PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA KAMAR RAWAT INAP BERDASARKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Studi Kasus di Rumah Sakit Santo Yusup Boro
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: G. Dewinta Purbhacita NIM: 102114074
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA KAMAR RAWAT INAP BERDASARKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Studi Kasus di Rumah Sakit Santo Yusup Boro
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: G. Dewinta Purbhacita NIM: 102114074
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skripsi
EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA KAMAR RAWAT INAP BERDASARKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Studi Kasus di Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Oleh : G. Dewinta Purbhacita NIM : 102114074
Telah Disetujui oleh :
Pembimbing
Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA, C.A Tanggal : 7 Januari 2015 ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skripsi
EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA KAMAR RAWAT INAP BERDASARKAN TIME AND MATERIAL PRICING Studi Kasus Di Rumah Sakit Santo Yusup Boro
Dipersiapkan dan ditulis oleh: G. Dewinta Purbhacita NIM : 102114074
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 22 Juni 2015 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
Dr. Fr. Reni Retno A., S.E., M.Si., Ak.,
Sekretaris
Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A.,
Anggota
Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A.,
Anggota
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA.,
Anggota
Dr. Fr. Reni Retno A., S.E., M.Si., Ak.,
Yogyakarta, 31 Juli 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan
(Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.) iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Tidak ada rahasia untuk sukses, ini adalah hasil sebuah persiapan, kerja keras dan belajar dari kesalahan. (Colin Powel)
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa. (Roma 12:12)
Life is hard. But not impossible. (Positive Life)
Hidup penuh keindahan. Perhatikan itu. Perhatikan lebah besar, anak kecil, dan wajah yang tersenyum. Rasakan hujan dan hiruplah udara. Hidupkan kehidupan dengan segala potensimu, dan berjuanglah untuk mimpi – mimpimu. (Ashley Smith)
Kupersembahkan untuk : Bapakku Martinus Sunarto dan Ibuku Christina Puji Rahayu Kakakku Chandra dan Adikku Jalu Serta sahabat – sahabatku iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Evaluasi Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Berdasarkan Metode Time And Material Pricing Studi Kasus di Rumah Sakit Santo Yusup Boro Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia dan berkahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Berdasarkan Metode Time And Material Pricing”. Penelitian dan penulisan skripi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, saran dan nasehat dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi penulis di dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmatNya di dalam hidupku. 2. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma 3. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 5. Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA., C.A., selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan pengertian membimbing serta memberikan sumbangan pemikiran, waktu dan tenaga kepada penulis.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Bapak dan Ibu dosen serta Keluarga Besar Program Studi Akuntansi, yang telah banyak memberikan bekal pengetahuan dan bimbingan selama proses perkuliahan berlangsung. 7. dr. Alfonsus Arya Kusuma, selaku Direktur Rumah Sakit Santo Yusup Boro dan Ibu Veronika Kusumawardani, selaku Karyawan Rumah Sakit Santo Yusup Boro yang telah memberikan ijin dan bersedia meluangkan waktunya demi kelancaran penelitian. 8. Bapak, Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang, perhatian, bimbingan, nasehat, dorongan, serta bantuan baik moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan rangkaian panjang pendidikan dengan hasil yang baik. 9. Kakak dan adikku tersayang yang telah memberikan semangat dan dorongan. 10. Sahabat-sahabatku yang kukasihi Ananta, Sundari, dan teman-teman angkatan 2010 Akuntansi yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama proses penelitian, penulisan skripsi, maupun selama kuliah. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut. Yogyakarta, 22 Juni 2015 Penulis
G. Dewinta Purbhacita viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………..…………………………….. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………..…... HALAMAN PENGESAHAN ………………………………..………… HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………..……… HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………. HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………………………… HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………...... HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………….. HALAMAN DAFTAR GAMBAR ……………………………………. HALAMAN DAFTAR TABEL ……………………………………..… ABSTRAK ……………………………………………………………… ABSTRACT …………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN …………………………………….… A. Latar Belakang Masalah ……………………………. B. Rumusan Masalah …………………………………... C. Batasan Masalah …………………………………….. D. Tujuan Penelitian ……………………………………. E. Manfaat Penelitian ………………………………….. F. Sistematika Penulisan ……………………………….. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………. A. Harga Jual …………………………………………… 1. Pengertian Harga Jual …………………………… 2. Faktor Penetapan Harga …………………………. 3. Manfaat Informasi Biaya Penuh Dalam Keputusan Penentuan Harga Jual………………... 4. Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Variable Costing………………………..... 5. Metode Penentuan Harga Jual ………………….... 6. Metode Penentuan Harga Jual Berdasarkan Time And Material Pricing…...………………….. 7. Rumus Perhitungan Harga Jual Per Unit Berdasarkan Metode Time And Material Pricing… B. Biaya ………………………………………………… 1. Pengertian Biaya ………………………………… 2. Klasifikasi Biaya ………………………………... 3. Biaya di Rumah Sakit …………………………… C. Analisis Biaya Rumah Sakit ………………………… 1. Pengertian Analisis Biaya.……………………….. 2. Tujuan dan Manfaat Analisis Biaya …………..… D. Metode Analisis Biaya Rumah Sakit ……………….. E. Definisi Jasa ………………………………………… 1. Karakteristik Jasa ………………………………. 2. Pengertian Rumah Sakit ………………………… ix
i ii iii iv v vi vii ix xi xii xiii xiv 1 1 4 4 4 4 5 7 7 7 7 8 11 13 17 18 19 19 20 22 23 23 23 25 25 25 26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Jenis Rumah Sakit ………………………………. F. Tarif.…………………………………………..…….. 1. Pengertian Tarif..…………………………..…….. 2. Tujuan Penentuan Tarif………………………….. 3. Tarif Di Rumah Sakit..…………………………… 4. Stratergi Penetapan Tarif Di Rumah Sakit...……. G. Organisasi Sektor Publik..……………………………
27 28 28 29 30 32 33
BAB III
METODE PENELITIAN………………………………. A. Jenis Penelitian ……………………………………… B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………….. C. Subjek dan Objek Penelitian ………………………… D. Data yang Diperlukan ……………………………….. E. Jenis dan Sumber Data …………………………….… F. Teknik Pengumpulan Data …………………………... G. Teknik Analisa Data ………………………………….
36 36 36 36 37 37 38 39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……………….. A. Sejarah Singkat Perusahaan ………………………….. B. Visi, Misi dan Motto Perusahaan ……………………. C. Penyajian Data Ruang Rawat Inap ………………….. D. Struktur Organisasi …………………………………...
41 41 43 43 50
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………… 51 A. Penentuan Tarif Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro …………………………………… 51 B. Perbandingan Komponen Penentuan Tarif Kamar Rawat Inap ……………………………………………. 58 C. Pembahasan …………………………………………… 76
BAB VI
PENUTUP……………………………………………... A. Kesimpulan………………………….……………… B. Keterbatasan Penelitian………………..…………… C. Saran…………………..…………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………...…………………………… LAMPIRAN……………………..………………………………………
x
78 78 78 79 80 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar iv.1
Halaman
Struktur Organisasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro …………… 50
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel V.1 V.2 V.3 V.4 V.5 V.6 V.7 V.8 V.9 V.10 V.11 V.12 V.13 V.14 V.15 V.16 V.17 V.18 V.19 V.20 V.21 V.22
Halaman Biaya-biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit Santo Yusup Boro……………………………………………………… Tarif Jasa Kamar Rawat Inap……………………………………. Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro …………. Dasar Alokasi Masing-Masing Biaya ................................….. Jumlah Biaya Listrik dan Air serta Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro ……………………………………....... Alokasi Biaya Listrik dan Air Tiap Tipe Kamar Rumah Sakit SantoYusup Boro ................................................................... Alokasi Biaya Kebersihan Rumah Sakit Santo Yusup Boro…….. Alokasi Biaya Depresiasi Bangunan Rumah Sakit Santo Yusup Boro………………………………………………………………. Alokasi Biaya Depresiasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro……... Alokasi Biaya Laundry Rumah Sakit Santo Yusup Boro………... Alokasi biaya Konsumsi Rumah Sakit Santo Yusup Boro………. Alokasi Biaya Administrasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro…… Data Biaya Berdasarkan Metode Time and Material Pricing…… Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung …………………… Data Biaya Penuh Masing-masing Kamar Tahun 2013…………. Daftar Biaya Penuh Setelah Mark up ……………………………. Tarif Kamar Rumah Sakit Santo Yusup Boro Menurut Metode Time and Material Pricing....................................................... Perbandingan Tarif………………………………………………. Pengklasifikasian Biaya Rumah Sakit Santo Yusup Boro........... Pengklasifikasian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung.... Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap................................... Hasil Perbandingan Tarif Rumah Sakit dengan Metode Time And Material Pricing............................................................. ......
xii
55 55 56 57 60 62 63 64 64 65 66 67 67 68 68 70 70 71 71 72 74 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Evaluasi Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Berdasarkan Metode Time And Material Pricing Studi Kasus di Rumah Sakit Santo Yusup Boro G. Dewinta Purbhacita NIM : 102114074 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penentuan tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro sudah mengacu pada metode time and material pricing. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Santo Yusup Boro pada bulan Januari sampai bulan Agustus 2014. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penentuan tarif rumah sakit dibandingan dengan metode time and material pricing. Berdasarkan analisis yang dilakukan diambil kesimpulan bahwa penentuan tarif jasa kamar rawat inap yang dilakukan Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak mengacu pada metode time and material pricing.
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT AN EVALUATION FOR DETERMINING THE RATES OF HOSPITALIZATION ROOM SERVICES BASED ON TIME AND MATERIAL PRICING METHOD A Case Study at Rumah Sakit Santo Yusup Boro G. Dewinta Purbhacita NIM : 102114074 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The purpose of this study is to determine whether the determination of tariff for hospitalization room of Santo Yusup Boro Hospital has already refered to the method of time and material pricing. This research is a case study. The study was conducted at the Hospital of Santo Yusup Boro in January to August, 2014. The data was taken by interview, observation, and documentation. The tariff of Santo Yusup Boro Hospital were compared with those calulated using time and material pricing method. Based on the analysis conducted it can be concluded that the determination of tariff for hospitalization room conducted in Santo Yusup Boro Hospital did not refer to the time and material pricing method.
