PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-D SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Geterudis Kerans NIM : 091434021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-D SMA NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh: Geterudis Kerans NIM : 091434021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
“Kita
bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kesengsaraan itu menimbulkan ketukunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih allah telah dicurahkan dalam hati hati kita oleh roh kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”. (Roma 5: 3-5)
Kupersembahkan karya ini untuk:
Allah Tri Tunggal Maha kudus yang selalu menyertaiku dalam setiap perjuanganku.
Alm. Bapa Markus Uje Kerans dan Mama Margaretha Arif yang selalu mendukungku dalam Doa
Keluarga besar Flores dan Sumba yang selalu mendukung dan mendoakanku
Dosen Pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing dan memberikan arahan
Teman-teman PBIO 2009, teman-teman Gamaflora, Teman-teman KMKS yang selalu mendukung
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 1 Depok, didapatkan adanya dua permasalahan yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa yang rendah. Permasalahan ini disebabkan oleh faktor suasana kelas yang kurang menyenangkan dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok pada pokok bahasan Ekosistem dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus terdiri dari 5 tahapan yaitu 1) Perencanaan, dilakukan observasi untuk melihat permasalahan, analisis studi pustaka, dan merencanakan kegiatan pembelajaran. 2) Pelaksanaan, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan Metode Group Investigation. 3) Observasi, pengambilan data dibantu oleh observer untuk melihat tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 4) Evaluasi, dilakukan postest untuk melihat peningkatan pemahaman siswa dan merangkum lembar observasi untuk melihat peningkatan keaktifan siswa. 5) Refleksi, dilakukan untuk menganalisis data hasil penelitian untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan telah mencapai target dan digunakan juga untuk melihat kelebihan dan kekurangan metode yang digunakan. Subyek penelitian adalah 32 siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Pada siklus I keaktifan siswa sebesar 56,25% dan meningkat pada siklus II menjadi 87,5%. Untuk hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 59,37% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 100% siswa yang hasil belajarnya tuntas atau mencapai KKM. Hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata kelas juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, rata-rata kelas sebesar 71,45 dan mengalami peningkatan menjadi 82,17. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok pada pokok bahasan Ekosistem.
Kata kunci : Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation, Ekosistem, Keaktifan, Hasil Belajar.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Based on observations and interviews with Biology teacher at SMAN 1 Depok, it was found that the lowness of the student activity and learning outcomes as a problem which needs to be solved. This problem is caused by factors such as the classroom activities lacking of varied learning methods. The research was conducted to determine how far there is an increase of student activity and learning outcomes at classroom XD SMA Negeri 1 Depok on the subject Ecosystem by implementing cooperative learning methods Group Investigation. Classroom action research was conducted in two cycles. Each cycle consists of 5 stages: 1) Planning, making observation to look at the issues, literature analysis, and planning learning activities. 2) Implementation, implementing the learning activities with Group Method of Investigation. 3) Observation, data collection aided by the observer to see the level of involvement of the student in the learning process. 4) Evaluation, performing postest to see an increase in student understanding and summarize the observation sheet to see an increase in student activity. 5) Reflection, analyzing the data to determine whether the activities undertaken have achieved the target and to look at the advantages and disadvantages of the methods used. Subjects were 32 tenth grade students of SMA Negeri 1 Depok XD. The results showed an increase of student activity and learning outcomes. Student activities in the first cycle of 56.25% increased in the second cycle to 87.5%. For student learning outcomes in the first cycle of 59.37% showed an increase in the second cycle to 100% as related to student who completed the learning outcomes or achieve KKM. When viewed from the classroom average grade is an increase also. In the first cycle, the average grade of 71.45 increased to 82.17. Based there on the data, it can be concluded that Group Investigation type of cooperative learning method can improve the student activity and student learning outcomes at Biology class of XD SMA Negeri 1 Depok on the subject of Ecosystem. Keywords: Method of Cooperative Learning type Group Investigation, Ecosystem, Motivation and Learning Outcomes.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Pujian dan Syukur berlimpah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha pengasih dan Penyayang atas segala kemurahan dan kasihnya yang begitu melimpah selama penulis mengerjakan Skripsi ini dari awal sampai akhir sehingga peneliti dimampukan untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul “Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada Pokok Bahasan Ekosistem melalui Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation” . Penyususnan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan yang Maha Kuasa atas perlindungan dan kuasa Roh Kudusnya yang senantiasa menyertaiku dalam setiap perjuanganku. 2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ selaku Rektor Universitas Sanata Dharma, dosen pembimbing I dan dosen penguji. 3. Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberi ijin penelitian. 4. Ibu Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam rangka penyelesaian skripsi ini 5. Bapa Drs. Maskur, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Depok yang telah memberikan ijin penelitian 6. Bapak Agus Sartono selaku guru bidang Studi Biologi kelas XD SMA Negeri 1 Depok yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan penelitian 7. Siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok yang telah bekerjasama selama pelaksanaan penelitian 8. Para dosen yang telah membantu dalam perkuliahan. Terima kasih atas ilmu dan bantuan yang telah saya dapat 9. Alm. Bapak Markus Uje Kerans dan Mama Margaretha Arif, Bapak Petrus Ratu Kerans dan Mama Hildygard Dada, Kakak Maria Veronika dan Kakak Timce, Kakak Lorensisus Kerans dan Adik Yohanes Uje Kerans serta semua keluarga besar Flores dan Sumba atas dukungan dan doa yang selalu diberikan. 10. Kakak Fransiskus Leha atas bantuan, doa dan dukungan yang selalu diberikan. ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11. Keluarga besar Gamaflora dan Keluarga besar KMKS atas doa dan dukungannya 12. Teman-teman Apri, Aga, Triel, Jojo, Zem, Frater Jimmy, Ana Rambu, Eran, Siska, Lasar yang telah membantu dalam penelitian serta teman-teman Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terimakasih atas dukungan, semangat, dan doa dalam mengerjakan skripsi ini 13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Sekecil apapun bantuan itu sangat berarti untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan bapa, ibu, serta rekan-rekan sekalian selalu diberkati oleh Tuhan yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis terbuka menerima kritik dan saran yang membangun. Kritik dan saran yang diberikan bagi penulis akan sangat membantu penulis dalam mengerjakan tugas di masa mendatang. Atas perhatian yang diberikan, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul
............................................................................................ i
Halaman Persetujuan Pembimbing
........................................................ ii
Halaman Pengesahan
................................................................................ iii
Halaman Persembahan
................................................................................ iv
Pernyataan Keaslian Karya
................................................................................ v
Pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan akademis vi Abstrak
........................................................................................................ vii
Abstract
........................................................................................................ viii
Kata Pengantar ........................................................................................................ ix Daftar Isi
........................................................................................................ xi
Daftar Tabel
........................................................................................................ xiii
Daftar Gambar ........................................................................................................ xiv Daftar Lampiran
............................................................................................ xv
BAB I : PENDAHULUAN
................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah
................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah
............................................................................................ 4
C. Batasan Masalah
............................................................................................ 4
D. Variabel
............................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian
............................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
.................................................................... 8
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ….............................................................. 8 B. Keaktifan
........................................................................................... 11
C. Hasil Belajar
............................................................................................ 14
D. Pembelajaran Kooperatif
............................................................................... 25
E. Group Investigations
................................................................................ 29
F. Materi Ekosistem
............................................................................................ 37 xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
G. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan
........................................................ 38
H. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 39 I.
Hipotesis
........................................................................................................ 40
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
....................................................... 41
A. Jenis Penelitian
........................................................................................... 41
B. Setting Penelitian
........................................................................................... 41
C. Rancangan Tindakan
............................................................................... 42
D. Instrumen Penelitian
............................................................................... 46
E. Analisis Data
........................................................................................... 49
F. Indikator Ketercapaian
............................................................................... 51
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS
...............................52
A. Deskripsi Umum Proses Pembelajaran Siswa Kelas X-D SMA Negeri 1 Depok
................................................................................52
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di Kelas X-D SMA Negeri 1 Depok
................................................................... 53
C. Hasil Penelitian
........................................................................................... 67
D. Pembahasan
........................................................................................... 74
BAB V : PENUTUP
........................................................................................... 81
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 81 B. Saran
....................................................................................................... 81
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 83
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3. 1. Indikator Keberhasilan
..................................................................... 51
Tabel 4. 1. Hasil Pretest kelas XD
..................................................................... 67
Tabel 4. 2. Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus I
............................................. 68
Tabel 4. 3. Tingkat Aktivitas siswa Siklus I
......................................................... 69
Tabel 4. 4. Rekapitulasi Nilai Siswa Siklus II
......................................................... 71
Tabel 4. 5. Tingkat Aktivitas siswa Siklus II
........................................................ 72
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Klasifikasi Hasil Pembelajaran
.............................................. 17
Gambar 4. 1. Memberikan Topik dan Pembentukan Kelompok Siklus I...................,. 57 Gambar 4. 2. Kelompok Merencanakan Investigasi Siklus I
.................................. 58
Gambar 4. 3. Kelompok Mempresentasikan Hasil Investigasi Siklus I ...................... 58 Gambar 4.4. Observasi oleh Observer Siklus I ............................................................ 60 Gambar 4.5. Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus I
.................................. 60
Gambar 4.6. Memberikan Topik dan Pembentukan Kelompok Siklus II……............. 63 Gambar 4.7. Kelompok Merencanakan Investigasi Siklus II....................................... 63 Gambar 4.8. Kelompok Mempresentasikan Hasil Investigasi Siklus II.......................64 Gambar 4.9. Observasi oleh Observer Siklus II ...........................................................65 Gambar 4.10. Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus II. ........................................... 66 Gambar 4.11. Grafik Hasil Belajar siswa secara Klasikal
.................................. 74
Gambar 4.12. Grafik Nilai Rata-rata Siswa kelas XD ……........................................ 76 Gambar 4.11. Grafik Keaktifan siswa
...................................................................... 77
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus
............................................................................................. 85
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
................................. 89
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
................................. 99
Lampiran 4 : Handout Siklus I ............................................................................... 108 Lampiran 5 : Handout Siklus II
.............................................................................. 117
Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa Siklus I
....................................................... 120
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Siklus II
....................................................... 121
Lampiran 8 : Format Laporan Akhir
.................................................. 122
Lampiran 9 : Lembar Penilaian Hasil Laporan Akhir
....................................... 123
Lampiran 10 : Hasil Laporan Akhir Siswa Siklus I
........................................... 124
Lampiran 11 : Hasil Laporan Akhir Siswa Siklus II
........................................... 135
Lampiran 12 : Nilai Laporan Akhir siklus I
....................................................... 143
Lampiran 13 : Nilai Laporan Akhir siklus II
........................................................ 144
Lampiran 14 : Lembar Penilaian Hasil Presentasi
............................................ 145
Lampiran 15 : Hasil Presentasi siklus I .................................................................... 146 Lampiran 16 : Hasil Presentasi siklus II .................................................................... 147 Lampiran 17 : Instrumen dan Pedoman Penilaian pretest Lampiran 18 : Daftar Nilai Siswa pretest Lampiran 19 : Hasil Pretest Siswa Tuntas KKM
................................ 148
........................................................ 157 ............................................ 158
Lampiran 20 : Hasil Pretest Siswa Tidak Tuntas KKM ............................................ 164 Lampiran 21 : Instrumen dan Pedoman Penilaian posttest I
xv
................................ 170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22 : Daftar Nilai Siswa Postest I
........................................................ 177
Lampiran 23 : Hasil Postest Siswa Tuntas KKM Siklus I
................................ 178
Lampiran 24 : Hasil Postest Siswa Tidak Tuntas KKM Siklus I
.................... 184
Lampiran 25 : Instrumen dan Pedoman Penilaian Postest Siklus II
.................... 189
Lampiran 26 : Daftar Nilai Siswa Postest Siklus II
............................................ 197
Lampiran 27 : Hasil Postest Siswa Tuntas KKM Siklus II
................................ 198
Lampiran 28 : Hasil Postest Siswa Tidak Tuntas KKM Siklus II Lampiran 29 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa
.................... 204
............................................ 210
Lampiran 30 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
.................................212
Lampiran 31 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
................................ 214
Lampiran 32 : Hasil Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Group Investigation
.................... 216
Lampiran 33 : Surat Permohonan Ijin dan surat Pernyataan telah melaksanakan Penelitian
................................................................................217
Lampiran 34 : Daftar Hadir Peserta Didik Kelas X-7 SMA Negeri 1 Depok
........................................................ 220
Lampiran 35 : Dokumentasi Penelitian Siklus I
............................................ 221
Lampiran 36 : Dokumentasi Penelitian Siklus II
............................................222
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang untuk memperdalam dan memperluas pengetahuannya. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan serta kemajuan suatu negara. Menurut UU No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta ketrampilan diri. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak hal antara lain guru sebagai fasilitator dan motivator, sarana dan prasarana yang digunakan, dan juga adanya keaktifan dari siswa itu sendiri. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan adanya kontribusi yang maksimal dari semua unsurunsur tersebut. Sebagai fasilitator dan motivator, guru memegang peranan yang sangat penting. Dorongan dan dukungan dari guru dengan berbagai metode didukung dengan sarana prasarana lainnya akan sangat membantu siswa untuk terdorong menjadi aktif. Faktor lain yang juga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar adalah situasi kelas, situasi yang nyaman dan menyenangkan. Situasi seperti ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan bagi siswa. Dalam kurikulum sekolah, Biologi merupakan salah satu
Ilmu
Pengetahuan Alam yang memegang peran dalam pembentukan ketrampilan dan daya berpikir kritis siswa. Sebagai salah satu Ilmu Pengetahuan Alam yang sangat luas cakupannya, banyak siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi-materi 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Biologi. Bagi sebagian besar siswa, Biologi merupakan salah satu ilmu yang penuh dengan materi hafalan dan bahasa latin. Siswa cenderung malas dan ngantuk ketika mengikuti pembelajaran Biologi karena materi-materi yang padat dan tanpa adanya variasi metode pembelajaran. Pembelajaran Biologi, diberikan sejak kelas X. Salah satu materi yang diberikan adalah Ekosistem. Materi ini memiliki cakupan yang sangat luas sehingga siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran di kelas. Materi yang begitu banyak akan menyulitkan siswa untuk memahami materi tersebut. Berdasarkan pengalaman dalam masa PPL di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta, siswa memiliki minat yang cukup rendah dalam mempelajari Biologi. Hal ini dapat diketahui dari kurangnya aktivitas siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa lebih cenderung beraktivitas lain yang tidak mendukung proses belajar mengajar. Siswa lebih senang mengganggu temantemannya atau saling bercerita tentang hal-hal di luar pembelajaran. Kurangnya minat belajar Biologi juga ditunjukan dengan nilai hasil ulangan yang tidak mencapai KKM. Dari hasil observasi selama PPL ini dan dari hasil tulisan refleksi siswa, diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya minat siswa terhadap pelajaran Biologi. Faktor-faktor tersebut meliputi suasana kelas yang kurang mendukung, kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang terlihat dari kurangnya siswa bertanya dan menjawab, serta metode pembelajaran yang tidak bervariasi. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, diskusi dan penugasan. Kondisi ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Dari data hasil test yang diberikan pada materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 Ekosistem, dapat dilihat hasil belajar siswa sangat rendah. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa, Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada materi Ekosistem adalah 70 sedangkan siswa yang mendapat nilai ≤ 70 ada 55% dan ≥70 ada 45%. Hal ini menunjukan ketidakberhasilan proses pembelajaran ini dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
pada materi
Ekosistem, diperlukan adanya suatu tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran ini. Salah satu perbaikan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan perubahan pada metode pembelajaran agar lebih bervariasi. Salah satu metode yang telah diteliti dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode
Cooperative
Learning.
Metode
Cooperative
Learning
mampu
meningkatkan pencapaian prestasi siswa dan juga memberikan akibat-akibat positif
yang dapat mengembangkan hubungan antarkelompok, penerimaan
terhadap teman kelas yang lemah dalam bidang akademik dan meningkatkan rasa harga diri. Selain itu Metode Cooperative Learning mampu menumbuhkan kesadaran bahwa siswa perlu belajar berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka. Dari berbagai macam metode atau tipe pembelajaran Cooperative Learning, tipe yang dirasa sesuai dengan kondisi kelas X SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta adalah tipe Group Investigation ( kelompok investigasi). Metode ini dikembangkan oleh John Dewey (1970), dan telah diperbaharui dan diteliti pada beberapa tahun terakhir ini oleh Shlomo dan Yael Sharan, serta RachelLazarowitz di Israel. Group Investigation (kelompok investigasi) adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka. Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dan tuntutan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 dari proyek mereka. Dalam kelompok, siswa menentukan apa yang ingin diinvestigasi sehubungan dengan upaya mereka untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi; sumber apa yang mereka butuhkan; siapa akan melakukan apa; dan bagaimana mereka akan menampilkan proyek mereka yang sudah selesai ke hadapan kelas. Dalam kelas yang melaksanakan proyek Group Investigation, guru bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. Guru berkeliling diantara kelompok-kelompok untuk melihat mereka mengelola tugas dan membantu setiap kesulitan yang mereka hadapi (Robert Slavin, 2005). Bertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-D SMA NEGERI
1
DEPOK
YOGYAKARTA
PADA
POKOK
BAHASAN
EKOSISTEM MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan
diatas,
maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah Metode Cooperative Learning tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada materi Ekosistem?”
C. Batasan Masalah Agar masalah yang akan diteliti tidak meluas dan terarah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah pada penelitian ini. Batasan masalah merupakan fokus dari penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 1. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2012/2013; 2. Obyek dalam penelitian adalah: a.
Keaktifan siswa Merupakan segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Dalam Penelitian ini menitikberatkan pada keaktifan siswa selama proses pembelajaran yaitu keaktifan dalam bertanya dan menjawab;
b.
Hasil belajar Hasil belajar berkaitan dengan perubahan atau peningkatan pemahaman kognitif siswa. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil pre-test yang dibandingkan dengan hasil penjumlahan beberapa komponen penelitian yaitu laporan hasil penyelidikan, presentasi kelompok, dan Post-test pada setiap siklusnya. Setiap komponen penilaian memiliki bobot tersendiri. Laporan hasil penyelidikan bobotnya 40%, presentasi kelompok bobotnya 20%, dan nilai post-test bobotnya 40%;
3. Materi : Ekosistem a. Materi Ekosistem yang dimaksud adalah tentang komponen penyusun ekosistem, interaksi antar komponen ekosistem, dan aliran energi. b. Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem c. Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan peran komponan ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 D. Variabel Pada penelitian ini saya menggunakan beberapa variable yaitu Pembelajaran Kooperatif
tipe Group Investigation yang ditempatkan sebagai
variabel bebas, keaktifan dan hasil belajar siswa ditempatkan sebagai variabel terikat dan jumlah siswa dalam kelompok ditempatkan sebagai variabel kontrol.
E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada materi Ekosistem melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat, baik bagi sekolah, guru, bagi siswa dan bagi peneliti sendiri. Manfaat tersebut sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah a. Memberikan tambahan pengetahuan dan informasi tentang metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. b. Sebagai masukan untuk mengembangkan metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
2. Bagi Guru a. Memberikan tambahan pengetahuan bagi guru tentang metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 b. Membantu guru mengatasi masalah di kelas yang tidak aktif dan hasil belajar siswa yang tidak mencapai KKM.
