PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA MACAM-MACAM SUMBER ENERGI MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Sirajudin Sara NIM. 111134292
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
ALLAH SWT Yang selalu memberi hidayah, kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan penelitian ini
Ayahanda dan Ibunda Tercinta Yang selalu memberi do’a, perhatiandan motivasi
Kakak dan Adik-adikku Kasman Sara., Kasim I Sara., Wahidin Sara dan Syarifudin Sara yang selalu mendukung
Keluarga Besarku Yang menjadi panutan untuk meraih kesuksesan
Junaini Yang selalu memberi bantuan, semangat serta motivasi
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO “Amalan Yang Paling Di Sukai Oleh Allah SWT Ialah Amalan Yang Diteruskan secara berterusan walaupun sedikit” ”Sebaik-baiknya orang adalah mempelajari ilmu, kemudian mengajarkanya”
“Mengajar, membimbing dan mendidik bukan karena materi Tetapi Mengajar,membimbing dan mendidik adalah sebuah panggilan”
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA MACAM-MACAM SUMBER ENERGI MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR
Sirajudin Sara Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian otentik dalam setiap pembelajarannya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur peneleitian pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana , yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner.Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SDN Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang pakar kurikulum 2013 dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Berdasarkan hasil validasi dua pakar kurikulum 2013 menghasilkan skor3,97 (Baik) dan 4,2 (Baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,37(Sangat Baik)dan 4,44 (Sangat Baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor4,24 dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran. ABSTRACT DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME MACAM-MACAM SUMBER ENERGI FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL. Sirajudin Sara Universitas Sanata Dharma 2015 This research was conducted because there were still many teachers who needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character building based on local culture and authentic assesment in the learning activity. This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, which finally produced final product design in the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourth grade students of elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was used for the need analysis of teachers of the fourth grade of SD Negeri Kalasan 1 Sleman. While the questionnaire was used to validate the quality of the learning instrument by two experts of 2013 curriculum and two teachers of the fourth grade of elementary school. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 3,97 (good) and 4,2 (good), and the two teachers of the fourth grade of elementary school showed result on the score of 4,37 (very good) and 4,44 (very good). The learning instrument got mean score 4,24 and it was categorized as very good. The result of the validation was based on 11 aspects which were: (1) daily lesson plan identity, (2) formulation of indicators, (3) formulation of learning objective, (4) choice of learning material, (5) choice of learning source, (6) choice of learning media, (7) learning method, (8) learning scenario, (9) assessment, (10) student task, and (11) language. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum.
Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Macam-Macam Sumber Energi Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas VI Sekolah Dasar dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 6. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 7. Sarjono, S.Pd.,SD selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah. 8. Usuwatun Khasanah.S. Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan Iyang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 9. Purwanti, S.Pd selaku guru kelas IV SDNegeri Kalasan I yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Imang Sara dan Ibu Murniati Minta yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Keluarga besarku, Adik-adikku dan Kakak-kakakku, yang selalu memberi motivasi, dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman seperjuangan35 Mahasiswa PPGT Angkatan 1 yang berjuang bersama selama ini. 13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata peniliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 14 Maret 2015 Peneliti
Sirajudin Sara
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO.......................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.........................................
vi
ABSTRAK.........................................................................................................................
viii
ABSTRACT........................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR......................................................................................................
ix
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
5
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................
6
E. Batasan Istilah...........................................................................................................
7
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan...................................................................
8
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka...........................................................................................................
11
1. Kurikulum SD 2013.............................................................................................
11
a.
Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013.................................
11
b.
Penguatan Pendidikan Karakter....................................................................
21
c.
Pendekatan Tematik Integratif .....................................................................
24
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d.
Pendekatan Saintifik......................................................................................
28
e.
Penilaian Otentik...........................................................................................
36
2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran..............................................................
46
B. Penelitian yang Relevan............................................................................................
57
C. Kerangka Pikir..........................................................................................................
61
D. Pertanyaan Penelitian................................................................................................
63
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian..........................................................................................................
64
B. Prosedur Pengembangan...........................................................................................
67
1. PotensidanMasalah.............................................................................................
69
2. Pengumpulan Data...............................................................................................
69
3. DesainProduk......................................................................................................
69
4. Validasi Ahli.........................................................................................................
70
5. RevisiDesain........................................................................................................
70
C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................................
71
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013............................................................................
72
E. Intrumen Penelitian...................................................................................................
72
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................
73
G. Teknik Analisis Data.................................................................................................
73
1. DataKualitatif......................................................................................................
73
2. Data Kuantitatif....................................................................................................
74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan...................................................................................................
76
1. HasilWawancaraAnalisis Kebutuhan.................................................................
79
2. Pembahasan Hasil WawancaraAnalisisKebutuhan............................................
83
B. Deskripsi Produk Awal.............................................................................................
84
1. Silabus..................................................................................................................
85
2. RencanaPelaksanaanPembelajaranTematik Harian (RPPTH)..........................
86
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013........................................................
89
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk.......................................................................................................................
xiii
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan.....................................................................
95
1. Kajian Produk Akhir............................................................................................
95
2. Pembahasan..........................................................................................................
99
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...............................................................................................................
106
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................................................
107
C. Saran..........................................................................................................................
107
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
109
LAMPIRAN......................................................................................................................
111
BIODATA PENULIS.......................................................................................................
159
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1.JadwalPelaksanaanPenelitian..................................................................................
71
Tabel 2. Konversi Nilai Skala Lima..................................................................................
74
Tabel 3. Kriteria Skor Skala Lima.....................................................................................
76
Tabel 4. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi................................................
91
Tabel 5. Komentar Guru Kelas I SD Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi..................................................................................................................
94
Tabel 6. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru Kelas IV SD.........................................................................................................................
xv
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Model Jerold. E. Kemp..................................................................
47
Gambar 2. Langkah-langkah Pengembangan Borg dan Gall......................................
64
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran .....................
68
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian..................................................................................
111
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian.....................................................................
113
Lampiran 3 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan.............................................
115
Lampiran 4Data Mentah Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013...........................
119
Lampiran 5 Data MentahSkor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum SD 2013....................................................................................................
126
Lampiran 6 Silabus......................................................................................................
137
Lampiran 7 Biodata Penulis.........................................................................................
164
Lampiran 8 Produk Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)...............................
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia dalam pengembangan bakat dan potensi yang ada dalam diri seseorang. Pendidikan juga berperan penting dalam proses kehidupan manusia yang di dalamnya terkandung proses belajar yang tersusun secara sistematis dan terus menerus, maka kebijakan pemerintah harus
senantiasa
berkembang
permasalahan-permasalahan
dan
pendidikan
memberikan yang
jalan
keluar tentang
berkembang
di masyarakat
sesuai dengan perkembangan zaman. Kebijakan pemerintah sangatlah penting dalam mengatur segala kelangsungan harkat martabat warga negaranya supaya semua dapat merasakan kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah salah
satunya kebijakan pendidikan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Yang paling dekat yaitu perubahan dari kurukulum berbasis kompetensi (KBK) menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kemudian beralih lagi menjadi kurikulum 2013. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dan jenjang pendidikan. Pengertian kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi didalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. ( Zainal A 2011:1) Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukan bahwa sistem pendidikan itu sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia. Alasan perubahan dari kurukulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kemudian beralih lagi menjadi kurikulum 2013 adalah karena semakin berkembangnya era globalisasi dan juga semakin banyaknya tantang dari zaman modern. Bangsa Indonesia di prediksi akan mengalami tantangan di masa depan. Tantangan-tantangan yang dikemukakan adalah tantangan dari WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA, Masalah lingkungan hidup, Kemajuan teknologi informasi, Konvergensi ilmu dan teknologi, Ekonomi berbasis pengetahuan, Kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, Pengaruh dan imbas teknosains, Mutu investasi dan transformasi pada sektor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pendidikan. Selain beberapa tantangan di atas Indonesia juga masih kalah bersaing dengan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Singapore dalam bidang ilmu pengetahuan MIPA (Matematika dan IPA). Ada juga alasan lain merubah kurikulum adalah berdasarkan persepsi masyarakat, mengatakan bahwa pembelajaran terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter. Fenomena negatif yang mengemuka, antara lain; Perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam Ujian (Nyontek), dan gejolak masyarakat (social unrest). Perkembangan pengetahuan dan pedagogi, antara lain adalah neurologi, psikologi, dan Observation based [discovery] learning dan Collaborative Learning. Oleh karena beberapa tantangan dan fenomen yang terjadi maka pemerintah membuat perubahan dalam beberapa aspek kurikulum. Kurikulum 2013 memang baru mulai dilaksanakan, sejauh ini masih banyak pro dan kontra dalam masyarakat, apalagi sosialisasinya belum terlaksana secara menyeluruh. Namun sebagai seorang guru , kita harus mengetahui garis besarnya agar dapat memahami sehingga dapat mendukung program tersebut. Perubahan kurikulum
sejatinya
dilakukan
untuk
mengatasi
berbagai
permasalahan
pendidikan yang ada. Namun, karena kurikulum hanya buatan manusia, pasti selalu ada kekurangan. Maka kitalah yang harus memaksimalkan proses pendidikan agar memperoleh hasil yang baik. Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat, maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu S.R guru kelas IV pada tanggal 17 Mei 2013, pukul 09.00 WIB di SDN Kalasan I, diperoleh informasi bahwa Penerapan kurikulum 2013 di sekolah SDN Kalasan 1 belum maksimal, hal ini dikarnakan sebagian besar guru masih kurang memahami kurikulum 2013. Sosialisisi dan pelatihan kurikulum di sekolah juga masih kurang dan masih perlu jam terbang yang banyak. Guru di sekolah masih banyak yang kurang memahami dalam pengembangan perangkat pembelajaranyang. menjadi kendala dalam melaksanakan kurikulum 2013 di kelas adalah membuat instrument penilaian. Instrument penilaian belum sepenuhnya dikuasai oleh guru karena keterbatasan sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan jumlah siswa juga menjadi kendala dalam membuat intrument penilaian yang meliputi semua aspek, jika dibuat maka membutuhkan waktu yang cukup lama bagi seorang guru untuk menyediakan atau melakukan penilaian pada semua aspek, terutama aspek sikap dan aspek spritual pada setiap siswa. Guru juga dituntut untuk menyediakan berbagai perangkat pembelajaran seperti RPPTH sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran, yang dimana pada karakteristik RPPTH itu sendiri harus tematik, terpadu. Pada kurikulum 2013, telah disediahkan contoh-contoh intrument penilaian dan rubrik penilaian, namun guru masih mengalami kesulitan dalam penilaian pada aspek spritual dan aspek sikap pada setiap siswa.Teorinya sudah dipahami namun pelaksanaannya yang belum maksimal dan kurang efektif dan mengalami kesulitan dalam penilaian proses, daftar penilaian, analisis penilaian, rubrik dari karakter sikap spritual dan sikap sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Berdasarkan kenyataan diatas untuk mendapatkan perangkat pembelajaran (RPP, LKS dan bahan ajar) peneliti mencoba memecahkan kebuntuan dengan cara mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang mencakup kebutuhan guru dan siswa pada umumnya dengan judul “Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema Macam-macam Sumber Energi untuk siswa kelas IV SD”. Bahan ajar ini masih dalam tahap percobaan dan masih perlu disempurnakan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran sub tema macammacam sumber energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema macammacam sumber energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. C.
Tujuan Penelitian 1. Untuk menghasilkan perangkat pembelajaran subtema. Macam-macam sumber energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema Macam-macam sumber energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D.
6
Manfaat Penelitian 1
Bagi mahasiswa Penelitian pengembangan ini memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru.
2
Bagi guru Dapat memproleh inspirasi terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema Macammacam sumber energi untuk siswa kelas IV SD
3
Bagi siswa Dapat menambah ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran, serta melatih siswa untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata pelajaran, sehingga siswa mampu memproses informasi dengan cara yang sesuai daya pikirnya dan memungkinkan berkembanganya jaringan konsep-konsep.
4
Bagi Sekolah Dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum SD 2013pada sub tema Macam-macam sumber energi untuk siswa kelas IV SD
5
Bagi Prodi PGSD Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013pada sub tema Macam-macam sumber energi untuk siswa kelas IV SD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
E.
