PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PURCHASE EXPERIENCE, CONSUMER INNOVATIVENESS, VANITY SEEKING, VARIETY SEEKING, SIKAP TERHADAP VIDEO TUTORIAL MAKEUP, DAN BRAND IMAGE PADA MINAT BELI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh : Dela Fransiska A NIM
: 112214097
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGARUH PURCHASE EXPERIENCE, CONSUMER
INNOVA TIVENESS, VANITY SEEKING, VARIETY SEEKING, SIKAP TERHADAP VIDEO TUTORIAL MAKEUP, DAN BRAND IMAGE PADA MINAT BELl
SKRIPSI Dipersiapkan dan Ditulis oleh : Dela Fransiska A NI~
: 112214097
Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal, 16 Desember 2015 Dan Dinyatakan ~emenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji Jabatan
Tanda Tangan
Nama Lengkap ~.
Ketua
Dra. Diah Utari Berta Rivieda,
Sekretaris
Drs. Theodorus Sutadi, ~. B. A.
Anggota
Ike Janita Dewi, S.E., ~.B.A., Ph.D. (v--~J=
Anggota
~T. Emawati, S.E., ~.A.
Anggota
Dr. Lukas Purwoto, ~. Si.
Si.
r
~
)Il,.
~
.}
Yogyakart.a, ~\ Desember 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dhanna Dekan,
Dr. H. Herrry ~aIidjo, ~. Si. iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO & PERSEMBAHAN MOTTO “Barang siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.”
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d, 11) “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujaadila, 11) “Yakin dan percayalah bahwa setiap usaha dan jerih payah serta do’a tidak akan sia-sia.”
“Berbuatlah yang mendatangkan kebaikan bagi dirimu dan sekitarmu!” “Nikmatilah setiap waktumu, dan hiduplah di dalamnya!” (Penulis)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Allah swt. Yang Maha Besar, Bijaksana, Adil, Pengasih, Penyayang, dan Maha Segala-galanya.
Nabi Muhammad SAW yang senantiasa dinantikan syafaa’atnya. Orang tua dan keluarga tercinta serta orang-orang tercinta. Almamaterku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UNIVERSITAS SANAT A DHARMA FAKULT AS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
PENGARUH PURCHASE EXPERIENCE, CONSUMER INNOVATIVENESS, VANITY SEEKING, VARIETY SEEKING, SIKAP TERHADAP VIDEO TUTORIAL 11IAKEUP, DAN BRAND /ilIA GE PADA MINATBELI Telah diajukan untuk diuji pada tanggal 16 Desember 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya. Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya temayata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan perundangundangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70). Yogyakatia, 31 Desember 2015 Yang m~mYataan
Dela Fransiska A
v
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt atas segala nikmat, karunia, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking, Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup, dan Brand Image pada Minat Beli.” Skripsi ini ditulis sebagai salah salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Univarsitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma 3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan ide untuk memberikan bimbingan, masukan, arahan dan kritikan yang sangat membangun dengan penuh perhatian dan kesabaran. 4. Ibu MT. Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang juga dengan sabar mengarahkan, menasehati, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Mamaku terhebat, tercinta, dan tersayang, sumber inspirasi dan motivasiku. Terima kasih banyak atas segala dukungannya selama ini. Tanpamu, anakmu ini tidak akan menjadi manusia seperti ini sekarang. Terima kasih banyak atas segala-galanya Ma. Terima kasih. 6. Nenekku tersayang, terima kasih banyak atas semua jasa dan kasihmu Nek. Terima kasih atas perhatian yang berlimpah darimu. Terima kasih banyak Nek.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii HALAMAN MOTO & PERSEMBAHAN ........................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ..................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................ xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................... xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvi HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................5 C. Batasan Masalah...........................................................................................5 D. Tujuan Penelitian .........................................................................................6
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................6 BAB II TINJAUAN LITERATUR & PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Literatur.........................................................................................8 a. Perilaku Konsumen ..........................................................................9 b. Sikap...............................................................................................19 c. Variety Seeking Buying Behavior ..................................................25 d. Minat Beli ......................................................................................28 e. Segmentasi Pasar............................................................................34 f. Consumer Innovativeness ..............................................................39 g. Purchase Experience......................................................................40 h. Brand..............................................................................................41 i. Brand Image...................................................................................44 j. Komunikasi Pemasaran..................................................................47 k. Marketing Communication Mix .....................................................47 l. Integrated Marketing Communicaton ............................................48 m. Vanity Seeking................................................................................49 B. Penelitian Sebelumnya ...............................................................................53 C. Desain Penelitian........................................................................................54 D. Perumusan Hipotesis..................................................................................55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...........................................................................................61 B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................61
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Waktu dan Lokasi Penelitian .....................................................................62 D. Variabel Penelitian .....................................................................................62 E. Definisi Operasional Variabel....................................................................65 F. Populasi dan Sampel ..................................................................................69 G. Teknik Pengambilan Sampel......................................................................71 H. Jenis dan Sumber Data ...............................................................................72 I. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................72 J. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................73 K. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................76 L. Teknik Analisis Data..................................................................................79 M. Prosedur Penelitian.....................................................................................85 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Em Cosmetics ............................................................................................88 B. Lancôme.....................................................................................................95 BAB V ANALISIS DATA & PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Deskriptif Responden .......................................................100 B. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ..........................................102 C. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................106 D. Hasil Uji Asumsi Klasik ..........................................................................110 E. Hasil Analisis Statistik dan Hipotesis Data Penelitian.............................115 F. Diskusi Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................127
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, & KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan ..............................................................................................131 B. Implikasi Manajerial ................................................................................132 C. Implikasi Penelitian Selanjutnya..............................................................134 D. Keterbatasan Penelitian............................................................................135 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................136 LAMPIRAN........................................................................................................145
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Profil Responden..................................................................................100 Tabel 5.2 Statistik Deskriptif ...............................................................................102 Tabel 5.3 Ringkasan Kode, Validitas, dan Reliabilitas Variabel .........................107 Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Independen.................................108 Tabel 5.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup .............................................116 Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup .............................................122 Tabel 5.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image .........................................123 Tabel 5.8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Brand Image pada Minat Beli ............................................................................................124 Tabel 5.9 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image dan Pengaruh Brand Image pada Minat Beli ...................................................................................127
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Em Cosmetics’s Makeup ....................................................................90 Gambar 4.2 Em Cosmetics’s The life pallete .........................................................90 Gambar 4.3 Michelles’s Current Faves .................................................................92 Gambar 4.4 Em Cosmetics’s Best Seller ................................................................92 Gambar 4.5 Lancôme Makeup’s Best Seller ..........................................................98 Gambar 4.6 Lancôme Fragrance’s Best Seller ......................................................98 Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup .....................................................111 Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image ...............................................................111 Gambar 5.3 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Brand Image pada Minat Beli........111 Gambar 5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup ...........................................114 Gambar 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image..................................................114
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pengaruh Brand Image pada Minat Beli .................................................................................114
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Kuesioner .............................................................................................................146 Hasil Tabulasi Data ..............................................................................................152 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................................165 Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................................173 Hasil Uji Regresi Linier Berganda.......................................................................179 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana......................................................................184
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGARUH PURCHASE EXPERIENCE, CONSUMER INNOVATIVENESS, VANITY SEEKING, VARIETY SEEKING, SIKAP TERHADAP VIDEO TUTORIAL MAKEUP, DAN BRAND IMAGE PADA MINAT BELI Dela Fransiska Apriyanti Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, dan brand image pada minat beli. Data dikumpulkan melalui survei terhadap populasi perempuan di Yogyakarta, Sleman, dan Kebumen yang berusia 15-45 tahun (300 responden). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan purposive sampling, analisis regresi linier berganda dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup, (2) consumer innovativeness tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup, (3) vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup, (4) variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup, (5) sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image, dan (6) brand image berpengaruh positif pada minat beli. Kata kunci: purchase experience; consumer innovativeness; vanity seeking; variety seeking; sikap; brand image; minat beli
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INFLUENCE OF PURCHASE EXPERIENCE, CONSUMER INNOVATIVENESS, VANITY SEEKING, VARIETY SEEKING, ATTITUDE ON MAKEUP TUTORIAL VIDEOS, AND BRAND IMAGE TOWARDS BUYING INTEREST Dela Fransiska Apriyanti Faculty of Economics Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 This research attempts to learn the influence of purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, attitude on makeup tutorial videos, and brand image towards buying interest. Data was collected through surveys from population of women in Yogyakarta, Sleman, and Kebumen, aged between 15-45 years old (N=300). This research is quantitative research using purposive sampling , multiple linear regression analysis, and simple linear regression analysis. The results show that (1) purchase experience has positive influence towards attitude on makeup tutorial videos, (2) consumer innovativeness does not have positive influence towards attitude on makeup tutorial videos, (3) vanity seeking has positive influence towards attitude on makeup tutorial videos, (4) variety seeking has positive influence toward attitude on makeup tutorial videos, (5) attitude on makeup tutorial videos has positive influence towards brand image, and (6) brand image has positive influence toward buying interest. Keywords:
purchase experience; consumer innovativeness; vanity seeking; variety seeking; attitude; brand image; buying interest
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak orang yang ingin tampil trendi, menarik, dan cantik. Industri dunia kecantikan semakin banyak dan bervariasi. Apalagi di era sekarang dimana pasar bebas sudah ada di negara kita, produk kecantikan dari negara idola/ bintang kecantikan telah merajalela. Seperti Korea yang terkenal dengan kecantikan bintang K-Pop-nya. K-Pop yang sudah menjadi fenomena umum di kalangan remaja membuat mereka menginginkan dirinya seperti bintang K-Pop. Sebagaimana umumnya, penggemar suatu bintang biasanya akan mengikuti atau meniru bintangnya. Mulai dari meniru cara berpakaiannya, gayanya, sampai gaya makeup idolanya pun ditiru. Hal itu bukanlah hal yang tidak mungkin, melihat perkembangan dunia digital yang semakin canggih dimana kita dapat menerima berbagai informasi yang kita inginkan hanya dengan menekan keyword di website pencarian. Suatu hal yang biasa terjadi dan sangat umum apabila seorang penggemar ingin tampil menawan seperti idolanya. Life style orang
jaman sekarang, terutama para remaja selalu
mengikuti yang namanya “gengsi” dan trend yang dianggap sebagai kebutuhan hidup. Kebutuhan semacam ini dalam kebutuhan hierarki
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Mashlow termasuk dalam kebutuhan aktualisasi diri. Sedangkan akhirakhir ini yang menjadi trend adalah K-Pop. Bintang K-Pop memang memiliki wajah yang rupawan. Tidak heran banyak penggemar yang menginginkan wajah rupawan seperti idolanya. Sebagai bentuk usaha agar dirinya bisa menjadi seperti idolanya para penggemar ini akan melakukan usaha meniru mereka dan salah satunya dengan meniru makeup mereka. Akhir-akhir ini banyak yang mulai mengunggah video tutorial makeup ala K-Pop. Namun sebenarnya video tutorial makeup telah ada jauh sebelum K-Pop muncul. Lihat saja salah satu media sosial seperti youtube, banyak jenis video tutorial makeup yang ada di sana. Mulai dari makeup sehari-hari, ala K-Pop, artis Hollywood, dan masih banyak lagi. Bahkan karena akhir-akhir ini menjadi suatu trend, sampai ada salah satu stasiun televisi membuat suatu acara bertajuk video tutorial makeup. Mengapa video tutorial makeup menjadi begitu heboh terutama di kalangan perempuan? Sebenarnya bagaimana sikap mereka terhadap video tutorial makeup? Apa saja faktor yang mempengaruhi sikap mereka terhadap video tutorial makeup? Jika dilihat dari pandangan pemasaran, apakah sikap mereka terhadap video tutorial makeup tidak dipengaruhi oleh brand image? Lalu benarkah dengan tidak dipengaruhi oleh brand image, sikap terhadap video tutorial makeup mampu menarik minat beli konsumen? Inilah beberapa pertanyaan yang muncul ketika fenomena video tutorial makeup ini muncul. Oleh karena itu, peneiliti berasumsi ada beberapa hal yang mampu mempengaruhi secara positif sikap terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
video tutorial makeup,
3
yakni: purchase experience (pengalaman
pembelian), consumer innovativeness (keinovatifan konsumen), vanity seeking (pemuja penampilan) dan variety seeking (pencari keberagaman). Pengalaman pembelian (purchase experience) seseorang terhadap suatu produk kecantikan tentu akan memberi dampak pada sikap mereka terhadap video tutorial makeup. Misalnya seseorang yang mempunyai pengalaman tidak menyenangkan terhadap suatu brand produk kecantikan Z, tentu berbeda sikapnya dengan orang yang mempunyai pengalaman pembelian yang menyenangkan. Pengalaman pembelian, baik itu yang menyenangkan maupun kurang/ tidak menyenangkan tentu mempunyai dampak tersendiri pada sikap mereka terhadap video tutorial makeup. Pengalaman pembelian yang menyenangkan tentu akan berdampak positif pada sikap mereka sehinggga minat beli mereka pun tinggi. Keinovatifan konsumen (consumer innovativeness) terhadap suatu produk juga mempempengaruhi sikap mereka. Konsumen dengan keinovatifan tinggi tentu menginginkan produk-produk dengan inovasi terbaru maupun inovasi terbaik. Konsumen dengan keinovatifan tinggi biasanya akan mencari informasi terkait segala inovasi terbaru, baik dari produk yang mereka sukai maupun produk yang sedang hits. Mereka cenderung lebih aktif dibandingkan konsumen dengan keinovatifan yang lebih rendah. Keinovatifan konsumen juga dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap suatu brand produk kecantikan yang nantinya dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
menentukan minat beli mereka. Keinovatifan konsumen yang tinggi tentu akan berdampak positif pada sikap mereka sehingga minat beli pun tinggi. Pemuja penampilan (vanity seeking) atau orang yang sangat aware dan concern terhadap penampilan akan melakukan upaya tinggi agar penampilan mereka selalu menarik. Hal itu memberikan pengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup sehingga minat beli terhadap brand produk yang menunjang penampilan pun akan tinggi. Pencari keberagaman (variety seeking) adalah orang yang tidak bisa setia terhadap suatu brand atau produk tertentu. Mereka cenderung sering melakukan pergantian brand atau produk (brand switching). Brand switching ini dilakukan karena orang-orang ini bosan terhadap brand atau produk yang dikonsumsi atau pun hanya ingin sekedar mencoba produk baru atau produk yang berbeda. Hal ini tentu akan memberikan pengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup sehingga minat beli terhadap brand produk pun akan tinggi. Selain keempat variabel di atas, yang berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup, peneliti juga ingin mengetahui apakah sikap terhadap video tutorial akan berpengaruh pada brand image yang kemudian menentukan minat beli mereka. Peneliti berasumsi bahwa sikap terhadap video tutorial makeup memiliki pengaruh positif terhadap brand image yang kemudian akan berpengaruh positif pula pada minat beli. Penjelasan lebih detail mengenai variabel penelitian ada pada bab 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, dan variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup? 2. Apakah sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image? 3. Apakah brand image berpengaruh positif pada minat beli?
C. Batasan Masalah Peneliti hanya akan membahas/ mencari tahu/ meneliti variabel-variabel yang akan diteliti, yakni: purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, brand image, dan minat beli. Hal-hal lain ataupun variabel-variabel lain di luar variabel-variabel tersebut atau yang tidak berkaitan dengan variabelvariabel tersebut tidak akan dibahas atau diteliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian Peneliti berharap penelitian ini akan memberi manfaat sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yakni untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh positif purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, dan variety seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh positif sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image. 3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh positif brand image pada minat beli.
E. Manfaat Penelitian Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini maka akan membawa manfaat
sebagai
bahan
pertimbangan
manajemen
dalam
rangka
menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai jenis atau media pemasaran yang efektif dan efisien untuk dipakai atau digunakan. Hal ini dalam rangka meningkatkan efesiensi dan juga efektivitas komunikasi pemasaran dalam menghadapi persaingan bisnis pasar global yang semakin ketat saat ini. Selain itu peneliti juga secara khusus menunjukkan penelitian ini bagi pihak khusus, yakni bagi perusahaan kosmetik, peneliti berharap dengan adanya penelitian ini perusahaan dapat lebih bijaksana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
dalam mengambil keputusan untuk menentukan media pemasaran yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini mengulas beberapa literatur yang menjadi landasan perumusan hipotesis dan terkait dengan variabel penelitian ini. Beberapa literatur umum dari perilaku konsumen sebagai pengantar untuk membahas perumusan hipotesis yang diulas di bab ini. Bab ini juga mengulas beberapa literatur terkait atau yang masih berhubungan dengan penentuan minat beli konsumen. A. Tinjauan Literatur “Consumer is king”, atau konsumen adalah raja. Seperti raja, mereka selalu ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tidak hanya itu, mendapatkan apa yang mereka inginkan tidaklah cukup. Raja tentunya juga menginginkan apa yang mereka dapatkan itu sempurna dan dapat menggambarkan atau mencitrakan diri mereka di hadapan orang lain dengan produk atau jasa yang memiliki citra yang diinginkannya. Kebanyakan orang akan bangga dan senang ketika dirinya atau sesuatu yang dimilikinya menjadi hal yang diirikan atau dikagumi semua orang. Perilaku-perilaku seperti itulah yang dimiliki konsumen. Sebagai seorang pemasar, maka sudah seharusnya mereka mengetahui dan memahami perilaku konsumen sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan pemasaran.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
a. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior) Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya bidang pemasaran. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukakn oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen dapat menggambarkan sikap konsumen terhadap suatu produk atau jasa mulai dari mencari sampai dengan membuangnya. Oleh karena itu, penting bagi seorang pemasar untuk mengetahui perilaku konsumen dan apa yang mempengaruhinya. Selain untuk membuat strategi pemasaran, perilaku konsumen juga penting dipahami untuk menarik minat beli konsumen bahkan mungkin minat beli ulang. Tujuan dari pemasaran adalah untuk mempengaruhi bagaimana pelanggan berpikir dan bertindak, untuk mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana perilaku pembeli. Pemasar harus terlebih dahulu memahami mengapa pebisnis maupun pemasar harus mempelajari perilaku pembelian konsumen bisnisnya. Pemahaman perilaku pembeli merupakan tugas penting tapi sangat sulit. Perilaku pembelian tidak pernah sederhana, namun pemahaman itu merupakan tugas penting dari manajemen pemasaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Consumer behavior (perilaku konsumen) adalah studi tentang tindakan konsumen selama membeli (purchasing), menggunakan (using), mengevaluasi (evaluating), dan membuang (disposing) produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman dan Wisenblit, 2015: 30). Sedangakan Kotler dan Keller (2009: 166) berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu,
kelompok,
dan
organisasi
dalam
memilih,
membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Kotler dan Armstrong mengatakan dalam bukunya Principles Of Marketing, 14th Edition (2013: 157) bahwa: “Consumer buyer behavior refers to the buying behavior of final consumer, individuals and households that buy goods and service for personal consumption.” Konsumen di seluruh dunia sangat bervariasi dalam usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera. Konsumen juga membeli variasi yang luar biasa, baik itu barang maupun jasa. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler dan Armstrong, 2012: 158): 1. Faktor Budaya Faktor budaya memberikan pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus mengetahui aturan main dari budaya, subbudaya/ subkultur, dan kelas sosial konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
1) Budaya Budaya adalah seperangkat nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Budaya merupakan penentu dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia sebagian besar dapat dipelajari. Tumbuh dalam lingkungan masyarakat, seorang anak belajar nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku dari keluarganya dan institusi penting lainnya. Pemasar harus benar-benar memperhatikan nilainilai budaya di setiap negara untuk memahami cara terbaik memasarkan dan mencari peluang produknya. 2) Subbudaya/ subkultur (subculture) Subbudaya/ subkultur adalah suatu kelompok orang yang membagikan sistem nilai berdasar pada pengalaman hidup dan situasi. Setiap kebudayaan terdiri dari subkultur atau subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi yang lebih spesifik dan sosialisasi untuk para anggotanya. Subkultur meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Kebanyakan subkultur membuat segmen pasar yang penting, dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
3) Kelas Sosial Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan berdasarkan faktor tunggal saja, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabelvariabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda dipelihara untuk peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.
2. Faktor sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi/acuan dan jaringan sosial, keluarga, serta peran sosial dan status. 1) Kelompok Referensi dan Jaringan Sosial Kelompok adalah dua atau lebih orang yang berinteraksi untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan bersama. Banyak kelompok kecil mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok referensi mempengaruhi secara langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
(face to face) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa di antaranya adalah kelompok utama dengan siapa orang tersebut berinteraksi terus menerus secara informal, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Orang juga milik kelompok sekunder, seperti agama, profesional, dan serikat buruh kelompok, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang kurang berkesinambungan. Kelompok referensi mempengaruhi anggota dengan tiga cara. Mereka mengekspos seorang individu untuk memiliki perilaku dan gaya hidup baru, mereka mempengaruhi sikap dan konsep diri, dan mereka menciptakan tekanan untuk kesesuaian yang dapat mempengaruhi produk dan merek pilihan. Orang-orang juga dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang tidak termasuk dalam kelompok mereka. Kelompok aspirasional adalah orang yang berharap untuk bergabung. Kelompok disosiatif adalah mereka yang nilai atau perilaku individunya ditolak. Pengaruh kelompok referensi sangatlah kuat, oleh karena itu pemasar harus menentukan bagaimana untuk mencapai dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Seorang pemimpin opini adalah orang yang menawarkan saran resmi atau informasi tentang produk tertentu atau kategori produk, seperti beberapa merek yang terbaik atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan. Pemimpin opini sering sangat percaya diri, aktif secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
sosial, dan pengguna kategori sering. Pemasar mencoba untuk menjangkau pemimpin opini dengan mengidentifikasi karakteristik demografis dan psikografis pemimpin opini, mengidentifikasi media yang pemimpin opini baca, dan mengarahkan pesan kepada pemimpin opini. Begitu pula dengan jaringan sosial online. 2) Keluarga Anggota keluarga sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan hal ini telah diteliti secara ekstensif. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang memperoleh orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta pamahaman atas ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan. Di negara-negara dimana orang tua hidup bersama anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat saja bersifat substansial. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/ istri) dan anak-anaknya. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti. Para pemasar tertarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
dengan peran dan pengaruh relatif dari suami istri, dan anak-anak dalam pembelian berbagai macam produk dan jasa. Peran dan pengaruh ini akan sangat bevariasi di negara-negara dan kelaskelas sosial yang berbeda. Pemasar harus selalu meneliti pola-pola spesifik dalam pasar sasaran tertentu. 3) Peran dan Status Setiap orang masing-masing berpartisipasi dalam banyak kelompok, seperti keluarga, klub, dan organisasi. Kelompok merupakan sumber informasi yang penting dan membantu untuk menentukan norma-norma perilaku. Orang bisa menentukan posisi dirinya pada setiap kelompok dalam hal peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan seseorang yang diharapkan untuk dilakukan sesuai dengan apa yang orang-orang di sekitarnya lakukan. Setiap peran pada gilirannya berkonotasi status. Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran dan status yang sebenarnya atau yang diinginkan dalam masyarakat.
