PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DI KELAS VIII SMP WANA MURNI PALASARI BALI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Sisilia Kadek Mita Ernia 111434025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DI KELAS VIII SMP WANA MURNI PALASARI BALI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Sisilia Kadek Mita Ernia 111434025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI Halaman Persembahan
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus
Kedua Orangtuaku tersayang
Kakakku Melan dan adikku Andre tersayang
Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi
Teman-teman Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah, kecuali ia selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DI KELAS VIII SMP WANA MURNI PALASARI BALI
SISILIA KADEK MITA ERNIA
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran biologi kelas VIII SMP Wana Murni diketahui bahwa dari 20 siswa, hanya 8 siswa yang tuntas mencapai KKM 75. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Wana Murni dengan menggunakan metode bermain peran (role playing) pada materi sistem peredaran darah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Wana Murni Palasari tahun ajaran 20142015 dengan subyek penelitian kelas VIII yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini terbagi atas dua siklus, yaitu siklus I dua pertemuan dan siklus II dua pertemuan. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa tes, lembar observasi dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar aspek kognitif meningkat yaitu sebesar 61,87 pada siklus I menjadi 83,12 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM 75 meningkat dari 45,83% menjadi 79,16%. Hasil belajar aspek afektif yang diperoleh 95,83% baik pada siklus I maupun pada siklus II. Sedangkan motivasi siswa pada awal pembelajaran sebesar 37,5% sedangkan motivasi akhir sebesar 54,16% untuk kategori sangat baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Wana Murni pada materi sistem peredaran darah. Kata Kunci : metode bermain peran (role playing), sistem peredaran darah, motivasi, hasil belajar.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE USE OF ROLE PLAY METHOD TO ENCHANCE STUDENT’S MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES ON CIRCULATORY SYSTEM MATERIAL IN 8TH GRADE OF SMP WANA MURNI PALASARI BALI
SISILIA KADEK MITA ERNIA
Based on the result of observation obtained from subjects biology teacher in class VIII SMP Wana Murni, it is discovered that from the 20 students, only eight students who completed reached 75 of minimum criteria in learning mastery. This study aims to improve the motivation and learning outcomes of students in class VIII SMP Wana Pure by using role play to the circulatory system material. The research was conducted the SMP Wana Murni Palasari in academic year 2014/2015 from VIII class which consist of 24 students. This study is divided into two cycles, namely the first cycle of two meetings and the second cycle of two meetings. The data obtained from the assessment of pre-test, post-test, the observation sheet and questionnaire. The results showed that there was enhancement in student learning outcomes. The cognitive aspects of learning outcomes increase amount of 61.87 in the first cycle to 83.12 in the second cycle. While the percentage of students who reach 75 of minimum criteria in learning mastery increased from 45.83% to 79.16%. The affective aspects of learning outcomes acquired 95.83% both in the first cycle and the second cycle. Then for the motivation of students in first meeting only reached 37.5%, while the final motivation reached 54.16% and it can be said as very good category. Based on the result obtained, it can be concluded that the method of role play can improve the motivation and learning outcomes of students of class VIII SMP Wana Murni on the circulatory system material. Keywords: role play method, circulatory system, motivation, learning outcomes.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih yang telah diberikan olehNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Penerapan Metode Bermain peran (Role Playing) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Di Kelas VIII SMP Wana Murni Palasari Bali” dengan baik. Skripsi ini dapat disusun tidak lepas oleh bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengasihi dan memberkati sepanjang waktu, serta selalu mendengarkan doa-doaku. 2. Bapakku Made Suardi dan mamaku Komang Srigati yang telah bersusah payah membiayai kuliahku sehingga aku sampai ke jenjang ini dan terima kasih juga atas dorongan semangat dan perhatian yang bapak mama berikan. 3. Ibu Ch. Retno Herari, S.Si, M. BioTech selaku dosen pembimbing skripsi yang berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Bapak Sigit, S.Pd selaku guru biologi di SMP Wana Murni Palasari yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian. 5. Bapak Ibu dosen pendidikan biologi dan segenap staf sekretariat JPMIPA Sanata Dharma yang telah mendukung penulisan skripsi ini secara tidak langsung. 6. Kakakku Melan dan Adikku Andre yang telah memberikan semangat untuk penyelesaian skripsi ini. 7. Fransiskus Dominikus Raharja Do’o yang selalu memberikan perhatian, semangat dan selalu mendengar curhatan saat Mita merasa lelah. 8. Bli dek Venda dan Rony yang telah membantu selama melakukan penelitian. 9. Teman-teman virion 2011 yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. .i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .............. vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4 C. Batasan Masalah ............................................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7 A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................... 7 B. Hasil Belajar ................................................................................................. 11 C. Motivasi Belajar ............................................................................................ 16 D. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 25 E. Metode Role Playing ..................................................................................... 26 F. Sistem Peredaran Darah ................................................................................ 35 G. Pembelajaran Sistem Peredaran Darah dengan Metode Bermain Peran (Role Playing) ................................................................................................ 36 H. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 37 I.
Kerangka Berpikir .......................................................................................... 38
J.
Hipotesis ....................................................................................................... 41
BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 42 A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 42 B. Setting Penelitian .......................................................................................... 44 C. Rancangan Kegiatan ...................................................................................... 45 1. Pra Tindakan .............................................................................................. 45 2. Siklus I ...................................................................................................... 45 3. Siklus II ..................................................................................................... 48 D. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 50 1. Perangkat Pembelajaran ........................................................................... 50 2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 51 E. Analisis Data ................................................................................................. 53 F. Indikator Keberhasilan ................................................................................... 57
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 58 A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 58 B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 58
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Siklus I ...................................................................................................... 58 2. Siklus II ..................................................................................................... 66 C. Analisis Data ................................................................................................. 71 1. Motivasi Belajar Siswa .............................................................................. 71 2. Hasil Belajar ............................................................................................. 72 D. Pembahasan .................................................................................................. 73 1. Motivasi Belajar ......................................................................................... 73 2. Hasil Belajar ............................................................................................. 77 E. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 80
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 81 A. Kesimpulan ................................................................................................... 81 B. Saran ............................................................................................................. 82 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83 LAMPIRAN ......................................................................................................... 85
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Skor Kategori Pernyataan Positif dan Pernyataan Negatif ............ 55
Tabel 3.2.
Kategori Nilai atau Skor Motivasi................................................. 55
Tabel 3.3.
Kategori Persentase Hasil Observasi Aspek Afektif ..................... 56
Tabel 3.4.
Indikator Keberhasilan Penelitian .................................................. 57
Tabel 4.1.
Data Kuisioner Motivasi Awal ...................................................... 59
Tabel 4.2.
Hasil Pre-Test Siswa .................................................................... 60
Tabel 4.3.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...................................... 63
Tabel 4.4.
Hasil Post-Test Siklus I ................................................................. 65
Tabel 4.5.
Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa........................................... 69
Tabel 4.6.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II..................................... 70
Tabel 4.7.
Hasil Post-Test Siklus II ................................................................ 70
Tabel 4.8.
Data Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 72
Tabel 4.9.
Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ..................................... 72
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Alir Kerangka Berpikir ..................................................... 40 Gambar 3.1. Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ...................................... 44 Gambar 4.1. Siswa Mengerjakan LKS ................................................................. 60 Gambar 4.2. Siswa Bermain Role Playing dalam Kelompok Besar ..................... 62 Gambar 4.3. Siswa Mengerjakan Post-Test Siklus I............................................. 64 Gambar 4.4. Siswa Bermain Role Playing dalam Kelompok Besar ..................... 67 Gambar 4.5. Siswa Mengerjakan Post-Test Siklus II ........................................... 68
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pemberian Ijin dari Sekolah .................................................. 85 Lampiran 2. Surat Keterangan telah Menyelesaikan Penelitian ......................... 86 Lampiran 3. Silabus ............................................................................................ 87 Lampiran 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 90 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) .......................................................... 102 Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal Post-Test Siklus I dan Siklus II, Soal Pre-Test..... 105 Lampiran 7. Soal Pre-Test, Post-Test Siklus I dan Siklus II ............................ 109 Lampiran 8. Kunci Jawaban dan Panduan Skoring .......................................... 121 Lampiran 9. Kartu Peran Siklus I dan Siklus II ................................................ 122 Lampiran 10 Rubrik Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............... 125 Lampiran 11 Kisi-Kisi Kuisioner Motivasi ....................................................... 127 Lampiran 12 Materi Sistem Peredaran Darah .................................................... 128 Lampiran 13 Lembar Observasi Kelas............................................................... 138 Lampiran 14 Lembar Kuisioner ......................................................................... 140 Lampiran 15 Hasil Pre-Test Tertinggi dan Terendah ........................................ 142 Lampiran 16 Hasil Nilai Post-Test Tertinggi, Sedang dan Terendah ................ 146 Lampiran 17 Hasil Nilai Post-Test II Terendah, Sedang dan Tertinggi ............ 155 Lampiran 18 Data Perhitungan Lembar Observasi I ......................................... 161 Lampiran 19 Data Perhitungan Lembar Observasi II ........................................ 162 Lampiran 20 Data Perhitungan Kuisioner Motivasi Awal dan Akhir ............... 163 Lampiran 21 Data Nilai Post-Test Siklus I dan II .............................................. 165 Lampiran 22 Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Awal....................................... 167 Lampiran 23 Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Akhir ...................................... 168 Lampiran 24 Hubungan Motivasi dan Hasil Belajar ......................................... 170
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreatifitas berpikirnya. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah mengajarkan
siswa
agar
siswa
mampu
memproses
dan
memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri sendiri. Guru menjadi kunci utama dalam proses pembelajaran mencakup penemuan dan pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dan mengatur strategi pembelajaran dengan baik. Metode yang dipilih harus sesuai dengan materi yang diajarkan, kemampuan dan perkembangan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan saja melainkan harus mampu membawa peserta didik untuk aktif dalam berbagai bentuk belajar, berupa belajar mandiri, belajar kelompok, belajar memecahkan masalah, dan sebagainya. Siswa diharapkan termotivasi dan senang melakukan kegiatan belajar yang menarik dan bermakna. Dalam proses pembelajaran pendidik sering dihadapkan pada berbagai masalah, antara lain : kurangnya inovasi guru ketika melakukan pembelajaran di kelas, kurangnya penggunaan media, tidak adanya penerapan model-model
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
pembelajaran untuk menimbulkan ketertarikan peserta didik, tidak adanya variasi tempat pelaksanaan dalam pelaksanaan pembelajaran serta penentuan sistem penilaian yang kurang tepat. Berdasarkan wawancara dengan guru biologi di SMP Wana Murni Palasari diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah khususnya di kelas VIII. Pada proses pembelajaran diperoleh informasi dari guru bahwa aktivitas siswa masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah siswa yang bertanya dan siswa yang berani mengungkapkan pendapat. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil observasi yaitu rendahnya motivasi sehingga aktivitas dan partisipasi siswa terhadap materi yang diajarkan kurang akibatnya hasil belajar siswa rendah. Hal ini terbukti pada jumlah peserta didik yang mencapai KKM 75 pada tahun sebelumnya hanya 40% siswa atau 8 orang dari 20 siswa. Nilai terendah siswa yaitu 42 sedangkan nilai tertinggi 78. Peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentu akan mempengaruhi pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Permasalahan yang diperoleh dari hasil observasi adalah metode ceramah kurang efektif digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas VIII. Guru harus mencari metode baru yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial (Rusman. 2012). Salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu metode pembelajaran role playing. Metode bermain peran (role playing) merupakan salah satu model pembelajaran dengan cara memberikan peran-peran tertentu kepada peserta didik dan mendramatisasikan peran tersebut. Alasan menggunakan metode ini dalam materi sistem peredaran darah adalah tingkat kesulitan materi yang susah diterima oleh siswa yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Materi sistem peredaran darah merupakan materi yang kompleks dan prosesnya tidak bisa dilihat langsung oleh mata. Penggunaan metode bermain peran (role playing) diharapkan akan meningkatkan motivasi dan mempermudah siswa dalam memahami konsep materi sistem peredaran darah sehingga bisa meningkatkan hasil belajar. Siswa dituntut ikut berpartisipasi secara aktif dalam KBM dengan bermain peran. Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan dilakukan penelitian dengan judul PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DI KELAS VIII SMP WANA MURNI PALASARI BALI. B.
Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah penggunaan metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap materi sistem peredaran darah di kelas VIII SMP Wana Murni Palasari Bali?
2.
Apakah penggunaan metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi sistem peredaran darah di kelas VIII SMP Wana Murni Palasari Bali?
C.
Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas ruang lingkupnya, penulis memberi batasan dalam permasalahan sebagai berikut : 1.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 24 orang siswa kelas VIII SMP Wana Murni Palasari.
2.
Motivasi Motivasi yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu motivasi awal dan motivasi akhir. Kedua motivasi ini mencakup penguasaan materi, kesiapan siswa, keseriusan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Motivasi ini diukur menggunakan kuisioner. 3.
Hasil belajar Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini yaitu aspek kognitif yang diukur menggunakan tes dan aspek afektif diukur menggunakan lembar observasi.
4.
Materi Materi pelajaran kelas VIII semester genap yaitu sistem peredaran darah pada standar kompetensi 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dengan Kompetensi Dasar 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
D.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1.
Untuk meningkatkan motivasi siswa terhadap materi sistem peredaran darah melalui metode bermain peran (role playing) di kelas VIII SMP Wana Murni Palasari Bali.
2.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi sistem peredaran darah melalui metode bermain peran (role playing) di kelas VIII SMP Wana Murni Palasari Bali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
6
Manfaat Penelitian 1.
Bagi siswa a.
Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk lebih aktif dan ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
b.
Siswa lebih mudah dalam menerima materi pelajaran sehingga diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
c.
Hasil belajar siswa meningkat sehingga mencapai KKM yang ditetapkan.
2.
Bagi guru Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai alternatif metode yang menarik untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
3.
Bagi peneliti a. Peneliti dapat mengetahui tingkat keefektifan metode role playing dalam proses belajar mengajar. b. Peneliti dapat menggunakan variasi metode mengajar yang tepat.
4.