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber ekonomi untuk memenuhi kebutuhan yang dapat memberikan suatu keuntungan. Menurut tujuannya organisasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu organisasi yang bertujuan mencari laba (profit oriented) dan organisasi yang tidak bertujuan mencari laba (non profit oriented). Perusahaan menurut masukan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang dan perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa, pada penulisan ini akan lebih mengkhususkan pada perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa. Betapa pentingnya organisasi nirlaba juga tercermin dari kehidupan manusia yang cenderung berorganisasi, baik formal maupun informal. Mulai dari kebutuhan akan rumah sakit, sekolah, lembaga keuangan, pemerintah dan sebagainya. Pada organisasi yang berorientasi profit, atau yang bertujuan mencari laba, maka penjualan adalah sumber utama yang menghasilkan laba. Organisasi yang berorientasi mencari keuntungan akan berusaha menekan jumlah
biaya
yang dikeluarkan. Begitupun dengan organisasi yang
berorientasi nonprofit juga tetap berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan tujuan kelangsungan operasional organisasi, kepuasaan konsumen, dan memberikan layanan sebesar sumber daya yang dimiliki organisasi. 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Rumah sakit adalah salah satu contoh organisasi berorientasi nonprofit. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat sosial. Rumah sakit mempunyai tugas utama memberikan pengobatan, perawatan kepada pasien, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas-tugas rumah sakit itu menjadikan rumah sakit sebagai pihak yang sangat dibutuhkan dalam menyediakan kebutuhan masyarakat dan mewujudkan cita-cita masyarakat yang menjadikan warganya memiliki kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan kondisi tersebut maka rumah sakit dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi dan tenaga-tenaga ahli di bidang kesehatan, bidang komunikasi dan informasi, dan bidang transportasi yang mendukung jasa pelayanan kesehatan sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Pemanfaatan berbagai teknologi dan tenaga-tenaga ahli membuat biaya operasional yang dikeluarkan rumah sakit menjadi besar yang akan berdampak pada tarif jasa kamar rawat inap yang tinggi. Kebijakan penentuan tarif jasa kamar rawat inap merupakan keputusan yang tidak dapat diabaikan oleh rumah sakit. Untuk itu pihak rumah sakit memerlukan suatu metode yang tepat dalam penentuan tarif jasa kamar rawat inap untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat. Besarnya tarif yang ditetapkan harus dapat menutup seluruh biaya yang diperlukan dan dikeluarkan rumah sakit untuk melakukan perawatan terhadap pasien dan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat. Penentuan tarif jasa kamar rawat inap merupakan suatu keputusan yang sangat penting karena dapat mempengaruhi profitabilitas rumah sakit. Tarif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
jasa kamar rawat inap harus mampu menutup semua biaya dan mencapai tingkat laba yang diharapkan. Rumah sakit memberikan berbagai macam fasilitas
pada
pelayanan
rawat
inap
yang
berbeda-beda
sebagai
konsekuensinya biaya overhead yang tinggi, sehingga rumah sakit dituntut untuk menentukan pembebanan biaya secara tepat. Struktur biaya merupakan faktor yang sangat penting dalam penentuan tarif. Penentuan tarif yang kurang tepat akan mengakibatkan rumah sakit sulit untuk mengembangkan usahanya. Dalam menentukan tarif jasa kamar rawat inap yang tepat dan teliti dari suatu barang atau jasa haruslah diketahui besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu. Apabila harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan tidak dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan akan sulit bagi perusahaan untuk dapat terus berkembang. Kehidupan perusahaan akan dapat terus berkembang, bila suatu perusahaan tidak hanya menetapkan biaya sebesar yang dikeluarkan, tetapi juga menetapkan unsur biaya yang dikeluarkan serta laba yang diharapkan. Rumah Sakit Santo Yusup Boro merupakan salah satu rumah sakit milik swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dalam menetapkan tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro hanya didasarkan pada lama pasien dirawat di rumah sakit. Padahal perhitungan tarif jasa kamar rawat inap yang tepat sangat penting karena berkaitan dengan penentuan tarif jasa kamar rawat inap di rumah sakit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti membuat suatu rumusan masalah yaitu : Apakah penentuan tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro sudah mengacu pada metode time and material pricing ?
C. Batasan Masalah Penelitian dibatasi pada kelas VIP dan Kelas I, karena perhitungan presentase mark-up hanya bisa diterapkan untuk kelas VIP dan Kelas I.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, untuk mengetahui apakah penentuan tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro sudah mengacu pada metode time and material pricing.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menjadikan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen rumah sakit dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan penentuan besarnya tarif jasa kamar rawat inap dan untuk peningkatan mutu rumah sakit. 2. Bagi Universitas Memberikan tambahan bacaan ilmiah yang berhubungan dengan penetapan tarif jasa kamar rawat inap di rumah sakit bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
3. Bagi Penulis Menambah pengalaman dan merupakan kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh ke dalam keadaan yang sesungguhnya.
F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi hasil tinjauan teori yang ada relevansinya dengan penentuan tarif kamar rumah sakit. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, tempat, subjek dan objek, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini meliputi sejarah singkat berdirinya rumah sakit, struktur organisasi dan personalia, visi, misi dan tujuan rumah sakit. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menyajikan hasil penelitian lapangan, kemudian dianalisis untuk menentukan apakah penentuan besarnya tarif jasa kamar rawat inap pada rumah sakit yang diteliti sudah tepat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
BAB VI : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari analisis data, kemudian dari kesimpulan tersebut akan diberikan saran-saran untuk rumah sakit. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Jual 1. Pengertian Harga Jual Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”. Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan. 2. Faktor Penetapan Harga Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga adalah; a. Faktor Internal, yang terpenting adalah sasaran pemasaran, strategi bauran pemasaran, dan biaya. Walaupun penetapan harga dipengaruhi juga oleh manajer produksi, manajer keuangan dan akuntansi. Namun karena begitu pentingnya, persetujuan akhir penetapan harga ada pada manajemen
puncak
sesuai 7
harga
yang
diusulkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
b. Faktor External, yang mempengaruhi keputusan penetapan harga adalah sifat pasar dan permintaan; harga dan tawaran pesaing; serta faktor lain seperti kondisi ekonomi, kebutuhan pembeli untuk dijual kembali, serta bagaimana tindakan atau kebijakan pemerintah. 3. Manfaat Informasi Biaya Penuh Dalam Keputusan Penentuan Harga Jual Pada dasarnya, harga jual produk atau jasa harus dapat menutup biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan menghasilkan laba yang dikehendaki. Biaya penuh merupakan total pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut. Disamping itu, harga jual harus pula dapat menghasilkan laba yang memadai sepadan dengan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Adapun manfaat dari informasi biaya penuh bagi manajer penentu harga jual adalah sebagai berikut (Mulyadi, 1993 : 348): a. Biaya penuh merupakan titik awal untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Penentuan harga jual umumnya merupakan pengambilan keputusan yang menyangkut masa yang akan datang dan dalam pengambilan keputusan penentuan harga jual, manajer penentu harga jual menghadapi berbagai faktor yang mengandung banyak ketidakpastian. Satu-satunya informasi yang memberikan kepastian yang relatif tinggi, yang ada di tangan manajer penentu harga jual adalah biaya. Biasanya bagi manajer penentu harga jual, meskipun harga jual produk sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
terbentuk di pasar, informasi biaya penuh dibutuhkan oleh manajer sebagai titik awal untuk mengurangi ketidakpastian dalam menentukan harga jual produk atau jasa yang akan dibebankan kepada konsumen. Dengan informasi biaya penuh produk atau jasa yang cermat (accurate) di tangannya, manajer penentu harga jual memiliki dasar untuk menetapkan kebijakan penentuan harga jual dengan aman. b. Biaya penuh merupakan dasar yang memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian Kerugian merupakan keadaan suatu usaha yang total pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk menutup total biayanya. Kerugian akan mengakibatkan suatu usaha tidak dapat tumbuh dan bahkan akan dapat mengakibatkan perusahaan harus menghentikan kegiatan bisnisnya. Salah satu cara menghindari kerugian adalah dengan berusaha memperoleh pendapatan yang paling tidak dapat menutup biaya penuh. Dengan demikian, merupakan tanggungjawab manajer penentu harga jual untuk menetapkan harga jual produk atau jasa yang dapat memberikan perlindungan bagi perusahaan dari kemungkinan kerugian. Oleh karena itu, manajer memerlukan informasi biaya penuh masa yang akan datang yang berangkutan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dalam penentuan harga jual tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
c. Biaya penuh memberikan informasi yang memungkinkan manajer penentu harga jual melongok struktur biaya perusahaan pesaing. Jika perusahaan ingin memenangkan persaingan di pasar, salah satu nasihat yang harus dipertimbangkan adalah: “fahami pesaingmu”. Jika pesaing menurunkan harga jual produknya, tanpa memiliki informasi biaya penuh produknya, manajer penentu harga jual akan dibuat terperanjat dan bingung dengan tindakan perusahaan pesaing tersebut. Dengan informasi biaya penuh yang berada di tangannya manajer penentu harga jual akan mampu memahami atau menduga tindakan yang dilakukan perusahaan pesaing, manakala perusahaan pesaing melakukan perubahan pada harga jual produk atau jasanya. Manajer penentu harga jual perlu memahami struktur biaya yang membentuk harga pokok produk atau jasa yang dipasarkan, karena berdasarkan informasi ini akan memiliki data pembanding struktur biaya tersebut, sehingga manajer akan mampu memperkirakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan pesaing. d. Biaya penuh merupakan dasar-dasar pengambilan keputusan perusahaan memasuki pasar. Umumnya harga jual sudah terbentuk di pasar karena pertimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar tersebut. Oleh karena itu, untuk memasuki pasar tertentu, faktor yang harus dipertimbangkan adalah apakah biaya penuh produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan memungkinkan perusahaan memasuki pasar tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
dengan harga jual yang telah terbentuk. Berdasarkan pembandingan harga jual yang terbentuk di pasar dengan biaya penuh produk atau jasa, manajer penentu harga jual akan menghadapi tiga kemungkinan berikut ini: 1) Jika biaya penuh produk atau jasa melebihi harga jual yang terbentuk di pasar tertentu, perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut, karena kerugian akan terjadi. 2) Jika biaya penuh produk atau jasa dapat ditutup dengan harga jual yang terbentuk di pasar, namun harga jual tersebut belum mampu menghasilkan laba yang memadai jika dibandingkan dengan investasi, maka perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut. 3) Jika kemungkinan butir a dan/atau butir b tersebut akan terjadi, perusahaan dapat merancang program untuk mengubah proses produksi dan kegiatan pemasaran agar biaya penuh untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa, yang dengan harga jual tertentu yang terbentuk di pasar, perusahaan akan mampu menutup seluruh biaya penuh dan mampu menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi. 4. Perbandingan Metode Full Costing dengan Metode Variable Costing Metode full costing maupun variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi. Perbedaan pokok yang ada di antara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
keduanya terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap. Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Harga pokok produksi yang dihitung melalui pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non-produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Pengertian Full costing atau sering pula disebut absorption atau convetional costing menurut Mulyadi (2005:17) “Adalah metode penentuan harga pokok produksi, yang membedakan seluruh biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk.” Dalam metode full costing, biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun variabel, dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk dalam proses persediaan produk jadi yang belum laku dijual, dan baru dianggap sebagai biaya apabila produk jadi telah dijual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Sedangkan variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produksi. Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan Variable Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) ditambah dengan biaya non-produksi variabel (biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum). Pengertian Variable Costing menurut Mulyadi (2005:18) “Adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya membebankan biayabiaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk.” Dalam metode variable costing, biaya ovehead pabrik tetap diperlakukan sebagai period costs dan bukan unsur harga pokok produk, sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Dengan demikian biaya overhead pabrik tetap didalam metode variable costing tidak melekat pada persediaan produk yang belum laku dijual, tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya. 5. Metode Penentuan Harga Jual Berikut ini akan diuraikan empat metode penentuan harga jual: penentuan harga jual dalam keadaan normal, penentuan harga jual dalam cost type contract, dan penentuan haraga jual pesanan khusus, penentuan harga jual produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah (Mulyadi, 1993: 351).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
a) Penentuan Harga Jual Normal (Normal Pricing) Dalam keadaan normal, manajer penentu harga jual memerlukan informasi biaya penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentuan harga jual produk atau jasa. Metode penentuan harga jual normal seringkali disebut dengan istilah cost-plus pricing, karena harga jual ditentukan dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu presentase markup (tambahan di atas jumlah biaya) yang dihitung dengan formula tertentu. Harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan formula sebagai berikut : Harga jual = Taksiran biaya penuh + Laba yang diharapkan Berikut ini dibahas dua contoh penentuan harga jual dalam keadaan normal : 1) Penentuan harga jual dalam perusahaan manufaktur dan 2) Penentuan harga jual dalam perusahaan yang menjual waktu, bahan dan suku cadang dalam pelayanan pelanggannya. 1)
Cost Plus Pricing Cost Plus Pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Harga jual berdasarkan cost-plus pricing dihitung dengan rumus seperti yang digunakan untuk menghitung harga jual dalam keadaan normal, yaitu harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
2) Penentuan harga jual waktu dan bahan (Time and Material Pricing) Penentuan harga jual waktu dan bahan ini pada dasarnya merupakan cost-plus pricing. Harga jual ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba yang diharapkan. Metode penentuan harga jual ini digunakan oleh perusahaan bengkel, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual persatuan waktu yang dinikmati oleh konsumen. Sedangkan volume bahan dan suku cadang yang diperlukan
sebagai
pelengkap
penyerahan
jasa
dihitung
berdasarkan kuantitas bahan dan suku cadang yang diserahkan kepada konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan bahan dan suku cadang yang dijual kepada konsumen. Penentuan Harga Jual Waktu Perusahaan bengkel, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi pada dasarnya
menjual jam kerja tenaga kerja
langsung yang digunakan untuk menghasilkan jasa reparasi. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang pekerjaannya dapat dengan mudah diidentifikasikan kepada pesanan reparasi yang diterima dari pelanggan. Dalam penyerahan jasa reparasi, disamping perusahaan tersebut mengeluarkan biaya bagi tenaga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
kerja langsung, perusahaan juga mengeluarkan biaya-biaya untuk membantu tenaga kerja langsung dalam melaksanakan pekerjaan penyerahan jasa reparasi. Biaya-biaya tersebut meliputi: biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi, biaya asuransi, biaya listrik, biaya air, biaya kantor, biaya reparasi, dan biaya umum. b) Penentuan Harga Jual dalam Cost-type Contract (Cost-type Contract Pricing) Cost-type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar presentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut. Jika dalam keadaan normal, harga jual produk atau jasa yang akan dijual di masa yang akan datang ditentukan dengan metode cost-plus pricing, berdasarkan taksiran biaya penuh sebagai dasar, dalam cost-type contract harga jual yang dibebankan kepada konsumen dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan memasarkan produk. c) Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus (Special Order Pricing) Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan reguler perusahaan. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta harga di bawah harga jual normal, bahkan seringkali harga yang diminta oleh konsumen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
berada di bawah biaya penuh, karena biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang cukup besar. d) Penentuan Harga Jual Produk atau Jasa yang Dihasilkan oleh Perusahaan yang Diatur dengan Peraturan Pemerintah Produk atau jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat luas seperti listrik, air, telepon dan telegraf, transportasi, dan jasa pos diatur dengan peraturan pemerintah. Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang ditambah dengan laba yang diharapkan. 6. Metode Penentuan Harga Jual Berdasarkan Time and Material Pricing Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa metode ini digunakan untuk penentuan harga jual oleh perusahaan bengkel, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa Penentuan harga jual waktu dilakukan dengan formula sebagai berikut (Mulyadi, 1993: 359): Biaya tenaga kerja langsung Presentase markup dari biaya tenaga kerja langsung Harga jual waktu
xx xx + xx
Markup dihitung sebagai berikut : Biaya tidak langsung Laba yang diharapkan Jumlah
xx xx + xx
Taksiran biaya tenaga kerja langsung Presentase markup dari biaya tenaga kerja langsung
xx : xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
7. Rumus Perhitungan Harga Jual Per Unit Berdasarkan Metode Time and Material Pricing Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual dalam pendekatan full costing, biaya penuh masa yang akan datang dibagi menjadi dua, yaitu (Mulyadi, 1993 : 350-356): a. Biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produksi adalah berupa biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. b. Biaya yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produksi adalah berupa biaya non produksi yang terdiri dari biaya administrasi dan umum dan biaya pemasaran. Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya penuh yang secara langsung dipengaruhi oleh volume produksi dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produksi ditampahkan pada laba yang diharapkan untuk kepentingan perhitungan persentase markup. Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya penuh secara umum dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini: Harga Jual Per Unit = Biaya langsung per unit + Persentase mark-up Persentase mark-up dihitung dengan rumus: % mark up = Biaya tidak langsung + Laba yang diharapkan Biaya tenaga kerja langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
B. Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Hansen dan Mowen (2006: 40) mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi. Dikatakan sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Jadi, kita dapat menganggap biaya sebagai ukuran dollar dari sumber daya yang digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu. Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009: 33), definisi umum biaya adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa depan. Oleh karena itu, sementara biaya merefleksikan arus keluar sumber-sumber seperti kas, atau komitmen keuangan untuk membayar di masa depan, arus keluar tersebut mendatangkan manfaat-manfaat yang dapat digunakan untuk membuat produk yang dapat dijual untuk menghasilkan suatu manfaat kas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur pokok dalam biaya, yaitu: a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi. b. Diukur dalam satuan uang. c. Memberikan manfaat sekarang atau masa depan. d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. 2. Klasifikasi Biaya Biaya dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Menurut Mulyadi (2005: 13-14), biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan: a. Fungsi pokok dalam perusahaan. Ada tiga fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi: 1) Biaya produksi, merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Contohnya adalah biaya gaji karyawan, biaya depresiasi mesin. 2) Biaya pemasaran, merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya promosi, biaya iklan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
3) Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasinkegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan Bagian Keuangan, Akuntansi, Personalia, Biaya fotocopy. b. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: 1) Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang menjadi penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh: biaya kaleng atau botol merupakan biaya langsung bagi perusahaan minuman kemasan kering. 2) Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. dari objek berkaitan dengan objek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusur ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak
secara
supervisor/mandor.
ekonomis
(efektif-biaya).
Contoh:
gaji
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
c. Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas. Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi: 1) Biaya variabel: biaya yang totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. 2) Biaya semivariabel: biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. 3) Biaya semifixed: biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. 4) Biaya tetap: biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh: gaji direktur produksi 3. Biaya di Rumah Sakit Menurut Horngren (2010), biaya yang ada di rumah sakit diklasifikasikan menjadi dua, sebagai berikut : a. Departemen pusat laba (revenue centre) Biaya ini juga mempunyai biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung dari jasa yang dihasilkan. Contoh dari departemen pusat laba adalah rawat jalan, rawat inap, laboratorium, kamar operasi, gawat darurat, dan radiologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
b. Departemen pusat biaya (cost centre) Departemen ini dianggap sebagai departemen pembantu. Biaya yang ditimbulkan dikategorikan sebagai biaya tidak langsung bagian cost centre, karena tidak dapat diidentifikasi secara langsung terhadap jasa yang dihasilkan di rumah sakit. Contoh biaya ini adalah biaya manajemen, laundry, makanan, rekam medis dan lain-lain. C. Analisis Biaya Rumah Sakit 1. Pengertian Analisis Biaya Analisis biaya menurut Hasibuan (2005:9) adalah suatu kegiatan menghitung biaya rumah sakit untuk berbagai jenis pelayanan yang ditawarkan, baik secara total maupun per unit, dengan cara menghitung seluruh biaya pada seluruh unit/pusat biaya serta mendistribusikan ke unitunit produksi yang kemudian dibayarkan oleh pasien. 2. Tujuan dan Manfaat Analisis Biaya Tujuan analisis biaya adalah (Hasibuan, 2005:10) sebagai berikut: a. Mendapatkan gambaran mengenai unit/bagian yang merupakan pusat biaya (cost centre) serta pusat pendapatan (revenue centre). b. Mendapatkan gambaran berupa biaya satuan program atau unit pelayanan kesehatan sehingga dapat dihitung total anggaran yang diperlukan untuk program atau pelayanan kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Manfaat analisis biaya menurut Hasibuan, 2005:10, sebagai berikut : a. Pricing Informasi biaya satuan sangat penting dalam penentuan kebijakan tarif rumah sakit. Dengan diketahuinya biaya satuan (unit cost), dapat diketahui apakah tariff sekarang merugi, break even, atau menguntungkan. Seberapa besar subsidi yang dapat diberikan kepada unit pelayanan juga dapat diketahui misalnya subsidi pada pelayanan kelas III rumah sakit. b. Budgeting/Planning Informasi jumlah biaya (total cost) dari suatu unit produksi dan biaya satuan (unit cost) dari tiap-tiap output rumah sakit, sangat penting untuk alokasi anggaran dan untuk perencanaan anggaran. c. Budgetary control Hasil analisis biaya dapat dimanfaatkan untuk memonitor dan mengendalikan
kegiatan
operasional
rumah
sakit.
Misalnya
mengidentifikasi pusat-pusat biaya (cost center) yang strategis dalam upaya efisiensi rumah sakit. d. Evaluasi dan Pertanggungjawaban Analisis biaya bermanfaat untuk menilai kinerja keuangan rumah sakit secara keseluruhan, sekaligus sebagai pertanggungjawaban kepada pihak-pihak berkepentingan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
D. Metode Analisis Biaya Rumah Sakit Menurut Mulyadi (2005: 16) analiasis biaya pada prinsipnya ada 2 metode yaitu: 1. Metode Konvensional, yaitu suatu metode penentuan harga pokok yang dirancang berdasarkan teknologi masa lalu. Biaya yang digunakan dibagi dalam variabel-variabel produksi. Metode ini biasanya disebut full costing dan variabel costing. Titik berat penentuan harga metode ini hanya pada fase produksi saja. 2. Metode Activity Based Costing, yaitu suatu metode penentuan harga pokok (product costing) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat. Perhitungan ini mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. E. Definisi Jasa Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud) dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Fandy, 2008 : 134). 1. Karakteristik Jasa Jasa memiliki karakteristik utama yang membedakan dari produk lain, yaitu (Fandy, 136-137): a. Intangibility Jasa adalah sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
b. Inseparability Umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan. Jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara simultan. c. Variability Jasa bersifat sangat variable, artinya terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenisnya tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. d. Perishability Karakteristik ini mempunyai maksud bahwa jasa tidak dapat disimpan seperti halnya produk. 2. Pengertian Rumah Sakit Rumah
sakit
adalah
salah
satu
perusahaan
jasa
yang
menyelenggarakan upaya terutama penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan pasien (Lumenta, 1985 : 11). Berikut ini adalah fungsi dari rumah sakit : a. Fungsi Pelayanan Intramural Fungsi pelayanan ini merupakan segala kegiatan layanan kesehatan dan penunjangnya yang semuanya dilakukan didalam rumah sakit itu sendiri, seperti pelayanan pengobatan dan penyembuhan pada pasien secara rawat jalan atau rawat inap, penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga
medik,
administrasi.
pelayanan
kerumahtanggaan,
dan
pelayanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b. Fungsi Pelayanan Ekstramural Fungsi pelayanan ini merupakan segala kegiatan di bidang kesehatan yang dilakukan di masyarakat, seperti program keluarga berencana, program pelayanan gizi, program kesehatan lingkungan, program penyuluhan kesehatan masyarakat. 3. Jenis Rumah Sakit Menyangkut jenis rumah sakit di Indonesia dapat dikemukakan sebagai berikit (Dalmy Iskandar, 1998 : 6 - 11): a. Rumah Sakit Swasta, adalah rumah sakit yang didirikan oleh pihak swasta atau non-pemerintah yaitu beberapa orang sepakat untuk mendirikan suatu badan hokum atau perusahaan hukum. b. Rumah Sakit Pemerintah. Disamping rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta ada juga rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah. Perbedaan pokok dengan rumah sakit swasta terutama menyangkut pada sumber pandanaan rumah sakit yang bersangkutan, yakni kalau rumah sakit pemerintah biaya untuk mengelola rumah sakit sepenuhnya
didanai
oleh
pemerintahn
yaitu
dengan
cara
menganggarkan dalam APBN, APBD, dan lain – lain. Rumah sakit memiliki beberapa karakteristik khusus, antara lain: a. Menyediakan
jasa
pelayanan
kesehatan
bagi
masyarakat,
diantaranya berupa jasa pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan farmasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
b. Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (rumah sakit) selain berusaha mendapatkan
aliran
kas
masuk
untuk
mencukupi
kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan
melalui
berbagai
program
yang
ditetapkan
oleh
manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah. Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter. F. Tarif 1. Pengertian Tarif Menurut Hansen dan Mowen (2001:633), tarif adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Untuk menentukan tarif, biasanya manajemen mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi baik faktor biaya maupun bukan biaya, yaitu: a. Biaya, khususnya biaya masa depan b. Pendapatan yang diharapkan c. Jenis produk jasa yang dijual. d. Jenis industri e. Citra dan kesan masyarakat. f. Pengaruh
pemerintah,
khususnya
peraturan dan kebijakan pemerintah.
undang-undang,
keputusan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
g. Tindakan atau reaksi para pesaing. h. Tipe pasar yang dihadapi. Trend Ekonomi. i. Biaya manajemen. j. Tujuan non laba. k. Tanggung jawab sosial perusahaan. l. Tujuan perusahaan,khususnya laba dan return on investment (ROI). 2. Tujuan Penentuan Tarif Dalam penentuan tarif atau harga jual produk, manajemen perlu tujuan dari penentuan tarif tersebut. Tujuan itu akan dipergunakan sebagai salah satu pedoman kerja perusahaan. Pada umumnya tujuan tersebut adalah sebagai berikut: a. Bertahan hidup (survival) Perusahaan menetapkan bertahan hidup sebagai tujuan utama, apabila menghadapi
kesulitan
dalam
hal
kelebihan
kapasitas
produksi, persaingan keras, atau perubahan keinginan konsumen. Untuk
mempertahankan
tetap berjalannya
kegiatan
produksi,
perusahaan harus menetapkan harga yang rendah, dengan harapan akan
meningkatkan
permintaan.
Dalam
situasi demikian, laba
menjadi kurang penting dibandingkan survival. b. Memaksimalkan laba jangka pendek Perusahaan memperkirakan permintaan akan biaya, dihubungkan dengan harga alternatif dan harga yang akan menghasilkan laba, arus kas, atau tingkat laba investasi maksimal. Dalam semua hal,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
perusahaan lebih menitikberatkan pada kemampuan keuangan yang ada dan kurang mempertimbangkan prestasi keuangan jangka pendek. c. Kepemimpinan pangsa pasar (leader of market share) Sebagian perusahaan ingin mencapai pangsa pasar yang dominan. Mereka yakin bahwa perusahaan dengan market share terbesar akan menikmati biaya terendah dan laba tertinggi dalam jangka panjang. Untuk itu, mereka menetapkan harga serendah mungkin. d. Kepemimpinan mutu produk Perusahaan dapat memutuskan bahwa mereka ingin memiliki produk
dengan mutu terbaik di pasar. Keputusan ini biasanya
mengharuskan penetapan harga yang tinggi untuk menutup biaya pengendalian mutu produk serta biaya riset dan pengembangan. e. Tujuan-tujuan lain, misalnya mempertahankan loyalitas pelanggan Perusahaan mungkin
menetapkan
harga
yang
rendah
untuk
mencegah masuknya perusahaan pesaing atau dapat menetapkan harga
yang
sama
dengan
pesaing dengan
tujuan
untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan. Menghindari campur tangan pemerintah, menciptakan daya tarik sebuah produk, dan untuk menarik lebih banyak pelanggan. 3. Tarif di Rumah Sakit Semua kegiatan pelayanan dan kegiatan non pelayanan di rumah sakit dikenakan tarif layanan. Tarif layanan merupakan seluruh biaya yang dibebankan kepada masyarakat atas penyelenggaraan kegiatan di rumah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
sakit. Tarif layanan ditetapkan berdasarkan asas gotong royong, adil dengan mengutamakan kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah, dan tidak mengutamakan untuk mencari keuntungan. Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur. Pelayanan rawat inap terdiri atas: a. rawat siang hari (day care) b. rawat sehari (one day care) c. rawat intensive d. perawatan di kamar operasi e. perawatan di kamar bersalin f. perawatan di kamar tindakan lainnya Tarif pelayanan rawat inap meliputi: a. jasa sarana akomodasi ruang perawatan b. jasa sarana akomodasi rawat siang hari (day care) c. jasa sarana akomodasi rawat sehari (one day care) d. jasa sarana akomodasi rawat intensive e. jasa sarana akomodasi kamar operasi f. jasa sarana akomodasi kamar bersalin g. jasa sarana akomodasi kamar tindakan lainnya h. jasa sarana tindakan medis i. jasa sarana penunjang medis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
j. jasa pelayanan medis dan penunjang medis 4. Strategi Penetapan Tarif di Rumah Sakit a. Basis biaya Perhitungan biaya satuan merupakan strategi awal dari setiap perhitungan tari pelayanan bagi suatu rumah sakit. Perhitungan biaya satuan pada hakikatnya adalah perhitungan biaya rata – rata untuk suatu satuan tertentu. Satuan yang digunakan dapat bervariasi tergantung dari ilosoi dan kebijakan direksi. Misalnya, biaya satuan dapat berupa biaya per kunjungan, biaya per hari rawat, biaya per operasi, ataupun biaya per diagnosis. b. Negosiasi Tidak jarang, tarif yang digunakan adalah tarif negosiasi dengan pihak ketiga, misalnya perusahaan asuransi atau perusahaan besar yang melakukan kontrak langsung dengan rumah sakit. Pertimbangan yang mendasari tarif negosiasi adalah volume penjualan, ketepatan atau frekuensi penjualan, tingkat hutang bermasalah atau hutang tak lancar, dan tingkat okupansi rumah sakit itu sendiri. c. Harga pasar Pendekatan pasar dalam menetapkan tarif pelayanan kini semakin berkembang dan semakin menarik perhatian pimpinan rumah sakit. Pada hakikatnya penetapan tarif berdasarkan mekanisme pasar ini didorong dengan adanya persaingan antar
rumah sakit
dan
pertumbuhan selera konsumen. Asumsi utama penetapan tarif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
berdasarkan harga pasar ini adalah bahwa pengguna jasa, konsumen bersikap sensitif terhadap perubahan tarif atau harga. Konsumen akan melakukan survei pasar untuk mengetahui tarif yang lebih murah. Akan tetapi di dalam pelayanan kesehatan, sensitifitas pasar terbatas pada sifat pelayanan kesehatan sendiri yang asimetris. d. Ketentuan pemerintah Di negara – negara yang berorientasi socialized medicines, tarif rumah sakit seringkali sangat dipengaruhi oleh peraturan pemerintah. Tujuannya adalah terjadinya subsidi silang di rumah sakit swasta atau rumah sakit swadana. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa masyarakat kelas bawah dapat terlayani dengan biaya yang terjangkau. G. Organisasi Sektor Publik Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan hukum. Di setiap negara, cakupan organisasi sektor publik sering tidak sama. Di Indonesia, berbagai organisasi termasuk dalam cakupan organisasi sektor publik antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah, sejumlah perusahaan di mana pemerintah mempunyai saham (BUMN dan BUMD), organisasi bidang pendidikan, organisasi bidang kesehatan, dan organisasi – organisasi massa (Mahsun, 2012: 12).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Beberapa alasan mengapa organisasi sektor publik dibutuhkan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat disediakan untuk masyarakat secara adil dan merata tanpa memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayarnya. 2. Untuk mmastikan bahwa layanan publik tertentu ditempatkan pada wilayah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, misalnya museum, perpustakaan, tempat parkir. 3. Untuk menjamin bahwa public goods and services disediakan dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan jika membeli dari perusahaa swasta. 4. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena adanya perbedaan agama maupun suku. 5. Untuk melindungi hak dan kemerdekaan masyarakat dengan menetapkan peraturan perundangan yang kuat dan jelas. Organisasi sektor publik berada pada area dengan batasan – batasan antara lain: 1. Penyelanggaraan layanan atau pengadaan barang kebutuhan masyarakat umum 2. Bukan konsumsi individual 3. Pemerintah ikut mengendalikan dengan saham atau sejumlah regulasi mengikat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
4. Harga tidak semata – mata ditentukan berdasarkan mekanisme pasar Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak perah terjadi dalam organisasi biosnis, misalnya penerimaan sumbangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus. Hal ini berarti bahwa, kesimpulan yang akan diperoleh dari penelitian ini hanya akan berlaku pada hal-hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Santo Yusuf Boro yang berlokasi di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai September tahun 2014. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari : a. Pimpinan Rumah Sakit b. Bagian keuangan c. Bagian administrasi d. Bagian Keperawatan 2. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah penentuan tarif jasa kamar rawat inap di rumah sakit Santo Yusup Boro. 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
D. Data yang Diperlukan 1. Gambaran umum perusahaan 2. Jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro 3. Biaya untuk setiap kamar Rumah Sakit Santo Yusup Boro 4. Cara penentuan tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro dan Tarif Kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro E. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah: 1. Data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka biaya-biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan jasa. 2. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan seperti struktur organisasi dan pembagian tugas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian. Data jenis ini diperoleh dari observasi, wawancara, dan konsultasi terhadap pihak-pihak yang bersangkutan. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis berupa data laporan keuangan serta data pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan ini. Data tersebut meliputi: data biaya untuk setiap kamar rawai inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro, data jumlah pasien rawat inap, data lama hari pasien, data jumlah dan luas kamar rawat inap, dan data tarif konsumsi tiap kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data sehubungan dengan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung tempat yang menjadi objek penelitian. Penelitian tersebut dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan objek penelitian ataupun subjek penelitian untuk memperoleh informasi tentang gambaran perusahaan. Dalam metode ini wawancara dilakukan kepada direktur dan bagian akuntansi untuk mendapatkan data ataupun informasi yang relevan dengan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan gambaran umum perusahaan. b. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperjelas dari hasil wawancara. Dan untuk memperoleh gambaran nyata tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan menyalin data atau catatan yang ada di rumah sakit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung dalam menganalisa data yang ada terutama yang berkaitan dengan data biaya-biaya yang dibutuhkan untuk penentuan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. G. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang akan digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari rumah sakit dan menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah teknik analisis komparatif. Teknik analisis komparatif akan digunakan untuk membandingkan antara hasil temuan lapangan atau rumah sakit dengan metode time and material pricing. Peneliti memilih menggunakan metode time and material pricing dalam penentuan tarif jasa kamar rawat inap, karena metode ini digunakan untuk perusahaan yang menjual jasa. Volume jasa dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan untuk melayani konsumen atau pasien, sehingga perlu dihitung harga jual per satuan waktu yang dinikmati oleh konsumen. Sedangkan bahan yang diperlukan sebagai pelengkap penyerahan jasa dihitung berdasarkan kuantitas bahan yang diserahkan kepada konsumen. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1. Membandingkan penentuan tarif yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit dengan penentuan tarif berdasarkan metode time and material pricing. Adapun langkah-langkah menggunakan metode time and material pricing (Mulyadi, 1993:359) sebagai berikut: a. Penentuan biaya langsung dan tidak langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
b. Penentuan presentase mark up c. Penentuan tarif jasa kamar rawat inap pada rumah sakit berdasarkan time and material pricing 2. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dapat dikatakan telah mengacu pada metode time and material pricing, jika memenuhi kriteria yaitu, apabila hasil tarif jasa kamar rawat inap dari Rumah Sakit Santo Yusup boro sama dengan hasil tarif jasa kamar rawat inap menggunakan metode time and material pricing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Rumah Sakit Santo Yusup Boro adalah salah satu rumah sakit swasta dan biara yang terletak di Boro, Banjar Asri, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta.
Dalam
perjalanannya
senantiasa
terus
berupaya
untuk
meningkatkan dan menciptakan upaya pelayanan kesehatan yang terampil dan profesional. Boro adalah desa kecil di lereng bukit menoreh, kurang lebih 35km dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 1 jam perjalanan, dekat dengan Sendangsono kurang lebih 5km, atau 1 4 jam perjalanan dari Boro merupakan pula tanah misi, dengan perintis pertama Romo Prennthaler,SJ pada tanggal 15 Desember 1930 (Biara dan Rumah Sakit). Rumah Sakit Santo Yusuf Boro berdiri atas izin almarhum Bapak Lurah Bradjapawira. Setelah Rumah Sakit dikenal, banyak yang datang untuk minta obat, diperiksa dan bahkan opname. Pada tahun 1932, Almarhum Sr. Aufrida,OSF dan
Almarhum
Romo
Prennthaler,SJ
menampung
anak-anak
yang
membutuhkan perawatan dan pendidikan. Anak-anak ini diasuh oleh Ibu Hendrika sehingga mereka dapat hidup mandiri dan bekerja. Pada tahun 1934, mulai dibangun Panti Asuhan didekat Rumah Sakit dengan menambah satu pengasuh yaitu almarhum Sr. Dominika,OSF. Demi kelancaran Rumah Sakit, pada tahun 1938 ditambah ruang anak dan ruang bersalin. Kemudian pada
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
tahun 1990 dan 1991 terdapat penambahan unit Fisioterapi dan Unit Gawat Darurat (UGD) dan unit Radiologi/Rontgen. Pada tahun 1998 tepatnya pada bulan Desember Akreditasi Pertama Rumah Sakit Santo Yusup Boro, dengan hasil lulus bersyarat satu tahun. Dan pada tahun 2000 Rumah Sakit Santo Yusup Boro memperoleh Akreditasi yang kedua. Beberapa fasilitas pelayanan Rumah Sakit Santo Yusuf Boro : 1) UGD 2) Poli Gigi 3) Poli Mata 4) Poli THT 5) Poli Penyakit Dalam 6) Poli Anak 7) Poli Kandungan 8) Poli Umum 9) Instalasi Farmasi 10) Pelayanan KB 11) Pemeriksaan Radiologi 12) Pemeriksaan EEG 13) Pemeriksaan Laboratorium 14) Fisioterapi 15) Imunisasi (BCG, DPT, Anti Polio, Hepatitis B, Campak)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Sampai saat ini Boro tetap setia dalam misi awalnya yakni melayani masyarakat kecil secara teratur dalam semangat persaudaraan Fransiskan dengan berpegang pada filosofi “Kasih Membuahkan Penyembuhan”. B. Visi, Misi dan Motto Perusahaan 1. Visi “Menjadi Tanda Cinta dan Belas Kasih Allah sebagai jawaban terhadap penderitaan sesama.” 2. Misi Mewujudkan Cinta dan Belas Kasih Allah lewat pelayanan kesehatan secara menyeluruh berdasarkan iman Kristiani : a. Menanggapi panggilan kemanusiaan dengan melayani sesama yang menderita bagi seluruh lapisan masyarakat b. Mendampingi penderita supaya dapat menemukan dan menerima arti penderitaan dalam hidupnya c. Meningkatkan diri secara terus menerus dalam pelayanan sesuai dengan tuntutan karya 3. Motto “Melayani dengan tulus meringankan derita sesama” C. Penyajian Data Ruang Rawat Inap 1. Ruang rawat inap dan fasilitas Dalam memberikan pelayanan jasa khususnya jasa rawat inap yang mencakup seluruh lapisan masyarakat, RS Santo Yusuf Boro menyediakan empat kelas jasa dimana masing-masing kelas memiliki fasilitas yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
berbeda-beda. Adapun fasilitas yang ditawarkan pada kelas VIP dan Kelas I antara lain: a. Kelas VIP Fasilitas yang tersedia yaitu AC, TV, Kulkas, Palbed, kursi penunggu, almari, meja, kamar mandi dalam, dan tempat tidur pasien. b. Kelas I Fasilitas yang tersedia yaitu kipas angin, kursi penunggu, almari, meja, kamar mandi dalam, dan tempat tidur pasien. D. Struktur Organisasi Suatu organisasi terdiri dari sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, maka diperlukan adanya suatu pembagian tugas yang jelas bagi setiap individu agar kerja sama dapat berjalan dengan baik. Secara fisik, struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Struktur organisasi yang digunakan Rumah Sakit Santo Yusup Boro berbentuk garis atau lini dimana setiap garis komando mengalir dari atas ke bawah sehingga setiap orang mempunyai hubungan pelaporan hanya dengan satu atasan. Susunan dan struktur organisasi Rumah Sakit Santo Yusuf Boro adalah sebagai berikut: 1. Satuan Pengawasan Intern Mempunyai tugas mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada di Rumah Sakit Santo YusupBoro.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
2. Komite Medik Mempunyai tugas membantu direktur dalam menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya serta melaksanakan pembinaan etik profesi anggota staf medis fungsional serta mengemban program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta pendidikan dan pengembangan. 3. Komite Etik Mempunyai tugas memberikan opini kepada direktur melalui ketua komite medis mengenai hal-hal terkait dengan kode etik kedokteran, menerima laporan mengenai masalah etika medis. 4. Staf Direksi a. Direktur Utama Direktur utama mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit Santo Yusup Boro. b. Direktur Eksekutif Direktur eksekutif mempunyai tugas membantu direktur utama. c. Kepala Seksi Administrasi Keuangan Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengawasi dan merancang pelaksanaan administrasi keuangan dan rekam medis
sesuai
kebijakan
yang
telah
ditetapkan
serta
mengkoordinasikan program pengembangan dan pendidikan staf di Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
d. Kepala Seksi Keperawatan Mempunyai tugas pokok mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan perawatan pasien sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan. e. Kepala Seksi Penunjang Medik Mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan penunjang medis yang meliputi kegiatan farmasi, laboratorium, radiologi dan fisioterapi. f. Kepala Seksi Pelayanan Medik Mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
mengendalikan,
mengevaluasi dan merancang kebijakan operasional dalam pelayanan medis di poli rawat jalan. g. Kepala Seksi Personalia Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penerimaan karyawan dan peraturan personalia. h. Kepala Seksi Umum dan Rumah Tangga Memiliki tugas pokok memimpin, mengendalikan, mengevaluasi, dan merancang kegiatan pelaksanaan operasional di bagian rumah tangga yang menunjang pelayanan kesehatan rumah sakit mencakup dapur dan tehnik pemeliharaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
5. Penanggung Jawab Unit a. Karu Maria, Fransiskus, Yohanes Mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan kegiatan di kamar ruang Maria, Fransiskus danYohanes. b. Karu Anna, Theresa Mempunyai tugas mengawasi pelaksanaan kegiatan di kamar ruang Anna dan Theresa. c. Unit Laboratorium Laboratorium
adalah
tempat
yang
digunakan
untuk
menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan hematologi, urine, darah dan mikrobiologi. d. Unit Radiologi Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan radiologi. e. Unit Kamar Bedah Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan bedah yang meliputi diagnosa,
pengobatan
pembedahan,
perawatan,
anestesi,
perawatan pemulihan dan pencatatan medis terhadap pasien secara efektif dan efisien. f. Unit Farmasi Unit farmasi adalah tempat yang digunakan untuk pelayanan pasien dan penyediaan obat bermutu. g. Unit Fisioterapi Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan rehabiltasi medis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
h. Unit Gizi Berfungsi untuk melayani kebutuhan gizi. i. Unit Gawat Darurat Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan gawat darurat bagi pasien secara efektif dan efisien sesuai dengan visi, misi yang telah ditetapkan. j. Unit Rawat Jalan Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan rawat jalan bagi pasien secara ektif dan efisien sesuai dengan tanggung jawab profesi. k. Unit Rekam Medik Mempuyai tugas melaksanakan kegiatan di rekam medis yang menjamin tersedianya rekam medis yang lengkap serta membuat data statistik maupun laporan medis yang sesuai dengan prosedur. 6. Sekretariat Mempunyai tugas menyediakan fasilitas perangkat lunak dan perangkat keras untuk menunjang kecepatan pelayanan dengan selalu memperbaharui sistem pelayanan. 7. Rawat Inap Mempunyai tugas mengkoordinir seluruh kegiatan pada bagian keperawatan rawat inap, mengawasi ruangan agar pelaksanaan perawatan berjalan lancar, bertanggungjawab atas pengelolaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ruangan
meliputi
kebersihan,
kenyamanan,
ketertiban,
49
dan
keamanan. Dalam pelaksanaannya, Rumah Sakit memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan pelayanan medis dalam upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna, serta melaksanakan pelayanan rujukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab III bahwa teknik analisis data yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam skripsi ini adalah teknik analisis komparatif. Teknik analisis komparatif adalah teknik analisis yang digunakan untuk membandingkan antara hasil temuan penelitian berupa data yang diperoleh dari rumah sakit dengan data hasil kajian teori yang ada. A. Penentuan Tarif Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro Rumah sakit sebagai suatu lembaga dalam sistem kesehatan mengemban tugas memberikan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Demikian pula dengan Rumah Sakit Santo Yusup Boro, sebagai salah satu perusahaan jasa bergerak di bidang pelayanan kesehatan mempunyai tugas pokok/fungsional menyelenggarakan jasa kesehatan kepada masyarakat. Rumah Sakit Santo Yusup
Boro
dengan
memperhatikan
keadaan
masyarakat
setempat,
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah tapi tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat kalangan atas untuk menjalani pengobatan di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Sebagai salah satu rumah sakit swasta yang sedang berkembang, Rumah Sakit Santo Yusup Boro senantiasa memberikan mutu pelayanan yang terbaik kepada pasiennya dengan harapan mereka puas atas pelayanan yang diberikan dan mau berobat kembali di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Seperti halnya perusahaan, meskipun Rumah Sakit Santo Yusup Boro merupakan organisasi nirlaba namun demi kelangsungan hidupnya dalam
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
memberikan pelayanan kepada pasiennya Rumah Sakit Santo Yusup Boro menetapkan suatu tarif, salah satunya adalah dengan menentukan tarif jasa kamar rawat inap. Dalam menentukan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro, ada beberapa pertimbangan dari pihak yayasan dan manajemen rumah sakit, yaitu: 1. Faktor Biaya Sebelum menetapkan tarif, rumah sakit terlebih dahulu mengetahui biaya-biaya yang telah dikeluarkan rumah sakit. Dengan data biayabiaya tersebut rumah sakit dapat mengetahui gambaran mengenai biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan selanjutnya. Hal ini juga memberikan gambaran berapa besarnya tarif yang akan ditetapkan oleh Rumah Sakit Santo Yusup Boro. 2. Faktor Keadaan Sosial Masyarakat Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat setempat terutama dengan melihat keadaan ekonomi
masyarakatnya.
Keadaan
sekitar
rumah
sakit
yang
kebanyakan adalah kalangan menengah ke bawah menyebabkan tarif yang ditetapkan oleh rumah sakit tidak terlalu tinggi sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat. 3. Faktor Fasilitas Masing – masing kelas memiliki fasilitas yang berbeda – beda disesuaikan dengan tingkatannya, misalnya untuk kelas VIP fasilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
yang diberikan berupa kamar mandi dalam, televisi, lemari es, AC, 1 set kursi tamu, almari, meja dan tempat tidur 1 orang sekamar. Kelas I fasilitas yang diberikan berupa kamar mandi dalam, kipas angin, 1 set kursi tamu, almari, meja dan tempat tidur 3 orang sekamar. Perbedaan fasilitas yang diberikan menyebabkan besarnya tarif yang dibebankan ke masing-masing kelas itupun berbeda. 4. Faktor Tarif Rumah Sakit Sejenis Selain ketiga faktor tersebut, Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga menetapkan tarifnya dengan melihat tarif rumah sakit sejenis. Hal ini berguna untuk menyelaraskan tarif antara rumah sakit dan sebagai bahan pertimbangan penentuan tarif yang akan ditetapkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di Rumah Sakit Santo Yusup Boro, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan tarif kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro biasanya memperhitungkan jumlah hari pasien tinggal di rumah sakit dan biaya jasa yang telah ditentukan merupakan suatu standar dalam penggunaan kamar rawat inap untuk masing masing kelas tanpa mempertimbangkan hal lain yang berkaitan dengan kamar rawat inap. Misalnya, membebankan biaya kebersihan, biaya laundry atau biaya konsumsi. Diperoleh keterangan pula bahwa operasional rumah sakit masih tetap bisa berjalan tidak dipungkiri dari adanya peran serta para donatur yang mendukung keberlangsungan dan perkembangan Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga menerapkan subsidi silang yang digunakan untuk menutup biaya kelas II dan kelas III. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
dikemukakan oleh karyawan yang menangani bidang keuangan di Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Namun, pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara rinci berapa besar laba yang diperoleh atau ditargetkan di tiap periodenya. Penentuan besarnya tarif jasa kamar rawat inap rumah sakit yang dibebankan kepada masyarakat didasarkan pada pelayanan sosial dan kemampuan ekonomi dari pasien itu sendiri. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam penentuan tarif barunya mempunyai suatu presentase tertentu yaitu 3% dari tarif lama. Adapun langkah-langkah penentuan tarif jasa kamar rawat inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro adalah sebagai berikut: 1. Menghitung biaya yang diberikankan kepada pasien rawat inap kemudian membagi dengan berapa hari pasien dirawat. 2. Setelah melakukan perhitungan biaya, Rumah Sakit Santo Yusup Boro membuat laporan biaya yang akan diserahkan ke Yayasan Santo Yusup yang merupakan induk dari Rumah Sakit Santo Yusup Boro.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Data biaya yang dibebankan Rumah Sakit Santo Yusup Boro dapat dilihat pada tabel V.1 berikut ini: Tabel V.1 Biaya – biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 No. Keterangan Jumlah Biaya (Rp) 1
Biaya gaji
23.530.944,00
2
Biaya listrik dan air
5.980.300,00
3
Biaya kebersihan
4
Biaya depresiasi
547.126,00
a. Bangunan
537.500,00
b. Inventaris
1.289.480,00
5
Biaya laundry
6
Biaya konsumsi
7
Biaya administrasi Total
560.500,00 4.395.550,00 898.400,00 37.739.800,00
Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro Untuk lebih jelasnya penulis menyajikan daftar tarif jasa kamar rawat inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam tabel V.2 berikut ini: Tabel V.2 Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 No. Kelas Tarif (Rp) 1 VIP 240.000,00 2 I 145.000,00 Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan berapa besar tingkat hunian kamar rawai inap di Rumah Sakit Santo Yusup Boro pada tahun 2013, yang merupakan salah satu bagian dalam menentukan tarif sewa kamar dapat dilihat dari tabel V.3 di bawah ini: Tabel V.3 Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Bulan VIP Kelas I Total Januari 3 15 18 Februari 7 14 21 Maret 9 12 21 April 9 9 Mei 4 6 10 Juni 3 9 12 Juli 6 9 15 Agustus 14 29 43 September 6 12 18 Oktober 9 15 24 November 3 12 15 Desember 4 12 16 Total 70 152 222 Sumber:Rumah Sakit Santo Yusup Boro Pada rumah sakit Santo Yusup Boro, perhitungan alokasi pada beban operasional yang terjadi selama satu periode dipisahkan berdasarkan dasar alokasinya. Dalam departemen pembantu, dasar alokasi yang dipakai didasarkan pada jumlah hunian dalam satu periode tersebut. Namun dalam biaya operasional yang bersifat tetap seperti, biaya gaji, kebersihan, dan depresiasi digunakan dasar persentase yang telah dilakukan manajemen rumah sakit Santo Yusup Boro.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
Di bawah ini adalah tabel yang menyajikan biaya operasional dan dasar alokasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro. Tabel V.4 Dasar Alokasi Masing-Masing Biaya Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Biaya Dasar Alokasi 1.Biaya tetap: a. Biaya gaji
Jumlah Perawat
b. Biaya listrik dan air
Hari Hunian
c. Biaya kebersihan
Luas Lantai (m2)
d. Biaya depresiasi: 1) Bangunan
Luas lantai (m2)
2) Inventaris
Hari hunian
2.Biaya variabel: Biaya listrik dan air
Hari Hunian
Biaya laundry
Hari Hunian
Biaya konsumsi
Hari Hunian
Biaya administrasi
Hari Hunian
Sumber: Rumah Sakit Santo Yusup Boro
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
B. Perbandingan Komponen Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Untuk pembahasan masalah yang ada penulis akan melakukan penentuan tarif kamar dengan menggunakan metode time and material pricing. Dengan menerapkan metode tersebut, penghitungan unit cost atau biaya operasional per hari untuk masing-masing kamar Rumah Sakit Santo Yusup Boro mendapatkan gambaran keseluruhan biaya operasional baik yang bersifat tetap maupun variabel yang terserap dalam tiap kamar per harinya. Hasil penghitungan unit cost atau biaya operasional per kamar tiap hari dapat dijadikan dasar penetapan tarif bagi rumah sakit Santo Yusup Boro dengan tambahan tingkat keuntungan tertentu yang diharapkan dapat dicapai. Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam tiap periodenya menyusun laporan laba rugi dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya operasional untuk keperluan analisis keuntungan per kamar dalam tiap harinya. Rumah sakit Santo Yusup Boro menentukan biaya operasional tiap tipe kamar per harinya berdasarkan hasil dengan perbandingan tahun lalu. Penggunaan dasar perbandingan biaya operasional dan perbandingan dengan persaingan sejenis menghasilkan alokasi biaya operasional yang kurang tepat dan teliti karena masing-masing biaya operasional belum dipisahkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
1. Penentuan Biaya Langsung dan Tidak Langsung a. Biaya Langsung Biaya langsung adalah biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume penjualan jasa. Berikut adalah jumlah unit cost pada kamar rawat inap rumah sakit Santo Yusup Boro: 1) Biaya Gaji Di rumah sakit Santo Yusup Boro yang termasuk biaya gaji yaitu biaya gaji perawat, sedangkan biaya kunjungan dokter di luar perhitungan unit cost kamar rawat inap RS. Biaya gaji merupakan biaya tetap yang mempunyai hubungan tidak langsung dengan aktivitas pengelolaan kamar. Alokasi biaya tetap gaji pada rumah sakit Santo Yusup Boro menggunakan dasar alokasi jumlah perawat pada tiap tipe kamar yang dinyatakan sebagai berikut. VIP
= Rp 23.530.944,00 x 2/4 = Rp 11.765.472,00
Kelas I = Rp 23.530.944,00 x 2/4 = Rp 11.765.472,00
2) Biaya Listrik dan Air Biaya listrik dan air merupakan biaya semi variabel, yang didalamnya terdapat dua unsur biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini dimasukkan ke dalam biaya semi variabel karena jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
tingkat hunian kamar rumah sakit, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Maka biaya ini harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode regresi sederhana, yaitu sebagai berikut: Tabel V.5 Jumlah Biaya Listrik dan Air serta Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2011-2013 Bulan Jumlah Hari Biaya Listrik Hunian dan air (Rp) (x)(y) (x) (y) Januari 19 170.353,00 3.236.714 Februari 22 197.251,00 4.339.528 Maret 21 188.285,00 3.953.992 April 11 98.626,00 1.084.882 Mei 11 98.626,00 1.084.882 Juni 13 116.558,00 1.515.248 Juli 16 143.455,00 2.295.288 Agustus 44 394.503,00 17.358.112 September 19 170.353,00 3.236.714 Oktober 25 224.149,00 5.603.729 November 16 143.455,00 2.295.288 Desember 17 152.421,00 2.591.165 Januari 17 152.421,00 2.591.165 Februari 20 179.319,00 3.586.387 Maret 21 188.285,00 3.953.992 April 8 71.728,00 573.822 Mei 9 80.694,00 726.243 Juni 11 98.626,00 1.084.882 Juli 14 125.524,00 1.757.330 Agustus 42 376.571,00 15.815.966 September 17 152.421,00 2.591.165 Oktober 23 206.217,00 4.742.997 November 14 125.524,00 1.757.330 Desember 15 134.490,00 2.017.343
(x)2 361 484 441 121 121 169 256 1936 361 625 256 289 289 400 441 64 81 121 196 1764 289 529 196 225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Tabel V.5 Jumlah Biaya Listrik dan Air serta Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2011-2013 Lanjutan Bulan Jumlah Hari Biaya Listrik Hunian dan air (Rp) (x)(y) (x)2 (x) (y) Januari 18 161.387,00 2.904.973 324 Februari 21 188.285,00 3.953.992 441 Maret 21 188.285,00 3.953.992 441 April 9 80.694,00 726.243 81 Mei 10 89.660,00 896.597 100 Juni 12 107.592,00 1.291.099 144 Juli 15 134.490,00 2.017.343 225 Agustus 43 385.537,00 16.578.073 1849 September 18 161.387,00 2.904.973 324 Oktober 24 215.183,00 5.164.397 576 November 15 134.490,00 2.017.343 225 Desember 16 143.455,00 2.295.288 256 TOTAL 667 5.980.300,00 134.498.471 15.001 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
𝑏=
36 134498471 − 667 5.980.300 36 15001 − (667)2 𝑏=
𝑅𝑝 853.084.856,00 95147 𝑏 = 𝑅𝑝8.965,00
𝑏 = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 𝑅𝑝 8.965,00
𝑎=
5.980.300 − 8965(667) 36 𝑎=
645 36
𝑎 = 𝑅𝑝 18,00 𝑎 = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 = 𝑅𝑝 18,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
Total Biaya listrik dan air Biaya tetap per tahun (36 x 18
= Rp 5.980.300,00 )
= Rp
Biaya variabel per tahun
648,00 =
Rp
5.979.652,00 Perhitungan alokasi biaya listrik dan air tiap tipe kamar dengan menggunakan alokasi jumlah hari hunian kamar selama tahun 2013 sebagai berikut: a) Biaya tetap VIP
: 211/667 x Rp 648,00= Rp 205,00
Kelas I
: 456/667 x Rp 648,00= Rp 443,00
b) Biaya variabel VIP
: 211/667 x Rp 5.979.652,00 = Rp 1.891.614,00
Kelas I
: 456/667 x Rp 5.979.652,00 = Rp 4.088.038,00
Maka alokasi biaya listrik dan air dapat dilihat pada tabel V.6 sebagai berikut: Tabel V.6 Alokasi Biaya Listrik dan Air Tiap Tipe Kamar Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2011-2013 Tipe Hari Biaya Tetap Biaya Variabel Alokasi Biaya Kamar Hunian VIP 211 Rp 205,00 Rp 1.891.614,00 Rp 1.891.819,00 Kelas I 456 Rp 443,00 Rp 4.008.038,00 Rp 4.008.481,00 TOTAL 667 Rp 648,00 Rp 5.979.652,00 Rp 5.980.300,00 Sumber: data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
3) Biaya Kebersihan Seperti halnya biaya gaji, biaya kebersihan merupakan biaya tetap yang dilokasikan ke departemen pembantu kebersihan. Alokasi biaya kebersihan didasarkan pada luas lantai dalam tiap kelas. Penghitungan biaya kebersihan kamar rawat inap pada rumah sakit Santo Yusup Boro seperti pada tabel V.7 berikut ini. Tabel V.7 Alokasi Biaya Kebersihan Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Jumlah (3)=(1)x(2) Bed (2)
Kelas
Luas Alokasi Lantai Biaya Tetap (m2) (Rp) (1) VIP 12 1 12 0,25 136.781,00 Kelas I 12 3 36 0,75 410.345,00 Jumlah 24 4 48 1 547.126,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
4) Biaya Depresiasi Ada dua jenis depresiasi, yaitu depresiasi bangunan yang menggunakan alokasi berdasarkan luas lantai dan depresiasi inventaris yang menggunakan alokasi berdasarkan proporsi jumlah hari hunian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Alokasi biaya depresiasi dapat dilihat pada tabel V.8 berikut ini: Tabel V.8 Alokasi Biaya Depresiasi Bangunan Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Jumlah (3)=(1)x(2) Bed (2)
Kelas
Luas Alokasi Lantai Biaya Tetap (m2) (Rp) (1) VIP 12 1 12 0,25 134.375,00 Kelas I 12 3 36 0,75 403.125,00 Jumlah 24 4 48 1 537.500,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah Sedangkan untuk depresiasi inventaris dengan menggunakan dasar alokasi proporsi jumlah hari hunian selama tahun 2013 dapat dihitung sebagai berikut: VIP
= Rp 1.289.480 x 70/222 = Rp 406.592,00
Kelas I = Rp 1.289.480 x 152/222 = Rp 882.887,00 Alokasi biaya depresiasi untuk tiap tipe kamar dapat dilihat pada tabel V.9 sebagai berikut:
Tipe Kamar
Tabel V.9 Alokasi Biaya Depresiasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Biaya Tetap (Rp) Biaya Variabel
Jumlah (Rp)
(Rp) VIP
134.375,00
406.592,00
540.967,00
Kelas I
403.125,00
882.887,00
1.286.012,00
TOTAL
537.500,00
1.289.480,00
1.826.979,00
Sumber: data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
5) Biaya Laundry Biaya laundry merupakan biaya variabel yang dialokasikan ke departemen pembantu laundry. Alokasi biaya laundry didasarkan pada jumlah hari hunian. Penghitungan biaya laundry kamar rawat inap pada rumah sakit Santo Yusup Boro adalah sebagai berikut: VIP
= Rp 560.500 x 70/222 = Rp 176.734,00
Kelas I = Rp 560.500 x 152/222 = Rp 383.765,00 Alokasi biaya laundry untuk setiap tipe kamar dapat dilihat pada tabel V.10 berikut ini: Tabel V.10 Alokasi Biaya Laundry Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Hari Hunian Alokasi Biaya Laundry
Kelas
(Rp) VIP
70
176.734,00
Kelas I
152
383.765,00
TOTAL
222
560.500,00
Sumber: data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
6) Biaya Konsumsi Biaya konsumsi merupakan biaya variabel yang dialokasikan ke departemen pembantu konsumsi. Alokasi biaya konsumsi didasarkan pada jumlah hari hunian. Penghitungan biaya konsumsi kamar rawat inap pada rumah sakit Santo Yusup Boro sebagai berikut. VIP
= Rp 4.395.550,00 x 70/222 = Rp 1.385.984,00 Kelas I = Rp 4.395.550,00 x152/222 = Rp 3.009.566,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Alokasi biaya konsumsi untuk setiap tipe kamar dapat dilihat pada tabel V.11 berikut ini:
Tipe Kamar
Tabel V.11 Alokasi Biaya Konsumsi Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Hari Hunian
Alokasi Biaya Konsumsi (Rp)
VIP
70
1.385.984,00
Kelas I
152
3.009.566,00
TOTAL
222
4.395.550,00
Sumber: data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah b. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume penjualan jasa. Berikut adalah jumlah unit cost pada kamar rawat inap rumah sakit Santo Yusup Boro: 1) Biaya Administrasi Biaya ini merupakan biaya variabel, dipengaruhi oleh banyak sedikitnya tingkat hunian kamar dan mempunyai hubungan langsung terhadap aktivitas pengelolaan kamar. Penghitungan biaya administrasi dan umum yang dialokasikan dengan dasar proporsi jumlah hari hunian adalah sebagai berikut: VIP
= Rp 898.400,00 x 70/222 = Rp 283.279,00
Kelas I = Rp 898.400,00 x 152/222 = Rp 615.120,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
Alokasi biaya administrasi untuk setiap tipe kamar dapat dilihat pada tabel V.12 berikut ini:
Tipe Kamar
Tabel V.12 Alokasi Biaya Administrasi Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Hari Hunian
Alokasi Biaya Administrasi (Rp) VIP 70 283.279,00 Kelas I 152 615.120,00 TOTAL 222 898.400,00 Sumber: data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pengumpulan
data
serta
pengklasifikasian biaya berdasarkan atas perilaku biaya terhadap perubahan volume kegiatan dan atas dasar hubungan biaya dengan pengelolaan kamar, maka total biaya Rumah Sakit Santo Yusup Boro selama tahun 2013 dapat dilihat pada tabel V.13 berikut ini. Tabel V.13 Data Biaya Berdasarkan Metode Time and Material Pricing Untuk Tahun 1999 No Keterangan VIP (Rp) Kelas I (Rp) 1. Biaya Tetap: a. Biaya gaji 11.765.472,00 11.765.472,00 b. Biaya listrik dan air 205,00 443,00 c. Biaya kebersihan 136.781,00 410.345,00 d. Biaya depresiasi 540.967,00 1.286.012,00 Total Biaya Tetap 12.443.425,00 13.462.272,00 2.
Biaya Variabel: a. Biaya listrik dan air 1.891.614,00 4.088.038,00 b. Biaya Laundry 176.734,00 383.765,00 c. Biaya Konsumsi 1.385.984,00 3.009.566,00 d. Biaya administrasi 283.279,00 615.120,00 Total Biaya Variabel 3.737.611,00 8.096.489,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Sehingga biaya langsung dan biaya tidak langsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel V.14 Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Berdasarkan Metode Time and Material Pricing Tahun 2013 No. Keterangan Kelas VIP (Rp) Kelas I (Rp) 1. Biaya Langsung: a. Biaya Gaji 11.765.472,00 11.765.472,00 b. Biaya Listrik dan air 1.891.819,00 4.088.481,00 c. Biaya Kebersihan 136.781,00 410.345,00 d. Biaya Depresiasi 540.967,00 1.286.012,00 e. Biaya Laundry 176.734,00 383.765,00 f. Biaya Konsumsi 1.385.984,00 3.009.566,00 Total Biaya Langsung 15.897.757,00 20.943.641,00 2.
Biaya Tidak Langsung: a. Biaya Administrasi 283.279,00 615.120,00 Biaya Penuh 16.181.036,00 21.558.761,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah Setelah diketahui total biaya langsung dan biaya tidak langsung maka dapat diketahui biaya penuh masing-masing kamar yaitu dengan cara menambahkan total biaya langsung dengan biaya tidak langsung tersebut. Sehingga dapat diketahui bahwa biaya penuh dari masing-masing kamar dapat dilihat pada tabel V. 15 berikut ini: Tabel V.15 Data Biaya Penuh Masing-Masing Kamar Untuk Tahun 2013 Kelas Biaya Langsung Biaya Tidak Biaya Penuh (Rp) (Rp) Langsung (Rp) (3)=(1)+(2) (1) (2) VIP 15.897.757,00 283.279,00 16.181.036,00 I 20.943.641,00 615.120,00 21.558.761,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
2. Penentuan persentase mark-up Berdasarkan metode time and material pricing disebutkan bahwa untuk menghitung persentase mark-up dapat dilakukan dengan cara menambahkan laba yang diharapkan dengan biaya tidak langsung dibagi dengan biaya langsung. Persentase mark-up yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya tidak langsung dan mendapatkan laba yang diharapkan. Persentase mark-up dapat diterapkan dalam penelitian ini karena peneliti hanya menganalisis penentuan tarif untuk kelas VIP dan Kelas I. Hasil dari mark-up dimanfaatkan untuk menutup biaya pada kelas II dan kelas III. Oleh karena Rumah Sakit Santo Yusup Boro merupakan organisasi nirlaba maka Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak menetapkan laba yang diharapkan sehingga laba yang diharapkan dalam perhitungan pesentase mark-up jumlahnya adalah nol (0). Persentase mark-up (dalam %) dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut: % Mark-up = Biaya tidak langsung + Laba yang diharapkan x 100% Biaya Langsung VIP
= 283.279 + 0 x 100%
= 1,72%
16.497.757 Kelas I
= 615.120 + 0 x 100% 20.943.641
= 2,94%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
3.
Penentuan besarnya tarif per hari Menghitung besarnya tarif diperoleh dengan cara menambahkan biaya langsung dengan persentase mark-up (dalam Rp) dibagi dengan volume penjualan kamar selama 1 tahun. Sebelum menghitung besarnya tarif per hari harus diketahui dulu total biaya penuh setelah mark-up masing-masing kelas. Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa biaya penuh setelah mark-up untuk setiap kamar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Kelas
VIP I
Tabel V.16 Daftar Biaya Penuh Setelah Mark-up Untuk Setiap Kamar Biaya % mark-up Mark–up Biaya Penuh Langsung (2) (dalam Rp) (Rp) (Rp) (3)=(1)x(2) (4)=(1)+(3) (1) 15.897.757,00 1,72 273.441,00 16.171.198,00 20.943.641,00 2,94 615.743,00 21.559.384,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah Selanjutnya tarif kamar per hari dapat dihitung dengan cara membagi
tarif kamar per tahun (biaya penuh setelah mark-up) dengan volume penjualan masing-masing kamar selama 1 tahun, dimana perhitungannya disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel V.17 Tarif Kamar Rumah Sakit Santo Yusup Boro Menurut Metode Time and Material Pricing Kelas Biaya Penuh Setelah Volume penjualan Tarif per hari Mark-up (Rp) dalam 1 tahun (Rp) (1) (2) (1):(2) VIP 16.171.198,00 70 231.017,00 I 21.559.384,00 152 141.838,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
Tabel V.18 Perbandingan Tarif Antara RSSYB Dengan Tarif Menurut Metode Time and Material Pricing Kelas Tarif RSSYB Tarif Usulan Selisih (Rp) (Rp) (Rp) VIP 240.000,00 231.017,00 8.983,00 I 145.000,00 141.838,00 3.162,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah 5. Perbandingan tarif Faktor Pembanding: 1. Penentuan Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung a. Rumah Sakit Santo Yusup Boro Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam menentukan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan jasa kamar rawat inap, selama ini tidak mengklasifikasikan ke dalam biaya langsung dan tidak langsung, hanya langsung menentukan biaya apa saja yang dikeluarkan terkait dengan jasa kamar rawat inap. Tabel V.19 Pengklasifikasian Biaya Rumah Sakit Santo Yusup Boro No. Keterangan Jumlah Biaya (Rp) 1. Biaya gaji 23.530.944,00 2. Biaya listrik dan air 5.980.300,00 3. Biaya kebersihan 547.126,00 4. Biaya depresiasi a. Bangunan 537.500,00 b. Inventaris 1.289.480,00 5. Biaya laundry 560.500,00 6. Biaya konsumsi 4.395.550,00 7. Biaya administrasi 898.400,00 Total 37.739.800,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
b.
Metode Time and Material Pricing Metode ini mengklasifikasikan biaya ke dalam biaya langsung dan tidak langsung. Tabel V.20 Pengklasifikasian Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Metode Time and Material Pricing No. Keterangan Kelas VIP (Rp) Kelas I (Rp) 1. Biaya Langsung: a. Biaya Gaji 11.765.472,00 11.765.472,00 b. Biaya Listrik dan air 1.891.819,00 4.088.481,00 c. Biaya Kebersihan 136.781,00 410.345,00 d. Biaya Depresiasi 540.967,00 1.286.012,00 e. Biaya Laundry 176.734,00 383.765,00 f. Biaya Konsumsi 1.385.984,00 3.009.566,00 Total Biaya Langsung 15.897.757,00 20.943.641,00 2.
Biaya Tidak Langsung: a. Biaya Administrasi 283.279,00 615.120,00 Biaya Penuh 16.181.036,00 21.558.761,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah Temuan: Berdasarkan perbandingan yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat perbedaan cara penentuan biaya langsung dan biaya tidak langsung. Rumah Sakit Santo Yusup Boro hanya langsung mencatat biaya-biaya yang mempengaruhi tarif jasa kamar rawat inap. Sedangkan metode time and material pricing memisahkan antara biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan tarif jasa kamar rawat inap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
2. Penentuan Presentase Mark Up a.
Rumah Sakit Santo Yusup Boro Dari penelitian yang telah dilakukan, pihak rumah sakit tidak menjelaskan secara rinci cara untuk menentukan laba. Pihak rumah sakit juga tidak menyebutkan berapa persen laba yang diperoleh untuk subsidi silang, karena Rumah Sakit Santo Yusup Boro juga menerapkan sistem ini untuk menutup biaya dari kelas II dan III.
b. Metode Time and Material Pricing Berdasarkan metode time and material pricing untuk menentukan persentase mark-up dapat dilakukan dengan cara menambahkan laba yang diharapkan dengan biaya tidak langsung dibagi dengan biaya langsung. VIP
= 283.279 + 0 x 100%
= 1,72%
16.497.757 Kelas I
= 615.120 + 0 x 100%
= 2,94%
20.943.641 Temuan: Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa di Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak menentukan persentase mark up. 3. Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap a. Rumah Sakit Santo Yusup Boro Pihak rumah sakit dalam menentukan tarif jasa kamar rawat inap dengan cara membagi antara total biaya dengan jumlah pasien rawat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
inap selama satu tahun. Untuk kelas VIP dan Kelas I tarif yang diberlakukan lebih tinggi dari yang seharusnya, karena pihak rumah sakit memberlakukan subsidi silang yang dimanfaatkan untuk menutup biaya dari kelas II dan Kelas III. b. Metode Time and Material Pricing Tabel V.21 Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Metode Time and Material Pricing Kelas Biaya Penuh Setelah Volume penjualan Tarif per hari Mark-up (Rp) dalam 1 tahun (Rp) (1) (2) (1):(2) VIP 16.171.198,00 70 231.017,00 I 21.559.384,00 152 141.838,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah Temuan: Berdasarkan perbandingan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat perbedaan dalam penentuan tarif jasa kamar rawat inap. Rumah Sakit Santo Yusup Boro memiliki cara dalam penentuan tarif jasa kamar rawat inap yaitu dengan cara membagi antara total biaya dengan jumlah pasien rawat inap selama satu tahun. Sedangkan metode time and material pricing caranya adalah dengan membagi biaya penuh setelah mark-up dengan volume penjualan dalam satu tahun. Dari hasil perbandingan dapat dilihat pula pada tabel di bawah ini: Tabel V.22 Hasil Perbandingan Tarif Rumah Sakit dengan Metode Time and Material Pricing Kelas Tarif RSSYB Tarif Usulan Selisih (Rp) (Rp) (Rp) VIP 240.000,00 231.017,00 8.983,00 I 145.000,00 141.838,00 3.162,00 Sumber : data rumah sakit Santo Yusup Boro yang telah diolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa hasil penentuan tarif jasa kamar rawat inap dengan menggunakan metode time and material pricing untuk ruang VIP Rp 231.017,00 dan Kelas I Rp 141.838,00. Hasil yang diperoleh dapat dibandingkan selisih tarif jasa kamar rawat inap yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit Santo Yusup Boro dengan hasil perhitungan menggunakan metode time and material pricing. Selisih yang terdapat untuk ruang VIP lebih kecil sebesar Rp 8.983,00 dan kelas I Rp 3.162,00. Dari hasil penentuan tarif jasa kamar rawat inap antara Rumah Sakit Santo Yusup Boro dengan metode time and material pricing dapat dilihat adanya perbedaan, sehingga dapat dikatakan bahwa Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak mengacu pada metode time and material pricing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
C.
Pembahasan Berdasarkan penelitian ini, yaitu tentang evaluasi penentuan tarif jasa kamar rawat inap berdasarkan metode time and material pricing dengan analisis komparatif sebagai berikut: 1. Penentuan Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung Hasil perbandingan dalam penentuan biaya langsung dan biaya tidak langsung menunjukkan adanya perbedaan cara penentuan. Selama ini, Rumah Sakit Santo Yusup Boro hanya langsung menjumlahkan biaya yang terkait dengan tarif jasa kamar rawat inap karena diperoleh informasi bahwa karyawan bagian keuangan tidak mengetahui kalau biaya harus dikelompokkan ke dalam biaya langsung dan tidak langsung. Pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa mereka sudah merasa cukup bisa mengidentifikasikan biaya-biaya yang berkaitan dengan tarif jasa kamar rawat inap. Karyawan bagian keuangan juga tidak mengetahui cara mengelompokkan biaya ke dalam biaya langsung dan tidak langsung. Manajer rumah sakit juga tidak memberikan komplain terkait cara penentuan biaya. Karyawan bagian keuangan menjelaskan bahwa sudah sejak dari dulu cara penentuan biaya dilakukan tanpa mengelompokkan ke dalam biaya langsung dan tidak langsung, maka cara tersebut digunakan terus sampai sekarang tanpa ada perubahan. 2. Penentuan Presentase Mark-up Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak menentukan presentase mark-up. Berdasarkan informasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
diperoleh, selama ini Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak melakukan penentuan mark-up karena mereka tidak berorientasi untuk mencari laba. Sehingga Rumah Sakit Santo Yusup Boro merasa tidak perlu untuk melakukan penentuan mark-up. Namun, dari hasil penelitian dapat dilihat adanya selisih tarif. Dimana tarif rumah sakit lebih besar, hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya Rumah Sakit Santo Yusup Boro tetap memperoleh
laba.
Diketahui
pula
bahwa
pihak
rumah
sakit
memberlakukan sistem subsidi silang. Namun, pihak rumah sakit tidak mau memberikan penjelasan secara rinci mengenai berapa besar subsidi yang diberikan untuk kelas II dan III. 3. Penentuan Tarif Jasa Kamar Rawat Inap Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Santo Yusup Boro dalam menentukan tarif jasa kamar rawat inap memiliki cara yang berbeda. Hal ini dikarenakan, pihak rumah sakit juga tidak menentukan presentase mark-up. Berdasarkan karyawan bagian keuangan, penentuan tarif untuk masing-masing kamar dihitung berdasarkan total biaya dibagi dengan jumlah pasien selama satu tahun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa, Rumah Sakit Santo Yusup Boro tidak mengacu pada metode time and material pricing. Secara umum, penentuan tarif kamar sudah tepat sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dari masing-masing kamar. Dari perhitungan dengan menggunakan metode time and material pricing diketahui besarnya tarif untuk ruang VIP Rp 231.171,00, dan Kelas I Rp 141.838,00. Dari hasil perhitungan tarif kamar dengan menggunakan metode time and material pricing, terdapat perbedaan antara penentuan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Santo Yusup Boro dengan penentuan berdasarkan metode time and material pricing. Apabila dibandingkan dengan tarif kamar yang digunakan oleh rumah sakit, terlihat bahwa dari kedua kamar tersebut memberikan hasil yang lebih besar. Selisih yang terdapat untuk ruang VIP Rp 8.983,00 dan Kelas I Rp 3.162,00.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini tidak dapat memberikan penjelasan lebih rinci mengenai kebijakan dalam menentukan tarif di Rumah Sakit Santo Yusup Boro karena pihak rumah sakit tidak memiliki perhitungan secara mendetail mengenai penentuan tarif.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
2. Pihak rumah sakit juga tidak memberikan penjelasan mengenai penentuan laba yang diperoleh di tiap periodenya. C. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Dalam menentukan besarnya tarif yang diberlakukan di kamar rawat inap, sebaiknya Rumah Sakit Santo Yusup Boro mulai mempertimbangkan tarif jasa kamar rawat inap dengan menggunakan metode time and material pricing, karena penentuan tarif jasa kamar rawat inap berdasarkan metode time and material pricing akan memberikan informasi tarif kamar yang lebih akurat. 2. Bagi Peneliti Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memaparkan secara jelas cara penentuan tarif jasa kamar rawat inap dari rumah sakit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Daftar Pustaka Carter, William K. dan Usry, Milton F. 2006. Cost Accounting. (Penerjemah: Krista). Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Don R. dan Maryanne Mowen. 1997.Management Accounting. (Penerjemah: Ancella A. Hermawan). Jakarta: Erlangga. Hansen, Don R. dan Maryanne Mowen. 2001.Management Accounting. (Penerjemah: Deny Arnos Kwary). Jakarta: Erlangga. Hilton, Ronald W. 1991. Managerial Accounting. United States of America: McGraw-Hill. Hongren, Charles T., Srikant, M. Datar, dan George Foster. 2000. Cost Accounting. (Penerjemah: P.A. Lestari). Jakarta: Salemba Empat. Iskandar, dr. H, Dalmy. 1998. Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, Dan Pasien. Jakarta: Sinar Grafik. Lumenta, Benyamin. 1989. Hospital : Citra, Peran Dan Fungsi. Yogyakarta: Kanisius. Mahsun, Moh., Firma Sulistyowati, dan Heribertus Andre Purwanugraha. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Surat Keputusan No. 266/U/2013 tentang Pola Tarif Badan Layanan Umum Rumah Sakit Di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen: Konsep. Manfaat, dan Rekayasa. Edisi kedua. Yogyakarta: STIE YKPN. Thabrany, Hasbullah. 1998. Penetapan dan Simulasi Tarif Rumah Sakit. http://staff.ui.ac.id/system/files/users/hasbullah/material/penetapantarirs. pdf. Diakses tanggal 20 Mei 2014 Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Widilestariningtyas, Ony., Sri Dewi Anggadini,. dan Dony Waluya Firdaus. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN A. Sejarah Rumah Sakit Santo Yusup Boro 1. Apa nama dan dimana letak rumah sakit ? 2. Kapan rumah sakit berdiri dan siapa pendirinya ? 3. Dimana alamat lengkap rumah sakit ? 4. Kapan rumah sakit mulai beroperasi ? 5. Apa tujuan didirikannya rumah sakit ini ? 6. Berapa luas rumah sakit ? B. Struktur Organisasi 1. Bagaimana struktur organisasi perusahaan ? 2. Apa fungsi dan tujuan dari masing – masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut ? 3. Apa tanggung jawab dan wewenang masing – masing bagian dalam perusahaan ? C. Keuangan 1. Biaya apa yang terkandung dalam penentuan tarif kamar ? 2. Fasilitas apa yang diberikan rumah sakit ? 3. Fasilitas apa yang membedakan level tiap kamar rawatinap ? 4. Berapa jumlah kamar rawat inap rumah sakit ? 5. Berapa tarif kamar rawat inap di rumah sakit ? 6. Bagaimana cara penentuan tarif kamar yang dilakuan rumah sakit ? 7. Berapa presentase laba yag diharapkan ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
D. Personalia 1. Berapa jumlah karyawan rumah sakit secara keseluruhan ? 2. Berapa jumlaha jam kerja karyawan tiap hari ? 3. Apakah ada jam lembur bagi karyawan ? 4. Fasilitas dan jaminan apa yang diberikan oleh rumah sakit kepada karyawan diluar gaji yang diterima ? 5. Bagaimana rumah sakit merekrut tenaga kerja?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Tarif Kamar Rawat Inap Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 No.
Kelas
Tarif (Rp)
1
VIP
240.000,00
2
I
145.000,00
Biaya – biaya yang dikeluarkan Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 No.
Keterangan
Jumlah Biaya (Rp)
1
Biaya gaji
82.325.589,00
2
Biaya listrik dan air
26.783.100,00
3
Biaya kebersihan
1.347.126,00
4
Biaya depresiasi a. Bangunan
2.937.500,00
b. Inventaris
2.189.480,00
5
Biaya laundry
1.360.500,00
6
Biaya konsumsi
16.194.550,00
7
Biaya administrasi
3.398.075,00
Total
136.535.920,00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Jumlah Hari Hunian Rumah Sakit Santo Yusup Boro Tahun 2013 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
VIP 3 7 9 3 3 6 14 5 9 3 3 70
Kelas I 15 14 12 9 6 9 9 29 12 15 12 12 152
Total 18 21 21 9 10 12 15 43 18 24 15 16 222