3. Faktor pribadi Karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembeli termasuk usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, dan gaya hidup dan nilai-nilai. Karena banyak dari hal ini memiliki dampak langsung terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka dengan ketat. 1) Usia Dan Tahap Dalam Siklus Hidup Selera orang dalam makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin dari orang dalam rumah tangga pada setiap titik waktu. Pemasar harus mempertimbangkan peristiwa atau transisi hidup yang penting seperti, pernikahan, kelahiran, sakit, relokasi, perceraian, perubahan karir, pensiun, kematian pasangan atau janda duda, akan menimbulkan kebutuhan baru. Kejadian ini seharusnya mengingatkan penyedia layanan bank, pengacara, serta konsultan pernikahan, pekerjaan, dan duka cita atas tawaran bantuan yang dapat mereka berikan. 2) Pekerjaan Dan Keadaan Ekonomi Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata dalam produk dan layanan mereka dan bahkan produk tailor untuk kelompok pekerjaan tertentu. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
3) Gaya Hidup dan Nilai (Lifestyle and Values) Orang-orang dari subkultur yang sama, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia seperti yang
terungkap
dalam
kegiatan,
minat,
dan
opini.
Ini
menggambarkan keseluruhan interaksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produk dan gaya hidup kelompok. Sebagian gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau keterbatasan
waktu
konsumen.
Perusahaan
yang bertujuan
melayani konsumen dengan keuangan terbatas akan menciptakan produk dan jasa murah. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai-nilai dasar (core values), sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai-nilai dasar ini sangat mempengaruhi perilaku atau sikap seseorang untuk menentukan pilihan dan keinginan seseorang dalam jangka panjang. Pemasar yang membidik konsumen berdasarkan nilai-nilai, percaya bahwa bila produk sesuai dengan kepribadian dalam diri konsumen, produk itu dapat mempengaruhi kepribadian luar perilaku pembelian konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
4) Kepribadian Dan Konsep Diri Setiap orang memiliki karakteristik kepribadian yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian, berarti satu set ciri psikologis yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Orang-orang sering menggambarkannya sebagai kepribadian dalam hal sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, otonomi, rasa hormat, sosialisasi, pertahanan, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian juga dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Merek juga memiliki kepribadian, dan konsumen cenderung memilih merek yang sesuai dengan kepribadian mereka sendiri. Kepribadian merek merupakan campuran tertentu dari sifat-sifat manusia yang dapat dikaitkan pada merek tertentu. Keller (2008: 66) dalam Kotler dan Armstrong (2013: 171) mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian merek sebagai: ketulusan/ sincerity (down to earth, jujur, sehat, dan ceria), kegembiraan/ excitement kompetensi/
(berani,
bersemangat,
competence
(handal,
imajinatif,
dan
modern),
cerdas,
dan
sukses),
kesempurnaan/ sophisticated (kelas atas dan menawan), dan ketahanan/ ruggedness (petualang dan tangguh).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
b. Sikap Sikap merupakan interaksi manusia dengan objek tertentu. Sikap bukanlah suatu tindakan yang mempunyai hubungan yang saling terkait antara objek yang satu dengan objek yang lainnya (Sunyoto, 2012: 271). Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide (Kotler & Keller, 2009:186). Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen ke arah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu. Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro Wijoyo (2005), sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. Berikut merupakan karakteristik sikap: a) Sikap memiliki objek Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media dan sebagainya. b) Konsistensi sikap Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Tetapi, walaupun mempunyai konsistensi, sikap tidak selalu harus permanen artinya sikap dapat berubah. Sikap bisa positif, negatif, dan netral. c) Intensitas sikap Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. d) Resistensi sikap adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. e) Persistensi sikap adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu. f) Keyakinan sikap Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
g) Sikap dan situasi Situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek. Situasi tertentu dapat menyebabkan para konsumen berperilaku dengan cara yang kelihatannya tidak konsisten dengan sikap mereka. Selain itu, sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu: (Kotler & Keller, 2009) 1. Komponen Kognitif Pengetahuan dan persepsi diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan ini dan persepsi yang ditimbulkannya biasanya mengambil bentuk kepercayaan yaitu, kepercayaan konsumen bahwa objek sikap mempunyai berbagai sifat dan bahwa perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil tertentu. 2. Komponen Afektif Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merek tertentu merupakan komponen efektif dari sikap tertentu. Peneliti sering menganggap emosi dan perasaan ini sifatnya sangat evaluatif yaitu, mencakup penelitian seseorang secara langsung dan menyeluruh. 3. Komponen Konatif Komponen
terakhir
dari
model
sikap
tiga
komponen
berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap tertentu. Perubahan sikap dapat dilakukan melalui 5 (lima) strategi berikut : Mempengaruhi persepsi konsumen yang berkaitan dengan fungsi sikap yaitu fungsi manfaat, fungsi citra diri, fungsi nilai-nilai, fungsi pengetahuan. Agar terbentuk sikap positif pada konsumen, maka dalam mempromosikan produk sebaiknya pemasar memperhatikan aspek fungsi sikap.
Menghubungkan produk dengan kelompok atau acara yang dikagumi Sikap dihubungkan dengan sebagian atau berbagai golongan, peristiwa sosial, atau kegiatan amal tertentu.
Memecahkan masalah dua sikap yang bertentangan Para konsumen dapat diyakinkan bahwa sikap mereka yang negatif terhadap produk atau merek tertentu sebetulnya tidak bertentangan dengan dengan sikap yang lain, mereka dapat dibujuk untuk merubah penilaian mereka terhadap merek tersebut (beralih dari sikap negatif ke sikap positif).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Mengubah komponen multi atribut Untuk mengubah sikap konsumen pemasar menambah atribut pada produknya dengan melengkapi manfaat atau hal lain yang dapat meningkatkan keunggulan produknya.
Mengubah keyakinan konsumen terhadap merek pesaing Pemasar
untuk
mengubah
sikap
konsumennya
dapat
membandingkan produknya dibandingkan produk lain, dengan harapan agar konsumen berubah keyakinannya/ kepercayaannya terhadap merek pesaing. Penggunaan multi atribute attitude model untuk memahami sikap konsumen: 1. The attribute toward object model: Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi
terhadap
sesuatu.Pembentukan
sikap
konsumen
yang
dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
2. The attitude toward behavior model Lebih digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu. 3. Theory of reasoned action model Menurut teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
c. Perilaku Pembelian Pencari Keberagaman (Variety seeking Buying Behavior) Variety seeking buying behavior adalah perilaku pembelian konsumen yang ditandai dengan keterlibatan rendah tetapi perbedaan merek yang signifikan (Kotler dan Keller, 2009: 177). Di sini konsumen sering melakukan banyak peralihan merek (brand switching). Misalnya biskuit, konsumen memiliki beberapa keyakinan tentang biskuit, memilih merek tanpa banyak evaluasi, dan mengevaluasi produk selama konsumsi. Saat berikutnya, konsumen mungkin akan mengambil merek lain untuk mengetahui rasanya. Peralihan merek terjadi karena berbagai macam ketidakpuasan. Pemimpin pasar dan merek kecil dalam kategori produk ini memiliki strategi pemasaran yang berbeda. Pemimpin pasar akan berusaha mendorong perilaku pembelian ini dengan mendominasi/ mengisi ruang rak display dengan berbagai versi produk yang berhubungan tetapi berbeda, menghindari kondisi kehabisan stok, dan sering mensponsori iklan pengingat. Perusahaan pesaing akan
mendorong pencarian
keberagaman dengan menawarkan harga yang lebih rendah, penawaran khusus, kupon, sampel gratis, iklan yang berusaha memecah siklus pembelian dan konsumsi konsumen, dan menghadirkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru (Kotler dan Keller, 2009: 192). Konsumen mengikuti suatu alur trend hanya jika mereka memiliki motivasi yang cukup, kemampuan, dan peluang. Dengan kata lain, mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
harus mengevaluasi merek secara rinci, memiliki merek yang diperlukan, pengetahuan produk atau jasa dalam memorinya, dan memiliki waktu yang cukup serta pengaturan yang tepat. Jika salah satu faktor kurang, konsumen
cenderung
mengikuti
alur
di
luar
trend
dan
mempertimbangkannya. Hal ini merupakan faktor ekstrinsik dalam keputusan konsumen. Konsumen membeli banyak produk di bawah kondisi keterlibatan rendah dan tanpa perbedaan merek yang signifikan. Misalnya garam, jika konsumen terus meraih merek yang sama dalam kategori ini, mungkin karena kebiasaan, tidak kuat loyalitas merek. Bukti menunjukkan konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dengan biaya yang paling rendah terhadap produk yang sering dibeli. Brand switching adalah perpindahan merek yang dilakukan oleh pelanggan untuk setiap waktu penggunaan. Tingkat brand switching ini juga menunjukkan sejauh mana sebuah merek memiliki pelanggan yang loyal (Sumarketer, Senior Business Analyst, MarkPlus & Co). Van Tjrip dkk (1992) memilah dua faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan perpindahan merek yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor lingkungan dari dalam diri konsumen yang dapat mempengaruhi sikap keputusan pembelian, pemilihan merek serta perpindahan merek baik secara rasional maupun emosional. Dimensi faktor internal konsumen adalah keinginan untuk mencari variasi (variety seeking), ketidakpuasan pasca konsumsi (dissatisfaction). Faktor eksternal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
adalah faktor lingkungan luar dari diri konsumen yang dapat mempengaruhi perpindahan merek baik itu secara rasional maupun emosional, yang dapat dijelaskan oleh iklan, promosi dalam toko, dll. Kotler dan Armstrong dalam bukunya Principles Of Marketing (Edisi 14, 2013: 176) mendefinisikan variety seeking buying behavior sebagai: “Consumer buying behavior in situations characterized by low consumer
involvement
but
significant
perceived
brand
differences.” Sciffman dan Wisenblit (2015: 102) menjelaskan bahwa dalam perilaku konsumen, variety atau novelty seeking terdiri dari:
Perilaku pembelian eksplorasi (exploratory purchase behavior) meliputi beralih merek untuk pengalaman alternatif baru, yang berbeda, dan mungkin lebih baik.
Eksplorasi
perwakilan
(vicarious
exploration)
terdiri
dari
mengumpulkan informasi tentang alternatif produk baru dan berbeda dan merenungkan membeli mereka.
Pengguna inovasi (use innovativeness) berarti menggunakan produk yang sudah diadopsi dengan cara baru atau novel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
d. Minat Beli Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum
keputusan
membeli
benar-benar
dilaksanakan.
Terdapat
perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Minat merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaaan (afektif) dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan. Minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut dengan cara membayar dengan uang atau dengan pengorbanan (Schiffman & Kanuk, 2010). Pengertian minat beli konsumen sendiri adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya (Kotler, 2005: 205). Sedangkan E. Jerome Mc. Carthy (2002: 298) mengatakan bahwa minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu sikap senang yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya sehingga menimbulkan dorongan seseorang untuk membeli produk sesuai dengan kebutuhannya. Minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator berikut (Ferdinand, 2002: 129) :
Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
Minat
refrensial,
yaitu
kecenderungan
seseorang
untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferansinya.
Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifatt-sifat positif dari produk tersebut. Menurut Ajay dan Goodstein yang dikutip Yoestini dan Eva
(2007:270) jika ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian yang akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana
proses
infromasi
itu
dapat
berjalan
dan
bagaimana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process” (proses pembelian). 1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Yudrik Jahja (2011: 63) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli adalah kebutuhan dan pengalaman. Sedangkan menurut Kotler, Bowen, dan Makens (1999) terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu situasi tidak terduga (unexpected situation) dan sikap terhadap orang lain (respect to others). Kotler dan Keller (2003: 186) menjelaskan bahwa konsumen mempunyai keinginan untuk membeli suatu produk berdasarkan pada sebuah merek. Boyd, Walker, dan Larreche (2000: 6) menjelaskan bahwa seseorang menginginkan produk, merek, dan jasa tertentu untuk memuaskan kebutuhan. Selain itu keinginan orang juga dibentuk oleh pengaruh sosial, sejarah masa lalu, dan pengalaman konsumsi. Tidak ada pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan masalah (problem recognition) terjadi ketika konsumen meilihat adanya perbedaan yang signifikan antara apa yang dia miliki dengan apa yang dia butuhkan. Berdasarkan pengenalannya akan masalah selanjutnya konsumen mencari atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia inginkan. Terdapat dua sumber informasi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
digunakan ketika menilai suatu kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber informasi luar seperti persepsi konsumen lain. Selanjutnya informasi-informasi yang telah diperoleh digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya. Semua input berupa informasi tersebut membawa konsumen pada tahap dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan mendapatkan keputusan terbaik yang memuaskan dari perspektif dia sendiri. Tahapan terakhir ada tahap dimana konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk. Sciffman dan Kanuk (2004: 25) menjelaskan bahwa pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya. Super
dan
Crites
(Lidyawati,
1998)
dalam
jurnal-
sdm.blogspot.com menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minatnya terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapai, aktivitas yang dilakukan, dan lain-lain.
Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
diinginkannya dari pada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaiman aseseorang menggunakn waktu senggangnya.
Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.
Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.
2. Jenis-jenis Perilaku Keputusan Pembelian Niat beli adalah bagian dari proses keputusan pembelian dari konsumen, dimana prosesnya diawali dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling di sukai. Tipe perilaku pembelian komsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek: (Kotler dan Keller, 2009:177)
Perilaku Pembelian Kompleks (Complex Buying Behavior)
Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi (DissonanceReducing Buying Behavior)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Perilaku Pembelian Kebiasaan (Habitual Buying Behavior)
Perilaku Pembelian Mencari Keragaman (Variety seeking Buying Behavior) adalah perilaku pembelian konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang signifikan.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian Berikut terdapat empat faktor internal yang relevan dalam proses pembuatan keputusan pembelian konsumen (Kotler dan Keller, 2009):
Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/ tidak suka seseorang akan suatu hal.
Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
perasaan tidak suka akan membuat seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
e. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar membagi pasar menjadi irisan yang jelas. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang berbagi satu set sama kebutuhan dan keinginan. Tugas pemasar adalah untuk mengidentifikasi nomor yang sesuai dan sifat segmen pasar dan memutuskan mana yang untuk target. Segmen pasar konsumen menggunakan dua kelompok besar variabel. Beberapa peneliti mencoba untuk menentukan segmen dengan melihat karakteristik deskriptif: geografis, demografis, dan psikografis. Kemudian peneliti memeriksa apakah segmen pelanggan ini menunjukkan kebutuhan yang berbeda atau tanggapan produk. Sebagai contoh, peneliti mungkin memeriksa sikap yang berbeda dari "profesional," "kerah biru" dan kelompok lain mengatakan "keamanan" sebagai manfaat produk. Peneliti lain mencoba untuk menentukan segmen dengan melihat pertimbangan perilaku, seperti tanggapan konsumen terhadap manfaat, kesempatan penggunaan, atau merek. Peneliti kemudian melihat apakah ada karakteristik yang berbeda terkait dengan setiap respon segmen konsumen. Misalnya, apakah orang-orang yang ingin "kualitas" daripada "harga rendah" dalam hal makeup berbeda dalam segmentasi geografis, demografis, dan psikografis?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Apapun jenis skema segmentasi yang digunakan, kuncinya adalah menyesuaikan program pemasaran untuk mengenali perbedaan pelanggan. 1. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis membagi pasar menjadi unit-unit geografis seperti negara, provinsi, daerah, kabupaten, kota, atau lingkungan. Perusahaan dapat beroperasi dalam satu atau beberapa daerah, atau dapat beroperasi di semua tapi memperhatikan variasi lokal. Caranya dengan menyesuaikan program pemasaran dengan kebutuhan dan keinginan kelompok-kelompok lokal pelanggan di daerah perdagangan, lingkungan, bahkan toko individu. Trennya disebut akar pemasaran berkembang, kegiatan tersebut berkonsentrasi pada mendapatkan pribadi/ orang yang relevan untuk menjadi pelanggan individu. Pemasaran ke segmen mikro sudah dapat dilakukan oleh organisasi kecil seiring dengan turunnya biaya database, maraknya komputer, meningkatnya integrasi data, dan tumbuhnya internet.
2. Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi dalam variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, pendapatan,
pekerjaan,
pendidikan,
agama,
ras,
generasi,
kewarganegaraan, dan kelas sosial. Salah satu alasan variabel demografis begitu populer bagi pemasar adalah bahwa variabel ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, variabel ini juga mudah diukur. Bahkan ketika dijelaskan mengenai pasar sasaran dalam istilah nondemografis (misalnya, berdasarakan tipe kepribadian), pemasar mungkin harus kembali ke karakteristik demografis untuk memperkirakan ukuran pasar dan media yang harus digunakan agar tercapai secara efisien. Variabel-variabel
demografis
tertentu
digunakan
untuk
mensegmentasi pasar yakni, umur dan tahap siklus hidup, tahap hidup, jenis kelamin, pendapatan, generasi, ras dan budaya.
3. Segmentasi Psikografis Psikografis adalah ilmu menggunakan psikologi dan demografi untuk lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, pembeli
dibagi
menjadi
kelompok-kelompok
yang
berbeda
berdasarkan sifat-sifat psikologis / kepribadian, gaya hidup, atau nilainilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan profil psikografis yang sangat berbeda (Kotler dan Keller, 2009: 241). Dimensi utama dari kerangka segmentasi VALS (akronim dari “Values and Styles”) adalah motivasi konsumen (dimensi horisontal) dan sumber daya konsumen (dimensi vertikal). Konsumen terinspirasi oleh salah satu dari tiga motivasi utama: cita-cita, prestasi, dan ekspresi diri. Mereka terutama didorong oleh cita-cita yang dipandu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
oleh pengetahuan dan prinsip-prinsip. Mereka termotivasi oleh prestasi untuk mencari produk dan jasa yang menunjukkan keberhasilan dengan rekan-rekan mereka. Konsumen memiliki motivasi ekspresi diri, keinginan sosial atau aktivitas fisik, variasi, dan resiko. Kepribadian ciri seperti energi, rasa percaya diri, intelektualisme, mencari hal-hal baru, inovasi, impulsif, kepemimpinan, dan vanity menentukan sumber daya individu. Berbagai tingkat sumber daya meningkatkan atau membatasi ekspresi seseorang dari motivasi utamanya. Berikut adalah empat kelompok dengan sumber daya yang lebih tinggi adalah (Kotler dan Keller, 2009: 242):
Inovators (Penemu) adalah orang-orang yang berhasil, canggih, aktif, "memegang kendali" dengan harga diri yang tinggi. Pembelian seringkali mencerminkan selera terdidik pada produk dan jasa berorientasi ceruk yang relatif mewah.
Thinkers (Pemikir) adalah orang-orang yang matang, puas, dan reflektif yang termotivasi oleh idealisme dan menghargai keterlibatan, pengetahuan, dan tanggung jawab. Orang-orang ini mencari durabilitas, fungsionalitas, dan nilai dalam produk.
Achievers (Pencapai) adalah orang-orang yang berhasil, berorientasi pada tujuan yang fokus pada karier dan keluarga. Orang-orang ini menyukai produk mahal yang menunjukkan keberhasilan kepada teman-temannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Experiencers (orang yang mengalami) adalah orang-orang muda, antusias, dan impulsif yang mencari variasi dan kegembiraan. Mereka menghabiskan proporsi pendapatan yang cukup tinggi untuk pakaian, hiburan, dan bersosialisasi.
Empat kelompok dengan sumber daya yang lebih rendah adalah (Kotler dan Keller, 2009: 242):
Believers (Penganut) adalah orang-orang yang konservatif, konvensional, dan tradisional dengan keyakinan konkret. Orang-orang ini lebih menyukai produk AS yang terkenal dan setia kepada merek terkenal.
Strivers (Pekerja Keras) adalah orang-orang yang trendi dan suka bersenang-senang dengan sumber daya terbatas. Orangorang ini menyukai produk gaya yang meniru pembelian konsumen dengan kekayaan materi yang lebih besar.
Makers (Pembuat) adalah orang-orang yang praktis, rendah hati, mandiri yang suka bekerja dengan tangan mereka. Orangorang ini mencari produk buatan AS dengan tujuan yang praktis atau fungsional.
Survivors (Bertahan Hidup) adalah orang-orang lansia (tua), dan pasif yang mengkhawatirkan perubahan. Orang-orang ini setia pada merek favorit mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
f. Consumer Innovativeness Seperti yang telah dibahas dalam uraian di atas bahwa innovator adalah salah satu dari empat kelompok yang memiliki sumber daya yang lebih
tinggi
dalam
segmentasi
psikografis.
Hirschman
(1980)
menggarisbawahi bahwa: "Inovasi (innovativeness) adalah salah satu dari beberapa konsep yang sangat penting bagi perilaku konsumen. Kecenderungan konsumen untuk mengadopsi produk baru, ide-ide, barang atau jasa, memainkan peran penting dari teori tentang kesetiaan merek, pengambilan keputusan, preferensi dan komunikasi. Dari sudut pandang pribadi, masing-masing konsumen, secara umum, inovator, masing-masing mengadopsi beberapa barang atau ide yang dianggap baru melalui hidup." Consumer innovativeness adalah tingkat dimana konsumen menerima produk baru, layanan baru, atau praktik baru. Sifat ini penting untuk konsumen dan pemasar karena keduanya bisa mendapatkan keuntungan dari inovasi yang tepat. Peneliti telah banyak mencoba mengembangkan instrumen pengukuran untuk mengukur tingkat inovasi konsumen. Peluncuran produk baru dan jasa di pasar merupakan penting sumber meningkatkan ukuran bisnis dan keuntungan perusahaan. Keberhasilan memperkenalkan produk baru di pasar adalah isu penting dari pemasaran saat ini program.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Pendekatan pertama, salah satu mengacu pada cara produk baru atau ide-ide yang tersebar di pasar, yang dinamakan difusi. Sebagai hasil dari penelitian mengenai penyebaran teknologi baru, produk dan jasa, studi penelitian pada proses difusi telah diperpanjang. Para peneliti telah berfokus baik pada menjelaskan proses difusi dan menyusun beberapa model dari proses difusi. Pendekatan kedua, mengacu pada adopsi atau proses putusan yang menentukan konsumen untuk menerima atau menolak produk baru atau ide (www.ulfahafiatusholihah16.blogspot.com).
g. Purchase Experience Pengalaman pembelian atau purchase experience memberikan gambaran umum kepada konsumen mengenai suatu produk yang telah ia beli dan dapat menjadi bahan referensi ataupun rujukan bagi orang disekitarnya. Konsumen yang memiliki purchase experience dimana ekspetasinya sesuai atau terwujud dengan yang ia dapatkan ketika membeli, tentunya akan memberi dampak positif pada sikapnya terhadap media komunikasi pemasaran. Jika seseorang pernah membeli suatu produk kemudian pengalamannya akan mempengaruhi sikap mereka terhadap komunikasi pemasaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
h. Brand atau Merek Brand atau merek pun tidak kalah penting. Seperti yang telah peneliti uraikan di atas bahwa konsumen sekarang tidak hanya membeli suatu produk atau jasa hanya berdasarkan isi atau kegunaannya saja melainkan ada unsur “gengsi” juga di sana. Gengsi itulah yang membuat konsumen terkadang akan membeli atau mengkonsumsi sesuatu karena merek dari produk atau jasa itu. American
Marketing
Associating
(dalam
Kotler,
2000)
mengemukakan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut untuk mengidentifikasikan barang dan jasa dari seorang penjual maupun kelompok penjual untuk membedakanya dengan barang-barang pesaing. Merek mempunyai peranan yang penting dan merupakan aset prestisius bagi perusahaan. Pemasaran dewasa ini bukan hanya pertempuran produk tetapi juga pertempuran persepsi konsumen mengenai merek. Saat ini konsumen tidak hanya melihat suatu produk berdasarkan kualitas maupun harga tetapi juga citra merek yang melekat pada produk yang dikonsumsi. Banyak perusahaan yang menyadari hal ini sehingga mereka berusaha untuk menciptakan citra (image) yang baik agar dipilih oleh kosumen. Kotler (2000) menyatakan enam level pengertian merek, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Atribut, merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
Manfaat, atribut-atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional maupun emosional.
Nilai, merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk.
Budaya, merek merepresentasikan suatu budaya.
Kepribadian, merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu.
Pemakai, merek mengelompokkan tipe-tipe konsumen yang akan membeli atau mengkonsumsi suatu produk. Brand image atau citra merek adalah serangkaian kepercayaan
yang konsumen pegang atas masing-masing atribut yang istimewa dari sebuah merek (Kotler & Keller, 2003). Aaker (1996) mengatakan bahwa citra merek merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Jadi, citra merek merupakan apa yang konsumen gambarkan dan pikirkan. Konsep merek yang kuat bila dapat dikomunikasikan secara baik kepada pasar sasaran yang tepat akan menghasilkan citra merek yang dapat mencerminkan identitas merek yang jelas (Rangkuti, 2002). Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan definisi citra merek yaitu serangkaian kepercayaan yang konsumen pegang atas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
masing-masing atribut yang istimewa dari sebuah merek. Viot (2012) mengemukakan 4 dimensi citra merek, yaitu:
Kepribadian merek (brand personality) Merupakan
sekumpulan
karakteristik
manusia
yang
dihubungkan dengan sebuah merek (Aaker dalam Viot, 2002). Product related attributes, selain berfungsi dalam hal penggunaan juga memberikan fungsi simbolik ataupun self expressive (Keller dalam Aaker, 1997). Diargumentasikan bahwa penggunaan simbolik merek adalah suatu hal yang mungkin, sebab konsumen sering mengilhami merek dengan karakteristik kepribadian manusia (Gilmore dalam Aaker, 1997). Kepribadian merek ini meliputi rasa bangga, keramahan, kompetensi.
Nilai merek (brand value) Kapferer (dalam Viot, 2007) mengatakan bahwa nilai merupakan prinsip dasar yang mengatur perilaku merek (brand behavior). Nilai merek meliputi manfaat, sosial, hedonis dan etikal (Viot, 2007).
Hubungan merek konsumen (brand consumer relation) Yaitu merek yang dianggap sebagai sesuatu yang aktif, berkontribusi dalam hubungan dua arah antara individu dan merek (Fournier dalam Viot, 2002). Hubungan merek-konsumen meliputi dominasi merek, pendidikan dan stimulasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Citra pengguna (user image) Citra pengguna yaitu sekumpulan karakteristik manusia yang dihubungkan dengan ciri khas pengguna dari suatu merek (Plummer dalam Viot, 2002). Citra pengguna meliputi pemimpin, orientasi sosial, stabiitas emosional dan dinamis.
i. Brand Image atau Citra Merek Produk dan jasa menjadi minat atau daya tarik bagi konsumen apabila
ada
banyak
pengalaman
dan
kesempatan
untuk
mengkomunikasikannya sehingga akan terbentuk citra merek. Citra merek yang kuat, akan sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan volume penjualannya dan efisiensi biaya dalam promosi. Brand image merupakan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu. Melalui berbagai informasi dan pengalaman masa lalu, citra merek merepresentasikan keseluruhan presepsi terhadap merek perusahaan. Kotler dan Keller (2006: 346), mengatakan bahwa citra merek (brand image) adalah persepsi dan keyakinan yang dimiliki oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Jadi, citra merek terbentuk melalui persepsi dan keyakinan konsumen terhadap suatu merek tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi konsumen mempunyai keunggulan fungsi (functional brand), menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand) dan membangkitkan pengalaman tertentu saat konsumen berinteraksi dengannya (experiental brand). Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan citra pada suatu merek tertentu seperti iklan di media elektronik atau media massa dan melalui event tertentu seperti pameran atau sponsorship terhadap sebuah kegiatan. Brand Image yang kuat, akan memberikan asumsi positif konsumen terhadap brand dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga konsumen tidak akan ragu untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Terlebih pada saat ini, bukan saatnya lagi bagi perusahaan untuk menggunakan pemasaran masal melainkan pasar harus disegmentasi yang disebut segmented marketing. Dalam segmented marketing, perusahaan perlu menancapkan citra (image) yang baik tentang mereknya. Brand image menjadi hal yang sangat pentinng diperhatikan perusahaan. Brand image yang baik dapat menimbulkan nilai emosional pada diri konsumen, dimana akan timbulnya perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu produk brand. Demikian sebaliknya apabila suatu brand memiliki citra yang buruk dimata konsumen, maka kecil kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Faktor-faktor pendukung terbentuknya brand image dalam kaitannya dengan brand association: (Keller, 2003) 1. Favorability of Brand Association/ Keunggulan Asosiasi Merek Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. 2. Strength of Brand Association/ Familiarity of Brand Association/ Kekuatan Asosiasi Merek Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu kepribadian khusus.
Pemilik
merek
wajib
untuk
dapat
mengungkapkan,
mensosialisasikan jiwa/ kepribadian tersebut dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya. Hal itulah yang akan terus menerus menjadi penghubung antara merek dengan konsumen. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga ditengah–tengah maraknya persaingan. Membangun popularitas sebuah merek menjadi merek yang terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen. 3. Uniquesness of Brand Association/ Keunikan Asosiasi Merek Keunikan asosiasi merek merupakan keunikan–keunikan yang dimiliki oleh suatu produk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
j. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat mebuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen (Kotler dan Keller, 2009:172).
k. Marketing Communication Mix atau Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler dan Keller, 2009:174):
Iklan. Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
Promosi penjualan. Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian prosuk atau jasa.
Acara dan pengalaman. Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
Hubungan masyarakat dan publisitas. Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Pemasaran langsung. Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
Pemasaran interaktif. Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.
Pemasaran dari mulut ke mulut. Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
Penjualan personal. Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.
l. Integrated Marketing Communicaton (IMC) Komunikasi Pemasaran Terpadu menurut Morrisan (2010:9) merupakan upaya untuk menjadikan seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen. Upaya ini menuntut kesamaan sumber informasi sehingga positioning dan tema yang dimiliki perusahaan sama di mata konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Definisi lain menurut four As (The American Association of Advertising Agency), dikutip dari Agus Hermawan dalam bukunya Komunikasi Pemasaran (2012:52) IMC adalah: “Konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari perencanaan komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi, misalnya iklan, respons langsung, promosi penjualan, dan humas serta memadukannya untuk meraih kejelasan pesan konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui keterintegrasiaan pesan”. Komunikasi
pemasaran
terintegrasi
dapat
menghasilkan
konsistensi pesan yang lebih kuat dan membantu membangun ekuitas merek dan menciptakan dampak penjualan yang lebih besar. Komunikasi pemasaran terintegrasi memaksa manajemen memikirkan semua cara pelanggan berhubungan dengan perusahaan, bagaimana perusahaan mengkomunikasikan posisinya, arti penting relatif setiap sarana, dan masalah ketepatan waktu.
m. Vanity Seeking Vanity di titik perilaku konsumen adalah terkait antara penampilan fisik dan perhatian dari penampilan. Hal ini didefinisikan sebagai kepedulian yang berlebihan untuk melihat penampilan fisik. Selain itu, juga terkait dengan kekhawatiran yang berlebihan untuk prestasi pribadi (Netemeyer, 1995).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Manusia yang mencari pujian, kebanggaan, eksklusivitas dan kemegahan telah didokumentasikan dalam catatan sejarah. Warisan yang mendasari ini telah memberikan kontribusi terhadap pengembangan konsep yang dikenal sebagai vanity atau consumer vanity dalam literatur pemasaran. Vanity adalah istilah relatif yang dapat didefinisikan dalam beberapa konteks. Netemeyer et al. Bloch dan Richins, Cash dan Brown, Lasch, dan Solomon telah mendokumentasikan akarnya dalam filsafat, sosiologi, psikologi, psikologi konsumen, pemasaran, dan studi perilaku lainnya (Awals, Parkash, et all. 2014: Vol 3(11)). Arti harfiah dari vanity adalah kebanggaan berlebihan atau kekaguman dari prestasi atau penampilan diri sendiri. Webster mendefinisikan vanity sebagai kebanggaan tidak beralasan dan obsesi dalam penampilan fisik seseorang dan citra publik. Definisi konseptual vanity menggambarkan kecenderungan utuk memperlihatkan kecakapan, keunggulan dan pemenuhan tujuan diri. Sztulman menguraikan vanity sebagai perwujudan tersembunyi dari kepribadian dan emosi dalam pikiran bawah sadar. Dunning mengusulkan bahwa orang terlibat untuk memperkuat konsep diri, persepsi penampilan mereka dan persepsi prestasi dengan mengubah persepsi sosial, keputusan membeli, dan pilihan konsumen. Mason menyatakan bahwa vanity adalah atribut psikogenik seseorang yang sebagian besar terpengaruh oleh preferensi keuangan, budaya, dan sosial yang ada (Awals, Parkash, et all. 2014: Vol 3(11)).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Identitas diri dan citra pribadi konsumen global modern sangat tergantung pada prestasi materialistis dan persepsi penampilan. Campbell berpendapat bahwa serangan terus-menerus dari pesan pemasaran dan iklan yang menggambarkan keindahan fisik, citra erotis, dan pencapaian prestasi telah menyebabkan masyarakat konsumtif dan perilaku sia-sia. Pemasar dan pengiklan telah melahirkan budaya konsumtif dimana para pembeli (buyers) dan para pembelanja (shoppers) menikmati membeli produk dan jasa yang melayani sensorik dan motif simbolik bukan motif fungsional dan utilitarian. Oleh karena itu orang-orang ini rentan terhadap pembelian yang menjanjikan kekuasaan, kepribadian, penuh gaya, khayalan, keunggulan dan prestasi. Berbagai produk dan jasa memberikan manfaat besar dengan janji menjamin dandanan dan kebugaran fisik. Hal ini lebih jelas dalam pembelian kategori seperti pakaian, kecantikan, minuman, kosmetik, perawatan bedah, alat elektronik, hiburan dan olahraga. Netemeyer et al, (dalam Awals, Parkash, et all. 2014: Vol 3(11)) mengoperasionalkan vanity menjadi 21 jenis persediaan meliputi empat konstruk yang berbeda: (a). Concern for physical appearance, (b). Inflated positive view of physical appearance, (c). Concern for personal achievement, dan (d). Inflated positive view of personal achievement. Pertama, dua konstruksi merupakan vanity fisik dan dua konstruksi selanjutnya merupakan vanity prestasi. Validitas dan kesehatan dari keempat dimensi didirikan dalam literatur psikometri diverifikasi di kajian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
budaya yang berbeda. Kekhawatiran berlebihan untuk dimensi penampilan fisik terdiri dari lima item yang mengukur perhatian orang-orang untuk memiliki penampilan fisik yang mencolok daripada yang lain. Pandangan positif meningkat dari dimensi penampilan fisik yang terdiri dari enam item yang dapat membuat orang berdecak melihat orang-orang dengan penampilan memikat. Perhatian yang berlebihan untuk pencapaian fisik terdiri dari lima item yang dapat membuat orang berdecak melihat orangorang yang sukses berprestasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
B. Penelitian Sebelumnya Peneliti telah mencari dan melihat beberapa referensi penelitaan sebelumnya mengenai video tutrial makeup namun tidak menemukan. Peneliti hanya menemukan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan variabel yang peneliti teliti, yakni: “The Effect of Shopping Orientations, Consumer Innovativeness, Purchase Experience, and Gender on Intention to Shop for Fashion Product Online.” Oleh Ratih Puspa Nirmala dan Ike Janita Dewi dalam Gadjah Mada International Journal of Business 2011, XIII (1). Penelitian ini menguji apakah orientasi-orientasi konsumen dalam berbelanja pakaian
(brand/
fashion
consciousness,
shopping
enjoyment,
price
consciousness, convenience/ time consciousness, shopping confidence, in home shopping tendency), keinovatifan konsumen, pengalaman pembelian produk pakaian secara online, dan jender secara signifikan mempengaruhi niat belanja produk pakaian secara online. Data yang digunakan dikumpulkan melalui survei online terhadap populasi pengguna internet di Indonesia yang berusia 15 sampai 30 tahun, yang telah membeli atau melihat-lihat produk pakaian melalui internet. Penelitian kuantitatif ini menggunakan purposive sampling dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa orientasi belanja (shopping enjoyment, price consciousness, in home shopping tendency), keinovatifan konsumen, pengalaman pembelian produk pakaian secara online, dan jender secara signifikan mempengaruhi dengan niat belanja produk pakaian secara online. Selain itu, hasil yang mengejutkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
menunjukkan bahwa dibandingkan dengan laki-laki, ternyata perempuan memiliki niat belanja produk pakaian secara online yang lebih rendah, walaupun hanya signifikan secara marjinal.
C. Desain Penelitian Kerangka berpikir dari penelitian ini peneliti gambarkan pada skema berikut: Purchase Experience
Consumer Innovativeness
Vanity Seeking
Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
Brand Image
Variety Seeking
Gambar 2.1: Skema Kerangka Pemikiran
Minat Beli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
55
Perumusan Hipotesis Berikut adalah uraian dari rumusan hipotesis dari penelitian ini: 1.
Pengaruh purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, dan variety seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup. a. Pengaruh purchase experience pada sikap terhadap video tutorial makeup. Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu. Oleh karena itu, pengalaman pembelian atau purchase experience dapat membentuk perilaku konsumen sehingga akan mempengaruhi sikap konsumen sebagai bentuk respon terhadap video tutorial makeup yang mereka lihat. : Purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
b. Pengaruh consumer innovativeness pada sikap terhadap video tutorial makeup. Innovativeness
adalah
suatu
watak
kepribadian
yang
menggaris bawahi adopsi dari inovasi (Leavitt & Walton 1975, 1988). Watak adalah dasar dari kecenderungan kuat yang melebihi waktu, hal itu bermacam-macam pada individu dan perilaku yang mempengaruhinya (Matthews et al. 2003). Selanjutnya, Hurt et al. (1997) mendefinisikan innovativeness sebagai suatu keinginan untuk mengubah, menjadi inovatif dan mencoba hal-hal baru (Goldsmith 2002, Roehrich 2004, Tellisto: et al. 2009). Goldsmith (2002) mengemukakan bahwa innovativeness adalah suatu kepribadian yang dibangun dan dimiliki dengan sendirinya pada suatu level yang lebih tinggi atau lebih rendah oleh semua individu karena setiap orang pada titik atau objek yang sama di hidup mereka akan mengadopsi ide-ide baru. Seorang inovator didiskripsikan sebagai seorang individu yang terbuka pada pengalaman-pengalaman dan stimulasi baru yang memiliki kemampuan untuk memodifikasi informasi hal-hal baru seperti konsep, ide, produk atau jasa untuk pengunaan sendiri dan memiliki ambang pintu rendah untuk mengenali aplikasi potensial dari ide-ide baru (Leavitt and Walton 1975, 1988). Pada konteks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
bisnis dan pemasaran, consumer innovativeness adalah dekat kaitannya untuk adopsi produk (Alcaniz et al. 2008). Hal ini mengakibatkan kecepatan dengan adopsi sesuai setelah sebuah produk memasuki pasar (Goldsmith and Flynn 1992). Oleh karena itu, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa sikap merupakan reaksi yang diberikan terhadap video tutorial makeup yang dapat dipengaruhi oleh karakteristik konsumen yang salah satunya adalah consumer innovativeness sebagai salah satu segmen psikografis konsumen. : Consumer innovativeness berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
c. Pengaruh vanity seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup. Vanity seeking
merupakan pemujaan atas penampilan.
Konsumen dengan vanity seeking
sangat concern terhadap
penampilan. Orang yang memiliki concern tinggi terhadap penampilan sangat memperhatikan hal-hal yang mampu membuat penampilannya semakin baik. Salah satu hal yang mampu membuat penampilan semakin baik adalah makeup. Mulai dari makeup daily sampai untuk event-event tertentu. Mereka bisa melihat cara-cara makeup melalui video tutorial makeup yang sudah banyak beredar di internet.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Vanity seeking yang merupakan salah satu dari segmen psikografis
juga
merupakan
suatu
karakteristik
konsumen.
Karakteristik suatu konsumen mempengaruhi sikap mereka. Oleh karena itu, vanity seeking yang merupakan suatu karakteristik konsumen juga memiliki pengaruh pada sikap konsumen terhadap video tutorial makeup. : Vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
d. Pengaruh variety seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup. Konsumen pencari variasi terkadang melakukan brand switching atau peralihan merek sebagai ungkapan ketidakpuasan mereka terhadap produk atau suatu merek yang mereka evaluasi selama mengkonsumsi produk atau merek tersebut. Di sini sangat jarang konsumen setia atau loyal terhadap satu merek. Konsumen pencari variasi cenderung melakukan brand switching bukan saja karena tidak menyukai lagi merek yang telah ia pakai, namun terkadang ia hanya menginginkan varian yang berbeda. Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap sesuatu. Begitu juga variety seeking yang memiliki pengaruh pada sikap konsumen terhadap video tutorial makeup. : Variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
59
Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image. Sikap merupakan interaksi manusia dengan objek tertentu. Sikap bukanlah suatu tindakan yang mempunyai hubungan yang saling terkait antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Jika interaksi yang diberikan konsumen terhadap komunikasi pemasaran ataupun produk di dalamnya menggambarkan tindakan yang diharapkan oleh pemasar maka hal itu dapat memberikan pengaruh positif pada brand image produk maupun perusahaan. Sikap konsumen terhadap suatu hal akan memberikan stimulus pada pikirannya terhadap hal tersebut, salah satunya berupa image akan hal tersebut. Begitu pula sikap terhadap video tutorial makeup yang memiliki pengaruh pada brand image produk makeup tersebut. : Sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image.
3.
Pengaruh brand image pada minat beli. Kotler dan Keller (2006: 346), mengatakan bahwa citra merek (brand image) adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Jadi, citra merek terbentuk melalui presepsi dan keyakinan konsumen terhadap suatu merek tertentu. Dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi konsumen mempunyai keunggulan fungsi (functional brand), menimbulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand) dan membangkitkan pengalaman tertentu saat konsumen berinteraksi dengannya (experiental brand). Oleh karena itu, brand image suatu produk tentu memiliki pengaruh pada minat beli konsumen. Konsumen yang memiliki keyakinan akan suatu hal yang dapat dibeli tentu saja akan menimbulkan minat beli pada hal yang diyakininya. Setidaknya konsumen memiliki kemauan untuk mendekati hal tersebut. : Brand image berpengaruh positif pada minat beli.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sugiyono (2012:3) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif, yakni penelitian dengan metode pengumpulan data dengan survei. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/ skoring (Sugiyono, 2012:6).
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang dimintai keterangan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah perempuan yang memiliki kriteria tertentu (purposive sampling) akan dibahas dalam teknik pengambilan sampel. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian pokok dalam penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, brand image, dan minat beli.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan selama masa penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya penelitian. Penelitian dilakukan di daerah Yogyakarta, Sleman, dan Kebumen.
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:63).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
1. Identifikasi dan Definisi Variabel Ada tiga jenis variabel (Sugiyono, 2012:64): a. Variabel
independen
adalah
variabel
bebas
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan simbol
untuk variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian peneliti dibagi dalam tiga tahap, yakni: 1) Tahap Pertama (a) Purchase experience (
)
(b) Consumer innovativeness ( (c) Vanity seeking (
(d) Variety seeking (
2) Tahap Kedua
)
)
)
Sikap terhadap video tutorial makeup( 3) Tahap Ketiga Brand Image (
)
)
b. Variabel dependen adalah variabel terikat yang ada atau timbul atau
berubah
karena
adanya
variabel
bebas
yang
mempengaruhinya. Variabel terikat dalam penelitian ini peneliti dinyatakan dalam bentuk simbol
. Dalam penelitian
ini variabel terikat dibagi dalam tiga tahap, yakni: 1) Sikap terhadap video tutorial makeup( ).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
2) Brand Image ( ). 3) Minat Beli ( ) 2. Pengukuran Variabel Variabel-variabel
tersebut
akan
diukur
nilainya
dengan
instrumen penelitian. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Oleh karena itu, setiap instrumen harus mempunyai skala (Sugiyono, 2012:135). Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2012:135). Skala sikap yang dapat digunakan dalam pengukuran untuk mendapatkan data interval, atau rasio ada lima. Peneliti menggunakan Skala Likert yakni skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
E. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional menurut Cooper dan Schindler (2006:44) adalah definisi yang dinyatakan dalam istilah-istilah dengan kriteria spesifik untuk pengujian atau pengukuran. Istilah-istilah dengan kriteria spesifik digunakan untuk pengujian atau pengukuran dalam penelitian ini. Berikut
adalah
variabel-variabel
penelitian
yang
akan
dioperasionalisasikan: 1. Purchase Experience merupakan pengalaman pembelian yang dialami konsumen selama proses pembelian produk atau barang. Berikut indikator untuk purchase experience yang diadaptasi dari Seock (2003): a. Selama 12 bulan terakhir, telah banyak kosmetik yang saya beli. b. Saya menilai bahwa saya berpengalaman dalam pembelian alat-alat kosmetik. 2. Consumer Innovativeness merupakan kecenderungan konsumen untuk mengadopsi produk, ide, barang atau jasa baru. Berikut indikator untuk consumer innovativeness yang diukur menggunakan 4 item dari keinovatifan global yang diadaptasi oleh Goldsmith (2002) dari skala asli yang dikembangkan oleh Hurt et al. (1997) dalam penelitian Ratih dan Ike (2011): a. Pada dasarnya saya terbuka menerima ide-ide baru. b. Saya bersedia mencoba hal-hal baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
c. Saya cenderung merasakan cara-cara baru dalam hidup dan melakukan perbaikan dari masa lalu. d. Saya merasa bahwa saya adalah orang yang inovatif. 3. Vanity seeking
merupakan pemujaan atas penampilan. Berikut
indikator untuk vanity seeking
yang dikembangkan dari skala
Netemeyer et al (1995) dalam penelitian Kamolwan T dan Wiwatchai J (2010): a. Penting bagi saya untuk terlihat bagus (look good) sepanjang waktu. b. Ketika saya berada di sekitar orang banyak, saya harus terlihat paling bagus (look best) jika tidak saya akan merasa malu. c. Saya bersedia berusaha keras untuk membuat diri saya terlihat paling bagus (look best). d. Orang di sekitar saya bisa melihat daya tarik saya. e. Saya ingin agar orang lain menghargai saya karena prestasi saya. f. Jika dibandingkan dengan orang yang saya tahu/ kenal, saya banyak menekankan dalam keberhasilan profesional lebih dari mereka. g. Saya ingin orang lain memahami tentang prestasi saya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
4. Variety seeking merupakan perilaku pembelian konsumen dengan keterlibatan rendah yang mencari keberagaman merek. Berikut indikator untuk variety seeking yang dikembangkan dari Mehrabian dan Russell (1973) dalam penelitian Nadine Schüssler (2011): a. Saya ingin mengalami hal-hal baru dan perubahan dalam hidup sehari-hari saya. b. Saya terkadang mencari cara untuk mengubah rutinitas seharihari saya. c. Saya ingin memiliki banyak kegiatan di sekitar saya. d. Ketika makan di luar saya suka mencoba menu yang tak biasa. 5. Sikap terhadap video tutorial makeup. Sikap merupakan interaksi manusia dengan objek tertentu. Sikap terhadap video tutorial makeup berarti merupakan interaksi konsumen terhadap video tutorial makeup. Berikut indikator untuk sikap terhadap video tutorial makeup: a. Saya suka dengan video tutorial makeup tersebut. b. Video tutorial makeup meyakinkan saya akan produk tersebut. c. Video tutorial makeup berguna bagi saya dalam memberi referensi produk dan tips-tips makeup. d. Video tutorial makeup bermanfaat untuk menambah customer knowlegde saya. e. Video tutorial makeup memberi pengalaman langsung bagi saya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
6. Brand Image merupakan persepsi atau keyakinan konsumen terhadap suatu merek tertentu. Berikut indikator untuk brand image: a. Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut terkesan bagus dan berkualitas. b. Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memiliki manfaat yang luar biasa. c. Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memberikan hasil riasan makeup yang sempurna. 7. Minat beli merupakan dorongan yang timbul untuk membeli barang atau jasa. Berikut indikator untuk minat beli: a. Saya akan membeli brand kosmetik tersebut. b. Saya akan membeli brand kosmetik tersebut untuk teman saya. c. Saya akan merekomendasikan brand kosmetik tersebut kepada teman dan atau keluarga saya. d. Saya akan mencari informasi mengenai brand kosmetik tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
F. Populasi dan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006), sedangkan menurut Sugiyono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah perempuan yang tinggal di Yogyakarta, Sleman, dan Kebumen. Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi penelitian yakni perempuan dengan usia minimal 15 tahun dan pendapatan/uang saku/ uang belanja per bulan minimal Rp500.000,-. Berikut adalah ukuran sampel berdasarkan teknik analisis penelitiannya:
Analisis faktor, ukuran sampel yang direkomendasikan adalah tidak kurang dari 50 observasi, dan disarankan ukuran sampel 100 atau lebih. Sebagai aturan umum, beberapa peneliti merekomendasikan rasio 10:1 atau 20:1 kasus untuk setiap variabel (Hair, dkk, 2006:9899). Hal ini dimaksud adalah jika item kuesioner dirancang sebanyak 20 item, maka ukuran sampel minimal adalah 20 x 10 = 200.
Analisis regresi, disarankan adalah 15 – 20 observasi per independen variabel (Hair, dkk, 2006:166), selanjutnya dijelaskan bahwa ukuran sampel dapat mengurangi batas penerimaan loading factor pada item.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Contohnya, untuk 100 responden, maka loading factor sebesar 0,55 atau lebih dapat dianggap signifikan. Sedangkan untuk loading factor 0,30 dapat dianggap signifikan untuk ukuran sampel 350 atau lebih.
Analisis diskriminan, banyak peneliti menyarankan menggunakan rasio 20 kali jumlah variabel prediktor (Hair, dkk, 2006:258). Oleh karena penelitian ini menggunakan analisis faktor maka jumlah sampel minimum adalah 20 kali 6 (variabel independen) hasilnya adalah 120. Jadi, jumlah sampel total untuk dua kelompok penelitian ini adalah 300. Hasil ini didapat dari perkalian jumlah kelompok (2) dengan jumlah sampel minimum (120), yakni 240. Jumlah 240 ini, penulis bulatkan ke atas menjadi 300. Sehingga masing-masing kelompok adalah 150 sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
G. Teknik Pengambilan Sampel Penentuan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan informasi yang dibutuhkan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 kali variabel bebas (Joseph F. Hair, 1998) sehingga jumlah sampel adalah 120 dan peneliti bulatkan ke atas menjadi 150. Berhubung penelitian ini juga menggunakan between subject design dengan 2 video tutorial makeup maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dua kali 150 yakni 300 sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
H. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari lapangan oleh peneliti sendiri melalui sumber pertama, responden, yaitu konsumen yang menjadi responden penelitian ini atau yang telah mengisi kuesioner. Selanjutnya, data diolah menggunakan SPSS 16 dan juga Ms. Excel.
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik survei. Sedangkan alat yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner memberikan beberapa pernyataan yang kemudian diharapkan responden akan menyetujuinya dengan memilih 1 tingkat persetujuaanya itu dari 5 alternatif jawaban. Statements atau pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner memiliki 5 alternatif jawaban. Masing-masing alternatif jawaban memiliki skor tersendiri yakni dari 1 sampai 5. Penentuan skor ini didasarkan pada skala likert, yakni: Sangat Setuju
(SS)
:5
Setuju
(S)
:4
Netral
(N)
:3
Tidak Setuju
(TS)
:2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Kuesioner ini juga terdiri dari dua bagian, yakni: 1. Bagian A yang berisi tentang data diri dari responden dan termasuk di dalamnya kriteria yang harus dipenuhi sebagai responden penelitian ini. 2. Bagian B yang berisi beberapa pernyataan yang harus diisi oleh responden setelah melihat video turorial makeup.
J. Teknik Pengujian Instrumen Teknik pengujian instrumen dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan uji realibilitas. Hal ini dilakukan untuk menguji keakurasian pernyataan/ pertanyaan pada kuesioner dan konsekuensi jawaban responden. Teknik yang lebih akurat untuk menguji validitas dan reliabilitas adalah Analisis Faktor Konfirmatori atau Confirmatory Factor Analysis (CFA). Menurut Joreskog dan Sorbom (1993), Confirmatory Factor Analysis (CFA) digunakan untuk menguji unidimensional, validitas dan realibilitas model pengukuran konstruk yang tidak dapat diukur langsung. Model pengukuran atau disebut juga model deskriptif (Ferdinant, confirmatory
2002), factor
measurement model
theory
(Long,
(Hair,
1983)
dkk, yang
2006,
atau
menunjukkan
operasionalisasi variabel atau konstruk penelitian menjadi indikatorindikator terukur yang dirumuskan dalam bentuk persamaan dan atau diagram jalur tertentu (dalam Kusnendi, 2008:98).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Analisis faktor konfirmatori merupakan salah satu metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun sesuai dengan yang dihipotesiskan. Dalam analisis faktor konfirmatori, peubah laten dianggap sebagai peubah penyebab yang mendasari peubah-peubah indikator (Ghozali, 2008). Tujuan CFA adalah untuk mengkonfirmasikan atau menguji model, yaitu model pengukuran yang perumusannya berasal dari teori. Sehingga, CFA bisa dikatakan memiliki dua fokus kajian yaitu: (1) apakah indikator-indikator yang dikonsepkan secara unidimensional tepat dan konsisten; (2) indikator-indikator apa yang dominan membentuk konstruk yang diteliti. 1. Uji Validitas Model yang dihipotesiskan dalam analisis faktor konfirmatori harus bersifat valid yaitu mengacu kepada kemampuan suatu indikator dalam mengukur apa yang sebenarnya ingin diukur (Supranto, 2004). Dengan demikian validitas suatu indikator menjadi syarat yang harus dipenuhi. Uji validitas indikator-indikator dalam mengukur peubah laten dinilai dengan cara menguji apakah semua loadingnya ( ) nyata dengan menggunakan uji-t untuk nilai α tertentu.
Pengujian validitas menggunakan teknik analisis faktor (construct validity), yaitu untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan atau indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah faktor atau konstruk atau variabel. Jika masing-masing butir pertanyaan merupakan indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
pengukur variabel maka akan memiliki nilai loading factor yang tinggi diatas 0,4. Sebagai kriteria pemilihan item berdasarkan analisis faktor, biasanya digunakan batasan derajad kepercayaan sampel atau nilai Kaiser Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO) > 0,5. Apabila nilai KMO diatas 0,5 dan loading factor > 0,4, maka instrumen penelitian dianggap cukup valid untuk dianalisis lebih lanjut. Namun apabila intrumen tidak valid, maka akan direduksi dan dilakukan pengujian ulang tanpa instrumen tersebut. Selain itu, instrumen yang tidak valid juga tidak akan diikutsertakan dalam pengujian-pengujian tahap selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya. Kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang pada sampel yang berbeda. Apabila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat ukur tersebut dianggap handal (reliabel). Sebaliknya bila suatu alat ukur digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh tidak konsisten maka alat ukur tersebut dianggap tidak reliabel. Dalam pengujian reliabilitas, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach alpha. Kalkulasi koefisien cronbach alpha menggunakan program SPSS dan batas kritis untuk nilai cronbach
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
alpha untuk mengindikasikan kuesioner yang reliabel adalah 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2009). Dengan koefisen cronbach alpha > 0,60 merupakan indikator bahwa kuesioner tersebut reliabel/handal. Berikut rumus Cronbach’s Alpha (Umar Husein, 2009: 107):
Keterangan:
=
−1
1−
∑
: koefisien reliabilitas instrumen (Cronbach’s Alpha) k
: banyaknya butir pernyataan
∑
: total varian butir
2
: varian total
K. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2007: 110).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Pedoman yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah apabila nilai signifikansi dari Uji Kolmogrov Smirnov (Asymp.sig) > 0,05 maka sebaran data mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Distribusi normal juga akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menghubungkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Deteksi normalitas dapat juga dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan lain dari uji normalitas adalah: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk mengetahuai apakah dari model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak ada korelasi antarvariabel bebas (Ghozali, 2007:91). Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF (variance
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
infation factor). Pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain. Jika hasil variance tersebut tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Sulistyo, 2012:60). Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu (bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
L. Teknik Analisis Data Peneliti melakukan analisis data dengan urutan analisis regresi berganda, analisi regresi sederhana, dan analisi regresi sederhana lagi. Berikut lebih jelasnya mengenai teknik analisis data yang dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis: 1. Analisis Regresi Linier Berganda (Multivariate Regression) (Rumusan Masalah & Hipotesis Pertama) Analisis regresi berganda ini dilakukan untuk rumusan masalah pertama dan untuk menguji hipotesis pertama serta untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu purchase experience ( innovativeness (
), vanity seeking (
), consumer
), dan variety seeking (
)
terhadap varibel terikat, yakni sikap terhadap video tutorial makeup ( ). Dalam penelitian ini, analisis tersebut dilakukan untuk sampel yang telah ditentukan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. Analisis regresi berganda dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
Keterangan:
=
+
+
+
+
+
= sikap terhadap video tutorial makeup = purchase experience ( (
), vanity seeking (
), consumer innovativeness
), dan variety seeking (
Selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan:
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
a. Uji t (Secara Parsial) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel
bebas
innovativeness (
(purchase
experience
), vanity seeking (
(
),
consumer
), dan variety seeking (
))
secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (sikap terhadap
video tutorial makeup ( )). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. i. Menentukan
dan
a. Purchase Experience
: Purchase experience tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
b. Consumer Innovativeness
: Consumer innovativeness tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Consumer innovativeness berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
c. Vanity Seeking
: Vanity seeking tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
d. Variety Seeking
: Variety seeking tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. : Variety Seeking berpengaruh positif pada sikap
terhadap video tutorial makeup. ii. Menentukan level of significance (α):5% Level of significance atau tingkat signifikannya sebesar 0,05 dengan df = n-k-1 (k adalah jumlah variabel independen). iii. Menentukan nilai t hitung dengan rumus
= koefisien regresi
=
( )
( ) = standar eror koefisien regresi
iv. Kriteria Keputusan a. Jika nilai
>
diterima atau jika nilai b. Jika nilai
≤
ditolak atau jika nilai v. Kesimpulan
, maka
ditolak dan
≤ 0,05 dan
> 0.
, maka
> 0,05 dan
diterima dan < 0.
a. Purchase Experience
Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh positif dari
purchase experience pada sikap terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jika
82
ditolak berarti ada pengaruh positif dari
purchase experience pada sikap terhadap video tutorial makeup. b. Consumer Innovativeness
Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh positif dari
consumer innovativeness pada sikap terhadap video tutorial makeup.
Jika
ditolak berarti ada pengaruh positif dari
purchase experience pada sikap terhadap video tutorial makeup. c. Vanity Seeking
Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh positif dari
vanity seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup.
Jika
ditolak berarti ada pengaruh positif dari vanity
seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup. d. Variety Seeking
Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh positif dari
variety seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup.
Jika
ditolak berarti ada pengaruh positif dari variety
seeking pada sikap terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
2. Analisis Regresi Linier Sederhana (Rumusan Masalah & Hipotesis Kedua dan Ketiga) Setelah mengetahui dilakukan uji pada hipotesis pertama, maka tahap selanjutnya adalah menguji hipotesis kedua dan ketiga. Dimana dalam hipotesis kedua sikap terhadap video tutorial makeup (
)
menjadi variabel bebas dan brand image ( ) menjadi variabel terikat. Sedangkan pada hipotesis ketiga brand image (
) menjadi variabel
bebas dan minat beli ( ) menjadi variabel terikat. Hipotesis kedua
dan ketiga ini akan diuji melalui regeresi linier sederhana. Bentuk umum persamaan regresis linier sederhana adalah (Lind, Marchal, & Wathen, 2014: 75) : =
+
Berikut prosedur atau tahap pengujiannya: i. Menentukan
dan
1. Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image
: Sikap terhadap video tutorial makeup tidak berpengaruh positif pada brand image.
: Sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
2. Pengaruh brand Image pada minat beli : Brand image tidak berpengaruh positif pada
brand image. : Brand image berpengaruh positif pada brand
image ii. Menentukan level of significance α=5% Level of significance atau tingkat signifikannya sebesar 0,05 dengan df = n-k-1 (k adalah jumlah variabel independen). iii. Menentukan nilai t hitung dengan rumus =
( ) = koefisien regresi
( ) = standar eror koefisien regresi
iv. Kriteria Keputusan c. Jika nilai
>
diterima atau jika nilai d. Jika nilai
≤
ditolak atau jika nilai
, maka
ditolak dan
≤ 0,05 dan
> 0.
, maka
> 0,05 dan
diterima dan < 0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
v. Kesimpulan 1. Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image
Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh positif
dari sikap terhadap video turorial makeup pada brand image.
Jika
ditolak berarti ada pengaruh positif dari
sikap terhadap video turorial makeup pada brand image. 2. Pengaruh brand image pada minat beli
Jika
diterima berarti tidak ada pengaruh positif
dari brand image pada minat beli.
Jika
ditolak berarti ada pengaruh positif dari
brand image pada minat beli.
M. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dan menjawab pertanyaanpertanyaan dalam penelitian. Penulis membahas mengenai metode dan teknik pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, penyusunan alat pengumpul data, langkah-langkah pengumpulan data, dan prosedur pengolahan data. Prosedur dalam penelitian ini adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
1. Pemilihan Video Tutorial Penulis memilih dua video tutorial makeup natural dari dua brand asing yang belum terkenal di Indonesia. Hal ini bertujuan agar tidak ada brand image yang melekat pada konsumen dengan brand produk yang sudah ada maupun terkenal di Indonesia. a. Video Tutorial Pertama adalah Video Tutotial Makeup dari brand Em Cosmetics. b. Video Tutorial Kedua adalah Video Tutorial Makeup dari brand Lancôme.
2. Between Subject Design Penelitian ini menggunakan between subject design. Hal ini dilakukan mengingat pertimbangan waktu yang lebih efisien. Keuntungan lain dari penggunaan between subject design ini adalah memberikan peneliti kesempatan untuk melakukan percobaan dengan pengaruh faktor luar yang sangat sedikit. Jenis desain ini sering disebut sebagai langkah desain independen karena setiap peserta hanya dikenakan pengujian tunggal. Hal ini akan menurunkan kemungkinan peserta menderita kebosanan setelah serangkaian panjang tes atau sebaliknya, sehingga menghasilkan hasil yang lebih sempurna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
3. Teknis Pengisian Kuesioner Teknik pengisian kuesioner dilakukan melalui screening. Hal ini sesuai dengan teknik pengambilan sample pada penelitian ini yakni purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan informasi yang dibutuhkan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Adapun kriteria tersebut adalah: a. Perempuan. b. Usia minimal 15 tahun. c. Pendapatan yang diukur dari uang saku atau uang belanja yang tersedia untuk dibelanjakan minimal Rp 500.000,00. Secara teknis pengisian kuesioner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Responden menonton dan menyimak video tutorial makeup yang berdurasi ± 5 menit. Oleh karena itu, agar lebih efisien maka sekali sesi langsung dikumpulkan lebih dari 3 orang responden sekaligus. b. Setelah menonton video tutorial makeup tersebut, responden baru kemudian mengisi kuesioner.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini membahas mengenai objek penelitian yakni video tutorial makeup. Video tutorial makeup yang penulis gunakan sebagai objek penelitian ada dua yakni video tutorial makeup brand kosmetik Em Cosmetics dan video tutorial makeup brand kosmetik Lancôme. Kedua brand kosmetik tersebut sama-sama berasal dari brand line L’Oreal. Penjelasan lebih lengkap diuraikan dalam bab ini, berikut penjelasannya: A. Em Cosmetics Em Cosmetics adalah salah satu brand kosmetik yang tercipta dari brand line L’Oreal pada 15 Agustus 2013. Terciptanya brand kosmetik ini berasal dari seleb tutorial makeup youtube/ vlogger atau video blogger/ beauty blogger , yakni Michelle Phan. Brand kosmetik ini tercipta berkat conjungtion yang dilakukan Michelle Phan dengan L’Oreal. Atas kerjasama itulah akhirnya Michelle Phan bisa launching produk kosmetik dengan nama brand barunya tersebut. Em Cosmetics memiliki website sendiri yang dirancang secara menarik dengan visualisasi gambar yang menarik dan pengelompokan jenis produk yang sangat membantu memudahkan konsumen untuk memilih produk sesuai dengan keinginannya. Pengelompokan produk Em Cosmetics sangat menarik dan penulis kira belum ada brand kosmetik yang mengelompokkan produknya seperti yang telah dilakukan oleh EM
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Cosmetics ini. Pengelompokan yang menurut penulis menarik adalah pada pengelompokan berdasarkan occasion, dimana Pengelompokan ini sangat membantu konsumen dalam memilih produk sesuai dengan look yang diinginkan. Selain dikelompokkan berdasarkan occasion Em Cosmetics juga mengelompokkan produknya berdasarkan tipe produk dan warna kulit. Produk unggulan Em Cosmetics adalah the life pallete-nya yang sangat
praktis
dan
inovatif.
Website
Em
Cosmetics
adalah
www.emcosmetics.com. Sampai saat ini untuk membeli produk kosmetik ini di Indonesia hanya dapat dilakukan melalui online dari website-nya langsung atau ada beberapa online shop yang menjual produk ini. Stand Em Cosmetics sendiri di Indonesia sampai saat ini belum penulis temui. Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan Em Cosmetics belum begitu dikenal oleh konsumen Indonesia pada umumnya. Hal yang menarik dari brand kosmetik ini adalah adanya tutorial makeup yang diberikan melalui website-nya maupun tutorial yang secara official diunggah ke youtube. Em Cosmetics juga mempunyai account tersendiri di youtube yang memudahkan konsumen pencinta video tutorial makeup mencari jenis makeup yang diinginkan. Michelle
Phan
sendiri
memiliki
website
tersendiri
yang
menampilkan kelihaiannya dalam ber-makeup serta hal-hal menarik lainnya seputar dunia kecantikan yang dipaparkan melalui website-nya di www.michellephan.com.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
a. Produk Em Cosmetics Em Cosmetics memiliki banyak varian produk kosmetik. Oleh karena itu, trik jitu dalam menampilkan dan mengkategorikan produknya melalui website merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Dan benar saja, hal ini bisa dilihat di website www.emcosmetics.com, bahwa Pengelompokan produk dilakukan dengan sangat apik dan menarik. Berikut adalah Pengelompokan produk yang dilakukan Em Cosmetics yang terdapat di website-nya: Face, Eyes, Lips, The life pallete, Brushes.
Gambar 4.1 Em Cosmetics’s Makeup
Gambar 4.2 Em Cosmetics’s The life pallete Sumber: www.emcosmetics.com Selain dikategorikan berdasarkan hal di atas, produk Em Cosmetics juga dikategorikan berdasarkan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
1. Colour atau warna
2. Product type atau tipe produk Terbagi dalam bebrapa kategori yakni blush/bronzer, brusher, concealer, eye liner, eye shadow, foundation & bb (cc) cream, lipstick/lip gloss/lip blam, mascara, powder, dan primer. 3. Occasion atau kejadian/peristiwa Terbagi dalam bebrapa kategori yakni: always, no occasion; needed!; date; hang out with friends; night out; school; special occasion; travel; dan work. 4. Skin tone atau warna kulit Terbagi dalam bebrapa kategori yakni dark, deep, fair, light, light/medium, medium, dan medium/deep. Michelle Phan sendiri memiliki produk-produk favorite yakni: Matte Lipstick, Makeup Mood Enhancer, dan Waterliner. Selain itu ada juga produk-produk best seller dari Em Cosmetics, yakni: Chiaroscuro (Contour and Highlighter Stick), Waterliner (Intense Colour Eyeliner), Scribble (Caligraphy Liquid Liner), dan Pillow Plush (Cushiony Lip Balm).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Gambar 4.3 Michelles’s Current Faves
Gambar 4.4 Em Cosmetics’s Best Seller Sumber: www.emcosmetics.com b. Strategi Pemasaran Meski belum memiliki stand di Indonesia namun Em Cosmetics rupanya sudah dilirik oleh sejumlah konsumen Indonesia,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
hal ini terbukti dengan banyaknya online shop yang menjual produk dari brand kosmetik ini.
Media pemasaran berupa website dengan tampilan unik, cantik, dan menarik. Em memiliki website www.emcosmetics.com dengan desain yang cantik. Begitu membuka website ini maka yang akan terlihat pertama kali adalah tampilan home dengan tampilan slide dengan background warna cantik dari produk yang sedang happening, produk terbaru, dan backstory dari Em sendiri. Tentu saja bagi perempuan hal-hal cantik seperti ini merupakan hal yang disukai. Selain itu, ada juga beberapa produk dengan gambar bergerak, zoom in, dan zoom out (the life pallete).
Positioning yang unik “Em is a reflection of me,” begitulah positioning dari Em Cosmetics yang jika diterjemahkan menjadi Em adalah refleksi atau cermin dari aku. Dari positioning ini saja sudah dapat diraba apa yang ingin ditampilkan dari produk Em ini. Setiap perempuan adalah cantik, ketika bercermin kecantikan itulah dirinya dan makeup juga begitu.
Inovatif dan tampil beda Jarang sekali ada beauty blog yang menyajikan tutorial seperti Em Cosmetics. Namun, Em yang memang di-launching karena seorang vlogger sehingga tak heran hal ini pula yang diusung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
dalam memasarkan produknya. Bukan sembarang tutorial biasa, Em selalu update tutorial yang sedang happening maupun common look. Selain itu Em juga berani berinovasi dengan launching produk andalannya yakni “The Life Pallete”. Produk ini hadir menyesuaikan kebutuhan akan kepraktisan. Makeup untuk seluruh muka menjadi 1 tempat praktis berupa pallete.
Customer Relation Management yang bagus Rupanya kekuatan utama dari Em adalah dengan menjaga hubungan baik dengan para konsumennya. Hal ini dilakukan youtube channel-nya yang menunjukkan video tutorial dan tips-tips kecantikan yang menghargai komen-komen viewernya dan bahkan melakukan inovasi produk berkat komenkomen viewer-nya ini. Inilah mengapa Em Cosmetics tetap update di media sosial.
Intenational Shipping Selain website www.emcosmetics.com, Em Cosmetics telah membuka
international
shipping
melalui
website
www.myus.com yang menyediakan program diskon khusus. Hal ini merupakan trik jitu untuk pemasaran produk Em Cosmetics mengingat belum tersedianya stand Em Cosmetics di setiap negara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Program diskon ataupun free sample Tidak hanya tampilan home yang menarik karena taburan gambar produk warna-warni namun juga program diskon yang diberikan yang tertulis di sana. Tentu saja trik ini adalah trik lama, namun pagi penggemar produk Em, tentu hal ini adalah hal yang menguntungkan dan sangat dicari.
B. Lancôme Lancôme Paris adalah sebuah rumah kosmetik berkelas asal Perancis. Dimiliki oleh L'Oréal sejak tahun 1964, Lancôme memproduksi produk-produk kosmetik berkelas seperti produk perawatan kulit, wewangian, dan tata rias dengan harga kelas-atas (Wikipedia). Didirikan pada tahun 1935 oleh Armand Petitjean di Perancis, Lancôme merayakan hari jadinya yang ke-75 pada tahun 2010. Motif Petitjean mendirikan Lancôme sederhana saja: untuk menciptakan merek kecantikan yang akan mengirimkan keeleganan Perancis ke seluruh dunia. Nama “Lancôme” terinspirasi dari reruntuhan kastil Le Château de Lancosme (Wikipedia). Di daerah Yogyakarta hanya ada 1 stand Lancôme yakni di Centro Ambarukma Plaza Mall. Selain buka stand, konsumen juga dapat membeli produk
Lancôme
via
online
melalui
www2.lancome.com maupun olshop lainnya.
website
Lancôme,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Sayangnya Indonesia tidak tercantum dalam website Lancôme, hanya ada 7 negara dalam kategori Asia Pasifik yakni Australia, China, Hong Kong, Jepang, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan. Itulah mengapa belum ada website resmi Lancôme Indonesia. Penulis melihat bahwa Lancôme melakukan pengkategorian, berikut pembagiannya: Eropa, Asia Pasifik, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Timur Tengah. a. Produk Berbeda dengan Em Cosmetics yang hanya menawarkan produk makeup, Lancôme menawarkan skincare atau perawatan kulit, makeup atau riasan, dan fragrance atau wewangian. Produk yang paling terkenal termasuk maskara, yaitu "Hypnose", Visionnaire Range yang berisi bahan yang dipatenkan, "LR 2412", yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tekstur kulit, terutama dalam pengecilan pori, garis-garis halus dan warna kulit tidak merata. Lancôme barubaru ini merilis sebuah serum baru yang disebut "Dreamtone", yang mengklaim untuk memperbaiki penyimpangan warna termasuk bintik matahari dan tanda noda. Serum ini tersedia dalam tiga warna integral: fair, medium dan dark untuk mencocokkan warna kulit individu. Wewangian Lancôme dibuat dalam asosiasi dengan pembuat parfum: Alain Astori, Annick Menardo, Daniela Roche-Andrier, Christian Biecher, Jacques Cavallier, Calice Becker, Pauline Zanoni, Maurice Roucel, Thierry Wasser, Christine Nage, Armand Petitjean, Gerard Goupy, Olivier Cresp, Harry Fremont, Alberto Morillas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Dominique Ropion, Olivier Polge, Francis Kurkdjian, Robert Gonnon, Nathalie Lorson, Sophia Grojsman, dan Alienor Massenet. Skincare Lancôme dibagi menjadi 3 yakni by category atau berdasarkan kategori, by need atau berdasarakan kebutuhan, dan by range. Berikut lebih jelasnya: 1. By Category Terbagi dalam youth activating; whitening; UV protection; hydration; anti-ageing; eyes, lips; cleansers; dan masks, scrubs. 2. By Needs Terbagi dalam dark spots, dull skin; dehydrated skin; fine lines, pores, evenness; wrinkles, loss of firmness; dan loss of elasticity, density. 3. By Range Terbagi dalam génifique, blank expert, UV expert, hydra zen, vissionaire, rénergie, dan absolue. Sedangkan makeup Lancôme dibagi menjadi 4 yakni complexion, eyes, lips, dan brushes. Berikut lebih jelasnya: 1. Complexion Tediri dari foundations, concealers, blushes and enhancers, powders, dan primers. 2. Eyes Terdiri dari mascara, eye liners, eye shadows, dan eyebrows.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
3. Lips Terdiri dari lipstick, gloss, dan hybird. 4. Brushes Terdiri dari face brushes, eye brushes, dan lip brushes. Fragrance dari Lancôme hanya tersedia untuk women atau perempuan. Lancôme memiliki 7 varian fragrance.
Gambar 4.5 Lancôme Makeup’s Best Seller (Lancôme Singapura, 2015)
Gambar 4.6 Lancôme Fragrance’s Best Seller (Lancôme Singapura, 2015)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
b. Strategi Pemasaran
Berkomitmen dalam hal kualitas Lancôme memiliki tekstur yang delightful, bahan aktif yang mutakhir, dan wewangian yang subtle. Lancôme menawarkan pilihan komprehensif dari produk performa tinggi. Lebih dari 2.500 ilmuwan menjamin kualitas yang konsisten melalui berbagai tes kontrol kualitas, dilakukan di laboratorium perusahaan setiap hari (Lancôme, 2015).
Melakukan pembangunan internasional Saat ini Lancôme telah hadir di 35 negara (Lancôme, 2015). Mulai dari benua Eropa sampai Timur Tengah.
Kesan premium untuk konsumen premium Hal ini terbukti dengan adanya counter atau stand yang hanya ada di departemen store maupun mall saja. Seperti di Yogjakarta yang baru ada 1 counter di Centro Amplaz.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA & PEMBAHASAN Bab ini membahas analisis data penelitian dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan selama kurang lebih 2 minggu. Pembahasan analisis hasil penelitian ini dimulai dari analisis deskriptif (deskripsi variabel penelitian) dan kemudian dilanjutkan analisis kuantitatif yaitu analisis regresi linear berganda, regresi linear sederhana, dan pengujian hipotesis. Peneliti telah menyebar kuesioner sebanyak 300 eksemplar yang terbagi menjadi dua yakni 150 eksemplar dengan objek video tutorial makeup Em Cosmetics dan 150 eksemplar kedua dengan objek video tutorial makeup Lancôme. A. Hasil Analisis Deskriptif Responden Analisis deskriptif menjelaskan profil responden dari penelitian dari kedua objek penelitian berupa video tutorial makeup dari Em Cosmetics, Lancôme, dan gabungan keduanya. Tabel 5.1 Profil Responden Keterangan Intensitas melihat video tutorial makeup Pernah Sering Tidak Pernah Usia (tahun) 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-45
Gabungan Em Cosmetics N % N % 111 74% 226 75 27 18% 51 17 12 8% 23 8 95 179 19 5 1 1
100
32 60 6 2 0 0
45 86 13 5 1 0
30% 57% 9% 3% 1% 0%
Lancôme N % 115 77% 24 16% 11 7% 50 93 6 0 0 1
33% 62% 4% 0% 0% 1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Tabel 5.1 Profil Responden (Lanjutan) Keterangan Tingkat pengeluaran per bulan (Rp) 500.000-999.000 1.000.000-2.999.000 3.000.000-4.999.000 ≥5.000.000 Jenis pekerjaan Pelajar/ Mahasiswi Pegawai Swasta Wiraswasta Profesi PNS Pendidikan terakhir Tidak ada SD SMP/MTs SMA/SMK/MA D3-S1 S2-S3
Gabungan N %
Em Cosmetics N %
Lancôme N %
175 110 10 5
58 37 3 2
84 54 10 2
56% 36% 75 1%
91 56 0 3
61% 37% 0% 2%
268 16 9 5 2
89 5 3 2 1
125 12 7 4 2
83% 8% 5% 3% 1%
143 4 2 1 0
95% 3% 1% 1% 0%
0 1 4 227 62 6
0 0 1 76 21 2
0 0 1 112 33 4
0% 0% 1% 75% 22% 3%
0 1 3 115 29 2
0% 1% 2% 77% 19% 1%
Sumber: Data primer Dengan melihat nilai terbesar dari masing-masing kriteria maka bisa dikatakan responden sebagian besar adalah pelajar/mahasiswi dengan prosentase 89%, lulusan SMA sederajad atau sedang berkuliah dengan prosentase 76%, berusia 20-24 tahun dengan prosentase 60%, pernah melihat video tutorial makeup dengan prosentase 75%, dan berpengeluaran di atas Rp500.000,00 dan di bawah Rp1.000.000,00 dengan prosentase 58%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif variabel penelitian menunjukkan nilai mean atau rata-rata dan standard deviation atau deviasi standar dari masing-masing variabel penelitian yang ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 5.2 Statistik Deskriptif: Mean dan Std. Deviation No 1
Variabel
Purchase Experience
2 3 4 5
Consumer Innovativeness
Operasionalisasi Variabel
Kode
Gabungan Mean STDEV
Em Cosmetic Mean STDEV
Selama 12 bulan terakhir, telah banyak kosmetik yang saya beli
PE1
3,08
Pada dasarnya saya terbuka menerima ide-ide baru
PE2 CI1
2,79
0,98
2,8
CI2
3,81
0,74
3,8
Saya menilai bahwa saya berpengalaman dalam pembelian alat-alat kosmetik Saya bersedia mencoba hal-hal baru Saya cenderung merasakan cara-cara baru dalam hidup dan melakukan perbaikan dari masa lalu
CI3
2,94
4,04
4,05
102
1,07
1,02
0,63 3,97
0,69
3
2,92
3,9 0,68
4
1,1
1,02
3,2
1
2,8
0,8
3,9
0,7 3,9
Lancôme Mean STDEV
0,7
2,97
4,1
1,07
1
4,1 0,72
1,1
0,5 4,03
0,7 0,7
0,67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 5.2 Statistik Deskriptif: Mean dan Std. Deviation (Lanjutan) No 7 8 9 10 14 15 16 17
Variabel
Operasionalisasi Variabel
Penting bagi saya untuk terlihat bagus (look good) sepanjang waktu Ketika saya berada di sekitar orang banyak, saya harus terlihat paling baik jika tidak Vanity Seeking saya akan merasa malu Saya bersedia berusaha keras untuk membuat diri saya terlihat paling bagus (look best) Orang di sekitar saya bisa melihat daya tarik saya Saya ingin mengalami hal-hal baru dan perubahan dalam hidup sehari-hari saya Saya terkadang mencari cara untuk mengubah rutinitas Variety sehari-hari saya Seeking Saya ingin memiliki banyak kegiatan di sekitar saya Ketika makan di luar saya suka mencoba menu yang tidak biasa
Kode
Gabungan Mean STDEV
Em Cosmetics Mean STDEV
Lancôme Mean STDEV
VAN1 4,02
0,74
3,95
0,7
4,1
0,78
VAN2 3,34
0,98
3,17
1
3,51
0,97
3,63
0,83
3,54
0,87
3,71
VAN3 3,66
0,9
3,64
0,9
3,67
0,9
VAN4 3,48
0,72
3,41
0,7
3,55
0,71
VAR1
4,08
VAR2
3,93
VAR4
3,45
VAR3
3,87
0,64 3,83
0,73 0,84 0,92
4,05 0,78
3,95 3,77 3,38
0,6 3,79
0,7 0,9 0,9
4,11 0,83
3,91 3,97 3,52
0,87
0,7
3,88
0,76 0,77 0,89
0,81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Tabel 5.2 Statistik Deskriptif: Mean dan Std. Deviation (Lanjutan) No
Variabel
18 20 21
Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
22 23 24 25
Brand Image
Operasionalisasi Variabel Saya suka dengan video tutorial makeup tersebut Video tutorial makeup berguna bagi saya dalam memberi referensi produk dan tips-tips makeup Video tutorial makeup bermanfaat untuk menambah customer knowlegde saya Video tutorial makeup memberi pengalaman langsung bagi saya Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut terkesan bagus dan berkualitas Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memiliki manfaat yang luar biasa Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memberikan hasil riasan yang sempurna
Kode
Gabungan Mean STDEV
Em Cosmetics Mean STDEV
Lancôme Mean STDEV
SKP1
3,81
0,84
3,8
0,9
3,81
0,81
SKP3
3,87
0,77
3,82
0,8
3,91
0,77
SKP4
3,87
0,76
3,85
0,7
3,89
0,78
SKP5
3,82
0,77
3,87
0,7
3,77
0,81
BI1
3,76
0,78
3,6
0,8
3,9
0,8
BI2
3,44 3,67 0,75 0,78
3,3
3,58 0,7
BI3
3,8
3,8
0,8
3,84
0,81
0,79
3,84
0,78
0,8
3,5 3,8
3,86
3,75
0,8 0,8
0,79
0,79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Tabel 5.2 Statistik Deskriptif: Mean dan Std. Deviation (Lanjutan) No
Variabel
26 27 28 29
Minat Beli
Operasionalisasi Variabel Saya akan membeli brand kosmetik tersebut Saya akan membeli brand kosmetik tersebut untuk teman saya Saya akan merekomendasikan brand kosmetik tersebut kepada teman dan atau keluarga saya Saya akan mencari informasi mengenai brand kosmetik tersebut
Kode MB1
Gabungan Mean STDEV 2,8
MB2
2,55
MB3
3,14
MB4
3,31
Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16
0,78 2,95
0,8
0,83 0,97
Em Cosmetics Mean STDEV 2,7
0,85
2,4 3 3,3
0,8 2,86
0,7 0,8 1
Lancôme Mean STDEV 2,9
0,9
2,7 3,3 3,3
0,8 3,04
0,8 0,8 0,9
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata terendah adalah purchase experience yakni 2,935 dan nilai rata-rata tertinggi adalah consumer innovativeness yakni 3,9667. Namun jika dilihat dari masing-masing brand, nilai rata-rata terendah Em Cosmetics adalah minat beli yakni 2,86. Sedangkan untuk Lancôme, nilai rata-rata terendah adalah purchase experience yakni 2,97. Nilai rata-rata tertinggi baik Em Cosmetics maupun Lancôme sama-sama ditempati oleh consumer innovativeness. Jika
0,89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
dilihat dari masing-masing variabel, mulai dari purchase experience sampai dengan minat beli, Lancôme lah yang memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dari Em Cosmetics. Seperti pada variabel minat beli, Em Cosmetics memiliki nilai rata-rata 2,86 sedangkan Lancôme memiliki nilai rata-rata 3,04. Pada variabel Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup, Em Cosmetics dan Lancôme memiliki nilai rata-rata hampir sama, hanya selisih 0,02.
C. Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang menggunakan metode analisis faktor. Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan kemampuan suatu instrumen dalam mengukur kebenaran hasil penelitian secara cermat dan tepat serta membuktikan bahwa instrumen tersebut, dalam hal ini kuesioner, valid digunakan dalam penelitian. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil yang konsisten bila digunakan untuk mengukur objek yang sama dengan alat ukur yang sama. Teknik yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas dalam penenlitian ini adalah analisis faktor. Secara statistik instrumen pengukuran dikatakan valid jika nilai loading factor berada di atas 0,4 maka butir instrumen tersebut dinyatakan valid. Butir instrumen yang tidak valid selanjutnya direduksi dan tidak digunakan lagi dalam oengujian selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Keterangan
1
2
3
Komponen 4
5
6
7
PE1
0,624
PE2
0,712
CI1
0,718
CI2
0,769
CI3
0,549
VAN1 VAN2 VAN3
0,637 0,755 0,799
VAN4
0,735
VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 SKP1 0,562 SKP3 0,810 SKP4 0,797 SKP5 0,677 BI1 0,775 BI2 0,777 BI3 0,763 MB1 0,789 MB2 0,744 MB3 0,761 MB4 0,683 Sumber: Data Primer yang diolah menggunakan SPSS 16
0,488 0,775 0,714 0,519
Tabel di bawah ini adalah tabel yang menjelaskan dan merangkum hasil uji validitas dan reliabilitas dari penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Tabel 5.4 Ringkasan Kode, Validitas, dan Reliabilitas Variabel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13
Variabel
Purchase Experience
Operasionalisasi Variabel
Kode
Validitas
Selama 12 bulan terakhir, telah banyak kosmetik yang saya beli
PE1
Valid
Pada dasarnya saya terbuka menerima ide-ide baru
CI1
Valid
Saya menilai bahwa saya berpengalaman dalam pembelian alat-alat kosmetik Saya bersedia mencoba hal-hal baru
Consumer Innovativeness Saya cenderung merasakan caracara baru dalam hidup dan melakukan perbaikan dari masa lalu Saya merasa bahwa saya adalah orang yang inovatif
Penting bagi saya untuk terlihat bagus (look good) sepanjang waktu
PE2
CI2 CI3 CI4
VAN1
Ketika saya berada di sekitar orang banyak, saya harus terlihat paling VAN2 baik jika tidak saya akan merasa malu Saya bersedia berusaha keras untuk membuat diri saya terlihat paling bagus (look best)
VAN3
Saya ingin agar orang lain menghargai saya karena prestasi saya
VAN5
Vanity Seeking Orang di sekitar saya bisa melihat daya tarik saya Jika dibandingkan dengan orang yang saya tahu/kenal, saya banyak menekankan dalam keberhasilan profesional lebih dari mereka Saya ingin orang lain memahami tentang prestasi saya
VAN4
VAN6 VAN7
Valid
Valid Valid
Nilai Reliabilitas Alpha
0,749
0,590
Valid
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
Reliabel Reliabel -
Valid
Valid
Reliabel Reliabel
Tidak Valid
Valid
Reliabel
Reliabel 0,764
Reliabel Reliabel Reliabel -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Tabel 5.4 Ringkasan Kode, Validitas, dan Reliabilitas Variabel (Lanjutan) No 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Variabel
Operasionalisasi Variabel
Saya ingin mengalami hal-hal baru dan perubahan dalam hidup seharihari saya Saya terkadang mencari cara untuk Variety mengubah rutinitas sehari-hari saya Seeking Saya ingin memiliki banyak kegiatan di sekitar saya Ketika makan di luar saya suka mencoba menu yang tidak biasa Saya suka dengan video tutorial makeup tersebut Video tutorial makeup meyakinkan saya akan produk tersebut Sikap Video tutorial makeup berguna bagi Terhadap saya dalam memberi referensi Video produk dan tips-tips makeup Tutorial Video tutorial makeup bermanfaat Makeup untuk menambah customer knowlegde saya Video tutorial makeup memberi pengalaman langsung bagi saya Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut terkesan bagus dan berkualitas Brand kosmetik yang digunakan Brand dalam video tutorial makeup Image tersebut memiliki manfaat yang luar biasa Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memberikan hasil riasan yang sempurna Saya akan membeli brand kosmetik tersebut Saya akan membeli brand kosmetik tersebut untuk teman saya Minat Beli Saya akan merekomendasikan brand kosmetik tersebut kepada teman dan atau keluarga saya Saya akan mencari informasi mengenai brand kosmetik tersebut
Kode Validitas VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 SKP1 SKP2
Nilai Reliabilitas Alpha
Valid Valid Valid
Reliabel 0,614
Valid
Reliabel Reliabel Reliabel
Valid
Reliabel
Tidak Valid
-
SKP3
Valid
SKP4
Valid
BI1
Valid
BI2
Valid
BI3
Valid
Reliabel
MB1
Valid
Reliabel
MB3
Valid
SKP5
MB2
MB4
Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16
0,552
Valid
Valid
Valid
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
0,821
0,848
Reliabel
Reliabel Reliabel Reliabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
D. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Data yang diolah adalah data gabungan Em Cosmetics dan Lancôme. a. Hasil Uji Normalitas Uji
normalitas
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
data
berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal akan membentuk satu garis
diagonal.
Jika
distribusi
data
normal,
maka
garis
yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2007: 110). Pedoman yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah apabila nilai signifikansi dari Uji Kolmogrov Smirnov (Asymp.sig) > 0,05 maka sebaran data mengikuti distribusi normal, sedangkan apabila signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka sebaran data tidak mengikuti distribusi normal. Distribusi normal juga akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Normal Probability Plot di bawah terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas untuk semua variabel dependen yaitu purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, dan brand image
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
Gambar 5.3 Hasil Uji Normalitas Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
b. Hasil Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk mengetahuai apakah dari model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak ada korelasi antarvariabel bebas (Ghozali, 2007:91). Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF (Varian Inflation Factor). Pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10% maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2009). Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Independen Variabel Tolerance Purchase Experience 0,805 Consumer Innovativeness 0,822 Vanity Seeking 0,843 Variety Seeking 0,840 Sikap terhadap video tutorial makeup 1,000 Brand Image 1,000 Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16
VIF 1,242 1,216 1,186 1,190 1,000 1,000
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai VIF setiap variabel berada pada angka kurang dari 10 yakni dari angka 1 sampai 1,242 dan nilai toleransinya masing-masing berada di atas angka 0,1 yakni dari angka 0,805 sampai 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terdapat multikolinieritas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamat ke pengamat yang
lain.
Jika
hasil
variance
tersebut
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Sulistyo, 2012:60). Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola tertentu (bergelombang,
melebar,
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatter plot pada gambar di bawah ini, tidak ada pola yang jelas serta titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti model yang diestimasi bebas dari heteroskedastisitas untuk seluruh variabel purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, dan brand image.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Gambar 5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
Gambar 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
Gambar 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
E. Hasil Analisis Statistik dan Hipotesis Data Penelitian a. Analisis Regresi Linier Berganda (Multivariate Regression) untuk mengetahui apakah purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, dan variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. Analisis regresi linier berganda merupakan salah satu pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari varibel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan tabel di bawah (tabel 5.5), terdapat persamaan regresi linier berganda yang menguji pengaruh purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, dan variety seeking terhadap sikap terhadap video tutorial makeup yakni (persamaan linier berganda data gabungan): = 5,272 + 0,486
+ 0,029
+ 0,15
+ 0,308
+
= 6,605 + 0,481
+ 0,04
+ 0,18
+ 0,192
+
+ 0,045
+ 0,131
Persamaan regresi linier berganda Em Cosmetics:
Persamaan regresi linier berganda Lancôme: = 3,394 + 0,442
+ 0,443
+
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Tabel 5.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup GABUNGAN Keterangan Konstanta PE CI VAN VAR R R² Adjust R² F (df = 4) Sig.
B 5,272 0,486 0,029 0,15 0,308
t 4,494 6,665 0,331 2,964 5,044
Em Cosmetics sig. 0 0 0,741 0,003 0
0,575 0,331 0,322 36,51 0
B 6,605 0,481 0,04 0,18 0,192
t 3,842 4,662 0,319 2,437 2,233
Lancôme sig. 0 0 0,75 0,016 0,027
0,505 0,256 0,235 12,442 0
B 3,394 0,442 0,045 0,131 0,443 0,645 0,416 0,399 25,779 0
Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16
Uji t (Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, dan variety seeking) berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (sikap terhadap video tutorial makeup). Berikut adalah tahap pengujiannya menggunakan data gabungan, Em Cosmetic, dan Lancôme: 1) Menentukan
dan
a. Purchase Experience
: Purchase experience tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
t 2,038 4,246 0,366 1,855 5,019
sig. 0,043 0 0,715 0,066 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
b. Consumer Innovativeness
: Consumer innovativeness tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Consumer innovativeness berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
c. Vanity Seeking
: Vanity seeking tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
d. Variety Seeking
: Variety seeking tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
: Variety Seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
2) Menentukan level of significance (α):5% Gabungan Hipotesis Ia:
Em Cosmetics Hipotesis Ia:
Lancôme Hipotesis Ia:
Level of significance atau Level of significance atau Level of significance atau tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya
sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = 296 dan Hipotesis Ib:
= 1,66.
146 dan Hipotesis Ib:
= 1,66.
146 dan Hipotesis Ib:
= 1,66.
Level of significance atau Level of significance atau Level of significance atau tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya
sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = 296 dan
= 1,66.
Hipotesis Ic:
146 dan
= 1,66.
Hipotesis Ic:
146 dan
= 1,66.
Hipotesis Ic:
Level of significance atau Level of significance atau Level of significance atau tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya
sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = 296 dan Hipotesis Id:
= 1,66.
146 dan Hipotesis Id:
= 1,66.
146 dan Hipotesis Id:
= 1,66.
Level of significance atau Level of significance atau Level of significance atau tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya tingkat
signifikannya
sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = sebesar 0,05 dengan df = 296 dan
= 1,66.
146 dan
= 1,66.
146 dan
= 1,66.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Menentukan nilai Gabungan
Em Cosmetics
Hipotesis Ia
Lancôme
Hipotesis Ia
= 6,665
Hipotesis Ib
= 0,331
Hipotesis Ic
= 2,964
Hipotesis Id
= 5,044
Hipotesis Ia
= 4,662
= 4,246
Hipotesis Ib
Hipotesis Ib
= 0,319
= 0,366
Hipotesis Ic
Hipotesis Ic
= 2,437
= 1,855
Hipotesis Id
Hipotesis Id
= 2,233
= 5,019
4) Hasil Gabungan
Em Cosmetic
Hipotesis Ia
Hipotesis Ia
(6,665) >
(1,66) dan nilai
. (0,000) <
Lancôme
nilai
Hipotesis Ia
(4,662) >
(1,66) dan nilai
. (0,000) <
nilai
(4,246) >
(1,66) dan nilai
. (0,000) <
nilai
probabilitas (0,05).
probabilitas (0,05).
probabilitas (0,05).
Hipotesis Ib
Hipotesis Ib
Hipotesis Ib
(0,331) <
(1,66) dan nilai
. (0,3705) >
probabilitas (0,05).
nilai
(0,319) <
(1,66) dan nilai
. (0,75) >
probabilitas (0,05).
nilai
(0,366) <
(1,66) dan nilai
. (0,715) >
nilai
probabilitas (0,05).
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hipotesis Ic
Hipotesis Ic
(2,964) >
(1,855) >
(1,66) dan nilai
nilai
. (0,0015) <
Hipotesis Ic
(2,437) >
(1,66) dan nilai
(1,66) dan nilai
nilai
. (0,016) <
nilai
. (0,066) >
probabilitas (0,05).
probabilitas (0,05).
probabilitas (0,05).
Hipotesis Id
Hipotesis Id
Hipotesis Id
(5,044) >
(2,233) >
(1,66) dan nilai
probabilitas (0,05).
(5,019) >
(1,66) dan nilai
nilai
. (0,000) <
120
(1,66) dan nilai
nilai
. (0,027) <
nilai
. (0,000) <
probabilitas (0,05).
probabilitas (0,05).
5) Kriteria Keputusan Jika nilai
jika nilai Jika nilai
jika nilai 6) Kesimpulan
>
, maka
ditolak dan
diterima atau
≤ 0,05 dan ≤
> 0.
, maka
diterima dan
ditolak atau
> 0,05 dan
< 0.
Gabungan
Em Cosmetic
Hipotesis Ia:
Hipotesis Ia:
ditolak atau yang
berarti
Lancôme
ada
diterima
Hipotesis Ia:
ditolak atau
pengaruh yang
berarti
ada
diterima
ditolak atau
pengaruh yang
berarti
ada
diterima pengaruh
positif dari purchase experience positif dari purchase experience positif dari purchase experience pada
sikap
terhadap
video pada
sikap
terhadap
video pada
sikap
terhadap
video
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
tutorial makeup.
tutorial makeup.
tutorial makeup.
Hipotesis Ib:
Hipotesis Ib:
Hipotesis Ib:
diterima atau
ditolak
diterima atau
ditolak
diterima atau
ditolak
yang berarti tidak ada pengaruh yang berarti tidak ada pengaruh yang berarti tidak ada pengaruh positif
consumer positif
dari
innovativeness
pada
consumer positif
dari
sikap innovativeness
pada
consumer
dari
sikap innovativeness
pada
sikap
terhadap video tutorial makeup.
terhadap video tutorial makeup.
terhadap video tutorial makeup.
Hipotesis Ic:
Hipotesis Ic:
Hipotesis Ic:
ditolak atau yang
berarti
ada
diterima
ditolak atau
pengaruh yang
berarti
ada
diterima
ditolak atau
pengaruh yang
berarti
ada
diterima pengaruh
positif dari vanity seeking pada positif dari vanity seeking pada positif dari vanity seeking pada sikap terhadap video tutorial sikap terhadap video tutorial
sikap terhadap video tutorial
makeup.
makeup.
makeup.
Hipotesis Id:
Hipotesis Id:
Hipotesis Id:
ditolak atau yang
berarti
ada
diterima
ditolak atau
pengaruh yang
berarti
ada
diterima
ditolak atau
pengaruh yang
berarti
ada
diterima pengaruh
positif dari variety seeking pada positif dari variety seeking pada positif dari variety seeking pada sikap terhadap video tutorial sikap terhadap video tutorial
sikap terhadap video tutorial
makeup.
makeup.
makeup.
Dari hasil uji analisis hipotesis pertama di atas, maka berikut adalah rangkumannya:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup H
Hipotesis : Purchase experience tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. : Purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. : Consumer innovativeness tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. : Consumer innovativeness berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. : Vanity seeking tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
Keterangan
6,665
1,666
0,486
: Variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
Sumber: Data primer
diterima ditolak
Consumer innovativeness tidak berpengaruh pada sikap terhadap video tutorial makeup. 0,331
2,964
1,666
1,666
0,029
0,15
: Vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. : Variety seeking tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
Kesimpulan Purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup.
5,044
1,666
0,308
ditolak diterima
diterima ditolak
diterima ditolak
Vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup
Variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
b. Analisis Regresi Linier Sederhana untuk mengetahui apakah sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image. Tahap selanjutnya adalah menguji hipotesis kedua dan ketiga. Dimana dalam hipotesis kedua sikap terhadap video tutorial makeup (
)
menjadi variabel bebas dan brand image ( ) menjadi variabel terikat. Sedangkan pada hipotesis ketiga brand image (
) menjadi variabel bebas
dan minat beli ( ) menjadi variabel terikat. Hipotesis kedua dan ketiga ini akan diuji melalui regeresi linier sederhana.
Berdasarkan tabel di bawah (tabel 5.7), didapat persamaan regresi linier sederhana, yakni (persamaan linier sederhana data gabungan): = 4,978 + 0,392
Persamaan regresi linier sederhana Em Cosmetics: = 4,146 + 0,430
Persamaan regresi linier sederhana Lancôme:
= 5,749 + 0,357
Tabel 5.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image GABUNGAN Keterangan Konstanta SKP
Em Cosmetics
Lancôme
B t sig. B t sig. B t sig. 4,978 7,954 0 4,146 4,715 0 5,749 6,55 0 0,392 9,746 0 0,43 7,599 0 0,357 6,352 0
Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Tabel 5.8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Brand Image pada Minat Beli GABUNGAN Keterangan Konstanta BI
Em Cosmetics
Lancôme
B t sig. B t sig. B t sig. 3,965 5,06 0 3,801 3,584 0 4,372 3,727 0 0,712 10,155 0 0,711 7,323 0 0,691 6,733 0
Sumber: Data primer yang diolah menggunakan SPSS 16
Dari tabel 5.8 diperoleh persamaan regresi linier sederhana yang menguji pengaruh brand image pada minat beli yakni (persamaan linier sederhana data gabungan): = 3,965 + 0,712
Persamaan regresi linier sederhana Em Cosmetics: = 3,801 + 0,711
Persamaan regresi linier sederhana Lancôme:
= 4,372 + 0691
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Uji t (Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada variabel brand image (Hipotesis II), dan apakah brand image berpengaruh positif pada minat beli (Hipotesis III). Berikut adalah tahap pengujiannya menggunakan data gabungan: a. Menentukan
dan
1) Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image
: Sikap terhadap video tutorial makeup tidak berpengaruh positif pada brand image.
: Sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image.
2) Pengaruh brand image pada minat beli
: Brand image tidak berpengaruh positif pada brand image.
: Brand image berpengaruh positif pada brand image.
b. Menentukan level of significance α=5% Level of significance atau tingkat signifikannya sebesar 0,05 dengan df = 296. 1) Sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image = 1,660
2) Brand image pada minat beli = 1,660
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
c. Menentukan nilai 1) Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image = 9,746
2) Pengaruh brand image pada minat beli = 10,155
d. Hasil
1) Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image (9,746) >
probabilitas (0,05).
(1,66) dan nilai
. (0,000) < nilai
2) Pengaruh brand image pada minat beli (10,155) >
probabilitas (0,05).
(1,66) dan nilai
. (0,3705) > nilai
e. Kriteria Keputusan
Jika nilai jika nilai
Jika nilai jika nilai
f. Kesimpulan
>
, maka
ditolak dan
diterima atau
≤ 0,05 dan ≤
> 0.
, maka
diterima dan
ditolak atau
> 0,05 dan
< 0.
1) Pengaruh sikap terhadap video tutorial makeup pada brand image ditolak dan
diterima, berarti ada pengaruh positif dari sikap
terhadap video turorial makeup pada brand image. 2) Pengaruh brand image pada minat beli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ditolak dan
127
diterima berarti ada pengaruh positif dari brand
image pada minat beli. Rangkuman hasil pengujian hipotesis II dan III adalah sebagai berikut: Tabel 5.9 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image dan Pengaruh Brand Image pada Minat Beli H
Hipotesis
: Sikap terhadap video tutorial makeup tidak berpengaruh positif pada brand image.
Keterangan
9,746
1,66
: Sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image. : Brand image tidak berpengaruh positif pada brand image.
10,155
: Brand image berpengaruh positif pada brand image.
1,66
0,711
0691
Kesimpulan
diterima ditolak
Sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image.
diterima ditolak
Brand image berpengaruh positif pada minat beli.
Sumber: Data primer
F. Diskusi Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data di atas maka ada beberapa hal yang dapat didiskusikan dalam penelitian ini, seperti purchase experience yang ternyata berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. Hal ini berarti, semakin banyak purchase experience yang dimiliki oleh seorang konsumen maka semakin suka juga sikapnya terhadap video tutorial makeup. Namun, berbeda halnya dengan consumer innovativeness yang tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
berpengaruh pada sikap terhadap video tutorial makeup. Hal ini berarti keinovatifan konsumen tidak berpengaruh pada sikap terhadap video tutorial makeup. Hal ini dapat terjadi mengingat sifat dari consumer innovativeness yang selalu update akan hal-hal inovatif. Oleh karena itu, perusahaan harus lebih cepat dalam membuat media pemasarannya (video tutorial makeup) bahkan sebelum produk launching di pasar. Hal ini untuk menarik minat beli konsumen yang memiliki consumer innovativeness. Vanity seeking dan variety seeking, keduanya berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. Hal ini berarti sikap terhadap video tutorial makeup dapat dipengaruhi oleh karakteristik vanity seeking seorang konsumen. Semakin bagus vanity seeking seorang konsumen maka semakin suka juga sikapnya terhadap video tutorial makeup. Begitu juga dengan variety seeking. Variety seeking buying behavior adalah perilaku pembelian konsumen yang ditandai dengan keterlibatan rendah tetapi perbedaan merek yang signifikan (Kotler dan Keller, 2009: 177). Variety seeking ini masih terus terjadi selagi di pasar banyak ditemukan produk sejenis yang seimbang dengan produk yang ditawarkan suatu perusahaan. Dan sudah menjadi sifat dasar manusia selalu ingin mencari variasi, mencoba sesuatu yang baru sesuai kebutuhan mereka. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk memahami beberapa tipe konsumen dan selalu melakukan perbaikan terhadap produknya. Jadi, semakin beragam variety seeking seorang konsumen maka semakin suka juga sikapnya terhadap video tutorial makeup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Sikap terhadap video tutorial makeup memiliki pengaruh positif pada brand image. Semakin suka sikap seorang konsumen terhadap video tutorial makeup maka semakin bagus pula brand image yang terbentuk dari produk kosmetik tersebut. Hal ini menandakan bahwa video tutorial makeup dapat membentuk brand image kosmetik tersebut. Brand image terbentuk melalui persepsi dan keyakinan konsumen terhadap suatu merek tertentu. Minat beli adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya (Kotler, 2005: 205). Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif pada minat beli. Artinya, semakin bagus brand image suatu produk yang diyakini seorang konsumen maka konsumen semakin ingin membeli, merekomendasikan, dan mencari informasi mengenai produk tersebut. Jika dilihat dari nilai rata-rata pada setiap pernyataan kuesioner, hampir semua nilai rata-ratanya di atas 3 artinya sudah condong untuk setuju dengan pernyataan yang peneliti tuliskan di kuesioner. Sedangkan yang nilai rata-ratanya di bawah 3 hanya ada 3 pernyataan yakni PE2 dengan nilai 2,79 tentang penilaian pengalaman pembelian kosmetik, MB1 dengan nilai 2,8 tentang kesediaan untuk membeli produk kosmetik dalam video tutorial makeup yang telah ditonton, dan MB2 dengan nilai 2,55 tentang kesediaan untuk membeli produk kosmetik dalam video tutorial makeup yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
ditonton untuk teman. Hal ini menandakan masih tipisnya minat transaksional responden (Ferdinand, 2002: 129). Berbeda dengan variabel Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup dan Brand Image yang memiliki nilai rata-rata 3,84 dan 3,67, variabel Minat Beli hanya
memiliki
nilai
rata-rata 2,95.
Akan
tetapi,
hasil
penelitian
memperlihatkan bahwa ternyata responden tetap tertarik dengan brand produk yang digunakan dalam video tutorial makeup yang telah ditontonnya dengan tetap mencari informasi brand produk tersebut dan merekomendasikan kepada orang lain. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata pernyataan MB3 dan MB4, meskipun masih dalam rentang nilai rata-rata 3. Hal ini juga menandakan telah adanya minat referensial dan minat eksploratif dari responden terhadap brand produk tersebut (Ferdinand, 2002: 129). Selain faktor di atas, untuk mendukung adanya minat beli bahkan pembelian aktual, maka perlu adanya dukungan dari faktor lain yang mempengaruhinya, antara lain pekerjaan, status sosial ekonomi, hobi, jenis kelamin, dan usia (Lidyawati, 2008 dalam www.jurnal-sdm.blogspot.com). Jika dilihat dari hasil analisis deskriptif penelitian ini responden adalah pelajar/ mahasiswi (89%) usia 20-24 tahun (60%) yang berpendidikan SMA atau sedang berkuliah (76%) dan dengan pengeluaran per bulan di bawah satu juta rupiah, maka hal ini juga dapat menjadi faktor masih rendahnya minat beli transaksional maupun pembelian aktual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, & KETERBATASAN PENELITIAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan implikasi hasil penelitian pengaruh purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, dan brand image pada minat beli. Kesimpulan dan implikasi berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari olah data yang telah dibahas dalam bab v. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Purchase experience berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. 2. Consumer innovativeness tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. 3. Vanity seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. 4. Variety seeking berpengaruh positif pada sikap terhadap video tutorial makeup. 5. Sikap terhadap video tutorial makeup berpengaruh positif pada brand image. 6. Brand image berpengaruh positif pada minat beli. 131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
B. Implikasi Manajerial Implikasi manajerial dari penelitian pengaruh purchase experience, consumer innovativeness, vanity seeking, variety seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, dan brand image pada minat beli bagi perusahaan kosmetik, terutama Em Cosmetics dan Lancôme adalah: Setelah melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa video tutorial makeup ternyata memiliki pengaruh pada minat beli konsumen, maka penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan membuat media pemasaran melalui video tutorial makeup. Hal ini juga dilakukan untuk membentuk brand image perusahaan, karena video tutorial makeup ternyata juga mampu membentuk brand image. Perusahaan tetep harus memperhatikan consumer innovativenesss dengan lebih cepat dalam membuat media pemasarannya (video tutorial makeup) bahkan sebelum produk launching di pasar. Hal ini untuk menarik minat beli konsumen yang memiliki consumer innovativeness. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan lebih serius dalam hal ini. Misal dengan mencari informasi mengenai syarat atau faktor yang membuat suatu video tutorial makeup menarik sehingga konsumen tertarik untuk melihat dan membeli produk perusahaan. Selain itu hal-hal yang dapat mendukung keberhasilan penggunaan media pemasaran melalui video tutorial makeup adalah dari konten atau isi dari video tutorial makeup itu sendiri. Pemasar harus jeli dalam melihat pasar dan karakteristiknya. Perusahaan juga dapat menggandeng para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
beauty blogger atau vlogger yang berkecimpung dalam dunia kecantikan untuk bekerja sama dalam pembuatan video tutorial makeup. Selain itu kreativitas dalam membuat video tutorial makeup juga sangat penting. Perusahaan juga harus selalu memperbarui atau menambah jumlah video tutorial makeup-nya secara rutin (terjadwal) untuk menjaga konsistensi dan memudahkan konsumen kapan saja dia dapat melihat video turorial makeup terbarunya lagi. Perusahaan juga perlu untuk memasukkan karakteristik psikografis dalam penelitian ini ke dalam produk perusahaan, sehingga konsumen akan merasa bahwa jika konsumen menggunakan produk perusahaan maka hal itu dapat memperkuat jati dirinya (karakternya), tentunya dengan tidak melepaskan jati diri perusahaan (motto maupun positioning). Faktor pendukung lain seperti talen atau orang yang tampil sebagai objek shooting dalam video tutorial makeup juga harus dipertimbangkan dengan baik. Semoga beberapa saran implikasi manajerial ini dapat digunakan perusahaan dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan setiap pengambilan keputusan pemasaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
C. Implikasi Penelitian Selanjutnya Penulis mengakui adanya keterbatasan dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan hal-hal berikut: 1. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sudah cukup baik dengan digunakannya purposive sampling. Penulis sarankan bagi penelitian selanjutnya agar kriteria dari purposive sampling-nya ditambah, seperti karakteristik demografis dan keperilakuan konsumen agar lebih spesifik lagi. 2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini merupakan variabel yang diambil
dari
karakteristik
(segmentasi)
psikografis
konsumen.
Penelitian selanjutnya penulis sarankan untuk menambah atau menggunakan variabel lain di luar karakteristik psikografis konsumen. 3. Penelitian ini hanya meneliti minat beli, sehingga penelitian selanjutnya dapat mengembangkannya menjadi minat beli ulang. 4. Ajay dan Goodstein yang dikutip Yoestini dan Eva (2007:270) menyatakan bahwa jika ingin mempengaruhi seseorang, maka cara yang terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan demikian yang akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses infromasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Oleh karena itu, peneliti sarankan pada penelitian selanjutnya untuk bagian deskriptif responden bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
ditambahkan hobi responden, karena hobi merupakan salah satu pembentuk karakteristik seseorang juga. 5. Tambahan lain baik dari segi variabel penelitian maupun deskriptif responden dapat peneliti selanjutnya kembangkan dengan melihat teori terkait. 6. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktor pendukung bagus tidaknya suatu video tutorial makeup dalam penelitannya.
D. Keterbatasan Penelitian Peneliti mengakui dalam penelitian ini memeliki keterbatasan-keterbatasan berupa: 1. Ada kemungkinan responden tidak mengetahui/ mengerti maksud atau arti dari istilah atau kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang membuatnya ragu mengisi kuesioner. 2. Responden mungkin telah mengetahui maksud atau arti dari pernyataan kuesioner, namun masih belum mengetahui karakteriktik dirinya atau kesesuaian pernyataan kuesioner dengan dirinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Buku Aaker, A. David. 1996. Building Strong Brands. New York: The Free Press. Aaker, A. David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Mitra Utama. Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Edisi Kedua. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Cooper, Donald R & Pamela S. Schindler. 2006. Bussines Research Methods. Ninth edition. McGraw-Hill International Edition. Ferdinand, Augusty. 2002. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.. Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Hair, Joseph F., Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, and Wlliam C. Black. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prectice Hall. Hair, Joseph F., Baryy J. Babin, Rolph E. Anderson, Ronald L. Tatham, and Wlliam C. Black. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education International. Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Joreskog, Karl G., and Sorbom, Dag. 1979. Advances In Factor Analysis And Structural Equation Models. Cambridge: Abt Books. Joreskog, Karl G., and Sorbom, Dag. 1993. Lisrel 8: Structural Equation Modeling with the Simplis Command Language. Chicago: SSI Inc. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, Philip., John T. Bowen, dan James C. Makens. 1999. Marketing Management. Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (terj. Bob Sabran). Edisi 12 Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2013. Principles Of Marketing. Fourteenth Edition. Boston: Pearson Prentice Hall.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management. Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Education International. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Esensi. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran (terj. Bob Sabran). Edisi 13 Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. Marketing Management. Thirteen edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management. 14E Edition. New Jersey: Prentice Hall. Kusnendi. 2008. Model Model Persamaan Struktural. Bandung : Alfabeta. Lind, Douglas A., William G. Marchal dan Samuel A.Wathen. 2010. Statistical Techniques in Business and Economics. 14th edition. McGraw-Hill, Irwin: Boston. Long, J. Scott. 1983. Confirmatory Factor Analysis: A Preferance to LISREL. Beverly Hills: Sage Pub. Perreault, William D, and E. Jerome McCarthy. 2002. Basic Marketing, A Managerial Approach. Teenth Edition. Homewood, IL : Irwin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Rangkuti, Freddy. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis : Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: Gramedia. Schiffman, Leon G., & Leslie Lazar Kanuk. 2004. Consumer Behaviour. Sixth Edition. Prentice Hall: Pearson Education Internasional. Schiffman, Leon G., Leslie Lazar Kanuk, and Joseph Wisenblit. 2010. Consumer Behavior. Tenth Edition. Pearson Education. Schiffman, Leon G., and Joseph Wisenblit. 2015. Consumer Behavior. Eleventh edition. Boston: Pearson Prencite Hall. Schüssler, N. 2011. “Psychometric Scales For Risk Propensity Environmentalism And Variety Seeking.” EPF Lausanne. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan
Manual
&
SPSS.
Jakarta:
Kencana
Prenadamedia Group. Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Yudrik, Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Jurnal Goldsmith, R. E., and Flynn. 1992, “Identyfying innovators in consumer product markets,” European Journal of Marketing Theory and Practice 10: 22-28. Hirschman, Elizabeth C. (1980), “Innovativeness, Novelty Seeking, and Consumer Creativity,” Journal of Consumer Research, 7 (3), 283–95. Kamolwan, Tovikkai, and Wiwatchai Jirawattananukool. 2010. “An Exploratory Study on Young Thai Women: Consumer Behavior toward Purchasing Luxury Fashion Brands.” Mälardalen University Sweden. Kremer dan Viot. 2012, “How Store Brands Build Retailer Brand Image,” International Journal of Retail & Distribution Management, Vol. 40, No. 7, pp. 528-543. Lidyawati. 1998. Hubungan antara Intensitas Menonton Iklan di Televisi dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. Netemeyer, Ricard G., Burton Scot, and Donald R. Lichtenstein. 1995, “Trait Aspects of Vanity: Measurement and Relevance to Consumer Behaviors,” Journal of Consumer Research. Vol. 21, No. 4, pp. 612-626. Raju, P.S. 1980, "Optimum Stimulation Level: Its Relationship to Personality, Demographics and Exploratory Behavior," Journal of Consumer Research, 7 (December), 272-82.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Raju, P.S. and M. Venkatesan. 1980, "Exploratory Behavior in the Consumer Context: A State of the Art Review," Advances in Consumer Research, Vol. 7, 258-263. Ratih Puspa Nirmala dan Ike Janita Dewi. 2011, “The effect of Shopping Orientations, Consumer Innovativeness, Purchase Experience, and Gender on Intention to Shop for Fashion Products Online,” Gadjah Mada International Journal of Business, Vol. 13, No. 1, pp. 65-83. Tellis, Gerard J., Yin, E., and Bel, Simon. (2009), “Global Consumer Innovativeness:
Cross
Country
Differences
and
Demographic
Commonalities,” Journal of International Marketing, Vol. 17, No. 2, 2009, pp. 1–22. Yoestini dan Eva Sheila. R. (2007). Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol VI ( No.3 ), p261-p276.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Internet www.emcosmetics.com www2.lancome.com www.lancome.com.sg http://ulfahafiatusholihah16.blogspot.com/2013/01/pengertian-contoh-darikonsumen.html https://teorionline.wordpress.com/2010/03/22/aplikasi-analisis-faktor-denganspss-versi-15-0-bagian-1/ http://www.academia.edu/9690623/UJI_VALIDITAS_DENGAN_TEKNIK_AN ALISIS_FAKTOR_UNTUK_PENELITIAN_KUANTITATIF http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/analisis-faktor-dengan-spss.html http://underground-paper.blogspot.com/2013/05/makalah-pemanfaatan-socialmedia.html http://inessworld.blogspot.co.id/2012/11/faktor-yang-mempengaruhipembentukan.html https://id.wikipedia.org/wiki/Lancome http://skin.wikia.com/wiki/Em_Cosmetics https://en.wikipedia.org/wiki/Michelle_Phan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/05/membangun-brand-image-produk.html
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN I Kuesioner
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Assalamu’alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera, Saya Dela Fransiska A., mahasiswi Universitas Sanata Dharma, sedang melakukan penelitian mengenai pengaruh purchase experience, customer innovativeness, variety-seeking, vanity-seeking, sikap terhadap video tutorial makeup, dan brand image pada minat beli. Oleh karena itu, peneliti mendesain khusus kuesioner ini sebagai alat penelitian di lapangan. Peneliti berharap Anda menjawab dan mengisi pernyataan berikut dengan sejujurnya dan sungguh-sungguh. Tidak ada jawaban yang salah atau benar, sehingga diharapkan tidak ada jawaban yang Anda kosongkan. Jawaban Anda akan diperlakukan sesuai dengan standar profesionalitas dan etika penelitian. Oleh karena itu, peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas Anda. Atas waktu dan partisipasi yang Anda berikan peneliti ucapkan terima kasih.
Dela Fransiska A.
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bagian A Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda (Identitas Diri)! 1. Nama: ................................................................................................ 2. Pernah melihat video tutorial makeup a. Pernah
b. Sering
c. Tidak Pernah
3. Usia a. 15 – 19 tahun
d. 30 – 34 tahun
b. 20 – 24 tahun
e. 35 – 39 tahun
c. 25 – 29 tahun
f. 40 – 45 tahun
4. Uang saku/uang belanjayang tersedia untuk dibelanjakan per bulan a. Rp500.000,00 – Rp999.000,00 b. Rp1.000.000,00 – Rp2.999.000,00 c. Rp3.000.000,00 – Rp4.999.000,00 d. ≥ Rp5.000.000,00 5. Status Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswi
d. Profesi (..............................)
b. Pegawai Swasta
e. PNS
c. Wiraswasta
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Pendidikan Terakhir a. Tidak Ada
c. SMP/MTs
e. D3-S1
b. SD
d. SMA/SMK/MA
f. S2-S3
Bagian B Berilah tanda sialng (X) pada kolom jawaban yang telah disediakan! (Pernyataan nomer 18-29 berdasarkan video tutorial makeup yang Anda lihat) Keterangan: SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
N
: Netral
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
1
Selama 12 bulan terakhir, telah banyak kosmetik yang saya beli. Saya menilai bahwa saya berpengalaman dalam pembelian alat-alat kosmetik. Pada dasarnya saya terbuka menerima ide-ide baru. Saya bersedia mencoba hal-hal baru. Saya cenderung merasakan cara-cara baru dalam hidup dan melakukan perbaikan dari masa lalu.
2 3 4 5
SS
6
Saya merasa bahwa saya adalah orang yang inovatif.
7
Penting bagi saya untuk terlihat bagus (look good) sepanjang waktu. Ketika saya berada di sekitar orang banyak, saya harus terlihat paling baik jika tidak saya akan merasa malu. Saya bersedia berusaha keras untuk membuat diri saya terlihat paling baik (look best).
8 9 10
Orang di sekitar saya bisa melihat daya tarik saya.
11
Saya ingin agar orang lain menghargai saya karena prestasi saya.
12
Jika dibandingkan dengan orang yang saya tahu/kenal, saya banyak menekankan dalam keberhasilan profesional lebih dari mereka.
13
Saya ingin orang lain memahami tentang prestasi saya.
14
Saya ingin mengalami hal-hal baru dan perubahan dalam hidup seharihari saya.
150
Tingkat Persetujuan S N TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Saya terkadang mencari cara untuk mengubah rutinitas sehari-hari saya. Saya ingin memiliki banyak kegiatan di sekitar saya.
17
Ketika makan di luar saya suka mencoba menu yang tak biasa.
18
Saya suka dengan video tutorial makeup tersebut.
19
Video tutorial makeup meyakinkan saya akan produk tersebut.
15
20 21 22
Video tutorial makeup berguna bagi saya dalam memberi referensi produk dan tips-tips makeup. Video tutorial makeup bermanfaat untuk menambah customer knowlegde saya. Video tutorial makeup memberi pengalaman langsung bagi saya.
26
Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut terkesan bagus dan berkualitas. Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memiliki manfaat yang luar biasa. Brand kosmetik yang digunakan dalam video tutorial makeup tersebut memberikan hasil riasan makeup yang sempurna. Saya akan membeli brand kosmetik tersebut.
27
Saya akan membeli brand kosmetik tersebut untuk teman saya.
23 24 25
28 29
Saya akan merekomendasikan brand kosmetik tersebut kepada teman dan atau keluarga saya. Saya akan mencari informasi mengenai brand kosmetik tersebut.
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN II Hasil Tabulasi Data
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Em Cosmetics No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
4
2
4
3
3
3
5
4
5
3
5
3
5
5
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
2
2
2
2
3
4
3
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
3
3
4
5
5
4
4
4
4
4
5
3
3
3
4
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
5 3 4 4 3 5 2 2 3 2 2 2 4 3 3 4 5 4 2 2 3
3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 5 4 2 2 4 4 2 2 3 4
4 5 4 4 5 4 5 3 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 5 2 4 4 4 5 3 3 2 2 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4
4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4
4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4
5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
4 4 3 5 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2
5 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 3 1 1 1 3 4 4
4 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3
5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 5 5
3 3 3 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 2 3 4 3 5 3 5 3 2
153
5 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 5 3 5
5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3
4 3 2 5 3 3 5 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
4 5 4 3 5 4 5 3 3 3 4 4 5 4 4 3 5 3 3 4 4
5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 3 4 4
5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3
4 3 4 3 5 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3
4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 4 3 3 4 4 3 2 3 3
3 2 2 4 2 3 3 3 3 1 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 1
4 2 2 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4
4 2 2 3 4 4 4 3 3 1 3 4 4 3 3 3 4 2 2 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
4
3
2
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
2
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
2
3
4
3
3
4
3
5
4
5
3
3
4
5
3
3
5
5
5
3
5
3
4
3
3
3
3
5
3
3
4
4
5 5 3 3 4 4 5 1 4 4 5 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 4
5 5 4 2 3 3 4 2 3 3 4 1 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3
3 5 3 2 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3
5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 3
3 3 3 2 4 4 4 2 2 2 4 2 5 2 2 2 5 4 4 5 3 2 2 3
5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 3
5 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 5 3 3 5 3 4 3 3
4 5 4 4 4 5 4 4 5 2 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 3 5
3 4 3 3 3 5 4 3 5 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 5 3 2 3 4
3 4 4 3 3 5 4 4 5 3 5 3 3 3 3 3 5 4 3 5 3 4 4 4
4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3
5 4 3 3 2 5 5 4 4 5 4 5 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4
154
5 5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 5 5 3 4 2 5 4
5 5 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 5 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 5
3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 2 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 4
3 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
3 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3
4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5
3 4 3 3 3 4 3 3 4 5 5 3 4 3 3 3 5 3 5 5 4 2 2 4
4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 2 3 5
3 5 3 3 3 3 3 2 3 3 5 2 3 3 3 3 4 3 5 4 4 2 2 4
3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 1 1 3 2 3 2 1 2
3 5 3 3 3 3 3 2 3 5 5 2 3 2 2 2 3 4 4 3 5 3 2 4
3 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 2 4 3 3 3 5 3 5 4 4 4 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
4
4
3
5
5
1
5
5
4
3
5
1
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
3
5
4
4
4
3
4
4
5
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2 2 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 1 1 3 3 3 2 3 4 3 3 5
1 1 3 3 3 4 4 3 1 3 2 2 3 1 1 3 2 2 3 3 4 4 1 4
4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4
4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4
3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3
4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 2 3
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3
4 4 4 4 2 2 2 4 5 3 2 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 2 4
4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4
4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 3 3 5 4 4 3 3 5 2 3 4 5 5 4 2 2 2 2 2 2 4 5
155
2 2 3 3 4 4 4 3 3 5 3 3 4 5 5 3 4 2 2 3 2 4 4 4
4 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 3 4 2 2 5 3 3 3 3 3 3 1 4
2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 1 4
4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4
2 2 3 4 4 4 4 3 2 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4
2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4
4 4 4 3 5 4 4 3 3 5 3 5 4 4 4 5 3 3 4 3 3 4 2 4
2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3
2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3
4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 1 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 5 5 1 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
3
3
5
5
5
5
3
2
3
3
4
1
2
5
5
5
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
4
3
3
3
2
3
2
5
3
3
3
4
4
4
3
2
4
3
4
3
3
5
2
2
2
2
3 4 2 3 4 1 4 3 2 2 4 4 3 4 2 1 3 3 4 3 4 4 2 2
3 3 3 4 4 1 4 3 3 2 3 3 2 3 2 1 4 4 4 2 2 4 2 2
4 5 3 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3
4 4 3 4 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4
3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 3 4 3
2 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 5 4 4 4 3 4 2
3 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 2 3 4 3
3 3 3 3 3 3 5 4 3 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 4 2 3 4 3
3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4
3 5 3 3 4 3 5 5 2 3 3 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
3 3 3 3 5 3 4 3 2 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 2 4 2 4
3 4 3 3 5 3 3 4 2 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 3 5 3 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4
4 4 4 3 5 3 3 5 2 3 4 4 4 4 3 3 5 5 2 4 4 3 4 4
4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 3 2 4 4 4 4 2
156
3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 4 5 4 4 4 3
3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 5 4 3 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 1 1 2 4 4 3
3
4 5 2
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 3 4 3 5 3 2 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3
3
4 4 3
3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3
2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 5 5 3 3 2 3 4 4 4 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127
3
2
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
2
2
2
4
2
2
4
4
4
3
2
2
3
4
5
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
2 3 1 2 4 4 3 5 5 3 3 3 2 4 3 2 2 2 1 3 3 2 4 4
3 3 2 2 2 3 3 5 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 3
4 3 4 3 5 4 4 5 5 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5
4 5 4 3 4 5 4 5 3 4 3 3 3 4 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4
5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 3
4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4
2 3 2 3 2 4 4 5 4 5 3 3 3 3 2 5 3 3 4 4 4 3 3 3
3 4 2 3 3 4 3 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4
4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 5 4 5
3 4 5 4 2 4 3 5 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 3 4 4 5 3 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 5 2 4 4 4
4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 5
4 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4
3
4
157
4 3 3 3 2 4 3 5 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 3 5
4 3 2 3 2 5 4 4 5 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 5
3 3 1 3 2 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 5
4 3 2 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 5
4 3 3 3 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 2 3 4 5
5 3 3 3 2 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4
3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 5
3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 5
3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5
2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3
2 1 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3
3 2 2 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 5
3 2 1 4 2 5 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 2 3 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
4
3
5
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
5
3
5
5
4
4
4
5
4
3
3
4
2
4
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
3 2 1 3 4 4 1 2 3 5 2 4 4 1 2 2 4 2 4 2 2
2 3 1 2 3 3 4 1 2 4 3 4 2 1 2 3 3 3 4 2 3
4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5
3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5
3 2 3 4 5 4 4 3 3 5 3 5 4 3 4 4 5 3 4 3 3
4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4
4 2 3 4 3 2 2 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4
3 3 2 3 4 3 2 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5
3 3 3 4 3 3 5 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
4 2 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5
4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5
3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5
3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 2 3 3 3 5
158
4 4 2 3 5 4 2 2 3 5 4 5 3 4 3 5 3 2 3 4 2
4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 2 3 5 4
4 2 1 4 3 4 2 3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 2 3 5 4
4 2 1 4 3 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 2 4 5 4
3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4
4 4 2 4 4 5 4 2 3 5 4 5 4 4 4 4 3 2 4 5 4
4 3 3 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 3 2 3 1 4
3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 1 4
3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 3 2 3 1 4
2 2 1 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 1 4
1 2 1 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 1 4
4 3 1 4 3 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4 4 3 2 3 1 4
2 4 1 4 4 4 2 2 3 5 2 4 2 2 5 4 3 2 3 1 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Lancôme No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
4
3
4
4
4
4
4
5
5
3
5
3
5
4
4
4
2
5
5
5
5
5
5
5
5
3
2
3
3
2
1
5
3
3
3
3
5
3
3
5
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
2
2
3
3
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3
3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 2 2 1 3 3
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5
4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5
3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4
3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4
3 5 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3
3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3
5 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4
4 5 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
3 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4
5 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 2 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5
5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4
159
4 3 4 3 3 4 3 4 4 5 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
5 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3
4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 3
3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 5 3
3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 5 3
5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 5 4
4 2 3 2 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3
4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3
3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
5
5
3
4
3
4
4
4
3
3
4
2
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 2 4 5 2 2 2 4 4 3 2 3 2 4 4
3 4 2 2 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4
2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4
4 2 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 5 5 4
5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 3 5 4
4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 2 3 4 3 5 3
4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 3 2 3 3 4 3 5 4
4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4 3 4 5 3 3 2 3 4 3 3 5 3
4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5
3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 3 3
4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5 5 5 4 5 3 3 2 3 3 3 4 4 4
4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 3
4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 5 4
4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 5 2 3 3 3 5 4
160
4 2 4 3 5 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 5 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4
4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 5 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3
4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4
5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3
4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3
3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3
4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3
4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 3 2 3 3 4 1 4 3 3 2
4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 5 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
4
3
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
2
2
3
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4 4 2 4 4 5 3 3 3 5 5 4 5 2 3 5 4 3 3 4 4 1 2 3
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 2 3 5 4 3 1 4 4 2 2 2
4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
5 3 2 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3
4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 2 3 5 4 3 2 4 3 3 3 3
4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3
4 5 2 4 4 5 5 5 3 4 2 5 4 2 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3
4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5
4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 5 3 2 3 3 5 3 3 4 3 3 3 2
4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 2 4 5
5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 2 3 4
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5
161
5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 5 3 4 3 3 5
5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 1 3 4 2 3 4
5 3 4 5 4 5 3 5 1 5 5 5 5 4 3 4 4 5 2 3 4 2 3 3
5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4
4 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 1 4 4 1 3 4
5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4
5 5 4 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 1 3 4
5 5 4 4 4 4 2 4 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 3 3 2 3 4
5 5 4 5 4 4 2 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 1 4 5
3 3 3 4 4 3 2 4 3 5 5 3 3 4 3 4 4 5 1 3 3 1 3 3
3 3 3 5 4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 3 4 5 4 1 2 3 1 3 3
4 3 3 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 1 3 3 1 4 4
4 3 4 5 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 1 4 3 1 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
3
2
5
4
3
3
4
2
2
3
3
2
3
3
3
4
3
5
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
3
5
2
4
4
4
4
2
2
1
1
3
2
4 4 5 4 5 3 4 4 3 3 2 3 2 4 5 2 3 3 2 2 3 3 4 5
3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 2 2 3 2 3 3
5 4 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4 4 5
4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 5 2 4 3 4 4 3 5
4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 4 2 5 4 4 5
4 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 3
5 5 3 4 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 5 2 5 5 3 2 5 3 5 5
4 4 5 5 1 2 4 4 3 2 4 3 2 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4
4 3 4 5 1 3 4 5 4 2 4 5 1 4 5 3 4 3 4 3 5 3 3 4
3 3 5 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 5 5 3 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 3 5 5 4 3
3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 5 3 3 3 3 2 4 4 3 3
4 4 4 4 4 3 4 3 2 5 3 3 2 4 5 3 4 4 4 2 5 5 3 3
5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 3 5
4 4 5 4 5 4 4 3 2 3 4 3 3 5 5 3 5 4 5 3 3 4 4 3
4 4 5 4 5 4 4 3 2 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 3 4 3 4 3
162
4 5 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 4 4 5 3 3 3 2 2 5 3 2 3
4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 2 4 4 5 5 3 4
4 5 3 2 5 4 3 3 4 5 5 3 3 3 5 3 3 2 3 4 4 3 3 5
5 4 5 4 5 3 3 4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 5
5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 5 4 5 3 5 2 3 3 4 5 4 5
4 4 5 4 4 3 3 4 2 3 4 5 4 4 5 3 5 2 3 4 5 4 3 4
5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 3 3 2 4 5 4 5
4 4 4 2 5 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 3 3 3 2 4 3 3 3
4 5 4 2 5 4 4 3 2 4 3 3 5 5 5 3 3 4 4 3 5 4 4 5
3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 5 2 3 2 2 3 3 3 3 4
3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 4 4 2 3 1 2 2 3 3 3 1
3 5 3 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 1 2 3 3 2 3 4
4 4 4 3 5 3 3 4 3 3 4 3 4 4 5 2 4 1 2 3 4 3 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127
2
3
5
4
4
3
5
3
3
3
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3 1 4 4 4 5 2 3 1 4 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 1 2 1 2
3 1 3 3 3 5 3 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2
4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5
4 3 4 5 5 5 2 5 5 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4
4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5
4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4
4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4
4 3 3 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 5 3 2 3 3 4 3 1 3 2 3
4 3 4 5 4 5 4 3 2 4 3 4 4 5 2 5 4 3 3 3 1 3 2 3
4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3
4 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5
4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4
3 3 4 3 3 5 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3
3 5 4 4 5 5 3 5 3 3 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 3 4 5 5 3 5 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
163
3 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 5 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 5
4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 5
3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 2 2 3
3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 1 3 2 4
3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 1 4 2 4
3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 4 5 3 4 4 1 3 2 4
3 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4
3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 3 3 3
3 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 5 2 3 3
2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 2
2 2 3 1 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 3 2
3 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 3 2
3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 5 3 4 3 2 3 4 3 3 1 2 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
3
2
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
2
4
3
2
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
4
3
2
2
4
3
1 4 1 1 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 2 5 4 3 3 1 5
2 2 1 1 4 2 2 2 4 4 3 4 3 2 2 4 3 1 2 1 4
4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4
5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4
5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 3 4
4 5 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 5
4 4 2 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 3 3 2
4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4
4 4 2 2 3 3 3 1 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 3 3 5
5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 5 5 4 3 3 5
5 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 5
5 3 4 4 3 4 4 2 5 3 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 5
5 4 2 3 2 2 4 3 5 4 3 4 2 4 2 5 4 5 4 4 4
164
3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5
4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4
4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 5 4 3 4 3 4
4 4 2 2 4 3 4 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5
4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5
4 3 2 3 5 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4
4 4 2 3 5 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4
4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 3 3
4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 4
3 3 2 1 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4
1 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2
4 5 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4
5 4 2 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 3 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Hasil Uji Validitas a. Hasil Output Uji Validitas Data Gabungan Awal
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PE1
300
1.00
5.00
3.0767
1.06830
PE2
300
1.00
5.00
2.7867
.97861
CI1
300
2.00
5.00
4.0433
.62937
CI2
300
2.00
5.00
3.8067
.73786
CI3
300
2.00
5.00
4.0500
.68488
CI4
300
1.00
5.00
3.4600
.72813
VAN1
300
2.00
5.00
4.0233
.74249
VAN2
300
1.00
5.00
3.3400
.97686
VAN3
300
1.00
5.00
3.6567
.89524
VAN4
300
1.00
5.00
3.4800
.71972
VAN5
300
2.00
5.00
4.2200
.75731
VAN6
300
1.00
5.00
3.4567
.73707
VAN7
300
1.00
5.00
3.7400
.77529
VAR1
300
2.00
5.00
4.0800
.63898
VAR2
300
2.00
5.00
3.9267
.72782
VAR3
300
2.00
5.00
3.8700
.84190
VAR4
300
1.00
5.00
3.4500
.91485
SKP1
300
1.00
5.00
3.8067
.83963
SKP2
300
1.00
5.00
3.3100
.90736
SKP3
300
1.00
5.00
3.8667
.77301
SKP4
300
1.00
5.00
3.8733
.75666
SKP5
300
1.00
5.00
3.8167
.77355
BI1
300
1.00
5.00
3.7567
.77855
BI2
300
1.00
5.00
3.4400
.74493
BI3
300
1.00
5.00
3.8000
.81376
MB1
300
1.00
5.00
2.8000
.78446
MB2
300
1.00
5.00
2.5467
.79788
MB3
300
1.00
5.00
3.1400
.83430
MB4
300
1.00
5.00
3.3067
.97079
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Valid N (listwise)
300
Rotated Component Matrix
a
Component 1
2
3
4
5
6
7
PE1
.454
.367
.324
.034
-.156
.321
.013
PE2
.535
.199
.448
.006
-.193
.247
.053
CI1
-.016
.138
.092
.144
.100
.726
.081
CI2
.135
.061
-.133
.001
.092
.735
.048
CI3
.004
-.010
.360
.125
.082
.532
.202
CI4
.214
-.258
.435
-.043
.182
.407
.221
VAN1
-.024
.236
.679
.142
.130
.205
.082
VAN2
.112
.072
.725
.079
.191
-.058
-.072
VAN3
.034
.215
.734
.040
.235
.005
.015
VAN4
.124
.006
.515
.065
.533
-.071
.061
VAN5
-.027
-.003
.150
.145
.648
.079
.115
VAN6
.125
-.022
.096
.009
.695
.188
-.034
VAN7
.126
.201
.218
.089
.738
.050
.106
VAR1
-.013
.339
-.032
-.014
.291
.329
.472
VAR2
.094
.180
-.009
-.128
.089
.127
.779
VAR3
-.015
-.012
-.013
.279
.077
.153
.708
VAR4
.228
.132
.245
.283
-.087
-.081
.516
SKP1
.290
.531
.144
.272
-.050
.152
.122
SKP2
.453
.433
.176
.389
-.049
.058
-.034
SKP3
.257
.783
.133
.143
-.008
.067
.040
SKP4
.200
.776
.063
.128
.167
.057
.146
SKP5
.193
.648
.191
.190
.070
-.018
.160
BI1
.197
.234
.137
.768
.127
.110
.084
BI2
.262
.158
.066
.772
.193
.073
.062
BI3
.168
.164
.039
.766
.029
.058
.105
MB1
.817
.255
.032
.205
.061
.031
.048
MB2
.753
.016
.077
.154
.106
-.024
.186
MB3
.713
.292
-.054
.236
.179
.036
.013
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MB4
.646
.362
.063
.170
.257
.083
-.030
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 8 iterations.
Setelah Direduksi Rotated Component Matrix
a
Component 1
2
3
4
5
6
7
PE1
.340
.282
.124
.034
.260
-.002
.624
PE2
.212
.327
.205
-.001
.161
.025
.712
CI1
.118
-.054
.062
.169
.718
.078
.174
CI2
-.004
.172
-.096
.002
.769
.060
.048
CI3
.030
-.002
.346
.095
.549
.172
.038
VAN1
.213
-.085
.637
.146
.223
.072
.305
VAN2
.049
.095
.755
.065
-.021
-.062
.181
VAN3
.218
.044
.799
.038
.055
.009
.050
VAN4
-.021
.208
.735
.097
.012
.109
-.125
VAR1
.310
.118
.144
-.016
.420
.488
-.284
VAR2
.182
.137
.046
-.131
.170
.775
-.087
VAR3
-.012
-.049
-.036
.311
.141
.714
.133
VAR4
.136
.096
.105
.275
-.129
.519
.430
SKP1
.562
.242
.086
.251
.138
.096
.143
SKP3
.810
.213
.086
.124
.061
.015
.140
SKP4
.797
.199
.101
.137
.070
.141
.031
SKP5
.677
.133
.151
.211
-.035
.141
.193
BI1
.238
.179
.141
.775
.111
.080
.116
BI2
.148
.285
.130
.777
.094
.071
.035
BI3
.209
.190
.056
.763
.064
.069
-.039
MB1
.263
.789
.033
.196
.030
.037
.233
MB2
.027
.744
.101
.150
-.013
.174
.196
MB3
.283
.761
.052
.236
.073
.016
.019
MB4
.365
.683
.167
.178
.119
-.032
.047
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rotated Component Matrix
a
Component 1
2
3
4
5
6
7
PE1
.340
.282
.124
.034
.260
-.002
.624
PE2
.212
.327
.205
-.001
.161
.025
.712
CI1
.118
-.054
.062
.169
.718
.078
.174
CI2
-.004
.172
-.096
.002
.769
.060
.048
CI3
.030
-.002
.346
.095
.549
.172
.038
VAN1
.213
-.085
.637
.146
.223
.072
.305
VAN2
.049
.095
.755
.065
-.021
-.062
.181
VAN3
.218
.044
.799
.038
.055
.009
.050
VAN4
-.021
.208
.735
.097
.012
.109
-.125
VAR1
.310
.118
.144
-.016
.420
.488
-.284
VAR2
.182
.137
.046
-.131
.170
.775
-.087
VAR3
-.012
-.049
-.036
.311
.141
.714
.133
VAR4
.136
.096
.105
.275
-.129
.519
.430
SKP1
.562
.242
.086
.251
.138
.096
.143
SKP3
.810
.213
.086
.124
.061
.015
.140
SKP4
.797
.199
.101
.137
.070
.141
.031
SKP5
.677
.133
.151
.211
-.035
.141
.193
BI1
.238
.179
.141
.775
.111
.080
.116
BI2
.148
.285
.130
.777
.094
.071
.035
BI3
.209
.190
.056
.763
.064
.069
-.039
MB1
.263
.789
.033
.196
.030
.037
.233
MB2
.027
.744
.101
.150
-.013
.174
.196
MB3
.283
.761
.052
.236
.073
.016
.019
MB4
.365
.683
.167
.178
.119
-.032
.047
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 10 iterations.
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
.860
Approx. Chi-Square
2.822E3
df
276
Sig.
.000
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
Analysis N
PE1
3.08
1.068
300
PE2
2.79
.979
300
CI1
4.04
.629
300
CI2
3.81
.738
300
CI3
4.05
.685
300
VAN1
4.02
.742
300
VAN2
3.34
.977
300
VAN3
3.66
.895
300
VAN4
3.48
.720
300
VAR1
4.08
.639
300
VAR2
3.93
.728
300
VAR3
3.87
.842
300
VAR4
3.45
.915
300
SKP1
3.81
.840
300
SKP3
3.87
.773
300
SKP4
3.87
.757
300
SKP5
3.82
.774
300
BI1
3.76
.779
300
BI2
3.44
.745
300
BI3
3.80
.814
300
MB1
2.80
.784
300
MB2
2.55
.798
300
MB3
3.14
.834
300
MB4
3.31
.971
300
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Hasil Uji Reliabilitas Hasil Output Uji Reliabilitas Data Gabungan a. Variabel Purchase Experience Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .749
2
b. Variabel Consumer Innovativeness Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .590
3
c. Variabel Vanity Seeking Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .764
4
d. Variabel Variety Seeking Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .614
4
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Variabel Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .814
4
f. Variabel Brand Image Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .821
g.
3
Variabel Minat Beli Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .848
4
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV Hasil Uji Asumsi Klasik
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Hasil Uji Normalitas Hasil Output Uji Normalitas Data Gabungan a. Hasil Uji Normalitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
b. Hasil Uji Normalitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Hasil Uji Normalitas Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
B. Hasil Uji Multikolinearitas a. Hasil Uji Multikolinearitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
5.272
1.173
.486
.073
.029
Vanity Seeking Variety Seeking
Purchase Experience Consumer Innovativeness
a
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
4.494
.000
.354
6.665
.000
.805 1.242
.087
.017
.331
.741
.822 1.216
.150
.051
.154
2.964
.003
.843 1.186
.308
.061
.262
5.044
.000
.840 1.190
a. Dependent Variable: Sikap terhadap video tutorial makeup
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Hasil Uji Multikolinearitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image Coefficients Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Model 1
a
B (Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
4.978
.626
7.954
.000
.392
.040
.492 9.746
.000
Tolerance
VIF
Sikap terhadap video tutorial
1.000
1.000
makeup a. Dependent Variable: Brand Image
c. Hasil Uji Multikolinearitas Pengaruh Brand Image pada Minat Beli Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant) Brand Image
a
Std. Error
Beta
t
Sig.
3.965
.784
5.060
.000
.712
.070
.507 10.155
.000
a. Dependent Variable: Minat Beli
176
Tolerance
1.000
VIF
1.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Hasil Uji Heteroskedastisitas a. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN V Hasil Uji Regresi Linier Berganda
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Hasil Output Uji Regresi Linier Berganda Data Gabungan Hasil Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup b
ANOVA Sum of Model 1
Mean
Squares Regression
df
Square
628.249
4
Residual
1269.148
295
Total
1897.397
299
F
Sig.
157.062 36.507
.000
a
4.302
a. Predictors: (Constant), Variety Seeking, Vanity Seeking, Consumer Innovativeness, Purchase Experience b. Dependent Variable: Sikap terhadap video tutorial makeup Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
a
Std. Error
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
5.272
1.173
4.494
.000
.486
.073
.354 6.665
.000
.805
1.242
.029
.087
.017
.331
.741
.822
1.216
Vanity Seeking
.150
.051
.154 2.964
.003
.843
1.186
Variety Seeking
.308
.061
.262 5.044
.000
.840
1.190
Purchase Experience Consumer Innovativeness
a. Dependent Variable: Sikap terhadap video tutorial makeup
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b
Model Summary
Model 1
R .575
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.331
.322
2.074
a. Predictors: (Constant), Variety Seeking, Vanity Seeking, Consumer Innovativeness, Purchase Experience b. Dependent Variable: Sikap terhadap video tutorial makeup
B. Hasil Output Uji Regresi Linier Berganda Em Cosmetics Hasil Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
6.605
1.719
.481
.103
.040
Vanity Seeking Variety Seeking
Purchase Experience Consumer Innnovativeness
a
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
3.842
.000
.355
4.662
.000
.885 1.130
.125
.025
.319
.750
.819 1.222
.180
.074
.183
2.437
.016
.910 1.099
.192
.086
.170
2.233
.027
.883 1.132
a. Dependent Variable: Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
223.237
4
55.809
Residual
650.423
145
4.486
Total
873.660
149
F 12.442
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), Variety Seeking, Vanity Seeking, Purchase Experience, Consumer Innnovativeness b. Dependent Variable: Sikap terhadap Video Tutorial Makeup b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.505
a
.256
.235
2.118
a. Predictors: (Constant), Variety Seeking, Vanity Seeking, Purchase Experience, Consumer Innnovativeness b. Dependent Variable: Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
C. Hasil Output Uji Regresi Linier Berganda Lancôme Hasil Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Purchase Experience, Consumer Innovativeness, Vanity Seeking, Variety Seeking pada Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup
b
Model Summary
Model 1
R .645
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.416
.399
2.031
a. Predictors: (Constant), Variety Seeking, Vanity Seeking, Consumer Innnovativeness, Purchase Experience b. Dependent Variable: Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
425.393
4
106.348
Residual
598.180
145
4.125
1023.573
149
Total
F
Sig.
25.779
.000
a
a. Predictors: (Constant), Variety Seeking, Vanity Seeking, Consumer Innnovativeness, Purchase Experience b. Dependent Variable: Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
3.394
1.666
.442
.104
.045
Vanity Seeking Variety Seeking
Purchase Experience Consumer Innnovativeness
a
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
2.038
.043
.317
4.246
.000
.722
1.385
.122
.025
.366
.715
.835
1.197
.131
.071
.133
1.855
.066
.789
1.268
.443
.088
.362
5.019
.000
.775
1.290
a. Dependent Variable: Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VI Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Hasil Output Uji Regresi Linier Sederhana Data Gabungan a. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.492
a
.242
.239
1.751
a. Predictors: (Constant), Sikap terhadap video tutorial makeup b. Dependent Variable: Brand Image
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
B (Constant)
a
Std. Error
Beta
t
Sig.
4.978
.626
7.954
.000
.392
.040
.492 9.746
.000
Sikap terhadap video tutorial makeup
a. Dependent Variable: Brand Image
b. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
b
Model Summary
Model 1
R .507
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.257
a. Predictors: (Constant), Brand Image b. Dependent Variable: Minat Beli
185
.255
2.433
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
a
Std. Error
Beta
t
Sig.
3.965
.784
5.060
.000
.712
.070
.507 10.155
.000
Brand Image
a. Dependent Variable: Minat Beli
B. Hasil Output Uji Regresi Linier Sederhana Em Cosmetics a. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
b
Model Summary
Model 1
R .530
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.281
.276
1.674
a. Predictors: (Constant), Sikap terhadap Video Tutorial Makeup b. Dependent Variable: Brand Image
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
a
Std. Error
4.146
.879
.430
.057
a. Dependent Variable: Brand Image
186
Beta
t
.530
Sig.
4.715
.000
7.599
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.516
a
.266
.261
2.330
a. Predictors: (Constant), Brand Image b. Dependent Variable: Minat Beli
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
a
B (Constant) Brand Image
Std. Error
3.801
1.060
.711
.097
Beta
t
.516
Sig.
3.584
.000
7.323
.000
a. Dependent Variable: Minat Beli
C. Hasil Output Uji Regresi Linier Sederhana Lancôme a. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Sikap Terhadap Video Tutorial Makeup pada Brand Image
b
Model Summary
Model 1
R .463
R Square a
.214
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .209
a. Predictors: (Constant), Sikap terhadap Video Tutorial Makeup b. Dependent Variable: Brand Image
187
1.799
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Sikap terhadap Video Tutorial Makeup
a
Std. Error
5.749
.878
.357
.056
Beta
t
.463
Sig.
6.550
.000
6.352
.000
a. Dependent Variable: Brand Image
b. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Pengaruh Brand Image pada Minat Beli
b
Model Summary
Model
R
1
.484
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.234
.229
2.535
a. Predictors: (Constant), Brand Image b. Dependent Variable: Minat Beli
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) Brand Image
a
Std. Error
4.372
1.173
.691
.103
a. Dependent Variable: Minat Beli
188
Beta
t
.484
Sig.
3.727
.000
6.733
.000