PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN BELAJAR DAN PRIBADI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Katarina Wahyu Setyorini 101134254 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Tidak ada perjuangan yang sia-sia, semua akan indah pada waktunya
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini dengan penuh kerendahan hati Kepada: Tuhan Yesus Kristus Orang tua: Franciscus Xaverius Radiya dan Yustina Sumini Kakak dan adik-adik dan para sahabat.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Setyorini, Katarina Wahyu. (2012). Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini berawal dari keprihatinan dosen terhadap kebutuhan guru SD akan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan, maka untuk menindak lanjuti hal tersebut dosen mengadakan penelitian kolaboratif dengan peneliti sebagai anggotanya. Subyek dari penelitian ini adalah 1 (satu) guru yang mengajar matematika dan 31 (tiga puluh satu) peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengadaptasi model Dick dan Carey yang telah dimodifikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan model perangkat pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi dan belajar. model perangkat pembelajaran matematika ini berupa konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan materi ajar. Kelayakan model perangkat pembelajaran ini dinilai oleh tiga ahli yaitu ahli mata pelajaran, ahli BK dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran yang diukur menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) I. Kelayakan model pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan pribadi berdasarkan ahli mata pelajaran, ahli BK dan ahli pengembangan memperoleh persentase 82.63% dengan kategori layak. Kelayakan model pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan belajar berdasarkan ahli mata pelajaran dan ahli BK memperoleh persentase 84.1% dengan kategori layak. Berdasarkan hasil penilaian tersebut maka perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar layak digunakan oleh guru SD untuk mengajar Matematika di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul. Layak maksudnya model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar diharapkan mampu membantu peserta didik untuk teliti mengerjakan soal dan tekun belajar dalam pembelajaran Matematika. Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Matematika, Bimbingan Pribadi, Bimbingan Belajar
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Setyorini, Katarina Wahyu. 2012. The Development of Integrated Mathematics Equipment with Various Personal and Learning for Primary IV Kanisius Jomegatan Elementary School Bantul. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher education Study Program Sanata Dharma University.
This research began from the concerns of teachers to primary school teachers will need a device that is integrated with a variety of learning guidance, to follow up these faculty collaborative research conducted by researchers as members. The subjects of this study were 1 (one) teachers who teach mathematics and 31 (thirty-one) fourth grade students Canisius Jomegatan. This study uses the research and development (R & D) that Dick and Carey adapt the model that has been modified. The purpose of this study was to determine the feasibility of this model of learning mathematics is integrated with personal guidance and learning. This mathematical model of the learning of the concept of integration, the syllabus, the lesson plan and teaching materials. Feasibility study device model will be judged by three experts are subject experts, specialists and experts BK learning software development measured using Standard Reference Rate (PAP) I. Eligibility Math learning model integrated with personal guidance by expert subjects, BK experts and development specialists earn a percentage 82.63% to qualify. Eligibility Math learning model integrated with tutoring by subject experts and expert BK gained 84.1% and the percentage of viable category. Based on the results of the assessment of learning tools integrated Math personal guidance and learning fit for use by elementary teachers to teach mathematics in the fourth grade Canisius Jomegatan Bantul. Feasible means of learning mathematics model of the integrated range of personal guidance and study are expected to help students to carefully and diligently working on studying the learning of Mathematics. Keywords: Learning Equipment, Mathematics, Personal Guidance, Learning Guidance
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas berkat dan bimbinganNya
sehingga
skripsi
ini
dapat
selesai
dengan
baik.
Penyusunan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sanata Dharma. Dalam
penulisan skripsi ini,
tentunya
banyak
pihak
yang
telah
memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,SS.,BST.,M.A., Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Ibu Elga Andriana, S. Psi., M. Ed, Wakil Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum, dosen pembimbing I atas bimbingan dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A, dosen pembimbing II atas bimbingan dan dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A, Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan sehingga skripsi ini semakin baik.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii HALAMAN MOTTO ………………………………………………………….. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………………………... vii ABSTRAK …………………………………………………………………….. viii ABSTRACT ……………………………………………………………………. ix KATA PENGANTAR ………………………………………………………..
x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….
xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiv DAFTAR BAGAN …………………………………………………………... xvi DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xvii BAB I PENDAHULUAN 3.1. Latar Belakang Penelitian …………………………………………......
1
3.1. Rumusan Masalah .................................................................................
4
3.1. Tujuan Penelitian ...................................................................................
4
3.1. Spesifikasi Produk ................................................................................
4
3.1. Definisi Operasional …………………………………………………..
5
3.1. Kontribusi Penelitian .............................................................................
6
BAB II KAJIAN TEORI
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.1. Kajian Teori …………………………………........................................ 8 2.2. Peran Guru Sekolah Dasar …………………………………………… 22 2.3. Mata Pelajaran Matematika ………………………………………….. 24 2.4. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………………….. 26 2.5. Kerangka Berpikir ……………………………………………….…… 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ……………………………………………………….
30
3.2. Model Pengembangan ………………………………………………..
31
3.3. Desain Pengembangan ……………………………………………….
33
3.4. Prosedur Pengembangan ……………………………………………..
34
3.5. Subjek Penelitian …………………………………………………….. 37 3.6. Jenis Data …………………………………………………………….
37
3.7. Instrumen Pengumpulan Data ………………………………………..
37
3.8. Teknik Analisis Data …………………………………………………
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ………………………………………………………
43
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………...
56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan …………………………………………………………... 61 5.2. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………… 61 5.3. Saran …………………………………………………………………. 62 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
xiii
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Ruang Lingkup Matematika Kelas IV ………………………...….... 25 Tabel 3.1. Pedoman Wawancara Wali kelas IV ……………………………….. 38 Tabel 3.2. Pedoman Observasi ………………………………………………… 38 Tabel 3.3. Pedoman AUK ……………………………………………………... 39 Tabel 3.4. Kriteria Revisi Perangkat pembelajaran Pengembangan ................... 41 Tabel 3.5. Penilaian Acuan Patokan (PAP) I ...................................................... 42 Tabel 4.1. Hasil Wawancara Wali Kelas ............................................................ 44 Tabel 4.2. Hasil Observasi .................................................................................. 45 Tabel 4.3. Hasil Penyebaran AUK ..................................................................... 47 Tabel 4.4. Deskripsi Para Ahli ........................................................................... 49 Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi .................................... 50 Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............. 50 Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............. 52 Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi ................................... Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat
xiv
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar ............
54
Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar ........... 55
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Alur Kerangka Berpikir …………………………………………... 27 Bagan 3.1. Model Dick & Carey ……………………………………………… 31 Bagan 3.2. Modifikasi Prosedur Pengembangan ………………………………. 34 Bagan 4.1. Alur Hasil Analisis Kebutuhan ……………………………………. 43
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ……………………………………………..
63
Lampiran 2. Rekapitulasi Hasil Penyebaran AUK …………………………...
64
Lampiran 3. Rekapitulasi hasil Penilaian Para Ahli …………….……………
67
Lampiran 4. Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan Bimbingan Pribadi ………………………………………………
74
Lampiran 5. Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi dengan Bimbingan Belajar ………………………………………………
xvii
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Guru SD memiliki peran penting dalam dunia pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar di kelas. Selain mengajar untuk memberikan ilmu pengetahuan, guru SD juga memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang merumuskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar adalah mengajar dan melaksanakan bimbingan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (Furqon, 2005: 23). Hal tersebut juga didukung dengan adanya UU No. 20 tahun 2003, PP No. 19 tahun 2005, dan Permendiknas No. 22 tahun 2006 yang merumuskan bahwa guru SD harus memiliki kemampuan memberikan layanan bimbingan di sekolah (mencakup bidang bimbingan pribadi/sosial/belajar/karir) dalam rangka membantu tugas perkembangan peserta didik. Berdasarkan adanya tugas guru SD sebagai pengajar dan pembimbing di atas, dosen merasakan adanya keprihatinan terhadap guru SD mengenai kebutuhan mereka akan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan sehingga guru dapat mengajar sekaligus dapat memberikan bimbingan pada peserta didik. Dosen menjawab kebutuhan guru SD tersebut dengan cara melakukan penelitian kolaboratif dengan peneliti sebagai anggotanya. Oleh sebab itu, peneliti menindaklanjutinya dengan melakukan analisis kebutuhan berupa wawancara, observasi dan penyebaran alat ungkap kebutuhan (AUK).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan pada tanggal 16 Januari 2012. Hasil wawancara dengan wali kelas di kelas IV diketahui bahwa SD Kanisius Jomegatan tidak memiliki guru BK. Guru jarang memberikan bimbingan dan
belum
pernah membuat
perangkat
pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Guru menjelaskan perilaku keseharian peserta didik di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang malas belajar, tidak teliti saat mengerjakan tugas, tidak tekun belajar dan kurang konsentrasi. Perilaku-perilaku tersebut muncul pada saat pembelajaran Matematika berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara tersebut guru SD membutuhkan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Peneliti kemudian melakukan observasi untuk melengkapi hasil wawancara. Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan pada tanggal 17 Januari 2012. Observasi dilakukan saat proses pembelajaran Matematika berlangsung. Hasil observasi menunjukkan bahwa saat pembelajaran Matematika sebanyak 19 peserta didik tidak menjawab pertanyaan guru dengan tepat karena tidak membaca petunjuk soal dengan baik. Perilaku peserta didik tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah yang berhubungan dengan aspek ketelitian. Selain itu, sebanyak 18 peserta didik tidak membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Perilaku peserta didik tersebut menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah yang berhubungan dengan aspek ketekunan. Melengkapi data hasil wawancara dan observasi, peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kemudian menyebarkan alat ungkap kebutuhan (AUK) di kelas IV Kanisius Jomegatan. AUK bertujuan untuk mengetahui ragam bimbingan yang dibutuhkan oleh peserta didik. AUK berisi 15 (lima belas) pernyataan yang berkaitan dengan ragam bimbingan pribadi, belajar dan sosial. Peneliti menyebarkan AUK pada tanggal 18 Januari 2012. Hasil AUK menunjukan bahwa peserta didik membutuhkan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan penyebaran AUK maka peneliti menyimpulkan bahwa guru membutuhkan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Tujuan Matematika adalah peserta didik dapat memahami konsep matematika, memecahkan masalah, juga menggunakan penalarannya (KTSP: 2007). Jadi, melalui Matematika peserta didik dapat berkembang aspek pribadinya dalam hal kemampuan penalaran dan berkembang aspek belajarnya dalam hal kemampuan memahami konsep. Kemampuan penalaran anak akan terus digali dengan mengikuti petunjuk dari guru dan memahami konsep yang telah dijelaskan oleh guru. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengambil judul penelitian “Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Belajar dan Pribadi untuk Peserta Didik Kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul”. Model perangkat pembelajaran tersebut digunakan guru untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
memberikan layanan bimbingan bersama dengan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
Matematika
secara
klasikal.
Model
pengembangan
perangkat
pembelajaran ini mengunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D).
1.2. RUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul? 2) Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegerasi dengan bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul?
1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka peneliti menentukan tujuan penelitian yaitu: 1) Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
2) Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegerasi dengan bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
1.4. SPESIFIKASI PRODUK Hasil akhir dari penelitian ini berupa : 1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), handout/materi. 2. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), handout/materi.
1.5. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau salah tafsir mengenai istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya definisi operasional, sebagai berikut: 1. Model perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran terdiri dari konsep pengintegrasian , silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan materi ajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
2. Matematika Ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. 3. Bimbingan pribadi Bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi agar peserta didik mampu mengatur dirinya sendiri, bertanggungjawab, teliti dan berkonsentrasi. 4. Bimbingan belajar Bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna menghadapi masalahmasalah belajar, kesulitan belajar, dan cara belajar efektif. 5. Model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi Seperangkat tindakan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar peserta didik yang diintegrasikan dengan bimbingan pribadi yang terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar. 6. Model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar Seperangkat tindakan yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar peserta didik yang diintegrasikan dengan bimbingan belajar yang terdiri dari: konsep pengintegrasian perangkat pembelajaran, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1.6. KONTRIBUSI PENELITIAN Penelitian ini memiliki kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut: 1. Bagi Guru Guru SD memiliki model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. 2. Bagi Peserta Didik Peserta didik dapat belajar Matematika sambil berproses menjalankan tugas perkembangan pribadi dan belajar. 3. Bagi Peneliti Mempunyai pengalaman menyusun perangkat pembelajaran Matematika yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. 4. Bagi Prodi Memberikan sumbangan pemikiran tentang model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan dijabarkan beberapa hal mengenai: (1) kajian teori; (2) peran guru SD; (3) mata pelajaran Matematika; (4) hasil penelitian yang relevan dan; (5) kerangka berpikir.
