekatan PMRI dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Sebelum penelitian terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI, siswa di SDN Nyamplung belajar matematika dengan menggunakan metode tradisional dengan menempatkan guru sebagai sumber belajar, sedangkan para siswa menerima ilmu yang diberikan oleh guru dengan cara mencatat hasil yang dikerjakan oleh guru tanpa terlebih dahulu mengolahnya dengan cara siswa sendiri. Dengan kata lain, konsep matematika yang terdapat pada siswa keas V berasal dari konsep yang diturunkan langsung oleh guru kelas tanpa diolah lagi oleh siswa. Oleh karena itu, nilai matematika siswa kelas V mengalami kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga mempengaruhi capaian KKM siswa di kelas, dimana 42, 85% nilai matematika siswa kelas V tidak mencapai KKM. Bertolak dari kesenjangan nilai siswa tersebut, maka peneliti menerapkan metode PMRI pada pembelajaran matematika di kelas dengan harapan nilai siswa yang mencapai KKM lebih banyak. Sehingga kesenjangan kemampuan siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada KD 6.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana, tidak terpaut jauh. 1.
Penggunaan PMRI dalam pembelajaran siklus I a. Pertemuan pertama Penggunaan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika dalam penelitian dimulai pada tanggal 18 April 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pukul
07.00-08.10
wib,
materi
yang
dipelajari
108
ialah
menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar. Pada awal pembelajaran, banyak siswa yang malu-malu untuk ikut belajar bersama-sama secara berkelompok dikarenakan siswa belum terbiasa belajar dalam kelompok-kelompok. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti dan guru mengajak siswa untuk membuat sebuah yel-yel kelompok dengan memberi stimulus bahwa kelompok yang mempunyai yel-yel yang menarik akan disebut kelompok kreatif. Dengan pembuatan yel-yel siswa tampak mulai bisa berkomunikasi dengan teman-teman di dalam kelompok sehingga muncullah karakteristik interaktivitas di dalam kelompok belajar siswa. Akan tetapi, ketika pembelajaran siswa tampak pasif dan tidak saling membantu anggota kelompoknya dalam mengerjakan LKS yang disediakan oleh guru, dimana siswa yang bisa pada mata pelajaran matematika lebih banyak mengerjakan LKS, sedangkan siswa yang merasa tidak bisa lebih asik untuk menggambar di kertas. Namun guru kelas berusaha untuk mengaktifkan siswa dengan cara menghampiri siswa dan meminta ketua kelompok untuk memmembagi tugas kepada anggotanya. Dengan
kurangnya
koordinasi
antar
anggota
kelompok,
karakteristi PMRI pada hari pertama belum muncul seluruhnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Gambar 4.6: siswa mengerjakan LKS sendiri-sendiri
b. Pertemuan ke dua Penelitian hari ke dua berlangsung pada 19 April 2013 pukul 07.00-08.10 wib. Sebelum pembelajaran dimulai, siswa secara
mandiri
langsung
bergabung
dengan
teman-teman
kelompoknya tanpa diminta oleh guru. Pada pertemuan ke dua guru menunjukkan muniatur banguan kelas lalu kemudian membuat cerita yang berhubungan dengan bangunan tersebut. Dengan penggunaan miniatur bangun dan ceritanya, guru telah memunculkan karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks dan penggunaan model pada pembelajaran di kelas. Adanya miniatur dan cerita membuat siswa antusis untuk belajar, hal tersebut tampak dari banyaknya siswa yang bertanya tentang bentuk dan kegunaan miniatur bangun dan membuat jawaban atas pertanyaan dari teman kelasnya. Dengan ketertarikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
siswa tersebut guru memberikan LKS berupa cerita yang diselesaikan secara bersama-sama secara berkelompok. Ketika mengerjakan
LKS,
pengerjaan
perhitungan-perhitungan
matematika masih didominasi oleh siswa yang memiliki kemampian lebih pada pelajaran matematika, namun pada pertemuan ke dua ketua kelompok memberikan tugas kepada anggota kelomponya untuk membantu menghitung maupun mencari cara mengerjakannya dengan cara berdiskusi. Dengan demikian, pada pertemuan ke dua, pembelajaran di kelas V telah memunculkan
beberapa
karakteristik
PMRI,
diantaranya
penggunaan konteks, penggunaan model, interaktivitas dan pemanfaatan hasil kontruksi siswa serta keterkaitan melalui LKSLKS yang dikerjakan oleh siswa di kelas secara berkelompok.
Gambar 4.7: Suasana kelompok “segitiga” mengerjakan LKS c. Pertemuan ke tiga Penelitian hari ke tiga digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
siswa
pada
pelajaran
matematika
setelah
menggunakan pendekatan PMRI, pertemuan dilakukan pada 24 April 2013 pukul 07.00-08.10 wib. Pada hari ke tiga ada satu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
orang siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit, oleh karena itu evaluasi dilakukan pada 13 orang siswa kelas V. Ketika pengambilan nilai dilakukan, guru menempatkan diri duduk di meja guru dan tidak melakukan keliling untuk memantau siswa, guru memposisikan diri duduk diam di tempatnya. Karena itu, selama pengambilan nilai ada beberapa siswa yang masih berkomunikasi dan meminjam peralatan tulis dari teman lainnya. Ketika hasil evaluasi diperoleh, nilai siswa banyak yang belum mencapai KKM. Sehingga target ketuntasan KKM siswa yang ditetapkan peneliti mencapai 70% belum berhasil dicapai, hal tersebut diduga dikarenakan kurangnya komunikasi diantara para siswa khususnya siswa yang belum memahami pelajaran kurang berinisiatif untuk bertanya kepada siswa yang paham terhadap pelajaran. Capaian prestasi belajar matematika siswa kelas V pada siklus II di gambarkan pada diagram di bawah ini. Diagram 4.1: Capaian prestasi matematika siklus I 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
30%
42.86% Nilai tidak mencapai KKM
70%
Target
Nilai mencapai KKM 57.14%
Siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Dikarenakan tidak tercapainya target presentase ketuntasan nilai siswa dalam mencapai KKM yang ditetapkan oleh peneliti, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. 2.
Penggunaan PMRI dalam pembelajaran siklus II a. Pertemuan pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilakukan pada 25 April 2013 pukul 07.00-08.10wib, materi yang dipelajari ialah menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pada penelitian siklus II maka siswa diminta untuk lebih aktif bertanya kepada teman ketika mengalami kesilitan dan meminta ketua kelompok untuk aktif berperan dalam pembagian tugas dan pendampingan terhadap anggota kelompok yang mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu, guru menyediakan alat-alat peraga yang pada siklus I (karakteristik konteks dan penggunan model) membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran, kemudian setiap kelompok dibebaskan untuk mengerjakan LKS dengan cara yang ditemukan oleh kelompok masing-masing dan didampingi oleh guru. Dari
pelaksanaan
siklus
II
tampak
masing-masing
kelompok tidak mengalami kesulitan terhadap pendekatan PMRI yang digunakan dimana masing-masing anggota kelompok sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
bisa saling beradaptasi (karakteristik interaktivitas) dan berlombalomba untuk menemukan cara-cara baru dalam pengerjaan LKS (karakteristik pemanfaatan hasil dan keterkaitan). Siswa di dalam kelompok juga saling membantu teman yang mengalami kesulitan serta ketua kelompok memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggotanya masing-masing.
Gambar 4.8: Suasana pengerjaan LKS kelompok “persegi” b. Pertemuan ke dua Pertemuan ke dua digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa pada siklus II, pertemuan dilakukan pada 26 April 2013 pukul 07.00-08.10 wib. Ketika pengmbilan nilai, siswa diminta untuk merapikan mejanya dan menyisakan perlengkapan untuk mengisi soal di atas meja. Kemudian guru membacakan tata tertip yang berlaku selama evaluasi dilakukan diantaranya siswa dilarang untuk berkomunikasi dan saling meminjam peralatan tulis orang lain. Ketika
siswa
mengerjakan
soal
evaluasi,
guru
menempatkan diri berada di meja paling belakang siswa. Hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
tersebut terbukti efektif untuk menghilangkan kebiasaan siswa berkomunikasi dengan orang yang berada di dekatnya. Setelah hasil evaluasi di peroleh, nilai siswa banyak yang mencapai KKM atau bahkan melebihi KKM dan meningkat dibandingkan sebelum penggunaan pendekatan PMRI pada pembelajaran matematika di SDN Nyamplung, seperti tampak pada diagram peningkatan prestasi belajar matematika siswa berikut ini. Diagram 4.2: Peningkatan prestasi belajar matematika siswa 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
21, 43% Nilai tidak mencapai KKM 57.14%
Sebelum tindakan
70%
Target
78.57%
Nilai mencapai KKM
Siklus II
Berdasarkan diagram di atas, tingkat presentase prestasi belajar
siswa
pada
mata
pelajaran
matematika
setelah
menggunakan pendekatan PMRI naik menjadi 21, 43% yaitu dari sebelum menggunakan pendekatan PMRI presentase nilai siswa yang mencapai KKM adalah 57, 14% menjadi 78, 57% setelah menggunakan pendekatan PMRI. Dengan demikian berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PMRI mampu meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V di SDN Nyamaplung.Dengan tercapainya target yang ditetapkan oleh peneliti, maka penelitian dihentikan pada siklus II.
