PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENINGKATAN KEAKTIFAN, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN KALONGAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: STEPHANUS RIKO HANDRIANTO 091134004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENINGKATAN KEAKTIFAN, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN KALONGAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: STEPHANUS RIKO HANDRIANTO 091134004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI SKRIPSI Peningkatan Keaktifan, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Kalongan Depok Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
Stephanus Riko Handrianto 091134004 Telah disetujui oleh
Dosen Pembimbing 1
16 Juli 2013
Rusmawan, S.Pd., M.Pd Dosen Pembimbing 2
16 Juli 2013
Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum.
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Skripsi PENINGKATAN KEAKTIFAN, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN KALONGAN DEPOK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Dipersiapkan dan Ditulis Oleh STEPHANUS RIKO HANDRIANTO 091134004 Telah Dipertahankan di Depan Panitia Penguji Skripsi Pada tanggal 30 Juli 2013 Dan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji Nama lengkap
Tanda tangan
Ketua
: Gregorius Ari Nugrahanta S.J, S.S., B.S.T., M.A. ………………
Sekretaris
: E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. Ed. D.
………………
Anggota
: Rusmawan, S.Pd.,M.Pd
………………
Anggota
: Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum.
………………
Anggota
: Gregorius Ari Nugrahanta S.J, S.S., B.S.T., M.A. ……………… Yogyakarta, 30 Juli 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan
Rohandi, Ph.D
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberi kekuatan, pengharapan, yang mengasihiku tanpa batas dan yang selalu setia mendampingi setiap langkah hidupku. 2. Ayah dan Ibu saya beserta keluarga yang selalu setia berdoa, mendampingi, memberi semangat dan berjuang dari saya masuk kuliah sampai skripsi terselesaikan demi meraih cita-cita.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” Pengkotbah 3:11 "Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada TuhanYesus, apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon".
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras (Thomas A.Edison)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juli 2013 Peneliti,
Stephanus Riko Handrianto
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini saya, mahasiswa Universitas Sanata Darma : Nama : Stephanus Riko Handrianto NIM
: 091134004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Darma karya ilmiah saya yang berjudul : “PENINGKATAN KEAKTIFAN, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN KALONGAN DEPOK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Darma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media yang lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya demi kepentingan akademis tanpa meminta izin atau memberikan royalti kepada saya, selama mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 16 Juli 2013 Yang menyatakan,
Stephanus Riko Handrianto
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN KALONGAN DEPOK YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Stephanus Riko Handrianto Universitas Sanata Dharma 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa serta mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada kompetensi dasar 2.3 menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini mengunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model penelitian Tagart dan Kemmis dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kalongan, Yogyakarta yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 14 laki-laki dan 13 perempuan. Obyek penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD guna meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi, wawancara, dan tes prestasi. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS dianalisis dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan langkah-langkah presentasi kelas, membagi siswa dalam tim, belajar dalam tim, kuis, pemberian skor, dan penghargaan tim. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta pada mata pelajaran IPS. Keaktifan siswa tergolong tinggi dengan nilai rata-rata sebesar 71,30% dari kondisi awal keaktifan siswa sebesar 25,46% yang tergolong sangat rendah. Untuk motivasi belajar siswa tergolong sangat tinggi dengan nilai rata-rata motivasi siswa sebesar 86,44 dari kondisi awal sebesar 63,80 tergolong cukup. Kemudian untuk prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS tergolong tinggi dengan nilai rata-rata 80,11 dan siswa yang tuntas KKM sebanyak 27 siswa (100%)dari kondisi awal prestasi belajar siswa nilai rata-rata 63,35 dan siswa yang tuntas KKM 8 siswa (40%) yang tergolong cukup. Kata kunci : keaktifan, motivasi, prestasi, dan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE IMPROVEMENT OF STUDENT’S INVOLVEMENT, MOTIVATION, AND LEARNING ACHIEVEMENT USING STAD COOPERATIVE LEARNING FOR TEACHING SOCIAL SCIENCES TO FIFTH GRADE STUDENT’S OF SDN KALONGAN DEPOK YOGYAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2012/2013 Stephanus Riko Handrianto Sanata Dharma University 2013 This research was aimed at studying STAD Cooperative Learning implementation that had been class presentation, student’s divided, teams learning, quiz, scoring, and rewarding steps and also studying increase student’s involvement, motivation, and achievement of the fifth grade the second semester in SDN Kalongan Yogyakarta in of the school year 2012/2013. The focus of the theaching was basic competence 2.3 that appreciating the leaders roles in struggling for Indonesian independence using STAD cooperative learning model. This research was a Classroom Action Research (CAR) Kemmis and Tagart model with planning, action, observation, and reflection stages. The subjects in this study were 27 students of the 5th grade students of SDN Kalongan, Yogyakarta, which consisted of 14 boys and 13 girls. The object of the research was the application of STAD cooperative learning model to improve the student involvement, motivation, and learning achievement. To collect data, the researcher distributed, observed the student’s, and assessed the student’s learning. The student’s involvement, motivation, and learning achievement in social studies were analyzed descriptively. The results revealed that (1) The STAD Cooperative Learning implementation using class presentations, teams learning, quizzes, individual improvement scores, and team recognition steps. (2) The STAD Cooperative Learning implementation could increase student’s involvement, motivation, and student’s achievement of the fifth grade students in SDN Kalongan Yogyakarta in social studies. The increasing of student’s involvement were high with an average score of 71.30% from the initial condition of which was 25.46% students belonging very low. The increasing motivation of the fifth grade students in SDN Kalongan Yogyakarta using STAD cooperative learning in social studies subjects was considered very high with an average score of 86.44 for student motivation from the initial condition of 63.80 which is categorized as average. The increasing of student achievement of the fifth grade in SDN Kalongan Yogyakarta in social studies was high with an average score of 80.11 and all of them completed KKM scores (100%) from the initial condition of student achievement was the average score of 63,35. It was important to note that 8 0f 27 student could complete the KKM. This achievement was considered sufficient. Keywords: involvement, motivation, learning achievement, and STAD cooperative learning.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR
Syukur kepada Allah Yang Maha Baik atas limpahan berkat dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi. Pembuatan skripsi yang berjudul peningkatan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS kelas V SDN Kalongan Depok Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013, bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., sebagai Dekan FKIP. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta S.J., S.S., B.S.T., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan izin penelitian. 3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah membimbing dan memberi saran serta masukan berharga bagi peneliti dalam penyelesaian tugas ini. 4. Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar, terbuka dan selalu menyemangati peneliti. 5. Umiyatun, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kalongan, Yogyakarta yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di sekolah yang Ibu pimpin.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Ana Murni Suryani, Am. Pd., selaku guru kelas V SD Negeri Kalongan yang memberikan kesempatan peneliti melakukan penelitian di kelas V. 7. Segenap dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang penuh kesabaran dalam mendidik dan membimbing peneliti selama menempuh kuliah, sehingga peneliti mendapat ilmu dan nilai-nilai kehidupan yang berharga untuk masa depan peneliti. 8. Segenap teman-teman kelas A, teman seperjuangan dalam penelitian ini, serta teman-teman PPL, atas kerjasama, saran dan bantuannya selama ini. 9. Keluargaku, Bapak FX.Supriyanto, Ibu Lorentia Sukarini, dan Ag. Dwi Riyanto yang selalu memberikan bantuan moril, materi dan spirituil kepada peneliti sehingga skripsi ini selesai pada waktunya. 10. Segenap siswa kelas V SD Negeri Kalongan yang bersedia menjadi subyek penelitian. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu demi satu, yang telah turut membantu terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah Yang Maha Pemurah yang membalas kebaikan kalian. Peneliti sadar bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, maka dari itu peneliti mengharapkan saran dan kritik kepada semua pihak yang membaca skripsi ini, agar skripsi ini menjadi lebih baik dan berguna bagi siapa saja. Akhir kata, terima kasih atas semuanya. Tuhan memberkati.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…. ..........................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .........................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
ABSTRACT .....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
5
C. Tujuan Penelitan .............................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
7
E. Definisi Operasional.......................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
9
A. Kajian Pustaka................................................................................
9
1. Keaktifan Belajar .....................................................................
9
2. Motivasi Belajar .......................................................................
11
3. Prestasi Belajar .........................................................................
14
4. Pembelajaran Kooperatif ..........................................................
16
5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................
22
B. Penelitian yang Relevan .................................................................
24
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Kerangka Berpikir ..........................................................................
27
D. Hipotesis Tindakan .........................................................................
28
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................
30
A. Jenis Penelitian ...............................................................................
30
B. Seting Penelitian ............................................................................
32
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
32
2. Subjek Penelitian......................................................................
32
3. Objek Penelitian.. .....................................................................
32
C. Rancangan Penelitian .....................................................................
33
1. Persiapan ..................................................................................
33
2. Rancangan Setiap Siklus ..........................................................
34
3. Observasi…. .............................................................................
35
4. Refleksi… ................................................................................
35
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen .....................................
37
1. Keaktifan Belajar .....................................................................
38
2. Motivasi Belajar .......................................................................
40
3. Prestasi Belajar… .....................................................................
40
E. Validitas dan Reliabilitas ...............................................................
42
1. Validitas ...................................................................................
42
2. Reliabilitas ...............................................................................
45
F. Teknik Analisis Data ......................................................................
47
G. Indikator Keberhasilan ...................................................................
50
H. Jadwal Penelitian............................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
52
A. Hasil penelitian ..............................................................................
52
1. Kondisi Awal Keaktifan, Motivasi dan Prestasi Belajar IPS ...
52
a. Keaktifan Belajar Siswa ......................................................
52
b. Motivasi Belajar Siswa ........................................................
54
c. Prestasi Belajar IPS…..........................................................
56
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.................................................
58
a. Perencanaan Tindakan .........................................................
59
b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus I ...........................
60
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Observasi .............................................................................
65
d. Refleksi Siklus I ...................................................................
70
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...............................................
72
a. Perencanaan Tindakan .........................................................
73
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...........................................
73
c. Observasi .............................................................................
78
d. Refleksi Siklus II .................................................................
84
B. Analisis Komparasi Keaktifan, Motivasi, dan Prestasi Belajar dari Kondisi Awal sampai Siklus II......................................................
85
1. Keaktifan Belajar ......................................................................
85
2. Motivasi Belajar .......................................................................
87
3. Prestasi Belajar .........................................................................
88
C. Pembahasan ...................................................................................
91
BAB V PENUTUP ...........................................................................................
98
A. Kesimpulan....................................................................................
98
B. Saran .............................................................................................
100
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………………... 101 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... LAMPIRAN............................................................................................
xiv
105
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan ...........................................
38
Tabel 3.2 Panduan Wawancara Kepada Siswa ...............................................
39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ..................................................
40
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan II ...........................................
41
Tabel 3.5 Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran…………….
43
Tabel 3.6 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajran………………………….
44
Tabel 3.7 Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ....................................................
44
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................
46
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I dan II ......................................
46
Tabel 3.10 Pengkategorian Keaktifan Siswa dengan PAP II............................
48
Tabel 3.11 Pengkategorian Skor Motivasi dengan PAP II ...............................
49
Tabel 3.12 Pengkategorian Skor Prestasi dengan PAP II .................................
50
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan ...................................................................
51
Tabel 3.14 Jadwal Penelitian ............................................................................
51
Tabel 4.1 Persentase Data Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal ....................
53
Tabel 4.2 Persentase Data Awal Motivasi Belajar ..........................................
55
Tabel 4.3 Persentase Data Awal Prestasi Belajar Dilihat dari Ketuntasan KKM...………………………………………………..
57
Tabel 4.4 Persentase Data Awal Prestasi Belajar Dilihat dari Nilai Rata-rata
57
Tabel 4.5 Persentase Keaktifan Siswa Siklus I ..............................................
65
Tabel 4.6 Persentase Motivasi Siswa Siklus I ................................................
67
Tabel 4.7 Persentase Data Prestasi Belajar Pada Siklus I Dilihat dari Nilai Ketuntasan KKM ............................................................................
68
Tabel 4.8 Persentase Prestasi Belajar IPS Siswa Pada Siklus I Berdasar Nilai Siswa…...........................................................................................
69
Tabel 4.9 Persentase Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II…. .....
78
Tabel 4.10 Persentase Data Siklus II Motivasi Belajar Siswa….. ...................
81
Tabel 4.11 Persentase Data Prestasi Belajar Siklus II Dilihat Dari Ketuntasan Nilai KKM…… .............................................................................. xv
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.12 Persentase Data Prestasi Belajar IPS Siklus II…… .......................
83
Tabel 4.13 Komparasi Data Keaktifan Awal Hingga Akhir Siklus II…. .........
85
Tabel 4.14 Komparasi Data Motivasi Belajar Siswa…. ..................................
87
Tabel 4.15 Komparasi Prestasi Belajar Awal Sampai Akhir Siklus II…. ........
88
Tabel 4.16 Komparasi Prestasi Belajar Siswa Dilihat Dari Nilai Rata-rata Kelas.... .............................................................................
xvi
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian Yang Relevan ..................................
27
Gambar 3.1 Bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Taggart..........................................................................................
31
Gambar 4.1 Keaktifan pada kondisi awal ......................................................
54
Gambar 4.2 Motivasi belajar siswa pada kondisi awal ..................................
56
Gambar 4.3 Persentase keadaan awal prestasi belajar IPS siswa...................
58
Gambar 4.4 Diagram persentase keaktifan siklus I ........................................
66
Gambar 4.5 Diagram persentase motivasi siswa siklus I ...............................
68
Gambar 4.6 Diagram persentase prestasi siklus I ..........................................
70
Gambar 4.7 Diagram persentase keaktifan siswa siklus II ............................
80
Gambar 4.8 Diagram persentase motivasi belajar siklus II…........................
82
Gambar 4.9 Diagram data prestasi IPS siklus II…… ....................................
84
Gambar 4.10 Grafik komparasi keaktifan siswa awal sampai akhir siklus II..
87
Gambar 4.11 Grafik komparasi motivasi belajar siswa awal sampai akhir siklus II…. ....................................................................................
88
Gambar 4.12 Grafik peningkatan prestasi dilihat dari ketuntasan KKM... ......
89
Gambar 4.13 Grafik komparasi prestasi belajar siswa dari awal sampai akhir siklus II…............................................................................
xvii
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 : Perangkat Pembelajaran….. ....................................................... 105 Lampiran 2 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I dan II……………. .......................... 147 Lampiran 3 : Data Pada Kondisi Awal….. ....................................................... 153 Lampiran 4 : Data Pada Siklus I…… .............................................................. 156 Lampiran 5 : Data Pada Siklus II…. ................................................................ 160 Lampiran 6 : Hasil Kerja Kelompok siklus I dan II…. .................................... 164 Lampiran 7 : Kuis Siklus I dan II…. ................................................................ 168 Lampiran 8 : Hasil Validasi…… ...................................................................... 171 Lampiran 9 : Foto-foto Penelitian…. ............................................................... 191 Lampiran 11:Surat-surat…. .............................................................................. 193
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dalam mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan moral. Proses pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektual saja, akan tetapi mencakup seluruh potensi yang dimiliki peserta didik. Pendidikan pada dasarnya memberikan pengalaman belajar untuk dapat mengembangkan seluruh potensi siswa melalui proses interaksi baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru ataupun siswa dengan lingkungannya. Siswa merupakan insan yang aktif, kreatif dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya. Oleh karena itu siswa bukanlah objek yang harus dijejali dengan informasi, akan tetapi mereka merupakan subjek yang memiliki potensi yang mana mereka harus diarahkan oleh para pendidik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan dengan tujuan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh para siswa. Proses pembelajaran yang baik ialah proses pembelajaran yang di dalamnya menekankan pada aktivitas siswa secara optimal, artinya di dalam proses pembelajaran tersebut harus ada keseimbangan antara aktivitas fisik, mental termasuk emosional dan aktivitas intelektual.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sekolah yang merupakan lembaga formal untuk meningkatkan kecerdasan dan kreatifitas manusia melalui proses pembelajaran yang ada di dalamnya, dewasa ini mengalami kendala. Kendala atau permasalahan yang muncul salah satunya berkenaan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik. Kondisi yang didapati dewasa ini ialah pendidik masih menggunakan model pembelajaran yang tradisional dalam menyampaikan materi pengajaran. Model pengajaran tradisional seperti ceramah di kelas, rupanya membuat para siswa enggan atau malas untuk belajar dan mengikuti proses pembelajaran. Di samping itu, model tradisional seperti ceramah juga tidak menumbuhkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran tradisional siswa hanya duduk mendengarkan ceramah guru, mencatatnya, kemudian menghafalnya. Hal semacam ini sama dengan model yang ditentang oleh Freire (dalam McLaren,1993:26) yakni model gaya bank. Di dalamnya siswa hanya dipenuhi dengan materi-materi hafalan dan siswa hanya mendapat transfer ilmu pengetahuan dari pendidiknya. Tidak sedikit pendidik yang masih menggunakan model tradisional tersebut. Mereka beranggapan bahwa dengan menghafal materi yang diberikan oleh pendidik akan menjadikan siswa berkembang kognitifnya. Hal ini tidak sepenuhnya salah, hanya saja dengan menggunakan model tradisional tersebut tidak membuat siswa mampu meningkatkan motivasi, keaktifan serta prestasinya secara optimal dalam belajar. Salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar ialah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Di Sekolah-sekolah Dasar masih banyak terdapat
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
proses pembelajaran IPS dengan model tradisional yakni dengan metode ceramah. Hal ini membuat siswa menjadi bosan, malas dan akhirnya aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya tidak berkembang dengan optimal. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas V SDN Kalongan Yogyakarta pada tanggal 9 Januari 2013, di dalam kelas guru hanya menggunakan model ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sehingga tampak kebosanan dalam diri siswa ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas tersebut. Di samping itu, dalam wawancara dengan guru kelas V serta guru bidang studi IPS kelas V, peneliti memperoleh keterangan bahwa guru kelas menyadari bahwa dalam proses pembelajaran di kelas memang masih sering menggunakan model pembelajaran yang tradisional seperti ceramah. Hal ini dilakukan karena beliau mengalami kendala jika menerapkan model pembelajaran yang inovatif di kelas. Kendala yang utama berkenaan dengan alokasi waktu. Di samping itu, ada alasan lain yakni siswa tidak siap dengan model pembelajaran yang inovatif. Berkenaan dengan keaktifan siswa, guru bidang studi IPS menjelaskan bahwa siswa kelas V masih kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini tampak dalam observasi yang kedua pada tanggal 16 Januari 2013, bahwa sebagian besar siswa kelas V ketika proses belajar mengajar di kelas hanya pasif. Jika tidak ditanya atau dipancing dengan pertanyaan oleh guru, maka siswa hanya diam saja. Selain itu ketika guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, peneliti mendapati hanya beberapa siswa saja yang aktif di dalam diskusi kelompok. Dalam
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
observasi yang ke tiga pada tanggal 23 Januari 2013, peneliti memperoleh informasi berupa data prestasi siswa kelas V SDN Kalongan tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPS KD 2.3 Menghargai jasa-jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang lolos dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 hanya 40% atau dengan angka kasarnya dari 27 siswa hanya 8 siswa yang lolos KKM. Banyak sekali model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi siswa. Sebagai contohnya model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), Active Learning, PBL (Problem Based Learning) dan lain sebagainya. Salah satu model pembelajaran yang dipilih peneliti untuk mengubah kondisi seperti di atas ialah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning. Dengan model pembelajaran kooperatif ini siswa akan terlatih untuk bertanggung jawab (individu) terhadap kelompoknya, serta menghargai pendapat siswa lain di dalam kelompok yang mana hal-hal seperti itu dapat dikategorikan sebagai sikap aktif dalam proses pembelajaran. Ada beberapa teknik di dalam model pembelajaran kooperatif. Sugiyanto (2010:44-59) menyebutkan diantaranya STAD (Student Team Achievement Division), Jigsaw, GI (Group Investigation), Dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stay), Keliling Kelompok, Kancing Gemerincing, Teknik Tebak Pelajaran, serta TQ (Team Quiz). Dalam penelitian ini peneliti memilih model pembelajaran Kooperatif teknik STAD. Model pembelajaran Kooperatif teknik STAD tersebut dapat menciptakan dan mengoptimalkan kerja kelompok yang efektif untuk mencapai tujuan
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran di kelas. Dalam model pembelajaran Kooperatif teknik STAD ini siswa belajar di dalam kelompok yang heterogen baik etnis, jenis kelamin dan kemampuan yang berbeda (tinggi, sedang, dan rendah). Setiap kelompok dan setiap siswa diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar serta diberikan juga penghargaan bagi siswa serta kelompok yang meraih prestasi tinggi. Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti di kelas V SDN Kalongan tersebut, maka peneliti menawarkan sebuah solusi pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement Division). Model pembelajaran kooperatif teknik STAD ini diterapkan pada mata pelajaran IPS dengan Standar Kompetensi 2: Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan Kompetensi Dasar 2.3: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Berangkat dari semua hal di atas,
peneliti melakukan suatu
penelitian tindakan kelas guna meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelas V SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada KD: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan? 2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada KD: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Mengetahui peningkatan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Penelitian ini dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang model pembelajaran Kooperatif teknik STAD. 2. Bagi siswa Siswa
memperoleh
kesempatan
lebih
untuk
belajar
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD pada mata pelajaran IPS dengan KD 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 3. Bagi guru Penelitian ini merupakan model pembelajaran inovatif yang dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dan dikembangkan di dalam proses belajar mengajar di kelas. 3. Bagi dunia pendidikan Penelitian ini dapat menambah wawasan tentang salah satu penerapan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan kerja kelompok pada mata pelajaran IPS.
E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti rumuskan definisi operasional sebagai berikut: 1. Keaktifan belajar adalah segala kegiatan atau aktifitas yang dilakukan
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan tipe STAD yang meliputi keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat, menjelaskan, bertanya, merespon pendapat, dan mengerjakan tugas. 2. Motivasi belajar adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar bisa dilihat dari rasa senang mengikuti proses belajar mengajar, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas, serta memperhatikan guru ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3. Prestasi belajar adalah pencapaian skor yang diperoleh siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta setelah mengerjakan tes tertulis pada akhir pertemuan dalam penelitian ini. 4. Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang menekankan aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal yang mana di dalamnya ada tahapan presentasi, kelompok (membagi kelompok), kemajuan individual, serta penghargaan kelompok.