7
Batasan Istilah Berapa istilah sebagai kata kunci dalam penelitian ini, penulis menuangkan batasan pengertian sebagai berikut: 1. Kurikulum SD 2013 adalah sebuah kurikulum yang mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi 2. Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan itu sehari-hari dengan sepenuh hati. 3. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, yang berarti setiap beberapa mata pelajaran akan digabungkan menjadi satu tema pokok yang saling keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa. 4. Pendekatan saintifik adalah pendekatan menggunakan langkah-langkah pembelajaran secara ilmiah yaitu dengan cara mengamati, mencoaba,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
menalar, mencoba, dan megomunikasikan dengan prinsip belajar darimana saja. 5. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Penilaian otentik adalah penilaian yang dapat dilakukan dengan komperhensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (ouput) pembelajaran, yang meliput ranah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. 6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. Media. F.
Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap, yang terdiri dari: a) Identitas RPPTH terdiri dari: 1) sekolah yaitu nama satuan pendidikan 2) identitas muatan pelajaran terkait 3) tema/subtema; 4) kelas/semester; 5) pembelajaran keberapa; 6) alokasi waktu; b) Kompetensi Inti terdiri dari KI 1,2,3 dan 4 c) Kompetensi Dasar dan Indikator setiap Kompetensi Inti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d) Tujuan
Pembelajaran
mencakup
semua
ranah
9
(pengetahuan,
keterampilan, sosial, spiritual) e) Materi Pembelajaran mencakup materi pokok setiap muatan f) Pendekatan dan Metode Pembelajaran g) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran h) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. i)Penilaian mencakup teknik penilaian, instrumen, dan pedoman penskoran. j)Lampiran-lampiran. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter). Hal tersebut dapat dilihat pada perumusan indikator setiap pembelajaran yang mencakup aspek intelektual, keterampilan, dan karakter. Pada aspek karakter terbagi menjadi dua ranah yaitu sikap sosial dan spiritual. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata
pelajaran
menggunakan
tema
sebagai
pemersatu
dengan
mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. 4.
RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan dan mengasah dimensi keterampilan siswa dalam kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
dan
10
membentuk
jejaring/mengkomunikasikan atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. 5.
Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan performance/kinerja/unjuk kerja, produk, proyek, dan penilaian portofolio.
6.
RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan perangkat pembelajaran ini mengacu pada kaidah bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi istilah kurikulum pada zaman romawi kuno mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Baru pada tahun 1855, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan yang mengandung arti sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi. Hidayat (2013:19) a. Rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dalam salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah Menurut Kunandar (2014:22) mengemukakan bahwa kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a) Tantangan Internal 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan
internal
lainnya
terkait
dengan
perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. b) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan
bahwa
capaian
anak-anak
Indonesia
tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan. c) Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: 1. Pola
pembelajaran
yang
berpusat
pada
guru
menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif gurupeserta didikmasyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya). 3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet). 4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains). 5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). 6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. 7. Pola pembelajaran berbasis
massal
menjadi
kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. 8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran
ilmu
pengetahuan
jamak
(multidisciplines), dan 9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. d) Penguatan Tata Kelola Kurikulum Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; 2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. e) Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Elemen-elemen perubahan yang terjadi pada kurikulum 2013 meliputi empat aspek, yaitu; 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Penilaian 1.
Standar Kompetensi Lulusan a)
Pengertian Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
keterampilan. Standar
Kompetensi
Lulusan
16
adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b)
Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan
prasarana,
standar
pengelolaan,
dan
standar
pembiayaan. c)
Ruang lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
d)
Monitoring dan Evaluasi Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
KOMPETENSI LULUSAN SD/MI/SDLB/Paket A Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
SD/MI/SDLB/Paket A Dimensi Sikap
Kualifikasi Kebutuhan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Pengetahuan
Memiliki
pengetahuan
faktual
dan
konseptual
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain. Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
2. Standar isi a. Pengertian Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 tentang standar nasional endidikan ditetapkan bahwa standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. b. Tujuan Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c. Ruang lingkup Materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
3. Standar proses a. Pengertian Menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dalam dokumen salinan lampiran peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah. Standar proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. b. Tujuan Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Ruang lingkup Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. 4. Standar penilaian a. Pengertian Menurut Menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Mohammad Nuh dalam salinan lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. b. Tujuan Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. c. Ruang lingkup penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang
lingkup
materi,
kompetensi
mata
pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses. d. Prinsip dan pendekatan penilaian Menurut Kurinasih dan Sani (2014:49) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. b. Penguatan Pendidikan karakter Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991) dalam Mahmud (2012: 23) adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Menurut Scerenko (1997) dalam Samani dan Hariyanto (2012:45) mengatakan bahwa pendidikan karakter dimaknani sebagai upaya yang sugguh-sungguh dengan cara mana ciri kepribadian positif dikembangkan, didorong, dan diperdayakan melalui keteladanan, kajian (sejarah, dan biografi para bijak dan pemikir besar), serta praktik emulasi (usaha yang maksimal untuk mewujudkan hikma dari apa-apa yang diamati dan dipelajari). Pendidikan karakter adalah proses yang tak pernah berhenti. Pemerintah boleh berganti, raja boleh turun takhta, presiden boleh berakhir masa jabatanya, namun pendidikan karakter harus berjalan terus. Pendidikan karakter bukanlah sebuah proyak yang ada awal dan akhirnya. Pendidikan karakter diperlukan agar setiap induvidu menjadi orang yang lebih baik, menjadi warga masyarakat yang lebih baik, dan menjadi warga negara yang lebih baik. Raka,Geda dkk (2011:xi) Jadi Pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada yang diajarnya. Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan itu sehari-hari dengan sepenuh hati. Penguatan pendidikan karakter sangat dibutuhkan bagi sekolah karena pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga Negara. Dalam proses pembelajaran berdasarkan UUSPN Nomor 20 tahun 2003, terdapat empat faktor yang mendukung pendidikan karakter dibutuhkan di antaranya; 1. Melalui pemberian wewenang penuh terhadap satuan pendidikan (sekolah) yang didalamnya terdapat unsur guru sebagai pelaku utama pendidikan, diharapkan guru dapat lebih mengembangkan dan memberdayakan diri untuk mengembangkan potensi dan dimensi peserta didik agar mampu hidup bermasyarakat. 2. Tujuan pendidikan nasional sangat memberi perhatian dan menitikberatkan pada penanaman dan pembinaan aspek keimanan dan ketaqwaan. Hal ini sebagai isyarat bahwa pengembangan pendidikan karakter bangsa bersumber dari kesadaran beragama (religius), artinya input, proses dan output pendidikan harus berasal dan bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan yang dilandasi keyakinan dan kesadaran penuh sesuia agama yang diyakininya masing-masing. 3. Strategi pengembangan kurikulum pendidikan dasar adalah penekanan pada empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
mengetahui (leraning to know), menjadi dirinya sendiri (learning to be), belajar bekerja (learning to do), dan belajar hidup bersama (learning to live together). Pengembangan kurikulum (program belajar) pendidikan dasar harus memfasilitasi peserta didik untuk belajar lebih bebas dan mempunyai pandangan sendiri yang disertai dengan rasa tanggung jawab pribadi yang lebih kuat untuk mencapai tujuan hidup pribadinya atau tujuan bersama sebagai anggota masyarakat. 4. Menjadi hakekat dari pendidikan karakter. Jadi, sekolah sangat dituntut dalam membangun penguatan pendidikan karakter dengan baik dan serius, karena pendidikan sangat penting terutama pendidikan karakter, selain pendidikan karakter yang hanya mendidik pemikiran tanpa membangun karakter maka sulit untuk diharapkan bisa membangun masa depan diri, serta masa depan bangsa. c. Pendekatan tematik integratif Menurut Majid (2014:85) mengatakan konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni jakob 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Forgarty pada tahun 1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antarmata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengatahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Menurut Hosnan (2014:364) Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaraan, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri bebagai pengatahuan yang dipelajarinya. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Dari penjelasan yang dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Tematik Integratif pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu, yang berarti setiap beberapa mata pelajaran akan digabungkan menjadi satu tema pokok yang saling keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi siswa. 1. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif Beberapa prinsip yang berkenaan dengan Pembelajaran tematik integratif menurut Majid (2014:89) sebagai berikut: a.
Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran
b.
Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermkna.
c.
Pembelajaran tematik integratif tidak boleh betentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya Pembelajaran tematik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
integratif
harus
mendukung
pencapaian
tujuan
utuh
26
kegiatan
pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. d.
Meteri pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik sisawa seperti, minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengatahuan awal.
e.
Materi pelajaran yang diapadukan tidak terlalu dipaksakan. Arinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah diadukan.
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, Pembelajaran tematik integratif memiliki karakteristik-karakteristik menurut Majid (2014:89) sebagai berikut: a. Berpuasat pada siswa Pembelajaran tematik berpuast pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagi fasilitator yaitu memberikan kumudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasaan tema-temayang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalahmasalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain, bahkan mengaitkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada f. Menggunakan prinsip belajara sambil bermain dan menyenagkan. 3. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik Adapun rambu-rambu pembelajaran tematik menurut Majid (2014:91) adalah sebagai berikut a.
Tidak semua mata pelajaran harus diastukan
b.
Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
c.
Kompetensi dasar yang tidak dipadukan, tidak harus dipadukan. Kompentesi dasar yang tidak dapat diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
28
Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri.
e.
Kegitan pembelajaran ditekakan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
f.
Tema-tema yamg dipilih disesuiakan dengan karakteristik siswa, lingkungan, dan daerah setempat.
d. Pendekatan saintifik a. Pengertian Menurut Rusman pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan
mengamati
(untuk
mengidentifikasi
atau
menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ ditemukan”. Sedang dalam dokumen berjudul “kegiatan belajar-1 pendekatan saintifik” pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati merumuskan
(untuk
mengidentifikasi
masalah,
mengajukan
atau
menemukan
masalah),
atau
merumuskan
hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. b. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: 1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6. Untuk mengembangkan karakter siswa. c. Karakteristik saintifik 1. Berpusat pada siswa. 2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 4. Dapat mengembangkan karakter siswa. d. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran berpusat pada siswa. 2. Pembelajaran membentuk students’ self concept. 3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 4. Pembelajaran
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. 5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa. 6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. 8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. e. Langkah-langkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
dengan
menggunakan
pendekatan
ilmiah
(saintifik).
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi,
dilanjutkan
dengan
menganalisis,
menalar,
kemudian
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut 1. Mengamati (observasi) Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a, hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
membaca. Guru menjadi fasilitator bagi peserta didik untuk melakukan pengamatan,
melatih
mereka
untuk
memperhatikan
(melihat,
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi. 2. Menanya Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan
sejumlah
pertanyaan.
Melalui
kegiatan
bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. Kegiatan
“menanya”
dalam
kegiatan
pembelajaran
sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Adapun kompetensi
yang
diharapkan
dalam
kegiatan
ini
adalah
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. 3. Mengumpulkan Informasi Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
wawancara dengan narasumber dan sebagainya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat
orang
lain,
kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 4. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/ Menalar Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan
baik
terbatas
dari
hasil
kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. 5. Menarik kesimpulan Kegiatan
menyimpulkan
dalam
pembelajaran
dengan
pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan. 6. Mengkomunikasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada
pendekatan
scientific
guru
diharapkan
36
memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik
atau
kelompok
peserta
didik
tersebut.
Kegiatan
“mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar e. Penilaian Otentik a) Pengertian Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensip untuk menilai aspek sikap, pengatahuan, keterampilan mulai
dari
masukan
(input),
proses,
sampai
keluaran
(output)
pembelajaran. Penilaian otentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tertekan. ( PENILAIAN TEKNIS PENILAIAN DI SEKOLAH DASAR: 5)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Menurut Majid (2014:236) mengatakan penilaian otentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (pusat kurikulum, 2009). Lebih lanjut Johnson (2009) dalam Majid (2014:236) mengatakan bahwa penilaian otentik berfokus pada tujuan , melibatkan pembelajaran secara langsung, membangun kerja sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Melalui tugas-tugas yang diberikan, para siswa akan menunjukan
penguasaannya
terhadap
tujuan
dan
kedalaman
pemahamannya, serta pada saat yang bersamaan diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman dan perbaikan diri. Kata lain dari penilaian otentik adalah penilaian kinerja, termasuk didalamnya penilaian portofolio dan penilian projek. Penilaian otentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. (kurinasih dan sani 2014:49) Menurut Nurgiyanto (2011:23) penilaian otentik merupakan penilaian terhadap tugas-tugas yang menyerupai kegiatan membaca dan menulis sebagaimana halnya didunia nyata dan di sekolah. Menurut Basuki dan Haryanto (2014:168) penilaian otentik (authentik assessment) merupakan cermin nyata (the real mirror) dari kondisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
pembelajaran siswa. Penilaian otentik , disebut karena unik berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman langsung di dunia nyata setiap siswa. Penilaian otentik disebut pula dengan penilaian alternatif, penilaian kinerja, penilaian
informal,
dan
penilaian
berlandaskan
situasi
(situated
assessment). Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa Penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Penilaian otentik adalah penilaian yang dapat dilakukan dengan komperhensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (ouput) pembelajaran, yang meliput ranah sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. b) Jenis‐jenis Penilaian Autentik Dalam modul kurikulum 2013, menjelaskan 4 jenis penilaian autentik yaitu sebagai berikut: 1) Penilaian kerja Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebut unsur-unsur proyek/tugas yang mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja. 1. Daftar cek (checklist). 2. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
3 Skala penilaian (rating scale) 4. Memori atau ingatan (memory approach) 2) Penialaian projek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut priode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas yang dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek. 1
keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
2
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran
dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengatahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. 3
Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
3) Portofolio Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kesimpulan artefak yang menunjukan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta
didik
secara
perorangan
atau
diproduksi
secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. 2. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. 3. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. 4. guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai atau yang sudah disediakan, disertai catatan tanggal pengumpulannya. 5. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. 6 Jika memungkinkan guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. 7. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio. 4) Penilaian tertulis Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensip sihingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengatahuan, dan keterampilan peserta didik. c) Prinsip dan pendekatan penilaian autentik Menurut Imas dan berlin (2014:49) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu
dengan
kegiatan
pembelajaran,
dan
berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. d) Ciri-ciri penilaian autentik Menurut Kunandar (2014:38) ada 6 ciri penilaian autentik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yaknin kinerja dan hasil atau produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja (perfomance) dan produk atau hasil yang dikerjakan oleh peserta didik.dalam melakukan penilaian kinerja dan produk pastikan bahwa kinerja dan produk tersebut merupakan cerminan kompetensi dari peserta didik tersebut secara nyata dan objektif 2. Dilaksanakan
selama
dan
sesudah
proses
pembelajaran
berlangsung. Artinya dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan atau kompetensi proses (kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran) dan kemampuan atau kompetensi
peserta
didik
setelah
melakukan
kegiatan
pembelajaran. 3. Menggunakan berbagai cara dan sumber . artinya dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus menggunakan berbagai
teknik
penilaian
(disesuaikan
dengan
tuntutan
kompetensi) dan menggunakan berbagai sumber atau data yangt bisa
digunakan
sebagai
informasi
yang
menggambarkan
penguasaan kompetensi peserta didik. 4. Tes hanya salah satu alat pengumpulan data penilaian. Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik dalam pencapaian kompetensi tentu harus secara komprehensif dan tidak hanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
mengandalkan hasil tes semata. Infomasi-informasi lain yang mendukung pencapaian kompetensi peserta didik dapat dijadikan bahan dalam melakukan penilaian. 5. Tugas-tugas
yang
diberikan
kepada
peserta
didik
harus
mencerminkan bagian-bagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari. 6. Penilaian harus menekan kedalaman pengatahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapain kompetensi tentu secara objektif. e) Hal-hal yang dugunakan sebagai dasar menilai prestasi peserta didik dalam penilaian autentik menurut Kunandar (2014:40) ada 13 hal yaitu: 1. Proyek atau penugasan atau laporannya. Proyek atau penugasan adalah tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam waktu tertentu sebagai implementasi dan pendalaman dari pengatahuan yang diperoleh dalam pembelajaran. 2. Hasil tes tertulis. Penilaian autentik dapat dilakukan dengan menggunakan hasil tes tertulis sebagai salah satu cara atau alat untuk mengukur pencapaian peserta didikterhadap kompetensi tertentu. Penilaian tertulis biasanya dilakukan untuk mengukur kompetensi yang sifatnya kognitif atau pengatahuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
3. Portofolio (kumpulan karya peserta didik) selama datu semester atau satu tahun. Portofolio yang dibut dan disusun peserta didik berupa produk atau hasil kerja merupakan salah satu penilaian autentik 4. Pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah yang dikerjakan peserta didik sebagai pendalamn penguasaan kompetensi yang diperolah dalam pembelajaran merupakan salah satu penilaian autentik. Hasil pekerjaan rumah harus diberi respon dan catatan oleh guru, sehingga peserta didik mengatahui kekurangan dan kelemahan dari pekerjaan rumah yang dikerjakan. 5. Kuis. Kuis adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan memberikan pertayaan-pertanyaan terhadap peserta didik terhadap materi atau kompetensi yang telah dikuasai oleh peserta didik. 6. Karya peserta didik. Seluruh karya peserta didik baik secara individu maupun kelompok, seperti laporan diskusi kelompok, eksprimen, pengamatan, proyek dan lain sebagainya dapat dijadikan dasar penilaian autentik 7. Presentasi atau penampilan peserta didik. Presentasi atau penampilan peserta didik di kelas ketika melaporkan proyek atau tugas yang diberikan oelh guru dapat menjadi bahan dalam melakukan penilaian autentik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
8. Demonstrasi. Penampilan peserta didik dalam mendemonstrasikan atau mensimulasikan suatu aktivitas tertentu yang berkaitan dengan pembelajaran dapat dijadikan bahan penilaian autentik 9. Laporan. Laporan suatu kegiatan atau aktivitas peserta didik yang berkaiatan dengan pembelajaran, seperti laporan proyek atau tugas menghitung pertumbuhan dan kepadatan penduduk ditempat tinggal peserta didik dapat dijadikan bahan penilaian autentik. 10. Jurnal.
Catatan-catatan
perkembangan
peserta
didik
yang
menggambarkan perkembangan atau kemajuan peserta didik berkaitan dengan pembelajaran dapat menjadi bahan penilaian autentiki. 11. Karya tulis. Karya tulis peserta didik baik kelompok atau individu yang berkaitan dengan materi pembelajaran suatu bidang studi, seperti karya tulis yang dibuat peserta didik dalam lomba karya tulis remaja yang sekarang diberi nama Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dapat dijadikan penilaian autentik. Dengan demikian, prestasi yang diperoleh peserta didik diluar pembelajaran, tetapi memiliki relevansi dengan bidang studi tertentu, maka dapat menjadi pertimbangan dalam penilaian autentik. 12. Kelompok diskusi. Kelompok-kelompok diskusi peserta didik, baik yang dibentuk oleh sekolah atau guru maupun oleh peserta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
didik secara mendiri dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian autentik. 13. Wawancara. Wawancara yang dilakukan guru terhadap peserta didik berkaiatan dengan pembelajaran dan penguasaan terhadap kompetensi tertentu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian autentik. Jadi dalam pembelajaran di kelas maupun diluar kelas peserta didik dinilai kemampuanya dengan berbagai cara, tidak hanya hasil ulangan tertulis. Prinsip utama assesment dalam pembelajaran tidak hanya menilai apa yang diketahui peserta didik, tetapi juga menilai apa yang dapat dilakukan peserta didik. 2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menyusun sebuah pengembangan perangkat pembelajaran diperlukan model yang sesuai dengan
dengan sistem pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp dikarenakan model ini lebih lengkap dibandingkan model pengembangan perangkat pembelajaran yang lain. Kemp mengatakan (dalam Trianto, 2010: 81) bahwa pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Dalam model Kemp terdapat siklus pengembangan yang meliputi, identifikasi masalah (instructional problems), analisis siswa (learning characteristics), analisis tugas (task analysis), merumuskan indikator (intructional objectives), urutan isi (content sequencing), strategi pembelajaran (instructional strategy), cara penyampaian pesan atau isi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
pembelajaran (instructional delivery), penyusunan instrumen evaluasi (evaluation instrument), pemilihan media atau sumber belajar (instructional resourche), pelayanan pendukung (support services), kemudian evaluasi formatif (formative evaluation), dan evaluasi sumatif (summative evaluation) yang dilanjutkan dengan adanya revisi perangkat pembelajaran (revision). Berikut merupakan bagan dan pemaparan pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp (dalam Morrison, 2011: 12). Planning
Revision
Instructional Evaluation
Problems
Learner
Development Task Analysis
of Instruction
Designing the
Instructional
Message
Objectives Instructional
Content
Strategies
Sequencing
Implementation
Confirmative Evaluation
Characteristic Summative Evaluation
Support Services
Instruments
Formative Evaluation
Project Management
Gambar 1. Bagan Model Jerold E.Kemp a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum. b. Analisis siswa (Learning Characteristics) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) tingkah laku awal peserta didik, menurut Kardi (dalam Trianto, 2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran., 2) karakteristik peserta didik, menurut Ibrahim (dalam Trianto, 2010: 83) analisis peserta didik dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis dapat berupa kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman,
keterampilan
psikomotor,
kemampuan
berkerja
sama,
keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan.
Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). d. Merumuskan Indikator (Intructional Objectives) Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan dan cara mengevaluasi hasil belajar peserta didik. e.
Urutan Isi (Content Sequencing) Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran.
f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy) Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan. g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery) Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan memilih gambar atau
media yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasan
indikator dan penugasan peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan. i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resourche) Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuan, analisis karakteristik siswa, dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran yang baik dapat memotivasi peserta didik, melibatkan peserta didik, dan menjelaskan pembelajaran dengan lebih menarik. j. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung adalah semua pihak yang ikut terlibat antara lain, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal
penyelesaian
tahapan
perencanaan
dan
pengembangan
juga
dibutuhkan. k. Evaluasi formatif (Formative Evaluation) Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan, saran, dan penilaian yang diperoleh dari validasi perangkat oleh pakar. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini antara lain,
(1)silabus, (2)RPPTH, (3)LKS, dan (4)instrumen penilaian.
Pentingnya
mengembangkan
perangkat
pembelajaran
dikarenakan
pelaksanaannya yang harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah, dengan demikian penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, kebutuhan daerah, serta karakteristik peserta didik di daerah tersebut (Daryanto, 2014). 1. Silabus a.) Pengertian Menurut Salim (1987) dalam Hidayat (2013:100) silabus dapat didefenisikan sebagai “garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokokpokok isi atau materi pelajaran”. Istila silabus diguinakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus diartikan pula sebagai rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi
dan
kompetensi
dasar,
materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indiklator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. b.) Pengembangan Silabus Pengembangan silabuss dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan dinas Pendidikan. (Daryanto dan Dwicahyono). c.) Prinsip Pengembangan Silabus 1). Ilmiah artinya, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan
dalam
silabus
harus
benar
dan
dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2). Relevan artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan penyajian
materi
dalam
silabus
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. 3).
Sistematis
artinya
komponen-komponen
silabus
Saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
4). Konsisten artinya ada hubungan yang konsisten (ajek, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5). Memadai artinya, cakupan indikator, materi pokok, materi pembelajaran, sumber belajar, dan sistem pembelajaran cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6). Aktual dan Kontekstual artinya, cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7). Fleksibel artinya, keseluruhan komponen-komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksud agar kehidupan peserta didik peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya. 8). Menyeluruh artinya, komponen silabus mencakup seluruh ranah (kognitif, afektif, psikomotorik). 9). Desentralistik artinya, kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing atau pun sekolah masingmasing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
2. RPPTH Dalam Kurikulum SD 2013, RPPTH disusun dalam satu pembelajaran harian dengan memadukan beberapa muatan pelajaran yang terikat pada tema tertentu dan sering disebut dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). Menurut Purwanto (2014:87) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar atau inti yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum) yang memuat: 1). Identitas ( nama sekolah, kelas/semester, tema/subtema, pertemuan ke dan alokasi waktu). 2) Kompetensi Inti. 3). Kompetensi dasar. 4). Indikator. 5). Tujuan pembelajaran. 6). Materi pembelajaran. 7). Pendekatan dan Metode. 8). Media, alat dan sumber. 9). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran. 10). Penilaian. Menurut Permendiknas No. 65 Tahun 2013 dalam Kemendikbud (2014: 106), Rencana Pelaksanaan Harian Tematik Harian merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka yang digunakan untuk satu kali pertemuan atau lebih. Kegiatan yang ditulis dalam RPPTH, dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema yang berpedoman pada silabus. Pada Kurikulum SD 2013, kegiatan yang dikembangkan dalam RPPTH harus menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Komponen yang terdapat dalam RPPTH antara lain: a) identitas RPPTH, b) Kompetensi Inti, c) Kompetensi Dasar dan Indikator, d) Tujuan Pembelajaran, e) Materi Ajar, f) Pendekatan dan metode, g) Media, Alat dan Sumber Belajar, h) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, i) penilaian (Kemendikbud. 2014: 106-109). Penilaian yang digunakan dalam Kurikulum SD 2013 adalah penilaian otentik. Penilaian dilakukan pada ranah pengetahuan, keterampilan, sikap sosial dan sikap spiritual. Pada pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini, penilaian yang digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, performance, produk, dan observasi. Pada Lembar Kerja Siswamengembangkan pendidikan karakter budaya lokal. Kegiatan yang dilakukan pada Lembar Kerja Siswa mencerminkan pendekatan saintifik dan dibuat agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang terkait dengan kehidupan yang dialaminya (Kemendikbud. 2014: 42). 3. LKS (lembar kerja siswa) Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014:175), lembar kerja siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran yang berisi tugastugas yang harus dikerjakan oleh siswa atau lembaran kegiatan yang berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupateori atau praktik. Tahapan untuk menyusun LKS adalah, melakukan analisis kurikulum yang terdiri dari KI, KD, indikator, dan materi pembelajaran, menyusun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
peta kebutuhan LKS, menentukan judul LKS, menulis LKS, menentukan alat penilaian. Struktus penyusun LKS secara umum antara lain: 1). Judul, mata pelajaran, semester, tempat 2). Petunjuk belajar 3). Kompetensi yang akan dicapai 4). Indikator 5). Informasi pendukung 6). Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja 7). Penilaian. 4. Instrumen Penilaian a). Pengertian Menurut Daryanto (2014:15) penilaian merupakan serangkain kegiatan untuk memperolaeh, menganalisi atau menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan
keputusan
untuk
menentukan
tingkat
keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. b). Prinsip dan Pendekatan Penialaian. Menurut Imas dan berlin (2014:49) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu
dengan
kegiatan
pembelajaran,
dan
berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembanagan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini dua penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan bahan ajar. Pertama,
penelitian
pengembangan
yang
berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Dasar (skripsi tidak diterbitkan) “ yang dibuat oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Pengembangan
bahan
ajar
ini
menggunakan
prosedur
pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 8 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) validasi siswa, (8) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa bahan ajar yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Cebongan Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas bahan ajar oleh Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu bahan ajar tersebut memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5) metodologi. Dengan demikian bahan ajar yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal (skripsi tidak diterbitkan)” yang dibuat oleh Yohanna Prisca Apriyani (2013). Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru akan ketersediaan bahan ajar bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan (1) untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD kelas IV semester gasal, (2) untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk bahan ajar yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah hasil modifikasi dari model pengembangan Borg and Gall dan model pengembangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Kemp yang meliputi tujuh langkah pengembangan yaitu tahap (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) revisi desain, sampai menghasilkan desain produk final bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada kelas IV semester gasal. Subjek dalam uji coba lapangan penelitian ini adalah 10 siswa kelas IV SDN Pakem 4. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Mei. Instrumen dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas bahan ajar oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru bahasa Indonesia dan siswa. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SDN Pakem 4 semester gasal yang memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester gasal berdasarkan validasi dari pakar bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru Bahasa Indonesia, dan siswa kelas IV SDN Pakem 4. Hal itu ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,33 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek (1) tujuan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) ketrampilan bahan ajar, (5) topik, dan (6) metodologi. Berdasarkan paparan kedua penelitian yang pernah dilakukan di atas, penelitian hanya berpusat pada pendidikan karakter. Penelitian pengembangan yang akan dilakukan oleh peneliti diperluas sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013 khususnya kebutuhan guru dalam memfasilitasi siswa dalam pembelajaran dan juga kebutuhan siswa akan perangkat pembelajaran yang kiranya dapat mengaktifkan dan menarik minat bagi siswa. Perangkat pembelajaranr tersebut juga dapat membantu siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif, terdapat juga pendidikan karakter, dan membantu guru dalam melakukan penilaian. Penilaian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian otentik yang berfungsi untuk menilai aktifitas belajar siswa yang alami dan sesuai dengan kenyataan proses belajar siswa. C. Kerangka Berpikir Kurikulum SD 2013
Mengembangkan perangkat pembelajaran
1. Rasional dan elemen perubahan. 2. Pendidikan karakter. 3. Pendekatan yang digunakan yaitu tematik integratif dan saintifik. 4. Menggunakan penilaian otentik.
Analisis Kebutuhan
Silabus,
berupa RPPTH
beserta lembar kerja siswa
dan
penilaian
otentik
dengan
mengguakan
model
Kemp
proses
dan
penelitian R&D model
Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
Borg and Gall yang mengacu SD 2013.
Kurikulum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berpikir tentang pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Kurikulum SD 2013 merupakan usaha pemerintah untuk menyiapkan generasi bangsa yang baik dan memiliki sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dapat digunakan bagi masa depan. Kurikulum SD 2013 merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna. Terkait dengan perubahan tersebut perangkat pembelajaran ikut berubah yaitu dengan menggunakan pendekatan tematik integratif, saintifik, dan penilaian otentik. Pemerintah juga telah memberikan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013, akan tetapi masih perlu adanya tambahan agar perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat semakin layak sesuai kebutuhan peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas IV. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik merupakan ciri utama dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013 khususnya pada perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti. Peneliti juga memasukkan
tentang
penerapan
pendidikan
karakter
dalam
setiap
pembelajaran yang ada dalam bahan ajar. Perkembangan karakter, keterampilan, dan pengetahuan adalah tujuan dari Kurikulum 2013, untuk mengukur kemampuan siswa menggunakan penilaian otentik dengan berbagai jenis penilaian untuk mempermudah guru dalam menilai peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti yaitu tema 4 dengan judul Selalu Berhemat Energi dengan subtema Macam-macam Sumber Energi. Pendekatan tematik terpadu (integratif) dan pendekatan saintifik menjadi pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menekankan perangkat pembelajaran yang di dalam nya memuat Silabus, RPPTH, LKS serta Instrument Penilaian. Penilaian bagi siswa menggunakan penilaian otentik.
perangkat
pembelajaran
yang ingin
dikembangkan oleh peneliti pun belum sempurna dan masih perlu perbaikan. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema macammacam sumber energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Macam-macam Sumber Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar menurut Ahli Kurikulum SD 2013? 3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Macam-macam Sumber Energi mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar menurut Guru Kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan, atau penelitian R&D (Research and Development). Research and Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Untuk menghasilkan produk tersebut sebelumnya harus dilakukan analisis kebutuhan dan pengujian keefektifan produk agar berfungsi secara layak di masyarakat luas. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini, menggunakan 10 langkah pengembangan Borg dan Gall. Langkah-langkah pengembangan tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Potensi dan
Pengumpulan
Desain
Validasi
Masalah
data
Produk
Desain
Ujicoba
Revisi Produk
Ujicoba
Revisi
Produk
Desain
Pemakaian
Revisi
Produksi
Produk
Masal
Gambar 2. Langkah –langkah Pengembangan Borg dan Gall 1. Potensi Masalah Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
sesuai dari pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain. 2. Pengumpulan Data Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan. 3. Desain Produk Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 4. Validasi Desain Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut. 5. Revisi Desain Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6. Ujicoba Produk Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
7. Revisi Produk Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Ujicoba Pemakaian Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. 9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki. 10. Produksi Masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan perangkat pembelajaran ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas I SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
67
Prosedur Pengembangan Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan
desain perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPPTH, lembar kerja siswa (LKS), dan instrumen penilaian. Perangkat pembelajaran ini dikembangkan menurut hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Prosedur pengembangan tersebut terdiri dari 5 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain sampai menghasilkan desain produk final berupa Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Aku Istimewa Untuk Kelas IV Sekolah Dasar. Langkah-langkah prosedur pengembangan tersebut akan dijelaskan dalam bagan lengkap dibawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LANGKAH 1 Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan
Wawancara
LANGKAH 2
Hasil
Kajian Pengumpulan Data
wawancara
Dokumen
wa LANGKAH 3 Desain Produk (Prototipe)
KI-KD
Evaluasi
Tema
Sumber
Subtema
belajar Indikator Kegiatan Belajar
Tujuan Strategi Silabus
Menyusun RPP
Urutan isi
pembelajaran
LANGKAH 4 Validasi Ahli
Evaluasi
Kurikulum 2013
Formatif
LANGKAH 5 Revisi Desain Hasil Validasi Ahli Kurikulum 2013 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Langkah 1: Potensi dan Masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung pada tanggal 17 Mei 2014 pukul 10.00 di SD N Kalasan 1 dengan Ibu U. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut ketersediaan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan implementasi Kurikulum 2013, sehingga diharapkan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar. Langkah 2: Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas I Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. Langkah 3: Desain Produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian
memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai
dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian(RPPTH). Berdasarkan RPPTH maka dapat dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan dan terakhir terbentuk desain produk yang berupa prototipe. Peneliti menentukan evaluasi yang berupa instrument penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapkan dalam perangkat pembelajaran. Langkah 4: Validasi Ahli Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh empat validator ahli yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari dua dosen dan dua guru kelas I SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran ini. Langkah 5: Revisi Desain Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
divalidasi oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas I Sekolah Dasar. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Kalasan Baru. SD ini beralamat Dusun Glondong, Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan selama 9 bulan, yaitu dari bulan Mei sampai Januari.
Tabel 3 Jadwal Penelitian Bulan
√
3.
Menentukan tema
√
Januari Desemberr
Pengumpulan Data
Oktober
2.
Novemberr
√
Juli
Potensi dan Masalah
Juni
Mei
1.
September
Kegiatan
Agustus
No.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
5.
6.
Menentukan KI-KD dan subtema
72
√
Merumuskan indikator dan tujuan Menyusun silabus dan RPP
√ √
√
√
Menyusun urutan isi, 7.
strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber
√
√
belajar, dan evaluasi.
D.
8.
Validasi ahli
√
√
9.
Analisis data validasi ahli
√
√
10.
Revisi Desain
√
√
11.
Ujian Skripsi
√
12.
Revisi akhir
√
13.
Pembuatan artikel ilmiah
√
Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini, maka peneliti
membutuhkan validator ahli yang kompeten yaitu dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas IV Sekolah Dasar. E.
Instrumen Penelitian Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa
daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran yang baik untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh dua validator ahli dan dua guru kelas IV Sekolah Dasar. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang dibuat.
F.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk melakukan survei kebutuhan terkait perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD N Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Data dianalisis untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru akan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Teknik
pengumpulan data berupa kuesioner bertujuan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi atas perangkat pembelajaran tersebut.
G.
Teknik Analisis Data Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dengan
penjelasan sebagai berikut. 1.
Data Kualitatif Data kualitatif berupa komentar yang dikemukakan oleh dua validator pakar
Kurikulum SD 2013 dan dua guru kelas IV Sekolah Dasar. Data kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. 2.
Data Kuantitatif Data berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, yaitu pakar Kurikulum
2013 dan guru kelas I SD. Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil intrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 1. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor X> i
+ 0,60 SBi< X ≤
i
– 0,60 SBi < X ≤
i
– 1,80 SBi < X ≤
X≤
i
– 1,80Sbi
Kategori Sangat baik
i + 1,80 Sbi
+ 1, 80Sbi
Baik
i
+ 0,60Sbi
Cukup
i
– 0,60Sbi
Kurang
i
Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal ( i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Simpangan baku ideal (SBi) : X
75
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( i)
:
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5+1) = 3 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik
=X>
i
+ 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik
=
i
+ 0,60SBi < X ≤
i
+ 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
= 3,40 < X ≤ 4,21 Kategori cukup baik
=
i
- 0,60SBi < X≤
i
+ 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40) = 2,60 < X≤ 3,40 Kategori kurang baik
=
i
- 1,80SBi < X≤
i
- 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40) = 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik
=
≤
i
– 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 2. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor 4,22 – 5 3,41 - 4,21 2,61 - 3,40 1,80 - 2,60 1 - 1,79
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan Langkah
awal
yang
dilakukan
peniliti
dalam
penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada satu orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yaitu dengan Ibu Sri Rejeki pada hari Sabtu, tanggal 13 Mei 2014 pada pukul 11.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peneliti melakukan wawancara kepada satu orang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara dengan dua orang guru SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir. Pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru mengenai Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa mereka hanya memahami Kurikulum SD 2013 sejauh yang diterima dan diberikan dari pemerintah. Guru juga memahami Kurikulum SD 2013 sesuai dengan kemampuan sendiri dari Dinas. Pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indiaktor dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa mereka hanya menggunakan indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku guru dan dikembangkan dengan mengikuti rambu-rambu yang diberikan. Guru juga memaparkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
dalam pembelajaran indikator dan tujuan yang digunakan hanya mengikuti pada buku tanpa mengembangkannya. Pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan pelajarannya. Dalam perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat halus. Pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Kedua guru tersebut memaparkan bahwa terdapat 3 ranah dalam pendekatan saintifik yaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Guru tersebut juga memaparkan bahwa pendekatan saintifik merupakan metode yang digunakan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu, menurut guru tersebut dengan menggunakan pendekatan saintifik pembelajaran lebih mudah dilakukan. Pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik guru tersebut masih sangat merasa kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD 2013. Menurut guru tersebut pada penilaian otentik harus mengeluarkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Kompetensi Dasar untuk melakukan penilaian terutama pada penilaian sikap dan spiritual. Pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh rubrik penilaian non tes. Para guru tersebut sangat memerlukan contoh-contoh rubrik penialain terutama dari Dinas. Guru tersebut memaparkan bahwa pada saat penataran tidak diberikan contoh rubrik penilaian yang jelas sehingga masih bingung dan kesulitan dalam penilaian terutama penilaian sikap dan spiritual. Pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut
guru tersebut pendidikan karakter merupakan
pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Guru membentuk siswa menjadi lebih baik dalam tingkah laku, sopan santun maupun kebiasaan yang dilakukan. Guru tersebut menegaskan bahwa pendidikan karakter lebih kepada membentuk jiwa anak yang baik menjadi lebih baik. Pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru menjabarkan
beberapa
sikap
yang
dikembangkan
oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Kementrian dan Kebudayaan Nasional yaitu sopan santun, kebiasaan dan tingkah laku sehari-hari. Pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitankesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa mereka mengelami kesulitan dalam bahan ajar yang kurang luas, alat peraga ataupun media yang belum tersedia dan membutuhkan dana yang banyak untuk setiap pembelajaran karena harus memfotokopi lembar kerja siswa atau menyediakan alat tulis seperti perwarna dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi karena kurangnya dana yang diberikan dari pemerintah dan sekolah untuk mengembangkan pembelajaran. Pertanyaan
kesepuluh
yaitu
mengenai
contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah sangat sedikit. Pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengatakan bahwa masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat penataran atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung. Pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan.
Guru
tersebut
tidak
menjabarkan
mengenai
karakteristik RPPTH yang dibutuhkan. Guru tersebut menjelaskan bahwa pada saat penataran tidak diberikan contoh RPPPTH dan format yang digunakan berbeda-beda sehingga belum ada kepastian mengenai format yang benar. Pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran secepatnya sehingga kurikulum 2013 dapat dijalankan dengan baik. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013 hanya sejauh yang diterima dari pemerintah, sekemampuan sendiri dari dinas. Guru hanya mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
mengembangkannya dengan memperhatikan rambu-rambu yang telah diberikan. Pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif dan saintifik juga belum begitu mendalam. Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian otentik yang diharapkan. Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 tetapi belum begitu memahami secara lebih mendalam. Guru juga belum dapat mengembangkan materi yang terdapat pada buku. Guru hanya mengikuti apa yang telah disediakan di dalam buku. Guru masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Guru merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual. Selain itu media yang disediakan di sekolah kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Faktor biaya juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran. B. Deskripsi Produk Awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang yang akan dibagi menjadi tiga subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa. 1. Silabus Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang
dibuat
sebelum
menyusun
Pembelajaran
Tematik
Harian
Rencana
(RPPTH).
Pelaksanaan Silabus
pada
dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus merupakan
pedoman
yang
digunakan
dalam
proses
pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saintifik dikembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
dalam
kegiatan
sistematis
dan
pembelajaran. berisikan
Silabus
rencana
disusun
pembelajaran
secara pada
komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut antara lain 1) muatan pelajaran terkait, 2) kompetensi dasar, 3) materi pembelajaran, 4) kegiatan pembelajaran, 5) penilaian, 6) alokasi waktu, dan 7) sumber belajar. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
merupakan
rencana
pembelajaran
yang
dikembangkan secara rinci yang berpedoman pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2) kelas/ semester, 3) identitas tema/subtema, 4) pembelajaran ke, 5) muatan pelajaran terkait, 6) alokasi waktu, 7) kompetensi inti, 8) kompetensi dasar dan indikator, 9) tujuan pembelajaran, 10) materi pembelajaran, 11) metode pembelajaran, 12) media, alat dan sumber
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
pembelajaran, 13) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan 14) penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
dibuat
untuk
enam
pembelajaran.
Setiap
pembelajaran memiliki alokasi waktu 6x35 menit pada setiap harinya. RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan saintifik. Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga guru tidak hanya memberikan materi disepanjang pembelajaran tetapi hanya sebagai fasilitator. Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan. Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
mengaktifikan pendidikan
siswa
karakter
dalam juga
pembelajaran. diterapkan
Selain
pada
itu
kegiatan
pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-soal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada RPPTH. Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran tersebut. Selain evaluasi pada akhir pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua. Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah. Pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa. Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa. Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari internet. C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua dosen pakar Kurikulum SD 2013 yaitu pak R dan GK. Validasi ahli dilakukan dengan cara seseorang atau beberapa ahli pembelajaran melakukan
penilaian
pada
perangkat
pembelajaran
dengan
menggunakan instrumen validasi (Sa’dun Akbar. 2014: 37). Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
dibuat. Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada dua orang pakar Kurikulum SD 2013. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut adalah pak R dan pak GK dosen pakar Kurikulum SD 2013, produk divalidasi sebanyak satu kali pada setiap dosen dalam satu produk, validasi ini dilakukan pada tanggal 15 Desember 2014. Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor rata-rata 4,2 dengan kategori “baik” dan 3,97 dengan “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) bebrapa kata kerja kurang sesuai, 2) perumusan indikator masih minim, 3) beberapa perumusan tujuan pembelajaran perlu dilengkapi dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
degree, 4) materi pembelajaran perlu diringkas lagi, 5) skenario pembelajarari ajar perlu disesuaikan dengan lingkungan anak, 6) buku guru dan buku siswa digunakan, 7) sumber belajar yang dikutip diperbaiki sesuaikan dengan format EYD, 8) kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian dicek kembali, 9) kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian beberapa diperbaiki, 10) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH. Saran yang diberikan yaitu 1) perhatikan penggunaan EYD, 2) rangkuman materi perlu disarikan/ diringkas, 3) indikator yang menunjukan kemampuan tingkat tinggi perlu ditambah, 4) kata kerja perlu lebih operasional Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut: Tabel 6. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
2.
4
Aspek yang dinilai Saran B. Perumusan Indikator penggunaan kata kerja “memahami” Kesesuaian kurang operasional penggunaan kata kerja sebaiknya diganti operasional dengan dengan kompetensi yang “menceritakan diukur. kembali atau “menjelaskan”. Rumusan indikator Masih minim menunjukan kemampuan berpikir tingkat tinggi
Revisi Mengganti kata kerja “memahami” menjadi “menceritakan kembali atau menjelaskan”.
Merevisi kata kerja yang masih minim
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Kelengkapan Beberapa perlu Melengkapi degree komponen ABCD dilengkapi dengan yang belum ada (Audience, Behaviour, degree dalam rumusan Condition, Degree) tujuan pembelajaran dalam rumusan tujuan pembelajaran D. Pemilihan Materi Ajar 1. Kesesuaian materi Materi diringkas lagi Materi diringkas ajar dengan indikator/ tujuan pembelajaran. 2 Kesesuaian materi Perlu disesuaikan Menggantiakan ajar dengan dengan lingkungan materi yang kurang lingkungan anak sesuai dengan (kontekstual) dan lingkungan anak. karakteristik peserta didik E. Pemilihan Sumber Belajar 1. Kesesuaian sumber Sumber buku guru Mengutip sumber belajar dengan KI dan dan buku Siswa belajar yang diambil KD dikutip juga dari buku siswa dan buku guru 4 Sumber belajar yang Sesuai dengan format Merevisi sumber dikutip ditulis dengan EYD belajara sesuai tata tulis baku dengan format EYD. H. Skenario Pembelajaran 2. Menampilkan Kegiatan mencoba Menambah kegiatan kegiatan inti sesuai masih minim mencobah dalam dengan pendekatan pembelajaran scientific (mengamati, menanya, menalar, mencoba/ mempraktikkan, mengkomunikasikan. I. Penilaian Kesesuaian tugas Cek kembali Mengecek kembali dengan rubrik tugas dengan rubrik penilaian penilain yang kurang sesuai. Kesesuaian pedoman Beberapa perbaiki Memperbaiki penskoran dari soal pedoman penskoran dan rubrik penilaian dari soal dan rubrik penilain yang kurang sesuai. 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
.1
J. Bahasa RPP menggunakan .Beberapa tanda baca Bahasa Indonesia kurang sesuai yang baik dan benar.
Merivisi penulisan tanda baca sesuai format EYD.
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 Peneliti
juga
melakukan
validasi
produk
perangkat
pembelajaran dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator yaitu UK guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta dan
P
guru
kelas
IV
SD
Negeri
Kalasan
1,
Sleman,
Yogyakarta.Validasi dengan Ibu UK dilakukan pada tanggal 10 November 2014 sedangkan dengan Ibu P dilakukan pada tanggal 12 November 2014. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu U K. memberikan skor rata-rata 4,37 dengan kategori “ sangat baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Skor ratarata yang diberikan oleh Ibu P yaitu 4,44 dengan kategori “Sangat baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pada validasi dengan Ibu U K ada beberapa aspek yang mendapat saran untuk perbaiakan yaitu untuk LKS harap dikembangkan lagi tentang materi yang anak perlu tahu, namun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
dikemas lebih menarik dan sudah dapat dinyatakan layak digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Sedangkan pada validasi dengan Ibu P tidak ada saran dan masukan, namun sudah dapat dinyatakan layak digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran . Pada bagian lembar kerja siswa guru memberikan saran yaitu untuk LKS harap dikembangkan lagi tenatang materi yang anak perlu tahu, namum dikemas lebih menarik .Saran perbaikan dari Ibu dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 7. Tabel Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No.
6
5
6
Aspek
Saran Revisi H. Skenario Pembelajaran Keterpaduan antar Penggalan 1 dan Merevisi langkahmuatan berikutnya dikaitkan langkah pembelajaran tertata dalam pergantiannya pembelajarannya dengan baik sehingga perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landai
A. Lembar Kerja Siswa Kegiatan Misal untuk Merevisi muatan pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa bahasa Indonesia LKS Indonesia membuat memungkinkan laporan belum ada tercapainya indikator/tujuan pembelajaran Kegiatan Perlu ditambah hal-hal Menambah kegiatan pembelajaran dalam yang mengembangkan pembelajaran yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
LKS mencerminkan pendekatan Scientific
keterampilan menanya mengembangkan keterampilan menanya.
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan guru kelas IV SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator. Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas IV SD. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH) yaitu telah direvisi
sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu 1) Identitas RPPTH, 2) Kompetensi Inti,
3)
Kompetensi
Dasar
dan
Indikator,
4)
Tujuan
Pembelajaran, 5) Materi Pembelajaran, 6) Metode dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Pendekatan, 7) Media, Alat dan Sumber Belajar, 8) Langkahlangkah Kegiatan Pembelajaran, 9) Penilaian. Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi, kelas, tema/subtema, pembelajaran ke-, muatan pelajaran terkait dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencangkup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Kompetensi dasar dan indikator disusun
dengan
urutan
kompetensi
yang
mencangkup
pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan spiritual. Pada aspek sikap sosial dan spiritual tidak terdapat pada semua muatan pelajaran tetapi muncul pada setiap pembelajaran. Keempat, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati. Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree. Kelima adalah materi pembelajaran hanya dituliskan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
materi
pokok
saja.
Keenam
metode
pembelajaran
dan
pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Ketujuh yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kedelapan, langkah-langkah pembelajaran
pembelajaran
mengenai
kegiatan
yaitu yang
urutan akan
skenario dilakukan.
Kesembilan yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan lampiran pada RPPTH. Peneliti melakukan revisi pada lembar kerja siswa sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Lembar kerja siswa dibuat dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada kegiatan-kegiatan yang dibuat. Pada lembar kerja siswa terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu dalam suatu pembelajaran. Perpindahan muatan pelajaran tidak tampak pada kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dibuat di dalam lembar kerja siswa mencerminkan pendekatan saintifik yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
mengaktifkan siswa, sehingga guru hanya menjadi fasilitator dan memberi penegasan pada materi yang belum dipahami siswa. Pada kegiatan di dalam lembar kerja siswa merangsang siswa untuk melakukan pengamatan, tanya jawab, berdiskusi dan mempraktikkan suatu hal. Lembar kerja siswa dibuat dengan semenarik mungkin baik dalam kegaitan maupun tampilannya. Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerjasiswa juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan. Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orangtua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua. Dalam pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir
pembelajaran.
Ulangan
evaluasi
formatif
tersebut
dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka juga diserta pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka berisi mengenai buku-buku dan referensi lain
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan skor rerata yaitu 4,17. Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikutk. Tabel 6. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 No.
Validasi
1. Pakar Kurikulum SD 2013 2. Pakar Kurikulum SD 2013 3. Guru SD Kelas IV 4. Guru SD Kelas IV Jumlah Rerata (Jumlah total: Responden) Kategori
Perangkat Pembelajaran Skor Kategori 3,97 Baik 4,2 Baik 4,37 Sangat Baik 4,44 Sangat Baik 16, 98 4,24 Sangat Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman terhadap sebelas aspek pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
(10) lembar kerja siswa (LKS), dan (11) bahasa. Pada validasi produk, pakar Kurikulum 2013 (A) memberikan skor 3, 97 dengan kategori “baik”, dan pakar Kurikulum 2013 (B) memberikan skor 4, 2 dengan kategori “baik”. Guru kelas A SD Negeri Kalasan 1 memberikan skor 4, 37 dengan kategori “sangat baik” dan guru kelas IV B SD Negeri Kalasan 1 memberikan skor 4,44 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rerata skor 4, 24 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Produk akhir dalam penelitian pengembangan ini berpedoman pada spesifikasi
produk
yang
dikembangkan.
Spesifikasi
produk
yang
dikembangkan tersebut terdiri dari, (1) Komponen RPPTH yang disusun lengkap,
(2)
RPPTH
disusun
dengan
memperhatikan
keutuhan
perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter), (3) RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif, (4) RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik, (5) Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik, dan (6) RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Berikut adalah pemaparan dari spesifikasi produk pengembangan perangkat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
1) Komponen RPPTH yang disusun Lengkap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPPTH dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) secara lebih detail. Komponen yang terdapat dalam RPPTH yang telah disusun terdiri atas: a) Identitas RPPTH terdiri dari: 1) sekolah yaitu nama satuan pendidikan 2) identitas muatan pelajaran terkait 3) tema/subtema; 4) kelas/semester; 5) pembelajaran keberapa; 6) alokasi waktu; b) Kompetensi Inti terdiri dari KI 1,2,3 dan 4 c) Kompetensi Dasar dan Indikator setiap Kompetensi Inti d) Tujuan
Pembelajaran
mencakup
semua
ranah
(pengetahuan,
keterampilan, sosial, spiritual) e) Materi Pembelajaran mencakup materi pokok setiap muatan f) Pendekatan dan Metode Pembelajaran g) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
h) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. i) Penilaian mencakup teknik penilaian, instrumen, dan pedoman penskoran. j) Lampiran-lampiran. 2) RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter). RPPTH yang disusun mencakup pengembangan ranah intelektual, keterampilan, dan karakter yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Pengetahuan/intelektual diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”. Karakter diperoleh melalui aktivitas“
menerima,
mengamalkan”. pengembangan
menjalankan,
menghargai,
menghayati,
dan
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada ketiga
ranah
tersebut
secara
utuh/holistik,
artinya
pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan perumusan indikator dalam RPPTH yang mencakup semua aspek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Aspek intelektual contohnya membandingkan gambar diri berdasarkan ciriciri teman di kelas, mengidentifikasi gambar sebagai salah satu karya seni. Aspek keterampilan contohnya menggambar diri berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki teman, menirukan gerak alam melalui permainan. Aspek karakter contohnya menunjukkan sikap bersyukur atas bahasa Indonesia yang dimiliki dengan berdoa, menunjukkan perilaku patuh pada aturan dan tata tertib dalam kehidupan sehari-hari. 3) RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata pelajaran menggunakan tema sebagai pemersatu dengan mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 yang disusun, misalnya dalam subtema aku istimewa terdapat beberapa muatan pelajaran yang diajarkan seperti Bahasa Indonesia, SBdP, dan PPKn. Pergantian setiap muatan pembelajaran berjalan landai sehingga tidak terlihat terpisah-pisah tetapi sudah menjadi satu kesatuan yang utuh. 4) RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dapat mengembangkan dan mengasah dimensi keterampilan siswa dalam mengamati, menanya,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
menalar, mencoba, dan membentuk jejaring/mengkomunikasikan atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. Dalam penyusunan RPPTH ini terdapat hal tersebut contohnya, -
Di awal pembelajaran, siswa diajak mengamati lampu di ruang kelas, minta satu siswa untuk menyalakan dan memadamkan lampu tersebut lewat saklar yang ada. (mengamati)
-
Guru mengajukan pertanyaan terbuka. “Bagaimana peranan arus listrik dalam kehidupan sehari-hari? Adakah manfaatnya?” (menanya)
-
Siswa secara berkelompok mencari tahu informasi tentang benda-benda elektronik disekitar lingkungan sekolah (menalar)
-
Siswa membuat bagan serta mencatat hasil pengamatan kelompok dalam bentuk table (mencoba)
-
Setiap
kelompok
menyampaikan
hasil
pekerjaannya.
(mengkomunikasikan) 5) Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian
otentik
adalah
penilaian
yang
dilakukan
secara
komprehensif mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
“teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan performance/kinerja/unjuk kerja, produk, proyek, dan penilaian portofolio. Dalam penyusunan RPPTH dapat dibuktikan dengan contoh sebagai berikut: 1. Pengetahuan 3.1.1 Membuat kerangka laporan tentang gaya, gerak, energi Indikator panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman Teknik Penilaian Tes tertulis Tugas Instrumen Buatlah kerangka laporan gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya! Kunci Jawaban Kerangka dari laporan percobaan - Judul - Identitas pengamatan ( tempat, waktu, pengamat) - Alat dan bahan - Cara kerja - Hasil pengamatan - Pertanyaan dan jawaban - Kesimpulan 2. Keterampilan 4.1.5 Membentuk bagan laporan percobaan Indikator Teknik Penilaian Produk Tugas Berdasarkan kerangka laporan yang telah kalian buat maka Instrumen bentuklah bagan laporan percobaanya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
Tugas 2 : Pendapat siswa No
Kriteria
Isi materi bagan
1
Gambar bagan
2
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
4
3
2
1
Terdapat 3 isi materi pada bagan Memenuhi 2 dari 4 komponen
Terdapat 12 isi materi pada bagan
Terdapat 5 isi materi pada bagan
Terdapat 4 isi materi pada bagan
Memenuhi 4 komponen (tidak ada coretan, tulisan dapat dibaca, ada jarak antar bagan, bersih)
Memenuhi 3 dari 4 komponen
Memenuhi 1 dari 4 komponen
6) RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan perangkat pembelajaran ini mengacu pada kaidah bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Berikut adalah pemaparan contoh penggunaan EYD dalam RPPTH. a) Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh: Siswa mengamati gambar yang ada dibuku siswa. Guru menanyakan kegiatan siswa selama istirahat
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Siswa membaca not angka lagu “Menanam Jagung”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
b) Penggunaan Huruf Miring Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan dan daftar pustaka. Contoh: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi : Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hlm. 4-12). c) Penggunaan Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) Imbuhan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contoh:
Siswa melakukan lomba lari rintangan dengan mempraktikkan gerak dasar lari dan variasinya. Perlengkapan yang dapat digunakan seperti kardus, bilah kayu, dan ban bekas
d) Penggunaan Tanda Titik (.) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh:
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai gambar yang ditunjukkan oleh guru.
Siswa diminta menempelkan hasil kerjanya di papan pajangan kelas.
Siswa diminta melengkapi gambar pada lembar kerja sesuai dengan keadaan temannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
e) Penggunaan Tanda Koma (,) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh: Siswa melakukan lomba lari rintangan dengan mempraktikkan gerak dasar lari dan variasinya. Perlengkapan yang dapat digunakan seperti kardus, bilah kayu, dan ban bekas f) Penggunaan Tanda Petik (“ “) Tanda eptik dipakai untuk mengapit sebuah judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh:
Siswa dan guru bernyanyilagu “energi-energi”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Pengalaman Masa Kecil untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 3,97 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor 4,2 dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor 4,37 dengan kategori “sangat baik”. Pada guru kelas IV (B) memberi Skor 4,44 dengan kategori “sangat baik” Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran 4,24. Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Macam-macam Sumber Energi untuk siswa 109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “sangat baik: yang dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8)skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)bahasa. B. Keterbatasan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru SD kelas IV, sehingga data yang dihasilkan belum mewakili permasalahan yang dialami oleh semua guru kelas IV SD b. Tidak Tidak dilaksanakannya uji coba produk dikarenakan terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan perangkat pembelajaran ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas IV SD yang telah melaksanakan Kurikulum 2013. C. Saran Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru SD kelas IV, agar lebih banyak mendapat informasi terkait perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba produk dilapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan, agar hasil akhir produk yang dibuat lebih terjamin dan berkualitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik Integratif. Prestasi Pustakaraya: Jakarta 2014 Akbar, Sa’dun.. Intrumen Perangkat Pembelajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung 2013 Apriyani, Yohana Prisca. 2013. Pengembangan bahan ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Arifin, zainal, konsep dan model pengembangan kurikulum. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2011. Arifin, zainal, penelitian pendidikan, metode dan paradigma baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2011. Basuki, Ismet dan Harinyato, Asesmen Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2014. Daryanto dan Dwicahyono, Aris, Pengembangan Perangkat Pembelajaran: Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar. Gava Media, Yogyakarta 2014. Daryanto dan Herry Sudjendro. Siap menyongsong Kurikulum 2013. Gava Media. Yogyakarta 2014 Haryanto dan Muchlas,Samani, Konsep dan Model: Pendidikan Karakter. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2012. Hidayat,Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2013. Hosnan, Pendekatan Sintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013.Ghali Indonesia. Bogor 2014. Kunandar, Penilaian Aitentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013.PT Rajagrafindo Persada. Jakarta 2014. Kurinasih, imas dan Berlin, Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Kata Pena, Surabaya 2014. Mahmud, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Alfabeta. Bandung 2012. Majid, Abdul, Pembelajaran Tematik Terpadu. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Nurgiyanto, Burhan, Penilaian Otentik: Dalam Pembelajaran Bahasa. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 2011. Peratuaran Menteri PendidikandanKebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasardan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Peratuaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum 2013. Raka, Gede dkk, Pendidikan Karakter Disekolah: Dari Gagasan Ke Tindakan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta 2011. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif Kualitatif 2012.
dan R&D. Alfabeta,Bandung
Sukardjo. 2008. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Konsep,Strategi, dan Implementasi dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT Bumi Aksara 2010. Wismantaka Vitus Winada Ari. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Semester Gasal. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta. Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 Surat Ijin Penilitian
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Instrumen Survai Kebutuhan No.
DaftarPertanyaan
JawabanPertanyaan
1
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013?
Hanya memahami Kurikulum SD 2013 sejauh yang diterima dan diberikan dari pemerintah. Guru juga memahami Kurikulum SD 2013 sesuai dengan kemampuan sendiri dari Dinas
2
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa?
Hanya menggunakan indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku guru dan dikembangkan dengan mengikuti ramburambu yang diberikan. Dalam pembelajaran indikator dan tujuan yang digunakan hanya mengikuti pada buku tanpa mengembangkannya.
3
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran?
Tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan pelajarannya. Dalam perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat halus. Guru tersebut juga memberikan contoh seperti pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam sebuah bacaan siswa dapat langsung pindah pada muatan pelajaran PPKn karena pada bacaan tersebut diceritakan mengenai tolong menolong yang ada kaitannya dengan muatan pelajaran PPKn.
4
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu ter kait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?
Terdapat 3 ranah dalam pendekatan saintifik yaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Guru tersebut juga memaparkan bahwa pendekatan saintifik merupakan metode yang digunakan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu, menurut guru tersebut dengan menggunakan pendekatan saintifik pembelajaran lebih mudah dilakukan.
5
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik?
Merasa kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD 2013. Menurut guru tersebut pada penilaian otentik harus mengeluarkan Kompetensi Dasar untuk melakukan penilaian terutama pada penilaian sikap dan spiritual.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubric penilaian non tes?
