PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI i
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh : Adelheid Yane Nara 071424012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh : Adelheid Yane Nara 071424012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. ( Mazmur, 31 : 5 )
Kupersembahkan dengan segenap hati, teristimewa Tuhan Yesus kristus Keluargaku Tercinta Seorang Kekasih Sahabat, Almamater dan semua teman-temanku Terimakasih untuk semua doa, perhatian dan dukungan serta rasa sayang yang kalian berikan kepadaku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI viii
ABSTRAK
Adelheid Yane Nara. 2012. „‟Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa Kelas IX SMPK Nirmala Jopu Tentang Materi Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD‟‟. Skripsi S-1. Yogyakarta. Pendidikan Fisika. JPMIPA. FKIP. Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran fisika mengenai materi listrik dinamis di kelas IX SMPK Nirmala Jopu. Model pembelajaran kooperatif STAD terdiri dari 5 tahap utama yaitu :penyajian materi oleh guru, siswa belajar dalam tim yang terdiri dari 4 – 5 orang, pemberian kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan nilai tim. Peneliti merencanakan
penelitian
melalui
penyusunan
perangkat
pembelajaran
berdasarkan model pembelajaran. Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa atau tidak, peneliti membandingkan nilai tes siswa sebelum dilakukan proses pembelajaran dengan nilai tes siswa sesudah dilakukan proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terjadi peningkatan pemahaman siswa mengenai konsep listrik dinamis, (2) pemahaman siswa setelah proses pembelajaran masuk dalam kategori paham dan sangat paham.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ix
ABSTRACT
Adelheid Yane Nara. 2012. „‟ The Increasing Of Understanding Of The Students, in Class IX SMPK Nirmala Jopu Especially On The Subject Of Physics About The Subject Matter Of Dynamic Electricity Use By Cooperative Learning Model Of Type STAD‟‟.Yogyakarta: Physics Education. Departemant of Mathematics and Scince Education. Faculty of Teacher Trainning and Education. Sanata Dharma University. This research was done as an effort to find the increasing of understanding of the students, especially on the subject of physics about the subject matter of dynamic electricity in Class IX SMPK Jopu Nirmala. STAD cooperative learning model consist of four main phases: the presentation of material by the teacher, students work in teams of 4-5 persons, giving quizzes, correction score individual and respect the value of the team. Researchers plan research through set of learning instrument based-on the STAD cooperative learning model, consist of: questions, quizzes, and lesson plans. This study is a combination of quantitative and qualitative research. To find the increasing of understanding of the students or not, the researchers compared the test scores of students before learning with student test scores after a learning and teaching process. The results showed that: (1) an increasing happened in students understanding about the concept of dynamic electricity after a learning and teaching process, (2) understanding of the students after a learning and teaching process is the category of understand and very understand.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
i x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan penyertaanNYA kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat banyak bantuan, dukungan serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang sangat berharga bagi penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Romo Dr. Ir. P Wiryono Piyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3.
Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA.
4. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas waktu dan dukungan serta bimbingan bapak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik, terima kasih telah membimbing penulis dalam studi selama menjadi mahasiswa. 6. Segenap dosen FKIP Universitas Sanata Dharma, khususnya dosen pendidikan fisika yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan, serta staff non akademik yang telah memberikan bantuan kepada penulis. 7. Bapak Fransiskus Kamilus Sare,S.Pd,
selaku Kepala Sekolah SMPK
Nirmala Jopu yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian. 8. Seluruh siswa-siswi kelas IX SMPK Nirmala Jopu atas partisipasi dan kerja samanya. 9. Kedua orang tua ku tercinta, terima kasih atas doa, dukungan dan cinta yang kalian berikan untukku hingga saya bisa menjadi seperti ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xi
10. Kakakku Rm.Steven, Pr dan Adik – adik ku Sandry, Len, Tian , Fanti sek, serta seluruh keluarga besarku yang saya tidak bisa sebutkan satu per satu yang selalu memberikan semangat sampai saat ini, terima kasih dukungannya. 11. Maun ku tercinta Elphidus Lau, S.Fil, terima kasih atas dukungan selama ini kepada saya sehingga saya mampu, kuat, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman satu kelompok bimbingan Usy, Wawan, dan Christin, terima kasih karena kalian telah berjuang bersamaku sampai kita bisa menyelesaikan skripsi kita ini, banyak sekali kisah dan pengalaman yang penulis dapatkan ketika bersama-sama kalian. 13. Teman – teman angkatan 2007, teman-teman angkatan atas, angkatan bawah, terima kasih atas dukungan kalian semua, baik itu berupa semangat kebersamaan, waktu, yang telah kalian gunakan untuk mendukung penulis sampai penulis menyelesaikan skripsi ini. 14. Adik – adik kos ku, Mirsa, Vera, Grety, Tere, Frida, Siska, Juli, Ana, April, yang selalu memberikan semangat buat penulis sampai penulis menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran dari pembaca yang membangun serta menunjang kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak serta menunjang kemajuan pendidikan di negara ini.
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................
ii
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI ..................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................
v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................
vi
ABSTRAK .............................................................................................
vii
ABSTRACT ...........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....................................................
1
B. Batasan Masalah .................................................................
5
C. Perumusan Masalah............................................................
5
D. Tujuan Penelitian ...............................................................
5
E. Manfaat Penelitian ..............................................................
6
BAB II DASAR TEORI A. Belajar dan Pembelajaran Fisika ........................................
7
B. Pembelajaran Konstruktivistik ...........................................
12
C. Tinjauan Tentang Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ....
18
D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar .........................................
20
E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif .......................
22
F. Tinjauan Tentang Pembelajaran Metode STAD.................
28
G. Langkah-langkah Pembelajaran STAD .............................
29
H. Materi Listrik Dinamis .......................................................
30
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiii
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................
40
B. Desain Penelitian ................................................................
42
C. Subyek Penelitian ...............................................................
44
D. Instrumen Penelitian ..........................................................
44
E. Validitas Instrumen ............................................................
46
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................
47
G. Teknik Analisis Data ..........................................................
47
BAB IV DATA DAN ANALISIS A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................
49
B. Data Penelitian ...................................................................
51
C. Analisis dan Pembahasan ...................................................
59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................
85
B. Saran ...................................................................................
86
DAFTAR PUSTAKA
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif...........................
27
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest.................................................................
53
Tebal 4.2 Daftar Nilai Posttest ...............................................................
57
Tabel 4.3 Perhitungan untuk memperoleh harga “t” ..............................
62
Tabel 4.4 Kriteria Pemahaman Awal Siswa ..........................................
66
Tabel 4.5 Prosentase Pemahaman Awal Siswa ......................................
67
Tabel 4.6 Kriteria Pemahaman Akhir Siswa ..........................................
68
Tabel 4.7 Prosentase Pemahaman Akhir Siswa .....................................
69
Tabel 4.8 Variasai Jawaban Siswa Soal Pretest .....................................
71
Tabel 4.9 Variasi Jawaban Siswa Soal Posttest .....................................
77
Tabel 5.0 Peningkatan Pemahaman Siswa .............................................
83
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kisi-Kisi Soal Pretest ..............................................................................
90
Kisi-Kisi Soal Posttest ............................................................................
91
Soal Pretest ..............................................................................................
92
Jawaban Pretest .......................................................................................
94
Soal Posttest ............................................................................................
98
Jawaban Posttest .....................................................................................
100
SILABUS KELAS XI SEMESTER I .....................................................
104
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).............................................
119
Foto-foto aktivitas siswa di dalam kelas .................................................
127
Surat Keterangan dari Sekolah Soal dan Jawaban Pretest Siswa Soal dan Jawaban Posttest Siswa
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menuntut sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Manusia yang mampu berkompetisi adalah manusia yang mempunyai keterampilan tinggi, mempunyai pikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan punya kemauan bekerjasama yang efektif. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mendapat perhatian dari pemerintah. Fisika mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, karena dengan kita mempelajari fisika dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari dan mengerti akan apa yang terjadi di alam ini. Berdasarkan pengelaman saya dahulu yang pernah belajar di sekolah SMPK Nirmala Jopu, proses pembelajaran IPA Fisika di SMP tersebut menunjukan bahwa sebagian besar kami kurang respon dan cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu dapat ditunjukkan ketika guru memberikan beberapa pertanyaan awal untuk menggali potensi awal kami, tetapi kami tidak bisa menjawab dan kami diminta guru untuk membaca materi terlebih dahulu. Mengingat begitu pentingnya pembelajaran fisika di sekolah maka perlu ditingkatkan mutu pembelajaran.
Ini terjadi, karena dalam pembelajaran fisika siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan monoton saja. Tentunya turut
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Penyebab rendahnya hasil ulangan siswa maupun ujian akhir disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) mencakup faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik berkaitan dengan kesehatan badan sedangkan faktor psikis berkaitan dengan motivasi, perasaan, sikap dan emosi. Disisi lain faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) meliputi bahan pengajaran, metode pengajaran, media pengajaran dan situasi lingkungan belajar. Hal ini menimbulkan kejenuhan dalam diri siswa untuk belajar dan PBM cenderung berjalan kurang aktif. rendahnya responsif siswa terhadap pembelajaran Fisika akan berdampak rendahnya prestasi belajar siswa. Kondisi tersebut harus segara diupayakan untuk segera mengatasinya. maka faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab rendahnya prestasi yang berarti kurangnya penguasaan materi ajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar fisika adalah guru kurang menerapkan metode – metode pembelajaran yang menarik. Dengan demikian peran guru dalam menyediakan dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna sangat diperlukan. Bagaimana seorang guru menemukan cara terbaik untuk menyampaikan
bahan
ajar,
sehingga
siswa
dapat
memahami
dan
mengingatnya lebih lama. Disamping itu guru harus menciptakan sistem sosial dalam lingkungan belajar. Tanggung jawab guru adalah memotivasi siswa untuk belajar secara kooperatif untuk menyelesaikan masalah yang muncul saat pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dituntut kreatif dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
inovatif menerapkan metode –metode pembelajaran yang lebih disukai siswa dan dapat meningkatkan keaktifannya.
Masalah utama kurangnya kreatif dalam pembelajaran maka penulis ingin memberikan alternatif dalam mengatasinya. Sebagai alternatif adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif menjadi pilihan karena pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa, karena kelas dirancang sedemikian rupa agar terjadi interaksi positif antar siswa. Dalam pembelajaran kooperatif siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep - konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah - masalah tersebut dengan temannya. Pada penelitian ini penulis menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), dimana tipe STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan guru pengajar belum pernah menerapkan pembelajaran tipe STAD ini di SMPK Nirmala Jopu. Disamping itu model pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, tetapi sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan interaksi antar guru dan siswa. Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran dengan kelompok yang dapat mengaktifkan siswa baik fisik maupun mental sebab dalam kelompok mereka diharapkan dapat bekerjasama dan berdiskusi untuk menyampaikan tugas - tugas yang diberikan guru. STAD (Student Teams Achievement Divisions) terdiri atas lima komponen utama dimana: presentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
kelas, kerja tim, pemberian kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan tim.
(http://images.sucikorafi.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/S kZJzwoKCF8AAE@AM7A1/I.rtf?nmid=260703065.
Gagasan utama dari STAD (Student Teams Achievement Divisions) adalah untuk memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Model pembelajaran ini melatih siswa dalam melatih siswa dalam menjalin kerjasama sehingga dalam penguasaan materi pelajaran memperoleh pemahaman yang sama. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) berpandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial, dan menerima keragaman dalam lingkungan satu kelompok belajar sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran, dengan timbulnya minat belajar akan tertanam dengan baik pada siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah dapat di batasi sebagai berikut” 1. Materi yang digunakan Listrik Dinamis 2. Subyek yang di gunakan dalam penelitian ini siswa kelas IX 3. Metode yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions)
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemahaman awal siswa mengenai materi Listrik Dinamis? 2. Bagaimanakah pemahaman akhir siswa mengeni materi Listrik Dinamis? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions)?
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi Listrik Dinamis 2. Untuk mengetahui pemahaman akhir siswa mengenai materi listrik dinamis 3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
E. Manfaat Penelitian Dengan selesainya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para guru fisika sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan pada pembelajaran fisika dalam proses meningkatkan hasil belajar fisika dan mutu proses belajar dan pembelajaran di sekolah. 2. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih aktif, dinamis, kooperatif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi Listrik dinamis. 3. Menambah pengalaman praktek peneliti khususnya tentang hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk mengembangkan kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran dengan baik dan kemampuan memecahkan permasalahan pembelajaran yang ditemui disekolah dan sebagai bekal dan pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru dimasa mendatang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
BAB II DASAR TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran Fisika Proses
belajar
mengajar
merupakan
suatu
aktivitas
yang
mengandung dua makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari dan agar siswa memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk dari prose belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan siswa harus mampu untuk learn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Makna pembelajaran yang seperti ini akan mampu membentuk karakter atau watak siswa yang diwujudkan dalam bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan dan tindakan atau perbuatan. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan adanya rangsangan dan respon, rangsangan tersebut berasal dari luar kemudian direspon. Tidak hanya perubahan pada tingkah laku saja tetapi juga dapat berupa keterampilan, dan pengetahuan pada individu. Dari definisi di atas diartikan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial b. Perubahan tersebut berupa perubahan yang berlaku dalam waktu yang relatif lama c. Perubahan karena adanya usaha dari pribadi itu sendiri
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
Mulyasa (2002 :118) mengatakan bahwa :“Keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan ajar dan aspek lain dalam hal ini masyarakat yang berkenaan dengan situasi pembelajaran”. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi seorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan pada diri individu. Belajar pada hakekatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga dapat dilihat bahwa pengajaran adalah peristiwa yang komplek dan dapat dipandang sebagai suatu sistem. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menciptakan suatu perubahan pada diri individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat terbentuk perubahan keterampilan dan sikap, sesuai dengan pendapat Arikunto (1992:19) Secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukannya dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap. Hal serupa juga disampaikan oleh Hamalik (2001: 4) sebagai berikut: Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar individu dan lingkungan. Proses dalam hal ini merupakan kegiatan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
berlangsung terarah melalui tahapan-tahapan tertentu, berkesinambungan serta merupakan kegiatan yang terpadu secara keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap belajar mengajar itu. Dari keterangan di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang baru yang menghasilkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga seseorang yang akan belajar mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dibandingkan sebelum mengalami proses belajar. Hal ini tidak terlepas dari usaha individu itu dalam berinteraksi dengan individu lainnya dan lingkungannya. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik maupun mental mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar secara optimal. pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Maka pembelajaran fisika hendaknya selalu melibatkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan siswa antara
lain
kemampuan
melaksanakan
penelitian
Pembelajaran
dengan
mengamati, serta
mengaplikasikan
mengkomunikasikan
menggunakan
model
STAD
hasil
konsep
dan
penemuan.
(Student
Teams
Achievement Divisions) mengharapkan siswa mampu belajar aktif pada mengharapkan siswa dapat menggali lebih banyak konsep - konsep yang sedang dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
Pembelajaran fisika merupakan suatu proses belajar yang menuntut siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan melalui pengamatan terhadap fakta. Ada tiga hal dalam pembelajaran sains fisika, meliputi yaitu: apa yang dipelajari siswa, bagaimana siswa belajar, dan proses-proses apa yang dipelajari siswa. Secara rinci siswa dapat belajar tentang: a. Produk pengetahuan dari inkuiri ilmiah (fakta, konsep, prinsip dan teori) b. proses upaya ilmiah (metode, kebiasaan berpikir, pendekatan terhadap masalah) c. Nilai dan sikap (masyarakat ilmiah, masyarakat local, masyarakat luas dan keluarga), penerapan dan resiko-resiko fisika dan teknologi (konteks sosial, konteks pribadi), karir fisika (apa yang dilakukan fisikawan, siapa mereka dan bagaimana mereka mendidik), diri mereka sendiri (minat terhadap fisika, kapasitas mengerjakan fisika) siswa belajar dapat diketahui dari bagaimana siswa bereaksi terhadap suatu fenomena dan menerapkan
informasi
(mengevaluasi,
memanipulasi,
memecahkan
masalah). Bagian lain yang dialami siswa dalam proses belajar meliputi: internalisasi nilai-nilai, menilai diri sendiri dan menentukan pilihan melalui belajar fisika, karir fisika, menerapkan pengetahuan dan keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal di atas dalam pembelajaran fisika siswa harus benar-benar dilibatkan secara aktif, karena dalam proses pembelajaran fisika menuntut pengembangan kemampuan - kemampuan siswa dalam pemecahan masalah - masalah fisika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
Faktor pendukung berhasil tidaknya pengajaran fisika adalah guru harus memperhatikan keadaan pelajar, tingkat pertumbuhan dan perbedaan perorangan yang terdapat diantara peserta didik. Dalam hal ini para peserta didik berbeda tipe dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. ada tiga tipe yaitu sebagai berikut : a.
Tipe auditif, yang mudah menerima pelajaran melalui pendengaran
b.
Tipe visual, yang mudah menerima pelajaran melalui penglihatan
c.
Tipe motorik, yang mudah menerima pelajaran melalui gerakan Dalam ketiga tipe di atas seorang pengajar harus dapat pula
mempergunakan beberapa metode sehingga dapat mengaktifkan seluruh alat dari peserta didik, baik alat auditif, visual, maupun motoriknya. Karena itu metode di samping untuk keperluan menstransfer pengetahuan, juga harus dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada diri peserta didik. Salah satu cara guru untuk mewujudkan pembelajaran fisika yang benar - benar dapat mengembangkan kemampuan siswa adalah dengan menerapkan suatu pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar secara aktif. Siswa akan termotivasi belajar bila ia mengetahui apa manfaat dari pelajaran itu dan dapat bekerjasama dengan teman. Hal ini merupakan prinsip dari pembelajaran kooperatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
B. Pembelajaran Konstruktivistik Pembelajaran merupakan suatu proses yang berlaku dalam akal pikiran atau lebih dikenali sebagai kognitif dan kesan dari proses ini akan dapat dilihat melalui perubahan dalam tingkah laku dan percakapan. Di dalam proses pembelajaran berbagai macam teori telah diutarakan sebagai proses pembelajaran yang akan lebih berkesan kepada murid-murid serta para pelajar. Salah satu teori yang ditemui ialah teori konstruktif. Pembelajaran dan Pengajaran berdasarkan konstruktif ini menyeimbangkan peranan guru dan pelajar untuk saling bersandar di antara satu sama lain. Peranan guru hanya dilihat sebagai pengawal dan selain itu mereka seharusnya menerima murid - murid sebagai individu yang mempunyai ciri - ciri perlakuan yang berbeda. Melalui teori ini ia dapat membuka ruang serta peluang kepada guru untuk memilih kaedah yang sesuai dalam memperoleh sesuatu konsep dan pengetahuan. Sebelum kita membicarakan masalah yang di utarakan ini, terlebih dahulu kita perlu mengetahui apakah yang dimaksudkan dengan konstruktif. Konstruktif di ambil dari bahasa Inggris „konstruktivisme‟ yang membawa maksud falsafah membina. Di bawah konteks pembelajaran teori konstruktif menganggap bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh wujud diluar tetapi dibina dalam diri berdasarkan pengalaman sebenarnya yaitu pengetahuan yang dibina melalui proses pengaruh di antara pembelajaran lama dengan pembelajaran terbaru yang saling berkaitan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
Guru seharusnya menerima murid sebagai individu yang mempunyai ciri - ciri perlakuan yang berbeda di mana setiap individu itu penting dalam proses pengajaran dan pembelajaran tanpa menafikan hak mereka di dalam mengutarakan pendapat maupun ide yang berkaitan dengan pembelajaran pada waktu itu. keadaan ini secara tidak langsung menjadi penyokong kepada minat murid dalam pembelajaran dan akan terhapusnya situasi keterasingan di kalangan pelajar dan murid - murid sendiri. Para ahli konstruktivis menyatakan bahwa belajar melibatkan konstruksi
pengetahuan saat
pengalaman baru diberi makna oleh pengetahuan terdahulu (Abruscato, 1999). Persepsi yang dimiliki oleh siswa mempengaruhi pembentukan persepsi baru. Siswa menginterpretasi pengalaman baru dan memperoleh pengetahuan baru berdasar realitas yang telah terbentuk di dalam pikiran siswa. Konstruktivistik yang berakar pada psikologi kognitif, menjelaskan bahwa siswa belajar sebagai hasil dari pembentukan makna dari pengalaman. Peran utama guru adalah membantu siswa membentuk hubungan antara apa yang dipelajari dan apa yang sudah diketahui siswa. Bila prinsip - prinsip konstruktivistik benar-benar digunakan di ruang kelas, maka guru harus mengetahui apa yang telah diketahui dan diyakini siswa sebelum memulai unit pelajaran baru. Ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivistik (Abruscato, 1999);
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
(a) Seseorang tidak pernah benar - benar memahami dunia sebagaimana adanya karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang sebenarnya, (b) Keyakinan/pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang menyaring atau mengubah informasi yang diterima seseorang, (c) Siswa membentuk suatu realitas berdasar pada keyakinan yang dimiliki, kemampuan untuk bernalar, dan kemauan siswa untuk memadukan apa yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka amati. Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus (Suparno, 1997). sedangkan teori Konstruktivistik adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan fasilitasi orang lain. Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut: 1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya. 3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap. 4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu. Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori belajar konstruktivistik adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri - ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky (Slavin, 1997), yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding. 1. Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
2. Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah dia dapat melakukannya (Slavin, 1997). Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan siswa itu belajar mandiri. Piaget (1981) dalam Sutarjo (2012 : 20) mengatakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbedabeda berdasarkan kematangan intelektual anak. Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya karakteristik anak sebagai berikut: 1. Siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan 2. Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa 3. Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
4. Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas 5. Kurikulum
bukanlah
sekedar
dipelajari,
melainkan
seperangkat
pembelajaran, materi, dan sumber. Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri pelajar dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan perubahan tingkah laku. Berbeda dengan kontruktivistik kognitif ala Piaget, konstruktivistik sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang Adapun
implikasi
dari
teori
belajar
konstruktivistik
dalam
pendidikan anak (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut: a. Tujuan
pendidikan
menurut
teori
belajar
konstruktivistik
adalah
menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
b. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
C. Tinjauan Tentang Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktivitas dalam pembelajaran sangat penting, tanpa adanya aktivitas yang baik, hasil belajar yang diperoleh tidak akan optimal. Itulah sebabnya aktivitas merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran. Piaget (Sardiman, 2006: 90) menyatakan bahwa ”Seorang siswa berfikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat siswa tidak akan berfikir”. Oleh karena itu, agar siswa berfikir maka harus diberi kesempatan untuk berbuat atau beraktivitas. Aktivitas belajar yang efektif melibatkan kemampuan siswa dalam menggunakan seluruh inderanya. Semakin banyak indera yang terlibat maka semakin banyak pengalaman belajar yang diperoleh. (Sardiman,2006:101) membagi aktivitas belajar ke dalam 8 jenis:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, mengamati percobaan. 2. Oral activities seperti mengemukakan pendapat, diskusi, bertanya, memberi saran, dan interupsi. 3. Listening activities seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi dan pidato. 4. Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket, dan menyalin 5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat peta dan diagram 6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi model dan melakukan demonstrasi 7. Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, melihat hubungan dan mengambil keputusan 8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan gembira, bersemangat, bergairah, berani, tegang dan gugup. Keaktifan siswa dapat dilihat dari: 1. Berbuat sesuatu untuk memahami materi pembelajaran dengan penuh keyakinan 2. Mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh situasi pengetahuan 3. merasakan sendiri bagaiman tugas-tugas guru yang diberikan padanya 4. Belajar dalam kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
5. Mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu 6. Mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai secara lisan atau penampilan. Berdasarkan kutipan hasil pikiran di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi harus lebih aktif dalam menemukan konsep-konsep tertentu dan mampu mengkomunikasikannya kepada siswa lain.
D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar terwujud dalam perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto: (1992:7) yang menyatakan bahwa “Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah materi yang sudah diberikan sudah dipahami oleh siswa dan apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum”. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika yang berupa nilai yang didapat dalam bentuk skor setelah diberi tes akhir. Sudjana
(2002:
22-23)
menyatakan
bahwa:
Hasil
belajar
diklasifikasikan menjadi tiga ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Penilaian yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar meliputi penilaian pada ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ini dinamakan juga dengan penilaian otentik. a. Aspek Kognitif Kawasan kognitif menurut Bloom dalam Gulo (2002:57) terdiri dari enam kawasan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Penilaian pada ranah kognitif maksudnya pengukuran hasil belajar siswa yang berkaitan dengan memperoleh pengetahuan, pengenalan pemahaman, dan penalaran. Bentuk penilaian yang dilakukan dapat berupa kuis, ujian blok, maupun ujian akhir dalam bentuk ujian tulis. b. Aspek Afektif Penggolongan kawasan efektif oleh Bloom dalam Gulo (2002: 66) dikategorikan dalam lima tingkatan yaitu: penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi. Penilaian pada ranah afektif digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek yang dipelajari. Penilaian pada ranah afektif dilakukan dalam bentuk lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung. c. Aspek Psikomotor Penggolongan kawasan Psikomotor oleh Bloom dalam Gulo (2002: 69) dikategorikan dalam lima tingkatan yaitu: kesiapan, meniru, meniru, menyesuaikan, dan menciptakan. Pengajaran yang terarah pada kawasan psikomotor menuntut pengembangan dalam bidang tertentu. Penilaian aspek psikomotor dalam pembelajaran fisika biasanya dilakukan dengan melaksanakan praktikum di laboratorium sekolah. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan indikator keberhasilan seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan yang didapat setelah melakukan kegiatan yang meliputi penguasaan terhadap ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif Upaya belajar adalah
segala aktivitas
untuk
meningkatkan
kemampuan yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Aktifitas tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman maupun gagasan - gagasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Pembelajaran Kooperatif menunjukkan bahwa sasaran pembelajaran sangat penting, tugas belajar bersifat rumit dan konseptual, pemecahan masalah diperlukan, berpikir divergen atau kreatif diperlukan, kualitas kinerja sangat diharapkan, strategi berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis sangat dibutuhkan, pengembangan sosial dari pelajar adalah satu sasaran utama pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah suatu jenis khusus dari aktivitas kelompok yang berusaha untuk memajukan pembelajaran dan keterampilan sosial dengan kerjasama tiga konsep ke dalam pengajaran, yaitu: (a) penghargaan kelompok, (b) pertanggung jawaban pribadi, dan (c) peluang yang sama untuk berhasil. Pembelajaran kooperatif membutuhkan perencanaan yang hati-hati dan pelaksanaan yang sistematik. Pembelajaran kooperatif lebih banyak diarahkan kepada perencanaan pelajar untuk mengelompokkan dan menyampaikan kepada tutor dan anggota kelompok pelajar yang lain atau penyempurnaan kegiatan. Menurut Ibrahim (2000: 6) pembelajaran kooperatif memiliki ciri ciri sebagai berikut 1. Siswa bekerjasama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
3. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda. 4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa, hal ini dibuktikan dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, siswa bekerja sama dengan anggota kelompok untuk mempelajari materi dan menyelesaikan tugas - tugas, memberi penjelasan pada kelompok. Untuk itu pembelajaran kooperatif harus mempunyai unsur - unsur supaya hasil pembelajaran itu dapat tercapai secara maksimal. Menurut Ibrahim (2000:6) ada beberapa unsur dalam pembelajaran kooperatif: 1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka ”sehidup sepenanggungan bersama” 2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik sendiri 3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama 4. Siswa haruslah berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya 5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau dikenakan hadiah/penghargaan yang akan diberikan untuk semua anggota kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya 7. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif Dari unsur - unsur diatas dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap anggota kelompok dituntut untuk bisa memberikan pendapat, ide dan pemecahan masalah sehingga dapat tercapai tujuan belajar. ada lima unsur dasar pembelajaran ini diantaranya: a.
Saling ketergantungan positif
b.
Tanggung jawab perseorangan
c.
Tatap muka
d.
Komunikasi antar anggota
e.
Evaluasi proses kelompok Dengan demikian keberhasilan kelompok sangat tergantung kepada
setiap anggota kelompoknya. Disamping itu dalam pembelajaran kooperatif siswa bekerja bersama-sama, berhadapan muka dalam kelompok kecil dan melakukan tugas yang sudah terstruktur. Pembelajaran kooperatif menuntut siswa belajar bersama dengan temannya, mereka akan memperoleh dukungan emosi dan intelektual yang membawa mereka melampaui level pengetahuan dan keterampilan mereka sebelumnya. Dalam lingkup pembelajaran tidak semua anak mempunyai daya tangkap yang sama dalam menyerap pelajaran yang diberikan guru. Daya tangkap setiap anak berbeda-beda ada yang cepat, sedang, dan lambat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
Adanya perbedaan tersebut tidak semua siswa memahami pelajaran yang diberikan guru. Untuk itu maka diadakan pembelajaran kooperatif supaya siswa bisa bekerjasama dengan temannya dan mudah mengerti. Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran kooperatif, ada 3 hal yang perlu diperhatikan: a. Siswa harus merasa aman dari ancaman dan beban, namun harus merasa tertantang dengan tugas yang diberikan b. Kelompok harus cukup kecil untuk membuat setiap anggota kelompok terlibat dalam memberikan kontribusi. Kelompok yang terlalu besar akan menciptakan beberapa free-rider (anggota kelompok yang tidak ikut bekerja) c. Instruksi mengenai tugas harus diberikan dengan jelas dan siswa memahami tujuan yang harus dicapai. Slavin menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: a. Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma - norma kelompok b. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok d. Interaksi siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
e. Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif. Menurut Slavin Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions) yaitu: a. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan. Tabel 2. 1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Fase
Tingkah laku guru
Fase- 1 Menyampaikan tujuan dan
Guru menyampaikan semua tujuan yang
memotivasi siswa
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa.
Fase- 2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase- 3 Mengorganisasikan siswa ke
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
dalam kelompok-kelompok
caranya membentuk kelompok belajar dan
belajar
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase- 4 Membimbing kelompok kerja
Guru membimbing kelompok-kelompok
dan belajar.
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase- 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase- 6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
F. Tinjauan Tentang Pembelajaran Metode STAD STAD (Student Teams Achievement Divisions) atau Tim Siswa Kelompok Prestasi merupakan salah satu jenis metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Metode ini mengacu kepada belajar kelompok siswa, dimana siswa dibagi kedalam kelompok kecil dan setiap kelompok harus heterogen tanpa memandang jenis kelamin, ras, suku, kemampuan, agama dan lain-lain. Disamping itu siswa akan saling membantu memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain atau melakukan diskusi. Pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, ada tiga tujuan yang ingin dicapai yaitu: a.
Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas tugas akademik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
b.
Pengakuan adanya keragaman Model pembelajaran tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai latar belakang yang berbeda.
c.
Pengembangan keterampilan sosial Model pembelajaran tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud bisa berupa keterampilan mengeluarkan pendapat, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, bekerjasama dalam kelompok, dan sebagainya. Jadi dalam metode STAD ini setiap siswa tidak akan ada yang
merasa rendah diri karena mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk menambah poin bagi kelompoknya.
G. Langkah-langkah pembelajaran STAD 1. Presentasi kelas Materi yang akan diajarkan pada siswa diperkenalkan melalui presentasi kelas. Semua siswa harus memperhatikan presentasi kelas karena akan membantu mereka dalam tes akhir nanti. 2. Kerja tim Tim tersusun atas empat atau lima siswa. Fungsi utama tim adalah menyiapkan anggota agar berhasil menghadapi kuis akhir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
3. Kuis atau tes Kuis dilaksanakan setelah melaksanakan 1 atau 2 kali pertemuan atu 2 kali kegiatan kelompok. Dalam menghadapi kuis siswa tidak dibenarkan untuk saling membantu. Hal ini menjamin agar secara individual siswa bertanggung jawab untuk memahami bahan ajar tersebut. Kuis atau tes disini yang dimaksudkan peneliti adalah tes yang di lakukan pada siswa setelah mereka mendengarkan penjelasan materi oleh peneliti. Tes berupa jawaban soal – soal dari buku paket dan soal – soal yang di berikan sendiri oleh peneliti.
4. Skor perbaikan individu Setiap siswa diberi skor dasar yang diperoleh rata-rata prestasi siswa pada kuis yang sebelumnya. Tes sebelumnya yang dimaksudkan oleh peneliti adalah pre test mereka semuanya. Hasil tes siswa diberi poin peningkatan yang ditentukan berdasarkan selisih skor terdahulu (skor tes dasar dengan skor tes akhir). Skor akhir yang peneliti maksudkan adalah skor nilai yang di peroleh mereka setelah mereka menjawab pertanyaan – pertanyaan dari buku paket. Dari jawaban – jawaban yang diberikan siswa, peneliti menganalisnya dalam kriteria masing – masing mulai dari tidak paham sampai paham.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
5. Penghargaan tim Setelah
dilakukan
poin
peningkatan
individual,
diberikan
penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diberikan atas dasar poin kelompok. Penghargaan tim ini peneliti menyampaikan pada siswa – siswa setelah peneliti melakukan post test.
H. Materi Listrik Dinamis 1. Materi Prasyarat Dua buah titik memiliki beda potensial listrik jika muatan listrik di kedua titik tersebut tidak sama. Potensial tinggi jika tempat tersebut lebih positif daripada tempat lain, dan potensial rendah jika tempat tersebut lebih negatif dari tempat lain. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dalam penghantar. Arus listrik di anggap sebagai arus muatan positif. Untuk dapat memahami arus listrik dengan mudah, maka kita dapat mengasumsikan arus listrik sebagai arus air, dimana besarnya arus listrik identik dengan debit air, sumber arus listrik identik dengan pompa air, hambatan identik dengan bendungan, beda potensial identik dengan beda tinggi permukaan. Agar arus listrik dapat terus mengalir dalam rangkaian maka dibutuhkan sumber arus listrik, begitu juga agar air dapat mengalir terus dalam pipa, maka diperlukan pompa air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
2. Kuat Arus Listrik dan Tegangan Listrik Kuat arus istrik dalam suatu penghantar dihitung dari banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik. Kuat arus listrik dilambangkan dengan I. Jika banyaknya muatan listrik adalah Q dan waktu adalah t, maka kuat arus listrik dapat dirumuskan sebagai :
Dimana : I = kuat arus listrik dalam (ampere) Q= muatan listrik dalam (coulomb) t = waktu dalam (detik) Berdasarkan persamaan 1 di atas maka satuan kuat arus listrik 1 ampere sama dengan 1 C/s, yang mengandung arti 1 ampere adalah muatan listrik 1 coloumb yang mengalir dalam penghantar tiap detik. Kuat arus istrik dapat diukur dengan menggunakan amperemeter. Amperemeter di pasang seri terhadap hambatan. Contoh soal: Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian sebesar 1 A, jika listrik telah mengalir selama 1 menit, maka hitunglah jumlah muatan yang telah dipindahkan. Diketahui: I=1A T = 1 menit = 60 detik Q=?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
Jawab:
Q
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt (V). Alat yang digunakan adalah volmeter. Beda potensial listrik adalah usaha yang dilakukan untuk memindahkan satuan muatan listrik . hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda potensial dapat dituliskan dalam persamaan:
Dimana : V = Beda potensial listrik dalam volt (V) W = energi listrik dalam joule (J) Q = muatan listrik dalam coulomb (C). Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujungujung penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian yang akan diukur voltmeter dipasang paralel dengan hambatan. Contoh soal : Beda potensial antara ujung - ujung penghantar adalah 12 volt, hitunglah besarnya energi listrik jika jumlah muatan yang dipindahkan sebesar 4 coulomb.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Diketahui: V = 12 volt Q=4C W=? Jawab:
Gambar 1.1 Bagan rangkaian
Gambar 1.2 rangkaian listrik Dalam rangkaian tertutup pemasangan voltmeter dan amperemeter dapat dilakukan bersama - sama. Voltmeter dipasang paralel terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
hambatan dan amperemeter dipasang seri terhadap yang akan diukur. Di laboratorium volmeter dapat dibuat dari rangkaian basic mater dan multiplier, sedangkan ampere meter dapat di buat dari rangkaian basic meter dan shun. Baik shun maupun multiplier memiliki batas ukur. Oleh karena itu dalam pembacaan skalanya perlu diperhatikan antara batas ukur dan pembacaan pada skala basic meter. Berikut ini cara menggunakan basic meter dan cara pembacaannya. Dalam rangkaian listrik, volt meter dipasang paralel terhadap alat listrik. Jika
voltmeternya
dengan
menggunakan
kombinasi basic meter dan multiplier, maka pembacaan
hasil
pengukurannya
perlu
memperhatikan skala maksimum dan batas ukurnya. Batas ukur = 10 volt Skala maksimumnya = 30 volt
Pengukuran dengan menggunakan basic mater dan multiplier yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: Contoh, Batas ukur multiplier adalah 12 volt, skala maksimum basic meter adalah 120 volt, jika jarum pada saat digunakan menunjukkan angka 40, maka hitunglah besarnya tegangan listrik yang terukur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Diketahui: Batas ukur : 12 volt Skala maksimum : 120 volt Pembacaan skala = 40 Jawab: Hasil pengukuran =
3. Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik. Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan listrik dalam rangkaian. Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal sebagai hukum Ohm. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.
Dalam (Hukum Ohm) R adalah konstanta yang disebut hambatan penghantar R, satuannya adalah ohm. Contoh soal: Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki hambatan sebesar 2 ohm, hitunglah besarnya beda potensial antara ujungujung hambatan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
Diketahui: I=2A R = 2 ohm V=? Jawab:
Untuk dapat memahami hukum Ohm dengan sempurna maka kita harus berprinsip bahwa antara tegangan listrik, hambatan penghantar dan kuat arus listrik adalah satu kesatuan di dalam suatu rangkaian. Jika dalam hambatan R mengalir arus listrik I, maka antara ujung-ujung hambatan timbul beda potensial V. persamaan matematinya sebagai berikut :
Jika diantara ujung-ujung hambatan R terdapat beda potensial V, maka dalam hambatan mengalir arus listrik I. sehingga dalam persamaan matematisnya sebagai berikut :
Jika arus listrik I mengalir dalam suatu penghantar dan antara ujungujung penghantar muncul beda potensial V, maka dalam penghantar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
tersebut terdapat hambatan. Sehingga persamaan matematisnya sebagai berikut : R = V/I ……………….. ( 6 ) 4. Rangkaian Hambatan Listrik Agar arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkian dapat diperoleh sesuai dengan yang kita butuhkan maka perlu di atur dengan menambahkan hambatan dalam rangkaian. Namun demikian terkadang kita tidak mendapatkan nilai hambatan yang sesuai. Dengan demikian kita perlu merangkai dua atau lebih hambatan agar mendapatkan nilai hambatan yang sesuai. Setidaknya ada dua jenis cara menyusun hambatan dalam rangkaian, yaitu secara seri dan paralel. Apakah perbedaan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel? Rangkaian manakah yang menghasilkan hambatan pengganti lebih besar, dan rangkaian jenis apakah yang menghasilkan hambatan pengganti lebih kecil. Berikut ini adalah jenis-jenis rangkaian listrik. 1. Rangkaian Hambatan Seri Rangkaian
hambatan
seri
adalah
rangkaian hambatan yang disusun berderet (tidak bercabang). Jika pada setiap titik dipasang amperemeter, maka besarnya arus listrik yang melalui setiap hambatan adalah sama besar. I1 = I2 = I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
Sedangkan tegangan diantara a-b (Va-b), diantara b-c (Vb-c) dan diantara a-c (Va-c) memiliki hubungan : Va-c = Va-b + Vb-c, berdasarkan hal tersebut jika hukum ohm dimasukkan dalam perhitungan sebagai berikut :
I1 = I2 = I, maka persamaanya menjadi :
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
besarnya
hambatan pengganti dalam rangkaian seri sama dengan hasil penjumlahan aljabar semua hambatan. Sehingga nilai hambatan pengganti selalu lebih besar daripada nilai hambatan yang disusunnya. Contoh soal : Dua buah hambatan masing-masing 4 ohm, jika dua buah hambatan di rangkai dalam bentuk seri, maka hitunglah besarnya rangkaian pengganti. Diketahui R1 = R2 = 4 ohm Jawab: Rs = R1 + R2 Rs = 4 ohm + 4 ohm Rs = 8 ohm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
2. Rangkaian hambatan Paralel Rangkaian hambatan paralel adalah rangkaian hambatan yang bercabang. Jika pada setiap cabang di pasang amperemeter maka jumlah arus listrik yang menuju titik cabang sama dengan jumlah arus listrik yang meninggalkan titik cabang. Pernyataan ini di kenal dengan hukum I Kirchhoff. Dengan demikian dapat dituliskan : I = I1 + I2, Jika volt meter dipasang pada tiap-tiap ujung hambatan dalam rangkaian, maka beda potensial masing-masing hambatan besarnya sama. Dengan demikian dapat dituliskan : V1 = V2 = V. Dari hukum ohm: I = V/R maka persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi: =
……………… ( 9 )
Contoh soal: Dua buah hambatan masing-masing 4 ohm, jika dua buah hambatan di rangkai paralel, maka hitunglah besarnya rangkaian pengganti. Diketahui R1 = R2 = 4 ohm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Jawab: =
= = 2 ohm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Sesuai
dengan
permasalahan
dan
hipotesis
penelitian
yang
dikemukakan, penulis menggunakan jenis penelitian penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Pemilihan metode ini didasarkan bahwa penelitian tindakan mampu memberikan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada siswa. Penelitian ini difokuskan pada penelitian tentang peningkatan kemampuan bekerja kelompok siswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru meneliti sendiri terhadap pembelajaran yang dilakukan di kelas, terutama mengenai perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan peningkatan pemahaman siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.
Pendekatan kualitatif Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus pendekatan sesuai dengan fakta di lapangan. dalam pendekatan kualitatif pendekatan bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
2. Pendekatan kuantitatif Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan pendekatan kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dan mempunyai kejelasan unsur. Dalam pendekatan kuantitatif metode yang digunakan adalah metode action research. setelah metode pendekatan ditentukan, maka yang perlu dilakukan adalah penyusunan instrumen penelitian, yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk tes, angket/kuesioner, untuk pedoman dan wawancara atau observasi. Dalam menentukan instrumen perlu diteliti terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
B. Desain Penelitian Menyusun Instrumen
Pretest
Data Pretest
Pelaksanaan
Posttest
Data Analisis
Pemahaman Akhir
Pemahaman Awal
Perubahan Pemahaman
Proses penelitian disajikan menurut tahap-tahapnya, yaitu: (1) Tahap Observasi (2) Tahap Kegiatan Lapangan (Proses belajar mengajar), dan (3) Tahap evaluasi. 1. Tahap Observasi Beberapa kegiatan dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan atau memulai melakukan penelitian. Masing-masing adalah: (1) Penyusunan rancangan awal penelitian, (2) Pengurusan ijin penelitian, (3) observasi lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian,(4) Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan informasi, dan (5) Penyiapan piranti pembantu untuk kegiatan lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Yang paling penting dan yang paling pertama setelah semua proses perijinan adalah peneliti harus melakukan observasi terhadap sekolah yang akan digunakan untuk penelitian. Mulai dari menentukan sekolah, dan kemudian memilih kelas yang akan digunakan. Proses observasi harus dilakukan dengan teliti dan tepat, karena kalau tidak peneliti akan bisa mengalami kesulitan dalam proses penelitian nantinya. Observasi harus benar-benar teliti dan cermat, mulai dari kelas yang akan digunakan, jumlah siswa dan juga proses seperti apa guru mengajar di kelas tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti untuk bisa menguasai kelas tersebut. Setelah semuanya dianggap sudah sesuai dengan
prosedur
obervasi,
maka
proses
penelitian
baru
bisa
dilaksanakan. 2. Tahap Proses Penelitian Pada tahap ini, peneliti sudah mulai melakukan penelitian di kelas yaitu diawali dengan pemberian pretest pada awal pertemuan di kelas, pemberian
pretest
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
bagaimana
pemahaman awal siswa ketika sebelum diberikan materi pembelajaran. Setelah dilakukan pretest, siswa diajarkan tentang materi yang telah disiapkan oleh peneliti, dalam proses pembelajaran ini, peneliti menggunakan metode yang telah disiapkan juga, hal ini bertujuan agar tujuan dari penelitian ini berhasil. Yaitu siswa mengalami peningkatan pemahaman dibandingkan sebelum dilakukan proses pembelajaran. Di akhir dari kegiatan proses pembelajaran ini, siswa diberikan tes akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa di kelas tersebut setelah belajar bersama. 3. Tahap Evaluasi Telah disinggung bahwa penelitian ini menerapkan penelitian tindakan kelas, yaitu suatu prosedur penelitian yang memberikan perlakuan kepada para siswa di kelas. Secara langsung proses penelitian sudah melibatkan semua siswa untuk berpartisipasi aktif di kelas. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana tanggapan serta respon yang diberikan oleh para siswa tersebut, peneliti akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap siswa. Para siswa akan dikumpulkan dalam satu kelas, di situ peneliti dan siswa akan diminta untuk mensharingkan pengalaman mereka selama proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk melihat kemajuan siswa secara menyeluruh
C. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPK Nirmala Jopu sebanyak 19 orang.
D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen untuk memperoleh data penelitian Instrumen yang akan saya gunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pretest dan posttest. Pembelajaran akan dimulai dengan memberikan pretest terlebih dahulu pada siswa yang akan di teliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
a.
Pretest Pretest adalah tes awal yang diberikan guru pada siswa sebelum siswa memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah disiapkan. Bentuk dari tes ini adalah soal soal dan materi yang akan di pelajari. Pretest ini memiliki banyak kegunaan dalm proses pembelajaran selanjutnya. Oleh karena itu pretest sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pretest antara lain sebagai berikut : 1. Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pretest pikiran siswa akan terfokus pada soal - soal yang harus mereka jawab atau kerjakan 2. Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki oleh peserta didik mengnai bahan ajar yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran 3. Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran di mulai, tujuan – tujuan mana yang dikuasai peserta didik, dan tujuan – tujuan mana yang perlu penekanan dan perhatian khusus
b.
Posttest Posttest adalah test akhir yang diberikan pada siswa setelah siswa belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti pada siswa di kelas. Bentuk tes ini masih sama seperti pretest yaitu dengan memberikan soal–soal dari materi pretest. Fungsi dari posttest adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pretest siswa sebelum diajarkan dengan menggunakan metode dengan hasil posttest yaitu setelah siswa belajar dengan menggunakan metode yang disiapkan sebelumnya. 2. Instrumen untuk melakukan penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua kelengkapan pembelajaran yang digunakan dalam proses penelitian antara lain: RPP, buku paket, dan semua kelengkapan lainnya yang menunjang proses pembelajaran dan penelitian di kelas.
E. Validitas Instrumen Validitas instrumen adalah kemampuan instrumen untuk mengukur dan menggambarkan keadaan suatu aspek sesuai dengan maksudnya untuk apa instrumen itu digunakan. (Kerlinger, 2000:686; Babble, 2004:144-145 dalam : teknik-analisisdata/validitas-instrumen.html#ixzz1uFFJkdda ) dan (Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung Instrumen yang harus memiliki validitas itu memiliki validitas isi, dengan menggunakan kisi-kisi soal-soal, banyaknya soal yang dibuat dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
F. Teknik Pengumpulan Data Ada 2 data yang akan di kumpulkan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Pretest Pretest adalah tes awal yang diberikan guru pada siswa sebelum siswa memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah disiapkan. 2. Posttest Posttest adalah test akhir yang diberikan pada siswa setelah siswa belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti pada siswa di kelas.
G. Teknik Analisis Data Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisi data kuantitatif. 1.
Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal–soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namum disini setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatan kemampuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya di bagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham,paham, dan sangat paham. Tidak paham jika siswa tersebut tidak sama sekali menjawab soal yang diberikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut bisa menjawab soal – soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
mengkategorikan anak kedalam tingkatan pemahaman mereka, harus di lihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa. Pretest Tidak
Posttest
Kurang Paham Sangat
paham paham …..%
2.
…%
…..%
Tidak
Kurang paham Sangat
paham
paham
paham
…..%
…%
…%
paham …..%
…%
Analisis data kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hasil jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan rumus. Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test – t untuk kelompok dependent. T- test ini digunakan untuk dua kelompok dependent, atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest Rumus t hitungan :
t
X
1
X
2
erel
D
2
D
2
N
N N 1
Dimana :
x
1
x
2
= nilai rata – rata pretest = nilai rata – rata posttest
D = perbedaan anatar skor tiap subyek = N = jumlah pasangan skor
x -x 1
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
BAB IV DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian Ijin untuk penelitian di keluarkan pada tanggal 14 Juli 2012 oleh kepala sekolah SMPK Nirmala Jopu. Pelitian di laksanakan selama 10 hari yaitu mulai tanggal 23 Juli sampai dengan tangal 1 Agustus 2012 . Minggu pertama masuk sekolah dilakukan peneliti untuk observasi sekolah dan kelas yang akan digunakan oleh peneliti. Selama melakukan observasi siswa dalam kelas, peneliti menemukan berbagai macam persoalan pembelajaran, dimana sebagian siswanya tidak konsentrasi dalam mendengarkan penjelasan yang di berikan oleh gurunya. Jika di minta gurunya untuk menyebutkan contoh benda – benda yang bermuatan listrik statis, sebagian anak tidak bisa menjawab. Dalam pengambilan data pada waktu pelaksanaan pre test banyak siswa yang mengeluh karena mereka tidak terbiasa dengan metode seperti ini. Keadaan kelas yang tidak mendukung seperti halnya kurangnya media pembelajaran dan ada beberapa anak yang mengerjakan soal dengan asal – asalan, dan hasilnya kurang bagus. Soal pre test di berikan pada siswa dengan jumlah 13 soal. Sebelum melaksanakan metode STAD siswa di bagi dulu dalam kelompok, dalam membentuk kelompok peneliti membagi siswa dalam beberapa mulai dari kurang mampu sampai dengan mampu. Dalam 51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
pembagian kelompok tersebut siswa setiap kelompoknya ada yang 4 orang dan ada kelompok berjumlah 5 orang. Setelah mereka di bagi dalam kelompok masing – masing, peneliti menjelaskan langkah – langkah kerja kelompok. Setelah mereka memahami penjelasan yang di berikan peneliti, mereka di bimbing oleh peneliti dalam kerja kelompok tersebut. Setelah selesai membimbing siswa dalam kelompok kerja, peneliti menugasi siswa untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya berupa jawaban dari soal – soal yang di berikan oleh peneliti. Setelah semua kelompok melaporkan semua
hasil
pekerjaannya,
peneliti
membimbing
siswa
untuk
menyimpulkan pembelajarannya. Untuk pertemuan selanjutnya peneliti menggunakan langkah yang sama seperti awalnya untuk memberikan tes atau kuis untuk memperbaiki nilai mereka pada pre test. Tes dilaksanakan setelah melaksanakan penjelasan materi oleh peneliti dalam kegiatan kelompok. Posttest diberikan setelah 3 kali pertemuan. Dalam menghadapi tes siswa tidak dibenarkan untuk saling membantu. Hal ini menjamin agar secara individual siswa bertanggung jawab untuk memahami bahan ajar tersebut.Setelah melakukan beberapa kali mengajar dengan menggunakan metode STAD siswa di beri post test. Post test diberikan siswa dan siswa mengerjakan secara individual. Soal post test berjumah 13 soal. Penghargaan untuk tim dalam kelompok setelah melakukan posttest. Penghargaan kepada tim kelompok yang peneliti maksudkan disini adalah Setelah dilakukan poin peningkatan individual, diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diberikan atas dasar poin kelompok.
B. Data Penelitian Penelitian melibatkan 19 siswa dalam pengambilan data ini, hal ini di karenakan kelas IX ada 39 siswa yang dibagi dalam dua kelas, dan peneliti menggunakan 1 kelas yaitu kelas IXB dengan jumlah siswa 19 siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Tabel 4.1. Daftar Nilai Pretest No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S
Nomor Soal Pretest 1 80 25 80 25 25 74 25 25 25 25 25 25 80 25 25 25 25 25 25
2 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 20 25 25 25 25 25 25 25
3 74 30 74 80 80 74 74 74 80 74 80 80 74 25 25 74 80 74 80
4 25 25 25 25 23 24 25 25 23 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
5 25 25 25 25 74 25 23 23 25 25 25 74 25 25 25 25 23 25 25
6 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
7 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
8 74 74 74 74 25 74 25 25 74 74 25 74 74 23 74 74 23 74 74
Skor Total 9 25 25 25 74 25 74 25 25 74 25 23 74 25 23 23 25 25 25 74
10 25 25 25 74 23 25 74 25 25 23 74 95 25 25 25 25 80 25 74
11 25 25 25 25 25 25 25 25 25 23 25 25 25 25 25 25 25 25 25
12 25 25 25 74 25 25 74 74 25 74 74 95 25 25 25 25 80 25 74
13 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
553 628 553 826 500 595 545 496 551 543 551 737 553 396 447 498 561 498 651
Nilai
42,538 48,307 42,538 63,538 38,461 45,769 41,923 38,153 42,384 41,769 42,384 56,692 42,538 30,461 34,384 38,307 43,153 38,307 50,076
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Dari tabel 4.1 diatas maka bisa di lihat bahwa ada beberapa soal yang bisa di kerjakan oleh siswa dan ada juga yang tidak bisa di kerjakan oleh siswa. Jumlah siswa yang bisa mengerjakan dan tidak mengerjakan serta asal–asalan adalah sebagai berikut : Soal no.1 : semua siswa menjawab, tetapi ada 15 siswa yang tidak bisa menjawab dengan benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya, tetapi ada 4 siswa yang bisa menjawab hal ini di karenakan mereka memahami materinya. Soal no.2 :
semua siswa menjawab, tetapi mereka tidak bisa
menjawab dengan benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya Soal no. 3 : semua siswa bisa menjawab, tetapi ada 3 siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya, 9 siswa yang bisa menjawab dengan benar hal ini di karenakan mereka memahami materinya. Tetapi 7 siswa yang bisa menjawab dengan sempurna . Soal no. 4 : semua siswa bisa menjawab, tetapi mereka semuanya menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya. Soal no.5 : semua siswa bisa menjawab, ada 17 siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya, Dan 2 siswa yang bisa mengerjakan karena mereka memahami materinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Soal no.6 : semua siswa bisa menjawab, tetapi semua siswa yang mengerjakannya jawabannya tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya. Soal no.7 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan mereka bisa mengerjakan dan menjawab dengan benar karena mereka memahami materinya Soal no. 8 : semua siswa bisa menjawabnya, ada 6 siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya, dan 13 siswa yang bisa mengerjakan jawabannya benar karena mereka memahami materinya Soal no.9 : semua siswa bisa menjawab, ada 14 siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya, dan 5 siswa yang bisa mengerjakan dan jawabanya benar karena mereka memahami materinya. Soal no. 10 : semua siswa bisa menjawabnya, tetapi ada 18 siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya dan 1 siswa yang hampir sempurna jawabannya karna paham dengan materinya. Soal no. 11 : semua siswa bisa menjawab, tetapi semua siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya. Soal no. 12 : semua siswa bisa menjawab, tetapi ada 17 siswa yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
materinya, dan 2 siswa yang jawabannya hampir sempurna karena mereka sangat memahami materinya. Soal no. 13 : semua siswa bisa menjawab, tetapi mereka semua menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Tabel 4.2. Daftar Nilai Posttest No
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S
Nomor Soal Post Test 1 100 100 100 100 100 100 100 100 95 100 100 100 100 100 95 100 100 100 100
2 100 100 100 100 95 100 100 100 100 100 25 100 100 100 100 100 25 100 100
3 100 100 100 100 74 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 95 100 100
4 95 100 100 100 74 100 100 100 100 100 100 100 100 100 80 95 100 100 100
5 100 100 100 100 25 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
6 100 100 100 100 25 100 100 100 100 100 74 100 100 100 100 100 74 100 100
7 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
8 100 74 100 100 95 100 80 80 100 95 95 100 100 80 95 100 95 100 100
9 100 100 100 74 100 100 100 100 74 95 40 100 100 25 74 74 40 95 100
10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100
11 100 100 100 100 100 100 100 100 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100
12 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
13 100 74 100 90 25 100 100 100 90 95 25 100 100 74 74 100 25 100 100
Skor Total
Nilai
1295 1228 1300 1264 1013 1295 1280 1280 1259 1275 659 1300 1300 1179 1218 1269 1054 1295 1300
99,615 94,461 100 97,230 77,923 99,615 98,462 98,462 96,846 98.076 50,692 100 100 90,692 93,692 97,615 81,076 99,615 100
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Analisa soal post test : Soal no.1 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna hal ini karena mereka memahami materinya Soal no.2 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya ada yang tidak bisa menjawab dengan benar, hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini mereka memahami materinya dan 2 siswa yang jawabannya tidak benar hal ini di karena mereka kurang memahami materinya Soal no. 3 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya. Soal no. 4 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya . Soal no.5 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal karena mereka memahami materinya. Soal no.6 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya ada yang belum benar, hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka ada 1 siswa yang kurang memahami materinya sebagian besar sempurna karena memahami materinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Soal no.7 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya. Soal no. 8 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya. Soal no.9 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya ada yang belum benar, hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka ada yang kurang memahami materinya tetapi sebagian besar sudah memahami materi Soal no. 10 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya Soal no. 11 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya Soal no. 12 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya Soal no. 13 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka memahami materinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
C. Analisis dan Pembahasan 1. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisis yang di lakukan untuk melihat hasil jawaban setiap siwa dengan menggunakan perhitungan rumus. Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test –t untuk kelompok dependen. T- tes ini di gunakan untuk dua kelompok yang dependent, atau satu kelompok yan di tes dua kali, yaitu pada pre test dan post test. Rumus t hitung:
t
X
1
X
2
real
D
2
N N 1
D N
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
Tabel 4.3. Perhitungan untuk memperoleh harga ‘’t’’ No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S ∑
Nilai Pre test ( 553 628 553 826 500 595 545 496 551 543 551 737 553 396 447 498 561 498 651
Post test ( 1295 1228 1300 1264 1013 1295 1280 1280 1259 1275 659 1300 1300 1179 1218 1269 1054 1295 1300
-57,077 -46,154 -57,462 -33,692 -39,462 -53,846 -56,538 -60,308 -54,462 -56,307 -8,308 -43,308 -57,462 -60,231 -59,308 -59,308 -37,923 -61,308 -49,924 -952,388
3257,783 2130,191 3301,881 1135,150 1557,249 2899,391 3196,545 3637,054 2966,109 3170,478 69,022 1875,582 3301,881 3627,773 3517,438 3517,438 1438,153 3758,670 2492,405
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Analisa - analisa :
a. = 43,246
b. = 93,372 c. Menghitung standar deviasi perbedaan skor dari kedua variabel
= = = = = 12,798
d. Menghitung
:
= = = -16,619
= =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
e. Menghitung
t
:
X X 1
2
real
D
D
2
2
N
N N 1
=
=
=
=
=
= -4,223
Df = n – 1 = 19 – 1= 18 ( menurut tabel korelasi ) Kesimpulan : jika |
| maka significant
: | -4,223 > 2,101| maka significant
Dari hasil analisa di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa setelah mendapat pembelajaran dengan metode STAD siswa lebih
memahami
mengenai materi listrik dinamis. Ini bisa di lihat dari cara penyelesaian soal dan nilai yang di peroleh siswa. Rata – rata antara nilai pre test dan post test mengalami kenaikan yang signifikan yaitu -4,233. Selain dari rata - rata nilai yang di peroleh dari pre test dan post test siswa juga mengalami peningkatan. Dari 19 siswa yang di teliti 18 siswa mengalami kenaikan nilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
2. Analisis kualitatif Analisis kualitatif di lakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun disini setiap jawaban siswa di bagi dalam tingkatan kemapuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya di bagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham,paham, dan sangat paham. Tidak paham, jika siswa tidak bisa sama sekali menjawab soal yang di berikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut sudah bisa menjawab soal yang di berikan dengan baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman mereka, harus di lihat dari sejumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa. Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar yang sering di gunakan di sekolah – sekolah maupun di setiap kampus. Untuk kriteria tidak paham skor total nilainya adalah dari 0-24, untuk kriteria kurang paham skor nilainya 25–49, untuk kriteria paham skor nilainya 50– 74, untuk kriteria sangat paham skor nilainya 75–100. Untuk menghitung jumlah persentase pemahaman siswa dalam setiap rentang kriteria pemahaman yang telah di tentukan adalah dengan mengalikan jumlah siswa yang berada pada rentang nilai tersebut dengan seratus persen di bagi dalam jumlah seluruh siswa di kelas.
Untuk
menghitung persentase jumlah siswa yang mendapatkan masing – masing rentang skor adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Tabel 4.4. Kriteria Pemahaman Awal Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S
Nilai 42,538 48,307 42,538 63,538 38,461 45,769 41,923 38,153 42,384 41,769 42,384 56,692 42,538 30,461 34,384 38,307 43,153 38,307 50,076
Kriteria pemahamam Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham Kurang paham paham
Untuk mengitung persentase jumlah siswa yang mendapatkan masing – masing rentang skor adalah:
a. Untuk kriteria kurang paham ada 17 anak, skor total nilainya adalah dari 25 – 49. Maka persentasenya adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
b. Untuk kriteria paham ada 2 anak,skor total nilainya adalah dari 50 -74. Maka persentasenya adalah :
c. Untuk kriteria sangat paham tidak ada satu anak pun, peneliti memberikan batas nilai dari 75 – 100. Maka persentasenya adalah :
Tabel 4.5. Prosentase Pemahaman Awal Siswa Persentase Interval skor
kualifikasi
Jumlah siswa
jumlah siswa (100
75 - 100
Sangat paham
0
50 - 74
paham
2
25 - 49
Kurang paham
17
<25
Tidak paham
0
)
0
0
Dari hasil perhitungan data pada table 4.5 di atas, dapat diketahui seberapa besar tingkat pemahaman awal siswa ketika belum belajar dengan menggunakan metode yang telah peneliti siapkan, dan ini merupakan nilai awal yang akan digunakan untuk membandingkan nanti dengan nilai setelah siswa di beri proses pembelajaran. Dapat di lihat disini bahwa hasil dari pemahaman awal siswa pada saat mengerjakan soal pre test sangat rendah sekali, yaitu hanya berada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
dalam range tidak paham dan paham. Sedangkan untuk yang paham dan sangat paham tidak ada satupun siswa yang dapat mencapai batas nilai tersebut
Tabel 4.6. Kriteria Pemahaman AkhirSiswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kode Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S
Nilai 99,615 94,461 100 97,230 77,923 99,615 98,462 98,462 96,846 98.076 50,692 100 100 90,692 93,692 97,615 81,076 99,615 100
Kriteria pemahaman Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham Sangat paham
Untuk mengitung persentase jumlah siswa yang mendapatkan masing – masing rentang skor adalah:
a. Untuk kriteria tidak paham ada 0 anak, skor total nilainya adalah dari 25 – 49. Maka persentasenya adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
b. Untuk kriteria kurang paham ada 0 anak, skor total nilainya adalah dari 25 – 49. Maka persentasenya adalah :
c. Untuk kriteria paham ada 1 anak,skor total nilainya adalah dari 50 -74. Maka persentasenya adalah :
d. Untuk kriteria sangat paham ada 18 anak, peneliti memberikan batas nilai dari 75 – 100. Maka persentasenya adalah :
Tabel 4.7. Prosentase Pemahaman Akhir Siswa
Persentase Interval skor
kualifikasi
Jumlah siswa
jumlah siswa (100
75 - 100
Sangat paham
18
50 - 74
Paham
1
25 - 49
Kurang paham
0
<25
Tidak paham
0
94,736
0
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Dari hasil perhitungan data di atas, dapat di ketahui seberapa besar tingkat pemahaman akhir siswa ketika sudah belajar dengan menggunakan metode yang telah peneliti siapkan, dalam hal ini pembelajaran aktif STAD, dan ini merupakan nilai akhir atau nilai final siswa yang akan digunakan untuk membandingkan dengan nilai sebelum siswa diberi proses pembelajaran. Dari hasil posttest tersebut dapat di lihat bahwa nilai masing – masing siswa mengalami peningkatan, dalam hal ini dapat diketahui dari perbandingan nilai awal ketika siswa mengerjakan soal pretest dibandingkan dengan nilai siswa ketika mengerjakan soal posttest. Pada nilai pretest yang mereka dapatkan, tidak satupun siswa yang masuk kedalam sangat paham. Setelah melakukan proses pembelajaran dengan STAD sebanyak 3 kali pertemuan, maka nilai posttest anak mengalami peningkatan. Hal ini dapat di lihat dari jumlah siswa serta persentasenya masing – masing kriteria yang rata – rata semuanya mengalami peningkatan. Siswa yang berada dalam kriteria skor tidak paham 0 %, Siswa yang berada dalam kriteria skor kurang paham 0 %, Siswa yang berada dalam kriteria skor paham 5,263 %, Siswa yang berada dalam kriteria skor sangat paham 94, 736 %.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Tabel 4.8. variasi jawaban siswa soal pretest
N
Jawaban
Variasi Jawaban
o 1
a. Kuat arus listrik adalah : banyaknya
1. Muatan arus listrik yang mengalir melalui
muatan listrik yang mengalir melalui
pengantar tiap detik dan banyaknya energi yang
penampang suatu penghantar setiap
mengalir setiap muatan listrik dari satu titik ke
sekon
titik yang lain
b. Beda potensial adalah : banyaknya energi untuk mengalirkan setiap
Jumlah
Persentase
Kualifikasi Pemahaman
Siswa
siswa
4
21,052 %
Paham
15
78,947 %
Kurang paham
18
94,736 %
Tidak paham
1
0%
Tidak paham
2. Hambatan tenaga listrik yang merambat sangat cepat
muatan listrik dari satu titik ke titik yang lain dalam kawat pengantar 2
Cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian adalah : 1. Rangkaian listrik harus tertutup
1. Menyiapkan kabel, batrei yang berukuran 1,5 volt, saklar 2. Tidak jawab sama sekali
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
2. Harus ada beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik
3
saklar Lampu 1 Lampu 2
3
15,789 %
Tidak paham
9
47,368 %
Paham
7
36,842 %
Sangat paham
1.
2.
vs 3. 4
Bunyi hukum 1 kirchhoff adalah :
1. Tidak jawab
2
0%
Tidak paham
jumlah kuat arus yang masuk ke suatu
2. Gaya tarik menarik antar dua buah muatan
17
89,473 %
Tidak paham
titik cabang sama dengan jumlah kuat
proton dan elektron
arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
5
I
masuk
I
=
1. Tidak jawab
I
1
:
I
1
+
I
Tidak paham
14
73,684 %
Kurang paham
2
10,526 %
paham
19
100 %
Tidak paham
19
100 %
Sangat paham
2
= 6 A : 3 A = 2A
I
0%
keluar
2. I =
I =
3
2
3. I = = 6 A + ( -3 A ) = 3A
I
1
+
I
2
= 6 A + ( -3 A ) = 3A
Jadi, arus I sebesar 3 A dan arahnya ke kanan. 6
7
faktor – faktor yang mempengaruhi
Kerusakan/kesalahan yang memasangnya, kabel
hambatan penghantar adalah : panjang
putus, tegangan tinggi, terjadinya kerusakan pada
penghantar, kuas penampang
mesin,dapat ,menyalakan lampu dan listrik, saling
pengantar, dan jenis bahan pengantar
tarik menarik
bahan bersifat sebagai konduktor dan
konduktor dan isolator:
isolator:
a) Bahan yang bersifat konduktor : perak,
a) Bahan yang bersifat konduktor :
tembaga, aluminium, wolfram, manganin,
perak, tembaga, aluminium, wolfram,
konstantan, nikrom, dll
73 manganin, konstantan, nikrom, dll
b) Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
b) Bahan yang bersifat isolator : batu,
lucite, mika, kuarsa, belerang, kayu, dll
gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang, kayu, dll 8
Dik :
1. Tidak jawab
2
0%
Tidak paham
V = 24 Volt
2. 24 *3 = 72
13
68,421 %
Tidak paham
I=3A
3. 24 volt / 3A= 8
4
21,052 %
Paham
1.tidak jawab
3
0%
Tidak paham
2. 2000*0,02 /2 = 20
11
57,894 %
Tidak paham
5
26,315 %
paham
Dit : R ? Jawab : V = I . R
9
R= V I
= 24V
Dik : A =
2m m2
=8Ω
3A
= 2000 meter = 0,02 Ωm
7
Dit : R ?
3. 0,02 . 2
Jawab :
=2
2000m 6
10
2
10 m
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
R=
A
.
= 0,02 Ωm .
2000m 6
=2 10
10 Ω 7
Rumus hambatan pengganti rangkaian
1. Tidak jawab
2
0%
Tidak paham
listrik seri :
2. R1 *R2 / R3
11
57,894 %
Tidak paham
6
31,578 %
paham
= 11
R R R 1
2
..........
3
3.
R
n
R R R 1
2
3
R
..........
n
Rumus pengganti rangkaian listrik
1.tidak jawab
1
0%
Tidak paham
parallel:
2. R1 *R2 / R3
18
94,736 %
Tidak paham
1. 5*2/10 = 1
1
5,263 %
Tidak paham
11
57,894 %
Paham
6
31,578 %
Sangat paham
1 = 1
R 12
2
10 m
2
1
1
R R R
P
1
2
........
3
1
R
n
Dik : R1 = 5 Ω R2 = 2Ω
2.
R R R 1
Dit :
R
S
2
3
..........
R3 = 10Ω
5 + 2 + 10 = 17 Ω
R?
3.
s
=
R R R 1
2
3
..........
R
n
R
S
R
n
= 5Ω + 2Ω + 10Ω = 17 Ω
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
R 13
= 5Ω + 2Ω + 10Ω = 17 Ω
S
Dik : R1 = 4 Ω
R1*R2/R3
R2 = 8Ω
= 4*8/8
R3 = 8Ω
=32/8
Dihubungkan secara paralel Dit :
19
100 %
Tidak paham
=4
R ? p
1 = 1
R
P
1
1
R R
R
1
1 = 1
R
= 2
1 8
8
R = P
1 8
4
P
8 4
2
3
........
1
R
n
1 8 1 = 4 8 8
= 2Ω
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
Tabel 4.9. variasi jawaban siswa soal post test No
Jawaban
Variasi Jawaban
1
Jumlah Siswa
Persentase siswa
Kualifikasi Pemahaman
19
100 %
Sangat paham
1
5,263%
Kurang paham
saklar Lampu 1 Lampu 2
vs 2
Bunyi hukum 1 kirchhoff
1. Jumlah arus yang masuk = arus
adalah : jumlah kuat arus
yang keluar dari titik
yang masuk ke suatu titik
2. jumlah kuat arus yang masuk ke
cabang sama dengan jumlah
suatu titik cabang sama dengan
kuat arus yang keluar dari
jumlah kuat arus yang keluar dari
titik cabang tersebut.
titik cabang tersebut.
Sangat paham 18
94,736 %
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
3
I
masuk
=
I
keluar
I =
I
1
I
+
2
=7A +1A
1
5,263 %
Paham
18
94,736 %
Sangat paham
1
5,623 %
Kurang paham
= 8A I
=
I
1
+
I
2
=7A+1A = 8A Jadi, arus I sebesar 8A dan arahnya ke kanan.
2.
I
I
=
=
masuk
I
1
+
I
I
keluar
2
=7A+1A = 8A arus I sebesar 8A dan arahnya ke kanan.
4
a) kuat arus listrik adalah:
1. Muatan arus listrik yang
banyaknya muatan listrik
mengalir setiap sekon dan beda
yang mengalir melalui
potensial : muatan arus listrik yang
penampang suatu
mengalir ke suatu aliran
pengantar setiap sekon
2. kuat arus listrik adalah :
b) beda potensial adalah :
banyaknya muatan listrik yang
banyaknya energi untuk
mengalir melalui penampang suatu
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
mengalirkan setiap
penghantar setiap sekon dan beda
muatan lstrik dari suatu
potensial adalah : banyaknya energi
titik ke titik yang lain
untuk mengalirkan setiap muatan
dalam kawat penghantar
lstrik dari suatu titik ke titik yang
18
94,736 %
Sangat paham
1
5,623 %
Kurang paham
18
94,736 %
Sangat paham
1
5,623 %
Kurang paham
lain dalam kawat penghantar
5
Cara untuk menentukan
1. Kita harus hati – hati dan
syarat agar arus listrik dapat
tersusun
mengalir dalam suatu
2. Rangkaian listrik harus
rangkaian adalah :
tertutup,dan Harus ada beda
3. Rangkaian listrik harus tertutup
potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik
4. Harus ada beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik 6
faktor – faktor yang
1.panjang penghantar
mempengaruhi hambatan
2. luas penampang, panjang
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
7
penghantar adalah : panjang
penampang
penghantar, luas penampang
3. panjang penghantar, luas
penghantar, dan jenis bahan
penampang penghantar, dan jenis
penghantar
bahan penghantar
bahan bersifat sebagai
Bahan yang bersifat
konduktor dan isolator:
konduktor:perak,
c) Bahan yang bersifat
2
10,526 %
Paham
16
84,210 %
Sangat paham
Sangat paham 19
100 %
tembaga,aluminium,
konduktor : perak,
wolfram,manganin,
tembaga, aluminium,
konstantan,nikrom,dan Bahan yang
wolfram, manganin,
bersifat isolator : batu, gelas, lucite,
konstantan, nikrom,
mika, kuarsa, belerang, kayu, dll
dll d)
Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang, kayu, dll
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
8
Dik :
1. 48/8 = 6 volt
1
5,623 %
Kurang paham
18
94,736 %
Sangat paham
1
5,623 %
Kurang paham
4
21,052 %
Paham
V = 48 Volt I=8A
2. V = I . R
Dit : R ? R= Jawab : V = I . R R=
48V V = I 8A
=6Ω
48V V = =6Ω I 8A
9 R=
.
A
R=
= 0,04 Ωm .
6
A = 0,04 Ωm .
1000m 4
.
2
10 m
1000m 4
6
2
10 m
= 0,004 Ω. = 10
7
10
Ω 2. R =
.
A
= 0,04 Ωm .
1000m 4
6
2
10 m
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
= 0,1 107 Ω 3. R =
.
A
= 0,04 Ωm .
1000m 6
2
10 m
4
14
73,684 % sangat paham
7
= 10 10
10. Rumus hambatan
R
S
=
10
Ω
R R R 1
2
3
= 1
1
1
..........
R
19
100 %
1
19
100 %
n
sangat paham
pengganti rangkaian listrik seri :
R
=
S
R R R 1
11
2
3
..........
R
n
Rumus pengganti rangkaian
1
R
listrik parallel: =
1
R
P
1
1
1 2
R R R 1
2
3
R
n
Sangat paham
R R R 1
P
........
3
........
1
R
n
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
12
R
R
13
S
S
R R R
=
1
R
1 1
2
P
= 2 6
R
1
........
R R R
P
= 1
1
..........
3
P
R
R
n
S
= 5Ω + 2Ω + 8Ω = 15 Ω
19
100 %
Sangat paham
3
15,789 %
Kurang paham
= 5Ω + 2Ω + 8Ω = 15 Ω
1 = 1
R
2
=
6 5
2
1 6
3
1
R
R
p
= 2Ω + 6Ω + 6Ω = 14Ω
n
1 2. 1 = RP 2
1 6
1 6
1.
1 6
= 1,2 Ω
= 5 6
R
P
1 6
Paham
= 5 6
3. 1 = 1 RP 2 = 2
P
=
1 6
1 6
6
R
1 6
6 5
1 6
= 1,2 Ω
3
15,789 %
13
68,421 %
1 6
= 5 6
Sangat paham
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Tabel 5.0 Peningkatan pemahaman siswa Peningkatan
No
Kode Siswa
Pre test
Post test
1
A
42,538
99,615
57,077
2
B
48,307
94,461
46,154
3
C
42,538
100
57,462
4
D
63,538
97,230
33,692
5
E
38,461
77,923
43,462
6
F
45,769
99,615
53,846
7
G
41,923
98,462
56,539
8
H
38,153
98,462
60,309
9
I
42,384
96,846
54,462
10
J
41,769
98,076
56,307
11
K
42,384
50,692
8,308
12
L
56,692
100
43,308
13
M
42,538
100
57,462
14
N
30,461
90,692
60,231
15
O
34,384
93,692
59,308
16
P
38,307
97,615
59,308
17
Q
43,153
81,076
37,923
18
R
38,307
99,615
61,308
19
S
50,076
100
49,924
pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut” 1.
Pemahaman awal siswa SMPK Nirmala Jopu kelas IX berdasarkan data pre test mengenai konsep listrik dinamis sangat rendah, ini bisa di lihat dari nilai–nilai siswa yang sangat rendah. Mereka hanya berada pada rentang kurang paham dan paham, dimana kualifikasi kurang paham ada 17 anak dengan persentase 89,473 % yang memiliki rentang nilai 25-49, dan kualifikasi paham ada 2 anak dengan persentase 10,526 % dengan rentang nilai 50–74.
2.
Dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) siswa SMPK Nirmala Jopu kelas IX lebih baik dalam menerima pelajaran. Hal ini bisa di lihat dari semangat dan kerja sama di antara tim dalam kelompoknya, sehingga anak yang memiliki kemampuan rendah akan terbantu oleh anak yang memiliki kemampuan lebih. Sehingga pada tes akhir semua anak bisa menjawab pertanyaan dengan baik.
3.
Pemahaman akhir siswa SMPK Nirmala Jopu kelas IX pada materi pokok listrik dinamis setelah diajarkan dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Divisions) siswa mengalami peningkatan nilai yang tinggi, hal ini bisa di lihat dari nilai dan jawaban siswa mengenai konsep listrik dinamis sangat baik. dimana kualifikasi sangat paham ada 18 anak dengan persentase 94,736 % yang memiliki rentang nilai 75 - 100, dan kualifikasi paham ada 1 anak dengan persentase 5,263 % dengan rentang nilai 50 – 74. Hal ini bisa di lihat dari nilai uji real dan uji criticalnya, dimana jika |
| maka significant, atau | -4,223 > 2,101 | maka significant
B. Saran 1. Sekolah Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut: a.
Diharapkan guru fisika dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam pembelajaran fisika karena pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) ini dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
b.
Pembelajaran fisika dilaksanakan pagi karena siswa semangat dalam belajar fisika dari pada siang hari
2. Siswa Disarankan kepada siswa untuk belajar terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal dari materi yang akan dikerjakan, sehingga siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
lebih berkompeten lagi dalam mengerjakan soal - soal dan tugas yang akan dilakukan. 3. Penelitian selanjutnya a.
Dalam melaksanakan penelitian yang serupa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebaiknya peneliti lebih memahami pemahaman awal siswanya, hal ini bertujan agar peneliti mudah membagi siswa dalam kelompok dengan tingkat pemahaman yang rata sesuai dengan kemampuan siswa. Peneliti juga harus banyak memberikan latihan soal – soal serta setiap kali melakukan tes atau kuis, peneliti harus memberikan nilai – nilai dari setiap jawaban siswa, sehingga peneliti dengan mudah melihat peningkatan pemahaman mereka, dalam mempelajari suatu materi yang diberikan.
b.
Untuk penelitan selanjutnya, metode ini dapat dipakai untuk materi yang lain dan lebih baik disertai dengan eksperimen untuk siswanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato, J. 1998.‘’ Teaching children science A discovery approach
fourt
edition ‘’ . Anderson,W, Krathwohl, R. 2010. ‘’Pembelajaran , Pengajaran , dan Asesmen‘’. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Arikunto, S. 1984. ‘’Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan‘’. Jakarta : Bina Aksara. Azwar, S . „‟maret 2009.‘’Metode penelitian ‘’. Yogyakarta : pustaka pelajar. Basrowi, dan Suwandi.2008.‘’penelitian kualitatif ‘’. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. 1983.‘’Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar‘’. Bandung :Tarsito. Hartono. ‘’Statistik untuk Penelitian ‘’. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Huda , Miftahul. 2011. ‘’ Cooperative Learning ‘’. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Kerlinger,2000:686;Babble,2004:144-145dalam:analisis-data/validitasinstrumen.html#ixzz1uFFJkdda Sardiman, A. 1986.‘’Interaksi dan Motivasi Belajar ‘’. Jakarta :Rajawali. Sugiyono. 2010. “ Statistika untuk Penelitian “. Bandung Suparno, Paul.2007.‘’ Pengantar Statistik ‘’. Yogyakarta : Kanisius Suparno,Paul.1997.’’filsafat konstruktivisme dalam pendidikan‘’ Yogyakarta : Kanisius. Sutarjo, A. Mei 2009. ‘’ pembelajaran nilai –karakter ‘’. Jakarta :Raja Grafindo Persada. http://www.israbox.com/instrumental/ di akses tanggal 1 maret 2012.
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
(http://images.sucikorafi.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SkZJ zwoKCF8AAE@AM7A1/I.rtf?nmid=260703065/ maret 2012.
di akses tanggal 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI i
Kisi-Kisi Soal Pretest
Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari - hari
Listrik Dinamis
Indikator Menjelaskan konsep aliran listrik, kuat arus dan beda potensial. Membuat gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel 2 buah lampu dan sumber listrik. Menyebutkan bunyi hukum 1 Kirchoff dan menyelesaikan soal – soal yang menggunakan hukum kirchoff Meyebutkan faktor – faktor penghambat listrik Menyebutkan contoh bahan bersifat konduktor dan isolator. Menghitung besar hambatan dari sebuah penghantar Mengemukakan rumus hambatan pengganti seri dan hambatan pengganti paralel. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel
Jumlah soal dan nomor soal
2 soal ( 1 dan 2 )
1 soal ( 3 )
2 soal ( 4, dan 5 )
1 soal ( 6 )
1 soal ( 7 ) 2 soal ( 8, dan 9 )
2 soal ( 10 dan 11 )
2 soal ( 12 dan 13 )
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii
Kisi-Kisi Soal Posttest Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari - hari
Listrik Dinamis
Indikator Menjelaskan konsep aliran listrik, kuat arus dan beda potensial. Membuat gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel 2 buah lampu dan sumber listrik. Menyebutkan bunyi hukum 1 Kirchoff dan menyelesaikan soal – soal yang menggunakan hukum kirchoff Meyebutkan faktor – faktor penghambat listrik Menyebutkan contoh bahan bersifat konduktor dan isolator. Menghitung besar hambatan dari sebuah penghantar Mengemukakan rumus hambatan pengganti seri dan hambatan pengganti paralel. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel
Jumlah soal dan nomor soal 1 soal ( 4 )
1 soal ( 1 )
2 soal ( 2, dan 3 )
1 soal ( 6 ) 1 soal ( 7 )
2 soal ( 8, dan 9 ) 2 soal ( 10 dan 11 )
2 soal ( 12 dan 13
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
Soal: 1. Jelaskan apa yang di maksudkan dengan kuat arus listrik, dan beda potensial? 2. Bagaimanakah cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian? 3. Gambarlah rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu dan sumber tegangan 4. Bagaimanakah bunyi hukum 1 kirchhoff? 5. Berapa besar arus I dan kemanakah arah? 6A 3A I? 6. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar 7. Sebutkan bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator 8. Sebuah pengantar di pasang pada tegangan 24 volt. Arus yang mengalir melalui penghantar itu sebesar 3 ampere. Berapa besar hambatan dari pengantar itu? 9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 2m m2 , jika panjang pengantar 2000 meter, dan hambatan jenisnya 0,02 Ωm. berapa nilai hambatan itu ? 10. Bagaimanakah rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri ? 11. Bagaimanakah rumus pengganti rangkaian listrik parallel? 12. Jika di ketahui R1 = 5 Ω, R2 = 2Ω, dan R3 = 10Ω, tentukan hambatan pengganti dari rangkaian seri di bawah ini!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
R1
R2
R3
Vs + -
13. Jika di ketahui R1 = 4 Ω, R2 = 8Ω, dan R3 = 8Ω, tentukan hambatan pengganti dari rangkaian paralel di bawah ini!
R1 R2 R3 Vs + -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
Jawaban :
1. Yang di maksudkan dengan kuat arus listrik dan beda potensial: a) kuat arus listrik adalah : banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu pengantar setiap sekon b) beda potensial adalah : banyaknya energi untuk mengalirkan setiap muatan lstrik dari suatu titik ke titik yang lain dalam kawat pengantar 2. Cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian adalah : Rangkaian listrik harus tertutup dan Harus ada beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik
3. Gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu dan sumber tegangan
saklar Lampu 1 Lampu 2
vs 4. Bunyi hukum 1 kirchhoff adalah : jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut. 5. besar arus I dan arahnya 6A 3A I?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
I
=
masuk
I
I =
keluar
I
1
+
I
2
= 6 A + ( -3 A ) = 3A Jadi, arus I sebesar 3 A dan arahnya ke kanan. 6. faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar adalah : panjang pengantar, kuas penampang pengantar, dan jenis bahan pengantar 7. bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator: a) Bahan yang bersifat konduktor :
perak, tembaga, aluminium, wolfram,
manganin, konstantan, nikrom, dll b) Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang, kayu, dll 8. pengantar di pasang pada tegangan 24 volt. Arus yang mengalir melalui penghantar itu sebesar 3 ampere. Berapa besar hambatan dari pengantar itu: Dik : V = 24 Volt I=3A Dit : R ? Jawab : V = I . R R=
=
V I 24V 3A
=8Ω
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 2m m2 , jika panjang pengantar 2000 meter, dan hambatan jenisnya 0,02 Ωm. berapa nilai hambatan itu Dik : A = 2m m2 = 2000 meter
= 0,02 Ωm Dit : R ? Jawab : R =
A
.
= 0,02 Ωm .
2000m 2
6
2
10 m
= 2 107 Ω
11. Rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri :
R = S
R R R 1
2
3
..........
R
n
11.Rumus pengganti rangkaian listrik parallel: 1
R
= P
1
1
1
R R R 1
12.
2
3
R1
........
1
R
n
R2
R3
Vs + -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
Dik : R1 = 5 Ω R2 = 2Ω R3 = 10Ω Dit : R ? s
Jawab : R S =
R
R R R 1
2
3
..........
R
n
= 5Ω + 2Ω + 10Ω = 17 Ω
S
13. R1 R2 R3
Vs + -
Dik : R1 = 4 Ω R2 = 8Ω R3 = 8Ω Dit : R p ? Jawab :
R
1 = 1 RP 4
=
R
P
=
=
1
2 8 8 4
1
1
1
R R R 1
P
1 8
2
........
3
1 8
1 8
= 2Ω
4 1 = 8 8
1
R
n
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Soal : 1. Gambarlah rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu dan sumber tegangan 2. Bagaimanakah bunyi hukum 1 kirchhoff? 3. Berapa besar arus I dan kemanakah arah? 7A ? IA
4. Jelaskan apa yang di maksudkan dengan kuat arus listrik, dan beda potensial? 5. Bagaimanakah cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian? 6. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar 7. Sebutkan bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator 8. Sebuah pengantar di pasang pada tegangan 48 volt. Arus yang mengalir melalui penghantar itu sebesar 8 ampere. Berapa besar hambatan dari pengantar itu? 9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 4m m2 , jika panjang pengantar 1000 meter, dan hambatan jenisnya 0,04 Ωm. berapa nilai hambatan itu ? 10. Bagaimanakah rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri ? 11. Bagaimanakah rumus pengganti rangkaian listrik parallel?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
12. Jika di ketahui R1 = 5 Ω, R2 = 2Ω, dan R3 = 8Ω, tentukan hambatan pengganti dari rangkaian seri di bawah ini!
R1
R2
R3
Vs + -
13. Jika di ketahui R1 = 2 Ω, R2 = 6Ω, dan R3 = 6Ω, tentukan hambatan pengganti dari rangkaian paralel di bawah ini!
R1 R2 R3
Vs + --
\
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
Jawaban :
1. Gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu dan sumber tegangan saklar Lampu 1 Lampu 2
vs
2. Bunyi hukum 1 kirchhoff adalah : jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut. 3. besar arus I dan arahnya 7A 8A IA
I
masuk
I
I
=
=
I
1
keluar
+
I
2
= 7A+(1A) = 8A
Jadi, arus I sebesar 8 A dan arahnya ke kanan. 4. Yang di maksudkan dengan kuat arus listrik dan beda potensial: a) kuat arus listrik adalah : banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu pengantar setiap sekon
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101
b) beda potensial adalah : banyaknya energi untuk mengalirkan setiap muatan lstrik dari suatu titik ke titik yang lain dalam kawat pengantar 5. Cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian adalah : 1. Rangkaian listrik harus tertutup 2. Harus ada beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik 6. faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar adalah : panjang pengantar, kuas penampang pengantar, dan jenis bahan pengantar 7. bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator: a) Bahan yang bersifat konduktor :
perak, tembaga, aluminium, wolfram,
manganin, konstantan, nikrom, dll b) Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang, kayu, dll 8. pengantar di pasang pada tegangan 48 volt. Arus yang mengalir melalui penghantar itu sebesar 8 ampere. Berapa besar hambatan dari pengantar itu: Dik : V = 48 Volt I=8A Dit : R ? Jawab : V = I . R R=
V 48V = =6Ω I 8A
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102
9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 4m m2 , jika panjang pengantar 1000 meter, dan hambatan jenisnya 0,04 Ωm. berapa nilai hambatan itu Dik : A = 2m m2 = 2000 meter
= 0,02 Ω Dit : R ?
Jawab : R =
A
.
1000m
= 0,04 Ωm .
6
= 10
2
10 m
4
7
10
Ω
12. Rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri :
R
S
=
R R R 1
2
3
..........
R
n
11.Rumus pengganti rangkaian listrik parallel:
= 1
1
R
P
12
1
1
R R R 1
2
........
3
R1
1
R
n
R2
Vs + -
Dik : R1 = 5 Ω R2 = 2Ω R3 = 8Ω Dit : R s ?
R3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Jawab : R S =
R
S
R R R 1
2
3
..........
R
n
= 5Ω + 2Ω + 8Ω = 15 Ω
13.
R1 R2 R3
Vs + --
Dik : R1 = 2 Ω R2 = 6Ω R3 = 6Ω Dit : R p ? Jawab :
= 1
1
R
1
........
R R R 1
P
1 = 1
R
R
1
2
1 6
=
3 6
1 6
=
6 5
P
P
2
3
1
R
n
1 6
1 5 = 6 6
= 1,2 Ω
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI i
SILABUS KELAS IX SEMESTER I
Standar Kompetensi: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Sistem ekskresi o Mencari pada manusia informasi dan tentang hubungannya karakteristi dengan k struktur kesehatan dan fungsi organ penyusun sistem ekskresi pada manusia melalui buku-buku acuan
Metode
Indikator
Evaluasi
Mencari Informasi (dari buku, internet, atau suber lain), ceramah Pengamatan,disk usi, ceramah
Mendeskripsikan bentuk/bangun organorgan penyusun sistem ekskresi pada manusia
Kuis, Laporan kelompo k, tanya jawab
Pengumpulan data
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
Alokasi Waktu 10 x 40‟
Acuan Yudhistira , IPA terpadu 3a
Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii
o Mengamati torso/gambar karakteristik struktur organ penyusun sistem ekskresi pada manusia o Mencari informasi tentang kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi pada manusia beserta cara mengatasinya melalui studi pustaka,internet,at au sumber lain, dan dari pusat kesehatan dalam bentuk kelompok (klinik/puskesmas/ rumah sakit)
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii
Kompetensi Dasar 1.2 Mendeskripsik an sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Sistem o Mencari informasi reproduksi dan tentang karakteristik penyakit yang struktur dan fungsi berhubungan organ penyusun dengan sistem sistem reproduksi reproduksi pada manusia melalui pada manusia studi pustaka o Mengamati torso/gambar karakteristik struktur organ penyusun sistem reproduksi pada manusia o Mencari informasi tentang kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi pada manusia beserta cara mengatasinya melalui studi pustaka dan dari pusat kesehatan (klinik/puskesmas/ru mah sakit)
Metode Pengamatan, pengumpulan data Diskusi, ceramah,
Indikator Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
Evaluasi Laporan, tanya jawab, latihan soal
Alokasi Waktu 10 x 40‟
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi
Menulis artikel tentang cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi 106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iv
Kompetensi Dasar 1.3 Mendeskripsik an sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
o Mencari informasi tentang karakteristik struktur dan fungsi organ penyusun sistem koordinasi alat indera pada manusia melalui studi pustaka
o Mengamati torso / gambar karakteristik struktur organ penyusun sistem koordinasi dan alat indera pada manusia
Metode Pengamatan, diskusi, ceramah
Indikator
Evaluasi
Kuis, PR, Membandingkan bentuk/ bangun bagian laporan organ penyusun sistem syaraf pada manusia Mendeskripsikan fungsi otak, fungsi sumsum tulang belakang, dan sel saraf dalam sistem koordinasi Menunjukkan bagianbagian alat indera dan fungsinya
Alokasi Waktu 10 x 40‟
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v
o Mencari informasi tentang kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi dan alat indera pada manusia beserta cara mengatasinya melalui studi pustaka dan dari pusat kesehatan (klinik/puskesma s/rumah sakit)
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi
Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifik asi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbi akan
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Kelangsungan o Mencari informasi hidup makhluk melaui studi pustaka tentang hidup melalui kelangsungan adaptasi, hidup makhluk seleksi alam, hidup melalui dan adaptasi, seleksi perkembangbia alam, dan perkembangbiakan kan o Mencari informasi melalui studi pustaka tentang cara perkembangbiakan makhluk hidup
Metode
Indikator
Evaluasi
Pengamatan, pengumpulan data Ceramah
o Membahas perubahan lingkungan yang menyebabkan terjadinya penyesuaian fungsi kerja organ atau adaptasi fisiologi melalui contoh o Membahas hal yang menyebabkan terjadinya adaptasi tingkah laku di darat dan di air o Menggunakan cara untuk mendiskusikan punahnya beberapa jenis makhluk hidup o Mendiskusikan bagaimana perkembang biakan berperan dalam kelangsungan jenis o Mencari data hewan dan tumbuhan yang hampir punah karena tingkat reproduksinya rendah o Membandingkan cara perkembangbiakan generatif dan vegetatif
Kuis, tanya jawab
Alokasi Waktu
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii
Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsik an konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Proses o Mencari informasi melalui studi pewarisan dan hasil pewarisan pustaka tentang deskripsi dari sifat beserta materi genetis baik penerapannya gen maupun kromosom dilihat dari sifat-sifatnya o Merumuskan sifat gen dan kromosom
Metode Pengamatan, pengumpulan data Ceramah
Indikator o
Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat ( gen, kromosom)
o
Membedakan pengertian sifat resesif dominan dan intermediat
Evaluasi Kuis, Laporan kelomp ok,
Alokasi Waktu 5 x 40‟
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI viii
Kompetensi Dasar 2.3 Mendeskripsik an proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat beserta penerapannya
2.4 Mendeskripsik an penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan
Materi Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Proses o Mencari informasi melalui studi pustaka pewarisan dan hasil pewarisan tentang deskripsi proses pewarisan sifat pada sifat beserta makhluk hidup penerapannya o Mencari informasi melalui studi pustaka tentang besarnya peluang yang terjadi dalam pewarisan sifat pada mahluk hidup Penerapan o Mencari informasi melalui studi pustaka bioteknologi tentang pengertian, dalam macam, dan manfaat mendukung bioteknologi yang kelangsungan mendukung hidup manusia kelangsungan hidup melalui manusia o Mencari informasi produksi melalui studi pustaka pangan tentang contoh penerapan bioteknologi dalam produksi pangan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia
Metode Pengamatan, pengumpulan data Ceramah
Indikator o
o
Pengamatan, pengumpulan data Ceramah
Evaluasi
Menentukan gamet dari genotip tetua/induk menentukan rasio hasil persilangan persilangan monohibrida dan dihibrida melalui bagan Mendefinisikan pengertian bioteknologi
Laporan kelomp ok, tanya jawab
Alokasi Waktu 10 x 40'
10 x 40'
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan Mendata produkproduk bioteknologi
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ix
o Mencari informasi melalui studi pustaka tentang contoh produk bioteknologi baik yang konvensional maupun yang modern yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan o Melakukan observasi untuk mendata produk bioteknologi sederhana dan modern yang dipakai di lingkungan rumah tangga
konvensional dan modern di lingkungan sekitarnya Membuat produk bioteknologi sederhana yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI x
Standar Kompetensi: 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran Listrik statis
Kegiatan Pembelajaran Mencari informasi melalui studi pustaka untuk menemukan teori tentang listrik statis Melakukan percobaan untuk menunjukkan antara dua benda bermuatan listrik Memberi muatan pada elektroskop secara induksi
Metode Pengamatan, ceramah Eksperimen
Indikator Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik dengan cara digosok Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda yang bermuatan listrik dalam proses terjadinya secara sederhana Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan listrik Menjelaskan hubungan antara besar gaya listrik dan besar muatan listrik serta jarak antara benda bermuatan listrik
Evaluasi Laporan kelompo k, tanya jawab
Alokasi Waktu 10 x 40'
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xi
Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran Listrik mengalir
Kegiatan Pembelajaran Mencari informasi melalui studi pustaka untuk menemukan teori tentang arus listrik dan beda potensial listrik. Mencari informasi melalui studi pustaka untuk menemukan cara membuat rangkaian listrik baik secara seri maupun paralel. Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
Metode
Indikator
Evaluasi
Pengamatan, pengumpulan data Ceramah
Menjelaskan konsep aliran listrik, kuat arus dan beda potensial.
Kuis, Laporan kelomp o, tanya jawab
Alokasi Waktu
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Membuat gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel 2 buah lampu dan sumber listrik. Mengemukakan hukum Kirchoff
Mengemukakan konsep hambatan listrik, satuan hambatan listrik, faktor-faktor yang menentukan besar hambatan listrik, mengemukakan 114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xii
Mencari informasi melalui studi pustaka untuk menemukan teori tentang hambatan dari beberapa jenis bahan baik yang tergolong konduktor, semikonduktor, dan isolator, serta prosedur penerapan Hukum Kirchoff.
secara kwlitatif besar hambatan konduktor, semikonduktor dan isolator. Mengemukakan rumus hambatan pengganti seri dan hambatan pengganti paralel.
Melakukan eksperimen untuk mendapatkan rumus hambatan pengganti seri dan hambatan pengganti paralel.
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiii
Kompetensi Dasar 3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkanny a serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran Arus Listrik
Kegiatan Pembelajaran Mencari informasi melalui studi belajar untuk mendapatkan konsep sumber tegangan dan prinsip kerja sumber tegangan arus searah. Melakukan percobaan pengukuran tegangan saat batu baterai mengalirkan listrik dan membandingka n dengan tegangan yang tertulis pada batu baterai
Metode Ceramah, pengamatan Eksperimen
Indikator Mendeskripsikan konsep kuat arus, sumber tegasngan dan prinsip kerja elemen volta, batu baterai dan acumulator.
Evaluasi kuis, laporan
Alokasi Waktu 4 x 40‟
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Menunjukkan perbedaan antara GGL dengan tegangan jepit.
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiv
Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatanny a dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran Energi dan Daya listrik
Kegiatan Pembelajaran melalui studi pustaka untuk menemukan ubungan antara V, I dan energi listrik, hubungan antara daya listrik energi listrik, dan satuan energi listrik dan dfaya listrik Joule dan watt ) Menyelesaikan soalsoal yang berkait dengan perhitungan penggunaan listrik
Melakukan eksperimen sedehana untuk menunjukkan perubahan energi listrik ke bentuk energi lain Mengkaji cara-cara yang tepat untuk melakukan
Metode Pengamatan dan ceramah Eksperimen Penelitian
Indikator Menjelaskan hubungan antara V, I dengan energi listrik yang digunakan dan daya listrik.beserta satuannya.
Evaluasi Tugas rumah, laporan, tes tulis
Alokasi Waktu 10 x 40‟
Acuan Yudhistir a, IPA terpadu 3a
Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik di rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada kWh meter Menunjukkan perubahan energi listrik menjadi energi bentuk lain
Mengemukakan cara-cara penghematan energi listrik dalam 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xv
penghematan energi alam kehidupan sehari-hari dan dasar teori yang mendukung berdasar kajian pustaka
kehidupan seharihari
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SMPK NIRMALA JOPU
Kelas
: IX A ( Sembilan A )
Mata Pelajaran
: IPA FISIKA
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit
Standar Kompetensi 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator 1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik. 2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel. 3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik. 4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian (hukum Ohm).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
5. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor, isolator dan semikonduktor). 6. Menggunakan Hukum I Kirchoff untuk menghitung tegangan dan arus dalam rangkaian. 7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel.
A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: 1.
Menjelaskan pengertian arus listrik.
2.
Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
3.
Mengukur kuat arus listrik.
4.
Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
5.
Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
6.
Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
7.
Membedakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
8.
Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
9.
Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
10. Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik. 11. Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor. 12. Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor. 13. Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis benda. 14. Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan. 15. Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
16. Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang. 17. Menyebutkan jenis-jenis resistor. 18. Membedakan rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor pararel. 19. Memahami rangkaian resistor seri. 20. Memahami rangkaian resistor pararel. 21. Menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan resistor paralel.
B. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis
C. Metode Pembelajaran 1. Model : - Cooperative Learning ( STAD ) 2. Metode : – Diskusi kelompok - Ceramah
D. Langkah-langkah Kegiatan PERTEMUAN PERTAMA a. Kegiatan Pendahuluan · Motivasi dan Apersepsi: - Mengapa burung yang duduk di kabel bertegangan tinggi tidak tersengat listrik?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
- Manakah yang lebih terang dua lampu yang dirangkai secara seri ataukah secara pararel? · Prasyarat pengetahuan: - Apakah yang dimaksud dengan kuat arus listrik? - Apakah keuntungan rangkaian seri?
b. Kegiatan Inti · Penelitian membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. · Peserta didik ( dibimbing oleh peneliti ) mendiskusikan pengertian arus listrik. · Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian kuat arus listrik. · Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian beda potensial. · Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan fungsi saklar dan sekring dalam rangkaian listrik. · Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
c. Kegiatan Penutup · Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. · Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
PERTEMUAN KEDUA a. Kegiatan Pendahuluan · Motivasi dan Apersepsi: - Apakah fungsi hambatan listrik pada rangkaian elektronika? - Mengapa konduktor (logam) mudah menghantarkan arus listrik? · Prasyarat pengetahuan: - Faktor apakah yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan listrik? - Apakah yang dimaksud dengan konduktor?.
b. Kegiatan Inti · Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. · Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum Ohm. · Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum Ohm yang disampaikan oleh peneliti · Peneliti memberikan beberapa soal penerapan hukum Ohm untuk dikerjakan oleh peserta didik. · Peneliti mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. · Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan kegunaan hambatan listrik dalam rangkaian elektronika. · Peserta didik memperhatikan perbedaan konduktor, isolator yang disampaikan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
· Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator
c. Kegiatan Penutup · Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. · Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) berdiskusi untuk membuat rangkuman. · Peneliti memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KETIGA a. Kegiatan Pendahuluan · Motivasi dan Apersepsi: - Apakah besar arus yang masuk ke titik percabangan sama dengan arus yang keluar dari titik percabangan? · Prasyarat pengetahuan: - Sebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
b. Kegiatan Inti · Peneliti membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. · Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) mendiskusikan Hukum I Kirchhoff. · Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum I Kirchhoff yang disampaikan oleh peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
· Peserta didik memperhatikan penjelasan peneliti mengenai perbedaan rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor pararel. · Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan rangkain resistor paralel yang disampaikan oleh peneliti. · Peneliti memberikan beberapa soal menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan rangkain resistor paralel untuk dikerjakan oleh peserta didik.
c. Kegiatan Penutup · Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. · Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
E. Sumber Belajar a. Buku IPA Fisika b. Buku referensi yang relevan
F. Penilaian Hasil Belajar a. Teknik Penilaian: - Tes tertulis - Penugasan b. Bentuk Instrumen: - Tes uraian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
- Tes identifikasi - Tugas rumah c. Contoh Instrumen: Contoh tes uraian Tiga buah hambatan masing-masing 4 ohm, 8 ohm, dan 8 ohm dirangkai secara pararel. Tentukan hambatan totalnya. Contoh tes identifikasi Tentukan bahan-bahan yang termasuk ke dalam konduktor, isolator, dan semikonduktor dari bahan-bahan yang tersedia berikut: kertas, besi, karet, baja, arsen, silikon, plastik, dan perak. Contoh tugas rumah Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara besarnya arus listrik dan beda potensial.
Jopu, Juli 2012 Mengetahui
Mahasiswa Penelitian
Adelheid Yane Nara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
Foto – Foto Aktivitas Siswa di dalam Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
SMPK NIRMALA JOPU JENJANG AKREDITASI : DIAKUI Alamat : Jopu, Wolowaru, Ende, Flores, NTT
SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini kepala SMPK Nirmala Jopu menyatakan bahwa: Nama
: Adelheid Yane Nara
NIM
: 071424012
Prodi
: Pendidikan Fisika
Jurusan
: Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
: Sanata Dharma Yogyakarta
Benar benar telah melakukan penelitian di SMPK Nirmala Jopu pada bulan juli - agustus 2012 dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul: ‘’ PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD’’ Demikian surat ini diberikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, supaya dapat digunakan semestinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146