2) Penerapan Pendekatan PMRI dapat Meningkatkan Kerjasama antar Siswa Sebelum dilakukan penelitian terhadap pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI, siswa kelas V SDN Nyamplung jarang melakukan pembelajaran secara berkelompok. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada guru kelas diketahui bahwa pembelajaran berkelompok di kelas V diatur oleh guru berdasarkan susunan baris meja yang ditempati oleh siswa. Ukuran satu kelompok dihitung berdasarkan meja siswa yang paling depan, kemudian ke arah belakang, dimana siswa tetap menempati tempat duduknya masingmasing dan terpisah dari kelompoknya. Karena itu, pembelajaran secara berkelompok yang dilakukan oleh siswa kelas V sebelum diadakan penelitin belum tampak memuaskan. Setelah dilakukan penelitian, hubungan kerjasama diantara para siswa menjadi lebih baik dibandingkan sebelum diadakan penelitian. Seperti dijabarkan berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
1. Penggunaan PMRI dalam pembelajaran siklus I a. Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama yang dilakukan pada 18 April 2013 pukul 07.00-08.10 wib, banyak siswa yang tampak enggan untuk belajar secara bersama-sama di dalam kelompok. Hal tersebut tampak pada waktu yang digunakan oleh siswa untuk bergabung bersama dengan kelompoknya cukup memakan waktu yang lama. Selama pembelajaran, siswa mengerjakan LKS secara sendiri-sendiri tanpa ada komunikasi dengan sesama anggota kelompok, ketua kelompok juga belum menunjukkan kemampuan untuk mengkoordinasi para anggotanya. Ketika mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, tidak semua siswa dilibatkan oleh kelompok. Hal tersebut menunjukkan karakteristik interaktivitas belum berjalan dengan baik pada pertemuan pertama, seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.9: Kelompok “persegi panjang” ketika presentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
b. Pertemuan ke dua Pertemuan ke dua dilakukan pada 19 April 2013, pukul 07.00-08.10 wib. Berdasarkan pengalaman yang peneliti amati selama proses pembelajaran pada pertemuan ke dua, maka peneliti meminta guru untuk lebih mengaktifkan siswa di kelas dan meminta ketua kelompok untuk membagi tugas kepada masingmasing anggota kelompoknya berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh anggotanya. Dengan demikian setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggungjawab yang sama dalam mengerjakan LKS. Ketika pembelajaran berlangsung, siswa semakin antusias terhadap pembelajaran, terlebih ketika guru memunculkan miniatur bangunan dan membuat cerita yang berhubungan dengan miniatur tersebut. Banyak siswa yang terarik untuk bertanya dan berkomunikasi dengan teman-teman kelompoknya tentang proses pembelajaran. Setelah menjelaskan proses pembelajaran, guru membuat cerita tersebut menjadi sebuah LKS, pada saat tersebutlah tampak kemajuan yang ditunjukkan oleh masingmasing kelompok dalam bekerjasama. Dimana setiap kelompok bisa membagi anggotanya untuk mengerjakan tugas yang telah dibagikan oleh ketua kelompoknya, seperti tampak pada gambar berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Gambar 4.10: Siswa mengukur Sisi bangun yang berbentuk persegi c. Pertemuan ke tiga Pertemuan ke tiga dilakukan pada 24 April 2013, pukul 07.00-08.10 wib guna mengevaluasi hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI, serta dilakukan penyebaran kuesioner kepada siswa untuk mengetahui tingkat kerjasama yang terjadi diantara para siswa. Namun pada pertemuan ke tiga, ada satu orang siswa yang tidak hadir. Oleh karena itu kuesioner diisi oleh 13 orang siswa kelas V, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.9: Hasil Kuesioner Kerjasama Siswa Kelas V No 1
Variabel Kerjasama
Indikator
Target
Siklus I
Pengumpulan
Instrumen
Rata-rata skor kerjasama
175
179
Kuesioner dan
Lembar
antar siswa
(70%)
(71,6%)
wawancara siswa
Kuesioner dan Lembar
Presentase kerjasama antar siswa
70%
71,6%
wawancara siswa
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada siswa kelas V pada siklus I, tampak bahwa kerjasama diantara para siswa telah melebihi target dari peneliti. Akan tetapi kuesioner tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
diisi oleh 13 orang siswa kelas V serta dalam pelaksanaannya peneliti menemukan dua orang siswa yang terlihat pasif selama pertemuan pertama dan ke dua. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara kepada kedua orang tersebut guna mengetahui
tingkat
kerjasama
yang
dilakukan
dalam
pembelajaran selama siklus I. Dari hasil wawancara kedua orang siswa tersebut, diperoleh data bahwa hubungan kerjasama diantara para siswa belum berjalan dengan baik pada seluruh siswa kelas V. Dengan demikian maka penelitian terhadap kerjasama antar siswa dilanjutkan pada siklus II.
2. Penggunaan PMRI dalam pembelajaran siklus II a. Pertemuan pertama Peremuan pertama siklus II dilakukan pada 25 April 2013, pukul 07.00-08.10 wib. Hubungan kerjasama yang terjalin diantara siswa kelas V pada pertemuan pertama siklus II menunjukkan perbaikan yang signifikan, dimana siswa sudah mengetahui tata cara dan pembagian tugas dalam belajar bersama secara berkelompok. Oleh karena itu selama pembelajaran guru kelihatan lebih mudah dalam mengkoordinasi kelompok karena ketua kelompok telah menjalankan tugasnya dengan baik. Siswa dalam belajar saling berbagi dalam pengetahuan dan membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
teman yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan LKS. Hubungan kerjasama antar siswa di dalam kelompok pada siswa kelas V diantaranya tampak pada gambar berikut.
Gambar 4.11: Kerjasama kelompok mengerjakan LKS Dengan demikian, pelaksanaan kerjasama diantara siswa kelas V telah memunculkan salah satu karakteristi PMRI yaitu interaktivitas, yaitu dengan terciptanya hubungan komunikasi dan kebersamaan yang baik diantara siswa dalam kelompok. b. Pertemuan ke dua Pertemuan ke dua pada siklus II dilakukan pada 26 April 2013, pukul 07.00-08.10 wib. Pertemuan dilakukan untuk mengevaluasi siswa serta mengukur tingkat kerjasama yang terjalin diantara siswa melalui penyebaran kuesioner dan wawancara terhadap siswa yang dipilih secara acak. Berdasarkan kuesioner yang disebarka, terdapat perubahan yang signifikan terhadap hubungan kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V, yaitu meningkatnya tingkat rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
kerjasama diantara para siswa, dimana sebelum tindakan penelitian dilakukan rata-rata kerjasama antar siswa adalah 167 (66,8%), setelah dilakukan penelitian pada siklus II menjadi 192 (76,8%). Serta terjadi peningkatan terhadap presentase kerjasama diantara para siswa seperti yang tampak pada diagram di bawah ini. Diagram 4.3: Peningkatan Persentase Hubungan Kerjasama antar siswa
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
10% siswa yang kurang/tidak bisa bekerjasama 66.8%
70%
Sebelum tindakan
Target
76,8%
Siswa yang dapat bekerja sama
Siklus II
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada siswa kelas V pada siklus II, tampak bahwa kerjasama diantara para siswa telah mengalami peningkatan dari sebelum tindakan dilakuka, yaitu naik menjadi 10 %. Oleh karena itu, guna mengetahui pelaksanaan kerjasama di dalam kelompok, maka peneliti melakukan wawancara kepada tiga orang siswa yang dipilih secara acak. Hasil wawancara menunjukkan bahwa hubungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
kerjasama yang terjalin diantara para siswa kelas V berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. Dengan demikian, berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian,
menunjukkan
bahwa
penggunaan
penggunaan
pendekatan PMRI dengan belajar secara berkelompok pada mata pelajaran
matematika
mampu
meningkatkan
prestasi
dan
kerjasama antar siswa kelas V. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Allport dalam Miftahul Huda (2011: 5) yang menyebutkan adanya perbedaan yang menonjol dalam hal kualitas dan kuantitas kerja individu-individu ketika mereka mau membuka diri untuk saling mendengarkan dan peduli pada hasil kerja satu sama lain, dimana kelompok yang bekerjasama cendrung berfikir lebih efisien daripada satu anggota terbaik yang berada di dalam kelompok tersebut bekerja secara sendirian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap pelajaran matematika pada siswa kelas V di SDN Nyamplung dengan jumlah 14 orang siswa tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan pendekatan PMRI,dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Pendekatan PMRI meningkatkan prestasi belajar para siswa kelas V melalui proses pembelajaran yang menggunakan permasalahan kontekstual,
penggunaan
model
untuk
matematisasi
progresif,
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, adanya interaktifitas dan keterkaitan.Setelah
dilakukan
penelitian
terhadap
pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI, telah terjadi peningkatan terhadap nilai siswa yang mencapai KKM, yaitu sebanyak 21,43 % dari
57,14% (8 siswa) dari 14 siswakelas V sebelum
penelitian, menjadi 78, 57% (11 siswa) dari 14 siswakelas V setelah dilakukan penelitian menggunakan pendekatan PMRI terhadap pelajaran matematika. 2. Pendekatan PMRI meningkatkan kerjasama diantara para siswa kelas V melalui proses interaktifitas diantara siswa dalam kelompok, serta pemanfaatan hasil konstrksi siswa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pendapat dan pengetahuan baru dalam belajar. Dengan penerapan pendekatan PMRI pada pelajaran 123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
matematika di kelas V SDN Nyamplung, telah terjadi hubungan kerjasama yang baik diantara para siswa. Hal tersebut tampak dari meningkatnya persentase rata-rata skor kerjasama diantara siswa dikelas, dimana sebelum penelitian persentase rata-rata kerjasama antar siswa kelas V ialah 167 (66,8%). Maka setelah dilakukan penelitian, persentase rata-rata skor kerjasama diantara siswa kelas V meningkat menjadi 192 (76,8%) dan tergolong sangat kuat.
B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI, diantaranya: 1.
Penggunaan media sangat dibutuhkan dalam pendekatan PMRI, sehingga diperlukan persiapan yang cukup dalam perancangan kegiatannya
2.
Diperlukan manajemen waktu yang baik dalam pembelajarannya agar siswa dapat belajar secara efektif ketika berinteraksi dengan orang lain di kelas
3.
Pembagian tugas di dalam kelompok belajar diatur dengan baik
4.
Pemilihan
ketuakelompok
berdasarkan
kemampuannya
dalam
mengkoordinasi anggota-anggota kelompoknya 5.
Peranaktif guru sangat dibutuhkan dalam pendekatan PMRI guna mendampingi siswa yang melakukan aktifitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti.
Keterbatasan-keterbatasan
tersebut
diantaranya
adalah
keterbatasan waktu dan sulitnya bertemu dengan ahli PMRI, maka validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh dosen yang menjadi pembimbing peneliti dalam penelitian, yang mempunyai latar belakang ahli dalam bidang PMRI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
DAFTAR REFERENSI Akbar, Reni dan Hawadi.2001.Psikologi Perkembangan Anak mengenalsifat, bakat dan kemampuan anak.Jakarta:Grasindo Arifin.Z.2011.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:RemajaRosdakarya Astiyanto,
Heniy.2006.Filsafat
Jawa
menggali
butir-butir
kearifan
lokal.Yogyakarta:warta Pustaka Aqib, Zainal. dkk.2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung:CV. YRAMA WIDYA Darmaningtyas.2004.Pendidikan yang Memiskinkan.Yogyakarta:Galang Press Depdiknas.2006.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD,MI dan SDLB.Jakarta:Depdiknas Everson, Carolyn.M, dan Emmer, Edmund.T.2011.Manajemen Kelas untuk Guru Sekolah Dasar.Jakarta:Kencana Gora, Winastwadan Sunarto.2009.PAKEMATIK Strategi pembelajaran inovatif berbasis TIK. Jakarta:ElekmediaKomputindo Habasari, Sri. 2005.Bimbinggan dan Konseling SMA untuk Kelas XI. Jakarta:Grasindo Hadi, Sutarto.2003.Pendekatan Matematika Realistik: Menjadikan Pembelajaran Matematika Lebih Bermakna Bagi Siswa, disampaikan pada seminar Nasional
Pendidikan
Matematika
“Perubahan
Paradigma
dari
Paradigma Mengajar ke Paradigma Belajar”, Universitas Sanata Dharma 27-28 maret 2003. Hamalik, Oemar.2001.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT Bumi Aksara Harsanto, Ratno.2007.Pengelolaan Kelas yang Dinamis.Yogyakarta:Kanisius
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Heruman.2007.Model
Pembelajaran
Matematika
di
127
Sekolah
Dasar.Bandung:Rosada Huda, Miftahul.2011.Cooperative Learning metode, teknik, strukturdan model terapan.Yogyakarta: PustakaPelajar Lie, Anita.2002.Memudahkan AnakBelajar. Jakarta:kompas Masidjo,
Ign.
1995.Penilaian
Pencapaian
Hasil
Belajar
Siswa
di
Sekolah.Yogyakarta:Kanisius Marpaung,
Y.2008.
Seminar
Internasional
Pendidikan
Matematika
mengembangkan kemandirian siswa belajar matematika melalui PMRI. Yogyakarta:UniversitasSanata Dharma Mulyasa, E.2002.Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. 2003.Kurikilulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyasa,
E.2004.Implementasi
Kurikulum
2004
panduan
pembelajaran
KBK.Bandung: RemajaRosadakarya Ningrum, Windy Kusuma.2012.Peningkatan Motivasidan Prestasi Belajar IPS Melalui
Model
Tournament
PembelajaranKooperatif
(TGT)
Pada
Siswa
Teknik
Kelas
V
Team SD
Games Kanisius
Condongcatur.Yogyakarta: Perpustakaan USD Perera, Daniel. J.1988.Morfologi Bahasa. Jakarta:GramediaPustaka Riduan.2002.Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung:Alfabeta Riyanto, Theo danMartinus Th. 2008.KelompokKerja yang Efektif. Kanisius: Yogyakarta Riyanto, Yatim.2008.Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta:Kencana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Rismawati, Agustina. Peningkatan Prestasi Menggunakan PMRI dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Peserta Didik Kelas V SD Kanisius Kalasan.Yogyakarta:UniversitasSanata Dharma Pratini, Sri Haniek.2008.Jurnal Kependidikan respon siswa dalam pembelajaran matematika realistic pada topic fungsi di kelas II SMPK Santa Agnes Surabaya.Yogyakarta:FMIPAUniversitas PGRI Yogyakarta Prayitno. 2009.Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Padang:Grasindo Samba, Sujono.2007.Lebih Baik Tidak Sekolah. LKiSYogyakarta:Yogyakarta Susanto, Marcus.,Rumpak, Julius C., Koen, Willie., Sumarsono.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga. Jakarta:BalaiPustaka Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta Sholekhah, Herawati.2009.Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Pendidikan
Matematika
Realistik
Indonesia
Kelas
II
SD
3
Bantul.Yogyakarta:Perpustakaan UNY Sugiyanto, H.2010.Model-model Pembelajaran Inovatif.Surakarta:Yuma Pustaka Sugiharyanto.2007.Geografi dan Sosiologi SMP kelasVIII.Bogor: Quandra Supatmono, Catur.2009.Matematika Asyik, asyik mengajarnya asyik belajarnya.Yogyakarta:Grasindo Surapranata, Sumarna.2004.Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Impelementasi Kurikulum 2004.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Tanireja, dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk pengembangan profesi guru praktik, praktis dan mudah.Bandung :Alfabeta Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI.2007.Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 3 Disiplin Ilmu.Bandung:Imtima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif.Jakarta:Kencana Unjianto,
Bambang.2012.
Rendah.Yogyakarta:Suara
Mutu
Pendidikan
Merdeka.
Diakses
di dari:
Indonesia www.
Suara
merdeka.com/index.php/read/news/2012/02/26/110642/MutuPendidikan-Matematika-di-Indonesia-Rendah Webe, Agung.2010. Smart teaching 5 metode lenjitkan prestasi anak didik.Yogyakarta:JB Publisher Wijaya,
Ariyadi.2012.Pendidikan pendekatan
pembelajaran
Matematika
Realistik
suatu
alternatif
matematika.Yogyakarta:Graha
Ilmu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Surat Izin untuk Melakukan Penelitian
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validitas Kuesioner
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Hasil Validitas dan Reabilitas Soal Evaluasi Pmbelajaran
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Validitas soal dilakukan pada siswa kelas V di SDN Balecatur tahun ajaran 2012/2013. SDN Balecatur dipilih karena adanya kesamaan gugus antara SDN Balecatur dengan SDN tempat penelitian dilangsungkan. Serta berdasarkan pertimbangan jumlah siswa yang banyak di SDN balecatur yang memungkinkan peneliti untuk menguji coba zekaligus memvalidasi soal-soal yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan 20 soal yang di ujikan pada siswa SDN Balecatur I, terdapat 20 soal yang valid. Dengan tingkat reabilitasnya mencapai 0, 956, dengan kriteria tingkat reabilitas tinggi. Akan tetapi dalam penelitian, peneliti memilih 10 soal yang digunakan dalam penelitiannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Validitas Perangkat Pembelajaran 1. SILABUS
Validator Validator I Validator II
Rata-rata Skor validasi 3, 22 3, 11
Kriteria Baik Baik
Hasil validasi dari validator I menunjukkan rata-rata skor silabus mencapai 3, 22 dan termasuk kriteria baik. Sedangkan hasil validasi yang dilakukan oleh validator II, rata-rata skor silabus 3, 11 dan termasuk pada kriteria Baik. Agar silabus yang digunakan untuk penelitian menjadi lebih baik, kedua validtor menyarankan agar silabus pembelajaran diperbaiki dengan memunculkan karakteristik PMRI di dalam silabus, serta memisahkan materi bangun datar dan bangun ruang menjadi materi yang disampaikan secara sendiri-sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
2. RPP
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 52
Baik
Validator II
3, 38
Baik
Hasil validasi dari validator I, rata-rata skor RPP mencapai 3, 52 dan termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan Validator II memberikan ratarata skor 3, 38 untuk validasi RPP dan termasuk ke dalam kriteria baik. Untuk digunakan pada penelitian, maka para validator menyarankan untuk memunculkan karakteristik PMRI di dalam kegiatannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
3. LKS
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 20
Baik
Validator II
3, 00
Baik
Hasil rata-rata skor validasi LKS yang diberikan oleh validator I ialah 3, 37 dan termasuk ke dalam kriteria baik. Sedangkan rata-rata validasi LKS yang diberikan oleh validator II adalah 3, 00 dengan kriteria baik. Agar LKS yang digunakan untuk penelitian menjadi menarik bagi siswa, validator menyarankan untuk menambahkan gambar-gambar yang lebih terlihat konkret, agar dapat membantu siswa dalam memahami konsep. 4. BAHAN AJAR
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 37
Baik
Validator II
3, 37
Baik
142
Rata-rata skor validasi bahan ajar yang diberikan oleh validator I adalah 3, 20 dengan kriteria baik. Sedangkan rata-rata skor validasi yang diberikan oleh validator II ialah 3, 37 dengan kriteria baik. 5. EVALUASI
Validator
Rata-rata skor validasi
Kriteria
Validator I
3, 14
Baik
Validator II
3, 00
Baik
Rata-rata skor validasi evaluasi pembelajaran yang diberikan oleh validator I adalah 3, 14 dengan kriteria baik. Sedangkan rata-rata validasi yang diberikan oleh validator II adalah 3, 00 dengan kriteria baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH :SD NEGRI NYAMPLUNG KELAS :V (lima) SEMESTER :2(dua) MATA PELAJARAN :Matematika STANDAR KOMPETENSI : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun PENILAIAN KOMPET ENSI DASAR
MATERI POKOK
6.5. Menyelesa ikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun
Penyelesai kan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang
KEGIATAN BELAJAR
INDIKATOR
Siklus I Siklus I a. Kognitif Siswa diajak untuk Menyebutkan contoh menyanyikan bangun datar yang ada lagu yang di sekitarnya berhubungan (karakteristik dengan materi kontekstual) pembelajaran Menjelaskan bentuk(Karakteristik bentuk bangun datar kontekstual) yang ada di sekitarnya Guru meminta 3 (karakteristik
TEKN BENTU IK K INSTRU MEN Tes Tes Tertulis
ALOK ASI SUMBER CONTOH INSTRUM WAKT BELAJAR U EN Menyelesai 10 X 35 kan menit permasalah an yang berhubunga n dengan luas persegi yang mempunyai 143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ruang sederhana
sederhana
orang siswa yang cakap pada mata pelajaran matematika untuk menjadi ketua kelompok Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang beranggotakan 45 orang siswa dan diketuai oleh siswa yang telah ditunjuk oleh guru (karakteristik interaktivitas dan kerjasama) Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menemukan contoh bangun datar yang ada di sekitarnya (karakterinstik interaktivitas dan
kontekstual) Mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya (kerjasama dan interaktivitas) Mengidentifikasi bagian-bagian bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menemukan rumus luas bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menemukan rumus keliling bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menguraikan rumus luas bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa)
144
keliling 20 cm. Diketahui : Keliling :20cm Ditanya: Berapaka h luasnya? Dijawab: Luas persegi = sisi X sisi Sisi persegi = 4. Luas persegi =
=
=5
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kontekstual) Siswa membuat miniatur bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual dan kerjasama) Siswa mengelompokka n bangun datar yang dibuat berdasarkan bentuk dan ukurannya (kerjasama) Siswa mengidentifikasi bagian-bagian yang terdapat pada bangun datar (karakteristik menggunakan model) Siswa mencari perbedaan dari luas dan keliling
Menguraikan rumus keliling bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada bangun datar (karakteristik keterkaitan)
145
cm Satu sisi persegi = 5cm, luas persegi = sisi X sisi = 5cm X5cm = 25cm. Jadi, luas persegi adalah 25cm
Siklus II Menyebutkan contohcontoh bangun ruang yang ada disekitarnya (karakteristik kontekstual) Mengidentifikasi bagian-bagian dari 145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
suatu bangun datar berdasarkan miniatur yang dibuatnya (karakteristik menggunakan model dan kerjasama) Siswa saling berinteraksi di dalam kelompok guna menemukan rumus luas dan keliling yang dimiliki oleh bangun datar yang dibuatnya (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi dan interaktivitas) Siswa bersama kelompok menyelesaikan permasalahan yang berhubungan
146
suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menemukan rumus luas dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menemukan rumus keliling dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menguraikan rumus luas dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menguraikan rumus keliling dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang 146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan bangun datar menggunakan alat peraga (karakteristik keterkaitan) Siswa bersama kelompok menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar dengan menggunakan rumus yang di temukannya (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan luas dan keliling dari
147
berhubungan dengan bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan peraduan unsur yang terdapat pada bangun ruang (keterkaitan) b. Afektif Bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun datar (kerjasama) Ikut terlibat dalam kegiatan pengelompokan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya di dalam kelompok (Interaktivitas dan kerjasama) Memberikan pendapat ketika mendiskusikan
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
suatu bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa, dan keterkaitan) Siklus II Guru menanyakan bentuk-bentuk ruangan kamar tidur siswa (karakteristik kontekstual) Siswa bergabung dan duduk dengan kelompok yang telah dipilih pada siklus I Siswa secara berkelompok mengamati bangun ruangbangun ruang
148
permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas) Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama) Bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang (karakteristik
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
yang ada di interaktivitas) sekitar sekolah Bekerjasama dengan (Karakteristik anggota kelompok kontekstual) untuk membuat miniatur bangun ruang Siswa mengidentifikasi (kerjasama) bagian-bagian Bersikap jujur dalam dari bangun mengerjakan soal-soal ruang yang evaluasi diamati Menulis jawaban soal (karakteristik evaluasi dengan penggunaan tulisan yang rapi. model untuk c. Psikomotorik matematisasi Membuat bentukprogresif) bentuk miniatur Siswa membuat bangun datar yang ada miniatur bangun di sekitarnya ruang (karakteristik (karakteristik kontekstual) interaktivitas dan Membuat miniatur kerjasama) bangun bangun ruang Siswa mengukur yang ada di sekitarnya luas kertas yang (karakteristik digunakan untuk kontekstual) membuat bangun Mendemonstrasikan ruang cara mengubah soal (karakteristik cerita dengan penggunaan menggunakan media 149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
matematisasi progresif dan kerjasama) Siswa mendiskusikan rumus luas dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasilkonstruksi siswa) Siswa menyelesaikan permasalahan yang berhubunganden gan bangun ruang secara berkelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi, interaktivitas, keterkaitan dan kerjasama) Siswa menyelesaikan 150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi, dan keterkaitan) Nyamplung, 10 april 2013 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas V
Budiharjo, Spd.I
A.Pranoto
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan I
Nama Sekolah
: SD NEGRI NYAMPLUNG
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas
: V (LIMA)
Semester
: II (DUA)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. Kompetensi Dasar 6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana C. Indikator a. Kognitif Menyebutkan contoh bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) Menjelaskan bentuk-bentuk bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) Mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya (kerjasama dan interaktivitas) Mengidentifikasi bagian-bagian bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menemukan rumus luas bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menemukan rumus keliling bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menguraikan rumus luas bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menguraikan rumus keliling bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
b. Afektif Bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun datar (kerjasama) Ikut terlibat dalam kegiatan pengelompokan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya di dalam kelompok (Interaktivitas dan kerjasama) Memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas) c. Psikomotorik Membuat bentuk-bentuk miniatur bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) D. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif Siswa mampu menyebutkan 10 contoh bangun datar yang ada di sekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik kontekstual) Siswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk bangun datar yang ada di sekitarnya dengan menggunakan miniatur bangun datar yang dibuatnya (karakteristik kontekstual) Siswa mampu mengelompokkan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya secara bersama-sama di dalam kelompok (kerjasama dan interaktivitas) Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian bangun datar secara bersama-sama di dalam kelompok dengan menggunakan miniatur bangun datar yang dibuatnya (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus luas bangun datar yang ada di sekitarnya berdasarkan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus keliling bangun datar yang ada di sekitarnya berdasarkan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus luas bangun datar secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus keliling bangun datar secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) b. Afektif Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun datar (kerjasama) Siswa mampu melibatkan diri dalam kegiatan pengelompokan bangun datar berdasarkan bentuk dan ukurannya di dalam kelompok (Interaktivitas dan kerjasama) Siswa mampu memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
c. Psikomotorik Siswa mampu membuat bentuk-bentuk miniatur bangun datar yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) d. Materi Ajar Penyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana e. Pendekatan, model, metode Pendekatan :PMRI Model :Kooperatif Metode :Tanya Jawab, diskusi dan pemberian tugas f. Kegiatan Pembelajaran Keterangan: PMRI 1
= penggunaan konteks
PMRI 2
= penggunaan model untuk matematisasi progresif
PMRI 3
= pemanfaatan hasil konstruksi siswa
PMRI 4
= interaktivitas
PMRI 5
= keterkaitan
KLT
=Kooperatif tipe Learning Togather Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Salam, doa dan presensi.
1 menit
2. Motivasi: -
Siswa menyanyikan lagu “lingkaran” (PMRI 1)
-
Guru menanyakan apa saja benda yang terbentuk dari lingkaran? (PMRI 1)
-
Lingkaran termasuk bangun datar atau bangun
4 menit
ruang? (PMRI 3) 3. Apersepsi: -
Guru mengkaitakan isi lagu dengan materi mengenai
permasalahan
yang
berhubungan
dengan bangun datar (PMRI 5) -
Siswa mengigat kembali materi sebelumnya
4. Orientasi: -
Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengenai
3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran
2 menit
yang akan berlangsung B. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru memilih 3 orang siswa yang memiliki
1 menit
kemampuan lebih pada pelajaran matematika untuk menjadi ketua kelompok (KLT) 2. Guru meminta siswa lainnya untuk berhitung 1-4 agar
terbentuk
kelompok
yang
3 menit
mempunyai
kemampuan heterogen (KLT)
1 menit
3. Siswa bergabung dan duduk dengan kelompoknya (PMRI 4) 4. Guru membagikan papan nama yang akan menjadi nama kelompok, yaitu: kelompok persegi, kelompok persegi panjang dan kelompok segi tiga. 5. Siswa diberi penjelasan agar turut berpartisipasi
1 menit
dalam pembelajaran. 6. Siswa mendiskusikan jenis-jenis bangun datar yang
5 menit
ada di sekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompoknya masing-masing (PMRI 4, PMRI 1 dan kerjasama) 7. Guru membagikan kertas HVS dan kertas lipat
1 menit
kepada masing-masing kelompok 8. Siswa membuat miniatur bangun datar dari kertas yang telah disiapkan secara bersama-sama di dalam kelompoknya
masing-masing
(PMRI
4
dan
5 menit
kerjasama) 9. Siswa mengelompokkan miniatur yang dibuatnya berdasarkan jenis dan ukurannya secara bersamasama di dalam kelompoknya masing-masing (PMRI 4 dan kerjasama) 10. Siswa mengidentifikasi bagian-bagian dari bangun datar yang dibuatnya di dalam kelompok (PMRI 4)
3 menit
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Guru membagikan LKS 1 yang berisi: “buatlah bangun-bangun datar yang kamu ketahui! Kemudian
1 menit
lakukan hal berikut ini: (PMRI 1, 2, 3, 4) e. Buatlah suatu kerajinan tangan dari kumpulan bangun datar yang kamu buat. f. Hitunglah luas kertas yang kamu butuhkan untuk membuat kerajinan tangan tersebut. g. Tempelkanlah kerajinan tangan tersebut di kertas HVS. h. Lalu hitunglah luas dan keliling dari kertas HVS yang
kamu
butuhkan
untuk
menempelkan
kerajinan tangan kelompokmu! 12. Siswa
membuat
suatu
kerajinan
dengan
menggabungkan bangun datar-bangun datar yang
5 menit
dibuatnya secara berkelompok 13. Siswa mengukur luas kertas yang digunakannya untuk membuat kerajinan yang menggabungkan
3 menit
beberapa bangun datar secara berkelompok 14. Siswa mengukur luas serta keliling kertas yang digunakan untuk menempelkan hasil kerajinan yang dibuat kelompoknya 15. Setelah
siswa
menyelesaikan
LKS
1,
guru
membagikan LKS 2 yang akan diselesaikan siswa di dalam kelompok yang berisikan: (PMRI 1, 2, 3, 4) e. Bapak mempunyai 1 papan catur, bantulah bapak untuk mengukur panjang dan lebar dari papan catur bapak. f. Temukanlah luas dari papan catur yang bapak miliki ke dalam satuan centimeter! g. Temukan keliling dari papan catur yang bapak miliki! h. Temukanlah luas dari papan catur yang bapak miliki kedalam satuan kotak!
5 menit
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16. Guru membagikan papan catur kepada masingmasing kelompok 17. Siswa mengamati, mengidentifikasi bagian-bagian dari papan catur serta mengukur sisi-sisi yang ada pada papan catur secara bersama-sama di dalam kelompoknya 18. Siswa mengerjakan LKS 2 di kertas HVS yang telah
15 menit
disiapkan. Elaborasi 1. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan dari kelompoknya kepada kelompok lain di depan kelas serta menuliskan hasil diskusinya di papan tulis
2 menit
(PMRI 2) 2. Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk
memberikan
tanggapan
terhadap
hasil
pekerjaan kelompok yang presentasi. Peserta didik yang memberikan tanggapan akan mendapatkan
3 menit
bintang (PMRI 4). 3. Siswa membuat suatu kerajinan tangan dengan menggabungkan
miniatur
bangun
datar
yang
2 menit
dibuatnya (PMRI 3dan kerjasama) Konfirmasi: 1. Siswa bersama guru menyimpulkan kembali rumusrumus dari suatu bangun datar serta meluruskan kesalahan-kesalahan yang ada. C. Kegiatan Akhir 1. Kesimpulan - Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran. 2. Evaluasi - Siswa menjawab pertanyaan lisan mengenai materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan bangun datar: - Apa saja contoh bangun datar? (PMRI 3) - Apa ciri khas dari bangun datar? (PMRI 3)
1 menit
2 menit
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
Siswa menuliskan rumus-rumus bangun datar yang diperolehnya di dalam kelompok
3. Refleksi - Siswa menjawab pertanyaan mengenai perasaan, manfaat dan permasalahan siswa pada proses pembelajaran. 4. Tindak lanjut
1 menit
- Siswa mendapatkan tugas untuk mempelajari materi yang menjadi bagiannya. - Pembelajaran diakhiri dengan doa. Total Waktu
70 Menit
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
Ringkasan Materi
Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Sederhana Gambar di samping adalah gambar kue ulang tahun. Kue tersebut jika dilihat dari samping berbentuk persegi panjang. Jika dilihat dari atas berbentuk lingkaran.
r
Jago Berpikir
Coba isilah titik-titik berikut ini dengan jawaban yang benar! 1. Gambar di samping adalah gambar…. Jika dilihat dati atas berbentuk… Jika dilihat dari samping berbentuk…
2.
Gambar di samping adalah gambar tenda untuk pramuka. Jika dilihat dari depan berbentuk… Jika dilihat dari samping berbentuk…
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
Lembar Kerja Siswa
LKS 1.
buatlah bangun-bangun datar yang kamu ketahui! Kemudian lakukan hal berikut ini: a.
Buatlah suatu kerajinan tangan dari kumpulan bangun datar yang kamu buat.
b.