2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Perangkat Pembelajaran Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan, untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang. Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan alatalat peraga yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing peserta didik aktif belajar, mempelajari keadaan peserta didik, mengerti kelemahan dan kelebihan peserta didik, serta mempelajari pengetahuan awal peserta didik, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran (Suhadi, 2007: 24) adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran juga merupakan salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Berdasarkan pengertian diatas maka perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat atau media dan petunjuk yang digunakan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini akan berfokus pada perangkat pembelajaran meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar. 2.1.1.1. Silabus Silabus (BSNP, 2009: 41)adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi
dasar,
materi
pokok/pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaiaan alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus paling sedikit memuat unsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu: (1) tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, (2) keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik, (3) aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran, (4) berbagai teknik evaluasi yang digunakan. 2.1.1.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Trianto (2009: 214) mengungkapkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan pembelajaran. Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan tujuan pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar yang sesuai kurikulum berbasis kompetensi. Komponen-komponen penting yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran meliputi: standar kompetensi (SK), kompetensi dasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
(KD), indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Menurut Rusman (2010: 11-12) kegiatan inti dalam RPP menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Eksplorasi merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Elaborasi merupakan penggarapan secara tekun dan cermat. Sedangkan konfirmasi yang dimaksud adalah pembenaran dan pengesahan. Berdasarkan pengertian tersebut maka tencana pelaksanaan pembelajaran adalah langkahlangkah yang dialkukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. 2.1.1.3. Materi Ajar Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) materi diartikan dengan benda, bahan, segala sesuatu yang tampak, sedangkan ajar diartikan dengan petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Berdasarkan arti kata tersebut, materi ajar diartikan dengan sesuatu yang tampak sebagai petunjuk yang diberikan kepada peserta didik berupa materi yang akan diterima oleh peserta didik. Menurut Wina Sanjaya (2008: 140) materi ajar adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi ajar menurut Wina Sanjaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
(2008: 156) berisi tentang: (1) tujuan yang harus dicapai. Biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur, (2) materi ajar harus memuat fakta, konsep, dan prosedur, (3) kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh peserta didik, (4) rangkuman materi yakni garisgaris besar materi pelajaran secara urut, (5) tugas dan latihan harus meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan materi ajar adalah petunjuk yang diberikan kepada peserta didik berupa materi yang harus diketahui sesuai dengan kurikulum.
2.1.2. Bimbingan dalam Konteks Pendidikan 2.1.2.1. Pengertian Bimbingan Menurut Jones (Gunarsa, 1981: 26) bimbingan adalah pemberian bantuan oleh seseorang oleh seseorang kepada seorang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan masalah. Menurut Prayitno, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi–pribadi yang mandiri. Bimbingan juga dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada individu dalam menentukan pilihan dan mengadakan penyesuaian secara logis dan nalar (Sukardi. 1988: 1). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri sehingga dapat menentukan pilihan, penyesuaian dan memecahkan masalahnya. Membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
berarti dalam bimbingan tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian peranan individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi dalam hal ini, pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan
pilihan atau
keputusan dari orang yang dibimbingnya, yang menentukan pilihan atau keputusan adalah individu itu sendiri. Bimbingan atau bantuan diberikan agar individu dapat mengembangkan dirinya seamaksimal mungkin. Bimbingan diberikan agar individu dapat lebih mengenal dirinya sendiri (kekuatan dan kelemahannya), menerima keadaan dirinya dan dapat mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuannya. 2.1.2.2. Tujuan Bimbingan Bimbingan memiliki dua tujuan (Mappiare, 1984: 135), yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek merupakan seperangkat kemampuan yang diharapkan dicapai oleh peserta didik selama dan setelah proses bimbingan. Tujuan ini meliputi: kemampuan lebih memahami diri, menerima diri dan mengarahkan diri, kecakapan memecahkan persoalan-persoalan, membuat pilihan-pilihan dan mengadakan penyesuaian terhadap diri dan lingkungannya sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapainya. Tujuan jangka panjang dari bimbingan adalah suatu patokan ideal yang diharapkan dicapai individu yang telah memperoleh layanan bimbingan. Tujuan ini meliputi pencapaian kesejahteraan mental yang optimal bagi individu dan pencapaian kebahagiaan pribadi yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya, terutama lingkungan masyarakat sekitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Depdikbud (dalam Furqon, 2005: 20) menyatakan tujuan layanan bimbingan di sekolah dasar adalah untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan Barus (2011: 9) menerangkan tujuan layanan bimbingan di SD untuk membantu seluruh peserta didik dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan intelektual, emosional, sosial-personal agar dapat mengaktualisasikan tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik/ pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Berdasarkan dari penjabaran di atas dapat disimpulkan tujuan bimbingan adalah mengarahkan dan membantu peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya yang disesuaikan dengan tuntutan lingkungan sekitarnya. Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi
mengembangkan
potensi
dirinya
seoptimal
mungkin
atau
mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya sebaik mungkin. Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan, yaitu:
pemahaman
dan
kesadaran
(awareness),
sikap
dan
penerimaan
(accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melaksanakan tugastugas perkembangan. 2.1.2.3. Landasan Bimbingan di Tingkat Sekolah Dasar Berdasarkan pedoman bimbingan dan penyuluhan peserta didik di sekolah dasar tahun 1995/1996, layanan bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
didik dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, pelajar kreatif, dan pekerja produktif (Furqon, 2005: 2). Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 merumuskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini didukung pula oleh Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (Barus, 2011: 1) yang merumuskan bahwa pelayanan bimbingan sebagai bagian dalam sistem pendidikan di sekolah perlu orientasi diri ke arah pelayanan yang profesional yang nyata, konkret, terstruktur dan lebih profesional. Berdasarkan landasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan sangatlah penting dalam pendidikan. Bimbingan dapat membantu peserta didik mengembangkan aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. 2.1.2.4. Ragam Bimbingan 1. Macam Ragam Bimbingan Bimbingan pada peserta didik dilakukan untuk suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sesuai dengan masalah yang akan dihadapi oleh seorang peserta didik, maka ragam bimbingan dapat dibagi dalam : a. Bimbingan Pribadi Bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik mengatasi masalah pribadi, sebagai akibat kurangnya kemampuan peserta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
didik untuk menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan, keluarga, persahabatan, belajar, cita-cita, dan lain-lain. Pemberian bantuan dalam belajar ini berupa penyadaran kepada peserta didik bahwa belajar sangat penting untuk kehidupan selanjutnya. Terkadang anak sering tidak teliti, malas belajar, kurang konsentrasi, tidak tepat waktu dan lain-lain. Jika peserta didik mengalami hal tersebut maka guru hendaknya memberikan bantuan. Dalam proses pemberi bantuan ini biasanya sering dipakai pendekatan individual (Furqon, 2005). Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar terutama berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan kebiasaan-kebiasaannya. Terkadang orang tua atau guru terlambat dalam mengidentifikasi kemampuan mereka sejak dini. Peserta didik yang tergolong memiliki kelemahan intelektual ringan, baru diketahui setelah mereka memasuki kelas-kelas yang lebih tinggi. Muncul perilaku gejala malas belajar, malas ke sekolah dan lain sebagainya (Furqon, 2005). b. Bimbingan Belajar Masalah belajar dapat ditemui oleh hampir setiap peserta didik dalam setiap kelas dan dalam setiap mata pelajaran. Permasalahan belajar dapat berupa tidak dikuasainya kemampuan atau materi yang ditargetkan sbagai tujuan pembelajaran. Ketidak berhasilan mereka dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja, tetapi juga akibat kesalahan dalam cara belajar, kurang motivasi belajar dan lain sebagainya. Maka dari itu, hendaknya guru ataupun orang tua mulai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
memperhatikan cara belajar mereka, memberikan motivasi juga memberikan dukungan sehingga peserta didik dapat mencapai prestasi belajar dengan baik. Bimbingan belajar memiliki tujuan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan masalah belajar peserta didik baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah dalam hal: (1) Mencari cara belajar yang efisien. (2) Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuatu dan cara menggunakan buku pelajaran. (3) Memberi saran dan petunjuk menggunakan perpustakaan. (4) Membuat tugas rumah dan mempersiapkan berbagai jenis ulangan. (5) Memilih suatu pelajaran yang sesuai minat dan karakteristik peserta didik. (6) menentukan jadwal belajar. (7) Memilih pelajaran tambahan yang meliputi kegiatan akademik maupun non akademik. (8) Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan pada mata pelajaran tertantu. Dengan bimbingan belajar diharapkan peserta didik dapat menyesuaikan diri dalam situasi belajar secara optimal sesuai dengan kemampuannya (Gunarsa, 1981: 48-49). c. Bimbingan Sosial Bimbingan sosial (Tohirin, 2007: 127) merupakan suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
d. Bimbingan Karier Bimbingan karier adalah bantuan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatn dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lapangan pekerjaan (Tohirin, 2007: 133). 2. Layanan Bimbingan Klasikal Winkel (2002) mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal merupakan bimbingan yang diberikan pada kelompuk dengan jumlah anggota yang banyak, dapat meliputi seluruh peserta didik dalam satu kelas supaya memperoleh peningkatan perkembangan pribadi, belajar dan sosial masingmasing peserta didik. Tujuan bimbingan klasikal adalah supaya pesrta didik yang dilayani mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki pandangan sendiri dan mengambil sikap sendiri. Manfaat bimbingan klasikal menurut Winkel (2002) adalah membuat peserta didik menjadi lebih sadarakan tantangan yang dihadapi, rela menerima diri sendiri setelah menyadari bahwa teman-temannya kerap menghadapi masalah dan tantangan yang sama, lebih berani mengemukakan pandangannya sendiri bila berada dalam kelompok, lebih bersedia menerima suatu suatu pandangan yang disampaikan oleh teman, tertolong untuk mengatasi masalah yang dianggap sulit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
3. Ciri Khas, Tugas Perkembangan, dan Permasalahan Peserta Didik Usia 9-12 Tahun a. Ciri khas Peserta Didik Usia 9-12 tahun Hurlock mengemukakan empat kategori yang dimiliki peserta didik – peserta didik pada usia sekolah (Furqon, 2005: 37-38), yaitu: 1) Keterampilan menolong diri sendiri Pada kategori ini, peserta didik sudah memiliki kemampuan makan, mandi, berpakaian, dan berdandan sendiri hampir seperti orang dewasa. 2) Keterampilan menolong orang lain Pada kategori ini, peserta didik memiliki kemampuan menolong orang lain. Misalnya, menolong orang tua dirumah untuk menyapu lantai, merapikan tempat tidur dan lain sebagainya.Saat berada di sekolah peserta didik dapat membantu guru untuk membersihkan papan tulis dan dengan teman sebaya peserta didik dapat membantu temannya yang sedang membutuhkan. 3) Keterampilan sekolah Berada di sekolah peserta didik dapat mengembangkan keterampilan seperti menulis, menggambar, membaca, membentuk, mewarnai, menjahit dan pekerjaan tangan lainnya yang menggunakan alat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
4) Keterampilan bermain Pada kategori ini, dapat diamati bahwa peserta didik yang lebih besar sudah mulai belajar melempar dan menangkap bola, naik sepeda bahkan berenang. b. Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia 9-12 tahun Havighurst dalam Furqon (2005: 35-36), mengemukakan sejumlah tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh peserta didik usia 9-12 tahun, yaitu: 1) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. 2) Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya 3) Mulai mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria 4) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung 5) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari 6) Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai 7) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembagalembaga sosial 8) Mencapai kebebasan pribadi Barus (2011) juga mengungkapkan bahwa tugas perkembangan kanak-kanak meliputi: (1) mengembangkan konsep diri; (2) membangun hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
bekerjasama; (3) mengembangkan sikap toleransi; (4) berperilaku sesuai peran jenis; (5) mengembangkan keterampilan dasar seperti mengikuti petunjuk; (6) mengembangkan kata hati dan (7) belajar menjadi pribadi mandiri. Berdasarkan uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan anak usia 9-12 tahun adalah (1) mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan berhitung; (2) membangun hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan bekerjasama; (3) Mulai mengembangkan peran sosial sebagai wanita atau pria c. Permasalahan Peserta Didik usia 9-12 tahun Permasalahan
yang
dihadapi
peserta
didik
sekolah
dasar
dikemukakan Kowitz (dalam Furqon 2005) sebagai berikut: 1) Masalah pribadi Permasalahan pribadi peserta didik usia sekolah dasar terutama berkenaan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan kebiasaan-kebiasaanya. Beberapa penyimpangan perilaku yang diderita peserta didik, seperti kurang percaya diri, kurang memiliki inisiatif, kurang tanggung jawab, kurang teliti, mudah putus asa, menunjukkan perilaku agresif, merupakan akibat perlakuan orangtua yang membentuk kebiasaan-kebiasaan yang tidak didasari pemikiran mengenai dampak perlakuannya. 2) Masalah belajar Peserta didik yang seperti ini sering dikenal sebagai peserta didik yang berprestasi rendah, baik karena lambat belajar maupun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
prestasinya dibawah kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian, ketidakberhasilan mereka dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan saja, tetapi mungkin juga sebagai akibat dari kesalahan cara belajar, kurang motivasi belajar, tidak ada kemauan untuk mengulang pelajaran di rumah, kurangnya fasilitas dan dukungan orang tua, atau karena kesalahan-kesalahan guru dalam cara mengajarnya sebagai akibat dari kurang memahami materi ajarannya, pendekatan yang harus digunakan atau kurangnya pemahaman terhadap karakteristik peserta didik.
3) Masalah sosial Peserta didik banyak mengalami permasalahan dalam mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial, baik dengan teman-teman maupun dengan guru, misalnya perasaan rendah diri, ketergantungan
pada
kawan,
iri
hati,
curiga,
persaingan,
perkelahian, permusuhan. Permasalahan penyesuaian sosial dengan guru misalnya, peserta didik tidak menyenangi guru, selalu tergantung pada guru, tidak ada gairah belajar atau masalah lain yang berhubungan dengan kedisiplinan. Dari penjabaran permasalahan diatas peneliti hanya akan berfokus pada ragam bimbingan pribadi dan belajar. Ragam bimbingan pribadi tersebut akan digunakan untuk mengatasi peserta didik yang mengalami ketidaktelitian saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
mengerjakan tugas sedangkan ragam bimbingan belajar digunakan untuk mengatasi peserta didik yang tidak tekun dalam belajar.
2.2. PERAN GURU SEKOLAH DASAR 2.2.1. Peran Guru SD sebagai Pengampu Mata Pelajaran Menurut Furqon (2005) peran guru SD sebagai pengajar adalah guru SD dituntut untuk menampilkan peranan dalam proses belajar mengajar dengan kompetensi yang dituntutnya. Peran guru tersebut sesuai dengan sepuluh kompetensi guru SD yang dikemukakan oleh Darmodiharjo (Furqon, 2005: 62) yaitu: (1) menguasai landasan-landasan pendidikan; (2) menguasai bahan pelajaran; (3) mampu mengelola program belajar mengajar di kelas; (4) mampu mengelola kelas; (5) mampu mengelola interaksi belajar mengajar; (6) mampu menggunakan media dan sumber belajar; (7) menilai hasil belajar peserta didik; (8) mengenal fungsi dan program bimbingan dan konseling; (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian keperluan pengajaran dan (10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan. 2.2.2.
Peran Guru SD sebagai Pembimbing Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi (Usman, 1995: 7) :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
1. Mendidik Meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. 2. Mengajar Meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Melatih Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Menurut Furqon (2005: 23) sebagai seorang guru kelas yang mengajarkan mata pelajaran, guru SD mempunyai peran sebagai pembimbing. Hal ini diperkuat dalam SK Menpan No. 83/1993 bahwa selain tugas utama mengajar guru SD ditambah dengan melaksanakan bimbingan di kelas. Bimbingan yang dilakukan guru SD meliputi (1) menyelenggarakan proses belajar; (2) menciptakan situasi dan kondisi kelas yang menyenangkan bagi peserta didik; (3) menilai keberhasilan belajar; (4) memahami serta melaksanakan kebijaksanaan serta mekanisme kerja bimbingan; (5) membantu peserta didik untuk menemukan kekuatan dan kelemahan; (6) memperlakukan peserta didik di sekolah sebagai pribadi yang memiliki harga diri; (7) memberikan layanan konsultasi; (8) memberikan layanan referral bagi individu yang memiliki masalah atau kesulitan yang tidak dapat dipecahkan; (9) memberikan dorongan untuk meningkatkan dan mengembangkan intelektual, personal dan sosial peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
2.3. Mata Pelajaran Matematika 2.3.1. Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (KTSP, 2006). James dan James (1976) dalam kamus matematikanya mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.Jadi, matematika adalah ilmu tentang logika yang universal yang berhubungan satu dengan yang lainnya mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya piker manusia. 2.3.2. Tujuan Matematika Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (KTSP, 2006): 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 2.3.3. Ruang lingkup Matematika Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut (KTSP, 2006): Tabel 2.1 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan operasi perkalian 1.4. Melakukan operasi hitung campuran.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil standar kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Dalam standar kompetensi ini terdapat empat kompetensi dasar namun peneliti hanya mengambil dua kompetensi dasar yaitu; 1.3 Melakukan operasi perkalian dan 1.4. Melakukan operasi hitung campuran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2.4. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN Pada bagian ini akan di uraikan penelitian-penelitian yang relevan dengan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar. penelitian yang pertama ditulis oleh Damayanti Dewi dengan judul “Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi Perkalian Dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Tahun Ajaran 2009-2010”. Penelitian mengukur peningkatan keterampilan peserta didik dalam perkalian dengan pendekayan Contextual Teaching and Learning. Penelitian ini belum terintegrasi dengan ragan bimbingan. Penelitian relevan yang kedua ditulis oleh Yetik Mayasari dengan judul “Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode Demonstrasi menggunakan Media Garis Bilangan pada Pembelajaran kelas IV SD Negeri Sumberbening 5 Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini mengukur tingkat kemampuan pesereta didik menyelesaikan operasi hitung dengan metode demonstrasi. Penelitian ini juga belum mengintegrasikan perangkat pembelajaran dengan ragam bimbingan. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
2.5. KERANGKA BERPIKIR Guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan membimbing peserta didik dengan baik. Guru tidak hanya mengajarkan pelajaran tetapi juga memberikan layanan bimbingan pribadi, sosial maupun belajar kepada peserta didik. Dua tugas mendidik dan membimbing tersebut digunakan untuk membantu peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan. Pelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk Matematika mengandung nilai-nilai bimbingan sehingga dapat membantu peserta didik memahami pelajaran dan mencapai tugas perkembangan pribadi dan belajar. Nilai-nilai yang terkandung dalam matematika antara lain ketelitian, konsentrasi dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, melalui matematika peserta didik dapat berkembang aspek pribadinya yaitu memecahkan masalah dan berkembang aspek belajarnya dalam hal kemampuan memahami konsep. Hubungan kebutuhan guru dengan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar dapat dilihat pada bagan berikut: Guru
Perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar
Bagan. 2.1 Alur Kerangka Berpikir
Guru membutuhkan perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan untuk membantu tugas perkembangan peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Bagan di atas menjelaskan tentang alur kebutuhan guru terhadap perangkat pembelajaran yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan sehingga dapat membantu
peserta
didik
mencapai
tugas
perkembangannya.
Konsep
pengintegrasian dimulai dengan mengkaji kurikulum Matematika kelas IV semester 2 kemudian menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan digunakan. Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dikaji maka akan menemukan materi ajar yang sesuai. Materi ajar tersebut adalah bangun datar dan bangun ruang sederhana. Setelah menentukan materi ajar, selanjutnya adalah menentukan indikator. Indikator tersebut digabungkan dengan indikator bimbingan. Indikator bimbingan didapat dari esensi bimbingan pribadi dan belajar. Esensi bimbingan diperoleh dari permasalahn peserta didik yang didapat dari hasil analisis kebutuhan peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Peserta didik tersebut mengalami permasalahan tidak teliti saat mengerjakan Matematika dan tidak tekun belajar. Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan inti terbagi menjadi tiga tahap yakni, eksplorasi (menggali pengetahuan awal), elaborasi dan konfirmasi. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan ini berisi: konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar. Penilaian dari model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi bimbingan ini dilakukan oleh ahli mata pelajaran, ahli bimbingan konseling (BK) dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran. Model perangkat pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
matematika yang terintegrasi dengan bimbingan ini diharapkan dapat digunakan oleh guru untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN
Bab ini dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan metode pengembangan meliputi: (1) jenis penelitian; (2) model pengembangan; (3) desain pengembangan; (4) prosedur pengembangan; (5) subyek penelitian; (6) jenis data; (7) instrumen pengumpulan data dan; (8) teknik analisis data.
3.1. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (Nugraha, 2011: 1) merupakan
jenis
penelitian
yang
berorientasi
pada
aktivitas
mengembangkan/menghasilkan produk dan memvalidasi produk tersebut melalui langkah-langkah sistematis. Sugiyono (2010: 407) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Hal senada juga diungkapkan Setyosari (2010: 194) mengungkapkan penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan atau Research and Development adalah merupakan penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan mengujikan produk dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
3.2. MODEL PENGEMBANGAN Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural. Model prosedural adalah model deskriptif yang menggambarkan alur yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran tertentu. Model prosedural biasanya berupa urutan langkah-langkah, yang diikuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah akhir. Penelitian ini menggunakan model prosedural diadaptasi dari model Dick dan Carey. Berikut langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dirancang oleh Dick & Carey (Setyosari, 2010: 201) yang akan dijabarkan pada bagan di bawah ini: 9. Revisi
2. Melakukan analisis pembelajaran
1. Analisis kebutuhan dan identifikasi tujuan umum
4. Merumuskan tujuan khusus
5. Mengembang kan instrument assesment
6. Mengembang kan strategi pembelajaran
3. Menganalisis pebelajar dan konteks
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
10. Merancang dan melakukan evaluasi evaluasi formatif
Bagan. 3.1 Model Dick & Carey
8. merancang dan melakukan evaluasi formatif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Keterangan: 1. Analisi kebutuhan Langkah ini untuk menentukan tujuan model perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 2. Analisis pembelajaran Analisis pembelajaran meliputi: keterampilan, proses, prosedur dan tugastugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Analisis pebelajar dan konteks Menganalisis kemampuan sikap, karakteristik awal pebelajar, karakteristik pembelajaran awal dan dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan digunakan. 4. Tujuan umum dan khusus Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan operasional yang lebih spesifik. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes. 5. Mengembangkan instrument Mengembangkan instrument assessment dengam mengacu 4 tahap 6. Mengembangkan strategi pembelajaran Mengembangkan strategi pembelajaran secara spesifik untuk membantu pebelajar untuk tujuan khusus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran yang dapat berupa bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar dan media lain yang dirancang untuk mendukung penerapan tujuan. 8. Merancang dan melakukan evaluasi Evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur dan program yang dikembangkan. 9. Melakukan revisi Revisi dilakukan terhadap proses, prosedur, program atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. 10. Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektifitas program secara keseluruhandibandingkan dengan program lain.
3.3. DESAIN PENGEMBANGAN Pengembangan
dalam
penelitian
ini
mencakup
dua
hal
yaitu
mengembangkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan bimbingan belajar. Pengembangan pada penelitian ini menghasilkan
perangkat
pembelajaran
Matematika
yang
berisi
konsep
pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan materi ajar terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
3.4. PROSEDUR PENGEMBANGAN Prosedur pengembangan dalam penelitian ini menggunakan langkahlangkah yang diadaptasi dari model Dick dan Carey (Setyosari, 2010: 201) dengan beberapa modifikasi. Berikut merupakan modifikasi prosedur pengembangan penelitian ini:
TAHAP AWAL PENELITIAN 4. Menganalisis Kompetensi dasar
: 1. penetapan subbyek penelitian
2. Analisis kebutuhan
3. Mengidentifikasi Standar Kompetensi
6. merumuskan indikator
5. menganalisis nilai bimbingan
TAHAP PENGEMBANGAN MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN
7. Mengembangkan Asessment
8. Mengembangkan strategi pembelajaran
9. Mengembangkan materi pelajaran
TAHAP PENILAIAN AHLI
PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV
Bagan 3.2 Modifikasi Prosedur Pengembangan Perangkat Matematika Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Keterangan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar: a. Tahap Awal Penelitian 1. Penetapan subjek Penelitian ini akan berfokus pada guru Matematika dan peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan, Bantul tahun pelajaran 2011/2012. 2. Analisis kebutuhan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mencakup: a. Melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan mengenai perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. b. Melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan saat proses pembelajaran mata pelajaran
Matematika berlangsung. Data ini
digunakan untuk memperkuat hasil wawancara dengan wali kelas IV. c. Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) di kelas IV SD Kanisius Jomegatan untuk mempertegas ragam bimbingan apa yang dibutuhkan peserta didik. 3. Mengidentifikasi standar kompetensi yang akan diajarkan oleh guru sesuai dengan jadwal penelitian. 4. Menganalisis kompetensi dasar yang akan diajarkan. 5. Menganalisis bimbingan yang dibutuhkan peserta didik
kelas IV SD
Kanisius Jomegatan. Nilai bimbingan diperoleh berdasarkan hasil alat ungkap kebutuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
6. Merumuskan Indikator Indikator dirumuskan mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi. Merumuskan tujuan dengan cara menggabungkan indikator pembelajaran dengan indikator bimbingan. b. Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran 1. Menyusun assessment 2. Merancang strategi pembelajaran yang akan digunakan. 3. Mengembangkan materi pelajaran yang disesuaikan dengan indikator bimbingan. c. Tahap Penilaian Ahli 1. Penilaian oleh Ahli Mata Pelajaran Penilaian ahli mata pelajaran dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penilaian dan komentar yang diberikan ahli mata pelajaran pada penilaian pertama dijadikan acuan untuk penilaian kedua. 2. Penilaian oleh Ahli Bimbingan Konseling Penilaian ahli mata pelajaran dilakukan sebanyak 2 kali. Hasil penilaian dan komentar yang diberikan ahli mata pelajaran pada penilaian pertama dijadikan acuan untuk penilaian kedua. 3. Penilaian oleh Ahli Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penilaian ahli pengembangan perangkat pembelajaran digunakan untuk memperkuat penilaian dari ahli mata pelajaran dan ahli bimbingan konseling.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3.5. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian pengembangan ini adalah 1 (satu) guru mata pelajaran Matematika dan 31 (tiga puluh satu) peserta didik
kelas IV SD Kanisius
Jomegatan Bantul.
3.6. JENIS DATA Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil wawancara, observasi, serta komentar dari penilaian ahli bidang studi Matematika, ahli BK, dan ahli pengembangan. Data kuantitatif diperoleh dari hasil alat ungkap kebutuhan dan hasil penilaian para ahli.
3.7. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA Instrumen pengumpulan data pada
penelitian ini berupa wawancara,
observasi, dan angket kuesioner. Instrumen yang berupa wawancara terdiri atas wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV, observasi dilakukan ketika proses pembelajaran Matematika, dan AUK disebarkan untuk memperkuat hasil wawancara dan observasi. 1.7.1. Pedoman Wawancara Kegiatan wawancara bertujuan untuk memperoleh gambaran perangkat pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan guru agar dapat membantu peserta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
didik mencapai tugas perkembangannya. Daftar pertanyaan pedoman wawancara sebagai berikut: Tabel 3.1 Pedoman Wawancara wali kelas IV No 1 2
3
4 5 6
Pertanyaan Apakah di sekolah ini ada guru bimbingan konseling? Apakah ibu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik? Perilaku peserta didik yang seperti apa menurut pengamatan dapat menghambat perkembangan mereka? Perilaku tersebut nampak pada saat ibu melakukan KBM mata pelajaran apa? Apakah ibu pernah meyusun perangkat pembelajaran yang berisi ragam bimbingan? Seperti apa perangkat pembelajaran yang ibu perlukan?
Jawaban
1.7.2. Pedoman Observasi Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan saat pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Kanisius Jomegatan berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan untuk memperkuat data wawancara. Daftar indikator aspek yang diamati saat observasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Pedoman Observasi No 1 2 3 4 5 6 7
Pernyataan Peserta didik mengikuti pelajaran dengan antusias Peserta didik tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru Peserta didik datang tepat waktu Peserta didik membuat catatan mengenai materi yang disampaikan oleh guru Peserta didik tidak melamun di dalam kelas Peserta didik bersedia bertanya ketika penjelasan guru kurang jelas Peserta didik menyimak penjelasan guru
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8 9 10
39
dengan cermat Peserta didik membantu teman yang mengalami kesulitan Peserta didik tidak mengobrol atau tidak mengganggu teman lain ketika belajar Peserta didik mau bekerjasama dalam kelompok yang dibentuk guru
1.7.3. Pedoman AUK (Alat Ungkap Kebutuhan) Alat ungkap kebutuhan merupakan alat untuk mencari permasalahan yang dialami oleh peserta didik. AUK memuat 15 pernyataan yang berkaitan dengan ragam bimbingan, baik bimbingan pribadi, sosial maupun belajar. Melalui AUK peneliti dapat mencari tahu pada ragam bimbingan apa yang dibutuhkan peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Daftar pernyataan yang termuat dalam AUK secara garis besar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Pedoman AUK No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12
Pernyataan Saya senang belajar matematika Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat waktu Saya mengulang pembelajaran matematika di rumah Saya bersemangat mengerjakan soal matematika Saya tidak putus asa saat mengerjakan matematika Saya teliti saat mengerjakan soal – soal matematika Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat mengerjakan tugas matematika Saya mau membantu teman yang kesulitan mengerjakan soal matematika Matematika membantu saya memecahkan masalah dengan lebih mudah Matematika membantu saya memiliki cara berpikir yang runtut Matematika membantu saya dalam penggunaan lambang bilangan romawi dalam kehidupan sehari hari Matematika membantu saya untuk pemecahan
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13.
14. 15.
40
masalah yang berkaitan dengan waktu dalam kehidupan sehari – hari Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang mengerti tentang materi matematika yang sedang diajarkan. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika dengan tepat waktu Matematika membantu saya untuk belajar dengan baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang
3.8. TEKNIK ANALISIS DATA Peneliti
menggunakan
dua cara dalam
menganalisis
data
yaitu
menggunakan skala dikotomi dan skala likert. Skala dikotomi merupakan penghitungan untuk kuesioner tertutup yang memiliki jawaban terbatas yaitu ya dan tidak. “ya” mempunyai skor 0, dan “tidak” mempunyai skor 1. Skala likert digunakan dalam instrumen validasi untuk mengukur kelayakan model perangkat pembelajaran pada rentang skor 1-5, dengan demikian tipe data yang digunakan tipe interval. Kedua cara analisis data di atas pada akhirnya akan dideskripsikan, dengan kata lain akan menjadi satu data yaitu data analisis deskriptif. Persentase penilaian model perangkat pembelajaran oleh ahli mata pelajaran Matematika, ahli Bimbingan Konseling dan ahli pengembangan akan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Jumlah skor yang diperoleh Jumlah peserta didik
x100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Persentase penilaian model perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh ahli mata pelajaran Matematika, ahli Bimbingan Konseling (BK), dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran. Langkah yang dilakukan peneliti setelah mendapat persentase skor penilaian adalah mencari interval yang sesuai untuk menentukan tingkat kelayakan model perangkat pembelajaran. Tingkat kelayakan inilah yang dijadikan dasar perlu ada tidaknya revisi perangkat pembelajaran. Berikut ini kriteria yang digunakan untuk mengetahui apakah model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar untuk peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan perlu adanya revisi: Tabel 3.4 Kriteria Revisi Perangkat pembelajaran Pengembangan Interval Tingkat Pencapaian
Nilai
90-100%
5
80-89%
4
65-79%
3
55-64%
2
< 35%
1
Kualifikasi Baik Sekali. Tidak perlu dilakukan revisi. Baik. Tidak perlu dilakukan revisi. Cukup Baik. Komponen yang mendapat nilai ini harus dipertimbangkan untuk dilakukan revisi. Pertimbangan didasarkan beberapa hal, yaitu: a) Ahli mata pelajaran b) Ahli Bimbingan Konseling (BK) c) Ahli pengembangan perangkat pembelajaran Kurang Baik. Komponen yang mendapat nilai ini perlu dilakukan revisi. Sangat Kurang. Komponen yang mendapat nilai ini perlu dilakukan revisi dan melakukan pengkajian ulang perangkat pembelajaran.
(Arikunto via Pardiyono, 2010: 61) Langkah berikutnya peneliti menentukan kriteria kelayakan model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
pribadi dan belajar. Kriteria tersebut mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Masidjo (1995: 53) menerangkan bahwa penilaian acuan patokan (PAP) I memiliki sifat penilaian dengan standar tinggi dan bersifat absolut. Tabel Kriteria kelayakan perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar akan diukur menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I (Masidjo, 1995: 153), sebagai berikut:
Tabel 3.5 Penilaian Acuan Patokan (PAP) I Tingkat Penguasaan kompetensi
Rentang Nilai
Keterangan
90-100%
87-100
Sangat layak
80-89%
74-87
Layak
65-79%
61-74
Cukup layak
55-64%
48-61
Kurang layak
< 35%
Di bawah 48
Sangat kurang layak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan: (1) hasil penelitian dan; (2) pembahasan. 4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.2. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan Peneliti melakukan analisis kebutuhan berdasarkan wawancara, observasi, dan penyebaran kuesioner alat ungkap kebutuhan (AUK) yang disebar di kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Analisis kebutuhan akan dijabarkan sebagai berikut:.
ANALISIS KEBUTUHAN
Wawancara dengan wali kelas IV
Observasi
Alat Ungkap Kebutuhan (Kuesioner)
Bagan 4.1 Alur Hasil Analisis Kebutuhan
4.1.1.1.Wawancara Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas IV pada tanggal 11 Januari 2012. Wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran model perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru dan melihat perilaku peserta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
didik kelas IV yang menghambat tugas perkembanganya. Hasil wawancara sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Wawancara Wali Kelas IV Pertanyaan
No 1
2
Jawaban
Apakah di sekolah ini ada guru
Tidak ada guru bimbingan konseling
bimbingan konseling?
di sekolah ini.
Apakah ibu meluangkan waktu
Kadang-kadang
untuk memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik? 3
Perilaku peserta didik yang seperti
Perilaku seperti kurang konsentrasi,
apa menurut pengamatan dapat
banyak bicara saat di kelas, malas
menghambat perkembangan
belajar, lupa mengerjakan PR, tidak
mereka?
bisa mengerjakan tugas karena tidak memperhatikan
petunjuk
soal
dengan baik dan sering terlambat. 4
Perilaku tersebut nampak pada saat
Perilaku yang menghambat tugas
ibu melakukan KBM mata pelajaran
perkembangan peserta didik sering
apa?
muncul pada saat KBM mapel Matematika
5
Apakah ibu pernah menyusun
Belum pernah
perangkat pembelajaran yang berisi ragam bimbingan? 6
Seperti apa perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang baik
yang ibu perlukan?
menarik dan terintegrasi dengan ragam bimbingan untuk membantu mengurangi
perilaku
yang
menghambat tugas perkembangan peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru SD membutuhkan perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Peneliti kemudian melakukan observasi untuk melengkapi hasil wawancara.
4.1.1.2. Hasil Observasi Peneliti melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Jomegatan. Observasi dilakukan pada tanggal. 12 Januari 2012 ketika proses pembelajaran Matematika berlangsung. Berikut adalah hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti: Tabel 4.2 Hasil Observasi No 1
2
3
Pernyataan
Keterangan
Peserta didik mengikuti pelajaran
6 peserta didik terlihat tidak antusias
dengan antusias
saat pelajaran matematika.
Peserta didik tidak mengeluh
5 peserta didik terlihat mengeluh
ketika diberi tugas dari guru
saat diberi tugas oleh guru.
Peserta didik datang tepat waktu
Sebagian besar peserta didik datang tepat waktu. 2 peserta didik datang terlambat.
4
Peserta didik membuat catatan
18 peserta didik tidak membuat
mengenai materi yang
catatan mengenai materi yang
disampaikan oleh guru
disampaikan oleh guru. Semua peserta didik membuat catatan materi yang disampaikan
5
6
Peserta didik tidak melamun di
5 peserta didik terlihat melamun di
dalam kelas
dalam kelas.
Peserta didik bersedia bertanya
3 peserta didik bersedia bertanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ketika penjelasan guru kurang
46
kepada guru.
jelas 7
8
9
10
Peserta didik tidak dapat
19 peserta didik tidak menjawab
menjawab pertanyaan guru
pertanyaan guru dengan tepat karena
dengan tepat, menyimak
tidak membaca petunjuk soal dengan
penjelasan guru dengan cermat
baik.
Peserta didik membantu teman
Semua peserta didik mau membantu
yang mengalami kesulitan
teman yang mengalami kesulitan
Peserta didik tidak mengobrol
Semua peserta didik tidak
atau tidak mengganggu teman
mengobrol atau mengganggu teman
lain ketika belajar
lain.
Peserta didik mau bekerjasama
Semua peserta didik mau bekerja
dalam kelompok yang dibentuk
sama dalam kelompok.
guru
Hasil observasi menunjukan bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada item peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat, hal ini dibuktikan dengan adanya 19 peserta didik yang tidak menjawab pertanyaan guru pada pelajran matematika. Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berhubungan dengan ketelitian. Hasil frekuensi tertinggi selanjutnya terdapat pada item peserta didik tidak membuat catatan, hal ini dibuktikan dengan adanya 18 peserta didik yang tidak membuat catatan matematika. Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berhubungan dengan ketekunan. 4.1.1.3. Hasil Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) Peserta Didik Peneliti menyebarkan AUK (Alat Ungkap Kebutuhan) pada tanggal 14 Januari 2012. Penyebaran AUK bertujuan untuk mengetahui kebutuhan peserta didik. AUK berisi 15 pernyataan dengan 5 pernyataan yang berkaitan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
bimbingan pribadi, 5 pernyataan berkaitan dengan bimbingan belajar dan 5 pernyataan dengan bimbingan sosial. Berikut ini adalah hasil AUK: Tabel 4.3 Hasil Penyebaran AUK No. Pernyataan Ragam bimbingan Pribadi Saya bersemangat mengerjakan soal 1. matematika Saya tidak putus asa saat mengerjakan 2. matematika 3.
Saya teliti saat mengerjakan soal – soal matematika
Matematika membantu saya memecahkan masalah dengan lebih mudah Matematika membantu saya memiliki 5. cara berpikir yang runtut Ragam Bimbingan Sosial Saya dapat bekerja sama secara 6. kelompok saat mengerjakan tugas matematika Saya mau membantu teman yang 7. kesulitan mengerjakan soal matematika Matematika membantu saya dalam 8. penggunaan lambang bilangan Romawi dalam kehidupan sehari - hari Matematika membantu saya untuk pemecahan masalah yang berkaitan 9. dengan waktu dalam kehidupan seharihari Saya mau bertanya kepada guru jika 10. saya kurang mengerti tentang materi matematika yang sedang diajarkan. Ragam Bimbingan Belajar 11. Saya senang belajar matematika Saya mengerjakan tugas matematika 12 dengan tepat waktu Saya mengulang pembelajaran 13. matematika di rumah Saya dapat mengumpulkan tugas 14. matematika dengan tepat waktu Matematika membantu saya untuk belajar dengan baik supaya dapat 15. menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang
Frekuensi
Prosentase
3
9,68%
6
19,35%
14
45,16%
5
16,13%
5
16,13%
6
19,35%
6
19,35%
8
25,81%
6
16,35%
7
22,58%
9 9
29,03% 29,03%
12
38,71%
8
25,81%
4
12,9%
4.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Berdasarkan hasil penyebaran AUK menunjukan bahwa persentase tertinggi sebesar 45,19% peserta didik tidak teliti saat mengerjakan soal-soal matematika. Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berkaitan dengan tugas perkembangan pribadi aspek ketelitian. Hasil persentase selanjutnya sebesar 38,71% peserta didik tidak mengulang kembali pelajaran matematika di rumah. Permasalahan yang dialami peserta didik tersebut berkaitan dengan tugas perkembangan belajar aspek ketekunan. Tabel di atas dapat terlihat persentase tertinggi yaitu peserta didik mengalami masalah pribadi dan belajar baik dalam mata pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil AUK dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas IV di SD Kanisius Jomegatan membutuhkan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar. Hasil wawancara, observasi, dan AUK semakin memperjelas peserta didik kelas IV SD Kanisius Jomegatan membutuhkan layanan ragam bimbingan yang berkaitan dengan bimbingan pribadi dan belajar pada mata pelajaran Matematika. Peneliti dalam penelitian ini akan berfokus pada model pengembangan perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar.
4.1.2. Hasil Penilaian Ahli Model pengembangan perangkat pembelajaran dinilai oleh 3 ahli yaitu ahli bidang studi, ahli BK dan ahli pengembangan. Berikut deskripsi para ahlisebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 4.4 Deskripsi Para Ahli No
Ahli
1
Praktisi Matematika di SD
2
Ahli Matematika
3
Praktisi SD yang memiliki latar belakang BK Ahli BK
4
5
Praktisi pengembanga n
Jabatan
Pengalaman
Tugas penilaian
Jenis Validas i Isi
Pelaksanaan Validasi
Guru kelas, guru Matematika kelas IV-VI SD Kanisius Jomegatan Dosen Matematika Universitas Sanata Dharma Guru kelas SD Kanisius Sorowajan
Mengajar Matematika lebih dari 10 tahun
Menilai keefektifan model perangkat pembelajaran
3 Mei 2012 dan 31 Mei 2012
Mengajar matematika selama 5 tahun
Menilai isi model perangkat pembelajaran
Isi
29 Mei 2012 dan 19 Juni 2012
Mengajar selama lebih dari 10 tahun
Menilai keefektifan kegiatan bimbingan
Isi
12 Mei 2012 dan 12 Juni 2012
Dosen program studi BK Universitas Sanata Dharma Dosen
Mengajar BK selama 2 tahun
Menilai isi model perangkat pembelajaran
Isi
12 Mei 2012 dan 15 Juni
Melakukan penelitian pengembangan dan memberikan seminar penelitian pengambangan lebih dari 10 tahun
Melakukan penilaian terhadap langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran
Isi
14 Juni 2012
4.1.2.1.Hasil Penilaian Ahli terhadap Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi Penilaian model pengembangan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi bimbingan pibadi dinilai oleh 3 ahli yaitu ahli bidang studi, ahli BK dan ahli pengembangan. Ahli pengembangan hanya menilai salah satu model pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan, yaitu model pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi bimbingan pribadi. Berikut ini akan dijabarkan penilaian para ahli:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi
Ahli Mata Pelajaran
Ahli BK
P1
P2
P1
P2
70.7%
88.8%
77.08%
81.5%
Ahli Pengembangan
Rata-rata
77.6%
79.14%
Penilaian perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi ini dinilai sebanyak 2 kali oleh ahli. Berikut penjabaran tiap penilaan: Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi No
Komponen
Ahli mapel
Ahli BK
Total persentase
Ahli I
Ahli II
Ahli I
Ahli II
1
Silabus
65%
65%
80%
80%
2
RPP
72%
74%
76%
76%
3
Materi Ajar
72%
76%
75%
80%
Rata-rata
70.7%
77.08%
73.9%
Persentase keseluruhan pada tabel 4.5 menurut PAP I termasuk kategori cukup layak. Pada penilaian pertama ini terdapat skor 3 pada beberapa item penilaian. Berikut penjabarannya: 1. Ahli Mata Pelajaran Hasil penilaian pertama untuk model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi oleh ahli mata pelajaran dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
penilaian dalam aspek silabus, RPP dan materi ajar mendapat skor 3. Ahli mata pelajaran memberikan komentar pada komponen silabus bahwa kegiatan pembelajaran masih harus dikembangkan lagi, kelengkapan unsur silabus masih harus dilengkapi, perumusan SK,KD dan indikator harus disesuaikan. Dalam pembelajaran sumber belajar masih harus diberi tambahan, karena semakin banyak sumber belajar akan semakin banyak pengetahuan yang akan didapatkan. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar yang dituliskan oleh ahli mata pelajaran. 2. Ahli BK Berdasarkan
penilaian
pertama
untuk
model
perangkat
pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi oleh ahli BK dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen penilaian mendapat nilai 3. Ahli BK memberikan komentar pada komponen silabus bahwa kualitas perumusan dan kesesuaian pengalaman belajar masih kurang jelas dan pada komponen RPP kegiatan masih kurang terlihat adanya bimbingan yang terkait. Pada komponen materi ajar kurang memuat aspek kognisi, afektif dan konasi. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar yang dituliskan oleh ahli BK. Saran dan komentar dari para ahli dijadikan dasar oleh peneliti untuk melakukan revisi pada komponen silabus, RPP dan materi ajar yang mendapatkan skor 3 dan diajukan kembali pada penilaian kedua. Pada penilaian kedua ini ahli pengembangan memberikan penilaian model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan pribadi. Berikut hasil penilaian kedua: Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi No
Komponen
Ahli mapel
Ahli BK
Ahli
Ahli
Ahli
Ahli
I
II
I
II
Ahli
Total
Pengembangan
persentase
1
Silabus
95%
80%
80%
80%
83.75%
2
RPP
92%
86%
84%
80%
86.25%
3
Materi Ajar
92%
88%
85%
80%
86.25%
Rata-rata
88.8%
81.5%
Persentase keseluruhan pada tabel 4.6
77.6%
82.63%
menunjukkan bahwa model
perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi dan belajar memperoleh persentase 82.63% menurut PAP I termasuk kategori layak. Pada penilaian kedua ini ahli mata pelajaran dan ahli BK tidak memberikan skor 3 dan tidak memberi komentar. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran memberikan skor 3 pada komponen materi ajar yaitu item materi memuat fakta, konsep dan prosedur. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran memberi komentar fakta, konsep dan prosedur harus terlihat dalam materi. Item yang mendapatkan skor 3 pada penilaian ahli pengembangan pada komponen materi ajar adalah penilaian pengorganisasian materi sistematis dan logis.
Ahli
pengembangan
memberi
masukan
supaya
memperbaiki
pengorganisasian supaya lebih sistematis. Berdasarkan adanya skor 3 dan komentar dan masukan tersebut maka peneliti merevisi komponen materi ajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Penilaian dan komentar dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran dijadikan acuan untuk merevisi pengembangan model perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi.
4.1.2.2. Penilaian
Ahli
terhadap
Model
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar Penilaian Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi bimbingan belajar dinilai oleh 2 ahli. Berikut ini akan dijabarkan penilaian para ahli: Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Penilaian Model Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi Ahli Mata Pelajaran
Ahli BK
Rata-rata
P1
P2
P1
P2
74.8%
83.5%
77.8%
84.7%
80.2%
Penilaan model pengembangan pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan belajar ini dinilai sebanyak 2 kali. Berikut penjabaran tiap penilaian: Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Penilaian Pertama Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar No
Komponen
Ahli mapel
Ahli BK
Total persentase
Ahli I
Ahli II
Ahli I
Ahli II
1
Silabus
75%
70%
80%
80%
2
RPP
76%
76%
76%
76%
3
Materi Ajar
76%
76%
80%
75%
Rata-rata
74.8%
77.8%
76,33%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Persentase keseluruhan pada tabel 4.5 menurut PAP I termasuk kategori layak. Pada penilaian pertama ini terdapat skor 3 pada beberapa item penilaian. Berikut penjabarannya: 1. Ahli Mata Pelajaran Hasil penilaian pertama untuk model perangkat pembelajaran Matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar oleh ahli mata pelajaran dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen penilaian dalam aspek silabus, RPP dan materi ajar mendapat nilai 3. Ahli mata pelajaran memberikan komentar pada komponen silabus bahwa kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator masih harus diperbaiki. SK, KD dan indikator masih kurang sesuai jadi masih harus diperbaiki kembali. Pada komponen RPP ahli mata pelajaran memberi masukan agar lebih bervariasi. Dari komentar tersebut peneliti akan merevisi kembali silabus dan menyesuaikan SK, KD dan indikator sehingga menghasilkan model perangkat pembelajaran yang baik. 2. Ahli BK Berdasarkan
penilaian
pertama
untuk
model
perangkat
pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan ragam bimbingan belajar oleh ahli BK dapat disimpulkan bahwa ada beberapa item komponen penilaian mendapat nilai 3. Ahli BK memberikan komentar pada komponen RPP bahwa pada kegiatan pembelajaran masih kurang mencerminkan bimbingan. Selanjutnya masih pada komponen RPP pada tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian masih belum bersifat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
reflektif. Peneliti melakukan revisi sesuai dengan komentar yang dituliskan oleh ahli BK. Saran dan komentar dari para ahli dijadikan masukan oleh peneliti untuk melakukan revisi pada komponen silabus, kesesuaian SK, KD dan indikator, kegiatan pembelajaran dalam RPP, kesesuaian indikator dengan penilaian dan diajukan kembali pada penilaian kedua. Berikut hasil penilaian kedua: Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kedua Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar No
Komponen
Ahli mapel
Ahli BK
Total persentase
Ahli I
Ahli II
Ahli I
Ahli II
1
Silabus
85%
80%
86,7%
80%
2
RPP
90%
82%
92%
80%
3
Materi Ajar
84%
80%
90%
80%
Rata-rata
83.5%
84.7%
84.1%
Berdasarkan tabel di atas model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan belajar memperoleh persentase 84.1% menurut PAP I dinyatakan layak. Penilain ini juga tidak lagi mendapat skor 3 sehingga tidak perlu melakukan revisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
4.2. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.2.1. Kelayakan
Model
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi Hasil penilaian ketiga ahli menunjukkan bahwa model pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang terintegrasi bimbingan pribadi layak digunakan. Layak dimaksudkan bahwa model pengembangan perangkat pembelajaran matematika terintegrasi bimbingan dapat digunakan oleh guru di SD Kanisius Jomegatan Bantul untuk membantu peserta didik dalam tugas perkembangan mengikuti petunjuk yang diberikan juga mengembangkan keterampilan-keterampilan
dasar
untuk
berhitung.
Model
pengembangan
perangkat pembelajaran matematika ini juga dapat digunakan guru untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sering dihadapi peserta didik yakni tidak teliti. Guru menyusun kegiatan pembelajaran yang bertema ”Perkalian” yang diintegrasikan dengan bimbingan pribadi seperti berikut ini: Pembelajaran kali ini peserta didik diajak untuk melakukan perkalian dengan cara bersusun panjang dan bersusun pendek. Kegiatan ini dilakukan supaya peserta didik mampu menjelaskan operasi panjang dan pendek dengan mengikuti petunjuk. Kegiatan yang dilakukan adalah guru mempersiapkan dadu besar dan kartu nomor 1 sampai dengan 6 yang telah dituliskan bilangan disebaliknya. Guru melemparkan dadu yang telah disediakan, jika sudah dilempar guru akan membuka kartu sesuai angka dadu yang telah dilempar tersebut. Peserta didik mencatat bilangan yang ada di kartu tersebut. Kemudian guru mengulangi hal yang sama dan murid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
mencatat kembali bilangan yang ada dikartu yang sesuai dengan nomor dadu yang dilempar. Guru meminta peserta didik mengalikan dua bilangan tersebut dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu selesai guru menunjuk salah satu peserta didik untuk maju ke depan dan menuliskan cara dan jawaban di papan tulis. Kegiatan diharapkan peserta didik dapat berkonsentrasi dengan baik sehingga mendapatkan jawaban dengan benar. Kegiatan ini dilakukan berulangulang sampai peserta didik benar-benar dapat memahami pelajaran matematika dalam perkalian ini dengan baik. Kegiatan ini berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik dalam keterampilan berhitung (Havighurst dalam Furqon, 2005: 35). Kegiatan selanjutnya peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok dan diberikan permainan ular tangga, dadu, kancing dan LKS pada kelompok. Peserta didik diajak bermain ular tangga. Angka-angka pada ular tangga tersebut sudah diberi soal dan peserta didik wajib mengerjakannya. Jika berhenti di angka ganjil peserta didik harus mengerjakan soal dengan cara panjang, sedangkan bila peserta didik berhenti pada angka genap maka harus mengerjakan dengan cara pendek. Waktu pengerjaan dibatasi 10 menit, sehingga pemenangnya adalah kelompok yang dapat mengerjakan soal sebanyak mungkin dengan cara dan jawaban yang benar. Kegiatan ini dilakukan supaya peserta didik dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, dengan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan operasi hitung perkalian cara bersusun pendek dengan hati-hati. Kegiatan ini berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
membangun hubungan dengan teman sebaya, keterampilan komunikasi, keterampilan bekerjasama (Barus, 2011:15). Selain itu, kegiatan ini juga berkaitan dengan tugas perkembangan peserta didik yang dituliskan oleh Gendon Barus (2011: 15) yaitu keterampilan mengikuti petunjuk cara pengerjaan perkalian dengan cara bersusun panjang maupun dengan cara bersusun pendek. Jika peserta didik tidak teliti dan mengikuti petunjuk dengan benar, maka peserta didik tidak dapat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan perkalian tersebut dengan benar. Kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran halaman 87. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat terbantu mencapai tugas perkembangannya dalam hal mengikuti petunjuk. Kegiatankegiatan ini juga diharapkan dapat membuat peserta didik lebih teliti dalam mengerjakan soal-soal dan dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam pelajaran matematika.
4.1.2. Kelayakan
Model
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar Hasil penilaian dari ketiga ahli menunjukkan menunjukkan bahwa model pengembangan perangkat pembelajaran terintegrasi bimbingan belajar layak digunakan. Model pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru untuk membantu mengatasi masalah ketekunan yang dialami peserta didik. Model pengembangan perangkat pembelajaran matematika ini juga dapat digunakan membantu peserta didik untuk mencapai tugas perkembangan yakni keterampilan berhitung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Guru membantu peserta didik dengan cara menyusun kegiatan pembelajaran bertemakan “Operasi hitung” seperti berikut: peserta didik dibagi lembar soal berisi operasi hitung dan tabel angka-angka. Peserta didik diminta menghitung soal-soal tersebut dengan benar kemudian peserta didik diminta untuk mencari hasilnya di tabel angka yang sudah tersedia. Kegiatan ini selain untuk membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya yakni keterampilan berhitung juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketekunan peserta didik dalam pembelajaran terutama pembelajaran matematika. Setelah membahas tugas yang sudah diberikan, guru menjelaskan pengerjaan operasi hitung campuran. Urutan yang harus dilakukan saat menghitung soal harus dijelaskan dengan jelas sehingga peserta didik menjadi lebih jelas. Kegiatan ini diharapkan membuat peserta didik mampu menentukan hasil operasi hitung campuran dengan penuh konsentrasi. Peserta didik diberi tugas mengerjakan tugas operasi hitung campuran yang berbentuk soal cerita. Pada kegiatan ini peserta didik diajak untuk tidak putus asa dalam mengerjakan soal cerita yang diberikan oleh guru. Kegiatan ini didukung oleh teori tugas perkembangan peserta didik yang ditulis oleh Gendon Barus (2011: 15) yaitu keterampilan mengorganisasikan aktivitas belajar, tugas-tugas sekolah dan kegiatan lainnya. Kegiatan ini dapat dilihat pada halaman 101. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat terbantu mengatasi
masalah
dan
mencapai
tugas
perkembangannya
untuk
mengorganisasikan aktivitas belajar, tugas-tugas belajar dan kegiatan lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Kegiatan-kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat peserta didik tekun belajar dan dapat memahami petunjuk-petunjuk yang diberikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang sudah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan pribadi berdasarkan penilaian ahli mata pelajaran Matematika, ahli BK dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran memperoleh persentase sebesar 84.09% yang berarti layak digunakan oleh guru SD di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul. 5.1.2. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi dengan bimbingan belajar berdasarkan penilaian ahli mata pelajaran Matematika dan ahli BK memperoleh persentase sebesar 88.05% yang berarti layak digunakan oleh guru SD di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul.
5.2. KETERBATAN PENELITIAN Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.2.1. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar pada penelitian ini hanya dapat digunakan di kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul. 5.2.2. Ahli pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini hanya menilai model perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu model
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
perangkat pembelajaran Matematik yang diintegrasikan dengan bimbingan pribadi. 5.2.3. Model perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi ragam bimbingan pribadi dan belajar yang dikembangkan pada penelitian ini hanya konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar.
5.3. SARAN Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk perangkat pembelajaran Matematika terintegrasi bimbingan pribadi dan belajar yaitu: 5.3.1. Model perangkat pembelajaran ini apabila akan digunakan di kelas lain sebaiknya dilakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu sebab kebutuhan tiap kelas untuk setiap sekolah berbeda. 5.3.2. Penilaian dari ahli pengembangan perangkat pembelajaran sebaiknya dilakukan untuk seluruh model pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. 5.3.3. Model perangkat pembelajaran sebaiknya tidak hanya mengembangkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar, akan tetapi juga mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) dan soal evaluasi. 5.3.4. Untuk mengetahui kefektifan, maka langkah Dick dan Carey baik bila dilakukan
sampai
pembelajaran.
pada
uji
coba
keefektifan
model
perangkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
DAFTAR PUSTAKA Achdiyat, Maman. 1981. Tugas-Tugas Perkembangan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Barus, Gendon dan M.M. Sri Hastuti, 2011. Kumpulan Modul Pengembangan Diri Sarana Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. BSNP. 2006. Silabus. Jakarta : Departemen pendidikan dan Kebudayaan. Dewi, Damayanti. 2010. Upaya Peningkatan Keterampilan Melakukan Operasi Perkalian Dan Pembagian Pada Pecahan Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Tahun Ajaran 2009-2010. Skripsi. Yogyakarta.PGSD. FKIP. USD. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI (Semester I & II). Jakarta: BP.Cipta Jaya. Furqon. 2005. Konsep dan Aplikasi Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Gunarsa, Singgih. 1981. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Maman Achdiat, Ngadijono AJ. 1981. Tugas-tugas Perkembangan. Jakarta : Penataran lokakarya tahap III. Pproyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Mappiare, Andi. 1984. Pengamtar Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mayasari, Yekti. 2010. ”Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Operasi Hitung Bilangan Bulat Khususnya Pengurangan dengan Metode Demonstrasi menggunakan Media Garis Bilangan pada Pembelajaran kelas IV SD Negeri Sumberbening 5 Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Yogyakarta: PGSD Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Pardiyono, Nugroho Yogo. 2010. ”Pengembangan Media Audio dan Audiovisual untuk Keterampilan Menyimak Kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: PBSID Universitas Sanata Dharma. Prayitno, Drs. 1976. Pelayanan Bimbingan di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia. Prayitno, DR. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Pusat Bahasa Depdiknas. 2001. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono, Dr. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sukardi, Dewa Ketut. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Bina Aksara. Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisus Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Winkel dan Sri Hastuti. 2002. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L A M P I R A N
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Lampiran 2 Rekapitulasi Hasil Penyebaran Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) Kelas IV SD Kanisius Jomegatan Bantul No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 9
2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9
3 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 12
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3
5 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6
6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 14
7
8 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6
9 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 5
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
11 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8
12 13 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 6 7
14 15 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan : Bimbingan Pribadi = Bimbingan Sosial = bimbingan Belajar = 0 = jika jawaban ya 1 = jika jawaban tidak
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelas
69
: IV
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang telah tersedia ! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12
13.
14. 15.
Pernyataan Saya senang belajar matematika Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat waktu Saya mengulang pembelajaran matematika di rumah Saya bersemangat mengerjakan soal matematika Saya tidak putus asa saat mengerjakan matematika Saya teliti saat mengerjakan soal – soal matematika Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat mengerjakan tugas matematika Saya mau membantu teman yang kesulitan mengerjakan soal matematika Matematika membantu saya memecahkan masalah dengan lebih mudah Matematika membantu saya memiliki cara berpikir yang runtut Matematika membantu saya dalam penggunaan lambang bilangan romawi dalam kehidupan sehari - hari Matematika membantu saya untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan waktu dalam kehidupan sehari - hari Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang mengerti tentang materi matematika yang sedang diajarkan. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika dengan tepat waktu Matematika membantu saya untuk belajar dengan baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang
Ya
Tidak
V V V V V V V V V V V
V
V
V V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelas
70
: IV
Berilah tanda V (centang) pada kolom yang telah tersedia ! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12
13.
14. 15.
Pernyataan Saya senang belajar matematika Saya mengerjakan tugas matematika dengan tepat waktu Saya mengulang pembelajaran matematika di rumah Saya bersemangat mengerjakan soal matematika Saya tidak putus asa saat mengerjakan matematika Saya teliti saat mengerjakan soal – soal matematika Saya dapat bekerja sama secara kelompok saat mengerjakan tugas matematika Saya mau membantu teman yang kesulitan mengerjakan soal matematika Matematika membantu saya memecahkan masalah dengan lebih mudah Matematika membantu saya memiliki cara berpikir yang runtut Matematika membantu saya dalam penggunaan lambang bilangan romawi dalam kehidupan sehari - hari Matematika membantu saya untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan waktu dalam kehidupan sehari - hari Saya mau bertanya kepada guru jika saya kurang mengerti tentang materi matematika yang sedang diajarkan. Saya dapat mengumpulkan tugas matematika dengan tepat waktu Matematika membantu saya untuk belajar dengan baik supaya dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang
Ya
Tidak
V V V V V V v V V V V
V
V
V V
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Lampiran 3
Hasil expert judgement oleh ahli bidang studi Matematika
No Komponen
Ahli I
Penilaian Silabus 1
Kelengkapan
Pribadi P1
P2
Ahli II Belajar
P1
P2
Pribadi P1
P2
Belajar P1
P2
3
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
5
3
4
4
4
4
4
Skor total
13
19
15
17
13
16
14
16
Persentase (skor total:
65%
95%
75%
85%
65%
80%
70%
80%
P1
P2
P1
P2
P1
P2
P1
P2
unsur-unsur silabus 2
Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator
3
Kualitas perumusan pengalaman belajar
4
Kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator
skor maksimal x 100%) RPP 1
Kelengkapan
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
3
4
3
4
unsur-unsur RPP 2
Kesesuaian antara SK, KD, Indikator dan tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Kesesuaian
72
3
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
5
4
5
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
36
46
38
45
37
43
38
41
pemilihan model pembelajaran dengan materi pembelajaran Matematika 4
Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan kegiatan EEK
5
Kegiatan pembelajaran bervariasi
6
Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran proporsional
7
Tingkat kesesuaian indikator dan item penilaian yang bersifat otentik
8
Jumlah sumber belajar memadai
9
Ketepatan pemilihan media pembelajaran
10
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
Skor total
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Persentase (skor total:
73
72%
92%
76%
90%
74%
86%
76%
82%
P1
P2
P1
P2
P1
P2
P1
P2
skor maksimal x 100%) Materi Ajar
4
5
4
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
5
4
4
Skor total
18
23
19
21
19
22
19
20
Persentase (skor total:
72%
92%
76%
84%
76%
88%
76%
80%
1
Kesesuaian isi materi ajar dengan kegiatan yang dilakukan.
2
Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3
Materi memuat fakta, konsep, prosedur.
4
Pengorganisasian materi sistematis dan logis.
5
Bahasa yang digunakan komunikatif
skor maksimal x 100%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Hasil expert judgement oleh ahli BK
No Komponen Penilaian
Dosen BK Ahli I Pribadi
Silabus 1
Kesesuaian antara SK,
P1
Ahli II Belajar
P2
P1
Belajar
P2
P1
Pribadi
P2
P1
P2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
Skor total
12
12
12
13
12
12
12
12
Persentase
80%
80%
80%
86,7% 80%
80%
80%
80%
P1
P2
P1
P2
P1
P2
KD mata pelajaran dan esensi bimbingan 2
Kualitas perumusan pengalaman belajar
3
Kesesuaian pengalaman belajar dengan esensi bimbingan
(skor total: skor maksimal x 100%) RPP 1
Kesesuaian antara SK,
P2
P1
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
KD, indikator, tujuan, dan nilai bimbingan. 2
Konsistensi antara tujuan pembelajaran dengan kegiatan pembelajaran yang berisi bimbingan.
3
Kegiatan pembelajaran mencerminkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
bimbingan. 4
Tingkat kesesuaian
4
4
4
4
3
4
3
4
4
5
4
5
4
4
4
4
Skor total
19
21
19
23
19
20
19
20
Persentase (skor total: skor
76%
84%
76%
92%
76%
80%
76%
80%
P1
P2
P1
P2
P1
P2
P1
P2
indikator dan item penilaian yang bersifat reflektif 5
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
maksimal x 100%) Materi Ajar 1
Materi ajar
4
4
4
4
4
4
4
4
Materi ajar memuat aspek 3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
Skor total
15
17
16
18
15
16
16
16
Persentase (skor total: skor
75%
85%
80%
90%
75%
80%
80%
80%
mencerminkan esensi bimbingan. 2
kognisi, afeksi dan konasi 3
Materi ajar sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
4
Bahasa yang digunakan komunikatif
maksimal x 100%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 4.7 Hasil expert judgement oleh ahli pengembangan No
Komponen Penilaian
Perangkat Pembelajaran
Silabus 1
Kelengkapan unsur-unsur silabus
4
2
Kesesuaian antara SK, KD, dan indikator
4
3
Kualitas perumusan pengalaman belajar
4
4
Kesesuaian pengalaman belajar dengan indikator
4 16
Skor total Persentase
80% (skor total: skor maksimal x 100%) RPP 1
Kelengkapan unsur-unsur RPP
4
2
Kesesuaian antara SK, KD, indikator dengan nilai bimbingan
4
3
Ketepatan dalam memilih model pembelajaran
4
4
Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi (EEK)
4
5
Rumusan kegiatan pembelajaran melibatkan siswa
4
6
Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran proporsional
4
7
Penilaian bersifat otentik
4
8
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
4
Skor total
32
Persentase 80% (skor total: skor maksimal x 100%)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi Ajar 1
Materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4
2
Materi memuat fakta, konsep, prosedur.
3
3
Pengorganisasian materi sistematis dan logis.
3
4
Bahasa mudah dipahami
4
5
Tampilan materi tidak membosankan
4
Skor total
18
Persentase 72% (skor total: skor maksimal x 100%)
Skor Total Persentase (skor total : skor maksimal x 100%)
66 77.6%
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4
MODEL PERANGKAT PEMBELARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN BIMBINGAN PRIBADI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
KonsepPengintegrasian Model PerangkatPembelajaranMatematikadenganBimbinganPribadi No. 1.
KompetensiDasa r 1.3. Melakukanopera siperkaliandanpe mbagian
IndikatorMateri
EsensiBim bingan 1.3.1 Menjelaskan Ketelitian operasi hitung perkalian dengan cara panjang dan pendek
2.
1.3.2 Menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang
3.
1.3.3Menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara pendek
IndikatorBimbin TujuanPembelajar TugasPerkemba gan an ngan 1. Mengikuti 8.3.1 Peserta Keterampilan petunjuk didik mampu mengikuti menjelaskan petunjuk operasi hitung dengan cara panjang dan pendek dengan mengikuti petunjuk. 2. Tanggung 8.3.2 Peserta jawab didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dengan penuh tanggung jawab 3. hati-hati
8.3.3 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian cara pendek dengan
Kegiatan 1. Guru menyiapkan dadu dan kartu bernomor 1 sampai dengan 6 yang sudah dtuliskan bilangan disebaliknya. Guru melemparkan dadu dan mendapatkan angka dadu kemudian membuka kartu sesuai nomor dadu yang sudah dilempar. Guru meminta peserta didik menuskan bilangan tersebut dibuku. Kemudian guru melemparkan lagi dadu dan setelah mendapatkan bilangan kedua, peserta didik diminta mengalikan kedua bilangan tersebut dengan benar. 2. Peserta didik dibagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berhati-hati.
80
dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri 5-6 peserta didik. Guru menyiapkan sebuah ular tangga dimana setiap nomor sudah diberi soal perkalian. Setiap kelompok bertugas menjawab soal-soal tersebut. 3.Peserta didik menyimpulkan hasil belajar hari ini dengan bimbingan guru. Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi mengalikan bilangan dengan cara bersusun pendek dan panjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Satuan Layanan Pembelajaran Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Pribadi No. 1
KETERANGAN Pendahuluan
Guru SD memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Tugas guru selain mengajar juga memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini sesuai dengan SK Menpan No. 83/1993 yang menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar adalah
mengajar
dan
melaksanakan
program
bimbingan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Kondisi yang ada di lapangan berbeda dengan apa yang diharapkan. Banyak sekolah yang belum memiliki guru bimbingan dan konseling. Hal ini membuat guru kelas bertanggung jawab memberikan bimbingan secara klasikal. Akibatnya guru tidak bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik satu persatu. 2
Materi
pokok Operasi perkalian
pembelajaran 3.
Deskripsi
singkat Dalam model perangkat pembelajaran guru akan
kegiatan
memberikan
bimbingan
pribadi
dengan
tema
pembelajaran
ketelitian. Kekhasan model perangkat pembelajaran ini adalah mengintegrasikan indikator ketelitian dengan indikator mata pelajaran seperti yang akan diuraikan dalam kegiatan pembelajaran berikut ini. a. Eksplorasi Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang perkalian bersusun panjang dan pendek. b. Elaborasi 1. Guru
mengajak
peserta
didik
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
berhitung sambil bermain dengan permainan ular tangga. 2. Dalam permainan ular tangga tersebut setiap nomor sudah diberi soal tentang perkalian 3. Kelompok yang paling banyak mengerjakan dan benar mendapat skor tambahan. c. Konfirmasi Guru mengajak peserta didik merumuskan perkalian bersusun panjang dan pendek. 4
Model
perangkat Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan
pembelajaran
berupa: a. Konsep pengintegrasian b. Silabus c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) d. Materi ajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
SILABUS
Standar Kompetensi
KompetensiD asar
1. Matematika: Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam memecahkan masalah
Melakukan operasi perkalian
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Jomegatan
Kelas/Semester
: IV/I
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 2JP
Materi Pokok dan Uraian Materi Operasi perkalian
KegiatanBelajar Melakukan permainan ular tangga yang di setiap nomornya diberi soal yang harus dikerjakan dengan cara bersusun panjang dan pendek Menyelesaikan soal perkalian dengan bersusun panjang Menyelesaikan soal
IndikatorPenc apaianKompet ensi 1.3.1Menjelask an operasi hitung perkalian dengan cara panjang dan pendek 1.3.2 Menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang
Penilaian Tes tertulis Pengamatan kegiatan peserta didik
Alokasi Waktu 2 jp
Sumber/ Bahan/ Alat Buku Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika . Yogyakarta : Penerbit Kanisius
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Standar Kompetensi
KompetensiD asar
Materi Pokok dan Uraian Materi
KegiatanBelajar perkalian dengan bersusun pendek
IndikatorPenc apaianKompet ensi 1.3.3 Menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara pendek
Penilaian
84
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat Media: ular tangga, dadu, kancing
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu
: SD Kanisius Jomegatan : IV / I : Matematika : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 1.3. Melakukan operasi perkalian C. Indikator 1.3.1 Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dan pendek dengan mengikuti petunjuk. 1.3.2 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dengan penuh tanggung jawab 1.3.3 Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian cara pendek dengan berhatihati. D. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan operasi hitung perkalian dengan cara panjang dan pendek 2. Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara panjang 3. Peserta didik mampu menyelesaikan operasi hitung perkalian dengan cara pendek E. Materi Pembelajaran Operasi perkalian F. -
Metode Pembelajaran permainan Tanya jawab Pemberian Tugas
G. Nilai Bimbingan Ketelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
1. Memperhatikan petunjuk 2. Berhati-hati melakukan sesuatu 3. Bertanggung jawab mengerjakan tugas 4. Berpikir kritis 5. Konsentrasi 6. Menyadari apa yang dipelajari penting untuk kehidupannya H. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan 1. Kegiatan awal
2. Kegiatan inti
Keterangan Waktu - Apersepsi untuk mengungkapkan pengetahuan awal peserta didik 5 menit dan memotivasi peserta didik - Guru menjelaskan bahwa pada hari ini akan belajar perkalian dengan cara bersusun pendek dan bersusun pendek - Guru menunjukkan 3 katong dadu yang isi sama yaitu 12 dadu. - Guru bertanya kepada peserta didik berapakah jumlah dadu yang ibu miliki? Eksplorasi Peserta didik menuliskan bilangan berdasarkan nomor yang 20 menit keluar saat guru melempar dadu Peserta didik mengalikan dua bilangan yang dibuka sesuai dengan lemparan dadu guru. Peserta didik mengerjakan soal-soal tentang mengalikan bilangan dengan cara bersusun panjang kemudian guru mengecek keberhasilan peserta didik serta member umpan balik. 10 menit Elaborasi Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok belajar secara heterogen, setiap kelompok terdir idari 5-6 peserta didik. Guru membagikan permainan ular tangga, dadu, kancing sebagai pion dan Lembar Kerja Peserta didik (LKS) menjelaskan tugas masing-masing kelompok. Tugas setiap kelompok adalah bermain seperti ular tangga dimana setiap nomor sudah diberi soal perkalian. Nomornomor ganjil dikerjakan dengan cara bersusun panjang sedangkan nomor-nomor genap dengan cara pendek. Waktu untuk menyelesikan tugas adalah 10menit. Kelompok yang paling cepat menyeleseikan permainan dan jawaban 10 menit benar akan mendapatkan skor tambahan Konfirmasi - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Kegiatan akhir
-
87
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru 10 menit dengan tepat waktu Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan materi 10 menit yang telah dipelajari Refleksi 5 menit
I. Penilaian - Tes tertulis - Pengamatan kegiatan peserta didik
J. SumberBelajar Buku - Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Media - Ular tangga, dadu, kancing
Bantul, 2 Mei 2012 Praktikan
Katarina Wahyu Setyorini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi ajar Matematika Kelas IV
Materi: perkalian bersusun panjang dan bersusun pendek
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perkalian 1. Cara bersusun panjang 36 6 x 36 6x6 180 30x6 + 216 2. Cara bersusun pendek 3
36 6 x 216
Teliti adalah cermat atau bisa juga diartikan dengan hatihati
Sudahkah kamu teliti saat mengerjakan tugas? Jika kita teliti atau cermat saat mengerjakan tugas pasti kita akan mendapatkan hasil yang baik.
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Lembar Kerja Siswa 1
1. Buatlah kelompok 5-6 orang. 2. Bermainlah seperti ular tangga seperti yang sering kamu mainkan. 3. Disetiap nomor sudah ada soal yang perkalian yang harus kamu kerjakan sebelum melanjutkkan. 4. Pada nomor ganjil kerjakan dengan cara bersusun panjang sedangkan nomor genap kerjakan dengan cara bersusun panjang. 5. Kerjakan dengan teliti!
Soal-soal 1. 34 x 4 = …
9. 65 x 4 = ... 17. 24 x 6 = … 25. 45 x 7 = ..
2. 45 x 5 = … 10. 34 x 6 = … 18. 56 x 4 = … 26. 71x8 = … 3. 67 x 3 = … 11. 56 x 9 = … 19. 67 x 7 = … 27. 57x5= … 4. 65 x 5 = … 12. 34 x 7 = … 20. 86 x 6 = … 28. 69x4= … 5. 78 x 9 = … 13. 99 x 4 = … 21. 54 x 8 = … 29. 89x9= … 6. 98 x 2 = … 14. 53 x 5 = … 22. 41 x 3 = … 30. 57x5=… 7. 87 x 8 = … 15. 23 x 9 = … 23. 31 x 7 = … 31. 90x4= … 8. 32 x 8 = … 16. 45 x 9 = … 24. 51 x 6 = … 32. 70x6=…
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Lampiran 5
MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERINTEGRASI DENGAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
Konsep Pengintegrasian Model Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Bimbingan Belajar No. 1.
2.
3.
Kompetensi Dasar 1.4. Melakukan operasi hitung campuran
Indikator Esensi Materi Bimbingan 1. Menentukan Ketekunan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal
2. Menentukan hasil operasi hitung campuran
3. Menyelesaikan soal cerita
Indikator Tujuan Bimbingan Pembelajaran 1. mengulang 8.1.1 Peserta materi didik mampu menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal dengan mengingat materi yang pernah diberikan. 2. 8.1.2 Peserta Berkonsentrasi didik mampu menentukan hasil operasi hitung csmpuran dengan penuh konsentrasi 3. Tidak 8.1.3 Peserta mudah putus didik mampu asa menyelesaikan soal cerita dengan tidak mudah putus
Tugas Perkembangan Keterampilan mengikuti petunjuk
Kegiatan 1. Guru memberikan peserta didik lembar kerja yang berisi soal-soal dan tabel bilangan. Peserta didik diminta mengerjakan soal tersebut dengan benar dan mencari jawabannya dalam tabel bilangan yang telah tersedia. 2. guru menjelaskan tentang operasi hitung campuran dan memberikan contoh, kemudian menunjuk salah satu peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
asa
94
untuk menyelesaikan soal didepan. Setelah itu guru membagikan LKS untuk dikerjakan. 3. Guru bersama siwa menyimpulkan materi operasi hitungan campuran. Guru memberikan soal evaluasi. Setelah selesai guru memberikan tugas untuk membaca atau mempelajari selanjutnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Satuan Layanan Pembelajaran Model Perangkat Pembelajaran Matematika Terintegrasi Bimbingan Belajar No. 1
KETERANGAN Pendahuluan
Guru SD memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Tugas
guru selain mengajar
juga
memberikan bimbingan kepada peserta didik. Hal ini sesuai
dengan
SK
Menpan
No.
83/1993
yang
menegaskan bahwa tugas utama guru sekolah dasar adalah mengajar dan melaksanakan program bimbingan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Kondisi yang ada di lapangan berbeda dengan apa yang diharapkan. Banyak sekolah yang belum memiliki guru bimbingan dan konseling. Hal ini membuat guru kelas bertanggung jawab memberikan bimbingan secara klasikal. Akibatnya guru tidak bisa memberikan bimbingan kepada peserta didik satu satu persatu. 2
Materi
pokok Operasi hitung campuran
pembelajaran 3.
Deskripsi
singkat Dalam model perangkat pembelajaran guru akan
kegiatan
memberikan bimbingan belajar dengan tema ketekunan.
pembelajaran
Kekhasan model perangkat pembelajaran ini adalah mengintegrasikan indikator ketekunan dengan indikator mata pelajaran seperti yang akan diuraikan dalam kegiatan pembelajaran berikut ini. a. Eksplorasi Peserta didik dibagi lembar pekerjaan yang berisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
soal dan tabel bilangan. b. Elaborasi 1. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya. 2. Guru
menjelaskan
tentang
operasi
hitung
campuran dengan memberikan contoh. 3. Peserta didik diminta mengerjakan LKS tentang materi yang diajarkan c. Konfirmasi Guru mengajak peserta didik membuat kesimpulan tentang operasi hitung campuran. 4
Model
perangkat Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan
pembelajaran
berupa: d. Konsep pengintegrasian e. Silabus f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) g. Materi ajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
SILABUS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Matematika: Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam memecahkan masalah
Melakukan operasi hitung campuran
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Jomegatan
Kelas/semester
: IV/I
Mata Pelajaran
: Matematika
Alokasi Waktu
: 2JP
Materi Pokok dan Uraian Materi Operasi hitung campuran
Kegiatan Belajar Menjawab soal dan mencari jawabannya dalam tabel bilangan Menyelesaikan soal cerita tentang hitung campuran
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.4.1 Menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal 1.4.2 Menentukan hasil operasi hitung campuran 1.4.3 Menyelesaikan soal cerita
Penilaian Tes tertulis Pengamatan kegiatan peserta didik
Alokasi Waktu 2 jp
Sumber/ Bahan/ Alat Buku Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Media Kertas soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian Materi
Kegiatan Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
98
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat Tabel bilangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu
: SD Kanisius Jomegatan : IV / I : Matematika : 2 x 35 menit
K. Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. L. Kompetensi Dasar 1.4. Melakukan operasi hitung campuran M. Indikator 1.4.1. Menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal 1.4.2. Menentukan hasil operasi hitung campuran 1.4.3. Menyelesaikan soal cerita N. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menentukan urutan operasi hitung dalam mengerjakan soal 2. Peserta didik mampu menentukan hasil operasi hitung campuran. 3. Peserta didik mampu menyelesaikan soal cerita O. Materi Pembelajaran Operasi hitung campuran P. -
Metode Pembelajaran Permainan Diskusi Tanya jawab Pemberian Tugas
Q. Nilai Bimbingan Tekun 1. Mengingat materi pelajaran 2. Tidak mudah putus asa 3. Mengulang pelajaran 4. Membuat ringkasan 5. Konsentrasi 6. Tepat waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
R. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan 4. Kegiatan awal
5. Kegiatan inti
Keterangan Waktu - Berdoa, salam, absen 5 menit - Memotivasi peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari - Tanya jawab tentang materi yang lalu Eksplorasi - Peserta didik dibagi lembaran yang berisi soal dan tabel bilangan. - Peserta didik diminta mengerjakan soal tersebut dengan benar dan mencari jawabannya dalam tabel bilangan dengan tekun. Elaborasi - Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya - Guru menjelaskan tentang operasi hitung campuran dan memberikan contoh. Kemudian guru membagikan LKS untuk dikerjakan. - Peserta didik diminta menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis sesuai nomor yang dtunjukkan. Konfirmasi - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
10 menit
5 menit
15 menit
10 menit
10 menit
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Kegiatan akhir
-
-
-
peserta didik Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Peserta didik f10 menit mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu Peserta didik bersamasama dengan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 5 menit Refleksi
S. Penilaian - Tes tertulis T. Sumber Belajar Buku - Sunardi, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Media - Kertas bergambar congklak, sedotan kecil Bantul, 2 Mei 2012 Praktikan
Katarina Wahyu Setyorini
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Materi ajar Matematika Kelas IV
Materi: operasi hitung campuran
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Ulangi lagi dirumah pelajaran hari ini.. supaya kamu jadi anak pintar
Jika hanya ada penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan yang depan dahulu:
Rajin pangkal pandai Jika hanya ada perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan yang depan dahulu:
Jika melibatkan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan, yang dikerjakan yang perkalian atau pembagian mulai dari depan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Lembar Kerja Siswa: 1. Hitunglah soal-soal dibawah ini dengan penuh konsentrasi! 2. Carilah hasil/jawabanmu pada tabel angka yang sudah tersedia! 3. Berilah masing-masing tanda yang berbeda pada setiap jawaban yang kamu temukan.
1. 2. 3. 4. 5.
Latihan soal 20 : 5 + 12 = … 4 x 5 + 4 – 10 = … 3 + 20 : 5 x 3 = … 20 – 3 x 3 + 22 = … 4 x 9 – 45 : 3 = …
48
53
23
45
68
12
89
77
94
31
63
76
57
34
15
60
36
70
15
61
16
62
98
13
96
29
50
64
37
30
93
22
49
51
76
59
19
5
91
6
7
75
59
14
1
10
58
28
35
38
39
52
90
18
74
40
54
4
45
17
74
92
8
55
3
2
32
12
41
58
9
46
24
94
55
11
72
25
71
27
16
56
57
33
73
56
34
57
43
88
17
47
10
44
20
42
21
26
31
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Kerjakan soal cerita di bawah ini dengan benar! 1. Ayah gemar berternak ayam. Ia telah memiliki 4 kandang yang berisi masingmasing kandang sebanyak 45 ekor ayam. Beberapa hari kemudian ayam-ayam ayah terserang viru dan mati sebanyak 145 ekor. Berapa ekor sisa ayam ayah? 2. Ibu membeli 3 kantong jeruk. Tiap kantong berisi 20 buah jeruk. Jeruk tersebut diberikan kepada ibu-ibu arisan sebanyak 45 buah jeruk. Sisa jeruk tersebut dibagikan kepada 5 anggota keluarganya sama banyak. Berapa buah jeruk yang diterma tiap anggota keluarga? 3. Andi memiliki 75 kelereng. Saat bermain ia kalah dan harus memberikan kelerengnya kepada Tono sebanyak 25 butir kelereng. Sisa kelereng tersebut dimasukkan ke dalam 5 plastik sama banyak. Berapa kelereng dalam tiap plastik? 4. Suatu hari paman pergi ke kebun untuk memanen kelapa. Pohon yang akan dipanen sebanyak 5 pohon. Tiap pohon kelapa yang dipanen sebanyak 15 butir. Hasil panen paman berhasil terjual sebanyak 50 butir kelapa. Sisanya 5 butir ia simpan dirumah dan yang lain ia bagikan kepada 5 tetangganya sama banyak. Berapa butir kelapa yang diterima tiap tetangga paman? 5. Anti memiliki 10 permen. Ia kemudian dibelikan oleh ibu sebanyak 20 permen. Kemudian permen tersebut ia bagi dengan kedua adiknya sama banyak. Berapa permen yang dimiliki anti?