PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Alfonsia Prayudewi Surya Wulan NIM: 111334006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh: Alfonsia Prayudewi Surya Wulan NIM: 111334006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS Terima kasih Tuhan telah memberikan kemudahan dan kelancaran setiap langkahku dalam mengerjakan karya ini. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Yohanes Tikno Suryanto yang mendidik, mendoakan dan memberikan semangat dalam hidupku. Ibu Yohana Is Handayani yang selalu memberikan semangat dan mendoakanku. Beserta adikku Juliana Mardika Surya Dewani yang mendukungku dan mendoakanku. Yang Tersayang, Terima kasih atas semangat, dukungan, perhatian dan doa Albertus, Radyt, Andrew, Hery, Rego, Theo, Yoga, Unggul, Mega, Arum, Vivi, Vita, Resa, Vio dan sahabat-sahabatku di Pendidikan Akuntansi 2011. Sahabatku Desta dan Rossa. Terima kasih atas segala dukungan dan semangat yang luar biasa tidak jelasnya. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Everything will be okay in the end. If it’s not okay, it’s not the end.”
Setiap tempat adalah sekolah Setiap orang adalah guru Setiap buku adalah ilmu
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman
Alfonsia Prayudewi Surya Wulan Universitas Sanata Dharma 2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda pada tanggal 27 November 2014 – 27 Januari 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman dengan jumlah keseluruhan 677 orang. Jumlah sampel penelitian sebanyak 63 orang. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru sudah dilaksanakan dengan sangat baik (57,1% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 89,24), (2) implementasi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik (93,7% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 15,38), (3) implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan sangat baik (68,3% dari 63 guru masuk dalam kategori sangat baik; mean sebesar 42), (4) implementasi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan baik (66,7% dari 63 guru masuk dalam kategori baik dan sangat baik; mean sebesar 31,70).
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF LEARNING ASSESSMENT BASED ON THE CURRICULUM OF 2013 ACCORDING TO TEACHER’S PERCEPTION A Case Study at SMK Business and Management Expertise Accounting Expertise Program in Sleman Regency
Alfonsia Prayudewi Surya Wulan Sanata Dharma University 2015
This study aims to determine whether the assessment of learning outcomes based on the curriculum of 2013 can be implemented properly. This research is a descriptive study. This study was conducted in SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma'Arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3 and SMK Yapemda from 27th November 2014 to 27th January 2015. The population were 677 SMK teachers whose expertise are at Business and Management, Expertise at Accounting Program in Sleman Regency. The samples were 63 teachers. The technique of taking samples was Purposive Sampling. The data collection technique was questionnaire. The data analysis technique was Descriptive Statistics. The result shows that: (1) the assessment of learning outcomes based on the curriculum of 2013 has been implemented very well (57.1% of 63 teachers are in the very good category; with the mean of 89.24), (2) the types of the implementation based on the curriculum of 2013 has been conducted very well (93.7% of 63 teachers are in the very good category; with the mean of 15.38), (3) the principles and assessment approach implementation based on the curriculum of 2013 have been conducted very well (68.3% of 63 teachers are in the very good category; with the mean of 42), (4) the assessment technique of the implementation based on the curriculum of 2013 has been well conducted (66.7% of 63 teachers are in the good and excellent category; with the mean of 31.70).
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma; 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta; 4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing
dan
memberi
dukungan
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini; 5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pegetahuan dalam proses perkuliahan; 6. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar; 7. Orang tuaku Yohanes Tikno Suryanto dan Yohana Is Handayani yang selalu mendukung, mendoakan, dan sangat memperhatikan selama proses skripsi; x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
xi
8. Adikku Juliana Mardika Surya Dewani yang selalu memberi semangat; 9. Teman-teman satu perjuangan Pendidikan Akuntansi 2011 yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses skripsi; 10. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 29 Juli 2015 Penulis
Alfonsia Prayudewi Surya Wulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN
............................................................................... iv
MOTTO ... ..... .............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................................................... vii ABSTRAK ..... .............................................................................................................. viii ABSTRACT .... .............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................................. x DAFTAR ISI .. .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL......................................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxvi
BAB
I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah .................................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ................................................................................. 5 D. Tujuan Penelitian................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB
II KAJIAN TEORITIK ............................................................................... 8 A. Tinjauan Umum Kurikulum ................................................................. 8 1. Pengertian Kurikulum ............................................................... 8 2. Komponen Kurikulum .............................................................. 10 3. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia ................................... 12 4. Peranan Kurikulum ................................................................... 17 5. Fungsi Kurikulum ..................................................................... 18 B. Kurikulum 2013 .................................................................................. 21 1. Konsep Dasar Kurikulum 2013................................................. 21 2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ................................ 23 3. Karakteristik Kurikulum 2013 .................................................. 26 4. Tujuan Kurikulum 2013 ............................................................ 27 5. Keunggulan Kurikulum 2013.................................................... 28 C. Penilaian Dalam Kurikulum 2013 ....................................................... 29 1. Pengertian Penilaian .................................................................. 29 2. Jenis-jenis Penilaian .................................................................. 30 3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian ............................................. 31 4. Teknik Penilaian ....................................................................... 34 D. Persepsi Guru ...................................................................................... 41 1. Pengertian Persepsi ................................................................... 41 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ............................. 42
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 45 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 45
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 45 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 46 D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 47 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 50 F. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 53 G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 56 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 59 A. Deskripsi Responden ............................................................................ 60 B. Deskripsi Penilaian............................................................................... 63 C. Pembahasan .......................................................................................... 132 BAB V
PENUTUP ................................................................................................. 147 A. Kesimpulan .......................................................................................... 147 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 148 C. Saran ..................................................................................................... 149
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 151 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 153
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan Pendidikan Dan Pemerintah ..........................................................
30
Tabel 2.2 Kompetensi Inti Sikap Spritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan...........
36
Tabel 2.3 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan .......................
38
Tabel 2.4 Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan .........................................
40
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Se-Kabupaten Sleman ...........................
46
Tabel 3.2 Daftar Sekolah SMK Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013 ...................................
47
Tabel 3.3 Data Guru Akuntansi di SMK yang Terpilih Menjadi Sampel Penelitian ...........................................................................
49
Tabel 3.4 Daftar Kisi-kisi Kuesioner ............................................................
51
Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 .............................................................................
54
Tabel 3.6 Reliability Statistic .........................................................................
57
Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas........................................................
56
Tabel 4.1 Data Responden Penelitian ............................................................
59
Tabel 4.2 Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin .................................
60
Tabel 4.3 Data Responden berdasarkan Status Kepegawaian........................
61
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.4 Data Responden berdasarkan Status Sekolah ................................
61
Tabel 4.5 Data Responden berdasarkan Penerimaan Sertifikasi ....................
62
Tabel 4.6 Data Respinden berdasarkan Frekuensi Masa Kerja ......................
62
Tabel 4.7 Deskripsi Implementasi Penilaian Hasil Belajar berdasarkan Kurikulum 2013 .............................................................................
64
Tabel 4.8 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman .............. Tabel 4.9
65
Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .............................................................
66
Tabel 4.10 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Depok...........................................................................
66
Tabel 4.11 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean ............................................................
67
Tabel 4.12 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Godean ........................................................................
68
Tabel 4.13 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ............................................................
69
Tabel 4.14 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Tempel ........................................................................
69
Tabel 4.15 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ....................................................
70
Tabel 4.16 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman ................................................................
xvi
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.17 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ....................................................
71
Tabel 4.18 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman .................................................................
72
Tabel 4.19 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ....................................................
73
Tabel 4.20 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan .................................................................
73
Tabel 4.21 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ...................................................
74
Tabel 4.22 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ................................................................
75
Tabel 4.23 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel .......................................................
76
Tabel 4.24 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh 1 Tempel ....................................................................
76
Tabel 4.25 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ..................................................
77
Tabel 4.26 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh Cangkringan ...............................................................
78
Tabel 4.27 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ....................................................
xvii
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.28 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman .................................................................
79
Tabel 4.29 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ................................................................
80
Tabel 4.30 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Yapemda .............................................................................
80
Tabel 4.31 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ........................................................
82
Tabel 4.32 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman.....................................................................
82
Tabel 4.33 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .........................
83
Tabel 4.34 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK N 1 Depok .........................................................
84
Tabel 4.35 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean .......................
85
Tabel 4.36 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK N 1 Godean .......................................................
85
Tabel 4.37 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel .......................
86
Tabel 4.38 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK N 1 Tempel .......................................................
xviii
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.39 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ................
87
Tabel 4.40 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman ................................................
88
Tabel 4.41 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ................
89
Tabel 4.42 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman ................................................
89
Tabel 4.43 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ................
90
Tabel 4.44 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan ................................................
91
Tabel 4.45 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ..............
91
Tabel 4.46 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ..............................................
92
Tabel 4.47 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel ...................
93
Tabel 4.48 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muh 1 Tempel ...................................................
93
Tabel 4.49 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan .............
xix
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.50 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muh Cangkringan .............................................
95
Tabel 4.51 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ................
95
Tabel 4.52 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman................................................
96
Tabel 4.53 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ...........................
97
Tabel 4.54 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Yapemda ...........................................................
97
Tabel 4.55 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 .......................................
98
Tabel 4.56 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman.................................................
99
Tabel 4.57 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .........
100
Tabel 4.58 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Depok......................................
101
Tabel 4.59 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean .......
101
Tabel 4.60 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Godean ....................................
xx
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.61 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel........
103
Tabel 4.62 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Tempel ....................................
103
Tabel 4.63 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman .........................................................................................
104
Tabel 4.64 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman ............................
105
Tabel 4.65 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman .........................................................................................
105
Tabel 4.66 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman ............................
106
Tabel 4.67 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ......................................................................................
107
Tabel 4.68 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan ............................
107
Tabel 4.69 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ............................................................................
xxi
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.70 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ...........................
109
Tabel 4.71 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel ................................................................................
109
Tabel 4.72 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muh 1 Tempel ...............................
110
Tabel 4.73 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ...........................................................................
111
Tabel 4.74 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muh Cangkringan ..........................
111
Tabel 4.75 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman .............................................................................
112
Tabel 4.76 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman ............................
113
Tabel 4.77 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda .........................................................................................
113
Tabel 4.78 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Yapemda ........................................
xxii
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.79 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 ........................................................
115
Tabel 4.80 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman.....................................................................
116
Tabel 4.81 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok .............................................
117
Tabel 4.82 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Depok .........................................................................
118
Tabel 4.83 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean............................................
118
Tabel 4.84 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Godean .......................................................................
119
Tabel 4.85 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel ............................................
120
Tabel 4.86 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Tempel .......................................................................
120
Tabel 4.87 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman ....................................
121
Tabel 4.88 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman................................................................
122
Tabel 4.89 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman ....................................
xxiii
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.90 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman................................................................
123
Tabel 4.91 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan ....................................
124
Tabel 4.92 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muh 2 Moyudan................................................................
124
Tabel 4.93 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman ...................................
125
Tabel 4.94 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman ..............................................................
126
Tabel 4.95 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 1 Tempel .......................................
126
Tabel 4.96 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muh 1 Tempel ...................................................................
127
Tabel 4.97 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh Cangkringan ..................................
128
Tabel 4.98 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muh Cangkringan .............................................................
128
Tabel 4.99 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman ....................................
129
Tabel 4.100 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman................................................................
xxiv
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.101 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda ...............................................
130
Tabel 4.102 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Yapemda ...........................................................................
131
Tabel 4.103 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Jenis-jenis Penilaian ...........................................................................................
134
Tabel 4.104 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Prinsip Dan Pendekatan Penilaian ................................................................
136
Tabel 4.105 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Teknik Penilaian..........
141
xxv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian ......................................................................... 154 Lampiran 2. Data Induk Penelitian ....................................................................... 161 Lampiran 3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...................................................... 165 Lampiran 4. Deskripsi Responden ........................................................................ 169 Lampiran 5. Deskripsi Data .................................................................................. 172 Lampiran 6. Deskripsi Butir Kuesioner ................................................................ 214 Lampiran 7. r Tabel ............................................................................................... 224 Lampiran 8. Surat Izin Penelitian .......................................................................... 227
xxvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sehingga
dalam
melaksanakan
prinsip
penyelenggaraan
pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional di Indonesia untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan menghargai jasa pahlawan serta berorientasi masa depan (GBHN, 1993: 95). Di era global saat ini, terdapat tiga aspek penting dari sekian banyak aspek dalam dunia pendidikan yaitu kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional pengertian kurikulum dapat dilihat dalam UU No. 20 Tahun 2001
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
(SISDIKNAS) pasal 1 ayat (9), ialah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Hidayat, 2013:22). Dari Indonesia merdeka sampai saat ini, kurikulum telah mengalami reformasi yaitu pada tahun 1947, tahun 1952, tahun 1964, tahun 1968, tahun 1975, tahun 1984, tahun 1994, tahun 2004 dan tahun 2006, serta yang terbaru kurikulum tahun 2013. Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis.
Kurikulum
2013
berorientasi
pada
peningkatan
dan
keseimbangan antara kompetensi sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003, bagian umum: antara lain ditegaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. Secara konseptual Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk menghasilkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas dan bertahap, mulai tahun ajaran 2013 (Juli 2013) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dimulai di kelas I dan IV untuk SD, kelas VII SMP, dan kelas X SMA. Semula, Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada 30% SD, dan 100% SMP, SMA, dan SMK, sehingga tahun 2016 semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
sekolah diharapkan sudah menggunakan dan mengembangkan kurikulum baru, baik negeri maupun swasta (Mulyasa, 2013:9). Kurikulum, pembelajaran dan penilaian/assesment merupakan bagian yang saling terkait. Kurikulum sebagai acuan (materi) dalam pembelajaran, sedangkan penilaian merupakan proses untuk mengetahui hasil atau dampak pembelajaran. Dengan demikian penilaian yang baik harus sejalan dan berdasar pada kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran. Jika kurikulum menekankan pentingnya kompetensi, penilaiannya juga harus mengacu pada kompetensi tersebut. Penilaian adalah bagian yang sangat penting dalam proses evaluasi. Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa (Kunandar, 2013:35). Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran. Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. Penilaian yang mengarah pada kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi, serta penjenjangan penilaian. Penilaian bertujuan memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapi peserta didik (Hidayat, 2013:119). Implementasi Kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang kompak diantara para anggota tim. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Berdasarkan fakta-fakta tersebut dan pentingnya penilaian dalam implementasi kurikulum, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang implementasi kurikulum 2013. Dalam implementasi Kurikulum 2013, peneliti lebih fokus terhadap penilaian menurut persepsi guru dengan judul “IMPLEMENTASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BERDASARKAN KURIKULUM 2013 MENURUT PERSEPSI GURU” Studi Kasus Pada SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
B. Batasan Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah sebagai berikut: 1. Penilaian hasil belajar yang diimplementasikan pada sekolah SMK Negeri dan Swasta berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru Akuntansi. 2. Melihat aspek-aspek penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan Kurikulum 2013 yang telah diimplementasikan menurut persepsi guru.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Umum Apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik ? 2. Khusus a. Apakah jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik? b. Apakah prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
c. Apakah teknik penilaian aspek-aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
berdasarkan
Kurikulum
2013
sudah
dapat
diimplementasikan dengan baik?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Umum Untuk mengetahui apakah penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. 2. Khusus a. Untuk mengetahui apakah jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. b. Untuk mengetahui apakah prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik. c. Untuk mengetahui apakah teknik penilaian aspek-aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan Kurikulum 2013 sudah dapat diimplementasikan dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi oleh guru tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar. Hasil penelitian dapat memberikan gambaran yang nyata sejauh mana penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pelaksanaan penilaian. 2. Bagi Sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah untuk merumuskan bahan kebijakan sekolah yang berkaitan atau berhubungan dengan upaya mengoptimalkan kinerja guru, khususnya dalam penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Umum Kurikulum 1. Pengertian Kurikulum Arifin (2011:2-3) berpendapat bahwa secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yng harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Curriculum is the entire school program and all the people involved in. Program tersebut berisi mata pelajaran-mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga tahun) dan seterusnya. Dengan demikian secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. The curriculum has mean the subject taught in school or the course of study (Ragan, 1966).
