PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUB TEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Dafrosa Anita Jediman NIM: 111134324
RINTISAN PROGRAM PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK: TUHAN YESUS KRISTUS Raja diatas segala raja yang selalu memberikan perlindungan dan menuntun setiap langkah kehidupanku Bapak dan ibundaku tersayang Bapak Marselinus Hampu dan Ibu Aldina Alut Yang selalu memberikan dukungan dan doa Kakak tercinta Allo Masso Helmi Nikodemus Bona Novi. Adik dan keponakan tercinta Angel Si kecil Feby Febry (Alm) Yang selalu menghibur saya dalam keadaan suka maupun duka. Teman-teman mahasiswa PPGT dan Adik-adik PPGT angkatan 2 Arlen, Juli, dan Ivon Awang Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan Pamong Asrama Terima kasih atas motivasi dan dukungannya. Kupersembahkan karya ku untuk Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO Temukan Tuhan dalam diam karena Ia adalah teman dari kesunyian. Lihatlah bagaimana bunga dan pohon tumbuh dalam diam, matahari dan bulan bergerak dalam kesunyian. Kita harus belajar diam dan tenang untuk dapat menemukanNya di kedalaman hati kita ( Bunda Teresa)
Tuhan telah merangkai hidupku Menjadi indah pada waktunya (Kutipan lagu Goris Suri)
Dengan Kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok (Mazmur 91:4)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 PADA SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR
Dafrosa Anita Jediman Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk yakni perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik, pendidikan karakter, serta penilaian autentik pada setiap proses pembelajarannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan Research and Development. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut menggunakan langkah pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan langkah penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Bord dan Gall. Kedua langkah pengembangan ini diadaptasi menjadi lebih sederhana oleh Sugiyono menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan pedoman dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkahyaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner.Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan hasil validasi dua orang pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 4,00 (baik) dan 4,24 (sangat baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,24 (sanga baik) dan 4,00 (baik). Perangkat pembelajaran ini memperoleh rerata skor 4,12 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi ini berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci:Kurikulum SD 2013, Perangkat pembelajaran
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON ELEMENTARY CURRICULUM 2013 SUBTHEME “KEBERAGAMAN BUDAYA BANGSAKU” FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL.
Dafrosa Anita Jediman Sanata Dharma University 2015
The purposed of this research was to produce learning instrument refers to 2013 curriculum using thematic integrative approach, scientific approach, character education, and the use of authentic asessment in the process learning activity. This study is the development of Research and Development. Development of learning was developed by Jerold E. Kemp and the procedures are adopted by Bord and Gall. The second of step is the development of adapted into simply by Sugiyono be a simply model of development, which will guide the research. There are fifth steps in this research. They are: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) professionals’ validation, and (5) design revision, in such ways it created a final product in a form of learning instrument refers to 2013 curriculum for elementary students at fourth grade. The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied to analize the teachers need of SDN Kalasan 1 Sleman while the questionnaire were used to validate the learning instrument from two experts of 2013 curriculum, and two teachers of fourth grade. Based on the expert of 2013 curriculum validation score 4.00 means good and validation score 4,24 means very good, 2 teachers of fourth grade validation score are 4.24 means very good and 4,00 means good. The learning instrument gets the average score of 4,12 and it is categorized “Good”. The validation result based on eleven aspects, they are: 1) identity of the RPP, 2) formulation of indicators, 3) formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources, 6) selection of learning media, 7) learning method, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) teaching materials, 11) languages. Therefore the learning intrument that was developed is appropriate to be used as the learning intrument refers to 2013 curriculum.
Key words: Elementary Curriculum 2013, learning instrument
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan lingdungan dan berkatNya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk Siswa Kelas Empat (IV) Sekolah dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ,B.S.T,MA. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen PPGT dan Staf PGSD yang telah melayani penulis dengan baik. 6. Rusmawan, M.Pd. selaku validator pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 7. Dra Maslichah Asyari, M.Pd selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 8. Bapak Sarjono, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan penulis melakukan analisis kebutuhan untuk penelitian ini. 9. Kartika Kirana, S.Pd selaku Kepala SDK Eksperimental Mangunan yang telah membantu penulis dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Sri Rejeki, A.Ma selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu penulis dalam melakukan validasi produk penelitian. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 8 E. Batasan Istilah ........................................................................................................... 10 F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan .................................................................... 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ............................................................................................................... 14 1. Kurikulum SD 2013 .............................................................................................. 14 a.
Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulun SD 2013 ................................... 15
b.
Pendidikan Karakter ..................................................................................... 25 1) Pengertian Pendidikan Karakter ........................................................ 25 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2) Tujuan, Fungsi dan Media Pendidikan Karakter .............................. 27 3) Proses Pendidikan Karakter .............................................................. 28 4) Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ………………………………..28 c.
Pendekatan Tematik Integratif ...................................................................... 30 1) Pengertian Pendekatan Tematik Integratif ........................................ 30 2) Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif .................................... 30 3) Pentingnya Pendekatan Tematik ...................................................... 31
d.
Pendekatan Saintifik ...................................................................................... 32
e.
Penilaian Otentik ........................................................................................... 43 1) Pengertian Penilaian Otentik ............................................................. 43 2) Karakteristik Penilaian Otentik .......................................................... 47 3) Keungggulan Penilaian Otentik ......................................................... 49 4) Kelemahan Penilaian Otentik............................................................. 50
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp ......................... 50 B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 66 C. Kerangka Pikir ........................................................................................................... 69 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................................ 71 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 73 B. Prosedur Pengembangan ........................................................................................... 76 1. Potensi dan Masalah ............................................................................................. 77 2. Pengumpulan Data ................................................................................................ 77 3. Desain Produk ....................................................................................................... 77 4. Validasi Desain ..................................................................................................... 78 5. Revisi Desain ........................................................................................................ 78 C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 79 D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ............................................................................ 80 E. Intrumen Penelitian ................................................................................................... 80 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 81 1. Wawancara .......................................................................................................... 81 2. Kuesioner ............................................................................................................. 81 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 82 1) Data Kualitatif ................................................................................................ 82 2) Data Kuantitatif .............................................................................................. 82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ................................................................................................... 87 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ................................................................. 93 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................ 93 B. Deskripsi Produk Awal.............................................................................................. 93 1. Silabus................................................................................................................... 94 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ........................... 95 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 ........................................................ 97 D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 .......................... 103 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................................... 109 1. Kajian Produk Akhir ............................................................................................. 109 2. Pembahasan .......................................................................................................... 111 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................................ 115 B. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................................... 116 C. Saran ......................................................................................................................... 116 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 118 LAMPIRAN ....................................................................................................................... 121 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 174
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A ........................................................ 20 Tabel 2.Jadwal PelaksanaanPenelitian ................................................................................ 80 Tabel 3. Konversi Nilai Skala Lima .................................................................................... 83 Tabel 4. Kriteria Skor Skala Lima ...................................................................................... 85 Tabel 5. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi ........................................................ 99 Tabel 6. Saran Guru SD Kelas IPelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi ..................... 104 Tabel 7. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................................................ 112
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp ................................................. 52 Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir …………………………………………………………69 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 73
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................ 122 Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ......................................................................................... 123 Lampiran 3 Rangkuman Wawancara .................................................................................. 125 Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013.................................... 129 Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas IV Kurikulum SD 2013………...135 Lampiran 6 Silabus ............................................................................................................. 143 Lampiran 7 Biodata Penulis ................................................................................................ 174
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan dan pengembangan bangsa Indonesia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah dalam merancang pelaksanaan pendidikan di negara ini. Perencanaan pelaksanaan pendidikan perlu dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi hasil pendidikan sebelumnya. Pendidikan di negara ini tentunya sangat memprihatinkan. Pemerintah berupaya untuk mencanangkan serta mengimplementasikan berbagai perancangan pelaksanaan pendidikan, salah satunya adalah Kurikulum. Indonesia sudah beberapa kali merubah dan mengembangkan kurikulum yang digunakan. Sejak tahun 1947 sampai sekarang tahun 2013. Indonesia sudah 11 kali mengubah kurikulumnya. Kurikulum yang pernah digunakan di Indonesia adalah kurikulum rencana pelajaran, rencana pendidikan sekolah dasar, kurikulum sekolah dasar, kurikulum proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP), kurikulum sekolah dasar, kurikulum 1986, kurikulum 1994, revisi kurikulum 1994, rintisan kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan sekarang yang akan digunakan adalah kurikulum 2013.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dalam sejarahnya, Kurikulum merupakan suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai dengan finish, kemudian pengertian kurikulum tersebut juga mendapat tempat di dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kurikulum artinya perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum adalah salah satu rencana pendidikan yang mengatur tentang
sistem
kependidikan.
Dalam
Kurikulum
terdapat
perangkat
pembelajaran. Bagian-bagian dari perangkat pembelajaran diantaranya adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja siswa, Bahan ajar yang yang melingkupi mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dari awal hingga ahkir pembelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Di Indonesia sendiri, pengertian kurikulum terdapat dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.. Setiap kali terjadi perubahan atau pengembangan kurikulum tentu adanya alasan yang mendasar yang terjadi pada pengembangan kurikulum tersebut dari KTSP ke kurikulum 2013 adalah agar kurikulum yang akan 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diterapkan tersebut mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Sebagai bangsa yang berkembang Indonesia diprediksi akan mengalami beberapa tantangan di masa yang akan datang. Tantangan-tantangan itu berasal dari dalam maupun luar. Pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan oleh dunia zaman sekarang. Dalam pengembangannya terdapat beberapa aspek yang diubah diantaranya adalah elemen kompetensi lulusan. Dalam kompetensi lulusan adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, pengetahuan, kedudukan mata pelajaran (ISI). Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik integratif dalam semua mata pelajaran mulai kelas bawah sampai kelas atas. Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu). Mata pelajaran yang dilaksanakan pada kurikulum baru adalah bersifat holistic berbasis sains (alam, sosial, dan budaya). Sedangkan jumlah mata pelajaran yang awalnya berjumlah 10 dikurangi menjadi 6, Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta, belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar, sikap tidak
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Proses pembelajaran juga dilaksanakan secara tematik dan terpadu. Penilaian hasil belajar yang digunakan oleh pendidik di Sekolah Dasar juga mengalami perubahan, penilaian yang awal adalah penilaian berdasarkan pengetahuan, maka penilaian yang digunakan pada kurikulum 2013 adalah berdasarkan kompetensi sehingga semua kemampuan peserta didik dapat dinilai baik aspek kognitif, psikomotorik, dan keterampilan. Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil], memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal), penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL, dan Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian. Kegiatan ekstrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh pihak sekolah adalah Pramuka, UKS, PMR, dan Bahasa Inggris. Jika kurikulum KTSP tidak menetapkan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang wajib dipilih oleh siswa maka pada kurikulum 2013 pesesrta didik diharuskan mengikutinya. Pada kurikulum KTSP Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran atau bidang studi, maka pada kurikulum 2013 bahasa Inggris merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler.
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dalam pengembangan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 yang digunakan oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran pendidik. Pendidik memiliki peran dalam mencerdaskan kehidupan peserta didiknya, serta sebagai rahim peradaban bagi kemajuan zaman. Karena pendidik merupakan sosok yang berperan aktif dalam pentransferan ilmu dan pengetahuan bagi peserta
didiknya
kelak.