8
kuis,
skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang segala sesuatu yang mendasari teori penelitian yaitu kajian pustaka, penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka 1.
Keaktifan Belajar a. Pengertian Keaktifan Keaktifan berasal dari kata dasar aktif dan mendapat imbuhan ke- dan -an. Aktif sendiri berarti giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan berarti kegiatan, kesibukan (Poerwadarminta, 1984:26). Dalam penelitian ini yang dimaksudkan dengan keaktifan ialah keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar siswa ialah kondisi di mana siswa giat di dalam kegiatan atau proses belajar di kelas. Keaktifan siswa dapat dilihat dari hal-hal yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajar seperti halnya bertanya kepada guru, berdiskusi, mengutarakan pendapat, bekerja kelompok, dan lain sebagainya. b. Indikator Keaktifan Menurut
Hamalik (2003:170) siswa merupakan suatu
organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kemungkinan dan potensi yang hidup dan sedang berkembang. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku siswa. Dierich (dalam Hamalik, 2003:172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yakni: 1) Kegiatan-kegiatan visual, yang meliputi: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yang meliputi: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan,
memberi
saran,
mengemukakan
pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yang meliputi: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 4) Kegiatan-kegiatan menulis, yang meliputi: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5) Kegiatan-kegiatan menggambar, yang meliputi: menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. 6) Kegiatan-kegiatan metrik, yang meliputi: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun. 7) Kegiatan-kegiatan mental, yang meliputi:
10
merenungkan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. 8) Kegiatan-kegiatan
emosional,
yang
meliputi:
minat,
membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan bukan hanya sekedar aktif dalam hal jasmaniah semata akan tetapi juga muncul dalam aktivitas rohani seperti kegiatan emosional siswa. Kegiatan baik jasmani atau pun rohani atau proses belajar siswa dalam kelas itulah yang kemudian dimaksudkan sebagai keaktifan belajar siswa. Dalam hal ini indikator keaktifan yang dijadikan dalam acuan penelitian ini ialah keaktifan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah, menulis atau mencatat penjelasan guru, bekerjasama dengan teman, mengajukan pertanyaan kepada guru, menjawab pertanyaan guru atau teman, menulis hasil laporan diskusi, dan melaporkan hasil diskusi secara lisan.
2.
Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku (Santrock, 2007:510). Lebih lanjut Santrock membagi motivasi menjadi dua yakni motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu. Istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu di mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan tersebut (Hamalik, 2009:173). Hamalik berpendapat bahwa motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu atau hadiah. McDonald (dalam Hamalik, 2009:173) mendefininisikan motivasi sebagai "Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions". Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Senada dengan McDonald, Sartain (dalam Purwanto, 1984:65) berpendapat bahwa motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Berdasarkan pandangan dari para tokoh di
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu energi, daya penggerak, atau dorongan yang ada di dalam diri individu, dalam hal ini lebih khususnya siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013. c. Ciri-ciri Motivasi Berkaitan
dengan
motivasi,
Sardiman,
(1986:81)
menjelaskan bahwa motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2) Ulet mengahadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,
keadilan,
pemberantasan
korupsi,
penentangan
terhadap setiap tindakan kriminal, dan amoral. 4) Lebih senang bekerja mandiri. 5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari pendapat ahli di atas, indikator seseorang yang termotivasi dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dari perasaan siswa yakni rasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran, memiliki rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPS, memperhatikan pelajaran ketika guru menjelaskan, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas-tugas individu dan kelompok, hasrat atau keinginan untuk menyelesaikan tugas-tugas, serta mengajukan pertanyaan jika dirasa materi yang disampaikan oleh guru belum begitu dipahami dengan baik.
3. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari penggabungan dua kata yakni prestasi dan belajar. Arifin (2009:12) mengemukakan bahwa prestasi berasal dari bahasa Belanda prestatie, yang dalam bahasa Indonesia berarti hasil usaha. Sedangkan belajar menurut Mulyasa (2007:189), pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan, yang menghasilkan perubahan dalam dirinya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia edisi keempat (2008:1101), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru.
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut Hamalik (2005:154-161), hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Setelah menelusuri uraian di atas, dapat dipahami bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil usaha atau taraf kemampuan yang dicapai siswa sebagai bukti penguasaan pengetahuan dan ketrampilan dalam suatu mata pelajaran dalam bentuk nilai angka tes. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahmud (1990: 84-87) berpendapat bahwa prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan. a) N. Ach (Need for Achievement) Adalah suatu dorongan atau motif untuk berprestasi dalam hal tertentu. b) Takut gagal Perasaan ini muncul ketika siswa akan menghadapi ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan mengganggu konsentrasi dalam memecahkan 31 masalah yang sulit. Dengan demikian perasaan seperti ini sebaiknya dihindari agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. c) Takut sukses Seseorang yang mempunyai perasaan takut sukses akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk melakukan hal terbaik demi keberhasilannya.
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2). Faktor Eksternal seperti kesempatan. Kesempatan
ini
dipengaruhi
oleh
lingkungan.
Lingkungan yang mendukung dapat memotivasi seseorang untuk mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Lebih lanjut, Mulyasa (2007: 194) menjabarkan fungsi dari prestasi belajar ini sebagai berikut: 1. Menjadi indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai siswa. 2. Menjadi lambang tendensi keingintahuan, yang menjadi kebutuhan umum manusia. 3. Menjadi bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4. Menjadi indikator intern (tingkat produktivitas) dan ekstern (tingkat kesuksesan) institusi pendidikan. 5. Menjadi indikator kecerdasan (daya serap) siswa dalam proses pembelajaran.
4. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama (Hasan,1996). Slavin dalam (Solihatin, 2007:4) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Hampir mirip dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Solihatin, Sugiyanto (2010:37) memberikan pengertian bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sugiyanto juga menegaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. Berdasarkan penjelasan kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran
kooperatif
merupakan
sebuah
model
pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil yang memberikan kesempatan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama guna memahami suatu materi atau bahan pembelajaran. b. Elemen-elemen Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memiliki beberapa elemen yang mana hal ini menjadi pembeda bagi model pembelajaran yang lainnya. Elemen-elemen tersebut oleh Roger dan David Jhonson dalam (Lie, 2007:31) dijabarkan sebagai
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI berikut: 1) Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, pendidik hendaknya mampu menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hal inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif yang mana tercapai melalui beberapa hal yaitu:
saling
ketergantungan
mencapai
tujuan,
saling
ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dan saling ketergantungan hadiah. 2) Tanggung jawab perseorangan Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Dalam pembelajaran ini, guru memberikan penilaian
kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui
penguasaan para siswa terhadap materi pelajaran secara individual.
Hasil
penilaian
secara
individual
kemudian
disampaikan oleh guru kepada kelompok, agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Karena itu, kemudian siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok dan saling membantu satu sama lain dengan catatan bahwa setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab secara individu atas tugas yang diberikan oleh guru kepada kelompoknya masingmasing.
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Tatap muka Tatap muka yang dimaksudkan di sini ialah para siswa dapat berdialog dengan teman sekelompoknya. Interaksi semacam ini sangatlah membantu para siswa, karena sering ada siswa yang lebih mudah belajar dengan temannya dengan berdialog dari pada harus bertanya kepada guru yang kadang dirasa menakutkan bagi siswa meski tidak semuanya seperti itu. 4) Komunikasi antar anggota Keterampilan berkomunikasi memanglah tidak semua orang dengan mudah menguasainya apalagi seorang siswa Sekolah Dasar.
Dalam
pembelajaran
kooperatif,
keterampilan
berkomunikasi sangatlah penting guna terciptanya suatu interaksi di dalam penyelesaian tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini, jika siswa tidak bisa berkomunikasi antar anggota maka akan mendapat teguran dari sesama temannya dalam kelompok, juga dari guru yang mana hal ini menjadi acuan guru dalam penilaian kelompok dan individu (seberapa besar keterlibatan siswa di dalam kelompoknya). 5) Evaluasi proses kelompok Dalam pembelajaran kooperatif, pendidik perlu sekali untuk menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama siswa agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak harus diadakan setiap kali ada kerja kelompok.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Tipe STAD ini pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa ditempatkan dalam tim belajar yang mana beranggotakn 4-5 orang dan di dalamnya ada suatu variasi atau campuran dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, suku, status sosial, agama, dan lain sebagainya. Berikut ini ada beberapa langkah pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD (Sugiyanto, 2010:44-45): 1) Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masingmasing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras,etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah). 2) Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab ataudiskusi antarsesama anggota tim. 3) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. 4) Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
penghargaan.
Kadang-kadang
beberapa
atau
semua
tim
memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu. Slavin (1995:71) menjelaskan beberapa komponen dalam STAD sebagai berikut: a. Presentasi kelas Presentasi kelas dalam STAD berbeda dari cara pengajaran yang biasa. Masing-maisng kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
mereka.
Siswa
harus
betul-betul
memperhatikan presentasi ini karena dalam presentasi ini terdapat materi yang dapat membantu mengerjakan kuis yang diadakan setelah pembelajaran. b. Belajar dalam tim Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang di mana mereka mengerjakan tugas yang diberikan, jika ada kesulitan siswa yang mampu membantu siswa yang kesulitan. c. Tes individu Setelah pembelajaran selesai ada tes individu. Siswa tidak dibenarkan saling membantu selama tes berlangsung. Hal ini menjamin agar siswa secara individual bertanggung jawab untuk memahami materi ajar tersebut. d. Skor pengembangan individu
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor yang didapatkan dari hasil tes selanjutnya dicatat oleh guru untuk dibandingkan dnegan hasil prestasi sebelumnya. Skor tim diperoleh dengan menambahkan skor peningkatan semua anggota dalam satu tim. Nilai rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah skor penambahan dibagi jumlah anggota tim. e. Penghargaan tim Penghargaan didasarkan nilai rata-rata tim di mana dapat memotivasi mereka. Tim dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu.
5.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari
tentang
seluk
beluk
manusia
dan
dunianya
(Suradisastra dkk, 1993:5). Pada hakikatnya IPS merupakan telaah mengenai manusia dan dunianya. Manusia dalam kehidupannya selalu bersama-sama dengan sesamanya. Segala hal tentang pernakpernik kehidupan seperti rintangan mungkin muncul akibat dari hidup bersama tersebut. Dari hal di atas tampak bahwa IPS mengkaji secara luas tentang manusia dan dunianya. b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial yang mengkaji tentang manusia dan dunianya tersebut memiliki berbagai tujuan diantaranya untuk
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempersiapkan para siswa supaya dapat menjadi warga yang baik (Suradisastra dkk, 1993:6). Di samping itu IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilainilai sosial dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global (SK dan KD, 2006:575). Dengan demikian menjadi jelas bahwa tujuan dari IPS ialah untuk menjadikan manusia semakin lebih baik dalam hidup bermasyarakat
dan
mengembangkan
nilai-nilai
yang
telah
dipelajarinya sehingga dapat tercipta suatu keadaan masyarakat yang harmonis.
c. Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester Genap Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang dipelajari dalam Kompetensi Dasar ini tentang peristiwa yang terjadi selama proklamasi. Selama mempersiapkan proklamasi, ada berbagai macam peristiwa yang terjadi diantaranya berkenaan dengan pembentukan BPUPKI, perumusan Dasar Negara Indonesia dan UUD, pembentukan PPKI, peristiwa menyerahnya Jepang pada
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sekutu, persiapan Proklamasi kemerdekaan oleh para pemuda, peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, tokohtokoh penting dalam peristiwa proklamasi, serta cara-cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan.
B. Penelitian yang Relevan Berikut ini akan dijabarkan beberapa penelitian relevan yang terkait dengan motivasi, keaktifan serta prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Van Wyk (2012:261-270) dalam jurnal ilmiahnya tentang “The Effects of the STAD-Cooperative Learning Method on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education” menjelaskan bahwa dalam penelitiannya pada pendidikan ekonomi mengalami peningkatan. Hal ini tampak dalam: pembelajaran mahasiswa pada matakuliah ekonomi mengalami sebuah peningkatan yang tinggi setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di dalam kelas. Penelitian ini menyelidiki tentang dampak dari penerapan STAD terhadap prestasi belajar, sikap, danmotivasi belajar siswa pada matakuliah ekonomi. Terdapat tida instrumen penelitian yakni: tes literature ekonomi, motivasi, serta modul tes ekonomi. Dalam penelitian kuasi eksperimen ini, hasil yang diperoleh mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran ekonomi menjadi sangat baik. Kemudian untuk hasil prestasi belajar dan motivasi belajar siswa pada ,matakuliah ekonomi juga menunjukkan hasil yang sangat baik.
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siskandar (2009:179) dalam skripsinya tentang “Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa” menjelaskan bahwa dalam penelitian tindakan kelasnya untuk mata kuliah PKN mengalami keberhasilan atau peningkatan setelah melalui tiga siklus. Hal ini tampak dalam; pertama, sikap para siswa dalam siklus 1 menunjukkan skor 60, 69%, pada siklus 2 menjadi 71,16%, dan pada siklus 3 meningkat menjadi 80,77%. Kedua, kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh pengajar telah menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Ketiga, prestasi belajar siswa pada siklus 1 5,92, kemudian pada siklus 2 6,71, dan pada siklus 3 meningkat menjadi 7, 62. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran siswa serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dewi (2008:182) dalam skripsinya tentang “Belajar Kelompok Model STAD dan Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi dan Keaktivan Mahasiswa” menunjukkan hasil penelitian tindakan kelasnya pada mata kuliah matematika, mahasiswa Politeknik Malang mengalami peningkatan dalam motivasi dan keaktifannya. Dalam kesimpulan penelitiannya dijelaskan bahwa: 1. Belajar kelompok model STAD dapat membantu mahasiswa meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar matematika melalui tahapan penyajian materi, belajar kelompok, tes atau kuis, penghitungan poin peningkatan individual, dan pemberian penghargaan kelompok. 2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mahasiswa sangat antusias menyelesaikan soal latihan secara kelompok dan aktif bertanya
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ketika penyajian materi, tetapi selalu ada mahasiswa yang berusaha menyontek ketika tes atau kuis. 3. Hasil wawancara dan angket menunjukkan bahwa mahasiswa senang belajar kelompok model STAD. Hal itu disebabkan mereka dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, tidak malu bertanya, lebih akrab, dan suasana tidak menegangkan. 4. Status nilai subyek/sumber penelitian lulus semua. Berdasarkan skripsi yang diambil dalam jurnal penelitian serta jurnal internasional tentang penggunaan model Cooperative Learning teknik STAD di atas, peneliti belum mendapatkan para peneliti yang meneliti tentang peningkatan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD pada mata pelajaran IPS terkait dengan KD 2.3: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Berikut ini secara ringkas akan peneliti sajikan kerangka penelitian yang dilakukan:
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran Kooperatif
Keaktifan, Motivasi dan Prestasi Belajar
Pembelajaran Kooperatif teknik STAD
Micheal M van Wyk (2012:261270) The Effects of the STADCooperative Learning Method on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education Siskandar. (2009). Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa.
Yang perlu diteliti Pembelajaran kooperatif teknik STAD terhadap Keaktifan, Motivasi dan Prestasi Belajar
Dewi (2008:182) Belajar Kelompok Model STAD dan Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi dan Keaktivan Mahasiswa
Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir Penelitian tindakan kelas ini berangkat dari suatu kondisi sangat rendahnya keaktifan belajar siswa, tingkat cukup pada motivasi belajar siswa, serta rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, Kompetensi Dasar: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Melihat permasalahan tersebut, mendorong guru untuk berusaha meningkatkan keaktifan, motivasi, serta prestasi belajar siswa dengan memperbaiki proses kegiatan belajar
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengajar. Perbaikan proses belajar mengajar tersebut akan dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif teknik STAD dapat membuat siswa berdiskusi, tukar pendapat dengan teman satu kelompok dan saling membantu teman lain terutama yang mengalami kesulitan balajar. Dengan demikian diharapkan masing-masing anggota kelompok mampu memahami materi serta mampu menyelesaikan tugas kelompok mereka dengan baik. Karena siswa lebih aktif di dalam kelompok dan lebih mendalami materi yang dibahas maka hasil prestasi belajar siswa diharapkan menjadi lebih baik. Selain itu adanya pemberian penghargaan untuk kelompok yang berprestasi bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih baik lagi. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik STAD ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa SDN Kalongan, Depok, Sleman, Yogyakarta.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan, Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada KD 2.3: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dilaksanakan dengan tahaptahap presentasi kelas, membagi siswa ke dalam tim atau kelompok,
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar dalam tim, mengadakan kuis atau tes individu, pemberian skor, dan pemberian penghargaan tim. 2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Kalongan, Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada pembelajaran IPS, KD 2.3: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN
Pada metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis, setting, dan desain penelitian, persiapan, rencana setiap siklus, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, indikator keberhasilan serta jadwal penelitian. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS ialah Penelitian
tindakan
kelas.
Kemmis
(dalam
Hopkins,
2011:87)
mendefinisikan penelitian tindakan sebagai bentuk penyelidikan refleksi diri yang dilaksanakan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dalam (a) praktik-praktik sosial dan pendidikan mereka sendiri, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi yang melingkupi pelaksanaan praktik-praktik tersebut. Dari uraian yang dikemukakan oleh Kemmis tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan pertisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (Kunandar, 2011:46). Berikut ini adalah bagan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart.
Gambar 3.1. Bagan siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Taggart Gambar 3.1 siklus Penelitian Tindakan menurut Kemmis dan Taggart di atas menjelaskan tahapan penelitian yang akan dilaksanakan setiap siklusnya oleh peneliti. Tahapan tersebut antara lain tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Arikunto (2006:17) menjelaskan bahwa pada tahap perencanaan tindakan kelas (Planning) ini, peneliti harus menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap yang kedua ialah tindakan (Acting). Pada tahap ini peneliti harus melaksanakan dan menerapkan apa yang sudah menjadi rancangannya dalam penelitian tersebut. Tahap yang ketiga ialah tahap pengamatan (Observing). Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan. Sebenarnya tahap ini tidak bisa dipisahkan dengan tahap pelaksanaan tindakan karena pada saat melakukan tindakan peneliti juga sekaligus melakukan pengamatan. Tahap yang
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI keempat ialah tahap refleksi (Reflecting). Tahap refleksi ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan yang telah sesuai dengan harapan. Pada penelitian tindakan ini, jika peneliti belum mencapai peningkatan sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti harus mengadakan siklus kedua yang mana siklus ini hampir mirip dengan siklus yang pertama pelaksanaannya.
B. Seting Penelitian 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SDN Kalongan Yogyakarta. SDN Kalongan terletak di Jl. Solo Km 8,5 Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55828. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari sampai April 2013. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 27 yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. 3. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini ialah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik STAD untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar IPS pada KD: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, semester 32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI genap tahun ajaran 2013/2014. C. Rancangan Penelitian 1. Persiapan a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang ada di kelas V yaitu rendahnya keaktifan, motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS mengenai materi jasa dan peranan tokoh Proklamasi. b. Merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis. c. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus. d. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya. e. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, pembuatan alat peraga, instrumen penelitian. Termasuk dalam hal ini peneliti telah mendata nama-nama anak yang memiliki tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi pada mata pelajaran IPS melalui wawancara dengan guru bidang studi IPS kelas V serta dari data nilai ulangan harian siswa. Membentuk kelompok-kelompok siswa dan direncanakan bahwa dalam satu kelompok terdiri dari 5 siswa yang di dalamnya ada siswa yang memiliki tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah serta jenis kelamin, dan suku yang berbeda (heterogen). Mempersiapkan
penghargaan
yang
akan
diberikan
kelompok yang memperoleh predikat “kelompok super”. f.
Menyiapkan media dan alat peraga.
33
kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Rancangan Setiap Siklus a.
Siklus I Siklus pertama ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan di dalam setiap pertemuan dilaksanakan 2 (@jp 35 menit) jam pelajaran. Adapun tahapan proses pembelajaran siklus 1 sebagai berikut: 1) Rencana tindakan (4jp) a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota. b) Tiap kelompok diberi materi pembelajaran. c) Tiap kelompok membaca materi dan memperhatikan penjelasan guru. d) Siswa
membahas
materi
tentang
usaha-usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama teman satu kelompoknya. Dalam hal ini siswa harus saling membantu teman untuk dapat menguasai materi yang baru saja diajarkan. e) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok. f) Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok. g) Siswa mengerjakan kuis individu. h) Guru memberikan skor individu kepada siswa. i) Guru menghitung skor perkembangan individu. j) Guru mengumumkan skor individu dan nilai rata-rata kelompok.
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
k) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan seperti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran seperti dalam lampiran. 3) Observasi Peneliti melakukan pengamatan mengenai cara kerja kelompok dan masing-masing anggota kelompoknya. Selain itu juga diadakan pengumpulan hasil pekerjaan kelompok dan hasil kuis individu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam memahami materi. 4) Refleksi a) Peneliti
mengidentifikasi
kesulitan,
hambatan
dan
keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. b) Membuat kesimpulan atas prestasi hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal tentang usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. c) Merancang tindakan berikutnya sebagai dasar perbaikan siklus berikutnya.
b.
