PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI i
KETERAMPILAN PROSES SAINS CALON GURU FISIKA DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Budi Lindrawati NIM: 101424007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii
KETERAMPILAN PROSES SAINS CALON GURU FISIKA DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Budi Lindrawati NIM: 101424007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10)
“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu.” (2 Tawarikh 15:7)
Karya ini kupersembahkan untuk : Orangtuaku: Sapto Laksono, S.Pd dan Natalia Darwanti, S.Pd Dan Adikku: Panji Aji Prabowo
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI viii
ABSTRAK Budi Lindrawati. 2014. Keterampilan Proses Sains Pada Calon Guru Fisika Di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian survei desain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sejauh mana penguasaan keterampilan proses sains calon guru fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2) apakah ada perbedaan penguasaan keterampilan proses sains untuk setiap angkatan . Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2010 sampai angkatan 2013. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa soal-soal yang mencakup keterampilan proses terpadu seperti mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis, merancang penelitian dan menyajikan data. Soal diambil dari Journal of Research in Science Teaching yang berjudul Development of an Integrated Process Skills Test:TIPS II, kemudian soal-soal tersebut diseleksi untuk memilih soal-soal yang baik yaitu soal-soal yang tidak sama dengan soal yang lain sehingga menghasilkan 25 soal pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat penguasaan mahasiswa sebagai calon guru fisika masih dalam tingkat cukup. Tidak ada perbedaan rata-rata skor antara mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013. Walaupun seiring bertambahnya lama studi tingkat penguasaan mahasiswa semakin meningkat. (2) Penguasaan mahasiswa akan keterampilan proses untuk mengidentifikasi variabel masih sangat kurang sedangkan untuk menyajikan/interpretasi data merupakan keterampilan yang dikuasai mahasiswa dengan sangat baik (3) Penguasaan mahasiswa untuk keterampilan proses sains dalam mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis, dan merancang penelitian/eksperimen masih dalam tingkat penguasaan yang cukup. Kata kunci: Keterampilan Proses Sains.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ix
ABSTRACT Budi Lindrawati 2014. Science Process Skill on Physics Teacher Candidates in Sanata Dharma University Yogyakarta. Thesis. Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This research is a quantitative research which is survey design research. The purposes of this research are to know (1) the extent to which the mastery of science process skill of physics teacher candidates in Sanata Dharma University Yogyakarta (2) whether there are differences on mastering the science process skill for each batch. This research was held on Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Science, Sanata Dharma University Yogyakarta. The subjects of this research are students of Physics Education Study Program batch 2010 until 2013. The instrument which was used by this research was in the form of questions which included integrated process skill such as identifying variable, operationally defining variables, formulating hypothesis, designing experiment, and interpreting data. The questions were taken from Journal of Research in Science teaching which was entitled Development of an Integrated Process Skills Test:TIPS II. Then, those questions were selected in order to choose the good questions which were not as the same as other questions so it would produce 25 multiple choice questions. The result shows: (1) the level of students’ mastery as physics teacher candidates is still in fairly level. There is no difference in the average score among the students from batch 2010, 2011, 2012, and 2013. Although, through the increasing duration of study the mastery level of the students will be increased (2) students’ mastery of process skill to identify variable is still very less, whereas to present or interpret data is the skill which is mastered by the students very well (3) students’ mastery for science process skill on identifying variable operationally, formulating hypothesis, and planning research or experiment is on enough mastery level. Key words: science process skill
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI x
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan dan kesulitan yang timbul dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dosen Pembimbing yang dengan kemurahan hati dan kesabaran telah memberikan dukungan serta bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ijin penulis untuk melaksanakan penelitian di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. 3. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pengetahuan kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma. 4. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma. 5. Koordinator Ruang Kuliah Biro Administrasi Akademik USD Kampus III Paingan, atas segala bantuan dan informasi dalam peminjaman ruang kelas yang kosong untuk pelaksanaan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xi
6. Mahasiswa – Mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2010,2011,2012, dan 2013 yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan membantu dalam kelancaran penelitian. 7. Bapak Sapto Laksono, Ibu Natalia Darwanti, dan Panji Aji Prabowo atas segala dukungan material, doa, kesabaran, semangat dan kasih sayang yang begitu besar kepada penulis. 8. Teman – teman kelompok penelitian, Wahyu Prabawati dan Sugiarto yang bersama – sama saling membantu dan berbagi ilmu. 9. Yohanes Marino yang telah membantu dalam proses alih bahasa untuk instrumen penelitian. 10. Sahabatku, Nadia Narulita, Serly Eka Febriana dan Indah Kurniastuti yang selalu bersama-sama diberbagai kesempatan dan suasana. 11. Teman – teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 Universitas Sanata Dharma yang telah berjuang dalam kebersamaan guna menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma. 12. Teman – teman kos, Priska Anindya, Madelaine Sofia, Rita Della Valentini dan Adela Tiara, terimakasih atas dukungannya. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mohon masukan, kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................
vi
ABSTRAK ................................................................................................
vii
ABSTRACT ..............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
ix
DAFTAR ISI .............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang ....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
4
C. Tujuan Penelitian ................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ..............................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................
6
A. Kurikulum 2013 ..................................................................
6
B. Keterampilan Proses Sains ..................................................
7
1. Pengertian Keterampilan Proses Sains ..........................
7
2. Keterampilan Proses Terpadu .......................................
10
3. Pentingnya Keterampilan Proses Sains .........................
13
C. Calon Guru ..........................................................................
15
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................
17
A. Jenis Penelitian ....................................................................
17
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................
17
C. Subjek Penelitian.................................................................
17
D. Variabel Penelitian ..............................................................
18
E. Desain Penelitian.................................................................
18
1. Kegiatan Penelitian .......................................................
18
2. Pengumpulan Data ........................................................
18
F. Instrumen Penelitian ...........................................................
19
G. Metode Pengumpulan Data .................................................
23
H. Analisis Data .......................................................................
23
BAB IV DATA DAN ANALISIS ............................................................
26
A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................
26
B. Analisis Data .......................................................................
27
1. Uji SPSS ........................................................................
27
2. Deskripsi Data ...............................................................
31
C. Pembahasan .........................................................................
42
D. Implikasi..............................................................................
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
49
A. Kesimpulan .........................................................................
49
B. Saran....................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
52
LAMPIRAN ..............................................................................................
55
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Klasifikasi Item Tes TIPS II Berdasarkan Keterampilan Proses Sains Terpadu.............................................................
20
Tabel 3.2
Tujuan dan Contoh Soal Tes Pada TIPS II............................
20
Tabel 3.3
Keterampilan Proses Sains Untuk Masing-masing Angkatan
24
Tabel 3.4
Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains
25
Tabel 4.1
Hasil Uji Anova Dengan Menggunakan Program SPSS .......
28
Tabel 4.2
Hasil Uji Anova .....................................................................
30
Tabel 4.3
Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Mengidentifikasi Variabel .....................................................
Tabel 4.4
Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Mendefinisikan Variabel Secara Operasional ......................
Tabel 4.5
39
Nilai Rata-rata (%) untuk Masing-masing Klasifikasi Keterampilan Proses Sains pada Semua Angkatan ...............
Tabel 4.9
37
Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Menyajikan/ Interpretasi Data ....................................................................
Tabel 4.8
35
Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Merancang Eksperimen ............................................................................
Tabel 4.7
33
Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Merumuskan Hipotesis ................................................................................
Tabel 4.6
31
41
Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Untuk Masing-masing Angkatan...........................................
xiii
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Tingkat Penguasaan Berdasarkan Means Setiap Mahasiswa Dengan Tingkat Angkatan .............................
Gambar 4.2
29
Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Mengidentifikasi Variabel .................................................
Gambar 4.3
33
Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Mendefinisikan Variabel Secara Operasional ...................
Gambar 4.4
34
Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa masing-masing Angkatan Untuk Merumuskan Hipotesis.....................................................
Gambar 4.5
36
Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Merancang Penelitian/Eksperimen ....................................
Gambar 4.6
38
Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Menyajikan/ Interpretasi Data ................................................................
Gambar 4.7
40
Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Untuk Masing-masing Klasifikasi Berdasarkan Rata-rata Nilai Tiap Angkatan ...................................................................
xiv
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Soal TIPS II .......................................................................
56
Lampiran 2.
Lembar Jawab....................................................................
69
Lampiran 3.
Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2010 ..........
70
Lampiran 4.
Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2011 ..........
73
Lampiran 5.
Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2012 ..........
76
Lampiran 6.
Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2013 ..........
79
Lampiran 7.
Hasil Perolehan Skor Keterampilan Proses Sains Mahasiswa .........................................................................
82
Lampiran 8.
Surat Permohonan Ijin Penelitian ......................................
83
Lampiran 9.
Peminjaman Ruang Kelas .................................................
85
Lampiran 10. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ................................
89
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan elemen penting yang diperlukan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, Pemerintah berupaya
meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di
Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan meningkatkan kualitas sebuah kurikulum pendidikan. Kurikulum yang dipandang sebagai pedoman dan pelaksanaan pendidikan merupakan sebuah instrumen yang strategis bagi upaya peningkatan mutu pendidikan. Kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan haruslah sesuai dan mengikuti perkembangan zaman. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang baru diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Dengan perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis sehingga kemampuannya tidak kalah dari bangsa lain. Hal tersebut sesuai dengan tema pengembangan Kurikulum 2013 yaitu dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif,
dan
afektif
melalui
penguatan
sikap
(tahu
mengapa),
keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
terintegrasi (Sidiknas, 2012). Adanya perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan
menyebabkan
pergeseran
paradigma
belajar.