Sangat memerlukan contoh-contoh rubrik penialain terutama dari Dinas. Guru tersebut memaparkan bahwa pada saat penataran tidak diberikan contoh rubrik penilaian yang jelas sehingga masih bingung dan kesulitan dalam penilaian terutama penilaian sikap dan spiritual. Guru masih sulit menilai sikap siswa karena setiap hari karakter siswa berubahubah. Guru tersebut menggunakan teknik penilaian bergantian seperti pada hari senin siswa dengan urutan nomer absen 1-5 akan dinilai sikap dan spiritualnya.
7
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran?
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Guru membentuk siswa menjadi lebih baik dalam tingkah laku, sopan santun maupun kebiasaan yang dilakukan. Guru tersebut menegaskan bahwa pendidikan karakter lebih kepada membentuk jiwa anak yang baik menjadi lebih baik.
8
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenisjenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Nasional?
Karakter/sikap yang dikembangkan oleh Kementrian dan Kebudayaan Nasional yaitu sopan santun, kebiasaan dan tingkah laku sehari-hari. Pemerintah mengharapkan anak Indonesia menjadi manusia yang baik, bukan hanya pintar dan cerdas tetapi hati dan jiwa secara mental juga ikut baik.
9
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa?
Sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa mereka mengelami kesulitan dalam bahan ajar yang kurang luas, alat peraga yang belum tersedia dan membutuhkan dana yang banyak untuk setiap pembelajaran karena harus memfotokopi lembar kerja siswa atau menyediakan alat tulis seperti perwarna dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi karena kurangnya dana yang diberikan dari pemerintah dan sekolah untuk mengembangkan pembelajaran.
10
Apakah contoh-contoh perangkat Perangkat pembelajaran yang tersedia di pembelajaran yang sesuai tuntutan sekolah sangat sedikit. Hal tersebut
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?
dikarenakan faktor biaya yang tidak mencukupi untuk melengkapi perangkat pembelajaran di Sekolah.
11
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013?
Masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat penataran atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung.
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
Mengenai karakteristik RPPTH yang dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui mengenai kebenarannya. Guru tersebut juga menjelaskan bahwa pada saat penataran tidak diberikan contoh RPPPTH dan format yang digunakan berbeda-beda sehingga belum ada kepastian mengenai format yang benar.
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibuberika nterkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013?
Pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran.
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4 Data Mentah Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
LAMPIRAN 5 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum SD 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6 SILABUS
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD Berdasarkan Kurikulum SD 2013 Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas
: IV (Empat)
Tema/Subtema
: 2. Selalu Berhemat Energi /1. Macam-macam Sumber Energi
Alokasi Waktu
: 1 Minggu (6 Pertemuan)
Muatan Pelajaran dan KD
Indikator
Meteri Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
PEMBELAJARAN 1 Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.1.1.Menganalisis kriteria penulisan laporan yang baik 3.1.1 Mendesaian kerangka laporan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman
Bahasa Indonesia: Penyusunan Laporan Percobaan IPA: Energi Listrik Metematika: Menyederhanakan kesamaan dua ekspresi
Bahasa Indonesia 1. Siswa Di awal pembelajaran, siswa diajak mengamati lampu di ruang kelas, minta satu siswa untuk menyalakan dan memadamkan lampu tersebut lewat saklar yang ada. (mengamati) 2. Siswa membaca teks tentang energi (mengamati) 3. Guru mengajukan pertanyaan terbuka. “Bagaimana peranan arus listrik dalam kehidupan sehari-hari? Adakah
1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Produk IPA 1. Pengetahuan; tes tertulis 2. Keterampilan; produ 3. Sikap individu/sosial; Penilaian diri
6 JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hlm. 4-12). 143
4.1.Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku IPA 3.4
MERUPAKAN TINDAKAN 4.1.1.Membentuk PLAGIAT menggunakan manfaatnya?” (menanya)TIDAK 4. Spiritual; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAKTERPUJI TERPUJI bagan laporan penjumlahan, 4. Siswa dan guru bertanya jawab observasi percobaan tentang pengurangan, atau mengenai benda-benda gaya, gerak, energi perkalian pada elektronik, cara penggunaan dan Matematika panas, bunyi,, dan kedua rua manfaatnya bagi manusia 1. Pengetahuan; cahaya. (menanya) tes tertulis 5. Siswa secara berkelompok 2. Keterampilan; mencari tahu informasi tentang Produk benda-benda elektronik disekitar lingkungan sekolah (menalar) 6. Siswa membuat bagan serta mencatat hasil pengamatan 4.1.2.Menerangkan kelompok dalam bentuk table teks (mencoba) arahan/petunjuk 7. Siswa lain menanggapi hasil tentang cara pekerjaan temannya penggunaan benda(mengkomunikasikan) benda elektronik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hlm. 1-6). http://cetakbox.com/ articlen http://id.wikipedia.o rg/wiki/Pamflet
IPA
Membedakan 3.4.1 Mengidentifikasi berbagai bentuk hasil pengamatan energi melalui tentang manfaat pengamatan dan 144
mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT sumber energi PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI listrik bagi kehidupan manusia, setelah kegiatan observasi berbagai benda elektronik 4.7.1 Melaporkan hasil pengamatan tentang manfaat sumber energi listrik bagi kehidupan manusia, setelah kegiatan observasi berbagai benda elektronik 2.1.1 Menghargai hasil kerja induvidu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan seharihari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut. 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujd implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun kelompok 1.1 bertambah keimanan dengan menyadari hubungan 1.1.1 Menyadari keteraturan dan bahwa hubungan
145
kompleksitas alam keteraturan PLAGIAT dan PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dan jagad raya kompleksitas terhadap kebesaran alam dan jagad Tuhan yang raya adalah menciptakan, serta ciptaan Tuhan mewujudkannya Yang Maha Esa dalam pengalaman ajaran agama yang dianut. Matematika Matematika 3.10 Menyederhanakan kesamaan dua 3.10.1.Memberi ekspresi contoh menggunakan menyederhanak penjumlahan, an kesamaan pengurangan, atau dua ekspresi. perkalian pada kedua ruas sehingga diperoleh bentuk yang paling sederhana 4.1 Mengemukakan kembali dengan 4.1.1 Mengaplikasikan kalimat sendiri, pemahaman menyatakan persamaan kalimat matematika ekspresi dan memecahkan Matematika masalah dengan dalam operasi efektif hitung permasalahan yang penjumlahan, berkaitan dengan pengurangan, KPK dan FPB, dan perkalian. 146
satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas seharihari di rumah, sekolah, atau tempat bermain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia 3.2.Menguraikan teks instruksi tentang 3.2.1.Menguraikan teks instruksi pemeliharaan panca tentang indra serta pemeliharaan penggunaan alat panca indra teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan Memilih. 4.2 Menerangkan dan 4.2.1.Mempraktikkan teks arahan/ mempraktikkan petunjuk tentang teks pemeliharaan arahan/petunjuk panca indera tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern
Bahasa Indonesia : Menulis laporan hasil pengamatan energi angin dan energi air IPA: Melakukan percobaan energi angin. SBdP: Membuat kincir angin dan kincir air
PEMBELAJARAN 2 1. Siswa mengamati gambari kincir angin (mengamati) 2. Siswa membaca teks tentang energi angin dan energi air (mengamati) 3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai gambar kincir angin tersebut (menanya) 4. Siswa bertanya jawab mengenai sumber energi dari kincir angin dan kincir air (Menanya) 5. Siswa secara berkelompok mencari tahu informasi tentang sumber energi apa yang terdapat pada kincir (menalar) 6. Siswa mendiskusikan cara membuat kincir angin dan kincir air (menalar) 7. Siswa secara berkelompok menuliskan manfaat dari kincir angin untuk kehiduan sehari-hari. (mencoba) 8. Siswa secara berkelompok diberi kertas warna segi empat, gunting,
Bahasa Indonesia: 6 JP 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: observasi IPA 1. Pengetahuan : tes Tertulis 2. Keterampilan: Lembar Obsevasi 3. Sikap individu/sosial: Penilaian diri 4. Spiritual: lembar observasi SBdP 1. Pengetahuan : Produk 2. Keterampilan: Produk
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 13-17) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. 147
dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
PLAGIAT TINDAKAN lem, botol bekas, sumpit TIDAK untuk PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TIDAKTERPUJI TERPUJI membuat kincir angin dan kincir air (mencoba) 9. Setiap kelompok mempresentasikan kincir angin dan kincir air sesuai dengan laporan pembuatannya. (mengkomunikasikan)
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 711)
IPA IPA 3.4.Membedakan berbagai bentuk 3.4.3.Mengklasifikasik energi melalui an sumber energi pengamatan dan angin dan air serta mendeskripsikan manfaatnya untuk pemanfaatannya kehidupan sehari dalam kehidupan hari. sehari-hari. 4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.7.4.Mempresentasika tentang teknologi n hasil yang digunakan di pengamatan kehidupan seharitentang teknologi hari serta kemudahan yang digunakan yang diperoleh oleh di kehidupan masyarakat dengan sehari- hari. memanfaatkan teknologi tersebut. 2.2 Menghargai kerja individu dan 1.2.2 Menghargai hasil kelompok dalam karya orang lain. 148
PLAGIAT aktivitas seharihari PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan Fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok 1.1.1 Bersyukur atas 1.1.Bertambah karunia Tuhan keimanannya dengan dan segala isinya menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang SBdP dianutnya. 3.4.1Menjelaskan SBdP cara-cara mengolah media 3.4 Mengetahui berbagai dari hasil alur cara dan pengamatan pengolahan media 4.4.1 Mendesain karya karya kreatif. seni tiga dimensi 4.4 Membentuk karya dari alam berupa seni tiga dimensi dari kincir angin dan bahan alam. 149
kincir air.
PJOK 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh. 4.3 Mempraktekkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional 2.5.1. Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam penggunaan peralatan dan kesempatan. 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PJOK 3.9.1.Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan tubuh pada manusia.
4.3.1. Melakukan gerakan lari dasar lurus dan variasinya
PJOK: Teks Cerita Petualangan Bahasa Indonesia: Kesamaan dua ekspresi kalimat matematika Matematika: Sumber Daya Alam IPA Gerak Dasar Lokomotor SBdP
2.5.1.Menghargai dan mau berbagi dengan teman lain 2.5.2.Percaya diri dalam mempraktekkan gerakan lari dasar dan variasinya 1.1.1.Bersyukur atas anugrah Tuhan Yang
Membaca Not angka lagu
PEMBELAJARAN 3 1. Mengawali pembelajaran PJOK, siswa diajak untuk mempersiapkan diri dengan melakukan pemanasan dengan melihat contoh pemanasan yang dilakukan oleh guru. (mengamati) 2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka. “Kenapa kita melakukan pemanasan? Adakah manfaatnya?” (menanya) 3. Siswa melakukan percobaan sesuai instruksi (menalar) 4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan anggota paling banyak lima orang, setiap kelompok akan melakukan dua jenis percobaan bersama-sama. (mencoba) 5. Guru menjelaskan pada siswa bahwa mereka akan melakukan kegiatan untuk membuktikan pengaruh panas matahari dalam kehidupan. (mengkomunikasikan) 6. Komunikasikan pada siswa tentang cara mengisi laporan,
PJOK: 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Kinerja 3. Sikap individu/sosial: Penilaian diri 4. Spiritual: Lembar Pengamatan Bahasa Indonesia: 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Produk Matematika: 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Produk IPA: 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Produk IPA:
6 JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 18-27) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 150
perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai Bahasa Indonesia
Maha Esa
PLAGIAT TINDAKAN 1. Pengetahuan : tes PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (mengkomunikasikan)
Bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi 3.4.1 Menggali informasi dari teks cerita dari teks cerita petualangan tentang petualangan tentang lingkungan dan lingkungan dan sumber daya alam sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.4 Menyajikan teks 4.4.1 Menyajikan teks cerita petualangan cerita petualangan tentang lingkungan tentang lingkungan dan sumber daya dan sumber daya alam secara mandiri alam. dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku Matematika Matematika
tertulis 2. Keterampilan: Produk 3. Sikap Induvidual/sosial: Penilaian diri
13-18) http://anggiekuu25n eenchaquydhee.wor dpress.com/2012/12 /27/materi-ipa-sdkelas-vi-semester1pertumbuhan-danperkembanganmanusia/ http://duniamiftakhu lhuda.blogspot.com/ p/materi-ipakelas-3sd-energi.html http://gitapakuanoff icial.wordpress.com /2013/06/19/definisi -musik-nada/
151
3.10.Menyederhanakan kesamaan dua ekspresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, atau perkalian pada kedua ruas sehingga diperoleh bentuk yang paling sederhana.
PLAGIAT 3.10.1 Menyatakan PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI persamaan antara sepasang kalimat matematika
4.1.Mengemukakan 4.1.1.Mengerjakan soal kembali dengan matematika yang kalimat sendiri, berkaitan dengan menyatakan kalimat aktivitas sehari-hari matematika dan di rumah, sekolah, memecahkan atau tempat bermain masalah dengan serta memeriksa efektif permasalahan kebenarannya.. yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta IPA memeriksa kebenarannya. 3.4.3 Mengidentifikasi
152
IPA 3.4.Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatan nya dalam kehidupan sehari-hari 4.6.Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat. SBdP 3.2.Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggirendah nada dengan gerak tangan 4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada 2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk
PLAGIAT berbagai bentuk energi PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3.4.4 mendeskripsikan pemanfaatan nya dalam kehidupan sehari-hari.
4.6.1 Melaporkan hasil pengamatan tentang pengaruh energi matahari bagi kehidupan manusia. SBdP 3.2.1.Mengidentifikasi panjang-pendek bunyi, dan tinggirendah nada 4.5.1 Menyanyikan dan membaca not angka lagu menanam jagung disertai gerakan anggota badan sesuai tinggi rendah nada. 2.1.1 Menghargai di lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni.
153
mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PEMBELAJARAN 4 Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
Bahasa Indonesia 3.1.1 Mengklasifikasi hasil pengamatan kedalam kerangka laporan.
Bahasa Indonesia: Penyusunan Laporan Percobaan IPS: Lingkungan Alam Sekitar Matematika: KPK dan FPB
4.1.1.Membuat pertanyaan dari teks laporan yang dibacanya.
1. Di awal pembelajaran, siswa diajak mengamati gambar atau foto sebuah bendungan. (mengamati) 2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka. “foto/gambar apakah ini? Apa yang kalian katahui tentang bendungan/waduk? Apakah manfaat bendungan/waduk ini bagi masyarakat sekitar” (menanya) 3. Siswa membuat pertanyaan berdasarkan bacaan dan menulisakannya pada buku (menalar) 4. Siswa menukarkan pertanyaaan yang telah mereka tulis pada buku bersama teman sebangku dan mendiskusikan jawabanya (mencoba) 5. Siswa membuat enam kalimat matematika dengan bilangan dan operasi hitung
Bahasa Indonesia 1. Pengetahuan : tertulis 2. Keterampilan: Produk IPS: 1. Pengetahuan : tes Tertulis 2. Keterampilan: Produk 3. Sikap individu/sosial: Penilaian diri 4. Spiritual: Lembar Pengamatan Matematika: 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Produk 3. Sikap individu/sosial: Penilaian diri
6 JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV-- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 28-31) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV-- Edisi Revisi. Jakarta: 154
PLAGIAT TINDAKAN TIDAK kosakata baku. yang berbeda (penjumlahan, PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TIDAKTERPUJI TERPUJI IPS pengurangan, dan perkalian IPS 3.3 Memahami manusia 3.3.1Menjelaskan (mencipta) kondisi geografis dalam hubungannya di sekitarnya dengan kondisi lingkungan geografis di tempat tinggal. sekitarnya 4.3.1.Mengidentifikasi 4.3.Menceritakan kenampakan alam manusia dalam dan buatan sesuai hubungannya dengan kondisi lingkungan geografis lingkungan tempat tinggalnya. geografis tempat tinggal 2.3 Menunjukan prilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya. 1.3 Menerima karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya Matematika 3.10 Menyederhanakan kesamaan dua ekspresi menggunakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 19-23) http://awaludinasiy anto.blogspot.com/2 013/10/kenampakan -alam-dan-buatanserta.html
2.3.2 Peduli terhadap teman sebaya.
1.3.1.Mensyukuri ciptaan Tuhan
Matematika 3.10.3.Menjelaskan persamaan antara 155
penjumlahan, pengurangan, atau perkalian pada kedua ruas sehingga diperoleh bentuk yang paling sederhana 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya . 2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak
PLAGIAT sepasang PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ekspresi menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian
4.1.1.Memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya
2.2.1 Teliti menyederhanakan konsep persamaan antara sepasang 156
mudah menyerah serta bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
PLAGIAT ekspresi PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menggunakan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
IPA: IPA: 3.4.Membedakan 3.4.3.Menjelaskan berbagai bentuk tentang terjadinya energi melalui proses sumber pengamatan dan energi minyak mendeskripsikan bumi pemanfaatannya 3.4.4.Menerapkan dalam kehidupan manfaat minyak sehari-hari bumi dalam kehidupan seharihari 4.6 Menyajikan laporan 4.6.5.Mempresentasika tentang sumber daya n hasil diskusi alam dan tentang pemanfaatannya oleh pemanfaatan masyarakat. BBM sebagai sumber energi. PPKn: PPKn: 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai 3.2.3 menjelaskan hak dan kewajiban warga dalam sebagai warga kehidupan seharinegara di hari di rumah, lingkungan sekolah dan sekitar masyarakat.
IPA: Proses terjadinya sumber minyak bumi PPKn: Hak dan kewajiban sebagai warga negara SBdP: Pembuatan poster Bahasa Indonesia: Penyusunan Laporan Pengamatan.
PEMBELAJARAN 5 1. Siswa mengamati gambar yang IPA: diberikan oleh guru mengenai 1. Pengetahuan : tes kendaraan yang antri di SPBU tertulis 2. Keterampilan: (mengamati) Kinerja 2. Siswa diberi kesempatan untuk PPKn menanyakan mengenai gambar 1. Pengetahuan : tersebut (menanya) Tes tertulis 2. Keterampilan: 3. Siswa diminta untuk mencari tahu Kinerja kewajiban apa yang dilakukan 3. Sikap saat di SPBU (menalar) individu/sosial: Penilaian Diri 4. Siswa diminta untuk mendesain 4. Spiritual: sebuah poster yang berisikan Pengamatan slogan mengenai pemanfaatan BBM dan kebersihan SBdP lingkungan.(mencoba) 5. Pengetahuan : 5. Masing-masing kelompok Tes tertulis mempresentasikan hasil diskusi di 6. Keterampilan: depan kelas dan kelompok lain Produk menyimak sambil menilai Bahasa Indonesia: temannya yang presentasi. 1. Pengetahuan : (mengkomunikasikan Kinerja 2. Keterampilan:
6 JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 32-37) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: 157
4.2.Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
3.2.4 menjelaskan PLAGIAT Produk PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pentingnya hemat BBM di kehidupan seharihari 4.2.5 menjalankan kewajiban tentang kebersihan di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. 2.3.2 bekerjasama dalam menjalankan hak dan kewajiban di lingkungan sekitar.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 24-28) http://sitiannisaabp. blogspot.com/2010/ 03/raja-bijak-danseekor-semut.htm
2.3.Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagaiwarga dalam kehidupan seharihari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar 1.2.Menghargai 1.2.1.saling kebersamaan dalam menghargai keberagaman sebagai keberagaman di anugerah Tuhan lingkungan Yang Maha Esa di sekitar sebagai lingkungan rumah, anugerah Tuhan sekolah dan masyarakat sekitar SBdP: SBdP: 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan 3.4.3.Mendesain poster dan slogan pengolahan media
158
karya kreatif menggunakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.4 Membentuk karya kertas bekas seni tiga dimensi dari 4.4.5.Membuat poster bahan alam sekaligus mewarnai. Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia: 3.1 Menggali informasi 3.1.3.Mempresentasika dari tekslaporan hasil n hasil diskusi pengamatan dan analisa teks tentanggaya, gerak, laporan tentang energi panas, bahan bakar bunyi,dan cahaya minyak dengan dengan bantuan guru menggunakan dan teman dalam kosa kata baku. bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosa kata baku. 4.1.Mengamati, 4.1.4 membentuk mengolah, dan laporan hasil menyajikan teks pengamatan laporan hasil tentang pengamatan tentang pemanfaatan gaya, gerak, energi BBM di panas, bunyi, dan lingkungan cahaya dalam bahasa sekitar. Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan 159
memilah baku.
kosakata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IPA: IPA: IPA: 1.1.Bertambah 1.1.1 Bersyukur atas keimanannya dengan anugrah Tuhan Keragaman di menyadari hubungan Yang Maha Esa Lingkungan keteraturan dan yang menciptakan Sekolah kompleksitas alam alam berserta Bahasa dan jagad raya isinya. Indonesia: terhadap kebesaran Tuhan yang Penyusunan menciptakannya, Laporan Serta Percobaan mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.2 Menghargai kerja 2.2.1 Menghargai hasil individu dan kerja individu kelompok dalam dalam kelompok. aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok
PEMBELAJARAN 6 1. Sebagai kegiatan pembuka, ajak siswa keluar kelas untuk mengamati cahaya matahari (mengamati) 2. Sebagai kegiatan pembuka, ajak siswa keluar kelas untuk mengamati cahaya matahari (mengamati) 3. Ajukan pertanyaan:
Apa yang kamu ketahui tentang cahaya? Bagaimana peranan cahaya bagi kehidupan dibumi? Bagaimana sifat-sifat cahaya? Apakah cahaya merupakan salah satu bentuk energi? (menanya)
4. Siswa melakukan analisis data hasil percobaan melalui diskusi bersama teman dalam kelompok dan membuat kesimpulan hasil percobaan. (menalar) 5. Siswa membagi kelompok menjadi empat kelompok untuk melakukan percobaan tentang 4
IPA: 1. Pengetahuan : tes tertulis 2. Keterampilan: Kinerja 3. Sikap individu/sosial: Penilaian diri 4. Spiritual: observasi Bahasa Indonesia 1. Pengetahuan : Tes tertulis 2. Keterampilan: Produk 3. Sikap individu/sosial: Penilaian diri 4. Spiritual: observasi
6 JP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (hal 38-47) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Selalu Berhemat Energi: Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan 160
PLAGIAT TINDAKAN 3.6. Memahami sifat- 3.6.1 Menyebutkan sifat cahaya. (Mencoba) TIDAK PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TIDAKTERPUJI TERPUJI sifat cahaya Melalui sifat-sifat cahaya. 6. Siswa mencatat hasil percobaan pengamatan dan dalam bentuk tabel. (mencipta) mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan seharihari. 4.6 Menyajikan laporan 4.6.1 Mengidentifikasi tentang sumber daya pemanfaatannya alam dan cahaya oleh pemanfaatannya oleh masyarakat masyarakat Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 4.1.Mengamati, mengolah, menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy
Kebudayaan. (hal 29-35)
Bahasa Indonesia 3.1.1Menganalisis kriteria penulisan laporan yang baik 3.1.2.Mendesain kerangka laporan tentang bunyi
4.1.1.Membentuk bagan laporan percobaan
161
PLAGIAT panas, bunyi, cahaya PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis degan memilih dan memilah kosakata baku 2.1 Memiliki kepedulian 2.1.2.Menghargai terhadap gaya, gerak, bentuk energi panas, bunyi, pemanfaatan cahaya, dan energi kepedulian energi alternatif melalui bunyi dalam pemanfaatan bahasa pemanfaatan yang Indonesia dilakukan orang lain 1.1 Menerima anugerah 2.1.3 Percaya diri Tuhan Yang Maha dalam Esa berupa bahasa memanfaatan Indonesia yang bahasa Indonesia dikenal sebagai mengenai bunyi bahasa persatuan dan 1.1.1 Bersyukur atas sarana belajar di bahasa Indonesia tengah keberagaman yang dimiliki bahasa daerah. melalui doa. Mengetahui, 2014 Kepala Sekolah
(.................................)
Yogyakarta, 25 Agustus Calon Guru
(Sirajudin Sara) 162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7
Biodata Penulis
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Biodata Penulis
Sirajudin Sara Lahir di Baranusa, Alor, Provinsi NTT, 1 September 1991. Sekolah Dasar di peroleh di SD Inpres Baraler III. Sekolah Menengah Pertama di Madrasyah Tsyanawiyah Negeri Baranusa. Sekolah Menengah Atas di peroleh di Madrasyah Aliyah Hayatul
Islam
Baranusa. Pada tahun 2011, melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
sebagai
Mahasiswa
PPGT
(Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi) pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 8 Produk Perengkat Pembelajaran (dicetak terpisah)
165