Bagi sekolah Dapat meningkatkan efektifitas proses pembelajaran di sekolah yang
bersangkutan,
khususnya
mata
pelajaran
biologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Belajar dan Pembelajaran Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau memang sudah ada sejak seseorang dilahirkan. Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat
pengetahuan
(kognitif)
dan
keterampilan
(psikomotor)
maupun
menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Siregar dan Nara, 2010). Menurut Gagne (1989), belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi dari seorang pendidik atau guru. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran
adalah
seperangkat
tindakan
yang
dirancang
8
untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa. Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu peerapan strategi pembelajaran diantara strategi-strategi pembelajaran yang lain dengan tujuan utamanya menyampaikan informasi. Miarso (1993), mengungkapkan pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali. Konsep-konsep pembelajaran yang berkembang terfokus pada proses aktif, kognitif dan konstruktif dalam pembelajaran yang bermakna. Pembelajar diasumsikan sebagai pelaku yang aktif dalam aktivitas belajar ; mereka memilih informasi yang akan mereka pelajari, dan mengonstruksi makna berdasarkan informasi. Ini merupakan perubahan dari pandangan pasif tentang pembelajaran ke pandangan kognitif dan konstruktif yang menekankanapa yang siswa ketahui (pengetahuan) dan bagaimana mereka berpikir (proses kognitif) tentang apa yang mereka ketahui ketika aktif dalam pembelajaran. Dalam taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl (2001) berisikan enam kategori yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
1. Mengingat (Remember) Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving) 2. Memahami/mengerti (Understand) Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami atau mengerti berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan membandingkan (comparing). 3. Menerapkan (Apply) Menerapkan
menunjuk
pada
proses
kognitif
memanfaatkan
atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan
permasalahan.
pengetahuanprosedural
Menerapkan
(procedural
berkaitan
knowledge).
dengan
dimensi
Menerapkan
meliputi
kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing). Menerapkan merupakan proses kontinu, dimulai dari siswa menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur baku/standar yang sudah diketahui.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
4. Menganalisis (Analyze) Menganalisis
merupakan
memecahkan
suatu
permasalahan
dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan pembelajaran di sekolahsekolah. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut dan mengorganisasikan. Mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat menghasilkan hubungan dengan baik. 5. Mengevaluasi (evaluate) Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Evaluasi meliputi mengecek dan mengkritisi. Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Mengkritisi mengarah pada penilaian suat produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan penilaian dengan melihat sisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
negative dan positif dari suatu hal, kemudian penilaian menggunakan standar ini. 6. Menciptakan (Create) Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahakan siswa untuk mengahasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk pola yang berbeda dengan yang sebelumnya. Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Dalam penelitian ini kategori pembelajaran yang dilakukan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis kemudian mengevaluasi. Dengan mengingat, siswa mendapatkan kembali pengetahuan yang diperoleh baik yang baru diterima maupun yang sudah lama. Setelah mengingat siswa dapat memahami kemudian siswa dapat menerapkan pembelajaran melalui diskusi dan pada saat melakukan peragaan metode bermain peran (role playing). Selanjutnya siswa menganalisis suatu permasalahan saat sedang berdiskusi maupun saat bermain peran. Setelah itu siswa mengecek kembali dan mengevaluasi pembelajaran yang telah diterima dengan mengerjakan soal tes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
12
Hasil Belajar Hasil belajar sering disebut juga prestasi belajar. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian di dalam bahasa Indonesia disebut prestasi dan diartikan sebagai hasil usaha. Hasil belajar adalah perubahanperubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kogitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto. 2012). Secara sederhana, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar karena belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar berupa : 1.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengatagorisasi, kemampuan analitis-sintetisfakta konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud gerak jasmani.
5.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa keampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilainilai sebagai standar perilaku. Proses pendidikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yang dapat
dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni kognitif, psikomotorik dan afektif. Tipe hasil belajar kognitif meliputi tipe belajar hasil pengetahuan, hafalan, pemahaman, penerapan, analisa, dan evaluasi. Tipe belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu (perseorangan). Sedangkan tipe hasil afektif berkenaan dengan sikap dan nilai (Angkowo, dkk. 2007). Penilaian atau evaluasi pencapaian hasil belajar merupakan langkah untuk mengetahui seberapa jauh tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) suatu bidang studi atau mata pelajaran telah dicapai. Jadi, hasil belajar yang dilihat dari tes hasil belajar berupa keterampilan berupa keterampilan pengetahuan, kemampuan dan bakat individu yang diperoleh di sekolah. Tes bertujuan untuk membangkitkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
motivasi siswa agar dapat mengorganisasikan pelajaran dengan baik (Subali, dkk.2002). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga (Syah. 2003), yaitu : 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi dua aspek, yaitu : a. Aspek Fisiologis Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tongkat kebugaran organ tubuh dan sendi-sendi yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Bila kondisi tubuh lemah atau sedang sakit dapat menurunkan kualitas kognitif siswa sehingga materi dapat diserap dengan baik. b. Aspek Psikologis Beberapa faktor yang termasuk aspek psikologis yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan belajar siswa adalah : 1)
Intelegensi Siswa Kemampuan
psiko-fisik
untuk
mereaksi
rangsangan
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2)
15
Sikap Siswa Gejala internal berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dang sebagainya secara positif maupun negatif.
3)
Bakat Siswa Bakat merupakan kemampuan potensial seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
4)
Minat Minat adalah kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuat dan dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
5)
Motivasi Siswa Ada dua macam jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan dari dalam diri siswa yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Hal tersebut antara lain perasaan menyenangi suatu materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar siswa yang mendorongnya melakukan tindakan belajar. Hal tersebut antara lain pujian atau hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan sebagainya yang mendorong siswa untuk belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2. Faktor Eksternal Terdiri atas dua macam, yaitu : a. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial seperti guru, teman-teman sekelas, masyarakat di lingkungan rumah, serta teman-teman sepermainan dapat mempengaruhi semangat dan aktivitas belajar siswa. Orang tua dan keluarga siswa sendiri lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa. b. Lingkungan nonsosial Faktor-faktor lingkungan nonsosial
yang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa yaitu gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. c. Faktor Pendekatan Belajar Dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa. C. Motivasi Belajar Menurut Siregar dan Nara, motivasi adalah keadaan internal manusia yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Fungsi motivasi adalah mendorong seseorang untuk interes pada kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dan mendorong seseorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
untuk pencapaian prestasi, yakni dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar, maka akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Menurut Suprijono (2006) motivasi belajar bertalian erat dengan tujuan belajar. Terkait dengan hal tersebut motivasi mempunyai fungsi : 1.
Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong atau motor dari setiap kegiatan belajar.
2.
Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni kearah tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan kegiatan yang baru dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran.
3.
Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut. Menurut Hamalik (2007), ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk
meninjau motivasi, yang pertama pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amati dan untuk memperkirakan kelakuankelakuan lain pada seseorang dan kedua kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya. Motivasi ini juga menimbulkan afektif dan reaksi yang berfungsi sebagai penggerak untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
18
Motivasi Instrinsik Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri seseorang yang mendorongnya melakukan suatu tindakan belajar, misalnya perasaan menyenangi materi dan kebutuhan terhadap materi tersebut karena mempengaruhi kehidupan masa depan siswa tersebut. Ada beberapa strategi untuk membangun motivasi intrinsik dalam mengajar, yaitu adanya kaitan antara tujuan belajar dengan tujuan siswa, memberikan kebebasan pada siswa untuk memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok, memberikan waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan tugas dan siswa boleh memanfaatkan sumber belajar di sekolah, memberikan penghargaan (reward) pada siswa, meminta siswa menjelaskan hasil pekerjaannya sehingga tidak merasa apa yang sudah dikerjakannya menjadi sia-sia. (Syah,2008).
2.
Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik berasal dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, dan seterusnya merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Beberapa cara untuk membangkitkan motivasi ekstrinsik dengan tujuan menumbuhkan motivasi ekstrinsik antara lain :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
19
Kompetisi persaingan diantara siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dn mengatasi prestasi orang lain.
b.
Membuat tujuan sementara atau dekat (place making) yang disusun pada awal kegiatan belajar mengajar, sehingga dengan demikian siswa berusaha untuk menapai tujuan sementara tersebut.
c.
Tujuan yang jelas, semakin jelas tujuan, semakin besar nilai tujuan bagi individu maka semakin besar pula motivasi dalam melakukan suatu perbuatan.
d.
Kesempatan untuk sukses, guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses dengan berusaha dan dibimbing karena kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya.
e.
Minat yang besar, motivasi akan timbul jika individu memiliki minat yang besar
f.
Mengadakan penilaian atau tes karena pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Untuk meningkatkan motivasi, ada dua prinsip yang harus diperhatikan
oleh guru, yang pertama untuk menyelidiki dengan jelas dan tegas apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
diharapkan dari pelajaran mengapa perlu dipelajari dan mengapa seseorang perlu mempelajarinya dan mengapa ia diharapkan mempelajarinya dan kedua untuk menciptakan kesadaran yang tinggi pada proses pembelajaran akan pentingnya skill dan pengetahuan yang akan diberikan oleh hal yang dipelajarinya tersebut. Menurut Imron (1996), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran, yaitu : 1. Cita-cita atau aspirasi belajar Cita-cita merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Motivasi seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika sebelumnya sudah memiliki cita-cita. 2. Kemampuan belajar Seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, belum tentu memiliki kemampuan di bidang lainnya. Korelasi dengan motivasi akan terlihat ketika si pembelajar mengetahui nbahwa kemampuannya ada pada bidang tertentu, sehingga ia akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. 3. Kondisi belajar pembelajar Kondisi fisik dan kondisi psikis pembelajar menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka akan cenderung memiliki motivasi yang rendah untuk belajar. Sementara, jika kondisi fisik sehat, maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Selain kondisi fisik, dapat juga dipengaruhi dari kondisi psikis. Jika sesorang kondisi psikisnya sedang tidak bagus misalnya sedang stress maka motivasi akan menurun, tetapi jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus maka motivasinya akan tinggi. 4. Kondisi lingkungan belajar pembelajar Lingkungan sosial yang tidak meunujukkan kebiasaan belajar dan mendukkung kegiatan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi belajar, tetapi jika sebaliknya, maka akan berdampak pada meningkatnya motivasi belajar. 5. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajar Dapat diamati pada sejauh mana upaya memotivasi tersebu dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses pembelajaran. Makin dinamis suasana belajar, maka cenderung akan semakin memberi motivasi yang kuat dalam proses pembelajaran. 6. Upaya guru dalam membelajarkan Intensitas pergaulan guru dan siswa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Karenanya sebagai pendidik, guru harus dapat memilah dan memilih dengan memberikan contoh yang baik untuk membelajarkan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Cara membangkitkan motivasi dalam kegiatan belajar di kelas yang diungkapkan oleh Djamarah (2002), antara lain : 1. Memberi angka Angka yang dimaksud adalah sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan motivasi belajar mereka di masa mendatang. 2. Hadiah Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata. Hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi atau bisa juga disesuaikan dengan prestasi yang dicapai seseorang. 3. Saingan/Kompetisi Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar. Persaingan baik dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang kondusif. 4. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. 5. Memberi Ulangan Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan. Oleh karena itu, ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. 6. Mengetahui Hasil Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, anak didik berusaha untuk mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas beajarnya guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari. 7. Pujian Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama sekali dengan hasil kerja anak didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
8. Hukuman Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. 9. Hasrat untuk Belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang tidak berhasrat untuk belajar. 10. Minat Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dalam penelitian ini, minat yang ditingkatkan yaitu perhatian siswa dan antusias siswa dengan cara bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi dalam kelompok.
Untuk
meningkatkan
minat
siswa
peneliti
memberikan
ulangan/tes kepada siswa kemudian membagikan hasil ulangannya. Bagi siswa yang mendapatkan nilai yang baik/tuntas siswa memberikan pujian dan hadiah kepada siswa tersebut. Bagi siswa yang belum tuntas peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
memberikan hukuman dalam bentuk remidi pada siklus I dan memberikan dorongan untuk belajar.
D. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
kooperatif
adalah
suatu
strategi
pembelajaran
yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur pada kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan kerja sama sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri. Ada tiga yang dapat dicapai dari pembelajaran kooperatif, yaitu peningkatan kinerja prestasi akademik, penerimaan terhadap keberagaman (suku, sosial, budaya, kemampuan, dsb), dan keterampilan bekerja sama atau berkolaborasi dalam pemecahan masalah (Tampubolon, 2013). Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru meneapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dengan kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan : 1) memudahkan siswa belajar seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama. 2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Suprijono Agus. 2009). Strategi
pembelajaran
kooperatif
merupakan
serangkaian
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yakni : (1) adanya peserta didik dalam kelompok, (2) adanya aturan main dalam kelompok, (3) adanya upaya belajar dalam kelompok, (4) adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok (Rusman. 2012). E. Metode Role Playing Role playing adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang mereka peragakan dan berinteraksi dengan temannya. Metode ini dapat digunakan untuk mempraktikkan isi pelajaran yang baru, mereka diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi pemeran sehingga menemukan kemungkinan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya. Metode ini menuntut guru untuk mencermati kekurangan dari peran yang diperagakan siswa (Yamin, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Menurut Zaini dkk. (2008), role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik dan terdapat aspek-aspek di dalamnya. Tiga aspek dalam role playing adalah mengambil peran (role-taking), membuat peran (role-making), dan tawar-menawar peran (rolenegotiation). Menurut Hamalik (2001), role playing juga memiliki tujuan. Tujuan role playing sesuai dengan jenis belajar adalah sebagai berikut : 1.
Belajar dengan berbuat dimana para siswa melakukan peran tertentu sesuai dengan
kenyataan
yang
sesungguhnya.
Hal
ini
bertujuan
untuk
mengembangkan keterampilan interaktif dan reaktif siswa. 2.
Belajar melalui peniruan (imitasi) dimana para siswa menyamakan diri dengan pelaku sebenarnya.
3.
Belajar melalui balikan dimana para pengamat mengomentari (menanggapi) perilaku para pemain/pemegang peran yang telah ditampilkan agar perilaku keterampilan lebih mendasar.
4.
Belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan agar para peserta dapat memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan mengulanginya dalam penampilan berikutnya.
Organisasi role playing terdiri dari tiga fase yang berbeda, yaitu : 1. Perencanaan dan persiapan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Perencanaan matang adalah kunci untuk sukses dalam role playing. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru sebelum memasuki kelas dan memulai role playing antara lain : a.
Mengenal peserta didik Semakin guru mengenal peserta didik, maka semakin besar peluang keberhasilan role playing. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah peserta didik disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan jumlah peran yang ada, pengetahuan siswa mengenai materi atau skenario yang ajan diperankan, siswa sudah memiliki pengalaman terdahulu mengenai role playing sehingga guru tahu mana siswa harus diberikan peran seperti apa, usia siswa karena akan berpengaruh pada pengalaman hidup siswa, latar belakang siswa, minat dan kemampuan siswa sesuai dengan materi yang akan diperankan, dan yang terakhir adalah kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam timnya.
b.
Menentukan tujuan pembelajaran Sebelum
memulai
pembelajaran,
sangat
penting
adanya
tujuan
pembelajaran agar memiliki fokus pembelajaran yang jelas dan peserta didik mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Waktu menggunakan role playing
d.
Pendekatan role playing
29
Ada tiga pendekatan yang umum dalam role playing, yang pertama role playing sederhana. Role playing tipe ini hanya membutuhkan sedikit persiapan sehingga cocok dikolaborasikan dengan metode mengajar yang lain. Peserta didik akan memerankan secara spontan skenario yang telah diberikan sebelumnya secara berpasangan. Kedua, role playing sebagai latihan. Role playing tipe ini memerlukan keterampilan dan persiapan. Peserta didik harus berlatih terlebih dahulu dan membutuhkan banyak waktu. Ketiga, role playing yang diperpanjang. Peserta membutuhkan briefing skenario peran mereka sendiri. Waktu pelaksanaannya panjang berkisar satu jam sampai lebih dari 1 hari. e.
Mengidentifikasi skenario Pilihan skenario akan tergantung pada minat, fokus materi, serta pengalaman guru dan peserta didik. Konstruksi skenario harus diperhatikan dengan seksama untuk menghindari orang atau peristiwa yang stereotip (meniru).
f.
Menempatkan peran Membuat
daftar
peran
yang
mungkin
sangat
berguna
dalam
mengidentifikasi interaksi yang memungkinkan, jalur komunikasi yang pokok, serta perspektif untuk melihat isu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g.
Guru berpartisipasi sebagai pemeran atau pengamat
h.
Mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik
30
Sebelum memulai role playing harus dipertimbangkan dulu berbagai keadaan yang berkenaan dengan sesuatu yang bersifat fisik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah ruangan cukup luas, apakah kursi dan mejanya bisa dipindah, apakah tidak akan membuat bising tetangga kelas dan seterusnya. i.