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Menurut A. Ferry T. Indratno kurikulum adalah program dan isi dari suatu sistem pendidikan yang berupaya melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antar generasi dalam masyarakat. Bila ditarik benang merah maka kurikulum dapat dipahami sebagai alat sentral bagi keberhasilan pendidikan (Yamin, 2012:15). Gerakan kurikulum modern sebenarnya sudah ada di Amerika sejak tahun 1950-an. Pada saat itu B. Othanel Smith, W.O. Stanley dan J. Harlan Shores memandang kurikulum sebagai a sequence of potential experiences set up in the school for the purpose of disciplining children and youth in group ways of thinking and acting. Pengertian ini menunjukkan kurikulum bukan hanya mata pelajaran, tetapi juga pengalaman-pengalaman potensial yang dapat diberikan kepada peserta didik. Selanjutnya, J. Galen Saylor dan William M. Alexander mengemukakan the curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground or out of school. Pengertian ini lebih luas lagi dari pengertian sebelumnya, kurikulum tidak hanya mata pelajaran dan pengalaman melainkan semua upaya sekolah untuk memengaruhi peserta didik belajar, baik di kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Akhirnya, Harold B.Alberty et.al. juga memahami kurikulum sebagai all of the activities that are provided for the students by the school (Arifin, 2011:3-4). 2. Komponen Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
Arifin (2011:82-94) mengembangkan komponen kurikulum menjadi komponen tujuan, komponen isi/ materi, komponen proses, dan komponen evaluasi. Tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena akan mengarahkan dan memengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya. Dalam penyusunan suatu kurikulum, perumusan tujuan ditetapkan terlebih dahulu sebelum menetapkan komponen yang lainnya. Tujuan pendidikan suatu negara tidak bisa dipisahkan dan merupakan penjabaran dari tujuan negara atau falsafah negara, karena pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan negara. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan langsung oleh pemerintah sebagai pedoman bagi pengembangan tujuantujuan pendidikan yang lebih khusus. Tujuan institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal (TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA) maupun pendidikan nonformal (lembaga kursus, pesantren). Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran, seperti bidang studi Pendidikan Agama Islam, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan yang ingin dicapai pada setiap pokok bahasan, sedangkan tujuan pembelajaran khusus (instructional objective) adalah tujuan dari setiap subpokok bahasan. Isi/materi kurikulum pada hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang dikembangkan dan disusun dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara umum, isi kurikulum itu dapat dikelompokkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
menjadi tiga bagian, yaitu: (a) logika, yaitu pengetahuan tentang benarsalah, berdasarkan prosedur keilmuan, (b) etika, yaitu pengetahuan tentang baik-buruk, nilai, dan moral, dan (c) estetika, yaitu pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seni. Berdasarkan pengelompokan isi kurikulum tersebut, maka pengembangan isi kurikulum harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: (a) mengandung bahan kajian atau topiktopik yang dapat dipelajari peserta didik dalam proses pembelajaran, dan (b) berorientasi pada standar kompetensi lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pemilihan isi kurikulum dapat juga mempertimbangkan kriteria sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, (c) bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat, dunia kerja, bangsa dan negara, baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang, dan (d) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses pelaksanaan kurikulum harus menunjukkan adanya kegiatan pembelajaran, yaitu upaya guru untuk membelajarkan peserta didik, baik di sekolah melalui kegiatan tatap muka, maupun di luar sekolah melalui kegiatan terstruktur dan mandiri. Dalam konteks inilah, guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar. Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum (SK/KD), karakteristik materi pelajaran, dan tingkat perkembangan yang dapat digunakan guru dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
menyampaikan isi kurikulum, antara lain: (a) startegi ekspositori klasikal, yaitu guru lebih banyak menjelaskan materi yang sebelumnya telah diolah sendiri, sementara siswa lebih banyak menerima materi yang telah jadi, (b) strategi pembelajaran
heuristik (discovery dan inquiry), (c) strategi
pembelajaran kelompok kecil: kerja kelompok dan diskusi kelompok, dan (d) strategi pembelajaran individual. 3. Perkembangan Kurikulum Di Indonesia Hidayat (2013:1-18) menjabarkan bahwa semenjak Indonesia merdeka sejak tahun 1945 telah mengalami perubahan kurikulum, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan 2006. Kurikulum pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka adalah merupakan rencana pelajaran atau dalam bahasa Belanda disebut leer plan. Zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan dan pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter. Rencana Pelajaran 1947 merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda dengan mengurangi pendidikan kecerdasan intelektual. Kurikulum 1947 dilandasi semangat zaman dan suasana kehidupan berbangsa dengan spirit merebut kemerdekaan maka pendidikan lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain, kesadaran bernegara dan masyarakat. Setelah Rencana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerintah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang menjadi ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari-hari, silabus mata pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Menjelang tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kurikulum ini diberi nama Rencana Pendidikan 1964 atau kurikulum 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu; daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Kurikulum 1964 masih mengalami perubahan yaitu menjadi kurikulum 1968, hal ini dipengaruhi oleh perubahan sistem politik dari pemerintahan rezim Orde Lama ke rezim pemerintahan Orde Baru. Kurikulum ini menjadi citra sebagai produk Orde Lama. Kurikulum 1968 menekankan pada pendekatan organisasi materi pelajaran menjadi kelompok pembinaan jiwa Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah jam pelajarannya 9 mata pelajaran. Titik berat kurikulum ini terletak pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
pendidikan. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 diarahkan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pembaruan kelima terjadi dengan diterbitkannya Kurikulum 1975/1976. Kurikulum 1975 untuk SD/ SMP dan SMA sedangkan Kurikulum 1976 untuk Sekolah Keguruan yaitu SPG dan Sekolah Menengah Kejuruan (STM, SMEA). Komponen yang terkandung dalam Kurikulum 1975 memuat: (a) tujuan institusional baik SD, SMP, dan SMA/ SPG/ SMEA/ STM, yaitu tujuan yang hendak dicapai lembaga pendidikan dalam melaksanakan program pendidikannya, (b) struktur program kurikulum, yaitu kerangka umum program pengajaran yang akan diberikan pada tiap sekolah, (c) garis-garis besar program pengajaran, yang didalamnya terdapat hal-hal yang berhubungan dengan program pengajaran. Dalam perkembangannya Kurikulum 1975 dianggap sudah tidak relevan lagi
dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat
dan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kurikulum 1984 lahir sebagai perbaikan atau revisi terhadap Kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri sebagai berikut: (1) berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional), (2) pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA), (3) materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral, (4) menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
diberikan latihan, (5) materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa, (6) menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pada
kurikulum
sebelumnya,
yaitu
Kurikulum
1984,
proses
pembelajaran menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Terdapat ciri-ciri yang menonjol dalam Kurikulum 1994, antara lain sebagai berikut: (1) pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan, (2) pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/ isi), (3) Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia, (4) dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial, (5) dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep/ pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, (6) pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks, dan (7) pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa. Usaha pihak pemerintah maupun pihak swasta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dalam
berbagai
mata
pelajaran
terus-menerus
dilakukan,
16
seperti
penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran. Kurikulum 1994 perlu disempurnakan lagi menjadi Kurikulum 2002 sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik
menjadi
desentralistik
sebagai
konsekuensi
logis
dilaksanakannya UU No. 23 dan 25 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kurikulum saat ini diberi nama Kurikulum Berbasis Kompetensi, yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kurikulum Berbasi Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, (4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, dan (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah mendorong penyelenggara pendidikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di
setiap
satuan
pendidikan.
Esensi
isi
dan
arah
pengembangan pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi. 4. Peranan Kurikulum Prof. Dr. Soedijarto, M.A. mengatakan bahwa sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan bagian dari sistem sosial negara bangsa. Ia bertujuan untuk mencetak manusia susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertakwa, sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian yang mantap dan mandiri. Soedijarto lebih jauh mengatakan bahwa pencapaian itu akan bisa diraih ketika ada suatu proses yang terencana dengan efisien, efektif, dan relevan. Agar tujuan tersebut tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun superstruktur (Yamin, 2012:36). Menurut Hamalik (2007:11-13) terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yakni peranan konservatif, peranan kritis dan evaluatif, dan peranan kreatif. Peranan konservatif dalam kurikulum memiliki suatu tanggung jawab yaitu mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial pada generasi muda. Peranan kritis dan evaluatif, memiliki peranan dalam kebudayan yang senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
memilih berbagai unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam kurikulum peranan kreatif dinilai berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa sekarang dan masa mendatang. 5. Fungsi Kurikulum Dilihat dari sisi pengembang kurikulum (guru), kurikulum mempunyai fungsi sebagai berikut: (a) fungsi preventif, yaitu mencegah kesalahan para pengembang kurikulum terutama dalam melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana kurikulum, (b) fungsi korektif, yaitu mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pengembang kurikulum dalam melaksanakan kurikulum, dan (c) fungsi konstruktif, yaitu memberikan arah yang jelas bagi para pelaksana dan pengembang kurikulum untuk membangun kurikulum yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Sementara, Hilda Taba (1962) mengemukakan terdapat tiga fungsi kurikulum, yaitu (a) sebagai transmisi, yaitu mewariskan nilainilai kebudayaan, (b) sebagai transformasi, yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial, dan (c) sebagai pengembangan individu (Arifin, 2011:12). Arifin (2011:13-16) mengatakan bahwa fungsi kurikulum dapat juga ditinjau dalam berbagai perspektif, antara lain sebagai berikut: (a) fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan, (b) fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, (c) fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan, (d)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
fungsi kurikulum bagi guru, (e) fungsi kurikulum bagi pengawas, (f) fungsi kurikulum bagi masyarakat, (g) fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan. Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya. Kurikulum sebagai alat dapat diwujudkan dalam bentuk program, yaitu kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Fungsi
kurikulum
merupakan
pedoman
untuk
mengatur
dan
membimbing kegiatan sehari-hari disekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Pengaturan kegiatan ini penting agar tidak terjadi tunpang tindih, seperti jenis program pendidikan apa yang sedang dan akan dilaksanakan. Fungsi kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan meliputi: (a) fungsi kesinambungan, yaitu sekolah pada tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang dibawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum, (b) fungsi penyiapan tenaga, yaitu bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil, baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan atau keterampilan, kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Dalam praktik, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Guru juga sebagai faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu kurikulum. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Artinya, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang kurikulum, tetapi juga sebagai pelaksana kurikulum. Guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan kurikulum itu sendiri, perkembangan IPTEK, perkembangan masyarakat, perkembangan psikologi belajar, dan perkembangan ilmu pendidikan. Bagi pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam membimbing kegiatan guru di sekolah. Kurikulum dapat digunakan pengawas untuk menetapkan hal-hal apa saja yang
memerlukan
penyempurnaan
atau
perbaikan
dalam
usaha
pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan. Pengawas juga perlu mencari data dan informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat
implementasi
kurikulum
dalam
hubungannya
dengan
peningkatan mutu guru, kelengkapan sarana pendidikan, pemantapan sistem administrasi, bimbingan dan konseling, keefektifan penggunaan perpustakaan, dan lain-lain. Implikasinya pengawas harus menguasai kurikulum yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Melalui kurikulum, masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah. Masyarakat yang cerdas dan humanis akan selalu (a) memberikan bantuan, baik moril maupun materil dalam pelaksanaan kurikulum, (b) memberikan saran-saran dan pendapat sesuai dengan keperluan (c) berperan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung.
B. Kurikulum 2013 1. Konsep Dasar Kurikulum 2013 Mulyasa (2013:66-68) menjelaskan dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan memasuki era globalisasi yang penuh tanatangan dan ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata dilapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah melakukan penataan kurikulum. Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan adalah kurikulum 2013 berbasis kompentensi. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK atau (competency based curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk
pengembangan
berbagai
ranah
pendidikan
(pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) dalam sebuah jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
Pada hakikatnya kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Beberapa aspek atau ranah yan terkandung dalam konsep kompetensi dapat diuraikan sebagai berikut: (a) pengetahuan (knowledge); yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, (b) pemahaman (understanding); yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu. (c) kemampuan (skill); adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. (d) nilai (value); adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. (e) sikap (attitude); yaitu perasaan (senang- tidak senang, suka- tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan dari luar. (f) minat (interest); adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Berdasarkan analisis kompetensi diatas, Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai suatu konsep kurikulum yang menekankan peda pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkap kompetensi tertentu. 2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Dalam Permendikbud No. 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
sebagai berikut: (a) tantangan internal, (b) tantangan eksternal, (c) penyempurnaan pola pikir, (d) penguatan tata kelola kurikulum, (e) penguatan materi. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan stndar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia
di
dalam
studi
International
Trends
in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; (2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/ media lainnya); (3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
melalui internet); (4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktifmencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); (5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); (6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; (7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; (8) pola pembelajaran
ilmu
pengetahuan
tunggal
(monodiscipline)
menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan (9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: (1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan (3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
3. Karakteristik Kurikulum 2013 Menurut Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: (a) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik; (b) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman
belajar
terencana
dimana
peserta
didik
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; (c) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; (d) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (e) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; (f) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; (g) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
4. Tujuan Kurikulum 2013 Mengacu pada penjelasan UU No. 20 tahun 2003, bagian umum dikatakan bahwa: “Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi:…, 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,…” dan pada penjelasan Pasal 35, bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.” maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk “Melanjutkan Pengembangan Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu” (Mulyasa, 2013:65). Dalam tujuannya, Pemendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mencapai tujuan tersebut menuntut perubahan pada berbagai aspek lain, terutama dalam implementasinya di lapangan. Pada proses pembelajaran, dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu, sedangkan pada proses penilaian, dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh, sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran (Mulyasa, 2013:66). 5. Keunggulan Kurikulum 2013 Mulyasa (2013:163-164) mengharapkan implementasi Kurikulum 2013 dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena Kurikulum 2013 yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Kedua, Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. Ketiga, ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
C. Penilaian Dalam Kurikulum 2013 1. Pengertian Penilaian Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaiaan bertujuan untuk menjamin: (1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaiaan peserta didik secara profesional terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3) pelaporan hasil penilaiaan peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif (Kunandar, 2014:35). Menurut Permendikbud tersebut standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/ madrasah (Kunandar, 2014:35). Kunandar (2014:35) mengatakan penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan
berbagai
data
yang
bisa
memberikan
gambaran
perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan peserta didik perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran dengan benar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
2. Jenis-jenis Penilaian Pihak-pihak yang dapat melakukan penilaian hasil belajar peserta didik ada tiga, yakni pendidik (guru), satuan pendidikan (sekolah), dan pemerintah. Penilaian oleh pendidik adalah penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik (guru) secara berkesinambungan yang bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian oleh pendidik merupakan penilaian pertama setelah peserta didik menjalani proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru harus dapat diuji keakuratannya melalui penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah. Artinya, hasil penilaian oleh guru akan sebanding atau relatif sama dengan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah. Peserta didik yang dinyatakan kompeten pada suatu materi tertentu melalui penilaian oleh guru, selayaknya kompeten juga melalui penilaian oleh satuan pendidikan dan pemerintah (Kunandar, 2014:78). Tabel 2.1 Jenis-jenis Penilaian Yang Dilakukan Oleh Pendidik, Satuan Pendidikan Dan Pemerintah Penilaian Jenis Unsur yang Ruang Lingkup Materi terlibat Pendidik
Ulangan harian (penilaian proses akhir KD)
Pendidik Ulangan Tengah Semester (koordinasi (penilaian akhir beberapa satuan SK/akhir sebuah SK) pendidikan) Ulangan Akhir Semester ganjil (komprehensif, seluruh
Pendidik
Kompetensi dasar
Pendidik
Beberapa KD
Pendidik
SK dalam semester ganjil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
kompetensi dalam satu semester)
Satuan Pendidikan
Pemerintah
Ulangan kenaikan kelas/akhir semester genap
Pendidik
Ujian tingkat kompetensi
Pendidik
Ujian sekolah
Pendidik
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Pemerintah
Ujian Nasional
Pemerintah
SKL yang dipelajari pada tahun yang bersangkutan
Dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelasVI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat6) dilakukan melalui UN. Mata pelajaran kelompok iptek yang tidak di ujikan dalam UN. Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian. Dilakukan dengan metode survei oleh pemerintah pada akhir kelas II (tingkat1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat5). Seluruh SKL
(Kunandar, 2014:81) 3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian menjabarkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan c. Ekonomis,
berarti
penilaian
yang
efisien
dan
efektif
dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat di akses oleh semua pihak e. Akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan dan ketuntasan belajar (Kunandar, 2014:44-45). a.
Penilaian Acuan Patokan (PAP). Artinya semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
b.
Ketuntasan Belajar, ditentukan dengan kriteria minimal ideal sebagai berikut: 1) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai <75 dari hasil tes formatif; dan dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai >75 dari hasil tes formatif. 2) Untuk KD pada KI-I dan KI-II, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang di pelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai >75 dari hasil tes formatif. 3) Untuk KD pada KI-I dan KI-II, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memerhatikan aspek sikap pada KI-I dan KI-II untuk seluruh mata pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi dari kriteria ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut: 1) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah pesetta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian bimbingan secara individual, misalnya bimbingan perorangan oleh guru dan tutor sebaya; 2) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari 50% maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian tugas terstruktur baik secara kelompok dan tugas mandiri. Tugas yang diberikan berbasis pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
berbagai kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan meningkatkan kemampuan peserta didik mencapai kompetensi dasar tertentu; 3) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 50%, maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian pembelajaran ulang secara klasikal dengan model dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif berbasis pada berbagai kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang berdampak pada peningkatan kemampuan untuk mencapai kompetensi dasar tertentu; 4) Untuk KD pada KI-III dan KI-IV bagi peserta didik yang memperoleh nilai 75 atau lebih dari 75 diberikan materi pengayaan dan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke kompetensi dasar berikutnya; dan 5) Untuk KD pada KI-I dan KI-II pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkatagori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua). 4. Teknik Penilaian Kunandar (2014:96-97) berpendapat bahwa tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik harus dinilai atau diukur dengan instrumen atau alat ukur yang tepat dan akurat. Tepat artinya instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk menilai hasil belajar peserta didik sesuai dengan karakteristik materi atau tuntutan kompetensi tertentu. Karakteristik materi meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Instrumen suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek kognitif (pengetahuan) tentu berbeda dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Akurat artinya hasil penilaian atau pengukuran hasil belajar peserta didik dapat memberikan informasi yang benar tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, guru atau calon guru harus memahami berbagai teknik penilaian dan sekaligus terampil menyusun berbagai teknik penilaian sesuai dengan kebutuhan. a. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap Kunandar (2014:104-105) menjelaskan bahwa sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, semua pendidik harus mampu membangkitkan minat semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering diperlukan untuk membangun semangat kebesamaan, semangat persatuan, semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu semua dalam merancang program pembelajaran satuan pendidikan harus memerhatikan ranah afektif. Dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap, baik sikap spiritual (KI 1) maupun sikap sosial (KI 2) tidak diajarkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Artinya kompetensi sikap spiritual dan sosial meskipun memiliki Kompeensi Dasar (KD), tetapi tidak dijabarkan dalam materi atau konsep yang harus disampaikan atau diajarkan kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
peserta didik melalui PBM yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun meskipun kompetensi sikap spiritual dan sosial harus terimplementasikan dalam PBM melalui pembiasaan dan keteladanan yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam keseharian
melalui
dampak
pengiring
(nurturant
effect)
dari
pembelajaran. Dalam ranah sikap itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni: (1) menerima atau memerhatikan (receiving atau attending), (2) merespons atau menanggapi (responding), (3) menilai atau menghargai (valuing), (4) mengorganisasi atau mengelola (organization), dan (5) berkarakter (characterization) (Kunandar, 2014:109).
Tabel 2.2 Kompetensi Inti Sikap Spritual (KI 1) Dan Sikap Sosial (KI 2) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS X KELAS XI KELAS XII 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran agama yang dianutnya agama yang agama yang dianutnya dianutnya 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan mengamalkan mengamalkan perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong jawab, peduli jawab, peduli royong, kerjasama, (gotong royong, (gotong royong, toleren, damai), kerjasama, toleren, kerjasama, toleren, santun, responsif dan damai), santun, damai), santun, pro aktif dan responsif dan pro responsif dan pro menunjukkan sikap aktif dan aktif dan sebagai bagian dari menunjukkan sikap menunjukkan sikap solusi atas berbagai sebagai bagian dari sebagai bagian dari permasalahan dalam solusi atas berbagai solusi atas berbagai berinteraksi secara permasalahan dalam permasalahan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (Kunandar, 2014:107)
37
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Teknik dan instrumen penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh guru melalui: (1) observasi atau pengamatan perilaku dengan alat lembar pengamatan atau observasi, (2) penilaian diri, (3) penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik, (4) jurnal dan (5) wawancara dengan alat panduan atau pedoman wawancara (pertanyaanpertanyaan) langsung. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidikan dan pada wawancara berupa daftar pertanyaan (Kunandar, 2014:109). b. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan, atau aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam kurikulum 2013 kompetensi pengetahuan menjadi kompetensi inti dengan kode kompetensi inti 3 (KI 3). Kompetensi pengetahuan merefleksikan konsep-konsep keilmuan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
harus dikuasai oleh peserta didik melalui proses belajar mengajar (Kunandar, 2014:165). Kunandar (2014:168) mengungkapkan dalam ranah kompetensi pengetahuan atau kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, yakni: (1) kemampuan menghafal, (2) kemampuan memahami, (3) menerapkan, (4) menganalisis, (5) mensintesis, dan (6) mengevaluasi. Tabel 2.3 Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3) Kelas X, XI, XII Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS X KELAS XI KELAS XII 2. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan, menerapkan, menerapkan, menganalisis menganalisis menganalisis pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, konseptual, prosedural konseptual, prosedural konseptual, berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin prosedural tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin pengetahuan, teknologi, pengetahuan, tahunya tentang ilmu seni, budaya dan teknologi, seni, pengetahuan, humaniora dengan budaya dan humaniora teknologi, seni, wawasan kemanusiaan dengan wawasan budaya dan kebangsaan, kemanusiaan humaniora dengan kenegaraan dan kebangsaan, wawasan peradaban terkait kenegaraan dan kemanusiaan penyebab fenomena peradaban terkait kebangsaan, dan kejadian dalam penyebab fenomena kenegaraan dan bidang kerja yang dan kejadian dalam peradaban terkait spesifik untuk bidang kerja yang penyebab fenomena memecahkan masalah spesifik untuk dan kejadian dalam memecahkan masalah bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah (Kunandar, 2014:167) Teknik dan instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara guru menilai kompetensi pengetahuan melalui: (1) tes tertulis dengan menggunakan butir soal, (2) tes lisan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bertanya
39
langsung terhadap peserta didik menggunakan daftar
pertanyaan, dan (3) penugasan atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu (Kunandar, 2014:173). c. Teknik Dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan Kunandar (2014:255-256) berpendapat bahwa ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Psikomotor
pencapaiaannya
berhubungan
dengan
hasil
belajar
yang
melalui keterampilan (skill) sebagai hasil dari
tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu sebagai implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Hasil psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotorik sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat). Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Kompetensi inti 4 (KI4), yakni keterampilan tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi inti 3 (KI 3), yakni pengetahuan. Artinya kompetensi pengetahuan itu menunjukkan peserta didik tahu tentang keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan itu menunjukkan peserta didik bisa (mampu) tentang keilmuan tertentu tersebut. Dalam kurikulum 2013 kompetensi keterampilan menjadi kompetensi inti 4 (KI 4) (Kunandar, 2014:257) Dalam ranah keterampilan itu terdapat lima jenjang proses berpikir, yakni: (1) imitasi, (2) manipulasi, (3) presisi, (4) artikulasi, dan (5) naturaliasi (Kunandar, 2014:259). Tabel 2.4 Kompetensi Inti Keterampilan (KI 4) Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS X KELAS XI KELAS XII 4. Mengolah, menalar 4. Mengolah, menalar 4. Mengolah, menalar dan mengkaji dalam dan mengkaji dalam dan mengkaji dalam ranah konkret dan ranah konkret dan ranah konkret dan ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait dengan dengan dengan pengembangan dari pengembangan dari pengembangan dari yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di yang dipelajarinya sekolah secara sekolah secara di sekolah secara mandiri dan mampu mandiri dan mampu mandiri dan mampu melaksanakan tugas melaksanakan tugas melaksanakan tugas spesifik di bawah spesifik di bawah spesifik di bawah pengawasan langsung pengawasan pengawasan langsung langsung (Kunandar, 2014:259) Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian berupa: (1) kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu menggunakan tes praktik (untuk kerja) dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen laporan proyek, (3) penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen
kumpulan
portofolio
dan
penilaian
produk
dengan
menggunakan instrumen lembar penilaian produk. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik (Kunandar, 2014:263).
D. Persepsi Guru 1. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Dengan demikian
dapat
pengorganisasian,
dikemukakan
bahwa
penginterpretasian
persepsi terhadap
itu
merupakan
stimulus
yang
diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Artinya bahwa apa yang ada dalam individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain dan persepsi bersifat individu (Walgito, 2003: 87-89). Sedangkan menurut Thoha (2005: 141-142) mengemukakan bhwa persepsi pada hakikatnya adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan pemahaman pada suatu objek melalui indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman terhadap suatu informasi yang diperolehnya. Selain itu persepsi juga bersifat individu karena persepsi seseorang terhadap objek atau informasi belum tentu sama dengan individu yang lainnya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam persepsi, (Walgito, 2003: 89-90) : 1) Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus
dapat
datang
dari
luar
individu
yang
mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. 3) Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Sedangkan menurut Thoha (2005: 147-148), persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antar lain: 1) Psikologi Persepsi seseorang mengenai sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. 2) Family Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah keluarganya. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anak-anaknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
3) Kebudayaan Kebudayaan
dan
lingkungan
masyarakat
tertentu
juga
merupakan salah satu faktor yang kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan dunia ini. Dari uraian yang dipaparkan oleh Walgito dan Thoha diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh dalam persepsi adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri dan juga faktor yang berasal dari luar diri sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi (Cholid Narbuko, 2007:44). Penelitian ini akan mendeskripsikan tentang implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi SeKabupaten Sleman.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tersaji pada table berikut :
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Se-Kabupaten Sleman No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Sekolah SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 Sleman SMK YPKK 1 Sleman SMK Muh. 2 Moyudan SMK Ma'arif 1 Sleman SMK Muh. 1 Tempel SMK Muh. Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda
Status Negeri Negeri Negeri Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta
Kecamatan Depok Godean Tempel Sleman Gamping Moyudan Seyegan Tempel Cangkringan Depok Berbah
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 27 November 2014 sampai dengan 27 Januari 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah semua guru mata pelajaran Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Obyek Penelitian Objek penelitian ini adalah implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 61). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman dengan jumlah keseluruhan 677 guru. Data populasi dapat dilihat di tabel berikut : Tabel 3.2 Daftar Sekolah SMK Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman yang menerapkan Kurikulum 2013 No Nama Sekolah
Status
Kecamatan
1
SMK N 1 Depok
Negeri
Depok
89
2 3 4 5 6 7 8 9
SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 Sleman SMK YPKK 1 Sleman SMK Muh. 2 Moyudan SMK “17” 1 Seyegan SMK Ma’arif 1 Sleman SMK Muh. 1 Tempel
Negeri Negeri Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta
Godean Tempel Sleman Gamping Moyudan Seyegan Sleman Tempel
79 69 54 46 43 31 14 30
10 11
SMK Muh. 1 Turi SMK Hamong Putera 1 Pakem SMK Sanjaya Pakem SMK Muh. Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda
Swasta Swasta
Turi Pakem
26 18
Swasta Swasta
Pakem 29 Cangkringan 53
Swasta Swasta
Depok Berbah
12 13 14 15
Jumlah Guru
22 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
SMK Muh. Berbah
Swasta
Berbah
22
17
SMK Tarakanita Kalasan Total
Swasta
Kalasan
13
48
677
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008: 62). Sampel harus bisa mewakili keseluruhan populasi yang diteliti, oleh karena itu pemilihan sampel harus diusahakan sedemikian rupa sehingga sampel itu bisa menunjukkan gambaran keadaan keseluruhan populasi, jumlah sampel jangan terlalu sedikit dan menentukannya secara random atau sembarang (Subagyo, 2003: 2). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut Cholid Narbuko
(2007: 116)
purposive
sampling
merupakan teknik
berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Pengambilan sampel dilakukan secara non random agar pengambilan data dapat dilaksanakan lebih cepat, menghemat biaya, menghemat tenaga, serta menghindari pengambilan data lebih dari satu kali atas subyek yang sama. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel antara lain : (1) sekolah yang dijadikan sampel adalah SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, (2) SMK Bidang Keahlian Bisnis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
dan Manajemen yang dijadikan sampel memiliki siswa minimal 20 per kelas, hal tersebut dikarenakan jika sekolah memiliki jumlah siswa minimal 20 siswa, maka dapat dikatakan proses pembelajaran di sekolah tersebut sudah berjalan dengan normal/baik, (3) guru yang dijadikan sampel adalah guru Akuntansi, karena peneliti memiliki latar belakang yang sama yaitu pendidikan Akuntansi. Dengan pertimbangan di atas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar mata pelajaran Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman dengan jumlah 63 guru. Guru-guru yang memenuhi syarat untuk menjadi sampel nampak pada tabel berikut : Tabel 3.3 Data Guru Akuntansi di SMK yang Terpilih Menjadi Sampel Penelitian
No
Nama Sekolah
Status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SMK N 1 Depok SMK N 1 Godean SMK N 1 Tempel SMK YPKK 2 Sleman SMK YPKK 1 Sleman SMK Muh. 2 Moyudan SMK Ma'arif 1 Sleman SMK Muh. 1 Tempel SMK Muh. Cangkringan SMK YPKK 3 Sleman SMK Yapemda Jumlah
Negeri Negeri Negeri Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta
Jumlah Guru 9 7 8 7 8 3 5 3 4 5 4 63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Non-Tes yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkap data variabel penilaian berdasarkan persepsi guru. Responden yang mengisi kuesioner ini adalah guru mata pelajaran Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman. Kuesioner terdiri atas 26 pernyataan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi kurikulum 2013. Dalam kuesioner berisi butir-butir instrumen yang kemudian diukur sesuai dengan data yang telah diisi oleh responden, data tersebut akan berupa skor-skor likert. Untuk menginterpretasikan skor masing-masing variabel, maka digunakan PAP II (Masidjo, 1995:158159). 2. Penyusunan Kuesioner Agar kuesioner yang disusun memenuhi validitas isi, maka ditempuh langkah-langkah penyusunan kuesioner sebagai berikut : 1. Menentukan variabel 2. Menentukan dimensi-dimensi dari variable tersebut 3. Memilih indikator dari tiap-tiap dimensi 4. Menulis pernyataan (item)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Berikut ini tersaji tabel kisi- kisi kuesioner penelitian : Tabel 3.4 Daftar Kisi-Kisi Kuesioner Variabel
Indikator
No
+/-
1
Menyelenggarakan ulangan harian
1
+
2
Menyelenggarakan ulangan tengah semester
2
+
3
+
4
+
5
+
6
+
7
+
8
+
9
-
10
+
11
+
12
+
13
+
14
+
Dimensi
1
Jenis-jenis penilaian
Menyelenggarakan 3 ulangan akhir semester ganjil Menyelenggarakan ulangan akhir semester 4 genap/ ujian kenaikan kelas 1 Penilaian yang obyektif
2 Penilaian yang terpadu
Penilaian
3 Penilaian yang edukatif Prinsip & 2 Pendekatan Penilaian 4
5
6
Penilaian yang ekonomis
Penilaian yang transparan
Penilaian yang akuntabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Menggunakan acuan PAK
15
+
Menerapkan KKM 8 (Kriteria Ketuntasan Minimal)
16
+
Menggunakan teknik 1 observasi atau pengamatan perilaku
17
+
2
Menggunakan teknik penilaian diri
18
+
3
Menggunakan teknik penilaian teman sejawat
19
+
Menggunakan teknik jurnal
20
+
6
Menggunakan teknik tes tertulis
21
+
7
Menggunakan teknik tes lisan
22
+
8
Menggunakan teknik penugasan atau proyek
23
+
9
Menggunakan teknik kinerja
24
+
10
Menggunakan teknik proyek
25
+
11
Menggunakan teknik penilaian portofolio
26
+
7
Teknik Penilaian
3.1
Teknik Penilaian Sikap
4
3 Teknik 3.2 Penilaian Pengetahuan
Teknik 3.3 Penilaian Keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
F. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Menurut Juliansyah Noor (2011:132) validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk melakukan uji validitas digunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika pada α = 5% r hitung bersifat positif dan nilainya lebih besar dari r tabel. Analisis uji validitas ini tidak di ujicobakan, melainkan hanya sebagai pemeriksaan terhadap data yang telah diperoleh sebelum diolah. Uji validitas ini diperoleh dari data penelitian yang diberikan kepada seluruh guru mata pelajaran Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan total responden sebanyak 63 responden dengan dk = n-2. Dari hasil pengujian diketahui derajat kebebasan adalah sebesar 61 (dk = 63-2) dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan rtabel sebesar 0,2480. Data mengenai penilaian diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 26 butir pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban. Jika koefisien rtabel dibandingkan dengan koefisien rhitung , dan rhitung lebih besar dibandingkan rtabel maka dapat dikatakan valid. Adapun ringkasan dari pengujian validitas adalah sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Pengujian Validitas Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2013 Butir
rhitung
rtabel
Keterangan
48 0,503 0,2480 Valid 49 0,392 0,2480 Valid 50 0,351 0,2480 Valid 51 0,351 0,2480 Valid 52 0,580 0,2480 Valid 53 0,668 0,2480 Valid 54 0,631 0,2480 Valid 55 0,378 0,2480 Valid 56 0,419 0,2480 Valid 57 0,660 0,2480 Valid 58 0,404 0,2480 Valid 59 0,558 0,2480 Valid 60 0,617 0,2480 Valid 61 0,659 0,2480 Valid 62 0,609 0,2480 Valid 63 0,460 0,2480 Valid 64 0,676 0,2480 Valid 65 0,739 0,2480 Valid 66 0,689 0,2480 Valid 67 0,415 0,2480 Valid 68 0,651 0,2480 Valid 69 0,501 0,2480 Valid 70 0,626 0,2480 Valid 71 0,583 0,2480 Valid 72 0,436 0,2480 Valid 73 0,618 0,2480 Valid Berdasarkan tabel ringkasan di atas, diketahui bahwa semua butir soal sudah valid. 2. Uji Reliabilitas (Keandalan) Menurut Juliansyah Noor (2011:130) reliabilitas/keterandalan ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran. Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6. Adapun hasil pengujian reliabilitas ada pada tabel 3.6
Tabel 3.6 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha
Items
.920
N of Items .927
26
Harga yang diperoleh kemudian diintepretasikan sesuai dengan tabel berikut (Arikunto, 1989: 167) : Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai Reliabilitas 0,800 – 1,000 0,600 – 0,799 0,400 – 0,599 0,200 – 0,399 < 0,200
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Berdasarkan tabel hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.6 dapat diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,920, koefisien tersebut berada pada taraf 0,800 – 1,000, maka dapat diartikan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel tersebut adalah handal dan dapat diartikan pula memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistika deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel dan populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Peneliti melakukan penyajian data dengan menggunakan tabel dan persentase serta menginterpretasikan berdasarkan PAP II dengan nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995: 157) : 81% - 100%
: Sangat Baik
66% - 80%
: Baik
56% - 65%
: Cukup
46% - 55%
: Tidak Baik
Dibawah 46% : Sangat Tidak Baik PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100, karena data penelitian ini yang telah ditetapkan sebelumnya memiliki skor rendah terendah 1 dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
skor tertinggi 4, oleh karena itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel penilaian hasil belajar harus menentukan skor interval denga memodikasi rumus PAP II dengan rumus: Skor tertinggi yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (Skor tertinggi yang mungkin dicapai - Skor terendah yang mungkin dicapai)]. Perhitungan proses pembelajaran dan perdimensinya adalah sebagai berikut: 1. Variabel Penilaian Hasil Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 26x 4 = 104 Skor terendah yang mungkin dicapai: 26x1 = 26 Skor kategori variabel penilaian adalah sebagai berikut : 26+81%(104-26)= 89 - 104 kategori Sangat Baik 26+66%(104-26)= 77 - <89 kategori Baik 26+56%(104-26)= 70 - <77 kategori Cukup 26+46%(104-26)= 62 - <70 kategori Tidak Baik 26 - <62 kategori Sangat Tidak Baik 2. Dimensi Jenis Penilaian Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 4x4= 16 Skor terendah yang mungkin dicapai: 4x1= 4 Skor kategori dimensi jenis penilaian adalah sebagai berikut : 4+81%(16-4)= 14 - 16 kategori Sangat Baik 4+66%(16-4)= 12 - <14 kategori Baik 4+56%(16-4)= 11 - <12 kategori Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
4+46%(16-4)= 10 - <11 kategori Tidak Baik 4 - <10 kategori Sangat Tidak Baik 3. Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 12x4= 48 Skor terendah yang mungkin dicapai: 12x1= 12 Skor kategori dimensi prinsip dan pendekatan penilaian adalah sebagai berikut : 12+81%(48-12)= 41 – 48 kategori Sangat Baik 12+66%(48-12)= 36 - <41 kategori Baik 12+56%(48-12)= 32 - <36 kategori Cukup 12+46%(48-12)= 29 - <32 kategori Tidak Baik 12 - <29 kategori Sangat Tidak Baik 4. Dimensi Teknik Penilaian Skor tertinggi yang mungkin dicapai: 10x4= 40 Skor terendah yang mungkin dicapai: 10x1= 10 Skor kategori dimensi teknik penilaian adalah sebagai berikut : 10+81%(40-4)= 34 - 40 kategori Sangat Baik 10+66%(40-4)= 30 - <34 kategori Baik 10+56%(40-4)= 27 - <30 kategori Cukup 10+46%(40-4)= 24 - <27 kategori Tidak Baik 10 - <24 kategori Sangat Tidak Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 sampai dengan 27 Februari 2015 dengan subjek penelitian guru-guru Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi seKabupaten Sleman. Pengambilan data dilaksanakan di SMK N 1 Depok, SMK 1 Godean, SMK N 1 Tempel, SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda. Dari 11 sekolah tersebut ada sebanyak 63 kuesioner yang kembali dan seluruhnya terisi lengkap. Selanjutnya, dalam bab ini akan disajikan analisis data yang menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0 For Windows serta pembahasan hasil penelitian. Tabel 4.1 Data Responden Penelitian Jumlah Responden Nama Sekolah
Kuesioner Disebar
Kuesioner Kembali
SMK N 1 Depok
9
9
9
14,3
SMK N 1 Godean
7
7
7
11,1
SMK N 1 Tempel
8
8
8
12,7
SMK YPKK 2 Sleman
7
7
7
11,1
SMK YPKK 1 Sleman
8
8
8
12,7
SMK Muh. 2 Moyudan
3
3
3
4,8
59
Mengisi Lengkap
Persentase Responden Mengisi Lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SMK Ma'arif 1 Sleman
5
5
5
7,9
SMK Muh. 1 Tempel
3
3
3
4,8
SMK Muh. Cangkringan
4
4
4
6,3
SMK YPKK 3 Sleman
5
5
5
7,9
SMK Yapemda
4
4
4
6,3
Total
63
63
63
100%
60
A. Deskrisi Reponden 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Data Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perempuan 45
71.4
71.4
71.4
Laki-laki
18
28.6
28.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, dimana guru yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu sebesar 45 guru atau sebesar 71,4% sedangkan guru yang berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit daripada perempuan yaitu sebanyak 18 guru atau sebesar 28,6%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
2. Responden berdasarkan Status Kepegawaian Jumlah responden berdasarkan status kepegawaian dapat dilihat dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Status kepegawaian Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
17.5
17.5
17.5
Yayasan 16
25.4
25.4
42.9
PNS
36
57.1
57.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
Valid GTT
Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai jumlah responden berdasarkan status kepegawaian, dimana dari 63 guru ada 11 guru atau 17,5% yang mempunyai status sebagai GTT (Guru Tidak Tetap), 16 guru atau 25,4% yang mempunyai status guru yayasan, dan 36 guru atau 57,1% yang mempunyai status guru PNS. 3. Responden Berdasarkan Status Sekolah Jumlah responden berdasarkan status sekolah dapat dilihat dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Status Sekolah Valid Percent
Cumulative Percent
61.9
61.9
61.9 100.0
Frequency Percent Valid Swasta 39 Negeri
24
38.1
38.1
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai jumlah responden berdasarkan status sekolah , dari 63 terdapat 39 guru atau 61,9% sebagai guru di SMK Swasta yakni di SMK YPKK 2, SMK YPKK 1, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Ma’arif 1, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK YPKK 3, SMK Yapemda dan ada 24 guru atau 38,1% sebagai guru di SMK Negeri yaitu SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean, dan SMK Negeri 1 Tempel. 4. Responden Berdasarkan Penerimaan Sertifikasi Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Penerimaan Sertifikasi Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Belum
15
23.8
23.8
23.8
Sudah
48
76.2
76.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
Dari tabel diatas dapat diketahui dari jumlah guru SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman yang berjumlah 63 guru terdapat 15 guru atau 23,8% belum bersertifikasi dan ada 48 guru atau 76% sudah bersertifikasi. 5. Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Frekuensi Masa Kerja Frequency Percent Valid Baru
Valid Percent
Cumulative Percent
14
22.2
22.2
22.2
Sedang
16
25.4
25.4
47.6
Lama
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Dari data diatas dapat diketahui masa kerja guru di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman yang dapat didiskripsikan terdapat 14 guru atau 22,2% guru baru, 16 guru atau 25,4% guru sedang, dan terdapat 33 guru atau 52,4% guru lama.
B. Deskripsi Penilaian Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil
belajar berdasarkan
Kurikulum 2013 menurut persepsi guru dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori. Kategori yang diperoleh setiap siswa berdasarkan pada jumlah skor yang berasal dari 4 pilihan jawaban yang dipilih siswa. Setiap butir pernyataan mengacu pada skala Likert, yang meliputi skor pada pernyataan positif : Selalu (skor 4), Sering (skor 3), Hampir Tidak Pernah (skor 2) dan Tidak Pernah (skor 1), sedangkan untuk pernyataan negatif : Selalu (skor 1), Sering (skor 2), Hampir Tidak Pernah (skor 3) dan Tidak Pernah (skor 4). Hasil deskripsi implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan perhitungan interval yang sudah dijelaskan pada BAB III seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 4.7 Deskripsi Implementasi Penilaian Hasil Belajar berdasarkan Kurikulum 2013 Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
36 23 3 1 0
57,1 36,5 4,8 1,6 0
63
100
Dari tabel yang tersedia di atas dapat diketahui bahwa dari 63 responden yaitu guru Akuntansi SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman terdapat 36 guru (57,1%) yang memiliki persepsi bahwa implementasi penilaian dalam Kurikulum 2013 sangat baik. Ada 23 guru (36,5%) memiliki persepsi baik terhadap implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. Ada 3 guru (4,8%) yang mamiliki persepsi bahwa implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 cukup dan ada 1 guru yang memiliki persepsi implementasi penilaian Kurikulum 2013 tidak baik. Tidak ada guru yang memiliki persepsi bahwa penilaian dalam Kurikulum 2013 sangat tidak baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru Akuntansi SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman memiliki persepsi bahwa implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 sangat baik. Kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistikanya pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 4.8 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman Nilai Statistik Mean Standar Deviasi Median Modus Maksimum Minimum
Skor Implementasi Penilaian 89,24 8,835 90,00 78 103 68
Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata implementasi penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian AKuntansi Se-Kabupaten Sleman adalah 89,24 dengan standar deviasi 8,835. Median berada pada titik 90,00 dan modus berada pada titik 78. Dengan nilai minimum skor yang dicapai siswa 68 dan skor maksimum 153. Rata-rata 89,24 masuk ke dalam interval 89-<104 dengan kategori sangat baik. Sehingga kesimpulan di atas sudah benar bahwa penilain hasil belajar yang dilakukan di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Se-Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan sangat baik. Berikut merupakan deskripsi mengenai implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 untuk masing-masing sekolah di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
1. SMK N 1 Depok
Tabel 4.9 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
6 3 0 0 0
66,7 33,3 0 0 0
9
100
Berdasarkan tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru Akuntansi di SMK N 1 Depok sudah mengimplementasikan penilaian dengan baik, karena terdapat 6 guru (66,7%) yang masuk dalam kategori sangat baik dan 3 orang (33,3%) guru yang masuk dalam kategori baik. Kesimpulan di atas dapat diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistikanya pada tabel berikut : Tabel 4.10 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Godean Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 90,67 Standar Deviasi 7,297 Median 91,00 Modus 78 Maksimum 99 Minimum 78
Dari tabel 4.10 di atas nilai rata-rata yang diperoleh adalah 90,67 dengan standar deviasi 7,297. Median berada pada titik 91,00 dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
modus berada pada titik 78. Nilai rata-rata masuk dalam kategori sangat baik yaitu pada interral 89-<104. Nilai minimum 78 dan nilai maksimum 99. Sehingga kesimpulan di atas sudah benar bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok sudah berjalan dengan sangat baik. 2. SMK N 1 Godean
Tabel 4.11 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
5 2 0 0 0
71,4 28,6 0 0 0
7
100
Tabel di atas terlihat bahwa 5 responden guru masuk dalam kategori sangat baik dan 2 responden guru masuk dalam kategori baik. Dari hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa semua guru di SMK N 1 Godean telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar dengan sangat baik. Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan tabel sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Tabel 4.12 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Godean Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 94,57 Standar Deviasi 10,612 Median 101,00 Modus 103 Maksimum 103 Minimum 78
Nilai rata-rata yang diperoleh dari 7 responden di SMK N 1 Godean adalah 94,57 dengan standar deviasi sebesar 10,612. Titik modus berada pada titik 103 dan median berada pada titik 101,00. Skor maksimum adalah 103 dan skor minimum adalah 78. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 94,57 masuk ke dalam interval 89-<104 berada pada kategori sangat baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar. 3. SMK N 1 Tempel
Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Tabel 4.13 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
2 5 1 0 0
25 62,5 12,5 0 0
8
100
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari 8 responden guru di SMK N 1 Tempel terdapat 2 guru yang masuk dalam kategori sangat baik, 5 responden masuk dalam kategori baik dan 1 responden masuk dalam kategori cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel sudah baik. Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai statistik berikut : Tabel 4.14 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK N 1 Tempel Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 83,75 Standar Deviasi 6,777 Median 83,00 Modus 73 Maksimum 94 Minimum 73 Nilai rata-rata yang diperoleh dari seluruh guru Akuntansi di SMK N 1 Tempel adalah 83,75 dengan standar deviasi 6,777. Median berada pada titik 83,00 dan modus berada pada titik 73, dengan skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
maksimum 94 dan skor minimum 73. Kesimpulan di atas sudah benar bahwa pengimplementasian penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel baik, karena nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 83,75 berada diinterval 77-<89 dengan kategori baik. 4. SMK YPKK 2 Sleman Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut : Tabel 4.15 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
7 0 0 0 0
100 0 0 0 0
7
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari seluruh responden yaitu 7 guru Akuntansi di SMK YPKK 2 Sleman masuk ke dalam kategori sangat baik, dengan demikian menunjukkan bahwa implementasi penilaian di SMK YPKK 2 Sleman sudah sangat baik. kesimpulan tersebut juga diperkuat oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tabel 4.16 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 99,72 Standar Deviasi 3,684 Median 101 Modus 101 Maksimum 103 Minimum 94
Nilai rata-rata dari responden yang menjawab pertanyaan yaitu 99,72 dengan standar deviasi 3,684. Titik median berada pada 101 dan modus berada pada titik 101. Skor maksimal yang diperoleh adalah 103 dan skor minimal 94. Rata-rata skor yaitu 99,72 masuk kedalam kategori sangat baik. 5. SMK YPKK 1 Sleman Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut : Tabel 4.17 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
6 2 0 0 0
75 25 0 0 0
8
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Dari 8 responden di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui bahwa 6 responden atau sebesar 75% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 2 orang atau hanya 25% responden masuk ke dalam kategori baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman sudah sangat baik. kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.18 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 91,25 Standar Deviasi 4,166 Median 92,00 Modus 90 Maksimum 96 Minimum 85
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata 8 responden di SMK YPKK 1 Sleman adalah 91,25 dengan standar deviasi 4,166. Titik median berada pada 92,00 dan titik modus berada pada 90. Skor maksimum yang diperoleh adalah 96 dan skor minimum yang diperoleh adalah 85. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 91,25 berada pada interval 89-<104 sengan kategori sangat baik. 6. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muh 2 Moyudan dan mengacu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut : Tabel 4.19 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
1 1 1 0 0
33,3 33,3 33,3 0 0
3
100
Ketiga responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan masing-masing masuk ke dalam kategori yang berbeda. Masing-masing responden tersebut masuk ke dalam kategori sangat baik, baik dan cukup. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa guru Akuntansi di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah mengimplementasikan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik. Berikut merupakan nilai statistik yang diperoleh untuk mendukung kesimpulan di atas : Tabel 4.20 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 80,33 Standar Deviasi 7,572 Median 77,00 Modus 75 Maksimum 89 Minimum 75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan adalah 80,33 dengan standar deviasi 7,572. Titik median berada pada 77,00 dan titik modus berada pada 75. Skor maksimum yang diperoleh adalah 89 dan skor minimum yang diperoleh adalah 75. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 80,33 berada pada interval 77-<89 sengan kategori baik. 7. SMK Ma’arif 1 Sleman Untuk
mengetahui
implementasi
penilaian
hasil
belajar
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut : Tabel 4.21 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
3 2 0 0 0
60 40 0 0 0
5
100
Dari 5 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman dapat diketahui bahwa 3 responden atau sebesar 60% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 2 orang atau hanya 40% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.22 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 89,60 Standar Deviasi 5,128 Median 90,00 Modus 83 Maksimum 95 Minimum 83
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari 5 responden yang menjawab kuesioner adalah 89,60 dengan standar deviasi 5,128. Titik median berada pada 90,00 dan titik modus berada pada 83. Skor maksimum yang diperoleh adalah 95 dan skor minimum yang diperoleh adalah 83. Rata-rata skor yang diperoleh yaitu 89,60 berada pada interval 89-<104 dengan kategori sangat baik. 8. SMK Muhammadiyah 1 Tempel Untuk mengetahui implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Tabel 4.23 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
2 1 0 0 0
66,7 33.3 0 0 0
3
100
Dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 1 Tempel dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 66,7% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 1 orang atau hanya 33,3% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilainilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.24 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 88,33 Standar Deviasi 6,429 Median 91,00 Modus 81 Maksimum 93 Minimum 81
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 1 Tempel adalah 88,33 dengan standar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
deviasi 6,429. Titik median berada pada 91,00 dan titik modus berada pada 81. Skor maksimum yang diperoleh adalah 93 dan skor minimum yang diperoleh adalah 81. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 88,33 berada pada interval 77-<89 dengan kategori baik. 9. SMK Muhammadiyah Cangkringan Untuk mengetahui implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut : Tabel 4.25 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
1 2 0 1 0
25 50 0 25 0
4
100
Dari 4 responden yang menjawab kuesioner dapat diketahui bahwa 1 responden atau sebesar 25% masuk ke dalam kategori sangat baik, 2 responden atau 50% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau sebesar 25% masuk dalam kategori tidak baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut: Tabel 4.26 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Muh Cangkringan Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 83,25 Standar Deviasi 10,372 Median 87,00 Modus 68 Maksimum 91 Minimum 68 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 4 responden di SMK Muhammadiyah Cangkringan adalah 83,25 dengan standar deviasi 10,372. Titik median berada pada 87,00 dan titik modus berada pada 68. Skor maksimum yang diperoleh adalah 91 dan skor minimum yang diperoleh adalah 68. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 83,25 berada pada interval 77-<89 dengan kategori baik. 10. SMK YPKK 3 Sleman Untuk mengetahui implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut : Tabel 4.27 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
1 3 1 0 0 5
20 60 20 0 0 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Dari 5 responden di SMK YPKK 3 Sleman dapat diketahui bahwa 1 responden atau sebesar 20% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 3 responden atau 60% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau 20% masuk ke dalam kategori cukup, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.28 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 82,80 Standar Deviasi 9,602 Median 83,00 Modus 71 Maksimum 97 Minimum 71
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari 5 responden di SMK YPKK 3 Sleman adalah 82,80 dengan standar deviasi 9,602. Titik median berada pada 83,00 dan titik modus berada pada 71. Skor maksimum yang diperoleh adalah 97 dan skor minimum yang diperoleh adalah 71. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 82,80 berada pada interval 77-<89 dengan kategori baik. 11. SMK Yapemda Untuk mengetahui implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Tabel 4.29 Deskripsi Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
89-104 77-<89 70-<77 62-<70 26-<62
2 2 0 0 0
50 50 0 0 0
4
100
Dari 4 responden di SMK Yapemda dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 50% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 2 responden atau 50% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut: Tabel 4.30 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian di SMK Yapemda Nilai Statistik Skor Implementasi Penilaian Mean 86,25 Standar Deviasi 10,532 Median 83,50 Modus 78 Maksimum 100 Minimum 78 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 4 responden yang di SMK Yapemda adalah 86,25 dengan standar deviasi 10,532. Titik median berada pada 83,50 dan titik modus berada pada 78. Skor maksimum yang diperoleh adalah 100 dan skor minimum yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
diperoleh adalah 78. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 86,25 berada pada interval 77-<89 dengan kategori baik. Penilaian hasil belajar memiliki tiga dimensi, yaitu jenis-jenis penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian, serta teknik penilaian. Berikut ini merupakan nilai-nilai statistik dan deskripsi dari setiap dimensi penilaian : 1. Jenis-jenis Penilaian Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dimensi jenis-jenis penilaian menurut persepsi guru dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori. Kategori yang diperoleh setiap siswa berdasarkan pada jumlah skor yang berasal dari 4 pilihan jawaban yang dipilih siswa. Setiap butir pernyataan mengacu pada skala Likert, yang meliputi skor pada pernyataan positif : Selalu (skor 4), Sering (skor 3), Hampir Tidak Pernah (skor 2) dan Tidak Pernah (skor 1), sedangkan untuk pernyataan negatif : Selalu (skor 1), Sering (skor 2), Hampir Tidak Pernah (skor 3) dan Tidak Pernah (skor 4). Hasil deskripsi implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 seperti pada tabel berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Tabel 4.31 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
59 4 0 0 0
93,7 6,3 0 0 0
63
100
Implementasi jenis-jenis penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman sudah terlaksana dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban 63 responden yang sebagian besar masuk dalam kategori sangat baik yaitu 59 responden atau sebesar 93,7% dan 4 responden atau 6,3% masuk dalam kategori baik. Kesimpulan tersebut didukung dengan nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.32 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,38 Standar Deviasi 1,038 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimum 12
Nilai rata-rata dari 63 responden mengenai implementasi dimensi jenisjenis penilaian adalah 15,38 dengan standar deviasi 1,038. Median berada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
pada titik 16,00 dan modus berada pada titik 16. Skor maksimum yang diperoleh adalah 16 dan skor minimum yang diperoleh adalah 12. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 15,38 berada pada interval 14-<16 dengan kategori sangat baik. Setiap sekolah mengimplementasikan dimensi jenis-jenis penilaian yang berbeda. Berikut merupakan deskripsi dan nilai-nilai statistik untuk setiap sekolah negeri dan swasta se-kabupaten Sleman : a. SMK N 1 Depok Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.33 Deskripsi Implementasi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
8 1 0 0 0 9
88,9 11,1 0 0 0 100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 9 responden guru, ada 8 guru atau sekitar 88,9% guru yang masuk dalam kategori sangat baik, dan ada 1 guru atau 11,1% masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh guru di SMK N 1 Depok sudah
baik
dalam
mengimplementasikan
berdasarkan Kurikulum 2013.
jenis-jenis
penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Kesimpulan tersebut dapat diperkuat dengan data yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.34 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Jenis Penilaian di SMK N 1 Depok Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,33 Standar Deviasi 1,323 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 12 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi dimensi jenis-jenis penilaian di SMK N 1 Depok memiliki rata-rata 15,33 dengan standar deviasi 1,323. Median berada pada titik 16,00 dan modus berada pada titik 16 dengan skor maksimum 16 dan skor minimum 12. Nilai rata-rata yaitu 15,33 masuk ke dalam interval 14<16 dengan kategori sangat baik. Sehingga nilai-nilai statistik tersebut dapat mendukung kesimpulan di atas. b. SMK N 1 Godean Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 4.35 Deskripsi Implementasi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
7 0 0 0 0 7
100 0 0 0 0 100
Implementasi dimensi jenis-jenis penilaian yang dilakukan guru Akuntansi di SMK N 1 Godean sudah sangat baik. Dilihat dari tabel di atas menunjukkan keseluruhan guru yaitu 7 guru atau 100% guru masuk dalam kategori sangat baik. Kesimpulan di atas dapat didukung dengan nilai-nilai statistik berikut : Tabel 4.36 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Jenis Penilaian di SMK N 1 Godean Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,71 Standar Deviasi 0,756 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 14 Implementasi dimensi jenis-jenis penilaian di SMK N 1 Godean sudah baik dengan nilai rata-rata 15,71 dan standar deviasi 0,756. Median dan modus berada pada titik 16 dengan skor maksimum 16 dan skor minimum 14. Nilai rata-rata yaitu 15,71 masuk ke dalam interval 14<16 dengan kategori sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
c. SMK N 1 Tempel Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.37 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
7 1 0 0 0
87,5 12,5 0 0 0
8
100
Dari 8 responden di SMK N 1 Tempel dapat diketahui bahwa 7 responden atau sebesar 87,5% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 1 responden atau 12,5% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilain berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilainilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Tabel 4.38 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Jenis Penilaian di SMK N 1 Tempel Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 14,88 Standar Deviasi 1,356 Median 15,00 Modus 15 Maksimum 16 Minimun 12
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari 8 responden di SMK N 1 Tempel adalah 14,88 dengan standar deviasi 1,356. Titik median berada pada 15 dan titik modus berada pada 15. Skor maksimum yang diperoleh adalah 16 dan skor minimum yang diperoleh adalah 12. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 14,88 berada pada interval 14-<16 dengan kategori sangat baik. d. SMK YPKK 2 Sleman Tabel 4.39 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
7 0 0 0 0
100 0 0 0 0
7
100
Dari 7 responden di SMK YPKK 2 Sleman dapat diketahui bahwa seluruh responden atau 7 responden (100%) masuk ke dalam kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
sangat baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.40 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Jenis Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 16 Standar Deviasi 0 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 16
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 7 responden di SMK YPKK 2 Sleman adalah 16 dengan standar deviasi 0. Titik median berada pada 16 dan titik modus berada pada 16. Skor maksimum yang diperoleh adalah 16 dan skor minimum yang diperoleh adalah 16. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 16 berada pada interval 14-<16 dengan kategori sangat baik. e. SMK YPKK 1 Sleman Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Tabel 4.41 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
8 0 0 0 0
100 0 0 0 0
8
100
Dari 8 responden di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui bahwa 8 responden atau sebesar 100% masuk ke dalam kategori sangat baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.42 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Jenis Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,62 Standar Deviasi 0,518 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 15
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari 8 responden di SMK YPKK 1 Sleman adalah 15,62 dengan standar deviasi 0,518. Titik median berada pada 16 dan titik modus berada pada 16. Skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
maksimum yang diperoleh adalah 16 dan skor minimum yang diperoleh adalah 15. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 15,62 berada pada interval 14-<16 dengan kategori sangat baik. f. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.43 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
2 1 0 0 0
66,7 33,3 0 0 0
3
100
Dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 66,7% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 1 responden atau sebesat 33,3% masuk dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Tabel 4.44 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilain Mean 15,00 Standar Deviasi 1,732 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 13
Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 15,00 dengan standar deviasi 1,732. Median berada pada titik 16,00 dan modus berada pada titik 16. Nilai rata-rata masuk dalam kategori sangat baik yaitu pada interral 14<16. Nilai minimum 13 dan nilai maksimum 16. Sehingga kesimpulan di atas sudah benar bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah berjalan dengan sangat baik. g. SMK Ma’arif 1 Sleman Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.45 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
5 0 0 0 0
100 0 0 0 0
5
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Dari 5 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman dapat diketahui bahwa semua responden atau sebesar 100% masuk ke dalam kategori sangat baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.46 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,80 Standar Deviasi 0,447 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 15
Nilai rata-rata dari 5 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman adalah 15,80 dengan standar deviasi 0,447. Median berada pada titik 16,00 dan modus berada pada titik 16. Nilai rata-rata masuk dalam kategori sangat baik yaitu pada interral 14-<16. Nilai minimum 15 dan nilai maksimum 16. Sehingga kesimpulan di atas sudah benar bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
h. SMK Muhammadiyah 1 Tempel Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.47 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
3 0 0 0 0
100 0 0 0 0
3
100
Implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas bahwa semua guru Akuntansi di SMK Muhammadiyah 1 Tempel seluruhnya masuk ke dalam kategori sangat baik. Kesimpulan ini juga didukung dengan nilai-nilai statistik berikut ini : Tabel 4.48 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,33 Standar Deviasi 0,577 Median 15,00 Modus 15 Maksimum 16 Minimun 15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata di SMK Muhammadiyah 1 Tempel yaitu 15,33 berada di interval 14-<16 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 0,577. Titik median berada di 15,00 dan titik modus berada di titik 15. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 16 dan nilai minimum 15. Sehingga kesimpulan di atas benar bahwa implementasi penilaian dimensi jenisjenis penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah sangat baik. i. SMK Muhammadiyah Cangkringan Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.49 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
3 1 0 0 0
75 25 0 0 0
4
100
Dari 4 responden di SMK Muhammadiyah Cangkringan ada 3 responden atau 75% masuk dalam kategori sangat baik, dan 1 responden atau sebesar 25% masuk dalam kategori baik. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi jenis penilaian sudah berjalan dengan sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilainilai statistik berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Tabel 4.50 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Muhammadiyah Cangkringan Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,00 Standar Deviasi 2,000 Median 16,00 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 12 Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata di SMK Muhammadiyah Cangkringan yaitu 15,00 berada di interval 14-<16 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 2,000. Titik median berada di 16,00 dan titik modus berada di titik 16. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 16 dan nilai minimum 12. Sehingga kesimpulan di atas benar bahwa implementasi penilaian dimensi jenisjenis penilaian di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah sangat baik. j. SMK YPKK 3 Sleman Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut : Tabel 4.51 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
5 0 0 0 0
100 0 0 0 0
5
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian di SMK YPKK 3 Sleman sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas bahwa semua guru Akuntansi di SMK YPKK 3 Sleman seluruhnya masuk ke dalam kategori sangat baik yaitu 5 guru atau 100%. Kesimpulan ini juga didukung dengan nilai-nilai statistik berikut ini : Tabel 4.52 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 14,80 Standar Deviasi 0,837 Median 15,00 Modus 14 Maksimum 16 Minimun 14
Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 14,80 dengan standar deviasi 0,837. Median berada pada titik 15,00 dan modus berada pada titik 14. Nilai rata-rata yaitu 14,80 masuk dalam kategori sangat baik yaitu pada interval 14-<16. Nilai minimum 14 dan nilai maksimum 16. Sehingga kesimpulan di atas sudah benar bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik. k. SMK Yapemda Mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II (PAP II) maka peneliti membuat kategori dan interpretasi sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Tabel 4.53 Deskripsi Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
14-16 12-<14 11-<12 10-<11 4-<10
4 0 0 0 0
100 0 0 0 0
4
100
Implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian di SMK Yapemda sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari tabel di atas bahwa semua guru Akuntansi di SMK YPKK 3 Sleman seluruhnya masuk ke dalam kategori sangat baik yaitu 4 guru atau 100%. Kesimpulan ini juga didukung dengan nilai-nilai statistik berikut ini : Tabel 4.54 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Jenis-jenis Penilaian di SMK Yapemda Nilai Statistik Skor Dimensi Jenis Penilaian Mean 15,25 Standar Deviasi 0,957 Median 15,50 Modus 16 Maksimum 16 Minimun 14
Nilai rata-rata dimensi jenis penilaian di SMK Yapemda adalah 15,25 dengan standar deviasi 0,957. Median berada pada titik 15,50 dan modus berada pada titik 16. Nilai rata-rata yaitu 15,25 masuk dalam kategori sangat baik yaitu pada interval 14-<16. Nilai minimum 14 dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
nilai maksimum 16. Sehingga kesimpulan di atas sudah benar bahwa implementasi penilaian dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda sudah berjalan dengan sangat baik. 2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dimensi prinsip dan pendekatan penilaian menurut persepsi guru dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori. Kategori yang diperoleh setiap siswa berdasarkan pada jumlah skor yang berasal dari 4 pilihan jawaban yang dipilih siswa. Setiap butir pernyataan mengacu pada skala Likert, yang meliputi skor pada pernyataan positif : Selalu (skor 4), Sering (skor 3), Hampir Tidak Pernah (skor 2) dan Tidak Pernah (skor 1), sedangkan untuk pernyataan negatif : Selalu (skor 1), Sering (skor 2), Hampir Tidak Pernah (skor 3) dan Tidak Pernah (skor 4). Hasil deskripsi implementasi penilaian dimensi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 seperti pada tabel berikut : Tabel 4.55 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
43 17 3 0 0
68,3 27,0 4,8 0 0
63
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Tabel 4.55 Menunjukkan bahwa dari 12 pertanyaan dalam kuesioner mengenai dimensi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 yang dijawab oleh 63 responden yaitu guru Akuntansi di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Khusus Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman ada 43 responden atau sebesar 68,3% masuk ke dalam kategori sangat baik, 12 responden atau sebesar 27% masuk ke dalam kategori baik dan 3 responden atau 4,8% responden masuk ke dalam kategori cukup. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa implementasi dimensi prinsip dan pendekatan penilaian sudah diimplementasikan dengan sangat baik. kesimpulan tersebut didukung dengan nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.56 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 42,16 Standar Deviasi 4,120 Median 42,00 Modus 42 Maksimum 48 Minimum 34
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 42,16 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 4,120 dengan titik median di titik 42,00 dan modus berada pada titik 42. Nilai maksimum yang diperoleh 48 dan nilai minimum 34. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
pendekatan penilaian di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Khusus Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan sangat baik. Berikut ini merupakan nilai-nilai statistik dan deskripsi mengenai implementasi prinsip dan pendekatan penilaian untuk setiap SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Khusus Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman : a. SMK N 1 Depok Tabel 4.57 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
6 3 0 0 0
66,7 33,3 0 0 0
9
100
Berdasarkan tabel 4.57 di atas diketahui bahwa terdapat 6 responden atau sebesar 66,7% dari 9 responden di SMK N 1 Depok masuk dalam kategori sangat baik, 3 responden atau sebesar 33,3% masuk ke dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung dengan nilainilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Tabel 4.58 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Depok Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 43 Standar Deviasi 4,301 Median 45,00 Modus 47 Maksimum 47 Minimun 36
Dari nilai-nilai statistik di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh oleh 9 responden di SMK N 1 Depok adalah 43 dengan standar deviasi 4,301. Median berada pada titik 45,00 dan modus berada pada titik 47. Skor maksimum yang diperoleh yaitu 47 dan skor minimum 36. Nilai rata-rata tersebut yaitu 43 masuk ke dalam interval 41-<48 dengan kategori sangat baik. b. SMK N 1 Godean Tabel 4.59 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
4 3 0 0 0
57,1 42,9 0 0 0
7
100
Berdasarkan tabel 4.59 di atas diketahui bahwa terdapat 4 responden atau sebesar 57,1% dari 7 responden di SMK N 1 Godean masuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
dalam kategori sangat baik, 3 responden atau sebesar 42,9% masuk ke dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi prinsip dan pendekatam penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung dengan nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.60 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Godean Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 43,43 Standar Deviasi 5,255 Median 46,00 Modus 48 Maksimum 48 Minimun 36
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh 7 responden di SMK N 1 Godean yaitu 43,43 dengan standar deviasi 5,255. Median berada pada titik 46,00 dan modus berada pada titik 48. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 48 dan nilai minimum yang diperoleh yaitu 36. Nilai rata-rata 43,43 berada pada interval 41-<48 dengan kategori sangat baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
c. SMK N 1 Tempel Tabel 4.61 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
3 5 0 0 0
37,5 62,5 0 0 0
8
100
Dari 8 responden di SMK N 1 Tempel dapat diketahui bahwa 3 responden atau sebesar 37,5% masuk ke dalam kategori sangat baik, 5 responden atau 62,5% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.62 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK N 1 Tempel Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 39,75 Standar Deviasi 3,370 Median 39,50 Modus 36 Maksimum 45 Minimun 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 39,75 berada pada interval 36-<41 masuk ke dalam kategori baik dengan standar deviasi 3,370 dengan titik median di titik 39,50 dan modus berada pada titik 36. Nilai maksimum yang diperoleh 45 dan nilai minimum 36. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK N 1 Tempel sudah berjalan dengan baik. d. SMK YPKK 2 Sleman Tabel 4.63 Deskripsi Implementasi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
7 0 0 0 0
100 0 0 0 0
7
100
Dari 7 responden di SMK YPKK 2 Sleman semua responden yaitu 100% responden masuk ke dalam kategori sangat baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
implementasi
dimensi
prinsip
dan
pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilainilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Tabel 4.64 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 46,71 Standar Deviasi 1,254 Median 47,00 Modus 47 Maksimum 48 Minimun 45
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 46,71 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 1,254 dengan titik median di titik 47,00 dan modus berada pada titik 47. Nilai maksimum yang diperoleh 48 dan nilai minimum 45. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK YPKK 2 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik karena nilai rata-rata berada pada interval 41-<48. e. SMK YPKK 1 Sleman Tabel 4.65 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
8 0 0 0 0
100 0 0 0 0
8
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Dari 8 responden di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui bahwa semua responden atau sebesar 100% masuk ke dalam kategori sangat baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.66 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 42,88 Standar Deviasi 1,552 Median 42,50 Modus 42 Maksimum 46 Minimun 41
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 42,88 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 1,552 dengan titik median di titik 42,50 dan modus berada pada titik 42. Nilai maksimum yang diperoleh 46 dan nilai minimum 41. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK YPKK 1 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik karena nilai rata-rata berada pada interval 41-<48.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
f. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Tabel 4.67 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik 41- 48 1 33,3 Baik 36-<41 2 66,7 Cukup 32-<36 0 0 Tidak Baik 29-<32 0 0 Sangat Tidak 12-<29 0 0 Baik Total 3 100 Dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan dapat diketahui bahwa 1 responden atau sebesar 33,3% masuk ke dalam kategori sangat baik, 2 responden atau 66,7% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.68 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 38,67 Standar Deviasi 3,786 Median 37,00 Modus 36 Maksimum 43 Minimun 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan yaitu 38,67 dengan standar deviasi 3,786. Median berada pada titik 37,00 dan modus berada pada titik 36. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 43 dan nilai minimum yang diperoleh yaitu 36. Nilai rata-rata 38,67 berada pada interval 36-<41 dengan kategori baik. g. SMK Ma’arif 1 Sleman Tabel 4.69 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
5 0 0 0 0
100 0 0 0 0
5
100
Dari 5 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman dapat diketahui bahwa seluruh responden atau sebesar 100% masuk ke dalam kategori sangat baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Tabel 4.70 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 43,60 Standar Deviasi 2,302 Median 43,00 Modus 46 Maksimum 46 Minimun 41
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 43,60 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 2,302 dengan titik median di titik 43,00 dan modus berada pada titik 46. Nilai maksimum yang diperoleh 46 dan nilai minimum 41. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah berjalan dengan sangat baik karena nilai rata-rata berada pada interval 41-<48. h. SMK Muhammadiyah 1 Tempel Tabel 4.71 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
2 1 0 0 0
66,7 33,3 0 0 0
3
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 1 Tempel dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 66,7% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 33,3% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.72 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 42,33 Standar Deviasi 3,055 Median 43,00 Modus 39 Maksimum 45 Minimun 39
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 42,33 masuk ke dalam kategori sangat baik dengan standar deviasi 3,055 dengan titik median di titik 43,00 dan modus berada pada titik 39. Nilai maksimum yang diperoleh 45 dan nilai minimum 39. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah berjalan dengan sangat baik karena nilai rata-rata berada pada interval 41-<48.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
i. SMK Muhammadiyah Cangkringan Tabel 4.73 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
3 0 1 0 0
75 0 25 0 0
4
100
Dari 4 responden di SMK Muhammadiyah Cangkringan dapat diketahui bahwa 3 responden atau sebesar 75% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 25% responden masuk ke dalam kategori
cukup,
sehingga
dapat
ditarik
kesimpulan
bahwa
implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.74 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Muhammadiyah Cangkringan Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 40,50 Standar Deviasi 4,655 Median 41,50 Modus 34 Maksimum 45 Minimun 34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 4 responden yaitu 40,50 dengan standar deviasi 4,655. Median berada pada titik 41,50 dan modus berada pada titik 34. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 45 dan nilai minimum 34. Nilai rata-rata 40,50 berada pada interval 36-<41 dengan kategori baik. sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah baik. j. SMK YPKK 3 Sleman Tabel 4.75 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
2 2 1 0 0
40 40 20 0 0
5
100
Dari 5 responden di SMK YPKK 3 Sleman dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 40% masuk ke dalam kategori sangat baik, 2 responden atau 25% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau sebesar 20% masuk dalam kategori cukup, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.76 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 38,80 Standar Deviasi 3,701 Median 40,00 Modus 34 Maksimum 43 Minimun 34
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari 5 responden yaitu 38,80 dengan standar deviasi 3,701. Median berada pada titik 40,00 dan modus berada pada titik 34. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 43 dan nilai minimum 34. Nilai ratarata 38,80 berada pada interval 36-<41 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK YPKK 3 Sleman sudah baik. k. SMK Yapemda Tabel 4.77 Deskripsi Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
41- 48 36-<41 32-<36 29-<32 12-<29
2 1 1 0 0 4
50 25 25 0 0 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Dari 4 responden di SMK Yapemda dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 50% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 25% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau sebesar 25% masuk dalam kategori cukup, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut: Tabel 4.78 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian di SMK Yapemda Nilai Statistik Skor Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Mean 40,00 Standar Deviasi 5,715 Median 39,50 Modus 34 Maksimum 47 Minimun 34
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 4 responden yaitu 40,00 dengan standar deviasi 5,715. Median berada pada titik 39,50 dan modus berada pada titik 34. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 47 dan nilai minimum 34. Nilai rata-rata 40,00 berada pada interval 36-<41 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi prinsip dan pendekatan penilaian di SMK Yapemda sudah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
3. Teknik Penilaian Untuk mengetahui implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dimensi teknik penilaian menurut persepsi guru dan mengacu pada Pedoman Acuan Patokan II maka peneliti membuat kategori. Kategori yang diperoleh setiap siswa berdasarkan pada jumlah skor yang berasal dari 4 pilihan jawaban yang dipilih siswa. Setiap butir pernyataan mengacu pada skala Likert, yang meliputi skor pada pernyataan positif : Selalu (skor 4), Sering (skor 3), Hampir Tidak Pernah (skor 2) dan Tidak Pernah (skor 1), sedangkan untuk pernyataan negatif : Selalu (skor 1), Sering (skor 2), Hampir Tidak Pernah (skor 3) dan Tidak Pernah (skor 4). Hasil deskripsi implementasi penilaian dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 seperti pada tabel berikut : Tabel 4.79 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
23 19 13 4 4
36,5 30,2 20,6 6,3 6,3
63
100
Tabel 4.79 Menunjukkan bahwa dari 11 pertanyaan dalam kuesioner mengenai dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 yang dijawab oleh 63 responden yaitu guru Akuntansi di SMK Negeri dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman ada 23 responden atau sebesar 36,5% masuk ke dalam kategori sangat baik, 19 responden atau sebesar 30,2% masuk ke dalam kategori baik, 13 responden atau 20,6% masuk ke dalam kategori cukup, 4 responden atau 6,3% masuk dalam kategori tidak baik dan 4 responden atau 6,3% responden masuk ke dalam kategori sangat tidak baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian sudah diimplementasikan
dengan baik.
Kesimpulan tersebut didukung dengan nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.80 Nilai-nilai Statistik Implementasi Penilaian Dimensi Teknik Penilaian di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen se-Kabupaten Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 31,70 Standar Deviasi 4,662 Median 31,00 Modus 30 Maksimum 39 Minimum 22
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 31,70 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik dengan standar deviasi 4,662 dengan titik median di titik 31,00 dan modus berada pada titik 30. Nilai maksimum yang diperoleh 39 dan nilai minimum 22. Kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi teknik penilaian di SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan baik. Berikut ini merupakan nilai-nilai statistik dan deskripsi mengenai implementasi teknik penilaian untuk setiap SMK Negeri dan Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi SeKabupaten Sleman : a. SMK N 1 Depok Tabel 4.81 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
3 5 1 0 0
33,3 55,6 11,1 0 0
9
100
Dari 9 responden di SMK N 1 Depok yang menjawab kuesioner dapat diketahui bahwa 3 responden atau sebesar 33,3% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 5 responden atau 55,6% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau 11,1% masuk ke dalam kategori
cukup,
implementasi
sehingga
penilaian
dapat
dimensi
ditarik teknik
kesimpulan penilain
bahwa
berdasarkan
Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Tabel 4.82 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Depok Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 32,33 Standar Deviasi 2,550 Median 32,00 Modus 30 Maksimum 36 Minimum 29
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 9 responden yaitu 32,33 dengan standar deviasi 2,550. Median berada pada titik 32,00 dan modus berada pada titik 30. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 36 dan nilai minimum 29. Nilai rata-rata 32,33 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Depok sudah baik. b. SMK N 1 Godean Tabel 4.83 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
5 1 0 1 0
71,4 14,3 0 14,3 0
7
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Dari 7 responden di SMK N 1 Godean dapat diketahui bahwa 5 responden atau sebesar 71,4% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 14,3% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau sebesar 14,3% masuk dalam kategori tidak baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Godean Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.84 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Godean Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 35,43 Standar Deviasi 5,159 Median 39,00 Modus 39 Maksimum 39 Minimum 26
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 7 responden yaitu 35,43 dengan standar deviasi 5,159. Median berada pada titik 39,00 dan modus berada pada titik 39. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 39 dan nilai minimum 26. Nilai rata-rata 35,43 berada pada interval 34-<40 dengan kategori sangat baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK N 1 Godean sudah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
c. SMK N 1 Tempel Tabel 4.85 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
0 2 1 0 0
0 66,7 33,3 0 0
3
100
Dari 3 responden di SMK N 1 Tempel dapat diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 66,7% masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau 33,3% responden masuk ke dalam kategori cukup sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK N 1 Tempel sudah cukup baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.86 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK N 1 Tempel Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 29,12 Standar Deviasi 4,673 Median 28,50 Modus 22 Maksimum 37 Minimum 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 3 responden yaitu 29,12 dengan standar deviasi 4,673. Median berada pada titik 28,50 dan modus berada pada titik 22. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 37 dan nilai minimum 22. Nilai rata-rata 29,12 berada pada interval 27-<30 dengan kategori cukup, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK N 1 Tempel sudah cukup baik. d. SMK YPKK 2 Sleman Tabel 4.87 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
6 1 0 0 0
85,7 14,3 0 0 0
7
100
Dari 7 responden di SMK YPKK 2 Sleman yang menjawab kuesioner dapat diketahui bahwa 6 responden atau sebesar 85,7% masuk ke dalam kategori sangat baik dan 1 responden atau 14,3% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman sudah sangat baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
Tabel 4.88 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 2 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 37,00 Standar Deviasi 2,449 Median 38,00 Modus 38 Maksimum 39 Minimum 33
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 7 responden yaitu 37,00 dengan standar deviasi 2,449. Median berada pada titik 38,00 dan modus berada pada titik 38. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 39 dan nilai minimum 33. Nilai rata-rata 37,00 berada pada interval 34-<40 dengan kategori sangat baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK YPKK 1 Sleman sudah sangat baik. e. SMK YPKK 1 Sleman Tabel 4.89 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
4 2 2 0 0
50 25 25 0 0
8
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
Dari 8 responden di SMK YPKK 1 Sleman dapat diketahui bahwa 4 responden atau sebesar 50% masuk ke dalam kategori sangat baik, 2 responden atau 25% responden masuk ke dalam kategori baik dan 2 responden atau sebesar 25% masuk dalam kategori cukup, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut: Tabel 4.90 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 1 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 32,75 Standar Deviasi 2,550 Median 33,50 Modus 35 Maksimum 35 Minimum 29
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 8 responden yaitu 32,75 dengan standar deviasi 2,550. Median berada pada titik 33,50 dan modus berada pada titik 35. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 35 dan nilai minimum 29. Nilai rata-rata 32,75 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK YPKK 1 Sleman sudah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
f. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Tabel 4.91 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
0 1 1 0 1
0 33,3 33,3 0 33,3
3
100
Dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 2 moyudan diketahui bahwa 1 responden atau sebesar 33,3% masuk ke dalam kategori baik, 1 responden atau 33,3% responden masuk ke dalam kategori cukup dan 1 responden atau sebesar 33,3% masuk dalam kategori sangat tidak baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan tidak baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.92 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 26,67 Standar Deviasi 3,512 Median 27,00 Modus 23 Maksimum 30 Minimum 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 3 responden yaitu 26,67 dengan standar deviasi 3,512. Median berada pada titik 27,00 dan modus berada pada titik 23. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 30 dan nilai minimum 23. Nilai rata-rata 26,67 berada pada interval 24-<27 dengan kategori tidak baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan tidak baik. g. SMK Ma’arif 1 Sleman Tabel 4.93 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
1 2 1 1 0
20 40 20 20 0
5
100
Dari 5 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman diketahui bahwa 1 responden atau sebesar 20% masuk ke dalam kategori sangat baik, 2 responden atau 40% responden masuk ke dalam kategori baik, 1 responden atau sebesar 20% masuk dalam kategori cukup dan 1 responden atau 20% masuk dalam kategori tidak baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
Tabel 4.94 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 30,20 Standar Deviasi 3,962 Median 30,00 Modus 25 Maksimum 35 Minimum 25
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 5 responden yaitu 30,20 dengan standar deviasi 3,962. Median berada pada titik 30,00 dan modus berada pada titik 25. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 35 dan nilai minimum 25. Nilai rata-rata 30,20 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah baik. h. SMK Muhammadiyah 1 Tempel Tabel 4.95 Deskripsi Implementasi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
0 2 1 0 0
0 66,7 33,3 0 0
3
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Dari 3 responden di SMK Muhammadiyah 1 Tempel diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 66,7% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 33,3% responden masuk ke dalam kategori baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut: Tabel 4.96 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muhmmadiyah 1 Tempel Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penelitian Mean 30,67 Standar Deviasi 3,215 Median 32,00 Modus 27 Maksimum 33 Minimum 27
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 3 responden yaitu 30,67 dengan standar deviasi 3,215. Median berada pada titik 32,00 dan modus berada pada titik 27. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 33 dan nilai minimum 27. Nilai rata-rata 30,67 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
i. SMK Muhammadiyah Cangkringan Tabel 4.97 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
0 2 1 0 1
0 50 25 0 25
4
100
Dari 4 responden di SMK Muhammadiyah Cangkringan diketahui bahwa 2 responden atau sebesar 50% masuk ke dalam kategori baik, 1 responden atau 25% responden masuk ke dalam kategori cukup dan 1 responden atau sebesar 25% masuk dalam kategori sangat tidak baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah cukup baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.98 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Muhammadiyah Cangkringan Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 27,75 Standar Deviasi 3,862 Median 29,50 Modus 30 Maksimum 30 Minimum 22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 4 responden yaitu 27,75 dengan standar deviasi 3,862. Median berada pada titik 29,50 dan modus berada pada titik 30. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 30 dan nilai minimum 22. Nilai rata-rata 27,75 berada pada interval 27-<30 dengan kategori cukup, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK Muhammadiyah Cangkringan sudah cukup baik. j. SMK YPKK 3 Sleman Tabel 4.99 Deskripsi Implementasi Dimensi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
1 1 1 1 1
20 20 20 20 20
5
100
Dari 5 responden di SMK YPKK 3 Sleman diketahui bahwa masingmasing responden masuk dalam kategori yang berbeda, yaitu 1 responden atau sebesar 20% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 20% responden masuk ke dalam kategori baik dan 1 responden atau sebesar 20% masuk dalam kategori cukup, 1 responden atau 20% masuk dalam kategori tidak baik dan 1 responden atau 20% masuk dalam kategori sangat tidak baik sehingga dapat ditarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman sudah cukup baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut: Tabel 4.100 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK YPKK 3 Sleman Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 29,20 Standar Deviasi 6,058 Median 28,00 Modus 23 Maksimum 39 Minimum 23 Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 5 responden yaitu 29,20 dengan standar deviasi 6,058. Median berada pada titik 28,00 dan modus berada pada titik 23. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 39 dan nilai minimum 23. Nilai rata-rata 29,20 berada pada interval 27-<30 dengan kategori cukup, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK YPKK 3 Sleman sudah cukup baik. k. SMK Yapemda Tabel 4.101 Deskripsi Implementasi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda Kategori Interval Frekuensi Persentase Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total
34 - 40 30-<34 27-<30 24-<27 10-<24
1 1 2 0 0
25 25 50 0 0
4
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Dari 4 responden di SMK Yapemda diketahui bahwa 1 responden atau sebesar 25% masuk ke dalam kategori sangat baik, 1 responden atau 25% responden masuk ke dalam kategori baik dan 2 responden atau sebesar 50% masuk dalam kategori cukup, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi dimensi teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda sudah baik. Kesimpulan tersebut didukung oleh nilai-nilai statistik sebagai berikut : Tabel 4.102 Nilai-nilai Statistik Implementasi Dimensi Teknik Penilaian di SMK Yapemda Nilai Statistik Skor Dimensi Teknik Penilaian Mean 31,00 Standar Deviasi 4,320 Median 30,00 Modus 27 Maksimum 37 Minimum 27
Nilai-nilai statistik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban 4 responden yaitu 31,00 dengan standar deviasi 4,320. Median berada pada titik 30,00 dan modus berada pada titik 27. Nilai maksimum yang diperoleh yaitu 37 dan nilai minimum 27. Nilai rata-rata 31,00 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik, sehingga kesimpulan di atas adalah benar bahwa implementasi dimensi teknik penilaian di SMK Yapemda sudah baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
C. Pembahasan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui baik atau tidaknya persepsi guru Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian se-Kabupaten Sleman terhadap penilaian hasil belajar siswa berdasarkan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dipaparkan pembahasan sebagai berikut : 1. Implementasi Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 penilaian yang baik di Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik (authentic
assesment).
Secara
paradigmatik
penilaian
autentik
memerlukan perwujudan pembelajaran autentik (authentic instruction) dan belajar autentik (authentic learning). Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid. Penilaian Autentik merupakan pendekatan utama dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik yang mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Penilaian diri merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif. Bentuk penilaian non-autentik meliputi tes, ulangan, dan ujian. Pendidik juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
dapat menggunakan penilaian teman sebaya untuk memperkuat Penilaian Autentik dan non-autentik. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik diterapkan berdasarkan prinsip meliputi objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Teknik yang digunakan dalam penilaian kompetensi sikap yaitu menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian antarpesera didik dan jurnal. Penilaian untuk kompetensi pengetahuan yaitu instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Sedangkan penilaian untuk kompetensi keterampilan yaitu penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek ulangan harian, pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester dan ujian tingkat kompetensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru mata pelajaran Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program
Keahlian
Akuntansi
se-Kabupaten
Sleman
secara
keseluruhan sangat baik dan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari data hasil penelitian melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada 63 responden guru, dari hasil penelitian hampir seluruh guru yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
menjawab berada pada pilihan setuju pada kategori 3 dan sangat setuju pada kategori 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan semua indikator di dalam mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar dengan baik. a. Implementasi Jenis-jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Berikut ini tersaji tabel mengenai kategori persepsi guru terhadap dimensi jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. Tabel 4.103 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Jenis-jenis Penilaian N Dimensi N Indikator o o
N o
1
Jenisjenis penilaia n
Pernyataan
Kategori TP
HTP
SR
SL
1
Menyelen ggarakan ulangan harian
1
Setiap setelah menyelesaikan satu muatan pembelajaran, saya mengadakan ulangan harian.
1,6
1,6
31,7
65,1
2
Menyelen ggarakan ulangan tengah semester
2
Saya selalu mengadakan ulangan tengah semester.
0
0
12,7
87,3
3
Menyelen ggarakan ulangan akhir semester ganjil
3
Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester ganjil.
0
0
4,8
95,2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Menyelen ggarakan ulangan akhir semester genap/ ujian kenaikan kelas
4
Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester genap.
0
0
4,8
135
95,2
Dalam Tabel 4.103 di atas merupakan persepsi terhadap implementasi jenis-jenis penilaian dari 63 responden guru. Indikator pertama yaitu menyelenggarakan ulangan harian masuk dalam kategori baik dengan persentase 96,8% dan kategori tidak baik dengan persentase 3,2%. Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh guru sudah memberikan ulangan harian. Indikator kedua yaitu menyelenggarakan ulangan tengah semester masuk dalam kategori baik karena 100% guru akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi melaksanakan ulangan tengah semester. Indikator ketiga yaitu menyelenggarakan ulangan akhir semester 100% responden menjawab
pada
kategori
baik.
Indikator
keempat
yaitu
menyelenggarakan ulangan akhir semester genap dan/ujian kenaikan kelas 63 responden guru (100%) masuk ke dalam kategori baik. Dengan demikian maka secara garis besar guru telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar dimensi jenis-jenis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang tinggi pada kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru memiliki persepsi yang sangat baik dalam implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan dengan sangat baik menggunakan
berbagai
jenis
penilaian
seperti
dengan
menyelenggarakan ulangan harian (penilaian proses akhir KD), ulangan tengah semester (penilaian akhir beberapa KI dan akhir dari KI), ulangan akhir semester (penilaian akhir dalam pembelajaran selama satu semester) dan ulangan akhir semester genap/ ujian kenaikan kelas. b. Implementasi Prinsip dan Pendekatan Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Tabel 4.104 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian N Dimensi N Indikator o o
N o
1
5
0 Saya adil dalam memberikan nilai.
6
Saya selalu mengkomunikasi kan rubrik penilaian pada setiap soal ulangan.
Prinsip dan Pendeka tan Penilaia n
1
Penilaian yang obyektif
Pernyataan
Kategori TP
0
HTP
SR
SL
0
22,2
77,8
6,3
42,9
50,8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
2
Penilaian yang terpadu
7
Saya selalu memberi penilaian terhadap setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
0
1,6
44,4
54,0
3
Penilaian yang edukatif
8
0 Saya selalu memotivasi siswa agar mendapatkan nilai yang baik.
1,6
15,9
82,5
9
Saya terkadang memberi nilai rendah kepada siswa sebagai bentuk hukuman.
52,4
46,0
0
1,6
10
Saya selalu membuat kisi-kisi dalam menyusun soal ulangan.
0
9,5
52,4
38,1
11
Saya melakukan penilaian salah satunya menggunakan instrumen LKS yang harganya terjangkau oleh siswa.
11,1
17,5
55,6
15,9
4
Penilaian yang ekonomis
5
Penilaian yang transpara n
12
Saya selalu mengembalikan hasil ulangan siswa.
0
0
54,0
46,0
6
Penilaian yang
13
Saya melakukan penilaian dengan menggunakan
0
0
44,4
55,6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
akuntabel
138
berbagai teknik penilaian. 14
Saya melakukan penilaian kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
0
1,6
36,5
61,9
15
Saya menggunakan acuan patokan dalam menilai hasil belajar siswa.
0
0
39,7
60,3
0 Saya menggunakan KKM sebagai kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
0
15,9
84,1
7
Menggun akan acuan PAK
8
Menerapk 16 an KKM (Kriteria Ketuntasa n Minimal)
Pada Tabel 4.104 memperlihatkan persepsi guru terhadap prinsip dan pendekatan penilaian yang dijawab oleh 63 responden dengan 8 indikator, yaitu indikator pertama pada pernyataan pertama dapat disimpulkan bahwa 100% dari 63 responden guru masuk dalam kategori baik, sedangkan pada pernyataan kedua 93,7% masuk dalam ketegori baik dan hanya 6,3% masuk dalam kategori tidak baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator pertama sebagian besar guru sudah sangat adil dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
memberikan nilai dan baik dalam mengkomunikasikan rubrik penilaian pada setiap soal ulangan. Indikator kedua yaitu penilaian yang terpadu dapat dilihat bahwa dari 63 responden guru sebesar 98,4% masuk dalam kategori baik, 1,6% masuk dalam kategori tidak baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator kedua guru selalu memberikan penilaian terhadap setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Indikator ketiga yaitu penilaian yang edukatif pada pernyataan pertama dapat dilihat bahwa 98,4% dari 63 responden masuk dalam kategori baik dan 1,6% masuk dalam kategori tidak baik, maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar guru selalu memotivasi siswa agar mendapat nilai yang baik. Pernyataan kedua dalam indikator ini menunjukkan ada 98,4% masuk dalam kategori baik dan 1,6% masuk dalam kategori tidak baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada indikator yang ketiga yang ditunjukkan dengan dua pernyataan, guru telah mengimplementasikan dengan baik didalam memperikan penilaian yang edukatif. Indikator keempat dalam perntayaan pertama yaitu penilaian yang ekonomis dapat dilihat bahwa sebesar 9,5% guru masuk dalam kategori tidak baik, 90,5% masuk dalam kategori baik, sedangkan dalam pernyataan kedua dapat dilihat bahwa 28,6% masuk dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
kategori tidak baik, 71,4% masuk dalam kategori baik. Sehingga pada indikator penilaian yang ekonomis dapat disimpulkan bahwa guru mengimplementasikan penilaian yang ekonomis dengan baik dengan cara membuat kisi-kisi dalam menyusun ulangan dan sudah melakukan penilaian yang salah satunya menggunakan instrument LKS yang harganya terjangkau oleh siswa. Indikator kelima yaitu penilain yang transparan dapat terlihat bahwa 100% guru masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan guru sudah mengembalikan hasil ulangan siswa. Indikator keenam mengenai penilaian yang akuntabel pada pernyataan pertama dapat terlihat bahwa 100% masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian menggunakan berbagai teknik penilaian. Penyataan kedua dapat terlihat bahwa sebesar 1,6% masuk dalam kategori tidak baik, 98,4% masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan pada bahwa sebagian besar guru melakukan penilaian kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Indikator ketujuh yaitu menggunakan acuan PAK 100% responden masuk dalam kategori baik, sehingga pada indikator ketujuh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru menggunakan acuan patokan dalam menilai hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Indikator kedelapan dapat terlihat bahwa sebesar 100% guru masuk dalam kategori baik, yang berarti bahwa semua guru sudah menggunakan KKM sebagai kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan. c. Implementasi Teknik Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 Tabel 4.105 Kategori Persepsi Guru terhadap Dimensi Teknik Penilaian N Dimensi N Indikator o o
N o
Pernyataan
1
Teknik Penilaia n
Kategori TP
HTP
SR
SL
1
Menggun akan teknik observasi atau pengamat an perilaku
17
Saya melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik observasi.
0
1,6
52,4
46,0
2
Menggun akan teknik penilaian diri
18
Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian diri siswa.
1,6
6,3
52,4
39,7
3
Menggun akan teknik penilaian teman sejawat
19
Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian teman sejawat
4,8
9,5
49,2
36,5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
siswa. 4
Menggun akan teknik jurnal
20
Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik jurnal.
4,8
14,3
58,7
22,2
5
Menggun akan teknik tes tertulis
21
Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes tertulis.
0
3,2
41,3
55,6
6
Menggun akan teknik tes lisan
22
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes lisan.
1,6
6,3
63,5
28,6
7
Menggun akan teknik penugasa n atau proyek
23
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penugasan atau proyek.
0
6,3
61,9
31,7
8
Menggun akan teknik kinerja
24
Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan
4,8
17,5
47,6
30,2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
teknik kinerja. 9
Menggun akan teknik proyek
25
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik proyek.
0
17,5
60,3
22,2
1 0
Menggun akan teknik penilaian portofolio
26
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penilaian portofolio.
0
17,5
60,3
22,2
Pada tabel 4.105 menjelaskan persepsi guru terhadap implementasi penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 pada dimensi teknik penilaian dengan hasil pada indikator pertama yaitu menggunakan teknik observasi atau pengamatan perilaku sebesar 1,6% guru masuk dalam kategori tidak baik, 98,4% masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagain besar guru sudah baik dalam melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik observasi. Indikator kedua yaitu menggunakan teknik penilaian diri ada 7,9% guru yang masuk dalam kategori sangat tidak baik, 92,1% masuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian diri siswa. Indikator ketiga yaitu menggunakan teknik penilaian teman sejawat ada 14,3% masuk dalam kategori tidak baik, dan 85,7% masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagain besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian teman sejawat siswa. Indikator keempat yaitu menggunakan teknik jurnal dapat terlihat bahwa 19,1% responden masuk dalam kategori tidak baik, dan 80,9% masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik jurnal dengan sangat baik. Indikator kelima yaitu menggunakan teknik tes tertulis dapat terlihat bahwa hanya sebagian kecil guru 3,2% masuk dalam kategori tidak baik, 96,8% masuk dalam kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes tertulis. Indikator keenam yaitu menggunakan teknik tes lisan terlihat masik ada 7,9% guru yang masuk dalam kategori tidak baik, tetapi sebagain sebar guru yaitu 92,1% sudah masuk dalam kategori baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagain besar guru juga sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes lisan. Indikator ketujuh yaitu menggunakan teknik penugasan atau proyek. Sebesar 6,3% guru sudah masuk dalam kategori tidak baik, dan 93,7% masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penugasan atau proyek. Indikator kedelapan yaitu menggunakan teknik kinerja dapat terlihat bahwa yaitu 22,3% guru masuk dalam kategori tidak baik, 77,7% masuk dalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik kinerja. Indikator kesembilan yaitu manggunakan teknik proyek dapat terlihat bahwa sebagian besar guru 82,5% sudah masuk dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa denga menggunakan teknik proyek dengan baik. Indikator kesepuluh yaitu menggunakan teknik penilaian portofolio dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru sudah melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
teknik penilaian portofolio yaitu sebesar 60,3% dan hanya 17,5% tidak pernah menggunakannya. Keseluruhan indikator mengenai dimensi teknik penilaian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar guru telah mengimplementasikan penilaian hasil dan proses belajar dengan sangat baik, yaitu menggunakan beberapa teknik seperti teknik observasi atau pengamatan perilaku, teknik penilaian diri, teknik penilaian teman sejawat, teknik jurnal, tes tertulis, tes lisan, teknik penugasan atau proyek, teknik kinerja, teknik proyek dan teknik penilaian portofolio. Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa semua guru Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, yaitu dengan menggunakan berbagai dimensi seperti dimensi jenis-jenis penilaian, dimensi prinsip dan pendekatan penilaian, teknik penilaian. Sehingga penghentian Kurikulum 2013 di bulan Desember 2014 dipandang kurang tepat jika dilihat dari sudut pandang penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada BAB IV di atas mengenai persepsi guru terhadap implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan responden guru Akuntansi di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Guru telah mengimplementasikan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik. Pernyataan ini didukung dengan hasil analisi data yang menunjukkan 57,1% dari 63 responden masuk dalam kategori sangat baik (nilai mean yaitu 89,24 berada pada interval 89-<104 dengan kategori sangat baik). 2. Guru telah mengimplementasikan jenis-jenis penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, seperti menyelenggarakan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ganjil dan ulangan akhir semester genap/ ujian kenaikan kelas. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan 93,7% dari 63 responden masuk dalam kategori sangat baik (nilai mean yaitu 15,38 berada pada interval 14-<16 dengan kategori sangat baik).
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Guru telah mengimplementasikan
148
prinsip dan pendekatan penilaian
berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, yaitu dengan melakukan penilaian secara obyektif, terpadu, edukatif, ekonomis, transparan, akuntabel, menggunakan acuan patokan dan menggunakan kriteria ketuntasan minimal. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil analisis data yang menunjukkan 68,3% dari 63 responden guru masuk dalam kategori sangat baik (nilai mean yaitu 42,16 berada pada interval 41-<48 dengan kategori sangat baik). 4. Guru telah mengimplementasikan teknik penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 dengan baik, yaitu dengan menggunakan teknik observasi atau pengamatan, teknik penilaian diri, teknik penilaian teman sejawat, teknik jurnal, teknik tes tertulis, teknik tes lisan, teknik penugasan atau proyek, teknik kinerja, teknik proyek dan teknik penugasan portofolio. Pernyataan ini didukung dengan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa 66,7% dari 63 responden masuk dalam kategori baik dan sangat baik (nilai mean yaitu 31,70 berada pada interval 30-<34 dengan kategori baik).
B. Keterbatasan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan
keterbatasan,
adapun
keterbatasan
melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :
peneliti
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
1. Peneliti tidak menjamin kejujuran dan kesungguhan responden dalam menjawab semua pertanyaan. 2. Seluruh data yang ada di dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 63 responden guru Akuntansi, peneliti tidak melakukan wawancara ataupun observasi terhadap responden, sehingga penelitian ini kurang menggambarkan tingkah laku responden yang sebenarnya dalam mengimplementasikan penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013.
C. Saran 1. Dari hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Sleman sudah berjalan dengan baik, sehingga penghentian Kurikulum 2013 sebaiknya tidak dilakukan. 2. Implementasi penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum 2013 sudah baik, hanya saja komponen penilaian terlalu banyak dan membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam penyusunannya. Sebaiknya komponen dan format penilaian dibuat lebih ringkas agar guru tidak hanya disibukkan dengan penyusunan format penilaian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
3. Guru belum terlalu paham terhadap sistem penilaian yang benar, sebaiknya dalam hal ini pemerintah memberikan pelatihan terhadap semua guru tanpa terkecuali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : PT Asdi Mahasatya. Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Dengan Contoh Edisi Revisi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cet. Ke-3. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Muhadi. 2011. “Metode Penelitian”. Modul. Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Narbuko, Cholid. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan [Online]. Tersedia: (www.kemdikbud.go.id) [24 November 2014]. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian [Online]. Tersedia: (litbang.kemdikbud.go.id/index.php/permendikbud-tentang-kurikulumtahun-2013) [15 September 2014].
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Subagyo, Pangestu. 2003. Statistik Deskriptif Edisi Ke-4. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono.2008. Statistika Untuk Penelitian Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta. Cet. Ke-13. Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. Yamin, Moh. 2012. Panduan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: DIVA Press.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN (KUESIONER DAN LEMBAR JAWAB)
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
Kode :
Kuesioner penelitian EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SEKABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Disusun dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa
Kelompok Peneliti: Mahasiswa Semester VII Tahun Akademik 2014/2015 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Drs. FX. Muhadi, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA Kepada Yth: Bpk/Ibu Guru SMK Di Kab. Sleman Dengan Hormat, Dalam rangka Dies Natalis Sanata Dharma, kami mahasiswa/i di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi menyelenggarakan penelitian yang bertemakan “EVALUASI TERHADAP IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 : STUDI KASUS MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SEKABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA”. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru SMK untuk menjadi responden penelitian ini. Kami mohon Bapak/Ibu Guru SMK berkenan menjawab pertanyaan-pertanyan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru SMK hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya. Kami menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru SMK. Oleh karena itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan kami. Atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru SMK berikan kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Hormat Kami
Tim Peneliti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
Jawablah pada lembar jawab yang telah disediakan dengan memberikan tanda (X) sesuai dengan pilihan jawaban anda Keterangan : SL
: Selalu
SR
: Sering
HTP
: Hampir Tidak Pernah
TP
: Tidak Pernah
No.
Pernyataan
1
Setiap setelah menyelesaikan satu muatan pembelajaran, saya mengadakan ulangan harian.
2 3 4 5
Saya selalu mengadakan ulangan tengah semester. Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester ganjil. Saya selalu mengadakan ulangan akhir semester genap. Saya adil dalam memberikan nilai.
6
Saya selalu mengkomunikasikan rubrik penilaian pada setiap soal ulangan. Saya selalu memberi penilaian terhadap setiap aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
7 8
Saya selalu memotivasi siswa agar mendapatkan nilai yang baik
9
Saya terkadang memberi nilai rendah kepada siswa sebagai bentuk hukuman. Saya selalu membuat kisi-kisi dalam menyusun soal ulangan.
10 11
Saya melakukan penilaian salah satunya menggunakan instrumen LKS yang harganya terjangkau oleh siswa.
12
Saya selalu mengembalikan hasil ulangan siswa
13
Saya melakukan penilaian dengan menggunakan berbagai teknik penilaian.
14
Saya melakukan penilaian kompetensi siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
15
Saya menggunakan acuan patokan dalam menilai hasil belajar siswa.
16
Saya menggunakan KKM sebagai kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan. Saya melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik observasi.
17
SL SR HTP TP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian diri siswa.
19
Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik penilaian teman sejawat siswa.
20
Saya juga melakukan penilaian kompetensi sikap siswa dengan menggunakan teknik jurnal.
21
Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes tertulis.
22
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik tes lisan.
23
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penugasan atau proyek.
24
Saya melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik kinerja.
25
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik proyek.
26
Saya juga melakukan penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan teknik penilaian portofolio.
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUESIONER PENELITIAN
I.
IDENTITAS
Nama : ……………………………………………………. NIP/NIK
:
Jenis Kelamin
: Laki- laki/ Perempuan*
Pendidikan Tertinggi
:
Bidang Keahlian
:
Unit Kerja
:
Pangkat/ Golongan
:
Status Kepegawaian
: PNS/ Guru Yayasan/ GTT*
Masa Kerja
: ….Tahun
Status Sekolah
: Negeri/ Swasta*
Mata pelajaran yang diampu
:
Usia
:
Sertifikasi Profesi Guru
: Sudah/ Belum*
Jam Mengajar
: Ekuivalen … jam/minggu
Tugas tambahan pendamping kegiatan ekstrakulikuler : Ya/ Tidak* Jika Ya, sebutkan
Ket. *Coret yang tidak perlu
:
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kode : Lembar Jawab Kuesioner Penelitian
Berilah tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan pilihan jawaban Anda Keterangan : SL : Selalu
HTP : Hampir Tidak Pernah
SR : Sering
TP
NO 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
SL
SR
HTP
TP
: Tidak Pernah
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
LAMPIRAN 2 DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
6 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
7 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3
8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3
9 10 11 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 4
Nomor Kuesioner 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 1 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
No Responden 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 4
2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
6 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4
7 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4
8 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 10 11 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1 4 3 2 4 4 3
Nomor Kuesioner 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
No Responden 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
1 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3
2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3
6 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2
7 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
9 10 11 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 1 1 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3
Nomor Kuesioner 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 1 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN III UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI VALIDITAS
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
PN1
3.60
.610
63
PN2
3.87
.336
63
PN3
3.95
.215
63
PN4
3.95
.215
63
PN5
3.78
.419
63
PN6
3.44
.616
63
PN7
3.52
.535
63
PN8
3.81
.435
63
PN9
3.49
.592
63
PN10
3.29
.633
63
PN11
2.76
.856
63
PN12
3.46
.502
63
PN13
3.56
.501
63
PN14
3.60
.525
63
PN15
3.60
.493
63
PN16
3.84
.368
63
PN17
3.44
.532
63
PN18
3.30
.663
63
PN19
3.17
.794
63
PN20
2.98
.751
63
PN21
3.52
.564
63
PN22
3.19
.618
63
PN23
3.25
.567
63
PN24
3.03
.822
63
PN25
2.75
.879
63
PN26
3.05
.633
63
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
PN1
85.63
72.461
.503
.
.917
PN2
85.37
75.655
.392
.
.919
PN3
85.29
76.691
.351
.
.920
PN4
85.29
76.691
.351
.
.920
PN5
85.46
73.704
.580
.
.916
PN6
85.79
70.747
.668
.
.914
PN7
85.71
72.046
.631
.
.915
PN8
85.43
75.023
.378
.
.919
PN9
85.75
73.451
.419
.
.918
PN10
85.95
70.627
.660
.
.914
PN11
86.48
71.479
.404
.
.921
PN12
85.78
73.014
.558
.
.916
PN13
85.68
72.543
.617
.
.915
PN14
85.63
71.913
.659
.
.915
PN15
85.63
72.687
.609
.
.916
PN16
85.40
74.985
.460
.
.918
PN17
85.79
71.683
.676
.
.914
PN18
85.94
69.448
.739
.
.913
PN19
86.06
68.383
.689
.
.914
PN20
86.25
72.193
.415
.
.919
PN21
85.71
71.530
.651
.
.915
PN22
86.05
72.401
.501
.
.917
PN23
85.98
71.726
.626
.
.915
PN24
86.21
69.392
.583
.
.916
PN25
86.49
70.835
.436
.
.920
PN26
86.19
71.060
.618
.
.915
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UJI RELIABILITAS
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 63
100.0
0
.0
63
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .920
N of Items .927
26
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN IV DESKRIPSI RESPONDEN
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
JenisKelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
45
71.4
71.4
71.4
2
18
28.6
28.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
StatusKepegawaian Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
11
17.5
17.5
17.5
2
16
25.4
25.4
42.9
3
36
57.1
57.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
StatusSekolah Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Swasta
39
61.9
61.9
61.9
Negeri
24
38.1
38.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
Sertifikasi Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Belum
13
20.6
20.6
20.6
Sudah
50
79.4
79.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
frekMasaKerja Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baru
14
22.2
22.2
22.2
Sedang
16
25.4
25.4
47.6
Lama
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN V DESKRIPSI DATA
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambaran untuk setiap variabel
173
dapat dilakukan pendistribusian skor.
Pendistribusian skor dilakukan dengan mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II yang telah dimodifikasi. Penggunaan penilaian PAP Tipe II bertujuan untuk menentukan skor pada setiap variable yang akan digolongkan ke dalam kategori kecenderungan variable sesuai dengan nilai presentil pada deskripsi data yang disajikan dalam tabel berikut ini : Nilai Presentil
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik Sangat Tidak Baik
81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% < 46%
Berikut ini merupakan output dari variable penilaian : Statistics JumlahPN N
Valid Missing
63 0
Mean
89.24
Median
90.00
Mode Std. Deviation
78 8.835
Variance
78.055
Minimum
68
Maximum
103
Kode 5 4 3 2 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KatPenilaian Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Baik
1
1.6
1.6
1.6
Cukup
3
4.8
4.8
6.3
Baik
23
36.5
36.5
42.9
Sangat Baik
36
57.1
57.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
Output variabel penilaian dari setiap sekolah : 1. SMK N 1 Depok
Statistics TotalPenilaian N
Valid
9
Missing
0
Mean
90.67
Median
91.00 a
Mode
78
Std. Deviation
7.297
Variance
53.250
Minimum
78
Maximum
99
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown KategoriPen Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
3
33.3
33.3
33.3
SB
6
66.7
66.7
100.0
Total
9
100.0
100.0
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. SMK N 1 Godean Statistics TotalPenilai N
Valid
7
Missing
0
Mean
94.57
Median
101.00
Mode
103
Std. Deviation
10.612
Variance
112.619
Minimum
78
Maximum
103
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
2
28.6
28.6
28.6
SB
5
71.4
71.4
100.0
Total
7
100.0
100.0
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. SMK N 1 Tempel Statistics TotalPenilai N
Valid
8
Missing
0
Mean
83.75
Median
83.00 a
Mode
73
Std. Deviation
6.777
Variance
45.929
Minimum
73
Maximum
94
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
12.5
12.5
12.5
B
5
62.5
62.5
75.0
SB
2
25.0
25.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. SMK YPKK 2 Sleman Statistics TotalPenilai N
Valid
7
Missing
0
Mean
99.71
Median
101.00
Mode
101
Std. Deviation
3.684
Variance
13.571
Minimum
94
Maximum
103
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 7
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. SMK YPKK 1 Sleman Statistics TotalPenilai N
Valid
8
Missing
0
Mean
91.25
Median
92.00 a
Mode
90
Std. Deviation
4.166
Variance
17.357
Minimum
85
Maximum
96
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
2
25.0
25.0
25.0
SB
6
75.0
75.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. SMK Muh 2 Moyudan Statistics TotalPenilai N
Valid
3
Missing
0
Mean
80.33
Median
77.00 a
Mode
75
Std. Deviation
7.572
Variance
57.333
Minimum
75
Maximum
89
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
33.3
33.3
33.3
B
1
33.3
33.3
66.7
SB
1
33.3
33.3
100.0
Total
3
100.0
100.0
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. SMK Ma’arif 1 Sleman
Statistics TotalPenilai N
Valid
5
Missing
0
Mean
89.60
Median
90.00 a
Mode
83
Std. Deviation
5.128
Variance
26.300
Minimum
83
Maximum
95
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
2
40.0
40.0
40.0
SB
3
60.0
60.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. SMK Muh 1 Tempel Statistics TotalPenilai N
Valid
3
Missing
0
Mean
88.33
Median
91.00 a
Mode
81
Std. Deviation
6.429
Variance
41.333
Minimum
81
Maximum
93
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
33.3
33.3
33.3
SB
2
66.7
66.7
100.0
Total
3
100.0
100.0
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. SMK Muh Cangkringan
Statistics TotalPenilai N
Valid
4
Missing
0
Mean
83.25
Median
87.00 a
Mode
68
Std. Deviation
10.372
Variance
107.583
Minimum
68
Maximum
91
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TB
1
25.0
25.0
25.0
B
2
50.0
50.0
75.0
SB
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. SMK YPKK 3 Sleman
Statistics TotalPenilai N
Valid
5
Missing
0
Mean
82.80
Median
83.00 a
Mode
71
Std. Deviation
9.602
Variance
92.200
Minimum
71
Maximum
97
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPenilai Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
20.0
20.0
20.0
B
3
60.0
60.0
80.0
SB
1
20.0
20.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. SMK Yapemda Statistics TotalPenilai N
Valid
4
Missing
0
Mean
86.25
Median
83.50
Mode
78
Std. Deviation
10.532
Variance
110.917
Minimum
78
Maximum
100 KategPenilai Cumulative
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
2
50.0
50.0
50.0
SB
2
50.0
50.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
Berikut merupakan output untuk setiap dimensi penelitian : Dimensi Jenis Penilaian Statistics JumlahJenis N
Valid Missing
63 0
Mean
15.38
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
1.038
Variance
1.078
Minimum
12
Maximum
16
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KatJenis Cumulative Frequency Valid
Baik
Percent
Valid Percent
Percent
4
6.3
6.3
6.3
Sangat Baik
59
93.7
93.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
1. SMK N 1 Depok Statistics TotalJenis N
Valid
9
Missing
0
Mean
15.33
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
1.323
Variance
1.750
Minimum
12
Maximum
16
KategoriJenis Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
11.1
11.1
11.1
SB
8
88.9
88.9
100.0
Total
9
100.0
100.0
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. SMK N 1 Godean Statistics TotalJenis N
Valid
7
Missing
0
Mean
15.71
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
.756
Variance
.571
Minimum
14
Maximum
16
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 7
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. SMK N 1 Tempel Statistics TotalJenis N
Valid
8
Missing
0
Mean
14.88
Median
15.00 a
Mode
15
Std. Deviation
1.356
Variance
1.839
Minimum
12
Maximum
16
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategJenis Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
12.5
12.5
12.5
SB
7
87.5
87.5
100.0
Total
8
100.0
100.0
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. SMK YPKK 2 Sleman Statistics TotalJenis N
Valid
7
Missing
0
Mean
16.00
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
.000
Variance
.000
Minimum
16
Maximum
16
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 7
100.0
Valid Percent 100.0
5. SMK YPKK 1 Sleman Statistics TotalJenis N
Valid
8
Missing
0
Mean
15.62
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
.518
Variance
.268
Minimum
15
Maximum
16
Percent 100.0
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 8
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
6. SMK Muh 2 Moyudan Statistics TotalJenis N
Valid
3
Missing
0
Mean
15.00
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
1.732
Variance
3.000
Minimum
13
Maximum
16
KategJenis Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
33.3
33.3
33.3
SB
2
66.7
66.7
100.0
Total
3
100.0
100.0
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. SMK Ma’arif 1 Sleman
Statistics TotalJenis N
Valid
5
Missing
0
Mean
15.80
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
.447
Variance
.200
Minimum
15
Maximum
16
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 5
100.0
Valid Percent 100.0
8. SMK Muh 1 Tempel Statistics TotalJenis N
Valid
3
Missing
0
Mean
15.33
Median
15.00
Mode
15
Std. Deviation
.577
Variance
.333
Minimum
15
Maximum
16
Percent 100.0
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 3
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
9. SMK Muh Cangkringan
Statistics TotalJenis N
Valid
4
Missing
0
Mean
15.00
Median
16.00
Mode
16
Std. Deviation
2.000
Variance
4.000
Minimum
12
Maximum
16
KategJenis Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
25.0
25.0
25.0
SB
3
75.0
75.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. SMK YPKK 3 Sleman Statistics TotalJenis N
Valid
5
Missing
0
Mean
14.80
Median
15.00 a
Mode
14
Std. Deviation
.837
Variance
.700
Minimum
14
Maximum
16
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 5
100.0
Valid Percent 100.0
11. SMK Yapemda
Statistics TotalJenis N
Valid
4
Missing
0
Mean
15.25
Median
15.50
Mode
16
Std. Deviation
.957
Variance
.917
Minimum
14
Maximum
16
Percent 100.0
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KategJenis Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 4
Valid Percent
100.0
Percent
100.0
100.0
Dimensi Prinsip dan Pendekatan Penilaian Statistics JumlahPrinsip N
Valid
63
Missing
0
Mean
42.16
Median
42.00 a
Mode
42
Std. Deviation
4.120
Variance
16.974
Minimum
34
Maximum
48
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KatPrinsip Cumulative Frequency Valid
Cukup
Percent
Valid Percent
Percent
3
4.8
4.8
4.8
Baik
17
27.0
27.0
31.7
Sangat baik
43
68.3
68.3
100.0
Total
63
100.0
100.0
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. SMK N 1 Depok Statistics TotalPrinsip N
Valid
9
Missing
0
Mean
43.00
Median
45.00
Mode
47
Std. Deviation
4.301
Variance
18.500
Minimum
36
Maximum
47
KategoriPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
3
33.3
33.3
33.3
SB
6
66.7
66.7
100.0
Total
9
100.0
100.0
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. SMK N 1 Godean Statistics TotalPrinsip N
Valid
7
Missing
0
Mean
43.43
Median
46.00
Mode
48
Std. Deviation
5.255
Variance
27.619
Minimum
36
Maximum
48
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
3
42.9
42.9
42.9
SB
4
57.1
57.1
100.0
Total
7
100.0
100.0
3. SMK N 1 Tempel Statistics TotalPrinsip N
Valid
8
Missing
0
Mean
39.75
Median
39.50
Mode Std. Deviation
36 3.370
Variance
11.357
Minimum
36
Maximum
45
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
5
62.5
62.5
62.5
SB
3
37.5
37.5
100.0
Total
8
100.0
100.0
4. SMK YPKK 2 Sleman Statistics TotalPrinsip N
Valid
7
Missing
0
Mean
46.71
Median
47.00
Mode
47
Std. Deviation
1.254
Variance
1.571
Minimum
45
Maximum
48
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 7
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. SMK YPKK 1 Sleman Statistics TotalPrinsip N
Valid
8
Missing
0
Mean
42.88
Median
42.50
Mode
42
Std. Deviation
1.553
Variance
2.411
Minimum
41
Maximum
46
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 8
100.0
Valid Percent 100.0
6. SMK Muh 2 Moyudan Statistics TotalPrinsip N
Valid
3
Missing
0
Mean
38.67
Median
37.00
Mode Std. Deviation
a
36
3.786
Variance
14.333
Minimum
36
Maximum
43
Percent 100.0
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
2
66.7
66.7
66.7
SB
1
33.3
33.3
100.0
Total
3
100.0
100.0
7. SMK Ma’arif 1 Sleman
Statistics TotalPrinsip N
Valid
5
Missing
0
Mean
43.60
Median
43.00
Mode
46
Std. Deviation
2.302
Variance
5.300
Minimum
41
Maximum
46
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
SB
Percent 5
100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. SMK Muh 1 Tempel
Statistics TotalPrinsip N
Valid
3
Missing
0
Mean
42.33
Median
43.00 a
Mode
39
Std. Deviation
3.055
Variance
9.333
Minimum
39
Maximum
45
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
33.3
33.3
33.3
SB
2
66.7
66.7
100.0
Total
3
100.0
100.0
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. SMK Muh Cangkringan
Statistics TotalPrinsip N
Valid
4
Missing
0
Mean
40.50
Median
41.50 a
Mode
34
Std. Deviation
4.655
Variance
21.667
Minimum
34
Maximum
45
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
25.0
25.0
25.0
SB
3
75.0
75.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. SMK YPKK 3 Sleman Statistics TotalPrinsip N
Valid
5
Missing
0
Mean
38.80
Median
40.00 a
Mode
34
Std. Deviation
3.701
Variance
13.700
Minimum
34
Maximum
43
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
20.0
20.0
20.0
B
2
40.0
40.0
60.0
SB
2
40.0
40.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. SMK Yapemda
Statistics TotalPrinsip N
Valid
4
Missing
0
Mean
40.00
Median
39.50 a
Mode
34
Std. Deviation
5.715
Variance
32.667
Minimum
34
Maximum
47
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategPrinsip Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
25.0
25.0
25.0
B
1
25.0
25.0
50.0
SB
2
50.0
50.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
Dimensi Teknik Penilaian
Statistics JumlahTeknik N
Valid
63
Missing
0
Mean
31.70
Median
31.00
Mode
30
Std. Deviation
4.662
Variance
21.730
Minimum
22
Maximum
39
KatTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Sangat Tidak Baik
4
6.3
6.3
6.3
Tidak Baik
4
6.3
6.3
12.7
Cukup
13
20.6
20.6
33.3
Baik
19
30.2
30.2
63.5
Sangat Baik
23
36.5
36.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. SMK N 1 Depok
Statistics Totalteknik N
Valid
9
Missing
0
Mean
32.33
Median
32.00 a
Mode
30
Std. Deviation
2.550
Variance
6.500
Minimum
29
Maximum
36
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Kategoriteknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
11.1
11.1
11.1
B
5
55.6
55.6
66.7
SB
3
33.3
33.3
100.0
Total
9
100.0
100.0
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. SMK N 1 Godean Statistics TotalTeknik N
Valid
7
Missing
0
Mean
35.43
Median
39.00
Mode
39
Std. Deviation
5.159
Variance
26.619
Minimum
26
Maximum
39
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TB
1
14.3
14.3
14.3
B
1
14.3
14.3
28.6
SB
5
71.4
71.4
100.0
Total
7
100.0
100.0
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. SMK N 1 Tempel Statistics TotalTeknik N
Valid
8
Missing
0
Mean
29.12
Median
28.50 a
Mode
22
Std. Deviation
4.673
Variance
21.839
Minimum
22
Maximum
37
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STB
1
12.5
12.5
12.5
TB
1
12.5
12.5
25.0
C
3
37.5
37.5
62.5
B
1
12.5
12.5
75.0
SB
2
25.0
25.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. SMK YPKK 2 Sleman Statistics TotalTeknik N
Valid
7
Missing
0
Mean
37.00
Median
38.00
Mode
38
Std. Deviation
2.449
Variance
6.000
Minimum
33
Maximum
39
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
B
1
14.3
14.3
14.3
SB
6
85.7
85.7
100.0
Total
7
100.0
100.0
5. SMK YPKK 1 Sleman Statistics TotalTeknik N
Valid
8
Missing
0
Mean
32.75
Median
33.50
Mode
35
Std. Deviation
2.550
Variance
6.500
Minimum
29
Maximum
35
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
2
25.0
25.0
25.0
B
2
25.0
25.0
50.0
SB
4
50.0
50.0
100.0
Total
8
100.0
100.0
6. SMK Muh 2 Moyudan Statistics TotalTeknik N
Valid
3
Missing
0
Mean
26.67
Median
27.00 a
Mode
23
Std. Deviation
3.512
Variance
12.333
Minimum
23
Maximum
30
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STB
1
33.3
33.3
33.3
C
1
33.3
33.3
66.7
B
1
33.3
33.3
100.0
Total
3
100.0
100.0
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. SMK Ma’arif 1 Sleman
Statistics TotalTeknik N
Valid
5
Missing
0
Mean
30.20
Median
30.00 a
Mode
25
Std. Deviation
3.962
Variance
15.700
Minimum
25
Maximum
35
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
TB
1
20.0
20.0
20.0
C
1
20.0
20.0
40.0
B
2
40.0
40.0
80.0
SB
1
20.0
20.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. SMK Muh 1 Tempel
Statistics TotalTeknik N
Valid
3
Missing
0
Mean
30.67
Median
32.00 a
Mode
27
Std. Deviation
3.215
Variance
10.333
Minimum
27
Maximum
33
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
1
33.3
33.3
33.3
B
2
66.7
66.7
100.0
Total
3
100.0
100.0
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9. SMK Muh Cangkringan
Statistics TotalTeknik N
Valid
4
Missing
0
Mean
27.75
Median
29.50
Mode
30
Std. Deviation
3.862
Variance
14.917
Minimum
22
Maximum
30
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STB
1
25.0
25.0
25.0
C
1
25.0
25.0
50.0
B
2
50.0
50.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. SMK YPKK 3 Sleman
Statistics TotalTeknik N
Valid
5
Missing
0
Mean
29.20
Median
28.00 a
Mode
23
Std. Deviation
6.058
Variance
36.700
Minimum
23
Maximum
39
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
STB
1
20.0
20.0
20.0
TB
1
20.0
20.0
40.0
C
1
20.0
20.0
60.0
B
1
20.0
20.0
80.0
SB
1
20.0
20.0
100.0
Total
5
100.0
100.0
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. SMK Yapemda
Statistics TotalTeknik N
Valid
4
Missing
0
Mean
31.00
Median
30.00 a
Mode
27
Std. Deviation
4.320
Variance
18.667
Minimum
27
Maximum
37
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
KategTeknik Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
C
2
50.0
50.0
50.0
B
1
25.0
25.0
75.0
SB
1
25.0
25.0
100.0
Total
4
100.0
100.0
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VI DESKRIPSI BUTIR KUESIONER
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN1 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
1
1.6
1.6
3.2
3
20
31.7
31.7
34.9
4
41
65.1
65.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN2 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
8
12.7
12.7
12.7
4
55
87.3
87.3
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN3 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
3
4.8
4.8
4.8
4
60
95.2
95.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN4 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
3
4.8
4.8
4.8
4
60
95.2
95.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN5 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
14
22.2
22.2
22.2
4
49
77.8
77.8
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN6 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
6.3
6.3
6.3
3
27
42.9
42.9
49.2
4
32
50.8
50.8
100.0
Total
63
100.0
100.0
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN7 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
28
44.4
44.4
46.0
4
34
54.0
54.0
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN8 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
10
15.9
15.9
17.5
4
52
82.5
82.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN9 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
3
29
46.0
46.0
47.6
4
33
52.4
52.4
100.0
Total
63
100.0
100.0
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN10 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
6
9.5
9.5
9.5
3
33
52.4
52.4
61.9
4
24
38.1
38.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN11 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
7
11.1
11.1
11.1
2
11
17.5
17.5
28.6
3
35
55.6
55.6
84.1
4
10
15.9
15.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN12 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
34
54.0
54.0
54.0
4
29
46.0
46.0
100.0
Total
63
100.0
100.0
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN13 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
28
44.4
44.4
44.4
4
35
55.6
55.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN14 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
23
36.5
36.5
38.1
4
39
61.9
61.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN15 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
25
39.7
39.7
39.7
4
38
60.3
60.3
100.0
Total
63
100.0
100.0
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN16 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
3
10
15.9
15.9
15.9
4
53
84.1
84.1
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN17 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
1.6
1.6
1.6
3
33
52.4
52.4
54.0
4
29
46.0
46.0
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN18 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
4
6.3
6.3
7.9
3
33
52.4
52.4
60.3
4
25
39.7
39.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
220
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN19 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
3
4.8
4.8
4.8
2
6
9.5
9.5
14.3
3
31
49.2
49.2
63.5
4
23
36.5
36.5
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN20 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
3
4.8
4.8
4.8
2
9
14.3
14.3
19.0
3
37
58.7
58.7
77.8
4
14
22.2
22.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN21 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
3.2
3.2
3.2
3
26
41.3
41.3
44.4
4
35
55.6
55.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN22 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
1.6
1.6
1.6
2
4
6.3
6.3
7.9
3
40
63.5
63.5
71.4
4
18
28.6
28.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN23 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
6.3
6.3
6.3
3
39
61.9
61.9
68.3
4
20
31.7
31.7
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN24 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
3
4.8
4.8
4.8
2
11
17.5
17.5
22.2
3
30
47.6
47.6
69.8
4
19
30.2
30.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PN25 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
1
8
12.7
12.7
12.7
2
10
15.9
15.9
28.6
3
35
55.6
55.6
84.1
4
10
15.9
15.9
100.0
Total
63
100.0
100.0
PN26 Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
2
11
17.5
17.5
17.5
3
38
60.3
60.3
77.8
4
14
22.2
22.2
100.0
Total
63
100.0
100.0
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VII r tabel
224
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 (Two Tail)
N
r
N
r
N
r
N
r
N
r
N
r
1
0.997
41
0.301
81
0.216
121
0.177
161
0.154
201
0.138
2
0.95
42
0.297
82
0.215
122
0.176
162
0.153
202
0.137
3
0.878
43
0.294
83
0.213
123
0.176
163
0.153
203
0.137
4
0.811
44
0.291
84
0.212
124
0.175
164
0.152
204
0.137
5
0.754
45
0.288
85
0.211
125
0.174
165
0.152
205
0.136
6
0.707
46
0.285
86
0.21
126
0.174
166
0.151
206
0.136
7
0.666
47
0.282
87
0.208
127
0.173
167
0.151
207
0.136
8
0.632
48
0.279
88
0.207
128
0.172
168
0.151
208
0.135
9
0.602
49
0.276
89
0.206
129
0.172
169
0.15
209
0.135
10
0.576
50
0.273
90
0.205
130
0.171
170
0.15
210
0.135
11
0.553
51
0.271
91
0.204
131
0.17
171
0.149
211
0.134
12
0.532
52
0.268
92
0.203
132
0.17
172
0.149
212
0.134
13
0.514
53
0.266
93
0.202
133
0.169
173
0.148
213
0.134
14
0.497
54
0.263
94 0.201
134
0.168
174
0.148
214
0.134
15
0.482
55
0.261
95
0.2
135
0.168
175
0.148
215
0.133
16
0.468
56
0.259
96
0.199
136
0.167
176
0.147
216
0.133
17
0.456
57
0.256
97
0.198
137
0.167
177
0.147
217
0.133
18
0.444
58
0.254
98
0.197
138
0.166
178
0.146
218
0.132
19
0.433
59
0.252
99
0.196
139
0.165
179
0.146
219
0.132
20
0.423
60
0.25
100
0.195
140
0.165
180
0.146
220
0.132
21
0.413
61
0.248
101
0.194
141
0.164
181
0.145
221
0.131
22
0.404
62
0.246
102
0.193
142
0.164
182
0.145
222
0.131
23
0.396
63
0.244
103
0.192
143
0.163
183
0.144
223
0.131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
226
24
0.388
64
0.242
104
0.191
144
0.163
184
0.144
224
0.131
25
0.381
65
0.24
105
0.19
145
0.162
185
0.144
225
0.13
26
0.374
66
0.239
106
0.189
146
0.161
186
0.143
226
0.13
27
0.367
67
0.237
107
0.188
147
0.161
187
0.143
227
0.13
28
0.361
68
0.235
108
0.187
148
0.16
188
0.142
228
0.129
29
0.355
69
0.234
109
0.187
149
0.16
189
0.142
229
0.129
30
0.349
70
0.232
110
0.186
150
0.159
190
0.142
230
0.129
31
0.344
71
0.23
111
0.185
151
0.159
191
0.141
231
0.129
32
0.339
72
0.229
112
0.184
152
0.158
192
0.141
232
0.128
33
0.334
73
0.227
113
0.183
153
0.158
193
0.141
233
0.128
34
0.329
74
0.226
114
0.182
154
0.157
194
0.14
234
0.128
35
0.325
75
0.224
115
0.182
155
0.157
195
0.14
235
0.127
36
0.32
76
0.223
116
0.181
156
0.156
196
0.139
236
0.127
37
0.316
77
0.221
117
0.18
157
0.156
197
0.139
237
0.127
38
0.312
78
0.22
118
0.179
158
0.155
198
0.139
238
0.127
39
0.308
79
0.219
119
0.179
159
0.155
199
0.138
239
0.126
40
0.304
80
0.217
120
0.178
160
0.154
200
0.138
240
0.126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN VIII Surat Izin Penelitian
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232