Hitunglah luas kertas yang kamu butuhkan untuk membuat kerajinan tangan tersebut.
c.
Tempelkanlah kerajinan tangan tersebut di kertas HVS.
d.
Lalu hitunglah luas dan keliling dari kertas HVS yang kamu butuhkan untuk menempelkan kerajinan tangan kelompokmu!
LKS 2. a. Bapak mempunyai 1 papan catur, bantulah bapak untuk mengukur panjang dan lebar dari papan catur bapak. b. Temukanlah luas dari papan catur yang bapak miliki ke dalam satuan centimeter! c. Temukan keliling dari papan catur yang bapak miliki! d. Temukanlah luas dari papan catur yang bapak miliki kedalam kotak satuan!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Soal Evaluasi -
Apa saja contoh bangun datar? Apa ciri khas dari bangun datar? Tuliskan rumus-rumus bangun datar yang kamu peroleh ketika berdiskusi di dalam kelompok!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
RUBRIK PENILAIAN NON-TES
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V (Lima)/ 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun : 6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana
Rubrik Penilaian Sikap Mengahargai. Nomor Absen
Turus Nama Siswa
Memberikan
Menanggapi
Mengajukan
Menjawab
pendapat
pendapat
Pertanyaan
Pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan II
Nama Sekolah
: SD NEGRI NYAMPLUNG
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas
: V (LIMA)
Semester
: II (DUA)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
E. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun F. Kompetensi Dasar 6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana G. Indikator a. Kognitif Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada bangun datar (karakteristik keterkaitan) b. Afektif Memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas) Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama) c. Psikomotorik Mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media H. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif Siswa mampu menyelesaikan 3 permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar menggunakan media yang telah disiapkan secara berkelompok (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar dengan menggunakan caranya sendiri secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
Siswa mampu 2 menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapata pada bangun datar dengan menggunakan caranya sendiri secara berkelompok (karakteristik keterkaitan) b. Afektif Siswa mampu memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar (karakteristik interaktivitas) Siswa mampu mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama) c. Psikomotorik Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media d. Materi Ajar Penyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana e. Pendekatan, model, metode Pendekatan :PMRI Model :Kooperatif Metode :Tanya Jawab, diskusi dan pemberian tugas f. Kegiatan Pembelajaran Keterangan: PMRI 1
= penggunaan konteks
PMRI 2
= penggunaan model untuk matematisasi progresif
PMRI 3
= pemanfaatan hasil konstruksi siswa
PMRI 4
= interaktivitas
PMRI 5
= keterkaitan Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Salam, doa dan presensi.
2 menit
2. Motivasi: -
Siswa menyanyikan lagu “kerjasama”
-
Guru menunjukkan alat peraga gedung ke pada
3 menit
siswa dan menanyakan jenis-jenis bangun datar yang ada pada miniatur gedung tersebut 3. Apersepsi: -
Guru mengkaitakan isi lagu dengan materi yang akan dipeljari dengan cara bekerjasama
3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI -
165
Siswa mengigat kembali materi sebelumnya
4. Orientasi: -
Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengenai tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran
3 menit
yang akan berlangsung B. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa duduk dan bergabung dengan kelompoknya
2 menit
(PMRI 4) 2. Siswa diberi penjelasan agar turut berpartisipasi 2 menit
dalam pembelajaran. 3. Guru membagikan kertas asturo dan kertas HVS kepada masing-masing kelompok 4. Guru menceritakan sebuah cerita kepada siswa: “anak-anak, hari ini bapak ingin membeli poster untuk dipasang di dinding kelas kita yang sebelah kiri. Bentuk dinding kelas kita apa ya nak? (persegi panjang). Kemarin bapak sudah mengukur dinding
3 menit
ini mempunyai panjang 3 meter2 dan luasnya 2 meter2 . dan di pasar poster yang ada berukuran panjang 100 cm2 dan lebarnya 50 cm2 . nah, kirakira berapa ya poster yang bapak butuhkan untuk ditempelkan di dinding sebelah kiri kelas kita jika bapak menempelkannya secara berdempetan?” ( PMRI 1, 5 dan kerjasama) 5. Siswa diminta untuk menyelesaikan masalah yang
10 menit
telah dibacakan oleh guru dengan menggunakan kertas asturo dan HVS yang telah dibagikan (PMRI 4 4 menit
dan kerjasama) 6. Beberapa kelompok diminta untuk mengemukakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas (PMRI 4). 7. Kelompok
lain
diberikan
kesempatan
untuk
memberikan tanggapan kepada kelompok yang
3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
sedang menyampaikan presentasi (PMRI 3, PMRI 4). 1 menit
Elaborasi 1. Guru membagikan LKS yang berisi 2 soal cerita, yaitu: (PMRI 1, 2, 3, 4, 5) a. Paman memiliki
sebidang tanah
berbentuk
trapezium seperti yang terlihat pada gambar (terlampir di LKS). Berapakah luas tanah yang dimiliki oleh paman? b. Kakek ingin memasang lantai keramik di rumahnya yang berbentuk persegi panjang. Dengan ukuran luas 30m dan panjang 6m, berapakah lebar lantai rumah kakek?
10 menit
2. Siswa menyelesaikan 2 soal cerita yang akan diselesaikan dengan menggunakan caranya sediri 5 menit
(PMRI 1, 2, 3, 4, 5) 3. Siswa dan guru bersama-sama membahas soal-soal yang telah dijawab oleh siswa Konfirmasi:
2 menit
1. Siswa bersama guru meluruskan kesalahan yang terjadi
ketika
pembelajaran
dan
memberikan
penguatan C. Kegiatan Akhir
2 menit
1. Kesimpulan - Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran. 2. Evaluasi
10 menit
- Siswa mengerjakan 2 soal evaluasi secara mandiri dengan caranya sendiri 3. Refleksi - Siswa menjawab pertanyaan mengenai perasaan, manfaat dan permasalahan siswa pada proses pembelajaran.
3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Tindak lanjut - Siswa diingatkan untuk belajar dan mempersiapkan ulangan pada hari berikutnya - Pembelajaran diakhiri dengan doa. Total Waktu
2 menit
70 menit
g. Alat dan Sumber Belajar Alat Kertas asturo Kertas HVS Penggaris Gunting Lem LKS Sumber - Kamsiyati,Siti.2009.Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI kelas 5.Jakarta:DEPDIKNAS -
Hardi. Mikan & Ngadiyono.2009.Pandai Berhitung Matematika untuk SD/MI kelas V.Jakarta:DEPDIKNAS
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
Ringkasan Materi 1. Kak Rendi berangkat ke sekolah naik bus. Roda bus mempunyai diameter 80 cm.berapakah jari-jari roda bus tersebut?
2. Kak Ani diwisuda dengan memakai topi wisuda. Berapa banyak sisi topi bagian atas topi kak Ani?
3. Arifin akan membuat jaring-jaring persegi panjang dari kertas karton. Ukuran persegi panjang yang diinginkan oleh Arifin yaitu panjang 14 cm dan lebar 6 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan Arifin untuk membuat jaring-jaring persegi panjang? Jawab: Diketahui: Panjang = 14cm Lebar = 6cm Ditanya = berapakah luas kertas yang dibutuhkan Arifin untuk membuat jaring-jaring persegi panjang? Dijawab: Rumus luas persegi panjang = Panjang X lebar = 14cm X 6cm = 84cm2 Jadi, luas kertas yang dibutuhkan Arifin untuk membuat jaring-jaring persegi panjang adalah 84cm2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
4. Pak ismail akan mengecat salah satu sisi pagar tembok yang berukuran panjang 12 meter, dan tinggi 3 meter. Jika 1 kg cat dapat digunakan untuk mengecat tembok seluas 4 m2 , berapa kg cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok tersebut? Diketahui: Panjang = 12 meter Tinggi = 3 meter 1 kg cat dapat digunakan untuk mengecat 4 m2 Ditanya: Berapa jumlah cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok? Dijawab: Luas tembok = panjang X tinggi = 12 m X 3 m = 36 m 1 kg = 4 m …… = 36 m = = 9 kg Jadi, cat yang dibutuhkan oleh pak ismail untuk mengecat tembok adalah sebanyak 9 kg. 5. F Ayah mempunyai tanah berbentuk segitiga dengan nama FGH seperti gambar di samping. Jika FG = 28 m, maka berapakah keliling tanah yang dimiliki ayah? H
G Diketahui: FG = 28 m Ditanya: Berapakah keliling tanah ayah? Dijawab: FG=FH=HG K = FG+FH+HG = 28+28+28= 84 m2 Jadi, keliling tanah yang dimiliki ayah adalah 84m2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Lembar Kerja Siswa
1.
17 m 12 m
22 m paman memiliki sebidang tanah berbentuk trapesium seperti gambar di atas. Berapakah luas tanah yang dimiliki paman? 2. Kakek ingin memasang kramik lantai di rumahnya yang berbentuk persegi panjang, dengan ukuran luas 30 m dan panjang lantai 6 m berapakah lebar lantai kakek?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
Kunci Jawaban LKS
1.