Siklus II Siklus kedua ini dilaksanakan juga dalam dua kali pertemuan dan di dalam setiap pertemuan dilaksanakan 2 (@jp 35 menit) jam
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pelajaran. Adapun tahapan proses pembelajaran siklus II sebagai berikut: 1) Rencana Tindakan (4jp) a) Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 anggota seperti dalam pertemuan pertama b) Tiap kelompok diberi materi pembelajaran. c) Tiap kelompok membaca materi dan memperhatikan penjelasan guru. d) Siswa
membahas
materi
tentang
usaha-usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama teman satu kelompoknya. Dalam hal ini siswa harus saling membantu teman untuk dapat menguasai materi yang baru saja diajarkan. e) Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok. f) Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok. g) Siswa mengerjakan kuis individu. h) Guru memberikan skor individu kepada siswa. i) Guru menghitung skor perkembangan individu. j) Guru mengumumkan skor individu dan nilai rata-rata kelompok. k) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan seperti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran seperti dalam
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI lampiran. 3) Observasi Peneliti melakukan pengamatan mengenai cara kerja kelompok dan masing-masing anggota kelompoknya. Selain itu juga diadakan pengumpulan hasil pekerjaan kelompok dan hasil kuis individu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam memahami materi. 4) Refleksi a) Peneliti
mengidentifikasi
kesulitan,
hambatan
dan
keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. b) Membuat kesimpulan atas prestasi hasil belajar siswa dalam mengerjakan soal tentang peristiwa sebelum proklamasi mulai dari menyerahnya Jepang pada Sekutu sampai detik-detik proklamasi. c) Merancang tindakan berikutnya sebagai dasar perbaikan siklus berikutnya jika belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Siklus kedua dilaksanakan
ketika siklus pertama belum
mengalami peningkatan atau peneliti belum yakin dengan hasil yang dicapai pada siklus I.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan nontes. Sedangkan instrumennya digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Berikut dijabarkan teknik pengumpulan data dan instrumen
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI tiap variabelnya: 1.
Keaktifan Belajar Pengukuran variabel keaktifan dilakukan dengan : a) Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, obyektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009:153). Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa di kelas selama proses pembelajaran, menggunakan tipe STAD Kegiatan
pengamatan
dilakukan
menggunakan
lembar
pengamatan keaktifan yang diisi oleh rekan peneliti dan guru, pada setiap item yang menunjukkan keaktifan siswa. Selain itu, peneliti juga menggunakan video recorder untuk merekam proses pembelajaran di kelas. Berikut ini akan peneliti sajikan kisi-kisi lembar observasi atau pengamatan keaktifan belajar siswa. Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan No. Indikator 1. 2.
Memperhatikan penjelasan guru a. Mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah b. Menulis/mencatat penjelasan guru. a. Kerjasama dengan teman
3.
b. Mengajukan pertanyaan pada guru c. Menjawab pertanyaan guru/teman
4.
a. Menulis hasil laporan diskusi b. Melaporkan hasil diskusi secara lisan
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b) Wawancara Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab sepihak antara
pewawancara
(interviewer)
dan
yang diwawancarai
(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee (Masidjo, 72:1995). Dalam penelitian ini lembar wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang keaktifan belajar IPS yang dilakukan kepada siswa. Berikut ini peneliti sajikan panduan wawancara kepada siswa: Tabel 3.2. Panduan Wawancara Kepada Siswa No 1 2 3
4
2.
Pertanyaan
Jawab
Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? Alasannya? Apakah perhatianmu terfokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? Apakah kamu ada kemauan untuk mengembangkan diri pada materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? Mengapa? Apakah kamu aktif dalam pembelajaran IPS materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? Sebutkan contoh keaktifan yang kamu lakukan?
Motivasi Belajar Pengukuran motivasi dilakukan menggunakan angket yang mana angket tersebut akan diisi oleh setiap siswa setiap akhir siklus. Angket merupakan alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kausal (Arifin, 2009:166). Berikut ini peneliti sajikan kisi-kisi angket motivasi belajar: 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Indikator Variabel a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Nomor Pernyataan 1, 7, 10, 4, 8, 11
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
2,12,13 3,6
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan Motivasi
d. Adanya penghargaan dalam belajar
14,15, 16,17
e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik
5,20
9,18, 19
Penentuan skor angket motivasi belajar tersebut terdiri dari empat kategori, yaitu: pernyataan positif dengan alternatif jawaban “Sangat Seuju” (SS) diberi skor 4, “Setuju” (S) diberi skor 3, “Tidak Setuju” (TS) diberi skor 2, dan “Sangat Tidak Setuju” (STS) diberi skor 1.
3.
Prestasi Belajar
Pengukuran prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis. Purwanto, (2009:66) memberikan pengertian tentang tes hasil belajar sebagai tes penguasaan siswa karena tes tersebut bertujuan mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa. Tes hasil belajar tersebut diujikan setelah siswa memperoleh sejumlah materi sebelumnya. Tes tertulis yang diberikan kepada siswa tersebut bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa akan materi jasa dan peranan tokoh Proklamasi yang telah diajarkan oleh guru sesudah
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siklus. Tes hasil belajar ini berupa soal-soal pilihan ganda. Kisi-kisi soal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I dan II No 1
2
3
4
Indikator Mengetahui organisasi yang berperan serta dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Menjelaskan peran organisasi-organisasi dalam usaha mempersiapkan kemerdekan Indonesia. Menjelaskan peristiwa-peristiwa terjadi sebelum proklamasi.
6.
7.
8.
Nomor soal
4
3, 8, 10, 14,
3
4, 9, 12,
5
1, 5, 6, 11, 15
3
2, 7, 13
yang
Menjelaskan peranan para tokoh pejuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. Total
5
Jumlah soal
15
Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. Menyebutkan tokoh memproklamasikan kemerdekaan.
5
1, 2, 3, 6, 15
2
12, 13,
5
4, 5, 8, 10,14
3
7, 9, 11,
dalam
Menyebutkan jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Menyebutkan cara menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Total
15
Tes tertulis dalam penelitian ini terdiri dari 15 pilihan ganda dan di dalam setiap soal terdapat 4 alternatif jawaban, yaitu a, b, c, dan d. Siswa diminta untuk memilih satu jawaban yang menurut mereka benar dan tepat.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut Sukardi (2003: 121), suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk semua instrumen baik berbentuk tes maupun nontes (motivasi
berupa prestasi belajar
dan keaktifan), pengujian validitas
menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat proffesional judgement (Saifudin 2008: 45). Untuk tes, butir-butir soal/tes disusun berdasarkan materi pelajaran yang diajarkan. Sedang nontes, butir item disusun berdasar indikator dari bangunan teori. Secara teknis pengujian validitas isi dan konstruk, dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi ini, terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor item. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010: 176), menjelaskan bahwa instrumen mempunyai validitas konstruk, jika instrumen dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai yang didefinisikan. Definisi ini dibangun dari teori-teori. Bila bangunan teorinya sudah benar, maka hasil pengukuran dengan instrumen berbasis teori sudah dipandang sebagai hasil yang valid. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, juga sudah melalui validasi beberapa ahli (experts judgement) di bidangnya, dalam hal ini Dosen
pembimbing
penelitian,
42
dosen
mata
kuliah
Evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pembelajaran, Kepala sekolah dan guru kelas V. Instrumen dibuat berdasar kisi-kisi, kemudian dikonsultasikan kepada para ahli untuk dianalisis baik dari isi, urutan dan tata bahasa. Berikut ini hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran. Tabel 3.5. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No
Perangkat Pembelajran
1.
Silabus
2.
RPP
3.
LKS
4.
Bahan Ajar
Ahli Dosen Pembimbing Skripsi 2 PGSD USD Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD USD Kepala Sekolah SDN Kalongan Guru kelas V SDN Kalongan Rata-rata Dosen Pembimbing Skripsi 2 PGSD USD Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD USD Kepala Sekolah SDN Kalongan Guru Kelas V SDN Kalongan Rata-rata Dosen Pembimbing Skripsi 2 PGSD USD Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD USD Kepalas Sekolah SDN Kalongan Guru Kelas V SDN Kalongan Rata-rata Dosen Pembimbing Skripsi 2 PGSD USD Dosen Evaluasi Pembelajaran PGSD USD Kepala Sekolah SDN Kalongan Guru Kelas V SDN Kalongan
Rata-rata
Tabel 3.6. Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran 4.2 – 5 3.4 – 4.1 2.6 - 3.3 1.8 – 2.5
Sangat Baik Baik Cukup Tidak Baik
1 – 2.7
Sangat Tidak Baik
43
Hasil Penilaian Rata-rata 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4,5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penghitungan validitas soal prestasi belajar menggunakan program komputer PASW 20 for Windows (Predictive Analytics SoftWare) yang dulu bernama SPSS sejak tahun 2009 bernama PASW. Tujuan menggunakan komputer tersebut agar data dapat dianalisis dengan cepat dan memiliki keakuratan analisis yang cukup tinggi (Ghozali, 2007:2). Hasil penghitungan uji validitas dengan PASW 20 for Windows menggunakan rumus product moment terhadap 40 soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk evaluasi akhir siklus I dan II adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Uji Validitas Soal Pilihan Ganda No.
Pearson
Sig. (2-
Item
Correlation
tailed)
No.
Pearson
Sig. (2-
Item
Correlation
tailed)
-.111
.488
Tidak valid
21
-.550**
.000
Valid
2
.093
.563
Tidak valid
22
-.581**
.000
Valid
3
-.338*
.031
Valid
23
-.574**
.000
Valid
4
-.342*
.029
Valid
24
-.600**
.000
Valid
5
-.356*
.023
Valid
25
-.578**
.000
Valid
6
-.533**
.000
Valid
26
-.579**
.000
Valid
7
-.603**
.000
Valid
27
-.569**
.000
Valid
8
-.617**
.000
Valid
28
-.624**
.000
Valid
9
-.489**
.001
Valid
29
-.569**
.000
Valid
10
-.659**
.000
Valid
30
-.583**
.000
Valid
11
-.578**
.000
Valid
31
-.603**
.000
Valid
12
-.514**
.001
Valid
32
-.589**
.000
Valid
13
-.557**
.000
Valid
33
-.593**
.000
Valid
14
-.522**
.000
Valid
34
-.580**
.000
Valid
1
Keputusan
44
Keputusan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pearson
Sig. (2-
Item
Correlation
tailed)
15
-.557**
.000
16
-.546**
17
Keputusan
No.
Pearson
Sig. (2-
Keputusan
Item
Correlation
tailed)
Valid
35
-.575**
.000
Valid
.000
Valid
36
-.605**
.000
Valid
-.559**
.000
Valid
37
-.594**
.000
Valid
18
-.543**
.000
Valid
38
-.593**
.000
Valid
19
-.631**
.000
Valid
39
-.588**
.000
Valid
20
-.651**
.000
Valid
40
-.599**
.000
Valid
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil validasi soal pilihan ganda di atas dapat diperoleh hasil yakni dari 40 item terdapat 38 item yang valid. 2. Reliabilitas Masidjo (1995:209) mengatakan reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Alpha Cronbach. Alpha Cronbach dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi (Azwar, 2007:77). Skor item-item dikotomi merupaka skor yang jika benar bernilai 1 dan jika salah 0 seperti dalam skor pilihan ganda. Reliabilitas ditempuh dengan cara empiris. Taraf reliabilitas dinyatakan dengan suatu koefisien reliabilitas (rtt). Koefisien reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara negatif -1,00 sampai dengan positif 1,00. Kemudian menurut Nurmaly dalam Ghozali (2990:46), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach Alpha > 0,60. Berikut disajikan koefisien reliabilitas beserta hasil uji reliabilitas.
Tabel 3.8. Kriteria Koefisiensi Reliabilitas (Masidjo, 1995:209)
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Koefisien Korelasi
Kualifikasi Sangat Tinggi
± 0,91 – ± 1,00
Tinggi
± 0,71 – ± 0,90
Cukup
± 0,41 – ± 0,70
Rendah
± 0,21 – ± 0,40
Sangat Rendah
0 – ± 0,20
Berikut ini perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for Windows menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk soal pilihan ganda pada siklus I dan siklus II: Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I dan II Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .993
Kualifikasi Sangat Tinggi
Tabel di atas menunjukkan harga Cronbach Alpha untuk soal pilihan ganda sebesar .993. Hal tersebut menunjukkan bahwa 38 item soal pilihan ganda tersebut reliabel sehingga layak dijadikan sebagai instrumen pengumpul data. Item soal pilihan ganda yang valid diambil 15 item untuk instrumen penelitian pada akhir siklus I dan 15 item untuk instrumen penelitian pada akhir siklus II. F. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah untuk menganalisis ketercapaian tujuan dari penelitian ini. Berikut pengujian yang dilakukan guna menganalisis datanya.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Observasi/Pengamatan Keaktifan Lembar pengamatan ini terdiri dari 4 butir pernyataan. Perhitungan observasi keaktifan setiap item/pernyataan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: 1) Mencari persentase keaktifan % = jumlah frekuensi /yang terlibat X 100 jumlah siswa 2) Setelah diketahui persentase tiap pernyataan kemudian dicari rataratanya dengan rumus: Rata-rata kelas = total persentase 8 3) Langkah selanjutnya untuk melihat gambaran keaktifan kelas tersebut tinggi atau rendah, maka dari rata-rata kelas dimasukkan dalam kriteria PAP II. Dengan kriteria tersebut digunakan untuk membandingkan rata-rata keaktifan pada kondisi awal dengan akhir siklus I, akhir siklus I dengan akhir siklus II. Berikut ini peneliti sajikan tabel perhitungan PAP II.
Tabel 3.10 Pengkategorian Keaktifan Siswa Dengan PAP II No 1 2 3
Kategori
Persentase 81% - 100%
Sangat Tinggi
66% - 80%
Tinggi
56% - 65%
Cukup
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Kategori
4
46% - 55%
Rendah
5
Persentase
Dibawah 46%
Sangat Rendah
b. Angket/Kuesioner Motivasi Angket yang diberikan kepada siswa berjumlah 20 butir pernyataan, terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Setiap siswa harus memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Pada butir pernyataan untuk jawaban sangat setuju akan mendapat skor 4, setuju mendapat skor 3, tidak setuju mendapat skor 2, dan sangat tidak setuju mendapat skor 1. Berikut ini analisis untuk angket motivasi belajar siswa. 1) Menjumlahkan nilai yang diperoleh setiap siswa. 2) Menghitung nilai akhir angket setiap siswa dengan menggunakan rumus:
NA
jumlah skor yang diperoleh x 100 skor seharusnya
3) Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
NR
jumlah nilai akhir seluruh siswa jumlah siswa
4) Membandingkan rata-rata lembar angket setiap siswa pada siklus I dengan siklus II dengan menggunakan perhitungan PAP II.
Tabel 3.11 Pengkategorian Skor Motivasi Dengan Perhitungan PAP II No
Kategori
48
Persentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
Sangat Tinggi
81% - 100%
2
Tinggi
66% - 80%
3
Cukup
56% - 65%
4
Rendah
46% - 55%
5
Sangat Rendah
Dibawah 46%
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pada motivasi belajar siswa. c. Tes Tertulis Langkah-langkah pengukuran prestasi melalui tes tertulis sebagai berikut : 1) Penyekoran Tes yang berupa pilihan ganda penyekoran dilakukan dengan cara bila jawaban benar mendapatkan skor satu sedangkan jawaban salah mendapatkan skor nol. 2) Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan menggunakan rumus: NA
jumlah skor yang diperoleh x 100 skor seharusnya
3) Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus: SR
jumlah nilai akhir seluruh siswa jumlah siswa
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Membandingkan tingkat prestasi pada kondisi awal dengan akhir siklus 1, akhir siklus I dengan akhir siklus II. Hal tersebut dilakukan untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak. 5) Menghitung kenaikan prestasi belajar siswa antar siklus apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak baik dilihat dari nilai KKM maupun rata-rata nilai kelas. 6) Selain itu, skor setiap siswa yang diperoleh akan dibandingkan dengan perhitungan PAP II untuk melihat gambaran prestasi siswa secara keseluruhan. Tabel 3.12 Pengkategorian Skor Prestasi Dengan Perhitungan PAP II No 1 2 3 4 5
G.
Kategori
Persentase 81% - 100%
Sangat Tinggi
66% - 80%
Tinggi
56% - 65%
Cukup
46% - 55%
Rendah
Dibawah 46%
Sangat Rendah
Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan keaktifan belajar siswa, keberhasilan motivasi belajar siswa, serta keberhasilan prestasi belajar siswa. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPS untuk kelas V SDN Kalongan adalah 65. Sebagai
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditargetkan sebagai berikut : Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan
H.
No
Variabel
1
Keaktifan
2
Motivasi
3
Prestasi Belajar siswa
Indikator Persentase rata-rata keaktifan kelas Skor rata-rata kelas motivasi belajar siswa yang diukur dari lembar kuesioner Rata-rata nilai siswa hasil evaluasi Ketuntasan KKM
Kondisi awal
Target
25%
70%
63
85
65
80
40%
85%
Jadwal Penelitian
Secara rinci jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.14 Jadwal Penelitian Bulan/2013 No
Keterangan 01
1
Survei ke sekolah
2
Penyusunan proposal penelitian Perijinan kepada Kepala SDN
3
Kalongan untuk melakukan penelitian
4
Observasi permasalahan Pelaksanaan pembelajaran dan
5 pengambilan data 6
Pengolahan data
7
Penulisan laporan skripsi
8
Ujian skripsi
51
02
03
04
05
06
07
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bulan/2013 No
Keterangan 01
9
Revisi skripsi
10
Penyerahan dokumen resmi skripsi
52
02
03
04
05
06
07
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Keaktifan, Motivasi dan Prestasi Belajar IPS Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada 4 April 2013 sampai dengan 25 April 2013 di SD Negeri Kalongan. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan melakukan observasi yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal motivasi, keaktifan dan prestasi belajar IPS sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kondisi awal siswa ini dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan tindakan pada siklus 1 dan siklus II. a. Keaktifan Belajar Siswa Obervasi keaktifan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2012. Dari hasil observasi siswa diketahui bahwa keaktifan dalam mata pelajaran IPS masih kurang. Hal ini dilihat dari aktivitas siswa di dalam kelas ketika proses pembelajaran IPS masih sangat pasif. Jika tidak ditanya atau dipancing dengan pertanyaan oleh guru, maka siswa hanya diam saja. Selain itu, ketika para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil oleh guru, hanya beberapa siswa saja yang aktif di dalam diskusi kelompok. Pengamatan keaktifan dilakukan dengan menghitung berapa siswa yang terlibat dalam pembelajaran berdasar kriteria yang telah
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ditentukan peneliti. Adapun hasil pengamatan keaktifan sebelum tindakan diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Persentase Data Keaktifan Siswa Pada Kondisi Awal No.
Indikator
Kondisi awal Σ persentase keterlibatan
1.
Memperhatikan penjelasan guru
5
18.52
2.
a. Mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah
9
33.33
b. Menulis/mencatat penjelasan guru.
12
44.44
a. Kerjasama dengan teman
9
33.33
b. Mengajukan pertanyaan pada guru
5
18.52
c.Menjawab pertanyaan guru/teman
5
18.52
a. Menulis hasil laporan diskusi
5
18.52
b. Melaporkan hasil diskusi secara lisan
5
18.52
Total Jumlah Rata-rata
55
203.70 25.46 Sangat Rendah
3.
4.
Keterangan/kategori
Tabel di atas menunjukkan data keadaan awal keaktifan siswa yang diperoleh peneliti ketika mengadakan observasi saat pembelajaran IPS. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa kondisi awal keaktifan siswa tergolong sangat rendah dimana jumlah keterlibatan siswa jika ditotal hanya 55 atau hanya sebesar 25,46%. Bila dilihat dari itemnya, kegiatan mencatat penjelasan guru menjadi hal yang dominan dilakukan selama pembejaran di kelas. Meski demikian hanya sebanyak 12 siswa yang mencatat penjelasan guru atau sebesar 44,44%. Hal ini juga bukan karena keinginan sendiri mereka untuk mencatat, tetapi atas perintah guru. Sedangkan item seperti menjawab pertanyaan atau berpendapat rata-rata hanya sekitar 5 siswa atau 18,52%. Secara lebih rinci data 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI keaktifan siswa sebelum pembelajaran STAD setiap itemnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk melihat seberapa besar perbandingan keaktifan setiap itemnya dapat diperjelas dengan gambar diagram di bawah ini: 0 18.52
18.52
18.52
18.52
33.33 44.44 33.33
18.52
Poin 1 Poin 2a Poin 2b Poin 3a Poin 3b Poin 3c Poin 4a Poin 4b
Gambar 4.1 Keaktifan Pada Kondisi Awal
b. Motivasi Belajar Siswa Observasi motivasi dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2012. Dari hasil observasi siswa diketahui bahwa motivasi dalam mata pelajaran IPS tergolong cukup. Hal ini dilihat dari data yang diperoleh peneliti setelah peneliti
memberikan kuesioner motivasi kepada
siswa. Observasi motivasi dilakukan dengan menghitung skor ratarata dari semua item kuesioner yang berjumlah 20 kemudian dilihat menggunakan PAP II. Adapun hasil pengamatan motivasi sebelum tindakan diperoleh data sebagai berikut :
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.2 Persentase Data Awal Motivasi Belajar
No.
Nilai tingkat penguasaan
Kriteria
Frekuensi
Persentase
1
81-100
ST
2
7,41
2
66 -80
T
7
25,93
3
56 – 65
C
11
40,74
4
46 – 55
R
7
25,92
5
di bawah 46
SR
0
0,00
27
100
Jumlah
Rata-rata
63,8
Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat siswa yang berada pada kriteria sangat rendah, 7 siswa berada pada kriteria rendah atau mempunyai persentase 25,92%, kemudian terdapat 11 siswa dengan persentase 40,74% berada pada kriteria cukup, 7 siswa berada pada kriteria tinggi dengan persentase sebesar 25,93%, dan hanya sebesar 7,41% atau sebanyak 2 siswa yang memiliki tingkat motivasi belajar IPS sangat tinggi. Rata-rata motivasi kelas sebesar 63,8. Dengan demikian, motivasi siswa dalam pembelajaran IPS sebelum STAD secara umum berada pada kriteria cukup. Untuk melihat seberapa besar perbandingan motivasi siswa dapat diperjelas dengan gambar diagram sebagai berikut:
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sangat rendah Rendah
7.41 0 25.93
25.93
Cukup Tinggi
40.74
Sangat Tinggi
Gambar 4.2 Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal
c. Prestasi Belajar IPS Selain mengukur keaktifan dan motivasi siswa, peneliti juga mendapatkan data nilai prestasi belajar IPS siswa
satu tahun
sebelumnya. Data nilai prestasi ini disebut juga keadaan awal prestasi belajar IPS siswa. Keadaan awal prestasi belajar adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari guru kelas sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil prestasi belajar IPS sebelum penerapan ini digunakan untuk melihat apakah ada peningkatan prestasi belajar IPS siswa sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun prestasi IPS siswa sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat ditunjukkan dalam tabel 4.3 dan 4.4 baik dilihat dari pencapaian KKM siswa maupun rata-rata kelas.
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.3 Persentase Data Awal Prestasi Belajar Dilihat Dari Nilai Ketuntasan KKM
Jumlah siswa
Nilai KKM yang ditentukan
20 65 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Keterangan Siswa yang tuntas 8
Persentase 40%
Siswa yang tidak tuntas 12
Persentase 60%
85 47 64,35
Tabel di atas, menunjukkan data keadaan awal prestasi belajar IPS siswa sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan standar KKM sekolah yang ditentukan sebesar 65. Dari tabel di atas tampak bahwa siswa yang mengalami ketuntasan prestasi belajarnya hanya sebanyak 8 siswa dari jumlah siswa 20 atau 40% dan 12 siswa (60%) yang tidak tuntas KKM. Hasil ini tentu saja sangat jauh dari yang diharapkan sekolah, karena siswa yang tuntas kurang dari separuhnya. Kemudian dilihat dari rata-rata, sebaran jumlah siswa yang tergolong dalam kriteria sangat tinggi sampai sangat rendah tampak dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Persentase Data Awal Prestasi Belajar Dilihat Dari Nilai Rata-rata No.
Interval
Frekuensi
Frekuensi Relatif
Interpretasi
1
≥81
2
10%
Sangat Tinggi
2
66 – 80
6
30%
Tinggi
3
56- 65
5
25%
Cukup
4
46 – 55
7
35%
Rendah
5
< 46
0
0%
Sangat Rendah
Total
20
100%
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari sebanyak 20 siswa, 2 siswa (10%) memiliki tingkat prestasi belajar sangat tinggi, 6 siswa (30%) memiliki tingkat prestasi belajar tinggi, 5 siswa (25%) memiliki tingkat prestasi belajar cukup, dan 7 siswa (35%) memiliki tingkat prestasi belajar yang rendah. Sehingga pada kondisi awal ini, prestasi belajar kelas V SDN Kalongan dapat disimpulkan rendah. Data tersebut dapat diperjelas dengan gambar diagram sebagai berikut :
0%
10%
Sangat Tinggi Tinggi
35%
25% 30%
Cukup Rendah Sangat Rendah
Gambar 4.3 Persentase Keadaan Awal Prestasi Belajar IPS Siswa
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis 04 April 2013 pada pukul 11.00-12.10 WIB dan Rabu, 10 April 2013 pada pukul 09.00-10.10 WIB. Waktu tersebut sudah termasuk penyampaian materi dan pelaksanaan tes prestasi belajar siklus I. Materi pembelajaran pada pelaksanaan siklus I adalah usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Semua siswa hadir dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 27 orang.
Berikut ini disajikan
uraian/deskripsi tahap-tahap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD: 59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
Perencanaan Tindakan Pada bagian perencanaan tindakan, peneliti melakukan beberapa hal yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), silabus, lembar kerja kelompok, kuis, soal-soal evaluasi yang akan diujikan pada akhir siklus I, serta membagi siswa ke dalam kelompok. 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), dan silabus sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti dan guru mitra. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai pengajar. Hal ini dikarenakan guru yang mengampu mata pelajaran IPS kelas V mendapatkan tugas dinas dari pihak sekolah. Adapun materi yang disampaikan mengenai usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia meliputi pembentukan BPUPKI dan PPKI,
peristiwa sekitar
Proklamasi yang terdiri dari peristiwa Rengas Dengklok dan detik-detik Proklamasi, serta cara menghargai tokoh-tokoh perjuangan Proklamasi. 2) Membagi siswa ke dalam kelompok Selain menyusun RPP, silabus, lembar kerja kelompok, serta soal-soal evaluasi,
peneliti juga membagi siswa ke dalam
kelompok secara heterogen yakni dalam setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang berbeda jenis kelamin, serta tingkat prestasinya (tinggi, sedang, dan rendah). Hal ini bertujuan agar
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa dapat saling belajar bekerjasama dalam satu tim untuk mempelajari materi sehingga semua anggota tim tersebut benarbenar mampu menguasai materi yang diajarkan oleh guru.
b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus 1 Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dengan indikator yang berbeda tetapi masih dalam satu standar kompetensi. 1) Siklus I pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 04 April 2013 pukul 11.00-12.10. Jumlah siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran siklus pertama adalah 27 orang. Materi yang disampaikan adalah “Usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia” dengan indikator yaitu mengetahui organisasiorganisasi yang berperan serta dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan menjelaskan peran organisasiorganisasi dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti menyiapkan beberapa bahan ajar seperti gambar-gambar yang berkaitan dengan materi (usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia), fotokopi materi, lembar kerja kelompok, serta kuis. a) Kegiatan awal Sebelum
memulai pelajaran, peneliti yang bertindak
sebagai pengajar menyiapkan para siswa secara psikis dan
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Dalam kegiatan awal ini pula, peneliti mengadakan presensi kehadiran siswa. Pada bagian apersepsi, peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang sebelumnya telah diajarkan oleh guru yakni tentang pendudukan Jepang, serta tokoh-tokoh pada masa pendudukan Jepang. Setelah melakukan Tanya jawab, peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
yakni
tentang
usaha-usaha
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti, peneliti memberikan presentasi kepada siswa tentang usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang di dalamnya membahas BPUPKI dan PPKI. Setelah
mempresentasikan
materi,
peneliti
kemudian
membagikan ringkasan materi terkait dengan usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia untuk mempermudah siswa dalam belajar. Dalam kegiatan inti ini, peneliti juga membagi para siswa dalam 5 kelompok atau tim yang bersifat heterogen artinya setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki tingkat prestasi tinggi, sedang dan rendah. Dalam tiap tim terdapat 5-6 siswa. Setelah tim terbentuk, peneliti kemudian membagikan lembar kerja kelompok. Aktivitas siswa di dalam kelompok diamati oleh observer pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pembelajaran STAD. Selama berdiskusi di dalam kelompok, peneliti berkeliling untuk memantau jalannya diskusi dan melakukan pendampingan kepada tiap kelompok. Setelah semua tim selesai mengerjakan lembar kerja kelompok, peneliti kemudian membahasnya bersama siswa. Kuis diadakan setelah pembahasan hasil kerja kelompok. Kuis ini dikerjakan oleh setiap siswa secara individu. Kuis ini diadakan dengan tujuan untuk melihat tingkat pemahaman siswa akan materi yang telah dipelajari bersama pada pertemuan pertama ini. Di samping itu, kuis ini juga bertujuan untuk melihat tim mana yang menjadi tim terbaik selama pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penghargaan kepada tim terbaik, tim baik, dan tim cukup baik dilakukan setelah peneliti mengolah hasil skor kuis. Pada siklus I pertemuan pertama ini tim yang mendapatkan penghargaan sebagai “Tim terbaik” ialah tim 2 dengan skor rata-rata 73,3. Untuk tim 1 mendapatkan penghargaan sebagai tim “Baik” dengan skor rata-rata 68, tim 5 mendapat penghargaan sebagai tim “Baik”, kemudian tim 3 dengan skor rata-rata 56,6 mendapatkan penghargaan sebagai tim “Cukup Baik”, dan tim 4 dengan skor rata-rata 50 mendapatkan penghargaan sebagai tim “Cukup Baik”.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c) Kegiatan penutup Pada
kesempatan
ini
peneliti
bersama
siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama. Peneliti juga mengingatkan kepada semua siswa, untuk mempelajari kembali di rumah materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama ini. 2) Siklus I Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 10 April 2013 pada pukul 09.00-10.10. Jumlah siswa yang hadir 27 orang. Berikut ini akan peneliti uraikan pelaksanaan kegiatan pada pertemuan kedua. a) Kegiatan awal Dalam kegiatan awal ini peneliti melakukan presensi kehadiran, dan apersepsi berupa tanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama. Setelah itu peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai mengenai peristiwa sebelum proklamasi. b) Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini, peneliti melakukan presentasi materi terkait dengan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi. Setelah itu, peneliti membagi siswa ke dalam tim sesuai dengan
tim
memberikan
pada
pertemuan
ringkasan
materi
pertama. kepada
Peneliti siswa
juga untuk
memudahkan siswa dalam belajar atau memahami materi
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tersebut. Setelah para siswa berada di dalam timnya masingmasing, peneliti kemudian membagikan lembar kerja kelompok kepada tiap-tiap tim untuk dikerjakan, dan setelah semua tim menyelesaikannya, peneliti membahasnya bersama siswa. Kegiatan berikutnya dalam kegiatan inti yakni siswa diberikan kuis untuk menentukan tim yang mendapatkan penghargaan sebagai tim terbaik, tim baik, dan tim cukup baik. Setelah peneliti menghitung rata-rata skor kuis, peneliti kemudian
menentukan
tim-tim
yang
mendapatkan
penghargaan. Pada pertemuan ini tim terbaik diraih oleh tim 1 dengan skor rata-rata 60, kemudian untuk tim cukup baik diraih oleh tim 2, 3, 4, dan 5 dimana keempat tim ini nilai rataratanya di bawah 60. Secara umum pelaksanaan kegiatan inti pada pertemuan kedua ini hampir mirip dengan pertemuan pertama hanya materi, lembar kerja kelompok, dan kuisnya yang berbeda. c) Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup ini, peneliti memberikan kesimpulan materi serta refleksi atas apa yang telah dipelajari hari itu. Kemudian, siswa diberikan lembar soal evaluasi prestasi belajar dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 15.
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c.
Observasi Setelah melaksanakan dua kali pertemuan pada siklus I ini, peneliti sajikan hasil observasi akhir siklus I mengenai keaktifan belajar siswa, motivasi belajar siswa, serta prestasi belajar siswa. Berikut data yang diperoleh peneliti di akhir siklus I. 1) Keaktifan Siswa Data keaktifan ini didasarkan pada 8 indikator keaktifan yang telah dibuat oleh peneliti. Dari hasil observasi siklus I ini dilihat dari kriteria PAP II termasuk dalam tingkat “Sedang” dengan rata-rata 57,41%. Berikut ini tabel data keaktifan dan tabel persentase keaktifan siswa pada akhir siklus I. Tabel 4.5 Persentase Keaktifan Siswa Siklus I
No.
Indikator
Siklus I Jumlah Persentase keterlibatan
1.
Memperhatikan penjelasan guru
18
66.67
2.
a. Mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah
11
40.74
b. Menulis/mencatat penjelasan guru.
15
55.56
a. Kerjasama dengan teman
20
74.07
b. Mengajukan pertanyaan pada guru
15
55.56
c. Menjawab pertanyaan guru/teman
18
66.67
a. Menulis hasil laporan diskusi
20
74.07
b. Melaporkan hasil diskusi secara lisan
7
25.93
124
459.26
3.
4.
Total Jumlah Rata-rata
57.41
Keterangan
Sedang
Dari 4.5 di atas dapat diuraikan bahwa jumlah rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklus I ini sebanyak 57,41% yang tergolong pada tingkat “Sedang” dengan penjabaran sebagai berikut:
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pernyataan pada indikator 1 jumlah keterlibatan siswa sebanyak 18 dengan persentase 66,67%, indikator pernyataan 2a jumlah keterlibatan siswa sebanyak 11 orang dengan persentase 40,74%, indikator pernyataan 2b jumlah keterlibatan siswanya 15 orang dengan persentase 55,56%, indikator 3a jumlah keterlibatan siswa 20 orang dengan persentase sebanyak 74,07%, indikator 3b dengan jumlah keterlibatan siswa 15orang dengan persentase 55,56%, indikator 3c dengan jumlah keterlibatan siswa 18 orang dengan persentase 66,67%, indikator 4a jumlah keterlibatan siswa 20 dengan persentase sebanyak 74,07% dan untuk indikator 4b jumlah keterlibatan siswa 7 orang dengan persentase 25,93%. Uraian di atas, dapat diperjelas dengan diagram sebagai berikut :
25.93%
0 66.67%
74.07%
66.67% 74.07% 55.56%
40.74% Poin 1 Poin 2a Poin 2b Poin 3a Poin 3b Poin 3c Poin 4a Poin 4b 55.56%
Gambar 4.4 Diagram Persentase Keaktifan Siklus 1 2) Motivasi Belajar Siswa Data siklus I ini diperoleh peneliti setelah peneliti memberikan angket motivasi kepada siswa setelah akhir siklus I. Berikut ini akan peneliti sajikan data motivasi belajar IPS siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.6 Persentase Motivasi Siswa Siklus I
No.
1 2 3 4 5
Nilai tingkat penguasaan
Kriteria
Frekuensi
Persentase
ST T C R SR
13 14 0 0 0 27
48,15 51,85 0,00 0,00 0,00 100
81-100 66 -80 56 – 65 46 – 55 di bawah 46 Jumlah
Ratarata
65,00
Dari data di atas, diperoleh hasil persentase motivasi belajar IPS siswa berada pada 68 kriteria “Tinggi” dengan frekuensi sebanyak 14 siswa dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 27. Motivasi belajar IPS siswa kelas V pada siklus I ini yang tergolong sangat rendah, rendah, dan cukup sebesar 0%, sedangkan kriteria tinggi
sebesar 51,85% dengan frekuensi
sebanyak 14 siswa, dan sangat tinggi
sebesar 48,15% atau
sejumlah 13 siswa. Hasil siklus I ini menunjukkan peningkatan motivasi yang cukup signifikan dari kondisi sebelum penerapan tipe STAD. Meski motivasi sebelumnya tergolong tinggi, tetapi ada peningkatan kuantitas dari kriteria cukup maupun rendah ke kriteria tinggi dan sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya ditampilkan diagram persentase sebagi berikut:
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
0
0
0
Sangat rendah
Rendah 48.15 51.85
Cukup Tinggi Sangat Tinggi
Gambar 4.5 Diagram Persentase Motivasi Siswa Siklus I
3) Prestasi Belajar Pada siklus I ini dilaksanakan tes tertulis sebagai tes prestasi belajar IPS, yang dilaksanakan pada tanggal 10 April 2013. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar IPS siswa dibandingkan dengan keadaan awal. Hasil tes prestasi belajar IPS siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Persentase Data Prestasi Belajar Pada Siklus I Dilihat Dari Nilai Ketuntasan KKM
Jumlah siswa
Keterangan
Nilai KKM yang ditentukan
Siswa yang tuntas 8
27 65 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Siswa yang tidak tuntas 70,37% 12 93 53 74,85
Persentase
Persentase 29,63%
Tabel 4.7 menunjukkan data prestasi belajar IPS siswa dengan standar KKM yang ditentukan adalah 65. Dari tabel di atas tampak 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bahwa terdapat 19 siswa sudah lulus KKM atau sebesar 70,37% sedangkan 8 siswa yang lain tidak lulus KKM. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 93 dan nilai terendah adalah 53 dengan rata-rata nilai belajar di kelas adalah 74,85. Berikut juga disajikan persentase siswa dilihat dari nilai yang diperoleh berdasar kriteria PAP II. Tabel 4.8 Persentase Prestasi Belajar IPS Siswa Siklus I Berdasar Nilai Siswa No.
Interval
Frekuensi
Frekuensi Relatif
Kriteria
1
≥ 81
9
33,33%
Sangat Tinggi
2
66 - 80
10
37,04%
Tinggi
3
56- 65
7
25,93%
Cukup
4
46 - 55
1
3,70%
5
< 46
0
0,00%
Rendah Sangat Rendah
Jumlah
27
100%
Tabel di atas menunjukan hasil tes prestasi belajar IPS siswa. Dari 27 siswa, ada 9 siswa (33,33%) memiliki kriteria sangat tinggi, 10 siswa (37,04%) memiliki kriteria tinggi, 7 siswa (25,931%) memiliki kriteria cukup, dan 1 siswa (3,70%) memiliki kriteria rendah. Data tersebut dapat diperjelas dengan gambar grafik 4.6 sebagai berikut:
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sangat rendah 0 3.7 Rendah
33.33
25.93 Cukup 37.04
Tinggi Sangat Tinggi
Gambar 4.6 Diagram Persentase Prestasi Siklus I
d. Refleksi Siklus 1 Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti mengamati bahwa dalam setiap tim hanya terdapat 3-4 dari jumlah tiap anggota tim 5-6 siswa yang aktif sehingga hasil pelaksanaan tindakan siklus I kurang maksimal. Dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini peneliti memberikan penghargaan berupa sertifikat tim terbaik, tim baik, dan tim cukup baik. Hal ini bertujuan agar siswa semakin termotivasi mengikuti proses pembelajaran IPS di kelas, semakin antusias, yang pada akhirnya siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan mudah. Hasil pembelajaran siklus I dapat dianalisis bahwa, meski sudah ada peningkatan dari kondisi sebelumnya akan tetapi hasilnya belum mencapai target yang sudah ditentukan oleh peneliti pada masing-masing variabel. Untuk variabel keaktifan siswa dari persentase rata-rata kelas kondisi awal 25% meningkat menjadi 71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57,41%, sedangkan target yang diharapkan sebesar 70%. Untuk motivasi belajar siswa, dari kondisi awal dengan skor rata-rata kelas yang diperoleh melalui kuesioner motivasi yakni 63,80 meningkat rata-ratanya menjadi 81,62. Hal ini juga berarti bahwa target yang ditentukan oleh peneliti yakni skor rata-rata kelas 85 pada siklus I ini belum tercapai. Kemudian untuk prestasi belajar siswa dari kondisi awal yang diperoleh dari data 1 tahun sebelumnya yakni nilai rata-rata 65 dengan ketuntasan KKM siswa sebesar 40%, pada siklus I ini meningkat rata-ratanya menjadi 74,85 dengan ketuntasan KKM siswa sebesar 70,37%. Dengan kata lain juga, untuk variabel prestasi belajar siswa belum memenuhi target yang diinginkan oleh peneliti yakni nilai rata-rata kelas 80 dan ketuntasan KKM sebesar 85%. Dari pelaksanaan tindakan siklus I ini ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar pelaksanaan siklus berikutnya dapat maksimal yaitu: 1) Penguasaan kelas saat proses pembelajaran berlangsung masih kurang dimana kelas masih terlihat kurang kondusif dengan adanya siswa yang berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Peneliti merasa masih kurang dalam penguasaan kelas sehingga pada pelaksanaan berikutnya peneliti dapat lebih banyak belajar untuk menguasai kelas. 2) Kemampuan peneliti yang masih kurang dalam memotivasi siswa sebelum pembelajaran berlangsung.
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Peneliti merasa kurang tegas saat menegur siswa yang ribut. Oleh karena itu, untuk pelaksanaan siklus berikutnya peneliti akan berusaha untuk tegas dalam menegur setiap siswa yang tidak serius dalam mengikuti pembelajaran di kelas. 4) Media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran ini masih menggunakan gambar-gambar tokoh pahlawan dengan warna hitam putih. 5) Proses pembelajaran yang masih tergolong baru bagi siswa membuat para siswa merasa tidak biasa karena mereka harus belajar di dalam tim dan harus saling membagikan hasil belajarnya kepada anggota tim sehingga semua anggota di dalam tim tersebut dapat memahami dan menguasai materi yang disampaikan pada pembelajaran tersebut.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Tujuan dari siklus II ini ialah untuk melanjutkan pembelajaran pada siklus I karena hasil dari ketiga variabel yakni keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan oleh peneliti. Siklus II ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yakni pada hari Rabu 24 April 2013 dan Kamis 25 April 2013, dimana tiap pertemuan masing-masing selama 2 jam pertemuan. a.
Perencanaan Tindakan Siklus kedua dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan termasuk tes prestasi belajar siklus kedua. Materi pokok yang dipelajari pada
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siklus kedua adalah peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan dan menghargai jasa para pejuang kemerdekaan dengan indikator sebagai berikut: 1) Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. 2) Menjelaskan peranan para tokoh pejuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. 3) Menyebutkan cara menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah menentukan pokok bahasan, maka peneliti kemudian menyusun konsep dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan di kelas. b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Siklus II 1) Siklus II Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April 2013 pukul 09.00-10.10 WIB dengan jumlah siswa yang hadir 27 orang. Seperti halnya dalam siklus I, peneliti juga berperan sebagai pengajar dalam proses pembelajaran selama siklus II ini berlangsung. a) Kegiatan awal Dalam kegiatan awal ini peneliti mempersiapkan para siswa secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran. Peneliti juga tidak lupa untuk memberikan motivasi kepada para siswa. Pada kegiatan awal ini peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa dan menyegarkan kembali ingatan para siswa tentang
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
materi yang dipelajari sebelumnya yakni tentang usaha-usaha mempersiapkan
kemerdekaan
dan
peristiwa-peristiwa
sebelum kemerdekaan Indonesia. b) Kegiatan inti Dalam
kegiatan
inti,
peneliti
terlebih
dahulu
mempresentasikan materi pembelajaran mengenai peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah memberikan presentasi di kelas, peneliti kemudian membagi para siswa kedalam 5 kelompok atau tim seperti pembagian tim pada siklus I. Peneliti juga memberikan ringkasan materi tentang peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan
kemerdekaan
Indonesia kepada
kelompok untuk memudahkan para siswa dalam mempelajari materi tersebut. Setiap siswa di dalam timnya masing-masing diharapkan mampu menguasai materi yang dipelajari dalam pertemuan itu dengan cara membaca, memahami materi dan kemudian berdiskusi bersama teman satu timnya. Setelah itu peneliti memberikan lembar kerja kelompok untuk dikerjakan setiap tim dan ketika sudah selesai membahasnya bersama-sama. Dalam kegiatan inti ini pula siswa diminta untuk mengerjakan kuis secara individual yang mana skor kuis tersebut akan digunakan untuk menentukan tim mana yang menjadi tim terbaik, tim baik, dan tim cukup baik.
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tim yang terbaik pada siklus II pertemuan pertama ini diraih oleh tim tiga tim yakni tim 1 dengan skor rata-rata 83,3, tim 4 dengan skor rata-rata 73,3, dan tim 1 dengan skor rata-rata 64. Untuk dua tim yang lain mendapatkan penghargaan sebagai tim cukup baik karena skor rata-rata kedua tim hanaya 50. c) Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir pertemuan ini, peneliti bersamasama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas bersama dan tidak lupa mengingatkan para siswa untuk mempelajari kembali di rumah materi tentang peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesi karena pada pertemuan berikutnya di akhir pertemuan akan diadakan kuis dan tes evaluasi belajar.
2) Siklus II Pertemuan kedua Pelaksanaan pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 27 orang. Pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada pukul 11.00-12.10 WIB atau selama 2 jam pertemuan. a) Kegiatan awal Dalam kegiatan awal ini peneliti sekaligus pengajar, mempersiapkan para siswa baik secara fisik mauun psikis sebelum pembelajaran dimulai. Peneliti juga memberikan apersepsi kepada para siswa dengan tanya jawab seputar
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
materi yang diajarkan pada pertemuan sebelumnya yakni peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan. Sebagai contohnya: “Siapakah yang tahu peranan Laksamana Maeda dalam rangka ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia?” kemudian para siswa mengacungkan tangan dan berebut untuk menjawabnya. Peneliti kemudian menunjuk setiap perwakilan kelompok untuk menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan. Jawaban siswa pada umumnya sama yakni: Laksamana Maeda membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan menyediakan kediamannya bagi para tokoh pemuda dan Ir. Soekarno untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah bertanya jawab dengan siswa, peneliti kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran tentang menghargai
jasa
para
tokoh
perjuangan
dalam
memproklamasikan kemerdekaan. b) Kegiatan inti Dalam kegiatan inti ini peneliti sekaligus sebagai pengajar, menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran STAD yang sudah disusun sebelumnya. Setelah menyampaikan materi pembelajaran, peneliti membagikan ringkasan materi pembelajaran tentang menghargai jasa para tokoh pejuang proklamasi kepada para siswa, untuk memudahkan siswa dalam belajar.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti kemudian membagi para siswa kedalam 5 kelompok seperti yang sudah ditentukan pada siklus I kemudian meminta siswa untuk mengerjakan lembar kerja kelompok yang sudah disediakan oleh peneliti. Setelah selesai bekerja dalam kelompok, Peneliti kemudian membahasnya bersama para siswa, dan dilanjutkan dengan pengerjaan kuis. Setelah
selesai
mengerjakan
kuis,
peneliti
kemudian
membahasnya bersama siswa. Penghitungan skor kuis siswa dilakukan menentukan tim terbaik, tim baik, dan tim cukup baik berdasarkan perolehan skor kuis tersebut. Pada siklus II pertemuan kedua ini tim terbaik diraih oleh tim 3 dan 5 dengan skor rata-rata 100. Kemudian tim baik pertama dengan skor rata-rata 92 diraih oleh tim 1, tim baik kedua diraih oleh tim 4, dan tim baik ketiga diraih oleh tim 2. c) Kegiatan akhir Dalam kegiatan akhir ini peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui atau belum dipahami oleh para siswa, kemudian bersama dengan para siswa, peneliti juga menyimpulkan materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini. Di akhir pertemuan ini peneliti juga memberikan evaluasi pembelajaran kepada siswa dengan tujuan mengetahui prestasi belajar siswa setelah dilaksanakan siklus kedua ini.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
Observasi Pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti melakukan observasi terhadap keaktifan siswa, motivasi siswa dan prestasi belajar IPS siswa. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan siklus kedua. 1) Keaktifan Belajar Hasil observasi pada siklus II ini berupa keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tabel data keaktifan siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Persentase Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
No.
Indikator
1.
Memperhatikan penjelasan guru
2.
a. Mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah b. Menulis/mencatat penjelasan guru. a. Kerjasama dengan teman
3.
4.
b. Mengajukan pertanyaan pada guru c. Menjawab pertanyaan guru/teman a. Menulis hasil laporan diskusi b. Melaporkan hasil diskusi secara lisan Total
Siklus II Jumlah keterlibatan Persentase 25
92.59
15
55.56
24
88.89
20
74.07
17
62.96
18
66.67
25
92.59
10
37.04
154
570.37
Jumlah Rata-rata
71.30
Keterangan
Tinggi
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah keterlibatan siswa pada pernyataan 1 adalah 25 siswa (92,59%), pernyataan no
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2a jumlah keterlibatan siswanya adalah 15 orang (55,56%), pernyataan no 2b jumlah keterlibatan siswa mencapai 24 orang (88,89%), pernyataan no 3a dengan jumlah 20 orang (74,07%), pernyatan 3b dengan jumlah keterlibatan siswa mencapai 17 orang (62,96%), pernyataan 3c jumlah keterlibatannya mencapai 18 orang (66,67%), pernyataan no 4a jumlah keterlibatannya mencapai 25 siswa (92,59%), dan untuk pernyataan no 4b jumlah keterlibatan siswa mencapai 10 orang (37,04%). Dilihat dari kriteria PAP II yang digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS ini, maka keaktifan siswa pada siklus II ini meningkat dengan rata-rata sebesar 71,30 dan termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Untuk lebih
jelasnya, ditunjukkan dengan
diagram 4.7 sebagai berikut:
0 37.04%
Poin 1 92.59% Poin 2a
92.59% 55.56%
88.89% 66.67%
74.07%
Poin 2b Poin 3a Poin 3b Poin 3c
62.96%
Poin 4a Poin 4b
Gambar 4.7 Diagram Persentase Keaktifan Siswa Siklus II
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Motivasi Belajar Pada akhir pembelajaran siklus II diadakan kembali pembagian kuesioner motivasi akhir yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan motivasi belajar IPS siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Motivasi pada siklus II ini mengalami peningkatan dimana pada siklus II ini terdapat 24 siswa dari jumlah seluruh siswa 27 yang tergolong pada kriteria “Sangat Tinggi” dengan persentase 88,89%, dan 3 siswa lainnya termasuk dalam kriteria “Tinggi” dengan persentase 11,11%. Adapun hasil observasi motivasi belajar IPS pada siklus kedua adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Persentase Data Siklus II Motivasi Belajar IPS Setelah Penerapan STAD
No. 1 2 3 4 5
Nilai tingkat penguasaan 81-100 66 -80 56 - 65 46 - 55 di bawah 46 Jumlah
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Ratarata
ST T C R SR
24 3 0 0 0 27
88,89 11,11 0,00 0,00 0,00 100
86,44
Tabel di atas menunjukkan data keadaan akhir motivasi belajar IPS siswa setelah penerapan STAD pada siklus II. Ratarata hasil motivasi belajar siklus II ini sebesar 86,44. Untuk 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI siswa yang tergolong memiliki motivasi sangat tinggi mencapai 24 siswa dari 27 siswa, dengan persentase sebesar 88,89%, kemudian untuk siswa yang memiliki motivasi tinggi mencapai 3 siswa atau 11,11%, sedangkan jumlah siswa untuk kriteria cukup, rendah, dan sangat rendah pada akhir siklus II ini 0 atau tidak ada. Peningkatan motivasi yang cukup tinggi ini, tidak lepas dari usaha peneliti mengevaluasi proses pembelajaran dari siklus I. Dengan penyajian materi yang cukup jelas, kondisi kelas yang lebih kondusif, dan hadiah yang lebih banyak semakin memotivasi mereka dalam proses pembelajaran. Untuk melihat seberapa besar perbandingannya, lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram 4.8 sebagai berikut:
0
0
11.11
0
Sangat rendah Rendah
Cukup 88.89
Tinggi Sangat Tinggi
Gambar 4.8 Diagram Persentase Motivasi Belajar Siklus II
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Prestasi Belajar IPS Observasi terhadap prestasi belajar IPS siswa pada siklus II ini berupa tes tertulis.Tujuan pelaksanaan tes prestasi siklus II ini adalah mengetahui adakah peningkatan prestasi belajar IPS siswa pada siklus II dari siklus I atau dari kondisi awal. Adapun hasil tes prestasi belajar IPS siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Persentase Data Prestasi Belajar Siklus II Dilihat Dari Nilai Ketuntasan KKM
Jumlah siswa
Keterangan
Nilai KKM yang ditentukan
Siswa yang tuntas 0
27 65 Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata
Persen -tase
Siswa yang tidak tuntas
Persen -tase
0%
27
100%
93 70 80,11
Tabel di atas menunjukkan data prestasi belajar IPS pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Semua siswa kelas V dinyatakan lulus atau tuntas KKM karena nilai yang dicapai semua di atas 65. Nilai tertinggi yang berhasil dicapai adalah 93, sedangkan untuk nilai terendahnya adalah 70. Dengan kata lain prestasi siswa dalam pembelajaran IPS dengan tipe STAD dinyatakan 100% tuntas. Di samping itu, untuk melihat sebaran skor yang diperoleh siswa, peneliti sajikan juga persentase data prestasi siswa pada siklus II. Tabel 4.12 Persentase Data Prestasi Belajar IPS Siklus II No. 1
Interval
Frekuensi
Persentase
Kriteria
≥ 81
9
33,33%
Sangat Tinggi
83
Ratarata 80,11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Interval
Frekuensi
Persentase
Kriteria
2
66 – 80
18
66,67%
Tinggi
3
56- 65
0
0,00%
Cukup
4
46 – 55
0
0,00%
Rendah
5
< 46
0
0,00%
Sangat Rendah
Jumlah
27
100%
Ratarata
Dari tabel di atas, tampak bahwa frekuensi tertinggi pada prestasi belajar siswa pada siklus II ini ialah 18 siswa atau 66,67% dari jumlah siswa seluruhnya 27 yang termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Sedangkan untuk siswa yang lainnya dengan jumlah 9 siswa atau 33,33% berada pada kriteria “Sangat Tinggi”. Ratarata nilai prestasi belajar siswa pada siklus II ini ialah 80,11. Data tersebut dapat diperjelas dengan gambar diagram
sebagai
berikut:
0% 0%
0% 33.33%
66.67%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
Gambar 4.9 Diagram Data Prestasi IPS Siklus II
d. Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan pada akhir siklus II ini, peneliti melihat bahwa keaktifan, motivasi, serta prestasi beajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengalami peningkatan yang cukup tinggi baik dari yang sebelumnya. Untuk keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II ini skor rata-ratanya ialah 71,30 dan tergolong “Tinggi”, untuk motivasi belajar siswa pada siklus II ini skor rata-rata kelas mencapai 86,44 dan termasuk pada kriteria “Sangat Tinggi”. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa nilai rata-rata mencapai 80,11 dan 100% tuntas KKM. Hal ini berarti keaktifan, motivasi, serta prestasi belajar siswa yang ditargetkan oleh peneliti yakni ratarata kelas 80, dan ketuntasan KKM sebesar 85% tercapai, bahkan hasilnya melebihi nilai dan persentase yang ditargetkan oleh peneliti. Pelaksanaan siklus kedua ini dinyatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil yang diperoleh peneliti setelah menganalis data keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar siswa SDN Kalongan yang mana target akhir dari peneliti sudah tercapai.
B. Analisis Komparasi Keaktifan, Motivasi dan Prestasi Belajar dari Kondisi Awal Sampai Siklus II 1.
Keaktifan Belajar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Kalongan Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/1013 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara umum dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS. Peningkatan keaktifan ini dapat dilihat dari hasil lembar
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengamatan yang diperoleh oleh peneliti bersama mitra peneliti, selama proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus II berlangsung. Adapun komparasi data keaktifan awal dengan keaktifan siswa di akhir siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Komparasi Data Keaktifan Awal Hingga Akhir Siklus II
No.
1.
2.
3.
4.
Indikator
Memperhatikan penjelasan guru a. Mencari informasi dan sumber belajar untuk pemecahan masalah b.Menulis/mencatat penjelasan guru. a. Kerjasama dengan teman b.Mengajukan pertanyaan pada guru c.Menjawab pertanyaan guru/teman a.Menulis hasil laporan diskusi b.melaporkan hasil diskusi secara lisan Total
Kondisi awal Jumlah keter % libatan
Siklus I Jumlah keterlibatan
Siklus II
%
Jumlah keterlibatan
%
5
18.52
18
66.67
25
92.59
9
33.33
11
40.74
15
55.56
12
44.44
15
55.56
24
88.89
9
33.33
20
74.07
20
74.07
5
18.52
15
55.56
17
62.96
5
18.52
18
66.67
18
66.67
5
18.52
20
74.07
25
92.59
5
18.52
7
25.93
10
37.04
55
203.7 0
124
459.2 6
154
570.3 7
Rata-rata Keterangan
25.46
57.41
71.30
SR
Sd
T
Tabel di atas menunjukkan hasil komparasi keaktifan siswa dari kondisi awal hingga akhir siklus II. Dari tebel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPS yang dapat
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilihat dari rata-rata persentase keaktifan awal 25,46% kemudian ratarata persentase keaktifan akhir siklus I sebesar 57,41 dan akhir siklus II sebesar 71,30%. Dari hasil persentase rata-rata keaktifan siswa dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari kondisi awal ke kondisi akhir (siklus II) sebesar 45,84%. Berikut ini peneliti sajikan grafik komparasi keaktifan siswa dari kondisi awal hingga akhir siklus II.
100
71.3
57.41 50
24.46
0 Kondisi awal
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 4.10 Grafik Komparasi Keaktifan Siswa Awal Sampai Akhir Siklus II
2.
Motivasi Belajar Komparasi motivasi baik dari kondisi awal sebelum pembelajaran IPS dengan STAD, siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk tabel persentase sesuai kriteria yang dibuat sebagai berikut: Tabel 4.14 Komparasi Data Motivasi Belajar Siswa
Skor
Kriteria
Kondisi Awal F
≥ 81
%
Mean
Siklus I F
%
Mean
Siklus II F
%
2
7,41
13
48,15
24
88,89
66 - 80
Sangat Tinggi Tinggi
7
25,93
14
51,85
3
11,11
56- 65
Cukup
11
40,74
0
0,00
0
0,00
46 - 55
Rendah
7
25,93
0
0,00
0
0,00
< 46
Sangat Rendah
0
0,00
0
0,00
0
0,00
63,8
87
81,62
Mean
86,44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jumlah
27
100
27
100
27
100
Tertinggi
22
18,52
14
51,85
24
88,89
Terendah
2
0
13
48,15
3
11,11
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dari rata-rata motivasi awal 65,8, siklus I 81,62 dan di akhir siklus II menjadi 86,44. Peningkatan motivasi dari sebelum penerapan pembelajaran STAD dengan sesudah pembelajaran STAD (akhir siklus II) yakni
meningkat sebesar 20,64. Untuk memperjelas
gambarannya, peneliti sajikan grafik komparasi motivasi awal hingga akhir siklus II di bawah ini sebagai berikut:
88.89
100
80 51.85
60
40.74
40
25.92
25.93
20 0
0
0
48.15
0
0
0
0
11.11 7.41
0 Sangat rendah
Rendah
Motivasi awal
Cukup Motivasi siklus 1
Tinggi
Sangat tinggi
Motivasi siklus 2
Gambar 4.11 Grafik Komparasi Motivasi Belajar Siswa
3.
Prestasi Belajar Untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar IPS siswa yang terjadi sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.15 Komparasi Prestasi Belajar Siswa Dilihat Dari Ketuntasan KKM
No.
Keterangan
1.
Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM Jumlah
2.
Keterangan Siklus I Awal ke ke siklus siklus I II 30,37% 29,63%
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
40%
70,37%
100%
60%
29,63%
0%
-30,37%
-29,63%
100%
100%
100%
0
0
Tabel 4.15 menunjukkan komparasi hasil prestasi belajar IPS dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal prestasi belajar IPS, siswa yang tuntas KKM sebanyak 8 siswa (40%) dari jumlah seluruhnya 20. Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS mengalami peningkatan dengan siswa yang tuntas sebanyak 19 orang (70,37%) dari jumlah siswa sebanyak 27, namun pada siklus I ini target keberhasilan belum tercapai sehingga peneliti melanjutkan penelitiannya pada siklus II. Pada siklus II prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS meningkat dimana yang tuntas KKM ialah 100%. Hal ini diluar dugaan peneliti yang mana target dari peneliti untuk nilai rata-rata kelas 80 dan ketuntasan KKM sebesar 85%. Untuk memperjelas uraian di atas, peneliti sajikan grafik peningkatan prestasi sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran STAD di bawah ini:
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100% 100% 70.37%
80% 60% 40% 40% 20% 0% kondisi awal
siklus I siklus II
Gambar 4.12 Grafik Peningkatan Prestasi Dilihat Dari Ketuntasan KKM
Di samping grafik peningkatan prestasi, peneliti juga menyajikan hasil komparasi prestasi belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata kelas sebagai berikut:
Tabel 4.16 Komparasi Prestasi Belajar Siswa Dilihat Dari Nilai Rata-rata Kelas
Skor
Kriteria
Kondisi Awal RataF % rata
Siklus I F
%
Siklus II Ratarata
F
%
66 - 80
Sangat Tinggi Tinggi
56- 65
Cukup
5
25
Rendah Sangat < 46 Rendah Jumlah
7
35
1
3,70
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0,00
20
100
27
100
27
100
Tertinggi
7
35
10
37,04
18
66,67
Terendah
0
0
0
0
0
0
≥ 81
46 - 55
2
10
9
33,33
9
33,33
6
30
10
37,04
18
66,67
7
25,93
0
0,00
64,35
90
74,85
Ratarata
80,11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bila dilihat dari nilai rata-rata kelas berdasar tabel di atas, prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar 64,35, siklus I sebesar 74,85 dan siklus II sebesar 80,11. Peningkatan yang terjadi sebelum maupun sesudah pembelajaran dengan tipe STAD (akhir siklus II) yakni sebesar 15,76. Siswa yang berada dalam kriteria rendah di kondisi awal, nilainya meningkat menjadi di atas 65 atau tersebar di kriteria tinggi dan sangat tinggi. Terjadinya peningkatan prestasi ini juga berbanding lurus dengan peningkatan keaktifan dan motivasi belajar. Besarnya motivasi siswa tersebut akan menjadikan siswa senang terhadap mata pelajaran IPS khususnya pada materi persiapan kemerdekaan, sehingga mereka berusaha memahami materi lebih baik. Untuk lebih jelasnya berikut ini peneliti sajikan grafik komparasi prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga akhir siklus II. 66.67
70 60 50
37.04
35
40
30 25.93
30
25
20 10
33.33 33.33
10
0
0
0
3.7
0
0
0 Sangat rendah
Rendah
Kondisi awal prestasi
Cukup
Tinggi
Prestasi Siklus 1
Sangat Tinggi Prestasi Siklus 2
Gambar 4.13: Grafik Komparasi Prestasi Belajar Siswa Dari Awal Sampai Akhir Siklus II
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. Pembahasan Berdasarkan penelitian pada siswa kelas V SD N Kalongan tahun ajaran 2012/2013 motivasi
diperoleh data hasil penelitian
tentang keaktifan,
dan prestasi belajar IPS siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data keaktifan diperoleh dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung, motivasi awal dan akhir diperoleh dari pengisian kuesioner, sedangkan data prestasi awal diperoleh dari data 1 tahun sebelumnya pada SK dan KD yang sama, dan data prestasi akhir diperoleh dari hasil evaluasi tes tertulis pada akhir siklus. 1.
Keaktifan Belajar Siswa Sebelum model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan, keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V termasuk dalam kriteria “Sangat rendah” (rata-rata 25,46). Ketika peneliti melakukan observasi di kelas, sebagian besar siswa ternyata sibuk dengan kegiatannya sendiri dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas. Ada siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya, ada yang berjalan kesana kemari, dan ada juga yang hanya pasif atau diam saja. Melihat keadaan seperti itu maka peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk diterapkan kepada siswa agar siswa menjadi lebih tertarik terhadap pelajaran IPS dan lebih aktif sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas. Pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dari kondisi awal hingga siklus II terlihat adanya peningkatan keaktifan
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dibuktikan dari data komparasi keaktifan siswa yang dilakukan peneliti selama dua kali siklus. Berdasarkan tabel komparasi keaktifan tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan keaktifan dari rata-rata kondisi awal hanya 25,46 dan tergolong sangat rendah, pada siklus I meningkat rata-ratanya menjadi 57,41 dan tergolong sedang, kemudian pada akhir siklus II meningkat kembali rata-ratanya menjadi 71,30 dan tergolong tinggi. Dengan demikian target keaktifan sebesar 70 telah tercapai di akhir siklus II. Peningkatan ini terjadi karena adanya keaktifan siswa di dalam kelompoknya atau timnya masing-masing selama proses pembelajaran dimana setiap siswa harus mampu menjelaskan poin-poin penting dalam materi yang diajarkan oleh guru. Di samping itu, para siswa juga dituntut untuk berdiskusi mengerjakan lembar kerja kelompok sehingga hal tersebut juga memungkinkan bagi para siswa untuk terlibat aktif dalam penyelesaian tugas kelompok tersebut. Kemudian dari diskusi bersama tersebut, tanpa disuruh guru sebagian besar siswa mencatat penjelasan guru, maupun hasil diskusi dalam bukunya sendiri. Peningkatan keaktifan tersebut juga
didukung dengan hasil
wawancara peneliti setelah akhir siklus II yang mana peneliti mengambil 2 sampel siswa yang hasil tes evaluasinya mendapat nilai tertinggi, dan siswa yang mendapat nilai terendah pada hasil tes evaluasinya. Berikut ini hasil wawancara peneliti kepada Risang dan Fajar Nur:
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Risang : “Perasaan saya setelah mengikuti pelajaran IPS sangat senang karena saya bisa belajar bersama teman satu kelompok dan bisa berbagi pengetahuan dengan teman. Ketika belajar di kelas saya juga memperhatikan, mencatat yang penting-penting. Saya juga sering membantu teman-teman ketika mengerjakan soal-soal yanga diberikan bapak kepada kelompok kami, pak. Selain itu saya juga sering bertanya kepada bapak kalau saya tidak tahu”. Fajar Nur: Perasaan saya senang pak saat mengikuti pelajaran IPS dengan bapak soalnya seru ada kuisnya dan ada juarajuaranya, jadi bisa tambah semangat pak. Ketika pelajaran saya juga sering memperhatikan terus kok pa. tapi kadang-kadang mencatat, kadang-kadang tidak. Saya kalau di dalam kelompok juga bantuin untuk mengerjakan soal-soal kelompok, pak”. Peningkatan keaktifan siswa juga terlihat dari kemauan siswa untuk bertanya kepada peneliti yang berperan sebagai pengajar, bertanya kepada siswa lain, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
2.
Motivasi Belajar Sebelum model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan di kelas V pada mata pelajaran IPS, peneliti memberikan angket motivasi kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari data yang diperoleh, kondisi awal motivasi belajar siswa kelas V SDN Kalongan pada mata pelajaran IPS rata-ratanya 63,80 dengan frekuensi terbanyak pada tingkat “Cukup” yakni ada 11 siswa (40,74%) dari jumlah keseluruhan 27 siswa. Dari hal tersebut maka peneliti bermaksud ingin meningkatkan motivasi siswa yang tergolong cukup menjadi siswa 94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memiliki motivasi belajar sangat tinggi pada mata pelajaran IPS ini. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena dengan penerapan model pembelajaran tersebut akan memungkinkan siswa untuk tertarik atau termotivasi dalam belajar IPS. Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada siklus I motivasi belajar siswa nilai rata-ratanya adalah 81,62. Sebenarnya target yang diperoleh pada siklus I sudah tercapai akan tetapi peneliti ingin membuktikan atau meyakinkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa sungguh dipengaruhi oleh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Maka dari itu peneliti tetap menyertakan motivasi di siklus II dengan maksud untuk semakin meyakinkan pengaruh penerapan model pembelajaran tersebut. Pada siklus II ini terbukti benar mengalami peningkatan motivasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan data yang diperoleh dari kuesioner motivasi di akhir siklus. Skor rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II ini adalah 86,44 dan termasuk pada kriteria “Sangat Tinggi”. 3.
Prestasi Belajar Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan di kelas, peneliti melihat bahwa prestasi belajar siswa dari kondisi awal yang diambil dari data prestasi belajar siswa 1 tahun sebelumnya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS termasuk dalam kriteria rendah dengan jumlah siswa yang tuntas
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KKM 8 orang dari 20 siswa atau (40%) yang tuntas dimana KKM yang ditentukan adalah 65. Rendahnya jumlah siswa yang tuntas KKM tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas yang monoton, hanya ceramah, dan juga sebagian siswa ada yang asik berbicara dengan teman sebangkunya ketika guru sedang menjelaskan materi. Dengan adanya hal tersebut maka peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk diterapkan di kelas V pada mata pelajaran IPS dengan tujuan agar siswa menjadi tertarik terhadap pelajaran IPS dan siswa juga aktif di dalam tim atau kelompok sehingga siswa semakin mudah dan mampu memahami materi yang diajarkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Setelah peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN Kalongan tahun ajaran 2012/2013, prestasi siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal hanya 40% yang tuntas KKM, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas KKM menjadi 70,37%. Pada siklus I sebenarnya target penelitian sudah tercapai hanya peneliti ingin lebih meyakinkan kembali apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini sungguh dapat meningkatkan prestasi belajar siswa atau ada faktor lain yang membuat prestasi belajar tersebut meningkat. Dengan demikian peneliti melanjutkan penelitiannya ke siklus II untuk membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut sungguh dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara signifikan.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari data yang diperoleh peneliti selama siklus II, ternyata model pembelajaran kooperatif tipe STAD sungguh dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SDN Kalongan pada mata pelajaran IPS dengan Standar Kompetensi 2: Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan Kompetensi Dasar 2.3: Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pada akhir siklus II ini jumlah siswa yang tuntas KKM meningkat menjadi 100% atau dari jumlah siswa 27 orang semuanya tuntas KKM dengan nilai rata-rata kelas 80,11. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama siklus II ini, peningkatan prestasi belajar tersebut disebabkan
karena
adanya
keterlibatan
siswa
dalam
proses
pembelajaran di kelas. Dengan adanya keterlibatan tersebut membuat siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar, motivasi untuk belajar IPS di kelas juga menjadi semakin tinggi karena siswa merasa senang ketika mereka belajar dan berdiskusi di dalam kelompok serta memudahkan siswa dalam memahami materi ajar sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS siswa. Pelaksanaan siklus II berhasil karena target keberhasilan minimal yang ditentukan oleh peneliti pada siklus II ini ketuntasan KKM siswa ialah 85%, sedangkan hasil yang diperoleh pada siklus II ini melebihi target yakni 100%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti selama dua kali siklus, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kooperatif tipe STAD yang diterapkan pada siswa SD kelas V SDN Kalongan, Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, serta prestasi belajar siswa dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini menuntut siswa untuk dapat berdiskusi, tukar pendapat dengan teman satu tim atau kelompok, dan saling membantu teman yang lain terutama yang mengalami kesulitan belajar.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD N Kalongan, Yogyakarta pada siswa kelas V semester genap tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan uraian hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD N Kalongan, Yogyakarta ditempuh dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Perencanaan pada siklus I, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrument penelitian. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti melakukan proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut: peneliti mengadakan presentasi kelas, membagi siswa ke dalam 5 tim atau kelompok untuk belajar di dalam tim, berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja kelompok, kuis atau tes individu, pemberian skor, kemudian memberikan penghargaan kepada tim. Pada observasi siklus I untuk keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS, peneliti dibantu oleh pengamat mengambil data keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar pengamatan keaktifan yang dibuat oleh peneliti.
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk motivasi belajar, peneliti memberikan angket motivasi kepada siswa di akhir siklus I. Kemudian untuk prestasi belajar IPS siswa, peneliti memberikan tes di akhir siklus I. Pada refleksi siklus I, keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta belum sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh peneliti. Dari hasil refleksi siklus I tersebut peneliti kemudian melanjutkan penelitiannya ke siklus II dengan harapan target dapat tercapai. Pada siklus II, perencanaan dan pelaksanaan tindakan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan peneliti. Untuk observasi pada siklus II, keaktifan siswa diamati selama proses pembelajaran di siklus II. Data keaktifan menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada siklus II mengalami peningkatan dan mencai target penelitian. Untuk motivasi belajar dan prestasi belajar IPS siswa, peneliti memberikan angket motivasi dan tes prestasi belajar di akhir siklus II. Motivasi dan prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dan target penelitian tercapai. Pada refleksi siklus II, keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta mengalami peningkatan dan target penelitian sudah tercapai. berdasarkan hal tersebut, maka diputuskan bahwa siklus tidak dilanjutkan. 2.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Kalongan Yogyakarta pada KD 2.3: Menghargai jasa dan
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan data yang diperoleh peneliti selama mengadakan penelitian. Untuk keaktifan siswa, rata-rata keaktifan awal siswa dari 25,46% (tergolong sangat rendah) pada keadaan akhir siklus II rata-rata keaktifan siswa menjadi 71,30% (tergolong tinggi). Untuk motivasi awal skor rata-ratanya 63,80 dan termasuk pada kriteria “Cukup”, pada siklus I meningkat skor rataratanya menjadi 81,62 termasuk pada kriteria “Sangat Tinggi”, dan pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan rata-rata 86,44 termasuk pada kriteria “Sangat Tinggi”. Kemudian untuk prestasi belajar IPS siswa, Pada kondisi awal prestasi belajar IPS siswa, terdapat 8 siswa yang tuntas KKM dari jumlah seluruh siswa 20 orang atau hanya 40% dengan nilai rata-rata 63,35, pada akhir siklus I siswa yang tuntas menjadi 19 orang dengan rata-rata 70,37, dan pada akhir siklus II jumlah siswa yang tuntas KKM menjadi 27 orang atau 100% tuntas dengan nilai rata-rata 80,11.
B. Saran Dalam rangka menyumbang pemikiran untuk meningkatkan keaktifan, motivasi dan prestasi belajar IPS siswa maka disampaikan saransaran sebagai berikut: 1.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan sebagai alternatif dalam merancang pembelajaran yang melibatkan keaktifan, motivasi, serta prestasi belajar siswa.
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membuat siswa terlibat di dalam proses pembelajaran di kelas. Maka model pembelajaran ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya.
3.
Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap tahap pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan penelitian antara lain: 1. Uji korelasi pada data prestasi belajar. Untuk uji korelasi pada penelitian ini peneliti menggunakan korelasi Pearson tetapi bisa juga dalam menganalisisnya menggunakan point biserial correlation. 2. Kealamiahan penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas, alangkah baiknya jika yang melakukan pengajaran tersebut guru kelas atau guru bidang studi yang terkait dari sekolah tersebut dan bukan si peneliti.
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Internasional: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Depdiknas. (2008). Kamus besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia. Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Remaja Rosdakarya. Dewi, Mutia Lina. (2008). Belajar Kelompok untuk STAD dan Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Mahasiswa. Jurnal Ilmuu Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang. Hamalik, Oemar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. . (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. _____________. (2009). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru. Hasan, S. Hamid. (1996). Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (buku I). Bandung: Jurusan Sejarah F IPS IKIP Bandung. Hopkins, David. (2011). A Teacher’s Guide to Classroom Research. New York: Open University. Kunandar. (2011). Guru Profesional Implementasi KTSP. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mahmud, M. Dimyati. (1990). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE. Masidjo, Ign. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
McLaren, Peter and Leonard, Peter. (1993). Paulo Freire: a Critical Encounter. London: Routledge. Mulyasa, E.(2007). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (2004). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Poerwadarminto, WJS. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto, Ngalim. (1984). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Santrock, John. W. (2007). Psikologi Pendidikan(edisi kedua). Jakarta: Kencana. Sardiman, A.M. (1986). Interaksi Belajar Mengajar. Jakrta: CV. Rajawali. Siskandar. (2009). Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmu Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang. Slavin, Robert. E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Solihatin, Etin dan Raharjo. (2007). Cooperative Learning: Analis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka dan FKIP UNS. 104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara. Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Van Wyk, Micheal M. (2012). The Effects of the STAD-Cooperative Learning Method on Student Achievement, Attitude and Motivation in Economics Education. International Journal of Soc Sci, 33(2): 261-270.From http://www.krepublishers.com/02-Journals/JSS/JSS33-0-000-12-Web/JSS-33-2-000-12-Abst-PDF/JSS-33-2-261-121195-van-Wyk-M-M/JSS-33-2-261-12-1195-van_Wyk-M-MTx%5B12%5D.pdf (Retrieved 7 Juli 2013). Wijaya Kusumah, & Dedi Dwitagama. (2010). tindakan kelas. Jakarta: Indeks.
105
Mengenal penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS PEMBELAJARAN NAMA SEKOLAH
: SDN Kalongan
Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Kelas / Semester
: V/2
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
KOMPETENSI DASAR Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan
Mencari organisasiorganisasi yang berperan serta dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2. Peristiwa sebelum proklamasi.
Membuat daftar peristiwa penting yang terjadi sebelum proklamasi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Kognitif: b) Mengetahui organisasi-organisasi yang berperan serta dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia c) Menjelaskan peran organisasi-organisasi dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Kognitif: Menjelaskan peristiwaperistiwa yang terjadi sebelum proklamasi
106
PENILAIAN Teknik Tertulis
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Contoh Instrumen Nama lain dari PPKI adalah....... a. Dokuritsu Junbi Inkai b. Chuo Sangi In c. Dokuritsu Junbi osakai d. Jawa Hokokai
Pada tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan oleh golongan muda ke daerah….. a. Majalengka b. Rengasdengklok c. Tasikmalaya
ALOKASI WAKTU 8 x 35 menit
SUMBER BELAJAR & ALAT Indrastuti, dkk. 2010. Ilmu Pengetahua n Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta : Yudistira.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
PENILAIAN Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen d. Cikampek
3. Peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan
Mencari nama-nama tokoh beserta peranannya pada masa persiapan kemerdekaan.
Kognitif: 1. Menyebutkan tokohtokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. 2. Menjelaskan peranan para tokoh pejuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia.
4. Menghargai jasa para pejuang kemerdekaan
Membuat tabel sikapsikap kepahlawanan beserta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Kognitif: Menyebutkan cara menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan.
107
Tes
Soal pilihan ganda
Tokoh yang rumahnya digunakan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah: a. Ahmad Subarjo b. A.A. Maramis c. Laksamana Maeda d. Sayuti Melik Tokoh yang menjamin bahwa proklamasi kemerdekaan akan segera dilaksanakan adalah..... 2) Mr. A.A. Maramis 3) Mr. Ahmad Subardjo 4) Latief Hendraningrat 5) Abikusno Coktosuyoso
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR & ALAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R PP)
Nama Sekolah
:
SDN Kalongan
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
:
V (lima)
Semester
:
2 (Dua)
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit (2jp)
5) Standar Kompetensi 2
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
6) Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan. 7) Indikator Kognitif: a) Mengetahui
organisasi-organisasi
yang
berperan
serta
dalam
usaha
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. b) Menjelaskan
peran
organisasi-organisasi
dalam
usaha
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
8) Tujuan Pembelajaran Kognitif: 1. Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu mengetahui arti pentingnya proklamasi kemerdekaan Indonesia. 2. Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu menjelaskan cara menghargai jasa-jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia 9) Materi Ajar Usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia (terlampir)
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10) Model Pembelajaran Kooperatif teknik STAD 11) Langkah-langkah Kegiatan (siklus pertama) Pertemuan I No 1
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal a.
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, serta mengadakan presensi kehadiran siswa.
b.
5 menit
Apersepsi Bertanya jawab tentang materi sebelumnya (pendudukan Jepang, tokoh-tokoh ketika pendudukan Jepang).
c. 2
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menjelaskan secara singkat tentang materi usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan. Elaborasi a. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri 5 dan ada yang 6 siswa. b.
Guru membimbing pelaksanaan diskusi kelompok dengan memberikan instruksi dan membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan.
c.
Siswa
membahas
materi
tentang
usaha-usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama teman satu kelompoknya. Dalam hal ini siswa harus saling membantu teman untuk dapat menguasai materi yang baru saja diajarkan. d.
Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok
e.
Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok
f.
Siswa mengerjakan kuis individu
109
60 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
g.
Guru memberikan skor individu kepada siswa
h.
Guru menghitung skor perkembangan individu
i.
Guru mengumumkan skor individu dan nilai rata-rata kelompok
j.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik
Konfirmasi Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menanyakan materi yang belum dipahami 3
Kegiatan akhir a.
Guru menyimpulkan materi ajar
b.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
c.
Salam
5 menit
12) Sumber/Bahan Belajar/ media pembelajaran Indrastuti, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta: Yudistira. 13) Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 3 Mengetahui Organisasi-
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
5 Tes
6 Soal pilihan ganda
Contoh Instrumen/ Soal
a) Nama lain dari PPKI adalah.......
organisasi
e. Dokuritsu Junbi Inkai
Pergerakan
f. Chuo Sangi In
Nasional
g. Dokuritsu Junbi Cosakai
4 Menjelaskan peran
d. Jawa Hokokai
organisasiorganisasi dalam usaha
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia (terlampir) 14) Format Kriteria Penilaian
1. Penilaian kognitif Setiap nomor jika benar mendapat skor 1, jika salah mendapat skor 0 Nilai akhir
=
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥2 3
x 10
Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Jumlah Skor
Nilai
Kognitif 1. 2. 3.
Yogyakarta,……………….. 2013 Mengetahui Guru Kelas V
Praktikan
Ana Murni Suryani
St. Riko Handrianto
NIP :
NIM :091134004
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Kelompok
Nama kelompok
: ............................................
Anggota Kelompok
: ............................................
Buatlah ringkasan dalam bentuk table mengenai siding-sidang yang diselenggarakan BPUPKI dan PPKI seperti di bawah ini!
Siding BPUPKI
No Tanggal
Siding PPKI
Keputusan
No Tanggal
pelaksanaan
Keputusan
pelaksanaan sidang
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R PP)
Nama Sekolah
:
SDN Kalongan
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
:
V (lima)
Semester
:
2 (Dua)
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit (2jp)
A. Standar Kompetensi 2
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan. C. Indikator Kognitif: Menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum proklamasi D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif: Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu menjelaskan peristiwaperistiwa yang terjadi sebelum proklamasi. E. Materi Ajar
Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (terlampir) F. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD G. Langkah-langkah Kegiatan Siklus I (pertemuan kedua) No 1
Kegiatan Kegiatan Awal
Waktu 5 menit
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Kegiatan a.
Waktu
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, serta mengadakan presensi kehadiran siswa.
b.
Apersepsi Bertanya jawab tentang materi sebelumnya (organisasi yang berperan serta dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia).
c. 2
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menjelaskan secara singkat tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sebelum proklamasi. Elaborasi a.
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri 5 dan ada yang 6 siswa.
b.
Guru membimbing pelaksanaan diskusi kelompok dengan memberikan instruksi dan membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan.
c.
Siswa membahas materi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sebelum proklamasi. Dalam hal ini siswa harus saling membantu teman untuk dapat menguasai materi yang baru saja diajarkan.
d.
Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok
e.
Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok
f.
Siswa mengerjakan kuis individu
g.
Guru memberikan skor individu kepada siswa
h.
Guru menghitung skor perkembangan individu
i.
Guru mengumumkan skor individu dan nilai rata-rata kelompok
j.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
114
60 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Kegiatan
Waktu
yang terbaik Konfirmasi Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menanyakan materi yang belum dipahami 3
Kegiatan akhir a.
Guru menyimpulkan materi ajar
b.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
c.
Salam
5 menit
H. Sumber/Bahan Belajar/ media pembelajaran Indrastuti, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta: Yudistira. I. Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Contoh Instrumen/
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
Soal
10 Penilaian
1. Tokoh yang
7 Menjelaskan
8 Tugas
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
individu 9 Tugas
sebelum proklamasi.
kelompok
kelompok
rumahnya digunakan
(keberanian
untuk menyusun
untuk
teks proklamasi
menyampaik
kemerdekaan
an penda-
Indonesia adalah:
pat)
a. Ahmad Subarjo b. A.A. Maramis c. Laksamana Maeda d. Sayuti Melik
(terlampir)
Format Kriteria Penilaian 1. Penilaian kognitif 115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Setiap nomor jika benar mendapat skor 1, jika salah mendapat skor 0 Nilai akhir
=
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥 2 3
x 10
Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan
Jumlah Skor
Nilai
Kognitif 1. 2. 3.
Yogyakarta,………………...2013 Mengetahui Guru Kelas V
Praktikan
Ana Murni Suryani
St. Riko Handrianto
NIP :
NIM :091134004
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Kelompok
Nama kelompok
: ............................................
Anggota Kelompok : ............................................
Buatlah daftar tahapan-tahapan peristiwa penting yang terjadi sebelum proklamasi dimulai dari jepang menyerah sampai teks proklamasi berhasil disusun di dalam kelompokmu!
No
Tanggal,
Peristiwa yang terjadi
bulan, dan tahun
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R PP)
Nama Sekolah
:
SDN Kalongan
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
:
V (lima)
Semester
:
2 (Dua)
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit (2jp)
15) Standar Kompetensi 2
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
16) Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan 17) Indikator Kognitif: 4) Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. 5) Menjelaskan peranan para tokoh pejuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia.
18) Tujuan Pembelajaran Kognitif: 1. Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia. 2. Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu menjelaskan peranan para tokoh pejuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia.
19) Materi Ajar Peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan (terlampir). 20) Model Pembelajaran 118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kooperatif teknik STAD 21) Langkah-langkah Kegiatan (siklus kedua) Pertemuan I No 1
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal d.
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, serta mengadakan presensi kehadiran siswa.
e.
5 menit
Apersepsi Bertanya jawab tentang materi sebelumnya (peristiwa sebelum proklamasi).
f. 2
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menjelaskan secara singkat tentang materi peranan tokoh-tokoh
yang
berjuang
pada
masa
persiapan
kemerdekaan. Elaborasi b. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri 5 dan ada yang 6 siswa. c. Guru membimbing pelaksanaan diskusi kelompok dengan memberikan instruksi dan membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan. d. Siswa membahas materi tentang peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan bersama teman satu kelompoknya. Dalam hal ini siswa harus saling membantu teman untuk dapat menguasai materi yang baru saja diajarkan. e. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok f. Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok g. Siswa mengerjakan kuis individu
119
60 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
h. Guru memberikan skor individu kepada siswa i. Guru menghitung skor perkembangan individu j. Guru mengumumkan skor individu dan nilai rata-rata kelompok k. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik Konfirmasi Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menanyakan materi yang belum dipahami 3
Kegiatan akhir d.
Guru menyimpulkan materi ajar
e.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
f.
Salam
5 menit
22) Sumber/Bahan Belajar/ media pembelajaran Indrastuti, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta: Yudistira. 23) Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Melalui model pembelajaran
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Soal pilihan ganda
Contoh Instrumen/ Soal
a) Tokoh yang rumahnya digunakan untuk
STAD, siswa
menyusun teks
mampu
proklamasi
menyebutkan
kemerdekaan
tokoh-tokoh yang
Indonesia adalah......
berjuang pada
a. Ahmad Subardjo
masa persiapan
b. Laksamana Maeda
kemerdekaan
c. A.A. Maramis
Indonesia
d. Sayuti Melik
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu menjelaskan peranan para tokoh pejuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia
(terlampir)
Format Kriteria Penilaian 2. Penilaian kognitif Setiap nomor jika benar mendapat skor 1, jika salah mendapat skor 0 Nilai akhir
=
𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥 2 3
x 10
Lembar Penilaian No
Nama Siswa
Performan
Jumlah Skor
Nilai
Kognitif
1. 2. 3.
Yogyakarta,……………….. 2013 Mengetahui 121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Guru Kelas V
Praktikan
Ana Murni Suryani
St. Riko Handrianto
NIP :
NIM :091134004
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Kelompok
Nama kelompok
: ..................
Anggota Kelompok : ............................................
Susunlah nama dan peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia!
No Nama Tokoh
Peranan dalam persiapan kemerdekaan
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R PP)
Nama Sekolah
:
SDN Kalongan
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
:
V (lima)
Semester
:
2 (Dua)
Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit (2pertemuan).
J. Standar Kompetensi 2
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
K. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai
jasa
dan
peranan
tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan L. Indikator Kognitif: Menyebutkan cara menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan M. Tujuan Pembelajaran Kognitif: Melalui model pembelajaran STAD, siswa mampu menyebutkan cara menghargai jasa para tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan. Materi Ajar Menghargai jasa para pejuang kemerdekaan (terlampir) N. Model Pembelajaran Kooperatif teknik STAD O. Langkah-langkah Kegiatan
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Siklus II (pertemuan kedua) No 1
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal d.
Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, serta mengadakan presensi kehadiran siswa.
e.
Apersepsi
5 menit
Bertanya jawab tentang materi sebelumnya (peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan). f. 2
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menjelaskan secara singkat tentang menghargai jasa para pejuang kemerdekaan. Elaborasi k. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri 5 dan ada yang 6 siswa. l. Guru membimbing pelaksanaan diskusi kelompok dengan memberikan instruksi dan membantu apabila ada siswa yang mengalami kesulitan. m. Siswa membahas materi tentang menghargai jasa para pejuang kemerdekaan. Dalam hal ini siswa harus saling membantu teman untuk dapat menguasai materi yang baru saja diajarkan. n. Siswa mengerjakan lembar kerja kelompok o. Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok p. Siswa mengerjakan kuis individu q. Guru memberikan skor individu kepada siswa r. Guru menghitung skor perkembangan individu s. Guru mengumumkan skor individu dan nilai rata-ratar
125
60 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok t. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik Konfirmasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami 3
Kegiatan akhir d.
Guru menyimpulkan materi ajar
e.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
f.
Salam
5 menit
P. Sumber/Bahan Belajar/ media pembelajaran Indrastuti, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Yogyakarta: Yudistira. Q. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Kognitif: Melalui model
Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes
Soal pilihan
Contoh Instrumen/ Soal
1. Tokoh yang menjamin bahwa
ganda
pembelajaran STAD,
proklamasi
siswa mampu
kemerdekaan akan
menyebutkan cara
segera dilaksanakan
menghargai jasa para
adalah.....
tokoh perjuangan
6)
dalam
Mr. A.A.
Maramis
memproklamasikan
7) Mr. Ahmad Subardjo
kemerdekaan.
8) Latief Hendraningrat
Afektif: Melalui model
9) Abikusno Coktosuyoso
pembelajaran STAD,
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa mampu mendiskusikan tugas kelompok berkaitan menghargai jasa para pejuang kemerdekaan. Psikomotor: Melalui
model
pembelajaran
STAD,
siswa
mampu
bekerjasama
dalam
membuat tabel sikap kepahlawanan beserta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari
(terlampir)
Format Kriteria Penilaian 2. Penilaian kognitif Setiap nomor jika benar mendapat skor 1, jika salah mendapat skor 0 Nilai akhir
=
jawaban benar x 2 3
x 10
Lembar Penilaian
No
Nama Siswa
Performan Kognitif
1. 2. 3.
127
Jumlah Skor
Nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Yogyakarta,………………...2013 Mengetahui Guru Kelas V
Praktikan
Ana Murni Suryani
St. Riko Handrianto
NIP :
NIM :091134004
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lembar Kerja Kelompok Nama kelompok
: ..................
Anggota Kelompok : ............................................
Buatlah tabel sikap-sikap kepahlawanan beserta contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari kalian!
No
Sikap
Contoh sikapku dalam kehidupan sehari-hari
Kepahlawanan 1
Cinta tanah air
2
Rela berkorban
3
Pantang menyerah
4
Pemberani
5
Kerja keras
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI A. (Siklus I Pertemuan I) Usaha-usaha Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Situasi Jepang yang semakin memburuk karena terdesak oleh Amerika Serikat di Perang Asia Timur Raya (Perak Pasifik) menyebabkan jatuhnya kepemimpinan Perdana Hediki kala itu.
Kemudian, diganti oleh Perdana
Menteri Kuniaki Koiso. Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kelak di kemudian hari kepada Indonesia. Pada tahun 1944 pasukan Jepang mengalami kekalahan dengan pihak sekutu di berbagai pertempuran. Seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik sudah hancur. Menghadapi situasi kritis tersebut, pada tanggal 1 maret 1945 pemerintah pendudukan di bawah pimpinan Letnan Jenderal Kumikaci Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai). Tujuannya untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan Negara
Indonesia.
1. Pembentukan BPUPKI Beberapa bulan sebelum menyerah kepada Sekutu, Jepang mempersilahkan bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kemerdekaan. Persiapan kemerdekaan dilakukan dengan membentuk suatu badan penyelidik. Pada tanggal 29 April 1945, Jepang membentuk BPUPKI. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mendirikan sebuah Negara merdeka. Anggotanya terdiri atas wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia. Ketuanya dijabat oleh Radjiman Widyodiningrat. Raden Panji Suroso diangkat sebagai sekretaris yang dibantu oleh Toyohito Matsuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo. Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei-1Juni 1945 di gedung Tjuo Sangi In, Jakarta, dihadiri oleh jenderal Itagaki dan jenderal Nagano dari Jepang. Bendera kebangsaan Jepang, Hinomaru, dikibarkan oleh Mr. A.G. Pringgodigdo. Bendera kebangsaan Indonesia, merah putih, dikibarkan oleh Toyohito Matsuda. Pada siding ini membahas dasar Negara Indonesia. Pembicara pada siding BPUPKI adalah Mr. Supomo, Ir. Soekarno, dan Mr. Moh. Yamin. Mereka mengajukan usul mengenai dasar-dasar negara
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Indonesia. 2. Perumusan Dasar Negara Indonesia dan UUD persidangan BPUPKI untuk merumuskan UUD diawali dengan pembahasan mengenai dasar Negara Indonesia. Beberapa anggota pun dimintai pandangan mengenai dasar Negara Indonesia tersebut. Pada tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin mengajukan usul dasar Negara Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Perikebangsaan b. Perikemanusiaan c. Periketuhanan d. Perikerakyatan e. Kesejahteraan rakyat pada tanggl 31 Mei 1945 Mr. Supomo mengajukan usul dasar Negara Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Persatuan b. Kekeluargaan c. Mufakat dan demokrasi d. Musyawarah e. Keadilan social Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengajukan usul dasar Negara Indonesia yang disebut “Pancasila”. Adapun isinya sebagai berikut. b. Kebangsaan Indonesia c. Internasionalisme atau perikemanusiaan d. Mufakat atau demokrasi e. Kesejahteraan social f. Ketuhanan Yang Maha Esa Untuk merumuskan dasar Negara, BPUPKI membentuk panitia perumusan yang terdiri atas 9 orang (panitia 9), yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir, Wachid HAsyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Panitia 9 melakukan siding
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI di Jakarta dan menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta memuat rumusan dasar Negara yang berbunyi sebagai berikut. a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemelukpemeluknya. b. Kemanusiaan yang adil dan beradab. c. Persatuan Indonesia d. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan. e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada sidang tanggal 10- 17 Juli 1945 BPUPKI membahas bentuk Negara, wilayah Negara, kewarganegaraan, pendidikan dan pengajaran. Kemudian, pada siding tersebut dibentuk pula sebuah panitia perancang UUD yang beranggotakan Mr. Supomo, Mr. Wongonegoro, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim, dan dr. Sukiman. Hasil kerja panitia Sembilan diserahkan kepada BPUPKI. 3. Pembentukan PPKI Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, maka pada tanggal 7 Agustus 1945, pihak Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Inkai (Panitia PersiapanKemerdekaan Indonesia atau PPKI) sebagai pengganti BPUPKI. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta. Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. PPKI bertugas menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Setelah dibentuk, PPKI melakukan beberapa kali siding. Pada siding PPKI tanggal 18 Agustus berhasil mengesahkan Ancangan Pembukaan UUD Negara Indonesia, memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden, serta membentuk Komite Nasional untuk membantu kerja presiden dan wakil presiden. Sidang tanggal 19 Agustus berhasil memutuskan terbentuknya cabinet presidensiil dengan 12 kementrian dan pembagian wilayah RI menjadi 8 Provinsi, serta pembentukan tentara kebangsaan dan komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Kemudian, pada siding tanggal 22 Agustus ditetapkan Komite Nasional dan Partai Nasional Indonesia, dan kemudian PPKI bubar pada tanggal tersebut. Secara umum pembentukan BPUPKI dan PPKI memiliki arti penting bagi bangsa
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Indonesia. Adanya BPUPKI dan PPKI menjadi alat yang ampuh untuk mewujudkan kemerdekaan.
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24) (Materi Ajar Siklus I pertemuan II) Peristiwa Sebelum Proklamasi 1. Menyerahnya Jepang pada Sekutu Pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima di Jepang dibom oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya yang dibom atom oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 12 Agustus 1945 Jenderal Terauci, pemimpin pasukan Jepang di Asia Tenggara, menerima tokoh-tokoh Indonesia yang terdiri atas Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Radjiman Widyodinongrat di Vietnam Selatan. Pada pertemuan itu, Jenderal Terauci memprkenankan Indonesia untuk merdeka. Jepang kemudian menyerah kalah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Bangsa Indonesia segra bertindak cepat. Para pejuang kemerdekaan Indonesia segera menyiapkan proklamasi kemerdekaan. 2. Persiapan Proklamasi Kemerdekaan oleh Para Pemuda Kelompok-kelompok pejuang kemerdekaan Indonesia yang bertindak cepat itu di antaranya adalah kelompok Sukarni, kelompok Syahrir, kelompok Pelajar, dan kelompok Kaigun. Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda. Anggota kelompok Sukarni adalah Johan Syahruzah, Abdul Muluk, Kusnaeni, Adam Malik, Armunanto, Pandu Wiguna, M. Nitimiharja, dan Syamsudin. Mereka tinggal di asrama Jln. Menteng No. 31, Jakarta, sehingga dikenal sebagai “Pemuda Menteng 31”. Kelompok Syahrir terdiri atas Sutan Syahrir, Sudarsana, Sugra, Hamdani, dan Kartamuhari. Sutan Syahrir adalah tokoh pemuda yang mengetahui kekalahan Jepang dari Sekutu melalui siaran radio asing. Kelompok pelajar dipimpin oleh Johan Nur dengan anggota Sayaka, Syarif Thayeb, Darwis, Eri Sudewa, dan Chaerul Saleh. Mereka membentuk kelompok kedokteran di Jln. Prapatan No. 10 dan kelompok Jln. Cikini No. 71. Dua kelompok ini disebut “Persatuan Mahasiswa Kedokteran”. Kelompok Kaigun terdiri atas orang-orang Indonesia yang bekerja di Angkatan Laut Jepang. Mereka adalah Mr. Ahmad Subarjo, Sudiro, Wikana, E. Chaerudin, dan Jayapranata. Pada saat itu tentara Jepang mengawasi dengan ketat semua aktivitas pejuang Indonesia. Para pejuang Indonesia melakukan aktivitasnya secara sembunyi-sembunyi. Agar perjuangan mereka luput dari pengawasan Jepang, maka 134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mereka mengadakan gerakan rahasia. Setelah menerima berita kekalahan Jepang kepada Sekutu, mereka segera bertindak. Rapat-rapat kilat dan rahasia diadakan sejak tanggal 15 Agustus 1945 malam hari. Pukul 20.00, mereka rapat di Jln. Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh yang dihadiri oleh Darwis, Johan Nur, Kusnandar, Subagyo, Margono, Aidit, Sunyata, Abubakar, Eri Sudewa, Wikana, dan Armansyah. Rapat memutuskan, Indonesia harus merdeka saat itu juga. Bung Karno dan Bung Hatta harus didesak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Rapat kemudian mengutus Wikana, Darwis, dan Adam Malik untuk menghadap Bung Karno dan Bung Hatta. Malam itu juga, utusan bertemu dengan Bung Karno Bung Hatta di Jln. Pegangsaan Timur No. 56. Utusan menyampaikan kehendak para pemuda tetapi Bung Karno masih menanti berita resmi dari pemerintah Jepang. Para pemuda tidak puas dengan sikap Bung Karno. Mereka rapat lagi malam itu di Cikini. Rapat dimulai pukul 12 malam. Rapat dipimpin oleh Chaerul Saleh. Hasil rapat memutuskan bahwa Bung Karno dan Bung Hatta harus dibawa keluar Jakarta untuk dipaksa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 3. Peristiwa Rengasdengklok Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.00 pagi, dengan sebuah mobil, utusan para pemuda Chaerul Saleh, J. Kunto, dan Dr. Muwardi, berangkat dari Jln. Cikini No.71 ke Jln. Pegangsaan Timur No 56 untuk menjemput Bung Karno. Sukarni dan J. kunto menjemput Bung Hatta. Akhirnya, semua berkumpul di rumah bung Karno. Pukul 04.30 pagi, Bung Karno beserta istri (Fatmawati) dan puteranya (Guntur), berangkat dalam satu mobil. Sukarni, J. kunto, dan Bung Hatta berangkat dengan mobil yang lain. Mereka diam-diam meninggalkan kota Jakarta. Chaerul Saleh tetap tinggal di Jakarta untuk mempersiapkan segala sesuatu yamg diperlukan. Rombongan menuju ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Rombongan Bung Karno dan Bung Hatta menuju markas besar pasukan PETA di Rengas dengklok. Rombongan sampai di Rengasdengklok pukul 06.00 pagi tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno, istri dan puteranya ditempatkan di satu kamar. Bung Hatta ditempatkan di kamar lain. Pukul 16.00 tanggal 16 Agustus 1945, J. Kunto membawa Mr. Ahmad Subarjo dan Sudiro ke Rengasdengklok untuk bertemu Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka mengadakan pembicaraan. Mereka
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI sepakat utuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Namun, teks proklamasi harus ditandatangi di Jakarta. Pada pukul 22.00 tanggal 16 Agustus1945, mereka kembali ke Jakarta. 4. Penyusunan Naskah Proklamasi Tengah malam menjelang tanggal 17 Agustus 1945, rombongan Bung Karno dan Bung Hatta sampai di Jakarta. Mereka menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda.tadashi Maeda adalah seorang Laksamana Angkatan Laut Jepang, di Jakarta. Di tempat itu sudah berkumpul antara lain B.M. diah dari haria Asia Raya, Semaun Bakri dari harian jawa Hokokai, Sayuti Melik, dan Mr. Iwa Kusuma Sumantri. Mereka kemudian pergi ke Jln. Bogor Lama. Di tempat itu sudah menunggu Chaerul Saleh, Adam Malik, Wikana, Pandu Wiguna, M. Nitimiharja, Kusnaeni, dan Syahrir. Akhirnya, mereka pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk menyaksikan penyusunan dan penandatanganan naskah proklamasi kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 tengah malam, naskah proklamasi mulai disusun. Beberapa orang mengusulkan susunan isi naskah, termasuk Bung Karno. Setelah dilakukan perubahan dan perbaikan, naskah proklamasi disetujui. Sayuti Melik kemudian mengetik naskah proklamasi. Menjelang pagi, naskah proklamasi selesai disusun. Bung Karno dan Bung Hatta menandatangani naskah tersebut atas nama bangsa Indonesia. Salinan lengkap naskah proklamasi itu adalah sebagai berikut. 5. Detik-Detik Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 Bung Karno membaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jln. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Bung Karno didampingi oleh Bung Hatta. Pembacaan teks proklamasi juga dihadiri oleh anggota PPKI dan para pemuda revolusioner. Bung Karno membaca teks proklamasi dengan suara pelan, tenang, dan tegas. Kata demi kata pada teks proklamasi didengar oleh hadirin. Suara Bung Karno dapat didengar hingga ke seluruh pelosok tanah air melalui siaran radio. Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Saat itu dikibarkan bendera merah putih yang dijahit oleh ibu Fatmawati. Pengubar bendera adalah Latif Hendraningrat, seorang pemuda Peta. Lagu Indonesia Raya karya W.R. Supratman dinyanyikan dengan pemimpin ibu S.K. Trimurti. Upacara berjalan tenang namun khidmat. Pada saat itu Jepang bisa saja 136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dating dan memporakporandakan upacara tersebut. Upacara tersebut dijaga ketat oleh pasukan Peta. Bung Karno mengakhiri pidatonya dengan doa. Keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) bersidang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. Kemudian atas usul Soekarno, jumlah anggota PPKI ditambah oleh tokoh-tokoh Indonesia yang lain. PPKI mengesahkan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada pembukaan UUD 1945 tercantum dasar Negara Pancasila yang resmi hingga sekarang yaitu sebagai berikut. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
137
kebijaksanaan
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Materi ajar siklus II pertemuan pertama
Peranan tokoh-tokoh yang berjuang pada masa persiapan kemerdekaan 1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno adalah tokoh proklamator Indonesia. Panggilan akrabnya adalah Bung Karno. Bung Karno yang membaca teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Bung Karno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Bung Karno merupakan putera kedua dari bapak Raden Sukemi Sosrodiharjo, seorang kepala sekolah, dan ibunya seorang puteri dari Bali. Sejak kecil sudah tampak bahwa Bung Karno memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Pada tahun 1927 Ir. Soekarno bersama dengan Mr. iskaq Cokrodisuryo, dr. Cipto Mangunkusumo, M. Budiarto, dan Mr. Sunaryo mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). PNI berjuan untuk kemerdekaan Indonesia. Bung Karno sering keluar masuk penjara namun hatinya tetap teguh. Bung Karno pernah berkata, “Seorang pemimpin tidak berubah karena hukuman. Saya masuk penjara untuk memperjuangkan kemerdekaan dan saya meninggalkan penjara dengan pikiran sama”. Sebagai seorang tokoh pejuang, penderitaan yang dialaminya tidak melumpuhkan daya juangnya. Pada masa pendudukan Jepang, Bung Karno bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur mendirikan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA). Mereka dikenal sebagai empat serangkai. Setelah Indonesia merdeka, PPKI memilih Ir. Soekarno menjadi presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 21 Juni 1970, Ir. Soekarno meninggal dunia di RS Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Ir. Soekarno adalah salah seorang pemimpin Indonesia yang sangat besar jasanya kepada bangsa Indonesia. Ir. Soekarno bersama teman-teman seperjuangannya telah membawa bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan Indonesia.
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Drs. Mohamad Hatta Drs. Mohamad Hatta dan Ir. Soekarno disebut Dwitunggal Indonesia. Drs. Moh. Hatta adalah tokoh proklamator Indonesia. Panggilan akrabnya adalah Bung Hatta. Bung Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat. Sebagai mahasiswa di Belanda, Bung Hatta sering mengadakan pertemuan dengan para pemuda Indonesia yang belajar di sana. Mereka bergabung dalam “Perhimpunan Mahasiswa”. Mereka terdiri atas Moh. Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamijoyo, dan Abdul Majid. “Perhimpunan Mahasiswa” kemudian berganti nama menjadi “Perhimpunan Indonesia”. Drs. Moh. Hatta menjabat sebagai ketua redaksi majalah “Indonesia Merdeka” yang dikeluarkan oleh “Perhimpunan Indonesia”. Pada tahun 1932, Drs. Moh. Hatta kembali ke Indonesia dan bergabung dengan PNI-Baru yang dipimpin Mr. Sartono. Drs. Moh. Hatta kemudian ditangkap dan diasingkan ke Boven Digul, Papua. Kemudian, dipindahkan ke Banda Neira, pulau Banda. Pada tahu 1942, beliau kembali ke Jawa. Bersama dengan Ir. Soekarno, beliau mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ketika Ir. Soekarno menjabat presiden, beliau menjabat wakil presiden. Pada tahun 1956, Drs. Moh. Hatta mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden. Drs. Moh. Hatta juga menjadi pelopor usaha bersama di bidang koperasi. Karena jasanya itu, beliau diberi julukann”Bapak Koperasi Indonesia”. Pada tanggal 14 Maret 1980, Drs. Moh. Hatta meninggal dunia dan dimakamkan di Jakarta. 3. Fatmawati Fatmawati adalah istri Bung Karno. Fatmawati lahir di kota Bengkulu, tanggal 5 Februari 1923. Ayahnya bernama Hassan Din dan ibunya bernama Siti Chatijah. Sejak kecil Fatmawati sudah hidup dalam suasana perjuangan. Fatmawati adalah pendamping suami yang setia. Dia ikut berjuang di samping Bung Karno. Bahkan, Fatmawati menjahit bendera merah putih untuk upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Fatmawati turut memperjuangkan nasib kaum wanita. Fatmawati meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Mekah (Arab Saudi) setelah menjalankan ibadah umroh
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pada tahun 1980.
4. Sutan Syahrir Sutan Syahrir lahir pada tanggal 5 Maret 1909 di Padangpanjang, Sumatera Barat. Sutan Syahrir putera dari Moh. Rasad Gelar Maharaja Soetan. Sutan Syahrir merupakan pemuda yang cerdas. Sutan Syahrir gemar membaca dan menimba ilmu pengetahuan. Sebagai mahasiswa di Asterdam (Belanda), Sutan Syahrir ikut aktif dalam partai social Demokrat. Sutan Syahrir sangat tertarik kepada nasib kaum buruh. Setelah kembali ke Indonesia (19321934), Sutan Syahrir bergabung dengan gerakan Merdeka. Sutan Syahrir juga menjabat sebagai ketua umum PNI-Baru. Kegiatannya dalam bidang politik, mengakibatkan Sutan Syahrir sering keluar masuk penjara. Tahun 1935-1942, Sutan Syahrir bersama Bung Hatta diasingkan ke Boven Digul, kemudian dipindahkan ke Banda Neira. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, Sutan Syahrir ikut aktif bersama para pemuda revolusioner yang dipimpin oleh Chaerul Saleh. Pada masa awal kemerdekaan, Sutan Syahrir menjadi anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). Syahrir pernah menjabat sebagai perdana menteri. Sutan Syahrir meninggal dunia pada tanggal 19 April 1966. 5. Sukarni Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda yang berjuang gigih
melawan
penjajah.
Peranan
Sukarni
dalam
mempersiapkan kemerdekaan antara lain Sukarni mendesak Bung Karno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ia bersama tokoh pemuda lain membawa Bung Karno dan Hatta ke Rengasdengklok. Sukarni juga mengusulkan Bung Karno dan Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. 6. Laksamana Tadashi Maeda Laksamana Tadashi Maeda adalah seorang tentara Angkatan Laut Jepang. Ia melanggar
perintah
Sekutu
yang
melarang 140
para
pemimpin
Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Kemudian, ia ditangkap Sekutu dan ditahan selama 1 tahun karena dianggap membantu perjuangan bangsa Indonesia. Setelah dibebaskan ia kembali ke Jepang tahun 1947. 7. Mr. ahmad Subarjo Ahmad Subarjo lahir di Teluk Jambe dekat Karawang (Jawa Barat) pada tanggal 23 Maret 1896. Beliau meninggal dunia di Jakarta pada bulan Desember 1978. Ahmad Subarjo mengawali pendidikannya di ELS (Sekolah dasar zaman Belanda), Jakarta. Ahmad Subarjo melanjutkan pendidikannya di jurusan Hukum dan lulus pada tahun 1933. Pada peristiwa Rengasdengklok, Ahmad Subarjo berperan dalam melakukan perundingan dengan tokoh pemuda yang membawa Bung Karno dan Hatta ke Rengasdengklok. Ahmad Subarjo berhasil meyakinkan para tokoh pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilakukan secepatnya dengan syarat Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta. Ahmad Subarjo adalah kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Maeda. Karena kedekatan Ahmad Subarjo dengan Laksamana Maeda, maka rumah Laksamana Maeda dapat digunakan untuk menyusun teks proklamasi sehingga luput dari perhatian pasukan Jepang di Jakarta.
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Materi ajar Siklus II pertemuan kedua Menghargai jasa para pejuang kemerdekaan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Pada masa perjuangan mengusir penjajah, seorang pahlawan berjuang dan berkorban dengan cara damai atau mengangkat senjata. Seorang pahlawan tidak mendahulukan
kepentingan
pribadi
atau
golongan.
Seorang
pahlawan
mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara. Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan perjuangan para pahlawan, maka bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaan. Berikut ini adalah beberapa cara menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan Indonesia. 1. Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan serta belajar dan bekerja keras. 2. Meneladani sikap kepahlawanan para pejuang dan tkoh kemerdekaan. 3. Meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan. 4. Memberi penghargaan kepada para pejuang dan tokoh kemerdekaan. Misalnya, berupa gelar atau tanda jasa serta mengabadikan nama-nama mereka sebagai nama jalan, nama gedung, dan berbagai sarana penting lainnya.
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soal Tes Evaluasi Siklus I Nama :........................................................
Nilai :.......................
Kelas :........................................................ Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban yang paling tepat! 1. Pada tanggal 16 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan oleh golongan muda ke daerah
a. Majalengka
c. Rengasdengklok
b. Tasikmalaya
d. Cikampek
2. Tokoh PETA yang menjaga Soekarno-Hatta selama di Rengasdengklok adalah........ a. Supriyadi
c. Singgih
b. Latif Hendraningrat
d. Subeno
3. Perumusan BPUPKI dilakukan di........ a. Gedung Kebangkitan Nasional
c. Gedung Suo Sangi In
b. Istana Merdeka
d. Gedung Harmoni
4. Sidang pertama BPUPKI membahas tentang......... a. Angkatan perang Indonesia
c. Dasar negara
b. Proklamasi kemerdekaan
d. Gaji anggota
3.4.2
Ketua Panitia Sembilan adalah.....
a. Ir. Soekarno
c. Mr. Syamsuddin
b. R.K.RT. Radjiman Wedyodiningrat
d. H. Agus Salim
Nama lain dari Piagam Jakarta adalah....... 6) Jakarta Convention
c. Jakarta Charter
7) Jakarta Agreement
d. Jakarta Decision
7. Ketua muda BPUPKI yang berkebangsaan Jepang adalah....... a. Tadashi Maeda
c. Kumakici Harada
b. Icibangase
d. Kuniaki Koiso
8. BPUPKI dibentuk pada tanggal ....
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. 1 Maret 1945
c. 14 Agustus 1945
b. 29 April 1945
d. 16 Agustus 1945
9. Pada tanggal 7 September 1944 Jepang memberikan janji kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia, dengan maksud .... a. agar bangsa Indonesia siap melaksanakan pemerintahan sendiri b. agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang menghadapi Sekutu c. desakan para pemimpin Indonesia yang bekerjasama dengan Jepang d. ketakutan Jepang bila rakyat Indonesia marah 10. Dokuritsu Jumbi Cosakai disebut juga ….
a. PPKI
c. KNIP
b. BPUPKI
d. MPR
11. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal ... . a. 6 Agustus 1945
c. 17 Sgustus 1945
b. 9 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
12. Pernyataan tentang PPKI berikut ini yang benar adalah ... . a. PPKI diterima secara total oleh rakyat Indonesia b. PPKI dibentuk sebelum BPUPKI c. PPKI berjasa dalam menyiapkan UUD bagi negara Indonesia d. PPKI tidak berhasil mengesahkan UUD 13. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah ... . a. Pancasila
c. liberalisme
b. komunisme
d. Sosialisme
14. BPUPKI dibentuk pada tanggal...........
a. 1 Mei 1945
c. 7 Agustus 1945
b. 1 Maret 1945
d. 1 Juni 1945
15. Sidang pertama BPUKI berlangsung pada tanggal..........
a. 1 Juni 1945
c. 1 Mei 1945
b. 1 Maret 1945
d. 1 Februari 1945
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Soal Tes Evaluasi Siklus II Nama :........................................................
Nilai :.......................
Kelas :........................................................ Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sesuai dengan jawaban yang paling tepat! 1. Tokoh dari golongan muda pada tabel di bawah ini ditunjukkan oleh nomor..... No
Nama Tokoh
1.
Ir. Sukarno
2.
Sukarni
3.
Drs. Moh. Hatta
4.
Mr. Ahmad Subardjo
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
2. Tokoh yang membicarakan rumusan Dasar Negara Indonesia merdeka adalah....... g. Moh. Yamin
c. Wikana
h. Moh. Hatta
d. Ahmad Subardjo
3. Tokoh yang menjamin bahwa proklamasi kemerdekaan akan segera dilaksanakan adalah..... 10)
Mr. A.A. Maramis
c. Latief
Hendraningrat 11)
Mr. Ahmad Subardjo
d. Abikusno
Coktosuyoso 4. Tokoh yang mengetik teks proklamasi adalah........ a. Chaerul Saleh
c. Darwis
b. Sajuti Malik
d. Wikana
5. Perwira PETA yang bertugas menjaga keamanan pada saat pemuda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok adalah........... a. Ahmad Subardjo
c. Latif Hendraningrat
b. Abikusno Tjokrosujoso
d. Abdul Kahar Muzakir
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Ketua PPKI ialah …. a. Ir. Soekarno b. Mr. Ahmad Subarjo
c. Drs. Moh Hatta `
d. Prof. Dr. Supomo, S.H
7. para pelajar dalam mengisi kemerdekaan yaitu dengan .... a. ikut berperang
c. menjadi TNI-Polri
b. giat belajar
d. bekerja di pemerintahan
8. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh ... . a. S. Suhud dan Latif
c. Sayuti Melik dan Latif
b. Wikana dan Darwis
d. Chaerul Saleh dan
Margono 9. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai .... a. Keadilan
c. Kemakmuran
b. Kedamaian
d. Kemerdekaan
10. Orang Indonesia yang pertama mendengar berita kekalahan Jepang adalah .... a. Ir Soekarno
c. Sutan Syahrir
b. Moh Hatta
d. Dr. Rajiman Widyoningrat
11. Berikut yang bukan cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air adalah .... a. siaran radio
c. siaran televisi
b. selebaran
d. surat kabar
12. Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia ialah .... a. Ir. Soekarno dan Ahmad Soebarjo
c. Ir. Soekarno dan Moh.
Yamin b. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
d. Moh. Yamin dan Drs Moh.
Hatta 13. Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah ... . a. Ir. Soekarno
c. Drs. Mohammad Hatta
b. Ahmad Subarjo
d. Radjiman Wedyodiningrat
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14. Nama “Pancasila” untuk dasar negara diusulkan oleh ... . a. Ahmad Subarjo
c. Mr. Muhammad Yamin
b. Ir. Sukarno
d. Prof. Dr. Mr. Supomo
15. Piagam Jakarta (Jakarta Charter) dirumuskan oleh ... . a. BPUPKI
c. PPKI
b. Panitia Kecil
d. Panitia Sembilan
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Tes Evaluasi Siklus I
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Tes Evaluasi Siklus II
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Data Awal Keaktifan Belajar Siswa No.
Indikator
Siswa 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Azi Fata Dewa Anggoro Liana Putri Desi Tasya Fajar Nur Laila Maurina Okta Dwi. S Boma Berliano Afifa Putri. A Ayu Ashari Bagja Mukti. N Callvela Saffa Desinta Ferawati Devita Rahmadan Feny Maharani Hagai Juanika. K Landy Abinima Leniana Devi Muhamad Gifaryansyah Muhandi Mawanto Nabila Istiana Risang Ayu Shiva Ardiyanto Maya Ardila Muhamad Adrian Ikhsan Joharudin Dimas Mahardika
2a
2b
3a
I
3b
Jumlah 3c
I
4a
4b
I I
I
I
I
I I
I I
I
I
I
I
I
I I
I
I I
I I
I
I
I
I
I I
I
I I
I I I I
I
I
I
I I
I I
I I
I I
I
Total
I I
I
I I
I I
0 3 2 1 0 3 6 0 4 0 0 3 2 0 0 6 3 1 6 0 1 7 6 0 0 0 1 55
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Awal Motivasi Belajar Nama NABELLA BELVA DEWA BAGJA FAJAR LAILA TASYA ADRIAN ANDI FENY AFIFA OKTA IKHSAN AMALIA LANDY SHIVA DESINTA LIANA AYU ASHARI DEVITA RISANG GIFAR BOMA AZI LENIANA DEVI HAGAI DIMAS
1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4
3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3
4 3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 4 3 2 4 1 3
5 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2
6 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
7 4 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 1 3
8 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 4
9 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4
10 2 1 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 4 2 1 2 4 3 4 2 3 2 2 2 2 1 2
11 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
12 2 3 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3
155
13 3 3 3 3 2 2 3 1 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 4 1 2 3 3 3 3 4 2
14 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3
15 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2
16 2 4 3 3 2 2 1 3 3 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 1 2
17 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2
18 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 1 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2
19 2 2 4 2 2 2 1 2 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1
20 2 4 4 3 2 3 1 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2
Total 56 59 63 54 58 57 49 62 65 59 57 68 58 59 55 59 58 57 64 50 56 56 57 58 55 47 54
Kriteria C C T C C C R T T C C T C C C C C C T R C C C C C SR C
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Data Awal Prestasi Belajar No. Nama KKM Nilai Ketuntasan 1 Alvi Purnomo Adji 50 Tidak Tuntas 2 Nicky Cintyaning 77 Tuntas 3 Dava Mutiara 54 Tidak Tuntas 4 May Nur Silawati 80 Tuntas 5 Sardiyanto 64 Tidak Tuntas 6 Agnes Diah April 60 Tidak tuntas 7 P. Joan Ardi 75 Tuntas 8 Ananda Mita 55 Tidak Tuntas 9 M. Habib 55 Tidak Tuntas 10 Annas 82 Tuntas 65 11 Rahmawati 60 Tidak tuntas 12 Meyka Diana 60 Tidak tuntas 13 Eriko Yuldan 85 Tuntas 14 Oktavian Rizky 70 Tuntas 15 Khotimah Evalranda 50 Tidak tuntas 16 Tri Wulandari 66 Tuntas 17 Hendri 47 Tidak tuntas 18 Putra M. 80 Tuntas 19 Ramadhan Andi 62 Tidak Tuntas 20 Tri Nursanto 55 Tidak tuntas Total 1287 64.35 Rata-rata 8 Jumlah siswa yang tuntas 40% Persentase ketuntasan 12 Jumlah siswa yang tidak tuntas 60% persentase yang tidak tuntas
156
R T R T C C T R R ST C C ST T R T R T C R
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Data Keaktifan Belajar Pada Siklus I No.
Indikator
Siswa 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Azi Fata Dewa Anggoro Liana Putri Desi Tasya Fajar Nur Laila Maurina Okta Dwi. S Boma Berliano Afifa Putri. A Ayu Ashari Bagja Mukti. N Callvela Saffa Desinta Ferawati Devita Rahmadan Feny Maharani Hagai Juanika. K Landy Abinima Leniana Devi Muhamad Gifaryansyah Muhandi Mawanto Nabila Istiana Risang Ayu Shiva Ardiyanto Maya Ardila Muhamad Adrian Ikhsan Joharudin Dimas Mahardika
1 1 1 1
2a
2b
1 1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
1
1
1 1 1 1 1
1
1 1 1
1 1
1 1
3a
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3b
1 1
Jumlah 3c
1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1
1
1
1 1
1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1
1 1 1 1
1
1
Total
1
1 1 1
1 1 1 1
1
1 1 1
1 1
1 1
1
1 1
1 1 1 1
4b
1 1 1 1 1
1
4a
1 1
1
5 6 6 5 3 4 8 3 7 3 2 5 5 4 3 7 6 2 8 2 3 7 7 2 3 2 6 124
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Pengukuran Motivasi Siklus 1 Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total
Kriteria
NABELLA
4
2
4
4
2
4
4
2
4
2
4
2
3
4
4
2
2
3
2
2
60
T
BELVA
4
4
2
3
3
3
3
3
3
1
4
3
3
2
3
4
3
4
4
4
63
T
DEWA
4
3
2
4
4
3
4
2
3
2
4
3
3
3
2
3
3
3
4
4
63
T
BAGJA
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
54
C
FAJAR
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
2
4
4
3
3
3
3
68
T
LAILA
4
4
3
4
3
4
3
2
3
2
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
69
ST
TASYA
4
4
3
1
2
4
1
1
4
1
4
4
4
4
3
1
2
4
1
1
53
R
ADRIAN
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
2
4
3
4
2
3
3
4
2
3
64
T
ANDI
4
4
4
3
3
4
4
1
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
68
T
FENY
4
3
4
3
3
2
3
2
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
61
T
AFIFA
4
3
4
3
4
3
4
1
3
2
2
4
4
3
4
4
4
1
4
4
65
T
OKTA
4
3
4
3
3
3
3
4
4
2
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
69
ST
IKHSAN
4
3
3
2
4
4
3
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
64
T
AMALIA
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
64
T
LANDY
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
2
3
3
3
69
ST
SHIVA
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
61
T
DESINTA
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
2
4
2
2
2
3
4
63
T
LIANA
4
3
3
2
3
4
4
3
4
3
4
2
2
3
3
4
3
3
3
4
64
T
AYU ASHARI
4
4
2
4
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
70
ST
DEVITA
4
3
4
4
4
4
4
1
4
2
3
2
3
2
3
3
2
2
4
4
62
T
RISANG
3
4
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
2
3
3
59
C
GIFAR
4
3
2
4
3
4
4
2
3
2
4
3
4
4
4
4
2
4
4
4
68
T
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BOMA
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
2
3
3
68
T
AZI LENIANA DEVI
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
74
ST
4
4
3
4
4
4
4
2
2
2
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
70
ST
HAGAI
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
77
ST
DIMAS
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
73
ST
TOTAL NILAI
101
88
82
85
89
92
93
69
88
70
91
85
85
82
85
83
75
77
84
86
1690
RATA-RATA
3.88
3.38
3.15
3.27
3.42
3.54
3.58
2.65
3.38
2.69
3.50
3.27
3.27
3.15
3.27
3.19
2.88
2.96
3.23
3.31
65.00
159
T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Data Prestasi Belajar Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Azi Fata Dewa Anggoro Liana Putri Desi Tasya Fajar Nur Laila Maurina Okta Dwi. S Boma Berliano Afifa Putri. A Ayu Ashari Bagja Mukti. N Callvela Saffa Desinta Ferawati Devita Rahmadan Feny Maharani Hagai Juanika. K Landy Abinima Leniana Devi Muhamad Gifaryansyah Muhandi Mawanto Nabila Istiana Risang Ayu Shiva Ardiyanto Maya Ardila Muhamad Adrian Ikhsan Joharudin Dimas Mahardika
KKM
65
Total Rata-rata
Nilai 60 67 87 87 80 93 67 60 87 80 53 73 73 80 87 93 67 80 87 73 87 93 80 73 87 80 80 2114 78.30
Ketuntasan Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
24 siswa
Jumlah siswa yang tuntas
88.89
Persentase ketuntasan
3
Jumlah siswa yang tidak tuntas
11.11
persentase yang tidak tuntas
160
C T ST ST T ST T C ST T R T T T ST ST T T ST T ST ST T T ST T T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Data Keaktifan Belajar Siklus II No.
Siswa
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Azi Fata Dewa Anggoro Liana Putri Desi Tasya Fajar Nur Laila Maurina Okta Dwi. S Boma Berliano Afifa Putri. A Ayu Ashari Bagja Mukti. N Callvela Saffa Desinta Ferawati Devita Rahmadan Feny Maharani Hagai Juanika. K Landy Abinima Leniana Devi Muhamad Gifaryansyah Muhandi Mawanto Nabila Istiana Risang Ayu Shiva Ardiyanto Maya Ardila Muhamad Adrian Ikhsan Joharudin Dimas Mahardika
Jumlah
Indikator
I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
2a
I I I I I I I
2b
I I I I I I I I I I
I I I I I
I I I I I I I
I
I I I I I I I
I I
Total
3a
I
3b
I I I I
3c
I I I I
I I I I I I I I I I I I
I I I I I I I I I
I I I I I I I I I
I I
I
I I
I I I I I I
I I
I I
I
4a
I I I I I I I I I I
4b
I I I I
I I I I I I I
I
I I I I I I I I
I
I I
I I
4 5 6 5 7 5 6 4 8 8 4 7 7 8 7 8 6 4 8 5 3 8 8 4 4 4 1 154
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data Motivasi Belajar Siklus II Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total
Kriteria
Nabella
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
71
ST
BELVA
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
63
T
DEWA
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
64
T
BAGJA
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
2
71
ST
FAJAR
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
69
ST
LAILA
4
4
4
4
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
68
T
TASYA
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
76
ST
ADRIAN
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
66
T
ANDI
4
3
4
2
4
3
4
3
3
3
4
3
3
2
3
4
3
3
4
4
66
T
FENY
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
66
T
AFIFA
4
3
4
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
69
ST
OKTA
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
70
ST
IKHSAN
4
3
3
4
3
3
4
3
2
4
4
2
3
4
3
4
3
4
3
4
67
T
AMALIA
4
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
71
ST
LANDY
4
2
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
2
3
4
70
ST
SHIVA
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
74
ST
DESINTA
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
68
T
LIANA
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
3
4
3
4
3
3
2
4
4
4
68
T
AYU ASHARI
3
3
4
3
4
3
4
4
3
2
4
4
3
4
3
3
4
3
4
4
69
ST
DEVITA
4
4
4
3
4
4
3
4
4
2
4
3
2
4
4
3
4
4
3
4
71
ST
RISANG
4
3
4
2
3
4
3
2
2
3
4
3
3
3
3
4
2
4
4
4
64
T
GIFAR
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
73
ST
BOMA
4
4
3
2
4
4
4
4
3
2
3
1
4
4
3
4
4
3
4
4
68
T
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
AZI LENIANA DEVI
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
2
4
4
3
4
3
4
4
70
ST
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
66
T
HAGAI
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
77
ST
DIMAS
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
72
ST
TOTAL NILAI
102
88
90
81
93
92
96
89
84
85
96
85
83
91
85
90
91
88
94
92
1795
RATA-RATA
3.9
3.4
3.5
3.1
3.6
3.5
3.7
3.4
3.2
3.3
3.7
3.27
3.2
3.5
3.3
3.5
3.5
3.4
3.6
3.5
69
163
ST
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Data Prestasi Belajar Siklus II Nama KKM Nilai Ketuntasan Azi Fata 73 Tuntas Dewa Anggoro 73 Tuntas Liana Putri 80 Tuntas Desi Tasya 87 Tuntas Fajar Nur 70 Tuntas Laila Maurina 73 Tuntas Okta Dwi. S 73 Tuntas Boma Berliano 80 Tuntas Afifa Putri. A 87 Tuntas Ayu Ashari 87 Tuntas Bagja Mukti. N 80 Tuntas Callvela Saffa 87 Tuntas Desinta Ferawati 80 Tuntas 65 Devita Rahmadan 87 Tuntas Feny Maharani 73 Tuntas Hagai Juanika. K 87 Tuntas Landy Abinima 73 Tuntas Leniana Devi 80 Tuntas Muhamad Gifaryansyah 93 Tuntas Muhandi Mawanto 80 Tuntas Nabila Istiana 87 Tuntas Risang Ayu 87 Tuntas Shiva Ardiyanto 80 Tuntas Maya Ardila 73 Tuntas Muhamad Adrian 73 Tuntas Ikhsan Joharudin 80 Tuntas Dimas Mahardika 73 Tuntas 2156 Total 79.85 Rata-rata 27 siswa Jumlah siswa yang tuntas 100 Persentase ketuntasan 0 Jumlah siswa yang tidak tuntas 0 persentase yang tidak tuntas
164
T T T ST T T T T ST ST T ST T ST T ST T T ST T ST ST T T T T T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Kerja Kelompok
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kuis Siklus I dan II
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I dan II No.
Pearson
Sig. (2-
Item
Correlation
tailed)
No.
Pearson
Sig. (2-
Item
Correlation
tailed)
-.111
.488
Tidak valid
21
-.550**
.000
Valid
2
.093
.563
Tidak valid
22
-.581**
.000
Valid
3
-.338*
.031
Valid
23
-.574**
.000
Valid
4
-.342*
.029
Valid
24
-.600**
.000
Valid
5
-.356*
.023
Valid
25
-.578**
.000
Valid
6
-.533**
.000
Valid
26
-.579**
.000
Valid
7
-.603**
.000
Valid
27
-.569**
.000
Valid
8
-.617**
.000
Valid
28
-.624**
.000
Valid
9
-.489**
.001
Valid
29
-.569**
.000
Valid
10
-.659**
.000
Valid
30
-.583**
.000
Valid
11
-.578**
.000
Valid
31
-.603**
.000
Valid
12
-.514**
.001
Valid
32
-.589**
.000
Valid
13
-.557**
.000
Valid
33
-.593**
.000
Valid
14
-.522**
.000
Valid
34
-.580**
.000
Valid
15
-.557**
.000
Valid
35
-.575**
.000
Valid
16
-.546**
.000
Valid
36
-.605**
.000
Valid
17
-.559**
.000
Valid
37
-.594**
.000
Valid
18
-.543**
.000
Valid
38
-.593**
.000
Valid
19
-.631**
.000
Valid
39
-.588**
.000
Valid
20
-.651**
.000
Valid
40
-.599**
.000
Valid
1
Keputusan
172
Keputusan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Validasi Instrumen Keaktifan Belajar
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Validasi Instrumen Motivasi Belajar
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Validasi Perangkat Pembelajaran
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Foto-foto Penelitian
Presentasi Materi
Diskusi Tim
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mengerjakan Kuis
Penghargaan Tim
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Surat-surat
193