PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS III SD NEGERI KARANGMLOKO 2
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Primitiva Rindi Febria Mentari 111134085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS III SD NEGERI KARANGMLOKO 2
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Primitiva Rindi Febria Mentari 111134085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Dengan segenap hati, karya ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati dalam setiap langkah-langkah hidupku. Orang tuaku, Bapak Pandima dan Ibu Vlorentina Tri Iswororini Suprobo yang telah memberikan semangat, nasehat, doa, dukungan, serta kasih sayang selama ini, membiayai kuliahku sampai sekarang dan segala sesuatu tanpa pamrih. Simbah kakung Petrus Sajiman Hadi Suprobo dan simbah putri Yohana Sri Dayani yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat. Adikku Agatha Sindi Nugraheni yang selalu memberikan semangat dan dukungan. Teman-teman OMK Paroki Administratif Santa Maria Assumpta Cawas yang telah memberikan dukungan dan semangat. Sahabat-sahabatku Odilla, Hani, Tian, Ika, Bella, Bita, Giga, Gita, Codhot, Abil, Boni, Mario, Eko yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan. FN. Baskara Danang Sudibya yang selama ini selalu memberikan semangat, dukungan, doa, dan mendampingi dalam menyelesaikan karya ini.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Kita masih bisa mengubah masa depan jika kita semangat (Doraemon)
“Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan. Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya sendiri. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.” (Dorothy l. Nolte)
Beranilah jatuh untuk merasakan bangkit, Beranilah susah untuk merasakan senang, Beranilah berjuang untuk mendapatkan hasil. (Primitiva)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juli 2015 Yang menyatakan
Primitiva Rindi Febria Mentari NIM 111134085
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang beratnda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Primitiva Rindi Febria Mentari
NIM
: 111134085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGGUNAAN PENDEKATAN PENDIDIKAN REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS III SD NEGERI KARANGMLOKO 2” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 24 Juli 2015 Yang menyatakan
Primitiva Rindi Febria Mentari
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Mentari, Primitiva Rindi Febria. 2015. Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Kelas III SD Negeri Karangmloko 2. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah keaktifan dan hasil belajar siswa kelas III di SD Negeri Karangmloko 2. Keaktifan dan hasil belajar siswa kelas III di SD Negeri Karangmloko 2 masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelaksanaan pendekatan PMRI, (2) untuk meningkatkan keaktifan siswa, (3) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pengukuran pada siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitan tindakan kelas (PTK). Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan hasil belajar siswa. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 31 siswa. Data diperoleh dengan melalui lembar pengamatan keaktifan dan tes tertulis untuk hasil belajar. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa SD Negeri Karangmloko 2. Kondisi awal rata-rata persentase keaktifan sebesar 28,38% menjadi 63,83% pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 92,9%. Peningkatan rata-rata persentase keaktifan dari siklus I ke siklus II sebesar 28,37%. Rata-rata hasil belajar siswa dari kondisi awal 61,72 meningkat sebesar 73,38 pada siklus I dan pada siklus II menjadi 80,80. Peningkatan rata-rata hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 7,42. Pencapaian KKM kondisi awal sebesar 34,27% pada siklus I meningkat menjadi 67,74%, dan pada siklus II meningkat menjadi 87,09%. Peningkatan pencapaian KKM dari siklus I ke siklus II yaitu 19,35%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 materi pengukuran tahun pelajaran 2014/2015.
Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), keaktifan, hasil belajar.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Mentari, Primitiva Rindi Febria. 2015. The Use of Realistic Mathematic Education (RME) to Improve Students’ Activeness and Achievement in Class III SD Negeri Karangmloko 2. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Years Program, Sanata Dharma University. The study background of this research was that there was a problem about the third grade of Elementary students’ activeness and achievement in SD Negeri Karangmloko 2. Activeness and achievement in SD Negeri Karangmloko 2 which were still low. This research was aimed (1) to describe the implementation of RME approach, (2) to increase the students’ activeness, (3) to increase the students’ achievement on the measuring material for the third grade of Elementary students in SD Negeri Karangmloko 2 in period of 2014/2015. This type of research is classroom action research (CAR). The objects of this research were the students’ activeness and achievement. Then, the subject of this research was 31 students from the third grade of Elementary students in SD Negeri Karangmloko 2 in period of 2014/2015. The researcher got the data through the observation sheet in order to observe the students’ activeness and using written test in order to see the students’ achievement. The data gathering technique used is this study were interview, observation and test. The result of this research was that Realistic Mathematic Education approach can improve the third grade of Elementary students’ activeness and achievement in SD Negeri Karangmloko 2. At the beginning, the percentage of the students’ activeness was about 23,38% and now be 63,83% in the first cycle, then it was increased to be 92.9% in the second cycle. Moreover, the increasing percentage from the first to the second cycle about the students’ activeness was about 28,37%. However, the average of the students’ achievement was increased from 61,72 to be 73,38 in the first cycle and become 80,80 in the second cycle. The improvement of the students’ achievement was 7,42 from the first into second cycle. At the beginning, the KKM achievement was 34,27% in the first cycle to be 67,74% and in the second cycle was increased to be 87,09%. The improvement on the KKM achievement from the first into second cycle become 19,35%. So, the conclusion of this research was that Realistic Mathematic Education (RME) approach can improve the third grade of Elementary students’ activeness and achievement in SD Negeri Karangmloko 2 about measuring material in period of 2014/2015. Keywords
: Realistic Mathematic Education, activeness, achievement.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas limpahan berkat, kasih dan penyertaan-Nya, skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN REALISTIK
PENDEKATAN
INDONESIA
PENDIDIKAN
(PMRI)
UNTUK
MATEMATIKA MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KELAS III SD NEGERI KARANGMLOKO 2” dapat selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penulis menyadari bahwa penulisan karya ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, bimbingan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D. selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Drs. YB. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan bimbingan, semangat, bagi penulis selama penyusunan skripsi.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing, membantu, dan memberikan semangat bagi penulis selama penyusunan skripsi. 6. Hatri Andari, S.Pd., SD., selaku Kepala SD Negeri Karangmloko 2 yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian. 7. Bambang Edi Suko Prayitno, S.Ag. selaku guru kelas III SD Negeri Karangmloko 2 yang telah memberikan ijin, pengarahan, dukungan, dan semangat dalam melaksanakan penelitian. 8. Siswa-siswi kelas III SD Negeri Karangmloko 2 yang telah bekerjasama dengan baik selama pelaksanaan penelitian. 9. Orang tuaku tersayang, Bapak Pandimo dan Ibu Vlorentina Tri Iswororini Suprobo yang telah memberikan dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang selama ini. 10. Seluruh keluarga besar Simbah Petrus Sajiman Hadi Suprobo yang selalu memberikan dukungan dan doa. 11. Adikku Agatha Sindi Nugraheni yang selalu memberi semangat dan doa. 12. Sahabat-sahabatku Odilla, Hani, Tian, Ika, Bella, Bita, Giga, Gita, Hendi, Abil, Boni, Mario, Eko yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan, dan doa. 13. Teman-teman OMK Paroki Adminstratif Santa Maria Assumpta Cawas yang selalu memberikan dukungan dan doa. 14. Seluruh pihak terkait yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Semoga karya penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membengun guna sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Penulis,
Primitiva Rindi Febria Mentari 111134085
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv HALAMAN MOTTO .................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................................ viii ABSTRACT .................................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6 C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7 D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 E. Batasan Penelitian ...................................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9 xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 10 1. Mata Pelajaran Matematika................................................................ 10 2. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) .... 18 3. Keaktifan ........................................................................................... 22 4. Hasil Belajar ....................................................................................... 28 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 30 C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 34 D. Hipotesis Tindakan................................................................................... 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 38 B. Setting Penelitian ..................................................................................... 39 C. Rencana Tindakan .................................................................................... 41 D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................... 56 E. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 63 F. Analisis Data ............................................................................................ 72 G. Kriteria Keberhasilan ............................................................................... 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 76 1. Kondisi Awal ..................................................................................... 76 2. Pelaksanaan Siklus I........................................................................... 79 3. Pelaksanaan Siklus II ......................................................................... 88 B. Pembahasan ............................................................................................. 96 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 107 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 108 C. Saran ...................................................................................................... 108 DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 110
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas III .......................... 5 Tabel 3.1 Kisi-kisi Keaktifan ..................................................................................... 58 Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................................. 60 Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi Soal Siklus I .................................................................. 61 Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Soal Siklus II ................................................................. 62 Tabel 3.5 Kriteria Validasi ......................................................................................... 65 Tabel 3.6 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ..................................................... 65 Tabel 3.7 Validasi Soal Siklus I ................................................................................. 67 Tabel 3.8 Validasi Soal Siklus II................................................................................ 69 Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas ................................................................................. 70 Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Awalan Soal SIklus I ................................................... 71 Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Awalan Soal Siklus II .................................................. 71 Tabel 3.12 Indikator Ketercapaian Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar ..................... 74 Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa ............................................. 77 Tabel 4.2 Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Tahun Pelajaran 2012/2013 .... 78 Tabel 4.3 Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Tahun Pelajaran 2012/2014 .... 79 Tabel 4.4 Persentase Keaktifan Siswa Siklus I .......................................................... 85 Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................................................... 87 Tabel 4.6 Persentase Keaktifan Siswa Siklus II ......................................................... 93 Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................................................... 95
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.8 Persentase Keaktifan Siswa ....................................................................... 97 Tabel 4.9 Persentase Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ............... 104 Tabel 4.10 Persentase Hasil Belajar ......................................................................... 105
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Metelin ................................................................................................... 14 Gambar 2.2 Roll Meter .............................................................................................. 15 Gambar 2.3 Penggaris ................................................................................................ 15 Gambar 2.4 Pengukur Tinggi Badan .......................................................................... 15 Gambar 2.5 Timbangan Buah .................................................................................... 16 Gambar 2.6 Timbangan Barang ................................................................................. 16 Gambar 2.7 Timbangan Badan .................................................................................. 17 Gambar 2.8 Timbangan Karung................................................................................. 17 Gambar 2.9 Neraca..................................................................................................... 18 Gambar 2.10 Peta Literatur Penelitian yang Terdahulu ............................................. 34 Gambar 2.11 Kerangka Berpikir ................................................................................ 35 Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kurt Lewin .............................................................. 38 Gambar 4.1 Diagram Keaktifan SIklus I ................................................................... 86 Gambar 4.2 Diagram Keaktifan Siklus II .................................................................. 94 Gambar 4.3 Siswa Mengukur Tinggi Kaki Kursi ...................................................... 99 Gambar 4.4 Siswa Menimbang Berat Badan ........................................................... 100 Gambar 4.5 Guru Memberikan Tindak Lanjut Kepada Siswa ................................. 101 Gambar 4.6 Siswa Melakukan Diskusi Kelompok .................................................. 102 Gambar 4.7 Guru Menuliskan Lagu ........................................................................ 103 Gambar 4.8 Diagram Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II .............. 104
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus .................................................................................................. 112 Lampiran 2 RPP ....................................................................................................... 116 Lampiran 3 LKS ....................................................................................................... 137 Lampiran 4 Soal Sebelum Validasi .......................................................................... 149 Lampiran 5 Soal Sesudah Validasi .......................................................................... 156 Lampiran 6 Bahan Ajar ............................................................................................ 161 Lampiran 7 Rubrik Pengamatan .............................................................................. 165 Lampiran 8 Validasi Perangkat Pembelajaran ......................................................... 167 Lampiran 9 Validasi Perangkat Observasi Keaktifan .............................................. 183 Lampiran 10 Tabel Analisis Butir Soal.................................................................... 184 Lampiran 11 Validitas Siklus I dan Siklus II menggunakan SPSS 16 ..................... 188 Lampiran 12 Daftar Nilai Ulangan 2 Tahun Terakhir ............................................. 190 Lampiran 13 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................... 192 Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................................. 193 Lampiran 15 Hasil Pengamatan Kondisi Awal Keaktifan Siswa............................. 194 Lampiran 16 Hasil Pengamatan Siklus I Keaktifan Siswa....................................... 196 Lampiran 17 Hasil Pengamatan Siklus II Keaktifan Siswa ..................................... 198 Lampiran 18 Pedoman Wawancara ......................................................................... 200 Lampiran 19 Pekerjaan Siswa Siklus I .................................................................... 201 Lampiran 20 Pekerjaan Siswa Siklus II ................................................................... 207 Lampiran 21 Foto-foto Kegiatan .............................................................................. 213 Lampiran 22 Surat Ijin Penelitian ............................................................................ 215 Lampiran 23 Surat Telah Melakukan Penelitian ...................................................... 216 Lampiran 24 Biografi ............................................................................................... 217 xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekolah merupakan lembaga formal penyelenggara pendidikan. Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu lembaga formal dasar yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan Nasional mengemban misi dasar dalam memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk proses belajar mengajar yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sekolah. Melalui kegiatan pengajaran, siswa-siswi SD yang berada pada tahap operasi konkrit (Piaget, 1988:68) sudah semestinya dibekali dengan ilmu pengetahuan dasar dan keterampilan dasar yang dalam hal ini adalah mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum SD/MI untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya pada jenjang pendidikan selanjutnya.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Masalah utama yang sering dihadapi dalam pendidikan matematika adalah rendahnya kemampuan keaktifan siswa. Dewasa ini pembelajaran matematika yang berlangsung di sekolah pada umumnya masih didominasi oleh guru. Pembelajaran disampaikan oleh guru. Matematika disampaikan pada siswa sebagai produk yang sudah jadi. Guru aktif, siswa pasif. Kemampuan berpikir siswa kurang kritis dan kreatif, serta kemandirian siswa
juga
kurang
dikembangkan
dalam
proses
pembelajaran.
Pembelajaran matematika selama ini terlalu dipengaruhi pandangan bahwa matematika adalah alat yang siap pakai. Pandangan ini mendorong guru bersikap cenderung memberi tahu konsep/sifat dan cara menggunakannya. Guru cenderung mentransfer pengetahuan yang dimiliki ke pikiran anak dan anak menerimanya secara pasif dan tidak kritis. Ada kalanya siswa menjawab soal dengan benar namun mereka tidak dapat mengungkapkan alasan atas jawaban mereka. Siswa dapat menggunakan rumus tetapi tidak tahu dari mana asalnya rumus itu dan mengapa rumus itu digunakan. Keadaan demikian mungkin terjadi karena di dalam proses pembelajaran tersebut siswa kurang diberi kesempatan dalam mengungkapkan ide-ide dan
alasan
jawaban
mereka
sehingga
kurang
terbiasa
untuk
mengungkapkan ide-ide atau alasan dari jawabannya. Perubahan cara berpikir yang perlu sejak awal diperhatikan ialah bahwa hasil belajar siswa merupakan tanggung jawab siswa sendiri. Artinya bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi secara langsung oleh karakteristik siswa sendiri dan pengalaman belajarnya. Tanggung jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
langsung guru sebenarnya pada penciptaan kondisi belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang baik. Pengalaman belajar akan terbentuk apabila siswa ikut terlibat dalam pembelajaran yang terlihat dari keaktifan belajarnya. Pengajaran di kelas tidak terlepas dari keaktifan belajar siswa. Melalui keaktifan belajar tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengalaman belajar sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa. Pelaksanaannyapun harus dilaksanakan dengan pendekatan belajar yang relevan dengan paradigma pendidikan sekarang. Paradigma baru pendidikan sekarang ini lebih menekankan pada peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan. Melalui paradigma baru tersebut diharapkan di kelas siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan pendekatan dalam pembelajaran matematika yang sesuai dengan paradigma pendidikan sekarang. PMRI menginginkan adanya perubahan dalam paradigma pembelajaran, yaitu dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar. PMRI selama ini merupakan sebuah pendekatan pembelajaran matematika yang relatif baru dan belum semua kalangan dalam dunia pendidikan mengenalnya, selama beberapa tahun belakangan sampai sekarang. PMRI telah diuji coba terbatas di kelas I, II, dan III.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Kemudian mulai tahun pelajaran 2002/2003 baru dilakukan uji coba penuh di beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Indonesia dengan hasil
yang sangat menggembirakan. Saat ini
pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik untuk kelas lainnya masih diujicobakan. PMRI juga menekankan untuk membawa matematika pada pengajaran bermakna dengan mengkaitkannya dalam kehidupan nyata sehari-hari yang bersifat realistik. Siswa disajikan masalah-masalah kontekstual, yaitu masalah-masalah yang berkaitan dengan situasi realistik. Kata realistik disini dimaksudkan sebagai suatu situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa atau menggambarkan situasi dalam dunia nyata Keaktifan belajar yang terjadi dalam pembelajaran dengan pendekatan belajar yang relatif baru ini menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Berdasarkan uraian di atas saya tertarik untuk menggambarkan fenomena tentang keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas III SD N Karangmloko 2. Hal tersebut dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan di SD N Karangmloko 2 pada siswa kelas III. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika disebabkan karena metode yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, keaktifan belajar dalam pembelajaran matematika masih rendah. Dari 31 siswa, (1) siswa yang mengamati orang lain bekerja 8 siswa (25,80%), (2) siswa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
mendengarkan pendapat teman 11 siswa (35,48%), (3) siswa yang mengerjakan tugas dengan alat peraga 0 siswa (0%), (4) siswa yang berdiskusi dengan teman 13 siswa (41,93%), dan (5) siswa yang mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok 12 siswa (38,70%). Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika, tentang materi pengukuran masih rendah. Hal ini terbukti dari nilai ulangan matematika dua tahun terakhir SD N Karangmloko 2 kurang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM untuk pelajaran Matematika di SD tersebut adalah 65. Berikut merupakan persentase kondisi awal nilai siswa:
Tabel 1.1 Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Siswa Kelas III Tahun Pelajaran 2012/2013 2013/2014 Rata-rata
KKM 65 65
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas 9 31,03% 20 68,97% 12 37,5% 20 52,5% 34,26% 65,74%
Jumlah Siswa 29 32
Ratarata Nilai 63,55 59,90 61,72
Berdasarkan data nilai dua tahun terakhir, hasil belajar siswa kelas III SD N Karangmloko 2 dalam mata pelajaran Matematika masih rendah. Hal tersebut terbukti dari banyaknya siswa kelas III yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) serta rendahnya rata-rata kelas yang diperoleh. Siswa yang tidak mencapai KKM pada tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 20 dari 29 siswa dan pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 20 siswa dari 32 siswa. Sedangkan siswa yang mencapai KKM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
pada tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 9 dari 29 siswa dan pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 12 siswa dari 32 siswa. Peneliti ingin mencoba meningkatkan keaktifan dan hasil belajar dengan melakukan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan media yang konkrit. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih mengerti dan dapat aktif secara langsung dalam menggunakan media ataupun alat peraga. Dengan menggunakan PMRI siswa akan lebih bisa memahami pembelajaran matematika dengan baik. Karena dalam PMRI siswa dihadapkan dengan contoh-contoh yang nyata, sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran. Selain itu, keaktifan siswa juga meningkat, karena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Maka peneliti mengambil judul penggunaan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada kelas III SD Negeri Karangmloko 2.
B. Pembatasan Masalah Penelitian dibatasi pada peningkatan keaktifan dan hasil belajar, dalam mata pelajaran matematika materi pengukuran kelas III SD N Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian berfokus pada materi penggunaan alat ukur dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pendekatan PMRI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
C. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan pendekatan PMRI? 2. Apakah penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika tentang pengukuran pada siswa kelas III SD N Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015? 3. Apakah penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang pengukuran pada siswa kelas III SD N Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015?
D. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penelitian sebagai berikut, yakni untuk: 1. Mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan pendekatan PMRI. 2. Meningkatkan keaktifan belajar matematika tentang pengukuran pada siswa kelas III SD N Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 dengan penerapan pendekatan PMRI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
3. Meningkatkan hasil belajar matematika tentang pengukuran pada siswa kelas III SD N Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 dengan penerapan pendekatan PMRI.
E. Batasan Pengertian Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka definisi yang digunakan sebagai berikut: 1. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah suatu bentuk inovasi (gerakan) dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia dengan menggunakan benda-benda nyata. Karakteristik dalam pendekatan PMRI antara lain, (a) penggunaan konteks, (b) penggunaan model (c) pemanfaatan hasil konstruksi siswa, (d) interaktivitas, dan (e) keterkaitan. 2. Keaktifan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa. Hal ini ditandai dengan (a) mengamati oang lain bekerja, (b) mendengarkan pendapat teman, (c) mengerjakan tugas dengan alat peraga, (d) berdiskusi dengan teman, dan (e) mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok. Penelitian ini mencoba untuk melihat jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
3. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar pada penelitian ini dinilai dari satu ranah, yakni ranah kognitif.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa tentang pengukuran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Kelas Guru
memperoleh
pengalaman
untuk
menerapkan
pendekatan PMRI agar pembelajaran matematika lebih menarik, dapat dipahami, dan meningkatkan keaktifan siswa. b. Bagi Sekolah Sekolah dapat memberikan masukan baru agar siswa berminat mengenai cara belajar dengan menggunakan pendekatan PMRI untuk pemahaman matematika siswa. c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti yang lain tentang penerapan PMRI dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Mata Pelajaran Matematika a. Pengertian Matematika James dan James (dalam Ruseffendi, 1993:27) menyatakan matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Kline
(dalam
Ruseffendi,
1993:28)
menyebutkan
bahwa
matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika membantu manusia dalam memahami dan menguasi permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Hudojo (2001:45) menyatakan bahwa matematika adalah sebuah ilmu yang memerlukan cara bernalar secara deduktif, formal, dan abstrak. Susanto (2013:185) menambahkan bahwa matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja. Muhsetyo
(2008:26)
menjelaskan
tentang
pembelajaran
matematika adalah pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Jadi, pembelajaran matematika adalah ilmu tentang logika yang memerlukan cara bernalar untuk meningkatkan berpikir dan argumentasi serta memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan. Berdasarkan
penelitian
Piaget,
ada
empat
tahap
dalam
perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis yaitu (1) tahap sensori motor (2) tahap pra operasional (3) tahap operasi konkrit dan (4) tahap operasi formal. Tahap sensori motor dimulai sejak lahir sampai umur sekitar 2 tahun dimana pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indera). Tahap pra operasional dimulai sekitar umur 2 tahun sampai sekitar umur 7 tahun yang merupakan tahap persiapan untuk pengorganisasian operasi konkrit seperti mengklasifikasikan, mengurutkan dan membilang. Pada tahap operasi konkrit, tahap ini dimulai sekitar umur 7 tahun sampai sekitar umur 11 tahun dimana anak memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkrit dan anak sudah memiliki sudut pandang yang berbeda secara objektif dalam mengamati suatu objek. Tahap operasi formal dimulai sekitar umur 11 tahun dan seterusnya dimana anak akan dibiasakan untuk melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Siswa kelas III sekolah dasar umumnya berusia sekitar 9 sampai 10 tahun. Dengan demikian siswa kelas III berada pada tahap operasi konkrit, dimana anak mempunyai struktur kognitif yang memungkinkan anak bisa berpikir untuk berbuat. Namun apa yang dipikirkan anak masih terbatas pada hal-hal yang bersifat konkrit atau nyata. Benda-benda atau kejadiankejadian yang tidak dapat dibayangkan siswa masih sulit untuk dipikirkan. Kegiatan
matematika
ini
disusun
menjadi
serangkaian
pembelajaran yang dapat membawa siswa dan realitas yang dikenal secara nyata menuju matematika formal. Titik awal dalam pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang realistik bagi anak. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan enaktif berupa pemecahan masalah kontekstual yang melibatkan benda konkret dan tindakan fisik anak. Dalam kegiatan ikonik, anak mendeskripsikan dan memecahkan masalah kontekstual dengan memakai model gambar berupa skema atau gambaran situasi. Kematangan anak dalam kegiatan ikonik akan membawanya ke kegiatan simbolik dimana anak akan melibatkan penggunaan simbol untuk menyatakan penalaran. Simbol yang digunakan tidak harus baku karena merupakan ciptaan anak berkat pengalaman matematisasinya. Akan tetapi langkah ini akan menjadikan anak siap mengenal simbol-simbol baku dalam matematika formal. Depdiknas (dalam Susanto, 2013:184) menyebutkan bahwa peran dan fungsi matematika terutama sebagai sarana mengembangkan kemampuan bernalar dalam memecahkan masalah baik pada bidang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
matematika maupun dalam bidang lainnya. Oleh karena itu, tujuan umum pendidikan matematika ditekankan agar siswa memiliki: 1. Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata. 2. Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi. 3. Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang, dan menyelesaikan suatu masalah. Depdiknas (dalam Susanto, 2013:184) juga menyebutkan bahwa pengajaran matematika di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa mampu: 1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
beserta
operasi
campurannya,
termasuk
yang
melibatkan pecahan. 2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume. 3. Menggunakan sifat simetri, kesebangunan dan sistem koordinat 4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan dan penaksiran pengukuran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
5. Menentukan dan menafsirkan (seperti ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus), mengumpulkan, dan menyajikan data sederhana b. Materi Pengukuran Pengukuran merupakan salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran matematika. Dalam pengukuran dibagi menjadi dua, yakni pengukuran panjang dan pengukuran berat. 1) Pengukuran Panjang Beberapa alat ukur panjang antara lain penggaris, roll meter, metelin, alat pengukur tinggi. a) Metelin Metelin merupakan salah satu alat pengukur panjang. Biasanya alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang kain.
Sumber: www.google.com
Gambar 2.1 Metelin b) Roll Meter Roll meter merupakan salah satu alat pengukur panjang. Biasanya alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang kayu, yang menggunakan alat tersebut biasanya tukang-tukang bangunan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Sumber: www.google.com
Gambar 2.2 Roll Meter c) Penggaris Penggaris merupakan salah satu alat pengukur panjang. Biasanya alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang buku, panjang pensil, dan untuk menggaris. Kebanyakan alat tersebut digunakan oleh siswa sebagai salah satu perlengkapan sekolah, yakni biasanya digunakan untuk membuat garis.
Sumber: www.google.com
Gambar 2.3 Penggaris d) Pengukur Tinggi Badan Pengukur tinggi badan merupakan salah satu alat pengukur panjang. alat tersebut biasa digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang.
Sumber: www.google.com Gambar 2.4 Pengukur Tinggi Badan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
2) Pengukuran Berat a) Timbangan Buah Timbangan buah merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menimbang. Biasanya timbangan ini digunakan untuk menimbang buah.
Sumber: www.google.com
Gambar 2.5 Timbangan Buah
b) Timbangan Barang Timbangan barang biasanya digunakan oleh pedagangpedagang kecil untuk menimbang barang dagangannya, seperti cabai, wortel, dll.
Sumber: www.google.com
Gambar 2.6 Timbangan Barang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
c) Timbangan Badan Gambar di bawah ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur berat. Biasanya digunakan untuk mengukur berat badan seseorang.
Sumber: www.google.com
Gambar 2.7 Timbangan Badan d) Timbangan Karung Timbangan karung merupakan salah satu yang digunakan untuk menimbang benda-benda yang berat. Seperti karung beras. Biasanya timbangan ini digunakan oleh pedagang-pedagang besar.
Sumber: www.google.com
e) Neraca Gambar 2.8 Timbangan Karung Neraca juga merupakan salah satu alat ukur berat. Timbangan yang satu ini berbeda dengan timbangan yang lain. Timbangan ini digunakan untuk menimbang emas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Sumber: www.google.com
Gambar 2.9 Neraca
2. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) a. Pengertian Pendekatan PMRI Pendekatan
Pendidikan
Matematika
Realistik
Indonesia
(PMRI) tidak dapat dipisahkan dari Institude Freudenthal. Institut ini didirikan pada tahun 1971, berada di bawah Utrecht University Belanda. Nama institut diambil dari nama pendirinya yaitu Profesor Hans Freudenthal (1905-1990), seorang penulis, pendidik dan matematikawan berkebangsaan Jerman-Belanda. Sejak tahun 1971, Institut ini mengembangkan suatu pendekatan teoritis terhadap pembelajaran matematika yang dikenal dengan RME (Realistic Mathematics Education). Hans Freudental (dalam Wijaya, 2012: 22) mengemukakan bahwa mathematic is human activity (matematika merupakan aktivitas manusia). Wajar saja jika matematika merupakan mata pelajaran yang seharusnya dapat dikaitkan dengan kehidupan manusia sehari-hari (Wijaya, 2012:20). Pendidikan matematika realistik dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
berpendapat bahwa matematika merupakan keaktifan insani (human activities) yang harus dikaitkan dengan realitas. Berdasarkan pemikiran tersebut, PMRI mempunyai ciri antara lain bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali (to reinvent) matematika melalui bimbingan guru, dan bahwa penemuan kembali (reinvention) ide dan konsep matematika tersebut harus dimulai dari penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”. Freudenthal (dalam Wijaya, 2012: 22) berkeyakinan bahwa siswa tidak boleh dipandang sebagai penerima pasif matematika yang sudah jadi. Menurutnya pendidikan harus mengarahkan siswa kepada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan kembali matematika dengan cara mereka sendiri. Banyak soal yang dapat diangkat dari berbagai konteks (situasi) yang dirasakan bermakna sehingga menjadi sumber belajar. Konsep matematika muncul dari proses matematisasi, yaitu dimulai dari penyelesaian yang berkait dengan konteks, siswa secara perlahan mengembangkan alat dan pemahaman metematik ke tingkat yang lebih formal. Model-model yang muncul dari aktivitas matematik siswa akan dapat mendorong terjadinya interaksi di kelas sehingga mengarah pada level berpikir matematik yang lebih tinggi. PMRI merupakan suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk matematika. Selanjutnya juga diakui bahwa konsep
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
pendidikan matematika realistik sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar. Sekarang ini khususnya PMRI menekankan terhadap proses pembelajaran dimana keaktifan siswa
dalam
mencari,
menemukan,
dan
membangun
sendiri
pengetahuan yang dia perlukan benar-benar menjadi pengalaman belajar tersendiri bagi setiap individu. b. Karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Traffers (dalam Wijaya, 2012: 21-23) merumuskan lima karakteristik
Realistic
Mathematics
Education
(RME),
yaitu
penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Kelima karakteristik tersebut diuraikan sebagai berikut: 1) Penggunaan Konteks Wijaya
(2012:21)
mengemukakan
bahwa
dalam
pembelajaran matematika konteks atau permasalahan realistik merupakan titik awal dalam pembelajaran tersebut. Konteks dalam pembelajaran matematika tidak harus berupa masalah nyata, tetapi dapat berbentuk dalam alat peraga selama alat peraga tersebut menjadikan pembelajaran yang bermakna. Suryanto (2010:44) menambahkan melalui pembelajaran yang sesuai dengan konteks tersebut,
dapat
menjadikan
siswa
lebih
aktif
dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengeksplorasikan
masalah.
Siswa
dibimbing untuk
21
lebih
memahami secara lebih mendalam materi matematika yang sedang dipelajari. 2) Penggunaan Model Penggunaan
model
dalam
pembelajaran
matematika
merupakan sebuah jembatan untuk memahami pembelajaran matematika dari tingkat konkrit
menuju tingkat yang formal.
Pemodelan memiliki peran penting dalam mengembangkan kepekaan siswa terhadap manfaat matematika, sehingga siswa dapat menerapkan konsep matematika dalam kehidupan seharihari. Selain itu, pemodelan juga membantu siswa untuk memahami dan menguasai konsep matematika dengan lebih mudah serta mengambangkan sikap positif siswa. 3) Pemanfaatan Hasil Konstruksi Siswa Matematika diberikan kepada siswa bukan sebagai produk yang sudah siap dipakai tetapi sebagai suatu konsep yang dibangun oleh siswa, maka dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia siswa ditempatkan sebagai subyek belajar. Siswa bebas untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga siswa dapat memperoleh strategi yang bervariasi. Dalam hal ini, pemanfaatan hasil konstruksi siswa digunakan sebagai landasan pengembangan konsep matematika sekaligus juga mengembangkan keaktifan dan kreativitas siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
4) Interaktivitas Dalam proses pembelajaran tentu saja terjadi komunikasi baik antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa. Dengan mengkomunikasikan, maka pembelajaran akan semakin lebih bermakna. Interaksi dalam pembelajaran matematika mampu mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa. 5) Keterkaitan Dalam matematika konsep tidak bersifat parsial melainkan banyak konsep yang memiliki keterkaitan. Konsep-konsep tersebut dikenalkan kepada siswa tidak secara terpisah. Melalui keterkaitan ini, diharapkan pembelajaran matematika bisa mengenalkan konsep secara bersamaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan karakteristik yang sesuai dan mengacu pada lima karakteristik Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di atas yakni penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi, interaktivitas, dan keterkaitan. 3. Keaktifan Belajar a. Pengertian Keaktifan Sanjaya (2009:182) mengatakan bahwa keaktifan adalah suatu kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik maupun aktivitas mental, intelektual, dan emosional untuk memperoleh pengalaman belajar. Sedangkan menurut Djamarah (2011:38) menyatakan bahwa keaktifan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
adalah aktivitas yang melibatkan aktivitas fisik dan aktivitas psikis. Keaktifan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan
pengetahuan-pengetahuan,
nilai-nilai
sikap,
dan
keterampilan pada siswa. Aktivitas belajar pada dasarnya tidak hanya terjadi di dalam kegiatan intern belajar mengajar, tetapi juga terjadi di luar kegiatan tersebut. Namun aktivitas belajar yang konkrit dan lebih bisa diamati yaitu aktivitas belajar siswa ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Pengalaman belajar hanya mungkin diperoleh jika peserta didik dengan keaktifannya sendiri bereaksi dan berinteraksi terhadap lingkungannya. Teori Gestalt (Slameto, 2010:9) yang merupakan teori belajar menyatakan bahwa manusia mengenal lingkungannya melalui proses kognitif dengan memahami stimulus berdasarkan struktur mentalnya. Tiap kelakuan betapapun sederhananya seperti persepsi ataupun pengamatan merupakan perbuatan intelegen. Proses kognitif adalah melihat dan menciptakan hubungan berkat pengalamannya yang lampau. Bruner (dalam Slameto 2010:11) mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak melakukan aktivitas dengan melihat kemudian dihubungkan dengan keterangan intuitif yang ada pada dirinya. Jadi, keaktifan belajar menurut para ahli adalah suatu kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik maupun mental yang dilakukan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa. b. Macam-macam Aktivitas Belajar Sanjaya (2009:182) menyatakan aktivitas belajar dapat berupa dalam bentuk aktivitas fisik dan aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah aktivitas yang dengan mudah dapat diamati karena terlihat dari bentuk kegiatan yang melibatkan fisik. Sedangkan aktivitas psikis adalah aktivitas yang tidak langsung dapat diamati karena melibatkan mental anak. Sanjaya (2009:182) juga membagi macam aktivitas belajar menjadi delapan, yakni (1) mendengarkan, (2) berdiskusi, (3) memproduksi sesuatu, (4) mengerjakan tugas, (5) menyimak, (6) mengumpulkan data, (7) menyusun laporan, dan (8) memecahkan laporan dari beberapa keaktifan tersebut, yang termasuk dalam aktivitas
fisik
meliputi
berdisukusi,
memproduksi
sesuatu,
mengerjakan tugas, mengumpulkan data, menyusun laporan, dan memecahkan masalah. Sedangkan yang termasuk dalam aktivitas psikis meliputi mendengarkan dan menyimak. Dierich (dalam Hamalik, 2001:172) membagi aktivitas belajar menjadi delapan macam kegiatan, yakni: a. Kegiatan Visual Dalam kegiatan visual ini ada beberapa kegiatan, diantaranya yakni membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen, demostrasi, pameran, dan mengamati orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
b. Kegiatan Lisan Dalam kegiatan ini meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Kegiatan Mendengarkan Kegiatan mendengarkan meliputi mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan
percakapan
atau
diskusi
kelompok,
dan
mendengarkan suatu permainan. d. Kegiatan Menulis Dalam kegiatan ini bentuk kegiatannya seperti menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. e. Kegiatan Menggambar Dalam kegiatan menggambar meliputi menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola. f. Kegiatan Metrik Dalam kegiatan ini, bentuk kegiatannya seperti melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
g. Kegiatan Mental Dalam
kegiatan
mental
seperti
merenungkan,
mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. h. Kegiatan Emosional Sedangkan dalam kegiatan emosional, bentuk kegiatannya seperti minat, membedakan, berani, dan tenang. Dengan demikian dalam pembelajaran siswa diharapkan aktif mencari,
menyelidiki,
merumuskan,
menguji,
membuktikan,
mengaplikasikan, menjelaskan dan memberikan interpretasi terhadap apa yang dipelajari. Semua hal tersebut diperoleh siswa dengan mengumpulkan dan mempergunakan informasi baru untuk mengubah, melengkapi atau menyempurnakan pemahaman yang tertanam sebelumnya dan dengan memanfaatkan keleluasaan yang diberikan untuk melakukan eksperimen-eksperimen, termasuk di dalamnya kemungkinan untuk berbuat salah dan belajar dari kesalahan itu. Dari macam-macam aktivitas belajar di atas peneliti mengambil beberapa indikator keaktifan yang akan digunakan untuk penelitian. Indikator yang peneliti ambil didasarkan pada pendapat Djamarah (2011:38) dan Sanjaya (2009:182). Indikator menurut Djamarah (2011:38) yakni mengamati orang lain bekerja (menjelaskan, mendemonstrasikan) dan mendengarkan pendapat teman. Sedangkan indikator keaktifan menurut Sanjaya (2009:182) yakni mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tugas
dengan
alat
peraga,
berdiskusi
dengan
teman,
27
dan
mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok. Dari ke lima indikator keaktifan tersebut, dua indikator diantaranya merupakan jenis aktivitas psikis, dan tiga indikator lainnya merupakan jenis aktivitas fisik. Jadi indikator keaktifan dari penelitian ini yakni, (1) mengamati orang lain bekerja, (2) mendengarkan pendapat teman, (3) mengerjakan tugas dengan alat peraga,
(4) berdiskusi dengan teman, dan (5)
mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok. c. Manfaat Aktivitas Belajar Sanjaya (2009:183) mengatakan manfaat aktivitas belajar yakni siswa dapat terlibat secara fisik, mental, emosional, maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Siswa dapat belajar secara langsung dengan pengalaman yang disajikan secara langsung. Dengan demikian timbul adanya interaksi multi arah antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru. Hamalik (2001:175) menambahkan manfaat aktivitas belajar yakni
siswa
dapat
mencari
pengalaman
langsung,
dapat
mengembangkan semua aspek siswa, memupuk kerjasama antar siswa, siswa bekerja menurut bakat dan minatnya masing-masing, suasana dalam belajar menjadi demokratis karena memupuk disiplin dalam kelas saat pembelajaran yang secara konkret dan realistik. Dengan demikian dapat mengembangkan berpikir kritis serta menghindari verbalistis, dan membuat pembelajaran menjadi lebih hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
4. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Hamalik (2006:155) mengemukakan bahwa hasil belajar sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sudjana (1989:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Sedangkan
Horwart
Kingsley
(Sudjana,
1989:22)
membagi hasil belajar menjadi 3 macam, yakni (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, dan (3) sikap dan citacita. Dimyati dan Mudjiono (2002:36) menambahkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Sedangkan Abdurrahman (2009:38) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Jadi hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri siswa yang ditunjukkan dari suatu interaksi setelah menerima pengalaman belajar. b. Jenis-jenis Hasil Belajar Bloom (Sudjana, 2006:22) membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
a. Ranah Kognitif Dalam ranah kognitif terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah Afektif Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif nampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, serta hubungan sosial. c. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik nampak pada keterampilan dan kemampuan bertindak. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Slameto
(2003:54)
mengemukakan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua faktor, yakni faktor pada diri siswa sendiri (internal) dan faktor dari luar siswa (eksternal). a. Faktor dari dalam (internal) 1) Faktor biologis, meliputi kesehatan gizi, pendengaran, dan penglihatan. Jika salah satu faktor terganggu, maka hasil belajar juga kurang maksimal. 2) Faktor psikologis, meliputi inteligensi, minat, dan motivasi. 3) Faktor kelelahan, meliputi kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani seperti lemah tubuh, lapar, haus, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
mengantuk. Sedangkan kelelahan rohani dilihat adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat untuk belajar menjadi berkurang dan hasil belajar juga tidak maksimal. b. Faktor dari luar (eksternal) 1) Faktor keluarga, merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan terutama. 2) Faktor sekolah, meliputi metode belajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan berdisiplin di sekolah. 3) Faktor masyarakat, yakni bentuk kehidupan masyarakat sekitar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika di lingkungan belajar siswa adalah masyarakat yang terpelajar, maka siswa akan terpengaruh dan terdorong untuk belajar.
B. Penelitian yang Relevan Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang relevan mengenai pengukuran, keaktifan, hasil belajar, dan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Penelitian ini untuk mengukur tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap penggunaan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) mengenai materi pengkuran. Berikut ada tiga penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
1. Penelitian yang dilakukan Suhartini (2004) dengan judul penelitian keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran sub topik pengukuran waktu di kelas II A SD Percobaan 2 Yogyakarta, hasilnya antara lain ditemukan bahwa siswa menggunakan konteks nyata yang biasa dilakukan siswa, siswa mengkontruksi dan menyelesaikan masalah dengan cara mereka. Siswa berdiskusi dan bertanya atau mengemukakan kepada guru ataupun temannya atas masalah yang dihadapinya. Penelitian tersebut berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian di atas yakni sama-sama mengambil variabel keaktifan. Sedangkan perbedaannya terletak pada sub topik yang diteliti. Pada Suhartini sub topik penelitian berfokus pada pengukuran waktu, sedangkan dalam penelitian ini sub topik berfokus pada pengukuran panjang dan berat. 2. Hasil penelitian Ratini (2005) dengan judul Pengukuran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di Kelas III MIN Yogyakarta II menemukan bahwa terasa sekali siswa dapat menghayati pelajaran tentang pengukuran dan dapat memberikan penjelasan, dapat mencari dan menemukan cara menjawab suatu masalah serta berkarya dengan kertas-kertas yang yang sudah dipotong-potong menjadi hiasan menarik. Siswa dapat memahami matematika, jiwa seni dan kreativitas berkembang. Budaya diskusi dan kerja sama mewarnai setiap kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Penelitian tersebut berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian di atas yakni sama-sama menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Sedangkan perbedaannya terletak pada variabel yang diteliti. Pada penelitian yang dilakukan Ratini tidak ada variabel yang diteliti. Sedangkan pada penelitian ini ada dua variabel yang diteliti, yakni keaktifan dan hasil belajar. 3. Setyowati (2012) dengan judul penelitian Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Metode Inquiry pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Gedongkiwo, diperoleh hasil seperti peningkatan keaktifan siswa tingkat kategori aktif mempunyai persentase yang paling banyak yaitu sebanyak 46,67%. Sedangkan untuk peningkatan hasil belajar siswa tingkat kategori baik persentasenya meningkat yaitu dari 73,34% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode inquiry dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari peningkatan keaktifan siswa sebesar 8,6, yaitu meningkat dari 49,7 pada siklus I menjadi 58,3 pada siklus II. Selain itu seiring dengan meningkatnya keaktifan siswa hasil belajar siswa pun meningkat, hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 7,5, yaitu meningkat dari 65 pada siklus I menjadi 72,5 pada siklus II. Efek/pengaruh metode inquiry terhadap peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada penelitian ini yaitu jumlah siswa yang terlibat dalam keaktifan oral dan keaktifan berfikir/mental activities
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
seperti bertanya, menjawab pertanyaan secara lisan, memaparkan evaluasi dari kegiatan yang dilakukan, dan mengambil kesimpulan meningkat. Selain itu, visual+listening activities seperti memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru pun meningkat. Pada hasil belajar siswa, rata-rata hasil belajarnya juga menunjukkan adanya peningkatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui metode inquiry dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IVA SD Negeri Gedongkiwo. Penelitian tersebut berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian di atas yakni sama-sama menggunakan variabel hasil belajar. Sedangkan perbedaannya terletak pada pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian yang dilakukan Setyowati menggunakan metode Inquiry. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Penelitian yang terpapar di atas relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Objek penelitian sama dengan penelitian ini, yaitu pengukuran, keaktifan, hasil belajar, dan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berfokus pada peningkatan keaktifan dan hasil belajar dengan penggunaaan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dalam materi pangukuran. Peta literatur penelitian yang terdahulu dapat dilihat pada gambar 2.10 berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Suhartini (2004) keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran sub topik pengukuran waktu di kelas II A SD Percobaan 2 Yogyakarta
Ratini (2005) pengukuran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di kelas III MIN Yogyakarta II
Penggunaan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa tentang pengukuran pada kelas III SD Negeri Karangmloko 2
Setyowati (2012) Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Metode Inquiry pada Siswa kelas IVA SD Negeri Gedongkiwo
Gambar 2.10 Peta Literatur Penelitian yang Terdahulu
C. Kerangka Berpikir Matematika adalah mata pelajaran yang penting untuk dipelajari karena matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang terdapat di SD. Tujuan mata pelajaran matematika adalah memberikan bekal untuk siswa agar dapat memecahkan permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan matematika, sehingga mata pelajaran matematika perlu dipelajari. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas III SD Negeri Karangmloko 2 diketahui bahwa proses pembelajaran matematika yang dilakukan guru masih menerapkan metode ceramah. Hal ini berdampak pada keaktifan siswa di kelas masih rendah. Siswa hanya cenderung diam dan tidak memiliki
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
keinginan untuk bertanya kepada guru karena siswa sudah terbiasa didikte oleh guru. Hal tersebut juga berdampak pada hasil belajar siswa masih rendah. Siswa cenderung tidak mau bertanya ketika mereka belum memahami materi. Matematika merupakan salah satu pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan menghitung. Kegiatan belajar tersebut dapat dilakukan melalui pengalaman langsung. Pengalaman langsung tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Pendekatan PMRI memiliki lima karakteristik yaitu adanya penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Pendekatan ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep pada matematika. Secara sistematis kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Permasalahan
- Guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran
matematika. - Keaktifan siswa sangat kurang dalam pembelajaran matematika. - Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sangat rendah. Pemberian tindakan
Hasil yang diharapkan
- Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
- Siswa melakukan keaktifan pada mata pelajaran matematika. - Hasil belajar yang diperoleh siswa akan meningkat.
Gambar 2.11 Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
Dari gambar 2.11 menunjukkan bahwa di SD Negeri Karangmloko 2 khususnya kelas III terdapat permasalahan mengenai kurangnya keaktifan dan hasil belajar siswa tentang pengukuran dalam pembelajaran matematika. Untuk menangani permasalahan tersebut peneliti menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Dengan demikian diharapkan adanya peningkatan mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa mengenai pengukuran dalam pembelajaran matematika.
Meningkatnya keaktifan belajar
pada siswa dapat ditandai dengan (1) mengamati orang lain bekerja, (2) mendengarkan pendapat teman, (3) mengerjakan tugas dengan alat peraga, (4) berdiskusi dengan teman, dan (5) mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata dan persentase siswa yang mencapai KKM.
D. Hipotesis tindakan Hipotesis dari penelitian ini, yakni: 1. Upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan pendekatan PMRI yakni dengan menggunakan karakteristik dalam pendekatan PMRI antara lain, (a) penggunaan konteks, (b) penggunaan model (c) pemanfaatan hasil konstruksi siswa, (d) interaktivitas, dan (e) keterkaitan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
2. Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika tentang pengukuran pada siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015. 3. Penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang pengukuran pada siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014 / 2015.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. PTK dilatar belakangi oleh permasalahan yang dihadapi guru yang ditinjau pencapaian hasil belajar selama proses pembelajaran. PTK terdiri atas empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan/pengumpulan data, dan (d) refleksi (Arikunto, dkk, 2006: 74). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Kurt Lewin (dalam Tampubolon, 2014:26). Model PTK ini terdiri dari empat tahapan, yakni
(1)
perencanaan
tindakan,
(2)
pelaksanaan
tindakan,
(3)
observasi/pengamatan, dan (4) refleksi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari gambar berikut ini:
1.Perencanaan 4.Refleksi
Siklus I
1.Perencanaan 2.Tindakan
3.Pengamatan
4.Refleksi
Siklus II 3.Pengamatan
Gambar 3.1: Siklus PTK Model Kurt Lewin
38
2.Tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
1. Perencanaan Peneliti
merencanakan
dalam
bentuk
penyusunan
perangkat
pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Tindakan Peneliti melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai guru atau model dengan
menggunakan
perangkat
pembelajaran
yang
telah
direncanakan. 3. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan atas pelaksanaan proses pembelajaran terhadap perubahan perilaku siswa atas tindakan yang dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data. 4. Refleksi Peneliti melakukan refleksi mengenai hasil evaluasi analisis data guna ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangmloko 2 tepatnya di kelas III, yang terletak di desa Sariharjo, Tegalrejo, Ngaglik, Sleman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
2. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas III SD Negeri Karangmloko 2, yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 11 siswa putri dan 20 siswa putra.
3. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan keaktifan belajar dan peningkatan hasil belajar siswa. Keaktifan belajar siswa meliputi (1) mengamati orang lain bekerja, (2) mendengarkan pendapat teman, (3) mengerjakan tugas dengan alat peraga, (4) berdiskusi dengan teman, dan (5) mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok.. 4. Lama penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan November sampai dengan Juli. Langkah pertama yang dilakukan peneliti yakni menyusun proposal yang dilaksanakan selama dua bulan, yakni bulan November dan Desember. Langkah kedua yakni penyusunan instrumen penelitian yang berlangsung selama dua minggu pada bulan Januari yakni pada minggu pertama dan minggu kedua. Langkah ketiga adalah validitas instrumen penelitian yang dilaksanakan selama dua minggu pada bulan Januari yakni pada minggu ketiga dan minggu keempat. Langkah keempat adalah pengumpulan data yang dilaksanakan pada bulan Februari. Langkah kelima yaitu pengolahan data yang dilakukan selama satu bulan yakni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
pada bulan Maret. Langkah keenam adalah penyusunan laporan yang dilakukan selama tiga bulan yakni pada bulan April, Mei, dan Juni. Langkah ketujuh adalah ujian skripsi yang dilaksanakan pada bulan Juli, yang dilanjutkan dengan langkah kedelapan yakni revisi.
C. Rencana Tindakan Peneliti merencanakan akan ada dua siklus dalam penelitian ini. Setiap siklus terdapat dua pertemuan. Setiap pertemuan mempunyai alokasi waktu 2×35 menit. Pada siklus I siswa difokuskan pada materi pengukuran tinggi, baik mengenai alat ukur tinggi maupun cara mengukur tinggi dengan alat peraga penggaris, roll meter, pengukur tinggi badan, metelin, dan mengukur barang-barang di
sekitar siswa dengan
menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Sedangkan pada siklus II siswa difokuskan pada materi pengukuran berat, baik mengenai alat ukur berat maupun cara mengukur berat atau menimbang dengan alat peraga timbangan benda, timbangan buah, timbangan berat badan dan siswa menimba benda-benda di sekitar serta menimbang berat badan teman dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). 1. Persiapan a. Peneliti meminta izin kepada Kepala SD Negeri Karangmloko 2 untuk melakukan penelitian tersebut. b. Meminta izin kepada guru kelas III SD Negeri Karangmloko 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
c. Melakukan observasi pada siswa kelas III untuk memperoleh gambaran pembelajaran pada mata pelajaran matematika. d. Melakukan pengamatan mengenai keaktifan dan hasil belajar siswa dalam materi pengukuran. e. Mengidentifikasi masalah yang muncul dalam kelas tersebut, yaitu kurangnya keaktifan dan hasil belajar siswa dalam materi pengukuran. f. Menganalisis masalah belajar siswa. g. Merumuskan masalah. h. Merumuskan hipotesis. i. Menyusun rencana penelitian dalam tiap-tiap siklus. j. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok. k. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, bahan ajar, instrumen penilaian, kisi-kisi soal, soal evaluasi, instrumen pengamatan. l. Menyiapkan media pembelajaran. 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus Setelah memperoleh gambaran, maka peneliti melakukan tindakan kelas sebagai berikut: a. Siklus I Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 × 35 menit (2 JP).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
1) Perencanaan a) Peneliti
menyiapkan
silabus,
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, dan alat peraga. b) Peneliti memperkenalkan alat peraga pengukuran panjang kepada siswa. 2) Tindakan Pertemuan 1 a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi. b) Guru melakukan apersepsi yakni guru bertanya mengenai materi minggu lalu. c) Orientasi, yakni siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran. d) Guru mengajak siswa bernyanyi sebagai motivasi untuk siswa
sebelum
memulai
pembelajaran
(karakteristik
interaktivitas). e) Kegiatan inti, siswa dibimbing guru untuk mengenal macam-macam alat ukur panjang, seperti meteran, roll meter, metelin, alat ukur tinggi badan (karakteristik penggunaan model).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
f) Siswa didampingi guru untuk menemukan benda di sekitar yang bisa diukur, misalnya mengukur tinggi kaki meja (karakteristik penggunaan konteks). g) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa (karakteristik interaktivitas). h) Setiap kelompok diberi alat peraga metelin, roll meter, dan alat pengukur tinggi badan. Lalu dalam kelompok tersebut siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang yang dapat diukur. Tiap-tiap kelompok mengukur, antara lain mengukur lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku, dengan menggunakan
alat
ukur
yang
sesuai
(karakteristik
penggunaan model). i) Siswa
berdiskusi
dalam
kelompok
(karakteristik
interaktivitas). j) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru. k) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. l) Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menghubungkan (menarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
garis/menjodohkan) antara panjang dan lebar benda dengan alat ukur panjang yang sesuai (karakteristik interaktivitas). m) Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. n) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda. Seperti, panjang buku dapat diukur dengan penggaris, sedangkan panjang papan tulis dapat diukur dengan roll meter (karakteristik keterkaitan). o) Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. p) Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan. q) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. r) Tindak lanjut, siswa diminta untuk mengukur tinggi badan masing-masing ketika dirumah dengan bantuan orang tua dengan menggunakan alat ukur tinggi badan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Pertemuan 2 a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi. b) Guru melakukan apersepsi, yakni guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan 1. Guru bertanya apakah siswa sudah melakukan kegiatan mengukur tinggi seperti yang
ditugaskan
pada
pertemuan
2
(karakteristik
interaktivitas). c) Orientasi, siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran d) Guru mengjak siswa benyanyi sebagai motivasi sebelum pembelajaran dimulai (karakteristik interaktivitas). e) Kegiatan inti, siswa dibimbing guru untuk membicarakan tentang
pengalaman
siswa
yang
berkaitan
dengan
pengukuran panjang dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pertemuan 1 guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mengukur tinggi badan masing-masing dengan bantuan orang tua dengan menggunakan alat ukur tinggi badan. Lalu guru bertanya, bagaimana cara mengukur tinggi badan? Alat apa yang digunakan untuk mengukur? Selain mengukur tinggi badan, saat di rumah apa saja yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
dapat diukur dengan alat ukur panjang? (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) f) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdari dari 5-6 siswa. Pembagian anggota kelompok seperti pada pertemuan 1. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa (karakteristik interaktivitas). g) Setiap kelompok diberi alat peraga metelin, roll meter, dan alat pengukur tinggi badan. h) Siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang bisa diukur panjangnya, seperti mengukur lebar meja, lebar papan tulis, panjang rak buku dengan menggunakan
alat
ukur
penggaris
dan
meteran
(karakteristik penggunaan konteks). i) Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar I, yakni mengukur tinggi badan teman/anggota satu kelompok dengan menggunakan alat ukur tinggi badan (karakteristik penggunaan model). j) Siswa
berdiskusi
dalam
kelompok
(karakteristik
interaktivitas). k) Siswa menuliskan hasil pekerjaan kelompok dalam LKS yang telah disediakan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
l) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan tiap kelompok. m) Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menaksir panjang ke puluhan terdekat. Siswa menuliskan hasil pada LKS yang telah disediakan oleh guru (karakteristik interaktivitas). n) Perwakilan
kelompok
menuliskan
hasil
pekerjaan
kelompok di papan tulis. o) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda, seperti tinggi badan dapat diukur denganmenggunakan alat ukur tinggi badan, panjang meja dapat diukur dengan meteran (karakteristik keterkaitan). p) Siswa dan guru menarik kesimpulan bersama. q) Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa. r) Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
s) Tindak
lanjut,
siswa
diminta
untuk
49
mempelajari
pengukuran berat dengan didampingi orang tua saat dirumah.
3) Observasi Mengobservasi keaktifan belajar siswa siklus I dengan lembar pengamatan yang telah disediakan sebelumnya. Pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan mengamatati dan mengumpulkan data yang dibantu oleh teman sejawat dengan rubric pengamatan keaktifan. Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa.
4) Refleksi Refleksi yang dilakukan oleh peneliti yakni sebagai berikut: a) Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan selama dalam siklus I, keberhasilan apa saja yang telah dicapai, hambatan yang dihadapi oleh siswa. b) Membandingkan hasil ulangan dan obeservasi keaktifan yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan serta memutuskan langkah selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
c) Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil ulangan dan observasi untuk dilakukan pada siklus II. b. Siklus II 1) Perencanaan a) Peneliti
menyiapkan
silabus,
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, dan alat peraga. b) Peneliti memperkenalkan alat peraga pengukuran berat kepada siswa. 2) Tindakan Pertemuan 1 a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi. b) Guru bertanya mengenai materi pertemuan 2 siklus I. Guru bertanya apakah siswa sudah mempelajari pengukuran berat seperti yang ditugaskan pada pertemuan 2 siklus I (karakteristik interaktivitas). c) Orientasi, siswa mendengarkan penjelasan guru terkait tujuan pembelajaran. d) Siswa diajak bernyanyi oleh guru sebagai motivasi sebelum pembelajaran dimulai (karakteristik interaktivitas).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
e) Siswa dibimbing guru untuk mengenal macam-macam alat ukur berat, seperti timbangan barang, timbangan buah, timbangan badan, gambar neraca (timbangan emas), serta gambar timbangan karung beras (karakteristik penggunaan model). f) Siswa dibimbing guru untuk mencari tahu fungsi dari masing-masing timbangan dan menemukan perbedaannya (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa). g) Siswa didampingi guru untuk mencari benda-benda di sekitar yang bisa ditimbang, seperti menimbang empat buah buku (karakteristik penggunaan konteks). h) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Anggota kelompok berbeda dari siklus I (karakteristik interaktivitas). i) Kelompok
dibagikan
alat
peraga
timbangan
buah,
timbangan barang, dan timbangan badan. j) Siswa dibimbing guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni menimbang gula, jagung, beras, kacang, dan kedelai yang telah disediakan oleh guru menggunakan timbangan barang (karakteristik penggunaan model).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
k) Siswa
berdiskusi
dalam
kelompok
52
(karakteristik
interaktivitas). l) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang telah disediakan oleh guru. m) Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. n) Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni untuk menghubungkan/menjodohkan antar benda dengan
alat
ukur
berat
yang
sesuai
(karakteristik
interaktivitas). o) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang telah disediakan oleh guru. p) Perwakilan kelompok maju untuk menuliskan hasil pekerjaan di papan tulis. q) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Setiap berat benda dapat diukur dengan alat ukur berat yang berbeda. Seperti, karung beras dapat diukur dengan timbangan karung beras, sedangkan emas dapat diukur dengan neraca (karakteristik keterkaitan). r) Siswa dan guru menarik kesimpulan bersama. s) Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
(√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan. t) Tindak lanjut, siswa diminta untuk menimbang berat badan masing-masing ketika di rumah dengan bantuan orang tua dengan menggunakan timbangan badan. Pertemuan 2 a) Kegiatan awal yang terdiri dari guru (peneliti) memberikan salam kepada siswa, guru dan siswa berdoa bersama, serta guru melakukan absensi. b) Guru bertanya kepada siswa mengenai materi pertemuan sebelumnya, apakah siswa sudah melakukan kegiatan menimbang
berat
badan
seperti
yang
ditugaskan
sebelumnya (karakteristik interaktivitas). c) Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran. d) Siswa diajak bernyanyi sebagai motivasi sebelum memulai pembelajaran (karakteristik interaktivitas). e) Siswa dibimbing guru untuk membicarakan pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran berat dalam kehidupan sehari-hari (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
f) Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh bendabenda yang dapat ditimbang (karakteristik penggunaan konteks). g) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Anggota kelompok sama seperti pada siklus II pertemuan I (karakteristik interaktivitas). h) Setiap kelompok dibagikan timbangan berat badan. i) Siswa dibimbing guru untuk melakukan kegiatan belajar 1, yakni menimbang berat badan masing-masing anggota kelompok (karakteristik penggunaan model). j) Siswa
berdiskusi
dalam
kelompok
(karakteristik
interaktivitas). k) Siswa menuliskan hasil diskusi kelompok pada LKS yang telah disediakan oleh guru. l) Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. m) Siswa dibimbing guru untuk mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa menaksir berat benda ke puluhan terdekat (karakteristik interaktivitas). n) Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang telah disediakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
o) Perwakilan kelompok maju untuk menuliskan hasil pekerjaan kelompok di papan tulis. p) Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Bahwa setiap berat benda dapat diukur dengan alat ukur yang berbeda-beda. Seperti, berat buah dapat ditimbangan dengan timbangan buah, berat badan dapat ditimbang dengan timbangan badan (karakteristik keterkaitan). q) Siswa
mengerjakan
soal
evaluasi
siklus
II
untuk
mengetahui hasil belajar siswa. r) Siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masingmasing siswa rasakan.
3) Observasi Mengobservasi keaktifan belajar siswa siklus II dengan lembar pengamatan yang telah disediakan sebelumnya. Pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan mengamatati dan mengumpulkan data yang dibantu oleh teman sejawat dengan rubrik pengamatan keaktifan. Sedangkan hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang diperoleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
4) Refleksi Refleksi yang dilakukan oleh peneliti yakni sebagai berikut: a) Mengevaluasi kegiatan yang dilakukan selama dalam siklus II, keberhasilan apa saja yang telah dicapai, hambatan yang dihadapi oleh siswa. b) Membandingkan hasil ulangan dan obeservasi keaktifan yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan
untuk
memutuskan
apakah
siklus
dilanjutkan atau tidak.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data Bagian ini menjelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, yaitu wawancara dan observasi. a. Wawancara Wawancara merupakan cara pengambilan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada guru atau siswa. Sudjana (2009: 68) mengungkapkan bahwa ada dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara bebas. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur yakni dengan menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui kondisi awal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
keaktifan siswa dan permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran Matematika. Peneliti menyusun terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada guru. Langkahlangkah yang harus dilakukan dalam menyusun pedoman wawancara menurut Arifin (2009: 158) adalah: (1) merumuskan tujuan wawancara; (2) membuat kisi-kisi wawancara; (3) menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan. b. Observasi Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan objektif mengenai suatu kejadian untuk mencapai tujuan tertentu Arifin (2009:153). Tujuan observasi adalah untuk mengumpulkan informasi dan data untuk mengukur perilaku yang terjadi di kelas. Arikunto (2006:127) menambahkan bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sejauh mana efek tindakan dapat mencapai sasaran. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan bantuan teman sejawat untuk mengetahui
keaktifan
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Peneliti menggunakan lembar pengamatan untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti pada setiap akhir pertemuan di setiap siklusnya untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa. Pengamatan yang dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
oleh peneliti yakni dengan cara memberikan tanda check list (√) pada setiap indikator yang dilakukan oleh siswa. 2. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis instrumen, yakni tes dan non tes. Tes digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa, sedangkan non tes digunakan peneliti untuk mengukur keaktifan belajar siswa. a. Keaktifan Siswa Instrument
yang
digunakan
oleh
peneliti
berupa
lembar
pengamatan untuk menilai keaktifan siswa. Pengamatan dilakukan peneliti pada akhir pertemuan di setiap siklusnya. Pengamatan dilakukan dengan memberikan check list untuk setiap siswa yang melakukan
tindakan
sesuai
dengan
indikator
keaktifan.
Pengamatan dilaksanakan dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir kegiatan pembelajaran. Pada tabel 3.1 berikut merupakan indikator keberhasilan keaktifan siswa:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Keaktifan No 1.
Indikator Keaktifan
Jenis Keaktifan
Keterangan
Mengamati orang lain bekerja Keaktifan Psikis (menjelaskan, mendemonstrasikan) Lembar
2.
Mendengarkan pendapat teman
Keaktifan Psikis
3.
Mengerjakan tugas dengan alat
Keaktifan Fisik
Pengamatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Indikator Keaktifan
Jenis Keaktifan
59
Keterangan
peraga 4.
Berdiskusi dengan teman
Keaktifan Fisik
5.
Mendemonstrasikan hasil pekerjaan Keaktifan Fisik kelompok
Berdasarkan tabel 3.1 di atas terdapat lima indikator yang akan diamati oleh peneliti dalam lembar pengamatan. Dalam lembar pengamatan didasarkan pada pendapat Djamarah (2011:38) dan Sanjaya (2009:182). Indikator menurut Djamarah (2011:38) yakni
mengamati
mendemonstrasikan) Sedangkan
indikator
orang dan
lain
bekerja
mendengarkan
menurut
Sanjaya
(menjelaskan,
pendapat
teman.
(2009:182)
yakni
mengerjakan tugas dengan alat peraga, berdiskusi dengan teman, dan mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok. Dari ke lima indikator tersebut, dua indikator diantaranya merupakan jenis keaktifan psikis, dan tiga indikator lainnya merupakan jenis aktivitas fisik. Penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada setiap indikatornya yakni 1 dan 0. Pada indikator pertama, skor 1 diberikan jika mengamati orang lain bekerja (menjelaskan, mendemonstrasikan), skor 0 diberikan jika tidak mengamati orang lain bekerja (menjelaskan, mendemonstrasikan). Pada indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
kedua, skor 1 diberikan jika mendengarkan pendapat teman, skor 0 diberikan jika tidak mendengarkan pendapat teman. Indikator ketiga, skor 1 diberikan jika mengerjakan tugas dengan alat peraga, skor 0 diberikan jika tidak mengerjakan tugas dengan alat peraga. Pada indikator keempat, skor 1 diberikan jika berdiskusi dengan teman, skor 0 diberikan jika tidak berdiskusi dengan teman. Pada indikator kelima, skor 1 diberikan jika mendemonstrasikan hasil pekerjaan
kelompok,
skor
0
diberikan
jika
tidak
mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok.
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara No. 1. 2. 3. 4. 5.
Pertanyaan Bagaimana proses pembelajaran Matematika di kelas III? Bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika? Apakah pernah menggunakan pendekatan PMRI dalam melaksanakan pembelajaran Matematika di kelas III? Faktor apa penyebabnya? Bagaimana keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika?
Selain pengamatan, peneliti juga menggunakan wawancara. Wawancara dilakukan dengan guru kelas III untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran matematika di kelas. Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyusun pedoman wawancara terlebih dahulu seperti yang dilihat pada tabel 3.2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
b. Hasil Belajar Margono
(2003:170)
mengungkapkan
bahwa
tes
merupakan seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor yang berupa angka. Tes pilihan ganda yaitu salah satu tes bentuk obyektif yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus memilih salah satu dari beberapa jawaban di tiap-tiap butir soal yang telah disediakan. Tes ini dikembangkan sendiri oleh peneliti yang mengacu pada kisi-kisi soal. Tes yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa yakni berjumlah 30 butir soal untuk diujicobakan pada siklus I dan 30 butir soal untuk diujicobakan pada siklus II. Dari masingmasing soal tersebut mempunyai bobot satu. Kisi-kisi soal siklus I dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi Soal Siklus I
No.
Indikator
Menyebutkan macam1.
macam alat ukur panjang
2.
Memilih alat ukur
Nomor Soal
Taraf
Jumlah
Kesukaran
Soal
10, 14
Sulit
4, 21
Sedang
25, 29
Mudah
20, 23, 30
Sulit
6
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Indikator panjang yang sesuai
Nomor Soal
Taraf
Jumlah
Kesukaran
Soal
1, 3, 17, 26,
Sedang
30
3.
Menaksir panjang
62
5, 8, 11
Mudah
27, 28
Sulit
13, 16, 18, 19
Sedang
2, 6, 7, 9, 12,
13
Mudah
22, 24 Jumlah Validasi Soal Siklus I
30
Tabel 3.3 menjelaskan bahwa jumlah soal yang digunakan untuk evaluasi pada siklus I sebanyak 30 soal. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar. Sedangkan kisi-kisi soal siklus II dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Validasi Soal Siklus 1I
No.
1.
Indikator
Taraf
Jumlah
Kesukaran
Soal
Menjelaskan
5
Sulit
pengertian
10
Sedang
17, 22, 26
Mudah
21
Sulit
14, 27
Sedang
9, 28
Mudah
pengukuran berat Menyebutkan 2.
Nomor Soal
macam-macam alat ukur berat
5
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
3.
4.
Indikator
Nomor Soal
63
Taraf
Jumlah
Kesukaran
Soal
13
Sulit
6, 18, 23
Sedang
1, 3, 24, 29
Mudah
11, 25
Sulit
8, 12, 15, 16
Sedang
Memilih alat ukur berat yang sesuai
Menaksir berat
12
2, 4, 7, 19, 20, 30
Jumlah Validasi Soal Siklus II
8
Mudah 30
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa jumlah soal yang digunakan untuk evaluasi pada siklus II sebanyak 30 soal. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Surapranata (2004:50) mengatakan bahwa validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Selain itu, validitas tes perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas dalam kaitannya mengukur hal yang seharusnya diukur. Bentuk validitas menurut Surapranata (2004:51) ada empat bentuk, yakni validitas isi, validitas kontruk, validitas prediktif, dan validitas konkuren. Validitas isi sering juga dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Validitas konstruk adalah sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat diamati dan diukur. Validitas konstruk juga mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. Validitas prediktif menunjukkan kepada hubungan antara tes ukur yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Validitas konkuren menunjuk pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang. Sebuah tes dikatakan konkuren apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman. Validitas yang digunakan oleh peneliti adalah validitas isi dan validitas konstruk karena validitas tersebut sering digunakan dalam penelitian. a. Validitas Isi Azwar (2007:46) mengemukakan bahwa validitas isi merupakan validitas yang digunakan dengan melakukan pengujian melalui professional judgment. Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar kepada validator yaitu dua dosen, satu guru, dan satu kepala sekolah. Peneliti menggunakan skala likert dalam mengukur validasi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Arikunto (2012:195) mengatakan bahwa skala likert merupakan skala yang disusun dalam pernyataan dan diikuti dengan skor yang menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
tingkatan. Tingkatan skor tersebut yakni 1, 2, 3, 4, 5. Skor 1 berarti sangat tidak baik, skor 2 berarti tidak baik, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti baik, dan skor 5 berarti sangat baik. Penilaian validasi dalam penelitian ini berpedoman pada PAP (Penilaian Acuan Patokan) tipe I dengan persentil minimal 65 (Masidjo, 1995: 151). Kriteria dapa dilihat pada tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Kriteria Validasi Rentang Skor
Nilai Huruf
Kriteria
4,5 – 5
A
Sangat Baik
4 – 4,49
B
Baik
3,25 – 3,99
C
Cukup
2,75 – 3,24
D
Kurang Baik
0 – 2,74
E
Sangat Tidak Baik
Tabel 3.5 menjelaskan mengenai kriteria validasi yang digunakan untuk menilai instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Berikut hasil validasi perangkat pembelajaran yang divalidasi oleh validator:
Tabel 3.6 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
No.
1
Perangkat Pembelajaran Silabus
Expert Judgment (validator) Dosen Matematika USD Dosen Matematika Unwidha Kepala SDN Karangmloko 2
Hasil Penilaian Rata-rata 4 3,42 4,57
Keterangan
Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
2
3
4
Perangkat Pembelajaran
RPP
LKS
Bahan Ajar
Expert Judgment (validator) Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 Rata-rata Dosen Matematika USD Dosen Matematika Unwidha Kepala SDN Karangmloko 2 Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 Rata-rata Dosen Matematika USD Dosen Matematika Unwidha Kepala SDN Karangmloko 2 Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 Rata-rata Dosen Matematika USD Dosen Matematika Unwidha Kepala SDN Karangmloko 2 Guru Kelas III SDN Karangmloko 2 Rata-rata
Hasil Penilaian Rata-rata 4,42 4,10 3,92 3,61 3,92 4,61 4,01 3,83 3,5 4,66 4,66 4,16 3,75 3,25 4,75 4,75 4,12
66
Keterangan
Berdasarkan tabel 3.6 di atas, hasil validasi perangkat pembelajaran yang diberikan kepada validator didapatkan rata-rata silabus sebesar 4,10 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi perangkat pembelajaran RPP sebesar 4,01 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi LKS sebesar 4,16 dengan kriteria baik. Rata-rata perhitungan validasi bahan ajar sebesar 4,12 dengan kriteria baik. b. Validitas Konstruk Purwanto (2009:128) menyatakan bahwa validitas konstruk adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat
Baik
Baik
Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
kesesuaian butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Validitas konstruk digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam materi pengukuran. Uji validitas dilakukan dengan mengujikan soal evaluasi terlebih dahulu kepada siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 2. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 32 dengan soal yang diujikan sebanyak 30 soal siklus I dan 30 soal siklus II. Soal yang telah diujikan dihitung dengan menggunakan SPSS 16. Butir instrumen dianggap valid apabila didapatkan r hitung > r tabel, dan sebaliknya butir instrumen dianggap tidak valid apabila r hitung < r tabel. Perhitungan korelasi product moment dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16. Koefisien korelasi product moment > r tabel (α; n-2), n = jumlah sampel. Hasil uji validasi di SD Negeri Karangmloko 2 dengan n adalah 32, α = 0,05 sehingga nilai r (0,05, 32-2), pada tabel product moment adalah 0,349. Hasil penghitungan validitas soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Validitas Soal Siklus I No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
r Hitung
r Tabel
Keterangan
-0,010 0,143 0,358* 0,112 0,193 0,493** 0,455** 0,308 0,116
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
Tindak Lanjut Dibuang Dibuang
No Baru
1 Dibuang Dibuang
Direvisi Dibuang
2 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Soal 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
r Hitung
r Tabel
Keterangan
0,150 0,003 0,176 0,150 0,536** 0,556** 0,568** 0,644** 0,504** 0,243 0,312 0,358* 0,613** 0,288 0,533** 0,213 0,382* 0,533** 0,490** 0,662** 0,613**
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tindak Lanjut Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang
Direvisi Direvisi
Direvisi
68
No Baru
5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15
Dibuang 16 17 18 19 20
Berdasarkan tabel 3.7, pada siklus I dari 30 soal yang diujikan kepada 32 siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 2 terdapat 16 soal valid dan 14 soal tidak valid. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan 20 soal yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi pada akhir siklus I. Peneliti melakukan konsultasi kepada guru kelas dan menganalisis sendiri empat soal yang tidak valid untuk direvisi yakni nomor 8, 19, 20, dan 23 serta membuang 10 soal yang tidak valid yakni nomor 1, 2, 4, 5, 9, 10, 11, 12, 13, dan 25. Hasil penghitungan validitas soal evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Tabel 3.8 Validitas Soal Siklus II No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
R Hitung
r Tabel
Keterangan
0,259 0,244 0,383* 0,212 0,384* 0,492** 0,250 0,632** 0,307 0,345 0,260 0,242 0,276 0,039 0,275 0,443* 0,516** 0,166 0,360* 0,491** 0,540** 0,542** 0,266 0,421* 0,369* 0,400* 0,499** 0,360* 0,687** 0,595**
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tindak Lanjut Dibuang Dibuang
No Baru
1 Dibuang 2 3 Dibuang Direvisi Direvisi Dibuang Dibuang Direvisi Dibuang Dibuang
4 5 6
7
8 9 Dibuang 10 11 12 13 Dibuang 14 15 16 17 18 19 20
Berdasarkan tabel 3.8, pada siklus II dari 30 soal yang diujikan kepada 32 siswa kelas IV SD Negeri Karangmloko 2 terdapat 17 soal valid dan 13 soal tidak valid. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan 20 soal yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi pada akhir siklus II. Peneliti melakukan konsultasi kepada guru kelas dan menganalisis sendiri tiga soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
yang tidak valid untuk direvisi yakni nomor 9, 10, dan 13 serta membuang 10 soal yang tidak valid yakni nomor 1, 2, 4, 7, 11, 12, 14, 15, 18, dan 23.. 2. Uji Reliabilitas Masidjo (2010:209) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Masidjo (1995:243) koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan dari 0 - 1,00. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien 0,91 - 1,00 0,71 - 0,90 0,41 - 0,70 0,21 - 0,40 0 - 0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Berdasarkan hasil dari perhitungan reliabilitas soal dengan menggunakan SPSS 16, untuk reliabilitas soal awalan siklus I didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,715. Berdasarkan hasil reliabilitas soal siklus I tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
soal siklus I termasuk kategori tinggi karena berada pada koefisien reliabilitas 0,71 - 0,90. Hasil dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Awalan Soal Siklus I Cronbach’s N of Item Alpha 0,715 16
Tabel 3.10 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus I dengan jumlah 16 butir soal adalah 0,715. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan hasil penghitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi. Sedangkan untuk reliabilitas soal awalan siklus II didapatkan nilai reliabitas sebesar 0,706. Berdasrkan hasil reliabilitas soal siklus II tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas soal siklus II termasuk kategori cukup karena berada pada koefisien reliabilitas 0,41 - 0,70. Hasil dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11 Hasil Reliabilitas Awalan Soal Siklus II Cronbach’s N of Item Alpha 0,706 17
Tabel 3.11 menjelaskan bahwa reliabilitas soal siklus II dengan jumlah 17 butir soal adalah 0,706. Tingkat reliabilitas soal dapat diketahui dengan membandingkan hasil penghitungan reliabilitas soal dengan taraf kualifikasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
F. Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan mengumpulkan data yang diperoleh dari catatan lapangan dan dokumentasi. Peneliti menggunakan dua analisis data dalam penelitian, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif digunakan peneliti untuk mengamati keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan data kuantitatif yaitu data nilai hasil belajar siswa. 1. Perhitungan Keaktifan Data keaktifan sisswa diperoleh pada saat proses pembelajaran berlangsung yakni dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Data berupa check list (√) yang diisikan pada setiap indikator keaktifan yang terlihat pada siswa. Setiap indikator keaktifan tersebut dihitung persentasenya. Cara mengukur tingkat keaktifan siswa sebagai berikut: a. Mampu mengamati orang lain bekerja 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑏𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 b. Mampu mendengarkan pendapat teman 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 c. Mampu mengerjakan tugas dengan alat peraga 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑝𝑖 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 d. Mampu berdiskusi dengan teman 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑘𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑚𝑎𝑛 × 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
e. Mampu mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% f. Rata-rata persentase keaktifan siswa 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟1 + 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟2 + 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟3 + 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟4 + 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟5 5 Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan persentase indikator keaktifan siswa dari kondisi awal dan setelah dilakukan tindakan. Apabila perolehan persentase keaktifan setelah dilakukan tindakan lebih besar, maka dapat dikatakan meningkat. 2. Perhitungan Hasil Belajar Peneliti menggunakan tes dengan bentuk soal pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Berikut adalah langkah-langkah penyekorannya: a. Penskoran: Jawaban benar
=1
Jawaban salah
=0
b. Menghitung nilai setiap siswa: Nilai =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙
×100
c. Menghitung nilai rata-rata: Rata-rata =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
×100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
d. Menghitung siswa yang mencapai KKM Persentase =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝐾𝐾𝑀 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙
×100%
e. Membandingkan tingkat hasil belajar siswa dari kondisi awal dengan setelah dilakukan tindakan pada tiap siklusnya. Apabila hasilnya meningkat, maka hasil belajar siswa juga dikatakan meningkat.
G. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan pada penelitian ini dilihat dari ketercapaian target pada setiap indikator yang telah ditentukan. Penentuan ketercapaian berdasarkan dengan data awal serta diskusi dengan wali kelas III SD Negeri Karangmloko 2. Tabel 3.12 berikut menjelaskan indikator penelitian dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II:
Tabel 3.12 Indikator Ketercapaian Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar Target Kondisi No. Indikator Awal Siklus I Siklus II Keaktifan Siswa Mengamati orang lain bekerja 25,80% 1 (menjelaskan, 50% 80% mendemonstrasikan) Mendengarkan pendapat 2 35,48% 50% 70% teman Mengerjakan tugas dengan alat 3 0% 50% 80% peraga 4 Berdiskusi dengan teman 41,93% 50% 80% Mendemonstrasikan hasil 5 38,70% 50% 80% pekerjaan kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
1 2
Kondisi Awal 28,38% Rata-rata Hasil Belajar Siswa Persentase jumlah siswa yang 34,27% mencapai KKM (65) Rata-rata nilai ulangan 61,72 Indikator
75
Target Siklus I Siklus II 50% 78% 50%
80%
65
70
Berdasarkan tabel 3.12, skor rata-rata keaktifan siswa pada kondisi awal yakni sebesar 28,38% dengan target pencapaian rata-rata pada siklus I sebesar 50% dan pada siklus II sebesar 78%. Sedangkan pada peubah hasil belajar pada penelitian ini ada dua yakni rata-rata nilai ulangan dan presentase siswa yang mencapai KKM (65). Rata-rata nilai ulangan pada kondisi awal didapatkan dari menjumlahkan rata-rata nilai pada tahun pelajaran 2012/2013 sebesar 63,55 dan tahun pelajaran 2013/2014 sebesar 59,90 kemudian dibagi dua dan diperoleh hasil sebesar 61,72. Target pencapaian siklus I sebesar 65 dan target pencapaian siklus II sebesar 70. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 34,27% dengan target pencapaian siklus I sebesar 50% dan siklus II sebesar 80%. Siklus dihentikan jika target pada siklus II sudah tercapai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini akan membahas mengenai kegiatan pra penelitian, deskripsi tiap siklus, hasil penelitian, dan pembahasan. A. Hasil Penelitian Hasil penelitian dengan judul “Penggunaan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas III SD Negeri Karangmloko 2” yang telah dilaksanakan. 1. Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi awal di kelas III SD N Karangmloko 2 pada mata pelajaran matematika. Observasi bertujuan untuk melihat kondisi awal siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2. Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas III untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh kurangnya keaktifan belajar pada saat pembelajaran matematika. Selain itu, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika juga rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari daftar nilai siswa dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2012/2013 dan 2013/2014.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
a. Keaktifan Siswa Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika diperoleh hasil yang kurang memuaskan. Selain dari observasi, hasil wawancara peneliti dengan guru kelas III juga tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Dari hasil wawancara tersebut, siswa kurang terlibat dalam pembelajaran matematika dikarenakan waktu yang kurang mencukupi dan kondisi guru yang sudah tua. Selain itu, alat peraga yang dimiliki sekolah juga kurang lengkap, jadi siswa kurang
terlibat
langsung
dalam
pembelajaran.
Pada
saat
pembelajaran matematika, siswa hanya cenderung melihat pada LKS dan buku paket, hanya ada beberapa siswa yang aktif. Persentase kondisi awal keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Keaktifan Belajar Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Mengamati orang lain bekerja Mendengarkan pendapat teman Mengerjakan tugas dengan alat peraga Berdiskusi dengan teman Mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok Rata-rata
Persentase Lembar Pengamatan (%) 25,80% 35,48% 0% 41.93% 38,70% 28,38%
Berdasarkan data keaktifan siswa pada tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa kurang dari 50% yakni 28,38% siswa yang aktif. Dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagian besar siswa tidak mengamati orang lain bekerja, mereka cenderung ramai sendiri. Tidak mendengarkan pendapat teman dengan baik, tidak ada satu pun siswa yang mengerjakan dengan bantuan alat peraga karena memang alat peraga di SD kurang memenuhi, berdiskusi antar teman juga kurang, karena hanya ikut-ikutan saja, dan sulit untuk mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok karena malu-malu. b. Hasil Belajar Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari nilai ulangan kelas III dua tahun sebelumnya, yakni tahun pelajaran 2012/2013 dan 2013/2014. Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matematika adalah 65. Kondisi awal hasil belajar siswa kelas III dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3.
Tabel 4.2 Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Tahun Pelajaran 2012/2013
Jumlah siswa
29
63,55 Rata-rata 90 Nilai tertinggi 34 Nilai terendah Persentase ketuntasan
Keterangan Belum Tuntas Tuntas 9 20
31,04%
68,96%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ulangan matematika siswa kelas III tahun pelajaran 2012/2013 masih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
dibawah KKM. Bahkan yang mencapai KKM hanya ada 9 siswa atau 31,04 %. Sedangkan yang belum mencapai KKM ada 20 siswa atau 68,96%.
Tabel 4.3 Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Tahun Pelajaran 2013/2014
Jumlah siswa Total Nilai Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase ketuntasan
32 1917 59.90 81 36
Keterangan Belum Tuntas Tuntas 12 20
37,5%
62,5%
Berdasarkan tabel 4.3 bahwa nilai rata-rata ulangan matematika siswa kelas III tahun pelajaran 2013/2014 masih dibawah KKM yaitu 59,90. Siswa yang mencapai KKM hanya ada 12 siswa atau 37,5 %. Sedangkan yang belum mencapai KKM ada 20 siswa atau 62,5%. 1. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian, yakni perangkat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Siswa (LKS), bahan ajar, soal evaluasi beserta dengan kunci jawaban, lembar pengamatan, dan media pembelajaran. Siklus I terdapat 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 × 35 menit. Dalam melaksanakan Siklus I ini, peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang berjumlah 2 orang. Masing-masing dari teman sejawat tersebut seorang diantaranya mengamati keaktifan siswa selama proses belajar mengajar sementara seorang yang lain mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar dengan mengambil gambar berupa foto. b. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 × 35 menit. Pembelajaran pada siklus I ini lebih berfokus pada materi pengukuran panjang. Dalam penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
pendekatan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Pendidikan
Maka dalam setiap
pembelajaran, muncul karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. 1) Pertemuan 1 Pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2015 dengan alokasi waktu 2 × 35 menit. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa bersama, dan melakukan absensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
siswa. Guru (peneliti) melakukan apersepsi bertanya mengenai materi minggu lalu. Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajak bernyanyi bersama sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan inti yang dilakukan untuk memahami materi pembelajaran, sisswa dibimbing guru untuk mengenal macam-macam alat ukur panjang, seperti roll meter, metelin, alat ukur tinggi badan. Siswa didampingi guru untuk menemukan benda-benda di sekitar yang dapat diukur panjangnya. Setelah melakukan pengukuran dengan pendampingan guru, siswa dibagi menjadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Setiap kelompok diberi alat peraga metelin, roll meter, dan alat pengukur tinggi badan. Lalu dalam kelompok tersebut siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang yang dapat diukur. Tiap-tiap kelompok mengukur, antara lain mengukur lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku, dengan menggunakan alat ukur yang sesuai. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan menuliskan hasil diskusi tersebut pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru.
Usai
berdiskusi,
perwakilan
kelompok
maju
untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok tersebut. Setelah semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
kelompok selesai melakukan presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan kegiata belajar II dalam kelompok yang sama. Dalam kegiatan tersebut, siswa diminta untuk menjodohkan antara panjang dan lebar benda dengan alat ukur yang sesuai. Setelah itu, siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Bahwa setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda. Seperti, panjang buku dapat diukur dengan penggaris, sedangkan panjang papan tulis dapat diukur dengan roll meter Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masingmasing siswa rasakan. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa diminta untuk mengukur tinggi badan masing-masing ketika dirumah dengan bantuan orang tua dengan menggunakan alat ukur tinggi badan. 2) Pertemuan 2 Pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2015 dengan alokasi waktu 2 × 35 menit. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa bersama, dan melakukan absensi siswa. Guru melakukan apersepsi, yakni guru bertanya kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
siswa tentang materi pertemuan 1. Guru bertanya apakah siswa sudah melakukan kegiatan mengukur tinggi
sepertiyang
ditugaskan pada pertemuan 2. Guru menyampaikan penjelasan terkait dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajak siswa bernyanyi bersama. Kegiatan inti, siswa dibimbing guru untuk membicarakan tentang pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran panjang dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pertemuan 1 guru memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk mengukur tinggi badan masing-masing dengan bantuan orang tua dengan menggunakan alat ukur tinggi badan. Lalu guru bertanya, bagaimana cara mengukur tinggi badan? Alat apa yang digunakan untuk mengukur? Selain mengukur tinggi badan, saat di rumah apa saja yang dapat diukur dengan alat ukur panjang? Setelah kegiatan tersebut, siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok terdari dari 5-6 siswa. Pembagian anggota kelompok seperti pada pertemuan 1. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Setiap kelompok diberi alat peraga metelin, roll meter, dan alat pengukur tinggi badan. Kemudian siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang bisa diukur panjangnya, seperti mengukur lebar meja, lebar papan tulis, panjang rak buku dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
alat ukur penggaris dan meteran. Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar I, yakni mengukur tinggi badan teman/anggota satu kelompok dengan menggunakan alat ukur tinggi badan. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan menuliskan hasil pekerjaan kelompok dalam LKS yang telah disediakan oleh guru. Setelah itu, siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menaksir panjang ke puluhan terdekat. Siswa menuliskan hasil pada LKS yang telah disediakan oleh guru. Kemudian siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda, seperti tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur tinggi badan, panjang meja dapat diukur dengan meteran. Siswa dan guru menarik kesimpulan bersama. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masingmasing siswa rasakan. Tindak lanjut, siswa diminta untuk mempelajari pengukuran berat dengan didampingi orang tua saat dirumah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
c. Pengamatan Observasi siswa berpedoman pada lembar pengamatan yang sudah dibuat oleh peneliti. Lembar pengamatan digunakan untuk melihat tingkat keaktifan yang dilakukan oleh siswa. 1) Keaktifan Siswa Tahap observasi/pengamatan keaktifan siswa dilakukan bersamaan dengan proses belajar mengajar pada siklus I dan difokuskan pada akhir siklus atau pertemuan kedua. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. Hal yang difokuskan pada saat mengamati keaktifan yakni mengamati orang lain bekerja, mendengarkan pendapat teman, mengerjakan tugas dengan alat peraga, berdiskusi
dengan
teman,
dan
mendemonstrasikan
hasil
pekerjaan kelompok. Dalam hal ini observer memberikan tanda check list (√) bagi siswa yang melakukan keaktifan yang nampak pada saat pembelajaran tersebut berlangsung. Hasil perhitungan dari pengamatan keaktifan siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Persentase Keaktifan Siswa Siklus I No. 1. 2. 3.
Indikator Mengamati orang lain bekerja Mendengarkan pendapat teman Mengerjakan tugas dengan
Jumlah Siswa Aktif
Persentase Target
Persentase Capaian
17
50%
54,83%
19
50%
61,29%
22
50%
70,96%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 4. 5.
Indikator alat peraga Berdiskusi dengan teman Mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok Rata-rata
86
Jumlah Siswa Aktif
Persentase Target
Persentase Capaian
20
50%
64,51%
21
50%
67,74%
50%
63,86%
Sementara untuk data keaktifan siswa di atas jika disusun dalam sebuah grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 80 70 60 50 40
target
30
capaian
20 10 0 indikator 1
indikator 2
indikator 3
indikator 4
indikator 5
Gambar 4.1 Diagram Keaktifan Siklus I
Dari diagram 4.1 terlihat bahwa ada peningkatan keaktifan yang signifikan. Pada siklus I ini target yang ditetapkan dari kondisi awal dapat terlampaui. 2) Hasil Belajar Hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi yang dilakukan di akhir siklus I dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Hasil nilai evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I Jumlah siswa Jumlah nilai Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase siswa tuntas Persentase siswa belum tuntas
31 2275 73,38 90 45 67,74% (21 siswa) 32,26% (10 siswa)
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh data nilai rata-rata siswa kelas III pada materi pengukuran sebesar 73,38 dari 31 siswa. Siswa yang mencapai KKM sebesar 67,74% atau 21 siswa dari 31 siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebesar 32,26% atau 10 siswa dari 31 siswa. d. Refleksi Siklus I sudah terlaksana dengan baik. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah nampak baik dan meningkat dibanding dengan sebelum siklus. Kemampuan siswa dalam materi pengukuran panjang sudah baik, karena dibantu dengan benda-benda nyata yang berada di sekitar siswa. Hal tersebut memudahkan siswa untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Siswa sangat antusias dalam menggunakan media, terbukti saat siswa mengerjakan LKS dalam kelompok semua siswa mencoba untuk menggunakan media yang diberikan guru, antara lain roll meter, penggaris, metelin, dan alat pengukur tinggi badan. Siswa tampak sangat senang menggunakan media tersebut. Kemampuan siswa dalam melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
pengukuran panjang sudah cukup baik terbukti nilai rata-rata siswa dalam evaluasi siklus I adalah 73,38. Nilai tertinggi dari hasil evaluasi adalah 90 dan nilai terendah dari hasil evaluasi siklus I adalah 45. e. Tindak Lanjut Dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kekurangan. Kekurangannya adalah guru masih belum tegas dalam pengkondisian kelas, maka masih ada beberapa siswa yang ribut sendiri. Guru melanjutkan pembelajaran pada siklus II untuk memperbaiki manajemen kelas dan pemantapan hasil. 2. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menyiapkan segala seuatu yang dibutuhkan dalam penelitian, yakni perangkat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, soal evaluasi beserta dengan kunci jawaban, lembar pengamatan, dan media pembelajaran. Siklus II terdapat 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 × 35 menit. Dalam melaksanakan siklus II ini, peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang berjumlah 2 orang. Masing-masing dari teman sejawat tersebut seorang diantaranya mengamati keaktifan siswa selama proses belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
mengajar, sementara seorang yang lain mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar dengan mengambil gambar berupa foto. b. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 × 35 menit. Pembelajaran pada siklus II ini lebih berfokus pada materi pengukuran berat. Dalam penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
pendekatan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Pendidikan
Maka dalam setiap
pembelajaran, muncul karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatn hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. 1) Pertemuan 1 Pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2015 dengan alokasi waktu 2 × 35 menit. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa bersama, dan melakukan absensi siswa. Guru (peneliti) melakukan apersepsi bertanya mengenai materi pertemuan 2 siklus I. Guru bertanya apakah siswa sudah mempelajari pengukuran berat seperti yang ditugaskan pada pertemuan 2 siklus I. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama sebagai motivasi sebelum malakukan pembelajaran. Siswa dibimbing guru untuk mengenal macam-macam alat ukur berat, seperti timbangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
barang, timbangan buah, timbangan badan, gambar neraca (timbangan emas), serta gambar timbangan karung beras. Siswa dibimbing guru untuk mencari tahu fungsi dari masing-masing timbangan dan menemukan perbedaannya. Siswa didampingi guru untuk mencari benda-benda di sekitar yang bisa ditimbang, seperti menimbang empat buah buku. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Anggota kelompok berbeda dari siklus I. Guru membagikan alat peraga timbangan buah, timbangan barang, dan timbangan badan.Lalu siswa dibimbing guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni menimbang gula, jagung, beras, kacang, dan kedelai yang telah disediakan oleh guru menggunakan timbangan barang. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan menuliskan hasil diskusi tersebut pada LKS yang telah disediakan oleh guru. Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Selanjutnya siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni menjodohkan antar benda dengan alat ukur berat yang sesuai. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Setiap berat benda dapat diukur dengan alat ukur berat yang berbeda seperti, karung beras dapat diukur dengan timbangan karung beras, sedangkan emas dapat diukur dengan neraca.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masingmasing siswa rasakan. Guru memberikan tindak lanjut pada siswa, yakni siswa diminta untuk menimbang berat badan masing-masing ketika dirumah dengan bantuan orang tua dengan menggunakan timbangan badan. 2) Pertemuan 2 Pada pembelajaran siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2015 dengan alokasi waktu 2 × 35 menit. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian salam kepada siswa, mengajak siswa berdoa bersama, dan melakukan absensi siswa. Guru melakukan apersepsi, yakni guru bertanya kepada siswa mengenai materi pertemuan sebelumnya, apakah siswa sudah melakukan kegiatan menimbang berat badan seperti yang ditugaskan sebelumnya. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran. Setelah itu, siswa diajak bernyanyi bersama sebagai motivasi sebelum memulai pembelajaran. Siswa dibimbing guru untuk membicarakan pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran berat dalam kehidupan sehari-hari. Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh benda-benda yang dapat ditimbang. Lalu, siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota. Ada lima
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
kelompok yang beranggotakan 5 siswa, dan ada satu kelompok yang beranggotakan 6 siswa. Anggota kelompok sama seperti pada siklus II pertemuan 1. Guru membagikan timbangan pada tiap kelompok sebagai media pembelajaran. Siswa dibimbing guru untuk melakukan kegiatan belajar 1, yakni menimbang berat badan masing-masing anggota kelompok. Siswa berdiskusi dalam kelompok dan menuliskan hasil diskusi kelompok pada LKS yang telah disediakan oleh guru. Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kemudian siswa dibimbing guru untuk mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa menaksir berat benda ke puluhan terdekat. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Bahwa setiap berat benda dapat diukur dengan alat ukur yang berbeda-beda.Seperti, berat buah dapat ditimbangan dengan timbangan buah, berat badan dapat ditimbang dengan timbangan badan. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa. Siswa dibimbing guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut, yakni dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu simbol sesuai dengan perasaan yang masing-masing siswa rasakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
c. Pengamatan Observasi siswa berpedoman pada lembar pengamatan yang sudah dibuat oleh peneliti.Lembar pengamatan digunakan untuk melihat tingkat keaktifan yang dilakukan oleh siswa. 1) Keaktifan Siswa Tahap observasi/pengamatan keaktifan siswa dilakukan bersamaan dengan proses belajar mengajar pada siklus II dan juga difokuskan pada akhir siklus atau pertemuan kedua. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. Hal yang difokuskan pada saat mengamati keaktifan yakni mengamati orang lain bekerja, mendengarkan pendapat teman, mengerjakan tugas dengan alat peraga, berdiskusi
dengan
teman,
dan
mendemonstrasikan
hasil
pekerjaan kelompok. Dalam hal ini observer memberikan tanda check list (√) bagi siswa yang melakukan keaktifan yang nampak pada saat pembelajaran tersebut berlangsung. Hasil perhitungan dari pengamatan keaktifan siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Persentase Keaktifan Siswa Siklus II No. 1. 2.
Indikator Mengamati orang lain bekerja Mendengarkan pendapat teman
Jumlah Siswa Aktif
Persentase Target
Persentase Capaian
28
80%
90,32%
25
70%
80,64%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 3. 4. 5.
Indikator Mengerjakan tugas dengan alat peraga Berdiskusi dengan teman Mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok Rata-rata
94
Jumlah Siswa Aktif
Persentase Target
Persentase Capaian
31
80%
100%
29
80%
93,64%
31
80%
100%
78%
92,92%
Sementara untuk data keaktifan siswa di atas jika disusun dalam sebuah grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 120 100 80 60
target capaian
40 20 0 indikator 1
indikator 2
indikator 3
indikator 4
indikator 5
Gambar 4.2 Diagram Keaktifan Siklus II Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa setiap indikator keaktifan mencapai target yang telah ditentukan pada siklus II. 2) Hasil Belajar Hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi yang dilakukan di akhir siklus II dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Hasil nilai evaluasi dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II Jumlah siswa Jumlah nilai Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase siswa tuntas Persentase siswa belum tuntas
31 2505 80.80 100 35 87,09% (27 siswa) 12,91% (4 siswa)
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh data nilai rata-rata siswa kelas III materi pengukuran pada siklus II sebesar 80,80 dari 31 siswa. Siswa yang mencapai KKM sebesar 87,09% atau 27 siswa dari 31 siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebesar 12,91% atau 4 siswa dari 31 siswa. d. Refleksi Setelah melaksanakan siklus II, peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang terjadi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siklus II sudah terlaksana dengan baik. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah nampak baik dan meningkat dibanding dengan sebelum siklus I. Kemampuan siswa dalam materi pengukuran berat juga sudah baik, karena dibantu dengan benda-benda nyata yang berada di sekitar siswa. Hal tersebut memudahkan siswa untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Siswa sangat antusias dalam menggunakan media, terbukti saat siswa mengerjakan LKS dalam kelompok semua siswa mencoba untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
menggunakan media yang diberikan guru, antara lain timbangan buah, timbangan gula, timbangan berat badan. Siswa tampak sangat senang menggunakan media tersebut. Kemampuan siswa dalam melakukan pengukuran berat sudah cukup baik terbukti nilai rata-rata siswa dalam evaluasi siklus II adalah 80,80. Nilai tertinggi dari hasil evaluasi adalah 100 dan nilai terendah dari hasil evaluasi siklus I adalah 35.
B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi pengukuran pada siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematka Realistik Indonesia (PMRI) di setiap siklusnya. Wijaya (2012:21) mengemukakan bahwa terdapat lima karakteristik dalam pendekatan
PMRI,
yakni
penggunaan
konteks,
penggunaan
model,
pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Seperti halnya aktivitas yang dilakukan siswa, dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa dapat terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Karakteristik yang dipaparkan oleh Wijaya (2012: 21) dilakukan peneliti saat pendekatan tersebut diterapkan kepada siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhartini (2004), Ratini (2005), dan Setyowati (2012) yang melakukan penelitian tentang keaktifan, hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan penelitian yang terdahulu, yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 1. Keaktifan Siswa Keaktifan siswa merupakan salah satu objek dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian ini menggunakan 5 indikator untuk mengetahui keaktifan siswa yaitu: (1) mengamati orang lain bekerja (menjelaskan, mendemonstrasikan), (2) mendengarkan pendapat teman menurut Djamarah (2011:38), (3) mengerjakan tugas dengan
alat
peraga,
mendemonstrasikan
(4)
hasil
berdiskusi pekerjaan
dengan
kelompok
teman, menurut
dan
(5)
Sanjaya
(2009:182). Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II maka didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Persentase Keaktifan Siswa No.
1.
2. 3.
Indikator
Kondisi Awal
Mengamati orang lain bekerja 25,80% (menjelaskan, mendemonstrasikan) Mendengarkan 35,48% pendapat teman Mengerjakan tugas 0% dengan alat peraga
Siklus I Target Capaian
Ket
Siklus II Target Capaian
Ket
50%
54,83%
tercapai
80%
90,32%
tercapai
50%
61,29%
tercapai
80%
80,64%
tercapai
50%
70,96%
tercapai
80%
100%
tercapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 4. 5.
Kondisi Awal
Indikator Berdiskusi dengan teman Mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok Rata-rata
Siklus I Target Capaian
Ket
98
Siklus II Target Capaian
Ket
41,93%
50%
64,51%
tercapai
80%
93,54%
tercapai
38,70%
50%
67,74%
Tercapai
80%
100%
tercapai
28,38%
63,86%
92,9%
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa ada peningkatan dalam keaktifan
yang dilakukan siswa saat pembelajaran matematika
berlangsung di kelas. Pada kondisi awal kurang dari 50% siswa yang dapat dikatakan aktif. Pada siklus I dikatakan aktif karena rata-rata pencapaian meningkat lebih dari 50%. Sedangkan pada siklus II ratarata pencapaian keaktifan juga meningkat lagi lebih dari 80% siswa yang melakukan keaktifan. Namun masih ada beberapa siswa yang tidak aktif saat mengikuti pelajaran. Hal tersebut dikarenakan siswa bermalasmalasan serta ada juga yang mengobrol dengan teman yang lain.
2. Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Penelitian dengan menggunakan pendekatan PMRI pada materi pengukuran telah dilaksanakan di kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015. Karakteristik dalam pendekatan PMRI adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
a. Penggunaan Konteks Penggunaan
konteks
pada
penelitian
ini
bahwa
dalam
pembelajaran matematika, siswa dihadapkan pada hal-hal atau permasalahan yang realistik. Dalam kegiatan ini, siswa belajar dengan menggunakan alat peraga atau benda nyata yang ada di sekitar siswa sebagai pemecahan masalah yang dihadapi siswa. Kegiatan tersebut seperti menemukan benda di sekitar yang dapat diukur, misalnya mengukur tinggi kaki kursi. Penggunaan konteks dapat dilihat pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Siswa mengukur tinggi kaki kursi Gambar 4.3 menunjukkan karakteristik penggunaan konteks dalam PMRI. Siswa dalam gambar tersebut sedang melakukan kegiatan mengukur tinggi kaki kursi dengan menggunakan alat ukur panjang yakni penggaris. Pengukuran tersebut dilakukan oleh siswa dalam satu kelompok. b. Penggunaan Model Penggunaan model dalam pembelajaran matematika merupakan sebuah jembatan untuk memahami pembelajaran matematika dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
tingkat konkret menuju tingkat yang formal. Kegiatan ini dilakukan pada saat guru mengenalkan macam-macam alat ukur kepada siswa, baik alat ukur panjang maupun alat ukur berat. Siswa diajak guru untuk mengenal alat ukur seperti roll meter, timbangan buah, timbangan badan, dengan model atau benda yang nyata. Siswa dapat menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemodelan juga membantu siswa untuk memahami dan menguasai
konsep
matematika
dengan
lebih
mudah
serta
mengembangkan sikap positif siswa.
Gambar 4.4 Siswa menimbang berat badan Gambar
4.4
menunjukkan
karakteristik
PMRI
yakni
penggunaan model. Pada gambar tersebut siswa melakukan pengukuran berat badan dengan cara menimbang menggunakan alat ukur timbangan. Siswa melakukan kegiatan menimbang bersama dengan teman satu kelompok dan didampingi oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
c. Pemanfaatan Hasil Konstruksi Siswa Pada kegiatan ini peneliti memberikan tindak lanjut kepada siswa untuk melakukan kegiatan/tugas di rumah. Setelah siswa melakukan kegiatan yang diminta guru/peneliti siswa diberi pertanyaan seputar tugas tersebut.
Gambar 4.5 Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa Gambar 4.5 menunjukkan karateristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa dalam PMRI. Siswa diberi tindak lanjut oleh guru. Saat siswa diberi tugas untuk mengukur tinggi badan, kemudian guru bertanya bagaimana cara mengukur tinggi badan? Alat apa yang digunakan untuk mengukur? Selain mengukur tinggi badan, saat di rumah apa saja yang dapat diukur dengan alat ukur panjang? Hal tersebut
bertujuan
sebagai
landasan
pengembangan
konsep
matematika sekaligus juga mengembangkan keaktifan dan kreativitas siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
d. Interaktivitas Pada kegiatan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Hal tersebut bertujuan agar terjadi komunikasi antar siswa. Dengan mengkomunikasikan, maka pembelajaran akan semakin lebih bermakna. Interaksi dalam pembelajaran matematika mampu mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa.
Gambar 4.6 Siswa melakukan diskusi kelompok Gambar 4.6 menunjukkan karateristik interaktivitas dalam PMRI. Gambar tersebut menunjukkan siswa yang dibentuk dalam kelompok bekerja sama untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru untuk kelompok. e. Keterkaitan Pada kegiatan ini siswa diberi peneguhan pada akhir pertemuan. Hal tersebut dilakukan untuk mengaitkan materi pembelajaran yang sudah diterima oleh siswa. Seperti untuk mengetahui tinggi badan maka siswa harus melakukan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan alat ukur tinggi badan, untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
mengetahui berat benda, siswa harus melakukan menimbang dengan alat ukur timbangan badan. Selain itu, siswa juga diberi peneguhan mengenai nama satuan yang tepat untuk digunakan dalam alat ukur.
Gambar 4.7 Guru menuliskan lagu Gambar 4.7 menunjukkan karateristik dalam PMRI yang kelima yakni keterkaitan. Gambar tersebut menunjukkan guru menuliskan lagu di papan tulis untuk dinyanyikan siswa bersama dengan guru. Isi dalam lagu tersebut berkaitan dengan pembelajaran yang berlangsung, yakni mengenai tangga ukuran. Tangga ukuran yang dimaksud adalah satuan ukur yang digunakan, yaitu kilo, hekto, deka, meter, desi, centi, dan mili.
3. Hasil Belajar Hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 mengalami peningkatan dari siklus I, dan siklus II. Hal tersebut didasarkan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti khususnya pada materi pengukuran. Tabel 4.9 menunjukkan persentase hasil belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Tabel 4.9 Persentase Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Persentase Ketuntasan Kondisi Awal Siklus I 2012/2013 2013/2014 Target Capaian 50% 31,04% 37,5% 67,74%
63,55
Rata-rata Kelas 65 59,90
73,38
Siklus II Target Capaian 80% 87,09% 70
80,80
Sementara untuk data persentase ketuntasan hasil belajar siswa di atas jika disusun dalam sebuah grafik dapat dilihat pada gambar berikut: 100 80
2012/2013
60
2013/2014
40
target
20
capaian
0 kondisi awal
siklus I
siklus II
*Pembacaan tabel dalam persen Gambar 4.8 Diagram Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat, data hasil belajar dari rata-rata hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal tahun pelajaran 2012/2013 persentase siswa hanya terdapat 31,04% yang dapat mencapai KKM dengan rata-rata 63,55. Pada tahun pelajaran 2013/2014 persentase siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 37,5%, namun rata-rata nilai menurun menjadi 59,90.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Pada siklus I terjadi peningkatan baik peningkatan siswa yang mencapai KKM maupun peningkatan rata-rata. Persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebanyak 67,74% dan rata-rata meningkat menjadi 73,38. Peningkatan terjadi lagi pada siklus II, persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 87,09% dan rata-rata meningkat menjadi 80,80. Untuk mengetahui target dan pencapaian hasil belajar dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Persentase Hasil Belajar
Peubah
Hasil Belajar
Aspek
Kondisi Awal 2012/ 2013/ Rata2013 2014 rata
Nilai rata63,55 rata siswa Persentase jumlah 31,04 siswa % mencapai KKM
Siklus I Target Capaian
Ket
Siklus II Target Capaian
Ket
59,90
61,72
65
73,38
Terca -pai
70
80.80
Tercapai
37,5 %
34,27 %
50%
67,74 %
Terca -pai
80%
87,09 %
Tercapai
Pada tabel 4.10 dapat dilihat pemerolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari perolehan saat kondisi awal sebesar 61,72 meningkat pada siklus I sebesar 73.38 dengan target pencapaian 65. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 80.80 dengan target pencapaian 70. Selain itu, persentase pemerolehan KKM juga mengalami peningkatan dan telah mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan kondisi awal siswa yang mencapai KKM adalah 34,27%, meningkat pada siklus I sebesar 67,74%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
dengan target 50%. Pada siklus II persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 87,09% dengan target pencapaian 80%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015 ditempuh melalui penerapan pendekatan PMRI. Adapun karakteristik yang diajarkan melalui pendekatan PMRI sebagai berikut: (a) penggunaan konteks, (b) penggunaan model (c) pemanfaatan hasil konstruksi siswa, (d) interaktivitas, dan (e) keterkaitan. 2. Pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan siswa pada materi pengukuran di kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi keaktifan dari kondisi awal rata-rata keaktifan siswa 28,38%. Setelah dilakukan tindakan menggunakan pendekatan PMRI pada siklus I rata-rata keaktifan siswa menjadi 63,86% peningkatan keaktifan siswa dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 35,48%. Pada siklus II peneliti melanjutkan dengan menggunakan PMRI rata-rata keaktifan siswa meningkat menjadi 92,9%. Peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 29,04%.
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
3. Pendekatan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang pengukuran pada kelas III SD Negeri Karangmloko 2 tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dari kondisi awal nilai rata-rata siswa sebesar 61,72 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 34,27%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 73,38 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 67,74%. Pada siklus II terjadi peningkatan lagi lagi yakni nilai rata-rata siswa menjadi 80,80 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 87,09%.
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang dialami peneliti. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Minimnya buku mengenai Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dan keaktifan. 2. Hasil yang didapat kurang detail karena keterbatasan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. 3. Penilaian hasil belajar dalam penelitian ini hanya mengacu pada aspek kognitif saja.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan, terdapat beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
1. Bagi Guru Pembelajaran dengan pendekatan PMRI dapat membantu guru dalam mengajarkan matematika kepada siswa, karena PMRI terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. 2. Bagi Siswa Dalam pembelajaran dengan penggunaan pendekatan PMRI, siswa harus mempunyai sikap percaya diri yang tinggi dan mau terlibat selama proses pembelajaran. Karena pendekatan PMRI akan berjalan dnegan baik apabila semua siswa mau terlibat langsung. 3. Bagi Sekolah Sekolah
dapat
menyarankan
guru-guru
untuk
menggunakan
pendakatan PMRI dalam pembelajaran matematika sebagai pendekatan pembelajaran yang inovatif di sekolah. 4. Bagi Peneliti Lain a. Peneliti selanjutnya sebaiknya mencari referensi buku PMRI dan keaktifan yang lebih banyak lagi. b. Peneliti selanjutnya sebaiknya mengajak observer demi ketelitian dan kelancaran dalam melakukan pengamatan saat penelitian berlangsung. c. Peneliti selanjutnya sebaiknya tidak hanya pada penilaian kognitif saja, tetapi juga pada penilaian afektif dan psikomotorik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
Daftar Referensi
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, Syarifudin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Syarifudin. 2011. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hudojo, H. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran MAtematika. Malang. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Masidjo. 2010. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
Muhsetyo, Gatot. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ruseffendi. 1993. Pengajaran Matematika Modern. Bandung. Tarsito. Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Memperngaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana. Sudjana, Nana. 2006. Evaluasi Proses dan Hassil Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wijaya, A. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 2.2Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
Materi Pokok
: SD N Karangmloko 2 : Matematika : III : 2 (dua) : 8 x 35 menit : Geometri dan Pengukuran 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah Penilaian Pengalaman Belajar
Alat ukur Pertemuan 1 Siklus I panjang 1. Mengkaji pengertian alat ukur panjang 2. Mengkaji pengukuran panjang melalui benda-benda di sekitar 3. Mengalami pembelajaran dengan menggunakan alat peraga penggaris, metelin,pengukur tinggi badan dan roll meter 4. Menghayati pengukuran panjang dalam kehidupan sehari-hari
Indikator
Jenis
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen
Tugas Soal Kognitif Individu pilihan 1. Menjelaskan ganda pengertian alat ukur panjang 2. Menjelaskan macam-macam alat ukur panjang 3. Memilih alat ukur panjang yang sesuai Afektif 4. Kerjasama dalam berdiskusi Psikomotorik 5. Membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur
Latihan dari guru
Alokasi Waktu 8 jp (280 menit)
Sumber/ Bahan/ Alat Sumber: Fajariyah, Nur & Defi Triratnawat i.2008.Cer das Berhitung Matematik a Untuk SD/MI Kelas 3.Jakarta:P usat Perbukuan Departeme n Pendidikan Nasional 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
2.2Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
Materi Pokok
Alat Ukur Panjang
Penilaian Pengalaman Belajar
Indikator
Pertemuan 2 Siklus I 1. Mengkaji pengukuran panjang melalui soal cerita 2. Mengalami pembelajaran dengan menggunakan alat peraga penggaris, metelin,pengukur tinggi badan dan roll meter 3. Menghayati pengukuran panjang dalam kehidupan sehari-hari
Kognitif 1. Menaksir panjang benda Afektif 2. Percaya diri dalam berdiskusi Psikomotorik 3. Membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur panjang yang sesuai
Jenis
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat Alat: - Roll meter - Metelin - Penggaris - Pengukur tinggi badan - Timbanga n buah - Timbanga n gula - Timbanga n badan
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
2.2Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah
Materi Pokok
Alat Ukur Berat
Penilaian Pengalaman Belajar
Indikator
Pertemuan 1 Siklus II 1. Mengkaji pengertian alat ukur berat 2. Mengkaji pengukuran berat melalui bendabenda di sekitar 3. Mengalami pembelajaran dengan menggunakan alat peraga timbangan barang, timbangan badan 4. Menghayati pengukuran berat dalam kehidupan sehari-hari
Kognitif 1. Menjelaskan pengertian alat ukur berat 2. Menjelaskan macam-macam alat ukur berat 3. Memilih alat ukur berat yang sesuai Afektif 4. Kerjasama dalam berdiskusi Psikomotorik 5. Membuktikan berat suatu benda dengan cara mengukur
Jenis
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Lampiran 2a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan Hari, tanggal Kelas/Semester Mata Pelajaran Terkait Unit/Tema Alokasi Waktu
: SD N Karangmloko 2 : Kamis, 12 Februari 2015 : III/2 : Matematika : Pengukuran : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah C. Indikator Kognitif 1. Menjelaskan pengertian pengukuran panjang 2. Menyebutkan macam-macam alat ukur panjang 3. Memilih alat ukur panjang yang sesuai Afektif 4. Kerjasama dalam berdiskusi Psikomotorik 5. Membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian pengukuran panjang melalui penjelasan guru 2. Siswa mampu menyebutkan minimal 3 macam alat ukur panjang melalui penjelasan guru 3. Siswa mampu memilih satu alat ukur panjang yang sesuai melalui pengalaman pribadi Afektif 4. Siswa mampu kerjasama dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok Psikomotorik 5. Siswa mampu membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur melalui pengalaman langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
E. Materi Pokok Pengukuran Panjang (terlampir) F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1. Kegiatan Awal - Guru memberi salam kepada siswa - Guru dan siswa berdoa bersama - Guru melakukan absensi Apersepsi: - Guru bertanya kepada siswa tentang materi minggu lalu
Waktu 10’
Orientasi - Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran. Motivasi - Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi lagu “Pengukuran (arr. Lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu)” Lagu: Ayo kawan mari kita belajar Kita belajar, belajar pengukuran Pengukuran dengan alat ukur Meteran, metelin dan juga lainnya (karakteristik interaktivitas) 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibimbing guru untuk mengenal macam alat ukur panjang. Misalnya, guru memperlihatkan alat ukur tinggi badan, meteran, metelin, dan roll meter (karakteristik menggunakan model) 2. Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh benda lain yang bisa diukur panjangnya MIsalnya, guru meminta siswa untuk mengukur tinggi kaki meja. (karakteristik penggunaan konteks) 3. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa. Pembagian kelompok dipilih oleh guru secara acak dan merata. Setiap kelompok terdapat siswa yang pandai, sedang, dan kurang (diambil dari data nilai evaluasi kondisi awal siswa). Setiap kelompok menunjuk satu anak sebagai ketua
45’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(karakteristik interaktivitas) Elaborasi 4. Siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang bisa diukur panjangnya, antara lain mengukur lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku dengan menggunakan alat ukur penggaris dan meteran. (karakteristik penggunaan konteks) 5. Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni mengukur lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku dengan menggunakan alat peraga penggaris, meteran. (karakteristik menggunakan model) 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas) 7. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru. 8. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok. 9. Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menghubungkan antara panjang dan lebar benda dengan alat ukur panjang yang sesuai. (karakteristik interaktivitas) 10. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang disediakan oleh guru. 11. Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Konfirmasi 12. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda. Misalnya, panjang buku dapat diukur dengan penggaris, sedangkan panjang papan tulis dapat diukur dengan roll meter. (karakteristik keterkaitan) 13. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi tersebut. 3. Kegiatan Akhir Refleksi - Siswa didampingi guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut yakni dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran 2b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 PERTEMUAN 2 Satuan Pendidikan Hari, tanggal Kelas/Semester Mata Pelajaran Terkait Unit/Tema Alokasi Waktu
: SD N Karangmloko 2 : Jumat, 13 Februari 2015 : III/2 : Matematika : Pengukuran : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah C. Indikator Kognitif 1. Menaksir tinggi badan 2. Mengidentifikasi pengukuran panjang Afektif 3.Percaya diri dalam berdiskusi Psikomotorik 4.Membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur panjang yang sesuai D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 6. Siswa mampu menaksir tinggi badan minimal 3 melalui percobaan 7. Siswa mampu mengidentifikasi pengukuran panjang melalui diskusi kelompok Afektif 8. Siswa mampu percaya diri dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok Psikomotorik 9. Siswa mampu membuktikan membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur panjang yang sesuai melalui pengalaman langsung. E. Materi Pokok Pengukuran Panjang (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Waktu
1. Kegiatan Awal - Guru memberi salam kepada siswa - Guru dan siswa berdoa bersama - Guru melakukan absensi
10’
Apersepsi: - Guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan 1. Guru bertanya apakah siswa sudah melakukan kegiatan mengukur tinggi badan seperti yang ditugaskan pada pertemuan 1. (karakteristik interaktivitas) Orientasi - Siswa mendengarkan pembelajaran.
penjelasan
guru
terkait
dengan
tujuan
Motivasi - Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi lagu “Pengukuran (arr. Lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu)” seperti pada pertemuan 1. Lagu: Ayo kawan mari kita belajar Kita belajar, belajar pengukuran Pengukuran dengan alat ukur Meteran, metelin dan juga lainnya (karakteristik interaktivitas) 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibimbing guru untuk membicarakan pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran panjang dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, pada pertemuan 1 guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa siswa diminta untuk mengukur tinggi badan masingmasing dengan bantuan orang tua. Lalu guru bertanya, bagaimana cara mengukur tinggi badan? Alat apa yang digunakan untuk mengukur tinggi badan? Selain tinggi badan, saat dirumah apa saja yang dapat diukur dengan alat ukur panjang? (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) 2. Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh benda lain yang bisa diukur panjangnya MIsalnya, guru meminta siswa untuk mengukur tinggi rak buku menggunakan meteran. (karakteristik penggunaan konteks) 3. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa. Pembagian kelompok dipilih oleh guru secara acak dan merata. Setiap
45’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
kelompok terdapat siswa yang pandai, sedang, dan kurang (diambil dari data nilai evaluasi kondisi awal siswa/sama seperti pertemuan 1). Setiap kelompok menunjuk satu anak sebagai ketua (karakteristik interaktivitas) Elaborasi 4. Siswa diberi tugas untuk mencari benda-benda di sekitar kelas yang bisa diukur panjangnya, antara lain mengukur lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku dengan menggunakan alat ukur penggaris dan meteran. (karakteristik penggunaan konteks) 5. Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni mengukur tinggi teman/anggota satu kelompok menggunakan alat ukur tinggi badan. (karakteristik menggunakan model) 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas) 7. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru. 8. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok. 9. Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menaksir panjang ke puluhan terdekat. (karakteristik interaktivitas) 10. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang disediakan oleh guru. 11. Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Konfirmasi 12. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran panjang. Setiap panjang suatu benda dapat diukur dengan alat ukur panjang yang berbeda. Misalnya, panjang buku dapat diukur dengan penggaris, panjang papan tulis dapat diukur dengan roll meter, tinggi badan dapat diukur dengan alat ukur tinggi badan. (karakteristik keterkaitan) 13. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi tersebut. 3. Kegiatan Akhir Menilai - Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1 secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa. 15’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
Lampiran 2c RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan Hari, tanggal Kelas/Semester Mata Pelajaran Terkait Unit/Tema Alokasi Waktu
: SD N Karangmloko 2 : Senin, 16 Februari 2015 : III/2 : Matematika : Pengukuran : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah C. Indikator Kognitif 1. Menjelaskan pengertian alat ukur berat 2. Mentebutkan macam-macam alat ukur berat 3. Memilih alat ukur berat yang sesuai Afektif 4. Kerjasama dalam berdiskusi Psikomotorik 5. Membuktikan berat suatu benda dengan cara mengukur D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian alat ukur minimal satu kalimat melalui penjelasan guru 2. Siswa mampu menyebutkan minimal 2 alat ukur berat melalui pengamatan pribadi 3. Siswa mampu memilih satu alat ukur berat yang sesuai melalui diskusi kelompok Afektif 4. Siswa mampu kerjasama dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok Psikomotorik 5. Siswa mampu membuktikan berat suatu benda dengan cara mengukur melalui pengalaman langsung E. Materi Pokok Pengukuran Berat (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1. Kegiatan Awal - Guru memberi salam kepada siswa - Guru dan siswa berdoa bersama - Guru melakukan absensi
Waktu 10’
Apersepsi: - Guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan 2. Guru bertanya apakah siswa sudah mempelajari pengukuran berat seperti yang ditugaskan pada pertemuan 2. (karakteristik interaktivitas) Orientasi - Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran. Motivasi - Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi lagu “Pengukuran (arr. Lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu)”. Lagu: Ayo kawan mari kita belajar Kita belajar, belajar pengukuran Pengukuran dengan alat ukur Ada timbangan yang untuk menimbang (karakteristik interaktivitas) 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibimbing guru untuk mengenal macam alat ukur berat. Guru memperlihatkan alat ukur berat berupa timbangan badan dan timbangan barang. (karakteristik penggunaan model) 2. Siswa dibimbing guru mencari tahu, fungsi dari masingmasing timbangan tersebut dan menemukan perbedaannya. (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) 3. Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh benda lain yang bisa ditimbang. MIsalnya, guru meminta siswa untuk menimbang 5 buah buku. (karakteristik penggunaan konteks) 4. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa. Pembagian kelompok dipilih oleh guru secara acak dan merata. Setiap kelompok terdapat siswa yang
45’
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pandai, sedang, dan kurang (diambil dari data nilai evaluasi siklus I). Setiap kelompok menunjuk satu anak sebagai ketua (karakteristik interaktivitas) Elaborasi 5. Siswa diberi tugas untuk menimbang barang/benda yang sudah disediakan oleh guru. Antara lain: gula, jagung, beras, kacang, dan kedelai. (karakteristik penggunaan konteks) 6. Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni menimbang barang/benda yang sudah disediakan oleh guru. Antara lain: gula, jagung, beras, kacang, dan kedelai menggunakan timbangan barang. (karakteristik menggunakan model) 7. Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas) 8. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru. 9. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok. 10. Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menghubungkan antara benda dengan alat ukur berat yang sesuai. (karakteristik interaktivitas) 11. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang disediakan oleh guru. 12. Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Konfirmasi 13. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Setiap berat suatu benda dapat diukur dengan alat ukur berat yang berbeda. Misalnya, misalnya beras dapat diukur dengan timbangan barang, emas dapat diukur dengan neraca. (karakteristik keterkaitan) 14. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi tersebut. 3. Kegiatan Akhir Refleksi - Siswa didampingi guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut yakni dengan cara memberi tanda centang (√) pada
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
Lampiran 2d RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 2 Satuan Pendidikan Hari, tanggal Kelas/Semester Mata Pelajaran Terkait Unit/Tema Alokasi Waktu
: SD N Karangmloko 2 : Selasa, 17 Februari 2015 : III/2 : Matematika : Pengukuran : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah C. Indikator Kognitif 1.Menaksir berat badan 2.Mengidentifikasi pengukuran berat Afektif 3.Percaya diri dalam berdiskusi Psikomotorik 4.Membuktikan berat suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur berat yang sesuai D. Tujuan Pembelajaran Kognitif 1.Siswa mampu menaksir berat badan minimal 3 melalui percobaan 2.Siswa mampu mengidentifikasi pengukuran berat melalui diskusi kelompok Afektif 3.Siswa mampu percaya diri dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok Psikomotorik 4. Siswa mampu membuktikan membuktikan berat suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur berat yang sesuai melalui pengalaman langsung. E. Materi Pokok Pengukuran Berat (terlampir)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan 1. Kegiatan Awal - Guru memberi salam kepada siswa - Guru dan siswa berdoa bersama - Guru melakukan absensi
Waktu 10’
Apersepsi: - Guru bertanya kepada siswa tentang materi pertemuan sebelumnya. Guru bertanya apakah siswa sudah melakukan kegiatan menimbang berat badan seperti yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. (karakteristik interaktivitas) Orientasi - Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait dengan tujuan pembelajaran. Motivasi - Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa diajak untuk bernyanyi lagu “Pengukuran (arr. Lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu)” seperti pada pertemuan 1 siklus II. Lagu: Ayo kawan mari kita belajar Kita belajar, belajar pengukuran Pengukuran dengan alat ukur Ada timbangan yang untuk menimbang (karakteristik interaktivitas) 2. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Siswa dibimbing guru untuk membicarakan pengalaman siswa yang berkaitan dengan pengukuran berat dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, pada pertemuan 1 siklus II guru memberikan tindak lanjut kepada siswa berupa siswa diminta untuk menimbang berat badan masing-masing dengan bantuan orang tua. Lalu guru bertanya, bagaimana cara menimbang badan? Alat apa yang digunakan untuk menimbang berat badan? Selain berat badan, saat dirumah apa saja yang dapat diukur dengan alat ukur berat/timbangan? (karakteristik pemanfaatan hasil konstruksi siswa) 2. Siswa didampingi guru untuk menemukan contoh benda lain yang bisa diukur panjangnya MIsalnya, guru meminta siswa untuk menimbang 10 buku dan 5 pensil. (karakteristik penggunaan konteks) 3. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 – 6 siswa. Pembagian kelompok dipilih oleh guru secara acak dan merata. Setiap kelompok terdapat siswa yang pandai, sedang, dan
45’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
kurang (diambil dari data nilai evaluasi siklus I/sama seperti pertemuan 1 siklus II). Setiap kelompok menunjuk satu anak sebagai ketua (karakteristik interaktivitas) Elaborasi 4. Siswa dibimbing oleh guru untuk melakukan kegiatan belajar 1 yakni menimbang berat badan masing-masing teman/anggota satu kelompok menggunakan alat ukur timbangan badan. (karakteristik menggunakan model) 5. Siswa berdiskusi dalam kelompok (karakteristik interaktivitas) 6. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada kolom yang terdapat dalam LKS yang telah disediakan oleh guru. 7. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok. 8. Siswa mengerjakan kegiatan belajar II secara berkelompok, yakni siswa diminta untuk menaksir panjang ke puluhan terdekat. (karakteristik interaktivitas) 9. Siswa menuliskan hasil pekerjaan pada LKS yang disediakan oleh guru. 10. Perwakilan kelompok menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Konfirmasi 11. Siswa diberi peneguhan oleh guru mengenai materi pengukuran berat. Setiap berat suatu benda dapat diukur dengan alat ukur berat yang berbeda. Misalnya, berat buah diukur dengan alat ukur timbangan buah/timbanagn barang, emas dapat diukur dengan neraca, berat badan dapat diukur dengan timbangan berat badan. Masing-masing alat ukur berat memiliki fungsi yang berbeda-beda. (karakteristik keterkaitan) 12. Siswa dan guru menarik kesimpulan dari materi tersebut. 13. Kegiatan Akhir Menilai - Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 1I secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa. 15’ Refleksi - Siswa didampingi guru untuk merefleksikan kegiatan tersebut yakni dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu symbol sesuai dengan perasaan masing-masing siswa dan menuliskan kesulitan yang masih dialami. Tindak Lanjut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
Lampiran 2e
Lembar Penilaian
Penilaian Kognitif
Pedoman Penskoran: Berdasarkan Azwar (2011: 113) untuk memberikan skor pada soal objektif adalah dengan memberikan skor 1 pada jawaban yang benar dan skor pada jawaban salah adalah 0. Skor benar: 1 Skor salah: 0 Nilai akhir =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙
×100 = 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Rubrik Penilaian Afektif A. Kerjasama dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok Aspek yang dinilai No.
Nama
Tenggang Semangat Tanggung rasa
bekerja
Jujur
Teliti
Hasil
jawab
1 2 3 4 dst.
Keterangan: Tenggang rasa Nilai 4
= Menerima pendapat teman lain, memberi kesempatan teman untuk berpendapat, saling membantu, tidak memaksakan kehendak.
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Semangat bekerja Nilai 4
= Mengajukan pendapat, aktif dalam diskusi, berperan dalam setiap langkah diskusi, tidak mudah putus asa
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Tanggung jawab Nilai 4
= Mengerjakan tugas, melaksanakan tugas dengan baik, mempertahankan pendapat, menanyakan kesulitan pada guru
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai 1
134
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Jujur Nilai 4
= Menyampaikan hasil diskusi apa adanya, tidak mencontoh hasil pekerjaan dari kelompok lain, mengatakan yang sebenarnya, tidak bertanya pada kelompok lain
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Teliti Nilai 4
= Tugas selesai dikerjakan, cermat dalam menghitung, isi jawaban lengkap, tidak tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Nilai akhir =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
×100 = 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Rubrik Penilaian Psikomotorik A. Membuktikan panjang dan berat suatu benda dengan cara mengukur Aspek yang dinilai No.
Nama
Hasil
Ketepatan Kerapian Kreativitas Ketepatan mengukur
waktu
1 2 3 4 dst.
Keterangan: Ketepatan mengukur Nilai 4
= Ketepatan memilih alat ukur, ketepatan memperagakan cara mengukur, ketepatan menggunakan alat ukur, ketepatan memberikan satuan ukur
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Kerapian Nilai 4
= Alat ukur tidak ada yang rusak, tidak mengukur secara bergerombol, mengukur sesuai urutan, mengembalikan alat ukur pada tempatnya
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Kreativitas Nilai 4
= Banyaknya benda yang diukur panjangnya, banyaknya benda yang ditimbang, dapat mengerjakan dalam kelompok, tidak meminta bantuan kelompok lain
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai 1
136
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Ketepatan waktu Nilai 4
= Mengumpulkan sebelum waktu yang ditentukan, tepat pada waktu yang ditentukan, menunda setelah pembelajaran, menyusulkan pada hari berikutnya
Nilai 3
= Salah satu kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 2
= Dua kriteria di atas tidak maksimal
Nilai 1
= Tiga kriteria di atas tidak maksimal
Nilai akhir =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
×100 = 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Lampiran 3a Nama anggota kelompok: 1. …………………………………….(Ketua) 2. …………………………………….(Anggota) 3. …………………………………….(Anggota) 4. …………………………………….(Anggota) 5. …………………………………….(Anggota) 6. …………………………………….(Anggota)
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan
: SD Negeri Karangmloko 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Kamis, 12 Februari 2015
Pertemuan ke
: 1 (satu)
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (2 JP)
I. Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian pengukuran panjang melalui penjelasan guru 2. Siswa mampu menyebutkan minimal 3 macam alat ukur panjang melalui penjelasan guru 3. Siswa mampu memilih satu alat ukur panjang yang sesuai melalui pengalaman pribadi
Afektif 4. Siswa mampu kerjasama dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok
Psikomotorik 5. Siswa mampu membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur melalui pengalaman langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II. Petunjuk Tuliskan nama anggota kelompok pada tempat yang telah tersedia! Lakukan kegiatan-kegiatan belajar berikut! Tulislah jawaban dengan rapi! Kumpulkan LKS pada waktu yang sudah ditentukan!
III. Kegiatan Belajar
A. Kegiatan Belajar 1
a. Lakukan kerja kelompok! b. Kerjakan bersama kelompok yang telah dibentuk! c. Bacalah soal dengan cermat dan teliti! d. Ketua kelompk mencatat anggota yang tidak bekerja!
Langkah-langkah kegiatan belajar
a. Ukurlah lebar meja, panjang meja, panjang papan tulis, tinggi kursi, lebar rak buku dengan menggunakan penggaris atau meteran! b. Ukurlah panjang benda-benda tersebut! c. Tuliskan hasilnya pada kolom yang sudah tersedia! d. Presentasikan di depan kelas!
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Benda
139
Panjang (cm)
Lebar meja Panjang meja Panjang papan tulis Tinggi kursi Lebar rak buku
B. Kegiatan Belajar 2 Kerjakan soal berikut dengan cermat dan teliti! Hubungkan pernyataan dengan gambar yang benar! 1. Tinggi badan diukur dengan
Metelin
2. Pensil dapat diukur dengan
Roll meter
Panjang kayu diukur dengan
Penggaris
3.
4.
5.
Panjang/lebar buku dapat diukur dengan
Pengukur tinggi badan
Panjang kain dapat diukur dengan
C. Refleksi (dijawab siswa setelah belajar selesai): 1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi pembelajaran ini? Pilih salah satu gambar dengan memberi tanda √ pada kotak!
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami? …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Lampiran 3b Nama anggota kelompok: 1. …………………………………….(Ketua) 2. …………………………………….(Anggota) 3. …………………………………….(Anggota) 4. …………………………………….(Anggota) 5. …………………………………….(Anggota) 6. …………………………………….(Anggota)
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2 Satuan Pendidikan
: SD Negeri Karangmloko 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Jumat, 13 Februari 2015
Pertemuan ke
: 2 (dua)
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (2 JP)
I. Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1. Siswa mampu menaksir tinggi badan minimal 3 melalui percobaan 2. Siswa mampu mengidentifikasi pengukuran panjang melalui diskusi kelompok
Afektif 3. Siswa mampu percaya diri dalam berdiskusi dalam kegiatan kelompok
Psikomotorik 4. Siswa mampu membuktikan panjang suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur panjang yang sesuai melalui pengalaman langsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II.
Petunjuk
Tuliskan nama anggota kelompok pada tempat yang telah tersedia! Lakukan kegiatan-kegiatan belajar berikut! Tulislah jawaban dengan rapi! Kumpulkan LKS pada waktu yang sudah ditentukan!
III. Kegiatan Belajar A. Kegiatan Belajar 1
a. Lakukan kerja kelompok! b. Kerjakan bersama kelompok yang telah dibentuk! c. Bacalah soal dengan cermat dan teliti! d. Ketua kelompk mencatat anggota yang tidak bekerja!
a. Ukurlah tinggi badan teman-teman satu kelompokmu dengan alat ukur tinggi badan! b. Taksirlah sampai puluhan terdekat! c. Tuliskan hasilnya pada kolom yang sudah tersedia! d. Presentasikan di depan kelas!
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Ayo, mengukur tinggi badan teman satu kelompok dan menaksir sampai puluhan terdekat! No.
Nama
Tinggi (cm)
Taksiran sampai puluhan terdekat (cm)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
B. Kagiatan Belajar 2
Ayo, menaksir panjang benda! 1. Panjang tali sepatu Romi adalah 16 cm. Jika ditaksir, maka panjang tali sepatu Romi kira-kira … cm. 2. Panjang buku Amin adalah 28 cm. Jika ditaksir, maka panjang buku Amin kira-kira … cm. 3. Panjang ikat pinggang Budi adalah 84 cm. Jika ditaksir, maka panjang tali Budi kira-kira … cm. 4. Panjang meja Andin adalah 98 cm. Jika ditaksir, maka panjang meja Andin kira-kira … cm. 5. Panjang pensil Ema adalah 24 cm. Jika ditaksir, maka panjang tali tas Ema kira-kira … cm. C. Refleksi (dijawab siswa setelah belajar selesai): 1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi pembelajaran ini? Pilih salah satu gambar dengan memberi tanda √ pada kotak!
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami? …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
Lampiran 3c Nama anggota kelompok: 1. …………………………………….(Ketua) 2. …………………………………….(Anggota) 3. …………………………………….(Anggota) 4. …………………………………….(Anggota) 5. …………………………………….(Anggota) 6. …………………………………….(Anggota)
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan
: SD Negeri Karangmloko 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Senin, 16 Februari 2015
Pertemuan ke
: 1 (satu)
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (2 JP)
I. Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian alat ukur minimal satu kalimat melalui penjelasan guru 2. Siswa mampu menyebutkan minimal 2 alat ukur berat melalui pengamatan pribadi 3. Siswa mampu memilih satu alat ukur berat yang sesuai melalui diskusi kelompok
Afektif 4. Siswa mampu kerjasama dalam berdiskusi melalui kegiatan kelompok
Psikomotorik 5. Siswa mampu membuktikan berat suatu benda dengan cara mengukur melalui pengalaman langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II. Petunjuk Tuliskan nama anggota kelompok pada tempat yang telah tersedia! Lakukan kegiatan-kegiatan belajar berikut! Tulislah jawaban dengan rapi! Kumpulkan LKS pada waktu yang sudah ditentukan!
III. Kegiatan Belajar A. Kegiatan Belajar 1
a. Lakukan kerja kelompok! b. Kerjakan bersama kelompok yang telah dibentuk! c. Bacalah soal dengan cermat dan teliti! d. Ketua kelompk mencatat anggota yang tidak bekerja!
a. Timbanglah gula, jagung, beras, kacang, dan kedelai dengan menggunakan timbangan barang! b. Timbanglah benda-benda tersebut! c. Tuliskan hasilnya pada kolom yang sudah tersedia! d. Presentasikan di depan kelas!
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Benda Gula Jagung Beras Kacang Kedelai
Berat (Kg)
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
B. Kegiatan Belajar 2 Kerjakan soal berikut dengan cermat dan teliti! Hubungkan gambar di sisi kiri dengan gambar di sisi kanan yang benar!
1.
2.
3.
4.
5.
C. Refleksi (dijawab siswa setelah belajar selesai): 1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi pembelajaran ini? Pilih salah satu gambar dengan memberi tanda √ pada kotak!
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami? …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3d Nama anggota kelompok: 1. …………………………………….(Ketua) 2. …………………………………….(Anggota) 3. …………………………………….(Anggota) 4. …………………………………….(Anggota) 5. …………………………………….(Anggota) 6. …………………………………….(Anggota)
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2 Satuan Pendidikan
: SD Negeri Karangmloko 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Selasa, 17 Februari 2015
Pertemuan ke
: 2 (dua)
Kelas / Semester
: III / 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (2 JP)
I. Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1. Siswa mampu menaksir berat badan minimal 3 melalui percobaan 2. Siswa mampu mengidentifikasi pengukuran berat melalui diskusi kelompok
Afektif 3. Siswa mampu percaya diri dalam berdiskusi melalui kegiatan kelopok
Psikomotorik 4. Siswa mampu membuktikan pengukuran berat suatu benda dengan cara mengukur dengan memilih alat ukur berat yang sesuai melalui percobaan
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
II.
Petunjuk
Tuliskan nama anggota kelompok pada tempat yang telah tersedia! Lakukan kegiatan-kegiatan belajar berikut! Tulislah jawaban dengan rapi! Kumpulkan LKS pada waktu yang sudah ditentukan!
III. Kegiatan Belajar A. Kegiatan Belajar 1
a. Lakukan kerja kelompok! b. Kerjakan bersama kelompok yang telah dibentuk! c. Bacalah soal dengan cermat dan teliti! d. Ketua kelompk mencatat anggota yang tidak bekerja!
a. Timbanglah berat badan teman-teman satu kelompokmu dengan menggunakan timbangan badan! b. Taksirlah sampai puluhan terdekat! c. Tuliskan hasilnya pada kolom yang sudah tersedia! d. Presentasikan di depan kelas!
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
Ayo, menimbang berat badan teman satu kelompok dan menaksir sampai puluhan terdekat! No.
Nama
Berat (kg)
Taksiran sampai puluhan terdekat (cm)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
B. Kegiatan Belajar 2 Ayo, menaksir sampai kg terdekat! 1. Berat beras dalam karung adalah 23 kg.
Jika ditaksir, maka berat beras kira-kira … kg. 2. Berat sebuah batu adalah 34 kg.
Jika ditaksir, maka berat batu kira-kira … kg. 3. Berat seekor kambing adalah 48 kg.
Jika ditaksir, maka berat seekor kambing kira-kira … kg. 4. Berat air dalam sebuah ember adalah 61 kg.
Jika ditaksir, maka berat air kira-kira … kg. 5. Berat tubuh Andi adalah 36 kg. Jika ditaksir, maka berat tubuh Andi kira-kira … kg. C. Refleksi (dijawab siswa setelah belajar selesai): 1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi pembelajaran ini? Pilih salah satu gambar dengan memberi tanda √ pada kotak!
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami? …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
Lampiran 4a Nama
:………………………………….
No. Absen
:………………………………….
Kelas
:………………………………….
Soal Sebelum Validasi Siklus I Matematika, Materi Pengukuran Kelas III SD Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Tinggi meja dapat diukur dengan menggunakan…. a. Penggaris c. Tali b. Jengkal d. Metelin 2. Panjang rak buku di kelas Budi 167 cm, jika ditafsir ke puluhan terdekat, berapa panjang rak buku di kelas Budi? a. 160 cm c. 165 cm b. 170 cm d. 175 cm 3. Untuk mengukur panjang pensil, maka diperlukan…. a. Metelin c. Roll meter b. Penggaris d. Pengukur tinggi badan 4. Taksiran cm terdekat dari panjang pita 48 cm kira-kira ... cm. a. 40 c. 55 b. 45 d. 50 5. Penggaris dapat digunakan untuk mengukur panjang….,kecuali. a. Badan c. Buku b. Pensil d. Meja 6. Tali sepatu Rudi panjangnya 14 cm. Jika ditaksir, maka panjang tali sepatu Rudi….cm a. 20 c. 10 b. 30 d. 40 7. Metelin digunakan untuk mengukur…. a. Kain c. Bolpoin b. Kertas d. Buku 8. Alat ukur dibawah ini yang bisa digunakan untuk mengukur panjang, kecuali…. a. Roll meter c. Penggaris b. Altimeter d. Timbangan 9. Panjang meja Andin adalah 98 cm. Jika ditaksir, maka panjang meja Andin kira-kira … cm. a. 100 c. 90 b. 95 d. 85 10. Ketinggian tempat dapat diukur dengan menggunakan…. a. Altimeter c. Metelin b. Penggaris d. Roll meter 11. Berikut yang bukan merupakan alat pengukur panjang adalah…. a. Altimeter c. Penggaris b. Timbangan d. Roll Meter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Panjang buku Amin adalah 28 cm. Jika ditaksir, maka panjang buku Amin kira-kira … cm. a. 25 c. 20 b. 35 d. 30 13. Jika ingin membeli kain, maka harus menggunakan….untuk mengukur panjang. a. Metelin c. Roll meter b. Meteran d. Penggaris 14. Adi ingin mengukur tinggi tubuhnya, maka Adi memerlukan…. a. Roll meter c. Pengukur tinggi badan b. Timbangan d. Penggaris 12.
15. Panjang lidi diatas adalah 11 cm. Jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang lidi tersebut….cm. a. 20 c. 10 b. 30 d. 40 16. Ani mempunyai seutas tali yang panjangnya 18 cm. jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang tali tersebut….cm a. 20 c. 30 b. 10 d. 40 17. Panjang buku di atas dapat diukur menggunakan alat ukur…. a. Penggaris c. Metelin b. Roll meter d. Altimeter 18. Panjang pita Rini adalah 86 cm. Jika ditaksir, maka panjang pita Rini kira-kira…cm a. 100 c. 90 b. 80 d. 70 19. Apa nama alat ukur dari gambar disamping? a. Altimeter b. Roll meter
c. Penggaris d. Metelin
Gambar disamping dapat digunakan untuk mengukur…. a. Panjang lidi c. Panjang kain b. Panjang pita d. Panjang kayu 21. Tinggi badan Reno 146 cm. jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka tinggi badan Reno….cm a. 150 c. 160 b. 170 d. 140 20.
22. Panjang lidi diatas adalah 28 cm. Jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang lidi tersebut….cm. a. 20 c. 10 b. 30 d. 40
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
151
Gambar disamping disebut…. a. Roll meter c. Penggaris b. Altimeter d. Metelin Siti ingin menjahit baju. Alat ukur yang digunakan Siti adalah…. a. Roll meter c. Penggaris b. Altimeter d. Metelin Panjang kain Tini 126 cm. jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang kain Tini….cm a. 130 c. 125 b. 120 d. 135 Panjang lapangan bola adalah 118 cm. Jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang lapangan bola….cm a. 110 c. 120 b. 130 d. 140 Jika Anita ingin mengukur panjang mejanya, maka alat ukur yang digunakan Anita adalah…. a. Metelin c. Penggaris b. Roll meter d. Pengukur tinggi badan Didit memiliki ikat pinggang yang panjangnya 64 cm. Jika ditaksir, maka panjang ikat pinggang Didit ….cm. a. 55 c. 70 b. 60 d. 75 Panjang rambut Ririn 56 cm. Jika ditaksir, maka panjang rambut Ririn….cm. a. 60 c. 50 b. 65 d. 70 Di depan rumah terdapat kayu yang sangat panjang. Ayah ingin mengukur panjang kayu tersebut. Maka ayah membutuhkan alat ukur….untuk mengukur panjang tali tersebut. a. Metelin c. Penggaris b. Roll meter d. Pengukur tinggi badan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Lampiran 4b Nama
:………………………………….
No. Absen
:………………………………….
Kelas
:………………………………….
Soal Sebelum Validasi Siklus II Matematika, Materi Pengukuran Kelas III SD Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Berat beras dalam karung adalah 23 kg. Jika ditaksir, maka berat beras kira-kira … kg. a. 20 c. 30 b. 25 d. 35 2. Timbangan digunakan untuk mengukur…. a. Tinggi badan c. Berat badan b. Panjang d. Lebar
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Gambar disamping dapat digunakan untuk mengukur berat…. a. Badan c. Buah b. Karung beras d. Bayi Berat air dalam sebuah ember adalah 61 kg. Jika ditaksir, maka berat air kira-kira … kg. a. 65 c. 60 b. 55 d. 70 Ibu berbelanja buah di pasar beratnya 11 kg. Jika ditaksir, maka berat buah yang dibawa ibu….kg. a. 10 c. 15 b. 20 d. 25 Alat ukur yang digunakan untuk menunjukkan berat adalah…. a. Jam c. Timbangan b. Meteran d. Roll meter Menimbang merupakan kegiatan melukakan sesuatu dengan menggunakan alat ukur… a. Berat d. Panjang b. Tinggi e. Lebar Berat seekor sapi adalah 126 kg. Jika ditaksir, maka berat seekor sapi tersebut….kg. c. 120 c. 130 d. 140 d. 110 Kegiatan mengukur berat benda disebut…. a. Menjumlah c. Mengukur b. Menimbang d. Mengurangi Pedagang emas menimbang dagangannya dengan…. a. Meteran c. Katrol b. Altimeter d. Neraca
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
11. Menimbang berat badan dapat menggunakan… a. Katrol c. Neraca b. Timbangan berat badam d. Timbangan gantung 12. Taksiran kg terdekat dari berat gula pasir 32 kg kira-kira ... kg. a. 30 c. 35 b. 25 d. 20 13. Sekantong beras beratnya 17 kg. Jika ditaksir, maka berat sekantong beras tersebut….kg. a. 20 c. 10 b. 25 d. 40 14. Berat beras dalam karung adalah 23 kg. Jika ditaksir, maka berat beras kira-kira … kg. a. 25 c. 30 b. 35 d. 20 15. Alat ukur neraca digunakan untuk mengetahui berat… a. Emas c. Beras b. Badan d. Buku 16. Berat badan Andi 46 kg, sedangkan berat badan Andre 54 kg. Jika masing-masing berat badan tersebut ditaksir, maka berat badan Andi….kg dan berat badan Andre….kg. a. 40 dan 50 c. 50 dan 50 b. 50 dan 55 d. 50 dan 60 17. Berikut merupakan alat-alat yang digunakan untuk menimbang, kecuali…. a.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
c.
b. d. Berikut yang bukan merupakan alat ukur berat adalah…. a. Timbangan c. Neraca b. Metelin d. Timbangan Karung Sita ingin mengetahui berat badannya. Maka yang harus dilakukan Sita, yakni…. a. Menimbang c. Mengukur tinggi b. Menghitung d. Menjumlah Berat 6 tas beserta isinya adalah 27 kg. Jika ditaksir, maka berat 6 tas beserta isinya tersebut….kg. a. 20 c. 40 b. 30 d. 50 Ayah memanen buah mangga di kebun. Berat seluruh panenan mangga tersebut 192 kg. Jika ditaksir, maka berat seluruh panenan mangga tersebut….kg a. 200 c. 180 b. 170 d. 190 Vivi ingin menimbang berat badannya. Maka alat ukur yang digunakan Vivi, yakni…. a. Timbangan c. Roll meter b. Neraca d. Katrol Untuk mengetahui bert badan bayi, maka di posyandu disediakan…. a. Metelin c. Timbangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Neraca
d. Penggaris
Gambar disamping digunakan untuk…. a. Mengukur c. Menimbang c. Menghitung d. Mengurangi 25. Berat seekor anak kambing adalah 37 kg. Jika ditaksir, maka berat seekor anak kambing tersebut….kg. a. 40 c. 50 b. 30 d. 45 26. Taksiran kg terdekat dari berat gula pasir 33 kg kira-kira….kg. a. 20 c. 40 b. 30 d. 50 27. Timbangan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur…. a. Berat c. Waktu b. Tinggi d. Lama pejalanan 24.
Gambar disamping digunakan untuk menimbang…. a. Bayi c. Kantong beras b. Emas d. Kain 29. Berat 5 pasang sepatu adalah 18 kg. Jika ditaksir, maka berat 5 pasang sepatu tersebut….kg. a. 20 c. 10 b. 30 d. 40 30. Taksiran kg terdekat dari berat beras 67 kg kira-kira….kg. a. 60 c. 50 b. 70 d. 80 28.
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4c Kunci Jawaban Siklus I
1. A 2. B 3. B 4. D 5. A 6. C 7. A 8. D 9. A 10. A
11. B 12. D 13. A 14. C 15. C 16. A 17. A 18. C 19. B 20. D
21. A 22. B 23. D 24. D 25. A 26. C 27. B 28. C 29. A 30. B
Kunci Jawaban Siklus Ii
1. C 2. C 3. C 4. D 5. B 6. C 7. A 8. C 9. B 10. D
11. B 12. A 13. A 14. D 15. A 16. C 17. A 18. B 19. A 20. B
21. D 22. A 23. C 24. C 25. A 26. B 27. A 28. C 29. A 30. B
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
Lampiran 5a Nama
:………………………………….
No. Absen
:………………………………….
Kelas
:………………………………….
Soal Sesudah Validasi Siklus I Matematika, Materi Pengukuran Kelas III SD Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Untuk mengukur panjang pensil, maka 8. diperlukan…. Panjang buku di atas dapat diukur a. Metelin c. Roll meter menggunakan alat ukur…. b. Penggaris d. Pengukur tinggi badan a. Penggaris c. Metelin 2. Tali sepatu Rudi panjangnya 14 cm. Jika b. Roll meter d. Altimeter ditaksir, maka panjang tali sepatu Rudi….cm 9. Panjang pita Rini adalah 86 cm. Jika ditaksir, a. 20 c. 10 maka panjang pita Rini kira-kira…cm b. 30 d. 40 a. 100 c. 90 3. Metelin digunakan untuk mengukur…. b. 80 d. 70 a. Kain c. Bolpoin b. Kertas d. Buku 10. Apa nama alat ukur dari gambar 4. Alat ukur dibawah ini yang bisa digunakan disamping? untuk mengukur panjang, kecuali…. a. Altimeter c. Penggaris a. Roll meter c. Penggaris b. Roll meter d. Metelin b. Metelin d. Timbangan 5. Adi ingin mengukur tinggi tubuhnya, maka 11. Gambar disamping dapat Adi memerlukan…. digunakan untuk mengukur…. a. Roll meter c. Pengukur tinggi badan a. Panjang lidi c. Panjang bolpoin b. Timbangan d. Penggaris b. Panjang pita d. Panjang kayu 12. Tinggi badan Reno 146 cm. jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka tinggi badan 6. Panjang lidi diatas adalah 11 cm. Jika Reno….cm ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang a. 150 c. 160 lidi tersebut….cm. b. 170 d. 140 a. 20 c. 10 13. b. 30 d. 40 Panjang lidi diatas adalah 28 cm. Jika ditaksir 7. Ani mempunyai seutas tali yang panjangnya ke puluhan terdekat, maka panjang lidi 18 cm. jika ditaksir ke puluhan terdekat, tersebut….cm. maka panjang tali tersebut….cm a. 20 c. 10 a. 20 c. 30 b. 30 d. 40 b. 10 d. 40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar disamping disebut…. a. Roll meter c. Penggaris b. Altimeter d. Metelin 15. Siti ingin menjahit baju. Alat ukur yang digunakan Siti adalah…. a. Roll meter c. Penggaris b. Altimeter d. Metelin 16. Panjang lapangan bola adalah 118 cm. Jika ditaksir ke puluhan terdekat, maka panjang lapangan bola….cm a. 110 c. 120 b. 130 d. 140 17. Jika Anita ingin mengukur panjang mejanya, maka alat ukur yang digunakan Anita adalah…. a. Metelin c. Penggaris b. Roll meter d. Pengukur tinggi badan 18.Didit memiliki ikat pinggang yang panjangnya 64 cm. Jika ditaksir, maka panjang ikat pinggang Didit ….cm. a. 55 c. 70 b. 60 d. 75 19.Panjang rambut Ririn 56 cm. Jika ditaksir, maka panjang rambut Ririn….cm. a. 60 c. 50 b. 65 d. 70 20.Dedepan rumah terdapat kayu yang sangatpanjang. Ayah ingin mengukur panjang kayu tersebut. Maka ayah membutuhkan alat ukur….untuk mengukur panjang tali tersebut. a. Metelin c. Penggaris b. Roll meter d. Pengukur tinggi badan 14.
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
Lampiran 5b Nama
:………………………………….
No. Absen
:………………………………….
Kelas
:………………………………….
Soal Sesudah Validasi Siklus II Matematika, Materi Pengukuran Kelas III SD Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gambar disamping dapat digunakan untuk mengukur berat…. a. Badan c. Buah b. Karung beras d. Bayi Ibu berbelanja buah di pasar beratnya 11 kg. Jika ditaksir, maka berat buah yang dibawa ibu….kg. a. 10 c. 15 b. 20 d. 25 Alat ukur yang digunakan untuk menunjukkan berat adalah…. a. Jam c. Timbangan b. Meteran d. Roll meter Berat seekor sapi adalah 126 kg. Jika ditaksir, maka berat seekor sapi tersebut….kg. a. 120 c. 130 b. 140 d. 110 Kegiatan mengukur berat benda disebut…. a. Menjumlah c. Menghitung b. Menimbang d. Mengurangi Pedagang emas menimbang dagangannya dengan…. a. Meteran c. Katrol b. Weker d. Neraca Sekantong beras beratnya 17 kg. Jika ditaksir, maka berat sekantong beras tersebut….kg.
a. 20 c. 10 b. 30 d. 40 8. Berat badan Andi 46 kg, sedangkan berat badan Andre 54 kg. Jika masing-masing berat badan tersebut ditaksir, maka berat badan Andi….kg dan berat badan Andre….kg. a. 40 dan 50 c. 50 dan 50 b. 50 dan 55 d. 50 dan 60 9. Berikut merupakan alat-alat yang digunakan untuk menimbang, kecuali…. a.
c.
b. d. 10. Sita ingin mengetahui berat badannya. Maka yang harus dilakukan Sita, yakni…. a. Menimbang c. Mengukur tinggi b. Menghitung d. Menjumlah 11. Berat 6 tas beserta isinya adalah 27 kg. Jika ditaksir, maka berat 6 tas beserta isinya tersebut….kg. a. 20 c. 40 b. 30 d. 50 12. Ayah memanen buah mangga di kebun. Berat seluruh panenan mangga tersebut 192 kg. Jika ditaksir, maka berat seluruh panenan mangga tersebut….kg a. 200 c. 180 b. 170 d. 190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Vivi ingin menimbang berat badannya. Maka alat ukur yang digunakan Vivi, yakni…. a. Timbangan c. Roll meter b. Neraca d. Katrol 14.
Gambardisamping digunakan
untuk…. a. Mengukur c. Menimbang c. Menghitung d. Mengurangi 15. Berat seekor anak kambing adalah 37 kg. Jika ditaksir, maka berat seekor anak kambing tersebut….kg. a. 40 c. 50 b. 30 d. 45 16. Taksiran kg terdekat dari berat gula pasir 33 kg kira-kira….kg. a. 20 c. 40 b. 30 d. 50 17. Timbangan merupakan alat yang digunakan untuk mengukur…. a. Berat c. Waktu b. Tinggi d. Lama pejalanan
18.
Gambar disamping digunakan untuk menimbang…. a. Bayi c. Kantong beras b. Emas d. Kain 19. Berat 5 pasang sepatu adalah 18 kg. Jika ditaksir, maka berat 5 pasang sepatu tersebut….kg. a. 20 c. 10 b. 30 d. 40 20. Taksiran kg terdekat dari berat beras 67 kg kira-kira….kg. a. 60 c. 50 b. 70 d. 80
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5c
Kunci Jawaban Siklus I
1. B 2. A 3. A 4. D 5. C 6. C 7. A 8. A 9. C 10. B
11. D 12. A 13. B 14. D 15. D 16. C 17. B 18. B 19. A 20. B
Kunci Jawaban Siklus II
1. C 2. A 3. C 4. C 5. B 6. D 7. A 8. C 9. A 10. A
11. B 12. A 13. A 14. C 15. A 16. B 17. A 18. C 19. A 20. B
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6a
161
Bahan Ajar Siklus I Pengukuran Panjang 1. Memilih Alat Ukur Sesuai dengan Fungsinya. Alat Ukur Panjang Perhatikan alat ukur panjang di bawah ini! Beberapa alat ukur panjang antara lain penggaris, roll meter, metelin, alat pengukur tinggi. a. Metelin
Gambar disamping merupakan salah satu alat pengukur panjang. Biasanya alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang kain. Nama alat tersebut adalah metelin. b. Roll Meter Gambar disamping merupakan salah satu alat pengukur panjang. Biasanya alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang kayu, yang menggunakan alat tersebut biasanya tukang-tukang bangunan. Nama alat tersebut adalah roll meter. c. Penggaris Gambar disamping merupakan salah satu alat pengukur panjang. Biasanya alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang buku, panjang pensil, dan untuk menggaris. Kebanyakan alat tersebut digunakan oleh siswa sebagai salah satu perlengkapan sekolah, yakni biasanya digunakan untuk membuat garis. Nama alat tersebut adalah penggaris.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
d. Pengukur Tinggi Badan
Gambar disamping merupakan salah satu alat pengukur panjang. alat tersebut biasa digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang. Nama alat tersebut adalah pengukur tinggi badan
2. Menaksir Panjang Benda Satuan panjang yang dipakai di sini adalah cm. Penaksiran panjang sebuah benda dilakukan ke puluhan terdekat. Untuk ketelitian hingga puluhan terdekat, jika angka satuannya kurang dari 5, maka dibulatkan ke bawah. Jika angka satuannya 5 atau lebih dari 5, maka dibulatkan ke atas. Contoh:
Panjang lidi di atas adalah 13 cm. Panjang lidi lebih dekat ke-10 cm daripada ke-20 cm. Maka, panjang lidi di atas kira-kira 10 cm
Panjang lidi di atas adalah 18 cm. Panjang lidi lebih dekat ke-20 cm daripada ke-10 cm. Maka, panjang lidi di atas kira-kira 20 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Lampiran 6b Bahan Ajar Siklus II Pengukuran Berat 1. Alat Ukur Berat a. Timbangan Buah
Gambar disamping adalah alat yang digunakan untuk menimbang. Biasanya timbangan ini digunakan untuk menimbang buah.
b. Timbangan Barang Timbangan disamping ini biasanya digunakan oleh pedagang-pedagang kecil untuk menimbang barang dagangannya, seperti cabai, wortel, dll. c. Timbangan Badan
Gambar disamping merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur berat. Biasanya digunakan untuk mengukur berat badan seseorang.
d. Timbangan Karung
timbangan disamping merupakan salah satu yang digunakan untuk menimbang benda-benda yang berat. Seperti karung beras. Biasanya timbangan ini digunakan oleh pedagang-pedagang besar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
e. Neraca
Timbangan yang satu ini berbeda dengan timbangan yang lain. Timbangan ini digunakan untuk menimbang emas. Nama dari timbangan ini yakni neraca.
2. Menaksir Berat Benda Contoh:
Berat satu karung beras adalah 14 kg. Berat satu karung beras tersebut lebih dekat ke 10 kg daripada ke 20 kg, maka berat satu karung beras itu kira-kira 10 kg.
Berat satu karung beras adalah 27 kg. Berat 1 karung beras tersebut lebih dekat ke 30 kg daripada ke 20 kg. Maka, berat satu karung beras itu kira-kira 30 kg.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7a Rubrik Pengamatan Keaktifan Siswa
No 1.
Indikator
Jenis
Keterangan
Mengamati orang lain bekerja Keaktifan Psikis (menjelaskan, mendemonstrasikan)
2.
Mendengarkan pendapat teman
3.
Mengerjakan tugas dengan alat
Keaktifan Psikis Lembar Keaktifan Fisik
peraga 4.
Berdiskusi dengan teman
5.
Mendemonstrasikan hasil pekerjaan
Pengamatan Keaktifan Fisik
Keaktifan Fisik kelompok
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 7b Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa No. 1
2
Pernyataan 3
Jumlah 4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5.
Mengamati orang lain bekerja (menjelaskan, mendemonstrasikan) Mendengarkan pendapat teman Mengerjakan tugas dengan alat peraga Berdiskusi dengan teman Mendemonstrasikan hasil pekerjaan kelompok
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8a
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8b
171
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8c
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8d
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Lampiran 9
LEMBAR PENILAIAN VALIDASI INSTRUMEN OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
Yth. Bambang Edi S.P., S.Ag. Mohon Bapak berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu angka 1, 2, 3, 4, dan 5 serta memberi komentar dalam pembelajaran berikut pada kolom yang tersedia. No.
1
2
Komponen Penilaian Kelengkapan unsur-unsur pedoman observasi Kesesuaian antara kisi-kisi dengan objek yang diamati Ketepatan
3
Skor
pemilihan
menggambarkan
kata
kondisi
Komentar
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
untuk yang
diamati 4
5
Penggunaan Bahasa Indonesia dan tata tulis yang baku dalam pedoman Terdapat kriteria penskoran dalam pedoaman observasi Total Skor Rata-rata
Yogyakarta,
Bambang Edi S.P., S.Ag.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10a
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama AAS AFK AZML ATW BAKA DR DEP DAP DAK FF SIIP FSAS GDP GP JSA LEL MS
Tabel Analisis Butir Soal Siklus I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Total
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
23
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
22
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
21
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
22
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
16
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
14
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
9
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
19
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
24
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
24
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
16
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
17
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
22
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
18
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
20
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NNF OEP PVA RBS RRH RM SAK SP SAR SITA SW TBN UK VL ZA
Jumlah
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
21
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
27
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
16
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
23
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
14
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
21
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
22
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
26
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
23
22
25
20
18
28
25
15
25
24
25
21
24
24
21
19
27
25
23
27
25
24
23
22
23
24
22
24
22
21
185
691
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10b
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama AAS AFK AZML ATW BAKA DR DEP DAP DAK FF SIIP FSAS GDP GP JSA
Tabel Analisis Butir Soal Siklus II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Total
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
24
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
25
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
16
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
17
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
17
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
20
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
17
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
20
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
25
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
24
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
21
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
16
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
18
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
22
186
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
LEL MS NNF OEP PVA RBS RRH RM SAK SP SAR SITA SW TBN UK VL ZA Jumlah
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
17
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
19
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
19
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
28
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
26
0
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
16
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
22
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
18
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
21
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
30
25
25
26
25
17
27
25
15
25
24
27
27
25
25
25
20
26
25
24
28
24
25
22
22
25
26
23
24
22
21
720
187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11a
Validitas Siklus I menggunakan SPSS 16
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11b
Validitas Siklus II menggunakan SPSS 16
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
Lampiran 12a Daftar Nilai Ulangan Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD N Karangmloko 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 No.
Nama
1 ETA 2 MA 3 FTI 4 FDY 5 RJT 6 FDY 7 AJS 8 JYPA 9 ASW 10 SNH 11 FXRK 12 MOA 13 MRA 14 LPA 15 LA 16 LEY 17 AAS 18 AWD 19 AS 20 CRR 21 ERBU 22 RHP 23 KYDS 24 BIM 25 DDA 26 ADR 27 RPA 28 WY 29 PAF Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah KKM Persentase Ketuntasan
Nilai 34 63 85 90 75 61 40 60 56 72 62 55 71 60 80 65 60 85 51 81 77 61 58 62 64 48 60 45 62 1843 63,55 90 34 65
Keterangan Tuntas Belum Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 20
31,04%
68,96%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
Lampiran 12b Daftar Nilai Ulangan Mata Pelajaran Matematika Kelas III SD N Karangmloko 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 No.
Nama
1 AAS 2 AFK 3 AZML 4 ATW 5 BAKA 6 DR 7 DEP 8 DAP 9 DAK 10 FF 11 SIIP 12 FSAS 13 GDP 14 GP 15 JSA 16 LEL 17 MS 18 NNF 19 OEP 20 PVA 21 RBS 22 RRH 23 RM 24 SAK 25 SP 26 SAR 27 SITA 28 SW 29 TBN 30 UK 31 VL 32 ZA Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah KKM Persentase Ketuntasan
Nilai 42 81 79 58 60 77 38 70 71 48 60 36 71 78 77 70 62 60 70 58 40 56 46 42 58 48 73 60 46 50 74 58 1917 59.90 81 36 65
Keterangan Tuntas Belum Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 20
37,5%
62,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 13 Hasil Belajar Siswa Siklus I No.
Nama
1 MAH 2 RNH 3 YSP 4 ISI 5 BL 6 YTR 7 SHPL 8 KAS 9 MWIP 10 SN 11 BS 12 NL 13 SN 14 MAN 15 YGM 16 AAS 17 AL 18 ESNH 19 ARW 20 AOR 21 AVK 22 FAW 23 VHPS 24 MAW 25 UNL 26 RRAH 27 SWS 28 FI 29 DHF 30 SB 31 PES Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase siswa tuntas Persentase siswa tidak tuntas
Nilai 60 60 75 80 80 90 85 85 60 85 85 55 80 85 60 85 75 75 90 85 90 60 90 75 75 50 55 70 75 45 55
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2275 73.38
90 45 67,74% (21 siswa) 32,26% (10 siswa)
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa Siklus II No.
Nama
1 MAH 2 RNH 3 YSP 4 ISI 5 BL 6 YTR 7 SHPL 8 KAS 9 MWIP 10 SN 11 BS 12 NL 13 SN 14 MAN 15 YGM 16 AAS 17 AL 18 ESNH 19 ARW 20 AOR 21 AVK 22 FAW 23 VHPS 24 MAW 25 UNL 26 RRAH 27 SWS 28 FI 29 DHF 30 SB 31 PES Jumlah Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Persentase siswa tuntas Persentase siswa tidak tuntas
Nilai 95 70 80 95 90 95 95 75 50 80 80 55 75 85 100 95 95 75 95 100 95 75 75 95 90 75 75 35 95 35 80
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2505 80.80
100 35 87,09% (27 siswa) 12,91% (4 siswa)
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15 Hasil Pengamatan Kondisi Awal Keaktifan Siswa
No
Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
MAH RNH YSP ISI BL YTR SHPL KAS MWIP SN BS NL SN MAN YGM AAS AL ESNH ARW AOR AVK FAW
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
1 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
Nomor Item Indikator Keaktifan Siswa 2 3 Keterangan Keterangan Tidak Skor Tidak Skor Aktif Aktif Aktif Aktif 0 1 √ √ 0 0 √ √ 0 1 √ √ 0 1 √ √ 0 1 √ √ 0 0 √ √ 0 1 √ √ 0 1 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 1 √ √ 0 1 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 1 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √
4 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1
5 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Skor
23 24 25 26 27 28 29 30 31
VHPS MAW UNL RRAH SWS FI DHF SB PES Jumlah
Persentase
0 1 0 0 0 0 1 0 0 8 25,80 %
1 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 25,80 %
23 74,20 %
Skor 1 1 0 0 1 0 1 0 0 11 25,48 %
Nomor Item Indikator Keaktifan Siswa 2 3 Keterangan Keterangan Tidak Skor Tidak Skor Aktif Aktif Aktif Aktif 0 1 √ √ 0 1 √ √ 0 1 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 0 √ √ 0 1 √ √ 0 0 √ √ 11 20 0 0 31 13 25,48 74,52 41,93 0% 0% 100% % % %
4 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 41,93 %
18 58,07 %
Skor 0 0 0 0 1 0 1 1 0 12 38,70 %
5 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 38,70 %
19 61,30 %
Keterangan: Siswa dikatakan aktif melakukan keaktifan jika mendapatkan skor 1. Siswa dikatakan tidak aktif melakukan keaktifan jika mendapatkan skor 0.
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I
No
Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
MAH RNH YSP ISI BL YTR SHPL KAS MWIP SN BS NL SN MAN YGM AAS AL ESNH ARW AOR AVK FAW
0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1
1 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
Nomor Item Indikator Keaktifan Siswa 2 3 Keterangan Keterangan Tidak Skor Tidak Skor Aktif Aktif Aktif Aktif 1 0 √ √ 0 1 √ √ 1 0 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 0 √ √ 0 1 √ √ 1 0 √ √ 0 1 √ √ 0 1 √ √ 1 0 √ √ 0 1 √ √ 1 1 √ √ 1 0 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 0 0 √ √ 1 1 √ √ 0 1 √ √
4 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
5 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Skor
23 24 25 26 27 28 29 30 31
VHPS MAW UNL RRAH SWS FI DHF SB PES Jumlah
Persentase
0 1 0 1 1 0 1 1 0
17 54,83 %
1 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√
√
0 1 0 1 1 1 0 0 1
14 45,17 %
19 61,29 %
√ √ √ √ √ √ √ 17 54,83 %
Skor
Nomor Item Indikator Keaktifan Siswa 2 3 Keterangan Keterangan Tidak Skor Tidak Skor Aktif Aktif Aktif Aktif 1 0 √ √ 0 1 √ √ 1 0 √ √ 0 1 √ √ 1 0 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 0 √ √ 1 1 √ √ 12 9 19 22 22 20 61,29 38,71 70,96 70,96 29,04 64,51 % % % % % %
4 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 64,51 %
11 35,49 %
Skor
5 Keterangan Tidak Aktif Aktif
1 1 1 0 1 1 0 1 0
√ √ √
21 67,74 %
21 67,74 %
√ √ √ √ √ √ 10 32,26 %
Keterangan: Siswa dikatakan aktif melakukan keaktifan jika mendapatkan skor 1. Siswa dikatakan tidak aktif melakukan keaktifan jika mendapatkan skor 0.
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 17 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II
No
Nama Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Nomor Item Indikator Keaktifan Siswa 2 3 Keterangan Keterangan Tidak Skor Tidak Skor Aktif Aktif Aktif Aktif 1 0 √ √ 1 0 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √
4 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Nama Skor
23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 Jumlah
Persentase
28 90,32 %
1 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 90,32 %
Skor 1 1 1 0 1 1 1 0 1
3 9,68 %
25 80,64 %
Nomor Item Indikator Keaktifan Siswa 2 3 Keterangan Keterangan Tidak Skor Tidak Skor Aktif Aktif Aktif Aktif 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 1 1 √ √ 6 0 25 31 31 29 80,64 19,36 100 100 93,64 0% % % % % %
4 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 93,64 %
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 6,36 %
31 100 %
5 Keterangan Tidak Aktif Aktif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 31 100 %
0 0%
Keterangan: Siswa dikatakan aktif melakukan keaktifan jika mendapatkan skor 1. Siswa dikatakan tidak aktif melakukan keaktifan jika mendapatkan skor 0.
199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 18 Pedoman Wawancara dengan Guru Kelas III SD Negeri Karangmloko 2
No. 1. 2. 3.
4. 5.
Pertanyaan Bagaimana proses pembelajaran Matematika di kelas III? Bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika? Apakah pernah menggunakan pendekatan PMRI dalam melaksanakan pembelajaran Matematika di kelas III? Faktor apa penyebabnya? Bagaimana keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika?
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 19 Pekerjaan Siswa Siklus I
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 20 Pekerjaan Siswa Siklus II
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 21 Foto-foto Kegiatan
Guru memberikan penjelasan kepada siswa
Siswa mengukur tinggi rak buku
Siswa mengukur tinggi badan
Siswa melakukan diskusi dalam kelompok
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi
213
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru menuliskan lagu untuk siswa
Siswa menimbang berat badan
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Guru dan siswa bernyanyi bersama
Siswa berdiskusi dalam kelompok
Refleksi bersama
214
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 22
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 23
216
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
Lampiran 24 BIOGRAFI PENELITI
PRIMITIVA RINDI FEBRIA MENTARI, lahir pada tanggal 24 Februari 1993 di Klaten, Jawa Tengah. Lahir sebagai anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Pandima dan Vlorentina Tri Iswororini Suprobo. Peneliti bertempat tinggal di Kangukan, RT 01/RW 01, Barepan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Peneliti mengawali pendidikan di TK Barepan 1, namun pada tahun ketiga peneliti pindah ke TK Cawas 2 dikarenakan umur yang belum mencukupi untuk masuk ke SD. Peneliti melanjutkan pendidikan di SD Negeri 2 Cawas dan lulus pada tahun 2005. Kemudian peneliti melanjutkan ke SMP Negeri 1 Cawas dan lulus pada tahun 2008. Pendidikan selanjutnya yang ditempuh oleh peneliti yaitu SMA Negeri 1 Cawas dan lulus pada tahun 2011. Setelah itu peneliti memasuki bangku kuliah dan memilih program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD S1), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti selama berkuliah adalah seksi keamanan pada Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) selama dua periode yakni pada tahun 2012 dan 2013.