PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF PERILAKU AGRESI MAHASISWA ETNIS NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DI YOGYAKARTA Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh : Wilhelmina Rosa Laka NIM : 109114152
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu. (Lukas 1:38) Yang terpenting banyak menolong bila tidak bisa menolong cukup tidak menyakiti. (Y.M.DalaiLama) Lihat lagit melampauwi awan-awan………. (Gede Prama) Do what ever you can, with what ever you have, wherever you are and love inside your heart………
Karya yang sederhana ini ku persembahkan kepada : Dia yang sudah jauh mengenal diriku sebelum aku dikandung ibuku yaitu Tuhan sang pencipta dan pengasih, Buat Alm. ayahanda untuk kasih sayangnya yang tak berkesudahan bagiku, Buat ibunda tercinta untuk kasih dan cintanya melahirkan, merawat, membesarkanku, mendukung, dan selalu berlutut mendoakan ku dalam setiap doa yang ia daraskan. Buat ke-10 kakakku yang telah menjelma menjadi ibu dan ayah bagiku yang selalu mengasihi, merawat, mendukung dan memberikan semangat, Dan pada semua orang yang dengan caranya masing-masing mencintai dan mendukungku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF PERILAKU AGRESI MAHASISWA ETNIS NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DI YOGYAKARTA
Wilhelmina Rosa Laka
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pemicu perilaku agresi dan bentuk-bentuk perilaku agresi yang telah dilakukan oleh mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur (NTT). Pendekatan kualitatif deskriptif dipilih untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dan menggunakan metode wawancara semi-terstruktur. Subjek yang diteliti berjumlah 4 orang dan dipilih menggunakan criterion sampling yaitu dipilih dengan kriteria mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur yang menempuh pendidikan di Yogyakarta dan pernah terlibat dalam melakukan tindakan agresi. Mengacu pada dua fokus penelitian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3 faktor pemicu perilaku agresi yaitu pertama faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, mendapat kelompok pertemanan, dan rasa solidaritas. Kedua yaitu faktor individu yang terdiri dari emosi negatif. Ketiga yaitu faktor situasional yang terdiri dari alkohol. Terdapat juga 2 bentuk perilaku agresi. Pertama perilaku agresi fisik yaitu perilaku agresi fisik aktif langsung seperti tawuran yang melibatkan adu fisik memukul dan melempar. Kedua perilaku agresi verbal yaitu perilaku agresi verbal aktif langsung seperti memaki dan menghina. Kata kunci: Perilaku agresi, mahasiswa etnis NTT
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DESCRIPTIVE STUDY OF THE AGGRESSIVE BEHAVIOR OF ETHNIC EAST NUSA TENGGARA (NTT) STUDENTS IN YOGYAKARTA
Wilhelmina Rosa Laka
ABSTRACT
This study aims at finding out the factors that trigger aggressive behavior and the forms of such behavior demonstrated by ethnic East Nusa Tenggara (NTT) students. A qualitative descriptive approach using semistructured interviews has been applied to answer the research questions. Four research subjects have been selected by using criterion sampling, that is to say, selected on the criterion that they are ethnic East Nusa Tenggara students currently studying in Yogyakarta and have ever been involved in aggressive acts. Referring to the two focuses of this study, the result obtained indicates that there are three factors that trigger aggressive behavior. Firstly, social factor which consists of family circle, living environment, finding friendship groups, and sense of solidarity. Secondly, individual factor, namely negative emotions. Thirdly, situational factor, namely alcohol. And there are two forms of aggressive behavior. Firstly, physically aggressive behavior, namely a direct and active act such as engaging in a gang fight that involves hitting and throwing. Secondly, verbally aggressive behavior, namely a direct and active act such as cursing and insulting. Keywords: aggressive behavior, ethnic East Nusa Tenggara (NTT) students
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tri Tunggal yang Maha Kudus dan Bunda Allah Santa Perawan Maria atas perlindungan, berkat dan penyertaanya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Peneliti menyadari bahwa tanpa benih impian, peristiwa, dan setiap perjumpaan yang merupakan rencana-Nya, peneliti tidak akan dapat segera menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis Nusa Tenggara Timur (NTT) di Yogyakarta” diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) pada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terselesaikanya skripsi ini tidak akan terjadi tanpa kesempatan, semangat, dan masukkan dari beberapa pihak. Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak. 1. Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sekaligus Dosen Pembimbing Akademik (2010-2011), dan Pembimbing Skripsi, Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M. Si. atas nasihat dan dukungannya selama peneliti menjalani proses perkuliahan serta meberikan masukan, arahan, dan motivasi dalam menyusun skripsi ini. 2. Ibu Ratri Sunar A., S.Psi., M. Si. sebagai Ketua Program Studi yang telah memfasilitasi kelancaran kegiatan perkuliahan. 3. Ibu Monica Eviandaru M., M. App., Psych. sebagai dosen pembimbing akademik (2012) yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan-
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masukan yang menginspirasi peneliti dalam mengerjakan skripsi ini serta mengajarkan peneliti dalam mengalisis data penelitian. Metode pegajaran yang diterapkan selama perkuliahan juga memberikan gambaran baru bagi peneliti mengenai proses belajar. 4. Ibu Passchedona Henrieatta P.D.A.D. Sabati S.Psi., M.A. sebagai dosen pembimbing
akademik
(2013-2015)
yang
sudah
membimbing
dan
memberikan masukan yang bermanfaat selama peneliti menjalani proses perkuliahan. 5. Staf dan karyawan Fakultas Psikologi: Bu Nanik, Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, Pak Gik atas pelayanan baik dalam administrasi dan sarana perkuliahan. 6. Cicil, Aning, K’Ria, Maya, Vinda, Sr. Marcel, Sr. Petra atas masukan, dukungan dan nasehat-nasehat yang menguatkan peneliti selama menjalani masa kuliah dan menyusun skripsi ini. 7. K’ Ria atas bantuan dalam melakukan analisis tematik. Aning atas bantuan mengoreksi dan memberikan masukan-masukan yang bermamfaat dalam menyusun skripsi ini. 8. Teman-teman Psikologi 2010, kost cinta dan kost aulia atas kebersamaan, pengalaman dan dukungannya selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini. 9. Teman-teman SEKAR Yogyakarta K’Wim, K’Andi, K’Ical, K’Riko, Diks’Noken dan Om’Lo buat kebersamaan dan dukungnya.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Buat kedua orang tuaku Alm. Bapa Thobias Laka dan Mama Petronela Laka Salem untuk cinta dan kasihnya yang tidak berkesudahan yang sudah melahirkan, merawat, membesarkan, dan mendukung saya dalam setiap langkah saya serta selalu mennyebut nama saya dalam setiap doa yang di daraskan. 11. Buat kakak saya yang tercinta Alm. Rm. Yohanes Senda Laka Pr, Maxie Laka bersama Mimi Toto, Alm. Yuliana Laka, Anton Laka bersama Lora Fobia, Sr. Veronika Laka, Meri Laka bersama Jonson Wijawa, Fatima Laka bersama Egi Riwu, Emanuel Laka, Rigo Laka bersama Ines Uju, Paul Laka dan adik Yuli Bano beserta keponakanku yang tercinta Yulia, Gilbert, Girel, Chiara, Caroline, dan Micela untuk kasih sayang, doa, dan dukungan selama perkuliahan dan penyelesaiaan skripsi ini. 12. Buat Mama Ana, K’Melki, K’Hengki, K’Ririn, K’Yongki, Iki, Sun, K’Yuni sekeluarga dan K’Voni sekeluarga untuk perhatian serta dukungan selama perkuliahan dan penyelesaian sripsi ini. 13. Keempat orang subjek dalam penelitian ini atas pengalaman bekerjasama dan berbagi pengalaman hidup yang memungkinkan terselesaikannya skripsi ini. 14. Buat kekasih yang tercinta Markus Chrisantus Frinademetz Megu Toal buat cinta dan perhatian serta dukungan selama perkuliahan dan penyelesaain skripsi ini. 15. Pihak-pihak lain yang telah memberikan dukungan. Sekali lagi peneliti mengucapkan terima kasih.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Peneliti juga ingin mengucapkan maaf jika selama berelasi, peneliti melakukan kesalahan yang membuat Anda dan teman-teman sekalian tidak nyaman. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya masukkan agar skripsi ini lebih berkualitas dan berguna.
Yogyakarta, 15 Mei 2015 Penulis
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .......................... ii LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. v ABSTRAK ................................................................................................ vi ABSTRACT .............................................................................................. vii LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii DAFTAR TABEL .................................................................................. xix DAFTAR SKEMA .................................................................................. xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.............................................................................. 15 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 15 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Konseptual Perilaku Agresi ................................................ 17
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pengertian Perilaku Agresi ......................................................... 17 2. Jenis-Jenis Agresi ....................................................................... 18 3. Teori-Teori Agresi ..................................................................... 23 a. Teori Kognitif Neo-Asosiasionis ........................................ 24 b. Teori Model Umum Afektif Agresi (GAAM) .................... 25 c. Teori Belajar : Modeling ...................................................... 29 4. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Perilaku Agresi ................ 30 a. Faktor Sosial ........................................................................ 31 b. Karakteristik Kepribadian .................................................... 33 c. Faktor Situasional ................................................................ 35 B. Kerangka Penelitian ........................................................................... 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................. 44 B. Fokus Penelitian ................................................................................ 46 C. Informan Penelitian ........................................................................... 47 D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 48 E. Prosedur Analisis .............................................................................. 51 1. Organisasi Data .......................................................................... 51 2. Pengkodean (coding).................................................................. 51 3. Interpretasi.................................................................................. 52 4. Rangkuman Temuan Penelitian ................................................. 52 F. Kredibilitas dan Dependability Data ................................................. 52
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Kredibilitas Penelitian ................................................................ 52 2. Dependability Penelitian ............................................................ 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Penelitian ................................................................................ 56 1. Persiapan Penelitian ................................................................... 56 2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 57 3. Proses Analisis Data ................................................................... 63 B. Profil Informan .................................................................................. 68 1. Deskripsi Informan 1 (YD) ........................................................ 68 2. Deskripsi Informan 2 (JB).......................................................... 68 3. Deskripsi Informan 3 (RS) ......................................................... 69 4. Deskripsi Informan 4 (ID) ......................................................... 69 C. Rangkuman Tema Temuan Penelitian ............................................... 81 D. Deskripsi Tema Temuan Penelitian ................................................... 82 1. Faktor-Faktor Pemicu Perilaku Agresi....................................... 82 a. Faktor Sosial ......................................................................... 82 b. Faktor Individu ..................................................................... 89 c. Faktor Situasional ................................................................. 90 2. Bentuk Perilaku Agresi .............................................................. 92 a. Agresi Fisik .......................................................................... 92 b. Agresi Verbal ....................................................................... 94 E. Pembahasan ....................................................................................... 95
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 103 B. Saran ................................................................................................ 103 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 105 LAMPIRAN ............................................................................................ 109
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Protokol Wawancara........................................................... 110 Lampiran 2. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 1 (YD) .................................................................... 113 Lampiran 3. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 2 (JB) ..................................................................... 149 Lampiran 4. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 3 (RS) ..................................................................... 223 Lampiran 5. Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Subjek 4 (ID) ..................................................................... 247 Lampiran 6. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek 1 (YD) .................................................................... 269 Lampiran 7. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 1 (YD) .................................................................... 271 Lampiran 8. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek 2 (JB) ..................................................................... 273 Lampiran 9. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 2 (JB) ..................................................................... 275 Lampiran 10. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Subjek 3 (RS) ................................................................... 277 Lampiran 11. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 3 (RS) ................................................................... 279 Lampiran 12. Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Subjek 4 (ID) ................................................................... 281 Lampiran 13. Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Subjek 4 (ID) ................................................................... 283
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Wawancara ................................................................... 49 Tabel 2. Jadwal Wawancara dengan Subjek 1 (YD)................................. 58 Table 3. Jadwal Wawancara dengan Subjek 2 (JB) .................................. 59 Tabel 4. Jadwal Wawancara dengan Subjek 3 (RS) ................................ 60 Tabel 5. Jadwal Wawancara dengan Subjek 4 (ID) ................................. 61 Tabel 6. Proses Analisis Data ................................................................... 64 Tabel 7. Rangkuman Tema Hasil Analisis Tematik ................................. 70 Table 8. Rangkuman Tema Temuan Penelitian ........................................ 81
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Teori Kognitif Neo-Asosiasionis .............................................. 25 Skema 2. Teori General Affective Aggression Model (GAAM) .............. 28 Skema 3. Teori Belajar Sosial Bandura .................................................... 30 Skema 4. Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis NTT di Yogyakarta ........... 101
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perilaku agresi bukanlah hal yang baru bahkan mungkin sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat. Sehingga tidak jarang kita menjumpai tindakan pelemparan, pemukulan, penghinaan, dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari. Pemberitaan, baik dari media elektronik maupun media cetak, mengenai tindakan kekerasan sebagai wujud dari perilaku agresi sangat banyak. Bahkan media elektronik dan cetak memberikan pemberitaan khusus mengenai kasus kekerasan dan agresi yang dapat kita lihat setiap hari dari berbagai daerah di Indonesia. Pemberitaan dimedia dan kejadian yang terjadi disekitar kita menandakan bahwa perilaku agresi ada dan dekat dengan kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Tohari Dkk (2011) pada tahun 2008-2010 ditemukan bahwa selama tahun tersebut telah terjadi insiden konflik dan kekerasan sebanyak 4.021 kali. Hal ini jika dihitung rata-rata pertahun maka rata-rata pertahun terjadi sebanyak 1.340 insiden konflik. Bahkan jika dihitung maka rata-rata kejadian konflik perhari selama kurun waktu 2008-2010 terjadi 3,6 insiden setiap harinya. Salah satu konflik kekerasan yang cukup menonjol dalam kurun waktu 2008-2010 adalah kekerasan rutin yang menyumbang sebesar 62,1 % dari total kekerasan di Indonesia. Kekerasan rutin terdistibusi dalam tiga varian kekerasan yaitu
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
tawuran 27,1%, penghakiman massa 27,1%, dan pengeroyokan 7,5%. Bahkan kekerasan bernuasa etnis atau agama pun menyumbang sebesar 2,2% dari total konflik dan kekerasan. Hal ini berarti dalam 3 tahun terjadi 90 kali insiden konflik bernuasa etnis atau agama dan pertahunnya sebanyak 30 kali insiden konflik. Berdasarkan pemaparan data tersebut, dapat dikatakan bahwa ada kemungkinan dalam setiap daerah di Indonesia terjadi konflik kekerasan sepertihalnya di daerah Yogyakarta. Salah satu peristiwa kekerasan yang mengemparkan kota Yogyakarta yaitu peristiwa kekerasan yang dilakukan pada tanggal 19 Maret 2013 oleh sekelompok orang yang berasal dari Nusa Tenggara Timur yang terjadi di Hogo’s Cafe dan berdampak pada terbunuhnya salah seorang Prajurit KOPASUS. Ada pun orang yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan tersebut adalah seorang pemuda yang masih berstatus sebagai mahasiswa (SERGAP NTT -Jumat, 5 April 2013). Keterlibatan mahasiswa Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan kekerasan bukan hanya pada peristiwa Hogo’s Cafe tetapi pada peristiwa kekerasan lain. Diantaranya peristiwa pembacokan seorang mahasiswa asal Timor Leste yang diduga dilakukan oleh sekelompok mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur (Okezone-Minggu, 14 April 2013). Peristiwa kekerasan pada tahun 2012 yaitu penusukkan seorang mahasiswa asal Kalimantan (dayak) dan pelakunya juga merupakan mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (Inker Senda-Senin, 25 Maret 2013). Selain itu, banyak peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh mahasiswa Nusa Tenggara Timur yang tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
terliput oleh media seperti yang dipaparkan oleh Giorgi Babo Mogi dalam cacatan untuk mahasiswa asal Nusatenggara Timur yang berjudul “ Kembali ke Fitrah Tujuanmu : KULIAH! “. Dalam tulisan tersebut Giorgi memaparkan bahwa di lapangan atau panggung-panggung pesta mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur selalu menjadi terdepan. Akan tetapi, mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur sering menjadi biang kerusuhan, perkelahian, dan percecokkan. Perseteruan yang terjadi berakhir dengan terjadinya bentrok mahasiswa antar kabupaten se-Nusa Tenggara Timur bahkan bentrok pun terjadi dengan mahasiswa asal daerah lain sering terjadi. Kondisi ini juga diperparah dengan perilaku negatif mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur yang mengkomsumsi alkohol, merokok bahkan ada yang terjerumus pada penggunaan narkotika (Nagekeo Bersatu- Selasa, 26 Maret 2013). Perilaku mereka yang seperti ini menyebabkan sebagian masyarakat Yogyakarta bahkan mahasiswa lain yang berasal dari berbagai provinsi memandang negatif mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan wawancara dengan beberapa masyarakat asal Yogyakarta dan mahasiswa dari daerah lain, mereka memandang mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur sebagai anak-anak yang suka berkumpul dan mabuk-mabukkan, membuat kerusuhan baik di jalan maupun di tempat makan, suka ke tempat hiburan malam, tidak membayar uang kos, memutar musik keras-keras, dan berkelahi. Citra ini mengakibatkan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
identik dengan premanisme dan anarkisme bahkan mereka sulit diterima di kalangan masyarakat untuk tinggal di kos-kos warga kota Yogyakarta. Perilaku dan tindakan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur yang dipaparkan di atas dapat dipandang sebagai suatu tindakan kekerasan. Kekerasan (violence) berasal dari bahasa latin yaitu violentus, berasal dari kata vi atau vis yang berarti kekuasaan atau berkuasa. Kekerasan merupakan cerminan dari tindakan agresi atau penyerangan terhadap kebebasan atau martabat
seseorang
oleh
perorangan
atau
sekelompok
orang
(www.wikipedia.com). Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Krahe (2005) yang mengatakan bahwa kekerasan merupakan salah satu bentuk dari agresi (dalam Dewi, 2012). Anderson dan Bushman (2001) juga mengemukakan bahwa kekerasan merupakan bentuk yang paling ekstrim dari agresi seperti penyerangan secara fisik dan pembunuhan. Dalam penelitian ini agresi yang digunakan bukan sinonim dari “kegigihan”, “penguasaan” atau kebebasan melainkan menggunakan “tindak kekerasan” dalam hubungannya dengan bentuk ekstrim dari agresi yaitu upaya keras untuk benar-benar menyakiti secara fisik (Berkowitz, 1995). Sikap
agresif
dimiliki
oleh
setiap
orang
dan
merupakan
kecenderungan bawaan (self destruction) yang di bawah sejak lahir (Freud dalam Baron dan Byrne, 2005) dan bersifat instingtual atau fighting instinct (Lorenz dalam Baron dan Byrne, 2005). Bahkan oleh Murray (dalam Hall, 1993) agresi dikategorikan sebagai salah satu kebutuhan manusia. Maka dapat dikatakan bahwa setiap orang memiliki kecederungan untuk agresif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Perilaku agresi merupakan suatu perilaku yang bertujuan untuk melukai atau mencelakaan orang lain dengan atau tanpa tujuan tertentu (Aroson dalam Koeswara, 1988). Selain itu, Moore dan Fine (1968) (dalam Koeswara, 1988) juga mendefenisikan agresi sebagai suatu perilaku kekerasan baik secara fisik maupun verbal yang ditujukan pada orang lain atau objek-objek lain. Hal serupa juga dikemukana oleh Dollar, Doob, Miller, dan Sears (1939) yang mengatakan bahwa perilaku agresi adalah suatu rangkaian perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain secara langsung (dalam Bandura, 1973). Selain itu, Berkowist (1995) mendefinisikan agresi sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun secara mental bahkan sebagai “dasar dari prestasi intelektual, dari tercapainya kebebasan, bahkan kebanggaan yang bisa membuat seseorang merasa lebih dari teman-temannya. Perilaku agresi muncul karena terpicu oleh banyak hal. Penelitian yang telah dilakukan selama 50 tahun terakhir menunjukkan bahwa menonton kekerasan di TV dan memainkan video game kekerasan dapat meningkatkan perilaku agresi (ISRA, 2012). Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anderson dan Bushman (2001) menemukan bahwa tingginya kekerasan di video game berhubungan dengan tingginya agresi baik itu pada laki-laki atau perempuan, anak-anak atau dewasa dan terbukti dalam penelitian eksperimental atau non-eksperimental. Selain itu, berdasarkan survei cross-sectional dan longitudinal menunjukkan bahwa orang yang secara terus menerus mengkomsumsi media yang menunjukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
kekerasan, memiliki kemungkinan perilaku agersinya meningkat (ISRA, 2012). Tipe kepribadian seseorang juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang berperilaku agresi (Baron dan Byrne, 2005; Bettencourt,
Talley,
dan
Benjamin
2006;
Schellenberg,
2000).
Kecenderungan memiliki kepribadian agresi ini juga dapat berkembang dari pola asuh orang tua dan interaksi anak dengan lingkungan sekitar. Kebanyakan pola asuh orang tua di Nusa Tenggara Timur bersifat otoriter. Orang tua dalam keluarga dipandang sebagai penguasa, pengambil segala keputusan, dan pembuat peraturan. Seorang anak tidak boleh mengajukan protes, bertanya bahkan tidak boleh membantah. Hal ini membuat ada jarak antara anak dan orang tua serta membuat adanya kepatuhan yang negatif. Selain itu, ketika seorang anak melakukan kesalahan, orang tua merasa berhak
memberikan
hukuman.
Hukuman
yang
diberikan
dengan
menggunakan kekerasan yaitu memukul yang mengakibatkan luka dan memar pada tubuh seorang anak dan bahkan ada yang berakhir pada kematian (Isliko, 2008). Orang tua yang menggunakan kekerasan dalam menghukum anak dimaksudkan untuk mendisiplikan anak. Hal ini seperti yang di kemukakan Petterson (dalam Berkowitz, 2006) bahwa banyak agresi di rumah timbul karena adanya upaya untuk mengendalikan anggota keluarga yang lain. Perlu diketahui bahwa hukuman dengan kekerasan ini dipandang dapat berfungsi secara efektif apabila bertidak secara konsisten. Konsisten dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
hal ini mencakup 3 hal yaitu (1) waktunya tepat, (2) ada alternatif bagi tindakan anak-anak itu, dan (3) harga diri si anak tidak terpukul (Berkowizt, 2006). Akan tetapi, orang tua di Nusa Tenggara Timur dinilai tidak konsisten karena mereka tidak bahkan jarang mempertimbangkan tingkat kesalahan dan jenis hukuman yang diberikan. Hal ini dikarenakan mereka memegang paham “ di ujung rotan ada emas” (Isliko, 2008). Ungkapan ini berarti dengan memukul anak maka akan menghasilkan anak yang penurut, disiplin dan menjadi anak yang baik. Terkadang hukuman yang diberikan orang tua pada anak merupakan bentuk kekesalan yang di lampiaskan pada anak (Isliko, 2008). Pola asuh orang tua di Nusa Tenggara Timur bersifat otoriter (Isliko, 2008) . Menurut Baumrind (dalam Berkowitz, 2006) pola asuh otoriter ini dapat menghasil perilaku anak yang takut, gelisah, menjengkelkan, murung, sedih, campuran antara agresif, dan suka menyendiri. Hal serupa juga ditemukan dalam studi yang dilakukan oleh Olweus (dalam Berkowizt, 2006) yang menemukan bahwa orang tua yang keras dan suka menghukum cenderung menghasilkan anak-anak yang sangat agresif dan antisosial. Perlakuan kasar yang di terima anak dari orang tua bisa menjadi faktor resiko
meningkatkan
kemungkinan
kecenderungan
agresivitas
dan
antisosial. Bahkan McCorrd (dalam, Berkowitz, 2006) mengemukakan bahwa cara membesarkan anak sering mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap perkembangan agresivitas antisosial. Petterson (dalam Berkowitz, 2006) juga mengemukan bahwa kebanyakan anak pada dasarnya terlatih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
untuk bertindak agresi melalui interaksi mereka dengan anggota keluarga lain. Hal ini berarti bahwa hukuman mengggunakan kekerasan dapat berfungsi secara efektif apabila dilakukan secara konsisten. Akan tetapi, jika dilakukan secara tidak konsisten maka hal ini akan menyumbang kecenderungan anak untuk bertindak agresi dan antisosial serta dapat bertahan hingga dewasa. Pengunaan kekerasan untuk mendisiplinkan anak bukan hanya dijumpai pada pola asuh orang tua namun dijumpai juga dalam lingkungan sekolah di Nusa Tenggara Timur. Hampir semua lingkungan sekolah baik itu dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menegah Atas, bahkan dijumpai juga di jenjang Perguruan Tinggi (Mulyadi, 2007; Nurhayaty, 2015). Hal ini dikarenakan para guru dan orang tua mempercayai pepatah “di ujung rotan ada emas” dapat menghasilkan generasi yang cemerlang. Oleh karena itu, mereka tidak segan-segan memukul anak-anak dengan rotan demi menghasilkan masa depan anak yang cemerlang. Kekerasan yang sering dilakukan oleh guru di sekolah adalah pada saat siswa datang terlambat ke sekolah
maka akan dicubit (dijewer) dan dipukul menggunakan kayu
(Nurhayati, 2015). Para guru juga memukul kepala murid karena tidak mengerjakan tugas, memberi hukuman dengan cara berjemur di bawah sinar matahari karena terlambat masuk sekolah, menampar, meninju, berjalan dengan lutut, membentak murid yang bertanya bukan menjawab pertanyaan dan lain sebagainya (Mulyadi, 2007).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Hal ini nampak pada pengalaman Subyek JB yang didapatkan ketika menempuh jenjang pendidikan di Sekolah Menegah Pertama dan Sekolah Menegah Atas di Atambua, Nusa Tenggara Timur. “Di sekolah ketika mendisiplikan itu di tampar terus di rotan. Saya melihat pepatah “di ujung rotan ada emas” itu yang mereka terapkan pada kita. Makanya emas bertaburan di NTT itu. Makanya saya pikir mereka tidak sukses sama sekali. Mereka gagal semua guru itu. Banyak, mungkin akhir-akhir ini saya tidak tahu tapi rata-rata SMP, SMA itukan pake kekerasan semua. Kekerasannya dengan dipukul semua dan hampir semua mengalami hal yang sama (JB, 2014).” “Saya pernah di rotan. Tidak mengerjakan tugas sangsinya disuruh berlutut, suruh hormat bendera, berlutut ke tiang bendera. Berdiri ke tiang bendera hormat bendera, kabel lagi, dipukul (JB, 2014).” Bandura (1977) menegaskan bahwa individu belajar dengan cara mengamati apa yang dilakukan oleh orang lain (sering disebut dengan modelling atau imitasi), dimana secara kognitif individu dapat mengamati tingkahlaku orang lain dan setelah diolah oleh kognitif kemudian akan diadopsi kedalam tingkah laku individu tersebut. Selanjutnya belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang terbentuk melalui tranformasi informatif yang dihasilkan oleh perilaku langsung individu dalam interaksinya dengan lingkungan (melihat, mengamati, dan meniru atau imitasi dari orang sekitar). Oleh karena itu, anak yang mengalami dan mengamati berbagai tindak kekerasan dalam lingkungan interaksinya ini akan menggunakan perilaku tersebut sebagai perilakunya sendiri termasuk tindak kekerasan. Maka dapat dikatakan bahwa orang tua dan lingkungan sekolah yang menggukan kekerasan dalam menghukum seorang anak ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
juga dapat membuat seorang anak meniru apa yang dilakukan oleh orang tua dan sekolah dikemudian harinya. Hal ini karena mereka meniru apa yang telah mereka lihat selama interaksi mereka dengan lingkungan sekitar. Hal ini nampak pada pengalaman subyek JB yang didapatkan ketika mengamati dan merasakan serangkaian kekerasan dari orang disekitarnya di Nusa Tenggara Timur. “Kecenderungan setiap kali melihat orang melakukan kesalahan maka akan langsung memukul. Lasung kesana (memukul) karena apa yah saya pikir disaat-saat itu kita dibentuk, saat-saat masa-masa kita umur seperti itu. Saya pikir kita ini apa yah kita mengikuti jejak yang sudah dibuat oleh orang-orang dan itu kepekaan kita . kita merekam apa yang dibuat orang itu dan kita itu yang kita ulangi. Dulukan tindakan pertama itu saya ini dulu pernah lihat yang seperti ini. Itukan kadang-kadang kecenderungan kitakan kesana. Jadi dulukan setiap kali penyelesaian masalah kok seperti ini? Kalau masih di rumah kita rasanya lain, nah justru yang bertentangan itu ketika di rumah lebih halus, disekolah yang diasrama itu lebih parah. Saya pikir begitu malah mengatur katanya disiplin. Tapi caranya itukan tidak benar sama sekali (JB, 2014).” Provokasi fisik dan verbal juga merupakan salah satu faktor penyebab agresi. Sebagai contoh kasus penandukan Zinedine Zidane terhadap Matarasi di lapangan hijau. Penelitian lanjutan mengenai kasus tersebut menunjukkan bahwa gerakan tubuh dan gerakan bibir Matarasi berhasil memprovokasi Zidane. Manusia memiliki kecendrungan untuk membalas tindakan agresi seseorang dengan derajat agresi yang sama atau sedikit lebih tinggi dari pada yang diterimanya atau biasanya dikenal dengan balas dendam (Sarwono dan Meinamo, 2009). Terdapat faktor lainnya yang memicu timbulnya agresi yaitu alkohol. Berdasarkan studi metaanalisis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
yang dilakukan akhir-akhir ini menegaskan bahwa alkohol dapat menimbulkan agresi baik secara fisik maupun verbal (Bushman dan Cooper dalam Pihl dan Hoaken, 2000). Di Indonesia terutatama kawasan Timur Indonesia mencatat lebih banyak angka kekerasan. Hal ini terlihat melalui penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Madianung (2003) di Manado. Dalam penelitian itu terungkap bahwa tindakan kekerasan lebih banyak dilakukan oleh peminum alkohol dari kelompok ekonomi bawah. Tindakan kekerasan mereka terwujud dalam hal menghadang mobil yang sedang melaju, memalak, melempari rumah orang lain dengan batu, dan lain sebagainya (Sarwono dan Meinamo, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2009) mengemukakan bahwa agresi berasal dari perilaku sosial dan budaya yang merupakan faktor terpenting yang berperan dalam perilaku agresi. Selain itu, nilai dan norma yang mendasari sikap dan tingkah laku dari masyarakat berpengaruh terhadap agresivitas suatu kelompok (Sarwono dan Meinamo, 2009). Sebagai contoh Gonik (2006) (dalam Sarwono dan Meinamo, 2009) mengemukakan bahwa sejarah Sparta yang hidup di sekitar Yunani (750460 SM) memberlakukan hidup keras pada anak-anaknya terutama anak laki-laki sebagai upaya untuk bertahan hidup yang difilmkan dengan judul 300. Selain
faktor-faktor
di
atas,
Baron
dan
Byrne
(2005)
mengelompokkan faktor-faktor yang menyebabkan agresi, antara lain : frustasi, provokasi langsung, pemaparan kekerasan dimedia, keterangsangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
yang meningkat, pola perilaku tipe A, bias atribusi hostile, gender, suhu udara tinggi, alkohol, belief budaya, dan nilai-nilai. Ada pun Faktor-fator tersebut dapat dikelompokkan kedalam 3 faktor besar yaitu faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor situasional (Baron dan Byrne, 2005). Sangat banyak faktor yang menyebabkan agresi akan tetapi perlu diketahui bahwa pemicu umum dari agresi adalah pada saat seseorang mengalami keadaan emosi tertentu terutama emosi marah. Perasaan marah yang dialami berlanjut pada keinginan untuk melampiaskannya dalam bentuk dan objek tertentu. Marah adalah suatu pernyataan yang disimpulkan dari perasaan kemudian ditunjukkan. Saat hal itu ditunjukkan sering disertai dengan konflik dan frustasi (Sarwono dan Meinamo, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Berkowitz, Dollard dkk, dan Miller menemukan bahwa frustasi
merupakan salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan kekerasan dengan tujuan menyakiti orang lain atau objek lain yang dipandang sebagai penyebab frustasi (Berkowitz, 1995). Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diil dan Anderson (1995) yang menemukan bahwa tingkat agresi seseorang lebih tinggi ketika dalam kondisi frustasi dibandingkan dengan mereka yang tidak dalam kondisi frustasi. Selama ini fokus penelitian berkaitan dengan topik agresi baik itu studi longitudinal, cross-sectional, eksperimental dan non-eksperimental adalah menemukan hubungan dan besarnya dampak faktor-faktor tersebut terhadap agresif. Penelitian tersebut betujuan untuk
mencari dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
mengembangkan metode penanganan untuk mengurangi timbulnya perilaku agresi. Hasil penelitian tersebut kebanyakan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan perilaku agresi. Oleh karena itu, hal ini dapat memberikan peluang untuk melakukan penelitian yang lebih detail mengenai latarbelakang keterlibatan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan agresi. Peneliti dalam penelitian ini mengambil subjek penelitian mahasiswa yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Narasumber dalam penelitian ini adalah laki-laki. Menurut Bettencourt dan Miller (dalam Baron dan Byrne, 2005) perbedaan jenis kelamin dalam agresi sangat besar ketika tidak ada provokasi dibanding adanya provokasi. Laki-laki cenderung lebih agresif ketimbang perempuan ketika tidak ada hal yang memprovokasi mereka. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bjorkqvist, Osterman, dan Buck (dalam Baron, Branscombe, dan Byrne, 2006) menunjukkan bahwa seorang laki-laki agresinya cenderung secara langsung sedangkan perempuan agresinya cenderung tidak langsung. Berdasarkan wawancara ditemukan bahwa seorang anak laki-laki etnis Nusa Tenggara Timur oleh suku dan keluarganya akan dipandang sebagai seorang laki-laki dan disukai apabila lebih agresif, lebih tanggap dan emosinya dengan cepat dapat memuncak. Selain itu, setiap ayah selalu mengharapkan anak laki-lakinya bersikap agresif. Hal ini karena menurut mereka laki-laki adalah pelindung keluarga, suku dan sebagai pengganti seorang ayah. Tuntutan pada anak laki-laki agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
bersikap agresif merupakan suatu tuntutan budaya yang lahir dari perang suku yang pernah terjadi (JM, komunikasi pribadi, 02 April 2014). Hal ini nampak pada pengalaman subyek YD dan JB yang didapatkan selama berinteraksi dengan keluarga dan orang disekitarnya di Nusa Tenggara Timur. “Kalau di saya punya lingkungan sekitar itu, mereka semua ingin agar semua anak laki-lakinya itu bisa jadi seorang pemimpin, pemimpin yang baik. Tapi sampai sekarang belum kesampaian (tertawa) untuk bisa jadi, pemimpin dalam hal bukan berarti untuk bisa melindungi keluarganyalah (YD, 2014).” “Saya pikir kita inikan apa yah kalau adatnya, adatnya wesewehali yah. Kitakan kawin keluar yah. Tetapi posisi kita disana, laki-laki disana suatu saat berstatus sebagai om kita adalah panglima dan kita adalah pelindung keluarga dan itu membutuhkan kematangan jiwa kita dan harus, dan itu beban tersendiri. Karena kita harus mempersiapkan diri besok lusa orang kawin dengan kita punya adik nona, atau kita punya ponaan lagi, suatu saat kita punya ponaan lagikan kita yang tampil di depan sebagai om yang dianggap panglima dalam keluarga dan itu status yang sangat tinggi kalau kita punya adat. Minimal kita tidak berwibawa tapi minimal kita dihargai sehingga adik-adik atau saudara-saudara kita dihargai. Itukan tidak harus tampil dengan fisik bahwa saya hebat bunuh orang bukan itu orang tidak akan takut kita. Karena orang punya peluang yang sama untuk membunuh orang (tertawa) (JB, 2014).” Adapun usia perkembangan mahasiswa adalah usia yang berada pada usia dewasa awal (Santrock, 2002). Kriteria lainnya yaitu mahasiswa tersebut tinggal dan berkuliah di Yogyakarta dan pernah telibat dalam tindakan agresi di Yogyakarta. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mencoba memahami realitas pengalaman subjek penelitian terkait perilaku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
agresi yang sedang dilakukan. Hal ini dinilai tepat karena penelitian kualitatif
berusaha
mengekplorasi,
mendeskripsikan
maupun
mengiterpretasi maksud dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh subjek penelitian (Creswell, 2007). Peneliti merasa pendekatan kualitatif merupakan suatu metode yang dapat memfasilitasi peneliti untuk memperoleh gambaran mengenai pengalaman subjek penelitian terkait dengan perilaku agresi yang telah dilakukan. Penelitian ini juga diharapkan untuk dapat memberikan penjelasan menganai gambaran bentuk-bentuk perilaku agresi dan faktor penyebab mahasiswa etnis Nusa tenggara Timur melakukan tindakan agresi di kota Yogyakarta.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang di atas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi keterlibatan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan agresi ?
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Menggambarkan faktor-faktor pemicu keterlibatan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan agresi.
2.
Menggambarkan bentuk-bentuk perilaku agresi yang dilakukan oleh mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
16
Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoretis Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperluas penelitian sebelumnya dan menambah wawasan pengetahuan di bidang Psikologi Sosial mengenai gambaran faktor-faktor pemicu perilaku agresi beserta bentuk-bentuk perilaku agresi yang dilakukan oleh mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur di daerah Yogyakarta. Selain itu, diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi peneltian selanjutnya.
2.
Manfaat praktis a.
Bagi partisipan penelitian, penelitian ini diharapkan untuk menyadarkan mereka dan menambah pengetahuan mereka mengenai gambaran faktor-faktor pemicu perilaku agresi beserta bentuk-bentuk perilaku agresi yang telah mereka lakukan di daerah Yogyakarta. Hal ini dilakukan dengan cara peneliti akan memepresentasikan hasil penelitiannya pada forum diskusi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur yang juga dihadiri oleh partisipan penelitian.
b.
Bagi orang tua dan masyarakat di Nusa Tenggara Timur untuk mengetahui gambaran faktor-faktor pemicu perilaku agresi beserta bentuk-bentuk perilaku agresi
yang dilakukan oleh
mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur di daerah Yogykarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Konseptual Perilaku Agresi Tinjauan pustaka mengenai perilaku agresi yang akan dijelaskan dibawah ini tidak digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian melainkan sebagai pendukung dalam menyusun kerangka koseptual yang akan memandu peneliti dalam melakukan penelitian serta menambah pemahaman peneliti mengenai area konseptual yang menjadi fokus utama penelitian. 1.
Pengertian Perilaku Agresi Banyak ahli yang melakukan penelitian mengenai perilaku agresi. Oleh karena itu, tentulah banyak ahli yang mendefenisikan perilaku agresi menurut cara pandang mereka masing-masing. Menurut Bandura (1973) ada beberapa ahli yang mendefenisikan agresi semata-mata sebagai atribut dari perilaku, namun ada pula beberapa dari mereka yang mengasumsikan adanya peran dorongan, kesamaan emosi, atau berdasarkan intensitas tindakan yang berpotensi untuk melukai. Hal ini menunjukkan bahwa hal yang sama tidak selalu memiliki kesamaan arti. Buss (dalam Berkowist, 1995) mendefinisikan agresi sebagai pengiriman stimulus yang berbahaya bagi orang lain. Hal ini serupa dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dollar, Doob, Miller, dan
1 17 7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Sears (1939) yang mengatakan bahwa perilaku agresi adalah suatu rangkaian perilaku yang bertujuan untuk melukai orang lain secara langsung (dalam Bandura, 1973). Selain itu, Berkowist (1995) mendefinisikan
agresi
sebagai
segala
bentuk
perilaku
yang
dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun secara mental. Agresi juga dipandang bukan hanya usaha untuk menyakiti seseorang tetapi sebagai dasar intelektual untuk tercapainya suatu kebebasan dan membuat seseorang individu bangga bahwa ia lebih dari teman-temannya. 2.
Jenis-Jenis Agresi Agresi hanya dapat dilihat melalui perilaku yang menunjukkan agresi itu sendiri. Ada berbagai macam perilaku yang menunjukkan dan menggambarkan agresi. Perilaku-perilaku tersebut oleh sebagian ahli dikelompokkan sehingga muncullah suatu penggolongan perilaku agresi yang kemudian dikenal dengan bentuk-bentuk agresi atau jenisjenis agresi. Buss (dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012) mengelompokkan agresi dalam 8 bentuk yaitu agresi fisik aktif langsung, agresi fisik pasif langsung, agresi fisik aktif tidak langsung, agresi fisik pasif tidak langsung, agresi verbal aktif langsung, agresi verbal pasif langsung, agresi verbal aktif tidak langsung, dan agresi verbal pasif tidak langsung. Bentuk agresi yang di kemukakan oleh Bus antara lain sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
19
Agresi fisik aktif langsung : merupakan tindakan agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok
lain yang
menjadi targetnya kemudian terjadi kontak fisik secara langsung seperti memukul, mendorong, menembak, dan lain-lain. 2.
Agresi fisik pasif langsung : merupakan tindakan agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan langsung dengan individu atau kelompok targetnya akan tetapi tidak terjadi kontak fisik secara langsung seperti demonstrasi, aksi mogok, dan aksi diam.
3.
Agresi fisik aktif tidak langsung : merupakan tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya seperti merusak harta korban, membakar rumah, menyewa tukang pukul, dan lain-lain.
4.
Agresi fisik pasif tidak langsung : Merupakan tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi target dan tidak terjadi kontak fisik secara langsung seperti tidak peduli, apatis, dan masa bodoh.
5.
Agresi verbal aktif langsung : merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain seperti menghina, memaki, marah, dan mengumpat. 6.
Agresi verbal pasif langsung : merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan dengan individu atau kelompok lain akan tetapi tidak terjadi kontak verbal secara langsung seperti menolak berbicara dan bungkam.
7.
Agresi verbal aktif tidak langsung : merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya seperti menyebar fitnah dan mengadu domba.
8.
Agresi verbal pasif tidak langsung : merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak verbal secara langsung
seperti
tidak
memberi
dukugan
dan
tidak
menggunakan hak suara. Berkowist (1995) membedakan agresi berdasarkan tujuan perilakunya menjadi 2 jenis yaitu: 1.
Agresi instrumental adalah agresi yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuannya selain menyakiti atau melukai orang lain. Misalnya seorang tukang pukul yang disewa oleh sindikat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
kejahatan bukan hanya untuk melukai atau membunuh orang lain tetapi melakukannya demi uang. Selain itu, seorang suami yang memukul istrinya bukan hanya untuk melukai istrinya tapi untuk menunjukkan dominasi dirinya dalam keluarganya. 2.
Agresi emosional adalah agresi yang tujuan utamanya adalah untuk menyakiti orang lain. Agresi ini biasanya dilakukan ketika seorang individu marah maka timbul dorongan untuk menyakiti orang
lain.
Selain
itu,
individu
tersebut
juga
tidak
mempertimbangkan akibat dari perbuatannya. Moyer (dalam Koeswara, 1988) membagi perilaku agresi kedalam tujuh bentuk antara lain : 1.
Agresi predatori adalah agresi yang dibangkitkan oleh adanya kehadiran objek lain (mangsa). Biasanya agresi ini terdapat pada organisme atau species yang menjadikan hewan dari species lain sebagai mangsanya.
2.
Agresi antar jantan adalah agresi
yang secara tipikal
dibangkitkan oleh kehadiran sesama jantan pada satu species. 3.
Agresi ketakutan adalah agresi yang dibangkitkan oleh tertutupnya kesempatan untuk menghindar dari ancaman.
4.
Agresi tersinggung adalah agresi yang dibangkitkan oleh perasaan tersinggung atau marah. Respon menyerang muncul terhadap stimulus yang luas baik berupa objek-objek hidup amaupun objek-objek mati.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
22
Agresi pertahanan adalah agresi yang dilakukan oleh organisme dalam rangka mempertahankan daerah kekuasaannya dari ancaman atau gangguan anggota species-nya sendiri. Agresi ini biasanya dikenal juga dengan sebutan agresi terotorial.
6.
Agresi maternal adalah agresi yang spesifik pada species betina (induk) yang dilakukan dalam upaya melindungi anak-anaknya dari berbagai macam.
7.
Agresi instrumental adalah agresi yang dipelajari, diperkuat (reinforced) dan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Menurut Moyer (dalam Koeswara, 1988) ketujuh tipe agresi
yang dikemukakan, tidak ada satu pun tipe agresi yang eksklusif. Hal ini berarti tipe-tipe ini dengan intensitas kemunculan yang berbeda bisa ditemukan baik pada hewan maupun pada manusia. Berdasarkan kuantitas pelakunya, agresi dibedakan menjadi agresi individual yaitu agresi yang dilakukan secara individu atau perorangan dan agresi kolektif yaitu agresi yang dilakukan secara kolektif atau bersamasama oleh beberapa individu. Sedangkan berdasarkan normalitasnya, agresi dibedakan menjadi agresi normal yaitu agresi yang disebabkan oleh stimulus yang nyata atau jelas dan agresi patologis yaitu agresi yang disebabkan oleh adanya penyakit mental. Berbeda dengan Bus, Berkowitz, dan Moyer memandang perilaku agresi berdasarkan motif-motif pelakunya. Sears (2000)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
membagi perilaku agresi berdasarkan norma yang berlaku dalam masyarakat antara lain : 1.
Agresi antisosial yaitu tindakan agresi yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada dalam masyarakat seperti tindakan kriminal (perampokan, pembunuhan, dan pemukulan).
2.
Agresi prososial yaitu tindakan agresi yang diatur oleh norma sosial seperti hukuman yang diberikan atas tindakan kejahatan.
3.
Agresi yang disetujui yaitu tindakan agresi yang tidak diterima oleh norma sosial tetapi masih berada dalam batas yang wajar. Tindakan tersebut tidak melanggar standar moral yang telah diterima seperti seorang wanita yang memukul atau melawan orang yang mencoba memperkosa dirinya.
3.
Teori-Teori Agresi Ada beberapa ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai perilaku agresi. Para ahli psikologi juga mengajukan berbagai teori untuk menjelaskan mengenai perilaku agresi. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan beberapa teori untuk menggambarkan perilaku agresi. Teori-teori tersebut antaralain: Teori Kognitif NeoAsosiasionis; Teori belajar Bandura (1973); Teori Model Umum Afektif Agresi atau GAAM (General Affectif Agression Model) oleh Lindsay dan Anderson pada tahun 1996 (dalam Baron dan Byrne, 2005).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
24
Teori Kognitif Neo-Asosiasionis Teori
Kognitif
Neo-Asosiasionis
merupakan
perkembangan dari hipotesis frustasi-agresi oleh Berkowitz, (1993). Teori ini menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakkan akan membangkitkan perasaan negatif (afek negatif) (Clarke, 2003). Kemudian, perasan negatif akan menstimulasi secara otomatis keberbagai pikiran, ingatan, respon fisiologis, dan reaksi motorik. Reaksi ini yang kemudian berasosiasi dengan reasi melawan atau menyerang. Asosasi yang terjadi ini dapat menimbulkan perasaan marah (emosi) dan takut (Berkowitz, 2006). Perasan negatif dapat dikurangi dengan beberapa cara dan dua pilihan yang dapat dipilih oleh seorang individu yaitu berperilaku agresi atau lari dari situasi dengan menarik diri (withdrawal). Pilihan seseorang dalam memilih tergantung pada bagaimana orang menilai situasi dengan mempertimbangkan norma-norma sosial yang berlaku dan jenis atribusi yang diterapkan pada rangsangan permusuhan. Hal ini berarti individu telah belajar untuk menggunakan agresi sebagai salah satu sarana untuk mengatasi situasi menyenangkan (Clarke, 2003).
yang tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertimbangan untuk berperilaku agresi Peristiwa yang tidak menyenang kan
Afek negatif
Pertimbangan untuk berperilaku menarik diri
25
Pemrosesan yang lebih tinggi dengan penilaian dan norma-norma sosial, atribusi pada situasi, dan perilaku yang dipelajari.
Perilaku aktual : agresi atau menarik diri (withdrawal). Skema 1. Teori Kognitif Neo-asosiasionis dalam memandang agresi dalam Clarke (2003)
b.
Teori model umum afektif agresi atau GAAM (General Affective Aggression Model) Lindsay dan Anderson pada tahun 1996 (dalam Baron dan Byrne, 2005)
membuat suatu model pembentukan perilaku
agresi yang lebih terperinci dimana teori ini menyediakan gambaran yang baik mengenai kedalaman dan kecanggihan dari pandangan-pandangan baru tersebut. Teori ini kemudian dikenal dengan GAAM (General Affective Aggression Model / Model Umum Afektif Agresi). Teori ini menyatakan bahwa agresi dipicu oleh berbagai faktor seperti provokasi, frustasi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
afektivitas negatif, sifat yang mudah marah, kepercayan mengenai agresi, bias atribusi hostile, pola perilaku tipe A, dan lain-lain. Keseluruhan faktor-faktor tersebut terbagi kedalam dua kelompok besar, yaitu faktor perbedaan individu dan faktor situasional. Faktor-faktor perbedaan individual antara lain : 1.
Sifat yang mendorong seorang individu untuk melakukan agresi seperti mudah marah.
2.
Adanya perasaan negatif dalam diri.
3.
Sikap dan kepercayaan tertentu terhadap agresi seperti mempercayai hal tersebut diterima atau layak.
4.
Nilai mengenai agresi seperti pandangan bahwa agresi merupakan hal yang baik. Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri untuk menunjukkan sikap maskulin.
5.
Ketrampilan spesifik terkait agresi seperti mengetahui cara berkelahi atau menggunakan senjata.
