PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN AJARAN 2013 / 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Disusun Oleh Theresia Yogi Wirastri 101134106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN AJARAN 2013 / 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Disusun Oleh Theresia Yogi Wirastri 101134106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN AJARAN 2013 / 2014
Oleh: Theresia Yogi Wirastri 101134106
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I,
Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd.
Tanggal: 24 Juli 2014
Pemimbing II,
Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D.
Tanggal: 24 Juli 2014
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Dipersiapkan dan disusun oleh : Theresia Yogi Wirastri NIM : 101134106 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 11 Agustus 2014 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A
Sekretaris
: Christiyanti Aprinastuti., S.Si., M.Pd.
Anggota 1
: Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd.
Anggota 2
: Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D.
Anggota 3
: Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A
Yogyakarta, 11 Agustus 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia Kedua orang tua saya Tarsisius Paulus Wardi (alm) dan Francisca Tutik Murdiyati yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun materiil Kedua kakak saya CM Puri Estiningtyas dan FX Nurwidi Nugroho yang selalu memberikan doa dan semangat Sahabat dan teman-teman PGSD kelas E Sahabat dan teman-teman PGSD maupun diluar PGSD Almamaterku tercinta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto Bagaimana aku tahu kemampuanku jika aku belum mencobanya? (anonim)
Mintalah, maka akan diberikan padamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius 7: 7)
Dari ibu kita belajar mengasihi, dari ayah kita belajar tanggungjawab, dari teman kita belajar memahami, dari Tuhan Yesus kita belajar cinta kasih yang tulus. (anonim)
Jika kamu bertemu dengan orang yang bisa membuatmu tersenyum ketika orang lain membuatmu menangis teruslah bersamanya, karena itulah sahabat. (anonim)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Agustus 2014 Penulis
Theresia Yogi Wirastri
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Theresia Yogi Wirastri
Nomor Mahasiswa
: 101134106
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KUALITAS SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN TENGAH SEMESTER II MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS I TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 11 Agustus 2014 Yang menyatakan
(Theresia Yogi Wirastri)
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Theresia Yogi Wirastri NIM : 101134106 Masyarakat berasumsi bahwa siswa yang cerdas/pandai adalah siswa yang memperoleh nilai tes tinggi. Masyarakat selama ini kurang memperkarakan kualitas tes tersebut. Melihat realita seperti itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas soal ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran matematika di salah satu sekolah X di Yogyakarta dilihat dari kaidah pembuatan soal pilihan ganda, syarat pembuatan soal pilihan ganda, validitas soal, indeks diskriminasi, dan kesukaran item Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif non experimental. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara informal dan studi pustaka. Populasi penelitian ini adalah semua Sekolah Dasar (SD) Kanisius di kota Yogyakarta (Kodya), sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD X di kota Yogyakarta (Kodya). Instrumen penelitian adalah tes dari Yayasan Kanisius yang diujikan di SDtanggal 17 maret 2014. Hasil pekerjaan siswa dalam bentuk dokumen menjadi data penelitian yang diambil pada tanggal 31 Maret 2014 di SD X di kota Yogyakarta (Kodya). Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan software TAP (Test Analysis Program) version 12. 9. 23 yang dipetakan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas soal ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran matematika cenderung belum baik, masalah-masalah yang ditemukan dalam soal tersebut adalah tidak menggunakan struktur kata dan kalimat yang baik; tidak terdapat kisi-kisi soal; soal banyak yang tidak valid dilihat dari kadar validitas dan validitas isi; tingkat kesukaran soal tidak seimbang proporsinya; daya pembeda soal rendah. Kata kunci : kualitas soal, TAP (Test Analysis Program)
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Quality Analysis of Mutiple Choice Question of Second Semester Mathematics Exam for First Graders Academic Year 2013/2014
By: Theresia Yogi Wirastri NIM : 101134106 People assumed that briliant students are those who can earn high score in academic test. People tend to negleet the quality of the test. Looking at the fact that people tend to negleet the quality of the test, this research is done to analyze the quality of midterm test of the second semester on first grade mathematics exam at school X in Yogyakarta, seen from the rules and guidainees of making multiple choice questions, validity, reliability, discrimination index, and difficulty of items This research is a descriptive quantitative non-experimental research. Techniques used in this study were informal interviews and literature. Population in this research was all Kanisius elementary school in Yogyakarta (Kodya) while the sample is first grade student at school X in Yogyakarta (Kodya). Research instrument was mathematics midterm test of the Kanisius school tested at March 17, 2014. Results of student’s work on March 31, 2014 at school X in Yogyakarta (Kodya) were taken as research data.. Data analysis techniques in this study used TAP software (Test Analysis Program) version 12. 9 23 mapped to the factors affecting the quality of question. The results indicated that the quality of the midterm test of the second semester of grade 1 mathematics courses tend to be not good, the problems found in the question is the usage of incorrect sentence; there are many invalid questions seen in the levels of validity and content validity; unbalanced item difficulty proportion; and low discrimination index. Key words: quality problem, TAP (Test Analysis Program)
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
karunia-Nya
sehingga
peneliti
dapat
melaksanakan
penelitian
serta
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi; 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., S. S., BST., M. A., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan kesempatan dan dukungan peneliti untuk melakukan penelitian; 3. Christiyanti Aprinastuti., S.Si., M.Pd. selaku Wakil ketua program studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar; 4. Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar; 5. Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, pikiran, dan kesabaran sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar; 6. Pihak sekolah yang memberikan izin untuk melakukan penelitian.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Keluarga peneliti tercinta, Tarsisius Paulus Wardi (alm), Francisca Tutik Murdiyati, CM Puri Estiningtyas, FX Nurwidi Nugroho, Yohanes Budi Setyawan, dan Patrick Kurnia N.P. yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini; 8. Teman seperjuangan Yolanda Elzanuari Puspaningtyas yang senantiasa mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini. 9. Sahabat-sahabatku Yosefine Anisa KP, Lucia Dian Rosita, Avi Yanti Ratna K, Patricia Risma Ananti, Fransisca Christy Rosana, dan Viannyta D.M. Terima kasih buat dukungan, ejekan dan semangat kalian sehingga skripsi ini bisa selesai. 10. Teman-teman PGSD’10 Kelas E atas kebersamaan dan keceriannya. 11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan rendah hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Peneliti,
Theresia Yogi Wirastri
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................................................. 5 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 F. Definisi Operasional ............................................................................ 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8 A. Kajian Teori ........................................................................................ 8 1. Kualitas Soal ................................................................................. 8 2. Validitas ....................................................................................... 9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Reliabilitas .................................................................................... 14 4. Tes Hasil Belajar ........................................................................... 15 5. Pilihan Ganda ................................................................................ 17 6. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar .......................... 28 7. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SD ......... 29 8. Ulangan Tengah Semester ............................................................. 31 B. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 32 C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 36 D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 38 A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38 B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 39 C. Populasi dan Sampel...................................................................... 40 D. Variabel Penelitian ........................................................................ 41 E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 41 F. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 42 G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 44 A. Hasil Penelitian ................................................................................... 44 B. Pembahasan ........................................................................................ 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 66 A. Kesimpulan ......................................................................................... 66 B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 68 C. Saran ................................................................................................... 69 DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 70 LAMPIRAN SKRIPSI ................................................................................. 73
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria Daya Pembeda.................................................................... 25 Tabel 2.4 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester 1........................... 29 Tabel 2.5 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester 2........................... 30 Tabel 4.1 Analisis Masalah yang Ada Dalam Soal Pilihan Ganda Kelas 1 ....... 45 Tabel 4.2 Total Nilai yang Didapatkan Siswa.................................................. 50 Tabel 4.4 Analisis Item Tes ............................................................................ 53 Tabel 4.5 Item Difficulty ................................................................................ 54 Tabel 4.6 Discrimination Indeks ..................................................................... 56 Tabel 4.7 Kadar Validitas ............................................................................... 58 Tabel 4.8 Analisis Pilihan Ganda .................................................................... 59
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Kurva Skewness ......................................................................... 26 Gambar 2.3 Kurva Kurtosis ........................................................................... 27 Gambar 4.3 Kurva Skewness dan Kurtosis ..................................................... 52
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI
Lampiran 1. Examinee Analysis...................................................................... 74 Lampiran 2. Item and Tes Analysis ................................................................. 76 Lampiran 3. Options Analysis ......................................................................... 79 Lampiran 4. Surat Izin peminjaman lembar jawab, soal, dan daftar nilai ......... 81
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I membahas mengenai latar belakang penelitian yang menjadi dasar dalam melakukan penelitian. Selain itu dalam bab ini juga akan membahas mengenai batasan masalah, rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dalam melakukan penelitian ini.
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam lingkungan masyarakat khususnya di daerah Yogyakarta, sebagai mahasiswa jurusan pendidikan guru Sekolah Dasar peneliti telah menemukan beberapa pendapat atau anggapan mengenai pengertian siswa pintar. Peneliti melakukan wawancara informal dengan seorang guru TK untuk mengetahui pandangan guru TK tersebut mengenai definisi siswa pintar. Guru TK mengatakan bahwa siswa yang pintar adalah siswa yang mendapatkan nilai yang baik dan mendapatkan peringkat dan prestasi di sekolahnya. Peneliti juga melakukan wawancara dengan seorang guru SD di sebuah sekolah swasta di Yogyakarta. Menurut guru tersebut siswa yang pintar adalah siswa yang aktif dalam kegiatan sekolah, kegiatan luar sekolah, dan siswa tersebut juga mendapatkan peringkat juga nilai yang baik di kelas. Menurut peneliti pemikiran masyarakat kita sudah tertanam bahwa anak yang pintar adalah anak yang mempunyai kriteria seperti yang sudah disebutkan di atas.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendapat lain mengenai definisi pintar didapatkan peneliti dari sebuah artikel yang berjudul “Prestasi Belajar” yang ditulis oleh Rosyid (Kompas Siang: 1 Maret 2014). Artikel ini membahas mengenai apa yang dimaksud dengan prestasi belajar siswa terutama di jenjang pendidikan dasar sembilan tahun, dan bagaimana peran orangtua dan sekolah dalam membantu siswa mencapai prestasi tersebut. Rosyid mengatakan siswa dikatakan berprestasi dinilai dari hasil akhir yang dicapai dilihat dari nilai yang bagus dan mendapatkan berbagai penghargaan dari lomba akademik.. Jika hasil yang dicapai siswa sesuai dengan harapan yang sudah dibuat sebelumnya oleh instansi yang terkait, maka siswa tersebut dikatakan berprestasi.
Peneliti membuat interpretasi yang semakin dikuatkan oleh artikel yang berjudul “Peringkat, Nilai UN, dan IPK” yang ditulis oleh Gunawan (www.bincangedukasi.com). Isi dari artikel yang ditulis oleh Gunawan mempunyai kemiripan dengan artikel yang ditulis oleh Rosyid yaitu masyarakat relatif menganggap angka atau nilai dalam pendidikan adalah sesuatu yang utama. Semakin tinggi nilai yang didapatkan maka semakin bangga orangtua dan mereka akan dianggap sebagai anak yang pintar. Siswa harus mengerjakan soal-soal yang diberikan kepada mereka untuk mendapatkan angka atau nilai dalam suatu mata pelajaran tentunya. Jawaban yang diteliti akan menunjukkan nilai yang akan menjadi tolok ukur tingkat kepintaran siswa.
Peneliti berasumsi bahwa masyarakat berpendapat bahwa siswa yang pintar adalah siswa yang mendapatkan nilai diatas rata-rata dalam mata pelajaran di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sekolah. Rata-rata yang di setiap sekolah berbeda karena tergantung kemampuan siswa dan sekolah dalam menentukan nilai batas minimal dalam setiap pelajaran. Menurut peneliti pendapat yang menyatakan siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata melalui tes dan mendapatkan juara adalah anak pintar belum tentu benar.
Menurut Sudjana (2010: 35) tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Tes yang diujikan kepada siswa belum tentu mempunyai kualitas yang baik. Ciri-ciri tes yang baik menurut Basuki (2014: 22) adalah tes tersebut sah atau valid, dapat dipercaya (reliable), objektif, dan praktis.
Soal tes yang valid berarti soal tersebut mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan untuk diukur (Purwanto, 2009: 114). Tes tersebut benar-benar dapat memberikan gambaran tentang apa yang diinginkan untuk diukur. Soal yang baik adalah soal yang dapat dipercaya (reliable) artinya suatu tes dikatakan dapat dipercaya apabila hasil yang dicapai oleh tes itu konstan atau tetap (Basuki, 2014: 22). Soal yang baik adalah soal yang mempuyai objektivitas, artinya proses pemberian nilai atau skor tes tersebut tidak ikut terpengaruh pada pendapat atau pertimbangan dari pemeriksa. Tes tersebut tidak ada unsur-unsur subjektif dari pemeriksa di dalam menentukan skor jawaban tes. dengan kata lain, jika hasil tes tersebut diperiksa oleh orang lain, hasil skornya akan tetap sama (Basuki, 2014:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
24). Soal yang baik adalah soal yang memiliki praktikabilitas tinggi artinya tes tersebut bersifat praktis dan mudah pengadministrasiannya (Basuki, 2014: 25).
Peneliti jarang menemukan indikasi bahwa masyarakat kurang menyadari tes yang menghasilkan nilai bagi siswa mempunyai kriteria. Masyarakat cenderung berpendapat bahwa siswa hanya menjawab soal tes dan mendapatkan nilai yang bagus. Nilai yang bagus belum tentu mengindikasikan bahwa siswa menguasai materi yang diujikan. Ketika soal yang diujikan ternyata tidak valid maka soal tersebut tidak mengukur apa yang seharusnya diukur, yang berarti siswa tidak mendapatkan pengetahuan materi yang seharusnya didapatkan. Selain itu ada banyak faktor yang seperti subjektivitas oleh guru kepada siswa yang membuat siswa tidak mendapatkan nilai yang seharusnya. Melihat realita bahwa masyarakat umum relatif belum mengetahui mengenai ciri-ciri soal tes yang baik dan anggapan meraka bahwa anak yang pintar adalah yang mendapatkan nilai tinggi,
maka peneliti bermaksud meneliti mengenai
analisis kualitas soal Ulangan Tengah Semester pada pelajaran pelajaran matematika di salah satu Sekolah Dasar swasta di kota Yogyakarta. Peneliti memilih soal matematika karena peneliti memiliki intepretasi matematika adalah mata pelajaran yang oleh sebagian besar orang dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Peneliti memilih sekolah tersebut karena sekolah tersebut termasuk dalam sekolah yang memiliki akreditasi A dan sekolah tersebut akhir-akhir ini sedang melakukan peningkatan mutu sekolah. Dan alasan mengapa peneliti mengambil kelas 1 adalah karena siswa yang berada di kelas 1 masih baru dalam belajar matematika dan siswa juga belum bisa berpikir secara abstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
5
Batasan Masalah Penelitian ini dibuat untuk menganalisis butir soal Ulangan Tengah
Semester II pada mata pelajaran matematika kelas 1. Penelitian ini menganalisis butir soal pilihan ganda kelas I di sebuah Sekolah Dasar swasta di kota Yogyakarta. Karena keterbatasan waktu dan biaya peneliti menganalisis butir soal pilihan ganda mencakup validitas soal, indeks diskriminasi, dan item kesukaran. Dalam penelitian ini peneliti tidak meneliti reliabilitas soal karena reliabilitas soal bersifat tentatif, yang artinya tes reliabilitas bergantung dari hasil validitas. Tes reliabilitas akan dilakukan jika hasil tes sudah valid. Penelitian ini menganalisis tentang soal pilihan ganda karena menurut peneliti soal yang paling banyak digunakan dalam tes adalah soal pilihan ganda.
C.
Rumusan Masalah Apakah soal pilihan ganda ulangan tengah semester II mata pelajaran
matematika kelas 1 ditinjau dari analisis butir soal di salah satu sekolah X di Yogyakarta sudah berkualitas?
D.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk: Menganalisis kualitas soal ulangan tengah semester II kelas 1 mata pelajaran
matematika di salah satu sekolah X di Yogyakarta dilihat dari kaidah pembuatan soal pilihan ganda, syarat pembuatan soal pilihan ganda, validitas soal, indeks diskriminasi, dan kesukaran item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peneliti
6
Peneliti belajar mengenai bagaimana cara menyusun soal yang baik menurut standar penyusunan soal dan mengetahui bagaimana cara menganalisa kualitas soal pilihan ganda. 2.
Bagi Siswa Sekolah Dasar Siswa bisa secara perlahan-lahan mengerjakan soal dengan kualitas soal yang baik
3.
Bagi Praktisi Pendidikan Praktisi pendidikan secara perlahan-lahan bisa membuat soal yang mempunyai kualitas yang baik.
4.
Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini membuka wawasan bahwa nilai yang tinggi yang didapatkan siswa belum tentu menunjukkan bahwa siswa tersebut pintar.
F.
Definisi Operasional
1.
Analisis kualitas soal adalah analisis yang dilakukan untuk melihat karakteristik dari butir soal tersebut, yang meliputi struktur bahasa, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda soal, dan pola distribusi jawaban sehingga nantinya bisa ditarik kesimpulan bagaimana kualitas dari soal tersebut.
2.
Kualitas soal yang baik adalah soal yang dibuat memenuhi kaidah dalam pembuatan soal dan syarat pembuatan soal; serta setelah dianalisis soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tersebut menunjukkan bahwa soal valid dan reliabel, daya pembeda tinggi, tingkat kesukaran soal merata, dan pengecoh dalam soal pilihan ganda berfungsi. 3.
Soal pilihan ganda adalah soal yang menyajikan pilihan jawaban pada setiap soal dimana hanya ada satu jawaban benar pada soal tersebut, pilihan jawaban soal yang salah dinamakan pengecoh soal.
4.
Ulangan Tengah Semester adalah evaluasi yang dilakukan pada tengah semester atau biasanya 6-7 minggu setelah KBM seperti biasa yang mana tes ini bertujuan untuk mengukur progress belajar siswa selama 6-7 minggu tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II ini mengulas kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir. Kajian teori berisi mengenai teori-teori yang membantu peneliti dalam melakukan pembahasan. Penelitian yang relevan berisi tentang penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang mana penelitian tersebut mendukung dalam penelitian ini. Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling berhubungan yang mana ide-ide atau konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan.
A.
Kajian Teori Kajian teori berisi tentang kualitas soal yang baik, validitas, reliabilitas, tes soal
pilihan ganda, tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar.
1.
Kualitas Soal Kualitas soal pilihan ganda dapat dilihat dari kesesuaian isi soal yang
bergantung pada kaidah pembuatan soal pilihan ganda dan analisis butir soal yang terdiri atas validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda, tingkat kesukaran soal, dan homogenitas pilihan jawaban soal. Kualitas soal pilihan ganda yang baik berarti
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menunjukkan soal itu dibuat sesuai dengan kaidah pembuatan soal pilihan ganda (Depdiknas, 2008: 15-16), soal tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur atau valid, soal tersebut dapat dipercaya atau reliabel, soal tersebut berdasarkan kriteria daya pembeda soal menunjukkan bahwa soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah, soal tersebut berdasarkan tingkat kesulitan soal mempunyai bobot yang seimbang antara soal yang mudah, soal yang sedang, dan soal yang sulit ( 25% soal mudah, 50% soal sedang, dan 25% soal sulit), soal tersebut mempunyai homogenitas pilihan jawaban yang baik dilihat dari berfungsi tidaknya distraktor pada soal pilihan ganda (Kunandar, 2014: 201 ).
2.
Validitas
a.
Definisi Validitas Menurut Azwar ( 2012: 40), validitas adalah sejauh mana ketepatan suatu tes
atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran yang sesuai dengan tujuan pengukuran tersebut. Jadi penelitian dianggap valid jika mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh tes yang menyuruh siswa membuat cerita tertulis akan valid jika tujuan dari tes tersebut adalah mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam bercerita secara tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
10
Macam-Macam Validitas Secara metodologis, validitas suatu test dapat dibedakan menjadi 4, yaitu
validasi isi, validasi konstruk, validasi konkuren, dan validasi prediksi. 1)
Validitas isi Menurut Suraprana (2009: 51) validitas isi sering juga disebut dengan validitas
kurikulum, yang artinya suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melihat soal-soal yang membentuk tes tersebut. Jika keseluruhan soal terlihat mengukur apa yang seharusnya tes tersebut digunakan, maka tidak diragukan lagi bahwa validitas isi sudah terpenuhi.sebuah tes akan dikatakan memiliki isi apabila mengukur sesuai dengan domain dan tujuan khusus tertentu yang sama dengan isi pelajaran yang telah diberikan di dalam kelas. Sebagai contoh, soal matematika akan valid jika soal tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan matematika, buka kemampuan bahasa. Contohnya sebuah tes dirancang untuk mengukur kemampuan dalam berhitung dalam pelajaran metematika, hal-hal yang harus diukur haruslah berkaitan dengan pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 2)
Validitas konstruk Menurut Suraprana (2009: 53) validitas konstruk adalah suatu alat ukur yang
dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes tersebut dibuat. Dengan kata lain sebuah tes yang memiliki validitas konstruksi apabila soalsoalnya mengukur setiap aspek berpikir seperti yang diuraikan dalam standard
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kompetensi, kompetensi dasar, ataupun indikator yang terdapat dalam kurikulum. Contohnya
dalam
kompetensi
dasar
tertulis
melakukan
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan dua angka, maka dilihat dari validitas kontruk soal akan valid jika dalam soal tersebut membahas mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan 2 angka. 3)
Validitas Konkuren Sukardi (2008: 34) menyatakan bahwa validitas konkuren adalah derajat dimana
skor dalam suatu test dihubungkan dengan skor lain yang telah dibuat. Tes dengan validasi konkuren biasanya dilakukan atau diberikan dalam waktu yang sama atau dengan kriteria valid yang sudah ada. Validitas konkuren ditentukan dengan membangun analisis hubungan atau perbedaan. Metode hubungan pada umumnya dilakukan dengan cara melibatkan antara skor-skor pada tes dengan skor tes yang telah baku atau kriteria tes yang sudah ada. Cara-cara membuat tes dengan validitas konkuren dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu, a) Administrasi tes yang baru dilakukan terhadap grup atau anggota kelompok, b) Catat tes baku yang ada termasuk beberapa koefisien validitasnya jika ada, c) hubungkan atau korelasikan dua tes skor tersebut. Hasil yang dicapai atau koefisien validitas yang muncul menunjukkan derajat hubungan validitas tes yang baru. Jika koefisien tinggi, berarti tes yang baru tersebut mempunyai validitas konkuren yang baik. Sebaliknya, tes yang baru dikatakan mempunyai validitas konkuren jelek, apabila koefisien yang dihasilkan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4)
12
Validitas prediksi Validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara tes skor yang
diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas prediksi apabila tes tersebut mempunyai kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Suraprana, 2009:54). Contoh dari validitas prediksi adalah seorang anak yang telah lulus Sekolah Dasar kemudian mendaftar di salah satu SMP, anak tersebut mengikuti tes seleksi masuk SMP tersebut dan mendapatkan nilai yang tinggi. Karena mendapatkan nilai yang tinggi anak tersebut diterima di SMP tersebut dan diperkirakan anak tersebut akan belajar dengan baik. Jika anak tersbut memang bisa belajar dengan baik maka tes seleksi masuk SMP tersebut memiliki validitas prediksi yang bagus. Namun jika anak tersebut tidak bisa belajar dengan baik maka tes seleksi masuk SMP tersebut memiliki hasil validitas prediksi yang tidak baik. . Untuk acuan seberapa tinggi dan seberapa rendah koefisien korelasi dalam suatu tes adalah “Koefisien 0.5 mungkin dapat diterima, jika hanya ada satu-satunya tes. Sebaliknya, koefisien 0.5 tidak diterima, jika ternyata ada tes prediksi lain yang sejenis dan mempunyai koefisien lebih tinggi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
13
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Validitas Nurgiantoro (2010; 163) mengatakan ada 10 faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya kadar validitas suatu alat tes yaitu: 1)
Petunjuk yang tidak jelas. Petunjuk yang tidak jelas menyebabkan siswa kehilangan waktu untuk sekedar memahami petunjuk pengerjaan atau bahkan tidak dapat melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
2)
Penggunaan kosa kata dan struktur kalimat yang sulit. Penggunaan kosa kata atau struktur kalimat yang sulit dapat menyebabkan siswa terjebak untuk pemahaman terhadap pemahaman maksud dari sebuah pertanyaan bukan untuk menyelesaikan pertanyaan itu sendiri.
3)
Ambiguitas yang terdapat pada kalimat dalam soal. Ambiguitas yaitu adanya kemungkinan soal tersebut mempunyai dua arti atau mempunyai makna ganda yang menyebabkan menurunnya validitas sebuah tes.
4)
Alokasi waktu yang tidak cukup. Sebaiknya sebuah tes disediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan seluruh butir tes yang ada. Kekurangan waktu dalam menyelesaikan sebuah tes bisa jadi bukan karena siswa tidak mampu untuk menyelesaikan
tesnya
tetapi
karena
keterbatasan
kesempatan
untuk
mengerjakannya. 5)
Penekanan yang berlebihan terhadap aspek tertentu, sehingga terlalu mudah ditebak kecenderungan dari jawaban soal akan menyebabkan menurunnya tingkat validitas soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6)
14
Kualitas butir tes yang tidak memadai untuk mengukur hasil belajar . Kualitas yang tidak memadai misalnya tes dimaksudkan untuk megukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) jelas tidak cukup hanya digunakan tes yang bersifat untuk mengungkap pengetahuan faktual saja.
7)
Susunan tes yang jelek artinya soal yang ada di dalam test tidak diurutkan berdasarkan tingkat kesukaran soal. Soal baik memiliki susunan soal mudah sebanyak 30%, soal yang memiliki tingkat kesukaran soal sedang sebanyak 50%, dan soal yang mempunyai tingkat kesuukaran sulit sebanyak 20%.
8)
Tes terlalu pendek mengakibatkan siswa tidak bisa merasakan variasi soal yang berbeda. Siswa hanya akan mengerjakan soal yang monoton.
9)
Penyusunan butir tes yang tidak runtut dilihat dari SK, KD, dan indikator.
10) Pola jawaban yang mudah ditebak, misalnya pada soal pilihan ganda jawabannya adalah A semua, atau B semua atau menunjukkan pola tertentu misalnya D, C, B, A, D, C, B, A, dan sebagainya.
3.
Reliabilitas
a.
Definisi Reliabilitas Menurut Suraprana (2009: 49) reliabilitas berkaitan dengan sejauhmana tes
yang diberikan ajeg dari waktu ke waktu. Artinya reliabilitas berkaitan dengan keajegan suatu tes. Hal ini berarti suatu tes dikatakan reliabel ketika suatu tes tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diujikan pada kesempatan yang berbeda kepada siswa dan hasil yang didapatkan sama dengan kurang lebih sama atau mirip. b.
Hubungan Validitas Dengan Reliabilitas Terdapat hubungan antara validitas dan reliabilitas dalam suatu alat tes. Suatu
tes yang reliabel adalah suatu tes yang hasil pengukurannya ajeg. Akan tetapi hasil pengukuran yang ajeg dari suatu tes belum menjamin bahwa hasil pengukuran yang demikian itu merupakan hasil mengukur apa yang ingin diukur dalam suatu tes. Dengan kata lain hasil pengukuran dari suatu tes yang ajeg belum tentu valid (Azwar, 2012: 53). Reliabilitas memiliki sifat tentatif, yang artinya reliabilitas bergantung dari hasil validitas. Dalam penelitian ini reliabilitas akan dilakukan bila hasil analisis butir soal adalah valid.
4.
Tes Hasil Belajar
a.
Definisi tes hasil belajar Menurut Arikunto (2009: 51) tes adalah alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan. Bisa diintepretasikan bahwa tes hasil belajar adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar siswa yang diujikan dengan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
16
Tahapan Penyusunan Test Hasil Belajar Menurut Silverius (1991: 12) langkah-langkah dalam menyusun tes adalah a)
menetapkan tujuan, b) analisis kurikulum, c) analisis buku pelajaran dan sumber materi belajar, d) menyusun kisi-kisi, e) menulis indikator, f) menulis soal, g) reproduksi tes terbatas, h) uji coba, i) analisis soal, j) revisi soal, k) menentukan soal yang baik, l) merakit soal menjadi tes. c.
Penyusunan Kisi-Kisi Menurut Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS (2007; 6 )
kisi-kisi dapat didefinisikan sebagai matrik informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis dan merakit soal menjadi tes. Menurut Setiawan (2008:13) kisi-kisi adalah suatu format atau matrik yang memuat kriteria tentang butir-butir soal yang ditulis. Dengan menggunakan kisi-kisi, penulis soal akan dapat menghasilkan soalsoal yang sesuai dengan tujuan tes dan perakit tes akan mudah menyusun perangkat tes. Berbagai paket tes yang memiliki tingkat kesulitan, kedalaman materi, dan cakupan materi sama (paralel) akan mudah dihasilkan hanya dengan satu kisi-kisi yang baik. Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1)
mewakili isi kurikulum yang akan diujikan;
2)
komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami; dan
3)
soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi hendaknya memperhatikan empat aspek sebagai berikut: 1)
urgensi, secara teoretis materi yang akan diujikan mutlak harus dikuasai siswa;
2)
relevansi, materi yang dipilih sangat diperlukan untuk mempelajari atau memahami bidang lain;
3)
kontinuitas, materi yang dipilih merupakan materi lanjutan atau pendalaman materi dari yang sebelumnya pernah dipelajari dalam jenjang yang sama maupun antar jenjang;dan
4)
kontekstual, materi memiliki daya terap dan nilai guna yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Suatu kisi-kisi untuk tes hasil belajar di sekolah harus memiliki komponen-
komponen seperti: 1) jenis sekolah/satuan pendidikan, 2) program/jurusan, 3) bidang studi/mata pelajaran, 4) kurikulum yang diacu, 5) tujuan pembelajaran, 6) pokok bahasan/sub pokok bahasan, 7) bahan kelas, 8) uraian materi, 9) ranah kognitif/aspek tingkah laku, 10) indikator kompetensi, 11) bentuk soal, 12) tingkat kesukaran soal, 13) jumlah soal dan waktu yang diperlukan (Silverius, 1991:16). Pada penelitian ini tidak ada kisi-kisi soal. Ketika peneliti mengambil instrumen penelitian, Kepala Sekolah mengatakan bahwa untuk soal matematika tidak ada kisi-kisi karena pembuat soal yang berasal dari sekolah lain memang tidak membuat kisi-kisi soal untuk mata pelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
18
Pilihan Ganda Pilihan ganda mencakup mengenai definisi pilihan ganda, kaidah penulisan soal
pilihan ganda, syarat penulisan soal pilihan ganda, kelebihan soal pilihan ganda, dan kekurangan soal pilihan ganda. a.
Definisi Pilihan Ganda Menururt Sukardi (2008: 125) item tes pilihan ganda adalah tes yang digunakan
untuk mengevaluasi aplikasi pengetahuan hasil belajar yang telah diberikan kepada siswa selama satu semester. Item tes pilihan ganda juga dapat digunakan untuk mengukur batasan atau definisi pengetahuan yang sudah jelas, sedangkan untuk pengetahuan yang masih kurang jelas para guru dianjurkan untuk menggunakan item menjodohkan. Menurut BALITBANG DEPDIKNAS (2007: 13) soal pilihan ganda adalah bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilihnya jika tidak menguasai materinya. Soal pilihan ganda dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat tepat digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, dan ujian seleksi pegawai negeri. Hanya saja, untuk menyusun soal pilihan ganda yang bermutu perlu waktu lama dan biaya cukup besar, disamping itu, penulis soal akan kesulitan membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi, terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban, dan peserta mudah mencotek kunci jawaban. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan kaidahkaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa. Selain itu soal yang dibuat hendaknya menuntut penalaran yang tinggi. b.
Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda Kaidah penulisan soal pilihan ganda dalam Depdiknas (2008: 15-16) sebagai
berikut. 1)
Materi
Soal harus sesuai dengan indikator (artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi), pengecoh harus berfungsi, dan setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar (artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban). Selain itu menurut Wijaya (2010: 24) kaidah penulisan butir soal berkaitan dengan materi meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a)
20
Soal harus sesuai dengan indikator yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum.
b)
Pilihan jawaban harus berfungsi, homogen, dan logis.
c)
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban benar. 2)
a)
Konstruksi
Pokok
soal
harus
kemampuan/materi
dirumuskan
yang
hendak
secara
jelas
dan
diukur/ditanyakan
tegas.
harus
Artinya,
jelas,
tidak
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan b)
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.
c)
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
d)
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. e)
Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
f)
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen.
g)
Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.
h)
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i)
22
Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi.
j)
Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.
k)
Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. 3)
Bahasa/budaya
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subjek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan; (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti peserta didik. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. Menurut Wijaya (2010: 24) sebagai tambahan dalam kaidah penulisan soal pilihan ganda berkaitan dengan bahasa adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
jika soal akan digunakan untuk daerah atau secara nasional maka jangan menggunakan bahasa yang hanya berlaku setempat. Contoh soal yang berkaitan dengan kaidah-kaidah penulisan butir soal dengan aturan yang berhubungan dengan materi, konstruksi, dan bahasa adalah: Tentukan hasil dari: 30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = ? a. 73 b. 18 c. 2 d. -73 Kunci jawaban : c Penyelesaian: 30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 30 – 20 + (-8) = 30 – 28 = 2 Alternatif pengecoh: Pengecoh pertama kemungkinan salah konsep prosedur operasi 30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 26 x 5 + 16 : (-2) = 130 + 16 : (-2) = -73 Pengecoh kedua kemungkinan salah prosedur dan sifat pembagian 30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 26 x 5 + 16 : (-2) = 130 + 16 : (-2) = 73 Pengecoh ketiga kemungkinan salah konsep pengurangan 30 – 4 x 5 + 16 : (-2) = 30 – 20 + 16 : (-2) = 30 – 20 + 16 : (-2) = 30 – 20 – 8 = 30 – 12 = 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
24
Syarat Tes Tertulis Pilihan Ganda Menurut Kunandar (2014: 201 ) tes tertulis memiliki beberapa syarat yaitu:
1)
Memiliki validitas yang tinggi, artinya mampu mengungkapkan aspek hasil belajar tertentu secara tepat. Aspek hasil belajar berhubungan dengan tujuan pembelajaran tersebut. Jika validitas tinggi berarti tes tersebut berhasil mengukur apa yang ingin diukur.
2)
Memiliki reliabilitas yang tinggi, artinya mampu memberikan gambaran yang relatif tepat dan konsisten tentang kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Tes yang memiliki reliabilitas yang tinggi berarti tes itu memiliki keajegan atau konsistensi, yang artinya bila tes tersebut diujikan pada siswa di lain kesempatan maka hasil yang didapatkan adalah kurang lebih sama atau mirip.
3)
Tiap butir soal memiliki daya pembeda yang memadai, artinya setiap butir soal dalam tes itu dapat membedakan siswa yang belajar atau menguasai materi dan peserta didik yang belum belajar atau belum menguasai materi. Dalam daya pembeda, siswa yang siswa yang belajar atau menguasai materi dan peserta didik yang belum belajar atau belum menguasai materi dapat dilihat perbedaannya melalui nilai akhir yang didapatkan siswa. Discrimination indeks atau daya pembeda ( D ) menurut Arikunto ( 2012 ; 226 ) adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh ( berkemampuan rendah ). Indeks diskriminasi mengenal tanda negatif yang digunakan jika suatu soal “terbalik” menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kualitas testee, yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai. Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto ( 2012: 232 ) adalah : Tabel 2.1 Klasifikasi Daya Pembeda D
0.00 – 0.20
Jelek ( poor )
D
0.21 – 0.40
Cukup ( satistifactory )
D
0.41 – 070
Baik ( good )
D
0.71 – 1.00
Baik sekali ( excellent )
Keterangan tabel: Tabel 2.1 menunjukkan klasifikasi dari daya pembeda soal. Jika hasil dari perhitungan daya pembeda semakin mendekati 1 berarti daya pembeda soal semakin baik, sebaliknya jika semakin mendekati 0 daya pembeda soal tersebut semakin jelek. 4)
Tingkat kesukaran tes berdasar kelompok yang akan dites, kira-kira 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit. Menurut Arikunto (2012 : 207) tingkat kesukaran tes adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0.0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1.0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto (2012 : 225) adalah soal dengan P 0.00 sampai 0.30 adalah soal sukar, soal dengan P 0.31 sampai 0.70 adalah soal sedang, soal dengan P 0.71 sampai 1.00 adalah soal mudah. Tingkat kesukaran butir soal dapat mempengaruhi bentuk distribusi total skor tes. Untuk tes yang sangat sukar (Tingkat Kesukaran ≤ 0.25) distribusinya berbentuk positif skewed yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ditunjukkan dengan kurva yang menceng ke kanan, sedangkan tes yang mudah (Tingkat Kesukaran≥ 0.80) distribusinya berbentuk negatif skewed yang ditunjukkan dengan kurva yang menceng ke kiri (Suprananto, 2012:175). Berikut adalah gambar kurva skeness. Gambar 2.2 Kurva Skewness
Hasan (2009:125) menyatakan skewness (kemencengan atau kecondongan) adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Bentuk kurva skewness terdapat puncak keruncingan atau sering disebut dengan kurtosis. Hasan (2009:137) menjelaskan bahwa keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dibedakan menjadi 3 yaitu: a) Leptokurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi, yang memiliki nilai lebih besar dari 3. b) Platikurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar, yang memiliki nilai lebih kecil dari 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c) Mesokurtik yaitu distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar, yang memiliki nilai sama dengan 3. Gambar 2.3 Kurva Kurtosis
5)
Mudah diadministrasikan, artinya tes tersebut memiliki petunjuk tentang bagaimana cara pelaksanaannya, cara pengerjaannya dan cara mengkoreksinya.
d.
Kelebihan soal pilihan ganda Kelebihan soal pilihan ganda menurut Hamzah (2014: 36)
adalah 1)
Pemeriksaan dan pemberian skor jauh lebih mudah dan cepat, 2) Hasil penilaian bersifat obyektif karena tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, 3) Ruang lingkup materi yang diujikan luas dan menyeluruh, 4) Jawaban yang benar sudah tertentu dan pasti, 5) Pemeriksaan bisa diserahkan ke orang lain, 6) Analisis butir tes dapat dilakukan dengan lebih mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
28
Kelemahan soal pilihan ganda Menurut Hamzah (2014: 37) kelemahan dari soal pilihan ganda antara lain: 1)
Proses pembuatan soal sukar dan lama, 2) Proses berpikir siswa untuk menemukan jawaban tidak dapat diukur, 3) Ada faktor menebak dari siswa, 4) Lebih mementingkan hasil akhir daripada proses pengerjaan soal, 5) Kurang bisa menggambarkan daya pikir dan analisis siswa, 6) Biaya perbanyakan relatif lebih mahal, 7) Siswa mudah melakukan kerja sama dengan temannya.
6.
Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Menurut Standar Isi (2006: 146), mata pelajaran matematika mempunyai tujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
c.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d.
29
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
e.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
7.
Standar Kompetensi dan Kompentensi Dasar Matematika SD Di dalam Standar Isi terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari
setiap mata pelajaran dan dari setiap kelas di Sekolah Dasar. Berikut ini adalah adalah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran matematika kelas 1 Sekolah Dasar. Peran Standar Isi dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah soal yang dibuat memang diturunkan dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada di dalam Standard Isi. Tabel 2.4 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester I STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Bilangan 1. Melakukan
1.1 Membilang banyak benda penjumlahan
dan
pengurangan bilangan sampai 20.
1.1 Mengurutkan banyak benda 1.2 Melakukan
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan sampai 20 1.3 Menyelesaikan
masalah
yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan sampai 20 Geometri dan Pengukuran
2.1 Menentukan waktu (pagi, siang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
30
Menggunakan pengukuran waktu dan
malam), hari, dan jam (secara
panjang
bulat) 2.2 Menentukan lama suatu kejadian berlangsung 2.3 Mengenal panjang suatu benda melalui
kalimat
(pendek,
sehari-hari
panjang)
dan
membandingkannya 2.4 Menyelesaikan berkaitan
masalah
dengan
yang
waktu
dan
panjang 3
Mengenal beberapa bangun ruang
3.1 Mengelompokkan
berbagai
bangun ruang sederhana (balok, prisma, tabung, bola, dan kerucut) 3.2 Menentukan urutan benda-benda ruang
yang
sejenis
menurut
besarnya
Tabel 2.5 SK dan KD Kelas 1 yang Diajarkan di Semester II STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Bilangan 4. Melakukan
4.1 Membilang banyak benda penjumlahan
dan
pengurangan bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah
4.2 Mengurutkan banyak benda 4.3 Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan 4.4 Melakukan
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan dua angka 4.5 Menggunakan
sifat
operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pertukaran dan pengelompokan 4.6 Menyelesaikan
melibatkan
masalah
yang
penjumlahan
dan
pengurangan bilangan dua angka Geometri dan Pengukuran 5. Menggunakan pengukuran berat
5.1 Membandingkan
berat
benda
masalah
yang
(ringan, berat) 5.2 Menyelesaikan
berkaitan dengan berat benda 6. Mengenal bangun datar sederhana
6.1 Mengenal segitiga, segi empat, dan lingkaran 6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya
8.
Ulangan Tengah Semester Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2007 mengenai Standar
Penilaian Pendidikan tertulis bahwa yang dimaksud dengan Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Menurut Wardhani (2008: 18) Ulangan Tengah Semester adalah suatu evaluasi kepada siswa yang dilakukan pendidik untuk mengetahui prestasi belajar siswa stetelah menempuh pembelajaran sekitar 6-7 kali pertemuan atau kalau dalam perhitungan bulan yakni setelah belajar selama hampir 2 bulan. Ulangan Tengah Semester termasuk dalam tes formatif karena tes jenis ini disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
di tengah program pembelajaran untuk memantau atau memonitor kemajuan belajar siswa demi memberikan umpan balik baik kepada siswa maupun kepada guru (Hamzah, 2014: 60)
B.
Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan adalah penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain
yang mana penelitian tersebut mendukung dan memberi gambaran mengenai penelitian ini. Ada 4 penelitian yang relevan yang mendukung penelitian ini. Keempat penelitian tersebut adalah: 1.
Winarty (2010) melakukan penelitian untuk meneliti validitas soal ujian
nasional bagian bahasa Indonesia. Penelitian ini selain menggunakan data ujian nasional bahasa Indonesia juga menggunakan soal try out ujian nasional bahasa Indonesia dari 2 sekolah, 1 kecamatan, 1 kabupaten, dan 1 provinsi. Hasil penelitian ini adalah bahwa masih perlu banyak usaha untuk meningkatkan validitas UASBN bahasa Indonesia. Salah satu alasan mengapa UASBN gagal dalam validitas atau soal tidak valid adalah ketidakadaan deskripsi yang cukup yang menghubungkan antara bahasa Indonesia dan pembelajaran bahasa Indonesia, yang mana hal tersebut sangat penting untuk menggeneralisasikan silabus, RPP, dan aturan-aturan guru serta siswa di dalam konteks pembelajaran, dan penilaian siswa. Penelitian ini relevan karena peneliti sama-sama meneliti mengenai validitas isi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
33
Bagus (2011) melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas butir soal tes
ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan indikator mata pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. Penelitian ini adalah penelitian ex-post pacto dengan mengambil populasi seluruh hasil tes berupa lembar jawaban siswa kelas VII dari lima sekolah SMP terpilih di Kabupaten Gianyar yang bisa mewakili sekolah negeri dan swasta dari 45 SMP dilihat status sekolah yaitu RSBI, SSN, Sekolah Potensial dan Sekolah Swasta. Sedangkan sampel yang digunakan adalah sebesar 1000 sampel dipilih. Analisis yang dilakukan adalah analisis tes dan analisis butir soal. Hasil
penelitian
menunjukkan
relevansi
antara
Standar
Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Indikator dengan butir soal dari 60 butir soal terdapat 56 (93%) butir soal relevan dan 4 butir soal (7%) tdak relevan dengan indikator soal. Validitas isi yang diuji dengan Uji Gregory menunjukkan validitas yang sangat tinggi (0,933). Bila ditinjau dari validitas butir didapatkan 53 butir soal (88%) dinyatakan valid dan 7 butir soal (8%) dinyatakan tdak valid. Reabilitas tes didapatkan r11 = 0,860 dengan formula KR 20. Jika ditinjau dari taraf kesukarantes didapatkan 23% butir soal kategori soal mudah, 62 % butir kategori soal sedang, dan 15 % butir kategori soal sukar. Dilihat dari daya beda, 82 % memiliki daya beda yang dapat diterima, yang memiliki daya beda kurang baik 13 % dan yang buruk harus dibuang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5%. Dan jika ditinjau dari efektivitas pengecoh 85% memiliki pengecoh yang berfungsi dengan baik dan 15% tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Berdasarkan temuan tersebut, dalam meningkatkan kualitas tes Ulangan Akhir Semester IPS Terpadu untuk tingkat SMP hendaknya MGMP IPS Kabupaten Gianyar lebih memperhatikan Relevansi SK, KD dan Indikator dengan butir soal, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dari butir soal. Penelitian ini relevan karena sama-sama meneliti mengenai kualitas butir soal tes ditinjau dari relevansi antara kisi-kisi, SK, KD, dan indikator mata pelajaran, validitas isi tes, validitas butir soal, reliabilitas tes, taraf kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektivitas pengecoh butir soal. 3.
Suminarsih (2012) melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas butir soal
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa MI Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta ditinjau dari analisis: validitas, reliabilitas, daya pembeda, fungsi pengecoh, derajat kesukaran, dan pencapaian kompetensi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, dengan mengambil latar MI Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan program Microcat Model Iteman versi 3.00 dan Anates versi 4.0.5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal Ulangan Tengah Semester genap mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 25 soal pilihan ganda dan 16 soal essay yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
valid, reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,88 berarti reliabilitasnya tinggi, sedangkan soal essay reliabilitasnya sebesar 0,81 berarti reliabilitasnya tinggi, derajat kesukaran item butir tes pilihan ganda dan essay terlalu mudah, daya pembeda item yang diterima sebanyak 27 butir, fungsi pengecohnya yaitu sebanyak 30 dari 50 pengecoh berfungsi dengan baik, soal tersebut belum mampu mengukur semua kompetensi yang harus dicapai siswa pada semester genap, karena kisi-kisi pembuatan soal dikerjakan setelah soal diujikan. Kualitas soalnya tergolong kurang baik, karena yang memiliki kriteria validitas, reliabilitas, derajat kesukaran item, daya pembeda item, dan fungsi pengecoh yang baik hanya berjumlah 12atau 29,27 %. Penelitian ini relevan karena isi penelitian yang saling mendukung diantaranya sama-sama menganalisis kualitas butir soal mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa ditinjau dari analisis: validitas, reliabilitas, daya pembeda, fungsi pengecoh, derajat kesukaran, dan pencapaian kompetensi. 4.
Purnomo (2006) melakukan penelitian mengenai kemampuan guru dalam
merancang tes berbentuk pilihan ganda. Penelitian ini menggunakan 3 sekolah sebagai sampel penelitian. Hasil penelitiannya adalah dari hasil uji validitas terhadap soal pilihan ganda terlihat bahwa ternyata banyak sekali ditemukan butir-butir soal yang tidak valid yang digunakan pada UAS. Kesimpulan yang ditarik oleh beliau adalah erdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan bahwa berdasarkan hasil analisis perangkat tes IPS yang diujikan pada UAS di tiga sekolah dasar di Kecamatan Gajahmungkur Semarang, ternyata sebagian terbesarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tidak dapat dipakai karena tidak memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal. Penelitian ini relevan karena sama-sama melakukan analisis terhadap kualitas soal yang ditinjau dari analisis butir soal.
C.
Kerangka Berpikir Kerangka berpikir adalah ide-ide atau konsep yang saling berhubungan yang
mana ide-ide atau konsep tersebut dirumuskan berdasarkan kajian teori dan hasilhasil penelitian terdahulu yang relevan. Analisis butir soal dilakukan untuk mengukur sejauh mana kualitas dari suatu soal. Hal-hal yang bisa dianalisis antara lain adalah validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda soal, tingkat kesulitan soal, tingkat homogenitas pilihan jawaban, dan kesesuaian antara kisi-kisi dengan soal. Dengan melakukan analisis butir soal ini peneliti akan mengatahui sejauh mana kualitas soal yang diberikan kepada siswa saat ini. Penelitian ini menggunakan soal Ujian Tengah Semester 2 kelas 1 mata pelajaran matematika. Melalui penelitian ini peneliti akan mengetahui apakah soal yang diujikan valid, reliable, lalu apakah soal ini tingkat kesulitan pada setiap soal merata, apakah soal ini bisa membedakan antar siswa yang pintar dengan siswa yang kurang pintar. Dan apakah soal yang dibuat sesuai dengan kisi-kisi soal. Hasil penelitian ini nantinya akan berguna sebagai refleksi baik bagi peneliti dan guru untuk melihat sejauh mana kualitas soal yang diujikan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda ulangan tengah semester II mata pelajaran matematika kelas 1 ditinjau dari analisis butir soal di salah satu sekolah X di Yogyakarta sudah berkualitas.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Jenis penelitian adalah deskripsi mengenai kategori penelitian, waktu dan tempat penelitian menunjukkan kapan penelitian ini dilangsungkan, populasi dan sampel adalah subyek atau obyek yang berhubungan dengan data dalam penelitian, variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian adalah data yang gunakan dalam penelitian, teknik analisis adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengolah data.
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif non experimental
(Johnson & Christensen, 2012: 366 ). Penelitian ini termasuk ke dalam kuantitatif non experimental karena penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan analisis butir soal soal. Penelitian deskriptif adalah penelitian mendeskripsikan hal-hal yang saat ini berlaku secara apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan ciri-ciri orang tertentu, kelompok-kelompok tertentu, atau
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
keadaan-keadaan. Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu (Darmawan 2013: 38). Sistematis maksudnya penelitian ini dilakukan secara terstruktur dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu obyek atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti yang dapat berupa penelitian akhir atau penelitian perantara, yaitu sebagai perantara bagi penelitian lanjut. Dalam penerapannya di lapangan penelitian deskriptif banyak digunakan untuk kalangan pendidik. ( Darmawan, 2013: 49). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena peneliti memberikan gambaran mengenai kualitas suatu soal yang ada saat ini. Penelitian ini menggunakan sumber data dokumentasi. Penelitian ini menggambarkan apa adanya kualitas dari soal ujian ujian tengah semester II tahun 2014 yang diadakan di sekolah X di Yogyakarta.
B.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil data penelitian pada tanggal 31 Maret 2014 di salah
satu SD X di daerah Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada tanggal tersebut karena menyesuaikan jadwal Ulangan Tengah Semester di SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
40
Populasi dan Sampel Menurut Sukardi (2003:53), populasi pada prinsipnya adalah semua anggota
kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat, dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua Sekolah Dasar (SD) Kanisius di kota Yogyakarta (Kodya). Menurut Sukardi (2003: 54) sampel adalah sebagian dari populasi. Menurut Ali (1985: 54) sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam penelitian ini sampel yang dimaksud adalah siswa kelas 1 SD X di kota Yogyakarta (Kodya). Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel acak berstrata. Sampel acak berstrata adalah sampel yang diambil berdasarkan populasi yang dibagi menjadi beberapa kelompok dan sampel diambil dari setiap kelompok tersebut (Sanders, 1990: 222). Dalam penelitian ini strata yang dimaksudkan adalah populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu Sekolah Dasar (SD) Kanisius yang berada di daerah kota Yogyakarta (Kodya) dan Sekolah Dasar (SD) Kanisius yang berada di daerah pinggiran kota Yogyakarta (Kodya). Lalu sampel diambil dari satu sekolah yang berada di daerah kota Yogyakarta (Kodya) dan satu sekolah yang berada di daerah pinggiran kota Yogyakarta (Kodya). Namun karena keterbatasan waktu peneliti hanya mengambil sampel yang berada di daerah kota Yogyakarta (Kodya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D.
41
Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel dapat
dikategorikan ke dalam variabel diskrit atau variabel kategorikal dan variabel bersambungan atau kontinu. dalam menentukan variabel penelitian, ada 3 jenis hubungan antar variabel yaitu 1) hubungan simetris, 2) hubungan timbal balik, 3) hubungan asimetris (Sugiono, 2009: 152). Dalam penelitian ini tidak menggunakan variabel karena dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif.
E.
Teknik Pengumpulan Data Ada 2 teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara informal
dan studi dokumenter. Wawancara informal dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan beberapa pendapat yang nantinya dijadikan sebagai dasar dalam penelitian ini. Wawancara adalah pertemuan 2 orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 2009;317). Studi dokumenter adalah metode pengumpulan data pelengkap, untuk memperoleh data-data yang menjunjang dalam penelitian (Tukiran, 2011: 51). Studi dokumenter dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan soal, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa yang digunakan untuk analisis butir soal pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F.
42
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik wawancara informal yang dilakukan peneliti
untuk mendapatkan data-data yang menunjang dalam penelitian ini. Narasumber wawancara informal adalah seorang guru TK dan Kepala Sekolah. Wawancara dengan guru TK dilakukan untuk mengetahui pendapat guru TK tersebut mengenai definisi pintar. Wawancara dengan Kepala Sekolah dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai
SD
tempat
dilakukannya
penelitian.
Karena
peneliti
menggunakan teknik wawancara informal, maka hasil dari wawancara tersebut adalah hasil dari intepretasi peneliti terhadap wawancara informal tersebut. Peneliti tidak membuat instrument penelitian, melainkan peneliti mengambil instrument penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa di salah satu SD swasta di daerah Yogyakarta
G.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data soal merujuk pada ulasan bab II halaman 9-10 dilanjutkan
halaman 18- 24 tentang kualitas soal yang dilihat dari validitas isi, syarat pembuatan soal pilihan ganda, dan kaidah dalam pembuatan soal pilihan ganda. Merujuk pada bab II tersebut analisis butir soal pilihan ganda yang dianalisis mencakup: 1.
Perintah soal
2.
Struktur kalimat dan ambiguitas kata-kata dalam soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Analisis soal berdasarkan pada validitas isi
4.
Kisi-kisi soal
43
Merujuk pada bab II mengenai syarat pilihan ganda maka analisis data menggunakan bantuan software TAP (Lewis: 2002). Software TAP digunakan untuk menganalisis: 5.
Total nilai yang didapatkan siswa untuk mengetahui rata-rata (mean), maksimun nilai yang didapatkan, minimum nilai yang didapatkan, dan standard deviasi.
6.
Tingkat kesukaran item untuk mengetahui tingkat kesulitan soal, apakah termasuk soal yang mudah, sedang ataukah soal yang sulit.
7.
Daya pembeda soal untuk mengetahui apakah soal tersebut bisa membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah dilihat dari skor yang didapatkan siswa.
8.
Tingkat validitas soal yang digunakan untuk melihat apakah soal tersebut valid atau tidak. Untuk melihatnya menggunakan poin biserial di output software TAP
9.
Kualitas faktor pengecoh pada pilihan jawaban soal untuk mengetahui apakah fungsi pengecoh berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan mengulas mengenai analisis data penelitian. Peneliti akan menjabarkan mengenai analisis butir soal yang di dalamnya termasuk perintah soal, indeks diskriminasi, item kesukaran, validitas, faktor pengecoh dalam soal, dan validasi isi.
A.
Hasil Penelitian Analisis butir soal adalah analisis yang untuk melihat bagaimana kualitas dari
soal tersebut. Penelitian ini adalah penelitian mengenai analisis kualitas butir soal pilihan ganda mata pelajaran matematika kelas 1 di SD X di Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 31 Maret 2014 di SD X di Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada tanggal tersebut karena menyesuaikan tes Ulangan Tengah Semester yang diadakan di SD X. Peneliti mengambil instrumen penelitian berupa soal, kunci jawaban, dan lembar jawab siswa sebagai data dokumenter dalam penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara informal dengan Kepala Sekolah untuk mengetahui bagaimana kondisi sekolah tersebut. Hasil wawancara tersebut sebagai tambahan informasi yang digunakan dalam menentukan populasi dan sampel dalam penelitian ini.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda mata pelajaran matematika untuk kelas 1. Soal pilihan ganda berjumlah 10 soal. jumlah siswa kelas 1 sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.
B.
Pembahasan Berikut adalah tabel yang berisi tentang masalah yang ada di dalam soal pilihan
ganda mata pelajaran matematika kelas 1 merujuk pada bab II mengenai kaidah dalam pembuatan soal pilihan ganda dan syarat membuat soal pilihan ganda. Tabel 4.1 Analisis Masalah yang Ada Dalam Soal Pilihan Ganda Kelas 1 Masalah Yang Muncul
Uraian Masalah
Nomor Soal
Perintah soal secara umum masih terdapat kata-kata yang bisa ditangkap maknanya secara Perintah soal
berbeda oleh siswa. Selain itu perintah soal tidak lengkap karena tidak menggunakan
Perintah soal secara umum hanya butuh ketelitian mengenai tanda baca seru.
tanda baca. Kalimat yang digunakan di Struktur kalimat
dalam soal tidak menggunakan
1
SPOK dengan baik. Soal yang ambigu
Soal yang ambigu dapat dilihat
1, 5, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari kata-katanya yang memiliki makna ganda. Soal ambigu juga dilihat dari soal bergambar, namun gambar soal tidak sesuai dengan soal yang mendeskripsikan gambar tersebut. Daya pembeda soal yang rendah menunjukkan bahwa soal tersebut tidak bisa membedakan Daya pembeda soal
antara siswa yang memiliki
1, 2, 3, 4, 5, 6
kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Soal tidak memenuhi syarat soal Tingkat kesukaran soal
yang baik, syarat soal yang baik memiliki pembagian kira 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit.
Soal yang mudah mempunyai nilai yang lebih besar daripada soal sedang
soal yang mempunyai masalah dengan kadar validitas biasanya menunjukkan bahwa soal Validitas soal (dilihat dari kadar validitas)
tersebut tidak valid, dapat ditinjau dari tingkat kesulitan
1, 2
soal ataupun ditinjau dari faktor pengecoh soal yang tidak berfungsi. Fungsi pengecoh
Pengecoh tidak berfungsi
1, 2,
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam pilihan jawaban soal pilihan
47
sebagaimana mestinya. Ada beberapa soal yang
ganda (kontruksi
pengecohnya tidak berfungsi,
dalam soal)
karena pengecoh dalam soal tersebut tidak dipilih oleh siswa.
Keterangan tabel: Tabel di atas merupakan ringkasan yang akan dibahas di dalam pembahasan. Dimana isi tabel adalah masalah yang ada di dalam soal pilihan ganda mata pelajaran matematika kelas 1.
1.
Pembahasan Mengenai Perintah Soal Perintah untuk mengerjakan Ulangan Tengah Semester kelas 1 semester 2 mata
pelajaran matematika bagian pilihan ganda tertulis “ Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c pada jawaban yang kamu anggap benar” . Perintah soal tersebut tidak menggunakan tanda baca. Hal tersebut tidak benar karena kalimat perintah seharusnya menggunakan tanda baca seru (!). Siswa kelas 1 baru mengenal tanda baca, karena itu pembuat soal harus lebih teliti lagi agar konsep siswa tidak rancu. Karena konsep siswa kelas 1 adalah bahwa kalimat perintah menggunaka tanda seru. Kata-kata yang digunakan juga kurang baik, karena jika jawaban yang siswa anngap benar, bisa saja “anggapan” benar siswa satu dengan siswa yang lain berbeda. Sebaiknya perintah soal “Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban yang paling
48
benar!” agar tidak memudahkan siswa dalam memahami
perintah soal dan tidak menimbulkan asumsi ganda,
2.
Analisis struktur kalimat dan ambiguitas kata - kata kata dalam soal Soal nomor 1 memiliki ambigutas yaitu dalam soal menyuruh siswa untuk
menghitung kelereng di dalam kotak, namun dalam soal yang ada bukan gambar kelereng melainkan gambar lingkaran. Hal ini akan merubah konsep siswa mengenai kelereng. Siswa akan berpikir bahwa kelereng berbentuk lingkaran. Padahal sebenarnya kelereng lebih menyerupai bola. Untuk soal nomor satu lebih baik gambar lingkaran diganti dengan gambar kelereng yang sebenarnya agar konsep siswa mengenai kelereng tidak berubah. Soal nomor 5 dan 7 mempunyai struktur kalimat yang kurang baik. Karena soal tersebut bisa memberikan tafsiran berbeda kepada setiap anak. Contohnya soal nomor 5. Soal nomor 5 menyuruh siswa untuk mengurutkan bilangan secara acak. Namun perintah pengerjaan nomor 5 hanya menyuruh siswa untuk mengurutkan bilangan dari yang terkecil. Beberapa siswa mungkin akan berpikir hanya memilih bilangan yang paling kecil dan ditempatkan di urutan paling depan, sedangkan angka setelah itu hanya sembarang. Harusnya soal dibuat lebih lengkap seperti, urutkanlah bilangan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
49
Analisis Berdasarkan Validitas Isi Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ditinjau dari
validitas isi, maka hasil analisisnya adalah: Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika menggunakan kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum KTSP mata pelajaran semester 2 membahas tentang bilangan dan geometri (mengenai apa saja yang dibahas di materi bilangan dan geometri sudah tercantum di bab II). Karena soal ini tidak ada kisi-kisi, maka peneliti memetakan sendiri antara soal dengan Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika kelas 1 semester 2. Hasil yang didapatkan adalah soal semua nomor kecuali nomor 6 ada cocok dengan materi yang ada dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran matematika kelas 1 semester 2. Nomor 6 membahas mengenai bilangan loncat dan tidak ada dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika kelas 1 semester 2. Bisa dikatakan bahwa soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 jika dilihat dari validitas isi sebagian besar sudah mengukur apa yang ingin diukur, walaupun ada 1 soal yang tidak sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Soal tersebut bisa jadi merupakan soal tambahan pengetahuan diluar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diujikan untuk menambah wawasan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
50
Analisis Kisi-Kisi Soal Soal matematika ini tidak memiliki kisi-kisi soal. Soal ini dilihat dari teknik
penyusunan soal tidak memenuhi kriteria dalam pembuatan soal. Bisa dikatakan bahwa soal matematika yang diujikan kepada siswa ini dinilai belum baik, karena tidak mengikuti prosedur yang ada.
5.
Analisis Mengenai Total Skor Yang Diperoleh Siswa Setelah mengolah data hasil jawaban ujian tengah semester mata pelajaran
matematika siswa kelas 1 menggunakan Program TAP ( Test Analysis Program) version 12.9.23, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Soal matematika kelas 1 yang berjumlah 10 soal pilihan ganda. Setiap soal memiliki 3 pilihan jawaban yaitu a, b, dan c, dan soal pilihan ganda tersebut memiliki bobot nilai 1 untuk setiap soalnya. Berikut adalah tabel 4.2 yang berisi total nilai yang didapatkan dari masing-masing siswa. Tabel 4.2 Total Nilai yang Didapatkan Siswa ID
Total Nilai
siswa 1
5
siswa 2
5
siswa 3
10
siswa 4
7
siswa 5
8
siswa 6
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa 7
8
siswa 8
9
siswa 9
8
siswa 10
9
siswa 11
8
siswa 12
10
siswa 13
7
siswa 14
7
siswa 15
6
siswa 16
5
siswa 17
9
siswa 18
8
siswa 19
8
siswa 20
7
siswa 21
7
siswa 22
8
siswa 23
8
siswa 24
7
siswa 25
9
siswa 26
7
51
Keterangan tabel: Tabel 4.2 terdiri dari 2 kolom yaitu kolom ID dan kolom total nilai. Kolom ID berisi nama dari siswa. Nama siswa dirahasiakan dalam penelitian ini, karena itu nama siswa ditulis seperti di tabel. Kolom total nilai berisi jumlah nilai total yang didapatkan setiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Isi tabel 4.2 dapat dikatakan sebagai berikut: 2 siswa mendapatkan total nilai 10, 4 siswa mendapatkan total nilai 9, 9 siswa mendapatkan total nilai 8, 7 siswa mendapatkan total nilai 7, 1 siswa mendapatkan total nilai 6, dan 3 siswa mendapatkan total nilai 5. Siswa yang mengerjakan soal pilihan ganda berjumlah 26 siswa. Kemudian minimum nilai yang dihasilkan adalah 5 atau jika dipersentasekan adalah 50%, sedangkan maksimum nilai yang dihasilkan adalah 10 atau 100%. Ratarata nilai adalah 7.61, median atau nilai tengah adalah 8. Standar deviasi adalah 1.33. Varian adalah 1.78, untuk skewnessnya adalah -0.36, maka jika dibuat menjadi kurva akan condong ke kanan (positif skewed) yang berarti mempunyai modus paling kecil dan rata-rata hitung paling besar. Kurtosisnya adalah -0.22, yang berarti derajat keruncingannya platikurtis yaitu distribusi data yang puncaknya terlalu rendah atau terlalu mendatar. Jika ditunjukkan dengan kurva maka akan diperoleh gambar sebagai berikut. Gambar 4.3 Kurva Skewness Dan Kurtosis
Keterangan gambar: Kurva tersebut menunjukkan condong ke kanan (positif skewed) dan mempunyai derajat keruncingan terlalu rendah atau mendatar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Untuk analisis item dan tes, dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Analisis Item Tes
Item
Key
Number
Item
Disc.
Correct
Diff.
Index
Correct
Correct
in High
in Low
Grp
Grp
Point Biser
Item 01
2
26
1.00
0.00
15 (1.00)
11 (1.00)
****
Item 02
3
26
1.00
0.00
15 (1.00)
11 (1.00)
****
Item 03
1
25
0.96
0.09
15 (1.00)
10 (0.91)
0.39
Item 04
3
14
0.54
0.15
9 (0.60)
5 (0.45)
0.37
Item 05
2
21
0.81
0.14
13 (0.87)
8 (0.73)
0.30
Item 06
1
23
0.88
0.12
14 (0.93)
9 (0.82)
0.44
Item 07
2
5
0.19
0.33
5 (0.33)
0 (0.00)
0.51
Item 08
3
23
0.88
0.27
15 (1.00)
8 (0.73)
0.35
Item 09
1
19
0.73
0.48
14 (0.93)
5 (0.45)
0.54
Item 10
3
16
0.62
0.59
13 (0.87)
3 (0.54)
0.54
Keterangan tabel: Tabel 4.4 berisi output dari program TAP tentang analisis item soal.
Tabel 4.4 terdiri dari 10 kolom yaitu kolom item, kolom key, kolom number correct, kolom item difficulty, kolom discrimination indeks, kolom correct in high group, kolom correct in low group, dan kolom point biserial. Kolom item berisi tentang nomor soal ujian tengah semester II kelas 1. Kolom key berisi tentang kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
jawaban dari setiap soal. Di dalam kolom key angka 1 berarti a, 2 berarti b, dan 3 berarti c. Kolom number correct berisi tentang jumlah siswa yang menjawab benar dalam setiap soal. Kolom item difficulty berisi tentang angka dalam bentuk desimal yang menunjukkan item difficulty atau kesukaran item dalam setiap soal. Kolom discrimination indeks berisi tentang angka dalam bentuk desimal yang menunjukkan besarnya indeks daya pembeda dalam setiap soal. Kolom correct in high group berisi tentang jumlah siswa high group yang menjawab benar dalam setiap soal berikut bentuk persentasenya dalam bentuk desimal. Kolom correct in low group berisi tentang jumlah siswa low group yang menjawab benar dalam setiap soal berikut bentuk persentasenya dalam bentuk decimal. Kolom poin biserial berisikan tentang angka yang menunjukkan soal tersebut apakah valid atau tidak valid.
6.
Tingkat Kesukaran Soal ( Item Difficulty) Tabel di bawah ini adalah potongan dari tabel 4.3 halaman 53 yang membahas
mengenai item soal dengan tingkat kesukaran soal. Tabel 4.5 Item Difficulty Item
Item Diff.
Item 01
1.00
Item 02
1.00
Item 03
0.96
Item 04
0.54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item 05
0.81
Item 06
0.88
Item 07
0.19
Item 08
0.88
Item 09
0.73
Item 10
0.62
55
Keterangan tabel: Tabel 4.5 menganalisis mengenai item difficulty. Tabel 4.5 tertulis item difficulty ( P ) atau kesukaran item. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0.0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1.0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan data mengenai tingkat kesulitan soal. Item soal nomor 1, 2. 3, 5, 6, 8, 9 termasuk soal kriteria mudah menurut klasifikasi indeks kesukaran menurut Arikunto, nomor 1 dan 2 mempunyai indeks kesukaran 1.00 yang berarti kedua soal tersebut termasuk dalam kriteria soal yang sangat mudah. Nomor 4 dan 10 termasuk dalam kriteria sedang, sedangkan nomor 7 termasuk dalam kriteria soal yang sukar dengan indeks kesukaran sebesar 0.19. Rata-rata dari indeks kesukaran adalah 0.76. Tes yang baik memuat kira-kira 30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sukar. Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ini tidak termasuk dalam kriteria soal tes yang baik, karena dapat dilihat soal yang dominan adalah soal yang mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
56
Daya Pembeda Soal ( Discrimination Index ) Tabel di bawah ini adalah potongan dari tabel 4.3 halaman 53 yang membahas
mengenai item soal dengan daya pembeda soal. Tabel 4.6 Discrimination Indeks Item
Disc. Index
Item 01
0.00
Item 02
0.00
Item 03
0.09
Item 04
0.15
Item 05
0.14
Item 06
0.12
Item 07
0.33
Item 08
0.27
Item 09
0.48
Item 10
0.59
Keterangan tabel: Tabel 4.6 menganalisis item soal dan discrimination index.
Discrimination indeks atau indeks diskriminasi atau daya pembeda ( D ) menurut Arikunto ( 2012: 226 ) adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Menurut tabel 4.6 item soal nomor 1 dan 2 termasuk dalam kriteria jelek karena memiliki indeks diskriminasi 0.00, item soal nomor 1 dan 2 tidak bisa membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai rendah. Selain item soal nomor 1 dan 2, item soal nomor 3, 4, 5, dan 6 juga memiliki indeks diskriminasi di antara 0.00 – 0.20 yang berarti item-item tersebut termasuk dalam kriteria jelek dalam membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai rendah. Item soal nomor 7 dan 8 termasuk dalam indeks diskriminasi antara 0.21 – 0.40 yang artinya kedua item soal ini termasuk dalam kriteria cukup dalam membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai rendah. Item soal nomor 9 dan 10 termasuk dalam indeks diskriminasi antara 0.41 – 0.70 yang artinya kedua item soal ini termasuk dalam kriteria baik dalam membedakan siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai rendah. Rata-rata dari indeks diskriminasi adalah 0.22 yang bisa diintepretasikan bahwa soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ini termasuk dalam kriteria cukup dalam membedakan antara siswa yang memiliki nilai tinggi dan siswa yang mempunyai nilai rendah.
8.
Kadar validitas Tabel di bawah ini adalah potongan dari tabel 4.3 halaman 53 yang membahas
mengenai item soal dengan kadar validitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.7 Kadar Validitas Item
Point Biser
Item 01
****
Item 02
****
Item 03
0.39
Item 04
0.37
Item 05
0.30
Item 06
0.44
Item 07
0.51
Item 08
0.35
Item 09
0.54
Item 10
0.54
Keterangan tabel: Tabel 4.7 menganalisis item dan kolom poin biserial.
Suraprana (2009; 61) point biserial adalah korelasi biserial atau korelasi poin biserial yang artinya korelasi product moment yang diterapkan pada data, dimana variabel-variabel yang dikorelasikan sifatnya masing-masing berbeda satu sama lain. Butir tes yang memiliki korelasi tinggi dan positif dengan total menunjukkan validitas yang tinggi pula. To (1995; 234) menyatakan jika skor korelasi poin biserial menunjukkan skor lebih dari atau sama dengan 0,50 maka butir soal tersebut dianggap valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan tabel 4.7 item soal nomor 1 dan 2 memiliki kadar validitas yang tidak terdefinisi (****) yang artinya item soal tersebut termasuk soal yang tidak valid. Item soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, dan 8 juga memiliki kadar validitas di bawah 0.50 yang berarti soal-soal tersebut termasuk soal yang tidak valid. Item soal nomor 7, 9, dan 10 memiliki kadar validitas di atas 0.50 yang berarti soal-soal tersebut termasuk soal yang valid. Rata-rata dari point biserial adalah 0.43 yang mana berarti item-item soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika ini secara rata-rata banyak yang menunjukkan tidak valid.
9.
Homogenitas Pilihan Jawaban Tabel option analysis menunjukkan rincian siswa kelas 1 dalam memilih pilihan
jawaban (a, b, atau c).
Tabel 4.8 Analisis Pilihan Ganda Item Group
Option 1
Option 2
Option 3
---- ----- ------------ ------------ -----------1
2
TOTAL
0 (0.000)
26*(1.000)
0 (0.000)
High
0 (0.000)
15 (1.000)
0 (0.000)
Low
0 (0.000)
11 (1.000)
0 (0.000)
Diff
0 (0.000)
4 (0.000)
0 (0.000)
TOTAL
0 (0.000)
0 (0.000)
26*(1.000)
High
0 (0.000)
0 (0.000)
15 (1.000)
Low
0 (0.000)
0 (0.000)
11 (1.000)
Diff
0 (0.000)
0 (0.000)
4 (0.000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
5
6
7
8
TOTAL
25*(0.962)
1 (0.038)
0 (0.000)
High
15 (1.000)
0 (0.000)
0 (0.000)
Low
10 (0.909)
1 (0.091)
0 (0.000)
Diff
5 (0.091)
-1(-0.091)
0 (0.000)
TOTAL
0 (0.000)
12 (0.462)
14*(0.538)
High
0 (0.000)
6 (0.400)
9 (0.600)
Low
0 (0.000)
6 (0.545)
5 (0.455)
Diff
0 (0.000)
0(-0.145)
4 (0.145)
TOTAL
4 (0.154)
21*(0.808)
1 (0.038)
High
2 (0.133)
13 (0.867)
0 (0.000)
Low
2 (0.182)
8 (0.727)
1 (0.091)
Diff
0(-0.048)
5 (0.139)
-1(-0.091)
TOTAL
23*(0.885)
1 (0.038)
2 (0.077)
High
14 (0.933)
0 (0.000)
1 (0.067)
Low
9 (0.818)
1 (0.091)
1 (0.091)
Diff
5 (0.115)
-1(-0.091)
0(-0.024)
TOTAL
2 (0.077)
5*(0.192)
19 (0.731)
High
2 (0.133)
5 (0.333)
8 (0.533)
Low
0 (0.000)
0 (0.000)
11 (1.000)
Diff
2 (0.133)
5 (0.333)
-3(-0.467)
TOTAL
1 (0.038)
2 (0.077)
23*(0.885)
High
0 (0.000)
0 (0.000)
15 (1.000)
Low
1 (0.091)
2 (0.182)
8 (0.727)
-1(-0.091)
-2(-0.182)
7 (0.273)
Diff
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
10
TOTAL
19*(0.731)
5 (0.192)
2 (0.077)
High
14 (0.933)
1 (0.067)
0 (0.000)
Low
5 (0.455)
4 (0.364)
2 (0.182)
Diff
9 (0.479)
-3(-0.297)
-2(-0.182)
TOTAL
7 (0.269)
3 (0.115)
16*(0.615)
High
1 (0.067)
1 (0.067)
13 (0.867)
Low
6 (0.545)
2 (0.182)
3 (0.273)
-5(-0.479)
-1(-0.115)
10 (0.594)
Diff
61
Keterangan tabel: Tabel berisi tentang jumlah siswa dari kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih opsi pilihan di setiap nomor soal.
Tabel 4.8 terdiri dari 5 kolom yaitu kolom item, kolom group, kolom option 1, kolom option 2, dan kolom option 3. Kolom item berisi tentang nomor dari setiap soal. Kolom group berisi tentang beberapa indikator yang berhubungan dengan kolom 3, 4, dan 5. Kolom 3, 4, dan 5 berisi tentang pilihan jawaban soal, dan berapa banyak siswa yang memilih pilihan jawaban tersebut. Menurut Suraprana (2009; 4344) rendahnya daya pembeda seringkali muncul karena pengecoh yang kurang berfungsi. Adanya satu atau dua pengecoh yang tidak berfungsi akan mengakibatkan rendahnya tingkat kesukaran. Pengecoh dikatakan berfungsi efektif bila banyak dipilih oleh peserta tes yang berasal dari kelompok bawah, sebaliknya jika pengecoh banyak dipilih oleh peserta tes dari kelompok atas maka pengecoh tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
berfungsi sebagaimana mestinya. Suatu pengecoh dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. Soal nomor 1 ada 26 siswa memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 15 siswa kelompok atas dan 11 siswa kelompok bawah Jawaban benar soal nomor 1 adalah pilihan jawaban b. Fungsi pengecoh dalam soal ini tidak berfungsi karena tidak ada siswa yang terkecoh dalam soal ini. Soal nomor 2 ada 26 siswa memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 15 siswa kelompok atas dan 11 siswa kelompok bawah Jawaban benar soal nomor 2 adalah pilihan jawaban c. Fungsi pengecoh dalam soal ini tidak berfungsi karena tidak ada siswa yang terkecoh dalam soal ini. Soal nomor 3 ada 25 siswa memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 15 siswa kelompok atas dan 10 siswa kelompok bawah. 1 siswa dari kelompok bawah memilih jawaban pilihan b. Jawaban benar soal nomor 3 adalah pilihan jawaban a. Semua siswa kelompok atas menjawab dengan benar pada soal ini. Fungsi pengecoh dalam soal ini berfungsi karena ada siswa yang terkecoh dan memilih jawaban yang salah. Soal nomor 4 ada 12 siswa memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 6 siswa kelompok atas dan 6 siswa kelompok bawah. Ada 14 siswa memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 9 siswa kelompok atas dan 5 siswa kelompok bawah. Jawaban benar soal nomor 4 adalah pilihan jawaban c. fungsi pengecoh dalam soal nomor 4 berfungsi dengan baik karena sebanyak 12 siswa terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih jawaban yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Soal nomor 5 ada 4 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 2 siswa kelompok atas dan 2 siswa kelompok bawah. Ada 21 siswa memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 13 siswa kelompok atas dan 8 siswa kelompok bawah. Ada 1 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban c. Jawaban benar soal nomor 5 adalah pilihan jawaban b. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan baik, karena ada 5 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih jawaban yang salah. Soal nomor 6 ada 23 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 14 siswa kelompok atas dan 9 siswa kelompok bawah. Ada 1 siswadari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban b. Ada 2 siswa yang memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 1 siswa kelompok bawah. Jawaban benar dari soal nomor 6 adalah pilihan jawaban a. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan baik, karena ada 3 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban yang salah. Soal nomor 7 ada 2 siswa kelompok atas yang memilih pilihan jawaban a. Ada 5 siswa kelompok atas yang memilih jawaban b. Ada 19 siswa yang memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 8 siswa kelompok atas dan 11 siswa kelompok bawah. Jawaban benar soal nomor 7 adalah pilihan jawaban b. Pengecoh dalam soal ini berfungsi sangat baik karena ada 21 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih jawaban yang salah. Siswa dari kelompok bawah tidak ada yang memilih jawaban benar dalam soal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Soal nomor 8 ada 1 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban a. Ada 2 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban b. Ada 23 siswa yang memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 15 siswa dari kelompok atas dan 8 siswa dari kelompok bawah. Jawaban benar soal nomor 8 adalah pilihan jawaban c. Semua siswa kelompok atas menjawab dengan benar pada soal ini. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan baik karena ada 3 siswa yang terkecoh dan memilih pilihan jawaban yang salah. Soal nomor 9 ada 19 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 14 siswa kelompok atas dan 5 siswa kelompok bawah. Ada 5 siswa yang memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 4 siswa kelompok bawah. Ada 1 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban c. Jawaban benar soal nomor 9 adalah pilihan jawaban a. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan baik karena ada 7 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban yang salah. Soal nomor 10 ada 7 siswa yang memilih pilihan jawaban a yang terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 6 siswa kelompok bawah. Ada 3 siswa yang memilih pilihan jawaban b yang terdiri dari 1 siswa kelompok atas dan 2 siswa kelompok bawah. Ada 16 siswa dari kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban c yang terdiri dari 13 siswa kelompok atas dan 3 siswa kelompok bawah. Jawaban benar soal nomor 9 adalah pilihan jawaban c. Pengecoh dalam soal ini berfungsi dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
karena ada 10 siswa yang terkecoh baik dari siswa kelompok atas dan kelompok bawah yang memilih pilihan jawaban yang salah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengecoh soal nomor 1 dan 2 tidak berfungsi dengan efektif. Hal ini ditunjukkan bahwa tidak ada satupun anak yang terkecoh untuk memilih jawaban selain jawaban benar. Fungsi pengecoh nomor 1 dan 2 seharusnya diperbaiki. Soal selain nomor 1 dan nomor 2 pengecoh berfungsi dengan baik. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa fungsi pengecoh berfungsi karena ada anak yang terkecoh dan memilih jawaban yang bukan merupakan jawaban sebenarnya pada setiap soal. Pengecoh soal akan berfungsi jika ada 5% siswa yang memilih pengecoh tersebut dan menurut hasil perhitungan 5% dari 26 adalah 1.3. Pengecoh akan berfungsi dengan baik jika ada 1 orang anak yang terkecoh dan memilih jawaban salah pada setiap soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V berisi tentang kesimpulan, batasan penelitian dan saran. Kesimpulan adalah jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Batasan penelitian adalah hal-hal yang menjadi keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Saran adalah sumbangan peneliti untuk penelitian yang lebih baik.
A.
KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah maka jawaban atas rumusan masalah tersebut
adalah soal pilihan ganda ulangan tengah semester II mata pelajaran matematika kelas 1 ditinjau dari analisis butir soal di salah satu sekolah X di Yogyakarta belum berkualitas. Hipotesis penelitian ditolak karena kualitas soal belum baik. Kualitas soal belum baik dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut. 1.
Perintah soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 tidak menggunakan tanda baca. Pembuat soal harusnya lebih teliti lagi agar konsep siswa mengenai kalimat perintah menggunakan tanda baca seru (!) tidak berubah. Selain itu ada kata yang kurang baik untuk siswa. Sebaiknya kata yang digunakan merupakan kata yang sehari-hari digunakan siswa agar siswa mudah dalam memahami perintah soal tersebut.
2.
Terdapat soal yang ambigu. Soal tersebut menyajikan gambar untuk menjawab soal. Namun gambar yang disajikan tidak sesuai dengan soal. pembuat soal seharusnya lebih berhati-hati dalam menggunakan gambar,
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
karena siswa kelas 1 belum bisa berpikir secara abstrak. Jika soal menggunakan gambar sebaiknya soal tersebut merepresentasikan soal dan gambar tersebut akrab dengan kahidupan siswa sehari-harinya. 3.
Ada beberapa struktur kalimat yang kurang lengkap dan bisa memberikan tafsiran yang berbeda kepada setiap siswa. Sama seperti kata-kata yang ada dalam perintah soal, seharusnya kata-kata yang digunakan akrab dengan keseharian siswa sehingga siswa dapat dengan mudah menangkap maksud dari soal.
4.
Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 ditinjau dari validitas isi terdapat 1 soal yang tidak mengukur sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Soal tersebut mungkin merupakan soal tambahan pengetahuan yang dibuat untuk menambah pengetahuan siswa.
5.
Soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1 tidak ada kisi-kisi. Jika ditinjau dari teknik penyusunan soal, soal matematika ini sudah menyalahi aturan karena tidak terdapat kisi-kisi soal. Soal yang dibuat sebaiknya menggunakan kisi-kisi soal, karena kisi-kisi soal tersebut penting untuk melihat apakah indikator dan tujuan pembelajaran tecapai dan tersampaikan kepada siswa
6.
Tingkat
kesukaran pada setiap soal banyak yang menunjukkan angka
mendekati 1.00 yang artinya tingkat kesukaran soal tersebut mengidikasikan soal yang mudah. Soal tersebut tidak seimbang karena proporsi antara soal mudah, soal sedang, dan soal sulit tidak proporsional. Terlalu banyak soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang mudah dalam soal Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1. 7.
Daya pembeda dari semua soal menunjukkan bahwa kebanyakan soal tidak bisa membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang tidak pintar.
8.
Kadar validitas soal dilihat dari poin biserial, dan poin biserial dari setiap kelas menunjukkan angka di bawah 0.5. Hal ini mengindikasikan bahwa soal banyak yang tidak valid.
9.
Ada 2 soal yang pengecohnya tidak berfungsi karena tidak ada siswa yang memilih pengecoh tersebut. Selain kedua soal tersebut pengecoh soal berfungsi dan menunjukkna bahwa tingkat homogenitas pilihan jawaban soal cukup baik.
B.
KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yang diuraikan
sebagai berikut. 1.
Penelitian ini tidak melihat RPP maupun melakukan observasi pada proses pembelajaran dan juga tidak melakukan observasi ketika tes ini diujikan, sehingga peneliti tidak bisa menarik garis tegas dalam membuat kesimpulan. Peneliti dalam membuat kesimpulan lebih memakai kata belum.
2.
Sampel yang digunakan peneliti bukanlah sampel yang ideal. Peneliti menyadari bahwa sampel yang digunakan tidak ideal ketika penelitian ini sudah berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
69
SARAN Setelah melakukan penelitian tentang analisis kualitas soal pilihan ganda
Ulangan Tengah Semester II mata pelajaran matematika kelas 1 saran yang diberikan peneliti sebagai berikut. 1.
Penelitian sejenis lanjutan diharapkah dapat lebih lengkap dalam pengumpulan datanya, seperti melakukan observasi terhadap RPP maupun kisi-kisi dan melakukan obervasi ketika tes ini diujikan. Ketika membuat soal seharusnya teknik penyusunan soal benar-benar diperhatikan. Jika ada satu langkah yang tidak dilakukan soal yang diujikan dapat tidak valid (ditinjau dari validitas isi). Program studi PGSD ada baiknya untuk lebih memperbanyak latihan membuat soal, karena pembuat soal adalah guru. Program studi PGSD adalah program studi yang menghasilkan guru, sehingga jika mahasiswa sudah terjun ke lapangan dan menjadi seorang guru, nantinya bisa membuat soal yang berkualitas.
2.
Penelitian selanjutnya sampel yang diambil harus dapat mewakili populasi Sekolah Dasar di Yogyakarta atau di daerah lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Bagus. (2011). Analisis Butir Soal Tes Ulangan Akhir Semester IPS Terpadu Buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar Kelas VII Semester I Tahun Pelajaran 20112012. Jurnal Basuki, P. (2014). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Christensen, J. (2012). Educational Research. Burke: SAGE Publiser Inc. Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum Depdiknas. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Griffin, P. (1991). Educational Assessment and Reporting: A News Apporach. Sydney: Harcourt Brace Jovanovich. Gunawan, H. (2014, Maret). Diunduh April Selasa, http://www.bincangedukasi.com/peringkat-nilai-un-dan-ipk/.
2014,
dari
Hasan. (2009). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara Hamzah, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kunandar, D. (2014). Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali. Lewis, M. (2002). TAP (Test Analysis Program): User's Guide. Diunduh 22 April dari http://oak.cats.ohiou.edu/~brooksg/tap.htm Muslich, M. (2011). Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama. Purnomo. (2006). Kemampuan Guru Dalam Merancang Tes Berbentuk Pilihan Ganda Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Ujian Akhir Sekolah (UAS). Jurnal. Rosyid. (2014, Maret). Diunduh April http://www.bincangedukasi.com/prestasi-belajar/.
Selasa,
2014,
dari
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Suprananta. (2012). Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Suwandi. (2010). Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sanders, D. (1990). Statistic: A Fresh Approach. United States: McGraw-Hill Inc. Sandtrock, J. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Setiawan. (2008). Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Matematika SMA. Yogyakarta: PPPPTK Matematika Depdiknas. Silverius, S. (1991). Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo. Stufflebeam, D. (1985). Sistematic Evaluation. Boston: Kluwernijhoff Publishing. Sudjana, D. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumiarsih. (2012). Analisis Kualitas Butir Soal Tes Ulangan Tengah Semester Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Minegeri Jejeran Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal. Suprananto, K. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suraprana, D. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas, Dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. To, K. (1995). Anates versi 2.5. Program Komputer Khusus Untuk Analisis Tes Obyektif dan Uraian. Bandung: FIP IKIP Bandung. Tukiran, T. (2011). Penelitian Kuantitatif: Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabeta. Wardhani, S. (2008). Standar Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Wijaya, A. (2010). Penyusunan Tes Pilihan Ganda Dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Winarti. (2010). Identifying Validity Issues in Indonesian Language Section of The National Examination: A Preliminary Study. Jurnal Yayasan Kanisius. (2014). Soal Ulangan Tengah Semester Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
73 PLAGIAT
MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN SKRIPSI
74 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 TITLE: kelas 1 COMMENT: matematika ****************************************************************** ********* Examinee Analysis ****************************************************************** ********* Total Ltr ~68% C.I. ~95% C.I. ID Score Percent Grade (Raw Score) (Raw Score) ---------- ----- ------- ----- ------------- ------------student1 5 50.00% ( 3.9- 6.1) ( 2.8- 7.2) student2 5 50.00% ( 3.9- 6.1) ( 2.8- 7.2) student3 10 100.00% ( 8.9- 10.0) ( 7.8- 10.0) student4 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) student5 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student6 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student7 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student8 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0) student9 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student10 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0) student11 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student12 10 100.00% ( 8.9- 10.0) ( 7.8- 10.0) student13 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) student14 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) student15 6 60.00% ( 4.9- 7.1) ( 3.8- 8.2) student16 5 50.00% ( 3.9- 6.1) ( 2.8- 7.2) student17 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0) student18 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student19 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student20 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) student21 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) student22 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student23 8 80.00% ( 6.9- 9.1) ( 5.8- 10.0) student24 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) student25 9 90.00% ( 7.9- 10.0) ( 6.8- 10.0) student26 7 70.00% ( 5.9- 8.1) ( 4.8- 9.2) ================================================================== ======== These results have not been sorted (see data editor) ================================================================== ======== Number of Examinees = Total Possible Score= Minimum Score = Maximum Score = Median Score = Mean Score = Standard Deviation = Variance = Skewness = Kurtosis =
26 10 5.000 = 50.0% 10.000 = 100.0% 8.000 = 80.0% 7.615 = 76.2% 1.332 1.775 -0.346 -0.220
75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
=============== Frequency Table =============== Z Normalized Score Score Zn Score ----- ------------5 -1.96 -1.57 6 -1.21 -1.10 7 -0.46 -0.55 8 0.29 0.24 9 1.04 1.02 10 1.79 1.76 Totals:
Rel.
Cum.
Cum.
Percentile
Freq.
Freq.
Freq.
Percent
Rank
Stanine
-----
-----
-----
-------
----------
-------
3
0.115
3
11.54
5.8
2
1
0.038
4
15.38
13.5
3
7
0.269
11
42.31
28.8
4
9
0.346
20
76.92
59.6
6
4
0.154
24
92.31
84.6
7
2
0.077
26
100.00
96.2
9
===== 26
===== 1.000
========= Bar Graph ========= Score ------5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
Count ----3 1 7 9 4 2
Graph (each @ represents 1 case) -------------------------------@@@ @ @@@@@@@ @@@@@@@@@ @@@@ @@
===================== Stem-and-Leaf Display ===================== Stem Leaves (width=10) ---- ----------------0 . 555677777778888888889999 1 . 00
-
76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 TITLE: kelas 1 COMMENT: matematika ****************************************************************** ********* Item and Test Analysis ****************************************************************** ********* Number Item Disc. # Correct # Correct Point Adj. Item Key Correct Diff. Index in High Grp in Low Grp Biser. Pt Bis ------- ----- ------- ----- ----- ----------- ----------- ------------Item 01 (2 )# 26 1.00 0.00 15 (1.00) 11 (1.00) **** **** Item 02 (3 )# 26 1.00 0.00 15 (1.00) 11 (1.00) **** **** Item 03 (1 )# 25 0.96 0.09 15 (1.00) 10 (0.91) 0.39 0.26 Item 04 (3 )# 14 0.54 0.15 9 (0.60) 5 (0.45) 0.37 0.00 Item 05 (2 )# 21 0.81 0.14 13 (0.87) 8 (0.73) 0.30 0.00 Item 06 (1 )# 23 0.88 0.12 14 (0.93) 9 (0.82) 0.44 0.22 Item 07 (2 )# 5 0.19 0.33 5 (0.33) 0 (0.00) 0.51 0.24 Item 08 (3 )# 23 0.88 0.27 15 (1.00) 8 (0.73) 0.35 0.11 Item 09 (1 ) 19 0.73 0.48 14 (0.93) 5 (0.45) 0.54 0.24 Item 10 (3 ) 16 0.62 0.59 13 (0.87) 3 (0.27) 0.54 0.21 ================================================================== ======== # marks potential problems (p<0.2 or p>0.9, D<0.2, pbis<0.2, adjpbis<0.2) These results have been sorted by item number ================================================================== ======== Number of Items Excluded Number of Items Analyzed Mean Item Difficulty Mean Item Discrimination Mean Point Biserial Mean Adj. Point Biserial KR20 (Alpha) KR21 SEM (from KR20) # Potential Problem Items High Grp Min Score (n=15) Low Grp Max Score (n=11)
= = = = = = = = = = = =
0 10 0.762 0.217 0.430 0.159 0.339 -0.026 1.083 8 8.000 7.000
77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Split-Half (1st/ 2nd) Reliability = -0.105 (with Spearman-Brown = -0.234) Split-Half (Odd/Even) Reliability = 0.383 (with Spearman-Brown = 0.554) Minimum Item Diff. = Minimum Disc. Index = Minimum Pt. Biserial =
0.192, Maximum Item Diff. = 1.000 0.000, Maximum Disc. Index = 0.594 0.299, Maximum Pt. Biserial = 0.543
To obtain a KR-20 Reliability of .80, the test must be 7.80 times longer, for a total of 78 items of similar quality to those in the test now. To obtain a KR-20 Reliability of .90, the test must be 17.56 times longer, for a total of 176 items of similar quality to those in the test now.
****************************************************************** ********* Additional Item Analysis ****************************************************************** ********* Scale Mean
Scale SD
KR20
SEM
Adjusted if Item if Item if Item if Item Biserial Biserial Item Deleted Deleted Deleted Deleted Correl. Correl. ------- ---------- -------- ------- ------- -------- ------Item 01 6.615 1.332 0.343+ 1.080 ***** ***** Item 02 6.615 1.332 0.343+ 1.080 ***** ***** Item 03 6.654 1.269 0.289 1.070 0.905 0.601 Item 04 7.077 1.238 0.402+ 0.957 0.464 -0.006 Item 05 6.808 1.272 0.375+ 1.006 0.431 0.004 Item 06 6.731 1.227 0.279 1.042 0.719 0.353 Item 07 7.423 1.182 0.257 1.019 0.731 0.343 Item 08 6.731 1.258 0.320 1.037 0.571 0.187 Item 09 6.885 1.154 0.250 1.000 0.726 0.322 Item 10 7.000 1.144 0.267 0.979 0.692 0.264 ================================================================== ======== + indicates that KR20 (0.339) improves if the item is removed Mean Biserial Correlation = 0.524 Minimum Biserial Corr. = 0.000 Maximum Biserial Corr. = 0.905
78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
****************************************************************** ********* Answer Key Analysis ****************************************************************** ********* ================================== Bar Chart for Correct Answer Usage ================================== Answer Key ---------Option 1/A Option 2/B Option 3/C
Count ----3 3 4
Graph (each @ represents 1 case) -------------------------------@@@ @@@ @@@@
===================================== Bar Chart for Number of Options Usage ===================================== # Options --------2 Options 3 Options
Count ----0 10
Graph (each @ represents 1 case) -------------------------------@@@@@@@@@@
************************************************************ Item Included, Answer Key, Additional Correct Options ************************************************************ =============== ITEMS INCLUDED: =============== 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 =============== ITEMS EXCLUDED: =============== No Items were EXCLUDED from the analysis ============================ CORRECT ANSWERS (Item#-Key): ============================ # 1-2 # 2-3 # 3-1 # 4-3 #10-3
# 5-2
# 6-1
# 7-2
# 8-3
# 9-1
79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 TITLE: kelas 1 ****************************************************************** ********* Options Analysis ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ Item Frequencies and Percentages -- page1 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ * is keyed answer, # is option that discriminates better than keyed answer
Item Group Option 1 Option 2 Option 3 ---- ----- ------------ ------------ -----------1 TOTAL 0 (0.000) 26*(1.000) 0 (0.000) High 0 (0.000) 15 (1.000) 0 (0.000) Low 0 (0.000) 11 (1.000) 0 (0.000) Diff 0 (0.000) 4 (0.000) 0 (0.000) 2
TOTAL High Low Diff
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
3
TOTAL High Low Diff
4
TOTAL High Low Diff
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
12 (0.462) 6 (0.400) 6 (0.545) 0(-0.145)
14*(0.538) 9 (0.600) 5 (0.455) 4 (0.145)
5
TOTAL High Low Diff
4 (0.154) 2 (0.133) 2 (0.182) 0(-0.048)
21*(0.808) 13 (0.867) 8 (0.727) 5 (0.139)
1 (0.038) 0 (0.000) 1 (0.091) -1(-0.091)
6
TOTAL High Low Diff
23*(0.885) 14 (0.933) 9 (0.818) 5 (0.115)
1 (0.038) 0 (0.000) 1 (0.091) -1(-0.091)
2 (0.077) 1 (0.067) 1 (0.091) 0(-0.024)
7
TOTAL High Low Diff
5*(0.192) 5 (0.333) 0 (0.000) 5 (0.333)
19 (0.731) 8 (0.533) 11 (1.000) -3(-0.467)
25*(0.962) 15 (1.000) 10 (0.909) 5 (0.091)
2 2 0 2
(0.077) (0.133) (0.000) (0.133)
0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
1 (0.038) 0 (0.000) 1 (0.091) -1(-0.091)
26*(1.000) 15 (1.000) 11 (1.000) 4 (0.000) 0 0 0 0
(0.000) (0.000) (0.000) (0.000)
80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
TOTAL High Low Diff
1 (0.038) 0 (0.000) 1 (0.091) -1(-0.091)
2 (0.077) 0 (0.000) 2 (0.182) -2(-0.182)
23*(0.885) 15 (1.000) 8 (0.727) 7 (0.273)
9
TOTAL High Low Diff
19*(0.731) 14 (0.933) 5 (0.455) 9 (0.479)
5 (0.192) 1 (0.067) 4 (0.364) -3(-0.297)
2 (0.077) 0 (0.000) 2 (0.182) -2(-0.182)
10
TOTAL High Low Diff
7 (0.269) 1 (0.067) 6 (0.545) -5(-0.479)
3 (0.115) 1 (0.067) 2 (0.182) -1(-0.115)
16*(0.615) 13 (0.867) 3 (0.273) 10 (0.594)
81 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Theresia Yogi Wirastri
merupakan anak ketiga dari
pasangan Tarsisius Paulus Wardi (alm) dan Francisca Tutik Murdiyati. Lahir di Gunung Kidul, 23 Februari 1992. Pendidikan awal dimulai di TK Pembina pada tahun 1997. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Kanisius Wonosari pada tahun 1997-2004. Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Wonosari pada tahun 2004-2007. Pada tahun 2007-2010 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Wonosari. Tahun 2010 penulis masuk ke Universitas Sanata Dharma (USD), Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di sekolah dasar penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan seperti pramuka dan kegiatan gereja. Ketika di sekolah menengah pertama penulis akti di organisasi osis, pramuka dan PMR. Ketika di bangku sekolah menengah atas peneliti masih aktif di beberapa organisasi seperti osis, koperasi sekolah, dan PMR. Ketika masuk perguruan tinggi peneliti aktif dalam UKM Pengabdian Masyarakat dan menjadi anggota HMPS PGSD tahun 2010-2012. Peneliti juga aktif mengikuti seminar atau workshop yang dielenggarakan oleh universitas.