17 m 12 m
22 m paman memiliki sebidang tanah berbentuk trapesium seperti gambar di atas. Berapakah luas tanah yang dimiliki paman? Diketahui : Sisi 1 = 17 m Sisi 2 = 22 m Tinggi = 12 m Ditanya: Berapa luas tanah yang dimiliki paman? Dijawab: Luas trapesium = = =
= 234m2
Jadi luas tanah yang dimiliki ayah adalah 234m2
2. Kakek ingin memasang kramik lantai di rumahnya yang berbentuk persegi panjang, dengan ukuran luas 30 m dan panjang lantai 6 m berapakah lebar lantai kakek? Diketahui: Luas = 30 m Panjang = 6 m Ditanya: Berapakah lebar lantai kakek? Dijawab: Luas = panjang X lebar 30 = 6 m X l l=
= 5 m2
jadi, lebar lantai kakek adalah 5 m2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
SoalEvaluasi 1. Aku mempunyai keramik berbentuk persegi dengan ukuran 20 cm X 20 cm. jika rumahku mempunyai luas 2000 cm, berapa keramikkah yang aku butuhkan untuk dipasang di rumahku? 2. Ibu membeli 6 bingkai gambar yang bernentuk persegi. Dengan satu bingkai berukuran 20cmX20 cm. Bingkai-bingkai tersebut akan dipasang ke dinding secara berdempetan. Berapakah luas dinding yang diperlukan untuk menyusun bingkai tersebut secara berdempetan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Kunci jawaban, skor dan nilai soal evaluasi A. Kunci Jawaban 1. Aku mempunyai keramik berbentuk persegi dengan ukuran 20 cm X 20 cm. jika rumahku mempunyai luas 2000 cm, berapa keramikkah yang aku butuhkan untuk dipasang di rumahku? Diketahui: Luas keramik = 20 cmX20 cm = 400 cm Luas rumah = 2000 cm Ditanya: Berapa jumlah keramik yang dibutuhkan? Dijawab: Banyaknya keramik = =
= 50
Jadi, jumlah keramik yang dibutuhkan untuk dipasang adalah sebanyak 50 buah. 2. Ibu membeli 6 bingkai gambar yang bernentuk persegi. Dengan satu bingkai berukuran 20cmX20 cm. Bingkai-bingkai tersebut akan dipasang ke dinding secara berdempetan. Berapakah luas dinding yang diperlukan untuk menyusun bingkai tersebut secara berdempetan? Diketahui: Jumlah bingkai yang dibeli = 6 buah Luas satu bingkai = 20 cm X 20 cm = 400 cm Bingkai disusun secara berdempetan Ditanya: Berapa luas dinding yang dibutuhkan:? Dijawab: Luas dinding = luas satu bingkai X jumlah bingkai = 400 cm X 6 = 2400 cm= 24m2 Jadi, luas dinding yang dibutuhkan untuk memasang bingkai-bingkai tersebut adalah 24m2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
B. Skor 5 Menuliskan diketahui secara lengkap, menuliskan ditanya secara lengkap, menuliskan rumus serta memasukkan angka-angka ke dalam rumus secara tepat serta menyimpulkan jawaban secara tepat
4 Menuliskan diketahui, ditanyakan secara lengkap, dan menuliskan rumus dengan tepat tanpa memasukkan angka pada rumus, serta menyimpulkan jawaban secara tepat
C. Penilaian Nilai = Skor X 4
3 Menuliskan diketahui, ditanyakan dengan lengkap serta menyimpulkan jawaban dengan tepat
2 Menuliskan diketahui dan ditanyakan secara lengkap
1 Menuliskan dikethui secara lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Pertemuan III
Nama Sekolah
: SD NEGRI NYAMPLUNG
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas
: V (LIMA)
Semester
: II (DUA)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. Kompetensi Dasar 6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana C. Indikator a. Kognitif Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan luas suatu bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan keliling dari suatu bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan unsur yang terdapat pada bangun datar (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, keterkaitan) b. Afektif Bersikap jujur dalam mengerjakan soal-soal evaluasi Menulis jawaban soal evaluasi dengan tulisan yang rapi. c. Psikomotorik Mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
D. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif Siswa mampu menyelesaikan 1 permasalahan yang berhubungan dengan luas suatu bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 1 permasalahan yang berhubungan dengan keliling dari suatu bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 3 permasalahan yang berhubungan dengan unsur yang terdapat pada bangun datar secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, keterkaitan) b. Afektif Siswa dapat memiliki sifat jujur dalam bekerja Siswa dapat memiliki sifat percaya diri atas pekerjaan yang dilakukan c. Psikomotorik Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media E. Materi Ajar Penyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar sederhana F. Pendekatan, metode Pendekatan :PMRI Metode :Tanya Jawab, Penugasan G. Kegiatan Pembelajaran Keterangan: PMRI 1
= penggunaan konteks
PMRI 2
= penggunaan model untuk matematisasi progresif
PMRI 3
= pemanfaatan hasil konstruksi siswa
PMRI 4
= interaktivitas
PMRI 5
= keterkaitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Pembelajaran
177
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Salam, doa dan presensi.
2 menit
2. Motivasi: -
Guru mengingatkan jika kejujuran merupakan salah satu kunci dari kesuksesan seseorang dalam
1 menit
hidup (PMRI 1) 3. Apersepsi: -
Guru mengkaitakan motivasi yang diberikan dengan
evaluasi
yang
dilakukan
pada
1 menit
pembelajaran matematika 4. Orientasi: -
Siswa berdiam diri selama 3 menit
3 menit
B. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru
membacakan
peraturan
dalam
evaluasi
pembelajaran matematika: Siswa dilarang untuk bekerjasama Siswa yang ketahuan mencontek akan mendapat nilai nol Soal boleh dilihat apabila seluruh siswa sudah mendapatkan soal Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang disediaan oleh guru Siswa mengerjakan soal apabila guru sudah memberikan aba-aba Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama 2. Guru meletakkan soal secara tertutup di atas meja
3 menit
siswa bagian samping 3. Siswa tidak boleh menyentuh, memegang dan melihat soal sebelum mendapatkan aba-aba dari guru Elaborasi 4. Siswa
diperbolehkan
untuk
membaca
seluruh
3 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
pertanyaan yang ada di dalam soal 5. Siswa dipersilahkan untuk menanyakan pertanyaan
2 menit
yang dianggap tidak jelas 6. Guru menanggapi pertanyaan yang diberikan siswa 7. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soalsoal evaluasi 8. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi
40 menit
9. Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama ketika waktu yang ditentukan berakhir Konfirmasi: 1. Guru dan siswa membahas soal yang dianggap sulit
2 menit
oleh siswa C. Kegiatan Akhir 1. Evaluasi -
Siswa mengisi kuesioner kerjasama yang telah dipersiapkan oleh guru
10 menit
2. Refleksi - Siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan 3. Tindak lanjut - Siswa diingatkan untuk lebih giat dalam belajar - Pembelajaran diakhiri dengan doa. Total Waktu
3 menit 70 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
1.
180
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar, serta menggunakan langkah-langkahnya!
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
Tanggal
:
Ani akan membuat jaring-jaring persegi
8 cm
panjang dari kertas karton seperti gambar di 12 cm
samping. Ukuran yang diinginkan yaitu panjang 12 cm, lebar 8 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh Ani untuk membuat jaring-jaring persegi panjang?
2.
F
Ayah mempunyai tanah berbentuk segitiga dengan nama FGH seperti gambar di samping.
Jika FG = 28 m, maka
berapakah keliling tanah yang dimiliki ayah? G
3.
H
Ibu membeli kain dengan ukuran 2m X 6 meter. Jika harga kain Rp 22.000 per meter2, maka berapakah uang yang dikeluarkan oleh ibu?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
181
13 m 7m 20 m paman memiliki sebidang tanah berbentuk trapesium seperti gambar di atas. Berapakah luas tanah yang dimiliki paman?
5. 3m 12 m
Pak ismail akan mengecat salah satu sisi pagar tembok yang berukuran panjang 12 meter, dan tinggi 3 meter. Jika 1 kg cat dapat digunakan untuk mengecat tembok seluas 4 m2 , berapa kg cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
Kunci jawaban
1.
Ani akan membuat jaring-jaring persegi panjang
8 cm
dari kertas karton seperti gambar di samping. 12 cm
Ukuran yang diinginkan yaitu panjang 12 cm, lebar 8 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh Ani untuk membuat jaring-jaring persegi panjang?
Jawab: Diketahui: Panjang
= 12 cm
Lebar
= 8 cm
1
Ditanya: berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh Ani untuk membuat
1
jaring-jaring persegi panjang? Dijawab: Luas
= Panjang X Lebar 2
= 12 cm X 8 cm = 96 cm2 Jadi, luas kertas yang dibutuhkan oleh Ani untuk membuat jaring-jaring persegi panjang adalah 96 cm2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
F
183
Ayah mempunyai tanah berbentuk segitiga dengan nama FGH seperti gambar di samping.
Jika FG = 28 m, maka berapakah
keliling tanah yang dimiliki ayah? G
H
Jawab: Diketahui: Sisi FG
1
= 28m
Ditanya:
1
berapakah keliling tanah yang dimiliki ayah?
Dijawab: Keliling
= FG + GH +HF
2
= 28m+28m+28m = 84m2 Jadi, keliling tanah yang dimiliki ayah adalah 84m2
1
3. Ibu membeli kain dengan ukuran 2m X 6 meter. Jika harga kain Rp 22.000 per
meter2, maka berapakah uang yang dikeluarkan oleh ibu? Jawab: Diketahui: Ukuran kain
= 2m X 6m
Harga kain permeter
= Rp 22.000
1
Ditanya: berapakah uang yang dikeluarkan oleh ibu?
1
Dijawab: Uang yang dikeluarkan ibu
= ukuran kain X harga permeter 2
= 2mX6mXRp 22.000 = Rp264.000 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Jadi, uang yang dikeluarkan oleh ibu adalah Rp264.000
4.
13 m 7m 20 m paman memiliki sebidang tanah berbentuk trapesium seperti gambar di atas. Berapakah luas tanah yang dimiliki paman? Jawab: Diketahui: Sisi 1 = 13m Sisi 2 = 7m
1
Sisi 3 = 20m Ditanya: Berapakah luas tanah yang dimiliki paman?
1
Dijawab: Luas tanah = 2
= = 115,5m2 Jadi, luas tanah yang dimiliki paman adalah 115,5m2
1
5. 3m 12 m
Pak ismail akan mengecat salah satu sisi pagar tembok yang berukuran panjang 12 meter, dan tinggi 3 meter. Jika 1 kg cat dapat digunakan untuk mengecat tembok seluas 4 m2 , berapa kg cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
Jawab Diketahui: Panjang
= 12 meter
Tinggi
= 3 meter
1
Jika 1 kg cat dapat digunakan untuk mengecat tembok seluas 4 m2 1
Ditanya: berapa kg cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok tersebut? Dijawab: Cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok
= = =
2
= = 9kg Jadi, cat yang dibutuhkan untuk mengecat tembok tersebut adalah 9kg
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
D. Skor 5 Menuliskan unsur yang di diketahui secara lengkap, menuliskan unsur yang di ditanya secara lengkap, menuliskan rumus serta memasukkan angka-angka ke dalam rumus secara tepat serta menyimpulkan jawaban secara tepat
4 Menuliskan unsur yang di diketahui, ditanyakan secara lengkap, dan menuliskan rumus dengan tepat tanpa memasukkan angka pada rumus, serta menyimpulkan jawaban secara tepat
E. Penilaian Nilai = Skor X 4
3 Menuliskan unsur yang di diketahui, ditanyakan dengan lengkap serta menyimpulkan jawaban dengan tepat
2 Menuliskan diketahui dan ditanyakan secara lengkap
1 Menuliskan dikethui secara lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Pertemuan I
Nama Sekolah
: SD NEGRI NYAMPLUNG
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas
: V (LIMA)
Semester
: II (DUA)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. Kompetensi Dasar 6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana C. Indikator a. Kognitif Menyebutkan contoh-contoh bangun ruang yang ada disekitarnya (karakteristik kontekstual) Mengidentifikasi bagian-bagian dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menemukan rumus luas dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menemukan rumus keliling dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menguraikan rumus luas dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
Menguraikan rumus keliling dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan peraduan unsur yang terdapat pada bangun ruang (keterkaitan) b. Afektif Bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang (karakteristik interaktivitas) Bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama) c. Psikomotorik Membuat miniatur bangun bangun ruang yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) Mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media D. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif Siswa mampu menyebutkan 5 contoh bangun ruang yang ada disekitarnya secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik kontekstual) Siswa mampu mengidentifikasi bagian-bagian dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus luas dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menemukan rumus keliling dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Siswa mampu menguraikan rumus luas dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menguraikan rumus keliling dari suatu bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang secara bersama-sama di dalam kelompok (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) Siswa mampu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan peraduan unsur yang terdapat pada bangun ruang (keterkaitan) b. Afektif Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Siswa mampu memberikan pendapat ketika mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun ruang (karakteristik interaktivitas) Siswa mampu bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membuat miniatur bangun ruang (kerjasama) Siswa mampu mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan memberikan kesempata kepada orang lain untuk berpendapat (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktifitas dan kerjasama) c. Psikomotorik Siswa mampu membuat miniatur bangun bangun ruang yang ada di sekitarnya (karakteristik kontekstual) Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media E. Materi Ajar Penyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sederhana F. Pendekatan, model, metode Pendekatan
:PMRI
Model
:Kooperatif
Metode
:Tanya Jawab, diskusi dan pemberian tugas
G. Kegiatan Pembelajaran Keterangan: PMRI 1 = penggunaan konteks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PMRI 2 PMRI 3 PMRI 4 PMRI 5
= penggunaan model untuk matematisasi progresif = pemanfaatan hasil konstruksi siswa = interaktivitas = keterkaitan
NO 1
190
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Salam, doa dan presensi.
2 menit
2. Motivasi: -
Guru menanyakan bentuk kamar yang dimiliki siswa, “siapa yang
pernah
bentuk
memperhatikan
kamarnya?
diingat-ingat
1 menit
Coba
bentuknya
apa
ya?” (PMRI 1) 3. Apersepsi: -
Guru
1 menit mengkaitakan
motivasi
dengan pembelajaran yang akan dilakukan -
Siswa mengingat kembali materi sebelumnya
4. Orientasi: -
1 menit
Siswa mendengarkan penjelasan guru,
mengenai
pembelajaran
dan
pembelajaran
yang
tujuan proses akan
berlangsung
2 menit
B. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa duduk dan bergabung dengan kelompoknya (PMRI 4)
1 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Siswa diberi penjelasan agar turut berpartisipasi dalam pembelajaran. 3. Guru
mengajak
memperhatikan
siswa bentuk
untuk ruangan
kelas (PMRI 1)
3 menit
4. Siswa menyebutkan bentuk ruangan kelas (PMRI 3) 5. Siswa mendiskusikan bangun ruangbangun ruang yang di ketahui bersama kelompoknya (PMRI 3,4) 6. Salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya (PMRI 4) 7. Guru membagikan LKS 1 kepada masing-masing
kelompok,
LKS
berisi 1 soal cerita yang berbeda untuk setiap kelompoknya. Isi LKS adalah:
(PMRI
1,2,3,4,5
dan
kerjasama) Kel.1: Bapak mempunyai toples dengan ukuran panjang 20cm, lebar 15cm, tinggi 5,5cm. jika bapak ingin mengisi air untuk memenuhi toples tersebut, berapa liter airkah yang bisa bapak isi? Kel.2: Bapak
mempunyai
toples
yang
dapat menampung air sebanyak 2,31liter. dengan lebar 15cm, dan tinggi
7cm.
berapakah
panjang
1 menit
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
toples yang bapak miliki?
7 menit
Kel.3: Bapak
mempunyai
toples
yang
dapat menampung air sebanyak 1,02
7 menit
liter. dengan panjang 17cm, dan tinggi 5cm. berapakah lebar toples yang bapak miliki?
2 menit
8. Siswa mengerjakan LKS 1 secara berkelompok dengan menggunakan alat peraga (PMRI 1,2,4) 9. Siswa
mengerjakan
mencocokkan diperoleh
jawaban
dengan
alat
dan yang peraga
menggunakan rumus matematika (PMRI 3,5) 10. Guru membacaka sebuah cerita (LKS 2) yang permasalahannya akan diselesaikan oleh siswa secara berkelompok: (PMRI 1,2,3,4,5, dan kerjasama)
15 menit
“Alif akan membuat miniatur balok dengan menggunakan kertas karton. Ukuran balok yang diinginkan yaitu panjang 25 cm, lebar 15 cm dan tinggi 12 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan alif untuk membuat satu balok? Dan jika alif ingin
3 menit
membuat lima balok, berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh alif?” 11. Siswa
diminta
untuk
2 menit
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyelesaikan
masalah
pertama
dengan menggunakan kertas karton
2 menit
telah dibagikan, serta menyelesaikan permasalahan yang ke dua dengan menggunakan
caranya
sendiri
2 menit
(PMRI 4 dan kerjasama) Elaborasi 12. Beberapa kelompok diminta untuk mengemukakan
hasil
jawaban
melalui presentasi (PMRI 4). 13. Kelompok
lain
diberikan
kesempatan
untuk
memberikan
tanggapan kepada kelompok yang
3 menit
15 menit
sedang menyampaikan presentasi (PMRI 3, PMRI 4). 14. Siswa dan guru bersama-sama membahas
soal-soal
3 menit
yang telah
dijawab oleh siswa Konfirmasi: 1. Guru bersama siswa meluruskan kesalahan yang terjadi dalam pembelajaran dan memberikan penguatan C. Kegiatan Akhir 1. Kesimpulan - Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran. 2. Evaluasi - Siswa mengerjakan 2 soal secara mandiri
2 menit
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
3. Refleksi - Siswa menjawab pertanyaan mengenai perasaan, manfaat dan permasalahan siswa pada proses pembelajaran. 4. Tindak lanjut - Siswa diingatkan untuk belajar dan mempersiapkan ulangan pada hari berikutnya - Pembelajaran diakhiri dengan doa. Total waktu
70 menit
Alat dan Sumber Belajar Alat: Kertas asturo Kertas karton Gunting Kertas HVS Penggaris Toples berbentuk balok Literan Air Ember Sumber: -
Kamsiyati,Siti.2009.Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI kelas 5.Jakarta:DEPDIKNAS
-
Hardi. Mikan & Ngadiyono.2009.Pandai Berhitung Matematika untuk SD/MI kelas V.Jakarta:DEPDIKNAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
Ringkasan Materi
Menyelesaikan Masalah yang Berhubungan dengan Bangun Datar dan Bangun Ruang Perhatikan gambar di samping termasuk bangun datar atau bangun ruang?
Sebuah topi terbuat dari karton seperti tampak pada gambar di samping. Berbentuk bangun ruang apa topi tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
Lembar Kerja Siswa
Aktifitasku Kegiatan I Bantulah gurumu untuk menyelesaikan permasalahannya berikut ini! Kel.1: Bapak mempunyai toples dengan ukuran panjang 20cm, lebar 15cm, tinggi 5,5cm. jika bapak ingin mengisi air untuk memenuhi toples tersebut, berapa liter airkah yang bisa bapak isi? Kel.2: Bapak mempunyai toples yang dapat menampung air sebanyak 2,31liter. dengan lebar 15cm, dan tinggi 7cm. berapakah panjang toples yang bapak miliki? Kel.2: Bapak mempunyai toples yang dapat menampung air sebanyak 1,02 liter. dengan panjang 17cm, dan tinggi 5cm. berapakah lebar toples yang bapak miliki? Kegiatan 2 Bacalah cerita berikut ini, kemudian ikutilah perintah yang terdapat di bawah cerita! “Alif akan membuat miniatur balok dengan menggunakan kertas karton. Ukuran balok yang diinginkan yaitu panjang 25 cm, lebar 15 cm dan tinggi 12 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan alif untuk membuat satu balok? Dan jika alif ingin membuat lima balok, berapakah luas kertas yang dibutuhkan oleh alif?”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
Perintah: 1. Bantulah alif untuk membuat miniatur balok dengan menggunakan kertas karton! 2. Berapakah luas kertas yang kamu butuhkan untuk membuat miniatur balok tersebut? 3. Berapa luas kertas yang dibutuhkan alif jika ingin membuat 5 buah miniatu balok dengan ukuran yang sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
Soal Evaluasi
a. Ani akan membuat jaring-jaring balok dari kertas karton. Ukuran balok yang diinginkan yaitu panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm. Berapakah luas kertas yang dibutuhkan? b. Sebuah bak mandi di rumahku berbentuk balok. Diketahui panjangnya 60 cm dan lebar 50 cm. Jika volum bak mandi 120.000 cm3, berapakah tinggi bak mandi tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
200
Kunci Jawaban dan Penilaian 1. Ani akan membuat jaring-jaring balok dari kertas karton. Ukuran balok yang diinginkan yaitu panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm. Berapakah luas kertas yang dibutuhkan? Diketahui: Panjang = 12cm Lebar = 8cm Tinggi = 6cm Ditanya: Berapakah luas kertas yang dibutuhkan ani untuk membuat jaring-jaring kubus? Dijawab: Rumus Luas balok = 2 (panjang X lebar)+2(panjang X tinggi)+2(lebar X tinggi) = 2 (12cm X 8cm)+2(12cmX6cm)+2(8cmX6cm) = (192cm)+(144cm)+(96) = 432cm2 Jadi, luas kertas yang dibutuhkan ani untuk membuat jaring-jaring kubus adalah 432cm2
2. Sebuah bak mandi di rumahku berbentuk balok. Diketahui panjangnya 60 cm dan lebar 50 cm. Jika volum bak mandi 120.000 cm3, berapakah tinggi bak mandi tersebut? Diketahui: Panjang = 60cm Lebar = 50cm Volume = 120.000 cm3 Ditanya: berapakah tinggi bak mandi di rumahku? Dijawab: Rumus Volume Balok = Panjang X lebar X tinggi 120.000 = 60 cm X 50 cm X t t = = = 40 cm2 Jadi, tinggi bak mandi tersebut 40 cm2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
201
Skor 5 Menuliskan diketahui secara lengkap, menuliskan ditanya secara lengkap, menuliskan rumus serta memasukkan angka-angka ke dalam rumus secara tepat serta menyimpulkan jawaban secara tepat
Nilai = Skor X 4
4 Menuliskan diketahui, ditanyakan secara lengkap, dan menuliskan rumus dengan tepat tanpa memasukkan angka pada rumus, serta menyimpulkan jawaban secara tepat
3 Menuliskan diketahui, ditanyakan dengan lengkap serta menyimpulkan jawaban dengan tepat
2 Menuliskan diketahui dan ditanyakan secara lengkap
1 Menuliskan dikethui secara lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Pertemuan II
Nama Sekolah
: SD NEGRI NYAMPLUNG
Mata Pelajaran
: MATEMATIKA
Kelas
: V (LIMA)
Semester
: II (DUA)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun B. Kompetensi Dasar 6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana C. Indikator a. Kognitif Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan luas dari suatu bangun ruang (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa) Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada bangun ruang (karakteristik keterkaitan) b. Afektif Bersikap jujur dalam mengerjakan soal-soal evaluasi Menulis jawaban soal evaluasi dengan tulisan yang rapi. c. Psikomotorik Mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media D. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif Siswa mamapu menyelesaikan 2 permasalahan yang berhubungan dengan luas dari suatu bangun ruang secara mandiri (karakteristik pemanfaatan hasil kontruksi siswa)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
Siswa mamapu menyelesaikan 3 permasalahan yang berkaitan dengan perpaduan unsur yang terdapat pada bangun ruang secara mandiri (karakteristik keterkaitan) b. Afektif Siswa mampu bersikap jujur dalam mengerjakan soal-soal evaluasi Siswa mampu menuliskan jawaban soal evaluasi dengan tulisan yang rapi. c. Psikomotorik Siswa mampu mendemonstrasikan cara mengubah soal cerita dengan menggunakan media E. Materi Ajar Penyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang sederhana F. Pendekatan, metode Pendekatan :PMRI Metode :Tanya Jawab, Penugasan G. Kegiatan Pembelajaran Keterangan: PMRI 1
= penggunaan konteks
PMRI 2
= penggunaan model untuk matematisasi progresif
PMRI 3
= pemanfaatan hasil konstruksi siswa
PMRI 4
= interaktivitas
PMRI 5
= keterkaitan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Salam, doa dan presensi.
2 menit
2. Motivasi: -
Guru mengingatkan jika kejujuran merupakan salah satu kunci dari kesuksesan seseorang dalam hidup (PMRI 1)
3. Apersepsi: -
Guru mengkaitakan motivasi yang diberikan
1 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan
evaluasi
yang
dilakukan
pada
204
1 menit
pembelajaran matematika 4. Orientasi: -
Siswa berdiam diri selama 3 menit
B. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru
3 menit membacakan
peraturan
dalam
evaluasi
pembelajaran matematika: Siswa dilarang untuk bekerjasama Siswa yang ketahuan mencontek akan mendapat nilai nol Soal boleh dilihat apabila seluruh siswa sudah mendapatkan soal Jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang disediaan oleh guru Siswa mengerjakan soal apabila guru sudah memberikan aba-aba Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama 2. Guru meletakkan soal secara tertutup di atas meja
3 menit
siswa bagian samping 3. Siswa tidak boleh menyentuh, memegang dan melihat soal sebelum mendapatkan aba-aba dari guru Elaborasi 1. Siswa
diperbolehkan
untuk
membaca
seluruh
3 menit
2. Siswa dipersilahkan untuk menanyakan pertanyaan
2 menit
pertanyaan yang ada di dalam soal
yang dianggap tidak jelas 3. Guru menanggapi pertanyaan yang diberikan siswa 4. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soalsoal evaluasi 5. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi 6. Siswa mengumpulkan soal secara bersama-sama ketika waktu yang ditentukan berakhir
40 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
Konfirmasi: 1. Guru dan siswa membahas soal yang dianggap sulit
2 menit
oleh siswa C. Kegiatan Akhir 1. Evaluasi -
Siswa mengisi kuesioner dipersiapkan oleh guru 2. Refleksi
yang
telah
10 menit
- Siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan 3. Tindak lanjut - Siswa diingatkan untuk lebih giat dalam belajar - Pembelajaran diakhiri dengan doa. Total Waktu
3 menit 70 menit
Alat dan Sumber Belajar Alat Soal evaluasi Sumber Kamsiyati,Siti.2009.Asyiknya Belajar Matematika untuk SD/MI kelas 5.Jakarta:DEPDIKNAS Hardi. Mikan & Ngadiyono.2009.Pandai Berhitung Matematika untuk SD/MI kelas V.Jakarta:DEPDIKNAS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II.
1.
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar, serta menggunakan langkah-langkahnya!
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
Tanggal
:
10cm
7cm
207
Budi akan membuat jaring-jaring balok dari kertas karton, ukuran balok yang diinginkan
20cm
yaitu panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 7 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan?
2.
5cm 12cm
8cm
Sebuah gudang mempunyai panjang 12m, lebar 8m dan tinggi 5m, maka berapakah luas dari gudang tersebut? 3.
Bak mandi di rumahku berbentuk balok. Diketahui panjangnya 70 cm dan lebarnya 50 cm. jika volum bak mandi 140.000 cm2 , berapakah tinggi bak mandi di rumah ku?
4. Ayah membuat sebuah almari pakaian berbentuk balok, dengan panjang 110 cm, 178cm
50cm
tinggi 178 cm. dan lebar 50 cm. akan tetapi satu bagian pintu almari belum di selesaikan
110cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
oleh ayah karena kekurangan kayu. Berapakah luas kayu yang dibutuhkan ayah untuk menyelesaikan pembuatan lemari tersebut?
5.
3m
2m Hari ini, siswa kelas V SDN NYAMPLUNG akan mengadakan kemah. Sesampainya di tempat kemah, siswa mendirikan tendanya masing-masing. Adi, budi, dian, rio, dan alif membangun lima buah tenda yang berbentuk limas segi empat secara berdempetan. Jika masing-masing tenda mempunyai panjang sisi alasnya 2 m serta mempunyai tinggi 3 meter, berapakah luas tanah yang mereka butuhkan untuk membangun lima tenda secara berdempetan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
Kunci Jawaban
1.
10cm
7cm
Budi akan membuat jaring-jaring balok dari kertas karton, ukuran balok yang diinginkan
20cm
yaitu panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 7 cm. berapakah luas kertas yang dibutuhkan?
Jawab: Diketahui: Panjang = 20 cm 1 Lebar = 10 cm Tinggi = 7 cm Ditanya: Luas kertas yang dibutuhkan? 1 Dijawab: Luas = 2(pXl)+2(pXt)+ 2(lXt) = 2(20 cm X 10 cm)+2(20 cm X 7 cm)+ 2(10 cm X 7 cm) = 2(200 cm)+2(140 cm)+ 2(70 cm) 2 = 400 cm + 280 cm + 140 cm = 820 cm2 Jadi luas kertas yang dibutuhkan ani untuk membuat balok adalah 820 cm2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
210
5cm 12cm
8cm
Sebuah gudang mempunyai panjang 12m, lebar 8m dan tinggi 5m, maka berapakah luas dari gudang tersebut? Jawab: Diketahui: Panjang = 12m 1 Lebar = 8m Tinggi = 5m Ditanya: Berapakah luas dari bangunan tersebut? 1 Dijawab: Luas = 2(pXl)+2(pXt)+ 2(lXt) = 2(12cm X 8 cm)+2(12 cm X 5 cm)+ 2(8 cm X 5 cm) = 2(96 cm)+2(60 cm)+ 2(40 cm) 2 = 192 cm + 120 cm + 80 cm = 392 cm2 1 Jadi, luas bangunan tersebut adalah 392 cm2
3.
Bak mandi di rumahku berbentuk balok. Diketahui panjangnya 70 cm dan lebarnya 50 cm. jika volum bak mandi 140.000 cm2 , berapakah tinggi bak mandi di rumah ku? Jawab: Diketahui: Panjang = 70cm 1 Lebar = 50cm Volume = 140.000cm2 Ditanya : Berapakah tinggi bak mani di rumahku? Dijawab:
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
Volume balok = panjang X lebar X tinggi 140.000cm2 = 70cm X 50cm X t 2 2 2 140.000cm = 3.500 cm Xt t
=
=40cm2
jadi, tinggi bak mandi di rumahku adalah 40cm2
1
4. Ayah membuat sebuah almari pakaian berbentuk balok, dengan panjang 110 cm, 178cm
tinggi 178 cm. dan lebar 50 cm. akan tetapi satu bagian pintu almari belum di selesaikan oleh ayah karena kekurangan kayu Berapakah 50cm 110cm
luas kayu yang dibutuhkan ayah untuk menyelesaikan pembuatan lemari tersebut?
Jawab: Diketahui: Panjang =110 cm 1 Tinggi = 178cm Lebar = 50cm Satu pintu almari belum selesai Ditanya: Berapa luas kayu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pambuatan almari tersebut? Dijawab: Luas pintu yang belum jadi = tinggi pintu X leber pintu =
1
1 2
= 9790 cm Jadi, luas kayu yang dibutuhkan ayah untuk menyelesaikan pintu almari adalah 9790 cm2
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
212
3m
2m Hari ini, siswa kelas V SDN NYAMPLUNG akan mengadakan kemah. Sesampainya di tempat kemah, siswa mendirikan tendanya masing-masing. Adi, budi, dian, rio, dan alif membangun lima buah tenda yang berbentuk limas segi empat secara berdempetan. Jika masing-masing tenda mempunyai panjang sisi alasnya 2 m serta mempunyai tinggi 3 meter, berapakah luas tanah yang mereka butuhkan untuk membangun lima tenda secara berdempetan? Jawab: Diketahui: Panjang sisi alas = 2 m 1 Tinggi =3m Ditanya: Berapa luas tanah yang diperlukan untuk membangun 5 tenda berdempetan? Dijawab: Luas 1 tenda = 2m X 2m = 4m 2 Luas 5 tenda = 4mX5m =20m2 Jadi, luas tanah yang diperlukan untuk membangun 5 tenda secara berdempetan adalah 20m2 1
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
Skor 5 Menuliskan diketahui secara lengkap, menuliskan ditanya secara lengkap, menuliskan rumus serta memasukkan angka-angka ke dalam rumus secara tepat serta menyimpulkan jawaban secara tepat
Nilai = Skor X 4
4 Menuliskan diketahui, ditanyakan secara lengkap, dan menuliskan rumus dengan tepat tanpa memasukkan angka pada rumus, serta menyimpulkan jawaban secara tepat
3 Menuliskan diketahui, ditanyakan dengan lengkap serta menyimpulkan jawaban dengan tepat
2 Menuliskan diketahui dan ditanyakan secara lengkap
1 Menuliskan dikethui secara lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI MATEMATIKA SISWA PRA PENELITIAN
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
WAWANCARA SISWA PRA PENELITIAN
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER KERJASAMA SISWA PRA PENELITIAN
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL TES EVALUASI SIKLUS I
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228 227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227 229
230 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI231227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 232 227
HASIL KUESIONER KERJASAMA SISWA SIKLUS I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 233 227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
234
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI235227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227 236
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227 237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL EVALUASI SIKLUS II
238 227
PLAGIAT 239 227 PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 240 227
241 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
242
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL KUESIONER KERJASAMA SISWA SIKLUS II
243 227
244 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 227
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
247 227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
248 227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
FOTO-FOTO PENELITIAN
Pertemuan I sikuls I
249
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan II sikuls I
227 250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan III sikuls I
227 251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan I siklus II
252 227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan II siklus II
227 253