Bahkan
yang
penting,
pendidik
mampu
mengembangkan dan memberdayakan manusia, untuk dicetak menjadi seorang yang berkarakter dan bermental baja, agar mereka tidak minder dalam menghadapi masalah. Seorang pendidik sejati adalah mereka yang tidak memikirkan segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri, kecuali muridnya. Karena bagaimanapun peserta didik adalah cikal bakal maju mundurnya sebuah bangsa.( Ahmadi dan Amri, 2014: 105-106). Perubahan kurikulum juga berakibat pada perangkat pembelajaran, perangkat pembelajaran juga perlu dikembangkan karena perangkat pembelajaran harus sesuai dengan karekteristik kurikulum yang digunakan. Perangkat pembelajaran adalah salah satu hal penting dalam suatu proses pembelajaran yang meliputi rencana pembelajaran tematik harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, instrumen pembelajaran yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. Pengembangan perangkat pembelajaran dirancang untuk memberikan tanggung jawab pendidik terhadap kemajuan belajar peserta didik, dimana seorang pendidik mampu untuk mengembangkan perangkat 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran sesuai dengan kompetensi mmengajarnya secara mandiri, serta memberikan pengalaman belajar yang melibatkan mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik dengan pendidik,dan sumber belajar lainnya. Berdasarkan hasil wawancara mengenai Hasil survei kebutuhan yang dilaksanakan di SDN Kalasan 1 pada tanggal 17 Mei 2014 bersama guru kelas IV menjelaskan mengenai pemahaman Kurikulum 2013, bahwa sebuah Kurikulum yang penyampaian secara utuh atau holistik dalam tema, sehingga pendekatan tematik integratiflah yang digunakan harus sesuai dengan perkembangan anak yang pembelajaran holistik dan dijadikan satu dalam kegiatan pembelajaran. Mengenai perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, LKS, pemetaan tema, buku guru dan buku siswa telah disiapkan. Tetapi kendala yang dialami oleh pihak sekolah berupa kesulitan dalam Instrumen penilaian atau perangkat penilaian, penilaian otentik, rubrik penilaian sikap dan penilaian rapor, dalam hal ini penilaian sangat berat karena belum ada patokan sehingga dalam pelaksanaanya belum maksimal. Selain kendala dalam penilaian terdapat pula kesulitan lainnya yaitu kondisi sekolah, jumlah murid yang banyak serta daya serap pendidik dalam pemahaman kurikulum 2013 minim. Berdasarkan kenyataan, Perangkat pembelajaran tersebut merupakan rencana pembelajaran tematik harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar /LKS, media pembelajaran, instrumen pembelajaran yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perangkat pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam kurikulum. Sedangkan kurikulum merupakan salah satu bidang yang terpenting untuk menciptakan
dan
mewujudkan
pendidikan
di
bangsa
ini.
Melalui
pengembangan perangkat pembelajaran sebagai titik tolak atau penuntun dalam memberikan informasi yang jelas kepada siswa. Oleh karena itu untuk mendapatkan pengembangan perangkat pembelajaran yang sesuai, maka peneliti mencoba untuk menlakukan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 yang mengedepankan kebutuhan siswa dan guru pada umumnya dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Sub Tema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas 4 (empat) Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas 4 (empat) Sekolah Dasar?
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika ingin meneliti tentang pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Bagi Guru Dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 3. Bagi siswa
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dapat
memberikan
pengalaman
dalam
mempelajari
materi
tentang
keberagaman budaya bangsaku pada siswa kelas IV semester 2 SD Kalasan 1 tahun ajaran 2013/2014. 4. Bagi sekolah Dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi keberagaman budaya bangsaku. 5. Bagi Prodi PGSD Dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran di Sekolah Dasar. E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2. Pendidikan karakter Pendidikan
karakter
merupakan
upaya-upaya
yang
dirancang
dan
dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai- nilai perilaku peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perbuatan dan perkataan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat. 9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Pendekatan tematik integratif Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam sebuah tema. 4. Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. 5. Penilaian otentik Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 6. Perangkat Pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap. a) Identitas RPPTH terdiri dari: 1) sekolah yaitu nama satuan pendidikan 2) identitas muatan pelajaran terkait 3) tema/subtema; 4) kelas/semester; 5) pembelajaran keberapa; 6) alokasi waktu; b) Kompetensi Inti terdiri dari KI 1,2,3 dan 4 c) Kompetensi Dasar dan Indikator setiap Kompetensi Inti d) Tujuan Pembelajaran mencakup semua ranah (pengetahuan, keterampilan, sosial, spiritual) e) Materi Pembelajaran mencakup materi pokok setiap muatan f) Pendekatan dan Metode Pembelajaran g) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran h) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. i) Penilaian mencakup teknik penilaian, instrumen, dan pedoman penskoran. j) Lampiran-lampiran. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter). Hal tersebut dapat dilihat pada 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perumusan indikator setiap pembelajaran yang mencakup aspek intelektual, keterampilan, dan karakter. Pada aspek karakter terbagi menjadi dua ranah yaitu sikap sosial dan spiritual. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata
pelajaran
menggunakan
tema
sebagai
pemersatu
dengan
mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas peserta didik dengan menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan dan mengasah dimensi keterampilan siswa dalam kegiatan mengamati,
menanya, menalar,
mencoba,
dan
membentuk
jejaring/mengkomunikasikan atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian otentik ini menilai hasil belajar peserta didik untuk ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat dinilai dengan penilaian tes maupun non tes. 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan perangkat pembelajaran ini mengacu pada kaidah bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1.
Kurikulum SD 2013. Defenisi kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 didorong oleh beberapa hasil studi internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia dalam kancah internasional. Hasil ini menunjukkan hanya 5% peserta didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi, data lain diungkapkan oleh programme for international student assessment (PISA), hasil studi tahun 2009 hampir semua peserta didik Indonesia ternyata cuma menguasai pelajaran sampai level tiga. Berdasarkan hasil dari kedua survei tersebut merujuk pada suatu kesimpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia tertinggal dan terbelakang. Dalam kerangka inilah perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum, yang dimulai dengan penataan terhadap empat elemen standar nasional yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diturukan dari kebutuhan, Standar
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Isi (SI) yang diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi, semua mata pelajaran harus memenuhi pembentukan ke tiga aspek peserta didik dalam hal aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan, mata pelajaran harus diturunkan dari komptensi yang ingin dicapai, mata pelajaran juga diturunkan berdasarkan kompeteni inti, adanya Keterpaduan antara tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran,dan penilaian. (Mulyasa, 2013: 59-60). a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013 Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dalam salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. 2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal yang kemungkinan akan terjadi adalah sebagai berikut; World Trade Organization, kemajuan teknoligi informasi, masalah lingkungan hidup, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasi pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, materi TIMSS dan PIZA. Kurikulum dievaluasi dan melakukan penyempurnaan oleh pihak-pihak yang berwenang untuk melahirkan manusia Indonesia yang mampu bersaing dan mampu mengangkat bangsa Indonesia.
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: a) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru Menuju pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik memiliki pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. b) Pola pembelajaran satu arah menuju pembelajaran interaktif yaitu guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya. c) Pola pembelajaran terisolasi menuju pembelajaran secara jejaring, peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja serta dapat memperoleh informasi dari internet, majalah dan lain sebagainya d) Pola pembelajaran pasif menuju pembelajaran aktif mencari. Dalam hal ini peserta didik aktif mencari informasi dalam pembelajaran serta semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sainstifik. e) Pola belajar sendiri menuju belajar kelompok (Group atau Tim) f) Pola pembelajaran alat tunggal meenuju pembelajaran berbasis alat multimedia.
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g) Pola pembelajaran berbasis massal menuju kebutuhan pelanggan dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. h) Pola pembelajaran yang pemikiran faktual menuju Kritis (membutuhkan pemikiran kritis) i) Penyampaian Pengetahuan (pemindahan ilmu dari guru ke siswa) menuju Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa dan siswa lainnya) 4. Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Elemen-elemen perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 meliputi empat aspek, yaitu: 1. Standar Kompetensi Lulusan a) Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan
lulusan
yang
mencakup
sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b) Tujuan
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan
prasarana,
standar
pengelolaan,
dan
standar
pembiayaan. c) Ruang lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. d) Monitoring dan Evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 1. KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB/Paket A Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi
Kualifikasi Kebutuhan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
2. Standar isi a) Pengertian
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional pendidikan ditetapkan bahwa standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. b) Tujuan Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c) Ruang lingkup Materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan
sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan,
konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Selanjutnya,
berdasarkan
kriteria
tingkat
tingkat
kompetensi
perkembangan
dirumuskan
peserta
didik,
kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang. 3. Standar proses a) Pengertian 21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dalam dokumen salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan
menengah.
Standar
proses
adalah
kriteria
mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. b) Tujuan Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c) Ruang lingkup Proses
pembelajaran
pada
satuan
pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. 4. Standar penilaian a) Pengertian Menurut Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh dalam salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan. Standar Penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. b) Tujuan Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat
kompetensi,
ujian
nasional,
dan
ujian
sekolah/madrasah. 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) Ruang lingkup penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. d) Prinsip dan pendekatan penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar danmenengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut; (1). Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. (2). Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. (3). Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. (4). Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. (5). Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan 24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hasilnya. (6). Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. b. Penguatan Pendidikan Karakter 1) Pengertian Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (Mahmud, 2012:23) adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Aristoteles berpendapat bahwa karakter itu erat kaitannya dengan kebiasaan yang kerap dimanifestasikan dalam tingkah laku. Menurut Elkind dan Sweet (dalam Mahmud, 2012:23) pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-nilai etis/susila. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan pendidik, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Pendidik membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku pendidik, cara pendidik berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana pendidik bertoleransi dan berbagai hal terkait lainnya. Menurut Ramli (dalam Mahmud, 2012: 24), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Russel Williams menggambarkan karakter laksana “otot”, yang akan menjadi lembek jika tidak tidak dilatih. Dengan latihan demikian, maka “otot-otot” karakter akan menjadi kuat dan akan mewujud menjadi
kebiasaan
(habit).
Orang
yang
berkarakter
tidak
melaksanakan suatu aktivitas karena takut akan hukuman, tetapi karena mencintai kebaikan (loving of good). Karena cinta itulah, maka muncul keinginan untuk berbuat baik (desiring the good). Berdasarkan beberapa pengertian diatas, pendidikan karakter dapat diartikan suatu cara yang dilakukan pendidik untuk mengajarkan peserta didik untuk membiasakan peserta didik berprilaku/ memiliki kebiasaan atau habitus melalui tindakan nyata peserta didik sehingga menghasilkan budi pekerti, seperti terlihat dalam tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras yang dilandasi oleh kecintaannya terhadap suatu kebaikan. Dalam pendidikan karakter pendidik perlu untuk menanamkan nilai-nilai karakter, atas dasar itu pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotorik). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga”merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikan dan dilakukan. (Mahmud, 2012:27) 2) Tujuan, Fungsi, dan Media Pendidikan Karakter Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan pancasila. Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati bijak, dan berprilaku baik, (2) memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur, (3) meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa. (Daryanto dan Dwicahyono,2014:39-40).
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Proses Pendidikan Karakter Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural dalam konteks interaksi dalam keluraga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Konfigurasi karakter dalam kontek totalitas proses psikologis sosialkultural dapat dikelompokan dalam: (1) olah hati, (2) olah pikir, (3) olah raga dan kinestetik, dan (4) olah rasa dan karsa. Proses itu secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi, serta masing- masingnya secara konseptual merupakan gugus nilai luhur yang di dalamnya terkandung sejumlah nilai. (Daryanto dan Dwicahyono, 2014:42-43). 4) Prinsip-prinsip pendidikan karakter Dasyim Budimasyah (2010) (dalam Mahmud, 2012:36) berpendapat bahwa program pendidikan karakter di sekolah perlu dikembangkan dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal ini mengandung arti bahwa proses yang panjang, mulai sejak awal peserta didik masuk sekolah hingga mereka lulus sekolah pada satuan pendidikan.
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Pendidikan karakter hendaknya dikembangkan melalui semua mata pelajaran (terintegrasi), melalui pengembangan diri, dan budaya suatu satuan pendidikan. Pembinaan karakter bangsa dilakukan
dengan
mengintegrasikan
dalam
seluruh
mata
pelajaran, dalam kegiatan kurikuler mata pelajaran, sehingga semua mata pelajaran diarahkan pada pengembangan nilai- nilai karakter. Pengembangan nilai-nilai karakter juga dapat dilakukan dengan melalui pengembangan diri, baik melalui konseling maupun kegiatan ekstra kurikuler, seperti kegiatan kepramukaan dan lain sebagainya. 3. Sejatinya nilai-nilai karakter tidak diajarkan (dalam bentuk pengetahuan), jika hal tersebut diintegrasikan dalam mata pelajaran agama (yang di dalamnya mengandung ajaran) maka tetap
diajarkan
dengan
proses,
pengetahuan
(knowing),
melakuakan (doing), dan ahkirnya membiasakan (habit). 4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan secara aktif (active learning) dan menyenangkan (enjoy full learning). Proses ini menunjukan bahwa proses pendidikan karakter dilakukan oleh peserta didik bukan oleh pendidik. Sedangkan pendidik menerapkan prinsip “tut wuri handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukan oleh agama.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Pendekatan Tematik Integratif 1) Pengertian Tematik Integratif Pembelajaran terpadu merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (Integrated Instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara invidual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip kelilmuan yang holistik, bermakna dan autentik.