3. Bagi Siswa a. Membantu siswa dalam memahami materi Ekosistem dengan lebih menyenangkan. b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk terjun langsung ke lapangan dan membantu siswa untuk bekerja sama.
4. Bagi Peneliti a. Mengembangkan pengetahuan khususnya tentang penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Biologi. b. Membantu memotivasi siswa untuk lebih aktif dan memperbaiki proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains secara konvensional (pembelajaran yang langsung berhubungan dengan apa yang ada di alam), kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge) atau a body of knowledge (Suyono & Hariyanto, 2010). Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : “ Belajar ialah suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”( Slameto, 2010: hal. 2). Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah:
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 a. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurangnya-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah (Slameto, 2010).
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Disamping itu, dengan kecakapan menulis yang telah ia miliki, ia dapat memperoleh kecakapan-kecakapan lain misalnya, dapat menulis surat, menyalin catatan, mengerjakan soal-soal dan sebagainya (Slameto, 2010).
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar (Slameto, 2010).
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menagis dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan piano seteah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan makin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih (Slameto, 2010).
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya (Slameto, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Sebagai contoh, jika seorang anak telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak ialah dalam keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi aspek perubahan satu berhubungan erat dengan aspek lainnya (Slameto, 2010).
B. Keaktifan dalam Pembelajaran Aktivitas adalah melakukan suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas menunjukkan adanya kebutuhan untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatankegiatan tertentu baik fisik maupun non-fisik. Aktivitas yang dimaksudkan disini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Hamalik, 2001). Keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Beberapa ciri dari pembelajaran yang aktif sebagaimana dikemukakan dalam panduan pembelajaran model ALIS (Active learning In school, 2009) adalah sebagai berikut: 1.) pembelajaran berpusat pada siswa, 2.) pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata, 3.) pembelajaran mendorong anak untuk berpikir tingkat tinggi, 4.) pembelajaran melayani gaya belajar anak yang berbeda-beda, 5.) pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah (siswa-guru), 6.) pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar, 7.) pembelajaran berpusat pada anak, 8.) penataan lingkungan belajar memdahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar, 9.) guru memantau proses belajar siswa, dan 10.) guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa (Mel Silberman,2002). Untuk menciptakan pembelajaran aktif, beberapa penelitian (Hamzah, 2009) menemukan salah satunya adalah anak belajar dari pengalamannya, selain anak harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh. Anak-anak juga belajar dengan baik dan memahami bila apa yang dipelajari terkait dengan apa yang sudah diketahui dan metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan gaya belajar mereka (gaya belajar mendengarkan, melihat, dan bergerak atau melakukan) dan bagaimana kecerdasan yang mereka miliki (Gadner, 2004, dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Hamzah, 2008) seperti bahasa, musik, gerak, logika, antarpribadi, dan interpribadi. Strategi pembelajaran yang aktif adalah siswa diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau menghasilkan suatu karya. Sebaliknya anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang menunggu untuk diisi. Siswa bukanlah gelas kosong yang pasif yang hanya menerima ceramah sang guru tentang
pengetahuan
atau
informasi
sebagaimana
yang
digambarkan
diatas.Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi Aktivitas Belajar Siswa. Gagne dan Briggs (2010) dalam Yamin (2007) menyatakan faktor-faktor yang menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu: a. Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada peserta didik). b. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik. c. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari). d. Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya. e. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. f. Memberikan umpan balik (feedback). g. Melakukan tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tes, sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur. h. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 C. Pengertian Hasil Belajar Proses pembelajaran melibatkan dua subyek yaitu guru dan siswa yang akan menghasilkan suatu perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Perubahan yang terjadi dalam diri siswa sebagai akibat kegiatan pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap, pengetahuan maupun kecakapan. Berbagai perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai hasil proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu output dan outcome. Output merupakan kecakapan yang dikuasai siswa yang segera dapat diketahui setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran. Ada juga yang menyebut output pembelajaran merupakan hasil pembelajaran yang bersifat jangka pendek. Output pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu soft skills dan hard skills. Hard skills merupakan kecakapan yang relatif lebih mudah untuk dilakukan pengukuran. Hard skills dibedakan menjadi dua, yaitu. a. Kacakapan Akademik (Academic Skills) Kecakapan akademik (academic skills) merupakan kecakapan untuk menguasai berbagai konsep dalam bidang ilmu-ilmu yang dipelajari, seperti
kecakapan
mendeskripsikan,
mendefinisikan, memprediksi
menghitung,
menganalisis,
menjelaskan,
membandingkan,
membedakan, dan menarik kesimpulan dari berbagai konsep, data maupun fakta yang berkaitan dengan bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 b. Kecakapan Vokasional (Vocational Skills). kecakapan vokasional (vocational skills) sering disebut juga sebagai kecakapan kejujuran, yaitu kecakapan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan tertentu. Misalnya, dalam bidang seni dan kerajinan ukir kayu, yang termasuk kecakapan vokasional diantaranya kecakapan mendesain ukiran, kecakapan memegang alat ukir, kecakapan mengoperasikan alat ukir, kecakapan mengukir. Soft skills merupakan strategi yang diperlukan untuk meraih sukses hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Kecakapan ini merupakan kecakapan yang relatif sulit untuk dilakukan pengukuran dibandingkan kecakapan akademik dan kecakapan vokasional. Soft skills dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Kecakapan personal ( personal skills) Merupakan kecakapan yang diperlukan agar siswa dapat eksis dan mampu mengambil peluang yang positif dalam kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat cepat. Kecakapan personal tersebut diantaranya meliputi : kecakapan beradaptasi, kecakapan berpikir kritis dan kreatif, kecakapan memecahkan masalah, dan kecakapan mengambil keputusan ,semangat, jujur, tangguh menghadapi tantangan, ulet dan sebagainya. Anwar (2004: 29-30) dalam buku Evaluasi Program Pembelajaran menyatakan bahwa kecakapan personal, seperti pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan kecakapan utama yang menentukan seseorang berkembang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 b. Kecakapan sosial (social skills) Merupakan kecakapan yang dibutuhkan untuk hidup (life skill) dalam
masyarakat
yang
multikultur,
masyarakat
demokrasi
dan
masyarakat global yang penuh persaingan dan tantangan. Kecakapan sosial meliputi kecakapan berkomunikasi dengan empati, baik secara lisan maupun tertulis dan kecakapan bekerja sama dengan orang lain, baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar. Empati merupakan sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua arah, perlu ditekankan karena yang dimaksud berkomunikasi bukan sekedar menyampaikan pesan tetapi isi dan sampainya pesan disertai kesan baik yang akan menumbuhkan hubungan harmonis. Dengan menguasai berbagai kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mempunyai prestasi sosial (social achievement) dalam masyarakat, mampu mengatasi berbagai macam permasalahan maupun tantangan hidup, mampu melihat dan mengambil peluang yang ada dalam lingkungan hidupnya yang pada akhirnya siswa diharapkan mampu eksis dan sukses dalam hidup bermasyarakat baik dalam lingkup local, regional, nasional maupun internasional. Prestasi sosial siswa dalam masyarakat merupakan hasil pembelajaran yang bersifat jangka panjang atau outcome. Beragam kecakapan siswa sebagai hasil pembelajaran tersebut dapat disusun dalam bentuk bagan sebagai berikut (Eko Putro, 2009):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
Academic Skills Hard Skills Vocational Skills Out Put Personal Skills Hasil Pembelajaran
Soft Skills Social Skills Out Come
Social Achievement
Gambar 2.1. Bagan klasifikasi hasil pembelajaran Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Sudjana, 2000): a. Faktor Internal Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya: 1) Adanya keinginan untuk tahu 2) Agar mendapatkan simpati dari orang lain. 3) Untuk memperbaiki kegagalan 4) Untuk mendapatkan rasa aman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 b. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat. 1) Faktor yang berasal dari orang tua Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagai cara pendidikan orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo demokratis, otoriter, atau cara laisses faire. Cara atau tipe mendidik yang demikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya. Dalam kaitan dengan hal ini, Tim Penyusun Buku Sekolah Pendidikan Guru Jawa Timur (1989: 8) menyebutkan, “Di dalam pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu bila orang tua memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan diberi pujian….” Pendek kata, motivasi, perhatian, dan kepedulian orang tua akan memberikan semangat untuk belajar bagi anak.
2) Faktor yang berasal dari sekolah Faktor yang berasal dari sekolah, dapat berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan perhatianya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.
3) Faktor yang berasal dari masyarakat Anak
tidak
lepas
dari
kehidupan
masyarakat.
Faktor
masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi. Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut. 1) Minat Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat terhadap objek masalah maka dapat diharapkan hasilnya baik. Masalahnya adalah bagaimana seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu pendidik/ pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 2) Kecerdasan Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekolah (Sumadi, 1989 dalam Huzaifal Hamid).
3) Bakat Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17). Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar (Sumadi, 1989 dalam Huzaifal Hamid). Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.
4) Motivasi Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88). Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, misalnya angka, ijazah, tingkatan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 hadiah, persaingan, pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu dikembangkan, siswa diharapkan dapat mengalih gunakan kemampuan-kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah-masalah dalam berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar, kemampuan memilih strategi yang cocok dengan permasalahannya, maupun kemampuan menerima dan mengemukakan suatu informasi secara tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang dapat digunakan dalam berbagai bidang. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni Ranah Kognitif, Ranah Afektif, dan Ranah Psikomotorik. a. Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 1) pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumusrumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah.
2) pemahaman (comprehension) Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
3) penerapan (application) Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 4) analisis (analysis) Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktorfaktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis setingkat lebih tinggi dari pada jenjang aplikasi.
5) sintesis (syntesis) Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah satu hasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan tentang pentingnya kedisiplinan sebagaimana telah diajarkan.
6) penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation) Adalah jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam
taksonomi
Bloom.
Penilian/evaluasi
disini
merupakan
kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 b. Ranah Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif kemampuan yang diukur adalah: Menerima (memperhatikan),
Merespon,
Menghargai,
Mengorganisasi,
dan
Karakteristik suatu nilai. Skala yang digunakan untuk mengukur ranah afektif seseorang terhadap kegiatan suatu objek diantaranya skala sikap. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang. Ada tiga komponen sikap, yakni kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek yang dihadapinya. Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut. Oleh sebab itu, sikap selalu bermakna bila dihadapkan kepada objek tertentu.
c. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif.
D. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivis. Pembelajaran kooperatif muncul dari adanya konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja bersama untuk belajar bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau penguasaan materi (Slavin, 1995). Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 Menurut Johnson & Johnson (1994) dan Sutton (1992) dalam buku Cooperative Learning, terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif yaitu: a. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok.
b. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antar siswa. Hal ini terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan berlangsung secara
alamiah
karena
kegagalan
seseorang
dalam
kelompok
mempengaruhi suksesnya kelompok. Untuk mengatasi masalah ini, siswa yang
membutuhkan
bantuan
akan
mendapatkan
dari
teman
sekelompoknya. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama.
c. Tanggung jawab individual Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal: (a) membantu siswa yang membutuhkan bantuan dan (b) siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman, jawab siswa dan kelompoknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan, seorang siswa dituntut
untuk mempelajari
bagaimana
berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus.
e. Proses kelompok Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. Selain unsur-unsur penting yang terdapat dalam model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif juga mengandung prinsip-prinsip yang membedakannya dengan model pembelajaran lainnya. Konsep utama dari belajar kooperatif menurut Slavin (1995), adalah sebagai berikut. a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini berfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. c. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai. Johnson & Johnson (1994) dalam Slavin (2005), menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif
adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah. Zamroni (2000) dalam dalam Slavin (2005), mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Selain itu, belajar kooperatif juga dapat meningkatkan solidaritas sosial di antara siswa sehingga diharapkan kelak akan muncul generasi yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat. Struktur tujuan kooperatif terjadi apabila siswa dapat mencapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan keterampilan sosial (Ibrahim, dkk., 2000: 7 dalam Slavin (2005)). Para ahli telah menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsepkonsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata sosial, kemampuan, dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja bekerja dan saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain. Keterampilan sosial atau kooperatif berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatihkan keterampilan-keterampilan kerja sama dan kolaborasi, dan juga keterampilan-keterampilan tanya jawab.
E. Group Investigation (Kelompok Investigasi) Group Investigation (Kelompok Investigasi), merupakan penelitian yang paling luas dan sukses dari metode-metode spesialisasi tugas. Group Investigation (Kelompok Investigasi) merupakan suatu metode pembelajaran dari jaman John Dewey (1970), tetapi telah diperbaharui dan diteliti pada beberapa tahun terakhir ini oleh Shlomo dan Yael Sharan, serta Rachel-Lazarowitz di Israel (Slavin, 2005). Group Investigation (Kelompok Investigasi) memiliki akar filosofis, etis, psikologi penulisan sejak awal tahun abad ini. Yang paling terkenal di antara tokoh-tokoh terkemuka dari orientasi pendidikan ini adalah John Dewey (1970). Pandangan Dewey tentang kooperasi di dalam kelas sebagai sebuah prasyarat untuk bisa menghadapai berbagai masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat kreatifitas kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 masing-masing. Pihak yang belajar adalah partisipan aktif dalam segala aspek kehidupan sekolah, membuat keputusan yang menentukan tujuan terhadap apa yang mereka kerjakan. Kelompok dijadikan sebagai sarana sosial dalam proses ini. Rencana kelompok adalah satu metode untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa. Sebuah metode investigasi-kooperatif dari pembelajaran di kelas diperoleh dari premis bahwa baik domain sosial maupun intelektual proses pembelajaran sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya. Group Investigation (Kelompok Investigasi) tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran di dalam kelas. Komunikasi dan interaksi kooperatif diantara sesama teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil, dimana pertukaran diantara teman sekalas dan sikap-sikap kooperatif bisa terus bertahan. Aspek rasa sosial dari kelompok, pertukaran intelektualnya, dan maksud dari subjek yang berkaitan dengannya dapat bertindak sebagai sumber-sumber penting maksud tersebut bagi usaha para siswa untuk belajar. Kesuksesan
implementasi
dari
Group
Investigation
(Kelompok
Investigasi) sebelumnya memerlukan pelatihan dalam kemampuan komunikasi dan sosial. Fase ini sering disebut sebagai meletakan landasan kerja atau pembentukan tim. Guru dan siswa melaksanakan sejumlah kegiatan akademik dan non-akademik yang dapat membangun norma-norma perilaku kooperatif yang sesuai di dalam kelas. Seperti yang terkesan dari namanya, Group Investigation (Kelompok Investigasi) sesuai untuk proyek-proyek studi yang terintegrasi yang berhubungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis, dan mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah yang bersifat multi-aspek. Tugas akademik haruslah menyediakan kesempatan bagi anggota kelompok untuk memberikan berbagai macam kontribusi, dan tidak boleh dirancang hanya sekedar untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat faktual (siapa, apa, kapan, dan sebagainya). Misalnya , Group Investigation (Kelompok Investigasi) akan sangat tidak ideal untuk mengajari pelajaran sejarah dan budaya dari sebuah Negara. Secara umum, guru merancang sebuah topik yang cakupannya luas, dimana para siswa selanjutnya membagi topik tersebut ke dalam subtopik yang merupakan hasil perkembangan dari ketertarikan dan latar belakang siswa, yang sama halnya dengan pertukaran gagasan di antara para siswa. Sebagai bagian dari investigasi, para siswa mencari informasi dari berbagai sumber baik di dalam maupun di luar kelas. Sumber-sumber seperti (buku, institusi, orang) menawaran sederetan gagasan, opini, data, solusi, ataupun posisi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipelajari. Para siswa selanjutnya mengevaluasi dan mensintesiskan informasi yang disumbangkan oleh tiap anggota kelompok supaya dapat menghasilkan buah karya kelompok. Dalam kelas yang melaksanakan proyek Group Investigation (Kelompok Investigasi), guru bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. Guru tersebut berkeliling di antara kelompok-kelompok yang ada dan melihat apakah mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok, termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan proyek pembelajaran. Yang pertama dan terpenting adalah, guru harus membuat model kemampuan komunikasi dan sosial yang diharapkan dari para siswa. Ada banyak kesempatan bagi guru sepanjang waktu sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 untuk memikirkan berbagai variasi peran kepemimpinan, seperti dalam diskusi dengan seluruh kelas atau dengan kelompok-kelompok kecil. Dalam diskusi ini, guru membuat model-model dari berbagai kemampuan mendengarkan, membuat ungkapan, member reaksi yang tidak menghakimi, mendorong partisipasi, dan sebagainya. Diskusi ini dapat ditambahkan dan ditujukan pada penentuan tujuan pembelajaran jangka pendek dan sebagai saran untuk meraihnya. Dalam Group Investigation (Kelompok Investigasi), para murid bekerja dalam enam tahap. Tahap-tahap tersebut akan dijabarkan secara rinci dibawah ini (Slavin, 2005).
1. Tahap 1: Mengidentifikasikan topik dan mengatur ke dalam kelompokkelompok penelitian. Tahap ini secara khusus ditujukan untuk masalah pengaturan. Guru mempresentasikan serangkaian masalah dan para siswa mengidentifikasi dan memilih berbagai macam subtopik untuk dipelajari berdasarkan pada ketertarikan dan latar belakang mereka. Tahap ini dimulai dengan perencanaan kooperatif yang melibatkan seluruh kelas, yang dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Guru mempresentasikan sebuah masalah kepada kelas dan bertanya, “ apakah yang ingin kalian ketahui tentang masalah ini?”. Tiap siswa memberikan pertanyaan mengenai aspek-aspek dari masalah tersebut yang ingin mereka investigasi. b. Para siswa berkumpul dalam diskusi menuliskan semua gagasan dan kemudian melaporkannya kepada seluruh kelas. Diskusi singkat seluruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 kelas akan menghasilkan daftar usulan bersama mengenai suptopik yang akan menjadi bahan investigasi. c. Perencanaan dimulai dengan setiap siswa menuliskan usulannya, dan dilanjutkan dengan kelompok yang semakin besar, mulai dari kelompok yang beranggotakan dua orang sampai yang beranggotakan empat bahkan delapan siswa. Pada setiap tahap anggota kelompok membandingkan daftar mereka, menghilangkan usulan sama, dan mengompilasikan satu daftar bersama. Daftar akhir ini mewakili ketertarikan dari seluruh anggota.
2. Tahap 2 : Merencanakan Investigasi di dalam kelompok Setelah mengikuti kelompok-kelompok penelitian masing-masing, para siswa mengalihkan perhatian mereka kepada subtopik yang mereka pilih. Pada tahap ini, anggota kelompok menentukan aspek dari subtopik yang masing-masing akan mereka investigasi. Sebagai akibatnya, tiap kelompok harus memformulasikan sebuah masalah yang dapat diteliti, memutuskan bagaimana melaksanakannya, dan menentukan sumber-sumber mana yang akan dibutuhkan untuk melakukan investigasi tersebut. Banyak kelompok menemukan bahwa sangat berguna jika mengisi sebuah lembar kegiatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan terhadap tahap perencanaan ini. Lembar kegiatan tersebut mungkin bisa berbentuk seperti ini: Topik penelitian kami: Anggota kelompok : (nama-nama) Apa yang ingin kami investigasi?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 Apa saja sumber-sumber kami? Bagaimana kami membagi tugasnya? Guru dapat memasang selembar fotokopi dari tiap lembar kerja kelompok dengan tujuan untuk menampilkan bukti grafis bahwa kelas tersebut adalah sebuah “kelompok yeng terdiri dari kelompok-kelompok”. Tiap siswa berkontribusi
terhadap
Group
Investigation
(Kelompok
Investigasi)-
kelompok kecil, dan tiap kelompok berkontribusi terhadap pembelajaran seluruh kelas atau unit yang lebih besar.
3. Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi Dalam tahap ini tiap kelompok melaksanakan rencana yang telah diformulasikan sebelumnya. Biasanya ini adalah tahap yang paling banyak memakan waktu. Walaupun para siswa mungkin memang diberikan batas waktu kerja, tetapi jumlah pasti dari sesi yang mereka perlukan untuk menyelesaikan investigasi tidak selalu dapat dipastikan jumlahnya. Guru harus mengupayakan berbagai cara untuk memungkinkan sebuah proyek kelompok berjalan tanpa terganggu sampai investigasinya selesai, atau paling tidak sampai sebagian besar dari pekerjaan tersebut selesai. Pada tahap ini, para siswa, satu demi satu atau secara berpasangan atau berkelompok mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan-kesimpulan, dan mengaplikasikan pengetahuan baru yang menjadi bagian mereka untuk menciptakan sebuah resolusi atas masalah yang diteliti kelompok. Tiap siswa menginvestigasi aspek proyek kelompok yang paling menarik minat mereka, dan dalam melakukannya memberi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 kontribusi satu bagian yang diperlukan untuk menciptakan sebuah keseluruhan kelompok. Ketika individu atau pasangan telah menyelesaikan porsi mereka atau tugas kelompok, maka kelompok akan berkumpul kembali dan para anggota saling membagikan pengetahuan mereka. Kelompok boleh memilih salah satu anggota untuk mencatat kesimpulan mereka, atau tiap anggota boleh mempresentasikan sebuah rangkuman tertulis dari penemuan mereka. Kelompok yang pertama kali melakukan investigasi, khususnya pada kelas yang lebih rendah, boleh cukup meminta tiap anggotanya menampilkan sebuah rangkuman singkat sebagai respon terhadap pertanyaan yang diinvestigasi. Dengan pengalaman, tampilan dari rangkuman ini akan menjadi sebuah diskusi penyelesaian masalah.
4. Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir Tahap ini merupakan transisi dari tahap pengumpulan data dan klasifikasi ke tahap dimana kelompok-kelompok yang ada melaporkan hasil investigasi mereka kepada seluruh kelas. Ini terutama merupakan sebuah tahap pengaturan, tetapi seperti pada tahap 1 juga memerlukan semacam kegiatankegiatan intelektual yang mengabstraksikan gagasan utama dari proyek kelompok, mengintegrasikan semua bagiannya menjadi satu keseluruhan, dan merencanakan sebuah presentasi yang bersifat instruktif sekaligus menarik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 5. Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan Akhir Sekarang
tiap-tiap
kelompok
mempersiapkan
diri
untuk
mempresentasikan laporan akhir mereka kepada kelas. Pedoman-pedoman berikut telah terbukti dapat membantu siswa saat presentasi : a. Bicaralah dengan ringkas dan jelas ketika memberi pembukaan kepada kelas, tetapi sampaikan pelajaran sesedikit mungkin. b. Gunakan papan tulis untuk mengilustrasikan konsep-konsep. c. Gunakan peralatan audio visual, seperti overhead projector. d. Lakukan debat formal di hadapan kelas jika memang perlu. e. Pikirkan mengenai persiapan tempat belajar di mana teman sekelas dapat menampilkan tugas-tugas yang telah dipersiapkan oleh kelompok. f. Pertimbangkan
untuk
menampilkan
beberapa
porsi
tugas,
atau
mensimulasikan kejadian-kejadian tertentu. g. Pertimbangkan program-program kuis sebagai sebuah cara untuk menarik perhatian pendengar. h. Pertimbangkan untuk menampilkan gambar, lukisan, atau foto untuk menghidupkan presentasi.
6. Tahap 6 : Evaluasi Pencapain. Dalam Group Investigation (Kelompok Investigasi), para guru harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi siswa mengenai subyek yang dipelajari, bagaimana mereka menginvestigasi aspek-aspek tertentu dari subjek, bagaimana mereka mengaplikasikan pengetahuan mereka terhadap solusi dari masalah-masalah baru, bagaimana mereka menggunakan kesimpulan dari apa yang mereka pelajari dalam mendiskusikan pertanyaan yang membutuhkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 analisis dan penilaian, dan bagaimana mereka sampai pada kesimpulan dari serangkaian data. Apabila hendak dilakukan test, test harus mempertimbangkan perbedaan tingkat atau tipe pembelajaran. Pengalaman efektif para murid selama masa belajar mereka juga harus dievaluasikan, termasuk tingkat motivasi dan keterlibatan mereka.
F. Pembelajaran tentang Ekosistem Materi Ekosistem diajarkan berdasarkan Standar Kompetensi 4 yaitu Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem dan dikhusukan pada Kompetensi Dasar 4.1. yaitu Mendeskripsikan peran komponan ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan. Untuk dapat mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan diatas digunakan beberapa indikator yang dapat membantu siswa antara lain sebagai berikut: 1. Membedakan penggunaan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik 2. Mengamati berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem 3. Menganalisis berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. 4. Mengidentifikasi pengertian rantai makanan 5. Mengidentifikasi jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem 6. Mengidentifikasi piramida ekologi pada suatu ekosistem dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 7. Menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jating makanan dan piramida ekologi. Indikator-indikator di atas dapat dicapai oleh siswa melalui metode yang tepat dengan adanya tujuan pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagai salah satu media pembelajarannya. Materi Ekosistem yang akan dipelajari disini adalah tentang komponen penyusun ekosistem, interaksi yang terjadi dalam ekosistem, dan aliran energi. Deskripsi mengenai materi dapat dilihat pada Lampiran 4 dan lampiran 5.
G. Hasil penelitian yang relevan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurseto Arif Setiawan dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) disertai media komik untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIb SMP Negeri 10 Surakarta” disimpulkan bahwa penggunaan media komik dengan penerapan metode Group Investigation dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIb SMP Negeri 10 surakarta. Rata-rata pencapaian angket pada prasiklus sebesar 72,75%, pada siklus 1 sebesar 79,94 % dan pada siklus II naik menjadi 82,47% (Skripsi Nurseto Arif). Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Dwi Novitasari dengan judul “Penerapan Pembelajaran Metode Group Investigation untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Blitar” dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran metode Group Investigation meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, ratarata hasil belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 5,3 poin, begitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 pula dengan tingkat ketuntasan pada siklus I ke siklus II meningkat secara klasikal sebesar 12,1% (Skripsi Dwi Novitasari, 2010)
H. Kerangka Berpikir Metode Group Investigation - Pembelajaran langsung di alam - Mengembangkan hubungan antarkelompok - Penerimaan terhadap teman yang lemah - Meningkatkan rasa menghargai - Berpikir kritis - Menyelesaikan masalah - Mengintegrasikan dan mengimplikasikan kemampuan dan penegtahuannya
Masalah:
Siswa aktif dan hasil belajar siswa meningkat.
1. Kesiapan awal siswa sebelum pembelajaran dimulai kurang. 2. Siswa jenuh dengan proses pembelajaran yang mengakibatkan siswa kurang aktif sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan.
Materi Ekosistem Memiliki karakteristik: - Pembelajaran tentang alam dan lingkungan sekitar siswa. - Memiliki topik-topik yang menarik untuk dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 I. Hipotesa Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Biologi siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada pokok bahasan Ekosistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru ketika menemukan suatu permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas. Secara singkat penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan seluruh partisipan dalam proses pendidikan (peserta didik, guru dan pihak lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik pendidikan atau pembelajaran yang dilakukan dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan kelas terdiri dari 5 tahapan yaitu planning, acting dan observing, evaluasi, dan reflecting yang dilakukan secara berulang sampai memenuhi target yang diinginkan (Setyosari, 2010). Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode model Kemmis dan Taggart dimana tahap observing dilakukan bersama tahap acting.
B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian
:
Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Depok ,Yogyakarta. 2. Subjek penelitian
:
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Depok. 3. Obyek penelitian
:
Objek dari penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-D SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta.
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 4. Waktu penelitian
:
Waktu penelitian adalah bulan April-Mei 2013
C. Rancangan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalan 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Di dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai penyaji materi pembelajaran dan bekerja sama dengan guru serta beberapa teman mahasiswa yang akan berperan sebagai observer. Dalam setiap siklus penelitian, baik siklus I maupun siklus II terbagi menjadi 5 tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), evaluasi dan refleksi (reflecting). Rincian tindakan yang akan dilaksanakan dalam setiap siklus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti dalam tahap ini adalah: a. Observasi lapangan untuk melihat permasalahan yang terjadi. b. Analisis studi pustaka dan lapangan untuk menyusun perencanaan tindakan yang akan dilakukan. c. Konsultasi dengan guru dan rekan mahasiswa untuk mempersiapkan penelitian. d. Membuat persiapan yang berkaitan dengan instrumen pembelajaran yang meliputi : 1) Silabus (lampiran 1) 2) RPP siklus 1 (lampiran 2) 3) RPP siklus 2 (Lampiran 3)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 4) Handout pembelajaran siklus 1 (lampiran 4) 5) Handout pembelajaran siklus 2 (Lampiran 5) 6) Lembar rekapitulasi nilai siswa 7) Lembar penilaian laporan akhir (lampiran 9) 8) Lembar penilaian hasil presentasi ( lampiran 14) 9) Daftar hadir siswa kelas XD (lampiran 34) e. Menyiapkan instrument penelitian yang meliputi : 1) Kisi-kisi soal pre-test (lampiran 17) 2) Soal pretest (lampiran 17) 3) Kisi-kisi soal post-test siklus I (lampiran 21) 4) Soal posttest siklus 1 (lampiran 21) 5) Kisi-kisi soal Post-test siklus II (lampiran 25) 6) Soal posttest siklus 2 (lampiran 25) 7) Lembar Kerja Siswa (lampiran 6 dan 7) 8) Lembar observasi aktivitas siswa (lampiran 29)
2. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti berperan sebagai penyaji pembelajaran atau guru. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Secara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 a. Siklus I 1) Pertemuan I a) Guru memberikan Pretest b) Guru menjelaskan secara singkat tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan. c) Guru memberikan topik untuk didiskusikan (komponen penyusun dan interaksi yang terdapat didalamnya. Ekosistem buatan (sekolah, perumahan, ruko) ekosistem alami (sawah, kali, hutan)”. d) Guru membimbing siswa memilih sup topik yang ingin diinvestigasi e) Guru membimbing siswa secara berkelompok, kelompok didasarkan pada kesamaan sup topik yang ingin diinvestigasi. f) Guru dan siswa melakukan diskusi untuk merencanakan tahapan investigasi. g) Siswa melakukan investigasi.
2) Pertemuan II a) Siswa menyiapkan laporan akhir b) Siswa mempresentasikan laporan akhir (kelompok 1, 2, dan 3).
3) Pertemuan III a) Siswa mempresentasikan laporan akhir ( kelompok 4, 5, dan 6). b) Guru memberikan evaluasi dengan memberikan post-test.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 b. Siklus II 1) Pertemuan I a) Guru memberikan topik pembelajaran (“Topik : aliran energi pada ekosistem. Ekosistem buatan ( sekolah, perumahan, ruko) ekosistem alami ( sawah, kali, hutan)”. b) Guru membimbing siswa memilih sup topik yang ingin diinvestigasi c) Guru membimbing siswa secara berkelompok, kelompok didasarkan pada kesamaan sup topik yang ingin diinvestigasi. d) Guru dan siswa melakukan diskusi untuk merencanakan tahapan investigasi. e) Siswa melakukan investigasi.
2) Pertemuan II a) Siswa mempresentasikan laporan akhir.
3) Pertemuan III a) Post-test
3. Observasi Pada tahap observasi, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi aktivitas siswa di kelas, baik pada kegiatan diskusi, kegiatan bertanya dan menjawab pada proses pembelajaran dan proses presentasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru dan observer.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 4. Evaluasi Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah : a. Guru memberikan evaluasi berupa soal post-test sebagai aplikasi sejauh mana siswa memahami konsep-konsep yang telah mereka peroleh melalui kegiatan investigasi kelompok untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. b. Guru melakukan penghitungan data dari lembar observasi yang diisi oleh observer dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
5. Refleksi Pada tahap refleksi, hasil observasi dan evaluasi yang telah dilakukan dicatat dan digunakan sebagai acuan untuk perencanaan perbaikan dan penyempurnaan
penelitian siklus selanjutnya. Diharapkan pada akhir
siklus II indikator sudah tercapai.
D. Instrument penelitian 1. Instrument pembelajaran a. Silabus kelas X Silabus disusun berdasarkan Standar isi, kelompok mata pelajaran/tema
tertentu
yang
mencakup
standar
kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran berisi gambaran dari program pembelajaran yang akan berlangsung di dalam kelas. Rencana ini dibuat agar pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien.
c. Handout Merupakan
ringkasan
materi
yang
dibuat
oleh
guru
untuk
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Handout berisi semua rangkuman materi yang akan dipelajari pada siklus satu dan siklus dua.
d. Lembar penilaian laporan akhir. Lembar ini berisi nilai dari hasil laporan akhir setiap kelompok.
e. Lembar penilaian presentasi. Lembar ini berisi nilai hasil presentasi kelompok.
f. Daftar hadir siswa Berisi nama seluruh siswa kelas XD. Daftar hadir digunakan untuk melihat presensi siswa.
2. Instrument pengumpulan data a. Kisi-kisi Kisi-kisi digunakan untuk melihat apakah soal post-test yang dibuat telah mencakup semua indikator yang ingin dicapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 b. Pre-test Pre-test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi Ekosistem sebelum dilakukan proses pembelajaran. Test dilakukan sebelum materi ekosistem disampaikan kepada siswa. Test ini sebagai acuan untuk mengetahui terjadinya peningkatan hasil belajar pada siswa atau tidak.
c. Laporan akhir Laporan akhir digunakan untuk mengetahui kegiatan penelitian yang dilakukan siswa. Laporan akhir dikerjakan oleh siswa berdasarkan format yang diberikan oleh guru. Hasil laporan akhir akan dijumlah dengan hasil presentasi dan hasil post-test untuk mendapatkan nilai akhir ketuntasan siswa. Laporan dibuat perkelompok dan hasil laporan kelompok akan menjadi hasil setiap individu dalam kelompok.
d. Presentasi Presentasi dilakukan setelah siswa selesai melakukan kegiatan penelitian. Presentasi dilakukan oleh siswa berdasarkan laporan akhir penelitian yang telah disusun. Hasil presentasi akan dijumlahkan bersama hasil laporan akhir dan post-test untuk mendapatkan nilai akhir ketuntasan siswa. Presentasi dilakukan secara berkelompok dan nilai hasil kelompok akan menjadi nilai setiap individu kelompok tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 e. Post-test Post-test digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Post-test diberikan setiap akhir siklus baik siklus I maupun siklus II. Post-test terdiri dari soal pilihan ganda dan soal uraian. Soal-soal ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan individu. Data hasil post-test akan dijumlahkan dengan hasil laporan dan hasil presentasi siswa dan digunakan acuan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian.
f. Lembar Kerja Siswa Lembar ini berisi pertanyaan penuntun kegiatan penelitian siswa.
g. Lembar observasi keaktifan siswa Lembar observasi ini akan diberikan kepada para observer untuk melihat keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Aktifitas yang diamati adalah aktifitas bertanya dan menjawab. Satu observer akan mengamati satu kelompok.
E. Analisis Data Analisis data tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh dari setiap siklus baik siklus I maupun siklus II. Data kuantitatif dianalisis dengan rumus, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan menggunakan deskripsi dari hasil data kuantitatif. Cara perhitungan / analisis data dapat dilihat di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 1. Analisis data keaktivan siswa dapat diambil dari lembar observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Perhitungan akhir dapat dilakukan dengan rumus :
Tingkat aktivitas
2. Analisis data hasil belajar siswa dapat dilihat melalui perhitungan hasil belajar siswa secara individual dan secara klasikal. Perhitungan dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Ketuntasan Individual = [(40 % x nilai post-test) + (40% x nilai laporan akhir) + (20% x nilai presentasi)]
Ketuntasan klasikal
Rerata
Keterangan : Ketuntasan individual : jika nilai siswa mencapai KKM ≥70 Ketuntasan klasikal
: jika ≥ 80% dari seluruh siswa mencapai KKM.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 G. Indikator Ketercapaian Indikator pencapaian dari penelitian ini mencakup keaktifan dan hasil belajar siswa. Tabel 3.1. Indikator Ketercapaian Indikator
Awal
Skor rata-rata kelas 60 % capaian KKM
Keaktifan
45%
Target 80
siswa
mencapai 80%
siswa
mencapai
KKM
KKM
Belum terukur
80% siswa masuk kategori aktif dan sangat aktif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Umum Proses Pembelajaran Siswa Kelas XD SMA Negeri 1 Depok Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama masa PPL di
SMA Negeri 1 Depok, peneliti mendapatkan gambaran secara umum tentang kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di SMA Negeri 1 Depok. Pada awal proses belajar mengajar guru kurang memperhatikan keadaan siswanya. Guru hanya menyapa siswa dan langsung memulai proses pembelajaran dengan materi. Saat guru memulai dengan materi banyak siswa yang masih bermain handphone dan bahkan ada yang masih bercerita. Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dengan bantuan media Power Point, diskusi dan penugasan. Saat guru berceramah siswa hanya mendengarkan sambil mencatat namun sebagian besar siswa yang duduk di belakang hanya bermain handphone dan ngobrol. Sesekali guru melemparkan pertanyaan dan siswa menanggapinya dan jawaban tanggapan siswa terkadang tidak sesuai dengan pertanyaan guru. Metode yang kurang bervariasi ini yang membuat siswa kurang aktif dan cenderung pasif. Terkait materi yang diteliti oleh peneliti yaitu materi Ekosistem, peneliti langsung melakukan wawancara dengan guru Biologi SMA Negeri 1 Depok. Peneliti bertanya seputar metode pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem di tahun sebelumnya. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, diskusi dan penugasan. Sedangkan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem tahun sebelumnya, masih banyak siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 55% siswa sedangkan yang tuntas atau mencapai Kriteria 52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 45 %. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah adalah 70. Selain metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan hasil belajar siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa juga cenderung pasif. Aktivitas siswa di kelas baik bertanya maupun menjawab terkait materi yang diajarkan sangat kurang. Siswa cenderung ramai tapi ramai mengobrol hal-hal lain di luar materi yang diajarkan.
B.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di Kelas XD SMA Negeri 1 Depok 1. Observasi awal dan wawancara Observasi awal dilakukan peneliti selama masa Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Depok. Observasi dilakukan secara langsung di kelas XD saat peneliti mengajar pada masa Program Pengalaman Lapangan (PPL). Selain observasi langsung, peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada guru Biologi SMA Negeri 1 Depok. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa permasalahan yang terjadi di kelas XD yaitu rendahnya aktifitas siswa dan hasil belajar siswa. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. b. Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru dan lebih memilih bermain handphone dan ngobrol dengan temannya. c. Siswa cenderung diam saat ditanyakan apakah sudah memahami atau belum tentang materi yang diajarkan. d. Metode yang digunakan kurang bervariasi sehingga membuat siswa cenderung bosan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 e. Pembelajaran lebih didominasi oleh guru yang menjelaskan materi. Dari beberapa permasalah yang dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa permasalahan yang paling menonjol adalah kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan sehingga siswa menjadi tidak aktif dan hal ini akhirnya berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Setelah ditemukannya permasalahan yang sesungguhnya maka perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti memilih untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas pada kelas XD. Untuk bisa menyempurnakan penelitian tindakan kelas, peneliti juga melakukan studi pustaka. Dari berbagai macam pustaka yang dibaca, peneliti memilih menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem.
2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran dilaksanakan pada kelas XD SMA Negeri 1 Depok untuk menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan pada kelas ini. Pelaksanaan tindakan pembelajaran menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada materi Ekosistem. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti menggunakan 2 siklus pembelajaran yaitu: a. siklus I 1) Perencanaan Sebelum melakukan penelitian dan kegiatan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu membuat berbagai persiapan yang berkaitan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 dengan instrument pembelajaran dan instrument pengumpulan data. Instrument pembelajaran yang disiapkan antara lain silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi gambaran program pembelajaran yang akan diterapkan di dalam
kelas.
Semua
pembelajaran
akan
kegiatan
disesuaikan
yang dengan
dilakukan
pada
Rencana
proses
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah di buat. Selain itu pada tahap perencanaan
ini
juga
peneliti
menyiapkan
semua
instrument
pengumpulan data baik berupa lembar kerja siswa, handout, soal-soal pretest
dan
posttest
yang
akan
membantu
peneliti
dalam
mengumpulkan data.
2) Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan atau dalam 5 jam pelajaran. Ketiga pertemuan tersebut meliputi beberapa kegiatan antara lain Pre-test, pembagian kelompok investigasi, perancangan kegiatan investigasi, pembuatan laporan akhir, presentasi hasil investigasi dan post-test siklus 1. Untuk proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti semuanya mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan oleh peneliti sebelum melakukan tindakan penelitian. Pertemuan pertama, hari Kamis 28 Maret 2013 dengan 2 jam pelajaran yaitu 90 menit. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah Pretest dengan waktu 20 menit. Sebelum melakukan kegiatan pre-test
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 peneliti menjelaskan tentang tujuan dari pre-test yang dilakukan sehingga siswa tidak kaget dan merasa terbebani dengan pre-test yang diberikan. Selesai memberikan penjelasan, peneliti membagikan lembar soal pre-test dan siswa langsung mengisi jawabannya pada lembar soal yang dibagikan oleh peneliti. Siswa tidak diijinkan untuk membuka buku, membuka laptop atau handphone. Siswa yang mengikuti pre-test ada 32 siswa dan pre-test dilaksanakan di kelas X-D SMA Negeri 1 Depok. Setelah 20 menit, peneliti mengumpulkan Lembar jawaban pre-test. kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan penjelasan tentang metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran materi Ekosistem. Selesai memberikan penjelasan metode peneliti memberikan apersepsi dan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa memberikan jawaban. Setelah menulis topik besar di papan tulis, guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan topik sehingga siswa menanggapi hal-hal penting berkaitan dengan topik. Dari jawaban-jawaban siswa tersebut, siswa diarahkan untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dan kelompok dibentuk berdasarkan pilihan daerah Ekosistem yang ingin diinvestigasi oleh siswa. Pilihan Investigasi siswa tersebut antara lain Ekosistem Sungai, Ekosistem Laut, Ekosistem Sawah, Ekosistem Hutan, Ekosistem Perumahan, dan Ekosistem Sekolah. Untuk siklus I yang diinvestigasi adalah berkaitan dengan komponen penyusun ekosistem dan interaksi yang terjadi di dalam ekosistem tersebut. Setelah kelompok terbentuk, siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa melaksanakan perencanaan investigasi. Diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 dilakukan di dalam dan di luar kelas. Ada 1 kelompok yang memilih tetap di dalam kelas sedangkan 5 kelompok lainnya memilih di luar kelas. Selama kegiatan diskusi perencanaan, peneliti berkeliling untuk melihat kesiapan siswa dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan siswa dan menuntun siswa dan mengarahkan kelompok yang belum benar dalam perencanaannya. Waktu diskusi 30 menit. Selesai membuat perencanaan siswa menunjukan hasil diskusinya kepada peneliti untuk dibaca dan disetujui. Setelah semua kelompok selesai, peneliti memanggil semua siswa untuk kembali ke dalam kelas dan memberikan sedikit pengarahan singkat. Selanjutnya peneliti menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi semangat kepada siswa dan menugaskan siswa untuk melakukan kegiatan penyelidikan di luar jam sekolah. Penyelidikan bisa dilakukan langsung ke lokasi berdasarkan judulnya dan juga bisa melalui tinjauan pustaka. Siswa juga ditugasi untuk membuat laporan akhir hasil penyelidikan dan menyiapkan presentasi. Semua laporan hasil penyelidikan akan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Gambar 4.1. Memberikan topik dan pembentukan kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Gambar 4.2. Kelompok merencanakan investigasi kelompok
Pertemuan kedua, 2 April 2013 selama 1 jam pelajaran yaitu 45 menit diisi dengan presentasi hasil penyelidikan. Sebelum presentasi peneliti memeriksa kesiapan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa
dan
selanjutnya
peneliti
meminta
semua
kelompok
mengumpulkan terlebih dahulu laporan hasil penyelidikan. Kelompok yang presentasi pada hari itu ada 4 kelompok dan setiap kelompok mendapat kesempatan 10 menit presentasi dan tanya jawab. Untuk tanya jawab setiap kelompok Cuma dibuka untuk 2 penanya. Selesai jam pelajaran guru menutup pembelajaran tanpa adanya penjelasan karena masih ada 2 kelompok yang belum presentasi.
Gambar 4.3. Kelompok mempresentasikan hasil investigasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 Pertemuan ketiga, 4 April 2013 dengan 2 jam pelajaran yaitu 90 menit diisi dengan presentasi 2 kelompok yang belum presentasi, penguatan dan klarifikasi dari peneliti dan dilanjutkan dengan posttest. kegiatan awal, peneliti memeriksa kesiapan siswa dan selanjutnya peneliti meminta kelompok yang belum presentasi untuk presentasi. Satu kelompok mendapat waktu 10 menit presentasi dan tanya-jawab dan setiap kelompok hanya boleh ada 2 penanya. Selesai presentasi kelompok, peneliti memberikan penjelasan atau klarifikasi berkaitan dengan materi yang dipresentasikan oleh siswa. Peneliti membuka tanya-jawab bagi siswa jika masih ada yang kurang jelas. Satu jam terakhir diisi dengan post-test. siswa diminta untuk menutup semua buku dan memasukannya ke dalam tas. Setelah semua siap, peneliti membagikan lembar soal post-test siklus I kepada siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan langsung dilembar yang dibagikan. Posttest siklus I dilakukan selama 45 menit. Pada pertemuan ini, ada 7 anak tidak hadir karena mereka mewakili sekolah untuk ikut dalam Olimpiade tingkat Kabupaten. Siswa yang tidak hadir ini mengikuti posttest siklus 1 pada hari Jumat, 5 April 2013.
3) Observasi Pada penelitian ini, peneliti dibantu oleh observer dalam melakukan observasi aktivitas siswa saat bertanya dan menjawab baik dalam kegiatan diskusi perencanaan maupun dalam presentasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Gambar 4. 4. Observasi oleh observer
4) Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang di ajarkan. Evaluasi yang diberikan berupa posttest. Posttest dilakukan pada hari Kamis 4 April 2013 di ruang kelas XD pada jam kedua. Evaluasi akhir dilakukan dengan posttest tapi untuk nilai akhirnya tidak hanya dari nilai posttest saja tetapi juga digabung dengan nilai laporan akhir dan nilai presentasi dengan bobot yang berbeda-beda. Untuk tingkat keaktivan siswa dapat dilihat melalui perhitungan data dari lembar observasi yang telah diisi oleh observer.
Gambar 4.5. Posttest siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 5) Refleksi Refleksi dilakukan selesai kegiatan siklus satu dijalankan. Pada tahap refleksi ini, hasil evaluasi dan hasil observasi dicatat dan dihitung sehingga peneliti mendapatkan data yang bisa digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan dan penyempurnaan pada tahap selanjutnya. Refleksi siklus I akan dijabarkan dibawah setelah penjabaran data hasil penelitian siklus I.
b. siklus II 1) Perencanaan Perencanaan pada siklus 2 ini dilakukan berdasarkan refleksi yang ada pada siklus 1. Perencanaan ini diharapkan bisa memperbaiki kekurangan pada siklus 1. Beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti antara lain peneliti harus lebih semangat dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mau membaca buku dan mencari sumber lainnya yang dapat membantu mereka dalam investigasi kelompok. Peneliti juga harus lebih memperhatikan siswa saat diskusi sehingga peneliti dapat membantu jika siswa masih ada kesulitan.
2) Pelaksanaan Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan kegiatan penyampaian topik, pembentukan kelompok, perancangan pelaksanaan, investigasi kelompok, pembuatan laporan akhir, presentasi kelompok dan posttest siklus 2. Proses pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelum pelaksanaan penelitian. Pertemuan pertama siklus 2, pada hari Selasa, 9 April 2013 selama 45 menit atau 1 jam pelajaran. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Selanjutnya peneliti memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa. Selanjutnya, peneliti menyampaikan topik pembelajaran. Untuk siklus 2 yang dipelajari adalah Aliran Energi dalam Ekosistem. Tempat atau Ekosistem yang akan diinvestigasi masih sama yaitu Ekosistem sungai, Ekosistem Sawah, Ekosistem Hutan, Ekosistem Laut, Ekosistem sekolah, Ekosistem Perumahan. Setelah penyampaian topik, guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok baru berdasarkan tempat yang ingin diinvestigasi oleh siswa. Satu kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa. setelah terbentuk kelompok siswa dibimbing untuk duduk dalam kelompok dan
berdiskusi
untuk
merencanakan
investigasi yang akan dilakukan. Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi pertanyaan penuntun yang membantu siswa untuk merancang investigasi. Peneliti juga membagikan handout tentang materi pembelajaran siklus 2 kepada siswa. Selama siswa berdiskusi, peneliti berjalan berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok lainnya untuk memantau rancangan perencanaan investigasi siswa. Jika ada siswa yang bertanya guru akan menjelaskan baik secara kelompok maupun secara umum untuk satu kelas. Selesai kegiatan diskusi, peneliti mengecek semua perancangan yang dibuat oleh siswa yang selanjutnya peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 melakukan investigasi di luar jam sekolah, membuat laporan akhir dan menyiapkan presentasinya. Menutup pembelajaran hari itu, peneliti memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa agar siswa dapat bersemangat dalam mengerjakan investigasi kelompoknya.
Gambar 4.6. Pemberian topik dan pembentukan kelompok
Gambar 4.7. Siswa melakukan diskusi kelompok
Pertemuan kedua hari Kamis, 11 April 2013 selama 2 jam pelajaran atau selama 90 menit. Kegiatan yang dilakukan adalah presentasi kelompok dan penegasan serta klarifikasi dari peneliti tentang apa yang dipresentasikan. Untuk membuka pelajaran, peneliti meminta salah satu siswa untuk memimpin dengan doa, selanjutnya peneliti memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah semua siap guru memanggil kelompok untuk presentasi hasil Investigasi kelompok. Sebelum presentasi semua siswa diminta untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 mengumpulkan terlebih dahulu laporan Hasil Investigasi. Presentasi dilakukan selama 60 menit dan setiap kelompok mendapat waktu 10 menit presentasi dan Tanya-jawab. Pertanyaan untuk satu kelompok dibatasi hanya 2 pertanyaan. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan
hasil
investigasi
kelompok mereka peneliti
mengklarifikasi dan memberikan penguatan tentang materi yang dipresentasikan
oleh
kelompok
tadi.
Peneliti
juga
membuka
kesempatan bagi siswa yang masih mempunyai pertanyaan ataupun masih bingung akan materi untuk bertanya dan peneliti akan menanggapi pertanyaan mereka. Sebelum menutup pelajaran, peneliti mengajak siswa untuk bertepuk tangan karena hasil investigasi dan presentasi yang mereka lakukan sudah cukup bagus. Peneliti selanjutnya memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajarai materi karena akan ada posttest pada pertemuan selanjutnya.
Gambar 4.8. Siswa mempresentasikan hasil investigasi
Pertemuan ketiga pada hari Selasa, 22 April 2013 selama 1 jam pelajaran atau 45 menit. Pertemuan ketiga ini mundur 1 minggu dari rencana awal karena adanya Ujian Nasional. Pada pertemuan ketiga kegiatan yang dilaksanakan adalah posttest siklus 2. Sebelum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 membagikan soal posttest, peneliti meminta siswa untuk menutup semua buku Biologi dan menyimpannya di dalam tas. Setelah semua siap, peneliti baru membagikan lembar soal posttest 2 kepada siswa. Siswa diminta untuk mengisi jawaban langsung pada lembar soal yang dibagikan. Selesai posttest, peneliti mengumpulkan lembar jawaban siswa dan selanjutnya membagikan kenang-kenangan kepada siswa sebagai rasa terima kasih. Siswa juga diminta untuk mengisi lembar refleksi.
3) Observasi Pada penelitian siklus 2 peneliti masih dibantu oleh para observer dalam melakukan observasi aktivitas siswa saat bertanya dan menjawab baik dalam kegiatan diskusi perencanaan maupun dalam presentasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktivan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Gambar 4.9. Observer yang membantu observasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 4) Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang di ajarkan. Evaluasi yang diberikan berupa soal posttest. Posttest pada siklus 2 ini dilakukan pada hari Selasa, 22 April 2013 di ruang kelas XD pada jam kedua. Evaluasi akhir dilakukan dengan posttest tapi untuk nilai akhirnya tidak hanya dari nilai posttest saja tetapi juga digabung dengan nilai laporan akhir dan nilai presentasi dengan bobot yang berbeda-beda. Untuk tingkat keaktivan siswa dapat dilihat melalui perhitungan data dari lembar observasi yang telah diisi oleh observer.
Gambar 4.10. Siswa mengerjakan soal posttest siklus II
5) Refleksi Refleksi siklus 2 dilakukan setelah selesai merangkum semua data yang di dapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siklus 2. Penjabaran refleksi siklus 2 akan dijabarkan setelah penjabaran hasil pembelajaran siklus 2 di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 C.
Hasil Penelitian 1. Siklus 1 a. Pretest Berdasarkan data yang diperoleh dari pretest, peneliti mendapatkan bahwa rata-rata nilai pretest siswa kelas XD adalah 67,87. Secara klasikal, siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 ada 12 orang siswa dengan persentase ketuntasan belajar 37,5 % sedangkan 20 orang siswa mendapat nilai ≤ 70 dengan persentase ketidaktuntasan belajar sebesar 62,5 %. Hasil pretest dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 1. Hasil pretest kelas XD No
Hasil Pretest
Pencapaian
1.
Nilai tertinggi
85
2.
Nilai terendah
20
3.
Rata-rata
4.
Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70
12
5.
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar < 70
20
6.
Persentase ketuntasan belajar secara klasikal
67,87
37,5 %
b. Posttest siklus 1 Berdasarkan data yang diperoleh dari posttest siklus 1, peneliti mendapatkan bahwa rata-rata nilai akhir siswa adalah 71,45. Ratarata nilai akhir diperoleh dari 40% nilai laporan akhir, 20% nilai presentasi dan 40% nilai Posttest siklus 1. Secara klasikal, siswa yang memperoleh nilai total ≥ 70 ada 19 orang siswa dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 persentase ketuntasan belajar 59,37% sedangkan 13 orang siswa mendapat total nilai ≤ 70 dengan persentase ketidaktuntasan belajar sebesar 40,63 % . Nilai total siswa pada siklus 1 dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2. Rekapitulasi nilai siswa siklus 1 No
Nilai akhir
Pencapaian
1.
Nilai tertinggi
86
2.
Nilai terendah
62
3.
Rata-rata
4.
Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70
5.
6.
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar < 70 Persentase ketuntasan belajar secara klasikal
71,45 19 13
59,37 %
c. Aktivitas siswa siklus 1 Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat aktivitas siswa dalam bertanya dan menjawab masih dalam kategori
kurang aktif.
Terdapat 14 siswa dengan kategori kurang aktif dan cukup aktif dengan persentase 43,8 %. Selebihnya dalam kategori aktif dan sangat aktif ada 18 siswa dengan persentase 56,2 %. Tingkat aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 Tabel 4.3. Tingkat aktivitas siswa siklus 1 Skala Skoring
Jumlah Siswa
Persentase
1. Tidak aktif
0
0%
2. kurang aktif
11
34,4 %
3. Cukup aktif
3
9,4 %
4. Aktif
4
12,5 %
5. Sangat aktif
14
43,7 %
d. Refleksi Berdasarkan data yang dijabarkan diatas dapat dilihat bahwa untuk siklus satu baik aktivitas siswa maupun nilai akhir siswa belum mencapai target yang diharapkan yaitu untuk aktivitas 80% dan untuk nilai akhir siswa juga 80%. Untuk tingkat keaktivan siswa masih mencapai 56,2% siswa yang tergolong sangat aktif dan aktif. Sedangkan untuk nilai hasil akhir siswa hanya mencapai 59,37% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Mimimal (KKM). Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah adalah 70. Kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 ini belum berjalan secara baik karena beberapa hal antara lain kurangnya minat siswa untuk membaca buku saat melakukan investigasi sehingga apa yang mereka investigasi hanyalah sesuai dengan apa yang dipikiran mereka, selain itu ada beberapa siswa yang tidak mengikuti presentasi hari terakhir dan tidak mendapat penjelasan tentang materi karena mereka mengikuti olimpiade tingkat Kabupaten Sleman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Kurangnya keinginan siswa membaca buku inilah yang membuat hasil laporan maupun presentasi siswa kurang memuaskan dan saat mereka mengerjakan posttest mereka kesulitan karena tidak membaca buku. Selain itu tingkat keaktivan siswa masih terbilang rendah, hanya ada orang-orang tertentu yang aktif sedangkan yang lain mengikuti saja. Hal ini bisa dikarenakan metode ini masih tergolong baru bagi siswa dan siswa butuh penyesuaian untuk bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa masih terbiasa dengan
mendengarkan
ceramah
dan
mencatat
apa
yang
diceramahkan sehingga siswa masih kesulitan ketika diterapkan metode yang baru yang menuntut mereka lebih aktif. Berdasarkan refleksi ini, baik keaktivan maupun nilai akhir siswa belum mencapai target yang diharapkan sehingga perlu dilakukannya tindak lanjut pada siklus 2 untuk meningkatkan keaktivan dan hasil belajar siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok. Untuk tindak lanjut siklus 2 ini, peneliti harus lebih dalam memberikan motivasi kepada siswa dan harus lebih mengarahkan siswa dengan baik sehingga siswa merasa lebih bersemangat dan menjadi lebih aktif. Selain itu peneliti juga harus bisa membimbing siswa untuk mau membaca buku dan sumber-sumber lain yang bisa membantu mereka untuk menyempurnakan investigasi kelompok mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 2. Siklus 2 a. Posttest siklus 2 Berdasarkan data yang diperoleh dari posttest siklus 2, peneliti mendapatkan bahwa rata-rata nilai akhir siswa adalah 82,17. Ratarata nilai akhir diperoleh dari 40% nilai laporan akhir, 20% nilai presentasi dan 40% nilai Posttest siklus 1. Secara klasikal, siswa yang memperoleh nilai total ≥ 70 ada 32 orang siswa dengan persentase ketuntasan belajar 100% dan tidak ada siswa yang mendapat total nilai ≤ 70 dengan persentase ketidaktuntasan belajar sebesar 0% . Nilai total siswa pada siklus 1 dapat dijabarkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4. Rekapitulasi nilai siswa siklus 2 No
Hasil Postest
Pencapaian
1.