Maka
mengantisipasi hal tersebut pada kurikulum 2013 terjadi perubahan model pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik atau siswa untuk mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan (mempresentasikan), apa yang di peroleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 ini, perubahan paling berdasar adalah pembelajaran berbasis sains. Pembelajaran berbasis sains atau lebih dikenal dengan pendekatan scientific merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah (Kemendikbud, 2013). Pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
aspek-aspek
pada
pendekatan
scientific
terintegrasi
pada
pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah. Pendekatan scientific dalam proses pembelajaran IPA dapat diterapkan melalui keterampilan proses. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Oleh karena itu, proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 nantinya harus mengacu pada proses ilmiah atau juga bisa disebut sebagai keterampilan proses sains atau IPA. Keberhasilan suatu pendidikan di sekolah salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran yang dapat memfasilitasi siswanya untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
(Devi, 2010). Pada Kurikulum 2013 proses pembelajaran menuntut siswa untuk mencapi kompetensi melalui pendekatan scientific. Guru dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan scientific yang diterapkan melalui keterampilan proses. Dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui keterampilan proses ini, sudah seharusnya seorang guru mengerti benar dan menguasai tentang keterampilan proses itu sendiri. Apabila seorang guru tidak mengerti benar atau dan tidak menguasai tentang keterampilan proses, bagaimana keterampilan proses ini dapat diterapkan dan dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran. Sehingga pemahaman dan kecakapan guru akan keterampilan proses menjadi aspek penting dalam pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013. Sebagai calon guru terutama para calon guru fisika sudah seharusnya memiliki pemahaman dan kecakapan tentang keterampilan proses sains. Sehingga saat menjadi guru, mereka diharapkan memiliki pemahaman dan kecakapan tentang keterampilan proses sains yang memadai. Oleh karena itu, peneliti ingin menelusuri sejauh mana tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada calon guru fisika. Untuk mengukur keterampilan proses pada calon guru fisika digunakan Test of Integrated Process Skills II atau biasa disebut TIPS II. Instrumen ini bersifat pilihan ganda dan pertanyaan-pertanyaannya mencakup aspek keterampilan seperti merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
memperoleh dan menyajikan data. Berpedoman pada Test of Integrated Process Skills II (TIPS II) maka peneliti menggunakan instrumen tersebut untuk mengetahui sejauh mana keterampilan proses pada calon guru Fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Sejauh mana penguasaan keterampilan proses sains calon guru fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Apakah ada perbedaan penguasaan keterampilan proses sains untuk setiap angkatan? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan keterampilan proses sains calon guru fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta . 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan penguasaan keterampilan proses sains untuk setiap angkatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Calon Guru Memberikan informasi tentang keterampilan proses yang telah dikuasai dengan baik, maupun yang belum dikuasai. 2. Bagi Peneliti Memberikan gambaran bahwa sebagai calon guru fisika harus menguasai keterampilan proses sains sehingga saat menjadi guru kelak dapat mengimplementasikannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kurikulum 2013 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, menjelaskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga sebuah kurikulum menjadi sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan. Adanya perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan, menyebabkan
pengembangan
sebuah
kurikulum
untuk
dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Pengembangan Kurikulum 2013 berfokus pada menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi (Sidiknas, 2012). Scientific Approach (pendekatan ilmiah) merupakan pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Implementasi Kurikulum 2013
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
dalam pembelajaran
dengan pendekatan
scientific
adalah
proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati merumuskan
(untuk
mengidentifikasi
masalah,
mengajukan
atau
menemukan
masalah),
atau
merumuskan
hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, manarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014:34). Pendekatan Scientific dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah (Kemendikbud, 2013). Dalam Kurikulum 2013, guru merupakan salah satu ujung tombak untuk mensukseskan implementasi Kurikulum 2013 karena guru bertujuan untuk mendorong peserta didik agar mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya,
bernalar,
dan
mengkomunikasikan
(mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran (Sidiknas, 2012). B. Keterampilan Proses Sains 1. Pengertian Keterampilan Proses Sains Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian (Devi, 2010).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
Sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah (Trianto, 2012:141). Collete dan Chiappetta dalam Prasetyo (2013:3) menyatakan bahwa sains pada hakekatnya merupakan sebuah kumpulan pengetahuan (a body of knowledge), cara atau jalan berpikir (a way of thinking), dan cara untuk penyelidikan (a way of investigating). Keterampilan proses sains dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Menurut Semiawan, dkk (1985) Keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuankemampuan mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. Keterampilan proses melibatkan keterampilanketerampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial (Fuadi, 2008). Dalam perspektif siswa Dahar (1985:11) memaparkan bahwa keterampilan proses sains adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. Funk (dalam Devi, 2010) mengajukan batasan mengenai keterampilan proses (science processes skill) sebagai hal-hal yang dilakukan oleh ahli sains dalam belajar dan melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
penyelidikan. Keterampilan proses sains sebagai pendekatan dalam pembelajaran sangat penting karena dapat menumbuhkan pengalaman dalam penyelidikan melalui proses belajar. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kesimpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Depdiknas, 2006). Secara garis besar komponen IPA terdiri atas tiga yaitu: (1) proses ilmiah atau keterampilan proses; (2) sikap ilmiah; dan (3) produk
ilmiah.
Sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
dalam
perkembangannya, IPA tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta-fakta tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Dengan demikian metode ilmiah dan sikap ilmiah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam belajar IPA. Keterampilan proses sains sebagai keterampilan dasar harus dikembangkan atau dilatihkan dengan menggunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses. Dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan keterampilan proses dapat ditemukan fakta-fakta, konsepkonsep, teori-teori dan sikap ilmiah yang dapat berpengaruh pada proses maupun produk pendidikan (Trianto, 2012:143). Dalam
mengembangkan
keterampilan
proses
sains
dapat
digunakan metode eksperimen (Sarwanto, 2008). Melalui metode
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
eksperimen ini,
siswa secara langsung mengikuti suatu proses
mengamati, menafsirkan data, menggunakan alat dan bahan, meramalkan,
menerapkan
konsep,
merencanakan
percobaan,
mengkomunikasikan hasil eksperimen dan mengajukan pertanyaan. Sehingga keterampilan proses sains dalam pembelajaran dapat diajarkan atau dilatihkan melalui kegiatan eksperimen. 2. Keterampilan Proses Sains Terpadu (Integrated Science Process Skill) American Association for the Advancement of Science dalam Devi (2010), mengklasifikasikan keterampilan proses sains menjadi keterampilan
proses
dasar
dan
keterampilan
proses
terpadu.
Keterampilam Proses Dasar meliputi: pengamatan, pengukuran, menyimpulkan,
meramalkan/prediksi,
menggolongkan,
dan
mengkomunikasikan. Sedangkan, Keterampilan Proses Terpadu (Integrated Science Process Skill) meliputi: pengontrolan variabel, interpretasi data, perumusan hipotesa, definisi variabel secara operasional, dan merancang eksperimen. Berikut uraian beberapa keterampilan proses terpadu : a. Mengidentifikasi variabel Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu.
Menurut Devi (2010) Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut:
a) Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu eksperimen. b) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen. c) Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu eksperimen.
Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.
a) Variabel bebas adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi dalam suatu situasi. b) Variabel terikat adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi. c) Variabel
kontrol
adalah
variabel
yang
sengaja
dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
b. Mendefinisikan variabel secara operasional Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. c. Merumuskan hipotesa Hipotesis dirumuskan dalam bentuk penyataan bukan pertanyaan. Pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti. Hipotesis dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah. d. Merancang eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Setiap eksperimen harus dirancang terlebih dahulu, baru kemudian di uji coba. Melatihkan merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsepkonsep.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
e. Interpretasi data Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam intepretasi data. Langkah selanjutnya yaitu analisis data dan mendeskripsikan data yang diperoleh. Mendeskripsikan data dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. Data yang sudah dianalisis kemudian diiterpretasikan menjadi suatu kesimpulan
dalam
bentuk
pernyataan.
Data
yang
diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan (Devi, 2010). 3. Pentingnya Keterampilan Proses Sains Menurut Semiawan (1985:14-15), terdapat empat alasan mengapa pendekatan keterampilan proses sains perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar, yaitu: 1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua konsep dan fakta pada siswa, 2) Adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsepkonsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang konkret, 3) Penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat mutlak benar seratus persen, tapi penemuannya bersifat relatif,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
4) Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak terlepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik. Menurut Nuh (2010), terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan proses sains yang dituntut untuk dimiliki siswa. Hal-hal yang berpengaruh terhadap keterampilan proses sains, diantaranya yaitu perbedaan kemampuan siswa secara genetik, kualitas guru serta perbedaan strategi guru dalam mengajar. Berbicara mengenai kualitas guru, kualitas atau kemampuan seorang guru menjadi hal yang penting dalam implementasi keterampilan proses sains. Kualitas guru dalam pembelajaran juga berhubungan erat dengan strategi guru dalam mengajar. Apabila dalam pelaksanaan pembelajaran guru telah menerapkan strategi belajar yang tidak diimbangi dengan kualitas (kemampuan) guru dalam mengajar, maka hasilnya tidak akan baik. Oleh karena itu, strategi dan kualitas (kemampuan) guru dalam pembelajaran menjadi sangat penting. Bila guru menginginkan siswanya untuk memiliki kemampuan tertentu, maka guru harus terlebih dahulu memiliki kemampuan tersebut. Salah satu contoh kemampuan yang biasanya diinginkan oleh guru yaitu kemampuan
memecahkan
masalah.
Kemampuan
memecahkan
masalah berhubungan sangat erat dengan kemampuan dasar bekerja ilmiah (Rustaman, 2005). Sedangkan kemampuan dasar bekerja ilmiah merupakan salah satu bentuk dari keterampilan proses sains (Rustaman, 2007). Guru harus mampu berproses terlebih dahulu, agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
dapat mengajarkan IPA dengan keterampilan proses sains (Sarwanto, 2008).