Pembelajaran
terpadu
berorientasi
pada
praktik
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Pendekatan pembelajaran terpadu lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. (Rusman, 2011: 254). 2) Karakteristik Tematik Integatif Adapun karakteristik pembelajaran terpadu adalah a) Holistik Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran
terpadu
memungkin
peserta
didik
untuk
memahami suatu fenomena dari segala sisi. Membuat peserta
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
didik menjadi lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada dihadapan mereka. b) Bermakna Peserta didik mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalahnya yang nyata di dalam kehidupan c) Otentik Pembelajaran terpadu juga membuat peserta didik memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. Pembelajaran terpadu dikembangkan dengan berdasar kepada pendekatan diskoveri inkuiri, peserta didik terlibat aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan proses evaluasinya. Pembelajaran terpadu pada dasarnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan
hasrat,minat,dan
kemampuan
peserta
didik. 3) Pentingnya pembelajaran tematik untuk murid sekolah dasar Menurut Rusman (2011: 257) Model pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar atau mengarahkan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Melalui
pembelajaran
tematik
siswa
dapat
menemukan sendiri berbagai pengatahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif 31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Pendekatan Saintifik Pendekatan santifik adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran
Kemendikbud pendekatan
(2013) ilmiah
diterapkan memberikan
(scientific
berdasarkan konsepsi
approach)
teori tersendiri
dalam
tertentu. bahwa
pembelajaran
didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyajikan/mengkomunikasikan. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala,
memperoleh
pengetahuan
baru,
atau
mengoreksi
dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebutkan ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsipprinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian menformulasi, dan menguji hipotesis. (Kurnasih dan Sani, 2013:141149). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan tersebut berkurang dengan semakin bertambah dewasanya pesrta didik atau semakin tingginya kelas peserta didik. Pembelajaran dengan metode santifik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Berpusat pada peserta didik
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip. 3) Melibatkan merangsang
proses-proses
kognitif
perkembangan
intelek,
yang
potensial
khususnya
dalam
keterampilan
berpikir tingkat tinggi peserta didik. 4) Dapat mengembangkan karakter peserta didik. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan santifik didasarkan pada
keunggulan
pendekatan
tersebut.
Beberapa
tujuan
pembelajaran dengan pendekatan santifik adalah: 1) Untuk
meningkatkan
kemampuan
intelek,
khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. 2) Untuk
membentuk
kemampuan
peserta
didik
dalam
menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5) Untuk melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide- ide khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6) Untuk mengembangkan karakter peserta didik. Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik pendekatan dan model pembelajaran 2) Pembelajaran membentuk students self concept 3) Pembelajaran terhindar dari verbalisme 4) Pembelajaran memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. 5) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatnya kemampuan berpikir peserta didik 6) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan motivasi mengajar guru 7) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. 8) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi peserta didik dalam struktur kognitifnya. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (santifik).
Langkah-langkah
approach) dalam
proses
pendekatan pembelajaran
ilmiah
(Scientific
meliputi
menggali
informasi, melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan
dengan
menganalisis,
menalar,
kemudian
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau 35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasi secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat- sifat ilmiah dan menghindari nilai- nilai atau sifat-sifat non ilmiah. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut: 1. Mengamati / (observing) Metode
mengamati
mengutamakan
kebermaknaan
pembelajaran (Meaningfull Learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata,peserta
didik
senang
dan
bertantang,
dan
mudah
pelaksanaanya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam permendikbud nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Pendidik menfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 2. Menanya/(Questioning) Pendidik yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan
ranah
sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pendidik perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan. Pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari pendidik, masih
memerlukan
bantuan
pendidik
untuk
mengajukan
pertanyaan sampai ke tingkat mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaaan secara mandiri. Ketika pendidik menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong peserta didiknya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Kegiatan
“menanya”
dalam
kegiatan
pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a tahun 2013, adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk 37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai kepertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang diharapkan dalam menanya adalah pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaanh untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.Adapun beberapa fungsi bertanya, antara lain: a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. c) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. d) Mendorong peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. e) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta
mengembangkan
toleransi
sosial
dalam
hidup
berkelompok. 3. Menalar/ (Associating) 38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didikharus lebih aktif daripada pendidik. Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta- fakta empiris yang dapat
diobservasi
untuk
memperoleh
simpulan
berupah
pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah. Kegiatan
“mengasosiasi/mengolah
informasi/menalar”
dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam permendikbud nomor 81a tahun 2013 adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan maupun hasil dari kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yuang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu pendekatan dan model pembelajaran informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangklan sikap jujur, teliti, disiplin, 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir
induktif
serta
deduktif
dalam
menyimpulkan. Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiakan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. 4. Mencoba /(Experimenting) Mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah : (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum, (2) mempelajari cara- cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan, (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil ekspermien
sebelumnya,
(4)
melakukan
dan
mengamati
percobaan, (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyajikan data, (6) menarik kesimpulan atas hasil percobaan, dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
Kegiatan
pembelajaran
dengan
pendekatan
eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba sebagai berikut. a. Persiapan 1. Menetapkan tujuan eksperimen 2. Mempersiapkan alat atau bahan 3. Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau bahan yang tersedia b. Pelaksanaan Selama proses eksperimen atau mencoba, pendidik ikut membimbing dan mengamati proses percobaan. Disini pendidik harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik. Selama proses eksperimen atau mencoba, pendidik hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan, termaksud membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah
yang akan
menghambat
kegiatan pembelajaran. c. Tindak lanjut 41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada pendidik 2. Pendidik memeriksa hasil eksperimen peserta didik 3. Pendidik memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen 4. Pendidik dan peserta didik mendiskusikan masalahmasalah yang ditemukan selama eksperimen. 5. Pendidik dan peserta didik memeriksa dan meyimpan kembali segala bahan dan alat yang digunakan. 5. Mengkomunikasikan (Networking) Pada pendekatan saintifik pendidik diharapkan member kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh pendidik sebagi hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana dalam permendikbud nomor 81a tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah 42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. e. Penilaian Otentik 1) Pengertian Penilaian Otentik Menurut Permendikbud dalam Panduan Teknis Kurikulum 2013 SD standar penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan ahkir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional yang diuraikan sebagai berikut. a. Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian autentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan. b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan proses belajar peseta didik termasuk penugasan perseorangan dan atau kelompok di dalam atau di luar kelas dalam kurun waktu tertentu. d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. e. Ulangan harian merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik. f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. g. Ulangan ahkir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di ahkir semester. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan
dan
pendidikan,
baik
keterampilan selama
untuk
setiap
pembelajaran
jenjang
berlangsung
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Dalam Jurnal Panduan Teknis Kurikulum 2013 SD (2013:6) memandang penilaian dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Penilaian
dalam
kurikulum
2013
mengacu
pada
Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar penilaian bertujuan untuk menjamin: 1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
dan berdasarkan prinsip-prinsip
penilaian, 2)
pelaksanaan penilaian peserta didik secara professional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks social budaya, 3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Standar penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. (Kunandar, 2014:35-36).
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Salah satu penekanan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik (authentic assessment). Melalui kurikulum 2013 ini penilaian autentik menjadi penekanan yang serius bagi pendidik dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik benar-benar memperhatikan penilaian autentik. Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Penilaian autentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Dalam penilaian autentik peserta didik diminta untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata. Autentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Penilaian autentik mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Dengan demikian, pencapaian kompetensi peserta didik tidak dalam konteks dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dibandingkan dengan standar atau kriteria tertentu, yakni
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam penilaian autentik memperhatikan keseimbangan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan
dan
keterampilan
yang
disesuaikan
dengan
perkembangan karakteristik peserta didik sesuai dengan jenjangnya. 2) Karakteristik Penilaian autentik adalah sebagai berikut: (a). Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. Artinya, penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester (sumatif) (b). Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta. Artinya,
penilaian
autentik itu ditujukan untuk
mengukur
pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan dan ingatan). (c). Berkesinambungan dan terintegrasi. Artinya, dalam melakukan penilaian autentik harus secara berkesinambungan (terus menerus) dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. (d). Dapat digunakan sebagai feed back. Artinya, penilaian autentik yang dilakukan oleh guru dapat digunakan sebagai umpan
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
balik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik secara komprehensif. Dalam penilaian autentik, selain memperhatikan aspek kompetensi sikap (afektif), kompetensi pengetahuan (kognitif), dan kompetensi keterampilan (psikomotorik) serta variasi instrumen atau alat tes yang digunakan juga harus memperhatian input, proses dan output peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik juga harus dilakukan pada awal pembelajaran (penilaian input), selama pembelajaran
(Penilaian
proses),
dan
setelah
pembelajaran
(penilaian output). Penilaian input adalah penilaian yang dilakukan sebelum proses belajar mengajar dilakukan. Penilaian input bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terhadap materi atau kompetensi yang akan dipelajari. Penilain input biasa dilakukan melalui pre tes. Perbandingan hasil penilaian awal (input) dengan penilaian proses dan hasil atau output menunjukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi peserta didik dengan KKM sebagai acuan. (Kunandar, 2014:43). Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses bertujuan untuk mengecek tingkat pencapaian kompetensi peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hasil penilaian proses bisa
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan secara individu maupun kelompok. Penilaian proses dilakukan juga untuk mengukur keaktivan dan perhatian peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam melakukan penilaian proses, pendidik perlu membuat instrumen, seperti lembar observasi atau pengamatan. Penilaian output adalah penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian output bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dari peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dikelas. Hasil penilain output
dibandingkan
dengan
KKM
yang
telah
ditentukan
sebelumnya dan dianalisis berapa peserta didik yang tuntas (melampau KKM). c). Keunggulan Penilaian Autentik Dalam Basuki (2014:175-176) menjelaskan tentang keunggulan dan kelamahan penilaian autentik sebagai berikut. 1) Berfokus
pada
keterampilan
analisis
dan
keterpaduan
pengetahuan 2) Meningkatkan kreativitas 3) Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata 4) Mendorong kerja kolaboratif 5) Meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6) Langsung
menghubungkan
kegiatan
asesmen,
kegiatan
pengajaran, dan tujuan pembelajaran 7) Menekankan kepada keterpaduan pembelajaran di sepanjang waktu d). Kelemahan Penilaian Autentik 1) Memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola, memantau, dan melakukan koordinasi 2) Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan secara legal 3) Menantang guru untuk memberikan skema pemberian nilai yang konsisten 4) Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias 5) Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa 6) Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak siswa 7) Hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran tujuan pembelajaran. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Merencanakan
dan
melaksanakan
pembelajaran
juga
merencanakan dan melaksanakan penilaian merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Kemampuan guru untuk mengembangkan
perangkat
pembelajaran
kemudian 50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengimplementasikannya di dalam proses pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari kompetensi pedagogik tersebut. Perangkat pembelajaran
merupakan
melaksanakan
proses
perwujudan
pembelajaran
di
persiapan dalam
guru kelas.
sebelum Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pasal 20, “ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik
dan sekreatif mungkin. Perangkat pembelajaran
dipersiapkan dengan baik karena perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun rencana kegiatan pembelajaran yang baik setidaknya dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Menurut Kemp (1994) dalam Trianto (2010: 81) pengembangan perangkat merupakan
suatu lingkaran
yang kontinum. Tiap-tiap langkah
pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp. 51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu:
a. Identifikasi masalah pembelajaran
Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi antara kesenjangan tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran.
b. Analisis Siswa
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karateristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan dan pengalaan baik individu maupun kelompok. Analisis ini dapat dijadikan gambaran untuk menyiapkan perangkat pembelajaran.
c. Analisis Tugas
Analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS).
d. Merumuskan Indikator
Analisis ini berfungsi sebagai (a) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (b) kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (c) panduan siswa dalam belajar.
e. Penyusunan Instrumen Evaluasi
Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasaan indikator dan ketuntasaan penguasaan siswa
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang didasarkan pada jumlah soal yang dijawab benar.
f. Strategi Pembelajaran.
Pada tahap ini pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan format meliputi materi ajar, lembar kerja siswa (LKS), rencana pelajaraan dan evaluasi.
g. Pemilihan media atau sumber belajar
Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih, jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran. Pemilihan media dan sumber pembelajaraan berdasarkan hasil analisi tujuan, karakteristik siswa, dan tugas seperti telah diuraikan sebelumnya, maka memilih alat dan bahan disesuaikan dengan tuntutan tujuan pembelajaraan yang terdapat dalam rencana pelajaraan dan LKS.
h. Pelayanan Pendukung
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pelayanaan pendukung tidak berhubungan langsung dengan substansi pengembangan perangkat namun sangat menentukan keberhasilan pengmbangan perangkat. Pengembangan perangkat membutuhkan anggaran atau dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanaan tenaga kerja, penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan.
i. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaraan dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau timpengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna
untuk
menentukan
kelemahan
dalam
perencanaan
pengajaraan sehingga berbagai kekurangaan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas.
j. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaraan. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil post tes maupun
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
uji akhir pembelajaraan. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir dan uji akhir untuk pelajaraan tertentu.
k. Revisi Perangkat Pembelajaraan
Kegiatan
revisi
dimaksudkan
untuk
mengevalusi
dan
memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang diperleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaraan oleh pakar, simulasi terbatas, dan uji coba terbatas sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaraan dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya sebagai perangkat pembelajaraan di sekolah.
Unsur-unsur di atas diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi kebutuhan awal akan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru kelas IV SD/MI. Model pengembangan Jerold E. Kemp sangat mudah untuk dipelajari dibandingkan model-model pengembangan yang lain. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti yakni Silabus, RPPTH, Instrumen Penilaian, dan LKS. 1. Silabus a. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Dalam Kurikulum 2013, ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus dibuat oleh seorang pendidik. Silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran, sebab, silabus digunakan sebagai acuan
dalam
membuat
dan
mengembangkan
rencana
pelaksanaan pembelajaran di kelas. (Fadlillah, 2014:135-139). b. Ruang Lingkup Silabus Ruang lingkup silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yang menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada peserta didik. Dalam kurikulm 2013, disebutkan
bahwa
silabus
mencakup
Kompetensi
inti,
Kompetensi dasar, Materi pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber belajar. c. Prinsip- prinsip Pengembangan Silabus Pengembangan silabus kurikulum 2013 secara umum sama seperti pengembangan silabus pada kurikulum- kurikulum sebelumnya. Prinsip- prinsip pengembangan silabus meliputi: 1) Ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Relevan, yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. 3) Fleksibel, yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didik. 4) Kontinuitas, yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas dalam
silabus
memiliki
keterikatan
satu
sama
dalam
membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik. 5) Konsisten, yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam membentuk kompetensi peserta didik. 6) Memadai, yaitu ruang lingkup indikator, materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. 7) Aktual dan Kontekstual, yaitu ruang lingkup kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, sistem
penilaian
yang
dikembangkan
memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dan berlangsung di masyarakat. 8) Efektif, yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam
proses
pembelajaran,
dan
tingkat
pembentukan
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. 9) Efisien, yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat pengguanaan dana, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi standar yang ditetapkan.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan
bahwa
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. (Fadlillah, 2014:143148). b. Ruang Lingkup RPP 59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mengacu pada Permendikbud No 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1) data sekolah, mata pelajaran, dan kelas/ semester, 2) Materi pokok, 3) alokasi waktu, 4)
tujuan
pembelajaran,
KD,
dan
indikator,
5)
materi
pembelajaran, metedo pembelajaran, 6) media, alat, dan sumber belajar, 7) langkah-langkah pembelajaran, 8) penilaian. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) a. Pengertian Lembar Kerja Siswa Dalam artikel Ambiyar FT-UNP menjelaskan Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. b. Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa 60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Secara konseptual lembar kerja siswa merupakan media pembelajaran untuk menlatih daya ingat siswa terhadap pelajaranpelajaran yang telah terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar. Selain itu juga lembar kerja siswa dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang statusnya tidak formal. Guru dapatmenggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan. a) Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai berikut: 1. Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Menyusun langkah-langkah belajar untuk memudahkan proses belajar peserta didik 3. Memberikan tugas belajar peserta didik secara terpadu b) Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut 1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimilki oleh peserta didik
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan 3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan c) Manfaat dengan penggunaan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut 1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran 2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep 3. Melatih
peserta
didik
dalam
menemukan
dan
mengembangkan keterampilan proses 4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalamn melaksanakan proses pembelajaran 5. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran 6. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar. 7. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Penilaian 1) Pengertian penilaian Kurnasih dan Sani (2014:47) menjelaskan ada dua macam penilaian,diantaranya: 1) Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. 2) Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input, proses, output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan
mampu
menghasilkan
dampak
instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang menberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas seperti: membaca 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan meringkas, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi standar penilain pendidikan. a. Prinsip dan pendekatan penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Objektif Penilaian berbasis pada standar (prosedur dan criteria yang jelas) dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilain 2. Terpadu Penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran,dan berkesinambungan 3. Ekonomis Penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Transparan Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak 5. Akuntabel Penilaian
dapat
dipertanggungjawabkan
kepada
pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya 6. Sistematis Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku 7. Edukatif Mendidik dan menfasilitasi peserta didik dan pendidik. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria. (PAK) atau penilaian acuan patokan (PAP). PAK atau PAP merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada criteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan
kriteria
ditentukan
oleh
ketuntasan satuan
belajar
minimal
pendidikan
yang dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Penelitian yang Relevan Berikut ini akan dijabarkan tiga penelitian yang relevan tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kuruikulum 2013 Pertama,
Penelitian
pengembangan
yang
berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” yang dilakukan oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2013). Penelitian ini menghasilkan produk berupa bahan ajar yang mengacu pada Kurikulum 2013 pada subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini yang melalui tahap-tahap pengembangan, antara lain validasi oleh pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu, diperoleh skor rerata 4,43. Skor tersebut menunjukan bahwa kualitas bahan ajar yang mengacu Kurukulum 2013 subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk siswa kelas IV SD memiliki kualitas “sangat baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5) metedologi.
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kedua, penelitian pengembangan yang dilakukan Andrea Galuh Pusporini
(2012)
Pembelajaran
dengan
yang
judul
“Pengembangan
mengakomodasi
kontribusi
Perangkat siswa
pada
penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas 1VA SD Negeri Adisucipto 1 “Penelitian ini menghasilkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari enam tahap, yaitu: (1) Potensi dan masalah dicari dengan melakukan analisis kebutuhan. (2) Pengumpul dan data hasil analisis kebutuhan dan literatur yang mendukung. (3) Desain produk yang dikembangkan berupa: Silabus, RPP, LKS, Bahan ajar, dan soal evaluasi. (4) Validasi perangkat pembelajaran bersama 3 dosen dan 1 guru menghasilkan skor 3,54 (sangat baik). (5) Revisi produk berdasarkan validasi yang telah dilakukan. (6) Melaksanakan implementasi produk pada sampel terbatas di kelas 1VA. Pada tahap ini peneliti juga menyebarkan angket respon dengan hasil skor 3,52 (sangat baik). Ketiga, Penelitian yang pengembangan yang dilakukan oleh Intan Reni Wulandari (2013) dengan judul “ Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan
mendengarkan
pada
Mata
Pelajaran
Bahasa
Indonesia SD kelas IV semester gasal “. Penelitian ini menhasilkan
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal dikembangkan dengan kualitas baik dan layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal
berdasarkan
validasi
dari
pakar
pembelajaran
Bahasa
Indonesia,pakar pendidikan karakter,guru bahasa Indonesia SD,dan siswa kelas IV SDN Prambanan Klaten. Hal ini ditunjukan dengan skor rerata produk adalah 4,26 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” yang ditinjau dari tujuan dan pendekatan desain dan pengorganisasian, isi, keterampilan berbahasa, topik dan metodologi. Berdasarkan penelitian ini mengembangkan produk berupa bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 serta pengembangan bahan ajar
yang
terintegrasikan
dengan
pendidikan
karakter
untuk
keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Ketiga jenis penelitian tersebut, dicantumkan oleh peneliti karena memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan hanya menganalisis produk berupa bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 saja. Sedangkan pada peneliti hanya mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengakomodasi kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI dan penelitian yang mengembangkan bahan ajar yang terintegrasikan
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan pendidikan karakter untuk keterampilan mendengarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Penelitian ini memiliki perbedaan dengan ketiga penelitian tersebut. Penelitian ini akan mengembangakan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan saintifif. C. Kerangka Pikir Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir. Mengembangkan
Kurikululm SD 2013
perangkat 1. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum
pembelajaran berupa
2. Pendidikan Karakter
Silabus, RPPTH,
3. Pendekatan yang digunakan adalah tematik integratif dan saintifik
beserta lembar kerja
4. Menggunakan Penilaian Otentik
otentik dengan
siswa dan penilaian
menggunakan model Kemp dan proses penelitian R&D model Borg and Gall yang
Analisis Kebutuhan
mengacu Kurikulum
Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terutama penilaian yang baik mengacu Kurikulum SD 2013
SD 2013
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas maka disusun kerangka pikir mengenali
pengembangan
perangkat
pembelajaran
yang
mengacu 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Dalam Kurikulum 2013 pengembangan perangkat pembelajaran merupakan suatu bagian yang penting untuk dikembangkan dan diterapkan. Kurikulum 2013 merupakan salah satu sistem yang dicanangkan pemerintah sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang memiliki tujuan yang terarah sehingga mampu untuk menciptakan karakter generasi penerus bangsa yang lebih baik. Melalui Kurikulum 2013 Pemerintah juga telah mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 seperti silabus, RPP, LKS, instrumen penilaian, dan bahan ajar. Tetapi untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, yang dapat mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Sehingga untuk RPP, pemerintah menerbitkan RPPTH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian) Akan tetapi, Masih memerlukan unsur-unsur tambahan agar perangkat pembelajaran tersebut semakin layak digunakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan
alasan
tersebut
maka
peneliti
berusaha
untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran tersebut yang mengacu Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas IV. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik merupakan bagian utama dalam setiap pembelajaran Kurikulum
2013
terlebih
utama
dalam
pengembangan
perangkat
pembelajaran yang dikembangkan oleh Peneliti. Peneliti memunculkan dan menerapkan tentang pendidikan karakter dalam setiap proses pembelajaran 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang terdapat dalam perangkat pembelajaran. Pengembangan karakter atau sikap, keterampilan, dan pengetahuan merupakan tujuan dari Kurikulum 2013. Untuk menilai kemampuan peserta didik dengan menggunakan penilaian autentik agar berbagai jenis penilaian dapat membuat mudah pendidik dalam menilai setiap kemampuan peserta didik. Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran dengan langkah penelitian pengembangan model Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berdasarkan tema 1 dengan judul Indahnya Kebaragaman subtema Keberagaman Budaya Bangsaku.
Pendekatan
tematik
integratif
dan
Pendekatan
saintifik
merupakan acuan dalam menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan menekankan
pada
pendidikan
karakter
berbasis
lokal.
Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti ini belum begitu sempurna dan memerlukan perbaikan. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana
mengembangkan
Perangkat
Pembelajaran
subtema
Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk Guru Sekolah Dasar?
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Bagaimana kualitas Perangkat Pembelajaran subtema Keberagaman Budaya Bangsaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk Guru kelas IV Sekolah Dasar? 3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas empat (1V) Sekolah Dasar menurut Pakar Kurikulum SD 2013?
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and Development). Menurut Sugiyono, (2014: 407) penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan suatu produk yang baik perlu dilakukan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji kelayakan serta keefektifan produk tersebut agar dapat digunakan pada masyarakat luas. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini memiliki sepuluh langkah yaitu: Potensi dan Masalah
Pengumpulan data
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produksi Masal
Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan Metode 1. Potensi Masalah Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang sesuai dari pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah 73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain. 2. Pengumpulan Data Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan. 3. Desain Produk Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 4. Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut. 5. Revisi Desain Setelah
melakukan
desain
produk,
langkah
selanjutnya
yaitu
memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6. Uji coba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Ujicoba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Pada penelitian ini produk yang akan dikembangkan adalah perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memuat materi pembelajaran pada semester 1. Penelitian pengembang ini hanya sampai pada tahap ke 5 karena peneliti memandang perangkat pembelajaran ini tidak perlu dilakukan uji coba. Selain itu keterbatasan waktu dan materi yang dikembangkan belum diberikan pada Kelas IV.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Prosedur Pengembangan Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berdasarkan Jerold E Kemp yang telah direvisi dan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Peneliti akan menjelaskan kelima langkah tersebut dalam bagan lengkap dengan penjelasan dibawah ini. Berikut ini peneliti akan menjelaskan 5 langkah dalam bagan lengkap berserta keterangan secara lengkap pada bagan di bawah ini. Gambar
3.
Langkah-langkah
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Potensi dan masalah Penelitian ini dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Untuk bisa mengetahui adanya potensi atau masalah, maka peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui wawancara langsung dengan salah satu guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1 pada hari sabtu tanggal 17 Mei 2014. Wawancara ini dilakukan dengan berdasarkan tujuan untuk mengetahui adanya fakta dan masalah yang terjadi di lembaga sekolah tersebut yang terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013. 2. Mengumpulkan Data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi
masalah
tersebut.
Teknik
yang
dipelukan
untuk
mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dan studi dokumen. Hasil dari wawancara, kuesioner, dan studi dokumen dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk yang berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 3. Desain produk Desain produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development ini dapat berupa perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP,
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bahan ajar, LKS, dan penilaian. Desain awal dilakukan dengan menganalisis KI dan KD, kemudian langkah berikutnya pembuatan silabus berdasarkan analisis KI dan KD tersebut. Dari silabus diturunkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jenis RPP yang disusun tersebut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH ini mencakup lembar kerja siswa (LKS) serta penilaian yang digunakan dalam RPPTH yaitu penilaian unjuk kerja, portofolio dan lembar pengamatan (observasi). 4. Validasi Desain Penelitian ini dengan menggunakan validasi pakar (experct judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan terlebih dahulu divalidasi oleh pakar kurikulum 2013 yaitu Dosen, kepala sekolah, satu orang guru SD kelas 1 dan guru kelas IV SD. Validasi produk ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang di kembangkan peneliti. Kritik dan saran dari para pakar dan guru akan mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan peneliti sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran yang menmgacu pada kurikulum 2013. 5. Revisi desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran dari para pakar dan guru. Peneliti melakukan perbaikan terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar yaitu dosen, kepala sekolah dan guru kelas IV
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SD. Perbaikan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh para pakar dan guru kelas IV SD.Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Hasil revisi dari produk ini akan diterapkan pada setiap lembaga pendidikan bila sudah dinyatakan efektif dan merupakan metode mengajar baru.
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tabel 2. Jadwal pelaksanaan Penelitian Bulan Maret
Menentukan tema
Februari
3
Januari
√
Desember
Pengumpulan Data
November
2
Oktober
√
September
PotensidanMasalah
Agustus
Mei
1
Juli Juni
Kegiatan
Juni
No
√
Menentukan
KI-KD
4
√
dansubtema Merumuskan indikator dan 5
√
tujuan 6
Menyusun silabus dan RPP Menyusun
urut
strategi
pembelajaran, belajar,
√
√
√
√
√
analisis,
7 kegiatan
√
sumber
belajar, dan evaluasi. 8
Validasi ahli
√
9
Analisis data validasi ahli
√
10
Revisi Desain
√
11
Ujian Skripsi
12
Revisi akhir
√
13
Pembuatan artikel ilmiah
√
√
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 Selain melakukan validasi dengan dua orang ahli Kurikulum SD 2013, peneliti juga melakukan validasi kepada dua orang guru SD Kelas IV. Validasi guru bertujuan untuk mengetahui dan menilai kesesuaian perangkat pembelajaran yang telah dibuat dengan perkembangan peserta didik kelas IV SD. Selain itu, guru kritik dan saran yang diberikan dapat dijadikan acuan untuk merevisi perangkat pembelajaran dengan lebih baik. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen pedoman wawancara dan kuesioner. Pertanyaan pedoman wawancara ini digunakan sebagai analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Lembar kuesioner ini berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti.Kuesioner yang akan diisi oleh pakar dan satu guru kelas 1 dan guru kelas IV. Indikator perangkat pembelajaran dalam kuesioner tersebut berupa rubrik kisi-kisi lembar penilaian silabus, RPPTH, LKS, dan bahan ajar). F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini adalah wawancara, studi dukumen, dan kuesioner.
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Wawancara Sugiyono (2013: 194) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama,dan pengumpul data mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman
untuk
wawancara,
maka
pengumpul
data
juga
dapat
menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. 2. Kuesioner Sugiyono (2013: 199) menyatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Teknik Analisis Data Data peneletian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitataif, dengan penjelasan sebagai berikut. 1) Data kualitatif Data kualitatif berupa skor dari pakar materi Sekolah Dasar, pakar perangkat pembelajaran tematik kurikulum 2013, guru, dan siswa. Data ini dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. 2) Data Kuantitatif Data berupa skor dari penilaian oleh pakar kurikulum 2013, pakar materi Sekolah Dasar dan guru kelas IV Sekolah Dasar. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval.
Skala
penilaian
terhadap
perangkat
pembelajaran
yang
dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 3. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor
Kategori
X >̅i + 1,80 Sbi
Sangat baik
̅i + 0,60 SBi< X ≤ ̅i + 1, 80Sbi
Baik
̅i – 0,60 SBi < X ≤ ̅i + 0,60Sbi
Cukup
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
̅i – 1,80 SBi < X ≤ ̅i – 0,60Sbi
Kurang
X ≤ ̅i – 1,80Sbi
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal ( ̅i)
:
(skor maksimal ideal + skor minimal
ideal) Simpangan baku ideal (SBi)
:
(skor maksimal ideal - skor minimal
ideal) X
: Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal (̅i)
:
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5+1) = 3 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
= X >̅i + 1,80 SBi 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
= X > 3 + (1, 80. 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
= ̅i + 0,60SBi < X ≤ ̅i + 1,80SBi = 3 + (0,60. 0, 67) < X ≤ 3 + (1, 80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik
= ̅i - 0,60SBi < X≤ ̅i + 0,60SBi = 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik
= ̅i - 1,80SBi < X≤ ̅i - 0,60SBi = 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ ̅i – 1,80SBi = X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor X > 4,21
Kriteria Sangat Baik
3,40 < X ≤ 4,21
Baik
2,60 < X ≤ 3,40
Cukup
1,79 < X ≤ 2,60
Kurang
X ≤ 1,79
Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dipaparkan di bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman yaitu Ibu Sri Rejeki, A.Ma pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum SD 2013. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman pada tanggal 17 Mei 2014. Dalam wawancara menggunakan 13 butir pedoman pertanyaan untuk melakukan analisis 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kebutuhan perangkat pembelajaran
sesuai dengan Kurikulum SD 2013.
Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman akan dijelaskan setiap butir. Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru mengenai Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memaparkan bahwa mereka memahami Kurikulum SD 2013 sejauh mana yang diterima dan diberikan oleh dinas pendidikan setempat. Guru memahami kurikulum SD 2013 yang disampaikan secara utuh atau holistic yakni menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratif, dan penilaian otentik. Namun, sebagian besar guru yang memahami kurikulum 2013 ini hanya mereka yang sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan
perumusan
indiaktor
dan
tujuan
pembelajaran
yang
mempertimbangkan skeutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa mereka memahami bahwa penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran harus mencakupi 4 aspek yakni aspek spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru memaparkan bahwa dalam pembelajaran indikator dan tujuan pembelajaran masih terpatok pada buku. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait atau penyampaian tidak terpisah pada setiap muatan pelajarannya. Dalam 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat halus. Guru tersebut juga menjelasakan bahwa perkembangan pembelajaran siswa SD itu masih belajar secara keseluruhan atau holistic dan mengurangi rasa beban siswa pada muatan tertentu. Guru tersebut memberikan contoh bahwa sebagian anak memiliki rasa takut dalam belajar matematika tetapi dengan menggunakan pendekatan tematik integratif anak-anak tidak menyadari adanya muatan matematika karena sejak awal sudah dikemas dengan menarik. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa pendekatan saintifik meliputi 5 langkah yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Selain itu, menurut guru penggunaan 5 langkah ini dalam pembelajaran tidak harus berurutan intinya dalam setiap kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah pendekatan saintifik tersebut. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru memaparkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian secara keseluruhan yaitu setiap penilaian harus mencakup semua aspek yakni spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru juga menjelaskan dalam penilaian otentik terdapat 2 penilaian yakni penilaian proses dan hasil, penilaian tersebut harus berkesinambungan karena tiap KD dalam kurikulum 2013 tidak hanya dihabiskan dalam sekali pertemuan. Dalam hal ini guru juga masih sangat merasa kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SD 2013 menurut mereka penilaian yang cukup sulit itu pada aspek spiritual dan sosial. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Guru sangat memerlukan contohcontoh rubrik penilaian yang lebih efektif. Guru memaparkan bahwa mereka sangat memahami penilaian otentik tetapi dalam pelaksanaanya mereka juga menemukan kesulitan karena keterbatasan SDM dan mereka belum mahir dalam melakukan penilaian terutama penilaian otentik. Selain itu kesulitan yang dihadapi guru berkaitan dengan penilaian otentik ialah jumlah siswa. Guru memberikan contoh jumlah kelas IV ada 40 orang dan guru mesti menilai 40 siswa mencakup 4 aspek pada setiap muatan dan itu belum dilakuakan secara maksimal. Guru menjelaskan mereka sangat membutuhkan penilaian yang efektif agar penilaian mudah untuk dijalankan. Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut guru pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Guru menjelaskan dengan adanya pendidikan karakter siswa itu diimbangi dengan karakter yang baik selain pengetahuan yang dapatinya. Guru juga menjelaskan dengan karakter yang baik siswa mampu menggunakan pengetahuannya dengan baik pula. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan Kebudayaan Nasional. Guru menjelaskan karakter itu terdiri dari 18 karakter
pilar bangsa namun guru kurang mengetahui kedelepanabelas
karakter tersebut. Guru juga menjelaskan dalam mengajar dia kurang menggunakan pedoman 18 karakter tersebut, menurutnya karakter yang baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk diajarkan kepada siswa dia. Oleh karena itu, dia mengajar tidak berpatok pada pedoman permendikbud. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran lebih khusus pada instrumen penilaian. Guru belum menemukan penilaian yang efektif untuk digunakan. Guru menjelaskan saat diklat mereka hanya diberikan teori tetapi untuk praktek di lapangan belum maksimal. Guru juga mengalami kesulitan karena jumlah murid yang banyak dan SDM guru tersebut. Guru mengatakan “mungkin butuh waktu 5 tahun agar kurikulum 2013 tersebut menyatu dengan jiwa saya“. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru memaparkan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah namun hanya semampu mereka. Salah satu yang banyak tersedia adalah penilaian rubrik produk tetapi yang masih minim ialah penilaian rubrik sikap.
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat diklat atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung. Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebut menjelaskan RPPTH itu dibuat setiap hari. Guru juga tidak menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui mengenai kebenarannya. Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru memberikan saran kepada pemerintah untuk dengan sangat diberikan contoh perangkat pembelajaran terutama perangkat penilaian otentik dan pengisian raport. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap proses pembelajaran.
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru sudah cukup memahami Kurikulum SD 2013. Guru memang berpatokan pada indikator dan tujuan pembelajaran yang ada pada buku tetapi masih mengembangkannya sesuai dengan tingakat kemampuan siswa dan kemampuannya. Pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif dan saintifik juga belum begitu maksimal. Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran adalah penilaian otentik, SDM, sarana dan prasarana dan jumlah siswa yang terlalu banyak. Guru mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 tetapi masih menemukan kesulitan. Guru masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran efektif sehingga mudah untuk dijalankan. Guru merasa kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual. B. Deskripsi Produk awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan Peneliti adalah membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang yang akan dibagi menjadi empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar, Indikator, dan tujuan pembelajaran dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
semester. Peneliti membuat pemetaan subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah berikutnya adalah merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai- nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa. 1. Silabus Silabus merupakan salah satu jenis perangkat pembelajaran sebagai pedoman yang harus dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target kompetensi dasar yang ingin dicapai. Isi komponen silabus ini adalah sebagai berikut: (1) identitas sekolah, (2) muatan pelajaran, (3) kompetensi inti dan kompetensi dasar, (4) indikator pencapaian, (5) kegiatan pembelajaran, (6) penilaian yang terdiri dari teknik penilaian dan bentuk instrumen, (7) alokasi waktu, dan (8) sumber belajar. Dalam silabus ini
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pendekatan yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPPTH ini disusun secara sistematis sesuai dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti. RPPTH terdiri dari berbagai komponen, yaitu: (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3) Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber pembelajaran, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian, (11) lampiran-lampiran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat dalam satu subtema ada 6 muatan. Pembelajaran pertama sampai keempat memiliki alokasi waktu (6x35 menit) setiap harinya. Pembelajaran kelima dan keenam memiliki alokasi waktu (4x35 menit) setiap harinya. Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang baik yang berfungsi untuk mengaktifkan dan menghidupkan suasana dalam kelas sehingga peran guru hanya sebagai fasilitator. Dalam RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan serta Lembar Kerja Siswa. Lembar kerja 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok dan soal-soal latihan yang sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam pembelajaran serta menanamkan nilai-nilai karakter seperti Kejujuran, toleransi, tanggungjawab, tekun dan karakter spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soalsoal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi, post test dan evaluasi yang terdapat pada akhir kegiatan pembelajaran. Pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua.Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah.Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga 96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa. C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 yaitu 2 orang dosen PGSD. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat. Pakar Kurikulum SD 2013 yang menjadi validator yang pertama ialah Rusmawan, M.Pd dan Galih Kusumo, S,Pd.,M,Pd produk divalidasi sebanyak dua kali yakni pertama 14 januari 2015 dan pada tanggal 20 Januari 2015. Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor rata-rata 4,00 dan dengan “kategori baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) Pemilihan media 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar 7) Metode pembelajaran 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH. Saran yang diberikan yaitu 1) Identitas RPP: sudah lengkap, 2) Perumusan Indikator menunjukan kemampuan tingkat tinggi : Cek kembali, 3) Perumusan Tujuan Pembelajaran: Degree sudah lengkap, 4) Pemilihan materi ajar, 5) Pemilihan sumber belajar, 6) Pemilihan media belajar, 7) Metode pembelajaran, 8) Skenario pembelajaran, 9) Penilaian : Perbaiki, 10) LKS : Buat menarik, 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH : perbaiki sesuai dengan EYD. Pakar Kurikulum SD 2013 yang menjadi validator dalam produk penelitian yang kedua adalah Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd Produk yang divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 20 Januari 2015. Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor rata-rata 4,24 dan dengan “kategori sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Saran yang diberikan yaitu 1) Identitas RPP, 2) Perumusan Indikator menunjukan kemampuan tingkat tinggi, 3) Perumusan Tujuan Pembelajaran, 4) Pemilihan materi ajar, 5) Pemilihan sumber belajar: dua buku yang sama dan format penulisan perlu diperbaiki, 6) Pemilihan media belajar: perlu dibuat beragam, 7) Metode pembelajaran, 8) Skenario pembelajaran: kegiatan orientasi masih tumpah tindih dengan apersepsi, 9) Penilaian Perbaiki: beberapa penilaian belum dinilai dan dapat dibuat lebih rinci, 10) LKS: perlu dilengkapi dan belum terumuskan dengan jelas, 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH: penggunaan tanda baca perlu di perhatikan. Produk yang telah divalidasi oleh pakar Kurikulum SD 2013 direvisi sesuai dengan komentar dan saran. Komentar berupa saran tersebut serta revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut: Tabel 5. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No. Aspek
Saran
Revisi
E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR Kesesuaian 3.
Dua buku yang sama
Menambah refensi.
sumber belajar dengan karakteristik
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peserta didik 4.
Sumber belajar
Format
penulisan
perlu Perbaikan
yang diperbaiki
untuk
format penulisan.
dikutip ditulis dengan
tata
tulis baku F. PEMILIHAN MEDIA BELAJAR 3.
Kesesuain
Perlu dibuat lebih beragam
Perbaikan
untuk
media belajar
media belajar dibuat
dengan
lebih beragam
karakteristik peserta didik H. SKENARIO PEMBELAJARAN 1.
Menampilkan
Kegiatan
orientasi
kegiatan
tumpang
tindih
pendahuluan
apersepsi
masih Perbaikan dengan orientasi
untuk dengan
apersepsi.
dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi) I. PENILAIAN
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Kesesuaian
Beberapa
teknik,
dinilai
bentuk,
indikator
belum Perbaikan indikator
dan
untuk yang
belum dinilai.
instrumen dan penilaian dengan indikator yang
akan
dicapai 5.
Kesesuaian
Dapat dibuat lebih rinci
pedoman
Perbaikan
untuk
dibuat lebih rinci.
penskoran dari soal dan rubric penilaian J. LKS 1.
Kelengkapan unsur-unsur
Perlu dilengkapi
Perbaikan
untuk
LKS dilengkapi.
LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar,
dan
refleksi) 2.
Rumusan
Belum
terumuskan
dengan Perbaikan rumusan
petunjuk LKS jelas
petunjuk
sederhana dan
dengan jelas.
LKS
mudah dipahami siswa 3.
Rumusan
Kegiatan pembelajaran perlu Perbaikan
kegiatan
dibuat lebih rinci
untuk
pembelajaran.
pembelajaran dalam
LKS
singkat, sederhana, dan
mudah
dipahami siswa J.BAHASA 1.
RPP
Penggunaan tanda baca perlu Perbaikan
menggunakan
di perhatikan.
untuk
tanda baca.
Bahasa
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Indonesia yang baik dan benar
D. Data Validasi Guru SD Kelas IV yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Produk. Guru yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah KK merupakan Kepala Sekolah di SDK Eksperimental Mangunan, Sleman dan SR merupakan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman.Validasi yang dilakukan oleh pada tanggal 12 Desember 2014 sedangkan SR pada tanggal 20 Desember 2014. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu KK memberikan skor rata-rata 4,24 dengan kategori “Sangat baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. Pada validasi dengan ibu KK pada setiap aspek diberikan komentar dan saran antara laian aspek: 3) Rumusan tujuan pembelajaran, 4) Pemilihan materi ajar, 5) Pemilihan sumber belajar, 6) Pemilihan media belajar, 10) LKS, 11) Bahasa. Ada beberapa komentar yang berisi saran dan perbaikan yaitu: 3) Rumusan tujuan pembelajaran: Pembelajaran ke 2, Tujuan pembelajaran 2.4.1.1 ada peduli dan kerjasama , 4) Pemilihan materi ajar: Rumah adat yang diambil untuk pengamatan sebaiknya yang dekat (Yogya) saja, 5) Pemilihan sumber belajar: Belum mencerminkan/ menfasilitasi daya
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
eksplorasi siswa, 6) Pemilihan media belajar: Sesuai, tetapi sebenarnya masih bisa diusahakan lebih kreatif dan bukan hanya gambar, melainkan media benda yang sehari-hari dipakai juga bisa, 10) LKS: Beberapa hal yang tidak pas dan kurang ruang untuk mengerjakan tugas, 11) Bahasa: Banyak kekeliruan ejaan untuk kata seperti gerakan, mempraktekan, menunjukan,dll. Berdasarkan hasil validasi oleh guru SD Negeri Kalasan 1 Sleman yaitu ibu SR, A.Md, Skor rata-rata yang diberikan yaitu 4.00 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pada validasi dengan Ibu SR ada saran dan masukan untuk perbaikan karena perangkat pembelajaran sudah dapat dinyatakan layak digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. Aspek-aspek tersebut meliputi 2) Perumusan indikator: Ada beberapa kata kerja yang perlu dianalisis lagi dan indikator terlalu banyak, 3) perumusan tujuan pembelajaran: ada beberapa kata kerja yang perlu di operasionalkan lagi dan di spesifikasikan, 6) Pemilihan media belajar: bisa dipilih media yang lebih interaktif, 8) Skenario Pembelajaran: diberi pengait tiap penggalan. Tabel 6. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No. Aspek
Saran
Revisi
B PERUMUSAN INDIKATOR Kesesuaian
Ada beberapa kata kerja yang Menganalisis
kata
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
penggunaan kata
perlu di analisis lagi
kerja
kerja
yang
disarankan guru.
operasional dengan kompetensi yang diukur 4.
Rumusan
Indikator terlalu banyak
Mengurangi
indikator
indikator
yang
menunjukan
memiliki
makna
kemampuan
sama pada RPPTH
berpikir tingkat tinggi C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 3.
Menggunakan Ada beberapa kata kerja yang Mengoperasionalkan kata
kerja perlu di operasionalkan lagi kata kerja dan lebih
yang
dapat dan di spesifikasikan
diamati
spesifik.
dan
diukur 4
Jenis
tujuan Pembelajaran
ke
2,
hanya
pembelajaran
2.4.1.1
mengandung
peduli dan kerjasama
tujuan Memilih satu jenis ada tingkah laku pada tujuan pembelajaran
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
satu (1) jenis
yang tepat.
tingkah laku D. PEMILIHAN MATERI AJAR 2.
Kesesuain materi
Rumah
adat
yang
diambil Mengambil
ajar untuk pengamatan sebaiknya rumah adat
dengan
yang dekat (Yogya) saja.
sebagai
contoh Joglo contoh
lingkungan
untuk
pengamatan
(kontekstual)
tentang sudut.
dan karakteristik peserta didik E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR 2.
Kesesuian
Belum
sumber
menfasilitasi daya eksplorasi lebih memunculkan
belajar
siswa
dengan materi
mencerminkan/ Memperbaiki
daya
dan
eksplorasi
siswa.
pembelajaran dan pendekatan scientific F. PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
Kesesuaian
Bisa
dipilih
media
yang
Mencari
media
media belajar interaktif.
yang lebih interaktif
dengan
seperti video.
indikator/ tujuan 2.
Kesesuian
Bukan
hanya
gambar, Mencari media yang
media belajar melainkan media benda yang terdapat
pada
dengan materi sehari-hari dipakai juga bisa.
kehidupan
pembelajaran
keseharian anak.
dan pendekatan scientific H. SKENARIO PEMBELAJARAN 5.
Keterpaduan
Di beri pengait tiap penggalan
Memperbaiki
antar muatan
skenario
pelajaran
pembelajaran
tertata dengan
antar
baik sehingga
pelajaran berpindah
perpindahan
secara baik.
agar muatan
antar muatan pelajaran
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berjalan landai J.LKS 2.
Rumusan
Ada istilah yang masih perlu Menjelaskan
petunjuk LKS dijelaskan,
misalnya
tari spesifik
lebih tentang
sederhana dan bertema
maksud atau istilah
mudah
dari suatu kalimat.
dipahami siswa 9.
Beberapa hal tidak pas dan Memperbaiki Tampilan kurang LKS
ruang
untuk tampilan LKS pada
indah mengerjakan tugas
kolom
pekerjaan
dan menarik siswa. J. BAHASA 1.
RPP
Banyak kekeliruan ejaan untuk Memperbaiki ejaan
menggunakan
kata
Bahasa
mempraktekan,menunjukan,dll. memperhatikan
Indonesia
seperti
gerakanya, dan
lebih
ejaan penulisan.
yang baik dan benar
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan kedua guru kelas IV SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan.Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator.Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk awal.Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas IV SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3) Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber pembelajaran,
(9) Langkah-
langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian, (11) lampiran-lampiran. Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi atau pendidikan, kelas/semester, muatan pelajaraan, tema/subtema, pembelajaran ke-, dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti 109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam 4 aspek yakni sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencakup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan.Pada
mata
pelajaran
kompetensi
dasar
spiritual
tidak
dicantumkan. Kompetensi dasar disusun dengan urutan kompetensi yang mencakup spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Keempat indikator, indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan spiritual. Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati.Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Keenam adalah materi pembelajaran beisikan tentang materi pokok saja. Ketujuh metode pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Kedelapan yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kesembilan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesepuluh yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran.. Kesebelas yaitu, lampiran-lampiran memuat penilaian setiap muatan pelajaran, LKS (Lembar kerja siswa )dibuat dengan semenarik mungkin baik dalam kegaitan maupun tampilannya.Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan perasaan apa yang dialami siswa ketika mengikuti pembelajaran tersebut. Pada lembar kerja siswa terdapat soal post test. Post test dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan, post test bisa secara lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran.
