PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS METODE MNEMONIK DITINJAU DARI DAYA INGAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TPA SMK N 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Matematika
Oleh: Yokhanan Ardika NIM : 111414047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS METODE MNEMONIK DITINJAU DARI DAYA INGAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TPA SMK N 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Matematika
Oleh: YokhananArdika NIM : 111414047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSANPENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”
Kerena
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Halaman Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih Bapak, ibu, dan mbak dian, serta semua keluarga yang selalu mendukung dan mendoakanku Dosen pembimbing skripsi yang terkasih bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. Seluruh dosen dan staf Program Studi Pendidikan Matematika USD yang mengajar dan melayani selama kuliah. Semua teman-teman mahasiswa Program Studi Matematika USD angkatan 2011. Siswa kelas X Teknik Pemesinan A dan B, serta bapak dan ibu guru SMK N 2 Depok Sleman. Semua teman-teman dalam satu pelayanan di GKJ Rewulu.
Dan untuk semua yang telah membantu dan mendukung saya, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
Ardika, Yokhanan. 2015. 111414047.EFEKTIVITAS METODE MNEMONIK DITINJAU DARI DAYA INGAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TPA SMK N 2 DEPOK SLEMAN. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan : 1) Mengetahui efektivitas penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat siswa dalam mengingat rumus-rumus trigonometeri, 2) Mengetahui efektivitas penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi trigonometri. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK N 2 Depok Sleman sebagai kelas eksperimen. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kefektifan penggunaan metode mnemonik ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa.Keefektifan metode mnemonik ditinjau dari daya ingat siswa dilihat dari data kuesioner daya ingat siswa dan keefektifan metode mnemonik yang ditinjau dari hasil belajar siswa dilihat dari data tes akhir hasil belajar siswa. Data observasi digunakan juga untuk melihat keberhasilan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tingkat kemampuan daya ingat siswa secara keseluruhan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode mnemonik yaitu pada kriteria daya ingat tinggi dan dapat dikatakan efektif dengan jumlah siswa yang masuk pada kriteria sangat tinggi ditambah siswa yang masuk pada kriteria tinggi lebih dari 75% jumlah siswa. Sedangkan hasil belajar siswa secara keseluruhan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode mnemonik dikatakan berhasil dengan baik atau efektif dengan 89,29% dari jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar yaitu 25 siswa dinyatakan tuntas belajar memenuhi nilai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 78, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 87,32. Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa metode mnemonik efektif untuk pembelajaran trigonometri yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa.
Kata kunci : mnemonik, daya ingat, hasil belajar, matematika
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Ardika, Yokhanan. 2015. 111414047. Effectiveness Mnemonic Method in Terms of Memory and Outcomes of Math of Students in Class 10 Machinning Techniques A SMK N 2 Depok Sleman. Mathematic Education Study Program, Department of Mathematic and Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.
The aims of this research are: 1) To find out the effectivity of using mnemonic method that observed by the students’ memory on recalling trigonometry formulas, 2) To find out the effectivity of using mnemonic method that observed by the students’ result of trigonometry materials. This research is a kind of quasi-experiment with descriptive qualitativequantitative research approach. Te subject of this research is the students of grade X of Machinery Engineering A of SMKN 2 Depok Sleman as class experiment. Whereas the object of this research is the effectivity of using mnemonic method that observed by the students memory and result study. Through questioner data of the students memory to observe the effectivity mnemonic method that observed from the students’ memory and used the students’ final test result to observe the effectivity mnemonic method that observed by the student result. This research is used observation data to see the succeed of learning process. Based on the result of this research, found that all of the students; memory after followed the learning process using mnemonic method which is on high memory criteria is effective because the students with the high memory can be said effective with the amount of students including to the highest criteria added by the students belong to the higher criteria is more than 75 % of all students. Whereas the students’ learning result after following the learning process using mnemonic method is said to be well success or effective with 89,29% from the amount of all students who belong to the learning result which is 25 students are achieved the KKM that given by the school, 78, by the class average 87,32. The finding of this research, data analysis, and investigation found that the mnemonic method is effective to trigonometry learning process that observed by the memory and the students’ learning result.
Keywords : mnemonic, memor, learning outcomes, mathematics
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur penulis sampaikan kepada hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia yang dianugrahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS METODE MNEMONIK DITINJAU DARI DAYA INGAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TPA SMK N 2 DEPOK SLEMAN”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai dan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Bapak Hongki Julie S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Matematika. 3. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing penulis dengan sabar dan tulus mengarahkan dan memberi saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 4. Bapak selaku Kepala SMK N 2 Depok Sleman dan Bapak Slamet Wijono M.Pd. selaku guru matematika SMK N 2 Depok Sleman, yang telah memberikan kesempatan, kerjasama, dan dukungan untuk mengadakan penelitian. 5. Segenap guru dan karyawan SMK N 2 Depok Sleman atas penerimaan dan kerjasamanya. 6. Seluruh dosen dan staf JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Ayahanda Kasidi, Ibunda Suharti, dan seluruh keluarga atas bimbingan, perhatian, kasih sayang, dukungan doa, semangat dan materi yang telah diberikan pada penulis dari kecil hingga saat ini. 8. Semua teman-teman mahasiswa prodi Pendidikan Matematika angkatan 2011 atas semua pengalaman dan pembelajaran yang didapat selama perkuliahan, semoga kita dapat menjadi pendidik yang profesional dan berkualitas. 9. Teman dan sahabat di GKJ Rewulu atas dukungan doa, semangat, dan keceriaannya selama ini.
Harapan penulis semoga skrisi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri untuk terus meningkatkan kemampuan penulis sebagai calon pendidik dan juga semua pihak yang terkait yang membutuhkan.
Penulis
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN................................................. iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN.................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. vii ABSTRAK........................................................................................................... viii ABSTRAK........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR.......................................................................................... x DAFTAR ISI........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. LatarBelakangMasalah..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah......................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah........................................................................ 6 D. RumusanMasalah............................................................................. 7 E. BatasanIstilah .................................................................................. 8 F. TujuanPenelitian............................................................................. 9 G. ManfaatPenilitian............................................................................ 9 H. Sistematika Penulisan...................................................................... 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 13 A. EfektivitasPembelajaran.................................................................. 13 B. MetodePembelajaran....................................................................... 14 C. Mnemonik....................................................................................... 16 D. Daya Ingat....................................................................................... 26 E. HasilBelajar..................................................................................... 37 F. Matematika...................................................................................... 37 G. KerangkaBerpikir............................................................................ 43 H. HipotesisPenelitian.......................................................................... 44 BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 45 A. Jenis Penelitian ............................................................................... 45 B. Subjek Penelitian ............................................................................ 46 C. Objek Penelitian .............................................................................. 46 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. E. F. G. H. I. J.
Variabel Penelitian ......................................................................... 47 Bentuk Data .................................................................................... 48 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 49 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 51 Metode Analisis Data ..................................................................... 60 Prosedur Pelaksanaan Penelitian .................................................... 67 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 69
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN.................................................... 70 A. Pelaksanaan Penelitian......................................................................... 70 B. Penyajian Data...................................................................................... 75 C. Analisis Data........................................................................................ 83 D. Pembahasan.......................................................................................... 90 E. Kelemahan Penelitian .......................................................................... 93 BAB V PENUTUP........................................................................................... 95 A. Kesimpulan........................................................................................... 95 B. Saran..................................................................................................... 96 DaftarPustaka ..................................................................................................97 LAMPIRAN.................................................................................................... 100
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Peta Kuesioner Daya Ingat.............................................. 53
Tabel 3.2
Nilai-nilai r Product Moment.......................................... 56
Tabel 3.3.
Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas........................ 57
Tabel 3.4.
Daftar Aktivitas Guru..................................................... 58
Tabel 3.5.
Daftar Aktivitas Siswa.................................................... 59
Tabel 3.6.
Skor Pernyataan dalam Kuesioner.................................. 60
Tabel 3.7.
Kriteria Daya Ingat Siswa............................................... 61
Tabel 3.8.
Kriteria Daya Ingat Siswa Secara Keseluruhan.............. 63
Tabel 4.1.
Aktivitas Guru di Kelas (Pertemuan Pertama)............... 75
Tabel 4.2.
Aktivitas Siswa di Kelas (Pertemuan Pertama).............. 76
Tabel 4.3.
Aktivitas Guru di Kelas (Pertemuan Kedua).................. 77
Tabel 4.4.
Aktivitas Siswa di Kelas (Pertemuan Kedua)................. 78
Tabel 4.5.
Hasil Kuesioner Sesuai Kriteria...................................... 87
Tabel 4.6.
Presentase Hasil Kueioner Daya Ingat Setiap Kriteria.... 88
Tabel 4.7.
Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan............................... 89
Tabel 4.8.
Presentase Ketuntasan Hasil Belajar............................... 90
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.
Bagan Kerangka Berfikir................................................ 44
Gambar 3.1.
Pola Penelitian yang Digunakan..................................... 46
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A............................................................................................ 100 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
RPP.................................................................................................... 101 LKS .................................................................................................. 124 Instrumen Mnemonik........................................................................ 127 Kuesioner Daya Ingat....................................................................... 129 Kisi-kisi Soal..................................................................................... 131 Soal Tes............................................................................................. 139 Soal Latihan...................................................................................... 140
Lampiran B........................................................................................... 142 1. 2. 3. 4. 5.
Sampel Pekerjaan Siswa Uji Coba Soal........................................... 143 Analisis Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Coba Soal Tes........... 145 Sampel Hasil Kuesioner Siswa........................................................ 147 Sampel Pekerjaan Instrumen Mnemonik Siswa.............................. 151 Sampel Pekerjaan Soal Tes Siswa................................................... 159
Lampiran C........................................................................................... 162 1. Dokumetasi Foto-foto Selama Penelitian......................................... 163 2. Surat Izin Penelitian......................................................................... 171
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap beberapa siswa kelas X TPA SMK N 2 Depok Sleman mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disukai. Di SMK N 2 Depok Sleman terdiri dari 11 jurusan dan 16 kelas. Kelas X TPA ini dipilih karena kelas ini menjadi salah satu kelas yang digunakan peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah tersebut dan dipandang pula oleh guru pengampu mata pelajaran matematika sebagai kelas yang lebih mengalami kesulitan belajar dibandingkan dengan kelas X Kimia Industri (KI) yang pernah digunakan pula ketika peneliti melaksanakan PPL. Dari hasil pengamatan peneliti yang dilakukan selama PPL, ada empat hal yang menyebabkan matematika menjadi mata pelajaran yang tidak disukai oleh siswa yaitu matematika yang abstrak, memerlukan ketelitian, konsentrasi dan pemahaman, metode belajar yang tidak bervariasi, dan banyak rumus yang harus diingat. Abstrak
dalam
matematika
mengharuskan
siswa
untuk
menggunakan imajinasinya dalam berpikir, seperti contoh besar sudut antara dua bidang, siswa harus mampu menggambarkan dalam otak berpikirnya mana yang dimaksud besar sudut dalam suatu bidang. Ketelitian, konsentrasi, dan pemahaman sangat berkaitan dalam siswa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
menerima materi dalam matematika. Untuk mencapai tujuan belajar dalam matematika siswa harus teliti dan konsentrasi penuh dalam belajar untuk mencapai pemahaman yang baik. Metode belajar yang kurang bervariasi juga dapat mengakibatkan siswa merasa bosan dengan pelajaran matematika sehigga siswa tidak berkonsentrasi dan tidak dapat fokus pada pelajaran matematika. Selain itu, matematika dianggap sulit juga dikarenakan banyaknya rumus yang ada yang harus diingat dan dalam pengaplikasian rumus-rumus tersebut. Peneliti menemukan banyak siswa yang ketika belajar atau berlatih bersama-sama soal-soal latihan mampu mengerjakan soal-soal dengan baik (dengan melihat buku catatan atau rangkuman materi), namun ketika ujian atau ulangan banyak siswa yang melakukan kesalahan dan tidak bisa menyelesaikan soal dengan baik. Siswa salah dalam menggunakan rumus atau lupa rumus yang harus digunakan. Hal itu terjadi, salah satunya dikarenakan daya ingat yang dimiliki siswa yang masih kurang. Dalam mempelajari matematika yang paling penting adalah sebuah pemahaman dan bukan hanya sebuah hafalan. Namun, dalam teori belajar konstruktivisme menurut Wigih (2013) memahami belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Menurut Suyono (2011:105) konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan pemahaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kita tentang dunia tempat kita hidup. Sebuah pengalaman yang telah dialami seseorang menjadi sebuah pengetahuan yang ada dalam setiap individu, disimpan dalam memori atau ingatan yang akan digunakan kembali ketika seseorang akan mendapatkan sebuah pengetahuan yang baru yang berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam penggunaan kembali sebuah pengetahuan inilah dibutuhkan sebuah daya ingat untuk mendapatkan sebuah pengetahuan yang baru atau menjawab permasalahan yang berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Maka dari itu, selain pemahaman konsep yang penting, daya ingat juga dibutuhkan untuk melihat kembali pengetahuan atau pemahaman konsep yang telah dimiliki untuk mendapatkan sebuah pengetahuan atau pemahaman konsep yang baru. Dari kesalahan-kesalahan di atas yang dilakukan siswa tersebut, dibutuhkan sebuah cara yang mampu meningkatkan daya ingat siswa sehingga siswa mampu mengingat rumus-rumus yang digunakan dalam matematika dan dapat menggunakannya dengan tepat, atau tidak salah rumus. Upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut salah satunya menggunakan metode mnemonik untuk meningkatkan daya ingat/ingatan siswa. Dalam penelitian karya Kartika Asmarani (2013) di SMP Negeri 2 Satu Atap Sluke juga menunjukkan bahwa metode mnemonik mampu meningkatkan daya ingat siswa. Menurut Buzan (2003:56) metode mnemonik adalah cara menghafal dengan menggunakan dua prinsip utama, yaitu imajinasi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
asosiasi. Contoh dalam hal yang sederhana adalah ketika seorang anak ingin mengingat angka empat, anak tersebut bisa membayangkan bentuk dari kursi sehingga ketika mengingat bentuk kursi maka anak tersebut mengingat angka empat. Imajinasi atau fantasi menurut Abu Ahmadi (2013:29) adalah suatu daya jiwa yang dapat membentuk tanggapan baru berdasarkan tanggapan-tanggapan yang sudah ada (lama) dan asosiasi adalah hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain dan saling mereproduksi. Imajinasi berarti dalam proses pengajaran perlu dieksplorasi daya imajinatifnya supaya mampu menghayati betul teori atau materi dalam matematika bahkan untuk rumus-rumus yang perlu diingat, begitu juga dengan asosiasi yang menghubungkan materi atau rumus yang hendak diingat dengan materi atau rumus yang sudah dikenal sebelumnya. Menurut Solso (2008: 226) mnemonik (mnemonic) (dibaca nemahn’-ick) adalah suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Dengan menerapkan beberapa teknik mnemonik untuk mengingat sesuatu informasi, proses ingatan akan lebih mudah, karena mnemonik selalu menggunakan prinsip asosiasi (penghubung) dengan sesuatu yang lain. Mnemonik adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan. Dengan kata lain mnemonik berarti teknik untuk mendayagunakan daya ingat dengan cara-cara tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Dengan menggunakan metode mnemonik selain sebagai metode untuk meningkatkan daya ingat/ingatan juga diharapkan mampu membantu meningkatkan hasil belajar. Menurut Sudjana (1992 : 2) hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa yang diperoleh siswa setelah mengalami pengalaman belajar (proses belajar-mengajar) yang sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dalam penilaian hasil belajar biasanya dinyatakan dalam suatu nilai dengan kriteria tertentu. Melalui penggunaan metode mnemonik ini diharapkan mampu membantu siswa dalam mengingat rumus-rumus yang ada dalam matematika seperti pada materi Trigonometri yang ada di kelas X terdapat beberapa rumus tentang perbandingan sudut sin, cos, tan, persamaan sudut rangkap dan lain sebagainya sehingga siswa dapat menggunakannya dengan tepat dan mampu meningkatkan daya ingat dan hasil belajar siswa. Tidak hanya di kelas X, materi trigonometri juga terdapat di materi kelas XI, untuk itu dalam pembelajaran matematika pada materi trigonometri di kelas X ini sangat penting bagi siswa untuk nantinya dapat mempelajari trigonometri pada kelas XI dengan baik. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Mnemonik Ditinjau dari Daya Ingat dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X TPA SMK N 2 Depok Sleman”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
B. Identifikasi Masalah 1. Adanya anggapan siswa, pelajaran matematika adalah pelajaran yang abstrak dan paling sulit sehingga minat dan hasil belajar matematika rendah 2. Siswa kurang konsentrasi dan kurang teliti sehingga siswa sulit memahami materi-materi matematika yang ada. 3. Siswa merasa bosan dengan metode belajar yang tidak bervariasi sehingga siswa tidak tertarik dan tidak fokus dalam pembelajaran. 4. Siswa sering melakukan kesalahan dalam penggunaan rumus-rumus dalam materi trigonometri dikarenakan kurang memahami rumus yang akan digunakan dan daya ingat tentang rumus-rumus trigonometri yang kurang.
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada efektivitas penggunaan metode mnemonik yaitu bentuk teknik Akrostik (jembatan keledai) dalam meningkatkan daya ingat dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Teknik akrostik adalah teknik yang mengambil beberapa huruf pertama dari kata yang akan dihafal kemudian dirangkaikan menjadi untaian kata / kalimat yang menarik sehingga susunan kata bisa sangat mudah diingat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Masalah
yang
akan
diselesaikan
adalah
seberapa
7
efektif
penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa sehingga bisa membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam penggunaan metode mnemonik pada Mata Pelajaran Matematika. Keefektifan metode mnemoni ditinjau dari hasil belajar dalam hal ini dilihat dari presentase siswa yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode mnemonik. Materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pada Materi Trigonometri kelas X SMK. Trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus, dan tangen. Materi trigonometri dipilih sebagai materi yang diujikan dalam penelitian ini karena dalam materi trigonometri terdapat banyak rumus atau sebuah persamaan atau perbandingan tentang suatu sudut dalam materi trigonometri, maka dari itu, siswa perlu mengingat rumus-rumus atau persamaan sudut yang ada dalam trigonometri, meskipun pemahaman terhadap rumus-rumus tersebut juga penting.
D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana efektivitas penggunaan metode mnemonik ditinjau dari daya ingat siswa dalam mengingat rumus-rumus trigonometri?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
2. Bagaimana efektivitas penggunaan metode mnemonik ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi trigonometri?
E. Batasan Istilah Dalam penelitian ini, peneliti mendefinisikan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan atau ketercapain secara optimal penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa. 2. Mnemonik adalah sebuah metode yang digunakan dalam membantu mengoptimalkan daya ingat seseorang dalam mengingat suatu informasi dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan sehingga seseorang mampu mengingat hingga beberapa waktu bahkan selama hidupnya. 3. Daya ingat adalah proses penyimpanan dan pemeliharaan informasi yang dilakukan dalam otak manusia yang telah diterima sebelumnya. 4. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar dalam waktu tertentu dan bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Dalam penelitian ini hasil belajar dilihat dari ranah kognitif. 5. Matematika adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan bilanganbilangan, pola-pola, urutan, yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Sehingga penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode Mnemonik Ditinjau dari Daya Ingat dan Hasil Belajar Matematika Di Kelas X TPA SMK N 2 Depok Sleman” merupakan penelitian mengenai seberapa efektif metode mnemonik ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Dalam hal ini penelitian dilakukan di SMK N 2 Depok Sleman.
F. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui efektivitas penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat siswa dalam mengingat rumus-rumus trigonomteri, 2. Mengetahui efektivitas penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari hasil belajar siswa pada materi trigonometri.
G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut: 1. Manfaat bagi siswa a. Membantu siswa dalam meningkatkan daya ingat dalam mengingat rumus trigonometri dengan menggunakan metode mnemonik b. Membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar dalam materi trigonometri dengan menggunakan metode mnemonik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
10
Manfaat bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam memilih metode belajar untuk membantu siswa dalam meningkatkan daya ingat dan hasil belajar siswa.
3. Manfaat Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang baik bagi sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. 4. Bagi Dunia Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi perkembangan dunia pendidikan, khususnya mengenai eksperimen metode mnemonik pada mata pelajaran matematika.
H. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi pendahuluan, landasan teori, metode penlitian, hasil penelitian, pembahasan, dan penutup. BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, batasan istilah, manfaat penelitian, sistematika penulisan. Kemampuan mengingat siswa yang masih kurang, menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Meski dalam matematika yang diutamakan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
pemahaman, namun menurut teori belajar konstruktivisme dalam proses belajar
juga
menggunakan
menggunakan ingatan
yang
pengetahuan baik
untuk
sebelumnya
yang
mengingat
perlu
pengetahuan
sebeulumnya. Metode mnemonik sebagai metode yang membantu meningkatkan daya ingat melalui latihan-latihan diharapkan mampu meningkatkan daya ingat siswa dan juga meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang akan dilihat dari keefektifan penggunaan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar. BAB II Landasan Teori berisi penjelasan teori, kerangka berpikir dan hipoteis. Landasan teori dalam penelitian ini menjelaskan tentang apa yang
dimaksud
efektivitas
pembelajaran,
metode
pembelajaran,
mnemonik, daya ingat, hasil belajar, dan tentang matematika. BAB III Metode Penelitian berisi Jenis Penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, waktu dan tempat penelitian, bentuk data penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, metode analisis data, rencana tahap-tahap penelitian. BAB IV Pelaksanaan Penelitian, Penyajian Data, Analisis Data, dan Pembahasan berisi deskripsi persiapan dan pelaksanaan, hasil dan analisis serta pembahasan hasil penelitian. Persiapan yang dilakukan peneliti seperti melengkapi instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan seperti RPP, LKS, Instrumen metode mnemonik, dan yang lainnya. Pembahasan dalam penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pernyataan yang menjadi hipotesis penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
BAB V Penutup berisi kesimpulan untuk menentukan kebenaran hipotesis yang telah dibuat. Selain itu juga akan disertakan saran dari peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang akan digunakan untuk membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kartika Budi (2001, dalam Kristanti, 2004:18) efektivitas dalam
proses
pembelajaran
didefinisikan
sebagai
suatu
ukuran
keberhasilan penggunaan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Keefektifan pembelajaran menurut Sudjana (1992: 59) berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara optimal, cepat, dan tepat. Sedangkan menurut Mulyasa (2007:82), efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota. Indikator dapat dilihat dari ketepatan penggunaan metode pembelajaran, alat peraga, keterlibatan siswa, waktu dan hasil yang dicapai siswa. Dalam penelitian ini efektivitas pembeljaran dapat diartikan sebagai keberhasilan atau ketercapain secara optimal penggunaan metode mnemonik untuk meningkatkan daya ingat dan hasil belajar siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dengan mencapai tujuan pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Efektivitas
dari
proses
pembelajaran
diukur
dari
14
tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilihat dari indikator pembelajaran pada materi trigonometri dan dilihat dari penilaian hasil belajar, serta dalam meningkatkan daya ingat siswa dalam mempelajarai suatu materi. Pembelajaran dikatakan efektif jika siswa dapat
memenuhi
indikator
dalam
materi
tersebut
dan
mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Metode Pembelajaran Metode mengajar menurut Asep Jihad (2012:24) adalah cara mengajar atau cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dan menurut Suharsimi (2006:300) metode pembelajaran digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mecapai tujuan yang akan dicapai, seorang guru dapat menggunakan beberapa metode dalam setiap pembelajaran. Strategi pembelajaran yang menggunakan beberapa metode dalam pengajaran dapat membantu dalam pencapaian tujuan yang optimal karena kekurangan metode yang satu dapat ditutupi oleh metode yang lain. Dengan menggunakan beberapa metode dalam pengajaran juga akan membantu guru dalam efektivitas proses belajar karena siswa tidak merasa bosan. Keadaan siswa atau kelas akan menentukan metode apa yang akan digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Penggunanan metode pembelajaran yang tidak tepat dalam menyampaikan materi pelajaran dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran cenderung terjadi hanya satu arah saja. Dalam proses belajar mengajar, metode memegang kedudukan yang sangat penting. Syaiful dan Aswan (2006:72-74) mengungkapkan kedudukan metode dalam kegiatan belajar-mengajar meliputi : 1) Metode sebagai alat motivasi Motivasi menurut Sardiman dalam Syaiful dan Aswan (2006:72) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang
sehingga
metode
berfungsi
sebagai
alat
penampung dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Akhirnya dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. 2) Metode sebagai strategi pengajaran Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik pengajaran atau biasanya disebut metode mengajar. 3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Tujuan adalah cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pernah
tercapai
selama
komponen-komponen
lainnya
16
tidak
diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode adalah suatu cara untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh adalah dalam penelitian ini, ketika seorang guru bertujuan ingin meningkatkan daya ingat siswa dikarenakan karakter materi yang akan diberikan membutuhkan daya ingat yang baik seorang guru dapat menggunakan metode mnemonik ini sebagai cara untuk mencapai tujuan. Guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran apabila memanfaatkan secara tepat dan akurat.
C. Mnemonik 1. Definisi Mnemonik Mnemonik menurut Wojowasito dan Wasito (1980:2) berasal dari kata Mne‟monics yang berarti kepandaian menghapalkan. Inti dari metode
ini
adalah
imajinasi
dan
asosiasi.
Higbee
(2003:4),
mendefinisikan mnemonik sebagai metode untuk membantu memori. Suharnan
(2005:91)
mendefinisikan,
metode
mnemonik
sebagai strategi atau teknik-teknik yang dipelajari guna membantu kinerja ingatan. Suharnan menyadari betul bahwa teknik ini perlu latihan untuk menguasainya. Mnemonik berkaitan erat dengan imajinasi dan asosiasi. Pasiak (2003:42) mengatakan bahwa imajinasi dan asosiasi adalah bagian dari kerja otak kanan yang menjadi pusat kreativitas, oleh sebab itu belajar dengan metode mnemonik secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
tidak langsung mengkoordinasikan antara otak kiri dan otak kanan dalam satu aktivitas belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan dalam penelitian ini mnemonik adalah sebuah metode yang digunakan dalam membantu mengoptimalkan daya ingat seseorang dalam mengingat suatu informasi dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan sehingga seseorang mampu mengingat hingga beberapa waktu bahkan selama hidupnya. Metode mnemonik cukup efektif membantu seseorang untuk mengingat. Meski begitu metode mnemonik tidak menjamin informasi yang masuk akan tetap diingat, sebab untuk menyimpan informasi ke dalam memori jangka panjang setidaknya butuh banyak pengulangan. Ada beberapa teknik dalam metode mnemonik yang dapat dipakai dengan spesifikasinya masing-masing, yaitu; teknik akronim, akrostik, peg word, loci, mental imagery, metode hubungan, serta metode organisasi. Pada trigonometri dapat digunakan teknik akrostik untuk memudahkan mengingat rumus-rumus dalam trigonometri, sebagai contoh yaitu sindemi, cosami, dan tandesa. Perbandingan sudut Sin merupakan perbandingan sudut sisi depan dibagi sisi miring, cos merupakan perbandingan sudut sisi samping dibagi sisi miring, dan tan merupakan perbandingan sudut sisi depan dibagi samping. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan Mnemonik merupakan
sebuah metode
yang digunakan dalam
membantu
mengoptimalkan daya ingat seseorang dalam mengingat suatu informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan sehingga seseorang mampu mengingat hingga beberapa waktu bahkan selama hidupnya. 2. Tujuan Mnemonik Mnemonic memiliki tujuan untuk: a. Mempermudah orang dalam mengingat pengetahuan baik itu tempat, orang, tanggal, dengan cara menghubungkan dan mengasosiasikannya dengan suatu kejadian yang ada hubungannya atau dekat dengan dirinya.
b. Mempermudah orang dalam mengambil kembali pengetahuan yang sudah lama sehingga dapat diungkap kembali, apabila diperlukan.
c. Mengefektifkan informasi dari short-term memory (memori jangka pendek) menjadi long-term memory (memori jangka panjang) dengan berbagai cara yang terdapat didalamnya. Informasi yang disimpan dalam short-term memory (memori jangka pendek) akan mudah hilang dalam ingatan atau terlupakan, dikarenakan dalam mengingat hanya menggunakan otak kiri saja yang salah satu fungsinya menjalankan memori jangka pendek sebagaimana diungkapkan oleh Roger Sperry dalam Mr.SGM (2008:5) yang menyatakan bahwa “kita memiliki sebuah otak yang terbagi ke dalam dua bagian fisiologis otak kiri dan kanan, yang masing-masing berkaitan dengan fungsi-fungsi mental yang berbeda.‟
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Mengingat dengan melibatkan otak kanan akan menjadikan ingatan jangka panjang, cara mengingat dengan menggunakan peralatan mnemonic inilah yang merupakan cara mengingat dengan melibatkan otak kanan sehingga informasi akan tersimpan lebih lama dan mudah untuk dipanggil kembali karena tersimpan dalam memori jangka panjang (long term-memory). 3. Tahapan Belajar dalam Mnemonik Joyce
(1980:223)
dalam
buku
Models
of
Teaching
mengungkapkan beberapa tahap yang dapat meningkatkan daya ingat dalam mnemonic. Tahapan-tahapan tersebut adalah: Phase one : Attending to the material Use techniques of underlining, listing, reflecting Phase two : Developing connections Make material familiar and develop connection using keyword, subtitutes word and link word system tecniques Phase three : Ekspanding sensori image Use techniques of redicolus association and exageneration resvise image Phase four : Practicing recall Practice recalling the material intil it is completely learned.
Tahapan belajar tersebut menggambarkan bahwa tahapan pertama dalam menggunakan mnemonik adalah menyediakan materi atau bahan yang akan dipelajari. Gunakan tehnik menggarisbawahi atau membuat daftar hafalan. Tahap kedua adalah membuat hubungan materi, dalam tahap ini buatlah agar materi lebih mudah untuk diingat dan dikembangkan dengan menggunakan teknik membuat kata kunci, kata ganti, atau hubungan kata. Tahap berikutnya adalah mempertajam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
daya ingat, teknik yang dapat mempertajam daya ingat, misalnya dengan menggunakan kata-kata yang lucu dan menggelikan atau melebih-lebihkan. Tahap terakhir adalah latihan mengulang, yaitu mengulangi materi sampai benar-benar dipahami. 4. Bentuk-Bentuk Teknik dalam Metode Mnemonik a. Akronim Akronim adalah suatu gabungan huruf yang disusun membentuk sebuah kata. Teknik ini berguna untuk mengingat katakata spesifik, sebagai contoh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), TNI (Tentara Nasional Indonesia), dan FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pendek kata, akronim adalah metode singkatan, selain contoh di atas, metode akronim dapat dipakai untuk menghapal nama tempat seperti menghapal enam danau besar di Amerika yang terdiri dari Huron, Ontario, Michigan, Superior dapat dilakukan dengan cara menyingkatnya menjadi HOMES. Ada beberapa akronim yang telah akrab di telinga kita namun justru membuat nama aslinya terlupakan, seperti akronim laser yang berasal dari light amplication by simulated of radiation. b. Akrostik Teknik Akrostik menurut Solso (2007: 231) adalah teknik yang menggunakan sebuah frase atau kalimat yang di dalamnya huruf-huruf pertama diasosiasikan dengan kata-kata yang harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
diingat. Kata lain dari teknik akrostik adalah metode kalimat. Cara teknik ini adalah mengambil beberapa huruf pertama dari kata yang akan dihapal kemudian dirangkaikan menjadi untaian kata yang menarik seperti “MeJiKuHiBiNiU” (Merah, Jingga, Hijau, Biru, Nila, dan Ungu) dan Kings Phil Came Over For The Genes Special (Kingdom, Phylum, Class, Order, Genus, Species). Metode ini dipakai untuk menghapal nama-nama yang berurutan (DePorter dan Hernacki, 2002:45) seperti untuk menghapalkan nama-nama planet yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto dengan cara mengambil satu huruf pertama dari setiap planet kemudian membentuknya menjadi kalimat yang kreatif seperti Memainkan Violin Bisa Memunculkan Jalinan Suara Unik Namun Pasti. Dapat disimpulkan teknik akrostik adalah teknik yang mengambil beberapa huruf pertama dari kata yang akan dihafal kemudian dirangkaikan menjadi untaian kata / kalimat yang menarik sehingga susunan kata bisa sangat mudah diingat. c. Teknik Loci Teknik ini biasa dipakai oleh orator untuk menghapalkan teks pidatonya, teknik loci ini juga bisa disebut sebagai teknik tempat, sebab cara ini mengkombinasikan antara memori visul/ asosiasi fakta dengan tempat. Menurut Cicero (Turkington, 2005:16) metode ini dikembangkan dari puisi Simeonides of Ceos,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
satu-satunya orang yang selamat ketika gedung tempat pertunjukan runtuh. Simonider mampu mengenali seluruh mayat dengan mengingat tempat duduk. Teknik loci ini menurut Buzan (2002:22) erat kaitannya dengan penggunaan cortex bagian kiri dan kanan, dengan kata lain, metode ini menggabungkan kekuatan imajinasi dan sensualitas yang merupakan kekuatan fungsi otak kanan dengan pengurutan tempat yang akurat sebagai fungsi dari kekuatan otak kiri. Penting untuk dicatat. Penting untuk dicatat bahwa tempat yang hendak digunakan untuk teknik loci hendaknya sudah familiar terlebih dahulu. Urutan yang akan dipakai dalam teknik loci dapat dilihat dari contoh Stine (2002:12) sebagai berikut: pilihlah tempat yang selalu diingat sehari-hari seperti ruangan tamu yang terdiri dari sofa, pesawat televisi, lampu dan lukisan dinding. Setelah itu pilihlah fakta yang akan diingat, selanjutnya pilih elemen-elemen yang berkaitan dengan kelima tempat di ruangan tersebut dan kemudian ciptakan gambaran visual yang menghubungkan informasi dengan barang-barang dari ruangan tamu tersebut. Setelah itu munculkan gambaran-gambaran tersebut beberapa kali sehari selama tiga atau empat hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
d. Pancang (Peg Word) Teknik pancang adalah cara untuk melatih daya ingat dengan cara membuat kata-kata pancang dan membayangkannya secara
visual.
Teknik
ini
menurut
Turkington
(2005:56)
dikembangkan oleh Henry Herkson pada tahun 1600 dengan menghubungkan satu digit angka tersebut dengan barang-barang yang menyerupai angka tersebut. Seperti angka satu dengan lilin, angka tiga dengan trisula. Prinsip dari teknik ini adalah menggantungkan fakta yang akan diingat kepada kata pancang yang telah dibuat. e. Imajery Visual Suharnan (2005:91) berpendapat bahwa teknik imajery visual adalah teknik yang paling efektif dibandingkan dengan metode
yang
lain.
Teknik
ini
mendorong
subjek
untuk
menghadirkan gambaran objek yang akan dihafal ke dalam pikirannya. Misalnya, mengingat kata kerbau, maka orang dapat membayangkan di dalam pikirannya mengenai gambar kerbau di buku atau kerbau di sawah. Teknik ini cukup baik dalam menghadapi informasi deskriptif yang saling berhubungan. Meski demikian, teknik ini malah bermasalah ketika berhadapan dengan informasi yang tidak saling terkait.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Teknik
ini
tampaknya
perlu
perangkat
24
untuk
membangkitkan imajinasi, baik dengan cerita maupun dengan memakai alat peraga yang dapat mendekatkan pada kenyataan. f. Teknik Cerita Teknik cerita merupakan metode yang menyenangkan untuk menghapalkan informasi yang tidak saling berhubungan ataupun yang berhubungan dengan informasi dalam jumlah yang banyak. Bahkan menurut DePorter dan Hernacki (2002:226) teknik ini cukup baik untuk menghapalkan daftar-daftar istilah atau polapola geografis. g. Kata kunci
Teknik kata kunci adalah salah satu teknik mnemonik. Teknik kata kunci mempunyai berbagai macam variasi aplikasi yang bisa membantu untuk mengingat. Salah satu kemungkinannya yaitu dalam mengajarkan kata-kata baru. Teknik ini membantu untuk mengingat bahwa barrister adalah kata lain dari lawyer yang memiliki arti yang sama yaitu pengacara, pertama-tama ciptakan kata kunci dari kata asing, barrister. Kata kunci adalah kata yang terdengar seperti kata baru dan mudah digambarkan. Lalu ciptakan sebuah gambar dari kata kunci dan definisi tersebut bersama-sama. Kedua hal tersebut penting saat saling berinteraksi dan tidak ditampilkan dalam gambar yang sama. Jangan menggunakan gambar bear dan lawyer
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
dalam satu gambar yang terpisah. Ini menyebabkan gambar tidak menarik karena elemen-elemennya tidak saling berinteraksi. Lebih baik jika gambar tersebut adalah gambar beruang yang sedang berakting sebagai pengacara di pengadilan, contohnya; membela kliennya yang tidak bersalah. Cara lain adalah dengan menciptakan gambar dan memperlihatkan di atas proyektor, tetapi bisa juga dilakukan dengan media lainnya. Saat menggunakan teknik ini, harus dipastikan telah memahami semua bagian dengan baik.
h. Organisasi Kesulitan apa yang dapat dirasakan seseorang jika dihadapkan
pada
12
nomer
yang
harus
dihafal
seperti
89021299432, dapat dipastikan akan mengalami kesulitan, namun berbeda halnya jika diorganisasi dengan memilahnya kepada beberapa pilihan seperti 890 212 989 432. Teknik organisasi mirip dengan sistem katalog yang ada diperpustakaan, buku-buku disimpan sesuai dengan kategorinya masing-masing. Teknik organisasi ini cukup bermanfaat untuk membantu dalam mengingat beberapa informasi yang dapat dikategorikan seperti susunan organisasi dan program kerja atau membantu untuk mengingat barang yang akan dibeli dipasar seperti pisang, apel, biskuit, roti tawar, ayam, sapi. Pengkategoriannya adalah kategori buah-buahan terdiri dari apel dan pisang, kategori daging adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
ayam dan sapi, kategori kue terdiri roti dan biskuit, dan yang dapat diurutkan seperti nama-nama kota dan provinsinya.
D. Daya Ingat 1. Memori (Daya Ingat)
Memori berasal dari bahasa Inggris, memory. Menurut Wojowasito dan Wasito (1980:34) memory artinya ingatan, kenangkenangan. Bruno (Muhibbin Syah, 2004:72) mendefinisikan memori sebagai proses mental yang melibatkan penyandian (encoding), penyimpanan (storage) dan pemanggilan kembali (retrieval) informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat di otak. Suharnan (2005:67) berpendapat bahwa ingatan merujuk pada proses penyimpanan dan pemeliharaan informasi sepanjang waktu. Titik tekan dari definisi tersebut terletak pada kemampuan seseorang dalam menyimpan informasi dalam memorinya. Kesulitan dalam mengingat kembali informasi yang telah diingat disebabkan karena informasi tersebut tidak disimpan dan dipelihara dengan baik. Dilihat dari jangka waktunya, menurut Atkinson dan Shiffrin (Solso, 2008) ingatan terbagi dalam ingatan jangka pendek (short term memory) dan ingatan jangka panjang (long term memory). Memori jangka pendek adalah memori yang dapat mengingat fakta hanya untuk beberapa saat saja, dan beberapa jam kemudian, kita mengalami
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
kesulitan untuk mengingatnya. Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas. Menurut Endel Tulving (Suharnan, 1989;2005) menunjukkan model ingatan yang membedakannya dalam dua jenis ingatan yaitu ingatan episodik dan ingatan semantik. Ingatan episodik menyimpan informasi mengenai kejadian-kejadian dan hubungan masing-masing kejadian itu. Ingatan episodik berhubungan dengan hal-hal yang bersifat temporer dan perubahan-perubahan peristiwa. Ingatan
semantik
merupakan
pengetahuan
yang
terorganisasikan mengenai segala sesuatu yang ada di dalam kehidupan. Ingatan semantik berisikan susunan pengetahuan yang bersifat lebih konstan atau hampir tidak berubah di sepanjang waktu. Suharnan juga menambahkan, ingatan semantik meliputi pengetahuan mengenai kata-kata,misalnya arti kata dari semantik itu sendiri, tetapi juga berisikan segala sesuatu yang kita ketahui yang mungkin tidak dapat diekspresikan dalam bentuk kata-kata. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan daya ingat adalah proses penyimpanan dan pemeliharaan informasi yang dilakukan dalam otak manusia yang telah diterima sebelumnya. 2. Faktor-faktor yang membantu daya ingat
a. Perhatian dan Pemilihan Proses yang mengawali memori adalah perhatian. Perhatian menurut Stern (Suryabrata, 1993:33) adalah pemusatan energi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
psikis terhadap suatu objek. Banyak sekali informasi yang berada di sekeliling kita, namun secara alamiah kita memilih informasi yang menarik perhatian kita. De Porter dan Hernacki (2002:221) memiliki akronim AMBAK untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengingat. AMBAK itu sendiri merupakan akronim dari Apa Manfaatnya
BagiKu,
dengan
kata
lain
seseorang
dapat
memusatkan perhatiannya secara maksimal bila yang menjadi objek perhatian itu dapat memberi keuntungan. b. Emosi Keadaan
emosi
juga
dapat
seseorang. Pertama, menurut
mempengaruhi
ingatan
Suharnan (2005: 81) dalam
mengingat kata-kata maka orang cenderung mengingat lebih baik pada kata-kata yang menyenangkan daripada kata-kata yang menyedihkan atau netral. Fenomena ini disebut “pollyanna principles”,
yaitu
satuan
informasi
yang
secara
emosi
menyenangkan biasanya diproses lebih efisien dan tepat daripada informasi yang mengandung kesedihan Kedua, kesamaan suasana hati (mood congruence), yaitu ingatan menjadi lebih baik jika bahan yang dipelajari sama dengan susasana hati yang berlangsung pada saat itu. Orang yang dalam susana hati gembira dapat belajar lebih baik pada bahan pelajaran yang mengandung kegembiraan. Begitu pula sebaliknya ketika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
seseorang yang dalam suasana hati sedih dapat belajar lebih baik pada bahan pelajaran yang mengandung kesedihan. Faktor emosi yang ketiga ialah ketergantungan dengan suasana hati (state depdendence). Ketergantungan ini terjadi apabila seseorang mengingat informasi lebih baik dalam suasana hati sekarang yang sesuai dengan susasana hati pada saat bahan itu pertama kali dipelajari atau diterima. c. Asosiasi Asosiasi menurut Higbee (2003:46) merupakan kemampuan untuk menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan fakta yang ada dalam ingatan, oleh sebab itu, gambar peta negara Italia lebih mudah diingat dibandingkan negara Eropa lainnya, sebab bentuk negara Italia memiliki bentuk yang hampir mirip dengan sepatu. Ahmadi (2013:29) mendefinisikan asosiasi sebagai hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain dan saling mereproduksi. William James (Higbee, 2003:55) menjelaskan peran asosiasi dalam ingatan dengan mengatakan “semakin fakta yang berkaitan dengan sesuatu hal atau materi dalam fikiran kita, semakin kuat materi tersebut tertanam dalam ingatan kita. Setiap fakta yang berkaitan dengan materi tersebut menjadi semacam pancing bila materi tenggelam di alam bawah pikiran kita”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
d. Kebermaknaan Materi yang bisa kita pahami maknanya akan lebih mudah diingat dibandingkan materi yang tidak dipahami maknanya, oleh sebab itu tulisan yang gramatikalnya tidak benar akan lebih sulit dipahami dibandingkan dengan tulisan yang gramatikalnya benar.
3. Faktor-faktor yang menghambat daya ingat
Ada beberapa faktor yang dapat membuat siswa mengalami kesulitan dalam menghapal. Menurut Adi W. (2003:32), faktor tersebut meliputi beberapa hal, yaitu: a. Informasi Tersebut Tidak Penting Pada prinsipnya otak akan menyimpan informasi penting saja, oleh karena itu, informasi yang dianggap kurang penting akan membuat otak menyimpan informasi tersebut dalam memori jangka pendek. b. Interferensi atau Gangguan Interferensi akan mengganggu hapalan. Interferensi terjadi bilamana informasi yang tidak diperlukan masuk dan bercampur aduk dengan informasi yang dibutuhkan, contohnya pada saat kita menghapalkan puisi dan pada saat yang sama kita mendengarkan suara nyanyian dari tetangga yang cukup nyaring, secara tidak sadar lantunan lagu itu akan masuk dalam memori dan bercampur aduk dengan puisi yang sedang dihapalkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
c. Tidak Fokus dan Tidak Konsentrasi Konsentrasi merupakan pintu utama belajar. Otak akan mengalami kesulitan jika dua aktivitas dilakukan pada saat yang sama. Misalnya pada saat belajar diiringi dengan khayalan. d. Stress Kondisi pikiran yang penuh beban dan tekanan akan mengganggu otak untuk bekerja, bayangkan jika pada saat belajar matematika sementara dapur tetangga kebakaran, tentu saja pikiran belajar akan beralih kepada pikiran untuk memadamkan api. e. Fisik yang Lelah Fisik yang lelah biasanya disebabkan oleh kerja fisik yang berat. Jika fisik sudah lelah biasanya seseorang mudah mengantuk dan tidur, sebab oksigen yang masuk ke dalam otak berkurang. Belajar dalam jangka waktu yang lama alam membuat fisik menjadi mudah lelah. Solusi untuk memperkuat ketahanan fisik adalah olahraga, sebab dengan olahraga akan mendorong jantung memompa dan otot bergerak. Tidur yang cukup juga dapat menjadi solusi ketika fisik sedang dilanda keletihan. Kurang tidur akan mengganggu informasi yang telah kita simpan, sebab di saat tidur, proses penggalian informasi dalam otak dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
f. Pengaruh Zat Kimia Kebiasaan mengkonsumsi minuman yang beralkohol, merokok merupakan kebiasaan yang dapat merusak otak. Bahkan beberapa zat psikotropika akan membunuh beberapa sel otak, lebih jauh dari itu bisa juga menghambat proses generatif pertumbuhan otak, akibatnya otak tidak dapat memperbaharui diri lagi (generatif). g. Gaya Hidup Gaya hidup yang tidak teratur juga dapat mempengaruhi ketajaman otak. Asupan makanan, jadwal tidur, spiritualitas, olahraga dan cara pandang yang positif dapat mendorong otak untuk bekerja lebih optimal.
4. Proses Mengingat
Daya ingat bukan kemampuan untuk berdiri sendiri, namun daya ingat adalah kemampuan yang terdiri dari beberapa tahap. Bruno (Muhibbin Syah, 2004:72) mendefinisikan memori sebagai proses mental yang melibatkan penyandian (encoding), penyimpanan (storage) dan pemanggilan kembali (retrieval) informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat di otak. a. Penyandian (Encoding)
Inti dari penyandian adalah penterjemahan informasi yang masuk ke dalam gambaran mental dalam bentuk kode-kode.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Informasi yang dihapalkan masuk ke dalam kotak memori setelah informasi tersebut dikodefikasi. Strategi paling populer untuk menghapal adalah pengulangan, seperti kita akan menghapal nomor hp teman kita, maka kita akan menyebut nomor tersebut secara berulang-ulang (rehersial) dengan suara yang keras. b. Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan adalah proses meletakan informasi dalam memori kita. Pada penyimpanan informasi, perbedaan memori jangka pendek dan jangka panjang menjadi jelas, sifat dari memori jangka pendek akan pendek dan singkat, sebagai contoh, bila kita akan menelpon, maka kita akan melihat nomor telepon yang akan kita tuju kemudian kita berkomat-kamit untuk menghapalkan nomor telepon tersebut dan selanjutnya kita tekan nomor yang dituju. Pada saat itu barangkali kita masih ingat nomor tersebut, namun beberapa hari kemudian kemungkinan besar, nomor telepon tersebut sudah tidak ada lagi di kepala kita. Dalam kasus ini, nomer telepon tersebut disimpan dalam memori jangka pendek. Supaya nomor telepon itu masih bisa diingat, maka nomor telepon itu harus disimpan dalam memori jangka panjang. c. Pemanggilan Kembali (Retrieval)
Pengambilan banyak terkait dengan peyimpanan informasi. Kenyataannya informasi yang telah disimpan sebenarnya bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
diambil kembali. Namun yang menjadi masalah adalah cara pengambilannya, dengan demikian sebenarnya informasi yang masuk ke dalam memori jangka panjang bukan hilang, namun cara pengambilannya yang tidak tepat membuat informasi tersebut menjadi sulit untuk diingat. Analogi yang tepat untuk hal ini dapat dianalogikan dengan penyimpanan barang. Bila barang tersebut terkodifikasi dengan baik dan disimpan di tempat yang sesuai kodenya, tentu untuk mecarinya tidak perlu melihat semua barang, tapi cukup dengan melihat kodenya saja.
5. Cara Meningkatkan Daya Ingat
Metode untuk meningkatkan daya ingat yang sistematik adalah metode mnemonik. Suharnan (2005: 67) mendefinisikan metode mnemonik sebagai strategi yang dipelajari untuk mengoptimalkan kinerja ingatan melalui latihan-latihan. Suharnan memandang bahwa untuk
mempelajari
metode
ini
perlu
banyak
latihan
untuk
menguasainya. Metode mnemonik sendiri memiliki beberapa teknik seperti teknik loci, teknik kata kunci, teknik akronim, teknik akrostik, teknik imajery visual dan teknik organiasasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
6. Pengukuran ingatan
Untuk mengukur ingatan dapat menggunakan dengan beberapa tes ingatan. Menurut Hastjarjo (Suharnan, 2005:94) tes ingatan dapat diklasifikasikan pada dua kelompok yaitu tes eksplisit (langsung) dan implisit (tidak langsung). Tes eksplisit adalah tes yang mengacu pada peristiwa-peristiwa sasaran dalam sejarah pribadi subjek, yang menunjuk pada konteks ruang dan waktu, misalnya tanggal, hari, jam atau tempat dan lingkungan peristiwa. Tes eksplisit terdiri dari tes rekognisi dan tes recall. Tes implisit merupakan tes yang mengharuskan subjek melakukan aktivitas – aktivitas kognitif atau motorik. Sementara itu, perintah – perintah tes hanya mengacu pada tugas – tugas yang sedang dihadapi, dan bukan pada peristiwa sebelumnya. Dengan kata lain, subjek tidak diinstruksikan untuk menggunakan tahapan belajar sebagai acuan. Tes-tes ingatan tidak langsung ini misalnya tes pengetahuan konseptual, faktual, leksikan, perseptual dan pengetahuan prosedural.
7. Lupa
Lupa menurut Solso (Suharnan, 2005:88) adalah kegagalan dalam mengingat kembali informasi yang telah disimpan dalam gudang ingatan. Dari pendapat para ahli terdapat tiga teori mengenai lupa (forgetting), yaitu: Teori kerusakan (decay theory), teori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
interferensi
atau
terhalang
(interference
theory),
dan
36
teori
ketergantungan pada isyarat (cue-dependent forgetting theory). a. Decay Theory (Teori Kerusakan)
Teori ini beranggapan bahwa lupa dapat terjadi karena informasi yang pernah disimpan di dalam ingatan tidak pernah atau jarang digunakan,
sehingga
lama-kelamaan
akhirnya
mengalami
kerusakan. b. Interference Theory (Teori Halangan)
Teori interferensi mendasarkan pada pandangan psikologi asosiasi. Suatu asosiasi dibentuk antara stimulus tertentu dengan respon tertentu pula. Menurut Solso (Suharnan, 2005:89), Asosiasi atau hubungan tetap ini tetap berlangsung dalam ingatan, sepanjang tidak ada informasi lain yang menganggu atau menghalanginya. Interferensi oleh informasi lain dalam ingatan dibedakan menjadi dua, yaitu Interferensi retroaktif yang terjadi ketika memorimemori baru menghambat pengambilan memori-memori lama, dan Interferensi proaktif terjadi saat memori-memori lama menghambat pengambilan memori-memori baru. c. Cue-Dependent Forgetting Theory
Teori ketergantungan kepada isyarat informasi berasal dari pendekatan pemrosesan informasi. Teori ini berpandangan bahwa pada prinsipnya lupa terjadi disebabkan oleh kerusakan informasi di dalam ingatan atau terhalang informasi lain, tetapi disebabkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
oleh terlalu jauh letak atau lemah isyarat sesuatu yang ingin diingat kembali oleh seseorang.
E. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman, 1999). Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Menurut Benjamin S. Bloom (Asep Jihad, 2012) tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut A. J. Romizowski dalam buku yang sama mengatakan hasil belajar merupakan keluaran dari suatu system pemrosesan masukan. Dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar dalam waktu tertentu dan bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.