C. Calon Guru Calon guru adalah para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jurusan keguruan pada sebuah universitas. Calon guru diperkenalkan dengan dunia pendidikan formal (sekolah) di dalam bangku perkuliahan. Mereka juga dipersiapkan untuk menjadi seorang guru yang akan mengajar dalam sebuah institusi pendidikan. Pendekatan saintifik menjadi fokus utama sebagai pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 2013. Pembelajaran IPA dilaksanakan dengan memberi penekanan pada proses sains. Tuntutan pembelajaran di sekolah yang seperti itu berimplikasi pada upaya persiapan bagi calon guru IPA untuk mengembangkan keterampilan proses sains sejak di bangku perkuliahan. Selain itu, Sarwanto (2008) juga menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui keterampilan proses harus memperhatikan juga bagaimana guru/calon guru dilatih. Oleh karena itu, sejak di bangku perkuliahan calon guru diharapkan dapat mengalami pembelajaran melalui pendekatan saintifik maupun berbagai pengalaman langsung terkait proses belajar melalui pendekatan ini yang memungkinkan calon guru berlatih mengembangkan keterampilan proses sains. Latihan pengembangan ini sangat penting sejak mereka berstatus sebagai calon guru, terutama calon guru IPA. Pengembangan keterampilan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
proses sains pada calon guru dilaksanakan dalam pembelajaran dan khususnya melalui penyelenggaraan perkuliahan praktikum, metodologi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, mikro teaching, dan program pengalaman lapangan di sekolah. Salah satu matakuliah yang paling efektif untuk melatihkan keretrampilan proses mahasiswa sebagai calon guru adalah melalui matakuliah praktikum. Melalui kegiatan praktikum ini, calon guru secara langsung dapat terlibat dalam melakukan dan mengikuti suatu proses mengamati, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan. Kegiatan yang mengajak aktivitas secara langsung, dapat meningkatkan pemahaman atau penguasaan terhadap materi yang dipelajari. Sementara itu dalam praktek mengajar calon guru dapat menerapkan pendekatan saintifik dalam memfasilitasi siswa dalam belajar. Calon guru IPA diharapkan dapat mengintegrasikan keterampilan proses sains dalam pembelajaran. Oleh karena itu, calon guru IPA hendaknya menguasai atau memiliki kemampuan keterampilan proses sains yang lebih, sehingga nantinya dapat mengimplementasikan keterampilan proses sains dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Penelitian dengan metode survei merupakan
penelitian
dengan
menggunakan
pertanyaan
terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh dicatat, diolah, dan dianalisis (Prasetyo, 2005:143). Jenis kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup. Kuesioner ini sudah disediakan jawaban berupa pilihan ganda sehingga responden tinggal memilih. Pada penelitian ini, ingin mencari data untuk menentukan sifat-sifat khas suatu kelompok. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 dan dilakukan pada Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unisversitas Sanata Dharma Yogyakarta. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Fisika dari angkatan 2010 sampai 2013.
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabelnya adalah keterampilan proses sains mahasiswa sebagai calon guru fisika. E. Desain Penelitian 1. Kegiatan Penelitian Peneliti mengajukan tes kepada mahasiswa berupa pertanyaanpertanyaan untuk menguji keterampilan proses sains. Hal ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan proses sains
mahasiswa sebagai calon guru fisika. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut berupa soal pilihan ganda. Setelah dilakukan tes pada para mahasiswa, kemudian hasil tes tersebut dianalisis dengan mengkoreksi jawaban yang benar dan yang salah. Hasilnya diuji dengan uji Anova dengan menggunakan SPSS untuk
melihat
tingkat
penguasaan
keterampilan
proses
sains
mahasiswa sebagai calon guru fisika. 2.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam instrumen yaitu soal pilihan ganda. Instrumen keterampilan proses sains diambil dari jurnal dari Journal of Research in Science Teaching (1985) yang berjudul Development of an Integrated Process Skills Test:TIPS II. Data tentang tingkat penguasaan keterampilan proses sains mahasiswa didapat dari hasil jawaban mahasiswa dalam soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
tersebut. Jawaban dari mahasiswa kemudian dicocokan dengan kunci jawaban. F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Suparno, 2010:56). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal pilihan ganda. Soal diambil dari Journal of Research in Science Teaching (1985) yang berjudul Development of an Integrated Process Skills Test:TIPS II. Test Integrated Process skill II merupakan sebuah alat untuk mengukur kemampuan keterampilan proses sains terpadu pada guru IPA maupun calon guru IPA. Alat ukur ini telah digunakan oleh banyak peneliti untuk mengukur keterampilan proses sains terpadu. Dalam TIPS II, soal diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu: mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis, menginterpretasikan data, dan merancang penelitian. Soal-soal dalam instrumen mencakup keterampilan seperti merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, memperoleh dan menyajikan data. Soal dari jurnal masih dalam Bahasa Inggris sehingga untuk dapat digunakan maka soal tersebut diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Soal-soal dari jurnal tersebut berjumlah 36 butir soal, kemudian diseleksi untuk memilih soal-soal yang baik yaitu soal-soal yang tidak sama dengan soal yang lain sehingga menghasilkan 25 soal pilihan ganda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
Berikut klasifikasi soal-soal TIPS II secara lebih rinci; Tabel 3.1. Klasifikasi Item Tes TIPS II berdasarkan Keterampilan Proses Sains Terpadu No. 1. 2. 3. 4. 5.
Keterampilan Proses Sains Terpadu Mengidentifikasi Variabel Mendefinisikan Variabel secara operasional Merumuskan Hipotesis Merancang Penelitian/Eksperimen Menyajikan/Interpretasi Data
Item Soal 1,3,10,11,12,21,22,23 2,13,14,17,24 4,8,9,18,20,25 6,15 5,7,16,19
Tabel 3.2. Tujuan dan Contoh Soal Tes Pada TIPS II No. Tujuan 1. Memberikan deskripsi tentang penyelidikan, mengenali pendefinisian operasional yang cocok untuk variabel
2.
Contoh soal Sebuah penelitian tentang efisiensi mobil telah dilakukan. Hipotesa yang diuji adalah penambahan campuran zat additive pada bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi mesin. Lima mobil yang identik diisi dengan jumlah dan jenis bensin yang sama tetapi jumlah zat additive (zat tambahan) yang berbeda. Mobil berjalan pada jalur yang sama sampai bahan bakar habis. Peneliti mencatat jarak yang dapat ditempuh setiap mobil. Bagaimana efisiensi mesin diukur dalam penelitian ini? A) Waktu yang ditempuh mobil hingga kehabisan bensin. B) Jarak tempuh tiap mobil. C) Jumlah bahan bakar yang digunakan. D) Jumlah zat additive (zat tambahan) yang digunakan. Memberikan deskripsi sebuah Rini ingin mengetahui jika suhu penyelidikan, mengenali mempengaruhi jumlah gula yang akan variabel bebas, terikat dan larut di dalam air. Ia menuangkan 50 variabel control mL air yang bersuhu 0°C, 50°C, 75°C, and 95°C kedalam empat botol. Kemudian, ia melarutkan gula sebanyak mungkin di setiap botol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
3.
Memberikan deskripsi dari variabel yang rumit, memilih hipotesis yang akan diuji
4.
Merencanakan penyelidikan untuk menguji hipotesis
5.
Memberikan deskripsi sebuah penyelidikan, memperoleh
dengan mengaduknya. Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut? A) Jumlah gula yang larut di dalam setiap botol B) Jumlah air dalam setiap botol C) Jumlah botol air yang digunakan D) Suhu air Susan sedang meneliti jumlah zat makanan yang dihasilkan oleh tanaman buncis. Dalam percobaan, peneliti mengubah intensitas cahaya, jumlah karbon dioksida, dan jumlah air yang diterima oleh tanaman. Hipotesis manakah yang dapat diujikan, jika Susan akan melakukan ui tersebut? A) Semakin banyak tanaman memperoleh karbon dioksida, semakin banyak zat makanan yang dihasilkan. B) Semakin banyak zat makanan dihasilkan oleh tanaman, semakin banyak cahaya yang dibutuhkan. C) Semakin banyak tanaman buncis mendapat air, semakin banyak karbon dioksida yang dibutuhkan. D) Semakin banyak tanaman buncis menerima cahaya, semakin banyak karbon dioksida yang dihasilkan. Seorang ahli Biologi menguji hipotesa berikut: Semakin banyak jumlah vitamin yang diberikan kepada seekor tikus, semakin cepat tikus tersebut tumbuh. Bagaimana ia dapat mengukur pertumbuhan tikus tersebut? A) Mengukur kecepatan tikus berlari B) Mengukur banyaknya latihan yang dilakukan oleh tikus C) Mengukur berat tikus setiap hari D) Mengukur jumlah vitamin yang dimakan oleh tikus Seorang peneliti sedang menguji pupuk baru dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
data, mengenali grafik dari data, dan menjelaskan hubungan antar variabel
lima lahan yang berukuran sama. Ia memberikan jumlah pupuk yang berbeda di setiap lahan. Satu bulan kemudian, ia mengukur tinggi ratarata rumput di setiap lahan tersebut. Hasil pengukurannya ada pada tabel di bawah ini. Jumlah Pupuk Tinggi rata-rata (kg) rumput (cm) 10 7 30 10 50 12 80 14 100 12 Manakah grafik yang paling tepat menggambarkan data pada tabel?
G. Metode Pengumpulan Data Keterampilan
proses
sains
para
mahasiswa
diuji
melalui
serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang mencakup keterampilan proses terpadu
seperti
merumuskan
hipotesis,
mengidentifikasi
variabel,
mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian, memperoleh dan menyajikan data. Hasil test tersebut dianalisis secara kuantitatif. Untuk mendapatkan data, semua mahasiswa diberikan tes dengan soal yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
H. Analisis Data Data-data yang diperoleh melalui instrumen tersebut dianalisis secara kuantitatif. Setiap soal dikoreksi jawaban yang benar dan jawaban yang salah, kemudian dihitung nilai benarnya dan dibuat persentase. Proses penghitungan benar dan salah, menggunakan program excel dengan kode 0 untuk jawaban salah dan 1 untuk jawaban benar. Untuk melihat tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada setiap angkatan dan untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat penguasaan antar angkatan tersebut, digunakan uji anova. Uji anova yang digunakan adalah One Way Anova atau Anova satu jalur, yaitu analisis yang digunakan untuk menguji perbedaan rat-rata antara tiga atau lebih kelompok sampel yang independen ( Priyatno, 2012:31). Uji Anova untuk melihat tingkat penguasaan dari angkatan 20132010, yaitu dengan melihat hasil pada kolom Means dalam output uji Anovanya. Setelah mengetahui output uji Anovanya, kemudian dibuat grafik hubungan antara Means dengan angkatan. Setelah itu, dilihat bagaimanakah kenaikan dari tingkat penguasaan keterampilan proses sains dari angkatan 2013-2010. Dalam instrumen TIPS II, soal-soal terbagi atas lima klasifikasi keterampilan proses terpadu. Soal-soal dikelompokkan berdasarkan masing-masing klasifikasi, kemudian dihitung nilai benar untuk setiap mahasiswa dan dihitung rata-rata nilai benar untuk setiap klasifikasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
tersebut. Setelah dihitung nilai rata-rata untuk setiap klasifikasi tersebut, kemudian dihitung besar standar deviasinya. Hasil penghitungan nilai benar disajikan dalam bentuk tabel. Tabel yang digunakan untuk menganalisis keterampilan proses sains mahasiswa sebagai calon guru fisika, yaitu sebagai berikut; Tabel 3.3. Keterampilan Proses Sains untuk Masing-masing Angkatan No.
Angkatan
Rata-rata nilai benar (%)
Standar Deviasi (%)
1. 2013 2. 2012 3. 2011 4. 2010 Keseluruhan Mahasiswa
Data nilai benar rata-rata untuk masing-masing klasifikasi keterampilan proses sains, maka dapat dilihat tingkat penguasaan mahasiswa untuk masing-masing klasifikasi keterampilan proses sains. Nilai benar rata-rata yang diperoleh kemudian dimasukan berdasarkan kualifikasi tingkat pengusaan yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Kualifikasi tersebut dibuat berdasarkan nilai tertinggi adalah 100 dan dibuat dalam bentuk persen sehingga apabila benar seluruhnya maka mendapat 100%. Kualifikasi disajikan dalam bentuk tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Tabel 3.4. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Rata-rata nilai benar (%) ≥ 80 68 – 79 56 – 67 46 – 55 ≤ 45
Kualifikasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
BAB IV DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Subjek penelitian
yaitu
mahasiswa-mahasiswi pendidikan fisika dari angkatan 2010 sampai angkatan 2013. Kegiatan Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014. Pengambilan data dengan mengajukan tes kepada mahasiswa berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menguji keterampilan proses sains. Pelaksanaan kegiatan pengambilan data dimulai pada hari Selasa 20 Mei 2014. Pengambilan data pada hari tersebut dilaksanakan pada pukul 11.00 – 11.30 WIB diruang K.402 dengan jumlah responden sebanyak 30 mahasiswa program studi Pendidikan Fisika angkatan 2011. Hari Rabu 21 Mei 2014, pengambilan data dilaksanakan di ruang K.406 pada pukul 16.00 – 16.30 WIB dengan jumlah responden sebanyak 51 mahasiswa program studi Pendidikan Fisika angkatan 2012. Pengambilan data dilanjutkan pada hari Jumat 23 Mei 2014 pada pukul 09.00 – 09.30 WIB diruang K.406 dengan jumlah responden sebanyak 12 mahasiswa program studi Pendidikan Fisika angkatan 2013. Pada hari Senin 26 Mei 2014 pukul 15.30-16.00 WIB dilaksankan pengambilan data untuk mahasiswa program studi Pendidikan Fisika angkatan 2010 diruang K.310 dengan jumlah responden 31 mahasiswa. Data yang dibutuhkan peneliti
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
masih kurang mencukupi untuk mahasiswa angkatan 2013, maka peneliti melaksanakan pengambilan data untuk angkatan 2013 pada hari Rabu 28 Mei 2014 pukul 16.00-16.30 WIB diruang Laboratorium Praktikum Fisika I dengan jumlah responden 18 mahasiswa. Jumlah mahasiswa seluruhnya yang mengikuti tes yaitu 142 mahasiswa. Jenis soal yang digunakan yaitu soal pilihan ganda. Dalam soal pilihan ganda mahasiswa diminta untuk memilih jawaban yang tersedia. B. Analisis Data 1. Uji SPSS Dari 142 data dari mahasiswa yang diuji, diambil 120 data untuk dikoreksi jawabannya. Tanpa melihat nama mahasiswa, peneliti mengambil data secara acak dan diberi kode 1-30 pada lembar jawab, sehingga yang dikoreksi jawabannya 30 data untuk setiap angkatan. Hal ini dilakukan supaya lebih mudah menganalisis dengan menggunakan uji statistika yaitu uji Anova yang mengharuskan setiap kelompok data (item) memiliki jumlah yang sama. Setiap data dianalisis jawaban yang benar untuk setiap angkatan, kemudian di analisis menggunakan salah satu uji statistika yaitu F Test – One Way Anova (Kel. Independen). Uji Anova digunakan karena ada empat kelompok berdasarkan angkatan yang diuji dengan test yang sama. Hasil uji Anova dengan menggunakan program SPSS adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Tabel 4.1. Hasil Uji Anova dengan Menggunakan Program SPSS Descriptives
95% Confidence Interval for Mean
Mahasiswa Angkatan
Std.
Std.
Lower
Upper
N
Mean
Deviation
Error
Bound
Bound
Minimum
Maximum
2010
30
63.47
15.177
2.771
57.80
69.13
24
92
2011
30
60.00
14.967
2.733
54.41
65.59
32
96
2012
30
61.87
14.393
2.628
56.49
67.24
32
88
2013
30
56.27
10.553
1.927
52.33
60.21
40
84
Total
120
60.40
13.986
1.277
57.87
62.93
24
96
Berdasarkan hasil uji anova dengan menggunakan program SPSS, tingkat penguasaan keterampilan proses sains mahasiswa secara keseluruhan
menghasilkan
rata-rata
sebesar
60,40%.
Sehingga
berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains pada Tabel 3.4 tingkat penguasaan mahasiswa secara keseluruhan masih dalam kategori cukup. Rata-rata nilai mahasiswa angkatan 2010 yaitu sebesar 63,47% maka
berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses
sains pada Tabel 3.4 tingkat penguasaan mahasiswa angkatan 2010 masih dalam kategori cukup. Mahasiswa angkatan 2011 memiliki rata-rata nilai sebesar 60,0%, berarti tingkat penguasaan mahasiswa angkatan 2011 akan keterampilan proses sains masih dalam kategori cukup. Untuk mahasiswa angkatan 2012 memiliki rata-rata nilai sebesar 61,87% dan masih dalam kategori cukup. Sedangkan mahasiswa angkatan 2013 memiliki rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
nilai sebesar 56,27%, sehingga tingkat penguasaan akan keterampilan proses masih dalam kategori kurang. Sehingga urutan tingkat penguasaan mahasiswa pada 4 angkatan tentang keterampilan proses (dari yang tertinggi sampai terendah) adalah mahasiswa angkatan tahun 2010, 2012, 2011, dan 2013. 100 90 80 70 60 Means 50 40 30 20 10 0 angkatan 2010
angkatan 2011
angkatan 2012
angkatan 2013
Angkatan
Gambar 4.1. Tingkat Penguasaan Berdasarkan Means Setiap Mahasiswa dengan Tingkat Angkatan. Secara garis besar berdasarkan Gambar 4.1, tingkat penguasaan tentang keterampilan proses sains para mahasiswa program studi Pendidikan Fisika semakin meningkat seiring dengan bertambahnya lama studi. Namun, pada angkatan 2011 penguasaannya lebih rendah apabila dibandingkan dengan angkatan 2012.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
Tabel 4.2. Hasil uji Anova ANOVA Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
864.000
3
288.000
1.491
.221
Within Groups
22412.800
116
193.214
Total
23276.800
119
Tabel 4.2 merupakan hasil analisis untuk melihat apakah ada perbedaan rerata skor pada setiap angkatan. Untuk melihat hal ini dilakukan analisis anova. Terdapat dua hipotesis: Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata skor antara mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013 ; dan Ha : Ada perbedaan rata-rata skor antara mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013. Untuk menguji hipotesis mana yang diterima/ditolak maka pengambilan keputusan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : Signifikansi ˃ 0,05 jadi Ho diterima Signifikansi ≤ 0,05 jadi Ho ditolak Dari hasil analisis didapatkan bahwa signifikansi sebesar 0,221. Dengan demikian diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,221 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti bahwa dalam hal penguasaan keterampilan proses sains
tidak ada perbedaan rata-rata skor antara
mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
2. Diskripasi data Tingkat penguasaan untuk masing-masing keterampilan, sebagai berikut : a. Mengidentifikasi Variabel Tabel 4.3. Penguasaan Masing-masing Angkatan untuk Mengidentifikasi Variabel No. 1.
Angkatan 2010
Rata-rata nilai benar (%) 50,8
Standar Deviasi (%) 13,6
2.
2011
44,2
23,6
3.
2012
38,4
25,6
4.
2013
34,2
23,2
41,8
Total
Tingkat
penguasaaan
keterampilan
proses
sains
dalam
mengidentifikasi variabel, secara keseluruhan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 41,8%. Dengan rata-rata nilai tersebut maka tingkat penguasaan mahasiswa dalam mengidentifikasi variabel masih dalam kategori sangat kurang. Untuk penguasaan masing-masing angkatan yang berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 3.4 , maka dapat dipaparkan sebagai berikut: Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2010 adalah 50,8%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2010 memiliki tingkat penguasaan yang kurang untuk mengidentifikasi variabel. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2011 adalah 44,2%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat penguasaan yang sangat kurang untuk mengidentifikasi variabel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2012 adalah 38,3%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012 memiliki tingkat penguasaan yang sangat kurang untuk mengidentifikasi variabel. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2013 adalah 34,2%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2013 memiliki tingkat penguasaan yang sangat kurang untuk mengidentifikasi variabel. 60 50 40 Rata-rata nilai 30 benar (%) 20 10 0 angkatan 2010 angkatan 2011 angkatan 2012 angkatan 2013 Angkatan
Gambar 4.2. Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan untuk Mengidentifikasi Variabel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
b. Mendefinisikan variabel secara operasional Tabel 4.4. Penguasaan Masing-masing Angkatan untuk Mendefinisikan Variabel Secara Operasional No. 1.
Angkatan 2010
Rata-rata nilai benar (%) 67,3
Standar Deviasi (%) 21,3
2.
2011
58,7
21,6
3.
2012
68
23,8
4.
2013
65,3
18,1
Total
64,8
Secara keseluruhan tingkat penguasaaan keterampilan proses sains dalam mendefinisikan variabel secara operasional menghasilkan rata-rata nilai sebesar 64,8%. Dengan rata-rata nilai tersebut maka tingkat penguasaan mahasiswa dalam mendefinisikan variabel secara operasional masih dalam kategori cukup. Untuk penguasaan masing-masing angkatan yang berdasarkan Tabel 4.4 dan Tabel 3.4, maka dapat dipaparkan sebagai berikut: Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2010 adalah 67,3%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2010 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk mendefinisikan variabel secara operasional. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2011 adalah 58,7%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk mendefinisikan variabel secara operasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2012 adalah 68%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012 memiliki tingkat penguasaan yang baik untuk mendefinisikan variabel secara operasional. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2013 adalah 65,3%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2013 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk mendefinisikan variabel secara operasional. 70 68 66 64 Rata-rata nilai 62 benar (%) 60 58 56 54 angkatan 2010 angkatan 2011 angkatan 2012 angkatan 2013 Angkatan
Gambar 4.3. Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Mendefinisikan Variabel Secara Operasional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
c. Merumuskan Hipotesis Tabel 4.5. Penguasaan Masing-masing Angkatan untuk Merumuskan Hipotesis No. 1.
Angkatan 2010
Rata-rata nilai benar (%) 62,8
Standar Deviasi (%) 23
2.
2011
68,9
19,9
3.
2012
67,2
20,3
4.
2013
62,8
17,3
65,4
Total
Tingkat
penguasaaan
keterampilan
proses
sains
dalam
merumuskan hipotesis, secara keseluruhan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 65,4%. Dengan rata-rata nilai tersebut maka tingkat penguasaan mahasiswa dalam merumuskan hipotesis masih dalam kategori cukup. Untuk penguasaan masing-masing angkatan yang berdasarkan Tabel 4.5 dan tabel 3.4, maka dapat dipaparkan sebagai berikut: Rata-rata nilai pemahaman mahasiswa angkatan 2010 adalah 62,8%, dapat dikatakan mahasiswa angkatan 2010 memiliki pemahaman yang cukup untuk merumuskan hipotesis. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2011 adalah 68,9%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat penguasaan yang baik untuk merumuskan hipotesis. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2012 adalah 67,2%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk merumuskan hipotesis.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2013 adalah 62,8%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2013 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk merumuskan hipotesis. 70 69 68 67 66 Rata-rata nilai 65 64 benar (%) 63 62 61 60 59 angkatan 2010 angkatan 2011 angkatan 2012 angkatan 2013 Angkatan
Gambar 4.4. Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Merumuskan Hipotesis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
d. Merancang Penelitian/Eksperimen Tabel 4.6. Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Merancang Penelitian/Eksperimen No. 1.
Angkatan 2010
Rata-rata nilai benar (%) 65
Standar Deviasi (%) 29,8
2.
2011
61,7
25,2
3.
2012
70
28,2
4.
2013
58,3
26,5
Total
63,8
Tingkat penguasaaan keterampilan proses sains dalam merancang penelitian/eksperimen secara keseluruhan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 63,8%. Dengan rata-rata nilai tersebut maka tingkat penguasaan mahasiswa dalam merancang penelitian/eksperimen dalam kategori cukup. Untuk penguasaan masing-masing angkatan yang berdasarkan Tabel 4.7 dan Tabel 3.4, maka dapat dipaparkan sebagai berikut: Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2010 adalah 65%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2010 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk merancang penelitian/eksperimen. Rata-rata nilai penguasan mahasiswa angkatan 2011 adalah 61,7%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk merancang penelitian/eksperimen. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2012 adalah 70%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012 memiliki tingkat penguasaan yang baik untuk merancang penelitian/eksperimen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2013 adalah 58,3%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2013 memiliki tingkat penguasaan yang cukup untuk merancang penelitian/eksperimen.
66 64 62 60 Rata-rata nilai benar (%) 58 56 54 52 angkatan 2010 angkatan 2011 angkatan 2012 angkatan 2013 Angkatan
Gambar 4.5. Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan untuk Merancang Penelitian/Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
e. Menyajikan/Interpretasi Data Tabel 4.7. Penguasaan Masing-masing Angkatan Untuk Menyajikan/Interpretasi Data No. 1.
Angkatan 2010
Rata-rata nilai benar (%) 84,2
Standar Deviasi (%) 21,3
2.
2011
79,2
21,9
3.
2012
89,2
15,7
4.
2013
78,3
23,4
82,7
Total
Tingkat
penguasaaan
keterampilan
proses
sains
dalam
menyajikan/Interpretasi data secara keseluruhan menghasilkan rata-rata nilai sebesar 82,7%. Dengan rata-rata nilai tersebut maka tingkat penguasaan mahasiswa dalam menyajian/Interpretasi data dalam kategori sangat baik. Untuk penguasaan masing-masing angkatan yang berdasarkan Tabel 4.6 dan Tabel 3.4, maka dapat dipaparkan sebagai berikut: Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2010 adalah 84,2%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2010 memiliki tingkat penguasaan yang sangat baik untuk menyajikan/interpretasi data. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2011 adalah 79,2%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat penguasaan yang baik untuk menyajikan/interpretasi data. Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2012 adalah 89,2%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012 memiliki tingkat penguasaan yang sangat baik untuk menyajikan/interpretasi data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Rata-rata nilai penguasaan mahasiswa angkatan 2013 adalah 78,3%, dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2013 memiliki tingkat penguasaan yang baik untuk menyajikan/interpretasi data. 92 90 88 86 84 Rata-rata nilai 82 benar (%) 80 78 76 74 72 angkatan 2010 angkatan 2011 angkatan 2012 angkatan 2013 Angkatan
Gambar 4.6. Tingkat Penguasaan Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Mahasiswa Masing-masing Angkatan Untuk Menyajikan/Interpretasi Data
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Dari hasil kualifikasi diatas, dapat disederhanakan menjadi tabel berikut: Tabel 4.8. Nilai Rata-rata (%) untuk Masing-masing Klasifikasi Keterampilan Proses Sains Pada Semua Angkatan Kualifikasi No.
Keterampilan Proses Terpadu
2010
2011
2012
2013
Total
1.
Mengidentifikasi Variabel
50,8
44,2
38,3
34,2
41,8
2.
Mendefinisikan Variabel secara operasional
67,3
58,7
68
65,3
64,8
3.
Merumuskan Hipotesis
62,8
68,9
67,2
62,8
65,4
4.
Merancang penelitian/eksperimen
65
61,7
70
58,3
63,8
5.
Menyajikan/ Interpretasi data
84,2
79,2
89,2
78,3
82,7
66,02
62,5
66,5
59,8
63,7
Keseluruhan Keterampilan proses sains
Tabel 4.9. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains untuk Masing-masing Angkatan Kualifikasi No.
Keterampilan Proses Terpadu
2010
2011
2012
2013
Total
1.
Mengidentifikasi Variabel
Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
2.
Mendefinisikan Variabel secara operasional
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
3.
Merumuskan Hipotesis
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
4.
Merancang penelitian/eksperimen
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
5.
Menyajikan/ Interpretasi data
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Baik
Sangat Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Keseluruhan Keterampilan proses sains
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
C. Pembahasan Keterampilan proses sains merupakan keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga berhasil menemukan jawaban atas sebuah persoalan bahkan menemukan sesuatu yang baru. Keterampilan proses sains terpadu diperlukan saat melakukan eksperimen untuk memecahkan suatu masalah. Sehingga untuk melatihkan keterampilan proses sains terpadu dapat dilakukan dengan praktikum atau eksperimen. Mata kuliah praktikum akan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya lama studi mahasiswa, sehingga penguasaan mahasiswa akan keterampilan proses sains akan semakin meningkat. Dari hasil analisis dengan uji anova one way menunjukkan bahwa dalam hal penguasaan keterampilan proses sains tidak ada perbedaan ratarata skor antara mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013. Walaupun demikian, grafik menunjukan bahwa tingkat penguasaan tentang keterampilan proses sains para mahasiswa program studi Pendidikan Fisika semakin meningkat seiring dengan bertambahnya lama studi. Namun, pada angkatan 2011 rata-rata skor lebih rendah apabila dibandingkan dengan angkatan 2012. Kurang tingginya rata-rata skor mahasiswa angkatan 2011 dibandingkan mahasiswa angkatan 2012 belum secara
rinci
dapat
diungkapkan
penyebabnya.
Masih
diperlukan
penelusuran lebih lanjut, misalnya terkait dengan kualitas input mahasiswa baru untuk angkatan ini, kurang tepatnya penentuan jadwal kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
praktikum, pengampu praktikum dan metode yang digunakan atau ada faktor-faktor lain yang dapat menjadi penyebabnya. Untuk masing-masing klasifikasi keterampilan proses untuk semua angkatan, dapat dilihat keterampilan proses mana yang paling baik tingkat penguasaannya yaitu di sajikan dalam Tabel 4.8. Berdasarkan Tabel 4.8, nilai penguasaan pada keterampilan proses untuk menyajikan/interpretasi data memiliki nilai rata-rata yang paling besar yaitu 82,7% dibandingkan dengan keterampilan proses yang lain. Hal ini bisa dikatakan bahwa penguasaan keterampilan proses untuk menyajikan/interpretasi data paling baik di antara yang lain, sehingga secara keseluruhan mahasiswa program studi Pendidikan Fisika memiliki penguasaan yang baik pada keterampilan proses ini. Penguasaan mahasiswa akan keterampilan ini baik dikarenakan mahasiswa sudah terbiasa dan sudah ditekankan dalam matakuliah praktikum dalam mengumpulkan data, menganalisis data dan menyajikan data dalam bentuk tabel maupun grafik. Penguasaan keterampilan proses sains untuk mengidentifikasi variabel merupakan penguasaan yang paling rendah diantara yang lain. Nilai rataratanya yaitu 41,8%. Sebagaimana juga yang ditemukan oleh Ong Saw Lan (2005) bahwa untuk mengidentifikasi variabel, para mahasiswa yang ditelitinya juga memiliki penguasaan yang masih rendah. Karena variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan, sehingga mendefinisikan variabel menjadi sangat penting di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
awal sebelum keterampilan lainnya. Dengan kata lain, penguasaan dalam mengidentifikasi variabel terlebih dahulu harus diketahui sebelum keterampilan
proses
yang
lainnya.
Rendahnya
penguasaan
akan
keterampilan mengidentifikasi variabel ini disebabkan oleh kurangnya penekanan akan keterampilan ini terhadap mahasiswa saat melakukan praktikum. Mahasiswa kurang diberi pengertian tentang variabel, sehingga masih banyak mahasiswa yang tidak mengetahui dan tidak dapat membedakan macam variabel. Praktikum dengan model “resep” dapat diduga menjadi salah satu penyebabnya. Dengan tersedianya petunjuk terkait dengan data apa yang harus dikumpulkan memungkinkan mahasiswa tidak memiliki kebiasaan untuk menentukan variabel yang akan menjadi objek pengamatan atau pengukuran. Penguasaan keterampilan proses sains untuk mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis dan merancang eksperimen masih dalam tingkat cukup. Perlu adanya peningkatan penguasaan dari cukup menjadi baik untuk keterampilan proses tersebut. Sehingga kedepannya penguasaan akan keterampilan proses ini akan semakin baik. Apabila disajikan dalam grafik, secara keseluruhan rata-rata nilai (%) keterampilan proses sains untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
100 90 80 70 60 Means 50 40 30 20 10 0
angkatan 2010 angkatan 2011 angkatan 2012 angkatan 2013
Gambar 4. 7. Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains untuk Masing-masing Klasifikasi Berdasarkan Rata-rata Nilai Setiap Angkatan Grafik pada gambar 4.7 menunjukan bahwa secara keseluruhan tingkat penguasaan keterampilan proses sains masih dalam kategori cukup. Keterampilan proses dalam mengidentifikasi variabel yang menunjukan kecenderungan paling rendah dari yang lain. Walaupun paling rendah namun kecenderungan data hasil penelitian ini menunjukan bahwa penguasaan untuk mengidentifikasi variabel semakin meningkat seiring bertambahnya lama studi. Penguasaan keterampilan proses sains yang masih dalam kategori cukup disebabkan oleh kurangnya penekanan terhadap keterampilan proses sains saat melakukan praktikum. Keterampilan proses sains dilatihkan atau diterapkan secara khusus melalui mata kuliah praktikum. Keterampilan proses sains terpadu diperlukan saat melakukan eksperimen atau praktikum untuk memecahkan masalah.
Sehingga
saat
praktikum
diharapkan
mahasiswa
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
memecahkan suatu masalah yang berkaitan dengan materi yang harus di pelajari. Proses pelatihan atau penerapan keterampilan proses sains saat praktikum dapat dilaksanakan dengan pengawasan atau bimbingan dari ahli. Dengan adanya pengawasan atau bimbingan maka tingkat penguasaan mahasiswa akan menjadi semakin meningkat. Mahasiswa perlu dibiasakan dan dilatihkan sejak awal dalam keterampilan proses sains. Sehingga seiring bertambahnya lama waktu studi, keterampilan proses sains mahasiswa dapat semakin meningkat pemahamannya. Mahasiswa yang adalah seorang calon guru harus menguasai keterampilan proses sains terlebih dahulu sebelum dapat mengajar keterampilan proses. Sebagai mahasiswa calon guru yang sudah memiliki atau terlatih dalam keterampilan proses sains dengan baik, maka siap untuk menerapkan keterampilan proses dalam pembelajaran. Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan dengan strategi dan metode yang tepat dapat membawa siswanya terlatih dalam keterampilan saintifik. Hal ini sekaligus menjadi penting mengingat implementasi Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
D. Implikasi Hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa keterampilan proses sains mahasiswa secara keseluruhan masih dalam kategori cukup (60,40%), maka dari hal itu perlu ada upaya kuat untuk meningkatkannya. Keterampilan proses sains untuk mengidentifikasi variabel, sangat kurang penguasaannya.
Sedangkan
untuk
mendefinisikan
vaiabel
secara
operasional, merumuskan hipotesis dan merancang eksperimen masih dalam kategori cukup. Penguasaan untuk menyajikan/interpretasi data sudah sangat baik. Keterampilan proses sains ini, harus dikuasai mahasiswa secara menyeluruh. Karena keterampilan proses sains yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah saling berkaitan satu sama lain. Terdapat beberapa usaha yang perlu dilaksanakan supaya mahasiswa menguasai keterampilan proses sains dengan baik. Usaha-usaha tersebut diantaranya; 1. Perlunya optimalisasi praktikum. Dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan praktikum diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kegiatan praktikum. Artinya mahasiswa semaksimal mungkin dalam praktikum untuk memecahkan
masalah atau
menemukan sesuatu yang baru. 2. Pendampingan intensif. Saat mahasiswa melakukan praktikum sebaiknya ada pendampingan intensif dari dosen pengampu untuk mengawasi jalannya praktikum.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
3. Perlu dikembangkan model praktikum melalui pendekatan discovery. Melalui pendekatan discovery ini, dapat membantu dan mendorong mahasiswa untuk lebih mengerti secara dalam dan menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuanya sendiri. Selain itu dengan model pendekatan ini juga dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam memecahkan
persoalan
sendiri
dan
melatih
mengumpulkan dan menganalisis data sendiri.
untuk
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis data, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai tingkat penguasaan keterampilan proses sains para mahasiswa calon guru fisika di Universitas Sanata Dharma, yaitu: 1. Mahasiswa memiliki rata-rata tingkat penguasaan keterampilan proses sains yang cukup dengan persentase 60,40 %. Mahasiswa angkatan 2010 memiliki tingkat penguasaan sebesar 63,47 %; mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat penguasaan 60,0%; mahasiswa angkatan 2012 memiliki tingkat penguasaan 61,87%; dan mahasiswa angkatan 2013 memiliki tingkat penuasaan 56,27%. Urutan tingkat penguasaan mahasiswa pada 4 angkatan tentang keterampilan proses sains (dari yang tertinggi sampai terendah) adalah mahasiswa angkatan 2010, 2012, 2011, dan 2013. 2. Dalam hal penguasaan, keterampilan proses sains tidak ada perbedaan rata-rata skor antara mahasiswa angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013. Walaupun seiring bertambahnya lama studi tingkat penguasaan mahasiswa semakin meningkat. 3. Keterampilan proses sains untuk mengidentifikasi variabel merupakan keterampilan proses sains yang masih dalam tingkat sangat kurang. Model praktikum dalam bentuk “resep” diduga menjadi penyebab
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
kurangnya penguasaan mahasiswa akan keterampilan ini. Mahasiswa terbiasa dengan tersedianya petunjuk terkait dengan data apa yang harus dicari, sehingga memungkinkan mahasiswa tidak terbiasa untuk menentukan
variabel
yang
akan
menjadi
objek
pengamatan/pengukuran. 4. Keterampilan
proses
sains
untuk
menyajikan/interpretasi
data
merupakan keterampilan proses sains yang sudah dalam tingkat baik bahkan sangat baik. Penguasaan mahasiswa akan keterampilan ini baik dikarenakan
mahasiswa
sudah
terbiasa
dalam
melaksanakan
perkuliahan praktikum unutuk mengumpulkan data, menanalisis data dan menyajikan data dalam bentuk tabel maupun grafik. 5. Penguasaan untuk keterampilan proses sains dalam mendefinisikan variabel secara operasional, merumuskan hipotesis, dan merancang penelitian/eksperimen masih dalam tingkat penguasaan yang cukup. Sehingga perlu adanya peningkatan penguasaan akan keterampilan proses ini. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran, yaitu; 1. Untuk meningkatkan penguasaan mahasiswa akan keterampilan proses sains perlu adanya beberapa usaha. Usaha yang dapat dilakukan diantaranya; optimalisasi praktikum, pendampingan intensif dari dosen pengampu dan dikembangkannya model praktikum dengan pendekatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
discovery atau bahkan integrasi perkuliahan teori dengan praktek yang menerapkan hands-on activity dengan pendekatan saintifik. 2. Bagi calon guru, harus menguasai keterampilan proses sains terlebih dahulu sebelum dapat menerapkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran. Penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran dapat dimulai sejak perkuliahan perancangan pembelajaran, mikro teaching dan dalam program PPL di sekolah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
DAFTAR PUSTAKA Burns, J.C., Okey, J.R. & Wise K.C, 1985. Development of an Integrated Process Skills Test : TIPS II. Jounal of Research in Science Teaching. (22), 169-177. Dahar, R.W.1985.Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di SD Ditinjau dari Segi Pengembangan Keterampilan Proses Sains.Bandung:FPS IKIP Bandung Devi, Poppy Kamalia.2010. Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA untuk Guru SMP. Jakarta : PPPPTK IPA. Fuadi, M.Agus.2008. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Melalui Eksperimen Menggunakan KIT dan Alat Sederhana pada Pembelajaran Fisika. (dalam editor: Dr. Ferdy S. Rondonuwu dkk. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains “Pembelajaran Sains yang Menarik dan Menantang”). Salatiga.UKSW. Hosnan,M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Cetakan 1. Bogor: Ghalia Indonesia Kemendikbud.2013. Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran. Jakarta:Pusbangprodik Lan, Ong Saw. 2005. Assesing Preservice Science Teachers Competency in Integrated Science Process Skills. Sebuah paper yang dipresentasikan dalam Konferensi Nasional dalam Keterampilan dan Kompetensi Pendidikan 2005. Malaysia. Di Unduh pada tanggal 4 Maret 2014 dalam http://eprints.usm.my/5601/1/Assessing_Competency_In_Integrated Science_Process_Skill_And_Its_Relation_With_Science_Achievement.pdf Mulyasa,E. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Nuh, U. 2010. Keterampilan Proses Sains. Dalam http://fisikasma online.blogspot.com/2010/03/keterampilan-prosessains.html. Diunduh tanggal 6 Mei 2014. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah.2008.Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Prasetyo, Zuhdan K. 2013.Konsep Dasar Pendidikan IPA. Dalam http://staff.uny.ac.id/dosen/zuhdan-kun-prasetyo-med-dr-prof. Diunduh tanggal 6 Mei 2014. Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik Dan Non Parametrik Dengan SPSS. Yogyakarta:Gava Media. Rustaman,Nuryani.1995.Pengembangan Butir Soal Keterampilan Proses Sains. Bandung:F.MIPA IKIP Bandung. Rustaman, N.Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri alam
Pendidikan Sains. Di Unduh pada tanggal 6 Mei 2014 dalam http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311790 32-NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf
Rustaman, N.Y. 2007. Mengefektifkan Pembelajaran Sains Dan Animasinya Untuk Pengembangan Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah Dengan Berbagai Metode. Dalam http://penelitian.lppm.upi.edu/detil/339/mengefektifkanpembelajaran-sains-dan-animasinya-untuk-pengembangan-kemampuan-dasarbekerja-ilmiah-dengan-berbagai-metode. Diunduh tanggal 6 Mei 2014. Sarwanto.2008.Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains Guru Sekolah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Dasar. (dalam editor: Dr. Ferdy S. Rondonuwu dkk. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains “Pembelajaran Sains yang Menarik dan Menantang”). Salatiga:UKSW Semiawan,Conny.1985.Pendekatan Keterampilan Proses:bagaimana mengaktifkan siswa dalam belajar?.Jakarta:PT Gramedia Sidiknas.2012.Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21. Dalam http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2. Diunduh tanggal 5 Mei 2014. Suparno, Paul. 2010. Metodologi Penelitian Fisika. Yogyakarta: USD. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta:PT Bumi Aksara. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visimedia.2007
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
LAMPIRAN
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Lampiran 1.Soal TIPS II INTEGRATED PROCESS SKILLS TEST II Uji Ketrampilan Proses Terpadu Waktu : 30 menit
1. Seorang pelatih sepakbola berpikir bahwa timnya kalah karena stamina menurun. Dia mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi stamina. Manakah variabel yang berdampak pada stamina pemain? A) Banyaknya vitamin yang diminum per hari. B) Seberapa sering latihan yang dilakukan dalam satu hari. C) Jumlah waktu untuk berlatih. D) Jawaban di atas semua benar. 2. Sebuah penelitian tentang efisiensi mobil telah dilakukan. Hipotesa yang diuji adalah penambahan campuran zat additive pada bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi mesin. Lima mobil yang identik diisi dengan jumlah dan jenis bensin yang sama tetapi jumlah zat additive (zat tambahan) yang berbeda. Mobil berjalan pada jalur yang sama sampai bahan bakar habis. Peneliti mencatat jarak yang dapat ditempuh setiap mobil. Bagaimana efisiensi mesin diukur dalam penelitian ini? A) Waktu yang ditempuh mobil hingga kehabisan bensin. B) Jarak tempuh tiap mobil. C) Jumlah bahan bakar yang digunakan. D) Jumlah zat additive (zat tambahan) yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
3. Sebuah pabrik otomotif hendak membuat mobil dengan biaya operasional rendah. Mereka mempelajari beberapa variabel yang akan mempengaruhi jumlah jarak tempuh per liter bensin dari setiap mobil. Manakah variabel yang nampaknya akan mempengaruhi jumlah jarak tempuh per liter bensin? A) Berat mobil. B) Ukuran mesin. C) Warna mobil. D) Jawaban A dan B benar. 4. Sekelompok siswa sedang mempelajari kecepatan sebuah benda ketika jatuh ke tanah. Mereka merancang sebuah penelitian dimana ada dua buah batu dengan massa dan ukuran yang berbeda akan dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Manakah hipotesa yang akan diuji berkaitan dengan kecepatan benda yang jatuh ke tanah? A) Sebuah batu akan jatuh lebih cepat jika dijatuhkan lebih tinggi B) Semakin tinggi batu, semakin cepat jatuhnya C) Semakin besar ukuran batu, semakin cepat jatuhnya D) Semakin besar massa batu, semakin cepat jatuhnya 5. Seorang
siswa
mempelajari
tentang
pengaruh
suhu
terhadap
perkembangan bakteri. Siswa tersebut memperoleh data sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Suhu Ruangan Jumlah Koloni (°C) Bakteri 5 0 10 2 15 6 25 12 50 8 70 1 Grafik manakah yang mewaikili data percobaan tersebut?
6. Jono berpikir bahwa semakin tinggi tekanan udara pada bola basket, semakin tinggi pula bola akan memantul. Untuk meneliti hipotesa ini, dia mengumpulkan beberapa bola basket dan memompanya dengan alat pengukur tekanan udara. Bagaimanakah Jono menguji hipotesanya? A) Memantulkan bola basket dengan gaya yang berbeda dari ketinggian yang sama B) Memantulkan bola basket yang memiliki tekanan udara yang berbeda dari ketinggian yang sama C) Memantulkan bola basket yang memiliki tekanan udara yang sama dari kemiringan dari lantai yang berbeda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
D) Memantulkan bola basket yang memiliki tekanan udara yang sama dari sudut lantai yang berbeda 7. Sebuah penyelidikan sedang dilakukan untuk meneliti berapa banyak air yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Satu jenis tanaman ditanam pada lima petak tanah yang berukuran kecil dan diberi air. Setelah dua bulan, masing-masing tanaman diukur ketinggiannya. Data ditampilkan pada grafik dibawah ini:
Bagaimana hubungan antar variabelnya ? A) Semakin banyak jumlah air yang diberikan, semakin tinggi tanamannya. B) Kenaikan jumlah air menambah tingginya tanaman. C) Pengurangan jumlah air menambah tinggi tanaman. D) Penurunan tinggi tanaman disebabkan oleh pengurangan jumlah air yang diberikan. 8. Susan sedang meneliti jumlah zat makanan yang dihasilkan oleh tanaman buncis. Dalam percobaan, peneliti mengubah intensitas cahaya, jumlah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
karbon dioksida, dan jumlah air yang diterima oleh tanaman. Hipotesis manakah yang dapat diujikan, jika Susan akan melakukan uji tersebut? E) Semakin banyak tanaman memperoleh karbon dioksida, semakin banyak zat makanan yang dihasilkan. F) Semakin banyak zat makanan dihasilkan oleh tanaman, semakin banyak cahaya yang dibutuhkan. G) Semakin banyak tanaman buncis mendapat air, semakin banyak karbon dioksida yang dibutuhkan. H) Semakin banyak tanaman buncis menerima cahaya, semakin banyak karbon dioksida yang dihasilkan. Bacaan berikut untuk soal nomer 9 sampai nomer 12. Rini ingin mengetahui jika suhu mempengaruhi jumlah gula yang akan larut di dalam air. Ia menuangkan 50 mL air yang bersuhu 0°C, 50°C, 75°C, and 95°C kedalam empat botol. Kemudian, ia melarutkan gula sebanyak mungkin di setiap botol dengan mengaduknya. 9. Manakah Hipotesis yang sedang diuji? A) Semakin sering dilakukan pengadukan, semakin banyak gula yang larut. B) Semakin banyak gula yang larut, semakin manis larutannya C) Semakin tinggi suhu air, semakin banyak gula yang larut D) Semakin banyak air yang digunakan, semakin tinggi suhu air tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
10. Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut? E) Jumlah gula yang larut di dalam setiap botol F) Jumlah air dalam setiap botol G) Jumlah botol air yang digunakan H) Suhu air 11. Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut? A) Jumlah gula yang dilarutkan di dalam setiap botol B) Jumlah air dalam setiap botol C) Jumlah botol air yang digunakan D) Suhu air 12. Manakah yang merupakan variabel bebas dalam kasus tersebut? A) Jumlah gula yang dilarutkan di dalam setiap botol B) Jumlah air dalam setiap botol C) Jumlah botol air yang digunakan D) Suhu air 13. Seorang tukang kebun menyadari bahwa tanaman labunya terserang hama. Ia harus memusnahkan hama tersebut. Saudaranya mengatakan bahwa obat pembasmi hama berbentuk serbuk yang bermerk “Masagri” adalah yang terbaik untuk membasmi hama. Sedangkan, tetangganya mengatakan bahwa obat bermerk “King-Tonik” berbentuk cairan yang disemprotkan adalah yang paling baik untuk membasmi hama. Tukang kebun ingin mengecek keefektifan obat pembasmi hama dan menggunakan obat serbuk ke dalam 3 tanaman dan cairan ke 3 tanaman yang lain. Seminggu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
kemudian, ia menghitung jumlah hama yang masih hidup di setiap tanaman. Bagaimana keefektifan pembasmi hama tersebut dapat terukur? A) Mengukur jumlah semprotan atau serbuk yang digunakan B) Menentukan kondisi tanaman setelah disemprot atau diberi serbuk C) Menimbangberat labu yang dihasilkan setiap tanaman D) Menghitung jumlah hama yang tersisa di tanaman 14. Lisa ingin mengukur jumlah energi panas yang bisa dihasilkan oleh nyala api dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakar/bunsen akan digunakan untuk memanaskan sebuah beker glass yang berisi satu liter air dingin selama sepuluh menit. Bagaimana Lisa akan mengukur jumlah energi panas yang dihasilkan oleh nyala api tersebut? A) Mencatat perubahan suhu air setelah sepuluh menit B) Mengukur volume air setelah sepuluh menit C) Mengukur suhu nyala api setelah sepuluh menit D) Menghitung waktu yang dibutuhkan hingga satu liter air mendidih 15. Vino sedang menyelidiki pengaruh suhu terhadap kecepatan aliran minyak. Hipotesis dalam penyelidikan ini adalah semakin tinggi suhu pada minyak maka semakin cepat minyak tersebut akan mengalir. Bagaimana ia dapat menguji hipotesa tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
A) Memanaskan minyak dalam suhu yang berbeda-beda dan menimbangnya setelah minyak tersebut mengalir keluar dari kaleng B) Mengamati kecepatan tertentu dimana minyak dalam suhu yang berbeda-beda mengalir di permukaan yang licin. C) Mengamati kecepatan minyak mengalir pada permukaan yang licin. D) Mengukur waktu mengalir minyak dengan berbagai kekentalan yang berbeda. 16. Seorang peneliti sedang menguji pupuk baru dengan menggunakan lima lahan yang berukuran sama. Ia memberikan jumlah pupuk yang berbeda di setiap lahan. Satu bulan kemudian, ia mengukur tinggi rata-rata rumput di setiap lahan tersebut. Hasil pengukurannya terdapat pada tabel di bawah ini. Jumlah Pupuk (kg) 10 30 50 80 100
Tinggi rata-rata rumput (cm) 7 10 12 14 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Manakah grafik yang paling tepat untuk menggambarkan data pada tabel?
17. Seorang ahli Biologi menguji hipotesa berikut: Semakin banyak jumlah vitamin yang diberikan kepada seekor tikus, semakin cepat tikus tersebut tumbuh. Bagaimana ia dapat mengukur pertumbuhan tikus tersebut? E) Mengukur kecepatan tikus berlari F) Mengukur banyaknya latihan yang dilakukan oleh tikus G) Mengukur berat tikus setiap hari H) Mengukur jumlah vitamin yang dimakan oleh tiku 18. Sekelompok siswa sedang mempertimbangkan variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan gula. Mereka mengidentifikasi suhu air, banyaknya gula yang akan dilarutkan dan banyaknya
air untuk melarutkan sebagai variabel-variabel yang
dipertimbangkan. Hipotesa apa yang dapat mereka uji untuk mengetahui pengaruh waktu terhadap proses pelarutan gula?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
A) Semakin banyak jumlah gula, semakin banyak air yang dibutuhkan untuk melarutkan B) Semakin dingin air yang digunakan, semakin cepat pengadukan yang harus dilakukan C) Semakin hangat air yang digunakan, semakin banyak gula yang akan larut D) Semakin hangat air yang digunakan, semakin banyak waktu yang digunakan untuk melarutkan gula 19. Sekelompok konsumen mengukur jarak tempuh mobil untuk setiap penggunaan satu liter bensin dengan ukuran mesin yang berbeda-beda. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Manakah yang menunjukkan hubungan antar variabel? A) Semakin besar ukuran mesin, semakin jauh jarak tempuh untuk setiap liter bensin yang digunakan. B) Semakin sedikit jarak tempuh untuk setiap liter bensin, semakin kecil ukuran mesinnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
C) Semakin kecil ukuran mesin, semakin jauh jarak tempuh untuk setiap liter bensin. D) Semakin banyak jarak tempuh setiap liternya, semakin besar ukuran mesin. Bacaan berikut untuk soal nomer 20 sampai nomer 23. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah sampah daun yang dimasukkan ke dalam tanah memberikan pengaruh terhadap buah tomat yang dihasilkan. Tanaman-tanaman tomat ditanam di empat bak yang besar. Setiap bak diisi jenis dan jumlah tanah yang sama. Satu bak diisi 15 kg sampah daun yang dicampur dengan tanah. Bak kedua diisi 10 kg, bak ketiga diisi 5 kg dan bak keempat tidak diisi sampah daun. Semua bak diletakkan diluar rumah agar mendapat sinar matahari dan dilakukan penyiraman. Kemudian, jumlah tomat yang dihasilkan di setiap bak dihitung. 20. Manakah Hipotesa yang sedang diuji ? A) Semakin banyak sinar matahari, semakin banyak tomat yang dihasilkan B) Semakin besar bak yang digunakan, semakin banyak sampah daun yang ditambahkan C) Semakin banyak air yang ditambahkan, semakin cepat sampah daun akan membusuk di dalam bak D) Semkain banyak sampah daun yang ditambahkan, semakin banyak jumlah tomat yang dihasilkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
21. Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut ? A) Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak B) Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak C) Jumlah tanah di dalam setiap bak D) Jumlah bak yang diisi sampah daun 22. Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut ? A) Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak B) Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak C) Jumlah tanah di dalam setiap bak D) Jumlah bak yang diisi sampah daun 23. Manakah yang merupakan variabel bebas dalam penelitian tersebut ? A) Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak B) Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam bak C) Jumlah tanah di dalam setiap bak D) Jumlah bak yang diisi sampah daun 24. Seorang siswa sedang menyelidiki kekuatan sebuah magnet untuk menarik benda-benda. Ia memiliki beberapa magnet dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Untuk setiap magnet, ia menimbang serbuk besi yang dapat diangkat oleh magnet tersebut. Apa definisi yang tepat dari kekuatan magnet dalam eksperimen tersebut ? A) Ukuran magnet yang digunakan. B) Berat magnet yang dapat mengangkat benda. C) Bentuk magnet yang digunakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
D) Berat serbuk besi yang yang diangkat magnet. 25. Ani memelihara ikan emas di dalam akuarium. Ia menyadari bahwa beberapa ikan sangat aktif. Ia ingin tahu apa yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut. Hipotesa apa yang dapat ia uji untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut? A) Semakin sering ikan diberi makan, semakin besar tubuh ikan. B) Semakin aktif ikan tersebut, semakin banyak makanan yang dibutuhkan. C) Semakin banyak oksigen dalam air, semakin besar ukuran ikan. D) Semakin banyak cahaya masuk dalam akuarium, semakin aktif ikan-ikan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
Lampiran 3. Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2010
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
Lampiran 4. Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2011
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Lampiran 5. Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Lampiran 6. Contoh Hasil Jawaban Mahasiswa Angkatan 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Lampiran 7. Hasil Perolehan Skor Keterampilan Proses Sains Mahasiswa
DATA SKOR KETERAMPILAN PROSES SAINS
Kode A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 Rata-rata
Skor Mentah Skor Akhir (%) 2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013 21 22 13 13 88 52 52 84 19 24 14 15 96 56 60 76 18 17 21 13 68 84 52 72 20 17 13 15 68 52 60 80 16 15 16 17 60 64 68 64 15 13 16 11 52 64 44 60 22 13 18 16 52 72 64 88 16 18 22 15 72 88 60 64 23 17 13 14 68 52 56 92 21 15 18 10 60 72 40 84 9 11 17 11 44 68 44 36 13 14 17 16 56 68 64 52 12 14 22 13 56 88 52 48 6 16 12 11 64 48 44 24 15 16 18 13 64 72 52 60 16 13 17 13 52 68 52 64 15 17 10 12 68 40 48 60 16 11 20 13 44 80 52 64 17 9 11 21 36 44 84 68 15 9 14 13 36 56 52 60 16 19 15 12 76 60 48 64 14 8 11 14 32 44 56 56 14 13 8 17 52 32 68 56 15 15 20 13 60 80 52 60 12 17 12 19 68 48 76 48 19 13 13 11 52 52 44 76 10 14 16 13 56 64 52 40 18 15 16 13 60 64 52 72 16 13 13 16 52 52 64 64 17 22 18 19 88 72 76 68 15.87 15 15.47 14.07 63.47 60 61.87 56.27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
Lampiran 8. Surat Permohonan Ijin Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Lampiran 9. Peminjaman Ruang Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Lampiran 10. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian