PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV ) SEKOLAH DASAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Cut Nur Aisyah NIM. 111134308
RINTISAN PROGRAM PENDIDIDKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
ALLAH SWT Yang selalu mendengarkan keluh dan kesahku serta memudahkanku dalam kelancaran mengerjakan penelitian ini
Ayahanda dan Ibundaku tercinta Ayah M. Ruswin, Hs dan Ibu Rasian yang selalu mendoakanku, memberikan motivasi dan menjadikanku sebagai seorang yang kuat dan tegar
kakak-kakakku tersayang Yang selalu memberikan semangat dan dukungan
Adikku dan keponakan-keponakanku yang selalu menghiburku disaat kesal dan lelah
Teman-teman PPGT seperjuangan dan sahabatku Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6) Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya. Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan. YAKIN, IKHLAS, dan ISTIQOMAH “Do n’t be afraid to move, because the distance of 1000 miles starts by a single step.” (Jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah) Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada ketakutanmu
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN UNTUK SISWA KELAS EMPAT (1V ) SEKOLAH DASAR Cut Nur Aisyah Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh satu orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi satu orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 183 (baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 187 (baik) dan 202 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 191 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak diujicobakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci: Kurikulum 2013, perangkat pembelajaran
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT LEARNING TOOLS DEVELOPMENT BASED ON ELEMENTARY SCHOOLS 2013 CURRICULUM WITH PAST HEROES’ STRUUGLE AS A SUBTHEME FOR THE STUDENT OF FOURTH GRADE OF ELEMENTARY HIGH SCHOOL Cut Nur Aisyah Sanata Dharma University 2015 The reason why this research done was because there are still many teachers who need an example of a learning tools based on 2013 Elementary School Curriculum. The main purpose of this research is to produce a product in a form of learning tools which refers to 2013 curriculum and using thematical integrative approach, scientific approach, character building, and finally an authentic grading in its learning process This research type is research and development. This learning tools development uses Jerold E Kemp learning tools development procedure and also research development procedure by Borg and Gall. Those development procedure were adapted to make a simpler development model, which is become the foundation of this research. The development procedure that is used in this research consists of 5 steps: (1). Potency and problem, (2) Data collecting, (3) Product design, (4) Validation by experts, (5) Design revision. These steps would produce a product design in the form of learning tools which refers to 2013 Curriculum for the fourth-grade student of elementary school. The instrument in this research is a question list of need analysis and questioner. The interview for need analysis was done to a fourth-grade elementary school teacher of SD Negeri Kalasan 1 Sleman (Kalasan 1 State Elementary School Sleman), while the questioner will be used to validate the quality of learning tools by giving it to a 2013 curriculum expert, and two fourth-grade elementary school teachers. According to the validation, the 2013 curriculum expert gives score of 183 (considered good) while the two fourth-grade elementary school teachers give each 187 score (considered good) and 202 score (considered very good). In the end, the learning tools get the average score of 191 and considered “very good.” The validation result is based on 11 aspect which is: 1) RPPTH identity, 2) indicator formulation, 3) learning goal formulation, 4) learning material choices, 5) learning sources choices, 6) learning media choices, 7) learning method, 8) learning scenario, 9) grading, 10) student’s worksheet, 11) language. In conclusion, the learning tools that being developed is worthy enough to be tested as a learning tools which refers to 2013 curriculum. Keywords: 2013 curriculum, learning tools
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Perjuangan Para Pahlawan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen yang telah membimbing dan memberi dukungan atau motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 7. Sarjono, S.Pd., SD. selaku kepala sekolah SD Kalasan 1 yang telah memberikan izin pada peneliti untuk melakukan analisis kebutuhan dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. 8. Uswatun Khasanah. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………….........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………….....
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….......
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………….......
iv
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………………...
v
PERYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………………………..
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...................
vii
ABSTRAK………………………………………………………………………………….
viii
ABSTRACT…………………………………………………………………………………
ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
x
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….
xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….
xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………….
xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...
8
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….
8
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………...
9
E. Batasan Istilah………………………………………………………………………..
10
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan…………………………………………....
11
1. Silabus…………………………………………………………………………...
11
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)………………...
12
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)….…………………………………………………..
14
4. Penilaian………………………………………………………………………...
15
BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Teori………………………………………………………………………….
16
1. Kurikulum SD 2013……………………………………………………………..
16
a. Rasional Kurikulum SD 2013………………………………………………...
16
b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013……………………………………...
19
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Penguatan Pendidikan Karakter………………………………………………
24
d. Pendekatan Tematik Integratif………………………………………………..
29
e. Pendekatan Saintifik……………………………………………………….....
32
f. Penilaian Otentik…………………………………………………………...
37
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran………………………………...
40
a. Silabus………………………………………………………………………...
46
b.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………………….....
49
c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)…………………………………………….....
51
d. Penilaian……………………………………………………………………....
54
3. Penelitian Yang Relevan………………………………………………………..
58
4.
Kerangka Pikir………………………………………………………………….
61
5. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………………...
63
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian………………………………………………………………………
64
B. Prosedur Pengembangan……………………………………………………………..
64
1. Potensi dan Masalah……………………………………………………………..
66
2. Pengumpulan Data………………………………………………………………
66
3. Desain Produk…………………………………………………………………...
66
4. Validasi Desain………………………………………………………………….
67
5. Revisi Desain……………………………………………………………………
67
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………………………………
68
D. Validasi Produk……………………………………………………………………...
69
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………..
69
F. Instrumen Penelitian………………………………………………………………...
70
G. Teknik Analisis Data………………………………………………………………...
75
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan………………………………………………………………….
78
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………………………………………
78
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………………………...
83
B. Deskripsi Produk Awal………………………………………………………….......
84
1. Analisis KI dan KD…………………………………………………………….....
85
2. Silabus………………………………………………………………………….....
85
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)……………….....
86
4. Lembar Kerja Siswa………………………………………………………………
87
5. Penilaian…………………………………………………………………………..
88
6. Daftar Pustaka………………………………………………………………….....
88
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013……………………………………..
89
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013………………..
91
E. Kajian Produk dan Hasil Pembahasan……………………………………………….
92
1. Kajian Produk Akhir……………………………………………………………...
93
2. Pembahasan…………………………………………………………………….....
95
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..
97
B. Keterbatasan Pengembangan………………………………………………………...
98
C. Saran…………………………………………………………………………………
98
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
99
LAMPIRAN………………………………………………………………………………...
104
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kompetensi Lulusan…………………………………………………………
21
Tabel 2. Jadwal pelaksanaan Penelitian……………………………………………….
68
Tabel 3. Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara………….........................................
70
Tabel 4. Daftar Cek……………………………………………………………………
73
Tabel 5. Lembar Kuesioner…………………………………………………………...
74
Tabel 6. Konversi Data Kuantitatif Dan Kualitatif……………………………………
75
Tabel 7. Kriteria Skor Skala 5………………………………………….......................
77
Tabel 8. Format Silabus…………………………………………………….................
86
Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 Dan Revisi………………………………..
90
Tabel 10. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 Dan Revisi…………………………………
92
Tabel 11. Rekapitulasi Validasi Kurikulum SD 2013 Dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………...
96
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Jerold E. Kemp………………..
41
Gambar 2. Langkah-Langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran…………….
65
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian……………………………………………………..
104
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian……………………………………………..
107
Lampiran 3. Hasil Wawancara………………………………………………………...
109
Lampiran 4. Hasil Validasi Kurikulum SD 2013……………………………………..
117
Lampiran 5. Hasil Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2103……………………
122
Lampiran 6. Rekapitulasi Skor Hasil Validasi Ahli Kurikulum 2013 Dan Guru Pelaksana Kurikulum 2013……………………………………………...
133
Lampiran 7. Perangkat Pembelajaran…………………………………………………
142
Lampiran 8. Biodata Penulis…………………………………………………………..
143
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan sarana yang bisa memanusiakan manusia muda untuk menciptakan bangsa yang lebih bermartabat di mata dunia. Inovasi pendidikan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu. Bila melihat realitas pendidikan di Indonesia sekarang ini, kegiatan belajar mengajar cenderung bersifat tradisional. Dimana dalam belajar guru masih kelihatan lebih aktif dari pada siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak tampak aktif. Dalam kurikulum 2013, pemerintah menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik (scientific appoach). Pendekatan saintifik mengasah keterampilan siswa dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. Melalui pendekatan ini diharapkan siswa dapat meningkatkan atau menyeimbangkan antara kemampuan dalam berinteraksi sosial (soft skill), dan manusia yang memiliki kecakapan intelektual atau pengetahuan (hard skill), yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Modul Guru Kelas IV SD, 2013). Menurut Imas Kurinasih & Berlin Sani (2014:133) menyatakan bahwa pada kurikulum 2013 hal-hal yang berubah adalah (1) perubahan standar kompetensi lulusan merupakan adanya peningkatan dan keseimbangan soft 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta kedudukan mata pelajarannya itu merupakan kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang pendidikan empat kompetensi inti menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas. (2) perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematik integratif (standar proses). (3) perubahan standar proses berarti perubahan strategi pembelajaran. Guru wajib merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif dan menyenangkan. Peserta didik difasilitasi
untuk
mengamati,
menanya,
mengolah,
menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta. Sebagai catatan dari adanya perubahan ini; (a) perubahan metode mengajar ini hanya mungkin dilakukan ketika para guru menguasai metode-metode mengajar yang efektif. (b) untuk mencapai perubahan proses, guru perlu dilatih terus-menerus (didampingi selama proses belajar-mengajar). Sedangkan (4) perubahan standar evaluasi merupakan penilaian yang mengukur penilaian otentik, kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses. Sebelumnya ini penilaian hanya mengukur hasil kompetensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Menurut Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri (2014: 105) menyatakan bahwa guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat sebuah lilin yang menjadi penerang tanpa batas, tanpa membedakan siapa yang diteranginya, demikian pula terhadap peserta didik. Peran guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya berhenti sebagai pemegang tonggak peradaban saja, melainkan juga sebagai rahim bagi kemajuan zaman. Karena dialah sosok yang berperan aktif dalam pentransferan ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya untuk dijadikan bekal yang sangat vital bagi dirinya kelak. Bahkan yang lebih penting disamping itu, mereka mampu mengembangkan dan memberdayakan manusia untuk dicetak menjadi seorang yang berkarakter dan bermental baja, agar mereka tidak minder dalam menghadapi masalah dan dapat bersikap layaknya seorang kesatria. Maka bagaimanapun juga peran seorang guru tidak dapat diremehkan di dalam bidang apapun, baik yang bersifat pendidikan maupun yang lainnya. Tetapi untuk mencari dan menjadi guru yang seperti itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, melainkan membutuhkan etos dan spirit perjuangan yang luar biasa. Sedangkan menurut Marinasari (2013: 2) menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 74 Tahun 2008, tentang guru pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik
profesional
dengan
tugas
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dasar, dan pendidikan menengah. Kata profesional pada defenisi tentang guru sebagaimana yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa seorang guru wajib memiliki kompetensi profesional sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007, Adapun yang dimaksud dengan kompetensi profesional menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16 tahun 2007 adalah (1) menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuwan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (2) menguasai standar
kompetensi
dan
kompetensi
dasar
mata
pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, (3) mengambangkan materi pembelajaran yang diampu
secara
kreatif,
(4)
mengembangkan
keprofesionalan
secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, (5) memanfaatkan teknologi
informasi
dan
komunikasi
untuk
berkomunikasi
dan
mengembangkan diri. Selain kompetensi profesional, kalimat yang menyatakan bahwa tugas utama guru dalam defenisi guru pada PP No 74 Tahun 2008 adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik mengandung makna bahwa guru dituntut untuk memiliki kompetensi pedagogik sebagaimana yang telah diatur pada peraturan mentri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 16 tahun 2007. Adapun uraian mengenai kompetensi pedagogik sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan mentri pendidikan nasional (Permendiknas) nomor 16 tahun 2007 adalah (1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (2) menguasai teori belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu,
(4)
menyelenggarakan
pembelajaran
yang
mendidik,
(5)
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, (6) menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (7) berkomunikasi secara aktif, ematik, dan santun dengan peserta didik, (8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, (10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berbicara mengenai tugas guru pada kurikulum 2013 secara konsep sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum KTSP yang selama ini telah berjalan. Standar kompetensi guru masih tetap mengacu pada empat kompetensi yang diatur oleh Permendiknas No 16 Tahun 2007 yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Perbedaannya pembelajaran
yang
lebih menuntut
hanya guru
terdapat
untuk
pada
benar-benar
proses dapat
menunjukkan kompetensi yang dimilikinya lebih nyata secara aplikatif daripada secara administrasi, karena selama ini kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan lebih banyak menyita waktu guru dalam hal administrasi seperti pembuatan Silabus dan RPP dan pembuatan portofolio anak. Itu sebabnya untuk menghindari hal-hal yang bersifat administrasi yang banyak menyita waktu guru maka pada kurikulum 2013 ini pembuatan Silabus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
sudah disusun oleh pemerintah pusat sehingga secara administrasi tugas guru tentu lebih ringan karena tinggal hanya menyusun RPP. Silabus yang telah disusun oleh pusat tentu sudah standard dan sudah mengalami uji publik dikalangan praktisi dan pakar pendidikan. Oleh sebab itu, maka pada kurikulum 2013 guru lebih dituntut untuk dapat mengaplikasikan strategi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan panca indera siswa sehingga potensi siswa dapat berkembang secara otentik ke dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif,
aspek
afektif,
dan
aspek
psikomotorik sesuai dengan harapan pemerintah yang tercantum dalam PP 65 Tahun 2013 sebagaimana yang telah di uraiakan di atas. Jadi, peran guru dalam pembelajaran itu sangat penting, karena guru merupakan seseorang yang dapat mendidik dan membimbing siswa agar siswa lebih mendalami ilmu-ilmu pengetahuan yang diberikan. Selain itu, guru juga dapat menjadi seorang fasilitator dan motivator bagi siswa agar siswa bisa menjadi lebih semangat, aktif, dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 Mei 2014 di SDN Kalasan 1 dengan guru kelas IV ibu SR, bahwa dalam kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh atau secara keseluruhan (Holistik) dibandingkan dengan kurikulum 2006 bahwa setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Akan tetapi, pada kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
dalam sebuah kemasan tema. Jadi, meskipun di dalam kurikulum 2013 ini memuat beberapa mata pelajaran khususnya di kelas IV semua muatan itu disampaikan secara keseluruhan atau dicampur menjadi satu sehingga anak tidak mengetahui muatan apa yang dipelajari, tetapi anak hanya mengetahui bahwa anak sedang belajar dalam satu tema. Hasil survei kebutuhan menunjukkan bahwa sekolah sudah memiliki (Silabus, RPP, LKS, Buku Guru , dan Buku Siswa) namun semua itu harus disesuaikan dengan lingkungan sekolah dan keadaan sekolah, baik itu penilaian, alat-alat, dan sebagainya itu semua disesuaikan dengan keadaan sekolah. Akan tetapi, dari beberapa perangkat itu yang masih membuat guru kesulitan adalah instrument atau perangkat untuk penilaian yaitu, misalkan daftar nilainya sampai saat sekarang ini pada 13 sekolah di Sleman belum menemukan penilaian yang pas atau sesuai. Jadi, pada kurikulum 2013 ini daftar penilaiannya belum ada, kecuali pada kurikulum 2006 daftar penilaianya sudah jelas. Kemudian SDN Kalasan 1 juga sudah berusaha untuk sharing atau mencari tahu kemana-mana, tetapi penilaian tersebut tetap saja belum ditemukan tentang bagaimana daftar penilaian yang efektif, analisis, daya serap, dan sebagainya. Penilaian pada kurikulum 2013 ini masih sangat diperlukan atau dibutuhkan oleh sekolah SDN Kalasan 1, karena para guru yang ada di sekolah belum belajar secara khusus tentang kurikulum tersebut. Jadi, kurikulum yang di diklat oleh permendikbud itu baru sekedar pelaksanaan dan penilaiannya hanya secara teori saja, sedangkan pelaksanaan dilapangan belum pernah. Kemudian instrument penilaian untuk siswa itu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
belum diketahui, SDM di sekolah belum begitu mampu dan masih banyak belajar, serta masih banyak mencari tahu atau mengumpulkan informasi tentang kurikulum 2013. Oleh karena itu, untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik dan benar serta dapat meningkatkan pembelajaran yang bermutu maka peneliti
tertarik
memilih
judul
tentang
“Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran Subtema Perjuangan Para Pahlawan Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru. 2. Bagi Guru Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 3. Bagi siswa Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi tentang sikap kepahlawanan pada siswa kelas IV semester 2 SD Kalasan 1 Tahun Ajaran 2013/2014. 4. Bagi sekolah Bagi sekolah, penelitian ini dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi sikap kepahlawanan. 5. Bagi Prodi PGSD Bagi prodi, penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi, kemudian diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). 2. Pendidikan karakter Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter kepada warga sekolahyang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. 3. Pendekatan tematik integratif Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. 4. Pendekatan saintifik Pendekatan
saintifik
adalah
proses
pembelajaran
yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik,
menganalisis
data,
menarik
kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
5. Penilaian otentik Penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari lembar kerja siswa, instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan 1. Silabus a. Kompenen silabus yang disusun lengkap Komponen silabus ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam silabus mulai dari satuan pendidikan, tema/subtema, alokasi waktu, muatan pelajaran dan kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar. b. Silabus disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik Silabus yang digunakan dalam pelaksana kurikulum 2013 adalah silabus yang proses pembelajarannya mencakup 5M yakni; Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba, Mengomunikasikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) a. Komponen RPPTH yang disusun lengkap Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam RPPTH mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas/ semester, Tema/ subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI dan KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Laporan. b. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Dalam penyusunan RPPTH harus mengacu pada perkembangan pribadi siswa yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan karakter (attitude). Aspek-aspek yang dikembangkan di atas akan nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. Namun dari ketiga aspek di atas, aspek yang paling banyak dikembangkan adalah aspek karakter (Attitude). c. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan
kurikulum
2013
adalah
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Penyusunan RPPTH dengan menggunakan pendekatan tematik integratif sesuai dengan karakteristiknya. Dimana pembelajaran harus berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. d. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati
(observating),
menanya
(questioning),
menalar
(associating), mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring (networking). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang diakhir dari setiap pembelajaran siswa harus suatu karya ilmiah. e. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik Penilaian yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik. Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Kinerja siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
dinilai melalui pengamatan menggunakan lembar pengamatan. Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa menurut periode waktu tertentu. Berupa investigasi
yang
dilakukan
oleh
siswa
mulai
perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami,
mengorganisasikan,
menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. f. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD Penyusunan RPPTH dengan memperhatikan ketentuan EYD. Dimana penyusunannya memperhatikan tanda baca, penulisan huruf kapital, nama orang, nama tempat, kata penghubung. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah bahan ajar untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
dan tujuan yang telah ditentukan. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. 4. Penilaian
Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan spiritual. Kemudian terdapat pula pedoman penilaian dan indikator yang menunjukkan penilaian tersebut. Komponen yang terdapat dalam kunci jawaban berisi uraian jawaban post test. Teknik penilaian yang terdapat dalam penilaian otentik adalah tertulis, produk, dan penilaian diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum merupakan sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Dalam pasal 1 butir 19 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditentukan (Imas Kurinasih dan Berlin Sani, 2014:3). Dari berbagai macam pengertian kurikulum dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang telah direncanakan dan dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. a. Rasional Kurikulum SD 2013 Menurut Mohammad Nuh (2013:1) menyatakan bahwa dalam rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 dapat dikembangkan berdasarkan faktorfaktor diantaranya: 1) Tantangan internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. 2) Tantangan eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
3) Penyempurnaan pola pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (a) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. (b) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif
(interaktif
guru-peserta
didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya). (c) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet). (d) Pola
pembelajaran
pasif
menjadi
pembelajaran
aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains). (e) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). (f) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. (g) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. (h) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (i) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4) Penguatan tata kelola kurikulum. Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (a) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif. (b) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan (c) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. 5) Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Menurut Mohammad Nuh (2013) menyatakan bahwa pada kurikulum SD terdapat elemen perubahan kurikulum SD 2013 yang meliputi 4 aspek yakni: (1) Standar kompetensi lulusan, (2) Standar isi, (3) Standar proses, (4) Standar penilaian. 1) Standar kompetensi lulusan Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
(a) Tujuan Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. (b) Ruang lingkup Standar kompetensi lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (c) Monitoring dan evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi
Lulusan
dan
lulusan
dari
masing-masing
satuan
pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan
dalam
setiap
periode.
Hasil
yang
diperoleh
dari
monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Tabel 1. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak
mulia,
berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, dalam
teknologi, seni, dan budaya
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
2) Standar isi Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
(a) Tujuan Standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. (b) Ruang lingkup Materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuwan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang. 3) Standar proses Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. (a) Tujuan Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. (b) Ruang lingkup Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 4) Standar penilaian Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. (a) Tujuan Penilaian
pendidikan
sebagai
proses
pengumpulan
dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. (b) Ruang lingkup Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan
keterampilan
yang
dilakukan
secara
berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. (c) Prinsip dan pendekatan penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
KKM
merupakan
kriteria
ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
c. Penguatan Pendidikan Karakter Menurut Suyanto (2010: 36) menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, akhlak mulia, dan budi pekerti sehingga karakter ini terbentuk dan menjadi ciri khas peserta didik tersebut. Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturisasi dan sosialisasi). Karakter adalah cara berpikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang ia buat. Dalam pendidikan karakter, terdapat enam etik utama seperti yang tertuang dalam deklarasi Aspen yaitu (1) dapat dipercaya seperti sifat jujur dan integritas, (2) memperlakukan orang lain dengan hormat, (3) bertanggungjawab, (4) adil, (5) kasih sayang, (6) warga negara yang baik. Penguatan pendidikan karakter sangat dibutuhkan bagi sekolah karena pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Dalam proses pembelajaran berdasarkan UUSPN Nomor 20 tahun 2003, terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan karakter dibutuhkan diantaranya: 1) Melalui pemberian wewenang penuh terhadap satuan pendidikan (sekolah) yang didalamnya terdapat unsur guru sebagai pelaku utama pendidikan, diharapkan guru dapat lebih mengembangkan dan memberdayakan diri untuk mengembangkan potensi dan dimensi peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat. 2) Tujuan pendidikan nasional sangat memberi perhatian dan menitikberatkan pada penanaman dan pembinaan aspek keimanan dan ketaqwaan. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
sebagai isyarat bahwa pengembangan pendidikan karakter bangsa bersumber dari kesadaran beragama (religius), artinya input, proses dan output pendidikan harus berasal dan bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan yang dilandasi keyakinan dan kesadaran penuh sesuia agama yang diyakininya masing-masing. 3) Strategi pengembangan kurikulum pendidikan dasar adalah penekanan pada empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar mengetahui (leraning to know), menjadi dirinya sendiri (learning to be), belajar bekerja (learning to do), dan belajar hidup bersama (learning to live together). Pengembangan kurikulum (program belajar) pendidikan dasar harus memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih bebas dan mempunyai pandangan sendiri yang disertai dengan rasa tanggung jawab pribadi yang lebih kuat untuk mencapai tujuan hidup pribadinya atau tujuan bersama sebagai anggota masyarakat. 4) Menjadi hakekat dari pendidikan karakter. Jadi, sekolah sangat dituntut dalam membangun penguatan pendidikan karakter dengan baik dan serius karena pendidikan karakter ini sangat penting terutama pendidikan karakter, selain pendidikan karakter yang hanya mendidik pemikiran tanpa membangun karakter maka sulit untuk diharapkan bisa membangun masa depan diri, serta masa depan bangsa. Sedangkan menurut Doni Koesoema (2007: 208) pendidikan karakter juga memiliki nilai dan prinsip:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
1) Nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang dilaksanakan di sekolah (a) Nilai keutamaan Manusia
memiliki
keutamaan
kalau
ia
menghayati
dan
melaksanakan tindakan-tindakan yang utama, yang membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. (b) Nilai keindahan Nilai keindahan ini ditafsirkan terutama pada keindahan fisik berupa hasil karya seni, patung, bangunan, dan sastra. Nilai keindahan dalam tataran yang lebih tinggi menyentuh interioritas manusia itu sendiri yang menjadi penentu kualitas dirinya sebagai manusia. (c) Nilai kerja Jika ingin berbuat adil, manusia harus bekerja. Penghargaan atas nilai kerja inilah yang menentukan kualitas diri seorang individu. (d) Nilai cinta tanah air Pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai patriotisme secara mendalam (bukan chauvinis sempit) tetaplah relevan, mengingat ikatan batin seseorang senantiasa terpaku pada tanah tumpah kelahirannya, dan Ibu Pertiwi yang membesarkannya. (e) Nilai demokrasi Nilai demokrasi termasuk di dalamnya, kesedian untuk berdialog, berunding, bersepakat, dan mengatasi permasalahan dan konflik dengan cara-cara damai, bukan kekerasan, melainkan melalui sebuah dialog bagi pembentukan tata masyarakat yang lebih baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
(f) Nilai kesatuan Dalam konteks berbangsa dan bernegara di Indonesia, nilai kesatuan ini menjadi dasar pendirian Negara. (g) Menghidupi nilai moral Nilai inilah yang oleh Sokrates diacu sebagai sebuah panggilan untuk merawat jiwa. Jiwa inilah yang menentukan apakah seorang itu sebagai individu merupakan pribadi yang baik atau tidak. (h) Nilai-nilai kemanusian Manusia sungguh-sungguh manusiawi itu merupakan bagian dari keprihatinan
setiap
orang.
Menghayati
nilai-nilai
kemanusiaan
mengandaikan sikap keterbukaan terhadap kebudayaan lain, termasuk disini kultur agama dan keyakinan yang berbeda. 2) Prinsip-prinsip dasar pendidikan karakter di sekolah (a) Karaktermu ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu katakan atau kamu yakini. (b) Setiap keputusan yang kamu ambil menentukan akan menjadi orang macam apa dirimu. (c) Karakter yang baik mengandaikan bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, bahkan seandainya pun kamu harus membayarnya secara mahal, seba mengandung resiko. (d) Jangan pernah mengambil prilaku buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagaipatokan bagi dirimu. Kamu dapat memilih patokan yang lebih baik dari mereka. (e) Apa yang kamu lakukan itu memiliki makna dan transformatif. Seorang individu bisa mengubah dunia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
(f) Bayaran bagi mereka yang memiliki karakter baik adalah bahwa kamu menjadi pribadi yang lebih baik, dan ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni.
d. Pendekatan Tematik Integratif Menurut Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri (2014: 221) menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif ini sudah dikenal pada kurikulum 1984. Intinya, tiap pelajaran harus berpijak pada tema atau subtema tertentu, dan tiap bahan pelajaran tidaklah berdiri sendiri melainkan dipadukan (diintegrasikan) dengan bahan pelajaran yang lain. Dalam belajar bahasa Indonesia, bahan pelajaran dapat dipadukan secara internal, misalnya keterampilan berbicara dengan tema pariwisata dengan keterampilan menulis, dengan aspek kebahasaan seperti kalimat dan frasa. Sedangkan secara eksternal dipadukan dengan sastra atau bahasa Indonesia dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain. Misalnya, untuk pelajaran kalimat majemuk, guru dapat memadukan kalimat majemuk dengan keterampilan membaca, dan bacaan itu diambil dari buku teks Sejarah, Ekonomi, Biologi, IPA, IPS, dan sebagainya. Artinya, siswa dapat ditugasi untuk mencari dan menemukan contoh-contoh kalimat majemuk di dalam buku-buku teks itu. Pembelajaran di SD dengan kurikulum 2013 dilakukan secara tematik integratif. Melalui sistem tematik integratif, indikator mata pelajaran IPA dan IPS akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD. Di SD, semua mata pelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif berdasarkan tema-tema yang sudah disusun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
1) Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integratif: (a) Tema yang akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin tahu siswa. (b) Tema harus didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan. (c) Kemampuan mendengar dan menyimak guru lebih diutamakan daripada berceramah. 2) Kelebihan pembelajaran tematik integratif (a) Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta didik memerlukan
peluang
tambahan
(additional
opportunities)
untuk
untuk
cepat
menggunakan talentanya. (b) Menyediakan
waktu
bersama
yang
lain
secara
mengkonseptualisasi dan mensintesis. (c) Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. (d) Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. (e) Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3) Manfaat pembelajaran tematik integratif (a) Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
(b) Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah. (c) Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-friendly classroom). (d) Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplosi
konsep-konsep
baru
dan
membantu
peserta
didik
mengembangkan pengetahuan secara siap. (e) Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik dalam kehidupan berada dalam format ramah otak. (f) Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam keidupannya sehari-hari. (g) Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas. (h) Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan cariasi cara penilaian. 4) Tahap pembelajaran tematik integratif (a) Menentukan tema. Dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik. (b) Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. Dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
(c) Mendesain
rencana
pembelajaran.
Tahapan
ini
mencakup
pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemostrasikan kegiatan dalam tema. (d) Aktivitas kelompok dan diskusi. Yang memberi peluan berpartisipasi dan mencapai berbagai perspektif dari tema. Hal ini membangun guru dan peserta didik dalam mengeksplorasi subjek.
e. Pendekatan Saintifik Menurut Hosnan (2014: 34) menyatakan bahwa Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Penerapan
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran
melibatkan
keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa. 1) Karakteristik pembelajaran dengan metode saintifik Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: (a) Berpusat pada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
(b) Melibatkan keterampilan proses sain dalam mengontruksi konsep, hukum atau prinsip. (c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. (d) Dapat mengembangkan karakter siswa. 2) Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: (a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. (b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. (c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. (d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. (e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. (f) Untuk mengembangkan karakter siswa. 3) Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: (a) Pembelajaran berpusat pada siswa. (b) Pembelajaran membentuk students self concept.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
(c) Pembelajaran terhindar dari verbalisme. (d) Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengkomodasi konsep, hokum, dan prinsip. (e) Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. (f) Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. (g) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. (h) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 4) Langkah-Langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik), meliputi: menggali informasi
melalui
observing/
pengamatan,
questioning/
bertanya,
experimenting/ percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating/ menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta, serta membentuk jaringan/ networking. Selain itu, menurut M. Lazim (2013:1) menyatakan bahwa pendekatan sainstifik merupakan konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan tersendiri
teori
tertentu.
Kemendikbud
(2013)
memberikan
konsepsi
bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
didalamnya
mencakup
mencoba/mencipta,
komponen:
mengamati,
menyajikan/mengkomunikasikan.
menanya,
menalar,
Pembelajaran
dengan
pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 1) Langkah-langkah Pendekatan Saintifik (Permendikbud 81A) Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: (1) Mengamati, (2) Menanya, (3) Mengumpulkan informasi, (4) Menalar, (5) dan mengkomunikasikan. (a) Mengamati Kegiatan belajar dari mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat peraga). Kompetensi yang dikembangkan dari mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. (b) Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari menanya kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. (c) Mengumpulkan informasi Kegiatan belajar dari hasil mengumpulkan informasi adalah melakukan eksperimen merupakan sebuah percobaan, dimana siswa dapat melakukan percobaan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti
fisis
agar
dapat
mempermudah
siswa
untuk
mendapatkan informasi yang lebih dalam lagi. Membaca sumber lain selain buku teks adalah salah satu cara untuk bisa mengumpulkan informasi lebih banyak lagi, tidak hanya berpatokan pada satu buku. Dengan membaca sumber lain seperti, majalah, koran, internet, dan bukubuku lain akan mempermudah mengumpulkan informasi. Mengamati objek/ kejadian/ aktivitas adalah mengamati atau mengobservasi suatu kegiatan yang dilakukan. Wawancara dengan narasumber adalah sebuah dialog yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih untuk mendapatkan informasi yang lebih sesuai. Dari kegiatan belajar mengumpulkan informasi kompetensi yang dikembangkan adalah: sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain,
kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. (d) Menalar Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan
belajar
dari
hasil
menalar.
Kompetensi
yang
dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. (e) Mengkomunikasikan Kegiatan belajar mengkomunikasikan berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan dari hasil menalar adalah:
jujur,
teliti,
toleransi,
kemampuan
berpikir
sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
f. Penilaian Otentik Menurut Hosnan (2014: 387) menyatakan bahwa penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian otentik adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak, apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan, baik intelektual ataupun mental siswa. Penilaian otentik bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
dunia nyata. Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan ke dalam tugas-tugas yang otentik. Melalui penilaian otentik ini, diharapkan berbagai informasi yang benar dan akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa. Kegiatan penilaian yang dilakukan selain melihat pengumpulan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa dan pembuatan keputusan tentang hasil belajar siswa berdasarkan informasi yang didapat tersebut, juga harus memperhatikan prinsip penilaian. Prinsip yang harus diterapkan dalam penilaian otentik adalah sebagai berikut: 1) Penilaian otentik mengacu pada ketercapaian standar nasional (didasarkan pada indikator). Kurikulum dan hasil belajar berdasarkan setiap mata pelajaran memuat tiga kompetensi utama, yaitu kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, dan materi pokok. Kompetensi dasar adalah gambaran umum tentang apa yang harus dilakukan siswa, bagaimana cara menilai siswa yang sudah meraih kompetensi tertentu tidak langsung digambarkan di dalam pernyataan tentang kompetensi. Rincian yang lebih banyak tentang apa yang diharapkan dari siswa digambarkan dalam indikator belajar. 2) Penilaian otentik harus menyeimbangkan tiga ranah. Penilaian yang dilakukan cukup memberi cakupan terhadap aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) secara seimbang. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut: (a) Penilaian aspek kognitif lebih mudah bila dibandingkan dengan mengukur ranah afektif maupun psikomotorik. Proses pengukuran aspek kognitif digunakan dengan cara lisan atau tulisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
(b) Penilaian terhadap aspek afektif yang dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Penilaian aspek afektif tidaklah semudah mengukur aspek kognitif. Pengukuran aspek afektif tidak dapa dilakukan setiap saat karena perubahan tingkah laku siswa memerlukan waktu yang relatif lama. Beberapa cara terbaik menilai aspek afektif, yaitu dengan cara (1) Observasi, yang merupakan teknik yang paling mudah digunakan untuk menilai kemampuan hamper setiap ranah. Guru yang berpengalaman memiliki kemampuan mengamati kinerja siswa di dalam dan di luar kelas. (2) Wawancara dan kuesioner, sebagai alat untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, atau perasaan hasil belajar siswa. (3) Esai, guru dapat memberi pertanyaan kepada siswa untuk membuat sebuah tulisan atau karangan mengenai perasaannya dan sikapnya terhadap suatu gejala tertentu. (4) Pernyataan pendapat (skala sikap). Sikap siswa dapat dinilai dengan menggunakan respons alternatif. Setuju-tidak setuju, tertarik-tidak tertarik, menyenangkantidak menyenangkan. (5) Iventori, dapat digunakan untuk mengukur minat. (6) Sosiometri, yang dapat digunakan mengukur kemampuan penyesuaian sosial siswa, seperti hubungan sosial siswa dengan teman sekelasnya. (c) Penilaian terhadap aspek psikomotorik dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar. Mengukur aspek psikomotorik dilakukan terhadap hasil belajar yang berupa penampilan. Selain itu, menurut Hamid Mohammad (2013:7) menyatakan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
(input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan. Teknik dan instrument penilaian adalah sebagai berikut: 1) Penilaian kompetensi sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian sejawat (peer assessment), dan jurnal. 2) Penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 3) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui pengamatan kinerja yang meminta peserta didik mendemonstrasikan kompetensi tertentu, melalui praktik, projek, atau portofolio.
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dalam penelitian ini, model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan adalah model Kemp. Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 81) bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Dalam model Kemp terdapat siklus pengembangangan yang meliputi, identifikasi pembelajaran (Instructional Problems), analisis siswa (Learning Characteristic), analisis tugas (Task Analysis), merumuskan indikator (Instructional Objective), urutan isi (Content Sequencing), strategi pembelajaran (Instructional Strategies), cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran (Instructional Delivery), penyusunan instrumen evaluasi (Evaluation Instrument), pemilihan media atau sumber belajar (Instructional Resources), pelayanan pendukung (Support Rervices), kemudian evaluasi formatif (Formative), dan evaluasi sumatif (Summaratuve Evaluation) yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat pembelajaran (Revision).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Berikut merupakan gambar siklus dan pemaparan pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp:
Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Jerold E. Kemp Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
b. Analisis Siswa (Learning Characteristic) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa
perlunya
mengidentifikasi
keterampilan
peserta
didik
sebelum
melaksanakan proses pembelajaran. 2) Karakteristik Peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto (2010: 83) analisis peserta didik sangat penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 83) bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
d. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan. Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e. Urutan Isi (Content Sequencing) Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies) Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery) Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan menentuan gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources), Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pda materi pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan. j. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium
dan
perlusatakan.
Selain
itu
anggaran,
fasilitas,
bahan,
perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
k. Evaluasi formatif (Formative) Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari. l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu. m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap pengembangan. Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas. Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Penelitian pembelajaran
ini
mengacu
merupakan pada
penelitian
kurikulum
2013
pengembangan yang
perangkat
bertujuan
untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran pada subtema Perjuangan Para Pahlawan kelas IV SD. Pengembangan perangkat pembelajaran ialah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran yang berupa pengembangan silabus, rencana pelaksanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan instrumen penilaian. (Permendikbud Standar Proses, 2013: 4). Berikut mengenai perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam subtema Perjuangan Para Pahlawan untuk kelas IV SD (Permendikbud Standar Proses, 2013: 5). a. Silabus 1) Pengertian Silabus Berdasarkan Daryanto & Aris Dwicahyono (2014: 6) menyatakan bahwa silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar, dan penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut: (a) Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). (b) Materi pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi. (c) Kegiatan
pembelajaran
yang
bagaimanakah
yang
seharusnya
diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berintekrasi dengan objek belajar. (d) Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi. (e) Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
(f) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu. (g) Sumber belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu. 2) Pengembangan silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau pusat kegiatan guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. (a) Guru Sebagai tenaga professional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu
mengembangkan
silabus
sesuai
dengan
kompetensi
mengajarnya secara mandiri. (b) Kelompok guru Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak seolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut. (c) Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
(d) Dinas pendidikan Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. 3) Prinsip pengembangan silabus (a) Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. (b) Relevan Cakupan, kedalam, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. (c) Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. (d) Konsisten Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. (e) Memadai Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
(f) Aktual dan kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. (g) Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. (h) Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotorik). (i) Desentralistik Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing, atau bahkan sekolah masing-masing. 4) Tahap-tahap pengembangan silabus (a) Perencanaan Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. (b) Pelaksanaan Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan kurikulum Tingkat satuan Pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
(c) Perbaikan Buram silabus perlu dikaji ulangsebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf professional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. (d) Pemantapan Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik dapat segera disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. 5) Penilaian silabus Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kurikulum. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1) Pengertian RPP Berdasarkan Daryanto & Aris Dwicahyono (2014: 87) menyatakan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu bentuk prosedur dan manjemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan RPP merupakan komponen yang penting. dalam hal ini guru merupakan salah satu yang memegang peranan paling penting dalam merancang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
suatu RPP oleh karena itu dituntut adanya suatu sikap profesional dari seorang guru. Kemampuan dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran, unsur-unsur utamanya yang minimal harus ada dalam setiap RPP yaitu jelas kompetensi dasar yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang dipelajari,
bagaimana
mempelajarinya,
serta
bagaimana
guru
mengetahui bahwa peserta didik menguasai kompetensi tertentu. 2) Ciri-ciri RPP Secara umum, ciri-ciri rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut: (a) Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa. (b) Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. (c) Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Menurut Daryanto & Aris Dwicahyono (2014) menyatakan bahwa Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan siswa akan memuat paling tidak judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Analisis kurikulum Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materimateri mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi yang harus dimiliki oleh siswa. 2) Menyusun peta kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar. 3) Menentukan judul-judul LKS Judul LKS ditentukan atas dasar KD-KD, materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS. Namun apabila diuraikan menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
lebih dari 4 MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya menjadi 2 judul LKS. 4) Penulisan LKS Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebaga berikut: (a) Perumusan KD yang harus dikuasai Rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari dokumen SI. (b) Menentukan alat Penilaian Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Karena pendekatan pembelajar-an yang digunakan adalah
kompetensi,
dimana
penilaiannya
didasarkan
pada
penguasaan kompeten-si, maka alat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainya melalui proses dan hasil kerjanya. (c) Penyusunan Materi Materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja dalam LKS ditunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
dari
siswa
tentang
hal-hal
yang
seharusnya
siswa
dapat
melakukannya, misalnya tentang tugas diskusi. Judul diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam kelompok diskusi dan berapa lama. (d) Struktur LKS Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut: (1) Judul adalah
nama
yang
digunakan
pada
buku
yang
dapat
menggambarkan maksud dari isi buku tersebut. (2) Petunjuk belajar (petunjuk siswa) adalah sebuah proses kegiatan yang menyediakan berbagai informasi agar mendapatkan hasil yang optimal. Misalnya, belajar untuk menemukan suatu tempat itu harus melihat dan membaca petunjuk yang telah ditentukan. (3) Kompetensi yang akan dicapai adalah sebuah pengetahuan, keterampilan, dan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menyampai sesuatu hal yang akan dicapainya. (5) Informasi pendukung adalah sesuatu hal yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas. Misalnya, sumber-sumber belajar yang akan menjadikan informasi pendukung dalam menyelesaikan tugas tersebut. (6) Tugas-tugas dan langkahlangkah kerja adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan dan diselesaikan dengan baik. (7) Penilaian adalah pengumpulan informasi untuk menentukan kualitas dan kuantitas belajar siswa. d. Penilaian Menurut Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri (2014: 240) menyatakan bahwa penilaian merupakan pengumpulan informasi untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
menentukan kualitas dan kuantitas belajar peserta didik. Penilaian juga dimaksudkan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan kesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambialn keputusan. Tujuan penilaian untuk mengetahui perkembangan yang telah dicapai anak didik selama mengikuti pembelajaran. Fungsi penilaian sebagai berikut: 1) Memberikan umpan balik kepada guru untuk menyempurnakan pembelajaran. 2) Sebagai
bahan
pertimbangan
bagi
guru
untuk
membimbing
perkembangan anak didik baik fisik maupun psikis sehingga dapat berkembang secara optimal. 3) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap anak didik yang memerlukan bimbingan khusus. 4) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 5) Memberikan informasi bagi orang tentang perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik sebagai pertanggungjawaban. 6) Sebagai informasi kepada orang tua untuk menyesuaikan pendidikan keluarga dengan proses pembelajaran di sekolah. 7) Sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan selanjutnya terhadap anak didik. Menurut Daryanto & Aris Dwicahyono (2014: 140) menyatakan bahwa penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
(angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Selain itu, penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah
perencanaan,
penyusunan
alat
penilaian,
pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk anatara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri. Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan. 1) Prinsip penilaian (a) Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu (b) Mengembangkan
strategi
yang
mendorong
dan
memperkuat
penilaian sebagai cermin diri (c) Melakukan
berbagai
strategi
penilaian
di
dalam
program
pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik (d) Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
(e) Mengembangkan
dan
menyediakan
system
pencatatan
yang
bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik (f) Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamata tingkah laku. (g) Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. (h) Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain. 2) Kegunaan penilaian (a) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan
dan
kelemahan
dirinya
dalam
proses
pencapaian
kompetensi. (b) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial. (c) Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. (d) Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
(e) Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas Pendidikan Daerah) dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan. 3) Fungsi penilaian (a) Menggambarkan sejauh mana peserta didik telah menguasai suatu kompetensi. (b) Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik
untuk
perencanaan
program
belajar,
pengembangan
kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan). (c) Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik, dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik/guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan. (d) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya. (e) Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta didik.
B. Penelitian Yang Relevan 1. Yohanna Prisca Apriyani (2013) yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. Berdasarkan analisis yang dikembangkan oleh Yohanna Prisca Apriyani dapat disimpulkan bahwa bahan ajar untuk keterampilan membaca bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4 semester gasal dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan kepada guru yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
menyatakan kebutuhannya akan ketersediaan bahan ajar. Bahan ajar dikembangkan dengan prosedur penelitian pengembangan
yang dimodifikasi
dari
model
pengembangan Borg and Gall dan model pengembangan Kemp yang meliputi tujuh langkah pengembangan,
yakni tahap (1) analisis kebutuhan, (2) pengumpulan
data, (3) desain produk, (4) validasi desain, desain,
(5) revisi desain, (6) uji coba
(7) revisi desain, sampai menghasilkan desain produk final bahan ajar
yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal. Bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4 semester gasal yang telah dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, 2 guru bahasa Indonesia kelas IV, dan siswa kelas IV SDN Pakem 4. Hal itu ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) ketrampilan bahan ajar, (5) topik, dan (6) metodologi. 2. Pungki Martinaningsih (2013) yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. Berdasarkan analisis yang dikembangkan oleh Pungki Martinaningsih dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yaitu karakter cerdas (cermat, tepat, cepat) dan menghargai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan berbicara kelas IV SD semester gasal dikembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
menggunakan prosedur pengembangan yang dimodifikasi dari model pengembangan bahan ajar Jerold E. Kemp dan langkah-langkah penelitian R&D yang dikembangkan oleh Borg dan Gall yang terdiri dari tujuh langkah, yakni (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain produk (prototipe) (4) validasi pakar (5) revisi desain (6) uji coba desain (6) revisi desain sampai pada desain produk akhir. Pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yaitu karakter cerdas (cermat, tepat, cepat) dan menghargai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan berbicara kelas IV SD semester gasal dikembangkan dengan kualitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal berdasarkan validasi dari pakar pembelajaran Bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dua guru Bahasa Indonesia kelas IV dan 10 siswa kelas IV SDN Banteng. Hal itu ditunjukkan dengan rerata produk yang memperoleh skor 4,072 dan termasuk kategori “baik” ditinjau dari aspek: (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) berbahasa yaitu berbicara, (5) topik, dan (6) metodologi. 3. Kristian Setia Pambudi (2013) yang berjudul “Implementasi Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang Dengan Pendekatan PMRI Kelas IV SD Kanisius Totogan Sleman”. Berdasarkan analisis yang dikembangkan oleh Kristian Setia Pambudi dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukannya adalah merivisi perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan soal evaluasi. Peneliti merevisi perangkat pembelajaran dengan menyesuaikan pada sekolah tempat penelitian yaitu SD Kanisius Totogan. Setelah merevisi perangkat pembelajaran, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi terhadap perangkat pembelajaran yang sudah direvisi. Perangkat pembelajaran ini akan diimplementasikan pada siswa kelas IV SD Kanisius Totogan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemunculan indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
setiap karakteristik PMRI. Kemunculan indikator-indikator mengenai kelima karakteristik PMRI mengenai materi bangun ruang yang dilaksanakan di SD Kanisius Totogan adalah sebagai berikut: a. Karakter penggunaan konteks b. Karakter penggunaan model c. Karakter penggunaan konteribusi siswa d. Karakter penggunaan interaktivitas siswa e. Karakter penggunaan keterkaitan. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan penelitian yang relevan yaitu penelitian yang relevan lebih berfokus pada pengembangan bahan ajar dan implementasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh Yohanna Prisca Apriyani, Pungki Martinaningsih, dan Kristian Setia Pambudi masih terpaku pada kurikulum 2006 (KTSP). Sedangkan peneliti kembangkan itu mengacu pada kurikulum 2013 tentang pengembangan perangkat pembelajaran. Dimana perangkat pembelajaran ini meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH), Silabus, Lembar Kerja Siswa (LKS), Penilaian).
C. Kerangka Pikir Perangkat pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berhubungan dalam penyampaian materi dan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi. Silabus adalah rencana pembelajaran yang merupakan sebuah penjabaran dari standar kompetensi dan kompotensi dasar ke dalam Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indiktor Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Belajar. Jadi, silabus merupakan rencana pembelajaran yang memuat Standar Kompetensi, Kompotensi Dasar, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indiktor Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum). Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan RPP merupakan komponen yang penting. Jadi, dalam hal ini guru merupakan salah satu yang memegang peranan penting dalam merancang suatu RPP. Oleh karena itu, guru dituntut untuk bisa memiliki sikap profesional. Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan siswa akan memuat paling tidak; judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi adalah sebuah penilaian yang dimana merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Jadi, berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran itu sangat penting digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah, karena perangkat pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berhubungan dalam penyampaian materi dan proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
2.
Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema perjuangan para pahlawan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010: 407) menyatakan bahwa R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada subtema perjuangan para pahlawan untuk siswa kelas IV. Produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran untuk siswa kelas IV. B. Prosedur Pengembangan Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain perangkat pembelajaran yang berupa analisis KIKD, silabus, RPPTH, beserta penilaian dan lembar kerja siswa. Produk ini peneliti kembangkan dengan mengikuti langkahlangkah penelitian pengembangan yang memodifikasi antara model pengembangan Kemp dengan langkah-langkah Borg and Gall. Prosedur pengembangan tersebut yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, dan 5) revisi desain sampai menghasilkan produk perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013 untuk Kelas IV pada Tema Pahlawanku dengan subtema Perjuangan Para Pahlawan. Berikut merupakan bagan lengkap prosedur pengembangan.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Langkah 1 Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan
Wawancara
Langkah 2 Pengumpulan Data
Hasil wawancara
Langkah 3 Desain Produk Analisis KIKD Silabus
Penilaian
RPPTH
Lembar kerja siswa
Langkah 4 Validasi
Guru Kelas IV A
Validasi pakar kurikulum SD
Guru Kelas IV B
Langkah 5 Revisi Desain Prototipe
Gambar 2. Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran Melalui bagan tersebut, peneliti akan menjelaskan kelima tahap yang dilakukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran pada tahap ini. Berikut penjelasan kelima tahap tersebut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
1. Potensi dan masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada guru kelas IV di SDN Kalasan 1. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah
yang terjadi di lapangan yang menyangkut sejauh
mana pengetahuan guru mengenai perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Selain itu analisis kebutuhan juga dilakukan untuk mengetahui karateristik siswa. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan dengan studi pustaka, mencari contoh-contoh perangkat pembelajaran secara langsung maupun melalui internet sebagai referensi bagi peneliti dalam pembuatan perangkat pembelajaran. 3. Desain produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan analisis KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran tematik harian (RPPTH) yang akan dikembangkan. Kemudian dalam perangkat pembelajaran selain silabus dan RPPTH yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
dikembangkan, juga terdapat lembar kerja siswa, media, dan penilaian. Dalam tahap ini peneliti akan menentukan strategi pengajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Setelah itu, peneliti merinci kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh siswa. Tahap berikutnya adalah mengumpulkan bahan dari berbagai sumber yang akan digunakan sebagai referensi pembuatan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran akan disusun berdasarkan pada bahan yang telah terkumpul yang sudah diproses agar sesuai dengan desain yang telah ditentukan. Tahap terakhir dari desain produk adalah menentukan evaluasi instrumen pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Peneliti menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh 3 orang pakar yang terdiri dari, satu pakar Kurikulum SD 2013 dan 2 orang guru kelas IV SDN Kalasan 1. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian terhadap produk yang dikembangkan dari para pakar. Dari kritik dan saran tersebut akan diketahui kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan serta perbaikan yang harus dilakukan. 5. Revisi desain Setelah mendapatkan kritik dan saran, maka tahap selanjutnya adalah melakukan revisi produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang sudah divalidasi oleh pakar.
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 13 bulan, yaitu dari bulan Mei sampai Mei. Adapun jadwal penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Jadwal pelaksanaan Penelitian Bulan Kegiatan
√
√
√
√
dan tujuan Menyusun silabus dan 6 RPP Menyusun urutan isi, 7
strategi pembelajaran, kegiatan belajar,
Mei
Merumuskan indikator 5
April
√
√
dan subtema
Maret
Menentukan KI-KD 4
√
Februari
Menentukan tema
Januari
3
November
√
Oktober
Pengumpulan Data
September
2
Agustus
√
Juli
Potensi dan Masalah
Juni
Mei
1
Desember
No
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
sumber belajar, dan evaluasi. 8
Validasi ahli Analisis data validasi
9
√
√
ahli √
10
Revisi Desain
11
Ujian Skripsi
12
Revisi akhir
√
√
Pembuatan artikel
√
√
√
√
√
√
13 ilmiah
D. Validasi produk Validasi produk dilakukan oleh satu orang pakar kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, kajian dokumen dan kuesioner. Peneliti melakukan wawancara kepada guru. Wawancara dilakukan untuk survei kebutuhan. Data yang diperoleh disusun untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru. Pengumpulan data berupa kuesioner dilakukan dalam dua tahap, yaitu kuesioner saat tahap validasi pakar dan koesioner saat tahap validasi lapangan. Validasi pakar dilakukan oleh 1 orang pakar kurikulum SD 2013, dan 2 guru kelas dengan mengisi kuesioner kualitas perangkat pembelajaran. Validasi lapangan dilakukan oleh siswa kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
IV SDN Kalasan 1 dengan mengisi kuesioner persepsi siswa terhadap kualitas perangkat pembelajaran. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi perangkat pembelajaran. F.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian pengembangan ini, instrumen pengumpulan data berupa: 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang digunakan oleh seseorang dalam menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arahan serta tujuan yang telah ditentukan (Anas Sudijono: 2011). Pedoman wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran tematik kelas IV SD. Berikut adalah daftar pertanyaan yang digunakan peneliti dalam menganalisis kebutuhan dan siswa terhadap perangkat pembelajaran tematik kelas IV yang terlihat pada tabel 2. Tabel 3. Daftar Pertanyaan Pedoman Wawancara No. 1
Daftar Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013?
2
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa?
Jawaban Pertanyaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran?
4
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik?
6
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes?
7
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran?
8
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional?
9
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa?
10
Apakah contoh-contoh perangkat
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu? 11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013?
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
2. Daftar cek Daftar cek adalah berisi seperangkat butir soal yang mencerminkan rangkaian tindakan/perbuatan yang harus ditampilkan oleh peserta ujian, yang merupakan indikator-indikator dari ketrampilan yang akan diukur (Djemari Mardapi: 2008) Daftar cek digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya komponenkomponen yang terdapat dalam suatu pernyataan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Berikut adalah daftar pernyataan yang digunakan peneliti dalam menilai perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada tema 5 Pahlawanku subtema 1 “Perjuangan Para Pahlawan” kelas IV SD. Tabel 4. Daftar Cek
NO.
KOMPONEN
HASIL
RENCANA PELAKSANAAN
PENELAAHAN DAN
PEMBELAJARAN (RPP)
SKOR
1
A
B
IDENTITAS RPP
PERUMUSAN INDIKATOR
PERUMUSAN TUJUAN C PEMBELAJARAN
D
PEMILIHAN MATERI AJAR
E
PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
F
PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
G
METODE PEMBELAJARAN
H
SKENARIO PEMBELAJARAN
I
PENILAIAN
J
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
K
BAHASA
JUMLAH
2
3
4
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
NO.
