PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh: Faola Sulistiana NIM: 091124004
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Bunda Maria dan PutraNya Tuhan Yesus Kristus. Keluargaku yang selalu mendukung dan membantu : eyang, mamah, om, tante dan adekku yang tercinta Teman-teman terbaikku, para sahabat angkatan 2009, dan semua pihak yang selalu membantu, mendampingi dan memberikan semangat baik dalam keadaan suka maupun duka. Para Romo, dosen dan karyawan di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanMu” (Lukas 1:38)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Skripsi ini berjudul SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN.Latar belakang munculnya judul skripsi di atas adalahhidup yang tidakselamanya berjalan mulus, pasti akan ada cobaan atau rintangan yang menghalangi tujuan atau cita-cita kita. Dibutuhkan kekuatan yang besar untuk menghadapi semua cobaan yang ada untuk dapat menyelesaikan kuliah dengan baik, salah satunya bisa dengan meneladani Bunda Maria. Oleh karena itu, ini menjadi keprihatinan penulis untuk mengetahui seberapa besar pengenalan mahasiswa IPPAK terhadap Spiritualitas Bunda Maria dan sejauh mana mahasiswa IPPAK dapat menjadikan Bunda Maria sebagai teladan dalam menghadapi setiap permasalahan yang datang. Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah berapa banyak mahasiswa IPPAK yang berdevosi kepada Bunda Maria dan berapa besar mahasiswa IPPAK mengenal dan mampu meneladani Spiritualitas Bunda Maria, sebagai sumber kekuatan mahasiswa IPPAK dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Untuk mengkaji masalah ini diperlukan data yang sangat akurat. Oleh karena itu penyebaran kuisioner kepada mahasiswa IPPAK yang diwakili oleh mahasiswa IPPAK angkatan 2011, sudah dilaksanakan. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam penelitian yang dilaksanakan. Instrumen yang digunakan ialah skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang pengetahuan akan Spiritualitas Bunda Maria, seberapa banyak mahasiswa IPPAK yang berdevosi kepada Bunda Maria, sikap yang dapat diteladani dari sosok Bunda Maria, manfaat dari berdevosi kepada Bunda Maria, dan apa yang akan dilakukan ke depannya demi keberhasilan kuliah, yang dikembangkan dalam 12 soal kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% atau 27 responden dari 30 responden menunjukan bahwa berdoa dan berevosi kepada Bunda Maria membuat mereka semakin dapat tenang saat sedang menghadapi masalah terutama selama masa kuliah. Belum seluruh mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011 mengenal dan berdevosi serta meneladani Bunda Maria, maka dari itu masih diperlukan pendampingan untuk pengenalan sosok Bunda Maria kepada mahasiswa IPPAK itu sendiri. Dari hasil penelitian para mahasiswa IPPAK angkatan 2011, juga mengatakan bahwa masih perlu pengenalan dan memperdalam Spiritualitas Bunda Maria agar dapat semakin lebih kuat dan tegar ketika menghadapi masalah dan kesulitan terutama selama masa kuliah. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan pendalaman iman dengan model Shared Christian Praxis. DiharapkanShared Christian Praxisdapat menjawab kebutuhan dari mahasiswa IPPAK khususnya mahasiswa angkatan 2011, agar mereka dapat lebih mengenal sosok Bunda Maria, khususnya Spiritualitas Bunda Maria sehingga dapat meneladani Bunda Maria. Dan pada akhirnya mahasiswa IPPAK dapat menjalani perkuliahan dengan lebih tenang dan dapat lulus dengan hasil memuaskan.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
This thesis titled SPIRITUALITY OF MOTHER MARY AS A SOURCE OF STRENGTH IN FACETHE PROBLEM FOR STUDENTS OF IPPAK . The background of the thesis title above is life not always go smoothly , there would be a trial or obstacles that hinder the goal or our ideals . It takes great strength to face all the trials that there is to be able to complete the course work , one of them can imitate the Mother Mary. Therefore, it becomes a concern for the writer to know how big the indentification of student of IPPAK against Spirituality of Mother Mary and the extent to which students of IPPAK can make Mother Mary as an example in dealing with any problems that come up . A primary issue in this thesis is how many students IPPAK that devotion to the Blessed Mother Mary and how much students of IPPAK know and are able to emulate Spirituality of Mary, as source of strength student of IPPAK in face of every existing problems. To examine this issue isrequired very accurate data. Therefore the distribution of questionnaires to students of IPPAK represented by student IPPAK class of 2011, has been implemented. Taking a sample by purposive sampling technique used to achieve certain goals in research conducted. The instrument used is a Likertscale. Likert scale was used to measure attitudes, opinions, and perceptions of a person or group of people on the knowledge of the spirituality of Mary, how many students IPPAK that devotion to Mary, exemplary attitude of the figure of the Virgin Mary, the benefits of devotion to Mary, and what will be the future for the success of the lecture, which was developed in the 12 question questionnaire . The results showed that 90% or 27 respondents out of 30 respondents indicated that prayer and devotion to the Blessed Mother makes them more able to calm when facing a problem especially during college. Not all students IPPAK particular class of 2011 recognize and devotion, and imitate Mary, therefore still needed assistance to the introduction of the figure of the Virgin Mary to students IPPAK itself. From the results of the students IPPAK class of 2011, also said that still need an introduction and deepen the spirituality of Mary to be increasingly more powerful and brave when facing problems and difficulties, especially during the school term. One way is to hold a deepening of faith with Shared Christian Praxis models. Expected Shared Christian Praxis can address the needs of students, especially students IPPAK class of 2011, so that they can better know the figure of the Virgin Mary, in particular spirituality so as to imitate the Blessed Mother Mary. And in the end can lead college students IPPAK with quieter and can pass with satisfactory results .
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah yang Maha Kasih, Sang sumber hidup karena atas berkat, rahmat dan kasih-Nya telah membimbing, menuntun dan menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN. Skripsi ini penulis susun sebagai kepedulian dan keprihatinan terhadap mahasiswa yang mudah menyerah dan memilih berhenti di tengah masa studinya, di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Bertolak dari situasi tersebut, penulis tertarik untuk membantu para mahasiswa IPPAK dalam menguatkan batin mereka dengan lebih memperkenalkan Spiritualitas Bunda Maria sebagai teladan untuk dapat menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi setiap masalah yang ada. Begitu banyak cobaan yang datang pada masa studi; rasa jenuh, terbebani dengan tugas yang begitu menumpuk dan sulit, konflik dengan teman, tekanan karena pilihan dari keluarga, masalah biaya, dll. Dari begitu banyak cobaan dan masalah yang datang dapat membuat kita terlalu mudah menyerah dan memilih berhenti di tengah masa studi. Oleh karena itu, penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk dapat lebih memperkenalkan Spiritualitas Bunda Maria kepada mahasiswa IPPAK, untuk dapat dijadikan teladan ketika sedang dalam kesulitan.Selain itu, skripsi ini juga disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Ilmu Pendidikan
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berkat dukungan, pendampingan, bimbingan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya penulisan skirpsi ini bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dengan penuh rasa syukur
penulis
menyampaikan
penghargaan
yang sebesar-besarnya
dan
mengucapkan banyak terimakasih melalui kesempatan ini kepada: 1.
Dr. C. Putranto, SJ selaku dosen pembmbing utama yang telah memberikan kesempatan, memberikan waktu luang, rendah hati untuk membimbing, mengarahkan, memberikan masukan-masukan juga pengetahuannya yang membangun dan bermanfaat dari awal hingga akhir penulisan skripsi dengan penuh kesabaran dan murah hati sehingga selesainya penulisan skripsi ini.
2.
Ibu Dra. Y. Supriyati, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji II yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi, masukanmasukan yang bermanfaat bagipenulis ketika menghadapi hambatan maupun masalah dalam menyelesaikan skripsi danselama proses kuliah di IPPAK.
3.
Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag.,M.Si selaku dosen penguji III yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan saran, masukan yang berarti dan membangun dalam perkembangan skripsi dan hidup penulis.
4.
Kaprodi IPPAK-USD Yogyakarta, Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed., yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Segenap staf dosen program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan sepenuhhati, penuh kesabaran telah mendidik, menuntun, mendampingi, mengarahkan dan membimbing penulis selama menempuh proses pendidikan dari awal sampai terselesaikannya penulisan skripsi ini.
6.
Segenap staf karyawan Ilmu Pendidikan kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang selalu menyapa, memberikan senyuman, dan melayani penulis maupun mahasiswa/i dengan sepenuh hati dan kekeluargaan selama menjalani proses pendidikan dari awal sampai menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7.
Keluargaku : Eyang, Mamah Godelia Elyana, Om Suknandar, Tante Lucila Iriani dan adikku Julius Bobby yang dengan penuh kasih dan cinta selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat, menegur, mengingatkan, membantu penulis dalam setiap perjalanan studi di IPPAK-USD Yogyakarta sehingga mendorong penulis untuk menyelesaikan studi ini dan membuat mereka bahagia.
8.
Para sahabat angkatan 2009 yang telah mendukung, membantu dan menyemangati dengan kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan yang turut berperan dalam bentuk apapun sehingga penulis semakin mampu dan dikuatkan untuk terus berjuang dari awal studi sampai akhir studi ini.
9.
Orang yang kucintai dan para sahabat terbaikku: Robertus Rudy, Papih Alexander Wawan Setiawan, Mamih Maria Kresentia Herlina, Romo Heri
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………..........
ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………...
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………....
iv
MOTTO……………………………………………………………………...
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………….......
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA…………….....
vii
ABSTRAK………………………………………………………………....... viii ABSTRACT…………………………………………………………………..
ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...
x
DAFTAR ISI……………………………………………………………….... xiv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang ………………………………………………………........
1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….....
5
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………….......
5
D. Manfaat Penulisan…………………………………………………….........
6
E. Sistematika Penulisan……………………………………………………...
6
BAB II. SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN.......
8
A. Spiritualitas Bunda Maria …………………………………………….......
8
1. Spiritualitas …………………………………………………………...
8
a. Istilah Spiritualitas ……………………………………………......
8
b. Ciri-Ciri Spiritualitas Katolik ………………………………..…...
9
2. Bunda Maria ………………………………………………………….
11
a. Maria dalam Lumen Gentium ……………………………………
11
b. Bunda Maria sebagai Teladan dalam Proses Beriman ….……......
14
c. Peranan Maria bagi Kita ………………………………………….
16
d.
Spiritualitas Bunda Maria …………………………………........... 18
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Kekuatan Batin dalam Menghadapi Masalah ……………………….........
27
C. Cara-Cara Menjadi Pribadi yang Kuat dalam Menghadapi Masalah …….
30
1. Mengatasi Stress ...................................................................................
30
2. Menghilangkan Pikiran Negatif ……………………………………...
31
3. Menghadapi Kritik ..............................................................................
32
4. Mengelola Emosi ................................................................................
32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN………………...
33
A. Prodi IPPAK ..............................................................................................
33
B. Mahasiswa IPPAK .....................................................................................
34
C. Metodologi Penelitian ……………………………………………………
37
1. Tujuan Penelitian ..................................................................................
37
2. Tempat Penelitian .................................................................................
38
3. Metode Penelitian …………………………………………………….
38
4. Responden Penelitian ………………………………………………...
38
5. Instrumen Penelitian ………………………………………………….
38
D. Laporan Hasil Penelitian ……….. ………………………………………
40
1. Gambaran Penghayatan Spiritualitas Bunda Maria Sebagai Kekuatan Mahasiswa IPPAK Angkatan 2011 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta…………………………………………..
40
2. Manfaat Devosi Kepada Bunda Maria Menjadi Sumber Kekuatan Mahasiswa IPPAK angkatan 2011 dengan meneladaniBunda Maria E. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………………….
43 46
1. Gambaran Penghayatan Spiritualitas Bunda Maria Sebagai Kekuatan Mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
46
a. Mahasiswa angkatan 2011 yang berdevosi dan meneladani Bunda Maria………….......……………………………………….
46
b. Berbagai cara berdevosi kepada Bunda Maria ……………….…..
47
2. Manfaat Devosi Kepada Bunda Maria Menjadi Sumber
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kekuatan Mahasiswa IPPAK angkatan 2011 dengan meneladani Bunda Maria ……………………………………………………….....
48
a. Manfat berdevosi kepada Bunda Maria ………………………….
48
b. Sikap yang dapat diambil dan diteladani dari Bunda Maria …….
49
c. Perlunya mahasiswa IPPAK angkatan 2011 lebih mengenal dan memperdalam sosok Bunda Maria ………………………..…
50
F. Keterbatasan Penelitian …………………………………………………..
51
BAB IV. PENDAMPINGAN UNTUK DAPAT SEMAKIN LEBIH MENGENAL DAN MENELADANI BUNDA MARIA BAGI MAHASISWA IPPAK UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA……................................................................
52
A. Katekese dengan Model Shared Christian Praxis .....................................
52
1. Pengertian Shared Christian Praxis(SCP) ………………………….... 52 a. Sharing-dialog …………………………………………………....
53
b. Christian ………………………………………………………….
53
c. Praxis ……………………………………………………………..
54
2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis(SCP) …………………....
55
a. Langkah 0 (awal) ………………………………………………....
56
b. Langkah I (pertama) ……………………………………………...
56
c. Langkah II (kedua) …………………………………………...…..
57
d. Langkah III (ketiga) ………………………………………..…….
57
e. Langkah IV (keempat) ……………………………………..…….
57
f. Langkah V (kelima) ………………………………………...……
57
B. Usulan Program Katekese Umat bagi Mahasiswa IPPAK dalam Mewujudkan Spriritualitas Bunda Maria dalam Kehidupan Sehari-hari Terutama dalam Masa Kuliah ....................................................................
58
1. Tema dan Tujuan …………………………………………………….
59
2. Matriks Usulan Program Pendampingan Mahasiswa IPPAK ……….
61
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V. PENUTUP ………………………………………………………...
64
A. Kesimpulan ……………………………………………………………....
64
B. Saran ……………………………………………………………………..
65
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
67
LAMPIRAN....................................................................................................
68
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian ............................................
(1)
Lampiran 2 Kuisioner Penelitian.................................................................
(2)
Lampiran 3 Contoh SCP …………………………................…………….
(4)
Lampiran 4 Lagu dan bacaan Kitab Suci SCP ............................................ (14)
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Variabel Penelitian ……………………………………………......
39
Tabel 2 Mahasiswa angkatan 2011 yang berdevosi dan meneladani Bunda Maria ……………………………………………………………...
41
Tabel 3 Berbagai cara berdevosi kepada Bunda Maria …………………...
42
Tabel 4 Manfaat dari berdevosi kepada Bunda Maria …………………….
43
Tabel 5 Sikap yang dapat diambil dan diteladani dari Bunda Maria ……..
