PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 SEBAGAI WAHANA MENCIPTAKAN HUMOR VERBAL LISAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh Vicky Puri Cahyaprastya 101224093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA TATAP MATA DI TRANS 7 SEBAGAI WAHANA MENCIPTAKAN HUMOR VERBAL LISAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh Vicky Puri Cahyaprastya 101224093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Selalu berpikir positif dan berdoa kepada Allah S.W.T. dalam menghadapi setiap cobaan yang menghampiri”. (Vicky Puri Cahyaprastya)
“Berprinsiplah seperti pohon Kelapa, di mana pun tempatnya akan selalu membawa manfaat. Dan berprilakulah seperti pohon Beringin yang selalu berbaik hati memberikan kesejukan bagi siapa pun yang berteduh di bawahnya”. (Vicky Puri Cahyaprastya)
“Oleh karena itu, jangan pernah merasa cemas karena kamu tidak bisa mempercepatnya. Jika kamu berjalan perlahan kamu akan mencapai lebih dari mereka yang bergerak terlalu cepat”. (Dream High)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk; 1. Ayahanda tercinta, Bapak Ponidi (Alm.) yang telah pergi sebelum mendampingi dan menyaksikan kesuksesanku. Saya minta maaf karena tidak bisa merawat lama ketika Ayah sakit dan tidak bisa datang waktu pemakaman Ayah. 2. Ibundaku tercinta, Ibu Katini yang selalu senantiasa memberikan dorongan dan semangat serta kasih sayang yang tidak pernah berhenti kepadaku. 3. Kekasihku tersayang, Ivana Tunggal Dewi yang selalu memberikan dukungan dan telah membantu dalam pengumpulan data.
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 April 2015 Penulis,
Vicky Puri Cahyaprastya
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, nama
: Vicky Puri Cahyaprastya
NIM
: 101224093
demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA TATAP MATA TRANS 7 SEBAGAI WAHANA MENCIPTAKAN HUMOR VERBAL LISAN dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademik tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 13 April 2015 Penulis,
Vicky Puri Cahyaprastya
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Cahyaprastya, Vicky Puri. 2015.Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisan. SKRIPSI. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini membahas pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan, dan (2) untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pelanggaran prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa tuturan-tuturan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 dari bulan April sampai bulan Mei 2014. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak catat. Analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. Simpulan dari penelitian ini adalah: pertama, ditemukan wujud pelanggaran prinsip kerja sama, yaitu (1) maksim kuantitas berupa informasi berlebihan dan informasi kurang informatif, (2) maksim kualitas berupa informasi salah dan informasi tidak logis, (3) maksim relevansi berupa informasi tidak relevan dengan masalah pembicaraan, dan (4) maksim pelaksanaan berupa kesalahan dalam menafsirakan maksud mitra tutur, informasi implisit, kesalahan menafsirkan arti kata berbahasa Inggris, penghilangan dan penanbahan bunyi, kesalahan substitusi bunyi, dan pengembalian stimulus. Kedua, ditemukan wujud pelanggaran prinsip kesopanan, yaitu (1) maksim kebijaksanaan berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur, informasi membingungkan mitra tutur, dan merugikan mitra tutur secara nyata., (2) maksim kemurahan berupa pemanfaatan ketidaktahuan mitra tutur dan permintaan sesuatu kepada mitra tutur., (3) maksim penerimaan berupa merendahkan mitra tutur, mencela dan mencemooh mitra tutur, dan pemutarbalikan fakta., (4) maksim kerendahan hati berupa bangga terhadap diri sendiri, (5) maksim kecocokan berupa informasi tidak sebenarnya, dan (6) maksim kesimpatian berupa sikap antipati terhadap kesusahan mitra tutur. Kata kunci: prinsip kerja sama, prinsip kesopanan, pragmatik, humor
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Cahyaprastya, Vicky Puri. 2015.The Violation of Cooperative and Politeness Principles in Tatap Mata Show Trans 7 As A Mean of Creating Verbal Humor. THESIS. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP Universitas Sanata Dharma. This research study discusses the violation of cooperative and politenessprinciples in tatap mata show trans 7 as a mean of creating verbal humor. The aims of the research are; (1) to describe the types of the the violation of cooperative principles in tatap mata show trans 7as a mean of creating verbal humor, and (2) to describe the types of the the violation of politeness principles in tatap mata show trans 7as a mean of creating verbal humor. This research study belongs to descriptive qualitative research. The data of the research were in the form of excerpts in tatapmata show trans 7 taken from april to mei 2014. The research instrument was the researcher. The data collection technique was note-taking. The data analysis technique applied extralingual comparative method. The results of the research study were: firstly, there were violations of cooperative principles; (1) the violations of maxim of quantity are in the form of excessive information and less-informative information, (2) the violations maxim of quality are in the form of wrong information and illogical information, (3) the violation of maxim of relation is in the form of irrelevant information with the topic being discussed, and (4) the violations maxim of manner are in the form of misinformation communication in understanding partners’ talks, implicit information, misunderstanding in identifying English words, the omission and addition of sound, the mistakes of sound substitution, and stimulus feedback. Secondly,there were violations of politeness principles; (1) the maxim of tact is in the form orders which embarrass partners, information which confuse partners, and to harm partners, (2) the violations of maxim of generosity are in the form of taking advantages in partners’ ignorance and requesting of something to partners, (3) the violations of maxim approbationare in the form of humiliating, bullying and degrading partners, and twisting facts, (4) the violations of maxim of modesty is in the form of pride of their own, (5) the violations of maxim of agreement is in the form of unreal information, and (6) the violations of maxim of sympathy is in the form of being antipathy with partners’ difficulties. Keywords: cooperative principles, politeness principles, pragmatics, humor
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ramhat dan kemurahan-Nya, skripsi yang berjudul Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara Tatap Mata Trans 7 Sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisan dapat selesai dan tersusun dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi sesuia dengan kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penulis skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sekaligus selaku dosen pembimbing kedua yang telah senan tiasa memberikan bimbingan, arahan, nasehat, dan motivasi kepada penulis selama proses penyususn hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4.
Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, nasehat, dan motivasi kepada penulis dari awal penyusunan skripsi hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5.
Seluruh dosen Program Strudi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta
yang
telah
memberikan
pendampingan dan pengajaran yang bermanfaat bagi penulis selama perkuliahan.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Robertus Marsidiq, selaku staf sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang selalu sabar dalam memberikan pelayanan administrasi kepada penulis.
7.
Bapak Ponidi (Alm.) dan Ibu Katini, selaku orang tua penulis yang telah memberikan kepercayaan, dukungan, doa, dan semangat kepada penulis selama menyusun skripsi ini hingga selesai dengan baik.
8.
Bapak Mulyono dan Ibu Mulyono yang telah merawat penulis selama di Yogyakarta.
9.
Ivana Tunggal Dewi yang telah memberikan dukungan, semangat, serta telah membantu dalam pengumpulan data.
10. Dimas Saefan Samudra, L. Yudi Kristianto, Kristin Anggraini, Ade Supiyanto, Gusti Dinda Damarsasi, Andrius Akun, Stefanus Andri, Florentinus Joni, Florentinus Apin, Desti Jumaryani, Eko Prasetyo, dan seluruh teman-teman PBSI Angkatan 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yag telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdabat banyak kesalahan dan kekurangan. Namun, penulis tetap berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan inspirasi bagi penelitian selanjutnya.
Yogyakarta, 13 April 2015 Penulis,
Vicky Puri Cahyaprastya
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v HALAMAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ......................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR BAGAN DAN TABEL ...................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
1.4
Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
1.5
Batasan Istilah ............................................................................................. 5
1.6
Sistematika Penyajian ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 9 2.1
Penelitian Terdahuluan ............................................................................... 9
2.2
Landasan Teori ........................................................................................... 13 2.2.1 Pragmatik ........................................................................................ 13 2.2.2 Konteks ........................................................................................... 15 2.2.3 Implikatur Percakapan .................................................................... 22 2.2.4 Prinsip Kerja Sama ......................................................................... 25
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2.5 Prinsip Kesopanan .......................................................................... 29 2.2.6 Humor ............................................................................................. 34 2.3
Kerangka Berpikir ...................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 40 3.1
Jenis Penelitian ........................................................................................... 40
3.2
Sumber dan Data Penelitian ........................................................................ 41
3.3
Metode dan Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42
3.4
Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 43
3.5
Metode dan Teknik Analisis Data .............................................................. 44
3.6
Teknik Validasi Data .................................................................................. 44
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................... 47 4.1
Deskripsi Data ............................................................................................ 47
4.2
Hasil Analisis Data ..................................................................................... 47
4.3
Pembahasan ................................................................................................ 48 4.3.1 Wujud Pelanggaran Maksim Kuantitas .......................................... 49 4.3.1.1 Informasi Berlebihan .......................................................... 50 4.3.1.2 Informasi Kurang Informatif ............................................... 52 4.3.2 Wujud Pelanggaran Maksim Kualitas ............................................. 54 4.3.2.1 Informasi Salah ................................................................... 55 4.3.2.2 Informasi Tidak Logis ......................................................... 57 4.3.3 Wujud Pelanggaran Maksim Relevansi ........................................... 59 4.3.4 Wujud Pelanggaran Maksim Pelaksanaan ....................................... 61 4.3.4.1 Kesalahan dalam Menafsirkan Maksud Mitra Tutur ........... 61 4.3.4.2 Informasi Implisit (Tersembunyi) ....................................... 63 4.3.4.3 Kesalahan Menafsirkan Arti Kata Berbahasa Inggris .......... 65 4.3.4.4 Penghilangan dan Penambahan Bunyi ................................ 67 4.3.4.5 Kesalahan Substitusi Bunyi ................................................ 69 4.3.4.6 Pengembalian Stimulus ....................................................... 71 4.3.5 Wujud Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan ................................... 72 4.3.5.1 Perintah yang Mempermalukan Mitra Tutur ...................... 72 4.3.5.2 Membingungkan Mitra Tutur .............................................. 74
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.5.3 Merugikan Mitra Tutur secara Nyata .................................. 76 4.3.6 Wujud Pelanggaran Maksim Kemurahan ........................................ 77 4.3.6.1 Pemanfaatan Ketidaktahuan Mitra Tutur ............................ 78 4.3.6.2 Permintaan sesuatu Kepada Mitra Tutur ............................. 79 4.3.7 Wujud Pelanggaran Maksim Penerimaan ........................................ 80 4.3.7.1 Merendahan Status Mitra Tutur .......................................... 80 4.3.7.2 Mencela dan Mencemooh Mitra Tutur ............................... 82 4.3.7.3 Pemutarbalikan Fakta .......................................................... 84 4.3.8 Wujud Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati ............................... 85 4.3.8.1 Bangga terhadap Kemampuan Diri Sendiri ........................ 86 4.3.9 Wujud Pelanggaran Maksim Kecocokan ......................................... 87 4.3.9.1 Informasi Berupa Hal yang Tidak Sebenarnya ................... 87 4.3.10 Wujud Pelanggaran Maksim Kesimpatian ...................................... 89 4.3.10.1 Sikap Antipati terhadap Mitra Tutur ................................. 89 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 91 5.1
Kesimpulan ................................................................................................. 91
5.2
Saran ........................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94 LAMPIRAN ......................................................................................................... 95 LAMPIRAN 1 ...................................................................................................... 95 LAMPIRAN 2 ...................................................................................................... 205 BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 296
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
1.
Kerangka Berpikir ....................................................................................... 39
2.
Tabel Data..................................................................................................... 43
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran 1 Tabulasi Data .......................................................................... 95
2.
Lampiran 2 Triangulasi Data ..................................................................... 205
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa bisa diibaratkan sebagai laut dan pantai, apabila tidak
ada bahasa manusia tidak akan bisa menyampaikan ide, gagasa, perasaan, pengalaman, dan mengidentifikasikan dirinya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli bahasa yang mengatakan, bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi bersifat arbriter yang digunakan oleh sekelompok manusia untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan dirinya (Chaer, 2010:30). Bila dilihat dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa definisi tersebut menyiratkan fungsi bahasa dilihat dari segi sosilanya, yaitu bahwa bahasa itu adalah alat interkasi atau alat komunikasi di dalam masyarakat. Manusia menggunakan bahasa tidak hanya untuk menyampaikan ide, gagasa, perasaan, interaksi sosial, dan mengidentifikasikan diri, melainkan juga digunakan sebagai sarana bermain. Bermain menggunakan bahasa meliputi banyak hal, mulai dari bermain tebak kata, pantun, humor, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan bahwa bahasa memiliki potensi yang sangat kuat dalam bermain, terutama sebagai sarana berhumor. Dengan kata lain, humor adalah salah satu bentuk permainan. Allan (1989) menyebutkan bahwa bagi orang dewasa, bermain itu merupakan rekreasi, tetapi bagi anak-anak adalah sebagai sarana proses belajar (Wijana, 2004:03).
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Humor juga dapat dikatakan sebagai aktifitas berbahasa yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Humor meruapakan sarana yang paling kuat untuk mengkritik orang. Hal ini senada dengan pendapat Wuri Sudjatmiko (1991) dalam makalahnya, bahwa humor termasuk dalam salah satu sarana komunikasi seperti menyampaikan informasi, menyatakan rasa senang, marah, jengkel, kritik, simpati, dan sebagainya (PELBA ke-5, 1991). Wuri juga menambahkan bahwa sebagai sarana komunikasi, apabila digunakan secara tepat, humor dapat berfungsi macam-macam. Humor dapat berfungsi sebagai penyelamat atau dapat mengendurkan ketegangan. Fungsi humor lainnya adalah sebagai alat kritik yang ampuh, karena yang dikritik tidak merasakannya sebagai suatu konfrontasi. Humor juga bisa dikatakan sebagai penyeimbang jiwa dan kesatuan sosial dalam menghadapi kadaan yang tidak tersangka-sangka atau perpecahan masyarakat. Danandjaja (1989) mengatakan bahwa di dalam situasi masyarakat yang telah memburuk pun humor juga menampakkan peranannya yang sangat besar. Humor dapat mebebaskan diri manusia dari bebean kecemasan, kebingungan, kekejaman, dan kesengsaraan. Dengan humor manusia dapat menghadapi ketimpangan masyarakat dengan canda dan tawa. Jadi, humor sebenarnya dapat dijadikan alat psikoterapi, terutama bagi masyarakat yang sedang berada dalam proses perubahan kebudayaan secara cepat, seperti negara kita, yaitu negara Indonesia (dalam Wijana, 2004: 04). Sebagai sarana berkomunikasi, tentunya berhumor memerlukan sebuah alat yang sangat ampuh sebagai pengeksekusinya, dan alat tersebut adalah bahasa. Dan perlu diketahui bahwa bahasa humor berbeda esensinya dengan bahasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
nonhumor. Apabila dalam kaidah-kaidah pragmatik yang terjabar dalam berbagai maksim dipatuhi secara ketat oleh bahasa nonhumor, oleh bahasa humor kaidahkaidah disimpangkan. Munculnya humor seperti ini dapat dijelaskan secara linguis. Secara tekstual dilakukan dengan pelanggaran prinsip kerja sama (cooperative principle). Secara interpersonal dilakukan dengan pelanggaran prinsip kesopanan (politeness principle). Pelanggaran tersebut dilakukan dengan maksud untuk membebaskan para pembaca atau pendengar dari beban kejenuhan, keseriusan, dan sebagainya (Wijana, 2004: 5-6). Melalui pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan itulah sebuah humor tercipta. Dan berdasarkan bahasa pula humor dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti dongeng, teka-teki, puisi rakyat, nyanyian rakyat, julukan, kartun, bahkan nama makanan yang lucu, serta dalam percakapan baik percakapan sehari-hari maupun dalam sebuah acara televisi sekalipun. Dan yang akan menjadi pusat dalam penelitian ini adalah humor dalam acara televisi yang tercipta dari pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Adapun acara televisi yang akan dijadikan sumber dan objek dari penelitian kali ini adalah acara diskusi Tatap Mata pada stasiun televisi trans 7, yaitu periode bulan April sampai dengan bulan Mei 2014. Acara tersebut dipilih karena dalam penayangannya atau penyajiannya terdapat beberapa humor atau lelucon yang dirasa melanggar dari prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Selain itu, tuturan-tuturan dalam acara tersebut sangat unik dan berbeda dari acara humor lainnya. Sebab, acara ini merupakan salah satu acara yang boleh dibilang termasuk dalam acara serius, tetapi pada kenyataanya acara ini lebih mengarah pada acara humor serius. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
dapat dibuktikan dari slogan acara tersebut, yaitu “Menguak Fakta dengan Canda”. Inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk menjadikan tuturan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai objek kajiannya dengan judul penelitiannya “Pelanggarann Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisan”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah utama dalam
penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan?” dengan sub-rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah wujud pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara Tatap Mata di trans 7 untuk menciptakan humor? 2. Bagaimanakah wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di tarns 7 untuk menciptakan humor?
1.3
Tujuan Penelitian Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk: 1. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor. 2. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.4 1.4.1
5
Manfaat Penelitian Manfaat Teoris Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat menyingkap pelanggaran
prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7. Selain itu, hasilnya diharapkan pula dapat menambah perbendaharaan penelitian di bidang pragmatik. Dan dapat menjadi salah satu rujukan dalam penelitianpenelitian selanjutnya. 1.4.2
Manfaat Praktis Temuan dari penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa
menggunakan tuturan yang melanggar dari prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan untuk menyampaikan maksud tertentu akan lebih menarik disimak, karena percakapan tidak kaku dan tidak monoton.
1.5
Batasan Istilah Supaya penelitian ini tidak melewati batasan-batasannya, peneliti memberi
batasan-batasan pada istilah yang digunakan dalam mengkaji tuturan-tuturan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai berikut. 1.5.1
Pragmatik Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa berintegrasi dengan tatabahasa yang terdiri dari fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.5.2
6
Konteks Tuturan Konteks adalah semua latar belakang pengetahuan (backround knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur. Konteks sediri terdiri dari beberapa aspek situasi ujar, yaitu penutur dan mitra tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan tuturan sebagai produk tindak verbal.
1.5.3
Implikatur Percakapan Implikatur adalah ujaran atau pernyataan yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan.
1.5.4
Prinsip Kerja Sama Prinsip kerja sama adalah sebuah asumsi tentang kerja sama yang terjadi antara penutur dan mitra tutur saat melakukan percakapan. Prinsip kerja sama ini terbagi atas empat subprinsip yang disebut maksim, yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara.
1.5.5
Prinsip Kesopanan Prinsip kesopanan adalah piranti yang digunakan untuk menjelaskan mengapa
penutur
sering
bertutur
secara
tidak
langsung
dalam
mengungkapkan maksudnya. 1.5.6
Humor Humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan (dalam cerita dan sebagainya) yang menggelikan hati, kejenakaan, dan kelucuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.6
7
Sistematika Penyajian Sistematika penelitian dalam penelitian ini perlu dijabarkan untuk
mempermudah penguraian masalah. Adapun sistematika penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab yaitu, Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Analisis Data, dan Bab V Penutup. Bab I merupakan Pendahuluan, yang menjelaskan tentang: (a) latar belakang masalah, yang berisi alasan-alasan mengapa masalah yang akan diteliti timbul dan mengapa perlu untuk dipecahkan. (b) rumusan masalah, yang berisi pokok-pokok masalah yang hendak diteliti yang dirumuskan ke dalam kalimatkalimat pertanyaan operasional. (c) tujuan penelitian, yang berisi tujuan dari diadakannya penelitian. (d) manfaat penelitian, merupakan uraian mengenai manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, baik manfaat teoris maupun praktis. Manfaat teoris merupakan temuan penelitian yang dapat memberi sumbangan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Manfaat praktis merupakan temuan penelitian yang dapat memberi sumbangan pemecahan berbagai masalah yang berkaitan dengan objek yang diteliti, penulis, dan masyarakat pembaca penelitian ini. (e) batasan istilah, menjelaskan tentang batasan-batasan teori yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian agar tidak terlalu melebar dalam melakukan penelitiannya. (g) sistematika penelitian, yang merupakan penjelasan yang dapat memuat uraian ringkas tentang pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil analisis dan pembahasan, simpulan dan saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
Bab II Landasan Teori, yang berisi tinjauan studi terdahulu dan landasan teori. Tinjauan studi terdahulu berisikan perbedaan antara penelitian sejenis yang dilakukan penulis dengan penelitian terdahulu. Landasan teori berisikan sejumlah teori yang secara langsung berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dikaji sebagai dasar atau landasan dalam menganalisis masalah penelitian. Bab III Metodologi Penelitian, menjelaskan mengenai jenis penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, intrumen penelitian, dan metode dan teknik analisis data. Bab IV Analisis Data, yang menguraikan data-data yang menjadi objek penelitian berdasarkan data yang tersedia dan membahasnya secara terstruktur serta sesuai dengan teori yang digunakan. Bab V Penutup, yang berisi simpulan dan saran yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam simpulan ini, berisi pernyataan singkat hasil penelitian dan pembahasan. Selain itu, dalam bab ini disertakan beberapa saran yang relevan dalam penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Penelitian Terdahulu Penelitian tentang pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip
kesopanan telah banyak dilakukan oleh banyak mahasiswa diberbagai universitas. Namun, di Universitas Sanata Dharma sendiri khususnya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia belum pernah dilakukan penelitian tentang pelanggaran terhadap kedua prinsip ini. Hal ini yang mendasari peneliti melakukan penelitian tentang pelanggaraan terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan yang dikaitkannya dengan pembentukan wacana humor verbal lisan. Dalam hal ini, I Dewa Putu Wijana (1995) dalam disertasi pengukuhan guru besarnya yang berjudul “Wacana Kartun dalam Bahasa Indonesia”, menyatakan bahwa kartun dapat diteliti dari semantik dan pragmatik. Dari penelitiannya tersebut, Wijana menyimpulkan bahwa wacana kartu sebagai media hiburan dan wahana kritik sosial yang didasarkan pada cara penyajian humornya dibedakan menjadi dua jenis kartun, yaitu kartun nonverbal dan kartun verbal. Kartun nonverbal lebih mengarah pada bentuk kelucuan yang disajikan dalam wujud visual, sedangkan kartun verbal lebih mengarah pada unsur-unsur kebahasaan yang bekerjasama dengan unsur visual dalam menyajikan kelucuan dalam wacana kartun. Beliau mengatakan bahwa secara pragmatik, kelucuan dalam wacana kartu itu terbentuk dari pnelanggar terhadap prinsip kerja samayang berupa ketidakpatuhan terhadap maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi,
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
maksim cara, dan maksim kesopanan. Serta didasarkan pada parameter-parameter pragmatik lainnya. Secara kebahasaan, kelucuan dalam menciptakan humor dapat dilihat dari aspek-aspek kebahasaan dari tataran yang terendah sampai pada tataran tertinggi. Dan secara kebahasaan ini didapatkan hasil bahwa dalam menciptakan humor juga dapat memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan yang meliputi pelanggaran ortografis, fonologis, ketaksaan, motonimi, sinonimi, antonimi, eufenisme, name, deiksis, kata ulang, pertalian kata dalam frasa, pertalian elemen intra klausa, konstruksi aktif pasif, pertalian antarklausa, dan pertalian antarproposisi. Selanjutnya, penelitian yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan juga berlanjut sampai sekarang. Salah duanya adalah penelitian yang dilakukan oleh Waluyo pada tahun 2009 dengan judul penelitiannya “Pelanggaran Prinsip Kerja sama dan Prinsip Kesopanan dalam Percakapan Lum Kelar di Radio Sam FM”. Dalam penelitiannya, Waluyo bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai tiga hal utama, yaitu (1) mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam percakapan Lum Kelar, (2) mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesopanan dalam percakapan Lum Kelar, dan (3) mendeskripsikan implikatur percakapan yang terdapat dalam percakapan Lum Kelar. Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan-tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama, pelanggaran prinsip kesopanan, dan implikatur percakapan. Data-data tersebut diperoleh dari acara radio Lum Kelar di SAS FM. Dan penelitian ini menghasilkan tiga hal pokok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
Pertama, ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam tuturan Lum Kelar. Pelanggaran prinsip kerja sama terjadi terhadap empat maksim, yaitu (a) pelanggaran maksim kuantitas, (b) pelanggaran maksim kualitas, (c) pelanggaran maksim relevansi, dan (d) pelanggaran maksim pelaksanaan. Pelanggaran prinsip kerja sama paling banyak terjadi terhadap maksim kualitas. Kedua, ditemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip kesopanan dalam percakapan Lum Kelar. Pelanggaran hanya terjadi terhadap lima maksim dari enam maksim yang tercakup dalam prinsip ini. Pelanggaranpelanggaran yang dimaksud adalah (a) pelanggaran maksim kebijaksanaan, (b) pelanggaran maksim penerimaan, (c) pelanggaran maksim kemurahan, (d) pelanggaran maksim kerendahan hati, dan (e) pelanggaran maksim kecocokan. Pelanggaran terhadap maksim kesimpatian tidak ditemukan dalam penelitian ini. Ketiga, tuturan dalam Lum Kelar mengandung beberapa macam implikatur percakapan. Implikatur-implikatur tersebut digunakan antara lain untuk (a) menegaskan, (b) mengeluh, (c), menciptakan humor, (d) menyindir, (e) memastikan, (f) menolak, (g) menyombongkan diri, (h) mengejek, dan (i) menyatakan rasa kesal. Dalam percakapan Lum Kelar, implikatur percakapan terbanyak digunakan untuk humor. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk menarik minat pendengar, agar mau mendengarkan Lum Kelar dari awal hingga akhir. Berbeda dengan Waluyo, penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ariyani pada tahun 2010 dengan judul penelitiannya “Pelanggaran Prinsip Kesantunan dan Implikatur dalam Acara Opera Van Java di Trans 7: Sebuah Kajian Pragmatik”
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
yang bertujuan untuk mendeskripsikan tigal hal pokok, yaitu (1) mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan dalam OVJ, (2) mendeskripsikan prinsip ironi dalam OVJ, dan (3) mendeskripsikan implikatur yang muncul dalam OVJ. Dengan hasil yang dicapai adalah (1) ditemukan pelanggaran terhadap prinsip kesantunan. Pelanggaran terhadap prinsip kesantunan ditemukan pada banyak data dan meliputi semua maksimnya. Pelanggaran paling banyak ialah pada maksim pujian, yang diikuti oleh maksim kearifan, simpati, kesepakatan, pertimbangan, kerendahan hati, dan terakhir maksim kedermawanan. (2) terdapat prinsip ironi dalam OVJ. Hanya sedikit data yang mengandung penerapan prinsip ironi. Hal tersebut karena kemungkinan para pemain OVJ akan merasa lebih puas jika menghina/mengecam orang lain secara terang-terangan. Pemain OVJ kelihatan bahagia jika berhasil menghina orang lain, hal ini dapat dilihat dari raut muka mereka yang tersenyum. Dan (3) ditemukan beberapa implikatur percakapan dalam acara OVJ. Implikatur tersebut terdiri dari sembilan (9) macam implikatur yang berbeda. Kesembilan macam implikatur tersebut ialah, implikatur menghina, memancing amarah, tidak suka dengan kedatangan orang lain, mempengaruhi, tidak suka, ingin menyiksa, tidak sayang kepada istri, menyuruh, dan merayu. Dalam acara OVJ implikatur yang terjadi dominan adalah implikatur menghina. Secara garis besar, penelitian ini hampir sama dengan penelitian-penelitian yang pernah ada sebelumnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan teori yang dipergunakan dalam penelitian-penelitian terdahulu, yakni teori tentang prinsip kerja sama, prinsip kesopanan, dan aspek pragamatik lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ada pada objek penelitiannya. Objek dalam penelitian ini berupa percakapan yang diperoleh dari acara Talk Show, yang berjudul Tatap Mata, yang ditayangkan oleh stasiun televisi Tran 7. Selain itu, pelanggaran prinsip kesopanan tidak dikaji sama dalam dengan penelitian terdahulu. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan mengkaji pelanggaran prinsip kesopanan. Adanya ruang lingkup pemakaian bahasa yang diteliti berbeda, maka kemungkinan hasil yang diperoleh pun akan berbeda. Dengan demikian, penelitian ini akan membahas pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dengan sumber data penelitian yang berbeda dari penelitian terdahulu.
2.2
Landasan Teori Teori yang dipergunakan oleh peneliti sebagai acuan dasar dalam penelitian
ini meliputi: (1) teori pragmatik, (2) teori konteks, (3) teori implikatur percakapan, (4) teori prinsip kerja sama, (5) teori prinsip kesopanan, dan (6) teori humor.
2.2.1
Pragmatik Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal dan
yang sedang berkembang pada masa sekarang ini. Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya para linguis dalam upaya menguak hakikat bahasa dalam hubungan penggunaan bahasa dalam komunikasi tidak akan menemukan hasil apabila tidak didasari pada pemahaman tentang pragmatik. Wijana dan Rohmadi (2010: 3-4) berpendapat bahwa pragmatik adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana seuatu kebahasaan itu digunakan dalam berkomunikasi. Definisi pragmatik yang diajukan oleh Levinson (1983: 21) adalah “pragmatics is the study of the relation between language and context that are basic to an account of language understanding”, yang dapat diartikan bahwa pragmatik adalah ilmu tentang hubungan antara bahasa dan konteks yang didasarkan pada perhitungan pemahaman bahasa. Definisi ini menegaskan bahwa konteks adalah dasar dari pemahaman bahasa. Jadi, dalam menganalisis bahasa, konteks harus selalu diperhitungkan. Jacob L. Mey (1993: 42) mendefinisikan “pragmatics is the study of the conditions of human language uses as these are determined by the context of society”, artinya bahwa pragmatik adalah ilmu tentang kondisi-kondisi penggunaan bahasa manusia yang ditentukan oleh konteks masyarakat. Definisi ini menguatkan pendapat bahwa analisis bahasa tidak bisa terlepas dari konteks. Di lain pihak, George Yule (1996) mengemukakan ada empat batasan mengenai pragmatik, yaitu pragmatik adalah studi tentang maksud penutur; pragmatik adalah studi tentang makna kontekstual; pragmatik adalah studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan; pragmatik adalah studi tentang ungkapan jarak hubungan. Keempat batasan ini mengacu kepada pengertian bahwa “Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakai bentuk-bentuk itu” (dalam Indah Fajar Wahyuni dan Rombe Mustajab, 2006: 3-4).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
Verhaar mengemukakan bahwa pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-tanda bahasa pada hal-hal “ekstra lingual” yang dibicarakan (Verhaar, 2001: 14). Gunarwan (1994) menyatakan bahwa pragmatik adalah bidang di dalam linguistik yang mengkaji maksud ujaran, bukan makna kalimat yang diujarkan itu (dalam PELLBA 7, 1994: 83-84). Definisi pragmatik dalam Kamus Linguistik ada dua, yaitu pertama, pragmatik adalah syarat-syarat yang mengakibatkan serasi-tidaknya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Kedua, pragmatik adalah aspek-aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan kepada makna ujaran (Harimurti Kridalaksana, 2001: 176-177). Berdasarkan beberapa definisi pragmatik yang telah diuraikan di atas dapat disumpulkan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa dalam komunikasi yang terikat oleh konteks.
2.2.2
Konteks Pragmatik adalah studi kebahasaan yang terikan oleh konteks. Untuk itu
sebuah tuturan tidak selalu berupa representasi langsung dari elemen-elemen makna setiap unsurnya. Makna sebuah tuturan dapat dilihat ketika kita memerhatikan konteks yang menyertai tuturan tersebut. Brown dan Yule (1983) mengatakan bahwa konteks biasanya dipahami sebagai sesuatu yang sudah ada sebelum wacana dan situasi dari para partisipan (dalam Elizabeth, 2011: 3).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Singkatnya, pengatahuan analisis tentang usur-unsur konteks akan memudahkan seseorang dalam menginterpretasikan isi dan bentuk tuturan. Masuknya konteks dalam memahami dan atau menghasilkan ujaran dimaksudkan untuk membangun prinsip‐prinsip kerjasama dan sopan santun dalam proses komunikasi, sehingga tujuan komunikasi dapat dicapai secara efektif. Konteks itu sendiri terkait erat dengan budaya, yang berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Apa yang dianggap sebagai topik pembicaraan yang wajar oleh masyarakat Arab misalnya, mungkin dianggap sebagai topik pembicaraan yang absurd oleh masyarakat Indonesia, atau sebaliknya. Werth (1999) telah mengembangkan sebuah konsep sangat terinci dan akurat tantang konteks. Dia memandang bahwa konteks adalah sesuatu yang diciptakan secara dinamis dan bersama-sama oleh para peran dari wacana (ini berlaku untuk wacana lisan dan tulis). Menurut Werth juga bahwa pencarian untuk mendapatkan sebuah koherensi adalah ditentukan oleh teks. Biarpun situasi yang paling umum dalam sebuah wacana adalah interaksi tatap muka, namun dapat diperkirakan bahwa hal semacam ini juga terjadi dalam teks tertulis (dalam Elizabeth, 2011: 4). Lain halnya dengan pendapat Sperber dan Wilson (1986/1995) yang mengatakan bahwa konteks adalah tanggung jawab dari pendengar yang akan mengakses informasi apa pun yang diperlukan agar bisa mengolah sebuah ucapan dengan didasarkan pada asumsi bahwa penutur dari ucapan itu telah berusaha sedapat mungkin untuk membuat ucapannya itu menjadi relevan. Sperber dan Wilson memandang bahwa konteks adalah sebuah konstruk yang berada di bawah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
kendali pendengar, yang diawali dari asumsi bahwa ucapan itu adalah relevan. Konteks adalah sebuah konstruk psikologis, yaitu subhimpunan dari asumsiasumsi pendengar tentang dunia. Sperber dan Wilson memperhatikan bahwa asumsi-asumsi yang tidak akurat pun tetap bisa mempengaruhi penafsiran terhadap ucapan (Elizabeth, 2011: 179). Leech (1983: 13) mengartikan konteks sebagai: „context has been understood in various ways, fro example to include ‘relevant’ aspects of the physical or social setting of an utterance. I shall consider context to be any background knowledge assumed to be shared by s and h and which contributes to h’s interpretation os what s means by a given utterance‟. Jadi, konteks menurut Leech tersebut adalah aspek fisik maupun sosial antara penutur dan mitra tutur di dalam tuturan. Latar belakang pengetahuan mengenai konteks yang tercermin dalam jadi diri penutur dan mitra tutur dalam pentuturan akan membantunya dalam menafsirkan pesan atau maksud yang hendak disampaikan pada setiap pentuturan. Maka dapat dikatakan bahwa kehadiran konteks situasi menjadi mutlak dalam upaya menjadikan tuturan itu benar-benar bermakna, dan tuturan itu tidak akan bermakna tampa kehadiran konteks apapun di dalamnya. Delly Hymes (1974) menyebutkan bahwa konteks terdiri atas latar fisik dan psikologi (setting and scane), peserta (participant), tujuan komunikasi (ends), pesan yang disampaikan (act sequence), nada tutur (key), sarana tutur (intrumentalities), norma tutur (norm), dan jenis tutur (genre). Yule (melalui Nugroho, 2009: 120) membahas konteks dalam kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi referen-referen yang bergantung pada satu atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
lebih pemahaman orang itu terhadap ekspresi yang diacunya. Berkaitan dengan penryataan tersebut, Yule membedakan antara konteks dan ko-teks. Konteks ia definisikan sebagai lingkungan fisik di mana sebuah kata dipergunakan, sedangkan ko-teks adalah bahan linguistik yang membantu untuk memahami sebuah ekspresi atau ungkapan. Sehubungan dengan adanya berbagai maksud yang memungkinkan dikomunikasikan oleh penutur dalam sebuah tuturan, Leech (1983) mengajukan aspek-aspek situasi tutur atau speech situation itu dibagi menjadi lima macam, yaitu (1) penutur dan mitra tutur, (2) konteks tuturan, (3) tujuan tuturan, (4) tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan (5) tuturan sebagai produk tindak verbal (melalui Wijana dan Rohmadi, 2010: 12-16).
2.2.2.1 Penutur dan Mitra Tutur Konsep penutur dan mitra tutur ini juga mencakup penulis dan pembaca apabila tuturan bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulis. Adapun aspekaspek yang berkaitan dengan penutur dan mitra tutur ini adalah usia, latar belakang, sosial ekonomi, jenis kelamin, tingkat keakraban, dan sebagainya.
2.2.2.2 Konteks Tuturan Konteks pemakaian bahasa dapat dibedakan menjadi empat macam. Pertama, konteks fisik yang meliputi tempat terjadinya pemakaian bahasa dalam komunikasi. Kedua, konteks epistemis atau latar belakang pengetahuan yang sama-sama diketahui oleh penutur dan mitra tutur. Ketiga, konteks linguistik yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
terdiri atas kalimat-kalimat atau tutran-tuturan yang mendahului dan mengikuti tuturan tertentu dalam peristiwa komunikasi. Konteks linguistik disebut pula dengan istilah koteks. Keempat, konteks sosial yaitu relasi sosial dan latar (setting) yang melengkapi hubungan antara penutur dan mitra tutur. Jadi, dapat dikatakan bahwa konteks tuturan dalam penelitian linguistik adalah konteks dalam semua aspek fisik atau seting sosial yang relevan dari tuturan bersangkutan. Namun, dalam pragmatik, konteks ini pada hakikatnya adalah semua latar belakang pengetahuan (backround knowledge) yang dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur.
2.2.2.3 Tujuan Tuturan Bentuk-bentuk tuturan yang diutarakan oleh penutur dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tertentu. Dalam hubungan ini bentuk-bentuk tuturan yang bermacam-macam dapat digunakan untuk menyatakan maksud yang sama. Atau sebaliknya, berbagai macam maksud dapat diutarakan dengan tuturan yang sama.
2.2.2.4 Tuturan sebagai Bentuk Tindakan atau Aktivitas: Tindak Ujar Tindak tutur sebagai bentuk tindakan atau aktivitas adalah bahwa tindak tutur itu merupakan tindakan juga. Jika tata bahasa menangani unsur-unsur kebahasaan yang abstrak, seperti kalimat dalam studi sintaksis, proposisi dalam studi semantik, dan sebagainya, pragmatik berhubungan tindak verbal yang lebih konkret yang terjadi dalam situasi tertentu. Tuturan sebagai entitas, mempunyai peserta tutur, waktu, dan tempat pengutaraan yang jelas. Tindak tutur sebagai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
suatu tindakan tidak ubahnya sebagai tindakan mencubit. Hanya saja, bagian tubuh yang berperan berbeda. Pada tindakan mencubit tanganlah yang berperan, sedangkan pada tindakan bertutur alat ucaplah yang berperan.
2.2.2.5 Tuturan sebagai Produk Tindak Verbal Tuturan yang digunakan di dalam rangka pragmatik, seperti yang dikemukakan dalam kriteria keempat merupakan bentuk dari tindak tutur. Tuturan itu merupakan hasil suatu tindakan. Tindakan manusia itu dibedakan menjadi dua, yaitu tindakan verbal dan tindakan nonverbal. Berbicara atau bertutur itu adalah tindakan verbal. Karena tercipta melalui tindakan verbal, tuturan itu merupakan produk tindak verbal. Tindak verbal adalah tindak mengekpresikan kata-kata atau bahasa. Oleh karena itu, tuturan yang dihasilkan merupakan bentuk dari tindak verbal. Berpijak dari hal tersebut, tuturan dapat dibedakan dari kalimat. Kalimat adalah entitas gramatika sebagai hasil kebahasaan yang diidentifikasikan lewat penggunaannya dalam situasi tertentu. Kenyataan
ini
menunjukkan
bahwa
faktor-faktor
ekstralingual
memegang peranan penting di dalam analisis pragmatik (Levinson, 1983), termasuk pula analisis terhadap validitas tuturan performatif. Austin (1962) mengemukakan bahwa validitas tuturan performatif tergantung pada terpenuhinya beberapa syarat yang disebut felicity conditions. Syarat-syarat yang diajukan oleh Austin tersebut adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
1) orang yang mengutarakan dan situasi pengutaraan tuturan itu harus sesuai, yaitu siapa yang mengutarakan, di mana diutarakan, dan kapan waktu tuturan itu diutarakan. Apabila syarat-syarat atau salah satu syarat itu tidak dipenuhi, maka tuturan tersebut tidak valid (infelicitous). 2) Tindakan itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh penutur dan mitra tutur. 3) Penutur dan mitra tutur harus memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk melakukan tindakan itu. Misal, tuturan Selamat ya, atas prestasinya merupakan tidak performatif bila penutur mengucapkan tuturannya dilandasi dengan niat atau maksud yang sungguh-sungguh memberi ucapan selamat. Dan sebaliknya, apabila penutur tidak mempunyai niat seperti itu, ia sebenarnya tidak senang dengan prestasi yang dicapai oleh mitra tuturnya, maka tindak tutur itu tidak valid. Lain halnya menurut John Searle, sebagai salah satu murid Austin, Searle memperluas syarat-syarat validitas tindak tutur yang diajukan oleh gurunya tersebut. Lima syarat tindak performatif menurut Searle adalah: 1) Penutur harus memiliki niat yang sungguh-sungguh terhadap apa yang dijanjikannya. 2) Penutur harus berkeyakinan bahwa mitra tutur percaya bahwa tuturan itu benar-benar akan dilaksanakan. 3) Penutur harus berkeyakinan bahwa ia mampu melaksanakan tindakan itu. 4) Penutur harus memprediksi tuturan yang akan dituturkan (future verbal), bukan tuturan-tuturan yang sudah dituturkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
5) Penutur harus memprediksi tuturan yang dilakukannya sendiri, bukan tuturan yang dilakukan oleh orang lain. (Wijana, 1996: 24-27).
2.2.3
Implikatur Percakapan Dalam rangka memahami apa yang disampaikan oleh penutur, mitra tutur
diharuskan selalau melakukan interpretasi terhadap tuturan-turan penutur. Jadi dibedakan antara “apa yang dikatakan” (what is said), dengan “apa yang dikomunikasikan” (what is communicated), dan implikatur termasuk dalam apa yang dikomunikasikan (Pranowo, 2012: 102). Kata implikatur berasal dari bahasa Inggris “implicature”, yang berasal dari kata kerja “to imply”. Secara etimologi, “to imply” berarti membungkus sesuatu ke dalam sesuatu yang lain. Merujuk pada keterangan tersebut, implikatur percakapan, dapat diartikan sesuatu yang diimplikasikan dalam percakapan‟ (Mey, 1993:99). Selain itu, banyak pula ahli bahasa yang mengemukakan pendapatnya tentang implikatur percakapan ini. Beberapa di antaranya adalah Grice dan Gazdar, yang menyatakan: Implikatur percakapan adalah implikasi pragmatis yang terdapat di dalam percakapan yang timbul sebagai akibat terjadinya pelanggaran prinsip percakapan, sejalan dengan batasan tentang implikasi pragmatis, implikatur percakapan itu adalah proposisi atau pernyataan implikatif, yaitu apa yang mungkin diartikan, disiratkan, atau dimaksudkan oleh penutur, yang berbeda dari apa yang sebenarnya dikatakan oleh penutur di dalam suatu percakapan (Grice dan Gazdar dalam Rustono, 1991:77).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Wijana dan Rohmadi berpendapat dalam bukunya bahwa implikatur adalah ujaran atau pernyataan yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Pemahaman terhadap implikatur akan lebih mudah jika penulis/penutur dan pembaca/mitra tutur telah berbagi pengalaman. Pengalaman dan pengetahuan tentang berbagai konteks tuturan yang melingkupi kalimat/tuturan yang dilontarkan oleh penulis/penutur (2010: 227). Pembaca/mitra tutur tidak akan menangkap dan memahami maksud penulis/penutur yang terimplikasi/tersirat dari tuturan penulis/penutur jika tidak memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman tentang dunia sekitar. Hal ini akan memudahkan pembaca/mitra
tutur
dalam
memahami
maksud
penulis/penutur
apabila
pembaca/mitra tutur dapat memanfaatkan pengetahuannya tentang dunia sekitar. Grice membedakan implikatur menjadi tiga jenis implikatur. Tiga jenis implikatur tersebut adalah implikatur konvensional, implikatur nonkonvensional, dan praanggapan (dalam Rustono, 1991:78). Implikatur konvensional adalah implikatur yang diperoleh langsung dari makna kata dan bukan dari prinsip percakapan. Dengan kata lain, ilmpikatur konvensional adalah implikatur yang tidak didasarkan pada adanya prinsip kerja sama. Implikatur konvensional tidak harus terjadi dalam percakapan, dan tidak bergantung pada konteks khusus untuk mengiterpretasikannya.
Seperti
halnya
presupposisi
leksikal,
implikatur
konvensional ini diasosiasikan dengan menggunakan kata-kata khusus dan menghasilkan maksud tambahan yang disampaikan apabila kata-kata itu diungkapkan. Contoh kata-kata khusus dalam bahasa Inggris adalah kata penghubung “tetapi” (Yule, 2006: 78).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Adapun, implikatur nonkonvensional adalah implikasi pragmatis yang tersirat dalam suatu percakapan. Implikatur nonkonvensional ini dikenal juga dengan implikatur percakapan. Implikatur percakapan merupakan implikasi pragmatis yang dikandung suatu tuturan percakapan akibat adanya pelanggaran prinsip percakapan (Rustono, 1991:80). Dapat dikatakan pula bahwa implikatur percakapan adalah implikatur yang muncul akibat dari konteks tuturan. Implikatur percakapan akan berbeda jika konteks tuturannya berbeda. Dengan kata lain, implikatur percapakan sangat dipengaruhi dengan keberadaan konteks dalam suatu tuturan dan implikatur percakapan ini dilatar belakangi oleh adanya prinsip kerja sama (Yule, 2006: 69-78). Singkatnya, implikatur percakapan adalah tuturan atau pernyataan yang selalu terikat dengan konteks tuturan. Dalam implikatur konvensional, tuturan atau pernyataan tidak memperhatikan atau menghiraukan keberadaan konteks. Praanggapan dapat diartikan sebagai “sesuatu yang dijadikan oleh si penutur sebagai dasar penuturannya” (Abdul Rani, Bustanul Arifin, Martutik, 2006:170). Dengan kata lain, praanggapan adalah latar belakang pengetahuan yang sama antara partisipan dalam suatu percakapan. Implikatur percakapan ini dapat dipilah lagi menjadi dua, yakni implikatur percakapan khusus dan implikatur percakapan umum (Grice dan Levinson dalam Rustono, 1991:81). Implikatur percakapan khusus adalah implikatur yang kehadirannya memerlukan konteks khusus, sedangkan implikatur percakapan umum adalah implikatur yang dalam kehadirannya tidak memerlukan konteks khusus. Perlu ditekankan sekali
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
lagi, bahwa implikatur percakapan ini timbul sebagai akibat adanya pelanggaran prinsip percakapan (Rustono, 1991:81-82).
2.2.4
Prinsip Kerja Sama Wijana dan Rohmadi (2009: 41-42) menyatakan bahwa di dalam
komunikasi yang wajar agaknya dapat diasumsikan bahwa seorang penutur mengartikulasikan ujaran dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada lawan tuturnya dan berharap lawan tuturnya dapat memahami apa yang hendak dikomunikasikan itu. Untuk itu, penutur selalu berusaha agat tuturannya selalu relevan dengan konteks, jelas, dan mudah dipahami, padat dan ringkas, dan selalu pada persoalan sehingga tidak menghabiskan waktu lawan tuturnya. Apabila terjadi penyimpangan ada implikasi-implikasi tertentu yang hendak dicapai oleh penuturnya. Dan apabila implikasi itu tidak ada, maka penutur yang bersangkutan tidak melaksanakan kerja sama atau tidak bersifat kooperatif. Secara ringkasnya dapat diasumsikan bahwa ada semacam prinsip kerja sama yang harus dilakukan penutur dan lawan tutur agar proses komunikasi itu berjalan secara lancar. Dalam prinsip kerja sama terdapat maksim yang merupakan landasan manusia dapat berkomunikasi. Menurut KBBI (2005: 704), maksim adalah pernyataan ringkas yang mengandung ajaran atau kebenaran umum tentang sifatsifat manusia. Grice (dalam Wijana, 1996: 46-50; Rustono, 1991: 54-59; Kunjana, 2005: 53-58), mengemukakan bahwa ada semacam prinsip kerja sama yang harus dilakukan pembicara dan lawan bicara agar proses komunikasi itu berjalan lancar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama itu, setiap penutur harus mematuhi empat macam maksim percakapan yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan.
2.2.4.1 Maksim Kuantitas (Maxim of Quantity) Maksim kuantitas menghendaki setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Lebih lanjut Rahardi (2008: 53) menyatakan bahwa jawaban yang diberikan oleh penutur kepada lawan tuturnya tidak boleh melebihi jawaban yang sebenarnya dibutuhkan lawan tutur. Tuturan yang tidak mengandung jawaban yang sungguhsungguh diperlukan mitra tutur, dapat dikatakan melanggar maksim kuantitas. Demikian sebaliknya, apabila tuturan itu mengandung jawaban yang berlebihan akan dapat dikatakan melanggar maksim kuantitas. Ada dua submaksim yang menopang maksim ini, yaitu; 1.
Sumbangan informasi Anda harus seinformatif yang dibutuhkan.
2.
Sumbangan informasi Anda jangan melebihi yang dibutuhkan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini. (01) + Siapa namanu? - Ani. (02) + Rumahmu di mana? - Klaten, tepatnya di Pedan. (03) + Sudah bekerja? - Belum, masih mencari-cari. Pada wacana (01) tersebut, tokoh (-) pada memberikan kontribusi yang
secara kuantitas memadai karena mencukupi pada setiap tahapan komunikasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Namun, pada wacana (02) dan (03) melanggar karena memberikan kontribusi yang berlebihan dalam komunikasi.
2.2.4.2 Maksim Kualitas (Maxim of Quality) Maksim
percakapan
ini
mewajibkan
setiap
peserta
percakapan
mengatakan hal yang sebenarnya. Kontribusi peserta percakapan hendaknya didasarkan pada bukti-bukti yang memadai. Lebih lanjut Rahardi (2008: 55) menyatakan bahwa dalam komunikasi sebenarnya, penutur dan lawan tutur umumnya menggunakan tuturan dengan maksud yang tidak senyatanya dan tidak disertai dengan bukti-bukti yang jelas. Bertutur yang terlalu langsung dan tanpa basa basi dengan disertai bukti-bukti yang jelas dan apa adanya justru akan membuat tuturan menjadi kasar dan tidak sopan. Dengan perkataan lain, untuk bertutur yang santun, maksim kualitas ini seringkali tidak dipatuhi dan tidak dipenuhi. Dalam maksim ini ada dua submaksim yang mendukung, yaitu; 1.
Jangan katakan yang Anda yakini salah.
2.
Jangan
katakan
sesuatu
tanpa
bukti-bukti
yang
bisa
dipertanggungjawabkan. Untuk itu dapat diperhatikan contoh wacana di bawah ini: (04) + Apa ibu kota Jawa Tengah? - Semarang. Pada wacana tersebut, tokoh (-) memberikan kontribusi yang sebenarnya bahwa ibu kota Jawa Tengah memang Semarang dan bukan kota-kota lain yang ada di Jawa Tengah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
2.2.4.3 Maksim Relevansi (Maxim of Relevance) Maksim relevansi mengharuskan setiap peserta percakapan memberikan kontribusi yang relevan dengan masalah pembicaraan. Mengenai maksim ini, Levinson (1983:102) menyatakan “make your contributions relevant”, artinya buatlah kontribusi yang relevan atau sesuai dengan topik pembicaraan‟ . Lebih lanjut Rahardi (2008: 56) menyatakan bahwa bertutur dengan tidak memberikan kontribusi yang demikian dianggap tidak memenuhi dan melanggar maksim relevansi.
Berkenaan
untuk
maksud-maksud
tertentu,
misalnya
untuk
menunjukkan kesantunan tuturan, ketentuan yang ada pada maksim relevansi seringkali tidak dipenuhi oleh penutur. Untuk itu dapat diperhatikan contoh wacana di bawah ini: (05) + Ani, ada telepon. - Saya lagi di kamar kecil, Bu. Pada wacana tersebut, (-) sepintas memberikan jawaban yang tidak berhubungan dengan pernyataan (+). Namun, sebenarnya jawaban (-) memberikan kontribusi yang relevan yang menyatakan bahwa dirinya tidak dapat menerima telepon karena sedang berada di kamar kecil.
2.2.4.4 Maksim Pelaksanaan (Maxim of Manner) Maksim pelaksanaan mengharuskan setiap peserta percakapan berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak taksa, dan tidak berlebih-lebihan, serta runtut. Dengan demikian, maksim ini mengharuskan peserta tutur untuk menghindari ungkapan yang kabur, menghindari kata-kata dengan arti ganda, berbicara dengan singkat (tidak bertele-tele), dan berbicara dengan teratur. Lebih lanjut Rahardi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
(2008: 57-58) menyatakan bahwa orang bertutur dengan tidak mempertimbangkan hal-hal tersebut dikatakan melanggar maksim pelaksanaan. Dalam kegiatan bertutur yang sesungguhnya pada masyarakat bahasa Indonesia, ketidakjelasan, kekaburan, dan ketidaklangsungan merupakan hal yang wajar dan umum terjadi. Pada masyarakat tutur ini, justru ketidaklangsungan merupakan salah satu kriteria kesantunan seseorang dalam bertutur. Maksim ini mempunyai empat submaksim sebagai berikut. 1.
Hindari ketidakjelasan tuturan.
2.
Hindari ketaksaan (ambiguitas).
3.
Berbicaralah secara singkat atau ringkas (hindari uaraian panjang-lebar yang berlebihan).
4.
Berbicaralah dengan tertib dan teratur. Untuk itu dapat diperhatikan contoh wacana di bawah ini: (06) + Masak Peru ibu kotanya Lima... banyak amat. - Bukan jumlahnya, tetapi namanya. Dalam wacana tersebut, tokoh (-) memberikan kontribusi yang tidak
taksa bahwa kata “Lima” yang dimaksud bukanlah nama bilangan, tetapi merupakan nama ibu kota Peru.
2.2.5
Prinsip Kesopanan Di samping prinsip kerja sama, ada pula prinsip kesopanan atau sering
juga disebut prinsip kesantunan. Namun, dalam penelitian ini digunakan istilah prinsip kesopanan. Prinsip kesopanan (politeness principle) ini lebih berkenaan dengan aturan tentang hal-hal yang bersifat sosial, estetis, dan moral dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
bertindak tutur (Grice dalam Rustono, 1991: 61). Prinsip kesopanan diperlukan untuk melengkapi prinsip kerja sama dan mengatasi kesulitan yang timbul akibat penerapan prinsip kerja sama. Sopan satun merupakan mata rantai yang hilang antara prinsip kerja sama dengan masalah bagaimana mengaitkan antara daya dan makna. Sebenarnya, banyak ahli yang mengemukakan tentang prinsip kesantunan ini. Akan tetapi, karena beberapa alasan penelitian ini menggunakan prinsip kesopanan yang dikemukakan oleh Leech. Leech (1983) memandang sopan satu dari sudut pandang mitra tutur dan bukan dari sudut pandang penutur. Leech menanbahkan bahwa tuturan yang sopan bagi penutur dan pihak ketiga bukan merupakan tuturan yang sopan bagi mitra tutur, begitu pula dengan sebaliknya. Prinsip kesopanan Leech berkaitan dengan dua pihak dalam pentuturan, yaitu diri dan lain. Diri merupakan penutur dan lain adalah mitra tutur, dalam hal ini, lain juga termasuk pihak ketiga baik yang hadir maupun tidak dalam situasi pentuturan. Secara lengkap Leech (1983) mengemukakan enam maksim, yang termasuk dalam prinsip kesopanan ini (dalam Wijana, 1996: 56-61). Keenam maksim tersebut antara lain sebagai berikut: 1.
Maksim Kebijaksanaan (dalam ilokusi direktif dan komisif) a. Manimalkan kerugian terhadap orang lain. b. Maksimalkan keuntungan terhadap orang lain.
2.
Maksim Penerimaan (dalam ilokusi ekspresif dan asetif) a. Minimalkan ketidakhormatan terhadap diri sendiri. b. Maksimalkan rasa hormat terhadap orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
31
Maksim Kemurahan (dalam ilokusi direktif dan komisif) a. Maksimalkan kerugian terhadap diri sendiri. b. Minimalkan keuntungan terhadap diri sendiri.
4.
Maksim Kerendahan hati (dalam ilokusi ekspresif dan asetif) a. Maksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri. b. Minimalkan rasa hormat pada diri sendiri.
5.
Maksim Kecocokan (dalam ilokusi ekspresif dan asetif) a. Usahakan untuk memaksimalkan kecocokan diantara penutur dan mitra tutur. b. Usahakan untuk meminimalkan ketidakcocokan diantara penutur dan mitra tutur.
6.
Maksim Kesimpatian (dalam ilokusi asetif dan ekspresif) a. Maksimalkan rasa simpati pada orang lain. b. Meminimalkan rasa antipati pada orang lain.
2.2.5.1 Maksim Kebijaksanaan (Taxt maxim) Maksim kebijaksanaan berorientasi pada penutur. Maksim ini memiliki dua segi, yaitu segi negatif yang berupa „minimalkan kerugian pada orang lain‟ dan segi positif yang berupa „maksimalkan keuntungan pada orang lain‟. Segi keduan ini (segi positif) merupakan bentuk yang wajar akibar dari penerapan segi yang pertama. Hal ini padat dijelaskan bahwa apabila penutur ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan mitra tutur, maka penutur harus memperkecil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
kemungkinan untuk tidak berkata „tidak‟ pada mitra tutur. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut: (1) Tutup pintunya! (2) Tolong tutup pintunya! (3) Sudikah Anda menutup pintu itu! Dari tiga contoh di atas, dapat dilihat bahwa tuturan (1) memiliki tingkat kesopanan yang lebih rendah dibandingkan tuturan (2) dan (3). Jadi, dapat dikatakan semakin panjang tuturan seseorang, maka semakin sopanlah tuturannya. Apabila
di
dalam
berbicara
penutur
berusaha
memaksimalkan
keuntungan orang lain, maka mitra tutur juga wajib memaksimalkan kerugian dirinya, bukan sebaliknya. Fenomena seperti ini lazin disebut sebagai paradog pragmatik. Perhatikan contoh berikut: (4) + Mari saya bawakan tas Anda. - Jangan, tidak usah. (5) + Mari saya bawakan tas Anda. - Ini, begitu dong jadi teman.
2.2.5.2 Maksim Penerimaan (Approbation Maxim) Maksim penerimaan ini memiliki orientasi untung rugi kepada penutur sendiri. Berdasarkan maksim ini, tuturan „Saya akan meminjami Anda buku.‟ lebih sopan daripada tuturan „Saya ragu apakah saya bisa meminjami Anda buku‟. Hal ini dapat dijelaskan bahwa penutur harus mengutarakan tuturan dengan tuturan yang bersifat langsung jika bermaksud ingin memberi “biaya” bagi diri sendiri. Hal tersebut dilakukan agar tidak menciptakan kemungkinan bahwa mitra tutur yang harus melakukan “biaya” yang seharusnya dilakukan penutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
2.2.5.3 Maksim Kemurahan (Generosity Maxim) Berbeda dengan maksim kebijaksanaan dan maksim penerimaan, yaitu orientasinya yang berpusat pada diri penutur. Maksim kemurahan orientasinya lebih pada orang lain. Sebab, pada maksim ini yang lebih diutamakan adalah submaksim yang „minimalkan keuntungan pada diri sendiri‟. Berdasarkan maksim ini pula, tuturan „Masakanmu sungguh enak.‟ lebih sopan dibandingkan dengan tuturan „Masakanmu tidak enak.‟
2.2.5.4 Maksim Kerendahan Hati (Modisty Maxim) Maksim kerendahan hati berorientasi pada penutur. Memuji diri sendiri merupakan tuturan yang tidak sopan. Jika seseorang dipuji dengan tuturan „Kamu sangat pandai‟, akan lebih sopan apabila menjawab denga tuturan „Ah tidak, biasa-biasa saja. itu hanya kebetulan.‟ daripada tuturan „Ya, saya memang pandai.‟
2.2.5.5 Maksim Kecocokan (Agreement Maxim) Kecocokan merupakan hubungan antara opini penutur dan mitra tutur. Dalam hal ini orang lebih cenderung untuk melebih-lebihkan kesepakatan dengan orang lain, juga mengurangi ketidaksepakatan dengan menggunakan ungkapan penyesalan, kesepakatan sebagian, dan sebagainya (Leech, 1983). Berdasarkan maksim ini, tuturan „Bahasa Inggris sukay, ya?‟ terdengar lebih sopan apabila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
menjawabnya dengan tuturan „Ya, sukar.‟ daripada dijawab dengan tuturan „Mudah.‟ Dalam konteks lain, apabila penutur tidak menyetujui apa yang dinyatakan oleh mitra tuturnya, penutur dapat membuat pernyataan yang mengandung ketidaksetujuan atau ketidakcocokan. Perhatikan tuturan „Bahasa Inggris sukar, ya?‟ ketika dijawab dengan tuturan „Ya, tetapi tata bahasanya tidak begitu sukar untuk dipelajari.‟ Terkesan lebih sopan daripada contoh pada tuturan sebelumnya.
2.2.5.6 Maksim Kesimpatian (Sympathy Maxim) Maksim simpati menjelaskan bahwa ucapan selamat dan belasungkawa merupakan
tindak
tutur
yang
satun,
meskipun
ucapan
belasungkawa
mengungkapkan keyakinan negatif penutur tentang keyakinan negatif mitra tuturnya (Leech, 1983: 218). Tuturan „Aku turut berduka cita atas meninggalnya bibimu‟ merupakan tuturan yang satun daripada „Aku sangat senang mendengar kabar bahwa bibimu meninggal‟. Akan tetapi terdapat sesuatu yang berat dalam mengutarakan ucapan belasungkawa, karena dengan demikian penutur meyakini sesuatu yang tidak sopan, yaitu keyakinan yang merugikan mitra tutur (Leech, 1983:218).
2.2.6
Humor Humor adalah salah satu bentuk permainan. Sebagai makhluk homo
ludens, manusia gemar sekali bermain. Bagi orang dewasa bermain adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
rekreasi, tetapi bagi anak-anak adalah sebagian dari proses belajar (Allan (1989) dalam Wijana, 2004: 03).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa humor
memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, yakni sebagai ssarana hiburan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia. Wilson (1979) (dalam Wijana, 2004: 03) mengemukakan bahwa humor tidak selamanya bersifat agresif dan radikal yang memfrustasikan sarana agresifnya dan memprovokasikan perubahan, tetapi dapat pula bersifat konservatif yang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan sistem sosial dan struktur kemasyarakatan yang telah ada. Humor dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti dongeng, tekateki, puisi rakyat, nyanyian rakyat, julukan, kartun, bahkan nama makanan yang lucu, serta dalam percakapan baik percakapan sehari-hari maupun dalam sebuah acara televisi sekalipun. Dikatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV (2008: 512) bahwa humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan (dalam cerita dan sebagainya) yang menggelikan hati, kejenakaan, dan kelucuan. Humor adalah salah satu bentuk budaya yang bersifat universal. Teori yang paling banyak digunakan untuk menanalisis humor adalah teori-teori psikologi yang berporos pada tiga teori besar, yaitu teori pembebasan (relief), teori pertentangan (conflict), dan teori ketidaksejajaran (incongruity). Wijana (2004) berpendapat bahwa untuk mengkaji humor dapat dilakukan secara linguistis, kerena apa yang dianggap tidak sejajar dan bertentangngan pada hakikatnya itu dapat diterangkan secara linguistis. Dari kaca mata linguistik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
ketidaksejajaran dan pertentangan ini terjadi karena dilanggarnya norma-norma pragmatik bahasa baik secara tekstual maupun interpersonal. Secara tekstual pelanggaran dilakukan dengan penyimpangan prinsip kerja sama (cooperationtive principle), sedangkan secara interpersonal dilakukan dengan cara penyimpangan prinsip kesopanan (politeness principle) (2004: 06). Dengan kata lain, penyimpangan
ini
dilakukan
dengan
maksud
untuk
membebaskan
pembaca/pendengar dari beban kejenuhan, keseriusan, dan sebagainya. Menurut Wilson (1979), teori pembebasan ini merupakan dampak dari sudut emosional. Lelucon tidak lain adalah tipu daya dari emosional yang kelihatan seolah mengancam, tetapi pada akhirnya terbukti tidak ada apa-apanya. Teori konflik memberikan tekanan pada implikasi perilaku humor, yaitu konflik antara dua dorongan yang saling bertentangan. Greig (1923) menyatakan bahwa humur merupakan hasil dari pertentangan antara keramahan dan kebisingan. Menurut Knox (1952), pertentangan yang terjadi dalam humor itu adalah pertentangan antara main-main dan keseriusan. Winterstein (1934) dengan lebih tegas mengatakan bahwa humor merupakan akibat dari benturan antara “mania” (antusiasme yang berlebihan) dan “depresi” (kemurungan, kesedihan) (Wuri, 1992: 71). Teori ketidakselarasan atau ketidaksejajaran merujuk pada penjelasan secara kognitif, yaitu menyatukan dua makna atau interpertasi yang berbeda kedalam suatu onbjek yang kompleks. Ketidaksejajaran atau ketidaksesuaian bagian-bagian itu dipersepsikan secara tiba-tiba oleh penikmatnya. Menurut Wiliam yang dikutip Wilson (1970 dalam Wijana, 2004: 21) ide-ide yang berbeda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
dapat disatukan dengan bunyi yang sama, dan dapat pula salah satu diinferensikan dari yang lainnya, atau keduanya dibayangkan dapat terjadi dalam kenyataan (Wijana, 2004: 21). Fenomena penghubungan dua kerangka acuan yang berbeda dengan satu ide yang dibayangkan sama ini menurut Kostler disebut bisosiaso (via Wilson, 1970: 12 dalam Wijana, 2004). Sementara menurut Bergson (1960) dan Freud (via Wilson, 1970: 17) secara berturt-turut menyebutkan sebagai interferensi resiprokal (reciprocal interference) dan kondensasi (condensatin). Sesuatu yang tidak sejajar menurut paham ketidaksejajaran, oleh penganut paham pertentangan dipandang sebagai fenomena yang bertentangan (dalam Wijana, 2004: 22). Ketidaksejajaran atau pertentangan di dalam wacana kartun dikreasikan oleh para kartunis untuk menanggapi kondisi masyarakat atau sekedar bersandagurau yang pada akhirnya diharapkan dapat melepas khalayak pembaca dari keseriusan dan berbagai beban kehidupan. Dengan kata lain penciptaan humor diharapkan dapat membawa pembaca dari keadaan telis (telic state) ke keadaan paratelis (paratelic state). Humor adalah teka-teki yang terpahami ketidaksejajarannya. Dalam kaitannya dengan pemahaman humor ini, para penikmat harus menemukan semacam kognitf (cognitive rule) ketidaksejajaran itu. Penemuan kaidah ditandai dengan penolakan salah satu rangsangan atau kemungkinan interpretasi yang disodorkan. Oleh karena itu, bahasa humor berbeda esensinya dengan bahasa nonhumor. Apabila dalam kaidah-kaidah pragmatik yang terjabar dalam berbagai maksim dipatuhi secara ketat oleh bahasa nonhumor, oleh bahasa humor kaidah-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
kaidah disimpangkan. Untuk itu alangkah baiknya menyimak pendapat Nelson (dalam Wijana, 2004: 31) mengenai sifat-sifat bahasa humor yang dikatakan secara pragmatik atau informatif jauh menyimpang dari pemakaiannya yang wajar walaupun diekspresikan dengan bahasa percakapan sehai-hari, berikut kutipannya: Jokes, though encountered fairly frequently in everyday conversation, represent tightening or heightening of language of a kind that is unnecessary to, and sometimes actively distuptive of, the normal pragmatic and informational function of language. Many perpheps most, jokes will be found to arise from a phenomenon which is in pragmatic terms a potential source of confusion (1990: 123-124).
2.3
Kerangka Berpikir Banyak tuturan yang terdapat dalam acara diskusi Tatap Mata Trans 7 yang
melanggar dari prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Tuturan-tuturan dalam Tatap Mata tersebut akan dianalisis berdasarkan teori prinsip kerja sama Grice dan prinsip kesopanan Leech. Kemudan dari pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan tersebut dapat dilihat wujud dari wacana humor lisan yang terdapat dalam tuturan-tutura tersebut. Berdasarkan analisis tentang pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan tersebut dapat dilihat bagaimana wujud pelanggaran prinsip kerja sama dan pelanggaran prinsip kesopanan dalam tuturan cara diskusi Tatap Mata di Trans 7 tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tuturan dalam Acara Diskusi Tatap Mata Trans 7
Banyak Tuturan yang Melanggar Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan
Prinsip Kerja Sama Grice
Wujud Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan HumorVerbal Lisan
Prinsip Kesopanan Leech
Wujud Pelanggaran Prinsip Kesopanan dalam Acara Tatap Mata di Trans 7 sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini, penelitin akan membahasan tentang: 1) jenis penelitian, 2) sumber dan data penelitian, 3) metode dan teknik pengumpulan data, 4) instrumen pengumpulan data, 5) metode dan teknik analisis data, dan 6) teknik validasi data. Keenam hal tersebut diuraikan sebagai berikut.
3.1
Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif, yang bersifat
deskriptif. Bogdan dan Taylor (1975) mendefinisikan “metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” (dalam Lexy J. Moleong, 2007: 4). Dengan kata lain, penelitian kualitatif adalah penenlitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik dan dengan cara desskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Istilah deskriptif berarti bahwa penelitian yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada, sehingga hasilnya adalah perian bahasa yang mempunyai sifat pemaparan apa adanya. Dan data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (dalam Lexy J. Moleong, 2007: 11)
3.2
Sumber Data dan Data Penelitian
3.2.1 Sumber Data Seperti penelitian pada umumnya, penelitian linguistik juga memerlukan data, termasuk penelitian ini. Data dapat diartikan sebagai bahan-jadi penelitian, bukan bahan-mentah atau calon data. Data tersebut tidak muncul dari suatu ketiadaan, tetapi ada sumbernya atau ada asalnya. Asal data disebut sumber data. Sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni sumber data substantif dan sumber data lokasional (Sudaryanto, 1990). Yang dimaksud dengan sumber data substantif adalah bongkahan data yang berupa tuturan yang dipilih karena dipandang mewakili. Adapun yang dimaksud dengan sumber data lokasional adalah sumber data yang merupakan asal-muasal data lingual yang biasa disebut dengan istilah narasumber. Data penelitian kali ini bersumper pada sebuah acara talk show yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta Trans 7 yang bertemakan politik selama bulan April sampai bulan Mei 2014, yaitu acara Tatap Mata dengan slogannya “Menguak Fakta dengan Canda “.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
3.2.2 Data Penelitian Data dalam penelitian ini berupa tuturan-tuturan para panelis dan narasumber yang diundang atau hadir dalam acara talk show Tatap Mata di trans 7 yang dirasa mengandung pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan.
3.3
Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penyediaan data pada penelitian ini adalah
metode simak, karena cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Metode simak ini kemudian dilengkapi dengan teknik sadap, yaitu penenliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan cara menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi informannya. Dan selanjutnya, di dalam praktiknnya teknik sadap ini diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik simak libat cakap, teknik simak bebes libat cakap, catat, dan teknik rekam. Namun, dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan teknik sadap dengan teknik lanjutannya, yaitu teknik simak bebas libat cakap, yang kemudian teknik ini dilengkapi dengan teknik catat. Teknik simak bebas libat cakap adalah penenliti tidak ikut serta dalam menentukan pembentukan dan pemunculan calon data, melainkan peneliti hanya menyimak dialog yang terjadi antarinformannya saja (dalam Mahsun, 2012: 93).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.4
43
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitain ini adalah peneliti sendiri dengan bekal pengetahuan
tentang linguistik, sosiolinguistik, dan pragmatik. Dengan harapan bahwa data yang diteliti tidak ada yang terlewatkan atau pun tertinggal dalam prosesnya dan didapatkan hasil yang akurat. Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan datanya dengan cara; 1) mengumpulkan video-video acara Tatap Mata Trans 7 antara bulan April-Mei 2014, 2) mentranskipkan percakapan yang ada dalam video Tatap Mata Trans 7, 3) memilah-bedakan tuturan yang melanggar prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan dalam kartu data. Dalam from kartu data terdapat kode-kode seperti maksim yang dilanggar, nomor data, kode data (seperti TMT7/DY/5-April-2014), tuturan yang melanggar maksim, konteks, dan keterangan. Berikt contoh dari ontoh kartu data yang dipergunakan. Maksim yang dilanggar Maksim Kuantitas
No. Data 1
Kode Data
Tuturan yang melanggar maksim
Konteks
Keterangan
TMT7/ DY/5April2014/K N
Akbar : Kalah menang itu sudah biasa. Komeng : Iye, harus begitu. Akbar : Faktanya ya, kalau mau bertanding jangan dipikirkan kalah menang. Zeda : Iya apaan? Akbar: Kalah menang itu biasa, tapi kalau sudah tahu kalah ngapain bertanding! Itu faktanya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trasn 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber tengah menjelaskan soal kalah dan menang salam sebuah pertandingan itu adalah hal yang wajar, bahkan kalahmenang dalam urusan politik.
Informasi yang diberikan kurang informatif karena fakta dalam sebuah pertandingan bukanlah pemikiran kalah sebelum bertanding, melainkan usaha yang dilakukan untuk mendapatkan kemenangan yang harus dipikirkan sebelum bertanding.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.5
44
Metode dan Teknik Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah bertolak dari metode analisi
bahasa yang dikemukakan oleh Sudaryanto (1993). Dan teknik ini kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti sesuai dengan objek kajian peneliti. Adapun metode analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode pada ekstralingual. Metode padan ekstralingual ini digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa (dalam Mahsun, 2012: 120). Adapun langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut, yaitu langkah pertama yang dilakukan setelah terkumpulnya video acara talk show Tatap Mata Trans 7 adalah mentranskrip percakapan yang terdapat di dalam acara tersebut. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pemilahan terhadap tuturan yang memiliki unsur kelucuan dan mana yang tidak yang didasarkan pada aspek pelanggaran prinsip dalam pragmatik. Tahapan selanjutnya adalah tahapan analisis data, yaitu peneliti akan melakukan pembandingan tuturan-tuturan yang dihasilkan dan mengelompokkannya dengan prinsip menyamakan yang sama dan membedakan yang beda. Dan dalam hal ini unsur penentunya adalah konteks (dalam Mahsun, 2012: 122).
3.6
Teknik Validasi Data Menurut Nugrahani (2010:140) menjelaskan bahwa keabsahan data
merupakan konsep penting yang diperbaruhi dari konsep validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau keandalan data menurut versi positivisme yang disesuaikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya. Dalam paradigma kualitatif untuk memperoleh keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Teknik tersebut antara lain meliputi; perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat, dan triangulasi. Teknik pemeriksaan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dan informant review. Moleong (dalam Nugrahani, 2010:142-143) menjelaskan bahwa trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data yang bersangkutan. Menurut Moleong (dalam Nugrahani, 2010:142-143) membagi teknik trianggulasi menjadi empat macam yang digunakan yaitu: 1) terianggulasi sumber atau data, 2) trianggulasi metode, 3) trianggulasi peneliti, dan 4) trianggulasi teori. Jenis trianggulasi
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini adalah
trianggulasi teori dan peneliti. Trianggulasi teori adalah trianggulasi yang dapat ditempuh melalui penggunaan beberapa teori yang relevan dalam proses penelitian. Data yang dianalisis dengan teori tertentu kemudian dianalisis dengan teori yang lainya, sehingga ditemukan simpulan yang mantap. Teori yang digunakan dalam penelitian ini terkait dengan pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan dan teori lain yang relvan dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini. Trianggulasi peneliti yaitu merupakan jenis trianggulasi atau teknik pemeriksaan data dengan jalan memfaatkan peneliti lain untuk mengecek keterpercayaan data. Pemanfaatan keahlian peneliti lain sangat membantu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
mengurangi ketidakcermatan dalam langkah pengumpulan data. Adapun yang menjadi tianggulatornya adalah Bapak Irsasri, S.Pd., M.Pd., beliau adalah seorang dosen salah satu perguruan tinggi pascasarjana bahasa Indonesia di daerah Sukoharjo, yaitu Universitas Veteran Pascasarjana Bahasa Indonesia Bangun Nusantara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Data Data dalam penelitian ini berupa tuturan lisan antara pembawa acara, para
panelis, dan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata di trans 7 selama bulan April sampai bulan Mei 2014 yang sebelumnya telah ditranskrip. Data yang terkumpul sebanyak 239 tuturan. Tuturan-tuturan yang didapatkan berupa pelanggaran prinsip kerja sama sebanyak 178 tuturan, terdiri dari maksim kuantitas sebanyak 24 tuturan, maksim kualitas sebanyak 78 tuturan, maksim relevansi sebanyak 29 tuturan, dan maksim pelaksanaan sebanyak 47 tuturan. Sedangkan tuturan yang melanggar prinsip kesopanan sebanyak 61 tuturan, yang terbagi dalam maksim-maksimnya, yaitu maksim kebijaksanaan sebanyak 12 tuturan, maksim penerimaan sebanyak 29 tuturan, maksim kemurahan sebanyak 3 tuturan, maksim kerendahan hati sebanyak 2 tuturan, maksim kecocokan sebanyak 11 tuturan, dan maksim kesimpatian sebanyak 4 tuturan. Data-data tersebut dalam dilihat pada halaman lampiran skripsi ini.
4.2
Hasil Analisis Data Hasil analisis data penelitian ini berupa deskripsi pelanggaran prinsip kerja
sama dan prinsip kesopanan beserta tuturan para pengisi acara dalam acara Tatap Mata di Trans 7. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam acara Tatap Mata di Trans 7 meliputi pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas,
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim pelaksanaan. Pada penelitian ini, wujud pelanggaran maksim kuantitas berupa informasi berlebihan dan informasi kurang informatif. Wujud pelanggaran maksim kualitas berupa informasi salah dan informasi tidak logis. Wujud pelanggaran maksim relevansi berupa informasi tidak relevan dengan masalah pembicaraan. Dan wujud pelanggaran maksim pelaksanaan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur, informasi implisit (tersembunyi), kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris, penghilangan dan penambahan bunyi, kesalahan substitusi bunyi, dan pengembalian stimulus. Pelanggaran pada prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di Trans 7 meliputi pelanggaran maksim kebijaksanaan, pelanggaran maksim kemurahan, pelanggaran maksim penerimaan, pelanggaran maksim kerendahan hati, pelanggaran maksim kecocokan, dan pelanggaran maksim kesimpatian. Pada penelitian ini, wujud pelanggaran maksim kebijaksanaan berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur, informasi membingungkan mitra tutur, dan merugikan mitra tutur secara nyata. Wujud pelanggaran maksim kemurahan berupa pemanfaatan ketidaktahuan mitra tutur dan permintaan sesuatu pada mitra tutur. Wujud pelangggaran maksim penerimaan berupa informasi yang merendahkan mitra tutur, mencela dan mencemooh mitra tutur, dan informasi pemutarbalikan fakta. Wujud pelanggaran maksim kerendahan hati berupa informasi bangga pada diri sendiri. Wujud pelanggaran maksim kecocokan berupa informasi yang tidak sebenarnya. Dan wujud pelanggaran maksim kesimpatian berupa informasi yang bersifat antipati terhadap kesusahan mitra tutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3
49
Pembahasan Hasil penelitian ini disajikan dengan urutan sebagai berikut; (a) pelanggaran
prinsip kerja sama, dan (b) pelanggaran prinsip kesopanan. Pembahasan lebih lanjut mengenai pelanggaran terhadap kedua prinsip tersebut sebagai berikut. Dalam percakapan, ada semacam prinsip kerja sama yang dilaksanakan oleh peserta tutur dalam komunikasi. Grice mengemukakan bahwa dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama itu, setiap penutur disarankan mematuhi empat maksim percakapan. Keempat maksim tersebut meliputi (a) maksim kuantitas, (b) maksim kualitas, (c) maksim relevansi, dan (d) maksim pelaksanaan (dalam Wijana, 1996:46). Di samping keempat maksim ini, hubungan interpersonal para peserta tutur dalam percakapan perlu dibangun dengan prinsip kesopanan. Dalam hubungan ini, Leech mengemukakan enam maksim dalam prinsip kesopanan, meliputi (a) maksim kebijaksanaan, (b) maksim kemurahan, (c) maksim penerimaan, (d) maksim kerendahan hati, (e) maksim kecocokan, dan (f) maksim kesimpatian. Berdasarkan data yang tersedia dalam penelitian ini, ditemukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tersebut. Berikut ini akan dibahas mengenai hal tersebut.
4.3.1
Wujud Pelanggaran Maksim Kuantitas Di dalam komunikasi lazimnya untuk memenuhi tuntutan prinsip kerja
sama penutur memberikan informasi sebanyak yang dibutuhkan oleh mitra tututnya. Namun dalam wacana humor, seperti acara Tatap Mata Trans 7, diciptakan dialog-dialog yang melanggar maksim kuantitas ini. pelanggaran bisa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
berupa pemberian informasi yang berlebihan dan informasi kurang informatif. Berikut penjelasannya lebih lanjut. 4.3.1.1 Informasi Berlebihan Informasi berlebihan disebabkan oleh kontribusi yang diberikan melebihi yang dibutuhkan oleh mitra tutur. Penambahan informasi tersebut masih berhubungan dengan masalah pembicaraan, tetapi tidak ada maksud dan tujuan menguatkan informasi yang sudah disampaikan sebelumnya. Tujuan penambahan informasi ini hanya untuk menimbulkan kesan humor semata. Hal ini tampak pada dialog (1), (2), dan dialog (3) berikut ini. Dialog (1) Akbar Rosiana Akbar Komeng Akbar Komeng
: Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! : Berhenti? : Berhenti dong! : Karena jadi wakil rakyat? : Karena lampu merah. Kan numpak motor. (TMT7/DY/5.4.2014/KN)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya.)
Dialog (2) Vincent Rosiana Vincent
: Tapi kalau suruh milih, saya Jokowi-Ahok lah. : Ha! Kenapa? : Karena tadinya saya nggak rela, jangan Jokowi-Ahok itu tetap mimpin Jakarta. Saya pikir-pikir lihat KTP oo ee KTP saya Tanggerang, ya udah rela-rela aja. Saya bukan orang Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
(TMT7/AH/12.4.2014/KN) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika mendengar pernyataan pembawa acara perihal lebih memilih mana antara Jokowi-Ahok dan Prabowo-Ahok yang menjadi capres-cawapres.)
Dialog (3) Rosiana Ahok Rosiana Ahok Rosiana Akbar Ahok Rosiana Ahok
: Lebih ingin jadi capres. : Iya. Masa nomor dua melulu sih, menghina banget Elu. : Apa? : Masa nomor dua melulu. : O iya. : Harus bisa nomor satu, RI satu. : Nomor satu dong. : He’em. Jadi menurt bapak, bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo? : Aku nggak bilang begitu. Minimal lebih muda, lari lebih kenceng. (TMT7/AH/12.4.2014/KN)
(Konteks tuturan: Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika pembawa acara bertanya perihal kualitas antara narasumber dengan Pak Prabowo.)
Wacana dialog (1), (2), dan (3) di atas melanggar maksim kuantitas karena salah satu peserta percakapan melakukan pelanggaran terhadap maksim ini dengan memberikan kontribusi berlebihan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta percakapan lainnya. Seperti yang diketahui, setiap peserta percakapan wajib memberikan kontribusi yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mitra tuturnya. Sebab, apabila terjadi pelanggaran, maka akan terjadi kekacauan dalam komunikasi tersebut. Namun dalam upaya menciptakan humor, seperti ketiga dialog di atas, pelanggaran terhadap maksim kuantitas berupa informasi berlebihan sangatlah efektif untuk membuat kelucuan pada tuturannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Pada dialog (1), seharusnya panelis Komeng ketika menjawab pertanyaan panelis Akbar cukup dengan berujar “Karena lampu merah.” Hal ini dikarenakan ujaran tersebut sudah mewakili pertanyaan yang diajukan oleh panelis Akbar kepadanya. Panelis Vincent juga melakukan hal yang sama seperti panelis Komeng. Panelis Vincent juga memberikan kontribusi yang berlebihan dari apa yang dibutuhkan oleh pembawa acara Rosiana, yaitu hanya alasan ketidaksetujuannya jika Pak Jokowi dan Pak Ahok menjadi capres dan cawapres (2). Begitu pula narasumber Ahok pada dialog (3). Narasumber Ahok memberikan kontribusi berlebihan dengan berujar “Aku nggak bilang begitu. Minimal lebih muda, lari lebih kenceng.” Seharusnya narasumber Ahok cukup menjawab dengan proposisi kalimat yang pertama, yaitu “Aku nggak bilang begitu.” karena itu sudah mewakili pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara Rosiana. 4.3.1.2 Informasi Kurang Informatif Bentuk pelanggaran terhadap maksim kuantitas yang lainnya adalah pemberian informasi yang kurang memadai atau kurang informatif. Bila penutur mengetahui apabila mitra tuturnya memberikan konstribusi semacam itu, maka penutur tidak akan mengajukan pertanyaan kepada mitra tutur. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dialog (4), (5), dan dialog (6) berikut ini. Dialog (4) Zeda Dede Yusuf Zeda Akbar Komeng Akbar
: Kalau politik, Anda setia tidak? : Politik itu adalah sebuah peristiwa atau sebuah ..... katakanlah itu bagian daripada proses. : Berarti bisa jadi tidak setia tidak apa-apa ya? : Nggak masalah, di dunia ini yang boleh setia hanya chearli. : Iya. : Chearli setia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
(TMT7/DY/5.4.2014/KN) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acar Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) untuk menanggapi pertanyaan panelis tersebut (Zeda) terhadap narasumber mengenai kesetiaan dalam dunia politik itu tidak ada tidak apa-apa.)
Dialog (5) Rosiana
Komeng Rosiana Komeng
: Ia memang dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan? (menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber). Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak. : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ..... : Serius ini ya? : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan. (TMT7/GW/19.4.2014/KN)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu dan pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir memiliki sens.)
Dialog (6) Komeng Akbar Komeng Akbar Komeng Jusuf Kalla Komeng Jususf Kalla
: Bapak kan ngurus PMI, urusannya kan darah-darah. : Iya. : Ya kan? : Iya. : Kalu ada darah, orang perlu kasih ..... : Udah pernah donor darah belum hayo Komeng? : Udah pak. : Udah ya, berapa kali?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng
54
: Ama nyamuk saya pak. (TMT7/JK/3.5.2014/KN)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh narasumber perihal melakukan donor darah.)
Bila diperhatikan dengan seksama kontribusi yang diberikan oleh peserta komunikasi satu kepada yang lainnya di atas tidak memadai atau kurang informatif pada ketiga wacana dialog di atas. Dalam hal ini panelis Zeda tidak menanyakan setia (nama grup band) dari Chearli ketika tidak menggunakan nama ST 12 lagi sebagai nama grup bandnya, tetapi menanyakan kesetiaan (sikap) yang dimiliki oleh seseorang dalam hal berpolitik (4). Sama halnya dengan wacan dialog sebelumnya, pernyataan pembawa acara Rosiana tidak berkaitan dengan “suara” (dukungan) dalam pemilu, tetapi “suara” dalam bernyanyi (5). Begitu pula pada wacana dialog (6). Narasumber Jusuf Kalla tidak menanyakan “donor darah” (kgiatan nyamuk menghisap darah manusia, tetapi donor darah yang sebenarnya, yaitu pada PMI.
4.3.2
Wujud Pelanggaran Maksim Kualitas Maksim kualitas mewajibkan setiap peserta dalam percakapan untuk
memberikan informasi yang sebenarnya. Akan tetapi, dalam acara Tatap Mata di Trans 7, maksim kualitas diabaikan guna menciptakan kesan lucu pada penonton sebagaimana tampak pada pemberian jawaban yang salah dan tidak logis. Maksim kuantias ini adalah maksim yang paling banyak dilanggar oleh para pengisi acara dalam acara Tatap Mata di Trans 7. Pada umumnya, informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
memiliki sumber yang jelas dan dapat dibuktikan. Namun, untuk menimbulkan humor informasi tersebut diubah menjadi informasi yang salah dan tidak logis dengan sumber yang tidak jelas kebenarannya. Penyimpangan maksim kualitas ada dua yaitu informasi salah dan informasi tidak logis. 4.3.2.1 Informasi Salah Informasi salah disebabkan oleh informasi yang diberikan tidak sesuai dengan sebenarnya dan tidak mempunyai bukti-bukti yang jelas. Informasi salah tersebut dimaksudkan bukan untuk menyesatkan mitra tutur, melainkan untuk menimbulkan kesan lucu semata. seperti terlihat pada dialog (7), (8), dan (9) berikut ini. Dialog (7) Akbar Mahfud
Rosiana Mahfud
Komeng
: Penggembar ya Pak, ya? : Penggemar bukan pemilih. Kenapa dia bisa digemari? Karena dia dikenal. Saya minta maaf, buka apa-apa. Kan hasil survei yang selalu diumumkan siapa orang yang Anda kenal? Nomor satu Rhoma Irama. Saipa orang yang akan Anda pilih? Dia nomor paling bawah. Ini hasil survei. Saya penggemar Rhoma Irama, saya hampir-hampir hafal semua lagu-lagu Rhoma Irama yang tahun 80-an itu lah. : Oh ya? : Iya. Mulai dari begadang sampai apa. Seneng saya juga musiknya karena saya menggemari seperti orang lain, makanya banyak orang yang kenal. : Kopi tubruk hafal lagunya, pak? (TMT7/MD/26.4.2014/KL)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber yang hadir perihal pemilih yang memilih Rhoma Irama itu berdasarkan rasional atau bukan dan narasumber menjawab bukan, tapi penggemar. Narsaumber kemudian menceritakan bahwa ia juga menyukai atau menggemari lagu-lagu dari Rhoma Irama.)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Dialog (8) Rosiana Zeda Akbar Zeda Komeng
: Zeda, udah. Kamu dikerjain sama komeng. : Dasar. : Ini Bu. Apa aja yang ditulis dibaca, yang tulis komeng. : Udah ah, saya pulang aja. Pulang,pulang. : Kan jadi marah binik gue. Jangan dengerin tetangga. (TMT7/GW/19.4.2014/KL)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika melihat panelis perempuan (Zeda) marah akibat kejahilannya dengan menuliskan sebuah pertanyaan pada lembar observasinya untuk ditanyakan kepada narasumber yang hadir malam itu.)
Dialog (9) Akbar Komeng Akbar Komeng Zeda Komeng Akbar Komeng Akbar Komeng Akbar Komeng
: Elu bisa ndak bahasa Inggris? : Bahasa Inggris? : Misal, Anda sebagai anak buahnya Pak Gita. Kalau anak buah apa bahasa Inggris? : Anak buah? Bahasa Inggris apa yang kamu inginkan? : Itu bahasa Indonesia. : Tanyaiin? : Apa yang kamu inginkan? : What do you wont? Apa yang ingin kamu kerjakan? : Apa yang ingin kamu kerjakan? : What do you wont to do? Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? : Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? : What do you wont to do to do lah. (TMT7/GW/19.4.2014/KL)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ia bersama panelis laki-laki lainnya (Akbar) bertanya jawab dengan bahasa Inggris.)
Wacana dialog (7) sampai dengan (9) melanggaran maksim kualitas dapat dijelaskan sebagai berikut. Pernyataan panelis Komeng pada wacana dialog (7) salah karena judul-judul lagu ciptaan Rhoma Irama tidak ada yang berjudul
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
kopi tubruk. Secara logis kontribusi yang diberikan oleh panelis Komeng pada wacana dialog (8) yang mengatakan bahwa antara panelis Zeda dan panelis Komeng adalah pasangan suami istri tidak bisa dubuktikan. Demikian juga pada wacana dialog (9), pernyataan panelis Komeng tidak dapat dibuktikan secara gramatikal bahwa susunan kalimat dalam bahasa Inggris seperti demikian itu. 4.3.2.2 Informasi Tidak Logis Informasi tidak logis disebabkan oleh informasi yang diberikan tidak sesuai dengan logika secara rasional. Informasi tidak logis tersebut tidak dimaksudkan untuk membingungkan mitra tutur, melainkan bertujuan untuk menciptakan kesan lucu. Sebab, dengan adanya informasi yang tidak logis dalam sebuah tuturan dapat digunakan untuk menciptakan humor. Seperti halnya pada dialog (10), (11), dan (12) berikut ini. Dialog (10) Rosiana Akbar Zeda Rosiana
: Eh, halo! : Iye bu, maaf bu, maaf. : Serius, serius! : Lanjut Kang Dede! Biasa, di program ini memang istimewa karena selain mewakili suara para pemilih, suara perempuan, ada juga suara gaib (menunjuk Komeng). (TMT7/DY/5.4.2014/KL)
(Konteks tuturan: Tuturan pembawa acara dalam Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika melihat para panelisnya sibuk dengan perdebatan mereka pada saat narasumber yang hadir ingin menjawab pertanyaan dari pembawa acara mengenai tudingan sinis yang diberikan terhadap narasumber.)
Dialog (11) Dede Yusuf : Nggak ...... silahkan Mas Komeng. Zeda : Ayo tanya, tanya!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar Rosiana Zeda Rosiana Akbar Komeng
58
: Jangan diganggu nih ya. : Zeda, tahan emosi ya. : Emosi, bikin emosi dari tadi. : Bair Komeng jawab dulu. Akbar juga diem. : Saya nggak ganggu, Bu. : Heh diem! Biar ngga’ ganggu kacanya saya tutup ah. (TMT7/DY/5.4.2014/KL)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata (Komeng) disampaikan ketika menanggapi sikap panelis perempuan (Zeda) yang selalu mengganggu saat panelis laki-laki tersebut (Komeng) hendak mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang hadir pada malam itu.)
Dialog (12) Rosiana Ahok Akbar
: Jadi sebenernya siapa yang lebih pantes, Pak Jokowi atau Pak Prabowo jadi capres? : Itu pertanyaan yang bisa membuat saya susah hidup. : Tenang pak, jawab aja di sini pak, entar nggak ditayangin kok pak! (TMT7/AH/12.4.2014/KL)
(Konteks tuturan: Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika beliau ditanya oleh pembawa acara mengenai siapa yang lebih pantas menjadi capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo.)
Berdasarkan ketiga wacana dialog di atas, terlihat bahwa oposisi tidak logis merupakan aspek yang penting dalam upaya menciptakan humor. Seperti halnya para panelis dalam wacana dialog (10), (11), dan (12) di atas yang sering mengucapkan hal-hal yang tidak masuk akal dalam upaya menciptakan kelucuan. Dalam wacana dialog (10), pernyataan pembawa acara Rosiana tidak logis karena pada malam itu tidak ada panelis yang mewakili dari suara gaib. Pernyataan panelis Komeng pada wacana dialog (11) di atas sulit dibuktikan karena antara ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
dan panelis Zeda tidak terdapat penghalang seperti apa yang dituturkannya, yaitu kaca. Pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara Rosiana tidak akan membuat narasumber kesulitan dalam menjalani hidup setelah menjawab pertanyaan tersebut. Jadi, pernyataan narasumber Ahok tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
4.3.3
Wujud Pelanggaran Maksim Relevansi Dalam komunikasi secara kooperatif, penutur dan mitra tutur dituntut
untuk selalu berbicara relevan dengan topik pembicaraan. Kontribusi yang diberikan harus sesuai dan berkaitan dengan topik-topik yang sedang diperbincangkan. Namun, terkadang ada tuturan-tuturan yang tidak sesuai dengan topik pembicaraan atau dengan kata lain melanggar maksim relevansi. Pelanggaran semacam ini terjadi pula dalam acara Tatap Mata di Trans 7. Hal ini terlihat pada dialog (13), (14), dan (15) di bawah ini. Dialog (13) Akbar Komeng Akbar Komeng Akbar Komeng
: Kalau nggak bener bukan mengikuti. : Tetep ngikuti. : Menimpuki. : Ah salah Bar, tetep ngikuti. : Buat ape? : Tetangga gue ke mane-mane selalu diikuti. Padahal dia berbuat tidak baik, nyopet misalnya. Diikuti dibelakangnya. (TMT7/DY/5.4.2014/R)
(Konteks tuturan: Tuturan dari salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika kedua panelis laki-laki (Komeng dan Akbar) berdebat mengenai pengikut yang akan selalu mengikuti panutannya bahkan apabila panutannya tersebut berkata dan berbuat tidak baik. Dan panelis tersebut (Komeng) memberikan contoh kepada panelis laki-laki lain (Akbar) agar percaya dengan pendapatnya.)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Dialog (14) Zeda Komeng Zeda Komeng
: Tahu nggak artinya? : Tahulah. : Konstitusi apa? Konstituen apa? : Itu dua-duanya merk tas ibu-ibu. (TMT7/DY/5.4.2014/R)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh panelis perempuan (Zeda) perihal arti dari konstitusi dan konstituen.)
Dialog (15) Akbar Rosiana Akbar Komeng Akbar Komeng
: Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! : Berhenti? : Berhenti dong! : Karena jadi wakil rakyat? : Karena lampu merah. Kan numpak motor. (TMT7/DY/5.4.2014/R)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya.)
Dalam wacana dialog (13) sampai (15) tampak panelis Komeng memberikan pernyataan yang menyimpang dari konteks yang diajukan oleh rekan panelisnya. Dalam dialog (13) menghubungkan para pengikut seorang tokoh yang digemarinya dengan seorang pencuri yang sedang dikejar-kejar oleh warga, sedangkan dalam (14) menghubungkan kata konstituen dan konstitusi dengan merk dari tas yang biasa digunakan oleh ibu-ibu. Begitu pula jawaban yang diberikan oleh panelis Komeng pada dialog (15) yang menghubungkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
keberhentiannya dari dunia iklan ketika menjadi seorang gubernur dengan berhenti karena lampu merah. Tidak relevannya tanggapan panelis Komeng dalam wacana dialog di atas sama sekali tidak terlihat ada hubungan implikasionalnya.
4.3.4
Wujud Pelanggaran Maksim Pelaksanaan Maksim pelaksanaan menghendaki setiap peserta percakapan untuk
mengutarakan ujarannya sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh mitra tuturnya. Naum, dalam kenyataannya masih sering terjadi pelanggaran maksim plaksanaan karena cara bertutur yang ambigu dan tidak jelas. Pelanggaran maksim pelaksanaan ini juga terlihat pada tuturan dalam acara Tatap Mata di Trans 7, seperti kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur, informasi implisit (tersembunyi), kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris, penghilangan dan penambahan bunyi,
kesalahan substitusi
bunyi, dan
pengembalian stimulus. Berikut akan dibahas lebih lanjut. 4.3.4.1 Kesalahan dalam Menafsirkan Maksud Mitra Tutur Kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur ini disebabkan oleh kesalahan penutur dalam menginterpretasikan maksud dari pernyataan mitra tutur. Kesalahan dalam menginterpretasikan maksud dari pernyataan mitra tutur ini memang disegaja oleh penutur, karena dapat menimbulkan kesan lucu pada tuturannya. Adanya informasi berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur dalam dialog pada acara talk show Tatap Mata di Trans 7 digunakan untuk menciptakan humor semata. seperti terlihat pada dialog (16), (17), dan (18) di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Dialog (16) Zeda Komeng
: Jahat banget ih bapak. Nama orang digituin. : Kalau jahat udah saya rampok, bu. (TMT7/DY/5.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampiakn ketika panelis perempuan (Zeda) menyebut panelis tersebut (Komeng) jahat karena memberikan nama tambahan kepada panelis laki-laki yang lain (Akbar) denagn nama hewan yang menjijikkan.)
Dialog (17) Rosiana
: Kang Dede, benar atau salah? Pemilu legeslatif pertama di Indonesia adalah pada tahun 1945! Dede Yusuf : Salah. Rosiana : Salah! Betul sekalai jawabannya. Yang benar apa Kang? Dede Yusuf : Kalau tidak salah dua tahun setelah kita merdeka, kalau tidak salah ya. Akbar : 1947, 1947 belum bisa Bu. Dede Yusuf : Oh sory sory, tahun lima puluh. Rosiana : Tahun lima puluh lima. Betul sekalai. Akbar : 1955. Berarti jam delapan kurang lima menit, Meng. (TMT7/DY/5.4.2014/P) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara kepada narasumber yang hadir pada malam itu mengenai tahun pertama pemilu legislatif diadakan.)
Dialog (18) Rosiana Andri Rosiana Andri Rosiana Komeng
: Berapa lama Kang Dede latihan? : Tiga bulan kalau nggak salah. : Baru tiga bulan tapi udah ... : Udah ada dasarnya jadi jago. : Oh iya udah takewondo ya, kang! : Kalau udah tiga bulan bukannya nggak boleh gerakgerak dulu. (TMT7/DY/5.4.2014/P)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada patner berlatih beladiri muangtai narasumber perihal berapa lama narasumber sudah menjalani latihan beladiri muangtai tersebut.)
Pada wacana dialog (16) sampai (18) tampak antara panelis Komeng dan panelis Akbar melakukan kesalahan dalam menafsirkan maksud dari pernyataan mitra tutur. Dalam wacan dialog (16) panelis Komeng menyamakan maksud panelis Zeda tentang sifat panelis Komeng yang jahat dengan tindak kejahatan mengambil barang orang lain, sedangkan dalam wacana dialog (17) panelis Akbar menyamakan tahun pertama kali pemilu legislatif dilaksanakan dengan waktu (dalam satuan jam). Begitu pula dalam wacana dialog (18), yaitu panelis Komeng menyamakan lama latihan narasumber Dede Yusuf dalam berlatih beladiri (tekawondo) dengan orang hamil yang tidak boleh banyak gerak ketika masa hamilnya memasuki usia tiga bulan. 4.3.4.2 Informasi Implisit (Tersembunyi) Informasi implisit karena mitra tutur dengan sengaja menyembunyikan informasi yang diberikan agar penutur menemukan sendiri informasi yang dimaksud. Hal ini dimaksudkan bukan untuk mempermainkan penutur, melainkan hanya untuk menciptakan kesan lucu. Adanya informasi implisit dalam dialog antarpengisi acara dalam acara Tatap Mata di Trans 7 dapat digunakan untuk menghilangkan ketegangan penonton dalam mendengarkan diskusi yang sedang berlangsung. untuk lebih jelasnya, perhatikan dialog (19), (20), dan (21) berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Dialog (19) Akbar
Audience Akbar
Komeng Akbar
: Berkaitan dengan pemilu, dengan keadaan Indonesia yang seperti ini makanya jangan sampai salah pilih. Karena apa? Karena pemilu itu sama dengan rumah tangga. Kalau kita salah pilih bisa jadi masalah. Betul? : Betul. : Tapi juga ada perbedaanya antara pemilu dan rumah tangga. Kalau Anda pemilu, iya kan, pemilu sekali coblos lima tahun bisa jadi masalah, tapi kalau rumah tangga masalah itu datang kalau lima tahun cuman sekali coblos. : Ahai. : Ok! Terima kasih dan selamat malam. (TMT7/DY/5.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika diberi kesempatan oleh pembawa acara (Rosiana) untuk membukan acara talk show Tatap Mata dengan melakukan interaksi bersama penonton yang ada di studio.)
Dialog (20) Akbar Zeda Komeng
: Yang lain kagak boleh. : Nggak ada hubungannya. : Iya. Kan dulu ST 12, nggak sanggub bayarnya. Orang segelas aja mahal. (TMT7/DY/5.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber soal kesetiaan dirinya dalam dunia politik.)
Dialog (21) Rosiana
Zeda Rosiana Zeda Rosiana Zeda
: Ya pemirsa, kita sudah sampai dirangkaian perbincangan yang terakhir dan seperti biasa nih kalau diujung acara saya ajak main nih. : Interupsi! Interupsi Bu. Pertanyaan belum dijawab Bu. : Yang mana? : Konstitusi – konstituen tadi? : Oo ..... ok. : Belum, belum dijawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng Zeda Komeng
65
: Ini kata Ibu sudah diujung acara. : Ini pertanyaan politis lho. : Udah diujung acara mau diajak main. Biasanya orang main nyari ujungnye. (TMT7/DY/5.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara (Rosiana) bahwa saat ini sudah diujung acara talk show dan ingin mengajak narasumber bermain game.)
Wacana dialog (19) sampai (21) melanggar maksim pelaksanaan berupa informasi implisit yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Di dalam rumah tangga hendaknya dalam melakukan hubungan intim (berhubungan badan antara suamiistri) jangan hanya sekali dalam kurun waktu lima tahun karena dapat menimbulkan masalah, seperti perselingkuhan (19). Begitu juga dengan wacana dialog (20) dan (21). Dalam pernyataannya, panelis Komeng ingin mengatakan bahwa grup band Chearli sudah tidak menggunakan nama ST 12 melainkan Setia Band, serta apabila sudah diujung acara alangkah baiknya cepat diakhiri dan jangan bermain lagi karena membuang-buang waktu. 4.3.4.3 Kesalahan Menafsirkan Arti Kata Berbahasa Inggris Informasi berupa kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris disebabkan oleh mitra tutur dalam memberikan informasi yang tidak sesuai dengan gramatikal seperti yang telah diatur dalam bahasa Inggris. Adanya kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris dikreasikan untuk menimbulkan kesan humor. Sebab, dengan adanya informasi yang berupa kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris ini dapat digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
dalam menciptakan humor. Seperti halnya dalam dialog (22), (23), dan (24) berikut ini. Dialog (22) Akbar Komeng Akbar Komeng Zeda Komeng Akbar Komeng Akbar Komeng Akbar Komeng
: Elu bisa ndak bahasa Inggris? : Bahasa Inggris? : Misal, Anda sebagai anak buahnya Pak Gita. Kalau anak buah apa bahasa Inggris? : Anak buah? Bahasa Inggris apa yang kamu inginkan? : Itu bahasa Indonesia. : Tanyaiin? : Apa yang kamu inginkan? : What do you wont? Apa yang ingin kamu kerjakan? : Apa yang ingin kamu kerjakan? : What do you wont to do? Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? : Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? : What do you wont to do to do lah. (TMT7/GW/19.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ia bersama panelis laki-laki lainnya (Akbar) bertanya jawab dengan bahasa Inggris.)
Dialog (23) Yenni Wahid Rosiana Komeng
: Don’t just the book by is cover. : Artinya, Komeng ??? : Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper. (TMT7/YW/24.5.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketikan pembawa acara bertanya mengenai arti dari kalimat bahasa Inggris narasumber yang hadir.) Dialog (24) Komeng Yenni Wahid
: Lady ee.. : Lady Gaga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng
67
: Lady eee no prablem. I am eee yah udah biasa alone lah. (TMT7/YW/24.5.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketiak panelis tersebut (Komeng) diajukan pertanyaan oleh narasumber perihal dirinya yang memperagakan sebagai Pak Prabowo yang sedang bertanya jawab dengan wartawan asing.)
Wacana dialog (22), (23), dan (24) pernyataan panelis Komeng terlihat melakukan pelanggaran terhadap maksim pelaksanaan berupa kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris yang dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan panelis Komeng yang berupa “What do you wont to do to do lah” dikatakan melanggar karena dalam bahasa Inggris tidak terdapat susunan gramatikal sebuah kalimat dengan gabungan bahasa Indonesia (22), sedangkan dalam tuturan “Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper” salah karena terjemahan kalimat dalam pernyataan narasumber Yenni Wahid “Don’t just the book by is cover” tidak seperti yang diujarkan oleh panelis Komeng tersebut (23). Begitu pula tuturan panelis Komeng dalam wacana dialog (24), karena dalam bahasa Inggris tidak ditemukan susunan kalimat seperti yang diujarkan oleh panelis Komeng tersebut di atas. 4.3.4.4 Penghilangan dan Penambahan Bunyi Informasi
berupa
penghilangan
dan
penambahan
bunyi
terjadi
disebabkan oleh mitra tutur dalam memberikan informasi yang tidak utuh sesuai dengan kata yang sebanarnya. Adanya penghilangan dan penambahan bunyi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
dalam acara Tatap Mata di Trans 7 ini dikreasikan untuk menciptakan humor. Hal ini tampak pada dialog (25) dan (26) berikut ini. Dialog (25) Komeng Akbar Komeng
Rosiana
: Yaudahlah, loe nggak paham dengerin gue ngomong. : Ape? : Usia semakin tua, semakin mendekatkan kepadanya, nyanya-nya yang besar ni urusannya. Pak JK ni urusannya yang ke sosial. Emang Lu berdua bukan ngurusin sosial. Sonya ilang, tinggal sialnya doang. : Thank you, terima kasih Komeng. Produser, dia dipertahankan jadi patner di talk show saya. Yang dua lagi dipertimbangkan. (TMT7/JK/3.5.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika para panelis lain mengatakan bahwa pembawa acara plin-plan karena diawal acara mengatakan bahwa narasumber keliat muda dan sekarang dibilang tua.)
Dialog (26) Rosiana
: Iya, sebagai wakil presiden pak, nukan presiden pak, gimana? Jusuf Kalla : Ya nasib namanya. Rosiana : Nasib ya pak ya? Seneng ni kalau di tanya kayak gini. Gimana nasib garis tangan kayaknya ya pak ya? Jusuf Kalla : Garis tangan. Nasib, ya masing-masing orang kan punya nasib. Ya nasib presenter terus. Zeda : Balas di balas. Rosiana : Nasib ya? Komeng : Akbar dong yang lain nasibnya? Rosiana : Apa? Komeng : Nasib sudah menjadi bubur. (TMT7/JK/3.5.2014/P) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir namanya sangat populer diberbagai lembaga surve, namun bukan sebagai capres melainkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.)
Tuturan panelis Komeng dalam wacana dialog (25) dan (26) di atas dikatakan melanggar maksim pelaksanaan karena panelis Komeng dalam menuturkan kata “sosial”, panelis Komeng menghilangkan morfem “so” dan kemudian menambahkan morfem “nya” setelah kata “sial” yang menjadikan tuturan tersebut salah dalam konteks ini. Tuturan panelis Komeng tersbeut tidak bertujuan untuk mempermalukan mitra tuturnya, melainkan untuk menciptkan kesan humor dalam tuturannya. Sedangkan dalam wacana dialog (26), panelis Komeng menambahkan huruf “B” diakhir kata “nasi” yang mengakibatkan berubah makna dan maksud dari peribahasa yang diujarkannya. 4.3.4.5 Kesalahan Substitusi Bunyi Informasi berupa kesalahan dalam substitusi bunyi ini terjadi karena mitra tutur dalam memberikan informasi yang didalamnya terdapat penggantian bunyi pada sebuah kata. Hal ini terjadi pula pada dialog dalam acara Tatap Mata di Trans 7. Adanya kesalahan dalam substitusi bunyi ini ternyata dikreasikan untuk menciptakan humor. Perhatikan dialog (27), (28) berikut ini. Dialog (27) Komeng Zeda Komeng
Akbar Zeda Komeng
: Saya satu naungan sama Kang Dede. : Naungan apa? : Dalam satu perusahaan iklan waktu itu, itu pun lain merk. Waktu itu saya pernah nanya! “Loh, Kang Dede kok nggak ada lagi?” “Oh, dia berhenti!” karena jadi wagub. : Wagub, iya betul. : Saya rasa.... : Saya yang nanyain langsung. Ini saya taksinya nih. (TMT7/DY/5.4.2014/P)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) menanyakan perihal pekerjaannya sebagai bintang iklan apakah akan berhenti apabila menjadi wakil rakyat. Kemudian dirinya menjelaskan dan mengatakan bahwa dirinyalah orang yang bertanya kepada manajemen narasumber saat menjadi artis dulu dan tiba-tiba tidak kelihatan lagi pada saat menjabat sebagai wakil gubernur.)
Dialog (28) Komeng Akbar Komeng Akbar Mahfud Akbar
: MD. : Iya. Hayo? : Mantan Dosen. : Betul, Pak? : Salah. Karena sekarang saya masih dosen. : Aaa, salah. Masih dosen. Zebra, Bu, Zebra. (TMT7/MD/26.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada para panelis yang hadir perihal arti dari singkatan MD dari nama belakang narasumber yang hadir malam itu. Panelis laki-laki yang lain (Akbar) kemudian menyuruh panelis tersebut untuk menjawab terlebih dahulu, karena jawaban panelis tersebut (Komeng). Maka panelis laki-laki yang lain (Akbar) tersebut menyuruh panelis perempuan (Zeda) untuk mencoba menjawabnya.)
Pada wacana dialog (26) dan (27)tampak antara panelis Komeng dan panelis Akbar melanggar maksim pelaksanaan berupa kesalahan dalam substitusi bunyi karena antara panelis Komeng dan panelis Akbar sama-sama mengganti bunyi dari satu kata dalam tuturannya, yaitu mengganti bunyi “S” pada kata “saksi” dengan bunyi “T” (26) dan mengganti bunyi “D” pada kata “Zeda” dengan bunyi “Br” (27).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
4.3.4.6 Pengembalian Stimulus Informasi berupa pengembalian stimulus ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman penutur terhadap maksud mitra tutur atau ada informasi yang tidak diketahui oleh penutur. Pengembalian stimulus ini bukan bermaksud menganggap penutur lebih pintar daripada mitra tutur, melainkan hanya untuk menimbulkan kesan lucu. Begitu juga dalam acara Tatap Mata di Trans 7, terdapat informasi berupa pengembalian stimulus yang juga bertujuan untuk menciptakan humor semata. Dialog (29) berikut buktinya. Dialog (29) Ahok Akbar Rosiana
: Jadi jangan nyinggung-nyinggung soal capres dech, capek sekarang. : Jadi jangan nyinggung-nyinggung sial capres dan pilpres ya, pak? : Memang capres itu ada capres, caper, ama capek dech. (TMT7/AH/5.4.2014/P)
(Konteks tuturan: Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan setelah mendapat teguran dari narasumber yang hadir perihal memangil beliau dan tidak usah membahas masalah capres-capres dulu.)
Wacana dialog (29) terlihat melanggar maksim pelaksanaan berupa kesalahan pengembalian stimulus karena pernyataan pembawa acara Rosiana pada wacana dialog di atas yang berupa “Memang capres itu ada capres, caper, ama capek dech” sebagai stimulus respon dari pernyataan stimulus narasumber Ahok “capres
dech,
capek
sekarang”
membuat
pembawa
acara
Rosiana
mempertanyakan kembali kebenaran pernyataan narasumber Ahok atau seakanakan tidak mengetahui maksud dari pernyataan narasumber Ahok tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
4.3.5 Wujud Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan Maksim kebijaksanaan menggariskan setuap peserta percakapan untuk meminimalkan kerugian terhadap orang lain atau memaksimalkan kerugian terhadap orang lain. Akan tetapi, dalam acara Tata Mata di Trans 7, maksim kebijaksanaan diabagaikan guna menciptakan kesan lucu sebagaimana tampak pada usaha memaksimalkan kerugian terhadap orang lain berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur, membingungkan mitra tutur, dan merugikan mitra tutur secara nyata. 4.3.5.1 Perintah yang Mempermalukan Mitra Tutur Informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur disebabkan oleh informasi yang diberikan berupa sesuatu yang harus dilakukan oleh mitra tutur sehingga menyebabkan kerugian bagi mitra tutur. Adanya informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur dapat digunakan sebagai wahana menciptakan humor. Seperti tampak pada wacana dialog (30), (31), dan (32) berikut ini, Dialog (30) Akbar Komeng Akbar Zeda Komeng
: Hayam Wuruk. Itu pasti sukses? : Hoa ..... sukses! Elu juga harus menggunakan nama itu. : Ape kira-kira? : Apa? Nama apa? : Elu bagusnya tikus got. (TMT7/DY/5.4.2014/KBJ)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika para panelis berdebat tentang nama-nama orang sukses yang menggunakan nama tambahan dari jenis hewan, dan panelis tersebut (Komeng) menyarankan untuk panelis lain (Akbar) untuk menggunakan nama-nama yang ada tambahan jenis hewannya.)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Dialog (31) Rosiana Zeda
Komeng Zeda Komeng Akbar Komeng Zeda Akbar
: Tadi pertanyaan sebelum kita jeda adalah soal kesetiaan. : Sebentar-sebentar, masalah kesetiaan kan tadi Mas Dede tadi mengatakan tidak bisa setia dengan politik. Saya jadi sanksi nih sama Mas Dede nih. Tadi di belakang sudah mengungkapkan perasaan, sekarang kok bilang nggak setia. Gimana coba? : Perasaan apa sih Lu. : Perasaan .... perasaan .... perasaan Mas Dede. : Gue tebak selingkuh lagi nih, Bar. : Kayaknya nih ye. : Tu kawin sama tukang bas sana. : Belum, belum selesai ngomong. : Kalau selingkuh thu jangan sama dia, Mas Dede itu sudah punya istri. Ini nih sama ini nih tukang gitar. (TMT7/DY/5.4.2014/KBJ)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng dan Akbar) ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber soal kesetiaan dirinya dalam dunia politik.)
Dialog (32) Akbar
Komeng
: Tapi masalah jangan melihat buku dari sampulnya sih saya nggak setuju. Kalau nggak ada sampulnya, Meng. Gimana kita bisa ngelihat judul sama harganya? Orang harganya di sampul. : Elo beli jangan yang ada harganya, Elo nyolong aja. (TMT7/YW/24.5.2014/KBJ)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis tersebut (Akbar) mengatakan ketidaksetujuannya dengan pernyataan narasumber yang hadir tentang jangan melihat buku dari sampulnya.)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Dari ketiga wacana dialog di atas dapat diketahui bahwa pera pengisi acara dalam acara Tata Mata di Trans 7 melakukan pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan khususnya subkategori pemberian informasi berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur. Tuturan panelis Komeng dikatakan karena usulan nama hewan yang digunakan untuk tambahan nama dari panelis Akbar membuat kerugian bagi panelis Akbar apabila benar menggunakan nama itu (30). Hal ini disebbkan nama hewan yang diusulkan sebagai nama tambahan adalah hewan yang menjijikkan, yaitu tikus got (sejenis hewan pengerat). Begitu juga tuturan panelis Komeng dan panelis Akbar pada wacana dialog (31), mereka menyuruh panelis Zeda untuk menikahi salah satu pemain musik pengiring dan apabila panelis Zeda mengikuti perintah dari panelis Komeng dan Akbar maka berhasillah mereka mempermalukan panelis Zeda. Sedang tuturan panelis Komeng pada wacana dialog (32) dikatakan melanggar karena pernyataan berupa perintah kepada panelis Akbar untuk mencuri daripada membeli tersebut merugikan bagi panelis Akbar abapila ia mengikuti perintah panelis Komeng tersebut. 4.3.5.2 Membingungkan Mitra tutur Informasi yang membingungkan mitra tutur disebabkan oleh informasi yang diberikan berupa sesuatu yang membuat mitra tutur tidak dapat menerima dengan baik sehingga merasa bingung. Adanya informasi yang membingungkan mitra tutur ini digunakan sebagai upaya dalam menciptakan kesan lucu yang tampak pada wacana dialog (33) dan (34) berikut ini, Dialog (33) Akbar
: Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana Akbar Komeng Akbar Komeng
75
: Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! : Berhenti? : Berhenti dong! : Karena jadi wakil rakyat? : Karena lampu merah. Kan numpak motor. (TMT7/DY/5.4.2014/KBJ)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya.)
Dialog (34) Komeng
Gita Komeng Gita Komeng
: Atlet nih pak, atlet lari dari sini ke ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ...... Berapa kilo pak? : 80, 40, terus 30, jadi 90. : Lho bisa kan. Nah ok! Sekarang melanjutkan yang kedua, pak. : Iya. : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya pak? (TMT7/GW/19.4.2014/KBJ)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab dengan narasumber yang hadir malam itu, dan panelis laki-laki tersebut mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya.)
Berdasarkan kedua wacana dialog di atas diketahui bahwa panelis Komeng
melakukan
pelanggaran
berupa
pemberian
informasi
yang
membingungkan mitra tutur. Setiap orang tahu kalau kita sedang berkendara harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
berhenti ketika treficlight menyala merah, namun pertanyaan dari panelis Akbar bukan berkaitan dengan naik kendaraan melainkan berkaitan dengan diri panelis Komeng apabila menjadi pejabat apakah akan berhenti menjadi bintang iklan (33). Sedangkan pada dialog (34) panelis mengajukan pertanyaan yang membuat narasumber Gita Wirjawan kebinguan karena tidak tahu sepatu atlit siapa yang dimaksud dari pertanyaan penelis Komeng tersebut. 4.3.5.3 Merugikan Mitra Tutur secara Nyata Informasi yang merugikan mitra tutur secara nyata disebabkan oleh informasi yang diberikan membuat kerugian yang nyata terhadap mitra tutur. Adanya informasi yang merugikan mitra tutur secara nyata ini semata-mata hanya untuk menciptakan humpor, seperti halnya tampak pada wacana dialog (35) dan 36) berikut ini, Dialog (35) Zeda : Emang bapak tahu gaji saya berapa? Jusuf Kalla : Alah, satu kali tampil besarlah. Kalau sebulan wapres tu gajinya cuma 40 juta lho. Zeda : Sebulan 40 Juta? Akbar : Pak maaf, 40 juta ya pak ya? Daripada kita tukar pendapat, gimana kalau kita tukar pendapatan, pak? (TMT7/JK/3.5.2014/KBJ) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya perihal gaji narasumber pada saat menjadi wapres dulu.)
Dialog (36) Akbar Komeng Akbar
: 500 ribu pak. : Salah. : Sok tahu. Berape?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Komeng : Eeeee 2 juta unit pak. Dahlan Iskan : Salah. Komeng : Duetnya nggak jadi, pak? (TMT7/DI/17.5.2014/KBJ) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh narasumber perihal berapa pertambahan jumlah motor di Indoensia per tahun. Apabila benar makan akan mendapat hadiah berupa uang dan kalau salah tidak.)
Pada wacana dialog (35) dan (36) di atas anatara panelis Komeng dan panelis Akbar melanggar maksim kebijaksanaan berupa memakasimalkan kerugian terhadap mitra tutur secara nyata, yaitu panelis Akbar meminta bertukar pendapat kepada narasumber Jusuf Kalla ketika mengetahui pendapatnnya lebih besar daripada pendapatannya (35). Begitu juga dengan panelis Komeng yang tetap meminta imbalan kepada narasumber Dahlan Iskan meskipun jawabannya salah ketika diajui pertanyaan mengenai jumlah pertumbuhan kendaraan motor sitiap tahunnya (36).
4.3.6
Wujud Pelanggaran Maksim Kemurahan Maksim kemurahan mengharuskan seseorang untuk meminimalkan
keuntungan diri sendiri dan memaksimalkan kerugian pada diri sendiri ketika berkomunikasi. Akan tetapi, di dalam acara Tata Mata di Trans 7, maksim kemurahan ini diabagaikan guna menciptakan kesan lucu dalam tuturannya sebagaimana tampak dalam usaha untuk memaksimalkan keuntungan terhadap diri sendiri berupa pemanfaatan ketidaktahuan mitra tutur dan permintaan sesuatu kepada mitra tutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
4.3.6.1 Pemanfaatan Ketidaktahuan Mitra Tutur Informasi yang merupakan pemanfaatan ketidaktahuan mitra tutur ini disebabkan oleh informasi yang diberikan oleh penutur memanfaatkan posisi mitra tutur yang serba tidak tahu sehingga dapat dengan mudah memberikan informasi sesuai dengan kehendak hati penutur. Adanya informasi pemanfaatan ketidaktahuan mitra tutur ini digunakan untuk menciptakan kesan humor seperti yang terlihat pada wacana dialog (37) berikut ini, Dialog (37) Komeng
Gita Komeng Gita Komeng
: Atlet nih pak, atlet lari dari sini ke ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ...... Berapa kilo pak? : 80, 40, terus 30, jadi 90. : Lho bisa kan. Nah ok! Sekarang melanjutkan yang kedua, pak. : Iya. : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya, pak? (TMT7/GW/19.4.2014/KMR)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab dengan narasumber yang hadir malam itu, dan panelis laki-laki tersebut mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya.)
Berdasarkan wacana dialog (37) di atas tampak panelis Komeng melanggar maksim kemurahan berupa memanfaatkan ketidaktahun narasumber Gita Wirjawan mengenai ukuran sepatu dari atlit dalam pertanyaannya sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
4.3.6.2 Permintaan Sesuatu Kepada Mitra Tutur Informasi berupa permintaan sesuatu kepada mitra tutur disebabkan oleh informasi yang diberikan memanfaatkan posisi mitra tutur yang tidak memiliki kewenangan sehingga dapat diperintah sesuai kehendak hati penutur. Adanya informasi berupa permintaan sesuatu kepada mitra tutur ini digunakan untuk menciptakan kesan humor seperti yang terlihat pada wacana dialog (38) dan (39) berikut ini, Dialog (38) Zeda : Emang bapak tahu gaji saya berapa? Jusuf Kalla : Alah, satu kali tampil besarlah. Kalau sebulan wapres tu gajinya cuma 40 juta lho. Zeda : Sebulan 40 Juta? Akbar : Pak maaf, 40 juta ya pak ya? Daripada kita tukar pendapat, gimana kalau kita tukar pendapatan, pak? (TMT7/JK/3.5.2014/KMR) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya perihal gaji narasumber pada saat menjadi wapres dulu.)
Dialog (39) Akbar Jusuf Kalla Akbar Komeng
: Donor darah dapat kacang ijo ama telor kan pak? : Itu mie. : Mie. : Saya nggak pake saos, pak. (TMT7/JK/3.5.2014/KMR) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan bahwa ketika kita donor darah kita akan mendapatkan kacang ijo dan telur, namun pernyataan itu salah dan kemudian dibenarkan oleh narasumber bahwa yang benar dikasih kacang ijo dan mie, bukan telur.)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Pada wacana dialog (38) dan (39) di atas tampak antara panelis Akbar dan panelis Komeng melakukan pelanggaran terhadap maksim kemurahan berupa meminta sesuatu kepada narasumber, yaitu panelis Akbar meminta bertukar pendapatn dengan narasumber Jusuf Kalla setelah mengetahui jumlah pendapatannya lebih banyak daripada dirinya (38). Sedangkan panelis Komeng meminta kepada narasumber Jusuf Kalla untuk membuatkan mie tanpa saos ketika mengetahu bahwa apabila kita melakukan donor darah akan mendapatkan mie instan (39).
4.3.7
Wujud Pelanggaran Maksim Penerimaan Maksim
penerimaan
menuntut
setiap
peserta
percakapan
untuk
memaksimalkan kerugian bagi diri sendiri dan meminimalkan keuntungan bagi diri sendiri. Akan tetapi, dalam acara Tata Mata di Trans 7, maksim ini diabagikan guna menciptakan kesan lucu sebagaimana tampak dalam upaya untuk merendahkan status mitra tutur, mencela dan mencemooh mitra tutur, dan pemutarbalikan fakta. Berikut akan dijelasakan secara mendalam satu persatu. 4.3.7.1 Merendahkan Status Mitra Tutur Informasi yang merendahkan status mitra tutur ini disebabkan oleh adanya ketidaksenangan terhadap pernyataan yang diberikan oleh mitra tutur. Pelanggaran terhadap maksim ini tidak bertujuan seperti apa yang dituturkan, melainkan hanya untuk menciptakan kesan lucu semata. sebagaimana tampak pada wacana dialog (40) dan (41) berikut ini,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Dialog (40) Rosiana
: Kang Dede, saya ingin tanya ini kang. Kang Dede ini anggota DPR, menjadi wakil gubernur Jawa Barat, lalu mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat, tapi kemudian tidak terpilih. Tapi sekarang kembali lagi menjadi caleg daerah Jawa Barat ya, kang ya? Banyak orang dengan sinis mengatakan “Dede Yusuf karirnya tidak lagi bersinar!” Bagaimana Kang Dede menjelaskan tudingan sinis ini? Dede Yusuf : Sebenernya mesti dipertanyakan adalah “Kang Dede kenapa setelah misalnya gagal dalam Pilkada, nggak pernah jadi artis lagi?” dan bisa duduk di situ sama Komeng. Akbar : Terus saya duduk dimana dong Meng? Komeng : Elu duduk di kolong. Zedz : Bukan duduk namanya. Komeng : Jarang-jarang, ini acara masih hormati Elu. Segala cleaning sevice suruh duduk di sini. (TMT7/DY/5.4.2014/PNR) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepada panelis laki-laki tersebut (Komeng) apabila narasumber kembali ke dunia hiburan dan duduk bersama panelis laki-laki tersebut (Komeng) maka panelis laki-laki ini (Akbar) akan duduk di mana.)
Dialog (41) Rosiana
Zeda Rosiana Ahok Vincent
: Bukan ya? Kalau misalnya ketua dewan pembina Pak Ahok lagi – Pak Prabowo bilang “Jangan pilih capres yang penipu!” gitu? “yang suka menipu! Katanya mau menyelesaikan lima tahun, tapi ternyata nyapres!” : Mengingkari janji. : Mengingkari janji. Gimana tuh? : Aku yang kena dong, akau juga nggak pernah nyelesaiin kerjaan tuh. Jadi bupati 16 bulan. : Kenapa begitu, harus diselesaikan dong! Maaf pak, maaf! Cuma bercanda kok! (TMT7/AH/12.4.2014/PNR)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan setelah mendengar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
penjelasan narasumber yang hadir pada malam itu perihal isu jangan percaya pada presiden yang suka ingkar janji dengan mengatakan bahwa narasumber juga pernah ingkar janji dengan menjabat sebagai bupati selama 16 bulan saja.)
Pada wacana dialog (40) dan (41) di atas tampak antara panelis Komeng dan panelis Vincent melanggar maksim kebijaksanaan, yaitu memaksimalkan ketidakhormatan terhadap mitra tutur. Panelis Komeng merendahkan status pekerjaan panelis Akbar dengan menyebutnya sebagai seorang klnining servis (40), sedangkan panelis Vincent merendahkan narasumber Pak Ahok dengan membentaknya
ketika
mengetahui
bahwa
narasumber
tersebut
tidak
menyelesaikan masa jabatannya ketika menjabat sebagai bupati Belitung (41). 4.3.7.2 Mencela dan Mencemooh Mitra Tutur Informasi berupa mencela dan mencemooh mitra tutur ini disebabkan oleh informasi yang diberikan oleh mitra tutur atau keberadaan mitra tutur tidak disenangi oleh penutur. Adanya informasi yang berupa mencela dan mencemooh mitra tutur ini bertujuan untuk menciptakan kesan lucu semata sebagai mana tampak pada wacana dialog (42), (43), dan (44) berikut ini, Dialog (42) Akbar Komeng
: Bandung kan kembang api, kalau kamu kembang kempis. : Daripada Elu, kembang bangke. (TMT7/DY/5.4.2014/PNR)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) mengatainya dengan sebutan kembang kempis karena kesal akibat pertanyaan dari panelis laki-laki tersebut (Komeng) yang mengajukan pertanyaan tidak jelas, yaitu Bandung itu kembang apa.)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Dialog (43) Rosiana Ahok Rosiana Vincent
: Pak Ahok, selamat malam! Selamat datang di studio trans 7. : Mau nyalamin ini dulu. : Oh mau nyalamin dulu. Silahkan, silahkan! : Ampun pak! Nggak lagi, pak. Nggak lagi! (TMT7/AH/5.4.2014/PNR)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber yang hadir (Pak Ahok) mengajak berjabat tangan terlebih dahulu sebelum memulai perbincangan pada malam itu.)
Dialog (44) Rosiana Akbar Rosiana Akbar Vincent
: Akbar. : Galak, Bu. : Galak? : Di kantornya aja ada tulisannya “Awas pemiliknya galak!” : Awas wagub galak! (TMT7/AH/5.4.2014/PNR)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mendapat giliran menjawab pertanyaan dari pembawaa acara perihal ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu.)
Dari wacana dialog (42), (43), dan (44) di atas tampak antara panelis Komeng, panelis Vincent, dan panelis Akbar malanggar maksim penerimaan berupa mencela dan mencemooh mitra tuturnya. Panelis Komeng mencela panelis Akbar dengan menyebutnya sebagai sebuah bunga yang berbau menyengat, yaitu bunga bangkai (42), sedangkan panelis Vincent mencela narasumber Pak Ahok sebagai orang yang sangat galak ketika narasumber tersebut mengajaknya berjabat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
tangan (43). Dan panelis Akbar menyamakan kegalakan narasumber Pak Ahok dengan seokora anjing (44). 4.3.7.3 Pemutarbalikkan Fakta Informasi berupa pemutarbalikan fakta ini disebabkan oleh adanya informasi yang diberikan berupa fakta yang disimpangkan. Adanya informasi yang berupa pemutarbalikan fakta ini bertujuan untuk menciptakan humor semata sebagaimana tampak pada wacana dialog (45) dan (46) berikut ini, Dialog (45) Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. (TMT7/MD/26.4.2014/PNR) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor, dan panelis tersebut menyatakan setuju.)
Dialog (46) Rosiana
: Bapak ngerasa sedih nggak ngeliat aduh ini ma semua daerah bisa. Bapak aman ee damaikan kecuali Makasar? Tawurannya? Zeda : Susah. Jusuf Kalla : Sedih juga pasti. Kalau saya datang tidak berkelahi soalnya, ya gimana? Saya datang berhenti, saya pergi berkelahi lagi kadang-kadang. Akbar : Hahahaha, berarti penyebabnya bapak dong pak?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jusuf Kalla Akbar Komeng Akbar
85
: Ha? : Kalau bapak datang berhenti. : Berhenti : Kalau bapak pergi berkelahi. Berarti penyebabnya bapak. (TMT7/JK/3.5.2014/PNR)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu panelis laki-laki (Akbar) dalam acara tatap mata trans 7 disampaikan setelah mendengar jawaban dari narasumber tentang kesedihannya melihat perkelahian itu dan narasumber menambahkan bahwa perkelahian itu berhenti ketika beliau berada di Makasar, namun ketika beliau keluar dari daerah Makasar, perkelahian itu ada lagi.)
Berdasarkan wacana dialog (45) dan (46) di atas tampak antara panelis Komeng dengan panelis Akbar memaksimalkan ketidakhormatan terhadap mitra tutur dengan memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Setiap orang tahu bahwa panelis Akbar bukanlah seorang koruptor jadi tidak harus dihukum mati (45), sedangkan narasumber Jusuf Kalla bukanlah penyebab terjadinya kegaduhan (bentrokan) masyarakat di Makasar (46).
4.3.8
Wujud Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati Maksim kerendahan hati menuntut setiap peserta percakapan untuk
memaksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri dan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri. Akan tetapi, dalam acara Tatap Mata di Trans 7, maksim ini diabagaikan guna menciptakan humor sebagaimana tampak dalam upaya membanggakan diri sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
4.3.8.1 Bangga terhadap Kemampuan Diri Sendiri Informasi berupa bangga terhadap kemampuan diri sendiri ini disebabkan oleh adanya informasi yang diberikan mengedepankan kemampuan pribadi penutur yang patut untuk dibanggakan. Adanya informasi berupa bangga terhadap kemampuan diri sendiri ini digunakan untuk menciptakan kesan humor seperti tampat pada wacana dialog (47) dan (48) berikut ini, Dialog (47) Zeda
Ahok Zeda Ahok Vincent Zeda Vincent
: Tapi bicara Jokowi jadi presiden, otomatis Pak Ahok naik dong jadi gubernur. Kira-kira siapa yang pantas untuk mendampingi Pak Ahok nantinya? : Itu mah pantes nggak pantes tergantung partai yang ngusulin. Semua orang pantes-pantes aja. : Kriterianya setidaknya seperti apa? : Kriterianya ......... : Ehem, ehem ..... : Kenapa pak, Kenapa? : Kali aje! Kalau marah-marah doang bisa mah Gue. Antagonis lah, antagonis kayak Arman Pelani dulu tuh. (TMT7/AH/12.4.2014/KRH)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis perempuan (Zeda) perihal siapa yang pantas menjadi wakilnya nanti dan kriterianya seperti apa.)
Dialog (48) Akbar Ahok Rosiana Ahok
: Harus bisa nomor satu, RI satu. : Nomor satu dong. : He’em. Jadi menurt bapak, bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo? : Aku nggak bilang begitu, minimal lebih muda, lari lebih kenceng. (TMT7/AH/12.4.2014/KRH)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
(Konteks tuturan: Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika pembawa acara bertanya perihal kualitas antara narasumber dengan Pak Prabowo.)
Pada wacana dialog (47) dan (48) di atas tampak antara panelis Vincent dan narasumber Pak Ahok melanggar maksim ini karena memaksimalkan kehormatan pada diri sendiri dengan membanggakan kemampuan diri sendiri. Semua orang tahu bahwa untuk menjabat sebagai seorang wakil gubernur tidak hanya mampu marah-marah semata melainkan harus memiliki kemampuan berorganisasi dan lain sebagainya (47), sedangkan belum tentu Pak Prabowo kalah dengan Pak Ahok dalam hal berlari apabila belum pernah dicoba (48).
4.3.9
Wujud Pelanggaran Maksim Kecocokan Maksim kecocokan menggariskan setiap peserta percakapan untuk
memaksimalkan kecocokan terhadap keduanya dan minimalkan ketidakcocokan diantara keduanya. Akan tetapi, dalam acara Tatap Mata di Trans 7, maksim ini diabagaikan guna menciptakan kesan lucu sebagaimana tampak dalam upaya memberikan informasi berupa hal yang tidak sebenarnya. 4.3.9.1 Informasi Berupa Hal yang Tidak Sebenarnya Informasi berupa hal yang tidak sebenarnya ini disebabkan oleh adanya informasi yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan dan sumbernya tidak jelas. Adanya informasi berupa pemberian informasi yang tidak sebenarnya dapat digunakan untuk menciptakan humor sebagaimana tampak pada wacana dialog (49) dan (50) berikut ini,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Dialog (49) Komeng Akbar Komeng Akbar Zeda Akbar
: Tuh, Bar. : Kalah menang itu sudah biasa. : Iye, harus begitu. : Faktanya ya, kalau mau bertanding jangan dipikirkan kalah menang. : Iya apaan? : Kalah menang itu biasa, tapi kalau sudah tahu kalah ngapain bertanding! Itu faktanya. (TMT7/DY/5.4.2014/KCK)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trasn 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber tengah menjelaskan soal kalah dan menang salam sebuah pertandingan itu adalah hal yang wajar, bahkan kalah-menang dalam urusan politik.)
Dialog (50) Zeda : Ngga’, kita trauma aja, ini masih masa-masa kampanye gitu. Kita mengharapkan perubahan yang riel, bukan perubahan suara sedikit jadi banyak gitu.. Komeng : Bu, pertanyaannya ngga’ berbobot nih. Ini gang motor terus, Elu mau jual seperempat kali ya. (TMT7/DY/5.4.2014/KCK) (Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) sedang bertanya kepada narasumber mengenai permasalahan yang ada di daerah Bandung dan pertanyaannya selalu gang motor.)
Berdasarkan wacana dialog (49) dan (50) di atas tampak antara panelis Akbar dan panelis Komeng memaksimalkan ketidakcocokan dengan pernyataan mitra tutur dengan memberikan informasi yang tidak sebenarnya. Setiap orang tahu bahwa ketika orang yang hendak bertanding dalam sebuah perlombaan selalu berpikir positif dan tidak menyerah sebelum mengetahui hasil akhirnya (49), sedangkan panelis Zeda bertanya perihal masalah gang motor di kota Bandung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
bukan untuk membuka usaha sebagai penjual sperepartnya melainkan ingin mengetahui mengapa masalah itu susah untuk terselesaikan sejak narasumber Dede Yusuf menjabat sebagai wakil bupati (50).
4.3.10 Wujud Pelanggaran Maksim Kesimpatian Maksim kesimpatian mengharuskan setiap penutur untuk memberikan memberikan sikap simpati terhadap mitra tutur yang tertimpa kemalangan atau kesusahan dan minimalkan sikap antipati terhadap mitra tutur yang tertimpa musibah. Akan tetapi, dalam acara Tatap Mata di Trans 7, maksim ini diabagaikan guna menciptakan kesan lucu sebagaimana tampak dalam upaya memberikan sikap antipati terhadap kemalangan mitra tutur berikut ini. 4.3.10.1 Sikap Antipati terhadap Mitra Tutur Informasi berupa sikap antipati antipati terhadap kemalangan mitra tutur disebabkan oleh karena penutur ingin memberikan kesan lucu pada tuturannya. Adanya informasi berupa sikap antipati terhadap kemalangan mitra tutur ini dapat digunakan sebagai sarana menciptakan humor sebagaimanta terlihat pada wacana dialog (51) dan (52) berikut ini, Dialog (51) Rosiana Komeng
: Mudah-mudahan diedet nih! Gue ampek jongkok kagetnye. : Ibu jongkok, anak-anak seneng, Bu! (TMT7/DY/5.4.2014/KSP)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) yang disampaikan sebagai bentuk tanggapan dari pernyataan pembawa acara (Rosiana) setelah dirinya berjongkok akibat dikejutkan oleh narasumber yang secara tiba-tiba
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
menepuk meja dengan keras setelah mendengar perjelasan dari panelis laki-laki tersebut (Komeng).)
Dialog (52) Rosiana
Ahok
Vincent Ahok
: Jadi gini ya, kita .... saya itu agak bingung untuk memperkenalkan Pak Ahok ini ...... udah pastilah wakil gubernur DKI Jakarta. Saipa yang nggak kenal beliau, tapi kedepannya bagaimana saya memanggil Anda? Apakah saya memanggil Anda gubernur DKI Jakarta? Atau calon wakil presiden republik Indonesia? : Itu mesti diralat dulu, kalau Anda panggil saya gubernur, berarti Anda menghina Pak Prabowo. Berarti Anda berharap Pak Jokowi jadi presiden kan, saya jadi gubernur. Kalau panggil saya tetep wagub, berarti Anda menghina Pak Jokowi. Berarti beliau tidak jadi, balik lagi. Jadi hatihati itu! : Saya nggak kenal pak, saya baru kenal di acara ini pak. Saya nggak kenal pak. Maaf ya pak. Saya permisi duluan! : Hati-hati! (TMT7/AH/12.4.2014/KSP)
(Konteks tuturan: Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mengomentari dengan nada marah pernyataan dari pembawa acara yang merasa kebingungan dalam memperkenalkan narasumber yang hadir dengan sebutan apa.)
Berdasarkan wacana dialog (51) dan (52) di atas tampak antara panelis Komeng dan panelis Vincent memaksimaklan rasa antipati terhadap kemalangan yang menimpa mitra tutur. Seharusnya antara panelis Komeng dan panelis Vincent tidak gembira dan menghindar ketika pembawa acara Rosiana terkena kemalangan berupa terkejut sampai terjongkok-jongko dan ketika dimarahi oleh narasumber Akoh karena memberikan pernyataan yang membuat narasumber Ahok tidak senang. pernyataan yang menyatakan antipati terhadap penderitaan mitra tutur ini hanya bertujuan untuk memunculkan lelucon semata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Kelucuan pada acara Tatap Mata Trans 7 disebabkan oleh pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Pertama, pelanggaran prinsip kerja sama yang digunakan sebagai sarana menciptakan humor verbal lisan dalam acara Tatap Mata Trans 7. Pelanggaran terhadap prinsip kerja sama terjadi pada keempat maksim kerja sama, yaitu (1) maksim kuantitas dengan subkategori berupa pemberian informasi yang berlebihan dan informasi kurang informatif, (2) maksim kualitas dengan subkategori berupa pemberian informasi yang salah atau tidak benar dan pemberian informasi yang tidak logis kepada mitra tutur, (3) maksim relevansi dengan subkategori berupa pemberian informasi yang tidak relevan dengan masalah pembicaraan, dan (4) maksim pelaksanaan berupa subkategori kesalahan dalam menafsirakan maksud mitra tutur, pemberian informasi yang implisit (tersembunyi), kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris, penghilangan dan penanbahan bunyi, kesalahan substitusi bunyi, dan pengembalian stimulus. Kedua, pelanggaran prinsip kesopanan yang digunakan sebagai sarana menciptakan humor verbal lisan dalam acara Tatap Mata Trans 7. Pelanggaran prinsip kesopanan terjadi pada keenam maksim, yaitu (1) maksim kebijaksanaan berupa perintah yang mempermalukan mitra tutur,
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
informasi yang membingungkan mitra tutur, dan merugikan mitra tutur secara nyata., (2) maksim kemurahan berupa informasi pemanfaatan ketidaktahuan mitra tutur, dan permintaan sesuatu kepada mitra tutur., (3) maksim penerimaan berupa informasi yang merendahkan mitra tutur, informasi berupa mencela dan mencemooh mitra tutur, dan informasi berupa pemutarbalikan fakta., (4) maksim kerendahan hati berupa bangga terhadap diri sendiri, (5) maksim kecocokan berupa pemberian informasi yang tidak sebenarnya, dan (6) maksim kesimpatian berupa pemberian informasi yang bersifat antipati terhadap kesusahan mitra tutur. Berdasarkan hasil temuan-temuan di atas dapat disimpulakn bahwa dalam upaya untuk menciptakan sebuah humor, khususnya humor verbal lisan seperti halnya yang dikaji oleh peneliti, itu dapat diwujudkan dengan melakukan pelanggaran terhadap prinsin-prinsip dalam pragmatik. Sebab, dengan melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip pragmatilah humor itu tercipta. Namun, tidak menutup kemungkinan sebuah humor dapat tercipta dengan melakukan pelanggaran pada kaidah-kaidah linguistik seperti pelanggaran pada akronim, dan sebagainya.
5.2
Saran Penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Dengan demikian, peneliti memiliki saran kepada peneliti yang akan melanjutkan penelitian yang sejenis untuk mengembangakan bidang kajiannya dan tidak terbatas pada satu jenis tindak verbal lisan saja, melainkan kesemua jenis tindak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
verbal yang menyangkut pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan sebagai wahana menciptakan humor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Achmad dan Alek Abdullah. 2013. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga. Ariyani, Dwi. C0206002. 2010. Pelanggaran Prinsip Kesantunan dan Implikatur dalam Acara Opera Van Java di Trans 7: Sebuah Kajian Pragmatik. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Black, Elizabeth. _________ . Pragmatic Stylistics. Edinburgh University Perss. (Ed. Terjemahan. 2011. Stilistika Pragmatik. Editor Terjemahan Abdul Syukur Ibrahim & Kartika Rini. Yogyakarta: Pustaka Pelajar). Chaer, Abdul, dan Leonie Agustin. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Firmansyah, Anand. 05210141008. 2011. Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Wacana Humor Verbal Tulis pada Buku Mangkunteng. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Gunarwan, Asim. 1994. “Kesantunan Negatif di Kalangan Dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta” dalam PELLBA 7 (Ed. Bambang Kaswanti Purwo). Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atmajaya. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Leech, Geofrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Edisi terjemahan oleh M D D Oka). Jakarta: UI Press. Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press. Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa. Depok: Rajawali Pers. Mey, Jacob L. 1993. Pragmatics: An Introduction. Oxford: Blackwell. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Nugrahani, Farida. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Aprlikasi. Surakarta: UNS Press.
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Pranowo. 2012. Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwo, Bambang Kaswanti. 1992. PELBA 5: Bahasa Budaya. Yogyakarta: Kanisius. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, & Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing. Rustono. 1991. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka. Verhaar, J. W. M. 2001. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Waluyo. C0202060. 2009. Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Percakapan Lum Kelar di Radio SAS FM. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi. _________________. 2004. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak. Wijana, I Dewa & Muhammad Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian dan Teori. Surakarta: Yuma Pustaka. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 TABULASI DATA PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM ACARA TATAP MATA TRANS 7 SEBAGAI WAHANA PENCIPTAAN HUMOR VERBAL LISAN Maksim yang Dilanggar Maksim Kuantitas a. Informasi berlebihan
No. Data 1
TMT7/DY/5.4.2014/KN
2
TMT7/DY/5.4.2014/KN
3
TMT7/DY/5.4.2014/KN
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
Komeng : Ada pertanyaan buat Elu nih. Lomba-lomba apa yang ngga‟ keringetan? Akbar : Lomba ape? Komeng : Hayo? Akbar : Lomba lompat? Komeng : Ho ... salah. Akbar : Apaan? Komeng : Lomba renang. Ngga‟ pernah ada yang keringetan. Komeng : Yang tangannya mutermuter. Akbar : Apa itu? Komeng : Bohlam. Masa muter yang lain.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang tidak bisa menjawab pertanyaannya tentang sebuah lomba dimana pesertanya tidak keringatan.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa ngga‟ pernah ada yang keringetan belum dipertanyakan oleh si penanya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) mengomentari aktifitas tangan panelis perempuan (Zeda) ketika bertanya seperti gerakan orang yang menari. Komeng : Gubernur kadang dikasih Tuturan salah satu Panelis lakitahu juga ngga‟ denger. Kayak saya, laki dalam acara Tatap Mata gubernur liwat saya ngomong diem trans 7 (Komeng) disampaikan aje. ketika panelis parempuan
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa masa‟ muter yang lain belum dipertanyakan oleh penanya.
96
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa dia kagak ngarti paling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
TMT7/DY/5.4.2014/KN
5
TMT7/DY/5.4.2014/KN
Zeda : Apaan? (Zeda) mengatakan kepada Akbar : Siape? narasumber yang hadir pada Komeng : Gubernur VOC. Dia malam itu bahwa sebagai wakil kagak ngarti paling ama gue. gubernur kerjanya jangan Akbar : Itu orang Belanda. hanya diam saja, tetapi harus ikutan kerja. Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya Tuturan salah satu Panelis lakimotorlah ya. Nah, misalkan jadi artis laki dalam acara Tatap Mata berhenti nggak? trans 7 (Komeng) disampaikan Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? ketika panelis laki-laki yang Pejabat publik! lain (Akbar) bertanya Akbar : Berhenti? kepadanya mengenai dirinya Komeng : Berhenti dong! apabila menjadi seoarang Akbar : Karena jadi wakil rakyat? penajat publik apakah akan Komeng : Karena lampu merah. berhenti membintangi iklan Kan numpak motor. motor yang selama ini telah digelutinya. Zeda : Konsituen nomor sekian Tuturan salah satu Panelis lakiberarti? laki dalam acara Tatap Mata Dede Yusuf : Konstituen itu adalah trans 7 (Komeng) disampaikan bagian dari yang membuat konstitusi. ketika dirinya ditanya oleh Jadi ini kesepakatan bersama. panelis perempuan (Zeda) Zeda : Ngerti nggak konstituen apa? mengenai arti dari konstituen Komeng : Tahu. setelah narasumber Zeda : Apa artinya konstituen? menjelaskan apa yang Komeng : Konstituen itu memilih, dimaksud konstituen tersebut. konstitusi itu undang-undang. Nah, kalau udang-undang itu harus 97
ama gue dipertanyakan penanya.
belum oleh
Informasi yang diberikan berlebihan yakni informasi yang berupa kan numpak motor belum ditanyakan oleh si penanya.
Informasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa nah, kalau udangundang itu harus ditaati, beda lagi kalau ngundang-ngundang. Kalau anak kita nyunantin, situ nggak dateng nggak ape-ape kita dihianatin. Yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
TMT7/AH/12.4.2014/KN
7
TMT7/AH/12.4.2014/KN
ditaati, beda lagi kalau ngundangngundang. Kalau anak kita nyunantin, situ nggak dateng nggak ape-ape kita dihianatin. Yang penting pada saat situ disunan saya mau lihat. Rosiana : Awas wagub galak. Iya. Pak Ahok, kalau orang tahunya bapak galak banget, gimana itu? Ahok : Ternyata hasil survei Tempo, 65% suruh pertahankan galaknya tuh. Aneh kan? Rosiana : Iya, aku baca tuh. Ahok : Iya, makanya. Rosiana : Jadi mau galak terus? Ahok : Kalau galak terus kena struk nanti, bahaya. Kalau orang ngeyel masak kita nggak marah? Rosiana : Ya Pak Ahok, soalnya gini, kemarin kan setelah Pak Jokowi – bosnya Pak Ahok mendeklarasikan menjadi capres tuh langsung ketua pembinanya Pak Ahok marah-marah, dia bilang “Jangan percaya, jangan pilih presiden boneka!” sebagai partai – anggota partai gerindra. Ahok : Ngaco juga tuh, presiden boneka yang mana? Yang pegang 98
penting pada saat situ disunan saya mau lihat belum dipertanyakan oleh si penanya.
Tuturan narasumber dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara mengenai kebiasaan galaknya tersebut apakah akan terus berlanjut atau tidak.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau orang ngeyel masak kita nggak marah belum dipertanyakan oleh si penanya.
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika beliau dimintai pendapat perihal isu tentang presiden boneka oleh pembawa acara.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa presiden boneka .... tanya anak-anak ..... presiden boneka pasti ada bonekanya dong! Kalau nggak ada boneka, bukan boneka namanya! Belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
TMT7/AH/12.4.2014/KN
9
TMT7/AH/12.4.2014/KN
boneka baru presiden boneka. Akbar : Nah. Zeda : Makanya. Ahok : Salah nyindir ini! Zeda : Ooooo itu jawabannya. Rosiana : Jadi maksudnya presiden yang lagi meluk boneka? Ahok : Lha nggak tahu. Presiden boneka .... tanya anak-anak ..... presiden boneka pasti ada bonekanya dong! Kalau nggak ada boneka, bukan boneka namanya! Zeda : Kalau wanita memungkinkan tidak? Ahok : Oo paling gue suka kalau wakilnya wanita. Lebih enak! Rosiana : Kenapa? Ahok : Minimal ada yang diajak ngobrol. Beda dong kalau sama cowok kayak gini (menunjuk Vincent ) kan males ngomongnya. Vincent : Tapi kalau suruh milih, saya Jokowi-Ahok lah. Rosiana : Ha! Kenapa? Vincent : Karena tadinya saya nggak rela, jangan Jokowi-Ahok itu tetap mimpin Jakarta. Saya pikirpikir lihat KTP oo ee KTP saya 99
dipertanyakan penanya.
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika ditanya oleh pembawa acara (Rosiana) perihal alasannya lebih menyukai perempuan menjadi wakilnya daripada laki-laki. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika mendengar pernyataan pembawa acara perihal lebih memilih mana antara JokowiAhok dan Prabowo-Ahok yang
oleh
si
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau sama cowok kayak gini (menunjuk Vincent ) kan males ngomongnya belum dipertanyakan oleh si penanya. Infromasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa saya pikir-pikir lihat KTP oo ee KTP saya Tanggerang, ya udah rela-rela aja. Saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tanggerang, ya udah rela-rela aja. menjadi capres-cawapres. Saya bukan orang Jakarta. 10
TMT7/AH/12.4.2014/KN
11
TMT7/GW/19.4.2014/KN
Rosiana : Lebih ingin jadi capres. Ahok : Iya. Masa nomor dua melulu sih, menghina banget Elu. Rosiana : Apa? Ahok : Masa nomor dua melulu. Rosiana : O iya. Akbar : Harus bisa nomor satu, RI satu. Ahok : Nomor satu dong. Rosiana : He‟em. Jadi menurt bapak, bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo? Ahok : Aku nggak bilang begitu, minimal lebih muda, lari lebih kenceng. Rosiana : Udah, kita kelamaan nih. Komeng, tolong ...... narasumber yang ini dikenal pinter .. Komeng : Ya. Rosiana : Jago bahasa Inggris, jago matimatika. Jadi Komeng .... Komeng : Eh sama Bu. Rosiana : Sama apa ya? Zeda : Jagonya sama? Komeng : Iya, sama ame orang 100
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika pembawa acara bertanya perihal kualitas antara narasumber dengan Pak Prabowo.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7(Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menjelaskan bahwa narasumber yang akan hadir kali ini dikenal sebagai orang yang pintar, jago matematika, dan bahasa Inggris.
bukan orang Jakarta belum ditanyakan oleh si penanya. Informasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa minimal lebih muda, lari lebih kenceng belum ditanyakan oleh si penanya.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa sama ame orang tuanye belum dipertanyakan oleh si penanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
TMT7/GW/19.4.2014/KN
13
TMT7/MD/26.4.2014/KN
tuanye. Rosiana : Istana negara dibangun tahun 1976, siapakah yang membangun istana negara? Gita : Belanda. Rosiana : Warga negara Belanda, betul sekali. Namanya tahu nggak pak? Gita : Lupa. Komeng : Salah. Rosiana : Kok salah? Komeng : Yang bangun kulinya ya pak ya, Belandanya cuma gini (memeragakan orang sedang tolak pinggang) aja sambil ngerokok. Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? 101
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber yang dari perihal siapa yang membangun istana negara.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kegiatan yang dilakukan oleh orang Belanda saat para kuli membangun istana belum ditanyakan oleh si penanya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa biar Akbar dihukum mati belum ditanyakan oleh si penanya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
TMT7/MD/26.4.2014/KN
15
TMT7/MD/26.4.2014/KN
16
TMT7/YW/24.5.2014/KN
Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus. Komeng : Pakek nomor. Bapak hafal nomornya? Noh pak, penuh pak. Akbar : Penuh apa? Komeng : Penuh duit lah, masak penuh tahi ayam.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa alasan nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus belum ditanyakan oleh si penanya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika sedang memperagakan orang yang sedang menyuap kepada pejabat publik dengan narasumber dan panelis lakilaki lainnya (Akbar) dengan membawa sebuah koper hitam. Yenni Wahid : Iya, pos yandu. Betul. Tuturan salah satu panelis lakiKomeng : Yang imunisasi. Dikasih laki dalam acara Tatap Mata pin. Trans 7 (Komeng) disampaikan Akbar : Pin apa, Meng? ketika ditanya oleh panelis lakiKomeng : Pin ATM. Ya pin itu, laki lain (Akbar) perihal
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa penjelasan masak penuh tahi ayam belum ditanyakan oleh si penanya.
102
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa ya pin itu, yang ditetesin belum ditanyakan oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang ditetesin.
b. Informasi kurang informatif
17
TMT7/HR/31.5.2014/KN
Mellani : Eh Kak Rosi, Anda tegatenganya ngomongin saya yang jelek-jelek kepada ayah saya sendiri. Alia tersinggung loh kalau begitu. Rosiana : Siapa? Mellani : Alia. Kalau pagi Alia, kalau malem Ali Zaenal.
18
TMT7/DY/5.4.2014/KN
19
TMT7/AH/12.4.2014/KN
Zeda : Kalau politik, Anda setia tidak? Dede Yusuf : Politik itu adalah sebuah peristiwa atau sebuah ..... katakanlah itu bagian daripada proses. Zeda : Berarti bisa jadi tidak setia tidak apa-apa ya? Akbar : Nggak masalah, di dunia ini yang boleh setia hanya chearli. Komeng : Iya. Akbar : Chearli setia. Rosiana : Pak Ahok, ini tiga penelis nih ....... mereka nih ceritanya mewakili suara–suara masyarakat. Biasanya ada Komeng, tapi Komeng lagi rehap mental .... konseling gitu, jadi bapak jangan khawatir. Jadi 103
pernyataannya tentang imunisasi yang dikasih pin. Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada pembawa acara yang mengolok-oloknya dihadapan narasumber yang hadir dengan bahasa Palembang. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acar Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) untuk menanggapi pertanyaan panelis tersebut (Zeda) terhadap narasumber mengenai kesetiaan dalam dunia politik itu tidak ada tidak apa-apa.
penanya.
Tuturan pembawa acara (Rosiana ) dan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan sebelum acara perbincangan dengan
Informasi yang diberikan kurang informatif karena dengan ada tidaknya Komeng sebagai panelis dalam acara itu tidak berpengaruh dengan
Infromasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau pagi Alia, kalau malem Ali Zaenal belum dipertanyakan oleh penanya. Informasi yang diberikan kurang informatif karena dalam percakapan tersebut tidak menanyakan (setia) nama grup dari penyanyi Charli, tetapi menanyakan kesetiaan seseorang dalam dunia politik itu perlu ada atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
TMT7/GW/19.4.2014/KN
digantikan oleh Vincent, lalu ada Zeda dan ada Akbar. Vincent : Saya cuman gantiin doang pak, jangan dimarah ya pak. Gantiin Komeng. Akbar : Dia dulu juga rehab, udah sembuh gantian jadinya. Rosiana : Ia memang dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan? (menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber). Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak. Komeng : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ..... Rosiana : Serius ini ya? Komeng : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan. 104
narasumber yang hadir dimulai. narasumber dan ketidakhadirannya bukan karena sakit jiwa, melainkan sedang mengisi acara di acara talk show yang lain. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu dan pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir memiliki sens.
Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan suara dalam hal bernyanyi, namun penutur menangkapnya sebagai suara dalam pemilu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
TMT7/JK/3.5.2014/KN
22
TMT7/YW/24.5.2014/KN
23
TMT7/YW/24.5.2014/KN
Komeng : Bapak kan ngurus PMI, urusannya kan darah-darah. Akbar : Iya. Komeng : Ya kan? Akbar : Iya. Komeng : Kalu ada darah, orang perlu kasih ..... Jusuf Kala : Udah pernah donor darah belum hayo Komeng? Komeng : Udah pak. Jususf Kala : Udah ya? Berapa kali? Komeng : Ama nyamuk saya pak. Akbar : Betul sekali. Coba banyangin, Tioghoa, Konghucu, siapa dulu? .... kan nggak berani ya, Bu? ...... Sangat berterima kasih dengan Pak Gus Dur. Komeng : Barongsai aja nggak benarni. Akbar : Barongsai adalah sebuah binatang ye, kalau kita colok mulutnya ya, yang kena matanya. Akbar : NU bisa di mana-mana ya. Yenni Wahid : Harus ada di manamana. Akbar : Kecuali MU cuma ada di Inggris, Bu.
105
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh narasumber perihal melakukan donor darah.
Informasi yang diberikat kurang informatif karena ketika nyamuk menghisap darah manusia itu bakan dinamakan sebagai donor darah.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir mengenai sebuah barongsai akan kena matanya apabila kita menusuk mulutnya.
Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan penutur mengenai barongsai yang kita tusuk mulutnya akan kena matanya itu sudah diketahui oleh semua orang.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir mengenai sebuah skuat sepak bola MU yang hanya ada di
Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan penutur mengenai keberadaan skuat sepak bola tersebut sudah diketahui oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Maksim yang Dilanggar Maksim Kualitas a. Informasi salah
No. Data 1
TMT7/HR/31.5.2014/KN
Kode Data TMT7/DY/5.4.2014/KL
Inggris. Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber yang hadir setelah mendengar penjelasan narasumber bahwa dirinya tinggal di masjid waktu pertama kali datang ke kota Bandung.
semua orang. Informasi yang diberikan kurang informatif yakni pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur berkaitan dengan nama seseorang, dan bukan kepanjangan dari nama itu.
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks Tuturan
Keterangan
Akbar : Mengawali Tatap Mata pada malam hari ini ada satu pertanyaan dari saya “Sudahkan Indonesia merdeka?” Audience : Belum Akbar : Iya. Ada yang sudah ada yang belum. Tapi sebenernya kalau ditilik dari pembukaan undangundang dasar bisa dikatakan Indonesia belum merdeka. Karena apa? Undang-undang dasar pembukaan mengatakan “dan perjuangan pergerakan bangsa telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan pada awal acara ketika panelis (Akbar) membuka acara talk show Tatap Mata dengan bertanya jawab bersama audien di studio.
Informasi yang diberikan salah karena kalimat dalam pembukaan UUD ‟45 kalimat yang berbunyi ke depan pintu gerbang bukanlah gerbang sebuah bangunan, melainkan sebuah kiasan.
Mellani : Wah hebat ya... Rosiana : Panggilannya James. Mellani : James apa? Rosiana : Jaga Mesjid.
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
TMT7/DY/5.4.2014/KL
3
TMT7/DY/5.4.2014/KL
4
TMT7/DY/5.4.2014/KL
menghantarkan rayat Indonesia ke depan pintu gerbang” kita belum masuk! Ya. Rosiana : Terima kasih, Akbar. Akbar : Terima kasih, mBak Rosi. Komeng : Huus jangan berisik! Majikan sama pembantu lagi ngobrol.
Akbar : Hem.. hahah ... Komeng pasti tahu ini? Komeng : Tahu dong? Akbar : Siapa Meng? Komeng : Pak Haji Dudung. Rosiana : Yaudah ini dia! (menampilkan video tentang Dede Yusuf). Dede Yusuf : Nggak apa-apa, saya senang sama Mas Komeng hari ini. bajunya sama dengan saya, warna biru. Komeng : Tuh kan. Akbar : Oh ya? Karena baju yang lain nggak ada, cuman warna ini nih. 107
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyampaikan rasa trima kasihnya kepada Panelis lain (Akbar) yang telah bersedia membuaka acara talk show dengan bertanya jawab bersama para penonton di studio. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis menebak nama dari narasumber yang akan hadir pada malam itu. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) ketika dirinya disanjung oleh narasumber karena memakai baju yang sama dengan narasumber yang hadir, kemudian panelis laki-
Informasi yang diberikan salah karena pernyataan penutur tidak sesuai dengan yang sebenarnya, bahwa pihak yang dimaksudkan adalah rekan dalam bekerja dalam acara talk show tersebut. Informasi yang diberikan salah karena jawaban atas pertanyaan mitra tutur tidak sesuai dengan yang sebenarnya dan sumbernya tidak jelas.
Informasi yang diberikan salah karena tidak mungkin dalam sekejap warna baju dapat berubah dari warna putik ke warna buru tanpa melalaui proses
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Nggak. Ini tadi warnanya putih. Akbar : Terus? Komeng : Ada yang bilang, anak SMA. 5
TMT7/DY/5.4.2014/KL
Rosiana : Jawab cepat yang sekarang ya Kang ya! Sebutkan kesenian yang berasal dari Sulawasi Utara! Dede Yusuf : Polintan. Rosiana : Betul. Akbar : Yeeeee.... Komeng : Saya ketemu sama orang Sulawasi nggak main polintan. Akbar : Main ape? Komeng : Telentang. Rosiana : Hei hei nggak boleh gitu dong.
6
TMT7/DY/5.4.2014/KL
Rosiana : Jawab cepat yang sekarang ya Kang ya! Sebutkan kesenian yang berasal dari Sulawasi Utara! Dede Yusuf : Polintan. Rosiana : Betul. Akbar : Yeeeee.... Komeng : Saya ketemu sama orang Sulawasi nggak main polintan. Akbar : Main ape? 108
laki lainnya (Akbar) mengomentari pernyataan narasumber dengan mengatakan bahawa panelis tersebut (Komeng) hanya memiliki baju warna tersebut. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber mengenai kesenian yang berasal dari daerah Sulawesi Utara dan narasumber tersebut menjawab politan. Kemudian panelis lakilaki tersebut berpendapat bahwa ia juga pernah bertemu orang Sulawesi dan tidak bermain politan Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber mengenai kesenian yang berasal dari daerah Sulawesi Utara dan narasumber tersebut menjawab politan. Kemudian panelis laki-
pewarnaan dahulu.
terlebih
Informasi yang diberikan tidak benar karena telentang bukanlah sebuah kesenian yang berasal dari Sulawesi Utara, melainkan sebuak kegiatan orang yang sedang berbaring.
Informasi yang diberikan salah karena telentang bukanlah sebuah kesenian yang berasal dari Sulawesi Utara, melainkan sebuak kegiatan orang yang sedang berbaring.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
TMT7/AH/12.4.2014/KL
8
TMT7/AH/12.4.2014/KL
9
TMT7/AH/12.4.2014/KL
Komeng : Telentang. laki tersebut berpendapat Rosiana : Hei hei nggak boleh gitu bahwa ia juga pernah bertemu dong. orang Sulawesi dan tidak bermain politan. Rosiana : Akbar. Tuturan salah satu Panelis lakiAkbar : Galak, Bu. laki dalam acara Tatap Mata Rosiana : Galak? trans 7 (Akbar) disampaikan Akbar : Di kantornya aja ada ketika mendapat giliran tulisannya “Awas pemiliknya menjawab pertanyaan dari pembawaa acara perihal galak!” Vincent : Awas wagub galak! ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu. Ahok : Coba, coba kalau saya Tuturan narasumber yang hadir konsisten menyelesaikan lima tahun dalam acara Tatap Mata trans 7 jadi bupati. Anda tidak pernah lihat (Pak Ahok) disampaikan ketika ada wagub yang marah-marah kan? mendengar sikap para panelis Vincent : Oh iye. Bener-bener. yang selalu setuju dengan apa Ahok : Nggak bisa juga, tergantung yang beliau sampaikan. kebutuhan. Coba kalau si Komeng nggak lagi dipermak, mana ada elu di sini. Akbar : Ada keuntungan. Rosiana : Katanya Pak Ahok lagi Tuturan salah satu Panelis lakibingung, menerima Pak Jokowi jadi laki dan pembawa acara dalam cawapres, karena kan sekarang sudah acara Tatap Mata trans 7 sering main ke Teungku Umar, udah (Akbar dan Rosiana) deket ama Bu Mega, udah makan disampaikan ketika 109
Informasi yang diberikan salah karena informasi yang berupa “Awas pemiliknya galak!” yang dituturkan ada di dalam kantor narasumber tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada. Informasi yang disampaikan salah karena orang yang dimaksud (Komeng) tidak hadir bukan karena sedang dipermak, melainkan sedang mengisi acara talk show di acara lainnya. Informasi yang diberikan tidak benar karena informasi tersebut tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
TMT7/AH/12.4.2014/KL
11
TMT7/GW/19.4.2014/KL
saing ama Bu Mega. Akbar : Cieee ....... PeDe kate nih ye! Rosiana : Gini-bini, cieeee ...... pidah partai lagi nih ye! Ahok : Makanya saya bilang tekanan darah saya itu bagus banget. Saya udah kemarin – dokter saya udah panggil saya untuk setescanne, IMRA, kenapa? Dokternya khawati takut ada sumbatan diotak mungkin. Rosiana : Oooo. Ahok : Sering marah kan, jadi nggak plong ......... udah di cek, dia telephon „Pak, ternyata bapak harus bilang nih sama semua orang nih, bapak otaknya semua bagus, syarafnya bagus‟, jadi „Masih boleh marah-marang dong?‟ saya tanya gitu. „Boleh!‟. Akbar : Terus dokternya saya tanya nih „Bener pak?‟ ..... „Bener!‟ ..... „Kok bisa gitu?‟ „Ya daripada saya dimarahin, Pak!‟ Rosiana : Pak Gita ini, tadi udah saya bilang ganteng, cakep, banyak orang mengenalnya sebagai pria ee sosok yang pandai, perfeksionis. Dan juga 110
pembicaraan membahas soal kedekatan antara narasumber (Pak Ahok) dengan salah satu pimpinan partai tertentu, yaitu Ibu Megawati. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber mengatakan bahwa setelah marah-marah, dirinya selalu cek tekanan darahnya dan selalu cek ke dokter. Narasumber juga mengatakan bahwa dokter juga mengatakan bahwa semua syaraf otaknya selalu dalam kondisi baik dan ia masih diperbolehkan marah-marah.
kedekatan antara mitra tutur dengan Ibu Megawati dalam rangka menjalin silaturahmi, bukan yang lainnya. Informasi yang diberikan salah karena percakapan antara penutur dengan dokter pribadi mitra tutur tidak bisa dibuktikan dengan bukti-bukti yang nyata.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara
Informasi yang diberikan tidak benar karena penutur bukanlah seorang pedagang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kaya raya, sorry Meng, gua nggak nyindir Elu. Komeng : Pamit dulu Bu mau dagang mawar.
12
TMT7/GW/19.4.2014/KL
memperkenalkan narasumber yang hadir sebagai sosok yang ganteng, cakep, perfeksionis, kaya raya, dan tidak seperti panelis laki-laki ini (menunjuk Komeng). Akbar : Elu bisa ndak bahasa Tuturan salah satu Panelis lakiInggris? laki dalam acara Tatap Mata Komeng : Bahasa Inggris? trans 7 (Komeng) disampaikan Akbar : Misal, Anda sebagai anak ketika ia bersama panelis lakibuahnya Pak Gita. Kalau anak buah laki lainnya (Akbar) bertanya apa bahasa Inggris? jawab dengan bahasa Inggris. Komeng : Anak buah? Bahasa Inggris apa yang kamu inginkan? Zeda : Itu bahasa Indonesia. Komeng : Tanyaiin? Akbar : Apa yang kamu inginkan? Komeng : What do you wont? Apa yang ingin kamu kerjakan? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan? Komeng : What do you wont to do? Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Komeng : What do you wont to do to do lah. 111
bungan, melainkan seorang komedian.
Informasi yang diberikan tidak benar karena di dalam bahasa Inggris tidak terdapat susunan gramatikal seperti yang dituturkan penutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
TMT7/GW/19.4.2014/KL
Rosiana : Zeda, udah. Kamu dikerjain sama komeng. Zeda : Dasar. Akbar : Ini Bu. Apa aja yang ditulis dibaca, yang tulis komeng. Zeda : Udah ah, saya pulang aja. Pulang,pulang. Komeng : Kan jadi marah binik gue. Jangan dengerin tetangga.
14
TMT7/MD/26.4.2014/KL
Akbar : Penggembar ya Pak, ya? Mahfud : Penggemar bukan pemilih. Kenapa dia bisa digemari? Karena dia dikenal. Saya minta maaf, buka apa-apa. Kan hasil survei yang selalu diumumkan siapa orang yang Anda kenal? Nomor satu Rhoma Irama. Saipa orang yang akan Anda pilih? Dia nomor paling bawah. Ini hasil survei. Saya penggemar Rhoma Irama, saya hampir-hampir hafal semua lagu-lagu Rhoma Irama yang tahun 80-an itu lah. Rosiana : Oh ya? Mahfud : Iya. Mulai dari begadang sampai apa. Seneng saya juga musiknya karena saya menggemari 112
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika melihat panelis perempuan (Zeda) marah akibat kejahilannya dengan menuliskan sebuah pertanyaan pada lembar observasinya untuk ditanyakan kepada narasumber yang hadir malam itu. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber yang hadir perihal pemilih yang memilih Rhoma Irama itu berdasarkan rasional atau bukan dan narasumber menjawab bukan, tapi penggemar. Narsaumber kemudian menceritakan bahwa ia juga menyukai atau menggemari lagu-lagu dari Rhoma Irama.
Informasi yang diberikan salah karena antara penutur dan mitra tutur tidak terdapat hubungan suami-istri, melainkan sebagai rekan kerja dalam acara talk show tersebut.
Informasi yang diberikan salah karena Rhoma Irama tidak pernah menciptakan lagu yang berjudul kopi tubruk.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
TMT7/MD/26.4.2014/KL
16
TMT7/MD/26.4.2014/KL
seperti orang lain, makanya banyak orang yang kenal. Komeng : Kopi tubruk hafal lagunya Pak? Mahfud : Konsepnya salah. Menghukum ..... mencabut nyawa orang itu hak Tuhan. Tuhan sendiri disemua agama mengatakan hukuman mati boleh dilakukan atas ijin Tuhan. Coba angama apa yang tidak boleh menjatuhkan hukuman mati? Semua boleh. Zeda : Meng, agama apa? Komeng : Agama yang nyembah kaleng. Zeda : Mana ada agama yang nyembeh kaleng. Komeng : Itu masih.
Rosiana : Pak Mahfud banyak sebenernya ya banyak yang sudah geram sekali dengan kasus korupsi di Indonesia. Tapi memang apakah kita sudah pantas melakukan mengeksekusi hukuman itu dengan hukuman mati. Kita coba tanya ya pada teman-teman mahasiswa di sini. 113
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembicaraan antara pembawa acara dan narasumber yang hadir perihal hukuman mati bagi para koruptor. Narasumber mengatakan bahwa konsep keputusan mati itu ditangan Tuhan bukan manusia salah karena menjabut nyawa orang hak Tuhan dan Tuhan sendiri memperbolehkan hukuman mati dilakukan dengan siijin-Nya dan itu ada disemua agama. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para penonton di studio untuk melakukan votting perihal hukuman untuk para koruptor dengan terdiri dari tiga
Informasi yang diberikan tidak benar karena tidak ada agama yang menyembah kaleng pada zaman sekarang.
Informasi yang diberikan tidak benar karena dalam opsi yang diberikan untuk votting hanyalah tiga saja, bukan ada empat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
TMT7/MD/26.4.2014/KL
Ada alat untuk voute lock di situ ditunjukkan, udah tahu ya. Aaa hebat. Coba ditunjukin. Nah, saya mau kasih pertanyaan pada kalian apakah kalian setuju nggak kalau Indonesia ini sudah mulai mengadopsi hukuman mati untuk para koruptor? Tekan satu untuk ya, setuju artinya. Tekan dua untuk tidak. Tekan tiga untuk ragu-ragu ya. Tekan satu untuk ya setuju, tekan dua untuk tidak setuju, tiga raguragu. Mulai dari sekarang, yuk. Komeng : Sebenernya sampek empat itu, Bar. Akbar : Apa? Komeng : Empat, mati enggak, hidup enggak. Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang 114
opsi saja.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor, dan panelis tersebut menyatakan setuju.
Informasi yang diberikan tidak benar karena mitra tutur yang disebutkan bukanlah seorang koruptor, melainkan seorang pelawak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
TMT7/JK/3.5.2014/KL
19
TMT7/JK/3.5.2014/KL
itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. Rosiana : Saya tanya dulu ya dengan ketiga sahabat saya, panelis saya yang ikut meramaikan acara ini. Tepuk tangan dulu dong untuk Akbar, untuk Zeda, dan untuk ..... siapa namanya? Akbar : Komeng. Komeng : JK. Rosiana : Ha? Komeng : JK. Rosiana : Kok? Komeng : Jusuf Komeng. Akbar : Nyiapin kursinya kayak tukang becak kamu, Meng. Komeng : Nyiapain kursinya. Rosiana : Pak JK udah biasa menghadapi... Akbar : Paspampres. Komeng : Pasukan Pengaman Presenter. 115
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara memperkenalkan satu persatu nama panelis yang hadir dan lupa dengan nama panelis tersebut dan kemudian bertanya siapa namanya.
Informasi yang diberikan tidak benar karena nama penutur yang sebenarnya tidak terdapat nama Jusuf di depannya dan hanya Komeng.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain melihatnya sedang mempersiapkan tempat duduk untuk narasumber yang hadir malam itu dan menyebutnya
Informasi yang diberikan salah karena kepanjangan dari antonim PASPAMRES adalah pasukan pengaman presiden dan bukan pasukan pengaman presenter.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
TMT7/DI/17.5.2014/KL
21
TMT7/DI/17.5.2014/KL
Dahlan Iskan : Ya tapi kan pada waktu itu semua orang memang susah. Jadi beda dengan ---- itu yang saya bilang bahwa beda dengan orang miskin sekarang. Orang miskin dulu itu tidak terlalu mempersoalkan kemiskinanya karena memang semua miskin. Tapi kalau kemiskinan sekarang, itu kemiskinan yang membahayakan karena tercampur dengan rasa ketidak adilan. Karena sambil miskin jalan-jalannya ke Mall, sambil miskin tetep punya televisi, sehingga melihat kemewahan ditelevisi. Kalau dulu miskin biasa saja, karena semuanya miskin kok. Tapi kalau kemiskinan sekarang ini memang betul-betul bahaya. Akbar : Jadi mungkin orang miskin zaman sekarang nih Pak, kalau di taruh ke zaman dulu bisa jadi orang terkaya ya, Pak ya? Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu 116
sebagai paspamres. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber mengatakan bahwa miskin zaman dulu sangat berbeda dengan miskin zaman sekarang, dan narasumber menyebutnya sebagai kemiskinan yang berbahaya.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir
Informasi yang diberikan tidak benar karena belum tentu orang miskin zaman sekarang apabila berada di kemiskinan zaman dahulu bisa menjadi orang terkaya.
Informasi yang diberikan tidak benar karena mitra tutur sebenarnya bukanlah tetangga Pak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak!
22
TMT7/DI/17.5.2014/KL
23
TMT7/DI/17.5.2014/KL
Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! Zeda : Saya dulu mantan pegawainya Pak Dahlan loh. Komeng : Yang ngambil sarungnya Pak Dahlan ini orangnya. Komeng : Berarti kurang keyakinan kali, Mak. Iya, kan? Kita bisa liat bahwa tadi aja kayaknya kurang yakin Pak Dahlan. Apa lagi dari keinginan, mungkin dari nama juga kan Pak Dahlan sendiri tidak ada keyakinan. Zeda : Kenapa? Dari namanya kenapa? 117
malam itu berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh narasumber kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber pada masa kecilnya. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber bertanya kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber waktu kecil.
Dahlan pada masa kecilnya, sebab tempat tinggalnya saja berbeda daerah.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) kepada panelis perempuan (Zeda) yang bertanya kepadanya perihal nama dari narasumber yang tidak yakin.
Informasi yang diberikan salah karena tidak terdapat tanda tanya pada akhir nama dari mitra tuturnya.
Informasi yang diberikan tidak benar karena mitra tutur bukanlan seorang pencuri dan ia hanyalah seorang panelis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
TMT7/DI/17.5.2014/KL
25
TMT7/DI/17.5.2014/KL
26
TMT7/DI/17.5.2014/KL
Komeng : Dari namanya saja bertanya. Dahlan Is Kan? Dahlan Is Kan? Iya kan? Komeng : Masak ngomong gitu aja diomelin. Akbar : Heh, sabar, sabar. Becanda, becanda Meng. Sabar. Pak Dahlan itu menerangkan. Kamu jangan tersinggung. Memberi ilmu pada kita. Komeng : Gue bilangin emak Gue, Lo (seraya menggandeng tangan salah satu penonton di studio). Rosiana : Nah, apa lagi? Ada lagi nggak? Komeng : Nggak ada lah orangnya lagi repot.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang menenangkannya akibat dimarahin oleh pembawa acara karena selalu bercanda.
Informasi yang diberikan tidak benar karena tangan yang digandeng bukanlah ibu dari penutur, melainkan penanton yang menyaksikan acara talk show tersebut.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dala acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara yang menanyakan apakah ada pertanyaan lagi atau tidak untuk ditanyakan kepada narasumber yang hadir. Komeng : Waktu Pak Dahlan di jalan Tuturan salah satu panelis lakiTol tuh minta buka. Pak Dahlan laki dalam acara tatap mata teriak-teriak. Buka, buka, buka. trans 7 (Komeng) disampaikan Akbar : Terus. kepada para panelis lain bahwa Komeng : Itu yang bikin marah yaitu dia juga mengetahui kronologi jawaban dari pegawai Tol itu. waktu narasumber marahAkbar : Dia jawab apa? marah di pintu tol yang
Informasi yang diberikan tidak benar yakni menyatakan bahwa penutur sedang sibuk, sebab pada kenyataannya penutur sedang dudukduduk santai.
118
Informasi yang diberikan salah yakni penutur sebenarnya tidak mengetahui kronologi yang pasti dan pernyataan penutur tersebut tidak dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
TMT7/DI/17.5.2014/KL
28
TMT7/YW/24.5.2014/KL
29
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Komeng : Eee belum beduk, Pak.
kemarin.
Dahlan Iskan : Ya mungkin. Waktu itu saya mendapatkan hati baru dari seorang muda umur 21 tahun. Jadi hati saya sekarang ini kalau dihitung, karena ini terjadi 7 tahun yang lalu, hati saya berarti umurnya 28 tahun. Rosiana : Wao... pantes saja kayak ini.. pemuda umur 28 tahun. Akbar : Saya curiga ini Bu, dokternya itu sebelum ngasih keterangan ke bapak sudah ditelefon oleh Pak SBY “entar kalau Pak Dahlan tanya bilang kondisi bagus ye!” “Iye siap-siap”. Rosiana : Kita tepuk tangan dulu buat Yenni. Penonton : Tepuk tangan. Rosiana : Pantes, ya! Pantes dia nggak ada di mana-mana. Sekarang kita jarang bisa melihat Yenni secara formal ada dipartai politik. Dia ada di partai Rumah Bersalin Indonesia. Betul sekali bukan? Sekali lagi, Yenni Wahid! Silahkan, Yen. Yenni Wahid : Don‟t just the book
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada pembawa acara tatap mata ketika mendengar pernyataan narasumber perihal hasil pemerikasaan yang dilakukan oleh narasumber ketika narasumber diperintahkan memeriksa kesehatan oleh Pak SBY.
119
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika memperkenalkan narasumber yang hadir kepada para penonton dan para panelis.
dibuktikan dengan buktibukti yang jelas. Informasi yang diberika salah karena pernyataan penutur tidak dapat dibuktikan dengan bukti yang jelas bahwa Pak SBY menyuruh dokter yang memeriksa mitra tutur untuk memberi keterangan yang baikbaik.
Informasi yang diberikan salah karena tidak ada nama partai seperti yang disebutkan oleh panutur.
Tuturan salah satu panelis laki- Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
by is cover. Rosiana : Artinya, Komeng ??? Komeng : Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper.
30
TMT7/YW/24.5.2014/KL
31
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Rosiana : Iya, dan tamu kita pada malam hari ini dipanggilnya Yenni Wahid. Tapi, kalau namanya sih kalau sudah disebut nggak ada hubungannya gitu. Dari mana gitu Yenni Wahidnya? Coba, tadi kan udah saya kenalkan nama Yenni Wahid. Nama panjangnya siapa? Komeng! Ingat nggak tadi? Komeng : Yenni Danuba ..... Rosiana : Nggak ada Yenni-nya. Komeng : Iya nama aslinya, ya? Nama panjangnya. Rosiana : Iya, nama panjangnya. Nama aslinya. Komeng : Danuba Arofah, Zedah, Mekkah, Medinah. Rosiana : Coba kita ya itu kan waktu kampanye 2009. Saya ngebayangin aja wah ada yang cakep nih. Suaminya cakep loh. Dohir Farisi. Yenni udah ngincer duluan. Coba 120
laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketikan pembawa acara bertanya mengenai arti dari kalimat bahasa Inggris narasumber yang hadir. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara (Rosiana) ketika pembawa acara bertanya mengenai nama panjang dari narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata Trans 7.
salah karena arti dari kalimat tersebut bukanlah seperti pernyataan penutur.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara pertemuan antara narasumber
Informasi yang diberikan salah karena tidak mungkin mitra tutur akan melakukan seperti dalam pernyataan
Informasi yang diberikan salah karena nama dari mitra tutur yang dimaksud tidak terdapat kata daerah di Arab seperti yang dituturkan oleh penutur tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Informasi tidak logis
kalau yang di situ muka-mukanya kayak kamu, Meng. Komeng : Ini mah buang sampah muka saya. Bukan pura-pura jatuh. Silfie : Nie ngomong apa? Rosiana : Tapi agak wontet. Mellani : Eh Kak Rosi, Anda tegatenganya ngomongin saya yang jelek-jelek kepada ayah saya sendiri. Alia tersinggung lho kalau begitu.
32
TMT7/HR/31.5.2014/KL
33
TMT7/DY/5.4.2014/KL
Rosiana : Eh, halo! Akbar : Iye bu, maaf bu, maaf. Zeda : Serius, serius! Rosiana : Lanjut Kang Dede! Biasa, di program ini memang istimewa karena selain mewakili suara para pemilih, suara perempuan, ada juga suara gaib (menunjuk Komeng).
34
TMT7/DY/5.4.2014/KL
Rosiana : Saat ini ada satu yang harus digaris bawahi menurt saya. Jadi moral ceritanya itu adalah kadang-kadang kalau orang mengejar sesuatu itu jangan hanya di lihat dari jabatannya begitu, tapi apa yang dia 121
dengan suaminya ketika pemilu penutur tersebut. 2009 pada saat narasumber akan jatuh. Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber dan mengajaknya berbicara dengan bahasa Palembang supaya para panelis tidak tahu kalau sedang diolokolok. Tuturan pembawa acara dalam Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika melihat para panelisnya sibuk dengan perdebatan mereka pada saat narasumber yang hadir ingin menjawab pertanyaan dari pembawa acara mengenai tudingan sinis yang diberikan terhadap narasumber. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber (Dede Yusuf) memberikan sebuah contoh dari pernyataan
Informasi yang diberikan tidak benar karena penutur bukanlah anak dari narasumber yang hadir.
Informasi yang diberikan tidak logis karena para panelis yang hadir tidak ada yang mewakili suara dari alam gaib, termasuk panelis yang ditunjuk oleh penutur.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seorang caleg dari dapil lain dipilih oleh pemilih daerah lain pula.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
TMT7/DY/5.4.2014/KL
36
TMT7/DY/5.4.2014/KL
bisa lakukan melalui jabatan itu. Jadi bukan tergantung jabatannya, tapi bagaimana apa yang dapat kita perbuat untuk rakyat. Dede Yusuf : Sekarang saya ambil logikanya aja beginilah. Saat ini misalnya Akbar dengan kegantengannya yang luar biasa ini. Akbar : Waaahhh... saya pilih pak, saya pilih. Zeda : Mas Dede ini kan pernah menjabat sebagai wakil gubernur ya, pastinya tahu banyak tentang permasalahan yang terjadi di Bandung ya, permasalahan ..... belum selesai ngomongnya, belum! .... permasalahan ini tidak terselesaikan. Komeng : Kalau ngomong ke sana, di sana Kang Dede. Saya kanguru. Silahkan!
pembawa acara Tatap Mata (Rosiana) dengan menjadikan panelis laki-laki tersebut (Akbar) sebagai contohnya yang berupa pujian
Tuturan dari salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) yang disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber mengenai permasalahan yang ada di Bandung dengan posisi menghadap panelis laki-laki tersebut (Komeng).
Informasi yang diberikan tidak logis karena penutur bukan hewan seprti yang disebutkan, melainkan manusia.
Komeng : Ibu kota Jawa Barat adalah Bandung, dan banyak orang menyebut Bandung itu kota kembang. ....... Zeda : Kapan nayanyaknya, buruan! Komeng : Pertanyaannya salah
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika salah panelis yang perempuan (Zeda) merasa kesal dengan panelis laki-laki
Informasi yang diberikan tidak logis karena antara penutur dan mitra tutur bukanlah sepasang suami-istri yang bisa bercerai, melainkan
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
TMT7/DY/5.4.2014/KL
38
TMT7/DY/5.4.2014/KL
ulangi. Bandung terkenal sebagai ..... Zeda : Ini kapan tanyanya? Rosiana : Zeda, sabar dong Zeda. Akbar : Orang ..... orang ini lagi nyari pertanyaan, bukan lagi nyari ribut. Nyari pertanyaan. Komeng : Bar, lama-lama gue ceraiin ye. Dede Yusuf : Nggak ...... silahkan Mas Komeng. Zeda : Ayo tanya, tanya! Akbar : Jangan diganggu nih ya. Rosiana : Zeda, tahan emosi ya. Zeda : Emosi, bikin emosi dari tadi. Rosiana : Bair Komeng jawab dulu. Akbar juga diem. Akbar : Saya nggak ganggu, Bu. Komeng : Heh diem! Biar ngga‟ ganggu kacanya saya tutup ah. Akbar : Eh Mang, baru kali ini jawaban .... bener gitu. Zeda : Pinter. Komeng : Ya elah Bar. Rosiana : Cerdas. Sampai terkejut Gua. Komeng : Di gedung sate lima tahun Gue. Akbar : Ngapain? 123
tersebut (Komeng) yang selalu sama-sama panelis mengulangi pernyataan yang dalam acara talk show sama dan tidak cepat Tatap Mata. mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang hadir pada malam itu.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata (Komeng) disampaikan ketika menanggapi sikap panelis perempuan (Zeda) yang selalu mengganggu saat panelis lakilaki tersebut (Komeng) hendak mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang hadir pada malam itu.
Informasi yang diberikan tidak logis karena kebaradaan penutur dengan mitra tuturnya tidak di dalam mobil atau ruangan yang posisi keduanya terhalang oleh kaca.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) yang disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) menanyakan keberadaannya di gedung pemerintahan di daerah Bandung yang dijuluki gedung sate.
Informasi yang diberikan tidak logis karena gedung sate bukan tempat untuk perdagangan, melainkan sebagai pusat pemerintahan kota Bandung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Jual obat. Dede Yusuf : Jadi ini tujuannya buat kardiofaskular. Akbar : Mas masih lama keluar dulu aja. Komeng : Eh jangan, dia mau mandiin saya ko‟.
39
TMT7/DY/5.4.2014/KL
40
TMT7/DY/5.4.2014/KL
Rosiana : Sebenernya tadi boleh 15 menit Kang Dede sama Komengnya. Komeng : Rasanya dia demen banget kalau gue mati.
41
TMT7/AH/12.4.2014/KL
Rosiana : Nah, sebelum saya tanya Pak Ahok nih ya. Ee kalau kita denger nama Bapak Basuki Tjahaya Purnama atau Pak Ahok, apa yang terlintas dalam pikiran kalian? Vincen dulu! 124
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) berbicara kepada patner berlatih narasumber yang sedang mununggu peragaan beladiri muangtai.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara berpendapat bahwa ketika narasumber yang hadir pada malam itu diperbolehkan lebih lama memperagakan beladiri muangtai dengan panelis tersebut. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh pembawa acara (Rosiana) perihal ungkapan yang tepat
Informasi yang diberikan tidak logis dengan masalah pembicaraan karena patner berlatih mitra tutur hadir pada malam itu bukan untuk memandikan penutur, melainkan untuk memperagakan sesi latihan beladiri muangtai. Informasi yang diberikan tidak logis karena saat peragaan beladiri muangtai anata penutur dan orang lain terebut ditambah durasinya tidak akan membuat panutur kehilangan nyawa.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah meja kayu akan hancur ketika sering digebukin dengan tangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
TMT7/AH/12.4.2014/KL
43
TMT7/AH/12.4.2014/KL
Vincent : Saya? Rosiana : Iya. Vincent : Satu kata, meja ancur. Zeda : Kok meja ancur? Vincent : Berapa meja yang ancur di kantornya digebukin Pak Ahok gara-gara marah-marah, iya kan? Rosiana : Jadi sebenernya siapa yang lebih pantes, Pak Jokowi atau Pak Prabowo jadi capres? Ahok : Itu pertanyaan yang bisa membuat saya susah hidup. Akbar : Tenang pak, jawab aja di sini pak, entar nggak ditayangin kok pak! Rosiana : Menurut bapak, siapa yang lebih pantas memimpin republik ini. Pak Prabowo atau Pak Jokowi? Nanti kita edit jawaban bapak. Ahok : Sebenernya orang yang waras, yang paling pantas jadi capres ya Ahok dong! Akbar : Tayangan nggak diedit pak, bapak yang diedit Pak Prabowo kayaknya.
125
terhadap narasumber hadir pada malam itu.
yang
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika beliau ditanya oleh pembawa acara mengenai siapa yang lebih pantas menjadi capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber yang hadir ditanya oleh pembawa acara perihal siapa yang lebih pantas jadi capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, namun narasumber tidak mau menjawab dan memberikan pernyataan yang berbeda meskipun pembawa acara telah mengatakan bahwa jawaban
Informasi yang diberikan tidak logis karena pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur tidak ada hubungan atara hidup mati dari penutur.
Informasi yang diberikan tidak logis karena mitra tutur tidak sama dengan sebuah tanyangan yang bisa diedit sesuka hati oleh pemiliknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
TMT7/AH/12.4.2014/KL
45
TMT7/AH/12.4.2014/KL
Rosiana : Nah, malam hari ini ...... tadi kita udah bicara ya yang sebelumnya, Pak Ahok. Pertanyaan antara tuh ..... yang membuat siapa yang lebih cocok jadi capres Pak Jokowi atau Pak Prabowo itu bikin susah hidup ya buat Pak Ahok ya? A : Hem kan, bingung kan! V : Senyum kan! Ah : Senyum itu taktik sambil mikir. V : Oh ternyata, Bar. Mikir! Ah : Kalau marah nggak perlu mikir soalnya. Zeda : Di sini dikatakan gaji bapak itu hampir 1,7 miliar, bener sekecil ini gajinya? Ahok : Ini kan temuan, tapi bukan temuan nenek Lo. Karena aku yang buka. Zeda : Tensi, tensi. Vincent : Bar, orang biasanya jatungnya bunyinya dag dig dung. Ini lain. Ahok : Ape bunyi ye? Vincent : Apa Lo denger-denger. 126
narasumber akan diedit sebelum ditayangkan. Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika para panelis mengomentari ekspresi senyumnya pada saat ditanya oleh pembawa acara mengenai pernyataan narasumber yang mengatakan bahwa pertanyaan tersebut membuatnya susah hidup.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika sedang mengecek detak jantung narasumber karena menjelaskan pertanyaan panelis perempuan (Zeda) perihal isu tentang persiteruan narasumber dengan sebuah lembaga tertentu.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada perihal senyum itu sebagai taktik dalam berpikir.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah jantung manusia dapat berbunyi seperti yang dituturkan oleh penutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
TMT7/GW/19.4.2014/KL
47
TMT7/GW/19.4.2014/KL
48
TMT7/GW/19.4.2014/KL
Begitu bunyinya. Rosiana : Seperti biasa saya mau perkenalan ..... memperkenalkan tiga orang yang mewakili penonton gitu ya, yang selalu bersama setiap episode Tatap Mata. Kita tepuk tangan untuk Akbar, Zeda, dan juga Komeng. Akbar : Udah sembuh dia Bu! Zeda : Kembali lagi. Akbar : Kemarin kan nggak sembuh die. Komeng : Otak saya lagi dibenerin. Kemarin saya lagi nongkrong, otak saya diambil, dibumbui ama anak kecil. Rosiana : Meng nggak boleh cepet marah dong! Komeng : Gua kayaknya miskin amat, Bar. Kan biar begini gua nabung, Bar. Akbar : Nabung di mane? Komeng : Tiap pagi di rumah. Akbar : Di mane nabungnye? Komeng : Di toilet. Komeng : Dari sini, kalau baca berita dari sini. Leadis and gantelman .... elu kayaknya nggak yakin banget 127
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika para panelis lain mengatakan bahwa dirinya tidak hadir pada episode sebelumnya dikarenakan sakit.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin otak manusia bisa dibenarkan layaknya mesin sebuah mobil.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya disindir oleh pembawa acara sebagai orang yang miskin.
Informasi yang diberikan tidak logis karena menyamakan kegiatan menabung di bank dengan buang air besar di toilet.
Tuturan salah satu Panelis laki- Infromasi yang diberikan laki dalam acara Tatap Mata tidak logis karena unta trans 7 (Komeng) disampaikan adalah hewan bukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
TMT7/GW/19.4.2014/KL
50
TMT7/GW/19.4.2014/KL
ahh. Gue ngomong Inggris. Zeda : Yakin, yakin. Lanjut! Komeng : Gue tu di Inggris lama Bar. Akba : Ngapain? Komeng : Setahun kurang duabelas bulan. Semua orang yang lahir di Inggris, gede di Inggris belum tentu bisa bahasa Inggris. Atau dia lahir di Arab umpamannya, gede di Arab, belum tentu dia bisa bahasa Arab. Akbar : Contohnye? Komeng : Unta. Rosiana : Komeng! Komeng : Iye. Rosiana : Tutup dong cepetan. Zeda : Closing, closing. Akbar : laedis and gantelman jangan ke mana-mana setelah pesan-pesan kita akan balik. Zeda : Pake bahasa Inggris. Komeng : Leadis and gantelman do go a way a way, this clos just minit open Mr. Gita Wirjawan. Nggak paham kan? Akbar : Iye. Komeng : Gue aja bingung. Komeng : Saya sebagai rakyatnya 128
ketika pembawa acara manusia, jadi wajar menyuruhnya untuk menutup kalau unta tidak bisa perbincangan dengan berbahasa berbahasa Arab. inggris namun diejek oleh panelis lain dengan menertawakannya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya disuruh oleh pembawa acara untuk menutup perbincangan dan akan kembali lagi setelah iklan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Informasi yang diberikan tidak logis karena didalam bahasa Inggris tidak terdapat susunan gramatikan seperti yang dituturkan penutur.
Tuturan salah satu Panelis laki- Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
TMT7/MD/26.4.2014/KL
wajar aja memperankan presidennya. Tolong antar saya. Akbar : Gua ajudan ya. Ajudan di belakang ya. Komeng : Oh iya. Akbar : Di belakang ajudan. Komeng : Iya, kalau di depan Elu ngalingin Gue. „Kayaknya Pak Gita mau keluar ya, itu pintunya!‟ Akbar : Maksudnya jadi menteri perdagangan. Kan pasti sudah ada rumor-rumar dan bapak presiden sudah menerima rumor-rumor itu. Komeng : Tapi tetep nggak mau tanya dong, pura-pura nggak tahu. „Pak Gita mau ngobrol sama saya? Saya buka kacanya!‟ Akbar : Paling tidak ya, kapan lagi kita liat presiden pidato bawa gitar kan? Komeng : Ooo iya. Akbar : Mungkin. Komeng : Tapi tujuhbelasan, meriam tujuhbelas kali. Akbar : Duaarsss. Komeng : Ini kendang, debud dang debud.
129
laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya bersama panelis laki-laki lain (Akbar) ketika hendak memperagakan cara mengundurkan diri seorang menteri kepada presiden.
tidak logis karena keberadaan penutur dan mitra tutur saat percakapan adalah di ruangan terbuka yang pandangannya tidak terhalangi oleh kaca.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan perihal kebenaran isu bahwa yang diajukan sebagai capres dari partai PKB adalah Rhoma Irama dan menjawab benar bahwa capresnya dalah Rhoma Irama, kemudian panelis laki-laki yang
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin dalam upaca kemerdekaan yang dibunyikan sebagai tanda kemeriahan adalah kendang dan bukan merian seperti biasanya apabila yang menjadi presiden adalah Rhoma Irama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
TMT7/MD/26.4.2014/KL
53
TMT7/MD/26.4.2014/KL
Akbar : Pokoknya walaupun tidak menjadi kepala negara tetep menjadi kepala keluarga kan pak? Mahfud : Ya. Betul. Komeng : Tapi dosen tetep ya pak ya? Mahfud : Ooo dosen? Tetep, masih dosen. Komeng : Kalu umpama bapak menjadi prseiden tetep jadi dosen juga? Rosiana : Ya nggak bisa dong. Kan sibuk, Meng. Komeng : Tapi kan mahasiswanya yang ke istana. Akbar : Susah kayaknya menjadikan Rhoma Irama ini presiden, untuk nyari pengganti aja susah. Komeng : Kenapa? Akbar : Cari ujung gitar aja dia nggak ketemu-ketemu. Gini-bini aja terus (memperagakan koreografi Rhoma Irama saat pentas). 130
lain (Akbar) berpendapat perihal jawaban narasumber tersebut bahwa kapan lagi punya presiden yang pidato bawa gitar. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika perbawa acara bertanya perihal keberadaan narasumber dalam dunia politik yang disebut sebagai kuda hitam yang bisa menjadi capres atau pun cawapres.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika perbincangan antara para panelis dengan narasumber yang hadir mengenai apabila Rhoma Irama menjadi seorang presiden kelak.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seorang presiden merangkap sebagai seorang dosen dan mengajar mahasiswanya di dalam istana negara.
Informasi yang diberikan tidak logis karena gerakan yang dilakukan oleh Rhoma Irama ketika manggung bukanlah kegiatan mencari ujung gitar, melainkan koreografi sebuah tarian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
TMT7/MD/26.4.2014/KL
55
TMT7/MD/26.4.2014/KL
56
TMT7/MD/26.4.2014/KL
Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus. Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu temenya tetep aja dateng terus. Zeda : Namanya juga nyamuk banyak. Komeng : Karena Elo enggak bikin acara penguburannya, Bar. Akbar : Kalau bikin. Komeng : Dia akan kapok. Komeng : Eeeee aaaa saya ingin melanjutkan kepemimpinan saya, Pak. Mahfud : He‟em. 131
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Informasi yang diberikan tidak logis karena nyamuk tidak memiliki sifat layaknya manusia, yaitu sifat kapok atau jera seperti yang dikatakan oleh penutur.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin hewan memiliki sifat layaknya manusia pada umumnya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika memeragakan menjadi
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah koper yang dibawa untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
TMT7/JK/3.5.2014/KL
58
TMT7/JK/3.5.2014/KL
59
TMT7/JK/3.5.2014/KL
60
TMT7/DI/17.5.2014/KL
Komeng : Ya bapak paham lah, saya penyuap yang menyuap kepada juga udah bawa koper. narasumber yang hadir dan Akbar : Ini! Isinya apa? dibantu oleh panelis laki-laki Komeng : Kotoran ayam. yang lainnya (Akbar) dengan membawa sebuah koper. Komeng : Saya lama tinggal di Tuturan salah satu Panelis lakitempat wudhu. laki dalam acara Tatap Mata Rosiana : Ngapain ke tempat wudhu? trans 7 (Komeng) disampaikan Komeng : Ya ngobrol aja ama ketika dirinya diejek oleh keran. panelis laki-laki yang lain (Akbar) sebagai marbot masjid. Jusuf Kala : Udah pernah donor Tuturan salah satu Panelis lakidarah belum hayo Komeng? laki dalam acara Tatap Mata Komeng : Udah pak. trans 7 (Komeng) disampaikan Jususf Kala : Udah ya? Berapa kali? ketika ditanya oleh narasumber Komeng : Ama nyamuk saya pak. perihal melakukan donor darah.
Akbar : Meng, mau ke mana? Komeng : Mau pelantikan, nagmbil jas. Akbar : Pelantikan ape? Komeng : Itu ikut, Pak JK mau dilantik.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyampaikan hasil votting penonton di studio perihal kecocokan narasumber menjadi presiden tahun ini. Rosiana : Selamat malam Pak Tuturan salah satu panelis lakiDahlan, terima kasih. Di tengah laki dalam acara tatap mata 132
menyuap berisikan kotoran ayam.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah kran di tempat wudhu dapat diajak berbicara. Informasi yang diberikan tidak logis yakni menyamakan kegiatan ketika nyamuk menghisap darahnya dengan kegiatan mendonorkan darah. Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin dengan hasil votting dari para penonton di studio saja bisa menjadikan mitra tutur sebagai seorang presiden. Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
TMT7/DI/17.5.2014/KL
62
TMT7/DI/17.5.2014/KL
kesibukannya Pak Dahlan menyempatkan waktu di Tatap Mata. Kita udah lama ya memanggil Pak Dahlan. Komeng : Oh iya, betul sekali. Rosiana : Oh lama, samapi udah selesai ini (sambil memegang baju komeng). Komeng : Iya, ini tadinya putihputih ini Pak, ini. Komeng : Kan bapak sebagai menteri BUMN tidak bisa memanfaatkan itu pak? Akbar : Maksud ye? Komeng : Umpamanye, pegawainya kan males-males, kerjaannya ngantuk, nguap terus. Sembari mau kerja nguap terus. Nah itu kumpulun aja pak! Digabungin ke listrik. Akbar : Buat ape? Komeng : Jadi tenaga listrik tenaga uap, pak. Dahlan Iskan : Jadi di Indonesia itu tiap tahun ada sepeda motor baru itu 8 juta. Komeng : Tuh, kan saya bilang segitu. Dibilangin nggak percaya. Akbar : 2 juta tadi kamu ngomong. 133
trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir pada malam itu (Dahlan Iskan) ketika pembawa acara mengatakan bahwa mereka sudah lama mengundang narasumber untuk hadir dalam acara talk show tersebut sampai warna baju panelis tersebut berubah warna. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber menjelaskan perihal sumber tanaga listrik.
mungkin warna baju dapat berupah begitu saja tanpa melalui proses pewarnaan terlebih dahulu.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) perihal jawaban panelis (Komeng) salah
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada yang menawar dari jawaban yang diajukan oleh penutur.
Informasi yang diberikan tidak logis sebab tidak mungkin orang menguap dapat dijadikan sumber tenaga listrik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
TMT7/DI/17.5.2014/KL
63
TMT7/YW/24.5.2014/KL
64
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Komeng : Elu nawar, gue udah dikarenakan panelis laki-laki delapan juta. tersebut (Akbar) menawar jawaban yang akan diberikannya. Akbar : Sembarangan aje. Tapi Tuturan salah satu panelis lakikemarin, bener ni Bu. Tapi saya laki dalam acara tatap mata jagan dimarahin ya Bu ya? trans 7 (Akbar) disampaikan Saya liat mobil listrik, Bu yang ketika pembicaraan sedang punyanya ITS itu Bu ya. Mobil membicarakan mobil listrik. listrik itu kan ada yang pnya ITS. Dibelakanganya itu ada kayak gede itu mobil boks itu. Komeng : Kontener? Akbar : Bukan, saya tanya itu apa? “Ooo itu powerbank nya mas”. Komeng : Salaman Tuturan salah satu panelis Rosiana : Hah? dalam acara Tatap Mata Trans Akbar : Bu! Jadinya kayak arisan 7 (Akbar) disampaikan ketika melihat pembawa acara dan ibu PKK nih. narasumber yang hadir sedang asik berbincang-bincang sendiri. Rosiana : 2 bulan yang lalu, sekarang Tuturan pembawa acara dalam udah kurusan. acara Tatap Mata Trans 7 Yeni Wahid : Alhamdulillah, (Rosiana) disampaikan ketika kurusan bukan kurus. memperkenalkan narasumber Rosiana : Haa.. bukan kurus, yang hadir pada malam itu kurusan. Saya juga ingin kepada para penonton yang 134
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak terbukti bahwa mobil listrik buatan anak ITS menggunakan powebank untuk berjalan.
Informasi yang diberikan tidak logis karena mitra tutur yang dimaksud sedang menyambut kedatangan narasumber dan bertanya kabar. Informasi yang diberikan tidak logis karena melahirkan bukanlah sebuah hobi, sebab hobi adalah kebiasaan yang sering dilakukan, seperti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
memperkenalkan bahwa Yenni ini salah satu yang dianggap sebagai calon pemimpin Indonesia di masa akan datang. Tetapi bagi para ibuibu yang anaknya banyak sekali, Anda punya teman. Karena Yenni Wahid ini tiap tahun hobinya melahirkan. Yenni Wahid : Iya, pos yandu. Betul. Komeng : Yang imunisasi. Dikasih pin. Akbar : Pin apa, Meng? Komeng : Pin ATM. Ya pin itu, yang ditetesin.
65
TMT7/YW/24.5.2014/KL
66
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Komeng : Aaaahhh.... lebih hebat saya. Akbar : Kenapa? Komeng : Saya melihat pembicaan orang, tapi saya nggak ngerti.
67
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Akbar : Ibu lagi nari apa sih, Bu? Kayaknya tuh, Bu. Kayak nari pring itu? Komeng : Itu yang namanya mau 135
hadir di studio dan para panelis. membaca.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh panelis lakilaki lain (Akbar) perihal pernyataannya tentang imunisasi yang dikasih pin. Tuturan salah satu panelis dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis tersebut (Akbar) mengatakan bahawa Gus Dur ketika tertidur pun bisa mengerti pembicaraan orang. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya
Informasi yang diberikan tidak logis yakni tidak mungkin ketika melakukan imunisasi akan dikasih pin ATM.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada orang yang tidak paham pembicaraan orang lain dikatakan hebat.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin orang yang hedak makan nasi kebuli
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
makan nasi kebuli bareng-bareng.
68
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Komeng : Waktu didorong-dorong itu ada orang yang teriak tu, Bar. Akbar : Kenape? Komeng : Masukin gigik dua, Bu. Zeda : Jatuhnya jadi tambah kenceng.
69
TMT7/YW/24.5.2014/KL
70
TMT7/YW/24.5.2014/KL
Komeng : Wow, Bar. Politik di kita itu begitu. Kampanye pakek uang. Makanya langsung ..... temen saya itu, kampanye pakek uang. Akhirnya ditangkep sama polisi. Akbar : Kenape? Komeng : Dia nggak pakek celana, pakek uang. Ditutupin, tutup. Yenni Wahid : Mr. Subianto. Komeng : Yes. Yenni Wahid : Mr. Subianto, You’re being one of the candidate in the 136
(Akbar) yang menanyakan gerakan tangan yang dialkukan oleh panelis perempuan (Zeda) ketika sedang bertanya kepada narasumber. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika pembawa acara mengatakan bahwa pertemuan narasumber dengan suaminya ketika pemilu 2009 dan narasumber hampir terjatuh dan kemudian ditangkap oleh suaminya tersebut. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) setelah mendengar pernyataan narasumber bahwa politik di negara kita ini selalu sarat dengan uang. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketiak diminta untuk
melakukan gerakangerakan tangan seperti itu.
Informasi yang diberikan tidak logis yakni menyamkan orang yang terjatuh dengan orang yang sedang naik kendaraan.
Informasi yang diberikan tidak logis yakni tidak mungkin orang pada saat kampanye tidak memakai pakaian tetapi memakai uang.
Informasi yang disampaikan tidak logis karena tidak ada yang mengatakan tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
TMT7/YW/24.5.2014/KL
72
TMT7/HR/31.5.2014/KL
73
TMT7/HR/31.5.2014/KL
presedent election. Indonesia still needed a rooted values. And how do you convince the goverment later, without the presence of the first lady. Komeng : Oh.... eemm I am make goverment in the cleane. Ada yang rubuh tuh. Kayaknya nggak boleh gue ngomong Inggris, Bar. Iya, nggak ada yang setuju. Komeng : Ini orang pingsan. Tahu kenapa dia bisa pingsan? Akbar : Kenapa? Komeng : Udah tahu kotoran kambing pakek dimakan.
memerankan sebagai Pak penutur untuk berbicara Prabowo dan bertanya jawab bahasa Inggris. dengan narasumber yang berperan sebagai wartawan dari media asing.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) pada saat bermain game tebak gambar bersama narasumber yang hadir. Hatta Rajasa : Rosi ini orang Tuturan salah satu panelis Palembang asli. perempuan dan panelis laki-laki Selfie : Jangan roming gini dong ya. dalam acara Tatap Mata Trans Akbar : Saya juga Palembang saya. 7 (Melani dan Akbar) Selfie : Apa? disampaikan kepada Akbar : Palembang. Paling lama narasumber yang hadir perihal diri mereka yang berasal dari untuk berkembang. Mellani : Apa Palembang? Kalau daerah-daerah yang keren. saya orang Sepanyol. Bapak Sepa, mamak konyol. Bapak silahkan! Akbar : Kamu merantau nak di sana, Tuturan panelis laki-laki dalam 137
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin orang dengan sengaja memakan kotoran kambing.
Informasi yang diberikan tidak logis karena Palembang dan Spanyol adalah nama dari sebuah daerah dan negara, bukan kepanjang dari kalimat yang dituturkan oleh penutur.
Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
TMT7/HR/31.5.2014/KL
75
TMT7/HR/31.5.2014/KL
76
TMT7/HR/31.5.2014/KL
tidak ada siapa-siapa. Kalau kamu butuh tempat tinggal gampang. Mellani : Ke mana? Akbar : Pertama datang kamu nyopet, nah begitu. Setelah itu kamu ditangkep, nah tinggal lah di sono. Mellani : Saya juga nyolong. Tapi bukan nyolong benda atau harta. Akbar : Nyolong apa? Mellani : Nyolong hatimu sayang. Nggak apa-apa pak, silahkan pak.
acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir ketika menceritakan pesan dari ibunya waktu pertama kali hendak kuar dari daerahnya.
tidak logis karena tidak mungkin seorang ibu berpesan kepada anaknya yang hendak merantau dengan pesan yang jelek.
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika ditanya mengenai pernyataannya yang mengatakan bahwa dirinya juga mencuri, namun bukan harta benda. Selfie : Dua belas? Tuturan penelis laki-laki dalam Rosiana : Memang waktu dulu acara Tatap Mata Trans 7 memang begitu ya. (Akbar) disampaikan kepda Selfie : Dua belas. narasumber yang hadir ketika Akbar : Berarti sudah termasuk mendengar bahwa narasumber pemain cadangan ya pak ya? berasal dari duabelas Mellani : Dua belas itu keluarnya bersaudara. satu-satu atau langsung brojol bareng itu? Akbar : Tentunya satu-satu dong. Rosiana : Boleh contohin pak? Tuturan dari dua panelis dalam Hatta Rajasa : Boleh. acara Tatap Mata Trans 7
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah hati dapat dicuri dari orang yang masih hidup.
138
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seseorang ketika melahirkan sekaligus mengeluarkan 12 anak.
Informasi yang diberikan tidak logis karena mitra
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
TMT7/HR/31.5.2014/KL
78
TMT7/HR/31.5.2014/KL
Mellani : Kapan lagi ... Hatta Rajasa : Saya ambil salah satu cerita ini.. Akbar : Saya cari bantal dulu ya pak. Selfie : Selimut dong seimut. Mellani : Bapak maaf sekali pak. Itu buka cuma landi pak yang bisa cuma begitu. Hatta Rajasa : Iya betul. Mellani : Kalau menurut saya ni pak – kacamata saya ni – saya kemarin jalan-jalan ke hutan pak, Harimau ketemu saya puter balik loh pak. Akbar : Kenapa? Mellani : Saya nggak mau digigit harimau, pak. Setelah saya cek, pak. Bukan karena saya ada durinya, pak! Harimaunya vegetarian pak, pemakan tumbuh-tumbuhan. Mellani : Itu lagu yang pertama judulnya apa? Akbar : Bubui bulan. Mellani : Itu Bubui bulan kalau malam, kalau pagi bubui ayam.
139
(Akbar dan Selfie) disampaikan kepada narasumber yang hadir ketika narasumber hendak mencontohkan pada saat ibu narasumber dulu membacakan dongeng. Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada narasumber yang hadir untuk menanggapi cerita dari narasumber yang baru saja ia dengarkan.
tutur hanya memberikan contoh dalam membacakan dongeng, dan bukan membacakan dongeng untuk pengantar penutur tidur. Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada harimau pemakan tumbuh-tumbuhan.
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika mendengarkan pemutaran instrumen lagu yang berjudul Bu Bui Bulan.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada lagu yang judulnya dapat berubah-ubah oleh perputaran waktu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maksim yang No. Dilanggar Data Maksim 1 Relevansi a. Informasi tidak relevan dengan masalah pembicaraan
2
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks Tuturan
Keterangan
TMT7/DY/5.4.2014/R
Komeng : Gubernur kadang dikasih tahu juga ngga‟ denger. Kayak saya, gubernur liwat saya ngomong diem aje. Zeda : Apaan? Akbar : Siape? Komeng : Gubernur VOC. Dia kagak ngarti paling ama gue. Akbar : Itu orang Belanda.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni perbedaan zaman dalam contoh yang diberikan oleh penutur.
TMT7/DY/5.4.2014/R
Akbar : Kalau nggak bener bukan mengikuti. Komeng : Tetep ngikuti. Akbar : Menimpuki. Komeng : Ah salah Bar, tetep ngikuti. Akbar : Buat ape? Komeng : Tetangga gue ke manemane selalu diikuti. Padahal dia berbuat tidak baik, nyopet misalnya. Diikuti dibelakangnya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis parempuan (Zeda) mengatakan kepada narasumber yang hadir pada malam itu bahwa sebagai wakil gubernur kerjanya jangan hanya diam saja, tetapi harus ikutan kerja. Tuturan dari salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika kedua panelis laki-laki (Komeng dan Akbar) berdebat mengenai pengikut yang akan selalu mengikuti panutannya bahkan apabila panutannya tersebut berkata dan berbuat tidak baik. Dan panelis tersebut (Komeng) memberikan contoh kepada panelis laki-laki lain (Akbar) agar percaya dengan pendapatnya.
140
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena aktifitas atau sikap seorang pengikut akan selalu mengikuti panutannya disamakan dengan aktifitas masa yang mengejar pencuri atau pencopet.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
TMT7/DY/5.4.2014/R
Zeda : Tahu nggak artinya? Komeng : Tahulah. Zeda : Konstitusi apa? Konstituen apa? Komeng : Itu dua-duanya merk tas ibu-ibu.
4
TMT7/DY/5.4.2014/R
Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! Akbar : Berhenti? Komeng : Berhenti dong! Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor.
5
TMT7/DY/5.4.2014/R
Rosiana : Ya pemirsa, kita sudah sampai dirangkaian perbincangan yang terakhir dan seperti biasa nih kalau diujung acara saya ajak main nih. Zeda : Interupsi! Interupsi Bu. Pertanyaan belum dijawab Bu. Rosiana : Yang mana? Zeda : Konstitusi – konstituen tadi? 141
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh panelis perempuan (Zeda) perihal arti dari konstitusi dan konstituen. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara (Rosiana) bahwa saat ini sudah diujung acara talk show dan ingin mengajak narasumber bermain game.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembincangan karena jawaban penutur tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena jawaban yang diberikan atas pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur perihal keberhentiannya dari dunia periklanan motor setelah menjabat sebagai pejabat publik dan bukan karena lampu merah. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan pernyataan mitra tutur karena yang dimaksudkan dari kalimat diajak main adalah bermain game dan bukan yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
TMT7/DY/5.4.2014/R
7
TMT7/AH/12.4.2014/R
Rosiana : Oo ..... ok. Zeda : Belum, belum dijawab. Komeng : Ini kata Ibu sudah diujung acara. Zeda : Ini pertanyaan politis lho. Komeng : Udah diujung acara mau diajak main. Biasanya orang main nyari ujungnye. Rosiana : Kang Dede, benar atau salah? Pemilu legeslatif pertama di Indonesia adalah pada tahun 1945! Dede Yusuf : Salah. Rosiana : Salah! Betul sekalai jawabannya. Yang benar apa Kang? Dede Yusuf : Kalau tidak salah dua tahun setelah kita merdeka, kalau tidak salah ya. Akbar : 1947, 1947 belum bisa Bu. Dede Yusuf : Oh sory sory, tahun lima puluh. Rosiana : Tahun lima puluh lima. Betul sekalai. Akbar : 1955. Berarti jam delapan kurang lima menit, Meng. Rosiana : Awas wagub galak. Iya. Pak Ahok, kalau orang tahunya bapak galak banget, gimana itu? Ahok : Ternyata hasil survei Tempo, 142
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara kepada narasumber yang hadir pada malam itu mengenai tahun pertama pemilu legislatif diadakan.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni berkaitan dengan tahun pertama kali pemilu legislatif diadakan, bukan waktu atau jam.
Tuturan narasumber dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena jawaban penutur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
TMT7/AH/12.4.2014/R
9
TMT7/GW/19.4.2014/R
65% suruh pertahankan galaknya tuh. Aneh kan? Rosiana : Iya, aku baca tuh. Ahok : Iya, makanya. Rosiana : Jadi mau galak terus? Ahok : Kalau galak terus kena struk nanti, bahaya. Kalau orang ngeyel masak kita nggak marah? Zeda : Kalau wanita memungkinkan tidak? Ahok : Oo paling gue suka kalau wakilnya wanita. Lebih enak! Rosiana : Kenapa? Ahok : Minimal ada yang diajak ngobrol beda dong – kalau sama cowok kayak gini kan males ngomongnya. Zeda : Berarti .... Akbar : Semakin cocok ya pak kalau wanita jadi pasangan, semakin cocok ya pak. Ke manamana berdua, ke kondangan berdua. Akbar : Jadi orang lihat luarnya aja enak-enak, tapi dibalik itu kerja keras. Gita : Iya. Poin saya adalah kalau kerja keras, doa, bisa jadi barang. 143
diajukan oleh pembawa acara mengenai kebiasaan galaknya tersebut apakah akan terus berlanjut atau tidak.
tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur perihal kebiasaannya marahmarah, bukan akibat dari marah-marah.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mengetahui jawaban narasumber atas pertanyaan yang diberikan oleh panelis perempuan (Zeda) perihal calon wakilnya nantinya perempuan apa laki-laki dan narasumber lebih memilih perempuan yang menjadi wakilnya.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai pasangannya sebagai wakil gubernur, bukan sebagai pasangan ke kondangan.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber memberikan pernyataan bahwa dalam hidup
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai kerja keras mitra tutur agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
TMT7/GW/19.4.2014/R
11
TMT7/GW/19.4.2014/R
Komeng : Bar, itu nggak kerja keras dong! Akbar : Kenape? Komeng : Kerja lembek. Rosiana : Ok, jelaskan pada penonton (menunjuk Komeng). Akbar : Paham nggak? Bahasa Inggris. Komeng : Artinye gini Bar. Akbar : Iye. Komeng : Yang namanya sekolah di luar atau di dalem, kalau memang nggak niat-niat belajar tetep jelekjelek juga. Akbar : Iye. Komeng : Seperti saya dulu, ibu saya menyarankan „Komeng sekolah di luar!‟ Akbar : Terus? Komeng : Akhirnya saya sekolah di luar. Akbar : Hasilnye? Komeng : Kehujanan, kepanasan. Gita : Sesuai arahan bapak sebelumnya, hal-hal yang bapak minta diselesaikan sebelum bapak bisa mempertimbangkan untuk memperkenankan saya untuk 144
itu poin pentingnya adalah bisa bertahan hidup di kerja keras dan doa. negeri orang dengan bekerja sebagai jasa penguras tinja. Tuturan salah satu Panelis laki- Informasi yang diberikan laki dalam acara Tatap Mata tidak relevan dengan trans 7 (Komeng) disampaikan masalah pembicaraan ketika pembawa acara yakni persamaan sekolah menyuruhnya menjelaskan di luar negeri dengan di perihal kesamaan antara dalam negeri. sekolah di luar negeri dan di dalam negeri.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika sedang memperagakan sebagai presiden yang
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena yang ditanyakan keputusan dari presiden
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
TMT7/GW/19.4.2014/R
13
TMT7/MD/26.4.2014/R
mengundurkan diri sudah dilakukan. Mudah-mudahan bapak bisa memberikan jawaban, bisa memperkenankan saya mengundurkan diri. Komeng : Ya, ambil timbangan. Minta dipertimbangankan elu ambil timbangan. Akbar : Ya terus gimana? Komeng : Kalau memang itu keputusan Pak Gita saya juga tidak bisa lagi untuk memperpanjang, karena biro jasa malam begini sudah tutup. Ya terserah Pak Gita lah. Komeng : Bapak pernah menjadi menteri perdagangan. Waktu itu juga ada impor daging yang sangat begitu besar. Nah, menurut bapak enakan daging impor atau daging lokal, Pak? Gita : Daging lokal. Komeng : Salah pak. Akbar : Kenapa? Komeng : Enakan daging mateng, Pak. K : Walaupun memang harus percaya diri untuk menjadi seorang calon presiden. 145
berbicara kepada menterinya bukan dari biro jasa yang hendak mengundurkan untuk urusan diri dari jabatannya. mempertahankan mitra tutur sebagai menterinya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar jawaban dari narasumber yang hadir mengenai pertanyaan yang diajukan oleh panelis tersebut (Komeng) perihal kualitas rasa antara daging impor dengan daging lokal. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena pertanyaan yang diajukan bukan berkaitan antara rasa dari daging matang dan mentah, melainkan kualitas rasa daging impor dan daging lokal. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
TMT7/MD/26.4.2014/R
A : Betul. Komeng : Tapi juga harus diimbangi dengan kemampuan. Nah itu, Bar. Sekarang orang yang tidak tahu diri siapa? Akbar : Orang yang tidak tahu diri? Contoh langsung orang gitu misal. Maling Kundang nggak tahu diri sama orang tuanya. Komeng : O salah. Akbar : Terus siapa? Komeng : Supir. Akbar : Kok bisa? Komeng : Kalau dia diri, terus gimana nginjek gasnya? Mahfud : Konsepnya salah. Menghukum ..... mencabut nyawa orang itu hak Tuhan. Tuhan sendiri disemua agama mengatakan hukuman mati boleh dilakukan atas ijin Tuhan. Coba angama apa yang tidak boleh menjatuhkan hukuman mati? Semua boleh. Zeda : Meng, agama apa? Komeng : Agama yang nyembah kaleng. Zeda : Mana ada agama yang nyembeh kaleng. 146
ketika panelis tersebut (Komeng) mengajukan sebuah pertanyaan kepada panelis lakilaki lainnya (Akbar) perihak siapakah orang yang tidak tahu diri.
karena tidak ada sebuah hubungan antara tidak tahu diri yang diajukan oleh penutur dengan pekerjaan supir dan kegiatan berdiri.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembicaraan antara pembawa acara dan narasumber yang hadir perihal hukuman mati bagi para koruptor. Narasumber mengatakan bahwa konsep keputusan mati itu ditangan Tuhan bukan manusia salah karena menjabut nyawa orang hak Tuhan dan Tuhan sendiri
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena pernyataan penutur perihal agama yang menyembah kaleng tidak berhubungan dengan pembicaraan yang membicarakan tentang hukuman mati.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Itu masih.
15
TMT7/MD/26.4.2014/R
16
TMT7/MD/26.4.2014/R
17
TMT7/MD/26.4.2014/R
Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus. Akbar : Ouw ... harus langsung ye. Komeng : Berarti kita jangan tidur di rumah. Akbar : Ini pak ada uang 100 juta, nggak mau pak? Mahfud : Nggak. Akbar : Bener? Berarti utang saya dianggep lunas dong pak.
memperbolehkan hukuman mati dilakukan dengan siijinNya dan itu ada disemua agama. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber menjelaskan bahwa cara menyuap yang benar itu secara langsung transfer ke rekening atau bertemu di pesawat. Kemudian panelis laki-laki tersebut (Akbar) mengulangi peragaannya dengan menyodorkan koper yang dibawanya. Rosiana : Kalau pertanyaan dari saya Tuturan salah satu Paneli lakisemua sudah bisa jawab. Sekang laki dalam acara Tatap Mata 147
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena efek jera yang dimaksudkan adalah pada manusia bukan pada hewan berupa nyamuk.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena yang dibicarakan bukanlah masalah hutang penutur dengan mitra tutur, tetapi masalah cara menyuap seorang pejabat publik.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
TMT7/JK/3.5.2014/R
pertanyaan dari Komeng. Komeng : Eeee bapak sudah berkecimpung di dunia hukum sudah lama sekali. Akbar : Iye. Komeng : Kuliah di fakultas hukum, kerja di kantir hukum, ngajar juga soal hukum. Akbar : Iye. Komeng : Pak sekarang pertanyaannya, Pak. Berapa berat palu hakim, Pak? Rosiana :Selamat malam pemirsa, apa kabar Anda? Senang sekali berjumpa dengan Anda di malam minggu seperti ini. Semoga Anda dalam keadaan yang baik, kita berjumpa lagi dalam program “Tatap Mata”. Yang malam hari ini saya Rosiana Silalahi dan saya mengundang seorang tamu yang istimewa sekali, beliau salah seorang yang menduduki puncak dipemerintahan. Dia tokoh Makasar, ia juga namanya disebut-sebut dalam berbagai survei sebagai seorang calon wakil presiden yang paling populer. Saya tanya dulu ya dengan 148
trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mempersilahkan kepada panelis tersebut untuk bertanya kepada narasumber yang hadir pada malam itu.
masalah pembicaraan karena tidak ada hubungannya antara profesi mitra tutur dengan berat palu hakim.
Tuturan kedua Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar dan Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mendeskripsikan calon narasumber yang akan hadir malam itu yang berasal dari Makasar.
Informasi yang diberikan tidak relevan karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan nama orang yang akan menjadi narasumber dalam acara talk show yang dibawakannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
TMT7/JK/3.5.2014/R
ketiga sahabat saya, panelis saya yang ikut meramaikan acara ini. Tepuk tangan dulu dong untuk Akbar, untuk Zeda, dan untuk ..... siapa namanya? Akbar : Komeng. Komeng : JK. Rosiana : Ha? Komeng : JK. Rosiana : Kok? Komeng : Jusuf Komeng. Akbar : Belum tentu bintang tamu dari Makasar pasti Pak JK, belum tentu. Siapa tahu ada yang lain dari Makasar pasti Daeng. Kalau dari Jawa Timur kan Dieng. Kalau gelas pecah dueng. Komeng : Kalau di warung Padang dendeng. Rosiana : Serius dong. Ini Pak JK. Ini wakil presiden, mantan wakil presiden 2004-2009 ya kan? Akbar : Ya. Rosiana : Jadi serius, berikan penghormatan pada beliau. Komeng : Siap. Akbar : Bener ni serius? Kita nggak bercanda, Produser marah. 149
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis untuk serius dan mengurangi bercandanya. Kemudian salah satu panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan bahwa
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan pembicaraan karena masalah yang dibicarakan tidak berkaitan dengan honor penutur malainkan keseriusan penutur yang harus ditingkatkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
TMT7/JK/3.5.2014/R
21
TMT7/JK/3.5.2014/R
Jusuf Kala : Hahaha.... Akbar : Kan repot kita ye? Komeng : Kalau saya sih enggak dikurangin becanda, enggak. Akbar : Ape? Komeng : Ini kalao saya buka amplop kurang honor nih. Rosiana : Nasib ya pak ya? Seneng ni kalau di tanya kayak gini. Gimana nasib garis tangan kayaknya ya pak ya? Jusuf Kala : Garis tangan. Nasib, ya masing-masing orang kan punya nasib. Ya nasib presenter terus. Zeda : Balas di balas. Rosiana : Nasib ya? Komeng : Akbar dong yang lain nasibnya? Rosiana : Apa? Komeng : Nasib sudah menjadi bubur. Akbar : Golongan daranya apa? Komeng : Saya? Akbar : Iya. Komeng : Golongan darah saya O. Akbar : Kalau Pak JK, nah tau nggak apa golongannya? Komeng : Karya, ya pak ya dulu. 150
kalau tidak bercanda nanti produser marah.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir namanya sangat populer diberbagai lembaga surve, namun bukan sebagai capres melainkan sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai garis tangan atau nasib mitra tutur dan bukan nasi bubur.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya perihal golongan darah dari narasumber.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni perihal golongan darah mitra tutur dan bukan nama partai mitra tutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
TMT7/JK/3.5.2014/R
23
TMT7/JK/3.5.2014/R
24
TMT7/JK/3.5.2014/R
Akbar : Termasuk konfensi gas eee minyak tanah ke gas. Jusuf Kala : Dulu pake apa dulu? Akbar : Dulu minyak tanah pak. Sekarang elpiji. Jususf kala : Lebih enak kan? Akbar : Lebih enak, lebih cepat. Cuma gara-gara gas pak, sempet ada saudara saya celaka karena gas. Zeda : Kenapa? Akbar : Gasnya kenceng, nggak di rem. Komeng : Nanti bibit dari saya, saya kirim. Akbar : Bibit ape? Komeng : Bibit penyakit.
Rosiana : Menurut Komeng, Pak JK ini paling pas pendampingnya siapa? Komeng : Paling pas pendampingnya siapa? Akbar : Ya. Komeng : Yang semua suka, yang lain tidak terganggu. Partai suka, keluarga suka. Zeda : Siapa? 151
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir perihal salah satu kerabatnya meninggal akibat konfensi gas yang dicanangkan oleh narasumber pada saat menjabat sebagai wakil presiden dulu.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena masalah yang dibicarakan antara penutur dan mitra tutur bukanlah gas sebuah kendaraan, melainkan tabung gas elpiji.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki yang lain (Akbar) ketiba bertanya kepadanya perihal bibit yang akan dikirimkan olehnya. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara ketika pembawa acara bertanya kepadanya perihal pasangan yang cocok untuk narasumber dalam mencalonkan diri dalam pemilu nanti.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai bibit padi.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena pertanyaan mitra tutur berkaitan dengan pencalonan dalam pemilu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
TMT7/JK/3.5.2014/R
26
TMT7/DI/17.5.2014/R
27
TMT7/DI/17.5.2014/R
Akbar : Siape? Komeng : Ibu. Rosiana : Tapi di sini ada pak, siapa yang selalu menemani Pak JK kalau dalam perjalanan, mana orangnya? Aaa itu. Jusuf kaka : Supir saya. Supir JK : Eee saya. Rosiana : Pak Jaya. Supir JK : Ya. Jususf Kala : Jaya Kelana. Komeng : Jaya Kelana, pake J nggak pake C. Komeng : Nih, saya pernah memang mengikuti gaya hidup seperti itu. Tidak pakek celana, tapi pakek sarung. Saya jalan-jalan ke Mall. Ee.. diusir sama satpam. Akbar : Kenape? Komeng : Ya sarungnya sarung tinju.
Dahlan Iskan : Yah kalau sidang Kabinet pantes lah berjam-jam. Tapi kalau rapat-rapat mencari solusi persoalan. Persoalan ini kan ribuan, 152
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) ketika pembawa acara memanggil supir pribadi narasumber yang bernama Pak Jaya kelana.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit karena informasi yang diberikan mengarah pada seksual.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) kepada semua yang ada dalam acara talk show tersebut perihal gaya hidupnya yang selalu memakai sarung sama halnya seperti narasumber yang hadir, bahkan jalan-jalan ke mall pun jga menggunakan sarung sampai diusir sama satpamnya. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber memberikan
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena yang dimaksud sarung dalam pernyataan mitra tuturnya adalah sarung seperti kebayakan sarung dan bukan sarung tinju.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni perihal rapat, dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
TMT7/YW/24.5.2014/R
29
TMT7/HR/31.5.2014/R
jutaan. Kalau rapatnya terlalau lama, menurut saya nggak selesai-selesai. Akbar : Tapi saya setuju, bahwasannya rapat-rapat itu ee apa namanya saya setuju yang namanya rapat. Kakek saya itu mau nutup botol aja pakek rapat. Tutuplah botol dengan rapat. Zeda : Itu kenapa Anda begitu ee itu tertarik untuk menjadi wartawan? Bu Rosi, saya juga mantan wartawan. Dan wartawan itu dunianya keras loh. Kok nggak cari yang lain, profesi yang lain. Komeng : Pakek itu tuh, daun pepaya biar empuk. Zeda : Kenapa waktu itu tertarik menjadi wartawan. Selfie : Dua belas? Rosiana : Memang waktu dulu memang begitu ya. Selfie : Dua belas. Akbar : Berarti sudah termasuk pemain cadangan ya pak ya?
153
pernyataan perihal kenapa bukan cara menutup rapat para pejabat publik selalu botol yang baik. lama.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) menanyakan kepada narasumber yang hadir mengenai kenapa pada masa lalu memilih pekerjaan sebagai wartawan yang dunianya keras.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni pernyataan penutur perihal dunia wartawan yang keras.
Tuturan penelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepda narasumber yang hadir ketika mendengar bahwa narasumber berasal dari duabelas bersaudara.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai jumlah saudara dari Pak Hatta, dan bukan mengenai pemain sepak bola.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maksim yang No. Dilanggar Data Maksim 1 Pelaksanaan a. Kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur
2
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
TMT7/DY/5.4.2014/P
Zeda : Jahat banget ih bapak. Nama orang digituin. Komeng : Kalau jahat udah saya rampok bu.
Infromasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirakan maksud mitra tutur karena pernyataan yang diberikan penutur merujuk pada tindak kejahatan.
TMT7/DY/5.4.2014/P
Rosiana : Kang Dede, benar atau salah? Pemilu legeslatif pertama di Indonesia adalah pada tahun 1945! Dede Yusuf : Salah. Rosiana : Salah! Betul sekalai jawabannya. Yang benar apa Kang? Dede Yusuf : Kalau tidak salah dua tahun setelah kita merdeka, kalau tidak salah ya. Akbar : 1947, 1947 belum bisa Bu. Dede Yusuf : Oh sory sory, tahun lima puluh. Rosiana : Tahun lima puluh lima. Betul sekalai. Akbar : 1955. Berarti jam delapan kurang lima menit, Meng.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampiakn ketika panelis perempuan (Zeda) menyebut panelis tersebut (Komeng) jahat karena memberikan nama tambahan kepada panelis laki-laki yang lain (Akbar) denagn nama hewan yang menjijikkan. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara kepada narasumber yang hadir pada malam itu mengenai tahun pertama pemilu legislatif diadakan.
154
Informasi yang diberikan merupakan kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena jawaban yang diberikan oleh mitra tutur tersebut bermaksud merujuk pada tahun dan bukan pada waktu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
TMT7/DY/5.4.2014/P
4
TMT7/AH/5.4.2014/P
5
TMT7/AH/5.4.2014/P
Rosiana : Berapa lama Kang Dede latihan? Andri : Tiga bulan kalau nggak salah. Rosiana : Baru tiga bulan tapi udah ... Andri : Udah ada dasarnya jadi jago. Rosiana : Oh iya udah takewondo ya Kang! Komeng : Kalau udah tiga bulan bukannya nggak boleh gerak-gerak dulu. Rosiana : Pak Ahok, selamat malam! Selamat datang di studio trans 7. Ahok : Mau nyalamin ini dulu. Rosiana : Oh mau nyalamin dulu. Silahkan, silahkan! Vincent : Ampun pak! Nggak lagi, pak. Nggak lagi!
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada patner berlatih beladiri muangtai narasumber perihal berapa lama narasumber sudah menjalani latihan beladiri muangtai tersebut.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pernyataan mitra tutur tersebut berkaitan dengan lama masa latihan bukan seorang ibu yang sedang hamil.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber yang hadir (Pak Ahok) mengajak berjabat tangan terlebih dahulu sebelum memulai perbincangan pada malam itu.
Rosiana : Jangan pisahkan Jokowi – Ahok. Don‟t change the winning tim. Ooo gimana tuh pak? Ahok : Ini maksudnya bisa salah kaprah juga. Kalau don‟t change the winning tim, Ahok ikut cawapres.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber yang hadir menanggapi pertanyaan dari pembawa acara perihal
Informasi yang disampaikan merupakan kesahalan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena mitra tutur hanya mengajak berjabat tangan semata dan bukan untuk memarahinya. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud dari mitra tutur karena maksud dari pernyataan mitra tutur bukanlah
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
TMT7/AH/5.4.2014/P
7
TMT7/AH/5.4.2014/P
Repot Elu nanti. pendapatnya tengtang kalimat repot dalam arti harfiah, Akbar : Kalau repot kita bantu deh yang terdapat dalam tanyangan melainkan terdapat Pak. video tadi. makna implisit didalamnya. Zeda : Kalau wanita memungkinkan Tuturan salah satu Panelis laki- Informasi yang tidak? laki dalam acara Tatap Mata disampaikan berupa Ahok : Oo paling gue suka kalau trans 7 (Akbar) disampaikan kesalahan dalam wakilnya wanita. Lebih enak! ketika mengetahui jawaban menafsirkan maksud dari Rosiana : Kenapa? narasumber atas pertanyaan mitra tutur karena Ahok : Minimal ada yang diajak yang diberikan oleh panelis jawaban atas pertanyaan ngobrol beda dong – kalau sama perempuan (Zeda) perihal yang diajukan kepada cowok kayak gini kan males calon wakilnya nantinya mitra tutur bukanlah ngomongnya. perempuan apa laki-laki dan pasangan dalam rumah Zeda : Berarti .... narasumber lebih memilih tangga, melainkan Akbar : Semakin cocok ya pak perempuan yang menjadi pasangan dalam hal melaksanakan tugasnya kalau wanita jadi pasangan, wakilnya. sebagai gubernur. semakin cocok ya pak. Ke manamana berdua, ke kondangan berdua. Rosiana : Iya ini serius, bapak lebih Tuturan pembawa acara dalam Informasi yang diberikan seneng jadi cawapresnya Pak Jokowi acara Tatap Mata trans 7 berupa kesalahan dalam atau cawapresnya Pak Prabowo? (Rosiana) disampaikan ketika menafsirkan maksud dari Ahok : Tergantung Anda menonton narasumber kembali bertanya mitra tutur karena film youtube tadi. Anda tafsirannya perilah pertanyaan yang pertanyaan mitra tutur seperti apa? diajukan kepada narasumber yang diajukan kepada Rosiana : Cieeeee ........ hatinya ke oleh pembawa acara tersebut penutur bukan mengenai lebih memilih argumennya tentang Pak Jokowi nih ye! Vincent : Suwit-suwit, ahai. cawapresnya siapa antara Pak perasaan mitra tutur 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jokowi dan Pak Prabowo. 8
TMT7/GW/19.4.2014/P
9
TMT7/GW/19.4.2014/P
Rosiana : Kenal nggak dong, pasti kenal dong! Zeda : Pastilah. Akbar : Iya. Kalau kenal sih enggak, tahu. Tapi kan beliau nggak kenal saya Bu. Nah mungkin dengan ini kita jadi kenal Bu, iya kan? Rosiana : Iya. Komeng : Ya kan albumnya juga meledak. Akbar : Kenape? Komeng : Ya seperti lagunya gini „pergi ke ujung dunia, dehidrasi di gurun sahara, hilang di segitiga bermuda‟ noh! Rosiana : Udah, kita kelamaan nih. Komeng, tolong ...... narasumber yang ini dikenal pinter .. Komeng : Ya. Rosiana : Jago bahasa Inggris, jago matimatika. Jadi Komeng .... Komeng : Eh sama Bu. Rosiana : Sama apa ya? Zeda : Jagonya sama? Komeng : Iya, sama ame orang tuanye. 157
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada para panelis perihal pengetahuan mereka dengan calon narasumber yang akan hadir.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7(Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menjelaskan bahwa narasumber yang akan hadir kali ini dikenal sebagai orang yang pintar, jago matematika, dan bahasa Inggris.
terhadap orang yang dimaksudkan. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena narasumber yang dimaksudkan oleh mitra tutur bukan seorang komposer lagi, melainkan pejabat publik.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yang mengaggap penutur sama jagonya dengan narasumber.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
TMT7/GW/19.4.2014/P
Akbar : Jadi orang lihat luarnya aja enak-enak, tapi dibalik itu kerja keras. Gita : Iya. Poin saya adalah kalau kerja keras, doa, bisa jadi barang. Komeng : Bar, itu nggak kerja keras dong! Akbar : Kenape? Komeng : Kerja lembek.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber memberikan pernyataan bahwa dalam hidup itu poin pentingnya adalah kerja keras dan doa.
11
TMT7/GW/19.4.2014/P
Rosiana : Ok, jelaskan pada penonton (menunjuk Komeng). Akbar : Paham nggak? Bahasa Inggris. Komeng : Artinye gini Bar. Akbar : Iye. Komeng : Yang namanya sekolah di luar atau di dalem, kalau memang nggak niat-niat belajar tetep jelekjelek juga. Akbar : Iye. Komeng : Seperti saya dulu, ibu saya menyarankan „Komeng sekolah di luar!‟ Akbar : Terus? Komeng : Akhirnya saya sekolah di luar. Akbar : Hasilnye?
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruhnya menjelaskan perihal kesamaan antara sekolah di luar negeri dan di dalam negeri.
158
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksud dalam pernyataan mitra tutur bukan jenis pekerjaannya, melainkan usahanya dalam meraih sesuatu. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena sekolah di luar yang dimaksud dalah di negara asing bukan di luar ruangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
TMT7/GW/19.4.2014/P
13
TMT7/GW/19.4.2014/P
Komeng : Kehujanan, kepanasan. Rosiana : Semakin keahlian bahasa asing mereka bisa itu malah semakin baik ya Pak Gita ya! Komeng, ini jadi harus diapresiasi. Coba closing rangkaian perbincangan ini dengan bahasa Inggris, kita masih punya seorang Gita Wirjawan di Tatap Mata. Ayo Meng! Akbar : Maju sini depan. Komeng : Dari sini, kalau baca berita dari sini. Leadis and gantelman .... elu kayaknya nggak yakin banget ahh. Gue ngomong Inggris. Zeda : Yakin, yakin. Lanjut! Komeng : Gue tu di Inggris lama Bar. Akba : Ngapain? Komeng : Setahun kurang duabelas bulan. Semua orang yang lahir di Inggris, gede di Inggris belum tentu bisa bahasa Inggris. Atau dia lahir di Arab umpamannya, gede di Arab, belum tentu dia bisa bahasa Arab. Akbar : Contohnye? Komeng : Unta. Rosiana : Ia memang dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi ia juga 159
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruhnya untuk menutup perbincangan dengan berbahasa inggris namun diketawakan oleh panelis lain.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena jawaban yang diberikan atas pertanyaan mitra tutur tidak sama yaitu bukan lama waktu penutur berada di Inggris, melainkan kegiatan penutur berada di Inggris.
Tuturan salah satu Panelis laki- Informasi yang diberikan laki dalam acara Tatap Mata berupa kesalahan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
TMT7/GW/19.4.2014/P
dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan? (menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber). Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak. Komeng : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ..... Rosiana : Serius ini ya? Komeng : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan. Komeng : Saya sebagai rakyatnya wajar aja memperankan presidennya. Tolong antar saya. Akbar : Gua ajudan ya. Ajudan di belakang ya. Komeng : Oh iya. Akbar : Di belakang ajudan. Komeng : Iya. Kalau di depan Elu ngalingin Gue. „Kayaknya Pak Gita 160
trans 7 (Komeng) disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu dan pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir memiliki sens.
menafsirkan maksud mitra tutur karena suara yang dimaksudkan oleh mitra tutur adalah bakat dalam bernyanyi bukan suara dalam pemilu.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya bersama panelis laki-laki lain (Akbar) ketika hendak memperagakan cara mengundurkan diri seorang menteri kepada presiden.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena mitra tutur ingin keluar dari kabinet SBY bukan keluar ruangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
TMT7/GW/19.4.2014/P
16
TMT7/MD/26.4.2014/P
mau keluar ya? Itu pintunya!‟ Rosiana : Istana negara dibangun tahun 1976, siapakah yang membangun istana negara? Gita : Belanda. Rosiana : Warga negara Belanda, betul sekali. Namanya tahu nggak pak? Gita : Lupa. Komeng : Salah. Rosiana : Kok salah? Komeng : Yang bangun kulinya ya pak ya, Belandanya cuma gini (memeragakan orang sedang tolak pinggang) aja sambil ngerokok. Rosiana : Nah, kita kan selalu bilangnya Pak Mhfud Md, Pak Mahfud Md. Udah banyak sih ditulis di mana-mana. Apa sih tuh MD itu? Tapi saya tanya, sebagai panelis dari program acara yang berbicara soal politik, yang tentu referensi bukunya banyak. MD itu apa? Akbar : Komeng dulu, Bu. Rosiana : Ini yang menentukan apakah kalian banyak baca apa nggak? Akbar : Komeng dulu aja deh, Bu. 161
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber yang dari perihal siapa yang membangun istana negara.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur bukan berkaitan yang membangun langsung bagunan istananya, melainkan siapa yang mempunyai ide rancangan tersebut.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada para panelis yang hadir perihal arti dari singkatan MD dari nama belakang narasumber yang hadir malam itu. Panelis laki-laki yang lain (Akbar) kemudian menyuruh panelis tersebut untuk menjawab terlebih dahulu.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan urutan dalam menjawab pertanyaan, bukan kondisi fisik penutur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
TMT7/MD/26.4.2014/P
18
TMT7/MD/26.4.2014/P
19
TMT7/JK/3.5.2014/P
Komeng : Komeng dulu masih kecil, ngapain? Sekarang aje! Komeng : Tapi pak, kalau ditempat karaoke pak lebih aman. Mahfud : Oh nyindir kamu. Akbar : Tapi bapak termasuk ikut andil ya? Komeng : Saya bukan nyindir. Akbar : Kenape? Komeng : Saya komeng.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber yang hadir mengatakan ketika menerima semua gratifikasi yang diberikan kepadanya akan disimpan di mana. Kemudian panelis laki-laki tersebut (Komeng) menyarankan di sebuah tempat karaoke. Rosiana : Benar atau salah : Penemu Tuturan salah satu Panelis lakimesin uap adalah James Watt? laki dalam acara Tatap Mata Mahfud : Benar. trans 7 (Akbar) disampaikan Rosiana : Betulllll.. hebat loh. ketika pembawa acara sedang Akbar : Salah, salah. bermain game tebak-tebakan Rosiana : Kok bisa salah? dengan narasumber yang hadir Akbar : James Watt kan perihal penemu mesin uap. menemukan mesin uap ini. Punyanya siapa ini mesin uap ini? Kan yang nemukan James Watt, pasti ada yang punya ini. Akbar : Nyiapin kursinya kayak Tuturan salah satu Panelis lakitukang becak kamu, Meng. laki dalam acara Tatap Mata Komeng : Nyiapain kursinya. trans 7 (Komeng) disampaikan Rosiana : Pak JK udah biasa ketika panelis laki-laki lain 162
Informasi yang diberikan berupa kesalahan menafsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksudkan bukan menanyakan nama penutur, melainkan tuturan yang disampaikan penutur yang berkesan menyindir. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam mefsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksudkan oleh mitra tutur adalah penciptanya, bukan penemunya dalam arti menemukan sesuatu yang sudah ada.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menghadapi... Akbar : Paspampres. Komeng : Pasukan Presenter.
melihatnya sedang mempersiapkan tempat duduk Pengaman untuk narasumber yang hadir malam itu dan menyebutnya sebagai paspamres.
20
TMT7/JK/3.5.2014/P
Akbar : Golongan daranya apa? Komeng : Saya? Akbar : Iya. Komeng : Golongan darah saya O. Akbar : Kalau Pak JK, nah tau nggak apa golongannya? Komeng : Karya, ya pak ya dulu.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya perihal golongan darah dari narasumber.
21
TMT7/JK/3.5.2014/P
Jusuf Kala : Ya bungung juga itu, kan liat di tv suka muat itu, padahal kelahinya sepuluh orang, keliatannya banyak. Akbar : Oo diperbesar pak. Jususf Kala : Diperbesar. Zeda : Di zoom aja.
Tuturan panelis perempuan (Zeda) dalam acara Tatap Mata trans 7 disampaikan ketika narasumber menjelaskan perihal tawuran yang terjadi di kampung halamannya itu diperbesar oleh stasiun teve, bukan karena orangnya banyak.
22
TMT7/JK/3.5.2014/P
Komeng : Nanti bibit dari saya, saya Tuturan salah satu panelis lakikirim. laki dalam acara tatap mata 163
dimaksudkan oleh mitra tutur dalam pernyataannya adalah pasukan pengaman presiden dan bukan pasukan pengaman presenter. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena yang ditanyakan oleh mitra tutur adalah golongan darah narasumber dan bukan partainya. Informasi yang diberikan berupa kesalahan menafsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksudkan dari pernyataan mitra tutur diperbesar adalah ketika memberitakan di teve diperbesar-besarkan masalahnya bukan di perbesar bentuknya. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Bibit ape? Komeng : Bibit penyakit.
trans 7 (komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki yang lain (Akbar) ketiba bertanya kepadanya perihal bibit yang akan dikirimkan olehnya.
23
TMT7/YW/24.5.2014/P
Rosiana : Kalau melihat Yenni ni orang pasti selalu teringat dengan Gus Dur, ya. Kalau Akbar misalnya atau komeng atau Zeda, kalau ingat Gus Dur ingat apanya? Akbar : Yenni.
24
TMT7/YW/24.5.2014/P
Akbar : Ya “gitu aja kok repot”. Nah, itu yang bikin sering, bahkan tidak hanya politikus, ya? Kita-kita seharihari “Ah gitu aja kok repot”. Sering dipakai oleh kita-kita semuanya. Rosiana : Itu semua asalnya dari mana, Yen? Akbar : Dari Gus Dur.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada para penelis mengenai apa yang diingat dari Gus Dur. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber yang hadir selaku putri dari Gus Dur perihal kalimat “gitu aja kok repot” itu asalahnya dari mana.
25
TMT7/YW/24.5.2014/P
Rosiana : Iya. Maksud aku, Yenni kan putri Gus Dur, Akbar!!!! Zeda : Dapet inspirasi kalimat itu dari mana?
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara bertanya
164
menafsirkan maksud mitra tutur karena pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur berkaitan dengan bibit padi, bukan bibit penyakit. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maskud mitra tutur yakni kebiasaan, sikap, dan perkataan-perkataan apa yang diigat dari Gus Dur. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pertanyaan mitra tutur bukan berkaitan kalimat itu berasal dari siapa, melainkan Gus Dur mendapat inspirasi dari mana sehingga kalimat itu muncul. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
TMT7/YW/24.5.2014/P
27
TMT7/YW/24.5.2014/P
28
TMT7/YW/24.5.2014/P
Akbar : Dari mulutnya Gus Dur.
kepada narasumber yang hadir selaku putri dari Gus Dur perihal kalimat “gitu aja kok repot” itu asalahnya dari mana.
Zeda : Itu kenapa Anda begitu ee itu tertarik untuk menjadi wartawan? Bu Rosi, saya juga mantan wartawan. Dan wartawan itu dunianya keras loh. Kok nggak cari yang lain, profesi yang lain. Komeng : Pakek itu tuh, daun pepaya biar empuk. Zeda : Kenapa waktu itu tertarik menjadi wartawan. Yenni Wahid : Banyak meliput konflik, banyak. Macem-macem kejadian. Saya pernah hampir.. garagara masuk daerah berbahaya nyaris... eee apa namaya? Dalam posisi terancam. Komeng : Gardu listrik. Bar, masuk daerah berbahaya kan „awas tegangan tinggi‟. Yenni Wahid : Mau dikasih bocoran nggak kira-kira pertanyaannya.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) menanyakan kepada narasumber yang hadir mengenai kenapa pada masa lalu memilih pekerjaan sebagai wartawan yang dunianya keras.
165
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika narasumber mengatakan bahwa dirinya pada saat menjadi wartawan juga pernah meliput daerah konflik. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata
pertanyaan mitra tutur bukan berkaitan kalimat itu berasal dari siapa, melainkan Gus Dur mendapat inspirasi dari mana sehingga kalimat itu muncul. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni terkait dunia wartawan yang sangat keras.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni menyamakan daerah berbahaya yang pernah diliput oleh mitra tutur dengan daerah PLN. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
TMT7/YW/24.5.2014/P
30
TMT7/HR/31.5.2014/P
Komeng : Oh nggak ah. Saya kan Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada bukan tukang tambal ban. narasumber yang mengatakan apakah perlu dikasih bocoran dari pertanyaan yang diajukannya pada saat memperagakan sebagai Pak Prabowo yang bertanya jawab dengan narasumber selaku wartawan asing. Rosiana : And then. Eny think alse, Tuturan salah satu panelis lakiSr. laki dalam acara Tatap Mata Komeng : Yah? Trans 7 (Komeng) Rosiana : Eny think alse. disampaikan ketiak panelis Komeng : Ooo enggak, saya kan tersebut (Komeng) diajukan pertanyaan oleh narasumber laki. Masa bunting. perihal dirinya yang memperagakan sebagai Pak Prabowo yang sedang bertanya jawab dengan wartawan asing. Akbar : Beranti bapak yang melamar Tuturan salah satu panelis atau bapak yang eee perempuan dalam acara Tatap Selfie : Dilamar. Mata Trans 7 (Melani) Akbar : Dilamar untuk mencapai.... disampaikan kepada panelis Mellani : Bapak kan laki-laki. yang lainnya yang mengatakan Bapak melamar dong, masa ketika pilpres ini narasumber melamar Pak Prabowo atau dilamar. dilamar Pak Prabowo. 166
menafsirkan maksud mitra tutur yakni menganggap bocoran yang disampaikan oleh mitra tutur sebagai ban yang bocor dan bukan kunci jawaban.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni menanyakan apakah ada yang lain dalam bahasa Inggris, bukan bertanya apakah „bunting‟ atau hamil. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni istilah melamar atau dilamar digunakan sebagai kode dalam dunia politik, bukan dalam pernikahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
b. Informasi 32 mengandung makna implisit (tersembunyi)
TMT7/HR/31.5.2014/P
TMT7/DY/5.4.2014/P
Hatta Rajasa : Oh iya. Sangat bisa menerima dan memahami. Katakanlah apakah nanti demokrat akan tetap netral atau ke mana, saya bisa menerima dengan baik. Karena saya tahu itu adalah ijtihat politik presiden untuk kebaikan bangsa ini. Akbar : Nggak mungkinlah kalau netral, saya nggak setuju! Paling nggak harus gigi satu, biar bisa maju. Kalau netral ndak maju-maju kita. Akbar : Berkaitan dengan pemilu, dengan keadaan Indonesia yang seperti ini makanya jangan sampai salah pilih. Karena apa? Karena pemilu itu sama dengan rumah tangga. Kalau kita salah pilih bisa jadi masalah. Betul? Audience : Betul. Akbar : Tapi juga ada perbedaanya antara pemilu dan rumah tangga. Kalau Anda pemilu, iya kan, pemilu sekali coblos lima tahun bisa jadi masalah, tapi kalau rumah tangga masalah itu datang kalau lima tahun cuman sekali coblos. Komeng : Ahai. 167
Tuturan panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir setelah mendengar pernyataan narasumber soal sikap partai demokrat yang dipimpin oleh besannya, apakah netral atau bagaimana.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni mengaggap sikap dalam mengambil keputusan partai demokrat layaknya sebuah mobil.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika diberi kesempatan oleh pembawa acara (Rosiana) untuk membukan acara talk show Tatap Mata dengan melakukan interaksi bersama penonton yang ada di studio.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit karena karena mengandung unsur seksual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Ok! Terima kasih dan selamat malam. Zeda : Komeng pasti tahu! Pasti tahu! Komeng : Ah itu juga pas baru lihat gambarnya. Akbar : Baru tahu? Zeda : Siapa? Komeng : Nggak tahu.
33
TMT7/DY/5.4.2014/P
34
TMT7/DY/5.4.2014/P
Akbar : Yang lain kagak boleh. Zeda : Nggak ada hubungannya. Komeng : Iya. Kan dulu ST 12, nggak sanggub bayarnya. Orang segelas aja mahal.
35
TMT7/DY/5.4.2014/P
Rosiana : Ya pemirsa, kita sudah sampai dirangkaian perbincangan yang terakhir dan seperti biasa nih kalau diujung acara saya ajak main nih. Zeda : Interupsi! Interupsi Bu. Pertanyaan belum dijawab Bu. Rosiana : Yang mana? Zeda : Konstitusi – konstituen tadi? 168
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis untuk menebak siapa kira-kira nama dari narasumber yang akan hadir pada malam itu dari tanyangan video yang baru saja diputarkan. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber soal kesetiaan dirinya dalam dunia politik. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara (Rosiana) bahwa saat ini sudah diujung acara talk show dan ingin mengajak narasumber bermain game.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit karena hal yang sebenarnya penutur mengetahui siapa nama dari orang yang ditanyakan.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit bahwa nama grup band Charli sudah berubah, tidak lagi ST 12. Informasi yang diderikan mengandung makna implisit karena informasi yang berupa biasanya orang main nyari ujungnye merujuk pada seksual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
TMT7/JK/3.5.2014/P
Rosiana : Oo ..... ok. Zeda : Belum, belum dijawab. Komeng : Ini kata Ibu sudah diujung acara. Zeda : Ini pertanyaan politis lho. Komeng : Udah diujung acara mau diajak main. Biasanya orang main nyari ujungnye. Rosiana : Weis, pak ni contoh ni. Nah si, biar bap, mereka ni nggak tahu pak. Bagaimana karakter kepemimpinan seorang Jusuf Kala kalau memimpin sidang kabinet. Orang bilang kalau Pak JK mimpin sidang tu nggak usah berlama-lama kan, ya pak ya? Jadi mereka ni perlu dikasih tahu, pura-puranya ni menteri, coba bapak ini ya, pimpin. Komeng : Saya-saya-saya menteri peranan wanita. Zeda : Saya menteri pemberdayaan wanita. Saya wanita pak! Komeng : Saya? Zeda : Laki-laki. Komeng : Ya justru yang perhatian sama wanita itu laki-laki, kenapa jadi wanita juga? Akbar : Iya. Kalau wanita perhatian 169
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada panelis perembuan yang ingin memerankan sebagai menteri pemberdayaan perempuan ketika pembawa acara menyuruh para panelis bersama narasumber yang hadir untuk memeragakan sidang antara menteri dan presiden.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit yang mengarah pada seksual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Kesalahan dalam menafsirkan arti kata berbahasa Inggris
37
TMT7/HR/31.5.2014/P
38
TMT7/GW/19.4.2014/P
sama wanita nggak baik. Hatta Rajasa : Tapi ..... tapi bayangkan kalau tiba-tiba saya ngecat rambut saya hitam, saya tidur di sebelah istri saya lalu istri saya bangun bisa menjerit istri saya. “siapa ini?” Mellani : Ini menjerit rasa takut atau menjerit kesenangan pak?
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada narasumber yang hadir mengenai pernyataan beliau yang mengatakan bahwa bagaimana reaksi intri beliau apabila rambut beliau dicat warna hitam, maka akan berteriak. Akbar : Elu bisa ndak bahasa Tuturan salah satu Panelis lakiInggris? laki dalam acara Tatap Mata Komeng : Bahasa Inggris? trans 7 (Komeng) disampaikan Akbar : Misal, Anda sebagai anak ketika ia bersama panelis lakibuahnya Pak Gita. Kalau anak buah laki lainnya (Akbar) bertanya apa bahasa Inggris? jawab dengan bahasa Inggris. Komeng : Anak buah? Bahasa Inggris apa yang kamu inginkan? Zeda : Itu bahasa Indonesia. Komeng : Tanyaiin? Akbar : Apa yang kamu inginkan? Komeng : What do you wont? Apa yang ingin kamu kerjakan? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan? Komeng : What do you wont to do? 170
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit yakni mengarah pada hal-hal yang berbau seksual.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan arti dalam bahasa Inggris.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d. Penghilangan dan penambahan bunyi
Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Komeng : What do you wont to do to do lah. Yenni Wahid : Don‟t just the book by is cover. Rosiana : Artinya, Komeng ??? Komeng : Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper.
39
TMT7/YW/24.5.2014/P
40
TMT7/YW/24.5.2014/P
Komeng : Lady ee.. Yenni Wahid : Lady Gaga. Komeng : Lady eee no prablem. I am eee yah udah biasa alone lah.
41
TMT7/JK/3.5.2014/P
Komeng : Yaudahlah, loe nggak paham dengerin gue ngomong. Akbar : Ape? Komeng : Usia semakin tua, semakin mendekatkan kepadanya, nya-nya171
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketikan pembawa acara bertanya mengenai arti dari kalimat bahasa Inggris narasumber yang hadir. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketiak panelis tersebut (Komeng) diajukan pertanyaan oleh narasumber perihal dirinya yang memperagakan sebagai Pak Prabowo yang sedang bertanya jawab dengan wartawan asing. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika para panelis lain mengatakan bahwa pembawa
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan arti bahasa Inggris.
Informasi yang diberikan salah karena dalam bahasa Inggris tidak terdapat grammer bahasa seperti pernyataan penutur.
Informasi yang diberikan berupa pengurangan huruf dan penambahan huruf, yaitu mengurangi dua huruf awal dari kata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Kesalahan pada
42
TMT7/JK/3.5.2014/P
43
TMT7/DY/5.4.2014/P
nya yang besar ni urusannya. Pak JK ni urusannya yang ke sosial. Emang Lu berdua bukan ngurusin sosial. Sonya ilang, tinggal sialnya doang. Rosiana : Thank you, terima kasih Komeng. Produser, dia dipertahankan jadi patner di talk show saya. Yang dua lagi dipertimbangkan. Rosiana : Iya, sebagai wakil presiden pak, nukan presiden pak, gimana? Jusuf Kala : Ya nasib namanya. Rosiana : Nasib ya pak ya? Seneng ni kalau di tanya kayak gini. Gimana nasib garis tangan kayaknya ya pak ya? Jusuf Kala : Garis tangan. Nasib, ya masing-masing orang kan punya nasib. Ya nasib presenter terus. Zeda : Balas di balas. Rosiana : Nasib ya? Komeng : Akbar dong yang lain nasibnya? Rosiana : Apa? Komeng : Nasib sudah menjadi bubur. Komeng : Saya satu naungan sama Kang Dede. 172
acara plin-plan karena diawal acara mengatakan bahwa narasumber keliat muda dan sekarang dibilang tua.
„sosial‟ menjadi kata „sial‟ dan menambahkan kata ganti „nya‟ di belakangnya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir namanya sangat populer diberbagai lembaga surve, namun bukan sebagai capres melainkan sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan substansi bunyi karena menyamakan bunyi kata „nasib‟ dengan bunyi kata „nasi‟.
Tuturan salah satu panelis laki- Informasi yang diberikan laki dalam acara Tatap Mata merupakan kesalahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
substitusi bunyi
Zeda : Naungan apa? Komeng : Dalam satu perusahaan iklan waktu itu, itu pun lain merk. Waktu itu saya pernah nanya! “Loh, Kang Dede kok nggak ada lagi?” “Oh, dia berhenti!” karena jadi wagub. Akbar : Wagub, iya betul. Zeda : Saya rasa.... Komeng : Saya yang nanyain langsung. Ini saya taksinya nih.
44
TMT7/DY/5.4.2014/P
45
TMT7/GW/19.4.2014/P
trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) menanyakan perihal pekerjaannya sebagai bintang iklan apakah akan berhenti apabila menjadi wakil rakyat. Kemudian dirinya menjelaskan dan mengatakan bahwa dirinyalah orang yang bertanya kepada manajemen narasumber saat menjadi artis dulu dan tiba-tiba tidak kelihatan lagi pada saat menjabat sebagai wakil gubernur. Akbar : Kemarin ada orang telantang Tuturan salah satu Panelis lakimati. laki dalam acara Tatap Mata Komeng : Ya pasti mati. trans 7 (Komeng) disampaikan Akbar : Kenape? ketika panelis laki-laki yang Komeng : Ya tang di telen. lain (Akbar) mengatakan bahwa ada orang meninggal akibat telentang. Rosiana : Produk lokal kualitas dunia, ya? Akbar : Kualitas dunia Bu. Paham nggak? Komeng : Paham. Zeda : Tahu nggak? 173
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) menanyakan siapa nama narasumber yang
dalam substitusi bunyi karena menyamakan antara bunyi kata “saksi” dengan “taksi”.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan pada substitusi bunyi karena mengucapkan kalimat terlentang secara terpisah, yaitu dengan memberi jeda diantara kata “telen” dan “tang”. Informasi yang diberikan merupakan kesalahan dibidang substansi bunyi karena menyamakan kata “bang” dengan nama panggilan kakak bagi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
f. Pengembalian 47 stimulus
TMT7/MD/26.4.2014/P
TMT7/AH/5.4.2014/P
Komeng : Dia pernah tinggal di negara yang dipanggil kakak. Akbar : Siape? Komeng : Banglades. Komeng : MD. Akbar : Iya. Hayo? Komeng : Mantan Dosen. Akbar : Betul, Pak? Mahfud : Salah. Karena sekarang saya masih dosen. Akbar : Aaa, salah. Masih dosen. Zebra, Bu, Zebra.
Ahok : Jadi jangan nyinggungnyinggung soal capres dech, capek sekarang. Akbar : Jadi jangan nyinggungnyinggung sial capres dan pilpres ya? 174
dimaksud ketika pembawa acara mengibaratkan narasumber sebagai produk lokal kualitas dunia. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada para panelis yang hadir perihal arti dari singkatan MD dari nama belakang narasumber yang hadir malam itu. Panelis laki-laki yang lain (Akbar) kemudian menyuruh panelis tersebut untuk menjawab terlebih dahulu, karena jawaban panelis tersebut (Komeng). Maka panelis lakilaki yang lain (Akbar) tersebut menyuruh panelis perempuan (Zeda) untuk mencoba menjawabnya. Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan setelah mendapat teguran dari narasumber yang hadir perihal
masyarakat minang, yaitu “Abang”.
Informasi yang diberikan berupa kelsahan bidang substansi bunyi karena menyamakan bunyi dari kata “Zeda” dengan bunyi kata “Zebra”.
Informasi yang diberikan berupa pengembalian stimulus sebagai respon dari penyataan yang disampaikan stimulus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Memang capres itu ada memangil beliau dan tidak “capres deh, capek capres, caper, ama capek dech. usah membahas masalah sekarang” membuat capres-capres dulu. penutur pun mempertanyakan kembali kebenaran informasi dari mitra tutur atau seakan-akan tidak tahu maksud dari pernyataan mitra tutur. Keterangan : TMT7 DY 5.4.2014 KN KL R P
: Tatap Mata Trans 7 : Dede Yusu (huruf depan dari setiap narasumber yang hadir) : Tanggal penanyangan acara di televisi : Maksim Kuantitas : Maksim Kualitas : Maksim Relevansi : Maksim Pelaksanaan
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TABULASI DATA PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA TATAP MATA TRANS 7 SEBAGAI WAHANA PENCIPTAAN HUMOR VERBAL LISAN Maksim yang Dilanggar Maksim Kebijaksanaan a. Perintah yang mempermalu kan mitra tutur
No. Data 1
2
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
TMT7/DY/5.4.2014/KBJ
Akbar : Hayam Wuruk. Itu pasti sukses? Komeng : Hoa ..... sukses! Elu juga harus menggunakan nama itu. Akbar : Ape kira-kira? Zeda : Apa? Nama apa? Komeng : Elu bagusnya tikus got.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain karena memerintah mitra tutur untuk menggunakan nama tambahan dari hewan pengerat yang tinggal di selokan.
TMT7/DY/5.4.2014/KBJ
Rosiana : Tadi pertanyaan sebelum kita jeda adalah soal kesetiaan. Zeda : Sebentar-sebentar, masalah kesetiaan kan tadi Mas Dede tadi mengatakan tidak bisa setia dengan politik. Saya jadi sanksi nih sama Mas Dede nih. Tadi di belakang sudah mengungkapkan perasaan, sekarang kok bilang nggak setia. Gimana coba? Komeng : Perasaan apa sih Lu.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika para panelis berdebat tentang nama-nama orang sukses yang menggunakan nama tambahan dari jenis hewan, dan panelis tersebut (Komeng) menyarankan untuk panelis lain (Akbar) untuk menggunakan nama-nama yang ada tambahan jenis hewannya. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng dan Akbar) ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber soal kesetiaan dirinya dalam dunia politik.
176
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni menyuruh mitra tutur untuk menikah dengan pemain bas atau gitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Zeda : Perasaan .... perasaan .... perasaan Mas Dede. Komeng : Gue tebak selingkuh lagi nih, Bar. Akbar : Kayaknya nih ye. Komeng : Tu kawin sama tukang bas sana. Zeda : Belum, belum selesai ngomong. Akbar : Kalau selingkuh thu jangan sama dia, Mas Dede itu sudah punya istri. Ini nih sama ini nih tukang gitar. TMT7/GW/19.4.2014/KBJ Rosiana : Tapi pasti ada kerja sampingan ya, tapi justru kerja sampingannya yang biayai diri sendiri. Gita : Ngamen, terus jaga perpustakaan, nyuci piring, dan sebagainya. Zeda : Ini mau ngapain sih. Komeng : Mau ke Pak Gita. Akbar : Kenape? Komeng : Nih pak, bapak kan pernah punya pengalaman sampe bersihin toilet ye? Gita : Iya. Komeng : Ini contohnye toilet 177
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar penjelasan perihal pengalaman dari narasumber yang hadir bahwa beliau pernah menjadi pembersih toilet.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian pada orang lain karena penutur mempermalukan mitra tutur dengan cara menyebut mitra tutur sebagai tempat buang air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
(menyodorkan Akbar), coba bapak bersihin! TMT7/YW/24.5.2014/KBJ Akbar : Tapi masalah jangan melihat buku dari sampulnya sih saya nggak setuju. Kalau nggak ada sampulnya, Meng. Gimana kita bisa ngelihat judul sama harganya? Orang harganya di sampul. Komeng : Elo beli jangan yang ada harganya, Elo nyolong aja.
5
TMT7/YW/24.5.2014/KBJ Akbar : Meng punya baju kotakkotak nggak, Meng? Komeng : Adanya nasi kotak noh. Taruh di sini (mencontohkan dengan menempelkan tangan ke bagian tubuh depan).
6
TMT7/YW/24.5.2014/KBJ Yenni Wahid : I think everybody‟s keen to now. How you use ..... Komeng : Gue udah tahu jawabannya. Yenni Wahid : Apa jawabannya? 178
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis tersebut (Akbar) mengatakan ketidaksetujuannya dengan pernyataan narasumber yang hadir tentang jangan melihat buku dari sampulnya. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang bertanya apakah panelis tersebut (Komeng) memiliki baju kotak-kotak ketika panelis laki-laki tersebut (Akbar) diminta untuk memperagakan dirinya sebagai Pak Jokowi. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang bertanya kepada panelis laki-
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni menyuruh mitra tutur untuk mencuri saja daripada membeli bukunya.
Informasi yang diberikan mekasimalkan kerugian terhadap orang lain yakni meminta mitra tutur untuk memakai nasi kotak sebagai bajunya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni mempermalukan mitra
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Ra iso.
b. Informasi yang membingung kan mitra tutur
7
TMT7/HR/31.5.2014/KBJ
8
TMT7/DY/5.4.2014/KBJ
9
Mellani : Padahal kalau jadi dokter cocok lho pak. Kan mukanya bagus. Kalau hemat saya ni pak. Potongan bapak itu cocok lho jadi dokter. Dokter-dokter bedah jantung, dokter bagian dalem. Akbar : Kenapa? Mellani : Ia (menunjuk Akbar) juga cocok jadi dokter, pak. Akbar : Dokter ape? Mellani : Dokter hewan kalau ini, pak. Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! Akbar : Berhenti? Komeng : Berhenti dong! Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor.
laki lainnya (Akbar) yang tutur dengan mengatakan memperagakan sebagai Pak bahwa mitra tutur tidak Jokowi. mampu berbahasa Inggris. Tuturan salah satu panelis Informasi yang diberikan perempuan dalam acara Tatap memaksimalkan Mata Trans 7 (Melani) kerugian terhadap orang disampaikan kepada lain karena narasumber bahwa panelis laki- mempermalukan mitra laki ini (Akbar) juga cocok tutur dengan menjadi seorang dokter. menyebutnya sebagai dokter hewan.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya. TMT7/GW/19.4.2014/KBJ Komeng : Atlet nih pak, atlet lari Tuturan salah satu Panelis laki179
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni jawaban dari penutur membingungkan mitra tuturnya.
Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
c. Informasi
11
dari sini ke ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ...... Berapa kilo pak? Gita : 80, 40, terus 30, jadi 90. Komeng : Lho bisa kan. Nah ok! Sekarang melanjutkan yang kedua pak. Gita : Iya. Komeng : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya pak? TMT7/YW/24.5.2014/KBJ Akbar : Pernah bilang kalau nggak salah. Jangan pernah ngajak orang sholat. Komeng : Oooo nggak mungkin. Yenni Wahid : Jangan nyuruh orang sholat. Akbar : Iye. Jangan nyuruh orang sholat. Jadi orang waktu sholat disuruh. Eh sono... ya nggak boleh. Entar kalau udah selesai sholat, baru disuruh. TMT7/JK/3.5.2014/KBJ Zeda : Emang bapak tahu gaji saya 180
laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab dengan narasumber yang hadir malam itu, dan panelis laki-laki tersebut mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya.
memaksimalkan kerugian kepada mitra tutur karena membuat pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh mitra tutur karena tidak logis.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Komeng) mengenai perkataan yang pernah dikatakan Gus Dur.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni memberikan pernyataan yang membingungkan mitra tutur.
Tuturan salah satu Panelis laki- Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang merugikan mitra tutur secara nyata
12
Maksim yang Dilanggar Maksim Kemurahan a. Memanfaatk an ketidaktahua
No. Data 1
berapa? Jusuf Kala : Alah, satu kali tampil besarlah. Kalau sebulan wapres tu gajinya cuma 40 juta lho. Zeda : Sebulan 40 Juta? Akbar : Pak maaf, 40 juta ya pak ya? Daripada kita tukar pendapat, gimana kalau kita tukar pendapatan pak? Akbar : 500 ribu pak. Komeng : Salah. Akbar : Sok tahu. Berape? Komeng : Eeeee 2 juta unit pak. Dahlan Iskan : Salah. Komeng : Duetnya nggak jadi pak?
laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya perihal gaji narasumber pada saat menjadi wapres dulu.
memaksimalkan kerugian pada orang lain karena pendapatan penutur lebih kacil daripada pendapatan mitra tuturnya.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh narasumber perihal berapa pertambahan jumlah motor di Indoensia per tahun. Apabila benar makan akan mendapat hadiah berupa uang dan kalau salah tidak.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni penutur tetap meminta hadiah meskipun jawaban yang diberikan atas pertanyaan mitra tutur salah.
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
TMT7/GW/19.4.2014/KM R
Komeng : Atlet nih pak, atlet lari dari sini ke ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ......
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab
Informasi yang diberikan memaksimalkan keuntungan terhadap mitra tutur karena penutur mengajukan
TMT7/DI/17.5.2014/KBJ
181
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
n mitra tutur
b. Informasi berupa permintaan kepada mitra tutur
2
TMT7/JK/3.5.2014/KMR
3
TMT7/JK/3.5.2014/KMR
Berapa kilo pak? Gita : 80, 40, terus 30, jadi 90. Komeng : Lho bisa kan. Nah ok! Sekarang melanjutkan yang kedua pak. Gita : Iya. Komeng : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya pak? Zeda : Emang bapak tahu gaji saya berapa? Jusuf Kala : Alah, satu kali tampil besarlah. Kalau sebulan wapres tu gajinya cuma 40 juta lho. Zeda : Sebulan 40 Juta? Akbar : Pak maaf, 40 juta ya pak ya? Daripada kita tukar pendapat, gimana kalau kita tukar pendapatan pak? Akbar : Donor darah dapat kacang ijo ama telor kan pak? Jusuf Kala : Itu mie. Akbar : Mie. Komeng : Saya nggak pake saos pak. 182
dengan narasumber yang hadir pertanyaan yang tidak malam itu, dan panelis laki-laki dapat dijawab oleh mitra tersebut mengajukan tutur pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya perihal gaji narasumber pada saat menjadi wapres dulu.
Informasi yang diberikan memaksimalkan keuntungan terhadap diri sendiri yakni meminta agar mitra tuturnya mau bertukar gaji dengan penutur.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan bahwa ketika kita donor darah kita
Informasi yang diberikan memaksimalkan keuntungan pada diri sendiri karena menyuruh mitra tuturnya untuk membuatkan mie tanpa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
akan mendapatkan kacang ijo dikasih saos. dan telur, namun pernyataan itu salah dan kemudian dibenarkan oleh narasumber bahwa yang benar dikasih kacang ijo dan mie, bukan telur. Maksim yang No. Dilanggar Data Maksim 1 Penerimaan a. Merendahka n status mitra tutur
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
TMT7/DY/5.4.2014/PNR
Rosiana : Kang Dede, saya ingin tanya ini kang. Kang Dede ini anggota DPR, menjadi wakil gubernur Jawa Barat, lalu mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat, tapi kemudian tidak terpilih. Tapi sekarang kembali lagi menjadi caleg daerah Jawa Barat ya, kang ya? Banyak orang dengan sinis mengatakan “Dede Yusuf karirnya tidak lagi bersinar!” Bagaimana Kang Dede menjelaskan tudingan sinis ini? Dede Yusuf : Sebenernya mesti dipertanyakan adalah “Kang Dede kenapa setelah misalnya gagal dalam Pilkada, nggak pernah jadi artis lagi?” dan bisa duduk di situ sama Komeng.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepada panelis laki-laki tersebut (Komeng) apabila narasumber kembali ke dunia hiburan dan duduk bersama panelis laki-laki tersebut (Komeng) maka panelis laki-laki ini (Akbar) akan duduk di mana.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan kepada orang lain karena jawaban dan pernyataan yang disampaikan merendahkan mitra tutur, menyamakan mitra tutur dengan petugas kebersihan.
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
3
Akbar : Terus saya duduk dimana dong Meng? Komeng : Elu duduk di kolong. Zedz : Bukan duduk namanya. Komeng : Jarang-jarang, ini acara masih hormati Elu. Segala cleaning sevice suruh duduk di sini. TMT7/AH/12.4.2014/PNR Rosiana : Bukan ya? Kalau misalnya ketua dewan pembina Pak Ahok lagi – Pak Prabowo bilang “Jangan pilih capres yang penipu!” gitu? “yang suka menipu! Katanya mau menyelesaikan lima tahun, tapi ternyata nyapres!” Zeda : Mengingkari janji. Rosiana : Mengingkari janji. Gimana tuh? Ahok : Aku yang kena dong, akau juga nggak pernah nyelesaiin kerjaan tuh. Jadi bupati 16 bulan. Vincent : Kenapa begitu, harus diselesaikan dong! Maaf pak, maaf! Cuma bercanda kok! TMT7/YW/24.5.2014/PN Yenni Wahid : Banyak meliput R konflik, banyak. Macem-macem kejadian. Saya pernah hampir.. garagara masuk daerah berbahaya nyaris... eee apa namaya? Dalam 184
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan setelah mendengar penjelasan narasumber yang hadir pada malam itu perihal isu jangan percaya pada presiden yang suka ingkar janji dengan mengatakan bahwa narasumber juga pernah ingkar janji dengan menjabat sebagai bupati selama 16 bulan saja.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan kepada orang lain karena penutur membentak mitra tutur yang tidak menyelesaikan tugasnya menjadi bupati.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika narasumber
Infromasi yang diberikan mekmaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain karena menyamakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Mencela dan mencemooh mitra tutur
4
TMT7/DY/5.4.2014/PNR
5
TMT7/AH/5.4.2014/PNR
6
TMT7/AH/5.4.2014/PNR
posisi terancam... Komeng : Gardu listrik. Bar, masuk daerah berbahasa kan awas tegangan tinggi. Yenni Wahid : Dipikir gue orang PLN. Komeng : Nah loh. Saya bukan Bu, ini sekringnya (menunjuk ke Akbar). Akbar : Bandung kan kembang api, kalau kamu kembang kempis. Komeng : Daripada Elu, kembang bangke.
mengatakan bahwa dirinya mitra tutur sebagai pada saat menjadi wartawan sebuah peralatan listrik. juga pernah meliput daerah konflik.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) mengatainya dengan sebutan kembang kempis karena kesal akibat pertanyaan dari panelis laki-laki tersebut (Komeng) yang mengajukan pertanyaan tidak jelas, yaitu Bandung itu kembang apa. Rosiana : Pak Ahok, selamat malam! Tuturan salah satu Panelis lakiSelamat datang di studio trans 7. laki dalam acara Tatap Mata Ahok : Mau nyalamin ini dulu. trans 7 (Vincent) disampaikan Rosiana : Oh mau nyalamin dulu. ketika narasumber yang hadir Silahkan, silahkan! (Pak Ahok) mengajak berjabat Vincent : Ampun pak! Nggak lagi, tangan terlebih dahulu sebelum memulai perbincangan pada pak. Nggak lagi! malam itu. Rosiana : Akbar. Tuturan salah satu Panelis laki185
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mencela mitra tutur dengan menyebutnya sebagai bungan bangkai yang tidak sedap aromanya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni secara tidak langsung mencela mitra tutur sebagai orang yang sangat galak. Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Galak, Bu. Rosiana : Galak? Akbar : Di kantornya aja ada tulisannya “Awas pemiliknya galak!” Vincent : Awas wagub galak!
7
8
TMT7/AH/12.4.2014/PNR Ahok : Kalau kita nggak marah, nggak usah takut. Soalnya ini cewek udah bilang ganteng, pasti gue baikbaikin nanti. Elu berdua ketolong, Elu ketolong! Vincent : Ketolong dia ye? Ahok : Ketolong. Vincent : Bapak emang cakep banget pak, bener pak. Zeda : Sudah telat. Vincent : Nggak pernah lho liat cowok secakep ini, nggak pernah lho. TMT7/GW/19.4.2014/PN Rosiana : Tapi pasti ada kerja R sampingan ya, tapi justru kerja sampingannya yang biayai diri sendiri. Gita : Ngamen, terus jaga perpustakaan, nyuci piring, dan sebagainya. 186
laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mendapat giliran menjawab pertanyaan dari pembawaa acara perihal ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mengatakan bahwa tidak perlu takut kalau narasumber yang hadir akan marah-marah dalam acara talk show tersebut karena ia tidaka akan marah sebab sudah dikatakan ganteng oleh panelis perempuan (Zeda) sebelumnya. Jadi tidak akan marah.
memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mencela mitra tutur dengan menyamakan hewan yang biasa mengikuti kalimat tersebut. Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian pada orang lain karena pernyataan penutur secara tidak langsung menghina mitra tuturnya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar penjelasan perihal pengalaman dari narasumber yang hadir bahwa beliau pernah menjadi
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada orang lain karena menyamakan mitra tuturnya sebagai tempat buang air.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
TMT7/GW/19.4.2014/PN R
10
TMT7/JK/3.5.2014/PNR
Zeda : Ini mau ngapain sih. Komeng : Mau ke Pak Gita. Akbar : Kenape? Komeng : Nih pak, bapak kan pernah punya pengalaman sampe bersihin toilet ye? Gita : Iya. Komeng : Ini contohnye toilet (menyodorkan Akbar), coba bapak bersihin! Gita : Meng, bukan bersihin toilet saja. bersihin tempat tinja. Komeng : Waduuh! Tempat tindur Elu dibersihin, Bar.
pembersih toilet.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar pernyataan dari narasumber bahwa dirinya tidak hanya membersihkan toilet saja, tapi juga tempat tempat tinja. Akbar : Yang singkatan-singkatan, Tuturan salah satu Panelis lakiPMI ...... terus apa, Pak JK? laki dalam acara Tatap Mata Komeng : DMI trans 7 (Akbar) disampaikan Akbar : DMI, DMI tau nggak, tau ketika pembawa acara bertanya DMI? kepada narasumber yang hadir Komeng : Apaan DMI? perihal kesibukan yang Akbar : DMI apaan. dilakukan saat ini setelah tidak Komeng : Dewan Masjid Indonesia. menjabat sebagai pejabat Akbar : Woeee... marbot dia Pak. publik. Setelah mendengar jawaban dari narasumber, 187
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada orang lain karena menyamakan tempat tidur mitra tutur dengan tempat tinja. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada orang lain karena mengejek mitra tuturnya sebagai seorang penjaga masjid atau marbot masjid.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
TMT7/DI/17.5.2014/PNR
12
TMT7/DI/17.5.2014/PNR
Akbar : Ini kelihatan ini, Muda – Tua (sambil menunjuk Pak Dahlan) ini sama banju ye. Rosiana : Ini warnanya biru solid (menunjuk Pak Dahlan), dan ini warnanya biru pudar (menunjuk Akbar). Ini soal isi dompetnya masih solit (Pak Dahlan), isi dompetnya masih pudar (Akbar). Komeng : Dan ini calon presiden (Pak Dahlan), dan ini calon Arang (Akbar). Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! Zeda : Saya dulu mantan pegawainya Pak Dahlan loh. Komeng : Yang ngambil sarungnya 188
panelis tersebut (Akbar) mengajukan pertanyaan kepada panelis laki-laki yang lain (Komeng) mengenai kepanjangan dari DMI. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketikan pembawa acara membandingkan antara panelis lain tersebut dengan narasumber soal baju dan isi dompetnya.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber bertanya kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber waktu kecil.
Informasi yang diberikan berupa memaksimalkan ketidakhormatak kepada orang lain karena menyebut mitra tuturnya sebagai calon Arang (seorang penyihir jahat zaman hindu-budha di bali).
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan dengan orang lain yakni menyebut mitra tutur sebagai seorang pencuri dari kain sarung Pak Dahklan Iskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pak Dahlan ini orangnya. Dahlan Iskan : Dan kemudian, kalau kita lagi main-main di sungai, sarung itu bisa dibundel atasnya, kemudian kita bisa terjun dari atas jembatan, kemudian sarungnya itu bisa jadi parasit. Zeda : Kayak jadi paralayang gitu ya? Oo gitu ya? Akbar : Komeng ini kalau nyolong teve juga pakek sarung juga ini Pak.
13
TMT7/DI/17.5.2014/PNR
14
TMT7/DI/17.5.2014/PNR
Komeg : Kan orang nanya. Rosiana : Apanya? Bener sih Komeng, sah? Komeng : Ya nanya, Dahlan Is Kan? Rosiana : Nggak ada, cuma Dahlan Is... Iskan aja. Nggak pakek Is Kan? Udah tahu begog jangan dipelihara.
15
TMT7/DI/17.5.2014/PNR
Akbar : Bukan Jasamarga dia ini, Bu. Komeng : Ape? Akbar : Jasa Kuras tinja dia ini, Bu. Komeng : Masa gue nguras Elo.
189
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika menangapi pernyataan dari panelis perempaun (Zeda) yang mengetahu keadaan narasumber waktu kecil yang hanya memiliki satu buah baju itu pun berupa sarung yang bisa digunakan untuk apa pun. Tuturan pembawa acara dalam acara tatap mata trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada salah satu panelis laki-laki yang ada (Komeng) yang mengatakan bahwa nama narasumber berupa kalimat tanya. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada Akbar ketika Akbar menyebutnya sebagai jasa penguras tinja.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur karena menghujat mitra tutur sebagai pencuri yang ketika beraksi menggunakan sarung sebagai tempat barang curiannya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur karena menghujat mitra tutur sebagai orang yang bodoh sekali. Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa ketidakhormatan terhadap mitra tutur karena mencela mitra tutur sebagai kotoran (sejenis tinja)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
TMT7/YW/24.5.2014/PN R
Rosiana : Yen, aku ini ditemani, ya sama tiga, mereka ni ceritanya ni mewakili pertanyaan-pertanyaan wakil rakyat tentang dirimu, ya? Udah kenal kan dengan Akbar, siapa? Zeda. Udah kenal, ya? Ok. Akbar : Akbar, Zeda, tapir, Bu.
17
TMT7/YW/24.5.2014/PN R
18
TMT7/YW/24.5.2014/PN R
Akbar : Bedanya nih, ya. Kan kita punya beberapa presiden lah, ya. Kalau Gus Dur. Gus Dur sambil tidur orang-orang mendengarkan. Iya kan? Tapi Gus Dur tahu apa yang diomongin orang-orang. Nah ada satu presiden nih. Dia pidato, orangorang tidur, iya kan? Ada kan? Komeng : Iya ada. Akbar : Tapi ini hebatnya kita, walaupun kita sambil tidur, kita tahu apa yang akan diomongin dia “Ehhh kita....” paling-paling itu-itu aja. Iya kan? Rosiana : Nah, kita sekarang mau bicara. Tadi kan udah dengan pengalaman Yenni dengan Gus Dur, cita-cita Gus Dur eee yang ingin Yenni lanjutkan, ya. Mewujudkan perdamaian. Yenni ini sama seperti 190
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara memperkenalkan para panelis kepada narasumber dan lupa menyebutkan salah satu nama panelis yang hadir. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir di studio mengenai kehebatan yang kita miliki perihal kemampuan dalam mengetahui apa yang dikatakan oleh Presiden kita yang kemarin itu, meskipun kita tertidur.
Informasi yang diberikan memaksimalkna ketidakhormatan terhadap orang lain karena menyebut mitra tuturnya sebagai binatang yang suka memakan semut. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur yang selalau mengatakan hal yang sama dalam setiap pidatonya.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng dan Rosiana) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa suami
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mempermalukan mitra tutur dengan cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
TMT7/YW/24.5.2014/PN R
20
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
artis-artis senior Hollywood. Sama persis lah, kalau Madona yang umur 52 tahun pacarnya umur 30 tahun-an. Iya kan? Kalau misal Maryah Cerry yang umurnya juga lewat 40 tahun, pacarnya juga umur 30 tahun-an. Apa persamaannya dengan Yenni berusia usia 30 tahun-an suaminya 20 tahun-an. Eeee....... hahahaha. Alias mencari...??? Komeng : Brondong. Rosiana : Brondong. Dan inilah hasilnya, tiga tahun hamil melulu. Komeng : Kembang ini bukan sembarangan kembang nih, Bar. Akbar : Kembang apa, Meng? Komeng : Ini kembang yang ada di istana Bogor. Akbar : Kembang ape? Komeng : Kembang bangke.
dari narasumber sama seperti mengolok-oloknya yang para artis Hollywood yang suka suka mencari berondong. mencari suami lebih muda dari usiannya.
Rosiana : Lambaian tangan Pak Hatta itu sudah lambaian tangan seorang wakil presiden kayaknya. Udah berbeda, waktu Menko berbeda kayaknya lambaiannya. Akbar : Lain dia, lambaian tangan
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur ketikan melambaikan
191
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis perempuan (Zeda) mengatakan kepada narasumber yang hadir apakah ingin tukar tempat duduk atau tidak dengannya. Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada pembawa acara yang mengatakan bahwa lambaian tangan narasumber yang hadir
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain karena mengolok mitra tutur sebagai bungan yang baunya tidak sedap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
22
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
kayak orang tengelem (menujuk Mellani). Mellani : Selamat malam bapak. Hatta Rajasa : Malam Melani, ms Akbar terima kasih, Silfiana. Rosiana : Akbar, dan Silfiana. Ceritaknya mewakili suara-suara yang ada di masyarakat. Nah, yang satu suara dari perempuanperempuan cantik ya, dan yang satu suara dari korban penggusuran, dan satu perempuan yang sedang rehabilitasi. Silahkan duduk Pak Hatta. Inilah cerminan masyarakat kita, Pak Hatta ya? Rosiana : Beragam. Jadi Pak Hatta, mereka itu pengen tahu soal kehidupan pribadinya Pak Hatta. Ini kepo banget. Meraka tu ndak ado percayo Pak Hatta itu wong Pelembang kan? Hatta Rajasa : Wong Pelembang. Pelembang Nias, asli. Rosiana : Kita ngomong Pelembang ya pak ya. Supaya mereka ndak ngerti. Tigo budak iko lolo galo. Lolo galo. Mereko nak nayo apo bae, lolo galo. Perempuan rambut 192
sudah seperti seorang presiden. Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber yang hadir ketika memperkenalkan para panelis yang selalu mendampinginya dalam setiap acara.
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber dan mengajaknya berbicara dengan bahasa Palembang.
tangannya layaknya orang yang tengelam. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur sebagai orang yang kurang akal atau tidak waras.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap mitra tutur yakni mengolok mitra tutur sebagai perempuan yang nakal namun dalam bahasa Palembang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
24
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
25
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
panjang nia kanjingan. Mellani : Nie ngomongin saya ini, ini ngomongin saya ini. Selfie : Dua belas? Rosiana : Memang waktu dulu memang begitu ya. Selfie : Dua belas. Akbar : Berarti sudah termasuk pemain cadangan ya pak ya? Mellani : Dua belas itu keluarnya satu-satu atau langsung brojol bareng itu? Akbar : Tentunya satu-satu dong. Mellani : Aku boleh tanya? Rosiana : Boleh dong. Mellani : Eeee pak kenapa sih kadang-kadang eee Akbar : Maaf ya bu ya. Mellani : Iya. Akbar : Nanya sih nanya bu, tapi jangan nyender kayak gini juga dong bu. Mellani : Habis lu mukanya kayak tiang sih, jadi saya nyender aja. Akbar : Sekarang juga ritme – tiga jam pak tidurnya? Hatta Rajasa : Iya. Akbar : Saya nggak jadi ah nyalonin 193
Tuturan penelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepda narasumber yang hadir ketika mendengar bahwa narasumber berasal dari duabelas bersaudara.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang menyamakan mitra tutur dengan binatang.
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika panelis tersebut mengomentari posisi duduknya yang menyender pada dirinya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur sebagai sebuah tiang listrik.
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Pemutarbalik kan fakta
26
TMT7/HR/31.5.2014/PNR
27
TMT7/MD/26.4.2014/PN R
wakil preside, nggak jadi deh. laki-laki (Akbar) ketika dirinya Mellani : Nyalonin juga nggak ada mengatakan bahwa tidak jadi mencalonkan diri sebagai yang milih. presiden karena waktu istirahatnya hanya tiga jam. Selfie : Wauuuu bapak hebat sekali. Tuturan salah satu panelis Rosiana : Kamu Jawa paslu kamu, perempuan dalam acara Tatap Pak Hatta orang Palembang aja tahu. Mata Trans 7 (Melani) Hatta Rajasa : Dhasamuka ini disampaikan kepada panelis akhirnya ditaklukan oleh Hanuman. laki-laki (Akbar) ketika Mellani : Oooo ternyata yang mendengar pernyataan dari ngalahin kamu (menunjuk Akbar). narasumber bahwa dhasamuka dikalahkan oleh hanuman. Rosiana : Setuju atau tidak hukuman Tuturan salah satu Panelis lakimati bagi koruptor. Yang menjawab laki dalam acara Tatap Mata setuju berapa? Tidak berapa? Dan trans 7 (Komeng) disampaikan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. ketika pembawa acara Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju menanyakan kepada panelis 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari tersebut mengenai setuju atau 56% eh lebih dari 50% setuju tidak hukuman mati dilakukan hukuman mati. Hanya memang bagi para koruptor, dan panelis apakah perdebatan diantara ditangan tersebut menyatakan setuju. manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk 194
pernyataan yang diajukan oleh penutur mengejek mitra tutur bahwa dirinya tidak pantas menjadi presiden. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur sebagai sosok hanuman atau seokor kera. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni menyebut mitra tutur sebagai seorang koruptor yang harus dihukum mati.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
TMT7/JK/3.5.2014/PNR
29
TMT7/DI/17.5.2014/PNR
koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. Rosiana : Bapak ngerasa sedih nggak ngeliat aduh ini ma semua daerah bisa. Bapak aman ee damaikan kecuali Makasar? Tawurannya? Zeda : Susah. Jusuf Kala : Sedih juga pasti. Kalau saya datang tidak berkelahi soalnya, ya gimana? Saya datang berhenti, saya pergi berkelahi lagi kadangkadang. Akbar : Hahahaha, berarti penyebabnya bapak dong pak? Jusuf Kala : Ha? Akbar : Kalau bapak datang berhenti. Komeng : Berhenti Akbar : Kalau bapak pergi berkelahi. Berarti penyebabnya bapak. Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? 195
Tuturan salah satu panelis lakilaki (Akbar) dalam acara tatap mata trans 7 disampaikan setelah mendengar jawaban dari narasumber tentang kesedihannya melihat perkelahian itu dan narasumber menambahkan bahwa perkelahian itu berhenti ketika beliau berada di Makasar, namun ketika beliau keluar dari daerah Makasar, perkelahian itu ada lagi.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan kepada mitra tutur karena mengatakan bahwa mitra tutur adalah penyebab dari perkelahian itu.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber bertanya kepada panelis perempuan (Zeda) yang
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa ketidakhormatan terhadap mitra tutur karena menyebut mitra tutur sebagai orang yang mencuri sarung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! mengetahui keadaan Zeda : Saya dulu mantan narasumber waktu kecil pegawainya Pak Dahlan loh. Komeng : Yang ngambil sarungnya Pak Dahlan ini orangnya. Maksim yang Dilanggar Maksim Kerendahan Hati a. Membangga kan kemampuan diri sendiri
No. Data 1
2
Kode Data TMT7/AH/12.4.2014/KR H
TMT7/AH/12.4.2014/KR H
narasumber yang pada kenyataannya mitra tutur adalah mantan pegawai narasumber
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
Zeda : Tapi bicara Jokowi jadi presiden, otomatis Pak Ahok naik dong jadi gubernur. Kira-kira siapa yang pantas untuk mendampingi Pak Ahok nantinya? Ahok : Itu mah pantes nggak pantes tergantung partai yang ngusulin. Semua orang pantes-pantes aja. Zeda : Kriterianya setidaknya seperti apa? Ahok : Kriterianya ......... Vincent : Ehem, ehem ..... Zeda : Kenapa pak, Kenapa? Vincent : Kali aje! Kalau marahmarah doang bisa mah Gue. Antagonis lah, antagonis kayak Arman Pelani dulu tuh. Akbar : Harus bisa nomor satu, RI satu. Ahok : Nomor satu dong.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis perempuan (Zeda) perihal siapa yang pantas menjadi wakilnya nanti dan kriterianya seperti apa.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kehormatan terhadap diri sendiri yakni menyatakan bahwa dirinya juga bisa kalau hanya marah-marah saja ketika menjadi wakil gubernur.
196
Tuturan narasumber yang hadir Informasi yang diberikan dalam acara Tatap Mata trans 7 memaksimalkan rasa (Pak Ahok) disampaikan ketika hormat pada diri sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maksim yang Dilanggar Maksim Kecocokan a. Informasi yang tidak sebenarnya
Rosiana : He‟em. Jadi menurt bapak, bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo? Ahok : Aku nggak bilang begitu, minimal lebih muda, lari lebih kenceng.
pembawa acara bertanya perihal kualitas antara narasumber dengan Pak Prabowo.
karena secara tidak langsung mengatakan bahwa mitra tutur (Pak Prabowo) tidak bisa berlari secara kencang dari penututr.
No. Data 1
Kode Data
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
TMT7/DY/5.4.2014/KCK
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trasn 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber tengah menjelaskan soal kalah dan menang salam sebuah pertandingan itu adalah hal yang wajar, bahkan kalahmenang dalam urusan politik.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan karena menyatakan hal yang tidak sebenarnya sebab fakta yang benar yakni hal yang harus pikirkan sebelum bertanding adalah strategi dan bukanya pesimis.
2
TMT7/DY/5.4.2014/KCK
Komeng : Tuh, Bar. Akbar : Kalah menang itu sudah biasa. Komeng : Iye, harus begitu. Akbar : Faktanya ya, kalau mau bertanding jangan dipikirkan kalah menang. Zeda : Iya apaan? Akbar : Kalah menang itu biasa, tapi kalau sudah tahu kalah ngapain bertanding! Itu faktanya. Zeda : Ngga‟, kita trauma aja, ini masih masa-masa kampanye gitu. Kita mengharapkan perubahan yang riel, bukan perubahan suara sedikit jadi banyak gitu.. Komeng : Bu, pertanyaannya ngga‟ berbobot nih. Ini gang motor terus, Elu mau jual seperempat kali ya.
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) sedang bertanya kepada narasumber mengenai permasalahan yang ada di daerah Bandung dan
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain karena menyatakan hal yang tidak sebenarnya mengenai mitra tutur.
197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
TMT7/GW/19.4.2014/KC K
4
TMT7/MD/26.4.2014/KC K
Rosiana : Seperti biasa saya mau perkenalan ..... memperkenalkan tiga orang yang mewakili penonton gitu ya, yang selalu bersama setiap episode Tatap Mata. Kita tepuk tangan untuk Akbar, Zeda, dan juga Komeng. Akbar : Udah sembuh dia Bu! Zeda : Kembali lagi. Akbar : Kemarin kan nggak sembuh die. Komeng : Otak saya lagi dibenerin. Kemarin saya lagi nongkrong, otak saya diambil, dibumbui ama anak kecil. Akbar : Jadi Pak Mahfud ini selalu berdoanya itu gini, Meng. Saya tidak berdoa menjadi eee saya selalu berdoa menjadi eee cawapres, ya. Tapi dia tidak berdoa seperti itu, dia hanya mendoakan Rhoma menjadi cawapres gitu. Jadi doanya, dia tidak mendoakan untuk diri dia sendiri, tapi mendoakan untuk orang lain gitu. Katakan lah ini lomba memperebutkan juara satu dan juara 198
pertanyaannya selalu gang motor. Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada para panelis perihal pengetahuan mereka dengan calon narasumber yang akan hadir.
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) berpendapat bahwa narasumber yang hadir malam itu dalam berdoa tidak pernah meminta dalam doanya sebagai juara satu melainkan meminta agar laawannya menjadi juara dua.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni dengan mengatakan bahwa dirinya tidak dapat hadir pada episode sebelumnya dikarenakan otaknya sedang dibuat mainan oleh anak-anak kecil.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain karena penutur dengan sengaja mengajukan pertanyaan lain kepada mitra tutur yang lain perihal pernyataan yang diajukan oleh mitra tuturnya yang pertama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
TMT7/DI/17.5.2014/KCK
6
TMT7/DI/17.5.2014/KCK
7
TMT7/YW/24.5.2014/KC
dau. Doanya Pak Mahfud itu selalu berdoa agar lawannya menjadi juara dua. Jadi ia tidak pernah berdoa dia menjadi juara satu, tapi otomatis nanti dai akan menjadi juara satu. Kenapa tidak berdoa untuk diri sendiri? Karena tidak dikabulin gitu, Bu. Rosiana : Meng, ngerti Meng? Komeng : Enggak. Rosiana : Pak Dahlan sekang luar dalamnya biru, Loh. Akbar : Ini pakaian kebesaran. Tau kenapa ini pakaian kebesaran? Pakaian yang lainn kekecilan. Komeng : Oh... Bilang aja longgar.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan kenapa pakaian tersebut dinamakan pakaian kebesaran dan ia mengatakan bahwa pakaian yang lain kekecilan. Akbar : Betul-betul. Minum-minum. Tuturan salah satu panelis lakiZeda : Dihabiskan. laki dalam acara tatap mata Akbar : Gitu aja nangis. Yee... trans 7 (Komeng) disampaikan Komeng : Ya masak buang air, Bar. kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang mengejeknya ketika dimarahin oleh pembawa acara karena selalu bercanda. Yenni Wahid : Iya, makanya itu, Tuturan dari pembawa acara 199
apakah dipahim juga oleh mitra tutur lainnya itu.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain karena penutur menganggap bahwa pernyataan mitra tutur terlalu berbelit-belit soal baju yang kebesaran. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain yakni menyanggah pernyataan mitra tutur yang mengatakan dmarahin saja mara. Informasi yang diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
K
8
TMT7/YW/24.5.2014/KC K
9
TMT7/YW/24.5.2014/KC K
nggak jelas itu. Kata ibu saya, dulu waktu kecil tetangga-tentangga di Jombang sama nenek saya itu nggak bisa ngomong Zanuba itu nggak bisa. Rosiana : Bisanya. Yenni Wahid : Bisanya Yenni, yaudah akhirnya dipanggil Yenni.... Rosiana : Jauh amat dari Zanuba ke Yenni. Zeda : Tapi itu nama, nama Yenni itu butan mbak Yenni sendiri atau dari keluarga? Yenni Wahid : Enggak dari kecil, nenek saya. Komeng : Dari neneknya. Dari neneknya.
dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika mendengar pernyataan dari narasumber yang hadir perihal asal usul nama panggilannya.
memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni merasa tidak ada hubungannya antara „Yenni‟ dan „Zanuba‟.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) yang kembali bertanya kepada narasumber mengenai kenapa bisa dipanggil Yenni.
Rosiana : Ok. Bicara soal Gus Dur. Zeda : Lucu, ya? Komeng : Wasit bola ngomong. Rosiana : Hah ? Komeng : Wasit bola ngomong. Zeda : Iya, hakim garis.
Tuturan salah satu panelis lakilaki dan panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng dan Zeda) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika mengatakan bahwa MU hanya ada di Inggris dan tidak bisa di mana-mana.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni merasa jengkel terhadap mitra tutur yang kembali bertanya menganai asal muasalah nama panggilan narasumber yang sudah dijelaskan. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap mitra tutur yakni penutur memberikan pernyataan yang tidak sebenarnya.
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maksim yang Dilanggar Maksim Kesimpatian a. Informasi
10
TMT7/HR/31.5.2014/KC K
11
TMT7/HR/31.5.2014/KC K
No. Data 1
Kode Data TMT7/DY/5.4.2014/KSP
Mellani : Padahal kalau jadi dokter cocok lho pak. Kan mukanya bagus. Kalau hemat saya ni pak. Potongan bapak itu cocok lho jadi dokter. Dokter-dokter bedah jantung, dokter bagian dalem. Akbar : Kenapa? Mellani : Ia (menunjuk Akbar) juga cocok jadi dokter, pak. Akbar : Dokter ape? Mellani : Dokter hewan kalau ini, pak. Akbar : Sama waktu dulu saya merantau juga.. Selfie : Apa? Akbar : Keluar pulau mak saya berpesan. Mellani : Siapa? Akbar : Mak saya! Mellani : Siapa yang nayak sih?
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada narasumber bahwa panelis lakilaki ini (Akbar) juga cocok menjadi seorang dokter.
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika dirinya mengatakan bahwa pengalaman narasumber yang hadir sama dengan pengalaman dirinya waktu pertama kali keluar daerah.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap mitra tutur karena memberikan pernyataan yang mempermalukan mitra tutur. Padahal pernyataan itu tidak sesuai dengan kenyataan bahwa mitra tutur adalah seorang panelis dan bukan dokter hewan. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni dengan mengajukan pertanyaan yang tidak sepakat dengan apa yang dituturkan oleh mitra tutur.
Keterangan
Rosiana : Mudah-mudahan diedet Tuturan salah satu Panelis laki- Informasi yang diberikan nih! Gue ampek jongkok kagetnye. laki dalam acara Tatap Mata memaksimalkan rasa Komeng : Ibu jongkok, anak-anak trans 7 (Komeng) yang antipati kepada orang 201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berupa sikap antipati terhadap mitra tutur
seneng, Bu!
2
TMT7/AH/12.4.2014/KSP
Rosiana : Jadi gini ya, kita .... saya itu agak bingung untuk memperkenalkan Pak Ahok ini ...... udah pastilah wakil gubernur DKI Jakarta. Saipa yang nggak kenal beliau, tapi kedepannya bagaimana saya memanggil Anda? Apakah saya memanggil Anda gubernur DKI Jakarta? Atau calon wakil presiden republik Indonesia? Ahok : Itu mesti diralat dulu, kalau Anda panggil saya gubernur, berarti Anda menghina Pak Prabowo. Berarti Anda berharap Pak Jokowi jadi presiden kan, saya jadi gubernur. Kalau panggil saya tetep wagub, berarti Anda menghina Pak Jokowi. Berarti beliau tidak jadi, balik lagi. 202
disampaikan sebagai bentuk tanggapan dari pernyataan pembawa acara (Rosiana) setelah dirinya berjongkok akibat dikejutkan oleh narasumber yang secara tibatiba menepuk meja dengan keras setelah mendengar perjelasan dari panelis laki-laki tersebut (Komeng). Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mengomentari dengan nada marah pernyataan dari pembawa acara yang merasa kebingungan dalam memperkenalkan narasumber yang hadir dengan sebutan apa.
lain karena menunjukkan rasa gembira ketika mitra tutur merasa malu setelah jongkok ketika dikejutkan oleh orang lain.
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa antipati terhadap mitra tutur karena tidak perduli dengan keadaan mitra tutur yang dimarahi oleh orang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
TMT7/GW/19.4.2014/KS P
4
TMT7/YW/24.5.2014/KS P
Jadi hati-hati itu! Vincent : Saya nggak kenal pak, saya baru kenal di acara ini pak. Saya nggak kenal pak. Maaf ya pak. Saya permisi duluan! Ahok : Hati-hati! Gita : Kalau emang saya playboy atau apa! Zeda : Playboy atau nggak sebenernya? Gita : Enggak lah. Zeda : Oooo .... Akbar : Udah, berarti nggak ada harapan berarti kamu. Zeda : Maksudnya apa pak? Komeng : Heeemmm kamu sama Akbar aje play grup. Yenni Wahid : Anoah. Komeng : Hah, itu... Akbar : Betul-betul, memang mirip. Yenni Wahid : Ya. Kan tadi makan semut. Akbar : Anoah ini, bu.
Keterangan : TMT7 :Tatap Mata Trans 7 203
Tuturan salah satu Panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) katain bahwa tidak ada kesempatan sebagai istri ke dua oleh panelis laki-laki lainnya (Akbar).
Tuturan salah satu panelis lakilaki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber menyebut panelis laki-laki lainnya (Komeng) sebagai binatang anoah.
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa antipati terhadap orang lain karena penutur tidak menunjukkan sikap simpati kepada mitra tutur yang dianggap mencari kesempatan apabila benar narasumber seorang playboy. Informasi yang diberikan memaksimalkan sikap antipati terhadap orang lain yakni menyetujui pernyataan mitra tutur yang mengejek mitra tutur 2 sebagai binatang pemakan semut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DY 5.4.2014 KBJ KMR PNR KRH KCK KSP
: Dede Yusuf (huruf depan dari nama setiap narasumber yang hadir) : Tanggal acara ditanyangkan di televisi : Maksim Kebijaksanaan : Maksim Kemurahan : Maksim Penerimaan : Maksim Kerendahan Hati : Maksim Kecocokan : Maksim Kesimpatian
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2. TRIANGULASI DATA TRIANGULASI DATA PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM ACARA TATAP MATA TRANS 7 SEBAGAI WAHANA PENCIPTAAN HUMOR VERBAL LISAN Berikut adalah triangulasi data pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan. Berilah tanda (√) pada kolom SESUAI apabila tuturan tersebut sesuai dengan teori. Berilah tanda (X) pada kolom TIDAK SESUAI apabila tuturan tersebut tidak sesuai dengan teori yang digunakan. Kesesuaian Maksim dengan Teori yang Tuturan yang Melanggar Maksim Konteks Keterangan Tidak Dilanggar Sesuai Sesuai Maksim Komeng : Ada pertanyaan buat Elu nih. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan √ Kuantitas Lomba-lomba apa yang ngga‟ keringetan? acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) berlebihan karena informasi a. Informasi Akbar : Lomba ape? disampaikan kepada panelis laki-laki yang berupa ngga‟ pernah ada berlebihan Komeng : Hayo? lainnya (Akbar) yang tidak bisa yang keringetan belum Akbar : Lomba lompat? menjawab pertanyaannya tentang sebuah dipertanyakan oleh si penanya. Komeng : Ho ... salah. lomba dimana pesertanya tidak Akbar : Apaan? keringatan. Komeng : Lomba renang. Ngga‟ pernah ada yang keringetan. Komeng : Yang tangannya muter-muter. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan √ Akbar : Apa itu? acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) berlebihan karena informasi Komeng : Bohlam. Masa muter yang lain. disampaikan ketika panelis laki-laki lain yang berupa masa‟ muter yang (Akbar) mengomentari aktifitas tangan lain belum dipertanyakan oleh panelis perempuan (Zeda) ketika penanya. bertanya seperti gerakan orang yang menari. 205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Gubernur kadang dikasih tahu juga ngga‟ denger. Kayak saya, gubernur liwat saya ngomong diem aje. Zeda : Apaan? Akbar : Siape? Komeng : Gubernur VOC. Dia kagak ngarti paling ama gue. Akbar : Itu orang Belanda. Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! Akbar : Berhenti? Komeng : Berhenti dong! Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor. Zeda : Konsituen nomor sekian berarti? Dede Yusuf : Konstituen itu adalah bagian dari yang membuat konstitusi. Jadi ini kesepakatan bersama. Zeda : Ngerti nggak konstituen apa? Komeng : Tahu. Zeda : Apa artinya konstituen? Komeng : Konstituen itu memilih, konstitusi itu undang-undang. Nah, kalau udangundang itu harus ditaati, beda lagi kalau ngundang-ngundang. Kalau anak kita
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis parempuan (Zeda) mengatakan kepada narasumber yang hadir pada malam itu bahwa sebagai wakil gubernur kerjanya jangan hanya diam saja, tetapi harus ikutan kerja.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa dia kagak ngarti paling ama gue belum dipertanyakan oleh penanya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya.
Informasi yang diberikan berlebihan yakni informasi yang berupa kan numpak motor belum ditanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh panelis perempuan (Zeda) mengenai arti dari konstituen setelah narasumber menjelaskan apa yang dimaksud konstituen tersebut.
Informasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa nah, kalau udang-undang itu harus ditaati, beda lagi kalau ngundang-ngundang. Kalau anak kita nyunantin, situ nggak dateng nggak ape-ape kita dihianatin. Yang penting pada saat situ disunan saya mau lihat belum dipertanyakan
√
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nyunantin, situ nggak dateng nggak ape-ape kita dihianatin. Yang penting pada saat situ disunan saya mau lihat. Rosiana : Awas wagub galak. Iya. Pak Ahok, kalau orang tahunya bapak galak banget, gimana itu? Ahok : Ternyata hasil survei Tempo, 65% suruh pertahankan galaknya tuh. Aneh kan? Rosiana : Iya, aku baca tuh. Ahok : Iya, makanya. Rosiana : Jadi mau galak terus? Ahok : Kalau galak terus kena struk nanti, bahaya. Kalau orang ngeyel masak kita nggak marah? Rosiana : Ya Pak Ahok, soalnya gini, kemarin kan setelah Pak Jokowi – bosnya Pak Ahok mendeklarasikan menjadi capres tuh langsung ketua pembinanya Pak Ahok marah-marah, dia bilang “Jangan percaya, jangan pilih presiden boneka!” sebagai partai – anggota partai gerindra. Ahok : Ngaco juga tuh, presiden boneka yang mana? Yang pegang boneka baru presiden boneka. Akbar : Nah. Zeda : Makanya. Ahok : Salah nyindir ini! Zeda : Ooooo itu jawabannya.
oleh si penanya.
Tuturan narasumber dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara mengenai kebiasaan galaknya tersebut apakah akan terus berlanjut atau tidak.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau orang ngeyel masak kita nggak marah belum dipertanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika beliau dimintai pendapat perihal isu tentang presiden boneka oleh pembawa acara.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa presiden boneka .... tanya anak-anak ..... presiden boneka pasti ada bonekanya dong! Kalau nggak ada boneka, bukan boneka namanya! Belum dipertanyakan oleh si penanya.
√
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Jadi maksudnya presiden yang lagi meluk boneka? Ahok : Lha nggak tahu. Presiden boneka .... tanya anak-anak ..... presiden boneka pasti ada bonekanya dong! Kalau nggak ada boneka, bukan boneka namanya! Zeda : Kalau wanita memungkinkan tidak? Ahok : Oo paling gue suka kalau wakilnya wanita. Lebih enak! Rosiana : Kenapa? Ahok : Minimal ada yang diajak ngobrol. Beda dong kalau sama cowok kayak gini (menunjuk Vincent ) kan males ngomongnya. Vincent : Tapi kalau suruh milih, saya Jokowi-Ahok lah. Rosiana : Ha! Kenapa? Vincent : Karena tadinya saya nggak rela, jangan Jokowi-Ahok itu tetap mimpin Jakarta. Saya pikir-pikir lihat KTP oo ee KTP saya Tanggerang, ya udah rela-rela aja. Saya bukan orang Jakarta. Rosiana : Lebih ingin jadi capres. Ahok : Iya. Masa nomor dua melulu sih, menghina banget Elu. Rosiana : Apa? Ahok : Masa nomor dua melulu. Rosiana : O iya.
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika ditanya oleh pembawa acara (Rosiana) perihal alasannya lebih menyukai perempuan menjadi wakilnya daripada laki-laki.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau sama cowok kayak gini (menunjuk Vincent) kan males ngomongnya belum dipertanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika mendengar pernyataan pembawa acara perihal lebih memilih mana antara Jokowi-Ahok dan Prabowo-Ahok yang menjadi caprescawapres.
Infromasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa saya pikir-pikir lihat KTP oo ee KTP saya Tanggerang, ya udah rela-rela aja. Saya bukan orang Jakarta belum ditanyakan oleh si penanya. Informasi yang diberikan berlebihan karena infromasi yang berupa minimal lebih muda, lari lebih kenceng belum ditanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan narasumber yang hadir acara Tatap Mata trans 7 (Pak disampaikan ketika pembawa bertanya perihal kualitas narasumber dengan Pak Prabowo.
208
dalam Ahok) acara antara
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Harus bisa nomor satu, RI satu. Ahok : Nomor satu dong. Rosiana : He‟em. Jadi menurt bapak, bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo? Ahok : Aku nggak bilang begitu, minimal lebih muda, lari lebih kenceng. Rosiana : Udah, kita kelamaan nih. Komeng, tolong ...... narasumber yang ini dikenal pinter .. Komeng : Ya. Rosiana : Jago bahasa Inggris, jago matimatika. Jadi Komeng .... Komeng : Eh sama Bu. Rosiana : Sama apa ya? Zeda : Jagonya sama? Komeng : Iya, sama ame orang tuanye. Rosiana : Istana negara dibangun tahun 1976, siapakah yang membangun istana negara? Gita : Belanda. Rosiana : Warga negara Belanda, betul sekali. Namanya tahu nggak pak? Gita : Lupa. Komeng : Salah. Rosiana : Kok salah? Komeng : Yang bangun kulinya ya pak ya, Belandanya cuma gini (memeragakan orang sedang tolak pinggang) aja sambil ngerokok. Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7(Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menjelaskan bahwa narasumber yang akan hadir kali ini dikenal sebagai orang yang pintar, jago matematika, dan bahasa Inggris.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa sama ame orang tuanye belum dipertanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber yang dari perihal siapa yang membangun istana negara.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kegiatan yang dilakukan oleh orang Belanda saat para kuli membangun istana belum ditanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi 209
yang
diberikan
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus. Komeng : Pakek nomor. Bapak hafal nomornya? Noh pak, penuh pak. Akbar : Penuh apa? Komeng : Penuh duit lah, masak penuh tahi ayam.
acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor.
berlebihan karena informasi yang berupa biar Akbar dihukum mati belum ditanyakan oleh si penanya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa alasan nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus belum ditanyakan oleh si penanya.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika sedang memperagakan orang yang sedang menyuap kepada pejabat publik dengan narasumber dan panelis laki-laki lainnya (Akbar) dengan membawa sebuah koper hitam.
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa penjelasan masak penuh tahi ayam belum ditanyakan oleh si penanya.
√
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Informasi kurang informatif
Yenni Wahid : Iya, pos yandu. Betul. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Komeng : Yang imunisasi. Dikasih pin. acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) Akbar : Pin apa, Meng? disampaikan ketika ditanya oleh panelis Komeng : Pin ATM. Ya pin itu, yang laki-laki lain (Akbar) perihal pernyataannya tentang imunisasi yang ditetesin. dikasih pin. Mellani : Eh Kak Rosi, Anda tega-tenganya Tuturan salah satu panelis perempuan ngomongin saya yang jelek-jelek kepada ayah dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) saya sendiri. Alia tersinggung loh kalau disampaikan kepada pembawa acara yang begitu. mengolok-oloknya dihadapan Rosiana : Siapa? narasumber yang hadir dengan bahasa Mellani : Alia. Kalau pagi Alia, kalau malem Palembang. Ali Zaenal. Zeda : Kalau politik, Anda setia tidak? Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Dede Yusuf : Politik itu adalah sebuah acar Tatap Mata Trans 7 (Akbar) peristiwa atau sebuah ..... katakanlah itu disampaikan kepada panelis perempuan bagian daripada proses. (Zeda) untuk menanggapi pertanyaan Zeda : Berarti bisa jadi tidak setia tidak apa- panelis tersebut (Zeda) terhadap apa ya? narasumber mengenai kesetiaan dalam Akbar : Nggak masalah, di dunia ini yang dunia politik itu tidak ada tidak apa-apa. boleh setia hanya chearli. Komeng : Iya. Akbar : Chearli setia. Rosiana : Pak Ahok, ini tiga penelis nih ....... Tuturan pembawa acara (Rosiana ) dan mereka nih ceritanya mewakili suara–suara salah satu panelis laki-laki dalam acara masyarakat. Biasanya ada Komeng, tapi Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan Komeng lagi rehap mental .... konseling gitu, sebelum acara perbincangan dengan jadi bapak jangan khawatir. Jadi digantikan narasumber yang hadir dimulai. 211
Informasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa ya pin itu, yang ditetesin belum ditanyakan oleh penanya.
√
Infromasi yang diberikan berlebihan karena informasi yang berupa kalau pagi Alia, kalau malem Ali Zaenal belum dipertanyakan oleh penanya.
√
Informasi yang diberikan kurang informatif karena dalam percakapan tersebut tidak menanyakan (setia) nama grup dari penyanyi Charli, tetapi menanyakan kesetiaan seseorang dalam dunia politik itu perlu ada atau tidak.
√
Informasi yang diberikan kurang informatif karena dengan ada tidaknya Komeng sebagai panelis dalam acara itu tidak berpengaruh dengan
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
oleh Vincent, lalu ada Zeda dan ada Akbar. Vincent : Saya cuman gantiin doang pak, jangan dimarah ya pak. Gantiin Komeng. Akbar : Dia dulu juga rehab, udah sembuh gantian jadinya. Rosiana : Ia memang dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan? (menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber). Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak. Komeng : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ..... Rosiana : Serius ini ya? Komeng : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan. Komeng : Bapak kan ngurus PMI, urusannya kan darah-darah. Akbar : Iya. Komeng : Ya kan? Akbar : Iya. Komeng : Kalu ada darah, orang perlu kasih .....
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu dan pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir memiliki sens.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh narasumber perihal melakukan donor darah.
212
narasumber dan ketidakhadirannya bukan karena sakit jiwa, melainkan sedang mengisi acara di acara talk show yang lain. Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan suara dalam hal bernyanyi, namun penutur menangkapnya sebagai suara dalam pemilu.
Informasi yang diberikat kurang informatif karena ketika nyamuk menghisap darah manusia itu bakan dinamakan sebagai donor darah.
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jusuf Kala : Udah pernah donor darah belum hayo Komeng? Komeng : Udah pak. Jususf Kala : Udah ya? Berapa kali? Komeng : Ama nyamuk saya pak. Akbar : Betul sekali. Coba banyangin, Tioghoa, Konghucu, siapa dulu? .... kan nggak berani ya, Bu? ...... Sangat berterima kasih dengan Pak Gus Dur. Komeng : Barongsai aja nggak benarni. Akbar : Barongsai adalah sebuah binatang ye, kalau kita colok mulutnya ya, yang kena matanya. Akbar : NU bisa di mana-mana ya. Yenni Wahid : Harus ada di mana-mana. Akbar : Kecuali MU cuma ada di Inggris, Bu.
Mellani : Wah hebat ya... Rosiana : Panggilannya James. Mellani : James apa? Rosiana : Jaga Mesjid.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir mengenai sebuah barongsai akan kena matanya apabila kita menusuk mulutnya.
Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan penutur mengenai barongsai yang kita tusuk mulutnya akan kena matanya itu sudah diketahui oleh semua orang.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir mengenai sebuah skuat sepak bola MU yang hanya ada di Inggris.
Informasi yang diberikan kurang informatif karena pernyataan penutur mengenai keberadaan skuat sepak bola tersebut sudah diketahui oleh semua orang. Informasi yang diberikan kurang informatif yakni pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur berkaitan dengan nama seseorang, dan bukan kepanjangan dari nama itu.
√
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber yang hadir setelah mendengar penjelasan narasumber bahwa dirinya tinggal di masjid waktu pertama kali datang ke kota Bandung.
213
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maksim yang Dilanggar Maksim Kualitas a. Informasi salah
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks Tuturan
Keterangan
Akbar : Mengawali Tatap Mata pada malam hari ini ada satu pertanyaan dari saya “Sudahkan Indonesia merdeka?” Audience : Belum Akbar : Iya. Ada yang sudah ada yang belum. Tapi sebenernya kalau ditilik dari pembukaan undang-undang dasar bisa dikatakan Indonesia belum merdeka. Karena apa? Undang-undang dasar pembukaan mengatakan “dan perjuangan pergerakan bangsa telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rayat Indonesia ke depan pintu gerbang” kita belum masuk! Ya. Rosiana : Terima kasih, Akbar. Akbar : Terima kasih, mBak Rosi. Komeng : Huus jangan berisik! Majikan sama pembantu lagi ngobrol.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan pada awal acara ketika panelis (Akbar) membuka acara talk show Tatap Mata dengan bertanya jawab bersama audien di studio.
Informasi yang diberikan salah karena kalimat dalam pembukaan UUD ‟45 kalimat yang berbunyi ke depan pintu gerbang bukanlah gerbang sebuah bangunan, melainkan sebuah kiasan.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyampaikan rasa trima kasihnya kepada Panelis lain (Akbar) yang telah bersedia membuaka acara talk show dengan bertanya jawab bersama para penonton di studio.
Informasi yang diberikan salah karena pernyataan penutur tidak sesuai dengan yang sebenarnya, bahwa pihak yang dimaksudkan adalah rekan dalam bekerja dalam acara talk show tersebut.
214
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Hem.. hahah ... Komeng pasti tahu ini? Komeng : Tahu dong? Akbar : Siapa Meng? Komeng : Pak Haji Dudung. Rosiana : Yaudah ini dia! (menampilkan video tentang Dede Yusuf). Dede Yusuf : Nggak apa-apa, saya senang sama Mas Komeng hari ini. bajunya sama dengan saya, warna biru. Komeng : Tuh kan. Akbar : Oh ya? Karena baju yang lain nggak ada, cuman warna ini nih. Komeng : Nggak. Ini tadi warnanya putih. Akbar : Terus? Komeng : Ada yang bilang, anak SMA. Rosiana : Jawab cepat yang sekarang ya Kang ya! Sebutkan kesenian yang berasal dari Sulawasi Utara! Dede Yusuf : Polintan. Rosiana : Betul. Akbar : Yeeeee.... Komeng : Saya ketemu sama orang Sulawasi nggak main polintan. Akbar : Main ape? Komeng : Telentang. Rosiana : Hei hei nggak boleh gitu dong. Rosiana : Jawab cepat yang sekarang ya
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis menebak nama dari narasumber yang akan hadir pada malam itu.
Informasi yang diberikan salah karena jawaban atas pertanyaan mitra tutur tidak sesuai dengan yang sebenarnya dan sumbernya tidak jelas.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) ketika dirinya disanjung oleh narasumber karena memakai baju yang sama dengan narasumber yang hadir, kemudian panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengomentari pernyataan narasumber dengan mengatakan bahawa panelis tersebut (Komeng) hanya memiliki baju warna tersebut. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber mengenai kesenian yang berasal dari daerah Sulawesi Utara dan narasumber tersebut menjawab politan. Kemudian panelis laki-laki tersebut berpendapat bahwa ia juga pernah bertemu orang Sulawesi dan tidak bermain politan
Informasi yang diberikan salah karena tidak mungkin dalam sekejap warna baju dapat berubah dari warna putik ke warna buru tanpa melalaui proses pewarnaan terlebih dahulu.
√
Informasi yang diberikan tidak benar karena telentang bukanlah sebuah kesenian yang berasal dari Sulawesi Utara, melainkan sebuak kegiatan orang yang sedang berbaring.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan salah
√
215
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kang ya! Sebutkan kesenian yang berasal dari Sulawasi Utara! Dede Yusuf : Polintan. Rosiana : Betul. Akbar : Yeeeee.... Komeng : Saya ketemu sama orang Sulawasi nggak main polintan. Akbar : Main ape? Komeng : Telentang. Rosiana : Hei hei nggak boleh gitu dong. Rosiana : Akbar. Akbar : Galak, Bu. Rosiana : Galak? Akbar : Di kantornya aja ada tulisannya “Awas pemiliknya galak!” Vincent : Awas wagub galak!
acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber mengenai kesenian yang berasal dari daerah Sulawesi Utara dan narasumber tersebut menjawab politan. Kemudian panelis laki-laki tersebut berpendapat bahwa ia juga pernah bertemu orang Sulawesi dan tidak bermain politan.
karena telentang bukanlah sebuah kesenian yang berasal dari Sulawesi Utara, melainkan sebuak kegiatan orang yang sedang berbaring.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mendapat giliran menjawab pertanyaan dari pembawaa acara perihal ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu.
√
Ahok : Coba, coba kalau saya konsisten menyelesaikan lima tahun jadi bupati. Anda tidak pernah lihat ada wagub yang marah-marah kan? Vincent : Oh iye. Bener-bener. Ahok : Nggak bisa juga, tergantung kebutuhan. Coba kalau si Komeng nggak lagi dipermak, mana ada elu di sini. Akbar : Ada keuntungan. Rosiana : Katanya Pak Ahok lagi bingung, menerima Pak Jokowi jadi
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika mendengar sikap para panelis yang selalu setuju dengan apa yang beliau sampaikan.
Informasi yang diberikan salah karena informasi yang berupa “Awas pemiliknya galak!” yang dituturkan ada di dalam kantor narasumber tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada. Informasi yang disampaikan salah karena orang yang dimaksud (Komeng) tidak hadir bukan karena sedang dipermak, melainkan sedang mengisi acara talk show di acara lainnya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dan Informasi yang diberikan tidak pembawa acara dalam acara Tatap Mata trans benar karena informasi tersebut
√
216
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
cawapres, karena kan sekarang sudah sering main ke Teungku Umar, udah deket ama Bu Mega, udah makan saing ama Bu Mega. Akbar : Cieee ....... PeDe kate nih ye! Rosiana : Gini-bini, cieeee ...... pidah partai lagi nih ye! Ahok : Makanya saya bilang tekanan darah saya itu bagus banget. Saya udah kemarin – dokter saya udah panggil saya untuk setescanne, IMRA, kenapa? Dokternya khawati takut ada sumbatan diotak mungkin. Rosiana : Oooo. Ahok : Sering marah kan, jadi nggak plong ......... udah di cek, dia telephon „Pak, ternyata bapak harus bilang nih sama semua orang nih, bapak otaknya semua bagus, syarafnya bagus‟, jadi „Masih boleh marah-marang dong?‟ saya tanya gitu. „Boleh!‟. Akbar : Terus dokternya saya tanya nih „Bener pak?‟ ..... „Bener!‟ ..... „Kok bisa gitu?‟ „Ya daripada saya dimarahin, Pak!‟ Rosiana : Pak Gita ini, tadi udah saya bilang ganteng, cakep, banyak orang mengenalnya sebagai pria ee sosok yang
7 (Akbar dan Rosiana) disampaikan ketika pembicaraan membahas soal kedekatan antara narasumber (Pak Ahok) dengan salah satu pimpinan partai tertentu, yaitu Ibu Megawati.
tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada dan kedekatan antara mitra tutur dengan Ibu Megawati dalam rangka menjalin silaturahmi, bukan yang lainnya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber mengatakan bahwa setelah marah-marah, dirinya selalu cek tekanan darahnya dan selalu cek ke dokter. Narasumber juga mengatakan bahwa dokter juga mengatakan bahwa semua syaraf otaknya selalu dalam kondisi baik dan ia masih diperbolehkan marah-marah.
Informasi yang diberikan salah karena percakapan antara penutur dengan dokter pribadi mitra tutur tidak bisa dibuktikan dengan bukti-bukti yang nyata.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) benar karena penutur bukanlah disampaikan ketika pembawa acara seorang pedagang bungan,
√
217
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pandai, perfeksionis. Dan juga kaya raya, sorry Meng, gua nggak nyindir Elu. Komeng : Pamit dulu Bu mau dagang mawar. Akbar : Elu bisa ndak bahasa Inggris? Komeng : Bahasa Inggris? Akbar : Misal, Anda sebagai anak buahnya Pak Gita. Kalau anak buah apa bahasa Inggris? Komeng : Anak buah? Bahasa Inggris apa yang kamu inginkan? Zeda : Itu bahasa Indonesia. Komeng : Tanyaiin? Akbar : Apa yang kamu inginkan? Komeng : What do you wont? Apa yang ingin kamu kerjakan? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan? Komeng : What do you wont to do? Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Komeng : What do you wont to do to do lah. Rosiana : Zeda, udah. Kamu dikerjain sama komeng. Zeda : Dasar. Akbar : Ini Bu. Apa aja yang ditulis dibaca, yang tulis komeng.
memperkenalkan narasumber yang hadir sebagai sosok yang ganteng, cakep, perfeksionis, kaya raya, dan tidak seperti panelis laki-laki ini (menunjuk Komeng). Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ia bersama panelis lakilaki lainnya (Akbar) bertanya jawab dengan bahasa Inggris.
melainkan seorang komedian.
Informasi yang diberikan tidak benar karena di dalam bahasa Inggris tidak terdapat susunan gramatikal seperti yang dituturkan penutur.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika melihat panelis perempuan (Zeda) marah akibat kejahilannya dengan menuliskan sebuah pertanyaan pada
Informasi yang diberikan salah karena antara penutur dan mitra tutur tidak terdapat hubungan suami-istri, melainkan sebagai rekan kerja
√
218
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Zeda : Udah ah, saya pulang aja. Pulang,pulang. Komeng : Kan jadi marah binik gue. Jangan dengerin tetangga. Akbar : Penggembar ya Pak, ya? Mahfud : Penggemar bukan pemilih. Kenapa dia bisa digemari? Karena dia dikenal. Saya minta maaf, buka apa-apa. Kan hasil survei yang selalu diumumkan siapa orang yang Anda kenal? Nomor satu Rhoma Irama. Saipa orang yang akan Anda pilih? Dia nomor paling bawah. Ini hasil survei. Saya penggemar Rhoma Irama, saya hampir-hampir hafal semua lagu-lagu Rhoma Irama yang tahun 80-an itu lah. Rosiana : Oh ya? Mahfud : Iya. Mulai dari begadang sampai apa. Seneng saya juga musiknya karena saya menggemari seperti orang lain, makanya banyak orang yang kenal. Komeng : Kopi tubruk hafal lagunya Pak? Mahfud : Konsepnya salah. Menghukum ..... mencabut nyawa orang itu hak Tuhan. Tuhan sendiri disemua agama mengatakan hukuman mati boleh dilakukan atas ijin Tuhan. Coba angama
lembar observasinya untuk ditanyakan dalam acara talk show tersebut. kepada narasumber yang hadir malam itu.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada narasumber yang hadir perihal pemilih yang memilih Rhoma Irama itu berdasarkan rasional atau bukan dan narasumber menjawab bukan, tapi penggemar. Narsaumber kemudian menceritakan bahwa ia juga menyukai atau menggemari lagu-lagu dari Rhoma Irama.
Informasi yang diberikan salah karena Rhoma Irama tidak pernah menciptakan lagu yang berjudul kopi tubruk.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembicaraan antara pembawa acara dan narasumber yang hadir perihal hukuman mati bagi para koruptor.
Informasi yang diberikan tidak benar karena tidak ada agama yang menyembah kaleng pada zaman sekarang.
√
219
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
apa yang tidak boleh menjatuhkan hukuman mati? Semua boleh. Zeda : Meng, agama apa? Komeng : Agama yang nyembah kaleng. Zeda : Mana ada agama yang nyembeh kaleng. Komeng : Itu masih. Rosiana : Pak Mahfud banyak sebenernya ya banyak yang sudah geram sekali dengan kasus korupsi di Indonesia. Tapi memang apakah kita sudah pantas melakukan mengeksekusi hukuman itu dengan hukuman mati. Kita coba tanya ya pada teman-teman mahasiswa di sini. Ada alat untuk voute lock di situ ditunjukkan, udah tahu ya. Aaa hebat. Coba ditunjukin. Nah, saya mau kasih pertanyaan pada kalian apakah kalian setuju nggak kalau Indonesia ini sudah mulai mengadopsi hukuman mati untuk para koruptor? Tekan satu untuk ya, setuju artinya. Tekan dua untuk tidak. Tekan tiga untuk raguragu ya. Tekan satu untuk ya setuju, tekan dua untuk tidak setuju, tiga ragu-ragu. Mulai dari sekarang, yuk. Komeng : Sebenernya sampek empat itu, Bar. Akbar : Apa?
Narasumber mengatakan bahwa konsep keputusan mati itu ditangan Tuhan bukan manusia salah karena menjabut nyawa orang hak Tuhan dan Tuhan sendiri memperbolehkan hukuman mati dilakukan dengan siijin-Nya dan itu ada disemua agama. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para penonton di studio untuk melakukan votting perihal hukuman untuk para koruptor dengan terdiri dari tiga opsi saja.
220
Informasi yang diberikan tidak benar karena dalam opsi yang diberikan untuk votting hanyalah tiga saja, bukan ada empat.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Empat, mati enggak, hidup enggak. Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. Rosiana : Saya tanya dulu ya dengan ketiga sahabat saya, panelis saya yang ikut meramaikan acara ini. Tepuk tangan dulu dong untuk Akbar, untuk Zeda, dan untuk ..... siapa namanya? Akbar : Komeng. Komeng : JK. Rosiana : Ha? Komeng : JK. Rosiana : Kok? Komeng : Jusuf Komeng.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor, dan panelis tersebut menyatakan setuju.
Informasi yang diberikan tidak benar karena mitra tutur yang disebutkan bukanlah seorang koruptor, melainkan seorang pelawak.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara memperkenalkan satu persatu nama panelis yang hadir dan lupa dengan nama panelis tersebut dan kemudian bertanya siapa namanya.
Informasi yang diberikan tidak benar karena nama penutur yang sebenarnya tidak terdapat nama Jusuf di depannya dan hanya Komeng.
√
221
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Nyiapin kursinya kayak tukang becak kamu, Meng. Komeng : Nyiapain kursinya. Rosiana : Pak JK udah biasa menghadapi... Akbar : Paspampres. Komeng : Pasukan Pengaman Presenter. Dahlan Iskan : Ya tapi kan pada waktu itu semua orang memang susah. Jadi beda dengan ---- itu yang saya bilang bahwa beda dengan orang miskin sekarang. Orang miskin dulu itu tidak terlalu mempersoalkan kemiskinanya karena memang semua miskin. Tapi kalau kemiskinan sekarang, itu kemiskinan yang membahayakan karena tercampur dengan rasa ketidak adilan. Karena sambil miskin jalan-jalannya ke Mall, sambil miskin tetep punya televisi, sehingga melihat kemewahan ditelevisi. Kalau dulu miskin biasa saja, karena semuanya miskin kok. Tapi kalau kemiskinan sekarang ini memang betul-betul bahaya. Akbar : Jadi mungkin orang miskin zaman sekarang nih Pak, kalau di taruh ke zaman dulu bisa jadi orang terkaya ya, Pak ya? Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain melihatnya sedang mempersiapkan tempat duduk untuk narasumber yang hadir malam itu dan menyebutnya sebagai paspamres.
Informasi yang diberikan salah karena kepanjangan dari antonim PASPAMRES adalah pasukan pengaman presiden dan bukan pasukan pengaman presenter.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber mengatakan bahwa miskin zaman dulu sangat berbeda dengan miskin zaman sekarang, dan narasumber menyebutnya sebagai kemiskinan yang berbahaya.
Informasi yang diberikan tidak benar karena belum tentu orang miskin zaman sekarang apabila berada di kemiskinan zaman dahulu bisa menjadi orang terkaya.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak
√
222
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! Zeda : Saya dulu mantan pegawainya Pak Dahlan loh. Komeng : Yang ngambil sarungnya Pak Dahlan ini orangnya. Komeng : Berarti kurang keyakinan kali, Mak. Iya, kan? Kita bisa liat bahwa tadi aja kayaknya kurang yakin Pak Dahlan. Apa lagi dari keinginan, mungkin dari nama juga kan Pak Dahlan sendiri tidak ada keyakinan. Zeda : Kenapa? Dari namanya kenapa? Komeng : Dari namanya saja bertanya. Dahlan Is Kan? Dahlan Is Kan? Iya kan? Komeng : Masak ngomong gitu aja
acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh narasumber kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber pada masa kecilnya. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber bertanya kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber waktu kecil.
benar karena mitra tutur sebenarnya bukanlah tetangga Pak Dahlan pada masa kecilnya, sebab tempat tinggalnya saja berbeda daerah. Informasi yang diberikan tidak benar karena mitra tutur bukanlan seorang pencuri dan ia hanyalah seorang panelis.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) kepada panelis perempuan (Zeda) yang bertanya kepadanya perihal nama dari narasumber yang tidak yakin.
Informasi yang diberikan salah karena tidak terdapat tanda tanya pada akhir nama dari mitra tuturnya.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak
√
223
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diomelin. Akbar : Heh, sabar, sabar. Becanda, becanda Meng. Sabar. Pak Dahlan itu menerangkan. Kamu jangan tersinggung. Memberi ilmu pada kita. Komeng : Gue bilangin emak Gue, Lo (seraya menggandeng tangan salah satu penonton di studio). Rosiana : Nah, apa lagi? Ada lagi nggak? Komeng : Nggak ada lah orangnya lagi repot.
acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang menenangkannya akibat dimarahin oleh pembawa acara karena selalu bercanda.
benar karena tangan yang digandeng bukanlah ibu dari penutur, melainkan penanton yang menyaksikan acara talk show tersebut.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dala acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara yang menanyakan apakah ada pertanyaan lagi atau tidak untuk ditanyakan kepada narasumber yang hadir. Komeng : Waktu Pak Dahlan di jalan Tol Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam tuh minta buka. Pak Dahlan teriak-teriak. acara tatap mata trans 7 (Komeng) Buka, buka, buka. disampaikan kepada para panelis lain bahwa Akbar : Terus. dia juga mengetahui kronologi waktu Komeng : Itu yang bikin marah yaitu narasumber marah-marah di pintu tol yang jawaban dari pegawai Tol itu. kemarin. Akbar : Dia jawab apa? Komeng : Eee belum beduk, Pak. Dahlan Iskan : Ya mungkin. Waktu itu Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam saya mendapatkan hati baru dari seorang acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan muda umur 21 tahun. Jadi hati saya kepada pembawa acara tatap mata ketika sekarang ini kalau dihitung, karena ini mendengar pernyataan narasumber perihal terjadi 7 tahun yang lalu, hati saya berarti hasil pemerikasaan yang dilakukan oleh umurnya 28 tahun. narasumber ketika narasumber diperintahkan Rosiana : Wao... pantes saja kayak ini.. memeriksa kesehatan oleh Pak SBY.
Informasi yang diberikan tidak benar yakni menyatakan bahwa penutur sedang sibuk, sebab pada kenyataannya penutur sedang duduk-duduk santai. Informasi yang diberikan salah yakni penutur sebenarnya tidak mengetahui kronologi yang pasti dan pernyataan penutur tersebut tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang jelas.
√
Informasi yang diberika salah karena pernyataan penutur tidak dapat dibuktikan dengan bukti yang jelas bahwa Pak SBY menyuruh dokter yang memeriksa mitra tutur untuk memberi keterangan yang
√
224
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pemuda umur 28 tahun. Akbar : Saya curiga ini Bu, dokternya itu sebelum ngasih keterangan ke bapak sudah ditelefon oleh Pak SBY “entar kalau Pak Dahlan tanya bilang kondisi bagus ye!” “Iye siap-siap”. Rosiana : Kita tepuk tangan dulu buat Yenni. Penonton : Tepuk tangan. Rosiana : Pantes, ya! Pantes dia nggak ada di mana-mana. Sekarang kita jarang bisa melihat Yenni secara formal ada dipartai politik. Dia ada di partai Rumah Bersalin Indonesia. Betul sekali bukan? Sekali lagi, Yenni Wahid! Silahkan, Yen. Yenni Wahid : Don‟t just the book by is cover. Rosiana : Artinya, Komeng ??? Komeng : Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper. Rosiana : Iya, dan tamu kita pada malam hari ini dipanggilnya Yenni Wahid. Tapi, kalau namanya sih kalau sudah disebut nggak ada hubungannya gitu. Dari mana gitu Yenni Wahidnya? Coba, tadi kan udah saya kenalkan nama Yenni Wahid. Nama panjangnya siapa? Komeng! Ingat nggak tadi?
baik-baik.
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika memperkenalkan narasumber yang hadir kepada para penonton dan para panelis.
Informasi yang diberikan salah karena tidak ada nama partai seperti yang disebutkan oleh panutur.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketikan pembawa acara bertanya mengenai arti dari kalimat bahasa Inggris narasumber yang hadir. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara (Rosiana) ketika pembawa acara bertanya mengenai nama panjang dari narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata Trans 7.
Informasi yang diberikan salah karena arti dari kalimat tersebut bukanlah seperti pernyataan penutur.
√
Informasi yang diberikan salah karena nama dari mitra tutur yang dimaksud tidak terdapat kata daerah di Arab seperti yang dituturkan oleh penutur tersebut.
√
225
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Yenni Danuba ..... Rosiana : Nggak ada Yenni-nya. Komeng : Iya nama aslinya, ya? Nama panjangnya. Rosiana : Iya, nama panjangnya. Nama aslinya. Komeng : Danuba Arofah, Zedah, Mekkah, Medinah. Rosiana : Coba kita ya itu kan waktu kampanye 2009. Saya ngebayangin aja wah ada yang cakep nih. Suaminya cakep loh. Dohir Farisi. Yenni udah ngincer duluan. Coba kalau yang di situ mukamukanya kayak kamu, Meng. Komeng : Ini mah buang sampah muka saya. Bukan pura-pura jatuh. Silfie : Nie ngomong apa? Rosiana : Tapi agak wontet. Mellani : Eh Kak Rosi, Anda tegatenganya ngomongin saya yang jelekjelek kepada ayah saya sendiri. Alia tersinggung lho kalau begitu. b. Informasi Rosiana : Eh, halo! tidak logis Akbar : Iye bu, maaf bu, maaf. Zeda : Serius, serius! Rosiana : Lanjut Kang Dede! Biasa, di program ini memang istimewa karena selain mewakili suara para pemilih, suara
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada pembawa acara pertemuan antara narasumber dengan suaminya ketika pemilu 2009 pada saat narasumber akan jatuh.
Informasi yang diberikan salah karena tidak mungkin mitra tutur akan melakukan seperti dalam pernyataan penutur tersebut.
√
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber dan mengajaknya berbicara dengan bahasa Palembang supaya para panelis tidak tahu kalau sedang diolok-olok.
Informasi yang diberikan tidak benar karena penutur bukanlah anak dari narasumber yang hadir.
√
Tuturan pembawa acara dalam Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika melihat para panelisnya sibuk dengan perdebatan mereka pada saat narasumber yang hadir ingin menjawab pertanyaan dari pembawa acara mengenai tudingan sinis yang diberikan
Informasi yang diberikan tidak logis karena para panelis yang hadir tidak ada yang mewakili suara dari alam gaib, termasuk panelis yang ditunjuk oleh penutur.
√
226
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perempuan, ada juga suara gaib (menunjuk Komeng). Rosiana : Saat ini ada satu yang harus digaris bawahi menurt saya. Jadi moral ceritanya itu adalah kadang-kadang kalau orang mengejar sesuatu itu jangan hanya di lihat dari jabatannya begitu, tapi apa yang dia bisa lakukan melalui jabatan itu. Jadi bukan tergantung jabatannya, tapi bagaimana apa yang dapat kita perbuat untuk rakyat. Dede Yusuf : Sekarang saya ambil logikanya aja beginilah. Saat ini misalnya Akbar dengan kegantengannya yang luar biasa ini. Akbar : Waaahhh... saya pilih pak, saya pilih. Zeda : Mas Dede ini kan pernah menjabat sebagai wakil gubernur ya, pastinya tahu banyak tentang permasalahan yang terjadi di Bandung ya, permasalahan ..... belum selesai ngomongnya, belum! .... permasalahan ini tidak terselesaikan. Komeng : Kalau ngomong ke sana, di sana Kang Dede. Saya kanguru. Silahkan!
terhadap narasumber. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber (Dede Yusuf) memberikan sebuah contoh dari pernyataan pembawa acara Tatap Mata (Rosiana) dengan menjadikan panelis laki-laki tersebut (Akbar) sebagai contohnya yang berupa pujian
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seorang caleg dari dapil lain dipilih oleh pemilih daerah lain pula.
√
Tuturan dari salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) yang disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber mengenai permasalahan yang ada di Bandung dengan posisi menghadap panelis laki-laki tersebut (Komeng).
Informasi yang diberikan tidak logis karena penutur bukan hewan seprti yang disebutkan, melainkan manusia.
√
Komeng : Ibu kota Jawa Barat adalah Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak
√
227
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bandung, dan banyak orang menyebut Bandung itu kota kembang. ....... Zeda : Kapan nayanyaknya, buruan! Komeng : Pertanyaannya salah ulangi. Bandung terkenal sebagai ..... Zeda : Ini kapan tanyanya? Rosiana : Zeda, sabar dong Zeda. Akbar : Orang ..... orang ini lagi nyari pertanyaan, bukan lagi nyari ribut. Nyari pertanyaan. Komeng : Bar, lama-lama gue ceraiin ye. Dede Yusuf : Nggak ...... silahkan Mas Komeng. Zeda : Ayo tanya, tanya! Akbar : Jangan diganggu nih ya. Rosiana : Zeda, tahan emosi ya. Zeda : Emosi, bikin emosi dari tadi. Rosiana : Bair Komeng jawab dulu. Akbar juga diem. Akbar : Saya nggak ganggu, Bu. Komeng : Heh diem! Biar ngga‟ ganggu kacanya saya tutup ah. Akbar : Eh Mang, baru kali ini jawaban .... bener gitu. Zeda : Pinter. Komeng : Ya elah Bar. Rosiana : Cerdas. Sampai terkejut Gua. Komeng : Di gedung sate lima tahun Gue.
acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika salah panelis yang perempuan (Zeda) merasa kesal dengan panelis laki-laki tersebut (Komeng) yang selalu mengulangi pernyataan yang sama dan tidak cepat mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang hadir pada malam itu.
logis karena antara penutur dan mitra tutur bukanlah sepasang suami-istri yang bisa bercerai, melainkan sama-sama panelis dalam acara talk show Tatap Mata.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata (Komeng) disampaikan ketika menanggapi sikap panelis perempuan (Zeda) yang selalu mengganggu saat panelis laki-laki tersebut (Komeng) hendak mengajukan pertanyaan kepada narasumber yang hadir pada malam itu.
Informasi yang diberikan tidak logis karena kebaradaan penutur dengan mitra tuturnya tidak di dalam mobil atau ruangan yang posisi keduanya terhalang oleh kaca.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) yang disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) menanyakan keberadaannya di gedung pemerintahan di daerah Bandung yang dijuluki gedung sate.
Informasi yang diberikan tidak logis karena gedung sate bukan tempat untuk perdagangan, melainkan sebagai pusat pemerintahan kota Bandung.
√
228
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Ngapain? Komeng : Jual obat. Dede Yusuf : Jadi ini tujuannya buat kardiofaskular. Akbar : Mas masih lama keluar dulu aja. Komeng : Eh jangan, dia mau mandiin saya ko‟.
Rosiana : Sebenernya tadi boleh 15 menit Kang Dede sama Komengnya. Komeng : Rasanya dia demen banget kalau gue mati.
Rosiana : Nah, sebelum saya tanya Pak Ahok nih ya. Ee kalau kita denger nama Bapak Basuki Tjahaya Purnama atau Pak Ahok, apa yang terlintas dalam pikiran kalian? Vincen dulu! Vincent : Saya? Rosiana : Iya. Vincent : Satu kata, meja ancur. Zeda : Kok meja ancur? Vincent : Berapa meja yang ancur di
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) berbicara kepada patner berlatih narasumber yang sedang mununggu peragaan beladiri muangtai.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara berpendapat bahwa ketika narasumber yang hadir pada malam itu diperbolehkan lebih lama memperagakan beladiri muangtai dengan panelis tersebut. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh pembawa acara (Rosiana) perihal ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu.
229
Informasi yang diberikan tidak logis dengan masalah pembicaraan karena patner berlatih mitra tutur hadir pada malam itu bukan untuk memandikan penutur, melainkan untuk memperagakan sesi latihan beladiri muangtai. Informasi yang diberikan tidak logis karena saat peragaan beladiri muangtai anata penutur dan orang lain terebut ditambah durasinya tidak akan membuat panutur kehilangan nyawa. Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah meja kayu akan hancur ketika sering digebukin dengan tangan.
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kantornya digebukin Pak Ahok garagara marah-marah, iya kan? Rosiana : Jadi sebenernya siapa yang lebih pantes, Pak Jokowi atau Pak Prabowo jadi capres? Ahok : Itu pertanyaan yang bisa membuat saya susah hidup. Akbar : Tenang pak, jawab aja di sini pak, entar nggak ditayangin kok pak! Rosiana : Menurut bapak, siapa yang lebih pantas memimpin republik ini. Pak Prabowo atau Pak Jokowi? Nanti kita edit jawaban bapak. Ahok : Sebenernya orang yang waras, yang paling pantas jadi capres ya Ahok dong! Akbar : Tayangan nggak diedit pak, bapak yang diedit Pak Prabowo kayaknya. Rosiana : Nah, malam hari ini ...... tadi kita udah bicara ya yang sebelumnya, Pak Ahok. Pertanyaan antara tuh ..... yang membuat siapa yang lebih cocok jadi capres Pak Jokowi atau Pak Prabowo itu bikin susah hidup ya buat Pak Ahok ya? A : Hem kan, bingung kan! V : Senyum kan! Ah : Senyum itu taktik sambil mikir.
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika beliau ditanya oleh pembawa acara mengenai siapa yang lebih pantas menjadi capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo.
Informasi yang diberikan tidak logis karena pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur tidak ada hubungan atara hidup mati dari penutur.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber yang hadir ditanya oleh pembawa acara perihal siapa yang lebih pantas jadi capres antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, namun narasumber tidak mau menjawab dan memberikan pernyataan yang berbeda meskipun pembawa acara telah mengatakan bahwa jawaban narasumber akan diedit sebelum ditayangkan. Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika para panelis mengomentari ekspresi senyumnya pada saat ditanya oleh pembawa acara mengenai pernyataan narasumber yang mengatakan bahwa pertanyaan tersebut membuatnya susah hidup.
Informasi yang diberikan tidak logis karena mitra tutur tidak sama dengan sebuah tanyangan yang bisa diedit sesuka hati oleh pemiliknya.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada perihal senyum itu sebagai taktik dalam berpikir.
√
230
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V : Oh ternyata, Bar. Mikir! Ah : Kalau marah nggak perlu mikir soalnya. Zeda : Di sini dikatakan gaji bapak itu hampir 1,7 miliar, bener sekecil ini gajinya? Ahok : Ini kan temuan, tapi bukan temuan nenek Lo. Karena aku yang buka. Zeda : Tensi, tensi. Vincent : Bar, orang biasanya jatungnya bunyinya dag dig dung. Ini lain. Ahok : Ape bunyi ye? Vincent : Apa Lo denger-denger. Begitu bunyinya. Rosiana : Seperti biasa saya mau perkenalan ..... memperkenalkan tiga orang yang mewakili penonton gitu ya, yang selalu bersama setiap episode Tatap Mata. Kita tepuk tangan untuk Akbar, Zeda, dan juga Komeng. Akbar : Udah sembuh dia Bu! Zeda : Kembali lagi. Akbar : Kemarin kan nggak sembuh die. Komeng : Otak saya lagi dibenerin. Kemarin saya lagi nongkrong, otak saya diambil, dibumbui ama anak kecil. Rosiana : Meng nggak boleh cepet marah dong!
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika sedang mengecek detak jantung narasumber karena menjelaskan pertanyaan panelis perempuan (Zeda) perihal isu tentang persiteruan narasumber dengan sebuah lembaga tertentu.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah jantung manusia dapat berbunyi seperti yang dituturkan oleh penutur.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika para panelis lain mengatakan bahwa dirinya tidak hadir pada episode sebelumnya dikarenakan sakit.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin otak manusia bisa dibenarkan layaknya mesin sebuah mobil.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) logis karena menyamakan
√
231
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Gua kayaknya miskin amat, Bar. Kan biar begini gua nabung, Bar. Akbar : Nabung di mane? Komeng : Tiap pagi di rumah. Akbar : Di mane nabungnye? Komeng : Di toilet. Komeng : Dari sini, kalau baca berita dari sini. Leadis and gantelman .... elu kayaknya nggak yakin banget ahh. Gue ngomong Inggris. Zeda : Yakin, yakin. Lanjut! Komeng : Gue tu di Inggris lama Bar. Akba : Ngapain? Komeng : Setahun kurang duabelas bulan. Semua orang yang lahir di Inggris, gede di Inggris belum tentu bisa bahasa Inggris. Atau dia lahir di Arab umpamannya, gede di Arab, belum tentu dia bisa bahasa Arab. Akbar : Contohnye? Komeng : Unta. Rosiana : Komeng! Komeng : Iye. Rosiana : Tutup dong cepetan. Zeda : Closing, closing. Akbar : laedis and gantelman jangan ke mana-mana setelah pesan-pesan kita akan balik.
disampaikan ketika dirinya disindir oleh kegiatan menabung di bank pembawa acara sebagai orang yang miskin. dengan buang air besar di toilet.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruhnya untuk menutup perbincangan dengan berbahasa inggris namun diejek oleh panelis lain dengan menertawakannya.
Infromasi yang diberikan tidak logis karena unta adalah hewan bukan manusia, jadi wajar kalau unta tidak bisa berbahasa Arab.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya disuruh oleh pembawa acara untuk menutup perbincangan dan akan kembali lagi setelah iklan dengan menggunakan bahasa Inggris.
Informasi yang diberikan tidak logis karena didalam bahasa Inggris tidak terdapat susunan gramatikan seperti yang dituturkan penutur.
√
232
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Zeda : Pake bahasa Inggris. Komeng : Leadis and gantelman do go a way a way, this clos just minit open Mr. Gita Wirjawan. Nggak paham kan? Akbar : Iye. Komeng : Gue aja bingung. Komeng : Saya sebagai rakyatnya wajar aja memperankan presidennya. Tolong antar saya. Akbar : Gua ajudan ya. Ajudan di belakang ya. Komeng : Oh iya. Akbar : Di belakang ajudan. Komeng : Iya, kalau di depan Elu ngalingin Gue. „Kayaknya Pak Gita mau keluar ya, itu pintunya!‟ Akbar : Maksudnya jadi menteri perdagangan. Kan pasti sudah ada rumorrumar dan bapak presiden sudah menerima rumor-rumor itu. Komeng : Tapi tetep nggak mau tanya dong, pura-pura nggak tahu. „Pak Gita mau ngobrol sama saya? Saya buka kacanya!‟ Akbar : Paling tidak ya, kapan lagi kita liat presiden pidato bawa gitar kan? Komeng : Ooo iya. Akbar : Mungkin.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya bersama panelis laki-laki lain (Akbar) ketika hendak memperagakan cara mengundurkan diri seorang menteri kepada presiden.
Informasi yang diberikan tidak logis karena keberadaan penutur dan mitra tutur saat percakapan adalah di ruangan terbuka yang pandangannya tidak terhalangi oleh kaca.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan perihal kebenaran isu bahwa
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin dalam upaca kemerdekaan yang dibunyikan sebagai tanda
√
233
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Tapi tujuhbelasan, meriam tujuhbelas kali. Akbar : Duaarsss. Komeng : Ini kendang, debud dang debud.
yang diajukan sebagai capres dari partai PKB adalah Rhoma Irama dan menjawab benar bahwa capresnya dalah Rhoma Irama, kemudian panelis laki-laki yang lain (Akbar) berpendapat perihal jawaban narasumber tersebut bahwa kapan lagi punya presiden yang pidato bawa gitar. Akbar : Pokoknya walaupun tidak Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam menjadi kepala negara tetep menjadi acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) kepala keluarga kan pak? disampaikan ketika perbawa acara bertanya Mahfud : Ya. Betul. perihal keberadaan narasumber dalam dunia Komeng : Tapi dosen tetep ya pak ya? politik yang disebut sebagai kuda hitam yang Mahfud : Ooo dosen? Tetep, masih dosen. bisa menjadi capres atau pun cawapres. Komeng : Kalu umpama bapak menjadi prseiden tetep jadi dosen juga? Rosiana : Ya nggak bisa dong. Kan sibuk, Meng. Komeng : Tapi kan mahasiswanya yang ke istana. Akbar : Susah kayaknya menjadikan Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Rhoma Irama ini presiden, untuk nyari acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) pengganti aja susah. disampaikan ketika perbincangan antara para Komeng : Kenapa? panelis dengan narasumber yang hadir Akbar : Cari ujung gitar aja dia nggak mengenai apabila Rhoma Irama menjadi ketemu-ketemu. Gini-bini aja terus seorang presiden kelak. (memperagakan koreografi Rhoma Irama saat pentas). Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam 234
kemeriahan adalah kendang dan bukan merian seperti biasanya apabila yang menjadi presiden adalah Rhoma Irama.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seorang presiden merangkap sebagai seorang dosen dan mengajar mahasiswanya di dalam istana negara.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena gerakan yang dilakukan oleh Rhoma Irama ketika manggung bukanlah kegiatan mencari ujung gitar, melainkan koreografi sebuah tarian.
√
Informasi yang diberikan tidak
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus. Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu temenya tetep aja dateng terus. Zeda : Namanya juga nyamuk banyak. Komeng : Karena Elo enggak bikin acara penguburannya, Bar. Akbar : Kalau bikin. Komeng : Dia akan kapok. Komeng : Eeeee aaaa saya ingin melanjutkan kepemimpinan saya, Pak. Mahfud : He‟em. Komeng : Ya bapak paham lah, saya juga udah bawa koper. Akbar : Ini! Isinya apa? Komeng : Kotoran ayam. Komeng : Saya lama tinggal di tempat
acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
logis karena nyamuk tidak memiliki sifat layaknya manusia, yaitu sifat kapok atau jera seperti yang dikatakan oleh penutur.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin hewan memiliki sifat layaknya manusia pada umumnya.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika memeragakan menjadi penyuap yang menyuap kepada narasumber yang hadir dan dibantu oleh panelis laki-laki yang lainnya (Akbar) dengan membawa sebuah koper. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin sebuah koper yang dibawa untuk menyuap berisikan kotoran ayam.
√
Informasi yang diberikan tidak
√
235
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
wudhu. Rosiana : Ngapain ke tempat wudhu? Komeng : Ya ngobrol aja ama keran.
acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya diejek oleh panelis laki-laki yang lain (Akbar) sebagai marbot masjid. Jusuf Kala : Udah pernah donor darah Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam belum hayo Komeng? acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) Komeng : Udah pak. disampaikan ketika ditanya oleh narasumber Jususf Kala : Udah ya? Berapa kali? perihal melakukan donor darah. Komeng : Ama nyamuk saya pak. Akbar : Meng, mau ke mana? Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Komeng : Mau pelantikan, nagmbil jas. acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) Akbar : Pelantikan ape? disampaikan ketika pembawa acara Komeng : Itu ikut, Pak JK mau dilantik. menyampaikan hasil votting penonton di studio perihal kecocokan narasumber menjadi presiden tahun ini. Rosiana : Selamat malam Pak Dahlan, Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam terima kasih. Di tengah kesibukannya Pak acara tatap mata trans 7 (Komeng) Dahlan menyempatkan waktu di Tatap disampaikan kepada narasumber yang hadir Mata. Kita udah lama ya memanggil Pak pada malam itu (Dahlan Iskan) ketika Dahlan. pembawa acara mengatakan bahwa mereka Komeng : Oh iya, betul sekali. sudah lama mengundang narasumber untuk Rosiana : Oh lama, samapi udah selesai hadir dalam acara talk show tersebut sampai ini (sambil memegang baju komeng). warna baju panelis tersebut berubah warna. Komeng : Iya, ini tadinya putih-putih ini Pak, ini. Komeng : Kan bapak sebagai menteri Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam BUMN tidak bisa memanfaatkan itu pak? acara tatap mata trans 7 (Komeng) Akbar : Maksud ye? disampaikan ketika narasumber menjelaskan 236
logis karena tidak mungkin sebuah kran di tempat wudhu dapat diajak berbicara. Informasi yang diberikan tidak logis yakni menyamakan kegiatan ketika nyamuk menghisap darahnya dengan kegiatan mendonorkan darah. Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin dengan hasil votting dari para penonton di studio saja bisa menjadikan mitra tutur sebagai seorang presiden. Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin warna baju dapat berupah begitu saja tanpa melalui proses pewarnaan terlebih dahulu.
√
Informasi yang diberikan tidak logis sebab tidak mungkin orang menguap dapat dijadikan
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Umpamanye, pegawainya kan males-males, kerjaannya ngantuk, nguap terus. Sembari mau kerja nguap terus. Nah itu kumpulun aja pak! Digabungin ke listrik. Akbar : Buat ape? Komeng : Jadi tenaga listrik tenaga uap, pak. Dahlan Iskan : Jadi di Indonesia itu tiap tahun ada sepeda motor baru itu 8 juta. Komeng : Tuh, kan saya bilang segitu. Dibilangin nggak percaya. Akbar : 2 juta tadi kamu ngomong. Komeng : Elu nawar, gue udah delapan juta. Akbar : Sembarangan aje. Tapi kemarin, bener ni Bu. Tapi saya jagan dimarahin ya Bu ya? Saya liat mobil listrik, Bu yang punyanya ITS itu Bu ya. Mobil listrik itu kan ada yang pnya ITS. Dibelakanganya itu ada kayak gede itu mobil boks itu. Komeng : Kontener? Akbar : Bukan, saya tanya itu apa? “Ooo itu powerbank nya mas”. Komeng : Salaman Rosiana : Hah? Akbar : Bu! Jadinya kayak arisan ibu
perihal sumber tanaga listrik.
sumber tenaga listrik.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) perihal jawaban panelis (Komeng) salah dikarenakan panelis laki-laki tersebut (Akbar) menawar jawaban yang akan diberikannya. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembicaraan sedang membicarakan mobil listrik.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada yang menawar dari jawaban yang diajukan oleh penutur.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak terbukti bahwa mobil listrik buatan anak ITS menggunakan powebank untuk berjalan.
√
Tuturan salah satu panelis dalam acara Tatap Informasi yang diberikan tidak Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika logis karena mitra tutur yang melihat pembawa acara dan narasumber yang dimaksud sedang menyambut
√
237
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PKK nih. Rosiana : 2 bulan yang lalu, sekarang udah kurusan. Yeni Wahid : Alhamdulillah, kurusan bukan kurus. Rosiana : Haa.. bukan kurus, kurusan. Saya juga ingin memperkenalkan bahwa Yenni ini salah satu yang dianggap sebagai calon pemimpin Indonesia di masa akan datang. Tetapi bagi para ibuibu yang anaknya banyak sekali, Anda punya teman. Karena Yenni Wahid ini tiap tahun hobinya melahirkan. Yenni Wahid : Iya, pos yandu. Betul. Komeng : Yang imunisasi. Dikasih pin. Akbar : Pin apa, Meng? Komeng : Pin ATM. Ya pin itu, yang ditetesin. Komeng : Aaaahhh.... lebih hebat saya. Akbar : Kenapa? Komeng : Saya melihat pembicaan orang, tapi saya nggak ngerti.
hadir sedang asik berbincang-bincang sendiri. kedatangan narasumber dan bertanya kabar. Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Informasi yang diberikan tidak Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika logis karena melahirkan memperkenalkan narasumber yang hadir bukanlah sebuah hobi, sebab pada malam itu kepada para penonton yang hobi adalah kebiasaan yang hadir di studio dan para panelis. sering dilakukan, seperti membaca.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ditanya oleh panelis lakilaki lain (Akbar) perihal pernyataannya tentang imunisasi yang dikasih pin. Tuturan salah satu panelis dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis tersebut (Akbar) mengatakan bahawa Gus Dur ketika tertidur pun bisa mengerti pembicaraan orang. Akbar : Ibu lagi nari apa sih, Bu? Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Kayaknya tuh, Bu. Kayak nari pring itu? acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) Komeng : Itu yang namanya mau makan disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya 238
√
Informasi yang diberikan tidak logis yakni tidak mungkin ketika melakukan imunisasi akan dikasih pin ATM.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada orang yang tidak paham pembicaraan orang lain dikatakan hebat.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin orang yang hedak makan nasi
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nasi kebuli bareng-bareng.
Komeng : Waktu didorong-dorong itu ada orang yang teriak tu, Bar. Akbar : Kenape? Komeng : Masukin gigik dua, Bu. Zeda : Jatuhnya jadi tambah kenceng.
Komeng : Wow, Bar. Politik di kita itu begitu. Kampanye pakek uang. Makanya langsung ..... temen saya itu, kampanye pakek uang. Akhirnya ditangkep sama polisi. Akbar : Kenape? Komeng : Dia nggak pakek celana, pakek uang. Ditutupin, tutup. Yenni Wahid : Mr. Subianto. Komeng : Yes. Yenni Wahid : Mr. Subianto, You’re being one of the candidate in the presedent election. Indonesia still needed a rooted values. And how do you convince the goverment later, without the presence of the first lady.
(Akbar) yang menanyakan gerakan tangan yang dialkukan oleh panelis perempuan (Zeda) ketika sedang bertanya kepada narasumber. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika pembawa acara mengatakan bahwa pertemuan narasumber dengan suaminya ketika pemilu 2009 dan narasumber hampir terjatuh dan kemudian ditangkap oleh suaminya tersebut. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) setelah mendengar pernyataan narasumber bahwa politik di negara kita ini selalu sarat dengan uang.
kebuli melakukan gerakangerakan tangan seperti itu.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketiak diminta untuk memerankan sebagai Pak Prabowo dan bertanya jawab dengan narasumber yang berperan sebagai wartawan dari media asing.
239
Informasi yang diberikan tidak logis yakni menyamkan orang yang terjatuh dengan orang yang sedang naik kendaraan.
√
Informasi yang diberikan tidak logis yakni tidak mungkin orang pada saat kampanye tidak memakai pakaian tetapi memakai uang.
√
Informasi yang disampaikan tidak logis karena tidak ada yang mengatakan tidak setuju penutur untuk berbicara bahasa Inggris.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Oh.... eemm I am make goverment in the cleane. Ada yang rubuh tuh. Kayaknya nggak boleh gue ngomong Inggris, Bar. Iya, nggak ada yang setuju. Komeng : Ini orang pingsan. Tahu kenapa dia bisa pingsan? Akbar : Kenapa? Komeng : Udah tahu kotoran kambing pakek dimakan. Hatta Rajasa : Rosi ini orang Palembang asli. Selfie : Jangan roming gini dong ya. Akbar : Saya juga Palembang saya. Selfie : Apa? Akbar : Palembang. Paling lama untuk berkembang. Mellani : Apa Palembang? Kalau saya orang Sepanyol. Bapak Sepa, mamak konyol. Bapak silahkan! Akbar : Kamu merantau nak di sana, tidak ada siapa-siapa. Kalau kamu butuh tempat tinggal gampang. Mellani : Ke mana? Akbar : Pertama datang kamu nyopet, nah begitu. Setelah itu kamu ditangkep, nah tinggal lah di sono. Mellani : Saya juga nyolong. Tapi bukan
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) pada saat bermain game tebak gambar bersama narasumber yang hadir. Tuturan salah satu panelis perempuan dan panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani dan Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir perihal diri mereka yang berasal dari daerah-daerah yang keren.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin orang dengan sengaja memakan kotoran kambing.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena Palembang dan Spanyol adalah nama dari sebuah daerah dan negara, bukan kepanjang dari kalimat yang dituturkan oleh penutur.
√
Tuturan panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir ketika menceritakan pesan dari ibunya waktu pertama kali hendak kuar dari daerahnya.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seorang ibu berpesan kepada anaknya yang hendak merantau dengan pesan yang jelek.
√
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam Informasi yang diberikan tidak
√
240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nyolong benda atau harta. Akbar : Nyolong apa? Mellani : Nyolong hatimu sayang. Nggak apa-apa pak, silahkan pak.
acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika ditanya mengenai pernyataannya yang mengatakan bahwa dirinya juga mencuri, namun bukan harta benda. Selfie : Dua belas? Tuturan penelis laki-laki dalam acara Tatap Rosiana : Memang waktu dulu memang Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepda begitu ya. narasumber yang hadir ketika mendengar Selfie : Dua belas. bahwa narasumber berasal dari duabelas Akbar : Berarti sudah termasuk pemain bersaudara. cadangan ya pak ya? Mellani : Dua belas itu keluarnya satusatu atau langsung brojol bareng itu? Akbar : Tentunya satu-satu dong. Rosiana : Boleh contohin pak? Tuturan dari dua panelis dalam acara Tatap Hatta Rajasa : Boleh. Mata Trans 7 (Akbar dan Selfie) disampaikan Mellani : Kapan lagi ... kepada narasumber yang hadir ketika Hatta Rajasa : Saya ambil salah satu cerita narasumber hendak mencontohkan pada saat ini.. ibu narasumber dulu membacakan dongeng. Akbar : Saya cari bantal dulu ya pak. Selfie : Selimut dong seimut. Mellani : Bapak maaf sekali pak. Itu buka Tuturan salah satu panelis perempuan dalam cuma landi pak yang bisa cuma begitu. acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) Hatta Rajasa : Iya betul. disampaikan kepada narasumber yang hadir Mellani : Kalau menurut saya ni pak – untuk menanggapi cerita dari narasumber kacamata saya ni – saya kemarin jalan- yang baru saja ia dengarkan. jalan ke hutan pak, Harimau ketemu saya puter balik loh pak. 241
logis karena tidak mungkin sebuah hati dapat dicuri dari orang yang masih hidup.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak mungkin seseorang ketika melahirkan sekaligus mengeluarkan 12 anak.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena mitra tutur hanya memberikan contoh dalam membacakan dongeng, dan bukan membacakan dongeng untuk pengantar penutur tidur.
√
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada harimau pemakan tumbuh-tumbuhan.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Kenapa? Mellani : Saya nggak mau digigit harimau, pak. Setelah saya cek, pak. Bukan karena saya ada durinya, pak! Harimaunya vegetarian pak, pemakan tumbuh-tumbuhan. Mellani : Itu lagu yang pertama judulnya apa? Akbar : Bubui bulan. Mellani : Itu Bubui bulan kalau malam, kalau pagi bubui ayam.
Maksim yang Dilanggar Maksim Relevansi a. Informasi tidak relevan dengan masalah pembicara an
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika mendengarkan pemutaran instrumen lagu yang berjudul Bu Bui Bulan.
Informasi yang diberikan tidak logis karena tidak ada lagu yang judulnya dapat berubahubah oleh perputaran waktu.
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks Tuturan
Keterangan
Komeng : Gubernur kadang dikasih tahu juga ngga‟ denger. Kayak saya, gubernur liwat saya ngomong diem aje. Zeda : Apaan? Akbar : Siape? Komeng : Gubernur VOC. Dia kagak ngarti paling ama gue. Akbar : Itu orang Belanda.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis parempuan (Zeda) mengatakan kepada narasumber yang hadir pada malam itu bahwa sebagai wakil gubernur kerjanya jangan hanya diam saja, tetapi harus ikutan kerja.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni perbedaan zaman dalam contoh yang diberikan oleh penutur.
Akbar : Kalau nggak bener bukan Tuturan dari salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak mengikuti. acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) relevan dengan masalah Komeng : Tetep ngikuti. disampaikan ketika kedua panelis laki-laki pembicaraan karena aktifitas 242
√
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Menimpuki. Komeng : Ah salah Bar, tetep ngikuti. Akbar : Buat ape? Komeng : Tetangga gue ke mane-mane selalu diikuti. Padahal dia berbuat tidak baik, nyopet misalnya. Diikuti dibelakangnya. Zeda : Tahu nggak artinya? Komeng : Tahulah. Zeda : Konstitusi apa? Konstituen apa? Komeng : Itu dua-duanya merk tas ibuibu.
(Komeng dan Akbar) berdebat mengenai pengikut yang akan selalu mengikuti panutannya bahkan apabila panutannya tersebut berkata dan berbuat tidak baik. Dan panelis tersebut (Komeng) memberikan contoh kepada panelis laki-laki lain (Akbar) agar percaya dengan pendapatnya. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya ditanya oleh panelis perempuan (Zeda) perihal arti dari konstitusi dan konstituen.
Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat publik! Akbar : Berhenti? Komeng : Berhenti dong! Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor. Rosiana : Ya pemirsa, kita sudah sampai dirangkaian perbincangan yang terakhir dan seperti biasa nih kalau diujung acara saya ajak main nih. Zeda : Interupsi! Interupsi Bu.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara (Rosiana) bahwa saat ini sudah diujung acara talk show dan ingin mengajak narasumber bermain 243
atau sikap seorang pengikut akan selalu mengikuti panutannya disamakan dengan aktifitas masa yang mengejar pencuri atau pencopet.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembincangan karena jawaban penutur tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena jawaban yang diberikan atas pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur perihal keberhentiannya dari dunia periklanan motor setelah menjabat sebagai pejabat publik dan bukan karena lampu merah. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan pernyataan mitra tutur karena yang dimaksudkan dari kalimat diajak main adalah bermain
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertanyaan belum dijawab Bu. Rosiana : Yang mana? Zeda : Konstitusi – konstituen tadi? Rosiana : Oo ..... ok. Zeda : Belum, belum dijawab. Komeng : Ini kata Ibu sudah diujung acara. Zeda : Ini pertanyaan politis lho. Komeng : Udah diujung acara mau diajak main. Biasanya orang main nyari ujungnye. Rosiana : Kang Dede, benar atau salah? Pemilu legeslatif pertama di Indonesia adalah pada tahun 1945! Dede Yusuf : Salah. Rosiana : Salah! Betul sekalai jawabannya. Yang benar apa Kang? Dede Yusuf : Kalau tidak salah dua tahun setelah kita merdeka, kalau tidak salah ya. Akbar : 1947, 1947 belum bisa Bu. Dede Yusuf : Oh sory sory, tahun lima puluh. Rosiana : Tahun lima puluh lima. Betul sekalai. Akbar : 1955. Berarti jam delapan kurang lima menit, Meng. Rosiana : Awas wagub galak. Iya. Pak
game.
game dan bukan yang lainnya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara kepada narasumber yang hadir pada malam itu mengenai tahun pertama pemilu legislatif diadakan.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni berkaitan dengan tahun pertama kali pemilu legislatif diadakan, bukan waktu atau jam.
√
Tuturan narasumber dalam acara Tatap Mata Informasi yang diberikan tidak
√
244
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ahok, kalau orang tahunya bapak galak banget, gimana itu? Ahok : Ternyata hasil survei Tempo, 65% suruh pertahankan galaknya tuh. Aneh kan? Rosiana : Iya, aku baca tuh. Ahok : Iya, makanya. Rosiana : Jadi mau galak terus? Ahok : Kalau galak terus kena struk nanti, bahaya. Kalau orang ngeyel masak kita nggak marah? Zeda : Kalau wanita memungkinkan tidak? Ahok : Oo paling gue suka kalau wakilnya wanita. Lebih enak! Rosiana : Kenapa? Ahok : Minimal ada yang diajak ngobrol beda dong – kalau sama cowok kayak gini kan males ngomongnya. Zeda : Berarti .... Akbar : Semakin cocok ya pak kalau wanita jadi pasangan, semakin cocok ya pak. Ke mana-mana berdua, ke kondangan berdua. Akbar : Jadi orang lihat luarnya aja enakenak, tapi dibalik itu kerja keras. Gita : Iya. Poin saya adalah kalau kerja keras, doa, bisa jadi barang.
trans 7 (Pak Ahok) disampaikan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara mengenai kebiasaan galaknya tersebut apakah akan terus berlanjut atau tidak.
relevan dengan masalah pembicaraan karena jawaban penutur tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur perihal kebiasaannya marah-marah, bukan akibat dari marahmarah.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mengetahui jawaban narasumber atas pertanyaan yang diberikan oleh panelis perempuan (Zeda) perihal calon wakilnya nantinya perempuan apa laki-laki dan narasumber lebih memilih perempuan yang menjadi wakilnya.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai pasangannya sebagai wakil gubernur, bukan sebagai pasangan ke kondangan.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber memberikan pernyataan bahwa dalam hidup itu poin
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai kerja keras mitra tutur agar
√
245
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Bar, itu nggak kerja keras dong! Akbar : Kenape? Komeng : Kerja lembek. Rosiana : Ok, jelaskan pada penonton (menunjuk Komeng). Akbar : Paham nggak? Bahasa Inggris. Komeng : Artinye gini Bar. Akbar : Iye. Komeng : Yang namanya sekolah di luar atau di dalem, kalau memang nggak niatniat belajar tetep jelek-jelek juga. Akbar : Iye. Komeng : Seperti saya dulu, ibu saya menyarankan „Komeng sekolah di luar!‟ Akbar : Terus? Komeng : Akhirnya saya sekolah di luar. Akbar : Hasilnye? Komeng : Kehujanan, kepanasan. Gita : Sesuai arahan bapak sebelumnya, hal-hal yang bapak minta diselesaikan sebelum bapak bisa mempertimbangkan untuk memperkenankan saya untuk mengundurkan diri sudah dilakukan. Mudah-mudahan bapak bisa memberikan jawaban, bisa memperkenankan saya mengundurkan diri. Komeng : Ya, ambil timbangan. Minta
pentingnya adalah kerja keras dan doa.
bisa bertahan hidup di negeri orang dengan bekerja sebagai jasa penguras tinja.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruhnya menjelaskan perihal kesamaan antara sekolah di luar negeri dan di dalam negeri.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni persamaan sekolah di luar negeri dengan di dalam negeri.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika sedang memperagakan sebagai presiden yang berbicara kepada menterinya yang hendak mengundurkan diri dari jabatannya.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena yang ditanyakan keputusan dari presiden bukan dari biro jasa untuk urusan mempertahankan mitra tutur sebagai menterinya.
√
246
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dipertimbangankan elu ambil timbangan. Akbar : Ya terus gimana? Komeng : Kalau memang itu keputusan Pak Gita saya juga tidak bisa lagi untuk memperpanjang, karena biro jasa malam begini sudah tutup. Ya terserah Pak Gita lah. Komeng : Bapak pernah menjadi menteri perdagangan. Waktu itu juga ada impor daging yang sangat begitu besar. Nah, menurut bapak enakan daging impor atau daging lokal, Pak? Gita : Daging lokal. Komeng : Salah pak. Akbar : Kenapa? Komeng : Enakan daging mateng, Pak. K : Walaupun memang harus percaya diri untuk menjadi seorang calon presiden. A : Betul. Komeng : Tapi juga harus diimbangi dengan kemampuan. Nah itu, Bar. Sekarang orang yang tidak tahu diri siapa? Akbar : Orang yang tidak tahu diri? Contoh langsung orang gitu misal. Maling Kundang nggak tahu diri sama orang tuanya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar jawaban dari narasumber yang hadir mengenai pertanyaan yang diajukan oleh panelis tersebut (Komeng) perihal kualitas rasa antara daging impor dengan daging lokal.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena pertanyaan yang diajukan bukan berkaitan antara rasa dari daging matang dan mentah, melainkan kualitas rasa daging impor dan daging lokal.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis tersebut (Komeng) mengajukan sebuah pertanyaan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) perihak siapakah orang yang tidak tahu diri.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena tidak ada sebuah hubungan antara tidak tahu diri yang diajukan oleh penutur dengan pekerjaan supir dan kegiatan berdiri.
√
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : O salah. Akbar : Terus siapa? Komeng : Supir. Akbar : Kok bisa? Komeng : Kalau dia diri, terus gimana nginjek gasnya? Mahfud : Konsepnya salah. Menghukum ..... mencabut nyawa orang itu hak Tuhan. Tuhan sendiri disemua agama mengatakan hukuman mati boleh dilakukan atas ijin Tuhan. Coba angama apa yang tidak boleh menjatuhkan hukuman mati? Semua boleh. Zeda : Meng, agama apa? Komeng : Agama yang nyembah kaleng. Zeda : Mana ada agama yang nyembeh kaleng. Komeng : Itu masih. Akbar : Soal logika tadi ..... tapi juga kadang satu contoh riel kalau hukuman mati itu tidak menyebabkan efek jera. Ada contoh riel satu. Zeda : Apa? Akbar : Nyamuk. Nyamuk itu sudah dibunuh satu, temenya tetep aja dateng terus. Akbar : Ouw ... harus langsung ye. Komeng : Berarti kita jangan tidur di
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembicaraan antara pembawa acara dan narasumber yang hadir perihal hukuman mati bagi para koruptor. Narasumber mengatakan bahwa konsep keputusan mati itu ditangan Tuhan bukan manusia salah karena menjabut nyawa orang hak Tuhan dan Tuhan sendiri memperbolehkan hukuman mati dilakukan dengan siijin-Nya dan itu ada disemua agama.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena pernyataan penutur perihal agama yang menyembah kaleng tidak berhubungan dengan pembicaraan yang membicarakan tentang hukuman mati.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika memberikan contoh perihal hukuman mati yang tidak membuat yang bersalah jera atau kapok.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena efek jera yang dimaksudkan adalah pada manusia bukan pada hewan berupa nyamuk.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan tidak acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) relevan dengan masalah
√
248
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
rumah. Akbar : Ini pak ada uang 100 juta, nggak mau pak? Mahfud : Nggak. Akbar : Bener? Berarti utang saya dianggep lunas dong pak. Rosiana : Kalau pertanyaan dari saya semua sudah bisa jawab. Sekang pertanyaan dari Komeng. Komeng : Eeee bapak sudah berkecimpung di dunia hukum sudah lama sekali. Akbar : Iye. Komeng : Kuliah di fakultas hukum, kerja di kantir hukum, ngajar juga soal hukum. Akbar : Iye. Komeng : Pak sekarang pertanyaannya, Pak. Berapa berat palu hakim, Pak? Rosiana :Selamat malam pemirsa, apa kabar Anda? Senang sekali berjumpa dengan Anda di malam minggu seperti ini. Semoga Anda dalam keadaan yang baik, kita berjumpa lagi dalam program “Tatap Mata”. Yang malam hari ini saya Rosiana Silalahi dan saya mengundang seorang tamu yang istimewa sekali, beliau salah seorang yang menduduki
disampaikan ketika narasumber menjelaskan bahwa cara menyuap yang benar itu secara langsung transfer ke rekening atau bertemu di pesawat. Kemudian panelis laki-laki tersebut (Akbar) mengulangi peragaannya dengan menyodorkan koper yang dibawanya. Tuturan salah satu Paneli laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mempersilahkan kepada panelis tersebut untuk bertanya kepada narasumber yang hadir pada malam itu.
pembicaraan karena yang dibicarakan bukanlah masalah hutang penutur dengan mitra tutur, tetapi masalah cara menyuap seorang pejabat publik. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena tidak ada hubungannya antara profesi mitra tutur dengan berat palu hakim.
Tuturan kedua Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar dan Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mendeskripsikan calon narasumber yang akan hadir malam itu yang berasal dari Makasar.
Informasi yang diberikan tidak relevan karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan nama orang yang akan menjadi narasumber dalam acara talk show yang dibawakannya.
249
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
puncak dipemerintahan. Dia tokoh Makasar, ia juga namanya disebut-sebut dalam berbagai survei sebagai seorang calon wakil presiden yang paling populer. Saya tanya dulu ya dengan ketiga sahabat saya, panelis saya yang ikut meramaikan acara ini. Tepuk tangan dulu dong untuk Akbar, untuk Zeda, dan untuk ..... siapa namanya? Akbar : Komeng. Komeng : JK. Rosiana : Ha? Komeng : JK. Rosiana : Kok? Komeng : Jusuf Komeng. Akbar : Belum tentu bintang tamu dari Makasar pasti Pak JK, belum tentu. Siapa tahu ada yang lain dari Makasar pasti Daeng. Kalau dari Jawa Timur kan Dieng. Kalau gelas pecah dueng. Komeng : Kalau di warung Padang dendeng. Rosiana : Serius dong. Ini Pak JK. Ini wakil presiden, mantan wakil presiden 2004-2009 ya kan? Akbar : Ya. Rosiana : Jadi serius, berikan penghormatan pada beliau.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis untuk serius dan mengurangi bercandanya. Kemudian salah satu panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan bahwa 250
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan pembicaraan karena masalah yang dibicarakan tidak berkaitan dengan honor penutur malainkan keseriusan penutur
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Siap. Akbar : Bener ni serius? Kita nggak bercanda, Produser marah. Jusuf Kala : Hahaha.... Akbar : Kan repot kita ye? Komeng : Kalau saya sih enggak dikurangin becanda, enggak. Akbar : Ape? Komeng : Ini kalao saya buka amplop kurang honor nih. Rosiana : Nasib ya pak ya? Seneng ni kalau di tanya kayak gini. Gimana nasib garis tangan kayaknya ya pak ya? Jusuf Kala : Garis tangan. Nasib, ya masing-masing orang kan punya nasib. Ya nasib presenter terus. Zeda : Balas di balas. Rosiana : Nasib ya? Komeng : Akbar dong yang lain nasibnya? Rosiana : Apa? Komeng : Nasib sudah menjadi bubur. Akbar : Golongan daranya apa? Komeng : Saya? Akbar : Iya. Komeng : Golongan darah saya O. Akbar : Kalau Pak JK, nah tau nggak apa golongannya?
kalau tidak bercanda nanti produser marah.
yang harus ditingkatkan.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir namanya sangat populer diberbagai lembaga surve, namun bukan sebagai capres melainkan sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai garis tangan atau nasib mitra tutur dan bukan nasi bubur.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya perihal golongan darah dari narasumber.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni perihal golongan darah mitra tutur dan bukan nama partai mitra tutur.
√
251
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Karya, ya pak ya dulu. Akbar : Termasuk konfensi gas eee minyak tanah ke gas. Jusuf Kala : Dulu pake apa dulu? Akbar : Dulu minyak tanah pak. Sekarang elpiji. Jususf kala : Lebih enak kan? Akbar : Lebih enak, lebih cepat. Cuma gara-gara gas pak, sempet ada saudara saya celaka karena gas. Zeda : Kenapa? Akbar : Gasnya kenceng, nggak di rem. Komeng : Nanti bibit dari saya, saya kirim. Akbar : Bibit ape? Komeng : Bibit penyakit.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir perihal salah satu kerabatnya meninggal akibat konfensi gas yang dicanangkan oleh narasumber pada saat menjabat sebagai wakil presiden dulu.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena masalah yang dibicarakan antara penutur dan mitra tutur bukanlah gas sebuah kendaraan, melainkan tabung gas elpiji.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki yang lain (Akbar) ketiba bertanya kepadanya perihal bibit yang akan dikirimkan olehnya. Rosiana : Menurut Komeng, Pak JK ini Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam paling pas pendampingnya siapa? acara tatap mata trans 7 (Komeng) Komeng : Paling pas pendampingnya disampaikan kepada pembawa acara ketika siapa? pembawa acara bertanya kepadanya perihal Akbar : Ya. pasangan yang cocok untuk narasumber Komeng : Yang semua suka, yang lain dalam mencalonkan diri dalam pemilu nanti. tidak terganggu. Partai suka, keluarga suka. Zeda : Siapa? Akbar : Siape? Komeng : Ibu.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai bibit padi.
√
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena pertanyaan mitra tutur berkaitan dengan pencalonan dalam pemilu.
√
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Tapi di sini ada pak, siapa yang selalu menemani Pak JK kalau dalam perjalanan, mana orangnya? Aaa itu. Jusuf kaka : Supir saya. Supir JK : Eee saya. Rosiana : Pak Jaya. Supir JK : Ya. Jususf Kala : Jaya Kelana. Komeng : Jaya Kelana, pake J nggak pake C. Komeng : Nih, saya pernah memang mengikuti gaya hidup seperti itu. Tidak pakek celana, tapi pakek sarung. Saya jalan-jalan ke Mall. Ee.. diusir sama satpam. Akbar : Kenape? Komeng : Ya sarungnya sarung tinju. Dahlan Iskan : Yah kalau sidang Kabinet pantes lah berjam-jam. Tapi kalau rapatrapat mencari solusi persoalan. Persoalan ini kan ribuan, jutaan. Kalau rapatnya terlalau lama, menurut saya nggak selesai-selesai. Akbar : Tapi saya setuju, bahwasannya rapat-rapat itu ee apa namanya saya setuju yang namanya rapat. Kakek saya itu mau nutup botol aja pakek rapat.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) ketika pembawa acara memanggil supir pribadi narasumber yang bernama Pak Jaya kelana.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit karena informasi yang diberikan mengarah pada seksual.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) kepada semua yang ada dalam acara talk show tersebut perihal gaya hidupnya yang selalu memakai sarung sama halnya seperti narasumber yang hadir, bahkan jalan-jalan ke mall pun jga menggunakan sarung sampai diusir sama satpamnya. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber memberikan pernyataan perihal kenapa rapat para pejabat publik selalu lama.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan karena yang dimaksud sarung dalam pernyataan mitra tuturnya adalah sarung seperti kebayakan sarung dan bukan sarung tinju. Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni perihal rapat, dan bukan cara menutup botol yang baik.
√
253
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tutuplah botol dengan rapat. Zeda : Itu kenapa Anda begitu ee itu tertarik untuk menjadi wartawan? Bu Rosi, saya juga mantan wartawan. Dan wartawan itu dunianya keras loh. Kok nggak cari yang lain, profesi yang lain. Komeng : Pakek itu tuh, daun pepaya biar empuk. Zeda : Kenapa waktu itu tertarik menjadi wartawan. Selfie : Dua belas? Rosiana : Memang waktu dulu memang begitu ya. Selfie : Dua belas. Akbar : Berarti sudah termasuk pemain cadangan ya pak ya?
Maksim yang Dilanggar Maksim Pelaksanaan a. Kesalahan dalam menafsirk an maksud mitra tutur
Tuturan yang Melanggar Maksim
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) menanyakan kepada narasumber yang hadir mengenai kenapa pada masa lalu memilih pekerjaan sebagai wartawan yang dunianya keras.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni pernyataan penutur perihal dunia wartawan yang keras.
√
Tuturan penelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepda narasumber yang hadir ketika mendengar bahwa narasumber berasal dari duabelas bersaudara.
Informasi yang diberikan tidak relevan dengan masalah pembicaraan yakni mengenai jumlah saudara dari Pak Hatta, dan bukan mengenai pemain sepak bola.
√
Konteks
Zeda : Jahat banget ih bapak. Nama Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam orang digituin. acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) Komeng : Kalau jahat udah saya disampiakn ketika panelis perempuan (Zeda) menyebut panelis tersebut (Komeng) jahat rampok bu. karena memberikan nama tambahan kepada panelis laki-laki yang lain (Akbar) denagn nama hewan yang menjijikkan. 254
Keterangan Infromasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirakan maksud mitra tutur karena pernyataan yang diberikan penutur merujuk pada tindak kejahatan.
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Kang Dede, benar atau salah? Pemilu legeslatif pertama di Indonesia adalah pada tahun 1945! Dede Yusuf : Salah. Rosiana : Salah! Betul sekalai jawabannya. Yang benar apa Kang? Dede Yusuf : Kalau tidak salah dua tahun setelah kita merdeka, kalau tidak salah ya. Akbar : 1947, 1947 belum bisa Bu. Dede Yusuf : Oh sory sory, tahun lima puluh. Rosiana : Tahun lima puluh lima. Betul sekalai. Akbar : 1955. Berarti jam delapan kurang lima menit, Meng. Rosiana : Berapa lama Kang Dede latihan? Andri : Tiga bulan kalau nggak salah. Rosiana : Baru tiga bulan tapi udah ... Andri : Udah ada dasarnya jadi jago. Rosiana : Oh iya udah takewondo ya Kang! Komeng : Kalau udah tiga bulan bukannya nggak boleh gerak-gerak dulu. Rosiana : Pak Ahok, selamat malam! Selamat datang di studio trans 7.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara kepada narasumber yang hadir pada malam itu mengenai tahun pertama pemilu legislatif diadakan.
Informasi yang diberikan merupakan kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena jawaban yang diberikan oleh mitra tutur tersebut bermaksud merujuk pada tahun dan bukan pada waktu.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada patner berlatih beladiri muangtai narasumber perihal berapa lama narasumber sudah menjalani latihan beladiri muangtai tersebut.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pernyataan mitra tutur tersebut berkaitan dengan lama masa latihan bukan seorang ibu yang sedang hamil.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang disampaikan acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) merupakan kesahalan dalam
√
255
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ahok : Mau nyalamin ini dulu. Rosiana : Oh mau nyalamin dulu. Silahkan, silahkan! Vincent : Ampun pak! Nggak lagi, pak. Nggak lagi! Rosiana : Jangan pisahkan Jokowi – Ahok. Don‟t change the winning tim. Ooo gimana tuh pak? Ahok : Ini maksudnya bisa salah kaprah juga. Kalau don‟t change the winning tim, Ahok ikut cawapres. Repot Elu nanti. Akbar : Kalau repot kita bantu deh Pak. Zeda : Kalau wanita memungkinkan tidak? Ahok : Oo paling gue suka kalau wakilnya wanita. Lebih enak! Rosiana : Kenapa? Ahok : Minimal ada yang diajak ngobrol beda dong – kalau sama cowok kayak gini kan males ngomongnya. Zeda : Berarti .... Akbar : Semakin cocok ya pak kalau wanita jadi pasangan, semakin cocok ya pak. Ke mana-mana berdua, ke kondangan berdua. Rosiana : Iya ini serius, bapak lebih seneng jadi cawapresnya Pak Jokowi atau
disampaikan ketika narasumber yang hadir (Pak Ahok) mengajak berjabat tangan terlebih dahulu sebelum memulai perbincangan pada malam itu. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber yang hadir menanggapi pertanyaan dari pembawa acara perihal pendapatnya tengtang kalimat yang terdapat dalam tanyangan video tadi.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mengetahui jawaban narasumber atas pertanyaan yang diberikan oleh panelis perempuan (Zeda) perihal calon wakilnya nantinya perempuan apa laki-laki dan narasumber lebih memilih perempuan yang menjadi wakilnya.
menafsirkan maksud mitra tutur karena mitra tutur hanya mengajak berjabat tangan semata dan bukan untuk memarahinya. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud dari mitra tutur karena maksud dari pernyataan mitra tutur bukanlah repot dalam arti harfiah, melainkan terdapat makna implisit didalamnya. Informasi yang disampaikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud dari mitra tutur karena jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada mitra tutur bukanlah pasangan dalam rumah tangga, melainkan pasangan dalam hal melaksanakan tugasnya sebagai gubernur.
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Informasi yang diberikan Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika berupa kesalahan dalam 256
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
cawapresnya Pak Prabowo? Ahok : Tergantung Anda menonton film youtube tadi. Anda tafsirannya seperti apa? Rosiana : Cieeeee ........ hatinya ke Pak Jokowi nih ye! Vincent : Suwit-suwit, ahai. Rosiana : Kenal nggak dong, pasti kenal dong! Zeda : Pastilah. Akbar : Iya. Kalau kenal sih enggak, tahu. Tapi kan beliau nggak kenal saya Bu. Nah mungkin dengan ini kita jadi kenal Bu, iya kan? Rosiana : Iya. Komeng : Ya kan albumnya juga meledak. Akbar : Kenape? Komeng : Ya seperti lagunya gini „pergi ke ujung dunia, dehidrasi di gurun sahara, hilang di segitiga bermuda‟ noh! Rosiana : Udah, kita kelamaan nih. Komeng, tolong ...... narasumber yang ini dikenal pinter .. Komeng : Ya. Rosiana : Jago bahasa Inggris, jago matimatika. Jadi Komeng ....
narasumber kembali bertanya perilah pertanyaan yang diajukan kepada narasumber oleh pembawa acara tersebut mengenai lebih memilih cawapresnya siapa antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada para panelis perihal pengetahuan mereka dengan calon narasumber yang akan hadir.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7(Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menjelaskan bahwa narasumber yang akan hadir kali ini dikenal sebagai orang yang pintar, jago matematika, dan bahasa Inggris. 257
menafsirkan maksud dari mitra tutur karena pertanyaan mitra tutur yang diajukan kepada penutur bukan argumennya tentang perasaan mitra tutur terhadap orang yang dimaksudkan. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena narasumber yang dimaksudkan oleh mitra tutur bukan seorang komposer lagi, melainkan pejabat publik.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yang mengaggap penutur sama jagonya dengan narasumber.
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Eh sama Bu. Rosiana : Sama apa ya? Zeda : Jagonya sama? Komeng : Iya, sama ame orang tuanye. Akbar : Jadi orang lihat luarnya aja enakenak, tapi dibalik itu kerja keras. Gita : Iya. Poin saya adalah kalau kerja keras, doa, bisa jadi barang. Komeng : Bar, itu nggak kerja keras dong! Akbar : Kenape? Komeng : Kerja lembek. Rosiana : Ok, jelaskan pada penonton (menunjuk Komeng). Akbar : Paham nggak? Bahasa Inggris. Komeng : Artinye gini Bar. Akbar : Iye. Komeng : Yang namanya sekolah di luar atau di dalem, kalau memang nggak niatniat belajar tetep jelek-jelek juga. Akbar : Iye. Komeng : Seperti saya dulu, ibu saya menyarankan „Komeng sekolah di luar!‟ Akbar : Terus? Komeng : Akhirnya saya sekolah di luar. Akbar : Hasilnye? Komeng : Kehujanan, kepanasan. Rosiana : Semakin keahlian bahasa asing
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber memberikan pernyataan bahwa dalam hidup itu poin pentingnya adalah kerja keras dan doa.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruhnya menjelaskan perihal kesamaan antara sekolah di luar negeri dan di dalam negeri.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksud dalam pernyataan mitra tutur bukan jenis pekerjaannya, melainkan usahanya dalam meraih sesuatu. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena sekolah di luar yang dimaksud dalah di negara asing bukan di luar ruangan.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi 258
yang
diberikan
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mereka bisa itu malah semakin baik ya Pak Gita ya! Komeng, ini jadi harus diapresiasi. Coba closing rangkaian perbincangan ini dengan bahasa Inggris, kita masih punya seorang Gita Wirjawan di Tatap Mata. Ayo Meng! Akbar : Maju sini depan. Komeng : Dari sini, kalau baca berita dari sini. Leadis and gantelman .... elu kayaknya nggak yakin banget ahh. Gue ngomong Inggris. Zeda : Yakin, yakin. Lanjut! Komeng : Gue tu di Inggris lama Bar. Akba : Ngapain? Komeng : Setahun kurang duabelas bulan. Semua orang yang lahir di Inggris, gede di Inggris belum tentu bisa bahasa Inggris. Atau dia lahir di Arab umpamannya, gede di Arab, belum tentu dia bisa bahasa Arab. Akbar : Contohnye? Komeng : Unta. Rosiana : Ia memang dikenal sebagai seorang pengusaha, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang seniman. Ia sangat hobi dengan musik klasik dan juga musik jazz. Inilah kiprah seorang Gita Wirjawan membantu industri musik. Benar kan?
acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruhnya untuk menutup perbincangan dengan berbahasa inggris namun diketawakan oleh panelis lain.
berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena jawaban yang diberikan atas pertanyaan mitra tutur tidak sama yaitu bukan lama waktu penutur berada di Inggris, melainkan kegiatan penutur berada di Inggris.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan setelah pembawa acara menanyangkan video tentang serangkaian artis dan penyanyi sukses yang diproduseri oleh narasumber yang hadir pada malam itu
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena suara yang dimaksudkan oleh mitra tutur adalah bakat dalam bernyanyi
259
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(menampilkan cuplikan video artis dan penyanyi yang diproduseri narasumber). Pak Gita ini orang yang memiliki sens mana penyanyi yang bisa sukses atau nggak. Komeng : Sebenernya saya juga mau ngomong sama Pak Gita kalau saya ..... Rosiana : Serius ini ya? Komeng : Iya. Kalau saya mempunyai suara ya pokoknya bisalah, tapi suara saya sudah diambil kemarin pada tanggal sembilan. Komeng : Saya sebagai rakyatnya wajar aja memperankan presidennya. Tolong antar saya. Akbar : Gua ajudan ya. Ajudan di belakang ya. Komeng : Oh iya. Akbar : Di belakang ajudan. Komeng : Iya. Kalau di depan Elu ngalingin Gue. „Kayaknya Pak Gita mau keluar ya? Itu pintunya!‟ Rosiana : Istana negara dibangun tahun 1976, siapakah yang membangun istana negara? Gita : Belanda. Rosiana : Warga negara Belanda, betul sekali. Namanya tahu nggak pak?
dan pembawa acara mengatakan bahwa bukan suara dalam pemilu. narasumber yang hadir memiliki sens.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika dirinya bersama panelis laki-laki lain (Akbar) ketika hendak memperagakan cara mengundurkan diri seorang menteri kepada presiden.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena mitra tutur ingin keluar dari kabinet SBY bukan keluar ruangan.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan sebuah pertanyaan kepada narasumber yang dari perihal siapa yang membangun istana negara.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pertanyaan yang diajukan oleh mitra tutur bukan berkaitan yang membangun
√
260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gita : Lupa. Komeng : Salah. Rosiana : Kok salah? Komeng : Yang bangun kulinya ya pak ya, Belandanya cuma gini (memeragakan orang sedang tolak pinggang) aja sambil ngerokok. Rosiana : Nah, kita kan selalu bilangnya Pak Mhfud Md, Pak Mahfud Md. Udah banyak sih ditulis di mana-mana. Apa sih tuh MD itu? Tapi saya tanya, sebagai panelis dari program acara yang berbicara soal politik, yang tentu referensi bukunya banyak. MD itu apa? Akbar : Komeng dulu, Bu. Rosiana : Ini yang menentukan apakah kalian banyak baca apa nggak? Akbar : Komeng dulu aja deh, Bu. Komeng : Komeng dulu masih kecil, ngapain? Sekarang aje! Komeng : Tapi pak, kalau ditempat karaoke pak lebih aman. Mahfud : Oh nyindir kamu. Akbar : Tapi bapak termasuk ikut andil ya? Komeng : Saya bukan nyindir. Akbar : Kenape? Komeng : Saya komeng.
langsung bagunan istananya, melainkan siapa yang mempunyai ide rancangan tersebut.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada para panelis yang hadir perihal arti dari singkatan MD dari nama belakang narasumber yang hadir malam itu. Panelis laki-laki yang lain (Akbar) kemudian menyuruh panelis tersebut untuk menjawab terlebih dahulu.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pernyataan mitra tutur berkaitan dengan urutan dalam menjawab pertanyaan, bukan kondisi fisik penutur.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika narasumber yang hadir mengatakan ketika menerima semua gratifikasi yang diberikan kepadanya akan disimpan di mana. Kemudian panelis laki-laki tersebut (Komeng) menyarankan di sebuah tempat karaoke.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan menafsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksudkan bukan menanyakan nama penutur, melainkan tuturan yang disampaikan penutur yang berkesan menyindir.
√
261
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Benar atau salah : Penemu mesin uap adalah James Watt? Mahfud : Benar. Rosiana : Betulllll.. hebat loh. Akbar : Salah, salah. Rosiana : Kok bisa salah? Akbar : James Watt kan menemukan mesin uap ini. Punyanya siapa ini mesin uap ini? Kan yang nemukan James Watt, pasti ada yang punya ini. Akbar : Nyiapin kursinya kayak tukang becak kamu, Meng. Komeng : Nyiapain kursinya. Rosiana : Pak JK udah biasa menghadapi... Akbar : Paspampres. Komeng : Pasukan Pengaman Presenter. Akbar : Golongan daranya apa? Komeng : Saya? Akbar : Iya. Komeng : Golongan darah saya O. Akbar : Kalau Pak JK, nah tau nggak apa golongannya? Komeng : Karya, ya pak ya dulu. Jusuf Kala : Ya bungung juga itu, kan liat di tv suka muat itu, padahal kelahinya sepuluh orang, keliatannya banyak.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tebak-tebakan dengan narasumber yang hadir perihal penemu mesin uap.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam mefsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksudkan oleh mitra tutur adalah penciptanya, bukan penemunya dalam arti menemukan sesuatu yang sudah ada.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain melihatnya sedang mempersiapkan tempat duduk untuk narasumber yang hadir malam itu dan menyebutnya sebagai paspamres.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena yang dimaksudkan oleh mitra tutur dalam pernyataannya adalah pasukan pengaman presiden dan bukan pasukan pengaman presenter. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena yang ditanyakan oleh mitra tutur adalah golongan darah narasumber dan bukan partainya. Informasi yang diberikan berupa kesalahan menafsirkan maksud mitra tutur karena
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya perihal golongan darah dari narasumber.
Tuturan panelis perempuan (Zeda) dalam acara Tatap Mata trans 7 disampaikan ketika narasumber menjelaskan perihal tawuran 262
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Oo diperbesar pak. Jususf Kala : Diperbesar. Zeda : Di zoom aja.
Komeng : Nanti bibit dari saya, saya kirim. Akbar : Bibit ape? Komeng : Bibit penyakit.
Rosiana : Kalau melihat Yenni ni orang pasti selalu teringat dengan Gus Dur, ya. Kalau Akbar misalnya atau komeng atau Zeda, kalau ingat Gus Dur ingat apanya? Akbar : Yenni. Akbar : Ya “gitu aja kok repot”. Nah, itu yang bikin sering, bahkan tidak hanya politikus, ya? Kita-kita sehari-hari “Ah gitu aja kok repot”. Sering dipakai oleh kita-kita semuanya. Rosiana : Itu semua asalnya dari mana, Yen? Akbar : Dari Gus Dur.
yang terjadi di kampung halamannya itu yang dimaksudkan dari diperbesar oleh stasiun teve, bukan karena pernyataan mitra tutur orangnya banyak. diperbesar adalah ketika memberitakan di teve diperbesar-besarkan masalahnya bukan di perbesar bentuknya. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan acara tatap mata trans 7 (komeng) berupa kesalahan dalam disampaikan kepada panelis laki-laki yang menafsirkan maksud mitra lain (Akbar) ketiba bertanya kepadanya tutur karena pertanyaan yang perihal bibit yang akan dikirimkan olehnya. diajukan oleh mitra tutur berkaitan dengan bibit padi, bukan bibit penyakit. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) berupa kesalahan dalam disampaikan ketika pembawa acara menafsirkan maskud mitra menanyakan kepada para penelis mengenai tutur yakni kebiasaan, sikap, apa yang diingat dari Gus Dur. dan perkataan-perkataan apa yang diigat dari Gus Dur. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) berupa kesalahan dalam disampaikan ketika pembawa acara bertanya menafsirkan maksud mitra kepada narasumber yang hadir selaku putri tutur karena pertanyaan mitra dari Gus Dur perihal kalimat “gitu aja kok tutur bukan berkaitan kalimat repot” itu asalahnya dari mana. itu berasal dari siapa, melainkan Gus Dur mendapat inspirasi dari mana sehingga 263
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Iya. Maksud aku, Yenni kan Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam putri Gus Dur, Akbar!!!! acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) Zeda : Dapet inspirasi kalimat itu dari disampaikan ketika pembawa acara bertanya mana? kepada narasumber yang hadir selaku putri Akbar : Dari mulutnya Gus Dur. dari Gus Dur perihal kalimat “gitu aja kok repot” itu asalahnya dari mana.
Zeda : Itu kenapa Anda begitu ee itu tertarik untuk menjadi wartawan? Bu Rosi, saya juga mantan wartawan. Dan wartawan itu dunianya keras loh. Kok nggak cari yang lain, profesi yang lain. Komeng : Pakek itu tuh, daun pepaya biar empuk. Zeda : Kenapa waktu itu tertarik menjadi wartawan. Yenni Wahid : Banyak meliput konflik, banyak. Macem-macem kejadian. Saya pernah hampir.. gara-gara masuk daerah berbahaya nyaris... eee apa namaya? Dalam posisi terancam. Komeng : Gardu listrik. Bar, masuk daerah berbahaya kan „awas tegangan tinggi‟. Yenni Wahid : Mau dikasih bocoran
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) menanyakan kepada narasumber yang hadir mengenai kenapa pada masa lalu memilih pekerjaan sebagai wartawan yang dunianya keras.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika narasumber mengatakan bahwa dirinya pada saat menjadi wartawan juga pernah meliput daerah konflik.
kalimat itu muncul. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur karena pertanyaan mitra tutur bukan berkaitan kalimat itu berasal dari siapa, melainkan Gus Dur mendapat inspirasi dari mana sehingga kalimat itu muncul. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni terkait dunia wartawan yang sangat keras.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni menyamakan daerah berbahaya yang pernah diliput oleh mitra tutur dengan daerah PLN.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi 264
yang
diberikan
√
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
nggak kira-kira pertanyaannya. acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) Komeng : Oh nggak ah. Saya kan bukan disampaikan kepada narasumber yang mengatakan apakah perlu dikasih bocoran tukang tambal ban. dari pertanyaan yang diajukannya pada saat memperagakan sebagai Pak Prabowo yang bertanya jawab dengan narasumber selaku wartawan asing. Rosiana : And then. Eny think alse, Sr. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Komeng : Yah? acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) Rosiana : Eny think alse. disampaikan ketiak panelis tersebut Komeng : Ooo enggak, saya kan laki. (Komeng) diajukan pertanyaan oleh narasumber perihal dirinya yang Masa bunting. memperagakan sebagai Pak Prabowo yang sedang bertanya jawab dengan wartawan asing. Akbar : Beranti bapak yang melamar atau Tuturan salah satu panelis perempuan dalam bapak yang eee acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) Selfie : Dilamar. disampaikan kepada panelis yang lainnya Akbar : Dilamar untuk mencapai.... yang mengatakan ketika pilpres ini Mellani : Bapak kan laki-laki. Bapak narasumber melamar Pak Prabowo atau dilamar Pak Prabowo. melamar dong, masa dilamar. Hatta Rajasa : Oh iya. Sangat bisa menerima dan memahami. Katakanlah apakah nanti demokrat akan tetap netral atau ke mana, saya bisa menerima dengan baik. Karena saya tahu itu adalah ijtihat politik presiden untuk kebaikan bangsa
Tuturan panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir setelah mendengar pernyataan narasumber soal sikap partai demokrat yang dipimpin oleh besannya, apakah netral atau bagaimana. 265
berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni menganggap bocoran yang disampaikan oleh mitra tutur sebagai ban yang bocor dan bukan kunci jawaban. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni menanyakan apakah ada yang lain dalam bahasa Inggris, bukan bertanya apakah „bunting‟ atau hamil. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni istilah melamar atau dilamar digunakan sebagai kode dalam dunia politik, bukan dalam pernikahan. Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan maksud mitra tutur yakni mengaggap sikap dalam mengambil keputusan partai demokrat layaknya
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ini. Akbar : Nggak mungkinlah kalau netral, saya nggak setuju! Paling nggak harus gigi satu, biar bisa maju. Kalau netral ndak maju-maju kita. b. Informasi Akbar : Berkaitan dengan pemilu, dengan mengandu keadaan Indonesia yang seperti ini ng makna makanya jangan sampai salah pilih. implisit Karena apa? Karena pemilu itu sama (tersembu dengan rumah tangga. Kalau kita salah nyi) pilih bisa jadi masalah. Betul? Audience : Betul. Akbar : Tapi juga ada perbedaanya antara pemilu dan rumah tangga. Kalau Anda pemilu, iya kan, pemilu sekali coblos lima tahun bisa jadi masalah, tapi kalau rumah tangga masalah itu datang kalau lima tahun cuman sekali coblos. Komeng : Ahai. Akbar : Ok! Terima kasih dan selamat malam. Zeda : Komeng pasti tahu! Pasti tahu! Komeng : Ah itu juga pas baru lihat gambarnya. Akbar : Baru tahu? Zeda : Siapa? Komeng : Nggak tahu.
sebuah mobil.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika diberi kesempatan oleh pembawa acara (Rosiana) untuk membukan acara talk show Tatap Mata dengan melakukan interaksi bersama penonton yang ada di studio.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit karena karena mengandung unsur seksual.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menyuruh para panelis untuk menebak siapa kira-kira nama dari narasumber yang akan hadir pada malam itu dari tanyangan video yang baru saja diputarkan.
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit karena hal yang sebenarnya penutur mengetahui siapa nama dari orang yang ditanyakan.
√
266
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Yang lain kagak boleh. Zeda : Nggak ada hubungannya. Komeng : Iya. Kan dulu ST 12, nggak sanggub bayarnya. Orang segelas aja mahal. Rosiana : Ya pemirsa, kita sudah sampai dirangkaian perbincangan yang terakhir dan seperti biasa nih kalau diujung acara saya ajak main nih. Zeda : Interupsi! Interupsi Bu. Pertanyaan belum dijawab Bu. Rosiana : Yang mana? Zeda : Konstitusi – konstituen tadi? Rosiana : Oo ..... ok. Zeda : Belum, belum dijawab. Komeng : Ini kata Ibu sudah diujung acara. Zeda : Ini pertanyaan politis lho. Komeng : Udah diujung acara mau diajak main. Biasanya orang main nyari ujungnye. Rosiana : Weis, pak ni contoh ni. Nah si, biar bap, mereka ni nggak tahu pak. Bagaimana karakter kepemimpinan seorang Jusuf Kala kalau memimpin sidang kabinet. Orang bilang kalau Pak JK mimpin sidang tu nggak usah berlama-lama kan, ya pak ya? Jadi
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit bahwa nama grup band Charli sudah berubah, tidak lagi ST 12. Informasi yang diderikan mengandung makna implisit karena informasi yang berupa biasanya orang main nyari ujungnye merujuk pada seksual.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan acara tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan mengandung makna implisit kepada panelis perembuan yang ingin yang mengarah pada seksual. memerankan sebagai menteri pemberdayaan perempuan ketika pembawa acara menyuruh para panelis bersama narasumber yang hadir untuk memeragakan sidang antara menteri
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya kepada narasumber soal kesetiaan dirinya dalam dunia politik. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara (Rosiana) bahwa saat ini sudah diujung acara talk show dan ingin mengajak narasumber bermain game.
267
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Kesalahan dalam menafsirk an arti kata berbahasa Inggris
mereka ni perlu dikasih tahu, purapuranya ni menteri, coba bapak ini ya, pimpin. Komeng : Saya-saya-saya menteri peranan wanita. Zeda : Saya menteri pemberdayaan wanita. Saya wanita pak! Komeng : Saya? Zeda : Laki-laki. Komeng : Ya justru yang perhatian sama wanita itu laki-laki, kenapa jadi wanita juga? Akbar : Iya. Kalau wanita perhatian sama wanita nggak baik. Hatta Rajasa : Tapi ..... tapi bayangkan kalau tiba-tiba saya ngecat rambut saya hitam, saya tidur di sebelah istri saya lalu istri saya bangun bisa menjerit istri saya. “siapa ini?” Mellani : Ini menjerit rasa takut atau menjerit kesenangan pak? Akbar : Elu bisa ndak bahasa Inggris? Komeng : Bahasa Inggris? Akbar : Misal, Anda sebagai anak buahnya Pak Gita. Kalau anak buah apa bahasa Inggris? Komeng : Anak buah? Bahasa Inggris apa yang kamu inginkan?
dan presiden.
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada narasumber yang hadir mengenai pernyataan beliau yang mengatakan bahwa bagaimana reaksi intri beliau apabila rambut beliau dicat warna hitam, maka akan berteriak. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika ia bersama panelis lakilaki lainnya (Akbar) bertanya jawab dengan bahasa Inggris.
268
Informasi yang diberikan mengandung makna implisit yakni mengarah pada hal-hal yang berbau seksual.
√
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan arti dalam bahasa Inggris.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Zeda : Itu bahasa Indonesia. Komeng : Tanyaiin? Akbar : Apa yang kamu inginkan? Komeng : What do you wont? Apa yang ingin kamu kerjakan? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan? Komeng : What do you wont to do? Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Akbar : Apa yang ingin kamu kerjakan kerjakanlah? Komeng : What do you wont to do to do lah. Yenni Wahid : Don‟t just the book by is cover. Rosiana : Artinya, Komeng ??? Komeng : Artinya, mbak Yenni menemukan buku sakoper. Komeng : Lady ee.. Yenni Wahid : Lady Gaga. Komeng : Lady eee no prablem. I am eee yah udah biasa alone lah.
d. Penghilan gan dan penambah
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketikan pembawa acara bertanya mengenai arti dari kalimat bahasa Inggris narasumber yang hadir. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan ketiak panelis tersebut (Komeng) diajukan pertanyaan oleh narasumber perihal dirinya yang memperagakan sebagai Pak Prabowo yang sedang bertanya jawab dengan wartawan asing. Komeng : Yaudahlah, loe nggak paham Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam dengerin gue ngomong. acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) Akbar : Ape? disampaikan ketika para panelis lain 269
Informasi yang diberikan berupa kesalahan dalam menafsirkan arti bahasa Inggris.
√
Informasi yang diberikan salah karena dalam bahasa Inggris tidak terdapat grammer bahasa seperti pernyataan penutur.
√
Informasi yang diberikan berupa pengurangan huruf dan penambahan huruf, yaitu
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
an bunyi
e. Kesalahan pada substitusi
Komeng : Usia semakin tua, semakin mendekatkan kepadanya, nya-nya-nya yang besar ni urusannya. Pak JK ni urusannya yang ke sosial. Emang Lu berdua bukan ngurusin sosial. So-nya ilang, tinggal sialnya doang. Rosiana : Thank you, terima kasih Komeng. Produser, dia dipertahankan jadi patner di talk show saya. Yang dua lagi dipertimbangkan. Rosiana : Iya, sebagai wakil presiden pak, nukan presiden pak, gimana? Jusuf Kala : Ya nasib namanya. Rosiana : Nasib ya pak ya? Seneng ni kalau di tanya kayak gini. Gimana nasib garis tangan kayaknya ya pak ya? Jusuf Kala : Garis tangan. Nasib, ya masing-masing orang kan punya nasib. Ya nasib presenter terus. Zeda : Balas di balas. Rosiana : Nasib ya? Komeng : Akbar dong yang lain nasibnya? Rosiana : Apa? Komeng : Nasib sudah menjadi bubur. Komeng : Saya satu naungan sama Kang Dede. Zeda : Naungan apa?
mengatakan bahwa pembawa acara plin-plan karena diawal acara mengatakan bahwa narasumber keliat muda dan sekarang dibilang tua.
mengurangi dua huruf awal dari kata „sosial‟ menjadi kata „sial‟ dan menambahkan kata ganti „nya‟ di belakangnya.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa narasumber yang hadir namanya sangat populer diberbagai lembaga surve, namun bukan sebagai capres melainkan sebagai cawapres. Kemudian narasumber mengatakan bahwa itu sudah nasib.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan substansi bunyi karena menyamakan bunyi kata „nasib‟ dengan bunyi kata „nasi‟.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) merupakan kesalahan dalam disampaikan ketika panelis laki-laki lain substitusi bunyi karena
√
270
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bunyi
Komeng : Dalam satu perusahaan iklan waktu itu, itu pun lain merk. Waktu itu saya pernah nanya! “Loh, Kang Dede kok nggak ada lagi?” “Oh, dia berhenti!” karena jadi wagub. Akbar : Wagub, iya betul. Zeda : Saya rasa.... Komeng : Saya yang nanyain langsung. Ini saya taksinya nih. Akbar : Kemarin ada orang telantang mati. Komeng : Ya pasti mati. Akbar : Kenape? Komeng : Ya tang di telen.
(Akbar) menanyakan perihal pekerjaannya menyamakan antara bunyi kata sebagai bintang iklan apakah akan berhenti “saksi” dengan “taksi”. apabila menjadi wakil rakyat. Kemudian dirinya menjelaskan dan mengatakan bahwa dirinyalah orang yang bertanya kepada manajemen narasumber saat menjadi artis dulu dan tiba-tiba tidak kelihatan lagi pada saat menjabat sebagai wakil gubernur. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) mengatakan bahwa ada orang meninggal akibat telentang.
Informasi yang diberikan berupa kesalahan pada substitusi bunyi karena mengucapkan kalimat terlentang secara terpisah, yaitu dengan memberi jeda diantara kata “telen” dan “tang”. Informasi yang diberikan merupakan kesalahan dibidang substansi bunyi karena menyamakan kata “bang” dengan nama panggilan kakak bagi masyarakat minang, yaitu “Abang”.
Rosiana : Produk lokal kualitas dunia, Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam ya? acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) Akbar : Kualitas dunia Bu. Paham disampaikan ketika panelis laki-laki lain nggak? (Akbar) menanyakan siapa nama narasumber Komeng : Paham. yang dimaksud ketika pembawa acara Zeda : Tahu nggak? mengibaratkan narasumber sebagai produk Komeng : Dia pernah tinggal di negara lokal kualitas dunia. yang dipanggil kakak. Akbar : Siape? Komeng : Banglades. Komeng : MD. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam Informasi yang diberikan Akbar : Iya. Hayo? acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) berupa kelsahan bidang 271
√
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Mantan Dosen. Akbar : Betul, Pak? Mahfud : Salah. Karena sekarang saya masih dosen. Akbar : Aaa, salah. Masih dosen. Zebra, Bu, Zebra.
f. Pengemba lian stimulus
disampaikan ketika pembawa acara mengajukan pertanyaan kepada para panelis yang hadir perihal arti dari singkatan MD dari nama belakang narasumber yang hadir malam itu. Panelis laki-laki yang lain (Akbar) kemudian menyuruh panelis tersebut untuk menjawab terlebih dahulu, karena jawaban panelis tersebut (Komeng). Maka panelis lakilaki yang lain (Akbar) tersebut menyuruh panelis perempuan (Zeda) untuk mencoba menjawabnya. Ahok : Jadi jangan nyinggung-nyinggung Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap soal capres dech, capek sekarang. Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan setelah Akbar : Jadi jangan nyinggung- mendapat teguran dari narasumber yang hadir nyinggung sial capres dan pilpres ya? perihal memangil beliau dan tidak usah Rosiana : Memang capres itu ada membahas masalah capres-capres dulu. capres, caper, ama capek dech.
272
substansi bunyi karena menyamakan bunyi dari kata “Zeda” dengan bunyi kata “Zebra”.
Informasi yang diberikan berupa pengembalian stimulus sebagai respon dari penyataan yang disampaikan stimulus “capres deh, capek sekarang” membuat penutur pun mempertanyakan kembali kebenaran informasi dari mitra tutur atau seakan-akan tidak tahu maksud dari pernyataan mitra tutur.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
TRIANGULASI DATA PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA TATAP MATA TRANS 7 SEBAGAI WAHANA PENCIPTAAN HUMOR VERBAL LISAN Berikut adalah triangulasi data pelanggaran prinsip kesopanan dalam acara Tatap Mata di trans 7 sebagai wahana menciptakan humor verbal lisan. Berilah tanda (√) pada kolom SESUAI apabila tuturan tersebut sesuai dengan teori. Berilah tanda (X) pada kolom TIDAK SESUAI apabila tuturan tersebut tidak sesuai dengan teori yang digunakan. Kesesuaian Maksim dengan Teori yang Tuturan Konteks Keterangan Tidak Sesuai Dilanggar Sesuai √ Maksim Akbar : Hayam Wuruk. Itu pasti sukses? Tuturan salah satu Panelis laki-laki Informasi yang diberikan Kebijaksana Komeng : Hoa ..... sukses! Elu juga harus dalam acara Tatap Mata trans 7 memaksimalkan kerugian an menggunakan nama itu. (Komeng) disampaikan ketika para terhadap orang lain karena a. Perintah Akbar : Ape kira-kira? panelis berdebat tentang nama-nama memerintah mitra tutur untuk yang Zeda : Apa? Nama apa? orang sukses yang menggunakan nama menggunakan nama tambahan memper Komeng : Elu bagusnya tikus got. tambahan dari jenis hewan, dan dari hewan pengerat yang tinggal malukan panelis tersebut (Komeng) di selokan. mitra menyarankan untuk panelis lain tutur (Akbar) untuk menggunakan namanama yang ada tambahan jenis hewannya. √ Rosiana : Tadi pertanyaan sebelum kita jeda Tuturan salah satu Panelis laki-laki Informasi yang diberikan adalah soal kesetiaan. dalam acara Tatap Mata trans 7 memaksimalkan kerugian Zeda : Sebentar-sebentar, masalah kesetiaan kan (Komeng dan Akbar) ketika panelis terhadap orang lain yakni tadi Mas Dede tadi mengatakan tidak bisa setia perempuan (Zeda) bertanya kepada menyuruh mitra tutur untuk dengan politik. Saya jadi sanksi nih sama Mas narasumber soal kesetiaan dirinya menikah dengan pemain bas atau Dede nih. Tadi di belakang sudah dalam dunia politik. gitar. mengungkapkan perasaan, sekarang kok bilang nggak setia. Gimana coba? 273
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Perasaan apa sih Lu. Zeda : Perasaan .... perasaan .... perasaan Mas Dede. Komeng : Gue tebak selingkuh lagi nih, Bar. Akbar : Kayaknya nih ye. Komeng : Tu kawin sama tukang bas sana. Zeda : Belum, belum selesai ngomong. Akbar : Kalau selingkuh thu jangan sama dia, Mas Dede itu sudah punya istri. Ini nih sama ini nih tukang gitar. Rosiana : Tapi pasti ada kerja sampingan ya, tapi justru kerja sampingannya yang biayai diri sendiri. Gita : Ngamen, terus jaga perpustakaan, nyuci piring, dan sebagainya. Zeda : Ini mau ngapain sih. Komeng : Mau ke Pak Gita. Akbar : Kenape? Komeng : Nih pak, bapak kan pernah punya pengalaman sampe bersihin toilet ye? Gita : Iya. Komeng : Ini contohnye toilet (menyodorkan Akbar), coba bapak bersihin! Akbar : Tapi masalah jangan melihat buku dari sampulnya sih saya nggak setuju. Kalau nggak ada sampulnya, Meng. Gimana kita bisa ngelihat judul sama harganya? Orang harganya di sampul.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar penjelasan perihal pengalaman dari narasumber yang hadir bahwa beliau pernah menjadi pembersih toilet.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian pada orang lain karena penutur mempermalukan mitra tutur dengan cara menyebut mitra tutur sebagai tempat buang air.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis tersebut (Akbar) mengatakan
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni menyuruh mitra tutur untuk mencuri saja daripada membeli
√
274
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeng : Elo beli jangan yang ada harganya, ketidaksetujuannya dengan pernyataan narasumber yang hadir tentang jangan Elo nyolong aja. melihat buku dari sampulnya. Akbar : Meng punya baju kotak-kotak nggak, Tuturan salah satu panelis laki-laki Meng? dalam acara Tatap Mata Trans 7 Komeng : Adanya nasi kotak noh. Taruh di sini (Komeng) disampaikan kepada panelis (mencontohkan dengan menempelkan tangan ke laki-laki lainnya (Akbar) yang bagian tubuh depan). bertanya apakah panelis tersebut (Komeng) memiliki baju kotak-kotak ketika panelis laki-laki tersebut (Akbar) diminta untuk memperagakan dirinya sebagai Pak Jokowi. Yenni Wahid : I think everybody‟s keen to now. Tuturan salah satu panelis laki-laki How you use ..... dalam acara Tatap Mata Trans 7 Komeng : Gue udah tahu jawabannya. (Komeng) disampaikan kepada Yenni Wahid : Apa jawabannya? narasumber yang bertanya kepada Komeng : Ra iso. panelis laki-laki lainnya (Akbar) yang memperagakan sebagai Pak Jokowi. Mellani : Padahal kalau jadi dokter cocok lho pak. Kan mukanya bagus. Kalau hemat saya ni pak. Potongan bapak itu cocok lho jadi dokter. Dokter-dokter bedah jantung, dokter bagian dalem. Akbar : Kenapa? Mellani : Ia (menunjuk Akbar) juga cocok jadi dokter, pak. Akbar : Dokter ape?
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada narasumber bahwa panelis laki-laki ini (Akbar) juga cocok menjadi seorang dokter.
275
bukunya.
Informasi yang diberikan mekasimalkan kerugian terhadap orang lain yakni meminta mitra tutur untuk memakai nasi kotak sebagai bajunya.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni mempermalukan mitra tutur dengan mengatakan bahwa mitra tutur tidak mampu berbahasa Inggris. Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain karena mempermalukan mitra tutur dengan menyebutnya sebagai dokter hewan.
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mellani : Dokter hewan kalau ini, pak. b. Informas Akbar : Ya Elu kan bintang iklan ya motorlah ya. i yang Nah, misalkan jadi artis berhenti nggak? membin Rosiana : Karena jadi wakil rakyat? Pejabat gungkan publik! mitra Akbar : Berhenti? tutur Komeng : Berhenti dong! Akbar : Karena jadi wakil rakyat? Komeng : Karena lampu merah. Kan numpak motor. Komeng : Atlet nih pak, atlet lari dari sini ke ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ...... Berapa kilo pak? Gita : 80, 40, terus 30, jadi 90. Komeng : Lho bisa kan. Nah ok! Sekarang melanjutkan yang kedua pak. Gita : Iya. Komeng : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya pak? Akbar : Pernah bilang kalau nggak salah. Jangan pernah ngajak orang sholat. Komeng : Oooo nggak mungkin. Yenni Wahid : Jangan nyuruh orang sholat. Akbar : Iye. Jangan nyuruh orang sholat. Jadi
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepadanya mengenai dirinya apabila menjadi seoarang penajat publik apakah akan berhenti membintangi iklan motor yang selama ini telah digelutinya. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab dengan narasumber yang hadir malam itu, dan panelis laki-laki tersebut mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni jawaban dari penutur membingungkan mitra tuturnya.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian kepada mitra tutur karena membuat pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh mitra tutur karena tidak logis.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Komeng) mengenai perkataan yang pernah dikatakan Gus
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni memberikan pernyataan yang membingungkan mitra tutur.
√
276
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
orang waktu sholat disuruh. Eh sono... ya nggak boleh. Entar kalau udah selesai sholat, baru disuruh. c. Informas Zeda : Emang bapak tahu gaji saya berapa? i yang Jusuf Kala : Alah, satu kali tampil besarlah. merugik Kalau sebulan wapres tu gajinya cuma 40 juta an mitra lho. tutur Zeda : Sebulan 40 Juta? secara Akbar : Pak maaf, 40 juta ya pak ya? Daripada nyata kita tukar pendapat, gimana kalau kita tukar pendapatan pak? Akbar : 500 ribu pak. Komeng : Salah. Akbar : Sok tahu. Berape? Komeng : Eeeee 2 juta unit pak. Dahlan Iskan : Salah. Komeng : Duetnya nggak jadi pak?
Maksim yang Dilanggar Maksim Kemurahan
Tuturan yang Melanggar Maksim
Dur.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya perihal gaji narasumber pada saat menjadi wapres dulu.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian pada orang lain karena pendapatan penutur lebih kacil daripada pendapatan mitra tuturnya.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber setelah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh narasumber perihal berapa pertambahan jumlah motor di Indoensia per tahun. Apabila benar makan akan mendapat hadiah berupa uang dan kalau salah tidak.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian terhadap orang lain yakni penutur tetap meminta hadiah meskipun jawaban yang diberikan atas pertanyaan mitra tutur salah.
√
Konteks
Keterangan
Komeng : Atlet nih pak, atlet lari dari sini ke Tuturan salah satu Panelis laki-laki Informasi yang ....... sekitar 80 Km, lalu dia melanjutkan lagi 40 dalam acara Tatap Mata trans 7 memaksimalkan 277
diberikan keuntungan
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Memanf aatkan ketidakta huan mitra tutur
Km pak, lalu dia lari mundur sekitar 30 Km, berapa jumlah yang dia lalukan? ...... Berapa kilo pak? Gita : 80, 40, terus 30, jadi 90. Komeng : Lho bisa kan. Nah ok! Sekarang melanjutkan yang kedua pak. Gita : Iya. Komeng : Ada lagi diikuti pak, dengan pelari yang berikutnya pak, dia lari 70 Km, lalu ditambah lagi lari 30 Km, lalu dia mundur 10 Km. Berapa ukuran nomor sepatunya pak? b. Informas Zeda : Emang bapak tahu gaji saya berapa? i berupa Jusuf Kala : Alah, satu kali tampil besarlah. perminta Kalau sebulan wapres tu gajinya cuma 40 juta an lho. kepada Zeda : Sebulan 40 Juta? mitra Akbar : Pak maaf, 40 juta ya pak ya? Daripada tutur kita tukar pendapat, gimana kalau kita tukar pendapatan pak? Akbar : Donor darah dapat kacang ijo ama telor kan pak? Jusuf Kala : Itu mie. Akbar : Mie. Komeng : Saya nggak pake saos pak.
(Komeng) disampaikan ketika pembawa acara sedang bermain game tanya jawab dengan narasumber yang hadir malam itu, dan panelis laki-laki tersebut mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab oleh narasumber. Kemudian panelis tersebut melanjutkan ke pertanyaan keduanya yang masih berkaitan dengan pertanyaan pertamanya.
terhadap mitra tutur karena penutur mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh mitra tutur
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) bertanya perihal gaji narasumber pada saat menjadi wapres dulu.
Informasi yang diberikan memaksimalkan keuntungan terhadap diri sendiri yakni meminta agar mitra tuturnya mau bertukar gaji dengan penutur.
√
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan bahwa ketika kita donor darah kita akan mendapatkan kacang ijo dan telur, namun pernyataan itu salah dan kemudian dibenarkan oleh narasumber bahwa yang benar dikasih kacang ijo
Informasi yang diberikan memaksimalkan keuntungan pada diri sendiri karena menyuruh mitra tuturnya untuk membuatkan mie tanpa dikasih saos.
√
278
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dan mie, bukan telur. Maksim yang Dilanggar Maksim Penerimaan a. Merenda hkan status mitra tutur
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
Rosiana : Kang Dede, saya ingin tanya ini kang. Kang Dede ini anggota DPR, menjadi wakil gubernur Jawa Barat, lalu mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat, tapi kemudian tidak terpilih. Tapi sekarang kembali lagi menjadi caleg daerah Jawa Barat ya, kang ya? Banyak orang dengan sinis mengatakan “Dede Yusuf karirnya tidak lagi bersinar!” Bagaimana Kang Dede menjelaskan tudingan sinis ini? Dede Yusuf : Sebenernya mesti dipertanyakan adalah “Kang Dede kenapa setelah misalnya gagal dalam Pilkada, nggak pernah jadi artis lagi?” dan bisa duduk di situ sama Komeng. Akbar : Terus saya duduk dimana dong Meng? Komeng : Elu duduk di kolong. Zedz : Bukan duduk namanya. Komeng : Jarang-jarang, ini acara masih hormati Elu. Segala cleaning sevice suruh duduk di sini. Rosiana : Bukan ya? Kalau misalnya ketua dewan pembina Pak Ahok lagi – Pak Prabowo bilang “Jangan pilih capres yang penipu!” gitu?
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki yang lain (Akbar) bertanya kepada panelis laki-laki tersebut (Komeng) apabila narasumber kembali ke dunia hiburan dan duduk bersama panelis laki-laki tersebut (Komeng) maka panelis laki-laki ini (Akbar) akan duduk di mana.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan kepada orang lain karena jawaban dan pernyataan yang disampaikan merendahkan mitra tutur, menyamakan mitra tutur dengan petugas kebersihan.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki Informasi yang diberikan dalam acara Tatap Mata trans 7 memaksimalkan ketidakhormatan (Vincent) disampaikan setelah kepada orang lain karena penutur 279
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Mencela dan mencem ooh mitra tutur
“yang suka menipu! Katanya mau menyelesaikan lima tahun, tapi ternyata nyapres!” Zeda : Mengingkari janji. Rosiana : Mengingkari janji. Gimana tuh? Ahok : Aku yang kena dong, akau juga nggak pernah nyelesaiin kerjaan tuh. Jadi bupati 16 bulan. Vincent : Kenapa begitu, harus diselesaikan dong! Maaf pak, maaf! Cuma bercanda kok! Yenni Wahid : Banyak meliput konflik, banyak. Macem-macem kejadian. Saya pernah hampir.. gara-gara masuk daerah berbahaya nyaris... eee apa namaya? Dalam posisi terancam... Komeng : Gardu listrik. Bar, masuk daerah berbahasa kan awas tegangan tinggi. Yenni Wahid : Dipikir gue orang PLN. Komeng : Nah loh. Saya bukan Bu, ini sekringnya (menunjuk ke Akbar). Akbar : Bandung kan kembang api, kalau kamu kembang kempis. Komeng : Daripada Elu, kembang bangke.
mendengar penjelasan narasumber membentak mitra tutur yang tidak yang hadir pada malam itu perihal isu menyelesaikan tugasnya menjadi jangan percaya pada presiden yang bupati. suka ingkar janji dengan mengatakan bahwa narasumber juga pernah ingkar janji dengan menjabat sebagai bupati selama 16 bulan saja.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika narasumber mengatakan bahwa dirinya pada saat menjadi wartawan juga pernah meliput daerah konflik.
Infromasi yang diberikan mekmaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain karena menyamakan mitra tutur sebagai sebuah peralatan listrik.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis laki-laki lain (Akbar) mengatainya dengan sebutan kembang kempis karena kesal akibat pertanyaan dari panelis laki-laki tersebut (Komeng) yang mengajukan pertanyaan tidak jelas, yaitu Bandung itu kembang apa.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mencela mitra tutur dengan menyebutnya sebagai bungan bangkai yang tidak sedap aromanya.
√
280
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Rosiana : Pak Ahok, selamat malam! Selamat datang di studio trans 7. Ahok : Mau nyalamin ini dulu. Rosiana : Oh mau nyalamin dulu. Silahkan, silahkan! Vincent : Ampun pak! Nggak lagi, pak. Nggak lagi! Rosiana : Akbar. Akbar : Galak, Bu. Rosiana : Galak? Akbar : Di kantornya aja ada tulisannya “Awas pemiliknya galak!” Vincent : Awas wagub galak! Ahok : Kalau kita nggak marah, nggak usah takut. Soalnya ini cewek udah bilang ganteng, pasti gue baik-baikin nanti. Elu berdua ketolong, Elu ketolong! Vincent : Ketolong dia ye? Ahok : Ketolong. Vincent : Bapak emang cakep banget pak, bener pak. Zeda : Sudah telat. Vincent : Nggak pernah lho liat cowok secakep ini, nggak pernah lho. Rosiana : Tapi pasti ada kerja sampingan ya, tapi justru kerja sampingannya yang biayai diri sendiri.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber yang hadir (Pak Ahok) mengajak berjabat tangan terlebih dahulu sebelum memulai perbincangan pada malam itu. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) disampaikan ketika mendapat giliran menjawab pertanyaan dari pembawaa acara perihal ungkapan yang tepat terhadap narasumber yang hadir pada malam itu. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mengatakan bahwa tidak perlu takut kalau narasumber yang hadir akan marah-marah dalam acara talk show tersebut karena ia tidaka akan marah sebab sudah dikatakan ganteng oleh panelis perempuan (Zeda) sebelumnya. Jadi tidak akan marah. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika 281
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni secara tidak langsung mencela mitra tutur sebagai orang yang sangat galak.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mencela mitra tutur dengan menyamakan hewan yang biasa mengikuti kalimat tersebut.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan kerugian pada orang lain karena pernyataan penutur secara tidak langsung menghina mitra tuturnya.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada orang lain karena
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gita : Ngamen, terus jaga perpustakaan, nyuci piring, dan sebagainya. Zeda : Ini mau ngapain sih. Komeng : Mau ke Pak Gita. Akbar : Kenape? Komeng : Nih pak, bapak kan pernah punya pengalaman sampe bersihin toilet ye? Gita : Iya. Komeng : Ini contohnye toilet (menyodorkan Akbar), coba bapak bersihin! Gita : Meng, bukan bersihin toilet saja. bersihin tempat tinja. Komeng : Waduuh! Tempat tindur Elu dibersihin, Bar.
mendengar penjelasan perihal menyamakan mitra tuturnya pengalaman dari narasumber yang sebagai tempat buang air. hadir bahwa beliau pernah menjadi pembersih toilet.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika mendengar pernyataan dari narasumber bahwa dirinya tidak hanya membersihkan toilet saja, tapi juga tempat tempat tinja. Akbar : Yang singkatan-singkatan, PMI ...... Tuturan salah satu Panelis laki-laki terus apa, Pak JK? dalam acara Tatap Mata trans 7 Komeng : DMI (Akbar) disampaikan ketika pembawa Akbar : DMI, DMI tau nggak, tau DMI? acara bertanya kepada narasumber Komeng : Apaan DMI? yang hadir perihal kesibukan yang Akbar : DMI apaan. dilakukan saat ini setelah tidak Komeng : Dewan Masjid Indonesia. menjabat sebagai pejabat publik. Akbar : Woeee... marbot dia Pak. Setelah mendengar jawaban dari narasumber, panelis tersebut (Akbar) mengajukan pertanyaan kepada panelis laki-laki yang lain (Komeng) 282
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada orang lain karena menyamakan tempat tidur mitra tutur dengan tempat tinja.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada orang lain karena mengejek mitra tuturnya sebagai seorang penjaga masjid atau marbot masjid.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Ini kelihatan ini, Muda – Tua (sambil menunjuk Pak Dahlan) ini sama banju ye. Rosiana : Ini warnanya biru solid (menunjuk Pak Dahlan), dan ini warnanya biru pudar (menunjuk Akbar). Ini soal isi dompetnya masih solit (Pak Dahlan), isi dompetnya masih pudar (Akbar). Komeng : Dan ini calon presiden (Pak Dahlan), dan ini calon Arang (Akbar). Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! Zeda : Saya dulu mantan pegawainya Pak Dahlan loh. Komeng : Yang ngambil sarungnya Pak Dahlan ini orangnya. Dahlan Iskan : Dan kemudian, kalau kita lagi main-main di sungai, sarung itu bisa dibundel atasnya, kemudian kita bisa terjun dari atas jembatan, kemudian sarungnya itu bisa jadi parasit. Zeda : Kayak jadi paralayang gitu ya? Oo gitu ya? Akbar : Komeng ini kalau nyolong teve juga pakek sarung juga ini Pak.
mengenai kepanjangan dari DMI. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketikan pembawa acara membandingkan antara panelis lain tersebut dengan narasumber soal baju dan isi dompetnya. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber bertanya kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber waktu kecil.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam tatap mata trans 7 (Akbar) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika menangapi pernyataan dari panelis perempaun (Zeda) yang mengetahu keadaan narasumber waktu kecil yang hanya memiliki satu buah baju itu pun berupa sarung yang bisa digunakan 283
Informasi yang diberikan berupa memaksimalkan ketidakhormatak kepada orang lain karena menyebut mitra tuturnya sebagai calon Arang (seorang penyihir jahat zaman hindu-budha di bali).
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan dengan orang lain yakni menyebut mitra tutur sebagai seorang pencuri dari kain sarung Pak Dahklan Iskan.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur karena menghujat mitra tutur sebagai pencuri yang ketika beraksi menggunakan sarung sebagai tempat barang curiannya.
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Komeg : Kan orang nanya. Rosiana : Apanya? Bener sih Komeng, sah? Komeng : Ya nanya, Dahlan Is Kan? Rosiana : Nggak ada, cuma Dahlan Is... Iskan aja. Nggak pakek Is Kan? Udah tahu begog jangan dipelihara. Akbar : Bukan Jasamarga dia ini, Bu. Komeng : Ape? Akbar : Jasa Kuras tinja dia ini, Bu. Komeng : Masa gue nguras Elo. Rosiana : Yen, aku ini ditemani, ya sama tiga, mereka ni ceritanya ni mewakili pertanyaanpertanyaan wakil rakyat tentang dirimu, ya? Udah kenal kan dengan Akbar, siapa? Zeda. Udah kenal, ya? Ok. Akbar : Akbar, Zeda, tapir, Bu. Akbar : Bedanya nih, ya. Kan kita punya beberapa presiden lah, ya. Kalau Gus Dur. Gus Dur sambil tidur orang-orang mendengarkan. Iya kan? Tapi Gus Dur tahu apa yang diomongin orang-orang. Nah ada satu presiden nih. Dia pidato, orang-orang tidur, iya kan? Ada kan? Komeng : Iya ada. Akbar : Tapi ini hebatnya kita, walaupun kita sambil tidur, kita tahu apa yang akan
untuk apa pun. Tuturan pembawa acara dalam acara tatap mata trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada salah satu panelis laki-laki yang ada (Komeng) yang mengatakan bahwa nama narasumber berupa kalimat tanya. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada Akbar ketika Akbar menyebutnya sebagai jasa penguras tinja. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika pembawa acara memperkenalkan para panelis kepada narasumber dan lupa menyebutkan salah satu nama panelis yang hadir. Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan kepada semua yang hadir di studio mengenai kehebatan yang kita miliki perihal kemampuan dalam mengetahui apa yang dikatakan oleh Presiden kita yang kemarin itu, meskipun kita tertidur. 284
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan pada mitra tutur karena menghujat mitra tutur sebagai orang yang bodoh sekali.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa ketidakhormatan terhadap mitra tutur karena mencela mitra tutur sebagai kotoran (sejenis tinja) Informasi yang diberikan memaksimalkna ketidakhormatan terhadap orang lain karena menyebut mitra tuturnya sebagai binatang yang suka memakan semut.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur yang selalau mengatakan hal yang sama dalam setiap pidatonya.
√
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diomongin dia “Ehhh kita....” paling-paling itu-itu aja. Iya kan? Rosiana : Nah, kita sekarang mau bicara. Tadi kan udah dengan pengalaman Yenni dengan Gus Dur, cita-cita Gus Dur eee yang ingin Yenni lanjutkan, ya. Mewujudkan perdamaian. Yenni ini sama seperti artis-artis senior Hollywood. Sama persis lah, kalau Madona yang umur 52 tahun pacarnya umur 30 tahun-an. Iya kan? Kalau misal Maryah Cerry yang umurnya juga lewat 40 tahun, pacarnya juga umur 30 tahun-an. Apa persamaannya dengan Yenni berusia usia 30 tahun-an suaminya 20 tahun-an. Eeee....... hahahaha. Alias mencari...??? Komeng : Brondong. Rosiana : Brondong. Dan inilah hasilnya, tiga tahun hamil melulu. Komeng : Kembang ini bukan sembarangan kembang nih, Bar. Akbar : Kembang apa, Meng? Komeng : Ini kembang yang ada di istana Bogor. Akbar : Kembang ape? Komeng : Kembang bangke.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng dan Rosiana) disampaikan ketika pembawa acara mengatakan bahwa suami dari narasumber sama seperti para artis Hollywood yang suka mencari suami lebih muda dari usiannya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mempermalukan mitra tutur dengan cara mengolok-oloknya yang suka mencari berondong.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika panelis perempuan (Zeda) mengatakan kepada narasumber yang hadir apakah ingin tukar tempat duduk atau tidak dengannya. Rosiana : Lambaian tangan Pak Hatta itu sudah Tuturan salah satu panelis laki-laki lambaian tangan seorang wakil presiden dalam acara Tatap Mata Trans 7 kayaknya. Udah berbeda, waktu Menko berbeda (Akbar) disampaikan kepada pembawa
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain karena mengolok mitra tutur sebagai bungan yang baunya tidak sedap.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni
√
285
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kayaknya lambaiannya. Akbar : Lain dia, lambaian tangan kayak orang tengelem (menujuk Mellani). Mellani : Selamat malam bapak. Hatta Rajasa : Malam Melani, ms Akbar terima kasih, Silfiana. Rosiana : Akbar, dan Silfiana. Ceritaknya mewakili suara-suara yang ada di masyarakat. Nah, yang satu suara dari perempuan-perempuan cantik ya, dan yang satu suara dari korban penggusuran, dan satu perempuan yang sedang rehabilitasi. Silahkan duduk Pak Hatta. Inilah cerminan masyarakat kita, Pak Hatta ya? Rosiana : Beragam. Jadi Pak Hatta, mereka itu pengen tahu soal kehidupan pribadinya Pak Hatta. Ini kepo banget. Meraka tu ndak ado percayo Pak Hatta itu wong Pelembang kan? Hatta Rajasa : Wong Pelembang. Pelembang Nias, asli. Rosiana : Kita ngomong Pelembang ya pak ya. Supaya mereka ndak ngerti. Tigo budak iko lolo galo. Lolo galo. Mereko nak nayo apo bae, lolo galo. Perempuan rambut panjang nia kanjingan. Mellani : Nie ngomongin saya ini, ini ngomongin saya ini. Selfie : Dua belas? Rosiana : Memang waktu dulu memang begitu
acara yang mengatakan bahwa lambaian tangan narasumber yang hadir sudah seperti seorang presiden. Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber yang hadir ketika memperkenalkan para panelis yang selalu mendampinginya dalam setiap acara.
mengolok mitra tutur ketikan melambaikan tangannya layaknya orang yang tengelam. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur sebagai orang yang kurang akal atau tidak waras.
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) disampaikan kepada narasumber dan mengajaknya berbicara dengan bahasa Palembang.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap mitra tutur yakni mengolok mitra tutur sebagai perempuan yang nakal namun dalam bahasa Palembang.
√
Tuturan penelis laki-laki dalam acara Informasi yang diberikan Tatap Mata Trans 7 (Akbar) memaksimalkan ketidakhormatan
√
286
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ya. Selfie : Dua belas. Akbar : Berarti sudah termasuk pemain cadangan ya pak ya? Mellani : Dua belas itu keluarnya satu-satu atau langsung brojol bareng itu? Akbar : Tentunya satu-satu dong. Mellani : Aku boleh tanya? Rosiana : Boleh dong. Mellani : Eeee pak kenapa sih kadang-kadang eee Akbar : Maaf ya bu ya. Mellani : Iya. Akbar : Nanya sih nanya bu, tapi jangan nyender kayak gini juga dong bu. Mellani : Habis lu mukanya kayak tiang sih, jadi saya nyender aja. Akbar : Sekarang juga ritme – tiga jam pak tidurnya? Hatta Rajasa : Iya. Akbar : Saya nggak jadi ah nyalonin wakil preside, nggak jadi deh. Mellani : Nyalonin juga nggak ada yang milih.
disampaikan kepda narasumber yang hadir ketika mendengar bahwa narasumber berasal dari duabelas bersaudara.
terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang menyamakan mitra tutur dengan binatang.
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika panelis tersebut mengomentari posisi duduknya yang menyender pada dirinya.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni mengolok mitra tutur sebagai sebuah tiang listrik.
√
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika dirinya mengatakan bahwa tidak jadi mencalonkan diri sebagai presiden karena waktu istirahatnya hanya tiga jam. Selfie : Wauuuu bapak hebat sekali. Tuturan salah satu panelis perempuan Rosiana : Kamu Jawa paslu kamu, Pak Hatta dalam acara Tatap Mata Trans 7 orang Palembang aja tahu. (Melani) disampaikan kepada panelis
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni pernyataan yang diajukan oleh penutur mengejek mitra tutur bahwa dirinya tidak pantas menjadi presiden.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni
√
287
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Pemutar balikkan fakta
Hatta Rajasa : Dhasamuka ini akhirnya ditaklukan oleh Hanuman. Mellani : Oooo ternyata yang ngalahin kamu (menunjuk Akbar). Rosiana : Setuju atau tidak hukuman mati bagi koruptor. Yang menjawab setuju berapa? Tidak berapa? Dan ragu-ragu berapa? Inilah hasilnya. Setuju sebanyak 59.9%, tidak setuju 35,3%, dan ragu-ragu 7,8%. Jadi dari 56% eh lebih dari 50% setuju hukuman mati. Hanya memang apakah perdebatan diantara ditangan manusia menyabut nyawa seseorang itu masih menjadi perdebatan yang panjang. Ok. Kalau Komeng? Setuju? Komeng : Apa tuh? Rosiana : Hukuman mati untuk koruptor. Komeng : Wah setuju. Biar Akbar dihukum mati. Rosiana : Bapak ngerasa sedih nggak ngeliat aduh ini ma semua daerah bisa. Bapak aman ee damaikan kecuali Makasar? Tawurannya? Zeda : Susah. Jusuf Kala : Sedih juga pasti. Kalau saya datang tidak berkelahi soalnya, ya gimana? Saya datang berhenti, saya pergi berkelahi lagi kadangkadang. Akbar : Hahahaha, berarti penyebabnya bapak dong pak? Jusuf Kala : Ha?
laki-laki (Akbar) ketika mendengar mengolok mitra tutur sebagai pernyataan dari narasumber bahwa sosok hanuman atau seokor kera. dhasamuka dikalahkan oleh hanuman. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara menanyakan kepada panelis tersebut mengenai setuju atau tidak hukuman mati dilakukan bagi para koruptor, dan panelis tersebut menyatakan setuju.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan terhadap orang lain yakni menyebut mitra tutur sebagai seorang koruptor yang harus dihukum mati.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki (Akbar) dalam acara tatap mata trans 7 disampaikan setelah mendengar jawaban dari narasumber tentang kesedihannya melihat perkelahian itu dan narasumber menambahkan bahwa perkelahian itu berhenti ketika beliau berada di Makasar, namun ketika beliau keluar dari daerah Makasar, perkelahian itu ada lagi.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakhormatan kepada mitra tutur karena mengatakan bahwa mitra tutur adalah penyebab dari perkelahian itu.
√
288
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Kalau bapak datang berhenti. Komeng : Berhenti Akbar : Kalau bapak pergi berkelahi. Berarti penyebabnya bapak. Zeda : Tapi tidak hanya sepatu loh. Pak Dahlan ini masa kecilnya dulu juga nggak punya baju, ya? Bahkan Cuma ada satu sarung. Satu sarungnya itu bisa dibilang multifungsi. Dahlan Iskan : Kok Anda tahu sih? Akbar : Tetangganya kan dulu, Pak! Zeda : Saya dulu mantan pegawainya Pak Dahlan loh. Komeng : Yang ngambil sarungnya Pak Dahlan ini orangnya. Maksim yang Dilanggar Maksim Kerendahan Hati a. Memban ggakan kemamp uan diri sendiri
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada narasumber yang hadir malam itu ketika narasumber bertanya kepada panelis perempuan (Zeda) yang mengetahui keadaan narasumber waktu kecil
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa ketidakhormatan terhadap mitra tutur karena menyebut mitra tutur sebagai orang yang mencuri sarung narasumber yang pada kenyataannya mitra tutur adalah mantan pegawai narasumber
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
Zeda : Tapi bicara Jokowi jadi presiden, otomatis Pak Ahok naik dong jadi gubernur. Kira-kira siapa yang pantas untuk mendampingi Pak Ahok nantinya? Ahok : Itu mah pantes nggak pantes tergantung partai yang ngusulin. Semua orang pantes-pantes aja. Zeda : Kriterianya setidaknya seperti apa? Ahok : Kriterianya .........
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan oleh panelis perempuan (Zeda) perihal siapa yang pantas menjadi wakilnya nanti dan kriterianya seperti apa.
Informasi yang diberikan memaksimalkan kehormatan terhadap diri sendiri yakni menyatakan bahwa dirinya juga bisa kalau hanya marah-marah saja ketika menjadi wakil gubernur.
289
√
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Vincent : Ehem, ehem ..... Zeda : Kenapa pak, Kenapa? Vincent : Kali aje! Kalau marah-marah doang bisa mah Gue. Antagonis lah, antagonis kayak Arman Pelani dulu tuh. Akbar : Harus bisa nomor satu, RI satu. Ahok : Nomor satu dong. Rosiana : He‟em. Jadi menurt bapak, bapak jauh lebih baik dari Pak Prabowo? Ahok : Aku nggak bilang begitu, minimal lebih muda, lari lebih kenceng.
Maksim yang Dilanggar Maksim Kecocokan a. Informas i yang tidak sebenarn ya
Tuturan narasumber yang hadir dalam acara Tatap Mata trans 7 (Pak Ahok) disampaikan ketika pembawa acara bertanya perihal kualitas antara narasumber dengan Pak Prabowo.
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa hormat pada diri sendiri karena secara tidak langsung mengatakan bahwa mitra tutur (Pak Prabowo) tidak bisa berlari secara kencang dari penututr.
Tuturan yang Melanggar Maksim
Konteks
Keterangan
Komeng : Tuh, Bar. Akbar : Kalah menang itu sudah biasa. Komeng : Iye, harus begitu. Akbar : Faktanya ya, kalau mau bertanding jangan dipikirkan kalah menang. Zeda : Iya apaan? Akbar : Kalah menang itu biasa, tapi kalau sudah tahu kalah ngapain bertanding! Itu faktanya. Zeda : Ngga‟, kita trauma aja, ini masih masamasa kampanye gitu. Kita mengharapkan
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trasn 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber tengah menjelaskan soal kalah dan menang salam sebuah pertandingan itu adalah hal yang wajar, bahkan kalah-menang dalam urusan politik.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan karena menyatakan hal yang tidak sebenarnya sebab fakta yang benar yakni hal yang harus pikirkan sebelum bertanding adalah strategi dan bukanya pesimis.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki Informasi yang diberikan dalam acara Tatap Mata trans 7 memaksimalkan ketidakcocokan 290
√
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perubahan yang riel, bukan perubahan suara sedikit jadi banyak gitu.. Komeng : Bu, pertanyaannya ngga‟ berbobot nih. Ini gang motor terus, Elu mau jual seperempat kali ya. Rosiana : Seperti biasa saya mau perkenalan ..... memperkenalkan tiga orang yang mewakili penonton gitu ya, yang selalu bersama setiap episode Tatap Mata. Kita tepuk tangan untuk Akbar, Zeda, dan juga Komeng. Akbar : Udah sembuh dia Bu! Zeda : Kembali lagi. Akbar : Kemarin kan nggak sembuh die. Komeng : Otak saya lagi dibenerin. Kemarin saya lagi nongkrong, otak saya diambil, dibumbui ama anak kecil. Akbar : Jadi Pak Mahfud ini selalu berdoanya itu gini, Meng. Saya tidak berdoa menjadi eee saya selalu berdoa menjadi eee cawapres, ya. Tapi dia tidak berdoa seperti itu, dia hanya mendoakan Rhoma menjadi cawapres gitu. Jadi doanya, dia tidak mendoakan untuk diri dia sendiri, tapi mendoakan untuk orang lain gitu. Katakan lah ini lomba memperebutkan juara satu dan juara dau. Doanya Pak Mahfud itu selalu berdoa agar lawannya menjadi juara dua. Jadi ia tidak pernah berdoa dia menjadi juara satu, tapi otomatis nanti
(Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) sedang bertanya kepada narasumber mengenai permasalahan yang ada di daerah Bandung dan pertanyaannya selalu gang motor. Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika pembawa acara bertanya kepada para panelis perihal pengetahuan mereka dengan calon narasumber yang akan hadir.
dengan orang lain karena menyatakan hal yang tidak sebenarnya mengenai mitra tutur.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni dengan mengatakan bahwa dirinya tidak dapat hadir pada episode sebelumnya dikarenakan otaknya sedang dibuat mainan oleh anakanak kecil.
√
Tuturan pembawa acara dalam acara Tatap Mata trans 7 (Rosiana) disampaikan ketika panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Akbar) berpendapat bahwa narasumber yang hadir malam itu dalam berdoa tidak pernah meminta dalam doanya sebagai juara satu melainkan meminta agar laawannya menjadi juara dua.
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain karena penutur dengan sengaja mengajukan pertanyaan lain kepada mitra tutur yang lain perihal pernyataan yang diajukan oleh mitra tuturnya yang pertama apakah dipahim juga oleh mitra tutur lainnya itu.
√
291
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dai akan menjadi juara satu. Kenapa tidak berdoa untuk diri sendiri? Karena tidak dikabulin gitu, Bu. Rosiana : Meng, ngerti Meng? Komeng : Enggak. Rosiana : Pak Dahlan sekang luar dalamnya biru, Loh. Akbar : Ini pakaian kebesaran. Tau kenapa ini pakaian kebesaran? Pakaian yang lainn kekecilan. Komeng : Oh... Bilang aja longgar.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara tatap mata trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) mengatakan kenapa pakaian tersebut dinamakan pakaian kebesaran dan ia mengatakan bahwa pakaian yang lain kekecilan. Akbar : Betul-betul. Minum-minum. Tuturan salah satu panelis laki-laki Zeda : Dihabiskan. dalam acara tatap mata trans 7 Akbar : Gitu aja nangis. Yee... (Komeng) disampaikan kepada panelis Komeng : Ya masak buang air, Bar. laki-laki lainnya (Akbar) yang mengejeknya ketika dimarahin oleh pembawa acara karena selalu bercanda. Yenni Wahid : Iya, makanya itu, nggak jelas itu. Tuturan dari pembawa acara dalam Kata ibu saya, dulu waktu kecil tetangga- acara Tatap Mata Trans 7 (Rosiana) tentangga di Jombang sama nenek saya itu nggak disampaikan ketika mendengar bisa ngomong Zanuba itu nggak bisa. pernyataan dari narasumber yang hadir Rosiana : Bisanya. perihal asal usul nama panggilannya. Yenni Wahid : Bisanya Yenni, yaudah akhirnya dipanggil Yenni.... Rosiana : Jauh amat dari Zanuba ke Yenni. Zeda : Tapi itu nama, nama Yenni itu butan Tuturan salah satu panelis laki-laki 292
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain karena penutur menganggap bahwa pernyataan mitra tutur terlalu berbelit-belit soal baju yang kebesaran.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan dengan orang lain yakni menyanggah pernyataan mitra tutur yang mengatakan dmarahin saja mara.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni merasa tidak ada hubungannya antara „Yenni‟ dan „Zanuba‟.
√
Informasi
√
yang
diberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mbak Yenni sendiri atau dari keluarga? Yenni Wahid : Enggak dari kecil, nenek saya. Komeng : Dari neneknya. Dari neneknya.
dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng) disampaikan kepada panelis perempuan (Zeda) yang kembali bertanya kepada narasumber mengenai kenapa bisa dipanggil Yenni.
Rosiana : Ok. Bicara soal Gus Dur. Zeda : Lucu, ya? Komeng : Wasit bola ngomong. Rosiana : Hah ? Komeng : Wasit bola ngomong. Zeda : Iya, hakim garis.
Tuturan salah satu panelis laki-laki dan panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Komeng dan Zeda) disampaikan kepada panelis laki-laki lainnya (Akbar) ketika mengatakan bahwa MU hanya ada di Inggris dan tidak bisa di mana-mana. Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada narasumber bahwa panelis laki-laki ini (Akbar) juga cocok menjadi seorang dokter.
Mellani : Padahal kalau jadi dokter cocok lho pak. Kan mukanya bagus. Kalau hemat saya ni pak. Potongan bapak itu cocok lho jadi dokter. Dokter-dokter bedah jantung, dokter bagian dalem. Akbar : Kenapa? Mellani : Ia (menunjuk Akbar) juga cocok jadi dokter, pak. Akbar : Dokter ape? Mellani : Dokter hewan kalau ini, pak. Akbar : Sama waktu dulu saya merantau juga.. Selfie : Apa? Akbar : Keluar pulau mak saya berpesan. Mellani : Siapa?
Tuturan salah satu panelis perempuan dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Melani) disampaikan kepada panelis laki-laki (Akbar) ketika dirinya 293
memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni merasa jengkel terhadap mitra tutur yang kembali bertanya menganai asal muasalah nama panggilan narasumber yang sudah dijelaskan. Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap mitra tutur yakni penutur memberikan pernyataan yang tidak sebenarnya.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap mitra tutur karena memberikan pernyataan yang mempermalukan mitra tutur. Padahal pernyataan itu tidak sesuai dengan kenyataan bahwa mitra tutur adalah seorang panelis dan bukan dokter hewan.
√
Informasi yang diberikan memaksimalkan ketidakcocokan terhadap orang lain yakni dengan mengajukan pertanyaan yang
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Akbar : Mak saya! Mellani : Siapa yang nayak sih?
Maksim yang Dilanggar
Tuturan yang Melanggar Maksim
Maksim Rosiana : Mudah-mudahan diedet nih! Gue Kesimpatia ampek jongkok kagetnye. n Komeng : Ibu jongkok, anak-anak seneng, Bu! a. Informas i berupa sikap antipati terhadap mitra tutur Rosiana : Jadi gini ya, kita .... saya itu agak bingung untuk memperkenalkan Pak Ahok ini ...... udah pastilah wakil gubernur DKI Jakarta. Saipa yang nggak kenal beliau, tapi kedepannya bagaimana saya memanggil Anda? Apakah saya memanggil Anda gubernur DKI Jakarta? Atau calon wakil presiden republik Indonesia? Ahok : Itu mesti diralat dulu, kalau Anda panggil saya gubernur, berarti Anda menghina Pak
mengatakan bahwa pengalaman tidak sepakat dengan apa yang narasumber yang hadir sama dengan dituturkan oleh mitra tutur. pengalaman dirinya waktu pertama kali keluar daerah.
Konteks
Keterangan
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) yang disampaikan sebagai bentuk tanggapan dari pernyataan pembawa acara (Rosiana) setelah dirinya berjongkok akibat dikejutkan oleh narasumber yang secara tiba-tiba menepuk meja dengan keras setelah mendengar perjelasan dari panelis laki-laki tersebut (Komeng). Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Vincent) disampaikan ketika narasumber mengomentari dengan nada marah pernyataan dari pembawa acara yang merasa kebingungan dalam memperkenalkan narasumber yang hadir dengan sebutan apa.
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa antipati kepada orang lain karena menunjukkan rasa gembira ketika mitra tutur merasa malu setelah jongkok ketika dikejutkan oleh orang lain.
294
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa antipati terhadap mitra tutur karena tidak perduli dengan keadaan mitra tutur yang dimarahi oleh orang lain.
Kesesuaian dengan Teori Tidak Sesuai Sesuai √
√
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prabowo. Berarti Anda berharap Pak Jokowi jadi presiden kan, saya jadi gubernur. Kalau panggil saya tetep wagub, berarti Anda menghina Pak Jokowi. Berarti beliau tidak jadi, balik lagi. Jadi hati-hati itu! Vincent : Saya nggak kenal pak, saya baru kenal di acara ini pak. Saya nggak kenal pak. Maaf ya pak. Saya permisi duluan! Ahok : Hati-hati! Gita : Kalau emang saya playboy atau apa! Zeda : Playboy atau nggak sebenernya? Gita : Enggak lah. Zeda : Oooo .... Akbar : Udah, berarti nggak ada harapan berarti kamu. Zeda : Maksudnya apa pak? Komeng : Heeemmm kamu sama Akbar aje play grup. Yenni Wahid : Anoah. Komeng : Hah, itu... Akbar : Betul-betul, memang mirip. Yenni Wahid : Ya. Kan tadi makan semut. Akbar : Anoah ini, bu.
Tuturan salah satu Panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata trans 7 (Komeng) disampaikan ketika panelis perempuan (Zeda) katain bahwa tidak ada kesempatan sebagai istri ke dua oleh panelis laki-laki lainnya (Akbar).
Informasi yang diberikan memaksimalkan rasa antipati terhadap orang lain karena penutur tidak menunjukkan sikap simpati kepada mitra tutur yang dianggap mencari kesempatan apabila benar narasumber seorang playboy.
√
Tuturan salah satu panelis laki-laki dalam acara Tatap Mata Trans 7 (Akbar) disampaikan ketika narasumber menyebut panelis laki-laki lainnya (Komeng) sebagai binatang anoah.
Informasi yang diberikan memaksimalkan sikap antipati terhadap orang lain yakni menyetujui pernyataan mitra tutur yang mengejek mitra tutur 2 sebagai binatang pemakan semut.
√
295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
Vicky Puri Cahyaprastya lahir di Banyuwangi, 21 Desember 1991. Menempuh pendidikan dasar di MI Miftahul Ulum II Wringin Pitu pada tahun 1999 – 2004. Kemudian pada tahun 2004 – 2007 melanjutkan sekolah di MTS Darusalam PONPES Blokagung. Pada tahun berikutnya, 2007 – 2010 melanjutkan ke jenjang SMA di dua tempat, yaitu SMA Tegaldlimo Banyuwangi sampai dengan kelas 1, dan melanjutkan kelas 2 di SMK Bangun Nusantara Kuamang Kuning III SPC Muara Bungo, Jambi. Seusai menempuh jenjang sekolah menengah atas, penulis tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma pada tahun 2010. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Pelanggaran Prinsip Keja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara Tata Mata di Trans 7 Sebagai Wahana Menciptakan Humor Verbal Lisa.
296