KOMPONEN
HASIL
RENCANA PELAKSANAAN
PENELAAHAN DAN
PEMBELAJARAN (RPP)
SKOR
1
2
3
4
5
3. Lembar kuesioner Lembar kuesioner adalah berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator-indikator perangkat pembelajaran yang baik untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti. Kuesioner diisi oleh satu pakar Kurikulum SD 2013, dan dua guru kelas IV SD. Berikut adalah komponen-komponen kuesioner yang digunakan peneliti untuk menilai produk pengembangan perangkat pembelajaran pada tema 5 Pahlawanku subtema 1 “Perjuangan Para Pahlawan” kelas IV SD. Tabel 5. Lembar Kuesioner No
Aspek
Jumlah Item
1.
Identitas RPP
1 butir
2.
Perumusan indikator
4 butir
3.
Perumusan tujuan pembelajaran
4 butir
4.
Pemilihan materi ajar
3 butir
5.
Pemilihan sumber belajar
4 butir
6.
Pemilihan media belajar
3 butir
7.
Metode pembelajaran
2 butir
8.
Skenario pembelajaran
5 butir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
9.
Penilaian
5 butir
10.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
9 butir
11.
Bahasa
1 butir
G. Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor dari pakar materi, pakar perangkat pembelajaran tematik kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang baik), 1 (sangat kurang baik). Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala 5 dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 6. Konversi data kuantitatif dan kualitatif Interval Skor
Kategori
X>
Sangat baik
i
+ 1,80 Sbi
i
+ 0,60 SBi< X ≤
i
– 0,60 SBi < X ≤
i
– 1,80 SBi < X ≤
X≤
i
+ 1, 80Sbi
Baik
i
+ 0,60Sbi
Cukup
i
– 0,60Sbi
Kurang
i
Sangat Kurang
– 1,80Sbi
Keterangan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi)
:
X
: Skor aktual
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut: Diketahui: Skor maksimal ideal
: 225
Skor minimal ideal
: 45
Rerata ideal ( i)
:
(225+45) = 135
Simpangan baku ideal (SBi)
:
(225-45) = 30
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
=X>
i
+ 1,80 SBi
= X > 135 + (1,80 . 30) = X > 135 + 54 = X > 189 Kategori baik
=
i
+ 0,60SBi < X ≤
i
+ 1,80SBi
= 135 + (0,60 . 30) < X ≤ 135 + (1,80 . 30) = 135 + 18 < X ≤ 125 + 54 = 153 < X ≤ 189 Kategori cukup baik
=
i
- 0,60SBi < X≤
i
+ 0,60SBi
= 135 - (0,60 . 30) < X ≤ 135 + (0,60 . 30) = 135 – 18 < X≤ 135 + 18 = 117 < X≤ 153 Kategori kurang baik
=
i
- 1,80SBi < X≤
i
- 0,60SBi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
= 135 - (1,80 . 30) < X ≤ 135 - (0,60 . 30) = 135 - 54 < X ≤ 135 - 18 = 81< X ≤ 117 Kategori sangat kurang baik =
≤
i
– 1,80SBi
= X ≤ 135 - (1,80 . 30) = X ≤ 135 - 54 = X ≤ 81 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Interval Skor
Kriteria
190 – 225
Sangat Baik
154 – 189
Baik
118 – 153
Cukup
82 – 117
Kurang
1 – 81
Sangat Kurang
Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada 1 orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yaitu dengan Ibu SR pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014 pada pukul 12.30 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang tejadi dilapangan sesuai dengan fakta yang tejadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum 2013. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peneliti melakukan wawancara kepada 1 orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan 1 orang guru SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir. Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa kurikulum 78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
2013 merupakan sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh atau secara keseluruhan (Holistik) dibandingkan dengan kurikulum 2006 bahwa setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Akan tetapi, pada kurikulum 2013 ini semuanya disampaikan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa di dalam kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum 2006, kalau kurikulum 2006 itu hanya lebih menekankan pada pemahaman pengetahuan. Dimana kurikulum 2013 itu ada 4 aspek atau 4 kompetensi inti yang dipelajari oleh siswa. Kompetensi inti 1 dan 2 itu menyangkut tentang kepribadian, 3 tentang pengetahuan, dan 4 tentang keterampilan. Jadi, setiap hari dan setiap pembelajaran anak-anak utuh belajar 4 aspek tersebut. Sehingga siswa diharapkan tidak hanya belajar atau tahu tentang pengetahuannya saja, tetapi siswa juga memiliki kepribadian yang baik dan bisa menerapkan terampil di dalam kehidupan
sehari-hari.
Kemudian
untuk
perumusan
indikator
yang
mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa itu maksudnya dari keempat kompetensi itu sudah diturunkan ke dalam kompetensi dasarnya masing-masing. Sehingga pada Permendikbud 67 sudah dijelaskan bahwa setiap kompetensi itu memiliki beberapa kompetensi dasar. Jadi, dari kompetesi dasar itu jika membuat RPP akan diturunkan lagi menjadi indikator, kemudian indikator akan diturunkan ke dalam tujuan pembelajaran. Sehingga dari keempat kompetensi inti itu harus diturunkan masingmasing, semuanya harus memiliki indikator karena pada akhirnya penilainya juga harus dinilai. Akan tetapi, di sekolah ini yang ditulis pada indikator hanya turunan dari kompetensi dasar pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi inti 1 dan 2 disisipkan pada tujuan pembelajaran dan penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa tematik integratif adalah semua muatan pembelajaran itu disatukan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Sehingga cara penyampaiannya tidak boleh terpisah. Kemudian bagaimana cara guru dalam menyampaikan tematik integratif ini sehingga siswa tidak terbebani beberapa muatan tertentu. Jadi, tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan pelajarannya. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan sainstifik dalam pembelajaran. Guru memaparkan bahwa pendekatan sainstifik adalah pendekatan yang memiliki lima tahap yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan. Akan tetapi, dari kelima tahap itu sebenarnya dalam pendekatan tidak harus urut yang penting lima kompenen itu ada dalam satu pembelajaran. Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru memaparkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian keseluruhan. Jadi, penilaian keseluruhan itu adalah setiap kali penilaian harus bisa mengukur semua aspek. Penilaian otentik itu diharapkan setelah melakukan penilaian kita tahu sejauh mana perkembangan setiap aspek, misalnya setiap aspek itu ada peningkatan atau tidak. Sehingga setiap aspek itu juga harus berkesinambungan, karena pada setiap kompetensi dasar pada kurikulum 2013 tidak hanya disampaikan dalam 1 atau 2 kali pertemuan. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contohcontoh rubrik penilaian non tes. Guru menjawab bahwa rubrik-rubrik non tes sudah ada. Akan tetapi, guru memerlukan penilaian pelaksanaannya karena penilaian otentik ini sangat berat dibandingkan dengan KTSP sehingga guru masih sangat kesulitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
dalam penilaian pelaksanaannya belum 100% karena keterbatasan SDM, sarana dan prasarananya juga belum memenuhi. Kemudian yang paling menjadi kendala itu adalah jumlah siswa, karena jika jumlah siswa 40, maka harus melakukan penilaian otentik sebanyak 40 siswa yang mencakup empat aspek, terutama sikap dan spiritual. Guru juga belum menemukan penilaian untuk kurikulum 2013 yang efektif. Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut guru pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Jadi, guru mengharapkan dengan adanya kurikulum 2013 yang dimana karakter itu muncul dalam setiap pembelajaran, maka akan membentuk karakter siswa yang kuat. Selain siswa memiliki modal pengetahuan yang baik, karakternya juga kuat sehingga nanti dalam implikasi dalam kehidupan sehari-hari siswa tidak hanya menggunakan pengetahuan itu untuk sesu atu yang salah. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru menjabarkan karakter yang dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional itu ada 18 pilar bangsa. Akan tetapi, guru tidak berpatokan pada 18 pilar tersebut. Menurut guru karakter merupakan sikap yang baik seperti sopan santun, kebiasaan, dan tingkah laku sehari-hari. Jadi, ketika guru saat mengajar dia hanya memberikan sikap baik apa yang harus benar-benar dikembangkan dan cocok buat siswa. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013. Guru menjawab bahwa perangkat pembelajaran itu hanya sedikit, sebab semuanya sudah dibuatkan meskipun belum begitu sempurna misalnya, silabus,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
pemetaan, tema, dan buku. Jadi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pedoman utamanya tetap buku guru, namun guru menyesuaikannya dengan lingkungan sekolah seperti penilaian, alat-alat, dan sebagainya disesuaikan dengan keadaan sekolah. Menurut guru dari beberapa perangkat itu yang masih membuat mereka kesulitan itu adalah instrument atau perangkat untuk penilaian, misalnya untuk daftar nilainya sampai saat ini pada 13 sekolah di Sleman belum menemukan penilaian yang sesuai, sebab daftar penilaiannya belum ada. Sedangkan pada KTSP daftar penilaiannya jelas ada, tetapi pada kurikulum 2013 daftar penilaian yang efektif itu belum ditemukan. Kemudian untuk analisis, daya serapnya, dan sebagainya masih sangat diperlukan. Guru hanya mencoba memahami dan membuat sendiri, tetapi belum ada patokannya. Menurut guru yang pertama penilaian yang didiklat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional itu baru sekedar pelaksanaannya dan penilaiannya hanya secara teori. Jadi, penilaian hanya secara teori paling masuknya beberapa persen, sedangkan untuk pelaksanaannya dilapangan belum pernah. Kedua dengan sebanyak siswa itu instrument yang paling tepat seperti apa. Kemudian yang ketiga SDM guru belum begitu mampu. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa perangkat pembelajaran sudah tersedia. Akan tetapi, kembali lagi pada rubrikrubrik penilaian khususnya pada rubrik sikap itu susah sekali. Jadi, guru kurang puas karena penilaian sikap tersebut masih belum terlihat, terlihat, dan tidak terlihat (tidak mengukur). Sementara dari Dinas sendiri tidak disertakan, misalnya anak mandiri itu terlihat seperti apa. Sedangkan rubrik pengetahuan dan keterampilan itu sangat mudah dibuat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contohcontoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa hanya membutuhkan penilaian, sebab menurut guru tersebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah bisa meskipun belum begitu mahir, tetapi setidaknya 80%. Akan tetapi, untuk penilaian 50% guru belum mengetahuinya, khususnya pada penilaian sikap. Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebut tidak menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang dibutuhkan, tetapi guru hanya mengatakan bahwa karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan itu hanya penilaian yang mencakup empat aspek, khususnya penilaian sikap. Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran yaitu bisa memberikan arahan atau bimbingan dalam penilaian kurikulum SD 2013. Kemudian jika mengadakan workshop bukan hanya beberapa guru, tetapi semua guru karena secara rill. Oleh sebab itu, yang dibutuhkan rill dan kelapangannya seperti apa, kalau hanya teori guru merasa bahwa kembali lagi ke kurikulum 2006. 2. Pembahasan Hasil wawancara Analisis kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap kurikulum SD 2013 yaitu sebuah kurikulum yang mana penyampaiannya itu secara utuh atau secara keseluruhan (Holistik) dibandingkan dengan kurikulum 2006 bahwa setiap mata pelajaran disampaikan secara terpisah. Perumusan indikator dan tujuan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
guru hanya mengembangkan kompetensi inti 3 dan 4. Sedangkan kompetensi 1 dan 2 hanya disisipkan pada tujuan pembelajaran dan penilaian. Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan kurikulum SD 2013 yaitu jenis penilaian otentik, khususnya penilaian sikap dan spiritual itu sangat dibutuhkan. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013 tetapi belum memahami dan belum menemukan penilaian yang efektif. Guru merasa kesulitan dalam penilaian otentik, khususnya pada penilaian yang menyangkut dengan kepribadian siswa seperti penilaian sikap dan spiritual.
B. Deskripsi Produk awal Peneliti
melakukan
beberapa
langkah
dalam
pengembangan
perangkat
pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang yang akan dibagi menjadi 3 subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat bahan ajar untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran. Dalam bahan ajar siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Bahan ajar juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
1. Analisis KI dan KD Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar merupakan salah satu dari perangkat pembelajaran yang digabungkan pada satu Subtema dalam setiap muatan pelajaran. Dimana dalam setiap muatan terdiri dari beberapa kompetensi inti yakni Kompetensi I, II, III, dan IV. Setiap kompetensi inti memiliki beberapa kompentesi dasar dalam setiap muatan pelajaran yang digabungkan dalam satu subtema. 2. Silabus Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saintifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut antara lain 1) identitas sekolah yang berisi nama satuan pendidikan, kelas, semester, subtema, alokasi waktu, 2) muatan pelajaran terkait, 3) kompetensi dasar, 4) indikator, 5) materi pembelajaran, 6) kegiatan pembelajaran, 7) penilaian, 8) alokasi waktu, dan 9) sumber belajar. Silabus yang dikembangkan menggunakan format landscape seperti terlihat pada gambar berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Tabel 8. Format Silabus SILABUS Satuan Pendidikan
: …………
Kelas, Semester
: …………
Tema, Subtema
: …………
Alokasi Waktu
: …………
Mapel dan KD
Indikator
Materi
Proses Penilaian pembelajaran
Alokasi waktu
Sumber belajar
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang berpedoman pada silabus.
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Tematik
Harian
(RPPTH)
menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2) kelas/ semester, 3) identitas tema/subtema, 4) pembelajaran ke, 5) muatan pelajaran terkait, 6) alokasi waktu, 7) kompetensi inti, 8) kompetensi dasar dan indikator, 9) tujuan pembelajaran, 10) materi pembelajaran, 11) metode pembelajaran, 12) media, alat dan sumber pembelajaran, 13) penilaian, dan 15) lampiran.
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, 14)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat untuk enam pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 6x35 menit pada setiap harinya. RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkahlangkah yang baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan saintifik. Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga guru tidak hanya memberikan materi disepanjang pembelajaran tetapi hanya sebagai fasilitator. Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan. 4. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah bahan ajar untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada RPPTH. Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran tersebut. Selain evaluasi pada akhir pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah. Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa. 5. Penilaian Penilaian dilakukan pada setiap pertemuan meliputi penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap sosial, dan spiritual. Kemudian terdapat pula pedoman penilaian dan indikator yang menunjukkan penilaian tersebut. Komponen yang terdapat dalam kunci jawaban berisi uraian jawaban post test. 6. Daftar Pustaka Daftar pustaka juga disertakan pada bahan ajar. Daftar pustaka digunakan peneliti dalam menyusun bahan ajar. Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang digunakan dalam bahan ajar. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara lain buku, skripsi, dan sumber yang mendukung dari internet.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh satu orang pakar Kurikulum SD 2013 yaitu seorang dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat. Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada satu orang pakar Kurikulum SD 2013. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut adalah seorang dosen PGSD Universitas Sanata Dharma, produk divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 15 Desember 2014. Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor total 183 dengan “kategori baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) perumusan indikator, 2) pemilihan sumber belajar, 3) pemilihan media belajar, dan 4) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH. Saran yang diberikan adalah: 1) pada aspek penilaian rumusan indikator yang menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu masih tingkat rendah, 2) pada aspek penilaian sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku yaitu kurang baku, 3) pada aspek penilaian kesesuaian media belajar dengan indikator/tujuan pembelajaran yaitu media harus lebih dilengkapi lagi, dan 4) pada aspek penilaian RPP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu akhiri tiap kalimat dengan tanda titik. Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh seorang pakar tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut: Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
Aspek yang dinilai
Komentar
Revisi
Perumusan Indikator 1.
Rumusan indikator
Perumusan indikator
Mengubah indikator
menunjukkan
masih tingkat rendah
yang masih tingkat
kemampuan berpikir
rendah menjadi
tingkat tinggi
indikator yang kemampuan berpikir tingkat tinggi Pemilihan Sumber Belajar
4.
Sumber belajar yang
kurang baku
Menuliskan sumber
dikutip ditulis dengan
belajar dengan tata
tata tulis baku
tulis baku Pemilihan Media Belajar
1.
Kesesuaian media
Lengkapi media
Melengkapi media
belajar dengan
dan menyesuaikan
indikator/tujuan
media belajar dengan indikator/
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
pembelajaran
tujuan pembelajaran Bahasa
1.
RPP menggunakan
Akhiri tiap kalimat
Memperhatikan
Bahasa Indonesia
dengan tanda titik
EYD dan tanda baca
yang baik dan benar.
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator yaitu UK guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta dan PW guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta.Validasi dengan Ibu UK dilakukan pada tanggal 11 Desember 2014 sedangkan dengan Ibu PW dilakukan pada tanggal 11
Desember 2014. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu UK
memberikan skor total 187 dengan kategori “baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. Skor rata-rata yang diberikan oleh Ibu PW yaitu 202 dengan kategori “sangat baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pada validasi dengan Ibu UK ada beberapa aspek yang mendapatkan saran untuk perbaikan yaitu media pembelajaran belum dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan membangkitkan keterampilan menanya. Sedangkan pada validasi dengan Ibu PW tidak ada saran dan masukan untuk perbaikan karena perangkat pembelajaran sudah dapat dinyatakan layak digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. Saran perbaikan dari Ibu UK dapat dijabarkan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Tabel 10. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No. Aspek
Saran
Revisi
Pemilihan Media Belajar 1.
Kesesuaian
Media belum
Menambah media belajar
media belajar
cukup
untuk lebih
dengan indikator
mengeksplorasi
mengeksplorasi sikap
/tujuan
sikap percaya diri
percaya diri
Kesesuaian
Materi sudah
Menyesuaikan media
media belajar
scientific namun
pendekatan saintifik
dengan materi
medianya belum
pembelajaran
sesuai
pembelajaran. 2.
dan pendekatan scientific. 3.
Kesesuaian
Untuk percaya diri
Menyesuaikan media
media belajar
yang relatif beda
belajar dengan karakter
dengan
karakternya belum
yang terakomodir sikap
karakteristik
terakomodir
percaya diri
peserta didik.
E.
Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan kedua guru kelas IV SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
saran perbaikan yang diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilaian dan bahan ajar untuk kelas IV SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu 1) Identitas RPPTH, 2) Kompetensi Inti, 3) Kompetensi Dasar dan Indikator, 4) Tujuan Pembelajaran, 5) Materi Pembelajaran, 6) Metode dan Pendekatan, 7) Media, Alat dan Sumber Belajar, 8) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, 9) Penilaian. Pertama,
identitas
RPPTH
berisikan
nama
satuan
instansi,
kelas,
tema/subtema, pembelajaran ke-, muatan pelajaran terkait dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencangkup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Kompetensi dasar dan indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan spiritual. Pada aspek sikap sosial dan spiritual tidak terdapat pada semua muatan pelajaran tetapi muncul pada setiap pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Keempat, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Kelima adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja. Keenam metode pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Ketujuh yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kedelapan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesembilan yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Peneliti melakukan revisi pada lembar kerja siswa sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Lembar kerja siswa dibuat dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada kegiatankegiatan yang dibuat. Pada lembar kerja siswa terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu dalam suatu pembelajaran. Perpindahan muatan pelajaran tidak tampak pada kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dibuat di dalam lembar kerja siswa mencerminkan pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga guru hanya menjadi fasilitator dan memberi penegasan pada materi yang belum dipahami siswa. Pada kegiatan di dalam lembar kerja siswa merangsang siswa untuk melakukan pengamatan, tanya jawab, berdiskusi dan mempraktikkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
suatu hal. Lembar kerja siswa dibuat dengan semenarik mungkin baik dalam kegiatan maupun tampilannya. Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerja siswa juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orangtua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua. Dalam pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran. Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka juga diserta pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka berisi mengenai buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh satu orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rerata yaitu 191. Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 10. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 No.
Validasi
Perangkat Pembelajaran Skor
Kategori
1.
Pakar Kurikulum SD 2013
183
Baik
3.
Guru SD Kelas IV A
187
Baik
4.
Guru SD Kelas IV B
202
Sangat Baik
Jumlah
572
Rerata (Jumlah total: Responden)
191
Kategori
Sangat Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 memberi skor total 183 dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor 187 dengan kategori “baik”. Guru SD kelas IV (B) memberi skor 202 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 191 dengan kategori “sangat baik”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perangkat
pembelajaran
yang
mengacu
Kurikulum
SD
2013
dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dengan langkah-langkah Borg
and
Gall.
Pengembangan
tersebut
meliputi
lima
langkah
pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Perjuangan Para Pahlawan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh satu orang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 memberi skor total 183 dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor total 187 dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (B) memberi skor total 202 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran 191. Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
SD 2013 Subtema Perjuangan Para Pahlawan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “sangat baik” yang dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8)skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa.
B. Keterbatasan Pengembangan Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru SD kelas IV. 2. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu.
C. Saran Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru SD kelas IV. 2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba lapangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru & Sofan Amri. 2014. Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Anindita,
Winda
Sukma.
2013.
Implementasi
Perangkat
Pembelajaran
Penjumlahan Pecahan Menggunakan Pendekatan PMRI Di Kelas IV SD BOPKRI Demangan III. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Apriyani, Yohanna Prisca. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Basuki, Ismet & Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Carrol, John. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan, Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Daryanto & Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media. Handayani, Sri. 2013. Bahan Ajar Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Hasibuan, Marinasari Fithry. 2013. Efektivitas Pengelolaan Kelas Dalam Membentuk Karakter Bangsa Pada Peserta Didik. Medan: Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan. Hasibuan, Marinasari Fithry. 2013. Paradigma Tugas Guru Dalam Kurikulum 2013. Medan: Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Medan. Hernawan, Asep Herry. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Di Kelas Awal Sekolah Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Kemp, Jerold E. dkk. 2011. Design Effective Instruction. America: John Wiley & Sons. Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karkter. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Kurinasih, Imas & Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena. M. Lazim. 2013. Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Martinaningsih, Pungki. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Muhammad, Hamid. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Pembinaan Sekolah Dasar. Nuh, Mohammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Nuh, Mohammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Nuh, Mohammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Nuh, Mohammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Nuh, Mohammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor Pendidikan.
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Pambudi, Kristian Setia. 2013. Implementasi Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang Dengan Pendekatan PMRI Kelas IV SD Kanisius Totogan Sleman. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo.
2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Sumantri. 2010. Pendidikan Karakter Harapan Handal Bagi Masa Depan Pendidikan Bangsa. Materi Perkuliahan Prodi Pendidikan Umum SPs UPI. Suyanto. 2010. Model Pembinaan Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Perdana Media Group. 2013. PLPG Modul Guru Kelas SD. Panitia Sertifikasi Guru Raya. Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. (https://www.google.com/pendekatan+tematik+integratif+menurut+uud1945/ diunduh tanggal 17 Juli 2014 jam 11:50) (https://www.google.com/pendekatan+tematik+integratif+menurut+Departemen+ +Pendidikan++dan++Kebudayaan/ diunduh tanggal 17 Juli 2014 jam 12:33) (https://www.google.co.id/pengertian+studi+dokumentasi+menurut+arikunto+daft ar+pustaka/ diunduh tanggal 19 Juli 2014 jam 14:45)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
LAMPIRAN 3 HASIL WAWANCARA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
RANGKUMAN WAWANCARA No. 1
Daftar Pertanyaan Sejauh
mana
Jawaban Pertanyaan
pemahaman Kurikulum SD 2013 sejauh yang diterima dan
Bapak/Ibu terhadap kurikulum diberikan dari pemerintah. Guru memahami SD 2013?
kurikulum SD 2013 merupakan kurikulum yang utuh atau holistic yakni menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratef, dan penilaian autentik. Namun, sebagian besar guru yang memahami kurikulum 2013, karena mereka telah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013.
2
3
Sejauh mana pemahaman
Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran
Bapak/Ibu terkait dengan
harus terdiri dari 4 aspek yakni aspek spiritual,
perumusan indikator dan tujuan
sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru
pembelajaran yang
juga
mempertimbangkan keutuhan
keterampilan
pribadi siswa?
menilai kemandirian siswa.
Sejauh mana pemahaman
Tematik integratif adalah pembelajaran yang
Bapak/Ibu terkait dengan
memiliki keterkaitan antara muatan pelajaran
pendekatan tematik integratif
yang satu dengan yang lain. Dalam proses
dalam pembelajaran?
pembelajaran antar muatan sangat halus
memaparkan juga
bahwa sangat
karakter penting
dan untuk
sehingga tidak terlalu tampak bahwa dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
proses pembelajaran tersebut terdapat berbagai muatan
pelajaran.
Guru
tersebut
juga
menjelasakan bahwa siswa SD itu masih belajar secara keseluruhan dan mengurangi rasa beban siswa pada muatan tertentu. Guru tersebut
memberikan
contoh
anak-anak
sebagian besar memiliki rasa takut dalam belajar
matematika
tetapi
dengan
menggunakan pendekatan tematik integratif anak-anak tidak menyadari adanya muatan matematika karena sejak awal sudah dikemas dengan menarik, dalam proses ini juga guru memaparkan bahwa yang paling dibutuhkan dari seorang guru adalah pandai dan kreatif sehingga
proses
pembelajaran
dapat
berlangsung dengan baik. 4
Sejauh mana pemahaman
Pendekatan saintifik meliputi 5 langkah yakni
Bapak/Ibu terkait dengan
mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
penerapan pendekatan saintifik
mengkomunikasikan. Selain itu, menurut guru
dalam pembelajaran?
penggunaan 5 langkah ini dalam pembelajaran tidak harus berurutan, intinya dalam setiap kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
pendekatan saintifik tersebut karena menurut guru pembelajaran dapat berhasil jika kelima langkah atau aspek ini di pakai. 5
Sejauh mana pemahaman
Penilaian autentik adalah penilaian secara
Bapak/Ibu terkait dengan
keseluruhan
penilaian otentik?
mencakup semua aspek yakni spiritual, sosial,
yaitu
setiap
menilai
harus
pengetahuan dan keterampilan. Guru tersebut juga menjelaskan dalam penilaian autentik terdapat dua penilaian yakni penilaian proses dan
hasil
dan
penilaian
tersebut
harus
berkesinambungan karena tiap KD dalam kurikulum 2013 tidak hanya dihabiskan dalam sekali pertemuan. Guru tersebut masih sangat merasa kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD 2013 menurut guru terebut penilaian yang cukup sulit itu terdapat pada aspek spiritual dan sosial. 6
Apakah Bapak/Ibu masih
Mereka sangat memahami penilaian otentik
memerlukan contoh-contoh
tetapi dalam pelaksanaanya mereka juga
rubrik penilaian non tes?
menemukan kesulitan karena keterbatasan SDM
dan
mereka
belum
mahir
dalam
melakukan penilaian dengan penilaian otentik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Selain itu kesulitan yang dihadapi guru tersebut berkaitan dengan penilaian otentik karena
jumlah
siswa.
Guru
tersebut
memberikan contoh jumlah kelas IV ada 40 orang dengan demikian guru harus menilai 40 siswa yang mencakup 4 aspek pada setiap muatan, maka ini merupakan hal yang cukup sulit.
Guru
menjelaskan
mereka
sangat
membutuhkan penilaian yang efektif atau mudah untuk dijalankan. Selain itu guru juga memaparkan bahwa sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik. 7
Sejauh mana pemahaman
Pendidikan karakter merupakan pendidikan
Bapak/Ibu terkait dengan
yang terkait dengan sikap dan moral siswa.
penguatan pendidikan karakter
Guru menjelaskan dengan adanya pendidikan
dalam pembelajaran?
karakter siswa itu diimbangi dengan karakter yang baik selain pengetahuan yang dia dapat dengan demikian siswa memiliki karakter yang kuat saat melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Guru juga menjelaskan dengan karakter yang baik siswa mampu menggunakan pengetahuannya dengan baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
pula. 8
Sejauh mana pemahaman
Karakter itu terdiri dari 18 karakter pilar
Bapak/Ibu terkait dengan jenis-
bangsa namun guru kurang mengetahui
jenis karakter yang akan
kedelepan belas karakter tersebut. Guru juga
dikembangkan oleh Kementerian
menjelaskan dalam mengajar dia kurang
Pendidikan dan Kebudayaan
menggunakan pedoman 18 karakter tersebut,
Nasional?
menurutnya karakter yang baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk diajarkan kepada siswa . Oleh karena itu, dia mengajar tidak berpatokan pada pedoman permendikbud namun sikap baik yang cocok atau sesuai dengan konteks pembelajaran.
9
Kesulitan-kesulitan apa yang
Guru sangat mengalami kesulitan mengenai
Bapak/Ibu alami dalam
perangkat pembelajaran lebih khusus pada
mengembangkan perangkat
instrumen penilaian. Guru belum menemukan
pembelajaran mengacu
penilaian yang cocok untuk digunakan. Guru
Kurikulum SD 2013? Mengapa?
menjelaskan saat diklat mereka hanya diberikan teori tetapi untuk praktek di lapangan belum maksimal. Guru juga mengalami kesulitan karena jumlah murid yang banyak. Guru mengatakan “mungkin butuh waktu 5 tahun agar kurikulum 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
tersebut menyatu dengan jiwa saya “. 10
Apakah contoh-contoh perangkat
Perangkat pembelajaran yang tersedia di
pembelajaran yang sesuai
sekolah namun hanya semampu mereka. Salah
tuntutan Kurikulum 2013 tersedia satu yang banyak tersedia adalah penilaian di Sekolah Bapak/Ibu?
rubrik produk tetapi yang masih minim dan cukup sulit ialah penilaian rubrik sikap atau karakter.
11
Apakah Bapak/Ibu masih
Masih sangat dibutuhkan contoh-contoh
memerlukan contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
perangkat pembelajaran yang
tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru
sesuai dengan tuntutan
mengharapkan pihak pemerintah dapat
Kurikulum SD 2013?
memberikan contoh yang baik pada saat diklat atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung, guru juga mengatakan bahwa yang paling dibutuhkan dari perangkat pembelajaran adalah penilaian.
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH
RPPTH itu dibuat setiap hari. Guru juga tidak
yang mengacu Kurikulum SD
menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH
2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
yang dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
mengenai kebenarannya. 13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu
Guru tersebut memberikan saran kepada
berikan terkait dengan
pemerintah untuk mohon diberikan contoh
penyusunan perangkat
yang lengkap pada perangkat pembelajaran
pembelajaran yang mengacu pada terutama perangkat penilaian otentik dan Kurikulum SD 2013?
pengisian rapor. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran.
Yogyakarta, 17 Mei 2014 Guru Kelas IV SD
Sri Rejeki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
LAMPIRAN 4 HASIL VALIDASI AHLI KURIKULUM 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
LAMPIRAN 5 HASIL VALIDASI GURU PELAKSANA KURIKULUM 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
LAMPIRAN 6 REKAPITULASI SKOR HASIL VALIDASI AHLI KURIKULUM 2013 DAN GURU PELAKSANA KURIKULUM 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A
1
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
5
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
2
4
4
IDENTITAS RPP
Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan,kelas, semester, tema, sub tema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, alokasi waktu)
B
PERUMUSAN INDIKATOR
1
Kesesuaian rumusan indikator dengan SKL, KI, dan KD
2
Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur
3
Kesesuaian dengan aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
4
Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C
PERUMUSAN TUJUAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
PEMBELAJARAN
1
Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2
Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran
3
Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
4
Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D
PEMILIHAN MATERI AJAR
1
Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
2
Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
3
Kesesuaian materi ajar dengan
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
3
4
5
3
3
4
4
3
4
alokasi waktu
PEMILIHAN SUMBER E BELAJAR
1
Kesesuaian sumber belajar dengan KI dan KD
2
Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan scientific
3
Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik peserta didik
4
Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
PEMILIHAN MEDIA F BELAJAR
1
Kesesuaian media belajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2
Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
pendekatan scientific.
3
Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
G
METODE PEMBELAJARAN
1
Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
2
Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
SKENARIO H PEMBELAJARAN
1
Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)
2
Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
mengomunikasikan)
3
Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak lanjut)
4
Kesesuaian penyajian dengan materi pembelajaran
5
Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
5
Keterpaduan antar muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landau
6
Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
7
Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
8
Pengaturan pembelajaran
skenario dengan
alokasi
waktu proporsional
I
PENILAIAN
1
Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
2
Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumenpenilaian dengan indikator yang akan dicapai
3
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4
Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
5
Kesesuaian pedoman penskoran
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
dari soal dan rubrik penilaian
J
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1
Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
2
Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3
Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa
4
Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5
Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran
6
Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
KOMPONEN NO.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PAKAR
GURU
GURU
KURIKULUM
KELAS
KELAS
SD 2013
IV SD A
IV SD B
4
4
5
4
4
4
5
4
4
3
4
5
183
187
202
scientific
7
Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
8
Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
9
Tampilan LKS indah dan menarik
J
BAHASA
1
RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
JUMLAH
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
LAMPIRAN 7 PERANGKAT PEMBELAJARAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
LAMPIRAN 8 BIODATA PENULIS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
BIODATA PENULIS
Cut Nur Aisyah lahir di Suka Maju, 02 Agustus 1993. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri 3 Desa Lugu Daerah Kabupaten Simelue Timur, tamat pada tahun 2005. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Simeulue Timur, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Simeulue Timur, tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Rintisan Program Pendidikan Guru Terintegrasi (PPGT). Pendidikan di pergguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Perjuangan Para Pahlawan Untuk Siswa Kelas Empat (1V) Sekolah Dasar”. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.