44
Tabel 6 Perlunya mahasiswa IPPAK angkatan 2011 lebih mengenal dan memperdalam sosok Maria..…………….....………………............
xviii
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menjalani satu pekerjaan, tentu kita membutuhkan kekuatan yang begitu besar untuk menghadapi segala macam cobaan yang ada. Seperti yang kita ketahui bahwa hidup tidak akan selamanya berjalan mulus, pasti akan ada cobaan atau rintangan yang menghalangi tujuan atau cita-cita kita. Oleh karena itu kita dituntut untuk bisa menghadapi masalah tersebut sehingga apa yang kita jalani dan apa yang menjadi harapan kita bisa tercapai dengan sebaik-baiknya. Semua usaha kita dalam menghadapi masalah atau cobaan tidak lepas dari bantuan Yesus sendiri. Tapi kadangkala karena kita terus berdoa kepada Yesus, seolah-olah kita lupa bahwa ada sosok wanita yang tidak lain adalah perantara doa kita sendiri kepada Yesus. Dan wanita itu adalah Bunda Maria. Bunda Maria adalah sosok wanita yang kuat, setia, sabar dan mau menyerahkan diri seutuhnya kepada Bapa. Sikap pasrah tersebut terlihat dalam ucapan “ Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu itu” ( Sabato,2006:32 ). Bunda Maria begitu patuh dan taat pada apa yang diperintahkan atau dikatakan oleh Allah. Kenyataannya adalah banyak orangorang di dunia ini yang masih belum bisa menghadapi masalah dengan baik. Mereka belum bisa taat dan menerima apa yang Tuhan berikan, sampai mereka harus lari dari masalah. Bunda Maria selalu taat dan menerima apa yang diberikan oleh Allah dengan hati yang terbuka. Pertanyaan untuk kita, mengapa kita tidak bisa melihat dan meneladani sikap Bunda Maria?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Contohnya saja masalah yang terlihat di kampus IPPAK dan yang pernah penulis alami di angkatan penulis. Awalnya angkatan saya berjumlah 48 orang, tapi seiring berjalannya waktu dari semester ke semester jumlah kami pun berkurang. Sampai saat ini masih tersisa 36 orang. Mereka yang memilih untuk berhenti dan meninggalkan kampus IPPAK, tidak bisa menghadapi masalah yang mereka hadapi di dalam kampus. Entah karena masalah mata kuliah yang sulit untuk diikuti, tidak bisa beradaptasi dengan situasi dan aturan di kampus, bosan dengan suasana yang ada. Tapi penulis tidak akan menguak tentang alasan mengapa mereka pergi dari IPPAK. Penulis hanya akan membahas tentang bagaimana kita semua (semester 1 – semester 9) yang masih berada di kampus IPPAK ini harus bertahan menjalani tugas dan panggilan kita selama ada di IPPAK ini sampai bisa lulus dengan baik. Dalam rangka meneladani spiritualitas Bunda Maria, kita bisa melihat terlebih dahulu kepribadian atau cerita tentang Bunda Maria itu seperti apa. Maria adalah orang yang terpanggil dan terpilih, yang selalu siap mengajarkan yang baik kepada kita : menjalankan tugasnya dengan setia dan penuh rasa tanggung jawab. Ia berjalan dari Nazaret ke Betlehem, dari Betlehem ke Mesir, dari Mesir kembali lagi ke Israel, dan seterusnya. Ia siap menaati perintah Tuhan. Ia siap mengasihi sesamanya. Intervensi Maria tampak dalam saat-saat yang tepat. Maria siap pada masa-masa awal dan masa-masa akhir hidup Yesus : Maria siap ketika awal hidup Yesus di Bait Allah serta mukjizat pertamanya di Kana (Yoh 2:1-1-2). Maria siap tampil lagi ketika berdiri di kaki salib Yesus. Maria juga siap ada setelah kenaikan Yesus ke Surga, ketika para murid bingung, Maria siap ada dan menemani para
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
rasul di Yerusalem. Sungguh, Maria selalu siap. Maria siap bersalin di kandang domba karena tapak Yesus harus berbekas di jerami dan kandang yang begitu sederhana. Maria siap berlari-lari ke Mesir karena tapak-tapaknya pada batu-batu cadas gunung itu sampai pada puncaknya. Yang jelas, mengacu pada Santo Ignatius Loyola dalam latihan rohani 230, bukankah benar bahwa cinta harus lebih diwujudkan dalam siapnya perbuatan daripada diungkapkan dalam katakata? ( Kokoh, 2009 : 13). Bunda Maria adalah sosok wanita yang kuat, setia, rendah hati. Kuat ketika melihat Putranya diadili, disiksa hingga wafat di kayu salib. Setia dengan perintah Allah, selalu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah. Rendah hati walaupun dia mengandung Sang Penebus dunia, tapi Bunda Maria tidak menjadi sombong dengan hal itu. Kita bisa belajar dari sikap-sikap Bunda Maria tersebut. Sebagai mahasiswa IPPAK, tentu akan banyak mengalami kesulitan. Dari kesulitan-kesulitan tersebut kita dituntut untuk bisa menghadapinya, salah satunya dengan cara meneladani sikap-sikap Bunda Maria dalam menjalani kehidupannya. Kita dipanggil oleh Tuhan untuk masuk di kampus IPPAK ini. Banyaknya persoalan atau kesulitan yang dihadapi itu merupakan ujian dari Tuhan. Kesetiaan kita diuji dalam menjalankan tugas kita di IPPAK. Mengapa penulis memilih sosok Maria sebagai teladan? Alasan pertama penulis memilih sosok Maria sebagai teladan adalah karena penulis sendiri sangat suka dengan sosok Maria. Maria adalah sosok wanita yang baik, apa adanya, kuat dalam menghadapi masalah, tegar, dan lebih tenang dalam menghadapi masalah. Manusia cenderung menceritakan permasalahannya ke teman-temannya. Sering
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
sekali mengeluh ketika ada masalah. Tapi Maria lebih memilih untuk diam dan tidak mengumbar masalah yang sedang dihadapinya kepada siapa pun. Yang terpenting dan perlu kita teladani adalah Maria diam tapi tidak sepenuhnya diam, Dia diam tapi dia tetap berdoa dan memasrahkan diri kepada Tuhan. Maria memohonkan jalan yang terbaik untuk dirinya. Sikap pasrah ini yang patut kita contoh. Karena hanya kepada Tuhanlah kita meminta, dan hanya Tuhan yang tahu dan pasti memberikan apa yang terbaik dan yang kita butuhkan. Sosok Maria bisa menjadi teladan untuk kita, karena Maria adalah Ibu dari Yesus penyelamat umat manusia dan Bunda kita semua. Sikap Maria yang mau menerima perintah Allah untuk mengandung sampai melahirkan Yesus, menjadikan kita semua selamat. Maria mempunyai sikap yang bijaksana dalam menjalani hidup. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri. Maria mau menjalani hidupnya sesuai dengan kehendak Allah. Seiring berjalannya waktu kesulitan pun mulai datang, misal: mata kuliah yang susah untuk diikuti, tuntutan IPK yang tinggi, tugas yang menumpuk, perselisihan dengan teman, dll. Kita dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Kita bisa meneladani sikap Maria yang sabar dalam menghadapi cobaan, tetap kuat dengan masalah yang ada. Dengan meneladani sikap Bunda Maria kita akan bisa menjadi pribadi yang kuat, sehingga bisa menjalani hidup dengan baik. Kenyataannya saat ini adalah masih ada banyak teman yang tidak bisa mengatasi masalahnya sampai harus memutuskan untuk keluar dan meninggalkan IPPAK. Karena tidak bisa mengolah emosi dan mengelola waktu dengan baik, maka rasa panik yang begitu terasa dan akhirnya memutuskan untuk keluar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
Oleh karena itu, penulis mengajak teman-teman yang masih bertahan di IPPAK untuk bisa terus menjalani tugasnya sebagai mahasiswa IPPAK dengan baik. Meneladani sikap-sikap Bunda Maria ketika sedang mengalami kesusahan. Sehingga pada akhirnya bisa lulus dengan baik.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini, dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Berapa besar persentase mahasiswa IPPAK yang berdevosi kepada Bunda Maria? 2. Dengan cara apa mahasiswa IPPAK berdevosi kepada Bunda Maria (rosario, ziarah, novena, dll)? 3. Apa yang mahasiswa IPPAK teladani dari sosok Bunda Maria?
C. TUJUAN PENULISAN 1. Menggali dan mengetahui jumlah presentase mahasiswa IPPAK yang berdevosi kepada Bunda Maria. 2. Mengetahui bagaimana cara mahasiswa IPPAK berdevosi kepada Bunda Maria (rosario, ziarah, novena, dll) 3. Memberi sumbangan bagi mahasiswa IPPAK untuk mengetahui lebih dalam tentang sikap yang bisa diteladani dari sosok Bunda Maria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
D. MANFAAT PENULISAN Penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Bagi mahasiswa/mahasiswi IPPAK menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang Spiritualitas Bunda Maria
yang pada akhirnya
diwujudnyatakan dalam sikap dan tingkah laku dalam hidup sehari-hari. 2. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang semakin luas mengenai Spiritualitas Bunda Maria sebagai sumber kekuatan batin. Sehingga penulis dapat membantu dalam membentuk pribadi mahasiswa IPPAK yang semakin dewasa dalam menghadapi masa perkuliahan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Tulisan ini mengambil judul “SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN” yang dikembangkan dalam lima bab yakni: Bab I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan bagian pendahuluan yang di dalamnya dikemukakan tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II : GAMBARAN UMUM TENTANG SPIRITUALITAS BUNDA MARIA DAN KEKUATAN. Bab ini mendeskripsikangambaran tentang spiritualitas, istilah spiritualitas, ciriciri spiritualitas Katolik, gambaran umum tentang Bunda Maria, Bunda Maria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
menurut Lumen Gentium, Bunda Maria sebagai teladan dalam proses beriman, peranan Maria bagi kita, spiritualitas Bunda Maria, perwujudan iman Bunda Maria, pengertian tentang kekuatan batin dan cara-cara menjadi pribadi yang kuat dan mahasiswa IPPAK.
Bab III: METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini di dalamnya akan dikemukakan tentang tujuan penelitian, tempat penelitian, metode penelitian, responden penelitian, instrument penelitian, variabel penelitian, laporan penelitian, pembahasan penelitian dan hasil penelitian.
BAB
IV
:
PENDAMPINGAN
UNTUK
DAPAT
SEMAKIN
LEBIH
MENGENAL DAN MENELADANI BUNDA MARIA BAGI MAHASISWA IPPAK UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA. Pada bab ini berisi usulan program berupa Shared Christian Praxis(SCP)
BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari seluruh hasil yang telah penulis sajikan dari bagian pendahuluan dan bab I sampai bab IV.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
BAB II SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN DALAM MENGHADAPI MASALAH
A. SPIRITUALITAS BUNDA MARIA 1. Spiritualitas a. Istilah Spiritualitas Jika kita mendengar kata ‘spiritualitas’, kita dibawa pada suatu kenyataan bahwa di dalam hidup, manusia selalu mencari ‘sesuatu di atas dirinya’ sebagai manusia. Hal ini disebabkan karena kita manusia tidak hanya terdiri dari tubuh saja, melainkan juga jiwa spiritual, sehingga kita selalu memiliki kecenderungan untuk menemukan jati diri kita dengan mengenali Sang Pencipta. Seperti halnya ikan salmon yang mengembara ribuan kilometer dalam hidupnya untuk kembali ke tempat ia dilahirkan dan mati di tempat asalnya tersebut; demikian halnya dengan manusia. Sudah selayaknya, kita yang diciptakan lebih sempurna dari ikan salmon- menyadari, bahwa kita berasal dari Tuhan dan suatu saat akan kembali kepada Tuhan. Maka, di dalam hidup, kita akan berusaha untuk mengenal diri sendiri dan Tuhan, dan di sinilah spiritualitas berperan dalam kehidupan kita. Spiritualitas mengacu pada nilai-nilai religius yang mengarahkan tindakan seseorang. Jika nilai-nilai yang dipegang tidak mengarah pada Tuhan, kebahagiaan yang dicapai adalah ‘semu’ sedangkan jika nilai-nilai itu mengarah pada Tuhan, kebahagiaan yang diperoleh adalah kebahagiaan sejati. Meskipun
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
spiritualitas ini tidak terbatas pada agama tertentu, namun kita bisa memahami bahwa spiritualitas mengarah pada Tuhan Sang Pencipta. Semua manusia diciptakan oleh Tuhan yang satu dan sama, dan karena hanya di dalam Tuhanlah kita mendapatkan jawaban atas segala pertanyaan di dalam kehidupan ini (Listiati, Apakah Spiritualitas Katolik)
b. Ciri-Ciri Spiritualitas Katolik 1) Berpusat pada Kristus. Kristuslah yang menciptakan hidup spiritual, sebab di dalam Dia, Tuhan menyatakan diriNya oleh kuasa Roh Kudus. Oleh karena itu spiritualitas tergantung dari semua pengajaran Kristus. 2) Melalui Kristus menuju kesatuan dengan Allah Tritunggal. Karena Kristus adalah Pribadi kedua di dalam kesatuan Tritunggal Maha Kudus, maka jika kita bersatu dengan Kristus, maka kita akan bersatu dengan Allah Tritunggal. 3) Keikutsertaan di dalam misteri Paska Kristus (salib, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga), melalui rahmat Tuhan, iman, kasih, dan nilai-nilai Kristiani lainnya. Singkatnya, Spiritualitas Katolik tak terlepas dari Salib Kristus, penderitaan dan kesadaran diri akan dosa- dosa kita yang membawa kita pada kebangkitan di dalam Dia. Karena misi Keselamatan Kristus diperoleh melalui Salib, maka sebagai pengikutNya, kita pun layaknya mengambil bagian dalam penderitaan itu, terutama dengan kesediaan untuk terus-menerus bertobat dan mau menanggung penderitaan demi keselamatan sesama, dan dengan demikian kita dapat mengambil bagian di dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
kemuliaan-Nya. Jika kita hanya mau mengambil bagian dalam ‘kemuliaan’ tanpa mau mengambil bagian dalam ‘penderitaan’ yang dizinkan oleh Tuhan untuk terjadi di dalam hidup kita- maka kita tidak menerapkan Injil dengan seutuhnya. 4) Berdasarkan kesaksian akan Kasih Tuhan. Kitab Suci bukan hanya wahyu Tuhan, tapi juga pernyataan akan pengalaman manusia di dalam wahyu Tuhan itu. Apa yang dialami oleh Adam dan Hawa, Nabi Abraham, Ayub, Bunda Maria, Rasul Petrus dan Paulus, dapat dialami oleh kita semua. 5) Disertai kesadaran akan dosa dan belas kasihan Tuhan. Spiritualitas Katolik berlandaskan atas keyakinan akan Kasih Tuhan di atas segalanya yang mampu mengubah segala sesuatu. Pada saat Tuhan mengasihi kita, dan jika kita membuang segala dosa yang menghalangi kita untuk menerima kasih-Nya, dan dengan iman dan doa, maka kita dapat sungguh diubah, dikuduskan dan dimampukan berbuat baik. 6) Mengarah pada kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Allah. 7) Melihat Bunda Maria sebagai contoh teladan. Spiritualitas Katolik menerima segala kebijaksanaan Tuhan yang selalu menggunakan peran pengantara, yaitu Musa, para nabi, Yohanes Pembaptis, dan terutama Bunda Maria untuk menyelenggarakan karya keselamatan-Nya. Karya Tuhan yang ajaib juga nampak dalam mukjizat keperawanan Maria dan melalui ketaatan dan kesediaan Maria, Allah menganugerahkan rahmat yang tiada batasnya, yaitu kelahiran Yesus Kristus, Penyelamat kita di dunia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
8) Mangacu pada Gereja-Nya, Gereja Katolik. Gereja merupakan sumber atau alat yang meneruskan rahmat Tuhan. Rahmat Tuhan ini kita peroleh melalui sakramen-sakramen terutama Ekaristi; dan juga melalui ketaatan kita pada para penerus Rasul Kristus yang telah dipilih oleh- Nya. Gereja sebagai kesatuan (komuni) manusia dengan Tuhan, selalu memperjuangkan martabat manusia, dan memperhatikan kesatuannya dengan para orang kudus; sebab melalui kesatuan ini Allah dimuliakan.
2. Bunda Maria a. Maria dalam Lumen Gentium Pada tanggal 21 November 1964, pesta St. Maria dipersembahkan dalam bait Suci, ditandatangani Konstitusi Dogmatik tentang Gereja, Lumen Gentium. Para Bapa Konsiliaris lama berefleksi mengenai Maria, “Perawan yang Suci dan Bunda Tuhan (Mater Dei)”. Akhirnya dipersembahkan kepadanya bab lebih panjang dari seluruh konstitusi dogmatik ini, bab VIII. Maria digambarkan sebagai model, citra bagi Gereja, umatnya, dan bagi yang berhidup bakti, para imam dan rasul awam (Sabato, 2006:71). Perdebatan dan perbedaan selama pembahasan bab VIII, yang berlatar belakang aliran-aliran teologi, berakhir dan disetujui. Dengan demikian hilanglah segala keraguan : “Bunda Maria terlibat secara vital dalam misteri Kristus dan Gereja. Penghormatan terhadapnya sesuai dengan tradisi dan berakar pada Kitab Suci.” (Sabato, 2006:73).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
Ajaran dan petunjuk bab VIII itu menjadi dasar dan arah untuk pembaruan buku liturgi dan devosi dengan memperhatikan segi sejarah, teologi, biblis, pastoral dan ekumenis. (Sabato, 2006:71) Hasil dari ajaran ini terlihat : a. Devosi menjadi sumber suatu evangelisasi baru. b. Surat kepausan “Marialis Cultus” (Paulus VI, th 1974), 10 tahun setelah Lumen Gentium. c. Refleksi teologi dan mariologi: “peranan Maria didukung studi dan kongres tingkat nasional dan internasional, dibahas problematik baru berkaitan sosiologi dan antropologi masa kini. d. Mariologi diperkaya oleh pengalaman rohani tokoh-tokoh marialis, seperti St. L,. de Monfort, Max. M. Kolbe, Yohanes Paulus II, muncul gerakan berinspirasi pada teladan dan sikap Maria. e. Pengaruh penghayatan “spiritualitas marialis” Yohanes Paulus II: Surat Ensiklik “Redemptoris Mater”; “Mulieris Dignitatem” (Martabat Wanita); “RosariumVirginis mariae”; “Ecclesia de Euchrarisitia” (bab terakhir: Maria, Wanita Ekaristi;) f. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dasar utama mariologi adalah LumenGentium bab VIII (Sabato, 2006:73-74). Bunda Maria dalam eklesiologi: Maria adalah ikon, gambar, teladan Gereja. Tentang mariologi dinyatakan sebagai berikut : 1. Maria adalah Bunda Penebus dan Penyelamat 2. Maria adalah Socius, Pendamping Sang Penebus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
3. Maria adalah Hamba Tuhan, Putri Sion, murid Kristus dan citra Gereja (Sabato, 2006:73-74). Yang dibahas adalah keterlibatan Maria yang mendalam dalam karya keselamatan Putranya. Kemudian peranan, fungsi, privileginya dalam hubungan dengan Gereja, umat Allah, Tubuh mistik, Bait/kenisah Roh Kudus. Bunda Maria adalah anggota pertama dan sempurna dalam Gereja. Fungsi “keibuannya” (Maternitas Divina) adalah terhadap Kepalanya (kristologi) dan terhadap anggotaanggotanya (eklesiologi). Bunda Maria adalah teladan iman dalam dialog dengan Firman Allah yang selalu menuntut jawaban dan sikap bebas, tanggung jawab serta kerja sama atas rencana ilahi; Maria, adalah guru dan sekaligus murid dalam mengenal dan menyerahkan diri kepada kehendak ilahi; Keibuan yang Perawan (Sponsa Spiritus Sancti) adalah ikon Keibuan Gereja (Maternitas Ecclesiae). Dia adalah ikon sempurna bagi setiap orang untuk mengembalikan keadaan rahmat, “gambar dan rupa kita” (Kej 1,26) karena dia adalah immaculata, tanpa noda. Ia juga telah mendahului umat manusia dalam kebangkitan badan (Maria Assumpta). Dalam kehidupan umat kristiani Bunda Maria dapat dijadikan teladan atau spirit dalam menjalani hidup sehari-hari. Banyak yang bisa kita teladani dari kisah hidup seorang Maria itu sendiri. Ada alasan mengapa Maria bisa menjadi isi spiritualitas kristiani. Alasannya sudah kita ketahui dan tidak asing bagi kita umat kristiani adalah bahwa Maria sama seperti kita. Sama seperti kita dalam arti samasama percaya kepada Allah, sama-sama mengimani Allah. Hal itu nampak pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
kejadian saat Maria diberi kabar oleh malaikat utusan Allah bahwa Ia akan mengandung seorang anak yang bernama Yesus. Iman Maria yang begitu percaya kepada Allah tergambar jelas saat Ia berkata kepada malaikat itu : “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” ( Luk 1:38). Maria taat pada perintah Allah dan memasrahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah. Tidak hanya sampai pada mengandung dan melahirkan Yesus saja, tapi Maria terus mendampingi Yesus sampai Yesus wafat di kayu salib. “Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, istri Klopas dan Maria Magdalena” (Yoh 19:25). Perjuangan seorang Maria dari saat mengandung, melahirkan, mengurus Yesus dari sejak Ia kecil, remaja sampai menjadi seorang yang dewasa, menyaksikan Putranya diadili, disiksa sampai dihukum mati disalibkan sangatlah tidak mudah. Layaknya seorang ibu yang tidak akan tega melihat anaknya menderita kesakitan bahkan sampai dihukum mati oleh orang banyak. Bunda Maria tetap tegar dalam menjalani hidupnya, ia tetap percaya dan taat dengan kehendak Allah.
b. Bunda Maria sebagai Teladan dalam Proses Beriman Kita mengetahui bahwa Maria adalah sosok wanita yang sangat menaati perintah Allah. Buktinya Maria mau menerima dirinya untuk mengandung dan melahirkan Yesus walaupun ia belum menikah. Kita sebagai manusia biasa saja banyak yang tega membuang bahkan menggugurkan anak karna hamil diluar nikah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
Maria memegang peranan yang tidak dipegang orang lain. Maria percaya (beriman) pada Allah. Ia percaya bahwa apa pun yang Allah berikan adalah yang terbaik untuknya. Maka dari itu Maria mau memasrahkan dirinya kepada Allah. Sikap pasrah Maria bukan berarti hanya diam dan tidak berbuat apa-apa. Maria menjalani hidup seperti orang kebanyakan, makan, minum, bekerja, tidur, dan berdoa. Maria selalu berdoa memohonkan yang terbaik dalam hidupnya, terutama saat Maria menerima kabar bahwa ia mengandung. Dalam perasaan takutnya Maria terus berdoa sampai akhirnya ia menerima perintah Allah untuk mengandung Yesus. Maria adalah ibu dari Yesus sang juru selamat semua manusia. Dengan arti yang sama Maria disebut “ibu” semua mereka yang ditebus, malah “ibu” semua manusia. Konsili Vatikan II tidak berkeberatan menyebut Maria “ibu kaum beriman” dan “ibu semua manusia” (dalam tata penyelamatan). Kita sebagai umat beriman yang mengakui dan mempercayai keberadaan Bunda maria pun juga percaya kepada Yesus yang tidak lain adalah anak yang terlahir dari rahim Maria sendiri. Keberadaan Yesus bergantung pada Maria, dalam arti keputusan Maria untuk menerima atau tidak saat menerima kabar bahwa ia mengandung, menentukan keberadaan Yesus saat sekarang ini (Groenen, 1988:102) Dengan merelakan diri menjadi ibu Yesus sampai akhir (dalam turut menderita) Maria secara personal menerima tawaran dari Allah (berupa anaknya sendiri). Dengan demikian Maria secara personal diikutsertakan dalam penyelamatan yang menyangkut semua orang. Berkat penerimaan awal (menjadi ibu) oleh Maria itu penyelamatan masuk ke dalam sejarah. Setiap manusia yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
secara personal menerima tawaran dari Allah (melalui iman akan Yesus Kristus) menggabungkan diri dengan penerimaan oleh Maria. Sikap Maria yang pasrah menyerahkan diri seutuhnya pada Allah sangat patut kita teladani. Di dalam hidup ini kita manusia biasa hanya bisa berharap, berdoa dan berusaha. Selebihnya dari itu biarkan Tuhan yang menentukan jalan yang harus kita jalani sesuai dengan kehendak-Nya (Groenen, 1988: 105-106).
c. Peranan Maria Bagi Kita Seperti yang kita ketahui bahwa Bunda Maria setia mendampingi Yesus sampai Yesus wafat di kayu Salib. Peristiwa penting saat itu adalah saat dimana Yesus menyerahkan murid yang dikasihi˗Nya kepada Maria menjadi anaknya, dan Maria kepada Murid-Nya menjadi Ibu-Nya (Emir, 2006:42). Peranan Maria menjadi penting dalam peristiwa ini, karena Maria Ibu Yesus, menjadi Ibu dari murid-Nya dan sekarang menjadi Ibu dari semua umat yang percaya pada Yesus. Dari peristiwa tersebut penulis menyimbolkan bahwa murid yang diserahkan oleh Yesus untuk jaman ini adalah kita semua yang percaya pada Yesus. Yesus sudah menyerahkan kita semua pada Maria yang tidak lain adalah IbuNya sendiri. Yesus ingin kita menganggap Maria seperti Ibu kita sendiri. Maka dari itu tidak sedikit orang yang berdevosi, berdoa kepada Maria, dengan novena, rosario, ziarah, dll. Banyak yang percaya bahwa seperti doa novena 3x salam maria itu manjur dan bisa terkabul. Hampir setiap hari Minggu dalam misa di gereja, penulis mendengar ucapan terimakasih atas terkabulnya doa novena 3x salam maria. penulis pribadi sering bercerita kepada Maria, dengan berdoa atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
hanya sekedar bercerita sendiri, kadang juga pergi ke Gua Maria untuk berdoa menenangkan diri. Sosok Maria seperti seorang ibu dalam kehidupan nyata. Peranannya semasa hidup begitu kuat. Sebagai anak, kita meneladani seorang ibu. Dari kita lahir, kecil, remaja, dewasa, sampai kapanpun ibu yang selalu mengajarkan kita dalam berbuat dan berkata baik dalam hidup kita. Sama seperti Maria, lewat kisah hidupnya kita diajarkan untuk bisa pasrah, menuruti kehendak Allah, setia mengikuti Yesus, selalu kuat, tegar dalam menghadapi kesulitan. Di sini letak pentingnya peranan Maria semasa hidupnya. Kita bisa mempelajarinya dari Kitab Suci atau buku bacaan lainnya tentang Maria. Layaknya seorang ibu yang selalu mendampingi anaknya, memantau anak dari jauh, selalu ada kapan saja untuk anaknya. Yang berbeda adalah sosok yang terlihat nyata dan yang tidak terlihat secara nyata. Tapi jika dirasakan keduanya menjadi hal yang sama. Ada yang tidak begitu dekat dengan ibunya, tapi rasa sayangnya tetap terasa dan terus ada. Seperti Pastor Peter John McLaughlin OMI (2010:10) berpendapat: Relasi saya dengan Bunda Maria cukup terpengaruh oleh relasi saya dengan ibu saya. Saya tidak tergolong dekat dengan ibu. Kendati demikian, saya selalu berusaha dekat dengan ibu. Ibu saya adalah sosok ibu yang dekat tapi jauh. Gambaran ini mempengaruhi relasi rohani saya dengan Maria. Doa rosario sering saya lakukan Ada kasus bahwa Bunda Maria sering dilihat sebagai jalan pintas, pintu belakang ke surga, atau juru kunci rahasia (Emir, 2006:16). Pandangan tersebut sebetulnya tidak baik, karena menimbulakan kesan yang berbau magis dan tahyul. Menganggap rosario atau benda rohani lainnya sebagai benda magis. Dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
membuat sasaran devosi tidak lagi pada Allah, hanya berhenti pada Maria (Emir, 2006:17). Maria hanya sebagai perantara, sebagaimana Maria yang juga telah melahirkan Yesus. Allah memakai Maria sebagai perantara dalam menghadirkan Yesus ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia.Bunda Maria menghantar kita untuk lebih menghormati, menyembah, mencintai, dan sungguh percaya akan kehadiran Yesus yang hadir nyata dalam Ekaristi. Dengan itu kita didorong lebih bersatu, selalu akrab, erat dan mesra dengan Yesus dalam Ekaristi, karena Ekaristi adalah sumber dan puncak dari hidup dan perutusan Gereja (Emir, 2006:19).
d. Spiritualitas Bunda Maria 1) Penyerahan Diri seutuhnya Menyadari diri sebagai hamba dan segala sesuatuhanyalah kelimpahan rahmat semata, Bunda Maria tidak dapat berbuat lain kecuali menyerahkan diri dalam kesederhanaan iman kepada rencana Ilahi. Yang menjadi pedoman Bunda Maria ialah “Jadilah padaku menurut perkataanmy itu” (Luk 1:38). Sabda Tuhan itulah yang menjadi pusat hidup Bunda Maria. Dengan bagitu Bunda Maria menjadi hamba karya penyelamatan Allah. Bunda Maria terlibat di dalam rencana keselamatan Allah secara utuh. Sikap penyerahan diri Bunda Maria ini sesungguhnya merupakan buah iman Bunda Maria tidak mengandalkan diri pada kekuatannya sendiri tetapi kepada kuasa Allah yang menaungi dan akan menyertai dengan berbagai rahmat yang lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
Bunda Maria sebagai perempuan saleh Yahudi, pasti akrab dengan sabdasabda Allah yang terdapat di dalam Kitab Suci. Dia mencintai sabda-sabda itu, karena penuh kuasa. Maka dia menyimpan dan merenungkannya. Dia percaya bahwa sabda itu akan terjadi. Dia berharap agar diperkenankan menyaksikan sabda Allah itu terjadi. Itulah yang membuat Bunda Maria siap dan sedia untuk menyambut tawaran Allah (Darminta, 1994:17). Oleh sabda-sabda itu Bunda Maria dibuat mampu untuk menyambut uluran tangan Allah. Dia hidup seutuhnya untuk rencana Allah. Maka kepada Bunda Maria juga dianugrahi hidup ilahi sendiri, yang dibawa oleh Yesus, yaitu hidup sepenuhnya untuk kehendak Allah. Dia dianugrahi keperawanan, meskipun dia itu ibu Sang Penebus. Dia dianugrahi kemiskinan, yang menyerahkan segala sesuatu yang ada pada dirinya kepada Allah. Dia dianugrahi ketaatan, yang menjadikan dia sedia untuk melaksanakan rencana Allah. Karena itu Bunda Maria oleh Roh Kudus dibuat mampu untuk menyambut dan setuju kepada rencana Allah dengan penuh kebebasan, karena dilandasi oleh cinta. Maria menjadi manusia paling merdeka, yang pernah ada di dunia ini. Maria menunjukkan kepada kita, bahwa kemerdekaan beriman adalah anugrah yang diberikan terus-menerus oleh Roh Kudus yang menaungi. Merdeka berarti taat kepada Allah dan memegang seluruh hidup di tangan, serta menggunakan untuk mengabdi Allah dengan penuh kasih. Dalam iman seperti itu Maria menjawab kasih Allah dengan penyerahan diri seutuhnya untuk mengabdi Allah dalam segala-galanya. Maria sungguh hamba Allah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
2) Sikap Kontemplatifnya Bunda Maria tumbuh dalam iman, karena ia terus-menerus menatap Sabda Allah. Karena itu Bunda Maria selalu mengarahkan diri kepada pengabdian kepada Allah. Dalam diri Maria terpenuhilah gerak manusia menuju ke kesatuan dengan Allah dalam penyerahan diri dan kepatuhan penuh kasih. Itulah yang memberikan kegembiraan Maria sebagai “anawim” yang kecil dari Allah untuk menghayati hidup sepenuhnya terpusat kepada Allah dan kepada pelayanan kepada Allah. Tidak lagi penting bagi Bunda Maria, apakah pelayanan itu kecil atau besar. Mata
iman
kontemplatif
yang dimiliki
Bunda
Maria
itulah
yang
memungkinkan Maria melihat kuasa Allah dalam umat-Nya, baik dalam perkara atau peristiwa kecil maupun besar (Darminta, 1994:23). Kesadaran hati seperti itu menjadi kekuatan Bunda Maria untuk kerjasama dengan karya penyelamatan Allah lewat Kristus. Bunda Maria melihat dan merasakan dari lubuk hati terdalam, bahwa Allah dengan penuh kuasa sedang berkarya dalam dirinya maupun dalam umat-Nya. Maka Bunda Maria hanya berbuat satu hal, yaitu menyerahkan diri agar digunakan oleh Allah untuk karya-Nya. Membiarkan kuasa Allah nampak dalam hidupnya dan dalam umatnya itulah yang dia lakukan. Bunda Maria percaya, bahwa meskipun dirinya hina dan kecil, Allah berkenan menggunakan untuk menampakkan kuasa dan kekuatan-Nya. Allah setia kepada umat-Nya. Dalam dan dengan kehidupan yang seperti itu, Bunda Maria menyatakan dan mewartakan kepada kita bahwa manusia pada dasarnya dipanggil ke kesatuan dan persatuan dengan Allah. Inilah yang disebut kesatuan mistik. Maria melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
dirinya hanya segabai hamba rendah hati yang dipanggil untuk meluhurkan kemuliaan
Allah
dan
belaskasih-Nya
kepada
umat
manusia.
Luapan
pengabdianpenuh kasih dan kerendahan hati kepada Allah itu mengajak dan mengundang kita ke pangalaman akan Allah yang serupa. Bunda Maria mengundang kita untuk mengalami Allah, yang merupakan segala-galanya dalam hidup kita. Karena itu kita diajak pula untuk merasakan keagungan dan kegembiraan kita dalam pengabdian yang penuh penyerahan diri dan kasih, baik lewat pekerjaan atau karya sederhana, kecil maupun besar. Bunda Maria mengajari kita bagaimana menjadi hamba Allah. Kita semua diberi kemungkinan untuk mengalami semua yang dialami Bunda Maria, meskipun secara berbeda dan tidak sama seperti Bunda Maria. Kita semua diciptakan oleh Allah sebagai dan “menurut gambar dan rupa Allah” (Kej 1:26). Kita semua karena itu dipanggil untuk bersatu erat dengan Dia melalui kontemplasi akan Sabda-Nya, yang tinggal di dalam diri kita dan di dalam alam ciptaan serta peristiwa-peristiwanya. Untuk itu, sebagaimana Bunda Maria adalah perempuan pendoa, kita pun dipanggil menjadi pendoa.
3) Pendoa St. Lukas memperkenalkan Bunda Maria sebagai pendoa. Doa Bunda Maria punya ciri khusus. Diceritakan bahwa Bunda Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya (Luk 2:19.51). Dengan cara itu Bunda Maria menjadikan hati tempat berjumpa dengan Sabda Allah, bahkan tempat Allah sendiri bertahta. Hati diarahkan kepada rencana ilahi. Menyimpan dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
hati dan merenungkannya merupakan tindakan dan doa Maria dalam kepatuhan iman yang terdalam (Darminta, 1994:26). Dengan menyimpan dan merenungkan dalam hati, Bunda Maria membiarkan diri sepenuhnya dikuasai oleh Allah yang hadir dan berkarya menurut caranya sendiri. Maria menyambut Allah dengan hatinya. Dengan kata lain Bunda Maria berdoa dengan hatinya. Doa Bunda Maria dengan hati semakin lama semakin membuahkan keakraban dengan Yesus yang lebih mendalam, yaitu tidak hanya bertindak sebagai ibu jasmani bagi Yesus, melainkan menjadi rekan sekerja dengan Yesus (Yoh 2:4). Doa hati inilah yang menjadikan Bunda Maria mengerti segala sesuatu yang terjadi atas Yesus dan semua nubuat para nabi karena kekuatan Roh yang bersemayam di dalam hati. Bunda Maria menjadi mengerti bahwa dirinya dipanggil menjadi perempuan penciptaan baru, bunda semua orang-orang yang dilahirkan dalam iman akan Yesus. Dengan berdoa seperti itu, yaitu menyimpan dan merenungkan dalam hati, Bunda Maria mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap benar dan berdoa benar kepada Allah. Semakin dekat dengan Tuhan, orang semakin merasa dirinya kecil, lemah dan tak pantas. Kita diajak untuk berdoa dengan seluruh hati, dengan segala kerendahan hati dan dengan segala penyerahan diri. Doa maria sungguh doa seorang hamba, yang kenal betul akan Tuhannya.
4) Kerendahan Hatinya Sosok Maria telah melekat di benak setiap orang Katolik. Hatinya yang penuh kasih dan ketaatannya kapada Tuhan membuat ia mendapatkan karunia kudus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
dengan mengandung Putra Allah. Sikapnya yang peka terhadap orang lain dan situasi di sekitarnya membuatnya menjadi Ibu Kebijaksanaan. Peranan Maria dalam mengasuh Yesus di tengah keluarga Nazaret membuat yesus pun menjadi anak yang bijaksana. Kebijaksanaan Yesus bukan semata-mata karunia dari BapaNya di surga, tetapi memang nyata juga berasal dari didikan Maria sebagai bunda yang tidak gegabah dan bijaksana dalam bertindak (Kokoh, 2009:43). Kita sebetulnya bisa lebih belajar menjadi “Maria-Maria zaman sekarang” ketika kita sungguh bersedia sejenak bijak merenung-renungkan arti nama MARIA, yakni Mau Rendah Hati Ikut Allah. Hendaklah kamu selalu rendah hati (Ef 4:2, Flp 2:3). Kerendahan hati bukanlah suatu sikap yang sekedar menganggap diri penuh kelemahan dan kekurangan dan sebaliknya orang lain penuh kekuatan dan kelebihan. Kerendahan hati adalah suatu sikap yang merendah dan terbuka di hadapan Allah. Kerendahan hati adalah suatu sikap yang hidup yang menganggap orang lain sama penting dan mulianya dengan diri sendiri dan karena itu dengan ikhlas menghormati dan melayaninya tanpa merasa hina atau rendah. Lebih dalam, kerendahan hati adalah suatu sikap hidup yang terus-menerus membuka diri untuk dikoreksi dan tak pernah mengklaim kebenaran sebagai monopoli diri sendiri (Kokoh, 2009:44). Pada akhirnya, kerendahan hati adalah sikap yang membuka diri kepada pertolongan orang lain dan terutama Allah. Allah memanggil kita bersikap rendah hati sebagaimana diteladankan oleh Maria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
5) Devosi kepada Bunda Maria Ada banyak cara kita untuk berdoa, salah satunya berdoa kepada Bunda Maria. Tidak sedikit umat yang sering berdevosi kepada Bunda Maria. Devosi berarti : suatu sikap hati serta perwujudannya, yang dengannya orang secara pribadi mengarahkan diri kepada sesuatu atau seseorang, yang dihargai, dijunjung tinggi, dicintai dan ditujui (Groenen, 1988:150). Devosi kepada Maria biasanya amat konkret dan realistik. Devosi bertitik tolak pada kehidupan sehari-hari dengan segala kebutuhannya. Ada yang meminta penyembuhan, jodoh, lulus ujian, tambahan penghasilan, pertobatan orang tertentu, dibebaskan dari perang, bencana alam, dll (Groenen, 1988:170). Tapi terkadang berdevosi kepada Maria hanya sesekali saja saat sedang kesusahan. Seperti saat menjelang ujian nasional, gereja akan penuh dengan anak-anak yang berdoa memohon agar mereka lulus. Tapi setelah selesai masa ujian, cenderung lupa untuk mengucap syukur atau lebih sering ke gereja lagi. Ada berbagai macam cara berdevosi kepada Bunda Maria: a. Novena Novena (Novem – Latin, artinya sembilan) adalah suatu acara/kegiatan yang dilaksanakan selama sembilan hari, sembilan waktu, sembilan tempat, sembilan bentuk/jenis cara, dsb. Ada banyak jenis novena dalam Gereja katolik, antara lain: Novena Pentakosta/Novena Roh Kudus, Novena Hati Kudus Yesus, Novena Kerahiman Ilahi, Novena Maria, Novena Arwah, dll (Emir, 2006:109). Yang akan kita bahas disini adalah Novena Maria, karena banyak umat yang memakai doa novena ini untuk memohonkan sesuatu. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa doa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
novena Maria ini bisa dikatakan ampuh/manjur, tapi tidak semua karena semua sudah diatur oleh Tuhan dan kita hanya bisa meminta. Tuhan tau apa yang kita butuhkan, jika waktunya sudah tiba maka permohonan kita akan dikabulkan saat itu. Novena Maria adalah bentuk kebaktian dan doa khusus untuk menghormati Bunda. Dilaksanakan selama sembilan kali berturut-turut (sembilan hari, sembilan pekan, sembilan bulan, sembilan tempat/gua Maria/gereja, atau sembilan tempat suci Maria, dll). Dapat dilaksanakan sendiri atau bersama-sama/banyak orang (Emir, 2006:109). Doa novena memang baik dilaksanakan selama sembilan hari berturut-turut, tapi tidak jarang juga ada beberapa orang yang tidak tuntas menyelesaikan novena selama sembilan hari berturut-turut. Entah karena malas atau terlalu sibuk, maka ada hari yang terlewat untuk berdoa sehingga harus mengulang lagi dari hari pertama.
b. Ziarah Ziarah adalah suatu rangkaian perjalanan religius yang dilakukan baik secara pribadi maupun berkelompok ke lokasi/tempat khusus dan istimewa secara rohani (tanah suci, tempat orang kudus Gereja, gereja bersejarah, dll), atau untuk memperingati peristiwa tertentu/peristiwa suci dan bersejarah yang pernah terjadi di tempat itu (Emir, 2006:115). Banyak umat yang suka berziarah terutama ke Gua Maria. Apalagi pada bulan Mei dan Oktober, Gua Maria akan penuh dengan umat katolik yang ziarah dan berdoa disana. Ada yang datang secara pribadi dan tidak sedikit juga yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
datang dengan rombongan. Banyak yang bisa dilakukan saat ziarah, seperti jalan salib, rosario, berdoa secara pribadi di depan gua, dll. Ziarah Maria adalah suatu perjalanan religius yang dilakukan baik secara pribadi maupun bersama-sama dalam kelompok, dengan tujuan mengunjungi tempat-tempat suci Maria, seperti Gua Maria, Gereja/Kapel Maria, tempat penampakan Maria, dll, dengan maksud untuk menghormati Bunda Maria di tempat-tempat itu dengan mengadakan misa bersama, doa novena bersama, jalan salib, dll (Emir, 2006:116). Ziarah Maria itu baik untuk mengenang dan menghormati Bunda Maria yang tidak lain adalah Ibu dari Yesus. Seperti menurut Mgr. Johannes Maria Trilaksyanto Pujasumarta (2011:12) : Kebiasaan umat katolik berziarah itu baik untuk menungkapkan iman mereka. Banyak orang katolik senang berziarah ke Gua Maria karena pertama umat katolik memiliki seorang tokoh khusus yang menjadi pokok iman, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus mempunyai bunda, yaitu Bunda Maria. Maka orang katolik memiliki devosi besar kepada Bunda Maria. Devosi ini diungkapkan dengan berbagai macam cara. Dari situlah ada tempat-tempat ziarah untuk mnghormati Bunda Maria. Sementara itu tradisi gereja juga menunjukkan ada bulan-bulan yang dijadikan orang katolik sebagai waktu khusus untuk mengungkapkan devosi kepada Bunda Maria, yaitu mei dan oktober. c. Rosario Setiap umat katolik pasti sudah mengenal dengan jelas doa rosario. Setiap bulan Mei dan Oktober setiap hari umat katolik berdoa rosario bersama di gereja. Rosario artinya karangan bunga mawar, boleh putih atau merah, kuning; warna itu mempunyai arti simbolik. Paus sangat menganjurkan doa rosario, khususnya sebagai semacam “liturgi keluarga”. Bulan mei dan oktober dikhususkan untuk doa rosario (Groenen, 1988:175).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Doa rosario begitu lama populer pada umat katolik (sampai menjadi semacam tanda pengenal, tanda kekatolikan) tentu ada masalahnya. Dapat dinilai sebagai semacam magis, mekanik dan obat penenang serta obat tidur (Groenen, 1988:176). Memang nyatanya ada beberapa orang yang memakai doa rosario sebagai “obat tidur”, dalam arti setiap orang akan merasa cepat ngantuk saat melakukan aktifitas yang membosankan. Bagi sebagian orang itu doa rosario terlihat doa yang sangat panjang, terkadang kita pun malas-malasan karena itu. Tidak jarang kita pun tidak tuntas saat doa rosario karena tertidur. Maka dari itu diharapkan agar setiap orang yang berdoa dari dalam hati dan memang bertujuan kepada Yesus, bukan karena alasan lainnya atau digunakan untuk tujuan lain.
B. KEKUATAN BATIN DALAM MENGHADAPI MASALAH Kekuatan batin adalah kekuatan yang ada di dalam diri setiap orang yang dianugerahi oleh Allah. kekuatan batin ini diperlukan oleh semua orang termasuk mahasiswa IPPAK yang sedang menjalani kuliah dari awal sampai lulus. Kekuatan batin ini dibutuhkan sebagai kekuatan ketika sedang menghadapi satu masalah. Masalah yang dihadapi mahasiswa berbagai macam, dari mulai tugas yang menumpuk, masalah dengan teman, masalah pribadi, dengan dosen, dll. Maka disini penulis ingin memakai tokoh Bunda Maria sebagai teladan yang dapat dicontoh oleh mahasiswa IPPAK. Kekuatan Bunda Maria dari mulai ia menerima kabar bahwa ia akan mengandung seorang anak yaitu Yesus sampai dititik akhir dimana ia harus kuat mengetahui dan melihat sendiri bagaimana Yesus anaknya sendiri disiksa sampai mati di kayu salib.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Kekuatan batin memiliki beberapa inti yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk tujuan yang luhur. Inti-inti dari kekuatan batin adalah sbb: 1. TUHAN ASAL SEMUA ENERGI. Inti kekuatan batin yang pertama adalah pemberian Tuhan. Dialah sumber dari segala sumber energi, tenaga dan kekuatan. Sumber energi dan kekuatan yang lain itu hakekatnya berasal dari Tuhan Yang Maha Kasih dan Sayang. Dia adalah sumber dari semua sumber apapun di alam semesta. Dibutuhkan keyakinan yang mendalam untuk mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya sumber kekuatan ini. Dari mana asal keyakinan? Asalnya tetap yaitu dari Pemberian Tuhan. Maka, jika kita sudah memiliki “keyakinan” artinya Tuhan sudah memberikan anugerah kekuatan batin yang perlu dirawat, dijaga dan ditingkatkan. Maka, langkah pertama bila ingin memiliki batin yang sangat kuat maka mintalah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. 2. PASRAH/SUMELEH/SUMARAH PADA-NYA. Inti kekuatan batin yang kedua adalah kepasrahan total pada kehendak-Nya. Apabila masing-masing mahasiswa terus menerus berkomunikasi dengan Tuhan, berdevosi dan berdoa juga pada Bunda Maria maka mereka akan menerima dengan senang hati dan ikhlas semua pemberian-Nya. Senang, susah, derita, bahagia, sedih duka lara nestapa maupun senyum akibat musibah maupun berkah hendaknya diterima dengan kepasrahan. Kepasrahan adalah usaha aktif mental dan batin kita untuk mengakui Kemahakuasaan Tuhan. Ya, langkah kedua bila ingin memiliki batin yang sangat kuat maka pasrah saja kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh pasrah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
3. DOA. Inti kekuatan batin keempat adalah doa. Doa terdiri dari berbagai macam jenisnya. Tetapi ada puladoa yang bersifat diulang-ulang dan nyaris monoton.Hakekat doa adalah sebuah kesaksian kita di depan Tuhan. Doa merupakan energi spiritual lalu akan memunculkan energi fisik yang luar biasa. Energi itu berwujud dan berbentuk macam-macam. Di Jawa, kita mengenal beragam bentuk energi yang bisa dikenali dari warnanya. Energi yang ada di alam berasal dari semua elemen pembentuknya, misalnya dari Cahaya, Api, Air, Angin, Tanah dan seterusnya. Tuhan juga membentuk semua yang ada di alam semesta ini dari elemen-elemen tersebut. Manusia diciptakan dari tanah, malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api, begitu pula dengan hewan di hutan dan tumbuhan serta segala sesuatu yang ada di bumi ini diciptakan Tuhan dari unsur-unsur di dalam bumi sendiri. 4. METODE ATAU CARA. Ini adalah kunci terakhir inti kekuatan batin. Kekuatan Batin bisa dicapai dengan banyak metode atau cara. Kita mengenal ribuan metode atau cara untuk menggali kekuatan batin yang tersembunyi pada diri manusia. Di India, kita mengenal tradisi Yoga, di Barat kita mengenal tradisi meditation, di Indonesia kita mengenal semedhi, maladehing, manekung, maneges. Di negara-negara Arab, kita mengenal tradisi bertahanut dan seterusnya. Cara boleh berbeda namun semuanya bermuara pada inti yang sama; yaitu bagaimana kita memfokuskan keinginan agar menyatu dengan ibadat-Nya (Wongalus, 2009)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
C. CARA-CARA
MENJADI
PRIBADI
YANG
KUAT
DALAM
MENGHADAPI MASALAH Kekuatan batin adalah kekuatan yang ada di dalam hati semua orang termasuk mahasiswa IPPAK, dimana mahasiswa bisa sabar menghadapi setiap masalah yang ada terutama selama masa perkuliahan. Ada beberapa cara untuk bisa membuat seseorang bisa menjadi pribadi yang kuat :
1. Mengatasi stress Seiring dengan banyaknya aktivitas yang dijalani, aktivitas mental juga bertambah. Kalau beban sudah berlebihan, biasanya kita menjadi tertekan (Rohani, 2004:23). Misalnya saja di semester-semester tertentu yang menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang tidak banyak. Untuk tidak menjadi stres yang berkepanjangan kita bisa melakukan sesuatu: a. Minimalisir. Misalnya jika kita adalah orang yang suka menunda sehingga banyak urusan yang tidak beres. Atau terlalu banyak kemauan dan tidak pernah merasa puas dan membebani diri dengan target yang tinggi. Kita bisa meminimalisir itu dengan manajemen waktu untuk yang suka menunda pekerjaan. Dan bagi yang terlalu memaksa diri, cobalah untuk bertarget yang realistis saja. Dengan bersikap seperti ini kita bisa meminimalisir terjadinya stres. b. Mencari selingan. Jangan hanya melakukan segala sesuatu yang menyebabkan stres, sekalipun itu kewajiban. Sempatkan untuk melakukan hal yang lain juga. c. Relaksasi diri. Kita melakukan sesuatu yang membuat kita merasa rileks. Setiap orang mempunyai cara masing-masing untuk berelaksasi. Misalnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
dengan mendengarkan musik, berendam, atau hanya sekedar duduk santai sejenak. d. Curhat dengan Tuhan. Kadang-kadang kita bertemu dengan hal-hal yang menyebabkan stres di luar kendali kita. Ketika kita bertemu dengan hal-hal yang menyebabkan stres, sudah layak dan sepantasnyalah kita datang kepada Tuhan yang mempunyai kuasa terhadap apa yang di luar kendali kita. Mintalah agar Tuhan mau ikut campur tangan dalam persoalan kita lewat doa. Seperti Bunda Maria yang juga berdoa kepada Allah, menyerahkan segala persoalannya ke dalam tangan Allah. Hati kita akan terasa lebih lega karena di dalam Tuhan selalu ada harapan baik.
2. Menghilangkan pikiran negatif Memang tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari yang akan datang. Tapi semua itu bukan berarti tidak ada harapan. Jika kita hanya bisa mengeluh dan berpikiran negatif, pandangan kita pun akan menjadi suram. Belum berbuat apaapa sudah menyerah dan kalah terlebih dahulu (Rohani, 2004:37). Maka dari itu kita perlu menghindari : a. Merasa tidak beruntung. b. Iri dengan fasilitas teman. c. Merasa tidak bisa. d. Menyalahkan keluarga. e. Menyalahkan Tuhan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
3. Menghadapi kritik Dalam mencapai cita-cita kita tidak berjalan sendiri. Ketika kita berbuat sesuatu, kita berinteraksi dengan orang lain dan menimbulkan reaksi dari orang lain. Salah satunya adalah dengan adanya kritikan. Kecenderungan kita mudah sakit hati menerima kritikan (Rohani, 2004:42). Sebenarnya jika kita mau mendengarkan kritik dengan positif, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kritikan tersebut. Dengan kritik, kita bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.
4. Mengelola emosi Masa remaja seumuran kita ini dikatakan masa yang penuh gejolak emosi. Namun bukan berarti emosi dibiarkan tumbuh dengan liar. Sekarang saatnya untuk belajar bersikap tepat terhadap brbagai jenis emosi. Jika kita tidak bisa menguasai diri dalam menghadapi berbagai emosi, bisa dipastikan energi kita akan habis dan aspek kehidupan yang lain bisa terlantar. Bila kita merasakan ada suatu emosi yang mendatangi kita, kita perlu memikirkan lebih mendalam mengenai perasaan-perasaan kita. Kita cari apa yang menjadi penyebabnya. Setelah itu, kita memutuskan apakah kita akan memendam atau mengungkapkannya. Untuk remaja seumuran kita, ini termasuk tugas yang tidak mudah. Apalagi emosi itu kadang datangnya tak terduga dan dalam waktu yang cepat. Namun dengan kesadaran ini, minimal kita akan perlu belajar untuk menjaganya supaya tetap terkendali (Rohani, 2004:54). Akhirnya kita dapat memanfaatkan emosi ini hingga kita dapat menikmati hidup ini dengan bahagia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN SPIRITUALITAS BUNDA MARIA SEBAGAI TELADAN BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN
Dalam bab III ini diuraikan jenis penelitian, tujuan penelitian, tempat penelitian, instrumen penelitian, responden penelitian, waktu penelitian, variabel dan pembahasan hasil penelitian. A. PRODI IPPAK Prodi IPPAK adalah tempat dimana mahasiswa dan mahasiswi kuliah atau belajar. Program studi IPPAK menyelenggarakan Program Sarjana Strata 1 (S1). Kegiatan perkuliahan di IPPAK dikelompokkan dalam kegiatan tatap muka, praktikum dan praktik. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran IPPAK: 1. Visi : mewujudkan katekis yang bijaksana dan berilmu untuk membangun jemaat yang bermutu. 2. Misi : membina dan menyiapkan ahli katekese yang terampil membantu sesama dengan orang beriman dalam mengembangkan imannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
3. Tujuan : menghasilkan lulusan yang beriman mendalam, berkepribadian utuh, mampu berefleksi atas imannya dan berkualifikasi untuk mengemban misi IPPAK. 4. Sasaran : menghasilkan lulusan yang kompeten untuk menjadi guru agama di sekolah maupun fasilitator katekese dalam jemaat. B. Mahasiswa IPPAK Mahasiswa IPPAK adalah orang-orang yang belajar atau kuliah di kampus IPPAK.
Di
kampus
IPPAK,
mahasiswa
diberikan
bermacam-macam
pendampingan yang tentunya berkualitas bagi perkembangan hidup pribadi mahasiswa. Pendampingan tersebut antara lain: pendampingan akademik, pendampingan spiritualitas dan pendampingan kepribadian: 1. Pendampingan akademik Pada semester 1 diselenggarakan program bimbingan studi bagi mahasiswa baru. Program ini berbobot 2 sks/semester. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu para mahasiswa baru memasuki budaya belajar di perguruan tinggi. Selama menjalani proses pendidikan, mahasiswa didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Akademik sampai pada akhir masa studi yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi. Pada akhir masa studi, mahasiswa berhak memperoleh pendampingan dalam hal penulisan tugas akhir. Pendampingan dilakukan oleh dosen pembimbing penulisan tugas akhir. Dosen tersebut membantu mahasiswa dari awal penyusunan tugas akhir sampai tahap ujian dan perbaikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
2. Pendampingan spiritualitas IPPAK secara khusus diselenggarakan program pendampingan spiritualitas yang dikoordinasi oleh kepala bidang spiritualitas. Spiritualitas dimengerti sebagai semangat hidup dan perjuangan yang menjadi cara pandang atau pendekatan dalam pengelolaan hidup. Spiritualitas yang hendak ditumbuh kembangkan di IPPAK, sebagaimana di USD dan Universitas Yesuit lainnya, adalah Spiritualitas Ignatian: semangat hidup dan perjuangan sebagaimana diwariskan oleh St. Ignatius Loyola. Pola penumbuh kembangan Spiritualitas Ignatian di IPPAK mengacu pada dinamika Latihan Rohani yang telah disesuaikan dengan kebutuhan khusus mahasiswa IPPAK dan kebutuhan USD pada umumnya, yakni: a. Membangun
kekaguman
kepada
realitas
dunia
yang
secara
hakiki
mengungkapkan keagungan pencipta-Nya. b. Membangun kesadaran akan penyimpangan yang terus terjadi akibat kedosaan. c. Mendorong untuk terlibat khususnya di dalam proses penebusan yang terus berlangsung melalui disiplin ilmu yang ada. d. Serta mendorong pengembangan diri yang selaras dengan realitas penciptaan tersebut, ialah semakin menjadi “ men and women for others”. Program pendampingan spiritualitas terwujud dalam sejumlah kegiatan sebagai berikut: 1. Pertemuan pengembangan spiritualitas yang berlangsung selama 8 semester berturut-turut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
2. Rekoleksi angkatan yang diselenggarakan pada akhir setiap semester, beberapa sebagai kegiatan pertemuan pengembangan spiritualitas pada semester yang bersangkutan. 3. Camping rohani dilaksanakan pada semester III dan IV. 4. Rekoleksi bersama diselenggarakan 1 kali setiap tahun, ditujukan bagi segenap warga kampus IPPAK. 5. Retret diselenggarakan 1 kali setiap tahun. 6. Ekaristi kampus diselenggarakan setiap hari jumat minggu pertama dalam setiap bulan. 7. Bimbingan pribadi yang pelaksanaannya mahasiswa bebas memilih siapa yang menjadi pembimbingnya. 8. Re-entry diselenggarakan pada akhir masa studi atau akhir semester VIII, secara khusus mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja dan pelayanan pastoral-katekis. Dengan adanya pendampingan spiritualitas ini juga mahasiswa bisa lebih dikenalkan dengan tokoh-tokoh agama di dalam kampus. Sebagai seorang katekis kita perlu mengenal tokoh-tokoh agama dengan baik. Salah satunya adalah Bunda Maria yang tidak lain adalah ibu dari Yesus. Dengan mengenal Bunda Maria, mahasiswa IPPAK bisa lebih tau bagaimana kisah tentang Maria dengan membaca Kitab Suci atau buku bacaan tentang Maria. Setelah mahasiswa mengenal barulah mereka tau dan bisa menjadikan Bunda Maria sebagai teladan atau contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu dalam skripsi ini penulis akan meneliti tentang mahasiswa yang berdevosi dan meneladani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
Bunda Maria dalam menghadapi kesulitan di masa perkuliahan sampai bisa lulus dengan baik.
3. Pendampingan kepribadian Pendampingan kepribadian di prodi IPPAK adalah peningkatan penguasaan soft skills para mahasiswa. Soft skills yang dimaksudkan disini adalah karakter luhur (bertanggung jawab, jujur, disiplin) kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, profesionalisme, dan kepemimpinan. Peningkatan penguasaan soft skills diupayakan melalui berbagai kegiatan : perkuliahan (pengerjaan tugas, diskusi, kerja kelompok), kegiatan pendampingan akademik, pendampingan spiritualitas, kepanitiaan, organisasi kemahasiswaan, organisasi kemasyarakatan, dan pelatihan-pelatihan.
C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. Gambaran sejauh mana mahasiswa IPPAK menghayati Spiritualitas Bunda Maria sebagai sumber kekuatan batin dalam menghadapi masalah dalam perkuliahan. b. Sejauh mana mahasiswa IPPAK berdevosi kepada Bunda Maria dan dengan cara apa saja. c. Gambaran sejauh mana mahasiswa IPPAK meneladani sosok Bunda Maria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
2. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2014.
3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode survai, yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut (Riduwan, 2013:49)
4. Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPPAK angkatan 2011.Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2011 Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma. Jumlah populasi mahasiswa angkatan 2011 keseluruhan diperkirakan ± 40 mahasiswa. Dalam hal ini populasi yang dapat diteliti adalah 30 mahasiswa dari jumlah keseluruhan mahasiswa IPPAK angkatan 2011.
5. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010:148). Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:134). Skala Likert ditujukan kepada mahasiswa IPPAK angkatan 2011. Dengan model ini responden diminta untuk membubuhkan tanda check (√) pada salah satu dari lima kemungkinan jawaban yang tersedia. Table 1. Variabel Penelitian
No
Variabel yang diangkap
(1) (2) 1 Gambaranmahasisw a IPPAK.
2
3
Berbagai cara berdevosi kepada Bunda Maria
Berbagai macam sikap Bunda Maria yang dapat diteladani oleh mahasiswa IPPAK
Aspek yang diungkap (3) Identitasmahasiswa IPPAK
Indikator
Item soal
(4) Mengungkapkans ebagaimahasiswa IPPAK
Mahasiswa yang Mengetahui berdevosi kepada jumlah Bunda Maria mahasiswa yang berdevosi kepada Bunda Maria Mampu meneladani Bunda Maria Cara berdevosi Dapat kepada Bunda menyebutkan Maria cara berdevosi kepada Maria. Dapatmengung kapkanmanfaat berdevosikepad a Maria Kemampuan Mengungkapkan mahasiswa IPPAK sikap-sikap yang dalam meneladani diambil dalam sikap Bunda Maria menghadapi masalah. Pendapat tentang Mengungkapkan manfaat berdevosi adanya manfaat kepada Bunda devosisehinggam
(5) 1
2
3,4,5
6,7 8,9
10,11, 12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Maria
ahasiswaperlu lebih mengenal danmemanfaatka n devosi kepadaBunda Maria sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi masalah
JUMLAH SOAL
12
D. Laporan Hasil Penelitian Pada
bagian
ini
penulis
akan
melaporkan
hasil
penelitian
dan
pembahasannya berdasarkan variabel penelitian seperti yang tercantum dalam tabel variabel penelitian. 1. Gambaran Penghayatan Spiritualitas Bunda Maria Sebagai Kekuatan Mahasiswa
IPPAK
Angkatan
2011
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta Gambaran penghayatan Spiritualitas Bunda Maria sebagai sumber kekuatan mahasiswa IPPAK angkatan 2011, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta adalah mengenai pengetahuan umum tentang Bunda Maria, nilai-nilai spirit yang dapat diteladani dari seorang Bunda Maria, sikap-sikap Bunda Maria dalam menjalani kehidupan-Nya, cara Bunda Maria dalam menghadapi setiap kejadian atau masalah dalam kehidupan-Nya yang menjadi kekuatan dalam menjalani hidup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner pada tabel di berikut ini : Tabel 2. Mahasiswa angkatan 2011 yang berdevosi dan meneladani Bunda Maria (N= 30)
No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
Jumlah
Persen(% )
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Saya berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju SangatTidak Setuju
6 21 3 0
20 70 10 -
2
Saya meneladan Bunda Maria dengan menyimpan dan merenungkan dalam hati masalah yang terjadi di dalam masa perkuliahan.
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
7 20 3 0
23,3 66,7 10 -
Pada pernyataan nomor 1 lebih banyak responden mengatakan setuju bahwa mereka berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria sebesar 21 responden, sedangkan hanya ada 3 responden yang mengatakan tidak setuju. Pada pernyataan nomor 2 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa mereka meneladan Bunda Maria dengan menyimpan dan merenungkan dalam hati masalah yang terjadi selama masa kuliah sebesar 20 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 3 responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
Tabel 3. Berbagai cara berdevosi kepada Bunda Maria (N=30)
No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
Jumlah
Persen( %)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 21 7 1
3,3 70 23,3 3,3
3
Saat sedang kesulitan, saya berdevosi kepada Bunda Maria dengan Novena.
a. b. c. d.
4
Ziarah juga merupakan cara saya berdevosi kepada Bunda Maria karena dapat berdoa langsung di depan Gua Maria Selain Novena dan ziarah, berdoa Rosario juga merupakan cara berdevosi kepada Bunda Maria.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d.Sangat TidakSetuju
10 17 3 0
33,3 56,7 10 -
a. b. c. d.
12 17 1 0
40 56,7 3,3 -
5
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Pada pernyataan nomor 3 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa saat kesulitan mereka berdevosi kepada Bunda Maria dengan Novena sebesar 21 responden, sedangkan yang mengatakan sangat tidak setuju hanya ada 1 responden. Pada pernyataan nomor 4 lebih banyak responden yang mengatakan setuju bahwa ziarah juga merupakan cara mereka berdevosi kepada Bunda Maria karena dapat berdoa langsung di depan Gua Maria sebesar 17 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 1 responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Pada pernyataan nomor 5 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa selain Novena dan ziarah berdoa Rosario juga merupakan cara berdevosi kepada Bunda Maria sebesar 17 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 1 responden. 2. Manfaat Devosi Kepada Bunda Maria Menjadi Sumber Kekuatan Mahasiswa IPPAK angkatan 2011 dengan meneladani Bunda Maria Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner pada tabel berikut ini:Tabel 4. Manfaat dari berdevosi kepada Bunda Maria (N=30)
No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
Jumlah
Persen (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
6
Manfaat dari berdevosi kepada Bunda Maria saya dapat semakin tenang dalam menjalani setiap kesulitan dan masalah selama masa kuliah.
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju SangatTidakS etuju
8 19 3 0
26,7 63,3 10 -
7
Saya semakin lebih pasrah kepada kehendak Tuhan dengan berdevosi kepada Bunda Maria.
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
9 19 2 0
30 63,3 6,7 -
Pada pernyataan nomor 6 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa manfaat berdevosi kepada Bunda Maria dapat membuat mereka semakin tenang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
dalam menjalani setiap kesulitan dan masalah selama masa kuliah sebanyak 19 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 3 responden. Pada pernyataan nomor 7 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa mereka dapat semakin lebih pasrah kepada kehendak Tuhan dengan berdevosi kepada Bunda Maria sebanyak 19 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 2 responden. Tabel 5. Sikap yang dapat diambil dan diteladani dari Bunda Maria (N=30)
No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
Jumlah
Persen( %)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
8
Sikap yang saya ambil dalam menghadapi masalah adalah tenang dan berdoa.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat tidak setuju
8 18 4 0
26,7 60 13,3 -
9
Saya dapat bersikap pasrah dan menerima dengan mengambil sisi positif dari setiap masalah.
a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju
7 18 5 0
23,3 60 16,7 -
Pada pernyataan nomor 8 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa sikap yang diambil dalam menghadapi masalah adalah tenang dan berdoa sebanyak 18 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 4 responden. Pada pernyataan nomor 9 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa mereka dapat bersikap pasrah dan menerima dengan mengambil sisi positif dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
setiap masalah sebanyak 18 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 5 responden. Tabel 6. Perlunya mahasiswa IPPAK angkatan 2011 lebih mengenal dan memperdalam sosok Maria (N= 30)
No
Jumla
Persen
Jawaban
h
(%)
(3) Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
(4) 11 19 0 0
(5) 36,7 63,3 -
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
10 17 3 0
33,3 56,7 10 -
a. b. c. d.
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
8 19 3 0
26,7 63,3 10 -
Pernyataan
(1) 10
(2) Berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria bermanfaat bagi kelangsungan hidup sehari-hari.
11
Saya perlu lebih mengenal dan memperdalam Spiritualitas Bunda Maria agar dapat lebih kuat dan tegar ketika menghadapi masalah dalam masa kuliah. Saya perlu menggunakan devosi kepada Bunda Maria sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan Tuhan agar doa yang dipanjatkan dikabulkan.
12
Alternatif
a. b. c. d.
Pada pernyataan nomor 10 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari sebanyak 19 responden, sedangkan tidak ada yang mengatakan tidak setuju. Pada pernyataan nomor 11 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa mereka perlu lebih mengenal dan memperdalam Spiritualitas Bunda Maria agar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
dapat lebih kuat dan tegar ketika menghadapi masalah dalam masa kuliah sebanyak 17 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 3 responden. Pada pernyataan nomor 12 lebih banyak yang mengatakan setuju bahwa mereka perlu menggunakan devosi kepada Bunda Maria sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan Tuhan agar doa yang dipanjatkan dikabulkan sebanyak 19 responden, sedangkan yang mengatakan tidak setuju hanya 3 responden. E. Pembahasan Hasil Penelitian Dari 30 kuesioner hasil penelitian mahasiswa IPPAK angkatan 2011, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta akan termuat dalam pembahasan penelitian di bawah ini: 1. Gambaran Penghayatan Spiritualitas Bunda Maria Sebagai Kekuatan Mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta a. Mahasiswa angkatan 2011 yang berdevosi dan meneladani Bunda Maria Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa hampir seluruh mahasiswa IPPAK angakatan 2011 sudah mengenal dan mengakui keberadaan Bunda Maria dengan berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria, ini terbukti dengan adanya 21 responden (70%) yang menjawab dengan mantap setuju bahwa mereka berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPPAK angkatan 2011 percaya kepada Bunda Maria dengan berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria, walaupun ada 3 responden (10%) yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Cukup menjadi perhatian karna masih ada 3 responden yang tidak berdevosi kepada Bunda Maria. Pada pernyataan berikutnya ada 20 responden (66,7%) yang setuju bahwa mereka meneladani Bunda Maria dengan menyimpan dan merenungkan dalam hati setiap masalah yang terjadi selama masa kuliah. Itu menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPPAK angkatan 2011 sudah betul-betul mengenal Bunda Maria sehingga dapat meneladani sikap dari Bunda Maria, walaupun masih ada 3 responden (10%) yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Dari semua hal yang dibahas dalam penelitian mahasiswa IPPAK yang berdevosi dan meneladani Bunda Maria, dapat dinyatakan bahwa belum semua mahasiswa IPPAK angkatan 2011 dapat meneladani sosok Bunda Maria yang tidak lain adalah Ibu dari Yesus sendiri. Perlu ada bimbingan lebih lanjut mengenai pengenalan terhadap Bunda Maria.
b. Berbagai cara berdevosi kepada Bunda Maria Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa masih tetap sama dengan tabel 2, belum sampai seluruh mahasiswa IPPAK angkatan 2011 pun tahu cara-cara yang dapat digunakan untuk berdevosi kepada Bunda Maria. Dimulai dengan pengakuan rmahasiswa yang berdevosi kepada Bunda Maria dengan berdoa Novena ada 21 responden (70%) yang mengatakan setuju. Ini menggambarkan bahwa hampir seluruh mahasiswa IPPAK angkatan 2011 berdoa Novena saat mereka sedang dalam kesulitan, walaupun masih ada 7 responden yang mengatakan tidak setuju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Lalu selain Novena juga bisa dengan cara Ziarah ke Gua Maria, 17 responden (56,7%) mengatakan setuju dan ditambah lagi 10 (33,3%) responden mengatakan dengan tegas bahwa mereka sangat setuju bahwa ziarah juga merupakan cara berdevosi kepada Bunda Maria. Walaupun masih ada 3 responden (10%) yang mengatakan tidak setuju bahwa ziarah juga merupakan cara berdevosi kepada Bunda Maria. Cukup menjadi keprihatinan bahwa masih ada yang tidak mengetahui dengan betul bahwa Ziarah juga bisa dijadikan cara devosi kepada Bunda Maria karena dapat dibarengi dengan berdoa di depan Gua Maria. Rosario adalah doa kepada Bunda Maria yang umum diketahui oleh umat Kristiani terutama Katolik. Disini hampir seluruh mahasiswa IPPAK angkatan 2011 mengakui bahwa Rosario juga merupakan cara devosi kepada Bunda Maria. Dibuktikan dengan 12 responden (40%) mengatakan dengan tegas sangat setuju, ditambah dengan 17 responden (56,7%) mengatakan setuju. Tapi lagi-lagi masih ada 1 responden (3,3%) yang mengatakan tidak setuju. Dari hasil pembahasan dari Tabel 3 di atas responden yang menyatakan tidak setuju masih perlu bimbingan dan pengenalan lebih lanjut tentang berbagai macam cara berdoa kepada Bunda Maria.
2. Manfaat Devosi Kepada Bunda Maria Menjadi Sumber Kekuatan Mahasiswa IPPAK angkatan 2011 dengan meneladani Bunda Maria a. Manfaat berdevosi kepada Bunda Maria Di Tabel 4 dari 30 kuisioner yang disebarkan ada 19 responden (63,3%) mengatakan setuju bahwa dengan berdevosi kepada Bunda Maria dapat membuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
hati semakin tenang dalam menjalani setiap kesulitan terutama selama masa kuliah mereka, tapi masih ada juga 3 responden (10%) mengatakan tidak setuju. Ini menggambarkan bahwa masih ada beberapa mahasiswa IPPAK angkatan 2011 yang belum bisa merasakan manfaat dari berdoa kepada Bunda Maria. Selain dapat lebih tenang dalam menghadapi kesulitan, banyak dan hampir seluruh mahasiswa IPPAK juga yang merasa lebih pasrah pada kehendak Tuhan. Terbukti dengan adanya 19 (63,3) responden yang mengatakan setuju, walaupun masih ada 2 responden (6,7%) yang mengatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa ada mahasiswa IPPAK angkatan 2011 yang belum dapat merasakan manfaat dari berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. Perlu pendalaman iman lebih lanjut agar mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011 dapat lebih merasakan kasih dari Tuhan lewat Ibu-Nya, yaitu Bunda Maria.
b. Sikap yang dapat diambil dan diteladani dari Bunda Maria Sebagian besar mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011 dapat meneladani Bunda Maria dengan benar. Terbukti dengan adanya 18 responden (60%) yang mengatakan setuju bahwa mereka dapat mengambil sikap tenang dan berdoa ketika sedang menghadapi suatu masalah. Walaupun masih saja ada 4 responden (13,3%) yang mengatakan tidak setuju dan dapat dikatakan cenderung menghadapi masalah dengan sikap panik. Bukan hanya dengan tenang dan berdoa, selain itu juga sebagian besar mahasiswa juga dapat bersikap lebih pasrah dengan mengambil sisi positif dari setiap masalah yang ada. Sama seperti yang dilakukan Bunda Maria ketika Ia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
mendapat kabar bahwa Ia akan mengandung Sang Juru Selamat. Sikap pasrah ini dapat diteladani oleh 18 responden (60%) yang mengatakan setuju dan yang mengatakan tidak setuju ada 5 responden (16,7%). Hampir seluruh responden dapat mengambil sikap positif dari Bunda Maria untuk mereka teladani, sehingga mereka dapat bertahan dan tetap menjalani kuliah dengan baik.
c. Perlunya mahasiswa IPPAK angkatan 2011 lebih mengenal dan memperdalam sosok Bunda Maria Berdevosi kepada Bunda Maria terbukti bermanfaat bagi kehidupan seharihari seluruh mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011. Itu terbukti dengan adanya 19 responden (63,3%) yang mengatakan setuju dan tidak ada sama sekali yang mengatakan tidak setuju. Oleh karena terbukti bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, maka perlunya mahasiswa IPPAK angkatan 2011 lebih mengenal dan memperdalam Spiritualitas Bunda Maria agar dapat lebih kuat dan tegar ketika ada masalah dalam perkuliahan. Hal itu disetujui hampir sebagian besar mahasiswa IPPAK angkatan 2011, yaitu 17 responden (56,7%) lalu ditambah dengan 10 responden (33,3%) yang sangat setuju dan yang mengatakan tidak setuju ada 3 responden (10%). Dapat disimpulkan bahwa pengenalan lebih dalam tentang Bunda Maria itu memang diperlukan bagi mahasiswa IPPAK, dalam penelitian ini khususnya angkatan 2011. Mahasiswa IPPAK pun perlu menggunakan devosi kepada Bunda Maria sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan Tuhan agar doa dapat dikabulkan. Hal itu disetujui oleh hampir seluruh mahasiswa IPPAK angkatan 2011. Ada 19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
responden (63,3%) yang mengatakan setuju dan masih tetap saja ada yang tidak setuju sebanyak 3 responden (10%). Dari semua pembahasan dari hasil penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa masih perlunya pendalaman iman dengan tema Bunda Maria agar mahasiswa IPPAK dapat lebih mengenal sosok Bunda Maria. Sebagian besar mahasiswa IPPAK angkatan 2011 pun siap untuk mengenal dan mendalami lebih lanjut tentang Spiritualitas Bunda Maria. Kegiatan ini diperlukan mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011, agar mereka dapat mengenal dan meneladani sikap positif dari Bunda Maria terutama saat harus menerima hal yang sangat bertentangan dengan hati dan keinginan diri sendiri. Dan ini diharapkan agar mahasiswa IPPAK yang masih menjalani masa kuliah dan khususnya dalam penelitian ini angkatan 2011 dapat lebih semakin menjalani masa kuliah dengan baik dengan apapun masalah dan tantangannya, sehingga mereka pun dapat lulus dengan baik pula.
F. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari adanya keterbatasan dari hasil penelitian ini. Peneliti hanya mengambil sebagian kecil dari sekian banyak hal tentang pengenalan sosok Bunda Maria dan Spiritualitas Bunda Maria bagi mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011 sebagaimana yang tertulis dalam hasil penelitian di atas. Peneliti juga tidak meneliti apa saja jenis masalah yang dihadapi oleh mahasiswa IPPAK. Maka dari itu masih banyak hal yang dapat diteliti dalam penelitian selanjutnya mengenai Spiritualitas Bunda Maria sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi kesulitan bagi mahasiswa IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
BAB IV PENDAMPINGAN UNTUK DAPAT SEMAKIN LEBIH MENGENAL DAN MENELADANI BUNDA MARIA BAGI MAHASISWA IPPAK UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA.
Dalam bab IV ini, penulis membuat usulan program pendalaman iman bagi mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Seiring dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa, belum seluruh mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011 mengenal dan meneladani Bunda Maria. Maka, peneliti membuat usulan program dalam bentuk Shared Christian Praxis.
A. Katekese dengan Model Shared Christian Praxis 1. Pengertian Shared Christian Praxis (SCP) Katekese dengan model SCP prosesnya bersifat dialogal dan partisipatif, maksudnya adalah mendorong peserta berdasarkan konfrontasi antara “tradisi” dan “visi” hidup mereka dengan “Tradisi” dan “Visi Kristiani agar baik secara pribadi maupun bersama mampu mengadakan penegasan dan mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah lewat kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia. Katekese ini diawali dengan pengalaman hidup peserta yang direfleksikan secara kritis dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi Kristiani agar muncul sikap dan kesadaran baru yang memberi motivasi demi keterlibatan selanjutnya. Model ini lebih mengarah kepada tindakan peserta untuk menindak lanjuti hari berikutnya (Sumarno, 2011 :14). Dapat disimpulkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
bahwa katekese dengan model SCP berarti adanya timbal balik antara pendamping yang membawakan pendalaman iman dengan peserta yang menanggapi. Itu membuktikan bahwa semua ikut ambil bagian dan terlibat aktif di dalamnya. Dalam SCP ada tiga komponen, antara lain: a. Sharing-dialog Sharing berarti berbagi rasa, pengalaman, pengetahuan serta saling mendengarkan pengalaman orang lain. Dialog dimulai dari diri sendiri dan diungkapkan selaras dengan pengalamannya sendiri dalam suasana penuh persaudaraan dan cinta kasih. Dalam dialog ada dua unsur penting, yakni: membicarakan dan mendengarkan. Membicarakan berarti menyampaikan apa yang menjadi kebenaran dan pengalamanku dan mengatakan apa yang terjadi dalam diriku sebagaimana adanya, bukan apa yang didengar dari orang lain saja atau apa yang dipikirkan atau diperkirakan. Mendengarkan berarti mendengar dengan hati dan rasa tentang apa yang dikomunikasikan oleh orang lain (Sumarno, 2011:16-17). Sharing memang diperlukan dan dimulai dari menceritakan pengalaman iman diri sendiri kepada orang lain. Dengan itu bisa menambah pengetahuan dan bisa menjadi penguat satu sama lain dalam pengharapan.
b. Christian Katekese model SCP mengusahakan agar kekayaan iman Kristiani dan visinya dapat terjangkau dan semakin relevan dalam kehidupan umat beriman pada zaman sekarang. Kekayaan iman Kristiani mempunyai dua unsur pokok yaitu pengalaman visi dan Tradisi Kristiani menyangkut pengalaman iman jemaat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
yang sungguh dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, tradisi dipahami sebagai medan perjumpaan antara rahmat Allah yang nyata dalam diri Yesus Kristus dan tanggapan manusia atas rahmat Allah tersebut. Tradisi Kristiani meliputi Kitab Suci, refleksi teologis, sakramen, dsb. Visi Kristiani menggaris bawahi adanya tanggung jawab dan perutusan orang Kristiani sebagai jalan untuk menghidupi sikap dan semangat kemuridan Kristus. Visi Kristiani yang paling mendasar adalah tanggung jawab untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam praxis hidup konkrit. Visi Kristiani menunjukkan pada proses sejarah kehidupan manusia yang berkesinambungan dan dinamis, mengundang penilaian, penegasan, membuat pilihan dan keputusan yang tepat. Tradisi dan Visi Kristiani tidak terpisahkan dalam sejarah hidup jemaat Kristiani. Keduanya mengusahakan adanya penyingkapan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah realitas hidup manusia. Oleh karena itu keduanya harus diinterprestasikan berdasarkan kepentingan, nilai dan budaya umat setempat. Keduanya harus menjadi sarana untuk berdialog, menumbuhkan rasa memiliki dan kesatuan sebagai jemaat beriman, sekaligus meneguhkan identitas kristiani (Groome, 1997:2-3).
c. Praxis Praxis adalah tindakan yang sudah direfleksikan. Praxis mengacu pada tindakan manusia yang mempunyai tujuan untuk perubahan hidup yang meliputi kesatuan antara praktek dan teori (membentuk suatu kreatifitas), antara refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
kritis dan kesadaran historis (mengarah pada keterlibatan baru). Praxis ini merupakan ungkapan pribadi yang meliputi ungkapan fisik, emosional, intelektual, spiritual, dan hidup kita (Sumarno, 2011:15). Praxis mempunyai tiga unsur pembentuk, yaitu: 1) Aktivitas Aktifitas meliputi kegiatan mental dan fisik, kesadaran, tindakan personal dan sosial, hidup pribadi dan kegiatan publik bersama yang semuanya merupakan medan masa kini untuk perwujudan diri manusia. Tindakan manusia perlu ditempatkan dalam konteks waktu dan tempat tertentu. 2) Refleksi Menekankan refleksi kritis terhadap tindakan historis pribadi dan social dalam masa lampau, terhadap praxis pribadi dan kehidupan bersama masyarakat serta terhadap “Tradisi” dan “Visi” iman kristiani sepanjang sejarah. 3) Kreatifitas Kreatifitas merupakan perpaduan antara aktivitas dan refleksi yang menekankan sifat transenden manusia dalam dinamika menuju masa depan untuk praxis baru.
2. Langkah-Langkah Shared Christian Praxis Dalam katekese model Shared Christian Praxis terdapat 5 langkah pokok, yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
a. Langkah 0 (awal) Langkah 0 merupakan pemusatan aktivitas. Langkah ini tidak diharuskan ada dalam pelaksanaan SCP. Kekhasan dari langkah 0 ini adalah isinya bertolak dari pengalaman kehidupan konkrit peserta. Contoh pengalaman konkrit peserta dalam hal devosi kepada Bunda Maria, yaitu peserta yang akan menghadapi ujian akhir semester, lalu peserta berdevosi kepada Bunda Maria dengan doa Novena Tiga kali Salam Maria selama sembilan hari berturut-turut sampai akhirnya peserta dapat lulus dengan nilai yang baik. b. Langkah I (pertama) Langkah pertama merupakan pengungkapan pengalaman hidup faktual. Langkah ini bisa digabungkan dengan langkah kedua. Dalam langkah ini peserta diajak untuk mengungkapkan pengalaman iman dalam kehidupannya. c. Langkah II (kedua) Langkah kedua merupakan refleksi kritis atas sharing pengalaman hidup faktual. Dalam langkah ini peserta diajak untuk mendalami pengalaman hidupnya. Peserta diajak untuk merefleksikan, mengingat kembali serta merenungkan pengalaman iman yang sudah mereka share. Pendamping membantu peserta untuk dapat menemukan arti yang mendalam dari pengalaman iman peserta. Sehingga pada akhirnya peserta bisa semakin menyadari bahwa setiap pengalaman di kehidupannya tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Dan sehingga para peserta dapat semakin teguh dalam iman dan tetap berharap pada Yesus melalui IbundaNya Bunda Maria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
d. Langkah III (ketiga) Langkah ketiga ini mengusahakan Tradisi dan Visi Kristiani lebih terjangkau, contohnya : Tradisi Maria mengenai ketaatan Maria. Tradisi ketaatan Maria sangat berhubungan erat dengan Visi Kristiani yaitu membawa Kerajaan Allah ke dunia. Maria adalah murid Allah yang paling setia taat dan mengikuti kehendak Allah, maka Maria sudah ikut membawa Kerajaan Allah ke dunia. Peserta diajak untuk mempertemukan pengalaman hidup sehari-harinya dengan bacaan yang diambil dari Kitab Suci, agar umat mengalami perubahan hidup secara terus-menerus. Langkah ketiga ini penting bagi peserta, agar peserta lebih bisa mendalami dan memaknai pengalaman dalam kehidupannya. Bukan hanya sekedar sharing, tapi juga diharapkan dapat merefleksikan pengalaman hidupnya dengan terang iman lewat bacaan dari Kitab Suci. e. Langkah IV (keempat) Langkah keempat merupakan penerapan iman Kristiani dalam situasi peserta konkrit. Dalam langkah ini peserta diajak menemukan nilai hidup bagi dirinya sendiri berdasar nilai Tradisi dan visi Kristiani, sikap pribadi yang picik yang hendak dihilangkan, dan nilai-nilai baru yang hendak dikembangkan. f. Langkah V (kelima) Langkah kelima merupakan keterlibatan baru demi makin terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini (mengusahakan suatu aksi konkret). Dalam langkah ini peserta diajak untuk membuat keputusan bersama, apa yang akan dilakukan selanjutnya sebagai tindak lanjut dari langkah 0-4. Dalam langkah ini dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
dikatakan usaha untuk membuat niat bersama sebagai penyelesaian dari pengalaman yang telah direfleksikan. Dari semua penjelasan yang sudah dijabarkan mengenai Shared Christian Praxis (SCP), penulis semakin mantap untuk memilih pendampingan dalam bentuk SCP. Penulis memilih model Shared Christian Praxis karena menurut penulis model ini sangat mengena di hati peserta dan tidak ketinggalan jaman. Dalam pelaksanaannya, penulis dapat memakai film atau cerita bergambar sebagai sarana. Di jaman modern seperti ini cerita bergambar bahkan film sudah menjadi kesukaan dan sangat menarik perhatian semua kalangan masyarakat. Lewat SCP juga bukan hanya sekedar menonton atau membaca cerita, tapi juga dikaitkan dengan bacaan dari Kitab Suci dan setelah itu peserta dapat dengan mudah membuat niat-niat apa yang akan dilakukan selanjutnya. Maka model SCP ini yang menurut penulis sangat tepat digunakan untuk pendampingan.
B. Usulan Program Katekese Umat bagi Mahasiswa IPPAK dalam Mewujudkan Spriritualitas Bunda Maria dalam Kehidupan Sehari-hari Terutama dalam Masa Kuliah Program katekese ini merupakan satu usulan bagi pelaksanaan katekese umat, dalam upaya meningkatkan semangat mahasiswa IPPAK dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan teladan dari Bunda Maria.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
1. Tema dan Tujuan Tema umum yang diangkat dalam usulan program ini adalah “Spiritualitas Bunda Maria kekuatanku”. Tujuannya adalah “membantu para mahasiswa IPPAK agar semakin memahami dan menghayati spiritualitas Bunda Maria dan akhirnya peserta semakin semangat, kuat dalam menjalani kuliah, dan dapat menyelesaikan kuliah dengan baik”. Tema dalam program ini dibagi dalam 3 kali pertemuan : Tema
: Mengenal Bunda Maria
Tujuan
: Peserta semakin mampu mengenal lebih dalam siapa itu Bunda Maria
Tema
:Kuat menghadapi kesulitan hidup
Tujuan
: Peserta semakin kuat menghadapi segala macam kesulitan dan masalah, sehingga peserta mampu melewatinya dengan baik
Tema
: Kepasrahan Bunda Maria menginspirasi semangat kuliahku
Tujuan
:Peserta semakin menyadari bahwa yang sedang dijalaninya adalah bagian dari rencana Tuhan, dan semakin dapat pasrah percaya kepada Tuhan, sehingga dapat menjalani kuliah dengan sebaikbaiknya
Tema umum : Spiritualitas Bunda Maria kekuatanku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Tujuan umum : Peserta semakin dibantu agar semakin memahami dan menghayati spiritualitas Bunda Maria dan akhirnya peserta semakin semangat, kuat dalam menjalani kuliah, dan dapat menyelesaikan kuliah dengan baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
2. Matriks Usulan Program Pendampingan Mahasiswa IPPAK Tema umum
: Spiritualitas Bunda Maria kekuatanku
Tujuan umum
: Peserta dibantu agar semakin memahami dan menghayati spiritualitas Bunda Maria dan akhirnya peserta menjadi semangat, kuat dalam menjalani kuliah, dan dapat menyelesaikan kuliah dengan baik. Sumber
No
Tema
Tujuan Tema
Metode
Sarana
Uraian Materi Bahan
1
Mengenal Bunda Peserta Maria.
LCD, laptop, -
Kitab Suci - Bunda Maria,
teks
lagu,
PB
lebih dalam siapa itu Tanya jawab
teks
Kitab
3:31-35
Bunda Maria
Suci
mampu
semakin Informasi mengenal Sharing
Refleksi
-
pribadi 2
Mrk
Ibu Yesus - Mrk 3:31-35
Madah Bakti
Kuat menghadapi Peserta semakin kuat Informasi
LCD, laptop, -
Kitab Suci - Mat 6:31-34
kesulitan hidup.
teks
PB
menghadapi
segala Sharing
lagu,
Mat - Video “Jangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
macam kesulitan dan Tanya jawab
teks
masalah,
Suci
peserta
sehingga Refleksi
Kitab
6:31-34 -
mampu pribadi
Menyerah”
Madah Bakti
melewatinya dengan baik 3
Kepasrahan Bunda
Peserta Maria menyadari
semakin Informasi
LCD, laptop, -
Kitab Suci - Luk 1:26-38
bahwa Sharing
teks
lagu,
PB
Kitab
1:26-38
menginspirasi
yang
sedang Tanya jawab
teks
semangat
dijalaninya
adalah Refleksi
Suci
kuliahku.
bagian dari rencana pribadi Tuhan, dan semakin dapat pasrah percaya kepada sehingga
Tuhan, dapat
-
Madah Bakti
Luk - Sikap
pasrah
Bunda Maria
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
menjalani dengan baiknya
kuliah sebaik-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sebagian besar sudah dapat mengenal Bunda Maria, SpiritualitasBunda Maria dan berdevosi kepada Bunda Maria. Namun perlu pendampingan lebih lanjut untuk lebih dapat memaknai tentang Spiritualitas Bunda Maria. Ini dapat dibuktikan dengan kurang bisanya mereka menerapkan sikap-sikap Bunda Maria yang dapat diteladani di dalam kehidupan mereka. Ada mahasiswa IPPAK berkata belum bisa bersikap pasrah pada kehendak Tuhan dan mengambil nilai positif dari keadaan atau masalah yang ada dengan berdoa. Seperti yang dilakukan Bunda Maria selama semenjak Ia mendapat kabar bahwa Ia akan mengandung sampai melihat anakNya sendiri yaitu Yesus disalibkan sampai wafat di Kayu Salib. Ini perlu menjadi perhatian bagi para pendamping, karena Spiritualitas Bunda Maria ini juga penting dan baik untuk dijadikan teladan agar kita taat dan setia ketika kita sedang dalam menghadapi sesuatu yang juga harus kita jalani dengan sebaik-baiknya. Di samping itu masih ada banyak dan hampir semua mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2011 setuju mereka berdoa kepada Bunda Maria ketika sedang dalam kesusahan. Dan mengatakan berdoa dan devosi kepada Bunda Maria bermanfaat bagi kelangsungan hidup sehari-hari. Berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria dapat membuat mereka lebih tenang dalam menghadapi kesulitan yang ada. Maka dari itu banyak juga yang setuju bahwa mereka perlu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
lebih mengenal dan mendalami lagi Spiritualitas Bunda Maria agar semakin lebih dikuatkan ketika harus menghadapi kesulitan. Untuk menganggapi realitas yang ada, penulis mengusulkan kegiatan pendalaman iman dengan model Shared Christian Praxis bagi mahasiswa IPPAK khususnya mahasiswa IPPAK angkatan 2011. Pendalaman iman dikemas secara menarik dan mendalam, serta sederhana agar dapat dengan mudah dipahami oleh peserta yang mengikuti. Inti dari pendalaman iman dalam bentuk Shared Christian Praxis ini memuat tentang pengenalan dan pemaknaan tentang Spiritualitas Bunda Maria. Melalui pendalaman iman dalam bentuk Shared Christian Praxis ini diharapkan mahasiswa IPPAK dapat terbantu untuk lebih mengenal siapa itu Bunda Maria. Juga diharapkan dapat memaknai Spiritualitas Bunda Maria. Dengan tujuan agar mereka dapat meneladani dan berdevosi kepada Bunda Maria saat menghadapi kesulitan terutama dalam masa perkuliahan.
B. SARAN Dari hasil seluruh pembahasan yang tertera di atas, penulis ingin mengungkapkan beberapa saran dalam meningkatkan kekuatan mahasiswa IPPAK dalam menghadapi masalah. Katekese dengan model SCP sangat relevan bagi kaum muda seperti mahasiswa IPPAK dalam meningkatkan kekuatan mahasiswa IPPAK dalam menghadapi masalah, makaperlu memperhatikan beberapa hal yang disarankan oleh penulis antara lain: 1. Penulis mengusulkan suatu katekese dalam bentuk Shared Christian Praxis (SCP) dalam memotivasi semangat mahasiswa IPPAK, agar lebih kuat dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
menghadapi setiap permasalahan hidup terutama selama masa perkuliahan. Maka, perlu adanya kerja sama antara pembimbing dengan peserta supaya tercipta dialog satu sama lain demi memperlancar suasana. 2. Bagi mahasiswa IPPAK dibantu untuk mampu menghayati SpiritualitasBunda Maria yang tiada henti-hentinya, mau belajar dari teman-teman lainnya, mengikuti pendalaman iman atau kegiatan kerohanian yang berhubungan dengan Bunda Maria baik di kampus maupun di gereja. 3. Para pemimpin pendalaman iman diharapkan mampu menyiapkan pendalaman iman bagi mahasiswa IPPAK yang sederhana, menarik dan terkesan, serta mencapai sasaran demi meningkatkan kekuatan mahasiswa IPPAK lewat teladan Maria. 4. Dosen-dosen IPPAK diharapkan dapat meluangkan waktu bagi mahasiswa IPPAK untuk berkonsultasi, serta memperhatikan mahasiswa terutama yang mengalami kesulitan dalam perkuliahan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
DAFTAR PUSTAKA Darminta, J. (1994). Maria Bunda Iman Kita. Yogyakarta: Kanisius. Emir Threes. (2006). Untukmu Bunda. Marian Centre Indonesia. Groenen.C. (1988). Mariologi Teologi dan Devosi. Yogyakarta: Kanisius. Groome, Thomas H. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model Berkatekese. (F.X. Heryatno Wono Wulung, Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat. (Buku asli diterbitkan 1991). Kokoh, Jost. (2009). Beriman Bersama Maria. Yogyakarta: Kanisius. Listiati Inggrid. http://katolisitas.org/88/apakah-spiritualitas-katolik Mc Laughlin, Peter John. (2011). Hidup:‘Ngalap Berkah’ Bunda Maria. Indonesia. Pujasumarta Maria Trilasyanto, Johanes. (2010). Hidup: Rosario Hidup. Indonesia. Riduwan, M.B.A. (2013). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA. Rohani Wining. (2004). Tips Hidup Enjoy di Masa Remaja. Yogyakarta: Gloria Graffa. Sabato Salvatore. M. (2006). Inilah Ibuku. Yogyakarta: Kanisius. Staf dosen. (2008). Panduan Program Studi IPPAK. Yogyakarta: IPPAK. Sugiyono Dr. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA. Sumarno.Ds., M. (2012). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki. Yogyakarta: IPPAK. Sutrisno Hadi. (2004).Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi. Wongalus. https://wongalus.wordpress.com/2009/09/16/inti-kekuatan-batin/
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI IPPAK Jl. Ahmad Jazuli 2, Tromol Pos 75, Yogyakarta Telp. (0274) 589035, 541642 Fax. (0274) 541641 Kepada
: Romo Kaprodi IPPAK, UniversitasSanata Dharma, Yogyakarta.
Hal
: Permohonan Izin Penelitian
Lampiran
: 1 (satu) Berkas Pernyataan Penelitian
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya: 1. Nama sesuai ijazah 2. NIM 3. Universitas
: Faola Sulistiana : 091124004 : Sanata Dharma Yogyakarta
Menyatakan bahwa saya akan melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Spiritualitas Bunda Maria Sebagai Teladan Bagi Mahasiswa IPPAK Dalam Menghadapi Permasalahan” Demikianlah surat permohonan izin penelitian ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian serta kemudahan dan pelayanan yang diberikan saya ucapkan banyak terimakasih. Yogyakarta, 19Agustus 2014 Dosen Pembimbing Penelitian
Pemohon
Dra.Y. Supriyati, M.Pd
Faola Sulistiana Mengetahui, Kaprodi
Drs. F.X. Heryatno W.W. SJ, M.Ed
[1]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2:
KUESIONER PENELITIAN MAHASISWA IPPAK ANGKATAN 2011 PRODI IPPAK, UNIVERSITASSANATA DHARMA, YOGYAKARTA.
1. Identitas Nama NIM
: :
I. Petunjuk Pengisian Instrumen 1. Bacalah secara cermat dan teliti sebelum mengerjakan soal di bawah ini. 2. Ada empat jawaban yang tersedia untuk menjawab pernyataannya, yaitu: SS = jika Anda Sangat Setuju dengan pernyataannya. S = jika Anda Setuju dengan pernyataannya. TS = jika Anda Tidak Setuju dengan pernyataannya. STS = jika Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataannya. 3. Berilah satu tanda Check () saja pada kolom jawaban yang adik-adik pilih sesuai dengan keadaannya. Misalnya:
No.
ALTERNATIF JAWABAN
PERNYATAAN SS
1.
Saya belajar tidak hanya pada saat akan ulangan harian atau ulangan umum.
[2]
S √
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
ALTERNATIF JAWABAN
PERNYATAAN SS
1.
SayaberdoadanberdevosikepadaBunda Maria.
2.
SayameneladanBunda Maria denganmenyimpandanmerenungkandalamhatimasalahmasalah yangterjadi dalam masa perkuliahan saya
3.
Saatsedangkesulitan, sayaberdevosikepadaBunda Maria denganberdoa Novena.
4.
ZiarahjugamerupakancarasayaberdevosikepadaBunda Maria karenadapatberdoalangsung di depanGua Maria.
5.
Selain Novena danZiarah, berdoa Rosario jugamerupakancaraberdevosikepadaBunda Maria.
6.
ManfaatdariberdevosikepadaBunda Maria sayadapatsemakintenangdalammenjalanisetiapkesulitand anmasalah yang terjadiselamamasaperkuliahan.
7.
SayabisasemakinlebihpasrahkepadakehendakTuhandenga nberdoadanberdevosikepadaBunda Maria.
8.
Sikap yang sayaambildalammenghadapimasalahadalahtenangdengan berdoa.
9.
Sayadapatbersikappasrahdanmenerimasetiapmasalah yang adadenganmengambilsisipositifdarimasalahitusendiri.
10.
BerdoadanberdevosikepadaBunda Maria bermanfaatbagikelangsunganhidupsehari-harisaya.
11.
SayaperlulebihmengenaldanmemperdalamSpiritualitasBu nda Maria agar dapatlebihkuatdantegarketikamengahadapikesulitandalam masakuliah.
[3]
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12.
SayaperlumenggunakandevosikepadaBunda Maria sebagaisalahsatucaraberkomunikasidenganTuhandan agar doa yang dipanjatkandapatdikabulkan.
Lampiran 3:
CONTOH SCP A. IDENTITAS PPL PAK PAROKI
1.
Pelaksana
: Faola Sulistiana
2.
No. Mhs
: 091124004
3.
Tema
: KuatMenghadapiKesulitanHidup!
4.
Tujuan
: Agar peserta semakin kuatdalammenghadapi segalamacamkesulitandanmasalah, sehinggapesertamampumelewatinyadenganbaik
5.
Peserta
: Mahasiswa IPPAK
6.
Tempat
: Kampus IPPAK
7.
Hari / tgl
: 11 Januari 2015
8.
Waktu
: 09.00-10.15
9.
Model
: Shared Christian Praxis
10. Metode
: - Sharing kelompok - Refleksi pribadi - Tanya jawab - Informasi
11. Sarana
: - Teks Kitab Suci Perjanjian Baru ( Mat:31-34) - Lilin dan Salib - Teks lagu “Salam Maria” - Video klip “Jangan Menyerah” - Teks lagu “Hari Ini Kurasa Bahagia”
12. Sumber bahan
: - Kitab Suci (Mat 6:31-34)
[4]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
- Bergant, Diane cs. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.
B. PEMIKIRAN DASAR Semua orang pasti pernah mendapatkan cobaan, baik yang ringan maupun yang berat sekalipun. Dan seperti yang sudah kita ketahui bahwa kebanyakan dari kita tidak bisa menghadapi cobaan yang ada di hidupnya. Entah minum, narkoba, bahkan tidak sedikit juga yang nekat bunuh diri karena tidak tahan dengan masalah yang dia hadapi.Dalamperkuliahanada yang mogokkuliah, memilih stop kuliah, memilihmenyerahdanpindahfakultasatauuniversitas, dll. Dalam Injil Matius 6:31-34 menggambarkan situasi dimana Yesus inginmengatakankepadakitasemuabahwakitatidakperlukuatirdenganhariesok. Janganlahkitakuatirtidakbisamakan, tidakbisaminum, dantidakbisapakaiapaapa.YesusmengingatkankepadakitahambaNyabahwajanganlahkitakuatirakanhariesok, karenahariesokmempunyaikesusahannyasendiri.
Kesusahan
yang
kitatemuidanhadapihariinicukupuntukhariinisaja. Dari
pertemuan
ini,
diharapkan
kita
bisa
lebihkuatketikacobaandatangkekehidupankitamasing-masing, seberatapapuncobaanitu. Kita harus menghadapi cobaan dengan sabar dan terus berdoa pada Tuhan agar kita bisa menghadapi cobaan-cobaan yang ada dan akhirnya kita dapat menyelesaikan kuliah kita dengan baik.
C. PENGEMBANGAN LANGKAH-LANGKAH 1. Pembukaan a) Pengantar Teman-teman yang terkasih kita berkumpul disini atas berkat Allah yang sudah mengijinkan kita untuk berkumpul tanpa kekurangan satu apa pun. Hari ini kita akan membahas tentang bagaimana kita selama ini
[5]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menghadapi cobaan yang ada di hidup kita. Kebanyakan di sekeliling kita atau bahkan mungkin teman-teman yang ada disini pun pernah dan tidak jarang ketika menghadapi cobaan yang ada kita mengeluh, bahkan sampai jatuh
ke
dalam
cobaan.
Tapi
disini
kita
juga
akan
mendengarkansabdaYesus, dimanaIamaumengatakankepadakitabahwakitatidakperlukuatirdenganharibe sok. Kita tidakperlukuatirdenganapa yang akankitamakanbesok, apa yang akankitaminumbesok,
atauapa
yang
akankitapakaibesok.
diharapkanuntukdapatbersyukurdenganapa
yang
Kita
kitadapatkan.
Denganbersyukurkitabisamendapatkan
yang
lebihlagidariTuhan.Yesusjugamengingatkanbahwakitatidakperlukuatirdenga nhariesok,
karenahariesok
aka
nada
kesusahannyasendiri.Kesusahanhariinicukuplahuntukhariinisaja.Semogakita bisasemakinkuatmenjalanihidupdenganbersyukur, walaupunterkadangcobaan yang datangterlaluberat.TapiTuhanselaluada di sampingkita,
menemanikita.Kita
haruspercayabahwasetiapkesusahanpastiadahikmahnya. b) Lagu Pembukaan : “hari ini kurasa bahagia” c) Doa Pembukaan Bapa yang maha baik, kami mengucap syukur karena Engkau telah mengijinkan kami untuk dapat berkumpul disini dengan keadaan yang sehat dan tak kekurangan satu apa pun. Berkatilah kami agar kami dapat membuka hati dan telinga kami untuk mendengarkan sabdaMu. Kami seringkali mengeluh dan menjauh dari-Mu ketika kami sedang jatuh. Maka bukalah hati kami supaya kami mau meneladani sikap PutraMu yang tetap taat dan setia mendengarkan sabda-Mu dalam menghadapi cobaan, sehingga dapat menyelesaikan kuliah di IPPAK dengan baik. Bapa berkatilah kami hari ini, semoga apa yang kami lakukan dapat berjalan dengan lancar. Doa ini kami sampaikan kehadirat-Mu demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
[6]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Langkah I: Mengungkapkan pengalaman hidup peserta a) Peserta diajak untuk menyaksikan video klip dari lagu “ Jangan Menyerah ” b) Pendamping meminta salah satu peserta untuk menceritakan kembali isi dari lagu tersebut. c) Pendamping menyampaikan Intisari lagu: Lagu ini menggambarkan tentang keluarga yang miskin dan bekerja keras dengan mengamen untuk menghidupi diri mereka sendiri. Sang ibu yang sakit juga ikut bekerja demi mendapatkan uang untuk keluarganya. Tidak perduli dengan keadaan yang sedang sakit dan anggota keluarganya pun tidak tahu, sang ibu tetap mengamen. Cobaan yang dialami oleh sang ibu yang ada di dalam video tadi cukup berat, tapi ia tetap berjuang untuk hidupnya dan untuk hidup keluarganya. Selainitujugaadabeberapagambaranlainnya yang dapattegurandaribos di kantor,
putusdenganpacar,
dansemuagambarankesusahanlainnya.
Sungguh menggugah hati kita untuk menjadikuatdanbisamenjadiseperti salahsatunyayaitu sang ibutadi, diakuat dalam menjalani hidup yang penuh cobaaan ini dengan hati yang lapangsampai di akhircerita sang ibumenjadi orang yang sukses. d) Pengungkapan Penglaman : peserta diajak untuk mengungkapkan pengalaman hidupnya dengan tuntunan beberapa pertanyaan : 1. Cobaan apa yang dialami oleh sang ibu dalam video tadi? 2. Ceritakan cobaan apa yang teman-teman alami selama kuliah di IPPAK! e) Arah Rangkuman Teman-teman yang terkasih, tadi kita sudah mendengarkan jawaban dari teman-teman yang sudah mensharingkan pengalamannya. Ada berbagai macam cobaan yang dihadapi oleh kita. Keadaan kita dengan sang ibu yang ada di dalam video tadi sama, yaitu sama-sama
[7]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menghadapi cobaan di dalam hidup. Tadi ada yang bercerita bahwa cobaan yang dihadapi yaitu sulit dalam memahami mata kuliah, ada juga yang bercerita mendapat cobaan terlambat mendapat uang bulanan, selisihpahamdenganteman, putuscinta, dll. Semua itu adalah bagian dari hidup kita. semua cobaan, semua masalah pasti akan ada jalan keluarnya dan
akan
berbuah
manis
pada
akhirnyajikakitatetapmauberusahadanbersabar. Terbukti dengan temanteman yang masih berada disini sampai sekarang ini. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan umatNya.
3. Langkah II: Mendalami pengalaman hidup peserta a) Peserta diajak untuk merefleksikan hasil sharing pengalaman dengan bantuan pertanyaan berikut: 1. Bagaimana teman-teman telah melewati cobaan yang teman-teman hadapi? b) Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta, pendamping memberikan arahan rangkuman singkat: Teman-teman yang terkasih, tadi kita sudah mendengarkan jawaban dari teman-teman. Cobaannya pun berbeda-beda, ada yang mendapat cobaan terlambat mendapat kiriman uang bulanan lalu meminjam teman, ada yang mengalami susah dalam mengerjakan tugas lalu meminta bantuan pada teman yang lebih tahu, ada yang mengalami putus cinta sehingga kuliahnya terganggu lalu mencari hiburan main dengan teman, dll. Dan teman-teman tadi juga sudah mengungkapkan bagaimana temanteman bisa melewatinya itu berarti bahwa teman-teman hebat, temanteman bisa bertahan hidup di tengah kesulitaan atau cobaan yang temanteman hadapi. Setiap cobaan pasti ada hikmahnya, pandanglah cobaan atau masalah yang kita hadapi dari segi positif pasti teman-teman akan tahu makna apa yang ada dibalik cobaan tersebut. Cobaan yang datang
[8]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membuat kita menjadi semakin kuat dan semakin siap dalam menjalani kuliah ini.
4. Langkah III: Menggali pengalaman iman Kristiani a) Pendamping meminta peserta secara bergantian membacakan perikope langsung dari Kitab Suci, Injil Matius 6:31-34. b) Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara pribadi merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dengan dibantu beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat mana yang mengatakanpadakitauntukjanganlahkitakuatir? 2. Apa yang hendakYesuspesankankepadakita? Mengapa? c) Peserta diajak untuk sendiri-sendiri mencari dan menemukan pesan inti perikop sehubungan dengan jawaban atas empat pertanyaan di atas d) Pendamping
memberikan
tafsir
dari
Injl
Matius
6:31-34
dan
menghubungkan dengan tanggapan peserta dalam hubungan dengan tema dan tujuan. Pada perikop ini Kitab Suci yang kita dalami adalah pesan Yesus agar kita
tidak
kuatir
dengan
hari
esok.
Pada
ayat
31
"
Sebabitujanganlahkamukuatirdanberkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?". Ucapan mengenai kekhawatiran dalam ayat itu merupakan usaha untuk membebaskan para pengikut Yesus dari kekhawatiran yang berlebihan
mengenai
makanan
dan
pakaian
dengan
berbagai
pertimbangan. Kita didorong untuk mengingat pemeliharaan Allah seperti yang ditampakkan di alam (burung-burung dan bunga liar). Pada ayat 33 "TetapicarilahdahuluKerajaan Allah dankebenarannya, makasemuanyaituakanditambahkankepadamu".
pada
ayat
itu
mau
dikatakan bahwa kita juga diminta untuk mengakui bahwa hati kita hanya terarah pada Allah saja, hal-hal yang dikhawatirkan itu akan beres dengan sendirinya. Allah yang kita sapa dalam doa sebagai Bapa
[9]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengetahui semua yang mereka perlukan. Dan pada ayat 34 dikatakan bahwa janganlah kita khawatir dengan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan di hari ini cukup hanya hari ini saja.
5. Langkah IV: Menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta konkrit a) Pengantar Teman-teman yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita sebisa mungkin bertahan dengan hidup kita yang mungkin juga sudah kita nyatakan “hancur”. Dan terbukti kita bisa! selama kuliah di IPPAK ini kita dapat bertahan dari semester I sampai semester VII ini dengan begitu banyak tugasdancobaan yang telah berhasil kita lewati. Dengan kita masih bertahan sampai sekarang, itu menandakan bahwa kita sudah berhasil melawan cobaan demi cobaan yang telah kita hadapi selama ini. Kalau teman-teman dan saya tidak bisa melawan semua cobaan yang ada selama hampir 4 tahun kita kuliah di IPPAK ini, mungkin saatini pun kita sudah tidak akan berada di kampus ini seperti saat ini kita mengikuti SCP bersama-sama. Tidak jarang dari teman-teman kita yang terkena masalah lalu putus asa dan memilih untuk keluar dari IPPAK ini. Tapi disini Tuhan tidak menginginkan kita seperti itu. Inilah jalan yang Tuhan berikan pada kita, kita dikirim untuk kuliah di IPPAK ini dan bisa sampai di semester VIII berarti Tuhan tahu kita bisa melewati semuanya sampai akhirnya kita bisa lulus bersama-sama dengan nilai yang baik. Jalan menuju kebahagiaan memang tidaklah gampang. Kita harus bersusah-susah untuk bisa mencapai sesuatu yang kita inginkan. Dengan perjuangan jatuh bangun kita dalam menjalani kuliah ini (susah payah dari pagi sampai siang bahkan malam sampai pagi lagi mengerjakan tugas;
[10]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membersihkan kampus hanya untuk dapat membayar SKS; bangun pagi setiap hari untuk kuliah; dll) yakin dan percayalah Tuhan akan memberikan upah yang
sebanding dengan semua yang sudah kita
perjuangkan yaitu lulus dengan baik. b) Sebagai bahan refleksi agar kita dapat semakin menyadari sikap kita dalam usaha kita mendengarkansabda Yesus dalam menghadapi cobaan,
dengan
mencoba
diam
dan
hening
sejenak
serta
mengendapkan segala pesan yang telah disampaikan oleh Tuhan Yesus ke dalam hati kita dengan merenungkan pertanyaan berikut ini: - SabdaYesusmana
yang
patut
kita
dengardanwujudkandalam
menjalanihidup kita yang penuhtantanganterutama di kampus supaya dapat menyelesaikan kuliah dengan baik? c) Saat hening diiringi dengan musik instrumental dari Laptop untuk mengiringi renungan secara pribadi akan pesan Injil. Kemudian peserta
diberi
kesempatan
untuk
mengungkapkan
hasil-hasil
permenungan pribadinya itu. Akhirnya, sebagai bahan renungan dalam langkah ini, pendamping memberi arah rangkuman singkat. d) Arah rangkuman penerapan pada situasi peserta Teman-teman yang terkasih, tadi kita telah sama-sama mendengarkan jawaban apa saja sikap yang akan kita ambil dan lakukan dalam menghadapi cobaan di kemudian hari. Sikap untuk selalu berdoa dan meminta kekuatan ketika sedang dihadapkan dengan cobaan, sabar, positif thingking, dll. Diharapkan teman-teman dapat mewujudkan sikap yang sudah teman-teman katakan saat menjawab pertanyaan tadi. Semoga ketika cobaan datang, teman-teman bisa langsung mengambil sikap seperti yang telah teman-teman katakan tadi. Bisa dengan bersikap sabar berdoa meminta kekuatan dan jalan keluar pada Tuhan, atau bercerita pada teman dekat agar bebannya sedikit berkurang dan bisa menjalani cobaan yang ada dengan tegar karena tidak merasa sendiri, atau dengan cara yang lainnya yang positif dan bisa membuat kita tetap kuat dalam menghadapi cobaan.
[11]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Langkah V: Mengusahakan suatu aksi konkret a) Pengantar Teman-teman yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita telah bersamasama melihat, berbagi dan menggali pengalaman- pengalaman kita yang berawal dari melihat video yang menceritakan tentang seorang ibu yang berjuang mencari
uang di
tengah
kesakitannya
demi
anggota
keluarganya. Lalu kita juga sudah mendengarkan sabdaYesus yang mengatakankepadakitauntuktidakperlukuatirdenganhariesok. tidakperlukuatirdenganapa
yang
akankitaminumbesokdanapa Janganterlalukuatir,
akankitamakanbesok, yang
karenaesokhari
Kita apa
yang
akankitapakaibesok. aka
nada
kesusahannyasendiri.Kesusahanhariinicukuplahuntukhariinisaja.Temanteman juga sudah membagikan pengalaman teman-teman mengenai cobaan yang teman-teman hadapi dan bagaimana cara teman-teman melewatinya. Tadi teman-teman juga sudah mengungkapkan sikap-sikap apa yang patut kita teladani dari yesus untuk menghadapi cobaan. Dan sekarang marilah kita ungkapkan niat apa saja yang akan kita lakukan untuk menghadapi cobaan-cobaan yang akan datang di hari selanjutnya. b) Sebagai bahan refleksi agar kita dapat semakin setia dan semakin mampu merasakan kuasa Yesus dalam hidup kita, terlebih dahulu kita akan melihat kenyataan yang kita hadapi saat ini, dengan mencoba diam dan hening sejenak serta mengendapkan segala pesan yang telah disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada kita, lewat pertanyaan sebagai berikut: - Niat apa yang akan kita lakukan sebagai mahasiswa semester VIII IPPAK, khususnya dalam menghadapi cobaan kuliah agar dapat menyelesaikan kuliah dengan baik? c) Setelah mempunyai jawaban masing- masing, niat- niat pribadi yang sudah ada diungkapkan oleh masing- masing peserta. d) Setelah peserta menyampaikan niat-niatnya tersebut, pendamping mengajak peserta untuk mendiskusikan bersama agar mereka dapat
[12]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
segera mewujudkan niat-niatnya dan memperbaharui sikap dalam menghadapi atau menjalani hidup selama berkuliah di IPPAK.
7. Penutup a) Setelah selesai merumuskan niat pribadi dan bersama, pendamping mengajak peserta untuk membawa segala permohonan peserta ke dalam doa umat. b) Doa penutup. Tuhan Yesus Kristus kami mengucap syukur karena kami boleh mendengar sabdaMu dan kami juga sudah melihat kembali pengalamanpengalaman kami dalam menghadapi cobaan. Seringkali kami mengeluh dan lari dari-Mu. Yesus, Engkau telah memberi teladan kepada kami untuk tetap setia mendengarkan sabda Allah dan tetap taat pada Allah dalam menghadapi cobaan lewat sabdaMu hari ini. Semoga kami bisa seperti-Mu, dapat menghadapi setiap cobaan yang akan kami hadapi di kemudian hari. Ya Bapa berkatilah kami agar dapat melaksanakan niatniat yang telah kami buat untuk menghadapi cobaan di kemudian hari, sehingga kami semakin dikuatkan dan dapat lulus dengan baik di IPPAK ini. Semua doa ini kami sampaikan kepadaMu lewat perantara Juru Selamat kami, Yesus Kristus, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin. c) Sesudah Doa Penutup, pertemuan diakhiri dengan menyanyikan lagu “Salam Maria”.
[13]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4:
LampiranLagudanBacaanKitabSuciContoh SCP
“Lagu Pembukaan Hari ini kurasa bahagia” Hari ini kurasa bahagia, berkumpul bersama saudara seiman. Tuhan Yesus t’lah satukan kita, tanpa memandang diantara kita. Bergandengan tangan dalam kasih, dalam satu hati. Berjalan dalam terang kasih Tuhan. Kau sahabatku, kau saudaraku Tiada yang dapat memisahkan kita .. Ooooooooo Kau sahabatku, kau saudaraku Tiada yang dapat memisahkan kita.
“LaguPenutup Salam Maria (MB 542)” Salam Maria, RahmatTuhansertaMu BundaYesusKristus, doakanlah kami Salam Maria EngkauBundaGereja Lindungilah kami, doakanputraMu [14]
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Salam Maria ratusurgadanbumi TerpujilahEngkau di sepanjangmasa
Lampiran teks Kitab Suci (Mat 6:31-34) 6:31Sebabitujanganlahkamukuatirdanberkata: Apakah yang akan kamimakan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? 6:32Semuaitudicaribangsa-bangsa yang tidakmengenal Allah.Akan tetapiBapamu yang ada di sorgatahu, bahwakamumemerlukansemuanyaitu. 6:33TetapicarilahdahuluKerajaan
Allah
makasemuanyaituakanditambahkankepadamu. 6:34Sebabitujanganlahkamukuatirakanharibesok, karenaharibesokmempunyaikesusahannyasendiri. Kesusahanseharicukuplahuntuksehari.
[15]
dankebenarannya,