Merencanakan waktu yang baik Alokasi waktu dianjurkan bagi diskusi pendahuluan, pemeranan, dan refleksi adalah 1:2:3 atau sekitar 6 menit : 14 menit : 20 menit.
j.
Mengumpulkan sumber informasi yang relevan Guru dan peserta didik mungkin perlu meneliti informasi-informasi yang dapat membawa mereka pada permasalahan yang dibahas serta memberi kontribusi pada skenario yang akan diperagakan. Di awal, guru dapat dengan singkat menggambarkan situasi, atau meminta peserta didik untuk melihat atau mengingat suatu program televisi, baik berupa iklan, dokumenter atau video dari situasi yang khusus.
2.
Interaksi Langkah-langkah dalam mengimplementasikan rencana ke dalam aksi : a.
Membangun aturan dasar sejak awal pelaksanaan role playing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
31
Menyampaikan tujuan pembelajaran dari role playing pada siswa agar siswa fokus pada pelaksanaan dan bisa mengevaluasi tingkat keberhasilan yang dicapai.
c.
Membuat langkah-langkah yang jelas agar siswa memahami apa yang akan mereka peragakan.
d.
Mengurangi ketakutan tampil di depan publik agar siswa tidak merasa cemas saat harus memperagakan perannya di depan teman-temannya.
e.
Menggambarkan skenario atau situasi secara verbal, lisan ataupun tertulis agar siswa memiliki gambaran akan perannya masing-masing.
f.
Mengalokasikan peran dimana guru memilih siapa yang jadi pemeran utama, bisa secara acak ataupun terencana.
g.
Memberi informasi yang cukup, misalnya informasi yang dibutuhkan oleh semua peserta, tambahan informasi bagi orang atau kelompok tertentu saja, informasi yang diberikan ketika role playing berlangsung, dan informasi tentang macam hubungan diantara orang-orang yang terlibat.
h.
Menjelaskan peran guru dalam role playing.
i.
Memulai role playing secara bertahap mulai dari “ice braker” atau permainan (game), berdiskusi mengenai materi atau topik tertentu lalu sebagian siswa berperan sebagai dirinya sendiri atau tokoh tertentu,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
kemudian siswa mengandaikan dirinya sebagai tokoh dalam topik atau materi tersebut. j.
Menghentikan role playing dan memulai kembali jika diperlukan
k.
Guru bertindak sebagai pengatur waktu agar siswa tahu kapan harus memulai dan mengakhiri perannya.
3.
Refleksi dan Evaluasi Tahap
terakhir
ini
sering dinamakan
“debriefing”
yaitu
melakukan refleksi dan evaluasi. Guru biasanya memberi kesempatan untuk refleksi di tengah kegiatan atau di akhir kegiatan. Refleksi ini berkaitan dengan identifikasi, klarifikasi, dan analisa terhadap materi atau topik yang dibahas. Namun refleksi yang kompleks ini biasanya dilakukan diakhir kegiatan. Ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan evaluasi, dimulai dari membawa peserta didik keluar dari perannya, kemudian meminta masing-masing siswa mengekspresikan pengalaman belajarnya, memberikan ide-ide, memfasilitasi analisis dalam kelompok, melakukan evaluasi bersama-sama, dan menyusun agenda untuk rencana kedepan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Menurut Zaini, dkk (2008) bermain peran (role playing) perlu digunakan di dalam kelas karena role paying dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, di mana terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario). Guru melibatkan peserta didik dalam bermain peran (role playing) karena eberapa alasan, untuk mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diperoleh, untuk mendemonstrasikan integrasi pengetahuan praktis, membandingkan posisi-posisi yang diambil dalam pokok permasalahan, menerapkan pengetahuan pada pemecahan masalah, menjadikan yang abstrak menjadi konkrit, membuat spekulasi terhadap ketidak pastian yang meliputi pengetahuan, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang langsung dan eksperensial serta mendorong peserta didik memanipulasi pengetahuan dalam cara dinamik, mendorong pembelajaran seumur hidup, mempelajari bidang tertentu dari kurikulum secara selektif, memfasilitasi perasaan peserta didik dengan sah, mengembangkan pemahaman yang empatik dan memberi feedback yang segera bagi guru dan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Penggunaan metode role playing juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, menurut Hamalik (2007), ada beberapa keuntungan penggunaan metode role playing di dalam kelas yaitu pada waktu dilaksanakannya role playing, siswa dapat mengekspresikan perasaannya tanpa rasa takut. Metode role playing memungkinkan para siswa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dan dengan ide-ide orang lain. Identifikasi tersebut mungkin cara untuk mengubah perilaku dan sikap sebagaimana siswa menerima karakter orang lain. Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1996) keunggulan lain dari metode role playing adalah : 1.
Menyenangkan, sehingga siswa terlibat secara aktif.
2.
Melatih guru untuk mengembangkan aktivitas simulasi.
3.
Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya dan memvisualkan hal-hal yang abstrak.
4.
Komunikasi yang digunakan sederhana dan memungkinkan terjadinya interaksi antarsiswa.
5.
Menimbulkan respon positif dari siswa yang lamban, kurang cakap, dan kurang motivasi karena siswa terlibat dalam analisa proses, kemajuan role playing. Menurut Djamarah, kelemahan metode role playing yaitu :
1.
Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
35
Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.
3.
Kelas lain terganggu oleh suara pemain dari para penonton yang kadangkadang bertepuk tangan dan sebagainya
F.
Sistem Peredaran Darah Karakteristik Materi Materi sistem peredaran darah manusia merupakan salah satu materi biologi yang diajarkan di SMP kelas VIII. Materi sistem peredaran darah merupakan materi yang prosesnya tidak dapat dilihat langsung secara kasat mata. 1.
Standar Kompetensi (SK) materi ini adalah : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
2.
Kompetensi Dasar (KD) 1.6
Mendeskripsikan
sistem
peredaran
darah
pada
manusia
dan
hubungannya dengan kesehatan. Materi ajar yang disampaikan kepada siswa meliputi alat peredaran darah manusia, mekanisme peredaran darah manusia, komponen penyusun darah manusia, serta gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
1.
Alat Peredaran Darah a. Pembuluh darah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
b. Jantung sebagai organ pemompa darah 2.
Mekanisme Peredaran Darah a. Peredaran Darah Besar b. Peredaran Darah Kecil
3.
Darah a. Plasma Darah b. Eritrosit c. Leukosit d. Trombosit
4. G.
Gangguan dan Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah dengan Metode Bermain Peran (Role Playing) Keterkaitan metode bermain peran (role playing) adalah materi sistem peredaran darah manusia merupakan materi yang prosesnya tidak dapat dilihat secara kasat mata. Jika hanya mendengar ceramah yang diberikan oleh guru, tidak cukup bagi siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap materi yang sedang dipelajari. Dengan menggunakan metode bermain peran (role playing) siswa dapat memerankan diri sebagai bagian dari sistem peredaran darah manusia sehingga memiki bayangan bagaimana terjadinya proses peredaran darah di dalam tubuh yaitu mekanisme peredaran darah besar dan kecil. Di dalam mekanisme peredaran darah siswa berperan sebagai darah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
jantung, paru-paru, vena pulmonalis, arteri pulmonalis, O2 dan CO2. Siswa yang berperan sebagai jantung bertugas memompa darah. Siswa yang berperan sebagai darah melakukan gerakan aliran darah. Siswa yang berperan sebagai O2 dan CO2 menempel pada darah. Pada siklus II siswa melakukan peran terkait penyakit pada sistem peredaran darah manusia yaitu ciri-ciri dan dampak penyakit leukemia dan anemia. Siswa berperan sebagai eritrosit, leukosit, zat, besi dan sebagai pasien. Pada peragaan penyakit leukemia, siswa yang berperan sebagai eritrosit dan leukosit menempel pada pasien, kemudian setelah terjadi peningkatan jumlah leukosit, siswa yang berperan sebagai eritrosit akan pergi meninggalkan pasien. Kemudian siswa yang berperan sebagai pasien akan lemah karena jumlah leukositnya terlalu banyak. H.
Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Wiastra, dkk (2013) yang berjudul “Penerapan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IX.3 SMP NEGERI 2 Denpasar” menunjukkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata kelas pada siklus I yaitu 77,97 dengan ketuntasan kelas sebesar 66,65% kemudian pada siklus II meningkat menjadi 83,35 dengan ketuntasan 100%. Silaen (2014) dalam penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) untuk Meningkatkan Motivasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Long Ikis pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia“ membuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I menunjukkan rata-rata hasil belajar sebesar 71,41, dengan ketuntasan kelas sebesar 75%, sedangkan pada sikuls II rata-rata yang diperoleh sebesar 80,625 dengan ketuntasan kelas 100%. Motivasi belajar siswa meningkat dilihat dari rata-rata awal presentasenya yaitu 84,375 menjadi 100.
I.
Kerangka Berpikir Seorang guru harus menciptakan suasana atau kondisi belajar yang baik agar mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran Biologi kelas VIII SMP Wana Murni sering menggunakan metode ceramah, sehingga mengakibatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa masih rendah. Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan dengan menggunakan metode bermain peran (role playing) motivasi serta hasil belajar siswa dapat meningkat, karena metode bermain peran (role playing) membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan cara memerankan peran sesuai dengan materi pelajaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silaen (2010), membuktikan bahwa metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah pada siswa kelas VIII SMP Long Ikis 1. Metode bermain peran (role playing) membuat siswa dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dapat melatih kemampuan berbicara siswa saat pembelajaran dan lebih termotivasi melaksanakan proses belajar mengajar. Penggunaan metode role playing diharapkan siswa memiliki minat, sikap dan motivasi belajar yang berasal dari dalam dirinya tanpa adanya dorongan dari orang lain sehingga motivasi dan hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode role playing agar dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan aktif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Observasi
Metode ceramah
Hasil belajar siswa rendah Motivasi siswa rendah
Penerapan Metode Role Playing
Siswa aktif Siswa lebih komunikatif Menyenangkan
Silaen (2014) membuktikan dengan menggunakan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Wana Murni meningkat
Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
J.
41
Hipotesis 1.
Penerapan metode role playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi sistem peredaran darah kelas VIII SMP Wana Murni
2.
Penerapan metode role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah kelas VIII SMP Wana Murni Palasari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart. PTK ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar dan mengembangkan keahlian mengajar. Dalam penelitian dilakukan berbagai tahap yaitu : 1. Perencanaan Perencanaan merupakan tahap awal dari penelitian. Dalam perencanaan disiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian seperti lembar kerja siswa, lembar penilaian, lembar evaluasi bagi kegiatan pembelajaran, dan hal lain yang dibutuhkan. Peneliti juga membutuhkan instrument pengamatan untuk memudahkan dalam penelitian. 2. Pelaksanaan/tindakan Pelaksanaan merupakan implementasi dari perencanaan tindakan yang telah dibuat. Peneliti melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkan dalam perencanaan. Kegiatan ini yang sangat berkaitan dengan kegiatan siswa dan kegiatan-kegiatan ini lah yang dinilai dan dijadikan data. 3. Pengamatan/observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Pengamatan/observasi merupakan kegiatan melihat dan mengamati apa yang telah direncanakan dan dilakukan dalam penelitian. Pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh data baik kuantitatif maupun kualitatif. Pengamatan ini dilakukan oleh observer terhadap peneliti yang sedang mengajar dan kegiatan siswanya. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dalam PTK berfungsi hampir sama dengan evaluasi. Dalam refleksi peneliti, guru serta observer bersama-sama membicarakan hasil pengamatan pembelajaran. Refleksi ini berguna untuk mengetahui apakah penelitian ini sudah memperbaiki kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau belum. Selain itu refleksi juga berfungsi untuk memberikan masukan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran kepada peneliti dan guru terhadap pelaksanaan penelitian. Mengajar adalah tugas utama dari seorang guru. Dalam penelitian ini, gurulah yang melakukan penelitian karena guru yang mengajar. Oleh karena itu penelitian yang digunakan adalah PTK secara kolaboratif dengan guru di kelas. Melalui PTK kolaboratif akan menciptakan peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru dan perbaikan pembelajaran di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Gambar 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart
B.
Setting Penelitian 1.
Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di SMP Wana Murni Palasari yang terletak di Jln. Gereja Palasari Bali.
2.
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII yang berjumlah 24 siswa. Jumlah siswa perempuan yaitu 9 sedangkan siswa laki-laki berjumlah 15.
3.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 April sampai 21Mei 2015 semester II (genap)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
45
Rancangan Kegiatan Rencana penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus 1 dan 2 menggunakan metode bermain peran (role playing). Yang membedakan setiap siklus adalah materi yang akan dibahas. 1.
Pra Tindakan a.
Permohonan ijin kepada guru biologi SMP Wana Murni Palasari
b.
Mengidentifikasi masalah yang dialami oleh siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi.
c.
Menyusun proposal penelitian
d.
Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.
e.
Menyusun instrumen pembelajaran (RPP, LKS).
f.
Menyusun
instrumen
pengumpulan
data
(kisi-kisi
sioal,
soal
evaluasi/tes, dan instrumen penilaian). g.
Mempersiapkan
media
yang
diperlukan
dalam
mendukung
pembelajaran di kelas. 2.
Siklus I a.
Rencana Tindakan Peneliti terlebih dahulu merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan, antara lain sebagai berikut : 1)
Menganalisis materi dan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk rencana pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2)
46
Membuat perangkat pembelajaran yang berupa silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada saat melakukan penelitian.
3)
Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
4)
Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu : a) Membuat soal evaluasi (tes awal/pre-test dan akhir/post-test) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara kognitif melalui penerapan metode bermain peran (role playing). b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok menggunakan metode bermain peran (role playing). c) Membuat kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa.
5)
Membuat alat bantu mengajar berupa kartu soal yang berisi peran yang akan diperankan peserta didik terkait pokok bahasan sistem peredaran darah.
b.
Pelaksanaan dan Observasi 1)
Mengkondisikan kelas dalam suasana belajar.
2)
Menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
3)
Menyampaikan apersepsi untuk memotivasi siswa.
4)
Peneliti memberikan pre-test.
5)
Peneliti menyampaikan materi secara singkat.
6)
Siswa menyimak penjelasan singkat dari peneliti mengenai sistem peredaran darah
7)
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 orang.
8)
Memberi penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.
9)
Melaksanakan pembelajaran siklus I dengan metode bermain peran (role playing) sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Setiap kelompok diberi kartu peran dan setiap siswa bertanggungjawab atas peran yang didapatnya.
10) peneliti memberi konfirmasi konsep-konsep dari materi tersebut. 11) Memberikan tes akhir/post-test siklus I. 12) Siswa dan peneliti bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksankan bersama-sama. 13) Melakukan refleksi bersama siswa. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksankan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hal yang diamati adalah aktivitas siswa dalam kelompok terkait ranah afektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
48
Refleksi Refleksi dilakukan pada setiap akhir pertemuan pembelajaran. 1)
Merefleksi apa yang telah dilakukan pada siklus I baik pertemuan 1 dan 2.
2)
Mencatat hal-hal yang telah dan belum tercapai pada siklus I, baik pertemuan 1 dan 2, kendala dan hambatan yang ditemukan, kondisi siswa sebelum dan setelah siklus I.
3)
Membandingkan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi pada siklus I.
4)
Merencanakan perbaikan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi.
3.
Siklus II a.
Rencana Tindakan Kegiatan pada siklus II meliputi : 1)
Identifikasi masalah dan merumuskan masalah berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2)
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3)
Menyusun instrumen penelitian yang sesuai dengan metode bermain peran (role playing) yang meliputi kartu soal, lembar observasi, dan soal tes akhir/post-test siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
49
Pelaksanaan Tindakan 1) Mengkondisikan kelas dalam suasana belajar. 2) Peneliti menyampaikan masalah kepada siswa berkaitan dengan gangguan dan kelainan sistem peredaran darah. 3) Peneliti memberikan sedikit penjelasan mengenai materi tersebut. 4) Siswa dibagi dalam kelompok, beranggotakan 4 orang. 5) Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
dengan
metode
pembelajaran bermain peran (role playing) sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. 6) Siswa dan peneliti bersama-sama menarik kesimpulan mengenai pembelajaran. 7) Mengadakan evaluasi pembelajaran siklus II. c.
Observasi 1)
Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan menilai aktivitas siswa melalui lembar observasi siswa dibantu oleh observer.
2) d.
Peneliti menilai hasil belajar siswa melalui post-test.
Refleksi 1)
Merefleksikan apa yang telah dilakukan pada siklus II (pertemuan 1 dan 2).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2)
50
Mencatat hal-hal yang telah dan belum dicapai pada siklus 2 pertemuan 1 dan 2, kendala dan hambatan yang ditemukan, kondisi siswa sebelum dan setelah siklus.
3)
Membandingkan hasil evaluasi siswa dan hasil observasi pada siklus 1 dan 2.
4)
Memutuskan apakah penelitian pada siklus 1 dan 2 sudah berhasil atau belum. Jika indikator sudah tercapai maka penelitian dapat dikatakan berhasil dan jika belum tercapai maka penelitian ini belum berhasil.
D.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen pembelajaran yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dan instrumen pengumpulan data untuk menjawab rumusan masalah. 1.
Perangkat Pembelajaran a.
Silabus Silabus memuat tentang satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator,
penilaian,
alokasi
waktu,
materi,
dan
kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
pembelajaran serta sumber pembelajaran. Silabus juga merupakan acuan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat tentang satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran, alokasi waktu, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, penilaian, sumber belajar, model dan
metode
pembelajaran
serta
langkah-langkah
kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dalam penyampaian materi ajar. RPP berfungsi sebagai acuan dalam proses pembelajaran. c.
Modul Pembelajaran Modul pembelajaran berisi materi ajar mengenai sistem peredaran
darah.
Setiap
siswa
akan
mendapatkan
modul
pembelajaran. d.
Kartu Soal Kartu soal yang dibuat peneliti akan diberikan kepada siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang merupakan petunjuk akan peran sebagai apa saja siswa di dalam kelompok tersebut.
e.
Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS merupakan salah satu sarana yang dapat membantu dan mempermudah
kegiatan
pembelajaran
sehingga
menciptakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
pembelajaran yang lebih efektif dan terjadi interaksi antar siswa dan siswa maupun siswa dan guru. LKS ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
2.
Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dan digunakan berhubungan dengan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran biologi materi ekosistem. Keaktifan siswa diukur menggunakan kuisioner keaktifan (lembar observasi) dan hasil belajar diukur menggunakan tes evaluasi/post-test hasil belajar pada akhir pertemuan pembelajaran. a.
Tes Tes merupakan salah satu alat untuk mengukur hasil belajar yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa secara kognitif, yang berisi butir-butir soal. Tes terdiri dari tes awal (pretest) yang diberikan pada awal pembelajaran, tes akhir (post-test) yang diberikan disetiap akhir siklus.
b.
Lembar Observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar
observasi
digunakan
untuk
53
mengukur
hasil
pembelajaran ranah afektif pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Lembar observasi disusun oleh peneliti yang akan diisi langsung oleh observer saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Penguasaan ranah afektif meliputi keberanian siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaikan pendapat dan perhatian siswa terhadap guru dan teman.
c.
Kuisioner / Angket Motivasi Belajar Lembar kuisioner diberikan kepada siswa setelah proses pembelajran berlangsung yang bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa setelah diberikan tindakan. Kuisioner yang dibuat peneliti berisi pernyataan-pernyataan mengenai peningkatan motivasi belajar siswa
selama
mengikuti
proses
pembelajaran
kooperatif
menggunakan metode bermain peran (role playing).
E.
Analisis Data Setelah data terkumpul hal yang dilakukan adalah membuat analisa data. Dari hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai peningkatan prestasi belajar dan motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode bermain peran (role playing).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
54
Analisis Kuantitatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan teknik analisa data dengan menggunakan rumus statistika sederhana. a. Data Prestasi Belajar Data peningkatan hasil belajar siswa berguna untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes obyektif yang berupa
pilihan ganda. Teknik penskoran sebagai
berikut :
1)
Ketuntasan Individu Ketuntasan individu siswa dapat diperoleh jika siswa memperoleh nilai ≥75 yang merupakan nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Tes prestasi dilaksanakan setiap akhir siklus. Nilai ketuntasan individu ditentukan dari nilai atau skor yang diperoleh siswa dengan menggunakan persamaan :
x 100%
2)
Ketuntasan Klasikal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila siswa melampaui KKM dengan target pencapaian lebih lebih dari atau sama dengan 75% dari jumlah siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan rumus sebagai berikut :
× 100%
Dalam menghitung rata-rata kelas setiap siklus digunakan rumus :
b. Data Motivasi Belajar Data motivasi
siswa berfungsi untuk mengukur kemampuan
afektif siswa. 1)
Angket Motivasi belajar diukur dengan menggunakan kuisioner yang diberikan diakhir siklus II. Data dianalisis dengan mengkategorikan pernyataan positif dan negatif kemudian masing-masing jawaban yang telah dipilih siswa diberi skor dengan ketentuan berikut : Tabel 3.1 Skor Kategori Pernyataan Positif dan Negatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Skor Pilihan Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
Data didapat secara kuantitatif dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner dan dilakukan perhitungan sebagai berikut :
x 100% Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah :
Tabel 3.2 Kategori Nilai atau Skor Motivasi Skor (%) 80-100 60-79 40-59 25-39
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Untuk menghitung persentase motivasi minimal baik dapat digunakan rumus sebagai berikut :
× 100%
2)
Observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada setiap siswa. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang dibantu oleh observer. Terdapat 7 aspek dalam ranah afektif yang harus diisi oleh observer. Skor observasi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai =
x 100
Tabel 3.3 Kategori Nilai Hasil Observasi Aspek Afektif Persentase yang diperoleh 66,68 ≤ q ≤ 100 33,34 ≤ q ≤ 66,67 0≤q (Arikunto,2007)
3)
Keterangan Tinggi Sedang Rendah
Analisis Kualitatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran (role playing).
F.
Indikator Keberhasilan Penelitian ini memiliki 2 variabel yaitu motivasi dan hasil belajar. Peningkatan motivasi akan diukur menggunakan lembar observasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa diukur menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
lembar evaluasi dan dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Berikut indikator motivasi dan hasil belajar yang akan dicapai : Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Penelitian No
Indikator
1.
Nilai rata-rata kelas
2.
Jumlah siswa yang mencapai KKM
3.
Motivasi siswa selama proses pembelajaran
Awal (sebelum Target penelitian) 60 Nilai rata-rata kelas mencapai 75 Siswa yang Siswa mencapai nilai mencapai Kriteria Ketuntasan KKM ≥ 75 Minimal (KKM) ≥ 75, sebanyak 40% sebanyak 70% Belum terukur
Motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran mencapai 80% dengan kategori sangat tinggi dan tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode bermain peran (role playing) dalam dua siklus yang dilaksanakan dari tanggal 27 April sampai 21 Mei 2015, bertempat di SMP Wana Murni Palasari Bali. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 24 siswa.Obyek penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Wana Murni Palasari pada materi sistem peredaran darah. B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan empat kali pertemuan, yaitu dua kali pertemuan untuk siklus I dan dua kali pertemuan untuk siklus II. 1. Siklus I a. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi di SMP Wana Murni untuk menentukan subyek penelitian serta materi.Selanjutnya peneliti mempersiapkan segala keperluan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini meliputi : silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), lembar observasi, kartu peran, soal tes dan rubrik penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
60
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 27 April 2015 dan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 4 Mei 2015. 1)
Pertemuan I Pada
pertemuan
pertama
ini,
guru
terlebih
dahulu
memperkenalkan peneliti kepada siswa kelas VIII sebagai guru yang akan mengajar materi sistem peredaran darah. Sebelum memulai pembelajaran peneliti menyapa siswa lalu mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran kemudian mengecek kehadiran siswa serta kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Peneliti memberikan apersepsi mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari serta menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa, memberikan lembar kuisioner motivasi awal. Berikut adalah data hasil kuisioner awal. Tabel 4.1 Data Kuisioner Motivasi Awal Siswa Kriteria Sangat Baik 80-100 Baik 60-79 Cukup Baik 40-59 Tidak Baik 25-39 Persentase Motivasi Minimal Baik
Hasil Jumlah Siswa Presentase (%) 9 37.5 16 66.7 0 0 0 0 x 100 = 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti
memberikan
pre-test
untuk
61
mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi sistem peredaran darah yang akan dipelajari. Hasil pre-test dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Pre-test Siswa No 1 2 3 4 5 6 7
Hasil Belajar Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Persentase Ketuntasan Jumlah siswa tuntas ≤ 75 Jumlah siswa tidak tuntas≤ 75 Persentase Ketidaktuntasan
Nilai 60 25 44,5 0% 0 24 100%
Selanjutnya peneliti membagi siswa dalam kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang.Setelah membentuk kelompok peneliti membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi dalam mengerjakan LKS (gambar 4.1).Kelompok yang tidak melakukan presentasi, memperhatikan dan menanggapi kelompok yang presentasi dengan cara bertanya jika ada yang kurang jelas dan menambahkan jika ada yang kurang lengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Gambar 4.1 Siswa mengerjakan LKS
Setelah
presentasi
selesai,
peneliti
meluruskan
dan
menambahkan konsep yang salah dan konsep yang masih kurang dipahami siswa.Peneliti dan siswa juga membahas dan berdiskusi mengenai LKS yang sudah dikerjakan.Tahap berikutnya peneliti mengenalkan metode role playing kepada siswa kemudian meminta siswa mempelajari mekanisme peredaran darah. 2)
Pertemuan II Peneliti memulai pembelajaran dengan mempersiapkan alat dan bahan ajar, menyapa siswa, mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.Peneliti mengajak siswa mengingat materi yang sudah disampaikan pada materi sebelumnya. Peneliti membagi siswa dalam 2 kelompok besar dan menjelaskan
metode
role
playing
dan
langkah-langkah
pembelajaran.Selanjutnya peneliti membagi kartu peran sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
materi yang dibahas yaitu mekanisme peredarah darah manusia kepada tiap kelompok, tiap siswa mendapatkan 1 peran dan berlatih sesuai dengan peran yang diperoleh.Setelah siswa berlatih, peneliti meminta satu kelompok untuk memerankan peran yang diperoleh.
Gambar 4.2 Siswa bermain peran (role playing)dalam kelompok besar
Kelompok yang tidak memerankan peran mendengar dan memperhatikan kelompok yang sedang berperan kemudian menanggapi hasil peran dengan cara bertanya jika ada yang kurang jelas. Setiap siswa bertanggung jawab atas perannya masing-masing namun memahami semua peran dan memahami mekanisme sistem peredaran darah.Kelompok pertama memerankan mekanisme peredaran darah besar.Di dalam kelompok tersebut setiap siswa ada yang berperan sebagai darah, jantung, paru-paru, CO2, O2.Selanjutnya kelompok yang belum maju memerankan peran yang diperoleh yaitu mekanisme
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
peredaran darah kecil.siswa berperan sebagai jantung, paru-paru, CO2, O2, arteri pulmonalis. Siswa yang berperan sebagai jantung berperan memompa darah keluar dari jantung yang melewati arteri pulmonalis. Siswa yang berperan sebagai O2 menempel pada darah yang akan diangkut kembali oleh siswa yang berperan sebagai jantung. Kemudian Kelompok yang sudah maju tetap memperhatikan kelompok yang sedang berperan dengan cara bertanya dan memahami mekanisme peredaran darah pada manusia. Setelah semua kelompok melakukan perannya, peneliti dan siswa berdiskusi dan meluruskan pendapat yang telah disampaikan siswa pada saat melakukan peran. c. Observasi Peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer yang bertugas untuk mengamati kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil
observasi
ini
ditulis
dalam
lembar
observasi
siswa.Observasi dilakukan pada setiap siswa sehingga observer bertugas mengamati setiap siswa.Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut 4.3. Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Kode Siswa AIWEAS INKE IKFL NLF
Jumlah Kategori 65,71 77,14 80 88,57
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi
Persentase Kelompok Kategori Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode Siswa HH SJH DMJ PKAWG VNPLP KMB FPH YIGNP DIPR KRM BIGNRM IMSNA IGAKS CSAP MSAP SNNTK STP SYC ZXL FOL
Jumlah Kategori 68,57 77,14 80 71,42 85,71 74,28 91,42 68,57 94,28 94,28 80 97,14 74,28 77,14 97,14 80 68,57 97,14 80 80
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
65
Persentase Kelompok Kategori Tinggi
x 100 = 95,83%
d. Evaluasi Pada pertemuan kedua pada jam terakhir dilakukan post-test siklus I untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari pada siklus I (gambar 4.3). Hasil post-test siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Gambar 4.3 Siswa mengerjakan Post-test Siklus I Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7
Hasil Belajar Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Jumlah siswa tuntas ≤ 75 Jumlah siswa tidak tuntas ≤ 75 Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
Nilai 90 35 61,87 11 13 45,83% 62,50%
e. Refleksi Motivasi awal siswa yang diperoleh berdasarkan analisis kuisioner yakni kategori sangat baik adalah 9 siswa, sedangkan kategori baik 16 siswa, maka motivasi awal minimal baik pada siswa kelas VIII SMP Wana Murni yaitu 100%. Hasil post-test siklus I memperoleh rata-rata 61,87 dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 45,83. Dapat dilihat bahwa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
ranah kognitif belum mencapai target, dimana yang ditargetkan dalam penelitian ini siswa yang mencapai KKM adalah 70%. Saat pengambilan data, peneliti masih kurang tegas terhadap siswa sehingga banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan materi dan waktunya banyak digunakan untuk melakukan diskusi, sehingga pada pertemuan selanjutnya peneliti harus lebih tegas dalam menghadapi siswa dan membatasi waktu diskusi. 2. Siklus II a. Perencanaan Sebelum melakukan pembelajaran peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Alat dan bahan yang digunakan yaitu: silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), soal post- test, lembar observasi, lembar kuisioner dan media pembelajaran. b. Pelaksanaan Siklus kedua dilakukan pada tanggal 18 Mei untuk pertemuan pertama dan 21 Mei 2015 untuk pertemuan kedua. 1)
Pertemuan 1 Peneliti memberi salam pembuka, mengecek kehadiran siswa, mengajak siswa senam kecil agar siswa bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, memberi apersepsi terkait pembelajaran dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
memotivasi siswa. Kemudian peneliti meminta siswa membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4 orang.Setelah itu guru membagi LKS kepada tiap kelompok dan berdiskusi di dalam kelompok.Setelah selesai mengerjakan LKS guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok yang tidak presentasi mendengar dan menanggapi teman yang presentasi dengan cara bertanya dan menyampaikan pendapat jika ada yang kurang jelas dan lengkap. Kemudian peneliti meluruskan pendapat dari siswa dan menjelaskan materi yang lebih lengkap. Setelah itu peneliti meminta siswa membentuk kelompok besar dan menjelaskan kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu dengan bermain peran di dalam kelompok besar.Peneliti membagi kartu peran kepada setiap siswa dan setiap siswa bertanggung jawab atas perannya masing-masing.Setelah berlatih satu kelompok menampilkan perannya di kelas yaitu memerankan penyakit leukemia.Siswa ada yang berperan sebagai eritrosit, leukosit, pasien dan zat besi.Kelompok yang tidak melakukan peran memperhatikan kelompok yang sedang berperan dan menanggapi penampilan dari kelompok yang maju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Gambar 4.4 Siswa bermain peran (role playing) dalam kelompok besar Selanjutnya peneliti meluruskan pendapat dari siswa dan berdiskusi bersama siswa terkait materi yang sudah diperankan oleh kelompok. 2)
Pertemuan 2 Peneliti memberi salam, memeriksa kehadiran siswa dan mempersiapkan
alat
dan
bahan
yang
digunakan
dalam
proses
pembelajaran. Peneliti mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.Setelah itu peneliti melanjutkan kegiatan pada pertemuan sebelumnya.Siswa diminta berkumpul di dalam kelompok besar.Kelompok yang belum maju atau belum melakukan peran, diminta memerankan perannya bersama kelompok.Kelompok ini memerankan ciri-ciri dan dampak orang yang mengalami penyakit anemia.Kelompok yang tidak melakukan peran memperhatikan dan menanggapi jika ada yang belum jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Setelah itu siswa dan guru berdiskusi terkait peran yang sudah dilakukan dan menjelaskan materi pembelajaran yang belum dibahas pada saat melakukan peran.Kemudian memberi post-test siklus II (Gambar 4.5).
Gambar 4.5 Siswa mengerjakan post-test siklus II Setelah mengerjakan post-test peneliti membagi lembar kuisioner motivasi II untuk mengetahui motivasi akhir siswa dalam pembelajaran. Berikut ini hasil analisis kuisioner motivasi akhir siswa: Tabel 4.5 Data Kuisioner Motivasi Akhir Siswa Kriteria Sangat Baik 80-100 Baik 60-79 Cukup Baik 40-59 Tidak Baik 20-39 Presentase Motivasi Minimal Baik
Hasil Jumlah Siswa Presentase (%) 13 11 0 0
54,16 45,83 0 0 x 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
71
Observasi Peneliti dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung.Observasi ditulis pada lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.Penilaian observasi dilakukan terhadap setiap siswa.Berikut hasil observasi siswa Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Kode Siswa AIWEAS INKE IKFL NLF HH SJH DMJ PKAWG VNPLP KMB FPH YIGNP DIPR KRM BIGNRM IMSNA IGAKS CSAP MSAP SNNTK STP SYC ZXL FOL
Nilai 77,14 80 85,71 82,85 74,28 71,42 71,42 71,42 94,28 82,85 94,28 65,71 80 97,14 91,42 91,42 85,71 74,28 91,42 85,71 77,14 77,14 80 94,28
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Persentase Kelompok Kategori Tinggi
x 100 = 95,83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
72
Evaluasi Setelah melakukan diskusi antara peneliti dan siswa untuk meluruskan pendapat siswa saat presentasi peneliti memberi post-test siklus II dengan tujuan mengetahui tingkat pemahaman materi dan ketercapaian indikator yang telah ditargetkan diajarkan selama pembelajaran siklus II. Tabel 4.7 Hasil Post-test Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7
Hasil Belajar Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Jumlah siswa tuntas ≤ 75 Jumlah siswa tidak tuntas ≤ 75 Presentase Ketuntasan Presentase Ketidaktuntasan
Nilai 100 60 83,12 19 5 79,16% 20,83%
e. Refleksi Pelaksanaan penelitian siklus II dapat berjalan lebih baik dibandingkan dengan siklus I karena peneliti sudah lebih tegas dan mengatur waktu lebih baik. Jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak 19 siswa sehingga presentase ketuntasan mengalami peningkatan yaitu 79,16% yang sebelumnya 45,83%. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran juga meningkat dilihat dari aspek afektif hasil siklus I yaitu 49% sedangkan siklus II 65%.Nilai rata-rata siswa 83,12%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar menggunakan metode bermain peran(role playing).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
C. Analisis Data 1. Motivasi Belajar Siswa Pada penelitian ini, motivasi belajar diberikan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran biologi. Persentase motivasi belajar siswa dalam kategori minimal baik dari siklus I sampai siklus II terjadi penurunan dimana pada siklus I persentasenya 66,7% pada siklus II persentasenya 45,83%, sedangkan untuk kategori sangat baik terjadi peningkatan yaitu pada siklus I persentasenya 37,5% sedangkan pada siklus II persentasenya 54,16%. Berikut tabel data hasil kuisioner motivasi siswa pada siklus I dan siklus II : Tabel 4.8.Data Motivasi Belajar Siswa Kategori Sangat baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
Siklus I 37,5% 66,7% 0 0
Siklus II 54,16% 45,83% 0 0
2. Hasil Belajar a. Hasil Belajar Aspek Kognitif Data hasil belajar aspek kognitif dilihat dari hasil post-test siklus I dan post-test siklus II. Berikut tabel hasil post-test setiap siklus : Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7
Hasil Belajar Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata Jumlah siswa tuntas ≤ 75 Jumlah siswa tidak tuntas ≤ 75 Persentase Ketuntasan Persentase Ketidaktuntasan
Siklus I 90 35 61,87 11 13 45,83% 62,50%
74
Siklus II 100 60 83,12 19 5 79,16% 20,83%
Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa meningkat dari 61,87 pada siklus I sedangkan 83,12 pada siklus II. Persentase ketuntasan juga meningkat dari siklus I yaitu 45,83% menjadi 79,16% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar tersebut telah mencapai target peneliti yaitu 70%.
b. Hasil Belajar Aspek Afektif Hasil belajar siswa aspek afektif dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer.Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.Persentase hasil belajar belajar siswa siklus I dan siklus II yaitu 95,83% yang termasuk dalam kategori tinggi.
D. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat melalui kuisioner.Lembar kuisioner diisi oleh siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
terakhir.Kuisioner motivasi awal diberikan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap materi pelajaran biologi, sedangkan kuisioner motivasi akhir diberikan untuk mengetahui motivasi siswa setelah belajar menggunakan metode role playing. Data kuisioner dapat dilihat pada grafik berikut: 80 70 60 50 40
Sangat Baik
30
Baik
20 10 0
Siklus I
Siklus II
Grafik tersebut menunjukkan hasil kuisioner motivasi belajar siswa dari awal yang sudah tergolong baik. Pada motivasi belajar akhir terjadi peningkatan pada kategori sangat baik dari 37,5% menjadi 54,16%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa siswa semakin termotivasi belajar menggunakan metode role playing.Pada saat penelitian, siswa merasa bingung dengan metode yang akan digunakan karena siswa belum pernah melakukan metode tersebut. Hal ini mengakibatkan motivasi siswa belum mencapai target peneliti yaitu 80%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Pembelajaran merupakan perubahan dari pandangan pasif ke pandangan kognitif yang menekankan apa yang siswa ketahui dan bagaimana siswa berpikir tentang apa yang mereka ketahui dalam pembelajaran (Anderson dan Krathwohl. 2001). Dalam penelitian ini ada beberapa kategori pembelajaran yang dilakukan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis
kemudian
mengevaluasi.
Dengan
mengingat,
siswa
mendapatkan kembali pengetahuan yang diperoleh baik yang baru diterima maupun yang sudah lama.Setelah mengingat siswa dapat memahami pembelajaran melalui diskusi dan pada saat melakukan peragaan metode bermain peran (role playing), kemudian siswa dapat menerapkan dan menganalisis suatu permasalahan saat sedang berdiskusi maupun saat berperan.Setelah
itu
siswa
mengecek
kembali
dan
mengevaluasi
pembelajaran yang telah diterima dengan mengerjakan soal tes. Peningkatan motivasi belajar siswa menunjukkan perubahan motivasi ekstrinsik siswa yaitu dipengaruhi dengan penggunaan metode bermain peran (role playing).Metode bermain peran (role playing) dapat membuat siswa lebih senang belajar dan membantu siswa memahami materi pembelajaran secara aktif, santai tapi tetap bersungguh-sungguh. Metode bermain peran (role playing) merupakan metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi.Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan peran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
mereka peragakan dan berinteraksi dengan temannya (Yamin, 2009).Adanya interaksi antar siswadengancaramemperagakan peran yang diperoleh sesuai dengan perannya, siswa dapat lebih memahami pembelajaran, lebih aktif sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dan siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran. Menurut Siregar dan Nara, fungsi motivasi adalah untuk mendorong seseorang untuk interest pada kegiatan yang akan dikerjakan, menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dan mendorong seseorang untuk pencapaian prestasi, yakni dengan adanya motivasi yang baik dalam belajar, maka akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II karena peneliti menggunakan metode bermain peran (role playing) saat pembelajaran sehingga membuat siswa lebih antusias dan aktif mengikuti proses belajar mengajar. Adanya pujian dan hadiah juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar yang sesuai dengan hasil kerja siswa (Imron, 1996). Metode bermain peran (role playing)memiliki kelebihan antara lain: a. Menyenangkan, sehingga siswa semakin antusias untuk berpartisipasi aktif b. Memungkinkan terjadinya interaksi antarsiswa c. Melatih guru untuk mengembangkan aktivitas simulasi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
d. Menimbulkan respon positif dari siswa yang kurang cakap dan motivasi (Hasibuan dan Moedjiono, 1996). 2. Hasil Belajar a. Aspek Kognitif Perkembangan hasil belajar siswa aspek kognitif pada siklus I dan siklus II dapat digambarkan dalam grafik berikut: 90 80 70 60
Siswa Tuntas
50 40
Siswa Tidak Tuntas
30 20 10 0
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan grafik tersebut hasil pos-test siklus I dan post-test siklus II siswa yang tuntas atau telah mencapai KKM mengalami peningkatan.Post-test siklus I menunjukkan 45,83% siswa yang tuntas, hasil post-test siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 79,16%. Hasil belajar aspek kognitif ini telah mencapai indikator target keberhasilan peneliti yaitu 70%. Pada siklus I, saat akan melakukan posttest beberapa siswa kurang serius dalam mengerjakan soal yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
diberikan sehingga ada beberapa siswa yang tidak tuntas. Beberapa siswa mengeluh belum siap saat tes akan dimulai. Namun pada siklus II, siswa lebih siap untuk mengikuti post-test yang diberikan oleh peneliti, sehingga hasilnya pun meningkat dari siklus I. Peningkatan hasil belajar pada siklus II dapat dipengaruhi dari suasana kelas yang lebih kondusif dibandingkan pada siklus I. Siswa mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan juga peneliti lebih tegas dalam menghadapi siswa yang kurang memperhatikan, sehingga siswa dapat lebih tenang dan dapat belajar dengan baik. Faktor pendekatan belajar merupakan strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf
keberhasilan
proses belajar siswa (Syah, 2003). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa penggunaan metode bermain peran(role playing) pada materi sistem peredaran darah dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk melakukan proses pembelajaran. Mekanisme peredaran darah manusia tidak dapat dilihat secara kasat mata dan juga siswa akan merasa bosan jika harus mendengar ceramah dari guru atau hanya melihat atau membaca referensi. Penggunaan metode bermain peran (role playing)ini menuntut siswa untuk banyak melakukan langkah-langkah pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
yang di dalamnya terdapat aktivitas siswa. Selain itu, Hasibuan dan Moedjiono menyatakan bahwa metode pembelajaran role playing memberikan suasana yang menyenangkan dan merupakan salah satu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Penggunaan metode bermain peran(role playing) membuat siswa senang mengikuti pembelajaran biologi dan membuat siswa lebih mudah memahami materi biologi dengan sungguh-sungguh dan terlibat aktif.Salah satu kelebihan metode bermain peran(role playing) yaitu mampu menarik perhatian anak, sehingga suasana kelas semakin hidup. Jika suasana kelas semakin hidup maka akan tumbuh semangat dan memotivasi siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Dengan metode ini siswa dapat lebih mengembangkan refleksi diri, dapat memahami
materi
lebih
baik
lagi,
mengkomunikasikan
tujuan
pembelajaran, memainkan secara langsung pelajaran menjadi lebih nyata, memberikan peluang untuk lebih mendalami setelah diskusi dan memerankannya dengan lebih baik lagi. b. Aspek Afektif Persentase dalam aspek afektif siswa pada siklus I dan siklus II adalah 95,83%. Kategori persentase tersebut adalah tinggi. Pencapaian hasil belajar siswa aspek afektif telah mencapai target peneliti. Keberhasilan hasil belajar ini membuktikan bahwa siswa mengikuti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan dalam pembelajaran siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan cara bertanya, menjawab pertanyaan dan berdiskusi dengan baik dengan teman kelompok maupun dengan peneliti. Pencapaian target ini menunjukkan bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran menggunakan metode bermain peran (role playing) dan belajar dengan sungguh-sungguh.
E. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Wana Murni Palasari, masih ada hal yang perlu diperbaiki.Dalam penelitian ini, alokasi waktu pembelajaran kurang karena waktu pembelajaran banyak digunakan untuk diskusi, sehingga ketika pelaksanaan pembelajaran dengan metode bermain peran (role playing) tidak berjalan dengan maksimal. Bagi peneliti lain yang ingin menggunakan metode bermain peran(role playing)sebaiknya dapat mengatur waktu dengan baik karena metode bermain peran(role playing) membutuhkan banyak waktu dan sebelumnya siswa harus berlatih terlebih dahulu.Alternatif lainnya yang ingin menggunakan metode ini adalah memberikan tugas kepada siswa untuk berlatih di rumah, sehingga di sekolah siswa
tinggal
menampilkan
hasil
latihannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII SMP Wana Murni Palasari Bali, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase motivasi awal belajar siswa pada kategori sangat baik diperoleh 37,5% menjadi 54,16% pada akhir siklus II. Namun hasil ini belum mencapai target peneliti yaitu 80%. 2. Penerapan metode bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar dan mencapai target peneliti yaitu 70%. Hal ini ditunjukkan dari presentase ketuntasan hasil post-test siklus I diperoleh hasil menunjukkan 45,83% siswa yang tuntas, hasil post-test siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 79,16%. Selain itu terjadi peningkatan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 61,87 menjadi 83,12 pada siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
B. Saran 1. Bagi Guru, metode bermain peran (role playing) dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran biologi SMP khususnya pada materi sistem peredaran darah karena dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. 2. Bagi peneliti lain, dalam penggunaan metode bermain peran (role playing) ini skenario harus disediakan terlebih dahulu oleh guru dan menyediakan waktu yang cukup banyak agar siswa lebih memahami dan dapat berlatih lebih maksimal sesuai perannya. 3. Peneliti sebaiknya membedakan kelompok pada siklus I dan siklus II agar penelitian
yang
dilakukan
hasilnya
lebih
baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal. 2014. Biologi 2 SMP Kelas VIII. Yudistira : Jakarta Aloysius S, Sukirman. 2007. Eksplorasi Biologi SMP Kelas VIII. Yudistira : Jakarta Angkowo, Rubertus dan A. Kosasih.2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Grasindo : Jakarta Arikunto, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara : Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT Rineka Cipta : Jakarta Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT Bumi Aksara : Jakarta Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara : Jakarta Huda Miftahul. 2011. Cooperatif Learning. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Imron Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. PT Dunia Pustaka Jaya : Jakarta Kusumah, W., dan Dwitagma, D., 2012, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, PT Indeks, Jakarta Nara Hartini dan Siregar Evelin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. GhaliaIndonesia : Bogor Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta Tampubolon Saur. 2013. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan. Erlangga : Jakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Taniredja, Tukiran, Irma Pujiati,Nyata. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Alfabeta : Bandung Subali, BambangdanPaidi. 2002. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi. Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta Suprijono, Agus. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka Belajar : Surabaya Susanto,Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Kencana Pernada Media Group : Jakarta Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. PT Rajagrafindo Persada : Jakarta. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya Offiset : Bandung Gosong, Wiastra, Putrayasa. 2012. Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IX.3 SMP Negeri 2 Denpasar Tahun 2012/2013.Denpasar Zaini, Hisyam Munthe, Bermawy. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Insan Madani : Yogyakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1. Surat Pemberian Ijin dari Sekolah
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Surat Keterangan telah Menyelesaikan Penelitian
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Lampiran 3. Silabus SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Wana Murni Palasari Kelas / Semester
: VIII / 2
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Standar Kompetensi : Memahami Berbagai Sistem Dalam Kehidupan Kompetensi Dasar kesehatan
: 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan
Alokasi Waktu
: 12 x 40 menit
Materi pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
- Alat Peredaran darah manusia terdiri atas jantung dan pembuluh darah - Peredaran darah manusia - Komponen penyusun
- Diskusi tentang alatalat peredaran darah manusia beserta Fungsinya - Diskusi tentang kerja jantung
Indikator Ketercapaian Kompetensi Kognitif 1. Menyebutkan alat-alat peredaran darah manusia 2. Menjelaskan fungsi jantung dan pembuluh darah dalam
Karakter
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
- Serius - Percaya diri - Tanggung jawab - Menghargai pendapat/terb uka - Bekerjasama - Rasa ingin tahu
Jenis Penilaian : 1. Uji kompetensi tertulis (kognitif) 2. Pengamatan sikap (afektif)
12 x 40 menit
- LKS - Buku Biologi SMP kelas VIII
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
darah - Fungsi darah - Macammacam golongan darah - Gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah manusia
sistem - Diskusi peredaran darah tentang 3. Menjelaskan macam-macam cara kerja pembuluh jantung darah 4. Menyebutkan macam-macam - Diskusi pembuluh darah tentang 5. Menjelaskan peredaran peredaran darah darah pada pada manusia manusia 6. Menyebutkan komponen - Presentasi penyusun darah hasil diskusi dan fungsi darah 7. Menyebutkan - Diskusi golongan darah tentang berdasarkan komponen kandungan penyusun aglutinogen dan darah, fungsi agglutinin darah dan golongan 8. Menjelaskan darah penyakit pada sistem - Diskusi peredaran darah tentang manusia gangguan atau kelainan pada sistem
Instrumen Penilaian: 1. Soal tes evaluasi tertulis 2. Lembar observasi sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
peredaran darah pada manusia
Afektif 1. Melaksanakan diskusi dengan semangat kerjasama dan saling menghargai pendapat 2. Antusias dalam mengikuti pembelajaran 3. Mempresentasik an hasil diskusi dengan percaya diri 4. Melaksanakan diskusi dengan serius 5. Memiliki rasa ingin tahu terhadap tugas yang diberikan 6. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMP (Sekolah Menengah Pertama) Sekolah
: SMP Wana Murni Palasari
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: VIII /2
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit (2 kali pertemuan)
A.
Standar Kompetensi Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B.
Kompetensi Dasar 1.6 mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
C.
Indikator Kognitif Produk 1. Menyebutkan organ-organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia 2. Menjelaskan fungsi jantung dan pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia 3. Menjelaskan cara kerja jantung 4. Menjelaskan mekanisme peredaran darah manusia Kognitif Proses Mengamati proses peredaran darah manusia (peredaran darah besar dan peredaran kecil)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Afektif Karakter 1. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan 2. Serius saat diskusi dalam kelompok 3. Antusias dalam mengikuti pelajaran 4. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi
Afektif Sosial 1. Bekerja sama dalam diskusi kelompok 2. Saling menghargai pendapat teman
D.
Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Melalui diskusi, siswa mampu menyebutkan organ-organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia 2. Melalui diskusi, siswa mampu menjelaskan fungsi jantung dan pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia 3. Melalui diskusi, siswa mampu menjelaskan cara kerja jantung 4. Melalui metode bermain peran (role playing), siswa mampu menjelaskan mekanisme peredaran darah manusia
Kognitif Proses Melalui kegiatan bermain peran (role playing) siswa mampu mengamati peredaran darah manusia (peredaran darah besar dan peredaran kecil)
Afektif Karakter 1. Siswa mampu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan 2. Siswa mampu serius saat diskusi dalam kelompok 3. Siswa mampu mengikuti pelajaran dengan penuh antusias 4. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Afektif Sosial Melalui diskusi, siswa mampu : 1. Bekerja sama dalam diskusi kelompok 2. Saling menghargai pendapat teman
E.
Materi Pembelajaran 1. Alat peredaran darah 2. Pembuluh darah 3. Mekanisme peredaran darah manusia a. Peredaran darah besar b. Peredaran darah kecil
F.
Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Bermain peran (role playing), diskusi, presentasi,
ceramah
G.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I 3x40 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) Pendahuluan
Melakukan apersepsi,
(25 menit)
menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Guru mengucapkan salam dan mengecek kesiapan siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memberikan apersepsi dengan memberikan gambar orang mendonorkan darah kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
94
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) bertanya “apakah darah kita akan berkurang setelahnya?” 4. Memberikan pre-test Inti
Membimbing siswa
(45 menit)
5. Siswa menerima penjelasan dari guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan metode bermain peran (role playing). 6. Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing siswa terdiri dari 4 orang, siswa memilih sendiri kelompoknya. 7. Siswa menerima kartu peran yang diberikan oleh guru 8. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempelajari perannya. 9. Siswa memperagakan peran dalam mekanisme peredaran darah besar dan mekanisme peredaran darah kecil. 10. Siswa menanggapi kelompok yang sudah maju dengan bertanya dan memberi tambahan.
Penutup (10 menit)
Penghargaan
11. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bagus 12. Membimbing siswa untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
95
Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu) merangkum pembelajaran 13. Memberi tugas membaca materi yang akan dibahas minggu berikutnya
Pertemuan II 3x40 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan
Melakukan apersepsi
(10 menit)
1. Guru mengucapakan salam dan mengecek kesiapan kelas 2. Guru bertanya “ Darah mengalir melalui apa”?
Inti
Mengorganisasikan siswa
(60 menit)
ke dalam kelompok
3. Membimbing siswa untuk berkumpul dalam kelompok 4. Siswa mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya 5. Siswa bertanya terkait materi yang belum dimengerti kemudian guru memberi penjelasan
Evaluasi
6. Siswa dan guru merangkum pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
7. Siswa mengerjakan post-test Penutup
Penghargaan
(10 menit)
8. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang bagus 9. Membimbing siswa untuk merefleksikan pembelajaran 10. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi minggu berikutnya
H.
Sumber Belajar LKS, Buku Biologi SMP kelas VIII
I.
Alat dan Bahan 1. Laptop 2. LCD proyektor 3. Viewer 4. Kartu peran 5. Alat tulis
J.
Penilaian Jenis Penilaian : Tes dan Non Tes Instrument
: Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian, dan pedoman skoring (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SMP (Sekolah Menengah Pertama)
Sekolah
: SMP Wana Murni Palasari
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: VIII / 2
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit (2 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi Memahami berbagai ssstem dalam kehidupan manusia B. Kompetensi Dasar 1.6 mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan C. Indikator Kognitif Produk 1. Menjelaskan fungsi darah 2. Menyebutkan komponen penyusun darah 3. Menjelaskan gangguan dan kelainan pada darah Kognitif Proses Mengamati gangguan dan kelainan pada darah Afektif Karakter 1. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan 2. Serius saat diskusi dalam kelompok 3. Antusias dalam mengikuti pelajaran 4. Percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif Sosial 1. Bekerjasama dalam diskusi kelompok 2. Saling menghargai pendapat teman
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi, siswa mampu menjelaskan fungsi darah 2. Melalui diskusi, siswa mampu menyebutkan komponen penyusun darah 3. Melalui metode bermain peran (role playing), siswa mampu menjelaskan gangguan dan kelainan pada darah Kognitif Proses Melalui kegiatan role playing, siswa mampu mengamati gangguan dan kelainan pada darah Afektif Karakter 1. Siswa mampu bertanggung jawab atas tugas yang diberikan 2. Siswa serius saat diskusi dalam kelompok 3. Siswa mampu antusias dalam mengikuti pelajaran 4. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri Afektif Sosial Melalui diskusi, siswa mampu : 1. Bekerjasama dalam diskusi kelompok 2. Saling menghargai pendapat teman E. Materi Pembelajaran -
Darah
-
Gangguan dan penyakit pada darah manusia
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
F. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Role playing, diskusi, presentasi, dan ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I 3x40 menit Kegiatan (waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
Melakukan apersepsi
1. Guru mengucapkan
(10 menit)
dan memotivasi siswa
salam 2. Guru mengecek kesiapan siswa 3. Memberikan apersepsi dengan bertanya “apa yang terjadi saat tangan terluka”? 4. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Kegiatan (waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Inti
1. Mengorganisasi
5. Membimbing siswa
(60 menit)
siswa dalam
dalam pembentukan
kelompok
kelompok, masing-
2. Membimbing siswa
masing kelompok terdiri dari 4 orang 6. Siswa menerima LKS yang diberikan oleh guru 7. Guru membagikan kartu peran kepada tiap kelompok 8. Masing-masing kelompok bertanggung jawab atas perannya 9. Kelompok berlatih atas peran yang didapat 10. Siswa memerankan peran ciri-ciri dan dampak orang yang menderita leukemia dan anemia.
Penutup (10 menit)
Penghargaan
11. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok 12. Siswa dan guru merangkum pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan (waktu)
Fase
101
Kegiatan Guru dan Siswa 13. Guru meminta siswa belajar materi berikutnya
Pertemuan II 3 x 40 menit Kegiatan (waktu)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
Melakukan apersepsi dan
1. Guru mengucapkan salam
(10 menit)
memotivasi siswa
2. Guru mengecek kesiapan siswa 3. Memberikan apersepsi “ apa yang terjadi jika seseorang kekurangan darah “?
Inti
Mengorganisasi siswa
(60 menit)
dalam pembentukan kelompok
4. Siswa membentuk kelompok yang dibimbing oleh guru 5. Siswa menerima LKS yang diberikan oleh guru 6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi minggu lalu 7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dimengerti
Penutup (10 menit)
Evaluasi
8. Siswa mengerjakan post-test
Penghargaan
9. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok 10. Membimbing siswa untuk merangkum pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
11. Membimbing siswa untuk merefleksikan pembelajaran siklus II 12. Guru mengucapkan salam
H. Sumber Belajar LKS, buku Biologi SMP kelas VIII I. Alat dan Bahan -
Alat tulis
-
Kartu peran
-
LCD, proyektor
-
Laptop
-
Viewer
J. Penilaian Jenis Penilaian
: Tes dan Non Tes
Instrument
: Soal, Kunci jawaban, Rubrik Penilaian, dan pedoman
skoring (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS)
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Lampiran 6. Kisi-kisi Soal Pre-Test, Post-Test Siklus I dan Siklus II Kisi-kisi Soal Pre-test
1. Jantung 2. Pembuluh darah 3. Darah 4. Gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah
1. Menyebutkan organ- 2
Analisis (C4)
Penerapan (C3)
Aspek Pemahaman (C2)
Indikator Pengetahuan (C1)
Materi
Nomor Soal dan Kunci Jawaban
2,3,= A, A
organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia
2. Menjelaskan fungsi
3
2
1,4,5,7,8 = A, C, A, C, D
1
6=C
2
9,10,18 = A, B, A
jantung dan pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia 3. Menjelaskan cara kerja jantung 4. Menjelaskan
1
mekanisme peredaran darah manusia 5. Menjelaskan fungsi darah
2
11, 12 = A, C
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
6. Menyebutkan
107
13 = B
komponen penyusun darah 3
7. Menjelaskan gangguan dan
1
1
1
14,15,16,17,1 9,20 = B, B, C, C, B, B
kelainan pada darah
Jumlah soal
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Kisi-kisi Soal Post-test Siklus I
1. Jantung 1. Menyebutkan organ2. Pembuluh organ penyusun darah sistem peredaran
Nomor Soal dan Kunci Jawaban Analisis (C4)
Penerapan (C3)
Aspek Pemahaman (C2)
Indikator Pengetahuan (C1)
Materi
4
11, 12,13, 14 = C, C, A, D
darah pada manusia
2. Menjelaskan fungsi
4
5
1,2,3,4,7,8,10,19,20 = A, D, A, C, A, B, A, B, B
jantung dan pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia 3
3. Menjelaskan cara kerja jantung
2
4. Menjelaskan
1
1
5,6,15,16,17 = A, C, B, B, C
9,18 = B, A
mekanisme peredaran darah manusia Jumlah soal
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II
Aspek
1. Menjelaskan
Nomor Soal dan Kunci Jawaban
2
1,6,8,11,17 = A, A, B, A, A
3
1
2,3,4,10 = C, A, C, C
5
4
Analisis (C4)
3
Penerapan (C3)
Pemahaman (C2)
1. Darah 2. Gangguan dan penyakit pada sistem peredaran darah
Indikator Pengetahuan (C1)
Materi
fungsi darah
2. Menyebutkan komponen penyusun darah
3. Menjelaskan gangguan dan kelainan pada
1
1
5,7,9,12,13,14,15,16 ,18,19,20 = B, A, A, B, B, A, C, C, B, D, C
darah
Jumlah soal
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. Soal Pre-Test, Post-Test I dan II
Soal Pre-test Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat ! 1. Jantung berfungsi sebagai … a. pemompa darah b. penyimpan darah c. penyaring darah d. tempat pembuatan sel-sel darah 2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas … a. darah dan paru-paru b. darah dan getah bening c. darah, pembuluh darah dan getah bening d. darah, pembuluh darah dan jantung 3. Komponen pada darah yang memiliki jumlah paling banyak adalah … a. eritrosit b. leukosit c. plasma darah d. trombosit 4. Komponen yang tidak termasuk plasma darah yaitu … a. air b. fibrinogen c. trombosit d. globulin 5. Arteri pulmonalis dan vena pulmonalis masing-masing membawa darah ke … a. paru-paru, serambi kiri jantung b. bilik kanan jantung, paru-paru c. seluruh tubuh, serambi kiri jantung d. bilik kanan jantung , seluruh tubuh
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
6. Pernyataan yang benar tentang pembuluh darah pada jantung adalah … a. Darah keluar dari jantung menuju ke paru-paru melalui aorta b. Vena cava superior dan vena inferior membawa darah dari ventrikel kiri m enuju ke atrium kiri c. arteri pulmonalis membawa darah yang mengandung oksigen dari paru-paru menuju jantung d. vena pulmonalis membawa darah yang mengandung banyak oksigen dari ventrikel kiri menuju paru-paru 7. Pembuluh darah yang berfungsi membawa darah menuju ke jantung adalah … a. pembuluh nadi b. pembuluh arteri c. pembuluh balik d. pembuluh kapiler 8. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung dan mengandung darah kaya oksigen disebut … a. pembuluh vena b. pembuluh balik c. pembuluh kapiler d. pembuluh nadi 9. Darah yang berasal dari paru-paru merupakan darah yang kaya akan oksigen dan akan masuk ke jantung melalui pembuluh darah. Darah yang berasal dari seluruh tubuh juga akan dibawa kembali ke paru-paru melalui pembuluh darah. Proses ini disebut … a. peredaran darah kecil b. peredaran darah besar c. peredaran darah sistemik d. pengangkutan darah 10. Dalam sistem peredaran darah, arah aliran darah di dalam aorta adalah … a. Menuju ke serambi kanan b. Meninggalkan bilik kiri c. Meninggalkan serambi kanan d. Menuju ke serambi kiri 11. Pada peristiwa pembekuan darah terjadi proses berikut ini, kecuali … a. trombin membentuk benang-benang penutup luka b. trombosit pecah menghasilkan trombokinase c. protrombin menjadi thrombin d. trombin mempengaruhi fibrinogen membentuk benang fibrin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Bagian darah yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan adalah … a. plasma darah b. hemoglobin c. eritrosit d. trombosit 13. Alat pendeteksi denyut jantung adalah … a. mikroskop b. stetoskop c. teroskop d. tensimeter 14. Penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku adalah … a. thalassemia b. hemophilia c. anemia d. leukemia 15. Penyempitan pembuluh darah di daerah jantung dapat menyebabkan a. serangan jantung b. kelumpuhan c. stroke d. pendarahan internal 16. Cara yang benar untuk menjaga kesehatan alat peredaran darah adalah … a. makan yang banyak b. olah raga terus menerus c. mengurangi makanan yang berlemak d. tidur dalam waktu yang lama 17. Tekanan darah yang normal adalah … a. 120 / 100 mmHg b. 80 / 120 mmHg c. 120 / 80 mmHg d. 100 / 90 mmHg 18. Berikut ini adalah fungsi darah, kecuali … a. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh b. mengedarkan sari makanan c. mengatur suhu tubuh d. mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru-paru
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19. Orang yang menderita hemophilia jika terkena luka maka … a. lukanya lama sembuh b. darahnya sulit membeku c. darahnya cepat kering d. lukanya cepat sembuh 20. Bagian plasma darah yang berfungsi dalam pembekuan darah adalah … a. trombosit b. eritrosit c. fibrinogen d. serum
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Soal Post-Test Siklus I
I.
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat ! 1. Jantung berfungsi sebagai … a. pemompa darah b. penyimpan darah c. penyaring darah d. tempat pembuatan sel-sel darah 2. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung dan mengandung darah kaya oksigen disebut … a. pembuluh vena b. pembuluh balik c. pembuluh kapiler d. pembuluh nadi 3. Arteri pulmonalis dan vena pulmonalis masing-masing membawa darah ke … a. paru-paru, serambi kiri jantung b. bilik kanan jantung, paru-paru c. seluruh tubuh, serambi kiri jantung d. bilik kanan jantung , seluruh tubuh 4. Pembuluh darah yang berfungsi membawa darah menuju ke jantung adalah … a. pembuluh nadi b. pembuluh arteri c. pembuluh balik d. pembuluh kapiler
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
5. Peredaran darah besar merupakan … a. Peredaran darah dari jantung ke paru-paru kemudian kembali ke jantung b. peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung c. peredaran dari seluruh tubuh menuju paru-paru dan ke jantung d. peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung 6. Peredaran darah kecil meliputi … a. ventrikel kiri – seluruh tubuh – atrium kanan b. ventrikel kanan – paru-paru – ventrikel kiri c. ventrikel kanan – paru-paru – atrium kiri d. ventrikel kiri – seluruh tubuh – ventrikel kanan 7. Arteri adalah pembuluh darah yang selalu … a. mengalirkan darah dari jantung b. mengalirkan darah menuju jantung c. mengalirkan darah yang kaya oksigen d. mengalirkan darah yang kaya karbondioksida 8. Salah satu sifat pembuluh balik adalah … a. denyutan terasa b. katup terdapat di sepanjang pembuluh c. jika terjadi luka, darah akan memancar keluar d. dinding pembuluh tebal, kuat dan elastis 9. Dalam sistem peredaran darah, arah aliran darah di dalam aorta adalah … a. menuju ke serambi kanan b. meninggalkan bilik kiri c. meninggalkan serambi kanan d. menuju ke serambi kiri 10. Jika bilik menguncup atau mengalami kontraksi, maka darah akan … a. keluar meninggalkan jantung b. masuk ke dalam bilik c. keluar dari bilik dan masuk ke serambi d. masuk ke serambi kemudian meninggalkan jantung 11. Fungsi darah putih adalah untuk … a. mengangkut oksigen b. mengangkut sari makanan c. membunuh kuman d. membawa karbondioksida
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
12. Komponen yang tidak termasuk plasma darah yaitu … a. air b. fibrinogen c. trombosit d. globulin 13. Komponen pada darah yang memiliki jumlah paling banyak adalah … a. eritrosit b. leukosit c. plasma darah d. trombosit 14. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas … a. darah dan paru-paru b. darah dan getah bening c. darah, pembuluh darah dan getah bening d. darah, pembuluh darah dan jantung 15. Bila jantung tidak memiliki katup yang memisahkan ruang-ruangnya maka yang akan terjadi adalah … a. darah dari bagian jantung sebelah kanan bercampur dengan darah dari bagian jantung sebelah kiri b. darah akan berbalik arah sehingga darah dari ventrikel masuk ke atrium c. darah yang oksigen bercampur dengan darah yang kaya karbondioksida d. darah dari atrium kiri mengalir menuju ventrikel kiri 16. Pada saat jantung berkontraksi yang terjadi adalah … a. jantung akan mengembang dan darah mengalir masuk b. darah yang berada di ventrikel kiri keluar menuju seluruh tubuh c. katup pulmonalis terbuka dan darah dari atrium kanan mengalir ke arteri pulmonalis d. darah dari vena masuk ke atrium kanan 17. Pernyataan yang benar tentang pembuluh darah pada jantung adalah … a. darah keluar dari jantung menuju ke paru-paru melalui aorta b. vena cava superior dan vena inferior membawa darah dari ventrikel kiri menuju ke atrium kiri c. arteri pulmonalis membawa darah yang mengandung oksigen dari paruparu menuju jantung d. vena pulmonalis membawa darah yang mengandung banyak oksigen dari ventrikel kiri menuju paru-paru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
18. Darah yang berasal dari paru-paru merupakan darah yang kaya akan oksigen dan akan masuk ke jantung melalui pembuluh darah. Darah yang berasal dari seluruh tubuh juga akan dibawa kembali ke paru-paru melalui pembuluh darah. Proses ini disebut … a. peredaran darah kecil b. peredaran darah besar c. peredaran darah sistemik d. pengangkutan darah 19. Pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung adalah … a. arteri b. vena c. kapiler d. aorta 20. Vena pulmonalis berfungsi untuk … a. mengangkut darah dari jantung menuju ke paru-paru b. mengangkut darah dari paru-paru ke jantung c. mengalirkan darah ke atrium kanan d. mengangkut darah dari ventrikel kiri ke bagian tubuh atas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Soal Post-test Siklus II Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang tepat ! 1. Ciri-ciri leukosit adalah … a. bentuknya berubah-ubah dan membunuh kuman penyakit b. tidak berinti dan tidak berdinding tebal c. dinding tebal dan bentuk berubah-ubah d. membunuh kuman penyakit dan mengikat oksigen 2. Bagian plasma darah yang berfungsi dalam pembekuan darah adalah … a. trombosit b. Eritrosit c. Fibrinogen d. Serum 3. Bagian dari darah yang berfungsi membunuh kuman-kuman penyakit adalah … a. leukosit b. eritrosit c. trombosit d. hemoglobin 4. Sel darah merah mampu mengikat dan mengedarkan oksigen karena mengandung … a. fibrinogen b. bilirubin c. hemoglobin d. protrombin 5. Penyakit kurang darah yang memiliki tanda-tanda pusing, lemah, dan cepat lelah disebut … a. amnesia b. anemia c. hipertensi d. pneumonia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
6. Pada peristiwa pembekuan darah terjadi proses berikut ini, kecuali … a. trombin membentuk benang-benang penutup luka b. trombosit pecah menghasilkan trombokinase c. protrombin menjadi thrombin d. trombin mempengaruhi fibrinogen membentuk benang fibrin 7. Hipertensi merupakan penyakit … a. naiknya tekanan darah hingga terlalu tinggi dan memecahkan pembuluh darah b. turunnya tekanan darah yang menyebabkan lemah dan pusing c. membesarnya vena yang terdapat di sekitar lubang anus d. kebanyakan sell darah putih dalam darah 8. Bagian dari darah yang berfungsi dalam pembekuan darah adalah … a. plasma darah b. trombosit c. leukosit d. eritrosit 9. Melebarnya pembuluh vena di kaki dan disebabkan karena aliran darah ke bagian atas tubuh tertahan merupakan ciri dari penyakit … a. varises b. anemia c. hemophilia d. ambeyen 10. Donor universal adalah sebutan bagi orang yang memiliki golongan darah … a. A b. B c. O d. AB 11. Bagian darah yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan adalah … a. Plasma darah b. Hemoglobin c. Eritrosit d. Trombosit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12. Alat pendeteksi denyut jantung adalah … a. mikroskop b. stetoskop c. teroskop d. tensimeter 13. Penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku adalah … a. thalassemia b. hemophilia c. anemia d. leukemia 14. Penyempitan pembuluh darah di daerah jantung dapat menyebabkan a. serangan jantung b. kelumpuhan c. stroke d. pendarahan internal 15. Cara yang benar untuk menjaga kesehatan alat peredaran darah adalah … a. makan yang banyak b. olah raga terus menerus c. mengurangi makanan yang berlemak d. tidur dalam waktu yang lama 16. Tekanan darah yang normal adalah … a. 120 / 100 mmHg b. 80 / 120 mmHg c. 120 / 80 mmHg d. 100 / 90 mmHg 17. Berikut ini adalah fungsi darah, kecuali … a. menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh b. mengedarkan sari makanan c. mengatur suhu tubuh d. mengangkut CO2 dari seluruh tubuh ke paru-paru 18. Orang yang menderita hemophilia jika terkena luka maka … a. lukanya lama sembuh b. darahnya sulit membeku c. darahnya cepat kering d. lukanya cepat sembuh
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
19. Penyempitan pembuluh darah di otak dapat menyebabkan seseorang mengalami … a. serangan jantung b. kelumpuhan c. pendarahan internal d. stroke 20. Orang yang memiliki gejala tekanan darah tinggi sebaiknya mengurangi makanan yang mengandung … a. gula b. pemanis buatan c. garam d. lemak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8. Kunci Jawaban dan Panduan Skoring
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Kartu Peran Siklus I dan Siklus II Contoh Kartu Peran
1. PEREDARAN DARAH BESAR
VENA PULMONALIS
KARBON
ARTERI PULMONALIS
JANTUNG
AORTA
VENA CAVA SUPERIOR
PARU-PARU
DIOKSIDA
OKSIGEN
VENA CAVA INFERIOR
OKSIGEN
SERAMBI KANAN
OKSIGEN
SERAMBI KIRI
KARBON
BILIK KANAN
DIOKSIDA
BILIK KANAN
KARBON
BILIK KIRI
DIOKSIDA
BILIK KIRI BILIK KIRI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. PEREDARAN DARAH KECIL
OKSIGEN
BILIK KANAN
OKSIGEN
BILIK KANAN
OKSIGEN
BILIK KANAN
KARBON
ARTERI
DIOKSIDA KARBON DIOKSIDA KARBON DIOKSIDA
PULMONALIS PARU-PARU VENA PULMONALIS SERAMBI KIRI SERAMBI KANAN
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Contoh Kartu Peran Siklus II
1. PENYAKIT LEUKIMIA
ERITROSIT
LEUKOSIT
ERITROSIT
LEUKOSIT
ERITROSIT
LEUKOSIT
LEUKOSIT
LEUKOSIT
LEUKOSIT
PASIEN
2. ANEMIA
ZATBESI
ERITROSIT
ZAT BESI
ERITROSIT
ZAT BESI
ERITROSIT
ZAT BESI ERITROSIT ERITROSIT
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Lampiran 10. Rubrik Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Rubrik Penskoran Lembar Observasi Aktivitas Siswa No. Aspek yang Dinilai 1. Mengajukan pertayaan
2.
Menjawab pertanyaan
3.
Menyampaikan pendapat
4.
Menerima pendapat
Skor 5
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Jika pertanyaan bermutu, memacu berpikir tingkat tinggi, tanpa ragu-ragu, suara lantang Jika jawaban benar, berani, suara lantang, mengguna-kan bahasa sendiri Jika pendapat yang disampaikan benar, berani, suara lantang, serius Jika mengaharga-i pendapat orang lain, memperhatikan orang yang sedang berbicara, tidak memaksakan kehendak sendiri,berani menanggapi
Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 2 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 1 kriteria penskoran saja
Jika tidak bertanya.
Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 2 kriteria penskoran skor saja Jika hanya ada 2 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 1 kriteria penskoran saja Jika hanya ada 1 kriteria penskoran saja
Jika tidak pernah menjawab pertanyaan. Jika tidak pernah menyamp aikan pendapat
Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 2 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 1 penskoran saja
Jika tidak mendegarkan pendapat orang lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
6.
7.
jika kurang tepat Merefleksikan Jika berani hasil diskusi menyampaikan hasil diskusi, mampu membuat kesimpulan, menemukan manfaat dari diskusi, MemperhatiJika kan arahan guru mendengar-kan dengan baik, memahami arahan guru, serius, melaksana-kan kegiatan sesuai arahan guru Bekerjasama Jika terlibat dengan aktif saat kelompok diskusi, berani mengemukakan pendapat, dapat menerima pendapat teman, pendapat yang disampaikan bermutu
127
Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 2 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 1 kriteria penskoran saja
Jika tidak mampu merefleksi -kan hasil diskusi.
Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 2 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 1 kriteria penskoran saja
Jika tidak memperha -tikan arahan guru.
Jika hanya ada 3 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 2 kriteria penskoran saja
Jika hanya ada 1 kriteria penskoran saja
Jika tidak dapat bekerjasama dengan kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 11. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi
Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Awal
No 1. 2. 3. 4.
Indikator Motivasi Belajar Kesiapan Ketertarikan Partisipasi Penguasaan materi
Bentuk Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 8,14 12 1,6 9,15 2,3,7,13 10,11 4,5
Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Akhir
No 1. 2. 3. 4.
Indikator Motivasi Belajar Kesiapan Ketertarikan Partisipasi Penguasaan materi
Bentuk Pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 10 11,12 1,4,9 7,13,15 2,3,5 6 8,14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Lampiran 12. Materi Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Alat peredaran darah terdiri atas dua bagian utama, meliputi : 3.
Pembuluh darah, terdiri atas : a. Pembuluh nadi, yaitu pembuluh yang mengalirkan darah keluar dari jantung b. Pembuluh balik, yaitu pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung.
4.
Jantung, sebagai organ pemompa darah
1.
Pembuluh Darah Pembuluh nadi dan pembuluh balik akan bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. Pada ujung kedua pembuluh terbentuk percabangan yang sangat banyak dan lembut, disebut pembuluh kapiler. Pada bagian ujung ini, pembuluh nadi dan pembuluh balik bertemu. Oleh karena itu, pembuluh darah kita merupakan pembuluh darah tertutup. Pembuluh nadi paling besar adalah nadi yang paling dekat jantung, disebut nadi besar (aorta). Aorta akan bercabang-cabang membentuk pembuluh nadi yang disebut arteri. Arteri masih bercabang menjadi nadi yang kecil disebut arteriol dan nadi yang lebih kecil lagi disebut arteriole. Pada ujung arteriole terbentuk banyak percabangan yang sangat lembut dan membentuk pembuluh, disebut kapiler arteri. Pembuluh balik yang masuk ke jantung terbesar, disebut nadi besar (vena kava). Pembuluh tersebut akan bercabang-cabang akan membentuk pembuluh balik yang lebih kecil. Secara berturut-turut menjadi vena dan venula. Pada ujung dari venula terbentuk banyak percabangan yang sangat lembut membentuk kapiler vena. a. Pembuluh nadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
Dari jantung keluar pembuluh nadi besar, melengkung, dan membentuk percabangan menuju ke tubuh bagian atas dan bawah. Bagian lengkung nadi besar disebut arcus aorta. Lengkung aorta yang menuju ke tubuh bagian bawah akan melewati daerah dada (aorta thoracica) terus menuju daerah lambung (aorta abdominalis). Dari pembuluh nadi utama tersebut terbentuk cabang-cabang pembuluh yang lebih kecil (arteri) menuju organ-organ tubuh yang dilewati, diantaranya adalah : 1) Cabang menuju jantung (arteri coronaria) 2) Cabang menuju paru-paru (arteri pulmonalis) 3) Cabang menuju penggantungan usus (arteri mesenterica) 4) Cabang menuju ginjal (arteri renalis) 5) Cabang menuju hati (arteri hepatica) 6) Cabang menuju lambung (arteri gastrica) b. Pembuluh Balik Pembuluh balik mengalirkan darah ke jantung. Pembuluh balik dimulai dari pembuluh kapiler vena yang ada di jaringan. Pembuluh kapiler bersatu membentuk pembuluh balik yang lebih besar, disebut venula. Venula akan bergabung membentuk pembuluh balik yang lebih besar, disebut vena. Vena akan membentuk pembuluh balik yang lebih besar lagi, disebut pembuluh balik utama (vena kava). Vena kava yang menjadi muara tubuh bagian bawah disebut vena kava inferior. Vena kava dari tubuh bagian atas disebut vena kava superior. Kedua vena kava tersebut akan bergabung menjadi satu kemudian masuk ke jantung. Pembuluh balik terletak pada bagian tubuh sebelah luar, sedangkan pembuluh nadi ada disebelah dalam. Pembuluh balik pada orang dewasa sering terlihat menyembul di bawah kulit. Gejala itu tampak terutama pada orang menderita varises, yaitu mengalami pelebaran pembuluh darah. Darah pada pembuluh arteri yang berasal dari jantung umumnya merupakan darah segar atau darah bersih karena mengandung banyak O2 dan sedikit CO2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Sebaliknya, pembuluh balik yang membawa darah dari jaringan, umumnya merupakan darah kotor karena membawa banyak sisa metabolism, yaitu CO2 dan H2O. Jika hemoglobin (Hb) pada keeping sel darah merah banyak mengikat O2, maka warna darah menjadi merah segar. Sebaliknya, jika hemoglobin (Hb) banyak mengikat CO2, warna darah menjadi merah kebiruan. Pada pembuluh arteri tidak ada katup (klep), kecuali pada pangkal aortanya. Disepanjang pembuluh vena terdapat banyak katup penahan agar darah tidak balik. 2.
Jantung Jantung sebagai alat pemompa darah terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung hampir seukuran kepalan tangan. Letaknya di rongga dada agak ke kiri. Sebagai alat pemompa, jantung harus memiliki struktur otot yang kuat. a. Struktur jantung Otot jantung mirip seperti otot lurik, tetapi memiliki sturktur percabangan. Jantung terbagi atas empat ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua ruang bilik (ventrikel). Bagian-bagian jantung adalah sebagai berikut: 1)
Serambi kanan (atrium dekstra)
2)
Serambi kiri (atrium sinistra)
3)
Bilik kanan (ventrikel dekstra)
4)
Bilik kiri (ventrikel sinistra)
5)
Nadi besar (aorta)
6)
Pembuluh balik besar (vena cava)
7)
Arteri pulmonalis
8)
Vena pulmonalis
Berikut ini merupakan penampang dari komponen-komponen jantung yang terdapat pada jantung :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Gambar 1. Organ jantung https://www.google.com/search?q=jantung&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAcQ_A UoAWoVChMI1Im1k823xwIVCHGOCh192Ab4#imgrc=Y6NdeF-GfFUcCM%3A
Antara ruang pada jantung terdapat klep yang menahan agar aliran darah tidak balik arah. Klep/katup jantung adalah sebagai berikut : 1)
Klep bicuspidalis (mitralis), membatasi antara ruang serambi kiri dan bilik kiri. Gunanya untuk menahan agar darah tidak kembali ke ruang serambi saat bilik berkontraksi memompa darah menuju seluruh tubuh.
2)
Klep tricuspidalis, membatasi antara ruang serambi kanan dan bilik kanan. Gunanya untuk menahan agar darah tidak kembali ke ruang serambi saat bilik kanan berkontraksi memompa darah ke paru-paru.
3)
Klep semilunaris aorta, terletak pada aorta. Gunanya untuk menahan agar darah yang dipompa tidak kembali ke ruang bilik (kiri).
4)
Klep semilunaris pulmonalis, terletak pada pangkal arteri pulmonali. Gunanya untuk menahan agar darah tidak kembali ke ruang bilik (kanan).
b.
Kerja Jantung Volume darah dalam tubuh manusia sekitar 5-6 liter. Jantung harus bekrja terus menerus tanpa henti. Dalam sehari sekitar 7.500 liter darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Denyut jantung terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi otot jantung. Kontraksi dan relaksasi antara bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) terjadi secara bergantian. Antara serambi kanan dan kiri atau bilik kanan dan kiri, prosesnya terjadi secara serempak. Pada saat berkontraksi (sistole), bagian bilik relaksasi (distole). Saat serambi berkontraksi, bagian bilik relaksasi. Yang terjadi adalah darah serambi kanan dipompa menuju bilik kanan dan darah serambi kiri dipompa ke bilik kiri. Saat bilik kontraksi, bagian serambi relaksasi. Yang terjadi adalah darah dari bilik kanan dipompa menuju paru-paru melalui nadi paruparu (arteri pulmonalis). Sementara itu, bagian serambi menerima pasokan darah dari pembuluh balik utama (vena kava). Darah dari bilik kiri dipompa menuju seluruh tubuh melalui pembuluh nadi utama (aorta). Sebagian darah menuju ke tubuh bagian atas dan sebagian lainnya ke tubuh bagian bawah. Bersamaan dengan itu, serambi kiri menerima pasokan darah dari paru-paru melalui pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis). Tekanan yang timbul oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah disebut tekanan darah. Terdapat dua macam tekanan darah, yaitu tekanan sistolikdan tekanan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada dinding pembuluh nadi saat jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah pada pembuluh nadi saat jantung relaksasi. Tekanan darah jantung diukur dari frekuensi systole dan diastolenya. Pada kondisi normal, tekanan darah (systole/diastole) kita adalah sekitar 120/80 mmHg. Sistem Peredaran Darah 1. Ada dua sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia, yaitu sistem peredaran darah besar dan sistem darah kecil. a. Sistem Peredaran Besar Pada peredaran darah besar, darah dari jantung dipompa keluar melalui arcus aorta ke seluruh bagian tubuh. Darah yang dipompakan merupakan darah bersih yang berasal dari paru-paru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Kemudian darah menyebar ke seluruh organ dan dipergunakan dalam proses metabolisme. Selanjutnya, darah yang berasal dari seluruh jaringan tubuh akan diangkut kembali ke jantung melalui pembuluh vena cava superior dan inferior. b. Sistem Peredaran Darah Kecil Pada peredaran darah kecil, darah dipompa keluar dari jantung menuju paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. Darah yang dipompakan merupakan darah kotor, darah tersebut berasal dari seluruh bagian tubuh yang diangkut kembali ke jantung melalui pembuluh balik. Selanjutnya, setelah melepaskan CO2 dan menyerap banyak O2, darah diangkut kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Darah dari paru-paru merupakan darah bersih. Berikut adalah gambar dari sistem peredaran darah :
Gambar 2. Mekanisme peredaran darah pada manusia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
https://www.google.com/search?q=mekanisme+peredaran+darah&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0CAcQ_AUoAWoVChMI3579mc23xwIVC7OCh0lYwEN&biw=1366&bih=593#imgrc=ZUGd1oPzqejTjM%3A
2. Darah Darah merupakan jaringan yang khusus tersusun dari matriks cair berupa plasma dan butir-butir darah. Volume darah manusia sekitar 1/13 (8%) berat badan orang tersebut. Plasma darah tersusun dari air, bahan organik, dan ion-ion atau mineral. a. Plasma Darah Darah terdiri atas plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Sebagian besar plasma (90%) adalah air dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral, enzim, hormon, dn antibodi, serta gas dan zat sisa metabolism. Jenis protein darah meliputi albumin, fibrinogen, dan globulin. Jenis garam mineral diantaranya Na, Ca, K, Cl, ion fosfat, karbonat, dan sulfat. Gas-gas yang ada, seperti O2 dan CO2. Zat-zat buangan lain, misalnya ureum dan keratin. Jenis protein darah yang dominan adalah albumin dan globumin. b.
Butir-Butir Darah dan Pembentukannya Ada tiga kelompok butir darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keeping pembeku darah (trombosit). Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit diproduksi pada sumsung tulang. 1)
Eritrosit Eritrosit berbentuk bulat cembung (bikonkaf) dan tidak berinti. Pada keping sel darah terdapat banyak hemoglobin (Hb). Jumlah sel darah merah adalah sekitar 5 juta per 1 mm3 darah. Sel darah merah hanya berumur 120 hari. Sel darah merah yang sudah tua akan dirombak ole sel-sel darah putih.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
Hb merupakan suatu protein kompleks yang berinti unsur besi. Hb berfungsi mengangkut O2dan CO2 karena daya gabungnya (afinitas) yang besar terhadap kedua molekul tersebut. Adanya eritrosit memberi warna merah pada darah. Jika Hb banyak mengikat O2, maka warna darah menjadi merah segar (darah bersih). Sebaliknya akan berwarna merah tua bila Hb banyak mengikat CO2. 2)
Leukosit Sel darah putih (leukosit) dibentuk disumsum tulang merah, jaringan limfoid, dan jaringan limfa. Jumlah leukosit normal antara 6.000-9.000 butir per mm3 sel darah putih dapat dikelompokkan dalam dua golongan yakni sel granuler dan sel agranuler. Sel darah putih granuler meliputi neutrophil, basophil, dan eosinophil. Sel darah putih agranuler meliputi limfosit dan monosit. Sel granuler berbintik-bintik, nukleus terpecah-pecah, dan terikat oleh benang sitoplasma. Fungsi leukosit adalah untuk mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit. Jumlah leukosit tidak tetap tergantung pada kesehatan tubuh.
3)
Trombosit Bentuk sel trombosit tidak beraturan, berukkuran lebih kecil dibanding butie darah yang lain, dan tudak berinti. Jumlah trombosit normal antara 200.000-300.000 butir. Fungsi trombosit adalah untuk pembekuan darah. Jika jumlah sel trombositnya sangat kurang, maka darah akan sukar membeku bla terjadi luka. Mekanisme pembekuan darah dapat dilihat pada (gambar 3).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Gambar 3. Proses pembekuan darah https://www.google.com/search?q=trombosit&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved= 0CBsQsARqFQoTCK3AgaDNt8cCFUEGjgodqTwIow&biw=1366&bih=593#tbm=isch&q=proses +penghentian+darah&imgrc=OLDlh5y33wyfjM%3A
3.
Kelainan dan Gangguan Sistem Peredaran Darah a.
Anemia, adalah penyakit kekurangan darah. Anemia disebabkan kurangnya gizi sehingga menyebabkan kurangnya zat besi dalam darah bagian pembentuk Hb (kekurangan Hb) atau memang jumlah sel eritrositnya yang berada dibawah normal.
b.
Leukemia, adalah kanker darah yang ditandai dengan tingginya jumlah sel darah putih karena produksinya tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, sel darah putih akan memakan atau merusak sel-sel darah merahnya. Penderita akan menjadi sangat lemah atau bahkan meninggal dunia.
c.
Varises, adalah pelebaran pembuluh darah vena. Gejala tersebut sering diderita oleh orang dewasa atau tua. Kebanyakan pelebaran darah tersebut terjadi di kaki (betis, paha) atau pada anus. Varises pada anus menyebabkan pendarahan waktu buang air besar. Penyakit ini disebut ambeien.
d.
Sklerosis, adalah pengerasan atau penebalan pembuluh nadi. Pengerasan nadi menimbulkan gangguan kelancaran aliran darah. Sclerosis dapat terjadi karena terbentuknya endapan lemak yang disebut atherosclerosis. Penebalan pembuluh darah oleh pengapuran disebut arteriosclerosis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
138
Emboli (trombus), adalah penyakit jantung yang disebabkan terjadinya gumpalan nadi tajuk (arteri coronia).
f.
Hipertensi , adalah penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah normal berkisar antara 120/80-130/90 (systole/diastole). Hipertensi merupakan penyakit yang dapat diturunkan. Hipertensi disebabkan oleh beberapa factor, antara lain factor diet, umur, dan keturunan. Hipertensi yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan gagal ginjal atau stroke atau pecahnya pembuluh darah di kepala.
g.
Hipotensi, adalah tekanan darah yang ditandai dengan nilai systole/diastole dibawah 100.80 mmHg.
h.
Miokarditis, adalah penyakit radang otot jantung.
i.
Hemofilia, adalah penyakit darah sukar membeku saat terjadi luka. Penyakit tersebut merupakan penyakit menurun yang disebabkan tubuh tidak mampu membentuk faktor pembeku darah.
j.
Hemoglobinopati, adalah suatu penyakit menurun yang disebabkan gangguan pembentukan hemoglobin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13. Lembar Observasi Kelas
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14. Lembar Kuisioner
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15. Hasil Pre-Test Tertinggi dan Terendah
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Hasil Nilai Post-Test I Tertinggi, Sedang dan Terendah
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Hasil Nilai Post-Test II Terendah, Sedang dan Tertinggi
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 18. Data Perhitungan Lembar Observasi I
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 19. Data Perhitungan Lembar Observasi II
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20. Data Perhitungan Kuisioner Motivasi Awal dan Akhir
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 21. Data Nilai Post-Test Siklus I dan II
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22. Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Awal
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23. Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Akhir
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24. Hubungan Motivasi dan Hasil Belajar Tabel Hubungan Motivasi dan Hasil Belajar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kode Siswa
Hasil Belajar
AIWEAS INKE IKFL NLF HH SJH DMJ PKAWG VNPLP KMB FPH YIGNP DIPR KRM BIGNRM IMSNA IGAKS CSAP MSAP SNNTK STP SYC ZXL FOL
75 60 85 95 85 95 95 75 90 85 90 60 95 95 70 95 55 70 75 95 85 100 95 75
Hasil Motivasi Nilai Kategori 75 Tinggi 83 Sangat Tinggi 75 Tinggi 85 Sangat Tinggi 86 Sangat Tinggi 71 Tinggi 78 Tinggi 81 Sangat Tinggi 91 Sangat Tinggi 75 Tinggi 80 Sangat Tinggi 73 Tinggi 78 Tinggi 86 Sangat Tinggi 73 Tinggi 76 Tinggi 85 Sangat Tinggi 75 Tinggi 83 Sangat Tinggi 83 Sangat Tinggi 86 Sangat Tinggi 83 Sangat Tinggi 75 Tinggi 81 Sangat Tinggi
171