Ulangan
evaluasi
formatif
tersebut
dilakukan
untuk
mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka berisi mengenai buku-buku dan referensi yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan produk yang telah dilakukan oleh peneliti dan hasil validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas IV SDKE Mangunan Sleman dan SD Negeri Kalasan 1 Sleman diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masuk dalam kategori “Baik” dengan skor rerata yaitu 4,12 Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 7 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 Perangkat Pembelajaran No. Validasi Skor
Kategori
1.
Pakar Kurikulum SD 2013 (A)
4,00
“Baik”
2.
Pakar Kurikulum SD 2013(B)
4,24
“Sangat Baik”
3.
Guru SD Kelas I(A)
4,24
“Sangat Baik”
4.
Guru SD Kelas I(B)
4,00
“Baik”
Jumlah
16,48
Rerata (Jumlah total: Responden)
4,12
Kategori
Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman terhadap aspek pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 4,00 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor 4,24 dengan kategori “sangat baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor 4,24 dengan kategori “sangat baik”. Guru SD kelas IV (B) memberi skor 4,00 dengan kategori “ baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 4,12 dengan kategori “baik”. Perangkat
pembelajaran
dikategorikan
“Baik”
karena
telah
memenuhi semua aspek RPPTH. RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) perumusan indikator sesuai dengan SKL, KI dan KD, 3) perumusan tujuan pembelajaran telah mengandung ABCD yaitu
Audience,
(Permendikbud,2013:40)
Behavior, contohnya:
Condition, Siswa
dan
mampu
Degree
membedakan
minimal 1 jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku, 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah lebih kreatif dan inovatif, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik, 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran, 9) penilaian sudah menggunakan penilaian otentik, 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
demikian, produk yang dikembangkan ini dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan-pembahasan di bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan berdasarkan pada pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah divalidasi melalui beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 4,00 dengan kategori “Baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor 4,24 dengan kategori “Sangat baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor 4,24 dengan kategori “sangat baik”. Pakar guru SD kelas IV (B) member skor 4,00 dengan kategori “ baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran 4,12 Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “Baik” yang dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa.
B. Keterbatasan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru SD kelas IV karena keterbatasan waktu sehingga data yang dihasilkan belum memwakili permasalahan yang dialami semua guru kelas IV SD. b. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh 2 pakar kurikulum. C. Saran Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru SD kelas IV sehingga data yang dihasilkan lebih jelas menunjukan permasalahan yang dialami guru kelas IV SD. b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan sehingga dapat 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI diketahui tingkat keberhasilannya menjawab permasalahan yang dialami guru kelas IV SD.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Lif Khoiru dan Amri Sofan.2014.Pengembangan dan model pembelajaran tematik integratif.Jakarta:PT.Prestasi pustakaraya. Ambarwati, Safitri Eka. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa kelas I Sekolah Dasar. Skripsi Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Basuki, Ismet. 2014.Assesment Pembelajaran. Jakarta: Rosdakarya Daryanto.2014.Pembelajaran
tematik,
terpadu,
terintegrasi
kurikulum
2013.Yogyakarta:Gava media. Daryanto dan Dwicahyono Aris. 2014. Pengembangan perangkat (silabus,RPP,PHB,bahan ajar). Yogyakarta: Gava
pembelajaran
Media
Fadlillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Galuh Pusporini ,Andrea. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang Mengacu Kontribusi siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas IV A SD Negeri Adisucipto 1. Skripsi Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Kunandar,2014. Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan Kurikulum 2013): Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Majid,Ahmad.2014.Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung:PT.
Remaja
Rosdakarya Offset. Mahmud. 2012. Pendidikan Karakter konsep dan Implementasi.Bandung: Alfabet Trianto. 2010. Model pembelajaran terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum 2013 tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. A Koesoema,Doni. 2012. Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh.Yogyakarta: Kanisius Kurnasih,imas dan Sani Berlin. 2014.Implementasi Kurikulum 2013 konsep dan penerapan. Surabaya: Kata pena Mulyasa.2014. Pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013.
Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitaif, kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabet. Sunarsih, Retno Safitri Dwi . 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar. Skripsi Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Rusman.
2011.
Model-model
Pembelajaran
Mengembangkan
Profesiolisme
Guru.Jakarta:PT Raja Grafindo persada.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas IV. Jakarta: BPSDMPKMP Kemendikbud Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013.Kerangka dasar dan struktur
kurikulum sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah. Jakarta:
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.2013. Nomor 81a Tahun 2013, Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum:Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan PPPPTK-SB Yogyakarta. 2013.Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Pengawas Sekolah:Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kerbudayaan PPPPTK SB Yogyakarta. 2013. Pendekatan & Startegi pembelajaran Bahan Ajar Diklat Calon Fasilitator TOT IN 2 Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah dan Pengawas: Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kerbudayaan Fhabi bahmad purba. 2013. Flemeran Kerja Siswa- LKS-Format. (diakses pada tanggal 27 Juli 2014 pukul 15:00) dari www. Google.co.id. Wismantaka Winda Ari, Vitus. 2014. Skripsi tidak diterbitkan Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Menelandani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Sekolah Dasar Kelas 1V Sekolah Dasar. Skripsi Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Wulandari,Intan Reni. 2013. Pengembangan Bahan ajar yang Terintegrasikan dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan mendengarkan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. Skripsi Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3 Rangkuman Wawancara
Hasil Wawancara Survai Kebutuhan Kurikulum SD 2013 SD Negeri Kalasan 1 No. 1
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Kurikulum SD 2013 yang
terhadap Kurikulum SD 2013?
disampaikan secara utuh atau holistic yakni menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratif, dan penilaian otentik. Namun, sebagian besar guru yang memahami kurikulum 2013 ini hanya mereka yang sudah mengikuti diklat Kurikulum 2013.
2
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Penyusunan indikator dan tujuan
terkait dengan perumusan indikator
pembelajaran harus mencakupi 4
dan tujuan pembelajaran yang
aspek yakni aspek spiritual, sosial,
mempertimbangkan keutuhan pribadi
pengetahuan dan keterampilan.
siswa?
Guru memaparkan bahwa dalam pembelajaran indikator dan tujuan pembelajaran masih terpatok pada buku
3
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Tematik integratif adalah
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI terkait dengan pendekatan tematik
pembelajaran yang saling terkait
integratif dalam pembelajaran?
atau penyampaian tidak terpisah pada setiap muatan pelajarannya. Dalam perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat halus.
4
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Pendekatan saintifik meliputi 5
terkait dengan penerapan pendekatan
langkah yakni mengamati,
saintifik dalam pembelajaran?
menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Selain itu, penggunaan 5 langkah ini dalam pembelajaran tidak harus berurutan intinya dalam setiap kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah pendekatan saintifik tersebut
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Penilaian otentik adalah penilaian
terkait dengan penilaian otentik?
secara keseluruhan yaitu setiap penilaian harus mencakup semua aspek
yakni
pengetahuan
spiritual, dan
sosial,
keterampilan.
Dalam penilaian otentik terdapat 2 penilaian yakni penilaian proses dan hasil, penilaian tersebut harus berkesinambungan karena tiap KD dalam kurikulum 2013 tidak hanya
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dihabiskan
dalam
sekali
pertemuan.
6
7
8
Apakah Bapak/Ibu masih
Ya , perlu sebab masih
memerlukan contoh-contoh rubrik
memerlukan contoh-contoh rubrik
penilaian non tes?
penilaian yang lebih efektif.
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Pendidikan karakter merupakan
terkait dengan penguatan pendidikan
pendidikan yang terkait dengan
karakter dalam pembelajaran?
sikap dan moral siswa.
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
Karakter itu terdiri dari 18 karakter
terkait dengan jenis-jenis karakter
pilar bangsa namun kurang
yang akan dikembangkan oleh
mengetahui kedelepanabelas
Kementerian Pendidikan dan
karakter tersebut. Karakter yang
Kebudayaan Nasional?
baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk diajarkan kepada siswa dia
9
Kesulitan-kesulitan apa yang
Kesulitan mengenai perangkat
Bapak/Ibu alami dalam
pembelajaran lebih khusus pada
mengembangkan perangkat
instrumen penilaian.
pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? 10
Apakah contoh-contoh perangkat
Perangkat pembelajaran yang tersedia
pembelajaran yang sesuai tuntutan
di sekolah namun hanya semampu
Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah
mereka. Salah satu yang banyak
Bapak/Ibu?
tersedia adalah penilaian rubrik
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI produk tetapi yang masih minim ialah penilaian rubrik sikap.
11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan
Ya, memerlukan contoh-contoh
contoh-contoh perangkat pembelajaran
perangkat pembelajaran yang sesuai
yang sesuai dengan tuntutan
dengan tuntutan Kurikulum SD 201,
Kurikulum SD 2013?
serta dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang
RPPTH itu dibuat setiap hari,
mengacu Kurikulum SD 2013 yang
karakteristik atau ciri-ciri RPPTH
Bapak/Ibu butuhkan?
tetapi belum mengetahui mengenai kebenarannya.
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu
Saran kepada pemerintah untuk
berikan terkait dengan penyusunan
memberikan contoh perangkat
perangkat pembelajaran yang mengacu
pembelajaran terutama perangkat
pada Kurikulum SD 2013?
penilaian otentik dan pengisian rapor.
Kalasan, 17 Mei 2014
Guru kelas IV
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Sri Rejeki
Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013.Pakar A
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013. Pakar B
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas IV. Guru A
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas IV. Guru B
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Silabus Satuan Pendidikan
: SD/MI
Kelas
: IV
Kompetensi Inti KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Muatan Pelajaran PPKn
Kompetensi Dasar KI 1 KI 2 1.1 Menghargai kebhinneka 2.1 Menunjukkan perilaku, tunggalikaan dan keberagaman disiplin, tanggung jawab,
Keterangan Pembelajaran pada KD KI 1 dan KI 2 143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa rumah adat, makanan khas upacara adat, sosial, dan ekonom di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar 1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila 2.4 Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Bahasa Indonesia
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan
2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan tradisional, proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
Matematika
1.1 Menerima,menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk
terintegrasi dalam pembelajaran pada KI 3 dan KI 4 Penilaian hasil belajar dilakukan melalui observasi.
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melalui pengalaman belaja 2.2 Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok
IPS
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi
SBdP
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah Tuhan PJOK
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugerah Tuhan yang tidak ternilai 1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta
sosial dengan lingkungan dan teman sebaya 2.1 Menujukkan sikap berani meng ekspresikan diri dalam berkarya seni 2.1 Menunjukkan disiplin, kerja sama, toleransi, belajar menerima kekalahan dan kemenangan, sportif dan tanggung jawab, menghargai perbedaan 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tema 1
: Indahnya Kebersamaan
Subtema 1
: Keberagaman Budaya Bangsaku
Muatan Pelajaran PPKn
Kompetensi Dasar 3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh. 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakarat. 4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. 4.4 Mengelompokan
Materi Pembelajaran Keberagaman di lingkungan sekolah Sila Pancasila
Kegiatan Penilaian Pembelajaran Mengamati Tes tertulis Siswa mengamati Mengerjakan 2 peta budaya soal tentang perbedaan Keberagaman. pakaian adat, Mengerjakan 1 rumah adat, tarian soal tentang adat, dan alat makna setiap musik tradisional sila Pancasila Dibagikan contoh Mengerjakan 1 gambar soal tentang permainana makna tradisional Pancasila Mengamati Mengerjakan 1 contoh benda soal tentang yang dinamika menghasilkan interaksi. bunyi seperti alat Mengerjakan 1 musik tradisional soal tentang panjangMenanya Bertanya mengenai pendek bunyi,
Alokasi Sumber belajar waktu 28 Jp Kemmendikbu d. 2014. Indahnya Kebersamaan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi: buku guru SD/MI kelas IV. Jakarta: Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Indahnya Kebersamaan Buku Tematik Terpadu 147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, makanan khas, dan upacara adat ), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
arti Keberagaman. dan tinggiBertanya untuk rendah nada mengidentifikasi dengan gerak lima (5) makna tangan. dari tiap Pancasila Mengerjakan Bertanya tentang soal yang simbol-simbol berkaitan Pancasila dengan laporan berdasarkan Menalar/mengaso teks. siasi Menjelaskan Mengerjakan 4 keberagaman di soal yang lingkungan berkaitan sekolah dengan dengan sudut. menyertakan Mengerjakan contoh. soal yang Menjawab berkaitan pertanyaan dengan dengan menuliskan aktivitas fisik. perilaku di rumah Mengerjakan dan di sekolah soal yang berdasarkan berkaitan kelima sila dengan sifatPancasila sifat bunyi. Menjawab Unjuk Kerja pertanyaan dengan Mempraktekan mengidentifikasi kegiatan
Kurikulum 2013 edisi revisi: buku siswa SD/MI kelas IV. Jakarta: Kemendikbud.
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
makna dan keterikatan simbolsimbol sila Pancasila Mengumpulkan Informasi Siswa mendengarkan arahan guru untuk membentuk kelompok Menunjukian gambar sila Pancasila. Mengamati gambar sila Pancasila. Mencoba Mendemonstrasik an kegiatan kesamaan identitas suku bangsa di lingkungan sekolah dalam bentuk praktek kerjasama melalui
kerjasama di lingkungan Sekoloah Mendemonstrasi kan dinamika interaksi dengan lingkungan sosial Mempraktekan lagu dengan gerak badan dan tangan sesuai dengan tinggi rendah nada. Mengambar bagan tentang laporan hasil pengamatan tentang bunyi. Merancang laporan hasil pengamatan. Membuat sudut lancip dan sudut tumpul dalam bangun datar Mempraktekan 149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dinamika interaksi sosial. Mempraktekan perilaku disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf terhadap teman. Membuat poster yang berisikan tentang perilaku di sekitar rumah berdasarkan simbol-simbol Pancasila. Mengkomunikas i Mempresentasik an hasil demonstrasi di depan kelas. Menyanyikan lagu Garuda
gerak ke dalam tari. Melakukan gerakan kombinasi pola gerak dasar lokomotor melalui permainan tradisional. Menuliskan perilaku di rumah dan di sekolah berdasarkan kelima symbol Pancasila. Menciptakan karya yang menghasilkan bunyi. Membuat poster tentang perilaku di sekitar rumah dari sudut pandang kelima sila Pancasila. 150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pancasila.
Menbuat cerita tentang dinamika interaksi dengan lingkungan budaya. Mendemonstrasi kan tentang penggunaan alat teknologi modern. Mempresentasi hasil observasi tentang bunyi. Mendesain karya seni kolase dengan bahan di lingkungan sekitar. Menuliskan pengalaman mengunjungi suatu tempat saat liburan Mempresentasi sudut-sudut 151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang ada dalam bangun datar dan mengukur besar sudut. Observasi Bersyukur atas keberagaman yang ada di lingkungan sekolah Berani menunjukan perilaku bersatu di lingkungan sekolah. Memuji keindahan karya seni dan karya kreatif. Menghargaio lingkungan melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia Percaya diri 152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam pemanfaatan Bahasa Indonesia terhadap lingkungan. Berdoa sebagai ungkapan rasa syukur terhadap kebersamaan dalam keberagaman. Menunjukan perilaku peduli terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Menunjukan rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika. Menunjukan sikap berani 153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengekspresik an diri dalam berkarya seni. Menghargai keindahan karya seni dalam tari daerah. Menunjukan sikap melestarikan kebhinneka tunggalikaan dan keberagaman di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Menunjukan perilaku santun dalam mengakui kesalahan, meminta maaf dan member maaf dalam 154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok Menunjukan perilaku santun dalam melakukan intekasi sosial. Menunjukan perilaku apresiasi terhadap kerja individu dan kelompok. Mengucap syukur atas kebesaran Tuhan Menunjukan perilaku bersatu sebagai wujud keyakinan di lingkungan tempat tinggal Menunjukan sikap toleransi terhadap keberagaman. 155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menunjukan rasa syukur terhadap karunia Tuhan yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya. Menunjukan sikap tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern. Menunjukan sikap jujur dalam melakukan diskusi. Menyadari kebesaran Tuhan yang telah menciptakan jagad raya. Menghargai ajaran agama 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang dianut. Memuji keindahan karya seni. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sebagai rasa syukur Menunjukan rasa ingin tahu pada matematika. Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya denganbantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang
Penyusunan Laporan Tesk instruksi Tesk Cerita
Mengamati Membacakan tesk tentang laporan percobaan Nih Luh. Siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa berupa teks teks tentang laporan pengamatan 157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
berupa perbedaan rumah adat daerah Kalimantan dan Riau. Siswa membacakan teks tentang penggunaan alat teknologi modern. Siswa membacakan teks tentang indahnya kota jan gadang. Menanya Bertanya jawab dengan guru terkait langkah penulisan laporan yang baik. Siswa bertanya jawab untuk mencari informasi dari teks laporan pengamatan perbedaan rumah adat daerah Kalimantan dan Riau. 158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
arahan/petunjuk tentang teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis baku
Bertanya jawab tentang teks instruksi penggunaan alat teknologi modern. Bertanya jawab tentang informasi penting dalam teks indahnya kota jam gadang. Menalar/mengaso siasi. Melakukan analisis bentuk dan langkah penulisan laporan bunyi dalam teks. Merancang satu (1) laporan hasil pengamatan. Mengurai instruksi yang salah tentang penggunaan alat teknologi modern menjadi teks yang runtut dan tepat. 159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menemukan lima (5) kosakata baku dalam teks. Mengumpulkan Informasi Membacakan teks laporan. Menganalisis teks Mencoba Membuat bagan pembuatan laporan bunyi Menunjukan perilaku peduli dengan melakukan kerjasama bersama anggota kelompok lainnya. Mendemonstrasi kan petunjuk penggunaan alat teknologi modern 160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menuliskan satu (1) pengalaman saat mengunjungi suatu tempat. Mengkomunik asikan Mempresentasik an hasil kerjaan di depan kelas. Memperhatikan dan menanggapi hasil kerjaan kelompok lain. Mempresentasik an hasil observasi tentang bunyi. Menceritakan pengalaman saat mengunjugi suatu tempat.
Matemati ka
3.12 Mengenal sudut sikusiku melalui pengamatan
Sudut-sudut bangun datar
Mengamati Memperhatikan 161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan membandingkannya dengan sudut yang berbeda 4.13 Merepresentasikan sudut lancip dan sudut tumpul dalam bangun datar
dan mengamati gambar yang memiliki sudut. Menemukan barang di sekitar lingkungan sekolah dan mengamati segi banyak. Menanya Bertanya jawab tentang sudut siku-siku dan sudut lainnya. Bertanya jawab untuk mengidentifikasi segi banyak dan bukan. Menalar/menga sosiasi Mengerjakan soal-soal tentang sudut. Mengumpulkan Informasi Mengumpulkan 162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hasil pekerjaan pada guru Mendengarkan arahan guru dalam pembentukan kelompok Menemukan barang-barang berbentuk segi banyak di sekitar lingkungan sekolah. Mencoba Mendengarkan guru bernyanyi naik delman. Membuat 1 karya berupa gambar tentang sudut siku-siku, lancip, dan tumpul. Menggambarkan hasil temuannya pada buku 163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IPA
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran 4.4 Menyajikan hasil percobaan atau Observasi tentang bunyi.
pekerjaan. Mengkomunika sikan Mempresentasik an hasil pekerjaan di depan kelas. Kelompok lain menanggapi. Sifat-sifat bunyi Mengamati Siswa dibagikan contoh benda yang menghasilkan bunyi seperti musik tradisioanal Siswa mengamati gambar tersebut. Mendengarkan bunyi musik tradisional Melaporkan hasil pendengarannya pada guru. Menanya Bertanya jawab tentang benda 164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang menghasilkan bunyi seperti musik tradisional Bertanya jawab tentang perambatan bunyi. Menalar Siswa dibagikan soal-soal untuk berpikir dan membedakan sifatsifat bunyi berdasarkan gambar. Siswa mengerjakan soalsoal tentang perambatan bunyi. Mengumpulkan informasi Mendengarkan arahan guru untuk membentuk kelompok Mengerjakan 165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IPS
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi
Dinamika dan interaksi
soal-soal. Mengamati gambar benda yang menghasilkan bunyi seperti alat musik tradisional. Melaporkan hasil pengamatan kepada guru. Mencoba Menciptakan satu (1) karya yang menghasilkan bunyi Mendeskripsikan hasil observasi tentang bunyi. Mengkomunikasi Mempresentasika n hasil kerja di depan kelas. Kelompokn lain menanggapi hasil presentasi. Mengamati Dibagikan poster 166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
tentang dinamika interaksi dengan lingkungan ekonomi Mengamati poster tentang dinamika interaksi dengan lingkungan ekonomi Mengamati gambar mengenai interaksi dengan lingkungan budaya. Menanya Bertanya jawab tentang poster tentang dinamika interaksi dengan lingkungan ekonomi Bertanya jawab tentang gambar tentang mengenai interaksi dengan lingkungan budaya. 167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menalar Menyimpulkan tentang dinamika interaksi dengan lingkungan ekonomi Mendeskripsikan interaksi dengan lingkungan budaya melalui gambar. Mengumpulkan informasi Mendengarkan arahan guru untuk membentuk kelompok dengan cara berhitung. Mengamati gambar. Mengamati poster. Mengumpulkan hasil kerjaan pada guru. Mencoba Mengambar 168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SBdP
3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan 3.2 Membedakan panjangpendek bunyi, dan tinggi-
Panjang pendek bunyi, tinggi rendah nada dengan gerak tangan
pemandangan alam sebagai ucapan syukur atas karunia Tuhan. Mempraktekan bermain peran jual beli barang di pasar dengan memunculkan dinamika interaksi di lingkungan ekonomi. Menyusun cerita tentang interaksi dengan lingkungan budaya. Mengkomunikasi Mempresentasika n hasil pekerjaan di depan kelas. Mengamati Mengamati gambar contoh tarian daerah yaitu tari kipas. 169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
rendah nada dengan gerak tangan 3.3 Mengenal tari-tari daerah dan keunikan geraknya 4.2 Membuat karya seni kolase dengan berbagai bahan di lingkungan sekitar 4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada 4.10 Memperagakan makna gerak ke dalam bentuk tari bertema dengan mengacu pada gaya tari daerah berdasarkan ruang gerak.
Tari daerah Karya dua dimensi
Dibagikan gambar dua dimensi yang memiliki sudut. Mengamati gambar dua dimensi yang memiliki sudut. Menanya Bertanya jawab tentang tarian daerah yaitu tari kipas. Bertanya jawab tentang sudutsudut yang ada pada gambar dua dimensi. Menalar Menjelaskan satu (1) tari daerah dan keunikan gerakanya. Mencoba Mendesain satu (1) karya menggunakan 170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PJOK
3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh 4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional.
Aktivitas fisik
bahan sekitar rumah Mengkomunikasi Mempresentasik an hasil kerjaan di depan kelas. Mengamati Siswa dibagikan contoh gambar permainan tradisional Mengamati contoh gambar permainan tradisional Menanya Bertanya jawab mengenai pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan 171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tubuh Menalar mencari informasi tentang pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh Mengumpulkan Informasi Siswa dibagikan kedalam kelompok Siswa diajak untuk keluar kelas dan menggunakan baju olahraga Siswa dalam kelompok memilih 1 jenis permainan 172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tradisional Mencoba melakukan kombinasi pola gerak dasar lokomotor melalui permainan tradisional tersebut Mengkomunikasi Menerima kekalahan maupun kemenangan.
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIODATA PENULIS Dafrosa Anita Jediman lahir di Manggarai, Flores NTT, 06 Desember 1993. Pendidikan dasar diperoleh di SD Inpres Leda Manggarai, Flores NTT,
tamat
pada
tahun
menengah pertama diperoleh
2005.
Pendidikan
di SMP Negeri 2
Ruteng Manggarai NTT, tamat tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMK Swakarsa Ruteng Manggarai NTT tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Program Guru Terintegrasi (PPGT) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di Perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku Untuk Siswa Kelas
Empat
(IV)
Sekolah
Dasar”.
Pengembangan
perangkat
pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
174