Faktor-faktor situasional antara lain : 1.
Perasaan frutasi yang dialami.
2.
Adanya bentuk penyerangan tertentu dari orang lain seperti penghinaan (provokasi).
3.
Tanda-tanda yang berhubungan dengan agresi seperti senapan atau senjata lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
27
Semua hal yang membuat seorang individu merasa tidak nyaman seperti suhu udara yang tinggi, rasa sakit, kebosanan, polusi udara, dan lain sebagainya. Faktor-faktor
inilah
yang
dapat
mempengaruhi
keterangsangan yang mengarah pada tahap afektif dan kognisi seseorang. Selain faktor-faktor ini, Anderson juga menjelaskan tiga proses pembentukan agresi dalam diri seorang individu. Tiga proses tersebut antaralain : 1.
Keterangsangan membangkitkan
(Arousal)
:
faktor-faktor
keterangsangan
tersebut
fisiologis
atau
antusiasme. 2.
Keadaan afektif (Affective states) : faktor-faktor tersebut membangkitkan perasaan bermusuhan (hostile) dan tandatanda yang tampak seperti ekpresi wajah marah.
3.
Kognisi
(cognitions)
:
faktor-faktor
tersebut
membangkitkan pikiran hostile dan membawa ingatan hostile kedalam pikiran. Pada
saat
faktor-faktor
perbedaan
individual
dan
situasional mempengaruhi proses pembentukan perilaku agresi maka akan terjadi perilaku agresi terbuka. Akan tetapi, perilaku agresi juga tergantung interpretasi individu atas situasi saat kejadian berlangsung bedasarkan faktor-faktor peringatan yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
FAKTOR PEMICU
FAKTOR SITUASI
FAKTOR INDIVIDU
Provokasi
Frustasi
Tanda-tanda yang
Sifat mudah marah
berhubungan dengan
Adanya kepercayaan
negatif dalam diri
agresi
Adanya perasaan
mengenai agresi
Semua hal yang
Nilai yang
membuat seorang
mendukung agresi
individu merasa
adalah hal yang baik
tidak nyaman
Perilaku Tipe A
Bias atribusi hontile
KONDISI INTERNAL SESAAT Afeksi
Kognisi
Keterangsangan
Aksi yang disengaja atau Proses penilaian dan pengambilan keputusan
tertuju Respon implusif seperti agresi
Skema 2. Teori General Affective Aggression Model (GAAM) Bushman danAderson ( 2002) (dalam Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006).
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
29
Teori Belajar : Modelling Teori
belajar
observasional
mengemukakan
bahwa
sebagian besar tingkah laku termasuk agresi diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan (observasi) terhadap tingkah laku yang ditampilkan oleh individu-individu yang berperan sebagai model (Koeswara, 1988). Teori ini dikemukan oleh Bandura dimana ia mengatakan bahwa berdasarkan pandangan social learning individu tidak digerakkan oleh keinginan dari dalam dirinya sendiri melainkan oleh keadaan lingkungan (Bandura, 1973). Bandura juga mengatakan bahwa perilaku agresi dihasilkan oleh pola asuh yang diperoleh seorang anak melaui proses belajar. Bandura (1973) membedakan pendekatan social learning dengan pendekatan lain dengan cara mempertegas pendekatan social learning melalui pembuatan suatu skema dimana dijelaskan bahwa kejadian yang tidak menyenangkan (aversive) akan membangkitkan keterangsangan emosional individu. Ketika seseorang berada dalam keadaan menderita maka akan dilakukan pengatisipasian kejadian dari individu yang akan memperkuat dan memotivasi individu untuk bertindak. Melalui proses inilah muncul berbagai respon. Respon-respon tersebut antralain : dependency, achievement (pencapaian tujuan), withdrawal (penarikan diri), resignation (kepasrahan), agresi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
psikosomatis, ketergantungan pada obat-obatan dan alkohol, membentuk pemecahan masalah (problem solving). Perilakuperilaku tersebut tidak sama pada setiap individu tergantung pada seberapa besar coping individu terhadap stres dan seberapa efektif tindakan tersebut bagi individu itu sendiri.
dependency
Kejadian yang tidak
Keterangsanga
menyenangkan
n emosional
Konsekuensi
Memperkuat dan
pengantipasian
memotivasi
achievemen t withdrawal t resignation agresi psikosomat is t Ketergantu ngan pada obatobatan dan alkohol achievemen t
Skema 3. Teori Belajar Sosial Bandura (1973)
4.
Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Perilaku Agresi Agresi sebagai bentuk dari perilaku tentulah dipengaruhi oleh banyak hal. Banyak ahli yang mengemukakan faktor-faktor pemicu munculnya perilaku agresi diantaranya kepribadian individu, keadaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
lingkungan, dan keadaan orang-orang disekitar bahkan
situasi
setempat
(2005)
seperti
suhu
udara.
Baron
dan
Byrne
mengelompokkan faktor-faktor agresi kedalam 3 kelopok besar yang kemudian dari ketiga kelompok tersebut terbagi lagi kedalam beberapa bagian. Ada pun faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Faktor Sosial 1)
Frustasi Koeswara (1998) mendefenisikan frustasi sebagai suatu
situasi
dimana
seorang
individu
mengalami
keterhambatan atau kegagalan dalam mencapai tujuan tertentu yang diinginkan oleh individu tersebut. Selain itu, Brekowist
(dalam
Koeswara,1998)
mengemukakan
pendapat bahwa ada dua macam fakor yang menjadi prasyarat munculnya agresi yaitu kesiapan untuk bertindak agresi yang terbentuk dari pengalaman frustasi dan stimulus-stimulus ekternal yang memicu munculnya agresi. Hal ini berarti seorang individu bertindak agresi karena adanya frustasi dimana individu tersebut berada dalam situasi yang tidak menyenangkan dan ingin mengatasi situasi tersebut dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melakukan tindakan agresi (Berkowist dalam Koeswara, 1998). Baron (Baron dan Byrne, 2005)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
juga berpendapat bahwa frustasi menjadi pemicu agresi dalam situasi tertentu terutama penyebabnya dipandang tidak adil atau tidak legal. 2)
Provokasi Langsung Agresi biasanya merupakan hasil dari provokasi fisik atau verbal dari orang lain. Provokasi yang biasanya memicu seseorang melakukan tindakan agresi yakni berupa kritik yang dianggap tidak adil, ungkapan sarkastis, dan kekerasan fisik. Jarang seseorang menghindar apabila dirinya menerima suatu bentuk agresi dari orang lain. Sebaliknya mereka akan membalasnya dengan lebih sedikit, sama besar atau bahkan melebihi agresi yang mereka terima karena mereka beranggapan bahwa orang lain memiliki tujuan untuk menyakiti mereka (Baron dan Byrne, 2005). Selain itu, Geen (dalam Koeswara,1998) percaya bahwa provokasi merupakan pemicu timbulnya agresi karena provokasi biasanya merupakan serangan terhadap rasa harga diri (self-esteem) seorang individu.
3)
Tayangan Kekerasan di Media Massa Hasil penelitian membuktikan bahwa film atau program-program
televisi
yang
menayangkan
aksi
kekerasan dapat membuat seseorang untuk melakukan tindakan agresi dengan cara yang pada awalnya tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
terbayangkan oleh mereka (Baron dan Byrne, 2005). Busman dan Anderson (dalam Baron dan Byrne, 2005) berpendapat bawa media dapat menjadi efek yang kuat bagi kognitif yang berhubungan dengan agresi, secara perlahan-lahan dapat membentuk hostile expectation bias yang pada akhirnya jika ekspetasinya kuat maka seorang individu dapat menunjukkan reaksi agresi. b.
Karakteristik Kepribadian 1)
Pola Perilaku Tipe A Glass dan Strube (dalam Baron, Branscombe, dan Byrne, 2006) berpendapat bahwa orang yang memiliki pola perilaku tipe A dapat dideskripsikan sebagai orang yang sangat kompetitif, sangat terburu-buru, dan mudah tersinggung maupun agresif. Sebaliknya, orang dengan pola perilaku tipe B adalah orang yang tidak sangat kompetitif, tidak selalu bertanding melawan waktu, dan tidak
mudah
kehilangan
kendali
emosi.
Hal
ini
menunjukkan bahwa orang dengan pola perilaku tipe A lebih dapat memicu timbulnya agresi dibanding yang memiliki pola perilaku tipe B (Baron dan Byrne, 2005). 2)
Bias Atribusi Hostile Bias atribusi hostile mengacu pada kecenderungan seorang individu untuk memandang hostile seseorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
sebagai suatu bentuk kesengajaan namun mengasumsikan bahwa kesengajaan tersebut sebagai bentuk provokasi sehingga seorang individu akan bereaksi melawan atau membalasnya, misalnya dengan cara langsung memarahi orang tersebut. Seorang individu yang memiliki bias atribusi hostile yang tinggi jarang memandang tindakan orang lain sebagai bentuk ketidaksengajaan. Selain itu, Bias atribusi hostile merupakan salah satu faktor pribadi (perbedaan individu) yang penting dalam agresi (Baron dan Byrne, 2005). 3)
Perbedaan Jenis Kelamin Menurut Bettencourt dan Miller (dalam Baron dan Byrne, 2005)
perbedaan jenis kelamin dalam agresi
sangat besar ketika tidak ada provokasi dibanding adanya provokasi. Laki-laki cenderung lebih agresif ketimbang perempuan ketika tidak ada hal yang memprovokasi mereka. Akan tetapi, jika mereka berada dalam situasi yang
memprovokasi
mereka
secara
intens
maka
perempuan akan sama agresinya dengan laki-laki. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bjorkqvist, Osterman, dan Buck (dalam Baron, Branscombe, dan Byrne, 2006) menunjukkan
bahwa
seorang
laki-laki
agresinya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
cenderung
secara
langsung
sedangkan
35
perempuan
agresinya cenderung tidak langsung. c.
Faktor Situasional 1)
Suhu Udara Suhu udara pada titik tertentu dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan agresi. Suhu udara yang terlalu tinggi akan membuat seorang individu berada dalam kondisi tidak nyaman sehingga menyebabkan mereka kehilangan energi dan tidak mampu melakukan agresi (Baron dan Byrne, 2005). Selain itu, Carlsmith dan Anderson (dalam Koeswara, 1988) menyimpulkan bahwa pada musim panas banyak terjadi tindakan agresi. Hal ini karena pada musim panas hari-hari lebih panjang dari musim-musim lainnya. Berdasarkan penemuan tersebut mereka sepakat bahwa antara suhu udara dan tindakan kekerasan terdapat kaitan erat.
2)
Alkohol Pada beberapa penelitian Busman, Cooper, dan Gustafson
(dalam Baron dan Byrne, 2005) ditemukan
bahwa orang yang yang mengkomsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak bertindak lebih agresi dan lebih cepat merespon pada provokasi ketimbang orang yang tidak mengkomsumsi alkohol. Selain itu, pada kenyataanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
bahwa berdasarkan studi metaanalisis yang dilakukan akhir-akhir
ini
menegaskan
bahwa
alkohol
dapat
menimbulkan agresi baik secara fisik maupun verbal (Bushman dan Cooper dalam Pihl dan Hoaken, 2000). Hasil penelitian Phil dan Hoaken (2000) juga menemukan bahwa laki-laki pecandu alkohol (suka mabuk-mabukan) lebih agresif dari teman sebayanya yang tidak pecandu alkohol. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Schmut (dalam Koeswara, 1988) ditemukan bahwa orang yang mengkomsumsi alkohol
dalam
jumlah
yang
tinggi
lebih
agresif
dibandingkan dengan orang yang tidak mengkomsumsi alkohol. Maka dapat disimpulkan bahwa alkohol memiliki kaitan erat dengan agresi. Selain 3 faktor yang dikelompokkan oleh Baron dan Byrne (2005), Berkowitz (2006) juga mengemukakan bahwa keluarga dan pengaruh
kelompok
dan
geng
(teman
sebaya)
juga
dapat
mempengaruhi perkembangan kecenderungan agresif. Berikut ini akan dibahas secara mengenai faktor-faktor tersebut. 1.
Keluarga Kecenderungan kekerasan seseorang bisa merupakan hasil berbagai pengaruh, diantaranya : kurang kasih sayang dari orang tua, disiplin orang tua yang keras pada masa pertumbuhan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
faktor turunan dan susunan syaraf, besarnya stres dalam kehidupan, kegagalan dalam memenuhi keinginan pribadi dan ekonomi, sikap dan nilai-nilai tentang agresi yang menonjol dalam masyarakat atau yang dipegang oleh teman-temannya, sejauh mana mereka melihat orang lain memakai agresi dalam memecahkan masalah (dalam kehidupan nyata atau di layar bioskop atau TV), dan bagaimana mereka belajar untuk melihat masyarakat
disekitarnya.
Tidak
ada
sumber
tunggal
kecenderungan agresif seseorang seperti halnya tidak ada sumber tunggal dalam mengembangkan sifat kekerasan. Perlu diketahui bahwa peran keluarga juga menjadi salah satu faktor penyumbang perkembangan kecenderungan agresif seseorang yang dapat bertahan hingga dewasa. Hal ini dikarenakan menurut McCord (dalam Berkowitz, 1995) pengalaman
keluarga
sewaktu
kecil
dapat
membantu
membentuk jalan hidup mereka setelah dewasa bahkan dapat mempengaruhi kemungkinan mereka menjadi pelanggar hukum. Oleh karena itu, cara membesarkan anak sering mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap perkembangan agresivitas dan antisosial. Menurut Petterson (dalam Berkowitz, 2006) banyak anak pada dasarnya terlatih untuk bertindak agresi melaui interaksi dengan para anggota keluarga yang lain. Selain itu, kondisi yang penuh tekanan yang ada dalam keluarga seperti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
pengangguran, konflik suami istri, pendidikan, pengahasilan, dan latar belakang etnis orang tua juga dapat mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Hal-hal ini kemudian yang mempangaruhi cara orang tua mengasuh anaknya. Oleh karena itu, jika seorang anak menjadi berkecendrugan agresif karena interaksi dengan para anggota keluarga maka dia akan melakukan tindakan yang tidak semestinya diluar keluarga. Penolakan orang tua terhadap anaknya tentu menyakitkan bagi seorang anak, maka tidak dipungkiri bahwa bahwa banyak anak yang sangat agresif memiliki orang tua yang dingin dan tidak peduli terhadap anaknya. Menurut McCord, McCord dan Horward (dalam Berkowitz, 2006) dalam penelitian mereka menemukan bahwa para bapak dan ibu dari anak yang agresif kurang
memberikan
kasih
sayang
terhadap
anaknya
dibandingkan dengan anak yang berperilaku baik. Hal ini didukung dengan penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Joan McCord (dalam Berkowitz, 2006). Dalam penelitian tersebut ditemukan
bahwa
peserta
penelitian
yang
ketika
kecil
mengalami penolakan dan tidak mendapatkan kasih sayang yang penuh dari orang tua ternyata melakukan kejahatan yang serius ketika dewasa walaupun tidak mengalami penyiksaaan fisik. Olweus (dalam Berkowitz, 2006) juga mengemukakan bahwa orang tua yang keras dan suka menghukum cenderung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
menghasilkan anak-anak yang agresi dan antisosial. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan McCord (dalam Berkowitz, 2006) yang menemukan bahwa seorang anak yang disiksa sewaktu kecil ternyata melakukan kejahatan berat setelah dewasa dibandingkan dengan anank yang terus mendapat kasih sayang dari orang tua mereka. Oleh karena itu, anak-anak kecil yang setelah dewasa melakukan kejahatan setelah dewasa memiliki orang tua yang memiliki sikap begis, menerapkan disiplin yang keras, dan penuh hukuman. Banyak ibu dan ayah yang suka menyiksa juga sangat dingin terhadap anaknya, kadang kejam, tidak mau meluangkan waktu untuk membahas masalah mereka, dan seringkali tidak konsisten dalam mengendalikan anaknya. Mereka tidak selektif dan konsisten dalam pemilihan tindakan pemberian hukuman atau hadiah. Mereka cenderung mengomel, mencaci, serta mengancam asalasalan. Baumrind (dalam Berkowitz, 2006) mengemukan bahwa gaya pengasuhan orang tua yang bersifat otoriter juga dapat membentuk perilaku anak menjadi anak yang kebigungan dan mudah tersinggung, takut, gelisah, menjengkelkan, agresif dan suka menyendiri, murung, dan sedih. 2.
Pegaruh kelompok dan geng Banyak anak sangat mudah terpengaruh oleh temantemannya karena merasa ingin dihargai oleh teman sebayanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Oleh karena itu, mereka sering mencari teman-teman yang dapat menghargai mereka. Hal ini bahkan berlaku bagi anak-anak yang sering terlibat perkelahian dengan teman sebayanya. Kenakalan dan kesukaan berkelahi mereka mungkin membuat banyak teman sebaya mereka menjauhi mereka. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka akan tetap memiliki teman lain yang memiliki agresivitas dan gaya hidup yang sama dengan mereka. Mereka kemudian saling mendukung, percakapan dan tindakan mereka mengarah pada kesamaan kepentingan, dan sikap mereka mengarah pada kecenderungan kesamaan dalam perilaku antisosial. Pada kelompok ini mereka mendapat penerimaan, status, dan merasa penting atau dihargai dalam kelompok dibanding dalam kelompok lain. Mereka juga mendapat dukungan kelompok bahwa pandangan dan sikap mereka bersama itu benar serta bahwa bahaya yang mereka takuti bisa diatasi (Berkowitz, 2006). Pada kelompok dan geng tersebut mereka bukan saja mendapat rasa aman, status, dan harga diri tetapi mereka juga membuat aturaran-aturan yang berlaku bagi semua anggota kelompok dan geng. Aturan-aturan tersebut dibuat untuk menetukan bagaimana anggota kelompok dan geng harus bertindak dalam situasi tertentu. Aturan ini kemudian dapat memberikan dampak yang kuat terhadap tingkah laku anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
secara
perseorangan.
Hal
ini
karenakan
mereka
41
akan
mendapatkan dukungan sesama anggota geng dengan mengikuti standar yang dibuat geng atau ditolak jika tidak memenuhi harapan geng (Berkowitz, 2006). Aturan yang dibuat ini biasanya menentukan perilaku yang diinginkan jika kehormatan anggota geng terancam. Untuk membuktikan ketangguhan mereka ketika harga diri terancam maka seorang anggota geng harus secara tangguh menghukum mereka yang menyerang. Keyakinan mereka akan perlunya perilaku agresi dalam keadaan tertentu dapat berfungsi sebagai penguat bagi kekerasan. Individu yang memegang keyakinan tersebut termotivaisi untuk berbuat sesuai tatacara yang disepakati. Selain itu, seseorang terdorong suka kekerasan jika menganggap harga dirinya (atau citra diri atau identitasnya) terancam. Mereka juga mendapat dukungan dari anggota kelompok ketika mereka mempraktekkan perbuatan mereka tersebut. Oleh karena itu, penguatan yang diberikan oleh sesama teman mereka menjadi penguat bagi mereka untuk mengulangi perbuatan tersebut. Hal ini yang kemudian mengembangkan keberanian mereka
untuk melakukan penyerangan termasuk
dengan kekerasan secara bersama-sama bahkan agresi yang dilakukan bisa serius (Berkowitz, 2006).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
42
Kerangka Penelitian : Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis Nusa Tenggara Timur Terbentuknya perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur, tentulah dipicu oleh berbagai faktor. Sejumlah penelitian menjelaskan bahwa terdapat berbagai faktor yang memicu perilaku agresi (e.g. Baron at al, 2005; Berkowitz, 2006; Sarwono at al, 2009). Menurut Baron dan Byrne (2005) ada berbagai faktor yang menyebabkan agresi, antara lain : frustasi, provokasi langsung, pemaparan kekerasan dimedia, keterangsangan yang meningkat, pola perilaku tipe A, bias atribusi hostile, gender, suhu udara tinggi, alkohol, belief budaya, dan nilai-nilai. Ada pun Faktor-fator tersebut dapat dikelompokkan kedalam 3 faktor besar yaitu faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor situasional. Beberapa penelitian mengemukan bahwa salah satu faktor yang memicu agresi yaitu interaksi anak dengan anggota keluarga lain, pola asuh orang tua yang bersifat otoriter dan kasar dapat mengembangkan kecenderungan kepribadian agresif seorang anak yang dapat bertahan hingga dewasa (Schellenberg, 2000; Peterson, McCorrd, Olweus, Baumrind dalam Berkowitz, 2006). Sarwono dan Meinamo (2009) mengemukakan bahwa provokasi fisik dan verbal yang dilakukan seseorang dapat menjadi pemicu tindakan agresi. Mengkomsusi alkohol juga dapat menjadi pemicu timbulnya agresi baik fisik atau verbal
(Bushman at al dalam Phil dan
Hoaken, 2000; Madianung dalam Sarwono dan Meinamo, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Selain itu, Berkowitz (2006) juga mengemukakan bahwa faktor keluarga dan pengaruh kelompok dan geng sebagai faktor yang dapat mengembangkan kecenderungan agresif yang akan bertahan hingga dewasa. Maka tidak dipungkiri jika seorang anak yang memiliki interaksi yang buruk dalam keluarga dan lingkungan pertemanan pada saat dewasa ditemukan banyak melakukan tindak kekerasan dan agresi yang serius. Faktor-faktor pemicu agresi tersebut kemudian merangsang seorang individu untuk melakukan berbagai bentuk agresi baik itu secara verbal atau fisik dengan tujuan untuk melukai orang lain (Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012). Maka dalam penelitian ini, peneliti mau melihat faktorfaktor pemicu perilaku agresi beserta bentuk-bentuk perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur dari sudut pandang informan penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian
yang berjudul “Studi Deskriptif Perilaku Agresi
Mahasiswa Etnis Nusa Tenggara Timur di Yogyakarta” ini menggunakan metode kualitatif. Pilihan metode ini dinilai lebih tepat untuk menjawab tujuan penelitian yaitu menggambarkan faktor yang melatarbelakangi keterlibatan mahasiswa berlatarbelakang etnis Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan agresi dan mengambarkan bentuk-bentuk perilaku agresi yang telah dilakukan oleh mahasiswa Etnis Nusa Tenggara Timur di daerah Yogyakarta karena penelitian kualitatif berusaha mengekplorasi, mendeskripsikan maupun mengiterpretasi maksud dari suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial yang dialami oleh subjek penelitian (Creswell,
2007).
Penelitian
kualitatif
juga
berusaha
untuk
menggambarkan, menjelaskan peristiwa-peritiwa dan pengalaman sehingga bukan untuk memprediksi. Peneliti dalam penelitian kualitatif mempelajari orang diwilayah mereka dengan setting yang alamiah seperti rumah, sekolah, rumah sakit, jalanan dan sebagainya (Willig, 2008). Maka dari itu, desain dari suatu penelitian kualitatif juga bersifat alamiah dengan tidak berusaha untuk memanipulasi setting penelitian juga dinilai sesuai dengan penelitian ini (Poerwandari, 2005).
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Selain itu, ada beberapa pertimbangan yang mengarahkan peneliti untuk memilih pendekatan kualitatif terutama terkait ciri-ciri penelitian kualitatif. Berdasarkan perspektif teoritis dan ilmu-ilmu sosial penelitian kualitatif berada di bawah paradigma interpretatif atau fenomenologis (Poerwandari, 2005).
Dibawah paradigma tersebut, maka tujuan dari
penelitian sosial adalah menginterpretasi dan berusaha memahami kehidupan sosial yang dialami oleh subjek penelitian. Berbagai tujuan yang telah disebutkan diatas dinilai sesuai dengan penelitian ini karena penelitian ini berangkat dari usaha untuk memahami kehidupan sosial subjek penelitian. Oleh karena itu, peneliti memerlukan kerangka teknis untuk membantu peneliti agar dapat berinteraksi secara lebih mendalam dengan subjek peneliti dan kerangka teknis tersebut ditawarkan dari metode penelitian kualitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dimana data yang diperoleh berupa penggambaran yang ingin menerjemahkan pandangan dasar interpretatif dan fenomenologi dengan tujuan untuk memahami kehidupan sosial manusia (Poerwandari, 2005). Termasuk kegiatan, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena (Whitney dalam Natzir, 2005). Poerwandari (2005)
juga
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan mengola data yang bersifat deskriptif berupa transkip wawacara, foto, gambar, rekaman video, dokumen publik atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
resmi, dan lain sebagainya. Penelitian ini akan menggunakan transkip wawacara yang kemudian data akan diolah kedalam bentuk deskriptif sehingga penelitian ini memenuhi syarat dalam menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
B.
Fokus Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif sangat luas. Hal ini dikarenakan data kualitatif bersifaf holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan). Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan pembatasan terhadap penelitian yang dilakukan dengan cara menetapkan fokus penelitian. Fokus penelitian dimaksudkan pada kebaharuan informasi dalam upaya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam mengenai situasi sosial dari subjek penelitian (Sugiyono, 2013). ). Untuk memahami konteks kehidupan subjek secara luas dan mendalam maka perlu dijelaskan secara terperinci mengenai area konseptual penelitian yang menjadi fokus penelitian. Area konseptual tersebut mencakup defenisi perilaku agresi, faktor-faktor pemicu perilaku agresi, dan bentuk-bentuk perilaku agresi. Agresi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah serangkaian perilaku kekerasan yang bertujuan untuk melukai orang lain baik secara fisik, verbal, dan mental bahkan sebagai “dasar dari prestasi intelektual, dari tercapainya kebebasan, bahkan kebanggaan yang bisa membuat seseorang merasa lebih dari teman-temannya (Berkowitz, 1995). Perilaku agresi timbul karena dipicu oleh berbagai faktor. Baron dan Byrne (2005) membagi faktor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
pemicu perilaku agresi kedalam 3 kelompok besar. Pertama yaitu faktor sosial yang terdiri dari frustasi, provokasi langsung, dan tayangan kekerasan di media masa. Kedua yaitu faktor kepribadian yaitu pola perilaku tipe A, bias atribusi hostile, dan perbedaan jenis kelamin. Ketiga yaitu faktor situasional yang terdiri dari suhu udara dan alkohol. Selajutnya Berkowitz (2006) juga menambahkan faktor keluarga dan pengaruh kelompok atau geng sebagai faktor yang mendukung berkembangnya kecendrungan agresif yang dapat bertahan hingga dewasa. Bentuk-bentuk agresi terdiri dari berbagai
macam.
Buss
(dalam
Dayakisni
dan
Hudaniah,
2012)
mengkategorikan agresi dalam 2 bentuk yaitu agresi verbal dan fisik baik secara langsung dan tidak langsung. Maka dalam penelitian ini, terdapat 2 fokus penelitian yaitu : 1. Faktor-faktor pemicu perilaku agresi (Faktor-faktor apa saja yang memicu terjadinya perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur di daerah Yogyakarta?) 2. Bentuk-bentuk perilaku agresi (Bentuk-bentuk perilaku agresi seperti apa saja yang dilakukan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur di daerah Yogyakarta?)
C.
Informan Penelitian Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi melainkan untuk melihat pengalaman informan dari cara pandang informan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif subjek penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
bukan dilihat sebagai sampel yang mewakili populasi melainkan subjek penelitian biasanya dikenal dengan partisipan penelitian (Willig, 2008). Maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil narasumber penelitian sebanyak 4 orang mahasiswa yang pernah melakukan tindakan agresi. Pemilihan narasumber ini ditentukan menggunakan criterion sampling yaitu narasumber dipilih berdasarkan kriteria (Creswell, 2007). Kriterianya yaitu mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur yang menempuh pendidikan di Yogyakarta dan pernah terlibat dalam melakukan tindakan agresi. Kriteria yang telah di tentukan peneliti tersebut dinilai telah sesuai dengan pengalaman atas fenomena yang akan diteliti (Creswell,2007).
D.
Metode Pengumpulan Data Peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara sebagai metode dalam mengumpulkan data. Menurut Poerwandari(2005) wawancara adalah suatu percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami individu berkaitan dengan topik penelitian dan melakukan ekplorasi terhadap isu yang muncul (Banister DKK dalam Poerwandari, 2005). Wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara pedoman umum. Wawancara pendoman umum dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini karena selama proses wawancara peneliti dibekali dengan pedoman pertanyaan yang sangat umum. Pedoman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
wawancara umum berisi isu-isu yang terkait dengan topik penelitian dan ditanyakan tanpa memperhatikan urutan pertanyaan dan bentuk pertanyaan eksplisit.
Tujuan
dari
wawancara
pedoman
umum
adalah
untuk
mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah semua aspek yang dimaksudkan tersebut telah dibahas dan ditanyakan (Poerwandari, 2005). Metode wawancara dengan pedoman umum ini dapat membuat peneliti lebih leluasa dan tidak terpaku pada pertanyaan yang ada dalam menanggapi respon yang diberikan oleh subjek penelitian melainkan dapat mengembangkan pertanyaan guna menanggapi respon informan penelitian. Daftar pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti berguna sebagai pedoman selama proses wawancara agar peneliti tetap fokus pada tujuan dari penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Panduan pertanyaan disusun secara umum dan terbuka agar panduan pertanyaan tersebut tidak mengarahkan informan pada jawaban tertentu. Tabel 1. Panduan wawacara terhadap mahasiswa NTT yang melakukan perilaku agresi No Fokus
Contoh Pertanyaan pada informan Penelitian
1.
Menggambarkan yang
faktor
1). Bagaimana awalnya anda bisa
melatarbelakangi
terlibat dalam melakukan tindakan
mahasiswa
etnis
Nusa
Tenggara Timur dalam
agresi ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
melakukan
50
tindakan
agresi. 2.
Bentuk-bentuk agresi
perilaku
yang
dilakukan mahasiswa
telah
1). Bentuk perilaku agresi seperti apa yang pernah anda lakukan?
oleh etnis
Nusa
Tenggara Timur
Proses wawancara melewati beberapa tahap yaitu : 1.
Mencari narasumber berdasarkan kriteria penelitian dan bersedia untuk terlibat sebagai narasumber dalam penelitian ini.
2.
Membangun rapport dengan cara menjelaskan tujuan dari penelitian dan memastikan informan bersedia untuk terlibat dalam penelitian.
3.
Menyusun jadwal wawancara berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan informan penelitian.
4.
Menyusun pedoman wawancara yang bersifat semi terstruktur
5.
Melakukan wawancara
Data wawancara akan direkam menggunakan digital recorder dan kemudian akan ditranskrip dalam bentuk verbatim.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
51
Prosedur Analisis Dalam penelitian kualitatif tidak ada prosedur
baku
untuk
menganalisis data penelitian. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan dan diingat oleh peneliti adalah bagaimanapun analisis dilakukan, seorang peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses serta prosedur analisinya dengan jujur dan selengkap mungkin (Paton dalam Poerwandari, 2005). Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan analisisi data dalam penelitian ini : 1.
Organisasi data Organisasi data dilakukan dengan cara memindahkan hasil wawancara dengan subjek penelitian dari digital voice recorder ke dalam bentuk tulisan dan menghasilkan transkrip verbatim dalam bentuk kolom. Pengetikan transkrip verbatim dilakukan setelah proses wawancara selesai. Hal ini bertujuan agar peneliti masih mengingat dengan jelas kondisi dan perilaku non verbal dari informan penelitian.
2.
Pengkodean (coding) Setelah data wawacara disusun dalam bentuk traskrip verbatim, peneliti kemudian melakukan penomoran untuk setiap baris dan dilajutkan dengan pemberian kode. Kode diberikan di belakang jawaban subjek. Pemberian kode dimaksudkan agar peneliti dapat membedakan data yang sesuai dengan fokus penelitian dan yang tidak sesuai dengan fokus penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
52
Interpretasi Tujuan dari interpretasi dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan analisis tematik untuk mencari dan menemukan makna dari data yang diperoleh. Analisis tematik dilakukan setelah data dirubah menjadi transkip verbatim dalam bentuk kolom dan diberikan kode. Analisis tematik juga dapat dikatakan sebagai proses untuk mengumpulkan kode-kode sehingga dari kode-kode tersebut dapat menghasilkan daftar tema-tema yang muncul. Tema-tema yang muncul
diharapkan dapat mendeskripsikan fenomena dari hasil
penelitian ini dan dapat digunakan untuk menginterpretasi penelitian. 4.
Rakuman Temuan Penelitian Rangkuman temuan penelitian dibuat setelah peneliti melakukan interpretasi dengan menggunakan analisis tematik. Peneliti kemudian mendeskripsikan tema-tema yang muncul dari hasil analisis tematik dan membuat rangkuman temuan hasil penelitian secara menyeluruh dalam bentuk tabel.
F.
Kredibilitas dan Dependability Penelitian 1.
Kredibilitas Penelitian Kredibilitas dalam penelitian kualitatif merupakan istilah yang paling banyak digunakan untuk menggatikan konsep validitas. Sehingga dapat dikatakan bahwa kredibilitas memiliki tataran yang sama dengan validitas. Kredibilitas berkaitan dengan kualitas dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
penelitian kualitatif. Kredibilitas dalam studi kualitatif dianggap baik apabila berhasil dalam mengekplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks (Poerwandari, 2005). Kredibilitas suatu penelitian dapat dicapai dengan cara : a.
Mengkonfirmasi kembali data hasil analisis penelitian kepada informan penelitian (validitas komunikatif). Pada tahap ini peneliti meminta informan untuk membaca traskrip wawacara dan mengoreksinya apabila ada hal yang tidak sesuai dengan maksud
informan
penelitian.
Kemudian
peneliti
menginformasikan hasil rangkuman temuan penelitian kepada informan penelitian. Dalam penelitian ini pengujian validitas komunikatif dilakukan pada tangal 07 Desember 2014 (JB dan RS) dan tanggal 08 Desember 2014 (YD dan ID). b.
Membuktikan hasil temuan dan kesimpulan penelitian dengan melihat pada data mentah (validitas argumentatif). Validitas argumentatif ditunjukkan dengan ketelitian peneliti selama proses koding terhadap data yang diperoleh.
c.
Melakukan pengambilan data pada kondisi alamiah atau “apa adanya” dan kehidupan sehari-hari dari subjek penelitian (validitas ekologis). Validitas ekologis ditunjukkan dengan cara peneliti tidak memberikan perlakuan khusus pada informan penelitian selama proses pengambilan data. Peneliti juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
berusaha memperoleh data dengan cara memberikan pertanyaanpertanyaan yang dapat memancing informan untuk memberikan respon mengenai pikiran, perasaan dan sikapnya.
2.
Dependability Penelitian Dependability digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan
istilah
reabilitas.
Sarantakos
(1993)
(dalam
Poerwandari, 2005) mengusulkan beberapa hal yang dianggap penting dan menguatkan dependability suatu penelitian kualitatif antara lain : a.
Peneliti memilih metode yang sesuai sehingga dapat mencapai tujuan penelitian yang diinginkan (Koherensi). Untuk mencapai koherensi peneliti telah menentukan metode yang sesuai dalam penelitian ini pada uraian sebelumnya.
b.
Diskursus Diskursus merupakan sejauh mana dan sesensitif apa penelitian mendiskusikan temuan dan analisisnya dengan orang-orang lain. Untuk mencapai hal ini, peneliti melibatkan 2 orang rekan peneliti lain dalam melakukan analisis data (devil’s advocate). Peneliti juga dibimbing oleh seorang dosen untuk menjamin kualitas penelitian.
c.
Konfirmabilitas Konfirmabilitas merupakan aspek pengganti objektivitas dalam penelitian
kualitatif.
Konfirmabilitas
menyiratkan
bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
penelitian dapat dikonfirmasikan dan bukan berarti menciptakan jarak antara peneliti dan subjek (Patton dalam Poerwandari, 2005).
Lincoln
dan
Guba
(dalam
Poerwandari,
2005)
menyarankan agar evaluasi objektif diarahkan pada data yang diperoleh. Objektivitas dalam penelitian kualitatif merupakan kesamaan pandangan atau analisis terhadap topik atau data penelitian. Dengan demikian, konfirmabilitas merupakan sejauh mana diperoleh kesetujuan di antara peneliti-peneliti mengenai aspek yang dibahas (Sarantakos dalam Poerwandari, 2005). Peneliti melakukan devil’s advocade, diskusi dengan dosen pembimbing, dan studi literatur untuk memenuhi aspek ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Proses Penelitian 1.
Persiapan Penelitian Peneliti melakukan persiapan sebelum melakukan penelitian. Proses persiapan yang dilakukan peneliti meliputi : a.
Peneliti mencari mahasiswa etnis NTT yang pernah melakukan tindakan agresi di daerah Yogyakarta. Informasi tentang orang yang pernah melakukan tindakan agresi di daerah Yogyakarta diperoleh dengan bantuan teman serta kakak-kakak asal daerah Nusa Tenggara Timur. Setelah menemukan orang yang bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini, peneliti kemudian melakukan rapport pada informan dengan cara bertemu langsung.
b.
Peneliti kemudian memastikan kembali bahwa informan memang
pernah
Yogyakarta
melakukan
tindakan
meminta
kesediaan
dan
agresi
di
daerah
informan
untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. c.
Setelah
informan
menyatakan
bersedia
berpartisipasi
di
penelitian ini, peneliti kemudian memberikan surat persetujuan wawancara
kepada
informan
untuk
dibaca
sebelum
ditandatangani oleh informan penelitian. Peneliti kemudian 56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
mengatakan pada informan bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan data yang diberikan oleh informan karena data ini hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian. d.
Peneliti juga menyediakan digital voice recorder dan Hand Phone untuk merekam setiap sesi wawancara dengan subjek penelitian. Peneliti juga memastikan baterai Hand Phone terisi penuh dan mengganti baterai baru serta menyediakan baterai cadangan untuk digital voice recorder setiap melakukan wawancara untuk mencegah alat perekam mati saat proses wawancara.
e.
Peneliti juga membuat janji secara langsung dengan informan untuk melakukan wawancara.
2.
Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian melalui beberapa tahapan diantaranya, meminta persetujuan wawancara, pelaksanaan wawancara, dan menunjukkan hasil verbatim dan data hasil analisis kepada informan untuk mendapatkan surat keterangan keabsahan penelitian dari informan. Tahapan-tahapannnya secara rinci dijelaskan sebagai berikut : a.
Peneliti melakukan wawancara dengan keempat informan sesuai dengan jadwal wawancara yang telah disepakati oleh informan dan peneliti sebelumnya. Sebelum memulai wawancara, peneliti meminta informan untuk membaca surat persetujuan wawancara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
dan kemudian menandatangani surat tersebut. Peneliti juga menggunakan
panduan
pertanyaan
yang
sudah
disusun
sebelumnya dalam melakukan wawancara, hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan wawancara dengan
keempat
informan.
Secara
keseluruhan
proses
wawancara dilakukan dengan bertatap muka langsung dengan informan dan seluruh pembicaraan yang relevan dengan penelitian di rekam menggunakan digital voice recorder dan hand phone. Pemilihan tempat wawancara disesuaikan dengan kenyamanan
informan
dan
situasi
tempat
tersebut
memungkinkan untuk dilangsungkan proses wawancara. b.
Jadwal pengambilan data Berikut ini adalah jadwal wawancara dengan keempat narasumber penelitian :
Tabel 2. Jadwal wawancara dengan informan 1 (YD) Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
Kegiatan
Kondisi Lingkungan
Senin
29/09/14
20.30-
Kontrakan
21.35
informan YD
Melakukan
Tempat
rapport
lumayan
Memastikan
sepi, namun
kesedian YD
pada
untuk
pertengahan
menjadi
wawancara
narasumber
ada teman
dalam
yang tiba-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
penelitian ini
tiba datang
Meminta YD
dan
untuk
mengajak
membaca
YD berbicara
surat
tetapi ketika
pernyataan
diberitahuka
persetujuan
n sedang
wawancara
wawancara
dan
temannya
menandatanga
kemudian
ni surat
meninggalka
tersebut
n YD dan
Menjelaskan
peneliti.
maksud penelitian sekaligus menanyakan data pribadi YD
Mewawacarai YD tetang perilaku agresi yang pernah dilakukan
Tabel 3. Jadwal wawancara dengan informan 2 (JB) Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
Kegiatan
Kondisi Lingkungan
Rabu
08/10/14
18.30-
Kontrakan
Melakukan
Tempatnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
20.41
informan JB
rapport
sepi dan
Memastikan
tenang
kesedian JB
sehingga
untuk menjadi
tidak
narasumber
menggangu
penelitian
jalannya
Meminta JB
proses
untuk membaca
wawancara.
surat pernyataan persetujuan wawancara
Menanyakan data pribadi JB
Menanyakan kepada JB halhal yang berkaitan dengan perilaku agresi.
Tabel 4. Jadwal wawancara dengan informan 3 (RS) Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
Kegiatan
Kondisi Lingkungan
Jumat
24/10/14
19.00-
Kotrakan
Melakukan
20.30
temannya
raport dan
ya lumayan
RS
memastikan
ramai tetapi
kembali RS
pada saat
untuk menjadi
akan
Lingkungann
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
narasumber
diwawancara
penelitian
temanya di
Meminta RS
minta untuk
untuk
keluar dan
membaca dan
menunggu di
menandatangan luar i surat
sehingga
persetujuan
proses
Menjelaskan
wawancara
tentang maksud dapat penelitian
berjalan
sekaligus
dengan
menanyakan
lancar dan
data pribadi
tidak ada
RS
gangguan.
Mewawancarai RS terkait pengalaman perilaku agresi yang pernah dilakukan
Tabel 5. Jadwal wawancara dengan informan 4 (ID) Hari
Tanggal
Waktu
Tempat
Kegiatan
Kondisi Lingkungan
Senin
27/10/14
Melakukan
19.00-
Kontrakan
Lingkungann
20.15
informan
raport dan
ya tenang
ID
memastikan
dan sepi
kesediaan ID
sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
untuk menjadi
proses
narasumber
wawancara
penelitian
dapat
Memberikan
berjalan
surat
dengan
pernyataan
lancar.
persetujuan wawancara untuk dibaca dan ditandatangani Menjelaskan tentang maksud penelitian dan menanyakan data pribadi ID Melakukan wawancara terkait pengalaman perilaku agresi ID
c.
Setelah proses pengetikan verbatim dan analisis data wawancara selesai
dilakukan,
peneliti
bertemu
dengank
keempat
narasumber untuk menunjukkan hasil verbatim wawancara dan hasil analisis data wawancara untuk memastikan apakah hasil wawancara sudah benar-benar sesuai dengan realitas yang dialami oleh narasumber. Selanjutnya, peneliti meminta keempat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
narasumber
untuk
membaca
dan
menandatangani
surat
keterangan keabsahan.
3.
Proses Analisis Data Proses analisis meliputi pengorganisasian data, pengkodean, interpertasi dan pengambilan kesimpulan. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tentang proses analisis data sebagai berikut : a.
Setelah proses wawancara dengan setiap informan selesai, peneliti langsung melakukan oraganisasi data yaitu dengan cara memindahkan hasil rekaman dari digital voice recorder maupun hand phone kedalam bentuk tulisan dan hasilnya berupa transkrip verbatim.
b.
Transkrip verbatim kemudian dibuat dalam tabel yang terdiri dari 4 kolom. Kolom pertama berisi penomoran untuk setiap baris kalimat pertanyaaan pewawancara dan jawaban informan atas pertanyaan wawancara, kolom kedua berisi verbatim hasil wawancara, kolom ketiga berisi koding awal, dan kolom empat berisi analisis tema yang muncul.
c.
Pada tahap ini, peneliti membaca secara teliti hasil transkrip verbatim wawancara dari setiap informan. Selanjutnya, peneliti melakukan pengkodean dengan cara mengaris bawahi setiap kalimat atau kata-kata informan yang dinilai sesuai dengan fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti berusaha menemukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
kata-kata atau kalimat kunci yang sesuai dengan fokus penelitian. Kalimat atau kata-kata informan yang dinilai mengarah ke fokus penelitian kemudian ditulis kembali secara ringkas tanpa mengubah maksud dari kalimat yang disampaikan oleh informan. d.
Peneliti kemudian melakukan analisis terhadap hasil koding awal untuk menemukan tema-tema yang muncul. Pada tahap ini, untuk meminimalisir unsur subjektif pada penelitian ini maka peneliti meminta bantuan seorang teman untuk membantu menganalisis. Proses kegiatan
analisis data diuraikan dalam
tabel dibawah ini. Tabel 6. Proses Analisis Data No.
Tanggal
Kegiatan
Kesulitan yang
Evaluasi
Dialami 1.
Senin,
Peneliti dan
Pada tahap ini
Peneliti dan
24/11/2014
rekan (Liveria
peneliti dan rekan
rekan membaca
menemukan
ulang verbatim
Tikupadang)
kesulitan
dan koding awal
melakukan
merumuskan tema
kemudian mulai
analisis tematik
yang tepat untuk
merumuskan
dari informan 3
cuplikan-cuplikan
kata-kata yang
(RS) 1-250
verbatim
tepat sebagai
(10.30-12.30) Jurrisam
tema yang mewakili cuplikancuplikan verbatim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
tersebut 2.
Selasa,
Peneliti dan
Peneliti dan rekan
25/11/2014
rekan (Liveria
tidak mengalami
(11.52-13.30) Jurrisam
-
kesulitan karena
Tikupadang)
tema yang muncul
melakukan
hampir sama
analisis tematik dari informan 3 (RS) (252-722) 3.
Kamis,
Peneliti dan
Pada tahap ini
Peneliti dan
27/11/2014
rekan (Liveria
peneliti dan rekan
rekan membaca
menemukan
secara berulang-
Tikupadang)
kesulitan
ulang verbatim
melakukan
merumuskan tema
dan koding awal
analisis tematik
yang tepat untuk
untuk lebih
dari informan 4
cuplikan-cuplikan
dipahami dan
(ID) (1-577)
verbatim
menentukan
(10.00-13.00) Jurrisam
kalimat yang tepat yang akan menjadi tema 4.
Senin,
Peneliti dan
Peneliti dan rekan
Peneliti dan
01/12/2014
rekan (Liveria
kesulitan dalam
rekan harus
membagi transkrip
berusaha
Tikupadang)
verbatim menjadi
membaca dan
melakukan
beberapa bagian
memahami
analisis tematik
karena terlalu
transkrip
dari informan 1
panjang sehingga
verbatimnya
(YD) (1-986)
koding awal pun
sehingga dapat
terbagi menjadi
di pecah dengan
beberapa bagian
benar menjadi
(10.00-13.10) Jurrisam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
beberapa bagian sehingga dapat dianalisis 5.
Rabu,
Peneliti dan
Peneliti dan rekan
Peneliti dan reka
03/12/2014
rekan (Liveria
kesulitan dalam
berusaha
membagi transkrip
membaca lagi
Tikupadang)
verbatim menjadi
dan memhami
melakukan
beberapa bagian
verbatim serta
analisis tematik
karena terlalu
koding awalnya
dari informan 2
panjang sehingga
sehingga dapat
(JB) (1-997)
koding awal pun
merumuskan
terbagi menjadi
tema yang tepat
beberapa bagian
untuk setiap
dan terkadang ada
cuplikan
perbedaan
verbatim subyek
(10.00-13.00) Jurrisam
pendapat atara peneliti dan rekan untuk menentukan tema pada cuplikan verbatim. 6.
Kamis,
Peneliti dan
Peneliti dan rekan
Peneliti dan
04/12/2014
rekan (Liveria
terkadang memiliki
rekan berusaha
pandangan yang
membaca dan
Tikupadang)
berbeda dalam
memahami
melakukan
menentukan tema
cuplikan
(10.00-13.45) Jurrisam
analisis tematik
verbatim dan
dari informan 2
koding awalnya
(JB) (998-2145)
sehingga dapat merumuskan tema yang tepat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
7.
Selasa,
Peneliti dan
Peneliti dan rekan
Peneliti dan
09/12/2014
rekan (Liveria
kesulitan
rekan berusaha
menemukan tema-
membaca dan
Tikupadang)
tema besar yang
memehami lagi
melakukan
tepat untuk
tema-tema yang
(10.00-12.30) Jurrisam
pengelompokaan mengkategorisasi
muncul dalam
tema yang yang
tema-tema yang
analisis setiap
sudah di
muncul dalam
subyek
temukan
proses analisis setiap subyek kedalam beberapa tema besar
8.
Senin,
Peneliti dan
Peneliti dan rekan
Peneliti dan
15/12/2014
rekan (Liveria
mengalami
rekan membaca
kesulitan dalam
dan berdisukusi
Tikupadang)
memilah-milah
lagi untuk
melakukan
tema-tema kedalam menentukan
(10.00-12.05) Jurrisam
pengelompokaan tema-tema besar
tema-tema
tema yang yang
tersebut
yang ditentukan
sudah di
kedalam tema
temukan
besar yang telah di tentukan
e.
Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu membuat rangkuman hasil temuan penelitian dalam bentuk tabel dan skema
untuk
penelitian ini.
mempermudah
pembaca
dalam
membaca
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
B.
Profil Informan 1.
Deskripsi Informan 1 (YD) Informan pertama dalam penelitian ini adalah seorang lakilaki berusia 24 tahun dengan inisial YD. YD memiliki postur tubuh yang kurus dan berkulit hitam. YD merupakan sosok yang ramah, sangat terbuka untuk membantu memberikan data dan sangat aktif berbicara sehingga dalam proses rapport dan wawancara dapat berjalan dengan lancar. YD merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah universitas di Yogyakarta. YD sudah berada di Yogyakarta selama 6 tahun. Selain itu, YD merupakan anak ke-3 dari 6 bersaudara.
2.
Deskripsi Informan 2 (JB) Informan kedua dalam penelitian ini adalah seorang lakilaki berusia 23 tahun dengan inisial JB. JB memiliki postur tubuh yang kurus, tinggi, dan berkulit hitam.Selain itu, JB merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Akan tetapi, kakak pertama JB sudah meninggal ketika JB masih kecil. Dalam proses wawancara dengan JB, dapat dilihat bahwa dibalik tampangnya yang kaku dan keras JB merupakan sosok yang ramah. Keramahannya ditunjukkan dengan cara JB mau terbuka untuk membantu memberikan data dan sangat aktif berbicara sehingga dalam proses rapport dan wawancara dapat berjalan dengan lancar. JB juga merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
universitas di Yogyakarta. JB sudah berada di Yogyakarta selama 4 tahun. 3.
Deskripsi Informan 3 (RS) Informan ketiga dalam penelitian ini adalah seorang lakilaki berusia 23 tahun dengan inisial RS. RS memiliki postur tubuh yang pendek, gemuk, dan berkulit hitam. RS juga menggunakan anting-anting. Selain itu, subjek RS merupakan orang yang pendiam, susah diajak berbicara, dan terkesan menutup diri dari orang lain. RS merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah universitas di Yogyakarta. RS sudah berada di Yogyakarta selama 4 tahun. Selain itu, RS merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara.
4.
Deskripsi Informan 4 (ID) Informan keempat dalam penelitian ini adalah seorang lakilaki berusia 22 tahun dengan inisial ID. IDmemiliki postur tubuh yang pendek, kurus dan berkulit sawo matang. ID juga menggunakan anting-anting. Selain itu, subjek ID merupakan pendiam dan terkesansangat menutup diri terhadap orang yang dikenal sehingga sulit untuk diajak berbicara. ID merupakan seorang mahasiwa etnis Nusa Tenggara Timur dan sedang menempuh kuliah di sebuah universitas di Yogyakarta. ID sudah berada di Yogyakarta selama 3 tahun. Selain itu, ID merupakan anak ke 1 dari
3 bersaudara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 7. Rangkuman Tema Hasil Analisis Tematik Informan 1 (YD)
Informan 2 (JB)
Informan 3 (RS)
Faktor Sosial Lingkungan tempat tinggal : Lingkungan tempat 1. Lingkungan menyelesaikan tinggal : masalah dengan duel (2/JB/2891. Lingkungan keras dan 292) didikannya buat rusak, 2. Orang tua dan orang-orang hebat di kehidupan keras dari NTT cenderung menggunakan kecil sampai besar, dan kekerasan (2/JB/705-709) banyak yang tidak 3. Laki-laki di NTT berstatus sebagai sekolah (3/RS/281-291) om, menjadi panglima dan 2. Penyelesaian masalah pelindung keluarga (2/JB/1143dengan kekerasan 1147) (3/RS/306-312) 4. Laki-laki dituntut untuk menjadi pelindung di lingkungan Orang tua: pertemanan (2/JB/1172-1175) 1. Orang tua 5. 80% orang NTT menyelesaikan mendisiplinkan anak masalah dengan kekerasan (2/JB/ dengan kekerasan Orang tua : 1. Orang tua di Timor 1199-1201) seperti memukul mendidiknya dengan (3/RS/326-342) cara “diujung rotan 2. Orang tua Orang tua : ada emas” sehingga 1. Tindakan agresi dilakukan mendisiplinkan dengan mau tidak mau kita semenjak SMA karena pengaruh memukul dan terima rotan dulu lingkungan, orang tua (sering menggunakan kata-kata baru dapat emas di ditinggal) dan asrama (2/JB/7-15) kasar (3/RS/343-349) Lingkungan tempat tinggal : 1. Tindakan agresi bawaan dari kecil karena pengaruh lingkungan. Disana kehidupan keras(1/YD/12-17) 2. Semua anak laki-laki dituntut untuk menjadi pemimpin dalam hal dapat melindungi keluarga (1/YD/455-459)
70
Informan 4(ID) Lingkungan tempat tinggal : 1. Rata-rata anak laki-laki yang berajak dewasa sudah mengkomsumsi alkohol dan membut keributan (4/ID/181-191) 2. Lingkungan kebanyakan menyelesaikan masalah dengan kekerasan (4/ID/228-229) 3. Tetangga atau keluarga awalnya menyelesaikan masalah dengan kekerasan baru damai (4/ID/231-239) 4. Kebiasaan buruk dilingkungan terus bawa ke Jogja (4/ID/268-270) 5. Biasa mabuk terus terpengaruh dengan lingkungan (4/ID/274-275)
Orang tua :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
ujung rotan (1/YD/542-547) 2. Tidak sering pukul tapi saya lebih memilih keluar rumah dari pada harus kena pukul (1/YD/550-556) 3. Sering dipukul sewaktu kecil karena kenakalan bahkan SMA juga masih di pukul. Biasanya ditampar (1/YD/561567) Kelompok pertemanan : 1. Perkumpulan anak kompleks di Timor (Motabuik) mempunyai slogan “apabila satu disakiti semua disakiti” (1/YD/284-289) 2. Dari generasi ke generasi memiliki satu slogan “satu
2. Pada saat ada masalah maka akan dimarahi orang tua, tidak dicarikan Kelompok pertemanan : solusi walaupun posisi adalah 1. Awal datang ke Jogja korban. Menjadi beban secara terpengaruh dan psikis dan mencari jalan pintas bergabung dengan (2/JB/446-464) teman melakukan 3. Saat masalah orang tua marahtindakan tidak baik marah, tidak percaya dengan anak (3/RS/6-9) dan sulit membangun komunikasi. 2. Lingkungan pertemanan Masalah privasi lebih banyak semuanya pemabuk terbuka ke teman (2/JB/470-485) kalau tidak ikut 4. Dulu sandaran terakhir orang tua dikatakan bencong dan ketika tidak mendapat sandaran penakut (3/RS/294-303) dari orang tua mak mencari keluar 3. Lingkungan pertemanan (2/JB/493-498) akan mencap bencong 5. Tindakan kekerasan merupakan hal dan penakut kalau tidak biasa karena karakter dan didikan minum mabuk dan orang tua (2/JB/524-519) melakukan kekerasan 6. Pendidikan orang tua membunuh (2/RS/ 317-321) karakter (2/JB/532-546) 4. Melakukan tindakan 7. Orang tua disiplinkan anak dengan agresi maka akan dapat rotan dan berlutut (2/JB/553-556) teman yang banyak 8. Saat pulang larut malam sangsinya (3/RS/406-407) cuci piring (SD) (2/JB/615-617) 9. Tindakan kekerasan merupakan Rasa Solidaritas : modeling dari kecil (2/JB/658-668) 1. Setuju ikut tawuran 10. Kekerasan merupakan karakter karena rasa setia kawan yag dibentuk sejak kecil dan merasa susah
Saat mabuk atau pajak maka bapak atau om akan pukul depan umum (4/ID/344-349) Kelompok pertemanan : 1. Tidak minum alkohol dikatakan sombong dan dijauhi oleh teman sehingga tidak bisa menghindar (4/ID/196-202) 2. Tidak ikut minum dan pajak dikatakann sombong dan tidak tahu bergaul (4/ID/206-207) 3. Minum mabuk, pajak dan buat rusuk akan mendapat banyak teman kalau tidak maka akan dianiaya dan tidak dianggap (4/ID/209214) 4. Kalau tidak minum, pajak, dan berkumpul saat bertemu dijalan akan dipukul dan dipajak (4/ID/217-223) Rasa Solidaritas : 1. Terlibat tawuran karena diajak teman dan membawa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
disakiti semua disakiti” dan akan membalas jika ada kesempatan (1/YD/305-310) 3. Saat di Jogja orang NTT adalah saudara semua jadi kalau mereka disakiti maka saya juga merasa sakit (1/YD/396-398) 4. Sampai sekarang masih tetap pegang slogan tersebut walaupun tinggal di daerah yang berbeda (1/YD/402-404) 5. Slogan tersebut sudah turun temuru dari angkatan kakakkakak (1/YD/655663) Rasa Solidaritas : 1. Ikut tawuran karena rasa solidaritas antar sesama teman. Tidak
(2/JB/711-716) Lingkungan sekolah dan asrama : 1. Pola disiplin di sekolah menggunakan kekerasan (rotan) (2/JB/559-568) 2. Saat tidak mengerjakan tugas sangsinya berlutut, hormat tiang bendera, dan dipukul menggunakan kabel (2/JB/570573) 3. Saat di srama tidak masuk 10 besar maka buka baju dan di pukul menggunakan kabel sebanyak 5 kali. Bolos maka guling di kerikil (2/JB/580-589) 4. SMP dianiaya dan dipaksa bersaing (2/JB/624-636) 5. SMA dianiaya dan di tampar tidak mau sekolah (pindah sekolah 3 kali) (2/JB/638-645) 6. Di sekolah setiap melakukan kesalahan selalu dihukum dengan kekerasan (2/JB/678-679) 7. Saat diasrama sudah menjadi budaya adik asrama harus patuh pada kakak asrama dan setiap melakukan kesalahan akan dipukul
2.
3.
4.
5.
6.
senang sama-sama (3/RS/28-31) Tindakan kekerasan yang dilakukan untuk membantu teman menyandra orang (3/RS/54-67) Setuju ikut tawuran karena teman meminta tolong (3/RS/ 79-82) Melakukan kekerasan karena diajak teman untuk memukul orang yang sudah memukul temannya (3/RS/176184) Tujuan melakukan tindakan agresi yaitu untuk membantu teman yang kesusahan karena sama-sama anak rantau dan susah senang samasama (3/RS/189-195) Setuju melakukan kekerasan pada orang lain karena ingin membalas orang yang sudah memukul
nama daerah sehingga tidak bisa menolak (4/ID/94-98) 2. Setuju terlibat karena dipengaruhi oleh teman (4/ID/297-303) 3. Setuju ikut terlibat perkelahian karena tidak terima teman diperlakukan seperti itu oleh orang lain (4/ID/306-316) 4. Setuju ikut berkelahi karena diajak teman satu daerah (Timor) (4/ID/327-340)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
2.
3.
4.
5.
tega melihat teman di keroyok. Hal ini tidak bisa dirubah karena sudah mendarah daging (1/YD/39-44) Kalau di Jogja ikut tawuran karena rasa solidaritas (1/YD/72-73) Setuju terlibat tawuran karena rasa solidaritas. (Saya punya kena tumbuk masa saya harus diam?) Apa lagi kita sesama dari Timor (1/YD/171-175) Setuju ikut tawuran karena rasa solidaritas. Merasa saudara mendapat masalah jadi sudah jadi kewajiban untuk saling melindungi (1/YD/244-249) Rasa solidaritas tidak selalu ikut
(2/JB/686-693)
temannya (3/RS/237245) 7. Ikut terlibat perkelahian Kelompok pertemanan : 1. Banyak bergaul dengan pemabuk karena merasa kasian (2/JB/33-36) pada teman. Sesama 2. Senang bisa masuk dalam dunia anak rantau dan hidup para pemabuk dan tidak mampu bersama tidak terima menghindarinya (2/JB/38-44) teman diperlakukan 3. Tidak berkelahi dan minum seperti itu (3/RS/248mabuk di cap bencong, tidak ada 251) teman, semua teman pemabuk jadi 8. Ikut terlibat perkelahian terjerumus dan tidak bias keluar karena ikut-ikut dan atau menghindar (2/JB/88-100) diajak teman yang 4. Tidak minum mabuk dijauhi dan berasal dari satu daerah tidak punya teman dan saat masa (Timor) (3/RS/255-268) kritis tersebut sangat 9. Ikut terlibat tawuran membutuhkan teman sehingga karena diajak seniorpertemanan dalam bentuk apapun senior dan sebagai adik harus terlibat (2/JB/104-113) merasa tidak terima 5. Lingkungan pertemanan semua senior diperlakukan pemabuk bahkan dalam kelas saat seperti itu (3/RS/426pelajaran minum mabuk 435) (2/JB/123-136) 6. Topik paling menarik yang diceritakan para pemuda adalah pengalaman minum mabuk dan berkelahi jadi tergerak untuk meniru (227-237)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
berkelahi namun sekarang untuk menempuh jalan damai (1/YD/330334) 6. Ikut melakukan tindakan agresi karena merasa sesama orang NTT dan perantau jadi mereka mendapat masalah saya juga harus terlibat sebagai bentuk rasa solidaritas (1/YD/342-345)
7. Doktrin yang ditamankan oleh kakak-kakak “kesana (Jawa) harus tunjukkan diri keras” saat datang ke Jogja (2/JB/260-265) 8. Kakak-kakak di (Jogja) cerita setiap berkumpul “kesana (Jawa) harus keras (kekerasan) kalau tidak kamu diinjak-injak” dan topik pembahasan yang dibahas adalah kekerasan sehingga banyak mahasiswa yang terjerumus (2/JB/267-285) 9. Awal datang ke Jogja mencari kakak yang hebat untuk bisa dilindungi dan untuk masuk kelompok tersebut harus minum mabuk, berkelahi dan sering di tempat hiburan (2/JB/318-332) 10. Masuk ke kolompok kakak-kakak harus berkelahi misalnya ada yg singgung kakak-kakak maka adik yang memukul terlebih dahulu sebelum kakak-kakak (2/JB/336341) 11. Lingkungan yang mabukmabukan dan teman yang dimiliki semuanya pemabuk (2/JB/501504)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
12. Tidak ikut minum mabuk dikatakan bencong, “anak tidak tahu bergaul”, dan diasingkan (2/JB/509-519) 13. Awalnya ikut-ikut kemudian kalau sudah pernah berkelahi depan orang banyak maka akan dapat banyak pengikut (2/JB/778-782) 14. Kebanyakan tawuran hasil provokasi teman (2/JB/12411930) Rasa Solidaritas : 1. Tawuran yang dilakukan karena provokasi dari pihak lain karena memanfaatkan kata persaudaraan (2/JB/751-755) 2. Terlibat tawuran karena ikutikutan dan persaudaraan (2/JB/784-788) 3. Senior-senior kalau berkelahi biasa membawa adik-adik dan mau tidak mau harus terlibat karena tidak tega tega teman di keroyok (2/JB/1064-1072) 4. Setuju ikut tawuran karena ikatan emosional (persaudaraan) dimana satu disakiti kita juga merasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
disakiti dan sudah jadi tradisi (2/JB/1248-1261) 5. Setuju ikut tawuran karena persaudaraan (2/JB/1263-1265) 6. Kebanyakan provokasi yang dilakukan merupakan hasil memanfaatkan kata persaudaraan sehingga ketika ada masalah langsung panggil (2/JB/12711274) Emosi negatif : 1. Memukul orang lain karena tidak suka dan tersinggung karena orang yang dihargai tidak dihargai oleh orang lain (1/YD/97-103) 2. Lebih tersinggung karena tidak menghargai antar sesama dan sesama kakak juga tidak menghargai (1/YD/89-92) 3. Tawuran diawali dengan saling
Faktor Individu / Kepribadian Emosi negatif : Emosi negatif : 1. Saat dipukul merasa terus emosi 1. Disekolah saling memuncak jadi langsung ambil senggolan dan terjadi parang dan cari orang tersebut. keributan seperti caci Kalau emosi sudah memuncak mati maki maka pulang akan itu urusan kedua (2/JB/359-369) berkelahi (3/RS/38-42) 2. Ada rasa kasian tapi 2. Pada saat itu berniat kalau ketemu saat memukul dan hajar maka akan ditikam hingga mati orang yang kita ingat karena merasa sangat disakiti hanya kesalahannya (2/JB/372-379) yang menjengkelkan 3. Merasa puas ketika bisa membalas (3/RS/84-88) orang tersebut (2/JB/394-398) 3. Rasa jengkel masih ada 4. Sudah menjadi kebiasaan kalau ada jadi kalau ada orang yang pukul maka akan berusaha yang cari hal pasti balas bahkan sering berpikir untuk terjadi keributan membunuh (2/JB/435-443) (3/RS/136-139)
Emosi negatif : 1. Tawuran terjadi karena saling baku lihat terus tidak suka (4/ID/25-28) 2. Tindakan agresi adalah tindakan yang secara pribadi sudah hilang kontrol dan karena tersinggung dengan orang lain maka berbuat tanpa berpikir (4/ID/354360)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
senggolan di lapangan bola dan benturan keras sehingga tim lawan tidak terima perlakuan tersebut (1/YD/159-163) Menunjukkan kehebatan : 1. Tawuran karena saling senggolan terus ada yang merasa lebih hebat dan miss communication (2831) 2. Berkelahi untuk menunjukkan siapa paling kuat. Istilahnya untuk mencari jati diri siapa yang paling kuat diantara semua. (1/YD/62-67) 3. Mengambil tindakan lebih anarkis dari korban karena
5. Selalu membawa parang karena 4. Saat jalan-jalan terus di tidak ada penyelesaian masalah parkiran saling senggoldalam setiap masalah. Damai urutan segolan kemudian ke-100 dan yang pertema adalah saling lihat dan balas dendam (2/JB/925-933) kemudian berakhir 6. Saya punya tipikal kalau marah dan dengan keributan emosi, saya ingin bacok orang (3/RS/215-234) (2/JB/ 975-979) 7. Saat dimarahi atau dipukul didepan umum tidak membalas tapi tertawa. Tertawa yang mengdung arti orang itu sudah mati dalam pikiran. Saat pulang cari orang tersebut untuk diculik sebagai bentuk balas dendam buat orang tersebut (2/JB/1075-1092) 8. Dulu emosi selalu harus angkat parang dan harus kesana (2/JB/1125-1126) Menunjukkan kehebatan : 1. Laki-laki didominasi oleh maskulin sehingga berorientasi pada kekuasaan jadi ketika mabuk menunjukkan kehebatan (2/JB/187196) 2. Ada teman yang memprovokasi “kalau berani coba”. Mencoba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
korban tidak mengkui kesalahan malah mengambil tindakan anarkis (1/YD/603-608) 4. Mengambil tindakan memukul karena merasa tidak puas dan tidak dianggap atau dianggap lebih kecil dari orang lain (1/YD/510-516) Alkohol : 1. Sering komsumsi alkohol sendiri dan dengan teman (1/YD/ 496-498) 2. Pernah berkelahi dibawah pengaruh alkohol dan faktor tersinggung (1/YD/503-505) 3. Memukul orang saat dalam pengaruh alkohol (1/YD/ 142146)
dalam hal ini memukul (2/JB/203209) 3. Memukul orang di depan temanteman maka akan mengubah presepsi mereka kemudian mereka akan merasa segan (2/JB/211-226).
Faktor Situasional Alkohol : Alkohol : 1. Pada saat mabuk kalau ada yang 1. Memukul orang pada lihat berarti habis (2/JB/894-898) saat mabuk karena 2. Melakukan berbagai penerangan merasa tidak puas dan penodongan di tempat jualan dimaki oleh saat mabuk (2/JB/935-953) teman(3/RS/95-102) 2. Pada saat mabuk sensitif jadi kalau ada orang yang lihat langsung terjadi keributan (3/RS/120130) 3. Pada saat mabuk sensitif jadi apa yang dibicarakan orang lain
Alkohol : 1. Saat mabuk biasanya pajak dan ada yang melawan langsung dipukull (4/ID/ 37-40) 2. Saat mabuk biasa makan diwarung tidak bayar dan buat kasar dengan penjaga warung (4/ID/62-64) 3. Saat mabuk sering ke kos teman yang tidak disukai terus merusak kamar dan memukul teman (4/ID/7884) 4. Sering melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
dirasa tidak baik (3/RS/164-167) 4. Sering komsumsi alkohol bersama teman sampai kehilangan kesadaran (3/RS/351358) 5. 80% kekerasan terjadi saat mabuk (3/RS/363386)
5.
6.
7.
8.
Bentuk Perilaku Agresi Fisik : Fisik : Fisik : 1. Tawuran itu paling 1. Penyerangan janti sampai 1. Sering pajak orang, lempar-lempar menewaskan 1 orang warga, tawuran dengan teman, saja(1/YD/52) penyerangan di babar sari, minum mabuk, dan 2. Kalau tawuran saling penyerangan terhadap OBOR, dan pajak ojek (3/RS/15-18) adu kekuatan dan penyerangan terhadap TERAS serta 2. Pajak di circle K dan
kekerasan saat mabuk seperti memukul aa’burjo, makantidak bayar dan memukul teman yang tidak disukai (4/ID/102-110) Saat mabuk lebih berani untuk memukul orang yang tidak disukai dan buat rusuh (4/ID/118-125) Saat mabuk lihat orang lain tidak suka dan langsung buat keributan (4/ID/138140) Sering komsumsi alkohol dengan teman (4/ID/277281) Saat mabuk sering terpengaruh dengan teman melakukan tindakan kekerasan (4/ID/285-289)
Fisik : 1. Merusak barang (dandang, piring, dan gelas) dan memukul aa’burjo (4/ID/62-64) 2. Memukul sampai bengkak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
saling baku tumbuk pernah Menikam orang saat dalam (1/YD/167-169) kondisi mabuk di Liquid (2/JB/8093. Adu pukul, ada yang 819) bawa parang dan 2. Melakukan penodongan saling serang menggunakan parang di tempat (1/YD/256-260) jualan (indomart, alfamart, full 4. Hanya memukul saja time, circle K) untuk meminta uang (595) dan minuman (2/JB/935-953) 5. Lebih banyak 3. Sring fiti orang, lempar orang, dan tindakan (memukul) keroyok orang sampai parah dari pada kata-kata (2/JB/981-985) (1/YD/614-615) 4. Pukul orang, sering lempar orang, menikam orang, memiliki kartupel yang isinya potongan beton, sangkur dan pisau (2/JB/13001310) Verbal : Melakukan bullying atau mengejek dan menyindir dengan kata-kata (2/JB/1333-1342)
warung makan (3/RS/148-154) 3. Melakukan penyerangan dan saling lempar (3/RS/106-107) 4. Pukul orang, pukul orang menggunakan alat (botol, kayu dan hamar) (3/RS/ 390-392) Verbal : Memaki menggunakan kata-kata makian dari daerah (3/RS/393-402)
dan keluar darah (4/ID/363371) Verbal: Memaki (4/ID/374-377)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
C.
Rangkuman Tema Temuan Penelitian Tabel 8. Rangkuman Tema Temuan Penelitian Fokus Penelitian 1.
Faktorfaktor pemicu perilaku agresi
Rumusan Tema Temuan Penelitian 1.1. Faktor Sosial
Rincian Tema 1.1.1.
Lingkungan keluarga
1.1.2.
Lingkungan tempat tinggal
1.1.3.
Mendapat kelompok pertemanan
1.1.4.
Rasa Solidaritas
1.2. Faktor Individu
1.3. Faktor Situasional
2.
Bentukbentuk perilaku agresi
1.2.1. Emosi negatif
1.3.1. Alkohol
2.1. Perilaku agresi secara fisik
2.1.1.
Fisik aktif langsung
2.2. Perilaku agresi secara verbal
2.2.1.
Verbal aktif langsung
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
82
Deskripsi Tema Temuan Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan pada 4 informan penelitian, ditemukan tema mengenai faktor-faktor pemicu perilaku agresi dan bentuk-bentuk perilaku agresi. Berikut akan dijelaskan secara rinci mengenai faktor-faktor pemicu perilaku agresi dan bentuk-bentuk perilaku agresi : 1.
Faktor-Faktor Pemicu Perilaku Agresi Analisis data dari keseluruhan Informan ditemukan ada 3 faktor pemicu perilaku agresi mahasiswa etnis NTT. Faktor-faktor tersebut antara lain : Faktor sosial yang terdiri dari 1) Lingkungan keluarga, 2) Lingkungan tempat tinggal, 3) Kelompok pertemanan, 4) Rasa solidaritas; Faktor Individu yaitu emosi negatif; dan faktor situasional yaitu alkohol. Berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai faktor-faktor tersebut. a.
Faktor Sosial 1)
Lingkungan keluarga Dalam lingkungan keluarga, pola pendiplinan yang diterapkan oleh orang tua keempat informan penelitian adalah menggunakan kekerasan seperti memukul dan menampar anak. Selain itu, tidak adanya dukungan dari orang tua setiap subyek mendapat masalah sehingga informan mencari dukungan keluar yaitu teman. Hal ini terungkap dari kutipan wawancara berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Informan 1, YD) “ Dipukul sering kalau kenakalan masih kecil. Sampe saya SMA saja saya masih kena pukul (tertawa). Tapi maksudnya pukulnya tidak sampe memar atau apa cuma sebatas tampar . ” (1/YD/561-567) (Informan 2, JB) “ …Kalau orang tua disana itu, yang buat kita takut tambah parah ketika kita masalah, pertama kita dimarahin dulu kalau kita dimarahin kita posisi sudah korban. Terus disaat itu kita harus dimarahin lagi, secara psikis itu kita beban tambahan yah. Dan itu kita harus pikul lagi. Saya korban, saya yang disakiti terus saya datang malah datang di orang tua terus seperti ini (suara agak bergetar dan wajah terlihat sedih). Itukan pembelanya secara halus mungkin tidak harus dengan marah kitakan? Tapi carikan solusi yang lebih tepat dan mungkin masih lebih. Tapi kalau kita dimarah lagi kita pikir jalan pintas sudah dan sandaran kitakan terakhir itu (menepuk tangan menegaskan bahwa orang tua itu sadaran terakhiri anak). Ia sandaran terakhir kita itu di orang tua itukan. Kalau kita masih seperti itu.” (2/JB/446-464) “ ....Orang tua kita susah mempercayai anak juga. Orang tua kita dari dulukan, inikan sistem pendidikannya yang mereka pakaikan dulu jadi keterbukaan komunikasi yang dibagun antara orang tua dan anak itu tidak ada sama sekali dan itu hampir-hampir hilang. Semua persoalan kita yang alami, saya lihat rata-rata itu orang NTT itu satu-satu saja yang komunikasi dibagun antar anak dan orang tua itu jalan. Satu-satu dan kebanyakan hanya anak hanya minta ketika ada kebutuhan itu yang diminta ke orang tua. Tapi lebih ke masalahmasalah prifasi seperti itu, kebanyakan ke teman. itu kebanyakan ke teman.” (2/JB/470-485) (Informan 3, RS) “Orang tua juga mendisiplinkan kita dengan cara saat itu kita langsung di pukul disitu. Jadi kita itu kebal disitu. Didikan orang tua juga keras disitu...” (3/RS/326-342)
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
(Informan 4, ID) “… Itu biasa kalau, waktu saya kalau sudah SMA itu, om-om yang sering biasa kalau kita mabuk terus pajak-pajak nanti pergi pukul dihadapan orang banyak, pukul dan bawa pulang. Yah biasanya model begitu. ” (4/ID/ 344-349).
2)
Lingkungan tempat tinggal Lingkungan
tempat
tinggal
informan
juga
mempengaruhi keempat informan mulai mengkomsumsi alkohol dan melakukan keributan di lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan lingkungan tempat tinggal keempat informan,
banyak
yang
tidak
sekolah,
banyak
pengangguran, setiap anak laki-laki yang sudah beranjak dewasa kebanyakan sudah mulai minum alkohol, dan melakukan keributan seperti pajak dan memukul orangorang disekitar lingkungan. Topik paling menarik yang dibahas oleh pemuda di lingkungan adalah minum mabuk dan pengalaman berkelahi. Mereka juga mendapat sangsi kalau tidak terlibat seperti dikatakan “bencong” dan penakut. Selain itu, penyelesaian masalah di lingkungan tempat
tinggal
informan
pada
umumnya
selalu
menggunakan kekerasan sebelum menempuh jalur damai. Hal ini terungkap dari kutipan wawancara berikut ini :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(Informan 1, YD) “Kalau tindakan agresi mungkin bawaan dari kecil juga (sambil tertawa). Soalnya kita disanakan lingkungan juga mungkin juga mempengaruhi to. Karena kita disana hidupkan keras. ” (1/YD/12-15)
(Informan 2, JB) “…Semua anak-anak muda yang pegangguran itu, topik menariknya cuman itu. Diakan tidak mungkin bahas tentang pekerjaan karena memang dia tidak ada pekerjaan. Yang dia lakukan pekerjaaan yah itu minum mabuk. Yang diceritakan adalah pengalamannya minum mabuk, pengalaman dia berkelahi, itukan kita keasyikkan mendengar. Disitu dia menceritakan kehebatannya dia. Kitakan masih telan bulat-bulat. Umur-umur itukan kita masih telan bulat-bulat.” (2/JB/227237) “ Ia kalau saya mau bilang 80%.Oh 80% orang NTT menyelesaikan dengan kekerasan? Ia dengan kekerasan.” (2/JB/1199-1201) (Informan 3, RS) “Kalau dilingkungan tempat saya itu memang, lingkungannya sudah rusak. Lingkungannya memang rusak. Lingkungan soalnya disana kita kalau tidak keluar dari rumah. Kita itu dianggap bencong atau atau penakut. Itu mau dari kita kecil sampai besar lingkungannya keras memang. Kebanyakan anak-anak disitu tidak sekolah. Orang-orang yang sekolahpun bisa dihitung dengan jari, lingkungan kami. Jadi kita hidup awalnya dari lingkungan yang keras memang. Didikan lingkungannya itu yang buat kita rusak. ” (3/RS/281-291) “Ia kalau disana ia dengan kekerasan malah lebih fatal juga….” (3/RS/306-312) (Informan 4, ID) “…Kalau jujur di lingkungan kami semua, hampirhampir, rata-rata anak laki-laki kalau sudah mulai beranjak dewasa pasti sudah mulai tau minum-
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
minuman keras, sudah mulai sering buat rusuh, karena sudah mungkin terpengaruh lingkungan juga. Dari dulu kakak semua juga begitu juga, kebanyakan seperti begitu. Jadi kalau sudah mulai beranjak dewasa, sudah mulai kenal minum, minuman keras pasti ujung-ujungnya bikin rugi orang lain, pajak orang, pukul orang disekitar lingkungan, daerah situ .” (4/ID/261-265) “Ia walaupun. tetangga atau keluarga sih. Awalnya itu pasti dengan kekerasan dulu setelah itu baru dibicarakan dengan baik-baik. Awalnya selalu kekerasan….” (4/ID/231-239).
3)
Kelompok Pertemanan Keempat informan penelitan mengungkapkan dalam wawancara bahwa alasan mereka terlibat melakukan tindakan agresi karena faktor kelompok pertemanan. Mereka mengatakan bahwa dengan mereka melakukan tindakan agresi seperti berkelahi dan ikut tawuran maka mereka
akan
perlindungan
mendapat dari
teman
kelompok
bahkan
pertemanan.
mendapat Hal
terungkap dari kutipan wawancara berikut ini : (Informan 1, YD) “ Perkumpulan sudah dari angkatan dulu-dulu yang merasa kalau kelompok ada yang tersakiti maka kitapun merasa tersakiti dan harus memebalas. Jadi sudah turun temurun. Bukan generasi saya sendiri.” (1/YD/655-660) (Informan 2, JB) “…Kalau ketika kita sudah pernah berkelahi dihadapan orang dan orang sudah pernah lihat kita, kita bisa lawan orang, kita tampil di depan pengikut banyak. Ha itu yang terjadi.” (2/JB/778782)
ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
“…Kita merasa bahwa saya punya perlindungan disini, saya tidak mungkin diganggu.Tetapi, dan hal itu terbawa sampai di Jogja. Hal yang pertama kita lakukan adalah mencari orang-orang yang hebat disitu sehingga kita merasa bahwa kita akan dilindungi. Itu yang kita cari. Tetapi masuk kesana tidak gampang, karena dunianya, dunia keras. Maksudnya mulai dari minum mabuk, sering dipukul orang, sering di ini, tempat hiburan, dan itu yang terbawa. Ketika kita jalan dengan mereka kita merasa kita dilindungi juga oleh abang-abang itu .” (2/JB/318-332)
(Informan 3, RS) “Yah kita mungkin awalnya memang kita mendapat teman banyak. Teman kita dapat banyak .” (3/RS/406-407) (Informan 4, ID) “...Dengan begitu kita banyak teman atau apa soalnya kalau orang yang kalau tidak seperti begitu kadang mereka tidak dinggap begitu, tidak dipangang. Jadi saat dimana saja mereka senang pukul yah mereka pukul. Mereka tidak suka begitu .” (4/ID/209-214)
4)
Rasa solidaritas Keempat informan dalam wawacara mengatakan bahwa mereka setuju terlibat tawuran karena mereka merasa sesama anak rantau, satu daerah, susah senang sama-sama,
dan
sudah
seharusnya
mereka
saling
membantu kalau ada teman yang mendapat masalah. Mereka juga merasa bahwa mereka sudah terikat secara emosional sebagai saudara di tanah rantauan. Mereka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
melakukan itu sebagai wujud rasa setia kawan dan rasa solidaritas mereka. Hal ini terungkap lewat kutipan wawancara berikut ini :
(Informan 1, YD) “ Ia rasa solidaritas dan merasa kalau kita itu sesama dari sana jadi kalau ada yang kena masalah kita pantas untuk membantu. Soalnya kita bagaimana yah kita sudah terlatih dari sana seperti itu .” (1/YD/276-280) “ Ia sama-sama orang NTT, sama-sama orang perantau jadi kalau mereka kena masalah sayapun harus terlibat sebagai bentuk dari rasa solidaritas dari saya .”(1/YD/342-345) (Informan 2, JB) “ Ia diajak baik ke sana ke sini, ke mereka berkelahi dengan orang kita adik-adik sering dibawa teruskan kita juga terakhir mau tidak mau kitu juga mau. Apa lagi sudah pernah berkelahi, kita sudah, apalagi kita jalan sama-samakan, jalan sama-sama terus teman dianiaya terus masa siapa mau diam itu? Kabur yah kabur sama-sama. Tapi saat maju yah pasti kita akan maju sama-sama .” (2/JB/1064-1072) “… Kebiasaan kita sampai hari ini, sampai kita di Jogja katanya persaudaraan seperti ini. Itu hanya rata-rata karena ikatan emosianal yang kalau kita mau lihat kita dengan orang lain. Saudara kita disakitin, itu hanya lebih kepada ikatan emosional. Ketika itu kita merasa sama-sama disakitin. Yah mungkin apa yah kita disana juga mungkin tradisi begitu. Kita sudah dibentuk dengan kumpul keluarga, terus sama-sama teman ketika kita keluar jauh disini, yah kita mau jadi orang baik juga saya pikir tidak membiarkan orang lain menderita juga yah (tertawa). Tidak rela juga .” (2/JB/1248-1261)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
(Informan 3, RS) “ Itu setia kawan. Maksudnya begini merasa kasian teman kita masa begini datang jauh-jauh kita samasama disini ternyata orang bisa buat begini kitakan tidak terimalah.” (3/RS/248-251) (Informan 4, ID) “ Waktu itu dia bawa nama daerah juga. Dia bilang harus kita kumpul semua biar urus masalah ini dan waktu itu karena sama-sama dari satu daerah jadi. Mau tidak mau harus saling membela begitu .” (4/ID/94-97)
b.
Faktor individu 1)
Emosi Negatif Keempat informan penelitian dalam wawancara mengatakan bahwa mereka melakukan tindakan agresi seperti memukul ketika mereka berada dalam kondisi emosi seperti tersinggung. Selain itu, balas dendam juga menjadi salah satu alasan mereka melakukan tindakan agresi. Hal ini terungkap lewat kutipan wawancara berikut ini :
(Informan 1, YD) “ Saya satu orang yang paling tidak suka kalau orang yang saya hargai terus dia diinjak. Itu saya satu orang yang paling saya tidak ini, saya tidak suka kalau orang yang saya hargai terus dia macam, ada orang lain yang tidak menghargai dia sama seperti saya menghargai orang itu. Itu saya cepat tersinggung .” (1/YD/97-103)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
(Informan 2, JB) “ Ia seperti itu dan itu hukumannya seperti itu. Apa, kan kitakan kebanyakan sistim balas dendam. Bukan disana tapi rata-rata kita semua, kita semua punya peluang yang sama (tertawa) dan itu lebih dominan. ” (2/JB/394-398) “Dulu emosi selalu harus angkat parang dan harus kesana .” (2/JB/1125-1126) (Informan 3, RS) “Tapi memang kalau rasa jengkel masih ada misalnya kalau ada orang yang, orang yang cari hal atau apa mungkin itu bisa terjadi keributan lagi .” (3/RS/136-139) “…Pergi jalan-jalan mungkin saat di parkiran atau kita saling sengol-senggolan. Itu pasti ada terjadi keributan saja itu. Karenakan habis senggol kita lihat kan orang liat kita. Terus kita merasa “ai kenapa” nah disaat itu kita tanya dia “kenapa” terus dia mungkin nadanya kurang bagus untuk kita, bisa kita lakukan itu. Ia pasti pukul .” (3/RS/215-234) (Informan 4, ID) “… Cuman hanya kita tersinggung dengan orang lain terus langsung berbuat tanpa berpikir lagi. Setelah berbuat baru kita merasa menyesal bahwa ternyata itu tidak benar.Tindakan agresi menurut saya seperti itu.” (4/ID/354-360) c.
Faktor situasional 1)
Alkohol Alkohol adalah salah satu penyebab keempat informan melakukan tindakan agresi. Dalam hasil wawancara ditemukan bahwa saat informan JB dan RS dalam pengaruh alkohol mereka sensitif sehingga tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
boleh ada orang yang lihat kearah mereka karena akan berakhir dengan keributan. Saat dalam kondisi mabuk juga JB melakukan pemajakan di circle K, alfamart, full time, dan indomart. Selain itu, ID juga dalam kondisi mabuk sering makan di warung tidak bayar, memukul penjaga warung dan memukul teman yang tidak disukai di kosnya. Hal ini terungkap lewat kutipan wawancara berikut ini :
(Informan 1, YD) “ Ia. Masih dalam pengaruh alkohol. Saya sempat ambil satu dua tindakan. Yah tindakan yah ajak ribut .” (1/YD/142-146) (Informan 2, JB) “... Kami sudah mabuk semua. Jadi orang disekitar situ tidak boleh liat. Kalau liat berarti habis .” (2/JB/894-898) “ Beberapa kasus saya terlibat. Termasuk yang kasus saya jangan sebut kasus yah maksudnya termasuk babarsari, penyerangan rumah itu saya ikut, terus apa yah masuk ke tempat-tempat jualan kayak Indomart, Circle K, Full Time, Alfamart. Haa itukan sempat minta-minta uang. Kita yang lain jaga diluar, 2 orang masuk todong, mintanya rokok. Biasanya itu pas kita minum itu, pas kita semua tidak punya uang, jalan pintasnya itu.…” (2/JB/935-953) (Informan 3, RS) “….Kekerasan yang lain banyak seperti saat mabuk pulang, liat orang yang kita tidak suka. Soalnya kalau mabukkan kita sensitif. Orang liat kitapun, kita merasa tersinggung dan itu kita merasa itu tidak enak buat kita. Jelas pasti kita tanya dan itu bisa terjadi keributan. Itu ulang-ulang kalau seperti begitu. Kalau pulang dari mabuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
terus ada orang yang begitu pasti kita turun, saling terjadi keributan .” (3/RS/120-127) (Informan 4, ID) “…Itu sendiri sering kali dan saat mabukmabukkan sering merugikan orang lain begitu. Biasanya diwarung-warung kebanyakan diwarung burjo mereka makan terus tidak mau bayar, pukul aa, langsung jalan begitu. Terus di kosnya teman kalau tidak salah suka sudah mabuk terus pergi ke kosnya sendiri terus kasih bagun dia, pukul dia terus jalan pulang kembali .” (4/ID/102-110)
2.
Bentuk agresi Analisis data dari keseluruhan subjek ditemukan ada 2 bentuk perilaku agresi mahasiswa etnis NTT. Bentuk perilaku agresi antara lain: agresi fisik yaitu agresi fisik aktif langsung dan agresi verbal yaitu agresi verbal aktif langsung. Berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai bentuk perilaku agresi fisik dan bentuk perilaku agresi verbal. a.
Agresi Fisik 1) Agresi fisik aktif langsung Perilaku ini muncul dalam wawancara dengan keempat informan penelitian. Perilaku-perilaku tersebut antara lain : berkelahi (saling memukul), tawuran, penyerangan warga, penyerangan di Babarsari, penyerangan terhadap TERAS, penyeragan terhadap OBOR, pajak di circle k, makan di warung tidak bayar, keroyok orang, menikam orang, melukai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
orang menggunakan ketapel, dan lempar orang. Hal ini terungkap lewat kutipan wawancara berikut ini :
(Informan 1, YD) “ Yah kalau kami tawuran, kami saling, saling adu kekuatan juga (tertawa).Ia saling baku tumbuk (tertawa) .” (1/YD/167-169) “ Jadi waktu itu bukan hanya adu pukul sampai ada yang kena tangkap karena waktu itu bawa parang, bawa panah, istilahnya kalau kita nonton di TV-TV itu serang antar kampung. Yah saling serang antar kampung .” (1/YD/256-260) (Informan 2, JB) “… Kita pernah serang dengan jam 7 malam. Itu sampe warganya hilang. Termasuk kasusnya Babarsari, penyerangan terhadap warga termasuk saya juga di dalam, terus penyerangan terhadap OBOR saya pernah ikut, penyerangan terhadap TERAS saya pernah ikut dan Liquid sempat hampir jadi tapi. Pernah kita pukul orang di depan Liquid juga. Itu ketika keluar dari kafe, kita mabuk di hiburan malam, itu hanya masalah-masalah sepele kita turun dari motor kita tusuk saja .” (2/JB/809-819) “ Kalau fiti sudah sering, fiti kena orang, lempar orang kena itu sudah hampir ulang-ulang. Terus keroyok orang sampe parah juga sudah pernah, dan itu saya merasa bersalah sampai hari ini.” (2/JB/982-985) (Informan 3, RS) “ Kalau tawuran, kalau keributan-keributan lain sering kalau saat mabukan itu pasti mau di Cirkle K atau apa pajak-pajak. Di Jogja saja kita masih buat juga. Mungkin saat diwarung atau apa kita masuk, kita makan terus kita tidak bayar .” (3/RS/148-154) (Informan 4, ID)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
“…Disaat saya tersinggung dengan dia, tidak suka dengan dia punya perkataan langsung tanpa berpikir langsung berbuat. Pukul dia seperti itu. Pukul dia kadang sampai bengkak, sampai darah sampai maksudnya hal-hal yang kadang diluar pemikiran juga.” (4/ID/363-371)
b.
Agresi Verbal 1)
Agresi verbal aktif langsung Perilaku ini muncul dalam wawancara dengan ketiga informan penelitian yaitu JB, RS, dan ID. Perilakuperilaku tersebut antara lain : Mengejek, bullying, dan memaki dengan bahasa daerah. Hal ini terungkap lewat kutipan wawancara berikut ini : (Informan 2, JB) “Yah kita bullying, Ia mengejek, ada satu hal yang saya tahu bahwa ketika saya memuji orang itu, itulah keegoisan yang saya sembunyikan jadi pujian dibalik keegoisan itu racun. Pujian itu racun jadi kita, ketika saya puji orang saya tahu bahwa pujian itu racun, saya tidak tahu ketika saya puji dia tahu, saya puji dia dan dia terbang. Ketika itu dia akan jatuh lebih sakit .”(2/JB/1333-1342) (Informan 3, RS) “Itu kata-kata makian dari daerah kita itu biasanya. Ia maki. ….” (3/RS/393-402) (Informan 4, ID) “Kalau dalam bentuk kata-kata, sesama teman biasa cepat tersinggung dan langsung maki dia, marahmarah dia, buat dia sampai, yah sering makimakilah begitu. Ia dengan kata-kata kotor begitu .” (4/ID/374-379).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
95
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa ada beberapa faktor penting yang memicu timbulnya perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor sosial seperti lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, kelompok pertemanan, dan rasa solidaritas; faktor individu seperti emosi negatif; dan faktor situasional seperti alkohol. Ditemukan bahwa dalam lingkungan keluarga mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur selalu menggunakan kekerasan (memukul dan menampar) dalam mendisiplinkan anak. Seorang anak yang disiksa sewaktu kecil ternyata melakukan kejahatan berat setelah dewasa dibandingkan dengan anak yang terus mendapat kasih sayang dari orang tua mereka (McCord dalam Berkowitz, 2006). Oleh karena itu, anak-anak kecil yang setelah dewasa melakukan kejahatan setelah dewasa memiliki orang tua yang memiliki sikap begis, menerapkan disiplin yang keras, dan penuh hukuman. Bahkan banyak anak pada dasarnya terlatih untuk bertindak agresi melaui interaksi dengan para anggota keluarga yang lain. Jika seorang anak menjadi berkecendrugan agresif karena interaksi dengan para anggota keluarga maka dia akan melakukan tindakan yang tidak semestinya diluar keluarga (Petterson dalam Berkowitz, 2006). Hal ini dikarenakan perilaku agresi dihasilkan oleh pola asuh yang diperoleh seorang anak melaui proses belajar (Bandura, 1973). Selain itu, orangtua mahasiswa etnis Nusa Tengara Timur juga ditemukan tidak memberikan dukungan pada anak ketika mendapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
masalah sehingga anak mencari dukungan keluar yaitu di lingkungan sekitar dan masuk dalam kelompok pertemanan. Pencarian dukungan pada lingkungan sekitar tempat tinggal mengantarkan mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur lingkungan
yang
banyak
anak-anaknya
tidak
bertemu dengan sekolah,
banyak
pengangguran, setiap anak laki-laki yang sudah beranjak dewasa kebanyakan sudah mulai mengkomsumsi alkohol, dan melakukan keributan seperti pajak dan memukul orang-orang disekitar lingkungan. Topik paling menarik yang dibahas oleh pemuda di lingkungan adalah minum mabuk dan pengalaman berkelahi. Bahkan anak-anak sekitar akan mendapat sangsi kalau tidak terlibat seperti dikatakan “bencong” dan penakut. Selain itu, penyelesaian masalah di lingkungan tempat tinggal mereka yang pada umumnya selalu menggunakan kekerasan sebelum menempuh jalur damai. Hal ini dikarenakan nilai dan norma yang mendasari sikap dan tingkah laku dari masyarakat berpengaruh terhadap agresivitas suatu kelompok (Sarwono dan Meinamo, 2009). Bahkan sebagian besar tingkah laku termasuk agresi diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan (observasi) terhadap tingkah laku yang ditampilkan oleh individu-individu yang berperan sebagai model (Koeswara, 1988). Seorang individu itu sendiri juga tidak digerakkan oleh keinginan dari dalam dirinya sendiri melainkan oleh keadaan lingkungan (Bandura, 1973). Pencarian mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur akan dukungan juga mengatarkan mereka masuk dalam kelompok pertemanan. Melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
kelompok pertemanan ini yang pada akhirnya membuat mereka terlibat dalam berbagai tindakan agresi. Hal ini dikarenakan, dengan mereka melakukan tindakan agresi seperti berkelahi dan ikut tawuran maka mereka akan mendapat teman bahkan mendapat perlindungan dari kelompok pertemanan. Banyak anak sangat mudah terpengaruh oleh teman-temannya karena merasa ingin dihargai oleh teman sebayanya. Oleh karena itu, mereka sering mencari teman-teman yang dapat menghargai mereka. Hal ini bahkan berlaku bagi anak-anak yang sering terlibat perkelahian dengan teman sebayanya. Kenakalan dan kesukaan berkelahi mereka mungkin membuat banyak teman sebaya mereka menjauhi mereka. Kebanyakan dari mereka akan tetap memiliki teman lain yang memiliki agresivitas dan gaya hidup yang sama dengan mereka. Mereka kemudian saling mendukung, percakapan dan tindakan mereka mengarah pada kesamaan kepentingan, dan sikap mereka mengarah pada kecenderungan kesamaan dalam perilaku antisosial. Pada kelompok ini mereka mendapat penerimaan, status, dan merasa penting atau dihargai dalam kelompok dibanding dalam kelompok lain. Mereka juga mendapat dukungan kelompok bahwa pandangan dan sikap mereka bersama itu benar serta bahwa bahaya yang mereka takuti bisa diatasi (Berkowizt, 2006). Pada kelompok dan geng tersebut mereka bukan saja mendapat rasa aman, status, dan harga diri tetapi mereka juga membuat aturaran-aturan yang berlaku bagi semua anggota kelompok dan geng. Aturan-aturan tersebut dibuat untuk menetukan bagaimana anggota kelompok dan geng
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
harus bertindak dalam situasi tertentu. Aturan ini kemudian dapat memberikan dampak yang kuat terhadap tingkah laku anggota secara perseorangan. Hal ini karenakan mereka akan mendapatkan dukungan sesama anggota geng dengan mengikuti standar yang dibuat geng atau ditolak jika tidak memenuhi harapan geng. Aturan yang dibuat ini biasanya menentukan perilaku yang diinginkan jika kehormatan anggota geng terancam. Untuk membuktikan ketangguhan mereka ketika harga diri terancam maka seorang anggota geng harus secara tangguh menghukum mereka yang menyerang. Keyakinan mereka akan perlunya perilaku agresi dalam keadaan tertentu dapat berfungsi sebagai penguat bagi kekerasan (Berkowitz, 2006). Individu yang memegang keyakinan tersebut termotivaisi untuk berbuat sesuai tatacara yang disepakati (Berkowitz, 2006) . Aturan yang di terapkan dalam kelompok pertemanan inilah yang kemudian berkembang menjadi perasaan solidaritas. Mereka mengganggap bahwa keterlibatan mereka dalam melakukan tindakan agresi adalah sebagai bentuk rasa solidaritas mereka kepada kelompok pertemanan mereka. Hal ini dikararenakan mereka telah membangun anggapan bahwa mereka sesama anak rantau, satu daerah, susah senang sama-sama, dan sudah seharusnya mereka saling membantu kalau ada teman yang mendapat masalah. Bahkan mereka juga merasa bahwa mereka sudah terikat secara emosional sebagai saudara di tanah rantauan. Sehingga keterlibatan mereka dalam melakukan tindakan agresi sebagai wujud rasa setia kawan dan rasa solidaritas mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Emosi negatif mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur seperti mudah tersinggung dan balas dendam menjadi salah satu faktor yang memicu mereka melakukan tindakan agresi. Hal ini dikarenakan perasaan negatif yang di timbulkan oleh tekanan dapat menghasilkan kecendrungan agresif dan amarah. Perasaan tersinggung atau ancaman terhadap harga diri seseorang dapat membuat seseorang menjadi agresif baik secara verbal maupun fisik. Mereka biasanya sangat sensitif terhadap penghinaan dan menjadi murka ketika beranggapan bahwa diri mereka terancam (Clarke, 2003). Ditemukan juga bahwa mahasiswa etnis Nusa tenggara timur sering mengkomsumsi alkohol. Dalam kondisi dipengaruhi alkohol mereka menjadi sensitif sehingga tidak boleh ada orang lain yang melihat kearah mereka karena akan berakhir dengan keributan. Bahkan dalam kondisi mabuk mereka akan melakukan tindakan agresi seperti melakukan pemajakan di circle K, alfamart, full time, indomart, makan di warung tidak bayar, memukul penjaga warung dan memukul teman yang tidak disukai di kosnya.
Hal ini dikarenakan orang yang yang mengkomsumsi alkohol
dalam jumlah yang banyak bertindak lebih agresi dan lebih cepat merespon pada provokasi ketimbang orang yang tidak mengkomsumsi alkohol (Busman, Cooper, dan Gustafson dalam Baron dan Byrne, 2005). Alkohol juga dapat menimbulkan agresi baik secara fisik maupun verbal (Bushman dan Cooper dalam Pihl dan Hoaken, 2000). Ditemukan juga bahwa orang yang mengkomsumsi alkohol dalam jumlah yang tinggi lebih agresif
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
dibandingkan dengan orang yang tidak mengkomsumsi (Taylor dan Schmut dalam Koeswara, 1988). Selain itu, laki-laki pecandu alkohol (suka mabukmabukan) lebih agresif dari teman sebayanya yang tidak pecandu alkohol (Phil dan Hoaken, 2000). Bentuk perilaku agresi yang telah dilakukan oleh mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur yaitu bentuk tindakan agresi yang menggunakan fisik dan langsung berhadapan dengan koban yang menjadi target. Tindakan agresi fisik yang dilakukan seperti berkelahi (saling memukul), tawuran, penyerangan warga,
penyerangan di Babarsari, penyerangan terhadap
TERAS, penyeragan terhadap OBOR, pajak di circle k, makan di warung tidak bayar, keroyok orang, tikam orang, fiti orang, dan lempar orang. Tindakaan agresi fisik seperti itu dikenal dengan perilaku agresi fisik aktif langsung dimana tindakan agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya kemudian terjadi kontak fisik secara langsung (Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2009). Selain tindakan fisik ditemukan juga penggunaan kata-kata dalam melukai orang lain seperti mengejek, bullying, dan memaki dengan bahasa daerah. Kata-kata ini diucapkan langsung oleh mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur pada orang yang menjadi target mereka. Perilaku seperti ini dikategorikan kedalam bentuk agresi verbal aktif langsung. Agresi verbal aktif langsung merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara langsung dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
individu atau kelompok lain seperti menghina, memaki, marah, dan mengumpat (Buss dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2009). Faktor Pemicu
Jenis Faktor Pemicu
Lingkungan Keluarga
Faktor Sosial
Lingkungan Tempat Tinggal
Bentuk Perilaku Agresi
Fisik
Fisik Aktif Langsung
Kelompok Pertemanan Rasa Solidaritas
Faktor Individu
Faktor Situasional
Emosi Negatif
Verbal
Alkohol
Verbal Aktif Langsung
Skema 4. Perilaku Agresi Mahasiswa Etnis NTT di Yogyakarta
F.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki banyak keterbatasan yang membuat hasil penelitian yang diperoleh tidak maksimal. Peneliti kurang mengeksplorasi pertanyaan dalam wawancara sehingga membuat banyak informasi penting yang seharusnya didapatkan secara mendalam terlewatkan dari hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
wawancara yang dilakukan. Selain itu, pemilihan kalimat yang digunakan dalam mewawancarai informan penelitian juga tidak memperhatikan kenyamanan informan penelitian dalam menjawab pertanyaan. Penggunaan motede wawancara dalam penelitian ini juga dinilai kurang efektif untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai bentuk-bentuk perilaku agresi yang telah dilakukan oleh mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur. Hal ini dikarenakan peneliti hanya menanyakan berbagai tindakan agresi yang mereka lakukan dan tidak terjun langsung ke lapangan untuk mengobservasi bentuk tindakan agresi seperti apa saja yang mereka lakukan. Tindakan agresi yang mereka lakukan kebanyakan secara individu dan secara langsung. Adapun secara berkelompok dan langsung namun peneliti tidak mampu mengobservasi tindakan mereka seperti tindakan agresi para supporter sepak bola yang memiliki jadwal yang pasti dalam menonton pertandingan sehingga peneliti bisa mengobservasi perilaku agresi mereka ketika menonton pertandingan sepak bola.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Secara Keselurahan terdapat berbagai faktor yang memicu perilaku agresi. Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor pemicu perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ditemukan ada beberapa faktor yang memicu perilaku agresi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur. Pertama faktor sosial terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, mendapat kelompok pertemanan, dan rasa solidaritas. Kedua faktor individu yaitu emosi negatif. Ketiga faktor situasional yaitu alkohol. Adapun dalam penelitian ini ditemukan dua bentuk perilaku agresi yang mendominasi mahasiswa etnis Nusa Tenggara Timur. Pertama perilaku agresi fisik terutama bentuk perilaku agresi fisik aktif langsung seperti tawuran yang melibatkan adu fisik memukul dan melempar. Kedua bentuk perilaku agresi verbal yang juga menonjol adalah bentuk perilaku agresi verbal aktif lasung seperti memaki dan menghina (bullying).
B.
Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan seperti dalam proses pengambilan data. Peneliti merasa selama 103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
penelitian, peneliti kurang mengeksplorasi pertanyaan sehingga beberapa data yang penting kurang bisa digali. Selain itu, pemilihan kalimat yang digunakan dalam mewawancarai informan penelitian juga dinilai kurang membuat informan penelitian nyaman dalam menjawab pertanyaan. Oleh sebab itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan mampu lebih mengembangkan pertanyaan dan menggali informasi lebih dalam dari subjek. Kalimat pertanyaan yang digunakan juga diharapkan membuat informan penelitian nyaman dalam menjawab pertanyaan dari peneliti. Penggunaan metode wawancara kurang efektif untuk memperoleh informasi mengenai bentuk-bentuk perilaku agresi yang telah dilakukan. Oleh sebab itu, peneliti selanjutnya diharapkan mampu memilih metode yang tepat sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih dalam lagi mengenai bentuk-bentuk perilaku agresi.
2. Bagi Orang Tua Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu faktor yang memicu keterlibatan masiswa etnis Nusa Tenggara Timur dalam melakukan tindakan agresi adalah faktor lingkungan keluarga. Faktor lingkungan keluarga terutama terkait pengalaman mendapat hukuman menggunakan kekerasan. Oleh karena itu, bagi orang tua diharapkan untuk memperhatikan cara pendisiplinan dan pemberian hukuman bagi anak terutama adanya keselarasan antara bentuk hukuman dan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Anderson, C.A; Bushman, B.J. (2001) : “Effects of Media Violent Video Games on Aggressive Behaviour, Aggressive Cognition, Aggresive Affect, Physiological Arousal, and Prososial Behaviour : A Meta-Analytic Reviewof the Scientific Literatur” : American Pshychological Society Vol.12, No.5, September. Bandura, A (1973). Aggression A social Learning Analysis. New Jersey : Prentice – Hall, Inc Baron, R.A; Byrne, D. ( 2005). Psikologi Sosial (ed. Ke-10). Jakarta : Erlangga.
Baron, R.A; Byrne, D; Branscombe, N.R.(2006). Social Psychology (ed. Ke-8). United States of Amerika : Pearson Education Berkowitz, L . (1995). Agresi 1 : Sebab dan Akibatnya. Jakarta : Pustaka Binaan Persindo. Berkowitz, L. (2006). Emotional Behaviour : Mengenali Perilaku dan Tindakan Kekerasan di Lingkungan Sekitar Kita dan Cara Penanggulangannya. Jakarta : PPM Bettencourt, B ; Talley, A; Benjamin,A. (2006) : “Personality and Aggressive Behavior Under Provoking and NeutralConditions: A Meta-Analytic Review”: Psychological Bulletin Vol. 132, No. 5, 751–777. Bushman, B.J; Wang, M.C; Anderson, C.A. (2005) : “Is the Curve Relating Temperature to Aggression Linear or Curvilinear? Assaults and Temperature in Minneapolis Reexamined” : Journal of Personality and Social Psychology Vol. 89, No. 1, 62–66. Clarke, D. (2003) Pro-Social and Anti-Social Behaviour. New York : Routledge
Creswell, J.W. (2007) Qualitative inquiry and reseach design choosing among five traditions. California : Sage Publications. Dayakisni. T, Hudaniah. (2012) Psikologi Sosial. Malang : UMM Press
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Dewi, T. (2012) : “Hubungan antara Kecerdasan Emotional dan Agresi pada Remaja di Jakarta”. Skripsi Psikologi fakultas Humaniora Universitas Binus Nusantara Dill, J.C, Anderson, C.A. (19995) : “Effects of Frutation Justification on Hostile Aggression” : Aggresive Behaviour Vol. 21. Pages 359-369 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2007. Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Timur. Kupang : UPTD Aerkeologi, Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara Timur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, 2008. Tata Kelakuan di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat Daerah Nusa Tenggara Timur. Kupang : UPTD Aerkeologi, Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Provinsi Nusa Tenggara Timur Giancola, P.R; Corman, M.D. (2007) : “ Alcohol and Aggresiion A Test of the Attention Model” : American for Pshychological Science Vol. 18, No.7 Hall, C.S; Lindzey,G. (1993). Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomonologis) (A. Supratiknya, Editor). Yogyakarta : Kanisius Hanya Karena Ulah Satu Dua Oknum... ~ Kanuku Leon.htm diuduh pada Selasa, 19 November 2013 pukul 13:58 Hoaken, P.N.S; Pihl, R.O. (2000) : “The Effects of Alcohol Intoxication on Aggressive Responses in Men and Women” : Alcohol and Alcoholism Vol. 35, No. 5. http://www.SATELITPOST/ News.com.html diuduh pada Selasa, 27 Januari 2015 pukul 21:13 http://www.wikipedia.com.html diuduh pada Sabtu, 31 Januari 2015 pukul 18:39
ISRA. (2012) :“Report of the Media Violence CommissionMedia Violence Commission, International Society for Research on Aggression (ISRA)” : Aggressive Behavior. Vol. 38, Pages 335-341.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Isliko, S.D (2007). Pengalaman Tindak Kekekrasan Remaja dari Peer dan dari Orang Tua yang Berdampak pada Agresivitas Remaja di Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur, Thesis (tidak diterbitkan), Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM Kembali ke Fitrah Tujuanmu KULIAH! _ NAGEKEO POS.html diuduh pada Selasa, 19 November 2013 pukul 14:01 Koeswara, E. ; 1988. Agresi Manusia. Bandung: Penerbit Eresco
Kronologis Pembacokan Mahasiswa Asal Timor Leste di Yogya _ Okezone News. htm diuduh pada Selasa, 19 November 2013 Pukul 13:57 Menelusur Jejak “Geng NTT” di Yogyakarta _ SERGAP NTT [Media Revolusi].html diuduh pada Selasa, 19 November 2013 pukul 13:56 Mukarromah, E, 2008 : “Hubungan Kecerdasan Emosional ( Emotional Inteligence) dengan Perilaku Agresif pada Polisi SAMAPTA di POLDA Metro Jaya”. Jurnal Psikologi Vol 6 No 1 Juni 2008 Mulyadi, S. (2007). Hak Dasar Anak – Air Mata di Ujung Rotan : http//www.KOMPAS.com diuduh pada Selasa, 03 Februari 2015 pukul 10:27 Myers, D.G. (2010). Psikologi Sosial (ed. Ke-10). Jakarta : Salemba Humanika
Novanto, S. (2008). Data dan Informasi Tentang Nusa Tenggara Timur : http//www.setya novanto.html diuduh pada Selasa, 03 Februari 2015 pukul 10:42 Natzir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Galia Indonesia
Poerwandari, E.K. (2005) Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta : Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi UI Rahman, A ; (2009): “Cultural Differences Aggression : A Case Study in Bangladesh” : J. Life Eart Sci, Vol. 3-4 : 43-46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
Rahmat, A; Mangestuti, M; 2006 : “ Pengaruh Krcrdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan emosional (EI) dan Kecerdasan Spiritual (SI) terhadap Agresivitas pada Mahasiswa UIN Malang”. El-Qudwah, Jurnal Penelitian dan Pengembangan,Vol 1, No 1, April Santrock, J.W. (2002) : Life-Span DevelopmentZ”Perkembangan Masa Hidup”(edisi ke-5). Jakarta : Penerbit Erlangga Sarwono, W.S; Meinamo, A.E. (2009) : Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika Schellenberg, R.C. (2000) : “Aggression Personality : When Does it Develop and Why? “ : Faculty Publications and Presentations Sears, D.O., Freedman, J.L., Peplau, L.A. (2000) : Psikologi Sosial Jilid 2 (Ed.5). Jakarta : Penerbit Erlangga Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Tohari Amien, dkk (2011). Dinamika konflik dan kekerasan di Indonesia. Jakarta : Institut Titian Willig, Carla (2008) : Introducing Qualitative Research in Psychology (Second Edition). New York : The McGraw Hill Companies
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
LAMPIRAN 1 PROTOKOL WAWANCARA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PROTOKOL WAWANCARA Waktu wawancara (hari/tanggal/jam) : Durasi wawancara
:
Tempat wawancara
:
Nama interview (inisial)
:
Pekerjaan
:
Status Pernikahan
: Sudah / Belum Menikah
Usia
:
Urutan kelahiran
: Anak ke
No. 1.
tahun dari
bersaudara
Panduan Pertanyaan bagi Informan Gambaran tentang faktor yang memicu terjadinya tindakan agresi a. Tolong ceritakan bagaimana awal mulanya anda terlibat dalam melakukan tindakan agresi ? b. Sudah berapa lama anda terlibat dalam melakukan tindakan agresi ? c. Apakah tindakan agresi yang dilakukan, anda lakukan secara sendiri atau berkelompok (bersama teman-temanmu) ? d. Jika tindakannya dilakukan secara berkelompok, bagaimana sampai anda bisa menyetujui untuk terlibat dan melakukan tindakan agresif tersebut ? e. Apakah tindakan agresi yang anda lakukan terkadang di provokasi
(hasil
hasutan)
oleh
sekelompok
orang
(teman,komunitas) ? f. Bisa tolong ceritakan provokasi (hasutan) seperti apa yang mereka katakan pada anda sehingga anda bisa termotivasi untuk melakukan tindakan agresi? g. Dalam budaya anda, apa tuntutan budaya atau lingkungan anda untuk seorang anak laki-laki ? h. Apakah tuntutan lingkungan tersebut pada anda mempengaruhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
anda untuk bertindak agresi? i. Jika ada, biasa tolong ceritakan pengaruh tuntutan tersebut pada kehidupan anda sekarang. j. Apakah anda sering mengkomsumsi alkohol? k. Seberapa banyak anda mengkomsumsi alkohol dan bersama siapa anda mengkomsusi alkohol? l. Apakah anda pernah melakukan tindakan agresi dibawah pengaruh alkohol? m. Jika ya, tolong di jelaskan proses sampai anda dapat melakukan tindakan agresi ketika berada di bawah pengaruh alkohol? n. Cara apa yang dilakukan oleh orang tua anda ketika anda melakukan kesalahan? o. Setiap anda melakukan tindakan agresi, hal apa yang paling sering mendorong anda melakukan tindakan agresi pada orang lain? p. Menurut pandangan anda sendiri , tindakan agresi itu dapat diartikan sebagai tindakan yang seperti apa? q. Hal apa yang anda petik dari rindakan agresi yang sudah anda lakukan selama ini? r. Apa tujuan utama anda melakukan tindakan agresi kepada orang lain? s. Kepada siapakah tindakan agresi tersebut diarahkan ? t. Hal apa yang ada dapatkan dan rasakan setelah melakukan tindakan agresi ?
2.
Gambaran bentuk-bentuk perilaku agresi yang dilakukan a.
Tolong sebutkan agresi dalam bentuk fisik yang sudah pernah anda lakukan?
b.
Tolong sebutkan agresi dalam bentuk verbal yang sudah pernah anda lakukan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
LAMPIRAN 2 TRANSKRIP VERBATIM WAWANCARA DAN ANALISIS DATA INFORMAN 1 (YD)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Iforman 1 (YD) NO
VERBATIM
Koding Awal
1.
Nah disini kira-kira kakak pernah melakukan
2.
tindakan agresif kepada orang lain? untuk
3.
tindakan pernah.
4.
Pernah? Sering, bahkan sering.
− Sering melakukan tindakan agresi
Analisis Perilaku
agresi
menjadi
suatu
kebiasaan
5. 6.
Oh sering. Kira-kira kakak bisa cerita awal
7.
mulanya kakak itu, melakukan tindakan agresif Sejarah
8.
itu dari kapan saja?Kalau tindakan agresif di jogja
− Perilaku agresi bawaan dari
9.
sini?Oh bisa dari awalnya. Oh awalnya.Awalnya
kecil karena dipengaruhi oleh
bawaan dari kecil
10.
kakak melakukan tindakan agresi pertama
lingkungan yang keras
karena dipengaruhi
11.
kalinya
12.
sampai?Kalau tindakan agresi mungkin bawaan
13.
dari kecil juga (sambil tertawa). Soalnya kita
14.
disanakan
15.
mempengaruhi to. Karena kita disana hidupkan
16.
kerassama seperti yang kita semua tau yah (sambil
itu
dari
lingkungan
kakak
juga
umur
mungkin
berapa
− Tindakan agresi dimulai dari SMP
Perilaku agresi
oleh lingkungan Perilaku agresi dimulai dari SMP
juga
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
17.
tertawa).Jadi untuk itu saya mungkin dari SMP. Oh
18.
dari SMP?Ia .
19. 20.
Kira-kira bisa di ceritakan kejadiannya itu
21.
seperti apa?
22.
Dari SMP itu, kalau dari SMP paling mungkin kita
23.
baru masa-masa berkembang to. Itu paling tawuran
24.
atas macam sekedar antar kelompok.
− Tawuran
antar
kelompok
(SMP)
Sejarah melakukan tindakan agresi (SMP)
25. 26.
Kira-kira waktu tawuran itu awalnya merasa
27.
seperti apa sampai terjadi tawuran?Itu paling
28.
hanya bagaimana yah. Mau dibilang hal-hal konyol SMP tawuran karena
29.
juga (tertawa) Hal-hal konyol seperti apa?Kayak
30.
Perilaku
agresi
didasari
oleh
− Senggolan
kesalapahaman
dan
paling sedikit senggolan atau apa? terus adayang
− Merasa diri lebih
menunjukkan
31.
merasa dirilebih hebat atau bagaimana disitu ada
− Miss communication
kekuatan (SMP)
32.
miss comunication dan langsung tawuran.
33. 34.
Kira-kira setelah dari SMP ke SMA?Kalau SMA
35.
lebih sering lagi.Bisa ceritakan itu?Ia (tertawa)
− Tindakan agresi lebih sering
Perilaku
agresi
dilakukan saat SMA sampai
menjadi
suatu
kebiasaan (SMA)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
36.
kalau SMA saya sampai pindah sekolah 3
37.
kali(tertawa).
pindah sekolah 3 kali
38. 39.
Itu tawurannya karena apa saja?
40.
Tawuran yang sama juga. Ada yang karena
41.
solidaritas antar sesama.Jadi itu kalau ada teman
42.
yang dikeroyok atau dikepung masa kita juga tidak
43.
tega juga. Itu sampai(tertawa) yah sempat ini juga
44.
kalau untuk itu tidak bisa di rubah sudah mendarah
45.
daging. Oh sudah mendarah daginglah begitu?Ia
46.
jadi perilaku seperti itu sepertinya sudah mendarah
47.
daging sepertinya bisa hilang tapi butuh waktulah.
48.
Waktu yang lama lah.
− Setuju terlibat tawuran pada saat
SMA
karena
rasa
solidaritas dengan teman (ada
Tindakan agresi yang didasari
rasa
solidaritas (SMA)
teman yang dikeroyok tidak tega) dan sudah mendarah daging
49. 50.
Kira-kira waktu itu kakak mereka tawuran itu
51.
maksudnya kakak pada waktu itu melakukan
52.
apa saja? Kalau untuk tawuran masa paling tidak
53.
sampe ini,paling lempar-lemparan saja. Sering juga
54.
kalau kita tawuran itu satu lawan satu
− Tawuran dengan cara lemparlempar
Bentuk (lempar-lempar)
agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
55.
Oh satu lawan satu? Kakak pernah?Oh itu lebih
56.
sering.
57.
kapan?Tawuran satu lawan satu itu mungkin dari
58.
SMP juga.
Oh
lebih
sering?Ia.Itu
waktu
− Sering berkelahi satu lawan satu dari SMP
Tindakan
agresi
menjadi
suatu
kebiasaan (SMP)
59. 60.
Oh itu dari SMP yang satu lawan satu. Kira-kira SMP, Berkelahi
61.
waktu awalnya dari merasa apa begitu? Baru
62.
− Untuk
Tindakan agresi yang menunjukkan
didasari pencarian jati
berkelahi seperti itu?Itu paling rasa kayak, kayak
kehebatan (siapa yang paling
diri dan menunjukkan
63.
mau cari, mau tunjukkan kalau kita itu paling
kuat diantara semua)
kehebatan
64.
kuatlah begitu. Istilahnya cari jatih dirilah. Jadi sapa
− Untuk mencari jati diri
65.
yang paling kuat dari antara semua.Oh begitu jadi
− Dari
66.
itu dari SMP sampai SMA?Ia itu dari SMP sampai
melakukan tindakan agresif
67.
SMA.
untuk menunjukkan kekuatan
SMP
sampai
(SMP-
SMA) SMA
68. 69.
Terus ketika datang kuliah ke Jogja pernah
70.
tawuran juga?Ia.
71.
Bisa
72.
saja?Kalau di Jogja sama seperti yang saya cerita
73.
karena solidaritas juga sampai kita juga harus
diceritakan
Tindakan agresi yang tawurannya
itu
apa-apa
− Terlibat
tawuran
di
karena rasa solidaritas
Jogja
didasari solidaritas
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
74.
terlibat. Oh harus terlibat?Yah.
75. 76.
Kira-kira waktu itu kakak terlibat dalam
77.
tawuran antar apa? antar kelompok atau?Kalau
78.
saya perindividu.Oh perindividu. Itu awalnya
79.
karena apa?Kalau saya waktu itu karena memang
− Memukul
korban
karena
80.
sudah kelebihan juga yang korban ini, korban ini
kelakuan
korban
yang
81.
kelebihan juga maka saya sampai ini, itu karena dia
berlebihan
82.
sudah, dia punya kelakuan melebihi batas begitu
83.
pada saat acara sehingga saya ambil tindakan.Oh
84.
tindakan memukul begitu?Ia tindakan memukul.
Tindakan didasari
agresiyang adanya
stimulus negatif dari luar
Tindakan agresi yang
85. 86.
Oh itu kira-kira perilakunya seperti apa sampai
− Memukul
87.
memancing kakak sampai marah, perilakunya
merasa
88.
bisa di jelaskan?Itu karena dia sering ini tidak,
tidak menghargai antar sesama
89.
yang buat saya lebih tersinggung lagi karena ini,
dan kaka-kakak
90.
karena tidak menghargai antar sesama begitu bahwa
91.
sama sesama kakak juga tidak menghargai. Tidak
92.
mengaharagai? Ia.
korban
tersinggung
karena
didasari
korban
tersinggung
perasaan
Tindakan agresi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
− Memukul
93.
Kira-kira waktu itu korban mengucapkan apa
94.
sampai kakak bisa, bisa dikatakan itu emosi
tersinggung.
95.
terus kakak pukul atau karena apa?Itu karena
menghargai
96.
memang bagaiamana yah, saya satu orang yang,saya
menginjak orang yang selama
97.
satu orang yang paling tidak suka kalau orang yang
ini dihargai
98.
saya hargai terus dia diinjak. Itu saya satu orang
99.
yang paling saya tidak ini, saya tidak suka kalau
korban Korban dan
karena tidak
didasari
perasaan
tersinggung
seperti
100. orang yang saya hargai terus dia macam, ada orang 101. lain yang tidak menghargai dia sama seperti saya 102. menghargai orang itu. Itu saya cepat tersinggung. 103. Tindakan agresi yang
104. Jadi karena merasa orang itu tidak menghargai 105. orang yang kakak hargai jadi kakak langsung
− Memukul orang lain diawali
106. marah waktu itu tersinggung dan langsung?Ia.
dengan
rasa
107. Langsung saya ambil tindakan
karena
orang
dengan cara
tersinggung lain
108. memukul. Tapi waktu itu saya sendiri tidak bawa
menghargai
109. teman atau kelompok.
selama ini dihargai
orang
didasari
perasaan
tersinggung
tidak yang
110. 111. Oh
setelah
itu
adalagi
kakak
melakukan
Tindakan
agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
112. tindakan kekerasan?Untuk tindakan kekerasan
− Banyak melakukan tindakan
113. saya banyak melakukan di Jogja sini. Bisa di
kekerasan di Jogja terutama
114. ceritakan?Kalau di jogja sini, seputaran kampus
seputaran kampus
menjadi
suatu
kebiasaan (Jogja)
115. atau apa sering. 116. Tindakan
117. Oh sering, seringnya itu seperti apa melakukan 118. tindakan seperti apa?Paling itu, sering. Yah kalau 119. ada yang ajak buat ikutan tawuran yah kita ikut.
− Sering setuju ikut tawuran
agresi
sebagai yang didasari oleh rasa setia kawan
karena diajak
120. 121. Kira-kira kakak pernah ikut tawuran apa saja di 122. Jogja?Kalau di Jogja terakhirkali yang di liquid 123. kemarin. Oh di liquid. Itu tawuran karena 124. awalnya karena apa?Oh itu awalnya karena 125. mabuk terus saling senggolan terus. Waktu itu saya
− Memukul
126. tidakterlibat langsung tapi waktu kami ke liquid
pengaruh
127. kebetulan saya ada di situ. Oh ada di liquid?Ia.
dengan saling senggolan
128. Makanya saya ikut terlibat.Kira-kira waktu itu 129. siapa yang terlibat langsung maksudnya siapa 130. yang masalah terus kakak ikut?Oh itu saya punya
orang
dibawah
alkohol
diawali
Tindakan dibawah alkohol
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
131. adik juga. Oh adik kandung atau?Oh itu sepupu 132. kandung. Kebetulan dia pergi sama-sama dengan 133. saya.Terus disana dia masalah dan kakak ikut 134. ?Ia. Saya juga ikut. 135. 136. Waktu kaka dalam keadaan mabuk atau 137. tidak?Kalau waktu itu saya tidak mabuk.Oh jadi 138. kakak tidak mabuk?Memang waktu itu minum139. minum tapi ada sedikit ini jadi saya tidak mabuk.Oh 140. jadi waktu itu tidak mabuk tapi masih dalam 141. pengaruh
alkohol?Ia.Masih
142. alkohol.Waktu
kakak
dalam
sampai
pengaruh melakukan
143. tindakan kekerasan atau tidak?Ia. Saya sempat
− Memukul
orang
pengaruh alkohol
144. ambil satu dua tindakan.Tindakan seperti apa?Yah
dibawah
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkohol
145. tindakan yah ajak ribut sampai akhirnya kita juga 146. yang mengalah bukan pihak sebelah yang mengalah 147. tapi kita juga yang mengalah. Jadi kaka sempat 148. adu pokoknya pukul?Ya. Saat itu sempat pukul. 149.
− Memukul
Bentuk perilaku agresi (fisik)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
150. Kira-kira ada lagi tawuran lain selain yang itu di 151. liquid? 152. Kalau di liquid yang kemarin itu yang terakhir yang 153. sebelumnya itu pas main bola. Oh itu mana lawan 154. mana?Oh itu antar sesama tim juga (tertawa)Oh 155. sesama tim atau?Bukan jadi tim lawan tetapi 156. sesama dari orang NTT juga. Oh itu kira-kira 157. awalnya karena apa?Oh itu karena saling senggol 158. biasa kan dalam lapangan kan bebas begitu tetapi
− Tawuran
diawali
dengan
Tindakan agresi yang
159. karena timsebelahnya tidak terima karena mungkin
saling senggolan di lapangan
didasari
160. benturanya terlalu keras atau bagaimana, jadi itu
bola dan benturannya keras
tersinggung
161. kita sempat, tawuran juga, tetapi tawurannya tidak
sehingga tim yang dilawan
162. berkepanjangan. Habis tawuran langsung ini redah.
tidak terima
perasaan
163. 164. Kira-kira tawuran itu kakak mereka saling 165. adu?Yah kalau kami tawuran, kami saling, saling
− Saat
tawuran
saling
adu
166. adu kekuatan juga (tertawa).Saling berkelahi?Ia
kekuatan yaitu saling baku
167. saling baku tumbuk (tertawa).
tumbuk
168. Kakak juga ikut ambil bagian dalam itu?Ia
− Setuju ikut terlibat tawuran
Bentuk agresi (baku tumbuk)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
169. (tertawa) soalnya yang buat terlibat itu karena
karena rasa solidaritas (kawan
170. solidaritas, rasa solidaritas. Saya punya kawan kena
kena
171. tunbuk kenapa saya harus tinggal diam? Tidak
harus tinggal diam?) apalagi
172. mungkinkan. Apa lagi kita sama-sama dari Timor
sesama dari Timor
tumbuk
kenapa
kita
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
solidaritas
173. terus ini. 174. 175. Oh jadi bisa dikatakan bahwa kebanyakan yang
− Kebanyakan setuju melakukan
176. kakak melakukan tindakan kekerasan disini
tindakan
177. karena rasa solidaritas dengan teman yang
rasa solidaritas
kekerasan
karena
Banyak
tindakan
agresi yang dilakukan sebagai bentuk rasa
178. sesama dari sana, kalau ada yang mengangu
solidaritas
179. kakak juga ikut terlibat? Ia. 180. 181. Ok jadi selama ini hanya rasa solidaritas 182. atauada hal lain atau karena hal baru kakak 183. berkelahi?Kalau untuk hal lain itu tidak ada.Oh
− Setuju
terlibat
melakukan
184. berati hanya karena solidaritas?Ia. Mungkin
tindakan
185. solidaritas antar sesama (tertawa).Antar sesama
rasa solidaritas antar sesama
186. Nusa
anak NTT
Tenggara
187. (tertawa).
Timur?Yah
seperti
itulah
kekerasan
karena
Tindakan agresi yang didasari solidaritas
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
188. Oh kalau misalnya dengan orang dari daerah 189. lain selain orang Timor maksudnyakan orang 190. Timor semua, selain dengan orang Timor ada 191. lagi tawuran dengan orang lain? Hm dengan 192. orang Alor pernah, orang Ende pernah.Bisa 193. ceritakan dengan orang Alor itu? 194. Kalau dengan orang Alor itu memang karena
Tindakan
agresi
195. mereka juga waktu itu, mereka yang mabuk
sebagai
bentuk
196. kemudian kita lewat terus kita dihadang tetapi 197. karena kita juga kan, istilahnya (tertawa) masa kita
− Memukul
karena
dihadang
oleh orang yang mabuk
mekanisme pertahanan diri Bentuk
198. dihadang cuma karena orang mabuk habis itu kita 199. ambil tindakan yaitu berkelahi, memukul.
agresi
(memukul)
200. 201. Terus waktu itu kakak sendiri atau dengan 202. teman?Oh pada waktu itu kita berdua. Saya dengan 203. saya punya saudara.Oh pada saat itukakak 204. mereka langsung memukul begitu?Ia.Oh waktu
− Memukul
korban
karena
Tindakan
agresi
sebagai
bentuk
205. itu kakak tidak terima baik karena mereka
merasa seperti ingin dipalak
mekanisme
206. hadang kakak dan kakak merasa tidak terima
oleh orang yang mabuk
pertahanan diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
207. dan langsung memukul begitu?Ia. Seperti itu. Jadi 208. waktu itu kita seolah-olah mau dipalak begitu . 209. 210. Oh jadi kakak rasa tidak terima?Ia rasa tidak 211. terima karena kita dipalak, padahal kita berasal,
− Rasa
tidak
terima
karena
Tindakan agresi yang
212. sesama orang NTT ko kita bisa dipalak lagi,
dipalak oleh sesama orang
didasari
213. mendingan kita bakalai sampe mati to dari pada kita
NTT dan tidak etis sesama
keyakinan
214. (tertawa).Oh jadi waktu itu kakak merasa sesama
pendatang saling menjelekkan.
sesama
215. NTT?Yah kita ini kan saling, sesama orang NTT
Mending
tidak
216. sama-sama, sama-sama pendatang masa kita harus
mati
berkelahi
sampai
oleh bahwa
orang boleh
NTT saling
menjelekkan
217. saling menjelek-jelekan lagi kan tidak etis juga 218. seperti itu.Oh jadi kakak merasa itu tidak etis 219. jadi langsung pukul?Ia (tertawa). 220. 221. Setelah itu kasusnya dengan orang Ende?Kalau 222. dengan orang Ende itu, kalau tidak salah saya baru 223. semeter 6 kalau tidak salah jadi waktu itu 2011 atau 224. 2010lah
antara
itu.Oh
itu
karena
apa
225. alasannya?Oh itu kasusnya itu dari mabuk juga jadi
− Tawuran yang diawali dengan minum
alkohol
dan
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
226. pada saat acara, acara pesta wisuda. Terus kalau
tersinggung
alkohol
227. tidak salah, pihak sebelah tersinggung karena
dan
rasa
tersinggung
228. pestanya tidak ramai begitu. 229. Oh itu pihak sapa?Ia orang Ende sepertinya tapi 230. yang waktu di tempat pesta itu saya tidak, waktu 231. kejadian awalnya saya tidak ada tetapi waktu pas 232. tawurannya saya ada. Jadi pas tawuran itu kita 233. semua berkumpul. 234. 235. Oh jadi pas tawuran itu ko bisa kakak itu ikut 236. terlibat itu awalnya bagaimana? Kan kakak 237. tidak hadir dan tidak tau permasalahannya dan 238. tiba-tiba kakak langsung terjun dan ikut 239. tawuran. Jadi itu kira-kira bagaimana sampai 240. kakak terlibat?Itu yang sebelumnya saya bilang Tindakan agresi yang
241. ada rasa solidaritas (tertawa).Saya merasa saya Setuju ikut tawuran karena 242. punya saudara sehingga begitu.
− Rasa solidaritas
243. Saudara yang dari mana?Jadi saya punya saudara
− Saudara
244. kena masalah jadi saya punya kewajiban untuk
mendapat
didasari masalah
jadi sudah menjadi kewajiban
oleh
rasa
solidaritas Tindakan agresi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
245. saling melindungi jadi saya ikut tawuran.Waktu itu 246. tawurannya seperti apa?Ramai waktu itu.Ramai 247. itu bagaimana?Jadi waktu itu sampai ada yang
untuk membantu − Ada yang benti kuliah karena ikut tawuran
didasari
oleh
keyakinan sesama
bahwa
orang
248. berenti kuliah gara-gara tawuran itu.
harus
249.
membantu
NTT saling
250. Itu kira-kira kakak maksudnya kakak mereka 251. adu
pukul
kah
atau
bagaimana
bisa
di
252. jelaskan?Jadi waktu itu bukan hanya adu pukul 253. sampai ada yang kena tangkap karena waktu itu Bentuk tawuran
Bentuk
254. bawa parang, bawa panah, istilahnya kalau kita
− Adu pukul (berkelahi)
pukul,
255. nonton di TV-TV itu serang antar kampung. Yah
− Ada yang membawah parang
parang
256. saling serang antar kampung.Oh jadi saling serang
dan panah
257. antar kampung jadi bawa senjata tajam juga? Ia.
− Saling serang
258. Waktu itu kita , orang Ende dari sebelah Janti kita 259. dari sebelah Kledoan pembatasnya itu POM bensin 260. waktu itu POM bensin belum jadi (tertawa).Oh 261. waktu itu saling serang, kakak bawa senjata 262. tajam juga?Waktu itu saya tidak sempat bawa. 263. Jadi
waktu
itu
kakak?Yah
hanya
tangan
agesi
(adu
membawa dan
saling serang)
panah,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
264. kosong.Waktu itu sempat berkelahi? Berkelahi 265. sempat. Waktu itu karena kita kalah jumlah jadi kita 266. mundur tapi pada saat kita mundur mereka tidak tau 267. kalau yang di belakang ada banyak yang menyusul 268. dari belakang. Pas ada bantuan dari belakang 269. tawuran lebih besar lagi. 270. 271. Jadi waktu itu kakak setuju ikut terlibat Terlibat tawuran karena
Tindakan agresi yang
− Rasa solidaritas
didasari
273. solidaritas dan merasa kalau kita itu sesama dari
− Merasa dari sana sama-sama
solidaritas
274. sana jadi kalau ada yang kena masalah kita pantas
jadi kalau ada masalah harus
275. untuk membantu. Soalnya kita bagaimana yah kita
bantu
272. tawuran
karena
rasa
solidaritas?Ia
rasa
276. sudah terlatih dari sana seperti itu. 277.
− Sudah terlatih dari sana seperti itu
278. Terlatih disana maksudnya bagaiamana bisa di 279. jelaskan disana seperti apa?
− Perkumpulan di Timor punya slogan “apabila satu disakiti
281. Motabuik jadi kita punya satu perkumpulan sendiri
berarti semua disakiti
rasa
Tindakan agresi yang didasari
oleh
keyakinan sesama
bahwa
orang
harus
280. Kita di Timor itu, mungkin di Motabuik jadi
282. yang kayak, tapi bukan seperti organisasi jadi hanya
oleh
NTT saling
membantu Tindakan agresi yang didasari keyakinan
oleh yang
di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
283. kumpulan seperti satu anak kompleks lah. Yah
pegang
284. istilahnya anak kompleks disitu kita punya slogan 285. yaitu “apabila satu disakiti berati semua disakiti”. 286. 287. Oh jadi satu sakit semua sakit jadi itu slogan di Perkumpulan
− Kakak-kakak
289. kami tapi itu hanya seumurannya saya.Oh jadi
kenakalannya
290. hanya buat seumuran kaka?Ia. Kalau semumuran
mereka dan tidak lulus sekolah
291. kakak saya sebelumnya itu lebih, itu lebih dari kami
(pendidikannya)
288. Motabuik perkumpulan situ? Ia.
itu
tingkat
lebih
dari
Gambaran lingkungan tempat tinggal
292. lagi.Maksudnya lebih dari kaka mereka seperti 293. apa?Itu maksudnya mereka itu untuk tingkat 294. kenakalannya lebih nakal dari kami. Kalau kami 295. memang berkumpul satu kumpulan tapi kami 296. istilahnya kami semua itu sudah lulus, sudah 297. menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi 298. dari mereka. 299. 300. Oh begitu, tapi dari angkatan atas sampai yang 301. bawa tetap punya satu slogan?Ia satu slogan yaitu
− Dari
generasi
ke
generasi
punya satu slogan yaitu satu
Tindakan
agresi
sebagai suatu tradisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
302. satu disakiti semua disakiti. Oh jadi itu kalau satu 303. disakiti semua merasa ikut tersakiti dan harus
disakiti semua disakiti − Ada
kesempatan
turun temurun akan
Tindakan agresi yang
304. membalas?Ia. Kalau ada kesempatan kita balas
membalas kalau ada yang
didasari
305. kenapa tidak.Oh jadi ada kesempatan baru
menyakiti
dendam
oleh
balas
306. balas?Ia kenapa tidak. 307. 308. Kira-kira
sudah
berapa
lama
kakak
itu
309. melakukan tindakan agresi itu sejauh ini dari 310. SMP saat ini apa masih terus berlanjut atau 311. sudah tidak mau lagi? Kalau untuk itu sebenarnya
− Terlibat melakukan tindakan
312. sudah tidak lagi tapi karena situasi dan kondisi
agresi
313. makanya saya kadang-kadang harus terlibat. Tapi
kondisi
karena
situasi
dan
Tindakan
agresi
sebagai bentuk respon dari keadaan
314. kalau untuk tindakan agresif seperti untuk memukul 315. sendiri sudah tidak lagi. 316. 317. Oh jadi yang memukul secara pribadi tidak lagi 318. tapi rasa solidaritas masih? 319. Ya masih rasa solidaritas masih sampe sekarang.
− Kalau memukul karena rasa
320. Oh jadi masi akan terus terlibat?Ia (tertawa)
solidaritas masih sampai hari
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
321. kalau untuk rasa solidaritas pasti masih tapi itupun 322. sekarang saya
sudah
ini
solidaritas
tidak langsung terlibat
323. maksudnya turun langsung tawuran tapi saya bisa 324. ikut untuk biasanya ikut untuk urus damai atau apa . 325. 326. Oh jadi sekarang itu rasa solidaritas itu?Yah rasa
− Rasa solidaritas baik dengan
327. solidaritas itu tidak harus selalu dengan ikut
ikut
328. berkelahi, tetapi sekarang untuk damai. Oh jadi
mengambil jalan damai
berkelahi
maupun
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
solidaritas
329. jalan damai? Yah sekarang menempuh jalan 330. tengahlah. 331. 332. Jadi tadi kan sudah kakak bilangmelakukan 333. tindakan agresi secara sendiri dan juga ada 334. berkempok dengan teman. Jadi saya ulang lagi Ikut terlibat melakukan tindakan 335. jadi tadi kaka sampai setuju terlibat ikut agresif karena 336. tawuran
dengan
kelompok
itu
dari
rasa
− Bentuk rasa solidaritas
337. solidaritas antar sesama. Jadi kaka merasa
− Sesama orang NTT
338. bahwa sama-sama orang NTT.Ia sama-sama
− Perantau
339. orang NTT, sama-sama orang perantau jadi kalau
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
solidaritas Tindakan agresi yang didasari keyakinan
oleh bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
340. mereka kena masalah sayapun harus terlibat
Jadi kalau ada masalah harus
sesama
341. sebagai bentuk dari rasa solidaritas dari saya.
terlibat
harus
342.
orang
NTT saling
membantu
343. Kira-kira tujuan utama kakak melakukan 344. tindakan agresi itu untuk apa sih tujuan utama 345. yang kakak miliki?Tujuan utama sebenarnya tidak 346. ada juga tujuan utamanya. Hanya kalau untuk itu
− Tujuan dari tindakan agresi
Tindakan
agresi
dilakukan
dengan
347. kita merasa mendapat kepuasan tersendiri.Misalnya
adalah
348. kayak kita apa bagaimana yah kayak terobati kita
kepuasan (rasa sakit hati dapat
tujuan
349. punya rasa sakit jadi kita punya rasa sakit hati
terobati)
kepuasan
untuk
mendapat
mendapat
350. terobati. 351. 352. Jadi rasa sakit terobati ketikan melakukan 353. tindakan agresi?Ya. Misalnya kalau kita, misalnya
− Merasa
puas
ketika
dapat
Tindakan agresi yang
354. saya punya kawan kena pukul terus orang itu kita
membalas lebih dari yang
didasari
355. balas, itu dengan sendirinya langsung terobati
temannya rasakan
dendam dan mendapat
356. walaupun
masalahnya
berkepanjangan.
Jadi
357. merasa puaslah ketika orang itu dipukul juga 358. sama seperti temannya?Ya juga seperti teman
kepuasan
oleh
balas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
359. saya yang jadi korban kalau bisa lebih lah 360. (tertawa).Oh jadi kalau bisa lebih dari dari yang 361. dirasakan teman begitu?Ia. 362. 363. Tadi kan kakak bilang kalau di Timor yah di 364. lingkungan kakak itu kan punya prinsip yang 365. bisa dikatakan “ale rasa beta rasa” bahasa 366. sederhanya. Itukan di Timor kenapa sampai bisa 367. bawa ke Jogja. Jogjakan beda budaya, itukan 368. budayanya orang Timor. Kenapa sampai bisa 369. bawa kesini?Ia. Mungkin faktor kebiasaan juga.
− Tindakan agresi merupakan faktor kebisaan
370. Terus disini bukan hanya saya sendiri yang dari satu
Tindakan
agresi
sebagai
suatu
kebiasaan
371. tempat dengan saya kita ada berenam disini. 372. Berenam tapi kita tidak sama sih maksudnya kita 373. tinggalnya pisah saat kita ini baru sama-sama lagi 374. berkumpul. 375. 376. Oh jadi itu rasa persaudaraannya itu masih
− Persaudaraan masih terjalin di
377. tetap terjalin sampai disini. Jadi slogan itu tetap
Jogja dan masih membawa
Tindakan agresi yang didasari
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
378. dibawa?Ia masih terjalin sampai disini dan masih
slogan dari daerah
keyakinan
379. membawa slogan itu.Oh berarti slogan itu bisa
sesama
380. dibawa kemana saja pindah daerah bukan hanya
harus
381. Jogja tetapi dimana kaka saja begitu?Kalau
membantu
382. seandainya, kalau, itu mungkin masih juga yah. Jadi
− Slogan tersebut tidak dapat
383. slogan itu tidak bisa terlupakan seperti sudah
dilupakan
384. mendarah daging.Jadi slogan itu sekarang tidak
mendarah daging
karena
sudah
385. berlaku untuk anak-anak kompleks lagi yang 386. ada
disana
tapi
sekrang
sudah
orang
bahwa NTT saling
Tindakan agresi yang didasari
oleh
keyakinan
yang
dipegang
meluas
387. begitu?Kalau untuk slogan itu hanya untuk kami 388. beberapa orang. Tindakan agresi yang
389. 390. Berati kalau prinsip solidaritas kakak itu kakak
− Orang NTTsaudara semua jadi
391. orang NTT, kakak datang ke sini berarti orang
ketika mereka disakiti maka
keyakinan
392. NTT itu adalah saudara begitu?Ia. Saudara saya
merasa disakiti juga
sesama
didasari
oleh
orang
393. semua. Jadi ketika mereka disakiti maka saya juga
harus
394. merasa disakiti.
membantu
395. 396. Jadi bisa dikatakan dimanapun kakak berada
bahwa NTT saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
397. kakak akan tetap pegang prinsip itu maksudnya
− Tetap pegang slogan itu “satu
398. jadi dia disakiti kaka akan merasa disakiti ? Ia
disakiti
semua
disakiti”
399. jadi saya akan merasa disakiti. Jadi itu sampai
walaupun berada
di daerah
400. sekarang masih merasa seperti itu tetapi saya
yang berbeda
Tindakan agresi yang didasari
oleh
keyakinan
yang
dipegang
401. kadang-kadang sudah tidak langsung terlibat dalam 402. tawuran yang lasung. 403. 404. Kira-kira itu dari kapan kakak sudah tidak 405. tawuran lagi ? Satu tahun, seperti sudah setahun 406. yang kemarin. Berati terakhir tahun kemarin. 407. Berarti tahun 2011, 2012 masih? Ia (tertawa) tapi 408. saya juga kadang-kadang tidak pasti tapi saya lebih 409. banyak sekarang itu menempuh jalan tengah 410. sekarang tapi kalau untuk tawuran antar kelompok 411. atau ini kayaknya belum sih. 412. Oh berarti tawuran terakhir itu antar anak Ende
− Tawuran
yang
dilakukan
Tindakan
agresi
413. dan Timor?Oh tidak masih ada lagi (tertawa) . Bisa
karena ada yang merasa hebat
sebagai bentuk untuk
414. diceritakan?Oh itu sesama kita orang Belu juga.
dari yang lain
menunjukkan
415. Oh
sesama
orang
belu
awalnya
itu
kehebatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
416. bagaimana?Itu karena itu, merasa dia lebih hebat 417. dari yang lain. 418. 419. Kalau dengan yang lain ada lagi selain orang diawali
Tindakan agresi yang
421. saja? Orang disini juga ia. Orang jawa? Ia. Kalau
perasaa emosi karena orang
didasari rasa simpati
422. orang Sumatra karena tabrak. Waktu itu tabrakan di
yang menabrak teman tidak
terhadap teman
423. Monjali kalau tidak salah. Itu saya sendiri yang
mau bertanggung jawab dan
424. pukul sampai dia opname. Tapi habis pukul saya
malah memukul teman
420. belu, apa dari daerah lain cuma Ende dan Alor
425. tanggung jawab saya antar dia ke rumah sakit 426. karena memang dia salah. 427. Salahnya itu karena apa?Itu karena dia sudah 428. tabrak, dia habis tabrak tidak mau bertanggung 429. jawab malah korban yang ditabrak mau dipukul lagi 430. makanya saya ambil tindakan. Sedangkan korban itu 431. teman saya jadi seperti itu.Jadi waktu kaka emosi 432. waktu itu?Ia. Waktu itu emosi jadi saya langsung 433. ambil tindakan memukul. Oh seperi itu?Ia. Itu 434. orang Sumatra Medan kalau tidak salah.
− Memukul
yang
Bentuk
tindakan
agresi (memukul)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
435. Kan ini kakak orang Timor-Belu, kira-kira 436. dalam budaya kakak budaya orang Belu atau 437. lingkungan setempat tuntutan untuk seorang 438. anak laki-laki itu seperti apa sih dalam budaya 439. Belu?Kalau dalam budaya Belu itu kita harus 440. bertanggungjawab. Jadi tuntutan untuk anak laki441. lakinya sebaiknya bertanggungjawab.Selain itu 442. harus bersikap seperti apa? Untuk orang Belu 443. sendiri saya juga tidak terlalu ikuti budaya belu 444. (tertawa). 445. 446. Bisa juga lingkungan tempat kakak tinggal itu 447. masyarakatnya menuntut anak laki-lakinya itu 448. sebaiknya seperti apa?Kalau di saya punya 449. lingkungan sekitar itu, mereka semua ingin agar
− Tuntutan
lingkungan
untuk
Adanya tuntuntan dari
450. semua anak laki-lakinya itu bisa jadi seorang
semua anak laki-laki adalah
lingkungan
451. pemimpin, pemimpin yang baik. Tapi sampai
dapat menjadi pemimpin yang
dapat
452. sekarang belum kesampaian (tertawa) untuk bisa
bisa melindungi keluarga
keluarga
453. jadi, pemimpin dalam hal bukan berarti untuk bisa
untuk melindungi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
454. melindungi keluarganyalah. 455. 456. Oh begitu, jadi untuk bisa melindungi keluarga 457. maka untuk bisa melindungi keluarga anak laki458. laki dituntut untuk?Yah itu berbuat baik.Jadi 459. orang-orang disana keluarganya itu menuntut
− Menjadi keharusan bagi anak
460. anak laki-lakinya itu harus bisa melindungi
laki-laki
461. keluarga?Ia. Harus melindungi keluarga.Kira-kira
keluarga
462. tuntutan itu mempengaruhi kaka 463. sampai
melakukan
tindakan
untuk
melindungi
Menjadi keharusan bagi anak laki-laki untuk melindungi keluarga
agresif
atau
464. tidak?Kalau itu tidak pernah. Soalnya itu juga 465. bukan satu tuntutan sebenarnya. Itu hanya satu 466. macam kayak suatu permintaan saja dari orang tua 467. kepada anaknya.Oh begitu, jadi itu ukan tuntutan 468. tetapi suatu keharusan sebagai anak laki-laki? Ia 469. sebagai keharusan sebagai anak laki-laki harus bisa 470. melindungi keluarga. 471. 472. Jadi kebanyakan anak laki-laki harus bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
473. melindungi keluarga?Ia. Berarti bisa dikatakan − Melindungi keluarga dalam
Tindakan agresi yang
475. Yah mau tidak mau kita harus ambil tindakan
hal kalau ada yang menyerang
didasari oleh tuntutan
476. walaupun kita dalam posis lemah, kita harus ambil
maka
lingkungan
477. tindakan. Bertindak itu dalam hal apa? Bisa
tindakan
478. dalam
keadaan lemah
474. bahwa jika ada orang yang menyerang yah?
hal
apa
saja.
Apa
saja
itu
bisa
harus
mengambil
walaupun
dalam
479. disebutkan?Misalnya bertindak dengan cara yang
− Kalau negatif yang dibalas
480. negatif yah kita ambil juga cara negatif, kalau
negatif (pukul dibalas pukul,
481. bertindak dengan cara positif kita juga ambil dengan
kasar dibalas kasar)
melindungi keluarga
482. cara yang positif. Berarti misalnya dia memukul 483. keluarga kakak yah?Yah pasti kita juga ikut balas 484. memukul. Kalau dia datang dengan hati dingin 485. kenapa kita tidak layani dia.Jadi itu tergantung 486. suasana berarti dengan cara kasar yah dibalas 487. pake cara kasar?Ia. Kita juga balas dengan cara 488. yang kasar. 489. − Sering
490. 491. Kakak
biasanya
sering
mengkomsusi
mengkomsumsi
alkohol sendiri dan bersama
untuk
Kebiasaan mengkomsumsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
492. alkohol?Kalau
itu
sering.Biasanya
komsumsi
dengan teman
alkohol
493. alkohol itu sendiri atau dengan teman?Kadang494. kadang sendiri, kadang-kadang dengan teman. Tapi 495. saya minum tidak terlalu banyak paling sebatas buat 496. untuk tertidur saja. Tindakan
497. 498. Kira-kira kakak pernah tidak berkelahi tetapi
− Berkelahi dibawah pengaruh
499. dalam kondisi pengaruh alkohol?Pernah. Bisa
alkohol
500. diceritakan?Itu karena tersinggung juga, faktor
tersinggung
dan
ada
faktor
dibawah alkohol
agresi pengaruh dan
tersinggung
501. tersinggung juga. 502. 503. Pada waktu itu orang itu mengatakan apa 504. kepada
kakak
sampai
kakak
merasa
505. tersinggung? 506. Jadi waktu kita sama-sama minum toh, sama minum
− Pada saat minum ada yang
Tindakan
agresi
sebagai
bentuk
507. jadi bagaimana yah, kan kita seumuran jadi dia
berbicara
508. anggap kayak kita tidak ada begitu. Maksudnya
seolah-olah dia yang lebih
menujukkan
509. tidak ada itu apa?Kita itu dianggap lebih kecil dari
hebat maka timbul rasa tidak
kehebatan
510. dia dan buat seolah-olah dia lebih besar dari kita,
ketidakpuasan
merendahkan
sehingga
Bentuk
tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
511. makaada rasa ketidakpuasan itu ada. Jadi muncul
mengambil tindakan memukul
agresi (memukul)
512. secara tiba-tiba begitu. Oh jadi kakak sudah 513. dibawah pengaruh alkohol dan orang yang 514. sudah meremehkan kakak disitu dan kakak 515. tersinggung dan akhirnya kakak?Ia mengambil 516. tindakan memukul. 517. 518. Kira-kira yang kakak mereka lakukan tawuran 519. itu ada tidak orang yang provokasi kakak 520. maksudnya
menghasut
kakak
untuk
ikut
521. tawuran? Tidak ada. Tidak pernah ada? Ia tidak 522. pernah ada.Itu kakak inisiatif sendiri?Ia. Inisiatif 523. sendiri, solidaritas. Kalau provokator itu, kita 524. sendiri
tidak pernah ada yang provokator.Oh
525. begitu tidak ada yang provokator?Ia.Selama ini 526. tawurannya
karena
solidaritas?Ia.
527. Solidaritas.Jadi teman-teman yang lain juga 528. karena rasa solidaritas?Ia.Wah berarti orang 529. Timor itu rasa solidaritasnya tinggi sekali?Ia
− Terlibat tawuran karena rasa solidaritas dan insiatif sendiri
Tindakan agresi yang didasari solidaritas
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
530. (tertawa). 531. 532. Kira-kira kehidupan kakak dari kecil sampai 534. sekarang ini, ketika kakak salah itu orang tua 535. kakak itu biasanya melakukan apa untuk
− Mental
orang
tua
Timor
dengan
cara
Gaya
pendidikan
orang Timor “diujung
536. kakak?Saya tidak masuk rumah (tertawa). Kenapa
mendidik
537. sampai tidak masuk rumah?Karena kalau masuk
memukul
538. rumah berarti habis (ketawa).Habisnya itu seperti
“diujung rotan ada emas”. Jadi
emas”(menggunakan
539. apa?Mengertilah mental kita punya orang tua di
setiap melakukan kesalahan
kekerasan)
540. Timor sana kalau cara mendidiknya seperti apa.
akan dipukul
atau
istilahnya
rotan
ada
541. Kalau kita disana cara mendidiknya kan istilahnya 542. “di ujung rotan ada emas” sehingga mau tidak mau 543. kita harus terima rotan dulu baru dapat emas yang di 544. ujung rotan (tertawa). 545. 546. Jadi kakak selalu dipukul ketika melakukan
− Mendapat
pukulan
ketika
Pengalaman dari kecil
547. kesalahan?Tidak sering pukul juga cuman kayak
melakukan kesalahan sehingga
dimana
548. bagaimana yah, yah maksudnya supaya tidak ini
lebih memilih keluar rumah
melakukan kesalahan
549. lebih baik saya tidak masuk rumah dari pada saya
daripada mendapat hukuman
akan
setiap
mendapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
550. harus dapat ini.Jadi bisa dikatakan ketika kakak 551. melakukan kesalahan kakak lebih memilih 552. keluar rumah?Ia saya lebih memilih keluar rumah 553. dari pada saya harus kena pukul. Kadang-kadang 554. saya tidak dihukum
dengan pukulan cuman
555. bagaimana yah saya merasa tidak enak hati begitu 556. dengan orang tua. 557. 558. Tapi kakak pernah dipukul?Dipukul sering kalau 559. kenakalan masih kecil. Itu kira-kira dipukul 560. sampai umur berapa, orang tua masih memukul 561. ? Sampe saya SMA saja saya masih kena pukul 562. (tertawa).Jadi sampai SMA masih kena pukul?Ia 563. (tertawa). Tapi maksudnya pukulnya tidak sampe 564. memar atau apa cuma sebatas tampar.Jadi tidak 565. sampe?Ia.Tidak sampe memar atau luka.Apa ada 566. kata-kata
kasar
yang
orang
567. katakan?Tidak.Oh jadi cuma tampar saja?Ia. 568.
tua
hukuman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
569. Kira-kira menurut kakak sendiri, perilaku 570. agresi
menurut
pandangan
kakak
seperti adalah
Perilaku agresi yang
572. sebenarnya suatu tindakan konyol itu.Kenapa
tindakan yang konyol karena
didasari oleh tindakan
573. dikatakan konyol?Kenapa dikatakan konyol itu
tindakan terjadi tanpa ada
yang refleks
574. karena tindakan itu secara tidak langsung ada tanpa
perintah dari syaraf pusat dan
576. perintah dari otak secara maksudnya perintah dari
seperti
577. saraf pusat begitu perintah dari saraf pusat sehingga
bertindak refelks
571. apa?Menurut saya itu, suatu tindakan
yang
− Perilaku
agresi
dihasut
sehingga
578. terkadang kita merasa seperti dihasut seperti itu. 579. Jadi kayak bagaimana yah dari ada saat kayak 580. refleks begitu, lebih cepat ini. 581. 582. Oh berarti lebih kepada sudah terbiasa begitu?Ia 583. .Berarti sudah terbiasa kalau melihat hal seperti 584. itu
bawaan?Ia.
Bawaan
langsung
mau
585. memukul.Apakah itu mungkin karena sudah 586. berkelahi dari kecil yah?Ia dan jadi kebiasaan 587. sampe hari ini. 588.
− Tindakan
agresi
sudah
menjadi kebiasaan dari kecil
Tindakan menjadi
agresi suatu
kebiasan dari kecil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
589. Kan tadi agresi itukan biasa fisik kemudian 590. kata-kata. Kira-kira yang fisik yang kakak 591. pernah buat itu selain memukul ada lagi?Tidak 592. ada hanya memukul saja.Oh jadi hanya memukul 593. saja sampe ada yang masuk opnam yah. Itu yang 594. paling sadis yah atau ada yang menelan
− Bentuk agresi yaitu memukul
595. korban?Tidak ada yang menelan korban hanya
Bentuk
tindakan
agresi (memukul)
596. masuk opnam saja. Tetapi waktu itu karena dia 597. terlalu berlebihan sekali. 598. 599. Oh
jadi
kakak
tidak
suka
orang
yang
600. berlebihan? Ia. Bisa dikatakan seperti itu (tertawa).
− Orang
buat
salah
tidak
Tindakan
agresi
601. Berlebihan itu bukan berati jangan lebih dari saya
mengakui malah melakukan
sebagai bentuk untuk
602. tapi sudah buat salah tidak mau mengakui kesalahan
tindakan anarkis maka saya
menunjukkan
603. terus malah membuat tindakan anarkis begitu.
juga mengambil tindakan yang
kekuatan
604. Makanya saya ambil tindakan yang lebih anarkis
lebih anarkis lagi
605. lagi. 606. 607. Kalau yang dalam bentuk kata-katanya?Kalau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146
608. saya satu orang yang paling menghargai orang, 609. sehingga saya tidak pernah mau menyakiti orang 610. dengan kata-kata.Oh jadi kakak lebih kepada Bentuk
611. memukul saja?Ia. Saya lebih banyak tindakan saja
− Lebih banyak memukul dari
612. dari pada harus menggunakan kata-kata.Jadi kakak
pada menggunakan kata-kata
agresi
613. tidak pernah selama tawuran dan berkelhi
kasar
banyak
614. mengeluarkan
kata-kata
kasar?Ia
kata-kata
tindakan yang
paling
dilakukan
(memukul)
615. makian tidak.Oh jadi tidak pernah hanya pukul 616. saja?Ia. 617. 618. Kira-kira hal apa saja yang kaka petik dari 619. tindakan agresi yang sudah kaka lakukan selama Tindakan
agresi
situasi mendesak dan secara
sebagai
bentuk
langsung ada
mekanisme
juga kalau
− Tindakan agresi terjadi saat
621. sudah buat suatu tindakan, mau dibilang tindakan 622. yang membuat kita macam rasa malu sendiri.
620. ini?Kalau saya sebenarnya menyesal
623. Sebenarnya rasa malu juga cuman kadang-kadang 624. situasi,
yang membuat kita, kadang-kadang saat
625. situasi mendesak kita juga harus mengambil 626. tindakan itu dan secara tidak langsung ada.
pertahanan diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147
627. 628. Jadi bisa dikatakan kaka ini orang yang 629. solidaritas terhadap semama baik itu dengan 630. teman-teman dari kecil maupun sesama teman
− Melakukan tindakan agresif
631. yang dari sana jadi ketika mereka disakiti kakak
dengan
632. juga merasa tersakiti dan kakak merasa harus
teman yang disakiti karena
633. membantu?Ia. Saya merasa tersakiti dan harus
merasa tersakiti juga
tujuan
membantu
Tindakan agresi yang didasari oleh simpati terhadap teman
634. membantu. Berarti dalam hal ini kalau mereka 635. kasar kakakpun kasar?Ia . 636. 637. Sejauh ini maksudnya dulu-dulu kakak lebih 638. pada anarkis tapi sekarang?Dulu-dulunya lebih
− Dahulunya lebih anarkis
639. anarkis lagi. Jadi sekarang ini yang mulai
− Banyak
640. perlahan-lahan
sudah
menempuh
jalan
641. damai?Ia.Jadi kakak merasa solidaritas, ada
dilakuan
tindakan
agresi
sebagai
bentuk
− Tindakan
643. memukul?Ia. Ada juga yang dari alkohol?Kalau
pengaruh
644. alkohol jarang. Lebih banyaknya solidaritas.Oh jadi
tersinggung
agresi alkohol
dibawah dan
tindakan
agresi yang didasari oleh rasa solidaritas Tindakan
solidaritas
642. tersinggung juga sehingga kakak langsung
645. kebanyakan dari rasa solidaritas. Dan rasa
Banyak
dibawah
agresi pengaruh
alkohol dan persaan tersinggung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148
646. solidaritas itu sudah ada dari kakak mereka
− Tindakan
agresi
dilakukan
647. disana awalnya itu slogannya?Ia sudah terbentuk
karena
sudah
menjadi
648. dari sananya.
kebiasaan disana
Tindakan agresi sudah menjadi
suatu
kebiasaan
649. 650. Itu berati karena kelompok kakak bukan dari 651. orang tua tapi itu memang perkumpulan kakak 652. sudah dari angkatan dulu-dulu yang merasa 653. kalau kelompok kita ada yang tersakiti maka Tindakan agresi yang
harus
− Slogan sudah turun temurun
655. membalas?Ia. Jadi itu sudah turun temurun.Oh jadi
(dari generasi ke generasi
didasari
656. itu sudah turun temurun berati bukan gernerasi
terutama dari kakak-kakak)
keyakinan
654. kitapun
657. kakak
merasa
sendiri?Ia.
tersakiti
Itu
bukan
dan
generasi
saya
658. sendiri.Apa mungkin saja dari orang tua, bapak 659. mungkin?Keluarga saya tidak.Berati itu dari 660. kakak-kakak mereka?Ia dari kakak-kakak
pegang
oleh yang
di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 TRANSKRIP VERBATIM WAWANCARA DAN ANALISIS DATA INFORMAN 2 (JB)
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
NO
Transkip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Informan 2 (JB) Verbatim Koding Awal
1.
Jadi kakak pernah terlibat dalam tindakan agresi
2.
? Yah. Jadi yang namanya manusia pastimememiliki
3.
peluang yang sama (tertawa).
Analisis
4. 5.
Bisa ceritakan awal, jadi awal mulanya kakak itu
6.
melakukan tindakan agresif itu dari semenjak
7.
kapan? Saya inisemenjak SMA yah semenjak SMA.
Tindakan
8.
Apa yah lingkungan juga yah, lingkungan terus
semenjak SMA karena pengaruh
yang
9.
orang tua juga. Kita kalau, memang apa, kita di
− Lingkungan
oleh pengaruh dari
10
asrama ini juga berpengaruh sebenarnya kalau
− Orang tua (sering ditinggal
lingkungan
11.
menurut saya.Kalau menurut saya kalau sejak kita
12.
masih kecil terus, jadi disitu saya lihat pembentukan
13.
diri kita kalau, kita ini bukan dibentuk dari orang tua
14.
sih. Karena kayak sering ditinggalkan orang tua. Itu
15.
berpengaruh dan itu setelah kita mulai besar melalui
16.
berapa tahapan yang sudah saatnya untuk kita apa
17.
bisa membedakan apa yang baik dan yang buruk
orang tua) − Asrama
150
agresi
dilakukan
Tindakan
agresi diakibatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
− Tindakan
Tindakan
18.
baru kita tau kalau memang seperti itu. Tapi
19.
memang kalau saya lihat kalau tindakan yang selama
selama ini sebagai bentuk
sebagai bentuk dari
20.
ini. Lebih kepada miskin identitas. Itu identitas yang
pelampiasan karena
miskin identitas
21.
kita
miskin identitas
22.
pelampiasannya kan salah lari ke, larinya lebih ke,
23.
ada dua kemungkinan, ada dua hal saja sih yang
24.
menurut saya sih. Untuk dikenal itu mungkin baik
25.
itu prestasi mungkin pintar sekali. Yang kedua
− Bertindak seperti itu biar
26.
mungkin buruk sekali (tertawa) dan itu kita
orang tahu kalau kita nakal
sebagai
27.
bertindak biar orang itu tau kalau, kalau orang ini
(mencari identitas)
pencarian identitas
28.
nakal itu saja yang kalau saya. Saya pikir hanya
29.
orang mencari identitas saja.
itu
cari
identitas
sebenarnya
cuma
yang
dilakukan
agresi
Tindakan
agresi bentuk
30. 31.
Jadi
32.
lingkungan, kira-kira memangnya lingkungan
33.
kakak itu kenapa?Saya, lingkungan dulu itukan
34.
bergaul dengan banyak pemabuk. Pemabuk dan
35.
akhirnya sampai sekarang saya bisa keluar dan saya
36.
bisa mengurangi minuman keras dan kadang-kadang.
itukan
tadi
kakak
bilangkan
karena \ − Lingkunggan
pergaulan
banyak yang pemabuk
Lingkunggan pergaulan
banyak
yang pemabuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
37.
Saya sempat berenti sampe sekitar 1 tahun, berenti
38.
lama, minum juga tapi hanya sebatas minum.Tapi
− Senang bisa masuk dalam
39.
saya pikir, saya juga senang saya bisa masuk dalam
40.
Terjerumus
minum
dunia itu biar bisa paham.
alkohol
karena
dunia itu sehingga saya lebih paham (tetawa kecil).
Selain itu, 1 orang saja tidak
membutuhkan orang
41.
Saya lebih paham karena memang apa yah satu
bisa melawan banyak orang
lain (kelompok)
42.
orang tidak mungkin bisa lawan banyak orang.
dan butuh jiwa yang matang
43.
Kalau seandainya itupun mungkin butuh jiwa yang
44.
matang
45.
sembarang orang yang misalnya kalau kita masih
46.
muda, masih sangat apa yah, saya pikir itu masa-
47.
masa kritis kalau umur-umur masih tahap remaja
masa yang kritis sehingga
perkembangan (rasa
48.
itukan masa-masa kritis. Jadi semua hal itukan kita
masih memilki rasa ingin
ingin
49.
rakus pengen tahu sesuatu. Orang buat ini kita
tahu yang tinggi terhdap
tinggi)
50.
pengen tahu, pengen tahu, pengen tahu, pengen tahu
segala sesuatu.
51.
terus dan terakhir yah mungkin cepat sadar juga sih
52.
sampai lumayan lah, artinya saya sadar diri bahwa
53.
lumayan masih mengurangi masalah-masalah seperti
54.
itu.
55.
yah.
(tertawa) tidak apa
yah,
tidak − Masa
remaja
merupakan
Tuntutan dari masa
tahu
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
56.
Kira-kira kakak bisa cerita tidak SMA itu SMA
57.
berkelahinya itu, maksudnya itu berkelahinya itu
58.
apa saja?Saya berkelahi dan saya juga pernah di
memperjuangkan harga diri
sebagai
59.
keroyok. Ini saya cerita. Sebenarnya masalah yang
diawali dengan dimaki di
mekanisme
60.
selama ini hanya pemicu saja jadi tidak pada akar
depan perempuan dan teman-
pertahanan
61.
persoalannya. Ini saya hanya ambil di pemicunya
teman
(memperjuangkan
62.
saja. SMA inikan kita hal-hal yang ada hanya
63.
pemicu saja. Kayak dimaki, disitukan istilahnya jati
64.
diri, itu yang kita cari to. Kalau dimaki terus di
− Cara mempertahankan harga
65.
depan cewe atau di depan teman-teman yang kita
diri adalah dengan berkelahi.
sebagai
66.
perjuangkan harga diri. Cara satu-satunya adalah
Kalah urutan ke-100 karena
mekanisme
67.
melawan tapi saya pada waktu itu prinsip berkelahi
dengan
pertahanan
68.
kalah itu urusan ke seratus. Saya maju dulu. Disitu
mengangkat harga diri.
69.
saya mau angkat saya punya harga diri. Ya itu,
70.
ketika itukan saya pikir itu, kalau ketika saya tidak
71.
seperti itu, itu menurut pandangan saya yang dulu
72.
kalau
73.
mengalahnya. Kalau dulu saya melihat lebih kepada
− Kalau tidak melawan akan
74.
sangsi sosialnya. Kalau ketika saya tidak melawan
mendapat sangsi sosial yaitu
yang
sekarang
saya
lebih
SMA
− Berkelahi
karena
Tindakan
agresi bentuk
diri
harga diri)
berkelahi
dapat
Tindakan
agresi bentuk
diri
(memperjuankan harga diri)
banyak
Tindakan yang
agresi diakibatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
75.
berarti orang akan cap saya, “ai kau seperti ini,
dicap
76.
seperti ini, seperti ini”. Jadi memberanikan diri,
memberanikan diri dan juga
lingkungan
(akan
77.
disaat
ada dorongan lingkungan
mendapat
sansi
78.
lingkungan saja. Itu semua hanya karena dorongan
79.
lingkungan yang ada disitu. Kalau seandainya
80.
lingkungannya tidak seperti itu, saya pikir tidak ada
81.
sampai ada dorongan macam itu untuk kita bisa
82.
seperti itu.
itu
memberanikan
diri
hanya
karena
sehingga
oleh
pengaruh
sosial yaitu di cap)
83. 84.
Jadi kakak itu berkelahi waktu SMA itu karena
85.
lingkungan sosialnya nanti dicap begini, begini,
86.
begini. Itu biasanya cap apa kalau kita itu tidak
87.
berkelahi
88.
lingkungan?Yah bencong lah, itu biasa. Jangankan
89.
itu, minum saja tidak minum juga, ai pokonya
− Merasa serba salah karena
yang
diakibatkan
90.
rasanya serbasalah sih. Serba salah. Menghidar
kalau menghindar tidak ada
oleh
pengaruh
91.
berarti tidak punya teman. Kalau seandainya kita
teman
lingkungan
92.
didalam lingkungan itu contohnya kalau seandainya
− Lingkungan sekitar pemabuk
93.
orang yang mabuk cuma satu orang dalam satu
semua jadi terjerumus dan
begitu
di
cap
apa
sih
di
− Tidak berkelahi dan minum alkohol dicap bencong.
Tindakan
agresi
pertemanan tidak
minum
(kalau dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
94.
lingkungan terus yang tidak mabuk 10 orang kita
tidak bisa keluar
berkelahi
95.
lebih terpengaruhnya ke yang 10 orang. Tapi kalau
− Semua orang pada mabuk
96.
ini semua orang pada mabuk terakhir mau tidak mau
jadi mau tidak mau harus
97.
kita terjerumus kedalamnya, tidak bisa menghindar
terjerumus dan tidak bisa
98.
karena itu satu lingkaran yang kita tidak bisa keluar.
menghindar
99.
Di rumah mungkin kita bisa berbohongkan tapi
100.
ketika keluar kita tidak bisa berbohong (tertawa).
di
cap
bencong dan tidak ada teman)
101. 102.
Jadi kakak mereka apa yah, kakak juga ikut
103.
terpengaruh
104.
tuntutanlah maksunya itu, kalau tidak mabuk
− Kalau tidak minum mabuk
105.
kita bisa dijauhi teman? Yah dijauhi teman. Jadi
dijauhi teman, tidak punya
106.
tidak punya teman? Ia tidak punya teman.Terus
teman dan dicap
107.
dicap?Ia di cap. Itukan masa-masa kritis, masa-masa
108.
dengan
lingkungan
karena Lingkungan pertemanan
− Pada
Kebutuhan
memiliki kelompok kritis
(lingkungan
yang saya pikir kita. Karena saya pikir peluang kita
peluang yang dimiliki hanya
pertemanan)
109.
itu, hanya lewat persahabatan. Peluang kalau
lewat persahabatan
110.
menurut saya sih menurut peluang orang NTT itu
111.
peluang terakhir itu ada di terakhir itu ada di
112.
jaringan dan itu pertemanan. Jadi itu dalam, dalam
masa-masa
− Menurut orang NTT, peluang terakhir
ada
untuk
di
jaringan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
113.
bentuk apapun juga kita harus masuk. Baik dia
pertemanan sehingga dalam
114.
pemabuk, hanya disinikan kita tidak bisa melihat sisi
bentuk apapun harus masuk
115.
mabuknya lihat sisi positifnya ada pemabuk tapi
116.
yang mungkin secara prestasi dia juga bagus. Hanya
117.
mungkin perilakunya seperti itu. Tapi kalau mabuk
118.
dan mabuk hanya untuk menyakiti diri tetapi mabuk
119.
dan dia tidak mengganggu orang lain saya pikir
120.
tidak, tidak masalah juga sih.
121. 122.
Oh jadi waktu itu lingkungan kakak yang waktu Lingkungan
pertemanan
di
123.
SMA itu orang-orangnya pemabuk?Ia pemabuk sekolah (SMA)
124.
semua dan pernah kita di kelas itukan minum. Dari
125.
dulukan minum itu pakai sedotan supaya tidak
dikelaspun
126.
kelihatan kan. Jadi aqua. Aqua botol itu, dibungkus
pelajaran minum, minuman
127.
pakai plastik hitam, kresek hitam dibungkus jadi
keras
128.
guru taunya itukan aqua. Jadi kelihatannya itukan
dimasukkan kedalam botol
karena
129.
tidak. Jadi kita duduk itu cari yang belakang, paling
aqua dan botolnya ditutupi
pertemanan
130.
belakang, tempat belakang sehingga tidak menjadi
dengan plastik hitam dan
131.
perhatian. Tapi disitu juga kita munafikkan yang kita
diedarkan ke teman-teman
− Semuanya pemabuk bahkan sementara
dengan
cara
Terjerumus menjadi seorang
pemabuk lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
132.
tunjukkan seolah-olah kita kasih ada perhatian
agar
133.
terhadap apa guru yang mengajar itu kita hanya
kecurigaaan dari guru
134.
segaja saja. Tapi kelihatannya seperti haus dan
135.
minum air itu. Padahal tidak itu, itu miras terus itu
136.
dibungkus
saja
tidak
tidak
menimbulkan
kelihatan.
137. − Pada saat SMA berkelahi
138.
Jadi kebanyakan kaka berkelahi yang waktu
139.
SMA itu karena harga diri, mempertahankan
karena
140.
harga diri, takut di cap.?Ia itu kebanyakan seperti
harga diri
141.
itu.
mempertahankan
Tindakan
agresi
(SMA)
sebagai
bentuk
mekanisme
pertahanan
142.
diri
(mempertahankan
143.
Maksudnya waktu itu pernah tidak kakak
144.
mereka waktu itu berkelahi tapi dibawah
145.
pengaruh alkohol?Saya pernah.Waktu SMA?Itu
146.
saya, malah saya lebih banyak yang beberapa kasus,
147.
berapa kejadian itu saya tidak dibawah pengaruh
148.
alkohol. Saya dalam keadaan normal. Tidak minum
149.
mabuk. Itu saya pernah di apa, di ada satu tempat di
dibawah pengaruh alkohol
150.
dekat halte samping gereja. Jadi itukan tempat
karena dimaki dan diejek di
harga diri)
− Pernah
berkelahi
dibawah
pengaruh alkohol − Berkelahi
ketika
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkoho
tidak
Tindakan sebagai
agresi bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
151.
numpang mobil di Atambua sana. Jadi semenatara
depan orang banyak sehingga
mekanisme pertahan
152.
tunggu mobil saya ini dengan cewe 5 orang. Saya
merasa
diri
153.
dengan cewe 5 orang dan yang duduk dideker itu
Akhirnya
154.
kan, dulukan ada SMA, SMA Kristen. Mereka
mengambil tindakan
155.
duduk penuh di deker. Kami lewat, saya dengan Lingkungan
156.
teman satu cowo, sudah dia jalan sisa saya sendiri.
− Prisip hidup yang di pegang
157.
Sudah mereka maki saya pokonya ejek. Disitu ejek
adalah yang dicari adalah
prinsip hidup yang
158.
saya juga merasa saya juga direndahkan didepan
harga diri kalau harga diri
dipegang di daerah
159.
orang-orang
rendah maka akan diinjak-
NTT
160.
tidakanlah.Karena saya prinsip kita hidup ini yang
injak
mempertahankan
161.
kita cari itu, harga diri itu selain kita makan minum,
ditunjukkan. Seperti itu rata-
162.
hal yang kita cari itu harga diri juga. Karena itu
rata kehidupan disana
163.
rendah berarti kita yah mau bilang diinjak-injak juga
164.
ada. Itu lingkungan kita itukan seperti rata-rata
165.
disanakan
166.
Walaupun kita tidak mau apa memang ada satu hal
167.
yang kita, kita mau munafik, sopan terlalu juga baik
168.
kita tetap mempertahankan itu.ya kan? Ia. Sebaiknya
169.
tunjukkan memanglah, saya pikir waktu itu, saya,
yah
mendingan
kehidupannya
seperti
saya
itu
ambil
semua.
direndahkan. langsung
sehingga
(mempertahankan harga diri)
harus
Keyakinan
harga diri
atau
yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159
170.
saya menunjukkan ini hanya yah, hanya sekolah
171.
waktu itu saya tetap punya niat untuk tetap sekolah.
172.
Itu, itu yang saya pertahankan.
173. 174.
Jadi waktu itu, ada orang yang duduk di deker
175.
terus ejek kakak disitu dengan 5 cewe itu karena
176.
kakak merasa harga dirinya jatuh jadi kakak
177.
langsung ambil tindakan?Ia. Saya langsung.
178.
Jadi kakak sempat berkelahi?Ai saya waktu itu
merasa
179.
sempat di keroyok juga hancur (tertawa).
direndahkan
180.
Waktu itu kenapa sampai dikeroyok? Ai itu
pertahanan
181.
hancur itu, sayakan hancur juga tapi memang saya
(mempertahankan
182.
tidak lari karena saya berusaha lawan sedikikit dan
harga diri)
183.
saya memang hancur (tertawa).
− Berkelahi karena diejek dan harga
diri
Tindakan sebagai
agresi bentuk
mekanisme diri
184. 185.
Jadi itu yang salama SMA. Nah itukan yang
186.
tidak dibawah pengaruh alkohol kalau yang
187.
pengaruh alkohol itu kakak bisa cerita?Saya
188.
kalau di bawah pengaruh alkohol inikan kita
− Laki-laki di dominasi oleh maskulin
sehingga
Tindakan sebagai
agresi bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
189.
bahasnyakan topiknya bebas. Jadi itu, namanya kami
berorientasi pada kekuasaan
menunjukkan
190.
laki-laki apa yah maskulin mungkin itu lebih
jadi
kehebatan
191.
dominan jadi kami lebih, lebih pada kekuasaan. Jadi
menunjukkan kehebatan
192.
ketika kami mabuk ha..itu yang lebih banyak kami
193.
bagi itu kekuasaan. Masing-masing mempertahankan
194.
ego disitu, “Saya juga bisa, saya juga bisa”.
195.
Disitukan apa lagi kita umur masih begitu-begitu ha
196.
itu kita menujukkan kehebatan kita walaupun setelah
197.
kita besar kita tau dulu yah memang memalukan sih
198.
(tertawa). Tapi yang terjadi seperti itu.
ketika
mabuk
199. 200.
Jadi itu biasanya itu dipicu oleh apa sih kakak?
201.
Pemicu ini masalah-masalah kecil tidak ada masalah
202.
yang besar bahkan, bahkan tidak ada juga,
203.
maksudnya hanya apa yah kayak semacam ada yang
204.
memprovokasi seperti itu. Jadi ada teman yang
teman yang memprovokasi
sebagai
205.
memprovokasi “kau buat kalau kau berani coba, kau
“kalau kamu berani coba”
menunjukkan
206.
buat kalau kau berani coba” padahal hal-hal yang
mencoba dalam hal ini adalah
kehebatan
207.
sepele seperti itu.
mencoba
− Pemicunya
adalah
untuk
adanya
memukul
Tindakan
agresi bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
208.
Maksudnya berani coba itu mencoba apa ?
209.
mencoba untuk pukul orang.Oh pukul orang?Haa.
orang lain
210. 211.
Jadi di provokasi teman?Ia teman. Apa lagi teman
212.
yang
213.
sudah
pernah
buat.
Jadi
ketika
dia
− Memukul
orang
akibat
Tindakan
agresi
provokasi dari teman yang
sebagai
menceritakan dia bisa oh kenapa saya juga tidak
sudah
menunjukkan
214.
bisa? Disitukan ketika kita sudah melakukan di
Pada saat itu mencoba dan
215.
depan mereka, kita sendri juga secara tidak langsung
melakukan
216.
besok lusa itu apa presepsi terhadap kita akan
dengan
217.
berbeda dan kita akan diposisikan berbeda. Dia akan
mereka
218.
segan terhadap kita. Kalau dulu kita SMA dengan,
merasa segan
219.
saya pikir kita punya gaya hidup disana juga sistim
− SMA sistem pendidikannya
220.
pendidikannya juga agak kasar. Baik orang tua
kasar baik itu orang tua dan
221.
maupun orang-orang, kakak-kakak yang lebih tua
kakak yang lebih tua.
222.
itukan. Hal yang paling banyak dan dominan
223.
diceritakan kita duduk itu, negatifnya lebih banyak
diceritakan adalah hal negatif
224.
kalau saya bandingkan. Itu akan ujung-ujungnya lari
dan
225.
kesana. Dan topik paling menarik di kita sana yang
menarik adalah berkelahi
226.
dibahas itu.
− Hal
pernah
melakukan.
depan begitu
akan
yang
topik
bentuk
kehebatan
mereka persepsi
beda
dan
Tindakan yang
agresi diakibatkan
oleh pengaruh dari
paling
yang
banyak
paling
lingkungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
− Topik paling menarik yang
227.
Berkelahi maksudnya? Ia itu topik paling menarik
228.
dan itu semua anak-anak muda yang pegangguran
diceritakan
229.
itu, topik menariknya cuman itu. Diakan tidak
adalah pengalaman berkelahi
oleh pengaruh dari
230.
mungkin bahas tentang pekerjaan karena memang
(menujukkan kehebatan) dan
lingkungan
231.
dia
minum
pertemanan
232.
pekerjaaan yah itu minum mabuk. Yang diceritakan
kebanyakan kaum mudanya
233.
adalah pengalamannya minum mabuk, pengalaman
pengangguran
234.
dia berkelahi, itukan kita keasyikkan mendengar.
235.
Disitu dia menceritakan kehebatannya dia.
tanpa
236.
Kitakan masih telan bulat-bulat. Umur-umur itukan
dahulu
237.
kita masih telan bulat-bulat.
tidak
ada
pekerjaan.
Yang dia
lakukan
kaum
muda
mabuk
yang
dan
− SMA itu menerima semua diseleksi
Tindakan
agresi diakibatkan
Tuntutan dari masa perkembangan (rasa
terelebih
ingin
tahu
yang
tinggi
dan
ingin
mencoba)
238. − Dari SMA sampai di Jogja
239.
Berarti
240.
menunjukkan kehebatanlah begitu?Yah kalau
berkelahi
241.
saya pikir begitu dan itu juga terbawa sampai Jogja
menunjukkan kehebatan
242.
kalau saya lihat.
waktu
SMA
itu
ajang
untuk
243. 244.
Oh begitu. Kenapa sampai bisa terbawa ke
245.
Jogja?Saya begini, disana, disana kitakan sudah
adalah
ajang
Tindakan sebagai menunjukkan kehebatan
agresi bentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
− Terbawa ke Jogja karena
246.
seperti itu, hanya dibatasi oleh orang tua disana. Ada
247.
satu dunia yang kita harus, dapat baru di Jogja lagi.
disana
248.
Kenapa, saya, selama saya ikuti kenapa banyak
Dirumah
249.
teman yang berlarut, banyak teman yang berlarut.
orang tua tetapi kalau disini
yang
250.
Ada banyak hal kita tidak alami disana. Di Jogja itu
mendapat dunia baru dan ada
Jogja
251.
nyaman sebenarnya. Di Jogja itu nyaman dan orang-
banyak
252.
orang banyak yang tenang. Tidak sembarang
didapat disana
253.
mengganggu kita seperti di kita sana. Kalau di kita
− Disana jalan malam banyak
254.
sanakan malam-malam kita jalankan orang mabuk di
pemabuk jadi jalan sendiri
sebagai
255.
pinggir jalan jadi kita mau sendiri-sendiri kan tidak
takut sedangkan di Jogja
menujukkan
256.
berani. Kalau disinikan orang tidak sembarangan
tidak ada yang ganggu yang
kehebatan
257.
ganggu kita dan kebanyakan kita yang ganggu
ada kita yang ganggu orang
258.
orang.Ganggu orang.
sudah
seperti
masih
hal
itu.
dibatasi
yang
Tindakan
agresi
sebagai
seuatu
kebiasaan dari NTT dibawah
ke
tidak
Tindakan
agresi bentuk
259. 260.
Kenapa ganggu orang?Biar orang liat kita juga
− Mengganggu orang dengan
261.
tetap bahwa artinya ada satu presepsi bahwa kalau
tujuan orang bisa lihat dan
yang didasari oleh
262.
keluar itu harus tunjukkan keras dan itu doktrin,
dapat
nilai
263.
sebuah paham yang dimasukkan ketika kita dari sana
dirinya
264.
datang pertama. Itu doktrin yang di kasih oleh
merupakan
menujukkan keras.
bahwa
Hal
doktrin
ini atau
Tindakan
atau
yang ditanamkan
agresi
doktirn sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
265.
kakak-kakak.
paham yang diberikan oleh
266.
kakak-kakak ketika pertama
267.
Kakak-kakak disini? Ia kakak-kakak disini dan
268.
ceritanya banyak yang seperti itu,
269.
keras kalau tidak keras orang injak-injak kalian”. Itu
270.
seperti itu yang terjadi. Jadi keras mungkin saya
bercerita
271.
pikir hanya kelihatannya keras menujunya ke
harus keras kalau tidak orang
nilai
272.
kekerasan.
akan injak-injak kalian” dan
yang
273.
Maksudnya keras yang saya maksud kayak benteng
keras
ditanamkan
274.
apa yah kita punya pengendalian diri seperti itu
menuju pada kekerasan
275.
mungkin
276.
kebanyakannya kan mengarahkan kesana. Kita
kakak-kakak ketika duduk
277.
hitung dengan jari saja kalau kakak-kakak yang kita
nongkrong adalah kekerasan
278.
duduk cerita dan topiknya topik yang pembahasan,
dan itu termasuk mahasiswa
279.
topik yang kayak kita nongkrong-nongkrong kan
akan terjerumus
280.
kebanyakan yang terjadi sampai saat ini mahasiswa
281.
yang dianggap berintelektual juga kebanyakan lebih
kekerasan
282.
dominankan
dari lingkungan (NTT)
283.
kekerasan?Ia. Lebih ke kekerasan. Itu kebanyakan
Lebih
saya
banyaknya
pikir
jatuhnya
lebih
ke
kali datang Jogja
“kesana harus
larinya
baik.
sana.
kesana.
Tapikan
Lebih
ke
− Kakak di Jogja kebanyakan bahwa
yang
− Topik
yang
“kesana
Tindakan
agresi
yang didasari oleh
dimaksudkan
atau
doktirn sudah oleh
kakak
diceritakan
− Dominannya akan jatuh pada karena
terbawa
Tindakan
agresi
yang
diakibatkan
oleh
pengaruh
lingkungan pertemanan di Jogja maupun di NTT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165
284.
yang terjadi sampai hari ini dan itu saya pikir
285.
terbawa dari sana.
286. 287.
Jadi apa, kakak dong waktu disana setiap
288.
menyelesaikan masalah pasti dengan kekerasan,
289.
kebanyakan disana?Ada satu tradisi disana yaitu
menyelesaikan
290.
duel. Duel?Ia. Duel jadi sebelum damai suruh
dengan duel (sebelum damai
penyelesaian
291.
mereka dua berkelahi dulu.Disana?Ia itu kadang
berkelahi terlebih dahulu)
masalah (lingkungan
292.
yang dipakai.
− Lingkungan
(NTT)
masalah
Tindakan sebagai
agresi bentuk
NTT)
293.
294.
Itu berkelahinya seperti apa?Jadi ada pakai wasit.
− Tradisi duel (sebelum damai
295.
Kayak Si A dan Si B ada masalah. Terus mau
berkelahi terlebih dahulu)
sebagai
296.
mendamaikan Si A dan Si B terus Si Bnya tidak
sering digunakan dari SMA
penyelesaian
297.
terima atau Si Anya tidak terima ada pihak ketiga
sampai
masalah (lingkungan
298.
masuk saya mau mendamaikan kalian tapi Si Bnya
menyelesaikan masalah
299.
minta duel dulu, berkelahi dulu setelah mereka
300.
berkelahi lasung damai.Oh seperti itu. Ia seperti itu
301.
dan itu ada itu yang sering terjadi juga.
302.
Sering terjadi waktu SMA atau ?Sering terjadi
kuliah
dalam
Tindakan
agresi bentuk
NTT) dan terbawa sampai ke Jogja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
302.
waktu SMA dan sampai kuliah ini juga ada hal-hal
303.
itu yang sering terjadi juga.
304. 305.
Itu pihak ketiga yang memprovokasi atau sendiri
306.
dari orang yag tidak mau berdamai itu yang
307.
− Duel
terjadi
Tindakan
agresif
permintaan dari kedua belah
sebagai
bentuk
meminta?Ada yang kadang-kadang kebanyakan itu
pihak
penyelesaian
308.
dari pihak yang bersangkutan yang meminta.Pihak
(yang bermasalah)
309.
yang bersangkutan yang meminta?Haa. Yang
permintaan
310.
meminta.
pihak yang saling
yang
karena
bersangkutan
masalah merupakan
311.
dari
bermasalah
312.
Nah kira-kira kakak sudah berapa lama sih
313.
melakukan tindakan agresi dari SMA, itu mulai
− Awal melakukan tindakan
314.
SMA kelas 1 atau?SMA kelas 2 yah.Kelas 2?Ia
agresi yaitu semenjak duduk
tindakan agresi yaitu
315.
kelas 2. Kelas 2, kelas 3. Kelas 3 sudah yah dengan
di bangku kelas 2 SMA
semenjak duduk di
316.
kelas 3. Terus sampe kelas 3.
317. 318.
Terus sampe sekarang?Kalau sekarang awal-
319.
awalnya masih ikut-ikutan. Itu ikut-ikutan karena
320.
masih terbawa kalau kita disanakan ketika kita
Awal
melakukan
bangku kelas 2 SMA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167
321.
dengan kakak-kakak kan kita merasa jago.
Kita
− Waktu awal-awal masih ikut-
322.
merasa bahwa saya punya perlindungan disini, saya
ikutan karena terbawa dari
yang didasari oleh
323.
tidak mungkin diganggu. Tetapi, dan hal itu terbawa
sana kalau dengan kakak-
ikut-ikutan dan suatu
324.
sampai di Jogja. Hal yang pertama kita lakukan
kakak kita merasa hebat dan
kebisaan
325.
adalah mencari orang-orang yang hebat disitu
dilindungi oleh kakak-kakak.
dibawah dari NTT
326.
sehingga kita merasa bahwa kita akan dilindungi. Itu
Hal itu masih terbawa ke
sampai ke Jogja
327.
yang kita cari. Tetapi masuk kesana tidak gampang,
Jogja
328.
karena dunianya, dunia keras. Maksudnya mulai dari
− Pertama kali yang dilakukan
329.
minum mabuk, sering dipukul orang, sering di ini,
adalah mencari orang hebat
330.
tempat hiburan, dan itu yang terbawa. Ketika kita
karena
331.
jalan dengan mereka kita merasa kita dilindungi juga
dilindungi
332.
oleh abang-abang itu.
merasa
Tindakan
agresi
yang
akan
333. 334.
Jadi untuk masuk ke kelompok kakak-kakak itu,
335.
kita harus sering berkelahi, minum mabuk
− Masuk ke kelompok kakak-
336.
atau?Yah minimal kalau seandainya kakak-kakak
kakak tidak gampang karena
337.
yang memang ingin kita cari seperti itu, yah pasti
dunianya
338.
kesana arah, arahnyakan kesana. Jadi kayak duduk
mabuk, sering dipukul, sering
penerimaan
339.
dengan kakak-kakak terus kakak-kakak disinggung
ditempat
suatu
keras
hiburan)
(minum
ketika
Tindakan
agresi
yang didasari oleh dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
340.
atau ada yang buat tersinggung dia, kita yang pukul
bersama mereka kita merasa
kelompok(pertemana
341.
duluan adik-adik sebelum kakak-kakak pukul.
dilindungi
n)
342.
Oh itu sudah aturannya? Itu, itu itu apa yah, tidak
343.
ada
344.
aturan
sih
tetapi
ada
sesuatu
yang
− Untuk masuk ke kelompok
Tindakan
agresi
kakak-kakak harus berkelahi
yang didasari oleh
mengikat.Tidak ada aturan yang, hanya seperti
Mis
penerimaan
345.
kebiasaan. Kebiasaan yang itu bermain soal ikatan
bersama kakak terus ada
suatu
346.
emosional. Itu terlepas dari merasa bahwa saya pikir
yang
menyinggung
maka
(pertemanan)
347.
menghargai orang, menghargai orang yang lebih tua
adik
yang
pukul
348.
kadang-kadang tidak bagus karena larinya kesana
sebelum kakak-kakak
349.
juga.Jadi seperti rasa persaudaraannya terlalu
350.
kuat?Persaudaraan.
351.
persaudaraan
Haa
− Menjadi
saat
duluan
suatu
duduk
dalam
kelompok
kebiasaan Tindakan agresi yang
bahwa sebelum kakak tutun
mengganggu
tangan harus adik duluan
didasari
oleh
352.
saudaranya yang adik-adik pasti langsung turun
sebagai wujud dari ikatan
penghargaan
bagi
353.
tangan duluan?Ia. Biasanya kakak-kakak belum
emosional
mereka yang lebih tua
354.
turun tangan, adik-adik duluan.
dan menghargai yang lebih
ada
yang
itu.
pada
Rasa
jadi
seperti
:
355.
tua
356.
Maksudnya
357.
kelompok begitu, sendiri terus ketemu orang
358.
terus. Itu pernah yang saya SMA itukan saya SMA
sendiri
tidak
pernah
dengan
(persaudaraan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169
359.
sendiri.Itu terus ada lagi tidak?Saya waktu itu
− Saat dipukul merasa sakit
Tindakan agresi yang
360.
dipukul dan saya merasa sakit dan itu saya pulang
terus emosi sudah memuncak
didasari oleh perasaan
361.
dan saya bawa parang, saya bawa parang dan saya
jadi
lagi.
untuk
362.
tidak pakai baju waktu itu. Itu memang saya emosi.
Kemudian ambil parang dan
emosi
363.
Itu kalau kita dipukul itu apa yah saya pikir udah
mencari orang tersebut
364.
sampai pada puncaknya mati itu urusan yang kedua
365.
sudah, kalau kita sudah dipukul hancur. Beda kalau
memuncak maka mati itu
366.
kita belum disentuh yah. Kalau kita sudah disentuh
urusan kedua dan kalau madi
367.
itu, mau mandi darah itukan tidak rasa. Itu sudah
darah itu sudah tidak terasa
368.
ibaratnya emosikan. Yang adanya emosikan jadi
369.
tidak pikir lagi , itu hanya maju sajakan.
− Kalau
tidak
pikir
emosi
meluapkan
sudah
370. 371.
Jadi waktu itu kakak sempat bawa parang
372.
dan?Saya cari, itu saya punya niat dan kalau saya
373.
dapat saya tusuk kasi mati. Itu saya dapat pasti saya
374.
langsung bunuh karena itu saya merasa sangat
− Pada saat itu berniat kalau
375.
disakiti itu. Saya pikir itu yang saya mencari
ketemu maka akan ditikam
376.
idealnya disaat kita sakit idealnya seperti itu. Yah
hingga mati atau dibunuh
377.
kita mau maafkan orang kalau kita dipukul sampai
karena
merasa
sangat
Tindakan
agresi
yang didasari oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170
378.
babak belurkan saya manusia biasa. Saya pikir kalau
379.
saya Tuhan ok lah itu saya pikir bisa.
disakiti(idealnya seperti itu)
balas dendam
380. 381.
Jadi waktu itu sangat emosi dikarenakan di
382.
keroyok?Sangat emosi di keroyok, saya tidak punya
383.
apa-apa, tidak punya teman begitu, jadi saya sendiri
membawa
384.
dengan motor, saya ajak salah satu teman kami dua
mencari orang tersebut untuk
385.
sendiri dan dia bawa motor dan saya bawa parang
membunuh walaupun tidak
386.
tapi saya tidak pake isi, sarung lagi saya pake isi
bertemu
387.
parang to. Itu saya dalam kota dan itu saya cari
388.
untuk sikat. Tapi terakhir tidak dapat dan setelah
389.
tidak dapat itu yang pulang saya punya diri legah,
390.
saya merasa legah disitu.
− Merasa
puas
setelah
parang
dan
Tindakan
agresi
yang didasari oleh rasa
untuk
melapiaskan emosi
391. 392.
Berarti bisa dibilang waktu SMA itu rasa legah
393.
ketika orang yang pukul kita, kita bisa balas
394.
begitu?Ia seperti itu dan itu hukumannya seperti itu.
395.
Apa,
396.
dendam.Disana?Bukan disana tapi rata-rata kita
kan
kitakan
kebanyakan
sistim
balas
− Pada saat SMA merasa puas ketika orang tersebut sudah dibalas (balas dendam)
Tindakan
agresi
yang didasari oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171
397.
semua, kita semua punya peluang yang sama
398.
(tertawa) dan itu lebih dominan.
balas dendam
399. − Kalau
400.
Jadi balas dendam kalau yang sampe?Ia kalau
401.
sampe ada hal-hal begitukan. Kalau masalah-
402.
masalah biasa saya pikir kita saling memaafkan itu
− Dipukul didepan publik akan
403.
barang biasa. Tapi kalau yang menjadi persoalan itu
mendapat sangsi sosial yang
404.
kalau dipukul dihadapan publik.itu yang, itu yang
lebih berat dan merasa tidak
405.
sangsinya itu yang saya pikir lebih berat dari pada,
bisa hidup dan mending pergi
406.
kan kita tidak bisa hidup itu kan mending kita pergi
jauh
407.
jauh apa lagi dengan di kita sana. Kalau di Jawa saya Lingkungan NTT
408.
pikir aman kalau kita dipukul terus ini, kita
− Keluarga disana tidak terima
409.
disanakan ketika kita dianiayakan keluarga tidak
kalau anaknya dianiaya maka
410.
terima. Itu saya pikir orang tua rata-rata disanakan
langkah
411.
seperti itu. Tindakan pertama yang diambil, langkah
diambil adalah balas setelah
412.
pertama yang diambil adalah balas. Itu langkah
itu baru urus damai
413.
pertama setelah itu baru pikirkan solusi damainya.
414.
Tapi ketika masih panas-panas itu, karakter orang
415.
kita itukan seperti itu rata-rata. Ada satu dua orang
terjadi
perkelahian
agresi
yang didasari oleh
maka akan balas dendam
pertama
Tindakan
balas dendam
Tindakan sebagai
agresi bentuk
mekanisme pertahandiri (menghindari sangsi
yang
sosial)
Tindakan
agresi
yang didasari oleh balas dendam dan penyelesaian masalah (Lingkungan NTT)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172
416.
yang bisa tapi.
417. 418.
Berarti disana sudah memang dari orang tua itu
419.
kalau anaknya itu di pukul awalnya itu harus
420.
cari?ia awalnyakan di cari, dicari dulu kalau tidak
− Orang tua pada saat anaknya
421.
dapat berarti besoknya sudah, sudah bisa redah kalau
dianiaya maka pada awalnya
balas
422.
lewat. Yah artinya negosiasi yang baiklah. Tetapi
akan mencari orang tersebut
(lingkungan NTT)
423.
kalau dicari dan dapat berati orang itu harus
dan kalau dapat maka akan
424.
dibalas sesuai ?Ia. Kalau diasaat itu ada berarti
langsung balas dan itulah
425.
bayar, dan itu bahaya. Kalau saya seperti itu saya
yang dilakukan oleh saya
426.
punya, dan sampai hari ini saya seperti itu. Saya
juga sampai sekarang
427.
harus lepas kalau sekarang saya ketika saya terlalu,
428.
saya terlalu disakiti saya jalan-jalan. Saya mau
429.
berusaha untuk bagaiamana saya mengelolah saya
430.
punya emosi, lebih tepatkan. Karena apa yah, saya
431.
pikir masa depan saya juga yah.
Tindakan
agresi
yang didasari oleh dendam
432. 433.
Tapi sebelum-sebelumnya kalau ada yang pukul
434.
kakak
berati
kakak
akan
berusaha
balas
Tindakan agresi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
− Sudah
435.
begitu?Itu saya akan berusaha dan itu saya punya
436.
pikiran hanya kalau dulukan kebiasaan seperti itu.
kalau ada yang pukul maka
kebiasaan
437.
Malah saya berpikir untuk membunuh itu sudah
akan berusaha balas
membalas dendam
438.
sering. Saya sudah sering cari dengan parang dan
439.
saya sendiri. Saya tidak pernah dengan orang dan
440.
saya punya niat penuh untuk menghabisi. Itu dulu.
441.
Hanya awal-awal datang di Jogja juga seperti itu.
442.
Jadi awalnya di jogja seperti itu?Ia seperti
443.
itu.Karena terbawa dari sana?Ia terbawa dari sana.
444.
Itupun orang tua tidak tau itu.
menjadi
kebiasaan
didasari
oleh untuk
445. 446.
Oh orang tua tidak tahu?Ia orang tua tidak tahu.
447.
Kalau yang seperti itu. Kalau orang tua awal-
448.
awalkan mungkin marah kita. Kalau orang tua disana
sering
449.
itu, yang buat kita takut tambah parah ketika kita
membunuh orang dan sering
kebiasaan
450.
masalah, pertama kita dimarahin dulu kalau kita
mencari
membalas dendam
451.
dimarahin kita posisi sudah korban. Terus disaat itu
membawa parang dan punya
452.
kita harus dimarahin lagi, ai secara psikis itu kita
niat untuk menghabisi orang
453.
beban tambahan yah. Dan itu kita harus pikul lagi.
itu karena terbawa dari sana
− Pada awal-awal datang Jogja berpikir
orang
untuk
dengan
Tindakan agresi yang didasari
oleh untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174
454.
Saya korban, saya yang disakiti terus saya datang
(NTT
455.
malah datang di orang tua terus seperti ini (suara
− Pada saat ada masalah kita
456.
agak bergetar dan wajah terlihat sedih). Itukan
457.
Tindakan
agresi
akan dimarahi oleh orang tua
sebagai
bentuk
pembelanya secara halus mungkin tidak harus
dan tidak dicarikan solusi
mekanisme
458.
dengan marah kitakan? Tapi carikan solusi yang
walaupun kita korban. Hal ini
pertahanan diri (tidak
459.
lebih tepat dan mungkin masih lebih. Tapi kalau kita
yang membuat kita takut dan
ada
460.
dimarah lagi kita pikir jalan pintas sudah dan
terbeban
orang tua)
461.
sandaran kitakan terakhir itu (menepuk tangan
sehingga berpikir untuk cari
462.
menegaskan bahwa orang tua itu sadaran terakhiri
jalan pintas. Padahal orang
463.
anak). Oh seperti itu?Ia sandaran terakhir kita itu di
tua adalah sandaran terakhir
464.
orang tua itukan. Kalau kita masih seperti itu.
secara
psikis
dukungan
dari
465. 466.
Jadi bisa dikatakan kakak waktu itu tuh sudah
467.
jadi korban, sudah disakiti, pulang ke rumah
468.
malah
469.
membantu menyelesaikan masalah tapi marah-
470.
marah lagi karena?Ia. Marah-marah lagi, “ kamu
− Saat ada masalah orang tua
471.
ini buat bagaimana sampai kamu harus berkelahi?
marah-marah padahal tidak
472.
Pokonya marah seperti itu. Padahal orang tua inikan
tahu
tidak,
orang
tua
malah
bukannya
kondisi
sebenarnya.
Tindakan
agresi
sebagai
bentuk
mekanisme
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 175
473.
tidak tahu persis di tempat kejadian. Dan orang tua
Orang
474.
kita susah mempercayai anak juga. Orang tua kita
percaya
pada
475.
dari dulukan, inikan sistem pendidikannya yang
kurang
bisa
476.
mereka pakaikan dulu jadi keterbukaan komunikasi
komunikasi
477.
yang dibagun antara orang tua dan anak itu tidak ada
sehingga
478.
sama sekali dan itu hampir-hampir hilang. Semua
privasi yang dihadapai oleh
479.
persoalan kita yang alami, saya lihat rata-rata itu
anak,
480.
orang NTT itu satu-satu saja yang komunikasi
terbuka pada teman
481.
dibagun antar anak dan orang tua itu jalan. Satu-satu
482.
dan kebanyakan hanya anak hanya minta ketika ada
483.
kebutuhan itu yang diminta ke orang tua. Tapi lebih
484.
ke masalah-masalah prifasi seperti itu, kebanyakan
485.
ke teman. itu kebanyakan ke teman dan itu kita lihat
486.
kembali ke data bes BPJS juga, di Indonesia jugakan
487.
sama. Kita juga orang gila terbanyak, yah to? Ia.
488.
Orang sakit jiwa juga terbanyak.
489. 490.
Jadi
491.
perkumpulan orang –orang mabuk sampai
berarti
kakak
masuk
dalam,
dalam
tua
anak
disana
susah
anak
dan
membangun dengan
anak
masalah-masalah
lebih
banyak
pertahanan diri (tidak ada
dukungan
orang tua)
dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 176
Tindakan
agresi
adalah orang tua ketika tidak
sebagai
bentuk
kita apa yah, saya pikir kita punya sandaran itu orang
mendapatkan
mekanisme
495.
tua yah? Ia. Ketika disana kita sudah tidak
orang
496.
mendapatkan disitu kita mencari keluar. Ketika pas
keluar dan ketika keluar, ke
ada
497.
keluar itu kena yang baik OK tapi kalau salah,
jalan yang salah
orang tua)
498.
semakin terus. Iya to?Ia
492.
berkelahi dan menunjukkan diri juga disebabkan
− Dulu itu sandaran terakhir
493.
karena orang tua juga maksudnya? Dulu itukan,
494.
tua
sadaran maka
dari
mencari
pertahanan diri (tidak dukungan
dari
499. − Saat mencari keluar bertemu
Perilaku agresi yang
500.
Jadi waktu itu kakak keluar pas salah dengan
501.
lingkungan?Ia.
502.
lingkungan
lingkungan
salah yaitu lingkungan yang
pengaruh lingkungan
503.
mabuk. Kan kita punya teman juga yang ada yang
mabuk-mabukan dan teman
pertemanan
504.
itu. Yang itu.
yang ada seperti itu.
yang
kalau
salah
dengan
mabuk-mabukan,
orang,
dengan
lingkungan
yang
diakibatkan
oleh
505. 506.
Terus publik juga mencap-cap maksunya orang,
507.
teman-teman juga masih mencap-cap kita kalau
508.
tidak
509.
dikatakan benconglah ? Ia kalau tidak diakatakan
− Kalau tidak ikut taman-teman
510.
“anak ini tidak tau bergaul”.Anak yang tidak tau
duduk minum alkohol maka
ikut
perbuatan
mereka
seperti
itu Lingkungan sosial Perilaku agresi yang diakibatkan
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 177
511.
bergaul? Ia bahasa yang sering muncul itu “tidak
akan dikatakan “anak yang
tuntutan
512.
tahu bergaul”.
tidak tahu bergaul” dan akan
pertemanan
513.
Tidak tau bergaul itu maksudnya apa?Itu hanya
diasingkan
(menghindari
514.
karena tidak ikut terlibat dalam maksunya mereka
515.
mungkin duduk berkelompok miras terus kita tidak
516.
minum, terus kita dibilang “ah,ini anak tidak tau
517.
bergaul ini”. Dan itu kita merasa seperti diasingkan.
518.
Kalau kita merasa asing ditengah keramaian juga
519.
kita pusing kan?
520.
(tertawa) Ia.
lingkungan
konsekuensi)
521. 522.
Jadi kedengarannya seperti tindakan kekerasan
523.
di daerah sana itu seperti hal yang biasa
524.
yah?Kalau saya pikir itu hal yang biasa. Karena
525.
karakter juga.Ini saya pikir pendidikan ini, orang tua,
526.
Tindakan
agresi
daerah NTT merupakan hal
sebagai
suatu
orang tua yang paling pertama sebelum anak sih.
yang biasa karena karakter
kebiasaan di daerah
527.
Kalau orang tua belum paham benar tentang didikan
dan didikan orang tua
NTT karena karakter
528.
untuk anak yang benar, caranya belum benar kita
529.
akan terus. Itu siklusnya harus diputuskan.
− Tindakan
kekerasan
di
dan didikan orang tua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 178
− Pendidikan
Pendidikan orang tua
530.
Itu memangnya pendidikannya seperti apa sih
531.
untuk orang tua? Saya contohkan. Ini saya
membunuh karakter. Mis :
yang
532.
contohkan.Contohkan saja. Disana itu membunuh
disaat bermain bola dilarang
karakter anak
533.
karakter, membunuh bakat. Pernah lihat dulu kita
akibatnya anak tidak ada
534.
masih kecil main bola. Ketika main bola kalau saya
pelampiasan
535.
lihat itu kita main bola, besok saya, jadi ketika kita
536.
ditegur itu kata pertama yang keluar adalah “besok
537.
saya tidak lihat kamu main bola lagi”ia kan? Ia. Tapi
538.
saya tidak mendengar “boleh main bola tapi jangan
539.
disini main di lapangan” yang saya dengar itu “besok
540.
saya tidak lihat kamu main bola lagi”. Apa lagi
541.
masuk rumah terlambat. Disitukan anak-anak yang
542.
punya bakat seperti itukan mati. Itukan pernyataan
543.
yang keluar itu membunuh kalau menurut saya,
544.
menurut saya itu membunuh dan itu kita tidak bisa,
546.
pelampiasan kita tidak ada lagi. Yah disaat kita
547.
bermain yah bermain kan? Saya pikir begitu.
548. 549.
Apa disana orang tua juga setiap kali melakukan
orang
tua
membunuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 179
550.
kesalahan selalu menggunakan apa sih untuk
551.
mendisiplinkan
552.
anak?Rotan.
553.
Buat kakak mendisiplinkan kakak melakukan
554.
anak
misalnya
contohnya
(NTT)
Pola pengasuhan anak
kesalah itu apa? Saya dulu suruh berlutut. Malah
mendisiplinkan anak ketika
dengan menggunakan
556.
saya pikir dulu sistim didikan di sekolah lebih
berbuat salah adalah dengan
kekerasan
557.
hancur.
rotan dan disuruh berlutut
dan berlutut)
558.
Di
559.
tampar.Ditampar?Terus rotan, saya lihat pepatah di
− Kedisiplinan kalau di sekolah
560.
ujung rotan ada emas itu’.Haa itu yang diterapkan di
ditampar terus dirotan sesuai
yang
561.
kita. Makanya emas bertaburan di NTT itu (tertawa).
pepatah “di ujung rotan ada
disekolah yaitu dari
562.
Haa makanya saya pikir mereka tidak sukses sama
emas” itu yang diterapkan.
SMP sampai SMA
563.
sekali, mereka gagal semua guru itu. Kan banyak,
Rata-rata dari SMP samapai
menggunakan
564.
mungkin akhir-akhir ini saya tidak tahu yah tapi rata-
SMA
kekerasan
565.
rata
kekerasan
kekerasan yaitu dipukul dan
566.
semua.Kekerasannya dipukul?Ia dipukul semua
semua mengalami hal yang
567.
dan itu hampir rata-rata semua mengalami hal yang
sama
568.
sama.
569.
sekolah
SMP,
seperti
SMA
apa?Di
itukan
sekolahkan
pake
− Orang
tua
(dirotan
di
menggukankan
Pengalaman
didikan diterima
(dipukul
menggunakan kabel)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 180
− Saat
Pengalaman
570.
Kakak pernah dipukul terus? A,oe dirotan, tidak
571.
kerja tugaskan sangsinya disuruh berlutut, suruh
tugas,
572.
hormat, berlutut ke tiang bendera, berdiri ke tiang
hormat tiang bendera dan
disekolah yaitu dari
573.
bendera hormat bendera, kabel lagi, dipukul.
dipukul menggunakan kabel
SMP sampai SMA
574.
Dipukul pakai kabel? Kami dulu SMP itu, sayakan
menggunakan
575.
SMP HTM. Ini saya, ini saya juga pikir dia punya
kekerasan
576.
didikan sangat tidak bagus sekolah swasta. Dan
menggunakan kabel)
577.
sekolah-sekolah misi menurut saya pendidikannya
578.
sangat buruk.
tidak
mengerjakan
sangsinya
berlutut,
yang
didikan diterima
(dipukul
579. − Saat
Pengalaman
580.
Kenapa sangat buruk?Saya terus terang itu dan
581.
kekerasan itu tidak pernah dipublikasikan. Itu
(dipukul) itu menjadi treadisi.
yang
582.
tersembunyi dan menjadi tradisi. Sehingga keluar itu
Mis: bapak asrama ketika
disekolah yaitu dari
583.
kita menjadi, abertopeng semua, bertopeng semua.
anak
SMP
584.
Kita dipukul. Ini saya dulu bapa asrama. Dapat
mendapat rengking 11 keatas
kekerasan
585.
rengking satu digendong, dapat rengking 10 e,,11.
maka buka baju kemudian
menjadi
586.
Kabel lima kali. Buka baju ikat di tiang baru pukul
dipukul pakai kabel sebanyak
(dipukul
587.
lima kali. Belum kita bolos. Itu belum kita bolos.
5 kali dan kalau
menggunakan
588.
Jadi sangsinya itu kita guling, hanya dulu guling di
sangsinya guling di kerikil
SMP
asrama
kekerasan
ada
yang
bolos
didikan diterima
menggunakan dan
itu
tradisi
kabel
dan guling di kerikil)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 181
589.
kerikil, suruh bilang ini kita latihan militer. Saya
590.
bilang ini “MANTAP” (tertawa terlihat kecewa).
591. 592.
Tapi orang tua tidak pernah? Itu orang tua tidak
593.
tau. Oh orang tua tidak tau?Haa. Ada satu hal
594.
yang dan orang tua kita disana kadang-kadang saya
merasa seperti dianiaya. Mau
yang
595.
juga bigung. Itu bukan hanya orang tua saya, dan
mengeluh pada orang tua tapi
disekolah yaitu dari
596.
waktu itu kita semua di dalam juga mengeluh “kita
orang tua sudah serahkan
SMP
597.
ko diperlakukan begini?”. Itukan umur-umur kita
pada sekolah “didik saja
kekerasan
598.
masih kecil juga kayak SMP kelas 1, terus kita
seperti anak sendiri jadi mau
599.
dianiaya seperti itu. Hm kita mau mengadu ke orang
pukul atau apa terserah”.
600.
tua, orang tua disanakan pertama sudah terlanjur
Akan tetapi, kepercayaan dan
601.
sudah, biasalan bilang “ai.didik saja anggaplah ini
kesempatan
602.
kamu punya anak jadi mau pukul atau apa terserah”.
dengan cara mendidik secara
603.
Jadi itu seolah-olah secara total dikasih kesana. Ke
militer
604.
sekolah? Haa. Tapi sayangnya itu, kesempatan emas
605.
itu dong tidak pakai untuk didik kita baik-baik kan.
606.
Kepercayaan yang diakasih oleh orang tua terhadap
607.
mereka itu tidak digunakan baik-baik malah
− Semenjak
SMP
kelas
1
digunakan
Pengalaman
didikan diterima
menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182
608.
sistimnya kok begitu, ko mendidiknya secara militer
609.
begitu.
610. 611.
Jadi kakak dong, kakak kebanyakan dipukul,
612.
ditampar, samapai dirotan itu sampai? ai SD,
613.
saya SD malah tidak sama orang tua malah tidak
614.
pernah pukul. Tapi di pendidikannya? Saya malah
615.
kalau, dulu saya SD, kalau pagi-pagi suruh cuci
616.
piring, kalau maksudnya labuk sampai larut itu
malam
617.
kadang-kadang
piring
618.
hukumannya?Ia. Hanya SMPnya itu. Saya merasa
619.
berubah itu ketika saya tamat.Kalu saya, karena
bertahan
620.
saya, dari SD sampai SMP itu saya masih bertahan
terbawa
621.
karena masih terbawa dari rumah. Dan saya pikir
hancur saat SMP
622.
saya hancur waktu saya di SMP.
suruh
cuci
piring.Itu
623. 624.
Itu SMP kakak kenapa? Saya pikir karena
625.
kebiasaan dianiaya terus. Dianiaya terus dan kita
626.
dipaksakan waktu itu.Untuk?Utuk harus berbuat
− Saat SD kalau pulang larut sangsinnya
cuci
Pengalaman mendapatkan perlakuan yang tidak
− Dari SD sampai SMP masih karena dari
rumah
masih dan
menyenangkan (SDSMP)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183
− SMP terbiasa dianiaya dan
627.
seperti ini, harus seperti ini, (nadanya keras dan
628.
sangat menekan) jadi tidak mengikuti kemampuan
dipaksakan
untuk
629.
kondisi kita yang seperti apa, jadi kita dipaksakan
bersaing.
Persaingannya
630.
betul-betul harus bersaing dengan teman yang, yang
tidak
631.
memang kita tidak sanggup untuk seperti itulah. Oh
kemampuan
632.
jadi kalau tidak mencapai target pasti dipukul
dan ketika tidak mencapai
633.
dengan?Dihukum dengan cara itu kekerasan semua.
target maka akan dihukum
634.
Tidak penah dengan cara yang baik yang saya
dengan cara kekerasan
635.
lihat.Dari SMP sampai SMA?Ia dari SMP seperti
636.
itu dan saya setelah tamat saya lebih hancur SMA.
sesuai
Pengalaman
saling
mendapatkan perlakuan yang tidak
dengan
menyenangkan
yang dimiliki
(kekerasan)
637. 638.
Hancurnya itu karena apa? Karena saya merasa Saat SMA lebih hancur karena ;
639.
saya mendapatkan saya mendapatkan kebebasan
640.
besar dan itu saya merasa mendapat kebebasan disitu
sehingga pindah sekolah 3
mendapatkan
641.
dan itu saya hancur saya sekolah SMA, 3 SMA, saya
kali
perlakuaan
642.
pindah-pindah terus. Ketika saya dianiaya saya
− Saat
643.
sudah tidak mau lagi. Ketika saya dianiaya, di
tidak mau sekolah lagi karena
644.
tampar saya sudah tidak mau lagi. Saya tidak mau
merasa takut
645.
sekolah lagi. Saya merasa takutkan. Ai saya pikir
− Mendapat
dianiaya
kebebasan
(ditampar)
Pengalam
yang
tidak menyenangkan disekolah (SMA)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184
− Banyak guru disana (NTT)
646.
saya kesanakan katanya mendidik, ko caranya
647.
begini. Itu guru-guru dong saja. Saya pikir disana
mendidik
648.
itu, ada orang tua yang benar tapi banyak kesana itu
kekerasan
649.
ada sekolah juga. Sangat-sangat parah kita punya
650.
guru-guru itu. Banyak yang parah. Benar itu.
651.
Mendidik semua dengan kekerasan?Ia itu banyak.
652.
Saya tidak tahu sekarang yah. Sekarang saya tidak
653.
tahu.
dengan
cara
654. 655.
Apakah itu juga, apa berpengaruh dengan kakak
656.
mereka setiap kali melakukan orang yang
657.
melakukan
658.
langsung memukul?Oh ia itu langsung kesana.
659.
Kesana karena apa yah saya pikir disaat – saat itu
melakukan kesalahan dipukul
diakibatkan
660.
kita dibentuk, saat-saat masa-masa kita umur-umur
maka saat orang melakukan
modeling dari kecil
661.
seperti itu kalau depan kita, saya pikir kita ini apa
kesalahan cenderung untuk
662.
yah kita mengikuti jejak yang sudah dibuat oleh
memukul
663.
orang-orang dan itu kepekaan kita. Kita merekam
664.
apa yang dibuat dan itu yang kita ulangi. Dulukan
kesalahan
kecendrungan
untuk − Terbiasa
dari
kecil
saaat
− Apa yang dilakukan adalah mengulangi
apa
yang
Perilaku agresi yang oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185
665.
tindakan pertama itu saya ini dulu pernah lihat yang
direkam dan dilihat serta
666.
seperti ini. Itu kadang-kadang kecendrungan kitakan
sebagai
667.
kesana. Kecendrungan kitakan kesana. Jadi dulukan
jejak yang dibuat orang-
668.
setiap kali penyelesaian masalah ko seperti ini?
orang
669.
Tidak ada, tidak ada yang, kalau masih dirumah kita
kecenderungannya
670.
rasanya lain, nah itu justru yang bertentangan ketika
(memukul)
671.
dirumah lebih halus disekolah yang diasrama itu
672.
lebih para. Saya pikirnya begitu malah mengatur
673.
katanya disiplin. Tapi ko caranya kan, itukan
674.
caranya itu tidak benar sama sekali.
bentuk
mengikuti
sehingga kesana
675. − Di sekolah setiap melakukan
676.
Berarti pendidikan disekolah setiap kali kakak
677.
mereka melakukan kesalahan selalu di hukum
kesalahan
678.
dengan kekerasan?Ia selalu dengan kekerasan
dengan kekerasan
679.
dibanding di rumah.
selalu
dihukum
Pengalaman mendapat
perlakuan
tidak menyenangkan saat
680.
di
sekolah
(kekerasan)
681.
Tapi
682.
misalnyakan setiap kali di pendidikan setip kali
683.
orang
kakak
salahkan
sendiri
selalu
terpengaruh
dengan
tidak
kekerasan.
− Pendidikan dengan kekerasan membuat
setiap
bertemu
Perilaku
agresi
sebagai modeling dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186
684.
Terpengaruh tidak ketika kaka melihat orang
dengan
685.
yangberbuat salah kepada kakak, kakak pasti
melakukan kesalahan selalu
686.
langsung dengan kekerasan?Itu pasti. Belum lagi
diselesaikan
687.
kita di asrama dipukul sama kakak-kakak dan itu
kekerasan
688.
menjadi budaya kita setiap kali ada adik yang datang
− Saat diasrama sudah menjadi
689.
dia harus patuh dengan kita karena kesalahan dia
690.
sangsinya
691.
sama.Hukumannya dipukul?Ia dipukul. Dan dia
harus patuh dengan kakak.
menyelesaikan
692.
tidak bisa berani buat apa-apa.
Setiap kesalahan sangsinya
masalah
693.
generasi
harus
dipukul (generasi ke generasi
694.
dibongkar. Kalau menurut saya sih kalau NTT
− Saat SMP sudah menjadi
695.
asrama itu dibubarkan saja. Ia ini kita omong terus
696.
terang.
697.
suwasta asrama-asramanya dibubarkan saja. Ini kita
698.
bukan, ini, ini bukan apa yah, bukan cap. Tapi itu
699.
yang kita alami da semua rata-rata menceritakan hal
700.
yang sama. Pengalaman yang sama yang diceritakan.
akan
ke
sama.
generasi?Yah.
Sekolah-sekolah
misi.
Hukumannya
Berarti itu dari Itu
yang
Sekolah-sekolah
701. 702.
Berarti sudah jadi kebiasaan ada anak baru yang
orang
yang
pendidikan di sekolah
dengan Tindakan
agresi
budaya dipukul oleh kakak-
sebagai
suatu
kakak
kebiasaan
sehingga
adik-adik
dalam
Tindakan
agresi
kebiasaan anak baru yang
sebagai
suatu
melakukan kesalahan pasti
kebiasaan dari SMP
dipukul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187
703.
baru masuk kakak, setiap kali anak baru
− Orang NTT yang hebat
704.
melakukan kesalahan kakak pasti langsung
cenderung ke kekerasan
705.
memukul?Yah. Liat saja orang tua kita tidak usah
− Hampir semua pria NTT
706.
jauh-jauh.
707.
kecendrungan
708.
maksudnya?Lebihnya ke kekerasan. Itu orang-
709.
orang NTT dan hampir semua pria NTT seperti itu.
Orang-orang dia
NTT akan
yang
hebat
Hampir semua pria NTT
menggunakan
kekerasan
cenderung kekekerasan
kesana.Kesana
710. Tindakan
711.
Pria NTT, itu tuntutan lingkungan?Saya pikir itu
− Kekerasan itu sudah menjadi
712.
karakter yang dibangun, pembentukan apa yah
karakter yang dibentuk sejak
(kekerasan) terbentuk
713.
karakter orang yang dari masa kecil sampe umur 5
kecil
sebagai karakter pria
714.
tahun sampai selanjutnya itu dan itu, itu yang
menggunakan kekerasan
715.
menjadi ketika dia dewasa itu yang pasti dia
716.
gunakan.Oh begitu, termasuk kakak juga? Ia.
makanya
dewasa
agresi
NTT
717. 718.
Kalau liat orang salah pasti langsung pukul? Ia
719.
kitakan langsung. Kalau saya lihat kalau kita lebih
720.
profesional kitakan bisa lihat lagi kesalahannya apa
721.
dulu tapi kitakan selalu tindakan yang kita ambil
− Ketika melihat orang yang salah
maka
langsung
Tindakan
agresi
sebagai
suatu
kebiasaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188
722.
selalu “hoe kamu” (nadah membentak). Berarti
memukul (dengan kekerasan)
723.
selalu dengan kekerasan?Ia. Walaupun tidak
baik itu dengan fisik dan
724.
dengan fisik to. Tetapi minimal dengan kata-kata itu.
kata-kata yang menyakitkan
725.
Itu juga lebih menyakitkan saya pikir.
Bentuk
agresi
(memukul)
726. − Menghilangkan
Usaha
727.
Kakak pernah dengan kata-kata?Justru mau
728.
menghilangkan fisik larinyakan kesana.Itu kira-kira
fisik maka beralih ke kata-
menghilangkan
729.
kakak mengatakan apa saja kalau dengan kata-
kata makian
bentuk
730.
kata?Maki.Maki?Ia itu pasti. Kebanyakan itu maki
agresi
731.
yang keluar pertama itu maki.
dengan menggunakan
tindakan
732.
tindakan yang
fisik
kata-kata makian
733.
Kira-kira itu kakak waktu berkelahi sendiri .di
734.
SMA itukan berkelahi sendiri pernah,ada yang
735.
tawuran?Tawuran pernah.Kakak bisa ceritakana
tawuran
736.
yang tawuran itu kira-kira masalahnya apa
menjatuhkan dan diprovokasi
bentuk
737.
begitu? Tawuran itu hanya masalah itu saja masalah
oleh teman yang lain kalau
mempertahankan
738.
kalau SMA inikan kita cepat termakan dengan
kelompok
harga diri
739.
bayang-banyang orang cerita-cerita angin yang lewat
mengatakan
740.
“ oe kalian disana katanya begini, disebelah sana
dan
− Pada
saat
SMA karena
pernah
Tindakan
agresi
saling
dilakukan
sebagai
sebelah “kalian
penakut”
parah
sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189
741.
bilang begini” sudah mulai baku balas kayak
742.
disebelah merendahkan yang disebelah bahwah ai
743.
sebelah ini, parah, penakut ini. Terus disebelah
744.
bilang dia hebat. Nah terus yag disini dia tidak mau
745.
diam juga. Haa.itukan kita makan, persepsi itu
746.
muncul kalau kita tangkap murni-murni saja masuk
747.
murni-murni saja tidak pernah seleksi lagi ini begini
748.
nanti kita buat jadinya apa yang penting jalan dulu.
mereka itu hebat
749. 750.
Berati langsung tawuran kebanyakan seperti
751.
diprovokasi ?Haa itu yang terjadikan seperti itu.
752.
Sampai
753.
memamfaatkan
itu
karena provokasi dari pihak
adanya provokasi dari
754.
organisasi yang dipakai sampe hari ini. Semua
lain dengan memamfaatkan
pihak lain
755.
mengarahnya kesana. Jadi organisasi rata-rata kita,
kata persaudaraan (Semua
756.
saya tidak tau kalau yang di Jawa, di Jawa mungkin
organisasi di NTT rata-rata
757.
masa orientasikannya lebih lebih baik sih. Sudah
seperti itu)
758.
lebih apa yah, tapi kalau di NTT itu kan di apa
759.
istilahnya MABA yang kayak apa yah. Mahasiswa
hari
inikan kata
seperti
itu.
persaudaraan.
Dengan Dan
− Dari SMA sampai hari ini tawuran
yang
dilakukan
− Ospek MABA di NTT yang di
tonjolkan adalah
fisik
Tindakan
agresi
dilakukan
karena
Kekerasan suatu
tradisi
menjadi untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190
760.
baru?Ia
mahasiswa
baru
atau
itukan
yang
(gaya militer yaitu keras dan
761.
ditonjolkan fisiknya. Katanya melatih mental kalau
kaku) dengan tujuan melatih
762.
itukan saya pikir adopsi gaya militer punya. Keras
mental
763.
tapi kaku. Ngapain kalau keras tapi kaku? Iakan?. Ia.
764.
Kalau kita mentalnya bagus tapi keras dan kaku.
765.
Tidak semua orang bisa bicara di depan kok. Yah
766.
kan? Dan itu terbukti. Ketika itu mereka didik kita
767.
terbukti bahwa kita tidak seperti, tidak bebas,
768.
berbicarapun tidak bebas.
melatih mental
769. 770.
Jadi waktu itu tawuran itu diprovokasi karena oh
771.
disana itu begini, jadi merasa direndahkan, terus
772.
emosi dan ? Ia begitu dan kita membalas. Jadi
provokasi
773.
kebanyakan
sehingga merasa emosi dan
adanya provokasi dari
774.
langsung emosi. Kebanyakan kan begitu.Berarti
membala
pihak lain
775.
langsung emosi. Ada yang ikut-ikutan saja.
langsung
emosi?Ia
kebanyakan
− Tawuran
hasil
Tindakan
agresi
(direndahkan)
dilakukan
karena
karena
776. 777.
Kalau
atau
− Tawuran awalnya ikut-ikut
778.
emosi?Awal-awalnya ikut-ikutan terus terbawa dan
tetapi kalau sudah pernah
kakak
waktu
itu,
ikut-ikutan
Tindakan agresi yang diakibatkan
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 191
779.
orang-orang ikut kita. Kalau ketika kita sudah pernah
berkelhi
di
depan
orang
keingian
untuk
780.
berkelahi dihadapan orang. Dan orang sudah pernah
banyak maka kita akan dapat
mendapatkan
781.
lihat kita, kita bisa lawan orang, kita tampil di depan
banyak pengikut
kelompok (pengikut)
782.
pengikut banyak. Ha itu yang terjadi.
783. 784.
Awalnya ikut-ikutan terus setelah itu, terbawa Tawuran dengan alasan:
785.
emosi karena misalnya seperti yang kakak
− Awalnya ikut-ikutan
786.
contohkan misalnya ada kakak-kakak yang kena
− Persaudaraan
787.
pukul pasti karena rasa persaudaraan jadi adik
didasari oleh
788.
emosi dan langsung pukul? Ia.
solidaritas
789.
Tindakan
agresi
(tawuran)
yang rasa
(persaudaraan)
790.
Kakak ini setiap kali menyelesaikan masalah
791.
kebanyakan dari SMA sampai sekarang?Kalau
792.
sekarang tidak. Saya dulu, saya masuk kuliah
menyelesaikan
793.
pertama saya lebih mengarah kesana tapi setelah
dengan kekerasan
794.
sudah mulai masuk semeter 3, 4 saya mulai ” ai saya
795.
tidak boleh seperti ini”. Saya pikir maksudnya umur
796.
juga. Umur semakin bertambah juga. Kita mulai
797.
merasa hai sudah tidak pas lagi kalau kita harus
− Saat
awal
kuliah masalah
Tindakan agresi yang didasari
oleh
penyelesaian masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192
798.
seperti inikan. Dan saya juga merasa bersalah juga,
799.
menyesal karena waktu itu yang sia-sia, banyak
800.
waktu yang orang gunakan untuk belajar kita tidak
801.
pernah memamfaatkan itu.
802. 803.
Itu kira-kira berakhir tahun berapa kakak? Saya
804.
mungkin 2012 yah. 2012 saya stopkan itu. Saya
805.
lebih, dulu saya ikut, saya ikut. Ikut apa
pernah
806.
maksudnya?Ikut tawuran.Tawuran?Ia dan kita
tempat di Jogja
807.
pernah serang ada beberapa tempat di Jogja.
− Dulu pernah ikut tawuran dan serang
beberapa
Pengalaman melakukan kekerasan
808. 809.
Itu bisa diceritakan?Salah satunya satu kampung Ikut tawuran
810.
yang di Janti, kita pernah serang dengan jam 7
811.
malam. Itu sampe warganya hilang. Termasuk
812.
kasusnya Babarsari, penyerangan terhadap warga
− Penyerangan di Babarsari
813.
termasuk saya juga di dalam, terus penyerangan
− Penyerangan terhadap OBOR
814.
terhadap OBOR saya pernah ikut, penyerangan
− Penyerangan
815.
terhadap TERAS saya pernah ikut dan Liquid
816.
sempat hampir jadi tapi. Pernah kita pukul orang di
− Penyerangan
Janti
sampai
menewaskan 1 orang warga
TERAS
terhadap
Tindakan agresi yang dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
817.
depan Liquid juga. Itu ketika keluar dari kafe, kita
− Memukul orang di Liquid
818.
mabuk di hiburan malam, itu hanya masalah-
dalam kondisi mabuk yaitu
819.
masalah sepele kita turun dari motor kita tusuk saja.
turun langsung tikam orang
820.
Jadi saya dulu, sayakan dengan saya punya anak-
tersebu
821.
anakkan saya tampung banyak.
822.
kemana-mana kami
sama-sama. Saya kemana
− Ada yang maki saat di jalan
823.
mereka selalu ikut. Itu terakhir saya yang kontrol
jadi turun langsung tikam
824.
kembali. Saya mabuk, jadi yang dibelakang katanya
orang itu
825.
di maki ada orang yang dijalan, kemudian turun dan
826.
ditusuk. Saya tidak mungkin tahan banyak orang.
827.
Dan kita biasanya begitu kok kalau dia yang
828.
menyakiti orang, kalau orang menyakiti dia, pasti
829.
kita bantu. Kalau dia menyakiti orang saya tidak
830.
akan bantu. Saya kalau banyak orang kita tidak
831.
mungkin tahan hampir semua. Saya biasa cari alasan
832.
bagaimana mencari polisi kah, teriak polisi atau apa
833.
untuk cepat-cepat biar ko menghindarkan. Kalau kita
834.
sudah sebut polisi mereka pasti menghindar karena
835.
takut juga.Kalau yang di Jogja, saya liat yang di
Jadi kalau kami Tindakan agresi yang dipicu oleh adanya stimulus dari luar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194
836.
Jogja setiap masalah penyelesaiannya tidak pernah
837.
habis.
838. 839.
Masalahnya itu apa saja? Masalah apa saja,
840.
masalah perkelahian, jadi kita NTT ini apa yah,
841.
dimana-mana, di tempat hiburan, kita masuk, kita
842.
menjadi jadi minder. Karena? Karena kita ini
843.
diposisikan sebagai orang yang agak apa, yang mau
844.
bilang menakutkan juga. Jadi seperti orang itu apa
845.
yah datang kasih kita minuman harus lihat kita awal
846.
ini, saya hampir beberapa kali di tempat hiburan dan
847.
saya juga sekarang kelola kafe.Artinya ada kami
848.
beberapa orang merintis usaha disana juga itu hanya
849.
untuk menghindari masalah-masalah begituan. Tapi
850.
itu saya sudah stop dari situ. Dan ketika kita tampil,
851.
kita berdiri, kita duduk disitu, orang merasa seolah-
852.
olah kita, orang liat kita semua itu loh, pandangan
853.
terhadap kita seolah-olah negatif
854.
saya dulu, saya dulukan pernah ditanya sama sekuriti
sekali. Padahal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195
855.
“jangan buat kaco” kalau memang kau tau niat saya
856.
datang kesini buat kaco, saya datang cuma untuk
857.
senang, kalau saya tau ini tempat untuk berkelahi
858.
saya tidak datang. Tapi saya datang untuk hibur diri
859.
dan saya pulang dan saya tidur. Jangan pernah
860.
membicarakan itu. Itu seperti apa yah? Di just, di
861.
justment? Ia. Ia seperti itu. Dan itu yang selama ini
862.
saya tidak suka dan itu saya cepat tidak senang. Yah
863.
kita kalau sudah baik jangan seperti itulah, yang baik
864.
itu seperti apa? (nada tinggi). Menurut mereka yang
865.
paling benar itu seperti apa? Tidak ada yang paling
866.
benar sih (nada tinggi dan raut wajah seperti orang
867.
marah). Itu yang sering terjadi di Jogja kemudian
868.
banyak sih. Kalau baru-baru ini di Liquid juga. Itu
870.
kita yang selesaikan juga. Mereka denda 3 juta.
871. 872.
Itu karena masalah apa? Masalah perkelahian. Itu
873.
ada saudara kita juga, orang kita juga, mereka
874.
berkelahi, terjadi perkelahian. Dia dikeroyok juga,
− Teman
atau
saudara
berkelahi dengan sekuriti di
Tindakan agresi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 196
875.
dia sempat, dia berkelahi dengan sekuriti sendiri
Liquid kemudian di tarik dan
876.
terus dia ditarik ke ruang isolasi terus dikeroyok
di keroyok di ruang isolasi
877.
didalam. Ha itu kita tidak terima. Tetapi cara
878.
penyelesaiannya masalah yang, cara penyelesaian
879.
masalah yang kita pake untuk kasus, kasus baru-baru
880.
itu, apa yah diplomasi yah. Itu yang lebih kita
881.
tonjolkan dan kita merubah presepsi bahwa orang
882.
NTT kalau ketika dilakukan, diperlakukan seperti itu
883.
yang ada mereka membalas. Membalas dengan
yang
dan
Tindakan agresi yang
884.
melakukan penyerangan. Ha..itu kita tidak pakai.
dikurung di ruang isolasi
didasari oleh balas
885.
Kita masuk kesana terus kita melakukan penekanan.
maka biasanya orang NTT
dendam
886.
Kami, kami bisa serang juga bisa dan semua orang
akan membalas menyerang
887.
punya peluang yang sama termasuk kalian juga
888.
misalnya serang kami. Tapi kami tidak akan seperti
889.
ini lagi, yang dulu-dulu,. Itu tidak akan sperti itu dan
890.
kita punya cara yang lebih baik dari pada yang dulu.
891. 892.
Kalau yang dulu yang kakak dong serang
893.
perumahan di janti itu masalahnya itu apa
dilakukan oleh teman
− Dulu kalau ada anak NTT di
keroyok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197
− Pada saat mabuk kalau ada
894.
sebenanrnya?Masalahnya itu teman kita yang salah.
895.
Warga
896.
hancur.Karena?Kami sudah mabuk semua. Jadi
dibawah
897.
orang disekitar situ tidak boleh liat. Kalau liat berarti
alkohol
898.
habis.
tersinggung
899.
Oh kalau mabuk ada yang liat dan nantang?Ia
900.
dan banyak tempat yang korban sih kalau saya.
− Kalau pada saat mabuk ada
901.
Orang Jogja bilang kita agak kurang bagus memang
yang lihat dan nantang maka
902.
saya juga, karena saya memang, saya tidak bilang
akan dipukul (banyak tempat
dibawah
903.
saya aktor sih. Tapi saya sering jalan malam juga
yang menjadi korban)
alkohol
904.
dan saya sempat kuliah hancur banyak. Itu hampir
− Semua tempat jualan seperti
905.
semua tempat jualan seperti indomart, full time,
indomart, full time dan circe
906.
circle k, itukan korban semua. Korban minta uang,
k menjadi korban minta uang
907.
kasih minumanOh itu bagaimana?Yah masukan
dan minuman dengan cara
908.
todongpake parang.
menodong
parkir
disitu
motornya
sama
warga
909.
yang lihat berarti habis
menggunakan
parang
910.
Oh kakak pernah melakukan itu?Saya hanya dari
911.
luar saja saya tidak masuk tapi masih dalam satu
912.
kelompok.Satu kelompok? Huum dalam satu
− Tidak
melakukan
Tindakan
agresi pengaruh dan
Tindakan
cepat
agresi pengaruh dan
cepat
tersinggung Tindakan agresi yang dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198
913.
kelompok.
Ini
kita
buka-bukaan
saja.
Ini
penodongan tapi berjaga di
914.
dirahasiakan to? Ia. Makanya saya buka-bukaan
luar
915.
saja. Kalau untuk di Jogja sih. Jadi dulu, itu sekitar
kelompok
916.
2011, 2012, yang semua dinginkan setelah om Deky
917.
mereka di tembak oleh KOPASUS. Ha itu semua
918.
mulai berakhir. Dulukan kejam sekali.
dan
masih
satu
Tindakan agresi yang dilakukan
919. 920.
Kejamnya itu seperti?Dulukan ditempat-tempat
− Dulu di tempat hiburan orang
921.
hiburankan orang-orang kita hanya main potong-
NTT suka potong dan bacok
922.
potong saja, bacok, potong-potong sajakan. Kan
orang karena bawa parang
melakukan
923.
ketempat hiburan bawa parang semua.
semua
kekerasan di tempat
924.
Pengalaman tindakan
hiburan − Dulu setiap
925.
Kakak juga jalan bawa parang? Ia. Rata-rata
926.
dulukan kasus kita jalan pasti bawa parang. Itukan
parang
927.
penyelesaiannya tidak ada damai. Itu damai itu
penyelesaian
928.
mungkin urutan yang keseratus urusan yang pertama
setiap
Damai
Tindakan agresi yang
929.
adalah baku balas sampai sudah memang, sudah
menjadi urutan ke-100 yang
didasari oleh balas
930.
saatnya dua-duanya, tidak sanggup lagi, atau satunya
pertama
dendam
931.
sudah tidak kuat baru, satu itu minta negosiasi untuk
membalas sampai keduanya
keluar
karena
tidak
damai
masalah.
harus
bawa ada untuk
saling
Senjata tajam sebagai pelindung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199
932.
damai. Tetapi ketika sama-sama kuat tidak ada
933.
damai.
tidak sanggup baru damai
934. 935.
Dan kakak terlibat?Beberapa kasus saya terlibat.
− Beberapa
936.
Termasuk yang kasus saya jangan sebut kasus yah
terlibat
937.
maksudnya termasuk babarsari, penyerangan rumah
temasuk
938.
itu saya ikut, terus apa yah masuk ke tempat-tempat
(meminta
939.
jualan kayak Indomart, Circle K, Full Time,
minuman) di tempat jualan
dibawah
940.
Alfamart. Haa itukan sempat minta-minta uang. Kita
seperti alfamart, indomart,
alkohol
941.
yang lain jaga diluar, 2 orang masuk todong,
circle k dan full time. Hal ini
memenuhi kebutuhan
942.
mintanya rokok. Biasanya itu pas kita minum itu, pas
dilakukan saat mabuk dan
ekonomi
943.
kita semua tidak punya uang, jalan pintasnya itu.
tidak ada uang dan dilakukan
944.
Disaat itu semua tidak ada uang lagi caranya minta
setiap malam
945.
uang, tondong pake parang, satunya masuk ambil
946.
yang lain tunggu di luar. Setelah itu pulang jalan,
947.
terus kita yang minum disitu pindah tempat lagi,
948.
nanti besok malam. Dulukan hampir semua tempat
949.
mereka harus kasih minuman karena mereka sudah
950.
tahu. Kalau dia tidak kasih minuman berarti,
penyerangan seperti
babarsari penodongan
uang,
rokok,
− Semua tempat harus kasih karena sudah tahu
Tindakan agresi yang dilakukan
saat pengaruh dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
951.
nantikan kita suruh ada orang ke sana jadi bawa
952.
nama abang ini minta aja minuman disana. Minta
953.
bir. Kalau itukan arena bisnis kalau seandainya
954.
dihitung, bir inikan di perusahaankan 20.000 ribu,
955.
kalau keuntungannya dijual 35.000 ribu keuntungnya
956.
cuman 15.000 ribu. 15.000 ribu kalau kita minta
957.
sampai 10 botol itukan dia rugi berapa? kalau
958.
hancur. Sebenarnya kalau kita hitung-hitungan
959.
ekonominyakan kasian juga yah. Tapi itu kita tidak
960.
pernah sadar itu. Saya tidak tau dulu arah apa yang
961.
kita cari sebenarnya. Sampai bigung karena saya
962.
sendiri terakhir saya pokonya harus menghindar
963.
karena saya tidak tau ini kita mau kemana?
964. 965.
Jadi waktu itu terlibat saja?Ia terlibat saja karena
966.
pikirkan teman, saudara, boleh, tapi satu dua kali,
967.
wajar. Terus orang mulai untuk kita. Kalau ini kita
968.
yang terus, kita yang terus kan kita juga merasa
969.
jenuh bahwa dan jangan seperti ini terus juga apa
− Ikut terlibat karena berteman dan sudah jadi saudara
Tindakan agresi yang didasari solidaritas
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201
970.
lagi orang yang tidak salah. Yang saya berenti itu
971.
ketika saya lihat teman-teman pukul orang yang
972.
tidak salah. Itu pukul dijalan, tikam orang di jalan,
memukul
973.
itu saya lihat dengan mata sendiri, dan saya juga
orang dijalanan
974.
pernah lempar orang. Terus orang sementara dengan
− Pernah melempar orang
975.
motor kita, saya sempat mau bacok beberapa kali.
− Pernah beberapa kali ingin
976.
Saya punya tipikal yang seperti itu kalau saya marah,
977.
emosi, saya bacok. Ha itu di Jogja berakhir tahun
− Saya punya tipikal kalau
978.
lalu. Ada satu kitapung punya senior saya mau bacok
marah dan emosi, saya ingin
didasari
979.
dia di lampu merah hanya saya tidak dapat.
bacok orang
pelampiasan
− Melihat teman satu kelompok dan
menikam
Bentuk
tindakan
agresi yang dilakukan
bacok orang
980.
Tindakan agresi yang oleh emosi
yang dirsakan
981.
Tapi kakak sudah pernah bacok orang sampe
982. 983.
kena?Kalau fiti sudah sering, fiti kena orang, lempar Tindakan kekerasan yang pernah orang kena itu sudah hampir ulang-ulang. Terus dilakukan
984.
keroyok orang sampe parah juga sudah pernah, dan
− Sering fiti orang
985.
itu saya merasa bersalah sampai hari ini. Saya ketika
− Sering lempar orang
986.
keluar itu, saya kenal ada satu kakak orang NTT dia
987.
ajak saya untuk ikut diskusi. Disana saya, yang
− Keroyok
988.
lingkungan, saya pikir lingkungan karena saya pikir
parah
orang
Bentuk
tindakan
agresi yang dilakukan samapai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202
989.
saya
punya
motifasi
diri
itu
lemah.
Harus
990.
membutuhkan dukungan dari luar yang lebih banyak
991.
kelihatannya. Berarti saya harus berada pada
992.
lingkungan yang tepat ini kalau saya salah berarti
993.
saya habis. Dan saya diajak teman-teman untuk
994.
bawakan diskusi ilmiah, bawa materi. Tiga kali hadir
995.
dan bawa materi, saya pernah bawakan materi disana
996.
walaupun ada beberapa dosen disitu, saya merasa
997.
bergabung disitu biar saya merasa diri tidak
998.
direndahkan disana dan saya merasa memiliki
999.
kemampuan kuat dan saya belajar terus. Disitu baru
1000. saya mengukur, disana sebenanarnya saya mau 1001. mengukur saya punya kemampuan ternyata saya 1002. belum apa-apa ketika saya duduk dengan orang1003. orang lebih pintar dari saya, saya merasa menyadari 1004. itu. Dan itu saya pulang saya satu hari saya harus 1005. baca kalau saya tidak baca itu saya rasa rugi 1006. walaupun 30 menit setiap hari. Kalau saya mau tidur 1007. atau apa setiap hari saya harus luangkan waktu untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203
1008. baca buku apa saja. Ha itu mulai dari situ saya mulai. 1009. Saya keluar itu saya tanpa sadar, saya kenal orang 1010. saat tanpa sadar, kalau saya akan dibawah kearah 1011. sana. 1012. 1013. Berarti kakak sempat masuk ke penjara begitu? 1014. Ia. Baru-baru. Baru-baru? Ia. Baru-baru. Itu 1015. kasusnya apa? Saya itu bukan saya tapi saudara. 1016. Saya di tuduh tikam orang. Waktu itu mereka bilang 1017. kami dua. Ha. Itu karena orang lihat kembali masa 1018. lalu kita. Itu yang kita jaga, reput, nama baik. Nama 1019. baik ini. Jadi saudara, teman ini yah saya anggap 1020. saudaralah kalu sudah sama-sama. Itu katanya tikam 1021. orang. Itu kasusnyakan anak Timor Leste dulu kita 1022. tawuran mereka serang kita beberapa kali disini, kita 1023. damai di Polres Sleman. Saya dari pihak kita mereka 1024. punya seniornya dari pihak sana, kita nego kita 1025. damai. Malah tiba-tiba saudara mereka ditikam di 1026. jalan pramuka di Giwangan. Ada tulisannya kok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 204
1027. saya juga buatkan tulisannya. Saya ada sedikit 1028. menceritakan itu, tapi dalam bentuk tulisan saya 1029. simpan.
Suatu
saat
saya
akan
baca
untuk
1030. merefleksikan dirikan. Saya dengan teman saudara 1031. ini kami duduk kemudian tidur sampe pagi, 1032. malamnya paginya sekitar jam 13.00 WIB siang saya 1033. di kampus, saya ditelephon katanya kok mereka 1034. tuduh saya punya saudara yang tikam padahal dari 1035. malam sampai jam 07.00 WIB pagi kok kami dua 1036. tidur sama-sama. Saya bilang “yah sudahlah kalau ti, 1037. kau pi menghadap sendiri saja disana” tapi dia tidak 1038. mau jadi yang sudah kita dua. Kami dua di sel juga 1039. yah sudah tidak apa-apa kita dua di sel. 1040. 1041. Jadi kakak dengan saudaranya di sel? Ia saya bela 1042. karena saya tau dia tidak salah dan saya di sel tidak 1043. apa-apa. Saya merasa dia tidak salah dan itu saya 1044. merasa, saya satu orang yang mungkin untuk soal 1045. berkelahi saya, saya tidak mau lagi tapi nyawapun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205
1046. saya akan kasih kalau soal dia benar. Sekarang saya 1047. tau persis dia benar. 1048. 1049. Jadi kira-kira kan kakak sudah melakukan 1050. banyak tindakan agresif sangat, sangat sampe 1051. ada yang mau bacok sampe begitu masuk dalam 1052. kelompok-kelompok yang seperti itu, kira-kira 1053. tujuan utama kakak waktu itu untuk melakukan 1054. tindakan agresif untuk orang lain itu untuk apa
− Tujuan dari tindakan agresif
Tujuan
tindakan
1055. sih?Saya lihat itu cuma satu miskin identitas, soal
adalah
miskin
agresi adalah karena
1056. identitas.Miskin identitas, jadi mau menunjukkan
identitas dan menunjukkan
miskin identitas dan
1057. diri hebat?Ia itu orang NTT.Dan itu awalnya dari
kehebatan
menunjukkan
1058. dulu SMA dan dibawah ke Jogja? Ia dibawah
NTT
karena
sebagai
orang
kehebatan
1059. kesini dan banyak senior-senior dulu yang seperti
− Dari SMA dan terbawa ke
1060. itu. Dan kita itukan terbawa oleh senior-senior.Oh
Jogja terutama ikut terbawa
diakibatkan
1061. jadi senior-senior disini yang mengajak kakak
oleh ajakan senior-senior
pengaruh lingkungan
Tindakan agresi yang oleh
1062. atau?Yah kebanyakan seperti itu. 1063. 1064. Diajak untuk bergabung? Ia diajak baik ke sana ke
− Senior-senior suka membawa
Tindakan agresi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 206
1065. sini, ke mereka berkelahi dengan orang kita adik-
adik-adik
saat
1066. adik sering dibawa teruskan kita juga terakhir mau
berkelahi sehingga mau tidak
pengaruh lingkungan
1067. tidak mau kitu juga mau. Apa lagi sudah pernah
mau harus terlibat dan tidak
dan
1068. berkelahi, kita sudah, apalagi kita jalan sama-
tega
terhadap teman
1069. samakan, jalan sama-sama terus teman dianiaya
keroyok (maju sama-sama,
1070. terus masa siapa mau diam itu? Kabur yah kabur
mundur sama-sama)
melihat
mereka
teman
di
diakibatkan
rasa
oleh
simpati
1071. sama-sama. Tapi saat maju yah pasti kita akan maju 1072. sama-sama. 1073. 1074. Itu pasti awalnya diganggu terus langsung emosi 1075. begitu? Saya tuh bisanya emosi naiknya lambat. 1076. Saya kalau ditatar disaat itu saya dingin, saya tidak
− Saat dimarahi dan dipukul di
Tindakan agresi yang
1077. harus melakukan. Hanya saya, itu yang saya hampir,
depan tidak membalas malah
didasari oleh balas
1078. sampe hari ini saya harus tahan diri itu. Saya punya
tertawa. Namun tertawa itu
dendam
1079. jelek itu setelah saya pulang. Saya pulang itu baru
mengandung
1080. saya tidak tau kenapa itu mulai masuk pikiran yang
orang itu sudah mati. Pada
1081. aneh-aneh haa itu yang buat saya sendiri-sendiri itu
saat pulang mulai muncul
1082. saya cari dari belakang. Itu saya punya kejelekkan,
pemikiran-pemikiran
1083. itu yang harus saya hilangkan. Yang berapa orang
aneh-aneh seperti keluar dan
arti
bahwa
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 207
1084. yang saya sempat mau culik, saya beberapa kali mau
cari orang tersebut untuk
1085. culik orang, itu karena hanya dendam itu saja. Jadi
diculik
1086. dihadapan dia saya akan tertawa dengan dia dan
terhadap orang itu
1087. disaat dia marah saya, mau pukul saya, saya akan 1088. dingin. Tapi setelah saya pulang itu, itu sangat 1089. bahaya. Saya anggap bahwa dia sudah mati saat itu 1090. kalau ketika saya tertawa dengan dia. Karena dia 1091. tidak akan tau kalau kami musuhnya dia dan saya 1092. pikir itu sangat tidak baik. Makanya saya stop itukan 1093. (tertawa). Inikan hanya ceritakan yang dulu. Saya 1094. tidak tahu kalau teman-teman yang lain, saya tidak 1095. tahu mereka akan keluar secepatnya atau tidak tapi 1096. kalau saya sendiri, sebaiknya mereka harus temukan 1097. cepat orang yang baik (tertawa). Kakak sudah 1098. temukan orang yang baik. Ia sampai kita dipercaya 1099. untuk mengelola kafe hanya secara menejemen. Itu 1100. bahwa tidak semua orang mempunyai kesempatan 1101. yang sama ketika dipercayakan oleh pemiliki 1102. pemodal untuk melakukan hal-hal seperti itu.
karena
dendam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 208
1103. Mungkin saya juga berpikir bahwa dulu juga tidak 1104. sia-sia walaupun di dunia malam kita kesana 1105. mungkin ada hal-hal yang dilihat terus kita tapi kita 1106. tidak sadar bahwa itu sebuah pengetahuan. 1107. 1108. Kira-kira apa sih yang kakak rasakan setelah 1109. melakukan tindakan agresif, maksudnya setelah 1110. kakak melakukan semua itu apa yang kakak 1111. dapatkan, kakak rasakan?Ada positif negatifnya
− Setelah melakukan tindakan
1112. ada. Yang pertama kepuasan batin.Kepuasan batin
agresif
1113. terus apa lagi? Saya pikir positifnya saya disitu.
kepuasan
1114. Ketika saya membalas itu saya puas dari pada saya
membalas dan melapiaskan
1115. tidak melampiaskan. Haa tapi yang membuat saya
− Tidak
1116. akhirnya saya tidak senang dengan cara saya sendiri
emosi
akan
mendapat
karena
mampu
dapat
mengelola
Tindakan agresi yang didasari
oleh
pelampiasan emosi Tindakan agresi yang didasari oleh perasaan
1117. saya merefleksikan kalau saya tidak bisa mengelola
kurang
1118. emosi saya, melampiaskan dengan hal-hal yang lebih
mengelola emosi
1119. baik itu saya lampiaskan ke makan atau saya 1120. lampiaskan ke baca atau saya lampiaskan ke menulis 1121. apa saja. Saya berlatih-latih bermain disana.
mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209
1122. Hasilnya itu bermamfaat. Haa itu yang saya coba 1123. sampai hari ini. Saya kalau emosi saya mencoba 1124. untuk buat puisi walaupun tidak pernah jadi. Bagus. 1125. Kalau dulu emosi selalu?Dulu emosi selalu harus
− Dulu
emosi
selalu
harus
Tindakan
agresi suatu
1126. angkat parang dan harus kesana.Setelah saya yah,
angkat parang dan mencari
sebagai
1127. saya pikir sudah saatnya untuk berubah.
orang itu
kebiasaan
1128.
(pengalaman)
1129. Berarti bisa dikatakan hal yang memicu kakak Yang
memicu
melakukan
1130. selama ini melakukan tindakan agresi itu bisa tindakan agresif adalah :
Tindaka agresi yang terjadi saat dibawah
1131. karena alkohol kakak kan suka minum alkohol.
− Alkohol
pengaruh alkohol dan
1132. Ia alkohol.Terus apa teman yang di keroyok disitu
− Membantu teman
dihina
1133. terus tidak membantu.Ia teman.Terus faktor
− Emosi
1134. emosi karena sudah direndahkan juga.Ia. Saya
karena
direndahkan
merasa
Tindakan agresi yang didasari
1135. juga pikir-pikir manusiawi juga (tertawa).
simpati
1136.
teman
1137. Kira-kira kakak disana itu lingkungannya itu? 1138. Dimananya? Di waktu di rumah maksudnya di 1139. lingkungan orang di NTT, itu tuntutan untuk 1140. seorang anak laki-laki itu apa sih untuk orang
oleh
rasa
terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 210
1141. disana? Hmm..saya pikir kita inikan apa yah kalau 1142. adatnya, adatnya wesewehali yah. Kitakan kawin 1143. keluar yah. Tetapi posisi kita disana, laki-laki disana
− Laki –laki di NTT berstatus
Tuntutan lingkungan
1144. suatu saat berstatus sebagai om kita adalah panglima
sebagai OM dan menjadi
untuk seorang anak
1145. dan kita adalah pelindung keluarga dan itu
panglima
menjadi
laki-laki
yaitu
1146. membutuhkan kematangan jiwa kita dan harus, dan
pelindung keluarga sehingga
menjadi
pelindung
1147. itu
membutuhkan
keluarga
beban
tersendiri.mKarena
kita
harus
1148. mempersiapkan diri besok lusa orang kawin dengan
jiwa
1149. kita punya adik nona, atau kita punya ponaan lagi,
tersendiri
1150. suatu saat kita punya ponaan lagikan kita yang 1151. tampil di depan sebagai om yang dianggap panglima 1152. dalam keluarga dan itu status yang sangat tinggi 1153. kalau kita punya adat.
Minimal kita tidak
1154. berwibawa tapi minimal kita dihargai sehingga adik1155. adik atau saudara-saudara kita dihargai. Itukan tidak 1156. harus tampil dengan fisik bahwa saya hebat bunuh 1157. orang bukan itu orang tidak akan takut kita. Karena 1158. orang punya peluang yang sama untuk membunuh 1159. orang (tertawa).
dan
dan
kematangan
menjadi
beban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 211
1160. Oh jadi disana tuh laki-laki selalu menjadi 1161. panglima, pelindung keluarga? Ia seperti itu.
− Laki-laki di NTT menjadi
1162. Sebenarnya setelah saya sudah besar baru saya sadar,
panglima
1163. setelah saya tamat ini baru saya sadar sendiri. Yang
keluarga
dan
pelindung
Tuntutan lingkungan untuk seorang anak laki-laki
yaitu
1164. saya tau adat yang saya lihat penilaian saya selama
menjadi
pelindung
1165. ini oh ternyata om posisinya seperti ini berarti kita
keluarga
1166. juga harus siap diri karena suatu saat kita akan 1167. mengalami peluang yang sama, hal yang sama. 1168. 1169. Jadi maksud saya itu kakak dengan kakak punya 1170. teman-teman itu waktu di SMA yang mabuk1171. mabukan abis itu, bagi mereka itu laki-laki itu 1172. harus seperti apa sih? Yang saya pikir seperti tadi
− Laki-laki
dituntut
untuk
Tuntutan lingkungan
1173. sebagai pelindung. Harus sebagai pelindung.Itu yang
menjadi seorang pelindung
pertemanan
1174. itu yang lebih dominan yah kalau saya mau lihat kan.
dalam
seorang anak laki-laki
1175. Disitu
pertemanan
dengan
pengetahuanpun
juga,
dengan
1176. pendidikan yang tinggi tambah buat kita sadar. Ha 1177. itukan buat orang secara sosialkan dia akan pandang 1178. kita dan dia akan pandang keluarga kita. Disatu sisi
lingkungan
yaitu pelindung
untuk
menjadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 212
1179. secara tidak langsung kita sudah melindungi 1180. keluarga-keluaga kita yang tidak berpendidikan dan 1181. dianggap rendah oleh orang lain. Hanya karena dulu 1182. kita tidak pernah berpikir kesana bahwa hanya lewat 1183. fisik orang lihat kita tapi secara intelektual kita tidak 1184. pernah berpikir bahwa saya pintar maka saya juga 1185. bisa jadi raja.Artinya raja bukan berarti kita harus 1186. mengusai, oh tidak tapi minimal untuk kita tidak 1187. dipandang rendah di lingkungan sosial yah. 1188. 1189. Berarti dulu kakak menunjukkan cara untuk 1190. dipandang, dihargai itu dengan fisik?Ia dengan 1191. fisik.Harus dengan berkelahi?Iaharus berkelahi.Ha
− Berkelahi
(secara
fisik)
cara
untuk
1192. setelah itu baru menyesal bahwa itu cara yang tidak
merupakan
1193. dipakai. Ha menyesalnya baru sekarang, orang lain
dipandang dan dihargai
1194. sudah maju terus kita baru perlahan-lahan. 1195. 1196. Tapi kalau disana kebanyakan orang NTT 1197. selalau
menyelesaikan
masalah
dengan
Perilaku
agresi
sebagai sarana untuk eksistensi diri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 213
1198. kekerasan?Ia kalau saya mau bilang 80%.Oh 80% 1199. orang NTT menyelesaikan dengan kekerasan? Ia
− 80%
orang
1200. dengan kekerasan dan saya lihat kasus saya kalau,
menyelesaikan
1201. saya lihat di tolok ukurnya tentang mental, gangguan
dengan kekerasan
NTT masalah
Tindakan
kekerasan
sebagai tradisi dalam menyelesaikan
1202. jiwa, kalau saya lihat di NTT memang gangguan
masalah
1203. jiwanya tinggi sekali. 1204. 1205. Ok kakak, kaka itu biasa sering nonton tayangan 1206. di TV, atau nonton film, atau main video game 1207. yang berbau tentang kekerasan atau perkelahian1208. perkelahian?
Saya memang sering, kalau saya
1209. nonton film perang, saya lebih senang dokumenter 1210. dan kisah nyata dan saya mau nonton langsung orang 1211. perang benaran. Saya film-film maksudnya saya 1212. sudah tahu kalau itu hanya skenario yang dibuat. Itu 1213. tidak mendorong saya untuk, minat saya untuk itu 1214. tidak ada. Karena saya mengganggap itu bahwa itu 1215. palsu, itu hanya fiksi bukan fakta. Saya lebih senang 1216. nonton dokumenter dan perang-perang. Memang
− Lebih
suka
dan
senang
Hobi menonton film
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 214
1217. menjijikkan tapi kayak saya merasa saya kok senang
nonton film dokumenter dan
agresi
yang
1218. yah, saya juga tidak tahu.
perang walaupun menjijikan
(dokumenter)
nyata
1219. 1220. Tapi kalau komsumsi alkohol sering, sering 1221. dulu?Dulu. Sekarang kadang-kadang. Karena apa 1222. yah kadang-kadang minum tapi saya kadang-kadang 1223. tergantung mood juga. Kalau saya pengen minum 1224. yah minum. Saat akhir-akhir ini saya standarnya bir 1225. saja dan kadarnya agak rendah, alkoholnya rendah 1226. jadi saya minum. Itupun hanya untuk angin saja. 1227. Saya pikir kita sante-sante minum sedikit-sedikit 1228. untuk duduk nongkrong karena tidak berpengaruh 1229. skali untuk mengganggu kemudian harus ribut itu Kebisaan
1230. tidak ada. Saya anggap itu kopi. Tapi kalau
− Dulu suka mengkomsumsi
1231. dulu?Kalau dulu harus minum mabuk, sampai
minumam alkohol sampai
mengkomsumsi
1232. mabuk baru puas kalau belum mabuk belum puas
benar-benar
alkohol
1233. semakin mabuk semakin enak (tertawa).
(semakin mabuk, semakin
1234. Dan itu selalu berakhir dengan malakukan
enak)
1235. tindakan kekerasan?Tidak juga tapi peluang untuk
mabuk
− Saat dalam kondisi mabuk,
Banyak
tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 215
1236. kesana sangat besar untuk kekerasan.
kebanyakan selalu berakhir
agresi terjadi dibawah
1237. Berarti bisa dikatakan kebanyakkan berakhir
dengan melakukan tindakan
pengaruh alkohol
1238. dengan kekerasan?Yah seperti itu.
kekerasan
1239. 1240. Kira-kira kakak dong tawuran ada tidak sih 1241. kakak mereka dong tawuran atau berkelahi hasil 1242. provokasi dari orang lain?Oh itu sangat banyak.
− Kebanyak
tawuran
Tindakan agresi yang
1243. Sangat banyak?Ia sangat banyak. Hasil provokasi
merupakan hasil provokasi
diakibatkan
1244. teman.
teman
provokasi teman
oleh
1245. 1246. Kira-kira mereka memprovokasi kakak seperti 1247. apa sampai kakak itu sampai ikut, mau ikut?Ai 1248. kita, kita NTT ini apa yah, kebiasaan kita, kebiasaan
− Setuju ikut tawuran karena
1249. kita sampai hari ini, sampai kita di Jogja katanya
ikatan
1250. persaudaraan seperti ini. Itu hanya rata-rata karena
(persaudaraan)
1251. ikatan emosianal yang kalau kita mau lihat kita
ketika saudara kita disakitin
1252. dengan orang lain. Saudara kita disakitin, itu hanya
kita merasa disakitin dan ini
1253. lebih kepada ikatan emosional. Ketika itu kita
sudah menjadi tradisi disana
1254. merasa sama-sama disakitin. Yah mungkin apa yah
emosional dimana
Tindakan agresi yang didasari
oleh
solidaritas menjadi tradisi
rasa dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 216
1255. kita disana juga mungkin tradisi begitu. Kita sudah 1256
dibentuk dengan kumpul keluarga, terus sama-sama
1257. teman ketika kita keluar jauh disini, yah kita mau 1258. jadi orang baik juga saya pikir tidak membiarkan 1259. orang lain menderita juga yah (tertawa). Tidak rela 1260. juga (tertawa). 1261. 1262. Ok jadi kebanyakan hasil provokasi “oh itu 1263. saudara kita sudah di pukul jadi kakak langsung 1264. terlibat?Ia kurang lebih seperti itu. Baru kemarin 1265. kita urus masalah satu di Babarsari juga, 2 hari lalu.
− Setuju
terlibat
tawuran
karena persaudaraan
1266. Dia pukul warga, mobilnya warga. Warga keluar
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
solidaritas
1267. hampir bunuh dia. Dikasih masuk ke polres sana su 1268. keluar kembali tapi. Jadi Alhamdunilah baik-baiklah. 1269. 1270. Jadi kebanyakan provokasi hasil dari um?Hasil 1271. dari yang saya liat itu orang memamfaatkan keadaan
− Kebanyakan provokasi yang
1272. untuk kepentingan. Jadi saya lihat organisasi kita,
dilakukan merupakan hasil
agresi yang didasari
1273. rata-ratanya itukan kepentingan. Memang saya tahu
memamfaakan kebersamana
oleh
Banyak
tindakan
memamfaatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 217
1274. bahwa orang yang masuk karena masing-masing
dan
keadaan
1275. punya kepentingan tetapi individunya lebih banyak.
kepentingan sehingga ketika
1276. Jadi memamfaatkan keadaan seperti apa?Kayak
ada
1277. kumpul kebersaman itu. Jadi ketika ada mereka
memanggil
masalah
untuk
rasa solidaritas
langsung
1278. ada masalah langsung dipanggil itu cepat saja? Ia 1279. seperti itu. Belum lagi politiknya masuk kan seperti 1280. itu. 1281. 1282.
Ok
kakak,
1283. mengutarakan
jadi
tadi
saya
pengertian
sudah
bilang
perilaku
agresi
1284. menurut saya. Kira-kira yang menurut kakak 1285. sendiri tindakan agresif itu apa sih menurut 1286. pandangan kakak, dari kakak? Umm apa yah, 1287. umm,,apa yah, saya pikir frontal yah. Frontal?Ia
− Tindakan agresi merupakan
Tindakan agresi yaitu
1288. frontal, kita tidak maksudnya kita tidak berpikir, kita
tindakan frontal (memukul)
tindakan yang refleks
1289. buat apa-apa kita tidak berpikir, kita pukul, ini tidak
tanpa berpikir apakah secara
dan frontal
1290. masuk akal kan. Kalau logikakan kita harus berpikir
etika benar dan kita lupa
1291. lurus, harus terstruktur artinya kita punya tujaun
semuanya
1292. yang jelas. Tapi kalau saya pikir frontal yah tanpa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 218
1293. kita pikirkan, apapun yang ada dipikiran, bahwa ini 1294. secara etika benar atau tidak itu kita arahkan, kita 1295. lupa semuanya. 1296. 1297. Dalam bentuk fisik kakak pernah melakukan apa 1298. saja, apa saja dalam bentuk fisik,
yang fisik
1299. itu?Yah pukul orang. 1300. Pukul orang, menikam tidak pernah? Saya pernah Bentuk Tindakakan fisik
Bentuk
tindakan
− Memukul orang
agresi yang dilakukan
1302. Melempar orang lain juga? Yah melempar itu
− Menikam orang
(memukul, melempar,
1303. sering.Sering
− Sering melempar orang
menikam)
1301
juga.
tapi
sekarang
sudah
1304. tidak?Melempar dulu, saya punya kartupel dan 1305. kartupel saya isinya beton besar, saya potong begini 1306. (menunjuk jari, satu ruas jari keatas) itu malam saya 1307. bawa. Dulu malam saya jalan saya bawa piso terus Senjata
1308. saya punya sangkur panjang, saya selalu sisip. Kan
− Saat jalan suka membawa
1309. dulunya saya pikir kita tidak aman. Sampai hari ini
ketapel, sangkur dan pisau
berfungsi
1310. saya juga masih banyak yang benci saya baru-baru
karena merasa tidak aman
melindungi diri
1311
kasus katanya saya bela teman dan dong tidak terima
tajam untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 219
1312. saya. Saya diincar sampai hari ini juga. Jadi 1313. kebanyakan daerah-daerah bawakan saya tidak 1314. pernah turun. Saya membatasi diri di daerah-daerah 1315. sekitar padahal saya punya niat lain, tujuan baikan. 1316. Kan saya lebih ke kekeluargaan dan saya omong 1317. mereka saudara inikan dia tidak mungkin tikam, 1318. kalau dia tikam saya tahu dan tidak mungkin kalau 1319. dia tikam saya suruh dia pi polisi dan kami dua nekat 1320. kesana. Saya juga tahu saya boleh sebagai saksi tapi 1321. saya tahu konsekuensi bahwa saya bisa jadi 1322. tersangka dan kalau saya menutup, saya berbohong 1323
berarti yah saya pasti akan ditangkap karena itu soal
1324. keterangan. Hanyakan orang tidak percaya dan saya 1325. pikir itu anjing juga (nada yang keras) dan saya tidak 1326. mau jadi anjing juga. Yang berkelahi itu anjing, itu 1327. perilaku binatang kan? Ia. Kalau aristoteles bilang 1328. (tertawa). 1329. 1330. Kalau dalam bentuk kata-kata?kadang-kadang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 220
1331. juga.Kadang-kadang, itu dalam bentuk apa 1332. saja?Yah
kita
bullying,mengejek
berati?Ia yang
Bentuk agresi secara
1334. mau kelihatan kesitu tapi saya lebih ke, ada satu hal
dilakukan dengan kata-kata
verbal (bullying dan
1335. yang saya tahu bahwa ketika saya memuji orang itu,
yaitu
mengejek)
1336. itulah keegoisan yang saya sembunyikan jadi pujian
mengejek
1337. dibalik keegoisan itu racun (dikatakan dengan penuh
lewat pujian
1333. mengejek, itu tapi kalau saya tidak kesana seperti
1338
tekanan). Pujian itu racun jadi kita, ketika saya puji
1339. orang saya tahu bahwa pujian itu racun, saya tidak 1340. tahu ketika saya puji dia tahu, saya puji dia dan dia 1341. terbang.Ketika itu dia akan jatuh lebih sakit. 1342. Oh meninggikan baru diturunkan? Ia saya pikir 1343. itu manipulasi, dari pada saya caci maki dia dan saya 1344. takut dia tumbangkan, saya tidak pilih caci maki 1345. (tertawa).
Dan
sekarangkan
kelihatannya
1346. ngetrennyakan kesana. Ia itu keadaan sekarang, 1347. sering puji orang itu yang kelihatan dan saya juga 1348. tidak sadar bahwa itu semua orang hampir 1349. melakukan itu. Apa lagi kita duduk dengan orang-
− Bentuk
verbal
bullying dan
atau
menyindir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 221
1350. orang yang saya pikir abang-abang yang tidak betul 1351. juga kebanyakan melakukan hal yang sama dan saya 1352. biasa jawab begitu. Pujian itu racun bagi saya dan 1353. akan membunuh saya. Lebih baik mengkritisi saya 1354. supaya sebagai obat (tertawa). 1355. 1356. Ok apa sih yang kakak dapatkan, maksudnya 1357. kak petik dari tindakan agresi yang kakak 1358. lakukan selama ini? Tidak ada. Tidak bermamfaat. 1359. Oh apa yah, yang kedua saya pikir buat susah diri 1360. yah. Kita tidak sadar bahwa kita menyakiti orang 1361. lain tapi akhirnya kita harus disakiti jugakan. Mau 1362. dihakimi, kalau tidak mau dihakimi yah jangan 1363. menghakimi. Itu saya pikir saya, itu semua hal yang 1364. tidak menghasilkan artinya saya tidak secara total 1365. bisa berubah tapi saya mempersiakan diri baik-baik 1366. karena saya kan menghadapi, dunia yang keras. Saya 1367. itu satu orang yang hidup prinsip perangkan. Saya 1368. punya prinsip hidup itu adalah berperang dan saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 222
1369. harus berperang terus baik melawan kejahantan dan 1370
lain-lainlah (tertawa).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 TRANSKRIP VERBATIM WAWANCARA DAN ANALISIS DATA INFORMAN 3 (RS)
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanskrip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Informan 3 (RS) No.
Verbatim
1.
Jadi kakak pernah terlibat dalam tindakan agresi?
2.
Yah pernah. Oh pernah. Bisa ceritakan awal
3.
mulanya, sejak kapan kakak itu melakukan
4.
tindakan agresi itu? Hmsejak awal datang di Jogja,
5.
sebelumpun saya sudah pernah melakukan hal-hal
terpengaruh
dengan
6.
seperti begitu. Setelah datang ke Jogja mungkin
lingkungan
dan
7.
terpengaruh dengan teman-teman di lingkungan sekitar
bergabung dengan teman
Tindakan
agresi
8.
dan
melakukan tindakan tidak
pengaruh
dari
9.
melakukan tindakan-tindakan yang tidak bagus begitu.
bagus
lingkungan pergaulan
10.
Mungkin begitu saja.
ikut
bergabung
dengan
Koding Awal
teman-teman
dan
Analisis
− Awal datang di Jogja
Sejarah melakukan
awal tindakan
agresi di DIY
11. 12.
Kalau awalnya itu dari kapan, sejak umur berapa
13.
yang disana?Umur 15an, 17an tahun. 17 tahun
14.
berarti SMA? yah SMA. Kira-kira itu kakak
melakukan
15.
melakukan tindakan agresif apa saja?Mungkin
agresi saat SMA (15, 17
16.
pajak. Sering pajak orang atau sering ikut tawuran
tahun).
224
− Awal
mulanya tindakan
Sejarah
awal
melakakukan tindakan agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 225
17.
dengan teman-teman yang lain. Minum-minum dan
18.
pajak anak-anak ojek atau yah begitu (tertawa).
19. − Sering pajak orang, ikut
Bentuk
20.
Itu waktu SMA tawuran antar apa?Bisa, biasanya
21.
antar SMA.antar SMA?Ia antar SMA.
tawuran dengan teman,
dilakukan
22.
Kira-kira itu masalah awalnya karena apa?Masalah
minum dan pajak ojek.
( pajak, tawuran)
23.
awalnya mungkin salah kata atau dari teman bawa
24.
mulut ke mulut maka terjadi seperti adu perkelahian
25.
dan keributan (tertawa).
agresi
yang
26. Tindakan agresi yang
27.
Waktu itu kakak sampai setuju ikut tawuran itu
− Perkelahian dan keributan
28.
karena kakak merasakan apa waktu itu?mungkin
antar SMA yang diawali
diawali
29.
karena rasa setia kawanan kita sih, sama-sama dengan
dengan salah kata atau
kesalapahaman (SMA)
30.
kawan, merasa susah senang sama-sama jadi yah
bawa mulut ke mulut.
31
terlibat.
oleh
32. − Setuju
Tindakan agresi yang
33.
Oh jadi terlibat begitu. Jadi tidak ada perasaan
34.
emosi? Yah kalau masih umur-umur begitu tidak ada
karena rasa setia kawan (
dilakukan
35.
perasaan emosi tapi hanya mencari jati diri jadi ikut-
susah senang sama-sama)
bentuk rasa setia kawan
ikut
tawuran
sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 226
36.
ikut saja.Ikut-ikut saja, ikut tawuran?Ia.
(SMA)
37.
Itukan yang kakak tawuran waktu di SMA, kalau
− Pada saat SMA terlibat
Tindakan agresi yang
38.
yang kakak berkelahi sendiri waktu SMA?berkelahi
karena mencari jati diri
didasari oleh pencarian
39.
sendiri itu ada.Itu bisa kakak ceritakan? Mungkin
dan ikut-ikutan
identitas diri (SMA)
40.
saat itu pas disekolah atau kita saling senggol dan
41.
sekolah
Tindakan agresi yang
terjadi keributan sedikit. Caci maki atau apa pulangnya
diawali dengan senggolan
dilakukan atas dasar
42.
langsung
kemudian
rasa tersinggung
43.
pukul.Langsung pukul?Ia. Jadi waktu itu kakak
setelah pulang sekolah
44.
juga ikut pukul?Ia ikut pukul.
dihadang dan dipukul
kami
pi,
kami
tepa
dan
langsung
− Berkelahi
di
caci
− Perkelahian
45.
maki
dimulai
Bentuk
agresi
yang
dilakukan (caci maki dan pukul Tindakan agresi yang
46.
Itu kakak juga ikut caci maki dengan teman seperti
dengan caci maki dan
47.
itu?Ia mulai dengan satu itu misalnya, misalnya terjadi
nanti
48.
langsung dengan yang bersangkutan. Itu saat pulang
dihadang dan dihajar
49.
sekolah nanti langsung ditepa dan langsung dihajar saja
dihina (ada stimulus
50.
(tertawa). Jadi seperti itu disana?Ia.
negatif dari luar)
pulang
sekolah
didasari
oleh
tersinggung
rasa karena
51. 52.
Oh itukan waktu di sana kakak melakukan itu,
53.
terus di Jogja sini kakak pernah melakukan
54.
tindakan agresi apa saja? Di Jogja mungkin sudah
Banyak tindakan agresi − Tindakan agresi sudah
yang didasari oleh rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 227
55.
banyak (tertawa). Oh banyak? Ia seperti itu. Itu bisa
banyak
56.
diceritakan? Mungkin awal mula pernah sandra orang,
Jogja.
57.
ada musuh dari teman, memanggil kita untuk tolong
− Awalnya
58.
ambil utangnya di teman yang satu. Jadi kita bantu kita
teman menyandra musuh
59.
ambil korban dan kita sandra. Yah sesuai kita mau
teman dan memukul yang
60.
kapan kita pukul, yang penting kita kasih makan dia
disandra sesuka hati
61.
dan itu sesuka kita mau pukul kapan saja. Itu pernah
62.
terjadi seperti begitu. Ikut, ikut penyerangan pernah.
63.
Ikut seperti teman yang datang terus butuh bantuan, dia
64.
pernah kena pukul dari
65.
bantuan, kita antar dia, mereka masuk ke kos mereka
66.
hajar terus pulang sma-sama. Kakak juga ikut
67.
hajar?Ia ikut, pernah ikut.
seseorang kan. Dia butuh
dilakukan
di
setia kawan
membantu
− Terlibat
dalam
penyerangan − Memukul
orang
pernah
yang
memukul
temannya di kos
68. tawuran
itu?Tawuran
itu,
pernah
ikut
− Tawuran
Tindakan
69.
Kalau
70.
juga.Sekitar tahun 2010, tawuran besar-besaran pernah
pesta,
71.
ikut. Itu pas kasus, kasusnya antara anak, awalnya dari
kemudian caci maki dan
alkohol
72.
pesta, dari pesta minum-minum terjadi keributan
terjadi
menghina
73.
sedikit, caci maki setelah itu terjadi keributan besar dan
awalnya
dari
minum-minum
keributan
besar
agresi
dibawah
pengaruh dan
saling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 228
74.
malamnya kami berkumpul dan berkumpul untuk
akhirnya
berkumpul
75.
melakukan penyerangan.
untuk
melakukan
76.
penyerangan tawuran
Tindakan agresi yang
penyandraan terus tawuran itu kakak merasa apa
karena teman meminta
didasari oleh rasa setia
79.
sih?Awalnya yah itu teman datang, intinya teman
tolong dan secara spontan
kawan
80.
datang minta tolong, tolong bantu
jawab “oh iya. Ayo kita
81.
maksudnnya begini,begini. Kita mendengar terus
82.
dengan spontan mengatakan “oh ia ayo kita jalan”.
77.
Itu kenapa sih kakak setuju itu seperti tadi
78.
jadi begini
− Setuju
ikut
jalan”
83. 84.
Tapi kakak tidak merasa apa begitu?Memang rasa
− Merasa kasihan tapi saat
Tindakan agresi yang
85.
kasian ada, itu pas ada rasa kasian tapikan pas kita
memukul yang diingat
didasari oleh perasaan
86.
hajar, kita pukul orangkan kita lihat kasus sebelumnya
adalah
kesal terhadap orang
87.
dibuat apa, mungkin dia buat, buat kesalahan yang
korban sehingga timbul
88.
menjengkelkan yah jadi itu (tertawa). Jadi kakak
rasa jengkel dan marah
89.
merasa jengkel juga?Yah merasa jengkel. Berati rasa
sehingga ikut terlibat
90.
jegkel?Ia rasa jengkel. marahlah?Ia marah. Jadi ikut
91.
terlibat begitu?Ia ikut terlibat.
92.
kesalahan
dari
lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 229
− Pernah
melakukan
Tindakan agresi yang
kekerasan
diawali dengan minum
93.
Selain tawuran ada tidak yang kaka mereka, kakak
94.
itu melakukan itu sendiri kekerasan, tindakan
tindakan
95.
kekerasan itu sendiri?Pernah ada. Pas kami duduk
sendirian
96.
minum-minum, minum-minum mabuk mungkin ada
minum-minum
mabuk
stimulus negatif dari
97.
teman yang maki, sempat maki, kita masih omong-
kemudian
teman
luar
98.
omongan baik. Terakhir sudah saya tidak puas, saya
yang maki, merasa tidak
99.
langsung masuk dan panggil keluar. Terus langsung
puas
100. pukul diluar, pukul terus dia masih melawankan, saya 101. ambil parang dia lari tapi mukanya hancur saya pukul
berawal
dan
ada
dari
langsung
− Ketika
103.
parang tawurannya
itu
kakak
ada
agresi
sebagai bentuk MPD
temannya
melawan langsung ambil
waktu
Tindakan
dan
memukul
102. sendiri, itu saya pukul sendiri.Oh seperti itu?Ia.
104. Terus
alkohol
mereka
105. tawuran seperti apa sih yang tauran yang besarkita
− Terlibat tawuran dengan
107. penyerangan. Kita serang. Anak-anak semua itu sepat
melakukan penyerangan
108. berpencar. Berpencar semua dan kita kumpul lagi
dan saling lempar-lempar
106. besaranyang
tahun
2010?
Itu
jadi
saat
109. awalnya sekitar jam-jam 19.00 WIB kita serang, polisi 110. datang kita berpencar. Terus kita saling komunikasih, 111. kita kumpul lagi, kumpul. Ternyata pihak sebelah
Bentuk agresi (lemparlempar)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 230
112. sudah punya kubuh yang banyak. Jadi sama-sama, 113. kemudian lempar-lemparan saja. Terakhir polisi datang 114. baru kasih bubar. Berarti tidak adu pukul hanya 115. lempar-lempar saja?Ia lempar-lempar.Waktu itu 116. kakak juga ikut terlibat?Ia ikut.Ikut lempar? Ia. Oh 117. seperti itu? Ia. 118. 119. Jadi kakak hanya ikut tawuran itu saja atau
− Banyak
tindakan
Banyak tindakan agresi
120. adalagi?Kalau mungkin kekerasan yang lain banyak
kekerasan dilakukan saat
dibawah
pengaruh
121. seperti saat mabuk pulang, liat orang yang kita tidak
mabuk.
alkohol
sehingga
122. suka. Soalnya kalau mabukkan kita sensitif. Orang liat
− Pada saat mabuk merasa
123. kitapun, kita merasa tersinggung dan itu kita merasa itu
sangat sensitif sehingga
124. tidak enak buat kita. Jelas pasti kita tanya dan itu bisa
ketika melihat ada oang
125. terjadi keributan. Itu ulang-ulang kalau seperti begitu.
yang melihat kearahnya
126. Kalau pulang dari mabuk terus ada orang yang begitu
langsung tersinggung dan
127. pasti kita turun, saling terjadi keributan.Jadi begitu,
tidak
enak.
Kemudian
128. sering, sering pukul orang saat mabuk?Ia pas
turun
dan
bertanya
129. mabuk.Jadi sensitif, maksudnya emosi naik cepat
setelah itu pasti terjadi
130. kalau ada orang yang buat salah?Ia .
keributan
merasa
sensitif
mudah tersinggung
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 231
131. jengkel
Tindakan agresi yang
133. tindakan agresi itu apa masih sampe sekrang? Yah
masih ada dan kalau ada
didasari perasaan balas
134. kalau sekarang sudah tidak lagi dan mulai rem-rem
yang mencari hal maka
dendam
135. dirilah. Setidaknya sudah 4 tahun kan di Jogja jadi
itu bisa terjadi keributan
132. Kira-kira kakak sudah berapa lama melakukan
− Sekarang
rasa
136. sudah mulai berpikir, berpikir tapi memang kalau rasa 137. jengkel masih ada misalnya kalau ada orang yang, 138. orang yang cari hal atau apa mungkin itu bisa terjadi 139. keributan lagi (tertawa). Oh begitu. Jadi masih 140. berusaha untuk rem-rem? Ia. 141. 142. Kira-kira kakak mulai berenti ikut tawuran, pukul143. pukul orang itu tahun berapa? Mungkin baru, baru 144. tahun-tahun kemarin. Berati tahun 2013? Ia tahun 145. 2013. Jadi 2012, 2011? Ia 2010, 2011,2012 itu masih. 146. 147. Itu kakak cuma ikut tawuran 2010 atau adalagi 148. tawuran yang lain?Kalau tawuran, kalau keributan149. keributan lain sering kalau saat mabukan itu pasti mau
− Saat sering
mabuk-mabukan pajak-pajak
di
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 232
150. di Cirkle K atau apa pajak-pajak. Di Jogja saja kita
Circle
K
151. masih buat juga.
warung
(makan
152. Pajak-pajak
maksudnya
seperti?Mungkin
saat
Jogjadan tidak
bayar)
alkohol Bentuk perilaku agresi (pajak-pajak)
153. diwarung atau apa kita masuk, kita makan terus kita 154. tidak bayar. 155. 156. Oh begitu.Kalau di marah berati? Kalau marah
− Pemilik warung marah,
157. berarti kasih rusak barang disitu yang ada, tukang
maka
akan
dirusak
159. parkir kita bisa pukul yang tukang parkir itu.Itu
barang-barang
dan
160. sering?Ia sering itu.Sering sekali?Ia sangat (tertawa).
memukul tukang parkir.
Tindakan agresi yang didasari oleh adanya stimulus
yang
mengancam (MPD)
161. Karena sering buat (tertawa). 162. 163. Kira-kira
kenapa
sampai
bisa
melakukan
− Pada saat mabuk merasa
164. itu?Posisikan kita mabukkan, mabuk itukan, itu kita
sensitif
165. sensitif. Apa yang orang omong kita rasa itu tidak baik 166. untuk kita. Kita merasa kok “kenapa kamu harus tegur
sehingga
apa
agresi
dibawah
pengaruh
yang dibicarakan orang
alkohol
sehingga
lain dirasa tidak baik
mudah tersinggung
167. saya?” ha seperti itu. 168. 169. Jadi kebanyakan yang kakak lakukan itu dibawah
Tindakan
− Banyak
tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 233
170. pengaruh alkohol semuanya?Ia waktu dibawah
kekerasan yang dilakukan
171. pengaruh alkohol.
dibawah
172.
alkohol
pengaruh
Tindakan agresi agresi dibawah
pengaruh
alkohol
173. Hm,kira-kira ada tidak, hal yang kakak lakukan itu 174. dibawah pengaruh, maksudnya diprovokasih oleh 175. orang lain, yang tindakan kekerasan itu tapi ada − Tindakan
kekersan
Tindakan agresi yang
177. saat ini, teman ini sebenarnya dia salah, di bikin lagi,
dilakukan karena diajak
didasari oleh rasa setia
178. buat lagi di tempat PS sana. Jadi dia mau pukul orang.
oleh
kawan
179. Dia sempat pukul terus dia panggil saya datang untuk
membantu
180. bantu tapi ceritanya lain. Ceritanya bahwa”saya
orang
181. dipukul” ternyata dia yang bikin ribut di situ jadi yang
memukul temannya
176. provokatornya?Ada. Itu bisa diceritakan? Mungkin
182. jelas kita bantu. Kita bantu bikin ribut lagi disitu. Itu 183. pernah.Penah?Ia.Jadi pernah ikut terlibat yang 184. seperti itu? Ia itu pernah. 185. 186. Kira-kira apa sih tujuan utama dari kakak 187. melakukan semua tindakan agresi itu kepada orang 188. lain, tujuannya? Tujuannya mukin yang pertama
teman
untuk memukul
yang
telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 234
189. memang tidak ada mamfaatnya. Tapikan kita merasa
− Tujuan
melakukan
190. sama-sama dari rantauan, kita merantau disini jadi kita
tindakan
191. cuma ingin berbagi susah senang kita sama-sama. Masa
untuk membantu teman
192. teman, saat teman susah kita tidak membantu dan kita
yang kesusahan karena
193. juga berpikir saat kita masalah pasti teman-teman itu
sama-sama anak rantau
194. ada dibelakang kita juga nanti. Jadi istilahnya saling
dan susah senang sama-
195. membalas budilah.
sama
Kurang lebih seperti itulah. Oh
agresi
yaitu
Tujuan dari tindakan agresi yaitu untuk rasa solidaritas
196. begitu. Jadi tujuan agresif itu untuk membantu 197. teman?Ia. 198. 199. Apa segala masalah yang kakak bantu itu harus 200. selalu berkaitan dengan tindakan agresi begitu? 201. Kadang-kadang beramacam-macam. Mungkin saat 202. masalah itu misalnya kita bisa selesaikan sementara 203. kita sama-sama orang rantauan atau apa kita bisa 204. selesaikan, kita bisa mediasi mungkin bisa. Tapi kalau
− Tindakan agresi terjadi
205. tidak ada kecocokan itu bisa terjadi keributan juga.
ketika
206. Seperti begitu.Oh jadi bisa diselesaikan dengan
kecocokkan
207. kepala
menyelesaikan masalah
dingin
yah
diselesaikan
tapi
dengan
tidak
ada dalam
Tindakan agresi yang didasari ketidakcocokkan
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 235
208. kekerasan
yah
ayo?Ia.
Walaupun
itu
diajak
− Tindakan
agresi
209. teman?Ia. Jadi hitung seperti apa yah balas
dilakukan sebagai bentuk
210. budilah?Ia balas budi.Oh yah setia kawan?Ia setia
balas
211. kawan.Karena sesama orang dari sana?Ia.
kawan
budi
dan
setia
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
solidaritas
212. 213. Apa kakak melakukan tindakan agresi itu hanya 214. untuk orang timur atau ada dengan orang Jogja 215. atau orang diluar?Bukan orang timur, orang luar juga
− Tindakan agresi terjadi
216. pernah itu.Yah seperti begitu masalahnya, karena itu
karena
217. saat jalan-jalan, pergi jalan-jalan mungkin saat di
senggolan,
218. parkiran atau kita saling sengol-senggolan. Itu pasti ada
terus
219. terjadi keributan saja itu. Karenakan habis senggol kita
balas
230. lihat kan orang liat kita. Terus kita merasa “ai kenapa”
ditanya dan di jawab
231. nah disaat itu kita tanya dia “kenapa” terus dia mungkin
dengan nada kasar pasti
232. nadanya kurang bagus untuk kita, bisa kita lakukan
berakhir
233. itu.Jadi biasanya keributanya selalu diakhiri dengan
memukul
234. memukul?Ia pasti pukul. 235. 236. Pernah tidak kakak itu menggunakan benda tajam
senggol-
kalau
saling ada
melihat
liat yang terus
dengan
Tindakan agresi yang didasari
oleh
tersinggung
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 236
237. atau
apa
begitu?Kalau
benda
tanjam
pernah
− Tindakan kekerasan yang
238. sekali.Apa itu?Kejadian sama juga pagi-pagi itu teman
dilakukan
239. itu dikeroyok, teman di keroyok teman datang luka-
membalas
240. luka akhirnya terjadi keributan. Kita datang, kita liat
sudah
241. kita tidak tega akhirnya kita kesana, kesana itu semua
temannya
242. bawa alat, bawa parang. Sempat itu, kejadiannya, itu
− Memukul
243. sempat pukul pake hamar.Oh hamar? Ha. Itu teman
untuk orang
yang
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
agresi
yang
solidaritas
memukul
orang
itu
menggunakan hamar
244. yang lakukan atau?itu saya yang melakukan.Kakak
Bentuk dilakukan
(memukul
dengan hamar)
245. yang melakukan?Ia. Kejadiannya pagi waktu itu. 246. 247. Itu waktu itu kakak merasakan apa sih sampe pergi
− Ikut terlibat melakukan
248. ?Itu setia kawan. Maksudnya begini merasa kasian
tindakan kekerasan
didasari oleh rasa
249. teman kita masa begini datang jauh-jauh kita sama-
karena merasa kasian,
solidaritas
250. sama disini ternyata orang bisa buat begini kitakan
sudah datang jauh dan
251. tidak terimalah.Berarti rasa setia kawan, ada
hidup bersama jadi tidak
yang didasari emosi
252. emosinya juga? Ia ada emosinya juga.
terima teman
negatif
253.
diperlakukan seperti itu
254. Jadi apakah kakak selalu membantu teman-teman 255. kakak yang dari pulau Timor bisanya?Ia. kalau dari
− Merasa emosi juga
Tindakan agresi yang
Tindakan agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 237
256. saya, mungkin sekarang-sekarang yang saya sudah 257. memilah tapi kalau dulu masih ikut-ikutan seperti itu.
− Ikut terlibat melakukan
258. Jadi ada teman yang ajak misalnya begini pasti ikut tapi
tindakan
259. kalau sekarang kan kita sudah, sudah lama juga disini
karena
260. lumayan jadi sudah mulai mengerti kan jadi jangan
diajak teman-teman satu
261. sampai kita ke jalan yang salah. Kita datangkan intinya
daerah yang berasal dari
262. kuliah sekarang baru kita mulai berpikir banyak teman
Timor juga
kekerasan ikut-ikut
dan
Tindakan agresi yang didasari
oleh
rasa
solidaritas
263. yang sudah selesai kita belum selesai. Oh kenapa 264. alasannya? Ternyata karena kita begini, begini saja 265. berarti itu merugikan kita. Jadi kita mulai berpikir 266. disaat ada masalah mungkin kita bisa pilah-pilah. Tapi 267. itu semua teman yang ajak kakak itu orang 268. Timor?Ia orang Timor. Orang Timor saja?Ia.Oh 269. seperti itu? Ia. 270. 271. Biasanya itu kakakkan melakukan tindakan agresi 272. banyakkan?Ia.Kepada
siapa
sih
kakak
itu
273. melakukan tindakan agresif?Mungkin kebanyakan 274. mahasisiwa sih. Mahasiwa?Ia mahasiwa mungkin
− Tindakan ditujukkan
agresi
yang kepada
Sasaran perilaku agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 238
275. penjual-penjual, penjual-penjual diwarung-warung.Oh
mahasiswa,
penjual
276. seperti itu.Tukang parkir mungkin.Dengan alasan itu
warung-warung
277. yang tadi dikatakan? Yah.
tukang parkir
di dan
278. 279. Ok. Hum. Kira-kira dalam budaya kakak atau 280. dalam lingkungan kakak, tuntutan untuk seorang 281. anak laki-laki itu seperti apa disana? Kalau
− Lingkungan rusak
282. dilingkungan tempat saya itu memang, lingkungannya
− Tidak
Tindakan
agresi
dianggap bencong dan
sebagai
bentuk
284. Lingkungan soalnya disana kita kalau tidak keluar dari
penakut
mekanisme pertahanan
285. rumah.Kita itu dianggap bencong atau atau penakut. Itu
− Kehidupan
283. sudah
rusak.
Lingkungannya
memang
rusak.
286. mau dari kita kecil sampai besar lingkungannya keras 287. memang. Kebanyakan anak-anak disitu tidak sekolah. 288. Orang-orang yang sekolahpun bisa dihitung dengan 289. jari, lingkungan kami. Jadi kita hidup awalnya dari 290. lingkungan
yang
keras
memang.
Didikan
291. lingkungannya itu yang buat kita rusak. 292. 293. Memangnya lingkungannya itu rusak seperti apa
keluar
rumah
keras
dari
lingkungan
kecil sampai besar − Banyak
yang
tidak
bersekolah − Lingkungannya keras dan didikannya rusak
diri terhadap tuntutan
membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 239
294. sih? Disitu itu lingkungannya itu begini ada judi itu Lingkunan rusak 295. bebas, jadi didepan rumah itu orang-orang itu ada
− Judi bebas
296. tempat deker. Jadi deker itu ada anak-anak mabuk
− Anak-anak suka minum
297. disitu, minum mabuk. Jadi itu kalau kita tidak keluar 298. bergabung sama teman-teman diluar maka akan
mabuk di deker − Terpaksa
ikut
minum
299. dibicarakan kita itu bencong atau penakut begitu. Jadi
mabuk kalau tidak di cap
300. mau tidak mau kita pasti akan ikut soalnya kitakan
bencong dan penakut
Tindakan
agresi
sebagai
bentuk
pengaruh
dari
lingkungan pertemanan
minum
Tindakan agresi yang
302. kita terjerumus dalam hal itu. Kita ikut-ikutan mulai
mbabuk karena mencari
didasari oleh pencarian
303. minum-minum segala macam.
jati diri dan ikut-ikutan
identitas diri
301. masih mencari jati diri kitakan masih awal-awal. Jelas
− Terjerumus
304. 305. Apakah disana itu penyelesaian masalahnya selalu 306. dengan kekerasan? Ia kalau disana ia dengan
− Lingkungan
tempat
307. kekerasan malah lebih fatal juga. Lebih fatalnya itu
tinggal
308. seperti apa?Itu keributan sampai dengan polisi kita
masalah
dengan
309. lempar polisi. Dalmas datang, polis dengan teman-
kekerasan
seperti
310. temannya datang kita
melempar polisi, ganggu
311. bilang bencong.
sempat lempar, gangu polisi
Polisi tidak berani turun itu.
312. Lingkungannya seperti begitu.
polisi
menyelesaikan
dan
polisi
Tindakan
agresi
menjadi lumrah
hal (biasa)
yang di
lingkungan Tindakan menjadi lumrah
agresi hal (biasa)
yang di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 240
313. 314. Jadi
dikatakan bencong selalu
menyelesaikan
masalah
dengan
315. kekrasan? Ia dengan kekerasan. Oh seperti itu.
− Selalu
lingkungan
menyelesaikan
dengan kekerasan
316. 317. Jadi bisa dikatankan kalau tidak minum, tidak 318. bergaul
dengan
mereka,
tindak
melakukan
− Lingkungan akan mencap bencong
dan
penakut
319. tindakan kekerasan seperti itu yah kamu itu
kalau tidak minum, tidak
320. bencong, penakut, penakut seperti itu lingkungannya
bergaul
321. ?Ia lingkungannya seperti itu. Hum seperti itu.
melakukan
322.
kekerasan
dan
Tindakan sebagai
agresi pengaruh
lingkungan pertemanan
tidak tindakan
323. Terus dalam lingkungan keluarga kakak itu, setiap 324. kali kakak melakukan kesalahan itu orang tua 325. kakak itu mendisiplinkan kakak itu dengan cara 326. apa?Orang tua juga mendisiplinkan kita dengan cara
− Orang tua mendisiplinkan
327. saat itu kita langsung di pukul disitu. Jadi kita itu kebal
anak dengan cara keras
328. disitu. Didikan orang tua juga keras disitu. Jadi kita
yaitu memukul
329. merasa kalau hal-hal yang orang tua pukul itu sudah
− Jadi terbiasa dan kebal
340. biasa. Jadi kita sering melanggar karena kita sudah tau
− Sering melanggar “paling
341. nanti jelas kita itu kerumah paling itu dipukul. Jadi
dipukul”
Pola pengasuhan orang tua yang menggunakan kekerasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 241
Pola
342. kebal, kebal. 343. Berarti selalu mendisiplinkan dengan memukul?Ia 344. orang
tua
juga
seperti
itu,
didikannya
seperti
− Orang
tua
selalu
mendisiplinkan
dan
345. begitu.Apakah dengan memukul atau dengan kata-
mendidik
346. kata kasar?Dengan kata-kata kasar ada juga.Itu kata-
memukul
347. kata kasar seperti apa yang biasa diucapkan oleh
kata kasar seperti “anak
348. orang tua?Misalnya mungkin anak kurang ajar atau
kurang ajar”, “buat malu
349. bikin malu orang tua seperti begitu.Oh seperti itu.
orang tua”
dengan dan
pendisiplinan
orang
tua
yang
menggunakan kekerasan
dengan
350. 351. Kakak sering mengkomsumsi alkohol?Sering, sering.
− Sering
mengkomsumsi
352. Sering sekali?Ia. Biasanya kakak mengkomsumsi
alkohol bersama teman
353. alkohol itu berapa banyak sih terus dengan siapa
sampai hilang kesadaran
354. saja?Saya itu alkohol itu tidak terhitung kalau
“sampe
355. komsumsi jadi kita sampe parah sampe kita tidak bisa
mabuk dan tidak bisa
356. jalan atau sampe kita mabuk benar-benar baru kita
jalan”
357. bagun dan itu minum sama teman-teman kita.Oh 358. begitu?Ia. 359. 360. Tadikan kakak bilang setiap kali minum-minum
benar-benar
Kebiasaan alkohol
minum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 242
361. pasti terus kalau pulang selalu, biasanya itu setiap 362. kali
pulang
minum
selalu
terjadi
keributan
− 80%
tindakan
agresif
Banyak tindakan agresi
363. atau?Bahkan 80% itu sering terjadi.Sering terjadi?Ia
yang dilakukan pada saat
yang
dilakukan
364. sering terjadi.Dan itu selalu di bawah pengaruh
mabuk
dibawah
pengaruh
365. alkohol?Ia dibawah pengaruh alkohol. Keributan juga
alkohol
dan
366. tidak selamanya kekerasan kita bisa maki orang atau
dengan
memukul
367. apakan? Ia. Itu selalu?Ia selalu.itu pasti 80% itu pasti
memaki orang lain
atau
meminum berakhir dan
alkohol Bentuk
agresi
(memukul
368. terjadi keributan seperti itu.
dan
memaki) − Minum
lebih
tindakan
agresi
sensitif dan cepat emosi
dibawah
pengaruh
371. lebih sensitif, lebih cepat emosi kalau ada yang
sehingga
ada
alkohol
sehingga
372. menantang
stimulus negatif dari luar
sensitif
373. mengeluarkan kata-kata kasar pasti kaka langsung
langsung
merespon emosi negatif
374. sensitif dan memukul orang?Ia kalau saat mabuk kita
dengan tindakan agresif
375. sensitif .
seperti
376.
mengeluarkan
377. Oh jadi hal yang paling sering mendorong kakak
kasar
369. 370.
Berarti kakak dalam minum alkohol itu kakak
kakak
atau
apa
yah
pokonya
378. selama ini dalam melakukan tindakan agresi untuk 379. orang lain itu adalah alkohol?Ia.Dibawah pengaruh
alkohol
ketika
merespon
memukul
dan
kata-kata
Bentuk
cepat
agresi
(memukul
dan
mengeluarkan
kata
kasar)
− Tindakan agresi sering terjadi
dan
saat
dibawah
Tindakan
agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 243
380. alkohol?Ia dibawah pengaruh alkohol.
pengaruh alkohol
381. Jadi menurut kakak sendiri ini yah, menurut
dibawah
− Tindakan agresi adalah
pengaruh
alkohol Tindakan
agresi
disaat merasa diganggu
sebagai
bentuk
384. yang mungkin saat itu kita merasa diganggu atau kita
atau kurang enak secara
mekanisme pertahanan
385. merasa kurang enak, kita langsung bergerak mungkin
spontan
diri (MPD)
386. mau melakukan kekerasan.Seperti itu?Ia.
melakukan kekerasan
382. pandangan kakak sendiri tindakan agresi itu apa
tindakan
383. sih menurut kakak?Tindakan agresif itu tindakan
yag
terjadi
bergerak
387. 388. Tindakan fisik yang sudah pernah kakak lakukan Tindakan fisik yang dilakukan
Bentuk
agresi
389. itu contohnya seperti apa saja selama ini sering
− Pukul orang
(memukul,
390. kakak lakukan? Yang mungkin fisik yah itu pukul,
− Pukul
menggunakan
391. pukul orang hamar mungkin, pake kayu juga pernah.
hamar, kayu dan botol − Memaki
392. Pake botol Itu saja. 393. Kalau dengan secara kata-kata?Itu kata-kata makian
menggunakan
menggunakan
bahasa daerah
394. dari daerah kita itu biasanya.Maki?Ia maki.Paling
memukul
menggunakan
hamar,
kayu dan botol dan mengeluarkan kata-kata kotor)
395. maki terus?Mungkin didalam perjalanan dengan motor 396. atau apa ada yang maki atau apa kita cepat emosi kan, 397. siang-siang panas sempat mungkin adu mulutlah 398. dengan
orang.Itu
biasa
adu
mulut
dengan
− Perkelahian terjadi ketika
Tindakan agresi terjadi sebagai
respon dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 244
399. siapa?Mungkin dengan pengguna jalan juga kalau saat
siang, panas, macet dan
situasi (siang, panas,
400. itu. Kita panas atau macet itukan biasanyakan saling
saat itu emosi meningkat
dan macet)
401. senggol, tabrak, tabrakan sedikit pasti terjadi kan sat itu
dan sensitif
402. kita langsung emosi. 403. 404. Kira-kira apasih yang kakak ambil, kakak petik 405. dari tindakan agresi yang sudah kakak lakukan 406. selama ini?Yah kita mungkin awalnya memang kita
− Tindakan
agresi
yang
Tindakan agresi yang
407. mendapat teman banyak. Teman kita dapat banyak.
dilakukan sebagai bentuk
didasari
408. Yang kedua itu memang kalau orang kita sudah buat
untuk mendapat teman
penghargaan diri
409. begitu apa lagi teman-teman yang lain tau itu kita sudah
yang banyak
410. dicap dan cap itu susah dilepas. Saat kita buat baikpun 411. orang tau kita itu tidak baik. Misalnya kita saat kita 412. minum, kita minum satu botolpun orang akan bilang itu 413. minum banyak yah kan dan orang mulai menilaikan. 414. Keributan disini orang mulai tanya kita “ apa kamu 415. yang melakukan? Kamu dengan teman-teman kamu 416. yang melakukan? “ dan orang akan selalu soroti 417. kitakan. Karena kita begitu.Oh seperti itu?Ia.
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 245
418. 419. Jadi kakak itu sudah melakukan tindakan agresi 420. semenjak 2010 datang?Ia.Itu diajak teman-teman 421. atau? Itu biasa sendiri kadang-kadang dengan teman. 422. Dengan teman-teman? Yah. 423. 424. Kira-kira misalnya ada tidak ada senior yang 425. mengajak untuk melakukan tindakan agresi seperti 426. itu?Pernah
juga
senior.Itu
kira-kira
mereka
427. mengajaknya itu waktu itu untuk melakukan
− Tindakan
agresi
Tindakan agresi yang
428. apa?Itu mereka ajak, biasakan kita kumpul, ada yang
dilakukan karena diajak
didasari
429. suruh kumpul-kumpul dia cerita begini-begini. Kita
senior-senior dan merasa
solidaritas
430. juga merasa sebagai adik-adik ah kenapa sih kita dibuat
sebagai adik-adik tidak
431. begini ah kita sebagai adik kita tidak terima. Yang pasti
terima
432. jelasnya seperti itu. Dan kemudian kita ikut. Saat 2010
diperlakukan seperti itu
433. itu kejadiannya seperti itu. Senior, ada senoior yang 434. mengajak kita sampai kejadian tawuran besar-besaran 435. itu. Setelah itu tidak ada tawuran lagi yang sebesar 436. 2010 lagi? Tidak pernah lagi. Tidak pernah hanya
senior
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 246
437. yang 2010? Ia 2010. 438. Ok tapi sejauh ini satu tahun kakak sudah ? ia 439. sudah mulai rem-rem diri, tidak terlalu berkumpul440. berkumpul lagi sama teman-teman mungkin lebih fokus 441. ke studi, pendidikan. Ingin cepat-cepat selesaikan? 442. Kalau di kampus kakak sering melakukan tindakan 443. kekerasana? Kalau dikampus tidak. Tidak? Ia soalnya 444. dikampukan tertip kita pasti kesana sadar. 445. 446. Pokonya 447. alkohol?Ia
paling
hanya
dibawah
dibawah
pengaruh
alkohol.
pengaruh Karena
448. alkohol kalau tidak diajak teman-taman?Ia diajak 449. teman-teman.Itu
semua
karena
bisa
dibilang
− Tindakan
agresi
dilakukan saat dibawah
dibawah
pengaruh alkohol
alkohol
− Tindakan
dilakukan karena diajak
451. merasa sama-sama anak rantau.Oh jadi itu Cuma
teman agresi karena
persaudaraan anak rantau
pengaruh
Tindakan agresi yang
− Tindakan dilakukan
agresi
agresi
450. persaudaraan? Persaudaraan ia. Rasa persaudaraan,
452. anak-anak rantau orang Timor saja?Ia.
Tindakan
rasa
(sesama
didasari solidaritas
oleh
rasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5 TRANSKRIP VERBATIM WAWANCARA DAN ANALISIS DATA INFORMAN 4 (ID)
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Transkip Verbatim Wawancara dan Analisis Data Informan 4 (ID) No.
Verbatim
1.
Jadi
2.
agresi? Ia pernah.
kakak
pernahkan
Koding Awal
melakukan
Analisis
tindakan
3. 4.
Kira-kira
5.
mulanya itu kakak melakukan tindakan agresi itu
− Tindakan agresi dilakukan
6.
dari kapan? Mulai dari maksudnya yang selama ini
mulai dari usia 17 tahun
berperilaku
7.
atau kasus yang saya ceritakan? Dari kakak umur
waktu duduk di bangku SMA
(SMA)
8.
berapa
9.
agresi?Dari umur 17 tahun.
kakak
kakak
bisa
sudah
ceritakan
tidak
melakukan
awal Sejarah
awal agresi
tindakan
10. − Tindakan
11.
Itu
12.
melakukan tindakan agresi apa saja?Itu misalnya
dengan
13.
mabuk-mabukan. Terus pajak-pajak orang lain begitu.
kemudian paja orang dan
14.
Pukul ojek seperti itu.
memukul ojek
kakak
bisa
ceritakan
kira-kira
kakak
agresi
diawali
minum
mabuk
15. 16.
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkohol (SMA) Bentuk agresi (pajak dan memukul)
Seperti itu. Itu waktu SMA?Waktu SMA.Jadi
− SMA pernah tawuran antar
248
Sejarah
melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 249
17.
mabuk-mabukan?Ia
18.
berkelahi?Ia.
mabuk-mabukan.
Terus
sekolah
tindakan agresi saat SMA
19. − Pada
Tindakan
20.
Ada tidak kakak itu melakukan tawuran atau?Oh
21.
ia pernah juga tawuran itu waktu jamannya SMA juga
terjadi diawali dengan baku
didasari oleh emosi
22.
masih di Atambua. Itu tawuran antar sekolah.
lihat
negatif (SMA)
23.
saat
terus
kemudian
24.
Antar sekolah, itu penyebab awalnya itu karena
25.
apa? Penyebab awalnya itu biasa kalau sering baku
26.
lihat terus tidak suka begitulah. Terus jadi masalah
ikut
27.
besar dan mulai tawuran antar anak-anak sekolah
teman
28.
semua.
SMA
tidak
terjadi
tawuran
suka
agresi
masalah
besar − Terlibat ikut tawuran karena rame-rame
dengan
Tindakan agresi yang didasari
rasa
setia
kawan (SMA)
29. 30.
Kira-kira waktu itu kakak terlibat untuk ikut
31.
tawuran itu karena alasan apa?Karena waktu itu,
32.
waktu
33.
(tertawa). Jadi bisa dikatakan ikut-ikutan?Ia ikut-
34.
ikut saja begitu.
35.
itukan
rame-rame
dengan
teman-teman
− Tawuran
diawali
dengan
mabuk terus pajak orang lain − Ada orang yang melawan langsung di pukul
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkohol Tindakan
agresi
sebagai bentuk MPD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 250
36.
Kalau yang waktu mabuk itu, itu alasannya
37.
karena apa?Mabuk kan biasa pajak-pajak orang to
− Tindakan
38.
begitu.Kalau orang yang melawan biasa tersingung
diawali
39.
dan langsung pukul macam begitu. Jadi selalu
mabuk
40.
seperti itu?Yah.
kekerasan dengan
yang minum
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alcohol
41. − Teman makan bakso tidak
42.
Kalau yang di Jogja kasus tawuran yang di Jogja?
43.
Kalau di Jogja masalah waktu bulan lalu. Itu mabuk
mau
44.
dari Maguwo terus lanjut, masalahnya di depan
masnya
45.
Amplaz sini. Itu masalah sama orang-orang yang
akhirnya di pukul dan yang
46.
nongkrong di amplaz. Sama mas yang tukang bakso
membantu
47.
disitu. Masalah sama mereka.
dipukul
48.
Masalahnya itu apa? Itu waktu itu, sama teman
49.
makan bakso disitu, setelah sudah mabuk.Terus
50.
teman, salah satu tidak mau bayar, masnya mati-
51.
matian harus bayar jadi pukul masnya terus orang-
52.
orang disitu mau bela mas, mau tahan mas, jadinya
53.
pukul semuanya orang-orang yang mau bela, yang
54.
nongkrong disitu. Terus langsung masalah sama
membayar
kemudian
melawan
masnya
dan
juga
Tindakan
sebagai
bentuk
respon
terhadap yang (MPD)
stimulus mengancam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 251
55.
sekuriti amplaz juga mereka datang tahan terus polisi
56.
datang terakhir langsung angkat dan bawa ke kantor
57.
polisi.
58.
Jadi kakak ditahan?Ia ditahan tidak lama hanya 1, 2
59.
jam disitu terus keluar kembali.
60. 61.
Oh begitu kalau kasus yang lain ada di Jogja?
− Tindakan
62.
Kasus yang lain, selain itu mungkin mabuk-mabuk
diawali
63.
biasa sering di burjo-burjo. Sering makan, tidak mau
mabukan kemudian makan
64.
bayar, sering kasar ke AA’ burjo.
tidak
kekerasan dengan
bayar
yang mabuk-
dan
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkohol
kasar
terhadap AA’ burjo
65.
− Kasarnya
Bentuk
66.
Itu kasarnya seperti apa? Setelah makan langsung
67.
bagun jalan, atau biasa kasih rusak mereka punya
barang (dandang, piring dan
(merusak barang dan
68.
barang-barang
gelas) dan memukul AA’
memukul)
69.
gelas.Sempat memukul penjaga warung?Ia sempat
70.
pukul juga. Itu di Blok O sini.Oh di Blok O?Ia.
71.
Kira-kira itu kakak pernah ikut tawuran juga
72.
tidak, di Jogja? Kalau tawuran di Jogja tidak sempat,
73.
tidak pernah. Tapi kebanyakan tuh yang pukul saat
seperti
dandang,
piring
sama
seperti
merusak
agresi
burjo
− Banyak memukul orang saat dalam kondisi mabuk
Banyak
tindakan
agresi dilakukan saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 252
74.
mabuk-mabukan?Yah
75.
mabukan?Ia.
mabuk-mabuk.
Mabuk
dibawah
pengaruh
alkohol
76. − Perkelahian diawali dengan
Tindakan
agresi
dilakukan
saat
77.
Kira-kira mabuk-mabukan itu kakak mereka buat
78.
kasus dimana saja?Itu kasus yang sering dibuat itu
mabuk-mabukan
79.
kadang di kos-kos teman yang tidak suka. Pergi ke
ke kos teman yang tidak
dibawah
80.
kosnya, kasih rusak pintu terus bagun pukul dia terus
disukai untuk memukul
alkohol
81.
begitu (tertawa). Oh seperti itu. Jadi kebanyakan
82.
yang kakak lakukan di Jogja seperti itu?Haa.Saat
83.
mabuk (tertawa). Mabuk terus ada yang nantang
terhadap
84.
terus?Emosi (tertawa).
yang mengancam
− Saat
mabuk
kemudian
ada
yang
menantang langsung emosi
85.
Tindakan
agresi
sebagai
respon stimulus
(MPD) − Terlibat
86.
Pernah tidak kakak ikut terlibat dalam tindakan
87.
kekerasan itu diajak teman?Diajak teman pernah
kekerasan
88.
tapi tidak sempat maksudnya mau tawuran begitu tapi
teman
89.
tidak sempat jadi.Cuman sempat kumpul-kumpul
90.
semua tapi tidak sempat pergi utuk mau tawuran.
91. 92.
pengaruh
Kira-kira itu dia mengajak kakak seperti apa
dalam karena
tindakan diajak
Tindakan agresi yang didasari kawan
rasa
setia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 253
93.
sampai
94.
terlibat?Hm waktu itu dia bawa nama daerah juga.
95.
Dia bilang harus kita kumpul semua biar urus masalah
dengan membawa daerah dan
melakukan
96.
ini dan waktu itu karena sama-sama dari satu daerah
tidak bisa menolak
agresi karena didasari
97.
jadi. Mau tidak mau harus saling membela begitu.Oh
98.
jadi kakak setuju karena satu daerah?Ia satu
99.
daerah.
kakak
juga
waktu
itu
mau
ikut − Diajak
teman
berkelahi
Setuju
terlibat tindakan
rasa solidaritas
100. 101. Jadi ada tidak yang kakak lakukan sendiri, 102. tindakan agresi yang kakak lakukan sendiri untuk Seringkali
tindakan
agresi
103. orang lain begitu?Yang saya lakukan sendiri pernah, dilakukan saat mabuk seperti 104. itu hampir sama, itu sendiri sering kali dan saat
− Pukul AA’ burjo
105. mabuk-mabukkan sering merugikan orang lain begitu.
− Makan tidak bayar
106. Biasanya diwarung-warung kebanyakan diwarung
− memukul teman yang tidak
107. burjo mereka makan terus tidak mau bayar, pukul aa,
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkohol Bentuk
agresi
(Memukul)
disukai
108. langsung jalan begitu. Terus di kosnya teman kalau 109. tidak salah suka sudah mabuk terus pergi ke kosnya 110. sendiri terus kasih bagun dia, pukul dia terus jalan 111. pulang kembali.
Tindakan agresi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 254
− Tindakan agresi yang diawali
112. 113. Jadi
awalnya
itu
karena
mabuk
114. semuanya?Awalnya karena mabuk.Mabuk terus
dengan
mabuk
kemudian
Tujuan
tindakan
agresi
yang
Tujuan tindakan agresi
− Merasa puas
119. lain?Sebenarnya ingin merasa puaslah.Karena tidak
− Emosi dapat dilampiaskan
120. suka sama dia tapi disaat mabuk lebih berani lagi jadi
pada
121. pukul atau bikin ribut, rusuh disitu biar lebih merasa
disukai − Diawali
Tujuan tindakan agresi mendapat kepuasan
118. melakukan tindakan agresi itu untuk orang
123. Berarti bisa dikatakan emosinya bisa?Ia bisa
perasan
tersinggung
117. Sebenarnya apa sih tujuan utama kakak itu dilakukan
122. puaslah begitu.
dibawah
pengaruh alkohol dan ada
emosi dan tersinggung
115. emosi?Emosi terus tersinggung juga. 116.
terjadi
orang
yang
tidak
untuk balas dendam Tindakan dibawah
dengan
minum
agresi pengaruh
alkohol
mabuk biar berani
124. dilampiaskan.Jadi selalu dengan emosi?Ia selalu 125. dengan emosi. Berarti hasil akhirnya itu pukul 126. orang?Ia pukul orang. 127. 128. Biasa itu siap-siapa saja yang menjadi korban Korban tindakan agresi ketika 129. kakak melakukan tindakan agresi?Itu paling biasa, dibawah pengaruh alkohol 130. korban kebanyakan itu AA burjo, terus teman-teman,
Tindakan dibawah
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 255
131. teman yang tidak terlalu dekat sekedar kenal tapi dia
− AA’ burjo
132. buat tersinggung, buat ke mereka. Terus seperti
− Teman-teman
alkohol yang
tidak
133. ditempat-tempat umum kalau mabuk sering pukul
disukai, tidak dekat dan buat
134. orang atau usir juga. Orang yang tidak dikenal
tersinggung
135. juga.Itu
tempat-tempat
umum
Tindakan agresi dalam rangka balas dendam
seperti
136. dimana?Seperti di benteng, depan amplaz, nah dua 137. tempat itu yang sering. 138.
− Tindakan
kekerasanyang
Tindakan
agresi
139. Jadi awalnya hanya karena mabuk?Ia karena
dilakukan dibawah pengaruh
dibawah
140. mabuk terus liat mereka tidak senang atau mereka
alkohol dan liat orang lain
alkohol
141. juga liat kita, langsung buat ribut dengan mereka.
tidak suka
perasaan negatif
142. Oh jadi saat mabuk, ada orang yang menantang
− Tindakan kekerasan dibawah
143. kakak atau kakak mereka tidak senang dengan
pengaruh alkohol dan ada
144. mereka pasti itu langsung pukul? Ia.
yang menantang
145.
− Tindakan kekerasan dibawah
Tindakan
146. Apa itu ada perasaan emosi waktu pukul atau?Itu
pengaruh alkohol dan ada
dibawah
147. hanya, kalau emosi tidak terlalu tapi cuma, bagaimana
perasaan tidak suka dengan
alkohol
148. yah mungkin dengan mabuk jadi rasa tidak suka saja.
orang lain
149.
pengaruh dan
ada
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 256
150. Biasa itu dalam lingkungan kakak itu, yah budaya 151. lingkungan kakak disana itu, tuntutan untuk 152. seorang anak laki-laki itu seperti apa? Seperti 153. maksudnya seperti lingkungan di daerah kami? Ia di 154. daerah sana. Itu kalau tuntutannya yah memang 155. paling sekolah tapi jagan nakal pokoknya sekolah 156. saja. 157. 158. Oh sekolah. Jadi tidak ada harapan untuk seorang 159. anak laki-laki misalnya di lingkungan kakak 160. dimasyarakat situ, tempat kakak bergaul, teman161. teman kakak mereka itu memandang laki-laki 162. seharusnya seperti apa sih? Seharusnya harus 163. seperti
laki-laki
yang
baiklah,
yang
dewasa
164. maksudnya tidak membuat onar sembarang disekitar 165. situ atau buat rugi orang lain begitu. Oh itu tuntutan 166. untuk seorang anak laki-laki? Ia begitu. 167. 168. Terus misalnya di keluarga kakak, keluarga kaka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 257
169. sendiri, kakak melakukan kesalahan, biasanya 170. orang tua kakak itu melakukan apa? Kalau yang 171. biasa, biasa saya punya mama langsung, biasanya 172. cuman tegur kadang juga sudah sering lakukan jadi 173. hanya sekedar cuek-cuekin saja. Apa yang mau 174. dibuat, buat saja tapi sudah malas untuk tegur begitu. 175. Sudah malas? Ia. Terus tidak pernah dengan 176. kekerasan? Oh kalau mama tidak pernah dengan 177. kekerasan cuma bicara kalau saya buat masalah nanti 178. sudah benerapa hari mulai bicara. Seperti itu? Ia. 179. 180. Apakah tindakan agresi di daerah kakak itu sudah Lingkungan tempat tinggal 181. menajadi
sesuatu
hal
yang
biasa
untuk
− Rata-rata anak laki-laki yang
Tindakan agresi sudah
182. dilakukan?Sebenarnya tidak juga tapi kalau jujur di
beranjak
183. lingkungan kami semua, hampir-hampir, rata-rata
mengkomsumsi alkohol dan
kebiasaan dan tradisi
184. anak laki-laki kalau sudah mulai beranjak dewasa
membuat keributan
turun temurun
185. pasti sudah mulai tau minum-minuman keras, sudah 186. mulai sering buat rusuh, karena sudah mungkin 187. terpengaruh lingkungan juga. Dari dulu kakak semua
dewasa
sudah
− Dari generasi kakak-kakak sudah begitu − Beranjak
menjadi
Tindakan dibawah
dewasa
mulai
alkohol
suatu
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 258
188. juga begitu juga, kebanyakan seperti begitu. Jadi
minum, pajak dan pukul
189. kalau sudah mulai beranjak dewasa, sudah mulai
orang disekitar
Bentuk agresi (pajak dan pukul orang)
190. kenal minum, minuman keras pasti ujung-ujungnya 191. bikin rugi orang lain, pajak orang, pukul orang 192. disekitar lingkungan, daerah situ. 193. 194. Kan kakak punya pilihan untuk tidak ikut disitu, 195. kenapa kakak sampai kakak itu mau ikut Lingkungan 196. lingkungan kakak atau kakak-kakak yang mabuk
Tidak
minum
alkohol
Tindakan
197. terus pajak-pajak begitu?Itu pengaruh dengan
dikatakan
198. teman-teman dekat juga. Teman-teman mereka sudah
dijauhi oleh teman. Jadi tidak
lingkungan
199. minum kadang dong ajak kita, kita mau tolak atau
bisa menghindar
pertemanan
sombong
dan
sebagai
agresi pengaruh
200. tidak mau begitu mereka mulai tidak mau bergaul 201. dengan kita begitu. Bilang kita sombong atau 202. bagaimana jadi terpengaruh besar sekali. Susah untuk 203. menghindar. 204. 205. Susah untuk menghindar, jadi kalau tidak ikut, 206. ikut minum-minum atau pajak begitu dibilang
Lingkungan − Tidak ikut minum dan pajak dikatakan
sombong
dan
Tindakan
agresi
sebagai
bentuk
mekanisme pertahanan diri terhadap tuntutan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 259
207. sombong?Haa. Anggap saja kita seperti tidak tahu 208. bergaul begitu.Tidak tau bergaul?Ia.
tidak tau bergaul Lingkungan
209. Berarti cara bergaul menurut cara mereka
− Minum mabuk, pajak dan
210. adalah?Harus seperti begitu. Dengan begitu kita
buat rusuk akan mendapat
211. banyak teman atau apa soalnya kalau orang yang
teman yang banyak
212. kalau tidak seperti begitu kadang mereka tidak
− Tidak ikut akan dianiaya
213. dinggap begitu, tidak dipangang.Jadi saat dimana saja
(pukul) dan tidak dianggap
lingkungan
Tindakan
agresi
sebagai
bentuk
penghargaan
Tindakan sebagai
agresi pengaruh
lingkungan
214. mereka senang pukul yah mereka pukul. Mereka tidak
pertemanan
215. suka begitu. 216.
Lingkungan
Tindakan
217. Oh jadi kalau anak laki-laki di lingkungan kakak
− Kalau tidak ikut minum,
218. yang tidak ikut misalnya minum-minum, ia pajak-
pajak dan nongkrong kalau
lingkungan
219. pajak ia atau nongkrong begitu,ia tidak suka
ketemu di jalan akan dipukul
pertemanan
220. nongkrong, itu dianggap pokonya,tidak dipandang.
dan dipajak
221. Itu mereka seperti ada kesempatan mau pukul yah 222. mereka pukul.Ketemu dijalan pasti mereka itu yang 223. sasaran duluan itu. Nanti dipukul begitu kadang 224. dipajak. 225.
sebagai
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 260
226. Nah
kira-kira
disana
itu
mereka
selalu
− Lingkungan
Tindakan
kekerasan
227. menyelesaikan masalah dengan kekerasan untuk
kebanyakanmenyelesaikan
sebagai
tradisi
228. menyelesaikan masalah, menggunakan kekerasan
masalah dengan kekerasan
lingkungan
dalam
229. untuk
menyelesaikan
masalah?Ia
kebanyakan
menyelesaikan
230. begitu.
masalah − Lingkungan
231.
kebanyakan
232. Kebanyakan begitu?Ia walaupun. tetangga atau
menyelesaikan
233. keluarga sih. Awalnya itu pasti dengan kekerasan dulu
dengan kekerasan
masalah
234. setelah itu baru dibicarakan dengan baik-baik.
kekerasan
sebagai
tradisi
lingkungan
dalam
menyelesaikan
235. Awalnya selalu kekerasan. Seperti ada masalah 236. mereka diam kadang disaat mabuk mulai ungkit
Tindakan
− Saat mabuk ungkit masalah
237. kembali dan mulai masalah. Mulai dengan kekerasan.
kemudian dilanjutkan dengan
238. Oh seperti itu. Itu lingkungan, tetangga juga
kekerasan
masalah Tindakan dibawah
agresi pengaruh
alkohol (lingkungan)
239. begitu?Sesama tetangga pokoknya masih keluarga 240. juga kadang begitu. 241. 242. Jadi
menyelesaikan
masalah
awalnya
diam
− Lingkungan
menyelesaikan
243. terus?Diam dulu. Kalau ada masalah biasanya diam,
masalah dengan cara awalnya
244. ketemu mungkin begitu-begitu saja nanti kalau ada
diam
kemudian
minum
Tindakan
agresi
sebagai
tradisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 261
245. satu pihak yang mulai sudah mabuk. Pasti dia
mabuk dan ungkit masalah
lingkungan
246. langsung pergi cari di rumah begitu nanti mulai
setelah itu terjadi keributan
dibawah
247. masalahnya besar antar keluarga saja. Awalnya
dan pengaruh
alkohol
248. pokoknya antar dua orang tapi nanti dibuat besar. 249.
Bentuk agresi di lingkungan
250. Itu biasanya sampe tindakan kekerasan, tindakan 251. agresi sampe seperti apa? Biasa berkelahi rame252. rame antar dua keluarga, antar dua yang bermasalah 253. berkelahi rame-rame.
− Berkelahi
antar
keluarga
dengan menggunakan parang − Bakejar dan bapotong
Terus sampe menggunakan
Bentuk
agresi
di
lingkungan (pukul dan saling memotong)
254. barang tajam, parang biasanya.Oh seperti itu?Ia. 255. Bapotong, bakejar. Oh disana?Ia disana. 256. 257. Kakak pernah ikut terlibat seperti begitu disana? 258. Kalau waktu, kalau itu saya tidak pernah ikut. 259. 260. Kira-kira lingkungan itu juga yang mempengaruhi
− Melakukan tindakan agresi di
261. kakak sampai di Jogja sini bertindak seperti
jogja karena sudah terbiasa
262. itu?Sebenarnya itu bukan karena lingkungan juga tapi
dari dulu mabuk, tidak dapat
263. karena sudah, maksudnya saat disana dari dulu sering
kontrol diri dan akhirnya buat
Tindakan
agresi
sebagai
suatu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 262
264. mabuk, tidak bisa kontrol diri, jadi sampe sini juga
keributan
kebiasaan
265. masih terbawa begitu. Jadi kalau mabuk sering buat-
lingkungan Tindakan
266. buat model begitu. − Tindakan agresi merupakan
267. 268. Jadi itu sudah jadi kebiasaan disana kemudian
suatu kebiasaan yang dibawa
269. datang ke Jogja sini? Kebisaan buruk disana
dari
270. kemudian datang ke Jogja sini masih belum bisa
tinggal
lingkungan
tempat
Tindakan
agresi
sebagai
suatu dari
lingkungan Tindakan
272. 273.
dibawah
274. Oh begitu jadi biasa yang kakak lakukan itu Biasa mabuk-mabuk terus
terpengaruh
276. dengan lingkungan. Oh seperti itu?Ia.
− Tindakan kekerasan dibawah pengaruh
alkohol
dan
pengaruh lingkungan
277. 278. Kakak
agresi
karena emosi negatif
kebiasaan
271. buang kebiasaan buruk itu.
275. hanya?
dari
agresi pengaruh
alkohol Tindakan
agresi
didasari
proses
modeling lingkungan sering
mengkomsumsi
279. alkohol?Sering.Sering, biasanya kakak itu berapa 280. banyak mengkomsumsi alkohol terus dengan siapa 281. saja?Biasanya itu dengan teman-teman. Itu biasa 282. sampai belasan botol biasanya.Belasan botol?Ia.
− Sering
komsumsi
alkohol
dengan teman (belasan botol)
Kebiasaan
meminum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 263
283.
alkohol
284. Terus setelah kakak minum mabuk begitu, 285. biasanya akhirnya selalu melakukan tindakan 286. agresi?Ia akhirnya selalu melakukan tindakan agresi. 287. Walaupun terpengaruh dengan teman yang lain yang
− Tindakan agresi
288. buat duluan akhirnya terpengaruh juga. Atau kadang
dilakukan
289. saya sendiri yang langsung buat begitu. Sering kalau
mabuk dan diajak teman
290. setelah mabuk pasti begitu.
saat
minum
dibawah
− Tindakan agresi dilakukan
291.
saat
292. Jadi selalu biasanya setelah mabuk?Ia pokonya
insiatif sendiri
minum
mabuk
dan
− Biasanya
selalu
Tindakan
agresi rasa
setia
membuat
keributan dengan orang lain
296.
setelah minum mabuk
297. Pernah tidak kakak itu melakukan tindakan agresi
Tindakan dibawah alkohol
298. terus itu hasil provokasi dari orang lain?Kalau itu 299. pernah, biasa itu provokasi dari teman yang sama301. bilang, buat kita terpengaruh begitu “oh ini ada
pengaruh
kawan
295. rusuh dengan orang lain begitu.
300. sama minum. Terus mereka sepertiomong-omong
agresi
alkohol
didasari
293. sudah beberapa kali begitu.Sudah beberapa kali 294. setelah mabuk akhirnya selalu?Ia akhirnya selalu
Tindakan
− Setuju
ikut
melakukan
agresi pengaruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 264
302. masalah disini, disini “ jadi pergi sama-sama terus
tindakan
karena
Tindakan agresi yang
303. kita yang berbuat duluan mereka cuman nonton,
dipengaruhi oleh teman “oh
didasari rasa simpati
304. akhirnya kita yang kena kembali.
ini ada masalah disini, disini”
terhadap teman
agresi
305. 306. Itu biasanya mereka omong apa sih untuk 307. provokasi kakak?Biasanya dorang, kalau saya belum 308. mabuk, awalnya mereka cerita soal masalah berkelahi 309. begitu. Masalah keributan-keributan begitu. Dan Setuju ikut melakukan tindakan 310. mereka selalu omong” ai saya punya masalah dengan agresi karena 311. orang ini” jadi dia omong “ orang ini maki saya atau
− Diceritakan oleh teman dekat
312. bilang mau pukul saya” jadi terpengaruh dengan itu
bahwa dia memiliki masalah
313. kata karena kita merasa teman dekat, minum sama-
dengan
314. sama dan terpengaruh dan ajak mereka pergi “ ayo
dimaki dan ingin dipukul
315. kita jalan sudah pergi kesana”. Langsung pergi pukul 316. orang yang bermasalah dengan teman begitu. 317. 318. Oh jadi mereka itu biasanya selalu provokasi 319. kakakitu dengan membawa-bawa ada masalah?Ia 320. ada masalah. Terus kita sesama anak?Ia sesama
orang
lain.
Dia
− Merasa tidak terima teman diperlakukan seperti itu
Tindakan agresi yang didasari rasa simpati terhadap teman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 265
321. teman. Mereka itu sering bicara-bicara begitu. Diasaat 322. posisi kita dalam keadaan mabuk setengah sadar. Setuju melakukan tindakan agresi Tindakan
323. Terus kita sudah berani begitu jadi kita langsung “ia, diawali dengan 324. ia saja”. Langsung mau begitu.
− Minum mabuk
dibawah
325.
− Teman bercerita ada masalah
alkohol
326. Itu kakak sering ikut terprovokasi itu kalau anak-
− Berani karena sudah mabuk
agresi pengaruh
Tindakan agresi yang
327. anaknya dari Timor? Kebanyakan anak-anak yag
didasari rasa simpati
328. satu daerah terus dengan teman dekat.Oh teman
terhadap teman
329. dekat?Ia.Teman dekat itu juga orang Timor?Ia
− Setuju melakukan tindakan
340. orang Timor. Oh orang Timor juga?Ia.
kekerasan
341.
teman satu daerah
karena
diajak
didasari
342. Kalau di keluarga kakak itu, polah asuh orang tua 343. kakak
itu
ada
tidak
yang
Tindakan agresi yang rasa
solidaritas
menggunakan
344. kekerasana? Di keluarga ada. Mungkin dari bapak 345. dan om-om lainnya.Itu biasa dilakukan apa? Itu 346. biasa kalau, waktu saya kalau sudah SMA itu, om-om SMA 347. yang sering biasa kalau kita mabuk terus pajak-pajak − Orang 348. nanti pergi pukul dihadapan orang banyak, pukul dan 349. bawa pulang. Yah biasanya model begitu.Bapak
tua
kekerasan
menggunakan untuk
Pola
pendisiplinan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 266
350. juga?Ia bapak juga.Berarti itu dari SMA?Ia dari
mendisiplinkan anak yaitu
anak
menggunakan
351. SMA.
ketika mabuk dan pajak-
kekerasan
352.
pajak orang lain maka om
353. Menurut pandangan kakak sendiri yah, tindakan
dan bapak akan memukul
354. agresi itu apa menurut kakak?Menurut saya
depan umum
355. tindakan agresi, tindakan yang maksudnya kita secara 356. pribadi sudah hilang kontrol begitu. Cuman hanya kita 357. tersinggung dengan orang lain terus langsung berbuat
− Tindakan agresi merupakan
358. tanpa berpikir lagi. Setelah berbuat baru kita merasa
tindakan yang terjadi ketika
359. menyesal bahwa ternyata itu tidak benar.Tindakan
hilang
kontrol.
360. agresi menurut saya seperti itu.
dengan
rasa
361.
pada orang lain sehingga
didasari
rasa
362. Kira-kira yang secara fisik yang sudah kakak
berbuat tanpa berpikir
mampu
mengontrol
Diawali
terisinggung
363. lakukan itu apa?Secara fisik kalau tindakan agresi
Tindakan
agresi
adalah perilaku yang tidak
diri
364. biasa yang sama teman mau dibilang teman dekatlah 365. yang munkin kita sudah kenal tapi disaat saya 366. tersinggung dengan dia, tidak suka dengan dia punya
− Saat ada rasa tersinggung
367. perkataan langsung tanpa berpikir langsung berbuat.
dengan
perkataan
368. Pukul dia seperti itu.Pukul dia itu seperti apa?Pukul
maka
akan
teman langsung
Tindakan
agresi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 267
369. dia kadang sampai bengkak, sampai darah sampai
memukul
sebagai bentuk respon
370. maksudnya hal-hal yang kadang diluar pemikiran
terhadap
371. juga.
yang
372.
(MPD) Bentuk
373. Kalau dalam bentuk verbal atau kata-kata yang 374. sudah lakukan?Kalau dalam bentuk kata-kata,
stimulus mengacam
agresi
(memukul)
375. sesama teman biasa cepat tersinggung dan langsung 376. maki dia, marah-marah dia, buat dia sampai, yah 377. sering
maki-makilah
begitu.Maki-maki?Ia.Oh
378. seperti itu. Berarti dengan kata-kata kotor
− Ketika tersinggung dengan
Tindakan
teman langsung marah dan
sebagai bentuk respon
maki-maki
terhadap
379. begitu?Ia dengan kata-kata kotor begitu.
yang
380.
(MPD)
381. Kira-kira apa yang kakak dapatkan atau yang 382. kakak
petik
dari
melakukan
tindakan
383. agresi?Kalau yang akhir-akhir ini, yah berapa bulan 384. belakangan ini sering berpikir, sering menyesal 385. dengan tindakan itu. Yang saya dapat itu jadi berpikir 386. lebih dewasa lagi. Jadi kalau mau berbuat sesuatu 387. sebelumnya harus berpikir betul-betul baru berbuat.
agresi
stimulus mengacam
Bentuk agresi (maki)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 268
388. 389. Kira-kira
kakak
390. tindakan
agresi
391. melakukan?
sudah itu
Dalam
berenti
melakukan
atau
sekarang
masih
beberapa
bulan
terakhir
392. tindakan-tindakan agresif
sudah tidak, sudah bisa
393. mengontrol diri. Jadi minum-minum masih sering tapi 394. saat minum sudah mulai tidak berbuat begitu lagi. 395. Jadi sudah mulai pulang, pulang langsung ke kos 396. tidak singgah di warung-warung untuk ribut tidak ada 397. lagi. Dalam beberapa bulan terakhir ini. 398. Oh dalam beberapa bulan terakhir ini sudah 399. mulai dikurangi? Ia, sudah mulai kotrol diri. Tapi 400. yang sebelumnya masih? Ia sebelumnya masih 401. sering berbuat begitu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Informan 1 (YD)
269
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7 Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Informan 1(YD)
271
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
272
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 8 Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Informan 2 (JB)
273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 9 Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Informan 2 (JB)
275
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
276
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
277
LAMPIRAN 10 Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Informan 3 (RS)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 11 Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Informan 3 (RS)
279
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
281
LAMPIRAN 12 Surat Pernyataan Persetujuan Wawancara Informan 4 (ID)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
282
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 13 Surat Keterangan Keabsahan Hasil Wawancara Informan 4 (ID)
283
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
284