Nilai tertinggi
90
2.
Nilai terendah
73
3.
Rata-rata
4.
Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70
32
5.
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar < 70
0
6.
Persentase ketuntasan belajar secara klasikal
100 %
82,17
b. Aktivitas siswa siklus 2 Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat aktivitas siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan pada siklus 2 menjadi sangat baik, terdapat 28 siswa dengan kategori sangat aktif dan aktif dengan persentase 87,5 %. Selebihnya dalam kategori kurang aktif ada 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72 siswa dengan persentase 12,5 %. Tingkat aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5. Tingkat aktivitas siswa siklus 2 Skala Skoring
Jumlah Siswa
Persentase
1. Tidak aktif
0
0%
2. Kurang aktif
0
0%
3. Cukup aktif
4
12,5 %
4. Aktif
14
43,75 %
5. Sangat aktif
14
43,75 %
c. Refleksi Berdasarkan data yang dijabarkan diatas dapat dilihat bahwa untuk siklus 2 hasilnya sangat memuaskan baik aktivitas siswa maupun nilai akhir siswa karena hasilnya mencapai target yang diharapkan yaitu untuk aktivitas 80% dan untuk nilai akhir siswa juga 80%. Untuk tingkat keaktivan siswa mencapai 87,5% siswa yang tergolong sangat aktif dan aktif. Sedangkan untuk nilai hasil akhir siswa mencapai 100% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan dari sekolah adalah 70. Hasil ini sangat memuaskan karena baik keaktivan maupun nilai akhir siswa melebihi target yang diharapkan. Pada siklus 2, peneliti telah melakukan proses pembelajaran dan menerapkan metode dengan sangat baik. Peneliti sudah berhasil memberikan motivasi yang besar bagi para siswa sehingga mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 mau membaca buku dan mencari sumber-sumber lain untuk membantu mereka dalam investigasi kelompok. Selain itu siswa juga sangat kompak dan kerjasama mereka sangat bagus. Hal ini dapat dilihat saat mereka melakukan presentasi, pembagian tugastugas mereka dan bagaimana mereka memahami materi yang mereka sampaikan. Pada siklus 2 ini, siswa lebih banyak bertanya dan mereka juga saling menghargai satu sama lain. Mereka membagi tugas dalam kelompok investigasi sehingga semua mendapat bagian dan mereka bisa saling membantu satu sama lain. Selain itu, berbeda dengan siklus 1, pada siklus 2 siswa terlihat lebih aktif, lebih serius dalam presentasi dan hasil laporannya juga lebih memuaskan. Dari hasil analisis peneliti menunjukkan pada siklus II, siswa kelas XD mengalami peningkatan dalam hal hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Hasil ini telah mencapai target ataupun standar penelitian tindakan kelas yang ditargetkan dalam penelitian. Karena hasilnya telah mencapai target yang diharapkan maka tidak perlu diadakan penambahan
siklus
pada
kegiatan
selanjutnya.
Kegiatan
selanjutnya dapat kembali diisi oleh guru mata pelajaran dengan materi yang baru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 D.
Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada kelas XD
SMA Negeri 1 Depok dengan menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada pokok bahasan Ekosistem menunjukan adanya berbagai perubahan-perubahan pada siswa. Perubahan yang diamati oleh peneliti mencakup perubahan keaktifan siswa dalam hal ini keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab serta perubahan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai akhir yang diperoleh siswa. Setelah pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, dapat kita lihat adanya perubahan dan peningkatan pada hasil belajar siswa dan tingkat keaktifan siswa kelas XD. Perubahan dan peningkatan tersebut dapat kita lihat melalui grafik di bawah ini:
100%
100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00%
59.37%
50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 4.11. Hasil ketuntasan belajar siswa secara klasikal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 Dari gambar 4.11 di atas, dapat kita lihat terdapat perubahan atau peningkatan pada jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Ketuntasan klasikal dapat dilihat dari nilai akhir siswa yang diperoleh dari jumlah 40% nilai laporan akhir, 20 % nilai presentasi dan 40% nilai posttest. Peningkatan ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang memiliki total nilai akhir mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan yaitu 70. Semakin banyak siswa yang memperoleh nilai akhir ≥ 70 maka semakin baik pula rata-rata kelasnya. Secara klasikal, dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan nilai akhir siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan pembelajaran. Nilai pretest, nilai posttest 1 dan nilai posttest 2 terjadi peningkatan. Sebelum melakukan tindakan diadakan pretest dan hasilnya hanya 12 siswa yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan presentase 37,5% sedangkan 20 siswa lainnya tidak tuntas dengan presentase 62,5 %. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, terjadi peningkatan nilai akhir siswa. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 19 orang dengan presentase 59,37 % sedangkan siswa yang tidak tuntas 13 orang dengan presentase 40,63%. Dari siklus 1, terjadi peningkatan yang baik pada siklus 2 dimana semua siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan presentase 100%. Peningkatan nilai akhir siswa juga berpengaruh pada nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas pada siklus 1 adalah 71,45. Pada siklus 2 terjadi peningkatan pada rata-rata kelas karena semua siswa memperoleh nilai akhir yang mencapai KKM. Rata-rata kelas pada siklus 2 adalah 82,17. Dari analisis yang dilakukan ini, rata-rata kelas yang diperoleh sudah mencapai target penelitian tindakan kelas yang ditentukan peneliti yaitu 80. Data peningkatan nilai rata-rata kelas XD dapat dilihat pada gambar 4.12 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
90 80
82,17 71.45
70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus 1
Siklus 2
Gambar 4.12. Nilai rata-rata kelas XD
Peningkatan tidak hanya terjadi pada nilai akhir yang diperoleh siswa tetapi juga terjadi pada keaktifan siswa. berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh peneliti dan observer yang membantu, peneliti mendapatkan adanya peningkatan keaktifan siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Pada siklus 1 terdapat 18 siswa yang masuk kriteria aktif dan sangat aktif dengan presentasi keaktifan 56,25 % sedangkan pada siklus 2 terdapat 28 siswa yang masuk kriteria aktif dan sangat aktif dengan presentase 87,5 %. Dari analisis data keaktifan siswa pada siklus 1 dan siklus 2 terjadi peningkatan dan peningkatan ini mencapai target penelitian tindakan kelas yang telah ditargetkan oleh peneliti yaitu 80% siswa masuk kategoeri aktif. Peningkatan keaktifan siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dapat dilihat dari gambar 4.13 di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 100%
87,50%
90% 80% 70% 60%
56,25%
50% 40% 30% 20% 10% 0% Siklus 1
siklus 2
Gambar 4.13. Keaktifan siswa kelas XD
Keaktifan siswa dan nilai akhir siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan ini dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain: 1. Pada siklus 2, peneliti memberikan perhatian yang lebih kepada siswa saat diskusi kelompok. Peneliti memberikan pendampingan kepada setiap kelompok tanpa terkecuali. 2. Peneliti menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok secara klasikal sehingga tidak terkesan hanya memperhatikan kelompok tertentu. 3. Dengan perencanaan dan semangat yang diberikan oleh peneliti, siswa menjadi bersemangat dan aktif dalam bertanya. 4. Peneliti juga memberikan masukan kepada siswa untuk membaca buku dan mencari sumber lain untuk membantu mereka dalam investigasi kelompok dan itu dilakukan oleh siswa sehingga pada siklus 2 hasil laporan akhir dan presentasi mereka lebih baik dan mereka lebih memahami materi yang di investigasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 5. Keaktifan siswa dalam bertanya saat diskusi dan aktif dalam investigasi kelompok baik dengan pengamatan langsung maupun dengan membaca buku dan sumber lain membuat Nilai akhir siswa ikut meningkat karena siswa menjadi lebih paham akan materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada keaktifan dan hasil belajar siswa di atas dapat kita lihat bahwa suatu proses pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa akan menghasilkan suatu perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Adanya perubahan keaktifan dan hasil belajar siswa ini karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif bekerja dan pada akhirnya proses ini menghasilkan suatu kondisi belajar aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2001) yang menyatakan bahwa Belajar aktif menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Sebagai salah satu dampak dari hasil belajar itu adalah adanya kecakapan akademik siswa dimana siswa mampu mendefinisikan, menghitung, menjelaskan, mendeskripsikan, membedakan, membandingkan, menganalisis, dan menarik kesimpulan dari berbagai konsep, data maupun fakta yang berkaitan dengan bidang studi atau mata pelajaran yang dipelajarinya. Untuk dapat mencapai suatu hasil yang memuaskan banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah faktor yang berasal dari sekolah yang dapat berasal dari guru, dari mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang digunakan. Bagaimana guru dapat memotivasi siswa untuk bisa bersemangat dalam belajar dan menciptakan suasana yang menyenangkan dengan metode yang tepat akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap aktivitas siswa di kelas. Semakin aktifnya siswa akan semakin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 menambah pengetahuan siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Suatu proses pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sangat baik untuk meningkatkan keaktifan siswa. Tipe pembelajaran ini menuntut siswa untuk bisa memilih topik yang disukainya dalam materi Ekosistem untuk selanjutnya dilakukan investigasi secara kelompok. Pembentukan kelompok berdasarkan kesamaan pemilihan topik ini menjadikan siswa lebih bersemangat karena mereka merencanakan investigasi tentang apa yang mereka sukai dalam materi Ekosistem. Selain itu, tipe pembelajaran ini menekankan kerjasama diantara anggota kelompok sehingga siswa memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi ini menciptakan banyak pemikiran yang kemudian disatukan untuk keberhasilan kelompok. Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation juga dapat membantu siswa untuk memperoleh hasil belajar yang baik karena hasil belajar yang dicapai siswa mencakup aspek kognitif yang berkaitan dengan nilai akhir yang diperoleh siswa, aspek afektif dimana perilaku dan karakter siswa dibentuk dengan adanya kerja sama kelompok, siswa dapat belajar saling menghargai pendapat teman, serius dan bertanggung jawab serta jujur dalam mengerjakan tugasnya selain itu keterampilan siswa juga meningkat dimana siswa dilatih untuk terampil dalam melakukan pengamatan dan terampil dalam mempresentasikan hasil pengamatan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan panduan model pembelajaran ALIS (Active learning in school, 2009) yang menyebutkan bahwa salah satu ciri pembelajaran yang aktif adalah pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Pada awal proses penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ini, siswa masih mengalami kesulitan karena meraka masih baru dengan metode ini dan belum terbiasa untuk mempelajari materi secara mandiri. Siswa masih sering dimanjakan dengan materi yang langsung diberikan oleh guru. Namun dalam prosesnya, siswa kelas XD dapat beradaptasi dengan baik. Siswa mau berusaha sehingga pada akhirnya siswa mampu melakukan dan menjalankan investigasi kelompok dengan baik dan memperoleh hasil yang baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas XD SMA Negeri 1 Depok, peneliti dapat mengetahui bahwa Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation cocok digunakan pada pokok bahasan Ekosistem. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa kelas XD pada tiap siklus kegiatan pembelajaran yang mengalami peningkatan baik pada keaktifan siswa maupun hasil belajar siswa di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari data hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Biologi siswa kelas XD SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada pokok bahasan Ekosistem. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XD pada pokok bahasan Ekosistem. Secara klasikal keaktifan siswa pada siklus 1 adalah 56,25% dan meningkat pada siklus 2 menjadi 87,50%. Sedangkan untuk hasil belajar siswa pada siklus 1 59,37% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan mengalami peningkatan pada siklus 2 menjadi 100% siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jika dilihat dari rata-rata kelas, pada siklus 1 rata-rata hasil belajar siswa kelas XD adalah 71,45 dan mengalami peningkatan pada siklus 2 menjadi 82,17.
B. Saran Untuk meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem, gunakan metode Kooperatif tipe Group Investigation. Metode ini telah terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa karena metode ini sangat menekankan sikap kritis siswa untuk memecahkan suatu permasalahan dalam proses pembelajaran. Secara umum untuk dapat meningkatan keaktifan dan hasil belajar perlu dilakukan suatu perubahan pada proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang lebih bervariasi dan pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi akan 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 lebih membantu siswa untuk menjadi aktif dan keaktifan siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa. pembelajaran yang dikemas dengan baik dan tepat akan membuat siswa lebih tertarik dan merasa senang dan nyaman. Bagi mereka yang ingin menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation harus mempersiapkan terlebih dahulu dan merencanakan proses pembelajaran yang lebih matang. Selain itu, topik atau materi yang ingin digunakan dengan metode Group Investigation sebaiknya merupakan materi yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam lingkungan kehidupan siswa dan lingkungan sekitarnya sehingga dalam proses, siswa tidak mengalami kesulitan dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Dalam Group Investigation guru atau peneliti yang bertindak sebagai guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator yang benar-benar memperhatikan secara keseluruhan sehingga setiap siswa mendapatkan perhatian yang sama dan menjadikan setiap siswa lebih bersemangat dalam proses pembalajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Bellanca James, 2011, 200+ Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa Edisi Kedua, Permata Puri Media, Jakarta Barat.
Bermawi Munthe, 2009, Desain pembelajaran, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
Dahar, R.W., 2011, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta, 2-7. Dewey, J, 1970, Experience and Education, Collier, New York.
Dwi Novitasari, 2010, Penerapan Pembelajaran Metode Group Investigation untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Blitar, Dalam : file:///E:/New%20folder/Rancangan%20Penelitian/ my%20proposal/1.htm, Diunduh pada 13 februari 2013.
Eko Putro Widoyoko, 2009, Evaluasi program pembelajaran, Pustaka pelajar, Yogyakarta, 25-44.
Hamalik, Oemar., 2001, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, Hal. 172.
Hamzah B Uno dan Nurdi Muhamad, 2011, Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Bumi Aksara, Jakarta, 10-17
Huzaifah Hamid, 2012, Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, Dan Psikomotorik, Dalam : http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaiankognitif-afektif-dan-psikomotorik/, Diunduh pada 28 Februari 2013.
Kokom Komalasari, 2010, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Refika Aditam, Bandung.
Lie, A. 2002, Cooperative Learning, Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta, 23-35.
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Mel Silberman, 2002, Active Learning, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, 99-117.
Nurseto Arif Setiawan, Penerapan pembelajaran kooperatif group investigation (GI) disertai media komik untuk meningkatkan minat belajar SISWA kelas VIIb SMP Negeri 10 Surakarta, Dalam : digilib.uns.ac.id/abstrakpdf_13287 _penerapan -pembelajarankooperatifgroup-investigation--gi--disertai-media-komik-untukmeningkatkan-minat-belajar-siswa-kelas-viib-smp-negeri-10surakarta.pdf, Diunduh pada 13 februari 2013.
Pratiwi, dkk., 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta, 266-280.
Setyosari, 2010, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Siregar, E.V. dan Hartini P., 2010, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor, 8-12.
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta, 1-5 ; 54-72
Slavin, R.E, 2005, Cooperative Learning, Teori, riset dan praktik, Nusa Media, Bandung, 29-34 ; 214-218
Suyono & Hariyanto, 2011, Belajar dan Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Yogyakarta, 9-18.
Syamsuri, I., dkk., 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta, 147-169.
Yamin, Martinis H. 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta
Zainal Arifin, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1-23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1
85 SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH
: SMA NEGERI 1 DEPOK
MATA PELAJARAN
: BIOLOGI
KELAS/SEMESTER
: X (SEPULUH)/II
STANDAR KOMPETENSI
ALOKASI WAKTU Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran Siklus 1 Mendeskripsik Pengertian -an peran Ekologi komponan Komponen ekosistem penyusun dalam aliran Ekosistem energi dan daur Interaksi antar biogeokimia komponen serta ekosistem pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan
: 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem : 9 x 45 menit Kegiatan Pembelajaran
Indikator Kognitif
Afektif
Diskusi ruang lingkup ekologi sebagai ilmu Merancang pengamatan komponen ekosistem dan interaksi yang terjadi di dalamnya menggunakan metode group investigation
Kognitif Produk Mendefinisikan pengertian ekologi sebagai ilmu Mendeskripsikan istilahistilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik Menyebutkan
Afektif Karakter Serius dalam berdiskusi kelompok Serius dan bertanggung jawab dalam Group Investigation Berani dan percaya diri dalam presentasi, dan Tanya jawab
Psikomotorik
1. Dapat menyajikan hasil penelitian dengan baik dan benar.
Penilaian Teknik Bentuk
Alokasi Sumber Waktu Belajar
Observa si keaktifa n siswa penilaia n laporan akhir penilaia n presenta si
5 x 45 menit
Lembar observas i aktifitas siswa dikelas Lembar penilaia n presenta si siswa Lembar penilaia n hasil laporan akhir.
Pratiwi, dkk., 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. Syamsuri, I., dkk., 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Penugasan : Mengerjakan investigasi/ penyelidikan sesuai dengan perencanaan kelompok. Membuat laporan akhir
Indikator Kognitif berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Menjelaskan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Kognitif Proses Membedakan penggunaan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik Mengamati berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem Menganalisis berbagai interaksi yang
Afektif Jujur dalam mengerjakan soal evaluasi akhir
Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman. Melakukan Investigasi kelompok dengan semangat kerjasama dan saling
Psikomotorik
Penilaian Teknik Bentuk Soal pilihan ganda.
86
Alokasi Sumber Waktu Belajar Erlangga, Jakarta. Internet Lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
Siklus II Aliran Energi Rantai makanan. Jaring-jaring makanan. Piramida ekologi.
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Kognitif terjadi dalam ekosistem.
Merancang pengamatan aliran energi yang terjadi dalam ekosistem menggunakan metode group investigation Mempresentasi kan hasil investigasi kelompok. Penugasan : Mengerjakan investigasi/ penyelidikan sesuai dengan perencanaan kelompok. Membuat laporan akhir
Kognitif Produk Mendeskripsi k-an pengertian rantai makanan. Mendeskripsi k-an jaringjaring makanan. Mendeskripsi k-an piramida makanan. Membedakan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi. Kognitif Proses
Afektif menghargai.
Psikomotorik
Afektif Karakter Serius dalam berdiskusi kelompok Serius dan bertanggung jawab dalam Group Investigation Berani dan percaya diri dalam presentasi Jujur dalam mengerjakan soal evaluasi akhir
Menggambark an rantai makanan. Menggambark an jaringjaring makanan. Menggambark an piramida Ekologi.
Afektif Sosial Berdiskusi dengan semangat
87
Penilaian Teknik Bentuk
Alokasi Sumber Waktu Belajar
Observa si keaktifa n siswa penilaia n laporan akhir penilaia n presenta si
4 x 45 menit
Lembar observas i aktifitas siswa dikelas Lembar penilaia n presenta si siswa Lembar penilaia n hasil laporan akhir. Soal pilihan ganda.
1.Pratiwi, dkk., 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. 2.Syamsur i, I., dkk., 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta. 3.Internet 4.Lingkun gan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Kognitif Mengidentifik -asi rantai makanan. Mengidentifik -asi jaringjaring makanan. Mengidentifik -asi piramida ekologi. Menghubungk -an pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi.
Afektif Psikomotorik kerja sama dan saling menghargai pendapat teman. Melakukan Investigasi kelompok dengan semangat kerjasama dan saling menghargai.
Penilaian Teknik Bentuk
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
88
Alokasi Sumber Waktu Belajar
Lampiran 2 MERUPAKAN 89 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X-D / 2
Pertemuan
:1-3
Alokasi Waktu
: 5 X 45 Menit
A. Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
B. Kompetensi Dasar 4.1. Mendeskripsikan peran komponan ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem
bagi
kehidupan.
C. Indikator Pencapaian Kognitif Produk 1. Mendefinisikan pengertian ekologi sebagai ilmu 2. Mendeskripsikan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik 3. Menyebutkan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. 4. Menjelaskan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Kognitif Proses 8. Membedakan penggunaan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik 9. Mengamati berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem 10. Menganalisis berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Psikomotorik 1. Dapat menyajikan hasil penelitian dengan baik dan benar. Afektif Karakter 1. Serius dalam berdiskusi kelompok 2. Serius dan bertanggung jawab dalam Group Investigation 3. Berani dan percaya diri dalam presentasi, dan Tanya jawab 4. Jujur dalam mengerjakan soal evaluasi akhir Afektif Sosial 1. Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman. 2. Melakukan Investigasi kelompok dengan semangat kerjasama dan saling menghargai.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa dapat mendefinisikan pengertian ekologi sebagai ilmu. 2. Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa dapat mendeskripsikan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik. 3. Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa dapat menyebutkan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. 4. Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa dapat menjelaskan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Kognitif Proses 1. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat membedakan penggunaan istilah-istilah habitat, nisia, populasi, komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
2. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat mengamati berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. 3. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat menganalisis berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Psikomotorik 1. Melalui kegiatan presentasi, siswa dapat memnyajikan hasil penelitian dengan baik dan benar. Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan investigasi kelompok siswa dapat serius dan bertanggung jawab dalam melakukang penyelidikan. 2. Secara pribadi dan berkelompok, siswa dapat berani dan percaya diri dalam presentasi, dan tanya jawab. 3. Melalui Post-test, siswa dapat jujur dalam mengerjakan soal posttest. Afektif Sosial 1. Melalui kegiatan diskusi, siswa saling menghargai dan saling mendengarkan. 2. Melalui
kegiatan investigasi
kelompok, siswa dapat
saling
menghargai, bertanggung jawab dan memiliki semangat bekerja sama.
E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Ekologi 2. Komponen penyusun Ekosistem 3. Interaksi antar komponen ekosistem
F. Model / Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Cooperative Learning.
Metode Pembelajaran
: Group Investigation, ceramah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1: 2x 45 menit
Kegiatan
Fase
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Pembukaan
Melakukan apersepsi,
Berdoa
( 5 menit )
menyampaikan tujuan,
Guru menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa.
pembelajaran. Guru memotivasi siswa
Pre-Test ( 20 Menit) Inti ( 75 menit )
Menyampaikan
Apa yang kalian ketahui
masalah
tentang Ekosistem?
( 10 Menit)
Dari semua yang kalian sebutkan tadi, apa yang paling menarik bagi kalian untuk diteliti? “Topik : komponen penyusun dan interaksi yang terdapat di dalamnya. Ekosistem buatan ( sekolah, perumahan, ruko) ekosistem alami ( sawah, kali, hutan)”. Setiap siswa memberikan jawaban. Guru mencatat semua topik yang disebutkan siswa di papan tulis.
Mengorganisasikan
Siswa diorganisasikan untuk
siswa
duduk secara berkelompok
(5 Menit)
berdasarkan kesamaan topik yang ingin diselidiki. Setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Membimbing siswa
Siswa dibimbing untuk
(30 menit )
mendiskusikan rencana kegiatan penyelidikan yang akan dilakukan, apa yang akan diteliti, dan bagaimana pembagian tugas perindividu dalam penelitian. Siswa juga dibimbing untuk menentukan lokasi penyelidikan dan waktu penyelidikan di luar jam sekolah dan mengkomunikasikan dengan guru sehingga guru dapat mendampingi siswa saat penelitian.
Evaluasi ( 10 menit)
Setiap kelompok mempresentasikan secara singkat hasil rencana mereka. Guru dan siswa dari kelompok lain memberikan beberapa masukan atau pertanyaan untuk menyempurnakan rencana penyelidikan. Hasil rencana sementara kelompok akan di ACC oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penutup
Penghargaan
(10 menit)
94
Memberikan penghargaan : tepuk
tangan,
memotivasi
siswa
kesan dengan
mengacungkan jempol. Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya Siswa diberikan tugas untuk melakukan
penyelidikan
mereka di luar jam sekolah dan membuat laporan akhir.
Pertemuan 2: 1x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Pembukaan
Melakukan apersepsi,
( 5 menit )
menyampaikan tujuan, dan memotivasi siswa.
Berdoa Guru memotivasi siswa Guru mengumpulkan hasil laporan akhir siswa
Menyampaikan masalah Inti
( 5 Menit )
( 35 menit )
Guru bertanya apakah ada kesulitan atau kendala dalam penelitian yang dilakukan? Siswa menanggapi pertanyaan guru
Mengorganisasikan siswa
Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok dan mendengarkan presentasi dari setiap kelompok. Siswa dibimbing untuk
Membimbing siswa
mempresentasikan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
95
Fase
Kegiatan guru dan siswa
( 30 menit)
penyelidikan mereka.
(waktu)
Setiap kelompok mendapat waktu presentasi 10 menit dan Tanya jawab 5 menit. “ kelompok yang presentasi kelompok 1,2, dan 3. Guru dan siswa memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan presentasi yang diberikan. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan teman dan guru. Penutup ( 5 menit )
Penghargaan
Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol. Mengajak merefleksikan
siswa hasil
belajarnya Bagi siswa yang belum mendapat
giliran
presentasi hari ini akan mempresentasikan
hasil
penelitiannya
pada
pertemuan berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Pertemuan 3: 2x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Pembukaan
Melakukan apersepsi,
( 5 menit )
menyampaikan tujuan, dan
Berdoa Guru memotivasi siswa
memotivasi siswa. Mengorganisasikan siswa Inti
( 5 menit)
( 75 menit )
Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok dan kembali mendengarkan presentasi.
Membimbing siswa
Siswa dibimbing untuk
( 30)
mempresentasikan hasil penyelidikan mereka. Setiap kelompok mendapat waktu presentasi 10 menit dan Tanya jawab 5 menit. “ kelompok yang presentasi kelompok 4,5, dan 6”. Guru dan siswa memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan presentasi yang diberikan. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan teman dan guru.
Evaluasi
Post –test ( 30 Menit)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
97
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Penutup
Penghargaan
( 5 menit )
Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol. Guru
dan
merangkum
siswa butir-butir
pembelajaran. Mengajak merefleksikan
siswa hasil
belajarnya.
H. Sumber / Bahan Pembelajaran 1. Pratiwi, dkk., 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. 2. Syamsuri, I., dkk., 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta. 3. Internet 4. Lingkungan
I. Alat dan Bahan 1. Laptop 2. Viewer 3. Alam / lingkungan sekitar 4. Spidol
J. Penilaian Indikator Kognitif Produk 1. Mendefinisikan pengertian sebagai ilmu
Jenis tagihan ekologi
Laporan akhir penelitian
Instrument -
Lembar penilaian laporan akhir kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
2. Mendeskripsikan habitat, -
istilah-istilah nisia,
Presentasi
-
Lembar penilaian presentasi kelompok
-
Soal pre-test dan soal post test
populasi,
komunitas, ekosistem, faktor biotik, faktor abiotik
-
Test
3. Menyebutkan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. 4. Menjelaskan berbagai interaksi yang terjadi dalam ekosistem. Observasi keaktifan Afektif sosial 1. Berdiskusi dengan siswa
Lembar Observasi keaktivan siswa
semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman. 2. Melakukan Investigasi kelompok
dengan
semangat
kerjasama
dan
saling
menghargai.
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
Lampiran 3 MERUPAKAN 99 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X-D / 2
Pertemuan
: 4-5
Alokasi Waktu
: 3 X 45 Menit
A. Standar Kompetensi 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
B. Kompetensi Dasar 4.1. Mendeskripsikan peran komponan ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem
bagi
kehidupan.
C. Indikator Pencapaian Kognitif Produk 1. Mendeskripsikan pengertian rantai makanan. 2. Mendeskripsikan jaring-jaring makanan. 3. Mendeskripsikan piramida makanan. 4. Membedakan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi. Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi rantai makanan. 2.
Mengidentifikasi jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem.
3. Mengidentifikasi piramida ekologi pada suatu ekosistem.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
4. Menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi. Psikomotorik 1. Menggambarkan rantai makanan pada suatu ekosistem. 2.
Menggambarkan jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem.
3.
Menggambarkan piramida Ekologi pada suatu ekosistem.
Afektif Karakter 1. Serius dalam berdiskusi kelompok 2. Serius dan bertanggung jawab dalam Group Investigation 3. Berani dan percaya diri dalam presentasi 4. Jujur dalam mengerjakan soal evaluasi akhir Afektif Sosial 1. Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman. 2. Melakukan Investigasi kelompok dengan semangat kerjasama dan saling menghargai.
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Setelah
kegiatan
pembelajaran,
siswa
dapat
mendeskripsikan
pengertian rantai makanan. 2.
Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat mendeskripsikan jaringjaring makanan.
3. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat mendeskripsikan piramida ekologi. 4. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat membedakan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Kognitif Proses 1. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi rantai makanan pada suatu ekosistem. 2.
Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem.
3. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat mengidentifikasi piramida ekologi pada suatu ekosistem. 4. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat menghubungkan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi. Psikomotorik 1. Melalui kegiatan penyelidikan, siswa dapat menggambarkan rantai makanan pada suatu ekosistem. 2.
Melalui kegiatan penyelidikan, siswa dapat menggambarkan jaringjaring makanan pada suatu ekosistem.
3.
Melalui kegiatan penyelidikan, siswa dapat menggambarkan piramida Ekologi pada suatu ekosistem.
Afektif Karakter 1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat serius dalam berdiskusi. 2. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat serius dan bertanggung jawab dalam Group Investigation. 3. Secara pribadi dan berkelompok, siswa dapat berani dan percaya diri dalam presentasi, dan tanya jawab 4. Melalui Post-test, siswa jujur dalam mengerjakan soal post-test. Afektif Sosial 1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat bersemangat dalam bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman. 2. Melalui kegiatan investigasi kelompok, siswa dapat bersemangat dalam bekerja sama dan saling menghargai pendapat teman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
E. Materi Pembelajaran 1. Aliran Energi -
Rantai makanan
-
Jaring-jaring makanan
-
Piramida ekologi,
F. Model / Metode Pembelajaran Model Pembelajaran
: Cooperative Learning
Metode Pembelajaran
: Group Investigation, ceramah.
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1: 1x 45 menit Kegiatan
Fase
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Pembukaan
Melakukan apersepsi,
( 5 menit )
menyampaikan tujuan, dan
Berdoa Guru memotivasi siswa
memotivasi siswa. Menyampaikan masalah Inti ( 35 menit )
( 10 menit)
Apa yang kalian ketahui tentang aliran energi dalam suatu ekosistem? Dari semua yang kalian sebutkan tadi, apa yang paling menarik bagi kalian untuk diteliti? “Topik : aliran energi pada ekosistem. Ekosistem buatan ( sekolah, perumahan, ruko) ekosistem alami ( sawah, kali, hutan)”. Setiap siswa memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
103
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) jawaban. Guru mencatat semua topik yang disebutkan siswa di papan tulis. Mengorganisasikan siswa ( 5 menit )
Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok berdasarkan kesamaan topik yang ingin diteliti. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang.
Membimbing siswa dan
Siswa dibimbing untuk
Evaluasi
mendiskusikan rencana
( 20 Menit)
kegiatan penelitian yang akan dilakukan, apa yang akan diteliti, dan bagaimana pembagian tugas perindividu dalam penelitian. Siswa juga dibimbing untuk menentukan lokasi penelitian dan waktu penelitian diluar jam sekolah dan mengkomunikasikan dengan guru sehingga guru dapat mendampingi siswa saat penelitian.
Penutup ( 5 menit )
Penghargaan
Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
104
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol. Mengajak
siswa
merefleksikan
hasil
belajarnya Siswa
diberikan
untuk
tugas
melakukan
penelitian mereka diluar jam sekolah dan membuat laporan akhir.
Pertemuan 2 : (2 x 45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Pembukaan
Melakukan apersepsi,
( 5 menit )
menyampaikan tujuan, dan memotivasi siswa.
Berdoa Guru memotivasi siswa Guru mengumpulkan hasil laporan akhir siswa
Mengorganisasikan siswa Inti
( 5 menit)
( 75 menit )
Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok dan mendengarkan presentasi kelompok.
Membimbing siswa
Siswa dibimbing untuk
( 60 menit)
mempresentasikan hasil penelitian mereka. Setiap kelompok mendapat waktu presentasi 10 menit dan Tanya jawab 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kegiatan
Fase
105
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) menit. Guru dan siswa memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan presentasi yang diberikan. Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan teman dan guru. Evaluasi ( 10 menit)
Guru memberikan tanggapan atas presentasi siswa dan membahas materi yang belum dijelaskan oleh siswa pada saat presentasi.
Penutup ( 5 menit)
Penghargaan
Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol. Guru
dan
merangkum
siswa butir-butir
pembelajaran. Mengajak merefleksikan belajarnya.
siswa hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Pertemuan 3 : ( 1 x 45 menit) Kegiatan
Fase
Kegiatan guru dan siswa
(waktu) Pembukaan
Melakukan apersepsi,
( 5 menit )
menyampaikan tujuan, dan
Berdoa Guru memotivasi siswa
memotivasi siswa. Post –test
Inti ( 35 menit )
Penutup
Penghargaan
( 5 menit )
Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol.
H. Sumber / Bahan Pembelajaran 1. Pratiwi, dkk., 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. 2. Syamsuri, I., dkk., 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2, Erlangga, Jakarta. 3. Internet 4. Lingkungan
E. Alat dan Bahan 1. Laptop 2. Viewer 3. Spidol 4. Lingkungan sekitar
F. Penilaian Indikator Kognitif Produk 1. Mendeskripsikan
-
Jenis tagihan Laporan akhir penelitian
-
Instrument Lembar penilaian laporan akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Indikator pengertian
Jenis tagihan
107
Instrument kelompok
rantai
makanan. 2. Mendeskripsikan
-
Presentasi
-
Test
-
Lembar penilaian presentasi kelompok
-
Soal pre-test dan soal post test
jaring-jaring makanan.
3. Mendeskripsikan piramida makanan. 4. Membedakan pengertian
rantai
makanan, jaring-jaring makanan,
piramida
ekologi. Observasi keaktifan Afektif sosial 1. Berdiskusi dengan siswa
Lembar Observasi keaktivan siswa
semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman. 2. Melakukan Investigasi kelompok
dengan
semangat
kerjasama
dan saling menghargai.
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
Lampiran 4 MERUPAKAN 108 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hand Out Siklus 1 Komponen Penyusun Ekosistem dan Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Organisme hidup dalam sebuah sistem ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan yang disebut Ekosistem. Cabang Biologi yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai bagian kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel. Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti kimia, fisika, geologi, dan klimatologi. Pembehasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik adalah factor lingkungannya anatar lain suhu, kelembapan, cahaya, dan topografi. Factor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan. 1. Komponen penyusun Ekosistem a. Berdasarkan sifatnya 1) Faktor biotik Merupakan faktor meliputi semua makhluk hidup di bumi. Dalam Ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan sebagi konsumen, dan mikroorganisme sebagai decomposer (pengurai). Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisme di dalam ekologi yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan membentuk suatu sistem yang menunjukan kesatuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
a) Individu Merupakan organisme tunggal, misalnya seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidupnya, setiap individu dihadapkan pada masalah yang penting. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, dan memelihara anaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus, misalnya duri, sayap, kantong, atau tanduk. Makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, atau adaptasi perilaku. Adaptasi morfologi Merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi antara lain: -
Gigi khusus Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsanya. Selain itu gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik mangsanya.
Gambar 1. Gigi khusus pada karnivora -
Moncong Hewan pemakan semut (anteater) adalah hewan menyusui yang hidup di hutan amerika tengah dan selatan. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung berupa lubang kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini memiliki lidah panjang dan bergetah yang dapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Gambar 2: moncong hewan pemakan semut -
Paruh Paruh burung finch memiliki bentuk bervariasi sesuai dengan jenis makanannya.
Gambar 3: variasi paruh burung finch -
Daun khusus pada tumbuhan Tumbuhan
tertentu
misalnya
tumbuhan
penangkap
serangga(lalat) memiliki daun berhelai ganda dengan tepi bergerigi. Lalat yang hinggap akan terperangkap pada ruang di antara helaian daun.
Gambar 4: daun khusus penangkap serangga -
Akar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Tumbuhan gurun, memiliki akar kuat dan panjang yang berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Tumbuhan bakau memiliki akar napas untuk mengambil oksigen dari udara. Adaptasi fisiologi Merupakan penyesuaian fungsi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya : -
Kelenjar bau Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret berfungsi untuk menghindari diri dari musuhnya.
-
Kantong tinta Cumu-cumi dan gurita memiliki kantong tinta berisi cairan berwarna hitam. Jika musuh dating, tinta disemprotkan agar musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
-
Perubahan warna pada kadal Kulit kadal dapat berubah warna karena memiliki pigmen warna dan perubahan terjadi karena faktor dalam berupa hormone dan faktor luar berupa suhu dan keadaan sekitar.
Adaptasi perilaku Merupakan adaptasi yang didasarkan pada perilaku, contohnya: -
Pura-pura tidur atau mati Beberapa hewan berpura-pura mati atau tidur saat didekati oleh musuhnya misalnya tupai.
-
Migrasi Ikan salem raja akan melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur.
b) Populasi Merupakan kumpulan dari individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi pohon kelapa di desa paingan, atau populasi padi di sawah daerah babarsari. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu dan perubahan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
populasi disebut dinamika populasi. Dinamika populasi dapat terjadi akibat ulah manusia atau karena kejadian alam, misalnya bencana alam, kebakaran, penebangan liar atau serangan penyakit. Pada dasarnya, populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggota antara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotic, sebaran umur, dan pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas menjadi penentu utama dalam pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh imigrasi dan emigrasi. Imigrasi merupakan perpindahan satu atau lebih organisme ke daerah yang didatanginya. Emigrasi merupakan peristiwa perginya satu atau lebih organisme dari suatu daerah, sehingga populasi organisme tersebut menurun. c) Komunitas Merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Tempat hidup hewan atau tumbuhan disebut habitat. Aktivitas organisme dalam pemanfaatan sumber daya alam dan begaimana organisme berpengaruh pada organisme lain, berkaitan dengan niche atau relung. Relung merupakan kedudukan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya. Sebagian besar spesies menempati satu relung yang berbeda-beda. Setiap spesies memerlukan materi dan energy dari lingkungannya, karena keterbatasan materi dan energy dalam suatu lingkungan maka spesies-spesies akan saling berebutan. Perebutan ini akan mengakibatkan adanya kompetisi.
2) Faktor Abiotik Merupakan faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia antara lain : a) Suhu Merupakan salah satu syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada organisme tertentu yang hanya dapat bertahan hidup pada kisaran tertentu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
b) Sinar matahari Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena menentukan suhu pada suatu lingkungan. Sinar matahari juga merupaka unsure penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat melakukan fotosintesis. c) Air Air sangat dibutuhkan oleh setiap organisme. Bagi tumbuhan air penting untuk pertumbuhan, perkembangan, perkecambahan dan penyerbukan. Bagi hewan dan manusia air diperlukan sebagai air minum dan saran hidup lainnya, misalnya transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan dan hewan air lainnya. d) Tanah Tanah penting karena merupakan tempat hidup makhluk hidup. Jenis tanah yang berbeda mempengaruhi jenis organisme yang hidup di dalamnya. Tanah juga menyediakan unsure-unsur penting bagi pertumbuhan organisme khususnya tumbuhan. e) Ketinggian Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup pada suatu daerah. Hal ini karena ketinggian daerah menentukan kondisi fisik dan kimia yang berbeda. f) Angin Berperan dalam menentukan kelembapan, juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
b. Berdasarkan fungsinya. 1) Produsen Merupakan organisme yang bersifat autotrof ( auto= sendiri, trophikos= makanan) atau organisme yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Organisme autotrof membuat bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan energi kimia. Contohnya : tumbuhan hijau dan algae
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
2) Konsumen Organisme yang bersifat heterotrof (heteros= berbeda, trophikos= makanan) atau yang memanfaatkan bahan organic yang terdapat pada organisme lain sebagai makanannya. Contohnya : hewan dan manusia. 3) Pengurai (dekomposer) Organisme heterotrof yang menguraikan bahan organic yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Contohnya : bakteri dan jamur. 4) Detritivor Organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organic padat (detritus) sebagai bahan makanan.
2. Interaksi antar komponen Ekosistem a. Interaksi Antarorganisme Makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lainnya, baik yang berspesies sama maupun yang berbeda spesies. Interaksi antarorganisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dibedakan menjadi : 1) Netral Merupakan hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan. Contohnya adalah antara capung dan sapi. 2) Predasi Merupakan hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini samgat erat karena tanpa mangsa predator tidak dapat bertahan hidup. Predator juga berperan sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : singa dan kijang. 3) Parasitisme Merupakan hubungan antarorganisme
yang berbeda spesies.
Hubungan ini menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
lainnya. Disini, satu organisme hidup mengambil makanan dari organisme inangnya sehingga merugikan inangnya. Contohnya : benalu dengan pohon inang, plasmodium dengan manusia. 4) Komensalisme Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies di mana salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan atau diuntungkan. Contohnya : anggrek dan pohon inangnya. 5) Mutualisme Merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dan saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya: bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
b. Interaksi Antarpopulasi. Dalam suatu komunitas, populasi yang satu akan berinteraksi dengan populasi yang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, jika populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhan populasi yang lain. Contohnya: rumput teki menghalangi tumbuhnya rumput lain karena menghasilkan zat yang bersifat toksin. Pada mikroorganisme alelopati dikenal sebagai
anabiosa. Contohnya
jamur Penicillium sp. Menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. c. Interaksi Antarkomunitas Contoh dari komunitas adalah komunitas sawah dan komunitas sungai. Komunitas sawah tersusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, tikus, dan gulma sedangkan komunitas sungai terdiri dari ikan, algae, zooplankton, fitoplankton dan pengurai. Anatara kedua komunitas ini terjadi interaksi antarkomunitas dalam bentuk peredaran nutriendari air sungai ke air ke sawah dan peredaran organisme dari kedua komunitas. d. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Interaksi antar komponen biotik dan abiotik menghailkan aliran energi dalam suatu sistem. Selain itu, dalam ekosistem juga terdapat struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik serta siklus materi.
Lampiran 5 MERUPAKAN 117 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hand Out Siklus 2 Aliran Energi
Energi dapat kita artikan sebagai kemampuan kerja. Energi dapat diperoleh oleh organisme melalui makanan yang dimakannya. Cahaya matahari sebagai sumber utama kehidupan. Tumbuhan sebagai organisme yang memiliki klorofil memanfaatkan energi matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energy yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut organisme Kemoautotrof. Golongan organisme autotrof menjadi makanan bagi organisme heterotrof. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri misalnya hewan, manusia dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof adalah bahan organik yang sudah jadi. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, ke konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba. Pengalihan energi juga berlangsung melalui sederetan organisme yang memakan dan yang dimakan di dalam rantai makanan maupun jarring-jaring makanan. Daur materi dan aliran energi berlangsung di dalam ekosistem. 1. Rantai Makanan Rantai makanan yang dikenal ada tiga yaitu : a. Rantai Pemangsa Landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai dimulai dari hewan herbivore sebagai konsumen I, dilanjutkan hewan karnivor sebagai konsumen II, dan berakhir pada hewan pemangsa karnivor maupun herbivore sebagai konsumen III atau IV.
b. Rantai Parasit Rantai makanan ini dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
c. Rantai Saprofit Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai, misalnya jamur dan bakteri. Rantai makanan tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jarring-jaring makanan.
2. Tingkat Trofik Organisme dalam kelompok ekologi yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dengan tingkat makan-memakan. Sumber energi terbesar adalah mathari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO2 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan digolongkan dalam tingkat trofik pertama, hewan herbivora termasuk tingkat trofik kedua, hewan karnivor sebagai pemakan hewan herbivor termasuk tingkat trofik ketiga. Karnivor yang memakan karnivor di tingkat trofik ketiga termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.
3. Piramida Ekologi Struktur trofik dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi yaitu : a. Piramida Jumlah Komposisi yang tergolong tingkat trofik dapat disajikan dalam piramida jumlah. Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.
b. Piramida Biomassa Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Untuk menghindari kerusakan habitat, maka biasanya pengukuran menggunakan metode sampel.
c. Piramida Energi Piramida energi dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida ini, mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem. Pada piramida energi terjadi penurunan energi dari tingat trofik terendah sampai tingkat trofik tertinggi. Berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik terjadi karena hala-hal berikut: -
Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.
-
Makanan yang dimakan tidak bisa seluruhnya dicerna dan aka nada yang dikeluarkan sebagai sampah.
-
Hanya sebagian makanan dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
Lampiran 6 MERUPAKAN 120 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Kerja Siswa Siklus 1 Topik yang kami teliti
:………………………
Ketua kelompok
: ………………………
Anggota
:
1. ……………………………………… 2. ……………………………………… 3. ……………………………………… Pertanyaan penuntun : 1. Komponen penyusun ekosistem apa saja yang kalian temukan. a. Berdasarkan sifatnya -
Faktor abiotik
-
Faktor biotik
b. Berdasarkan fungsinya -
Produsen
-
Konsumen
-
Pengurai
-
Detritivor
2. Amatilah Interaksi yang terjadi dalam interaksi tersebut. a. Interaksi antarorganisme b. Interaksi antarpopulasi c. Interaksi antarkomunitas d. Interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
Lampiran 7 MERUPAKAN 121 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Kerja Siswa Siklus 2 Topik yang kami teliti
:………………………
Ketua kelompok
: ………………………
Anggota
:
4. ……………………………………… 5. ……………………………………… 6. ……………………………………… Pertanyaan penuntun : 3. Amatilah Rantai Makanan yang terjadi pada ekosistem tersebut. 4. Gambarkan rantai makanan dan jaring-jaring makanan pada ekosistem tersebut. 5. Gambarkan piramida ekologinya. a. Piramida jumlah b. Piramida biomassa c. Piramida energy
Lampiran 8 MERUPAKAN 122 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Format Laporan Akhir A. B. C. D. E. F. G. H.
Judul kegiatan Tujuan kegiatan Alat dan bahan Cara kerja Hasil dan analisis data Kesimpulan Daftar pustaka Lampiran
TOTAL = 100
:5 :5 :5 : 10 : 35 :20 : 10 :10
Lampiran 9 MERUPAKAN 123 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PENILAIAN HASIL LAPORAN AKHIR
Pedoman penilaian Judul
Tujua
Alat
Cara
(5)
n
dan
(5)
bahan
Kelompok
Hasil
Nilai Kesimp
Lamp
Pust
kerja pengam
ulan
iran
aka
( 10)
(20)
(10)
(10)
atan
(5)
dan Analisis (35)
Nilai Akhir = total keseluruhan nilai.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
akhir
Lampiran 10 MERUPAKAN 124 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL LAPORAN AKHIR SISWA SIKLUS 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Lampiran 11 MERUPAKAN 135 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL LAPORAN AKHIR SISWA SIKLUS 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Lampiran 12 MERUPAKAN 143 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI LAPORAN AKHIR Siklus 1 Pedoman penilaian Judul
Tujua
Alat
Cara
(5)
n
dan
(5)
bahan
Kelompok
Hasil
Nilai Kesimp
Lamp
Pust
kerja pengam
ulan
iran
aka
( 10)
(20)
(10)
(10)
atan
(5)
akhir
dan Analisis (35)
HUTAN
5
5
5
10
20
10
5
10
70
SAWAH
5
5
5
10
30
10
-
10
75
SUNGAI
5
5
5
10
20
10
5
10
70
SEKOLAH
5
5
5
10
30
15
10
10
90
LAUT
5
5
5
10
20
5
10
10
70
PERUMA
5
5
5
10
20
10
-
10
65
HAN
Nilai Akhir = total keseluruhan nilai.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
Lampiran 13 MERUPAKAN 144 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI LAPORAN AKHIR Siklus 2 Pedoman penilaian Judul
Tujua
Alat
Cara
(5)
n
dan
(5)
bahan
Kelompok
Hasil
Nilai Kesimp
Lamp
Pust
kerja pengam
ulan
iran
aka
( 10)
(20)
(10)
(10)
atan
(5)
akhir
dan Analisis (35)
HUTAN
5
5
5
10
30
10
10
10
85
SAWAH
5
5
5
10
30
10
10
5
80
SUNGA
5
5
5
10
25
10
5
10
75
SEKOLAH
5
5
5
10
35
5
10
10
85
LAUT
5
5
5
10
25
10
10
10
80
PERUMAHA
5
5
5
10
30
5
5
10
75
N
Nilai Akhir = total keseluruhan nilai.
Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
Lampiran 14 MERUPAKAN 145 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Penilaian Hasil Presentasi Kelas XD Pedoman penilaian Kelompok
Nilai
Menjelaskan
Penguasaan
Menanggapi
( 50-100)
materi.
pertanyaan.
( 50-100)
( 50-100)
Keterangan : Rentan nilai setiap pedoman penilaian 50 – 100.
Nilai akhir = Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
akhir
Lampiran 15 MERUPAKAN 146 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI PRESENTASI Siklus 1 Pedoman penilaian Kelompok
Nilai
Menjelaskan
Penguasaan
Menanggapi
( 50-100)
materi.
pertanyaan.
( 50-100)
( 50-100)
akhir
HUTAN
70
70
70
70
SAWAH
80
70
80
77
SUNGA
70
70
70
70
SEKOLAH
80
80
80
80
LAUT
70
70
70
70
70
70
70
70
PERUMAHAN
Keterangan : Rentan nilai setiap pedoman penilaian 50 – 100.
Nilai akhir = Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
Lampiran 16 MERUPAKAN 147 PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NILAI PRESENTASI Siklus 2 Pedoman penilaian Kelompok
Nilai
Menjelaskan
Penguasaan
Menanggapi
( 50-100)
materi.
pertanyaan.
( 50-100)
( 50-100)
akhir
HUTAN
75
80
80
78
SAWAH
75
80
80
78
SUNGA
50
80
80
70
SEKOLAH
80
80
80
80
LAUT
50
80
80
70
75
80
80
78
PERUMAHAN
Keterangan : Rentan nilai setiap pedoman penilaian 50 – 100.
Nilai akhir = Mengetahui: Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Drs. Agus Sartono
Geterudis Kerans
NIP. 19650411 199003 1 011
091434021
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 17
148
INSTRUMENT DAN PEDOMAN PENILAIAN PRETEST
A. KISI-KISI PRETEST
INDIKATOR
ASPEK Ingatan
1. Mendefinisikan pengertian
Pemahaman
Penerapan
Analisis
A8
ekologi
sebagai ilmu. 2. Mendeskripsikan
A1
A9
A11, A5
istilah-istilah habitat, nisia,
individu,
populasi, komunitas, ekosistem,
faktor
biotik, faktor abiotik. 3. Menyebutkan berbagai
A7
interaksi
yang terjadi dalam ekosistem. 4. Menjelaskan berbagai
A4, A14
A12, A13
A18
interaksi yang terjadi dalam ekosistem. 5. Mendeskripsikan pengertian
A2
A17
rantai
makanan. 6. Mendeskripsikan
A1
jaring-jaring
6
A3
Sintesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
INDIKATOR
ASPEK Ingatan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
A15
A19
A10,
makanan.
7. Mendeskripsikan
A6
piramida makanan. 8. Membedakan
A6
pengertian
rantai
makanan,
jaring-
jaring
A20
makanan,
piramida ekologi. Keterangan : A = soal pilihan ganda
Sintesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
B. INSTRUMEN PENILAIAN 1. Kedudukan atau jabatan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya disebut .….. a. Habitat b. Nisia c. Populasi d. Densitas e. Predasi 2. Rentetan organisme dalam peristiwa makan dan dimakan disebut… a. Jaring-jaring makanan b. Aliran energi c. Daur energi d. Tingkatan trofik e. Rantai makanan 3. Perhatikan gambar di bawah ini.
Dari gambar jaring-jaring makanan di atas, katak berperan sebagai… a. Konsumen I b. Konsumen II c. Konsumen III d. Detritivor e. Produsen 4. Dalam suatu lingkungan terdapat populasi kambing dan populasi sapi. Kedua populasi ini saling bersaing untuk memperebutkan rumput sebagai sumber energi bagi mereka. Interaksi yang terjadi antara kedua populasi ini disebut…… a. Anabiosa b. Alelopati
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
c. Kompetisi d. Kompetisi interspesifik e. Komensalisme 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu ekosistem sawah: i. Burung vi. Padi ii. Tikus vii. Bakteri Rhizobium iii. Cahaya matahari viii. Suhu iv. Ular ix. Angin v. Air x. Manusia Dari faktor-faktor diatas, yang termasuk faktor biotik adalah….. a. i, iii,iv, dan v b. ii, vi, iv, dan x c. ii, vi, iv, dan viii d. iii, iv, ix, dan x e. i, ii, iv, dan ix 6. Piramida jumlah menggambarkan… a. Jumlah berat kering dari seluruh organisme dalam suatu ekosistem b. Kepadatan populasi jumlah individu diantara tingkat trofik dalam ekosistem c. Jumlah berat kering suatu kelompok organisme dalam ekosistem d. Jumlah energi yang tersedia pada suatu kelompok dalam ekosistem e. Jumlah energi yang tersedia pada seluruh organisme. 7. Interaksi antara tumbuhan anggrek dan pohon mangga disebut interaksi…. a. Mutualisme b. Komensalisme c. Parasitisme d. Netral e. Predasi 8. Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya disebut…. a. Ekologi b. Ekosistem c. Biologi d. Komunitas e. Populasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
152
Organisme yang dapat menguraikan sampah organik yang berasal dari tumbuhan mati dan bangkai hewan adalah …. a. bakteri dan jamur b. virus dan jamur c. bakteri dan ganggang d. jamur dan ganggang e. virus dan bakteri
10. Perhatikan piramida jumlah berikut
Jika konsumen primer berjumlah lebih sedikit dari konsumen sekunder, maka yang terjadi adalah …. a. produsen meningkat, konsumen sekunder menurun b. produsen meningkat, konsumen sekunder meningkat c. produsen menurun, konsumen sekunder meningkat d. produsen menurun, konsumen sekunder menurun e. produsen dan konsumen sekunder jumlahnya tetap. 11. Yang merupakan faktor abiotik terpenting dalam suatu ekosistem perairan yang memiliki peran bagi Fitoplankton adalah…. a. b. c. d. e.
Air Suhu Sinar Matahari Ikan Arus
12. Predasi merupakan salah satu bentuk `interaksi antarorganisme. Di bawah ini yang merupakan contoh Predasi kecuali… a. Kijang dan Singa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. c. d. e.
153
Ular dan tikus Buaya dan manusia Kucing dan tikus Kijang dan kucing
13. Interaksi antarorganisme… i. ii. iii.
Ayam dan kucing Tikus dan ular Rhizobium dan kacang
iv. Paku ekor kuda dan pohon mangga v. kerbau dan burung vi. Katak dan ulat
Interaksi antarorganisme diatas yang termasuk interaksi mutualisme adalah… a. b. c. d. e.
i dan iii ii dan iv iii dan v iv dan vi v dan i
14. Pada Ekosistem perairan, terdapat ikan remora dan ikan hiu. Ikan remora selalu berada di bawah ikan hiu untuk menghindari musuhnya. Ikan hiu tidak merasa terganggu dengan adanya ikan remora. Interaksi di atas merupakan interaksi antarorganisme yang disebut… a. b. c. d. e.
Komensalisme Netral Parasitisme Predator Mutualisme
15. Pada ekosistem sawah, teradapat 500 tumbuhan padi, 100 ekor tikus, 50 ekor ular, dan 10 burung. Piramida yang bisa digambarkan dari ekosistem diatas adalah… a. b. c. d.
Piramida biomassa Piramida energi Piramida jumlah Piramida ekosistem
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
e. Piramida ekologi 16. Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem disebut… a. b. c. d. e.
Piramida makanan Tingkatan trofik Jarring-jaring makanan Piramida ekosistem Aliran energi
17. Pada ekosistem sekolah, terdapat i. pohon mangga v.katak, ii. Tikus, vi. jamur, dan vii. bakteri. iii. belalang, iv. ulat, Rantai makanan yang terjadi dalam ekosistem sekolah tersebut adalah… a. b. c. d. e.
i - iii - ii - v - vii i- ii- v- vi i- iv- iii- ii- vii iv- v- ii- iii- vi iv- iii- ii- v- vii
18. Apabila suatu daerah mendapatkan penyinaran dengan intensitas cahaya sangat tinggi maka yang terjadi pada daerah tersebut adalah… a. Tanah menjadi subur dan terdapat berbagai macam jenis organisme. b. Tanah menjadi subur tetapi hanya ada beberapa organisme yang mampu bertahan. c. Tanah menjadi tandus tetapi banyak organisme yang hidup diatasnya. d. Tanahnya menjadi tandus dan hanya organisme tertentu yang mampu bertahan. e. Tidak terjadi perubahan yang sangat berbahaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
19. Perhatikan piramida di bawah ini: konsumen II 1000 kkal.. konsumen I 5000 kkal produsen 100.000 kkal
piramida di atas merupakan piramida… a. b. c. d. e.
Biomassa Jumlah Energi Ekosistem Makanan
20. Faktor-faktor dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan berkurangnya energi pada suatu tingkat trofik adalah.. a. b. c. d. e.
Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan. Makanan yang dimakan tidak semuanya dapat dicerna. Ada makanan yang dibuang sebagai sampah. Sisa makanan digunakan sebagai sumber energi. Seluruh makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
C. KUNCI JAWABAN 1. B 2. E 3. B 4. D 5. B 6. B 7. B
D. PEDOMAN PENILAIAN
8. A 9. A 10. A 11. C 12. E 13. C 14. A
15. C 16. C 17. C 18. D 19. C 20. E
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 18
DAFTAR NILAI PRETEST SISWA
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nama APH ANS CAO CIP JAP MNJ MYT MA MAY MFA MFH MHA MRN NIS NK NNAR NFU NAS NMR NRS NHH NFB NRO PNK PN PA QHI RNM RWA RN RR TGH
Nilai 65 70 65 65 70 65 45 55 75 40 50 40 85 80 70 65 80 65 65 50 80 60 55 75 50 65 65 60 75 65 80 70
157
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 19
HASIL PRETEST SISWA TUNTAS KKM
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 20
HASIL PRETEST SISWA TIDAK TUNTAS KKM
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 21
170
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN POSTEST I
A. KISI-KISI SOAL POST-TEST
INDIKATOR
ASPEK Pengetahuan
1. Mendefinisikan
Pemahaman
Penerapan
Analisis
A9, A10,
A4, A11,
A6,
A18
A14
A16,
A3
pengertian ekologi sebagai ilmu. 2. Mendeskripsikan istilah-istilah habitat, nisia,
A1, A19
individu,
A17,
populasi, komunitas,
A18
ekosistem,
faktor
biotik,
faktor
abiotik. 3. Menyebutkan berbagai
A2
A7, A12
interaksi
yang terjadi dalam ekosistem. 4. Menjelaskan berbagai
A8
A5,
interaksi
A13,
yang terjadi dalam
A15,
ekosistem.
A20
Keterangan : A = soal pilihan ganda
Sintesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
B. INSTRUMEN PENILAIAN 21. Kedudukan atau jabatan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya disebut .….. f. Habitat g. Niche h. Populasi i. Densitas j. Predasi 22. Dalam suatu lingkungan terdapat populasi kambing dan populasi sapi. Kedua populasi ini saling bersaing untuk memperebutkan rumput sebagai sumber energi bagi mereka. Interaksi yang terjadi antara kedua populasi ini disebut…… f. Anabiosa g. Alelopati h. Kompetisi i. Kompetisi interspesifik j. Komensalisme 23. Ilmu yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya disebut…. f. Ekologi g. Ekosistem h. Biologi i. Komunitas j. Populasi. 24. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu ekosistem sawah: xi. Tikus xvi. Bakteri Rhizobium xii. Ular xvii. Suhu xiii. Air xviii. Angin xiv. Padi xix. Cahaya matahari xv. Manusia xx. Burung
Dari faktor-faktor diatas, yang termasuk faktor biotik adalah….. f. i, iii,iv, dan v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI g. h. i. j.
172
ii, iv, v, dan x ii, vi, iv, dan viii iii, iv, ix, dan x i, ii, iv, dan ix
25. Cicak melepaskan ekornya saat dipegang oleh manusia. Hal ini dilakukan oleh cicak untuk melindungi diri dari musuhnya. Perilaku seprti ini merupakan adaptasi individu terhadap lingkungannya dalam bentuk…. a. Adaptasi morfologi b. Adaptasi fisiologi c. Adaptasi perilaku d. Adaptasi individu e. Adaptasi fisik 26. Pernyataan-pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan pernyataan fungsi dari Sinar matahari dalam suatu ekosistem adalah…. a. Sinar matahari dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk berfotosintesis. b. Sinar matahari menentukan suhu lingkungan. c. Sinar matahari mempengaruhi perkembangan tumbuhan di suatu ekosistem d. Sinar matahari mempengaruhi jenis tanah disuatu lingkungan. e. Sinar matahari berpengaruh terhadap kelembapan suatu daerah. 27. Interaksi antara tumbuhan paku tanduk rusa dan pohon mangga disebut interaksi…. f. Mutualisme g. Komensalisme h. Parasitisme i. Netral j. Predasi 28. Interaksi-interaksi yang terjadi dalam ekosistem bertujuan untuk…. a. Memangsa dan menunjukan kekuasaan. b. Menguntungkan demi kelangsungan bersama c. Mempertahankan keseimbangan ekosistem. d. Mempertahankan kelangsungaan hidup satu kelompok organisme e. Mempertahankan wilayah kekuasaan. 29. Dalam populasi terjadi perubahan yang disebut dinamika populasi. Dinamika populasi ini akan terjadi jika dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain… a. Bencana alam dan penyakit b. Natalitas, mortalitas dan migrasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
c. Predator dan hama d. Natalitas dan bencana alam e. Mortalitas dan penyakit. 30. Angin merupakan salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi suatu ekosistem. Dalam ekositem angin sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk…. a. Menyejukan udara b. Menentukan kelembapan c. Membantu penyerbukan d. Menentukan suhu lingkungan e. Membantu proses transportasi. 31. Kumpulan dari 30 tumbuhan padi, 20 kacang-kacangan, dan 10 ekor tikus disebut… a. Populasi b. Ekologi c. Ekosistem d. Habitat e. Komunitas 32. Pada ekosistem sawah terdapat berbagai organisme antara lain i. padi, ii. kacang tanah, iii. Bakteri Rhizobium, iv. tikus, v. ular, vi. pohon mangga, vii. pohon kelapa, viii. paku ekor kuda, ix. kerbau, x. benalu, dan xi. burung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
Interaksi antarorganisme diatas yang menunjukan simbiosis parasitisme adalah interaksi antara… a. b. c. d. e.
v dan iv vii dan viii x dan iii vi dan x i dan ii
33. Apabila suatu daerah mendapatkan penyinaran dengan intensitas cahaya sangat tinggi maka yang terjadi pada daerah tersebut adalah… f. Tanah menjadi subur dan terdapat berbagai macam jenis organisme. g. Tanah menjadi subur tetapi hanya ada beberapa organisme yang mampu bertahan. h. Tanah menjadi tandus tetapi banyak organisme yang hidup diatasnya. i. Tanahnya menjadi tandus dan hanya organisme tertentu yang mampu bertahan. j. Tidak terjadi perubahan yang sangat berbahaya.
34. Bebek dan itik memiliki selaput pada kakinya untuk mampu berenang pada air. Peristiwa ini merupakan suatu bentuk adaptasi dalam bentuk… a. Adaptasi morfologi b. Adaptasi fisiologi c. Adaptasi perilaku d. Adaptasi individu e. Adaptasi fisik 35. Alelopati merupakan salah satu bentuk interaksi pada ekosistem. Contoh di bawah ini yang merupakan interaksi Alelopati adalah… a. Populasi rumput teki dan populasi rumput gadjah. b. Populasi padi dan populasi kacang c. Populasi kerbau dan populasi tikus d. Komunitas sawah dan komunitas sungai e. Komunitas air kolam dan komunitas kebun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
36. Cermati pernyataan-pernyataan di bawah ini. Apa yang mungkin terjadi jika dalam suatu relung hidup beberapa spesies? Pernyataan yang salah adalah… a. Terjadi perebutan materi dan energi antar spesies. b. Terjadinya kompetisi untuk memperebutkan makanan. c. Spesies saling bergantung dan saling bersimbiosis untuk kelangsungan hidup bersama. d. Spesies yang lain harus di kalahkan dan harus meninggalkan relung. e. Kehabisan bahan makanan. 37. Di daerah puncak Bogor banyak ditemukan buah-buahan seperti strowberi dan apel, sedangkan pada daerah pantai Wonosari tidak ditemukan adanya kedua tanaman buah tersebut. Faktor abiotik berikut mempengaruhi terjadinya perbedaaan kedua daerah ini kecuali… a. Intensitas cahaya b. Suhu c. Ketinggian d. Tanah e. Air 38. Organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organik padat sebagai sumber makanannya adalah… a. Cacing b. Bakteri c. Jamur d. Algae e. Zooplankton 39. Tempat hidup suatu organisme disebut… a. Habitat b. Nisia c. Populasi d. Komunitas e. Ekosistem 40. Interaksi-interaksi di bawah ini yang bukan merupakan simbiosis parasitisme adalah.. a. Interaksi antara Plasmodium sp. dan manusia b. Interaksi antara kantong semar dan serangga c. Interaksi antara Taenia seginata dan sapi d. Interaksi antara benalu dan pohon mangga e. Interaksi antara hama dan padi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. KUNCI JAWABAN 1. B 2. D 3. A 4. B 5. C 6. A 7. B 8. C 9. B 10. C D. PEDOMAN PENILAIAN
11. E 12. D 13. D 14. A 15. A 16. C 17. E 18. A 19. A 20. B
176
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 22
DAFTAR NILAI POSTEST I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nama APH ANS CAO CIP JAP MNJ MYT MA MAY MFA MFH MHA MRN NIS NK NNAR NFU NAS NMR NRS NHH NFB NRO PNK PN PA QHI RNM RWA RN RR TGH
Nilai 50 90 55 80 85 55 70 70 75 55 55 60 55 60 70 70 80 55 70 60 85 75 70 55 70 70 80 80 90 70 60 60
177
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 23
HASIL POSTTEST 1 SISWA TUNTAS KKM
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 24
STTEST 1 SISWA TIDAK TUNTAS KKM
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 25
189
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 25
189
INSTRUMENT DAN PEDOMAN PENILAIAN POSTTEST 2
A. KISI-KISI POSTTEST 2 INDIKATOR
ASPEK Ingatan
1. Mendeskripsikan
Pemahaman
A3
Penerapan
Analisis
A2
pengertian rantai makanan. 2. Mendeskripsikan
A5
A1
jaring-jaring
A6, A13,A20
makanan. 3. Mendeskripsikan
A7, A16
piramida
A8, A10,
A17, A14,
A12,
A15
A4
A11
makanan. 4. Membedakan
A18
pengertian rantai makanan, jaringjaring
makanan,
piramida ekologi.
Keterangan : A = soal pilihan ganda
A9, A19
Sintesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
B. INSTRUMEN PENILAIAN 1. Dalam ekosistem aquarium, Hydrilla verticilliata ditempatkan sebagai… a. Konsumen I b. Produsen c. Konsumen II d. Dekomposer e. Konsumen III 2. Dalam suatu ekosistem terdapat 1.) tikus, 2.) ular, 3.) burung elang, dan 4.) jamur. Rantai makanan yang terjadi dalam ekosistem tersebut adalah…. a. 3-2-1-4 b. 2-3-1-4 c. 1-2-3-4 d. 4-1-2-3 e. 2-3-4-1 3. Rentetan organisme dalam peristiwa makan dan dimakan disebut… f. Jaring-jaring makanan g. Aliran energi h. Daur energi i. Tingkatan trofik j. Rantai makanan 4. Pergerakan energi, yang dimulai dari sinar matahari ke tumbuhan (produsen) selanjutnya bergerak ke konsumen kemudian bergerak ke pengurai dan sebagian ada energi yang hilang ke lingkungan disebut…. a. Aliran energi b. Rantai makanan c. Tingkatan trofik d. Jaring makanan e. Daur energi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
5. Perhatikan gambar di bawah ini.
Dari gambar jaring-jaring makanan di atas, katak berperan sebagai… f. g. h. i. j.
Konsumen I Konsumen II Konsumen III Detritivor Produsen
6. Dari gambar pada No. 5 diatas berapa rantai makanan yang menyusun jarringjaring makanan di atas. a. 8 b. 14 c. 16 d. 18 e. 5 7. Suatu diagram piramida yang menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem disebut a. Piramida energi b. Piramida jumlah c. Piramida biomassa d. Piramida ekologi e. Piramida ekosistem 8. Dalam piramida jumlah, agar terjadi keseimbangan dalam suatu ekosistem maka jumlah organisme yang banyak adalah… a. Herbivora b. Produsen c. Karnivora I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
d. Karnivora II e. Dekomposer
9. Penyemprotan hama menggunakan insektisida dapat menyebabkan matinya konsumen tingkat I. Musnahnya konsumen tingkat I mengakibatkan… a. Meningkatkan populasi konsumen I dan menurunkan populasi konsumen tingkat II b. Meningkatkan populasi konsumen II dan menurunkan populasi konsumen tingkat III c. Meningkatkan populasi konsumen III dan menurunkan populasi konsumen tingkat IV d. Meningkatkan populasi konsumen IV dan menurunkan populasi konsumen tingkat II e. Meningkatkan populasi produsen dan menurunkan populasi konsumen tingkat II 10. Piramida jumlah menggambarkan… a. Jumlah berat kering dari seluruh organisme dalam suatu ekosistem b. Kepadatan populasi jumlah individu diantara tingkat trofik dalam ekosistem c. Jumlah berat kering suatu kelompok organisme dalam ekosistem d. Jumlah energi yang tersedia pada suatu kelompok dalam ekosistem e. Jumlah energi yang tersedia pada seluruh organisme. 11. Pada daerah perumahan jumlah serangga meningkat secara pesat, apa yang akan terjadi pada daerah tersebut? a. Jumlah tumbuhan meningkat dan jumlah hewan pemakan serangga menurun. b. Jumlah tumbuhan meningkat dan jumlah hewan pemakan serangga meningkat. c. Jumlah tumbuhan menurun dan hewan pemakan serangga menurun. d. Jumlah tumbuhan menurun dan hewan pemakan serangga meningkat. e. Semua jawaban salah. 12. Faktor-faktor dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan berkurangnya energi pada suatu tingkat trofik adalah.. f. Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan. g. Makanan yang dimakan tidak semuanya dapat dicerna.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
h. Ada makanan yang dibuang sebagai sampah. i. Sisa makanan digunakan sebagai sumber energi. j. Seluruh makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme. 13. Dalam suatu ekosistem perairan terdapat Hydrilla verticilliata, udang, ikan kecil, bakteri, ikan besar, burung pemakan ikan. Jaring-jaring makanan yang terjadi pada ekosistem perairan ini adalah…. a. Udang- ikan kecil- ikan besar- burung pemakan ikan. b. Udang- ikan kecil- burung pemakan ikan- ikan besar. c. Hydrilla verticilliata- ikan kecil- udang- ikan besar. d. Hydrilla verticilliata- ikan kecil / udang- ikan besar- burung pemakan ikan. e. Hydrilla verticilliata- udang- ikan besar- burung pemakan ikan. 14. Perhatikan piramida di bawah ini: konsumen II 1000 kkal.. konsumen I 5000 kkal produsen 100.000 kkal
Piramida di atas merupakan piramida… f. g. h. i. j.
Jumlah Biomassa Energi Makanan Ekosistem
15. Pada ekosistem sawah, teradapat 500 tumbuhan padi, 100 ekor tikus, 50 ekor ular, dan 10 burung. Piramida yang bisa digambarkan dari ekosistem diatas adalah… f. g. h. i. j.
Piramida biomassa Piramida energi Piramida jumlah Piramida ekosistem Piramida ekologi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
16. Piramida yang menggambarkan berat total organisme yang menempati setiap tingkat trofik disebut… a. b. c. d. e.
Piramida ekosistem Piramida ekologi Piramida energi Piramida jumlah Piramida biomassa
17. Organisme pemakan segala atau Omnivor ditempatkan pada tingkat trofik… a. b. c. d. e.
Tingkat trofik I Tingkat trofik II Tingkat trofik III Tingkat trofik IV Tingkat trofik V
18. Cermatilah pernyataan-pernyataan dibawah ini. Pernyataan yang tidak berhubungan dengan piramida energi adalah.. a. b. c. d. e.
Menggambarkan banyaknya energi yang tersimpan. Energi yang tersimpan merupakan energi primer. Energi yang tersimpan berupa senyawa organik. Energi yang tersimpan digunakan sebagai bahan makanan. Memberikan gambaran keadaan ekosistem pada waktu tertentu.
19. Energi yang hilang dari proses pernapasan dan proses pencernaan tidak dapat hilang karena dapat di pindahkan ke… a. Produsen dan dekomposer b. Produsen dan konsumen I c. Produsen dan konsumen II d. Produsen dan konsumen III e. Produsen dan konsumen IV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. Perhatikan gambar di bawah ini:
Jika hewan yang diberi lingkaran hilang, apa yang akan terjadi… a. Tumbuhan akan menurun dan ular akan meningkat b. ular akan menurun dan kijang akan meningkat c. Kupu-kupu menurun dan belalang akan meningkat d. belalang akan menurun dan tikusnya meningkat e. kupu-kupu akan meningkat dan ular akan menurun
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C. KUNCI JAWABAN 1. B 2. C 3. E 4. A 5. B 6. D 7. D
D. PEDOMAN PENILAIAN
8. B 9. E 10. B 11. D 12. E 13. D 14. C
15. C 16. E 17. D 18. E 19. A 20. E
196
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197
PLAGIAT Lampiran 26
DAFTAR NILAI POSTTEST 2
SISWA
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Nama APH ANS CAO CIP JAP MNJ MYT MA MAY MFA MFH MHA MRN NIS NK NNAR NFU NAS NMR NRS NHH NFB NRO PNK PN PA QHI RNM RWA RN RR TGH
Nilai 85 95 95 95 90 95 90 85 85 80 95 85 75 95 65 90 85 80 80 100 100 70 100 85 90 100 95 90 75 100 80 95
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198
PLAGIAT Lampiran 27
HASIL POSTTEST 2 SISWA TUNTAS KKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 28
HASIL POSTTEST 2 SISWA TIDAK TUNTAS KKM
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 29
LEMBAR OBSERVASI
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
APH ANS CAO CIP JAP MNJ MYT MA MAY MFA MFH MHA MRN NIS NK NNAR NFU NAS NMR NRS NHH NFB NRO PNK PN PA QHI RNM RWA RN RR TGH
Keaktifan siswa Bertanya Menjawab
Total *
Kriteria
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan : Setiap siswa memberi pertanyaan atau menjawab ditoli 1. Total = jumlah bertanya + jumlah menjawab Kriteria : - Skor 1 = Tidak Aktif - Skor 2 = Kurang Aktif - Skor 3 = Cukup Aktif - Skor 4 = Aktif - Skor ≥ 5 = Sangat Aktif
Observer
(…………………………..)
211
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT LAMPIRAN 30
HASIL OBSERVASI SIKLUS I
212
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT LAMPIRAN 30
213
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT LAMPIRAN 31
HASIL OBSERVASI SIKLUS II
214
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT LAMPIRAN 31
215
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT LAMPIRAN 32
KUISIONER SISWA
216
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT Lampiran 33
SURAT IZIN
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 219
Lampiran 34 MERUPAKAN PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 220
DAFTAR HADIR SISWA KELAS XD No. Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
28/03/ 13
02/04/ 13
04/04/13
09/04/13
11/04/13
22/04/13
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ i √ √ i √ √ √ √ √ √ √ √ √ i √ i √ √ √ i √ √ √ √ √ √ √ i √ √ i
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 34
221 DOKUMENTASI KEGIATAN SIKLUS 1
Gambar 1. Pretest
Gambar 4. Mempresentasikan Hasil Investigasi
Gambar 2. Mengidentifikasi topik dan mengatur dalam kelompok
Gambar 5. Siswa aktif bertanya saat presentasi
Gambar 3. Berdiskusi merencanakan investigasi
Gambar 6. Guru memberikan Gambar 6. Siswa mengerjakan Evaluasi dan posttest Motivasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 35
222 DOKUMENTASI KEGIATAN SIKLUS 2
Gambar 1. Mengidentifikasi topik dan mengatur dalam kelompok
Gambar 5. Siswa aktif bertanya saat presentasi
Gambar 2. Berdiskusi merencanakan investigasi
Gambar 6. Guru memberikan Evaluasi dan Motivasi
Gambar 4. Mempresentasikan Hasil Investigasi
Gambar 6. Siswa mengerjakan posttest
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI