PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PENGARUH EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) SETELAH PEMBERIAN Na2 CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL DARAH TIKUS DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Filana Fedelia NIM: 048114042
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PENGARUH EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) SETELAH PEMBERIAN Na2 CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL DARAH TIKUS DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Filana Fedelia NIM: 048114042
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
ii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
iv
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Ganjaran terbesar pada pekerjaan yang sangat sulit bukan hasil yang akan diperoleh, melainkan akan menjadi apa Anda karenanya. ( John Ruskin )
Kupersembahkan karya ini untuk Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Bunda Maria Papa dan Mama yang selalu mencintaiku dan mendukungku dalam doa, Cie Mila, Sieling, dan Ilan yang kusayangi, serta almamaterku
v
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Bapa yang Maha Kuasa atas segala karunia, kemudahan, dan kebaikan-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Ekstrak Etanol Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) Setelah Pemberian Na2 CaEDTA terhadap Kadar Timbal Darah Tikus dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) pada Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USD. 2. Ipang Djunarko, S. Si, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Sulasmono, Apt., selaku dosen penguji atas pengarahan dan kesediannya menguji. 4. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc, selaku dosen penguji atas pengarahan dan kesediannya menguji. 5. Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat, Mas Sigit, Mas Wagiran, Mas Andri, Mas Yuwono, Mas Ottok dan Pak Parlan yang telah memberikan bantuan yang sangat berharga selama pelaksanaan penelitian. 6. Romo Sunu yang telah meluangkan waktu dan tenaga memberikan bimbingan dan pencerahan dalam pengolahan data.
vii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
7. Karyawan Merapi Farma atas serbuk bawang putih serta Bu Astuti dan segenap karyawan LPPT Unit I UGM yang telah banyak membantu dalam penelitian skripsi ini. 8. Papa, Mama, Cie Mila serta adik-adikku, Sieling, dan Ilan atas segala dukungan, doa restu, semangat dan cinta kasih yang berlimpah selama ini. 9. Sisil, Cawaz, dan Tami atas kerjasama, canda tawa, keluh kesah, dan semangat selama penelitian dan penyusunan skripsi. 10. Teman-teman kosku, Avi, Shinta, mbak Melon, Marlin, mbak Ica, Vita, Riska, Tresa dan mbak Desy. 11. Teman-teman kelas FKK angkatan 2004, khususnya kelompok praktikum C atas kebersamaan dan suka-dukanya selama menjalani tahun-tahun kuliah di Farmasi. 12. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini yang tak dapat disebutkan satu-persatu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tak lepas dari segala
keterbatasan
dan
kekurangan.
Oleh
karena
itu,
penulis
sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
viii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Mei 2008 Penulis,
Filana Fedelia
ix
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
INTISARI
Polusi timbal merupakan masalah lingkungan serius yang potensial merusak sistem saraf dan otak. Selama ini Na2 CaEDTA digunakan sebagai antiracun timbal. Bawang putih memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar timbal darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas serta lama waktu ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L.) setelah pemberian Na2 CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal darah tikus. Antiracun Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih diberikan selama 10 hari setelah pemejanan timbal asetat 0,5 g/kg BB/oral/hari/tikus selama 30 hari. Besarnya kadar timbal darah sampel dari setiap kelompok perlakuan ditentukan dengan metode spektroskopi serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm. Perbedaan kadar timbal kelompok perlakuan dianalisis dengan taraf kepercayaan 95%. Uji Kruskal-Wallis dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar timbal antarkelompok perlakuan, sedangkan perbedaan kadar timbal darah dalam satu kelompok dianalisis dengan uji Friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB dapat menurunkan kadar timbal darah. Efektifitas penurunan kadar timbal terlihat setelah pemberian selama 10 hari. Kata kunci:
Na2 CaEDTA, bawang putih, ekstrak etanol, kadar timbal darah, spektroskopi serapan atom
x
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Lead poisoning is a serious enviromental problem, potentially damages nervous systems and brain. Na2 CaEDTA has been use as lead antidote. Allii sativi Bulbus ethanol extract has ability to decrease blood lead level. The examination is directed to find out the effectiveness and duration of Allii sativi Bulbus ethanol extract after administration of Na2 CaEDTA to decrease blood lead level in rat. Antidote Na2 CaEDTA and Allii sativi Bulbus ethanol extract were administered for 10 days after 30 days lead intoxication. The concentration of blood lead was determined by atomic absorption spectroscopy method at 283,3 nm wavelength. The results were tested with stastitical analysis method with 95% of confidence interval. Kruskal-Wallis and Friedman approach are used to know the effectiveness of administrations. The results indicated Na2 CaEDTA and Allii sativi Bulbus ethanol extract 200 mg/kg body weight have ability to decrease blood lead level. After 10 days, Allii sativi Bulbus ethanol extract and Na2 CaEDTA were decrease blood lead level effectively. Keywords: Na2 CaEDTA, Allii sativi Bulbus, ethanol extract, blood lead level, atomic absorption spectroscopy method
xi
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
vi
PRAKATA .............................................................................................
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................
ix
INTISARI...............................................................................................
x
ABSTRACT ............................................................................................
xi
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL..................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xxi
ARTI SINGKATAN DAN ISTILAH ASING.....................................
xxiii
BAB I PENGANTAR ............................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................
1
1. Permasalahan...............................................................................
2
2. Keaslian penelitian......................................................................
3
3. Manfaat penelitian.......................................................................
4
B. Tujuan Penelitian................................................................................
4
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ..................................................
5
xii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
`
A. Bawang Putih (Allium sativum L.) ....................................................
5
1. Keterangan botani ........................................................................
5
2. Nama daerah.................................................................................
5
3. Deskripsi tanaman........................................................................
5
4. Kandungan kimia .........................................................................
6
5. Khasiat dan penggunaan...............................................................
6
B. Selenium............................................................................................
7
C. Timbal ...............................................................................................
10
1. Farmakokinetika timbal................................................................
10
2. Keracunan timbal .........................................................................
11
3. Mekanisme keracunan timbal.......................................................
11
4. Timbal asetat ................................................................................
14
D. Penanganan Keracunan Timbal.........................................................
15
1. Terapi suportif ..............................................................................
15
2. Penyidikan jenis racun penyebab .................................................
16
3. Terapi antidot ...............................................................................
16
E. Kalsium Disodium Edatat (Na2 CaEDTA).........................................
17
1. Farmakokinetika Na2 CaEDTA.....................................................
18
2. Indikasi ........................................................................................
18
3. Dosis dan cara pemberian ............................................................
18
4. Efek samping................................................................................
19
5. Mekanisme aksi Na2 CaEDTA......................................................
19
F. Ekstrak...............................................................................................
20
xiii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
G. Spektroskopi Serapan Atom (SSA)...................................................
21
1. Prinsip metode spektroskopi serapan atom..................................
21
2. Instrumentasi spektrometer serapan atom....................................
23
3. Keunggulan dan kelemahan metode spektroskopi serapan atom.
26
4. Preparasi sampel organik .............................................................
26
H. Validasi Metode ................................................................................
27
1. Akurasi .........................................................................................
28
2. Presisi ...........................................................................................
28
3. Linearitas dan rentang ..................................................................
29
4. Spesifisitas....................................................................................
29
5. Limit of detection (LOD) dan limit of quantitation (LOQ)..........
29
I. Landasan Teori..................................................................................
31
J. Hipotesis ............................................................................................
32
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................
33
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .........................................................
33
B. Variabel dan Definisi Operasional .....................................................
33
1. Variabel penelitian .......................................................................
33
2. Definisi operasional......................................................................
34
C. Bahan atau Materi Penelitian..............................................................
35
D. Alat atau Instrumen Penelitian...........................................................
35
E. Tatacara Penelitian..............................................................................
35
1. Determinasi tanaman......................................................................
35
xiv
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2. Preparasi bahan...............................................................................
36
3. Preparasi dan perlakuan hewan uji.................................................
38
4. Preparasi sampel.............................................................................
39
5. Pengaturan spektrometer serapan atom..........................................
40
6. Pembuatan kurva baku ...................................................................
40
7. Penentuan kadar timbal dalam darah sampel .................................
41
E. Analisis Hasil ......................................................................................
41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................
43
A. Determinasi Tanaman.........................................................................
43
B. Pengukuran Kadar Timbal Darah.......................................................
43
1. Kurva baku timbal..........................................................................
43
2. Kadar timbal darah akibat penawarracunan menggunakan Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol bawang putih ..............................
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
59
A. Kesimpulan.........................................................................................
59
B. Saran...................................................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
60
LAMPIRAN ...........................................................................................
67
BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................
120
xv
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Kriteria koefisien variasi (KV) laboratorium yang dapat diterima...............................................................................
Tabel II.
Parameter validasi metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori ....................................................................
Tabel III.
30
Syarat karakteristik validasi metode analisis logam berat dengan spektroskopi...........................................................
Tabel IV
29
30
Nilai linearitas kurva baku timbal hasil pengukuran dengan metode spektrometri serapan atom........................
46
Tabel V
Nilai koefisien variasi (KV) kontrol dan perlakuan...........
46
Tabel VI
Nilai rata-rata kadar timbal darah (ppm) hasil pengukuran dengan metode spektrometri serapan atom dan perbedaan
Tabel VII.
secara statistik terhadap kontrol negatif .............................
47
Hubungan perbedaan kadar timbal secara statistik ............
49
Tabel VIII. Hasil pengujian sensitifitas detektor spektrometer serapan atom.................................................................................... Tabel IX
68
Hasil pengujian linearitas detektor spektrometer serapan atom....................................................................................
69
Tabel X
Perbandingan hasil pembacaan dan standar.......................
69
Tabel XI
Kadar timbal darah (ppm) selama 45 hari dan perkiraan kadar hari ke-30..................................................................
Tabel XII.
75
Hasil kadar timbal terlarut dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-0...............................................
xvi
89
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Tabel XIII. Hasil kadar timbal terlarut dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-15.............................................
90
Tabel XIV. Hasil kadar timbal terlarut dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-30............................................. Tabel XV.
90
Hasil kadar timbal terlarut dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-35.............................................
91
Tabel XVI. Hasil kadar timbal terlarut dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-40.............................................
xvii
91
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Struktur selenometionin dan selenosistein ......................
8
Gambar 2.
Struktur γ -glutamil-Se- metil- L-selenosistein ................
8
Gambar 3.
Skema metabolisme selenometionin menjadi selenosistein 8
Gambar 4.
Skema pembentukan dan detoksifikasi ROS ..................
9
Gambar 5.
Skema penghambatan sintesis heme oleh timbal............
12
Gambar 6.
Peran kalsium dalam pelepasan neurotransmitter ...........
13
Gambar 7.
Pengaruh timbal terhadap proses pembentukan ROS dan aktivitas enzim antioksidan ......................................
14
Gambar 8.
Struktur timbal asetat ......................................................
14
Gambar 9.
Struktur kalsium disodium edetat....................................
17
Gambar 10.
Instrumentasi spektrometer serapan atom ...............................
24
Gambar 11.
Prinsip metode spektroskopi serapan atom dan instrumentasinya ...................................................................................
24
Gambar 12.
Skema proses atomisasi sampel....................................................
25
Gambar 13.
Pembagian zona nyala pada pembakar pada spektrometer serapan atom..............................................................
Gambar 14.
25
Lampu katoda berongga (hallow cathode lamp) pada SSA dan bagian-bagiannya .............................................................
26
Gambar 15.
Reaksi enzimatis peruraian alliin menjadi allicin
36
Gambar 16.
Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-0 sebelum
...............
pemejanan timbal asetat....................................................................
xviii
44
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 17.
Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-15 setelah pemejanan timbal selama 15 hari.................................................
Gambar 18.
Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-30 setelah pemejanan timbal selama 30 hari.................................................
Gambar 19.
44
45
Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan selama 30 hari dan pemberian Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari....................................................................
Gambar 20
45
Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-40 setelah kondisi praperlakuan selama 30 hari dan pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari............................................................................
45
Gambar 21.
Profil farmakokinetika timbal .........................................
49
Gambar 22.
Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-0 (kondisi praperlakuan) .................................................
Gambar 23.
Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-15 (kondisi praperlakuan) ................................................
Gambar 24.
53
Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-30 setelah kondisi praperlakuan..........................
Gambar 25.
52
54
Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari.............................................................
xix
55
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 26.
Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-40 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari..................................................................
xx
56
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Hasil determinasi Allium sativum L. .........................................
Lampiran 2.
Formulir hasil kalibrasi internal spektrometer serapan
67
atom Hitachi Z-8000 Polarized Zeeman .........................
68
Lampiran 3.
Foto tanaman bawang putih ............................................
71
Lampiran 4.
Foto umbi bawang putih..................................................
71
Lampiran 5.
Foto maserasi bawang putih............................................
71
Lampiran 6.
Ekstrak etanol bawang putih ...........................................
72
Lampiran 7.
Foto larutan ekstrak etanol bawang putih ......................
72
Lampiran 8.
Foto destruksi sampel darah dengan wet chemical method 72
Lampiran 9.
Foto filtrat sampel hasil destruksi ...................................
73
Lampiran 10. Foto spektrometer serapan atom Hitachi Z-8000 Polarized Zeeman............................................................................
73
Lampiran 11. Perhitungan konsentrasi timbal asetat.............................
74
Lampiran 12. Perhitungan dosis dan konsentrasi Na2 CaEDTA ............
74
Lampiran 13. Perhitungan konsentrasi ekstrak etanol bawang putih ....
75
Lampiran 14. Kadar timbal darah setelah pemejanan timbal hasil orientasi selama 45 hari...................................................
75
Lampiran 15. Hasil pembacaan serapan spektrometer serapan atom....
76
Lampiran 16. Hasil kadar timbal dalam darah sampel .........................
89
Lampiran 17. Uji distribusi data kadar timbal darah dengan Shapiro-Wilk 93 Lampiran 18. Hasil uji signifikansi kadar timbal dalam darah sampel dengan metode Kruskal-Wallis ......................................
xxi
94
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 19. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol negatif dengan metode Friedman ...............................................
101
Lampiran 20. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol positif dengan metode Friedman ...............................................
105
Lampiran 21. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA dengan metode Friedmann .......................
109
Lampiran 22. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dengan metode Friedmann........................
113
Lampiran 23. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-0...........................................................................
117
Lampiran 24. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-15.........................................................................
117
Lampiran 25. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-30 setelah kondisi praperlakuan..........................
118
Lampiran 26. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari .........................................................
118
Lampiran 27. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etano l umbi bawang putih selama 10 hari ........................................................
xxii
119
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ARTI SINGKATAN DAN ISTILAH ASING
BCNU
: 1,3-bis-(2-chloroethyl)-1-nitrosourea
BSO
: L-buthionine-(S,R)-sulfoximine
DHEA
: dehydroepiandrosterone
ED50
: dosis yang memberikan efek terhadap 50% populasi hewan uji.
GS
: glutamyl synthase
GSH
: Glutation
GSH-PX
: glutathione-peroxidase
GSSG
: oxidized disulfide glutathione
GSSG-RD
: glutathione reductase
NADPH
: nicotinamide adenine dinucleotide phoshate
ROS
: Reactive Oxygen Species
SOD
: superoxide dismutase
?-GCS
: ?-glutamylcysteine synthetase
xxiii
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang Timbal merupakan logam berat yang dapat menimbulkan keracunan pada manusia dan lingkungan. Keracunan timbal dari tahun ke tahun terus meningkat, walaupun tahap sosial ekonomi semakin baik. Masyarakat di kota besar dan berdiam di pinggir jalan dengan transportasi kendaraan bermotor padat serta di lingkungan industri merupakan kelompok yang rentan terhadap pencemaran timbal. Pejanan timbal banyak menimbulkan efek negatif, yaitu pada saraf pusat dan saraf tepi, sistem kardiovaskular, sistem hematopoetik, ginjal, pencernaan, sistem reproduksi, dan bersifat karsinogenik (Nordberg, 1998). Keracunan timbal pada anak-anak potensial merusak sistem saraf dan menurunkan intelligence quotient (IQ), menjadi lamban berpikir dan tidak cerdas (Hariono, 2005). Pengobatan keracunan timbal yaitu dengan menghentikan pejanan timbal pada pasien, serta mengobatinya dengan kalsium disodium edetat (Na2 CaEDTA). Na2 CaEDTA mengikat kation timbal dalam tulang dan jaringan lunak, seperti eritrosit, otot, liver, dan ginjal. Selain menggunakan Na2 CaEDTA, terapi tambahan dapat menurunkan kadar timbal dengan menggunakan tanaman obat. Indonesia terkenal sering memanfaatkan tanaman sebagai obat. Biaya yang relatif lebih murah, teknik pembuatan sederhana dan bahan tanaman yang mudah diperoleh menjadi pertimbangan penggunaan tanaman obat. Tanaman yang telah diteliti dapat menurunkan kadar timbal adalah bawang putih (Allium sativum L.).
1
2
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Bawang putih sering dimanfaatkan sebagai obat, selain digunakan sebagai bumbu masak. Bawang putih memiliki khasiat diaforetik, ekspektoran, spasmolitik, antelmintik, antiseptik, antikoagulan, antihistamin, dan bakteriostatik (Soedibyo, 1998). Berdasarkan penelitian Senapati, Dey, Dwivedi, Swarup (2001), ekstrak bawang putih dapat menurunkan konsentrasi timbal sehingga diindikasikan mempunyai aktivitas terapetik potensial melawan timbal. Senyawa yang diduga ikut menurunkan kadar timbal dalam darah adalah mineral selenium. Selenium pada bawang putih terdapat dalam bentuk asam selenoamino, selenometionin, dan selenosistein, yang merupakan komponen esensial sisi aktif enzim antioksidan glutation peroksidase, thioredoxin reductase, dan selenoenzim lainnya (Majeed, Bammi, Badmaev, Prakash, and Nagabhushanam, 2005). Pada penelitian ini akan diberikan Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih untuk mengetahui keefektifan dan lama waktu pemberian yang dibutuhkan untuk menurunkan kadar timbal darah. 1. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Apakah ekstrak etanol umbi bawang putih dengan dosis 200 mg/kg BB setelah pemberian Na2 CaEDTA dapat menurunkan kadar timbal darah pada tikus? b. Berapakah lama waktu pemejanan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kg BB setelah pemberian Na2 CaEDTA yang dapat menurunkan kadar timbal?
3
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2. Keaslian penelitian Penelitian mengenai efek pemberian plumbum (timbah hitam) anorganik pada tikus putih telah dilakukan oleh Hariono (2005). Hasilnya, timbal dalam darah tikus mencapai kadar 0,75 µg/mL dalam waktu 4 minggu. Penelitian sebelumnya, pemejanan timbal selama 45 hari telah mencapai kadar toksik (> 0,7 ppm) (Wahyunengsih, Fedelia, Astoro, Putri, 2007). Penelitian mengenai bawang putih telah banyak dilakukan, antara lain efek penghambatan ekstrak cair Allii sativi Bulbus terhadap biosintesis kolesterol pada hepatosit tikus, aktivitas antihipertensi Allii sativi Bulbus, efek hipoglikemia Allii sativi Bulbus secara in vivo (Anonim, 2000a), dan efek ekstrak air dan ekstrak etanol umbi bawang putih terhadap aktivitas fagositosis sistem retikuloendotelium mencit BALB/C (Iwo, Andreanus, Debbie, Sukrasno, Mar, 2002). Senapati et al (2001) telah meneliti efek ekstrak bawang putih dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB yang dapat menurunkan kadar timbal darah pada tikus. Perbedaan dengan penelitian yang pernah dilakukan yaitu pengaruh ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA terhadap penurunan kadar timbal darah tikus, sejauh pengetahuan penulis belum pernah dilakukan.
4
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
3. Manfaat penelitian Penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA terhadap kadar timbal darah diharapkan memiliki beberapa manfaat, antara lain: a. Manfaat teoritis yang diperoleh adalah untuk melengkapi dan memperkaya teori yang telah ada mengenai kegunaan bawang putih dan terapi penawarracunan timbal dengan menggunakan senyawa kimia dan tumbuhan. b. Manfaat metodologis yang diperoleh adalah untuk memperbaiki metode penelitian mengenai Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih dalam penawarracunan timbal. c. Manfaat praktis yang diperoleh ialah untuk mengembangkan pelayanan kefarmasian penawarracunan timbal dengan pemberian Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih.
B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengenai pengaruh ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA terhadap kadar timbal darah ini adalah: 1. Membuktikan apakah ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB setelah pemberian Na2 CaEDTA dapat menurunkan kadar timbal darah pada tikus. 2. Mengetahui lama waktu pemejanan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB setelah pemberian Na2 CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Bawang Putih (Allium sativum L.) 1.
Keterangan botani Bawang putih termasuk famili Amaryllidaceae, genus Allium, dan spesies
Allium sativum L. (Anonim, 1995a). Simplisia bawang putih terdiri dari umbi segar atau umbi yang dikeringkan dari tanaman bawang putih. Secara organoleptis, bau khas aromatik tajam, rasa agak pedas lama kelamaan menimbulkan rasa agak tebal di bibir, warna kekuningan (Anonim, 2000a). 2.
Nama daerah Sumatera: Lasum, bawang mental, lasuna, palasuna, bawang hong,
bawang putieh, bawang handak. Jawa: Bawang bodas, bawang putih, bawang, bhabang pote. Nusa Tenggara: Laisona mabotiek. Sulawesi: Lasuna kebo, lasuna pute. Maluku: Bawa sobudo, bawa iso (Anonim, 1995a). Nama asing untuk tanaman ini adalah garlic (Inggris), ajo (Spanyol), ail, thériaque des pauvres (Prancis) dan da suan (Cina). Bawang putih yang digunakan juga terkenal dengan nama poor man’s treacle, rustic treacle, stinging rose (Anonim, 2004a). 3.
Deskripsi tanaman Umbi lapis berupa umbi majemuk berbentuk hampir bundar, garis
tengahnya 4–6 cm, terdiri dari 8-20 siung seluruhnya diliputi 3-5 selaput tipis serupa kertas berwarna agak putih, tiap siung diselubungi oleh 2 selaput serupa kertas, selaput luar warna agak putih dan agak longgar, selaput dalam warna
5
6
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
merah muda dan melekat pada bagian padat dari siung tetapi mudah dikupas; siung bentuk membulat di bagian punggung, bidang samping rata atau agak bersudut (Anonim, 1995a). 4.
Kandungan kimia Terdapat banyak zat kimia yang terkandung dalam bawang putih. Umbi
bawang putih mengandung enzim allinase, peroksidase, myrosinase, aliin, alisin (dialil tiosulfinat), alilpropil disulfida, dialil disulfida, dialil trisulfida; ajoene dan vinyldithiines; S-alillmerkaptosistein dan S-metilmerkaptosistein; terpen termasuk sitral, geraniol, linalool, α- dan β-phellandrene, protein, mineral, vitamin, lipid, asam amino, prostaglandin (A2 dan F1α) (Newall, 1996); dan selenium. Kadar selenium kurang lebih 0,015 µg tiap gram bawang putih (Izgi, Gucer, Jacimovic, 2005). 5.
Khasiat dan penggunaan Khasiat bawang putih, yakni untuk diaforetik, ekspektoran, spasmolitik,
antelmintik, antiseptik, antikoagulan, antihistamin, bakteriostatik (Soedibyo, 1998). Secara tradisional bawang putih digunakan untuk mengobati bronkitis kronis, asma bronkitis, influenza (Newall, 1996). Kegunaan lainnya adalah mengurangi kolesterol total, menurunkan kadar trigliserida, meningkatkan kadar HLD, mencegah atherosclerosis, mengurangi risiko stroke dan serangan jantung (Anonim, 2004a), menurunkan tekanan darah, memperbaiki sistem pencernaan, mengurangi gejala rematik, dan detoksifikasi racun (Anonim, 2006a). Kandungan seleniumnya dapat mencegah penyakit jantung, kanker (Anonim, 2007a) dan detoksifikasi logam berat (Stuart, 2005).
7
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Bawang putih membantu detoksifikasi logam berat dari tubuh, termasuk timbal. Bawang putih akan melindungi membran eritrosit terhadap ion logam berat dengan mengkhelat ion logam berat, sehingga mudah untuk diekskresikan (Anonim, 2003).
B. Selenium Selenium merupakan mikronutrien penting bagi manusia yang dapat berasal dari ikan, kerang, daging merah, biji-bijian, telur, ayam, hati dan bawang putih (Anonim, 2007c). RDA (The Recommended Dietary Allowance) merupakan kadar rata-rata asupan harian yang cukup untuk memenuhi hampir seluruh kebutuhan nutrisi pada individu. Berdasarkan RDA, selenium dibutuhkan individu dewasa yaitu 55 µg per hari, sedangkan asupan optimal harian membutuhkan 200300µg/ hari. Dosis terapi selenium adalah 200-800µg/ hari. Dosis selenium di atas 1000µg/ hari telah menunjukkan gejala keracunan termasuk berkeringat, letargi, depresi, gelisah, mual, muntah, kerontokan rambut, kerusakan kuk u (Anonim, 2008a). Kadar selenium sebagai suplemen yang direkomendasikan untuk manusia adalah 50-200µg/ hari (Anonim, 2008b). Selenium di dalam tanaman terdapat dalam bentuk asam selenoamino, selenometionin, dan selenosistein (gambar 1), sedangkan ?-glutamil-Se- metil- Lselenosistein (gambar 2) merupakan sumber utama metilselenosistein yang terdapat pada bawang putih (Majeed et al, 2005). Kadar selenium yang terdapat dalam bawang putih sekitar 0,015 µg g-1 (Izgi et al, 2005). Selenometionin akan
8
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
dimetabolisme
menjadi
selenosistein
yang
kemudian
berikatan
dengan
selenoprotein. O
O Se H3C
OH
HSe
OH
NH 2
N H2
(a) (b) Gambar 1. Struktur selenometionin dan selenosistein (a) selenometionin (b) selenosistein O
OH
O
N H SeH
Gambar 2. Struktur
OH
NH2 O
γ -glutamil-Se-metil-L-selenosistein
Gambar 3. Skema metabolisme selenometionin menjadi selenosistein (Anonim, 2008b)
Selenium dalam bentuk selenosistein merupakan komponen penting enzim antioksidan yaitu glutation peroksidase yang melindungi sel dari efek radikal bebas hasil proses oksidasi. Enzim glutation peroksidase membantu netralisasi ROS (reactive oxygen species). Glutation berfungsi dalam detoksifikasi peroksida yang sangat reaktif (ROOH) melalui reaksi pembentukan glutation peroksidase (gambar 4). Jika hidrogen peroksida tidak segera didetoksifikasi, akan meningkatkan radikal hidroksil yang sangat toksik.
9
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 4. Skema pembentukan dan detoksifikasi ROS (auf dem Keller, Kümin, Braun, Werner, 2008)
Glutation (GSH) disintesis dari asam amino L- glutamat dan sistein oleh enzim ?-glutamylcysteine synthetase (?-GCS) (Haddad, 2002). Anion superoksida (O 2 -•) dibentuk oleh NADPH (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) oksidase.
Radikal
ini
diperantarai
oleh
SOD
(superoxide
dismutase),
menghasilkan hidrogen peroksida H2 O2 dan O2 molekuler. H2 O2 adalah substrat yang akan dikatalisis oleh enzim peroksidase termasuk SeGPx dan PrxVI. Enzim SeGPx dan PrxVI menggunakan glutation (GSH) sebagai substrat, yang kemudian dioksidasi menjadi GSH disulfida (GSSG) (auf dem Keller et al, 2008). Menurut Skidmore-Roth (2003), enzim glutation peroksidase (GSH-Px) akan mengkatalisis hidrogen peroksida, reaksinya adalah: O2 + O 2 + 2 H
2 GSH + H 2O2
SOD
GSH-Px
H2O2 + O2
GSSG + 2 H2O
(1) (2)
Pemberian selenium mempunyai aksi profilaktik terhadap efek timbal dan meningkatkan kapasitas antioksidan endogen sel dengan meningkatkan aktivitas superoksida dismutase, glutation reduktase dan kandungan glutation (Othman and El Missiry, 1998).
10
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Selenium dapat mendetoksifikasi ion logam (Kalia and Flora, 2005). Senyawa selenium juga mengkatalisis reaksi metabolime dan menghambat efek toksik logam berat (Pyrzynska, 1998). Menurut Best (2008), senyawa pengkhelat logam dapat menjadi antioksidan dengan mencegah ion logam menghasilkan reaksi radikal bebas. Peraza, Aya la-Fierro, Barber, Casarez, Rael (1998) menyatakan bahwa selenium memiliki efek protektif penghambatan timbal di succinic dehydrogenase, asetilkolin esterase, dan sodium/potasium ATPase.
C. Timbal Timbal digolongkan sebagai logam berat yang bersifat toksik, lunak, dapat ditempa, berwarna putih kebiruan tapi akan memudar menjadi kelabu jika terkena udara (Anonim, 2007b). 1.
Farmakokinetika timbal Sekitar 1-10% larutan timbal diabsorpsi dinding saluran pencernaan dan
didistribusikan ke jaringan lain melalui darah (Kehoe, 1965; Rabinowitz, Wetherill, Kopple, 1973; cit Hariono, 2005). Timbal terdeteksi dalam 3 jaringan utama. Pertama, timbal terikat pada eritrosit darah (waktu paruh 25-30 hari). Kedua, di jaringan lunak yaitu hati dan ginjal (waktu paruh sekitar beberapa bulan), kemudian didistribusikan dan dideposit ke dalam kompartemen. Ketiga, tulang dan jaringan-jaringan keras (kalsifikasi), misalnya gigi dan tulang rawan. Sekitar 90-95% timbal terdapat dalam tulang (waktu paruh 30-40 tahun). Timbal diekskresikan melalui urin dan feses (Darmono, 1995).
11
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2.
Keracunan timbal Kadar timbal normal adalah 0,003 mg/100 cc darah lengkap. Jika
kadarnya melebihi 0,10 mg/100 cc darah lengkap serta menunjukkan gejala klinis, dapat dikatakan telah terjadi keracunan (Palar, 1994). Gejala keracunan timbal akut yaitu mulut terasa terbakar, haus, inflamasi saluran gastrointestinal, muntah, dan diare. Gejala keracunan timbal kronik yaitu anoreksia, ‘lead-line’ pada gusi, mual, muntah, sakit perut parah, paralisis, gangguan mental, ga ngguan visual, anemia dan konvulsi (Katrina, 2006). Keracunan timbal lebih sering bersifat kronik dan jarang menunjukkan gejala akut (Anonim, 2005a). Pemejanan timbal atau garamnya dalam jangka panjang menyebabkan nephropathy, dan kolik perut (Anonim, 2007b). Timbal menyebabkan ensefalopati jika kadarnya dalam darah di atas 80 µg/dl. Pada anak-anak, sindroma klinis terjadi jika kadar Pb darah 70 µg/dl. Sedangkan pada kadar 40-50 µg/dl, anak-anak akan menunjukkan hiperaktivitas, kurangnya perhatian, dan skor IQ menurun (Lu, 1995). 3.
Mekanisme keracunan timbal
a.
Efek timbal terhadap sintesis heme Timbal menghambat enzim sulfidril untuk mengikat delta-aminolevulinic
acid (ALA) porpobilinogen, serta protoforfirin-9 menjadi hemoglobin. Hal ini menyebabkan anemia dan adanya basofilik stipling dari eritrosit yang merupakan ciri khas dari keracunan Pb (Darmono, 1995). Asam δ-amino- levulinat dehidratase (ALAD) dan hem sintetase paling rentan terhadap efek penghambatan timbal, sementara asam δ-aminolevulinat sintetase (ALAS), uroporfirinogen
12
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
dekarboksilase (UROD), dan koproporfirinogen oksidase (COPROD) tidak begitu peka (Goldstein and Kiper, 1994). Anemia klinis tampak jelas bila kadar Pb darah sekitar 50 µg/dl (Lu, 1995).
Gambar 5. Skema penghambatan sintesis heme oleh timbal (Sjamsudin dan Suyatna, 2007)
b.
Kompetisi timbal dengan kalsium Toksisitas timbal lebih karena kemampuannya meniru kalsium dan
mengambil alih fungsi proses selular penting yang tergantung kalsium. Timbal memiliki ikatan koordinasi yang lebih kuat diband ingkan dengan kalsium, yang akhirnya berikatan dengan ligan oksigen. Timbal juga akan membentuk kompleks dengan ligan lain, terutama gugus sulfhidril dan akan membentuk kompleks ion dengan OH-, Cl-, NO3 -, dan CO3 2- (Anonim, 2007d).
13
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Transpor timbal menembus membran eritrosit diperantarai oleh anion exchanger dan pompa Ca-ATPase. Pada jaringan lain, timbal menembus membran sel melalui voltage-dependent atau jenis lain kanal kalsium. Setelah masuk ke sitoplasma, timbal akan menempati tempat ikatan kalsium pada protein yang tergantung kalsium. Timbal berikatan dengan kalmodulin, protein yang berperan sebagai sensor terhadap konsentrasi kalsium bebas dan sebagai mediator pelepasan neurotransmiter (gambar 6).
Gambar 6. Peran kalsium dalam pelepasan neurotransmitter (Clarkson, 1987)
Pada otak, timbal terakumulasi dalam sel astroglia, yang melindungi neuron- neuron. Astrosit dapat mati karena efek toksik ion Pb2+. Uptake timbal dalam sel astroglia dan neuron diperantarai oleh kanal kalsium (Anonim, 2007d). c.
Pengaruh timbal terhadap enzim antioksidan Efek toksisitas timbal secara tidak langsung dengan memacu produksi
ROS (reactive oxygen species), meningkatkan tingkat pro-oksidan sel dengan mengurangi cadangan glutation (GSH), mengaktifkan sistem yang bergantung pada kalsium. Gambar 7 menunjukkan proses terbentuknya ROS oleh timbal selama transpor elektron melalui membran dan peran enzim antioksidan dalam mengurangi ROS serta pengaruh antioksidan askorbat (AsA) dan glutation (GSH). Timbal akan menginduksi peningkatan pembentukan ROS (O 2 -•, H2O2 , •OH),
14
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
meningkatkan aktivitas enzim antioksidan superoksida dismutase (SOD), guaiacol peroksidase (GPX), askorbat peroksidase (APX), dehidroaskorbat reduktase (DHAR) dan NADPH dependen glutation reduktase (GR), tapi akan menurunkan aktivitas katalase (CAT). ROS akan menghasilkan radikal hidroksil (•OH) dari anion superoksida (O 2 -•) dan H2 O2 . Enzim antioksidan akan mengkatalisis penguraian H2 O2 menjadi air dan oksigen. Timbal menginduksi aktivitas peroksidase di dalam membran sel. GR memiliki peranan penting melawan oksidatif yang diinduksi timbal.
Gambar 7. Pengaruh timbal terhadap proses pembentukan ROS dan aktivitas enzim antioksidan. Tanda + dan – menunjukkan induksi atau inhibisi karena disebabkan timbal. (Sharma and Dubey, 2005)
4.
Timbal asetat Timbal asetat merupakan senyawa berbentuk kristal dengan rasa manis.
Timbal asetat sangat beracun seperti semua senyawa timbal lain, larut di dalam air dan gliserin (Anonim, 2008c), sedikit larut dalam etanol (Anonim, 2001).
Gambar 8. Struktur timbal asetat (Anonim, 2001)
15
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Menurut Anonim (2008c), reaksi antara timbal asetat dengan air menghasilkan timbal asetat trihidrat (3), suatu senyawa kristal yang umum dikenal sebagai gula timbal, plumbous asetat, atau serbuk Goulard. Pb(CH3COO)2 + 3 H 2O
Pb(CH3COO)2 . 3H2O
(3)
Penggunaan timbal asetat yaitu sebagai pewarna tekstil dan pewarna rambut untuk menghasilkan efek warna yang bergradasi (Anonim, 2002), pengering pada cat dan pernis, dan merupakan prekursor untuk membuat senyawa timbal lainnya (Anonim, 2008c). Reaksi timbal asetat sebagai pewarna rambut adalah sebagai berikut: Pb(CH 3COO) 2 + 2PbO + 2H2O
Pb(CH 3COO) 2.2Pb(OH) 2
(4)
Timbal (II) asetat menembus plasenta, mempengaruhi embrio, bersifat teratogenik dan dapat menyebabkan kematian yang fatal (Anonim, 2008d).
D. Penanganan Keracunan Timbal Menurut Donatus (1997), penanganan keracunan bahan berbahaya meliputi terapi suportif, penyidikan jenis racun penyebab dan terapi antidot. 1. Terapi suportif Merupakan tindakan pertolongan pertama, untuk memperbaiki kondis i dan menyelamatkan jiwa penderita. Tindakan ini mempelihara fungsi vital (pernafasan dan peredaran darah) sehingga penderita selamat serta lebih mudah dan kooperatif menjalani terapi antidot berikutnya. Terapi suportif harus dilakukan dengan segera. Tindakan terapi suportif meliputi : a. Jauhkan penderita dari sumber racun.
16
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
b. Periksa tanda vital dan bersihkan jalan nafas. Bila penderita memakai gigi palsu, harus dilepas. c. Periksa pulsus dan pupil. d. Berikan pernafasan buatan dan/ atau oksigen, bila perlu pijit luar jantung dan siapkan infus. e. Bila penderita kejang diberi antikejang, bila tekanan darahnya turun atau dehidrasi diberi infus elektrolit (Donatus, 1997). 2. Penyidikan jenis racun penyebab Penyidikan racun penyebab penting untuk menentukan pilihan tindakan terapi antidot. Tindakan ini dapat dilakukan dengan cara : a. Wawancara dengan penderita atau pengantar b. Pemeriksaan gejala-gejala keracunan yang ada secara sistematis c. Pemeriksaan wadah dan sisa bahan penyebab yang dicurigai, muntahan, air kencing, atau darah penderita. d. Pengiriman bahan pada butir c ke laboratorium (Donatus, 1997). 3. Terapi antidot Terapi antidot adalah tata cara yang khusus ditujukan untuk membatasi intensitas (kekuatan) efek toksik zat kimia atau menyembuhkan efek toksik yang ditimbulkannya sehingga bermanfaat mencegah timbulnya bahaya lebih lanjut. Sasaran terapi antidot adalah pengurangan intensitas efek toksik (Donatus, 1997). Strategi penatalaksanaan terapi antidot dapat dilakukan dengan cara : a. Penghambatan keefektifan absorpsi bahan berbaha ya b. Penghambatan keefektifan distribusi bahan berbahaya
17
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
c. Peningkatan keefektifan metabolisme dan ekskresi (eliminasi) bahan berbahaya (Donatus, 1997). Pengobatan keracunan timbal anorganik meliputi penghentian paparan dengan segera, terapi suportif, dan penggunaan terapi khelasi secara bijaksana (Katzung, 2004). Agen pengkhelat adalah suatu molekul dengan 2 atau lebih gugus elektronegatif yang dapat membentuk kompleks koordinasi yang stabil dengan kation atom logam multivalen (Trevor, Katzung, Masters, 2002) sehingga menjadi bentuk yang mudah diekskresikan. Agen khelasi digunakan untuk mencegah atau membalik efek toksik logam berat pada enzim atau sasaran seluler lainnya atau untuk mempercepat eliminasinya dari tubuh (Katzung, 2004). Terapi khelasi dapat menggunakan succimer atau kalsium disodium edetat, dengan atau tanpa dimerkaprol. Khelator diindikasikan untuk dewasa dengan gejala keracunan atau kadar timbal darah >70 mg/dL, serta anak dengan ensefalopati atau kadar timbal darah >45 mg/dL (>2,17 mmol/L) (Ano nim, 2005a).
E. Kalsium Disodium Edetat (Na2 CaEDTA) Na2 CaEDTA merupakan garam kompleks kalsium-dinatrium etilen diamintetraasetat, terutama digunakan untuk terapi keracunan timbal. O
O C
O Na
O
C
O
H2C
O
C
Ca
CH2
N
N
C H2C H2
C H2C H2
O C
O
Na
Gambar 9. Struktur kalsium disodium edetat (Katzung, 2004)
18
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
1. Farmakokinetika Na2 CaEDTA Absorpsi Na2 CaEDTA buruk pada saluran gastrointestinal. Absorpsinya yang buruk setelah pemberian secara oral karena terjadi peruraian khelat kalsium pada pH lambung yang rendah (Dollery, 1999). Seluruh Na2 CaEDTA ditemukan dalam plasma darah. Na2 CaEDTA tidak memenetrasi sel dan terdistribusi terutama dalam cairan ekstraseluler. Hanya sekitar 5% konsentrasi plasma yang ditemukan dalam cairan spinal (Anonim, 2004b). Na2 CaEDTA tidak dimetabolisme dan akan diekskresi dalam bentuk utuh dalam urin. Waktu paruh Na2 CaEDTA adalah 20-60 menit. Sekitar 50% terekskresi dalam waktu 1 jam dan lebih dari 95% akan terekskresi dalam 24 jam (Anonim, 2008e). 2. Indikasi Na2 CaEDTA digunakan untuk menurunkan konsentrasi timbal dalam darah dan meningkatkan ekskresi timbal dalam urin pada individu yang menunjukkan gejala keracunan timbal dan pasien asimptomatik dengan kadar timbal darah yang tinggi (Olson, 2006). 3. Dosis dan cara pemberian Na2 CaEDTA 1500 mg/m2 /hari (30 mg/kg/hari) i.v. atau i.m. diberikan melalui infus kontinu atau dengan dosis terbagi 2 atau 3 selama 5 hari (Katzung, 2004). Dosis Na2 CaEDTA yang direkomendasikan pada dewasa dan pediatrik asimptomatik dengan kadar timbal darah <70 µg/dl tapi >20 µg/dl adalah 1000 mg/m2 /hari yang diberikan secara intravena atau intramuskular. (Anonim, 2008e).
19
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Na2 CaEDTA sama efektifnya jika diberikan secara intravena atau intramuskular. Pemberian intramuskular digunakan pada pasien keracunan timbal dengan ensefalopati dan untuk pasien pediatrik. Lidokain atau prokain sebaiknya ditambahkan pada injeksi Na2 CaEDTA untuk meminimalkan sakit pada tempat injeksi (Anonim, 2008e). Oral terapi Na2 CaEDTA tidak direkomendasikan untuk preventif atau pengobatan keracunan timbal karena akan meningkatkan absorpsi timbal dari saluran gastrointestinal (Olson, 2006) dan sifatnya yang memiliki ion polar tinggi sehingga membatasi penyerapannya (Katzung, 2004). 4. Efek samping a. Sistem saraf pusat: demam, tremor, sakit kepala, malaise, lemas. b. Sistem kardiovaskular: hipotensi, denyut jantung tidak beraturan. c. Gastrointestinal: mual, muntah, anoreksia, haus. d. Saluran kemih: proteinuria, hematuria, nefrotoksisitas dengan nekrosis tubular ginjal yang dapat menyebabkan nefrosis fatal. e. Hematologi: supresi sumsum tulang sementara, anemia. f. Metabolisme: defisiensi seng, hiperkalsemia (Anonim, 2005b). g. Sistem imun: reaksi histamine-like (bersin, hidung tersumbat), ruam. h. Hepatik: peningkatan SGOT dan SGPT yang akan kembai normal dalam 48 jam setelah penghentian terapi (Anonim, 2008e). 5. Mekanisme aksi Na2 CaEDTA Na2 CaEDTA berikatan dengan ion logam polivalen pada pH cairan tubuh, membentuk komplek atau khelat tidak terion yang larut air dan lebih stabil
20
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
(Dollery, 1999). Kalsium pada Na2 CaEDTA digantikan oleh timbal dan membentuk molekul yang lebih stabil, kurang toksik sehingga mudah melalui ginjal (Mutschler, 1991). Khelat yang terbentuk diekskresikan melalui ginjal dan timbal dapat dihilangkan dari plasma, saluran gastrointestinal, jaringan lunak, dan lapisan tulang (Dollery, 1999). Obat ini diberikan sebagai suatu garam kalsium dinatrium
untuk
mencegah
kekurangan
kalsium
yang
secara
potensial
membahayakan jiwa (Katzung, 2004). Sumber utama timbal yang akan dikhelat oleh Na2 CaEDTA berasal dari tulang. Timbal pada jaringan lunak akan terdistrib usi kembali ke tulang jika terapi khelasi dihentikan (Anonim, 2008e).
F. Ekstrak Ekstrak merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau ha mpir semua pelarut diuapkan dan massa (serbuk) yang tersisa diperlakukan sehingga memenuhi baku yang ditetapkan (Anonim, 1995b). Cairan penyari yang biasa digunakan adalah air, etanol, campuran etanol dan air atau eter. Penyari untuk obat tradisional masih terbatas menggunakan air dan etanol (Anonim, 1986). Etanol dipertimbangkan sebagai penyari karena lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% ke atas, tidak beracun, netral, absorpsinya baik, etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan,
21
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
dan panas yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit. Kelemahan penggunaan etanol sebagai penyari adalah harga yang mahal (Anonim, 1986). Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar) (Anonim, 2000b). Maserasi merupakan cara penyarian dengan merendam serbuk dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena perbedaan konsentrasi larutan zat aktif di dalam dan di luar sel maka larutan terpekat terdesak keluar. Maserasi digunakan untuk penyarian yang zat aktifnya mudah larut dalam cairan penyari dan simplisia yang zat aktifnya akan rusak pada suhu tinggi karena metode ini tidak menggunakan pemanasan. Cairan penyari dapat berupa air, etanol, campuran air dan etanol, atau pelarut lain (Anonim, 1986). Keuntungan metode maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana serta mudah dilakukan. Pengerjaannya lama dan penyarian yang kurang sempurna menjadi kelemahan metode ini (Anonim, 1986).
G. Spektroskopi Serapan Atom (SSA) 1.
Prinsip metode spektroskopi serapan atom Prinsip metode spektroskopi serapan atom (SSA) adalah penyerapan
cahaya oleh atom pada panjang gelombang tertentu, tergantung sifat unsurnya. Timbal menyerap cahaya pada panjang gelombang 283 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik atom.
22
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Dengan penyerapan energi, energi yang diperoleh lebih banyak, sehingga suatu atom pada keadaan dasar akan dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. SSA memiliki sensitifitas tinggi dalam menganalisis unsur, terutama logam, termasuk timbal. Setiap radiasi yang mengenai bahan mempunyai intensitas tertentu, setelah melewati bahan, intensitas radiasi tersebut berkurang. Pengurangan ini karena sebagian dari radiasi tersebut diserap dan dipantulkan, dan dituliskan: Io = Ia + It + Ir
(5)
Io adalah intensitas radiasi sebelum melewati bahan (W/m2 ), It adalah intensitas radiasi sesudah melewati bahan (W/m2 ), Ia adalah intensitas radiasi yang diserap bahan (W/m2 ), dan Ir adalah intensitas radiasi yang dipantulkan bahan (W/m2 ). Radiasi yang dipantulkan sangat kecil sehingga persamaannya menjadi: Io = It + Ia
(6)
Besarnya faktor transmisi adalah kemampuan bahan untuk meneruskan sebagian radiasi yang mengenainya, mengikuti persamaan: T=
It Io
(7)
T merupakan faktor transmisi, sehingga besarnya serapan (A) adalah A = − log T
(8)
A = log
1 T
(9)
A = log
Io It
(10) (Khopkar, 1990)
23
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Beberapa panjang gelombang unsur akan menghasilkan garis spektrum. Panjang gelombang yang menghasilkan garis spektrum tajam dengan intensitas maksimum dapat dipilih dan disebut garis resonansi. Panjang gelombang yang dipilih untuk menganalisis timbal adalah 283 nm (Khopkar, 1990). Temperatur mempengaruhi proses atomisasi. Temperatur nyala harus sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk melepas atom dari ikatannya sehingga akan diperoleh atom-atom bebas pada keadaan ground state. Besar pengaruh temperatur terhadap perbandingan jumlah atom pada keadaan eksitasi dan jumlah atom pada keadaan ground state dinyatakan dengan persamaan Boltzman (11). Nj No
=
Ej exp − Po KT Pj
(11)
Nj dan No masing- masing adalah jumlah atom pada keadaan eksitasi dan jumlah atom pada keadaan ground state. K adalah tetapan Boltzman (1,38 x 10-16 erg/K). T adalah temperatur absolut (Kelvin). Ej adalah perbedaan energi tingkat eksitasi dan tingkat ground state. Pj dan Po adalah faktor statistik yang ditentukan oleh banyaknya tingkat yang mempunyai energi setara pada masing- masing tingkat kuantum. Keberhasilan analisis pada SSA tergantung pada proses atomisasi dan serapan oleh atom-atom bebas yang netral (Khopkar, 1990). 2.
Instrumentasi spektrometer serapan atom Alat SSA terdiri dari 3 komponen yaitu : unit atomisasi, sumber radiasi
dan sistem pengukur fotometrik (gambar 10) (Khopkar, 1990).
24
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 10. Instrumentasi spektrometer serapan atom (Anonim, 2006b).
Atomisasi adalah proses yang mengubah unsur yang akan dianalisis menjadi uap atom (Price, 1972). Atomisasi dapat dilakukan dengan nyala maupun dengan tungku. Untuk mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi panas. Temperatur pada nyala harus benar-benar sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk melepas atom dari ikatannya sehingga diperoleh atom-atom bebas pada keadaan ground state (Price, 1972).
Gambar 11. Prinsip metode spektroskopi serapan atom dan instrumentasinya (Anonim, 2006c)
Atomisasi (gambar 12) dilakukan dengan bantuan gas pembakar. Gas pembakar terdiri dari propana, asetilena dan hidrogen. Oksidan adalah zat yang digunakan untuk mengoksidasi bahan bakar dalam nyala (Price, 1972). Broekaert (2002) menyebutkan bahwa oksidan terdiri dari N2 O atau udara. Campuran udara dan asetilen menghasilkan temperatur sebesar 2300°K. Temperatur yang dihasilkan cukup tinggi untuk membuat atomisasi yang baik (Price, 1972).
25
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 12 . Skema proses atomisasi sampel. M : logam (metal); M*: atom yang tereksitasi. Pada SSA yang diukur adalah M’ yaitu atom dalam keadaan ground state (Bassett, Denney, Jeffery, Mendham, 1994)
Zona nyala pada SSA yaitu primary combustion zone, interzonal region dan secondary combustion zone (gambar 13). Penyerapan paling baik terjadi pada interzonal region. Pada zona ini, atom dalam keadaan gas segera menyerap energi radiasi yang diemisikan oleh lampu katoda berongga (Skoog, West, Holler, 1994).
Gambar 13. Pembagian zona nyala pada pembakar pada spektrometer serapan atom (Skoog, West, Holler, 1994)
Sumber radiasi yang digunakan pada SSA adalah lampu katoda berongga (hollow cathode lamp) yang memiliki 2 elektroda (gambar 14). Salah satunya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis. Lampu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah. Dengan pemberian tegangan pada arus tertentu, logam mulai memijar dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu. Suatu garis yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator (Khopkar, 1990).
26
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 14. Lampu katoda berongga (hollow cathode lamp) pada SSA dan bagian-bagiannya (Levinson,2006)
Interferensi
dalam
metode
spektroskopi
serapan
atom
meliputi
interferensi kimia dan fisika. Interferensi kimia meliputi pembentukan komponen yang stabil dari unsur-unsur yang akan dianalisis. Gangguan ini mengakibatkan depressive effect (penurunan nilai serapan). Interferensi fisika meliputi volatilisasi yang tidak sempurna dari sampel yang juga menyebabkan penurunan nilai serapan karena jumlah atom pada keadaan ground state sedikit (Price, 1972). 3.
Keunggulan dan kelemahan metode spektroskopi serapan atom Keunggulan menggunakan metode SSA untuk analisis adalah tidak perlu
adanya pemisahan dari sampel. Unsur yang terdapat dalam sampel dapat dianalisis tanpa memisahkan unsur lain, karena digunakan sumber radiasi khusus yang sesuai dengan unsur analit. Metode ini kurang sensitif untuk analisis sampel bukan logam, sehingga menjadi kelemahannya (Mulja dan Suharman, 1995). 4.
Preparasi sampel organik Preparasi sampel dapat dilakukan dengan me nggunakan reagen solid atau
cair pada temperatur tinggi yang menyebabkan reaksi kimia atau melelehnya campuran (Broekaert, 2002). Salah satunya adalah dengan menggunakan metode kimia basah (wet chemical method), yaitu dengan penambahan asam misalnya HCl, HNO3 , atau HClO 4 . Pereaksi asam tersebut akan menghasilkan garam yang larut air. Efektifitas metode ini dilihat dari kapasitas oksidasinya yang bergantung
27
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
pada penambahan asam dan temperatur maksimal, sesuai titik didih asam yang digunakan. Penambahan pereaksi HNO3 p dan HClO 4 pada sampel darah menghasilkan garam Pb2+ yang mudah larut dan lepas dari ikatannya dengan protein darah dan menghasilkan gas NO yang berwarna kuning. Reaksinya adalah sebagai berikut: 3 Pb + 8 HNO3
3 Pb2+ + 6 NO3 + 2 NO
+ 4 H 2O
(12) (Vogel, 1979)
HNO3 pekat akan melarutkan timbal menjadi timbal nitrat yang dapat larut. Kekuatan oksidasinya meningkat dengan penambahan perklorat dan peningkatan suhu serta tekanan saat proses digesti. HClO 4 pekat (60-72%) akan menguraikan senyawa organik dalam suhu tinggi (Walter, Chalk, Kings ton, 1998). Campuran HClO 4 dan HNO3 digunakan untuk mengontrol proses digesti senyawa organik karena reaktivitas HClO 4 yang besar (dapat meledak). Jika dicampur dengan HClO 4 , HNO3 akan melarutkan timbal. Jika temperaturnya dinaikkan, HClO 4 akan menyempurnakan penguraian protein yang tidak dapat terurai oleh HNO3 .
H. Validasi Metode Validitas metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita,
28
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2004). Parameter–parameter validitas metode analisis meliputi akurasi, presisi, linieritas, rentang, spesifisitas, LOD, dan LOQ (Anonim, 2007e). 1. Akurasi Akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan nilai yang diukur dengan dengan nilai yang diterima dan ditunjukkan dengan perolehan kembali (recovery). Kriteria perolehan kembali cukup fleksibel, semakin komplek dan semakin sulit metode analisis yang digunakan maka perolehan kembali diperbolehkan semakin rendah atau kisarannya semakin lebar (Rohman, 2007). Akurasi dari suatu metode analisis sebaiknya disajikan dalam rentang. Akurasi dihitung sebagai presentase recovery pengujian sejumlah analit yang diketahui jumlahnya atau sebagai perbedaan antara rata–rata dan nilai sebenarnya yang bisa diterima, bersama dengan taraf kepercayaan (Anonim, 2007e). 2. Presisi Presisi yaitu ukuran keterulangan metode analisis dan dinyatakan dalam simpangan baku relatif atau koefisien korelasi (KV) dari sejumlah sampel yang secara statistik berbeda signifikan (Rohman, 2007). Presisi dapat dijadikan ukuran dari salah satu derajat reproduksibilitas atau repeatabilitas suatu metode analisis dalam kondisi pekerjaan yang normal. Reproduksibilitas mengacu pada penggunaan prosedur analisis di laboratorium yang berbeda. Intermediate precission menyatakan variasi dalam laboratorium, seperti hari berbeda, analisis yang berbeda atau peralatan dalam laboratorium yang sama. Repeatabilitas mengacu penggunaan metode analisis dalam laboratorium pada suatu periode tertentu dengan analis yang sama dengan peralatan yang sama. (Anonim, 2007e).
29
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif atau koefisien variasi 2% atau kurang, tapi sangat fleksibel tergantung kondisi analit yang diperiksa, jumlah sampel dan kondisi laboratorium. Menurut Harmita (2004), koefisien variasi (KV) yang dapat diterima terdapat pada tabel I. Tabel I. Kriteria koefisien variasi (KV) laboratorium yang dapat diterima Kadar analit =1% 0,1% 1 ppm 1ppb
KV (%) 2,5 5 16 32
3. Linearitas dan rentang Linearitas merupakan kemampuan untuk mendapatkan hasil uji yang proporsional dengan konsentasi analit (Rohman, 2007). Persyaratan data linearitas yang bisa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi (r) >0,99 (Christian, 2004). Rentang adalah jarak terbawah dan teratas dari metode analisis yang telah dipakai untuk mendapatkan presisi, linearitas dan akurasi yang bisa diterima (Anonim, 2007e). Rentang yang digunakan biasanya 20%-175% terhadap kadar analit dalam sampel. 4. Spesifisitas Spesifisitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengukur dengan baik komponen lain dalam analit yang mungkin ada seperti pengotor, produk degradasi, dan komponen matriks (Anonim, 2007e). 5. Limit of detection (LOD) dan limit of quantitation (LOQ) LOD adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak dapat dikuantitasi. LOQ merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang
30
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan (Rohman, 2007). Anonim (2007e) menggolongkan validasi metode analisis menjadi 4 kategori: a. Kategori I, mencakup metode- metode analisis kuantitatif, untuk menetapkan komponen-komponen utama bahan obat atau zat aktif dalam sediaan farmasi. b. Kategori II, mencakup metode analisis kualitatif dan kuantitatif untuk analisis impurities atau degradation compounds dalam sediaan farmasi. c. Kategori III, mencakup metode- metode analisis yang digunakan untuk menentukan karakteristik penampilan suatu sediaan farmasi. d. Kategori IV merupakan tes identifikasi Tabel II. Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori Parameter Kategori II Kategori I Kategori III Kategori IV analisis Kuantitatif Kualitatif Akurasi Ya Ya * * Tidak Presisi Ya Ya Tidak Ya Tidak LOD Tidak Tidak Ya * Ya LOQ Tidak Ya Tidak * Tidak Linearitas Ya Ya Tidak * Tidak Range Ya Ya * * Tidak * = mungkin tidak diperlukan, tergantung sifat spesifik tes (Anonim, 2007e)
Menurut Chan, Lam, Lee, Zhang (2004), karakteristik validasi metode kuantitatif pada logam berat, termasuk timbal, dengan spektroskopi meliputi Tabel III. Syarat karakteristik validasi metode analisis logam berat dengan spektroskopi Uji kemurnian Karakteristik Identifikasi Pengujian kadar logam Kuantitatif Limit Akurasi + + Presisi Repeatibilitas + + Intermediate precision + Spesifisitas + + + + LOD + LOQ + Linearitas + + Rentang + + -: karakteristik tidak biasa dilakukan. +: karakteristik biasa dilakukan
Terdapat 3 prinsip dasar yang perlu diketahui untuk meningkatkan validitas percobaan, yaitu replikasi, randomisasi dan adanya kontrol (Nazir, 2005).
31
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
I. Landasan Teori Penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif banyak dip ilih karena biaya yang relatif murah, penggunaannya mudah dan sederhana serta efek samping yang ditimbulkan relatif kecil. Bawang putih (Allium sativum L.) telah diteliti dan diketahui dapat mendetoksifikasi logam berat. Na2 CaEDTA biasa digunakan untuk terapi penawarracunan timbal. Kalsium pada Na2 CaEDTA akan berikatan dengan timbal menghasilkan khelat yang kurang toksik dan lebih polar sehingga lebih mudah diekskresikan. Bawang putih mempunyai aktivitas terapetik potensial untuk mengatasi keracunan timbal. Senyawa pada bawang putih yang diduga dapat mengurangi kadar timbal adalah selenium. Selenium merupakan prekursor enzim antioksidan yaitu glutation peroksidase yang akan menguraikan radikal bebas yang dihasilkan oleh timbal. Pemejanan timbal asetat sela ma 30 hari, sedangkan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih diberikan selama 10 hari setelah pemejanan timbal. Keefektifan kedua bahan tersebut diketahui dengan mengukur kadar timbal darah tikus dengan spektrometer serapan atom.
J. Hipotesis Ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal darah tikus.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola satu arah.
B. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian a.
Variabel utama 1) Variabel bebas dalam penelitian ini ialah a) Dosis Na2 CaEDTA 189 mg/kg BB tikus. b) Dosis ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB tikus. 2) Variabel tergantung dalam penelitian ini ialah kadar timbal darah tikus yang diukur setelah pemejanan timbal serta pemberian Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih.
b.
Variabel pengacau 1) Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah a) Hewan uji yaitu menggunakan tikus putih betina sehat galur Wistar, usia 6 minggu, bobot 100-150 gram. Hewan uji dipilih tikus betina galur Wistar yang sehat supaya kadar timbal yang terabsorpsi benar-benar terkendali dan tidak dipengaruhi kondisi patologis. Hewan uji yang digunakan berusia 6 minggu dengan
32
33
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
pertimbangan organ-organnya sudah berfungsi sempurna sehingga absorpsi timbal dapat dikendalikan. Kondisi fisiologis hewan uji yaitu bobot 100-150 gram dikendalikan. b) Bobot dan jenis pakan yaitu pelet tipe BR2 10 g/hari/ekor supaya kadar timbal yang diabsorpsi hewan uji seragam dan tidak dikacaukan oleh faktor nutrisi. c) Air minum yaitu menggunakan aquadest yang diganti baru setiap hari sehingga timbal yang berasal dari air minum dan terabsorpsi hewan uji jumlahnya sama. 2) Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah a) Perbedaan fungsi organ tiap hewan uji b) Profil farmakokinetika timbal yang berbeda pada hewan uji 2. Definisi operasional a.
Senyawa toksik yang digunakan adalah timbal asetat dosis 0,5 g/kg BB yang diberikan selama 30 hari.
b.
Ekstrak etanol adalah ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L.) hasil ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 45%.
c.
Uji daya antidot adalah uji potensi penawarracunan menggunakan antiracun Na2 CaEDTA dosis 189 mg/kg BB, setelah 2 jam dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB untuk menurunkan kadar timbal darah setelah pemberian timbal asetat selama 30 hari.
d.
Kadar timbal darah adalah kadar timbal dalam darah tikus, diukur menggunakan metode spektroskopi serapan atom dalam satuan ppm.
34
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
C. Bahan atau Materi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk umbi bawang putih (Merapi Farma), tikus betina (Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Universitas Sanata Dharma), timbal asetat (Merck), aquadest, etanol 45% (teknis), Na2 CaEDTA (Merck), natrium klorida (teknis), asam nitrat 65% (pro analisis, Merck), asam perklorat 37% (pro analisis, Merck), larutan standar timbal 1000 ppm (Merck), kertas alumunium, kertas saring.
D. Alat atau Instrumen Penelitian Alat yang digunakan adalah spektrometer serapan atom (Hitachi Z-8000 Polarized Zeeman), timbangan analitik (Mettler Toledo PL303, AB204, GB 3002), heater (Barnstead Thermolyne Cimarec® ), hot plate (Heidolph MR2002), alat maserasi (Innova 2100 Plateform Shaker), oven (Memmert), alat-alat gelas (Pyrex), pipet mikro 200-1000µl (GILSON Z 64581D), yellowtip, pipa kapiler tanpa heparin, eppendorf, spuit injeksi oral dan intramuskular.
E. Tata Cara Penelitian 1.
Determinasi tanaman Umbi bawang putih (Allium sativum L.) yang akan digunakan
diidentifikasi dan dideterminasi terlebih dahulu oleh determinator di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Umbi bawang putih ini dipastikan juga kebenarannya menggunakan acuan baku determinasi (Anonim, 1995a).
35
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2.
Preparasi bahan
a.
Pengumpulan, pengeringan dan penyerbukan umbi bawang putih Pengumpulan, pengeringan dan pembuatan serbuk umbi bawang putih dilakukan oleh petugas di Merapi Farma Kaliurang. Umbi bawang putih berasal dari daerah Brebes, Jawa Tengah yang dipanen pada bulan November 2007 dengan usia panen 6-7 bulan. Serbuk bawang putih disimpan pada suhu kamar (25ºC) untuk mencegah tumbuhnya kapang dan jamur, kontaminasi mikroba dan rusaknya za t aktif. Alliiin (S-2-propenil- L-sistein sulfoksida) akan terurai menghasilkan allicin oleh enzim allinase. Allicin akan mengalami reaksi enzimatis menghasilkan minyak yang mengandung sulfur (dialil disulfida) dan alil alkohol. O
S-(2-Propen yl)-L-cystei ne sulfoxide [= Alliin]
COOH
S NH2
allinase+H2O O S
S S
2-Propenyl propenethiosu lfinate [= Alli cin]
S
2-Propenyl propenethiosu lfinate [= Allicin]
Gambar 15. Reaksi enzimatis peruraian alliin menjadi allicin (Schmidt,2006)
b.
Pembuatan ekstrak etanol umbi bawang putih Umbi bawang putih dibuat dalam bentuk sediaan ekstrak dengan metode maserasi. Ekstrak etanol 20% b /v dibuat dengan memasukkan 20 gram serbuk umbi bawang putih ke dalam bejana, kemudian dituangi dengan 75 ml etanol 45%, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang digojog (Anonim, 1986). Selenium yang terikat dalam protein akan terekstraksi lebih banyak karena penggunaan cairan penyari yang sifatnya polar. Penggojogan bertujuan untuk mempermudah proses penyarian zat aktif dari bahan tanaman dan memperbesar kontak serbuk dengan cairan
36
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
penyari sehingga cairan penyari akan membasahi serbuk secara merata. Penggojogan diperlukan untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butir serbuk simplisia sehingga derajat perbedaan konsentrasi yang sebesarbesarnya antara larutan di dalam sel dan larutan di luar sel tetap terjaga. Setelah 5 hari, sari diserkai, ampas diperas untuk memisahkan sari dengan ampas dan zat lain yang tidak diinginkan. Ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 ml. Bejana ditutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari. Tujuannya untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapi ikut larut dalam cairan penyari. Proses ini dilakukan dalam wadah yang tertutup untuk menghindari tumbuhnya bakteri dan jamur pada ekstrak. Pemekatan dilakukan dengan cara penguapan pada suhu 50°C hingga diperoleh ekstrak kental (Anonim, 1986). Tujuan pemekatan ekstrak adalah untuk menghilangkan cairan penyari serta mencegah tumbuhnya kapang, jamur dan bakteri pada ekstrak. c.
Pembuatan larutan timbal asetat Serbuk timbal asetat (Pb(CH3 COO)2 .3H2O) ditimbang lebih kurang 4,0 gram kemudian ditambah dengan aquadest mendidih (100ºC) hingga volumenya 100,0 ml (Anonim, 1995b). Larutan yang diperoleh adalah larutan timbal asetat dengan konsentrasi 0,04 mg/L.
d.
Pembuatan larutan natrium kalsiumedetat Na2 CaEDTA ditimbang lebih kurang 7,56 gram kemudian dilarutkan dengan larutan saline (NaCl 0,9% 0,1 N) (Lacy, Amstrong, Goldman, Lance,
37
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2003) hingga 500 ml. Larutan yang diperoleh adalah larutan Na2 CaEDTA dengan konsentrasi 0,01512 mg/L. Larutan saline digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang mirip dengan cairan fisiologis tubuh manusia. e.
Pembuatan larutan ekstrak etanol umbi bawang putih Ekstrak etanol umbi bawang putih ditimbang lebih kurang 0,8 g kemudian ditambah dengan aquadest hingga volumenya 50 ml. Larutan yang diperoleh adalah larutan ekstrak etanol umbi bawang putih dengan konsentrasi 0,016 mg/L.
3.
Preparasi dan perlakuan hewan uji
a. Preparasi hewan uji. Hewan uji yang digunakan dibagi menjadi 4 kelompok, masing- masing berjumlah 7 ekor. Sebelum diberi perlakuan, hewan uji diberi larutan timbal asetat 0,5 g/kgBB oral selama 30 hari dan disebut kondisi praperlakuan. Kelompok hewan uji dinyatakan sebagai berikut: Kelompok I
= kontrol negatif aquadest 0,5 g/kgBB.
Kelompok II
= kontrol posit if timbal 0,5 g/kgBB.
Kelompok III = kontrol Na2 CaEDTA 189 mg/kgBB selama 10 hari setelah kondisi praperlakuan. Kelompok IV = perlakuan Na2 CaEDTA 189 mg/kgBB, dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB selama 10 hari setelah kondisi praperlakuan.
38
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
b. Perlakuan hewan uji. Pada kondisi praperlakuan, larutan timbal asetat 0,5 g/kgBB dipejankan
secara
oral
(Hariono,
2005)
selama
30
hari
dengan
menganalogikan pejanan timbal yang kronis dan akumulatif pada manusia, sedangkan kontrol negatif diberi aquadest 0,5 g/kgBB. Setelah pemejanan timbal asetat selama 30 hari, kadar timbal dalam darah mencapai lebih dari 0,7 ppm (Wahyunengsih et al, 2007, Hariono, 2005) dan membutuhkan terapi khelasi (Anonim, 2005a). Na2 CaEDTA 189 mg/kgBB diberikan secara intramuskular selama 10 hari setelah kondisi praperlakuan yang merupakan hasil konversi dari dosis manusia 30 mg/kg BB/hari (lampiran 12). Ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB (Senapati, 2001) diberikan 2 jam setelah pemejanan Na2 CaEDTA secara oral. 4.
Preparasi sampel Darah tikus diambil dari sinus orbitalis mata, ditampung dalam
eppendrof. Sampel yang diperoleh ditimbang dan beratnya harus lebih dari 0,5 gram karena kadar timbal dalam darah sangat kecil sehingga diperlukan berat sampel yang cukup banyak untuk dapat terukur. Sampel kemudian didestruksi berdasarkan metode kimia basah (wet chemical method) dengan menambahkan HNO3 p sebanyak 10 ml dan HClO 4 0,5 ml. Sampel dipanaskan dengan suhu 200°C hingga jernih, tidak berasap kuning untuk menguapkan pereaksi-pereaksi tersebut, hingga volume yang tersisa 1-2 mL, kemudian didinginkan. Asap kuning adalah gas NO yang dihasilkan dari reaksi tersebut (reaksi 12). Sampel hasil destruksi disaring dengan kertas saring. Tujuan filtrasi hasil destruksi untuk
39
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
menghilangkan endapan yang terbentuk selama proses destruksi terjadi. Selain itu, larutan sampel harus dalam keadaan jernih sebab kejernihan menjadi tanda bahwa seluruh material organik sudah terdestruksi. Filtrat kemudian diencerkan dengan aquadest dan volumenya ditepatkan menjadi 10 ml supaya nilai serapannya dapat terbaca oleh spektrometer serapan atom pada panjang gelombang 283,3 nm dan nilai serapan sampel tersebut berada pada rentang serapan seri larutan baku. Pengukuran dilakukan pada hari ke-0, 15, 30, 35, dan 40 untuk mengetahui profil farmakokinetika timbal dalam darah sebelum dan setelah pemberian Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih. 5.
Pengaturan spektrometer serapan atom Spektrometer serapan atom untuk pengukuran kadar timbal diatur
sebagai berikut: Sumber cahaya
: hollow cathode lamp (timbal)
Arus lampu
: 7,5 mA
Panjang gelombang
: 283,3 nm
Oksidan
: udara (9,5 liter/menit)
Bahan bakar
: asetilena (2,3 liter/menit)
Tinggi tempat serap
: 7,5 mm
6.
Pembuatan kurva baku
a.
Pembuatan larutan baku timbal Larutan standar timbal 1000 ppm diambil sebanyak 1 ml kemudian ditambah dengan aquadest hingga 10 ml. Larutan yang diperoleh adalah larutan stok timbal dengan konsentrasi 100 ppm. Dari larutan ini, dibuat seri
40
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
larutan baku dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, dan 8 ppm. Kurva baku mengandung timbal yang merupakan logam berat dan diukur menggunakan spektrometer serapan atom. b.
Pengukuran kurva baku timbal Kurva baku dibuat dengan mengukur nilai serapan seri kadar larutan baku timbal pada panjang gelombang 283,3 nm menggunakan spektrometer serapan atom (Subramanian and Meranger, 1981).
7.
Penentuan kadar timbal dalam darah sampel Nilai serapan dan rata-rata konsentrasi yang diperoleh (ppm) dihitung
dengan rumus (13) sehingga diperoleh kadar timbal dalam sampel. Kadar Pb (ppm) =
(ppm larutan sampel - ppm blanko )( volume ) berat (gram )
(13)
(Anonim, 1980)
F. Analisis Hasil Data perlakuan yang diperoleh dibandingkan dengan data kontrol. Pada kondisi praperlakuan, kadar timbal dibandingkan dengan kontrol negatif dan positif untuk mengetahui kadar di dalam darah sebelum diberi perlakuan. Setelah diberi perlakuan, kadar timbal darah perlakuan dibandingkan dengan kontrol Na2 CaEDTA. Untuk kepentingan statistik, maka hipotesis nul (H0 ) dirumuskan tidak terdapat perbedaan bermakna kadar timbal antara kontrol Na2 CaEDTA dengan perlakuan ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA.
41
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan 95% karena pengujian dilakukan secara in vivo menggunakan hewan uji dan terdapat pengacau biologis. Langkah awal dilakukan pengujian normalitas data. Jika hasilnya normal maka analisis statistiknya menggunakan ANOVA. Jika menunjukkan hasil yang tidak normal, analisis statistik yang digunakan adalah Kruskal-Wallis dan Friedman. Analisis Kruskal-Wallis digunakan untuk mengetahui perbedaan kadar timbal darah antarkelompok dan dilanjutkan dengan analisis Mann-Whitney. Uji Friedman untuk mengetahui perbedaan kadar timbal darah antarhari pengukuran yang berbeda dalam satu kelompok, kemudian dilanjutkan dengan analisis Wilcoxon.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan kebenaran tanaman yang digunakan dalam penelitian. Tanaman yang digunakan dalam penelitian ini telah dideterminasi oleh determinator di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dhama, Yogyakarta menggunakan acuan baku (Anonim, 1995a) (lampiran 1).
B. Pengukuran Kadar Timbal Darah Cara kerja spektrometer serapan atom berdasarkan penguapan larutan sampel dan mengubah logam yang terkandung di dalamnya menjadi atom bebas yang akan menyerap radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan oleh lampu katoda. Spektrometer serapan atom untuk pengukuran kadar timbal menggunakan hollow cathode lamp khusus timbal dengan udara dan asetilen sebagai oksidan dan bahan bakarnya. 1. Kurva baku timbal Kurva baku dibuat diawali dengan pembuatan seri larutan baku timbal dengan konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, dan 8 ppm. Serapan seri larutan baku dibaca pada panjang gelombang 283,3 nm dengan spektrometer serapan atom. Panjang gelombang 283,3 nm merupakan panjang gelombang di
42
43
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
mana timbal akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh lampu katoda berongga. Larutan baku selalu dibuat baru sebab senya wa timbal di dalam larutan kurang stabil sehingga akan mempengaruhi hasil pengukuran. Kurva baku pengukuran kadar timbal darah dengan menggunakan spektrometer serapan atom untuk tiap hari pengukuran seperti berikut: Kurva Baku Larutan Timbal Hari ke-0 0,02 0,016
Serapan
0,012 0,008 0,004 0 0
2
4
6
8
10
-0,004 Kadar (ppm)
Gambar 16. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-0 sebelum pemejanan timbal asetat (r =0,999) Kurva Baku Timbal Hari ke-15 0,02
Serapan
0,016
0,012
0,008
0,004
0 0
2
4
6
8
10
Kadar (ppm)
Gambar 17. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-15 setelah pemejanan timbal selama 15 hari (r =0,999)
44
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kurva Baku Timbal Hari ke-30 0,02
Serapan
0,016
0,012 0,008
0,004
0 0
2
4
6
8
10
Kadar (ppm)
Gambar 18. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-30 setelah pemejanan timbal selama 30 hari (r =0,997)
Kurva Baku Timbal Hari ke-35 0,02
Serapan
0,016
0,012
0,008
0,004
0 0
2
4
6
8
10
Kadar (ppm)
Gambar 19. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan selama 30 hari dan pemberian Na 2CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari (r =0,997)
Kurva Baku Timbal Hari ke-40 0,02
Serapan
0,016
0,012
0,008 0,004
0 0
2
4
6
8
10
Kadar (ppm)
Gambar 20. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-40 setelah kondisi praperlakuan selama 30 hari dan pemberian Na 2CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari (r =0,998)
45
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Penelitian ini tidak melakukan validasi metode analisis tapi hanya optimasi pada spektrometer serapan atom yang digunakan (lampiran 2). Kesahihan data berdasarkan linearitas kurva baku yang diperoleh dan nilai koefisien variasi (KV) perlakuan terhadap kontrol. Kurva baku dibuat untuk mengetahui linearitas data yang diukur, dilihat dari nilai koefisien korelasinya (r). Nilai koefisien korelasi yang mendekati 1 menunjukkan data proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel dan menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara besarnya kadar dengan besarnya nilai serapan. Linearitas kurva baku >0,99 menunjukkan linearitas antara absorbasi dan kadar yang diperoleh bagus (Christian, 2004; Skoog, West, Holler, 1994). Linearitas kurva baku yang didapat telah memenuhi syarat yaitu >0,99 (tabel IV). Tabel IV. Nilai linearitas kurva baku timbal hasil pengukuran dengan metode spektrometri serapan atom Kurva baku timbal Linearitas (r) Hari ke-0 0,999 Hari ke-15 0,999 Hari ke-30 0,997 Hari ke-35 0,997 Hari ke-40 0,998
Nilai KV perlakuan menunjukkan perbedaan dibandingkan nilai KV kontrol (tabel V). Hal tersebut karena dipengaruhi kondisi farmakokinetika timbal dalam tubuh dan fungsi masing- masing organ tubuh hewan uji yang tidak dapat dikendalikan. Adanya data outlayer (data yang tidak sesuai dengan modus) yang seharusnya direject juga mempengaruhi nilai KV sehingga nilai KV tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tabel V. Nilai koefisien variasi (KV) kontrol dan perlakuan Koefisien variasi (KV) Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Hari ke-0 240,37 0,00 0,00 137,43 Hari ke-15 64,86 98,04 27,50 17,11 Hari ke-30 26,58 21,38 65,62 61,37 Hari ke-35 23,54 58,08 25,74 16,94 Hari ke-40 25,03 19,28 111,40 276
Hari pengukuran
46
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2. Kadar timbal darah akibat penawarracunan menggunakan Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol bawang putih Berdasarkan nilai serapan sampel yang terbaca, akan diperoleh kadar timbal terukur. Kadar timbal darah sebenarnya dapat dihitung dengan rumus (13) dan ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel VI. Nilai rata-rata kadar timbal darah (ppm) hasil pengukuran dengan metode spektrometri serapan atom dan perbedaan secara statistik terhadap kontrol negatif Kelompok hewan uji I II III IV
Hari ke-0 0,27±0,649
Hari ke-15 9,67±6,272
x ± SD Hari ke-30 3,71±0,986
Hari ke-35 16,65±3,919
Hari ke-40 5,97±1,494
0,00±0,000
31,37±30,756
12,07±2,580
27,89±16,198
4,02±0,775
(TB)
(B)
(B)
(TB)
(B)
0,00±0,000
20,46±5,627
7,85±5,151
24,45±6,294
2,15±2,395
(TB)
(B)
(TB)
(B)
(B)
1,05±1,443
14,77±2,527
8,38±5,143
28,94±4,903
0,10±0,276
(B)
(TB)
(B)
(B)
(TB)
Ket.: Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV TB B
= = = =
kontrol negatif aquadest 0,5 g/kgBB kontrol positif timbal 0,5 g/kgBB kontrolNa 2CaEDTA 189 mg/kgBB setelah praperlakuan timbal kelompok Na2CaEDTA 189 mg/kgBB dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih 200mg/kgBB setelah praperlakuan timbal = berbeda tidak bermakna = berbeda bermakna
Hasil tabel VI menunjukkan standar deviasi yang cukup besar, artinya terdapat perbedaan kadar timbal darah antarhewan uji dalam satu kelompok perlakuan. Adanya perbedaan tersebut dapat disebabkan profil farmakokinetika timbal yang berbeda pada masing- masing hewan uji. Pada kondisi praperlakuan, kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA dan perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dibandingkan dengan kontrol negatif dan positif. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar timbal darah semua kelompok hewan uji sebelum pemejanan timbal asetat berbeda tidak bermakna. Hal ini disebabkan timbal belum diakumulasi dalam darah.
47
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Pada pengukuran hari ke-15, kadar timbal hewan uji yang diberi timbal menunjukkan perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif, tetapi hasilnya berbeda tidak bermakna terhadap kontrol positif. Pemejanan timbal asetat selama 15 hari menyebabkan akumulasi timbal dalam darah sehingga kadarnya berbeda tidak bermakna pada hewan uji yang diberi timbal asetat. Kadar timbal darah semua kelompok hewan uji mengalami penurunan setelah pemejanan timbal selama 30 hari. Jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif, kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA dan perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Setelah kondisi praperlakuan dengan pemberian timbal asetat selama 30 hari, kadar timbal darah perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dibandingkan dengan kontrol Na2 CaEDTA. Kadar timbal darah setelah pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kontrol Na2 CaEDTA. Setelah pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari, kadar timbal perlakuan menunjukkan perbedaan bermakna terhadap kadar timbal kontrol Na2 CaEDTA. Artinya pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dapat lebih menurunkan kadar timbal darah dibandingkan pemberian tunggal Na2 CaEDTA. Hubungan perbedaan kadar timbal secara statistik antarkelompok hewan uj i dapat dilihat pada tabel VII.
48
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Tabel VII. Hubungan perbedaan kadar timbal secara statistik Kelompok hewan uji Hari pengukuran I II III IV I
Hari ke-0
TB
TB
TB
IV
TB
TB
B
B
B
B
TB
TB
Ket.: Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV
B
II
B
III
B
TB
IV
B
TB
B
B
TB
TB
TB
TB
B
II
B
III
TB
TB
IV
TB
TB
TB
TB
B
B
TB
TB
TB
II
TB
III
B
TB
IV
B
TB
TB
B
B
B
B
B
I
Hari ke-40
TB
TB
I
Hari ke-35
TB
II
I
Hari ke-30
TB
III
I
Hari ke-15
TB
II
B
III
B
B
IV
B
B
TB
B B
kontrol negatif aquadest 0,5 g/kgBB kontrol positif timbal 0,5 g/kgBB kontrolNa 2CaEDTA 189 mg/kgBB setelah praperlakuan timbal kelompok Na2CaEDTA 189 mg/kgBB dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih 200mg/kgBB setelah praperlakuan timbal = berbeda tidak bermakna = berbeda bermakna
TB B
= = = =
Profil Farmakokinetika Timbal Mean Kadar Timbal Darah (ppm)
35 30 25 20
15 10 5 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Hari Pengukuran Kontrol negatif aquadest Kontrol positif timbal Kelompok timbal dan Na2CaEDTA Kelompok timbal dan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih
Gambar 21. Profil farmakokinetika timbal. Garis putus-putus (----) menunjukkan pemejanan timbal asetat dilakukan selama 30 hari (kondisi praperlakuan).
49
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Gambar 21 menunjukkan profil farmakokinetika timbal dengan pemejanan timbal selama 30 hari (kondisi praperlakuan) serta pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari. Berdasarkan profil farmakokinetikanya, timbal di dalam darah pada hari ke-0 (sebelum pemejanan timbal asetat) kadarnya mendekati 0 ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa darah tikus yang dianalisis hampir tidak mengandung timbal karena belum dipejani timbal. Kadar timbal darah kontrol positif, kontrol Na2 CaEDTA dan perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih meningkat pada hari ke-15 karena pemejanan timbal asetat. Kontrol negatif (aquadest) juga mengalami peningkatan kadar timbal di dalam darah tetapi kadarnya jauh lebih kecil dibandingkan kelompok yang diberi timbal asetat. Hal ini disebabkan adanya timbal di dalam aquadest yang diberikan walaupun sedikit jumlahnya. Timbal asetat yang terdistribusi di dalam darah dalam bentuk ion Pb2+ bertambah banyak dan terakumulasi sehingga terjadi peningkatan kadar timbal yang terukur. Timbal yang diukur pada hari ke-30 kadarnya mengalami penurunan. Hal ini disebabkan timbal di dalam darah mulai terdistribusi ke dalam jaringan lunak atau tulang. Timbal juga sudah mengalami ekskresi keluar dari tubuh sebab waktu paruh timbal dalam darah adalah sekitar 25 hari (Nordberg, 1998). Jumlah timbal di dalam darah berkurang sehingga kadar yang terukur juga mengalami penurunan. Kadar timbal darah hewan uji pada kondisi praperlakuan diharapkan memiliki pola farmakokinetika yang seragam karena hewan uji hanya diberi
50
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
timbal asetat dengan dosis yang sama. Tapi dari grafik diketahui bahwa terdapat perbedaan pola farmakokinetika kadar timbal darah antarkelompok hewan uji pada kondisi praperlakuan. Diduga hal tersebut disebabkan profil farmakokinetika timbal dalam tubuh serta fungsi organ absorpsi dan ekskresi yang berbeda pada masing- masing hewan uji. Akibatnya, kadar timbal yang terukur dalam darah juga berbeda. Setelah pemberian antiracun Na2 CaEDTA yang kemudian dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari, yaitu pada pengukuran hari ke-35, kadar timbal justru meningkat. Naiknya kadar timbal menunjukkan pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih belum dapat mengkhelat, meningkatkan ekskresi dan mengurangi kadar timbal di dalam darah. Terapi dengan Na2 CaEDTA menyebabkan kenaikan bermakna ekskresi timbal dalam urin dan penurunan kadar timbal darah, namun tidak terlalu berdampak terhadap kadar timbal dalam otak atau tulang. Penghentian paparan timbal pada pejanan kronis menyebabkan timbal keluar dari tulang secara perlahan dan meningkatkan konsentrasi timbal dalam darah (Katzung, 2004). Penghentian pemejanan timbal dan mulai diekskresinya timbal dari dalam tubuh menyebabkan jumlah timbal dalam darah berkurang. Akibatnya terjadi redistribusi timbal yang berasal dari tulang dan jaringan lunak ke dalam darah untuk menjaga kesetimbangan timbal dalam tubuh. Akibatnya timbal di dalam darah akan meningkat jumlahnya sehingga kadar timbal yang teruk ur juga meningkat. Profil farmakokinetika timbal pada hari ke-40 yaitu setelah pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari,
51
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
menunjukkan penurunan kadar timbal darah pada semua kelompok hewan uji. Ekstrak etanol umb i bawang putih dan Na2 CaEDTA memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal darah. Penurunan kadar timbal terjadi karena khelasi timbal oleh Na2 CaEDTA dan efek antioksidan ekstrak etanol umbi bawang putih. Variansi data kadar timbal darah yang besar dipengaruhi adanya data outlayer di luar data modus dan seharusnya direject. Untuk melihat variansi data kadar timbal darah pada masing- masing hari pengukuran digunakan bar seperti pada gambar berikut. 4.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-0
3.00
2.00
1.00
0.00
-1.00
-2.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Gambar 22. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-0 (kondisi praperlakuan)
Pada pengukuran hari ke-0 (gambar 22), kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA menunjukkan variansi hasil yang berbeda tidak bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Hal ini disebabkan belum dilakukan pemejanan timbal asetat sehingga kadarnya dalam darah sangat
52
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
kecil. Pengendalian variabel pengacau (makanan dan minuman) menyebabkan kadar timbal dalam darah dapat dikendalikan. Data kadar timbal perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA variansinya berbeda bermakna terhadap perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih (nilai p < 0,05 yaitu 0,025).
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-15
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
-20.00
-40.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Gambar 23. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-15 (kondisi praperlakuan)
Setelah pemejanan timbal asetat selama 15 hari, terdapat perbedaan variansi tidak bermakna antara kadar timbal kontrol Na2 CaEDTA terhadap kontrol negatif dan positif (gambar 23). Data kadar timbal perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA menunjukkan perbedaan variansi tidak
53
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
bermakna terhadap kelompok Na2 CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih.
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-30
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
-5.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Gambar 24. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-30 setelah kondisi praperlakuan
Gambar 24 menunjukkan perbedaan variansi data kadar timbal yang tidak bermakna antara kontrol Na2 CaEDTA terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih juga menunjukkan variansi berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Terdapat perbedaan variansi yang tidak bermakna antara kontrol Na2 CaEDTA terhadap perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih (nilai p >0,05 yaitu 0,055). Kadar timbal darah hari ke-35 kontrol Na2 CaEDTA memilliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif (gambar 25). Data kadar timbal darah perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan
54
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ekstrak etanol umbi bawang putih juga memiliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA memiliki variansi yang berbeda tidak bermakna terhadap perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-35
putih.
60.00
40.00
20.00
0.00
kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Gambar 25. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian Na2CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 5 hari
Kadar timbal darah belum mengalami penurunan setelah 5 hari pemberian Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih. Ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA belum mampu membantu menurunkan kadar timbal darah.
55
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-40
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
-2.00
-4.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Gambar 26. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-40 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian Na2CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari
Histogram pada gambar 26 menunjukkan adanya perbedaan variansi data yang tidak bermakna antara kontrol Na2 CaEDTA terhadap kontrol negatif dan kontrol positif pada pengukuran hari ke-40. Perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki variansi data yang berbeda bermakna terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Data kadar timbal darah perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawng putih menunjukkan terdapat perbedaan variansi yang tidak berbeda bermakna terhadap kontrol Na2 CaEDTA. Pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih mempunyai efek terapetik yang lebih besar dalam menurunkan kadar timbal darah jika dibandingkan pemberian tunggal Na2 CaEDTA. Dari hasil yang diperoleh, hipotesis penelitian ini diterima. Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki efek yang sinergis dalam menurunkan kadar timbal
56
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
darah. Pada penelitian ini, ekstrak etanol umbi bawang putih setelah pemberian Na2 CaEDTA membutuhkan waktu 10 hari untuk menurunkan kadar timbal di dalam darah. Terapi menggunakan Na2 CaEDTA diberikan sebagai antiracun yang dapat mengkhelat timbal. Timbal yang terdeposit di dalam tulang akan berikatan dengan
matriks
tulang,
berkompetensi
dengan
kalsium.
Kalsium
pada
Na2 CaEDTA digantikan oleh ion timbal yang akan berikatan dengan 5 cincin heterosiklik (14). Terbentuknya khelat yang sifatnya lebih polar menyebabkan kenaikan ekskresi timbal dalam urin dan penurunan kadar timbal dalam darah. O
O
O
O
O C O Na
O
C
O
H2C
O Ca
H2 C
2+
CH2
N C H2
C
N C H2
H2C
O
O
+ Pb O
2+
+ Ca
N
N C
O
Pb O
Na
O
O
(14)
Ekstrak etanol umbi bawang putih mengandung senyawa yang mampu menurunkan kadar timbal dalam darah. Senyawa tersebut diduga adalah mineral selenium yang merupakan komponen pembentuk enzim antioksidan glutation peroksidase. Mekanisme selenium dalam menurunkan kadar timbal dalam darah terjadi secara tidak langsung, yaitu dengan menjadi antioksidan dan mencegah ion Pb2+ bereaksi menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel terutama pada eritrosit. Selenium dalam enzim antioksidan mengubah radikal bebas menjadi molekul H2 O yang tidak berbahaya bagi sel sehingga akan mengurangi efek keracunan timbal di dalam tubuh. Glutation merupakan enzim yang berperan dalam proses metabolisme fase II yang bertujuan untuk mempercepat eliminasi timbal dari tubuh sehingga dapat menurunkan kadar timbal darah.
57
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Analisis kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih tidak dilakukan. Kadarnya diketahui berdasarkan studi pustaka dengan pertimbangan kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih sangat kecil. Analisis kadar selenium dalam ekstrak etanol umbi bawang putih perlu dilakukan dengan menggunakan metode graphite furnace atomic absorption spectrophotometry. Pemberian Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kg BB terbukti mampu menurunkan kadar timbal darah. Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih memiliki efek terapi yang sinergis untuk menurunkan kadar timbal jika digunakan selama 10 hari. Kadar timbal darah setelah 15 hari pemberian timbal asetat telah melampaui batas toksik dan membutuhkan terapi khelasi (>0,7 ppm) (lampiran 14). Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih terhadap kadar timbal setelah 15 hari pemejanan timbal asetat.
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB setelah pemberian Na2 CaEDTA dapat menurunkan kadar timbal darah pada tikus. 2. Lama waktu pemejanan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB setelah pemberian Na2 CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal adalah selama 10 hari.
B. Saran 1. Pada penelitian dengan metode yang sama, perlu dilakukan validasi metode tentang pengukuran kadar timbal darah dengan metode spektroskopi serapan atom. 2. Perlu dilakukan pengukuran kadar selenium di dalam ekstrak etanol umbi bawang putih dengan metode yang tepat. 3. Perlu dilakukan penelitian pengaruh Na2 CaEDTA dan ekstrak etanol umbi bawang putih terhadap kadar timbal darah setelah pemejanan timbal asetat selama 15 hari.
58
59
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1980, Determination of Lead and Cadmium in Foods by Atomic Absorption Spectrophotometry, http://www.hc-sc.gc.ca/fn-an/resrech/analy- meth/chem/lpfc-110_02_e.html, diakses tanggal 13 Maret 2008. Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Edisi I, 2-4, 6-7, 10-16, 71, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995a, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, 20-23, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995b, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 7, 16, 1201, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 2000a, Acuan Sediaan Herbal, edisi I, 83, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Anonim, 2000b, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, 5, Departeman Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta. Anonim,
2001, Lead Acetate and Lead Phosphate, http://ehis.niehs.nih.gov/roc/ninth/rahc/leadacetate.pdf, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Anonim, 2002, Lead Acetate in Hair Dye Products, http://www.cfsan.fda.gov, diakses tanggal 12 Mei 2008. Anonim, 2003, Garlic, http://www.nhiondemand.com/garlic, diakses tanggal 21 September 2007. Anonim, 2004a, Nursing 2004 Harbal Medicine Handbook, 2nd edition, 195, Lippincott Williams & Walkins, Philadelphia. Anonim, 2004b, A to Z Drugs Facts, 5th edition, 518-519, Wolters Kluwen Health Inc., Missouri. Anonim,
2005a, Lead Poisoning (Plumbism), http://www.merck.com/mmpe/sec21/ch326/ch326j.html?qt=leadtoxicity, diakses tanggal 3 Januari 2007.
60
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Anonim, 2005b, Nursing 2005 Drug Handbook, 1255-1256, Lippincott Williams & Walkins, Philadelphia. Anonim,
2006a, Khasiat Tanaman/ Herbal Indonesia, http://www.webspawner.com/users/bawangputih/index.html, diakses tanggal 21 Agustus 2007.
Anonim, 2006b, Perkin Elmer 30303B Atomic Absorption Spectrophotometer, http://www.colgate.edu, diakses tanggal 24 September 2007. Anonim,
2006c, Atomic Absorption Spectroscopy, http://www.zal.tucottbus.de/zal/prakt/aas.htm, diakses tanggal 20 Oktober 2007.
Anonim, 2007a, Garlic, http://en.wikipedia.org/wiki/Garlic, diakses tanggal 21 September 2007. Anonim, 2007b, Lead, http://enc yclopedia.thefreedictionary.com/lead, diakses tanggal 3 Januari 2007. Anonim,
2007c, Selenium in Diet, http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/encyclopedia.html, diakses tanggal 13 Maret 2008.
Anonim,
2007d, Toxicity of Lead, http://www.phyles.ge.crn.it/htmling/toxicityoflead.html, diakses tanggal 25 Agustus 2007.
Anonim, 2007e, US Pharmacopeia 30-NF25, Lawrence, The United States Pharmacopeial Convention, United State of America. Anonim,
2008a, Selenium, http://home.caregroup.org/clinical/altmed/interactions/Nutrients/Seleniu m.htm, diakses tanggal 30 Maret 2008.
Anonim,
2008b, Selenium Select, http://www.supplementspot.com/seleniumselect.html, diakses tanggal 30 Maret 2008.
Anonim, 2008c, Lead Acetate, The Columbia Encyclopedia, 6th Edition, http://www.encyclopedia.com/doc/1E1- leadacet.html, diakses tanggal 10 Mei 2008. Anonim,
2008d, Lead (II) Acetate, http://en.wikipedia.org/wiki/Lead%28II%29_acetate, diakses tanggal 12 Mei 2008
61
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Anonim,
2008e, Calcium Disodium Versenate Injection (3M), http://wwww.drugs.com/pdr/edetate-calcium-disodium.html, diakses tanggal 5 Juli 2007.
Auf dem Keller, U., Kümin, A., Braun, S., Werner, S., 2008, Reactive Oxygen Species and Their Detoxification in Healing Skin Wounds, http://www.nature.com/jidsp/journal/v11/n1/full/5650001a.html, diakses tanggal 12 Mei 2008. Bassett, J., Denney, R.C., Jeffery, G.H., Mendham, J., 1994, Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic Analysis Including Elementary Instrumental Analysis, edisi 4, 942, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Best,
B., 2008, General AntiOxidant Actions, www.benbest.com/nutrceut/AntiOxidants.html, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Broekaert, J., 2002, Analytical Atomic Spectrometry with Flames and Plasmas, 148,158-161,164, Wiley-VCH Verlag GmbH, Germany. Chan, C.C., Lam, H., Lee, Y.C., Zhang, X.M., 2004, Analytical Method Validation and Instrument Performance Verification, 110, John Wiley & Sons Inc., New Jersey Christian, G.D., 2004, Analitycal Chemistry, edisi 6, 107, John Wiley, United State of America. Clarkson, T.W., 1987, Metal Toxicity in the Central Nervous System, Environmental Health Perspectives, Vol. 75, 59-64. Darmono, 1995, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, 62-64, 96-97, UI Press, Jakarta. Dollery, C., 1999, Therapetic Drugs, Volume 1, 2nd edition, E1 -E2 , Churchill Livingstone, Edinburgh Donatus, I. A., 1997, Penanganan dan Pertolongan Pertama Keracunan Bahan Berbahaya, 1, Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Goldstein, B.D. and Kiper, H.M., 1994, Hematologic Disorder In Levy and Wegman (eds): Occupational Health Recognizing and Preventing workRelated Disease,3rd ed., Little Brown and Company, United State of America.
62
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Haddad, J.J., 2002, Oxygen-sensing Mechanisms and The Regulation of RedoxResponsive Transcription Factors In Development and Pathophysiology, http://respiratory-research.com/content/pdf/rr190.pdf, diakses tanggal 12 Mei 2008. Hariono, B., 2005, Efek Pemberian Plumbum (Timah Hitam) Anorganik pada Tikus Putih (Rottus norvegicus), http://jvs.ugm.ac.id/pdf/vol232/Bambang.pdf. diakses tanggal 4 Oktober 2007. Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, 117 – 135. Iwo, M.I., Andreanus, A.S., Debbie, S.R., Sukrasno, Mar, U., 2002, Efek Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Umbi Bawang Putih (Allium sativum L., liliaceae) Terhadap Aktivitas Fagositosis Sistem Retikuloendotelium Mencit BALB/C, http://acta.fa.itb.ac.id/index.php, diakses tanggal 26 Agustus 2007. Izgi, B., Gucer, S., and Jacimovic, R., 2005, Determination of Selenium in Garlic (Allium sativum) and Onion (Allium cepa) by Electro Thermal Atomic Absorption Spectrometry, Ljubljana, http://www.sciencedirect.com/science?ob=PublicationURL&tockey=%2 3TOC%235037%, diakses tanggal 24 September 2004. Kalia, K., Flora, S.J.S., 2005, Strategies for Safe and Effective Therapeutic Measures for Chronic Arsenic and Lead Poisoning, India http://www.jstage.jst.go.jp/article/joh/47/1/47_1/_article, diakses tanggal 20 Agustus 2007. Katrina, 2006, Lead-Pb, An Internet Hotlist on Lead, http://www.epa.gov/lead, diakses tanggal 20 Agustus 2007. Katzung, B. G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, 428-429, EGC, Jakarta. Kehoe, R.A., 1965, The Metabolism of Lead in Man in Health and Disease, Lecture II, 24: 101-120; 129-143, J. Roy. Jnst. Pub. Health Hyg., United State of America. Khopkar, S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, 274-287, UI Press, Jakarta. Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2003, Drug Information Handbook, 11th edition, 467, Lexi-comp Inc., Hudson. Levinson, R., 2006, Modern Chemical Techniques, The Royal Society of Chemistry: Atomic Absorption Spectrometry,
63
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
http://www.chemsoc.org/pdf/LearnNet/rsc/AA_txt.pdf, Oktober 2007 .
diakses
20
Lu, F.C., 1995, Toksikologi Dasar: Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Resiko, diterjemahkan oleh Edi Nugroho, Ed. 2, 358-360, UI Press, Jakarta. Majeed, M., Bammi, R. K., Badmaev, V., Prakash, S., Nagabhushanam, K., 2005, Compositions Containing Allium sativum Linn. (Garlic) Naturally Enriched with Organic Selenium Compounds for Nutritional Supplementation, New Jersey, http://www.freepatentsonline.com/20060240126.pdf, diakses tanggal 24 September 2007. Mulja, Suharman, 1995, Analisis Instrumental, 6-11, 26-28, 32, 34, 102, Airlangga University Press, Surabaya. Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, 736, Penerbit ITB, Bandung. Newall, C.A., 1996, Herbal Medicines: A Guide for Health Care Professionalls, 129, The Pharmaceutical Press, London. Nazir, M., 2005, Metode Penelitian, 223-226, Ghalia Indonesia, Bogor. Nordberg, G., 1998, Metal: Chemical Properties and Toxicology, Encyclopedia of Occupational Health and Safety, ILO, Geneva. Othman, A.I., El Missiry, M.A., 1998, Role of Selenium Against Lead Toxicity in Male Rats, http://www3.interscience.wiley.com/rss/journal/38998, diakses tanggal 26 Agustus 2007. Olson, K.R., 2006, Poisoning and Drug Overdose, 5th edition, 446-448, McGrawHill, California. Palar, H., 1994, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta. Peraza, M.A., Ayala-Fierro, F., Barber, D.S., Casarez, E., Rael, L.T., 1998, Effects of Micronutrients on Metal Toxicity, http://www.ehponline.org/fbrss/ehpinpress, diakses tanggal 12 Mei 2008. Price, W.J., 1972, Analytical Atomic Absorption Spectrometry, 8-15,19-22, Heyden and Son LTD, New York. Pyrzynska, K., 1998, Specification of Selenium Compounds, http://www.chem.uw.edu.pl/people/KPyrzynska/publikacje1.html, diakses tanggal 25 Agustus 2007.
64
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Rabinowitz, M.B., Wetherill, G.W., and Kopple, J.D., 1973, Lead Metabolism in The Normal Human: Stable Isotope Studies, 182:725-727, Scie nce, United State of America. Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, 229-250, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Schmidt,
R.J., 2006, Alliaceae, Agapanthus-Tulbaghia (Onion Family), http://bodd.cf.ac.uk/BotDermFolder/BotDermA/ALLI-1.html, diakses tanggal 9 Juni 2008.
Senapati, S.K., Dey, S., Dwivedi, S.K., Swarup, D., 2001, Effect of Garlic (Allium sativum L.) Extract on Tissue Lead Level in Rats, http://www.epa.gov/lead, diakses tanggal 7 Juli 2007. Sharma,
P., Dubey, R.S., 2005, Lead Toxicity in http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S167704202005000100004, diakses tanggal 30 Maret 2007
Plants,
Sjamsudin, U., Suyatna, F.D., 2007, Keracunan Pb, http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10KeracunanPb013.pdf, diakses tanggal 24 Agustus 2007. Skidmore-Roth, L., 2003, Handbook of Herbs and Natural Supplements, 2nd edition, Mosby, St. Louis. Skoog, D.A., West, D.M., dan Holler, F.J., 1994, Analytical Chemistry : An Introduction, sixth edition, 457, Saunders College Publishing, USA. Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, 1, 73-74, Balai Pustaka, Jakarta. Stuart,
A.G., 2005, Garlic, http://www.herbalsafety.utep.edu/herbspdfs/garlic.pdf, diakses tanggal 24 September 2007.
Subramanian, K.S., Meranger, J.C., 1981, A Rapid Electrothermal Atomic Absorpsion Spectrophotometric Method for Cadmium and Lead in Human Whole Blood, Clinical Chemistry, Vol. 27, No.11, 1866-1871, Environmental Health Centre, Health and Welfare, Canada. Trevor, A.J., Katzung, B.G., Masters, S.B., 2002, Katzung & Trevor’s Pharmacology: Examination & Board Review, 6th edition, 511, McGrawHill, United State of America.
65
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Vogel, A.I., 1979, Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, diterjemahkan oleh L. Setiono, A. Hadyana Pudjaatmaka, Edisi 5, 207, Kalman Media Pusaka, Jakarta. Wahyunengsih, C.T., Fedelia, F., Astoro, H.Y., Putri, E.S., 2007, Daya Terapi Anti Racun Natrium Edetat dan Perasan Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Timbal (Pb), Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Walter, P.J., Chalk, S., Kingston, H.M., 1998, Overview of Microwave Assisted Sample Preparation, http://www.sampleprep.duq.edu/dir/Chapter2/biblio.htm, diakses tanggal 10 Mei 2008.
66
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 1. Hasil de terminasi Allium sativum L.
67
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Formulir hasil kalibrasi internal spektrometer serapan atom Hitachi Z-8000 Polarized Zeeman 1.
Identitas alat a. Nama alat
: AAS
b. Merek
: Hitachi
c. Tipe/ No. Seri : Z-8000 d. Kapasitas 2.
3.
: 300 sampel/ bulan
Pemilik alat a. Nama
: LPPT-UGM
b. Alamat
: Jl. Kaliurang Km 4 Yogyakarta
Standar/ kalibrator a. Nama
: standard solution (Cu, Cd, Cr, Mn, Ni, Pb, Zn) (Merck)
b. Ketelusuran
: Cu, Cd, Mn, Ni, Pb, Zn Cr
4.
= SRM 682 = SRM 3112 α
Pelaksanaan kalibrator a. Tanggal
: 6-8 Agustus 2007
b. Tempat
: LPPT unit I
c. Suhu ruangan : 26°C d. Kelembaban : 62% 5.
Hasil kegiatan a. Uji sensitifitas detektor Menggunakan logam Cu 5,0 ppm Tabel VIII. Hasil pengujian sensitifitas detektor spektrometer serapan atom Pembacaan Rata -rata 0,1266 0,1263 0,1261 SD = 2,52 x 10 -4 0,1263 RSD = 0,20% Keterangan : untuk kadar Cu 5,0 ppm, ketidakpastian 0,20%
68
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
b. Uji linearitas detektor Linearitas detektor diuji dengan menggunakan konsentrasi logam Cu 0,58,0 ppm Tabel IX. Hasil pengujian linearitas detektor spektrometer serapan atom Konsentrasi Cu (ppm) Absorbansi rerata Persamaan regrasi linear 0,5 0,0134 1,0 0,0256 2,0 0,0509 Y = 9,78 X + 0,0210 r = 0,9972 4,0 0,0998 8,0 0,1937 16,0 0,3733
c. Uji perbandingan hasil pembacaan dan standar Tabel X. Perbandingan hasil pembacaan dan standar Pembacaan (ppm) Standar (ppm) Koreksi 0,56 0,5 12,00% 0,90 1 10,00% 1,95 2 2,50% 4,03 4 0,755 7,99 8 0,13% 15,65 16 2,19%
69
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
70
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Foto tanaman bawang putih
Lampiran 4. Foto umbi bawang putih
Lampiran 5. Foto maserasi bawang putih
71
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Ekstrak etanol bawa ng putih
Lampiran 7. Foto larutan ekstrak etanol bawang putih
Lampiran 8. Foto destruksi sampel darah dengan wet chemical method
72
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Foto filtrat sampel hasil destruksi
Lampiran 10. Foto spektrometer serapan atom Hitachi Z-8000 Polarized Zeeman
73
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 11. Perhitungan konsentrasi timbal asetat Timbal asetat 0,5 g/ kgBB secara oral. Konsentrasi timbal asetat dihitung dengan rumus:
D × BB = C × V Keterangan: D
= dosis timbal asetat (mg/kgBB)
BB
= berat badan tikus (kg)
C
= konsentrasi timbal asetat (g/mL)
V
= volume larutan timbal asetat yang diberikan (mL) (½ volume maksimal yaitu 5 mL)
Konsentrasi larutan timbal asetat
0,5 g / kg BB × 200 g 2,5 mL = 0,04 g/ mL =
Lampiran 12. Perhitungan dosis dan konsentrasi Na2 CaEDTA Dosis Na2 CaEDTA 30 mg/kgBB (Katzung, 2004) secara intramuskular. Dosis Na2 CaEDTA pada manusia 70 kg
= 2100 mg/70 kgBB.
Faktor konversi dosis manusia 70 kg ke tikus 200 g = 0,018 Dosis Na2 CaEDTA pada tikus 200 g = 2100 mg/kg x 0,018 = 37,8 mg/ 200g = 189 mg/kgBB Konsentrasi Na2 CaEDTA
=
189 mg / kg BB × 200 g 2,5 mL = 15,12 mg/mL = 1512 mg/ 100 mL
74
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 13. Perhitungan konsentrasi ekstrak etanol bawang putih Dosis ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB (Senapati et al, 2001) secara oral.
200 mg / kg BB × 200 g 2,5 mL = 16 mg/mL
Konsentrasi ekstrak etanol bawang putih =
Lampiran 14. Kadar timbal darah setelah pemejanan timbal hasil orientasi selama 45 hari Tabel XI. Kadar timbal darah (ppm) selama 45 hari dan perkiraan kadar hari ke-30 Replikasi 1 2 3 4 5 6 7
Hari ke-0 2,08 2,18 0,58 0,98 1,44 2,80 2,87
Kadar timbal darah Hari ke-45 Selisih (?) 6,21 4,31 3,78 1,60 3,88 3,30 4,60 3,62 4,38 2,94 4,87 2,07 3,95 1,08
Perkiraan kadar timbal darah hari ke-30 2,75 1,07 2,20 2,41 1,96 1,38 0,72
(Wahyunengsih et al, 2007)
75
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 15. Hasil pembacaan serapan spektrometer serapan atom A. Kondisi Pb
B. Pengukuran hari ke-0
Kurva baku
76
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol negatif aquadest
Kontrol positif Pb
77
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol Na 2CaEDTA
Perlakuan Na 2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB
78
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
C. Pengukuran hari ke-15
Kurva baku
Kontrol negatif aquadest
79
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol positif Pb
Kontrol Na 2CaEDTA
80
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Perlakuan Na 2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB
D. Pengukuran hari ke-30
Kurva baku
81
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol negatif aquadest
Kontrol positif Pb
82
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol Na 2CaEDTA
Perlakuan Na 2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB
83
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
E. Pengukuran hari ke-35
Kurva baku
Kontrol negatif aquadest
84
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol positif Pb
Kontrol Na 2CaEDTA
85
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Perlakuan Na 2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB
F. Pengukuran hari ke-40
Kurva baku
86
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol negatif aquadest
Kontrol positif Pb
87
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kontrol Na2CaEDTA
Kontrol Na 2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB
88
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Hasil kadar timbal dalam darah sampel Kadar timbal darah sebenarnya dihitung dengan rumus: Kadar Pb (ppm) =
(ppm larutan
sampel - ppm blanko )( volume berat (gram )
)
Keterangan rumus: Volume filtrat sampel = 10 mL.
Tabel XII. Hasil kadar timbal terlarut pengukuran dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-0 (kondisi praperlakuan) Berat Kadar timbal (ppm) Kelompok Replikasi SD KV sampel Terukur Sebenarnya X (gram) 1 1,133 0,18 1,59 2 1,163 0,22 0,00 3 1,142 0,24 0,00 I 0,27 0,649 240,37 4 1,109 0,07 0,00 5 1,216 0,07 0,00 6 1,072 0,13 0,00 1 1,103 -0,64 0,00 2 1,280 -1,13 0,00 II 0,00 0,00 0,00 3 1,062 -1,10 0,00 4 0,934 -1,80 0,00 5 1,289 -2,05 0,00 1 1,475 -2,38 0,00 2 1,289 -2,72 0,00 3 1,397 -2,83 0,00 III 0,00 0,00 0,00 4 1,434 -3,38 0,00 5 1,373 -3,54 0,00 6 1,133 -3,32 0,00 7 1,435 -3,76 0,00 1 1,289 -4,52 0,00 2 0,766 0,31 4,05 3 1,340 0,19 1,42 IV 1,05 1,443 137,43 4 1,332 0,11 0,83 5 1,220 0,13 1,07 6 1,112 -0,27 0,00 7 1,113 -0,04 0,00 Ket: Blanko = 0,00 ppm
89
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Tabel XIII. Hasil kadar timbal terlarut pengukuran dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-15 (kondisi praperlakuan) Kadar timbal (ppm) Berat sampel Kelompok Replikasi SD KV (gram) Terukur Sebenarnya X
I
II
III
IV
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1,038 0,69 0,956 1,02 0,825 0,51 0,947 0,50 1,038 0,76 0,918 2,01 0,810 1,16 1,186 2,63 0,607 5,16 1,246 1,99 0,731 1,88 1,297 2,43 0,715 2,32 1,260 2,64 1,267 1,46 0,990 2,52 1,261 2,04 1,356 3,00 1,130 2,14 1,183 1,51 1,288 2,00 1,221 1,88 1,231 1,33 1,247 1,91 0,976 1,43 Ket: Blanko = 0,00
6,65 10,67 6,18 5,28 7,32 21,90 7,95 22,17 85,05 15,97 25,72 18,74 28,26 20,96 11,52 25,45 16,18 22,12 18,93 12,76 15,53 15,40 10,81 15,32 14,66 ppm
9,67
6,272
64,86
31,37
30,756
98,04
20,46
5,627
27,50
14,77
2,527
17,11
Tabel XIV. Hasil kadar timbal terlarut pengukuran dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-30 (kondisi praperlakuan) Kadar timbal (ppm) Berat sampel Kelompok Replikasi SD KV (gram) Terukur Sebenarnya X
I
II
III
IV
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
0,963 0,34 3,53 0,809 0,18 2,23 1,004 0,31 3,09 0,997 0,42 4,21 1,008 0,51 5,06 0,724 0,30 4,14 0,561 0,78 13,91 0,904 1,08 11,94 0,673 0,56 8,32 0,884 0,99 11,20 0,681 1,02 14,97 1,058 1,53 14,47 0,923 1,26 13,65 0,827 0,91 11,00 1,121 0,64 5,71 0,848 0,21 2,48 0,943 0,52 5,51 0,712 0,15 2,11 1,186 0,12 1,01 0,970 0,25 2,58 0,578 0,58 10,04 0,465 0,46 9,90 0,632 0,96 15,20 0,859 0,63 7,33 0,776 0,98 12,63 Ket: Blanko = 0,00 ppm
3,71
0,986
26,58
12,07
2,580
21,38
7,85
5,151
65,62
8,38
5,143
61,37
90
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Tabel XV. Hasil kadar timbal terlarut pengukuran dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-35 Kadar timbal (ppm) Berat sampel Kelompok Replikasi SD KV (gram) Terukur Sebenarnya X
I
II
III
IV
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
0,615 1,25 20,34 1,112 1,28 11,51 1,105 1,31 11,85 0,844 1,58 18,71 1,013 1,96 19,34 0,920 1,67 18,14 1,091 1,80 16,50 0,911 1,76 19,32 0,818 1,95 23,85 0,867 2,03 23,42 0,380 2,14 56,35 0,814 2,08 25,57 0,884 2,22 25,13 0,599 2,24 37,42 1,018 1,97 19,36 1,035 2,06 19,90 0,985 1,96 19,89 0,809 1,93 23,85 0,953 2,24 23,51 0,747 2,40 32,12 0,789 2,17 27,51 0642 2,45 38,17 0,920 2,45 26,62 0,949 2,77 29,18 0,887 2,26 25,48 Ket: Blanko = 0,00 ppm
16,65
3,919
23,54
27,89
16,198
58,08
24,45
6,294
25,74
28,94
4,903
16,94
Tabel XVI. Hasil kadar timbal terlarut pengukuran dengan metode spektroskopi serapan atom pada hari ke-40 Kadar timbal (ppm) Berat sampel Kelompok Replikasi SD KV (gram) Terukur Sebenarnya X
I
II
III
IV
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
0,811 0,68 7,40 1,244 0,83 6,03 0,884 0,49 4,64 0,830 0,57 5,90 0,741 0,66 7,83 0,999 0,48 4,00 0,871 0,46 4,36 1,027 0,38 2,92 1,055 0,48 3,79 1,078 0,51 3,99 1,013 0,59 5,03 1,111 0,34 2,34 0,676 0,56 7,10 0,850 0,14 0,71 0,684 0,17 1,32 0,704 0,28 2,84 0,823 0,14 0,73 0,627 -0,07 0,00 0,911 0,06 0,00 0,823 0,14 0,73 0,562 -0,09 0,00 0,554 -0,22 0,00 0,643 -0,11 0,00 1,038 0,02 0,00 1,199 -0,22 0,00 Ket: Blanko = 0,08 ppm
5,97
1,494
25,03
4,02
0,775
19,28
2,15
2,395
111,40
0,10
0,276
276
91
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Keterangan tabel XII, XIII, XIV, XV dan XVI: Kelompok I
= kontrol negatif aquadest 0,5 g/kg BB
Kelompok II = kontrol positif timbal 0,5 g/kg BB Kelompok III = kontrol Na2 CaEDTA 189 mg/kgBB Kelompok IV = perlakuan Na2 CaEDTA 189 mg/kgBB yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kgBB
92
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 17. Uji distribusi data kadar timbal darah dengan Shapiro -Wilk Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
Statistic
Shapiro-Wilk df
Sig.
,454
25
,000
,468
25
,000
,244
25
,000
,607
25
,000
,153
25
,132
,911
25
,032
,175
25
,047
,851
25
,002
,189
25
,021
,888
25
,010
a. Lilliefors Significance Correction
93
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 18. Hasil uji signifikansi kadar timbal dalam darah sampel dengan metode Kruskal-Wallis
Kruskal-Wallis Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Kelompok perlakuan kontrol pensuspensi kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
N 6 5 7
Mean Rank 12,75 10,50 10,50
7
17,50
25 6 5 7
5,83 17,60 17,57
7
11,29
25 6
7,17
5 7
19,40 12,86
7
13,57
25 6 5 7
5,00 12,10 14,07
7
19,43
25 6 5 7
21,33 16,60 11,50
7
4,79
25
94
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Test Statisticsa,b Kadar Timbal Darah hari ke-0 Chi-Square 8,206 df 3 Asymp. Sig. ,042
Kadar Timbal Darah hari ke-15 10,723 3 ,013
Kadar Timbal Darah hari ke-30 7,595 3 ,055
Kadar Timbal Darah hari ke-35 12,658 3 ,005
Kadar Timbal Darah hari ke-40 18,300 3 ,000
a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
Mann-Whitney Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kelompok perlakuan kontrol pensuspensi kontrol Pb
N 6 5
Mean Rank 6,42 5,50
Sum of Ranks 38,50 27,50
Total kontrol pensuspensi kontrol Pb Total
11 6 5 11
4,00 8,40
24,00 42,00
kontrol pensuspensi kontrol Pb Total
6 5
3,50 9,00
21,00 45,00
11
Kadar Timbal Darah hari ke-35
kontrol pensuspensi kontrol Pb
6 5
4,50 7,80
27,00 39,00
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Total kontrol pensuspensi kontrol Pb
11 6 5
8,00 3,60
48,00 18,00
Total
11
Test Statisticsb
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Kadar Timbal Darah hari ke-0 12,500 27,500 -,913 ,361
Kadar Timbal Darah hari ke-15 3,000 24,000 -2,191 ,028
a
,662
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
a
,030
Kadar Timbal Darah hari ke-30 ,000 21,000 -2,739 ,006 a
,004
Kadar Timbal Darah hari ke-35 6,000 27,000 -1,643 ,100 a
,126
Kadar Timbal Darah hari ke-40 3,000 18,000 -2,191 ,028 a
,030
95
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Mann-Whitney Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kelompok perlakuan kontrol pensuspensi kontrol Pb+Na2CaEDTA Total kontrol pensuspensi
N
Mean Rank 7,58 6,50
Sum of Ranks 45,50 45,50
4,17
25,00
9,43
66,00
5,33 8,43
32,00 59,00
6 7 13
4,00 9,57
24,00 67,00
6 7 13
9,83 4,57
59,00 32,00
6 7 13 6
kontrol Pb+Na2CaEDTA Total kontrol pensuspensi kontrol Pb+Na2CaEDTA
7 13 6 7
Total
13
Kadar Timbal Darah hari ke-35
kontrol pensuspensi kontrol Pb+Na2CaEDTA
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Total kontrol pensuspensi kontrol Pb+Na2CaEDTA Total
Test Statisticsb
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Kadar Timbal Darah hari ke-0 17,500 45,500 -1,080 ,280
Kadar Timbal Darah hari ke-15 4,000 25,000 -2,429 ,015
a
,628
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
a
,014
Kadar Timbal Darah hari ke-30 11,000 32,000 -1,429 ,153 a
,181
Kadar Timbal Darah hari ke-35 3,000 24,000 -2,571 ,010 a
,008
Kadar Timbal Darah hari ke-40 4,000 32,000 -2,429 ,015 a
,014
96
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Mann-Whitney Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Kelompok perlakuan kontrol pensuspensi Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
N 6
Mean Rank 5,75
Sum of Ranks 34,50
7
8,07
56,50
13 6
4,67
28,00
7
9,00
63,00
13 6
5,33
32,00
7
8,43
59,00
6
3,50
21,00
7
10,00
70,00
13 6
10,50
63,00
7
4,00
28,00
13
kontrol pensuspensi Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol pensuspensi Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
13
Test Statisticsb Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Mann-Whitney U Wilcoxon W
13,500 34,500
7,000 28,000
11,000 32,000
,000 21,000
,000 28,000
Z
-1,222 ,222
-2,000 ,046
-1,429 ,153
-3,000 ,003
-3,156 ,002
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
,295
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
,051
a
,181
a
,001
a
,001
a
97
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Mann-Whitney Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
Kelompok perlakuan kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Total kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Total kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Total
N 5 7 12 5 7 12 5 7
Mean Rank 6,50 6,50
Sum of Ranks 32,50 45,50
6,80 6,29
34,00 44,00
8,40 5,14
42,00 36,00
5,70 7,07
28,50 49,50
9,00 4,71
45,00 33,00
12
kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Total kontrol Pb kontrol Pb+Na2CaEDTA Total
5 7 12 5 7 12
Test Statisticsb
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Kadar Timbal Darah hari ke-0 17,500 45,500 ,000
Kadar Timbal Darah hari ke-15 16,000 44,000 -,244
1,000 1,000
Kadar Timbal Darah hari ke-30 8,000 36,000 -1,543
,808 a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
,876
Kadar Timbal Darah hari ke-35 13,500 28,500 -,651
,123 a
,149
Kadar Timbal Darah hari ke-40 5,000 33,000 -2,030
,515 a
,530
,042 a
,048
a
98
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Mann-Whitney Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Kelompok perlakuan kontrol Pb Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol Pb Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol Pb Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
N 5
Mean Rank 4,50
Sum of Ranks 22,50
7
7,93
55,50
12 5
8,40
42,00
7
5,14
36,00
12 5
8,00
40,00
7
5,43
38,00
5
4,60
23,00
7
7,86
55,00
12 5
10,00
50,00
7
4,00
28,00
12
kontrol Pb Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol Pb Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
12
Test Statisticsb Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Mann-Whitney U Wilcoxon W
7,500 22,500
8,000 36,000
10,000 38,000
8,000 23,000
,000 28,000
Z
-1,932 ,053
-1,543 ,123
-1,218 ,223
-1,543 ,123
-3,034 ,002
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
,106
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
,149
a
,268
a
,149
a
,003
a
99
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Mann-Whitney Test Ranks Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Kelompok perlakuan kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
N 7
Mean Rank 5,50
Sum of Ranks 38,50
7
9,50
66,50
14 7
9,86
69,00
7
5,14
36,00
14 7
7,29
51,00
7
7,71
54,00
7
5,43
38,00
7
9,57
67,00
14 7
10,21
71,50
7
4,79
33,50
14
kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total kontrol Pb+Na2CaEDTA Pb+Na2CaEDTA+ekstrak etanol bawang putih Total
14
Test Statisticsb Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-35
Kadar Timbal Darah hari ke-40
Mann-Whitney U Wilcoxon W
10,500 38,500
8,000 36,000
23,000 51,000
10,000 38,000
5,500 33,500
Z
-2,241 ,025
-2,108 ,035
-,192 ,848
-1,853 ,064
-2,596 ,009
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
,073
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Kelompok perlakuan
,038
a
,902
a
,073
a
,011
a
100
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 19. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol negatif dengan metode Friedman Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
Sig.
6
,000
,496
6
,000
,313
6
,068
,733
6
,013
,169
6
,200*
,984
6
,970
,315
6
,064
,799
6
,057
,165
6
,200*
,946
6
,704
a. Lilliefors Significance Correction
NPar Tests Friedman Test Ranks Mean Rank Kadar Timbal Darah hari ke-0
1,00
Kadar Timbal Darah hari ke-15
3,67
Kadar Timbal Darah hari ke-30
2,17
Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
Test Statisticsa 6 20,667 4 ,000
a. Friedman Test
Shapiro-Wilk df
,492
*. This is a lower bound of the true significance.
N Chi-Square df Asymp. Sig.
Statistic
4,83 3,33
101
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
Mean Rank ,00 3,50
Sum of Ranks ,00 21,00
,00 3,50
,00 21,00
,00 3,50
,00 21,00
,00 3,50
,00 21,00
3,50 ,00
21,00 ,00
6
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
0d 6e 0f
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0g 6h
6
0i
Total
6
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
0j 6k 0l
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
6m 0n 0o
Negative Ranks
1p
2,00
2,00
Positive Ranks Ties Total
5q 0r
3,80
19,00
Negative Ranks Positive Ranks
3s 3t
5,00 2,00
15,00 6,00
Ties Total
0u
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0v 6w 0x
,00 3,50
,00 21,00
1,00 4,00
1,00 20,00
Total Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
0a 6b 0c
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
6
6
6
6
6 1y 5z 0aa 6
102
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. w. x. y. z. aa. bb. cc. dd.
Negative Ranks Positive Ranks
6bb 0cc
Ties Total
0dd
3,50 ,00
21,00 ,00
6
Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Tim bal Darah hari ke15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,201a ,028
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,201a ,028
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,201a ,028
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,201a ,028
Z
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,201b
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -1,782a
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -,943b
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 -2,201a
,028
,075
,345
,028
Asymp. Sig. (2-tailed)
103
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 Z -1,992a Asymp. Sig. (2-tailed) ,046 a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35 -2,201b ,028
104
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 20. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol positif dengan metode Friedman Tests of Normalityb Kolmogorov-Smirnov a Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Kadar Timbal Darah hari ke-15
,373
5
,022
,759
5
,036
Kadar Timbal Darah hari ke-30
,168
5
,200*
,967
5
,854
,398
5
,009
,725
5
,017
,184
5
,200*
,988
5
,974
Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction b. Kadar Timbal Darah hari ke-0 is constant. It has been omitted.
NPar Tests Friedman Test Ranks Mean Rank Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
1,00 4,20 3,20 4,60 2,00
Test Statisticsa N
5
Chi-Square df Asymp. Sig.
18,080 4 ,001
a. Friedman Test
105
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
Mean Rank ,00 3,00
Sum of Ranks ,00 15,00
,00 3,00
,00 15,00
,00 3,00
,00 15,00
,00 3,00
,00 15,00
3,25 2,00
13,00 2,00
5
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
0d 5e 0f
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0g 5h
5
0i
Total
5
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
0j 5k 0l
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
4m 1n 0o
Negative Ranks
2p
3,00
6,00
Positive Ranks Ties Total
3q 0r
3,00
9,00
Negative Ranks Positive Ranks
5s 0t
3,00 ,00
15,00 ,00
Ties Total
0u
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0v 5w 0x
,00 3,00
,00 15,00
3,00 ,00
15,00 ,00
Total Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
0a 5b 0c
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
5
5
5
5
5 5y 0z 0aa 5
106
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35
Negative Ranks Positive Ranks
5(b 0cc
Ties Total
0dd
3,00 ,00
15,00 ,00
5
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Timbal Darah hari ke15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,023a ,043
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -1,483b ,138
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,023a ,043
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -,405a ,686
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,023a ,043
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,023a ,043
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,023b ,043
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 -2,023a ,043
107
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 Z -2,023b Asymp. Sig. (2-tailed) ,043 a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35 -2,023b ,043
108
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 21. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol Na2 CaEDTA dengan metode Friedman Tests of Normalityb a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30
Statistic
Shapiro-Wilk df
Sig.
,107
7
,200*
,991
7
,994
,232
7
,200*
,884
7
,243
Kadar Timbal Darah hari ke-35
,286
7
,086
,791
7
,033
Kadar Timbal Darah hari ke-40
,244
7
,200*
,815
7
,058
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction b. Kadar Timbal Darah hari ke-0 is constant. It has been omitted.
NPar Tests Friedman Test Ranks Mean Rank Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
1,07 4,29 2,86 4,71 2,07
Test Statisticsa N
7
Chi-Square df Asymp. Sig.
25,928 4 ,000
a. Friedman Test
109
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
0i
Total
7
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0j 6k 1l
Total
7
,00 4,00
,00 28,00
,00 4,00
,00 28,00
,00 3,50
,00 21,00
7m 0n 0o
4,00 ,00
28,00 ,00
7
Negative Ranks
2p
3,00
6,00
Positive Ranks Ties
5q 0r
4,40
22,00
4,00 ,00
28,00 ,00
,00 4,00
,00 28,00
4,50 1,00
27,00 1,00
7
Negative Ranks Positive Ranks
7s 0t
Ties
0u
Total
7
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
Sum of Ranks ,00 28,00
7
Ties
Total Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
0d 7e 0f
0g 7h
Negative Ranks Positive Ranks Ties
Mean Rank ,00 4,00
7
Negative Ranks Positive Ranks
Total Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
0a 7b 0c
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
0v 7w 0x 7 6y 1z 0aa 7
110
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35
Negative Ranks Positive Ranks
7bb 0cc
Ties
0dd
Total
4,00 ,00
28,00 ,00
7
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Tim bal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Timbal Darah hari ke15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,366a ,018
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,366b ,018
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,366a ,018
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -1,352a ,176
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,366a ,018
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,366b ,018
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,201a ,028
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 -2,366a ,018
111
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 Z -2,197b Asymp. Sig. (2-tailed) ,028 a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35 -2,366b ,018
112
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 22. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah perlakuan Na2 CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol bawang putih dengan metode Friedman Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic df Sig. Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
,180
,772
7
,021
,239
7
,200*
,941
7
,644
,187
7
,200*
,949
7
,717
,195
7
,200*
,918
7
,455
,504
7
,000
,453
7
,000
NPar Tests Friedman Test Ranks Mean Rank Kadar Timbal Darah hari ke-0 Kadar Timbal Darah hari ke-15 Kadar Timbal Darah hari ke-30 Kadar Timbal Darah hari ke-35 Kadar Timbal Darah hari ke-40
1,93 3,86 3,00 5,00 1,21
Test Statisticsa 7 25,956 4 ,000
a. Friedman Test
Sig.
7
a. Lilliefors Significance Correction
Chi-Square df Asymp. Sig.
Shapiro-Wilk df
,257
*. This is a lower bound of the true significance.
N
Statistic
113
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
Mean Rank ,00 4,00
Sum of Ranks ,00 28,00
2,00 4,33
2,00 26,00
,00 4,00
,00 28,00
2,50 ,00
10,00 ,00
4,33 2,00
26,00 2,00
7
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
1d 6e 0f
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0g 7h
7
0i
Total
7
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
4j 0k 3l
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
6m 1n 0o
Negative Ranks
0p
,00
,00
Positive Ranks Ties Total
7q 0r
4,00
28,00
Negative Ranks Positive Ranks
7s 0t
4,00 ,00
28,00 ,00
Ties Total
0u
Negative Ranks Positive Ranks Ties
0v 7w 0x
,00 4,00
,00 28,00
4,00 ,00
28,00 ,00
Total Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30
0a 7b 0c
Negative Ranks Positive Ranks Ties Total
7
7
7
7
7 7y 0z 0aa 7
114
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35
Negative Ranks Positive Ranks
7bb 0cc
Ties Total
0dd
4,00 ,00
28,00 ,00
7
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Timbal Darah hari ke15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,366(a) ,018
Z
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,028(b)
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,366(a)
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-15 -2,366(b)
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 -2,366(a)
,043
,018
,018
,018
Asymp. Sig. (2-tailed)
Kadar Timbal Darah hari ke30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,028(a) ,043
Kadar Timbal Darah hari ke35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -2,366(a) ,018
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0 -1,826(b) ,068
115
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-30 Z -2,366(b) Asymp. Sig. (2-tailed) ,018 a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
Kadar Timbal Darah hari ke40 - Kadar Timbal Darah hari ke-35 -2,366(b) ,018
116
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 23. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-0 4.00
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-0
3.00
2.00
1.00
0.00
-1.00
-2.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Lampiran 24. Histogram standar deviasi kadar timbal pada penguk uran hari ke-15
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-15
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
-20.00
-40.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
117
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 25. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-30 setelah kondisi praperlakuan
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-30
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
-5.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
Lampiran 26. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35
setelah
kondisi
praperlakuan
dan
pemberian
Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-35
selama 5 hari
60.00
40.00
20.00
0.00
kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
118
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
Lampiran 27. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35
setelah
kondisi
praperlakuan
dan
pemberian
Na2 CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih selama 10 hari
Mean Kadar Timbal Darah hari ke-40
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
-2.00
-4.00 kontrol negatif aquadest
kontrol positif timbal
kontrol Na2CaEDTA
Kelompok hewan uji Error bars: +/- 2,00 SD
perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol bawang putih
119
PLAGIAT PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Penulis yang bernama lengkap Filana Fedelia lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 20 November 1986 adalah putri kedua dari pasangan Siem Sit Ho dan Kwa Gwat Gien. Penulis menyelesaikan Taman Kanak-Kanak di TK Pius Sidareja, Cilacap pada tahun 1992. Melanjutkan ke Sekolah Dasar di SD Santa Maria Purwokerto sampai tamat pada tahun 1998. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama di SMP Susteran Purwokerto sampai tahun 2001. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menegah Umum Negeri 1 Purwokerto hingga tahun 2004. Selepas dari SMU, penulis melanjutkan studi jenjang S-1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah, penulis pernah menjadi asisten mata praktikum Farmakologi Dasar dan Patologi Klinik. Penulis pernah mengikuti dan menjadi peserta terseleksi Program Kreativitas Mahasiswa dengan judul penelitian Daya Terapi Antiracun Natrium-kalsiumedetat dan Perasan Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Timbal (Pb) yang diadakan Direktorat Pendidikan Tinggi.