F. Matematika Pengertian matematika menurut Ahli (Pengertian Matematika Menurut Ahli. Online), menurut Yansen Marpaung adalah ilmu yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
dalam perkembangannya penggunaannya menganut metode deduksi. Menurut Suwarsono matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu objek yang bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat. Sedangkan menurut Susilo, matematika bukanlah sekedar kumpulan angka, simbol, dan rumus yang tidak ada kaitannya dengan dunia nyata, justru sebaliknya, matematika tumbuh dan berakar dari dunia nyata. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, Matematika adalah mata pelajaran yang berkaitan dengan bilangan-bilangan, pola-pola, urutan, yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Dalam matematika masih terdiri dari beberapa ilmu seperti Geometri, Aljabar, dan Trigonometri. Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu tri artinya tiga, gonomon artinya sudut dan metria yang artinya ukuran jadi. Dapat disimpulkan trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometri seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri ini juga merupakan materi yang ada dalam mata pelajaran matematika kelas X SMK dengan menggunakan kurikulum 2013 dan dua sub bab yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dan nilai perbandingan trigonometri di berbagai kuadran. Berikut adalah materi yang terdapat pada sub bab tersebut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
1. Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku Perhatikan segitiga ABC siku-siku di B berikut: A r
y
α
C
x
B
Definisi: 1. Perbandingan sinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi depan sudut dengan sisi miring . sinus α = sin α=
=
Jembatan keledai: SINDEMI 2. Perbandingan cosinus suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi samping sudut =
dengan sisi miring.cosinus α = cos α= Jembatan keledai: COSAMI
3. Perbandingan tangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi depan sudut dengan sisi samping. tangen α = tan α= Jembatan keledai: TANDESA
=
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
4. Perbandingan cosecan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring dengan sisi depan sudut. cosecan α = cosec α= Jembatan keledai:
=
=
Closet persen (cosec satu per sin) 5. Perbandingan secan suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring dengan sisi samping sudut. secan α = sec α=
=
=
Jembatan keledai: Sec perkosa (Sec satu per cos) 6. Perbandingan cotangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi samping sudut dengan sisi depan sudut. Cotangent α = cotan α= Jembatan keledai:
=
Cotang pertama (cotan satu per tan)
=
잊
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
2. Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai Kuadran
Sifat-sifat perbandingan trigonometri di berbagai kuadran
Dari Sifat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Kuadran (Nilai + atau ) I
II
IIII
IV
Sin
+
+
Cos
+
+
Tan
+
+
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Jembatan keledai: Y
Kuadran II
Kuadran I
Sin ( + )
All / Semua ( + )
Si Siswa
All Semua
Kuadran III
Kuadran IV
Tan ( + )
Cos ( + )
Tang Tanpa
Co Cosmetik
1) Pada Kuadran I, semua nilai perbandingan trigonometri bernilai positif, termasuk kebalikan setiap perbandingan sudut tersebut. 2) Pada Kuadran II, hanya
dan
yang bernilai
positif, selainnya bertanda negatif. 3) Pada Kuadran III, hanya
dan
yang bernilai
positif, selainnya bertanda negatif. 4) Pada Kuadran IV, hanya
dan
yang bernilai
positif, selainnya bertanda negatif. Dari Kuadran IV, III, II, I dapat dibuat singkatan jembatan keledai yaitu “ CoTangSiAll “ / Kotang Sial. Selain itu, ada juga dari kuadran I, II, III, IV yaitu SEMUA SISWA TANPA COSMETIK.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
G. Kerangka Berpikir Dalam pembelajaran matematika pemahaman sangat ditekankan untuk dapat menguasai materi-materi yang ada dalam matematika. Namun dalam Teori Belajar Konstruktivisme, setiap proses belajar menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, dengan kata lain setiap pengetahuan baru yang didapat juga menggunakan pengetahuan-pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Dengan menggunakan pengetahuan yang terdahulu dibutuhkan sebuah daya ingat yang baik untuk mengingat pengetahuanpengetahuan yang telah dimiliki. Dewasa ini, berdasarkan hasil observasi selama peneliti matematika menjadi mata pelajaran yang tidak disukai oleh siswa. Beberapa hal yang menyebabkan matematika tidak disukai adalah penalaran masalah matematika, pemahaman, ketelitian dan penggunaan rumus yang ada. Untuk materi tertentu siswa masih kesulitan dalam menghafal rumus-rumus seperti pada materi geometri maupun trigonometri yang membutuhkan pemahaman dan daya ingat untuk menghafal rumus-rumus yang ada. Kurangnya daya ingat ketika menghafal
rumus
dapat
mengakibatkan
siswa
kesulitan
ketika
mengerjakan soal ulangan atau soal ujian yang terkadang membuat hasil ulangan kurang baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dimana siswa mengalami kesulitan dalam menghafal rumus-rumus yang ada, seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Dengan menggunakan metode mnemonik sebagai metode untuk meningkatkan daya ingat/ingatan, diharapkan mampu membantu siswa dalam mengingat rumus-rumus yang ada dan menggunakannya dengan tepat sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dilihat dari keefektifan metode mnemonik ini yang akan ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan kreativitasnya dalam penggunaan mnemonik. Kerangka berfikir ini dapat digambarkan dalam bagian berikut ini:
Pengetahuan Baru
Belajar
Hasil Belajar
Daya Ingat Pengetahuan terdahulu
Metode Mnemonik
Gambar 2.1. Bagan kerangka berfikir
H. Hipotesis Penelitian Hipotesis dari penelitian ini adalah metode mnemonik efektif untuk pembelajaran trigonometri yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah hal yang penting bagi pelaksanaan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik, seperti jenis penelitian yang digunakan, subjek dan onjek penelitian, instrumen penelitian yang digunakan serta metode analisis data yang akan dilakukan.
A. Jenis Penelitian Penelitian ini, menurut Suharsimi (2006:13) menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif- kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu karena data yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk angka namun juga uraian dari hasil pengamatan. Peneliti akan mendiskripsikan semua kejadian dan menginterpretasikan data bentuk uraian kualitatif, sedangkan data yang diperoleh dalam bentuk angka akan dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian eksperimen semu diperlukan suatu kelompok sasaran penelitian. Dimana kelompok ini diberikan perlakuan khusus. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen semu yaitu dengan memberikan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran mnemonik, kemudian mengadakan tes akhir untuk melihat hasil pembelajarannya. Dalam penelitian ini, data daya ingat siswa akan dilihat dari instrumen angket daya ingat dan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
yang akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan pengamatan peneliti. Sedangkan, untuk mengetahui efektivitas dalam meningkatkan hasil belajar akan dianalisis secara kuantitatif melalui hasil uji coba. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pola sebagai berikut:
Kelas Eksperimen
Pembelajaran menggunakan Metode Pembelajaan Mnemonik
Test
Daya Ingat + Hasil Belajar Gambar 3.1. Pola Penelitian yang Digunakan
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK N 2 DEPOK SLEMAN. Jumlah siswa di kelas X TPA sebanyak 32 siswa. Kelas X TPA ini dipilih karena kelas yang lebih mengalami kesulitan belajar dibandingkan kelas yang lain. Pada penilitian ini juga digunakan kelas X TPB sebagai kelas untuk uji coba instrumen yang dianggap memiliki karakter yang hampir sama dengan kelas X TPA.
C. Objek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini adalah kefektifan penggunaan metode mnemonik ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010: 61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Hatch dan Farhady
(Sugiyono, 2010) variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obuek yang lain. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel penelitiannya adalah : 1. Variabel bebas Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (Suharsimi, 2006:119). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode pembelajaran mnemonik.
2. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel akibat dari variabel bebas (Suharsimi, 2006:119). Variabel terikat dari penelitian ini adalah daya ingat dan hasil belajar siswa. Diukur dari kemampuan dalam menjawab pertanyaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
E. Bentuk Data Bentuk data dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 macam data yaitu : 1. Data Daya Ingat Siswa Data daya ingat siswa yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data-data yang dapat menunjukkan bagaimana daya ingat siswa dalam memahami materi dan atau rumus-rumus dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode mnemonik. Data yang diperoleh berasal dari hasil pengisian angket. Dari data hasil belajar yang ada, peneliti ingin mengetahui sejauh mana efektivitas metode mnemonik ditinjau dari daya ingat siswa. 2. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa yang diperlukan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Sehingga dapat dilakukan data hasil belajar siswa yang diperoleh merupakan data prestasi belajar siswa yang berbentuk nilai atau skor. Dari data hasil belajar yang ada, peneliti ingin mengetahui sejauh mana efektivitas metode mnemonik ditinjau dari hasil belajar siswa. 3. Data Observasi Data observasi yang dilakukan oleh peneliti ini dilakukan untuk membantu memperkuat hasil daya ingat dan hasil belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
dengan mendeskripsikan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung. Keadaan yang diamati seperti kegiatan guru dan kegiatan siswa selama pembelajaran menggunakan metode mnemonik berlangsung.
F. Metode Pengumpulan Data Mengumpulkan data ini berarti mencari informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan alat yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengambil data nama-nama siswa
yang menjadi kelas eksperimen. Dan hasilnya peneliti mementukan kelas X TPA sebagai kelas eksperimen. Selain itu digunakan untuk mendapatkan data-data hasil belajar siswa kelas X TPA. Dokumen dalam penelitian ini adalah nilai ulangan setelah menggunakan metode mnemonik. 2. Tes Hasil Belajar Siswa Metode tes adalah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari perlakuan. Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan soal tes hasil belajar pada materi yang telah ditentukan yaitu trigonometri kelas X SMK. Hasil belajar ini lah yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
akan digunakan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode mnemonik yang dilihat dari hasil belajar siswa. 3. Kuesioner Daya Ingat Siswa Data daya ingat siswa akan dikumpulkan dengan metode angket / kuisoner. Menurut Suharsimi (2006: 151) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner digunakan untuk mengambil data mengenai daya ingat siswa saat pembelajaran dengan menggunakan metode mnemonik. Fokus dari kuesioner ini adalah seberapa tinggi daya ingat atau ingatan siswa tentang suatu materi dalam mata pelajaran matematika. 4. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat indikator proses atau keterlaksanaan kegiatan pembelajaran ketika menggunakan metode mnemonik baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa dan untuk mengetahui keadaan siswa saat saat pembelajaran berlangsung. Menurut Suharsimi (2006: 156) Observasi yang disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis-jenis kegiatan yang dilakukan guru dan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
G. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengambil data agar lebih mudah, cermat, dan sistematis dalam mengumpulkan data Secara
fungsional
kegunaan
instrumen
penelitian
adalah
untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah masuk pada tahap pengumpulan data. Instrumen yang akan digunakan telah diuji validitasnya yaitu validitas pakar yang akan diuji juga validitas isinya oleh pakar dan validitas butir serta reliabilitas untuk soal tes hasil belajar. Pada penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrumen pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP mengacu pada langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode mnemonik. RPP dibuat dalam dua RPP dan dua pertemuan tentang sub bab Perbandingan Trigonometri dalam Segitiga Siki-siku dan Nilai Perbandingan Trigonometri Di Berbagai Kuadran. RPP terlampir di lampiran A.1. b.
Lembar Kerja Siswa ( LKS ) LKS yang dibuat memengacu pada indikator dan tujuan pembelajaran. LKS juga dibuat dalam 2 kali pertemuan, tentang sub bab Perbandingan Trigonometri dalam Segitiga Siki-siku dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai Perbandingan Trigonometri Di Berbagai Kuadran.
52
LKS
terlampir di lampiran A.2. c. Instrumen Pembelajaran Metode Mnemonik Instrumen ini dibuat untuk membantu siswa dalam penggunaan metode mnemonik dalam pembelajaran. Instrumen tersebut telah disetujui oleh guru pengampu mata pelajaran matematika. Instrumen Metode Mnemonik terlampir di lampiran A.3 2. Instrumen Penelitian a. Kuesioner Daya Ingat Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis
kepada
responden
untuk
dijawabnya
(Sugiyono, 2010: 199). Kuesioner dibuat untuk mengetahui sejauh mana
daya
ingat
siswa
setelah
mengikuti
pembelajaran
menggunakan metode mnemonik dan untuk melihat keefektifan metode mnemonik yang dilihat dari daya ingat siswa. Kuesioner yang disusun mengacu pada karakteristik daya ingat yang terdiri dari
perhatian,
pemahaman,
dan
kemampuan
mengingat.
Kuesioner digunakan setelah mendapat persetujuan dan revisi dari guru mata pelajaran dan dosen sebagai validitas isi atau pakar. Kuesioner daya ingat siswa terdiri dari 30 butir pernyataan yaitu 15 pernyataan positif dan 15 butir pernyataan negatif. Siswa memilih salah satu dari empat pilihan jawaban dari setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
pernyataan. Pilihan jawaban tersebut adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kuesioner daya ingat terlampir di lampiran A.4. Berikut peta konsep kuesioner.
Tabel 3.1. Peta Konsep Kuesioner Daya Ingat
No. Pernyataan No.
Karakteristik
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1, 2, 21
16, 17, 26, 30
1.
Perhatian
2.
Pemahaman
3, 4, 11,12, 22
6, 27
3.
Kemampuan
5, 13, 14, 15,
7, 8, 9, 10, 18,
23, 24, 25
19, 20, 28, 29
Mengingat
b. Soal Tes Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui keefektifan metode mnemonik yang dilihat dari hasil belajar siswa, maka peneliti mengadakan tes hasil belajar siswa yaitu menggunakan materi trigonometri. Bentuk soal ulangan harian yang digunakan adalah soal uraian yang disertai jawaban pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yang terdiridari 8 soal. Penyusunan instrumen hasil belajar siswa mengacu pada indikator pembelajaran dan kisi-kisi yang telah ditentukan peneliti dan telah di validitas pakar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Materi pokok yang digunakan adalah pada bab Trigonometri dan Kompetensi dasar yang digunakakan yaitu, 1) Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku. 2)
Mendeskripsikan
dan
menentukan
hubungan
perbandingan
Trigonometri dari sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika. Kisi-kisi soal terlampirkan di lampiran A.5 dan soal tes hasil belajar terlampir di lampiran A.6. Sebelum soal tes ini digunakan juga dilakukan uji coba untuk melihat validitas butir dan reliabilitas yang dilakukan di kelas X Teknik Pemesinan B yang dianggap memiliki kemampuan dan karakteristik kelas yang sama dengan kelas X Teknik Pemesinan A. Uji coba soal tes hasil belajar dilaksanakan pada jumat, 10 April 2015.
1)
Validitas Tes Hasil Belajar
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan (Suharsimi, 2006: 168). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis validitas isi dan validitas butir untuk mengetahui kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi dari domain yang akan diukur. Teknik penilaian pakar (expert judgment) dilakukan peneliti dengan meminta bantuan guru bidang studi dosen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
pengampu mata pelajaran matematika untuk menelaah konsep materi instrumen tes hasil belajar siswa, sehingga layak untuk digunakan dalam penelitian (validitas isi). Selain itu, pada penelitian ini menggunakan teknik validitas butir dengan menggunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson dengan mengkorelasikan skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus korelasi Product moment dari Pearson yaitu:
=
2 ( −
−( ) ( ) )2
2 ( −
)2
Keterangan: : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan : Banyaknya sampel : Skor item nomor : Skor total Untuk mengetahui validitas tiap item soal dari hasil tes uji coba hasil belajar yang di analisis menggunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan r product moment dengan tarif signifikasi 5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a) Jika
maka item soal tersebut valid.
b) Jika
maka item soal tersebut tidak valid.
56
dapat dilihat atau ditentukan setelah mengetahui jumlah siswa yang mengikuti uji coba dan taraf signifikasi yang telah ditentukan yaitu 5% atau dapat dilihat menggunakan tabel Nilainilai r Product Moment berikut:
N . 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabel 3.2. Nilai-nilai r Product Moment Taraf Signifikasi Taraf Signifikasi N 5% 1% 5% 1% . . 22 0,423 0,537 0,602 0,735 23 0,413 0,526 0,576 0,708 24 0,404 0,515 0,553 0,684 25 0,396 0,505 0,532 0,661 26 0,388 0,496 0,514 0,641 27 0,381 0,487 0,497 0,623 28 0,374 0,478 0,482 0,606 29 0,367 0,47 0,468 0,59 30 0,361 0,463 0,456 0,575 31 0,355 0,456 0,444 0,561 32 0,334 0,43 0,433 0,549 . . .
Sumber: Sunarti dan Selly Rahmawati (2014: 226)
2) Reliabilitas Tes Hasil Belajar Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen cukup ajeg, dapat
dipercaya
(reliable)
dan
dapat
diandalkan
(dependable) untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
dengan mengolah data hasil uji coba instrumen dengan menggunakan rumus Alpha: 11
Keterangan:
=
−1
11
: reliabilitas instrumen
: jumlah varians butir
2
: varians total
Untuk
1− 2
2
: banyaknya soal
mengetahui
relieabilitas
soal
tes
ditentukan
menggunakan tabel interpretasi tingkat reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.3. Kriteria Interpretasi Tingat Reliabilitas
Koefisien Korelasi
Interpretasi
Antara 0,800 sampai 1,00
Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai 0,800
Tinggi
Antara 0,400 sampai 0,600
Cukup
Antara 0,200 sampai 0,400
Rendah
Antara 0,000 sampai 0,200
Sangat Rendah
Sumber: Suharsimi (2006: 276)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
c. Instrumen Observasi 1) Instrumen Observasi Aktivitas Guru Instrumen observasi aktivitas guru terdiri dari kegiatan-kegiatan guru yang dilakukan selama pembelajaran menggunakan metode mnemonik dari awal hingga akhir pembelajaran. Dalam proses observasi, pengamat tinggal memberikan tanda ( ) pada kolom YA jika guru melakukan kegiatan tersebut atau pada kolom TIDAK jika guru tidak melakukan kegiatan tersebut. Berikut tabel daftar aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan metode mnemonik. Tabel 3.4. Daftar Aktivitas Guru
NO Aktivitas Guru 1. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 45 anggota tiap kelompok. 3. Guru memakai media / LKS untuk berdiskusi di dalam kelompok 4. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentsikan hasil diskusi kelompok 5. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah memperhatikan siswa saat berdiskusi 6. Guru memakai metode pembelajaran mnemonic 7.
Guru memberikan contoh penggunaan metode mnemonik
8.
Guru menggunakan Instrumen untuk memakai metode mnemonic Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari Guru memberikan tugas rumah untuk membantu siswa belajar tentang materi yang telah dipelajari
9.
10.
YA
TIDAK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
2) Instrumen Observasi Aktivitas Siswa Instrumen observasi aktivitas siswa terdiri dari kegiatan-kegiatan siswa yang dilakukan selama pembelajaran menggunakan metode mnemonik dari awal hingga akhir pembelajaran. Dalam proses observasi, pengamat tinggal memberikan tanda ( ) pada kolom YA jika sebagian besar siswa melakukan kegiatan tersebut atau pada kolom TIDAK jika sebagian besar siswa tidak melakukan kegiatan tersebut. Berikut tabel daftar aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode mnemonik. Tabel 3.5. Daftar Aktivitas Siswa
NO
Aktivitas Siswa
1.
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan
3.
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4.
Siswa bertanya pada guru jika ada yang kurang jelas
5.
Siswa mencatat hal-hal penting
6.
Siswa melakukan setiap proses dalam metode mnemonik
7.
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
8.
Siswa aktif jika guru memberikan pertanyaan pada siswa
9.
Siswa tidak terlambat datang pada saat jam pelajaran berlangsung
10.
Terjadi interaksi antara guru dengan siswa
YA
TIDAK
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
H. Metode Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Kuesioner Daya Ingat Siswa Sebelum kuesioner digunakan dalam pengambilan data, setiap pernyataan pada kuesioner dikonsultasikan kepada dosen pembimbing agar instrumen
layak untuk digunakan dan sesuai dengan tujuan
penelitian (Validitas teknik penilaian pakar). Data dari kuesioner daya ingat siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh masing-masing siswa. Dalam analisis kuesioner, skor setiap jawaban diberi dengan pedoman nilai sebagai berikut: Tabel 3.6. Skor pernyataan dalam Kuesioner
Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor untuk pernyataan positif 5 4 3 2 1
Skor untuk pernyataan negatif 1 2 3 4 5
Seluruh skor hasil kuesioner dimasukan dalam tabel hasil kuesioner kemudian dihitung skor total yang diperoleh masing-masing siswa, dilanjutkan dengan menghitung persentase skor daya ingat siswa dengan rumus sebagai berikut:
=
× 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Keterangan: H
: Hasil persentase daya ingat siswa
J
: Jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa
M
: Jumlah skor maksimum (150)
Setelah diperoleh persentase daya ingat masing-masing siswa pada perhitungan di atas, selanjutnya ditentukan kriteria daya ingat masing-masing siswa sebagai berikut:
Tabel 3.7. Kriteria Daya Ingat Siswa
Kriteria Daya Ingat Interval () Sangat Rendah 20 21 – 40 Rendah 41 – 60 Cukup 61 – 80 Tinggi 81 – 100 Sangat Tinggi Sumber : Diadaptasi dari Kartika Budi (2001:55) Dari tabel di atas, dapat diartikan kriteria daya ingat siswa sebagai berikut: 1) Siswa yang memiliki persentase daya ingat kurang dari atau sama dengan 20%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah. 2) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 21% sampai dengan 40%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran rendah. 3) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 41% sampai dengan 60%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran cukup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
4) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 61% sampai dengan 80%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran tinggi. 5) Siswa yang memiliki persentase daya ingat 81% sampai dengan 100%, berarti daya ingat siswa dalam proses pembelajaran sangat tinggi. Setelah diperoleh kriteria daya ingat masing-masing siswa, langkah berikutnya adalah menghitung persentase daya ingat siswa secara keseluruhan, dengan menghitung jumlah siswa yang termasuk dalam masing-masing kriteria. Perhitungan persentase daya ingat siswa secara keseluruhan dengan cara:
Keterangan:
=
× 100
H
: Hasil persentase daya ingat siswa secara keseluruhan
: Jumlah siswa yang diperoleh sesuai kriteria
N
: Jumlah seluruh siswa
Selanjutnya dapat ditentukan kriteria daya ingat siswa secara keseluruhan menggunakan tabel kriteria daya ingat siswa sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Tabel 3.8. Kriteria Daya Ingat Siswa Secara Keseluruhan
ST ≥75% 75%
ST+T
ST+T+ C
ST+T+C+ ST+T+C+ R R+SR
≥75% 75%
≥65% 65%
≥65%
65% Sumber : Diadaptasi dari Kartika Budi (2001:55)
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Keterangan: ST : Kriteria daya ingat siswa Sangat Tinggi T
: Kriteria daya ingat siswa Tinggi
C
: Kriteria daya ingat siswa Cukup
R
: Kriteria daya ingat siswa Rendah
SR : Kriteria daya ingat siswa Sangat Rendah Dari tabel di atas dapat diartikan kriteria daya ingat siswa secara keseluruhan sebagai berikut: 1) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi lebih dari atau sama dengan 75% (ST ≥ 75%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan sangat tinggi. 2) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi kurang dari 75% (ST 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (ST+T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
≥ 75%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan tinggi. 3) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi kurang dari 75% (ST+T 75%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST+T+C ≥ 65%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan cukup. 4) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup kurang dari 65% (ST+T+C 65%) dan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah dengan jumlah siswa dengan kriteria tinggi dan kriteria cukup serta kriteria rendah mencapai lebih dari atau sama dengan 65% (ST+T+C+R ≥ 65%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan rendah. 5) Jika persentase jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi ditambah kriteria tinggi dan kriteria cukup, serta kriteria rendah kurang dari 65% (ST+T+C+R 65%) maka dapat dikatakan daya ingat belajar siswa secara keseluruhan sangat rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa ini diperoleh dari tes hasil belajar siswa. Soal tes hasil belajar siswa terdiri dari 8 soal uraian. Soal nomor 1 sampai nomor 6 merupakan soal uraian yang disertai pilihan jawaban, namun dalam pengerjaan soal disertai dengan cara menjawabnya dan skor maksimal tiap nomor untuk soal nomor 1 sampai nomor 6 adalah 10. Sedangkan soal nomor 7 dan nomor 8 berupa soal uraian, dan skor maksimal tiap nomor untuk nomor 7 dan nomor 8 adalah 20. Dengan demikian nilai siswa merupakan jumlah skor yang didapatkan yaitu dengan rentan 0 – 100. Nilai-nilai siswa selanjutnya akan dianalisis berdasarkan KKM dari mata pelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 78. Nilai siswa yang mencapai ≥ 78 dinyatakan tuntas. Kemudian akan dihitung presentase ketuntasan siswa (P) dalam kelas tersebut dengan cara:
=
ℎ
≥ 78
× 100%
Kemudian dari presentase ketuntasan hasil belajar siswa, akan digunakan untuk melihat keefektifan pembelajaran menggunakan metode mnemonik. Menurut M. Hosnan (2014 : 423) jika presentase jumlah siswa yang tuntas lebih dari 75% maka tidak perlu dilakukan remedi klasikal dan dinyatakan tuntas belajar secara klasikal. Jadi, jika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
presentase jumlah siswa yang tuntas lebih dari 75% maka metode pembelajaran menggunakan metode mnemonik dinyatakan efektif.
3. Analisis Data Observasi Analisis data observasi ini juga selain untuk mendukung data daya ingat dan hasil belajar siswa, analisis data observasi ini juga digunakan sebagai sebuah indikator proses. a) Analisis Data Observasi Guru Analisis data observasi guru dilakukan dengan menghitung presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh guru (Pg) atau tanda pada kolom “YA” yang sesuai pada instrumen observasi kegiatan guru dengan cara: =
ℎ
ℎ
10
× 100%
Kemudian dari presentase kegiatan yang dilaksanakan oleh
guru akan digunakan untuk melihat indikator proses, proses berjalan dengan baik jika presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh guru ≥ 75%. Dan dari hasil pengamatan akan dideskripsikan
kendala-kendala
guru
yang
terjadi
saat
pembelajaran. b) Analisis Data Observasi Siswa Analisis data observasi siswa dilakukan dengan menghitung presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh siswa (Ps) atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
tanda pada kolom “YA” yang sesuai pada instrumen observasi kegiatan siswa dengan cara: =
ℎ
10
ℎ
× 100%
Kemudian dari presentase kegiatan yang dilaksanakan oleh
siswa akan digunakan untuk melihat indikator proses, proses berjalan dengan baik jika presentase jumlah kegiatan yang dilakukan oleh siswa ≥ 75%. Dan dari hasil pengamatan akan dideskripsikan kendala-kendala dan keadaan siswa pada saat pembelajaran.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini meneliti tentang efektivitas penerapan metode mnemonik yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika
yang
mengambil
pokok
bahasan
tentang
trigonometri. Agar penelitian dapat berjalan dengan lancar, maka dibuat suatu rencana kegiatan penelitian yang nantinya dapt digunakan sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada penelitian ini. Berikut rencana kegiatan selama penelitian. a. Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian, antara lain: 1) Melakukan observasi di kelas X SMK N 2 Depok Sleman untuk mengetahui karakteristik siswa dan cara guru mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
2) Menentukan materi yang akan diajarkan sesuai dengan materi matematika kelas X SMK yaitu tentang trigonometri. 3) Menyiapkan rencana pembelajaran antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada langkahlangkah pembelajaran matematika dengan metode mnemonik. Pada penyusunan RPP peneliti mengkonsultasikan kepada guru kelas agar RPP yang telah dibuat sesuai dengan kondisi kelas dan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tujuan penelitian ini. 4) Menyiapkan Kuesioner yang berhubungan dengan daya ingat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kuesioner yang akan diberikan kepada siswa sebelumnya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing agar setiap pernyataan yang terdapat pada kuesioner valid dan sesusai dengan tujuan penelitian. 5) Menyiapkan soal tes hasil belajar siswa yakni soal ulangan harian dengan mengkonsultasikan soal pada pakar seperti guru kelas dan dosen pembimbing. 6) Peneliti mengadakan uji coba soal ulangan harian di kelas uji coba dan mengolah data yang didapat untuk menentukan validitas dan reliabilitas soal. 7) Peneliti melakukan revisi soal, apabila soal tidak valid dan tidak reliabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
b. Pelaksanaan dan Pengamatan Pada tahap pelaksanaan dan pengamatan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) Peneliti mendampingi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai
dengan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran. 2) Peneliti bersama dengan guru mengadakan ulangan harian mengenai materi yang telah diajarkan. 3) Peneliti
membagikan
kuesioner
kepada
seluruh
siswa
mengenai pembelajaran matematika dengan metode mnemonik untuk melihat peningkatan daya ingat siswa.
c. Pengolahan data dan Penyusunan laporan penelitian Dari data yang diperoleh selama penelitian, peneliti mengolah data hingga diperoleh kesimpulan. Kemudian peneliti akan menyusun laporan penelitian yang telah dilaksanakan.
J. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan ditampilkan pelaksanaan selama penelitian, datadata yang diperoleh, analisis data, dan pembahasan yang akan dipakai untuk mendapatkan kesimpulan.
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas X Teknik Pemesinan A selama 3 kali pertemuan yang telah disepakati dengan guru pengampu mata pelajaran. 1. Perencanaan Pembelajaran Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti bertemu terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran matematika untuk menentukan jadwal pembelajaran yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian, selain itu juga untuk valaidasi instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan dan diberikan ke siswa kepada guru pengampu mata pelajaran. Terdapat beberapa perbaikan yang dilakukan setelah mendapatkan masukan dari guru mata pelajaraan, dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ), lembar kerja siswa pertemuan pertama ( LKS 1 ), lembar kerja siswa pertemuan kedua ( LKS 2 ), instrumen metode mnemonik, soal latihan, dan soal tes hasil belajar yang terlampir pada lampiran A.
Pembelajaran dilakukan
sebanyak 3 kali pertemuan dengan tiap pertemuan berdurasi 90 menit, 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dimana
2
kali
pertemuan
digunakan
untuk
71
pembelajaran
menggunakan metode mnemonik dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar. 2. Pembelajaran a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilakuakan pada hari kamis, 2 April 2015. Pada pertemuan ini, guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun dimana pembelajaran tetap menggunakan metode ilmiah dalam kurikulum 2013, namun akan ditambahkan dengan metode mnemonik ( Jembatan keledai ) dalam proses pembelajaran yang diharapkan akan membantu siswa mengingat materi-materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran dimulai dengan guru memeriksa kehadiran siswa dan guru meberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu tentang Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku, pendahuluan pembelajaran berlangsung kira-kira selama 10 menit. Setelah itu, guru membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa dari seluruh siswa yang hadir 32 siswa. Setelah dibagi dalam kelompok, setiap siswa dibagikan lembar kerja siswa ( LKS ) yang didiskusikan dalam kelompok masing-masing. Dikarenakan untuk menyingkat waktu, hanya ada satu kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya dan memaparkan jawaban soal yang ada dalam LKS. Presentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
kelompok berlangsung sangat menarik dengan antusias dari siswa yang lain yang ingin bertanya. Setelah diskusi dan presentasi selesai selama kira-kira 40 menit, siswa diberikan instrumen metode mnemonik yang membantu siswa untuk mengikuti langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode mnemonik. Instrumen metode mnemonik terdapat daftar materi yang ingin diingat. Setelah semua siswa menerima instrumen tersebut, siswa diberikan kesempatan selama kurang lebih 15 menit untuk membuat kalimat ( jembatan keledai ) yang dapat membantu mengingat materi tersebut. Untuk mengontrol setiap siswa dalam membuat jembatan keledai, hasil yang dibuat oleh siswa dikumpulkan pada akhir pembelajaran. Sampel pekerjaan siswa dalam pembuatan jembatan keledai terlampir pada lampiran B.4. Diakhir pembelajaran kira-kira 20 menit, siswa diberikan soal latihan
kembali
untuk
memperdalam
pengetahuan
dan
menggunakan jembatan keledai yang telah dibuatnya. Soal latihan terlampir pada lampiran A.7. Selama pembelajaran guru tetap mendampingi siswa dan membantu siswa yang masih kurang paham tentang materi yang diberikan. b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilakuakan pada hari kamis, 9 April 2015. Pada pertemuan kedua juga dilakukan pembelajaran sesuai dalam RPP yaitu pembelajaran yang menggunakan metode mnemonik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
seperti pada pertemuan pertama, namun materi yang diberikan berbeda, yaitu tentang Nilai Perbandingan Trigonometri Di Berbagai Kuadran. Pada pertemuan kedua ini siswa kurang begitu siap diawal pembelajaran dengan terlambat memasuki kelas dikarenakan baru saja mengikuti olahraga. Keadaan kelas pada pertemuan kedua kurang begitu menarik dan kurang kondusif karena keadaan siswasiswanya yang kelelahan saat berolahraga, namun pembelajaran tetap terus berjalan sesuai dengan RPP. Setelah semua siswa siap di dalam kelas pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan materi yang akan dipelajari dan langsung membagi siswa dalam kelompok. Sama seperti pertemuan pertama, hanya ada satu kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah diskusi dan presentasi selesai kurang lebih selama 40 menit, siswa juga diberikan kembali instrumen metode mnemonik tentang materi Perbandingan Trigonometri Di Berbagai Kuadran dan siswa diberi waktu kira-kira 15 menit untuk membuat jembatan keledai sesuai dengan keinginannya yang bisa membantu mengingat materi yang diberikan. Setelah itu, siswa kembali diberikan soal latihan untuk memperdalam dan menggunakan jembatan keledai yang telah dibuatnya. Selama pembelajaran guru tetap mendampingi siswa dan membantu siswa yang masih kurang paham tentang materi yang diberikan namun ketika siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
mengerjakan soal latihan diakhir pembelajaran guru pengampu mata pelajaran menyerahkan kelas kepada peneliti. c. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilakuakan pada hari kamis, 7 Mei 2015. Pada pertemuan ketiga dilakukan tes hasil belajar siswa, ada 4 siswa yang tidak bisa mengikuti tes hasil belajar dikarenakan izin sakit dan ada juga yang tanpa keterangan sehingga siswa yang mengikuti tes hasil belajar berjumlah 28 siswa. Soal tes telah divalidasi sebelumnya dan diujikan di kelas X Teknik Pemesinan B yang karakter kelasnya hampir mirip dengan kelas X TPA. Soal tes berisi tentang materi yang diberikan pada 2 pertemuan terakhir dan atas
permintaan
guru
pengampu
mata
pelajaran
materi
ditambahkan tentang besaran satuan sudut. Jalannya tes berjalan dengan baik, meski diawal tes beberapa siswa masih berbicara dengan teman sebangkunya, hingga guru mengingatkan dan tes pun dilanjutkan hingga siswa selesai mengerjakan soal tes dengan tenang. Setelah siswa menyelesaikan soal tes hasil belajar, disisa waktu pertemuan ketiga, setiap siswa diberikan kuesioner daya ingat dan siswa mengisi kuesioner daya ingat tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya yang dialami.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
B. Penyajian Data Setelah selesai melaksanakan penelitian, peneliti mendapatkan data-data yang akan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Data-data tersebut sebagai berikut: 1. Data Observasi a. Data Observasi Pertemuan 1 1) Data Observasi Aktivitas Guru
NO
Tabel 4.1. Aktivitas Guru di Kelas ( Pertemuan 1 ) Aktivitas Guru YA
1.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
√
2.
Guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota tiap kelompok. Guru memakai media / LKS untuk berdiskusi di dalam kelompok Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentsikan hasil diskusi kelompok Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah memperhatikan siswa saat berdiskusi Guru memakai metode pembelajaran mnemonik
√
Guru memberikan contoh penggunaan metode mnemonik Guru menggunakan Instrumen untuk memakai metode mnemonik Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari Guru memberikan tugas rumah untuk membantu siswa belajar tentang materi yang telah dipelajari
√
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
TIDAK
√ √ √ √
√ √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
2) Data Observasi Aktivitas Siswa Tabel 4.2. Aktivitas Siswa di Kelas ( pertemuan 1 )
NO
Aktivitas Siswa
YA
1.
Siswa tidak terlambat datang pada saat jam pelajaran berlangsung
√
2.
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√
3.
Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan
√
4.
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√
5.
Siswa bertanya pada guru jika ada yang kurang jelas
√
6.
Siswa mencatat hal-hal penting
7.
Siswa melakukan setiap proses dalam metode mnemonik
√
8.
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√
9.
Siswa aktif jika guru memberikan pertanyaan pada siswa
√
10.
Terjadi interaksi antara guru dengan siswa
√
TIDAK
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
b. Data Observasi Pertemuan 2 1) Data Observasi Aktivitas Guru Tabel 4.3. Aktivitas Guru di Kelas ( Pertemuan 2 )
NO.
Aktivitas Guru
YA TIDAK
1.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
√
2.
Guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota tiap kelompok.
√
3.
Guru memakai media / LKS untuk berdiskusi di dalam kelompok
√
4.
Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentsikan hasil diskusi kelompok
√
5.
Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah memperhatikan siswa saat berdiskusi
√
6.
Guru memakai metode pembelajaran mnemonik
√
7.
Guru memberikan contoh penggunaan metode mnemonic
√
8.
Guru menggunakan Instrumen untuk memakai metode mnemonic
√
9.
Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari
√
10.
Guru memberikan tugas rumah untuk membantu siswa belajar tentang materi yang telah dipelajari
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
2) Data Observasi Aktivitas Siswa Tabel 4.4. Aktivitas Siswa di kelas ( pertemuan 2 )
NO
Aktivitas Siswa
YA TIDAK
1.
Siswa tidak terlambat datang pada saat jam pelajaran berlangsung
2.
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
√
3.
Siswa memperhatikan penjelasan guru/ praktikan
√
4.
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√
5.
Siswa bertanya pada guru jika ada yang kurang jelas
√
6.
Siswa mencatat hal-hal penting
7.
Siswa melakukan setiap proses dalam metode mnemonik
√
8.
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√
9.
Siswa aktif jika guru memberikan pertanyaan pada siswa
√
10.
Terjadi interaksi antara guru dengan siswa
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Data Kuesioner Daya Ingat Berikut adalah hasil skor kuesioner yang diperoleh siswa di setiap nomor pernyataan: Nomor Absen siswa 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21
PERNYATAAN 1 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4
2 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4
4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 3 4
5 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3
6 3 4 3 5 2 3 4 4 3 2 3 3 2 1 3 4 3 3 3
7 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3
8 3 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 4 3 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 3 4 5 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 5 2 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 5 4 4 3 3 5 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 3 3 2 5 4 4 3 2 3 5 3 5 4 3 5 5 5 3 3 2 4 5 3 3 3 5 3 3 3 3 2 2 3 5 4 1 5 5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 4 5 4 2 5 4 5 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 1 4 3 2 3 5 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 5 4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 1 4 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 1 4 4 3 4 5 3 4 5 3 5 3 4 4 5 5 3 3 3 3 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nomor Absen siswa 22 23 24 25 27 29 30 31 32
80
PERNYATAAN 1 5 5 4 4 4 3 4 5 5
2 5 4 4 4 4 3 4 4 4
3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
4 4 5 5 3 4 4 4 4 4
5 4 4 3 4 4 3 4 3 3
6 3 4 3 3 2 3 4 4 3
7 2 3 2 3 3 2 2 2 3
8 2 3 2 3 3 2 4 2 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 4 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 5 5 3 3 5 3 3 3 3 4 5 4 5 3 2 5 4 3
Pada saat pengambilan data kuesioner terdapat empat siswa yang tidak mengikuti atau tidak mengisi kuesioner daya ingat dikarenakan izin, yaitu siswa no absen 8, 14, 26, dan 28.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Data Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar Berikut adalah hasil uji coba soal tes yang diperoleh siswa: Nomor Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 8 9 11 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 25 26 28 29 30 31 32
PERNYATAAN 1 10 10 10 10 10 10 4 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 8 5 10 4 10 10 8 10 10 10
2 10 10 9 10 10 10 10 10 10 2 10 9 2 10 9 8 10 10 9 3 10 10 10 10 9 9 10 2
3 10 10 9 10 10 10 10 10 10 8 10 9 1 8 9 8 10 10 9 6 10 10 10 10 3 9 10 10
4 10 9 8 8 8 8 8 10 10 9 9 9 8 8 10 8 10 8 6 8 8 10 9 8 6 8 8 10
5 10 8 10 8 10 10 4 10 10 10 10 10 3 0 10 2 10 10 10 5 5 4 5 3 10 8 10 10
6 5 1 10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 3 0 10 0 10 10 4 10 10 8 3 10 10 10 10 10
7 5 5 12 2 12 12 12 12 12 7 12 10 1 0 12 0 20 6 6 0 2 12 5 5 12 12 5 10
8 2 2 0 4 1 10 2 18 8 1 8 5 0 0 8 0 3 2 4 3 2 8 2 2 8 4 0 12
Terdapat 28 siswa kelas X TPB yang mengikuti uji coba soal tes. Siswa yang tidak mengikuti uji coba yaitu no absen 7, 10, 18, dan 27.
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Analisis hasil uji coba soal tes berupa validitas dan reliabilitas terlampir di lampiran B.2. 4. Data Hasil Tes Belajar Berikut adalah hasil tes yang diperoleh siswa dari setiap nomor soal: Nomor Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 29 30 31 32
Nomor Soal 1 10 6 10 10 10 10 8 10 10 10 8 10 8 10 10 10 10 10 10 8 9 10 5 10 8 10 10 0
2 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 6 10 8 10 10 10 9 10 10 8 8 10 6 10 6 10 10 10
3 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 6 10 8 10 10 10 9 10 10 8 8 10 6 10 6 10 10 10
4 10 10 10 10 8 10 9 10 8 8 8 0 10 8 10 10 8 5 10 8 10 10 6 8 8 10 10 10
5 10 5 8 8 8 10 8 10 8 10 10 10 10 8 8 10 8 0 10 10 9 0 0 8 10 8 8 10
6 10 0 8 8 8 10 8 10 8 8 10 0 10 10 10 10 10 8 10 10 9 10 10 6 10 8 8 8
7 15 12 20 20 12 12 18 20 18 12 20 14 20 20 20 20 20 18 20 20 20 20 18 8 20 15 20 20
8 18 20 20 20 15 18 15 20 16 15 20 20 20 5 20 20 20 18 20 20 15 15 10 20 15 18 15 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Sama seperti pada saat pengambilan data kuesioner, pada tes hasil belajar ini terdapat empat siswa yang tidak mengikuti tes hasil belajar dikarenakan izin, yaitu siswa no absen 8, 14, 26, dan 28.
C. Analisis Data Setelah peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan yaitu data observasi, data kuesioner daya ingat siswa, dan data hasil belajar siswa, langkah selanjutnya adalah analisis data untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini. Analisis data yang dilakukan sebagai berikut: 1. Analisis Data Observasi a. Pertemuan Pertama 1) Observasi Aktivitas Guru Dari data observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama, proses pembelajaran berjalan dengan baik. Langkahlangkah
pembelajaran
menggunakan
metode
mnemonik
dilakukan guru dengan baik, hanya saja diakhir pertemuan guru tidak memberikan pekerjaan rumah ( PR ) untuk siswa agar siswa belajar kembali di rumah. Berikut presentase aktivitas guru (Pg) di kelas sesuai pada lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama: Jumlah aktivitas yang terlaksana
:9
Jumlah aktivitas yang tidak terlaksana
:1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
=
84
× 100% = 90%
2) Observasi Aktivitas Siswa Dari data observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama, proses pembelajaran berjalan dengan baik. Langkahlangkah pembelajaran menggunakan metode mnemonik juga dilakukan oleh siswa dengan baik dan keadaan kelas selama pembelajaran juga berjalan secara kondusif. Siswa pun juga aktif dalam pembelajaran, dilihat dari antusias siswa dalam bertanya kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Sebagian besar siswa tidak mencatat halhal penting dalam pembelajaran karena mereka bergantung pada LKS dan instrumen metode mnemonik yang diberikan kepada siswa, meskipun tidak semua materi terdapat dalam LKS. Berikut presentase aktivitas siswa (Ps) di kelas sesuai pada lembar observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama: Jumlah aktivitas yang terlaksana
:9
Jumlah aktivitas yang tidak terlaksana
:1
=
9 × 100% = 90% 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
b. Pertemuan Kedua 1) Observasi Aktivitas Guru Dari data observasi aktivitas guru pada pertemuan kedua, proses pembelajaran berjalan dengan baik. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode mnemonik dilakukan guru dengan baik, hanya saja seperti pertemuan pertama diakhir pertemuan guru tidak memberikan pekerjaan rumah ( PR ) untuk siswa agar siswa belajar kembali di rumah. Selain itu, pada pertemuan kedua siswa kurang begitu siap dan aktif dalam pembelajaran karena kelelahan setelah mengikuti olahraga dan siswa pun terlambat masuk kelas hingga pembelajaran mundur 15 menit dari jadwal yang ditentukan. Keterlambatan tersebut membuat guru tergesa-gesa diakhir pembelajaran karena guru ada acara setelah pembelajaran sehingga tidak bisa menemani hingga akhir dan guru tidak ikut memfasilitasi siswa dalam merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan kedua. Berikut presentase aktivitas guru (Pg) di kelas sesuai pada lembar observasi aktivitas guru pada pertemuan kedua: Jumlah aktivitas yang terlaksana
:8
Jumlah aktivitas yang tidak terlaksana
:2
=
8 × 100% = 80% 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
2) Observasi Aktivitas Siswa Dari data observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua, proses pembelajaran berjalan dengan baik. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode mnemonik juga dilakukan oleh siswa dengan baik, namun keadaan kelas selama pembelajaran kurang kondusif dan siswa kurang aktif karena kelelahan setelah mengikuti olahraga. Sebagian besar siswa sama seperti pertemuan pertama, siswa tidak mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran karena mereka bergantung pada LKS dan instrumen metode mnemonik yang diberikan kepada siswa, meskipun tidak semua materi terdapat dalam LKS. Berikut presentase aktivitas siswa (Ps) di kelas sesuai pada lembar observasi aktivitas siswa pada pertemuan kedua: Jumlah aktivitas yang terlaksana
:8
Jumlah aktivitas yang tidak terlaksana
:2
=
8 × 100% = 80% 10
2. Analisis Kuesioner Daya Ingat Siswa Pengambilan data kuesioner dilakukan pada tanggal 7 Mei 2015 dengan jumlah siswa yang mengikuti ada 28 siswa. Dari data yang telah diperoleh pada pengambilan data kuesioner daya ingat akan dihitung jumlah skor masing-masing siswa dan presentase skor setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
siswa. Setelah semua siswa diketahui presentase skor setiap siswa akan ditentukan kriteria skor sesuai pada tabel 3.7. sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Kuesioner Sesuai Kriteria
Nomor Absen siswa 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 29 30 31 32
Skor 99 121 111 114 98 100 120 119 96 90 112 103 105 82 116 119 103 106 107 113 131 108 114 107 88 114 102 109
H (%)
Kriteria
66,00 80,67 74,00 76,00 65,33 66,67 80,00 79,33 64,00 60,00 74,67 68,67 70,00 54,67 77,33 79,33 68,67 70,67 71,33 75,33 87,33 72,00 76,00 71,33 58,67 76,00 68,00 72,67
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi
Setelah diketahui kriteria setiap siswa maka dapat ditunjukkan presentase setiap kriteria untuk mengetahui hasil kuesioner daya ingat secara keseluruhan. Presentase setiap kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Tabel 4.6. Presentase Hasil Kuesioner Daya Ingat Setiap kriteria Kriteria Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Jumlah
Jumlah 0 0 3 24 1 28
% 0,00 0,00 10,71 85,71 3,58 100,00
Dari data tersebut menunjukkan jumlah terbesar adalah dalam kriteria Tinggi, yaitu sebanyak 24 siswa atau sekitar 85,71%. Selain itu ada 3 siswa masuk kriteria Cukup dengan presentase sekitar 10,71% dan 1 siswa masuk kriteria Sangat Tinggi dengan presentase sekitar 3,58%. Dengan demikian, secara keseluruhan kriteria daya ingat siswa kelas X Teknik Pemesinan A, setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode mnemonik masuk dalam kriteria Tinggi dengan jumlah presentase siswa yang masuk pada kriteria sangat tinggi ditambah siswa yang masuk dalam kriteria tinggi lebih dari 75% dari jumlah siswa.
3. Analisis Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada hari kamis 7 Mei 2015. Tes ini diikuti oleh 28 siswa dari keseluruhan siswa yaitu 32 siswa. Pada tabel di bawah ini akan disajikan hasil tes tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Tabel 4.7. Hasil belajar siswa dan Ketuntasan
Nomor Absen Siswa 1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 27 29 30 31 32
Rata-rata
Nomor Soal NILAI 1 10 6 10 10 10 10 8 10 10 10 8 10 8 10 10 10 10 10 10 8 9 10 5 10 8 10 10 0
2 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 6 10 8 10 10 10 9 10 10 8 8 10 6 10 6 10 10 10
3 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 6 10 8 10 10 10 9 10 10 8 8 10 6 10 6 10 10 10
4 10 10 10 10 8 10 9 10 8 8 8 0 10 8 10 10 8 5 10 8 10 10 6 8 8 10 10 10
5 10 5 8 8 8 10 8 10 8 10 10 10 10 8 8 10 8 0 10 10 9 0 0 8 10 8 8 10
6 10 0 8 8 8 10 8 10 8 8 10 0 10 10 10 10 10 8 10 10 9 10 10 6 10 8 8 8
7 15 12 20 20 12 12 18 20 18 12 20 14 20 20 20 20 20 18 20 20 20 20 18 8 20 15 20 20
8 18 20 20 20 15 18 15 20 16 15 20 20 20 5 20 20 20 18 20 20 15 15 10 20 15 18 15 18
93 73 96 96 81 90 82 100 88 83 88 74 94 81 98 100 94 79 100 92 88 85 61 80 83 89 91 86 87,32
Ketuntasan Tuntas BlmTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BlmTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BlmTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari data hasil tes tersebut terdapat 3 siswa yang masih belum tuntas atau belum memenuhi KKM sekolah yaitu 78 dan 25 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
telah tuntas dengan rata-rata kelas 87,32. Dengan demikian diperoleh presentase siswa yang mencapai ketuntasan sebagai beikut: Tabel 4.8. Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Jumlah Jumlah Siswa Yang Tuntasan 25 Jumlah Siswa Yang Belum Tuntas 3
% 89,29 10,71
D. Pembahasan 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan data yang diperoleh dalam observasi, pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa kendala pada pertemuan kedua yaitu keadaan siswa yang mengalami kelelahan dan terlambat maemasuki kelas setelah mengikuti mata pelajaran olahraga. Dilihat dari analisis data observasi, secara keseluruhan pembelajaran menggunakan metode mnemonik berjalan dengan baik dengan lebih dari 75% guru dan siswa melaksanakan setiap proses pembelajaran dalam metode mnemonik. Dengan demikian, proses yang sudah berjalan dengan baik ini, dapat dilihat hasil dari penggunaan metode mnemonik ini dalam pembelajaran. Dengan menggunakan instrumen metode mnemonik untuk membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode ini, siswa mampu melaksanakan dengan baik. Siswa juga mampu meningkatkan kreativitasnya dalam membuat kata atau kalimat dalam pembuatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
jembatan keledai yang mampu membuat siswa lebih mengingat materimateri yang diajarkan.
2. Daya Ingat Siswa Berdasarkan
hasil
analisis
data
kuesioner
daya
ingat,
menunjukkan bahwa siswa yang masuk dalam kriteria daya ingat sangat tinggi ditambah siswa yang masuk dalam kriteria tinggi lebih dari 75% dari jumlah siswa. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode mnemonik ini dapat meningkatkan daya ingat siswa dengan mencapai kriteria daya ingat tinggi. Dilihat dari hasil hasil pekerjaan pada instrumen mnemonik siswa juga mampu menemukan atau membuat jembatan keledai sesuai dengan kata-kata yang mudah mereka ingat. Contoh jembatan keledai buatan siswa pada pertemuan pertama seperti sindring (sin depan per miring), kesaring (cos samping per miring), dan kotang petani (cotan satu per tan). Contoh jembatan keledai pada pertemuan kedua yaitu tentang nilai perbandingan trigonometri di berbagai kuadran yaitu SEMUA SINDIRAN TANPA CONTOH dan contoh-contoh yang lain yang terlampir pada lampiran. Namun pada dasarnya, kemampuan daya ingat siswa yang tinggi setelah menggunakan metode mnemonik ini dapat berubah jika siswa tidak pernah melatih kemampuan mengingatnya. Untuk terus meningkatkan daya ingat, siswa harus terus berlatih atau paling tidak sering menggunakannya ketika mempelajari materi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
3. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan data analisis hasil belajar siswa, dapat dikatakan pembelajaran telah berhasil dan tidak perlu diadakan remidiasi secara klasikal dengan lebih dari 75% siswa yaitu 89,29% siswa dari 28 siswa yang mengikuti tes hasil belajar dinyatakan tuntas belajar memenuhi nilai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 78 dengan rata-rata kelas 87,32 dan ada 3 siswa yang masih belum tuntas belajar dengan nilai dibawah KKM.
4. Secara keseluruhan Dari data-data yang didapatkan selama penelitian dan setelah semua data dianalisis menunjukkan bahwa metode mnemonik mampu meningkatkan daya ingat dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh beberapa faktor, baik keadaan siswa, guru, maupun lingkungan di sekitar kelas. Pada pertemuan pertama, pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan kondusif. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran dan kemampuan guru dalam menguasi kelas juga sangat berperan sehingga setiap proses belajar yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang baik dan kesiapan siswa dalam belajar sangat penting dalam proses pembelajaran, seperti pada pertemuan kedua pada penelitian ini, siswa kurang siap dalam mengikuti pembelajaran dengan terlambat masuk kelas dan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
kelelahan setelah mengikuti pelajaran olahraga pada jam sebelumnya. Meski pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, namun keaktifan siswa juga menurun tidak seperti pada pertemuan pertama. Dengan menggunakan metode mnemonik dalam pembelajaran juga mampu meningkatkan minat belajar dan kreatifitas siswa ketika membuat jembatan keledai. Seperti “Closet Siring Depan” yang mengingatkan pada persamaan perbandingan yaitu cosecan sama dengan sisi miring dibagi sisi depan. Dari proses-proses yang telah dilalui, dan pengambilan data baik kuesioner daya ingat dan tes hasil belajar siswa, metode mnemonik ini mampu meningkatkan daya ingat siswa yaitu secara keseluruhan daya ingat siswa masuk dalam kriteria tinggi dan hasil belajar siswa dengan 89,29% siswa atau 25 siswa dari 28 siswa yang mengikuti tes hasil belajar telah mencapai nilai KKM.
E. Kelemahan Penelitian Di lihat dari pembahasan dan hasil dari penelitian yang dapat dikatakan berhasil, penelitian ini masih memiliki beberapa kelemahankelemahan yang masih harus diperbaiki. Berikut adalah kelemahankelemahan dalam penelitian ini: 1. Kemampuan mengingat dilihat bukan hanya dengan kuesioner saja melainkan dengan tes C1 atau ranah kognitif pada pengetahuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
2. Instrumen metode mnemonik (jembatan keledai) masih perlu diperbaiki. Sebaiknya instrumen disertai isian yang diisi oleh siswa sendiri, misalnya isian tentang rumus-rumus yang akan diingat sehingga siswa juga kembali mengingat materi yang telah siswa terima sebelumnya. 3. Perlu dilengkapi dengan tes menentukan kuadran. Siswa juga dapat diminta untuk membuat jembatan keledai untuk mengingat kuadran. Contoh jembatan keledai untuk kuadran yaitu 1 Kata (kuadran satu kanan atas), 2 Kita (kuadran dua kiri atas), 3 Riba (kuadra tiga kiri bawah), dan 4 Kawah (kuadran 4 kanan bawah).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan diperoleh simpulan
bahwa
metode
mnemonik
efektif
untuk
pembelajaran
trigonometri yang ditinjau dari daya ingat dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sebagai berikut: 1. Tingkat kemampuan daya ingat siswa secara keseluruhan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode mnemonik yaitu pada kriteria daya ingat tinggi dan dapat dikatakan efektif dengan jumlah siswa yang masuk pada kriteria sangat tinggi ditambah siswa yang masuk pada kriteria tinggi lebih dari 75% jumlah siswa . 85,71% dari jumlah siswa yaitu 24 siswa masuk pada kriteria tinggi, 3,58% dari jumlah siswa yaitu 1 siswa masuk pada kriteria sangat tinggi dan 10,71% dari jumlah siswa yatitu 3 siswa masuk pada kriteria cukup. 2. Hasil
belajar
siswa
secara
keseluruhan
setelah
mengikuti
pembelajaran menggunakan metode mnemonik dikatakan berhasil dengan baik atau efektif dengan 89,29% dari jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar yaitu 25 siswa dinyatakan tuntas belajar memenuhi nilai KKM yang ditentukan sekolah yaitu 78, dengan nilai rata-rata kelas yaitu 87,32.
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Bagi peneliti yang bersangkutan bisa lebih mengembangkan metode mnemonik dengan menggunakan metode ini dalam penelitianpenelitian berikutnya. 2. Bagi Guru Diharapkan bagi guru mata pelajaran matematika menggunakan metode
mnemonik
untuk
materi-materi
yang
sekiranya
membutuhkan daya ingat lebih seperti dalam materi trigonometri. Dalam
proses
pembelajaran
guru
juga
diharapkan
mampu
mengkondisikan kelas dan setiap siswa untuk siap mengikuti pembelajaran. 3. Bagi Siswa Bagi siswa yang memiliki daya ingat yang kurang dapat menggunakan metode mnemonik untuk membantu menguatkan daya ingat pada setiap materi pelajaran yang telah diterima. Selain itu, dalam penggunaan metode mnemonik siswa juga diharapkan untuk terus berlatih menggunakannya agar tidak mudah lupa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Daftar Pustaka
Abdurrahman Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Adi W. Gunawan. 2003. Genius Learning Strategi. Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelereted Learning. Jakarta: Gramedia. Asep Jihad, dkk. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Buzan, Tony. 2002. Use Your Perfect.tifemory. Teknik Optimalisasi Daya Ingat. Temuan Terkini Tentang Otak Manusia. Terjemahan Basuki Heri Winarno. Yogyakarta: Ikon Terelitera Deasy Harianti. 2008. Metode Jitu Meningkatkan Daya Ingat. Jakarta: PT. Tangga Pustaka. DePorter, Bobbi dan Hernacki. Mike. 2002. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Eka Khairunnisa. 2012. Menguak Misteri Trigonometri. (Online). http:/opini.berita.upi.edu/2013/03/30/menguak-misteritrigonometri/. Di akses pada tanggal 4-2-2015. Higbee, Kenneth L. 2003. Mengasah Daya Ingat. Semarang: Dahara Prize. Husaini Usman dan Purnomo Setiady Usman Akbar. 2008. Pengantar Statistik Edisi Kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara. Joyce, B. 1996. Models of Teaching. Boston: Allyn and Bacon. Kartika
Asmarani. 2013. Efektifitas Metode Mnemonik dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Satu Atap Sluke Pada Mata Pelajaran Sejarah Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi.
Kartika Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya, dan sikap Mereka pada Strategi Tersebut. USD: Widya Dharma Edisi April 2011. M. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosdakarya. Pasiak, Taufiq. 2003. Manajemen Kecerdasan Untuk Memberdayakan IQ, EQ, SQ untuk Kesuksesan Hidup. Bandung: Mizan. Pengertian Matematika Menurut Ahli. (online). (http:/www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-matematikamenurut-ahli.html?m=1#_) diakses 10 Maret 2015. SGM, Mr. 2008. Super Great Memory. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Solso, Robert L., dkk. 2008. Cognitive Psychology. Psikologi Kognitif. Terjemahan Wibi Hardani. Jakarta: Erlangga. Sudjana Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. 1993. Pembimbing ke Psikodiagnostik: Edisi II. Yogyakarta: Rake Sarasin. Sunarti dan Selly Rahmawati. 2014. Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Andi Offset. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika (Buku Kuliah Mahasiswa). Yogyakarta: Univeritas Sanata Dharma. Suyono, dkk. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Stine, Jean Marie. 2002. Double Your Brain Power Meningkatkan Daya Ingat Anda dengan Menggunakan Seluruh Otak Anda. Jakarta: Gramedia. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Tiwi Kristanti. 2004. Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Poko Bahasan Bilangan Kelas III Semester II di SD Kkanisius Eksperimental Mangunan Kalasan Tahun Ajaran 2003/3004. Skripsi. Yogyakarta: USD. Turkington, Carol. 2005. Cara Mudah Memperbaiki Daya Ingat. Terjemahan Kandiana Ari M. Platinum. Depok. Wigih Adi Wibowo. 2013. Teori Belajar Konstruktivisme. (online). (wiare.blogspoy.com/2013/02/teori-belajarkonstruktivisme.html?m=1), diakses 5 Maret 2015. Wojowasito S dan Wasito Tito. 1980. Kumus Lengkap Inggris – Indonesia Indonesia - Inggris dengan Ejaan yang Disempunakan. Bandug: Nasta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN A 1. RPP 2. LKS 3. Instrumen Mnemonik 4. Kuesioner Daya Ingat 5. Kisi-kisi Soal Tes 6. Soal Tes 7. Soal Latihan
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Negeri 2 Depok Sleman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: X / 2 ( dua )
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan
A.
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Topik / Judul
: Trigonometri
Pertemuan ke-
:2
KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
KOMPETENSI DASAR 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikam masalah. 3.14. Mendeskripsikan konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku melalui penyelidikan dan diskusi tentang hubungan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun. 3.15. Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku. 4.14. Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah.
C.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.
Terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran trigonometri
2.
Bekerjasama dalam kegiatan kelompok dan toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
3.
Menemukan konsep sudut mengubah dari bentuk radian ke derajat dan sebaliknya
4.
Menemukan konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku
5.
Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku.
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran trigonometri ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat : 1. Menenukan konsep sudut dan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku 2. Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku 3. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran untuk menyelesaikan masalah matematika yang nyata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
MATERI AJAR 1. Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku
E.
G.
MODEL / METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran
: ( problem – based learning )
2. Pendekatan Pembelajaran
: Pendekatan saintifik ( scientific )
3. Metode pembelajaran
: Mnemonik dan tanya jawab.
LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan Pendahuluan
104
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka 10 menit dan berdoa untuk memulai pembelajaran. 2. Memeriksa
kehadiran peserta didik
sebagai
sikap disiplin. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengenai trigonometri pada sub bab Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku. 4. Melakukan apersepsi
dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti
1. Siswa membentuk kelompok diskusi terdiri dari 60 menit 4 sampai 5 siswa dengan kemampuan yang heterogen. 2. Guru memberikan LKS kepada siswa yang berkaitan dengan Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku. 3. Siswa mendiskusikan permasalahan pada LKS yang menuntun pada Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku.. 4. Selama
siswa
berdiskusi
kelompok,
guru
mengamati dan memfasilitasi siswa agar kegiatan diskusi secara mandiri bisa berlangsung baik. 5. Salah
satu
kelompok
dipersilahkan
untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. 6. Guru memfasilitasi jika terjadi perbedaan hasil diskusi/pendapat
pada
saat
presentasi
berlangsung 7. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
kelompok 8. Guru
membagikan
lembaran
instrumen
mnemonik yang terdapat hal-hal yang harus diingat siswa. 9. Siswa melengkapi titik-titik yang harus diisi pada instrumen
mnemonik/
membuat
jembatan
keledai. 10. Guru
melakukan
memperdalam
tanya
pengetahuan
jawab siswa
untuk tentang
Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Sikusiku. Penutup
1. Siswa
mengerjakan
soal
tes
akhir
pada
pembelajaran yang diberikan oleh guru. 2. Siswa diminta untuk mempelajari kembali dan mengingat materi dengan menggunakan metode mnemonik. 3. Guru juga meminta siswa untuk mempelajari materi
berikutnya
yaitu
tentang
Nilai
Perbandingan Trigonometri di Berbagai kuadran. 4. Guru
mengakhiri
kegiatan
belajar
memberikan pesan untuk tetap belajar.
H. ALAT / MEDIA / SUMBER PEMBELAJARAN
1. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 2. Lembar Penilaian atau buku nilai 3. Buku matematika SMK Kelas X Kurikulum 2013
dengan
20 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
106
PENILAIAN HASIL BELAJAR
1.
Teknik penilaian : pengamatan dan tes tertulis
2.
Prosedur penilaian ; No 1.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian Pengamatan
Sikap a.
Terlibat aktif dalam pembelajaran
Waktu Penilaian Selama pembelajaran dan saat diskusi
bilangan berpangkat b.
Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
c.
Sikap tanggung jawab dan disiplin saat pembelajaran.
2. 1.
Pengetahuan Menjelaskan
kembali
Mengenai Pengamatan dan tes
Penyelesaian tugas
perbandingan trigonometri pada segitiga
individu dan
siku-siku
kelompok
Menjelaskan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku Menyatakan kembali hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran untuk menyelesaikan masalah matematika yang nyata. Menyatakan kembali konsep fungsi Trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya 3.
Keterampilan Terampil menerapkan
Pengamatan
Penyelesaian tugas
perbandingan trigonometri dalam
(baik individu
menyelesaikan masalah dan terampil
maupun kelompok)
dalam menyajikan grafik fungsi
dan saat diskusi
trigonometri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X / 2 ( dua)
Tahun Pelajaran
: 2014 / 2015
Waktu Pengamatan
: Pada Proses Pembelajaran
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran eksponen ( bilangan berpangkat ) 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika sudah dapat bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1.
Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2.
Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3.
Sangat baik jika sudah bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Bubuhkan tanda ( √ ) pada ko lom-kolom sesuai hasil pengamatan. No
Sikap Nama Siswa Aktif KB
1 2 dst Keterangan: KB
= Kurang baik
B
= Baik
SB
= Sangat baik
B
Bekerjasama SB
KB
B
SB
Toleran KB
B
SB
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X / 2 ( dua )
Tahun Pelajaran
: 2014 / 2015
Waktu Pengamatan : Pada Proses Pembelajaran
Indikator terampil menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan eksponen ( bilangan berpangkat ) 1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan eksponen ( bilangan berpangkat ) 2. Terampil jika menunjukkan sudah dapat sebagian menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan materi ajar. 3. Sangat terampill,jika sudah dapat menerapkan secara keseluruhan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan materi ajar dan sudah tepat. Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Keterampilan No
Nama Siswa
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah KT
1 2 3 4 Dst
T
ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Keterangan: KT
: Kurang terampil
T
: Terampil
ST
: Sangat terampil
J. INSTRUMEN PENILAIAN Tes tertulis NO 1.
URAIAN SOAL Segitiga PQR siku-siku di Q, diketahui sin R=
SKOR , hitunglah nilai a. cos R,
50
b. tan R, c. sec R, d. cosec R dan e. cotan R!
2.
Segitiga ABC siku-siku di A, panjang AB=4 dan BC=8, hitunglah nilai a. sin B, b. cos B, c. tan B, d. sec B, e. cosec B dan f. cotan B!
50
Keterangan : Nilai = Skor Catatan : 1.
Materi ajar ( buku paket matematika kelas X kurikulum 2013 )
2.
Lembar LKS dan Lembar Penilaian dibuat terpisah
Mengetahui, Guru Pembimbing
Yogyakarta, Peneliti
Slamet Wijono, M.Pd. NIP. 19721005 200604 1 022
Yokhanan Ardika NIM. 111414047
Maret 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Negeri 2 Depok Sleman
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: X / 2 ( dua )
Jumlah Pertemuan : 1 x Pertemuan Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Topik / Judul
: Trigonometri
Pertemuan ke-
:3
A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami,menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 2.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.2. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerja sama, konsisten, sikap disiplin, rasa percaya diri, tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan sikap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikam masalah. 3.16. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika 4.14. Menerapkan perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan masalah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI a. Terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran trigonometri b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok dan toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif c. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran untuk menyelesaikan masalah matematika yang nyata.
D.
TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran trigonometri ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat : 1. Menenukan konsep sudut dan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku 2. Menemukan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku 3. Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran untuk menyelesaikan masalah matematika yang nyata.
D. MATERI AJAR 1. Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai kuadran Dalam satu putaran, yaitu 360°, sudut dibagi menjadi empat relasi, yaitu: a. Kuadran I : 0° < α < 90° b. Kuadran II : 90° < α < 180° c. Kuanran III : 180° < α < 270° d. Kuadran IV : 270° < α < 360°
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Perhatikan gambar berikut!
1) Perbandingan Trigonometri Sudut di Kuadran I
Pada ∆ AOC, berlaku:
Pada ∆ BOC, berlaku:
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Perbandingan Trigonometri Pada Sudut Kuadran II
Pada ∆ AOC, berlaku: ∠α = 180°-
3) Perbandingan Trigonometri Pada Sudut Kuadran III
Pada ∆ AOC berlaku: ∠ AOC = α
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Perbandingan Trigonometri Pada Sudut Kadran IV
O
-Y B
Pada ∆ AOC, ∠ AOC = α berlaku: sin (360° - ) = - sin = cos (360° - ) = cos =
tan (360° - ) = - tan = cosec (360° - ) = - cosec = sec (360° - ) = sec = cotan (360° - ) = - cotan =
Dari 1-4 menunjukkan sifat sebagai berikut:
X
A
r C( X, -Y)
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
E. MODEL / METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran
: ( problem – based learning )
2. Pendekatan Pembelajaran
: Pendekatan saintifik ( scientific )
3. Metode pembelajaran
: Mnemonik dan tanya jawab.
F. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 ( 2 x 45 menit )
Kegiatan Pendahuluan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan 1. Melakukan pembuka
pembukaan dan
berdoa
Waktu
dengan untuk
salam 10 menit memulai
pembelajaran. 2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu mengenai trigonometri pada
sub
bab
Nilai
Perbandingan
Trigonometri di Berbagai kuadran. 4. Melakukan apersepsi
dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengarahkan siswa
ke
materi yang akan dipelajari. Kegiatan Inti
11. Siswa membentuk kelompok diskusi terdiri 60 menit dari 4 sampai 5 siswa dengan kemampuan yang heterogen. 2. Guru memberikan LKS kepada siswa yang berkaitan
dengan
Nilai
Perbandingan
Trigonometri di Berbagai kuadran. 12. Siswa mendiskusikan permasalahan pada LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
yang menuntun pada Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai kuadran. 13. Selama siswa berdiskusi kelompok, guru mengamati dan memfasilitasi siswa agar kegiatan
diskusi
secara
mandiri
bisa
berlangsung baik. 14. Salah satu kelompok dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 15. Guru memfasilitasi jika terjadi perbedaan hasil diskusi/pendapat
pada
saat
presentasi
berlangsung 16. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok 17. Guru
membagikan
lembaran
instrumen
mnemonik yang terdapat hal-hal yang harus diingat siswa. 18. Siswa melengkapi titik-titik yang harus diisi pada
instrumen
mnemonik/
membuat
jembatan keledai. 19. Guru
melakukan
tanya
jawab
untuk
memperdalam pengetahuan siswa tentang Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai kuadran. Penutup
5. Siswa
mengerjakan
soal
tes
akhir
pada 20 menit
pembelajaran yang diberikan oleh guru. 6. Siswa diminta untuk mempelajari kembali dan mengingat materi dengan menggunakan metode mnemonik. 7. Guru
mengakhiri
kegiatan
belajar
memberikan pesan untuk tetap belajar.
dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
G. ALAT / MEDIA / SUMBER PEMBELAJARAN 1. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 2. Lembar Penilaian atau buku nilai 3. Buku matematika SMK Kelas X Kurikulum 2013
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR 1.
Teknik penilaian : pengamatan dan tes tertulis
2.
Prosedur penilaian ;
No 1.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian Pengamatan
Sikap a.
Terlibat aktif dalam pembelajaran
Waktu Penilaian Selama pembelajaran dan saat diskusi
bilangan berpangkat b.
Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
c.
Sikap tanggung jawab dan disiplin saat pembelajaran.
2. 2.
Pengetahuan Menjelaskan
kembali
Mengenai Pengamatan dan tes
Penyelesaian tugas
perbandingan trigonometri pada segitiga
individu dan
siku-siku
kelompok
Menjelaskan sifat-sifat dan hubungan antar perbandingan trigonometri dalam segitiga siku- siku Menyatakan kembali hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut disetiap kuadran untuk menyelesaikan masalah matematika yang nyata. Menyatakan kembali konsep fungsi Trigonometri dan menganalisis grafik fungsinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 3.
Aspek yang dinilai
Teknik Penilaian
119
Waktu Penilaian
Keterampilan Terampil menerapkan
Pengamatan
Penyelesaian tugas
perbandingan trigonometri dalam
(baik individu
menyelesaikan masalah dan terampil
maupun kelompok)
dalam menyajikan grafik fungsi
dan saat diskusi
trigonometri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X / 2 ( dua)
Tahun Pelajaran
: 2014 / 2015
Waktu Pengamatan
: Pada Proses Pembelajaran
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran eksponen ( bilangan berpangkat ) 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian
dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika sudah dapat bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1.
Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2.
Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3.
Sangat baik jika sudah bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Bubuhkan tanda ( √ ) pada ko lom-kolom sesuai hasil pengamatan. No
Sikap Nama Siswa Aktif KB
1 2 dst Keterangan: KB
= Kurang baik
B
= Baik
SB
= Sangat baik
B
Bekerjasama SB
KB
B
SB
Toleran KB
B
SB
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: X / 2 ( dua )
Tahun Pelajaran
: 2014 / 2015
Waktu Pengamatan : Pada Proses Pembelajaran
Indikator terampil menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan eksponen ( bilangan berpangkat ) 1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan eksponen ( bilangan berpangkat ) 2. Terampil jika menunjukkan sudah dapat sebagian menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan materi ajar. 3. Sangat terampill,jika sudah dapat menerapkan secara keseluruhan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan materi ajar dan sudah tepat. Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Keterampilan No
Nama Siswa
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah KT
1 2 3 4 Dst
T
ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Keterangan: KT
: Kurang terampil
T
: Terampil
ST
: Sangat terampil
J. INSTRUMEN PENILAIAN Tes tertulis NO
URAIAN SOAL
SKOR
1.
Jika diketahui cos = − , dengan 90 180. Tentukan nilai sin, tan , cosec , sec , cotan !
2.
Jika diketahui tan = , Dengan180 270. Tentukan nilai sin, cos , cosec , sec , cotan !
Keterangan : Nilai = Skor Catatan : 1.
Materi ajar ( buku paket matematika kelas X kurikulum 2013 )
2.
Lembar LKS dan Lembar Penilaian dibuat terpisah
Mengetahui, Guru Pembimbing
Yogyakarta, Peneliti
Slamet Wijono, M.Pd. NIP. 19721005 200604 1 022
Yokhanan Ardika NIM. 111414047
Maret 2015
50
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Instrumen Metode Mnemonik (Jembatan Keledai) Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku-Siku Daftar hal-hal yang ingin di hafal: (Buatlah jembatan keledai berupa kata-kata atau kalimat yang bisa membantu anda mengingat hal tersebut. Isilah pada titik-titik yang disediakan!)
1. sinus α = sin α= Contoh Jembatan keledai: SinDeMi. Buatlah singkatan yang lain: ........................................................................................................
2. cosinus α = cosα= Contoh Jembatan keledai: CosSami. Buatlah singkatan yang lain: ........................................................................................................
3. tangenα = tan α= Contoh Jembatan keledai: TanDeSa. Buatlah singkatan yang lain: ........................................................................................................
tan α= =
4. cosecanα = cosecα=
Contoh Jembatan keledai: Closet Persen (Cosec Per Sin). Buatlah singkatan yang lain: ........................................................................................................
5. secanα = secα=
=
Contoh Jembatan keledai: Sec Perkosa (Sec PerCos). Buatlah singkatan yang lain: ........................................................................................................
6. cotangenα = cotanα=
=
Contoh Jembatan keledai: Kotang Pertama (Cotan per tan) Buatlah singkatan yang lain: ........................................................................................................
DEMI, SAMI, DESA.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Instrumen Metode Mnemonik (Jembatan Keledai) Nilai Perbandingan Trigonometri di Berbagai kuadran
Daftar hal-hal yang ingin di hafal: (Buatlah jembatan keledai berupa kata-kata atau kalimat atau dapat juga dibantu dengan gambar koordinat kartesius yang bisa membantu anda mengingat hal tersebut.!)
1. Jika 0 , maka nilai sinus, cosinus, dan tangen bertanda positif!
2. Jika , maka nilai sinus bertanda positif dan nilai cosinus dan tangen bernilai negatif. 3. Jika
, maka nilai tangen bertanda positif dan nilai sinus dan cosinus
bertanda negatif. 4. Jika
2, maka nilai cosinus bertanda positif dan nilai sinus dan tangen
bernilai negatif. Contoh:
Y
Kuadran II
Kuadran I
Sin ( + )
All / Semua ( + )
Si Siswa
All Semua
Kuadran III
Kuadran IV
Tan ( + )
Cos ( + )
Tang Tanpa
Co Cosmetik
X
1) Pada Kuadran I, semua nilai perbandingan trigonometri bernilai positif, termasuk kebalikan setiap perbandingan sudut tersebut. 2) Pada Kuadran II, hanya dan yang bernilai positif, selainnya bertanda negatif. 3) Pada Kuadran III, hanya dan yang bernilai positif, selainnya bertanda negatif. 4) Pada Kuadran IV, hanya dan yang bernilai positif, selainnya bertanda negatif.
Dari Kuadran IV, III, II, I dapat dibuat singkatan yaitu “ CoTangSiAll “ / Kotang Sial. Selain itu, ada juga dari kuadran I, II, III, IV yaitu SEMUA SISWA TANPA COSMETIK. Buatlah kata-kata lain yang mudah anda ingat!
.........................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
KUESIONER DAYA INGAT SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Keterangan pilihan jawaban : SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Berilah tanda ( ) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan keadan anda! Pilihan Jawaban No.
Pernyataan SS
1.
Saya memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pelajaran
2.
Saya mencatat hal-hal penting saat pelajaran berlangsung
3.
Saya bisa mengerti materi yang diberikan oleh guru
4.
Saya mencoba memahami setiap materi yang diberikan oleh guru
5.
Saya bisa mengerjakan soal-soal latihan dengan baik
6.
Saya sering lupa dengan materi yang diberikan guru menggunakan metode mnemonik
7.
Saya masih sering melakukan kesalahan ketika mengerjakan soal-soal latihan
8.
Saya sering salah dalam penggunaan rumus ketika mengerjakan soalsoal latihan
9.
Saya mudah melupakan materi yang diberikan guru menggunakan metode mnemonik
10.
Dalam mengerjakan soal-soal latihan saya menggunakan rumus secara asal (tidak tahu tepat atau tidak)
11.
Saya bisa mengerjakan soal-soal latihan dari referensi buku lain / internet diluar soal latihan pemberian guru
12.
Saya sering menjelaskan kembali kepada teman yang kurang paham
13.
Metode mnemonik (jembatan keledai) membantu saya mengingat rumus-rumus dalam trigonometri
S
R
TS STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14.
Saya bisa mengerjakan soal-soal latihan dengan penggunaan rumus yang tepat
15.
Saya bisa mengingat kembali materi pada pertemuan sebelumnya
16.
Saya tidak pernah belajar kembali dirumah menggunakan metode mnemonik (jembatan keledai)
17.
Ketika tidak memahami materi saya hanya berdiam diri saja
18.
Saya tidak bisa mengingat rumus-rumus yang digunakan dalam soalsoal-soal latihan
19.
Saya tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
20.
Saya tidak bisa mengingat rumus-rumus yang digunakan dalam soalsoal yang diberikan oleh guru
21.
Saya mempelajari/mengingat kembali di rumah, materi yang diberikan oleh guru dengan metode mnemonik (jembatan keledai) .
22.
Saya bisa mengerjakan soal –soal yang diberikan oleh guru dengan baik
23.
Saya bisa mengingat dengan baik semua rumus-rumus yang ada dalam materi trigonometri menggunakan metode mnemonik
24.
Saya bisa mengerjakan soal – soal yang diberikan oleh guru dengan penggunaan rumus yang tepat
25.
Metode mnemonik (jembatan keledai) membantu saya mengingat materi yang diberikan oleh guru
26.
Saya tidak membuat ringkasan untuk dihafal atau dipelajari kembali
27.
Saya masih sering bertanya kepada teman ketika mengerjakan soalsoal latihan
28.
Metode mnemonik (jembatan keledai) tidak membantu saya mengingat materi yang diberikan oleh guru
29.
Saya sulit mengingat materi yang telah diberikan meskipun menggunakan metode mnemonik (jembatan keledai)
30.
Saya tidak pernah berlatih mengerjakan soal-soal latihan karena saya tidak memahami dan tidak ingat materi yang diberikan
TERIMA KASIH SEMOGA SUKSES
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kisi-Kisi Soal Tes Nama Sekolah
: SMK N 2 DEPOK SLEMAN
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas
: X Teknik Pemesinan A
Semester
: Genap
Alokasi waktu
: 80 Menit
Jumlah Soal
:8
Materi Pokok
: Trigonometri
Jenis Soal
: Pilihan Ganda dan Essay
Kompetensi Dasar
Indikator
Butir Soal
Mendeskripsikan konsep
Menjelaskan konsep sudut dan
perbandingan trigonometri pada
mengubah dari bentuk radian ke
segitiga siku-siku melalui
derajat dan sebaliknya
1. Bentuk satuan derajat dan radian dari putaran = .... (Pilihan Ganda)
2. Bentuk radian dari sudut 120 adalah.... (Pilihan Ganda)
penyelidikan dan diskusi tentang
3. Bentuk radian dari sudut 225 adalah.... (Pilihan Ganda)
hubungan perbandingan sisi-sisi
4. Bentuk derajat dari sudut
yang bersesuaian dalam beberapa segitiga siku- siku sebangun.
131
adalah...(Pilihan Ganda)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menemukan sifat-sifat dan hubungan Menjelaskan konsep perbandingan antar
perbandingan
trigonometri
dalam segitiga siku- siku.
trigonometri pada segitiga sikusiku
jika diketahui segitiga ABC siku-siku di B, tangen sudut C adalah
Menyebutkan hubungan
5. Tentukan nilai perbandingan Sudut dalam trigonometri
sifat-sifat
antar
, tentukan sec C ...(Pilihan Ganda)
dan
6. Tentukan nilai perbandingan Sudut dalam trigonometri
perbandingan
jika diketahui segitiga ABC siku-siku di B, cosec sudut
trigonometri dalam segitiga siku-
C adalah , tentukan tan C .. .(Pilihan Ganda)
siku Mendeskripsikan
dan
menentukan Mengenali
dan
hubungan perbandingan Trigonometri hubungan
menyebutkan perbandingan
dari sudut di setiap kuadran, memilih Trigonometri dari sudut disetiap dan menerapkan dalam penyelesaian kuadran masalah nyata dan matematika
untuk
menyelesaikan
masalah matematika yang nyata
7. Jika diketahui cotan =
,
dengan 180 270. Tentukan: a. Dikuadran berapa sudut tersebut! b. Tentukan nilai: sin , cos , tan , cosec , sec . (Essay)
8. Selesaikan soal cerita berikut! Seseorang siswa bernama Aldo memiliki tinggi badan 150 cm sedang berdiri memandang puncak tiang bendera di sekolahnya. Aldo berdiri dengan jarak 15 m dari tiang bendera. Jika sudut elevasi ke puncak bendera membentuk sudut elevasi 60, tentukan berapa tinggi tiang bendera! (Essay)
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60 Tiang bendera 15 m
133
1,5 Budi m
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUNCI JAWABAN
No Soal 1
Kunci Jawaban Bentuk satuan derajat dan radian dari putaran = .... × 360° = 300°
300° ×
2
3
180°
=
Jenis Soal PG
Skor Skor Siswa Maksimum 5
5 3
10
Bentuk radian dari sudut 120 adalah... 120 120° × = 180° 180
PG
Bentuk radian dari sudut 225 adalah.... 225 225° × = 180° 180
PG
10
5
2 = 3
10
10
5
5 = 4
10
134
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
5
Bentuk derajat dari sudut 3 180° 3 × = × 180° 5 5
adalah... 5 PG
Tentukan nilai perbandingan Sudut dalam trigonometri jika diketahui segitiga ABC siku-siku di B, tangen sudut C adalah , tentukan sec C ... =
8 B
15
C
=
=
=
5 3 B
C
PG 5
8 + 15 = √289 = 17 =
17 15
10
Tentukan nilai perbandingan Sudut dalam trigonometri jika diketahui segitiga ABC siku-siku di B, cosec sudut C adalah , tentukan tan C ... A
10
10
= 108°
A
6
=
5 − 3 = √16 = 4 =
135
10
PG
5 =
3 4
10 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Jika diketahui cotan =
Essay
,
dengan 180 270. Tentukan: a. Dikuadran berapa sudut tersebut! b. Tentukan nilai: sin , cos , tan , cosec , sec . Jawab : a.
3 Kuadran III
180 270
20
b.
Q
-12
R
-5 P
=
sin =
12 + 5 = √169 = 13
cos =
136
=
=
−5 5 =− 13 13
−12 12 =− 13 13
5
8 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tan =
cosec = sec =
8
=
−5 5 = −12 12
= =
13 13 =− −5 5
Tiang bendera 15 m
1,5m Aldo m
17
13 13 =− −12 12
Diketahui: Tinggi Aldo: 150 cm = 1,5 m Jarak Aldo dengan Tiang : 15 m Sudut elevasi: 60 Ditanya: Tinggi tiang bendera? Jawab:
60
14
20
Essay
Penyelesaian dapat diseleaikan dengan berbagai cara, baik menggunakan perbandingan sinus, cosinus, atau tangen. Namun Cara yang paling efektif menggunakan perbandingan tangen, sebagai berikut:
137
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tan 60° =
−
= √3 =
−
5 − 15
= 15√3 + 1,5
Nilai Maksimum
10 = 15√3
18 20
100
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
SMK N 2 DEPOK SLEMAN Ulangan Trigonometri/ KELAS X/ Sem.2 I. Kerjakan Soal dibawah ini dengan menulis pilihan jawaban dan cara pengerjaan dalam lembar jawaban! 9. Bentuk satuan derajat dan radian dari putaran = .... a. 45 dan
c.
a.
c.
b.
d.
150 dan
b. 108 dan
d.
300 dan
10. Bentuk radian dari sudut 120 adalah.... a. c. b.
d.
11. Bentuk radian dari sudut 225 adalah.... a. c. b.
d.
12. Bentuk derajat dari sudut adalah... a. 45 c. 135
II. Jawablah soal essay berikut! 15. Jika diketahui cotan = , dengan 180 270. Tentukan: c. Dikuadran berapa sudut tersebut! d. Tentukan nilai: sin , cos , tan , cosec , sec . 16. Selesaikan soal cerita berikut! Seseorang siswa bernama Aldo memiliki tinggi badan 150 cm sedang berdiri memandang puncak tiang bendera di sekolahnya. Aldo berdiri dengan jarak 15 m dari tiang bendera. Jika sudut elevasi ke puncak bendera membentuk sudut elevasi 60, tentukan berapa tinggi tiang bendera!
b. 95 d. 108 13. Tentukan nilai perbandingan Sudut dalam trigonometri jika diketahui segitiga ABC siku-siku di B, tangen sudut C adalah , tentukan sec C ... a. c.
b.
d.
14. Tentukan nilai perbandingan Sudut dalam trigonometri jika diketahui segitiga ABC siku-siku di B, cosec sudut C adalah , tentukan tan C ...
60 Tiang bendera 15 m
1,5m Aldo m
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Soal Latihan Akhir Pembelajaran Pertemuan ke-2
1. Seseorang siswa bernama Budi memiliki tinggi badan 160 cm sedang berdiri memandang puncak tiang bendera di sekolahnya. Budi berdiri dengan jarak 20 m dari tiang bendera. Jika sudut elevasi ke puncak bendera membentuk sudut 300, tentukan berapa tinggi tiang bendera!
30 Tiang bendera
20 m
1,6 m Budi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Soal Latihan Akhir Pembelajaran Pertemuan ke-3 1. Jika diketahui sin =
,
Dengan 180 270. a. Dikuadran berapa sudut tersebut! b. Tentukan nilai sin, tan , cosec , sec , cotan !
2. Jika diketahui tan = , Dengan180 270. a. Dikuadran berapa sudut tersebut! b. Tentukan nilai sin, cos , cosec , sec , cotan !
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
LAMPIRAN B 1. Sampel Hasil Pekerjaan Uji Coba Soal 2. Analisis Hasil Uji Coba Soal 3. Sampel Pekerjaan Siswa Instrumen Mnemonik 4. Sampel Hasil Kuesioner Daya Ingat Siswa 5. Contoh Pekerjaan Soal Tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.1. Sampel Uji Coba Soal
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran B.2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes
1. Validitas Soal Tes Validitas menggunakan menggunakan aplikasi SPSS Bivariate Pearson. Correlations butir1 butir1
butir2
.050
.386*
.125
.017
.393
.025
.889
.706
.801
.042
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlation
.297
1
.558**
-.026
.080
.005
.270
.037
.406*
Sig. (2-tailed)
.125
.002
.895
.685
.981
.165
.850
.032
1
28
28
28
28
28
28
28
28
28
.447*
.558**
1
.424*
.263
.218
.287
.160
.568**
.017
.002
.025
.176
.265
.139
.416
.002
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlation
.168
-.026
.424*
1
.168
.126
.334
.375*
.425*
Sig. (2-tailed)
.393
.895
.025
.394
.524
.082
.050
.024
28
28
28
28
28
28
28
28
28
.424*
.080
.263
.168
1
.549**
.586**
.399*
.750**
.025
.685
.176
.394
.002
.001
.035
.000
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlation
.028
.005
.218
.126
.549**
1
.590**
.385*
.683**
Sig. (2-tailed)
.889
.981
.265
.524
.002
.001
.043
.000
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlation
.075
.270
.287
.334
.586**
.590**
1
.483**
.837**
Sig. (2-tailed)
.706
.165
.139
.082
.001
.001
.009
.000
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlation
.050
.037
.160
.375*
.399*
.385*
.483**
1
.669**
Sig. (2-tailed)
.801
.850
.416
.050
.035
.043
.009
28
28
28
28
28
28
28
28
28
.386*
.406*
.568**
.425*
.750**
.683**
.837**
.669**
1
.042
.032
.002
.024
.000
.000
.000
.000
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N
N butir8
N total
total
.075
N
butir7
butir8
.028
N
butir6
butir7
.424*
Sig. (2-tailed)
butir5
butir6
.168
N
butir4
butir5
.447*
N
butir3
butir4
.297
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
butir2
butir3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.000
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Jumlah data siswa yang mengikuti tes ada 28 siswa (N=28). Menurut r tabel untuk N=28 dan taraf signifikasi 5% nilai r adalah 0,374. Soal dinyatakan valid apa bila r hasil perhitungan > r tabel. Dari data diatas disimpulkan bahwa: No Soal
r Pearson
r Tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
0,386 0,406 0,568 0,425 0,750 0,683 0,837 0,669
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari data di atas menunjukkan bahwa 8 soal yang diberikan sudah valid.
2. Reliabilitas Tes Reliabilitas tes menggunakan menggunakan aplikasi SPSS teknik Cornbach’s Alpha. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam SPSS maka dapt melihat pada output SPSS, sebagai berikut:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.742
.754
8
Nilai Cronbach’s Alpha tes tersebut adalah 0,742 (lebih besar dari 0,6), maka reliabilitas atau tingkat ke andalan tes ini tinggi. Jadi tes tersebut sudah reliabel, yaitu konsisten.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran B.3. Sampel Hasil Kuesioner Siswa
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.4. Sampel Pekerjaan Instrumen Mnemonik Siswa
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran B.5. Sampel Pekerjaan Soal Tes Siswa
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN C 1. Dokumentasi Selama Penelitian 2. Surat Izin
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Dokumentasi Pertemuan Pertama
Siswa berdiskusi dalam kelompok
Siswa bekerja sama dalam kelompok
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Salah satu kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis
Kelompok yang mempresentasikan di depan kelas memperkenalkan anggotanya
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok presentasi mulai menjelaskan di depan kelas
Siswa yang lain aktif bertanya kepada kelompok presentasi
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa membuat jembatan keledai menggunakan instrumen mnemonik
Soal mengerjakan latihan soal
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Dokumentasi Pertemuan Kedua
Siswa berdiskusi dalam kelomok
Siswa bekerja sama dalam kelompok
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil pekerjaan siswa kelompok presentasi di papan tulis
Siswa membuat jembatan keledai menggunakan instrumen mnemonik
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Dokumentasi Pertemuan Ketiga
Suasana kelas saat tes akhir hasil belajar
Suasana kelas saat tes akhir hasil belajar
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Suasana kelas saat tes akhir hasil belajar
Suasana kelas saat tes akhir hasil belajar
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran C.2. Surat Izin Penelitian
171